[daarut-tauhiid] Panduan Praktis Amaliah Ramadhan
Assalaamu'alaikum Wr. Wb. Semoga bermanfaat... PANDUAN PRAKTIS AMALIAH RAMADHAN Bagi umat Islam, Ramadhan bukan sekedar salah satu nama bulan Qomariyah, tapi dia memiliki makna tersendiri. Ramadhan bagi seorang Muslim adalah rihlah dari kehidupan materialistis kepada kehidupan ruhiyah, dari kehidupan yang penuh dengan berbagai masalah keduniaan menuju kehidupan yang penuh tazkiyatus nafs (pembersihan jiwa) Dan riyadhotur ruhiyah (olah rohani). Kehidupan yang penuh dengan amal taqarrub kepada Allah, mulai dari tilawah Al-Quran, menahan syahwat dengan shiyam, sujud dalam qiyamul lail, beritikaf di masjid, Dan lain-lain. Semua ini dalam rangka merealisasikan inti ajaran Dan hikmah puasa Ramadhan yaitu: agar kalian menjadi orang yang bertaqwa, Allah Swt berfirman: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa (QS 2:183). Ramadhan juga merupakan bulan latihan bagi peningkatan kualitas pribadi seorang Muslim. Hal itu terlihat pada esensi puasa yakni agar manusia selalu dapat meningkatkan nilainya di hadapan Allah SWT dengan bertaqwa, disamping melaksanakan amaliyah-amaliyah positif yang Ada pada bulan Ramadhan. Diantara amaliyah-amaliyah Ramadhan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw --baik itu amaliyah ibadah maupun amaliyah ijtimaiyah-- adalah sebagai berikut : Shiyam (puasa) Amaliyah terpenting pada bulan Ramadhan tentu saja adalah shiyam (puasa), sebagaimana termaktub dalam firman Allah pada QS. 2:183-187. Diantara amaliyah shiyam Ramadhan yang diajarkan oleh Rasulullah adalah : a. Berwawasan yang benar tentang puasa dengan mengetahui Dan menjaga rambu-rambunya. Puasa bukanlah sekedar tidak makan Dan tidak minum, tapi Ada rambu-tambu kehidupan yang harus ditaati sehingga puasa itu menjadi sarana tarbiyyah (pendidikan) menuju kehidupan yang bertaqwa kepada Allah Swt. Puasa seperti inilah yang bisa menghapus dosa seorang Muslim, Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian mengetahui rambu-rambunya Dan memperhatikan apa yang semestinya diperhatikan, maka hal itu akan menjadi pelebur dosa-dosa yang pernah dilakukan sebelumnya (HR. Ibnu Hibban Dan Al-Baihaqi). Tidak meninggalkan shiyam, walaupun sehari, dengan sengaja tanpa alasan yang dibenarkan oleh syariat Islam. Puasa Ramadhan merupakan ibadah yang mesti ditunaikan, tanpa uzur syarI (halangan yang bisa dibenarkan menurut syariat), maka seorang Muslim tidak boleh meninggalkan puasa. Ini merupakan dosa yang sangat besar sehingga tidak bisa ditebus meskipun seseorang berpuasa sepanjang masa, Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa tidak puasa pada bulan Ramadhan sekalipun sehari tanpa alasan rukhshoh atau sakit, hal itu (merupakan dosa besar) yang tidak bisa ditebus bahkan seandainya IA berpuasa selama hidup (HR.At-Turmudzi). c. Menjauhi hal-hal yang dapat mengurangi atau bahkan menggugurkan nilai shiyam. Puasa merupakan pendidikan untuk menahan diri dari hal-hal yang tidak benar, bila hal itu tidak bisa ditinggalkan, maka tidak Ada nilai atau paling tidak berkurang nilai ibadah seseorang, Rasulullah SAW pernah bersabda: Bukanlah (hakikat) shiyam itu sekedar meninggalkan makan Dan minum, melainkan meninggalkan pekerti sia-sia (tak ternilai) Dan kata-kata bohong (HR.Ibnu Hibban Dan Ibnu Khuzaimah). Rasulullah juga pernah bersabda bahwa : Barangsiapa yang selama berpuasa tidak juga meninggalkan kata-kata bohong bahkan mempraktekkannya, maka tidak Ada nilainya bagi Allah apa yang IA sangkakan sebagai puasa, yaitu sekedar meninggalkan makan Dan minum (HR Bukhori Dan Muslim). d. Bersungguh-sungguh melakukan shiyam dengan menepati aturan-aturannya. Ibadah puasa merupakan ibadah yang harus dilaksanakan dengan penuh kesungguhan sehingga apa yang menjadi ketentuannya bila dipatuhi, Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan sepenuh iman Dan kesungguhan, maka akan diampunkanlah dosa-dosa yang pernah dilakukan. (HR. Bukhori, Muslim Dan Abu Daud). e. Bersahur. Bagi orang yang hendak berpuasa, disunnahkan untuk makan sahur pada saat sebelum tiba waktu subuh (fajar), sahur merupakan makanan yang berkah (Al-ghoda al-mubarok). Dalam hal ini Rasulullah pernah bersabda bahwa :Makanan sahur semuanya bernilai berkah, maka jangan Anda tinggalkan, sekalipun hanya dengan seteguk air. Allah Dan para Malaikat mengucapkan salam kepada orang-orang yang makan sahur (HR. Ahmad). f. Ifthor. Ketika waktu maghrib telah tiba, yakni saat matahari telah terbenam, maka saat itulah waktu berbuka sehingga sangat ditekankan kepada orang yang berpuasa untuk segera berbuka puasa. Rasulullah pernah menyampaikan bahwa salah satu indikasi kebaikan umat manakala mereka mengikuti sunnah dengan mendahulukan ifthor Dan mengakhirkan sahur. Sabda Rasulullah Saw: Sesungguhnya termasuk hamba Allah yang paling dicintai oleh-Nya ialah mereka yang bersegera
[daarut-tauhiid] Puasa dimulai dengan niat
Assalaamu'alaikum Wr. Wb. Maaf, seharusnya dikirim sebelum masuk Ramadhan... Tapi saya rasa nggak ada salahnya kalau dikirim sekarang, Mudah-mudahan tulisan ini ada manfaatnya... PUASA DIMULAI DENGAN NIAT Puasa hendaklah dimulai dengan niat. Tanpa niat puasa tidak syah Hal ini sejalan dengan apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW yang berbunyi: Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung niat. Dan sesungguhnya tiap-tiap orang yang beramal itu ditentukan oleh apa yang IA niatkan Niat dalam menjalankan ibadah puasa ini adalah semata-Mata karena Allah. Karena mengharap ridho Dan kasih-Nya. Dengan kata lain bukan dikarenakan malu kepada tetangga atau kepada orang lain, Dan bukan pula karena faktor politis Dan sebagainya, akan tetapi dikarenakan oleh Allah semata. Hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam Al-Quran surat Al-Bayyinah ayat 5 yang berbunyi: Mereka tidaklah disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Apa itu niat ? Kalau Kita bicara tentang niat, kami kira sudah tidak Ada lagi yang tidak tahu atau mengerti apa itu niat. Sebab niat itu sudah menjadi bahasa Indonesia Dan sudah sering Kita pakai sehari-Hari. Namun demikian tidak Ada salahnya kalau hal ini Kita kaji kembali untuk menyegarkan ingatan. Niat adalah keinginan hati yang kemudian diiringi dengan perbuatan. Dalam bahasa Arab didefinisikan sebagai berikut: Menyengajakan sesuatu yang dibarengi dengan perbuatan Umpamanya, Kita mempunyai keinginan untuk pergi ke salah satu tempat. Katakanlah ke Medan atau ke Surabaya. Kemudian keinginan tersebut Kita iringi atau barengi dengan pelaksanaan, maka itulah yang dikatakan niat. Tapi andaikata tidak dibarengi dengan perbuatan atau pelaksanaan maka belum dikatakan niat. Yang demikian ini baru dikatakan angan-angan. Dalam bahasa Arab disebut dengan Tamanni. Demikian juga halnya dalam menjalankan ibadah puasa ini. Kalau Kita sudah Ada keinginan untuk mengerjakan puasa, kemudian Kita laksanakan keinginan itu, maka sudah termasuk dengan apa yang disebut niat. Menempatkan niat Ada yang mengatakan niat puasa itu hendaklah dilakukan setiap malam bulan Ramadhan. Demikian pendapat Imam Syafii. Hal ini berdasarkan kepada salah satu hadist Nabi yang berbunyi: Barang siapa yang tidak berniat puasa pada malam Hari, maka tidak Ada puasa baginya. (Riwayat Malik) Kemudian Ada hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Tarmidzi Dan Nasai, yang berbunyi: barang siapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tidak Ada puasa baginya. Namun demikian, Ada ulama yang mengatakan niat itu cukup sekali saja waktu awal Ramadhan atau waktu memulai puasa. Demikian pendapat Imam Maliki Dan Imam Ahmad. Kesimpulannya, niat itu harus Ada, sebab tidak syah puasa kalau tidak pakai niat. Permasalahannya niat itu perlu dilapazdkan atau tidak ? Niat itu sebaiknya dilafadzkan, seandainya tidak dilafadzkan juga tidak apa-apa Dan tetap syah puasanya. Mengenai waktu memasang niat itu sama saja. Apakah itu pada awal Ramadhan atau setiap malam mau puasa. Narasumber: Buku Puasa bukan sekedar kewajiban Tambahan: Niat puasa adanya di dalam hati Dan hukumnya wajib, sedangkan melapadzkannya (mengucapkan niatnya) sunah. Perbedaan antara puasa sunah dengan puasa wajib adalah pada waktu niatnya. Kalau puasa sunah lupa niat pada malam Hari boleh saja niatnya pada pagi Hari, asalkan belum makan/minum apa-apa, sedangkan puasa wajib pada bulan Ramadhan diniatkan pada malam Hari atau sebelum fajar ketika makan sahur. Kalau niatnya sudah masuk fajar, menurut ilmu Mantik Dan kitab Ushul Fiqih ghoyatul wushul bukannya tidak ada puasa / puasanya tidak syah. Puasanya tetap syah, hanya nilainya jadi puasa sunah biasa. Sedangkan puasanya tetap harus diteruskan sebagaimana biasanya, tidak boleh dibatalkan Nanti setelah Ramadhan puasanya harus diQodho (diganti dengan niat membayar puasa Ramadhan). Memasang niat sebaiknya pada malam awal Ramadhan Kita niatkan puasa satu bulan penuh, sedangkan pada malam-malam berikutnya tetap Kita niatkan setiap malam. Keterangan: Niat puasa satu bulan seluruhnya adalah untuk menjaga-jaga takut Ada yang lupa niat pada malam berikutnya. Niat puasa setiap malam Ramadhan adalah untuk menyegarkan atau memperbaharui niat Kita. Tapi walaupun seumpamanya Kita lupa niat, Kita tidak usah mengqodho-nya karena diawal Ramadhan Kita sudah niat untuk seluruhnya. Adapun bacaan niatnya sbb: - Untuk bacaan niat satu bulan penuh pada awal Ramadhan: Nawaitu shauma sahri romadhona kullihi (Saya niat puasa pada bulan Ramadhan satu bulan seluruhnya). - Untuk niat puasa pada setiap malam: Nawaitu shauma ghodin an adaai fardhu syahri romadhona hadzihis-sanati lillahi taala (Saya niat puasa esok Hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan karena Allah Taala) Lebih bagus lagi menurut tata bahasa Arab
[daarut-tauhiid] Pahala Menafkahi Keluarga
Aaasalaamu'alaikum wr.wb. FYI... Pahala Menafkahi Keluarga Kepada setiap kepala keluarga, perhatikanlah kabar-kabar gembira yang menunjukkan betapa besar nikmat Allah subhanahu wata'aala untukmu! Betapa sempurnanya karunia dan pemberian yang dikaruniakan-Nya atasmu! Dia telah mengaruniaimu keturunan yang dengannya dapat menghiasi kehidupanmu, melapangkan dadamu dan memperbanyak keturunanmu, serta menambah pahalamu kelak di akhirat.! Kerasnya tantangan kehidupan dalam mencari rizki, beratnya beban tanggung jawab yang melelahkan dan debu-debu tanah yang menempel seakan begitu berat, tampak di wajahmu dalam perjuangan (jihad) terbesar dan ibadah paling mulia bagimu itu. Karenanya, janganlah bersedih! Itu adalah Sunnatul Hayah (tradisi kehidupan). Di situlah, kamu dicetak dan dengannya kamu diciptakan. Namun bagi orang yang memahami syariat Allah subhanahu wata'aala, maka hal itu menjadi demikian manis dan baik, sementara bagi orang yang menentang syariat-Nya, maka itu menjadi kesengsaraan dan kesia-siaan. Keutamaan Memberi Nafkah Keluarga Hanya orang yang jiwa kelelakiannya telah terpatri dalam hatinyalah yang dapat bersedih atas keluh-kesah keluarganya. Dan dalam hal ini, sama saja antara seorang budak dan orang merdeka, seorang Mukmin dan orang kafir. Hanya saja, seorang Mukmin yang tulus menjadikan jalan keluar atas keluh-kesah keluarganya itu sebagai bagian dari ibadah kepada Allah subhanahu wata'aala dan sebagai sarana mencari ganjaran dan pahala dariNya, karena ia mengetahui bahwa Allah subhanahu wata'aala telah menjadikannya pemimpin atas keluarganya dan telah memerinci mengenai hal itu dalam sebuah firman-Nya melalui lisan Nabi-Nya, Muhammad shallallahu 'alahi wasallam, Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap kamu bertanggung jawab atas orang yang dipimpinnya. Seorang laki-laki (suami) adalah pemimpin bagi keluarga di rumahnya, dan ia bertanggung jawab atas orang yang dipimpinnya itu. (Muttafaqun 'alaih). Allah subhanahu wata'aala juga menjanjikan pahala yang agung baginya dan keutamaan yang besar atas nafkah yang dikeluarkan dan perawatannya bagi anak-anaknya. Dari Sa'd radhiallahu `anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alahi wasallam berkata kepadanya,Sesungguhnya, sebesar apapun nafkah yang engkau keluarkan atas keluargamu, maka engkau diberi pahala (atas hal itu), sekali pun sesuap yang engkau sodorkan ke mulut isterimu. (HR.al-Bukhari) Dalam hadits yang lain, dari Ka'ab bin 'Ujrah radhiallahu `anhu, ia berkata, Pernah suatu ketika, seorang laki-laki melintas di hadapan Nabi shallallahu 'alahi wasallam, lalu para shahabat beliau melihat betapa keuletan dan semangat orang itu, sehingga membuat mereka kagum, lalu mereka berkata, Wahai Rasulullah, andaikata hal ini termasuk di jalan Allah subhanahu wata aala.? Maka Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda, 'Jika ia keluar untuk berusaha menafkahi anak-anaknya yang masih kecil, maka itu termasuk di jalan Allah subhanahu wata'aala. Dan jika ia keluar untuk berusaha dengan penuh riya` dan kesombongan, maka itu termasuk di jalan setan. (Shahih al-Jami', 2/8) Dalam salah satu peperangan, pernah Abdullah bin al-Mubarak rahimahullah berkata kepada teman-temannya, Tahukah kalian suatu amalan yang lebih utama dari apa yang kita lakukan saat ini (berperang).? Mereka menjawab, Kami tidak mengetahui hal itu. Ia berkata, Aku tahu itu. Mereka mendesak, Apa itu.? Ia menjawab, Laki-laki suci yang memiliki tanggungan keluarga, shalat di malam hari, lalu memandangi anak-anaknya yang sedang tidur dalam keadaan aurat tersingkap, lalu ia menyelimuti dan menutupi mereka dengan pakaiannya. Maka, amalannya itu adalah lebih utama dari kondisi kita ini. Bagi yang menjadi tulang punggung keluarga! Hendaknya bergembira karena dijanjikan surga oleh Rasulullah subhanahu wata'aala, yakni selama kamu berada di dalam Jihad Tarbiyah, saat kamu menanggung bebannya, bersabar atas keletihan yang dirasakan dan berjuang melawan kesulitan-kesulitannya! Bila kamu merasa permasalahanmu demikian pelik dan seakan membuat frustasi, maka lihatlah karunia yang diberikan Allah subhanahu wata'aala kepadamu. Ketika itu, pasti kamu akan merasakan kesabaran memenuhi seluruh relung-relung hatimu, menghapus kesedihanmu, dan memantapkan langkahmu untuk menempuh celah-celah Tarbiyah. Ingatlah, terkadang para pesedekah mengeluarkan sedekahnya sekali dalam setahun, atau sekali dalam sebulan. Tapi kamu? Dengan mendidik keluarga dan mereka yang berada di bawah tanggunganmu, kamu adalah pesedekah abadi; dengan harta, jiwa, kasih sayang dan kebapakanmu! Dalam hadits yang diriwayatkan dari al-Miqdam radhiallahu `anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda, Makanan yang kamu berikan kepada dirimu, maka itu sedekah untukmu; dan makanan yang kamu berikan kepada isterimu, maka itu sedekah untukmu; dan makanan yang kamu berikan untuk pelayanmu, maka itu sedekah untukmu. (Shahih Ibn Majah, 1739) Janganlah bersedih, lihatlah bagaimana Allah subhanahu wata'aala
[daarut-tauhiid] Jangan Salah Memilih Teman !
Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh FYI... Just share... Semoga bermanfaat... Jangan Salah Memilih Teman ! Kamis, 12 Juni 08 Di dalam al-Qur`an dan as-Sunnah, penyebutan kata-kata; al-Qarin, ar-Rafiq dan al-Khalil (semuanya memiliki makna yang mirip: orang yang selalu menyertai, teman, kekasih) selalu diiringi dengan arahan-arahan yang bermanfaat dan isyarat-isyarat edukatif yang penting. Manakala seseorang dalam kehidupan ini harus memiliki teman yang dapat mengajaknya bicara, curhat, menghibur dan menasehatinya; maka masalah memilih teman tentu menjadi amatlah penting. Karena itu, harus ada kesungguhan dalam memilih orang yang kita senangi dan kita kasihi. Sebab seseorang diukur berdasarkan agama temannya. Seseorang akan bersama orang yang ia cintai. Para ulama sering mengatakan, Seseorang tidak semestinya menyepelekan hal memilih siapa yang layak dijadikan teman, sebab pertemanan itu memiliki pengaruh yang teramat besar bagi seseorang. Mengenai hal ini, Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam pernah bersabda, Seseorang (diukur) berdasarkan agama temannya; maka hendaklah salah seorang di antara kamu melihat siapa yang ia jadikan kekasih (teman). (HR.Abu Daud, dishahihkan Syaikh al-Albani) Kriteria Seorang Teman Para ulama juga telah menyebutkan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi oleh seorang teman (sahabat). Ibn al-Jauzi menyebutkan lima kriteria seorang teman: A.. Pertama, Hendaknya ia seorang yang berakal. B.. Kedua, Berakhlak baik. c.. Ketiga, Tidak fasik. d.. Keempat, Bukan ahli bid'ah. e.. Kelima, Tidak ambisius terhadap dunia. (Mukhtasar Minhaj al-Qashidin, 91/92) Para ulama mengatakan, Siapa saja yang kriteria-kriteria itu terkoleksi pada dirinya, maka pertemanannya tidak hanya bermanfaat di dunia semata, tetapi juga bermanfaat di akhirat kelak. Karena itu, hendaknya pengertian ini diarahkan kepada perkataan sebagian ulama Salaf, 'Perbanyaklah saudara, sebab setiap Mukmin mendapatkan syafaat di hari Kiamat.'(Syarh al-Asbab al- Asyrah al-Mujibah Li Mahabatillah, hal.145) Alasan Memilih Teman Yang Baik Di antara alasan kenapa kita harus mengikat teman yang baik dan tulus adalah karena besarnya pengaruh dan perlindungannya kepada kita di saat-saat kritis Adakah yang lebih mulia dan berharga dari seorang teman, yang sekalipun tidak dilahirkan dalam perut ibu yang sama denganmu, namun ia menjadi sebab kamu mendapatkan syafaat dan selamat dari neraka.? Dalam ash-Shahihain, terdapat pengukuhan adanya syafaat orang-orang beriman. Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda, Lalu para Nabi memberikan syafaat, demikian pula para malaikat dan orang-orang beriman. (HR.al-Bukhari dan Muslim) Dalam hadits yang lain disebutkan bagaimana orang-orang beriman kelak mendebat Rabb mereka karena saudara-saudara mereka dijerumuskan ke dalam neraka. Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda, Allah menyelamatkan orang-orang beriman dari api neraka. Maka tidaklah pendebatan salah seorang di antara kamu bagi saudaranya dalam kebenaran yang diperbuatnya di dunia lebih keras dari pendebatan orang-orang beriman terhadap Rabb mereka tentang saudara-saudara mereka yang dimasukkan ke neraka. Mereka berkata, 'Rabb kami, mereka itu adalah saudara-saudara kami yang dulu shalat bersama kami, berpuasa bersama kami dan berhaji bersama kami, namun mereka telah Engkau masukkan ke neraka.' Rabb berfirman, Pergilah, lalu keluarkanlah orang yang kamu kenal di antara mereka.' Lalu mereka mendatangi mereka (para penghuni neraka itu), lalu mengenal mereka dengan rupa-rupa mereka, di mana api tidak melahap rupa-rupa mereka itu; di antara mereka ada yang disambar api hingga pertengahan kedua betisnya, ada lagi yang disambar hingga kedua tumitnya, lalu mereka mengeluarkan mereka. (HR.Ibn Majah, dishahihkan oleh al-Albani) Betapa banyak orang sesat gara-gara teman yang rusak (baca: brengsek) atau sekelompok teman-teman yang nakal. Dan betapa banyak pula orang-orang yang berada di tepi jurang kehancuran, lalu Allah menyelamatkan mereka dari neraka melalui teman-teman yang baik tersebut dan kondisinya berubah kepada kondisi yang lain; dari buta menjadi dapat melihat dan dari sesat menjadi mendapatkan petunjuk. Hal itu merupakan karunia dari Allah subhanahu wata aala, yang dianugerahkan kepada orang yang dikehendaki-Nya. Dan itu baru salah satu dari sekian banyak pengaruh pertemanan yang baik. Ada beberapa pengaruh lainnya yang dijelaskan oleh para ulama. Umar bin al-Khaththab, misalnya pernah mencoba untuk menghitung-hitung sedikit dari pengaruh-pengaruh teman-teman yang baik tersebut. Ia mengatakan, Hendaklah kamu memiliki saudara-saudara yang jujur, niscaya kamu dapat hidup di bawah naungan mereka, sebab mereka adalah perhiasan di masa senang dan bekal di masa sulit. Ibn al-Qayyim juga meriwayatkan dari para ulama enam sifat dan manfaat bergaul dengan orang-orang yang shalih, yaitu: pindah dari ragu menjadi yakin, dari Riya` menjadi ikhlash, dari lalai menjadi ingat,
[daarut-tauhiid] Jangan duduk bersama mereka!
Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh FYI... Semoga bermanfaat Hindari Bermajlis Istihza`! Selasa, 20 Mei 08, klik di sini: http://www.alsofwah.or id/?pilih=lihatannurid=482 Virus mengerikan telah menjalar ke seluruh tubuh ummat islam, ada kalanya hal tersebut mampu mendatangkan kebaikan dan yang pasti adalah akan membawa dampak buruk yang sangat berbahaya bagi kaum muslimin. Virus tersebut menyebar melalui salah satu makhluk yang sangat kecil, yakni lidah yang tak bertulang. Melalui makhluk kecil mungil ini seseorang akan menjadi tinggi dan mulia derajatnya atau menjadi hina dan rendah serendah-rendahnya. Dengan sebab itu pulalah seseorang akan menjadi celaka atau selamat, ahli hikmah menyebutkan : keselamatan seorang insan adalah tergantung bagaimana ia menjaga lisannya. Di sebagian tempat-tempat berkumpul, majlis-majlis ta`lim,halaqoh-halaqoh ataupun di warung-warung kopi terkadang mudah sekali mereka mempergunakan lisan untuk hal-hal yang sangat buruk dan sesuatu yang diharamkan. Bahkan sampai-sampai kepada ucapan-ucapan yang mengakibatkan pelakunya terjerumus dalam kekufuran seperti ghibah, berdusta, memfitnah, menafsirkan ayat-ayat Allah subhanahu wata'aala ataupun hadits-hadits nabi shallallahu 'alahi wasallam dengan tanpa didasari oleh ilmu yang benar dan tidak hanya itu, saja sampai-sampai kepada istihzaa` atau menghina, mencela dan merendahkan Allah subhanahu wata'aala, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya tidak lain itu semua berangkat dari niat yang jahat, hati yang sakit dan lemahnya agama yang dimiliki. Allah subhanahu wata'aala berfirman, Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan). (QS. al-Hujurat : 11). Makna 'as-Sukhriyyah' dalam ayat tersebut adalah menghina, merendahkan dan memberitahukan aib dan kekurangan-kekurangannya, terkadang dengan meniru atau mempraktekan melalui perbuatan dan ucapan, terkadang dengan isyarat atau gaya yang betujuan menghinanya. Dan diantara bentuk 'istihzaa' atau penghinaan yang paling dahsyat dan sangat berbahaya adalah: menghina agama dan pelakunya. Hal tersebut merupakan perkara yang sangat berbahaya, sehingga para Ulama telah bersepakat bahwa istihzaa` (menghina) Allah subhanahu wata'aala, agama-Nya dan Rasul-Nya merupakan sebuah kekufuran yang nyata dan yang menyebabkan pelakunya keluar dari islam secara menyeluruh. Syaikhul Islam Ibn Taimiyah berkata: Sesungguhnya menghina Allah subhanahu wata'aala, ayat-ayat, dan rasul-Nya adalah kekufuran yang pelakunya menjadi kafir setelah ia beriman. Ironinya penyakit 'istihzaa` dan sukhriyyah' ini telah menjadi 'seni' bagi mereka, sehingga kita dapati berbagai macam bentuk istihza`yang mereka lakukan. Diantara mereka ada yang menghina jilbab/hijab (dengan mengatakan ini adalah adat istiadat Arab kuno/tempo dulu).Juga ada yang mencela bahwa pelaksanaan hukum syar`i (sudah tidak relevan lagi). Dan bagi mereka yang menyerukan amar ma`ruf dan nahi mungkar tidak lepas dari hinaan dan celaan dari 'lisan ganas' mereka. Celaan juga mereka lakukan terhadap sunnah-sunnah rasulullah shallallahu 'alahi wasallam seperti jenggot yang dipanjangkan, celana yang dipendekkan ataupun yang lainnya. Dalam hal ini al-Lajnah ad-Da`imah berfatwa menjawab pertanyaan seputar orang yang berkata kepada saudaranya: Wahai Jenggot dengan maksud menghina maka dijawab: Sesungguhnya istihzaa` (mengina) jenggot merupakan sebuah kemungkaran yang besar. Ucapan 'wahai jenggot' dengan maksud merendahkan dan menghina adalah kufur, dan apabila hanya bermaksud sebagai pengenal maka bukanlah kekufuran. Hanya saja panggilan seperti itu tidaklah sepatutnya untuk dilakukan. Ketahuilah bahwa istihzaa` adalah sesuatu yang sangat membahayakan bagi agama seseorang, firman Allah subhanahu wata'aala : Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab: 'Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja'. Katakanlah: 'apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?'. Tidak usah kamu minta maaf karena kamu kafir sesudah beriman Jika Kami memaafkan segolongan daripada (kamu lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. (QS. at-Taubah : 65-66). Ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang munafiq yang berkata (tentang Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam dan para sahabatnya), ia berkata: tidaklah kami melihat para Qurra` (ahli membaca al-qur`an) kita, kecuali mereka adalah orang-orang yang buncit perutnya, pendusta, dan pengecut. Kemudian hal itu di sampaikan kepada Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam, lalu orang munafik tersebut datang kepada
[daarut-tauhiid] KETIKA KIAMAT BERGUNCANG
Assalaamu'alaikum wr.wb. FYI... Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuhu KETIKA KIAMAT BERGUNCANG Senin, 07 April 08, selengkapnya klik di sini: http://www.alsofwah.or id/?pilih=lihatannurid=476 Kita sering memperhatikan betapa kalang-kabutnya orang-orang ketika sebuah gempa bumi datang mengguncang. Masing-masing hanya sibuk dan mementingkan diri sendiri, tidak peduli dengan orang lain, sekalipun terhadap bayi yang tengah menyusui berada dalam gendongannya. Wanita-wanita hamil pun lupa akan diri mereka yang sebenarnya berbadan dua. Mereka seakan tidak menyadari sedang membawa janin di dalam perut mereka. Masing-masing orang ketika itu seakan dikomandai, 'Selamatkanlah dirimu sendiri.!' Sungguh mengerikan! Sungguh egois.! Gambaran ini demikian kentara diungkapkan dengan gaya bahasa yang indah oleh al-Qur`an, kitab suci nan agung. Allah subhanahu wata'aala; berfirman, artinya, Hai manusia, bertakwalah kepada Rabbmu; Sesungguhnya keguncangan hari Kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah segala kandungan wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal mereka sebenarnya tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras. (QS.al-Hajj:1-2. Firman Allah subhanahu wata'aala yang lain yang artinya: Hai manusia bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat pula menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan janganlah (pula) penipu (setan) memperdayakan kamu dalam mentaati Allah. (QS. Luqman: 33) Betapa dahsyatnya! Betapa menakutkannya kejadian hari Kiamat itu! Dan Nida` (Panggilan) dalam ayat di atas mencakup semua manusia. Mereka ditakut-takuti dengan peristiwa yang akan terjadi. Tidak ada keselamatan dari kedahsyatannya itu selain dengan ketakwaan. Wanita yang menyusui tidaklah menjadi lalai dari bayi yang sedang menyusui, melainkan oleh suasana menakutkan yang mampu menghilangkan segala kesadaran. Betapa tidak, pemandangan itu menggambarkan kelalaiannya, seakan ia memandang namun tidak melihat, bergerak namun tidak sadar. Tahukah anda, seberapa berarti orang yang ia lalai darinya itu? Ia adalah orang yang paling dikasihinya, sang buah hati. Sementara sebagai wanita, ia adalah manusia yang paling welas asih terhadapnya.! Demikian pula dengan kondisi para wanita hamil yang sampai menggugurkan kandungan sebelum waktunya, saking dahsyatnya hari itu. Semua orang bak orang-orang yang mabuk karena kedahsyatan dan gentingnya perkara itu. Akal sehat dan pikiran mereka telah hilang, padahal mereka bukanlah orang-orang yang benar-benar mabuk, akan tetapi itu karena azab Allah subhanahu wata aala amatlah keras.! Lalu, bagaimana gambarannya di dalam hadits Nabi shallallahu 'alahi wasallam ? Tidak lebih dahsyat dari itu.! Banyak hadits yang menceritakan tentang hal itu. Namun di sini, akan disinggung satu atau dua hadits saja. Salah satunya hadits yang menyebutkan sebab turunnya ayat 1 dan 2 surat al-Hajj di atas. Sebagaimana terdapat di dalam Sunan at-Tirmidzi, dari 'Imran bin Hushain radhiallahu `anhu, ayat itu turun saat Nabi shallallahu 'alahi wasallam sedang dalam perjalanan. Lalu beliau bertanya kepada para shahabatnya, apakah mereka mengetahui apa gerangan hari yang digambarkan dalam ayat itu. Mereka secara polos menjawab, Hanya Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Lalu beliau mengatakan, bahwa itu adalah hari di mana Allah subhanahu wata aala berfirman kepada Adam, Utuslah utusan ke neraka. Adam bertanya, Wahai Rabbku, apa itu utusan ke neraka.? Dia subhanahu wata'aala; berfirman Sembilan puluh sembilan ke neraka dan satu ke surga. Artinya, dari seratus orang; sembilan puluh sembilan masuk neraka dan hanya satu orang masuk surga. Lantas para sahabat pun bertangisan. Maka Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam menyarankan kepada mereka agar berupaya semaksimal mungkin dalam beramal, minimal mendekati sempurna. Pada bagian akhir hadits itu, Nabi shallallahu 'alahi wasallam menyatakan, Sesungguhnya aku berharap kamu menjadi seperempat ahli surga. Lalu para shahabat pun bertakbir. Kemudian beliau meneruskan, Sesungguhnya aku berharap kamu menjadi sepertiga ahli surga. Maka mereka pun kembali bertakbir. Kemudian beliau meneruskan, Sesungguhnya aku berharap kamu menjadi setengah Ahli surga. Lalu mereka pun kembali bertakbir. Kemudian perawi hadits mengomentari, Aku tidak tahu, apakah beliau mengatakan lagi setelah itu, Dua pertiga' ataukah tidak. Dan di dalam ash-Shahihain, dari Abu Sa'id al-Khudri, juga disebutkan tentang apa itu 'Utusan ke neraka.' Lalu Allah subhanahu wata'aala berfirman Dari setiap seribu, terdapat sembilan ratus sembilan puluh sembilan. Lalu Dia subhanahu wata'aala berfirman lagi, Yang demikian itu
[daarut-tauhiid] Ingin Jantung Sehat? Menikahlah yang Harmonis!
Assalaamu'alaikum wr.wb. FYI... Share... Ingin Jantung Sehat? Menikahlah yang Harmonis! Senin, 24 Maret 2008 Pernikahan yang harmonis ternyata akan meningkatkan kesehatan. Khususnya jantung. Demikian hail penelitian ilmuwan Brigham Young University Amerika Serikat (AS) Hidayatullah.com—Pernikahan yang harmonis berperan besar dalam menjaga tekanan darah seseorang. Sementara itu, pernikahan yang tidak harmonis membuahkan tekanan darah yang lebih tinggi kepada pasangan suami-istri daripada orang dewasa lajang. Riset terkini menunjukkan, orang dewasa yang menikah bahagia mempunyai tekanan darah lebih rendah daripada bujangan, meskipun kaum lajang tersebut memiliki hubungan pertemanan yang mendukung. Secara langsung ini menunjukkan bahwa pernikahan adalah masalah kesehatan jantung. Demikian ungkap Holt-Lunstad, psikolog yang meneliti masalah kesehatan dan hubungan manusia di Brigham Young University (BYU), AS. Sebagaimana dilaporkan www.sciencedaily.com 21 Maret 2008, Julianne Holt-Lunstad, profesor di Brigham Young University (BYU), AS, menemukan bahwa kaum adam dan hawa yang menikah bahagia memiliki tekanan darah harian 4 angka lebih rendah dibandingkan dewasa lajang. Memiliki sahabat yang mendukung tidak membuat tekanan darah lebih baik bagi kaum lajang ataupun mereka yang menikah tapi tidak bahagia. Apa yang diungkap ini merupakan kejutan bagi profesor Holt-Lunstad dan timnya. “Terlihat ada manfaat kesehatan dari pernikahan,” kata profesor Holt-Lunstad “Tidak hanya menikah yang berguna bagi kesehatan –yang sebenarnya paling melindungi kesehatan adalah pernikahan yang bahagia.” Tidak heran pula, penelitian tersebut menemukan hal sebaliknya: kalangan dewasa yang menikah tapi tidak bahagia bertekanan darah lebih tinggi dibandingkan mereka yang menikah bahagia dan dewasa bujang bahagia. Peneliti itu melibatkan 204 dewasa menikah dan 99 dewasa bujang. Pada tubuh mereka dipasang alat perekam tekanan darah selama 24 jam tanpa dilepas. Alat tersebut merekam tekanan darah secara acak sepanjang hari – bahkan saat mereka tidur. Sekitar 72 kali alat ini mengambil sampel tekanan darah mereka yang menjadi obyek penelitian itu. “Kami ingin merekam tekanan darah peserta ketika mereka tengah melakukan kegiatan apa pun dalam kehidupan keseharian,” papar Holt-Lunstad. “Mendapatkan satu atau dua pengukuran di tempat pemeriksaan sebenarnya tidak mewakili fluktuasi tekanan darah yang terjadi sepanjang hari.” Seluruh peserta yang diteliti menjawab pertanyaan seputar daftar nama-nama rekan dalam jaringan persahabatannya, serta pertanyaan mengenai keadaan hubungan persahabatan itu. Peserta yang sudah menikah melengkapi pula pertanyaan tentang kondisi hubungan mereka dengan suami atau istrinya. Dengan alat pencatat tekanan darah yang berfungsi siang dan malam, peneliti itu dapat mengetahui bahwa tekanan darah dewasa yang sudah menikah – khususnya yang menikah bahagia – menurun ke tingkat lebih rendah daripada kaum lajang. “Penelitian telah memperlihatkan bahwa orang yang tekanan darahnya tetap tinggi sepanjang malam jauh lebih beresika terkena masalah jantung dan pembuluh darah dibandingkan orang yang tekanan darahnya menurun,” ujar Holt-Lunstad. Holt-Lunstad berujar, pasangan menikah dapat mendorong kebiasaan sehat, misalnya saling menasehati untuk ke dokter dan mengkonsumsi makanan sehat. Hubungan pernikahan juga merupakan sumber dukungan emosional di waktu sedih dan gembira. Berbagi berita baik antara suami dan istri, misalnya, menimbulkan emosi positif, yang akhirnya mendorong fungsi tubuh. [cs/BYUnews/www.hidayatullah.com ] [Non-text portions of this message have been removed]
[daarut-tauhiid] KETIKA ISTRI TAK TAAT
Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh FYI... Semoga bermanfaat... KETIKA ISTRI TAK TAAT Senin, 17 Maret 08, selengkapnya klik: http://www.alsofwah.or id/?pilih=lihatannurid=472 Tidak semua orang dikaruniai Allah subhanahu wata’ala berupa Istri Shalihah. Tetapi tidak berarti orang yang mendapatkan istri yang kurang baik harus diklaim dan divonis sebagai suami yang tidak baik pula. Sekalipun disebutkan di dalam ayat al-Qur’an bahwa lelaki yang shalih, telah Allah subhanahu wata’ala persiapkan baginya wanita yang shalihah. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya, الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ (النور: 26) Wanita-wanita yang tidak baik adalah untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah buat wanita-wanita yang tidak baik (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). (QS. an-Nur: 26) Tentunya kasus di atas merupakan pengecualian bagi orang-orang tertentu, untuk tujuan dan hikmah tertentu sesuai dengan kehendak Allah subhanahu wata’ala. Bahkan kasus di atas bukan saja terjadi pada manusia biasa, tetapi juga pada manusia-manusia pilihanNya, seperti para nabi dan rasul, orang-orang shalih, dan lain sebagainya. Karena boleh jadi hal tersebut merupakan ujian dan cobaan Allah subhanahu wata’ala kepadanya untuk menguji seberapa besar kesabaran dan kualitas amalan yang dia persembahkan kepadaNya. Allah subhanahu wata’ala berfirman, ar-tinya, لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً (الملك: 2) Supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. al-Mulk: 2) Kasus seorang istri yang memandang rendah harga diri sang suami, tidak mengindahkan perintahnya, membangkang kepadanya, atau benci terhadapnya (nusyuz) bukan suatu yang baru di dalam Islam, bahkan Islam telah memberikan solusi yang tepat atas kasus tersebut, sebagaimana disebutkan di dalam al-Qur'an. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya, وَاللاَّتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلاَ تَبْغُواْ عَلَيْهِنَّ سَبِيلاً إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلِيّاً كَبِيراً (النساء: 34) Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. an-Nisa: 34). Inilah solusi yang diajarkan Allah subhanahu wata’ala untuk para suami yang memiliki istri-istri yang kurang baik, atau tidak taat kepadanya, yaitu: 1. Firman Allah subhanahu wata’ala, artinya, (Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka… ) Hendaklah seorang suami menasihati sang istri. Tentunya nasihat tersebut disampaikan dengan cara yang lembut dan bijaksana, dan melihat situasi dan kondisi sang istri. Mengingatkannya agar takut dengan siksaan Allah subhanahu wata’ala atas perbuatan maksiatnya. Dan sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala telah mewajibkan seorang isteri untuk menunaikan hak suaminya dan menaatinya, serta mengharamkan kepadanya (sang istri) untuk mendurhakainya, karena keutamaan sang suami atas seorang istri. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لأَحَدٍ لأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجَهَا (رواه الترمذي) Seandainya aku boleh menyuruh seseorang agar sujud kepada orang lain, niscaya aku akan menyuruh seorang istri agar sujud kepada suaminya. (HR. at-Tirmidzi, dengan sanad yang shahih) Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda, إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَلَمْ تَأْتِهِ فَبَاتَ غَضْبَانَ عَلَيْهَا لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ (رواه البخاري ومسلم) Apabila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya, lalu ia enggan memenuhinya, lalu ia (suami) marah kepadanya, niscaya para malaikat melaknatnya higga pagi hari. (HR. al-Bukhari dan Muslim) Juga sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam yang lainnya, إِذَا بَاتَتِ الْمَرْأَةُ هَاجِرَةً فِرَاشَ زَوْجِهَا لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ (رواه مسلم) Apabila seorang istri tidur memboikot tempat tidur suaminya, niscaya para malaikat melaknatnya hingga pagi hari. (HR. Muslim). 2. Firman Allah subhanahu wata’ala, artinya, (…dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka…) Hendaklah seorang suami memisahkan sang istri di tempat tidurnya. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, al-Hajr (memisahkan) adalah tidak meng-gauli sang istri di tempat tidurnya, dan hendaklah ia membelakanginya, serta tidak mengajaknya bicara. Langkah yang kedua ini diambil oleh seorang suami jika sang istri tetap tidak ada perubahan atas nasihat yang disampaikan. Sebagaimana hal tersebut
[daarut-tauhiid] WANITA KELUAR RUMAH, Antara Maslahat dan Mudharat
Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh FYI... Semoga bermanfaat... Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh WANITA KELUAR RUMAH, Antara Maslahat dan Mudharat Selasa, 11 Maret 08, klik detailnya: http://www.alsofwah.or.id/index php?pilih=lihatannurid=471 Kajian tentang wanita merupakan tema yang menarik untuk didiskusikan. tema tersebut juga merupakan obrolan dan bahan karya tulis yang tak pernah habis dan bosannya untuk dibahas. Perbincangan tentangnya memiliki keasyikan dan nilai seni tersendiri bagi siapa saja yang terlibat di dalamnya. Bahkan Islampun membahas tentangnya dan memberikan perhatian besar tentang masalahnya. Hal ini merupakan bukti bahwa Islam adalah agama yang universal, agama yang sempurna, agama yang sangat relevan sepanjang zaman. Bukan seperti yang dipropagandakan Barat terhadapnya sebagai sebuah ancaman dan sebagainya. Di antara masalah aktual tentang wanita yang menjadi sorotan Islam adalah tentang Polemik Wanita Keluar Rumah dan Berbaur dengan Kaum Pria dalam Dunia Kerja. Di sebagian masyarakat kita yang permisif (serba boleh), tentu ini adalah masalah biasa, masalah picisan yang tidak perlu dipermasalahkan. Sebagaimana hal itu juga terjadi di semua masyarakat kafir, sekuler, liberal, kapitalis, dll. Islam memandang masalah ini adalah masalah yang dapat menimbulkan fitnah yang mengancam dan menyebabkan kehancuran sebuah masyarakat yang paling kuat dan kokoh sekalipun. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Aku tidak meninggalkan setelahku ini suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki selain fitnah wanita. (Muttafaq 'alaih). Tuntutan zaman, kecanggihan teknologi, kemajuan budaya plus gembar gembor emansipasi wanita, sungguh laksana bisa beracun dan virus mematikan yang hampir tersebar merata di seluruh tubuh sebagian kaum Muslimin, dan khususnya wanita Muslimah. Betapa tidak, para wanita muslimah kini nyaris tak bedanya dengan wanita-wanita non Muslimah. Baik penampilan dan kepribadian mereka, mulai cara makan sampai cara berdandan, bahkan cara bergaul dan yang lainnya hampir 100 % menjiplak apa yang ada pada mereka. Sehingga kita melihat wanita Muslimah, keluar rumah dari pagi dan pulang hingga larut malam, beraktifitas di luar rumah tanpa mahram. Mereka memasuki dunia kerja kaum pria, yang menyebabkan mereka mau tak mau berbaur (ikhtilath) dengan para pria. Ngobrol berjam-jam dan menghabiskan waktu dengan pria asing selama seharian dengan alasan ini dan itu. Anehnya mahram-mahram mereka seakan-akan rela dan bangga dengan apa yang diperbuat oleh wanita-wanita mereka. Tidak sedikit rasa cemburu dan kekhawatiran yang tersisa pada diri mereka, hingga rasa malu pun mungkin telah lenyap dan sirna. Padahal seharusnya isteri-isteri, anak-anak dan saudara-saudara perempuan mereka, dijaga dan diselamatkan dari manusia-manusia srigala yang lapar dan siap memangsa buruannya. Sungguh banyak dalil shahih yang tidak membenarkan hal di atas, bahkan mengecam tindakan yang tidak terpuji tersebut. Para wanita yang keluar rumah dan bercampur baur dengan pria asing dalam dunia kerja tidak diragukan lagi merupakan perbuatan yang berdampak negatif, baik terhadap dirinya, keluarganya, maupun masyarakatnya. Dan hal itu sebagai sarana yang paling besar dan sangat berpotensi bagi terjadinya perzinahan yang diharamkan Allah subhanahu wata`ala. Sebagaimana firmanNya, artinya, Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS. al-Isra: 32) Tidak sedikit kasus perselingkuhan marak terjadi disebabkan oleh hal tersebut dan berakhir dengan retaknya sebuah rumah tangga dan perceraian yang menyakitkan yang berawal dari sebuah kecemburuan dan pengkhianatan. Sang wanita yang merasa telah terpuaskan 'kebutuhan'nya dengan 'lelaki partner kerjanya', puas dengan saling memandang yang diharamkan dan mengobrol tanpa ada batas dan etika yang dibenarkan syariat Islam, dandanan yang mengundang maksiat bagi setiap lelaki yang memandang, suara yang dibuat-buat sehingga terdengar nikmat dan dasyat bagi para lelaki pecinta maksiat, dll. Sementara sang suami merasa tak dilayani dengan memuaskan, karena sang istri yang merasa kelelahan dan tidak siap melayani dan berbagai alasan yang direncanakan. Demikian pula anak-anak pun menjadi korban. Anak-anak yang kehilangan perhatian dan buaian kasih seorang ibu idaman. Anak-anak yang tidak mendapatkan tempat untuk curhat, akhirnya melampiaskannya ke tempat-tempat maksiat dan orang-orang jahat. Anak-anak yang tumbuh brutal dan tak terarah, putus sekolah, terlibat narkoba, pesta seks dan sejumlah kriminalitas lainnya. Dan dampak-dampak tersebut dapat dipastikan merupakan sebuah konsekuensi dari pelanggaran dan tidak ditegakkannya al-Qur'an dan sunnah Nabi shallallahu `alaihi wasallam yang mulia. Diriwayatkan oleh Ibnu 'Abbas radhiallahu `anhuma dia berkata, Aku mendengar Rasulullah shallallhu `alaihi wasallam bersabda, Janganlah sekali-kali seorang lelaki
[daarut-tauhiid] Bersegera Dalam Beramal
Assalaamu'alaikum wr. Wb. FYI... Semoga bermanfaat. Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh BERSEGERA DALAM BERAMAL Rabu, 05 Maret 08, selengkapnya : http://www.alsofwah.or id/?pilih=lihatannurid=470 Segala puji bagi Allah subhanahu wata'ala yang kepunyaan-Nya apa-apa yang ada di langit dan di bumi dan bagi-Nya segala puji di Akhirat. Dia Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya manusia diciptakan untuk beramal, kemudian ia akan dibangkitkan pada hari Kiamat nanti untuk mendapatkan balasan atas amal-nya itu. Ia tidak diciptakan untuk bermain-main lantas ditinggalkan begitu saja tanpa ada pertanggungjawaban. Orang bahagia ialah orang yang bisa memberikan simpanan kebaikan untuk pribadinya yang didapat di sisi Allah subhanahu wata'ala. Dan orang celaka adalah orang yang memberikan kejelekan untuk pribadinya, akibatnya adalah kerugian dan kesengsaran. Perhatikanlah amal perbuatan kalian dan beritrospeksilah pada diri kalian sebelum datangnya ajal. Sesungguhnya ajal adalah ujung dari amal kalian dan merupakan awal pembalasan atas amal-amal kalian. Maut itu sangat dekat dan kalian tidak mengetahui kapan ia datang. Uban merupakan salah satu tanda yang mengingatkan kematian, maka bersiap-siaplah untuknya. Dan kematian teman dan rekan merupakan tanda akan dekatnya kematian seseorang. Oleh karena itu berusahalah untuk mengingat kematian dan beramallah untuk kehidupan sesudah kematian, yakni kehidupan yang akan kalian datangi dan akan kalian tempati, Janganlah kalian menyibukkan diri dan lupa darinya dengan melakukan hal-hal yang bisa menjadikan kalian pergi meninggalkannya. Jangan sampai anda tertipu dengan banyaknya angan-angan, akhirnya kalian lupa akan datangnya kematian. Berapa banyak orang berangan-angan kemudian tidak kesampaian. Berapa banyak orang yang mendapati waktu pagi, lantas ia tidak mendapati tenggelamnya matahari di sore harinya. Dan berapa banyak orang yang memasuki waktu malam, namun ia tidak mendapati pagi harinya. Dan berapa banyak orang yang berharap (ketika menjelang wafat) agar ditangguhkan sebentar supaya bisa memperbaiki apa yang telah ia rusak dan ia sia-siakan, maka dikatakanlah padanya,tidak bisa, tidak mungkin, sesungguhnya harapanmu telah hilang, dan kamipun telah mengingatkanmu sebelum hal ini terjadi, dan kami juga telah memberitahukan kepadamu bahwa pada sa'at ini tidak ada waktu dan tempat lagi bagimu untuk kembali. Allahsubhanahu wata ala berfirman, artinya, Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari meng-ingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-o-rang yang rugi Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersede-kah dan aku termasuk orang-orang yang shalih. Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. al-Munafiqun: 9-11) Sesungguhnya amal setiap manusia akan berakhir ketika ajalnya tiba, akan tetapi di sana ada amalan-amalan yang manfa'at dan pahalanya akan terus mengalir, meskipun pelakunya telah meninggal dunia, seperti wakaf-wakaf kebaikan, wakaf pohon-pohonan yang bermanfaat atau yang berbuah, membangun masjid, madrasah-madrasah, dan anak cucu yang shalih, dan juga mengajarkan ilmu yang manfa'at dan menulis buku-buku yang berfaidah. Di dalam hadits shahih dari Abu Hurairah [rodhiyallahu 'anhu] bahwa Rosululloh subhanahu wata'ala bersabda, Jika seorang anak adam meninggal, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara, yaitu: Shadaqah jariyah, Ilmu yang manfa'at, Anak yang shalih, yang berdo'a bagi orang tuanya. (HR. Muslim). Hadits ini menunjukkan terputusnya amal seseorang karena kematian, dan kehidupan di dunia ini hanya sementara dan merupakan tempat untuk beramal. Maka sebagai orang Islam sudah seharusnya takut, jangan sampai lupa mati dan menyia-nyiakan waktu. Dan bersegera melakukan ketaatan-ketaatan sebelum datang kematian, tidak mengakhirkannya sampai waktu yang terkadang tidak ia dapati. Banyak sekali nash-nash dari ayat atau hadits yang menganjurkan untuk bersegera dan berlomba-lomba dalam mengerjakan ketaatan dan kebaikan. Hadits di atas juga menunjukkan pengecualian tiga perkara yang akan bermanfaat bagi pemiliknya, meskipun telah meningal dunia, tiga perkara itu adalah: - Shadaqah jariyah Para ulama telah menjelaskan bahwa shadaqah jariyah adalah wakaf kebaik-an, seperti wakaf tanah, wakaf masjid, madrasah,tempat tinggal, sawah, mus-haf, buku -buku yang berfaidah dan lain sebagainya. Ini adalah amalan yang utama yang bisa ia lakukan bagi dirinya untuk kehidupan akhirat. Dan hal ini bisa dikerjakan oleh orang yang berilmu dan juga orang awam. - Ilmu yang bermanfa'at Hal ini bisa dilakukan oleh orang yang
[daarut-tauhiid] SEKOLAH MENENGAH BAGUS GRATIS
Assalaamu'alaikum wr. wb. FYI Semoga bermanfaat bagi yang memerlukan... Tolong disebarkan untuk mereka yang berhak dan membutuhkan. Lebih lengkap dapat dilihat di www.lpi-dd.net Sekolah Unggulan, berasrama dan bebas biaya membuka pendaftaran SMART Ekselensia Indonesia adalah sekolah tingkat menengah berasrama dan bebas biaya yang berada di bawah naungan Lembaga Pengembangan Insani (LPI) Dompet Dhuafa. Didirikan pada tahun 2004, sekolah ini telah memiliki siswa didik berjumlah 137 untuk 4 angkatan. Sekolah yang diperuntukkan bagi anak-anak dari kalangan dhuafa yang berprestasi dari seluruh Indonesia ini digagas untuk meningkatkan harkat dan derajat kaum dhuafa melalui program pendidikan dan pembinaan yang komprehensif dan berkesinambungan. Diharapkan, setelah melalui proses pendidikan dan pembinaan di SMART EI, setiap siswa memiliki bekal berkarya untuk bangsa, negara dan agamanya. Proses seleksi hingga kedatangan calon siswa, serta pendidikan selama berada di kampus SMART EI, tidak dipungut biaya apapun. Persyaratan Umum 1) Berasal dari keluarga dhuafa (sesuai kriteria Dompet Dhuafa ) 2) Laki-laki 3) Lulus/Tamat SD atau sederajat 4) Bersedia untuk mengikuti program belajar 5 tahun atau hingga selesai 5) Memeroleh izin dari orang tua/wali 6) Memiliki prestasi akademik, dengan kriteria 7) Mendapat Rangking 1-5 di Kelas IVVI 8) Rata-rata Nilai Rapor minimal 7,0 dan Rapor tidak ada nilai 5 9) Memiliki prestasi kegiatan pendukung, seperti olah raga, kesenian, organisasi, atau keterampilan Bersedia mengikuti seluruh tahapan seleksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku 10)Berbadan sehat dan tidak memiliki penyakit menular Persyaratan Khusus 1) Mengisi formulir pendaftaran calon peserta seleksi 2) Fotokopi rapor kelas IV VI yang telah dilegalisir oleh sekolah asal. 3) Fotokopi ijasah/STTB/ STK 4) Fotokopi piagam penghargaan/ sertifikat 5) Surat keterangan tidak mampu dari Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM). 6) Surat Keterangan Gaji/Penghasilan orang tua/wali dan/atau anggota keluarga yang menopang/ikut membantu pendapatan keluarga dari RT atau RW atau Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) setempat. 7) Surat pernyataan/izin mengikuti pendidikan di SMART EI dari orang tua 8) Fotokopi rekening listrik 2 bulan terakhir 9) Fotokopi KTP/Surat Keterangan Domisili Tetap dari RT atau RW. 10)Fotokopi Kartu Keluarga/KK. 11)Pas Foto Calon Peserta ukuran 4 X 6 sebanyak 4 lembar. Waktu dan Tempat Pendaftaran Pendaftaran dibuka mulai tanggal 01 Januari sampai dengan tanggal 28 Februari 2008. Peserta dapat mendaftarkan diri di di Panitia Daerah yang terdekat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Panitia Nasional Seleksi SMART Ekselensia Indonesia Bumi Pengembangan Insani, Jl. Raya Parung Bogor Desa Jampang Kec. Kemang Kabupaten BogorJawa Barat 16330 Telp. 0251-610817 /610 818 Ext 11 www.lpi-dd.net Panitia Daerah Seleksi SMART Ekselensia Indonesia Daerah Seleksi : Bali Bapak Hendry Sulistiono LAZ DSM BALI Jl. Diponegoro No. 157 Sangrah, Denpasar - Bali Telp: 0857 3711 1100/ 0813 3812 3124/ 0361-855 7285 Daerah Seleksi : Banten Ibu Sifa/ Bapak Ade KONSORSIUM PEMBAHARU BANTEN Jl. KM Idris No. 54 Neglasari Timur Rt 04/ Rw 13 Benggala, Serang Banten 42117 Telp: 0856 9236 4906/ 0254-209392 Daerah Seleksi: Bogor Bapak Setia Budi/ Asep Nurhalim ETOS BOGOR Jl. Babakan Tengah RT 02/ Rw 08 No. 107 Desa babakan Tengah Kecamatan Darmaga 16680 Telp: 0818 0895 5849/ 0813 1515 0768 Daerah Seleksi: Jakarta Bapak Abdurrahman ETOS JAKARTA Jl. Kedoya No. 39 Rt 01/ Rw 02 Pd. Cina Depok 16424 Telp: 0813 1084 5934 Daerah Seleksi: Gorontalo Bapak Sumantimaku YAYASAN AYATUL IKHWA Jl. Limboto Raya No. 15 Ds. Tuladenggi Kec. Telaga Biru Gorontalo 96181 Telp: 0813 1659 2022/ 0435-838950 Daerah Seleksi: Bandung Bapak Yudi Supriatna DOMPET DHUAFA BANDUNG Jl. Pasirkaliki No. 143 Lantai II Bandung - Jawa Barat 40173 Telp: 0813 2299 9211/ 022-6032281 Daerah Seleksi: Semarang Bapak Efendi Nugroho ETOS SEMARANG Jl. Timoho III No. 30 Tembalang Semarang- Jawa Tengah Telp: 0815 7509 0400/ 0817 954 1858/ 024-76482311 Daerah Seleksi: Surabaya Ibu Nurul Aisyah ETOS SURABAYA Jl. Arif Rahman Hakim No. 58 B Sukolilo Surabaya-Jawa Timur Telp. 0817 934 0271/ 031-71074803 Daerah Seleksi: Banjarbaru Bapak Qomarudin Sukri INTELLECTUAL MOSLEM YOUTH COMMUNITY (IMYCo) Jl. Putri Junjung Buih Gg. Kelinci II No. 4 Banjar Baru-Kalsel 70511 Telp. 0812 9933 284/ 0511-7751720 Daerah Seleksi: Pontianak Bapak Duin/ Kiryan DOMPET UMMAT Jl. Tanjungsari NO. 40 Pontianak-Kalimanta n Barat Telp: 0561-7032360/ 735978 Daerah Seleksi: Balikpapan Bapak Kamaludin DOMPET DHUAFA KALTIM Jl. Mr. Iswahyudi No. 10 Rt 56 Sepinggan Gunung Bahagia Balikpapan - Kaltim Telp: 0813 1761 6260/ 0542-7209738 Daerah Seleksi: Lampung Bapak Juperta Panji Utama LAZ LAMPUNG PEDULI Jl. S. Parman 19 Palapa Tanjung
[daarut-tauhiid] Penyelamat Manusia
Assalaamualaikum warohmatullaahi wabarokaatuh. Semoga bermanfaat... Penyelamat manusia Ada 3 hal yang bisa menjadi penyelamat manusia dari siksaan Allah, yaitu: 1. Takut kepada Allah Taala, baik dalam keadaan tersembunyi maupun terbuka 2. Sederhana dalam menjalani kehidupan dunia, baik di saat fakir maupun di saat kaya 3. Selalu berlaku adil, baik di saat senang maupun marah. Yang dimaksud dengan adil di saat senang dan marah adalah ketika hatinya dalam keadaan senang, suka, ridho dan cinta semuanya karena Allah semata. Begitu pula halnya ketika hatinya dalam keadaan marah, dan tidak suka semua dilakukan hanya untuk mencari ridho Allah. Bukan karena dendam, marah atau mencari sanjungan manusia. Wassalam, [Non-text portions of this message have been removed]
[daarut-tauhiid] Jadwal Waktu Gerhana Bulan Total 28 Agustus 2007
Assalaamu'alaikum wr. wb. Fyi... Gerhana Bulan Total 28 Agustus 2007 Pada Thursday, August 23, 2007 pukul 00:00 Gerhana bulan total tejadi tanggal 28 Agustus 2007. Gerhana bulan tersebut dapat dilihat dari wilayah Indonesia. *Posisi bulan ada di sebelah timur (Azimuth 96° s/d 100°) Gerhana mulai : 15 50.9 WIB Gerhana total : 16 52.0 WIB Pertengahan gerhana : 17 37.3 WIB Akhir gerhana total : 18 22.7 WIB Gerhana berakhir : 19 23.8 WIB Gerhana dapat dilihat di Amerika Selatan bagian barat, Amerika Tengah, Amerika Utara, Samudera Pasifik, Indonesia, Philipina, Asia bagian timur, Jepang dan Korea. Intinya, gerhana bulan dapat terlihat dibelahan bumi dimana pada saat terjadinya gerhana bulan di tempat tersebut matahari sudah terbenam. Gerhana Bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan permukaan bulan tertutup oleh bayangan bumi. Bulan selain berevolusi terhadap bumi juga bersama-sama bumi mengelilingi matahari. Sementara bumi sendiri selain berotasi (berputar pada porosnya), juga berevolusi (mengelilingi matahari). Pada suatu saat terjadilah posisi dimana bumi berada diantara matahari dan bulan pada satu garis lurus, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi. Gerhana bulan dapat dilihat dengan mata telanjang dan tidak berbahaya bagi mata kita, selama gerhana bulan kita dapat melihat bayangan bumi pada bulan dengan menggunakan teleskop atau dengan mata telanjang. Gerhana bulan juga menarik untuk diamati dan dipelajari, misalnya untuk menguji ketepatan perhitungan ephemeris (koordinat benda langit). Pada saat itu posisi bulan, bumi dan matahari tepat satu garis. Jika bulan bergerak di dalam daerah bayangan penumbra bumi, tanda-tanda gerhana tak tampak, oleh karena itu yang bisa kita amati ialah pada saat bulan memasuki daerah bayangan umbra bumi. Gerhana bulan terlihat dari tempat-tempat dimana pada saat terjadi gerhana ditempat tersebut matahari sudah terbenam, peristiwa gerhana bulan bisa berlangsung sampai lebih dari 3 jam. Fase bulan berulang rata-rata dalam 29,5 hari yang disebut satu bulan sinodis. Tidak setiap bulan mati (new moon) terjadi gerhana matahari, begitu pula tidak setiap bulan purnama terjadi gerhana bulan, hal ini disebabkan oleh orbit bulan membentuk bidang miring sebesar 5 derajat terhadap bidang ekliptika. Perpotongan dua bidang tersebut membentuk garis nodal yang berputar ke arah barat dalam periode 18,6 tahun, yang disebut periode nutasi bulan, Kedudukan matahari dekat sebuah titik nodal disebut musim gerhana, yang berulang pada setiap 173,3 hari, yang disebut periode saros. Setiap perulangan periode saros, wilayah lintasan gerhana di bumi akan bergeser pada tempatnya, akibat harga periode saros tidak bulat. Jika musim gerhana pertama jatuh pada bulan Januari, gerhana matahari dapat terjadi sebanyak 5 kali dalam setahun. Jumlah maksimum seluruh gerhana baik gerhana matahari dan gerhana bulan dalam satu tahun dapat terjadi sampai 7 kali. sumber : http://www.bmg.go.id/news_item.asp?NewsID=33 [Non-text portions of this message have been removed]
[daarut-tauhiid] Sebab Terjadinya Penyimpangan Pemikiran Masyarakat Barat
Assalaamu'alaikum wr. wb. Fyi... quote Sebab Terjadinya Penyimpangan Pemikiran Masyarakat Barat Oleh : Ust. Nabiel Fuad Al-Musawa Prof. DR. Yusuf al-Qardhawi (1995), seorang pakar fiqh dan pemikir Islam paling terkemuka di dunia saat ini, membuat analisis tentang beberapa karakteristik Pemikiran Barat Modern berdasarkan pendekatan Pemikiran Islam, sebagai berikut : 1. Tidak Mengenal Penciptanya Secara Benar Peradaban Barat modern tidak mengenal ALLAH secara benar, konsep ketuhanan mereka hanya menganggap Tuhan sebagai penguasa langit, tetapi Tuhan tidak berkuasa di bumi. Bumi adalah daerah kekuasaan manusia, dan Tuhan tidak boleh sekali-kali ikut campur dalam urusan-urusan manusia, karena manusia lebih mengetahui tentang apa yang baik bagi dirinya daripada Tuhan, dan Tuhan terlalu suci untuk ikut mengatur semua itu. Pemahaman ini bersumber dari konsep pemikiran Aristoteles dan Plato tentang Tuhan. Menurut Aristoteles, Tuhan adalah Maha Suci dan karena ke-Maha Suci-annya itulah maka Tuhan tidak memikirkan segala sesuatu yang diciptakan-Nya (karena Tuhan terlalu suci untuk hal-hal remeh seperti itu) dan Ia hanya disibukkan untuk memikirkan diri-Nya sendiri saja! Lebih jauh dari Aristoteles, muridnya Plato lebih mensucikan Tuhan, sehingga Tuhan menurut Plato tidak memikirkan apa-apa, sebab Ia terlalu suci untuk berfikir, walaupun memikirkan diri-Nya sendiri. Sungguh menyedihkan. 2. Mitos PRIMETHEUS Si Pencuri Api Suci Dalam filsafat Yunani kuno, dikenal sebuah cerita mitos tentang Primetheus si pencuri api suci, seorang manusia penjaga api ilmu pengetahuan milik Tuhan (dewa Zeus), yang kemudian Primetheus mencuri api ilmu pengetahuan tersebut dan melarikan diri ke dunia dan dengan bekal ilmu pengetahuan tersebut ia mampu mengembangkan dan membangun dunia. Tetapi hal itu menimbulkan kemarahan Tuhan, sehingga berakhir pada perkelahian antara Tuhan dengan manusia yang dimenangkan oleh manusia. Mitos sederhana ini ternyata berdampak begitu mendalam terhadap mayoritas masyarakat Barat. Dua kata kunci (keywords) dari mitos tersebut yang dapat diambil, yaitu konflik manusia dengan Tuhan dan konflik manusia dengan alam. Sebagian besar masyarakat Barat membenci Tuhan yang digambarkan sebagai tidak rela ilmu-Nya dipelajari oleh manusia (hal ini kemudian tercermin pula pada kitab Injil tentang perkelahian manusia dengan Tuhan, ajaran Marx bahwa agama adalah candu bagi masyarakat dan puisi Nietsche yang menyatakan bahwa Tuhan telah mati). Kata kunci yang kedua adalah konflik antara manusia dengan alam. Sebagian besar masyarakat Barat menganggap alam sebagai musuh yang harus ditaklukkan (bukan mitra manusia sebagaimana dalam pandangan Islam yang tercermin dalam hadits-hadits Nabi SAW diantaranya : Gunung Uhud ini mencintai kita dan kita pun mencintainya; atau dalam hadits lain : Kalau kalian berperang maka jangan membunuh binatang ternak, jangan menebang pohon-pohon dan membakar ladang-ladang kecuali untuk keperluan makan kalian), pandangan ini lalu diimplementasikan dalam bentuk eksploitasi terhadap alam, yang bermuara pada kerusakan ozon dan lingkungan serta habisnya energi sumberdaya alam di bumi. 3. Terperangkap Aliran Materialisme Aliran materialisme menjadikan interpretasi atas segala sesuatu berdasarkan materi semata-mata, apa yang dapat ditangkap oleh panca-indra harus diterima, sementara apa yang diluar itu adalah nonsense yang tidak perlu digubris apa lagi difikirkan. Aliran materialisme ini kemudian berkembang dan menafikan segala sesuatu yang bersifat norma dan akhlaq, menganggapnya sebagai kepura-puraan (dengan menyelewengkan arti kata munafiq) dan pada fase finalnya adalah mengingkari segala yang ghaib. Ajaran materialisme lalu masuk ke segala bidang, pepatah time is money tidak lagi memperdulikan apakah uang tersebut halal atau haram, pernikahan tidak lagi ditujukan untuk bersama-sama melaksanakan ridho Allah SWT sekuat tenaga, tetapi mengedepankan nilai materi semata, pendidikan lebih mengutamakan pada konsumsi akal semata dan membiarkan kegersangan batin dan ruhani. 4. Bahaya Aliran Sekularisme Ajaran sekularisme berawal pada abad pertengahan, setelah Barat belajar pengetahuan dari Islam, maka bermunculanlah para ilmuwan dan pakar dengan berbagai teori (yang kemudian ditentang oleh para agamawan disana), yang berbuntut pada terjadinya peperangan antara ilmuwan dengan agamawan dan berakibat pembantaian besar-besaran terhadap para ilmuwan, dengan penyaliban dan pembakaran (termasuk yang terbunuh diantaranya Galileo Galilei di pengadilan Roma, dan lain-lain). Karena para ilmuwan berada pada kebenaran, maka drama ini diakhiri dengan pemberontakan besar-besaran menentang gereja yang berakibat lahirnya ajaran sekularisme, yang memisahkan agama dari ilmu pengetahuan dan memisahkan agama dari hukum dan negara. Sejarah lahirnya sekularisme di Barat yang demikian pahit dan melahirkan permusuhan pada agama dapat difahami. Tetapi beberapa pertanyaan yang crucial dan perlu dijawab adalah : Apa kesalahan
[daarut-tauhiid] Mencaci Agama dalam keadaan emosi
Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh MENCACI AGAMA DALAM KEADAAN EMOSI Mencaci maki agama merupakan salah satu bentuk kekufuran yang dapat membatalkan ke-Islaman seseorang. Oleh karena itu selayaknya seseorang berhati-hati dalam masalah ini. Jika hal itu dilakukan dengan sengaja dan memang dengan tujuan menghina agama, maka jelas sekali pelakunya dapat terkena hukum riddah (murtad). Tetapi bagaimana jika seseorang melakukan nya dalam keadaan emosi? Apakah juga terkena konsekuensi hukum yang sama, yakni keluar dari Islam, dan akhirnya isterinya pun menjadi haram baginya? Berikut komentar Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkenaan dengan masalah ini: Vonis hukum terhadap orang yang mencaci-maki agama Islam bahwa dia telah melakukan kekufuran sebab mencaci-maki agama dan memperolok-oloknya merupakan tindakan murtad dari Islam dan kekufuran terhadap Allah subhanahu wata'ala dan dien-Nya. Dalam hal ini, Allah subhanahu wata'ala telah mengisahkan perihal suatu kaum yang memperolok-olok agama Islam, bahwa mereka itu pernah mengatakan, Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja. Lalu Allah subhanahu wata'ala menjelaskan bahwa senda gurau dan bermain-main seperti ini merupakan bentuk olok-olok terhadap Allah ayat-ayat dan Rasul-Nya dan bahwa mereka telah menjadi kafir karena itu. Allah subhanahu wata'ala berfirman, artinya, Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab, Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja. Katakanlah, ' Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?. Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. (QS. at-Taubah: 65-66). Jadi, memperolok Agama Allah, mencaci-makinya, mencaci-maki Allah subhanahu wata'ala dan Rasul-Nya atau memperolok keduanya merupakan kekufuran yang mengeluarkan seseorang dari agama ini. Sekalipun demikian, di sana masih ada peluang untuk bertaubat, sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala artinya Katakanlah, 'Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Az-Zumar: 53). Bila seseorang bertaubat dari dosa apapun, termasuk riddah (keluar dari Islam) yang dia lakukan, dan taubatnya itu adalah Taubat Nashuhah (taubat yang sebenar-benarnya) serta telah memenuhi lima persyaratan, maka Allah subhanahu wata'ala akan menerima taubat-Nya. Lima syarat yang dimaksud adalah: Pertama, taubatnya tersebut dilakukannya dengan ikhlas semata karena Allah subhanahu wata'ala. Jadi, faktor yang mendorongnya untuk bertaubat, bukanlah karena riya', nama baik (prestise), takut kepada makhluk ataupun mengharap suatu urusan duniawi yang ingin diraihnya. Bila dia telah berbuat ikhlas dalam taubatnya kepada Allah subhanahu wata'ala dan faktor yang mendorongnya adalah ketaqwaan kepada-Nya, takut akan siksaan-Nya serta mengharap pahala-Nya, maka berarti dia telah berbuat ikhlas dalam hal tersebut. Ke dua, Menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan. Yakni, seseorang mendapati dirinya sangat menyesal dan bersedih atas perbuatan yang telah lalu tersebut serta memandangnya sebagai perkara besar yang wajib baginya untuk melepaskan diri darinya. Ke tiga, Berhenti total dari dosa tersebut dan tidak ada keinginan untuk terus melakukannya. Bila dosanya tersebut berupa tindakan meninggalkan hal yang wajib, maka setelah taubat dia harus melakukannya dan berusaha semaksimal mungkin untuk membayarnya. Dan jika dosanya tersebut berupa tindakannya melakukan sesuatu yang diharamkan, maka dia harus cepat-cepat berhenti total dan menjauhinya. Termasuk juga, bila dosa yang dilaku kan terkait dengan makhluk, maka dia harus memberikan hak-hak mereka tersebut atau meminta dihalalkan darinya. Ke empat, Bertekad untuk tidak lagi mengulanginya di masa yang akan datang. Yakni, di dalam hatinya harus tertanam tekad yang bulat untuk tidak lagi mengulangi perbuatan maksiat yang dia telah bertaubat darinya. Ke lima, Taubat tersebut hendak lah terjadi pada waktu yang diperkenan kan. Jika terjadi setelah lewat waktu yang diperkenankan tersebut, maka ia tidak diterima. Lewatnya waktu yang diperkenankan tersebut dapat bersifat umum dan dapat pula bersifat khusus. Waktu yang bersifat umum adalah saat matahari terbit dari arah terbenamnya. Maka, bertaubat setelah matahari terbit dari arah terbenamnya tidak dapat diterima. Hal ini berdasarkan firman Allah subhanahu wata'ala, artinya, (Atau) kedatangan sebagian tanda-tanda Rabbmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. (QS. Al-An'am:158). Sedangkan waktu yang bersifat khusus adalah saat ajal menjelang. Maka, bila ajal telah menjelang, maka tidak ada gunanya lagi bertaubat. Hal ini berdasarkan firman
[daarut-tauhiid] Perhiasan Diri
Assalaamu'alaikum wr. wb. Semoga bermanfaat... Perhiasan Diri Ada 8 hal yang bisa menjadi perhiasan diri seperti yang dikatakan oleh Abu Bakar Ash-shiddiq, yaitu: 1. Memelihara diri dari meminta-minta merupakan perhiasan dari kefakiran 2. Bersyukur kepada Allah merupakan perhiasan dari suatu kenikmatan 3. Sabar adalah perhiasan bagi yang tertimpa musibah 4. Tawadhu adalah perhiasan bagi suatu keturunan 5. Hilm (tidak cepat marah) adalah perhiasan bagi yang memiliki ilmu 6. Merasa hina adalah suatu perhiasan bagi seorang pelajar 7. Tidak menyebut-nyebut pemberian yang sudah diberikan merupakan suatu perhiasan bagi lisan 8. Khusu adalah perhiasan bagi sholat. Wassalam, [Non-text portions of this message have been removed]
[daarut-tauhiid] Faktor yang dibenci Allah
Assalaamu'alaikum wr. wb. Semoga bermanfaat... Faktor yang dibenci Allah Menurut ahli hikmah ada 10 faktor yang dibenci Allah yang lahir dari 10 golongan, yaitu: 1. Sifat bakhil yang timbul dari orang kaya 2. Kesombongan yang timbul dari orang fakir 3. Ketamakan yang timbul dari orang fakir 4. Tidak punya rasa malu dari golongan wanita 5. Cinta dunia yang timbul dari kakek / nenek 6. Kemalasan yang timbul dari kaum remaja 7. Kecantikan yang timbul dari dayang-dayang dikalangan para raja 8. Pengecut yang timbul dari kalangan ahli perang 9. Ujub (bangga diri) yang t imbul dari kalangan orang-orang zuhud 10. Riya' yang timbul dari kalangan ahli ibadah. Narasumber : Kitab Nasho-ihul 'Ibad Wassalam, [Non-text portions of this message have been removed]
[daarut-tauhiid] Artikel Terbaru Tenteng Sihir
Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh, Fyi dari Al-sofwah... Semoga bermanfaat u/ kita semua... SEBAB SIHIR MELANDA DUNIA ISLAM Rabu, 20 Juni 07, klik detail di sini: http://www.alsofwah.or id/?pilih=lihatannurid=433 Salah satu pembatal Keislaman seseorang adalah sihir, sebuah penyakit akut yang menggerogoti tubuh umat Islam. Ia adalah penyakit yang telah dikenal oleh bangsa-bangsa sejak dulu, yang karena pengaruhnya yang buruk pula para nabi sering dituduhkan dengannya padahal mereka berlepas diri dari perbuatan semacam itu. Allah subhanahu wata'ala berfirman, artinya, Demikianlah tidak seorang rasul pun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan, 'Ia adalah seorang tukang sihir atau orang gila. (QS. adz-Dzariat: 52) Di abad kontemporer ini, sihir sudah menjadi salah satu problematika yang muncul, gejalanya semakin marak, berbagai ritual mistik digelar bahkan dipertontonkan di banyak negara. Banyak kaum Muslimin yang tidak menyadari akibat dari sihir ini; sebagian mereka ada yang beranggapan bahwa ia hanya perbuatan yang haram saja padahal sebagaimana dikatakan Imam adz-Dzahabi, Kita melihat banyak orang yang sesat terjerumus ke dalam sihir dan mengira ia hanya perbuatan haram saja, sementara (mereka) tidak merasa bahwa ia (sisihir) adalah kekufuran.! (al-Kaba'ir:41). Bahkan dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Tiga orang yang tidak masuk surga: Pecandu khamer, pemutus silaturrahim dan pembenar sihir. (HR. Ahmad) Pembahasan kali ini merupakan jawaban atas pertanyaan yang sering dilontarkan, Mengapa sihir begitu laris manis dan para tukang sihir bertebaran di negara-negara kaum muslimin.? Di antara sebab-sebabnya adalah: 1. Lemahnya Iman Di Dalam Diri Kita Padahal iman merupakan benteng terbesar dan pencegah setiap fitnah, keburukan dan hal-hal yang tidak disukai. Allah subhanahu watat'ala berfirman, artinya, Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. (QS.at-Taghabun:11). Di dalam sebuah hadits dinyatakan, Sesungguhnya iman menjadi usang di hati salah seorang di antara kamu seperti usangnya pakaian. Karena itu, mintalah kepada Allah agar memperbarui iman di dalam hati kamu. (Shahih al-Jami, al-Albani, II:56). Ketika pengharapan kepada Allah subhanahu wata'alafnmelemah, rasa takut kepada-Nya berkurang, aspek tawakkal kepada-Nya, ridha terhadap takdir-Nya serta keyakinan terhadap pembagian-Nya goyah, maka sebagian orang menolerir diri untuk pergi menemui para tukang sihir dan dukun sehingga semakin lemahlah iman mereka, harta dan akal pikiran mereka pun terampas.!! 2. Jahil terhadap Hukum-hukum Syari'at Demikian juga jahil terhadap ancaman-ancaman syari'at atas orang-orang yang mendatangi para tukang sihir, para peramal dan dukun itu, terlebih bahayanya terhadap keyakinan dan agama. Apakah akan tetap pergi mendatangi mereka, orang yang mengetahui dan mengagungkan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Barangsiapa yang mendatangi para peramal, lalu menanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak diterima baginya shalat empat puluh malam. (HR. Muslim). Apalagi bila sampai bertanya kepada mereka lalu membenarkannya, maka dosanya akan lebih besar lagi. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Barangsiapa yang mendatangi para peramal atau dukun, lalu membenarkan apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir terhadap wahyu yang diturunkan kepada Muhammad. (HR. al-Hakim, Hadits Shahih) 3. Keluguan Sebagian Kaum Muslimin dan Kejahilan Mereka akan Kondisi Para Tukang Sihir dan Dukun Itu Mereka pergi mendatangi para tukang sihir, dukun atau peramal itu dengan penilaian baik terhadap mereka padahal pengobatan yang mereka berikan hanya hal yang membahaya kan, tidak bermanfa'at sama sekali; prediksi-prediksi, ilusi, gurah, jampi-jampi dan tulisan-tulisan yang dijual dengan harga mahal ! Padahal bagi orang yang berakal, tidak sebanding dengan satu sen pun.!! Bahkan sebaliknya, bila kita memperhatikan kondisi para peramal itu, pasti kita akan mendapatkan hal yang sungguh aneh dan yakin seyakin-yakinnya, bahwa sebenarnya, merekalah manusia yang amat memerlukan pengobatan dan rehabilitasi.!! 4. Kejamnya Gaya Hidup Materialistis Modern Hal ini membuat hati menjadi keras, sumber-sumber kebaikan mengering dari ruh-ruh kebanyakan manusia. Akibatnya, timbul gangguan jiwa, gejala kecemasan semakin tinggi. Parahnya lagi, orang-orang yang sakit jiwanya itu malah mengira bahwa kesembuhan mereka berada di tangan para tukang sihir dan dukun itu, lalu pergi mengetuk pintu rumah mereka, merogoh kocek yang banyak berharap kesembuhan dari mereka, na'udzu billahi min dzalik.! 5. Rumah Kaum Muslimin Ada yang Dijadikan Sarang Setan Akibatnya, tidak ada lagi dzikrullah di dalamnya, tidak ada bacaan al-Qur'an tidak ada lagi wirid-wirid dan doa-doa perlindungan yang disyari'at kan yang sesungguhnya dapat membuat setan pergi.!? Rumah itu hanya dipenuhi kemungkaran,
[daarut-tauhiid] Artikel MENGHINA DAN MELECEHKAN ULAMA
Assalaamu'alaikum wr. wb. FYI... MENGHINA DAN MELECEHKAN ULAMA Rabu, 06 Juni 07, selengkapnya klik di sini: http://www.alsofwah.or id/?pilih=lihatannurid=432 Di antara gejala yang sangat berbahaya dan serius sekali yang merebak di tengah sebagian masyarakat Muslim dan hal ini memiliki dampak negatif yang amat fatal bahkan dapat menghancurkan sendi-sendi masyarakat Muslim tersebut adalah tindakan memfitnah dan mencemarkan nama baik ulama serta menuduh mereka dengan tuduhan-tuduhan keji dan dusta. Ini adalah masalah serius dan penting untuk dibahas. Haram Mencemarkan Nama Baik Para Ulama Mencemarkan nama baik ulama, menuduh, memfitnah dan menyebarkan aib mereka merupakan perbuatan yang tidak diperbolehkan bahkan sangat diharamkan.! Seorang Mukmin tidak boleh 'memakan daging' saudaranya sendiri apalagi daging para ulama, tentu sangat diharamkan.! Imam Ibn 'Asakir rahimahullah berkata, Ketahuilah wahai saudaraku -semoga Allah subhanahu wata'ala merahmatimu dan kita semua- bahwa daging para ulama itu beracun. Kita sudah mengetahui betapa Sunnatullah dalam membuka aib orang- orang yang melecehkan mereka.! Siapa saja yang melepaskan lisannya dengan berbagai cacian dan makian terhadap para ulama, maka sebelum mati, Allah subhanahu wata'ala akan menimpa kan cobaan baginya berupa hati yang mati. Oleh karena itu, sama sekali tidak boleh mencemarkan nama baik para ulama dan memfitnah mereka, selama-lamanya.! Klasifikasi Para Pencemar Nama Baik Ulama dan Tujuan Mereka Orang-orang yang suka mencemarkan nama baik para ulama dan memfitnah mereka ada beberapa klasifikasi, di antara nya: 1). Mereka yang sudah menghalalkan larangan agama dan para pengikut mereka. Mereka sudah terbiasa mencemarkan nama baik dan memfitnah para ulama dengan tujuan merendahkan martabat dan melemah kan citra mereka di hati manusia, menghina mereka untuk mengurangi kepercayaan manusia terhadap mereka. Untuk selanjutnya menjadi jalan bagi mereka untuk mencemar kan syariat dan melecehkan kedudukan agama di hati manusia. Jalan itu berupa tindakan mencemarkan nama baik para pengemban syariat yang tidak lain adalah para ulama dan da'i. Inilah golongan paling busuk dan keji karena tujuan mereka demikian jahat dan niat mereka begitu kotor.! 2). Sebagian orang yang menisbatkan diri kepada Dakwah Islam. Mereka adalah oknum-oknum yang aktif di berbagai kelompok. Sebagian mereka bisa jadi melakukan hal itu karena kejahilan, mengikuti hawa nafsu dan alasan semisalnya. Mereka menuduh para ulama dengan berbagai tuduhan seperti ulama yang jahil, sembrono, pengecut, ulama pemerintah, ulama haidh dan nifas, ulama yang tidak mengerti realitas, ulama agen, dan tuduhan-tuduhan lainnya.!? 3). Sebagian ulama. Ini merupakan hal yang amat disayang kan, namun realitasnya demikian. Sebagian ulama, bila hidup dalam satu periode, apalagi spesialisasi mereka sama, maka sifat iri hati sering merasuki hati mereka. Dari situlah, terjadi pencemaran nama baik dan pelecehan yang dilakukan sebagian mereka terhadap sebagian yang lain. Ulama yang ini mengatakan begini terhadap ulama yang itu dan sebaliknya padahal tindakan ini tidak dibolehkan dan tidak pantas.! Sama sekali tidak selayaknya sikap seperti ini timbul dari orang-orang yang menisbatkan diri sebagai penuntut ilmu.!? Beberapa Contoh Bentuk Pencemaran Nama Baik Di antara gambaran dan bentuk pencemaran nama baik terhadap para ulama adalah: a). Menuduh Ulama Berilmu Dangkal dan Tidak Mengerti Realitas. Terkadang mereka sering dijuluki sebagai ulama 'haidh dan nifas' saja. Ulama yang tidak paham realitas dan bahaya yang mengancam, dan sebagainya. Ini tuduhan yang sering dilontarkan kebanyakan orang; sebagian mereka melontarkannya karena niat semula yang buruk, sebagian lagi karena niat baik tetapi sangat jahil. Tuduhan semacam ini tidak benar, sebab kadang dalam memberi kan suatu fatwa, para ulama memiliki sudut pandang dan pertimbangan tertentu yang bisa jadi tidak dapat dicerna oleh orang-orang selain mereka yang bukan ulama. Atau ada pertimbangan Mashlahat dan Mafsadah (keburukan) sesuai dengan tuntutan kaidah-kaidah syariat. Sisi-sisi seperti inilah yang sering menjadi sasaran tuduhan sebagian orang jahil. b). Menuduh Sebagian Ulama Bermuka Dua dan Munafik. Terutama bila mereka ada hubungan dengan lembaga resmi atau pemerintah. Karena hubungan inilah mereka sering dituduh bermuka dua, mendukung kekuasaan, munafik, menjual agama dengan dunia, ambisius terhadap jabatan dan uang, dan berbagai tuduhan keji lainnya. c). Menuduh Sebagian Ulama Hanya Tahu Kulit Luar Saja. Yakni mengatakan bahwa mereka tidak memiliki ilmu hakikat dan batin. Mereka hanya ulama zhahir, yang hanya mengerti nash-nash yang zhahir saja. Tuduhan seperti ini sering dilontarkan oleh kalangan Sufi, Ahli kebatinan dan semisal mereka. Dampak Negatif Gejala Pencemaran Nama Baik Para Ulama. Seperti yang telah kita singgung di atas, mencemarkan nama baik para ulama merupakan perkara yang diharamkan dan gejala
[daarut-tauhiid] Program Beasiswa Penuh Pendidikan S-1 SDM Ekonomi Syariah untukPembangunan Daerah (SDM-EKSPAD)
Assalaamu'alaikum wr. wb. Just info... Bersama ini kami sampaikan bahwa Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI telah meluncurkan Program Beasiswa Penuh Pendidikan S-1 SDM Ekonomi Syariah untuk Pembangunan Daerah (SDM-EKSPAD). Waktu Pendaftaran: 24 Mei â 6 Juli 2007. Mohon disebarkan. Jazakumullah Khairan Katsiraa... Sekilas Tentang Progam SDM-EKSPAD Program Beasiswa Pendidikan SDM-EKSPAD adalah suatu program bagi putra-putri terbaik daerah untuk mengikuti pendidikan strata satu (S-1) ekonomi syariah di STEI SEBI. Program ini diselenggarakan oleh STEI SEBI bermitra dengan sejumlah Lembaga Donasi, Pemerintah, BUMN/D, Tokoh dan Cendekiawan. Ide lahirnya program ini dilandasi atas keprihatinan yang mendalam atas kian terpuruknya kondisi sosial ekonomi masyarakat diberbagai daerah, terutama daerah yang mengalami bencana. Musibah yang silih berganti menghampiri bangsa ini terutama yang menimpa beberapa daerah bencana, telah banyak menimbulkan penderitaan dan kesulitan hidup. Program Beasiswa Pendidikan SDM-EKSPAD ditujukan sebagai salah satu upaya penting dalam rangka pembangunan jangka panjang yang strategis dengan penyiapan sumberdaya manusia melalui pendidikan untuk melahirkan SDM yang profesional dalam bidang ekonomi syariah dan siap menjadi pelopor pembangunan daerah. Dalam Program Beasiswa Pendidikan SDM-EKSPAD, selain mengikuti perkuliahan secara reguler, peserta akan dibina dalam berbagai aspek dengan menekankan pada masalah pembentukan kepribadian, pengembangan diri, pengembangan wawasan, kemampuan community development, pengembangan jiwa wirausaha, dan pembentukan jiwa kepemimpinan. Kesemua program tersebut dilakukan bekerjasama dengan para profesional yang memiliki kapabilitas dan kompetensi pada bidangnya masing-masing dan dikemas dalam suatu metode pengajaran yang menarik. Dengan demikian, Keunikan Program Beasiswa Pendidikan SDM-EKSPAD adalah: ⢠Merekrut SDM potensial dari daerah/utusan. ⢠Diprogram untuk mencetak SDM yang menguasai ekonomi syariah dan siap untuk kembali dan terjun menjadi pelopor untuk pembangunan daerah. ⢠Pembinaan kepribadian dan kompetensi secara terpadu dan intensif. ⢠Dikelola oleh STEI SEBI secara profesional dan amanah. Dari Program Beasiswa Pendidikan SDM-EKSPAD ini diharapkan dapat melahirkan sumberdaya manusia yang profesional dalam bidang ekonomi syariah dan siap menjadi pelopor pembangunan daerah melalui pengembangan institusi keuangan dan bisnis syariah serta memiliki kapasitas community development. Kriteria Penilaian Program SDM-EKSPAD 1. Prestasi dan Kemampuan 2. Representasi Putra daerah/utusan institusi 3. Jiwa kepemimpinan dan kemampuan manajerial 4. Intelegensia yang cukup dan kemampuan analisa 5. Keaktifan dalam kegiatan dan organisasi dan kepedulian sosial 6. Kematangan mental dan spiritual 7. Kesehatan jasmani yang baik 8. Tahapan seleksi (Tes tulis, TPA, Presentasi, dan Wawancara) Persyaratan Pendaftaran: 1. Persyaratan awal nilai rapor SLTA kelas 10-12 rata-rata 8,0 2. Memiliki motivasi dan komitmen untuk pengembangan ekonomi syariah 3. Lulus SLTA tahun 2007 atau 2006 Waktu Pendaftaran: 24 Mei â 6 Juli 2007 Informasi Lebih Lanjut dan Pendaftaran Kampus Sekolah Tingggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI Komplek Ciputat Indah Permai Blok C. 25-26 Jl. Ir. H. Juanda No. 50 Ciputat Tangerang Telepon: (021) 7418977-78 Faksimili: (021) 7418977 Website: http://www.sebi.ac.id e-mail: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
[daarut-tauhiid] Linda
Assalaamu'alaikum wr. wb. Fyi... Just info ... Linda Widad Delgado LINDA DELGADO, adalah seorang anggota polisi berpangkat Sarjana di Arizona, Amerika Serikat. Beliau menerima hidayah Allah dan memeluk agama Islam ketika dunia digegarkan dengan isu terrorisme. Ikuti kisah beliau berikut ini dalam terjemahan bahasa malaysia. LIMA tahun yang lalu, usia saya 52 tahun dan merupakan seorang Kristian. Saya bukannya ahli pada mana-mana gereja, tapi sepanjang hidup, saya sentiasa mencari kebenaran. Saya menghadiri banyak gereja dan belajar daripada guru-guru mereka. Semuanya tidak lengkap dan saya menyedari tiada apa yang benar melainkan Allah. Sejak usia saya 9 tahun saya membaca Injil setiap hari. Tidak dapat dikatakan, sejak sekian tahun lamanya, kerap kali saya mencari kebenaran yang hakiki. Bertahun-tahun lamanya sepanjang pencarian saya untuk kebenaran, saya mempelajari beberapa ajaran agama. Lebih setahun lamanya saya belajar dua kali seminggu bersama seorang paderi Katolik, tapi tidak boleh menerima kepercayaan Katolik. Kemudian selama setahun saya mempelajari Kesaksian Jehovah dan juga tidak dapat menerima kepercayaan mereka. Saya menghabiskan masa hampir dua tahun bersama Mormon dan masih tidak menjumpai kebenaran. Saya pergi ke beberapa gereja Protestan, sesetengahnya selama beberapa bulan cuba mencari jawapan pada persoalan saya. Hati saya mengatakan Jesus bukannya Tuhan tapi adalah merupakan Nabi. Hati saya mengatakan Adam dan Hawa bertanggungjawab atas dosa mereka, bukan saya. Hati saya mengatakan saya mesti menyembah Tuhan dan tiada yang lain. Perasaan saya mengatakan saya bertanggungjawab atas usaha baik dan jahat saya dan Tuhan sesekali tidak akan menjelma menjadi manusia untuk memberitahu bukan saya yang dipertanggungjawabkan. Dia tidak perlu hidup dan mati sebagai manusia, kerana Dia ialah Tuhan. Begitulah kedudukan saya, penuh persoalan dan memohon doa kepada Tuhan untuk pertolongan. Saya begitu takut menghadapi maut tanpa mengetahui kebenaran. Saya berdoa dan terus berdoa. Saya menerima jawapan daripada paderi-paderi dan mubaligh-mubaligh mengatakan, Ini ialah satu misteri. Saya merasakan Tuhan mahukan manusia masuk ke syurga jadi Dia tidak akan menjadikan ianya satu misteri untuk pergi ke sana, bagaimana untuk menguruskan kehidupan ini, dan bagaimana untuk mengenali Dia. Saya tahu hati saya menyatakan iaitu apa yang saya dengar selama ini tidak benar. Saya tinggal di Arizona, Amerika Syarikat dan pada usia 52 tahun belum pernah bercakap dengan orang Islam. Saya seperti kebanyakan orang Barat, telah membaca banyak melalui media mengenai Islam sebagai agama fanatik dan teroris, jadi saya tidak pernah mengkaji apa-apa buku atau maklumat mengenai Islam. Saya tidak tahu apa-apa mengenai agama tersebut. PENEMUAN SAYA Empat tahun yang lalu, saya bersara setelah berkhidmat selama 24 tahun sebagai pegawai polis. Suami saya juga pesara polis. Setahun sebelum kami bersara, saya merupakan seorang sarjan polis dan penyelia. Anggota polis seluruh dunia mempunyai ikatan yang sama, kita panggil sebagai Persaudaraan Penguat kuasa Undang-Undang. Kita sentiasa membantu antara satu sama lain tidak kira polis dari jabatan mana atau negara mana sekalipun. Tahun tersebut saya menerima satu risalah yang memerlukan bantuan daripada sekumpulan anggota polis dari Arab Saudi yang datang ke Amerika Syarikat untuk belajar bahasa Inggeris di universiti berdekatan dan mengadakan latihan di akademi polis di bandar tempat tinggal saya. Anggota polis dari Arab ini sedang mencari rumah untuk mereka tinggal bersama keluarga angkat bertujuan untuk mereka mempelajari budaya Amerika dan mempraktikkan bahasa Inggeris yang mereka pelajari. Anak lelaki saya membesarkan cucu perempuan saya sebagai bapa tunggal. Saya membantunya mencari rumah berhampiran rumah kami agar kami dapat menjaga cucu. Saya berbincang dengan suami saya dan kami bersetuju ada baiknya kita membantu anggota polis tadi. Ianya juga merupakan satu peluang untuk cucu saya mempelajari mengenai orang daripada negara lain. Saya diberitahu anak-anak muda tadi beragama Islam dan saya begitu tertanya-tanya. Seorang jurubahasa dari Arizona State University membawa seorang pemuda Arab bernama Abdul untuk bertemu dengan kami. Kami menunjukkan kepada pemuda tadi bilik tidur dan bilik mandi yang dia akan guna apabila tinggal bersama kami. Saya terus sukakan Abdul. Perwatakannya yang baik dan menghormati orang memikat hati kami! Kemudian Fahd dibawa ke rumah kami. Dia lebih muda dan pemalu, tapi seorang anak muda yang ceria. Saya menjadi tutor mereka dan kami berkongsi banyak pengalaman kerja kepolisian, mengenai Amerika Syarikat dan Arab Saudi, Islam dan lain-lain. Saya memerhatikan bagaimana mereka saling bantu membantu antara satu sama lain dan juga 16 anggota polis Arab Saudi yang lain yang datang mempelajari bahasa Inggeris. Sepanjang tahun mereka di sini, saya menghormati Fahd dan Abdul yang tidak membiarkan budaya
[daarut-tauhiid] Papua...
Islam di Papua, Sejarah yang Terlupakan Oleh : Redaksi 10 May 2007 - 5:30 pm Islam masuk lebih awal sebelum agama lainnya di Papua. Namun, banyak upaya pengaburan, seolah-olah, Papua adalah pulau Kristen. Bagaimana sejarahnya? Upaya-upaya pengkaburan dan penghapusan sejarah dakwah Islam berlangsung dengan cara sistematis di seantero negeri ini. Setelah Sumetera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Maluku diklaim sebagai kawasan Kristen, dengan berbagai potensi menariknya, Papua merupakan jualan terlaris saat ini. Papua diklaim milik Kristen! Ironis, karena hal itu mengaburkan fakta dan data sebenarnya di mana Islam telah hadir berperan nyata jauh sebelum kedatangan mereka (agama Kristen Missionaris). :foto Berikut catatan Ali Atwa, wartawan Majalah Suara Hidayatullah dan juga penulis buku Islam Atau Kristen Agama Orang Irian (Papua) tentang Islam di Bumi Cenderawasih bagian pertama: Menurut HJ. de Graaf, seorang ahli sejarah asal Belanda, Islam hadir di Asia Tenggara melalui tiga cara: Pertama, melalui dakwah oleh para pedagang Muslim dalam alur perdagangan yang damai; kedua, melalui dakwah para dai dan orang-orang suci yang datang dari India atau Arab yang sengaja ingin mengislamkan orang-orang kafir; dan ketiga, melalui kekuasan atau peperangan dengan negara-negara penyembah berhala. Dari catatan-catatan yang ada menunjukkan bahwa kedatangan Islam di tanah Papua, sesungguhnya sudah sanggat lama. Islam datang ke sana melalui jalur-jalur perdagangan sebagaimana di kawasan lain di nusantara. Sayangnya hingga saat ini belum ditentukan secara persis kapan hal itu terjadi. Sejumlah seminar yang pernah digelar seperti di Aceh pada tahun 1994, termasuk yang dilangsungkan di ibukota provinsi Kabupaten Fakfak dan di Jayapura pada tahun 1997, belum menemukan kesepakatan itu. Namun yang pasti, jauh sebelum para misionaris menginjakkan kakinya di kawasan ini, berdasarkan data otentik yang diketemukan saat ini menunjukkan bahwa muballigh-muballigh Islam telah lebih dahulu berada di sana. Aktivitas dakwah Islam di Papua merupakan bagian dari rangkaian panjang syiar Islam di Nusantara. Menurut kesimpulan yang ditarik di dalam sebuah seminar tentang masuknya Islam ke Indonesia, Medan 1963, Islam masuk ke Indonesia sudah sejak abad ke-7 dan ke-8 Masehi. Di mana daerah pertama yang didatangi oleh Islam adalah pesisir Utara Sumatera, dan setelah berkembangnya para pemeluk Islam, maka kerajaan Islam yang pertama di Indonesia ialah Kerajaaan Perlak, tahun 840. Perkembangan agama Islam bertambah pesar pada masa Kerajaan Samudera Pasai, sehingga menjadi pusat kajian Agama Islam di Asia Tenggara. Saat itu dalam pengembangan pendidikan Islam mendapatkan dukungan dari pimpinan kerajaan, sultan, uleebalang, panglima sagi dan lain-lain. Setelah kerajaan Perlak, berturut-turut muncul Kerajaan Islam Samudera Pasai (1042), Kerajaan Islam Aceh (1025), Kerajaan Islam Benua Tamiah (1184), Kerajaan Islam Darussalam(1511). Sebagian ahli sejarah berpendapat bahwa sebelum tahun 1416 Islam sudah masuk di Pulau Jawa. Penyiaran Islam pertama di tanah jawa dilakukan oleh Wali Songo (Wali Sembilan). Yang terkenal sebagai orang yang mula-mula memasukkan Islam ke Jawa ialah Maulana Malik Ibrahim yang meninggal tahun 1419. Ketika Portugis mendaratkan kakinya di pelabuhan Sunda Kelapa tahun 1526, Islam sudah berpengaruh di sini yang dipimpin oleh Falatehan. Putera Falatehan, Hasanuddin, pada tahun 1552 oleh ayahnya diserahi memimpin banten. Di bawah pemerintahannya agama Islam terus berkembang. Dari Banten menjalar ke Sumatera Selatan, Lampung dan Bengkulu. Juga di pula Madura agama Islam berkembang. Pada pertengahan abad ke-16 penduduk Minangkabau memeluk Islam begitu juga di Gayo Sumatera Utara. Ketika Sultan Malaka terakhir diusir oleh Portugis, ia menetap di Pulau Bintan, yang kala itu sudah menjadi negeri Islam (1511). Pada tahun 1514, sebagian penduduk Brunai di Kalimantan sudah memeluk agama Islam. Bahkan pada tahun 1541, raja Brunai sendiri masuk Islam. Di Kalimantan Barat, Sambar, yang menjadi bawahan negeri johor, penduduknya sudah masuk Islam pada pertengahan abad ke-16. Di bagian selatan Kalimantan yang tadinya merupakan wilayah kekuasaan Kejaraan Majapahit, setelah Majapahit ditaklukan oleh Kerajaan Islam Demak. Masuknya Islam di Banjarmasin sekitar tahun 1550, dan pada tahun 1620 di Kotawaringin telah terdapat seorang raja yang memeluk agama Islam. Pada tahun 1600 Kerajaan Pasir dan Kutai telah menjadi daerah Islam. Seabad kemudian menyusul Kerajaan Berau dan Bulungan. Di Sulawesi raja Goa tahun 1603 masuk Islam. Selanjutnya raja Goa mengislamkan daerah-daerah di sekitarnya seperti Bone [1606], Soppeng [1609], Bima (1626), Sumbawa (1626) juga Luwu, Palopo, mandar, Majene menjadi daerah Islam. Di wilayah Sulawesi Utara mulai dari Mandar sampai Manado pada pertengahan abad ke -16 menjadi bawahan Kerajaan Ternate yang rajanya adalah seorang Muslim. Atas ajakan raja Ternate, raja Bolaang
[daarut-tauhiid] Ketika Nikmat Berubah Menjadi Azab
Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh Fyi.. KETIKA NIKMAT BERUBAH MENJADI AZAB Kamis, 03 Mei 07, selengkapnya klik di sini: http://www.alsofwah.or id/?pilih=lihatannurid=426 Betapa banyak dan besar nikmat yang telah Allah subhanahu wata'ala anugerahkan kepada kita. Oleh karena itu, sepantas nyalah kita mensyukuri hal itu. Namun ada kalanya manusia lupa setelah dianugerahi nikmat-nikmat tersebut lalu menjadi kufur. Bila demikian halnya, dapatkah nikmat tersebut berubah menjadi azab dan bencana? Kapan dan bagaimana? Mengapa para pelaku dosa dan maksiat, khususnya orang-orang kafir hidup dalam kesenangan seakan seisi dunia dan segala jenis kebaikan tumpah ruah untuk mereka? Lalu bagaimana nikmat bisa hilang dari genggaman seorang Mukmin.? Nikmat Berubah Menjadi Azab dan Bencana Bila ditanyakan, Dapatkah nikmat berubah menjadi azab dan bencana? Maka jawabannya secara pasti, 'Ya.!' Sedangkan kapan dan bagaimana? Maka hal itu dapat terjadi bila kita tidak pernah bersyukur kepada Allah subhanahu wata'ala. Oleh karena itu, di antara doa yang sering diajarkan Nabi shallallahu alaihi wasallam adalah doa yang artinya, Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya nikmat, dari azab yang datang tiba-tiba, berubahnya keselamatan yang diberikan oleh-Mu dan dari semua kemurkaan-Mu. (HR. Muslim). Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, Sesungguhnya Allah subhanahu wata ala memberikan kesenangan dengan nikmat kepada siapa saja yang Dia kehendaki bila mereka tidak bersyukur, maka Dia akan membalikkannya menjadi adzab. Abu Hazim rahimahullah berkata, Setiap nikmat yang tidak dapat mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata'ala, maka ia adalah bencana. Nikmat akan abadi bila disertai dengan rasa syukur dan keta'atan sedangkan ia akan hilang karena perbuatan-perbuatan maksiat, keji dan pembangkangan terhadap Allah subhanahu wata'ala. Umar bin Abdul Aziz rahimahullah berkata, Kaitkanlah nikmat-nikmat Allah subhanahu wata'ala dengan ungkapan rasa syukur kepada-Nya. Syubhat Pelaku Dosa dan Maksiat Terkadang ada orang yang berkata, mengapa kita selalu melihat orang-orang fasiq yang bergelimang dosa dan maksiat dilimpahkan kepada mereka kesenangan dunia dan seisinya, kebaikan mengalir deras kepada mereka.? Untuk menjawab pertanyaan seperti ini, mari kita dengar penjelasan Sayyid asy-Syakirin (penghulu orang-orang yang pandai bersyukur) dan imam orang-orang yang bersabar, Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau bersabda, Bila kamu melihat Allah memberikan kepada seorang hamba dunia dan apa yang ia sukai, padahal ia melakukan berbagai perbuatan maksiat, maka itu hanyalah 'Istidraj (perdaya) dari-Nya. (HR. Ahmad dan al-Baihaqi, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani) Ketika mengomentari firman-Nya, artinya, Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (al-Qur'an). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui. (QS. al-Qalam: 44). Sufyan rahimahullah berkata, Yakni melimpah kan beragam nikmat kepada mereka dan menghalangi mereka untuk bersyukur. Demikian juga firman Allah subhanahu wata'ala dalam surat Hud, ayat 102, artinya, Dan begitulah azab Rabbmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras. Allah subhanahu wata'ala memperdaya orang yang membangkang dan berpaling, meng ulur-ulur baginya akan tetapi Dia tidak pernah melalaikannya!! Jadi, nikmat berubah menjadi azab dan bencana, kemenangan berubah menjadi kekalah an dan kegembiraan berubah menjadi kesedihan bila kita tidak bersyukur kepada Allah subhanahu wata'ala dengan sebenar-benar nya atau sesuai dengan kemampuan.! Bagaimana Nikmat Dapat Hilang? Nikmat hilang karena beberapa hal: Pertama, Perbuatan maksiat dan dosa, membalas nikmat dengan hal yang membuat Allah subhanahu wata'ala menjadi murka. Bila mendapat nikmat Allah subhanahu wata'ala, maka jagalah sebab perbuatan maksiat dapat menghilangkan nikmat. Banyak sekali ayat-ayat al-Qur'an dan hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang menegaskan hal itu, di antaranya, firman-Nya, artinya, Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. ar-Rum: 41). Dan firman-Nya, artinya, Dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri (QS.an-Nisa':79). Dan ayat-ayat lainnya. Apakah termasuk bersyukur kepada Allah subhanahu wata'ala atas nikmat ilmu, misal nya, jika menyembunyikannya, tidak mengajarkannya kepada manusia dan tidak mengamalkannya? Apakah termasuk bersyukur kepada Allah subhanahu wata ala atas nikmat kesehatan, mengerahkan segenap tenaga dan upaya dalam hal-hal yang diharamkan? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Pergunakanlah lima perkara sebelum datang lima perkara:
[daarut-tauhiid] 10 Amalan Yang TERBALIK
Assalaamu'alaikum wr. wb. Fyi... Baik untuk disimak. 10 AMALAN YANG TERBALIK Kadang kita dapati amalan kita terbalik atau bertentangan dng apa yang sepatutnya dilakukan dituntut oleh Islam.Mungkin kita tidak sadar atau ikut-ikutan dng budaya hidup orang lain. Contoh amalan yang terbalik : 1. Amalan Selamatan/kenduri beberapa malam setelah saudara/keluarga/tetangga kita meninggal (malam pertama, kedua, ketiga, ketujuh dan seterusnya) adalah terbalik dng yang dianjurkan oleh Rosulullah SAW dimana Rosulullah telah menganjurkan tetangga memasak makanan/minuman untuk keluarga yang berduka guna meringankan kesedihan kesusahan mereka. Keluarga yang telah ditimpa kesedihan tersebut terpaksa menyediakan makanan membeli segala sesuatu untuk mereka yang datang membaca Tahlil/do a mengaji.Tidakkah mereka yang hadir makan tersebut tidak khawatir termakan harta anak yatim yang ditinggalkan oleh si mati atau harta peninggalan si mati yang belum dibagikan kepada yang berhak menurut Islam ? 2. Kalau datang ke resepsi/pesta pernikahan/khitanan selalu berisi hadiah/uang waktu bersalaman. Kalau tidak ada uang maka kita segan untuk pergi. Tetapi kalau mendatangi tempat orang meninggal. kita tidak malu untuk salaman tanpa isi/uang. Sepatutnya pada saat kita mendatangi tempat orang meninggallah kita seharusnya memberi sedekah. Sebenarnya jika ke Resepsi/pesta pernikahan/khitanan, tidak memberipun tidak apa-apa. karena tuan rumah yang mengundang untuk memberi restu kepada mempelai makan bukan untuk menambah pendapatannya. 3. Ketika datang ke sebuah gedung/rumah mewah atau menghadiri rapat dng pejabat, kita berpakaian bagus, rapi indah tapi bila menghadap Allah baik di rumah maupun di Mesjid, pakaian yang dipakai adalah pakaian seadanya. Tidakkah ini suatu perbuatan yang terbalik ? 4. Kalau bertamu ke rumah orang diberi kue/minum, kita merasa malu untuk makan sampai habis, padahal yang dituntut adalah jika hidangan tidak dimakan akan menjadi mubazir dan tidak menyenangkan tuan rumah. 5. Kalau Sholat Sunnah di Mesjid sangat rajin tapi kalau di rumah, malas. Sedangkan sebaik-baik Sholat Sunnah adalah yang dilakukan di rumah seperti yang dianjurkan oleh Rosulullah SAW untuk menghindari rasa riya'/pamer. 6. Bulan Puasa adalah bulan mendidik nafsu termasuk nafsu makan yang berlebihan tetapi kebanyakan orang mengaku bahwa biaya makan dan belanja di bulan puasa adalah yang tertinggi dalam setahun. Padahal seharusnya yang terendah. Bukankah terbalik amalan kita ? 7. Kalau untuk menjalankan ibadah haji, sebelum berangkat, banyak orang mengadakan Selamatan/do'a bersama tetapi setelah kembali dari Haji, tidak ada do'a bersama untuk bersyukur. Anjuran do'a bersama/selamatan dalam Islam diantaranya adalah karena selamat dari bermusafir/perjalanan jauh bukan karena akan bermusafir. Bukankah amalan ini terbalik ? Atau kita mempunyai tujuan lain ? 8. Semua orang tua akan kecewa jika anak-anaknya gagal dalam ujian. Maka dicari diantarlah anak-anak ke tempat kursus walau dengan biaya tinggi. Tapi kalau anak tidak dapat membaca Al-Qur'an, mereka tidak berusaha mencari/mengantar anak-anak ketempat kursus baca Al-Qur'an atau kursus pelajaran Islam. Kalau guru kursus sanggup dibayar sebulan Rp.300.000,00 perbulan untuk satu pelajaran dan 8 kali pertemuan saja, tapi kepada Ustadz yang mengajarkan mengaji hanya Rp.100.000,00 perbulan untuk 20 kali pertemuan. Bukankah terbalik amalan kita ? Kita sepatutnya lebih malu jika anak tidak dapat baca Al-Qur'am atau Sholat dari pada tidak lulus ujian. 9. Siang-malam, panas-hujan badai, pagi-petang kita bekerja mengejar rezeki Allah dan mematuhi peraturan kerja. Tapi ke rumah Allah (Mesjid) tidak hujan tidak panas, tidak siang, tidak malam tetap tidak datang ke Mesjid. Sungguh tidak tahu malu manusia begini, rezeki Allah diminta tapi untuk mampir ke rumahNya segan dan malas. 10. Seorang isteri kalau mau keluar rumah dengan suami atau tidak, berhias secantik mungkin. Tapi kalau di rumah???Sedangkan yang dituntut seorang isteri itu berhias untuk suaminya bukan untuk orang lain. Perbuatan amalan yang terbalik ini membuat rumah tangga kurang bahagia. Cukup dengan contoh-contoh di atas, Marilah kita berlapang dada menerima hakikat sebenarnya.Marilah kita beralih kepada kebenaran agar hidup kita menurut landasan dan ajaran Islam yang sebenarnya bukan yang digubah mengikuti selera kita. Allah yang menciptakan kita, maka biarlah Allah yang menentukan peraturan hidup kita. Sabda Rosulullah SAW : Sampaikanlah pesan-KU walau hanya satu ayat. (Riwayat Bukhari). ISLAM ADALAH RAHMATAN LIL'ALAMIIN HIDUP MULIA ATAU MATI SYAHIE KEEP UKHUWAH, SMILE AND ISTIQOMAH.
[daarut-tauhiid] Anjuran Sholat Awal Waktu
Assalaamu'alaikum wr. wb. Semoga bermanfaat... ANJURAN SHOLAT PADA PERMULAAN WAKTU Rosulullah Saw bersabda, Permulaan waktu adalah ridho Allah, tengah waktu adalah rahmat Allah, dan akhir waktu adalah ampunan Allah yang Maha Mulia dan Maha Agung.(HR. Daruquthni) Rosulullah Saw bersabda, Amal yang paling utama adalah sholat pada waktunya berbakti kepada kedua orang tua, dan jihad di jalan Allah. (HR. Ahmad) Dalam hadisnya Bazzar berkata, Kemudian Nabi Muhammad saw datang pada suatu kaum yang dipacah kepalanya dengan batu. Ketika kepala itu pecah kemudian pulih kembali seperti semula, begitu seterusnya. Rosulullah Saw bertanya, Wahai Jibril, siapakah mereka itu ? Mereka itu adalah orang-orang yang merasa berat kepalanya untuk mengerjakan sholat. (Jawazir, hal. 114, Jilid I) Ibnu Abbas ra. Berkata, Pada hari kiamat nanti, ada seorang laki-laki disuruh berdiri di hadapan Allah. Kemudian Allah memerintahnya ke neraka. Maka dia berkata, Wahai Tuhan, kenapa begini ? Kemudian Dia (Allah) berfirman, Sebab kamu akhirkan sholat dari waktunya dan sebab sumpah dustamu kepada-Ku. (Jawazir, hal. 116, Jilid I) Keterangan : Bergegas mengerjakan sholat pada awal waktu, hukumnya sunat. Mengakhirkan sholat hingga keluar waktunya dengan disengaja hukumnya haram. Jadi kalau ada orang yang berangkat tidur setelah waktu sholat datang sedang ia belum mengerjakan sholat dan tidak punya keyakinan bahwa di tengah-tengah tidurnya nanti pasti ada orang yang membangunkan, maka berangkat tidur dalam keadaan demikian itu hukumnya haram. Tetapi kalau ia punya prasangka bahwa di tengah-tengah tidurnya nanti pasti ada yang membangunkan sebagaimana biasa, maka tidurnya itu terkena hukum makruh, tidak haram. Narasumber: Kitab At-Targhiib Wat-Tarhiib [Non-text portions of this message have been removed]
[daarut-tauhiid] Wudhu
Assalaamualaikum wr. wb. Semoga bermanfaat ANJURAN WUDHU DAN MEYEMPURNAKANNYA Firman Allah: Hai orang-orang yang beriman, apabila hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub, maka mandilah. (Q.S. Al-Maidah 6) 1. Rosulullah Saw bersabda, Kuncinya sholat adalah suci. (HR. Abu Dawud dan Turmudzi) Rosulullah Saw bersabda, Siapa saja berwudhu seraya membaguskannya, kemudian sholat dua rakaat, yang dua rakaat itu hatinya tidak terbentik keinginan duniawi, maka ia keluar dari dosanya seperti ketika dilahirkan ibunya. (HR. Al-Ihyaa hal. 116, jilid 1) Rosulullah Saw bersabda, Apabila seorang muslim berwudhu kemudian dia berkumur, maka keluarlah dosa-dosa dari mulutnya. Apabila ia masukkan air ke dalam hidung kemudian dikeluarkan lagi, maka keluarlah dosa-dosa dari hidungnya. Apabila ia basuh mukanya, maka keluarlah dosa-dosa dari mukanya hingga dosa-dosa itu pula keluar dari bawah bibir kedua matanya. Apabila ia basuh kedua tangannya, maka keluarlah dosa-dosa dari kedua tangannya hingga keluar dari bawah kuku-kukunya. Apabila ia usap kepalanya, maka keluarlah dosa-dosa dari kepalanya hingga keluar dosa-dosa itu dari bawah kedua telinganya. Apabila ia basuh kedua kakinya, maka keluarlah dosa-dosa dari kedua kakinya hingga keluar pula dosa-dosa itu dari bawah kuku kedua kakinya Kemudian perjalannya ke masjid dan sholatnya (sholat sunah) merupakan ibadah sunat baginya. (HR. Al-Ihyaa hal. 116, jilid 1). 4. Rosulullah Saw bersabda, Basuhlah cela-cela jari tangan kalian, maka tidak akan dibasuh oleh Allah pada hari kiamat dengan api neraka. (HR. Duruquthni) Keterangan: Sebelum berwudhu disunatkan membasuh tangan. Yaitu antara jari-jari tangan dibasuh dengan air. Membasuh diantara jari-jari tangan termasuk kesempurnaan wudhu. Rosulullah Saw bersabda, Kecelakaan besar dari api neraka bagi tumit-tumit (yang tak terbasuh dalam berwudhu). Maka sempurnakanlah wudhu. (HR. Muslim dan Abu Dawud) Keterangan: Hadis-hadis di atas menerangkan betapa pentingnya menyempunakan wudhu. Untuk menyempurnakan wudhu, sebaiknya hal-hal yang sunat di dalam wudhu dilaksanakan. Yaitu: Membaca basmalah. Membasuh dua telapak tangan sebelum membasuh muka. Berkumur. Memasukkan air ke dalam hidung kemudian dikeluarkan lagi (istinsyaq). Mengusap seluruh kepala dengan air. Mengusap dua telinga dengan air, baik bagian luar atau bagian dalamnya. Membasuh jenggot yang lebat dengan memasukkan jari-jari tangan ke dalam jenggot itu. Membasuh jari-jari kaki / tangan. Mendahulukan yang kanan dari yang kiri dari anggota wudhu. Mengulang sampai tiga kali dalam bersuci. Muwalah, yaitu mengerjakan rukun-rukun wudhu secara beruntun tanpa dipisah oleh waktu yang lama. Dan masih banyak lagi hal-hal yang sunat dalam berwudhu seperti melebihkan dalam membasuh tangan dan kaki dari bagian yang wajib dibasuh. Narasumber: Kitab At-Targhiib Wat-Tarhiib.
[daarut-tauhiid] Bila istri cerewet.....
Assalaamu'alaikum wr. wb. Renungan untuk suami-suami Bila Istri Cerewet Adakah istri yang tidak cerewet? Sulit menemukannya. Bahkan istri Khalifah sekaliber Umar bin Khatabpun cerewet. Seorang laki-laki berjalan tergesa-gesa. Menuju kediaman khalifah Umar bin Khatab. Ia ingin mengadu pada khalifah; tak tahan dengan kecerewetan istrinya. Begitu sampai di depan rumah khalifah, laki-laki itu tertegun. Dari dalam rumah terdengar istri Umar sedang ngomel, marah-marah. Cerewetnya melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar. Tapi, tak sepatah katapun terdengar keluhan dari mulut khalifah. Umar diam saja, mendengarkan istrinya yang sedang gundah. Akhirnya lelaki itu mengurungkan niatnya, batal melaporkan istrinya pada Umar. Apa yang membuat seorang Umar bin Khatab yang disegani kawan maupun lawan, berdiam diri saat istrinya ngomel? Mengapa ia hanya mendengarkan, padahal di luar sana, ia selalu tegas pada siapapun? Umar berdiam diri karena ingat 5 hal. Istrinya berperan sebagai BP4. Apakah BP4 tersebut? 1. Benteng Penjaga Api Neraka Kelemahan laki-laki ada di mata. Jika ia tak bisa menundukkan pandangannya, niscaya panah-panah setan berlesatan dari matanya, membidik tubuh-tubuh elok di sekitarnya. Panah yang tertancap membuat darah mendesir, bergolak, membangkitkan raksasa dalam dirinya. Sang raksasa dapat melakukan apapun demi terpuasnya satu hal; syahwat. Adalah sang istri yang selalu berada di sisi, menjadi ladang bagi laki-laki untuk menyemai benih, menuai buah di kemudian hari. Adalah istri tempat ia mengalirkan berjuta gelora. Biar lepas dan bukan azab yang kelak diterimanya Ia malah mendapatkan dua kenikmatan: dunia dan akhirat. Maka, ketika Umar terpikat pada liukan penari yang datang dari kobaran api, ia akan ingat pada istri, pada penyelamat yang melindunginya dari liukan indah namun membakar. Bukankah sang istri dapat menari, bernyanyi dengan liuka yang sama, lebih indah malah. Membawanya ke langit biru. Melambungkan raga hingga langit ketujuh. Lebih dari itu istri yang salihah selalu menjadi penyemangatnya dalam mencari nafkah. 2. Pemelihara Rumah Pagi hingga sore suami bekerja. Berpeluh. Terkadang sampai mejelang malam. Mengumpulkan harta. Setiap hari selalu begitu. Ia pengumpul dan terkadang tak begitu peduli dengan apa yang dikumpulkannya. Mendapatkan uang, beli ini beli itu. Untunglah ada istri yang selalu menjaga, memelihara. Agar harta diperoleh dengan keringat, air mata, bahkan darah tak menguap sia-sia Ada istri yang siap menjadi pemelihara selama 24 jam, tanpa bayaran. Jika suami menggaji seseorang untuk menjaga hartanya 24 jam, dengan penuh cinta, kasih sayang, dan rasa memiliki yang tinggi, siapa yang sudi? Berapa pula ia mau dibayar. Niscaya sulit menemukan pemelihara rumah yang lebih telaten daripada istrinya. Umar ingat betul akan hal itu. Maka tak ada salahnya ia mendengarkan omelan istri, karena (mungkin) ia lelah menjaga harta-harta sang suami yang semakin hari semakin membebani. 3. Penjaga Penampilan Umumnya laki-laki tak bisa menjaga penampilan. Kulit legam tapi berpakaian warna gelap. Tubuh tambun malah suka baju bermotif besar. Atasan dan bawahan sering tak sepadan. Untunglah suami punya penata busana yang setiap pagi menyiapkan pakaianannya, memilihkan apa yang pantas untuknya, menjahitkan sendiri di waktu luang, menisik bila ada yang sobek. Suami yang tampil menawan adalah wujud ketelatenan istri. Tak mengapa mendengarnya berkeluh kesah atas kecakapannya itu 4. Pengasuh Anak-anak Suami menyemai benih di ladang istri. Benih tumbuh, mekar. Sembilan bulan istri bersusah payah merawat benih hingga lahir tunas yang menggembirakan. Tak berhenti sampai di situ. Istri juga merawat tunas agar tumbuh besar. Kokoh dan kuat. Jika ada yang salah dengan pertumbuhan sang tunas, pastilah istri yang disalahkan. Bila tunas membanggakan lebih dulu suami maju ke depan, mengaku, ?akulah yang membuatnya begitu.? Baik buruknya sang tunas beberapa tahun ke depan tak lepas dari sentuhan tangannya. Umar paham benar akan hal itu. 5. Penyedia Hidangan Pulang kerja, suami memikul lelah di badan. Energi terkuras, beraktivitas di seharian. Ia butuh asupan untuk mengembalikan energi. Di meja makan suami Cuma tahu ada hidangan: ayam panggang kecap, sayur asam, sambal terasi danlalapan. Tak terpikir olehnya harga ayam melambung; tadi bagi istrinya sempat berdebat, menawar, harga melebihi anggaran. Tak perlu suami memotong sayuran, mengulek bumbu, dan memilah-milih cabai dan bawang. Tak pusing ia memikirkan berapa takaran bumbu agar rasa pas di lidah. Yang suami tahu hanya makan. Itupun terkadang dengan jumlah berlebihan; menyisakan sedikit saja untuk istri si juru masak. Tanpa perhitungan istri selalu menjadi koki terbaik untuk suami. Mencatat dalam memori makanan apa yang disuka dan dibenci suami. Dengan mengingat lima peran ini, Umar kerap diam setiap istrinya ngomel. Mungkin dia capek, mungkin dia jenuh dengan segala beban rumah
[daarut-tauhiid] Tips: Berbicara kepada Anak-anak
Assalaamualaikum wr. wb. Tips : Berbicara Kepada Anak-anak Dari materi oleh: Renate Zorn Konsultan Komunikasi, penulis Good Conversation is for Everyone: Ten Steps to Better Conversations Anda mungkin tahu rasanya, bagaimana berkomunikasi dengan anak-anak. Terlebih lagi, anak-anak sendiri. Berbicara kepada anak-anak, sebetulnya menyenangkan walau kadang-kadang mengesalkan. Untuk itu, diperlukan kehati-hatian, mengingat pekanya perasaan mereka, mengingat masih sedikit dan sempitnya wawasan mereka, dan masih polosnya cara berpikir mereka. Di sela semua kelemahan itu, ada satu kekuatan terbesar yang dimiliki hanya di saat tertentu dalam hidup setiap manusia. Kekuatan yang dimiliki hanya di saat manusia masih menjadi anak-anak, yaitu daya ingat dan daya cerna yang luar biasa pesat dan hebatnya. Berhati-hatilah. Berhati-hatilah jika Anda bermasalah di kantor. Jangan sampai kekesalan Anda tertumpah pada diri dan perasaan mereka. Apapun yang buruk dari mereka, akan berasal dari perkataan Anda sebagai orang tua. Berhati-hatilah jika Anda bermasalah dengan pasangan atau keluarga Anda. Jangan sampai kemarahan Anda terlampiaskan pada perasaan dan jiwa yang masih benar-benar apa adanya. Apapun yang buruk dari mereka, akan berasal dari perkataan Anda sebagai orang tua. Berhati-hatilah jika jalan hidup Anda tidak sesempurna yang Anda minta. Jangan sampai kekecewaan Anda menerpa pada hati dan pikiran suci mereka. Sebab Anda akan menciptakan anak-anak yang penuh cacat dan cela di dalam jiwanya. Apapun yang buruk dari mereka, akan berasal dari perkataan Anda sebagai orang tua. Berikut ini adalah tips dari seorang konsultan komunikasi yang mendalami persoalan komunikasi antar pribadi, termasuk berkomunikasi dengan anak-anak. TERSENYUMLAH DENGAN TULUS PADA MEREKA Smile! And mean it! Lebih dari 50% komunikasi Anda, dilakukan dengan bahasa tubuh termasuk ekspresi wajah. Saat berbicara kepada anak-anak, persentase itu akan bertambah. Sebab bahasa tubuhlah yang lebih mereka pahami, ketimbang bahasa intelektual Anda sebagai orang dewasa. JANGANLAH MERENDAHKAN MEREKA Janganlah berbicara dengan merendahkan mereka. Adalah baik untuk mengetahui terlebih dahulu, seberapa jauh pemahaman mereka tentang suatu topik. Snorklinglah sebelum diving. GUNAKANLAH ALAT PERAGA Gunakan sesuatu yang anak-anak dapat melihat, mendengar dan menyentuhnya. Gunakanlah alat peraga secukupnya. Tidak perlu kebanyakan dan bertaburan. Anda tahu bagaimana anak-anak. Dengan alat peraga, mereka akan lebih mudah mengingat berbagai hal. SEDERHANAKANLAH BICARA ANDA Anak-anak akan cepat lelah dengan deskripsi yang terlalu detil, dan dengan teori serta konsep. Gunakanlah cerita, untuk mendemostrasikan informasi yang akan Anda sampaikan. Buatlah proses itu menjadi fun. BERTANYALAH PADA MEREKA Pertanyaan akan membuat anak-anak berpikir dan terlibat. Menjawab pertanyaan bertanya, mengutarakan pendapat, dan melakukan evaluasi, adalah lebih menyenangkan bagi mereka dalam memahami berbagai fakta. ANTUSIASLAH DI HADAPAN MEREKA Jadilah antusias dan enerjik. Ini akan membuat Anda dan mereka tetap terjaga dan tertarik pada topik. PAKAILAH KACAMATA MEREKA Anak-anak melihat berbagai hal dengan cara pandang yang berbeda. Mereka melihatnya dengan kacamata mereka, bukan kacamata Anda. Concern, prioritas dan sistem nilai mereka, juga berbeda. Temukanlah apa yang penting bagi mereka, sebelum berbicara. Doronglah mereka untuk meminta penjelasan, jika mereka tidak memahami apa yang Anda katakan. MEREKA TIDAK PEDULI ANDA SEBAGAI PEMBICARA Mereka, tidak peduli apakah Anda seorang pembicara yang hebat atau tidak. Apa yang mereka inginkan, hanyalah kejujuran, antusiasme, dan respek. Jika Anda melakukan kesalahan berbicara atau lupa akan sesuatu, tak perlu khawatir. Anak-anak itu menyenangkan, sebab mereka tak akan menghakimi Anda. Teruskan saja bicara Anda. JUJURLAH PADA MEREKA Jika Anda tidak tahu jawaban dari pertanyaan mereka, jujur saja. Tak usah Anda karang-karang jawabannya. Anak-anak, biasanya mengetahui jika Anda ngibul. Bilang saja nanti akan Anda cari jawabannya. Dan ingatlah, mereka akan menagihnya. LIBATKANLAH MEREKA Libatkanlah mereka. Jika ada bagian dari bicara Anda di mana mereka bisa tampil ke depan, melakukan penghitungan, atau membicarakan sesuatu, berikan kesempatan itu pada mereka. JIKA MEREKA HARUS DUDUK DAN DIAM: TEKNIK ABC Ada saat atau sesi tertentu di mana anak-anak memang diharapkan hanya duduk dan mendengarkan. Untuk sesi seperti ini, Anda hanya perlu melakukan beberapa penyesuaian. A: Attention Span Attention span atau rentang perhatian, adalah faktor yang membedakan kemampuan mendengar, antara anak-anak dan orang dewasa. Setelah dewasa, Anda telah bisa mengembangkan kemampuan untuk lebih fokus dan lebih lama bertahan mendengarkan sesuatu. Anak-anak belum bisa sejauh itu. Perhatikanlah acara bagus untuk anak-anak di televisi. Semuanya dipecah-pecah ke dalam berbagai segmen yang pendek-pendek. Dibuat seperti itu, agar anak-anak tetap duduk dan
[daarut-tauhiid] Indahnya Berprasangka baik
Assalaamualaikum wr. wb. Indahnya Berprasangka Baik . . . . . . . . . *Dua orang laki-laki bersaudara bekerja pada sebuah pabrik kecap dan sama-sama tekun belajar Islam. Sama-sama mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari semaksimal mungkin. Mereka acap kali harus berjalan kaki untuk sampai ke rumah guru pengajiannya. Jaraknya sekitar 10 km dari rumah peninggalan orang tua mereka. * Suatu ketika sang kakak berdo'a memohon rejeki untuk membeli sebuah mobil supaya dapat dipergunakan untuk sarana angkutan dia dan adiknya, bila pergi mengaji. Allah mengabulkannya, tak lama kemudian sebuah mobil dapat dia miliki dikarenakan mendapatkan bonus dari perusahaannya bekerja. Lalu sang kakak berdo'a memohon seorang istri yang sempurna, Allah mengabulkannya, tak lama kemudian sang kakak bersanding dengan seorang gadis yang cantik serta baik akhlaknya. Kemudian berturut-turut sang Kakak berdo'a memohon kepada Allah akan sebuah rumah yang nyaman, pekerjaan yang layak, dan lain-lain. Dengan itikad supaya bisa lebih ringan dalam mendekatkan diri kepada Allah. Dan Allah selalu mengabulkan semua do'anya itu. Sementara itu, sang Adik tidak ada perubahan sama sekali, hidupnya tetap sederhana, tinggal di rumah peninggalan orang tuanya yang dulu dia tempati bersama dengan Kakaknya. Namun karena kakaknya sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak dapat mengikuti pengajian, maka sang adik sering kali harus berjalan kaki untuk mengaji kerumah guru mereka. Suatu saat sang Kakak merenungkan dan membandingkan perjalanan hidupnya dengan perjalanan hidup adiknya. Dia teringat bahwa adiknya selalu membaca selembar kertas saat dia berdo'a, menandakan adiknya tidak pernah hafal bacaan untuk berdo'a. Lalu datanglah ia kepada adiknya untuk menasihati adiknya supaya selalu berdo'a kepada Allah dan berupaya untuk membersihkan hatinya, karena dia merasa adiknya masih berhati kotor sehingga do'a-do'anya tiada dikabulkan oleh Allah azza wa jalla. Sang adik terenyuh dan merasa sangat bersyukur sekali mempunyai kakak yang begitu menyayanginya, dan dia mengucapkan terima kasih kepada kakaknya atas nasihat itu. Suatu saat sang adik meninggal dunia, sang kakak merasa sedih karena sampai meninggalnya adiknya itu tidak ada perubahan pada nasibnya sehingga dia merasa yakin kalau adiknya itu meninggal dalam keadaan kotor hatinya sehubungan do'anya tak pernah terkabul Sang kakak membereskan rumah peninggalan orang tuanya sesuai dengan amanah adiknya untuk dijadikan sebuah mesjid. Tiba-tiba matanya tertuju pada selembar kertas yang terlipat dalam sajadah yang biasa dipakai oleh adiknya yang berisi tulisan do'a, diantaranya Al-fatehah, Shalawat, do'a untuk guru mereka, do'a selamat dan ada kalimah di akhir do'anya: *Ya, Allah. tiada sesuatupun yang luput dari pengetahuan Mu, Ampunilah aku dan kakak ku, kabulkanlah segala do'a kakak ku, bersihkanlah hati ku dan berikanlah kemuliaan hidup untuk kakakku didunia dan akhirat,* Sang Kakak berlinang air mata dan haru biru memenuhi dadanya, tak diduga ternyata adiknya tak pernah sekalipun berdo'a untuk memenuhi nafsu duniawinya [Non-text portions of this message have been removed]
[daarut-tauhiid] Kota Mekah
Assalaamualaikum warohmatullaahi wabarokaatuh Sekedar mengingat kembali untuk rekan-rekan yang akan melaksanakan ibadah haji atau menunaikan rukun Islam yang ke lima pada musim haji tahun ini KOTA MEKAH Mekah adalah nama kota yang pertama kali ada di bumi ini, karena Nabi Adam adalah orang pertama yang bermukim di tempat ini, kemudian dari sinilah keturunannya berkembang ke segala penjuru bumi. Ketika Nabi Adam pertama kali tinggal di sini, beliau minta kepada Allah agar diselamatkan dari godaan Iblis yang telah menggodanya di surga, kemudian para Malaikat turun ke bumi mengelilingi tempat Nabi Adam untuk menjaga agar Iblis tidak dapat mencapainya, lantas tempat Malaikat berjaga itulah yang kemudian menjadi batas TANAH HARAM MEKAH. Kota Mekah selalu berkembang dan berkembang menjadi amat besar sekali pada hari ini, namun Tanah Haram Mekah tidak akan ikut berkembang karena batasnya sudah ditetapkan yaitu dari arah utara Masjid Al-Haram kurang lebih 7 kilo meter, dari arah selatan kurang lebih 13 kilo meter, dari arah barat kurang lebih 25 kilo meter, dari arah timur kurang lebih 25 kilo meter. Di sinilah Kabah dan Masjid Al -Haram ditetapkan oleh Allah, di sinilah Nabi akhir zaman dilahirkan, di sinilah binatang buruan tidak boleh diburu, pepohonan tidak boleh dirusak, tanah dan batunya tidak boleh dibawa keluar dan orang non Islam tidak boleh masuk. Kota ini secara geofrafis terletak antara 39-40 derajat garis bujur timur dan 21-22 derajat garis lintang utara. Jarak dari kota Jeddah 74 kilo meter, dan dari kota Thaif 80 kilo meter, dari kota Madinah 470 kilo meter dan dari kota Riyadh 990 kilo meter. Permukaan kota ini tidak rata, banyak bukit dan gunung batu yang tandus. Tinggi daratan ini dari permukaan laut kira kira 280 meter. Pada bulan Juli dan Agustus suhu di kota ini sangat panas sampai 54 derajat Celcius dan pada bulan Desember dan Januari sangat dingin sampai 10 derajat Celcius. Sepanjang tahun sangat jarang turun hujan. Datang ke kota ini adalah suatu kewajiban bagi umat Islam di manapun ia berada yaitu untuk berhaji atau umroh, (selama hidup satu kali) karena itu diantara mereka ada yang selesai berhaji tidak kembali ke tanah airnya dan menetap di sini dengan alasan masing masing . Maka sekarang banyak kita jumpai penduduknya tidak asli Arab walaupun mereka berbahasa Arab. Untuk memudahkan para pengunjungnya, kota Mekah sekarang sudah menata dirinya dengan mengatur jalan yang bagus bagus dan dapat ditempuh dari segala penjuru berupa jalan layang, jalan bawah tanah, trowongan (TUNNEL) yang sambung menyambung, dan beberapa jalan lingkar. Juga jaringan jaringan komunikasi keseluruh ke penjuru bumi, sehingga dari pinggir jalan di kota ini anda dapat kontak dengan kawan anda di mana saja dengan biaya relatif sangat murah. Harga hotel pun relatif lebih murah dibanding dengan hotel hotel di negara lain. Narasumber : Buku MEKAH-MADINAH dan sekitarnya
[daarut-tauhiid] BELAJAR DARI PERANG UHUD......
Assalaamu'alaikum wr. wb. BELAJAR DARI PERANG UHUD...SIAPA KITA ? Semua tahu akan kemuliaan Badar...juga kejayaannya... semua tahu kemenangan Badar yang tak hanya kemenangan sebuah perang namun lebih dari itu, kemenangan Aqidah... Lantas... bagaimana dengan UHUD? Ah,seorang muslim pati (bahkan HARUS) tahu tentang kisahnya. zhahirnya...muslim memang dikalahkan kafir Quraisy kala itu. namun, bukan kah tak ada kosa kata kalah dalam kamus kita? yang ada hanyalah.. hidup mulia atau mati syahid.Ah, kata2 itu adalah kata2 yang senantiasa disenandungkan oleh para da'i dan da'iah masa kini... slogan yang membuat gemetar hingga ketulang rusuk.. Ah, biarlah sejenak kita bernostalgian dengan UHUD. Sungguh mengharukan jika dilihat betapa tak sebandingnya 3000 pasukan Musyrikin (700 pasukan berkuda 200 pemanah dan 100 penombak serta 2000 infantri) dengan 700 pasukan muslim (1 pasukan berkuda,50 pasukan pemanah, 550 infantri dan sisanya penombak).Betapapun Rosulullah telah membuat strategi yang matang,Briefing dan pententiran pasukan serta syuro sebelum mengambil keputusan perang (mulanya Rosulullah mengusulkan muslimin bertahan dimadinah). Ah, sungguh Allah benar2 mempergilirkan kemenangan dan kekalahan itu agar kita dapat mengambil hikmah didalamnya. Sungguh nyata disana, Allah memperlihatkan orang2 munafiq (zhahirnya mengaku islam,namun hatinya, cenderung pada kekafiran). ketika diputuskan untuk perang, sepertiga pasukan kembali kemadinah dengan berbagai alasan dan bahkan ketika perang terjadipun para munafiq yang bertahan masih pula melakukan propaganda. Lihatlah orang2 yang tak mematuhi Qiyadahnya, padahal Rosulullah telah menegaskan... tak ada yang boleh turun dari bukit uhud (pasukan pemanah) apapun yang terjadi meski kaum muslimin terdesak sekalipun atau ketika pengumpulan harta rampasan. namun,nyatanya hanya 10 orang (dipimpin oleh Abdullah bin jahsy) yang tetap patuh pada Rosulullah. Tentunya, kesempatan emas inilah yang dimanfaatkan kaum musyrikin ketika itu Hingga seorang kafir Qurays membuat issue bahwa Rosulullah telah dibunuh, hingga melemahkan sebagian besar pasukan islam kala itu. maka, berserulah Tsabit bib Dahdah... yang mengobarkan kembali pasukan muslimin,sesungguhnya Muhammad adalah manusia sehingga ia bisa saja mati akan tetapi... Sesungguhnya Allah itu Maha Hidup dan tak akan pernah mati.disinilah Tsabit menyadarkan kembali orientasi peperangan, yaitu katauhidan. Mengenang UHUD, membuat ku terharu... Rosulullah yang amat dicintai banyak orang mengalami 70 kali pukulan pada rahangnya hingga retak. Kepalanya bocor bibirnya pecah, hidngnya robek dan kedua lututnya pun terluka. Pada UHUD lah, Hamzah yang pemberani syahid oleh Wahsy, Mus'ab bin Umair syahid demi mempertahankan panji ditangannya bahkan kain penutup jasadnya pn kekurangan, Hanzhalah Al Ghasil. . pengantin baru yang syahid hingga ia dimandikan para malaikat karena masih dalam keadaan junub,sa'ad bin mu'ad yang tak dapat dikenali lagi jasadnya (terkecuali oleh saudari perempuannya melihat tahi lalat atau jempolnya) karena terlalu banyaknya tikaman, Ah,betapa UHUD yang mengharukan menyimpan berbagai hikmah... termasuk Khalid bin walid yang pada akhirnya masuk islam. Uhud memang sejarah... namun pelajarannya adalah cerminan bagi muslim kini. uhud adalah cermin pembeda si mukmin dengan si munafiq.lihatlah mereka yang mengaku muslim, namun mereka malah bersekutu dengan kaum yahudi... serta kaum kuffar lainnya yang sudah sangat jelas membuat kerusakan. lihatlah orang2 yang mengaku muslin namun membuat fitnah terhadap muslim lainnya. AH, DIMANAKAH KITA?ADAKAH KITA BERSAMA KEBENARAN ITU?! Sesungguhnya orang2 munafiq itu...amatlah berat hatinya untuk diajak menyeru pada jalan Allah... amat banyak alasannnya, amat sedikit pengorbanannya, banyak manis bicaranya,banyak pula kritik dan propaganda yang menghembuskan keragu-raguan sedikit kerjanya,sedikit pula mengingat Allah Semoga Allah menjauhkan kita dari sifat orang2 munafiq, dan memperlihatkan secara jelas akan kehinaan hati mereka [Non-text portions of this message have been removed]
[daarut-tauhiid] Berobat Pada Dokter Laki-laki
Assalaamu'alaikum wr. wb. Berobat Pada Dokter Laki-laki Di zaman ini, banyak wanita yang dengan mudahnya memperlihatkan aurat pada seorang dokter laki-laki. Sebagian beralasan karena kebutuhan pengobatan, sebagian lagi beralasan karena mayoritas dokter adalah laki-laki. Nah, bagaimana tinjauan perkara tersebut menurut syariat? Asalnya Terlarang Islam sebagai dien yang sempurna, tentu sudah mengatur hal ini. Islam sangat tegas bila sudah menetapkan sebuah larangan, tapi juga akan memberikan kelonggaran bila hal tersebut dalam kondisi darurat. Tentunya darurat menurut syariat, bukan menurut hawa nafsu kita. Dengan tegas syariat telah menetapkan bahwa seorang laki-laki dilarang melihat aurat wanita, demikian sebaliknya wanita pun dilarang melihat aurat laki-laki. Telah sangat jelas nash syar'i yang menjelaskan hal ini. Allah memerintahkan agar mereka menundukkan pandangannya, Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. (QS. an-Nûr:30 ) Dari keumuman ayat di atas, para ulama mengemukakan pengecualian dengan rujukan hadits Rubai' binti Mu'awwidz bin Afra yang menceritakan, ? ? ?? ?? ??? ?? ?? ? ??? ? ? ? ? Kami pernah ikut berperang bersama Rasulullah, dimana kami memberikan minum kepada pasukan, mengurus dan membawa tentara-tentara yang terbunuh dan juga yang terluka kembali ke kota Madinah. (HR. al-Bukhârî, no:2883 ) Ibnu Hajar berkata (Fathul Bâri:6 /100), Diperbolehkan mengobati orang-orang lain jenis di waktu darurat. Adapun perlakuan melihat, meraba dengan tangan, dan lain-lain hendaknya dilakukan sekedar perlunya. Ibnu Muflih al-Maqdisi (al-Adab asy-Syar'iyyah :2/429) menjelaskan, bahwa bila seorang wanita sakit dan tidak mendapatkan seseorang yang akan mengobatinya kecuali dokter laki-laki, maka diperbolehkan bagi dokter tersebut untuk melihat bagian anggota badan wanita yang perlu dilihat, bahkan kemaluannya sekalipun. Demikian dokter wanita terhadap pasien laki-laki. Demikian menurut Ibnu Hamdan, Jika tidak ada yang akan mengobati pasien laki-laki kecuali dokter wanita, ia boleh melihat anggota badan pasien yang perlu dilihatnya, bahkan kemaluannya. Lalu Qadhi Iyadh menambahi, Boleh dokter laki-laki melihat aurat pasien wanita di waktu darurat, demikian pula sebaliknya dokter wanita melihat aurat pasien laki-laki di kala darurat itu. Kondisi Darurat itu Dibatasi Ukuran Kebutuhannya Kelapangan syariat yang dilatarbelakangi adanya kondisi darurat tentunya tidak menjadikan sikap penyedehanaan masalah atau berlebihan dalam mensikap kondisi ini-sebagaimana kita saksikan banyak terjadi pada zaman ini. Para dokter mesti bersikap hati-hati dengan melihat rambu-rambu yang sudah digariskan oleh para ulama (Shahih Fiqih Sunnah: 3/47-48): Pertama, ketika pasiennya seorang wanita, harus diutamakan dokternya juga wanita-bila ada-, bukan laki-laki. Terlebih bila harus melihat anggota badan yang termasuk dari aurat wanita. Bila tidak ditemukan dokter wanita atau tidak mungkin mendatangkannya, maka ketika itu kondisinya menjadi darurat. Kedua, hendaknya dokter tersebut seorang yang terpercaya, tidak pernah tertuduh buruk dalam akhlaq dan diennya. Ketiga, hendaknya seorang dokter laki-laki tersebut tidak berduaan bersama pasiennya yang wanita, kecuali bersama mahram atau wanita lain yang terpercaya. Keempat, seorang dokter laki-laki hendaknya tidak berlebihan dalam mensikapi kondisi darurat, baik dengan melihat, membuka, atau menyentuh anggota badan pasien wanita karena alasan penyembuhan. Hendaknya ia menutupi anggota badan lain yang tidak diperlukan untuk dibuka, dan mencukupkan pada anggota badan yang perlu disembuhkan saja. Kelima, hendaknya kebutuhan penyembuhan sangat mendesak baik berupa sakit atau luka yang tidak mungkin ditunda. Adapun sakit atau pengobatan yang tidak mendesak, maka tidak diperbolehkan, seperti seorang wanita yang hendak memeriksakan kesehatannya atau memperindah anggota badannya, tentunya seperti ini tidak menuntutnya mendatangi dokter laki-laki. Maka, kelapangan syariat dalam mensikap darurat mestinya tidak disikapi dengan berlebihan, karena asal hukum dalam hal ini jelas tidak diperbolehkan melihat aurat wanita. Memang benar-sebagaimana kaidah usul menyebutkan-, Bahwa kondisi darurat menjadikan bolehnya sebuah larangan. Tapi perlu diketahui, kaidah usul yang lain pun menegaskan, Bahwa kondisi darurat itu dibatasi dengan ukuran kebutuhannya. Jadi tidak dibenarkan memperlonggar dalam hal ini, sebagaimana seseorang yang dalam kondisi darurat tidak ada makanan
[daarut-tauhiid] Berlapang Dada Menghadapi Kritikan
Assalaamu'alaikum wr. wb. Berlapang Dada Menghadapi Kritikan Penulis : KH Abdullah Gymnastiar Persepsi kita terhadap kritik akan lebih baik bila kita menanamkan di dalam hati bahwa kritik itu penting. Sahabat, apa yang terlintas dalam benak kita ketika mendengar orang berkata, Saya ingin mengkritik Anda!. Biasanya, jika seseorang mendapat perlakukan seperti itu, ia akan bereaksi negatif. Seakan-akan kehormatan dan harga dirinya sedang terancam. Ia menganggap kritik sebagai penghinaan yang akan menurunkan harga diri dan mencemarkan nama baiknya. Maka, wajar jika reaksi yang muncul -- entah itu berupa pikiran, perasaan, maupun sikap tubuh -- adalah pembelaan diri. Sulit baginya untuk menerima semua kritikan, apalagi menikmatinya. Akan tetapi, responsnya akan berbeda jika kita mendengar perkataan, Saya akan memberi kamu kripik. Spontan, kita akan senang menerimanya. Wajah menjadi cerah. Riang rasanya perasaan karena membayangkan akan diberi kripik yang lezat. Di sinilah perbedaan kata 'kritik' dan 'kripik'. Tetapi, yang terpenting bukan itu. Hal terpenting adalah mengapa kita sampai memunculkan sikap berbeda ketika mendengar dua kata itu? Untuk yang pertama, kita cenderung sungkan menerimanya. Sementara untuk yang kedua, kita malah sering mencarinya. Sebenarnya, masalah kritik dan kripik bisa sama kalau persepsi kita tentang kritik itu kita benahi; bila kata-kata kritik menjadi bagian keseharian yang kita nikmati. Lebih dari itu, kita juga butuh ilmunya sehingga kritik ini menjadi sesuatu yang berarti dan layak kita akrabi. Dalam menerima kritik, kita memerlukan beberapa trik, sehingga kita bisa menerima kritik tersebut sebagai sarana membangun kemuliaan. Bagaimana caranya? Pertama, rindukanlah kritik dan nasihat tersebut. Selayaknya, kita bisa memposisikan diri menjadi orang yang rindu dikoreksi, dan rindu dinasihati. Seperti rindunya kita melihat cermin agar penampilan kita selalu bagus. Persepsi kita terhadap kritik akan lebih baik bila kita menanamkan di dalam hati bahwa kritik itu penting. Kritik adalah kunci kesuksesan dan kemajuan, kritik akan membuka prestasi, derajat, dan kedudukan yang lebih baik. Kedua, cari dan bertanyalah. Belajarlah bertanya kepada orang lain dan nikmati saran-saran yang mereka lontarkan. Milikilah teman yang mau dengan jujur untuk saling mengoreksi. Tanyalah kekurangan diri pada orang-orang yang dekat dengan kita. Percayalah, semua itu tidak akan mengurangi kemuliaan. Ketiga, nikmati kritik. Persiapkan diri untuk menerima kenyataan bahwa koreksi itu tidak selalu harus sesuai dengan keinginan kita. Ada kalanya isinya benar, namun caranya salah. Tidak ada yang rugi dengan dikoreksi. Jadi, kalau ada yang mengkritik usahakan untuk tidak berkomentar. Jangan memotong pembicaraan. Apalagi membantahnya. Belajarlah untuk diam dan menjadi pendengar yang baik. Keempat, syukurilah. Jangan melempar komentar apapun kecuali ucapan terimakasih yang tulus kepada si pemberi kritik. Tampakkanlah raut muka yang sungguh-sungguh dan penuh perhatian. Sertakan namanya dalam doa-doa kita, terutama bila kita ingat akan kebaikan-kebaikan yang pernah ia berikan. Kelima, evaluasi diri. Jujurlah kepada diri sendiri ketika menerima kritik. Jangan sibuk menyalahkan pengkritik, atau mencari kambing hitam dengan menyalahkan orang lain. Keenam, perbaiki diri. Buatlah program perbaikan dengan sungguh-sungguh. Jadikan program tersebut sebagai ungkapan rasa syukur terhadap kritik yang datang. Mintalah kepada Allah, sebab perubahan hanya terjadi dengan izin dan kekuasaan Dia. Ketujuh, balas budi. Jangan lupa untuk mengirimkan tanda terima kasih. Bisa berupa barang berharga, makanan, sepucuk surat, atau-minimal-informasi kepada yang mengkritik bahwa kita berterima kasih atas kebaikannya. Selamat menikmati kritik. Wallahu a'lam bish-Tausiyah --~--~-~--~~~---~--~~ MUDAH MUDAHAN BERMANFAAT DAN DAPAT MENERANGI KEGELAPAN ATAU MEMPERINDAH TERANGNYA CAHAYA HIDUP. AMIEN YA RABBAL ALAMIN. -~--~~~~--~~--~--~---
[daarut-tauhiid] Kurangi Nonton TV Nikmati Hidup !
Assalaamualaikum wr. wb. KURANGI NONTON TV, NIKMATI HIDUP ! Mari kita kendalikan teknologi agar teknologi tidak mengendalikan kita Sekitar 60 juta anak Indonesia menonton TV selama berjam-jam hampir sepanjang hari. Apa yang ditonton? Anak-anak menonton acara TV apa saja karena kebanyakan keluarga tidak memberi batasan menonton yang jelas. Mulai dari acara gosip selebritis; berita kriminal berdarah-darah; sinetron remaja yang penuh kekerasan, seks, intrik, mistis, amoral; film dewasa yang diputar dari pagi hingga malam; penampilan grup musik yang berpakaian seksi dan menyanyikan lagu dengan lirik orang dewasa; sinetron berbungkus agama yang banyak menampilkan rekaan azab, hantu, iblis, siluman, dan seterusnya. Termasuk juga acara anak yang banyak berisi adegan yang tidak aman dan tidak pantas ditonton anak. Bayangkan kalau anak-anak kita adalah satu dari mereka yang tiap hari harus menelan hal-hal dari TV yang jelas-jelas tidak untuk mereka tapi untuk orang dewasa. Anak-anak akan sangat berpotensi untuk kehilangan keceriaan dan kepolosan mereka karena masuknya persoalan orang dewasa dalam keseharian mereka. Akibatnya, sering terjadi gangguan psikologi dan ketidakseimbangan emosi dalam bentuk kesulitan konsentrasi, perilaku kekerasan, persepsi yang keliru, budaya instan, pertanyaan-pertanyaan yang di luar dugaan dan sebagainya. Hanya sedikit anak yang beruntung bisa memiliki berbagai kegiatan, fasilitas dan orangtua yang baik sehingga bisa mengalihkan waktu anak untuk hal-hal yang lebih penting daripada sekadar menonton TV. Namun jutaan orangtua di Indonesia pada umumnya cemas dan khawatir dengan isi siaran TV kita. Kalangan industri televisi punya argumentasi sendiri mengapa mereka menyiarkan acara-acara yang tidak memperhatikan kepentingan anak dan remaja. Intinya, kepentingan bisnis telah sangat mengalahkan dan menempatkan anak dan remaja kita sekadar sebagai pasar yang harus dimanfaatkan sebesar-besarnya. Meski beberapa stasiun TV sudah mulai memperbaiki isi siaran mereka, itu tetap tidak bisa menghilangkan kesalahan mereka di masa lalu dalam memberi makanan yang merusak jiwa puluhan juta anak Indonesia. Pemerintah maupun institusi lain, terbukti tidak mampu membuat peraturan yang bisa memaksa industri televisi untuk lebih sopan menyiarkan acaranya. Sehingga, tidak ada pilihan lain kecuali individu sendiri yang harus menentukan sikap menghadapi situasi ini. Anggota masyarakat yang bersatu dan memiliki sikap yang sama untuk menolak perilaku industri televisi kita, akan menjadi kekuatan yang besar apabila jumlahnya makin bertambah. Penolakan oleh masyarakat yang merupakan pasar bagi industri televisi, pada saatnya akan menjadi kekuatan yang luar biasa besar. Pengaruh Media terhadap anak makin besar, teknologi semakin canggih intensitasnya semakin tinggi. Padahal orangtua tidak punya waktu yang cukup untuk memerhatikan, mendampingi mengawasi anak. Anak lebih banyak menghabiskan waktu menonton TV ketimbang melakukan hal lainnya. Dalam seminggu anak menonton TV sekitar 170 jam. Apa yang mereka pelajari selama itu? Mereka akan belajar bahwa kekerasan itu menyelesaikan masalah. Mereka juga belajar untuk duduk di rumah dan menonton, bukannya bermain di luar dan berolahraga. Hal ini menjauhkan mereka dari pelajaran-pelajaran hidup yang penting, seperti bagaimana cara berinteraksi dengan teman sebaya, belajar cara berkompromi dan berbagi di dunia yang penuh dengan orang lain. Faktanya Anak merupakan kelompok pemirsa yang paling rawan terhadap dampak negatif siaran TV. Data th 2002 mengenai jumlah jam menonton TV pada anak di Indonesia adalah sekitar 30-35 jam/minggu atau 1560-1820 jam/ tahun . Angka ini jauh lebih besar dibanding jam belajar di sekolah dasar yang tidak sampai 1000 jam/tahun. Tidak semua acara TV aman untuk anak. Bahkan, Kidia mencatat bahwa pada 2004 acara untuk anak yang aman hanya sekira 15% saja. Oleh karena itu harus betul-betul diseleksi. Saat ini jumlah acara TV untuk anak usia prasekolah dan sekolah dasar perminggu sekitar 80 judul ditayangkan dalam 300 kali penayangan selama 170 jam. Padahal dalam seminggu ada 24 jam x 7 = 168 jam! Jadi, selain sudah sangat berlebihan, acara untuk anak juga banyak yang tidak aman. Acara TV bisa dikelompokkan dalam 3 kategori: Aman, Hati-hati, dan Tidak Aman untuk anak. Acara yang Aman: tidak banyak mengandung adegan kekerasan, seks, dan mistis. Acara ini aman karena kekuatan ceritanya yang sederhana dan mudah dipahami. Anak-anak boleh menonton tanpa didampingi. Acara yang Hati-hati: isi acara mengandung kekerasan, seks dan mistis namun tidak berlebihan. Tema cerita dan jalan cerita mungkin agak kurang cocok untuk anak usia SD sehingga harus didampingi ketika menonton. Acara yang Tidak Aman: isi acara banyak mengandung adegan kekerasan, seks, dan mistis yang berlebihan dan terbuka. Daya tarik yang utama ada pada adegan-adegan tersebut. Sebaiknya anak-anak tidak menonton acara ini.
[daarut-tauhiid] Puasa Syawal 6 hari
Assalaamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh ANJURAN PUASA SUNAH 6 HARI DI BULAN SYAWAL Abu Ayyub ra. berkata : Rosulullah Saw bersabda : Siapa yang puasa bulan Romadhon kemudian diikutinya dengan enam hari Syawal maka bagaikan orang puasa sepanjang masa. (Muslim) Narasumber: Kitab “Riyadush-sholihin E === Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar === Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[daarut-tauhiid] Ketika Bumi Dipenuhi Malaikat (1)
Assalaamualaikum wr. wb. Ketika Bumi Dipenuhi Malaikat (1) Nadirsyah Hosen Lailatul Qadr, betapa mulianya malam itu! Al-Qur'an menginformasikan bagaimana para Malaikat dan Jibril turun ke bumi atas izin Allah SWT.; bagaimana malam itu dilukiskan sebagai lebih mulia dari seribu bulan; bagaimana bumi penuh sesak dengan kehadiran para malaikat itu. Rasul menganjurkan kita untuk mencari malam itu, yang saking mulianya sehingga dirahasiakan kepastiannya oleh Allah. Rasul hanya memberi petunjuk untuk mencarinya di sepuluh malam terakhir Ramadhan, khususnya di malam-malam yang ganjil. Pertanyaannya, di sepuluh malam itu apa yang sebaiknya kita lakukan? Persiapan apa yang harus kita lakukan menunggu datangnya para tamu agung dari langit itu, sikap apa yang harus kita ambil ketika ternyata para tamu itu mampir ke rumah kita, dan, akhirnya, ibadah apa yang mesti kita lakukan di saat datangnya malam itu? Banyak riwayat yang menjelaskan hal itu, banyak pula saran dan kisah para ulama yang bisa kita jadikan patokan. Namun, saya menyarankan untuk melakukan dua hal. Pertama, banyak-banyaklah berdekah. Sungguh hanya di bumi inilah kita mendapati saudara kita yang kekurangan. Hanya di bumi orang-orang kaya memberikan makanan kepada kaum fukara wal masakin. Kedua, merintih dan menangislah kita untuk memohon ampunan Allah. Dua amalan itu merupakan amalan yang malaikat tak sanggup melakukannya. Bukankah di langit tak ada yang miskin, sehingga mustahil malaikat bisa bersedekah. Malaikat yang suci itu tentu saja tak pernah melakukan maksiyat, karenanya mereka adalah suci. Mereka tak pernah merintih dan menangisi dosa mereka. Kitalah yang mampu melakukannya. Dalam Tafsir al-Fakhr ar-Razi diceritakan bagaimana Allah berkata, rintihan pendosa itu lebih aku sukai daripada gemuruh suara tasbih. Malaikat mampu melakukan tasbih, namun gemuruh suara tasbih dari para malaikat kalah kualitasnya dibanding rintihan dan tangisan kita yang memohon ampun pada Allah SWT. Mari kita sambut Lailatul Qadr dengan dua amalan yang bahkan malaikat pun tak sanggup melakukannya. Bersedekah-lah kemudian menangis dan memohon ampunan ilahi. Siapa tahu, ada malaikat yang bersedia mampir ke rumah kita; dan malam itu menjadi milik kita, insya Allah! [Non-text portions of this message have been removed] === Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar === Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[daarut-tauhiid] Ketika Bumi Dipenuhi Malaikat (2)
Assalaamualaikum wr. wb. Ketika Bumi Dipenuhi Malaikat (2) Nadirsyah Hosen Lailatul Qadr pertama kali dijumpai Nabi ketika beliau menerima wahyu untuk pertama kalinya. Hal yang amat menarik adalah Nabi sebelum kedatangan jibril sedang menyendiri, bertafakur dan berkontemplasi. Nabi memikirkan keadaan lingkungan sekitarnya yang mempraktekkan adat jahiliyah. Nabi menyingkir dari suasana yang tak sehat itu sambil merenung dan menghela nafas sejenak dari hiruk pikuk kota Mekkah. Nabi menetap di gua hira' untuk kemudian berkontemplasi guna mensucikan dirinya. Pada saat itulah turun malaikat Jibril alaihis salam. Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari kisah ini? Pertama, di tengah masyarakat yang tak lagi mengindahkan etika, moral dan hati nurani, kita harus menyingkir sejenak untuk memikirkan kondisi masyarakat tersebut. Kedua, di tengah masyarakat yang giat mengerjakan maksiyat, kita harus menghela nafas sejenak dan mencoba untuk mensucikan diri kita sendiri terlebih dahulu sebelum mensucikan masyarakat luas. Ketiga, di tengah kesendirian kita, kita berkontemplasi untuk mencari solusi terbaik dari persoalan yang dihadapi. Ketika Nabi menganjurkan kita untuk melakukan i'tikaf di sepuluh malam terakhir ramadhan, khususnya malam yang ganjil, saya menangkap bahwa sebenarnya kita dianjurkan untuk melakukan napak tilas proses pencerahan dan pensucian diri Nabi saat mendapati Lailatul Qadr. Seyogyanya, i'tikaf yang kita lakukan tidak hanya berisikan alunan ayat suci Al-Qur'an dan dzikir semata. Akan jauh lebih baik bila saat i'tikaf kita pun memikirkan kondisi masyarakat sekitar kita, persis seperti yang telah dilakukan Nabi ratusan tahun yang lalu di gua Hira'. Insya Allah, ketika saat malam yang mulia itu tiba kita sudah siap menyambut dan menjumpainya. Namun satu hal yang sangat penting untuk diingat bahwa setiap ibadah maupun gerak hidup kita seharusnya ditujukan untuk mencari keridhaan Allah semata Silahkan anda mencari Lailatul Qadr, namun jangan menjadi tujuan anda yang hakiki. Tujuan kita beri'tikaf dan beribadah di sepuluh malam terakhir nanti adalah untuk mencari keridhaan Allah. Kalau yang anda kejar semata-mata hanyalah Lailatul Qadr, jangan-jangan anda tak mendapatkannya sama sekali. Tetapi kalau keridhaan Allah yang kita cari, maka terserah kepada Allah untuk mewujudkan keridhaan-Nya itu pada kita; apakah itu berbentuk Lailatul Qadr atau bentuk yang lain. Bukankah shalat kita, hidup dan mati kita untuk Allah semata? Dan Sungguh Allah jauh lebih mulia daripada Lailatul Qadr! [Non-text portions of this message have been removed] === Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar === Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[daarut-tauhiid] Aku Cermin, Engkaulah Matahari
Assalaamualaikum wr. wb. Aku Cermin, Engkaulah Mentari Nadirsyah Hosen Suhrowardi, sufi yang dikenal sebagai Syaikh al-Isyraq dan mati terbunuh oleh penguasa zalim, pernah membuat perumpamaan tentang cermin dan matahari Ketika cermin dihadapkan kepada matahari maka sinar matahari akan diserap oleh cermin itu dan dipantulkannya kembali. Andaikan cermin mampu melihat ke dalam dirinya, ia akan terkejut dan mengira bahwa dirinya-lah matahari itu karena betapa kuatnya cahaya mentari tersebut. Manusia dalam cerita Suhrowardi di atas digambarkan sebagai cermin sedangkan Allah diumpamakan sebagai matahari. Ketika manusia mampu mensucikan dirinya dan membersihkannya sedemikian rupa, maka ia layak diserupakan dengan cermin Ketika ia menjumpai tanda-tanda kekuasaan ilahi, ia menerima cahaya ilahi yang dipancarkan sedemikian kuatnya ke dalam dirinya. Ia serap cahaya ilahi itu lalu ia pantulkan kembali. Manakala kita mampu menyerap dan memantulkan kembali cahaya ilahi itu, hidup kita akan terus diterangi oleh cahaya ilahi. Orang yang sudah mencapai tahap itu akan menebarkan berkah pada setiap sudut yang menerima pantulan cahaya ilahi dari cermin-nya. Ia mampu sebarkan rahmat disekelilingnya. Nabi Muhammad adalah contoh terbaik dari perumpamaan di atas. Cahaya ilahi yang diserap Nabi Muhammad SAW dipantulkannya ke seluruh alam semesta. Oleh karena itu, kehadiran Nabi Muhammad mampu menebarkan rahmat ke seluruh alam semesta (rahmatan lil 'alamin). Perhatikan orang disekeliling kita. Bukankah ada orang yang bila kita pandang wajahnya, keteduhan dan kedamaian-lah yang kita peroleh. Ketika kita mendegar suaranya, kita bagaikan mendengar nyanyian dari surga; indah dan menyejukkan. Ketika ia memandang kita, sorot matanya mampu memecahkan kegalauan di hati kita.Ketika ia tersenyum seakan dunia ini begitu indah untuk didiami. Pendek kata, kehadiran orang tersebut telah membawa berkah untuk lingkungan sekitarnya. Sebaliknya, pernahkah kita menjumpai seseorang yang meskipun tampan ataupun cantik, namun mata enggan berlama-lama menatapnya. Ketika ia bicara, meskipun dengan retorika yang luar biasa memikatnya, kita bisa merasakan bahwa ia sebenarnya sedang membual. Ketika ia tersenyum, kita melihat ada seberkas kepalsuan dibalik senyum itu. Setiap ia datang di suatu tempat, ia sebarkan kerusakan dan kekacauan. Ia masuk organisasi, tak lama kemudian organisasi itu mengalami konflik. Ia bertamu ke satu rumah, tak lama setelah ia pergi, rumah tangga itu menjadi berantakan. Ia menjadi pengurus masjid, namun alih-alih masjid menjadi tempat beribadah, berkat kehadirannya, masjid menjadi tempat bergossip ria. Pendek kata, kemana ia melangkah, berkah dan rahmat menjauh darinya. Orang pertama adalah mereka yang mampu membersihkan cermin hatinya sehingga mampu menyerap cahaya ilahi. Sebaliknya, orang yang kedua tak pernah mensucikan cermin hatinya. Cerminnya kusam dan gelap; tertutup oleh debu dan kotoran. Walaupun ia menjumpai banyak tanda-tanda kekuasaan Allah di bumi ini, cermin hatinya tetap tak mampu menyerap cahaya ilahi apalagi memantulkannya. Bulan Ramadhan merupakan salah satu media bagi kita untuk mensucikan cermin hati kita. Pada bulan yang suci ini mari kita bersihkan debu dan kotoran serta penyakit yang menutupi cermin hati kita. Selain banyak membaca Qur'an, shalat malam dan bersedekah, apalagi yang harus kita lakukan untuk membasuh dan membersihkan cermin kita? Abu Sa'id Abu al-Khair, sufi besar abad 10 dan 11 dari Maihana, menasehati muridnya: Selama egomu menyertaimu, engkau tak akan mengenal Allah, sebab, ego tidak menyukai manusia sempurna (insan al-kamil) Ego itulah yang harus kita tundukkan agar kita mampu menyerap cahaya ilahi. Bukankah demi menundukkan ego kita mampu tidak makan dan minum di siang hari Bukankah ketika kita tak datangi isteri kita di siang hari itu juga demi menundukkan hawa nafsu kita. Bukankah demi menundukkan ke-aku-an kita mampu untuk menjaga lidah dan tangan kita dari perbuatan tercela selama satu bulan penuh. Nanti dipenghujung Ramadhan, setelah kita tundukkan ego kita, cermin kita akan mampu menyerap cahaya ilahi dan memantulkannya ke seluruh penjuru. Dan seperti kisah Suhrowardi di atas, andaikan kita mampu melihat ke dalam diri kita, kita akan terkejut mendapati kuatnya cahaya ilahi itu, insya Allah! [Non-text portions of this message have been removed] === Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar === Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an
[daarut-tauhiid] Puasa ditinjau dari segi kesehatan
Assalaamualaikum wr. wb. PUASA DITINJAU DARI SEGI KESEHATAN Puasa bukan sekedar kewajiban. Bukan hanya mendatangkan pahala. Dan tidak pula sekedar melebur dosa. Akan tetapi lebih jauh lagi dari itu. Banyak hikmah-hikmahnya yang terkandung di dalamnya. Maka kalau dikaji dengan seksama, diteliti dan dianalisa, akhirnya akan bermuara kepada suatu kesimpulan, bahwa puasa itu merupakan kebutuhan, baik itu rohani maupun jasmani. Dengan berpuasa, jiwa akan tenang, pikiran akan damai. Sementara jasmani akan semakin segar dan tegar. Hal ini sejalan dengan apa yang disabdakan nabi, dalam salah satu hadisnya yang berbunyi: Shuumuu tashih-huu (berpuasalah kamu nanti akan sehat) Para dokter dan pakar-pakar kesehatan mencoba mengkaji dan menganalisa hadis Nabi ini sampai di mana kebenarannya. Ternyata kebenaran hadis Nabi ini tidak bisa dipungkiri. Banyak dokter-dokter yang mengakuinya. Bukan hanya sekedar mengakui, akan tetapi mereka ikut menjalankannya. Bahkan kepada pasien-pasien mereka, tidak jarang mereka perintahkan untuk berpuasa sebagai alat pengobatan. Salah seorang pakar kesehatan yang bernama Dr. Wernan Macfadan mengatakan: Saya tertarik dan percaya bahwa puasa sanggup menyembuhkan segala macam penyakit di mana segala usaha pengobatan lainnya telah mengalami kegagalan. Justru itulah, maka puasa ini bukan hanya sekedar kewajiban, akan tetapi sudah merupakan kebutuhan. Menurut analisa atau hasil penyelidikan Dr. Robert Partolo dari Amerika, puasa adalah usaha yang sangat baik untuk menyelamatkan tubuh manusia dari kuman-kuman, diantaranya kuman syphilis yang banyak membinasakan darah manusia. Dr. Peter Schimidberger dalam bukunya Zero diet menjelaskan, bahwa puasa bukan sekedar untuk melangsingkan tubuh, akan tetapi merupakan sarana yang paling efektif untuk penyembuhan berbagai macam gangguan tubuh. Dengan puasa akan membuat larutnya gumpalan lemak (Kolestrol) bersama dengan sisa-sisa makanan yang mengandung zat-zat beracun. Demikian juga zat putih telur yang menumpuk dalam tubuh ikut menjadi larut. Maka dengan jalan demikian itu, keseimbangan pembagian zat asam antara pembuluh darah dan sel-sel lain yang dengan sendirinya membawa pengaruh yang begitu baik terhadap kesehatan tubuh. Kesepakatan ahli medis Sebagian besar (jumhur) ahli-ahli kesehatan sepakat mengatakan, bahwa alat pencernaan (perut) adalah merupakan sumber dari berbagai macam penyakit. Hal ini sejalan dengan ajaran Nabi yang dilukiskan para hukamah yang berbunyi: Al-bithnu ashlid-daai wal miyatu ashlud-dawaa i (Perut itu pangkal segala penyakit, dan memeliharanya itu pangkal dari pada pengobatan) Perut adalah merupakan terminal dalam tubuh. Tempat berlabuh dan berhenti segala makanan dan minuman. Ikan, daging, nasi, sayur, dan segala macam bertumpuk di sana dan tersimpan dalam beberapa waktu. Justru itulah perut perlu dibersihkan setidaknya sekali dalam setahun dengan jalan mengerjakan puasa. Kalau kita ibaratkan kepada mesin industri atau mesin mobil, maka puasa merupakan servis besar yang dilakukan sekali dalam setahun. Mesin apabila bekerja terus menerus tanpa istirahat dan tanpa diservis akan membuat mesin cepat aus dan cepat rusak. Demikian juga halnya dengan perut yang merupakan mesin yang sehari-hari mengolah berbagai macam makanan dan minuman, yaitu memerlukan istirahat dan servis. Maka istirahat dan servis bagi perut adalah puasa. Kalau kita balik-balik lembaran hadis Nabi, maka akan terbacalah oleh kita nanti, betapa peranan perut dalam tubuh manusia. Menurut Rasulullah yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa: Perut adalah seumpama kolam air dalam tubuh manusia. Dan pembuluh darah terus mengalir ke sana untuk diisi. Kalau perut itu sehat, maka kesehatanlah yang dibawa kembali oleh pembuluh darah itu. Tapi kalau perut itu kotor, maka penyakit pulalah yang dibawanya. Dengan berpuasa berarti memberi peluang kepada tubuh untuk membuang segala racun dari sisa-sisa makanan dalam tubuh dengan jalan mengosongkannya. Dr. Med. Ahmad Ramali mengatakan, bahwa istirahat yang diberikan oleh alat pencernaan makanan, tidak lain akan menambah tenaga (energi). Seperti halnya membiarkan ladang beberapa lama, untuk mengembalikan kesuburannya. Faktor Psikologis Dr. Carel yang pernah mendapat hadiah nobel mengatakan: ketentraman yang ditimbulkan karena ibadah dan doa, merupakan pertolongan besar pada pengobatan. Maka kalau kita kaitkan antara ibadah puasa dengan kejiwaan (Psikologis) sebagai alat penyembuh suatu penyakit, memang mempunyai hubungan yang cukup erat. Sebab ibadah puasa membuat pikiran menjadi tenang dan hati menjadi damai. Disamping itu membuat seseorang menjadi lebih gembira terutama ketika setiap akan berbuka. Hal ini dilukiskan oleh Nabi dalam hadisnya yang berbunyi: Orang yang berpuasa itu mendapat dua
[daarut-tauhiid] Jilbab Wanita Muslimah
Assalaamu'alaikum wr. wb. Oleh karena ada yang bertanya masalah jilbab (beda dengan khimar!) yang syarÃÊ, berikut ana nukilkan artikelnya karena ana bukan ustadz/daÃÊ: Jilbab Wanita Muslimah Dewasa ini kita melihat banyak kaum muslimah yang tidak berjilbab dan apabila ada yang berjilbab bukan dengan tujuan untuk menutup aurat-aurat mereka akan tetapi dengan tujuan mengikuti mode, agar lebih anggun dan alasan lainnya. Sehingga mereka walaupun berjilbab tetapi masih memperlihatkan bentuk tubuh mereka dan mereka masih ber-tasyabbuh kepada orang kafir. Tidak hanya itu mereka menghina wanita muslimah yang mengenakan jilbab yang syarÃÊ, dengan mengatakan itu pakaian orang kolot, pakaian orang radikal, dan mereka mengatakan jilbab (yang syarÃÊ) adalah budaya arab yang sudah ketinggalan zaman, serta banyak lagi ejekan-ejekan yang tidak pantas keluar dari mulut seorang muslim. Hal ini karena kejahilan dan ketidak pedulian mereka untuk mencari ilmu tentang pakaian wanita muslimah yang syarÃÊ. Untuk itu pada edisi ini kami berusaha berbagi ilmu mengenai Jilbab Wanita Muslimah yang sesuai dengan tuntunan syariÃÂt, artikel ini bukan saja khusus untuk kaum hawa, namun para ikhwan, bapak, kakek juga berkewajiban untuk mempelajarinya dan memahami serta mengamalkannya dengan cara mengajak saudari-saudari kita yang berada dibawah tanggung jawabnya dan sekitarnya. MELIPUTI SELURUH BADAN SELAIN YANG DIKECUALIKAN Syarat ini terdapat dalam Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam surat An-Nuur ayat 31, yang artinya: Ŭatakanlah kepada wanita yang beriman Hendaklah mereka menahan pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka atau ayah mereka atau ayah suami mereka (mertua) atau putra-putra mereka atau putra-putra suami mereka atau saudara-saudara mereka (kakak dan adiknya) atau putra-putra saudara laki-laki mereka atau putra-putra saudara perempuan mereka (keponakan) atau wanita-wanita Islam atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti aurat wanita...¡¦ Juga Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam surat Al-Ahzab ayat 59, yang artinya: Å©ai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mumin: Å©endaklah mereka mengulurkann jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.¡¦Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.¡¦ Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata dalam Tafsirnya: Å«anganlah kaum wanita menampakkan sedikitpun dari perhiasan mereka kepada pria-pria ajnabi (yang bukan mahram/halal nikah), kecuali yang tidak mungkin disembunyikan.¡¦Ibnu Masud berkata : Misalnya selendang dan kain lainnya. Å®aksudnya adalah kain kudung yang biasa dikenakan oleh wanita Arab di atas pakaiannya serat bagian bawah pakiannya yang tampak, maka itu bukan dosa baginya, karena tidak mungkin disembunyikan.¡¦ Al-Qurthubi berkata: Pengecualian itu adalah pada wajah dan telapak tangan. Yang menunjukkan hal itu adalah apa yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Aisyah bahwa Asma binti Abu Bakr menemui Rasulullah shalallohu 'alahi wa sallam sedangkan ia memakai pakaian tipis. Maka Rasulullah berpaling darinya dan berkata kepadanya : Ÿahai Asma ! Sesungguhnya jika seorang wanita itu telah mencapai masa haid, tidak baik jika ada bagian tubuhnya yang terlihat, kecuali ini.¡¦Kemudian beliau menunjuk wajah dan telapak tangannya. Semoga Allah memberi Taufik dan tidak ada Rabb selain-Nya.¡¦ BUKAN SEBAGAI PERHIASAN Ini berdasarkan Firman Allah Ta'ala dalam surat An-Nuur ayat 31, yang artinya: Å¥an janganlah kaum wanita itu menampakkan perhiasan mereka.¡¦Secara umum kandungan ayat ini juga mencakup pakaian biasa jika dihiasi dengan sesuatu, yang menyebabkan kaum laki-laki melirikkan pandangan kepadanya. Hal ini dikuatkan oleh Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam surat Al-Ahzab ayat 33, yang artinya: Å¥an hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti oang-orang jahiliyah.¡¦ Juga berdasarkan sabda Nabi shalallohu 'alahi wa sallam: Å¢da tida golongan yang tidak akan ditanya yaitu, seorang laki-laki yang meninggalkan jamaah kaum muslimin dan mendurhakai imamnya (penguasa) serta meninggal dalam keadaan durhaka, seorang budak wanita atau laki-laki yang melarikan diri (dari tuannya) lalu ia mati, serta seorang wanita yang ditinggal oleh suaminya, padahal suaminya telah mencukupi keperluan duniawinya, namun setelah itu ia bertabarruj. Ketiganya itu tidak akan ditanya.¡¦(Ahmad VI/19; Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad). Tabarruj adalah perilaku wanita yang menampakkan perhiasan dan kecantikannya serta segala sesuatu yang wajib ditutup karena dapat membangkitkan syahwat laki-laki.
[daarut-tauhiid] Kiat-Kiat Mengisi Ramadhan
Assalaamu'alaikum wr. wb. Kiat-Kiat Mengisi Ramadhan - Memperlambat sahur dan mempercepat berbuka puasa - Banyak melakukan infaq sodaqoh - Tilawatul Qur'an (membaca Qur'an) serta mempelajarinya (tadabbur) - Tingkatkan pemahaman agama dengan membaca tulisan2 atau buku2 Agama. - Meningkatkan disiplin dan muroqobatullah (perasaan bahwa Allah mengawasi kita) - Hidupkan malam dengan shalat tarawih dan Qiyamullail - Menjauhkan diri dari sebab2 yang dapat mendekatkan diri pada kemaksiatan.seperti pergaulan, bacaan, tontonan. - Memberikan makanan berbuka kepada orang-orang yang melakukan puasa, terutama bagi mereka yang kesulitan seperti fakir miskin, orang2 yang berada dalam perjalanan. - Berdzikir pada setiap kesempatan (duduk, berdiri dan berbaring) - Membuat skala prioritas segala aktivitas yang dapat mendekatkan diri pada Allah. - Perbanyaklah aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan amal yang bersifat sosial bagi orang2 yang lemah, fakir miskin, anak yatim, kegiatan dakwah dll - Berusaha untuk saling menjaga hati dan sikap untuk menyempurnakan puasa kita menjaga pandangan dan bagi wanita diharapkan untuk berpakaian lebih tertutup minimal selama bulan Ramadhan - Beri'tikaf (berdiam diri dengan tujuan mendekatkan diri pada Allah dan menyempurnakan amal ibadah kita) terutama pada 10 malam terakhir. Note : Apabila mungkin tundalah aktivitas-aktivitas yang tidak berhubungan dengan kegiatan ukhrawi di sepuluh terakhir Ramadhan dan prioritaskan waktu-waktu ini untuk banyak melakukan ibadah dengan penuh kekhusyuan. Mengambil cuti kantor akan lebih baik pada hari-hari di sepuluh terakhir Ramadhan sehingga ibadah dan bermunajad kepada Allah dapat diperhebat atau untuk ber'itikaf di Mesjid Dengan kita mengetahui keistimewaan yang begitu besar yang diberikan oleh Allah pada bulan Ramdhan ini, kita berharap dapat bersama-sama mengisi Ramadhan ini dengan segala aktivitas yang dapat bernilai ibadah disisi Allah, karena Ramadhan hanya datang sekali dalam setahun dan siapakah yang dapat menjamin bahwa kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk bisa meni'mati Ramadhan-Ramadhan yang akan datang, mungkin saja ramadhan ini adalah ramadhan terakhir bagi kita, untuk itu janganlah kita lewatkan kesempatan yang berharga ini, janganlah Ramadhan ini lewat dengan sia-sia, tanpa memberikan arti bagi kita, sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah : mereka tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga. Semoga kita terhindar dari apa yang diisyaratkan Rasulullah tersebut. (Wallahu'alam bishowab). Alhaqqu mirrobik falaa takuu nanna minal mumtarin. === Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar === Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[daarut-tauhiid] 24 Jam Bersama Orang-orang Shalih di BulanRamadhan
Assalaamu'alaikum wr. wb. 24 Jam Bersama Orang-orang Shalih di Bulan Ramadhan Bulan Ramadhan... Hari demi harinya adalah rentang waktu lipatan pahala yang tak ada batasnya. Jam demi jamnya adalah rangkuman kasih sayang Allah swt kepada hamba-hamba-Nya. Menit demi menitnya adalah hembusan angin surga yang begitu menyejukkan. Detik demi detiknya ada1ah kesempatan yang tak ternilai dibandingkan seumur hidup kita. Maka, mengagendakan aktifitas selama bulan Ramadhan menjadi sangat penting. Disiplin dan hati-hati menjalani hari-harinya harus menjadi tekad dalam hati semua hamba Allah swt yang menghendaki maghfirah dan hidayah-Nya. Berikut ini adalah contoh bagaimana kita melewati hari demi hari yang penuh kemuliaan itu. Dengan mengikuti kebiasaan dan perkataan Rasulullah, para salafusholih dan juga para ulama yang begitu menyadari kemuliaan Ramadhan, Semoga Allah swt menguatkan kita untuk menjadi alumni Ramadhan yang berhasil. Waktu Sahur hingga Subuh: Bangunlah sebelum fajar, sekitar pukul 03.00 pagi. lni adalah waktu sepertiga malam terakhir yang istimewa. Lakukan shalat qiyamul lail beberapa rakaat. Jangan lupa bangunkan keluarga untuk shaiat ma1am. Umar bin Khaththab ra biasa mengerjakan shalat malam. Apabila tiba pertengahan malam, beliau segera mernbangunkan keluarganya untuk shalat. la berseru: Shalat, shalat! seraya membacakan ayat ini: Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerja-kannya. Kami tidak meminta rizki kepadamu, Kami1ah yang memberi rizki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertaqwa. (Qs. Thoha: 132) Banyak di antara kita yang lalai melewati waktu ini dengan istirahat dan tidur, lalu segera makan sahur. Mungkin karena menganggap ibadah shalat tarawih sudah dilakukan setelah isya. Padahal waktu-waktu sepertiga malam seharusnya tetap bisa dihidupkan lebih banyak daripada bulan-bulan lain. Pada waktu inilah, disebutkan dalam hadits Rasulullah saw, Rabb kami turun setiap malam ke langit dunia saat sepertiga malam terakhir dan berkata: Siapa yang berdo'a kepada-Ku, Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, Aku beri. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, Aku ampuni dia. (HR. /amaah) Barangsiapa yang menunaikan qiyamul lail pada bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala, niscaya akan diampuni dosa-dosa-nya yang telah lalu. (HR Bukhori dan Muslim) Dalam Al Qur'an, Allah swt berfirman: Dan hamba-hamba yang baik dari Rabb Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka. (Al-Furqan : 63-64) Setelah itu kita bisa menunaikan makan sahur yang memang disunnahkan oleh Rasulullah saw. Jangan lupa tanamkanlah niat dan ikhlaskanlah berpuasa pada siang hari nanti. LaIu bersiap untuk shalat Subuh berja-maah di masjid dan berangkatlah lebih awal. Di masjid sibukkanlah diri dengan memper-banyak istighfar. Aktifitas seperti ini disebutkan dalam Al Qur'anul Karim, ... wal mustaghfiriina bil ashaar., Pada waktu sahur kita memang dianjurkan banyak berdo'a, karena waktu sahur termasuk waktu diijabahnya do'a seorang hamba. Setelah azan subuh dirikanlah shalat dua rokaat sebelum subuh. Kemudian tunaikanlah shalat Subuh berjamaah. Setelah Subuh: Berhati-hatilah dari terpaan rasa kantuk bila kita tidak terbiasa bangun lebih pagi pada hari-hari yang lain. Berusahalah untuk tidak tidur dalam ruas waktu setelah subuh hingga terbit matahari. Para salafushalih sangat tidak menyukai tidur pada waktu itu. Ibnul Qayyim Al Jauziyah dalam Madarijus Salikin menyebutkan, Di antara tidur yang tidak disukai menurut mereka ialah tidur antara shalat subuh dan terbit matahari, karena ia merupakan waktu untuk memperoleh hasil. Bagi perjalanan ruhani, pada saat itu terdapat keistimewaan besar, sehinga seandainya mereka melakukan perjalanan (kegiatan) semalam suntuk pun, belum tentu dapat menandinginya. Jika kita sangat dibebani kantuk, bertahanlah dan bersabarlah, karena biasanya kebiasaan itu akan terbentuk setelah tiga hari kita melakukan suatu ritme yang berbeda. Selanjutnya, insya Allah kita tidak akan merasakan kantuk sedahsyat sebelumnya. Duduklah berdzikir setelah subuh hingga matahari terbit adalah sunnah. Dari Abu Umamah Ra dikatakan bahwa Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah kemudian duduk berdzikir kepada Allah sampai terbitnya matahari, kemudian berdiri dan shalat dua rakaat, maka ia akan memperoleh pahala haji dan umrah. Waktu ba'da subuh hingga matahari terbit adalah waktu yang penuh barakah yang seharusnya benar-benar dipelihara oleh setiap mukmin. Peliharalah waktu itu dengan mengisinya melalui tilawatul Quran satu juz dalam satu hari, berdzikir atau menghafal. Inilah yang dilakukan Rasulullah saw selesai menunaikan shalat Subuh, bahwa ia
[daarut-tauhiid] Fw: Pusat konsultasi untuk keluarga
---Original Message--- From: ustadz Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, PUSAT KONSULTASI ISLAM UNTUK KELUARGA Kamis, 07 September 06, klik di sini : http://www.alsofwah.or id/?pilih=lihatmaklumatid=65 IDE PEMIKIRAN Membuka Pusat Pelayanan Konsultasi Keluarga/Muslim melalui telepon. Pelayanan berupa penampungan keluhan, problem pribadi dan masyarakat untuk selanjutnya diberikan solusi dan alternatif pemecahannya. PENTINGNYA PROGRAM INI Pada jaman modern ini, karena berbagai faktor, banyak orang yang sibuk memenuhi kepuasan dan syahwat pribadinya dengan melupakan tanggung jawab dirinya. Sehingga tidak mengherankan jika kemudian timbul berbagai permasalahan, seperti penyimpangan perilaku, perselingkuhan, stress, perasaan ketidakberartian diri dsb. Karena itu, sungguh menjadi kebutuhan untuk mendirikan Pusat Konseling dan Solusi Problem Rumah Tangga di setiap kota. Dengan demikian, terdapat orang-orang yang mumpuni dan punya otoritas di bidangnya untuk memberikan jawaban dan solusi atas problem-problem sosial dan rumah tangga. BENTUK INSTITUSI Pusat Konseling ini hendaknya di bawah institusi resmi, baik institusi tersendiri (mandiri) ataupun di bawah institusi lain yang resmi, seperti yayasan, ormas atau masjid. Dengan demikian Pusat Konseling ini akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat serta dukungan aparat pemerintah setempat. Sebab Pusat Konseling ini ikut andil dalam membantu pemerintah dalam mendidik dan memberdayakan masyarakat. PARA PRAKTISI DI PUSAT KONSELING Syarat-syarat menjadi pekerja di Pusat Konseling adalah sebagai berikut: 1. Penuntut ilmu yang mengagungkan Al-Qur'an dan As-Sunnah. 2. Bijaksana dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah. 3. Berakhlak baik, lemah lembut, sabar dan amanah dalam memegang rahasia. 4. Bekerja untuk mengharap pahala Allah, tidak untuk mencari uang. JAM KERJA Diusulkan agar jam kerja Pusat Konseling adalah malam hari. Yaitu sehabis shalat Asar hingga pukul sembilan malam atau lima jam sehari. Lain halnya jika ada orang yang menawarkan diri untuk bekerja Lillahi Ta'ala, maka tidak mengapa mengambil waktu pada pagi atau sore hari. JUMLAH PETUGAS Petugas jaga Pusat Konseling pada setiap jam kantor adalah minimal dua orang Satu orang bertugas memberikan jawaban melalui telepon. Dan satu orang lainnya menangani mereka yang langsung datang ke Pusat Konseling. SUMBER KEUANGAN Setiap pekerjaan -sedikit atau banyak- pasti membutuhkan anggaran. Tetapi seperti Pusat Konseling ini tentu tidak membutuhkan dana besar. Karena anggaran yang terutama dibutuhkan adalah pembayaran rekening telepon, listrik dan sewa gedung, jika terpaksa harus berdiri sendiri. Adapun sumber keuangan yang diusulkan adalah: 1.Donatur bulanan. 2.Yayasan atau organisasi kemasyarakatan yang mendukung program seperti ini. 3.Sebagian pebisnis setempat, setelah sebelumnya dijelaskan tentang pahala besar bagi orang yang menyelesaikan perselisihan dan persengketaan di antara sesama manusia. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN BERKAITAN DENGAN PUSAT KONSELING DAN SOLUSI PROBLEMA RUMAH TANGGA a.. Tidak boleh gegabah dalam memberikan fatwa. b.. Hendaknya berfatwa berdasarkan ilmu. Bila kesulitan menjawab suatu masalah, maka ia harus menunda menjawabnya, selanjutnya ia mempelajari masalahnya dan bertanya kepada ahli ilmu tentang kesulitan yang dihadapinya. c.. Hendaknya berfikir dengan mendalam dan memahami dengan baik dan menyeluruh persoalan yang dihadapi serta tidak tergesa-gesa memberikan kesimpulan hukum. Bila berkaitan dengan orang lain, dan memungkinkan untuk meminta klarifikasi, maka ia harus minta klarifikasi kepadanya. Dan sebaiknya kedua belah pihak didatangkan untuk menyelesaikan masalah seperti ini, terutama masalah besar yang bisa mengancam keutuhan rumah tangga. d.. Hendaknya ia menjaga rahasia atau informasi yang ia dapatkan dari salah satu atau kedua belah pihak yang sedang berkonflik. e.. Mencairkan suasana, menggunakan bahasa informal dan selalu bersikap optimis dalam menyelesaikan persoalan secara umum, terutama persoalan keluarga. Hendaknya pula ia berusaha untuk mendekatkan kedua belah pihak yang sedang ada konflik, serta memberikan gambaran yang baik tentang masing-masing pihak kepada pihak lainnya. Nabi saw bersabda, Bukanlah termasuk pendusta orang yang memperbaiki hubungan di antara manusia, lalu ia mengembangkan kebaikan atau mengatakan kebaikan. (HR. Bukhari, no. 2546) f.. Tidak mengapa meminta kerabat dekat atau teman salah satu pihak untuk menjadi penengah, jika hal itu memang diperlukan. g.. Sebagian problem sosial ada yang memerlukan solusi secara tidak langsung, karena yang mengadukan masalah tidak menghendaki pihak dari Konseling mengadukan masalah tersebut atau membicarakannya kepada yang lain. Misalnya, seorang isteri mengadukan bahwa suaminya adalah pelit, tidak shalat atau berbagai bentuk penyimpangan lainnya. Dalam kondisi seperti ini, pihak Konseling harus mencari orang yang punya hubungan
[daarut-tauhiid] Hindu Pun Tolak Pluralisme Agama
Hindu Pun Tolak Pluralisme Agama Minggu, 03 September 2006 - 11:21:51 WIB Penganut agama Hindu ternyata juga menolak paham Pluralisme Agama. Paham ini, katanya, sebagai Universalisme Radikal Oleh: Adian Husaini Beberapa hari lalu saya menerima kiriman sebuah buku menarik dari seorang teman di Bali berjudul Semua Agama Tidak Sama, terbitan Media Hindu tahun 2006. Buku yang berisi kumpulan tulisan sejumlah tokoh dan cendekiawan Hindu ini secara tajam mengupas dan mengritisi paham Pluralisme Agama yang biasanya dengan sederhana diungkapkan dengan ungkapan semua agama adalah sama. Buku ini diberi pengantar oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), yang merupakan induk umat Hindu di Indonesia. Memang, kaum Pluralis Agama dari berbagai penganut agama sering mengutip ucapan sebagian tokoh agama Hindu untuk mendukung pendapat mereka. Sukidi, misalnya, seorang propagandis Pluralisme Agama yang sedang kuliah di Harvard menulis dalam satu artikel di media massa, bahwa Mahatma Gandhi pun seirama dengan mendeklarasikan bahwa semua agama entah Hinduisme, Buddhisme, Yahudi, Kristen, Islam, Zoroaster, maupun lainnya- adalah benar. Dan, konsekuensinya, kebenaran ada dan ditemukan pada semua agama. Agama-agama itu diibaratkan, dalam nalar pluralisme Gandhi, seperti pohon yang memiliki banyak cabang (many), tapi berasal dari satu akar (the One). Akar yang satu itulah yang menjadi asal dan orientasi agama-agama. (Jawa Pos, 11 Januari 2004). Dalam paparannya tentang Hinduism dari bukunya, The Worlds Religions (New York: Harper CollinsPubliser, 1991), Prof. Huston Smith juga menulis satu sub-bab berjudul Many Paths to the Same Summit (Banyak jalan menuju puncak yang sama). Huston Smith menulis, bahwa Sejak dulu, kitab-kitab Veda menyatakan pandangan Hindu klasik, bahwa agama-agama yang berbeda hanyalah merupakan bahasa yang berbeda-beda yang digunakan Tuhan untuk berbicara kepada hati manusia. Kebenaran memang satu; orang-orang bijak menyebutnya dengan nama ang berbeda-beda). Untuk memperkuat penjelasannya tentang sikap Pluralistik agama Hindu, Huston Smith juga mengutip ungkapan orang suci Hindu abad ke-19, yaitu Ramakrishna, yang mencari Tuhan melalui berbagai agama: Kristen, Islam, dan Hindu. Hasilnya, menurut Ramakrishna, adalah sama saja. Maka ia menyatakan: Tuhan telah membuat agama-agama yang berbeda-beda untuk memenuhi berbagai aspirasi, waktu, dan negara. Semua doktrin hanyalah merupakan banyak jalan; tetapi satu jalan tidak berarti Tuhan itu sendiri. Sesungguhnya, seseorang dapat mencapai Tuhan jika ia mengikuti jalan mana saja dengan sepenuh hati). Penjelasan-penjelasan tentang agama Hindu yang dilakukan oleh berbagai kalangan Pluralis Agama, tampaknya membuat kaum Hindu merasa gerah dan tidak tenang. Maka, mereka pun melakukan perlawanan, dengan membantah pendapat-pendapat kaum Pluralis Agama. Salah satu buku yang secara keras membantah paham Pluralisme Agama, adalah buku Semua Agama Tidak Sama, terbitan Media Hindu tahun 2006. Dalam buku ini paham Pluralisme Agama disebut sebagai paham Universalisme Radikal yang intinya menyatakan, bahwa semua agama adalah sama. Buku ini diberi kata pengantar oleh Parisada Hindu Dharma, induk umat Hindu di Indonesia. Editor buku ini, Ngakan Made Madrasuta menulis kata pengantarnya dengan judul Mengapa Takut Perbedaan? Ngakan mengkritik pandangan yang menyamakan semua agama, termasuk yang dipromosikan oleh sebagian orang Hindu Pluralis yang suka mengutip Bagawad Gita IV:11: Jalan mana pun yang ditempuh manusia ke arah-Ku, semuanya Aku terima. Padahal, jelas Ngakan: Yang disebut Jalan dalam Gita adalah empat yoga yaitu Karma Yoga, Jnana Yoga, Bhakti Yoga, dan Raja Yoga. Semua yoga ini ada dalam agama Hindu, dan tidak ada dalam agama lain. Agama Hindu menyediakan banyak jalan, bukan hanya satu bagi pemeluknya, sesuai dengan kemampuan dan kecenderungannya. Bagian pertama buku ini memuat tulisan Giridhar Mamidi yang diberi judul Semua Agama Sederajat? Semuanya Mengajarkan Hal Yang Sama?. Di sini, penulis berusaha membuktikan bahwa semua agama tidaklah sama. Hanyalah orang-orang Hindu yang suka menyatakan, bahwa semua agama adalah mengajarkan hal-hal yang sama. Bahkan, Bharat Ratna Bhagavandas menulis satu buku berjudul The Essential Unity of Religions (Kesatuan Esensial dari Semua Agama). Mahatma Gandhi pun mendukung gagasan ini. Dr. Frank Gaetano Morales, seorang cendekiawan Hindu, mengecam keras orang-orang Hindu yang menyama-nyamakan agamanya dengan agama lain. Biasanya kaum Hindu Pluralis menggunakan metafora gunung (mountain metaphor), yang menyatakan: Kebenaran (atau Tuhan atau Brahman) berada di puncak dari sebuah gunung yang sangat tinggi. Ada berbagai jalan untuk mencapai puncak gunung, dan dengan itu mencapai tujuan tertinggi. Beberapa jalan lebih pendek, yang lain lebih panjang. Jalan itu sendiri bagaimana pun tidak penting. Satu-satunya yang sungguh
[daarut-tauhiid] Fw: Ssssttt...Ada Kopi Beralkohol
---Original Message--- From: [EMAIL PROTECTED] 30 Juni 2006 Ssssttt...Ada Kopi Beralkohol tri Bagimanapun cara penyajiannya, jika kopi sudah dicampur dengan minuman beralkohol jenis apapun, maka statusnya yang semula halal berubah menjadi haram. Pada tulisan sebelumnya telah diuraikan bahan-bahan campuran kopi yang bisa mempengaruhi status kehalalan secangkir kopi. Bahan-bahan campuran seperti non-dairy creamer, perisa, atau bahan penstabil jika tidak jelas kehalalannya sudah pasti jika dicampurkan dengan kopi murni yang berasal dari biji kopi asli akan menyebabkan status kopi tersebut menjadi tidak jelas kehalalannya juga. Jenis-jenis kopi campuran seperti ini diproduksi dalam bentuk campuran siap seduh atau minuman siap minum dalam kemasan. Disamping jenis-jenis kopi siap seduh atau siap minum dalam kemasan yang mudah ditemui sehari-hari di pasaran, saat ini semakin banyak juga kopi siap minum yang dijual di restoran, kafe, ataupun hotel. Ngopi tidak hanya menjadi budaya di warung-warung kecil tepi jalan, tapi kini menjadi suatu gaya hidup kelas elit. Jika warung-warung sederhana hanya menawarkan kopi tubruk atau coffee mix instan seduh, maka restoran, kafe atau hotel biasanya menawarkan berbagai variasi jenis kopi yang diberi bermacam nama yang sering membingungkan bagi orang-orang yang tidak terbiasa. Kafe, restoran, atau hotel biasanya menyiapkan minuman kopi dari biji kopi asli yang disangrai sendiri, kemudian dengan menggunakan coffee maker dihasilkan cairan ekstrak kopi. Seduhan kopi asli yang sangat kuat rasa dan aromanya biasa ditawarkan dengan nama kopi espresso. Selain itu, menu dasar kopi yang umum dijual biasanya mencakup kopi dengan tambahan susu yang sering ditawarkan dengan nama caffee latte atau jika dicampur coklat akan dihasilkan cappuccino. Keduanya dapat dihidangkan dengan tambahan krim susu di atasnya dan ditaburi serbuk cokalat atau kayu manis untuk cappuccino. Bagaimana status kehalalannya? Seduhan kopi yang dihasilkan langsung dari biji kopi tentunya tidak perlu diragukan kehalalannya. Yang perlu diperhatikan adalah tentunya bahan-bahan campurannya. Tiga contoh menu dasar yang disebutkan di atas menggunakan susu yang biasanya merupakan susu asli bukan non-dairy creamer dan krim susu. Keduanya perlu diperhatikan apakah merupakan bahan alami asli atau merupakan bahan hasil olahan sudah dicampur dengan bahan-bahan lain. Selain itu, di luar negeri ada kebiasaan menambahkan ekstra krim susu pada tempat terpisah yang sudah diberi seikit minuman beralkohol. Hal ini jelas tidak halal. Selain menu dasar tersebut, biasanya di dalam daftar menu ditawarkan berbagai jenis minuman kopi lain baik dalam bentuk panas maupun dingin. Dalam memilih nama minuman kopi yang belum dikenal, konsumen perlu sekali berhati-hati, karena banyak jenis minuman kopi yang dicampur dengan minuman beralkohol. Jika hanya menilik namanya, konsumen tidak bisa dengan mudah mengenali kopi yang dicampur dengan minuman berakohol. Kopi yang dicampur minuman beralkohol ada yang dihidangkan dalam keadaan panas maupun dingin. Jenis minuman alkohol yang dicampurkan bisa hanya satu jenis, akan tetapi bisa juga beberapa jenis. Ada minuman yang ditambahkan berbagai herba, rempah cengkeh, kayu manis hingga ekstrak jeruk. Cara menghidangkannya ada yang diberi krim susu di bagian atasnya, ada pula yang tidak. Bagimanapun cara penyajiannya, jika kopi sudah dicampur dengan minuman beralkohol jenis apapun, maka status kopi yang semula halal berubah menjadi haram. Jadi, status hukumnya mengikuti status minuman beralkohol yang menjadi campurannya, tanpa melihat berapa jumlah yang dicampurkan. Sedikit maupun banyak, status keharamannya tidak berbeda. Berikut ini ini diberikan beberapa contoh nama minuman kopi yang dicampur minuman beralkohol. Beberapa contoh nama minuman kopi yang mengandung rum adalah Cajun Coffee, Danish Coffee, Jamaican Coffee, Vermont Coffee, Tia Maria dan Spanish Coffee. Contoh-contoh lain yang mengandung brandy adalah Colonial Coffee, Keoki Coffee dan German Coffee. English Coffee seperti halnya Mexican Coffee dan French Coffee mengandung kahlua, akan tetapi juga dicampur dengan London gin. Adapun Irish Coffee yang terkenal itu ternyata dibuat dengan mencampurkan kopi dengan gula, krim susu dan Irish whiskey. Beberapa jenis kopi selain ditambahkan minuman keras juga ditambahkan buah, rempah ataupun herba seperti Orleans Coffee (mengandung cognac , jeruk, dan cengkeh) dan Coffee Brulot (mengandung brandy, kulit jeruk, cengkeh, kayu manis, dan ekstrak vanila). Mencermati kenyataan tersebut di atas, konsumen muslim perlu sekali berhati-hati dalam memilih minuman kopi. Kita terbiasa dengan minuman kopi standar dan tidak menyadari bahwa banyak minuman kopi yang diolah dengan menambahkan berbagai jenis minuman beralkohol. Bertanya dan mencari informasi sebelum memilih merupakan langkah yang harus dilakukan. Jangan sampai terkecoh dengan nama coffee. Maksud hati
Re: [daarut-tauhiid] Hukum memelihara anjing untuk menjaga rumah
Wa'alaikum salam warohmatullaahi wabarakaatuh, Saya coba menjawab yah, Memelihara anjing boleh, tapi ada persyaratannya Persyaratannya yang memelihara anjing itu musti banyak-banyak beramal kebajikan karena setiap harinya catatan amal yang memelihara anjing tsb dikurangi suatu kerugian lagi yaitu malaikat rahmat tidak mau masuk ke rumah --rumah yang ada anjingnya. belum lagi terkena air liur anjing yang menyebabkan najis berat yaitu musti dicuci dengan 7 rupa salah satunya menggunakan tanah. Orang muslim memelihara anjing biasanya hanya digunakan untuk memburu saja, bukan untuk jaga rumah. Untuk menjaga rumah kalau pendapat saya lebih baik pelihara Angsa daripada memelihara anjing. saya rasa segitu aja dulu, mudah-mudahan ada manfaatnya. Wassalamu'alaikum wr wb. Bustam ---Original Message--- From: Syaifullah Date: 07/12/06 12:06:36 To: daarut-tauhiid@yahoogroups.com Subject: [daarut-tauhiid] Hukum memelihara anjing untuk menjaga rumah Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh, Saya mempunyai seorang teman muslim yang berniat memelihara anjing untuk menjaga keamanan di rumahnya. Mohon kiranya bantuan informasi dari saudara-saudaraku sekalian yang tahu tentang hukum memelihara anjing bagi keluarga muslim dan jika memang diperbolehkan apa batasan-batasannya. Jazakallohu atas bantuannya. Wassalamu'alaikum wr wb. Syaifullah Yahoo! Groups Sponsor ~-- Check out the new improvements in Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/vbOolB/TM ~- === Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar === Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[daarut-tauhiid] Fw: Kajian Hadits Shahih (36) ::
---Original Message--- Hadis riwayat Abu Musa Al-Asy`ari Radhiyallahu anhu, ia berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Perumpamaan orang mukmin yang membaca Alquran adalah seperti perumpamaan buah utrujah, baunya harum dan rasanya enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Alquran adalah seperti buah kurma, tidak ada baunya sama sekali namun rasanya manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Alquran adalah seperti buah raihanah, baunya harum namun rasanya pahit. Sedangkan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Alquran adalah seperti buah peria, tidak ada baunya sama sekali dan rasanya pahit. (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i, Abu Dawud, Ibun Majah, Ahmad bin Hambal dan Ad Darimi) NB : Semoga kita termasuk golongan yang mempunyai buah yang harum dan rasanya enak. Insya Allah. http://semenit.co.nr [dengan sunnah raih kemuliaan] === Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar === Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[daarut-tauhiid] Fw: Sinyal
---Original Message--- From: Yanuarman Date: 07/04/06 17:50:54 To: *Baitul_Hikmah-List; Poety Sikamsuri; Lizwan Syahrizal; Koessa Indrayani Subject: Sinyal Sinyal Pesawat handphone --tercanggih sekalipun-- membutuhkan sinyal untuk bisa berfungsi sebagai alat komunikasi. Untuk menjadi pribadi yang efektif, kita pun harus sensitif terhadap sinyal-sinyal komunikasi yang dipancarkan orang lain. Dalam sebuah seminar di Makassar, seorang mahasiswa UNHAS yang menemani saya menceritakan banyak anekdot mengenai petani cengkeh yang biasanya mendadak kaya sehabis panen. Kebanyakan temanya adalah soal bagaimana mereka membelanjakan uang mereka yang berlebih itu. Ini salah satunya: Ada seorang petani cengkeh dari pedalaman pergi berbelanja ke kota dengan membawa banyak sekali uang hasil penjualan panenannya. Mereka bermaksud membelanjakan uang yang berlimpah itu. Datanglah mereka ke sebuah gerai handphone terbesar di kota itu. Saya hendak membeli handphone type yang paling baru dan canggih? kata petani itu. Oh silahkan Pak, apakah Bapak sudah ada SIM card-nya? sambut pegawai toko dengan ramah. Oh perlu SIM juga ya? tanya petani itu sembil mencabut dompet, mengeluarkan SIM mengemudinya. Oh, bukan SIM mengemudi Pak, tapi nomor dari operatornya ... kalau begitu apa sekalian SIM card-nya Pak? Oh ya, kalau begitu sekalian SIM card-nya. jawab petani itu kalem. Tapi Pak, maaf, Bapak tinggal di daerah mana? Saya? di Sungai Ujung, Kabupaten Kaki Bukit. Wah, di sana nggak ada sinyal Pak. Oh ya? kalau begitu tolong dik, dilengkapi dengan sinyal sekalian. Bagaimana pun canggihnya pesawat telepon yang kita miliki, tidak akan berfungsi dengan baik kalau tidak ada sinyal yang ditangkap. Demikian pula dalam kehidupan sehari-hari kita, sesungguhnya banyak sekali sinyal-sinyal komunikasi yang perlu kita tangkap untuk mempertajam keputusan yang hendak kita ambil. Kemampuan untuk secara sensitif menangkap sinyal-sinyal komunikasi itu kemudian mengolahnya secara internal merupakan ciri khas yang hanya dimiliki oleh mereka yang mempunyai kepribadian matang. Sebaliknya, secanggih apa pun penampilan Anda, tetapi nggak pernah nyambung, ya tak lebih dari sebuah handphone canggih yang nggak bisa dipakai nelpon. Tulalit kan? Sumber : Lightbreakfast Yahoo! Groups Sponsor ~-- Check out the new improvements in Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/vbOolB/TM ~- === Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar === Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[daarut-tauhiid] Fw: Mufti Arab Saudi Serukan Qunut Nazilah
---Original Message--- From: ustadz Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh, Keterangan lengkap klik di sini: http://www.alsofwah.or id/?pilih=lihatakhbarid=456 Mufti ARAB SAUDI Serukan Qunut Nazilah Untuk Palestina!!! Senin, 03 Juli 06 Mufti umum kerajaan Arab Saudi, Fadhilat Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh menyerukan dilakukannya Qunut Nazilah untuk penduduk Palestina yang saat ini menghadapi serangan brutal pasukan pendudukan Israel. Dalam pembicaraan via teleponnya dengan salah satu situs Islam terkenal di Timur Tengah, al-Islam el-YoumE Samahah al-Mufti, Alu Syaikh berpendapat bahwa cobaan yang dialami rakyat Palestina tersebut mengajak kita untuk berinisiatif segera melakukan Qunut Nazilah di masjid-masjid. Dalam khutbah jumat lalu yang disampaikannya di sebuah JamiEal-Kabir, Riyadh, Fadhilat Syaikh Alu Syaikh mengatakan, Sesungguhnya saudara-saudara kita di Palestina tengah melewati masa-masa yang amat berat dan berbagai cobaan pedih yang menyayat-nyayat setiap hati Muslim atas kezhaliman, tindakan biadab dan pelanggaran yang dilakukan terhadap kaum wanita, anak-anak dan orang-orang tua tidak berdosa di sana, yang tidak memiliki daya dan upaya. Musuh, Sang Pencaplok telah menghancurkan bumi mereka, merobohkan infrastruktur-inftrastruktur negeri dan seluruh instalasi-instalasi vital lainnya.!!E Beliau menambahkan, Sungguh! Itu merupakan petaka bagi Islam dan pemeluknya Kita memohon kepada Allah agar menyatukan hati mereka, menganugerahkan mereka ketegaran, pertolongan dan taufiq-Nya serta semoga mereka merapatkan barisan dan bersatu melawan musuh-musuh Islam.!!E(istod/AH) Yahoo! Groups Sponsor ~-- Great things are happening at Yahoo! Groups. See the new email design. http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/vbOolB/TM ~- === Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar === Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[daarut-tauhiid] Fw: KEMATIAN DI SEKITAR KITA ADALAH PERINGATAN
Assalamu'alaikum wa rohmatullohi Ta'ala wa barokatuhu Kematian di sekitar kita adalah Peringatan Penulis: Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed Makna Kehidupan Banyak manusia yang tidak memahami arti kehidupan. Mereka hanya berlomba-lomba untuk mendapatkan kesenangan-kesenangan hidup duniawi. Slogan-slogan mereka adalah memuaskan hawa nafsunya, Yang Penting Puas. Prinsip dan misi mereka adalah bagaimana mereka dapat menikmati kehidupan, seakan-akan mereka tumbuh dari biji-bijian, kemudian menguning dan mati tanpa ada kebangkitan, perhitungan dan hisab. Milik siapakah mereka? Apakah mereka tercipta begitu saja? Ataukah mereka yang menciptakan diri mereka sendiri? ? ?? ?? ???]?: 35[ Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu ataukah mereka yang menciptakan? (ath-Thuur: 35) Allah menciptakan kita, memberikan kepada kita kehidupan adalah untuk suatu tujuan dan tidak sia-sia: ?? ?.]???: 36[ Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan sia-sia? (al-Qiyamah: 36) Berkata Imam Syafi'i (ketika menafsirkan ayat ini): Makna sia-sia adalah tanpa ada perintah, tanpa ada larangan. (Tafsirul Quranul Karim, Ibnu Katsir, jilid 4, cet. Maktabah Darus Salam, 1413 H hal. 478) Jadi manusia hidup tidak sia-sia, mereka memiliki aturan, hukum-hukum, syariat, perintah dan larangan, tidak bebas begitu saja apa yang dia suka dia lakukan, apa yang dia tidak suka dia tinggalkan. Hidup dan Mati Adalah Ujian Setiap yang hidup pasti akan merasakan kematian. Allah Y menjadikan kehidupan dan kematian sebagai ujian. Siapa di antara manusia yang terbaik amalannya? ?? ? ??? ? ???. ]?: 1[ (Dialah) yang menjadikan mati dan hidup, agar Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (al-Mulk: 2) Fudhail bin Iyadh berkata: Amalan yang paling baik adalah yang paling ikhlas dan yang paling sesuai dengan sunnah. (Iqadhul Himam al-muntaqa min Jami'il Ulum wal Hikam, Syaikh Salim 'Ied al-Hilali, hal. 35) Kita hidup di dunia adalah untuk diuji, siapa yang paling ikhlas amalannya hanya murni untuk Allah semata dan siapa yang paling sesuai dengan sunnah rasulullah r. Oleh karena itu kita perlu memperhatikan apa makna kehidupan dan apa makna kematian? Saudaraku-saudaraku kaum muslimin, sesungguhnya Allah menciptakan kita adalah untuk satu tugas yang mulia yaitu beribadah hanya kepada-Nya. Allah turunkan kitab-kitabnya, Allah mengutus rasul-rasul -Nya adalah untuk misi ini. ? ??? ?? ??.]: 56[ Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Ku (adz-Dzariyat: 56) Sehingga hidup kita ini tidaklah sia-sia, melainkan kehidupan sementara yang sarat akan makna dan kelak akan ditanya tentang apa yang kita perbuat di dunia ini. Kehidupan di dunia hanya sementara Ingatlah, kehidupan ini hanya sebentar. Pada saatnya nanti kita akan memasuki alam kubur (alam barzakh) sampai datangnya hari kebangkitan. Lalu kita akan dikumpulkan di padang mahsyar, setelah itu kita menghadapi hari perhitungan (hisab). Dan kita akan menerima keputusan dari Allah, apakah kita akan bahagia dalam surga ataukah akan sengsara dalam neraka. Kehidupan setelah mati ini merupakan kehidupan panjang yang tidak terhingga. Kehidupan ini disebutkan dalam al-Qur'an dengan istilah ?? (kekal di dalamnya) atau dengan (selama-lamanya) atau dengan istilah ?? ? (tidak akan terputus). Sehari dalam kehidupan akhirat adalah lima puluh ribu tahun kehidupan di dunia. Maka kita bisa lihat betapa pendeknya kehidupan manusia yang tidak ada sepersekian puluh ribu dari hari kehidupan akhirat. Berapa umur manusia yang terpanjang dan berapa yang sudah kita jalani? Itu pun kalau kita anggap umur yang terpanjang, sedangkan ajal kita tidak tahu, mungkin esok atau lusa Oleh karena itu seorang yang berakal sehat akan lebih mementingkan kehidupan yang panjang ini. Seorang yang cerdas akan menjadikan kehidupan dunia sebagai kesempatan untuk meraih kebahagiaan hidup di akhirat yang abadi. ? ??? ? ??? ? ?? ?? ??... ]?: 77[ Dan carilah dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari duniawi (al-Qashash: 77) Namun kebanyakan manusia lalai dari peringatan Allah di atas. Mereka lebih mementingkan kenikmatan dunia yang hanya sesaat dan lupa terhadap kehidupan akhirat yang kekal. ?? ?? ? ?? ?. ]??: 16-17[ Tetapi kalian memilih kehidupan duniawi, padahal kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. (al-A'laa: 16-17) Allah hanya meminta kepada kita dalam kehidupan yang pendek ini untuk beribadah kepada-Nya semata dengan cara yang diajarkan
[daarut-tauhiid] Fw: MENCEGAH ADU DOMBA ANTAR SESAMA MUSLIM
---Original Message- From: Syahrizal Musa [mailto:[EMAIL PROTECTED] MENCEGAH ADU DOMBA ANTAR SESAMA MUSLIM Buletin al-Islam Edisi 310 Saat ini banyak pihak mengkhawatirkan adanya bentrokan fisik antar komponen umat Islam. Hal ini dilandaskan pada ketegangan dan hampir bentroknya dua kelompok di Jakarta pada 26 Mei lalu. Berikutnya, muncul juga ketegangan di Jember dan penghadangan di Demak (15 Juni 2006). Kejadian yang menjurus pada aksi kekerasan seperti ini sangat memprihatinkan. Untuk memahami hal ini, perlu dikaji hal-hal yang melingkupinya. Pihak Asing dan Adu Domba Sejak peledakan Gedung WTC AS telah memproklamirkan perang tanpa akhir terhadap terorisme. Saat itu AS menyatakan, Eeither with us or with terrorists (Bersama kami [AS] atau bersama teroris). Jadi, teroris yang dimaksud adalah setiap pihak yang menentang kezaliman yang dilakukan AS. Dalam kunjungannya ke Indonesia, para pejabat AS selalu menjadikan tema terorisme sebagai salah satu agenda utamanya. Menlu AS Condoleezza Rice datang ke Indonesia bulan Maret lalu. Dalam jumpa persnya, ia (10/3/2006) menyatakan bahwa demokrasi di Indonesia sudah matang dalam menangani kemungkinan kehadiran kelompok garis keras. Garis keras yang dimaksud adalah kelompok Islam seperti halnya Hamas di Palestina. Diharapkan melalui kerjasama ini Indonesia makin memerangi kelompok-kelompok Islam yang mereka sebut 'garis keras'. Lalu Rice menghendaki Indonesia menjadi negara yang disebut dengan negara 'Islam moderat'. Akhir Maret 2006, PM Inggris Tony Blair juga datang. Di dalam negerinya, Inggris hendak melarang gerakan-gerakan Islam yang dianggapnya keras. Kebijakan luar negerinya pun senantiasa mengekor AS yang terus-menerus tak menghendaki Islam dan umatnya bangkit. Contoh nyata adalah dalam kemenangan Hamas. Walaupun secara demokratis Hamas menang, AS dan Inggris tetap merintangi Hamas dengan mengeluarkan kecaman dan keberpihakannya kepada Israel. Dalam wawancara ekslusif dengan salah sebuah stasiun TV nasional, Blair menegaskan maksud kunjungannya ke Indonesia tidak lepas dari urgensi Indonesia sebagai negeri Muslim yang menurutnya dapat menjadi simbol penyatuan demokrasi dengan Islam. Jadi, kedatangan Blair adalah untuk mengokohkan Indonesia yang tidak menerapkan Islam kâffah, melainkan menerapkan demokrasi sekular yang liberal. Islam yang diperkenankan hanyalah yang bercorak liberal. Tidak aneh kalau seorang pentolan kelompok liberal mengakui (Media Indonesia, 20/6/2006) bahwa 'Islam' liberal adalah untuk demokrasi liberal-pas dengan agenda Barat. Agenda sesungguhnya atas kunjungan Blair ke Indonesia adalah untuk melakukan politik belah bambu (adu domba) terhadap kaum Muslim. Sebab, apa yang disampaikan dan dilakukan oleh Blair di Indonesia-sebagai pribadi maupun cerminan dari sikap pemerintahannya-berbeda dengan sikap yang sebenarnya. Hal ini bisa dilihat dalam pernyataan Menteri Dalam Negeri Inggris Charles Clarke yang mengatakan, Tidak ada tawar-menawar tentang pendirian kembali Khilafah dan syariah Islam . PM Inggris Tony Blair juga menyatakan, Islam merupakan ideologi Iblis/jahat (evil ideology) dengan ciri: (1) ingin mengeliminasi Israel; (2) menjadikan syariat Islam sebagai sumber hukum; (3) menegakkan Khilafah; (4) bertentangan dengan nilai-nilai liberal. (BBC News 16/7/2005). Kunjungan Menteri Pertahanan AS Rumsfeld, awal Juni ini, juga mengandung adanya tekanan AS terhadap Indonesia untuk memaksakan cara memerangi teroris yang mereka definisikan. Hal ini terlihat dari pernyataan Menhan Indonesia Juwono Sudarsono yang mengultimatum AS agar jangan mencoba memaksakan keinginan antiterorismenya kepada negara lain. Jadi, kunjungan pejabat AS dan Inggris dalam waktu berdekatan tersebut menyangkut upaya memerangi Islam demi menghunjamkan demokrasi liberal dengan dalih perang melawan terorisme. Dua Cara Penghancuran Dalam rangka mencapai hal tersebut, setidaknya terlihat ada dua cara yang mereka tempuh. Pertama: kerjasama keamanan permanen. AS sangat ambisius mengajak Indonesia untuk bergabung dalam kerjasama keamanan permanen yang dikenal dengan Proliferation Security Initiative (PSI). Kunjungan berturut-turut dua petinggi AS dalam waktu berdekatan, yaitu Menlu AS Condoleeza Rice dan Menhan AS Donald Rumsfeld, sama-sama berupaya untuk meyakinkan (baca: menekan) Pemerintah Indonesia untuk bergabung dalam PSI. Pemerintah Indonesia saat ini mulai serius menanggapi tawaran petinggi AS tersebut. Sebagaimana yang diberitakan Republika (13/6), dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR (12/6), Menko Polhukam Widodo AS meminta DPR agar tidak serta-merta menolak PSI. Sebenarnya, PSI tersebut lebih merupakan upaya AS untuk meraih kepentingannya. Kepentingan AS dalam PSI ini sangat tampak dalam Pidato Kenegaraan Presiden Bush pada 2 Februari 2005, Kita bekerjasama dengan 60 pemerintahan dalam Proliferation Security Initiative (PSI) untuk mendeteksi dan menghentikan aliran bahan-bahan berbahaya... Dalam jangka panjang, perdamaian yang
[daarut-tauhiid] Fw: [syiar-alsofwah] Jangan Sia-siakan Sholat Anda
---Original Message--- From: ustadz JANGAN SIA-SIAKAN SHALAT ANDA Senin, 19 Juni 06 PENGANTAR REDAKSI Shalat merupakan amalan yang sangat penting dan salah satu rukun Islam yang agung. Oleh karena itu selayaknya setiap muslim memberikan perhatian yang besar terhadap urusan shalat. Shalat yang dilakukan dengan ikhlash dan memenuhi syarat dan rukunnya insya-Allah akan diterima di sisi Allah subhanahu wata'ala. Namun ada juga shalat yang tidak diterima di sisi Allah meskipun syah, dan ada pula yang batil (tidak syah) dan tentunya Allah subhanahu wata'ala pun tidak akan menerima shalat tersebut. Berikut ini beberapa kiat untuk menjaga agar shalat kita diterima di sisi Allah subhanahu wata'ala, berpahala, dan tidak sia-sia. Semoga bermanfaat!! 1. Jangan Datangi Tukang Ramal Orang yang mendatangi tukang ramal/juru tebak, maka shalatnya tidak diterima selama empat puluh hari, walaupun shalat yang dia kerjakan adalah syah. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Barangsiapa yang medatangi tukang ramal ('arraf) lalu menanyakan kepada-nya tentang sesuatu (berkonsultasi), maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari. (HR. Muslim) 2. Hindari Parfum bagi Wanita yang Ingin Shalat di Masjid Pada dasarnya wanita tidak dilarang shalat di masjid, namun shalat di dalam rumahnya adalah lebih utama. Andaikan seorang wanita ingin shalat di masjid, maka hendaknya dia memperhatikan ketentuan-ketentuan syara'. Di antara yang terpenting adalah tidak memakai parfum, karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda, Wanita mana saja yang memakai wewangian untuk pergi ke masjid, maka tidak diterima shalatnya sebelum dia mandi sebagaimana ia mandi dari janabah. (HR Ahmad, Abu Dawud, dishahihkan Al-Albani) 4. Laksanakan Shalat dengan Berjama'ah Berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Barang siapa yang mendengar adzan lalu dia tidak memenuhinya, maka tidak ada shalat baginya kecuali karena ada udzur. (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh al-Albani) Hal ini juga menunjukkan bahwa shalat berjama'ah hukumnya wajib bagi laki-laki yang tidak mempunyai udzur. 4. Jauhi Khamer (Miras) Berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Barangsiapa meminum khamer, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari. Jika dia bertaubat, maka Allah akan menerima taubatnya. (HR Ahmad dan At-Tirmidzi) 5. Jangan Bermusuhan Secara Tidak Haq Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Ada tiga golongan yang Allah tidak menerima shalat mereka, (di antaranya). .. dua orang yang saling bermusuhan. (HR. Ibnu Hibban dan Ibnu Majah) Yang dimaksud dengan bermusuh-an di sini adalah tidak bertegur sapa melebihi tiga hari dengan alasan yang tidak dibenarkan menurut agama. 6. Jangan Durhaka kepada Orang Tua dan Memutus Tali Silatur Rahim Berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Allah tidak menerima amalan orang yang memutus tali silaturrahim. (HR. Ahmad) Orang yang melakukan perbuatan di atas mendapatkan ancaman berupa shalatnya tidak diterima oleh Allah subhanahu wata'ala, atau tidak berpahala, tetapi dari segi hukum shalatnya syah. Dan mereka tetap wajib melaksanakan shalat. Hal ini sebagai hukuman atau sanksi atas kesalahan yang dia lakukan. Teks-teks dalil syar'i menunjukkan bahwa orang yang melakukan kesalahan tersebut di atas, maka shalatnya tidak diterima. Dengan tetap melaksanakan shalat, berarti kewajibannya telah gugur sehingga tidak terkena dosa meninggalkan shalat. Untuk menjaga shalat agar syah dan tidak batil (sia-sia), berikut ini ditunjukkan kiat yang hendaknya kita perhatikan: 1. Shalatlah dalam Keadaan Suci Orang yang dalam keadaan memiliki hadats, baik hadats besar maupun kecil, maka tidak syah bila mengerjakan shalat. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Allah tidak menerima shalat salah seorang di antara kalian, jika ia berhadats, sampai ia berwudhu. (Muttafaqun 'alaih). Dan juga sabda beliau yang lainnya, Tidak akan diterima shalat tanpa bersuci. (HR. Muslim) 2. Jauhi Sikap Riya' Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan bahwa amal seseorang itu tergantung niatnya. Kalau orang melaksanakan shalat karena Allah, maka shalatnya akan diterima, sedangkan jika shalatnya bukan karena Allah, maka Allah subhanahu wata'ala tidak membutuhkannya. Dalam sebuah hadits Qudsi Allah subhanahu wata'ala berfirman Aku tidak butuh terhadap sekutu-sekutu, barangsiapa yang melakukan suatu amalan, yang di dalam amalan tersebut menyekutukan Aku dengan selain-Ku, maka Aku tinggalkan dia dan sekutunya. (HR. Muslim) 3. Jangan Bersikap Munafik Orang munafik adalah orang yang mengaku Islam, namun dalam hatinya menyembunyikan kekufuran dan kebencian terhadap Islam. Dia tidak senang jika syariat Islam ditegakkan, dia membenci sunnah-sunnah yang diajarkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, mengejek dan memusuhi Islam, atau mengatakan bahwa Islam itu hanya di masjid saja, sedang di luar masjid
[daarut-tauhiid] Fw: [syiar-alsofwah] Bahaya meninggalkan sholat
Maaf kalau rekan2 sudah baca... ---Original Message--- From: ustadz Date: 05/25/06 00:07:30 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [syiar-alsofwah] Bahaya meninggalkan sholat Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh Semoga Netters Syiar al-Sofwa senantiasa dalam lindungan Allah Ta'ala : Bahaya meninggalkan sholat Selengkapnya baca : http://www.alsofwah.or.id/?pilih==lihatannurid=81 1. Meninggalkan Shalat Merupakan Kekufuran Allah subhanahu wata'ala berfirman mengenai orang-orang Musyrikin, artinya, Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. (at-Taubah:11) Yakni, jika mereka bertaubat dari kesyirikan dan kekufuran mereka, mendirikan shalat dengan meyakini kewajibannya, melaksanakan rukun-rukunnya dan membayar zakat yang diwajibkan, maka mereka adalah saudara di dalam agama Islam. Jadi, yang dapat difahami dari ayat ini, bahwa siapa saja yang ngotot melakukan kesyirikan, meninggalkan shalat atau menolak membayar zakat maka ia bukan saudara kita dalam agama Islam. Dalam sebuah hadits dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, (Pembeda)antara seseorang dan kekufuran adalah meninggalkan shalat. (HR Muslim) Imam Ahmad rahimahullah berkata, Aku khawatir tidak halal bagi laki-laki (suami) diam bersama isteri yang tidak melakukan shalat, tidak mandi jinabah dan tidak mempelajari al-Qur'an. Terlepas dari perbedaan pendapat para ulama seputar jenis kekufuran orang yang meninggalkan shalat karena bermalas-malasan meskipun menyakini kewajibannya, maka yang pasti perbuatan itu amat dimurkai. 2. Meninggalkan Shalat Merupakan Kemunafikan. Mengenai hal ini, Allah subhanahu wata'ala berfirman, artinya: Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' (dengan shalat) di hadapan manusia dan tidaklah mereka menyebut Allah melainkan sedikit sekali. (an-Nisa`:142) Yakni, mereka, di samping melakukan shalat karena riya`, juga bermalas-malasan dan merasa amat berat melakukannya, tidak mengharap pahala dan tidak meyakini bahwa meninggalkannya mendapat siksa. Ibnu Mas'ud radhiyallahui 'anhu berkata mengenai shalat berjama'ah, Aku betul-betul melihat, tidak seorang pun di antara kami yang tidak melakukannya (shalat berjama'ah) selain orang yang munafik tulen. Bahkan ada seorang yang sampai bergelayut di antara dua orang disam-pingnya agar dapat berdiri di dalam shaf (karena ia masih sakit). (HR. Muslim) 3. Meninggalkan Shalat Menjadi Sebab Mendapatkan Su'ul Khatimah Imam Abu Muhammad 'Abdul Haq rahimahullah berkata, Ketahuilah, bahwa Su'ul Khatimah -semoga Allah melindungi kita darinya- tidak akan terjadi terhadap orang yang kondisi lahiriahnya lurus (istiqamah) dan batinnya baik. Alhamdulillah, hal seperti ini tidak pernah didengar dan tidak ada yang mengetahui pernah terjadi. Tetapi ia terjadi terhadap orang yang akalnya rusak dan ngotot melakukan dosa besar. Bisa jadi, kondisi seperti itu menguasainya lalu kematian menjem-putnya sebelum sempat bertaubat, maka syaithan pun memperdayainya ketika itu, nau'udzu billah. Atau dapat terjadi juga terhadap orang yang semula kondisinya istiqamah, namun kemudian berubah dan keluar dari kebiasaannya lalu terus berjalan ke arah itu sehingga menjadi sebab Su'ul Khatimah baginya. (At-Tadzkirah: 53) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Sesung-guhnya ukuran semua amalan itu tergantung kepada kesudahannya. (HR. Bukhari) Sementara orang yang melakukan shalat tetapi buruk dalam mengerjakannya, dia terancam mendapat Su'ul Khatimah, maka terlebih lagi dengan orang yang sama sekali tidak 'menyapa' shalat? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melihat seorang yang shalat tetapi tidak sempurna dalam ruku'nya, ia seperti orang yang mematok-matok di dalam sujud shalatnya, maka beliau bersabda mengenainya, Andai ia mati dalam kondisi seperti ini, maka ia mati bukan di atas agama Muhammad. (Hadits Hasan) 4. Meninggalkan Shalat Menjadi Slogan Penghuni Neraka Saqar Allah subhanahu wata'ala berfirman, artinya: Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga). (Al-Muddatstsir: 27-30) Dan firman-Nya, artinya: Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya. Kecuali golongan kanan. Berada di dalam surga, mereka tanya menanya. Tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa. 'Apakah yang memasukkan kamu ke dalam (neraka) Saqar? Mereka menjawab, 'Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat. Dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin. Dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama orang-orang yang membicarakannya. (Al-Muddatstsir: 38-45) Jadi, orang-orang yang meninggalkan shalat tempatnya di neraka
[daarut-tauhiid] Kelapangan kesempitan
Assalaamualaikum wr. wb. KELAPANGAN DAN KESEMPITAN Allah Taala memberi kamu kelapangan agar kamu tidak selalu dalam kesempitan. Allah Taala memberi kesempitan kepadamu, agar kamu tidak hanyut di waktu lapang. Allah Taala melepaskan kamu dari dua duanya, agar kamu tidak menggantungkan diri, kecuali kepada Allah belaka .E Kesempitan dan kelonggaran yang telah menjadi kebiasaan manusia yang hidup di dunia ini, menurut pemahaman orang orang yang arif, hendaklah diikuti dengan sifat khouf dan rojaE(kekuatiran dan harapan). Sifat ini tersimpan dalam lubuk jiwa seorang hamba. Bagaimana gerakan hati dan pikiran (batin) hamba yang sedang dalam kelonggaran, dan bagaimana pula gerakan hati dan pikiran orang yang sedang dalam kesempitan. Apabila seseorang sedang berada dalam kelonggaran, maka situasi dirinya berada dalam panggilan nafsu yang sangat tinggi. Panggilan nafsu dalam bermacam macam bentuk akan tumbuh dalam diri seorang hamba. Diantaranya riyaEdan ujub kalau kesempatan itu berupa kekayaan atau ilmu. Ia pun akan mudah dirongrong setan, kalau sifat riyaEdan ujub itu telah menghinggapi hatinya. Apabila hati telah lemah, karena dalam hati itulah ditanam bibit iman, maka bibit iman itu akan mati sebelum tumbuh. Sebab hawa nafsu setan lebih cepat sekali merambat ke hati yang lemah, setelah masuk melalui urat syaraf manusia. Kelapangan dalam rezeki umpamanya membuat si hamba menjadi lupa. Dalam keadaan lupa itu masuklah segala anasir yang merugikan. Satu satunya benteng yang ampuh dan sulit dimasuki oleh hawa setaniyah adalah meluruskan dan memurnikan iman jangan sampai iman kita berbaur dengan hal hal yang masuk ke dalam kemusyrikan. Sedangkan kemusyrikan inilah yang akan merusak taqorrub hamba dengan Allah Swt, sedangkan makrifat hamba yang sedang menuntut kepada jalan Allah akan terganggu kelancarannya. Apabila seorang hamba sedang dalam kesempitan, hawa nafsu setaniyah tidak mendekatinya. Karena tidak ada lubang lubang yang bisa memasukinya. Di waktu sempit pada umumnya manusia beriman lebih dekat taqorrub-nya kepada Allah dan lebih tinggi tingkat ketaatan dan ketaqwaannya Di kala lapang dan waktu sempit seorang hamba tetap berada dalam lingkungan Islam dan Iman. Selama ia berada dalam lingkungan ini apa yang diamalkannya dan perbuatan apa pun yang ia lakukan tetap diterima oleh Allah Swt. Yang paling penting adalah kesadaran jiwa si hamba tentang kondisi yang ada padanya dan mengembalikannya kepada kesadaran iman. Ketika datang kesempatan, maka sama sekali tidak lupa daratan, tidak terbius oleh situasi tersebut, tetap teguh menghadapi kemungkinan yang akan merusak keimanan. Kesempatan seperti itu, sebenarnya akan membuka banyak peluang untuk berbuat amal soleh, dan memperbagus ibadah kepada Allah, apabila seorang hamba senantiasa selalu waspada. Agar hawa nafsu setaniyah tidak mengambil bagian terlalu banyak dalam tubuh hamba yang sedang mabuk kesenangan harta atau apa saja yang melupakannya dari ingat kepada Allah, maka ia harus menempatkan dirinya sebelum dan sesudah kondisi yang akan dialaminya dalam dua manzilah (posisi) yaitu, posisi khouf dan rojaE Khouf adalah sifat orang beriman yang selalu kuatir kalau kalau amal ibadah yang sedang ia jalankan tidak diterima oleh Allah Swt, sehingga kesempatan kesempatan yang ada padanya dimanfaatkan sebaik mungkin agar amal ibadahnya semakin sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan sunah Nabi Saw. Dengan demikian ia berada dalam posisi rojaEselalu tetap berharap agar amal ibadah yang telah dijalankan diterima oleh Allah Swt sebagai ibadah yang soleh dan sahih. Demikian juga apabila seorang hamba dalam kondisi sempit dalam hal rezeki atau apa saja yang menyebabkan ia dalam kesempitan, maka ia hendaklah menempatkan dirinya dalam posisi yang sama, (khouf dan rojaE, kedua posisi ini sangat menguntungkan bagi si hamba yang berada dalam kesempitan, karena hamba ini memang lebih berada dalam keadaan mendekatkan dirinya dengan Allah. Ia pun harus memahami dua hal yang menjadi penyebab datangnya kesempitan rezeki pada dirinya. Pertama, mungkin karena beberapa dosa yang belum ia lakukan taubat nasuha. Kedua, ia hendaklah ridho menerima segala sesuatu kejadian yang sedang ia alami dengan berprasangka baik kepada Allah, dan tawakal. Ketiga, tetap dalam keadaan sabar dan tabah dari perbuatan manusia, serta istiqomah dalam menjalankan perintah dan larangan Allah. Hendaklah dipahami oleh seorang hamba bahwa kesempatan atau kelonggaran dalam hal rezeki, pangkat dan kedudukan, semuanya adalah berasal dari Allah. Akan tetapi pemberian Allah itu tidak cuma cuma. Allah tetap akan menguji hamba yang mendapat anugerah itu, untuk apa dan bagaimana atau kepada siapa anugerah itu diarahkan. Untuk apa ia pergunakan dan dengan cara apa ia manfaatkan. Demikian juga hamba yang dalam keadaan sempit, ia pun berada dalam cobaan Allah. Apakah ia memperkokoh ibadahnya dan bertambah taqorrub-nya, atau ia kehilangan kemudi iman, lalu kesempitan dan
[daarut-tauhiid] Fw: dari eramuslim.com: Mereka Membunuh Keluargaku Kemudian Minta Ma'af
---Original Message--- From: Johan Romadhan Date: 05/29/06 18:06:45 Mereka Membunuh Keluargaku Kemudian Minta MaafE 29 Mei 2006 09:57 WIB Semua yang ada di dalam rumah (keluargaku) dibunuh orang-orang Amerika kecuali aku dan adikku Abdul Rahman. Kami sangat ketakutan dan mencoba bersembunyi di bawah bantal. Kami tidak berani bergerak selama dua jam. Anggota keluargaku belum mati, kami mendengar mereka meraung-raung kesakitan hingga suara itu hilang bersama nafas mereka yang terakhir.E Kalimat-kalimat sedih itu meluncur dari lisan seorang bocah wanita Irak, Iman Hasan,10, menceritakan bagaimana serdadu-serdadu penjajah Amerika menyerbu rumahnya di kota Haditsah, 220 kilometer sebelah barat laut kota Bagdad, pada 19 Februari lalu dan membunuh 15 orang dari keluarganya bersama 24 orang warga sipil di kota tersebut. Kantor berita Reuters, Sabtu (27/05) mengutip pernyataan seorang pejabat pertahanan Amerika, Penyidikan masih dilakukan terkait dengan kejadian Haditsah. Bisa jadi diarahkan tuduhan pidana kepada sejumlah anggota marinir Amerika, termasuk tuduhan pembunuhan.E Detail Kejadian Menurut penuturan Iman, persitiwa itu terjadi sekitar pukul tujuh pagi pada saat dia masih mengenakan baju tidur dan tengah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Sementara itu ayahnya sedang shalat dhuha di kamar sebelah, kedua kakek neneknya masih berbaring di tempat tidur. Pada saat itulah dia mendengar suara ledakan dekat kedaraan militer Amerika yang menewaskan sopirnya. Sesaat kemudian keluarganya mendengar bunyi tembakan namun tetap bertahan tidak meninggalkan rumah. Sekitar 15 menit kemudian pasukan marinir Amerika menyerbu rumah dengan dalih mencari para pejuang Irak. Mereka berteriak didepan wajah ayahnya sebelum melempar granat tangan ke arah kamar kakek neneknya kemudian disusul tembakan sporadis ke ruang tengah di mana sebagian besar keluarganya tengah berkumpul. Iman mengatakan, dirinya melihat ibunya terkena ledakan granat, salah seorang bibinya langsung membopong seorang bocah dan segera lari ke luar rumah, salah seorang pamannya turun dari lantai atas dan melihat apa yang terjadi, ia langsung lari ke luar rumah, namun para marinir Amerika mengejar dan membunuhnya. Semua orang yang ada di rumah keluargaku terbunuh di tangan orang-orang Amerika kecuali saya dan adik saya Abdul Rahman. Keluargaku belum meninggal seketika itu juga, namun mereka meraung-raung kesakitan hingga meninggal,Ekatanya sedih. Minta Maaf Abu Muhammad, salah seorang paman Iman yang kala kejadian tidak ada di rumah mengatakan, Kami kubur tiga jenazah dalam satu liang lahad. Ada lima liang lahad untuk mengubur semua anggota keluarga yang menjadi korban. Kami mengubur masing-masing ayah dengan isteri dan anaknya.E Menurut Abu Muhammad kesatuan marinir Amerika hadir dalam pemakanan dan meminta maaf, namun mereka menempatkan sejumlah sniper di sekitar pemakaman Sementara itu Muhammad Abid, sepupu Iman mengatakan bahwa orang-orang Amerika itu kembali ke rumah dua bulan setelah kejadian untuk mengambil gambar lokasi kejadian sambil membayar ganti rugi sebesar 2.500 dollar AS untuk setiap korban. Kemudian Iman, yang juga terluka di bagian kakinya dalam peristiwa tersebut, mengakhiri kisahnya dengan mengatakan bahwa dirinya tidak akan memaafkan orang-orang Amerika. Dengan nada kecaman Iman mengatakan, Saya benci mereka Mereka telah datang ke rumah untuk membunuhi kami kemudian mengatakan kami minta maaf.E(was/iol) === Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar === SPONSORED LINKS Bali indonesia hotel Bali indonesia Indonesia hotel Bali indonesia vacation Bali indonesia travel YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "daarut-tauhiid" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[daarut-tauhiid] Pernahkah anda berfikir ?
Assalaamu’alaikum wr. wb.* * * * *Pernahkah Anda Berfikir* Pernahkah anda memikirkan bahwa anda tidak ada sebelum dilahirkan ke dunia ini; dan anda telah diciptakan dari sebuah ketiadaan? Pernahkan anda berpikir bagaimana bunga yang setiap hari anda lihat di ruang tamu, yang tumbuh dari tanah yang hitam, ternyata memiliki bau yang harum serta berwarna-warni? Pernahkan anda memikirkan seekor nyamuk, yang sangat mengganggu ketika terbang mengitari anda, mengepakkan sayapnya dengan kecepatan yang sedemikian tinggi sehingga kita tidak mampu melihatnya? Pernahkan anda berpikir bahwa lapisan luar dari buah-buahan seperti pisang, semangka, melon dan jeruk berfungsi sebagai pembungkus yang sangat berkualitas, yang membungkus daging buahnya sedemikian rupa sehingga rasa dan keharumannya tetap terjaga? Pernahkan anda berpikir bahwa gempa bumi mungkin saja datang secara tiba-tiba ketika anda sedang tidur, yang menghancur luluhkan rumah, kantor dan kota anda hingga rata dengan tanah sehingga dalam tempo beberapa detik saja anda pun kehilangan segala sesuatu yang anda miliki di dunia ini? Pernahkan anda berpikir bahwa kehidupan anda berlalu dengan sangat cepat, anda pun menjadi semakin tua dan lemah, dan lambat laun kehilangan ketampanan atau kecantikan, kesehatan dan kekuatan anda? Pernahkan anda memikirkan bahwa suatu hari nanti, malaikat maut yang diutus oleh Allah akan datang menjemput untuk membawa anda meninggalkan dunia ini? Jika demikian, pernahkan anda berpikir mengapa manusia demikian terbelenggu oleh kehidupan dunia yang sebentar lagi akan mereka tinggalkan dan yang seharusnya mereka jadikan sebagai tempat untuk bekerja keras dalam meraih kebahagiaan hidup di akhirat? Manusia adalah makhluk yang dilengkapi Allah sarana berpikir. Namun sayang, kebanyakan mereka tidak menggunakan sarana yang teramat penting ini sebagaimana mestinya. Bahkan pada kenyataannya sebagian manusia hampir tidak pernah berpikir. Sebenarnya, setiap orang memiliki tingkat kemampuan berpikir yang seringkali ia sendiri tidak menyadarinya. Ketika mulai menggunakan kemampuan berpikir tersebut, fakta-fakta yang sampai sekarang tidak mampu diketahuinya, lambat-laun mulai terbuka di hadapannya. Semakin dalam ia berpikir, semakin bertambahlah kemampuan berpikirnya dan hal ini mungkin sekali berlaku bagi setiap orang. Harus disadari bahwa tiap orang mempunyai kebutuhan untuk berpikir serta menggunakan akalnya semaksimal mungkin. “Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia mengatakan, “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mngerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini.�E(QS. Al-Fajr, 89:23-24) Seseorang yang tidak berpikir berada sangat jauh dari kebenaran dan menjalani sebuah kehidupan yang penuh kepalsuan dan kesesatan. Akibatnya ia tidak akan mengetahui tujuan penciptaan alam, dan arti keberadaan dirinya di dunia. Padahal, Allah telah menciptakan segala sesuatu untuk sebuah tujuan sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur'an: “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.�E(QS. Ad-Dukhaan, 44: 38-39) “Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?�E(QS. Al-Mu’minuun, 23:115) Oleh karena itu, yang paling pertama kali wajib untuk dipikirkan secara mendalam oleh setiap orang ialah tujuan dari penciptaan dirinya, baru kemudian segala sesuatu yang ia lihat di alam sekitar serta segala kejadian atau peristiwa yang ia jumpai selama hidupnya. Manusia yang tidak memikirkan hal ini, hanya akan mengetahui kenyataan-kenyataan tersebut setelah ia mati. Yakni ketika ia mempertanggung jawabkan segala amal perbuatannya di hadapan Allah; namun sayang sudah terlambat. Allah berfirman dalam Al-Qur'an bahwa pada hari penghisaban, tiap manusia akan berpikir dan menyaksikan kebenaran atau kenyataan tersebut: “Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia mengatakan, “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini.�E(QS. Al-Fajr, 89:23-24) Padahal Allah telah memberikan kita kesempatan hidup di dunia. Berpikir atau merenung untuk kemudian mengambil kesimpulan atau pelajaran-pelajaran dari apa yang kita renungkan untuk memahami kebenaran, akan menghasilkan sesuatu yang bernilai bagi kehidupan di akhirat kelak. Dengan alasan inilah, Allah mewajibkan seluruh manusia, melalui para Nabi dan Kitab-kitab-Nya, untuk memikirkan dan merenungkan penciptaan diri mereka sendiri dan jagad raya: “Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?, Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya
[daarut-tauhiid] Berpikir itu pelita hati
*Assalaamualaikum wr. wb.* * * BERPIKIR ITU PELITA HATI* * Berpikir itu adalah perjalanan hati di dalam semua lapangan kehidupan makhluk.E Berpikir itu pelita yang hidup di dalam hati manusia. Ia merupakan jalannya perasaan yang dikirim melalui otak manusia untuk dilaksanakan oleh anggota badan dan panca indra. Hamba Allah yang suka berpikir, akan menghidupkan rohaninya, menyegarkan otaknya, dan menyegarkan pelaksanaan ibadahnya. Oleh karena itu, agama Islam menganjurkan mempergunakan akal pikiran untuk menganalisa, meneliti semua makhluk dan alam benda ciptaan Allah ini, agar iman dan keyakinan makin hidup dan makin tinggi mutunya. Ia melihat semua ciptaan Allah Taala yang ditangkap oleh penglihatan, dipikir di dalam alam pikirannya, dirasakan pertimbangannya dalam hati, sebagai anugerah Tuhan yang perlu dimanfaatkan sebagai ibadah. Semua yang ada di alam raya ini adalah tanda tanda kekuasaan Allah bagi orang yang berpikir, seperti firman Allah dalam surat Ali Imron ayat 189: */Sesungguhnya pada terciptanya langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang adalah sebagai tanda bagi orang yang mempergunakan akal dan pikirannya. Itulah orang orang yang selalu zikir kepada Allah di waktu berdiri, duduk dan di waktu berbaring, serta mereka memikirkan tentang terciptanya langit dan bumi.E* Rosulullah bersabda: */Berpikirlah tentang makhluk Allah, jangan memikirkan Penciptanya. Sebab untuk itu kamu tidak akan mampu untuk memperhitungkannya/*.E Menghidupkan pikiran untuk memikirkan, menganalisa bahkan meneliti untuk mendapat keyakinan yang kokoh diwajibkan dalam melaksanakan amal ibadah dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Selama manusia masih mampu berpikir, selama itu pula ia berkewajiban memikirkan semua ciptaan Allah dan mengambil manfaatnya bagi kehidupan manusia. Syekh Ahmad Ataillah mengingatkan lagi: */Berpikir itu pelita hati. Apabila padam, maka sirnalah cahaya terang dari dalam hati itu.E* Memikirkan ciptaan untuk menghidupkan rasa beragama dan berke-Tuhan-an dalam hati dan jiwa manusia, timbul dari perasaan iman. Memikirkan alam sekitar dengan makhluk berada di dalamnya yang dapat menimbulkan ilmu pengetahuan yang dapat dikembangkan bagi kesejahteraan lahir dan batin manusia, adalah pikiran dari jiwa para ahli pikir yang mempergunakan penghayatan dan pengamatan. Syekh Ahmad Ataillah berkata*/: Berpikir itu ada dua macam. Yang timbul dari iman dan pikiran, yang timbul dari hasil Itibar. Yang kedua, adalah dari hasil persaksian yang dihayati dan penglihatan yang diamati.E* Dalam surat yang di kirim Syekh Ataillah kepada beberapa orang sahabatnya, ia menulis*/: Amma Badu, sesungguhnya permulaan itu sebagai cermin penghabisan. Siapa yang permulaannya bersandar kepada Allah, maka penghabisannya akan sampai kepada-Nya.E* Perjalanan manusia itu dimulai dari permulaan. Apabila permulaan (awal dimulai suatu perjalanan ibadah), baik dan sesuai dengan syariat Allah dan sunah Rosul, maka akhir perjalanan akan baik dan selamat. Sebaliknya, apabila memulai suatu amal ibadah jelek, maka akhirnya akan jelek dan celaka. Mengapa demikian ? Karena amal ibadah itu dipersembahkan kepada Allah, Pemelihara semesta alam. Ia harus dimulai dengan niat yang baik dan benar. Tujuan melaksanakan suatu amal ibadah, tidak lain untuk mencari rido Allah Swt semata. Oleh karena itu, memulai semua amal ibadah agar memperoleh rido Allah itu adalah niat ikhlas. Dengan keikhlasan itulah akan tercapai apa yang dikehendaki dalam ibadah, dan yang harus dikerjakan ialah amal ibadah. Syekh Ataillah menjelaskan: */Dan yang harus dikerjakan amal ibadah yang engkau sukai. Bersegeralah melakukannya untuk taqorrub kepada Allah Swt. Hendaklah ditinggalkan hawa nafsu dan urusan dunia yang tidak kekal yang selalu menggoda manusia.E* Tujuan lain dari ibadah yang benar adalah untuk mempersenjatai manusia agar tidak mudah terpengaruh oleh hawa nafsu. Sebab, dengan mendekati Allah (taqorrub ilallah), akan semakin kokoh iman seorang hamba, dan semakin kuat pula benteng yang mempertahankan imannya. Dengan demikian ia tidak terlampau terpengaruh dengan hiasan dunia. Ibadah yang tulus akan memberi pengetahuan bagi manusia tentang sesuatu yang belum diketahui oleh manusia. Abdullah bin Ishaq Al-Ghofiqy mengisahkan sebagai berikut. Pada suatu hari, ketika ia menuju Masjid Al-Haram, di tengah jalan ia berjumpa dengan seorang yang sedang mengkais-kais tanah, lalu memperhatikan tanah itu: Hai, hamba Allah, mengapa engkau mengais-ngais tanah. Orang itu menjawab, sambil menunjukan segenggam tanah yang ada di tangannya. Akan tetapi setelah melihat apa yang ada di tangan orang ini, ia terkejut, karena yang digenggamnya bukanlah tanah melainkan gandum. Dalam hati Abdullah, ia berkata, rupanya orang ini bukan sembarang orang, ia adalah Waliyullah. Lalu Abdullah mendekatinya sambil berkata: Doakanlah aku. Orang inipun berdoa, Semoga Allah memberitahukan hal hal yang
[daarut-tauhiid] Membasuh 4 dari yang 4
*Assalaamu’alaikum wr. wb. * *Hendaklah kalian membasuh 4 dari yang 4 :* 1. Membasuh wajah dengan air matamu 2. Membasuh lisan dengan dzikiran kepada Allah 3. Membasuh hati dengan rasa takut kepada Tuhanmu 4. Membasuh dosa dengan Taubat Narasumber : kitab tasawuf *�ENasho-Ihul Ibad** �E * * *Tiga macam dasar kebahagian:* 1. Jiwa yang patuh 2. Persatuan yang kuat 3. Materi yang cukup. === Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar === Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[daarut-tauhiid] Usia yang bermanfaat
USIA YANG BERMANFAAT */“Terkadang usia panjang masanya, tetapi sedikit manfaatnya. Terkadang usia itu pendek masanya, akan tetapi banyak manfaatnya.�E* Ada pepatah yang berbunyi, jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak dirasa. Benar apabila manusia suka bepergian, ia akan banyak memperoleh pengalaman, pemandangan dan penghayatan. Apabila panjang usianya dan lama hidupnya, berarti ia telah menikmati senang dan susahnya hidup pahit, dan manisnya perlajanan. Semua perjalanan hidup manusia akan memberi makna tersendiri baginya. Ia barulah berarti apabila usia yang ditempuh dalam hidupnya memberi manfaat baginya. Usia itu sebenarnya bukan karena panjang atau pendeknya, akan tetapi manfaat dan mudaratnya. Sebagus bagus usia ialah usia yang banyak manfaatnya bagi manusia. Rosulullah Saw bersabda, */“Sebaik baik manusia ialah orang yang panjang umurnya, dan bagus amalnya, dan sejelek jelek manusia, adalah orang yang panjang umurnya akan tetapi rusak amalnya.�E* Syekh Ahmad Ataillah (pengarang kitab Al-Hikam) menegaskan pula : */“Siapa yang diberkati umurnya, dalam masa singkat dari usianya, ia akan mencapai karunia Allah, yang tidak dapat dihitung dengan kata kata, dan tak dapat dikejar dengan isyarat.�E* Yang dicari oleh seorang muslim yang sholeh adalah barokahnya usia. Yang dimaksud usia ber-barokah adalah usia yang selalu membawa dan mengajak kepada kemanfaatan dunia dan akhirat. Umur yang barokah ini, selalu diberi kesempatan oleh Allah menjalankan kebaikan kebaikan seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw. Sebab, apabila umur itu mendapat barokah, tidak ada waktu yang tersia sia dalam hidup seorang hamba. Hamba yang umurnya ber-barokah, ia selalu berada dalam situasi yang sempat akan tetapi bergegas gegas. Sempat artinya selalu ada peluang, bergegas gegas artinya cepat diamalkannya. Sehingga tidak terasa olehnya usia yang dianugerahkan kepadanya, waktunya sangat singkat sebab kesempatan kesempatan beribadah yang diberkati Allah kepadanya tidak mencukupi. Ia bergegas gegas, agar waktu yang singkat itu, tidak hilang begitu saja karena cepatnya perjalan usia. Dengan demikian, maka usia yang panjang atau usia yang pendek, akan memberi arti yang berguna bagi manusia, apabila dipergunakan untuk mendapatkan ridho Allah. Seperti yang diucapkan oleh Abu Abbas Al Mursy : “Alhamdulillah semua waktu waktu kami merupakan lailatul-qodar, artinya semua waktu diisi dengan amal yang bermanfaat.�E Jangan sampai waktu yang didapatkan dari usia, hanyalah ibarat air yang disiramkan ke atas pasir yang panas. Airnya menguap, pasirnya tidak basah. Usia yang hilang begitu saja dari waktu yang dilalui, akan mengecewakan si pemilik usia itu sendiri pada hari kiamat. Sebab waktu waktu yang dianugerahkan kepada manusia dinamakan bermanfaat dan barokah apabila dipergunakan untuk memperbanyak amal ibadah, memohon ampun atas bermacam macam kesalahan dan dosa, serta bertobat dengan taubatan nasuha. Syekh Ahmad Ataillah mengatakan : */“Kekecewaan dari semua kekecewaan, adalah ketika kalian berkesempatan, kalian tidak menghadap kepada Allah, karena sedang ada sedikit halangan, kalian tidak juga mendatangi Allah.�E/* Ungkapan Syekh Ataillah ini mengingatkan kita, jangan sampai kesempatan dari usia, di waktu lapang ataupun sempit, hendaklah pandai pandai dimanfaatkan untuk Allah dan datang menghadap memohon hidayah dan inayah, memohon ampun serta bertobat*. **/“Bergegas gegaslah kamu dalam keadaan ringan ataupun berat �E/*(QS.At-Taubah :41)// / /Perjalanan yang panjang telah ditempuh manusia di alam dunia ini. Banyak yang dialami oleh anak Adam dalam masalah duniawiyah, namun pengalaman hidup itu barulah berarti bagi hidup dunia dan akhirat, apabila dipersembahkan untuk Allah dan Rasul-Nya, dan untuk ‘izzul Islam dan Muslimin. Memang kadang kadang manusia tidak mempergunakan kesempatan, atau kesempatan yang ada disia siakan, sehingga kesempatan yang tersedia, hilang begitu saja. Kesempatan yang dimaksud ialah kesempatan datang menghadap Allah dalam ibadah rutin, atau kesempatan mengerjakan ibadah sunah lainnya, yang sebenarnya tersedia, akan tetapi, manusia lalai dengan alasan kesibukan duniawi, atau kesibukan perjuangan. Alasan alasan seperti itu sebenarnya tidak perlu dikemukakan, karena Allah Ta’ala Maha Tahu tentang kemalasan dan keengganan diri kita. Allah Ta’ala lebih tahu bahwa manusia lebih mementingkan dirinya sendiri, hawa nafsunya sendiri, dari pada ingin mendapatkan ridho Allah dengan pertemuan pertemuan tertentu dengan Allah dalam bentuk ibadah. Memang merupakan suatu kekecewaan kelak di akhirat, di waktu seorang hamba menghadap Allah Swt. Manusia waktu itu datang menerima apa yang telah ia kerjakan di dunia. Masing masing datang dengan buah amal ibadahnya. Akan tetapi ada diantara manusia hadir di mahkamah Allah Swt dengan hati kecewa. Karena ia melihat orang lain datang kepada Allah dengan hati gembira menunjukkan amal ibadahnya yang wajib
[daarut-tauhiid] Rezeki yang telah ditetapkan
REZEKI YANG TELAH DITETAPKAN Kesungguhan dalam mencari rezeki yang telah dijamin oleh Allah akan mendapatkannya, dan mengurangi dari apa yang diwajibkan padamu, adalah termasuk sifat yang menunjukkan bashiroh (mata hati) yang tertutup. Sesuatu yang telah dijamin oleh Allah kepada seorang hamba adalah rezeki. Sesuatu yang dimintakan pertanggungjawaban oleh Allah adalah rezeki juga. Pertanggunganjawaban itu, tidak lain ialah menempatkan harta yang telah dianugerahkan Allah kepada para hamba ialah dengan menjadikan harta berfungsi ibadah. Dengan demikian setiap harta kekayaan yang dijamin oleh Allah kepada manusia, hendaklah berfungsi benar sebagai barang jaminan yang diberlakukan sebagai ibadah untuk kepentingan yang berfaedah bagi si pemilik dan bermanfaat pula bagi sesama hamba Allah. Sebab harta yang menjadi jaminan itu akan ditarik kembali oleh Allah apabila harta itu tidak memberikan manfaat bagi agama, sesama hamba, dalam hubungannya dengan keagungan nama Allah Ta'ala. Jaminan itu, berarti Allah Swt adalah pemilik yang syah dari semua harta yang ada di tangan manusia. Allah Ta'ala akan ridho apabila rezeki Allah itu akan menghidupkan syariat, kesejahtraan para hamba Allah, dan tentu Allah akan murka apabila rezeki itu jatuh ke tempat maksiat. Selain itu pengertian yang dapat diambil dari perkataan sungguh sungguh di atas, adalah menunjukan kemampuan yang cukup untuk mendapatkan rezeki yang telah ditebarkan Allah Ta'ala di muka bumi ini. Kesungguhan mendapat rezeki Allah itu menjadi suatu keharusan, bahkan bisa menjadi wajib apabila rezeki itu akan berguna bagi ibadah seorang hamba. Mencari rezeki Allah itu bagi manusia telah menjadi sunnatullah. Jaminan Allah atas rezeki manusia, sebagaimana Allah telah menjamin rezeki bagi seekor anak hewan yang baru lahir dan membiarkannya hidup, karena Allah telah menyediakannya rezeki. Demikian juga halnya binatang melata ketika lahir, mampu melangsungkan hidupnya karena jaminan Allah atas rezekinya masing masing. Sebagaimana Allah berfirman, Tiada seekor binatang melata pun di muka bumi ini, melainkan telah dijamin oleh Allah rezekinya.. Dalam menuntut rezeki di dunia ini Allah tidak akan memaksa manusia agar mendapatkan harta yang berlimpah limpah. Manusia diberi kesempatan memenuhi kebutuhan hidupnya menurut kemampuan mereka masing masing. Yang diajarkan oleh Islam dalam masalah harta ialah agar manusia tidak bersikap berlebih lebihan. Karena sikap ini akan membawa ketamakan. Sedangkan ketamakan akan menjurus kepada kerakusan dan aniaya. Sikap rakus dan aniaya itu akan membutakan mata hati manusia. Orang mukmin ketika mencari rezeki dengan sungguh sungguh selalu memperhatikan pula cara ber-muamalah, sikap hati hati, serta mampu membedakan antara harta yang halal dan harta yang haram. Jaminan yang telah diberi oleh Allah dalam hal rezeki ini seperti difirmankan dalam Al-Qur anul Karim, Perintahlah keluargamu mendirikan sholat, dan berlaku tabahlah menghadapi hidup. Tak perlu kamu bertanya soal rezeki. Karena Allah Ta'ala telah menjamin rezeki hamba hamba-Nya, maka kesungguhan hamba untuk berikhtiar dan memohon dari Allah sangat dituntut. Pemberian Allah kepada manusia sesuai dengan ketaatan manusia kepada Allah. Seperti sudah dijelaskan di atas, bahwa kedudukan seorang hamba dalam kaitannya dengan rezeki yang diterimanya dari Allah, sangat erat dengan anugerah yang harus dijaganya. Rezeki sebagai pemberian Allah, haram untuk disia siakan, dan wajib untuk dimanfaatkan bagi agama Allah dan sesama hamba-nya. Rezeki banyak kaitannya dengan persiapan manusia untuk berjumpa dengan Allah. Rezeki selain menjadi bekal hidup dunia, termasuk pula untuk bekal hidup di Akhirat. Apabila harta yang telah di-rezkikan kepada manusia dipergunakan untuk kepentingan agama dan amal soleh, seperti menginfakkan dan menzakatkannya. Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur an Berbekal bekallah kamu, maka sebaik baik bekal adalah menunjukkan ketakwaan kepada Allah. Ketakwaan dalam harta, tidak lain adalah memberikan harta itu kepada hamba Allah yang berhak menerima. Karena dalam harta setiap muslim itu terkandung hak orang orang dhu'afa. Narasumber: Mutumanikam dari kitab Al-Hikam. === Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar === SPONSORED LINKS Bali indonesia hotel Bali indonesia Indonesia hotel Bali indonesia vacation Bali indonesia travel YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "daarut-tauhiid" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL
[daarut-tauhiid] Introspeksi
Assalaamu'alaikum wr. wb. Khususnya buat rekan2 milis yang belum membaca isi e-mail ini. Tapi maaf bagi yang telah membacanya anggap saja sebagai mengingatkan kembali, dengan harapan bisa lebih terpacu lagi untuk diamalkan. 10 sebab Allah menolak do'a hamba-Nya ( sebuah introspeksi diri bagi Muslim / ah ) 1. Anda mengaku mengenal Allah, sementara anda tidak penuhi hak hak-Nya 2. Anda membaca Al-Qur'an , sementara anda tidak mengamalkan isinya 3. Anda menyatakan cinta kepada Rosulullah, sementara anda tidak menjalankan sunah sunahnya 4. Anda menyatakan diri sebagai musuh syaitan, sementara anda mengikutinya 5. Anda berdo'a agar terlepas dari azab neraka, sementara anda selalu menceburkan diri dalam dosa 6. Anda selalu berdo'a untuk masuk sorga, sementara anda tidak beramal 7. Anda yakin kematian itu pasti datang, sementara anda tidak mempersiapkan diri dengan baik 8. Anda sibuk mengurus aib orang lain, sementara anda lupa dengan aib sendiri 9. Anda manfa'atkan seluruh nikmat Allah, sementara anda tidak mensyukuri nikmat tersebut 10. Anda pergi menguburkan orang yang meninggal dunia, sementara anda tidak mengambil pelajaran dari peristiwa itu. Narasumber : Kitab Nasho-ihul 'Ibad === Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar === Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[daarut-tauhiid] FW: HIDUP BERSAMA FORMALIN
-Original Message- From: Gin Gin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, December 30, 2005 9:09 AM To: [EMAIL PROTECTED]; 'bustam'; [EMAIL PROTECTED] Subject: HIDUP BERSAMA FORMALIN HIDUP BERSAMA FORMALIN Hidup Bersama Formalin Realitas Sehari-hari Penggunaan bahan pengawet Formalin sudah dipakai di kalangan masyarakat luas untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Perilaku sebagian produsen makanan di negeri ini ternyata masih setali tiga uang. Dan ternyata, penggunaan formalin tidak hanya di Indonesia saja, tetapi juga di Negeri China dan beberapa Negara Asia lainnya. Selain pada industri makanan, ternyata Formalin juga digunakan di industri kecantikan, terutama pada produk cat kuku. Di pasaran, formalin dapat ditemukan dalam bentuk cairan, dengan kandungan Formaldehid sebesar 10-49 %. Kebiasaan jajan yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat metropolitan sebenarnya merupakan sesuatu yang wajar. Karena waktu yang terbatas atau tak sempat makan di pagi hari, dengan maksud supaya praktis, maka tindakan yang diambil adalah mengkonsumsi jajanan yang dijual di pinggir jalan. Jenisnya bermacam-macam, mulai dari tahu goreng, nasi empal, dan lain-lain. Memang, jika dilihat dari satu sisi, penggunaan Formalin sangat menguntungkan para pebisnis, yang utamanya bergerak di bidang pengolahan makanan. Tetapi, jika sudah menyangkut urusan kesehatan dan keamanan bahan pangan, maka sudah menjadi tanggung jawab pihak pemerintah untuk mengaturnya dengan undang-undang tersendiri. Penggunaan pada Tahu Sebanyak 50 persen lebih penjualan tahu di seluruh wilayah kota besar di Indonesia, seperti Medan, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya mengandung formalin. Ditengarai para produsen makanan tersebut sudah mengetahui bahaya penggunaan senyawa Formalin, tetapi demi efisiensi, mereka terpaksa menggunakannya. Tahu yang beredar di pasaran tradisional adalah jenis tahu biasa, baik berupa tahu cetak maupun tahu potongan dan tahu cina, serta tidak ada merek tertentu. Penyimpanan dilakukan dalam wadah kaleng terbuka berukuran 30 x 30 cm dan direndam dalam air, dijual tanpa kemasan khusus, hanya dikemas dengan plastik untuk pembeli. Sedangkan untuk pasar swalayan, jenis tahu yang dijual lebih beragam, antara lain tahu biasa, tahu cina, tahu bandung, dan tahu sutra. Kemasan yang digunakan terdiri dari kemasan plastik hingga kemasan vakum. Penggunaan pada Ikan Laut Penggunaan formalin diakui oleh beberapa pekerja pengasinan di tempat pengasinan ikan Muara Angke, Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, dan Pantai Kenjeran, Surabaya Utara. Formalin digunakan karena bisa mempercepat pengeringan ikan. Sebagai perbandingan, jika memakai garam saja, proses pengasinan ikan membutuhkan waktu sampai tiga hari. Jika ditambahkan formalin hanya setengah hari saja. Jika menggunakan garam saja, untuk mengeringkan satu kilogram ikan dibutuhkan satu kilogram garam. Sementara, seperempat liter formalin ditambah dua kilogram garam bisa mengasinkan lima kilogram ikan. Penggunaan formalin biasanya hanya pada ikan besar seperti tongkol, cumi, dan jambal. Sedangkan, pada ikan kecil jarang digunakan karena cepat kering. Ikan-ikan yang dipasok melalui darat dari luar Jakarta, khususnya Surabaya dan Semarang, sudah pasti menggunakan formalin, karena pasokan ikan-ikan itu memakan waktu lama untuk sampai ke Jakarta. Bahkan, daging-daging lain seperti unggas pun diduga kuat menggunakan bahan yang sama. Dampak bagi Kehidupan Formalin mengandung beberapa keuntungan. Saat ini, harga Formalin untuk 1 liter tidak sampai seribu rupiah. Selain itu, formalin dapat memperpanjang usia makanan yang dijual. Formalin juga dapat memperbaiki penampilan luar makanan serta melindungi makanan dari serangan jamur dan bakteri. Dengan demikian, keuntungan yang di dapat oleh para produsen makanan dapat diupayakan semaksimal mungkin. Apalagi dalam keadaan ekonomi saat ini yang membuat semakin miskin masyarakat yang sudah miskin. Pada prinsipnya, senyawa Formalin yang biasanya digunakan sebagai bahan pengawet mayat dapat bereaksi dengan asam amino yang menyebabkan protein terdenaturasi, sehingga Formalin akan bereaksi cepat dengan lapisan lender saluran pernafasan dan saluran pencernaan. Dari segi fisiknya, uap formalin yang terkontak secara langsung akan mengakibatkan iritasi mata, hidung, esophagus dan saluran pernafasan. Dalam konsentrasi yang tinggi akan mengakibatkan kejang-kejang di sekitar pangkal tenggorokan. Yang menjadi masalah adalah kandungan bahan pengawet Formalin akan segera bereaksi dengan cepat dalam saluran dan organ pencernaan apabila kondisi perut dalam keadaan kosong. Selain itu, pemakaian formalin dalam makanan dapat menyebabkan keracunan pada organ fungsional tubuh manusia. Hal tersebut ditandai dengan gejala sukar menelan, nafsu makan berkurang, mual sebagai reaksi penolakan dari lambung, sakit perut yang akut sebagai reaksi penolakan dari hati, lambung dan usus besar, diare dan pada
[daarut-tauhiid] FW: Islam bukan agama kekerasan
-Original Message- From: ustadz [mailto:[EMAIL PROTECTED] Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh Semoga Netters Syiar al-Sofwa senantiasa dalam lindungan Allah Ta'ala Islam Bukan Agama Kekerasan oleh : Nahâr bin 'Abdurrahmân bin Nahâr al-Ghabyûby al-'Utaiby Kesimpulan Dan Pesan Setelah apa yang kami singgung berkenaan dengan hukum Islam terhadap pembunuhan nyawa kaum Muslimin dan umat non Muslim, kami dapat meringkas beberapa kesimpulan sekaligus menyampaikan pesan-pesan berikut: 1. Bahwa Dienul Islam berlepas diri dari semua ucapan dan perbuatan yang mengakibatkan terjadinya pembunuhan terhadap kaum Muslimin, tanpa dosa yang mereka perbuat, baik mereka itu orang-orang sipil, militer, penguasa ataupun rakyat jelata. 2. Bahwa membunuh kaum Muslimin ataupun orang-orang kafir mu'âhad di negeri Islam akan meng-akibatkan terganggunya keamanan, menimbulkan rasa takut di hati orang-orang yang sudah merasa aman serta merusak rumah-rumah dan instalasi-instalasi. Ini semua diharamkan di dalam syari'at Islam. 3. Bahwa Dienul Islam berlepas diri dari tindakan membunuh atau menyakiti umat non Muslim yang berada di negeri Islam sebab hal itu sama dengan melanggar perjanjian yang sudah terjadi di antara mereka padahal kaum Muslimin diperintahkan agar menepati janji dan diharamkan bagi mereka melang-garnya. 4. Bahwa Dienul Islam berlepas diri dari tindakan membunuh umat non Muslim di negeri mereka sebab di kalangan mereka terdapat anak-anak, orang-orang lemah dan kaum wanita yang tidak punya dosa pada-hal Islam telah mengharamkan hal itu. 5. Bahwa Dienul Islam berlepas diri dari ijtihad-ijtihad yang keliru dan tidak memiliki landasan ilmiah yang benar seperti pendapat orang yang mengatakan, Kami melakukan ini terhadap orang-orang kafir se-bagai balasan atas apa yang mereka lakukan terhadap kaum Muslimin; bila mereka bunuh anak-anak kita, maka kita bunuh pula anak-anak mereka, bila mereka bunuh wanita-wanita kita, maka kita bunuh pula wanita-wanita mereka. Tetapi, seluruh kaum Mus-limin wajib mengambil tuntunan agama mereka dari Kitabullah, Sunnah Rasul-Nya dan ijma' umat. Sedang-kan orang-orang kafir tersebut bukanlah suriteladan bagi kaum Muslimin (di dalam tindakan keliru yang mereka buat-penj.) apalagi sebagai rujukan di dalam dien. 6. Bahwa Dienul Islam berlepas diri dari cap 'kafir' secara serampangan terhadap pemerintah-pemerintah dan individu-individu tanpa mengetahui acuan-acuan pengkafiran, terpenuhinya persyaratannya serta tidak adanya penghalang-penghalangnya. 7. Bahwa Dienul Islam berlepas diri dari perbuatan zhalim baik itu bersumber dari seorang Muslim atau non Muslim. Islam telah memerintahkan agar berlaku adil dan melarang berbuat zhalim sebagaimana dalam firman-Nya, Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah Subhanahu wa Ta'ala melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat meng-ambil pelajaran. (an-Nahl: 90) 8. Setiap Muslim harus mengetahui bahwa banyak sekali kerusakan yang terkadang bertentangan dengan sebagian hal yang menurutnya memiliki kemash-lahatan. Kemashlahatan ini atau kerusakan itu tidak akan jelas perkaranya kecuali melalui para ulama yang memiliki kapasitas keilmuan memadai dan pengalaman. Karena itu, kami menyampaikan nasehat agar merujuk dan bertanya kepada mereka. Dengan bertanya kepada mereka semua kerumitan yang timbul akan hilang dan semua perkara jadi jelas. Bukan rahasia lagi bahwa para ulama lah yang mengetahui petunjuk-petunjuk yang diarahkan oleh dalil-dalil, bagaimana menyin-kronkan antaranya, me-nasakh (menghapus) dalil yang memang mengarah ke sana atau memberikan putusan bahwa sebagiannya janggal bilamana terjadi kontradiksi. Dan hal seperti ini hanya diketahui oleh para ulama dan terkadang bagi kebanyakan penuntut ilmu (pemula) masih samar. Syaikhul Islam, Ibn Taimiyyah berkata, Hen-daklah anda jeli dengan hakikat agama dan kajilah kemashlahatan-kemashlahatan agama dan kerusakan-kerusakan apa yang ditimbulkan oleh berbagai tindakan di mana anda mengetahui apa tingkatan ma'ruf dan apa tingkatan kemungkaran sehingga bisa mendahulu-kan yang paling penting darinya bila terjadi tumpang tindih. Sebab inilah hakikat agama yang dibawa para Rasul. Membedakan antara mana jenis ma'ruf dan munkar, mana dalil dan bukan dalil biasanya mudah. Sedangkan mengenai tingkatan ma'ruf dan mungkar serta tingkatan dalil di mana bila terjadi tumpang tindih harus didahulukan yang paling ma'ruf dari dua hal yang ma'ruf dan diingkari yang paling mungkar dari dua hal yang mungkar lalu menguatkan mana yang paling kuat dari dua dalil tersebut; maka semua ini adalah menjadi spesialisasi para ulama dalam agama ini. (Lihat, Iqtidlâ` ash-Shirâth al-Mustaqîm karya Ibn Taimiyyah, Jld.II, h.622) Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo!