[ekonomi-nasional] Human Capital dan Nasib Pekerja
Human Capital dan Nasib Pekerja (Sebuah Renungan di Hari Buruh) Oleh : Merza Gamal 01-Mei-2008, 02:04:21 WIB - [www.kabarindonesia.com] KabarIndonesia - Seiring berkembangnya era ekonomi baru, berkembang pula budaya yang menitikberatkan pada bottom line yang mengandung arti bahwa laba hari ini bukan laba jangka panjang, sehingga ketika menghadapi masalah maka perusahaan perlu mengambil tindakan cepat dan menentukan. Mempertahankan pekerja pada saat perusahaan bermasalah, dipandang sebagian pihak sebagai tindakan lemah hati dan rendah pikiran. Oleh karena itu, memiliki pekerja tetap dianggap merugikan dibandingkan dengan outsourcing, sehingga pekerja tidak lebih dari sebuah obyek sewa pelengkap produksi. Lebih jauh lagi, telah muncul idiom baru yang berbunyi pecat pegawai anda begitu tidak dibutuhkan lagi, karena mereka selalu bisa disewa lagi nanti saat diperlukan. Di samping itu menahan pekerja yang ingin keluar dari perusahaan juga dianggap sebagai akan membuat besar kepala seorang pekerja, sehingga muncul idiom yang berbunyi biarkan satu pekerja anda pergi, karena masih ada seribu lamaran dengan gaji yang lebih rendah akan datang menggantikan. Akan tetapi, bagi perusahaan yang ingin menjadi sebuah perusahaan jangka panjang dan bertahan dari masa ke masa, maka tindakan di atas adalah merupakan sebuah tindakan melemahkan pembangunan loyalitas Sumber Daya Manusia. Tindakan tersebut akan menyebabkan tingginya cost of employee turn-over. Manusia adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi/organisasi. Namun demikian, banyak korporasi sebagai organisasi saat ini, telah melupakan visi dan misinya yang berkaitan dengan kepentingan manusia yang memiliki rasa kesetiaan. Kesetiaan usaha, tampaknya sudah merupakan sebuah nilai dari era yang telah lewat. Hal ini dapat berarti, bahwa angka penduduk bekerja bisa berkurang lebih cepat begitu kondisi ekonomi terpuruk. Akibat kesetiaan perusahaan kepada pekerja menurun, tidak heran keresahan pekerja terhadap kelangsungan pekerjaannya menjadi meningkat. Kekuatan serikat buruh yang dahulu melindungi para pekerja kasar menjadi kian lemah pada era ekonomi baru. Ketidakpastian kerja, bukan hanya dialami oleh pekerja kasar, tetapi juga menyebar ke pekerja kantoran. Kemajuan teknologi membuat perusahaan melakukan perampingan dari hari ke hari. Dengan demikian, jaminan pekerjaan seumur hidup atau minimal sampai usia pensiun sudah menjadi pembahasan masa lampau. Konsep sumber daya manusia sebagai human capital pada sebuah korporasi, seringkali hanya menjadi istilah yang tidak sesuai dengan idealitas. Idealnya penanganan human capital akan dapat membantu pengambil keputusan untuk memfokuskan pembangunan manusia dengan menitikberatkan pada investasi pendidikan (termasuk pelatihan) dalam rangka peningkatan mutu organisasi sebagai bagian pembangunan bangsa. Namun seringkali, human capital, hanya memposisikan manusia sebagai modal layaknya mesin, sehingga seolah-olah manusia sama dengan mesin. Seharusnya, penanganan pekerja sebagai human capital dapat menunjukkan bahwa hasil dari investasi non fisik jauh lebih tinggi dibandingkan investasi berupa pembangunan fisik. Berubahnya situasi perekonomian saat ini juga memaksa pekerja menanggung risiko jauh lebih besar dari era ekonomi sebelumnya. Risiko yang mereka tanggung bukan hanya saat mereka bekerja tetapi juga pada saat pensiun. Para pekerja mengandalkan program dana pensiun untuk meningkatkan penghasilan mereka pada masa pensiun nanti. Dalam mengelola dana pensiun, agar mendapatkan hasil yang maksimal, lembaga dana pensiun mempertaruhkan dananya pada saham di pasar modal. Namun, seringkali mereka tidak sadar, bahwa gelembung saham membuat laba menjadi tampak lebih besar dan membuat gelembung itu sendiri menjadi kian besar lagi. Dengan demikian, sebenarnya semua itu hanya sebuah fatamorgana yang tidak disadari bahwa akan dapat meletus pada suatu saat. Anjloknya bursa saham, akan menyebabkan lembaga dana pensiun yang menempatkan dananya pada bursa saham akan langsung kekurangan dananya. Kondisi ini pada akhirnya akan berakibat buruk bagi pekerja yang memiliki dana pensiun tersebut, yang tadinya diinvestasikan untuk persiapan penunjang kehidupan mereka di kala sudah tidak dapat bekerja lagi. Pada era ekonomi baru, saat ini, posisi kaum pekerja berada dalam posisi yang relatif kalah dibandingkan majikan mereka. Sebenarnya hal ini, harus menjadi tugas pemerintah untuk memastikan bahwa perusahaan (majikan) tidak mengeksploitir asimetri kekuatan tersebut. Namun di dalam era ekonomi baru, kekuasaan sudah bergeser dari pemerintah kepada korporasi global. Kekuasaan korporasi semakin besar dan terpusat seiring berjalannya
[ekonomi-nasional] Re: Amien Rais Minta Rakyat Jangan Pilih SBY
Mustinya himbauannya bukan cuma jangan pilih SBY.. tapi jangan pilih agen minyak eh asing untuk memimpin negara ini.. Kita butuh pemimpin yang memihak dan membela kepentingan publik/rakyat/nasional.. bukan boneka kepentingan asing.. CMIIW.. Wassalam, Irwan.K 2008/5/4 Sunny [EMAIL PROTECTED]: ** *Amien Rais Minta Rakyat Jangan Pilih SBY * Minggu, 04 May 2008 | 19:31 WIB *TEMPO Interaktif*, *Bandung*:*Tokoh reformasi Amien Rais menghimbau masyarakat untuk tidak lagi memilih Susilo Bambang Yudhoyono sebagai calon presiden 2009-2014. Pasalnya pemerintah saat ini sudah memasuki tahap broken government. Nanti keadaan kita malah tambah parah,katanya di Bandung. Salah satu cirinya, menurut dia, pemerintah tidak mampu mengurusi kebutuhan pokok rakyatnya. Broken government ini selalu muncul menjelang akhir rezim pemerintahan di Indonesia. Ini telah terjadi sejak orde lama. Listrik padam di mana-mana, antrian sembako, minyak tanah di mana-mana seperti terjadi di era pemerintahan sekarang,katanya. Menurut Amien, tanda-tanda broken government juga tampak dari kesibukan pemerintah mengurus penampilan luar saja. Ibarat pemilik rumah yang hanya sibuk mengurus pagar rumah, namun lupa mengurusi isi rumah yang mulai habis dicuri orang. Kekayaan bumi Indonesia, minyak bumi, hasil tambang dan hutan sekarang habis dikuras orang asing,katanya. Setidaknya ada 44 Badan Usaha Milik Negara yang telah dan akan dijual pemerintah ke tangan asing. Partai Amanat Nasional menurut dia, harus memperjuangkan agenda pembangunan yang bisa mengembalikan kedaulatan rakyat. Diantaranya dengan cara meninjau ulang seluruh kontrak karya non-migas dan migas Indonesia dengan luar negeri. Kebijakan ekonomi yang tidak menguntungkan Indosesia harus dinegosiasikan ulang, kata Amien menegaskan* *Erick P. Hardi* [Non-text portions of this message have been removed]
[ekonomi-nasional] Hati-hati - Was: Re: Pingsan Massal, 27 Karyawan Carrefour Ratu Plaza Dilarikan ke RSPP
Dari artikel dibawah dapat dirangkum kejadian tersebut sudah berulang kali (6 kali?). Pertanyaannya, apa tidak ada sanksi maupun pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang lagi? Atau semua sudah beres dan tst.. :-( .. Secara urut daftar kejadian adalah : 1. 22 11 2002 2. 23 12 2002 3. 01 05 2007 4. 06 11 2007 5. 11 12 2007 6. 04 05 2008 .. CMIIW.. Wassalam, Irwan.K *05/05/2008 06:02 WIB Catatan Insiden di Ratu Plazahttp://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/05/tgl/05/time/060244/idnews/933805/idkanal/10 Ken Yunita - detikcom* *Jakarta - 25 Karyawan Carrefour Ratu Plaza terpaksa dirawat di RS Pusat Pertamina karena pusing dan lemas. Peristiwa semacam ini sudah sering terjadi di pusat perbelanjaan yang berada di Jalan Jenderal Sudirman itu. Sejak tahun 2002, insiden Minggu 4 Mei 2008 adalah yang kelima kalinya.* *Berdasarkan catatan detikcom, peristiwa serupa pernah terjadi pada 22 November 2002. Saat itu, puluhan karyawan dan pengunjung Carrefour terkulai lemas. Tak hanya itu, mata mereka juga terasa pedih.* *Selang kurang lebih sebulan, pada 23 Desember 2002 peristiwa seperti itu kembali terjadi. Beberapa karyawan Carrefour pingsan sesaat setelah listrik di Ratu Plaza mati. Korban pun dilarikan ke RS Pusat Pertamina.* *Lama setelah peristiwa itu, kejadian kembali terulang. 1 Mei 2007, 120 orang keracunan gas CO2 dan terpaksa dirawat di RS Pusat Pertamina.* *6 November 2007, 50 karyawan dan security yang bekerja di basement I, pusat pertokoan Carrefour, Ratu Plaza kembali dilarikan ke RS Pusat Pertamina karena pusing-pusing. Diduga kuat penyebabnya karena keracunan CO (carbon monoksida) yang keluar dari mobil yang diparkir di lantai dasar I tersebut.* *Sebulan kemudian, 11 Desember 2007, 19 karyawan Carrefour kembali menjadi korban. Mereka mengalami mual-mual dan sesak nafas. ( ken / ken )* Berita tergambarkan memang benar keracunan sebagaimana metrotv menayangkan berita tsb : Minggu, 04 Mei 2008 16:04 WIB PULUHAN KARYAWAN CARREFOUR KERACUNANhttp://www.metrotvnews.com/berita.asp?id=58395 http://thephenomena.wordpress.com/wp-admin/openpop%28%27AKTUAL%27,%2758395%27%29 Salah seorang korban keracunan pusat perbelanjaan Carrefour Ratu Plaza, Jakarta Selatan!-- ()-- *Metrotvnews.com, Jakarta: Sebanyak 27 orang karyawan pusat perbelanjaan Carrefour Ratu Plaza, Jakarta Selatan, keracunan, Ahad (4/5). Semua korban kini dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Pertamina, Jaksel.* *Para korban mengatakan, merasakan mual, pusing, dan muntah. Bahkan beberapa di antaranya sempat pingsan. Seluruh korban adalah karyawan Carrefour.* *Kasus ini sudah ditangani Kepolisian Resor Metro Tanahabang. Sementara manajemen Carrefour berjanji menanggung semua biaya pengobatan para korban. Mereka juga akan berkoordinasi dengan pengelola gedung terkait berulangnya kasus ini.(***)* - 2008/5/5 Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED]: ini mah bukan perasaan lagi.. tapi kenyataan... daftarnya udah panjang , termausk ada yg mati jatuh di escalator Carrefour Bekasi.. bawa sial juga kali.. Retail modern lain nggak ada yg begitu.. HS At 04:28 PM 04-05-08, you wrote: perasaan udah berkali kali di situ ada orang pingsan ya? kok managementnya kesehatan/keselamatan/kenyamanan pengunjungnya gak beres beres? -- Aryo Satyo Ramadhani [Non-text portions of this message have been removed]