[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ketidakadilan Lahan Subur Komunisme Baru
Wah,hari gini kok masih ada yang masalahin soal itu ya??Yang nulis siapa sih? FYI,saya ini seorang muslim dan pernah aktif di organisasi ke-Islam-an. Biarin aja mereka tumbuh,saya sama sekali tidak merasa itu sebagai ancaman.Toh ideologi apapun tetap harus realistis menyikapi kondisi obyektif masyarakat. Lihat aja komunisme di RRT/Tiongkok sekarang,coba sebutkan dimana sambungnya ma komunisme-nya Lenin ato Stalin??Kalo seandainya sekarang Lenin ato Stalin hidup lagi,pasti semaput liat komunisme di Tiongkok.=) On 21 Mar 2007 21:27:02 -0700, Mariana Amiruddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Memangnya kenapa dengan komunisme, bukankah dia paham yang bisa disetarakan dengan pancasilaisme, multikulturalisme, feminisme, dll? Apakah tulisan ini lagi-lagi menuding komunisme sebagai penjahat? Seperti distorsi Orde Baru terhadap mereka G30s/PKI dan penangkapan para anggota Gerwani tanpa diadili? Yang sebetulnya adalah mereka yang melakukan kejahatan mereka sendiri? Memang paling mudah dan jitu melakukan adu domba atas nama komunis lalu orang langsung ketakutan. Bagaimana dengan terorisme yang jelas membuat ratusan orang mati dalam sekejap? Santai-santai aja tuh. Mariana
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
Kok tidak tahu aja bapak and ibu rekan FPK? Harga Laptop: 11 jutaan Program Asli Office + lainnya: 5 jutaan (dilaporkan asli, tetapi pakai produk bajakan) Komisi: 6 jutaan per komputer (kan kasihan capek-capek ke Mangga Dua atau Mal Ambasador. Masak gak ada upahnya?) Jadi harga selangit, karena banyak komisinya! Salam Daniel Pake PC biasa aja masih kagok,mo coba2 pake laptop 22 juta?? Coba sekarang siapa bisa menyebutkan Laptop jenis apa yg seharga 22 juta,pasti gampang karena Laptop dengan kisaran harga segitu sekarang ini cuma segelintir di pasaran. On 21 Mar 2007 20:06:11 -0700, Muhammad Rivai Andargini [EMAIL PROTECTED] wrote: Nggak juga pak. Kalau versi OEM yang dibundel biasanya lebih murah. Kisaran 15 jt sudah lebih dari cukup. BTW, laptop 10 juta-an software ori bisa saja, apalagi kalau memang niat mendukung pak KK menggunakan IGOS varian Linux lainnya. Vavai
[Forum-Pembaca-KOMPAS] perbaiki pemasaran produk pertanian
Mas Kukuh, kalau soal pemasaran produk pertanian sy bukan pakarnya, kalo pemasaran daging msh lumayan :( tapi nggak papa kita buka diskusi sy yakin banyak pakar yg lebih mumpuni, dan kalau saja mau sumbang saran , insya Allah pasti bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha maupun penentu kebijakan dalam memperbaiki pemasaran produk pertanian. Saya coba mulai pendapat sy, yg mungkin sekali salah : Salah satu kesulitan dalam produk pertanian kita,basisnya adalah petani/peternakdengan lahan kecil.. Sesudah itu, varietas yg dipelihara begitu beragam, krn memang pembibitan/pembenihan yg benar bisa dibilang belum belum ada Prasarana juga amat tidak memadai,misalnya jalan, cold chain , Informasi yang dimiliki petani juga amat langka... baik mengenai produk apa yg laku, teknologi yg baru yang tengah berkembang... Dari posisi diatas, maka penyelesaiannya juga jadi sulit... Suatu daerah bisa saja merasa kelebihan panen sehingga harga jatuh, tetapi.. jika kita mau bikin pengolahan produk itu disitu..maka ternyata jumlahnya tidak cukup untuk suatu pengolahan yang ekonomis sepanjang tahun kalau lebihnya cuma lebih dalam ukuran Brebes .dan hanya sesaat/semusim.. .sementara suatu pengolahan efisien perlu jumlah lebih besar dan kontinyu lagi...jadi nya kan sulit.. Belum lagi kalau kita mau lebih rinci.. meminta produk dengan grade tertentu , kematangan tertentu... wah lebih sulit lagi Kalau kita mau bawa dalam bentuk segar saja ke daerah lain, tetap timbul masalah..., prasarana angkutan nggak ada..., pasar yang cukup dekat tidak ada , apalagi yg memiliki fasilitas yang cukup baik, spy hsl pertanian bisa dijual disitu..., Mau ke pasar yang lebih jauh misal di kota besar selain angkutan sulit, daya tahan produk kita buruk sehingga kalau sampai .. bisa jadi sebagian besar sudah buruk... Pernah ada ide di pemerintah utk membuat terminal agribisnis, dimana produk yang berada di sekitar wilayah itu di kumpulkan kesini... , lalu pembeli bisa datang kesini , atau bisa juga pedagang mengumpulkannya kesini utk di bawa kekota lebih besar, atau ke terminal agribisnis yg lebih besar di dekat perkotaan. Jadi dr sub terminal yg dekat daerah produsen ke terminal yg dekat kota besar Katanya, idea ini meniru terminal agribisnis yang ada di Thailand.. tapi terus terang sy belum pernah ke Thailand :) , walau sudah lihat fotonya.. Yang saya lihat memang harus ada sebuah pasar di dekat sentra pertanian itu dengan fasilitas yang cukup baik juga untuk penggudangan, grading, pengepakanan dan kemudian pengirimannya. Lalu sy yakin .. orang yg perlu akan datang ketempat itu untuk membeli ..., jika ada jalanan yg mudah utkdilalui.. Saya juga pernah usul, ke Departemen Pertanian, untuk misalnya bekerjasama dgn perum K A utk mengadakan gerbong berpendingin baik utk buah maupun daging/ikan.. Dengan berhenti di beberapa sentra pertanian, dia bisa membawa dengan relatip murah , produk pertanian ke kota.. Amat sulit rasanya memajukan pemasaran buah.. jika rambutan, mangga, duku..,duren dan sebagainya mutunya nggak standar... Bandingkan dengan duren montongnya Thailand,dengan duren yang banyak di jual di jalan... akan kentara sekali tidak adanya jaminan mutu. Dan itu bermula dari tidak standarnya bibit.. Untuk dapat transportasi yg efisien, kita harus punya cukup banyak buah/hsl pertanian yg punya derajat kematangan kira kira sama, kalau beda beda.. ya sulit... dan karena basisnya petani kecil kexcil.. hal itu susah di jamin... Buah bila di angkut... jika dipetik.. pasa saat tua ( mature) dan dikonsumsi pada saat matang ( ripe).. Lama dr mature kpd ripe bisadi rekayasa. baik dengan pengepakan yang baik., pelapisan sejenis wax, . penggunaan cold storage, controlled atmosphere storage.. tapi jd sulit kalau kematangan barang yg di bawa berbeda beda... karena perlakuannya juga beda.. Saya sendiri cenderung,bhw masalah utama adalah sarana transportasi dan pasar..., bikinlah pasar utk menjual hasil pertanian didekat daerah pertanian yang baik.. dan akses jalan yang bagus ... mau namanya terminal agribisnis atau pasar tradisional biasa terserah... , di pasar ini bisa dilakukan penyimpanan sementara ( ada gudang yg cukup baik ).. ada alat grading , ada alat pengepakan lalu akses jalan ke kota... Departemen Pertanian qq Dir Jen peternakan punya program mendirikan Rumah pemotongan hewan/ayam percontohan dan kios daging.. di beberapa daerah... itu lumayan... sayangnya toh tidak ada fasilitas gudang dinginnya... dantransportasi ke kota lin bila over supply..Disitulah sy usul soal gerbong kereta berpendinginMungkin harus ada swasta atau BUMN yg tertarik bekerjasama utk hal ini Menurut wsebuah survey baru baru ini, 80 % persen buah yg dijual di hypermarket adalah buah ekspor... Because what ??? Ya itulah mrk bekerja dalam skala besar.. mrk memanen sekaligus banyak.., saat semuanya mature serentak... dan bisa direkayasa sehingga.. katakanlah saat sampai
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anggota DPR RI yang juga anggota Milis FPK
Membaca email di bawah ini saya jadi kepikiran soal sulitnya posisi beliau-beliau sebagai anggota DPR yang ikutan milis FPK yang aktif dan kritis ini, untuk memberikan tanggapan berkaitan dengan masalah Laptop. Posisi sulitnya adalah Kalau tidak memberikan tanggapan ntar ada yang ngatain tuh kan, ngejawab email aja ga bisa, masa minta Laptop... PC dulu aja dehhh ... Trus kalau ngasih tanggapan kok anggota DPR nulis email terus... kapan kerjanya??? Susah kan . Belum lagi kalau ada tanggapan dari rekan sejawat seperti ini Lho Sesama Bis Kota Dilarang Saling Mendahului... bila tanggapannya dianggap tidak friendly Dan selama saya ikut milis FPK ini, saya baru melihat email dari Ibu Nursyabani Katjasungkana saja ... yang lainnya . belum pernah ngeliat DS Rakyat jelata... bukan wakil rakyat Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: Mgk anggota DPR terhormat mau menanggapi isu Laptop? Salam, AH == 1. Nursyabani Katjasungkana (PKB) 2. Angelina Sondakh (PKB) 3. Effendi Simbolon (PDI-P) 4. Didik J Rachbini (PAN) - Don't get soaked. Take a quick peek at the forecast with theYahoo! Search weather shortcut. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DICARI: Guru Sejarah Cerdas!
Kita punya sejarawan tulen yang namanya sudah sering tampil di koran. pak Asvi Warman Adam, calon anggota komnas HAM, kedua si anak muda, namanya JJ. Rizal. Ada juga orang Belanda yang cinta Indonesia, namanya Saskia Wierenga... Mariana Pak Harijanto [EMAIL PROTECTED] wrote: DICARI: GURU SEJARAH CERDAS Tanggapan Seputar Kontroversi Pelarangan Buku Pelajaran Sejarah Beberapa waktu lalu Kejaksaan Agung mengeluarkan surat 'larangan' peredaran buku-buku sejarah yang berlandaskan pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Buku-buku tersebut dilarang beredar karena meniadakan tiga huruf PKI pada akhir singkatan G 30 S dan Peristiwa Madiun. Surat itu memancing kontroversi di masyarakat. Kalangan akademisi banyak menyayangkan keluarnya surat tersebut. Depdiknas mengklarifikasi bahwa peniadaan tiga huruf PKI sudah dikonsultasikan dengan para ahli sejarawan. Sementara guru-guru sejarah bingung. Manakah yang harus diikuti? Memang dua hari yang kelam dan belum tersingkap pada pergantian bulan September dan Oktober 1965 itu masih gelap. Ada beberapa versi di kalangan sejarawan mengenai peristiwa G 30 S. Pemerintah Orde Baru menyatakan yang melakukan G 30 S adalah Partai Komunis Indonesia (PKI). Anthonie C. Dake, seorang sejarawan Belanda, menyatakan 'dalang' G 30 S adalah Soekarno sendiri. Beberapa sejarawan menyatakan bahwa G 30 S adalah konflik internal Angkatan Darat (AD). Beberapa lagi menyatakan CIA terlibat dalam G 30 S dalam rangka melemahkan Soekarno. Dan, versi-versi lainnya. Manakah dari versi-versi tersebut yang harus diajarkan kepada siswa? Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebenarnya setiap guru diberi kebebasan untuk menentukan indikator dan sumber belajar, termasuk guru sejarah. Nah, sebaiknya guru-guru sejarah menggunakan kesempatan yang diberikan KTSP tersebut. Guru dapat menjelaskan beragam versi G 30 S dalam indikator pembelajaran yang mereka buat. Mereka juga bisa menggunakan beragam sumber belajar untuk menunjang kegiatan belajar mengajar (KBM) yang mereka ampu. Jangan hanya menggunakan buku pelajaran dari satu penerbit saja. Guru dapat menggunakan buku-buku lain yang bersifat primer, seperti Sejarah Nasional Indonesia jilid VI, Soekarno File, Pledoi Umar Dhani, Menyingkap Kabut Halim 1965, dan buku-buku lainnya. Ada baiknya juga, guru mengajak siswanya mengidentifikasi mengapa para penguasa sangat antusias untuk menggunakan sejarah sebagai alat untuk melanggengkan kekuasaan. Guru juga bisa mengajak siswanya untuk menjawab, Adakah hubungan antara sejarah dengan pewarisan ingatan dan nilai-nilai sebuah bangsa? Memang G 30 S amat rumit untuk diajarkan. Supaya siswa tidak bosan dan bingung, strategi pembelajaran juga dibuat menarik. Misalnya, guru mengajar siswa bermain peran jika ia menjadi Jenderal Soeharto pada saat itu, apa yang harus mereka lakukan. Atau, jika mereka menjadi D.N. Aidit, yang berhasil membuat PKI dari partai kader menuju partai massa, ketika menyaksikan 'peluang' untuk mengambil-alih kekuasaan dengan potensi yang dimiliki PKI. Pada pembuatan strategi pembelajarn ini, sebaiknya guru sejarah mengasah kreativitas yang dimilikinya. Nah, jika guru sejarah mampu menjelaskan beragam versi G 30 S dengan sumber dan strategi pembelajaran yang menarik, maka siswa akan dapat menikmati pelajaran sejarah mereka. Pengalaman belajar yang nikmat, asyik dan menarik akan teringat dalam benak siswa untuk selamanya. Oleh karena itu, Andakah guru sejarah cerdas yang selama ini dicari-cari? Haryo M. (Guru Sejarah dan Social Studies SMA SMART Ekselensia Indonesia) Mohon tanggapan, kritik dan saran dari teman-teman pembaca Kompas...
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anggota DPR RI yang juga anggota Milis FPK
Dear Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu PEMIMPIN BANGSA NKRI, Tobat-tobat, amit-amit, sadar-sadar, please my leaders, please insafwill you please, please.. You know it, I know it. NKRI itu bener-bener sudah sinking, perhaps, sudah tenggelam sampe kedasar samudra Hindia, know what I mean. Please take care of rakyat sengsara dulu sebelum mikirin diri sendiri. By the way: Kalo sembahyang 5 kali per day, apa sih yang dipikirin? Just wondering. Salam, sensei deddy mansyur university of houston www.uh.edu/shotokan www.houstonshotokan.com - Original Message - From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, March 21, 2007 10:27 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anggota DPR RI yang juga anggota Milis FPK Mgk anggota DPR terhormat mau menanggapi isu Laptop? Salam, AH == 1. Nursyabani Katjasungkana (PKB) 2. Angelina Sondakh (PKB) 3. Effendi Simbolon (PDI-P) 4. Didik J Rachbini (PAN)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
Wah...wah...wah hebat bener anggota DPR, sudah dapet gaji, dapat tunjangan, ada rumah dinas, ada kendaraan dinas sekarang laptoppingin jadi tukul kalikembali ke laptop Tunjung Utomo [EMAIL PROTECTED] wrote: Pake PC biasa aja masih kagok,mo coba2 pake laptop 22 juta?? Coba sekarang siapa bisa menyebutkan Laptop jenis apa yg seharga 22 juta,pasti gampang karena Laptop dengan kisaran harga segitu sekarang ini cuma segelintir di pasaran.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: beda Cina dan Indonesia
Salam, Hehehe..santai saja pak Manneke. Sekarang sudah selesai mengenai Holocaustnya khan? dan sekarang waktunya menjelaskan dan melanjutkan diskusi mengenai Huntington. Tolong jelaskan alasan apa anda mengambil tesis mengenai Huntington? saya benar-benar gak tahu. Kalau bisa rekan semilis yang mengetahui tentang hal ini saya harapkan ikut nibrung juga. Yang lengkap. Sincerely Manneke Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Tampaknya saya harus minta maaf pada Anda, Bung Steven. jawaban saya terlalu sinis nadanya, dan memang saat itu saya lagi sebel soal holocaust dan isu kesetaraan gender di milis ini juga, Rupanya, angin gelapnya nyamber ke Anda juga. Maka, dengan rendah hati dan tulus, saya mohon maaf kepada Anda. Saya tak tahu bahwa Anda masih muda (saya sendiri juga ngerasa masih muda), tapi jangan kecil hati dengan kemudaan itu. Zaman ini orang muda jauh lebih dinamis dan melek dalam banyak hal kok. Termasuk juga dalam penguasaan atas ilmu pengetahuan. Jadi, selamat berkiprah terus, dan saya dengan senang hati akan menemani Anda berdiskusi soal macam-macam hal (tanpa bernada ngamuk-ngamuk, he he he...). Peace, manneke
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
Jangan begitulah, kan laptop 22 juta atau 21 juta itu unjuk kerjanya berbeda dengan yang berharga 6 atau 9 juta..jadi wajar wajar, kan para anggota DPR itu berpendidikan cukup tinggi yang memerlukan laptop ber spesifikasi tuinggi juga. Sallam, bramrajo [EMAIL PROTECTED] wrote: Kumpulan wong tuli, koq diteriakin.. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Mohammad Iqbal [EMAIL PROTECTED] wrote: Sepertinya sudah tidak ada hati nurani para petinggi kita di gedung DPR/MPR sana, saat orang lain susah untuk hidup, anak - anak susah untuk sekolah... DPR kita malah menghambur - hamburkan duit negara :( Salam Kecewa IqBaL
[Forum-Pembaca-KOMPAS] [Turn On Plastic] Konser Musik Elektronik Fred Avril Barbara Morgenstern @ Centro
CCF Jakarta bersama Goethe-Institut Jakarta mempersembahkan konser musik elektronik oleh : « DJ Fred Avril DJ Barbara Morgenstern » Jumat, 23 Maret 2007 pk. 22.00 di Centro Jl. Darmawangsa IX, Jakarta Selatan www.ccfjakarta.or.id Undangan (TERBATAS) dapat diambil di : CCF Jakarta (Salemba Wijaya) Future 10 - tel. 720 58 37 - www.future10.com Goethe-Institut - tel. 23 55 02 08 - www.goethe.de/so/ja Satu orang Prancis, satu orang Jerman. La Fête de la Francophonie atau Pesta Masyarakat Penutur Bahasa Prancis, adalah pertemuan budaya, pertukaran genre, peleburan kata. semua dicampur untuk sebuah cocktail kreativitas artistik ! Dua outsiders dari panggung hiburan musik elektronik Prancis dan Jerman akan mempersembahkan sebuah pertunjukan istimewa, kolaborasi pertama dan terbaru dari mereka berdua. Barbara Morgenstern, Berasal dari panggung elektro Jerman, Barbara Morgenstern pernah bekerja dengan To Rococo Rot dari Berlin dan dengan kolektif Station 17. Ia mampu menggabungkan dengan cerdik semua unsur elektronik, pop dan lagu. Fred Avril, Pada tahun 2000, Fred Avril tampil pada Festival Transmusicales di kota Rennes. Di bawah label F Com, Avril membuktikan semua hal baik yang pernah dikatakan oleh para wartawan dan para profesional tentang dirinya melalui The Horse Must Be Starving (2002), lalu Members Only (2004). Avril senang bermain dengan semua jenis musik. Balada, elektro, rock, semuanya ada. Percampuran yang pas. Teks elektro, teknologi mutakhir, abu-abu metal dan tak kalah dengan dunia komik Enki Bilal. Musik membahana, membawa kita ke dalam dunia sinematografis. Acara ini terselenggara berkat dukungan dan kerjasama: Goethe-Institut Jakarta - Future 10 - Centro - Gudang Garam Surya Pro - TRAX - SPICE! - FHM - 101.4 Trax FM - O Channel - Paranoia -AREA - Jurnal Nasional - Jakarta Java Kini - 99.9 Radio CnJ Djakarta - Djakarta! Magazine - kafegaul.com - astaga!.com - sendokgarpu.com - Djakarta! Magazine - Free! Magazine - Edirol --- Astri Retno Onengan Centre Culturel Français de Jakarta Jl. Salemba Raya N° 25, Jakarta 10440 INDONESIE T.[++ 62 21] 390 85 80 - 390 77 16 F.[++ 62 21] 390 85 86 M.[++ 62] 815 91 36 090 [EMAIL PROTECTED] http://www.ccfjakarta.or.id // sirkus kontemporer - Laissez-Porter oleh Cie XY, Rabu, 4 April 2007 @ Graha Bhakti Budaya - TIM. http://www.ccfjakarta.or.id// [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
Ada kemungkin lain juga: 1. Laptop itu dijual lagi, lalu beli lagi yang lebih murah. 2. Chatting di saat sidang dengan si penunggu kamar hotel 3. Atau malah lihat film/gambar pronocilaka Tapi itukan hanya pikiran kotor saya saja. Ngawur! Mungkin lebih baik, anggota DPR yang ada di FPK bisa menjelaskan soal ini, seperti ibu NK, Mbak Angelina, dll. Beri penjelasan dong. salam Mulyadi cbn [EMAIL PROTECTED] wrote: Ketika Adjie Massaid ditanya oleh Tukul semalam tentang LAPTOP semula saya pikir jawabannya akan bernada tidak setuju dengan pengadaan Laptop itu. Tapi ternyata jawaban dia bahwa memang Laptop diperlukan untuk menunjang kerja anggota DPR seperti dia. Ya saya tidak kecewa dengan jawabannya bukankah rambut sama hitam, tapi isi kepala berbeda. Paling nanti laptopnya cuma untuk kirim kirim email selama bersidang daripada dikatain rakyat bahwa anggota DPR ngantuk melulu Ada ada ajaa!
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
dear temans namanya juga cari duit, dari duit gede sampai recehan juga di jadiin, saya makin miris liat kelakuan anggota DPR kita, seharusnya situasi yang gak kondusif kayak gini dengan kejadian alam dimana-mana membuat mereka lebih berhati-hati menggunakan uang negara, tapi ya yang udah terbiasa mapan, pengen menstabilkan kemapanannya, takut kehilangan gaya hidup mereka, yang baru, mau ikutan jadi mapan dan mulai ketagihan gaya hidup hedonis, saya jadi kasihan dengan perilaku anggota DPR kayak gitu, laptop aja mesti minta dibeliin, beli aja sendiri, toh ntar juga paling banyak digunakan buat buka situs porno atau main solitaire. ade ade --- fauziah swasono [EMAIL PROTECTED] wrote: Sini saya beliin. 1. Laptop Intel Core 2 T7200 2 GHz, 160 GB, Mem 2 GB, Windows Vista original, Office 2007, Norton 2007. (merek tinggal pilih: Toshiba, Fujitsu, NEC, Sony Vaio, dsb) 2. MacPro, spec setara dg yang diatas. 2-2nya harganya DIBAWAH 20 juta! Jadi bayangkan harganya kalo pake laptop yang cukup bagus dan gak sangat canggih, apalagi pake IGOS. Saya kira kebutuhan anggota DPR ini setara dg researcher yang mengolah data puluhan gig, dg software2 aplikasi yg canggih (statistik, ekonometrik, CGS, dsb). Padahal balik dari studi banding aja, asistennya yang bikinin laporan. lol what a country... salam prihatin, fau
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jangan Jual Tanah Air!
duh bagus benar tulisan ini. Menyentuh dan benar adanya. dks - Original Message - From: Agus Hamonangan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Saturday, March 17, 2007 2:51 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jangan Jual Tanah Air! http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/17/Fokus/3393688.htm == Tanah Airku Indonesia Negeri elok amat kucinta Tanah tumpah darahku yang mulia Yang kupuja sepanjang masa. Ada gundah kala mendengar alunan lagu Rayuan Pulau Kelapa itu. Satu per satu keelokan Indonesia tergerus. Tanah Airku yang subur makmur kini terancam bencana kekeringan. Yang lebih parah, selain tanah dan pasir, bangsa ini pernah berencana memasok air ke Singapura dengan harga tak lebih dari Rp 10,00 (sepuluh rupiah) per meter kubik. Satu pertanyaan muncul, masihkah anak bangsa ini mencintai negerinya? elama ini, ribuan ton pasir Indonesia masuk ke Singapura setiap hari. Menurut data statistik perdagangan, tahun 2005 ekspor pasir dan tanah Indonesia ke Singapura mencapai 9,5 juta dollar AS dan 14,41 juta dollar AS. Singapura tercatat sebagai pembeli pasir terbesar di Indonesia dengan nilai 6 juta dollar AS. Urutan kedua ditempati China dengan nilai 2,4 juta dollar AS. Namun, pada lima bulan pertama tahun 2006, China menjadi pembeli terbesar dengan nilai delapan juta dollar AS dan Singapura hanya 2,93 juta dollar AS (Straits Times, 25 Januari 2007). Bahkan, sebelum muncul larangan, kawasan Asia Tenggara pernah tercatat sebagai tempat penambangan pasir paling aktif di dunia. Dari 74 kapal pengeruk pasir di dunia, 54 di antaranya beroperasi di perairan Riau untuk reklamasi Singapura. Persoalannya, Singapura memberi harga sangat rendah untuk materi yang sangat berharga tersebut. Awalnya, tak lebih dari 3 dollar Singapura per kubik atau sekitar Rp 15.000. Tentu harga ini tak sebanding. Kenyataannya, harga pasir di dalam negeri jauh lebih mahal. Ketika bencana gempa bumi melanda Kota Yogyakarta, warga setempat terpaksa membeli pasir Gunung Merapi dengan harga lebih dari Rp 100.000 per meter kubik. Dengan kata lain, warga harus mengeluarkan dana sekitar Rp 700.000 untuk satu truk pasir atau Rp 500.000 untuk satu mobil bak terbuka yang bermuatan sekitar empat meter kubik pasir. Jelas kondisi ini tidak menguntungkan. Pesan saya, sudahlah, hentikan urusan menjual tanah dan air kita ini jika hanya untuk cari duit, kata Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda. Sepuluh rupiah Pesan itu pun bisa dimengerti. Masalahnya, harga murah itu tidak hanya pada pasir. Setidaknya, Indonesia pernah berupaya memasok air bersih ke Singapura dengan harga Rp 10,00 atau sepuluh rupiah per meter kubik. Keinginan itu tertuang pada kerja sama Pengembangan Sumber Air di Provinsi Riau dan Pemasokan Air dari Indonesia ke Singapura. Perjanjian itu ditandatangani di Jakarta pada 28 Juni 1991 oleh Menko Ekuin dan Wasbang Radius Prawiro dan Wakil PM/Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Lee Hsien Loong yang kini menjabat sebagai PM Singapura. Melalui perjanjian itu, Indonesia menetapkan harga tak lebih besar dari satu sen dollar Singapura untuk satu meter kubik air Indonesia yang berarti tak lebih dari Rp 10,00. Dikatakan, harga itu boleh ditinjau kembali tiap 10 tahun, namun dengan catatan tidak boleh melebihi satu sen dollar Singapura. Disebutkan pula, perjanjian berlaku untuk masa 100 tahun, tanpa ada satu pasal pun yang mengatur tentang terminasi atau penghentian perjanjian. Namun, perjanjian baru berlaku setelah kedua negara meratifikasi. Indonesia meratifikasi pada 10 Juli 1991 melalui Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1991. Walau begitu, belum ada kepastian kelanjutan perjalanan kerja sama tersebut. Pihak Singapura mengaku, perjanjian itu tidak berlanjut. Hingga kini pun Singapura belum meratifikasi. Persoalannya, perjanjian itu tidak bisa dihentikan. Artinya, ia tetap terbuka dan tetap bisa berlaku setiap saat Singapura meratifikasinya. Dalam hal ini, Hasyim Djalal mengingatkan, tahun 1975, Emil Salim mengatakan tahun 2000-an Pulau Jawa akan kering karena seluruh air hujan lari ke laut, bukan meresap ke tanah. Satu pertanyaan pun muncul, bagaimana sebenarnya strategi Singapura sehingga Indonesia begitu berbaik hati? Diakui, tidak mudah menjawab pertanyaan itu. Namun, satu hal, strategi Singapura memang pantas diacungi jempol. Ia pandai membaca watak dan kultur yang berkembang di negara tetangga. Pada era Orde Baru, Singapura dengan teguh menjaga hubungan baik dengan Presiden Soeharto. Karena beres di tangan Soeharto, berarti mulus untuk semuanya. Pada era itu memang tak bisa dinisbikan hubungan panjang Soeharto dengan Lee Kuan Yew. Sebagai pendiri ASEAN, Soeharto memang memiliki kedekatan pribadi dengan Lee. Karena itu, banyak permintaan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Citra preman guru2 Takalar, mohon perhatian Depdiknas dan PGRI
Cara-cara PKI tuh kayak apa sih pak? Maklum saya generasi orde baru, saya cuma tau cara-cara Orde Baru membelokkan sejarah dan membuat guru-guru kita bodoh dan mata duitan. Mariana Thursday, March 22, 2007, 9:52:55 AM, you wrote: Salam, Saya SETUJU jika para guru di Takalar bertindak TEGAS tetapi BIJAKSANA karena generasi muda Ind.terbukti nyata2 KURANG DISIPLIN.Jangan dihubungkan dengan masasalah PASARAN yang mengangap soal2 seperti ini melanggar HAM dsb.Tegakanlah disiplin di sekolah meskipun terilihat keras. Tantang mogok saya TIDAK setuju sebab itu adalah cara2 PKI. Wasalam, Wal Suparmo
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Anggota DPR RI yang juga anggota Milis FPK
Rekans, Selama ini kalau mau ngisi kolom : PEKERJAAN, saya selalu ragu-ragu. soalnya saya ini pekerjaannya apa? Selalu saya isi : SWASTA. Kadang saya agak malu dengan status pekerjaan itu, soalnya gak jelas dan tidak keren. Membaca judul topik ini, saya jadi senyum sendiri. ANGGOTA DPR RI YANG JUGA ANGGOTA MILIS FPK. Apa nanti pekerjaan saya saya ganti aja ya? Jadi demikian: ANGGOTA MILIS FPK. Kalau orang tanya, anggota milis FPK itu pekerjaan apa? Dengan bangga saya akan jawab: itu pekerjaan keren dan penting. Kerennya di mana? Anggotanya tersebar di Manca Negara dengan jumlah ribuan. Pentingnya: kami bersidang setiap hari (siang-malam), topik yang dibahas mencakup persoalan orang hidup dan orang mati, dunia, surga dan neraka, dulu-sekarang dan masa depan, dll. Kualitas anggota: tidak ada yang ngantukan dalam sidang. Semua kritis, cerdas, berwawasan, peduli pada rakyat, pemerintah, tanah air dan bangsa. Gak pernah berantem dalam sidang. Dari segi kebersihan: Tak ada yang korupsi, tak ada yang pornoaksi. Dari segi materi: tak ada yang nuntut kenaikan gaji, tak ada yang minta dibelikan Laptop. Di banding dengan Anggota DPR RI/ anggota Kabinet mana yang lebih keren/hebat? Jelas anggota FPK. Anggota DPR RI dan Menteri saja ada yang jadi anggota milis FPK. Jumlah anggota FPK jauh lebih banyak dari anggota DPRRI. Hebat kan? Salam Mulyadi
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Wacana S-1 Bisa Jadi Bumerang
Rasanya tepat kalau calon presiden itu harus berpendidikan setara S1, mungkin tidak sekolah di perguruan tinggi..tapi bisa berfikir dan bertindak setara S1. Misal, tahu apa yang harus dipilih sebagai latar belakang berfikir dan bertindak, tahu bagaimana meng analisa dan meramunya menjadi makanan enak serta tahu bagaimana memutuskannya. Berpendidikan itu tidak berarti lulus sekolah negara kan? Boleh lah berpendidikan sebagai petani, atau nelayan..tidak perlu lulusan perguruan tinggi yang tinggi banget seperti menara gading. Elok toh? Daripada lulusan skolah tinggi S1, tapi lebih banyak bengong tidur di ruang DPR MPRatau ngomongnya bak manusia tidak terdidikdan itu buanyak sekali di republik ini. Sallam,
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Orang Indonesia Terus Berburu Properti di Singapura-Mas Agus
Mas Agus, Ya sangat amat pasti dong?! Pasir yang beratusan ribu ton, lagi... Sudah begitu, kok ada surat pembaca dari orang Singapore di Jakarta Post (lupa tanggalnya) yang mengeluhkan mengapa Indonesia tidak berterima kasih dengan Singapore yang telah membantu ekonomi di Indoensia? Welehwelehpengrusak lingkungan Kepulauan Riau, kok bisa mengatakan begitu? Ya memang membantu ekonomi untuk beberapa orang saja! Para pengeruk pasir, dan granit, yang orang Singapore dan juga orang Indonesia yang bodoh, yang mau menjual dengan murah pasir; granit dan airnya (SEPULUH SEN singapore per liter, untuk 100 tahun??!! AMPUN deh.). Tetapi bukan untuk memperbaiki ekonomi rakyat Indonesia. Bahkan Indonesia justru menyokong ekonomi Singapore! Lha buktinya, yang membeli apartemen tersebut ya kebanyakan orang Indonesia sendiri, kok? Salam, Yuli Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: Butuh pasir kan :-) Salam, AH === http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/21/ekonomi/3398962.htm === Jakarta, Kompas - Sebanyak 33,3 persen properti permukiman di Singapura, berupa apartemen dan rumah bandar atau town house, dibeli orang Indonesia pada tahun 2006. Berarti, tahun lalu, sekitar 3.000 apartemen di Singapura dibeli orang Indonesia. Data Colliers International Singapore Research Januari 2007 menyebutkan, tahun lalu dibangun 11.520 apartemen dan pengembang menjual sekitar 9.000 apartemen. Saya menghitung pembelian properti Singapura oleh orang Indonesia, tahun 2006 minimal Rp 10 triliun, ujar pengamat properti, Panangian Simanungkalit, Selasa (20/3). Panangian bahkan memprediksi, hingga kini tidak kurang 100.000 apartemen di Singapura dimiliki orang Indonesia. Apartemen itu ditempati saat berbisnis atau ketika melanjutkan pendidikan. Tetapi, saya berpendapat, untuk investasi properti lebih baik di Indonesia sebab return-nya hingga 15 persen per tahun karena permintaan tinggi, kata Panangian, seraya mengatakan, pembelian properti di Singapura oleh warga Indonesia lebih karena alasan prestise. Indonesia juga dapat mengembangkan properti seperti Singapura, misalnya menciptakan kawasan eksklusif di Bali atau permukiman eksklusif di pulau-pulau kecil. Namun, harus terlebih dahulu mengubah regulasi pertanahan sehingga orang asing boleh memiliki properti di sini, kata Panangian. Eksekutif Senior Chyau Fwu Group Eddie Chow, pengembang dari Singapura, yang ditemui di Jakarta, mengatakan, pengembang Singapura dalam dua tahun terakhir ini berupaya mendekatkan diri dengan orang kaya Indonesia, yang dikenal royal dalam membeli properti. Bahkan, penjualan pertama apartemen kami dilakukan di Jakarta karena pasar di Indonesia sangat potensial. Dari 35 unit apartemen yang ditawarkan, kami prediksi 15 unit dibeli orang Indonesia, kata Eddie Chow. Dirinya yakin konsumen Indonesia akan membeli properti supermewah Parkview Eclat di Grange Road. Harga apartemen itu berkisar Rp 50 miliar (300 meter persegi) per unit hingga Rp 162 miliar (1.000 meter persegi). Orang Indonesia sangat memerhatikan lokasi dan kemewahan bangunan. Menjadi rahasia umum pula jika orang kaya Indonesia membidik Distrik 9-11 Singapura, terutama yang dekat Orchad Road, ujar Eddie. Menurut Eddie, UU di Singapura memang memungkinkan orang asing membeli apartemen dan rumah bandar, dengan catatan rumah tingkat atau non-landed house. Masa pakai dan sewa 99 tahun, bahkan boleh mendapatkan hak milik atau free-hold tanpa batas waktu kepemilikan. Konsumen Indonesia lebih senang membeli properti di Singapura karena ada jaminan keamanan dan hukum agraria. Kita harus tiru Singapura. Mereka mampu meyakinkan sahnya kepemilikan atas tanah maupun kejelasan peruntukan tanah berdasarkan tata ruang. Investor percaya dan datang untuk membeli, kata Panangian. (RYO) - Don't pick lemons. See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Emil Salim : Berpotensi Rusak Lingkungan - Tunda Pengesahan RUU Penataan Ruang
FYI ... salam, Ivan Original Message SUARA PEMBARUAN DAILY/22-03-07 [JAKARTA] Rancangan Undang-Undang (RUU) Penataan Ruang yang rencananya akan disahkan rapat paripurna DPR, Rabu (28/3), berpotensi besar merusak lingkungan di kemudian hari. Karena itu, sebelum dilakukan perbaikan substansi yang krusial, seharusnya DPR dan pemerintah menunda rapat paripurna pengambilan keputusan atas RUU tersebut. Peringatan itu disampaikan tokoh lingkungan nasional, Emil Salim, saat diskusi bertema kelembagaan Kementerian Lingkungan Hidup dalam RUU Kementerian Negara, di Jakarta, Rabu (21/3). Pengesahan RUU itu (Penataan Ruang) itu harus ditunda dan harus melakukan perbaikan-perbaikan mendasar, ujar Emil Salim. Menurut mantan Menteri Lingkungan Hidup itu, kerusakan lingkungan yang bakal terjadi di kemudian hari akan sangat besar, jika DPR dan pemerintah memaksakan pengesahan RUU ini sesuai jadwal yang ditentukan. Dikatakan, terdapat dua kesalahan utama yang ada dalam draft RUU Penataan Ruang. Pertama, paradigma yang dipakai dalam menyusun adalah pendekatan wilayah bukan pendekatan ekosistem. Dengan menggunakan pendekatan ini, kata Emil, yang dimaksud penataan ruang ke depan hanya berorientasi pada pembangunan fisik semata dan tidak memikirkan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari pembangunan tersebut. Persoalan kedua yang juga tidak kalah pentingnya, yaitu dikuranginya keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan. Kita tidak perlu heran jika RUU ini sangat berorientasi fisik, karena disusun oleh Direktorat Jenderal Penataan Ruang di bawah Departemen Pekerjaan Umum. RUU ini telah mengebiri hak masyarakat untuk ikut serta terlibat dalam proses perencanaan penataan ruang. Saya melihat isi RUU ini bukan lagi penataan ruang, tetapi RUU perusakan ruang, tegasnya. Emil Salim melihat sejumlah RUU yang tengah dibahas saat ini sangat tidak berpihak kepada lingkungan, padahal dampak yang bakal ditimbulkannya sangat besar. Dia menyebutkan selain RUU Penataan Ruang, RUU Ibu Kota DKI Jakarta, RUU Pertambangan juga tidak berpihak pada lingkungan. *Bapedal* Emil Salim juga setuju wacana yang dikemukakan dalam diskusi tersebut yakni menghidupkan kembali Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) sebagai alat untuk menertibkan pembangunan yang merusak lingkungan. Dengan dihapusnya Bapedal tahun 2002, saat ini Kementerian Negara Lingkungan Hidup tidak memiliki tangan untuk menghukum para perusak lingkungan. Untuk itu badan ini harus dihidupkan lagi, kata Emil. Hal serupa diungkapkan anggota DPR, Sonny Keraf dan aktivis lingkungan, Ahmad Safrudin. Menurut Sonny, menghidupkan kembali Bapedal merupakan hal realistis yang biasa dilakukan Kementerian LH dalam waktu dekat untuk mengendalikan kerusakan lingkungan ketimbang berpikir untuk meningkatkan status menjadi Departemen dalam RUU Kementeiran Negara. Ahmad Safrudin mengatakan, tidak adanya Bapedal membuat proses monitoring pembangunan menjadi kurang maksimal. Dia berharap dengan adanya Bapedal, laju kerusakan lingkungan bias dikurangi dan akhirnya dihentikan. Sedangkan Menteri Negara LH, Rahmat Witoelar, mengatakan kelembagaan memang penting, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana komitmen pemangku jabatan itu terhadap lingkungan. [E-7] -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.446 / Virus Database: 268.18.16/729 - Release Date: 3/21/2007 7:52 AM [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Wacana S-1 Bisa Jadi Bumerang
Dear MasPri, Kutipan dari saya koq yang ini sih? Piye bos.. :-| Quote: .. 3. Irwan.K a. (Ada) yang sekolah sampai , tapi kelakukannya begini begitu (jelek deh pokoknya). b. Ada yang gak sekolah 'formal' tapi lebih peka dan kemampuannya di atas doktor dsb (bagus bgt deh pokoknya). c. Yang gak suka/milih tokoh dengan kriteria b, termasuk orang yang haus kuasa dan aura negative, pikiran/nafsu liarnya masih jalan.. .. Apa komentar saya sebelumnya masih kurang jelas, bos? Itu kan saya sedang coba ikuti dulu logika sebelumnya.. komentar saya sendiri bukan itu.. :-) Ini sedikit tambahan dari senior saya.. Saya bacanya miris.. sedih sekali.. :-( Singkat padat menyentil.. perih.. tapi emang benar.. Intinya, pemimpin (diakui/tidak) adalah gambaran umum dari yang dipimpinnya.. Yang dipimpin doyan mabokbeler, mana mau milih pemberantas miras dan narkoba.. Yang dipimpin punya harta banyak dari hasil jual (dan ngegarong) negara, apa iya mau pilih mereka yang mau beresin negara untuk kepentingan publik luas.. :-((( .. memang realitas-nya tingkat pendidikan di Indonesia belum ngaruh. dan itu manifestasi kehidupan bangsa yang memang tidak berpendidikan... ^#$^#*%*#%* padahal pendidikan itu merupakan wahana keluar dari keterkungkungan wawasan yang sempit. Rasulullah pun menyarankan kita untuk belajar sampai ke negeri Cina. thanks .. CMIIW.. Wassalam, Irwan.K On 21 Mar 2007 20:20:47 -0700, bro_ando23 [EMAIL PROTECTED] wrote: ini dari beberapa pendapat yang ada : 1. Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED] wrote: Menurut sy yg penting track record ,, misalnya pernah jd gubernur sukses.. atau jd presiden sukses... lalu ya lihat visi kedepannya... 2. Kembali ke Bill Gates, di Indonesia, saya punya rekan yang tidak lulus kuliah SD tetapi mempunyai kaliber melebihi PHD, dan sekarang adalah owner beberapa pabrik. Memang pendidikan tidak bisa dijadikan patokan. Tetapi, supaya tidak membeli kucing dalam karung, apa tidak sebaiknya `pemaparan Visi' `debat publik' antar calon dibakukan saja dalam UU. Salam, Johny 3. Irwan.K a. (Ada) yang sekolah sampai , tapi kelakukannya begini begitu (jelek deh pokoknya). b. Ada yang gak sekolah 'formal' tapi lebih peka dan kemampuannya di atas doktor dsb (bagus bgt deh pokoknya). c. Yang gak suka/milih tokoh dengan kriteria b, termasuk orang yang haus kuasa dan aura negative, pikiran/nafsu liarnya masih jalan.. 4. ade zuchri kalau saya sih menanggap gelar atau titel itu gak penting-penting banget, kenapa kita nggak mencoba alamiah saja, kalau memang di Indonesia ini ada yang pinter, cerdas, berperilaku yang baik dan mampu membawa Indonesia ke dunia yang lebih beradab ternyata dia sama sekali gak sekolahan, gimana?. 5. Bambang Soetedjo Seorang pemimpin harus dinilai dari karakter dan cara memimpin dan bukan dari permainan politik dan sok membela rakyat. 6.Edy P Sekarang, ketika LSI mengeluarkan hasil survey-nya dan memperlihatkan bahwa PDI-P kembali menguat posisinya di mata masyarakat (penjawab pertanyaan survey tentunya) dan bertengger di posisi paling atas lalu muncul wacana DPR atau Presiden minimal harus S-1. 7. Maspri Syarat S-1 itu CUMA SALAH SATU SYARAT koq. Lha Syarat punya kemampuan LEADERSHIP ya wajib juga dong. Masa mau dicari S-1 yg nggak punya jiwa pemimpin? Ya nggak ada gunanya kita punya penduduk 200an juta kalo gitu. Kalo jaman pak Harto atau pak SBY muda, dimana sedikit orang bisa meraih S-1, atau LEADERSHIP orang dibentuk oleh perjuangan kemerdekaan secara nyata, ya nggak apa2. Lha sekarang kan jamannya laen. Syarat itu untuk memudahkan dan mempertanggungjawabkan pilihan misalnya : Ada 10 calon terseleksi, yg SEMUANYA punya LEADERSHIP bagus. Mana yg kita pilih, yg S-1 atau yg lulusan SD?? dari 7 pendapat diatas.. saya hanya mau mengingatkan... negara ini punya sistem pendidikan yah bu/pak.. kalu terus komentar bilang S-1 ini itu ngak berbobot (seolah-olah) dan kemudian menyinggung soal ada pengusaha ini-itu a..b..c...d...e jadi capek deh.. (yang saya memang salut dengan orang demikian) kalu gitu memang ada pikiran ngak perlu sekolah.. kan ndak toh? hari gini.. ngak tamat SMA.. itu masalah.. harigini leader.. ngak tamat S-1 kemana aja dia.. tidur siang.. ngak ada duit... apa alasannya.. kalu pengusaha.. itu memang dia concern di bisnis. sakin sibuknya dia mungkin tidak ada waktu.. tapi lucunya mereka kasih standar pegawainya S-1.. itu lelucon atau bukan.. mana saya tahu bayangkan salesman aja D-1.. masa presiden SMA.. mimpi apa kita... saya ini tidak merendahkan.. tapi tolonglah.. hargai jugalah capek2 kita teriak2 20% pendidikan dari APBN.. eh kita malah sudah pasang pistol pesimistis dengan bilang SMA aja cukup... sayang betul dan kontradiktif betul... dan dibalik kelemahan sistem pendidikan kita.. sesungguhnya Leadership itu diajarkan kok.. jadi apa kemudian S-1 ngak punya leadership... kan tidak juga.. belum lagi logika paling simpel
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Konser Karawitan Muda Indonesia
Laporan Wartawan Kompas Nasrullah Nara http://www.kompas.co.id/ver1/Dikbud/0703/20/144553.htm = JAKARTA, KOMPAS -- Auditorium RRI Jakarta akan menjadi ajang Konser Karawitan Muda Indonesia (KMI) II/2007 yang puncaknya akan berlangsung 28-29 Mei 2007. Perhelatan ini merupakan kelanjutan dari KMI I/2006 di Gedung Kesenian Jakarta. Penggagas KMI, Edi Sedyawati, dalam keterangan pers, Selasa (20/3) menyebutkan, acara ini dimaksudkan untuk membangun trend baru dalam kehidupan kawula muda Indonesia dalam hal artistik, guna menyajikan karya-karya musik dengan landasan kuat pada musik tradisi di Tanah Air. Secara nasional, tahun 1950-an, musik tradisional Indonesia secara generik disebut karawitan, tutur Edi yang pernah menjabat Dirjen Kebudayaan Depdikbud. Didukung Depbudpar dan UNESCO, sejumlah provinsi yang merupakan ladang dan sumber akar musik tradisional akan menampikan timnya dalam KMI II/2007. Misalnya, Jawa Barat, Maluku,Papua, Kalimantan Tengah, Jambi, NTB, dan NAD. Grup kesenian dari Gunung Kidul (DIY) dan Rumah Gamelan Farabi juga akan tampil bersama sejumah sekolah asing di Jakarta. Penampilan mereka akan dikelola oleh tim artistik yang melibatkan Dwiki Darmawan, Jabatin Bangun, dan Totom Kodrat. Ketua Harian Nasional Indonesia untuk UNESCO, Arief Rachman yang bertindak sebagai ketua panitia konser kali ini menambahkan, Kita harus bertekad agar KMI menjadi gerakan nasional sehingga para siswa sekolah dan kalangan remaja mencintai musik tradisional dan ikut aktif menghidupkannya. Ia menilai, akibat gempuran budaya global termasuk MTV, anak-anak muda Indonesia lebih gandrung akan musik popolar -- seperti pop,jazz, dan rock -- ketimbang musik yang digali dari negeri sendiri. Hal ini kian memperkokoh dominasi musik-musik diatonik, dan pada gilirannya menyisihkan musik-musik nondiatonik di negeri sendiri.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pernyataan Sikap Jaringan Kerja Prolegnas Pro Perempuan (JKP3) : Merespon Pengesahan Rancangan Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (RUU PTPPO)
Sangat bagus pernyataan sikap ini. Akan lebih bagus jika, dalam tuntutan pernyataan ini menyatakan perlunya definisi perdagangan anak, sekalian disebutkan, perdagangan anak adalah ..supaya DPR dan masyarakat kemudian bisa membedakan dengan jelas, apa perbedaan substantifnya antara perdagangan orang dan perdagangan anak. Sayangnya sudah disahkan ya... salam dks - Original Message - From: Mike Verawati Tangka To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 20, 2007 9:55 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pernyataan Sikap Jaringan Kerja Prolegnas Pro Perempuan (JKP3) : Merespon Pengesahan Rancangan Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (RUU PTPPO) Jaringan Kerja Prolegnas Pro Perempuan dan Indonesia Anti Child Trafficking PERNYATAAN SIKAP Merespon Pengesahan Rancangan Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (RUU PTPPO) Jaringan Kerja Prolegnas Pro Perempuan (JKP3) mengikuti secara intensif dan konsisten seluruh proses legislasi RUU Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (RUU PTPPO). Sehingga JKP3 mengetahui perkembangan dalam pembahasan RUU PTPPO. Selama proses legislasi sampai disepakati untuk dibawa pada rapat paripurna kami mencatat beberapa hal, yaitu : Proses pembahasan RUU PTPPO dilakukan secara terbuka Rapat panitia khusus (PANSUS) pada bulan Oktober 2007 memutuskan bahwa rapat dinyatakan terbuka untuk umum. Oleh karena itu kami dengan instens mengikuti rapat-rapat PANJA membahas RUU PTPPO. Selama 5 putaran rapat PANJA (termasuk PANJA pertama batal karena tidak dihadiri oleh Dirjen dari Departemen Hukum dan HAM) kami melakukan monitoring dan juga melakukan lobby-lobby dengan anggota PANJA. Selain itu kami melakukan audiensi dengan beberapa fraksi. Kami mencatat bahwa PANJA pembahasan RUU PTPPO inilah yang paling akomodatif dan terbuka terhadap masukan. Hal ini menunjukkan political will yang baik di kalangan para anggota PANJA. Maka kami berharap bahwa proses pembahasan RUU di DPR dapat mencontoh proses dari pembahasan RUU PTPPO ini. Mengakomodir usulan Kami juga mencatat bahwa beberapa usulan JKP3 yaitu definisi jeratan hutan, definisi eksploitasi seksual, kepentingan korban trafiking di luar negeri dan hak impunitas korban diakomodir oleh PANSUS. Ini merupakan salah satu manfaat dari terbukanya proses persidangan yaitu memastikan terakomodasinya aspirasi masyarakat terutama konstituen. Belum sepenuhnya mengakomodir perdagangan anak Perdagangan anak belum sepenuhnya terakomodasi dalam RUU PTPPO. RUU PTPPO hanya memuat perdagangan orang dengan korban anak, bukan perdagangan anak. RUU ini tidak memuat definisi Perdagangan Anak yang secara substansi sangat berbeda dengan Perdagangan Orang. Satu-satunya definisi yang ada adalah definisi perdagangan orang yaitu tindakan perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan, atau penerimaan seseorang dengan ancaman, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang atau memberi bayaran atau manfaat, sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain tersebut, baik yang dilakukan di dalam negara maupun antar negara, untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi (Pasal 1 Angka 1). Dapat dilihat dari definisi perdagangan orang pada RUU ini bahwa perdagangan orang mencakup 3 (tiga) unsur yaitu proses (tindakan perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan, atau penerimaan seseorang), cara, (dengan ancaman, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang atau memberi bayaran atau manfaat, sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain tersebut) dan tujuan (tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi). Protokol Palermo atau Protokol untuk Mencegah dan Menghukum Perdagangan Manusia, terutama Perempuan dan Anak sebagai tambahan atas Konvensi PBB Melawan Kejahatan Terorganisir Transnasional, 2000, yang telah ditandatangani Indonesia pada 24 September 2001, menegaskan adanya perbedaan antara definisi Perdagangan Orang dan Perdagangan Anak. Pasal 3 Protokol Palermo menyatakan bahwa: a. Perdagangan manusia adalah rekrutmen, transportasi, pemindahan, penyembunyian atau penerimaan seseorang dengan ancaman atau penggunaan kekerasan, penculikan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan atau memberi bayaran atau manfaat sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain tersebut, untuk kepentingan eksploitasi yang secara minimal termasuk eksploitasi lewat prostitusi atau bentuk-bentuk eksploitasi seksual lainnya, kerja atau pelayanan paksa, perbudakan atau praktek-praktek lain yang serupa dengan perbudakan,
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR
ngurus negara aja belum becus udah mau pake laptop, harganya sampe 21 juta, wuah korupsi lagi, dengan alasan biar kalo rapat bisa lebih fokus, Pitho Pada tanggal 21 Mar 2007 19:41:54 -0700, rumintang [EMAIL PROTECTED] menulis: yah, kalau gak bisa, nanti akan diadakan (lagi) program susulan : Pendidikan dan Pelatihan Penggunaan Laptop nginap di Hotel berbintang dengan dibekali uang saku, dll, gitu aja kok repot ...??? DPR RI geetoo lohh.. Peace, RRKS
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
kan sudah sama lucunya dengan Tukul jadi boleh dong beli laptop ;-) Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta Posted by: Harry Priyono [EMAIL PROTECTED] harrypriyono Thu Mar 22, 2007 12:55 am (PST) Wah...wah...wah hebat bener anggota DPR, sudah dapet gaji, dapat tunjangan, ada rumah dinas, ada kendaraan dinas sekarang laptoppingin jadi tukul kalikembali ke laptop
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Juara Merusak Hutan - Negara Pelaku Holocust Ekologi
Mohon maaf kalau yang lalu tulisan/pendapat saya dianggap provokatif. Memang sih setelah saya baca ulang, gaya bahasanya menimbulkan kesan tersebut. Di awal tulisan saya istilah mohon ijin atau kecepatan berapa itu maksudnya berguyon ria. Istilah mohon ijin kan biasa kita dengar di satuan pengamanan / kepolisian / militer. Istilah kecepatan berapa juga maksudnya berseloroh kok, tapi mungkin tidak pas ya? Kadang apa yang ditulis tidak sama dengan apa yang dimaksud. Sekali lagi maaf. Poin saya adalah kepentingan dan sudut pandang. Karena itu, saya pertama-tama perlu sampaikan bahwa beberapa tahun terakhir ini saya bekerja sebagai Business Development di salah satu grup perusahaan. Sebelumnya, sejak tahun 1992, saya bekerja sebagai reviewer/analis kredit di beberapa bank. Saat saya bekerja di sektor perbankan cenderung sebagai pemerhati risiko. Apalagi pihak otoritas, banyak menekankan azas prudential (kehati-hatian). Jadi kepentingan dan sudut pandang saya saat itu, kurang lebih bergerak di posisi ideal. Menganalisa dan mamantau dari jauh - dari Jakarta, padahal lokasi proyek di Kalimantan atau bahkan Papua. Tetapi saat ini - sebagai Business Development - saya berurusan langsung dengan sektor riil, lebih banyak di lapangan daripada di belakang meja. Itulah yang merubah kepentingan dan sudut pandang saya sekarang. Nah, kembali ke Lapt .., eh kembali ke Juara Merusak Hutan. Saya perlu menyampaikan satu contoh data lapangan dan beberapa hal terkait. Tengok lokasi potensial di salah satu kecamatan di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Kabupaten ini merupakan salah satu hasil pemekaran. Naasnya ternyata, 84% wilayahnya di-claim sebagai Hutan Lindung (HL), padahal di lokasi itulah potensi mineralnya berlimpah. Hal ini mengakibatkan PAD Kabupaten tersebut relatif minim. Info lokasi HL tsb, agak telat diketahui. Sampai-sampai bangunan Kantor Bupati dan Pejabat daerah, sudah terlanjur dibangun berdiri di atas HL !! Sewaktu investor akan masuk ke daerah potensial tsb., hal ini menjadi hambatan. Padahal ijin untuk eksplorasi (penyelidikan) telah di-release oleh Pemda terkait. Untuk tahapan eksploitasi (penambangan), investor harus mendapat ijin dari Dephut di Jakarta. Pejabat Dephut terkait pun, tergugah untuk site visit. Di sanalah kenyataan didapati. Seorang geologist mengatakan bahwa, peta HL di Indonesia sebagian besar masih buatan orang Belanda dulu. Terutama untuk daerah-daerah terpencil di Kalimantan, Papua dan Sumatera. Rupanya geologist ini telah merambah banyak hutan di Indonesia.(Yang mungkin kebetulan adalah,) Area yang diplot sebagai HL, ternyata merupakan daerah yang secara ekonomi layak tambang. **) Hal ini kami alami juga di salah satu lokasi di Kalimantan Selatan. Kandungan batubara di lokasi tersebut sangat potensial, baik secara kuantitas maupun kualitas. Dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menambang di HL, potensi tsb dapat kita manfaatkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, bukan hanya ekonomi investor. Salah satu ketentuan Dephut mengisyaratkan adanya citra satelit. Citra satelit itulah yang kelak dijadikan patokan, karena arealnya luas. Konsultan bidang kehutanan mengatakan, bahwa citra satelit kita dapati dari NOAA / LANDSAT, yang notabene buatan luar negeri. Indonesia belum punya. Seorang konsultan mengatakan bahwa data software citra satelit tsb ternyata berupa peta berwarna-warni, yang bisa kita klik salah satu areanya dan bisa berubah dari hitam ke merah, atau merah ke hijau. Artinya luasan hutan yang rusak dan yang tidak, sangat mudah direkayasa. Satu-satunya pembuktian adalah datang langsung ke lokasi. Atas dasar inilah saya berpendapat bahwa metoda pengukuran rusaknya hutan, perlu dikaji lebih dalam oleh pihak-pihak yang kepentingannya berimbang. Hal ini sangat sulit dilakukan tanpa bantuan teknologi, yang kebetulan kita masih impor dari luar negeri. Nah terus, bagaimana kondisi masyarakat di sekitar area potensial tersebut? Mereka mendukung! Pertengahan Maret 2007 saya berkunjung ke lokasi di Kab. Pasaman tadi. Mereka mengeluhkan kondisi ekonomi yang terus menurun, apa-apa mahal. Mereka terus berharap agar investor segera masuk. Dengan demikian jalan akses dan infrastruktur lainnya dapat digunakan dan seterusnya swakelola bersama masyarakat. Selama ini mereka terpencil dari kehidupan kota, bahkan dari jalan provinsi saja, harus masuk lebih dari 100 km. Beberapa waktu lalu, kita dengar bahwa kongres AS mengangkat kembali masalah Papua sebagai bagian NKRI. Saya kebetulan punya data sumberdaya alam di Papua, termasuk hutan dan kandungan mineral di sana. Atau yang sudah jelas, Proyek Freeport, ada emas ada tembaga. Tapi Freeport di bawah penguasaan negara lain, bukan Indonesia. Saya berpendapat bahwa kongres AS mempunyai kepentingan di Papua, baik sekarang maupun yang akan datang. Dan..., data mereka jauh lebih lengkap dari kita. Btw Mas Mulyadi,
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Tanggung Jawab Bisnis terhadap HAM
Oleh Eddie Riyadi Peneliti Masalah HAM di Elsam; Pendiri dan Anggota Komunitas Filsafat AGORA http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/22/opini/3394728.htm == Dalam diskursus hak asasi manusia, kata tanggung jawab atau kewajiban biasanya dikaitkan dengan negara. Ini paradigma lama yang berasumsi, lokus kekuasaan real politik terletak pada negara. Kini berkembang paradigma baru yang melihat sentra-sentra kekuasaan kini tersebar ke pelbagai institusi nonnegara. Karena itu, bukan hanya negara yang bertanggung jawab, tetapi juga bisnis dan aktor nonnegara lainnya. Tanggung jawab bisnis ini dikenal sebagai corporate social responsibility (CSR). CSR pertama kali muncul dalam diskursus resmi-akademik sejak hadirnya tulisan Howard Bowen, Social Responsibility of the Businessmen tahun 1953 (Harper and Row, New York). CSR yang dimaksudkan Bowen mengacu kewajiban pelaku bisnis untuk membuat dan melaksanakan kebijakan, keputusan, dan pelbagai tindakan yang harus mengikuti tujuan dan nilai-nilai dalam suatu masyarakat. Diskursus tentang CSR kian mengalami diversifikasi dan proliferasi definisi. Namun intinya adalah bisnis bertanggung jawab melampaui isu ekonomi sempit, teknis, bahkan persoalan legal semata (Davis, 1973). Singkatnya, konsep CSR mengandung makna, perusahaan atau pelaku bisnis umumnya memiliki tanggung jawab yang meliputi tanggung jawab legal, ekonomi, etis, dan lingkungan. Lebih khusus lagi, CSR menekankan aspek etis dan sosial dari perilaku korporasi, seperti etika bisnis, kepatuhan pada hukum, pencegahan penyalahgunaan kekuasaan dan pencaplokan hak milik masyarakat, praktik tenaga kerja yang manusiawi, hak asasi manusia, keamanan dan kesehatan, perlindungan konsumen, sumbangan sosial, standar-standar pelimpahan kerja dan barang, serta operasi antarnegara. Hipokrisi konsep CSR Masalahnya, sejak awal pemunculan hingga kini, konsep CSR berkesan amat moralis. Kata sosial dalam CSR bermakna peyoratif yang berarti sukarela, lebih bermakna sebagai tindakan filantropi, altruistik, kebaikan budi, bukan sebuah kewajiban. Padahal, terkait dengan advokasi hak asasi manusia, imbauan moralis serta semangat altruistik di balik kata sosial sama sekali tidak memadai. Konsep hak asasi manusia mengimplikasikan adanya tanggung jawab atau kewajiban, baik politik maupun hukum. Namun, sudah jamak, hukum bukanlah hukum tanpa enforcement, atau dalam perspektif filsafat hukum sering disebut faktisitas, yaitu keterterimaan oleh masyarakat dan subyek hukum lainnya, seperti pebisnis. Enforcement itu, tidak bisa tidak, pasti mengandaikan politik. Oleh karena itu, kewajiban dan tanggung jawab terpenting terkait dengan CSR adalah tanggung jawab politik. Dari sosial-etis ke politik Namun, bagaimana menagih tanggung jawab politik dari para pelaku bisnis, sementara mereka bukan institusi politik? Paradigma konsep politik perlu diubah. Pertanggungjawaban politik tidak lagi semata bersifat diametris. Artinya, institusi atau aktor politik bertanggung jawab bukan semata karena mendapatkan kekuasaan formal dari rakyat sebagai pemilik sah kedaulatan, tetapi terutama karena praktik penggunaan kekuasaan real di lapangan. Dengan demikian, sebuah perusahaan yang bukan merupakan institusi politik, tetapi kekuasaan ekonominya memiliki implikasi politik yang amat signifikan bagi masyarakatmisalnya kehadirannya menyebabkan terampasnya hak-hak sosial dan politik komunitas tertentu di mana perusahaan itu beroperasi apalagi jika perusahaan itu terlibat dalam kampanye dan kegiatan politik baik sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, akan sah secara politik dimintai pertanggungjawaban. Terkait advokasi hak asasi manusia, kewajiban yang diminta dari pelaku bisnis bukan lagi moralis, sosial, filantropis, voluntary, tetapi politik. Kewajiban dalam konsep hak asasi manusiamelampaui pengertian yang berlaku selama ini yang hanya mengedepankan kewajiban legal, yang sudah saatnya dikritikadalah kewajiban politik. Artinya, hak asasi manusia telah menjadi standar legitimasi kekuasaan. Jika itu diabaikan, legitimasi pemegang kekuasaan menjadi goyah. Bisnis ditagih pertanggungjawaban politiknya bukan dilihat dari segi sumber kekuasaan, tetapi karena praktik kekuasaannya. Logika yang sama juga dikenakan terhadap aktor-aktor nonnegara, seperti vigilante. Inilah tawaran yang masih perlu dikembangkan dan kiranya patut dipertimbangkan.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tersangka Korupsi [pura-pura] Sakit
Masuk akal juga tuh .. saya membayangkan begini: seorang secara berkelanjutan menilep uang perusahaan besar, katakanlah per Bulannya menghasilkan puluhan juta perak. Karena duit tersebut bukan duit yang menggeletak begitu aja, alias tinggal nyomot ditempat sepi .. pasti nya ngga sendirian dong ngerjainnya ?! Nah semua yang terlibat ndenger, nyium, ngliat dan juga mbeckingi, kecipratan lah dengan porsinya masing-masing dan si orang tersebut merasa aman dan setelah bertahun-tahun berjalan secara secure dan wajar, malah mungkin halal. Tiba-tiba suatu saat entah apa yang keleru .. kebongkar ! Eh yang dibui Cuma satu orang tersebut .. ya puguh sakit ngga keru-keruan dong ?! Penjelasan seperti inilah menurut saya satu- satunya jawaban saya, bila saya DIPAKSA untuk percaya bahwa pak harto sakit lupa ingatan dan permanent. Bayangkan .. puluhan taon dia merasa BENAR .. kok tiba-tiba jadi engga benar ?? Bukankah sebelumnya dialah satu-satunya PENENTU definisi benar atau tidak benar, lagi pula dia ijinkan begitu BUANYAK orang turut menikmati .. dan tidak hanya belasan tahun. Sangat manusiawi dan hebat .. darahnya ngga muncrat dari ubun-ubun aja .. udah bagus tuh !! Salam, Bodo --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Lasma siregar [EMAIL PROTECTED] wrote: Kemungkinan mereka ini terserang bala penyakit misteri yang mendadak. Hanya paranormal yang bisa tahu dari mana sumbernya! Mbah Maridjan, where are you? :=)) Atau mereka ini tadinya pura-pura sakit, apa daya penyakit jadi beneran. Atau benar-benar sakit tapi dikira pura-pura... Yang mana yang benar hanya mereka dan pengacaranya yang bisa tahu pasti. Bagaimana kawan-kawan? Apakah kalian tahu, apa jenis penyakit yang menimpa mereka ini? Tolonglah bantu mereka, agar sehat wal'afiat kembali! Salam :=)) Las.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPR boleh beli laptop asal...Open Source
Pak KK gimana pendapat bapak :-) Sebagai wakil rakyat, anggota DPR wajib mendukung IGOS NUSANTARA yang di support kementerian RISTEK. Salam, AH == --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Muhammad Rivai Andargini [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekanz FPK, Ini ada posting artikel bagus dari rekan blogger yang bekerja di Nokia-Finland. http://aksi.mdamt.net/dpr-boleh-beli-laptop-asal Bagus juga buat penyegaran di siang ini :-)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] KOMPAS Cyber Media, 22 Maret 2007
KOMPAS Cyber Media, Kamis 22 Maret 2007 Dapatkan berita terkini di handphone Anda, ketik REG NAS kirim ke 9858 (Flexi dan Fren). Warga Jakarta dan sekitarnya jangan ketinggalan informasi banjir atau lalu lintas, ketik REG METRO kirim ke 9858 (Flexi dan Fren). Penggila bola jangan ketinggalan update skor Liga Inggris, Italia, dan Spanyol, ketik REG SKOR EPL, ketik REG SKOR SERIA, ketik REG SKOR LALIGA, kirim ke 9858 (Flexi dan Fren). Dapatkan juga ramalan Horoskop, Fengshui, Astrologi, hingga Primbon. Info lengkap di www.kompasmobile.com Kini Anda bisa pasang iklan mini di Kompas lewat SMS Ketikkan INFO dan kirimkan ke 0812 106 1000 --- http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/22/140259.htm Penggeledahan Bulog Berlangsung Jaksa penyidik Tindak Pidana Khusus Kejagung, Kamis (22/3), menggeledah tiga lokasi berkaitan dengan dugaan korupsi impor sapi potong tahun 2001. http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/22/134332.htm Rumah Widjanarko Digeledah Rumah tinggal Widjanarko Puspoyo, mantan Dirut Perum Badan Logistik, di Jalan Darmawangsa VIII Nomor 75, Jakarta Selatan, Kamis (22/3) digeledah. http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/22/133841.htm Presiden Nilai Visi Indonesia 2030 Terlalu Berani Presiden menyatakan visi Yayasan Indonesia Forum pada 2030 Indonesia akan masuk lima besar negara maju dinilai terlalu berani. http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/22/125137.htm Relokasi Plus untuk Warga Perumtas I Pemerintah akan menawarkan kompensasi berupa relokasi plus uang ganti rugi sebesar Rp 15 juta kepada warga Perumtas I, Sidoarjo. http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/22/121952.htm Daerah Gagal Akan Digabung Pemerintah sedang menyiapkan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah. http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/22/121534.htm Eddie Widiono Diserahkan ke Kejagung Dirut PT PLN, Eddie Widiono, Kamis (22/3) pukul 11.45, tiba di Bagian Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung. http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/22/113836.htm Marinir TNI AL dan Marinir AS Jajaki Latihan Bersama Marinir TNI AL dan Korps Marinir AS sepakat untuk menjajaki kemungkinan latihan bersama antara kedua pihak di berbagai tingkatan. http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/22/080901.htm Putusan Hukum Suwarna Dibacakan Hari Ini Majelis hakim pengadilan Tipikor hari ini akan membacakan putusan hukum kasus korupsi dengan terdakwa gubernur nonaktif Kaltim Suwarna AF. http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/22/054857.htm Lapindo Tetap Minta Sertifikat Tanah PT Minarak Lapindo Jaya tetap meminta sertifikat tanah dan IMB kepada warga empat desa korban lumpur panas untuk memberikan ganti rugi. http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/21/214618.htm Waktu Pembahasan Paket RUU Politik Sempit Waktu pembahasan paket RUU bidang politik yang akan digunakan dalam pemilu 2009 mendatang sangat singkat. http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/21/200927.htm Mantan KSAL: KPK Tidak Perlu Dilibatkan Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana (Purn) Bernard Kent Sondakh mempersilakan saja jika KPK akan turun tangan. http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/21/163536.htm Kunjungan Presiden di Subang, Disambut Unjuk Rasa Kunjungan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono ke Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (21/3) siang disambut aksi unjuk rasa. http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/21/160845.htm Mustafa Menjadi Dirut Perum Bulog Mustafa Abubakar mantan pelaksana tugas Gubernur Aceh ditetapkan sebagai Dirut Perum Bulog menggantikan Widjanarko Puspoyo. http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/21/160841.htm Ketua MPR: Pengadaan Laptop Bukan Hal Mendesak Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengkritik upaya DPR yang memperbanyak fasilitas dengan alasan meningkatkan kinerja, termasuk pengadaan laptop. http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/21/150233.htm Kabin: Abu Dujana Masih Beroperasi di Jawa Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar mengungkapkan, Abu Dujana dan jaringannya masih beroperasi di pulau Jawa. http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/21/143221.htm Seluruh Dewan Pengawas Bulog Diganti Seluruh Dewan Pengawas Perum Bulog dipastikan akan diganti pejabat baru. Penggantian tersebut tak terkait permasalahan hukum di jajaran direksi. http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/21/143208.htm 85 Ton Beras Bulog Dibobol Pencuri Sebanyak 85 ton beras di Gudang Bulog Sub 402 Divre IV Banyumas, di Kecamatan Sokaraja, Banyumas, raib dicuri. http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/21/141141.htm Perjanjian Pertahanan dengan Singapura: Indonesia akan Bertahan Menhan memastikan pemerintah Indonesia masih tetap akan bertahan dalam proses negosiasi perjanjian kerjasama pertahanan dengan Singapura. -- SELAMAT MEMBACA Untuk membatalkan langganan News by E-mail, silakan klik http://www.kompas.com/newsmail/unsubscribe.htm
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
Kita lihat saja nanti apakah dengan adanya pembagian Laptop kinerja DPR akan semakin effectif. Kalau perlu adakan pengawasan pemakaian Laptop, takutnya keluarga dan anak2nya yang pakai karena generasi muda lebih cepat tanggap dengan pemakaian Laptop. Apakah ini hanya trend supaya anggota DPR juga kelihatan modern dan bisa menggunakan Laptop dengan baik Asal hasil kerja lebih transparan untuk saya sih nggak masalah mau bagi2 Laptop, tapi ingat dengan uang demikian banyak bisa digunakan untuk yang lebih bermanfaat a.l. membantu korban gempa dan menuntaskan kesejahteraan para pengungsi yang sampai saat ini masih tinggal di tenda2. Mbok mikir sedikit, bagaimana nasib mereka ini bisa diperbaiki. Gimana kita semua mau memperbaiki nasib mereka lha yang kuasa aja masa bodoh. Apa sih effisiensinya bagi2 laptop, mungkin supaya kerja secara mobiel dimana saja bisa aktif juga dikamar kamar hotel sambil relax kali y!!! Salam BS bambang adhiono [EMAIL PROTECTED] wrote: Jangan begitulah, kan laptop 22 juta atau 21 juta itu unjuk kerjanya berbeda dengan yang berharga 6 atau 9 juta..jadi wajar wajar, kan para anggota DPR itu berpendidikan cukup tinggi yang memerlukan laptop ber spesifikasi tuinggi juga. Sallam, bramrajo [EMAIL PROTECTED] wrote: Kumpulan wong tuli, koq diteriakin.. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Mohammad Iqbal [EMAIL PROTECTED] wrote: Sepertinya sudah tidak ada hati nurani para petinggi kita di gedung DPR/MPR sana, saat orang lain susah untuk hidup, anak - anak susah untuk sekolah... DPR kita malah menghambur - hamburkan duit negara :( Salam Kecewa IqBaL - No need to miss a message. Get email on-the-go with Yahoo! Mail for Mobile. Get started. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anggota DPR RI yang juga anggota Milis FPK
Pak Deddy yth. Saat ini kan anggota DPR sedang sibuk2nya mau membagi bagi Laptop. Isi saja dengan Intel Intern jadi mereka nggak berani macam2. Just kidding. He...he...!!! Sudah siap untuk ke Jakarta pak Deddy. Nah basmilah semua koruptor atau setidak tidak nya berikan seminar mengganyang koruptor asal jangan ketangkap seperti Jia dari China yang ditangkap polisi di Bali. Take care pak Deddy. Salam dari benua Eropa. Kapan lihat tulip nih. Salam BS Deddy Mansyur [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu PEMIMPIN BANGSA NKRI, Tobat-tobat, amit-amit, sadar-sadar, please my leaders, please insafwill you please, please.. You know it, I know it. NKRI itu bener-bener sudah sinking, perhaps, sudah tenggelam sampe kedasar samudra Hindia, know what I mean. Please take care of rakyat sengsara dulu sebelum mikirin diri sendiri. By the way: Kalo sembahyang 5 kali per day, apa sih yang dipikirin? Just wondering. Salam, sensei deddy mansyur university of houston www.uh.edu/shotokan www.houstonshotokan.com - Original Message - From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, March 21, 2007 10:27 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anggota DPR RI yang juga anggota Milis FPK Mgk anggota DPR terhormat mau menanggapi isu Laptop? Salam, AH == 1. Nursyabani Katjasungkana (PKB) 2. Angelina Sondakh (PKB) 3. Effendi Simbolon (PDI-P) 4. Didik J Rachbini (PAN) - Get your own web address. Have a HUGE year through Yahoo! Small Business. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
Apakah Laptop seharga 21 atau 22 juta ini akan memperbaiki cara kerja para anggita DPR yang pendidikannya cukup atau amat sangat tinggi??? Salam BS bambang adhiono [EMAIL PROTECTED] wrote: Jangan begitulah, kan laptop 22 juta atau 21 juta itu unjuk kerjanya berbeda dengan yang berharga 6 atau 9 juta..jadi wajar wajar, kan para anggota DPR itu berpendidikan cukup tinggi yang memerlukan laptop ber spesifikasi tuinggi juga. Sallam, bramrajo [EMAIL PROTECTED] wrote: Kumpulan wong tuli, koq diteriakin.. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Mohammad Iqbal [EMAIL PROTECTED] wrote: Sepertinya sudah tidak ada hati nurani para petinggi kita di gedung DPR/MPR sana, saat orang lain susah untuk hidup, anak - anak susah untuk sekolah... DPR kita malah menghambur - hamburkan duit negara :( Salam Kecewa IqBaL - Be a PS3 game guru. Get your game face on with the latest PS3 news and previews at Yahoo! Games. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jangan Jual Tanah Air!
Pertanyaan saya: Kok koruptor2 masalah export pasir ini nggak ada yang berani menindak ya? mungkin kejaksaan harus mengalihkan arah ke situasi export pasir ini agar pulau2 kita tetap utuh. Atau kejaksaan ngeri melihat gemerlapannya bintang2 yang terpampang dipundak para petugas lapangan yang notabene jelas2 korupsi dan menghancurkan NKRI. Memelas bener negaraku. Salam BS Dian Kartika Sari [EMAIL PROTECTED] wrote: duh bagus benar tulisan ini. Menyentuh dan benar adanya. dks - Original Message - From: Agus Hamonangan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Saturday, March 17, 2007 2:51 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jangan Jual Tanah Air! http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/17/Fokus/3393688.htm == Tanah Airku Indonesia Negeri elok amat kucinta Tanah tumpah darahku yang mulia Yang kupuja sepanjang masa. Ada gundah kala mendengar alunan lagu Rayuan Pulau Kelapa itu. Satu per satu keelokan Indonesia tergerus. Tanah Airku yang subur makmur kini terancam bencana kekeringan. Yang lebih parah, selain tanah dan pasir, bangsa ini pernah berencana memasok air ke Singapura dengan harga tak lebih dari Rp 10,00 (sepuluh rupiah) per meter kubik. Satu pertanyaan muncul, masihkah anak bangsa ini mencintai negerinya? elama ini, ribuan ton pasir Indonesia masuk ke Singapura setiap hari. Menurut data statistik perdagangan, tahun 2005 ekspor pasir dan tanah Indonesia ke Singapura mencapai 9,5 juta dollar AS dan 14,41 juta dollar AS. Singapura tercatat sebagai pembeli pasir terbesar di Indonesia dengan nilai 6 juta dollar AS. Urutan kedua ditempati China dengan nilai 2,4 juta dollar AS. Namun, pada lima bulan pertama tahun 2006, China menjadi pembeli terbesar dengan nilai delapan juta dollar AS dan Singapura hanya 2,93 juta dollar AS (Straits Times, 25 Januari 2007). Bahkan, sebelum muncul larangan, kawasan Asia Tenggara pernah tercatat sebagai tempat penambangan pasir paling aktif di dunia. Dari 74 kapal pengeruk pasir di dunia, 54 di antaranya beroperasi di perairan Riau untuk reklamasi Singapura. Persoalannya, Singapura memberi harga sangat rendah untuk materi yang sangat berharga tersebut. Awalnya, tak lebih dari 3 dollar Singapura per kubik atau sekitar Rp 15.000. Tentu harga ini tak sebanding. Kenyataannya, harga pasir di dalam negeri jauh lebih mahal. Ketika bencana gempa bumi melanda Kota Yogyakarta, warga setempat terpaksa membeli pasir Gunung Merapi dengan harga lebih dari Rp 100.000 per meter kubik. Dengan kata lain, warga harus mengeluarkan dana sekitar Rp 700.000 untuk satu truk pasir atau Rp 500.000 untuk satu mobil bak terbuka yang bermuatan sekitar empat meter kubik pasir. Jelas kondisi ini tidak menguntungkan. Pesan saya, sudahlah, hentikan urusan menjual tanah dan air kita ini jika hanya untuk cari duit, kata Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda. Sepuluh rupiah Pesan itu pun bisa dimengerti. Masalahnya, harga murah itu tidak hanya pada pasir. Setidaknya, Indonesia pernah berupaya memasok air bersih ke Singapura dengan harga Rp 10,00 atau sepuluh rupiah per meter kubik. Keinginan itu tertuang pada kerja sama Pengembangan Sumber Air di Provinsi Riau dan Pemasokan Air dari Indonesia ke Singapura. Perjanjian itu ditandatangani di Jakarta pada 28 Juni 1991 oleh Menko Ekuin dan Wasbang Radius Prawiro dan Wakil PM/Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Lee Hsien Loong yang kini menjabat sebagai PM Singapura. Melalui perjanjian itu, Indonesia menetapkan harga tak lebih besar dari satu sen dollar Singapura untuk satu meter kubik air Indonesia yang berarti tak lebih dari Rp 10,00. Dikatakan, harga itu boleh ditinjau kembali tiap 10 tahun, namun dengan catatan tidak boleh melebihi satu sen dollar Singapura. Disebutkan pula, perjanjian berlaku untuk masa 100 tahun, tanpa ada satu pasal pun yang mengatur tentang terminasi atau penghentian perjanjian. Namun, perjanjian baru berlaku setelah kedua negara meratifikasi. Indonesia meratifikasi pada 10 Juli 1991 melalui Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1991. Walau begitu, belum ada kepastian kelanjutan perjalanan kerja sama tersebut. Pihak Singapura mengaku, perjanjian itu tidak berlanjut. Hingga kini pun Singapura belum meratifikasi. Persoalannya, perjanjian itu tidak bisa dihentikan. Artinya, ia tetap terbuka dan tetap bisa berlaku setiap saat Singapura meratifikasinya. Dalam hal ini, Hasyim Djalal mengingatkan, tahun 1975, Emil Salim mengatakan tahun 2000-an Pulau Jawa akan kering karena seluruh air hujan lari ke laut, bukan meresap ke tanah. Satu pertanyaan pun muncul, bagaimana sebenarnya strategi Singapura sehingga Indonesia begitu berbaik hati? Diakui, tidak mudah menjawab pertanyaan itu. Namun, satu hal, strategi Singapura memang pantas diacungi jempol. Ia pandai membaca watak dan kultur yang berkembang di negara tetangga. Pada era Orde Baru, Singapura dengan teguh menjaga hubungan baik dengan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bila Masyarakat (Berani) Membangkang
Bila Masyarakat (Berani) Membangkang Oleh: Nurun Nisa Najib* Hingga kini, masalah lumpur Lapindo Brantas, Sidoarjo, belum tuntas. Lumpur makin banyak, tapi solusi yang muncul amat sedikit. Si empunya perusahaan tidak sepenuhnya bertanggung jawab. Pemerintah juga seolah tak mau ambil pusing. Inilah yang membikin korban lumpur Lapindo geregetan. Termasuk warga Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera (Perumtas). Sebut saja Pak Rahmat. Ia membeli rumah di Perumtas menggunakan uang tabungannya selama mengajar hingga pensiun. Namun, tak lama ia menikmati hasil jerih payahnya. Sebab, lumpur panas me-ng urug tempat tinggalnya. Entah di mana ia akan berteduh di hari tuanya. Tak ada ganti rugi (apalagi ganti untung) untuk membeli rumah baru. Namun, ia tak mau diam merana. Bersama warga Perumtas lainnya, ia mengutus delegasi untuk mengadu kepada bupatinya, Win Hendarso. Usulan mereka sederhana. Tidak perlu setor pajak ke pusat kalau pemerintah tak bisa berbuat apa-apa. Jika ini benar-benar dilaksanakan, pemerintah pusat akan kehilangan dana Rp. 178 milyar. Jumlah yang tidak sedikit. Ini, menurut penulis, merupakan cara efektif dan paling realistis untuk menggertak pemerintah kita agar peduli pada rakyatnya. Tapi, apa jawaban yang didapat? Win Hendarso merespon dingin. Ia berapologi, itu bukan wewenangnya. Yang parah, dan amat menyakitkan, adalah tanggapan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Tidak apa-apa. Yang tidak menyetor pajak tidak bakal mendapat DAU (Dana Isian Umum) dan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran), kata JK. Aksi tersebut bahkan dianggap irelevan. Tanggapan Kalla benar-benar tak bisa dikunyah akal sehat. Bagaimana mungkin pejabat yang bertugas melayani rakyat melontarkan kata-kata sedemikian kasar. Yang dipikirkan hanya soal anggaran semata. Usulan warga Sidoarjo dianggap pelanggaran. Karena itu harus diberi hukuman. Kalla seolah tak peduli bahwa yang dilakukan warga Perumtas bukan hanya soal tidak mau setor pajak. Tapi ada soal lain yang lebih rumit. Yakni puncak frustasi masyarakat karena tak diurusi oleh pemerintah. Mereka menganggap pemerintah telah gagal. Si pengelola ladang minyak tak bertanggung jawab. Rakyat pun bertindak menentukan nasib mereka sendiri. Mungkin aksi mereka tak terpikirkan. Tapi, kenyataan pahit, menyuburkan segumpal kesadaran mereka. Pemerintah bukanlah satu-satunya tumpuan harapan. Kalau memang tidak becus, tak apalah membangkang. Aksi ini bisa disebut, meminjam istilah Antonio L. Casado da Rocha, sebagai pembangkangan sipil (civil disobedience). Pemberontakan yang dilakukan oleh warga sipil untuk menggugat negara. Atau juga mengeliminir peran negara karena tak bisa diandalkan lagi. Mereka percaya bisa membereskan masalahnya tanpa harus mengandalkan kekuasaan negara. Dan tentu, nir-kepentingan. Yang dipikirkan hanya bagaimana masalah yang dihadapi cepat berakhir. Itu saja! Tak ada kaitannya dengan kisruh politik, reshuffle kabinet, recall dari partai atau legitimasi di mata publik. Pokoknya, masalah selesai. Masa bodoh dengan itu semua. Di sinilah, keacuhan terhadap sesuatu yang politis itu kerap berbenturan dengan logika kekuasaan. Termasuk logika pak wakil presiden. Tindakan menolak menyetor pajak, jika sungguh-sungguh dilakukan, adalah membahayakan. Pemerintah bisa berkurang wibawanya. Apalagi efek domino yang mungkin timbulaksi ini menular ke kabupaten-kabupaten sebelahnya. Bisa-bisa, pemerintah yang dipilih langsung itu menjadi tidak legitimate. Karenanya, aksi ini harus ditindak, dengan alibi apapun, termasuk menyandera DIPA yang seharusnya menjadi hak tiap kabupaten. Memang agak susah bila pemimpin di negeri kita ini adalah politikus (busuk) yang mengaku-aku negarawan. Mengklaim diri sebagai cerminan kehendak rakyat, tapi yang dipikirkan cuma kursi dan jabatan. Nuraninya mungkin sudah karam di lautan kekuasaan. Entah sampai kapan. Sepertinya ia harus hidup di Sidoarjo dulu seperti Pak Rahmat. Tidur di pengungsian. Melahap nasi basi setiap hari. Dan, tak memperoleh ganti rugi. Siapa mau? Wallahu Alam. *Aktivis the WAHID Institute Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Aktivis Gereja Katolik Bedah Buku Gus Dur (26/3/07)
Aktivis Gereja Katolik Bedah Buku Gus Dur Jakarta, gusdur.net Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian (PADMA) Indonesia bekerja sama dengan The WAHID Institute Jakarta akan menggelar diskusi buku karya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) berjudul Islamku, Islam Anda, Islam Kita, Senin, 26 Maret 2007, pukul 14.30-16.30 WIB. Diskusi yang akan bertempat di Aula Gereja Katolik St. Yosef Matrampenulis buku an Lt. IV Jl. Matraman Raya No. 127 Jakarta Timur ini, rencananya menghadirkan penulis buku Gus Dur, editor buku yang juga Direktur The International Centre for Islam and Pluralism (ICIP) DR. Ahmad Syafi'i Anwar, dan Islamolog yang juga Dosen Sekolah Tinggi Filsafat Katolik St. Paulus Ledalero, Flores, NTT, pastor DR. Philipus Tule, SVD. Diskusi ini akan dihadiri para aktivis gereja dari 5 Paroki di Jakarta, staff PADMA Indonesia, para pastor dan bruder SVD distrik Jakarta, romo, biarawan, dan biarawati di Jakarta. Juga akan hadir aktivis muslim dari berbagai organisasi kemasyarakatan. Dikatakan Direktur PADMA Indonesia DR. Norbert Betan, SVD, alasan lembaganya ingin mendiskusikan buku Gus Dur, itu tak lain karena pikiran-pikiran Gus Dur yang tertuang dalam buku terbitan the WAHID Institute akhir tahun 2006 ini sangat progresif dan kental pembelaan pada kelompok minoritas. Keutamaan Gus Dur yang tersirat dalam tulisannya, antara lain, adalah keberpihakannya kepada orang-orang kecil, miskin dan terpinggirkan, yang selalu menjadi korban ketidakadilan di Indonesia, jelasnya. PADMA Indonesia juga memberi perhatian utama kepada mereka, sambungnya. Dalam penilain Nobert, karya terbaru Presiden RI ke-4 yang juga mantan Ketua PBNU itu isinya sangat luar biasa. Ini buku luar biasa. Makanya kami ingin membedahnya. Dan kami yakin, yang hadir akan sangat banyak, katanya optimis. © 2005, GusDur.Net, All Rights Reserved Design by Blue Angel Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tersangka Korupsi [pura-pura] Sakit
Memang sih kalau sudah biasa jadi penguasa lalu dituduh sebagai tersangka dan masuk bui terjadilah power syndroom. Memang ada yang beneran dan ada juga yang pura2 sakit, dan jalan2 ke Mal dan berpesta ria tanpa takut dimasukkan ke bui lagi lha wang sudah diduitin, jadi aman. Salam BS Muhammad Rivai Andargini [EMAIL PROTECTED] wrote: Berita di Kompas beberapa hari yang lalu (apa kemarin ya, lupa niy) menyoroti soal tersangka korupsi yang pura-pura sakit buat menghindari pemeriksaan. Contoh terbaru adalah Thabrani Ismail dan Syaukani HR. Menurut saya, tidak ada kepura-puraan. Mereka langsung sakit begitu tahu beneran didakwa korupsi dan kelihatannya sulit menghindar dari investigasi KPK. Pura-pura ada, yang beneran juga ada. Tapi yang beneran ini biasanya karena memang shock nggak nyangka :-). Bagaimana pendapat rekan FPK yang lain ? -- /*/ /* Muhammad Rivai Andargini */ /* Panduan Migrasi Windows-Linux, http://www.vavai.com */ /* Blog Vavai, http://blog.vavai.com */ /* Tutorial Blog Adsense, http://www.vavai.com/adsense */ /*/ - Don't pick lemons. See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Tunjung Utomo [EMAIL PROTECTED] wrote: Pake PC biasa aja masih kagok,mo coba2 pake laptop 22 juta?? Coba sekarang siapa bisa menyebutkan Laptop jenis apa yg seharga 22 juta,pasti gampang karena Laptop dengan kisaran harga segitu sekarang ini cuma segelintir di pasaran. iscab: Asus Lamborgini, dengan spec - Intel Core 2 Duo T7200 - RAM 2 GB - VGA Card 256 MB - WebCam - Bluetooth 2.0 - Gigabit Ethernet - colokan ADSL - WLAN a/b/g - casing warna-warni + Windows Vista yang paling lengkap + NAV 2007 + Office 2007 + PPN 19% (Jerman) Harganya 2400 Euro. Sekarang 1 Euro berapa rupiah, ya? Anggota DPR buat apa beli Laptop mahal-mahal kalau cuma mengetik dan browsing doang? Laptop 6 juta rupiah, juga bisa dipake. Nah, apakah ruangan MPR/DPR sudah dipasang WLAN? Mungkin malah dipasang WLAN n sudah bukan WLAN a/b/g lagi. Ngomong-ngomong tentang Laptop, andai ada anggota DPR yang mau menyumbang Laptop kepada saya. Aku butuh Laptop apapun yang Intel Core 2 Duo dengan RAM 1 GB. Butuh buat menjalankan MATLAB, C++, Java Engine. Aku butuh memori besar buat simulasi dengan MATLAB dan menjalankan Java Engine. Kemarin baru saja mengunjungi CeBit Hannover. Laptop dengan harga 3500 Euro yang akan dikeluarkan April atau Mei mendatang, sudah dilengkapi teknologi 3G (kalau di Eropa namanya UMTS, WWAN, dll). Selain itu Toshiba juga memamerkan Laptop yang memiliki Methanol Fuel Cell. Oh, ya, bagaimana nasib 3G di Indonesia? Setahu saya regulasi frekuensi di Indonesia masih kacau balau. Condro
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR
maksudnya biar kalau rapat gak tidur lagi. Tapi bisa sambil main solitaire kalau bosen dengerin isi rapat yang ngomongin rakyat jelata mulu. Paulus T. On 3/22/07, Perpi Thomas [EMAIL PROTECTED] wrote: ngurus negara aja belum becus udah mau pake laptop, harganya sampe 21 juta, wuah korupsi lagi, dengan alasan biar kalo rapat bisa lebih fokus, Pitho Pada tanggal 21 Mar 2007 19:41:54 -0700, rumintang [EMAIL PROTECTED] menulis: yah, kalau gak bisa, nanti akan diadakan (lagi) program susulan : Pendidikan dan Pelatihan Penggunaan Laptop nginap di Hotel berbintang dengan dibekali uang saku, dll, gitu aja kok repot ...??? DPR RI geetoo lohh.. Peace, RRKS = Pojok Milis FPK: 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Kontak moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
Saya jadi gatel nih. Saya ini programmer. Kerjanya tiap hari pake komputer. Saya juga punya laptop. dan laptop saya ini juga saya pake untuk develop software. Tools yang saya pakai seperti visual studio 2005 dan lain lain saat bekerja, saya bisa membuka belasan aplikasi dan tools sekaligus, semuanya memerlukan spec yang cukup tinggi. saya pakai centrino 1,6g, dan ram 768mb dengan vga memory yang shared dari RAM. Dan saya masih bisa kerja dengan nyaman. Catatan. : harga beli laptop saya tanpa os = Rp 6jt . Ditambah OS original kalau misalnya saya beli windows vista yang baru keluar itu, Rp 3jt . tetap tidak sampai 10 jt. Dan untuk anggota DPR yang paling banyak juga cuma buat dipake buat email, browsing dan office, ya saya kira harganya sangat keterlaluan sekali. apa mungkin dia beli laptop chasing nya berlapis emas ? Regards, Paulus T On 3/22/07, Wahyu [EMAIL PROTECTED] wrote: kan sudah sama lucunya dengan Tukul jadi boleh dong beli laptop ;-) Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta Posted by: Harry Priyono [EMAIL PROTECTED] harrypriyono Thu Mar 22, 2007 12:55 am (PST) Wah...wah...wah hebat bener anggota DPR, sudah dapet gaji, dapat tunjangan, ada rumah dinas, ada kendaraan dinas sekarang laptoppingin jadi tukul kalikembali ke laptop = Pojok Milis FPK: 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Kontak moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
walah, paling setelah punya laptop mereka rame2 ngedaftar jadi anggota milis bokep jadi spesifikasi yg tinggi itu diperlukan supaya kalo ngedownload gambar2 segar bisa lebih cepat. Tahun depan pasti lebih banyak lagi skandal seks anggota dpr yg terungkap lewat internet. - Original Message From: Harry Priyono [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, March 22, 2007 2:55:43 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta bisa Wah...wah... wah hebat bener anggota DPR, sudah dapet gaji, dapat tunjangan, ada rumah dinas, ada kendaraan dinas sekarang laptoppingin jadi tukul kalikembali ke laptop Tunjung Utomo tjtheleader@ gmail.com wrote: Pake PC biasa aja masih kagok,mo coba2 pake laptop 22 juta?? Coba sekarang siapa bisa menyebutkan Laptop jenis apa yg seharga 22 juta,pasti gampang karena Laptop dengan kisaran harga segitu sekarang ini cuma segelintir di pasaran. We won't tell. Get more on shows you hate to love (and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list. http://tv.yahoo.com/collections/265 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPR boleh beli laptop asal...Open Source
Pak Agus dkk, Dari pertemuan kami dengan Komisi-I VII DPR, saya yakin betul DPR mendukung IGOS. Hasil pertemuan dengan Komisi-I minggu lalu telah ditayangkan di www.ristek.go.id yang juga diberitakan beberapa media cetak. Jabat erat, KK On Thu, 2007-03-22 at 08:37 +, Agus Hamonangan wrote: Pak KK gimana pendapat bapak :-) Sebagai wakil rakyat, anggota DPR wajib mendukung IGOS NUSANTARA yang di support kementerian RISTEK. Salam, AH == --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Muhammad Rivai Andargini [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekanz FPK, Ini ada posting artikel bagus dari rekan blogger yang bekerja di Nokia-Finland. http://aksi.mdamt.net/dpr-boleh-beli-laptop-asal Bagus juga buat penyegaran di siang ini :-)
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Anggota DPR RI yang juga anggota Milis FPK-Pak Mul
Hahaha, Aduhpak Mulyadi, gimana dengan rapel an nya? Kita juga perlu dong pak? Habis kerjanya siang dan malam, kadang-kadang udah jam satu pagi pun (01:00 AM) masih didepan computer, loch pak, memeras otak untuk kebaikan masa depan negara kita :-) Dan jangan lupa pak Mul, kalau dihitung mundur, dari tahun 2005 tuh pak? Bisa dihitung, kan? Pak Mulyadi soalnya kelihatan-nya ahli dalam hitung menghitung. Seperti ada beda harga Rp550,000/per laptop dengan anggaran yang ditetapkan BURT DPR. Untung masih ada yang bisa dibuat tertawa, ya pak Mul? Kalau enggak udah jadi senewen, semua! Salam, Yuli stephanusmulyadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekans, Selama ini kalau mau ngisi kolom : PEKERJAAN, saya selalu ragu-ragu. soalnya saya ini pekerjaannya apa? Selalu saya isi : SWASTA. Kadang saya agak malu dengan status pekerjaan itu, soalnya gak jelas dan tidak keren. Membaca judul topik ini, saya jadi senyum sendiri. ANGGOTA DPR RI YANG JUGA ANGGOTA MILIS FPK. Apa nanti pekerjaan saya saya ganti aja ya? Jadi demikian: ANGGOTA MILIS FPK. Kalau orang tanya, anggota milis FPK itu pekerjaan apa? Dengan bangga saya akan jawab: itu pekerjaan keren dan penting. Kerennya di mana? Anggotanya tersebar di Manca Negara dengan jumlah ribuan. Pentingnya: kami bersidang setiap hari (siang-malam), topik yang dibahas mencakup persoalan orang hidup dan orang mati, dunia, surga dan neraka, dulu-sekarang dan masa depan, dll. Kualitas anggota: tidak ada yang ngantukan dalam sidang. Semua kritis, cerdas, berwawasan, peduli pada rakyat, pemerintah, tanah air dan bangsa. Gak pernah berantem dalam sidang. Dari segi kebersihan: Tak ada yang korupsi, tak ada yang pornoaksi. Dari segi materi: tak ada yang nuntut kenaikan gaji, tak ada yang minta dibelikan Laptop. Di banding dengan Anggota DPR RI/ anggota Kabinet mana yang lebih keren/hebat? Jelas anggota FPK. Anggota DPR RI dan Menteri saja ada yang jadi anggota milis FPK. Jumlah anggota FPK jauh lebih banyak dari anggota DPRRI. Hebat kan? Salam Mulyadi - We won't tell. Get more on shows you hate to love (and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
Iya, perlu laptop seharga segitu specnya buat kerja apa ya??. Ibaratnya perlu mobil kijang dikasih BMW, kemewahan. Tergantung apa yang akan dikerjakan??. Apa mau bikin grafik, gambar, multi media dll. Tony M. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, ade zuchri [EMAIL PROTECTED] wrote: dear temans namanya juga cari duit, dari duit gede sampai recehan juga di jadiin, saya makin miris liat kelakuan anggota DPR kita, seharusnya situasi yang gak kondusif kayak gini dengan kejadian alam dimana-mana membuat mereka lebih berhati-hati menggunakan uang negara, tapi ya yang udah terbiasa mapan, pengen menstabilkan kemapanannya, takut kehilangan gaya hidup mereka, yang baru, mau ikutan jadi mapan dan mulai ketagihan gaya hidup hedonis, saya jadi kasihan dengan perilaku anggota DPR kayak gitu, laptop aja mesti minta dibeliin, beli aja sendiri, toh ntar juga paling banyak digunakan buat buka situs porno atau main solitaire. ade ade --- fauziah swasono [EMAIL PROTECTED] wrote: Sini saya beliin. 1. Laptop Intel Core 2 T7200 2 GHz, 160 GB, Mem 2 GB, Windows Vista original, Office 2007, Norton 2007. (merek tinggal pilih: Toshiba, Fujitsu, NEC, Sony Vaio, dsb) 2. MacPro, spec setara dg yang diatas. 2-2nya harganya DIBAWAH 20 juta! Jadi bayangkan harganya kalo pake laptop yang cukup bagus dan gak sangat canggih, apalagi pake IGOS. Saya kira kebutuhan anggota DPR ini setara dg researcher yang mengolah data puluhan gig, dg software2 aplikasi yg canggih (statistik, ekonometrik, CGS, dsb). Padahal balik dari studi banding aja, asistennya yang bikinin laporan. lol what a country... salam prihatin, fau
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Citra preman guru2 Takalar, mohon perhatian Depdiknas dan PGRI
Mbak Mariana, cara2 PKI yang dimaksud pak Wal barangkali adalah cara2 negara komunis yang otoriter 'mendisiplinkan' rakyatnya. Satu contoh? Kutip aja tulisan pak Wal sendiri: bertindak TEGAS tetapi 'BIJAKSANA' karena generasi muda Ind.terbukti nyata2 KURANG DISIPLIN.Jangan dihubungkan dengan masasalah PASARAN yang mengangap soal2 seperti ini melanggar HAM dsb.Tegakanlah disiplin di sekolah meskipun terilihat keras. Tapi ingat, pak Wal orang Indonesia lho. Pak Wal, semua guru yang telah memukul seorang siswa selalu mengklaim sudah 'cukup bijak' untuk menghajar, ... eh, mengajar siswa2-nya. Saya kira kerusakan generasi muda sekarang, jika benar, bukan karena mereka salah mendidik diri sendiri, tetapi karena para orangtua dan guru2 lah yang salah didik dan salah mendidik. Ya kan pak? Untuk mbak Yuliati Subeno, saya sudah baca dan singgung keberadaan UU, walaupun tak eksplisit karena memang tak hapal. Mungkin UU tsb tak diketahui karena kurang sosialisasi dan kurang koordinasi antar departemen. Sebagian guru2 tsb mungkin saja 'melecehkan' UU yang dibuat oleh departemen lain (bukan Depdiknas) apabila isi UU tsb mencakup pengaturan hak dan kewajiban para guru. Salam --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Mariana Amiruddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Cara-cara PKI tuh kayak apa sih pak? Maklum saya generasi orde baru, saya cuma tau cara-cara Orde Baru membelokkan sejarah dan membuat guru-guru kita bodoh dan mata duitan. Mariana
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
Specnya bisa buat internet banking dengan high security untuk mencek uang yang masuk dan yg akan masuk. Betul gak yah..? PG _ From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Tony Montana Sent: Thursday, March 22, 2007 7:20 PM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta Iya, perlu laptop seharga segitu specnya buat kerja apa ya??. Ibaratnya perlu mobil kijang dikasih BMW, kemewahan. Tergantung apa yang akan dikerjakan??. Apa mau bikin grafik, gambar, multi media dll. Tony M. --- In Forum-Pembaca- mailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com [EMAIL PROTECTED], ade zuchri [EMAIL PROTECTED] wrote: dear temans namanya juga cari duit, dari duit gede sampai recehan juga di jadiin, saya makin miris liat kelakuan anggota DPR kita, seharusnya situasi yang gak kondusif kayak gini dengan kejadian alam dimana-mana membuat mereka lebih berhati-hati menggunakan uang negara, tapi ya yang udah terbiasa mapan, pengen menstabilkan kemapanannya, takut kehilangan gaya hidup mereka, yang baru, mau ikutan jadi mapan dan mulai ketagihan gaya hidup hedonis, saya jadi kasihan dengan perilaku anggota DPR kayak gitu, laptop aja mesti minta dibeliin, beli aja sendiri, toh ntar juga paling banyak digunakan buat buka situs porno atau main solitaire. ade ade --- fauziah swasono [EMAIL PROTECTED] wrote: Sini saya beliin. 1. Laptop Intel Core 2 T7200 2 GHz, 160 GB, Mem 2 GB, Windows Vista original, Office 2007, Norton 2007. (merek tinggal pilih: Toshiba, Fujitsu, NEC, Sony Vaio, dsb) 2. MacPro, spec setara dg yang diatas. 2-2nya harganya DIBAWAH 20 juta! Jadi bayangkan harganya kalo pake laptop yang cukup bagus dan gak sangat canggih, apalagi pake IGOS. Saya kira kebutuhan anggota DPR ini setara dg researcher yang mengolah data puluhan gig, dg software2 aplikasi yg canggih (statistik, ekonometrik, CGS, dsb). Padahal balik dari studi banding aja, asistennya yang bikinin laporan. lol what a country... salam prihatin, fau [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: balasan : KECEWA TERHADAP SPEEDY TELKOM
Aku itu pemakai yang rajin overquota, tiap bulan pasti lebih bayar dari abodemen. Pernah coba sih pake starone, tapi sinyal indosat dirumah ku jelek banget. dan disini lum ada jaringan CableVision, kalo udah ada mah... ANTI BUNGED AMA FASILITAS INTERNET TELKOM... --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, yulistya wisnu wardhana [EMAIL PROTECTED] wrote: makanya nadia , selain mahal jg pelayanannya gak memuaskan tuh, mang biasanya perbulannya kmu habis brapa? mending pake star one aj , 150 rb per bulan . dah puas dijamin ngirit dehh.. aku dulu pernah pake flexi bwat internet , mahal bgt bo , nyampe 1,9 jeti padahal tiap aku tanya gak segitu... wah pokoknya kalo bwat nge net mah enak pake provider swata aj... dhana http://wisnuwardhana.wordpress.com/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
Ya masak anggota DPR pakai Lap Top Jangkrik Bisa Jangkrik tenaaannn Dian Kartika Sari [EMAIL PROTECTED] wrote: barangkali belinya Laptop itu langsung beli di Eropa sana. jadi harga laptopnya Rp 10 juta, transport dan akomodasinya Rp 12 juta. Satu orang beli satu laptop langsung di Eropa sana, sehingga jatuh harganya per lap top ya Rp 22 juta. he...he...he.aneh bener. Atau Laptopnya yang super canggih itu lho. Sangat kecil (panjang dan lebarnya seukuran buku tulis biasa) dan ringan (nggak sampai 1/2 kg). Katanya harganya sekitar 20 jutaan. Kenapa mesti beli yang mahal ya ...kalau ada yang di bawah 10 juta. Khan kelebihan Rp. 12 juta x 550 orang = 6.600.000.000 bisa untuk dana pengentasan kemiskinan atau bantuan korban bencana. iya khan. Pantesan defisit anggaran negara besardihambur-hamburkan sih dks - Original Message - From: Paulus Tanuri To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, March 22, 2007 4:02 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta Saya jadi gatel nih. Saya ini programmer. Kerjanya tiap hari pake komputer. Saya juga punya laptop. dan laptop saya ini juga saya pake untuk develop software. Tools yang saya pakai seperti visual studio 2005 dan lain lain saat bekerja, saya bisa membuka belasan aplikasi dan tools sekaligus, semuanya memerlukan spec yang cukup tinggi. saya pakai centrino 1,6g, dan ram 768mb dengan vga memory yang shared dari RAM. Dan saya masih bisa kerja dengan nyaman. Catatan. : harga beli laptop saya tanpa os = Rp 6jt . Ditambah OS original kalau misalnya saya beli windows vista yang baru keluar itu, Rp 3jt . tetap tidak sampai 10 jt. Dan untuk anggota DPR yang paling banyak juga cuma buat dipake buat email, browsing dan office, ya saya kira harganya sangat keterlaluan sekali. apa mungkin dia beli laptop chasing nya berlapis emas ? Regards, Paulus T On 3/22/07, Wahyu [EMAIL PROTECTED] wrote: kan sudah sama lucunya dengan Tukul jadi boleh dong beli laptop ;-) Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta Posted by: Harry Priyono [EMAIL PROTECTED] harrypriyono Thu Mar 22, 2007 12:55 am (PST) Wah...wah...wah hebat bener anggota DPR, sudah dapet gaji, dapat tunjangan, ada rumah dinas, ada kendaraan dinas sekarang laptoppingin jadi tukul kalikembali ke laptop = Pojok Milis FPK: 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Kontak moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] - It's here! Your new message! Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Anggota DPR RI yang juga anggota Milis FPK-Pak Mul
Diam2 ada rekan kita anggota FPK yg juga anggota DPR bukain postingan FPKaduh rasanya seperti apa yabagi2 ceritanya dong??? Setidaknya bacanya nggak pakai Lap Top pembagian. Puas-puas Kembali ke Lap Top Yuliati Soebeno [EMAIL PROTECTED] wrote: Hahaha, Aduhpak Mulyadi, gimana dengan rapel an nya? Kita juga perlu dong pak? Habis kerjanya siang dan malam, kadang-kadang udah jam satu pagi pun (01:00 AM) masih didepan computer, loch pak, memeras otak untuk kebaikan masa depan negara kita :-) Dan jangan lupa pak Mul, kalau dihitung mundur, dari tahun 2005 tuh pak? Bisa dihitung, kan? Pak Mulyadi soalnya kelihatan-nya ahli dalam hitung menghitung. Seperti ada beda harga Rp550,000/per laptop dengan anggaran yang ditetapkan BURT DPR. Untung masih ada yang bisa dibuat tertawa, ya pak Mul? Kalau enggak udah jadi senewen, semua! Salam, Yuli stephanusmulyadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekans, Selama ini kalau mau ngisi kolom : PEKERJAAN, saya selalu ragu-ragu. soalnya saya ini pekerjaannya apa? Selalu saya isi : SWASTA. Kadang saya agak malu dengan status pekerjaan itu, soalnya gak jelas dan tidak keren. Membaca judul topik ini, saya jadi senyum sendiri. ANGGOTA DPR RI YANG JUGA ANGGOTA MILIS FPK. Apa nanti pekerjaan saya saya ganti aja ya? Jadi demikian: ANGGOTA MILIS FPK. Kalau orang tanya, anggota milis FPK itu pekerjaan apa? Dengan bangga saya akan jawab: itu pekerjaan keren dan penting. Kerennya di mana? Anggotanya tersebar di Manca Negara dengan jumlah ribuan. Pentingnya: kami bersidang setiap hari (siang-malam), topik yang dibahas mencakup persoalan orang hidup dan orang mati, dunia, surga dan neraka, dulu-sekarang dan masa depan, dll. Kualitas anggota: tidak ada yang ngantukan dalam sidang. Semua kritis, cerdas, berwawasan, peduli pada rakyat, pemerintah, tanah air dan bangsa. Gak pernah berantem dalam sidang. Dari segi kebersihan: Tak ada yang korupsi, tak ada yang pornoaksi. Dari segi materi: tak ada yang nuntut kenaikan gaji, tak ada yang minta dibelikan Laptop. Di banding dengan Anggota DPR RI/ anggota Kabinet mana yang lebih keren/hebat? Jelas anggota FPK. Anggota DPR RI dan Menteri saja ada yang jadi anggota milis FPK. Jumlah anggota FPK jauh lebih banyak dari anggota DPRRI. Hebat kan? Salam Mulyadi - We won't tell. Get more on shows you hate to love (and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list. [Non-text portions of this message have been removed] - Don't get soaked. Take a quick peek at the forecast with theYahoo! Search weather shortcut. [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
Bisa juga sih jadi informasi keuangan aman gituuu lho!!! Salam BS Protect Glasglow (PG) [EMAIL PROTECTED] wrote: Specnya bisa buat internet banking dengan high security untuk mencek uang yang masuk dan yg akan masuk. Betul gak yah..? PG _ From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Tony Montana Sent: Thursday, March 22, 2007 7:20 PM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta Iya, perlu laptop seharga segitu specnya buat kerja apa ya??. Ibaratnya perlu mobil kijang dikasih BMW, kemewahan. Tergantung apa yang akan dikerjakan??. Apa mau bikin grafik, gambar, multi media dll. Tony M. --- In Forum-Pembaca- mailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com [EMAIL PROTECTED], ade zuchri [EMAIL PROTECTED] wrote: dear temans namanya juga cari duit, dari duit gede sampai recehan juga di jadiin, saya makin miris liat kelakuan anggota DPR kita, seharusnya situasi yang gak kondusif kayak gini dengan kejadian alam dimana-mana membuat mereka lebih berhati-hati menggunakan uang negara, tapi ya yang udah terbiasa mapan, pengen menstabilkan kemapanannya, takut kehilangan gaya hidup mereka, yang baru, mau ikutan jadi mapan dan mulai ketagihan gaya hidup hedonis, saya jadi kasihan dengan perilaku anggota DPR kayak gitu, laptop aja mesti minta dibeliin, beli aja sendiri, toh ntar juga paling banyak digunakan buat buka situs porno atau main solitaire. ade ade --- fauziah swasono [EMAIL PROTECTED] wrote: Sini saya beliin. 1. Laptop Intel Core 2 T7200 2 GHz, 160 GB, Mem 2 GB, Windows Vista original, Office 2007, Norton 2007. (merek tinggal pilih: Toshiba, Fujitsu, NEC, Sony Vaio, dsb) 2. MacPro, spec setara dg yang diatas. 2-2nya harganya DIBAWAH 20 juta! Jadi bayangkan harganya kalo pake laptop yang cukup bagus dan gak sangat canggih, apalagi pake IGOS. Saya kira kebutuhan anggota DPR ini setara dg researcher yang mengolah data puluhan gig, dg software2 aplikasi yg canggih (statistik, ekonometrik, CGS, dsb). Padahal balik dari studi banding aja, asistennya yang bikinin laporan. lol what a country... salam prihatin, fau [Non-text portions of this message have been removed] - Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
Laptop di Eropa mah tergantung pemakai. Memang sih yang termahal bisa sampai kalau di rupiahkan bisa 20 jutaan, tapi yang sedeng2 aja sih nggak sampai 10 juta juga ada dan bisa bayar cicilan lagi. Ah malu dong kalau anggota DPR dapat bagian kok bukan beli sendiri. Taukah anda? kalau beli sendiri lebih puas makainya dan bisa kita pamerkan kepada kawans bahwa Laptopnya beli sendiri walaupun dengan cicilan, tapi puas puas pakainya. Salam BS Dian Kartika Sari [EMAIL PROTECTED] wrote: barangkali belinya Laptop itu langsung beli di Eropa sana. jadi harga laptopnya Rp 10 juta, transport dan akomodasinya Rp 12 juta. Satu orang beli satu laptop langsung di Eropa sana, sehingga jatuh harganya per lap top ya Rp 22 juta. he...he...he.aneh bener. Atau Laptopnya yang super canggih itu lho. Sangat kecil (panjang dan lebarnya seukuran buku tulis biasa) dan ringan (nggak sampai 1/2 kg). Katanya harganya sekitar 20 jutaan. Kenapa mesti beli yang mahal ya ...kalau ada yang di bawah 10 juta. Khan kelebihan Rp. 12 juta x 550 orang = 6.600.000.000 bisa untuk dana pengentasan kemiskinan atau bantuan korban bencana. iya khan. Pantesan defisit anggaran negara besardihambur-hamburkan sih dks - Original Message - From: Paulus Tanuri To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, March 22, 2007 4:02 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta Saya jadi gatel nih. Saya ini programmer. Kerjanya tiap hari pake komputer. Saya juga punya laptop. dan laptop saya ini juga saya pake untuk develop software. Tools yang saya pakai seperti visual studio 2005 dan lain lain saat bekerja, saya bisa membuka belasan aplikasi dan tools sekaligus, semuanya memerlukan spec yang cukup tinggi. saya pakai centrino 1,6g, dan ram 768mb dengan vga memory yang shared dari RAM. Dan saya masih bisa kerja dengan nyaman. Catatan. : harga beli laptop saya tanpa os = Rp 6jt . Ditambah OS original kalau misalnya saya beli windows vista yang baru keluar itu, Rp 3jt . tetap tidak sampai 10 jt. Dan untuk anggota DPR yang paling banyak juga cuma buat dipake buat email, browsing dan office, ya saya kira harganya sangat keterlaluan sekali. apa mungkin dia beli laptop chasing nya berlapis emas ? Regards, Paulus T On 3/22/07, Wahyu [EMAIL PROTECTED] wrote: kan sudah sama lucunya dengan Tukul jadi boleh dong beli laptop ;-) Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta Posted by: Harry Priyono [EMAIL PROTECTED] harrypriyono Thu Mar 22, 2007 12:55 am (PST) Wah...wah...wah hebat bener anggota DPR, sudah dapet gaji, dapat tunjangan, ada rumah dinas, ada kendaraan dinas sekarang laptoppingin jadi tukul kalikembali ke laptop = Pojok Milis FPK: 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Kontak moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] - Get your own web address. Have a HUGE year through Yahoo! Small Business. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Anggota DPR RI yang juga anggota Milis FPK-Pak Mul
Mbak Yuli, Nah, itu lagi salah satu kehebatan Anggota Milis FPK. Meski kerja siang malam, plus jengkel-mangkel karena jaringan internet sering macet (timbul tenggelam) gara-gara pake TELKOMNET INSTANT, tetap aja gak nuntut uang rapelan. Sebaliknya dapetnya malah pusing, karena tagihan telkom dan PLN pada akhir bulan membengkk, karena sering lembur. Dengar-dengar, bagi kawan-kawan yang di Kalimantan pusingnya ditambah lagi, karena listrik dari PLN di sana sering mati-hidup-mati. Lebih sering dapat giliran matinya dari pada hidupnya. Tapi semangat mereka untuk ikut sidang FPK tetap tinggi. Bahkan ada yang sampai beli Genset sendiri, tentu saja dari uang sendiri. Karena beli pake uang sendiri mau gak mau cari yang harganya paling murah. Mana bisa mereka cari yang super mahal, apalagi melipatgandakan harganya. Ntar malah hutangnya jadi lipat ganda pula. Korupsi? Mana ada anggota milis FPK korupsi. Mana berani korupsi. Nanti kalau ketahuan, gak bisa pura-pura sakit. Soalnya kalau pura-pura sakit mesti nginep di Rumah Sakit. Tau aja akibatnya kalau sampe sempat nginep di RS. Biayanya itu selangit. Mau ngutang? di RS mana bisa ngutang. Kecuali kalau ada anggota keluarga yang mau disandera, kayak kasus penyanderaan bayi beberapa waktu lalu itu. Nah apalagi kalau lalu beneran sakit, wah bisa-bisa dapurnya gak ngebul. Beda dengan pejabat yang korupsi, bisa pura-pura sakit. Mereka udah punya tabungan. Gak kerja, ya gak apa-apa. Selain itu pejabat bisa ngajukan uang berobat pada negara sampe miliaran rupiah. Kayak Bupati sipa itu? Trus hebatnya lagi anggota milis FPK. Gak bisa pake internet, sempat-sempatnya mereka telepon ke kawan lain yang gak ada masalah dengan Listrik atau internet. Hanya sekedar ngasih komentar atau sumbang ide. Tentu saja untuk nelepon harus bayar pulsa sendiri. Karena di FPK gak ada tuh yang namanya uang Voucer. Belum ada tuh DERMAWAN yang bagi-bagi voucer pulsa di FPK. Meskipun berbagai kesulitan menghadang, anggota Milis FPK selalu punya ide cemerlang, bagaimana bisa berpartisipasi aktif-intensif dalam setiap sidang FPK yang jalan terus siang malam. Tujuannya cuma satu agar rakyat bisa hidup lebih baik, negara bisa lebih maju. Beda dengan rekan DPR RI yang idenya juga cemerlang dan tujuannya juga cuma satu: buat nambah penghasilan sendiri. Gak boleh dapat rapelan, eh, ada ide lagi dengan beli Laptop. Apapun bentuknya, yang penting uang masuk kanton. Masih hebatnya anggota Milis FPK. Meski banyak masalah, mereka gak merasa perlu bikin itu yang namanya TIMNAS atau Tim Investigasi macam-macam. Segala masalah dibicarakan bersama, didiskusikan bersama. Juga gak merasa perlu, kalau satu pemimpin harus punya sampe empat wakil, kayak ide yang mundul di Plikada Jakarta, satu Gubernur empat Wakil. Tuh kan? Masih lebih hebat pekerjaan sebagai ANGGOTA MILIS FPK dari pada. Salam Mulyadi Anggota Milis FPK --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yuliati Soebeno [EMAIL PROTECTED] wrote: Hahaha, Aduhpak Mulyadi, gimana dengan rapel an nya? Kita juga perlu dong pak? Habis kerjanya siang dan malam, kadang-kadang udah jam satu pagi pun (01:00 AM) masih didepan computer, loch pak, memeras otak untuk kebaikan masa depan negara kita :-) Dan jangan lupa pak Mul, kalau dihitung mundur, dari tahun 2005 tuh pak? Bisa dihitung, kan? Pak Mulyadi soalnya kelihatan-nya ahli dalam hitung menghitung. Seperti ada beda harga Rp550,000/per laptop dengan anggaran yang ditetapkan BURT DPR. Untung masih ada yang bisa dibuat tertawa, ya pak Mul? Kalau enggak udah jadi senewen, semua! Salam, Yuli stephanusmulyadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekans, Selama ini kalau mau ngisi kolom : PEKERJAAN, saya selalu ragu-ragu. soalnya saya ini pekerjaannya apa? Selalu saya isi : SWASTA. Kadang saya agak malu dengan status pekerjaan itu, soalnya gak jelas dan tidak keren. Membaca judul topik ini, saya jadi senyum sendiri. ANGGOTA DPR RI YANG JUGA ANGGOTA MILIS FPK. Apa nanti pekerjaan saya saya ganti aja ya? Jadi demikian: ANGGOTA MILIS FPK. Kalau orang tanya, anggota milis FPK itu pekerjaan apa? Dengan bangga saya akan jawab: itu pekerjaan keren dan penting. Kerennya di mana? Anggotanya tersebar di Manca Negara dengan jumlah ribuan. Pentingnya: kami bersidang setiap hari (siang-malam), topik yang dibahas mencakup persoalan orang hidup dan orang mati, dunia, surga dan neraka, dulu-sekarang dan masa depan, dll. Kualitas anggota: tidak ada yang ngantukan dalam sidang. Semua kritis, cerdas, berwawasan, peduli pada rakyat, pemerintah, tanah air dan bangsa. Gak pernah berantem dalam sidang. Dari segi kebersihan: Tak ada yang korupsi, tak ada yang pornoaksi. Dari segi materi: tak ada yang nuntut kenaikan gaji, tak ada yang minta dibelikan Laptop. Di banding dengan Anggota DPR RI/ anggota Kabinet mana yang lebih keren/hebat? Jelas anggota FPK. Anggota DPR RI dan Menteri saja ada yang jadi anggota milis FPK. Jumlah anggota FPK jauh lebih banyak
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
lagi lagi kita di suguhi tontonan yang kurang menarikLAPTOP...DPR tambah ga menarik..sudah terlalu banyak tingkah yang membosankan mending jaman dulu, dpr nya hanya bisa tepuk tangan kalo pak harto pidato tapi tidak kebanyakan keinginan..ato sama2 ga menariknya ya..???wes embuh... nabeh rakyat sangat biasa - Original Message - From: yohanes purwanto To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, March 22, 2007 2:16 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta walah, paling setelah punya laptop mereka rame2 ngedaftar jadi anggota milis bokep jadi spesifikasi yg tinggi itu diperlukan supaya kalo ngedownload gambar2 segar bisa lebih cepat. Tahun depan pasti lebih banyak lagi skandal seks anggota dpr yg terungkap lewat internet. - Original Message From: Harry Priyono [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, March 22, 2007 2:55:43 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta bisa Wah...wah... wah hebat bener anggota DPR, sudah dapet gaji, dapat tunjangan, ada rumah dinas, ada kendaraan dinas sekarang laptoppingin jadi tukul kalikembali ke laptop Tunjung Utomo tjtheleader@ gmail.com wrote: Pake PC biasa aja masih kagok,mo coba2 pake laptop 22 juta?? Coba sekarang siapa bisa menyebutkan Laptop jenis apa yg seharga 22 juta,pasti gampang karena Laptop dengan kisaran harga segitu sekarang ini cuma segelintir di pasaran. __ We won't tell. Get more on shows you hate to love (and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list. http://tv.yahoo.com/collections/265 [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPR boleh beli laptop asal...Open Source
Pak KK, Jika memang mendukung, ada baiknya notebook mereka tidak menggunakan Windows :), sebaiknya diinstall igos nusantara saja. ~cumansesendarisaya salam, On 3/22/07, Kusmayanto Kadiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Agus dkk, Dari pertemuan kami dengan Komisi-I VII DPR, saya yakin betul DPR mendukung IGOS. Hasil pertemuan dengan Komisi-I minggu lalu telah ditayangkan di www.ristek.go.id yang juga diberitakan beberapa media cetak. Jabat erat, KK
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
Jadi pengin ikutan nih. Judul beritanya memang bikin gemes: bagi-bagi laptop. Duh. uenaknya . Maka, wajar saja kalo muncul aneka pertanyaan: 1. SIAPA yang bikin rancangan dan keputusan pembelian dan pembagian ini? 2. Apa sudah ada penelitian tentang kinerja dan programasi DPR yang membuat pembelian dan pembagian ini memang PERLU? 3. Adakah target yang konkret? 4. Bagaimana 'status barang ini'? Diberikan cuma2 (hadiah?) atau untuk kerja? Bagaimana mau dipantau bahwa memang untuk kerja? 5. Bagaimana dengan sarana-sarana pendukung lainnya? printer, pda, koneksi internet, apakah disuruh cari sendiri? (jangan-jangan malah jadinya ada yang merasa 'diperas' karena terpaksa merogoh kocek buat sarana2 itu hehehehe) 6. Kalau ada kerusakan atau kesulitan dengannya, bagaimana diatasi? Kan kalau sungguh untuk kerja, pas macet ato mogok, kerja juga jadi susah. Apa akan ada biaya perawatan atau malah penggantian laptopnya? 7. dll . Semoga ada yg dapat membantu menemukan jawabannya On 22 Mar 2007 07:52:48 -0700, Bambang Soetedjo [EMAIL PROTECTED] wrote: Laptop di Eropa mah tergantung pemakai. Memang sih yang termahal bisa sampai kalau di rupiahkan bisa 20 jutaan, tapi yang sedeng2 aja sih nggak sampai 10 juta juga ada dan bisa bayar cicilan lagi. Ah malu dong kalau anggota DPR dapat bagian kok bukan beli sendiri. Taukah anda? kalau beli sendiri lebih puas makainya dan bisa kita pamerkan kepada kawans bahwa Laptopnya beli sendiri walaupun dengan cicilan, tapi puas puas pakainya. Salam BS
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hidup Sekadar Menjalani
Kalau Hidup Sekedar Menjalani.tergantung sih kalau sekedar menjalani ala mereka yg mencari aktualisasi diri (karena sandang, pangan, papan nya sudah terpenuhi bahkan berlebih)siapa yg nggak mautetapi kalau Hidup Sekedar Menjalani cara Guru Bantu Honorer yang gajinya belum dibayar ada banyak yg mau nggak??? Manakala sandang, pangan, papan, sudah terpenuhi ya dengan gampang orang bisa mengatakan sekedar menjalani.tetapi bagi yg pangan saja masih kadang ada kadang tidak ...waduh. Salam Kukuh Kumara Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: Oleh Sukardi Rinakit Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/21/opini/3399515.htm = Sejujurnya, hari-hari terakhir ini dada saya terasa sesak. Itu disebabkan banyaknya spekulasi yang tidak menentu, bertentangan dengan ilmu pengetahuan yang saya pelajari dan yakini. Ada beberapa orang yang punya otoritas spiritual menyampaikan, Presiden SBY sebaiknya ganti nama dan pindah rumah. Jika itu tidak dilakukan, bencana dan musibah tidak akan berhenti. Sebagai orang Jawa, saya bisa menangkap makna tersembunyi dari istilah ganti nama dan pindah rumah itu. Intinya, Presiden harus mengundurkan diri. Republik perlu presiden baru. Itulah makna ganti nama dan pindah rumah. Karena itu, saya langsung menyergap mereka, Itu merusak proses demokrasi yang capek-capek kita bangun dan yakini. Presiden harus dipilih dan berkuasa selama lima tahun, kata saya. Mereka terdiam. Sore kemarin saya bertemu seorang mantan menteri. Datang-datang dia menanyakan prediksi saya mengenai sampai kapan Presiden SBY akan berkuasa. Karena mengikuti aturan main demokrasi, saya menjawab pendek, Sampai 2009. Dia tertawa, lalu memesan jus sirsak. Dia tidak percaya prediksi saya. Saatnya reshuffle Fenomena itu, yaitu menguatnya spekulasi dan isu-isu metafisika politik, sebenarnya merupakan cermin keguncangan konfigurasi politik di Tanah Air. Pergeseran konfigurasi itu disebabkan sikap Presiden. Janji Presiden SBY bersikap tegas, misalnya, sampai hari ini belum bisa diidentifikasi melalui contoh nyata. Akibatnya, banyak suporter pemerintah diam-diam menggeser peran. Mereka diam-diam jadi spoiler (oposan) atau sekadar free-rider (penumpang gratis) dari Presiden. Pergerakan seperti itu bisa dicegah jika pergantian kabinet segera dilakukan. Keterlambatan melakukan reshuffle diterjemahkan publik sebagai manifestasi sikap ragu-ragu Presiden dalam mengambil kebijakan. Bagi partai politik, sikap Presiden itu dianggap tidak jelas. Akibatnya, muncul anggapan Presiden sendiri yang secara tidak langsung menggiring partai-partai politik pendukungnya memasuki area kelabu. Jangan-jangan dukungan mereka kini tinggal seperti tahu pong. Kulitnya gurih-lezat, tetapi dalamnya kosong (dukungan semu). Jika mencermati hasil jajak pendapat mengenai reshuffle kabinet (Kompas, 20/3/2007), Presiden tidak boleh ragu melakukan pergantian kabinet. Semakin cepat, semakin baik. Lebih dari 70 persen responden menganggap, sejauh ini kinerja para menteri belum memadai. Karena itu, sekitar 60 persen responden meyakini jika Presiden melakukan reshuffle, kinerja kabinet akan menjadi lebih baik. Selain itu, sisi positif lain dari perombakan kabinet adalah bangkitnya optimisme publik. Seberapa pun tipisnya kebangkitan itu, Presiden perlu memperhitungkan. Mengabaikan optimisme publik berarti seperti memerintah, tetapi tanpa napas kehidupan. Itulah sebabnya mengapa optimisme publik sering disebut sebagai pintu lebar bagi siapa pun yang ingin meneguhkan dirinya sebagai penguasa. Sedangkan menurut kajian Soegeng Sarjadi Syndicate, ada beberapa menteri yang resonansi namanya lemah di masyarakat. Mereka adalah Aburizal Bakrie (Menko Kesra), M Maftuh Basyuni (Menteri Agama), Sugiharto (Menteri Negara BUMN), Hatta Rajasa (Menteri Perhubungan), Yusril Ihza Mahendra (Menteri Sekretaris Negara), Anton Apriyantono (Menteri Pertanian), Hamid Awaludin (Menteri Hukum dan HAM), Freddy Numberi (Menteri Kelautan dan Perikanan), Bachtiar Chamsyah (Menteri Sosial), dan Suryadharma Ali (Menteri Negara Urusan Koperasi dan UKM). Sekadar menjalani Lambatnya Presiden SBY merombak kabinet membuat saya teringat Pak Harto. Pagi itu, 9 Juni 1999, saya bertanya kepada Pak Harto mengenai perasaannya setelah mundur dari kursi kepresidenan, Pak Harto menjawab halus, Hidup sekadar menjalani (urip sakdrema nglakoni). Jawaban Pak Harto itu memberi inspirasi untuk percaya pada prinsip, hidup harus pasrah, tetapi tidak ragu-ragu dalam mengambil tindakan. Kebenaran menjadi relatif saat berhadapan dengan kepentingan rakyat. Dalam konteks Presiden SBY, kebenaran dukungan dan kebaikan seseorang terhadap dirinya harus menjadi relatif saat berhadapan dengan rakyat. Sebaik apa pun orang itu dan sekuat apa pun partai pendukungnya, jika tidak bisa meringankan beban hidup rakyat, harus diganti. Jika karena tindakan itu Presiden lalu digoyang lawan-lawan politiknya, kebijakan
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anggota DPR RI yang juga anggota Milis FPK
Pak Denny, saya sih meragukan para anggota DPR yang juga ikutan milis FPK ini ada ngebaca email2 yg diposting di milis ini, jadi boro2 ngasih komentar, mbaca aja ngga... Btw, beberapa waktu yl saya pernah membaca di Kompas bahwa ada suatu organisasi (saya lupa persisnya namanya apa) yang melakukan semacam pengawasan terhadap DPR (kalo ga salah artikel di Kompas itu mengenai bagaimana rendahnya produktivitas DPR dalam menghasilkan / mengesahkan RUU menjadi UU). Saya usul, karena sebentar lagi udah mau pemilu lagi, di mana kita akan memilih (lagi) anggota DPR secara langsung, bagaimana kalau organisasi tersebut mempublikasikan kinerja para anggota DPR itu. Yang sederhana2 aja, misalnya tentang absensi. Siapa anggota DPR yang paling sering mangkir/paling rajin dateng kalo ada rapat2, siapa yang paling produktif, siapa yang suka tidur atau ngerokok2 sambil ngobrol2 doang di lobi kalo temen2nya anggota DPR lagi pada kerja. SEBUT namanya SATU-SATU, biar kita para rakyat tau jelas apa yang dibikin sama wakil2 kita itu dan dari jauh2 hari kita ga kejeblos lagi untuk memilih manusia busuk dan durjana itu duduk sebagai wakil kita di Dewan Perwakilan Rakyat! Anggota DPR itu sesuai namanya dipilih untuk mewakili rakyat, yang artinya memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan kepentingan prbadi atau golongan/parpolnya. Memang kayaknya sih basi banget ya pernyataan itu, karena kenyataannya buanyak buanget anggota DPR itu cuman maling2 bejat yang saya anggap sangat hina, sederajat atau bahkan lebih hina daripada sopir metromini/mikrolet (untuk konteks mereka sebagai pemakai jalan di Jakarta, bukan sebagai manusia - pls ini ga usah dibahas). Tapi saya yakin juga, pasti ada anggota DPR yang benar2 berhati luhur, tapi sayangnya jumlah mereka sangat-sangat sedikit dibandingkan yang bangsat dan bajingan sehingga perjuangan mereka untuk benar-benar mewakili kepentingan rakyat bagaikan siraman air seember yang dihadapkan ke tembok besar china. Karena itu, mari kita dukung usaha2 untuk mengenali mana anggota2 DPR yang bajingan dan penjahat busuk , publikasikan dan sebarluaskan nama-nama mereka supaya, sekali lagi, jangan sampai kita kejeblok memilih manusia2 busuk itu dan jangan sampai para pahlawan wakil rakyat sejati di DPR itu kehabisan spirit untuk terus berjuang mewakili kepentingan rakyat karena merasa perjuangannya senantiasa terantuk batu karang! salam, Leo Ferdinand Hp. 0818 0827 2928 Flexy. 021 6847 2454 Griya Loka Lora fully furnished studio apartment - disewakan bulanan Jl. Pare I Blok G1 No.11, Sektor I-6 - BSD City, Serpong Tangerang 15318 - Banten www.ceriaeducation.com/griyalokalora/index.htm - Original Message - From: Deny Sidharta To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, March 22, 2007 12:11 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anggota DPR RI yang juga anggota Milis FPK Membaca email di bawah ini saya jadi kepikiran soal sulitnya posisi beliau-beliau sebagai anggota DPR yang ikutan milis FPK yang aktif dan kritis ini, untuk memberikan tanggapan berkaitan dengan masalah Laptop. Posisi sulitnya adalah Kalau tidak memberikan tanggapan ntar ada yang ngatain tuh kan, ngejawab email aja ga bisa, masa minta Laptop... PC dulu aja dehhh ... Trus kalau ngasih tanggapan kok anggota DPR nulis email terus... kapan kerjanya??? Susah kan . Belum lagi kalau ada tanggapan dari rekan sejawat seperti ini Lho Sesama Bis Kota Dilarang Saling Mendahului... bila tanggapannya dianggap tidak friendly Dan selama saya ikut milis FPK ini, saya baru melihat email dari Ibu Nursyabani Katjasungkana saja ... yang lainnya . belum pernah ngeliat DS Rakyat jelata... bukan wakil rakyat Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: Mgk anggota DPR terhormat mau menanggapi isu Laptop? Salam, AH == 1. Nursyabani Katjasungkana (PKB) 2. Angelina Sondakh (PKB) 3. Effendi Simbolon (PDI-P) 4. Didik J Rachbini (PAN) - Don't get soaked. Take a quick peek at the forecast with theYahoo! Search weather shortcut. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Acara film telivisi sangat membosankan
Sama koq mas.. :D saya bukan penonton TV, walaupun sekarang saya bekerja sebagai Art Director di sebuah program TV pendidikan yang sedang digarap. Saya paling nonton Empat Mata di Trans7, MTV Lokal Abiess di Global TV, dan Just For Laugh di TPI.. sisanya sih AXN, Discovery Channel, National Geographic, Disney Channel, sama DW-TV (Euromaxx) Motulz john simon [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Motul, Kalau secara umum dari 28 juta sekian penonton itu mayoritas bekerja dari pagi sampai sore, terus sampai rumah sekitar jam 7 atau jam 8 malam seperti masyarakat urban Jabotabek, maka logis saja kalau mereka butuh hiburan yang ringan-lucu-tidak ruwet, seperti sinetron, infotainment dll. Masak sudah lelah physically and mentally masih disuguhi Diskusi Ilmiah atau Perkembangan Flora Fauna ala National Geographic (misalnya), Mas Motul? Jangan-jangan baru 5 menit saja penontonnya sudah...kelenger atau ketiduran! Idealnya nonton TV tidak perlu berjam-jam, sehingga timbul berbagai dampak sampingan seperti kegendutan (karena nonton TV sambil ngemil) atau gampangnya aja tagihan PLN melonjak. Sharing saja Mas Motul, saya membatasi diri nonton TV maksimal 2 jam per hari (kecuali hari libur). Itupun juga selektif, misalnya nonton berita 1/2 jam (CNN, BBC), 1/2 jam siaran bola (ESPN), sisanya hiburan. Kalau ada berita heboh/bencana Dalam Negri, ya sudah pasti saya beralih channel ke Metro TV. Salam.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPR boleh beli laptop asal...Open Source-tanya Pak KK
Pak KK, tanya dikit: Tapi bukan karena demi mendukung IGOS lalu DPR pengen/ dikasih Laptop seharga 22 juta kan Pak? Ini biar jelas benar masalahnya. Jangan-jangan nanti anggota DPR RI bilang, ini kan demi mendukung IGOS. Atau juga negara mengabulkan keinginan DPR RI dapat Laptop, demi mendukung IGOS. Bagaimana Pak? Moga-moga gak demikian ya? Salam Mulyadi --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Kusmayanto Kadiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Agus dkk, Dari pertemuan kami dengan Komisi-I VII DPR, saya yakin betul DPR mendukung IGOS. Hasil pertemuan dengan Komisi-I minggu lalu telah ditayangkan di www.ristek.go.id yang juga diberitakan beberapa media cetak. Jabat erat, KK
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Anggota DPR RI yang juga anggota Milis FPK
Sebaiknya sebelum tuan-tuan yang terhormat itu dipinjamkan laptop, disyaratkan dulu buat blog dan menulis minimal 50 entri tentang tugas mereka sebagai wakil rakyat. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Leo Ferdinand [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Denny, saya sih meragukan para anggota DPR yang juga ikutan milis FPK ini ada ngebaca email2 yg diposting di milis ini, jadi boro2 ngasih komentar, mbaca aja ngga...
[Forum-Pembaca-KOMPAS] * Pemahaman soal Korupsi Terbatas
* Pemahaman soal Korupsi Terbatas Kompas - Kamis, 22 Maret 2007 Pemahaman publik, penegak hukum, dan penyelenggara negara terhadap korupsi di Indonesia masih terbatas pada tiga hal, yaitu adanya kerugian negara, adanya perbuatan melawan hukum, dan penyalahgunaan kekuasaan. Padahal, ada sekitar 30 jenis korupsi yang diakui dalam undang-undang. Dalam Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diperbarui dengan UU No 20/2001, jenis korupsi itu termasuk juga suap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan dalam pengadaan, dan gratifikasi. Ini belum sepenuhnya dipahami publik dan aparatur negara. Demikian dikatakan Amien Sunaryadi, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dalam diskusi dan pemaparan hasil penelitian Ben Olken berjudul Understanding Corruption: Lessons from the Latest Research di Gedung Center for Strategic and International Studies (CSIS), Rabu (21/3). Diskusi itu digelar Bank Dunia dan KPK. Ben adalah peneliti yang berafiliasi dengan Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab di Massachussets Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat. Amien menjelaskan, sejak berlakunya UU No 3/1971, diubah dengan UU No 31/1999 dan UU No 20/2001, korupsi didefinisikan terbatas pada tiga unsur saja. Padahal, ada 27 jenis korupsi lain yang ternyata belum dipahami publik dan penyelenggara negara. Ke-27 jenis korupsi ini justru tak berhubungan dengan kerugian negara. Amien mengakui belum mendapatkan informasi tentang berapa banyak Mahkamah Agung (MA) memutus perkara korupsi dengan memakai jeratan pasal lain di luar tiga jenis korupsi yang diketahui publik itu. Karena itu, banyak kasus korupsi yang tidak tersentuh akibat penegak hukum selama ini terpaku menggunakan ukuran tiga korupsi yang ada. Amien juga menggugah apakah benar ada praktik suap terhadap hakim di Indonesia? Banyak kalangan yang menyatakan hal itu, tetapi mayoritas hanya berdasarkan persepsi. Berkaca pada data sejak tahun 1977 hingga 2007, hanya tiga hakim yang dibawa ke pengadilan. Apakah ini disebabkan tidak efektifnya kerja aparat penegak hukum? tanyanya. Sementara itu, Ben Olken memaparkan, pemberantasan korupsi seharusnya difokuskan pada bagian yang memiliki dampak sosial paling tinggi akibat terjadinya praktik korupsi, dibandingkan dengan bagian yang paling tinggi terjadi praktik penyuapan. Untuk itu perlu didesain sebuah solusi yang lebih memfokuskan jenis korupsi yang berbiaya sosial tinggi, dibandingkan hanya berpatokan pada berapa besar kerugian negara yang dihasilkan akibat tindak korupsi itu. (VIN) Sumber: Kompas - Kamis, 22 Maret 2007 * Skandal Duit Tommy, Yusril Menuding Balik Hamid Koran Tempo - Kamis, 22 Maret 2007 JAKARTA -- Mantan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Yusril Ihza Mahendra menyatakan tidak mengetahui pembukaan rekening milik Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan HAM di Bank BNI Cabang Tebet. Rekening itu dibuka setelah dia tidak menjabat Menteri Kehakiman. Saya tidak tahu itu (pembukaan rekening) pada zaman Hamid, kata Yusril di sela-sela pembahasan Rancangan Undang-Undang Kementerian Negara di DPR kemarin. Rekening ini menjadi tempat penampungan sementara dana milik Tommy Soeharto senilai US$ 10,95 juta yang ditransfer dari Banque Nationale de Paris (BNP) Paribas London. Pencairan dana ini satu tahun setelah Yusril tidak menjabat Menteri Kehakiman. Rekening bernomor 0047885273 atas nama Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum itu dibuka oleh Zulkarnain Yunus, direktur jenderal instansi ini, pada 7 April 2005. Ke rekening inilah Menteri Hamid meminta BNP Paribas London mentransfer dana perusahaan Motorbike milik Tommy. Pada 9 Juni 2005, dana US$ 10,95 juta dari BNP Paribas masuk ke rekening itu. Tapi dana itu tak bertahan lama karena keluar lagi menuju rekening Motorbike dan sejumlah rekening lainnya. Sehari setelah uang dari BNP Paribas masuk, Menteri Hamid mengirim surat kepada direksi Bank BNI. Isinya, meminta BNI mencatat dana titipan Motorbike di rekening milik Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan HAM. Surat itu juga membebaskan BNI dari segala tuntutan hukum apa pun akibat dilakukannya transaksi tersebut. Rekening ini akhirnya ditutup pada 3 April 2006 oleh Zulkarnain Yunus. Saat itu ia telah menjadi Sekretaris Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Saldo terakhir hanya US$ 4.150 atau sekitar Rp 40 juta. Kepada majalah Tempo, yang beredar pekan ini, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Hamid Awaludin menyatakan ia hanya melanjutkan kebijakan menteri sebelumnya. Hamid juga mengaku tidak tahu-menahu ihwal pembukaan rekening milik Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum itu. Saya tidak tahu-menahu karena itu dibuat anak buah saya, katanya. ERWIN DARIYANTO Sumber: Koran Tempo - Kamis, 22 Maret 2007 -- - BNI Tak Laporkan Duit Tommy ke Bank Indonesia Koran
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPR boleh beli laptop asal...Open Source
Ngomong2 Wakil Kita di SENAYAN sana sudah FAMILIAR pake WINDOWS gak, jangan2 belom Familiar... Nah Kalau pake LINUX.. BISA PUSING GAK TUH. BTW, nanti Wakil2 Kita ditingkat DAERAH dan KABUPATEN MINTA LAPTOP juga gak ya?? Kalau minta... kayaknya ENAK nih bisnis LAPTOP.. Hahahaha BACK TO LAPTOP From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Christiono Hendrawan Sent: 22 Maret 2007 23:00 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPR boleh beli laptop asal...Open Source Pak KK, Jika memang mendukung, ada baiknya notebook mereka tidak menggunakan Windows :), sebaiknya diinstall igos nusantara saja. ~cumansesendarisaya salam,
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPR boleh beli laptop asal...Open Source
Jadi kalau dikasih yang OPEN SOURCE harga PC-nya bisa yang harga 9-12 jutaan, and jika hanya dipergunakan untuk Ngetik Dokumen, Laporan Keuangan, dan presentasi, bisa pake Mandriva 9 atau 10, dengan spek computer yang standard and merk gak usah yang keren2, jadi harga malah bisa ditekan menjadi 7-9 jutaan (itu udeh mantep. Jadi kalau 22juta - 9juta = 13 juta x 550 orang anggota DPR maka bisa di hemat = 7.150.000.000 (dapat dialihkan ke KORBAN BENCANA), and KONON Ceritanya, gak semua anggota DPR gak bisa pake KOMPUTER, ya anggep aja yang gak bisa itu 200orang (tp gak mungkin lah, katanya mereka berpendidikan), jadi 200 x 9jt = 1.800.000.000 Jadi 7.150.000.000 + 1.800.000.000 = 8.950.000.000 (Fantastis). Tapi tetep aja kita harus berpikir POSITIF lah, kalau memang benar2 mereka menggunakan LAPTOP tersebut demi kemajuan KINERJA para WAKIL KITA (Yang mewakili Suara, Mewakili Kesenangan, Mewakili Kemakmuran, Mewakili Fasilitas, Mewakili Kesejahteraan, Mewakili dan Mewakili Segalanya), ya kita DUKUNG aja... SUPAYA mereka bisa lebih maju dari yang biasanya. Ngomong2 apakah Komputer Dekstop yang ada di kantor mereka masing2 masih di pergunakan setelah dapat jatah LAPTOP, saya MAU DONG diHIBAHKAN.. Hahahaha.. BRAVOOO... Sana Kembali ke ASAL BACK TO LAPTOP From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Kusmayanto Kadiman Sent: 22 Maret 2007 16:16 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPR boleh beli laptop asal...Open Source Pak Agus dkk, Dari pertemuan kami dengan Komisi-I VII DPR, saya yakin betul DPR mendukung IGOS. Hasil pertemuan dengan Komisi-I minggu lalu telah ditayangkan di www.ristek.go.id yang juga diberitakan beberapa media cetak. Jabat erat, KK
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bursa Buku MURAH ELEX MEDIA KOMPUTINDO
BURSA BUKU MURAH ELEX MEDIA KOMPUTINDO 23-27 MAR 2007 (09.00 - 16.00) Sabtu / Minggu 09.00 - 17.00 di Bentara Budaya Jakarta Jl. Palmerah Selatan No. 17 Jakarta 10270 Discount s/d 90% BANJIR HADIAH 1. Dapatkan paket buku untuk pembeli ke 50, 100, 150, dst * 2. Berhadiah Topi untuk pembelian diatas Rp. 500.000,- dan T-shirt untuk pembelian diatas Rp. 1.000.000 Syarat dan ketentuan berlaku Buku Komputer Buku Manajemen KOMIK Merchandise Parenting Buku Anak Software dan VCD Majalah Anak Majalah IT Novel Majalah Komik
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Orang Indonesia Terus Berburu Properti di Singapura-Mas Agus
Salam, 1) Penjualan pasir,granit (penyelundupan)dan kayu(penebangan liar), illegal atau tidak, TIDAK dinikmati oleh Negara apalagi rakyat Indonesia. 2)Kalau banyak orang Indonesia yang membeli properti di SIN,makin banyak makin baik sehingga meskipun kawasan negera mereka bertambah luas tetapi ISINYA telah dibeli atau milik orang Indonesia. Wasalam, Wal Suparmo --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yuliati Soebeno [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Agus, Ya sangat amat pasti dong?! Pasir yang beratusan ribu ton, lagi... Sudah begitu, kok ada surat pembaca dari orang Singapore di Jakarta Post (lupa tanggalnya) yang mengeluhkan mengapa Indonesia tidak berterima kasih dengan Singapore yang telah membantu ekonomi di Indoensia? Welehwelehpengrusak lingkungan Kepulauan Riau, kok bisa mengatakan begitu? Salam, AH === http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/21/ekonomi/3398962.htm === Jakarta, Kompas - Sebanyak 33,3 persen properti permukiman di Singapura, berupa apartemen dan rumah bandar atau town house, dibeli orang Indonesia pada tahun 2006.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Citra preman guru2 Takalar, mohon perhatian Depdiknas dan PGRI
iscab: Kawan Wal Suparmo, Sayang sekali, rasanya, kalau disiplin hanya bisa ditegakkan dengan kekerasan? APakah memang bangsa kita dan anak-anak bangsa hanya bisa disiplin kalau kekerasan yang dipergunakan? Tentang pemogokan, apakah betul itu cara-cara PKI? Pemogokan buruh di Indonesia pada jaman dahulu, tidak hanya dilakukan oleh buruh-buruh yang berafiliasi dengan PKI saja, lho. Condro --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, walsuparmo [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam, Saya SETUJU jika para guru di Takalar bertindak TEGAS tetapi BIJAKSANA karena generasi muda Ind.terbukti nyata2 KURANG DISIPLIN.Jangan dihubungkan dengan masasalah PASARAN yang mengangap soal2 seperti ini melanggar HAM dsb.Tegakanlah disiplin di sekolah meskipun terilihat keras. Tantang mogok saya TIDAK setuju sebab itu adalah cara2 PKI. Wasalam, Wal Suparmo
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re:beda Cina dan Indonesia
Mungkin kalo Nung Steven mulai dengan bagian spesifik dari tesis Huntington, saya pun akan bisa kasih tanggapan yang lebih kena sasaran, daripada berkomentar secara umum tentang Huntington. Ada banyak hal menarik (dan kontroversial) dalam pandangan-pandangan Huntington, dan kita bisa soroti satu persatu. Miliser lain yang berminta pun bisa berpartisipasi. Saya bukan ahli Huntington, meski saya mengikuti secara umum perkembangan pemikirannya. Dan saya juga bukan penggemarnya :)) Orang-orang konservatif seperti Huntington, Fukuyama, Don Emerson, jelas bukan kue kesukaan saya. Saya lebih demen sama orang kaya Amartya Sen, yang bicara soal kemiskinan, daripada perang ideologi besar. Sen lebih konkret, dan lebih bicara dari perspektif kita daripada Barat. manneke steven lenakoly [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam, Hehehe..santai saja pak Manneke. Sekarang sudah selesai mengenai Holocaustnya khan? dan sekarang waktunya menjelaskan dan melanjutkan diskusi mengenai Huntington. Tolong jelaskan alasan apa anda mengambil tesis mengenai Huntington? saya benar-benar gak tahu. Kalau bisa rekan semilis yang mengetahui tentang hal ini saya harapkan ikut nibrung juga. Yang lengkap. Sincerely
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
Oh,saudaraku-saudaraku semuanya,tolonglah piliihhlaaahh...aku jadi anggota DPR...saya sedang butuh laptop nih.=) On 22 Mar 2007 09:56:22 -0700, bangkitlah [EMAIL PROTECTED] wrote: Jadi pengin ikutan nih. Judul beritanya memang bikin gemes: bagi-bagi laptop. Duh. uenaknya . Maka, wajar saja kalo muncul aneka pertanyaan: 1. SIAPA yang bikin rancangan dan keputusan pembelian dan pembagian ini? 2. Apa sudah ada penelitian tentang kinerja dan programasi DPR yang membuat pembelian dan pembagian ini memang PERLU? 3. Adakah target yang konkret? 4. Bagaimana 'status barang ini'? Diberikan cuma2 (hadiah?) atau untuk kerja? Bagaimana mau dipantau bahwa memang untuk kerja? 5. Bagaimana dengan sarana-sarana pendukung lainnya? printer, pda, koneksi internet, apakah disuruh cari sendiri? (jangan-jangan malah jadinya ada yang merasa 'diperas' karena terpaksa merogoh kocek buat sarana2 itu hehehehe) 6. Kalau ada kerusakan atau kesulitan dengannya, bagaimana diatasi? Kan kalau sungguh untuk kerja, pas macet ato mogok, kerja juga jadi susah. Apa akan ada biaya perawatan atau malah penggantian laptopnya? 7. dll . Semoga ada yg dapat membantu menemukan jawabannya
[Forum-Pembaca-KOMPAS] 2030, RI Capai 5 Besar Dunia
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/23/utama/3402466.htm Jakarta, Kompas - Indonesia pada abad ke-21 akan mampu menjadi negara maju dan sejahtera. Indonesia menjadi bangsa yang mandiri, produktif, memiliki daya saing, serta mampu mengelola seluruh kekayaan alam dan sumber daya lainnya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Saya punya keyakinan, 100 tahun ke depan kita bisa mewujudkan cita-cita dan tujuan dalam Pembukaan UUD 1945. Mengapa kita perlu yakin? Kalau lihat lintasan perjalanan sejarah kita, itu memungkinkan. Jika kita ingin merekonstruksikan masa depan kita 100 tahun ke depan, mari kita lihat perjalanan bangsa 100 tahun ke belakang. Dengan demikian, kita paham perjalanan panjang sejarah untuk memiliki kemampuan dan ketangguhan dalam mewujudkan cita-cita, ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (22/3). Pernyataan Presiden Yudhoyono ini disampaikan menanggapi kerangka dasar Visi Indonesia 2030 yang diluncurkan resmi di Istana Negara, Jakarta. Kerangka dasar Visi Indonesia 2030 disampaikan Ketua Yayasan Indonesia Forum Chairul Tanjung dalam acara yang dihadiri ratusan undangan yang berlatar belakang beragam, mulai dari pemimpin lembaga tinggi negara, menteri kabinet, pengusaha, pengamat, praktisi pers, budayawan, dan kepala daerah. Hanya kerangka Visi Indonesia 2030, menurut Chairul, hanya kerangka dasar yang perlu ditanggapi dan diberi masukan oleh berbagai elemen bangsa lainnya. Visi Indonesia 2030 itu mempunyai empat pencapaian. Pertama, Indonesia akan masuk dalam lima besar kekuatan ekonomi dunia dengan tingkat pendapatan per kapita sebesar 18.000 dollar Amerika Serikat (AS) per tahun. Ini berarti Indonesia berada di posisi setelah China, India, AS, dan Uni Eropa. Kedua, tahun 2030, sedikitnya 30 perusahaan Indonesia masuk daftar 500 perusahaan besar dunia. Ketiga, adanya pengelolaan alam yang berkelanjutan dan keempat, terwujudnya kualitas hidup modern yang merata, ujar Chairul. Menurut Chairul, saat ini Indonesia berada pada kelompok negara berpendapatan menengah ke bawah. Posisi ini akan bertahan hingga tahun 2015. Setelah itu, Indonesia masuk sebagai negara berpendapatan menengah ke atas. Industrialisasi menjadi katalisator akumulasi modal menuju negara maju dengan kontribusi terbesar dari sektor jasa, paparnya. Visi Indonesia 2030 mengasumsikan pencapaian itu terealisasi jika pertumbuhan ekonomi riil rata-rata 7,62 persen, laju inflasi 4,95 persen, dan pertumbuhan penduduk rata-rata 1,12 persen per tahun. Pada 2030, dengan jumlah penduduk sebesar 285 juta jiwa, produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai 5,1 triliun dollar AS. Namun, untuk mewujudkan visi itu, Yayasan Indonesia Forum mensyaratkan utama tercapainya tiga keharusan. Pertama, ekonomi berbasis keseimbangan pasar terbuka dengan dukungan birokrasi yang efektif. Kedua, adanya pembangunan berbasis sumber daya alam, manusia, modal, serta teknologi yang berkualitas dan berkelanjutan. Ketiga, perekonomian yang terintegrasi dengan kawasan sekitar dan global. Untuk mencapai visi itu, menurut Chairul, harus ada sinergi tiga kelompok, yaitu wirausaha, birokrasi, dan pekerja pula. Sinergi ini mengarah pada peningkatan daya saing global perekonomian Indonesia, ujarnya. Sinergi itu, tambah Chairul, membutuhkan kontrak sosial baru sebagai perwujudan komitmen bersama untuk maju. Satu dimensi penting kontrak sosial baru adalah kepastian hukum dan kepastian usaha. Untuk itu, pemberantasan korupsi serta pembenahan sistem dan aparat penegak hukum perlu dilanjutkan, tuturnya. Yayasan Indonesia Forum merupakan organisasi yang dimotori Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dan kajiannya dilakukan sejumlah lembaga penelitian universitas di Indonesia dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Menurut Presiden Yudhoyono, Visi Indonesia 2030 itu bisa saja dianggap sebuah mimpi, tetapi jangan malu dengan mimpi itu. Sebab, bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menciptakan mimpi dan mewujudkannya dalam realitas, ujar Presiden. Presiden Yudhoyono menambahkan, Visi Indonesia 2030 merupakan wujud kesadaran dan kepedulian anak bangsa untuk lebih memajukan dan menyejahterakan seluruh rakyat. (har)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Nya Ini Siapa Punya?
Oleh ARYA GUNAWAN Pengamat Film http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/23/utama/3399982.htm Berikut ini penggalan fitur-berita berjudul Wali Kota Itu Siswa Kelas I SMA (Koran Tempo, 30/11/2005). Sessions dibayar US$$3.600 setiap bulannya untuk bekerja sebagai wali kota selama tiga jam setiap harinya, pukul 15.00-18.00. Sehabis itu, kata Kepala Sekolah SMA Hillsdale, Peter Beck, ia tetap harus mengerjakan pekerjaan rumahnya. Saya sudah bilang ke dia, katanya. Penggalan itu menceritakan Michael Sessions (18), wali kota termuda dalam sejarah Amerika Serikat. Ada empat -nya di situ yang berpeluang membingungkan pembaca. Kutipan berikut dari berita halaman muka Kompas (10/2/2007). Sebagian warga sudah mulai membersihkan rumahnya..., kata Dahlia, warga Gang Mesjid Lama, Petamburan. Contoh lain ditemukan pula pada berita halaman 3. Korban kasus pelanggaran hak asasi manusia Talangsari, Lampung, dan keluarganya kecewa atas sikap Komisi Nasional HAM... Mereka menilai Komnas HAM tak memiliki kesungguhan hati... Salah satu jabatan -nya dalam bahasa Indonesia adalah kata ganti orang ketiga tunggal. Dalam contoh di atas, -nya digunakan secara tak tepat. Ambil tiga contoh dari Kompas tadi: subyek kalimat berwujud lebih dari satu alias jamak. Seharusnya kata ganti posesif yang digunakan adalah mereka, bukan -nya. Seolah tak konsisten, Kompas (10/2/2007) justru menghindari penggunaan -nya untuk kata ganti posesif ketiga jamak secara jitu. Dari Gaza dilaporkan, warga Palestina berpesta menyambut kesepakatan ini. Para pengemudi membunyikan klakson. Mereka juga memasang bendera Hamas dan Fatah sekaligus di mobil mereka (halaman 8). Kata ganti posesif, mereka, mewakili warga Palestina atau para pengemudi yang tentu saja jamak. Kesulitan mengurus -nya juga dihadapi media siaran. Simak beberapa contoh. Setahun sekali pada saat Lebaran semacam ini mereka dikunjungi oleh keluarganya (berita pagi sebuah stasiun teve, 5/11/2005). Oleh para sopir truk, minyak irex itu akan dicampur solar untuk bahan bakar truknya (berita pagi SCTV, 20/3/2006). Sebagian warga kini mengungsi ke rumah sanak keluarganya yang lebih tinggi (berita pagi ANTV, 23/3/2006). Usai menyantap katering yang disediakan pabriknya, puluhan buruh mengalami keracunan (berita pagi, Trans TV, 5/5/2006). Ada satu lagi jenis kekeliruan ihwal penggunaan -nya seperti contoh-contoh berikut. Sungai Deli adalah sungai yang mengalir di tengah kota Medan. Hampir setiap tahunnya, banjir sungai Deli menenggelamkan rumah yang terletak di bantaran sungai (berita pagi, Trans TV, 11/5/2006). Berdasarkan kerja sama itu pemerintah akan mendapatkan 40 triliun per tahunnya (berita tentang blok Cepu, SCTV, 22/3/2006). Dapatkan 20 unit Nokia 3250 setiap harinya (dari sebuah iklan). Atau, contoh yang terbilang lebih mutakhir. Langkah ini ternyata tidak bisa membendung derasnya laju lumpur yang terus keluar sekitar 120 ribu meter kubik setiap harinya (Koran Tempo, 12/2/2007). Nya pada semua contoh di atas, juga pada dua contoh pertama yang dikutip di alinea pembuka tulisan ini, tak merujuk ke suatu apa pun, tak juga ke satu subyek yang hendak digantikan. Atau, mungkin para penulis kalimat-kalimat tersebut bisa menunjukkan siapa gerangan pemilik semua -nya itu?
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Saat Septic Tank di Kantor Presiden Tebar Aroma... (Was Sanitasi Istana)
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/23/Politikhukum/3402390.htm = Karena tidak kuat lagi menampung buangan air kecil dan air besar, septic tank yang terletak tepat di belakang Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (20/3), meluap. Padahal, cubluk atau septic tank yang bersebelahan dengan ruang mesin pendingin itu meluap di tengah-tengah rapat kabinet paripurna yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Rapat kabinet paripurna adalah rapat yang menghadirkan semua menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu. Rapat yang dimulai pada pukul 10.00 WIB itu membahas rencana kerja pemerintah tahun 2008. Hadir dalam rapat lebih dari 30 menteri dan belasan pejabat. Isi septic tank keluar dari sela-sela tutup yang sudah pecah. Beberapa petugas berpakaian biru muda bekerja ekstra membersihkan dan menggiring luapan kotoran toilet itu ke parit yang berada sekitar tiga meter di sisi kirinya. Hujan yang kemudian turun mengguyur Kantor Presiden membantu proses pembersihan luapan. Tidak biasa meluap seperti ini, bahkan belum pernah. Mungkin kepenuhan dan telat disedot sehingga meluap, ujar seorang petugas saat duduk beristirahat dari tugas ekstranya. Jika menengok hiruk-pikuk di Istana Kepresidenan yang terdiri dari Kantor Presiden, Istana Negara, dan Istana Merdeka, meluapnya septic tank di belakang Kantor Presiden tinggal menunggu waktu saja. Kantor Presiden tidak pernah sepi dari kegiatan. Rapat kabinet dengan berbagai variasinya digelar hampir setiap hari. Dalam rapat kabinet paripurna, misalnya, hadir lebih dari 30 menteri dan belasan pejabat. Setiap menteri dan pejabat membawa ajudan. Sekali rapat kabinet paripurna yang umumnya berlangsung lebih dari enam jam, ada tambahan penghuni Kantor Presiden sekitar 100 orang. Belum lagi puluhan wartawan. Untuk rapat lebih dari enam jam, setiap orang setidaknya butuh setor ke belakang setidaknya tiga kali, padahal banyak sekali rapat diselenggarakan di istana. (WISNU NUGROHO)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Siasat busuk PT.Lapindo untuk menghindar dari pembayaran ganti rugi.
Salam, Dalam KOMPAS terbaca bahwa PT.Lapindo tetap meminta Serifikat Tanah dan menolak GIRIK atau PETOK tanah yang dimiliki oleh masyarakat. Ini hanya siasat BUSUK saja karena mereka tahu bagamana mahal dan sulitnya masyarakat memiliki Serifikat Tanah.Padahal GIRIK atau PETOK yang dibuat oleh Pejabat Pajak zaman Belanda itu 99% lebih dapat dipercaya daripada Sertifikat Tanah yang dapat dibeli dan aspal pula. Kasian rakyat kecil yang betul2 telah menderita,dipermainkan oleh beberapa orang KAPITALIS jahat yang memiliki PT.Lapindo. Wasalam, Wal Suparmo - Don't pick lemons. See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kasus Cerai Tercepat Terjadi di Arab Saudi
http://www.gatra.com/artikel.php?id=103199 Kasus Cerai Tercepat Terjadi di Arab Saudi Sana`a, 22 Maret 2007 01:58 Pengadilan di Jeddah, Arab Saudi, menangani perkara perceraian terkilat, yang diperkirakan telah memecahkan rekor di dunia, ketika seorang pengantin pria menceraikan istrinya hanya sekitar lima menit usai akad nikah. Menurut laporan harian Al-Watan, Rabu (21/3), mempelai pria AA, 25 tahun, tanpa ragu mengeluarkan pernyataan cerai kepada istrinya yang berusia 23 tahun, yang baru saja dinikahi lima menit sebelumnya. Permasalahan bermula saat AA bertengkar dengan dengan ayah istrinya, karena uang mas kawin kurang dua ribu riyal (sekitar Rp4,8 juta). Sementara, uang mas kawin itu sendiri seluruhnya mencapai 10 ribu riyal (lebih kurang 24 juta rupiah). Dan uang yang telah diserahkan adalah delapan ribu riyal (kira-kira 19,2 juta rupiah). Mempelai pria menolak memberikan sisanya, karena merasa biaya pertunangan diambil dari koceknya, namun mertua bersikeras minta sisa mas kawin tersebut agar lengkap 10 ribu riyal, sesuai dengan perjanjian semula. Akibat sikap keras kedua pihak, acara akad nikah itu berahir dengan perceraian, yang membukukan rekor tercepat. Upaya keluarga kedua pihak tidak membuahkan hasil, karena mempelai pria tetap pada pendiriannya. [EL, Ant]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden SBY Harus Nyoblos Ulang
http://www.kompas.co.id/ver1/Metropolitan/0703/23/075832.htm === BOGOR, WARTA KOTA - Gubernur Jawa Barat, Danny Setiawan menyetujui pemilihan ulang kepala desa di 15 desa, termasuk Desa Nagrak, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor. Konsekuensinya, Presiden SBY yang memilih di desa Nagrak pun harus mencoblos ulang. Kalau memang memenuhi syarat untuk diulang, ya diulang aja. Tapi kalau tidak memenuhi syarat, ya gak usah diulang dan tidak perlu diungkit-ungkit lagi, katanya seusai acara peringatan Hari Air se-Dunia XV di Situ Gede, Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Kamis (22/3). Seperti diberitakan Warta Kota, (22/3) ratusan warga Desa Nagrak, Kecamatan Gunungputri, Rabu (21/3), mengadukan adanya kecurangan dalam pemilihan kepala desa ke DPRD Kabupaten Bogor, Jalan Tegar Beriman, Cibinong. Delegasi diterima anggota Komisi A yang diketuai Hidayat Royani. Dihadapan anggota Komisi A, delegasi warga menyampaikan adanya dugaan kecurangan yang terjadi selama proses pemilihan yang diikuti oleh Presiden SBY dan keluarga. Bukti adanya kecurangan dalam pemilihan kepala desa itu adalah adanya orang luar desa yang ikut memilih. Orang tersebut sempat dibawa ke Polsek Gunungputri tetapi dilepaskan dengan alasan telah diperiksa. Menurut Salim, kordinator aksi, orang luar tersebut diketahui bernama Uya bin Salim, warga Kuningan, Cirebon. Dia diamankan warga karena tidak dikenal di lingkungannya. Uya di dalam kartu pemilih bernama Uyok. Akhirnya dia diamankan sebelum mencoblos. Kami segera membawanya ke Kantor Polsek Gunungputri, tetapi sekarang sudah dilepaskan. Alasannya sudah di BAP, katanya usai pertemuan dengan komisi A. Mereka mendesak DPRD Kabupaten Bogor untuk memerintahkan Pemkab Bogor melakukan pemilihan ulang. Ketua Komisi A, Hidayat Royani mengatakan, pemilihan ulang dimungkinkan dilakukan sebab di dalam Perda No 9/2006 tentang Desa ada klausul yang menyebutkan pemilihan tidak tepat waktu. Jadi, bisa saja pilkades di Nagrak diulang lagi. Namun warga Desa Nagrak lebih dulu harus mengajukan kasus itu ke pengadilan. Jika di pengadilan terbukti terjadi kecurangan maka pemilihan kepala desa di Nagrak harus diulang lagi, katanya kepada Warta Kota. Menurut Hidayat yang juga Wakil Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bogor, selain desa Nagrak 14 desa lainnya pun terindikasi yang sama. Ke-14 desa tersebut antara lain Desa Setu (Kecamatan Jasinga), Banjarsari (Ciawi), Cimanggis (Tajurhalang), Cilebut Barat (Sukaraja),Cikeas Udik (Gunungputri), Ciadeg (Cigombong), Bendungan (Ciawi), Karacak (Leuwiliang). Hidayat menyarankan agar warga melaporkannya ke aparat penegak hukum. Apabila keluar keputusan hukum tetap untuk memenangkan gugatan warga, maka Kades terpilih yang sudah dilantik harus diberhentikan oleh Bupati atas usulan Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) dan Camat. Ini sesuai dengan pasal 69 Peraturan Bupati (Perbub) No 30/2006 tentang tata cara pemilihan dan pelantikan kades, kata anggota Pengurus Pusat Generasi Muda FKPPI. (akn) Sumber: Warta Kota
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kasus Cerai Tercepat Terjadi di Arab Saudi
Lucu ya ^^. 5 menit. Disana juga sudah disahkan cerai lewat sms. Ada-ada aja ^^. -Laura - Food fight? Enjoy some healthy debate in the Yahoo! Answers Food Drink QA. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nya Ini Siapa Punya?
Saya kok tidak bingung membaca kutipannya itu. Sehingga saya menjadi bingung, apanya yang membingungkan, ya? salam dg On 3/22/07, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: Oleh ARYA GUNAWAN Pengamat Film http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/23/utama/3399982.htm Berikut ini penggalan fitur-berita berjudul Wali Kota Itu Siswa Kelas I SMA (Koran Tempo, 30/11/2005). Sessions dibayar US$$3.600 setiap bulannya untuk bekerja sebagai wali kota selama tiga jam setiap harinya, pukul 15.00-18.00. Sehabis itu, kata Kepala Sekolah SMA Hillsdale, Peter Beck, ia tetap harus mengerjakan pekerjaan rumahnya. Saya sudah bilang ke dia, katanya. Penggalan itu menceritakan Michael Sessions (18), wali kota termuda dalam sejarah Amerika Serikat. Ada empat -nya di situ yang berpeluang membingungkan pembaca.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Arief Budiman: Polisi Juga Punya Nurani
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/23/Sosok/3400044.htm = Pepatah polisi juga manusia tampaknya cocok dengan pengalaman Profesor Arief Budiman (66). Saat masih aktif berunjuk rasa tahun 1970-an, Arief kerap berurusan dengan kepolisian yang ketika itu dekat dengan kekuasaan dan represif terhadap aktivis. Ditahan di kantor polisi juga bukan hal baru bagi dia. Hal ini pula yang membuat pria kelahiran Jakarta 3 Januari 1941 ini memiliki pengalaman menarik dengan polisi. Pada tahun 1972, saat sedang berunjuk rasa anti Taman Mini Indonesia Indah, Arief ditangkap dan dipenjara selama satu bulan di Markas Kepolisian Air dan Udara (Polairud) yang berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta. Polisi yang menjaga saya awalnya tidak mau berinteraksi. Akan tetapi, berselang beberapa hari kemudian, suasana mulai mencair. Akhirnya, kami malah jadi teman, ungkap pengajar di Universitas Melbourne, Australia, ini. Polisi yang menjaganya justru pernah mengajaknya berjalan-jalan di pinggir laut. Ia juga melayani Arief dengan baik. Hubungan bertambah baik setelah Arief keluar dari sel. Polisi ini minta maaf karena hanya menjalankan tugas dari atasannya, tuturnya pula. Arief terkenang kisah lucu ini ketika ia menjadi pembicara dalam lokakarya tentang program Perpolisian Masyarakat yang digelar di Kampoeng Percik, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (21/3). Di balik tugas dan tekanan atasannya, polisi ini juga punya hati nurani, kata ayah dua anak ini. (AB1)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Fisikawan Hawking dan Penerbangan Gravitasi Nol
Oleh Ninok Leksono http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/23/ilpeng/3401936.htm == Meski dirinya adalah seorang ahli fisika, Profesor Stephen Hawking dikenal amat gandrung pada antariksa. Ia termasuk yang menganjurkan bahwa umat manusia harus mempersiapkan diri untuk koloni antariksa, pergi ke luar Tata Surya, bila ingin terus hidup, mengingat Bumi akan semakin berat untuk mendukung kehidupan. Dalam kaitan cinta antariksa ini pula Hawking berusaha menarik perhatian masyarakat dunia pada penerbangan antariksa melalui cara yang unik: ia akan ambil bagian dalam penerbangan yang akan memberinya pengalaman tanpa gaya berat (zero-gravity flight) pada bulan April mendatang. Hawking menjelaskan, sebagai seorang yang mempelajari masalah gravitasi selama sebagian besar hidupnya, ia berkeinginan untuk merasakan keadaan tanpa gaya berat. Keinginannya itu akan diwujudkan oleh perusahaan Amerika Zero Gravity, yang biasanya menarik bayaran sebesar 3.750 dollar AS atau sekitar Rp 37 juta untuk merasakan efek tanpa gaya berat. (BBC Online, 1/3/2007) Dalam penerbangan spesial bersama Hawking, juga dilelang dua kursi penumpang untuk tujuan amal. Dalam penerbangan unik ini, Prof Hawkingyang sehari-hari duduk di kursi roda dan hampir sepenuhnya lumpuhakan ditemani oleh staf medik. Biasanya total penerbangan berkisar 90 menit, tetapi boleh jadi untuk Prof Hawking manuver akan dibatasi. Untuk awak NASA, penerbangan dibuat sedemikian rupa, sekitar 15 kali naik turun dalam kurva parabolik yang bisa menyebabkan mual atau bahkan muntah, hal yang menyebabkan penerbangan bagi antariksawan ini dikenal sebagai Vomit Comet. Dari Florida Penerbangan gravitasi nol yang akan dijalani Prof Hawking akan lepas landas dari Pusat Ruang Angkasa Kennedy di Florida, menggunakan pesawat Boeing B-727 yang sudah dimodifikasi secara khusus. Pesawat akan menanjak ke ketinggian 9.750 meter dengan sudut yang tajam, lalu menukik ke ketinggian 2.400 meter agar penumpang bisa merasakan kondisi tanpa gaya berat selama 25 detik (Lihat Diagram Kurva). Saat pesawat menanjak, penumpang akan merasakan seperti didorong ke bawah, seolah tarikan Bumi naik hingga 1,8 kali dibandingkan dengan keadaan normal di permukaan Bumi. Dalam wawancara melalui e-mail dengan BBC, fisikawan masyhur ini selain mengajak masyarakat untuk mengembangkan minat terhadap penerbangan angkasa juga mengatakan, bahwa kendala fisik seperti yang dialaminya tidak harus membatasi seseorang. Yang penting adalah semangat tidak lumpuh. Ahli fisika yang dikenal luas karena risetnya dalam bidang lubang hitam (black hole) ini juga telah menyatakan keinginannya untuk ikut dalam penerbangan ke ruang angkasa. Januari lalu, saat memperingati ulang tahunnya ke-65, Hawking mengatakan dirinya berharap bisa terbang dalam pesawat angkasa yang dikembangkan oleh perusahaan Virgin Atlantic yang dimiliki oleh adventuris Richard Branson. Bisnis penerbangan 0-G Sebelum dibuka resmi untuk masyarakat luas, pencetus bisnis penerbangan tanpa gravitasi telah melakukan upaya pengembangan selama bertahun-tahun. Dengan upaya ini, orang biasadalam arti yang tidak menempuh karier sebagai astronotbisa merasakan sensasi yang juga dirasakan oleh awak misi antariksa NASA. Setelah memodifikasi Boeing 727-200, pengelola bisnis ini juga menetapkan lintasan terbang parabolik guna menciptakan kondisi tanpa gaya berat. Secara fisik, apa yang dialami selama penerbangan ini serupa dengan yang ada pada permainan roller-coaster atau turun dengan lift cepat. Bedanya, di dalam kabin jet yang dikosongkan ini penumpang bisa merasakan melayang di udara, atau melakukan aksi terbang gaya Superman, serupa dengan apa yang sering tampak di layar televisi saat ada tayangan kegiatan astronot Amerika atau kosmonot Rusia di stasiun ruang angkasa. Penerbangan jenis ini sudah lama dilakukan untuk peneliti dan astronot NASA, sementara di Perancis ada perusahaan Novespace yang melakukan kegiatan serupa. Di Rusia, aktivitas serupa dilakukan untuk turis dengan menggunakan jet kargo Ilyushin Il-76 (Alan Boyle, MSNBC, 16/9/2004). Namun, bisnis yang dilakukan oleh Zero Gravity Corp dan Amerijet International-lahkeduanya perusahaan yang berkantor di Fort Lauderdale, Floridayang pertama kali mendapat persetujuan dari Badan Penerbangan Federal (FAA) untuk melakukan penerbangan parabolik untuk umum di Amerika. Seperti disampaikan oleh Kathleen Bergen, Juru Bicara FAA saat itu kepada MSNBC, ada banyak persyaratan yang dituntut dalam perawatan dan operasi pesawat sebelum pihaknya bisa mengeluarkan otorisasi khusus. Namun setelah dipersiapkan selam 11 tahun, Zero Gravity di bawah pimpinan Peter Diamandis, CEO yang juga dikenal sebagai ketua yayasan pemberi Hadiah Ansari untuk penerbangan angkasa swasta, mewujud. Tak lama lagi, Zero Gravity akan punya satu penumpang istimewa, fisikawan besar Inggris Stephen Hawking.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Citra preman guru2 Takalar, mohon perhatian Depdiknas...Pak Loekyh
Pak Loekyh, Seharusnya setiap sekolahan, terutama Kepala Sekolah nya kan harus aktif untuk mencari sendiri apa saja undang-undang untuk Child Prorection (Perlindungan Anak). Kalau jaman sekarang masih harus selalu di dulang (selalu diberi tahu), ya susah dong pak? Penegetahuan itu sekarang harus dan bisa dicari sendiri, enggak selalu harus diberikan oleh orang lain, dengan banyak membaca dan mencari di Dr. Google. Undang-undang Republik Indonesia Nomer 23 Tahun 2002 ini memang dikeluarkan oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Departemen Sosial, tetapi kan badan ini memang yang bertugas mem-publikasikan, tetapi yang jelas ya sudah bekerja sama dengan segenap Kementrian di bidang Pendidikan. Karena mencakup anak-anak, yang mana anak-anak berumur antara 5 s/d 18 tahun itu masih duduk disekolah. Jadi setiap guru seharusnya wajib tahu akan undang-undang tersebut, bukan? Karena mencakup pengaturan bagaimana anak-anak harus dilindungi. Kalau memang ada yang melecehkan, ya saya rasa salah, lha wong memang ada kok undang-undang nya. Apalagi kalau mau menjadi guru, mungkin harus mempunyai bekal yang cukup tentang be-berapa macam undang-undang yang menyangkut anak. Jadi para guru tersebut, mempunyai cukup tameng dalam segala tindakan nya dalam mengasuh dan mengajar murid-murid nya. Jangan sampai nantinya disalahkan oleh penegak hukum, karena tindakan yang melanggar undang-undang tentang Perlindunagn Anak. Bagaimana menurut pendapat pak Loekyh? Salam, Yuli loekyh [EMAIL PROTECTED] wrote: Untuk mbak Yuliati Subeno, saya sudah baca dan singgung keberadaan UU, walaupun tak eksplisit karena memang tak hapal. Mungkin UU tsb tak diketahui karena kurang sosialisasi dan kurang koordinasi antar departemen. Sebagian guru2 tsb mungkin saja 'melecehkan' UU yang dibuat oleh departemen lain (bukan Depdiknas) apabila isi UU tsb mencakup pengaturan hak dan kewajiban para guru. Salam
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Refleksi hati nurani pemimpin
Refleksi hati nurani pemimpin Ketika sebuah negeri menetapkan seorang pemimpin, maka bersamaan dengan itu atmosfir negeri akan merona mengikuti warna pemimpin. Rona yang menebar adalah refleksi dari hati sang pemimpin. Nyaman atau tidak, membaik atau tidak, menyenangkan atau tidak, itulah atmosfir yang tercipta sebagai refleksi hati sang pemimpin. Pemimpin tidak hanya satu orang akan tetapi terstruktur, oleh karenanya atmosfir juga bisa berbeda di setiap struktur. Oleh karenanya ketulusan dan kebersihan hati seorang pemimpin mutlak diperlukan jika menghendaki atmosfir yang kondusif dan menyenangkan dan yang serba ideal laksana mimpi. Selama itu belum tercipta, maka selama itu pula atmosfir akan terkondisikan. Dan ketulusan dan kebersihan hati pemimpin tidak bisa hanya diungkapkan melalui kata-kata, akan tetapi berupa pemikiran yang dicontohkan olehnya, tidak hanya delegasi.Ketulusan dan kebersihan hati tidak akan pernah salah merefleksikan outputnya, apapun tangkisan dan strategi yang digunakan untuk menutupinya. Dan yang tak akan pernah bisa salah adalah keseimbangan system yang telah diciptakan oleh Sang Pencipta dalam mengatur kehidupan alam semesta dan isinya sebagai program yang sangat luar biasa canggihnya, sehingga mampu secara otomatis menyeimbangkan keadaan ketika terjadi sebuah kesalahan, sekalipun dari hati yang tidak bisa diketahui oleh makhluk apapun. Ketulusan dan kebersihan hati sekali lagi adalah syarat mutlak, selebihnya adalah penunjang. Jika di dalam perusahaan dikenal Key Performance Indicator ( KPI ), maka refeleksi sebuah lembaga dari terkecil hingga sebuah negara indicatornya disebut Heart Performance Indicator ( HPI ) dari pemimpinnya. Ditulis dari 'Mimpi Memperbaiki Negri' karya sendiri di sebuah warung kopi. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Masyarakat Miskin Empati
Oleh Limas Sutanto Psikiater, Konsultan Psikoterapi, Tinggal di Malang http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/23/opini/3400845.htm == Catatan tentang ibu yang bunuh diri setelah membunuh anak-anaknya di negeri ini mungkin belum banyak. Kendati demikian, catatan-catatan itu merangkum perilaku yang bersifat luar biasa (extraordinary), dan perilaku yang luar biasa itu mencerminkan keadaan diri dan masyarakat yang luar biasa pula. Sifat luar biasa itu terwakili oleh sosok paradoksal ibu yang menjadi tokoh utama dalam peristiwa-peristiwa tragis itu. Dalam buku teks psikiatri acap kali didengungkan bahwa jika dibandingkan dengan kaum pria, kaum wanita lebih jarang mengakhiri hidup mereka dengan bunuh diri. Kini, catatan-catatan di negeri kita mulai berbicara beda, bahkan amat beda. Sosok ibu yang secara universal mewakili perjuangan melindungi kehidupan anak-anak justru kini tampil sebagai sosok berfrustrasi amat parah, yang tidak lagi melihat harapan baik apa pun bagi anak-anak mereka di tengah penerusan kehidupan. Jungkir balik tata kehidupan itu ditandai oleh masyarakat kita yang makin miskin empati. Miskin empati berarti miskin kepedulian, miskin pengertian, dan miskin penerimaan antarinsan. Realitas kehidupan umat manusia niscaya ditandai oleh bekerjanya empati. Realitas kehidupan niscaya diresapi kepedulian, pengertian, dan penerimaan antarinsan pada tingkat yang bermakna. Itulah hakikat tata kehidupan yang niscaya. Namun, kini, tata kehidupan itu jungkir balik, dan yang terejawantah adalah tata kehidupan yang miskin kepedulian, miskin pengertian, dan miskin penerimaan antarinsan. Dengan empati, kita bisa menghayati betapa ibu yang bunuh diri setelah membunuh anak-anaknya, seperti yang terjadi di Malang beberapa hari lalu (Kompas, 12 Maret 2007), adalah insan yang tidak lagi melihat harapan baik apa pun bagi dirinya dan anak-anaknya di tengah kehidupan. Mungkin pada mulanya sang ibu akan mengakhiri hidupnya sendirian, tetapi dia membayangkan betapa sepeninggal dirinya, anak-anak akan telantar karena tidak akan ada orang yang peduli kepada anak-anak itu. Sang ibu tidak mau membiarkan anak-anaknya menderita di tengah kehidupan yang miskin empati itu, maka dia memutuskan untuk lebih dulu mengakhiri hidup anak-anaknya, sebelum dia sendiri mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Mencuatkan pesan Peristiwa-peristiwa bunuh diri seperti itu mencuatkan pesan tentang masyarakat kita yang miskin empati. Yang kini merebak di tengah kehidupan masyarakat kita adalah lawan dari kepedulian antarinsan, yaitu tindakan mementingkan diri sendiri, bahkan tindakan narsistis atau cinta diri berlebih, yang mencuatkan gejala kehidupan mewah di tengah hamparan masyarakat luas yang miskin, dan tindakan menyalahgunakan kekuasaan di tengah hamparan rakyat yang menderita. Yang kini merebak di tengah masyarakat kita adalah lawan dari pengertian antarinsan, berupa kecenderungan untuk makin sedikit mendengarkan orang-orang lain, yang disertai ingar-bingar kesukaan berlebih untuk memamerkan diri sendiri, bahkan menyombongkan diri sendiri. Yang kini merebak juga di tengah masyarakat kita adalah lawan dari penerimaan antarinsan, berupa kecenderungan saling menolak, bahkan kecenderungan saling meniadakan, di tengah perspektif realistik masyarakat yang mau tak mau selalu ditandai keberbedaan dan keanekaragaman. Miskinnya penerimaan antarinsan mencuatkan gejala penegasan keberbedaan yang mengarah ke pemisahan (polarisasi, fragmentasi, bahkan disintegrasi) Diri dengan Pihak Lain. Padahal, empati adalah kekuatan yang luar biasa dan niscaya untuk mengatasi masalah-masalah di tengah masyarakat dan bangsa. Sayang sekali, ia sangat sering diremehkan dan diabaikan. Orang-orang lebih percaya kepada kekuatan kepintaran, ilmu pengetahuan, dan teknologi semata-mata. Ketiga hal terakhir itu memang penting, tetapi acap kali kepintaran, ilmu pengetahuan, dan teknologi tidak mampu mengejawantahkan kesejahteraan, kebahagiaan, dan kedamaian bagi masyarakat karena mereka tidak digunakan oleh insan-insan yang mempersenjatai diri dengan empati. Ketika di sana-sini terbetik kabar ada ibu-ibu yang membunuh anak-anak mereka lalu bunuh diri karena kemiskinan, dengan gampang tokoh-tokoh berteriak lantang agar bangsa ini membantu rakyat miskin dan mengatasi kemiskinan. Mereka semua tahu bahwa kemiskinan niscaya diatasi. Namun, dalam kenyataan, tindakan yang diwujudkan untuk mengatasi kemiskinan tidak efektif. Ketidakefektifan ini terjadi bukan karena mereka tidak tahu apa yang niscaya mereka lakukan, melainkan karena mereka tidak kunjung mengejawantahkan tindakan-tindakan yang sungguh memadai untuk mengatasi kemiskinan. Mengapa demikian? Karena, kendati mereka tahu dan bisa, mereka miskin empati, dan dengan demikian mereka sungguh tidak memiliki daya untuk mengejawantahkan kebaikan dan kebenaran.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR
Kalau menurut saya sih, seorang anggota DPR layaklah dilengkapi dengan sarana lap top, biar nggak ada alasan tidak bisa ikut milis FPK karena nggak punya lap top. Lap top itu manfaatnya sangat besar apabila dipakai sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat yang diwakilinya. Asal jangan dipakai buat main game di ruang sidang. Salam. --- Paulus Tanuri [EMAIL PROTECTED] wrote: maksudnya biar kalau rapat gak tidur lagi. Tapi bisa sambil main solitaire kalau bosen dengerin isi rapat yang ngomongin rakyat jelata mulu. Paulus T.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Polisi Kehilangan Kecerdasan Perasaan
Oleh Neta S Pane Ketua Presidium Indonesia Police Watch http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/23/opini/3400856.htm = Kasus anggota polisi yang menembak mati orang dekatnya semakin menunjukkan peningkatan yang signifikan. Begitu juga anggota polisi yang menembak mati atasannya menunjukkan data yang mengkhawatirkan. Sebuah bahaya rupanya sedang mengintai dunia kepolisian di negeri ini, di tengah berbagai kalangan berharap bahwa masyarakat harus segera memiliki polisi yang pantas, polisi yang menjadi pengayom dan sekaligus pelindung.Kasus brutalisme tersebut memang hanya dilakukan segelintir oknum kepolisian dari 300.000 anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) saat ini. Namun, sejak dua tahun terakhir aksi brutalisme itu menunjukkan kenaikan yang pesat. Pada 24 April 2005, misalnya, Inspektur Satu Sugeng Triono, anggota Kepolisian Resor Jombang, menembak mati atasannya, Ajun Komisaris Ibrahim Gani. Setelah itu Sugeng bunuh diri. Dua tahun kemudian, tepatnya 15 Maret 2007, kejadian yang hampir serupa terjadi lagi. Brigadir Satu Hance menembak mati atasannya, Wakil Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar Semarang Ajun Komisaris Besar Lilik Purwanto. Hance kemudian ditembak mati karena tak mau menyerahkan diri. Krisis kecerdasan Dari data yang dihimpun Indonesia Police Watch, sejak tahun 2005 ada tujuh kasus anggota kepolisian yang menembak mati orang-orang dekatnya, mulai dari istri, mantan pacar, mertua, teman, atau atasannya sendiri. Para tersangka umumnya baru lepas tugas dari daerah konflik. Sebagian besar korban penembakan lebih dari satu orang. Bahkan, dalam kasus penembakan oleh anggota Polres Bangkalan, Jawa Timur, Brigadir Satu Rifai pada 8 Maret 2007, ada empat orang yang menjadi korban. Mereka adalah Wiwik (istri tersangka), Ny Hasmah (ibu mertua tersangka), Satrio Wibowo (teman Wiwik), dan Pujianto (teman Satrio). Dalam peristiwa ini Rifai membunuh diri dengan pistolnya sendiri. Jadi, pertanyaannya memang, kenapa belakangan ini sebagian anggota kepolisian terlalu gampang gelap mata? Mereka seakan tidak punya nurani kemanusiaan, padahal mereka adalah aparat pengayom dan pelindung masyarakat? Menurut Jenderal (Purn) Kunarto dalam buku Etika Kepolisian, hilangnya nurani kemanusiaan sebagian anggota kepolisian diakibatkan krisis moral dan berkembangnya krisis kecerdasan perasaan. Bagi Kunarto, masalah ini adalah hal yang utama yang harus segera dibenahi jajaran kepolisian. Untuk membangun kembali moralitas dan kecerdasan perasaan itu harus ditemukan cara terbaik untuk diinternalisasikan pada individu Polri, terutama di tingkat perwira. Soalnya, hal ini merupakan inti penggerak dinamika organisasi. Para perwira di kepolisian seharusnya mempunyai kekuatan memotivasi dan menjadi sumber inspirasi serta lambang moralitas bagi organisasinya. Dengan cara ini, hierarki kepolisian terjaga secara terhormat, dengan integritas yang tinggi. Sayangnya, semua itu tidak berkembang secara maksimal. Seperti sebuah sungai, kerusakannya sudah terjadi sejak dari hulu. Sejak dari perekrutan, pola pembinaan sumber daya manusia kepolisian terlihat sangat lemah. Seleksi dan pembinaan mentalitas, psikologis, maupun moralitas tidak berlangsung secara prima. Padahal, pekerjaan seorang polisi sangat berbeda dengan pekerjaan lainnya. Polisi adalah pasukan terdepan dalam mengayomi, melindungi, dan melayani masyarakat. Dengan demikian, setiap anggota kepolisian dituntut tampil prima di bidang mentalitas, psikologis, maupun moralitas. Ketidakbecusan dalam hal ini akan memunculkan fenomena gunung es, yang gejala ledakannya mulai terlihat sejak dua tahun belakangan. Sejumlah anggota kepolisian nekat bersikap brutal dan sadis dalam menghabisi orang-orang dekatnya, termasuk atasan yang seharusnya dihormati. Empat penyebab Ada empat penyebab yang membuat fenomena gunung es itu makin berkembang pesat mengancam integritas dan masa depan kepolisian di negeri ini. Pertama, pola pembinaan yang lemah. Selain kerusakan pola pembinaan sejak pada masa perekrutan, Polri juga tidak memiliki pola pembinaan yang jelas terhadap anggotanya yang baru lepas tugas di daerah konflik. Polisi yang baru pulang dari daerah konflik tidak menjalani proses karantina maupun terapi psikologis yang simultan. Mereka dibiarkan bertugas di lapangan berhadapan dengan masyarakat luas, dengan senjata api di tangan, sama seperti polisi lainnya. Polri juga tidak memiliki sistem yang prima dalam membina atau menangani polisi-polisi yang bermasalah. Mereka dibiarkan begitu saja bertugas dan bersentuhan dengan masyarakat luas, dengan senjata api di tangan. Jangan heran, ketika terjadi masalah sepele, mereka dengan gampang terguncang dan kalap. Beratnya sikap traumatik di daerah konflik atau tingginya guncangan masalah yang dihadapi membuat mereka tidak mampu mengelola kecerdasan perasaannya. Kedua, adanya tekanan yang tinggi dalam menjalankan tugas. Terbatasnya jumlah anggota Polri membuat aparat kepolisian di jajaran
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 2030, RI Capai 5 Besar Dunia
Yth Pak Agus, Mungkin perlu juga disampaikan satu kondisi bahwa semua itu dapat terjadi kalau semua warganegara sudah dapat menikmati pendidikan dengan bebas biaya tanpa embel-embel dan standar pendidikan tidak berubah-ubah. Wassallam Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/23/utama/3402466.htm Jakarta, Kompas - Indonesia pada abad ke-21 akan mampu menjadi negara maju dan sejahtera. Indonesia menjadi bangsa yang mandiri, produktif, memiliki daya saing, serta mampu mengelola seluruh kekayaan alam dan sumber daya lainnya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Saya punya keyakinan, 100 tahun ke depan kita bisa mewujudkan cita-cita dan tujuan dalam Pembukaan UUD 1945. Mengapa kita perlu yakin? Kalau lihat lintasan perjalanan sejarah kita, itu memungkinkan. Jika kita ingin merekonstruksikan masa depan kita 100 tahun ke depan, mari kita lihat perjalanan bangsa 100 tahun ke belakang. Dengan demikian, kita paham perjalanan panjang sejarah untuk memiliki kemampuan dan ketangguhan dalam mewujudkan cita-cita, ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (22/3). Pernyataan Presiden Yudhoyono ini disampaikan menanggapi kerangka dasar Visi Indonesia 2030 yang diluncurkan resmi di Istana Negara, Jakarta. Kerangka dasar Visi Indonesia 2030 disampaikan Ketua Yayasan Indonesia Forum Chairul Tanjung dalam acara yang dihadiri ratusan undangan yang berlatar belakang beragam, mulai dari pemimpin lembaga tinggi negara, menteri kabinet, pengusaha, pengamat, praktisi pers, budayawan, dan kepala daerah. Hanya kerangka Visi Indonesia 2030, menurut Chairul, hanya kerangka dasar yang perlu ditanggapi dan diberi masukan oleh berbagai elemen bangsa lainnya. Visi Indonesia 2030 itu mempunyai empat pencapaian. Pertama, Indonesia akan masuk dalam lima besar kekuatan ekonomi dunia dengan tingkat pendapatan per kapita sebesar 18.000 dollar Amerika Serikat (AS) per tahun. Ini berarti Indonesia berada di posisi setelah China, India, AS, dan Uni Eropa. Kedua, tahun 2030, sedikitnya 30 perusahaan Indonesia masuk daftar 500 perusahaan besar dunia. Ketiga, adanya pengelolaan alam yang berkelanjutan dan keempat, terwujudnya kualitas hidup modern yang merata, ujar Chairul. Menurut Chairul, saat ini Indonesia berada pada kelompok negara berpendapatan menengah ke bawah. Posisi ini akan bertahan hingga tahun 2015. Setelah itu, Indonesia masuk sebagai negara berpendapatan menengah ke atas. Industrialisasi menjadi katalisator akumulasi modal menuju negara maju dengan kontribusi terbesar dari sektor jasa, paparnya. Visi Indonesia 2030 mengasumsikan pencapaian itu terealisasi jika pertumbuhan ekonomi riil rata-rata 7,62 persen, laju inflasi 4,95 persen, dan pertumbuhan penduduk rata-rata 1,12 persen per tahun. Pada 2030, dengan jumlah penduduk sebesar 285 juta jiwa, produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai 5,1 triliun dollar AS. Namun, untuk mewujudkan visi itu, Yayasan Indonesia Forum mensyaratkan utama tercapainya tiga keharusan. Pertama, ekonomi berbasis keseimbangan pasar terbuka dengan dukungan birokrasi yang efektif. Kedua, adanya pembangunan berbasis sumber daya alam, manusia, modal, serta teknologi yang berkualitas dan berkelanjutan. Ketiga, perekonomian yang terintegrasi dengan kawasan sekitar dan global. Untuk mencapai visi itu, menurut Chairul, harus ada sinergi tiga kelompok, yaitu wirausaha, birokrasi, dan pekerja pula. Sinergi ini mengarah pada peningkatan daya saing global perekonomian Indonesia, ujarnya. Sinergi itu, tambah Chairul, membutuhkan kontrak sosial baru sebagai perwujudan komitmen bersama untuk maju. Satu dimensi penting kontrak sosial baru adalah kepastian hukum dan kepastian usaha. Untuk itu, pemberantasan korupsi serta pembenahan sistem dan aparat penegak hukum perlu dilanjutkan, tuturnya. Yayasan Indonesia Forum merupakan organisasi yang dimotori Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dan kajiannya dilakukan sejumlah lembaga penelitian universitas di Indonesia dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Menurut Presiden Yudhoyono, Visi Indonesia 2030 itu bisa saja dianggap sebuah mimpi, tetapi jangan malu dengan mimpi itu. Sebab, bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menciptakan mimpi dan mewujudkannya dalam realitas, ujar Presiden. Presiden Yudhoyono menambahkan, Visi Indonesia 2030 merupakan wujud kesadaran dan kepedulian anak bangsa untuk lebih memajukan dan menyejahterakan seluruh rakyat. (har) - Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. Try the Yahoo! Mail Beta. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
Sekarang laptop, besok minta printer, abis itu sambungan internet gratis, kayanya singkatan DPR perlu diganti Dibawah Penderitaan Rakyat...he...he..he Tunjung Utomo [EMAIL PROTECTED] wrote: Oh,saudaraku-saudaraku semuanya,tolonglah piliihhlaaahh...aku jadi anggota DPR...saya sedang butuh laptop nih.=)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: RELATIVITAS GENDER
Bu Mariana, Dari kemarin saya tidak menggeneralisir. Saya cuma bilang kecenderungan wanita kepada pria dominan itu alamiah sifatnya dan dalam hubungan (romantis) laki-laki perempuan, kecenderungan itu terlihat. Saya tidak membantah bahwa manusia itu memiliki akal sehat dan dalam berbagai kondisi akal sehatnya mengalahkan kecenderungan alamiahnya. Saya juga memberi alasan ilmiah, saya tunjukkan riset-riset yang mendukung. Tentu ada penelitian dan rujukan yang menentang; banyak malah. Tapi kalau itu datangnya dari saya juga, namanya kuliah umum, Bu, bukan diskusi. Sebenarnya itu saya harapkan datangnya dari Anda, tapi sayang tidak kunjung datang. Pengalaman tentu saja data yang valid, Bu. Tapi pengalaman pribadi Anda barulah satu titik data. Saya yakin anda paham bahwa riset ilmu- ilmu sosial biasanya dijalankan ratusan atau ribuan responden dengan metode yang terkontrol untuk menghindari bias. Itupun belum sampai ke kesimpulan. Riset tersebut harus diulang atau ditantang lagi berkali- kali sebelum bisa dijadikan rujukan. Saya cuma menghindari membawa diskusi ini ke wilayah moral, wilayah baik dan buruk, karena di situ nilai-nilai pribadi terlalu dominan. Mungkin karena dari dulu saya suka mencibir kalau ada yang berusaha menjejalkan pandangan agamanya di milis. Buat saya agama dan politik itu sama saja, Bu. Sama-sama untuk dipahami agar saling mengerti, bukan untuk dijejalkan ke orang lain. Soal orangutan, berikut kutipan dari kuliah Biologi Dasar di Indiana University. Orangutans are large apes that are forced to spread out through the forest to avoid competing for food with each other. So they lead solitary lives because of ecological constraints. Males must also compete with each other for access to females... to increase your chances of reproductive success, the goal is to have access to as many females as possible, and to try to maintain exclusive access to those females (by excluding other males)... sort of a harem structure. But it is difficult for orang males to monitor females because they are so spread out, and they come into estrus so infrequently. (Males also compete for food, and will cover 3-4x the area of a female orangutan.) What seems to happen is one dominant male will claim several females, and try to keep the other males at a distance, through confrontations. Andi --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Mariana Amiruddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Andi, jangan terlalu percaya diri membicarakan perempuan selain karena (mungkin) Anda adalah laki-laki. Dengarkan apa yang dialami langsung oleh perempuan. Memang ada perempuan yang suka laki-laki dominan, tapi tidak semuanya Pak. Hati-hati Anda telah mereduksi, telah melakukan generalisasi tanpa mendengarkan fakta yang lain! Point nomor 4 itu sudah jelas gugur (sudah pernah dikatakan oleh Pak Manneke dengan sangat jelas) karena saya punya pengalaman (dan pengalaman menurut saya data yang paling valid karena langsung berintraksi dengan kehidupan yang berkaitan dengan pikiran, rasa dan reaksi tubuh). Itulah kelemahan ilmu pasti yang seringkali membuat sesuatu jadi tidak pasti karena rawan dengan reduksi. Soalnya apa yang saya alami lain, dan banyak juga teman-teman perempuan saya yang memiliki pengalaman sama. Kami, para perempuan, ya kami benar-benar perempuan, seringkali gagal melakukan relasi dengan laki-laki yang dominan, bahkan yang terjadi terus menerus konflik. Coba deh sederhana saja, kriteria laki-laki yang kami sukai adalah yang punya cara berpikir terbuka: percaya bahwa kesetaraan membuat hidup lebih mudah, tidak dipenuhi dengan mitos! Dan itu terbukti. Saya merasakan kemudahan itu. Anda pernah membuat perumpamaan monyet, dan langsung menarik kesimpulan seperti itu. Orang Utan, figur laki-lakinya adalah 'membangun keluarga' dan mempraktekkan monogami. Coba deh ke taman safari dan tanya bagaimana orang utan itu pasangan setia. Bahkan bapaknya itu selalu melindungi anak-anaknya, sama dengan ibunya. Ini kasus pada orang utan, dan saya tidak bilang mereka sama dengan manusia. Just orang utan! Soal konstruksi sosial (point 6), ya semuanya adalah konstruksi, pikiran manusia itu konstruksi, kebodohan juga konstruksi, sekarang tinggal pilih mau dikonstruksi oleh ketololan atau kecerdasan? Manusia punya kebebasan kehendak, jadi pakailah kehendak itu! Apalagi orang seperti kita yang sudah bermain di milis, seharusnya banyak informasi positif yang kita pilih. Mariana Wednesday, March 21, 2007, 3:49:58 PM, you wrote: 4. Argumen saya bahwa perempuan itu dari sononya (tidak peduli dia di Oslo atau di Solo) suka laki-laki yang dominan. Dasar saya adalah evolusi. 5. Pemahaman saya (dan ini saya garis bawahi) Anda berargumen bahwa karena interaksi dengan lingkungannya (yang mempropagandakan hidup monogamis) si moral sense ini menekan kecenderungan untuk mencari pria dominan sebagai partner. 6. Jadi pada
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Masyarakat Adat Berhak Perlindungan dari Negara
Struktur Sosial Adat Digantikan Konsep RT/RW secara Seragam http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/23/humaniora/3402825.htm Jakarta, Kompas - Komunitas masyarakat hukum adat berhak menuntut setiap pemerintah daerah masing-masing untuk menetapkan wilayah adat mereka. Sebab, perlindungan negara terhadap entitas masyarakat hukum adat sudah diberikan melalui Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 1999 tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat. Prasyarat yang dapat ditetapkan sebagai wilayah adat berupa wilayah yang tidak ditujukan untuk kegiatan komersial, tetapi benar-benar wilayah yang dipergunakan untuk menghidupi komunitas pada masyarakat adat yang bersangkutan, kata pakar hukum pertanahan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Maria Soemardjono SW, Kamis (22/3), saat dihubungi di Yogyakarta. Maria dimintai tanggapannya sehubungan dengan hasil Kongres Aliansi Masyarakat Adat Nusantara di Pontianak, 17-21 Maret 2007, di mana masyarakat adat belum menemukan posisi tawar di depan negara. Menurut mantan dekan Fakultas Hukum UGM itu, penetapan wilayah adat memiliki tiga syarat, ada anggota masyarakat, suatu wilayah dengan batas-batas yang jelas, dan ada pranata sosial yang masih hidup/berlangsung. Pranata sosial bisa berupa kewenangan menjalankan hukum dan sanksi. Pada umumnya, katanya, hukum adat tidak tertulis dan tidak perlu dijadikan tertulis, kecuali dikehendaki oleh masyarakat hukum adat sendiri. Saat ini sudah ada dua contoh peraturan daerah yang menetapkan dan mengatur wilayah adat, yaitu bagi masyarakat hukum adat Lundayah, Nunukan, Kalimantan Timur, dan masyarakat adat Baduy di Lebak, Banten. Yang perlu didorong, partisipasi politik masyarakat adat mau mendorong setiap pemerintah daerah menetapkan peraturan daerah guna perlindungan eksistensi masyarakat adat, kata Maria sambil menambahkan, tahun 2006 Presiden menjanjikan membentuk UU yang komprehensif tentang masyarakat adat. Saatnya ditagih sekarang. Struktur berubah Sekretaris Bersama Jaringan Komunitas Masyarakat Adat (JKMA) Aceh Budi Arif mengatakan, eksistensi masyarakat hukum adat kini sudah dihancurkan oleh sistem yang dikembangkan pemerintah. Pembentukan rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), kelurahan, kecamatan, kabupaten, dan provinsi benar-benar menghancurkan kearifan lokal dalam membentuk struktur sosial dan pemerintahannya. Masyarakat adat di Aceh kini sedang merevitalisasi kearifan lokal tentang struktur sosial yang sebelumnya pernah ada, seperti kampung untuk satuan wilayah terkecil. Kumpulan beberapa kampung kemudian membentuk mukim, katanya. Revitalisasi struktur sosial ini terkait dengan penetapan kesatuan wilayah adat. Penetapan wilayah adat untuk penanganan sumber daya alam. (NAW)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Jangan Jual Tanah Air!
Walah, bukannya sekarang Republik sudah terjual, buktinya : Beberapa perbankan kepemilikan saham sudah asing. Salah satu penerbangan di Indonesia juga sudah milik asing. Jaringan telekomunikasi juga sudah milik asing. Pabrik perakitan mobil juga milik asing. Kerajinan di Jepara saja sebagian milik orang asing. Bukannya itu berarti Republik sudah SOLD OUT Bambang Soetedjo [EMAIL PROTECTED] wrote: Pertanyaan saya: Kok koruptor2 masalah export pasir ini nggak ada yang berani menindak ya? mungkin kejaksaan harus mengalihkan arah ke situasi export pasir ini agar pulau2 kita tetap utuh. Atau kejaksaan ngeri melihat gemerlapannya bintang2 yang terpampang dipundak para petugas lapangan yang notabene jelas2 korupsi dan menghancurkan NKRI. Memelas bener negaraku. Salam BS
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: RELATIVITAS GENDER
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, si_andi [EMAIL PROTECTED] wrote: Bu Mariana, Dari kemarin saya tidak menggeneralisir. Saya cuma bilang kecenderungan wanita kepada pria dominan itu alamiah sifatnya dan dalam hubungan (romantis) laki-laki perempuan, kecenderungan itu terlihat. Saya tidak membantah bahwa manusia itu memiliki akal sehat dan dalam berbagai kondisi akal sehatnya mengalahkan kecenderungan alamiahnya. Saya juga memberi alasan ilmiah, saya tunjukkan riset-riset yang mendukung. Tentu ada penelitian dan rujukan yang menentang; banyak malah. Tapi kalau itu datangnya dari saya juga, namanya kuliah umum, Bu, bukan diskusi. Sebenarnya itu saya harapkan datangnya dari Anda, tapi sayang tidak kunjung datang. = SEbenarnya saya tidak begitu mengikuti diskusi ini dari awal. Tapi bingung juga kok diksuinya tiap kali saya tengok isinya, seakan-akan jalan di tempat ya? :) Saya sendiri berpendapat kalau kebanyakan wanita suka pria dominan lebih karena konstruksi sosial di mana wanita tersebut tumbuh besar. KArena kebanyakan masyarakat di dunia sekarang adalah bersifat patriarki (dan yang tadinya matriarki-pun mungkin sudah berubah jadi patriarki karena terpengaruh oleh kebudayaan agama2 semitik = trio Yahudi, Kristen dan Islam), ya jadinya kalau diadakan penelitian, maka sebagian besar akan terlihat hasilnya bahwa secara alamiah wanita menyukai pria dominan. Tapi apa kata sebuah artikel dari CNN (didapat dari milis sebelah sih...) yang melaporkan suatu fenomena dari wilayah Afrika yang budayanya masih cukup perawan (baca: belum begitu terpengaruh dengan budaya patriarki/budaya trio agama semit): CNN.com Powered by Here, women propose marriage and men can't refuse Story Highlights Woman presents special plate of fish to man; he takes a bite and is married Matriarchal society exists in archipelago of 50 islands off Guinea-Bissau Missionaries bring new concept of men proposing, causing strife in families Women build the homes: Once completed, couple moves in, officially wed ORANGO ISLAND, Guinea-Bissau (AP) -- He was 14 when the girl entered his grass-covered hut and placed a plate in front of him containing an ancient recipe. Like all men on this African isle, Carvadju Jose Nananghe knew exactly what it meant. Refusing was not an option. His heart pounding, he lifted the steaming fish to his lips, agreeing in one bite to marry the girl. I had no feelings for her, said Nananghe, now 65. Then when I ate this meal, it was like lightning. I wanted only her. In this archipelago of 50 islands of pale blue water off the western rim of Africa, it's women, not men, who choose. They make their proposals public by offering their grooms-to-be a dish of distinctively prepared fish, marinated in red palm oil. It's the equivalent of a man bending on one knee and offering a woman a diamond ring, except that in one of the world's matriarchal cultures, it's women that do the asking, and once they have, men are powerless to say no. To have refused, explained the old man remembering the day half a century ago, would have dishonored his family -- and in any case, why would he want to choose his own wife? Love comes first into the heart of the woman, explained Nananghe. Once it's in the woman, only then can it jump into the man. 'Now the world is upside down. Men are running after women' But the treacherous tides and narrow channels that have long kept outsiders out of these remote islands are no longer holding back the modern world. Young men are increasingly leaving Orango, located 38 miles (60 kilometers) off the coast of Guinea-Bissau, a country in West Africa. They find jobs carrying luggage for tourist hotels on the archipelago's more developed islands; others collect oil from the island's abundant palm trees and sell it on the African mainland. They return bringing with them a new form of courtship, one which their elders find deeply unsettling. Now the world is upside down, complained 90-year-old Cesar Okrane, his eyes obscured by a cloud of cataracts. Men are running after women, instead of waiting for them to come to them. Standing in the shade of a grass roof, he holds himself upright with the help of a tall spear and explains that when he was young he took extra care to maintain his physique, learned to dance and practiced writing poetry -- all ways in which men can try to attract women, without overtly making the first move. 'Now, with men choosing, divorce has become more common' In recent years, young men have become increasingly bold, going so far as to openly propose marriage -- a dangerous turn, say traditionalists. The choice of a woman is much more stable, explains Okrane. Rarely were there divorces before. Now, with men choosing, divorce has become common. With records not readily available, it's unclear how many divorces there were earlier, but islanders agree that there are
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pembantu Kok Mundur...
Pendapat dari pimpinan sebuah pesantren di Rembang ini perlu sekali kita renungkan. Kok tidak ada ya pemimpin kita yang mau mengaku bersalah, bertanggung jawab atas kegagalan dan mengundurkan diri? Semuanya nampak bagaikan berkata: terserah SBY lah, saya ini cuma terima nasib saja... Kita ini bangsa yang besar, sayangnya dipimpin oleh insan yang kerdil dalam mental dan moral. Mudah-mudahan pesan Pak KH Ahmad Mustofa Bisri bergema dalam nurani SBY dkk. Ataukah cuma lewat di angin lalu begitu saja? Bagaimana rekan-rekan sekalian? Apakah kalian sering atau selalu mengaku salah kalau salah dan bertanggung jawab (walau apapun yang terjadi) serta rela mengundurkan diri dari jabatan yang aduhai.? Salam Las. Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/22/Politikhukum/3400019.htm Ucapan pimpinan Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, KH Ahmad Mustofa Bisri, seusai zikir nasional di Masjid Istiqlal yang diprakarsai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tentang tanggung jawab kepemimpinan, patut direnungkan. Sudah banyak bencana dan musibah, banyak dari kita (pemimpin) yang merasa tidak bersalah, katanya. Di Indonesia, khususnya di antara pemimpin negeri ini, perasaan bersalah atas sebuah kegagalan memang langka ditemukan. Apalagi, harapan pertanggungjawaban atas kegagalan yang terjadi dan nyata-nyata merugikan rakyat yang seharusnya dilayaninya. Tidak ada dalam sejarah Indonesia berdemokrasi, pemimpin mundur dari jabatannya sebagai ungkapan pertanggungjawaban. Karena itu, mengharapkan seorang menteri yang sejatinya adalah pembantu Presiden mundur dari jabatannya, karena dinilai gagal oleh publik, atau menilai diri gagal adalah sebuah kesia-siaan. Dalam sejarahnya, sejak kita belajar berdemokrasi setelah reformasi, memang ada enam menteri yang mundur dari jabatannya. Tetapi, sekali lagi, langkah itu diambil bukan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pekerjaannya. Mereka mundur umumnya karena berharap akan kekuasaan yang lebih tinggi dan besar. Akbar Tandjung dan Hamzah Haz mundur dari jabatannya sebagai pembantu Presiden BJ Habibie karena hendak mengurusi partai politik yang mereka pimpin. Terakhir, Susilo Bambang Yudhoyono mundur dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan pada era Presiden Megawati Soekarnoputri juga bukan karena alasan pertanggungjawaban. Saat Yudhoyono mundur memang ada sedikit kemelut, khususnya dengan Presiden Megawati. Tetapi, keputusannya mundur pada awal masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2004 menjadi jalan mulus untuk pencalonannya sebagai presiden yang sekarang didudukinya. Oleh karena tidak adanya tradisi mundur atas kegagalan, terhadap desakan mundur sebagai ungkapan pertanggungjawaban, menteri yang saat ini menjadi pembantu Presiden Yudhoyono selalu menunjuk ke atas. Sudah saya serahkan ke Presiden. Terserah Presiden. Saya hanya prajurit, ujar Menteri Perhubungan Hatta Rajasa. Sebagai pembantu, menteri mengaku tidak pantas menilai diri sendiri dan kemudian meminta mundur atau meminta dipertahankan jabatannya. Karena itu, banyak dari mereka pasrah saja dengan apa yang akan terjadi dengan hak prerogatif yang dimiliki Presiden. Beberapa menteri memang mencari tahu soal nasibnya dengan bertanya kepada Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, misalnya, setelah mendapat informasi dari Sudi mengenai penilaian positif Presiden atas kinerjanya, yakin tak akan diganti. Sikap pasrah menyerahkan semua kepada Presiden tampaknya menjadi pilihan terbaik dibandingkan secara jujur mengaku gagal dan kemudian mundur dari jabatan. Belajar dari pengalaman perombakan kabinet pada 5 Desember 2005, kepasrahan itu ternyata lebih menguntungkan. Apalagi mendapati sifat Presiden yang selalu ingin tetap menyenangkan berbagai pihak yang dikecewakan. Saat perombakan kabinet 2005 terdapat tiga menteri baru, tiga menteri dirotasi, dan tiga menteri diberhentikan. Untuk tiga menteri yang diberhentikan, Presiden tetap memberi mereka jabatan yang sejak pencopotan dijanjikan. Jusuf Anwar (Menteri Keuangan) menjadi Dubes Indonesia di Jepang dan Mikronesia, Alwi Shihab (Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat) menjadi utusan khusus untuk negara Timur Tengah dan Organisasi Konferensi Islam (OKI), serta Andung Nitimihardja (Menteri Perindustrian) menjadi Dubes Meksiko dan Honduras. Jadi, apa untungnya jika seorang pembantu harus berinisiatif mundur? (INU/HAR) - Bored stiff? Loosen up... Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 2030, RI Capai 5 Besar Dunia
Komentar saya ada dibawah ini Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/23/utama/3402466.htm Hanya kerangka Visi Indonesia 2030, menurut Chairul, hanya kerangka dasar yang perlu ditanggapi dan diberi masukan oleh berbagai elemen bangsa lainnya. Visi Indonesia 2030 itu mempunyai empat pencapaian. Pertama, Indonesia akan masuk dalam lima besar kekuatan ekonomi dunia dengan tingkat pendapatan per kapita sebesar 18.000 dollar Amerika Serikat (AS) per tahun. Ini berarti Indonesia berada di posisi setelah China, India, AS, dan Uni Eropa. KOMENTAR: Mudah-mudahan akan tercapai goal tersebut! Kedua, tahun 2030, sedikitnya 30 perusahaan Indonesia masuk daftar 500 perusahaan besar dunia. Ketiga, adanya pengelolaan alam yang berkelanjutan dan keempat, terwujudnya kualitas hidup modern yang merata, ujar Chairul. KOMENTAR: Asalakan tidak membuat terpuruk nya lagi petani-petani di Indonesia, yang diharapkan oleh para retailer untuk menghasilkan produk pertanian yang berkualitas terbaik, tetapi dibeli dengan harga yang amat murah (seperti yang cara-cara Carre4 sekarang ini). Mana bisa petani hidup dan menghidupi keluarganya? Menurut Chairul, saat ini Indonesia berada pada kelompok negara berpendapatan menengah ke bawah. Posisi ini akan bertahan hingga tahun 2015. Setelah itu, Indonesia masuk sebagai negara berpendapatan menengah ke atas. Industrialisasi menjadi katalisator akumulasi modal menuju negara maju dengan kontribusi terbesar dari sektor jasa, paparnya. KOMENTAR: Asalakan para buruh pabrik nya akan dilindungi dengan undang-undang yang membela para buruh pabrik ini nantinya, bukan para pengusaha asing nya. Seperti yang terjadi dengan Kasus Marsinah Sinergi itu, tambah Chairul, membutuhkan kontrak sosial baru sebagai perwujudan komitmen bersama untuk maju. Satu dimensi penting kontrak sosial baru adalah kepastian hukum dan kepastian usaha. Untuk itu, pemberantasan korupsi serta pembenahan sistem dan aparat penegak hukum perlu dilanjutkan, tuturnya. KOMENTAR: Kita lihat hasilnya. Koruptor sekarang saja, banyak dalihnya: yang sakit kek, dsb. Pada sakit Jiwa kali, ya? Maka tidak ada rasa emphaty dengan rakyat kecil yang sedang dalam kesulitan. Yayasan Indonesia Forum merupakan organisasi yang dimotori Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dan kajiannya dilakukan sejumlah lembaga penelitian universitas di Indonesia dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). KOMENTAR: Dengan kumpulan para pakar dengan otak yang cemerlang, mudah-mudahan akan terwujud! Menurut Presiden Yudhoyono, Visi Indonesia 2030 itu bisa saja dianggap sebuah mimpi, tetapi jangan malu dengan mimpi itu. Sebab, bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menciptakan mimpi dan mewujudkannya dalam realitas, ujar Presiden. KOMENTAR: Hehehe Kalau begitu REPUBLIK MIMPI (News dot Com) boleh jalan terus dong ya? Gak ada somasi lagi, nich?? Presiden Yudhoyono menambahkan, Visi Indonesia 2030 merupakan wujud kesadaran dan kepedulian anak bangsa untuk lebih memajukan dan menyejahterakan seluruh rakyat. (har) KOMENTAR: Sabar ya rakyat yang ada di Sidoarjo. Saat ini ditahun 2007 misi nya untuk menyejahterakan anggota DPR dulu, ya? Mereka butuh Laptop segala, lho? Jadi setelah bekerja keras dengan laptop barunya yang seharga 22 juta tersebut, pasti akan tercapai penanggulangan LUMPUR LAPINDO nantinya ditahun 2030! :-) Salam, Yuli - Don't pick lemons. See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Fwd: Penolakan pembuatan akses jalan baru menuju Pabrik Sampah
FYI salam, ivan From: walhi-jb [EMAIL PROTECTED] Nomor : 70/Walhi Jb/III/2007 Lampiran : -.- Perihal : Penolakan pembuatan akses jalan baru menuju Pabrik Sampah Kepada Yth, Bapak Ir. Djoko Kirmanto Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Di Jakarta Dengan hormat, Seperti kita ketahui bersama saat ini di kota Bandung berkembang rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) dengan metode insinerasasi di kawasan Gedebage sekitar kilometer 150 ruas tol Padaleunyi. Dalam perkembangannya Pemkot Kota Bandung sedang berusaha meminta izin kepada instansi Bapak agar akses ke lokasi tidak melewati perumahan penduduk tetapi langsung dari jalan tol masuk ke Pabrik sampah di KM 151 atau dari (rencana) interchange di KM 149,4. Ada beberapa hal yang menurut kami permintaan tersebut tidak benar, sehingga tidak bisa dikabulkan. Alasan tersebut adalah : 1.. Sesuai dengan PP No. 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol bahwa, Penyelenggaraan jalan tol seharusnya bertujuan meningkatkan efisiensi pelayanan jasa distribusi guna menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi terutama di wilayah yang sudah tinggi tingkat perkembangannya. (Psl 2 Ayat 2), serta pasal tentang spesifikasi jalan tol (Psl 6). Dengan adanya jalan khusus ketempat Pabrik Pengolahan Sampah akan mengganggu maksud dari diadakannya jalan tol Padaleunyi ini. 2.. Hemat kami pembuatan akses jalan untuk model rest area akan menimbulkan ketidak nyamanan pemakai tol lainnya, karena disekitar tempat itu akan ada 2 rest area dan 1 pintu interchange yang sangat berdekatan 3.. Jika pembuatan jalan dari interchange sepanjang sisi tol menuju ke tempat pengolahan sampah, kami berpendapat sebelum diizinkan, pihak pengelola tol, harus melakukan studi kelayakan teknis dan amdal yang khusus dibuat untuk menelaah pembuatan jalan tersebut. Seperti kita ketahui bersama daerah tersebut adalah daerah parkir air dimana disekitar interchange (Km 150) menuju arah timur seharusnya dibuat danau bukan jalan. Kami khawatir pembuatan jalan ini akan mengurangi luasan danau dan posisi rencana jalan baru, akan mengganggu aliran air. Masyarakat paling mudah menyalahkan pihak pengelola tol seperti kejadian beberapa tahun yang lalu, dimana masyarakat menutup jalan tol karena kesal daerahnya menjadi banjir dengan adanya jalan tol. 4.. Perlu juga diketahui bahwa lokasi pabrik sampah tidak sesuai dengan Perda Nomor 2 Tahun 2004 tentang RTRW Kota Bandung yang telah direvisi dalam Perda No. 3 Tahun 2006. Daerah rencana lokasi pabrik sejatinya dalam rencana tata ruang adalah daerah pemukiman (peta terlampir). Pemkot Bandung telah membuat Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) yang merubah daerah tersebut menjadi daerah pemukiman, pabrik sampah, dan stadion olah raga. Kami menganggap bahwa RDTRK tersebut bermasalah dan cacat hukum, karena dengan tingkatan SK Walikota, RDTRK dibuat dengan tidak mengacu Perda RTRW dan tanpa persetujuan DPRD Kota. 5.. Masyarakat sekitar rencana Pabrik Pengolahan Sampah mayoritas tidak setuju dengan rencana tersebut. Ada sekitar 5.000 KK yang mengelilingi rencana pabrik sampah tersebut baik di Kota Bandung, maupun Kabupaten Bandung. Kami khawatir jika rencana tersebut dipaksakan, dan infrastruktur tol dipergunakan untuk melancarkan rencana tersebut. Masyarakat akan menganggap bahwa pihak pengelola tol ikut bertanggung jawab atas pemaksaan pabrik sampah ini, dan menyalahkan infrastruktur tol yang ada. Dari pada hal tersebut terjadi kami berharap pihak pengelola jalan tol bisa arif dan bijaksana dengan tidak ikut terlibat dalam permasalahan pabrik sampah ini. Demikian surat ini kami sampaikan. Besar harapan kami instansi yang Bapak pimpin dapat mengambil keputusan yang bijak dan tidak merugikan masyarakat sekitar lokasi Pabrik Pengelola Sampah. Bandung, 21 Maret 2007 DADANG SUDARDJA Ka. Divisi Advoksi Kampanye Tembusan : 1. Kepada Yth. Kepala Bappenas RI 2. Kepada Yth. Menteri Negara Lingkungan Hidup RI 3. Kepada Yth. Direktur Eksekutif Nasionan Walhi 4. Ketua Aliansi Penolakan Pemaksaan Pabrik Sampah di Tengah Pemukiman 5. Arsip
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPR boleh beli laptop asal...Open Source
Menyedihkan bangsa ini.sangat menyedihkan urusan laptop aja di besar besarkan nanti anggota dpr minta di belikan jam tangan yang bermerek A atau B yang dapat berteriak /buzzz alarmnya yaaa diributkan(kenapa minta jam tangan yaaa biar ndak ngaret juga biar selalu tepat waktu) naaah mungkin dengan alasan seperti itu. Tutup aja polemik itu rakyat tambah bingung maunya apa ORANG ORANG itu . Sama dengan pengalihan suatu perkara hal seperti ini di besar besarkan oleh PERS( persnya siapa dulu ...golongan mana dulu PERS nya...) - It's here! Your new message! Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR
kasian deh anggota2 dpr kita seumur2 ga pernah punya laptop ya... kalah sama tukulll [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: RELATIVITAS GENDER
Pak Manneke, Saya bilang: A. Perempuan itu secara alamiah maunya laki-laki yang dominan. B. Konstruksi sosial yang monogamislah yang mengajari wanita mencari pria yang setara karena yang dominan itu sering-sering bukan materi yang sesuai untuk hidup monogami. Pilihannya sekarang mana yang alamiah mana yang bukan kan? Anda bilang sebaliknya B-lah yang alamiah dan dan A yang konstruksi sosial. Sekarang diskusi bisa dibikin lebih ringkas. Tinggal Anda buktikan, bagaimana logikanya, mana data dan referensinya, bahwa secara alamiah perempuan itu maunya laki-laki yang setara. Argumen terakhir yang Anda berikan, saya kutip: Bahwa pada akhirnya perempuan melawan, dan patriarki kini mengalami krisis serius akibat perlawanan itu, adalah bukti bahwa kehendak menjadi setara adalah suatu dorongan naluriah yang tak dapat diredam. Jadi, dalam perspektif evolusi, perempuan tidak secara genetik berbeda dari laki-laki. Kalimat pertama tidak nyambung, Pak. Non-sequituur kalau dalam logat Banyumasan. Perlawanan banyak alasannya. Tidak semata-mata dorongan alamiah. Kalimat kedua jelas tidak benar. Perempuan memiliki jumlah sel telur yang terbatas, 500-an butir saja; tidak bisa difoya-foya seperti jutaan sel sperma laki-laki. Kalau sel telurnya dibuahi, maka konsekuensinya dia harus hamil, melahirkan, dan menyusui. Sebaliknya, tindakan berhubungan seks bagi laki-laki tidak memiliki konsekuensi apa-apa. Kondisi seperti ini menentukan manusia perempuan yang sintas mempunyai pilihan yang berbeda (dibandingkan laki-laki) dalam mencari pasangannya. Kalau dia kawin dengan lelaki sembarangan, tidak ada jaminan sel telurnya yang terbatas itu akan menjadi manusia yang mampu bertahan hidup dalam persaingan, sementara biaya yang dia keluarkan sungguh tidak sebanding dengan yang dikeluarkan pasangannya. Jadi tidak ada gunanyalah dia mencari partner setara. Dan untuk yang kesekian ratus kalinya saya bilang, saya tidak menganggap laki-laki itu lebih tinggi dari perempuan. Saya masih bicara pilihan perempuan dalam mencari pacar. Andi --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Manneke Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Andi, sekali lagi (untuk sekian ratus kalinya), saya tak mempersoalkan moral-nya per se. Saya bicara soal moral sense. Moral sense adalah potensi genetik yang memungkinkan manusia mengembangkan nilai-nilai moral. Bahwa moral itu sendiri adalah sistem penentu apa yang baik dan apa yang buruk, ya memang gitu. Lha yang mempersoalkan itu siapa? Sekarang kita urut juga pemikiran Anda yang amburadul dan muter- muter itu: 1) Referensi soal asal mula dan cara kerja moral sense: silakan baca Steven Pinker, The Blank Slate: The Modern Denial of Human Nature (Penguin, 2002). Waktu lahir, manusia secara genetik membawa potensi untuk memiliki moral sense. Jika potensi ini diaktifkan, maka manusia akan mampu mengenal apa yang baik dan buruk. Apa itu yang baik, dan apa itu yang buruk, bisa bervariasi dari satu sistem budaya ke yang lain. Udah tak lagi ada urusannya sama gen. Udah jelas? Jangan diputer-puter lagi. 2) Nomer dua ini, Anda betul. Pinter. Nah, ini saya seneng. 3) Nomer tiga, logika Anda betul. Yang salah adalah tuduhan Anda untuk saya, yakni bahwa saya bilang baik dan buruk itu absolut sifatnya. Yang absolut itu adalah potensi genetik pada diri manusia untuk memiliki moral sense, bukan nilai baik buruk untuk suatu perilaku tertentu (mencuri, amal, zinah, jujur, dll). So, siapa pula yang selama ini berkelit? 4) Argumen Anda keliru. Evolusi dalama artian genetik tak membedakan kelamin. Baik laki-laki maupun perempuan, gen-nya punya tujuan sama: sintas. Laki-laki menjadi dominan karena budaya, yaitu yang suka disebut dengan patriarki, jadi bukan dari sono-sononya. Lagian, apa betul perempuan di Oslo sana doyan laki-laki yang lebih dominan? Saya tak percaya. Kalo di Solo, masih ada kemungkinan, karena budaya Jawa tradisional memang rada patriarkis. Jadi, menurut saya, kasus bahwa laki-laki adalah dominan ini tidaklah berlaku universal. 5) Pemahaman Anda (yang Anda garis bawahi itu) tentang argumen saya keliru besr. Saya tak pernah sekalipun berargumen bahwa karena interaksi dengan lingkungannya (yang mempropagandakan hidup monogamis) si 'moral sense' ini menekan kecenderungan untuk mencari pria dominan sebagai partner. Argumen saya adalah: Potensi manusia untuk memiliki moral sense ini diaktifkan oleh lingkungan, dalam artian, ada tantangan berupa problem yang harus dipecahkan manusia. Jadi, moral sense diaktifkan sebagai bagian dari mekanisme problem-solving. Jika ia egois dan tak bertenggang-rasa dengan orang lain, kemungkinannya untuk sintas lebih kecil dibanding jika ia mau berbaik hati dan lalu bekerja sama dengan orang lain itu dalam mengatasi problem yang ada di depan mata. Maka saat itu, ia pun belajar bahwa ternyata membantu orang lain juga berdampak positif bagi diri sendiri. Ini contoh
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Laptop DPR
Atau jangan jangan anggota DPR kita itu nanti seperti TUKUL yi bisa buka Laptop tapi ngak tau cara pakainya. Jadinya cuma bisa baca saja. Apakah anda anda pernah memperhatikan bahwa Tukul itu tidak pernah menggerakkan kursor komputernya tapi bisa membaca pertanyaan yang silih berganti Tapi begitu komputernya ngadat Tukul langsung berteriak Gimana nih TIA?. Dasar ndeso bener anggota DPR kita ini namun mereka selalu ingin disebut orang terpelajar. Hardjo - Original Message - From: erf To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Friday, March 23, 2007 12:44 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR kasian deh anggota2 dpr kita seumur2 ga pernah punya laptop ya... kalah sama tukulll [Non-text portions of this message have been removed] . [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Semburan Bercampur Kerikil Laptop DPR
wah.. kalau melihat harganya, pasti spek dari laptop itu bagus sekali.. sangat menunjang kinerja wakil rakyat tercinta yang pastinya sangat-sangat berat..! karena dgn adanya DVD player yg canggih, di sela-sela nonton bisa sambil kerja, eh..., di sela-sela kerja bisa sambil nonton video mesum teman2 sejawatnya di Senayan..! :D ada baiknya juga mereka disuruh subscribe ke beberapa milis seperti FPK ini, supaya bisa mendengar jeritan dan ketikan keyboard masyarakat..! apalagi jatah akses internetnya kan unlimmitted, ya.. waduh.. coba aja kita yang dapat jatah itu.. gak bakalan nganggur deh nih laptop buat browsing dan ngemail..! he..he.. pak Stephanus Mulyadi harus sedikit mengerti, lah.. bahwa hidup itu harus disiplin, seperti misalnya anggaran utk penanggulangan lumpur ya ada pos-nya tersendiri, kalau ternyata anggarannya kosong/ belum ada, ya gak boleh mengganggu anggaran lainnya seperti anggaran utk pengadaan laptop ini, dong.. lagipula kan anggaran ini dirancangnya sudah lama nun di saat2 yang lalu utk meningkatkan kinerja wakil rakyat yg laptopnya sudah pada usang..! jadi.. kembali ke laptop.! he..he... adji -- Re: Semburan Bercampur Kerikil Laptop DPR Posted by: stephanusmulyadi [EMAIL PROTECTED] stephanusmulyadi Wed Mar 21, 2007 3:52 am (PST) Rekans, Coba lihat ini: -- Masih dalam konteks lumpur Sidoarjo, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Paskah Suzetta mengemukakan, pemerintah tak memiliki dana dalam APBN 2007 untuk menalangi pembiayaan korban lumpur Lapindo Brantas. Alokasi anggaran, apa pun namanya, harus dibicarakan dengan DPR. Di APBN 2007 tak ada dana talangan untuk Lapindo, ujarnya. (LAS/APA/INA/INU)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR
Ya saya setuju kalau wakil rakyat juga melengkapi diri dengan perlengkapan pendukung. Laptop salah satunya. Tapi saya kira spesifikasinya juga harus disesuaikan dengan kebutuhan. Jangan asal pilih barang yang paling mahal saja, tapi akhirnya tidak bisa dipergunakan secara maksimal. Mereka ini memangnya mau pakai untuk main game RPG, yang perlu Grafis Card tinggi ? Memangnya mereka akan pakai untuk develop aplikasi Multimedia sehingga perlu spec begitu tinggi ? Di pemerintahan sekarang ini bukannya sudah ada Roy Suryo yang katanya pakar telematika ? seharusnya dia sendiri juga bisa memperkirakan spesifikasi teknis yang dibutuhkan. Kecuali Roy Suryo ini ternyata juga cuma jago ngecap saja, dan cuma bisa buka aplikasi ACDSEE saja untuk mengecek meta data sebuah file foto. Regards, Paulus T. On 3/23/07, Godlip Pasaribu [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau menurut saya sih, seorang anggota DPR layaklah dilengkapi dengan sarana lap top, biar nggak ada alasan tidak bisa ikut milis FPK karena nggak punya lap top. Lap top itu manfaatnya sangat besar apabila dipakai sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat yang diwakilinya. Asal jangan dipakai buat main game di ruang sidang. Salam.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kinerja DPR Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
Selama ini berita ttg DPR pada umumnya berkisar antara kenaikan gaji, penambahan tunjangan, penambahan fasilitas, studi banding yg nggak jelas, dan sekarang pembagian laptop. Sebenarnya bagaimana sih kinerja anggota DPR yg terhormat tsb? Apakah mereka memang layak mendapatkan gaji puluhan juta (dan hampir setiap tahun minta kenaikan gaji) dan berbagai macam fasilitas yg wah tsb? Seharusnya ada lembaga independen yg memantau kinerja DPR dan melaporkannya kepada publik. Melaporkan berapa banyak RUU yg dibuat dan disetujui dan gimana kualitasnya, berapa banyak anggota dewan yg bolos atau tidur saat rapat. Harus dibuat juga tolok ukur kinerja DPR, jadi rakyat nggak sia-sia keluar uang buat menggaji mereka. Tidak seperti sekarang anggota dewan yg terhormat bisa sesuka hati minta naik gaji tanpa perlu menunjukkan prestasi mereka dan tidak ada yang bisa mengkontrol. Kita yg karyawan rendahan aja harus menunjukkan prestasi dulu baru bisa naik gaji... betul tidak? --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Harry Priyono [EMAIL PROTECTED] wrote: Sekarang laptop, besok minta printer, abis itu sambungan internet gratis, kayanya singkatan DPR perlu diganti Dibawah Penderitaan Rakyat...he...he..he Tunjung Utomo [EMAIL PROTECTED] wrote: Oh,saudaraku-saudaraku semuanya,tolonglah piliihhlaaahh...aku jadi anggota DPR...saya sedang butuh laptop nih.=)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPR boleh beli laptop asal...Open Source
Maaf saja Sdr Jahja, Saya sangat tidak sependapat dengan anda. Laptop mungkin memang diperlukan oleh mereka. Tapi tidak dengan harga setinggi itu. Di negara ini banyak sekali praktisi IT dan di mangga dua jakarta di pusat penjualan komputer, semua orang bisa tahu harga laptop dan spesifikasinya. harga 22jt / laptop untuk masing2 anggota sangat tidak masuk akal. Dan untuk contoh yang anda berikan, mengenai jam tangan. Ya saya pribadi pasti akan ikut meributkan hal itu. kenapa ? Jam tangan adalah aksesories pribadi yang harusnya dibeli dengan uang pribadi. Sangat tidak ada alasan mengapa jam tangan harus dibayar dengan uang rakyat. Dan mohon anda ingat Rakyat Indonesia ini masih banyak yang kelaparan. Jadi satu satunya hal yang saya setuju dengan anda adalah bahwa BANGSA INI MENYEDIHKAN. Tapi bukan karena meributkan anggota DPR yang TIDAK TAHU DIRI itu, tapi karena masih banyak orang orang yang duduk di SINGGASANA PEMERINTAHAN yang punya pikiran sama seperti ANDA ini. Regards, Paulus T On 3/23/07, jahja paat [EMAIL PROTECTED] wrote: Menyedihkan bangsa ini.sangat menyedihkan urusan laptop aja di besar besarkan nanti anggota dpr minta di belikan jam tangan yang bermerek A atau B yang dapat berteriak /buzzz alarmnya yaaa diributkan(kenapa minta jam tangan yaaa biar ndak ngaret juga biar selalu tepat waktu) naaah mungkin dengan alasan seperti itu. Tutup aja polemik itu rakyat tambah bingung maunya apa ORANG ORANG itu . Sama dengan pengalihan suatu perkara hal seperti ini di besar besarkan oleh PERS( persnya siapa dulu ...golongan mana dulu PERS nya...)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR
Ngak apa-apa kalau sekarang Anggota DPR ngak tahu cara kerja Laptop. Nanti kan bisa bikin UU baru, yaitu UU Kursus Komputer buat Anggota DPR yang isinya: - Anggota DPR wajib ikut kursus Komputer. - Program kursus 2 X 30 hari (30 hari pertama pelatihan, 30 hari ke dua penyegaran). - Biaya Rp. 1 Juta/orang/hari - Sumber Anggaran : RAPBN Nah, kan beres masalahnya. Salam Mulyadi --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, cbn [EMAIL PROTECTED] wrote: Atau jangan jangan anggota DPR kita itu nanti seperti TUKUL yi bisa buka Laptop tapi ngak tau cara pakainya. Jadinya cuma bisa baca saja. Apakah anda anda pernah memperhatikan bahwa Tukul itu tidak pernah menggerakkan kursor komputernya tapi bisa membaca pertanyaan yang silih berganti Tapi begitu komputernya ngadat Tukul langsung berteriak Gimana nih TIA?. Dasar ndeso bener anggota DPR kita ini namun mereka selalu ingin disebut orang terpelajar. Hardjo
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: RELATIVITAS GENDER
Terima kasih, Mbak Bebek. Soal lamar-melamar, saya sih sependapat dengan teman-teman Mbak di Afrika itu. Secara alamiah perempuanlah yang berkepentingan memilih siapa pasangannya karena konsekuensi berhubungan seks itu jauh lebih berat buat perempuan. Apa urusannya dalam dunia sekarang kok jadinya laki-laki yang disuruh melamar pasangannya? Jawaban serius: Sebagai sarana menyeleksi pasangan bagi perempuan. Hanya laki-laki yang berkemauan keras (salah satu karakter pejantan dominan) yang mau datang melamar dengan resiko ditolak. Pilihan tetap di tangan perempuan. Sama sajalah dengan prosedur di Afrika itu. Jawaban nakal: Biar yang laki-laki tidak merasa kalau sedang dijebak :-) (becanda, jangan dimasukin hati). Andi Saya sendiri berpendapat kalau kebanyakan wanita suka pria dominan lebih karena konstruksi sosial di mana wanita tersebut tumbuh besar. KArena kebanyakan masyarakat di dunia sekarang adalah bersifat patriarki (dan yang tadinya matriarki-pun mungkin sudah berubah jadi patriarki karena terpengaruh oleh kebudayaan agama2 semitik = trio Yahudi, Kristen dan Islam), ya jadinya kalau diadakan penelitian, maka sebagian besar akan terlihat hasilnya bahwa secara alamiah wanita menyukai pria dominan. Tapi apa kata sebuah artikel dari CNN (didapat dari milis sebelah sih...) yang melaporkan suatu fenomena dari wilayah Afrika yang budayanya masih cukup perawan (baca: belum begitu terpengaruh dengan budaya patriarki/budaya trio agama semit):