[daarut-tauhiid] Panduan Praktis Amaliah Ramadhan

2008-09-08 Terurut Topik Ahmad Bustam

Assalaamu'alaikum Wr. Wb.

Semoga bermanfaat...


PANDUAN PRAKTIS AMALIAH RAMADHAN
 
Bagi umat Islam, Ramadhan bukan sekedar salah satu nama bulan
Qomariyah, tapi dia memiliki makna tersendiri. Ramadhan bagi seorang Muslim
adalah rihlah dari kehidupan materialistis kepada kehidupan ruhiyah, dari
kehidupan yang penuh dengan berbagai masalah keduniaan menuju kehidupan yang
penuh tazkiyatus nafs (pembersihan jiwa) Dan riyadhotur ruhiyah (olah
rohani). Kehidupan yang penuh dengan amal taqarrub kepada Allah, mulai dari
tilawah Al-Quran, menahan syahwat dengan shiyam, sujud dalam qiyamul lail,
ber’itikaf di masjid, Dan lain-lain. Semua ini dalam rangka merealisasikan
inti ajaran Dan hikmah puasa Ramadhan yaitu: agar kalian menjadi orang yang
bertaqwa, Allah Swt berfirman: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu
agar kamu bertaqwa (QS 2:183).
 
Ramadhan juga merupakan bulan latihan bagi peningkatan kualitas
pribadi seorang Muslim. Hal itu terlihat pada esensi puasa yakni agar
manusia selalu dapat meningkatkan nilainya di hadapan Allah SWT dengan
bertaqwa, disamping melaksanakan amaliyah-amaliyah positif yang Ada pada
bulan Ramadhan. Diantara amaliyah-amaliyah Ramadhan yang telah dicontohkan
oleh Rasulullah Saw --baik itu amaliyah ibadah maupun amaliyah ijtima’iyah--
adalah sebagai berikut :
 
Shiyam (puasa)
 
Amaliyah terpenting pada bulan Ramadhan tentu saja adalah shiyam (puasa),
sebagaimana termaktub dalam firman Allah pada QS. 2:183-187. Diantara
amaliyah shiyam Ramadhan yang diajarkan oleh Rasulullah adalah :
 
a.  Berwawasan yang benar tentang puasa dengan mengetahui Dan menjaga
rambu-rambunya.
 
Puasa bukanlah sekedar tidak makan Dan tidak minum, tapi Ada rambu-tambu
kehidupan yang harus ditaati sehingga puasa itu menjadi sarana tarbiyyah
(pendidikan) menuju kehidupan yang bertaqwa kepada Allah Swt. Puasa seperti
inilah yang bisa menghapus dosa seorang Muslim, Rasulullah Saw bersabda:
Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian mengetahui rambu-rambunya Dan
memperhatikan apa yang semestinya diperhatikan, maka hal itu akan menjadi
pelebur dosa-dosa yang pernah dilakukan sebelumnya” (HR. Ibnu Hibban Dan
Al-Baihaqi).
 
Tidak meninggalkan shiyam, walaupun sehari, dengan sengaja tanpa alasan yang
dibenarkan oleh syariat Islam. 
 
Puasa Ramadhan merupakan ibadah yang mesti ditunaikan, tanpa uzur syar’I
(halangan yang bisa dibenarkan menurut syari’at), maka seorang Muslim tidak
boleh meninggalkan puasa. Ini merupakan dosa yang sangat besar sehingga
tidak bisa ditebus meskipun seseorang berpuasa sepanjang masa,   Rasulullah
SAW bersabda : “Barangsiapa tidak puasa pada bulan Ramadhan sekalipun sehari
tanpa alasan rukhshoh atau sakit, hal itu (merupakan dosa besar) yang tidak
bisa ditebus bahkan seandainya IA berpuasa selama hidup” (HR.At-Turmudzi).
 
c.   Menjauhi hal-hal yang dapat mengurangi atau bahkan menggugurkan nilai
shiyam. 
 
  Puasa merupakan pendidikan untuk menahan diri dari hal-hal yang tidak
benar, bila hal itu tidak bisa ditinggalkan, maka tidak Ada nilai atau
paling tidak berkurang nilai ibadah seseorang, Rasulullah SAW pernah
bersabda: “Bukanlah (hakikat) shiyam itu sekedar meninggalkan makan Dan
minum, melainkan meninggalkan pekerti sia-sia (tak ternilai) Dan kata-kata
bohong” (HR.Ibnu Hibban Dan Ibnu Khuzaimah). Rasulullah juga pernah bersabda
bahwa : “Barangsiapa yang selama berpuasa tidak juga meninggalkan kata-kata
bohong bahkan mempraktekkannya, maka tidak Ada nilainya bagi Allah apa yang
IA sangkakan sebagai puasa, yaitu sekedar meninggalkan makan Dan minum” (HR
Bukhori Dan Muslim).
 
d.  Bersungguh-sungguh melakukan shiyam dengan menepati aturan-aturannya. 
 
  Ibadah puasa merupakan ibadah yang harus dilaksanakan dengan penuh
kesungguhan sehingga apa yang menjadi ketentuannya bila dipatuhi, 
Rasulullah SAW bersabda: ”Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan sepenuh iman
Dan kesungguhan, maka akan diampunkanlah dosa-dosa yang pernah dilakukan.”
(HR. Bukhori, Muslim Dan Abu Daud).
 
e.   Bersahur. 
 
  Bagi orang yang hendak berpuasa, disunnahkan untuk makan sahur pada
saat sebelum tiba waktu subuh (fajar), sahur merupakan makanan yang berkah
(Al-ghoda’ al-mubarok). Dalam hal ini Rasulullah pernah bersabda bahwa
:”Makanan sahur semuanya bernilai berkah, maka jangan Anda tinggalkan,
sekalipun hanya dengan seteguk air. Allah Dan para Malaikat mengucapkan
salam kepada orang-orang yang makan sahur” (HR. Ahmad).
 
f. Ifthor.
 
  Ketika waktu maghrib telah tiba, yakni saat matahari telah terbenam,
maka saat itulah waktu berbuka sehingga sangat ditekankan kepada orang yang
berpuasa untuk segera berbuka puasa. Rasulullah pernah menyampaikan bahwa
salah satu indikasi kebaikan umat manakala mereka mengikuti sunnah dengan
mendahulukan ifthor Dan mengakhirkan sahur. Sabda Rasulullah Saw:
“Sesungguhnya termasuk hamba Allah yang paling dicintai oleh-Nya ialah
mereka yang bersegera 

[daarut-tauhiid] Puasa dimulai dengan niat

2008-09-03 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu'alaikum Wr. Wb.

Maaf, seharusnya dikirim sebelum masuk Ramadhan...
Tapi saya rasa  nggak ada salahnya kalau dikirim sekarang, 
Mudah-mudahan tulisan ini ada manfaatnya...
 
PUASA DIMULAI DENGAN NIAT
 
Puasa hendaklah dimulai dengan niat. Tanpa niat puasa tidak syah
 Hal ini sejalan dengan apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW yang
berbunyi: “Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung niat. Dan
sesungguhnya tiap-tiap orang yang beramal itu ditentukan oleh apa yang IA
niatkan”
 
Niat dalam menjalankan ibadah puasa ini adalah semata-Mata
karena Allah. Karena mengharap ridho Dan kasih-Nya. Dengan kata lain bukan
dikarenakan malu kepada tetangga atau kepada orang lain, Dan bukan pula
karena faktor politis Dan sebagainya, akan tetapi dikarenakan oleh Allah
semata. Hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam Al-Qur’an surat
Al-Bayyinah ayat 5 yang berbunyi: “Mereka tidaklah disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.”
 
Apa itu niat ?
Kalau Kita bicara tentang niat, kami kira sudah tidak Ada lagi
yang tidak tahu atau mengerti apa itu niat. Sebab niat itu sudah menjadi
bahasa Indonesia Dan sudah sering Kita pakai sehari-Hari.
 
Namun demikian tidak Ada salahnya kalau hal ini Kita kaji
kembali untuk menyegarkan ingatan. Niat adalah keinginan hati yang kemudian
diiringi dengan perbuatan. Dalam bahasa Arab didefinisikan sebagai berikut:
“Menyengajakan sesuatu yang dibarengi dengan perbuatan”
 
Umpamanya, Kita mempunyai keinginan untuk pergi ke salah satu
tempat. Katakanlah ke Medan atau ke Surabaya. Kemudian keinginan tersebut
Kita iringi  atau barengi dengan pelaksanaan, maka itulah yang dikatakan
niat. Tapi andaikata tidak dibarengi dengan perbuatan atau pelaksanaan maka
belum dikatakan niat. Yang demikian ini baru dikatakan angan-angan. Dalam
bahasa Arab disebut dengan “Tamanni”.
 
Demikian juga halnya dalam menjalankan ibadah puasa ini. Kalau
Kita sudah Ada keinginan untuk mengerjakan puasa, kemudian Kita laksanakan
keinginan itu, maka sudah termasuk dengan apa yang disebut niat.
 
Menempatkan niat
Ada yang mengatakan niat puasa itu hendaklah dilakukan setiap
malam bulan Ramadhan. Demikian pendapat Imam Syafi’i. Hal ini berdasarkan
kepada salah satu hadist  Nabi yang berbunyi: “Barang siapa yang tidak
berniat puasa pada malam Hari, maka tidak Ada puasa baginya.” (Riwayat
Malik)
 
Kemudian Ada hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Daud,
Tarmidzi Dan Nasa’i, yang berbunyi: “barang siapa yang tidak berniat puasa
sebelum fajar, maka tidak Ada puasa baginya.”
 
Namun demikian, Ada ulama yang mengatakan niat itu cukup sekali
saja waktu awal Ramadhan atau waktu memulai puasa. Demikian pendapat Imam
Maliki Dan Imam Ahmad. 
 
Kesimpulannya, niat itu harus Ada, sebab tidak syah puasa kalau
tidak pakai niat. Permasalahannya niat itu perlu dilapazdkan atau tidak ?
Niat itu sebaiknya dilafadzkan, seandainya tidak dilafadzkan juga tidak
apa-apa Dan tetap syah puasanya. Mengenai waktu memasang niat itu sama saja.
Apakah itu pada awal Ramadhan atau setiap malam mau puasa.
 
Narasumber: Buku “Puasa bukan sekedar kewajiban”
 
 
Tambahan:
Niat puasa adanya di dalam hati Dan hukumnya wajib, sedangkan melapadzkannya
(mengucapkan niatnya) sunah. 
Perbedaan antara puasa sunah dengan puasa wajib adalah pada waktu niatnya.
Kalau puasa sunah lupa niat pada malam Hari boleh saja niatnya pada pagi
Hari, asalkan belum makan/minum apa-apa, sedangkan puasa wajib pada bulan
Ramadhan diniatkan pada malam Hari atau sebelum fajar ketika makan sahur.
Kalau niatnya sudah masuk fajar, menurut ilmu “Mantik” Dan kitab ‘Ushul
Fiqih “ghoyatul wushul” bukannya tidak ada puasa / puasanya tidak syah.
Puasanya tetap syah, hanya nilainya jadi puasa sunah biasa. Sedangkan
puasanya tetap harus diteruskan sebagaimana biasanya, tidak boleh dibatalkan
 Nanti setelah Ramadhan puasanya harus diQodho (diganti dengan niat membayar
puasa Ramadhan). 
Memasang niat sebaiknya pada malam awal Ramadhan Kita niatkan puasa satu
bulan penuh, sedangkan pada malam-malam berikutnya tetap Kita niatkan setiap
malam.
 
Keterangan:
Niat puasa satu bulan seluruhnya adalah untuk menjaga-jaga takut Ada yang
lupa niat pada malam berikutnya. 
Niat puasa setiap malam Ramadhan adalah untuk menyegarkan atau memperbaharui
niat Kita. Tapi walaupun seumpamanya Kita lupa niat, Kita tidak usah
mengqodho-nya karena diawal Ramadhan Kita sudah niat untuk seluruhnya.
 
Adapun bacaan  niatnya sbb:
- Untuk bacaan niat satu bulan penuh pada awal Ramadhan: “Nawaitu
shauma sahri romadhona kullihi” (Saya niat puasa pada bulan Ramadhan satu
bulan seluruhnya).
- Untuk niat puasa pada setiap malam: “Nawaitu shauma ghodin ’an
adaai fardhu syahri romadhona hadzihis-sanati lillahi ta’ala” (Saya niat
puasa esok Hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan karena Allah
Ta’ala)
 
 
Lebih bagus lagi menurut tata bahasa Arab 

[daarut-tauhiid] Pahala Menafkahi Keluarga

2008-06-16 Terurut Topik Ahmad Bustam
Aaasalaamu'alaikum wr.wb.
FYI...


 
Pahala Menafkahi Keluarga

 
Kepada setiap kepala keluarga, perhatikanlah kabar-kabar gembira yang
menunjukkan betapa besar nikmat Allah subhanahu wata'aala untukmu! Betapa
sempurnanya karunia dan pemberian yang dikaruniakan-Nya atasmu! Dia telah
mengaruniaimu keturunan yang dengannya dapat menghiasi kehidupanmu,
melapangkan dadamu dan memperbanyak keturunanmu, serta menambah pahalamu
kelak di akhirat.!
 
Kerasnya tantangan kehidupan dalam mencari rizki, beratnya beban tanggung
jawab yang melelahkan dan debu-debu tanah yang menempel seakan begitu berat,
tampak di wajahmu dalam perjuangan (jihad) terbesar dan ibadah paling mulia
bagimu itu. Karenanya, janganlah bersedih! Itu adalah Sunnatul Hayah
(tradisi kehidupan). Di situlah, kamu dicetak dan dengannya kamu diciptakan.
Namun bagi orang yang memahami syariat Allah subhanahu wata'aala, maka hal
itu menjadi demikian manis dan baik, sementara bagi orang yang menentang
syariat-Nya, maka itu menjadi kesengsaraan dan kesia-siaan.
 
Keutamaan Memberi Nafkah Keluarga
 
Hanya orang yang jiwa kelelakiannya telah terpatri dalam hatinyalah yang
dapat bersedih atas keluh-kesah keluarganya. Dan dalam hal ini, sama saja
antara seorang budak dan orang merdeka, seorang Mukmin dan orang kafir.
Hanya saja, seorang Mukmin yang tulus menjadikan jalan keluar atas
keluh-kesah keluarganya itu sebagai bagian dari ibadah kepada Allah
subhanahu wata'aala dan sebagai sarana mencari ganjaran dan pahala dariNya,
karena ia mengetahui bahwa Allah subhanahu wata'aala telah menjadikannya
pemimpin atas keluarganya dan telah memerinci mengenai hal itu dalam sebuah
firman-Nya melalui lisan Nabi-Nya, Muhammad shallallahu 'alahi wasallam, 
Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap kamu bertanggung jawab atas orang
yang dipimpinnya. Seorang laki-laki (suami) adalah pemimpin bagi keluarga di
rumahnya, dan ia bertanggung jawab atas orang yang dipimpinnya itu.
(Muttafaqun 'alaih).
 
Allah subhanahu wata'aala juga menjanjikan pahala yang agung baginya dan
keutamaan yang besar atas nafkah yang dikeluarkan dan perawatannya bagi
anak-anaknya. Dari Sa'd radhiallahu `anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 
alahi wasallam berkata kepadanya,Sesungguhnya, sebesar apapun nafkah yang
engkau keluarkan atas keluargamu, maka engkau diberi pahala (atas hal itu),
sekali pun sesuap yang engkau sodorkan ke mulut isterimu. (HR.al-Bukhari)
 
Dalam hadits yang lain, dari Ka'ab bin 'Ujrah radhiallahu `anhu, ia berkata,
Pernah suatu ketika, seorang laki-laki melintas di hadapan Nabi shallallahu
'alahi wasallam, lalu para shahabat beliau melihat betapa keuletan dan
semangat orang itu, sehingga membuat mereka kagum, lalu mereka berkata, 
Wahai Rasulullah, andaikata hal ini termasuk di jalan Allah subhanahu wata
aala.? Maka Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda, 'Jika ia
keluar untuk berusaha menafkahi anak-anaknya yang masih kecil, maka itu
termasuk di jalan Allah subhanahu wata'aala. Dan jika ia keluar untuk
berusaha dengan penuh riya` dan kesombongan, maka itu termasuk di jalan
setan. (Shahih al-Jami', 2/8)
 
Dalam salah satu peperangan, pernah Abdullah bin al-Mubarak rahimahullah
berkata kepada teman-temannya, Tahukah kalian suatu amalan yang lebih utama
dari apa yang kita lakukan saat ini (berperang).? Mereka menjawab, Kami
tidak mengetahui hal itu. Ia berkata, Aku tahu itu. Mereka mendesak, Apa
itu.? Ia menjawab, Laki-laki suci yang memiliki tanggungan keluarga,
shalat di malam hari, lalu memandangi anak-anaknya yang sedang tidur dalam
keadaan aurat tersingkap, lalu ia menyelimuti dan menutupi mereka dengan
pakaiannya. Maka, amalannya itu adalah lebih utama dari kondisi kita ini.
 
Bagi yang menjadi tulang punggung keluarga! Hendaknya bergembira karena
dijanjikan surga oleh Rasulullah subhanahu wata'aala, yakni selama kamu
berada di dalam Jihad Tarbiyah, saat kamu menanggung bebannya, bersabar atas
keletihan yang dirasakan dan berjuang melawan kesulitan-kesulitannya!
 
Bila kamu merasa permasalahanmu demikian pelik dan seakan membuat frustasi,
maka lihatlah karunia yang diberikan Allah subhanahu wata'aala kepadamu.
Ketika itu, pasti kamu akan merasakan kesabaran memenuhi seluruh
relung-relung hatimu, menghapus kesedihanmu, dan memantapkan langkahmu untuk
menempuh celah-celah Tarbiyah.
 
Ingatlah, terkadang para pesedekah mengeluarkan sedekahnya sekali dalam
setahun, atau sekali dalam sebulan. Tapi kamu? Dengan mendidik keluarga dan
mereka yang berada di bawah tanggunganmu, kamu adalah pesedekah abadi;
dengan harta, jiwa, kasih sayang dan kebapakanmu!
 
Dalam hadits yang diriwayatkan dari al-Miqdam radhiallahu `anhu, ia berkata,
Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda, Makanan yang kamu berikan
kepada dirimu, maka itu sedekah untukmu; dan makanan yang kamu berikan
kepada isterimu, maka itu sedekah untukmu; dan makanan yang kamu berikan
untuk pelayanmu, maka itu sedekah untukmu. (Shahih Ibn Majah, 1739)
 
Janganlah bersedih, lihatlah bagaimana Allah subhanahu wata'aala

[daarut-tauhiid] Jangan Salah Memilih Teman !

2008-06-15 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
FYI...
 
Just share... Semoga bermanfaat...
 
Jangan Salah Memilih Teman !
Kamis, 12 Juni 08
 
 
Di dalam al-Qur`an dan as-Sunnah, penyebutan kata-kata; al-Qarin, ar-Rafiq
dan al-Khalil (semuanya memiliki makna yang mirip: orang yang selalu
menyertai, teman, kekasih) selalu diiringi dengan arahan-arahan yang
bermanfaat dan isyarat-isyarat edukatif yang penting. Manakala seseorang
dalam kehidupan ini harus memiliki teman yang dapat mengajaknya bicara,
curhat, menghibur dan menasehatinya; maka masalah memilih teman tentu
menjadi amatlah penting. Karena itu, harus ada kesungguhan dalam memilih
orang yang kita senangi dan kita kasihi. Sebab seseorang diukur berdasarkan
agama temannya. Seseorang akan bersama orang yang ia cintai. Para ulama
sering mengatakan, Seseorang tidak semestinya menyepelekan hal memilih
siapa yang layak dijadikan teman, sebab pertemanan itu memiliki pengaruh
yang teramat besar bagi seseorang. Mengenai hal ini, Rasulullah shallallahu
'alahi wasallam pernah bersabda, Seseorang (diukur) berdasarkan agama
temannya; maka hendaklah salah seorang di antara kamu melihat siapa yang ia
jadikan kekasih (teman). (HR.Abu Daud, dishahihkan Syaikh al-Albani)
 
 
Kriteria Seorang Teman
 
 Para ulama juga telah menyebutkan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi
oleh seorang teman (sahabat). Ibn al-Jauzi menyebutkan lima kriteria seorang
teman:
 
 
 A.. Pertama, Hendaknya ia seorang yang berakal.
 
 B.. Kedua, Berakhlak baik.
 
  c.. Ketiga, Tidak fasik.
 
  d.. Keempat, Bukan ahli bid'ah.
 
  e.. Kelima, Tidak ambisius terhadap dunia. (Mukhtasar Minhaj al-Qashidin,
91/92)
 
 
Para ulama mengatakan, Siapa saja yang kriteria-kriteria itu terkoleksi
pada dirinya, maka pertemanannya tidak hanya bermanfaat di dunia semata,
tetapi juga bermanfaat di akhirat kelak. Karena itu, hendaknya pengertian
ini diarahkan kepada perkataan sebagian ulama Salaf, 'Perbanyaklah saudara,
sebab setiap Mukmin mendapatkan syafaat di hari Kiamat.'(Syarh al-Asbab al-
Asyrah al-Mujibah Li Mahabatillah, hal.145)
 
Alasan Memilih Teman Yang Baik
 
Di antara alasan kenapa kita harus mengikat teman yang baik dan tulus adalah
karena besarnya pengaruh dan perlindungannya kepada kita di saat-saat kritis
 Adakah yang lebih mulia dan berharga dari seorang teman, yang sekalipun
tidak dilahirkan dalam perut ibu yang sama denganmu, namun ia menjadi sebab
kamu mendapatkan syafaat dan selamat dari neraka.? Dalam ash-Shahihain,
terdapat pengukuhan adanya syafaat orang-orang beriman. Rasulullah
shallallahu 'alahi wasallam bersabda, Lalu para Nabi memberikan syafaat,
demikian pula para malaikat dan orang-orang beriman. (HR.al-Bukhari dan
Muslim)
 
Dalam hadits yang lain disebutkan bagaimana orang-orang beriman kelak
mendebat Rabb mereka karena saudara-saudara mereka dijerumuskan ke dalam
neraka. Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda, Allah
menyelamatkan orang-orang beriman dari api neraka. Maka tidaklah pendebatan
salah seorang di antara kamu bagi saudaranya dalam kebenaran yang
diperbuatnya di dunia lebih keras dari pendebatan orang-orang beriman
terhadap Rabb mereka tentang saudara-saudara mereka yang dimasukkan ke
neraka. Mereka berkata, 'Rabb kami, mereka itu adalah saudara-saudara kami
yang dulu shalat bersama kami, berpuasa bersama kami dan berhaji bersama
kami, namun mereka telah Engkau masukkan ke neraka.' Rabb berfirman, 
Pergilah, lalu keluarkanlah orang yang kamu kenal di antara mereka.' Lalu
mereka mendatangi mereka (para penghuni neraka itu), lalu mengenal mereka
dengan rupa-rupa mereka, di mana api tidak melahap rupa-rupa mereka itu; di
antara mereka ada yang disambar api hingga pertengahan kedua betisnya, ada
lagi yang disambar hingga kedua tumitnya, lalu mereka mengeluarkan mereka.
(HR.Ibn Majah, dishahihkan oleh al-Albani)
 
Betapa banyak orang sesat gara-gara teman yang rusak (baca: brengsek) atau
sekelompok teman-teman yang nakal. Dan betapa banyak pula orang-orang yang
berada di tepi jurang kehancuran, lalu Allah menyelamatkan mereka dari
neraka melalui teman-teman yang baik tersebut dan kondisinya berubah kepada
kondisi yang lain; dari buta menjadi dapat melihat dan dari sesat menjadi
mendapatkan petunjuk. Hal itu merupakan karunia dari Allah subhanahu wata
aala, yang dianugerahkan kepada orang yang dikehendaki-Nya. Dan itu baru
salah satu dari sekian banyak pengaruh pertemanan yang baik.
 
Ada beberapa pengaruh lainnya yang dijelaskan oleh para ulama. Umar bin
al-Khaththab, misalnya pernah mencoba untuk menghitung-hitung sedikit dari
pengaruh-pengaruh teman-teman yang baik tersebut. Ia mengatakan, Hendaklah
kamu memiliki saudara-saudara yang jujur, niscaya kamu dapat hidup di bawah
naungan mereka, sebab mereka adalah perhiasan di masa senang dan bekal di
masa sulit.
 
Ibn al-Qayyim juga meriwayatkan dari para ulama enam sifat dan manfaat
bergaul dengan orang-orang yang shalih, yaitu: pindah dari ragu menjadi
yakin, dari Riya` menjadi ikhlash, dari lalai menjadi ingat, 

[daarut-tauhiid] Jangan duduk bersama mereka!

2008-05-30 Terurut Topik Ahmad Bustam
 
Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
FYI...

Semoga bermanfaat

Hindari Bermajlis Istihza`!
Selasa, 20 Mei 08, klik di sini: http://www.alsofwah.or
id/?pilih=lihatannurid=482
 
 
Virus mengerikan telah menjalar ke seluruh tubuh ummat islam, ada kalanya
hal tersebut mampu mendatangkan kebaikan dan yang pasti adalah akan membawa
dampak buruk yang sangat berbahaya bagi kaum muslimin. Virus tersebut
menyebar melalui salah satu makhluk yang sangat kecil, yakni lidah yang tak
bertulang. Melalui makhluk kecil mungil ini seseorang akan menjadi tinggi
dan mulia derajatnya atau menjadi hina dan rendah serendah-rendahnya. Dengan
sebab itu pulalah seseorang akan menjadi celaka atau selamat, ahli hikmah
menyebutkan : keselamatan seorang insan adalah tergantung bagaimana ia
menjaga lisannya.
 
 
Di sebagian tempat-tempat berkumpul, majlis-majlis ta`lim,halaqoh-halaqoh
ataupun di warung-warung kopi terkadang mudah sekali mereka mempergunakan
lisan untuk hal-hal yang sangat buruk dan sesuatu yang diharamkan. Bahkan
sampai-sampai kepada ucapan-ucapan yang mengakibatkan pelakunya terjerumus
dalam kekufuran seperti ghibah, berdusta, memfitnah, menafsirkan ayat-ayat
Allah subhanahu wata'aala ataupun hadits-hadits nabi shallallahu 'alahi
wasallam dengan tanpa didasari oleh ilmu yang benar dan tidak hanya itu,
saja sampai-sampai kepada istihzaa` atau menghina, mencela dan merendahkan
Allah subhanahu wata'aala, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya tidak lain itu semua
berangkat dari niat yang jahat, hati yang sakit dan lemahnya agama yang
dimiliki. Allah subhanahu wata'aala berfirman, Hai orang-orang yang beriman
 janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi
mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan)
dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena)
boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita
(yang mengolok-olokkan). (QS. al-Hujurat : 11). Makna 'as-Sukhriyyah' dalam
ayat tersebut adalah menghina, merendahkan dan memberitahukan aib dan
kekurangan-kekurangannya, terkadang dengan meniru atau mempraktekan melalui
perbuatan dan ucapan, terkadang dengan isyarat atau gaya yang betujuan
menghinanya.
 
 
Dan diantara bentuk 'istihzaa' atau penghinaan yang paling dahsyat dan
sangat berbahaya adalah: menghina agama dan pelakunya. Hal tersebut
merupakan perkara yang sangat berbahaya, sehingga para Ulama telah
bersepakat bahwa istihzaa` (menghina) Allah subhanahu wata'aala, agama-Nya
dan Rasul-Nya merupakan sebuah kekufuran yang nyata dan yang menyebabkan
pelakunya keluar dari islam secara menyeluruh. Syaikhul Islam Ibn Taimiyah
berkata: Sesungguhnya menghina Allah subhanahu wata'aala, ayat-ayat, dan
rasul-Nya adalah kekufuran yang pelakunya menjadi kafir setelah ia beriman.
 
 
Ironinya penyakit 'istihzaa` dan sukhriyyah' ini telah menjadi 'seni' bagi
mereka, sehingga kita dapati berbagai macam bentuk istihza`yang mereka
lakukan. Diantara mereka ada yang menghina jilbab/hijab (dengan mengatakan
ini adalah adat istiadat Arab kuno/tempo dulu).Juga ada yang mencela bahwa
pelaksanaan hukum syar`i (sudah tidak relevan lagi). Dan bagi mereka yang
menyerukan amar ma`ruf dan nahi mungkar tidak lepas dari hinaan dan celaan
dari 'lisan ganas' mereka. Celaan juga mereka lakukan terhadap sunnah-sunnah
rasulullah shallallahu 'alahi wasallam seperti jenggot yang dipanjangkan,
celana yang dipendekkan ataupun yang lainnya.
 
 
Dalam hal ini al-Lajnah ad-Da`imah berfatwa menjawab pertanyaan seputar
orang yang berkata kepada saudaranya: Wahai Jenggot dengan maksud menghina
 maka dijawab: Sesungguhnya istihzaa` (mengina) jenggot merupakan sebuah
kemungkaran yang besar. Ucapan 'wahai jenggot' dengan maksud merendahkan dan
menghina adalah kufur, dan apabila hanya bermaksud sebagai pengenal maka
bukanlah kekufuran. Hanya saja panggilan seperti itu tidaklah sepatutnya
untuk dilakukan.
 
 
Ketahuilah bahwa istihzaa` adalah sesuatu yang sangat membahayakan bagi
agama seseorang, firman Allah subhanahu wata'aala : Dan jika kamu tanyakan
kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan
menjawab: 'Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja'.
Katakanlah: 'apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu
berolok-olok?'. Tidak usah kamu minta maaf karena kamu kafir sesudah beriman
 Jika Kami memaafkan segolongan daripada (kamu lantaran mereka taubat),
niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah
orang-orang yang selalu berbuat dosa. (QS. at-Taubah : 65-66).
 
 
Ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang munafiq yang berkata (tentang
Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam dan para sahabatnya), ia berkata: 
tidaklah kami melihat para Qurra` (ahli membaca al-qur`an) kita, kecuali
mereka adalah orang-orang yang buncit perutnya, pendusta, dan pengecut.
Kemudian hal itu di sampaikan kepada Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam,
lalu orang munafik tersebut datang kepada 

[daarut-tauhiid] KETIKA KIAMAT BERGUNCANG

2008-04-12 Terurut Topik Ahmad Bustam
 Assalaamu'alaikum wr.wb.
FYI...
 
Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuhu

KETIKA KIAMAT BERGUNCANG
Senin, 07 April 08, selengkapnya klik di sini: http://www.alsofwah.or
id/?pilih=lihatannurid=476
Kita sering memperhatikan betapa kalang-kabutnya orang-orang ketika sebuah
gempa bumi datang mengguncang. Masing-masing hanya sibuk dan mementingkan
diri sendiri, tidak peduli dengan orang lain, sekalipun terhadap bayi yang
tengah menyusui berada dalam gendongannya. Wanita-wanita hamil pun lupa akan
diri mereka yang sebenarnya berbadan dua. Mereka seakan tidak menyadari
sedang membawa janin di dalam perut mereka. Masing-masing orang ketika itu
seakan dikomandai, 'Selamatkanlah dirimu sendiri.!' Sungguh mengerikan!
Sungguh egois.! 

Gambaran ini demikian kentara diungkapkan dengan gaya bahasa yang indah oleh
al-Qur`an, kitab suci nan agung. Allah subhanahu wata'aala; berfirman,
artinya, Hai manusia, bertakwalah kepada Rabbmu; Sesungguhnya keguncangan
hari Kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).
(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan itu, lalailah semua
wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah segala
kandungan wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk,
padahal mereka sebenarnya tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat
keras. (QS.al-Hajj:1-2. 
Firman Allah subhanahu wata'aala yang lain yang artinya: “Hai manusia
bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu)
seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat pula
menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka
janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan janganlah
(pula) penipu (setan) memperdayakan kamu dalam mentaati Allah.” (QS. Luqman:
33) 

Betapa dahsyatnya! Betapa menakutkannya kejadian hari Kiamat itu! Dan Nida`
(Panggilan) dalam ayat di atas mencakup semua manusia. Mereka ditakut-takuti
dengan peristiwa yang akan terjadi. Tidak ada keselamatan dari
kedahsyatannya itu selain dengan ketakwaan. 

Wanita yang menyusui tidaklah menjadi lalai dari bayi yang sedang menyusui,
melainkan oleh suasana menakutkan yang mampu menghilangkan segala kesadaran.
Betapa tidak, pemandangan itu menggambarkan kelalaiannya, seakan ia
memandang namun tidak melihat, bergerak namun tidak sadar. Tahukah anda,
seberapa berarti orang yang ia lalai darinya itu? Ia adalah orang yang
paling dikasihinya, sang buah hati. Sementara sebagai wanita, ia adalah
manusia yang paling welas asih terhadapnya.! 

Demikian pula dengan kondisi para wanita hamil yang sampai menggugurkan
kandungan sebelum waktunya, saking dahsyatnya hari itu. Semua orang bak
orang-orang yang mabuk karena kedahsyatan dan gentingnya perkara itu. Akal
sehat dan pikiran mereka telah hilang, padahal mereka bukanlah orang-orang
yang benar-benar mabuk, akan tetapi itu karena azab Allah subhanahu wata
aala amatlah keras.! 

Lalu, bagaimana gambarannya di dalam hadits Nabi shallallahu 'alahi wasallam
? Tidak lebih dahsyat dari itu.! Banyak hadits yang menceritakan tentang hal
itu. Namun di sini, akan disinggung satu atau dua hadits saja. Salah satunya
 hadits yang menyebutkan sebab turunnya ayat 1 dan 2 surat al-Hajj di atas.
Sebagaimana terdapat di dalam Sunan at-Tirmidzi, dari 'Imran bin Hushain
radhiallahu `anhu, ayat itu turun saat Nabi shallallahu 'alahi wasallam
sedang dalam perjalanan. Lalu beliau bertanya kepada para shahabatnya,
apakah mereka mengetahui apa gerangan hari yang digambarkan dalam ayat itu.
Mereka secara polos menjawab, Hanya Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.
Lalu beliau mengatakan, bahwa itu adalah hari di mana Allah subhanahu wata
aala berfirman kepada Adam, Utuslah utusan ke neraka. Adam bertanya, 
Wahai Rabbku, apa itu utusan ke neraka.? Dia subhanahu wata'aala; berfirman
 Sembilan puluh sembilan ke neraka dan satu ke surga. Artinya, dari
seratus orang; sembilan puluh sembilan masuk neraka dan hanya satu orang
masuk surga. Lantas para sahabat pun bertangisan. Maka Rasulullah
shallallahu 'alahi wasallam menyarankan kepada mereka agar berupaya
semaksimal mungkin dalam beramal, minimal mendekati sempurna. Pada bagian
akhir hadits itu, Nabi shallallahu 'alahi wasallam menyatakan, Sesungguhnya
aku berharap kamu menjadi seperempat ahli surga. Lalu para shahabat pun
bertakbir. Kemudian beliau meneruskan, Sesungguhnya aku berharap kamu
menjadi sepertiga ahli surga. Maka mereka pun kembali bertakbir. Kemudian
beliau meneruskan, Sesungguhnya aku berharap kamu menjadi setengah Ahli
surga. Lalu mereka pun kembali bertakbir. Kemudian perawi hadits
mengomentari, Aku tidak tahu, apakah beliau mengatakan lagi setelah itu, 
Dua pertiga' ataukah tidak. 

Dan di dalam ash-Shahihain, dari Abu Sa'id al-Khudri, juga disebutkan
tentang apa itu 'Utusan ke neraka.' Lalu Allah subhanahu wata'aala berfirman
 Dari setiap seribu, terdapat sembilan ratus sembilan puluh sembilan. Lalu
Dia subhanahu wata'aala berfirman lagi, Yang demikian itu 

[daarut-tauhiid] Ingin Jantung Sehat? Menikahlah yang Harmonis!

2008-03-26 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu'alaikum wr.wb.
FYI...

Share...
 
Ingin Jantung Sehat? Menikahlah yang Harmonis!   
Senin, 24 Maret 2008 
Pernikahan yang harmonis ternyata akan meningkatkan kesehatan. Khususnya
jantung. Demikian hail penelitian ilmuwan Brigham Young University Amerika
Serikat (AS)
Hidayatullah.com—Pernikahan yang harmonis berperan besar dalam menjaga
tekanan darah seseorang. Sementara itu,   pernikahan yang tidak harmonis
membuahkan tekanan darah yang lebih tinggi kepada pasangan suami-istri
daripada orang dewasa lajang.
Riset terkini menunjukkan, orang dewasa yang menikah bahagia mempunyai
tekanan darah lebih rendah daripada bujangan, meskipun kaum lajang tersebut
memiliki hubungan pertemanan yang mendukung. Secara langsung ini menunjukkan
bahwa pernikahan adalah masalah kesehatan jantung. Demikian ungkap
Holt-Lunstad, psikolog yang meneliti masalah kesehatan dan hubungan manusia
di Brigham Young University (BYU), AS.
Sebagaimana dilaporkan www.sciencedaily.com 21 Maret 2008, Julianne
Holt-Lunstad, profesor di Brigham Young University (BYU), AS, menemukan
bahwa kaum adam dan hawa yang menikah bahagia memiliki tekanan darah harian
4 angka lebih rendah dibandingkan dewasa lajang. Memiliki sahabat yang
mendukung tidak membuat tekanan darah lebih baik bagi kaum lajang ataupun
mereka yang menikah tapi tidak bahagia. Apa yang diungkap ini merupakan
kejutan bagi profesor Holt-Lunstad dan timnya.
“Terlihat ada manfaat kesehatan dari pernikahan,” kata profesor Holt-Lunstad
 “Tidak hanya menikah yang berguna bagi kesehatan –yang sebenarnya paling
melindungi kesehatan adalah pernikahan yang bahagia.”
Tidak heran pula, penelitian tersebut menemukan hal sebaliknya: kalangan
dewasa yang menikah tapi tidak bahagia bertekanan darah lebih tinggi
dibandingkan mereka yang menikah bahagia dan dewasa bujang bahagia. 
Peneliti itu melibatkan 204 dewasa menikah dan 99 dewasa bujang. Pada tubuh
mereka dipasang alat perekam tekanan darah selama 24 jam tanpa dilepas. Alat
tersebut merekam tekanan darah secara acak sepanjang hari – bahkan saat
mereka tidur. Sekitar 72 kali alat ini mengambil sampel tekanan darah mereka
yang menjadi obyek penelitian itu.
“Kami ingin merekam tekanan darah peserta ketika mereka tengah melakukan
kegiatan apa pun dalam kehidupan keseharian,” papar Holt-Lunstad. 
“Mendapatkan satu atau dua pengukuran di tempat pemeriksaan sebenarnya tidak
mewakili fluktuasi tekanan darah yang terjadi sepanjang hari.” 
Seluruh peserta yang diteliti menjawab pertanyaan seputar daftar nama-nama
rekan dalam jaringan persahabatannya, serta pertanyaan mengenai keadaan
hubungan persahabatan itu. Peserta yang sudah menikah melengkapi pula
pertanyaan tentang kondisi hubungan mereka dengan suami atau istrinya. 
Dengan alat pencatat tekanan darah yang berfungsi siang dan malam, peneliti
itu dapat mengetahui bahwa tekanan darah dewasa yang sudah menikah –
khususnya yang menikah bahagia – menurun ke tingkat lebih rendah daripada
kaum lajang.
“Penelitian telah memperlihatkan bahwa orang yang tekanan darahnya tetap
tinggi sepanjang malam jauh lebih beresika terkena masalah jantung dan
pembuluh darah dibandingkan orang yang tekanan darahnya menurun,” ujar
Holt-Lunstad.
Holt-Lunstad berujar, pasangan menikah dapat mendorong kebiasaan sehat,
misalnya saling menasehati untuk ke dokter dan mengkonsumsi makanan sehat.
Hubungan pernikahan juga merupakan sumber dukungan emosional di waktu sedih
dan gembira. Berbagi berita baik antara suami dan istri, misalnya,
menimbulkan emosi positif, yang akhirnya mendorong fungsi tubuh.
[cs/BYUnews/www.hidayatullah.com ]

 

 

[Non-text portions of this message have been removed]



[daarut-tauhiid] KETIKA ISTRI TAK TAAT

2008-03-24 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
FYI...
 
Semoga bermanfaat...
 
 
KETIKA ISTRI TAK TAAT
Senin, 17 Maret 08, selengkapnya klik: http://www.alsofwah.or
id/?pilih=lihatannurid=472
 
 
Tidak semua orang dikaruniai Allah subhanahu wata’ala berupa Istri Shalihah.
Tetapi tidak berarti orang yang mendapatkan istri yang kurang baik harus
diklaim dan divonis sebagai suami yang tidak baik pula. Sekalipun disebutkan
di dalam ayat al-Qur’an bahwa lelaki yang shalih, telah Allah subhanahu
wata’ala persiapkan baginya wanita yang shalihah.
 
 
Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
 
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ
لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ (النور: 26)
 
 
Wanita-wanita yang tidak baik adalah untuk laki-laki yang tidak baik, dan
laki-laki yang tidak baik adalah buat wanita-wanita yang tidak baik (pula),
dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki
yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). (QS. an-Nur: 26)
 
 
Tentunya kasus di atas merupakan pengecualian bagi orang-orang tertentu,
untuk tujuan dan hikmah tertentu sesuai dengan kehendak Allah subhanahu
wata’ala. Bahkan kasus di atas bukan saja terjadi pada manusia biasa, tetapi
juga pada manusia-manusia pilihanNya, seperti para nabi dan rasul,
orang-orang shalih, dan lain sebagainya.
 
 
Karena boleh jadi hal tersebut merupakan ujian dan cobaan Allah subhanahu
wata’ala kepadanya untuk menguji seberapa besar kesabaran dan kualitas
amalan yang dia persembahkan kepadaNya. Allah subhanahu wata’ala berfirman,
ar-tinya,
 
لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً (الملك: 2)
 
 
Supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan
Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. al-Mulk: 2)
 
 
Kasus seorang istri yang memandang rendah harga diri sang suami, tidak
mengindahkan perintahnya, membangkang kepadanya, atau benci terhadapnya
(nusyuz) bukan suatu yang baru di dalam Islam, bahkan Islam telah memberikan
solusi yang tepat atas kasus tersebut, sebagaimana disebutkan di dalam
al-Qur'an. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
 
وَاللاَّتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي
الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلاَ تَبْغُواْ عَلَيْهِنَّ
سَبِيلاً إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلِيّاً كَبِيراً (النساء: 34)
 
 
Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan
pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika
mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk
menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS.
an-Nisa: 34).
 
 
Inilah solusi yang diajarkan Allah subhanahu wata’ala untuk para suami yang
memiliki istri-istri yang kurang baik, atau tidak taat kepadanya, yaitu:
 
 
1. Firman Allah subhanahu wata’ala, artinya, (Wanita-wanita yang kamu
khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka… )
Hendaklah seorang suami menasihati sang istri. Tentunya nasihat tersebut
disampaikan dengan cara yang lembut dan bijaksana, dan melihat situasi dan
kondisi sang istri. Mengingatkannya agar takut dengan siksaan Allah
subhanahu wata’ala atas perbuatan maksiatnya. Dan sesungguhnya Allah
subhanahu wata’ala telah mewajibkan seorang isteri untuk menunaikan hak
suaminya dan menaatinya, serta mengharamkan kepadanya (sang istri) untuk
mendurhakainya, karena keutamaan sang suami atas seorang istri.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
 
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لأَحَدٍ لأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ
تَسْجُدَ لِزَوْجَهَا (رواه الترمذي)
 
Seandainya aku boleh menyuruh seseorang agar sujud kepada orang lain,
niscaya aku akan menyuruh seorang istri agar sujud kepada suaminya. (HR.
at-Tirmidzi, dengan sanad yang shahih)
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,
 
إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَلَمْ تَأْتِهِ فَبَاتَ
غَضْبَانَ عَلَيْهَا لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ (رواه البخاري
ومسلم)
 
 
Apabila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya, lalu ia enggan
memenuhinya, lalu ia (suami) marah kepadanya, niscaya para malaikat
melaknatnya higga pagi hari. (HR. al-Bukhari dan Muslim)
 
 
Juga sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam yang lainnya,
 
إِذَا بَاتَتِ الْمَرْأَةُ هَاجِرَةً فِرَاشَ زَوْجِهَا لَعَنَتْهَا
الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ (رواه مسلم)
 
 
Apabila seorang istri tidur memboikot tempat tidur suaminya, niscaya para
malaikat melaknatnya hingga pagi hari. (HR. Muslim).
 
 
2. Firman Allah subhanahu wata’ala, artinya, (…dan pisahkanlah mereka di
tempat tidur mereka…)
 
 
Hendaklah seorang suami memisahkan sang istri di tempat tidurnya. Ibnu 
Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, al-Hajr (memisahkan) adalah tidak
meng-gauli sang istri di tempat tidurnya, dan hendaklah ia membelakanginya,
serta tidak mengajaknya bicara.
 
 
Langkah yang kedua ini diambil oleh seorang suami jika sang istri tetap
tidak ada perubahan atas nasihat yang disampaikan. Sebagaimana hal tersebut

[daarut-tauhiid] WANITA KELUAR RUMAH, Antara Maslahat dan Mudharat

2008-03-14 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

FYI...


Semoga bermanfaat...



Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh
 
WANITA KELUAR RUMAH, Antara Maslahat dan Mudharat
Selasa, 11 Maret 08, klik detailnya: http://www.alsofwah.or.id/index
php?pilih=lihatannurid=471
 
 
Kajian tentang wanita merupakan tema yang menarik untuk didiskusikan. tema
tersebut juga merupakan obrolan dan bahan karya tulis yang tak pernah habis
dan bosannya untuk dibahas. Perbincangan tentangnya memiliki keasyikan dan
nilai seni tersendiri bagi siapa saja yang terlibat di dalamnya. Bahkan
Islampun membahas tentangnya dan memberikan perhatian besar tentang
masalahnya. Hal ini merupakan bukti bahwa Islam adalah agama yang universal,
agama yang sempurna, agama yang sangat relevan sepanjang zaman. Bukan
seperti yang dipropagandakan Barat terhadapnya sebagai sebuah ancaman dan
sebagainya.
 
 
Di antara masalah aktual tentang wanita yang menjadi sorotan Islam adalah
tentang Polemik Wanita Keluar Rumah dan Berbaur dengan Kaum Pria dalam
Dunia Kerja.
 
 
Di sebagian masyarakat kita yang permisif (serba boleh), tentu ini adalah
masalah biasa, masalah picisan yang tidak perlu dipermasalahkan. Sebagaimana
hal itu juga terjadi di semua masyarakat kafir, sekuler, liberal, kapitalis,
dll.
 
 
Islam memandang masalah ini adalah masalah yang dapat menimbulkan fitnah
yang mengancam dan menyebabkan kehancuran sebuah masyarakat yang paling kuat
dan kokoh sekalipun. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Aku tidak
meninggalkan setelahku ini suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki
selain fitnah wanita. (Muttafaq 'alaih).
 
 
Tuntutan zaman, kecanggihan teknologi, kemajuan budaya plus gembar gembor
emansipasi wanita, sungguh laksana bisa beracun dan virus mematikan yang
hampir tersebar merata di seluruh tubuh sebagian kaum Muslimin, dan
khususnya wanita Muslimah. Betapa tidak, para wanita muslimah kini nyaris
tak bedanya dengan wanita-wanita non Muslimah. Baik penampilan dan
kepribadian mereka, mulai cara makan sampai cara berdandan, bahkan cara
bergaul dan yang lainnya hampir 100 % menjiplak apa yang ada pada mereka.
Sehingga kita melihat wanita Muslimah, keluar rumah dari pagi dan pulang
hingga larut malam, beraktifitas di luar rumah tanpa mahram. Mereka memasuki
dunia kerja kaum pria, yang menyebabkan mereka mau tak mau berbaur
(ikhtilath) dengan para pria. Ngobrol berjam-jam dan menghabiskan waktu
dengan pria asing selama seharian dengan alasan ini dan itu. Anehnya
mahram-mahram mereka seakan-akan rela dan bangga dengan apa yang diperbuat
oleh wanita-wanita mereka. Tidak sedikit rasa cemburu dan kekhawatiran yang
tersisa pada diri mereka, hingga rasa malu pun mungkin telah lenyap dan
sirna. Padahal seharusnya isteri-isteri, anak-anak dan saudara-saudara
perempuan mereka, dijaga dan diselamatkan dari manusia-manusia srigala yang
lapar dan siap memangsa buruannya.
 
 
Sungguh banyak dalil shahih yang tidak membenarkan hal di atas, bahkan
mengecam tindakan yang tidak terpuji tersebut.
 
 
Para wanita yang keluar rumah dan bercampur baur dengan pria asing dalam
dunia kerja tidak diragukan lagi merupakan perbuatan yang berdampak negatif,
baik terhadap dirinya, keluarganya, maupun masyarakatnya. Dan hal itu
sebagai sarana yang paling besar dan sangat berpotensi bagi terjadinya
perzinahan yang diharamkan Allah subhanahu wata`ala. Sebagaimana firmanNya,
artinya, Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS. al-Isra: 32)
 
 
Tidak sedikit kasus perselingkuhan marak terjadi disebabkan oleh hal
tersebut dan berakhir dengan retaknya sebuah rumah tangga dan perceraian
yang menyakitkan yang berawal dari sebuah kecemburuan dan pengkhianatan.
Sang wanita yang merasa telah terpuaskan 'kebutuhan'nya dengan 'lelaki
partner kerjanya', puas dengan saling memandang yang diharamkan dan
mengobrol tanpa ada batas dan etika yang dibenarkan syariat Islam, dandanan
yang mengundang maksiat bagi setiap lelaki yang memandang, suara yang
dibuat-buat sehingga terdengar nikmat dan dasyat bagi para lelaki pecinta
maksiat, dll. Sementara sang suami merasa tak dilayani dengan memuaskan,
karena sang istri yang merasa kelelahan dan tidak siap melayani dan berbagai
alasan yang direncanakan. Demikian pula anak-anak pun menjadi korban.
Anak-anak yang kehilangan perhatian dan buaian kasih seorang ibu idaman.
Anak-anak yang tidak mendapatkan tempat untuk curhat, akhirnya
melampiaskannya ke tempat-tempat maksiat dan orang-orang jahat. Anak-anak
yang tumbuh brutal dan tak terarah, putus sekolah, terlibat narkoba, pesta
seks dan sejumlah kriminalitas lainnya. Dan dampak-dampak tersebut dapat
dipastikan merupakan sebuah konsekuensi dari pelanggaran dan tidak
ditegakkannya al-Qur'an dan sunnah Nabi shallallahu `alaihi wasallam yang
mulia. Diriwayatkan oleh Ibnu 'Abbas radhiallahu `anhuma dia berkata, Aku
mendengar Rasulullah shallallhu `alaihi wasallam bersabda, Janganlah
sekali-kali seorang lelaki 

[daarut-tauhiid] Bersegera Dalam Beramal

2008-03-11 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu'alaikum wr. Wb.  
 
FYI...
 

Semoga bermanfaat.
 
Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh
 BERSEGERA DALAM BERAMAL
Rabu, 05 Maret 08, selengkapnya : http://www.alsofwah.or
id/?pilih=lihatannurid=470
 
 
Segala puji bagi Allah subhanahu wata'ala yang kepunyaan-Nya apa-apa yang
ada di langit dan di bumi dan bagi-Nya segala puji di Akhirat. Dia Maha
Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
 
Sesungguhnya manusia diciptakan untuk beramal, kemudian ia akan dibangkitkan
pada hari Kiamat nanti untuk mendapatkan balasan atas amal-nya itu. Ia tidak
diciptakan untuk bermain-main lantas ditinggalkan begitu saja tanpa ada
pertanggungjawaban. Orang bahagia ialah orang yang bisa memberikan simpanan
kebaikan untuk pribadinya yang didapat di sisi Allah subhanahu wata'ala. Dan
orang celaka adalah orang yang memberikan kejelekan untuk pribadinya,
akibatnya adalah kerugian dan kesengsaran.
 
Perhatikanlah amal perbuatan kalian dan beritrospeksilah pada diri kalian
sebelum datangnya ajal. Sesungguhnya ajal adalah ujung dari amal kalian dan
merupakan awal pembalasan atas amal-amal kalian. Maut itu sangat dekat dan
kalian tidak mengetahui kapan ia datang. Uban merupakan salah satu tanda
yang mengingatkan kematian, maka bersiap-siaplah untuknya. Dan kematian
teman dan rekan merupakan tanda akan dekatnya kematian seseorang.
 
Oleh karena itu berusahalah untuk mengingat kematian dan beramallah untuk
kehidupan sesudah kematian, yakni kehidupan yang akan kalian datangi dan
akan kalian tempati, Janganlah kalian menyibukkan diri dan lupa darinya
dengan melakukan hal-hal yang bisa menjadikan kalian pergi meninggalkannya.
Jangan sampai anda tertipu dengan banyaknya angan-angan, akhirnya kalian
lupa akan datangnya kematian. Berapa banyak orang berangan-angan kemudian
tidak kesampaian. Berapa banyak orang yang mendapati waktu pagi, lantas ia
tidak mendapati tenggelamnya matahari di sore harinya. Dan berapa banyak
orang yang memasuki waktu malam, namun ia tidak mendapati pagi harinya. Dan
berapa banyak orang yang berharap (ketika menjelang wafat) agar ditangguhkan
sebentar supaya bisa memperbaiki apa yang telah ia rusak dan ia sia-siakan,
maka dikatakanlah padanya,tidak bisa, tidak mungkin, sesungguhnya
harapanmu telah hilang, dan kamipun telah mengingatkanmu sebelum hal ini
terjadi, dan kami juga telah memberitahukan kepadamu bahwa pada sa'at ini
tidak ada waktu dan tempat lagi bagimu untuk kembali. Allahsubhanahu wata
ala berfirman, artinya, Hai orang-orang yang beriman, janganlah
harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari meng-ingat Allah.
Barangsiapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-o-rang yang rugi
 Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu
sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata
Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang
dekat, yang menyebabkan aku dapat bersede-kah dan aku termasuk orang-orang
yang shalih. Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian)
seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan. (QS. al-Munafiqun: 9-11)
 
 
Sesungguhnya amal setiap manusia akan berakhir ketika ajalnya tiba, akan
tetapi di sana ada amalan-amalan yang manfa'at dan pahalanya akan terus
mengalir, meskipun pelakunya telah meninggal dunia, seperti wakaf-wakaf
kebaikan, wakaf pohon-pohonan yang bermanfaat atau yang berbuah, membangun
masjid, madrasah-madrasah, dan anak cucu yang shalih, dan juga mengajarkan
ilmu yang manfa'at dan menulis buku-buku yang berfaidah. Di dalam hadits
shahih dari Abu Hurairah [rodhiyallahu 'anhu] bahwa Rosululloh subhanahu
wata'ala bersabda, Jika seorang anak adam meninggal, maka terputuslah
amalnya, kecuali tiga perkara, yaitu: Shadaqah jariyah, Ilmu yang manfa'at,
Anak yang shalih, yang berdo'a bagi orang tuanya. (HR. Muslim).
 
 
Hadits ini menunjukkan terputusnya amal seseorang karena kematian, dan
kehidupan di dunia ini hanya sementara dan merupakan tempat untuk beramal.
 
Maka sebagai orang Islam sudah seharusnya takut, jangan sampai lupa mati dan
menyia-nyiakan waktu. Dan bersegera melakukan ketaatan-ketaatan sebelum
datang kematian, tidak mengakhirkannya sampai waktu yang terkadang tidak ia
dapati. Banyak sekali nash-nash dari ayat atau hadits yang menganjurkan
untuk bersegera dan berlomba-lomba dalam mengerjakan ketaatan dan kebaikan.
 
Hadits di atas juga menunjukkan pengecualian tiga perkara yang akan
bermanfaat bagi pemiliknya, meskipun telah meningal dunia, tiga perkara itu
adalah:
 
- Shadaqah jariyah
 
 
Para ulama telah menjelaskan bahwa shadaqah jariyah adalah wakaf kebaik-an,
seperti wakaf tanah, wakaf masjid, madrasah,tempat tinggal, sawah, mus-haf,
buku -buku yang berfaidah dan lain sebagainya. Ini adalah amalan yang utama
yang bisa ia lakukan bagi dirinya untuk kehidupan akhirat. Dan hal ini bisa
dikerjakan oleh orang yang berilmu dan juga orang awam.
 
- Ilmu yang bermanfa'at
 
 
Hal ini bisa dilakukan oleh orang yang 

[daarut-tauhiid] SEKOLAH MENENGAH BAGUS GRATIS

2007-12-18 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu'alaikum wr. wb.
FYI
 
Semoga bermanfaat bagi yang memerlukan...



Tolong disebarkan untuk mereka yang berhak dan membutuhkan. Lebih lengkap
dapat dilihat di www.lpi-dd.net
 
Sekolah Unggulan, berasrama dan bebas biaya membuka pendaftaran
 
SMART Ekselensia Indonesia adalah sekolah tingkat menengah berasrama dan
bebas biaya yang berada di bawah naungan Lembaga Pengembangan Insani (LPI)
Dompet Dhuafa. Didirikan pada tahun 2004, sekolah ini telah memiliki siswa
didik berjumlah 137 untuk 4 angkatan.
 
Sekolah yang diperuntukkan bagi anak-anak dari kalangan dhuafa yang
berprestasi dari seluruh Indonesia ini digagas untuk meningkatkan harkat dan
derajat kaum dhuafa melalui program pendidikan dan pembinaan yang
komprehensif dan berkesinambungan. Diharapkan, setelah melalui proses
pendidikan dan pembinaan di SMART EI, setiap siswa memiliki bekal berkarya
untuk bangsa, negara dan agamanya.
 
Proses seleksi hingga kedatangan calon siswa, serta  pendidikan selama
berada di kampus SMART EI, tidak dipungut biaya apapun.

Persyaratan Umum
1)   Berasal dari keluarga dhuafa (sesuai kriteria Dompet Dhuafa )
2)   Laki-laki
3)   Lulus/Tamat SD atau sederajat
4)   Bersedia untuk mengikuti program belajar 5 tahun atau hingga
selesai
5)   Memeroleh izin dari orang tua/wali
6)   Memiliki prestasi akademik, dengan kriteria
7)   Mendapat Rangking 1-5 di Kelas IV–VI
8)   Rata-rata Nilai Rapor minimal 7,0 dan Rapor tidak ada nilai 5 
9)   Memiliki prestasi kegiatan pendukung, seperti olah raga, kesenian,
organisasi, atau keterampilan Bersedia mengikuti seluruh tahapan seleksi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku 
10)Berbadan sehat dan tidak memiliki penyakit menular 
 
Persyaratan Khusus 
1)   Mengisi formulir pendaftaran calon peserta seleksi
2)   Fotokopi rapor kelas IV – VI yang telah dilegalisir oleh sekolah
asal.
3)   Fotokopi ijasah/STTB/ STK 
4)   Fotokopi piagam penghargaan/ sertifikat 
5)   Surat keterangan tidak mampu dari Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM).

6)   Surat Keterangan Gaji/Penghasilan orang tua/wali dan/atau anggota
keluarga yang menopang/ikut membantu pendapatan keluarga dari RT atau RW
atau Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) setempat. 
7)   Surat pernyataan/izin mengikuti pendidikan di SMART EI dari orang
tua 
8)   Fotokopi rekening listrik 2 bulan terakhir 
9)   Fotokopi KTP/Surat Keterangan Domisili Tetap dari RT atau RW.
10)Fotokopi Kartu Keluarga/KK.
11)Pas Foto Calon Peserta ukuran 4 X 6 sebanyak 4 lembar. 
 
 
 
Waktu dan Tempat Pendaftaran
Pendaftaran dibuka mulai tanggal 01 Januari sampai dengan tanggal 28
Februari 2008. Peserta dapat mendaftarkan diri di di Panitia Daerah yang
terdekat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
 
Panitia Nasional Seleksi SMART Ekselensia Indonesia
Bumi Pengembangan Insani, 
Jl. Raya Parung Bogor Desa Jampang Kec. Kemang 
Kabupaten Bogor–Jawa Barat 16330
Telp. 0251-610817 /610 818 Ext 11
 www.lpi-dd.net
 
Panitia Daerah Seleksi SMART Ekselensia Indonesia 
Daerah Seleksi : Bali
Bapak Hendry Sulistiono
LAZ DSM BALI
Jl. Diponegoro No. 157 Sangrah, Denpasar - Bali
Telp: 0857 3711 1100/ 0813 3812 3124/ 0361-855 7285
 
Daerah Seleksi : Banten
Ibu Sifa/ Bapak Ade
KONSORSIUM PEMBAHARU BANTEN
Jl. KM Idris No. 54 Neglasari Timur Rt 04/ Rw 13 Benggala, Serang Banten
42117
Telp: 0856 9236 4906/ 0254-209392
 
Daerah Seleksi: Bogor
Bapak Setia Budi/ Asep Nurhalim
ETOS BOGOR
Jl. Babakan Tengah RT 02/ Rw 08 No. 107 Desa babakan Tengah Kecamatan
Darmaga 16680
Telp: 0818 0895 5849/ 0813 1515 0768
 
Daerah Seleksi: Jakarta
Bapak Abdurrahman
ETOS JAKARTA
Jl. Kedoya No. 39 Rt 01/ Rw 02 Pd. Cina Depok 16424
Telp: 0813 1084 5934
 
Daerah Seleksi: Gorontalo
Bapak Sumantimaku
YAYASAN AYATUL IKHWA 
Jl. Limboto Raya No. 15 Ds. Tuladenggi Kec. Telaga Biru Gorontalo 96181
Telp: 0813 1659 2022/ 0435-838950
 
Daerah Seleksi: Bandung
Bapak Yudi Supriatna 
DOMPET DHUAFA BANDUNG
Jl. Pasirkaliki No. 143 Lantai II Bandung - Jawa Barat 40173
Telp: 0813 2299 9211/ 022-6032281
 
Daerah Seleksi: Semarang
Bapak Efendi Nugroho
ETOS SEMARANG
Jl. Timoho III No. 30 Tembalang Semarang- Jawa Tengah
Telp: 0815 7509 0400/ 0817 954 1858/ 024-76482311
 
Daerah Seleksi: Surabaya
Ibu Nurul Aisyah
ETOS SURABAYA 
Jl. Arif Rahman Hakim No. 58 B Sukolilo Surabaya-Jawa Timur
Telp. 0817 934 0271/ 031-71074803
 
Daerah Seleksi: Banjarbaru
Bapak Qomarudin Sukri
INTELLECTUAL MOSLEM YOUTH COMMUNITY (IMYCo)
Jl. Putri Junjung Buih Gg. Kelinci II No. 4 Banjar Baru-Kalsel 70511
Telp. 0812 9933 284/ 0511-7751720
 
Daerah Seleksi: Pontianak
Bapak Duin/ Kiryan
DOMPET UMMAT
Jl. Tanjungsari NO. 40 Pontianak-Kalimanta n Barat
Telp: 0561-7032360/ 735978
 
Daerah Seleksi: Balikpapan
Bapak Kamaludin
DOMPET DHUAFA KALTIM 
Jl. Mr. Iswahyudi No. 10 Rt 56 Sepinggan Gunung Bahagia Balikpapan - Kaltim
Telp: 0813 1761 6260/ 0542-7209738
 
Daerah Seleksi: Lampung
Bapak Juperta Panji Utama
LAZ LAMPUNG PEDULI
Jl. S. Parman 19 Palapa Tanjung 

[daarut-tauhiid] Penyelamat Manusia

2007-08-30 Terurut Topik Ahmad Bustam
 Assalaamu’alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh.
 
Semoga bermanfaat...
 
 
Penyelamat manusia
 
Ada 3 hal yang bisa menjadi penyelamat manusia dari siksaan Allah, yaitu:
 
1. Takut kepada Allah Ta’ala, baik dalam keadaan tersembunyi maupun
terbuka
2. Sederhana dalam menjalani kehidupan dunia, baik di saat fakir maupun
di saat kaya
3. Selalu berlaku adil, baik di saat senang maupun marah.
 
Yang dimaksud dengan adil di saat senang dan marah adalah  ketika hatinya
dalam keadaan senang, suka, ridho dan cinta semuanya karena Allah semata.
Begitu pula halnya ketika hatinya dalam keadaan marah, dan tidak suka semua
dilakukan hanya untuk mencari ridho Allah. Bukan karena dendam, marah atau
mencari sanjungan manusia.
 
Wassalam,
 
 
 

[Non-text portions of this message have been removed]



[daarut-tauhiid] Jadwal Waktu Gerhana Bulan Total 28 Agustus 2007

2007-08-28 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu'alaikum wr. wb.
Fyi...

Gerhana Bulan Total 28 Agustus 2007
Pada Thursday, August 23, 2007 pukul 00:00

Gerhana bulan total tejadi tanggal 28 Agustus 2007. Gerhana bulan tersebut
dapat dilihat dari wilayah Indonesia.
*Posisi bulan ada di sebelah timur (Azimuth 96° s/d 100°)

Gerhana mulai : 15 50.9 WIB
Gerhana total : 16 52.0 WIB
Pertengahan gerhana : 17 37.3 WIB
Akhir gerhana total : 18 22.7 WIB
Gerhana berakhir : 19 23.8 WIB

Gerhana dapat dilihat di Amerika Selatan bagian barat, Amerika Tengah,
Amerika Utara, Samudera Pasifik, Indonesia, Philipina, Asia bagian timur,
Jepang dan Korea. Intinya, gerhana bulan dapat terlihat dibelahan bumi
dimana pada saat terjadinya gerhana bulan di tempat tersebut matahari sudah
terbenam.
Gerhana Bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan permukaan bulan
tertutup oleh bayangan bumi. Bulan selain berevolusi terhadap bumi juga
bersama-sama bumi mengelilingi matahari. Sementara bumi sendiri selain
berotasi (berputar pada porosnya), juga berevolusi (mengelilingi matahari).
Pada suatu saat terjadilah posisi dimana bumi berada diantara matahari dan
bulan pada satu garis lurus, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai
bulan karena terhalangi oleh bumi. Gerhana bulan dapat dilihat dengan mata
telanjang dan tidak berbahaya bagi mata kita, selama gerhana bulan kita
dapat melihat bayangan bumi pada bulan dengan menggunakan teleskop atau
dengan mata telanjang.
Gerhana bulan juga menarik untuk diamati dan dipelajari, misalnya untuk
menguji ketepatan perhitungan ephemeris (koordinat benda langit). Pada saat
itu posisi bulan, bumi dan matahari tepat satu garis. Jika bulan bergerak di
dalam daerah bayangan penumbra bumi, tanda-tanda gerhana tak tampak, oleh
karena itu yang bisa kita amati ialah pada saat bulan memasuki daerah
bayangan umbra bumi. Gerhana bulan terlihat dari tempat-tempat dimana pada
saat terjadi gerhana ditempat tersebut matahari sudah terbenam, peristiwa
gerhana bulan bisa berlangsung sampai lebih dari 3 jam.
Fase bulan berulang rata-rata dalam 29,5 hari yang disebut satu bulan
sinodis. Tidak setiap bulan mati (new moon) terjadi gerhana matahari, begitu
pula tidak setiap bulan purnama terjadi gerhana bulan, hal ini disebabkan
oleh orbit bulan membentuk bidang miring sebesar 5 derajat terhadap bidang
ekliptika. Perpotongan dua bidang tersebut membentuk garis nodal yang
berputar ke arah barat dalam periode 18,6 tahun, yang disebut periode nutasi
bulan, Kedudukan matahari dekat sebuah titik nodal disebut musim gerhana,
yang berulang pada setiap 173,3 hari, yang disebut periode saros. Setiap
perulangan periode saros, wilayah lintasan gerhana di bumi akan bergeser
pada tempatnya, akibat harga periode saros tidak bulat. Jika musim gerhana
pertama jatuh pada bulan Januari, gerhana matahari dapat terjadi sebanyak 5
kali dalam setahun. Jumlah maksimum seluruh gerhana baik gerhana matahari
dan gerhana bulan dalam satu tahun dapat terjadi sampai 7 kali.


sumber : http://www.bmg.go.id/news_item.asp?NewsID=33







[Non-text portions of this message have been removed]



[daarut-tauhiid] Sebab Terjadinya Penyimpangan Pemikiran Masyarakat Barat

2007-08-06 Terurut Topik Ahmad Bustam
 Assalaamu'alaikum wr. wb.
 
Fyi...
 
quote 
Sebab Terjadinya Penyimpangan Pemikiran Masyarakat Barat
Oleh : Ust. Nabiel Fuad Al-Musawa 
Prof. DR. Yusuf al-Qardhawi (1995), seorang pakar fiqh dan pemikir Islam
paling terkemuka di dunia saat ini, membuat analisis tentang beberapa
karakteristik Pemikiran Barat Modern berdasarkan pendekatan Pemikiran Islam,
sebagai berikut :

1. Tidak Mengenal Penciptanya Secara Benar
Peradaban Barat modern tidak mengenal ALLAH secara benar, konsep ketuhanan
mereka hanya menganggap Tuhan sebagai penguasa langit, tetapi Tuhan tidak
berkuasa di bumi. Bumi adalah daerah kekuasaan manusia, dan Tuhan tidak
boleh sekali-kali ikut campur dalam urusan-urusan manusia, karena manusia
lebih mengetahui tentang apa yang baik bagi dirinya daripada Tuhan, dan
Tuhan terlalu suci untuk ikut mengatur semua itu.
Pemahaman ini bersumber dari konsep pemikiran Aristoteles dan Plato tentang
Tuhan. Menurut Aristoteles, Tuhan adalah Maha Suci dan karena ke-Maha
Suci-annya itulah maka Tuhan tidak memikirkan segala sesuatu yang
diciptakan-Nya (karena Tuhan terlalu suci untuk hal-hal remeh seperti itu)
dan Ia hanya disibukkan untuk memikirkan diri-Nya sendiri saja! Lebih jauh
dari Aristoteles, muridnya Plato lebih mensucikan Tuhan, sehingga Tuhan
menurut Plato tidak memikirkan apa-apa, sebab Ia terlalu suci untuk
berfikir, walaupun memikirkan diri-Nya sendiri. Sungguh menyedihkan.

2. Mitos PRIMETHEUS Si Pencuri Api Suci
Dalam filsafat Yunani kuno, dikenal sebuah cerita mitos tentang Primetheus
si pencuri api suci, seorang manusia penjaga api ilmu pengetahuan milik
Tuhan (dewa Zeus), yang kemudian Primetheus mencuri api ilmu pengetahuan
tersebut dan melarikan diri ke dunia dan dengan bekal ilmu pengetahuan
tersebut ia mampu mengembangkan dan membangun dunia. Tetapi hal itu
menimbulkan kemarahan Tuhan, sehingga berakhir pada perkelahian antara
Tuhan dengan manusia yang dimenangkan oleh manusia.
Mitos sederhana ini ternyata berdampak begitu mendalam terhadap mayoritas
masyarakat Barat. Dua kata kunci (keywords) dari mitos tersebut yang dapat
diambil, yaitu konflik manusia dengan Tuhan dan konflik manusia dengan alam.
Sebagian besar masyarakat Barat membenci Tuhan yang digambarkan sebagai
tidak rela ilmu-Nya dipelajari oleh manusia (hal ini kemudian tercermin pula
pada kitab Injil tentang perkelahian manusia dengan Tuhan, ajaran Marx bahwa
agama adalah candu bagi masyarakat dan puisi Nietsche yang menyatakan bahwa
Tuhan telah mati).
Kata kunci yang kedua adalah konflik antara manusia dengan alam. Sebagian
besar masyarakat Barat menganggap alam sebagai musuh yang harus ditaklukkan
(bukan mitra manusia sebagaimana dalam pandangan Islam yang tercermin dalam
hadits-hadits Nabi SAW diantaranya : Gunung Uhud ini mencintai kita dan
kita pun mencintainya; atau dalam hadits lain : Kalau kalian berperang
maka jangan membunuh binatang ternak, jangan menebang pohon-pohon dan
membakar ladang-ladang kecuali untuk keperluan makan kalian), pandangan ini
lalu diimplementasikan dalam bentuk eksploitasi terhadap alam, yang bermuara
pada kerusakan ozon dan lingkungan serta habisnya energi sumberdaya alam di
bumi.

3. Terperangkap Aliran Materialisme
Aliran materialisme menjadikan interpretasi atas segala sesuatu berdasarkan
materi semata-mata, apa yang dapat ditangkap oleh panca-indra harus
diterima, sementara apa yang diluar itu adalah nonsense yang tidak perlu
digubris apa lagi difikirkan. Aliran materialisme ini kemudian berkembang
dan menafikan segala sesuatu yang bersifat norma dan akhlaq, menganggapnya
sebagai kepura-puraan (dengan menyelewengkan arti kata munafiq) dan pada
fase finalnya adalah mengingkari segala yang ghaib.
Ajaran materialisme lalu masuk ke segala bidang, pepatah time is money tidak
lagi memperdulikan apakah uang tersebut halal atau haram, pernikahan tidak
lagi ditujukan untuk bersama-sama melaksanakan ridho Allah SWT sekuat
tenaga, tetapi mengedepankan nilai materi semata, pendidikan lebih
mengutamakan pada konsumsi akal semata dan membiarkan kegersangan batin dan
ruhani.

4. Bahaya Aliran Sekularisme
Ajaran sekularisme berawal pada abad pertengahan, setelah Barat belajar
pengetahuan dari Islam, maka bermunculanlah para ilmuwan dan pakar dengan
berbagai teori (yang kemudian ditentang oleh para agamawan disana), yang
berbuntut pada terjadinya peperangan antara ilmuwan dengan agamawan dan
berakibat pembantaian besar-besaran terhadap para ilmuwan, dengan penyaliban
dan pembakaran (termasuk yang terbunuh diantaranya Galileo Galilei di
pengadilan Roma, dan lain-lain). Karena para ilmuwan berada pada kebenaran,
maka drama ini diakhiri dengan pemberontakan besar-besaran menentang gereja
yang berakibat lahirnya ajaran sekularisme, yang memisahkan agama dari ilmu
pengetahuan dan memisahkan agama dari hukum dan negara. 
Sejarah lahirnya sekularisme di Barat yang demikian pahit dan melahirkan
permusuhan pada agama dapat difahami. Tetapi beberapa pertanyaan yang
crucial dan perlu dijawab adalah : Apa kesalahan 

[daarut-tauhiid] Mencaci Agama dalam keadaan emosi

2007-07-10 Terurut Topik Ahmad Bustam
 Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
 
 
MENCACI AGAMA DALAM KEADAAN EMOSI
 
 
Mencaci maki agama merupakan salah satu bentuk kekufuran yang dapat
membatalkan ke-Islaman seseorang. Oleh karena itu selayaknya seseorang
berhati-hati dalam masalah ini. Jika hal itu dilakukan dengan sengaja dan
memang dengan tujuan menghina agama, maka jelas sekali pelakunya dapat
terkena hukum riddah (murtad). Tetapi bagaimana jika seseorang melakukan nya
dalam keadaan emosi? Apakah juga terkena konsekuensi hukum yang sama, yakni
keluar dari Islam, dan akhirnya isterinya pun menjadi haram baginya? Berikut
komentar Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkenaan
dengan masalah ini:
 
Vonis hukum terhadap orang yang mencaci-maki agama Islam bahwa dia telah
melakukan kekufuran sebab mencaci-maki agama dan memperolok-oloknya
merupakan tindakan murtad dari Islam dan kekufuran terhadap Allah subhanahu
wata'ala dan dien-Nya. Dalam hal ini, Allah subhanahu wata'ala telah
mengisahkan perihal suatu kaum yang memperolok-olok agama Islam, bahwa
mereka itu pernah mengatakan, Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan
bermain-main saja. Lalu Allah subhanahu wata'ala menjelaskan bahwa senda
gurau dan bermain-main seperti ini merupakan bentuk olok-olok terhadap Allah
 ayat-ayat dan Rasul-Nya dan bahwa mereka telah menjadi kafir karena itu.
Allah subhanahu wata'ala berfirman, artinya,
Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu),
tentu mereka akan menjawab, Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan
bermain-main saja. Katakanlah, ' Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan
Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?. Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu
kafir sesudah beriman. (QS. at-Taubah: 65-66).
 
Jadi, memperolok Agama Allah, mencaci-makinya, mencaci-maki Allah subhanahu
wata'ala dan Rasul-Nya atau memperolok keduanya merupakan kekufuran yang
mengeluarkan seseorang dari agama ini. Sekalipun demikian, di sana masih ada
peluang untuk bertaubat, sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala artinya
 Katakanlah, 'Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka
sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. (QS. Az-Zumar: 53).
 
Bila seseorang bertaubat dari dosa apapun, termasuk riddah (keluar dari
Islam) yang dia lakukan, dan taubatnya itu adalah Taubat Nashuhah (taubat
yang sebenar-benarnya) serta telah memenuhi lima persyaratan, maka Allah
subhanahu wata'ala akan menerima taubat-Nya. Lima syarat yang dimaksud
adalah:
 
Pertama, taubatnya tersebut dilakukannya dengan ikhlas semata karena Allah
subhanahu wata'ala. Jadi, faktor yang mendorongnya untuk bertaubat, bukanlah
karena riya', nama baik (prestise), takut kepada makhluk ataupun mengharap
suatu urusan duniawi yang ingin diraihnya. Bila dia telah berbuat ikhlas
dalam taubatnya kepada Allah subhanahu wata'ala dan faktor yang mendorongnya
adalah ketaqwaan kepada-Nya, takut akan siksaan-Nya serta mengharap
pahala-Nya, maka berarti dia telah berbuat ikhlas dalam hal tersebut.
 
Ke dua, Menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan. Yakni, seseorang
mendapati dirinya sangat menyesal dan bersedih atas perbuatan yang telah
lalu tersebut serta memandangnya sebagai perkara besar yang wajib baginya
untuk melepaskan diri darinya.
 
Ke tiga, Berhenti total dari dosa tersebut dan tidak ada keinginan untuk
terus melakukannya. Bila dosanya tersebut berupa tindakan meninggalkan hal
yang wajib, maka setelah taubat dia harus melakukannya dan berusaha
semaksimal mungkin untuk membayarnya. Dan jika dosanya tersebut berupa
tindakannya melakukan sesuatu yang diharamkan, maka dia harus cepat-cepat
berhenti total dan menjauhinya. Termasuk juga, bila dosa yang dilaku kan
terkait dengan makhluk, maka dia harus memberikan hak-hak mereka tersebut
atau meminta dihalalkan darinya.
 
Ke empat, Bertekad untuk tidak lagi mengulanginya di masa yang akan datang.
Yakni, di dalam hatinya harus tertanam tekad yang bulat untuk tidak lagi
mengulangi perbuatan maksiat yang dia telah bertaubat darinya.
 
Ke lima, Taubat tersebut hendak lah terjadi pada waktu yang diperkenan kan.
Jika terjadi setelah lewat waktu yang diperkenankan tersebut, maka ia tidak
diterima. Lewatnya waktu yang diperkenankan tersebut dapat bersifat umum dan
dapat pula bersifat khusus. Waktu yang bersifat umum adalah saat matahari
terbit dari arah terbenamnya. Maka, bertaubat setelah matahari terbit dari
arah terbenamnya tidak dapat diterima. Hal ini berdasarkan firman Allah
subhanahu wata'ala, artinya,
(Atau) kedatangan sebagian tanda-tanda Rabbmu tidaklah bermanfaat lagi iman
seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia
(belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. (QS. Al-An'am:158).
 
Sedangkan waktu yang bersifat khusus adalah saat ajal menjelang. Maka, bila
ajal telah menjelang, maka tidak ada gunanya lagi bertaubat. Hal ini
berdasarkan firman 

[daarut-tauhiid] Perhiasan Diri

2007-07-02 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu'alaikum wr. wb.

Semoga bermanfaat...


Perhiasan Diri

Ada 8 hal yang bisa menjadi perhiasan diri seperti yang dikatakan oleh Abu
Bakar Ash-shiddiq, yaitu:

1. Memelihara diri dari meminta-minta merupakan perhiasan dari kefakiran
2. Bersyukur kepada Allah merupakan perhiasan dari suatu kenikmatan
3. Sabar adalah perhiasan bagi yang tertimpa musibah
4. Tawadhu’ adalah perhiasan bagi suatu keturunan
5. Hilm (tidak cepat marah) adalah perhiasan bagi yang memiliki ilmu
6. Merasa hina adalah suatu perhiasan bagi seorang pelajar
7. Tidak menyebut-nyebut pemberian yang sudah diberikan merupakan suatu
perhiasan bagi lisan
8. Khusu’ adalah perhiasan bagi sholat.

Wassalam,


[Non-text portions of this message have been removed]



[daarut-tauhiid] Faktor yang dibenci Allah

2007-07-02 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu'alaikum wr. wb.
Semoga bermanfaat...
 
 
Faktor yang dibenci Allah
 
Menurut ahli hikmah ada 10 faktor yang dibenci Allah yang lahir dari 10
golongan, yaitu:
 
1. Sifat bakhil yang timbul dari orang kaya
2. Kesombongan yang timbul dari orang fakir
3. Ketamakan yang timbul dari orang fakir
4. Tidak punya rasa malu dari golongan wanita
5. Cinta dunia yang timbul dari kakek / nenek
6. Kemalasan yang timbul dari kaum remaja
7. Kecantikan yang timbul dari dayang-dayang dikalangan para raja
8. Pengecut yang timbul dari kalangan ahli perang
9. Ujub (bangga diri) yang t imbul dari kalangan orang-orang zuhud
10. Riya' yang timbul dari kalangan ahli ibadah.
 
Narasumber : Kitab  Nasho-ihul 'Ibad 
 
 
Wassalam,
 

[Non-text portions of this message have been removed]



[daarut-tauhiid] Artikel Terbaru Tenteng Sihir

2007-07-02 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh,
 
Fyi dari Al-sofwah...
Semoga bermanfaat u/ kita semua...
 
 
SEBAB SIHIR MELANDA DUNIA ISLAM
Rabu, 20 Juni 07, klik detail di sini: http://www.alsofwah.or
id/?pilih=lihatannurid=433
 
 
Salah satu pembatal Keislaman seseorang adalah sihir, sebuah penyakit akut
yang menggerogoti tubuh umat Islam. Ia adalah penyakit yang telah dikenal
oleh bangsa-bangsa sejak dulu, yang karena pengaruhnya yang buruk pula para
nabi sering dituduhkan dengannya padahal mereka berlepas diri dari perbuatan
semacam itu. Allah subhanahu wata'ala berfirman, artinya,
Demikianlah tidak seorang rasul pun yang datang kepada orang-orang yang
sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan, 'Ia adalah seorang tukang sihir
atau orang gila. (QS. adz-Dzariat: 52)
 
Di abad kontemporer ini, sihir sudah menjadi salah satu problematika yang
muncul, gejalanya semakin marak, berbagai ritual mistik digelar bahkan
dipertontonkan di banyak negara. Banyak kaum Muslimin yang tidak menyadari
akibat dari sihir ini; sebagian mereka ada yang beranggapan bahwa ia hanya
perbuatan yang haram saja padahal sebagaimana dikatakan Imam adz-Dzahabi, 
Kita melihat banyak orang yang sesat terjerumus ke dalam sihir dan mengira
ia hanya perbuatan haram saja, sementara (mereka) tidak merasa bahwa ia
(sisihir) adalah kekufuran.! (al-Kaba'ir:41). Bahkan dalam sebuah hadits,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Tiga orang yang tidak
masuk surga: Pecandu khamer, pemutus silaturrahim dan pembenar sihir. (HR.
Ahmad)
 
Pembahasan kali ini merupakan jawaban atas pertanyaan yang sering
dilontarkan, Mengapa sihir begitu laris manis dan para tukang sihir
bertebaran di negara-negara kaum muslimin.? Di antara sebab-sebabnya
adalah:
 
1. Lemahnya Iman Di Dalam Diri Kita
 
Padahal iman merupakan benteng terbesar dan pencegah setiap fitnah,
keburukan dan hal-hal yang tidak disukai. Allah subhanahu watat'ala
berfirman, artinya,
Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi
petunjuk kepada hatinya. (QS.at-Taghabun:11).
 
Di dalam sebuah hadits dinyatakan, Sesungguhnya iman menjadi usang di hati
salah seorang di antara kamu seperti usangnya pakaian. Karena itu, mintalah
kepada Allah agar memperbarui iman di dalam hati kamu. (Shahih al-Jami,
al-Albani, II:56).
 
Ketika pengharapan kepada Allah subhanahu wata'alafnmelemah, rasa takut
kepada-Nya berkurang, aspek tawakkal kepada-Nya, ridha terhadap takdir-Nya
serta keyakinan terhadap pembagian-Nya goyah, maka sebagian orang menolerir
diri untuk pergi menemui para tukang sihir dan dukun sehingga semakin
lemahlah iman mereka, harta dan akal pikiran mereka pun terampas.!!
 
2. Jahil terhadap Hukum-hukum Syari'at
 
Demikian juga jahil terhadap ancaman-ancaman syari'at atas orang-orang yang
mendatangi para tukang sihir, para peramal dan dukun itu, terlebih bahayanya
terhadap keyakinan dan agama. Apakah akan tetap pergi mendatangi mereka,
orang yang mengetahui dan mengagungkan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, Barangsiapa yang mendatangi para peramal, lalu menanyakan sesuatu
kepadanya, maka tidak diterima baginya shalat empat puluh malam. (HR.
Muslim).
 
Apalagi bila sampai bertanya kepada mereka lalu membenarkannya, maka dosanya
akan lebih besar lagi. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 
Barangsiapa yang mendatangi para peramal atau dukun, lalu membenarkan apa
yang dikatakannya, maka ia telah kafir terhadap wahyu yang diturunkan kepada
Muhammad. (HR. al-Hakim, Hadits Shahih)
 
3. Keluguan Sebagian Kaum Muslimin dan Kejahilan Mereka akan Kondisi Para
Tukang Sihir dan Dukun Itu
 
Mereka pergi mendatangi para tukang sihir, dukun atau peramal itu dengan
penilaian baik terhadap mereka padahal pengobatan yang mereka berikan hanya
hal yang membahaya kan, tidak bermanfa'at sama sekali; prediksi-prediksi,
ilusi, gurah, jampi-jampi dan tulisan-tulisan yang dijual dengan harga mahal
! Padahal bagi orang yang berakal, tidak sebanding dengan satu sen pun.!!
Bahkan sebaliknya, bila kita memperhatikan kondisi para peramal itu, pasti
kita akan mendapatkan hal yang sungguh aneh dan yakin seyakin-yakinnya,
bahwa sebenarnya, merekalah manusia yang amat memerlukan pengobatan dan
rehabilitasi.!!
 
4. Kejamnya Gaya Hidup Materialistis Modern
 
Hal ini membuat hati menjadi keras, sumber-sumber kebaikan mengering dari
ruh-ruh kebanyakan manusia. Akibatnya, timbul gangguan jiwa, gejala
kecemasan semakin tinggi. Parahnya lagi, orang-orang yang sakit jiwanya itu
malah mengira bahwa kesembuhan mereka berada di tangan para tukang sihir dan
dukun itu, lalu pergi mengetuk pintu rumah mereka, merogoh kocek yang banyak
berharap kesembuhan dari mereka, na'udzu billahi min dzalik.!
 
5. Rumah Kaum Muslimin Ada yang Dijadikan Sarang Setan
 
Akibatnya, tidak ada lagi dzikrullah di dalamnya, tidak ada bacaan al-Qur'an
 tidak ada lagi wirid-wirid dan doa-doa perlindungan yang disyari'at kan
yang sesungguhnya dapat membuat setan pergi.!? Rumah itu hanya dipenuhi
kemungkaran, 

[daarut-tauhiid] Artikel MENGHINA DAN MELECEHKAN ULAMA

2007-06-21 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu'alaikum wr. wb.
 
FYI...
 
 
 
 MENGHINA DAN MELECEHKAN ULAMA
Rabu, 06 Juni 07, selengkapnya klik di sini: http://www.alsofwah.or
id/?pilih=lihatannurid=432
 
 
Di antara gejala yang sangat berbahaya dan serius sekali yang merebak di
tengah sebagian masyarakat Muslim dan hal ini memiliki dampak negatif yang
amat fatal bahkan dapat menghancurkan sendi-sendi masyarakat Muslim tersebut
adalah tindakan memfitnah dan mencemarkan nama baik ulama serta menuduh
mereka dengan tuduhan-tuduhan keji dan dusta. Ini adalah masalah serius dan
penting untuk dibahas.
 
Haram Mencemarkan Nama Baik Para Ulama
 
Mencemarkan nama baik ulama, menuduh, memfitnah dan menyebarkan aib mereka
merupakan perbuatan yang tidak diperbolehkan bahkan sangat diharamkan.!
Seorang Mukmin tidak boleh 'memakan daging' saudaranya sendiri apalagi
daging para ulama, tentu sangat diharamkan.! Imam Ibn 'Asakir rahimahullah
berkata, Ketahuilah wahai saudaraku -semoga Allah subhanahu wata'ala
merahmatimu dan kita semua- bahwa daging para ulama itu beracun. Kita sudah
mengetahui betapa Sunnatullah dalam membuka aib orang- orang yang melecehkan
mereka.! Siapa saja yang melepaskan lisannya dengan berbagai cacian dan
makian terhadap para ulama, maka sebelum mati, Allah subhanahu wata'ala akan
menimpa kan cobaan baginya berupa hati yang mati. Oleh karena itu, sama
sekali tidak boleh mencemarkan nama baik para ulama dan memfitnah mereka,
selama-lamanya.!
 
Klasifikasi Para Pencemar Nama Baik Ulama dan Tujuan Mereka
 
Orang-orang yang suka mencemarkan nama baik para ulama dan memfitnah mereka
ada beberapa klasifikasi, di antara nya:
 
1). Mereka yang sudah menghalalkan larangan agama dan para pengikut mereka.
 
Mereka sudah terbiasa mencemarkan nama baik dan memfitnah para ulama dengan
tujuan merendahkan martabat dan melemah kan citra mereka di hati manusia,
menghina mereka untuk mengurangi kepercayaan manusia terhadap mereka. Untuk
selanjutnya menjadi jalan bagi mereka untuk mencemar kan syariat dan
melecehkan kedudukan agama di hati manusia. Jalan itu berupa tindakan
mencemarkan nama baik para pengemban syariat yang tidak lain adalah para
ulama dan da'i. Inilah golongan paling busuk dan keji karena tujuan mereka
demikian jahat dan niat mereka begitu kotor.!
 
2). Sebagian orang yang menisbatkan diri kepada Dakwah Islam.
 
Mereka adalah oknum-oknum yang aktif di berbagai kelompok. Sebagian mereka
bisa jadi melakukan hal itu karena kejahilan, mengikuti hawa nafsu dan
alasan semisalnya. Mereka menuduh para ulama dengan berbagai tuduhan seperti
ulama yang jahil, sembrono, pengecut, ulama pemerintah, ulama haidh dan
nifas, ulama yang tidak mengerti realitas, ulama agen, dan tuduhan-tuduhan
lainnya.!?
 
3). Sebagian ulama.
 
Ini merupakan hal yang amat disayang kan, namun realitasnya demikian.
Sebagian ulama, bila hidup dalam satu periode, apalagi spesialisasi mereka
sama, maka sifat iri hati sering merasuki hati mereka. Dari situlah, terjadi
pencemaran nama baik dan pelecehan yang dilakukan sebagian mereka terhadap
sebagian yang lain. Ulama yang ini mengatakan begini terhadap ulama yang itu
dan sebaliknya padahal tindakan ini tidak dibolehkan dan tidak pantas.! Sama
sekali tidak selayaknya sikap seperti ini timbul dari orang-orang yang
menisbatkan diri sebagai penuntut ilmu.!?
 
Beberapa Contoh Bentuk Pencemaran Nama Baik
 
Di antara gambaran dan bentuk pencemaran nama baik terhadap para ulama
adalah:
 
a). Menuduh Ulama Berilmu Dangkal dan Tidak Mengerti Realitas.
 
Terkadang mereka sering dijuluki sebagai ulama 'haidh dan nifas' saja. Ulama
yang tidak paham realitas dan bahaya yang mengancam, dan sebagainya. Ini
tuduhan yang sering dilontarkan kebanyakan orang; sebagian mereka
melontarkannya karena niat semula yang buruk, sebagian lagi karena niat baik
tetapi sangat jahil. Tuduhan semacam ini tidak benar, sebab kadang dalam
memberi kan suatu fatwa, para ulama memiliki sudut pandang dan pertimbangan
tertentu yang bisa jadi tidak dapat dicerna oleh orang-orang selain mereka
yang bukan ulama. Atau ada pertimbangan Mashlahat dan Mafsadah (keburukan)
sesuai dengan tuntutan kaidah-kaidah syariat. Sisi-sisi seperti inilah yang
sering menjadi sasaran tuduhan sebagian orang jahil.
 
b). Menuduh Sebagian Ulama Bermuka Dua dan Munafik.
 
Terutama bila mereka ada hubungan dengan lembaga resmi atau pemerintah.
Karena hubungan inilah mereka sering dituduh bermuka dua, mendukung
kekuasaan, munafik, menjual agama dengan dunia, ambisius terhadap jabatan
dan uang, dan berbagai tuduhan keji lainnya.
 
c). Menuduh Sebagian Ulama Hanya Tahu Kulit Luar Saja.
 
Yakni mengatakan bahwa mereka tidak memiliki ilmu hakikat dan batin. Mereka
hanya ulama zhahir, yang hanya mengerti nash-nash yang zhahir saja. Tuduhan
seperti ini sering dilontarkan oleh kalangan Sufi, Ahli kebatinan dan
semisal mereka.
 
Dampak Negatif Gejala Pencemaran Nama Baik Para Ulama.
 
Seperti yang telah kita singgung di atas, mencemarkan nama baik para ulama
merupakan perkara yang diharamkan dan gejala 

[daarut-tauhiid] Program Beasiswa Penuh Pendidikan S-1 SDM Ekonomi Syariah untukPembangunan Daerah (SDM-EKSPAD)

2007-05-25 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu'alaikum wr. wb.

Just info...


Bersama ini kami sampaikan bahwa Sekolah Tinggi
Ekonomi Islam (STEI) SEBI telah meluncurkan Program
Beasiswa Penuh Pendidikan S-1 SDM Ekonomi Syariah
untuk Pembangunan Daerah (SDM-EKSPAD). Waktu
Pendaftaran: 24 Mei – 6 Juli 2007. Mohon disebarkan.
Jazakumullah Khairan Katsiraa...

Sekilas Tentang Progam SDM-EKSPAD
Program Beasiswa Pendidikan SDM-EKSPAD adalah suatu
program bagi putra-putri terbaik daerah untuk
mengikuti pendidikan strata satu (S-1) ekonomi syariah
di STEI SEBI. Program ini diselenggarakan oleh STEI
SEBI bermitra dengan sejumlah Lembaga Donasi,
Pemerintah, BUMN/D, Tokoh dan Cendekiawan. Ide
lahirnya program ini dilandasi atas keprihatinan yang
mendalam atas kian terpuruknya kondisi sosial ekonomi
masyarakat diberbagai daerah, terutama daerah yang
mengalami bencana. Musibah yang silih berganti
menghampiri bangsa ini terutama yang menimpa beberapa
daerah bencana, telah banyak menimbulkan penderitaan
dan kesulitan hidup.

Program Beasiswa Pendidikan SDM-EKSPAD ditujukan
sebagai salah satu upaya penting dalam rangka
pembangunan jangka panjang yang strategis dengan
penyiapan sumberdaya manusia melalui pendidikan untuk
melahirkan SDM yang profesional dalam bidang ekonomi
syariah dan siap menjadi pelopor pembangunan daerah.

Dalam Program Beasiswa Pendidikan SDM-EKSPAD, selain
mengikuti perkuliahan secara reguler, peserta akan
dibina dalam berbagai aspek dengan menekankan pada
masalah pembentukan kepribadian, pengembangan diri,
pengembangan wawasan, kemampuan community development,
pengembangan jiwa wirausaha, dan pembentukan jiwa
kepemimpinan. Kesemua program tersebut dilakukan
bekerjasama dengan para profesional yang memiliki
kapabilitas dan kompetensi pada bidangnya
masing-masing dan dikemas dalam suatu metode
pengajaran yang menarik.
Dengan demikian, Keunikan Program Beasiswa Pendidikan
SDM-EKSPAD adalah:
• Merekrut SDM potensial dari daerah/utusan.
• Diprogram untuk mencetak SDM yang menguasai ekonomi
syariah dan siap untuk kembali dan terjun menjadi
pelopor untuk pembangunan daerah.
• Pembinaan kepribadian dan kompetensi secara terpadu
dan intensif.
• Dikelola oleh STEI SEBI secara profesional dan
amanah.

Dari Program Beasiswa Pendidikan SDM-EKSPAD ini
diharapkan dapat melahirkan sumberdaya manusia yang
profesional dalam bidang ekonomi syariah dan siap
menjadi pelopor pembangunan daerah melalui
pengembangan institusi keuangan dan bisnis syariah
serta memiliki kapasitas community development.

Kriteria Penilaian Program SDM-EKSPAD
1. Prestasi dan Kemampuan
2. Representasi Putra daerah/utusan institusi
3. Jiwa kepemimpinan dan kemampuan manajerial
4. Intelegensia yang cukup dan kemampuan analisa
5. Keaktifan dalam kegiatan dan organisasi dan
kepedulian sosial
6. Kematangan mental dan spiritual
7. Kesehatan jasmani yang baik
8. Tahapan seleksi (Tes tulis, TPA, Presentasi, dan
Wawancara)

Persyaratan Pendaftaran:
1. Persyaratan awal nilai rapor SLTA kelas 10-12
rata-rata 8,0
2. Memiliki motivasi dan komitmen untuk pengembangan
ekonomi syariah
3. Lulus SLTA tahun 2007 atau 2006

Waktu Pendaftaran: 24 Mei – 6 Juli 2007

Informasi Lebih Lanjut dan Pendaftaran
Kampus Sekolah Tingggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI
Komplek Ciputat Indah Permai Blok C. 25-26
Jl. Ir. H. Juanda No. 50 Ciputat Tangerang
Telepon: (021) 7418977-78
Faksimili: (021) 7418977
Website: http://www.sebi.ac.id
e-mail: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]


[daarut-tauhiid] Linda

2007-05-16 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu'alaikum wr. wb. 
Fyi... 
 
Just info ... 
 
 
 
Linda Widad Delgado 

LINDA DELGADO, adalah seorang anggota polisi berpangkat Sarjana di Arizona,
Amerika Serikat. Beliau menerima hidayah Allah dan memeluk agama Islam
ketika dunia digegarkan dengan isu terrorisme. Ikuti kisah beliau berikut
ini dalam terjemahan bahasa malaysia.

LIMA tahun yang lalu, usia saya 52 tahun dan merupakan seorang Kristian.
Saya bukannya ahli pada mana-mana gereja, tapi sepanjang hidup, saya
sentiasa mencari kebenaran. Saya menghadiri banyak gereja dan belajar
daripada guru-guru mereka. 

Semuanya tidak lengkap dan saya menyedari tiada apa yang benar melainkan
Allah. Sejak usia saya 9 tahun saya membaca Injil setiap hari. Tidak dapat
dikatakan, sejak sekian tahun lamanya, kerap kali saya mencari kebenaran
yang hakiki. 

Bertahun-tahun lamanya sepanjang pencarian saya untuk kebenaran, saya
mempelajari beberapa ajaran agama. Lebih setahun lamanya saya belajar dua
kali seminggu bersama seorang paderi Katolik, tapi tidak boleh menerima
kepercayaan Katolik. 

Kemudian selama setahun saya mempelajari Kesaksian Jehovah dan juga tidak
dapat menerima kepercayaan mereka. 

Saya menghabiskan masa hampir dua tahun bersama Mormon dan masih tidak
menjumpai kebenaran. 

Saya pergi ke beberapa gereja Protestan, sesetengahnya selama beberapa bulan
 cuba mencari jawapan pada persoalan saya. 

Hati saya mengatakan Jesus bukannya Tuhan tapi adalah merupakan Nabi. Hati
saya mengatakan Adam dan Hawa bertanggungjawab atas dosa mereka, bukan saya.
Hati saya mengatakan saya mesti menyembah Tuhan dan tiada yang lain. 

Perasaan saya mengatakan saya bertanggungjawab atas usaha baik dan jahat
saya dan Tuhan sesekali tidak akan menjelma menjadi manusia untuk
memberitahu bukan saya yang dipertanggungjawabkan. Dia tidak perlu hidup dan
mati sebagai manusia, kerana Dia ialah Tuhan. 

Begitulah kedudukan saya, penuh persoalan dan memohon doa kepada Tuhan untuk
pertolongan. Saya begitu takut menghadapi maut tanpa mengetahui kebenaran.
Saya berdoa dan terus berdoa. 

Saya menerima jawapan daripada paderi-paderi dan mubaligh-mubaligh
mengatakan, Ini ialah satu misteri. 

Saya merasakan Tuhan mahukan manusia masuk ke syurga jadi Dia tidak akan
menjadikan ianya satu misteri untuk pergi ke sana, bagaimana untuk
menguruskan kehidupan ini, dan bagaimana untuk mengenali Dia. Saya tahu hati
saya menyatakan iaitu apa yang saya dengar selama ini tidak benar. 

Saya tinggal di Arizona, Amerika Syarikat dan pada usia 52 tahun belum
pernah bercakap dengan orang Islam. Saya seperti kebanyakan orang Barat,
telah membaca banyak melalui media mengenai Islam sebagai agama fanatik dan
teroris, jadi saya tidak pernah mengkaji apa-apa buku atau maklumat mengenai
Islam. Saya tidak tahu apa-apa mengenai agama tersebut. 

PENEMUAN SAYA
Empat tahun yang lalu, saya bersara setelah berkhidmat selama 24 tahun
sebagai pegawai polis. Suami saya juga pesara polis. Setahun sebelum kami
bersara, saya merupakan seorang sarjan polis dan penyelia. Anggota polis
seluruh dunia mempunyai ikatan yang sama, kita panggil sebagai Persaudaraan
Penguat kuasa Undang-Undang. Kita sentiasa membantu antara satu sama lain
tidak kira polis dari jabatan mana atau negara mana sekalipun. 

Tahun tersebut saya menerima satu risalah yang memerlukan bantuan daripada
sekumpulan anggota polis dari Arab Saudi yang datang ke Amerika Syarikat
untuk belajar bahasa Inggeris di universiti berdekatan dan mengadakan
latihan di akademi polis di bandar tempat tinggal saya. 

Anggota polis dari Arab ini sedang mencari rumah untuk mereka tinggal
bersama keluarga angkat bertujuan untuk mereka mempelajari budaya Amerika
dan mempraktikkan bahasa Inggeris yang mereka pelajari. 

Anak lelaki saya membesarkan cucu perempuan saya sebagai bapa tunggal. Saya
membantunya mencari rumah berhampiran rumah kami agar kami dapat menjaga
cucu. Saya berbincang dengan suami saya dan kami bersetuju ada baiknya kita
membantu anggota polis tadi. Ianya juga merupakan satu peluang untuk cucu
saya mempelajari mengenai orang daripada negara lain. Saya diberitahu
anak-anak muda tadi beragama Islam dan saya begitu tertanya-tanya. 

Seorang jurubahasa dari Arizona State University membawa seorang pemuda Arab
bernama Abdul untuk bertemu dengan kami. Kami menunjukkan kepada pemuda tadi
bilik tidur dan bilik mandi yang dia akan guna apabila tinggal bersama kami.
Saya terus sukakan Abdul. Perwatakannya yang baik dan menghormati orang
memikat hati kami! 

Kemudian Fahd dibawa ke rumah kami. Dia lebih muda dan pemalu, tapi seorang
anak muda yang ceria. Saya menjadi tutor mereka dan kami berkongsi banyak
pengalaman kerja kepolisian, mengenai Amerika Syarikat dan Arab Saudi, Islam
dan lain-lain. 

Saya memerhatikan bagaimana mereka saling bantu membantu antara satu sama
lain dan juga 16 anggota polis Arab Saudi yang lain yang datang mempelajari
bahasa Inggeris. 

Sepanjang tahun mereka di sini, saya menghormati Fahd dan Abdul yang tidak
membiarkan budaya 

[daarut-tauhiid] Papua...

2007-05-16 Terurut Topik Ahmad Bustam

Islam di Papua, Sejarah yang Terlupakan
Oleh : Redaksi 10 May 2007 - 5:30 pm

Islam masuk lebih awal sebelum agama lainnya di Papua. Namun, banyak upaya
pengaburan, seolah-olah, Papua adalah pulau Kristen. Bagaimana sejarahnya?

Upaya-upaya pengkaburan dan penghapusan sejarah dakwah Islam berlangsung
dengan cara sistematis di seantero negeri ini. Setelah Sumetera Utara,
Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Maluku diklaim
sebagai kawasan Kristen, dengan berbagai potensi menariknya, Papua merupakan
jualan terlaris saat ini. Papua diklaim milik Kristen!

Ironis, karena hal itu mengaburkan fakta dan data sebenarnya di mana Islam
telah hadir berperan nyata jauh sebelum kedatangan mereka (agama Kristen
Missionaris). :foto

Berikut catatan Ali Atwa, wartawan Majalah Suara Hidayatullah dan juga
penulis buku “Islam Atau Kristen Agama Orang Irian (Papua)” tentang Islam di
Bumi Cenderawasih bagian pertama:


Menurut HJ. de Graaf, seorang ahli sejarah asal Belanda, Islam hadir di Asia
Tenggara melalui tiga cara: Pertama, melalui dakwah oleh para pedagang
Muslim dalam alur perdagangan yang damai; kedua, melalui dakwah para dai dan
orang-orang suci yang datang dari India atau Arab yang sengaja ingin
mengislamkan orang-orang kafir; dan ketiga, melalui kekuasan atau peperangan
dengan negara-negara penyembah berhala.

Dari catatan-catatan yang ada menunjukkan bahwa kedatangan Islam di tanah
Papua, sesungguhnya sudah sanggat lama. Islam datang ke sana melalui
jalur-jalur perdagangan sebagaimana di kawasan lain di nusantara.


Sayangnya hingga saat ini belum ditentukan secara persis kapan hal itu
terjadi. Sejumlah seminar yang pernah digelar seperti di Aceh pada tahun
1994, termasuk yang dilangsungkan di ibukota provinsi Kabupaten Fakfak dan
di Jayapura pada tahun 1997, belum menemukan kesepakatan itu. Namun yang
pasti, jauh sebelum para misionaris menginjakkan kakinya di kawasan ini,
berdasarkan data otentik yang diketemukan saat ini menunjukkan bahwa
muballigh-muballigh Islam telah lebih dahulu berada di sana.

Aktivitas dakwah Islam di Papua merupakan bagian dari rangkaian panjang
syiar Islam di Nusantara. Menurut kesimpulan yang ditarik di dalam sebuah
seminar tentang masuknya Islam ke Indonesia, Medan 1963, Islam masuk ke
Indonesia sudah sejak abad ke-7 dan ke-8 Masehi. Di mana daerah pertama yang
didatangi oleh Islam adalah pesisir Utara Sumatera, dan setelah
berkembangnya para pemeluk Islam, maka kerajaan Islam yang pertama di
Indonesia ialah Kerajaaan Perlak, tahun 840.

Perkembangan agama Islam bertambah pesar pada masa Kerajaan Samudera Pasai,
sehingga menjadi pusat kajian Agama Islam di Asia Tenggara. Saat itu dalam
pengembangan pendidikan Islam mendapatkan dukungan dari pimpinan kerajaan,
sultan, uleebalang, panglima sagi dan lain-lain. Setelah kerajaan Perlak,
berturut-turut muncul Kerajaan Islam Samudera Pasai (1042), Kerajaan Islam
Aceh (1025), Kerajaan Islam Benua Tamiah (1184), Kerajaan Islam
Darussalam(1511).

Sebagian ahli sejarah berpendapat bahwa sebelum tahun 1416 Islam sudah masuk
di Pulau Jawa. Penyiaran Islam pertama di tanah jawa dilakukan oleh Wali
Songo (Wali Sembilan). Yang terkenal sebagai orang yang mula-mula memasukkan
Islam ke Jawa ialah Maulana Malik Ibrahim yang meninggal tahun 1419. Ketika
Portugis mendaratkan kakinya di pelabuhan Sunda Kelapa tahun 1526, Islam
sudah berpengaruh di sini yang dipimpin oleh Falatehan. Putera Falatehan,
Hasanuddin, pada tahun 1552 oleh ayahnya diserahi memimpin banten.

Di bawah pemerintahannya agama Islam terus berkembang. Dari Banten menjalar
ke Sumatera Selatan, Lampung dan Bengkulu. Juga di pula Madura agama Islam
berkembang.

Pada pertengahan abad ke-16 penduduk Minangkabau memeluk Islam begitu juga
di Gayo Sumatera Utara. Ketika Sultan Malaka terakhir diusir oleh Portugis,
ia menetap di Pulau Bintan, yang kala itu sudah menjadi negeri Islam (1511).

Pada tahun 1514, sebagian penduduk Brunai di Kalimantan sudah memeluk agama
Islam. Bahkan pada tahun 1541, raja Brunai sendiri masuk Islam. Di
Kalimantan Barat, Sambar, yang menjadi bawahan negeri johor, penduduknya
sudah masuk Islam pada pertengahan abad ke-16. Di bagian selatan Kalimantan
yang tadinya merupakan wilayah kekuasaan Kejaraan Majapahit, setelah
Majapahit ditaklukan oleh Kerajaan Islam Demak. Masuknya Islam di
Banjarmasin sekitar tahun 1550, dan pada tahun 1620 di Kotawaringin telah
terdapat seorang raja yang memeluk agama Islam.

Pada tahun 1600 Kerajaan Pasir dan Kutai telah menjadi daerah Islam. Seabad
kemudian menyusul Kerajaan Berau dan Bulungan. Di Sulawesi raja Goa tahun
1603 masuk Islam. Selanjutnya raja Goa mengislamkan daerah-daerah di
sekitarnya seperti Bone [1606], Soppeng [1609], Bima (1626), Sumbawa (1626)
juga Luwu, Palopo, mandar, Majene menjadi daerah Islam.

Di wilayah Sulawesi Utara mulai dari Mandar sampai Manado pada pertengahan
abad ke -16 menjadi bawahan Kerajaan Ternate yang rajanya adalah seorang
Muslim. Atas ajakan raja Ternate, raja Bolaang 

[daarut-tauhiid] Ketika Nikmat Berubah Menjadi Azab

2007-05-08 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
Fyi..
 
KETIKA NIKMAT BERUBAH MENJADI AZAB
Kamis, 03 Mei 07, selengkapnya klik di sini: http://www.alsofwah.or
id/?pilih=lihatannurid=426
 
Betapa banyak dan besar nikmat yang telah Allah subhanahu wata'ala
anugerahkan kepada kita. Oleh karena itu, sepantas nyalah kita mensyukuri
hal itu. Namun ada kalanya manusia lupa setelah dianugerahi nikmat-nikmat
tersebut lalu menjadi kufur. Bila demikian halnya, dapatkah nikmat tersebut
berubah menjadi azab dan bencana? Kapan dan bagaimana? Mengapa para pelaku
dosa dan maksiat, khususnya orang-orang kafir hidup dalam kesenangan seakan
seisi dunia dan segala jenis kebaikan tumpah ruah untuk mereka? Lalu
bagaimana nikmat bisa hilang dari genggaman seorang Mukmin.?
 
Nikmat Berubah Menjadi Azab dan Bencana
 
Bila ditanyakan, Dapatkah nikmat berubah menjadi azab dan bencana? Maka
jawabannya secara pasti, 'Ya.!'
 
Sedangkan kapan dan bagaimana? Maka hal itu dapat terjadi bila kita tidak
pernah bersyukur kepada Allah subhanahu wata'ala.
 
Oleh karena itu, di antara doa yang sering diajarkan Nabi shallallahu 
alaihi wasallam adalah doa yang artinya, Ya Allah sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu dari hilangnya nikmat, dari azab yang datang tiba-tiba,
berubahnya keselamatan yang diberikan oleh-Mu dan dari semua kemurkaan-Mu.
(HR. Muslim).
 
Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, Sesungguhnya Allah subhanahu wata
ala memberikan kesenangan dengan nikmat kepada siapa saja yang Dia kehendaki
 bila mereka tidak bersyukur, maka Dia akan membalikkannya menjadi adzab.
 
Abu Hazim rahimahullah berkata, Setiap nikmat yang tidak dapat mendekatkan
diri kepada Allah subhanahu wata'ala, maka ia adalah bencana.
 
Nikmat akan abadi bila disertai dengan rasa syukur dan keta'atan sedangkan
ia akan hilang karena perbuatan-perbuatan maksiat, keji dan pembangkangan
terhadap Allah subhanahu wata'ala. Umar bin Abdul Aziz rahimahullah berkata,
Kaitkanlah nikmat-nikmat Allah subhanahu wata'ala dengan ungkapan rasa
syukur kepada-Nya.
 
Syubhat Pelaku Dosa dan Maksiat
 
Terkadang ada orang yang berkata, mengapa kita selalu melihat orang-orang
fasiq yang bergelimang dosa dan maksiat dilimpahkan kepada mereka kesenangan
dunia dan seisinya, kebaikan mengalir deras kepada mereka.? Untuk menjawab
pertanyaan seperti ini, mari kita dengar penjelasan Sayyid asy-Syakirin
(penghulu orang-orang yang pandai bersyukur) dan imam orang-orang yang
bersabar, Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau bersabda, Bila kamu
melihat Allah memberikan kepada seorang hamba dunia dan apa yang ia sukai,
padahal ia melakukan berbagai perbuatan maksiat, maka itu hanyalah 'Istidraj
 (perdaya) dari-Nya. (HR. Ahmad dan al-Baihaqi, dishahihkan oleh Syaikh
al-Albani)
 
Ketika mengomentari firman-Nya, artinya, Maka serahkanlah (ya Muhammad)
kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (al-Qur'an).
Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan)
dari arah yang tidak mereka ketahui. (QS. al-Qalam: 44). Sufyan
rahimahullah berkata, Yakni melimpah kan beragam nikmat kepada mereka dan
menghalangi mereka untuk bersyukur.
 
Demikian juga firman Allah subhanahu wata'ala dalam surat Hud, ayat 102,
artinya,
Dan begitulah azab Rabbmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang
berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras.
 
Allah subhanahu wata'ala memperdaya orang yang membangkang dan berpaling,
meng ulur-ulur baginya akan tetapi Dia tidak pernah melalaikannya!! Jadi,
nikmat berubah menjadi azab dan bencana, kemenangan berubah menjadi kekalah
an dan kegembiraan berubah menjadi kesedihan bila kita tidak bersyukur
kepada Allah subhanahu wata'ala dengan sebenar-benar nya atau sesuai dengan
kemampuan.!
 
Bagaimana Nikmat Dapat Hilang?
 
Nikmat hilang karena beberapa hal:
Pertama, Perbuatan maksiat dan dosa, membalas nikmat dengan hal yang membuat
Allah subhanahu wata'ala menjadi murka. Bila mendapat nikmat Allah subhanahu
wata'ala, maka jagalah sebab perbuatan maksiat dapat menghilangkan nikmat.
Banyak sekali ayat-ayat al-Qur'an dan hadits Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam yang menegaskan hal itu, di antaranya, firman-Nya, artinya,
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS.
ar-Rum: 41).
 
Dan firman-Nya, artinya, Dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari
(kesalahan) dirimu sendiri (QS.an-Nisa':79). Dan ayat-ayat lainnya.
 
Apakah termasuk bersyukur kepada Allah subhanahu wata'ala atas nikmat ilmu,
misal nya, jika menyembunyikannya, tidak mengajarkannya kepada manusia dan
tidak mengamalkannya? Apakah termasuk bersyukur kepada Allah subhanahu wata
ala atas nikmat kesehatan, mengerahkan segenap tenaga dan upaya dalam
hal-hal yang diharamkan? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 
Pergunakanlah lima perkara sebelum datang lima perkara: 

[daarut-tauhiid] 10 Amalan Yang TERBALIK

2007-03-20 Terurut Topik Ahmad Bustam
 
Assalaamu'alaikum wr. wb.
Fyi...
 
Baik untuk disimak.


10  AMALAN YANG TERBALIK 
Kadang kita dapati amalan kita terbalik atau bertentangan dng apa yang
sepatutnya dilakukan  dituntut oleh Islam.Mungkin kita tidak sadar atau
ikut-ikutan dng budaya hidup orang lain.
Contoh amalan yang terbalik : 
1. Amalan Selamatan/kenduri beberapa malam setelah saudara/keluarga/tetangga
kita meninggal (malam pertama, kedua, ketiga, ketujuh dan seterusnya) adalah
terbalik dng yang dianjurkan oleh Rosulullah SAW dimana Rosulullah telah
menganjurkan tetangga memasak makanan/minuman untuk keluarga yang berduka
guna meringankan kesedihan  kesusahan mereka.  
  Keluarga yang telah ditimpa kesedihan tersebut terpaksa menyediakan
makanan  membeli segala sesuatu untuk mereka yang datang membaca Tahlil/do
a  mengaji.Tidakkah mereka yang hadir  makan tersebut tidak khawatir
termakan harta anak yatim yang ditinggalkan oleh si mati atau harta
peninggalan si mati yang belum dibagikan kepada yang berhak menurut Islam ? 
2. Kalau datang ke resepsi/pesta pernikahan/khitanan selalu berisi
hadiah/uang waktu bersalaman. Kalau tidak ada uang maka kita segan untuk
pergi. Tetapi kalau mendatangi tempat orang meninggal. kita tidak malu untuk
salaman tanpa isi/uang. Sepatutnya pada saat kita mendatangi tempat orang
meninggallah kita seharusnya memberi sedekah. Sebenarnya jika ke
Resepsi/pesta pernikahan/khitanan, tidak memberipun tidak apa-apa. karena
tuan rumah yang mengundang untuk memberi restu kepada mempelai   makan
bukan untuk menambah pendapatannya.
3. Ketika datang ke sebuah gedung/rumah mewah atau menghadiri rapat dng
pejabat, kita berpakaian bagus, rapi  indah tapi bila menghadap Allah baik
di rumah maupun di Mesjid, pakaian yang dipakai adalah pakaian seadanya.
Tidakkah ini suatu perbuatan yang terbalik ?
4.  Kalau bertamu ke rumah orang diberi kue/minum, kita merasa malu untuk
makan sampai habis, padahal yang dituntut adalah jika hidangan tidak dimakan
 akan menjadi mubazir dan tidak menyenangkan tuan rumah. 
5. Kalau Sholat Sunnah di Mesjid sangat rajin tapi kalau di rumah, malas.
Sedangkan sebaik-baik Sholat Sunnah adalah yang dilakukan di rumah seperti
yang dianjurkan oleh Rosulullah SAW untuk menghindari rasa riya'/pamer. 
6. Bulan Puasa adalah bulan mendidik nafsu termasuk nafsu makan yang
berlebihan tetapi kebanyakan orang mengaku bahwa biaya makan dan belanja di
bulan puasa adalah yang tertinggi dalam setahun. Padahal seharusnya yang
terendah. 
Bukankah terbalik amalan kita ? 
7. Kalau untuk menjalankan ibadah haji, sebelum berangkat, banyak orang
mengadakan Selamatan/do'a bersama tetapi setelah kembali dari Haji, tidak
ada do'a bersama untuk bersyukur. Anjuran do'a bersama/selamatan dalam Islam
diantaranya adalah karena selamat dari bermusafir/perjalanan jauh bukan
karena akan bermusafir. Bukankah amalan ini terbalik ? Atau kita mempunyai
tujuan lain ?  
8. Semua orang tua akan kecewa jika anak-anaknya gagal dalam ujian. Maka
dicari  diantarlah anak-anak ke tempat kursus walau dengan biaya tinggi.
Tapi kalau anak tidak dapat membaca Al-Qur'an, mereka tidak berusaha
mencari/mengantar anak-anak ketempat kursus baca Al-Qur'an atau kursus
pelajaran Islam. Kalau guru kursus sanggup dibayar sebulan Rp.300.000,00
perbulan untuk satu pelajaran dan 8 kali pertemuan saja, tapi kepada Ustadz
yang mengajarkan mengaji hanya Rp.100.000,00 perbulan untuk 20 kali
pertemuan. Bukankah terbalik amalan kita ? Kita sepatutnya lebih malu jika
anak tidak dapat baca Al-Qur'am atau Sholat dari pada tidak lulus ujian. 
9. Siang-malam, panas-hujan badai, pagi-petang kita bekerja mengejar rezeki
Allah dan mematuhi peraturan kerja. Tapi ke rumah Allah (Mesjid) tidak hujan
 tidak panas, tidak siang, tidak malam tetap tidak datang ke Mesjid. Sungguh
tidak tahu malu manusia begini, rezeki Allah diminta tapi untuk mampir ke
rumahNya segan dan malas. 
10. Seorang isteri kalau mau keluar rumah dengan suami atau tidak, berhias
secantik mungkin. Tapi kalau di rumah???Sedangkan yang dituntut seorang
isteri itu berhias untuk suaminya bukan untuk orang lain. Perbuatan amalan
yang terbalik ini membuat rumah tangga kurang bahagia. 
Cukup dengan contoh-contoh di atas, Marilah kita berlapang dada menerima
hakikat sebenarnya.Marilah kita beralih kepada kebenaran agar hidup kita
menurut landasan dan ajaran Islam yang sebenarnya bukan yang digubah
mengikuti selera kita.   Allah yang menciptakan
kita, maka biarlah Allah yang menentukan peraturan hidup kita. 
Sabda Rosulullah SAW : Sampaikanlah pesan-KU walau hanya satu ayat.
(Riwayat Bukhari).   
 
ISLAM ADALAH RAHMATAN LIL'ALAMIIN
HIDUP MULIA ATAU MATI SYAHIE
KEEP UKHUWAH, SMILE AND ISTIQOMAH. 
 






[daarut-tauhiid] Anjuran Sholat Awal Waktu

2007-02-15 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu'alaikum wr. wb.

Semoga bermanfaat...


ANJURAN SHOLAT PADA PERMULAAN WAKTU

Rosulullah Saw bersabda, “Permulaan waktu adalah ridho Allah, tengah waktu
adalah rahmat Allah, dan akhir waktu adalah ampunan Allah yang Maha Mulia
dan Maha Agung.”(HR. Daruquthni)

Rosulullah Saw bersabda, “Amal yang paling utama adalah sholat pada waktunya
 berbakti kepada kedua orang tua, dan jihad di jalan Allah.” (HR. Ahmad)

Dalam hadisnya Bazzar berkata, “Kemudian Nabi Muhammad saw datang pada suatu
kaum yang dipacah kepalanya dengan batu. Ketika kepala itu pecah kemudian
pulih kembali seperti semula, begitu seterusnya.” Rosulullah Saw bertanya,
“Wahai Jibril, siapakah mereka itu ?” Mereka itu adalah orang-orang yang
merasa berat kepalanya untuk mengerjakan sholat.”  (Jawazir, hal. 114, Jilid
I)

Ibnu Abbas ra. Berkata, “Pada hari kiamat nanti, ada seorang laki-laki
disuruh berdiri di hadapan Allah. Kemudian Allah memerintahnya ke neraka.”
Maka dia berkata, “Wahai Tuhan, kenapa begini ?” Kemudian Dia (Allah)
berfirman, “Sebab kamu akhirkan sholat dari waktunya dan sebab sumpah
dustamu kepada-Ku.”  (Jawazir, hal. 116, Jilid I)

Keterangan :
Bergegas mengerjakan sholat pada awal waktu, hukumnya sunat.
Mengakhirkan sholat hingga keluar waktunya dengan disengaja hukumnya haram.
Jadi kalau ada orang yang berangkat tidur setelah waktu sholat datang sedang
ia belum mengerjakan sholat dan tidak punya keyakinan bahwa di tengah-tengah
tidurnya nanti pasti ada orang yang membangunkan, maka berangkat tidur dalam
keadaan demikian itu hukumnya haram. Tetapi kalau ia punya prasangka bahwa
di tengah-tengah tidurnya nanti pasti ada yang membangunkan sebagaimana
biasa, maka tidurnya itu terkena hukum makruh, tidak haram.


Narasumber: Kitab “At-Targhiib Wat-Tarhiib”


[Non-text portions of this message have been removed]



[daarut-tauhiid] Wudhu

2007-02-13 Terurut Topik Ahmad Bustam
  Assalaamu’alaikum wr. wb.
Semoga bermanfaat…



ANJURAN WUDHU DAN MEYEMPURNAKANNYA


Firman Allah: “Hai orang-orang yang beriman, apabila hendak
mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku,
dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan
jika kamu junub, maka mandilah.” (Q.S. Al-Maidah 6)


1.  Rosulullah Saw bersabda, “Kuncinya sholat adalah suci.” (HR. Abu
Dawud dan Turmudzi)

Rosulullah Saw bersabda, “Siapa saja berwudhu seraya membaguskannya,
kemudian sholat dua raka’at, yang dua raka’at itu hatinya tidak terbentik
keinginan duniawi, maka ia keluar dari dosanya seperti ketika dilahirkan
ibunya.” (HR. Al-Ihyaa’ hal. 116, jilid 1)

Rosulullah Saw bersabda, “Apabila seorang muslim berwudhu kemudian dia
berkumur, maka keluarlah dosa-dosa dari mulutnya. Apabila ia masukkan air ke
dalam hidung kemudian dikeluarkan lagi, maka keluarlah dosa-dosa dari
hidungnya. Apabila ia basuh mukanya, maka keluarlah dosa-dosa dari mukanya
hingga dosa-dosa itu pula keluar dari bawah bibir kedua matanya. Apabila ia
basuh kedua tangannya, maka keluarlah dosa-dosa dari kedua tangannya hingga
keluar dari bawah kuku-kukunya. Apabila ia usap kepalanya, maka keluarlah
dosa-dosa dari kepalanya hingga keluar dosa-dosa itu dari bawah kedua
telinganya. Apabila ia basuh kedua kakinya, maka keluarlah dosa-dosa dari
kedua kakinya hingga keluar pula dosa-dosa itu dari bawah kuku kedua kakinya
 Kemudian perjalannya ke masjid dan sholatnya (sholat sunah) merupakan
ibadah sunat baginya.” (HR. Al-Ihyaa’ hal. 116, jilid 1).

4.  Rosulullah Saw bersabda, “Basuhlah cela-cela jari tangan kalian,
maka tidak akan dibasuh oleh Allah pada hari kiamat dengan api neraka.” (HR.
Duruquthni)

Keterangan:
  Sebelum berwudhu disunatkan membasuh tangan. Yaitu antara jari-jari
tangan dibasuh dengan air. Membasuh diantara jari-jari tangan termasuk
kesempurnaan wudhu.

Rosulullah Saw bersabda, “Kecelakaan besar dari api neraka bagi tumit-tumit
(yang tak terbasuh dalam berwudhu). Maka sempurnakanlah wudhu.” (HR. Muslim
dan Abu Dawud)

Keterangan:
  Hadis-hadis di atas menerangkan betapa pentingnya menyempunakan wudhu.
Untuk menyempurnakan wudhu, sebaiknya hal-hal yang sunat di dalam wudhu
dilaksanakan. Yaitu:

Membaca basmalah.
Membasuh dua telapak tangan sebelum membasuh muka.
Berkumur.
Memasukkan air ke dalam hidung kemudian dikeluarkan lagi (istinsyaq).
Mengusap seluruh kepala dengan air.
Mengusap dua telinga dengan air, baik bagian luar atau bagian dalamnya.
Membasuh jenggot yang lebat dengan memasukkan jari-jari tangan ke dalam
jenggot itu.
Membasuh jari-jari kaki / tangan.
Mendahulukan yang kanan dari yang kiri dari anggota wudhu.
Mengulang sampai tiga kali dalam bersuci.
Muwalah, yaitu mengerjakan rukun-rukun wudhu secara beruntun tanpa dipisah
oleh waktu yang lama.

Dan masih banyak lagi hal-hal yang sunat dalam berwudhu seperti melebihkan
dalam membasuh tangan dan kaki dari bagian yang wajib dibasuh.

Narasumber: Kitab “At-Targhiib Wat-Tarhiib”.



[daarut-tauhiid] Bila istri cerewet.....

2007-01-22 Terurut Topik Ahmad Bustam
 Assalaamu'alaikum wr. wb.


Renungan untuk suami-suami
Bila Istri  Cerewet

Adakah istri yang tidak cerewet? Sulit  menemukannya. Bahkan istri Khalifah
sekaliber Umar bin Khatabpun  cerewet.

Seorang laki-laki berjalan tergesa-gesa. Menuju kediaman  khalifah Umar bin
Khatab. Ia ingin mengadu pada khalifah; tak tahan dengan kecerewetan
istrinya. Begitu sampai di depan rumah khalifah, laki-laki itu  tertegun.
Dari dalam rumah terdengar istri Umar sedang ngomel, marah-marah. Cerewetnya
melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar. Tapi, tak sepatah  katapun
terdengar keluhan dari mulut khalifah. Umar diam saja, mendengarkan
istrinya yang sedang gundah. Akhirnya lelaki itu mengurungkan niatnya, batal
melaporkan istrinya pada Umar.

Apa yang membuat seorang Umar bin  Khatab yang disegani kawan maupun lawan,
berdiam diri saat istrinya ngomel?  Mengapa ia hanya mendengarkan, padahal
di luar sana, ia selalu tegas pada  siapapun?

Umar berdiam diri karena ingat 5 hal. Istrinya berperan sebagai  BP4. Apakah
BP4 tersebut?

1. Benteng Penjaga Api  Neraka

Kelemahan laki-laki ada di mata. Jika ia tak bisa menundukkan  pandangannya,
niscaya panah-panah setan berlesatan dari matanya, membidik  tubuh-tubuh
elok di sekitarnya. Panah yang tertancap membuat darah mendesir,  bergolak,
membangkitkan raksasa dalam dirinya. Sang raksasa dapat melakukan  apapun
demi terpuasnya satu hal; syahwat.

Adalah sang istri yang  selalu berada di sisi, menjadi ladang bagi laki-laki
untuk menyemai benih,  menuai buah di kemudian hari. Adalah istri tempat ia
mengalirkan berjuta  gelora. Biar lepas dan bukan azab yang kelak
diterimanya Ia malah mendapatkan  dua kenikmatan: dunia dan akhirat.

Maka, ketika Umar terpikat pada liukan  penari yang datang dari kobaran api,
ia akan ingat pada istri, pada  penyelamat yang melindunginya dari liukan
indah namun membakar. Bukankah sang  istri dapat menari, bernyanyi dengan
liuka yang sama, lebih indah malah.  Membawanya ke langit biru. Melambungkan
raga hingga langit ketujuh. Lebih  dari itu istri yang salihah selalu
menjadi penyemangatnya dalam mencari  nafkah.

2. Pemelihara Rumah

Pagi hingga sore suami bekerja.  Berpeluh. Terkadang sampai mejelang malam.
Mengumpulkan harta. Setiap hari  selalu begitu. Ia pengumpul dan terkadang
tak begitu peduli dengan apa yang  dikumpulkannya. Mendapatkan uang, beli
ini beli itu. Untunglah ada istri yang  selalu menjaga, memelihara. Agar
harta diperoleh dengan keringat, air mata,  bahkan darah tak menguap sia-sia
 Ada istri yang siap menjadi pemelihara  selama 24 jam, tanpa bayaran.

Jika suami menggaji seseorang untuk menjaga  hartanya 24 jam, dengan penuh
cinta, kasih sayang, dan rasa memiliki yang  tinggi, siapa yang sudi? Berapa
pula ia mau dibayar. Niscaya sulit menemukan  pemelihara rumah yang lebih
telaten daripada istrinya. Umar ingat betul akan  hal itu. Maka tak ada
salahnya ia mendengarkan omelan istri, karena (mungkin)  ia lelah menjaga
harta-harta sang suami yang semakin hari semakin membebani.

3. Penjaga Penampilan

Umumnya laki-laki tak bisa  menjaga penampilan. Kulit legam tapi berpakaian
warna gelap. Tubuh tambun  malah suka baju bermotif besar. Atasan dan
bawahan sering tak sepadan.  Untunglah suami punya penata busana yang setiap
pagi menyiapkan pakaianannya,  memilihkan apa yang pantas untuknya,
menjahitkan sendiri di waktu luang,  menisik bila ada yang sobek. Suami yang
tampil menawan adalah wujud  ketelatenan istri. Tak mengapa mendengarnya
berkeluh kesah atas kecakapannya  itu

4. Pengasuh Anak-anak

Suami menyemai benih di ladang istri.  Benih tumbuh, mekar. Sembilan bulan
istri bersusah payah merawat benih hingga  lahir tunas yang menggembirakan.
Tak berhenti sampai di situ. Istri juga  merawat tunas agar tumbuh besar.
Kokoh dan kuat. Jika ada yang salah dengan  pertumbuhan sang tunas, pastilah
istri yang disalahkan. Bila tunas  membanggakan lebih dulu suami maju ke
depan, mengaku, ?akulah yang membuatnya  begitu.? Baik buruknya sang tunas
beberapa tahun ke depan tak lepas dari  sentuhan tangannya. Umar paham benar
akan hal itu.

5. Penyedia  Hidangan

Pulang kerja, suami memikul lelah di badan. Energi terkuras,  beraktivitas
di seharian. Ia butuh asupan untuk mengembalikan energi. Di meja  makan
suami Cuma tahu ada hidangan: ayam panggang kecap, sayur asam, sambal
terasi danlalapan. Tak terpikir olehnya harga ayam melambung; tadi bagi
istrinya sempat berdebat, menawar, harga melebihi anggaran. Tak perlu suami
memotong sayuran, mengulek bumbu, dan memilah-milih cabai dan bawang. Tak
pusing ia memikirkan berapa takaran bumbu agar rasa pas di lidah. Yang suami
 tahu hanya makan. Itupun terkadang dengan jumlah berlebihan; menyisakan
sedikit saja untuk istri si juru masak. Tanpa perhitungan istri selalu
menjadi koki terbaik untuk suami. Mencatat dalam memori makanan apa yang
disuka dan dibenci suami.

Dengan mengingat lima peran ini, Umar kerap  diam setiap istrinya ngomel.
Mungkin dia capek, mungkin dia jenuh dengan  segala beban rumah 

[daarut-tauhiid] Tips: Berbicara kepada Anak-anak

2007-01-03 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu’alaikum wr. wb.

Tips :
Berbicara Kepada Anak-anak
Dari materi oleh: Renate Zorn
Konsultan Komunikasi, penulis Good Conversation is for Everyone: Ten Steps
to Better Conversations


Anda mungkin tahu rasanya, bagaimana berkomunikasi dengan anak-anak.
Terlebih lagi, anak-anak sendiri.
Berbicara kepada anak-anak, sebetulnya menyenangkan walau kadang-kadang
mengesalkan. Untuk itu, diperlukan kehati-hatian, mengingat pekanya perasaan
mereka, mengingat masih sedikit dan sempitnya wawasan mereka, dan masih
polosnya cara berpikir mereka.
Di sela semua kelemahan itu, ada satu kekuatan terbesar yang dimiliki
hanya di saat tertentu dalam hidup setiap manusia. Kekuatan yang dimiliki
hanya di saat manusia masih menjadi anak-anak, yaitu daya ingat dan daya
cerna yang luar biasa pesat dan hebatnya. Berhati-hatilah.
Berhati-hatilah jika Anda bermasalah di kantor. Jangan sampai kekesalan Anda
tertumpah pada diri dan perasaan mereka. Apapun yang buruk dari mereka, akan
berasal dari perkataan Anda sebagai orang tua.
Berhati-hatilah jika Anda bermasalah dengan pasangan atau keluarga Anda.
Jangan sampai kemarahan Anda terlampiaskan pada perasaan dan jiwa yang masih
benar-benar apa adanya. Apapun yang buruk dari mereka, akan berasal dari
perkataan Anda sebagai orang tua.
Berhati-hatilah jika jalan hidup Anda tidak sesempurna yang Anda minta.
Jangan sampai kekecewaan Anda menerpa pada hati dan pikiran suci mereka.
Sebab Anda akan menciptakan anak-anak yang penuh cacat dan cela di dalam
jiwanya. Apapun yang buruk dari mereka, akan berasal dari perkataan Anda
sebagai orang tua.
Berikut ini adalah tips dari seorang konsultan komunikasi yang mendalami
persoalan komunikasi antar pribadi, termasuk berkomunikasi dengan anak-anak.

TERSENYUMLAH DENGAN TULUS PADA MEREKA
Smile! And mean it! Lebih dari 50% komunikasi Anda, dilakukan dengan bahasa
tubuh termasuk ekspresi wajah. Saat berbicara kepada anak-anak, persentase
itu akan bertambah. Sebab bahasa tubuhlah yang lebih mereka pahami,
ketimbang bahasa intelektual Anda sebagai orang dewasa.
JANGANLAH MERENDAHKAN MEREKA
Janganlah berbicara dengan merendahkan mereka. Adalah baik untuk mengetahui
terlebih dahulu, seberapa jauh pemahaman mereka tentang suatu topik.
Snorklinglah sebelum diving.
GUNAKANLAH ALAT PERAGA
Gunakan sesuatu yang anak-anak dapat melihat, mendengar dan menyentuhnya.
Gunakanlah alat peraga secukupnya. Tidak perlu kebanyakan dan bertaburan.
Anda tahu bagaimana anak-anak. Dengan alat peraga, mereka akan lebih mudah
mengingat berbagai hal.
SEDERHANAKANLAH BICARA ANDA
Anak-anak akan cepat lelah dengan deskripsi yang terlalu detil, dan dengan
teori serta konsep. Gunakanlah cerita, untuk mendemostrasikan informasi yang
akan Anda sampaikan. Buatlah proses itu menjadi fun.
BERTANYALAH PADA MEREKA
Pertanyaan akan membuat anak-anak berpikir dan terlibat. Menjawab pertanyaan
 bertanya, mengutarakan pendapat, dan melakukan evaluasi, adalah lebih
menyenangkan bagi mereka dalam memahami berbagai fakta.
ANTUSIASLAH DI HADAPAN MEREKA
Jadilah antusias dan enerjik. Ini akan membuat Anda dan mereka tetap terjaga
dan tertarik pada topik.
PAKAILAH KACAMATA MEREKA
Anak-anak melihat berbagai hal dengan cara pandang yang berbeda. Mereka
melihatnya dengan kacamata mereka, bukan kacamata Anda. Concern, prioritas
dan sistem nilai mereka, juga berbeda. Temukanlah apa yang penting bagi
mereka, sebelum berbicara. Doronglah mereka untuk meminta penjelasan, jika
mereka tidak memahami apa yang Anda katakan.
MEREKA TIDAK PEDULI ANDA SEBAGAI PEMBICARA
Mereka, tidak peduli apakah Anda seorang pembicara yang hebat atau tidak.
Apa yang mereka inginkan, hanyalah kejujuran, antusiasme, dan respek. Jika
Anda melakukan kesalahan berbicara atau lupa akan sesuatu, tak perlu
khawatir. Anak-anak itu menyenangkan, sebab mereka tak akan menghakimi Anda.
Teruskan saja bicara Anda.
JUJURLAH PADA MEREKA
Jika Anda tidak tahu jawaban dari pertanyaan mereka, jujur saja. Tak usah
Anda karang-karang jawabannya. Anak-anak, biasanya mengetahui jika Anda
ngibul. Bilang saja nanti akan Anda cari jawabannya. Dan ingatlah, mereka
akan menagihnya.
LIBATKANLAH MEREKA
Libatkanlah mereka. Jika ada bagian dari bicara Anda di mana mereka bisa
tampil ke depan, melakukan penghitungan, atau membicarakan sesuatu, berikan
kesempatan itu pada mereka.
JIKA MEREKA HARUS DUDUK DAN DIAM: TEKNIK ABC
Ada saat atau sesi tertentu di mana anak-anak memang diharapkan hanya duduk
dan mendengarkan. Untuk sesi seperti ini, Anda hanya perlu melakukan
beberapa penyesuaian.
A: Attention Span
Attention span atau rentang perhatian, adalah faktor yang membedakan
kemampuan mendengar, antara anak-anak dan orang dewasa. Setelah dewasa, Anda
telah bisa mengembangkan kemampuan untuk lebih fokus dan lebih lama bertahan
mendengarkan sesuatu. Anak-anak belum bisa sejauh itu.
Perhatikanlah acara bagus untuk anak-anak di televisi. Semuanya
dipecah-pecah ke dalam berbagai segmen yang pendek-pendek. Dibuat seperti
itu, agar anak-anak tetap duduk dan 

[daarut-tauhiid] Indahnya Berprasangka baik

2006-12-19 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu’alaikum wr. wb.
 
 
Indahnya Berprasangka Baik . . . . . . . . .
 
*Dua orang laki-laki bersaudara bekerja pada sebuah pabrik kecap dan
sama-sama tekun belajar Islam. Sama-sama mengamalkan ilmunya dalam kehidupan
sehari-hari semaksimal mungkin. Mereka acap kali harus berjalan kaki untuk
sampai ke rumah guru pengajiannya. Jaraknya sekitar 10 km dari rumah
peninggalan orang tua mereka. *
 
Suatu ketika sang kakak berdo'a memohon rejeki untuk membeli sebuah mobil
supaya dapat dipergunakan untuk sarana angkutan dia dan adiknya, bila pergi
mengaji. Allah mengabulkannya, tak lama kemudian sebuah mobil dapat dia
miliki dikarenakan mendapatkan bonus dari perusahaannya bekerja.
 
Lalu sang kakak berdo'a memohon seorang istri yang sempurna, Allah
mengabulkannya, tak lama kemudian sang kakak bersanding dengan seorang gadis
yang cantik serta baik akhlaknya.
 
Kemudian berturut-turut sang Kakak berdo'a memohon kepada Allah akan sebuah
rumah yang nyaman, pekerjaan yang layak, dan lain-lain. Dengan itikad supaya
bisa lebih ringan dalam mendekatkan diri kepada Allah. Dan Allah selalu
mengabulkan semua do'anya itu.
 
Sementara itu, sang Adik tidak ada perubahan sama sekali, hidupnya tetap
sederhana, tinggal di rumah peninggalan orang tuanya yang dulu dia tempati
bersama dengan Kakaknya. Namun karena kakaknya sangat sibuk dengan
pekerjaannya sehingga tidak dapat mengikuti pengajian, maka sang adik sering
kali harus berjalan kaki untuk mengaji kerumah guru mereka.
 
Suatu saat sang Kakak merenungkan dan membandingkan perjalanan hidupnya
dengan perjalanan hidup adiknya. Dia teringat bahwa adiknya selalu membaca
selembar kertas saat dia berdo'a, menandakan adiknya tidak pernah hafal
bacaan untuk berdo'a. Lalu datanglah ia kepada adiknya untuk menasihati
adiknya supaya selalu berdo'a kepada Allah dan berupaya untuk membersihkan
hatinya, karena dia merasa adiknya masih berhati kotor sehingga do'a-do'anya
tiada dikabulkan oleh Allah azza wa jalla.
 
Sang adik terenyuh dan merasa sangat bersyukur sekali mempunyai kakak yang
begitu menyayanginya, dan dia mengucapkan terima kasih kepada kakaknya atas
nasihat itu.
 
Suatu saat sang adik meninggal dunia, sang kakak merasa sedih karena sampai
meninggalnya adiknya itu tidak ada perubahan pada nasibnya sehingga dia
merasa yakin kalau adiknya itu meninggal dalam keadaan kotor hatinya
sehubungan do'anya tak pernah terkabul
 
Sang kakak membereskan rumah peninggalan orang tuanya sesuai dengan amanah
adiknya untuk dijadikan sebuah mesjid. Tiba-tiba matanya tertuju pada
selembar kertas yang terlipat dalam sajadah yang biasa dipakai oleh adiknya
yang berisi tulisan do'a, diantaranya Al-fatehah, Shalawat, do'a untuk guru
mereka, do'a selamat dan ada kalimah di akhir do'anya:
*Ya, Allah. tiada sesuatupun yang luput dari pengetahuan Mu, Ampunilah aku
dan kakak ku, kabulkanlah segala do'a kakak ku, bersihkanlah hati ku dan
berikanlah kemuliaan hidup untuk kakakku didunia dan akhirat,*
 
Sang Kakak berlinang air mata dan haru biru memenuhi dadanya, tak diduga 
ternyata adiknya tak pernah sekalipun berdo'a untuk memenuhi nafsu duniawinya

[Non-text portions of this message have been removed]



[daarut-tauhiid] Kota Mekah

2006-12-05 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu’alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh

Sekedar mengingat kembali untuk rekan-rekan yang akan melaksanakan ibadah
haji atau  menunaikan rukun Islam yang ke lima pada musim haji tahun ini…



KOTA MEKAH

Mekah adalah nama kota yang pertama kali ada di bumi ini, karena Nabi Adam
adalah orang pertama yang bermukim di tempat ini, kemudian dari sinilah
keturunannya berkembang ke segala penjuru bumi. Ketika Nabi Adam pertama
kali tinggal di sini, beliau minta kepada Allah agar diselamatkan dari
godaan Iblis yang telah menggodanya di surga, kemudian para Malaikat turun
ke bumi mengelilingi tempat Nabi Adam untuk menjaga agar Iblis tidak dapat
mencapainya, lantas tempat Malaikat berjaga itulah yang kemudian menjadi
batas TANAH HARAM MEKAH.

Kota Mekah selalu berkembang dan berkembang menjadi amat besar sekali pada
hari ini, namun Tanah Haram Mekah tidak akan ikut berkembang karena batasnya
sudah ditetapkan yaitu dari arah utara Masjid Al-Haram kurang lebih 7 kilo
meter, dari arah selatan kurang lebih 13 kilo meter, dari arah barat kurang
lebih 25 kilo meter, dari arah timur kurang lebih 25 kilo meter. Di sinilah
Ka’bah dan Masjid Al -Haram ditetapkan oleh Allah, di sinilah Nabi akhir
zaman dilahirkan, di sinilah binatang buruan tidak boleh diburu, pepohonan
tidak boleh dirusak, tanah dan batunya tidak boleh dibawa keluar dan orang
non Islam tidak boleh masuk.

Kota ini secara geofrafis terletak antara 39-40 derajat garis bujur timur
dan 21-22 derajat garis lintang utara. Jarak dari kota Jeddah 74 kilo meter,
dan dari kota Thaif 80 kilo meter, dari kota Madinah 470 kilo meter dan dari
kota Riyadh 990 kilo meter. Permukaan kota ini tidak rata, banyak bukit dan
gunung batu yang tandus. Tinggi daratan ini dari permukaan laut kira kira
280 meter.

Pada bulan Juli dan Agustus suhu di kota ini sangat panas sampai 54 derajat
Celcius dan pada bulan Desember dan Januari sangat dingin sampai 10 derajat
Celcius. Sepanjang tahun sangat jarang turun hujan.

Datang ke kota ini adalah suatu kewajiban bagi umat Islam di manapun ia
berada yaitu untuk berhaji atau umroh, (selama hidup satu kali) karena itu
diantara mereka ada yang selesai berhaji tidak kembali ke tanah airnya dan
menetap di sini dengan alasan masing masing . Maka sekarang banyak kita
jumpai penduduknya tidak asli Arab walaupun mereka berbahasa Arab.

Untuk memudahkan para pengunjungnya, kota Mekah sekarang sudah menata
dirinya dengan mengatur jalan yang bagus bagus dan dapat ditempuh dari
segala penjuru berupa jalan layang, jalan bawah tanah, trowongan (TUNNEL)
yang sambung menyambung, dan beberapa jalan lingkar. Juga jaringan jaringan
komunikasi keseluruh ke penjuru bumi, sehingga dari pinggir jalan di kota
ini anda dapat kontak dengan kawan anda di mana saja dengan biaya relatif
sangat murah. Harga hotel pun relatif lebih murah dibanding dengan hotel
hotel di negara lain.

Narasumber : Buku “MEKAH-MADINAH dan sekitarnya


[daarut-tauhiid] BELAJAR DARI PERANG UHUD......

2006-11-30 Terurut Topik Ahmad Bustam
 Assalaamu'alaikum wr. wb.
BELAJAR DARI PERANG UHUD...SIAPA KITA ?
 Semua tahu akan kemuliaan Badar...juga kejayaannya... semua tahu kemenangan
Badar yang tak hanya kemenangan sebuah perang namun lebih dari itu,
kemenangan Aqidah...

Lantas... bagaimana dengan UHUD? Ah,seorang muslim pati (bahkan HARUS) tahu
tentang kisahnya. zhahirnya...muslim memang dikalahkan kafir Quraisy kala
itu. namun, bukan kah tak ada kosa kata kalah dalam kamus kita? yang ada
hanyalah.. hidup mulia atau mati syahid.Ah, kata2 itu adalah kata2 yang
senantiasa disenandungkan oleh para
da'i dan da'iah masa kini... slogan yang membuat gemetar hingga ketulang
rusuk..

Ah, biarlah sejenak kita bernostalgian dengan UHUD. Sungguh mengharukan jika
dilihat betapa tak sebandingnya 3000 pasukan Musyrikin (700 pasukan berkuda
200 pemanah dan 100 penombak serta 2000 infantri) dengan 700 pasukan muslim
(1 pasukan 
berkuda,50 pasukan pemanah, 550 infantri dan sisanya penombak).Betapapun
Rosulullah telah membuat strategi yang matang,Briefing dan pententiran
pasukan serta syuro sebelum mengambil keputusan perang (mulanya Rosulullah
mengusulkan muslimin
bertahan dimadinah).
Ah, sungguh Allah benar2 mempergilirkan kemenangan dan kekalahan itu agar
kita dapat mengambil hikmah didalamnya. Sungguh nyata disana, Allah
memperlihatkan orang2 munafiq (zhahirnya mengaku islam,namun hatinya,
cenderung pada kekafiran). ketika diputuskan untuk perang, sepertiga pasukan
kembali kemadinah dengan berbagai alasan dan bahkan ketika perang terjadipun
para munafiq yang bertahan masih pula melakukan propaganda. Lihatlah orang2
yang tak mematuhi Qiyadahnya, padahal Rosulullah telah menegaskan... tak ada
yang boleh turun dari bukit uhud (pasukan pemanah) apapun yang terjadi meski
kaum muslimin terdesak sekalipun atau ketika pengumpulan harta rampasan.
namun,nyatanya hanya 10 orang (dipimpin oleh Abdullah bin jahsy) yang tetap
patuh pada Rosulullah.

Tentunya, kesempatan emas inilah yang dimanfaatkan kaum musyrikin ketika itu

Hingga seorang kafir Qurays membuat issue bahwa Rosulullah telah dibunuh,
hingga melemahkan sebagian besar pasukan islam kala itu. maka, berserulah
Tsabit bib Dahdah... yang mengobarkan kembali pasukan muslimin,sesungguhnya
Muhammad adalah manusia sehingga ia bisa saja mati akan tetapi...
Sesungguhnya Allah itu Maha Hidup dan tak akan pernah mati.disinilah Tsabit
menyadarkan kembali orientasi peperangan, yaitu katauhidan.

Mengenang UHUD, membuat ku terharu... Rosulullah yang amat dicintai banyak
orang mengalami 70 kali pukulan pada rahangnya hingga retak. Kepalanya bocor
 bibirnya pecah, hidngnya robek dan kedua lututnya pun terluka. Pada UHUD
lah, Hamzah yang pemberani syahid oleh Wahsy, Mus'ab bin Umair syahid demi
mempertahankan panji
ditangannya bahkan kain penutup jasadnya pn kekurangan, Hanzhalah Al Ghasil.
. pengantin baru yang syahid hingga ia dimandikan para malaikat karena masih
dalam keadaan junub,sa'ad bin mu'ad yang tak dapat dikenali lagi jasadnya
(terkecuali oleh saudari perempuannya melihat tahi lalat atau jempolnya)
karena terlalu banyaknya
tikaman,

Ah,betapa UHUD yang mengharukan menyimpan berbagai hikmah... termasuk
Khalid bin walid yang pada akhirnya masuk islam. Uhud memang sejarah...
namun
pelajarannya adalah cerminan bagi muslim kini. uhud adalah cermin pembeda si
mukmin dengan si munafiq.lihatlah mereka yang mengaku muslim, namun mereka
malah bersekutu dengan kaum yahudi... serta kaum kuffar lainnya yang sudah
sangat jelas membuat kerusakan. lihatlah orang2 yang mengaku muslin namun
membuat fitnah terhadap muslim lainnya.

AH, DIMANAKAH KITA?ADAKAH KITA BERSAMA KEBENARAN ITU?!

Sesungguhnya orang2 munafiq itu...amatlah berat hatinya untuk diajak menyeru
pada jalan Allah... amat banyak alasannnya, amat sedikit pengorbanannya,
banyak manis
bicaranya,banyak pula kritik dan propaganda yang menghembuskan keragu-raguan
 sedikit kerjanya,sedikit pula mengingat Allah

Semoga Allah menjauhkan kita dari sifat orang2 munafiq, dan memperlihatkan
secara jelas akan kehinaan hati mereka
 

[Non-text portions of this message have been removed]



[daarut-tauhiid] Berobat Pada Dokter Laki-laki

2006-11-29 Terurut Topik Ahmad Bustam
 
Assalaamu'alaikum wr. wb.

 
Berobat Pada Dokter Laki-laki
 
Di zaman ini, banyak wanita yang dengan mudahnya memperlihatkan aurat pada
seorang dokter laki-laki. Sebagian beralasan karena kebutuhan pengobatan,
sebagian lagi beralasan karena mayoritas dokter adalah laki-laki. Nah,
bagaimana tinjauan perkara tersebut menurut syariat?
 
Asalnya Terlarang
 
Islam sebagai dien yang sempurna, tentu sudah mengatur hal ini. Islam sangat
tegas bila sudah menetapkan sebuah larangan, tapi juga akan memberikan
kelonggaran bila hal tersebut dalam kondisi darurat. Tentunya darurat
menurut syariat, bukan menurut hawa nafsu kita.
 
Dengan tegas syariat telah menetapkan bahwa seorang laki-laki dilarang
melihat aurat wanita, demikian sebaliknya wanita pun dilarang melihat aurat
laki-laki. Telah sangat jelas nash syar'i yang menjelaskan hal ini. Allah
memerintahkan agar mereka menundukkan pandangannya, Katakanlah kepada
laki-laki yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah
kepada wanita yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan
memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan
mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. (QS. an-Nûr:30 )
 
Dari keumuman ayat di atas, para ulama mengemukakan pengecualian dengan
rujukan hadits Rubai' binti Mu'awwidz bin Afra yang menceritakan,
 
?  ? ?? ??  ??? ?? 
?? ? ??? ? ? ? ?

Kami pernah ikut berperang bersama Rasulullah, dimana kami memberikan minum
kepada pasukan, mengurus dan membawa tentara-tentara yang terbunuh dan juga
yang terluka kembali ke kota Madinah. (HR. al-Bukhârî, no:2883 )
 
Ibnu Hajar berkata (Fathul Bâri:6 /100), Diperbolehkan mengobati
orang-orang lain jenis di waktu darurat. Adapun perlakuan melihat, meraba
dengan tangan, dan lain-lain hendaknya dilakukan sekedar perlunya.
 
Ibnu Muflih al-Maqdisi (al-Adab asy-Syar'iyyah :2/429) menjelaskan, bahwa
bila seorang wanita sakit dan tidak mendapatkan seseorang yang akan
mengobatinya kecuali dokter laki-laki, maka diperbolehkan bagi dokter
tersebut untuk melihat bagian anggota badan wanita yang perlu dilihat,
bahkan kemaluannya sekalipun. Demikian dokter wanita terhadap pasien
laki-laki.
 
Demikian menurut Ibnu Hamdan, Jika tidak ada yang akan mengobati pasien
laki-laki kecuali dokter wanita, ia boleh melihat anggota badan pasien yang
perlu dilihatnya, bahkan kemaluannya. Lalu Qadhi Iyadh menambahi, Boleh
dokter laki-laki melihat aurat pasien wanita di waktu darurat, demikian pula
sebaliknya dokter wanita melihat aurat pasien laki-laki di kala darurat itu.

 
Kondisi Darurat itu Dibatasi Ukuran Kebutuhannya
 
Kelapangan syariat yang dilatarbelakangi adanya kondisi darurat tentunya
tidak menjadikan sikap penyedehanaan masalah atau berlebihan dalam mensikap
kondisi ini-sebagaimana kita saksikan banyak terjadi pada zaman ini. Para
dokter mesti bersikap hati-hati dengan melihat rambu-rambu yang sudah
digariskan oleh para ulama (Shahih Fiqih Sunnah: 3/47-48):
 
Pertama, ketika pasiennya seorang wanita, harus diutamakan dokternya juga
wanita-bila ada-, bukan laki-laki. Terlebih bila harus melihat anggota badan
yang termasuk dari aurat wanita. Bila tidak ditemukan dokter wanita atau
tidak mungkin mendatangkannya, maka ketika itu kondisinya menjadi darurat.
 
Kedua, hendaknya dokter tersebut seorang yang terpercaya, tidak pernah
tertuduh buruk dalam akhlaq dan diennya.
 
Ketiga, hendaknya seorang dokter laki-laki tersebut tidak berduaan bersama
pasiennya yang wanita, kecuali bersama mahram atau wanita lain yang
terpercaya.
 
Keempat, seorang dokter laki-laki hendaknya tidak berlebihan dalam mensikapi
kondisi darurat, baik dengan melihat, membuka, atau menyentuh anggota badan
pasien wanita karena alasan penyembuhan. Hendaknya ia menutupi anggota badan
lain yang tidak diperlukan untuk dibuka, dan mencukupkan pada anggota badan
yang perlu disembuhkan saja.
 
Kelima, hendaknya kebutuhan penyembuhan sangat mendesak baik berupa sakit
atau luka yang tidak mungkin ditunda. Adapun sakit atau pengobatan yang
tidak mendesak, maka tidak diperbolehkan, seperti seorang wanita yang hendak
memeriksakan kesehatannya atau memperindah anggota badannya, tentunya
seperti ini tidak menuntutnya mendatangi dokter laki-laki.
 
Maka, kelapangan syariat dalam mensikap darurat mestinya tidak disikapi
dengan berlebihan, karena asal hukum dalam hal ini jelas tidak diperbolehkan
melihat aurat wanita. Memang benar-sebagaimana kaidah usul menyebutkan-, 
Bahwa kondisi darurat menjadikan bolehnya sebuah larangan. Tapi perlu
diketahui, kaidah usul yang lain pun menegaskan, Bahwa kondisi darurat itu
dibatasi dengan ukuran kebutuhannya. Jadi tidak dibenarkan memperlonggar
dalam hal ini, sebagaimana seseorang yang dalam kondisi darurat tidak ada
makanan 

[daarut-tauhiid] Berlapang Dada Menghadapi Kritikan

2006-11-29 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu'alaikum wr. wb.

 
Berlapang Dada Menghadapi Kritikan

Penulis : KH Abdullah Gymnastiar


Persepsi kita terhadap kritik akan lebih baik bila kita menanamkan di dalam
hati
bahwa kritik itu penting. Sahabat, apa yang terlintas dalam benak kita
ketika 
mendengar orang berkata, Saya ingin mengkritik Anda!. Biasanya, jika
seseorang
mendapat perlakukan seperti itu, ia akan bereaksi negatif. Seakan-akan
kehormatan dan harga dirinya sedang terancam. Ia menganggap kritik sebagai 
penghinaan yang akan menurunkan harga diri dan mencemarkan nama baiknya.

Maka, wajar jika reaksi yang muncul -- entah itu berupa pikiran, perasaan,
maupun sikap tubuh -- adalah pembelaan diri. Sulit baginya untuk menerima
semua 
kritikan, apalagi menikmatinya. Akan tetapi, responsnya akan berbeda jika
kita
mendengar perkataan, Saya akan memberi kamu kripik. Spontan, kita akan
senang
menerimanya. Wajah menjadi cerah. Riang rasanya perasaan karena membayangkan

akan diberi kripik yang lezat.

Di sinilah perbedaan kata 'kritik' dan 'kripik'. Tetapi, yang terpenting
bukan
itu. Hal terpenting adalah mengapa kita sampai memunculkan sikap berbeda
ketika
mendengar dua kata itu? Untuk yang pertama, kita cenderung sungkan
menerimanya. 
Sementara untuk yang kedua, kita malah sering mencarinya. Sebenarnya,
masalah
kritik dan kripik bisa sama kalau persepsi kita tentang kritik itu kita
benahi;
bila kata-kata kritik menjadi bagian keseharian yang kita nikmati. Lebih
dari 
itu, kita juga butuh ilmunya sehingga kritik ini menjadi sesuatu yang
berarti
dan layak kita akrabi.

Dalam menerima kritik, kita memerlukan beberapa trik, sehingga kita bisa
menerima kritik tersebut sebagai sarana membangun kemuliaan. Bagaimana
caranya? 
Pertama, rindukanlah kritik dan nasihat tersebut. Selayaknya, kita bisa
memposisikan diri menjadi orang yang rindu dikoreksi, dan rindu dinasihati.
Seperti rindunya kita melihat cermin agar penampilan kita selalu bagus.
Persepsi 
kita terhadap kritik akan lebih baik bila kita menanamkan di dalam hati
bahwa
kritik itu penting. Kritik adalah kunci kesuksesan dan kemajuan, kritik akan
membuka prestasi, derajat, dan kedudukan yang lebih baik. 

Kedua, cari dan bertanyalah. Belajarlah bertanya kepada orang lain dan
nikmati
saran-saran yang mereka lontarkan. Milikilah teman yang mau dengan jujur
untuk
saling mengoreksi. Tanyalah kekurangan diri pada orang-orang yang dekat
dengan 
kita. Percayalah, semua itu tidak akan mengurangi kemuliaan. Ketiga, nikmati
kritik. Persiapkan diri untuk menerima kenyataan bahwa koreksi itu tidak
selalu
harus sesuai dengan keinginan kita. Ada kalanya isinya benar, namun caranya 
salah. Tidak ada yang rugi dengan dikoreksi. Jadi, kalau ada yang mengkritik

usahakan untuk tidak berkomentar. Jangan memotong pembicaraan. Apalagi
membantahnya. Belajarlah untuk diam dan menjadi pendengar yang baik. 

Keempat, syukurilah. Jangan melempar komentar apapun kecuali ucapan
terimakasih
yang tulus kepada si pemberi kritik. Tampakkanlah raut muka yang
sungguh-sungguh
dan penuh perhatian. Sertakan namanya dalam doa-doa kita, terutama bila kita

ingat akan kebaikan-kebaikan yang pernah ia berikan. Kelima, evaluasi diri.
Jujurlah kepada diri sendiri ketika menerima kritik. Jangan sibuk
menyalahkan
pengkritik, atau mencari kambing hitam dengan menyalahkan orang lain. 

Keenam, perbaiki diri. Buatlah program perbaikan dengan sungguh-sungguh.
Jadikan
program tersebut sebagai ungkapan rasa syukur terhadap kritik yang datang.
Mintalah kepada Allah, sebab perubahan hanya terjadi dengan izin dan
kekuasaan 
Dia. Ketujuh, balas budi. Jangan lupa untuk mengirimkan tanda terima kasih.
Bisa
berupa barang berharga, makanan, sepucuk surat, atau-minimal-informasi
kepada
yang mengkritik bahwa kita berterima kasih atas kebaikannya. Selamat
menikmati 
kritik.



Wallahu a'lam bish-Tausiyah


--~--~-~--~~~---~--~~

MUDAH MUDAHAN BERMANFAAT DAN DAPAT MENERANGI KEGELAPAN ATAU MEMPERINDAH
TERANGNYA CAHAYA HIDUP. AMIEN YA RABBAL ALAMIN. 
-~--~~~~--~~--~--~---


 


[daarut-tauhiid] Kurangi Nonton TV Nikmati Hidup !

2006-10-27 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu’alaikum wr. wb.
 
 
KURANGI NONTON TV, NIKMATI HIDUP   ! 
 
Mari kita kendalikan teknologi agar teknologi tidak mengendalikan kita
Sekitar 60 juta anak Indonesia menonton TV selama berjam-jam hampir
sepanjang hari. Apa yang ditonton? Anak-anak menonton acara TV apa saja
karena kebanyakan keluarga tidak memberi batasan menonton yang jelas. Mulai
dari acara gosip selebritis; berita kriminal berdarah-darah; sinetron remaja
yang penuh kekerasan, seks, intrik, mistis, amoral; film dewasa yang diputar
dari pagi hingga malam; penampilan grup musik yang berpakaian seksi dan
menyanyikan lagu dengan lirik orang dewasa; sinetron berbungkus agama yang
banyak menampilkan rekaan azab, hantu, iblis, siluman, dan seterusnya.
Termasuk juga acara anak yang banyak berisi adegan yang tidak aman dan tidak
pantas ditonton anak.
 
Bayangkan kalau anak-anak kita adalah satu dari mereka yang tiap hari harus
menelan hal-hal dari TV yang jelas-jelas tidak untuk mereka tapi untuk orang
dewasa. Anak-anak akan sangat berpotensi untuk kehilangan keceriaan dan
kepolosan mereka karena masuknya persoalan orang dewasa dalam keseharian
mereka. Akibatnya, sering terjadi gangguan psikologi dan ketidakseimbangan
emosi dalam bentuk kesulitan konsentrasi, perilaku kekerasan, persepsi yang
keliru, budaya ‘instan’, pertanyaan-pertanyaan yang ‘di luar dugaan’ dan
sebagainya.
 
Hanya sedikit anak yang beruntung bisa memiliki berbagai kegiatan, fasilitas
 dan orangtua yang baik sehingga bisa mengalihkan waktu anak untuk hal-hal
yang lebih penting daripada sekadar menonton TV. Namun jutaan orangtua di
Indonesia pada umumnya cemas dan khawatir dengan isi siaran TV kita.
Kalangan industri televisi punya argumentasi sendiri mengapa mereka
menyiarkan acara-acara yang tidak memperhatikan kepentingan anak dan remaja.
Intinya, kepentingan bisnis telah sangat mengalahkan dan menempatkan anak
dan remaja kita sekadar sebagai pasar yang harus dimanfaatkan
sebesar-besarnya. Meski beberapa stasiun TV sudah mulai memperbaiki isi
siaran mereka, itu tetap tidak bisa menghilangkan kesalahan mereka di masa
lalu dalam memberi ‘makanan’ yang merusak jiwa puluhan juta anak Indonesia.
 
Pemerintah maupun institusi lain, terbukti tidak mampu membuat peraturan
yang bisa memaksa industri televisi untuk lebih sopan menyiarkan acaranya.
Sehingga, tidak ada pilihan lain kecuali individu sendiri yang harus
menentukan sikap menghadapi situasi ini. Anggota masyarakat yang bersatu dan
memiliki sikap yang sama untuk menolak perilaku industri televisi kita, akan
menjadi kekuatan yang besar apabila jumlahnya makin bertambah. Penolakan
oleh masyarakat yang merupakan pasar bagi industri televisi, pada saatnya
akan menjadi kekuatan yang luar biasa besar.
 
Pengaruh Media terhadap anak makin besar, teknologi semakin canggih 
intensitasnya semakin tinggi. Padahal orangtua tidak punya waktu yang cukup
untuk memerhatikan, mendampingi  mengawasi anak. Anak lebih banyak
menghabiskan waktu menonton TV ketimbang melakukan hal lainnya. Dalam
seminggu anak menonton TV sekitar 170 jam. Apa yang mereka pelajari selama
itu? Mereka akan belajar bahwa kekerasan itu menyelesaikan masalah. Mereka
juga belajar untuk duduk di rumah dan menonton, bukannya bermain di luar dan
berolahraga. Hal ini menjauhkan mereka dari pelajaran-pelajaran hidup yang
penting, seperti bagaimana cara berinteraksi dengan teman sebaya, belajar
cara berkompromi dan berbagi di dunia yang penuh dengan orang lain.
 
Faktanya…
 
• Anak merupakan kelompok pemirsa yang paling rawan terhadap dampak negatif
siaran TV.
 
• Data th 2002 mengenai jumlah jam menonton TV pada anak di Indonesia adalah
sekitar 30-35 jam/minggu atau 1560-1820 jam/ tahun . Angka ini jauh lebih
besar dibanding jam belajar di sekolah dasar yang tidak sampai 1000
jam/tahun. 
 
• Tidak semua acara TV aman untuk anak. Bahkan, “Kidia” mencatat bahwa pada
2004 acara untuk anak yang aman hanya sekira 15% saja. Oleh karena itu harus
betul-betul diseleksi.
 
• Saat ini jumlah acara TV untuk anak usia prasekolah dan sekolah dasar
perminggu sekitar 80 judul ditayangkan dalam 300 kali penayangan selama 170
jam. Padahal dalam seminggu ada 24 jam x 7 = 168 jam! Jadi, selain sudah
sangat berlebihan, acara untuk anak juga banyak yang tidak aman. 
 
• Acara TV bisa dikelompokkan dalam 3 kategori: Aman, Hati-hati, dan Tidak
Aman untuk anak. 
 
• Acara yang ‘Aman’: tidak banyak mengandung adegan kekerasan, seks, dan
mistis. Acara ini aman karena kekuatan ceritanya yang sederhana dan mudah
dipahami. Anak-anak boleh menonton tanpa didampingi.
 
• Acara yang ‘Hati-hati’: isi acara mengandung kekerasan, seks dan mistis
namun tidak berlebihan. Tema cerita dan jalan cerita mungkin agak kurang
cocok untuk anak usia SD sehingga harus didampingi ketika menonton.
 
• Acara yang “Tidak Aman”: isi acara banyak mengandung adegan kekerasan,
seks, dan mistis yang berlebihan dan terbuka. Daya tarik yang utama ada pada
adegan-adegan tersebut. Sebaiknya anak-anak tidak menonton acara ini.
 
 

[daarut-tauhiid] Puasa Syawal 6 hari

2006-10-23 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh


ANJURAN PUASA SUNAH 6 HARI DI BULAN SYAWAL

Abu Ayyub ra. berkata : Rosulullah Saw bersabda : Siapa yang puasa bulan 
Romadhon kemudian diikutinya dengan enam hari Syawal maka bagaikan orang 
puasa sepanjang masa.  (Muslim)

Narasumber: Kitab “Riyadush-sholihin E




===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[daarut-tauhiid] Ketika Bumi Dipenuhi Malaikat (1)

2006-10-13 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu’alaikum wr. wb.
 
 
Ketika Bumi Dipenuhi Malaikat (1) 
Nadirsyah Hosen
  
Lailatul Qadr, betapa mulianya malam itu!
Al-Qur'an menginformasikan bagaimana para Malaikat dan Jibril turun ke bumi
atas izin Allah SWT.; bagaimana malam itu dilukiskan sebagai lebih mulia
dari seribu bulan; bagaimana bumi penuh sesak dengan kehadiran para malaikat
itu.
Rasul menganjurkan kita untuk mencari malam itu, yang saking mulianya
sehingga dirahasiakan kepastiannya oleh Allah. Rasul hanya memberi petunjuk
untuk mencarinya di sepuluh malam terakhir Ramadhan, khususnya di
malam-malam yang ganjil.
 
Pertanyaannya, di sepuluh malam itu apa yang sebaiknya kita lakukan?
Persiapan apa yang harus kita lakukan menunggu datangnya para tamu agung
dari langit itu, sikap apa yang harus kita ambil ketika ternyata para tamu
itu mampir ke rumah kita, dan, akhirnya, ibadah apa yang mesti kita lakukan
di saat datangnya malam itu?
Banyak riwayat yang menjelaskan hal itu, banyak pula saran dan kisah para
ulama yang bisa kita jadikan patokan. Namun, saya menyarankan untuk
melakukan dua hal.
 
Pertama, banyak-banyaklah berdekah. Sungguh hanya di bumi inilah kita
mendapati saudara kita yang kekurangan. Hanya di bumi orang-orang kaya
memberikan makanan kepada kaum fukara wal masakin. Kedua, merintih dan
menangislah kita untuk memohon ampunan Allah.
Dua amalan itu merupakan amalan yang malaikat tak sanggup melakukannya.
Bukankah di langit tak ada yang miskin, sehingga mustahil malaikat bisa
bersedekah. Malaikat yang suci itu tentu saja tak pernah melakukan maksiyat,
karenanya mereka adalah suci. Mereka tak pernah merintih dan menangisi dosa
mereka. Kitalah yang mampu melakukannya.
 
Dalam Tafsir al-Fakhr ar-Razi diceritakan bagaimana Allah berkata, rintihan
pendosa itu lebih aku sukai daripada gemuruh suara tasbih. Malaikat mampu
melakukan tasbih, namun gemuruh suara tasbih dari para malaikat kalah
kualitasnya dibanding rintihan dan tangisan kita yang memohon ampun pada
Allah SWT.
Mari kita sambut Lailatul Qadr dengan dua amalan yang bahkan malaikat pun
tak sanggup melakukannya. Bersedekah-lah kemudian menangis dan memohon
ampunan ilahi. Siapa tahu, ada malaikat yang bersedia mampir ke rumah kita;
dan malam itu menjadi milik kita, insya Allah!
 
 

[Non-text portions of this message have been removed]




===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[daarut-tauhiid] Ketika Bumi Dipenuhi Malaikat (2)

2006-10-13 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu’alaikum wr. wb.
 
 
Ketika Bumi Dipenuhi Malaikat (2) 
Nadirsyah Hosen
 
Lailatul Qadr pertama kali dijumpai Nabi ketika beliau menerima wahyu untuk
pertama kalinya. Hal yang amat menarik adalah Nabi sebelum kedatangan jibril
sedang menyendiri, bertafakur dan berkontemplasi. Nabi memikirkan keadaan
lingkungan sekitarnya yang mempraktekkan adat jahiliyah. Nabi menyingkir
dari suasana yang tak sehat itu sambil merenung dan menghela nafas sejenak
dari hiruk pikuk kota Mekkah. Nabi menetap di gua hira' untuk kemudian
berkontemplasi guna mensucikan dirinya. Pada saat itulah turun malaikat
Jibril alaihis salam.
 
Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari kisah ini? Pertama, di tengah
masyarakat yang tak lagi mengindahkan etika, moral dan hati nurani, kita
harus menyingkir sejenak untuk memikirkan kondisi masyarakat tersebut.
Kedua, di tengah masyarakat yang giat mengerjakan maksiyat, kita harus
menghela nafas sejenak dan mencoba untuk mensucikan diri kita sendiri
terlebih dahulu sebelum mensucikan masyarakat luas.
Ketiga, di tengah kesendirian kita, kita berkontemplasi untuk mencari
solusi terbaik dari persoalan yang dihadapi.
 
Ketika Nabi menganjurkan kita untuk melakukan i'tikaf di sepuluh malam
terakhir ramadhan, khususnya malam yang ganjil, saya menangkap bahwa
sebenarnya kita dianjurkan untuk melakukan napak tilas proses pencerahan dan
pensucian diri Nabi saat mendapati Lailatul Qadr.
Seyogyanya, i'tikaf yang kita lakukan tidak hanya berisikan alunan ayat suci
Al-Qur'an dan dzikir semata. Akan jauh lebih baik bila saat i'tikaf kita pun
memikirkan kondisi masyarakat sekitar kita, persis seperti yang telah
dilakukan Nabi ratusan tahun yang lalu di gua Hira'. Insya Allah, ketika
saat malam yang mulia itu tiba kita sudah siap menyambut dan menjumpainya.
 
Namun satu hal yang sangat penting untuk diingat bahwa setiap ibadah maupun
gerak hidup kita seharusnya ditujukan untuk mencari keridhaan Allah semata
Silahkan anda mencari Lailatul Qadr, namun jangan menjadi tujuan anda yang
hakiki. Tujuan kita beri'tikaf dan beribadah di sepuluh malam terakhir nanti
adalah untuk mencari keridhaan Allah.
Kalau yang anda kejar semata-mata hanyalah Lailatul Qadr, jangan-jangan anda
tak mendapatkannya sama sekali. Tetapi kalau keridhaan Allah yang kita cari,
maka terserah kepada Allah untuk mewujudkan keridhaan-Nya itu pada kita;
apakah itu berbentuk Lailatul Qadr atau bentuk yang lain.
 
Bukankah shalat kita, hidup dan mati kita untuk Allah semata? Dan Sungguh
Allah jauh lebih mulia daripada Lailatul Qadr!
 

[Non-text portions of this message have been removed]




===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[daarut-tauhiid] Aku Cermin, Engkaulah Matahari

2006-10-08 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu’alaikum wr. wb.
 
 
Aku Cermin, Engkaulah Mentari 
Nadirsyah Hosen
 
 
Suhrowardi, sufi yang dikenal sebagai Syaikh al-Isyraq dan mati terbunuh
oleh penguasa zalim, pernah membuat perumpamaan tentang cermin dan matahari
Ketika cermin dihadapkan kepada matahari maka sinar matahari akan diserap
oleh cermin itu dan dipantulkannya kembali. Andaikan cermin mampu melihat ke
dalam dirinya, ia akan terkejut dan mengira bahwa dirinya-lah matahari itu
karena betapa kuatnya cahaya mentari tersebut.
Manusia dalam cerita Suhrowardi di atas digambarkan sebagai cermin sedangkan
Allah diumpamakan sebagai matahari. Ketika manusia mampu mensucikan dirinya
dan membersihkannya sedemikian rupa, maka ia layak diserupakan dengan cermin
 Ketika ia menjumpai tanda-tanda kekuasaan ilahi, ia menerima cahaya ilahi
yang dipancarkan sedemikian kuatnya ke dalam dirinya. Ia serap cahaya ilahi
itu lalu ia pantulkan kembali.
 
Manakala kita mampu menyerap dan memantulkan kembali cahaya ilahi itu, hidup
kita akan terus diterangi oleh cahaya ilahi. Orang yang sudah mencapai tahap
itu akan menebarkan berkah pada setiap sudut yang menerima pantulan cahaya
ilahi dari cermin-nya. Ia mampu sebarkan rahmat disekelilingnya.
Nabi Muhammad adalah contoh terbaik dari perumpamaan di atas. Cahaya ilahi
yang diserap Nabi Muhammad SAW dipantulkannya ke seluruh alam semesta. Oleh
karena itu, kehadiran Nabi Muhammad mampu menebarkan rahmat ke seluruh alam
semesta (rahmatan lil 'alamin).
 
Perhatikan orang disekeliling kita. Bukankah ada orang yang bila kita
pandang wajahnya, keteduhan dan kedamaian-lah yang kita peroleh. Ketika kita
mendegar suaranya, kita bagaikan mendengar nyanyian dari surga; indah dan
menyejukkan. Ketika ia memandang kita, sorot matanya mampu memecahkan
kegalauan di hati kita.Ketika ia tersenyum seakan dunia ini begitu indah
untuk didiami. Pendek kata, kehadiran orang tersebut telah membawa berkah
untuk lingkungan sekitarnya.
Sebaliknya, pernahkah kita menjumpai seseorang yang meskipun tampan ataupun
cantik, namun mata enggan berlama-lama menatapnya. Ketika ia bicara,
meskipun dengan retorika yang luar biasa memikatnya, kita bisa merasakan
bahwa ia sebenarnya sedang membual. Ketika ia tersenyum, kita melihat ada
seberkas kepalsuan dibalik senyum itu. Setiap ia datang di suatu tempat, ia
sebarkan kerusakan dan kekacauan. Ia masuk organisasi, tak lama kemudian
organisasi itu mengalami konflik. Ia bertamu ke satu rumah, tak lama setelah
ia pergi, rumah tangga itu menjadi berantakan. Ia menjadi pengurus masjid,
namun alih-alih masjid menjadi tempat beribadah, berkat kehadirannya, masjid
menjadi tempat bergossip ria. Pendek kata, kemana ia melangkah, berkah dan
rahmat menjauh darinya.
 
Orang pertama adalah mereka yang mampu membersihkan cermin hatinya sehingga
mampu menyerap cahaya ilahi. Sebaliknya, orang yang kedua tak pernah
mensucikan cermin hatinya. Cerminnya kusam dan gelap; tertutup oleh debu dan
kotoran. Walaupun ia menjumpai banyak tanda-tanda kekuasaan Allah di bumi
ini, cermin hatinya tetap tak mampu menyerap cahaya ilahi apalagi
memantulkannya.
Bulan Ramadhan merupakan salah satu media bagi kita untuk mensucikan cermin
hati kita. Pada bulan yang suci ini mari kita bersihkan debu dan kotoran
serta penyakit yang menutupi cermin hati kita. Selain banyak membaca Qur'an,
shalat malam dan bersedekah, apalagi yang harus kita lakukan untuk membasuh
dan membersihkan cermin kita?
 
Abu Sa'id Abu al-Khair, sufi besar abad 10 dan 11 dari Maihana, menasehati
muridnya: Selama egomu menyertaimu, engkau tak akan mengenal Allah, sebab,
ego tidak menyukai manusia sempurna (insan al-kamil)
Ego itulah yang harus kita tundukkan agar kita mampu menyerap cahaya ilahi.
Bukankah demi menundukkan ego kita mampu tidak makan dan minum di siang hari
 Bukankah ketika kita tak datangi isteri kita di siang hari itu juga demi
menundukkan hawa nafsu kita. Bukankah demi menundukkan ke-aku-an kita mampu
untuk menjaga lidah dan tangan kita dari perbuatan tercela selama satu bulan
penuh.
 
Nanti dipenghujung Ramadhan, setelah kita tundukkan ego kita, cermin kita
akan mampu menyerap cahaya ilahi dan memantulkannya ke seluruh penjuru. Dan
seperti kisah Suhrowardi di atas, andaikan kita mampu melihat ke dalam diri
kita, kita akan terkejut mendapati kuatnya cahaya ilahi itu, insya Allah!
 
 

[Non-text portions of this message have been removed]






===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an 

[daarut-tauhiid] Puasa ditinjau dari segi kesehatan

2006-10-04 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu’alaikum wr. wb.
 
 
PUASA DITINJAU DARI SEGI KESEHATAN
 
Puasa bukan sekedar kewajiban. Bukan hanya mendatangkan pahala.
Dan tidak pula sekedar melebur dosa. Akan tetapi lebih jauh lagi dari itu.
 
Banyak hikmah-hikmahnya yang terkandung di dalamnya. Maka kalau
dikaji dengan seksama, diteliti dan dianalisa, akhirnya akan bermuara kepada
suatu kesimpulan, bahwa puasa itu merupakan kebutuhan, baik itu rohani
maupun jasmani. Dengan berpuasa, jiwa akan tenang, pikiran akan damai.
Sementara jasmani akan semakin segar dan tegar.
 
Hal ini sejalan dengan apa yang disabdakan nabi, dalam salah
satu hadisnya yang berbunyi: “Shuumuu tashih-huu” (berpuasalah kamu nanti
akan sehat)
 
Para dokter dan pakar-pakar kesehatan mencoba mengkaji dan
menganalisa hadis Nabi ini sampai di mana kebenarannya. Ternyata kebenaran
hadis Nabi ini tidak bisa dipungkiri. Banyak dokter-dokter yang mengakuinya.
Bukan hanya sekedar mengakui, akan tetapi mereka ikut menjalankannya. Bahkan
kepada pasien-pasien mereka, tidak jarang mereka perintahkan untuk berpuasa
sebagai alat pengobatan.
 
Salah seorang pakar kesehatan yang bernama Dr. Wernan Macfadan
mengatakan: “Saya tertarik dan percaya bahwa puasa sanggup menyembuhkan
segala macam penyakit di mana segala usaha pengobatan lainnya telah
mengalami kegagalan”. Justru itulah, maka puasa ini bukan hanya sekedar
kewajiban, akan tetapi sudah merupakan kebutuhan.
 
Menurut analisa atau hasil penyelidikan Dr. Robert Partolo dari
Amerika, puasa adalah usaha yang sangat baik untuk menyelamatkan tubuh
manusia dari kuman-kuman, diantaranya kuman syphilis yang banyak
membinasakan darah manusia.
 
Dr. Peter Schimidberger dalam bukunya “Zero diet” menjelaskan,
bahwa puasa bukan sekedar untuk melangsingkan tubuh, akan tetapi merupakan
sarana yang paling efektif untuk penyembuhan berbagai macam gangguan tubuh.
Dengan puasa akan membuat larutnya gumpalan lemak (Kolestrol) bersama dengan
sisa-sisa makanan yang mengandung zat-zat beracun.
 
Demikian juga zat putih telur yang menumpuk dalam tubuh ikut
menjadi larut. Maka dengan jalan demikian itu, keseimbangan pembagian zat
asam antara pembuluh darah dan sel-sel lain yang dengan sendirinya membawa
pengaruh yang begitu baik terhadap kesehatan tubuh.
 
 
Kesepakatan ahli medis
Sebagian besar (jumhur) ahli-ahli kesehatan sepakat mengatakan,
bahwa alat pencernaan (perut) adalah merupakan sumber dari berbagai macam
penyakit. Hal ini sejalan dengan ajaran Nabi yang dilukiskan para hukamah
yang berbunyi: “ Al-bithnu ashlid-daai wal miyatu ashlud-dawaa i “  (Perut
itu pangkal segala penyakit, dan memeliharanya itu pangkal dari pada
pengobatan)
 
Perut adalah merupakan terminal dalam tubuh. Tempat berlabuh dan
berhenti segala makanan dan minuman. Ikan, daging, nasi, sayur, dan segala
macam bertumpuk di sana dan tersimpan dalam beberapa waktu. Justru itulah
perut perlu dibersihkan setidaknya sekali dalam setahun dengan jalan
mengerjakan puasa.
 
Kalau kita ibaratkan kepada mesin industri atau mesin mobil,
maka puasa merupakan servis besar yang dilakukan sekali dalam setahun. Mesin
apabila bekerja terus menerus tanpa istirahat dan tanpa diservis akan
membuat mesin cepat aus dan cepat rusak. Demikian juga halnya dengan perut
yang merupakan mesin yang sehari-hari mengolah berbagai macam makanan dan
minuman, yaitu memerlukan istirahat dan servis. Maka istirahat dan servis
bagi perut adalah puasa.
 
Kalau kita balik-balik lembaran hadis Nabi, maka akan terbacalah
oleh kita nanti, betapa peranan perut dalam tubuh manusia. Menurut
Rasulullah yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa: “Perut adalah
seumpama kolam air dalam tubuh manusia. Dan pembuluh darah terus mengalir ke
sana untuk diisi. Kalau perut itu sehat, maka kesehatanlah yang dibawa
kembali oleh pembuluh darah itu. Tapi kalau perut itu kotor, maka penyakit
pulalah yang dibawanya.”
 
Dengan berpuasa berarti memberi peluang kepada tubuh untuk
membuang segala racun dari sisa-sisa makanan dalam tubuh dengan jalan
mengosongkannya. Dr. Med. Ahmad Ramali mengatakan, bahwa istirahat yang
diberikan oleh alat pencernaan makanan, tidak lain akan menambah tenaga
(energi). Seperti halnya membiarkan ladang beberapa lama, untuk
mengembalikan kesuburannya.
 
Faktor Psikologis
Dr. Carel yang pernah mendapat hadiah nobel mengatakan:
“ketentraman yang ditimbulkan karena ibadah dan do’a, merupakan pertolongan
besar pada pengobatan.”
 
Maka kalau kita kaitkan antara ibadah puasa dengan kejiwaan
(Psikologis) sebagai alat penyembuh suatu penyakit, memang mempunyai
hubungan yang cukup erat. Sebab ibadah puasa membuat pikiran menjadi tenang
dan hati menjadi damai. Disamping itu membuat seseorang menjadi lebih
gembira terutama ketika setiap akan berbuka. Hal ini dilukiskan oleh Nabi
dalam hadisnya yang berbunyi: “Orang yang berpuasa itu mendapat dua

[daarut-tauhiid] Jilbab Wanita Muslimah

2006-09-29 Terurut Topik Ahmad Bustam
 Assalaamu'alaikum wr. wb.
Oleh karena ada yang bertanya masalah jilbab (beda dengan khimar!) yang
syarÃÊ, berikut ana nukilkan artikelnya karena ana bukan ustadz/daÃÊ:  


Jilbab Wanita Muslimah


Dewasa ini kita melihat banyak kaum muslimah yang tidak berjilbab dan
apabila ada yang berjilbab bukan dengan tujuan untuk menutup aurat-aurat
mereka akan tetapi dengan tujuan mengikuti mode, agar lebih anggun dan
alasan lainnya. Sehingga mereka walaupun berjilbab tetapi masih
memperlihatkan bentuk tubuh mereka dan mereka masih ber-tasyabbuh kepada
orang kafir. Tidak hanya itu mereka menghina wanita muslimah yang mengenakan
jilbab yang syarÃÊ, dengan mengatakan itu pakaian orang kolot, pakaian orang
radikal, dan mereka mengatakan jilbab (yang syarÃÊ) adalah budaya arab yang
sudah ketinggalan zaman, serta banyak lagi ejekan-ejekan yang tidak pantas
keluar dari mulut seorang muslim. Hal ini karena kejahilan dan ketidak
pedulian mereka untuk mencari ilmu tentang pakaian wanita muslimah yang
syarÃÊ. Untuk itu pada edisi ini kami berusaha berbagi ilmu mengenai Jilbab
Wanita Muslimah yang sesuai dengan tuntunan syariÃÂt, artikel ini bukan saja
khusus untuk kaum hawa, namun para ikhwan, bapak, kakek juga berkewajiban
untuk mempelajarinya dan memahami serta mengamalkannya dengan cara mengajak
saudari-saudari kita yang berada dibawah tanggung jawabnya dan sekitarnya. 
MELIPUTI SELURUH BADAN SELAIN YANG DIKECUALIKAN 

Syarat ini terdapat dalam Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam surat
An-Nuur ayat 31, yang artinya: Ŭatakanlah kepada wanita yang beriman
Hendaklah mereka menahan pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka dan
janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak
dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada mereka, dan
janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka atau
ayah mereka atau ayah suami mereka (mertua) atau putra-putra mereka atau
putra-putra suami mereka atau saudara-saudara mereka (kakak dan adiknya)
atau putra-putra saudara laki-laki mereka atau putra-putra saudara perempuan
mereka (keponakan) atau wanita-wanita Islam atau budak-budak yang mereka
miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti aurat wanita...¡¦

Juga Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam surat Al-Ahzab ayat 59, yang
artinya: Å©ai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu
dan istri-istri orang mumin: Å©endaklah mereka mengulurkann jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka.¡¦Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal,
karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.¡¦

Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata dalam Tafsirnya: Å«anganlah kaum wanita
menampakkan sedikitpun dari perhiasan mereka kepada pria-pria ajnabi (yang
bukan mahram/halal nikah), kecuali yang tidak mungkin disembunyikan.¡¦Ibnu
Masud berkata : Misalnya selendang dan kain lainnya. Ůaksudnya adalah kain
kudung yang biasa dikenakan oleh wanita Arab di atas pakaiannya serat bagian
bawah pakiannya yang tampak, maka itu bukan dosa baginya, karena tidak
mungkin disembunyikan.¡¦

Al-Qurthubi berkata: Pengecualian itu adalah pada wajah dan telapak tangan.
Yang menunjukkan hal itu adalah apa yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari
Aisyah bahwa Asma binti Abu Bakr menemui Rasulullah shalallohu 'alahi wa
sallam sedangkan ia memakai pakaian tipis. Maka Rasulullah berpaling darinya
dan berkata kepadanya : Ÿahai Asma ! Sesungguhnya jika seorang wanita itu
telah mencapai masa haid, tidak baik jika ada bagian tubuhnya yang terlihat,
kecuali ini.¡¦Kemudian beliau menunjuk wajah dan telapak tangannya. Semoga
Allah memberi Taufik dan tidak ada Rabb selain-Nya.¡¦

BUKAN SEBAGAI PERHIASAN

Ini berdasarkan Firman Allah Ta'ala dalam surat An-Nuur ayat 31, yang
artinya: Å¥an janganlah kaum wanita itu menampakkan perhiasan mereka.¡¦Secara 
umum kandungan ayat ini juga mencakup pakaian biasa jika dihiasi
dengan sesuatu, yang menyebabkan kaum laki-laki melirikkan pandangan
kepadanya. 

Hal ini dikuatkan oleh Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam surat Al-Ahzab
ayat 33, yang artinya: ťan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah
kamu berhias dan bertingkah laku seperti oang-orang jahiliyah.¡¦

Juga berdasarkan sabda Nabi shalallohu 'alahi wa sallam: Ţda tida golongan
yang tidak akan ditanya yaitu, seorang laki-laki yang meninggalkan jamaah
kaum muslimin dan mendurhakai imamnya (penguasa) serta meninggal dalam
keadaan durhaka, seorang budak wanita atau laki-laki yang melarikan diri
(dari tuannya) lalu ia mati, serta seorang wanita yang ditinggal oleh
suaminya, padahal suaminya telah mencukupi keperluan duniawinya, namun
setelah itu ia bertabarruj. Ketiganya itu tidak akan ditanya.¡¦(Ahmad VI/19;
Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad). 

Tabarruj adalah perilaku wanita yang menampakkan perhiasan dan kecantikannya
serta segala sesuatu yang wajib ditutup karena dapat membangkitkan syahwat
laki-laki. 

[daarut-tauhiid] Kiat-Kiat Mengisi Ramadhan

2006-09-25 Terurut Topik Ahmad Bustam
 
 
Assalaamu'alaikum wr. wb.

 
Kiat-Kiat Mengisi Ramadhan
 
- Memperlambat sahur dan mempercepat berbuka puasa
 
- Banyak melakukan infaq sodaqoh
 
- Tilawatul Qur'an (membaca Qur'an) serta mempelajarinya (tadabbur)
 
- Tingkatkan pemahaman agama dengan membaca tulisan2 atau buku2 Agama.
 
- Meningkatkan disiplin dan muroqobatullah (perasaan bahwa Allah mengawasi
kita)
 
- Hidupkan malam dengan shalat tarawih dan Qiyamullail
 
- Menjauhkan diri dari sebab2 yang dapat mendekatkan diri pada
kemaksiatan.seperti pergaulan, bacaan, tontonan.
 
- Memberikan makanan berbuka kepada orang-orang yang melakukan puasa,
terutama
bagi mereka yang kesulitan seperti fakir miskin, orang2 yang berada dalam
perjalanan.
 
- Berdzikir pada setiap kesempatan (duduk, berdiri dan berbaring)
 
- Membuat skala prioritas segala aktivitas yang dapat mendekatkan diri pada
Allah.
 
- Perbanyaklah aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan amal yang bersifat
sosial bagi orang2 yang lemah, fakir miskin, anak yatim, kegiatan dakwah dll

 
- Berusaha untuk saling menjaga hati dan sikap untuk menyempurnakan puasa
kita
menjaga pandangan dan bagi wanita diharapkan untuk berpakaian lebih tertutup
minimal selama bulan Ramadhan
 
- Beri'tikaf (berdiam diri dengan tujuan mendekatkan diri pada Allah dan
menyempurnakan amal ibadah kita) terutama pada 10 malam terakhir.
 
Note :
Apabila mungkin tundalah aktivitas-aktivitas yang tidak berhubungan dengan
kegiatan ukhrawi di sepuluh terakhir Ramadhan dan prioritaskan waktu-waktu
ini
untuk banyak melakukan ibadah dengan penuh kekhusyuan.
Mengambil cuti kantor akan lebih baik pada hari-hari di sepuluh terakhir
Ramadhan sehingga ibadah dan bermunajad kepada Allah dapat diperhebat atau
untuk
ber'itikaf di Mesjid
 
Dengan kita mengetahui keistimewaan yang begitu besar yang diberikan oleh
Allah
pada bulan Ramdhan ini, kita berharap dapat bersama-sama mengisi Ramadhan
ini
dengan segala aktivitas yang dapat bernilai ibadah disisi Allah, karena
Ramadhan
hanya datang sekali dalam setahun dan siapakah yang dapat menjamin bahwa
kita
masih diberi kesempatan oleh Allah untuk bisa meni'mati Ramadhan-Ramadhan
yang
akan datang, mungkin saja ramadhan ini adalah ramadhan terakhir bagi kita,
untuk
itu janganlah kita lewatkan kesempatan yang berharga ini, janganlah Ramadhan
ini
lewat dengan sia-sia, tanpa memberikan arti bagi kita, sebagaimana yang
dikatakan oleh Rasulullah : mereka tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar
dan
dahaga. Semoga kita terhindar dari apa yang diisyaratkan Rasulullah
tersebut.
(Wallahu'alam bishowab).
 
Alhaqqu mirrobik falaa takuu nanna minal mumtarin.
 
 
 
 
 





===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[daarut-tauhiid] 24 Jam Bersama Orang-orang Shalih di BulanRamadhan

2006-09-24 Terurut Topik Ahmad Bustam
 
 Assalaamu'alaikum wr. wb.
24 Jam Bersama Orang-orang Shalih 
di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan...

Hari demi harinya adalah rentang waktu lipatan pahala yang tak ada 
batasnya.
Jam demi jamnya adalah rangkuman kasih sayang Allah swt kepada
hamba-hamba-Nya. Menit demi menitnya adalah hembusan angin surga yang 
begitu
menyejukkan. Detik demi detiknya ada1ah kesempatan yang tak ternilai
dibandingkan seumur hidup kita. Maka, mengagendakan aktifitas selama 
bulan
Ramadhan menjadi sangat penting. Disiplin dan hati-hati menjalani
hari-harinya harus menjadi tekad dalam hati semua hamba Allah swt yang
menghendaki maghfirah dan hidayah-Nya.

Berikut ini adalah contoh bagaimana kita melewati hari demi hari yang 
penuh
kemuliaan itu. Dengan mengikuti kebiasaan dan perkataan Rasulullah, 
para
salafusholih dan juga para ulama yang begitu menyadari kemuliaan 
Ramadhan,
Semoga Allah swt menguatkan kita untuk menjadi alumni Ramadhan yang
berhasil.

Waktu Sahur hingga Subuh:

Bangunlah sebelum fajar, sekitar pukul 03.00 pagi. lni adalah waktu
sepertiga malam terakhir yang istimewa. Lakukan shalat qiyamul lail 
beberapa
rakaat. Jangan lupa bangunkan keluarga untuk shaiat ma1am. Umar bin
Khaththab ra biasa mengerjakan shalat malam. Apabila tiba pertengahan 
malam,
beliau segera mernbangunkan keluarganya untuk shalat. la berseru:
Shalat, shalat! seraya membacakan ayat ini: Dan perintahkanlah 
kepada
keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam 
mengerja-kannya.
Kami tidak meminta rizki kepadamu, Kami1ah yang memberi rizki kepadamu. 
Dan
akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertaqwa. (Qs. Thoha:
132)

Banyak di antara kita yang lalai melewati waktu ini dengan istirahat 
dan
tidur, lalu segera makan sahur. Mungkin karena menganggap ibadah shalat
tarawih sudah dilakukan setelah isya. Padahal waktu-waktu sepertiga 
malam
seharusnya tetap bisa dihidupkan lebih banyak daripada bulan-bulan 
lain.
Pada waktu inilah, disebutkan dalam hadits Rasulullah saw, Rabb kami 
turun
setiap malam ke langit dunia saat sepertiga malam terakhir dan berkata:
Siapa yang berdo'a kepada-Ku, Aku kabulkan. Siapa yang meminta 
kepada-Ku,
Aku beri. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, Aku ampuni dia. (HR.
/amaah)

Barangsiapa yang menunaikan qiyamul lail pada bulan Ramadhan karena
keimanan dan mengharapkan pahala, niscaya akan diampuni dosa-dosa-nya 
yang
telah lalu. (HR Bukhori dan Muslim)

Dalam Al Qur'an, Allah swt berfirman: Dan hamba-hamba yang baik dari 
Rabb
Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi
dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka
mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. Dan orang yang 
melalui
malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka. (Al-Furqan :
63-64)

Setelah itu kita bisa menunaikan makan sahur yang memang disunnahkan 
oleh
Rasulullah saw. Jangan lupa tanamkanlah niat dan ikhlaskanlah berpuasa 
pada
siang hari nanti. LaIu bersiap untuk shalat Subuh berja-maah di masjid 
dan
berangkatlah lebih awal. Di masjid sibukkanlah diri dengan 
memper-banyak
istighfar. Aktifitas seperti ini disebutkan dalam Al Qur'anul Karim, 
...
wal mustaghfiriina bil ashaar., Pada waktu sahur kita memang 
dianjurkan
banyak berdo'a, karena waktu sahur termasuk waktu diijabahnya do'a 
seorang
hamba. Setelah azan subuh dirikanlah shalat dua rokaat sebelum subuh.
Kemudian tunaikanlah shalat Subuh berjamaah.

Setelah Subuh:

Berhati-hatilah dari terpaan rasa kantuk bila kita tidak terbiasa 
bangun
lebih pagi pada hari-hari yang lain. Berusahalah untuk tidak tidur 
dalam
ruas waktu setelah subuh hingga terbit matahari. Para salafushalih 
sangat
tidak menyukai tidur pada waktu itu. Ibnul Qayyim Al Jauziyah dalam
Madarijus Salikin menyebutkan, Di antara tidur yang tidak disukai 
menurut
mereka ialah tidur antara shalat subuh dan terbit matahari, karena ia
merupakan waktu untuk memperoleh hasil. Bagi perjalanan ruhani, pada 
saat
itu terdapat keistimewaan besar, sehinga seandainya mereka melakukan
perjalanan (kegiatan) semalam suntuk pun, belum tentu dapat 
menandinginya.
Jika kita sangat dibebani kantuk, bertahanlah dan bersabarlah, karena
biasanya kebiasaan itu akan terbentuk setelah tiga hari kita melakukan 
suatu
ritme yang berbeda. Selanjutnya, insya Allah kita tidak akan merasakan
kantuk sedahsyat sebelumnya.

Duduklah berdzikir setelah subuh hingga matahari terbit adalah sunnah. 
Dari
Abu Umamah Ra dikatakan bahwa Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa 
yang
shalat subuh berjamaah kemudian duduk berdzikir kepada Allah sampai
terbitnya matahari, kemudian berdiri dan shalat dua rakaat, maka ia 
akan
memperoleh pahala haji dan umrah. Waktu ba'da subuh hingga matahari 
terbit
adalah waktu yang penuh barakah yang seharusnya benar-benar dipelihara 
oleh
setiap mukmin. Peliharalah waktu itu dengan mengisinya melalui 
tilawatul
Quran satu juz dalam satu hari, berdzikir atau menghafal. Inilah yang
dilakukan Rasulullah saw selesai menunaikan shalat Subuh, bahwa ia 

[daarut-tauhiid] Fw: Pusat konsultasi untuk keluarga

2006-09-09 Terurut Topik Ahmad Bustam
 
 
---Original Message---
 
From: ustadz
 
Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,
 
PUSAT KONSULTASI ISLAM UNTUK KELUARGA
Kamis, 07 September 06, klik di sini : http://www.alsofwah.or
id/?pilih=lihatmaklumatid=65
 
 
 
IDE PEMIKIRAN
Membuka Pusat Pelayanan Konsultasi Keluarga/Muslim melalui telepon.
Pelayanan berupa penampungan keluhan, problem pribadi dan masyarakat untuk
selanjutnya diberikan solusi dan alternatif pemecahannya.
 
PENTINGNYA PROGRAM INI
Pada jaman modern ini, karena berbagai faktor, banyak orang yang sibuk
memenuhi kepuasan dan syahwat pribadinya dengan melupakan tanggung jawab
dirinya. Sehingga tidak mengherankan jika kemudian timbul berbagai
permasalahan, seperti penyimpangan perilaku, perselingkuhan, stress,
perasaan ketidakberartian diri dsb. Karena itu, sungguh menjadi kebutuhan
untuk mendirikan Pusat Konseling dan Solusi Problem Rumah Tangga di setiap
kota. Dengan demikian, terdapat orang-orang yang mumpuni dan punya otoritas
di bidangnya untuk memberikan jawaban dan solusi atas problem-problem sosial
dan rumah tangga.
 
BENTUK INSTITUSI
Pusat Konseling ini hendaknya di bawah institusi resmi, baik institusi
tersendiri (mandiri) ataupun di bawah institusi lain yang resmi, seperti
yayasan, ormas atau masjid. Dengan demikian Pusat Konseling ini akan
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat serta dukungan aparat pemerintah
setempat. Sebab Pusat Konseling ini ikut andil dalam membantu pemerintah
dalam mendidik dan memberdayakan masyarakat.
 
PARA PRAKTISI DI PUSAT KONSELING
Syarat-syarat menjadi pekerja di Pusat Konseling adalah sebagai berikut:
1. Penuntut ilmu yang mengagungkan Al-Qur'an dan As-Sunnah.
2. Bijaksana dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah.
3. Berakhlak baik, lemah lembut, sabar dan amanah dalam memegang rahasia.
4. Bekerja untuk mengharap pahala Allah, tidak untuk mencari uang.
 
JAM KERJA
Diusulkan agar jam kerja Pusat Konseling adalah malam hari. Yaitu sehabis
shalat Asar hingga pukul sembilan malam atau lima jam sehari. Lain halnya
jika ada orang yang menawarkan diri untuk bekerja Lillahi Ta'ala, maka tidak
mengapa mengambil waktu pada pagi atau sore hari.
 
JUMLAH PETUGAS
Petugas jaga Pusat Konseling pada setiap jam kantor adalah minimal dua orang
 Satu orang bertugas memberikan jawaban melalui telepon. Dan satu orang
lainnya menangani mereka yang langsung datang ke Pusat Konseling.
 
SUMBER KEUANGAN
Setiap pekerjaan -sedikit atau banyak- pasti membutuhkan anggaran. Tetapi
seperti Pusat Konseling ini tentu tidak membutuhkan dana besar. Karena
anggaran yang terutama dibutuhkan adalah pembayaran rekening telepon,
listrik dan sewa gedung, jika terpaksa harus berdiri sendiri.
Adapun sumber keuangan yang diusulkan adalah:
1.Donatur bulanan.
2.Yayasan atau organisasi kemasyarakatan yang mendukung program seperti ini.
3.Sebagian pebisnis setempat, setelah sebelumnya dijelaskan tentang pahala
besar bagi orang yang menyelesaikan perselisihan dan persengketaan di antara
sesama manusia.
 
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN BERKAITAN DENGAN PUSAT KONSELING DAN SOLUSI
PROBLEMA RUMAH TANGGA
 
 
 
 
  a.. Tidak boleh gegabah dalam memberikan fatwa.
 
  b.. Hendaknya berfatwa berdasarkan ilmu. Bila kesulitan menjawab suatu
masalah, maka ia harus menunda menjawabnya, selanjutnya ia mempelajari
masalahnya dan bertanya kepada ahli ilmu tentang kesulitan yang dihadapinya.
 
  c.. Hendaknya berfikir dengan mendalam dan memahami dengan baik dan
menyeluruh persoalan yang dihadapi serta tidak tergesa-gesa memberikan
kesimpulan hukum. Bila berkaitan dengan orang lain, dan memungkinkan untuk
meminta klarifikasi, maka ia harus minta klarifikasi kepadanya. Dan
sebaiknya kedua belah pihak didatangkan untuk menyelesaikan masalah seperti
ini, terutama masalah besar yang bisa mengancam keutuhan rumah tangga.
 
  d.. Hendaknya ia menjaga rahasia atau informasi yang ia dapatkan dari
salah satu atau kedua belah pihak yang sedang berkonflik.
 
  e.. Mencairkan suasana, menggunakan bahasa informal dan selalu bersikap
optimis dalam menyelesaikan persoalan secara umum, terutama persoalan
keluarga. Hendaknya pula ia berusaha untuk mendekatkan kedua belah pihak
yang sedang ada konflik, serta memberikan gambaran yang baik tentang
masing-masing pihak kepada pihak lainnya. Nabi saw bersabda, Bukanlah
termasuk pendusta orang yang memperbaiki hubungan di antara manusia, lalu ia
mengembangkan kebaikan atau mengatakan kebaikan. (HR. Bukhari, no. 2546)
 
  f.. Tidak mengapa meminta kerabat dekat atau teman salah satu pihak untuk
menjadi penengah, jika hal itu memang diperlukan.
 
  g.. Sebagian problem sosial ada yang memerlukan solusi secara tidak
langsung, karena yang mengadukan masalah tidak menghendaki pihak dari
Konseling mengadukan masalah tersebut atau membicarakannya kepada yang lain.
Misalnya, seorang isteri mengadukan bahwa suaminya adalah pelit, tidak
shalat atau berbagai bentuk penyimpangan lainnya. Dalam kondisi seperti ini,
pihak Konseling harus mencari orang yang punya hubungan 

[daarut-tauhiid] Hindu Pun Tolak Pluralisme Agama

2006-09-05 Terurut Topik Ahmad Bustam

 
“Hindu Pun Tolak Pluralisme Agama”  
Minggu, 03 September 2006 - 11:21:51 WIB 
   
Penganut agama Hindu ternyata juga menolak paham ‘Pluralisme Agama’. Paham 
ini, katanya, sebagai ‘Universalisme Radikal’
Oleh: Adian Husaini
  
Beberapa hari lalu saya menerima kiriman sebuah buku menarik dari seorang
teman di Bali berjudul ”Semua Agama Tidak Sama”, terbitan Media Hindu tahun
2006.  Buku yang berisi kumpulan tulisan sejumlah tokoh dan cendekiawan
Hindu ini secara tajam mengupas dan mengritisi paham Pluralisme Agama yang
biasanya dengan sederhana diungkapkan dengan ungkapan ‘’semua agama adalah
sama’’.  Buku ini diberi pengantar oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia
(PHDI), yang merupakan induk umat Hindu di Indonesia. 
 
Memang, kaum Pluralis Agama dari berbagai penganut agama sering mengutip
ucapan sebagian tokoh agama Hindu untuk mendukung pendapat mereka. Sukidi,
misalnya, seorang propagandis Pluralisme Agama yang sedang kuliah di Harvard
 menulis dalam satu artikel di media massa, bahwa “Mahatma Gandhi pun
seirama dengan mendeklarasikan bahwa semua agama – entah Hinduisme,
Buddhisme, Yahudi, Kristen, Islam, Zoroaster, maupun lainnya- adalah benar.
Dan, konsekuensinya, kebenaran ada dan ditemukan pada semua agama.
Agama-agama itu diibaratkan, dalam nalar pluralisme Gandhi, seperti pohon
yang memiliki banyak cabang (many), tapi berasal dari satu akar (the One).
 
Akar yang satu itulah yang menjadi asal dan orientasi agama-agama.’’  (Jawa
Pos, 11 Januari 2004).  Dalam paparannya tentang Hinduism dari bukunya, The
World’s Religions (New York: Harper CollinsPubliser, 1991), Prof. Huston
Smith juga menulis satu sub-bab berjudul “Many Paths to the Same Summit”
(Banyak jalan menuju puncak yang sama). Huston Smith menulis, bahwa Sejak
dulu, kitab-kitab Veda menyatakan pandangan Hindu klasik, bahwa agama-agama
yang berbeda hanyalah merupakan bahasa yang berbeda-beda yang digunakan
Tuhan untuk berbicara kepada hati manusia. Kebenaran memang satu;
orang-orang bijak menyebutnya dengan nama ang berbeda-beda). 
 
Untuk memperkuat penjelasannya tentang sikap ‘Pluralistik’ agama Hindu,
Huston Smith juga mengutip ungkapan ‘orang suci Hindu’ abad ke-19, yaitu
Ramakrishna, yang mencari Tuhan melalui berbagai agama: Kristen, Islam, dan
Hindu. Hasilnya, menurut Ramakrishna, adalah sama saja. Maka ia menyatakan:
“Tuhan telah membuat agama-agama yang berbeda-beda untuk memenuhi berbagai
aspirasi, waktu, dan negara. Semua doktrin hanyalah merupakan banyak jalan;
tetapi satu jalan tidak berarti Tuhan itu sendiri. Sesungguhnya, seseorang
dapat mencapai Tuhan jika ia mengikuti jalan mana saja dengan sepenuh hati).

 
Penjelasan-penjelasan tentang agama Hindu yang dilakukan oleh berbagai
kalangan Pluralis Agama, tampaknya membuat kaum Hindu merasa ‘gerah’ dan
tidak tenang. Maka, mereka pun melakukan perlawanan, dengan membantah
pendapat-pendapat kaum Pluralis Agama. 
 
Salah satu buku yang secara keras membantah paham Pluralisme Agama, adalah
buku Semua Agama Tidak Sama, terbitan Media Hindu tahun 2006. Dalam buku ini
paham Pluralisme Agama disebut sebagai paham ‘Universalisme Radikal’ yang
intinya menyatakan, bahwa “semua agama adalah sama”. Buku ini diberi kata
pengantar oleh Parisada Hindu Dharma, induk umat Hindu di Indonesia. 
 
Editor buku ini, Ngakan Made Madrasuta menulis kata pengantarnya dengan
judul “Mengapa Takut Perbedaan?”  Ngakan mengkritik pandangan yang
menyamakan semua agama, termasuk yang dipromosikan oleh sebagian orang Hindu
Pluralis yang suka mengutip Bagawad Gita IV:11: 
 
“Jalan mana pun yang ditempuh manusia ke arah-Ku, semuanya Aku terima.”  
 
Padahal, jelas Ngakan: “Yang disebut “Jalan” dalam Gita adalah empat yoga
yaitu Karma Yoga, Jnana Yoga, Bhakti Yoga, dan Raja Yoga. Semua yoga ini ada
dalam agama Hindu, dan tidak ada dalam agama lain. Agama Hindu menyediakan
banyak jalan, bukan hanya satu – bagi pemeluknya, sesuai dengan kemampuan
dan kecenderungannya.” 
 
Bagian pertama buku ini memuat tulisan Giridhar Mamidi yang diberi judul
“Semua Agama Sederajat? Semuanya Mengajarkan Hal Yang Sama?”. Di sini,
penulis berusaha membuktikan bahwa semua agama tidaklah sama. Hanyalah
orang-orang Hindu yang suka menyatakan, bahwa semua agama adalah mengajarkan
hal-hal yang sama.
 
Bahkan, Bharat Ratna Bhagavandas menulis satu buku berjudul “The Essential
Unity of Religions” (Kesatuan Esensial dari Semua Agama). Mahatma Gandhi pun
mendukung gagasan ini. 
 
Dr. Frank Gaetano Morales, seorang cendekiawan Hindu, mengecam keras
orang-orang Hindu yang menyama-nyamakan agamanya dengan agama lain. Biasanya
kaum Hindu Pluralis menggunakan “metafora gunung” (mountain metaphor), yang
menyatakan: “Kebenaran (atau Tuhan atau Brahman) berada di puncak dari
sebuah gunung yang sangat tinggi. Ada berbagai jalan untuk mencapai puncak
gunung, dan dengan itu mencapai tujuan tertinggi. Beberapa jalan lebih
pendek, yang lain lebih panjang. Jalan itu sendiri bagaimana pun tidak
penting. Satu-satunya yang sungguh 

[daarut-tauhiid] Fw: Ssssttt...Ada Kopi Beralkohol

2006-07-31 Terurut Topik Ahmad Bustam
 
---Original Message---
 
From: [EMAIL PROTECTED]
 
 
30 Juni 2006
Ssssttt...Ada Kopi Beralkohol
tri
 
 
Bagimanapun cara penyajiannya, jika kopi sudah dicampur dengan minuman
beralkohol jenis apapun, maka statusnya yang semula halal berubah menjadi
haram.
 
 
Pada tulisan sebelumnya telah diuraikan bahan-bahan campuran kopi yang bisa
mempengaruhi status kehalalan secangkir kopi. Bahan-bahan campuran seperti
non-dairy creamer, perisa, atau bahan penstabil jika tidak jelas
kehalalannya sudah pasti jika dicampurkan dengan kopi murni yang berasal
dari biji kopi asli akan menyebabkan status kopi tersebut menjadi tidak
jelas kehalalannya juga. Jenis-jenis kopi campuran seperti ini diproduksi
dalam bentuk campuran siap seduh atau minuman siap minum dalam kemasan.
 
 
Disamping jenis-jenis kopi siap seduh atau siap minum dalam kemasan yang
mudah ditemui sehari-hari di pasaran, saat ini semakin banyak juga kopi
siap minum yang dijual di restoran, kafe, ataupun hotel. Ngopi tidak hanya
menjadi budaya di warung-warung kecil tepi jalan, tapi kini menjadi suatu
gaya hidup kelas elit. Jika warung-warung sederhana hanya menawarkan kopi
tubruk atau coffee mix instan seduh, maka restoran, kafe atau hotel
biasanya menawarkan berbagai variasi jenis kopi yang diberi bermacam nama
yang sering membingungkan bagi orang-orang yang tidak terbiasa.
 
 
Kafe, restoran, atau hotel biasanya menyiapkan minuman kopi dari biji kopi
asli yang disangrai sendiri, kemudian dengan menggunakan coffee maker
dihasilkan cairan ekstrak kopi. Seduhan kopi asli yang sangat kuat rasa dan
aromanya biasa ditawarkan dengan nama kopi espresso.
 
 
Selain itu, menu dasar kopi yang umum dijual biasanya mencakup kopi dengan
tambahan susu yang sering ditawarkan dengan nama caffee latte atau jika
dicampur coklat akan dihasilkan cappuccino. Keduanya dapat dihidangkan
dengan tambahan krim susu di atasnya dan ditaburi serbuk cokalat atau kayu
manis untuk cappuccino. Bagaimana status kehalalannya?
 
 
Seduhan kopi yang dihasilkan langsung dari biji kopi tentunya tidak perlu
diragukan kehalalannya. Yang perlu diperhatikan adalah tentunya bahan-bahan
campurannya. Tiga contoh menu dasar yang disebutkan di atas menggunakan
susu yang biasanya merupakan susu asli bukan non-dairy creamer dan krim
susu. Keduanya perlu diperhatikan apakah merupakan bahan alami asli atau
merupakan bahan hasil olahan sudah dicampur dengan bahan-bahan lain. Selain
itu, di luar negeri ada kebiasaan menambahkan ekstra krim susu pada tempat
terpisah yang sudah diberi seikit minuman beralkohol. Hal ini jelas tidak
halal.
 
 
Selain menu dasar tersebut, biasanya di dalam daftar menu ditawarkan
berbagai jenis minuman kopi lain baik dalam bentuk panas maupun dingin.
Dalam memilih nama minuman kopi yang belum dikenal, konsumen perlu sekali
berhati-hati, karena banyak jenis minuman kopi yang dicampur dengan minuman
beralkohol. Jika hanya menilik namanya, konsumen tidak bisa dengan mudah
mengenali kopi yang dicampur dengan minuman berakohol.
 
 
Kopi yang dicampur minuman beralkohol ada yang dihidangkan dalam keadaan
panas maupun dingin. Jenis minuman alkohol yang dicampurkan bisa hanya satu
jenis, akan tetapi bisa juga beberapa jenis. Ada minuman yang ditambahkan
berbagai herba, rempah cengkeh, kayu manis hingga ekstrak jeruk. Cara
menghidangkannya ada yang diberi krim susu di bagian atasnya, ada pula yang
tidak. Bagimanapun cara penyajiannya, jika kopi sudah dicampur dengan
minuman beralkohol jenis apapun, maka status kopi yang semula halal berubah
menjadi haram. Jadi, status hukumnya mengikuti status minuman beralkohol
yang menjadi campurannya, tanpa melihat berapa jumlah yang dicampurkan.
Sedikit maupun banyak, status keharamannya tidak berbeda.
 
 
Berikut ini ini diberikan beberapa contoh nama minuman kopi yang dicampur
minuman beralkohol. Beberapa contoh nama minuman kopi yang mengandung rum
adalah Cajun Coffee, Danish Coffee, Jamaican Coffee, Vermont Coffee, Tia
Maria dan Spanish Coffee. Contoh-contoh lain yang mengandung brandy adalah
Colonial Coffee, Keoki Coffee dan German Coffee. English Coffee seperti
halnya Mexican Coffee dan French Coffee mengandung kahlua, akan tetapi juga
dicampur dengan London gin. Adapun Irish Coffee yang terkenal itu ternyata
dibuat dengan mencampurkan kopi dengan gula, krim susu dan Irish whiskey.
Beberapa jenis kopi selain ditambahkan minuman keras juga ditambahkan buah,
rempah ataupun herba seperti Orleans Coffee (mengandung cognac , jeruk, dan
cengkeh) dan Coffee Brulot (mengandung brandy, kulit jeruk, cengkeh, kayu
manis, dan ekstrak vanila).
 
 
Mencermati kenyataan tersebut di atas, konsumen muslim perlu sekali
berhati-hati dalam memilih minuman kopi. Kita terbiasa dengan minuman kopi
standar dan tidak menyadari bahwa banyak minuman kopi yang diolah dengan
menambahkan berbagai jenis minuman beralkohol. Bertanya dan mencari
informasi sebelum memilih merupakan langkah yang harus dilakukan. Jangan
sampai terkecoh dengan nama coffee. Maksud hati 

Re: [daarut-tauhiid] Hukum memelihara anjing untuk menjaga rumah

2006-07-14 Terurut Topik Ahmad Bustam
 
Wa'alaikum salam warohmatullaahi wabarakaatuh,

Saya coba menjawab yah,
Memelihara anjing boleh, tapi ada persyaratannya
Persyaratannya yang memelihara anjing itu musti banyak-banyak beramal
kebajikan
karena setiap harinya catatan amal yang memelihara anjing tsb dikurangi 
suatu kerugian
lagi yaitu malaikat rahmat tidak mau masuk ke rumah --rumah yang ada
anjingnya.
belum lagi terkena air liur anjing yang menyebabkan najis berat yaitu musti
dicuci dengan
7 rupa salah satunya menggunakan tanah.
Orang muslim memelihara anjing biasanya hanya digunakan untuk memburu saja,
bukan untuk jaga rumah.
Untuk menjaga rumah kalau pendapat saya lebih baik pelihara Angsa daripada
memelihara anjing.
saya rasa segitu aja dulu, mudah-mudahan ada manfaatnya.


Wassalamu'alaikum wr wb.

Bustam


---Original Message---
 
From: Syaifullah
Date: 07/12/06 12:06:36
To: daarut-tauhiid@yahoogroups.com
Subject: [daarut-tauhiid] Hukum memelihara anjing untuk menjaga rumah
 
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh,
 
Saya mempunyai seorang teman muslim yang berniat memelihara anjing untuk
menjaga keamanan di rumahnya. Mohon kiranya bantuan informasi dari
saudara-saudaraku sekalian yang tahu tentang hukum memelihara anjing
bagi keluarga muslim dan jika memang diperbolehkan apa
batasan-batasannya.
Jazakallohu atas bantuannya.
 
Wassalamu'alaikum wr wb.
Syaifullah
 
 
 
 
 
 
 




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/vbOolB/TM
~- 

===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[daarut-tauhiid] Fw: Kajian Hadits Shahih (36) ::

2006-07-07 Terurut Topik Ahmad Bustam
 
 
---Original Message---
 
 
Hadis riwayat Abu Musa Al-Asy`ari Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Perumpamaan orang mukmin yang
membaca Alquran adalah seperti perumpamaan buah utrujah, baunya harum dan
rasanya enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Alquran adalah
seperti buah kurma, tidak ada baunya sama sekali namun rasanya manis.
Perumpamaan orang munafik yang membaca Alquran adalah seperti buah raihanah,
baunya harum namun rasanya pahit. Sedangkan perumpamaan orang munafik yang
tidak membaca Alquran adalah seperti buah peria, tidak ada baunya sama
sekali dan rasanya pahit.

(HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i, Abu Dawud, Ibun Majah, Ahmad bin
Hambal dan Ad Darimi)

NB :
Semoga kita termasuk golongan yang mempunyai buah yang harum dan rasanya
enak. Insya Allah.

http://semenit.co.nr [dengan sunnah raih kemuliaan] 
 
 





===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[daarut-tauhiid] Fw: Sinyal

2006-07-07 Terurut Topik Ahmad Bustam
 
 
---Original Message---
 
From: Yanuarman
Date: 07/04/06 17:50:54
To: *Baitul_Hikmah-List; Poety Sikamsuri; Lizwan Syahrizal; Koessa Indrayani
Subject: Sinyal
 
Sinyal
 
Pesawat handphone --tercanggih sekalipun-- membutuhkan sinyal untuk bisa
berfungsi sebagai alat komunikasi. Untuk menjadi pribadi yang efektif, kita
pun harus sensitif terhadap sinyal-sinyal komunikasi yang dipancarkan orang
lain.
 
Dalam sebuah seminar di Makassar, seorang mahasiswa UNHAS yang menemani saya
menceritakan banyak anekdot mengenai petani cengkeh yang biasanya mendadak
kaya sehabis panen. Kebanyakan temanya adalah soal bagaimana mereka
membelanjakan uang mereka yang berlebih itu. Ini salah satunya:
 
Ada seorang petani cengkeh dari pedalaman pergi berbelanja ke kota dengan
membawa banyak sekali uang hasil penjualan panenannya. Mereka bermaksud
membelanjakan uang yang berlimpah itu. Datanglah mereka ke sebuah gerai
handphone terbesar di kota itu. Saya hendak membeli handphone type yang
paling baru dan canggih? kata petani itu.
 
Oh silahkan Pak, apakah Bapak sudah ada SIM card-nya? sambut pegawai toko
dengan ramah.
 
Oh perlu SIM juga ya? tanya petani itu sembil mencabut dompet,
mengeluarkan SIM mengemudinya.
 
Oh, bukan SIM mengemudi Pak, tapi nomor dari operatornya ... kalau begitu
apa sekalian SIM card-nya Pak?
 
Oh ya, kalau begitu sekalian SIM card-nya. jawab petani itu kalem.
 
Tapi Pak, maaf, Bapak tinggal di daerah mana?
 
Saya? di Sungai Ujung, Kabupaten Kaki Bukit.
 
Wah, di sana nggak ada sinyal Pak.
 
Oh ya? kalau begitu tolong dik, dilengkapi dengan sinyal sekalian.
 
Bagaimana pun canggihnya pesawat telepon yang kita miliki, tidak akan
berfungsi dengan baik kalau tidak ada sinyal yang ditangkap. Demikian pula
dalam kehidupan sehari-hari kita, sesungguhnya banyak sekali sinyal-sinyal
komunikasi yang perlu kita tangkap untuk mempertajam keputusan yang hendak
kita ambil.
 
Kemampuan untuk secara sensitif menangkap sinyal-sinyal komunikasi itu
kemudian mengolahnya secara internal merupakan ciri khas yang hanya dimiliki
oleh mereka yang mempunyai kepribadian matang. Sebaliknya, secanggih apa pun
penampilan Anda, tetapi nggak pernah nyambung, ya tak lebih dari sebuah
handphone canggih yang nggak bisa dipakai nelpon. Tulalit kan?
 
Sumber : Lightbreakfast
 
 




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/vbOolB/TM
~- 

===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[daarut-tauhiid] Fw: Mufti Arab Saudi Serukan Qunut Nazilah

2006-07-04 Terurut Topik Ahmad Bustam
 
 
---Original Message---
 
From: ustadz

 
Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh,
Keterangan lengkap klik di sini: http://www.alsofwah.or
id/?pilih=lihatakhbarid=456

Mufti ARAB SAUDI Serukan Qunut Nazilah Untuk Palestina!!!
Senin, 03 Juli 06 

Mufti umum kerajaan Arab Saudi, Fadhilat Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Alu
Syaikh menyerukan dilakukannya Qunut Nazilah untuk penduduk Palestina yang
saat ini menghadapi serangan brutal pasukan pendudukan Israel. 

Dalam pembicaraan via teleponnya dengan salah satu situs Islam terkenal di
Timur Tengah, ‘al-Islam el-YoumE Samahah al-Mufti, Alu Syaikh berpendapat
bahwa cobaan yang dialami rakyat Palestina tersebut mengajak kita untuk
berinisiatif segera melakukan Qunut Nazilah di masjid-masjid. 

Dalam khutbah jum’at lalu yang disampaikannya di sebuah JamiEal-Kabir,
Riyadh, Fadhilat Syaikh Alu Syaikh mengatakan, “Sesungguhnya saudara-saudara
kita di Palestina tengah melewati masa-masa yang amat berat dan berbagai
cobaan pedih yang menyayat-nyayat setiap hati Muslim atas kezhaliman,
tindakan biadab dan pelanggaran yang dilakukan terhadap kaum wanita,
anak-anak dan orang-orang tua tidak berdosa di sana, yang tidak memiliki
daya dan upaya. Musuh, Sang Pencaplok telah menghancurkan bumi mereka,
merobohkan infrastruktur-inftrastruktur negeri dan seluruh
instalasi-instalasi vital lainnya.!!E

Beliau menambahkan, “Sungguh! Itu merupakan petaka bagi Islam dan pemeluknya
 Kita memohon kepada Allah agar menyatukan hati mereka, menganugerahkan
mereka ketegaran, pertolongan dan taufiq-Nya serta semoga mereka merapatkan
barisan dan bersatu melawan musuh-musuh Islam.!!E(istod/AH) 

 




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Great things are happening at Yahoo! Groups.  See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/vbOolB/TM
~- 

===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[daarut-tauhiid] Fw: KEMATIAN DI SEKITAR KITA ADALAH PERINGATAN

2006-06-28 Terurut Topik Ahmad Bustam

 
 
Assalamu'alaikum wa rohmatullohi Ta'ala wa barokatuhu
 
Kematian di sekitar kita adalah Peringatan
 
Penulis: Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed
 
Makna Kehidupan

Banyak manusia yang tidak memahami arti kehidupan. Mereka hanya
berlomba-lomba untuk mendapatkan kesenangan-kesenangan hidup duniawi.
Slogan-slogan mereka adalah memuaskan hawa nafsunya, Yang Penting Puas.
Prinsip dan misi mereka adalah bagaimana mereka dapat menikmati kehidupan,
seakan-akan mereka tumbuh dari biji-bijian, kemudian menguning dan mati
tanpa ada kebangkitan, perhitungan dan hisab.

Milik siapakah mereka? Apakah mereka tercipta begitu saja? Ataukah mereka
yang menciptakan diri mereka sendiri?

 ?  ?? ??   ???]?: 35[

Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu ataukah mereka yang menciptakan?
(ath-Thuur: 35)



Allah menciptakan kita, memberikan kepada kita kehidupan adalah untuk suatu
tujuan dan tidak sia-sia:

??    ?.]???: 36[

Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan sia-sia? (al-Qiyamah: 36)

Berkata Imam Syafi'i (ketika menafsirkan ayat ini): Makna sia-sia adalah
tanpa ada perintah, tanpa ada larangan. (Tafsirul Quranul Karim, Ibnu
Katsir, jilid 4, cet. Maktabah Darus Salam, 1413 H hal. 478) 

Jadi manusia hidup tidak sia-sia, mereka memiliki aturan, hukum-hukum,
syariat, perintah dan larangan, tidak bebas begitu saja apa yang dia suka
dia lakukan, apa yang dia tidak suka dia tinggalkan.



Hidup dan Mati Adalah Ujian

Setiap yang hidup pasti akan merasakan kematian. Allah Y menjadikan
kehidupan dan kematian sebagai ujian. Siapa di antara manusia yang terbaik
amalannya?

 ?? ?  ??? ? 
???. ]?: 1[

(Dialah) yang menjadikan mati dan hidup, agar Dia menguji kamu, siapa di
antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun. (al-Mulk: 2)

Fudhail bin Iyadh berkata: Amalan yang paling baik adalah yang paling
ikhlas dan yang paling sesuai dengan sunnah. (Iqadhul Himam al-muntaqa min
Jami'il Ulum wal Hikam, Syaikh Salim 'Ied al-Hilali, hal. 35)

Kita hidup di dunia adalah untuk diuji, siapa yang paling ikhlas amalannya
hanya murni untuk Allah semata dan siapa yang paling sesuai dengan sunnah
rasulullah r. 

Oleh karena itu kita perlu memperhatikan apa makna kehidupan dan apa makna
kematian?



Saudaraku-saudaraku kaum muslimin, sesungguhnya Allah menciptakan kita
adalah untuk satu tugas yang mulia yaitu beribadah hanya kepada-Nya. Allah
turunkan kitab-kitabnya, Allah mengutus rasul-rasul -Nya adalah untuk misi
ini.

?   ??? ?? ??.]: 56[

Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Ku
 (adz-Dzariyat: 56)

Sehingga hidup kita ini tidaklah sia-sia, melainkan kehidupan sementara yang
sarat akan makna dan kelak akan ditanya tentang apa yang kita perbuat di
dunia ini.



Kehidupan di dunia hanya sementara

Ingatlah, kehidupan ini hanya sebentar. Pada saatnya nanti kita akan
memasuki alam kubur (alam barzakh) sampai datangnya hari kebangkitan. Lalu
kita akan dikumpulkan di padang mahsyar, setelah itu kita menghadapi hari
perhitungan (hisab). Dan kita akan menerima keputusan dari Allah, apakah
kita akan bahagia dalam surga ataukah akan sengsara dalam neraka.



Kehidupan setelah mati ini merupakan kehidupan panjang yang tidak terhingga.
Kehidupan ini disebutkan dalam al-Qur'an dengan istilah ??  (kekal
di dalamnya) atau dengan  (selama-lamanya) atau dengan istilah ?? ?
(tidak akan terputus).



Sehari dalam kehidupan akhirat adalah lima puluh ribu tahun kehidupan di
dunia. Maka kita bisa lihat betapa pendeknya kehidupan manusia yang tidak
ada sepersekian puluh ribu dari hari kehidupan akhirat. Berapa umur manusia
yang terpanjang dan berapa yang sudah kita jalani? Itu pun kalau kita anggap
umur yang terpanjang, sedangkan ajal kita tidak tahu, mungkin esok atau lusa




Oleh karena itu seorang yang berakal sehat akan lebih mementingkan kehidupan
yang panjang ini. Seorang yang cerdas akan menjadikan kehidupan dunia
sebagai kesempatan untuk meraih kebahagiaan hidup di akhirat yang abadi.

? ???  ?  ??? ? ??
??  ??... ]?: 77[

Dan carilah dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari duniawi
(al-Qashash: 77)



Namun kebanyakan manusia lalai dari peringatan Allah di atas. Mereka lebih
mementingkan kenikmatan dunia yang hanya sesaat dan lupa terhadap kehidupan
akhirat yang kekal.

  ?? ?? ? ?? ?.
]??: 16-17[

Tetapi kalian memilih kehidupan duniawi, padahal kehidupan akhirat adalah
lebih baik dan lebih kekal. (al-A'laa: 16-17)

Allah hanya meminta kepada kita dalam kehidupan yang pendek ini untuk
beribadah kepada-Nya semata dengan cara yang diajarkan 

[daarut-tauhiid] Fw: MENCEGAH ADU DOMBA ANTAR SESAMA MUSLIM

2006-06-28 Terurut Topik Ahmad Bustam

 
---Original Message-

From: Syahrizal Musa [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 
 
MENCEGAH ADU DOMBA 
ANTAR SESAMA MUSLIM
Buletin al-Islam Edisi 310 
 
Saat ini banyak pihak mengkhawatirkan adanya bentrokan fisik antar komponen
umat Islam. Hal ini dilandaskan pada ketegangan dan hampir bentroknya dua
kelompok di Jakarta pada 26 Mei lalu. Berikutnya, muncul juga ketegangan di
Jember dan penghadangan di Demak (15 Juni 2006). Kejadian yang menjurus pada
aksi kekerasan seperti ini sangat memprihatinkan. Untuk memahami hal ini,
perlu dikaji hal-hal yang melingkupinya.
 
Pihak Asing dan Adu Domba
Sejak peledakan Gedung WTC AS telah memproklamirkan perang tanpa akhir
terhadap terorisme. Saat itu AS menyatakan, Eeither with us or with
terrorists (Bersama kami [AS] atau bersama teroris). Jadi, teroris yang
dimaksud adalah setiap pihak yang menentang kezaliman yang dilakukan AS. 
 
Dalam kunjungannya ke Indonesia, para pejabat AS selalu menjadikan tema
terorisme sebagai salah satu agenda utamanya. Menlu AS Condoleezza Rice
datang ke Indonesia bulan Maret lalu. Dalam jumpa persnya, ia (10/3/2006)
menyatakan bahwa demokrasi di Indonesia sudah matang dalam menangani
kemungkinan kehadiran kelompok garis keras. Garis keras yang dimaksud adalah
kelompok Islam seperti halnya Hamas di Palestina. Diharapkan melalui
kerjasama ini Indonesia makin memerangi kelompok-kelompok Islam yang mereka
sebut 'garis keras'. Lalu Rice menghendaki Indonesia menjadi negara yang
disebut dengan negara 'Islam moderat'.
Akhir Maret 2006, PM Inggris Tony Blair juga datang. Di dalam negerinya,
Inggris hendak melarang gerakan-gerakan Islam yang dianggapnya keras.
Kebijakan luar negerinya pun senantiasa mengekor AS yang terus-menerus tak
menghendaki Islam dan umatnya bangkit. Contoh nyata adalah dalam kemenangan
Hamas. Walaupun secara demokratis Hamas menang, AS dan Inggris tetap
merintangi Hamas dengan mengeluarkan kecaman dan keberpihakannya kepada
Israel. 
Dalam wawancara ekslusif dengan salah sebuah stasiun TV nasional, Blair
menegaskan maksud kunjungannya ke Indonesia tidak lepas dari urgensi
Indonesia sebagai negeri Muslim yang menurutnya dapat menjadi simbol
penyatuan demokrasi dengan Islam. Jadi, kedatangan Blair adalah untuk
mengokohkan Indonesia yang tidak menerapkan Islam kâffah, melainkan
menerapkan demokrasi sekular yang liberal. Islam yang diperkenankan hanyalah
yang bercorak liberal. Tidak aneh kalau seorang pentolan kelompok liberal
mengakui (Media Indonesia, 20/6/2006) bahwa 'Islam' liberal adalah untuk
demokrasi liberal-pas dengan agenda Barat.
Agenda sesungguhnya atas kunjungan Blair ke Indonesia adalah untuk melakukan
politik belah bambu (adu domba) terhadap kaum Muslim. Sebab, apa yang
disampaikan dan dilakukan oleh Blair di Indonesia-sebagai pribadi maupun
cerminan dari sikap pemerintahannya-berbeda dengan sikap yang sebenarnya.
Hal ini bisa dilihat dalam pernyataan Menteri Dalam Negeri Inggris Charles
Clarke yang mengatakan, Tidak ada tawar-menawar tentang pendirian kembali
Khilafah dan syariah Islam . PM Inggris Tony Blair juga menyatakan, Islam
merupakan ideologi Iblis/jahat (evil ideology) dengan ciri: (1) ingin
mengeliminasi Israel; (2) menjadikan syariat Islam sebagai sumber hukum; (3)
menegakkan Khilafah; (4) bertentangan dengan nilai-nilai liberal. (BBC News
 16/7/2005). 
Kunjungan Menteri Pertahanan AS Rumsfeld, awal Juni ini, juga mengandung
adanya tekanan AS terhadap Indonesia untuk memaksakan cara memerangi teroris
yang mereka definisikan. Hal ini terlihat dari pernyataan Menhan Indonesia
Juwono Sudarsono yang mengultimatum AS agar jangan mencoba memaksakan
keinginan antiterorismenya kepada negara lain. 
Jadi, kunjungan pejabat AS dan Inggris dalam waktu berdekatan tersebut
menyangkut upaya memerangi Islam demi menghunjamkan demokrasi liberal dengan
dalih perang melawan terorisme.
 
Dua Cara Penghancuran
Dalam rangka mencapai hal tersebut, setidaknya terlihat ada dua cara yang
mereka tempuh. Pertama: kerjasama keamanan permanen. AS sangat ambisius
mengajak Indonesia untuk bergabung dalam kerjasama keamanan permanen yang
dikenal dengan Proliferation Security Initiative (PSI). Kunjungan
berturut-turut dua petinggi AS dalam waktu berdekatan, yaitu Menlu AS
Condoleeza Rice dan Menhan AS Donald Rumsfeld, sama-sama berupaya untuk
meyakinkan (baca: menekan) Pemerintah Indonesia untuk bergabung dalam PSI.
Pemerintah Indonesia saat ini mulai serius menanggapi tawaran petinggi AS
tersebut. Sebagaimana yang diberitakan Republika (13/6), dalam rapat kerja
dengan Komisi I DPR (12/6), Menko Polhukam Widodo AS meminta DPR agar tidak
serta-merta menolak PSI. 
 
Sebenarnya, PSI tersebut lebih merupakan upaya AS untuk meraih
kepentingannya. Kepentingan AS dalam PSI ini sangat tampak dalam Pidato
Kenegaraan Presiden Bush pada 2 Februari 2005, Kita bekerjasama dengan 60
pemerintahan dalam Proliferation Security Initiative (PSI) untuk mendeteksi
dan menghentikan aliran bahan-bahan berbahaya... Dalam jangka panjang,
perdamaian yang 

[daarut-tauhiid] Fw: [syiar-alsofwah] Jangan Sia-siakan Sholat Anda

2006-06-19 Terurut Topik Ahmad Bustam
 
 
---Original Message---
 
From: ustadz

JANGAN SIA-SIAKAN SHALAT ANDA
Senin, 19 Juni 06
 
PENGANTAR REDAKSI
 
Shalat merupakan amalan yang sangat penting dan salah satu rukun Islam yang
agung. Oleh karena itu selayaknya setiap muslim memberikan perhatian yang
besar terhadap urusan shalat. Shalat yang dilakukan dengan ikhlash dan
memenuhi syarat dan rukunnya insya-Allah akan diterima di sisi Allah
subhanahu wata'ala. Namun ada juga shalat yang tidak diterima di sisi Allah
meskipun syah, dan ada pula yang batil (tidak syah) dan tentunya Allah
subhanahu wata'ala pun tidak akan menerima shalat tersebut.
 
Berikut ini beberapa kiat untuk menjaga agar shalat kita diterima di sisi
Allah subhanahu wata'ala, berpahala, dan tidak sia-sia. Semoga bermanfaat!!
 
1. Jangan Datangi Tukang Ramal
 
Orang yang mendatangi tukang ramal/juru tebak, maka shalatnya tidak diterima
selama empat puluh hari, walaupun shalat yang dia kerjakan adalah syah.
 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
Barangsiapa yang medatangi tukang ramal ('arraf) lalu menanyakan kepada-nya
tentang sesuatu (berkonsultasi), maka tidak diterima shalatnya selama empat
puluh hari. (HR. Muslim)
 
2. Hindari Parfum bagi Wanita yang Ingin Shalat di Masjid
 
Pada dasarnya wanita tidak dilarang shalat di masjid, namun shalat di dalam
rumahnya adalah lebih utama. Andaikan seorang wanita ingin shalat di masjid,
maka hendaknya dia memperhatikan ketentuan-ketentuan syara'. Di antara yang
terpenting adalah tidak memakai parfum, karena Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam telah bersabda,
Wanita mana saja yang memakai wewangian untuk pergi ke masjid, maka tidak
diterima shalatnya sebelum dia mandi sebagaimana ia mandi dari janabah. (HR
 Ahmad, Abu Dawud, dishahihkan Al-Albani)
 
4. Laksanakan Shalat dengan Berjama'ah
 
Berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
Barang siapa yang mendengar adzan lalu dia tidak memenuhinya, maka tidak
ada shalat baginya kecuali karena ada udzur. (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah,
dishahihkan oleh al-Albani)
 
Hal ini juga menunjukkan bahwa shalat berjama'ah hukumnya wajib bagi
laki-laki yang tidak mempunyai udzur.
 
4. Jauhi Khamer (Miras)
 
Berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
Barangsiapa meminum khamer, maka tidak diterima shalatnya selama empat
puluh hari. Jika dia bertaubat, maka Allah akan menerima taubatnya. (HR
Ahmad dan At-Tirmidzi)
 
5. Jangan Bermusuhan Secara Tidak Haq
 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
Ada tiga golongan yang Allah tidak menerima shalat mereka, (di antaranya).
.. dua orang yang saling bermusuhan. (HR. Ibnu Hibban dan Ibnu Majah)
 
Yang dimaksud dengan bermusuh-an di sini adalah tidak bertegur sapa melebihi
tiga hari dengan alasan yang tidak dibenarkan menurut agama.
 
6. Jangan Durhaka kepada Orang Tua dan Memutus Tali Silatur Rahim
 
Berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
Allah tidak menerima amalan orang yang memutus tali silaturrahim. (HR.
Ahmad)
 
Orang yang melakukan perbuatan di atas mendapatkan ancaman berupa shalatnya
tidak diterima oleh Allah subhanahu wata'ala, atau tidak berpahala, tetapi
dari segi hukum shalatnya syah. Dan mereka tetap wajib melaksanakan shalat.
Hal ini sebagai hukuman atau sanksi atas kesalahan yang dia lakukan.
 
Teks-teks dalil syar'i menunjukkan bahwa orang yang melakukan kesalahan
tersebut di atas, maka shalatnya tidak diterima. Dengan tetap melaksanakan
shalat, berarti kewajibannya telah gugur sehingga tidak terkena dosa
meninggalkan shalat.
 
Untuk menjaga shalat agar syah dan tidak batil (sia-sia), berikut ini
ditunjukkan kiat yang hendaknya kita perhatikan:
 
1. Shalatlah dalam Keadaan Suci
 
Orang yang dalam keadaan memiliki hadats, baik hadats besar maupun kecil,
maka tidak syah bila mengerjakan shalat.
 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
Allah tidak menerima shalat salah seorang di antara kalian, jika ia
berhadats, sampai ia berwudhu. (Muttafaqun 'alaih). Dan juga sabda beliau
yang lainnya, Tidak akan diterima shalat tanpa bersuci. (HR. Muslim)
 
2. Jauhi Sikap Riya'
 
Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menjelaskan bahwa amal seseorang itu tergantung niatnya. Kalau orang
melaksanakan shalat karena Allah, maka shalatnya akan diterima, sedangkan
jika shalatnya bukan karena Allah, maka Allah subhanahu wata'ala tidak
membutuhkannya. Dalam sebuah hadits Qudsi Allah subhanahu wata'ala berfirman

Aku tidak butuh terhadap sekutu-sekutu, barangsiapa yang melakukan suatu
amalan, yang di dalam amalan tersebut menyekutukan Aku dengan selain-Ku,
maka Aku tinggalkan dia dan sekutunya. (HR. Muslim)
 
3. Jangan Bersikap Munafik
 
Orang munafik adalah orang yang mengaku Islam, namun dalam hatinya
menyembunyikan kekufuran dan kebencian terhadap Islam. Dia tidak senang jika
syariat Islam ditegakkan, dia membenci sunnah-sunnah yang diajarkan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, mengejek dan memusuhi Islam, atau mengatakan
bahwa Islam itu hanya di masjid saja, sedang di luar masjid 

[daarut-tauhiid] Fw: [syiar-alsofwah] Bahaya meninggalkan sholat

2006-06-02 Terurut Topik Ahmad Bustam



 
 Maaf kalau rekan2 sudah baca...
---Original Message---
 
From: ustadz
Date: 05/25/06 00:07:30
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [syiar-alsofwah] Bahaya meninggalkan sholat
 
Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh
Semoga Netters Syiar al-Sofwa senantiasa dalam lindungan Allah Ta'ala :
 
 
Bahaya meninggalkan sholat
 
Selengkapnya baca : http://www.alsofwah.or.id/?pilih==lihatannurid=81
 
1. Meninggalkan Shalat Merupakan Kekufuran
 
Allah subhanahu wata'ala berfirman mengenai orang-orang Musyrikin, artinya,
Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka
itu) adalah saudara-saudaramu seagama. (at-Taubah:11)
 
Yakni, jika mereka bertaubat dari kesyirikan dan kekufuran mereka,
mendirikan shalat dengan meyakini kewajibannya, melaksanakan rukun-rukunnya
dan membayar zakat yang diwajibkan, maka mereka adalah saudara di dalam
agama Islam. Jadi, yang dapat difahami dari ayat ini, bahwa siapa saja yang
ngotot melakukan kesyirikan, meninggalkan shalat atau menolak membayar zakat
 maka ia bukan saudara kita dalam agama Islam.
 
Dalam sebuah hadits dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
(Pembeda)antara seseorang dan kekufuran adalah meninggalkan shalat. (HR
Muslim)
 
Imam Ahmad rahimahullah berkata, Aku khawatir tidak halal bagi laki-laki
(suami) diam bersama isteri yang tidak melakukan shalat, tidak mandi jinabah
dan tidak mempelajari al-Qur'an.
 
Terlepas dari perbedaan pendapat para ulama seputar jenis kekufuran orang
yang meninggalkan shalat karena bermalas-malasan meskipun menyakini
kewajibannya, maka yang pasti perbuatan itu amat dimurkai.
 
2. Meninggalkan Shalat Merupakan Kemunafikan.
 
Mengenai hal ini, Allah subhanahu wata'ala berfirman, artinya:
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas
tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan
malas. Mereka bermaksud riya' (dengan shalat) di hadapan manusia dan
tidaklah mereka menyebut Allah melainkan sedikit sekali. (an-Nisa`:142)
 
Yakni, mereka, di samping melakukan shalat karena riya`, juga
bermalas-malasan dan merasa amat berat melakukannya, tidak mengharap pahala
dan tidak meyakini bahwa meninggalkannya mendapat siksa.
 
Ibnu Mas'ud radhiyallahui 'anhu berkata mengenai shalat berjama'ah, Aku
betul-betul melihat, tidak seorang pun di antara kami yang tidak
melakukannya (shalat berjama'ah) selain orang yang munafik tulen. Bahkan ada
seorang yang sampai bergelayut di antara dua orang disam-pingnya agar dapat
berdiri di dalam shaf (karena ia masih sakit). (HR. Muslim)
 
3. Meninggalkan Shalat Menjadi Sebab Mendapatkan Su'ul Khatimah
 
Imam Abu Muhammad 'Abdul Haq rahimahullah berkata, Ketahuilah, bahwa Su'ul
Khatimah -semoga Allah melindungi kita darinya- tidak akan terjadi terhadap
orang yang kondisi lahiriahnya lurus (istiqamah) dan batinnya baik.
Alhamdulillah, hal seperti ini tidak pernah didengar dan tidak ada yang
mengetahui pernah terjadi. Tetapi ia terjadi terhadap orang yang akalnya
rusak dan ngotot melakukan dosa besar. Bisa jadi, kondisi seperti itu
menguasainya lalu kematian menjem-putnya sebelum sempat bertaubat, maka
syaithan pun memperdayainya ketika itu, nau'udzu billah. Atau dapat terjadi
juga terhadap orang yang semula kondisinya istiqamah, namun kemudian berubah
dan keluar dari kebiasaannya lalu terus berjalan ke arah itu sehingga
menjadi sebab Su'ul Khatimah baginya. (At-Tadzkirah: 53)
 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Sesung-guhnya ukuran
semua amalan itu tergantung kepada kesudahannya. (HR. Bukhari)
 
Sementara orang yang melakukan shalat tetapi buruk dalam mengerjakannya, dia
terancam mendapat Su'ul Khatimah, maka terlebih lagi dengan orang yang sama
sekali tidak 'menyapa' shalat?
 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melihat seorang yang shalat
tetapi tidak sempurna dalam ruku'nya, ia seperti orang yang mematok-matok di
dalam sujud shalatnya, maka beliau bersabda mengenainya, Andai ia mati
dalam kondisi seperti ini, maka ia mati bukan di atas agama Muhammad.
(Hadits Hasan)
 
4. Meninggalkan Shalat Menjadi Slogan Penghuni Neraka Saqar
 
Allah subhanahu wata'ala berfirman, artinya:
Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak
membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada
sembilan belas (malaikat penjaga). (Al-Muddatstsir: 27-30)
 
Dan firman-Nya, artinya:
Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya. Kecuali
golongan kanan. Berada di dalam surga, mereka tanya menanya. Tentang
(keadaan) orang-orang yang berdosa. 'Apakah yang memasukkan kamu ke dalam
(neraka) Saqar? Mereka menjawab, 'Kami dahulu tidak termasuk orang-orang
yang mengerjakan shalat. Dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin.
Dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama orang-orang yang
membicarakannya. (Al-Muddatstsir: 38-45)
 
Jadi, orang-orang yang meninggalkan shalat tempatnya di neraka 

[daarut-tauhiid] Kelapangan kesempitan

2006-06-02 Terurut Topik Ahmad Bustam



Assalaamu’alaikum wr. wb.
 
 
KELAPANGAN DAN KESEMPITAN 
 
“Allah Ta’ala memberi kamu kelapangan agar kamu tidak selalu dalam
kesempitan. Allah Ta’ala memberi kesempitan kepadamu, agar kamu tidak hanyut
di waktu lapang. Allah Ta’ala melepaskan kamu dari dua duanya, agar kamu
tidak menggantungkan diri, kecuali kepada Allah belaka .E
 
 
 Kesempitan dan kelonggaran yang telah menjadi kebiasaan manusia
yang hidup di dunia ini, menurut pemahaman orang orang yang arif, hendaklah
diikuti dengan sifat khouf dan rojaE(kekuatiran dan harapan). Sifat ini
tersimpan dalam lubuk jiwa seorang hamba. Bagaimana gerakan hati dan pikiran
(batin) hamba yang sedang dalam kelonggaran, dan bagaimana pula gerakan hati
dan pikiran orang yang sedang dalam kesempitan.
 
 Apabila seseorang sedang berada dalam kelonggaran, maka situasi
dirinya berada dalam panggilan nafsu yang sangat tinggi. Panggilan nafsu
dalam bermacam macam bentuk akan tumbuh dalam diri seorang hamba.
Diantaranya riyaEdan ujub kalau kesempatan itu berupa kekayaan atau ilmu.
Ia pun akan mudah dirongrong setan, kalau sifat riyaEdan ujub itu telah
menghinggapi hatinya. Apabila hati telah lemah, karena dalam hati itulah
ditanam bibit iman, maka bibit iman itu akan mati sebelum tumbuh. Sebab hawa
nafsu setan lebih cepat sekali merambat ke hati yang lemah, setelah masuk
melalui urat syaraf manusia. Kelapangan dalam rezeki umpamanya membuat si
hamba menjadi lupa. Dalam keadaan lupa itu masuklah segala anasir yang
merugikan. Satu satunya benteng yang ampuh dan sulit dimasuki oleh hawa
setaniyah adalah meluruskan dan memurnikan iman jangan sampai iman kita
berbaur dengan hal hal yang masuk ke dalam kemusyrikan. Sedangkan
kemusyrikan inilah yang akan merusak taqorrub hamba dengan Allah Swt,
sedangkan makrifat hamba yang sedang menuntut kepada jalan Allah akan
terganggu kelancarannya.
 
 Apabila seorang hamba sedang dalam kesempitan, hawa nafsu
setaniyah tidak mendekatinya. Karena tidak ada lubang lubang yang bisa
memasukinya. Di waktu sempit pada umumnya manusia beriman lebih dekat
taqorrub-nya kepada Allah dan lebih tinggi tingkat ketaatan dan ketaqwaannya

 
 Di kala lapang dan waktu sempit seorang hamba tetap berada dalam
lingkungan Islam dan Iman. Selama ia berada dalam lingkungan ini apa yang
diamalkannya dan perbuatan apa pun yang ia lakukan tetap diterima oleh Allah
Swt. Yang paling penting adalah kesadaran jiwa si hamba tentang kondisi yang
ada padanya dan mengembalikannya kepada kesadaran iman. Ketika datang
kesempatan, maka sama sekali tidak lupa daratan, tidak terbius oleh situasi
tersebut, tetap teguh menghadapi kemungkinan yang akan merusak keimanan.
 
 Kesempatan seperti itu, sebenarnya akan membuka banyak peluang
untuk berbuat amal soleh, dan memperbagus ibadah kepada Allah, apabila
seorang hamba senantiasa selalu waspada. Agar hawa nafsu setaniyah tidak
mengambil bagian terlalu banyak dalam tubuh hamba yang sedang mabuk
kesenangan harta atau apa saja yang melupakannya dari ingat kepada Allah,
maka ia harus menempatkan dirinya sebelum dan sesudah kondisi yang akan
dialaminya dalam dua manzilah (posisi) yaitu, posisi khouf dan rojaE Khouf
adalah sifat orang beriman yang selalu kuatir kalau kalau amal ibadah yang
sedang ia jalankan tidak diterima oleh Allah Swt, sehingga kesempatan
kesempatan yang ada padanya dimanfaatkan sebaik mungkin agar amal ibadahnya
semakin sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan sunah Nabi Saw.
 
 Dengan demikian ia berada dalam posisi rojaEselalu tetap
berharap agar amal ibadah yang telah dijalankan diterima oleh Allah Swt
sebagai ibadah yang soleh dan sahih. Demikian juga apabila seorang hamba
dalam kondisi sempit dalam hal rezeki atau apa saja yang menyebabkan ia
dalam kesempitan, maka ia hendaklah menempatkan dirinya dalam posisi yang
sama, (khouf dan rojaE, kedua posisi ini sangat menguntungkan bagi si hamba
yang berada dalam kesempitan, karena hamba ini memang lebih berada dalam
keadaan mendekatkan dirinya dengan Allah.
 
 Ia pun harus memahami dua hal yang menjadi penyebab datangnya
kesempitan rezeki pada dirinya. Pertama, mungkin karena beberapa dosa yang
belum ia lakukan taubat nasuha. Kedua, ia hendaklah ridho menerima segala
sesuatu kejadian yang sedang ia alami dengan berprasangka baik kepada Allah,
dan tawakal. Ketiga, tetap dalam keadaan sabar dan tabah dari perbuatan
manusia, serta istiqomah dalam menjalankan perintah dan larangan Allah.
 
 Hendaklah dipahami oleh seorang hamba bahwa kesempatan atau
kelonggaran dalam hal rezeki, pangkat dan kedudukan, semuanya adalah berasal
dari Allah. Akan tetapi pemberian Allah itu tidak cuma cuma. Allah tetap
akan menguji hamba yang mendapat anugerah itu, untuk apa dan bagaimana atau
kepada siapa anugerah itu diarahkan. Untuk apa ia pergunakan dan dengan cara
apa ia manfaatkan.
 
 Demikian juga hamba yang dalam keadaan sempit, ia pun berada
dalam cobaan Allah. Apakah ia memperkokoh ibadahnya dan bertambah
taqorrub-nya, atau ia kehilangan kemudi iman, lalu kesempitan dan 

[daarut-tauhiid] Fw: dari eramuslim.com: Mereka Membunuh Keluargaku Kemudian Minta Ma'af

2006-05-29 Terurut Topik Ahmad Bustam



 
 
---Original Message---
 
From: Johan Romadhan
Date: 05/29/06 18:06:45

 
“Mereka Membunuh Keluargaku Kemudian Minta Ma’afE
29 Mei 2006 09:57 WIB

“Semua yang ada di dalam rumah (keluargaku) dibunuh orang-orang Amerika
kecuali aku dan adikku Abdul Rahman. Kami sangat ketakutan dan mencoba
bersembunyi di bawah bantal. Kami tidak berani bergerak selama dua jam.
Anggota keluargaku belum mati, kami mendengar mereka meraung-raung kesakitan
hingga suara itu hilang bersama nafas mereka yang terakhir.E
Kalimat-kalimat sedih itu meluncur dari lisan seorang bocah wanita Irak,
Iman Hasan,10, menceritakan bagaimana serdadu-serdadu penjajah Amerika
menyerbu rumahnya di kota Haditsah, 220 kilometer sebelah barat laut kota
Bagdad, pada 19 Februari lalu dan membunuh 15 orang dari keluarganya bersama
24 orang warga sipil di kota tersebut.
Kantor berita Reuters, Sabtu (27/05) mengutip pernyataan seorang pejabat
pertahanan Amerika, “Penyidikan masih dilakukan terkait dengan kejadian
Haditsah. Bisa jadi diarahkan tuduhan pidana kepada sejumlah anggota marinir
Amerika, termasuk tuduhan pembunuhan.E
Detail Kejadian
Menurut penuturan Iman, persitiwa itu terjadi sekitar pukul tujuh pagi pada
saat dia masih mengenakan baju tidur dan tengah bersiap-siap untuk pergi ke
sekolah. Sementara itu ayahnya sedang shalat dhuha di kamar sebelah, kedua
kakek neneknya masih berbaring di tempat tidur.
Pada saat itulah dia mendengar suara ledakan dekat kedaraan militer Amerika
yang menewaskan sopirnya. Sesaat kemudian keluarganya mendengar bunyi
tembakan namun tetap bertahan tidak meninggalkan rumah.
Sekitar 15 menit kemudian pasukan marinir Amerika menyerbu rumah dengan
dalih mencari para pejuang Irak. Mereka berteriak didepan wajah ayahnya
sebelum melempar granat tangan ke arah kamar kakek neneknya kemudian disusul
tembakan sporadis ke ruang tengah di mana sebagian besar keluarganya tengah
berkumpul.
Iman mengatakan, dirinya melihat ibunya terkena ledakan granat, salah
seorang bibinya langsung membopong seorang bocah dan segera lari ke luar
rumah, salah seorang pamannya turun dari lantai atas dan melihat apa yang
terjadi, ia langsung lari ke luar rumah, namun para marinir Amerika mengejar
dan membunuhnya.
“Semua orang yang ada di rumah keluargaku terbunuh di tangan orang-orang
Amerika kecuali saya dan adik saya Abdul Rahman. Keluargaku belum meninggal
seketika itu juga, namun mereka meraung-raung kesakitan hingga meninggal,Ekatanya sedih.
Minta Ma’af
Abu Muhammad, salah seorang paman Iman yang kala kejadian tidak ada di rumah
mengatakan, “Kami kubur tiga jenazah dalam satu liang lahad. Ada lima liang
lahad untuk mengubur semua anggota keluarga yang menjadi korban. Kami
mengubur masing-masing ayah dengan isteri dan anaknya.E
Menurut Abu Muhammad kesatuan marinir Amerika hadir dalam pemakanan dan
meminta ma’af, namun mereka menempatkan sejumlah sniper di sekitar pemakaman

Sementara itu Muhammad Abid, sepupu Iman mengatakan bahwa orang-orang
Amerika itu kembali ke rumah dua bulan setelah kejadian untuk mengambil
gambar lokasi kejadian sambil membayar ganti rugi sebesar 2.500 dollar AS
untuk setiap korban.
Kemudian Iman, yang juga terluka di bagian kakinya dalam peristiwa tersebut,
mengakhiri kisahnya dengan mengatakan bahwa dirinya tidak akan mema’afkan
orang-orang Amerika. Dengan nada kecaman Iman mengatakan, “Saya benci mereka
 Mereka telah datang ke rumah untuk membunuhi kami kemudian mengatakan kami
minta ma’af.E(was/iol)
 









===
 Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Bali indonesia hotel
  
  
Bali indonesia
  
  
Indonesia hotel
  
  


Bali indonesia vacation
  
  
Bali indonesia travel
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "daarut-tauhiid" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  












[daarut-tauhiid] Pernahkah anda berfikir ?

2006-05-12 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu’alaikum wr. wb.* *

* *

*Pernahkah Anda Berfikir* 

Pernahkah anda memikirkan bahwa anda tidak ada sebelum dilahirkan ke 
dunia ini; dan anda telah diciptakan dari sebuah ketiadaan?

Pernahkan anda berpikir bagaimana bunga yang setiap hari anda lihat di 
ruang tamu, yang tumbuh dari tanah yang hitam, ternyata memiliki bau 
yang harum serta berwarna-warni?

Pernahkan anda memikirkan seekor nyamuk, yang sangat mengganggu ketika 
terbang mengitari anda, mengepakkan sayapnya dengan kecepatan yang 
sedemikian tinggi sehingga kita tidak mampu melihatnya?

Pernahkan anda berpikir bahwa lapisan luar dari buah-buahan seperti 
pisang, semangka, melon dan jeruk berfungsi sebagai pembungkus yang 
sangat berkualitas, yang membungkus daging buahnya sedemikian rupa 
sehingga rasa dan keharumannya tetap terjaga?

Pernahkan anda berpikir bahwa gempa bumi mungkin saja datang secara 
tiba-tiba ketika anda sedang tidur, yang menghancur luluhkan rumah, 
kantor dan kota anda hingga rata dengan tanah sehingga dalam tempo 
beberapa detik saja anda pun kehilangan segala sesuatu yang anda miliki 
di dunia ini?

Pernahkan anda berpikir bahwa kehidupan anda berlalu dengan sangat 
cepat, anda pun menjadi semakin tua dan lemah, dan lambat laun 
kehilangan ketampanan atau kecantikan, kesehatan dan kekuatan anda?

Pernahkan anda memikirkan bahwa suatu hari nanti, malaikat maut yang 
diutus oleh Allah akan datang menjemput untuk membawa anda meninggalkan 
dunia ini?

Jika demikian, pernahkan anda berpikir mengapa manusia demikian 
terbelenggu oleh kehidupan dunia yang sebentar lagi akan mereka 
tinggalkan dan yang seharusnya mereka jadikan sebagai tempat untuk 
bekerja keras dalam meraih kebahagiaan hidup di akhirat?

Manusia adalah makhluk yang dilengkapi Allah sarana berpikir. Namun 
sayang, kebanyakan mereka tidak menggunakan sarana yang teramat penting 
ini sebagaimana mestinya. Bahkan pada kenyataannya sebagian manusia 
hampir tidak pernah berpikir.

Sebenarnya, setiap orang memiliki tingkat kemampuan berpikir yang 
seringkali ia sendiri tidak menyadarinya. Ketika mulai menggunakan 
kemampuan berpikir tersebut, fakta-fakta yang sampai sekarang tidak 
mampu diketahuinya, lambat-laun mulai terbuka di hadapannya. Semakin 
dalam ia berpikir, semakin bertambahlah kemampuan berpikirnya dan hal 
ini mungkin sekali berlaku bagi setiap orang.

Harus disadari bahwa tiap orang mempunyai kebutuhan untuk berpikir serta 
menggunakan akalnya semaksimal mungkin.

“Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu 
ingatlah manusia akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. 
Dia mengatakan, “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mngerjakan (amal 
saleh) untuk hidupku ini.�E(QS. Al-Fajr, 89:23-24)

Seseorang yang tidak berpikir berada sangat jauh dari kebenaran dan 
menjalani sebuah kehidupan yang penuh kepalsuan dan kesesatan. Akibatnya 
ia tidak akan mengetahui tujuan penciptaan alam, dan arti keberadaan 
dirinya di dunia. Padahal, Allah telah menciptakan segala sesuatu untuk 
sebuah tujuan sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur'an:

“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara 
keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan 
dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.�E(QS. Ad-Dukhaan, 
44: 38-39)

“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu 
secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada 
Kami?�E(QS. Al-Mu’minuun, 23:115)

Oleh karena itu, yang paling pertama kali wajib untuk dipikirkan secara 
mendalam oleh setiap orang ialah tujuan dari penciptaan dirinya, baru 
kemudian segala sesuatu yang ia lihat di alam sekitar serta segala 
kejadian atau peristiwa yang ia jumpai selama hidupnya. Manusia yang 
tidak memikirkan hal ini, hanya akan mengetahui kenyataan-kenyataan 
tersebut setelah ia mati. Yakni ketika ia mempertanggung jawabkan segala 
amal perbuatannya di hadapan Allah; namun sayang sudah terlambat.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an bahwa pada hari penghisaban, tiap 
manusia akan berpikir dan menyaksikan kebenaran atau kenyataan tersebut:

“Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu 
ingatlah manusia akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. 
Dia mengatakan, “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal 
saleh) untuk hidupku ini.�E(QS. Al-Fajr, 89:23-24)

Padahal Allah telah memberikan kita kesempatan hidup di dunia. Berpikir 
atau merenung untuk kemudian mengambil kesimpulan atau 
pelajaran-pelajaran dari apa yang kita renungkan untuk memahami 
kebenaran, akan menghasilkan sesuatu yang bernilai bagi kehidupan di 
akhirat kelak. Dengan alasan inilah, Allah mewajibkan seluruh manusia, 
melalui para Nabi dan Kitab-kitab-Nya, untuk memikirkan dan merenungkan 
penciptaan diri mereka sendiri dan jagad raya:

“Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?, 
Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada di antara 
keduanya 

[daarut-tauhiid] Berpikir itu pelita hati

2006-05-09 Terurut Topik Ahmad Bustam
  *Assalaamu’alaikum wr. wb.*

* *


  BERPIKIR ITU PELITA HATI* *

“Berpikir itu adalah perjalanan hati di dalam semua lapangan kehidupan 
makhluk.E
Berpikir itu pelita yang hidup di dalam hati manusia. Ia merupakan 
jalannya perasaan yang dikirim melalui otak manusia untuk dilaksanakan 
oleh anggota badan dan panca indra. Hamba Allah yang suka berpikir, akan 
menghidupkan rohaninya, menyegarkan otaknya, dan menyegarkan pelaksanaan 
ibadahnya.

Oleh karena itu, agama Islam menganjurkan mempergunakan akal pikiran 
untuk menganalisa, meneliti semua makhluk dan alam benda ciptaan Allah 
ini, agar iman dan keyakinan makin hidup dan makin tinggi mutunya. Ia 
melihat semua ciptaan Allah Ta’ala yang ditangkap oleh penglihatan, 
dipikir di dalam alam pikirannya, dirasakan pertimbangannya dalam hati, 
sebagai anugerah Tuhan yang perlu dimanfaatkan sebagai ibadah.

Semua yang ada di alam raya ini adalah tanda tanda kekuasaan Allah bagi 
orang yang berpikir, seperti firman Allah dalam surat Ali Imron ayat 
189: */“Sesungguhnya pada terciptanya langit dan bumi, dan pergantian 
malam dan siang adalah sebagai tanda bagi orang yang mempergunakan akal 
dan pikirannya. Itulah orang orang yang selalu zikir kepada Allah di 
waktu berdiri, duduk dan di waktu berbaring, serta mereka memikirkan 
tentang terciptanya langit dan bumi.E*

Rosulullah bersabda: */“Berpikirlah tentang makhluk Allah, jangan 
memikirkan Penciptanya. Sebab untuk itu kamu tidak akan mampu untuk 
memperhitungkannya/*.E
Menghidupkan pikiran untuk memikirkan, menganalisa bahkan meneliti untuk 
mendapat keyakinan yang kokoh diwajibkan dalam melaksanakan amal ibadah 
dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Selama manusia masih mampu berpikir, 
selama itu pula ia berkewajiban memikirkan semua ciptaan Allah dan 
mengambil manfaatnya bagi kehidupan manusia.

Syekh Ahmad Ataillah mengingatkan lagi: */“Berpikir itu pelita hati. 
Apabila padam, maka sirnalah cahaya terang dari dalam hati itu.E*

Memikirkan ciptaan untuk menghidupkan rasa beragama dan berke-Tuhan-an 
dalam hati dan jiwa manusia, timbul dari perasaan iman. Memikirkan alam 
sekitar dengan makhluk berada di dalamnya yang dapat menimbulkan ilmu 
pengetahuan yang dapat dikembangkan bagi kesejahteraan lahir dan batin 
manusia, adalah pikiran dari jiwa para ahli pikir yang mempergunakan 
penghayatan dan pengamatan. Syekh Ahmad Ataillah berkata*/: “Berpikir 
itu ada dua macam. Yang timbul dari iman dan pikiran, yang timbul dari 
hasil I’tibar. Yang kedua, adalah dari hasil persaksian yang dihayati 
dan penglihatan yang diamati.E*

Dalam surat yang di kirim Syekh Ataillah kepada beberapa orang 
sahabatnya, ia menulis*/: “Amma Ba’du, sesungguhnya permulaan itu 
sebagai cermin penghabisan. Siapa yang permulaannya bersandar kepada 
Allah, maka penghabisannya akan sampai kepada-Nya.E*

Perjalanan manusia itu dimulai dari permulaan. Apabila permulaan (awal 
dimulai suatu perjalanan ibadah), baik dan sesuai dengan syari’at Allah 
dan sunah Rosul, maka akhir perjalanan akan baik dan selamat. 
Sebaliknya, apabila memulai suatu amal ibadah jelek, maka akhirnya akan 
jelek dan celaka. Mengapa demikian ? Karena amal ibadah itu 
dipersembahkan kepada Allah, Pemelihara semesta alam. Ia harus dimulai 
dengan niat yang baik dan benar. Tujuan melaksanakan suatu amal ibadah, 
tidak lain untuk mencari rido Allah Swt semata. Oleh karena itu, memulai 
semua amal ibadah agar memperoleh rido Allah itu adalah niat ikhlas. 
Dengan keikhlasan itulah akan tercapai apa yang dikehendaki dalam 
ibadah, dan yang harus dikerjakan ialah amal ibadah.

Syekh Ataillah menjelaskan: */“Dan yang harus dikerjakan amal ibadah 
yang engkau sukai. Bersegeralah melakukannya untuk taqorrub kepada Allah 
Swt. Hendaklah ditinggalkan hawa nafsu dan urusan dunia yang tidak kekal 
yang selalu menggoda manusia.E*

Tujuan lain dari ibadah yang benar adalah untuk mempersenjatai manusia 
agar tidak mudah terpengaruh oleh hawa nafsu. Sebab, dengan mendekati 
Allah (taqorrub ilallah), akan semakin kokoh iman seorang hamba, dan 
semakin kuat pula benteng yang mempertahankan imannya. Dengan demikian 
ia tidak terlampau terpengaruh dengan hiasan dunia. Ibadah yang tulus 
akan memberi pengetahuan bagi manusia tentang sesuatu yang belum 
diketahui oleh manusia.

Abdullah bin Ishaq Al-Ghofiqy mengisahkan sebagai berikut. Pada suatu 
hari, ketika ia menuju Masjid Al-Haram, di tengah jalan ia berjumpa 
dengan seorang yang sedang mengkais-kais tanah, lalu memperhatikan tanah 
itu: Hai, hamba Allah, mengapa engkau mengais-ngais tanah. Orang itu 
menjawab, sambil menunjukan segenggam tanah yang ada di tangannya. Akan 
tetapi setelah melihat apa yang ada di tangan orang ini, ia terkejut, 
karena yang digenggamnya bukanlah tanah melainkan gandum. Dalam hati 
Abdullah, ia berkata, rupanya orang ini bukan sembarang orang, ia adalah 
Waliyullah. Lalu Abdullah mendekatinya sambil berkata: “Doakanlah aku. 
Orang inipun berdoa, “Semoga Allah memberitahukan hal hal yang 

[daarut-tauhiid] Membasuh 4 dari yang 4

2006-05-01 Terurut Topik Ahmad Bustam
*Assalaamu’alaikum wr. wb.
*

*Hendaklah kalian membasuh 4 dari yang 4 :*

1. Membasuh wajah dengan air matamu

2. Membasuh lisan dengan dzikiran kepada Allah

3. Membasuh hati dengan rasa takut kepada Tuhanmu

4. Membasuh dosa dengan Taubat

Narasumber : kitab tasawuf *�ENasho-Ihul Ibad** �E

* *

*Tiga macam dasar kebahagian:*

   1. Jiwa yang patuh
   2. Persatuan yang kuat
   3. Materi yang cukup.







===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[daarut-tauhiid] Usia yang bermanfaat

2006-05-01 Terurut Topik Ahmad Bustam
  USIA YANG BERMANFAAT

*/“Terkadang usia panjang masanya, tetapi sedikit manfaatnya. Terkadang 
usia itu pendek masanya, akan tetapi banyak manfaatnya.�E*

Ada pepatah yang berbunyi, jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup 
banyak dirasa. Benar apabila manusia suka bepergian, ia akan banyak 
memperoleh pengalaman, pemandangan dan penghayatan. Apabila panjang 
usianya dan lama hidupnya, berarti ia telah menikmati senang dan 
susahnya hidup pahit, dan manisnya perlajanan. Semua perjalanan hidup 
manusia akan memberi makna tersendiri baginya. Ia barulah berarti 
apabila usia yang ditempuh dalam hidupnya memberi manfaat baginya.

Usia itu sebenarnya bukan karena panjang atau pendeknya, akan tetapi 
manfaat dan mudaratnya. Sebagus bagus usia ialah usia yang banyak 
manfaatnya bagi manusia. Rosulullah Saw bersabda, */“Sebaik baik manusia 
ialah orang yang panjang umurnya, dan bagus amalnya, dan sejelek jelek 
manusia, adalah orang yang panjang umurnya akan tetapi rusak amalnya.�E*

Syekh Ahmad Ataillah (pengarang kitab Al-Hikam) menegaskan pula :

*/“Siapa yang diberkati umurnya, dalam masa singkat dari usianya, ia 
akan mencapai karunia Allah, yang tidak dapat dihitung dengan kata kata, 
dan tak dapat dikejar dengan isyarat.�E*

Yang dicari oleh seorang muslim yang sholeh adalah barokahnya usia. Yang 
dimaksud usia ber-barokah adalah usia yang selalu membawa dan mengajak 
kepada kemanfaatan dunia dan akhirat. Umur yang barokah ini, selalu 
diberi kesempatan oleh Allah menjalankan kebaikan kebaikan seperti yang 
dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw. Sebab, apabila umur itu mendapat 
barokah, tidak ada waktu yang tersia sia dalam hidup seorang hamba.

Hamba yang umurnya ber-barokah, ia selalu berada dalam situasi yang 
sempat akan tetapi bergegas gegas. Sempat artinya selalu ada peluang, 
bergegas gegas artinya cepat diamalkannya. Sehingga tidak terasa olehnya 
usia yang dianugerahkan kepadanya, waktunya sangat singkat sebab 
kesempatan kesempatan beribadah yang diberkati Allah kepadanya tidak 
mencukupi. Ia bergegas gegas, agar waktu yang singkat itu, tidak hilang 
begitu saja karena cepatnya perjalan usia.

Dengan demikian, maka usia yang panjang atau usia yang pendek, akan 
memberi arti yang berguna bagi manusia, apabila dipergunakan untuk 
mendapatkan ridho Allah. Seperti yang diucapkan oleh Abu Abbas Al Mursy 
: “Alhamdulillah semua waktu waktu kami merupakan lailatul-qodar, 
artinya semua waktu diisi dengan amal yang bermanfaat.�E
Jangan sampai waktu yang didapatkan dari usia, hanyalah ibarat air yang 
disiramkan ke atas pasir yang panas. Airnya menguap, pasirnya tidak 
basah. Usia yang hilang begitu saja dari waktu yang dilalui, akan 
mengecewakan si pemilik usia itu sendiri pada hari kiamat. Sebab waktu 
waktu yang dianugerahkan kepada manusia dinamakan bermanfaat dan barokah 
apabila dipergunakan untuk memperbanyak amal ibadah, memohon ampun atas 
bermacam macam kesalahan dan dosa, serta bertobat dengan taubatan 
nasuha. Syekh Ahmad Ataillah mengatakan :

*/“Kekecewaan dari semua kekecewaan, adalah ketika kalian berkesempatan, 
kalian tidak menghadap kepada Allah, karena sedang ada sedikit halangan, 
kalian tidak juga mendatangi Allah.�E/*

Ungkapan Syekh Ataillah ini mengingatkan kita, jangan sampai kesempatan 
dari usia, di waktu lapang ataupun sempit, hendaklah pandai pandai 
dimanfaatkan untuk Allah dan datang menghadap memohon hidayah dan 
inayah, memohon ampun serta bertobat*. **/“Bergegas gegaslah kamu dalam 
keadaan ringan ataupun berat �E/*(QS.At-Taubah :41)//

/ /Perjalanan yang panjang telah ditempuh manusia di alam dunia ini. 
Banyak yang dialami oleh anak Adam dalam masalah duniawiyah, namun 
pengalaman hidup itu barulah berarti bagi hidup dunia dan akhirat, 
apabila dipersembahkan untuk Allah dan Rasul-Nya, dan untuk ‘izzul Islam 
dan Muslimin.

Memang kadang kadang manusia tidak mempergunakan kesempatan, atau 
kesempatan yang ada disia siakan, sehingga kesempatan yang tersedia, 
hilang begitu saja. Kesempatan yang dimaksud ialah kesempatan datang 
menghadap Allah dalam ibadah rutin, atau kesempatan mengerjakan ibadah 
sunah lainnya, yang sebenarnya tersedia, akan tetapi, manusia lalai 
dengan alasan kesibukan duniawi, atau kesibukan perjuangan. Alasan 
alasan seperti itu sebenarnya tidak perlu dikemukakan, karena Allah 
Ta’ala Maha Tahu tentang kemalasan dan keengganan diri kita. Allah 
Ta’ala lebih tahu bahwa manusia lebih mementingkan dirinya sendiri, hawa 
nafsunya sendiri, dari pada ingin mendapatkan ridho Allah dengan 
pertemuan pertemuan tertentu dengan Allah dalam bentuk ibadah.

Memang merupakan suatu kekecewaan kelak di akhirat, di waktu seorang 
hamba menghadap Allah Swt. Manusia waktu itu datang menerima apa yang 
telah ia kerjakan di dunia. Masing masing datang dengan buah amal 
ibadahnya. Akan tetapi ada diantara manusia hadir di mahkamah Allah Swt 
dengan hati kecewa. Karena ia melihat orang lain datang kepada Allah 
dengan hati gembira menunjukkan amal ibadahnya yang wajib 

[daarut-tauhiid] Rezeki yang telah ditetapkan

2006-04-24 Terurut Topik Ahmad Bustam



REZEKI YANG TELAH DITETAPKAN
 

 

Kesungguhan dalam mencari rezeki yang telah dijamin oleh Allah akan mendapatkannya, dan mengurangi dari apa yang diwajibkan padamu, adalah termasuk sifat yang menunjukkan bashiroh (mata hati) yang tertutup.

 

 

 Sesuatu yang telah dijamin oleh Allah kepada seorang hamba adalah rezeki. Sesuatu yang dimintakan pertanggungjawaban oleh Allah adalah rezeki juga. Pertanggunganjawaban itu, tidak lain ialah menempatkan harta yang telah dianugerahkan Allah kepada para hamba ialah dengan menjadikan harta berfungsi ibadah. Dengan demikian setiap harta kekayaan yang dijamin oleh Allah kepada manusia, hendaklah berfungsi benar sebagai barang jaminan yang diberlakukan sebagai ibadah untuk kepentingan yang berfaedah bagi si pemilik dan bermanfaat pula bagi sesama hamba Allah.

 

 Sebab harta yang menjadi jaminan itu akan ditarik kembali oleh Allah apabila harta itu tidak memberikan manfaat bagi agama, sesama hamba, dalam hubungannya dengan keagungan nama Allah Ta'ala. Jaminan itu, berarti Allah Swt adalah pemilik yang syah dari semua harta yang ada di tangan manusia. Allah Ta'ala akan ridho apabila rezeki Allah itu akan menghidupkan syariat, kesejahtraan para hamba Allah, dan tentu Allah akan murka apabila rezeki itu jatuh ke tempat maksiat.

 

 Selain itu pengertian yang dapat diambil dari perkataan sungguh sungguh di atas, adalah menunjukan kemampuan yang cukup untuk mendapatkan rezeki yang telah ditebarkan Allah Ta'ala di muka bumi ini. Kesungguhan mendapat rezeki Allah itu menjadi suatu keharusan, bahkan bisa menjadi wajib apabila rezeki itu akan berguna bagi ibadah seorang hamba. Mencari rezeki Allah itu bagi manusia telah menjadi sunnatullah. Jaminan Allah atas rezeki manusia, sebagaimana Allah telah menjamin rezeki bagi seekor anak hewan yang baru lahir dan membiarkannya hidup, karena Allah telah menyediakannya rezeki. Demikian juga halnya binatang melata ketika lahir, mampu melangsungkan hidupnya karena jaminan Allah atas rezekinya masing masing. Sebagaimana Allah berfirman, Tiada seekor binatang melata pun di muka bumi ini, melainkan telah dijamin oleh Allah rezekinya..

 

 Dalam menuntut rezeki di dunia ini Allah tidak akan memaksa manusia agar mendapatkan harta yang berlimpah limpah. Manusia diberi kesempatan memenuhi kebutuhan hidupnya menurut kemampuan mereka masing masing. Yang diajarkan oleh Islam dalam masalah harta ialah agar manusia tidak bersikap berlebih lebihan. Karena sikap ini akan membawa ketamakan. Sedangkan ketamakan akan menjurus kepada kerakusan dan aniaya. Sikap rakus dan aniaya itu akan membutakan mata hati manusia.

 

 Orang mukmin ketika mencari rezeki dengan sungguh sungguh selalu memperhatikan pula cara ber-muamalah, sikap hati hati, serta mampu membedakan antara harta yang halal dan harta yang haram.

 

 Jaminan yang telah diberi oleh Allah dalam hal rezeki ini seperti difirmankan dalam Al-Qur anul Karim, Perintahlah keluargamu mendirikan sholat, dan berlaku tabahlah menghadapi hidup. Tak perlu kamu bertanya soal rezeki.

 

 Karena Allah Ta'ala telah menjamin rezeki hamba hamba-Nya, maka kesungguhan hamba untuk berikhtiar dan memohon dari Allah sangat dituntut. Pemberian Allah kepada manusia sesuai dengan ketaatan manusia kepada Allah.

 

 Seperti sudah dijelaskan di atas, bahwa kedudukan seorang hamba dalam kaitannya dengan rezeki yang diterimanya dari Allah, sangat erat dengan anugerah yang harus dijaganya. Rezeki sebagai pemberian Allah, haram untuk disia siakan, dan wajib untuk dimanfaatkan bagi agama Allah dan sesama hamba-nya.

 

 Rezeki banyak kaitannya dengan persiapan manusia untuk berjumpa dengan Allah. Rezeki selain menjadi bekal hidup dunia, termasuk pula untuk bekal hidup di Akhirat. Apabila harta yang telah di-rezkikan kepada manusia dipergunakan untuk kepentingan agama dan amal soleh, seperti menginfakkan dan menzakatkannya. Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur an Berbekal bekallah kamu, maka sebaik baik bekal adalah menunjukkan ketakwaan kepada Allah. 

 

 Ketakwaan dalam harta, tidak lain adalah memberikan harta itu kepada hamba Allah yang berhak menerima. Karena dalam harta setiap muslim itu terkandung hak orang orang dhu'afa.

 

 

Narasumber: Mutumanikam dari kitab Al-Hikam. 









===
 Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Bali indonesia hotel
  
  
Bali indonesia
  
  
Indonesia hotel
  
  


Bali indonesia vacation
  
  
Bali indonesia travel
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "daarut-tauhiid" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL 

[daarut-tauhiid] Introspeksi

2006-04-07 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu'alaikum wr. wb.

 

Khususnya buat rekan2 milis yang belum membaca isi e-mail ini. Tapi maaf bagi 
yang telah membacanya anggap saja sebagai mengingatkan kembali, dengan harapan 
bisa lebih terpacu lagi untuk diamalkan.

 

 

10 sebab Allah menolak do'a hamba-Nya ( sebuah introspeksi diri bagi Muslim / 
ah )

 

1.  Anda mengaku mengenal Allah, sementara anda tidak penuhi hak hak-Nya

 

2.  Anda membaca Al-Qur'an , sementara anda tidak mengamalkan isinya

 

3. Anda menyatakan cinta kepada Rosulullah, sementara anda tidak menjalankan 
sunah sunahnya 

 

4.  Anda menyatakan diri sebagai musuh syaitan, sementara anda mengikutinya

 

5.  Anda berdo'a agar terlepas dari azab neraka, sementara anda selalu 
menceburkan diri dalam dosa

 

6.  Anda selalu berdo'a untuk masuk sorga, sementara anda tidak beramal

 

7.  Anda yakin kematian itu pasti datang, sementara anda tidak 
mempersiapkan diri dengan baik

 

8.  Anda sibuk mengurus aib orang lain, sementara anda lupa dengan aib 
sendiri

 

9.  Anda manfa'atkan seluruh nikmat Allah, sementara anda tidak mensyukuri 
nikmat tersebut

 

10.  Anda pergi menguburkan orang yang meninggal dunia, sementara anda tidak 
mengambil pelajaran dari peristiwa itu.

 

Narasumber : Kitab Nasho-ihul 'Ibad






===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[daarut-tauhiid] FW: HIDUP BERSAMA FORMALIN

2005-12-30 Terurut Topik Ahmad Bustam


-Original Message-
From: Gin Gin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, December 30, 2005 9:09 AM
To: [EMAIL PROTECTED]; 'bustam'; [EMAIL PROTECTED]
Subject: HIDUP BERSAMA FORMALIN



HIDUP BERSAMA FORMALIN

Hidup Bersama Formalin

Realitas Sehari-hari
Penggunaan bahan pengawet Formalin sudah dipakai di kalangan masyarakat 
luas
untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Perilaku sebagian produsen makanan di
negeri ini ternyata masih setali tiga uang. Dan ternyata, penggunaan
formalin tidak hanya di Indonesia saja, tetapi juga di Negeri China dan
beberapa Negara Asia lainnya. Selain pada industri makanan, ternyata
Formalin juga digunakan di industri kecantikan, terutama pada produk cat
kuku. Di pasaran, formalin dapat ditemukan dalam bentuk cairan, dengan
kandungan Formaldehid sebesar 10-49 %. 
Kebiasaan jajan yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat metropolitan
sebenarnya merupakan sesuatu yang wajar. Karena waktu yang terbatas atau 
tak
sempat makan di pagi hari, dengan maksud supaya praktis, maka tindakan 
yang
diambil adalah mengkonsumsi jajanan yang dijual di pinggir jalan. Jenisnya
bermacam-macam, mulai dari tahu goreng, nasi empal, dan lain-lain. 
Memang, jika dilihat dari satu sisi, penggunaan Formalin sangat
menguntungkan para pebisnis, yang utamanya bergerak di bidang pengolahan
makanan. Tetapi, jika sudah menyangkut urusan kesehatan dan keamanan bahan
pangan, maka sudah menjadi tanggung jawab pihak pemerintah untuk 
mengaturnya
dengan undang-undang tersendiri.

Penggunaan pada Tahu
Sebanyak 50 persen lebih penjualan tahu di seluruh wilayah 
kota
besar di Indonesia, seperti Medan, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan
Surabaya mengandung formalin. Ditengarai para produsen makanan tersebut
sudah mengetahui bahaya penggunaan senyawa Formalin, tetapi demi 
efisiensi,
mereka terpaksa menggunakannya.
Tahu yang beredar di pasaran tradisional adalah jenis tahu biasa, baik
berupa tahu cetak maupun tahu potongan dan tahu cina, serta tidak ada 
merek
tertentu. Penyimpanan dilakukan dalam wadah kaleng terbuka berukuran 30 x 
30
cm dan direndam dalam air, dijual tanpa kemasan khusus, hanya dikemas 
dengan
plastik untuk pembeli. Sedangkan untuk pasar swalayan, jenis tahu yang
dijual lebih beragam, antara lain tahu biasa, tahu cina, tahu bandung, dan
tahu sutra. Kemasan yang digunakan terdiri dari kemasan plastik hingga
kemasan vakum.

Penggunaan pada Ikan Laut
Penggunaan formalin diakui oleh beberapa pekerja pengasinan di tempat
pengasinan ikan Muara Angke, Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara,
dan Pantai Kenjeran, Surabaya Utara. Formalin digunakan karena bisa
mempercepat pengeringan ikan. Sebagai perbandingan, jika memakai garam 
saja,
proses pengasinan ikan membutuhkan waktu sampai tiga hari. Jika 
ditambahkan
formalin hanya setengah hari saja. Jika menggunakan garam saja, untuk
mengeringkan satu kilogram ikan dibutuhkan satu kilogram garam. Sementara,
seperempat liter formalin ditambah dua kilogram garam bisa mengasinkan 
lima
kilogram ikan. Penggunaan formalin biasanya hanya pada ikan besar seperti
tongkol, cumi, dan jambal. Sedangkan, pada ikan kecil jarang digunakan
karena cepat kering.
Ikan-ikan yang dipasok melalui darat dari luar Jakarta, khususnya Surabaya
dan Semarang, sudah pasti menggunakan formalin, karena pasokan ikan-ikan 
itu
memakan waktu lama untuk sampai ke Jakarta. Bahkan, daging-daging lain
seperti unggas pun diduga kuat menggunakan bahan yang sama.

Dampak bagi Kehidupan
Formalin mengandung beberapa keuntungan. Saat ini, harga
Formalin untuk 1 liter tidak sampai seribu rupiah. Selain itu, formalin
dapat memperpanjang usia makanan yang dijual. Formalin juga dapat
memperbaiki penampilan luar makanan serta melindungi makanan dari serangan
jamur dan bakteri. Dengan demikian, keuntungan yang di dapat oleh para
produsen makanan dapat diupayakan semaksimal mungkin. Apalagi dalam 
keadaan
ekonomi saat ini yang membuat semakin miskin masyarakat yang sudah miskin.
Pada prinsipnya, senyawa Formalin yang biasanya digunakan sebagai bahan
pengawet mayat dapat bereaksi dengan asam amino yang menyebabkan protein
terdenaturasi, sehingga Formalin akan bereaksi cepat dengan lapisan lender
saluran pernafasan dan saluran pencernaan. Dari segi fisiknya, uap 
formalin
yang terkontak secara langsung akan mengakibatkan iritasi mata, hidung,
esophagus dan saluran pernafasan. Dalam konsentrasi yang tinggi akan
mengakibatkan kejang-kejang di sekitar pangkal tenggorokan.
Yang menjadi masalah adalah kandungan bahan pengawet Formalin
akan segera bereaksi dengan cepat dalam saluran dan organ pencernaan 
apabila
kondisi perut dalam keadaan kosong. Selain itu, pemakaian formalin dalam
makanan dapat menyebabkan keracunan pada organ fungsional tubuh manusia. 
Hal
tersebut ditandai dengan gejala sukar menelan, nafsu makan berkurang, mual
sebagai reaksi penolakan dari lambung, sakit perut yang akut sebagai 
reaksi
penolakan dari hati, lambung dan usus besar, diare dan pada 

[daarut-tauhiid] FW: Islam bukan agama kekerasan

2005-12-29 Terurut Topik Ahmad Bustam

-Original Message-
From: ustadz [mailto:[EMAIL PROTECTED] 

Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh
Semoga Netters Syiar al-Sofwa senantiasa dalam lindungan Allah Ta'ala

Islam Bukan Agama Kekerasan
oleh : Nahâr bin 'Abdurrahmân bin Nahâr al-Ghabyûby al-'Utaiby

Kesimpulan Dan Pesan 

Setelah apa yang kami singgung berkenaan dengan hukum Islam terhadap
pembunuhan nyawa kaum Muslimin dan umat non Muslim, kami dapat meringkas
beberapa kesimpulan sekaligus menyampaikan pesan-pesan berikut: 
1. Bahwa Dienul Islam berlepas diri dari semua ucapan dan perbuatan yang
mengakibatkan terjadinya pembunuhan terhadap kaum Muslimin, tanpa dosa yang
mereka perbuat, baik mereka itu orang-orang sipil, militer, penguasa ataupun
rakyat jelata. 

2. Bahwa membunuh kaum Muslimin ataupun orang-orang kafir mu'âhad di negeri
Islam akan meng-akibatkan terganggunya keamanan, menimbulkan rasa takut di
hati orang-orang yang sudah merasa aman serta merusak rumah-rumah dan
instalasi-instalasi. Ini semua diharamkan di dalam syari'at Islam. 

3. Bahwa Dienul Islam berlepas diri dari tindakan membunuh atau menyakiti
umat non Muslim yang berada di negeri Islam sebab hal itu sama dengan
melanggar perjanjian yang sudah terjadi di antara mereka padahal kaum
Muslimin diperintahkan agar menepati janji dan diharamkan bagi mereka
melang-garnya. 

4. Bahwa Dienul Islam berlepas diri dari tindakan membunuh umat non Muslim
di negeri mereka sebab di kalangan mereka terdapat anak-anak, orang-orang
lemah dan kaum wanita yang tidak punya dosa pada-hal Islam telah
mengharamkan hal itu. 

5. Bahwa Dienul Islam berlepas diri dari ijtihad-ijtihad yang keliru dan
tidak memiliki landasan ilmiah yang benar seperti pendapat orang yang
mengatakan, Kami melakukan ini terhadap orang-orang kafir se-bagai balasan
atas apa yang mereka lakukan terhadap kaum Muslimin; bila mereka bunuh
anak-anak kita, maka kita bunuh pula anak-anak mereka, bila mereka bunuh
wanita-wanita kita, maka kita bunuh pula wanita-wanita mereka. Tetapi,
seluruh kaum Mus-limin wajib mengambil tuntunan agama mereka dari
Kitabullah, Sunnah Rasul-Nya dan ijma' umat. Sedang-kan orang-orang kafir
tersebut bukanlah suriteladan bagi kaum Muslimin (di dalam tindakan keliru
yang mereka buat-penj.) apalagi sebagai rujukan di dalam dien. 

6. Bahwa Dienul Islam berlepas diri dari cap 'kafir' secara serampangan
terhadap pemerintah-pemerintah dan individu-individu tanpa mengetahui
acuan-acuan pengkafiran, terpenuhinya persyaratannya serta tidak adanya
penghalang-penghalangnya. 

7. Bahwa Dienul Islam berlepas diri dari perbuatan zhalim baik itu bersumber
dari seorang Muslim atau non Muslim. Islam telah memerintahkan agar berlaku
adil dan melarang berbuat zhalim sebagaimana dalam firman-Nya, 
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala menyuruh (kamu) berlaku adil dan
berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah Subhanahu wa
Ta'ala melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi
pengajaran kepadamu agar kamu dapat meng-ambil pelajaran. (an-Nahl: 90) 

8. Setiap Muslim harus mengetahui bahwa banyak sekali kerusakan yang
terkadang bertentangan dengan sebagian hal yang menurutnya memiliki
kemash-lahatan. Kemashlahatan ini atau kerusakan itu tidak akan jelas
perkaranya kecuali melalui para ulama yang memiliki kapasitas keilmuan
memadai dan pengalaman. Karena itu, kami menyampaikan nasehat agar merujuk
dan bertanya kepada mereka. Dengan bertanya kepada mereka semua kerumitan
yang timbul akan hilang dan semua perkara jadi jelas. Bukan rahasia lagi
bahwa para ulama lah yang mengetahui petunjuk-petunjuk yang diarahkan oleh
dalil-dalil, bagaimana menyin-kronkan antaranya, me-nasakh (menghapus) dalil
yang memang mengarah ke sana atau memberikan putusan bahwa sebagiannya
janggal bilamana terjadi kontradiksi. Dan hal seperti ini hanya diketahui
oleh para ulama dan terkadang bagi kebanyakan penuntut ilmu (pemula) masih
samar. 

Syaikhul Islam, Ibn Taimiyyah berkata, Hen-daklah anda jeli dengan hakikat
agama dan kajilah kemashlahatan-kemashlahatan agama dan kerusakan-kerusakan
apa yang ditimbulkan oleh berbagai tindakan di mana anda mengetahui apa
tingkatan ma'ruf dan apa tingkatan kemungkaran sehingga bisa mendahulu-kan
yang paling penting darinya bila terjadi tumpang tindih. Sebab inilah
hakikat agama yang dibawa para Rasul. Membedakan antara mana jenis ma'ruf
dan munkar, mana dalil dan bukan dalil biasanya mudah. Sedangkan mengenai
tingkatan ma'ruf dan mungkar serta tingkatan dalil di mana bila terjadi
tumpang tindih harus didahulukan yang paling ma'ruf dari dua hal yang ma'ruf
dan diingkari yang paling mungkar dari dua hal yang mungkar lalu menguatkan
mana yang paling kuat dari dua dalil tersebut; maka semua ini adalah menjadi
spesialisasi para ulama dalam agama ini. (Lihat, Iqtidlâ` ash-Shirâth
al-Mustaqîm karya Ibn Taimiyyah, Jld.II, h.622) 




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo!