"..
Indonesia katanya menyiapkan "Stimulus" senilai Rp 70 trilyun lebih untuk
membantu
perusahaan2 swasta yang nyaris bangkrut.
..
Padahal dengan dana itu, pemerintah bisa membuat 10 BUMN senilai @ Rp 5
trilyun
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri (misalnya pasar otomotif yang besarnya

Rp 200 trilyun lebih), sisanya untuk membuka lahan pertanian dan peternakan
sehingga
impor kedelai senilai Rp 7 trilyun/tahun atau susu senilai Rp 12
trilyun/tahun bisa dihentikan.
.."

Kalau dari artikel lain, 70 Trilyun/tahun dapat disebarkan ke seluruh
Indonesia..
tentunya harus dengan pengawasan yang ketat.. namun kalau dikelola dengan
benar, Insya Allah dapat memakmurkan seluruh desa dan mengurangi arus
urbanisasi ke P. Jawa..

"..
Ketua DPP PAN, Didiek J Rachbini, menerangkan, pembentukan Bank Desa
merupakan
bagian dari cara pandang politik ekonomi PAN yang menginginkan ada
pengalokasian
dana minimal Rp 1 miliar untuk masing-masing desa yang ada."Kita itu punya
sekitar 70 ribu sampai 80 ribu desa, kalau dianggarkan Rp 1 miliar setiap
desa,
itu cuma mengambil Rp 70 triliun sampai Rp 80 triliun APBN atau hanya
sekitar
tujuh persen, pasti bisa," ujar Didiek di Jakarta, Rabu (1/4).
.."

Semoga program dan semangat ini terwujud dan didukung mayoritas rakyat RI..
Dan tidak seperti sebelum"nya, pencetusnyapun didukung/dipilih.. bukan
seperti
sebelum"nya.. orangnya ditendang.. idenya diserap.. :-|

CMIIW..

-- 
Wassalam,

Irwan.K
"Better team works could lead us to better results"
http://irwank.blogspot.com

By Republika Newsroom
Rabu, 01 April 2009 pukul 18:39:00

PAN Bertekad Bangun Bank Desa

JAKARTA—Partai Amanat Nasional (PAN) bertekad membangun Bank Desa yang
berfungsi
untuk menghidupkan kegiatan perekonomi masyarakat pedesaan di seluruh
wilayah
nusantara.

Ketua DPP PAN, Didiek J Rachbini, menerangkan, pembentukan Bank Desa
merupakan
bagian dari cara pandang politik ekonomi PAN yang menginginkan ada
pengalokasian
dana minimal Rp 1 miliar untuk masing-masing desa yang ada."Kita itu punya
sekitar 70 ribu sampai 80 ribu desa, kalau dianggarkan Rp 1 miliar setiap
desa,
itu cuma mengambil Rp 70 triliun sampai Rp 80 triliun APBN atau hanya
sekitar
tujuh persen, pasti bisa," ujar Didiek di Jakarta, Rabu (1/4).

Dikatakan, Bank Desa yang berdiri di setiap desa akan berfungsi menjadi
pengelola anggaran dari pemerintah untuk menghidupkan kegiatan perekonomian
masyarakat.

Dengan demikian, lanjut Didiek, laju perpindahan penduduk dari desa ke kota
yang
bertujuan untuk mencari pekerjaan lambat laun akan terhenti. Masyarakat desa
tidak lagi mengincar pekerjaan yang belum tentu tersedia di kota lantaran di
desa sudah tersedia lapangan pekerjaan.

Kecuali menghidupkan perekonomian di desa, kata Didiek, Bank Desa bisa
menjadi
pintu utama untuk mewujudkan pemerataan ekonomi di seluruh tingkatan wilayah
yang ada."Karena itu kami yakin program Bank Desa ini sangat adil bagi
rakyat,
karena APBN itu dananya berasal dari bawah, nah sekarang kita kembalikan
dari
atas ke bawah," tandas Didiek.ade/kpo

Pada 3 April 2009 08:13, A Nizami <nizam...@yahoo.com> menulis:

>   Indonesia katanya menyiapkan "Stimulus" senilai Rp 70 trilyun lebih
> untuk membantu perusahaan2 swasta yang nyaris bangkrut. Padahal bisa jadi
> perusahaan2 tsb sudah tidak efisien karena gaji eksekutif/komisaris yang
> berlebih. Belum kalau diporotin dengan deviden yang besar oleh pemilik
> sahamnya.
>
> Padahal dengan dana itu, pemerintah bisa membuat 10 BUMN senilai @ Rp 5
> trilyun untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri (misalnya pasar otomotif yang
> besarnya Rp 200 trilyun lebih), sisanya untuk membuka lahan pertanian dan
> peternakan sehingga impor kedelai senilai Rp 7 trilyun/tahun atau susu
> senilai Rp 12 trilyun/tahun bisa dihentikan.
>
> Itu semua bisa menyerap ratusan ribu bahkan mungkin jutaan pekerja.
>
>
> ===
>
> Paket Umrah 2009 Mulai US$ 1.1490
>
> ONH Plus (Haji Khusus) Mulai US$ 5.900
>
> Informasi selengkapnya ada di:
>
> http://www.media-islam.or.id
>
> Ingin belajar Islam?
>
> Kirim email ke: 
> syiar-islam-subscr...@yahoogroups.com<syiar-islam-subscribe%40yahoogroups.com>
>
> Jual Rumah Baru di Otista Kampung Melayu Jakarta Timur Rp 650 juta. Info:
> http://agusnizami.wordpress.com
>
> --- Pada Kam, 2/4/09, Harlizon MBAu <harli...@gmail.com<harlizon%40gmail.com>>
> menulis:
>
> Dari: Harlizon MBAu <harli...@gmail.com <harlizon%40gmail.com>>
> Topik: Re: [ekonomi-nasional] utang Indonesia dalam 5 tahun terakhir justru
> mengalami peningkatan
> Kepada: ekonomi-nasional@yahoogroups.com<ekonomi-nasional%40yahoogroups.com>
> Tanggal: Kamis, 2 April, 2009, 5:45 AM
>
> Mari kita mbangun infrastruktur lagi...
>
> He.. he.. he.. !
>
> 2009/4/2 Harlizon MBAu <harli...@gmail. com>:
>
> > Baik utang swasta ataupun utang pemerintah yang nanggung bebannya
>
> > anda-anda juga...
>
> > Jika, tanah daratan Indonesia yang luasnya 1,826,440 km2 dijual dengan
>
> > harga Rp. 1.000/m2 (inipun sudah kemahalan),
>
> > 91% luasnya sudah cukup untuk mbayar utang.
>
> > Yang sisa 9 % lagi masih lumayan untuk foya-foya dengan nambah utang
>
> > Rp 160 triliun lagi...
>
> > Setelah itu anda semua disuruh nyebur kelaut, karena Indonesia sudah
>
> > bukan milik anda-anda lagi...
>
> > Barangkali, presiden dan mentri keuangannya perlu mencontohkan duluan
>
> > cara nyebur yang enak dan nga langsung kelelep...
>
> >
>
> > Salam Z
>
> >
>
> > 2009/4/1 Nanang Banget <en_be...@hotmail. com>:
>
>
> >>
>
> >> Datanya menarik...ini utang pemerintah atau swasta, dalam negeri atau
> luar
>
> >> negeri?
>
> >>
>
> >> Pak Rizal ini kan pernah jadi Menko, waktu itu kebijakannya apa ya koq
> saya
>
> >> tidak ingat?
>
> >>
>
> >>
>
> >> To: ekonomi-islami@ yahoogroups. com; ekonomi-nasional@ yahoogroups.
> com;
>
> >> syiar-islam@ yahoogroups. com; islamnet-id@ yahoogroups. com;
>
> >> komunitas_istiqlal@ yahoogroups. com; sab...@yahoogroups. com
>
> >> From: ok.tau...@gmail. com
>
> >> Date: Wed, 1 Apr 2009 21:13:11 +0800
>
> >> Subject: [ekonomi-nasional] utang Indonesia dalam 5 tahun terakhir
> justru
>
> >> mengalami peningkatan
>
> >>
>
> >> *Rakyat itu di bodohi...bagaimana pemerintahan sekarng di katakan
> berhasil,
>
> >> sementara hutang semakin bertambah.
>
> >>
>
> >> Jakarta* - Tim Indonesia Bangkit (TIB) mencatat utang Indonesia dalam 5
>
> >> tahun terakhir justru mengalami peningkatan sebesar 31 persen menjadi Rp
>
> >> 1.667 triliun. Utang sebesar ini merupakan utang terbesar Indonesia
>
> >> sepanjang sejarah.
>
> >>
>
> >> Demikian disampaikan Ketua Tim Indonesia Bangkit, Rizal Ramli dalam
> Jumpa
>
> >> Pers di Hotel Bumi Karsa, Jakarta, Selasa (1/4/2009).
>
> >>
>
> >> Ia menjelaskan, dalam lima tahun terakhir jumlah utang Indonesia
> meningkat
>
> >> sebesar 31 persen dari Rp 1.275 triliun pada Desember 2003 menjadi Rp
> 1.667
>
> >> triliun pada bulan Januari 2009 atau naik kurang lebih sebesar Rp 392
>
> >> triliun.
>
> >>
>
> >> "Itu menempatkan Indonesia pada rekor utang terbesar sepanjang sejarah,"
>
> >> tegasnya.
>
> >>
>
> >> Sementara itu, Rizal juga mengatakan jumlah utang per kapita Indonesia
> pun
>
> >> meningkat. Jika pada 2004 utang per kapita Indonesia sekitar Rp 5,8
> jutan
>
> >> per kepala, maka pada Februari 2009 melonjak jadi Rp 7,7 juta per
> kepala.
>
> >>
>
> >> "Kan aneh, data TIB menunjukkan utang naik, kok berani-beraninya
> pemerintah
>
> >> bikin iklan utang turun," katanya.
>
> >> *
>
> >> Indonesia Percuma Datang Ke G-20*
>
> >>
>
> >> Tim Indonesia Bangkit (TIB) juga menilai kedatangan Indonesia di G-20
> bisa
>
> >> sia-sia jika tidak membawa kepentingan ekonomi khusus bagi Indonesia
>
> >> sendiri.
>
> >>
>
> >> "Percuma saja jika Indonesia di G-20 tidak membawa sebuah agenda khusus
> yang
>
> >> mengutamakan perekonomian di Indonesia, semua akan sia-sia," ujar ekonom
> TIB
>
> >> Hendry Saparini dalam kesempatan yang sama.
>
> >>
>
> >> Menurut Hendry, jika kehadiran Indonesia hanya memperkuat peran IMF dan
> Bank
>
> >> Dunia serta membuka lebar pintu perdagangan bebas maka sama saja hal itu
>
> >> akan merugikan Indonesia karena dampak dari perdagangan bebas tersebut
> akan
>
> >> menjatuhkan industri lokal karena pasar akan dibanjiri oleh produk
> impor.
>
> >>
>
> >> "Rugi bila kita tidak membawa suatu agenda yang tidak membahas
> kepentingan
>
> >> ekonomi kita, namun hanya mengurusi IMF dan Bank Dunia," jelasnya.
>
> >>
>
> >> "Kita jangan mau dibodoh-bodohi. Selama ini negara-negara maju tidak
> pernah
>
> >> membuka luas pintu perdagangan bebas. Kalau Indonesia tidak berani
>
> >> memperjuangkan kepentingan ekonominya ya percuma aja berada di sana,"
>
> >> tuturnya.
>


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com
http://capresindonesia.wordpress.com
http://infoindonesia.wordpress.comYahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:ekonomi-nasional-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:ekonomi-nasional-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ekonomi-nasional-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke