[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ketidakadilan Lahan Subur Komunisme Baru

2007-03-22 Terurut Topik Tunjung Utomo
Wah,hari gini kok masih ada yang masalahin soal itu ya??Yang nulis siapa
sih?

FYI,saya ini seorang muslim dan pernah aktif di organisasi ke-Islam-an.
Biarin aja mereka tumbuh,saya sama sekali tidak merasa itu sebagai
ancaman.Toh ideologi apapun tetap harus realistis menyikapi kondisi obyektif
masyarakat. Lihat aja komunisme di RRT/Tiongkok sekarang,coba sebutkan
dimana sambungnya ma komunisme-nya Lenin ato Stalin??Kalo seandainya
sekarang Lenin ato Stalin hidup lagi,pasti semaput liat komunisme di
Tiongkok.=)

On 21 Mar 2007 21:27:02 -0700, Mariana Amiruddin 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

   Memangnya kenapa dengan komunisme, bukankah dia paham
 yang bisa disetarakan dengan pancasilaisme, multikulturalisme,
 feminisme, dll?

 Apakah tulisan ini lagi-lagi menuding komunisme
 sebagai penjahat? Seperti distorsi Orde
 Baru terhadap mereka G30s/PKI dan penangkapan para
 anggota Gerwani tanpa diadili? Yang sebetulnya adalah
 mereka yang melakukan kejahatan mereka sendiri?

 Memang paling mudah dan jitu melakukan adu domba
 atas nama komunis lalu orang langsung ketakutan.
 Bagaimana dengan terorisme yang jelas membuat
 ratusan orang mati dalam sekejap?

 Santai-santai aja tuh.

 Mariana


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta

2007-03-22 Terurut Topik deronda
Kok tidak tahu aja bapak and ibu rekan FPK?
Harga Laptop: 11 jutaan
Program Asli Office + lainnya: 5 jutaan (dilaporkan asli, tetapi pakai 
produk bajakan)
Komisi: 6 jutaan per komputer (kan kasihan capek-capek ke Mangga Dua 
atau Mal Ambasador.  Masak gak ada upahnya?)
Jadi harga selangit, karena banyak komisinya!

Salam
Daniel


  Pake PC biasa aja masih kagok,mo coba2 pake laptop 22 juta??

  Coba sekarang siapa bisa menyebutkan Laptop jenis apa yg seharga 22
  juta,pasti gampang karena Laptop dengan kisaran harga segitu sekarang ini
  cuma segelintir di pasaran.

  On 21 Mar 2007 20:06:11 -0700, Muhammad Rivai Andargini 
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Nggak juga pak.
  
   Kalau versi OEM yang dibundel biasanya lebih murah. Kisaran 15 jt
   sudah lebih dari cukup.
  
   BTW, laptop 10 juta-an software ori bisa saja, apalagi kalau memang
   niat mendukung pak KK menggunakan IGOS  varian Linux lainnya.
  
   Vavai



[Forum-Pembaca-KOMPAS] perbaiki pemasaran produk pertanian

2007-03-22 Terurut Topik Haniwar Syarif
Mas Kukuh,

kalau soal pemasaran produk pertanian sy bukan pakarnya, kalo pemasaran 
daging msh lumayan :(

tapi nggak papa kita buka diskusi sy yakin banyak pakar yg lebih mumpuni, 
dan kalau saja mau sumbang saran , insya Allah pasti bisa dimanfaatkan oleh 
pelaku usaha maupun penentu kebijakan dalam  memperbaiki pemasaran produk 
pertanian.

Saya coba mulai pendapat sy, yg mungkin sekali salah :

Salah satu kesulitan dalam produk pertanian kita,basisnya adalah 
petani/peternakdengan lahan kecil..

Sesudah itu, varietas yg dipelihara begitu beragam, krn memang 
pembibitan/pembenihan yg benar bisa dibilang belum belum ada

Prasarana juga amat tidak memadai,misalnya jalan, cold chain ,

Informasi yang dimiliki petani juga amat langka... baik mengenai produk apa 
yg laku, teknologi yg baru yang tengah berkembang...

Dari posisi diatas, maka penyelesaiannya juga jadi sulit...

Suatu daerah bisa saja merasa kelebihan panen sehingga harga  jatuh, tetapi..

jika kita mau bikin pengolahan produk itu disitu..maka  ternyata jumlahnya 
tidak cukup untuk suatu pengolahan yang ekonomis sepanjang tahun kalau 
lebihnya cuma  lebih dalam ukuran Brebes .dan hanya sesaat/semusim.. 
.sementara suatu pengolahan efisien perlu jumlah lebih besar dan kontinyu 
lagi...jadi nya kan sulit..

Belum lagi kalau kita mau lebih rinci.. meminta produk dengan grade 
tertentu , kematangan tertentu... wah lebih sulit lagi

Kalau kita mau bawa dalam bentuk segar saja ke daerah lain, tetap timbul 
masalah..., prasarana angkutan nggak ada..., pasar yang cukup dekat tidak 
ada , apalagi yg memiliki fasilitas  yang cukup baik, spy hsl  pertanian 
bisa dijual disitu...,

Mau ke pasar yang lebih jauh misal di kota besar selain angkutan sulit, 
daya tahan produk kita buruk sehingga kalau sampai .. bisa jadi sebagian 
besar sudah buruk...

Pernah ada ide di pemerintah  utk membuat terminal agribisnis, 
dimana  produk yang berada di sekitar wilayah itu di kumpulkan kesini... , 
lalu pembeli bisa datang kesini , atau bisa juga pedagang mengumpulkannya 
kesini utk di bawa kekota lebih besar, atau ke terminal agribisnis  yg 
lebih besar di dekat perkotaan. Jadi dr sub terminal yg dekat daerah 
produsen ke terminal yg dekat kota besar

Katanya, idea ini meniru terminal agribisnis yang ada di Thailand.. tapi 
terus terang sy belum pernah ke Thailand :) , walau sudah lihat fotonya..

Yang saya lihat memang harus ada sebuah pasar di dekat sentra pertanian itu 
dengan fasilitas yang cukup baik juga untuk penggudangan, grading, 
pengepakanan dan kemudian pengirimannya. Lalu sy yakin .. orang yg perlu 
akan datang ketempat itu untuk membeli ..., jika ada jalanan yg mudah 
utkdilalui..

Saya juga pernah usul, ke Departemen Pertanian, untuk misalnya bekerjasama 
dgn perum K A utk mengadakan gerbong berpendingin baik utk buah maupun 
daging/ikan..

Dengan berhenti di beberapa sentra pertanian, dia bisa membawa dengan 
relatip murah , produk pertanian ke kota..

Amat sulit rasanya memajukan pemasaran buah.. jika rambutan, mangga, 
duku..,duren  dan sebagainya  mutunya nggak standar...

Bandingkan dengan duren montongnya Thailand,dengan duren yang banyak di 
jual di jalan... akan kentara sekali tidak adanya jaminan mutu. Dan itu 
bermula  dari tidak standarnya bibit..

Untuk dapat transportasi  yg efisien, kita harus punya cukup 
banyak  buah/hsl pertanian yg punya derajat kematangan kira kira sama, 
kalau beda beda.. ya sulit... dan karena basisnya petani kecil kexcil.. hal 
itu susah di jamin...

Buah bila di angkut... jika dipetik.. pasa saat tua ( mature)  dan 
dikonsumsi pada saat matang ( ripe).. Lama dr mature  kpd ripe bisadi 
rekayasa. baik dengan pengepakan yang baik., pelapisan sejenis wax, . 
penggunaan cold storage, controlled atmosphere storage.. tapi jd sulit 
kalau kematangan barang yg di bawa berbeda beda... karena perlakuannya juga 
beda..

Saya sendiri cenderung,bhw masalah utama adalah sarana transportasi  dan 
pasar..., bikinlah pasar  utk menjual hasil pertanian didekat daerah 
pertanian yang baik.. dan akses jalan yang bagus ...  mau namanya terminal 
agribisnis  atau pasar tradisional biasa terserah... , di pasar ini bisa 
dilakukan penyimpanan sementara ( ada gudang yg cukup baik ).. ada alat 
grading , ada alat pengepakan lalu akses jalan ke kota...


Departemen Pertanian qq Dir Jen peternakan punya program mendirikan Rumah 
pemotongan hewan/ayam percontohan dan kios daging.. di beberapa daerah... 
itu lumayan... sayangnya toh tidak ada fasilitas gudang dinginnya... 
dantransportasi ke kota lin bila over supply..Disitulah sy usul soal 
gerbong kereta berpendinginMungkin harus ada swasta atau BUMN yg 
tertarik bekerjasama utk hal ini

Menurut wsebuah survey baru baru ini, 80 % persen buah yg dijual di 
hypermarket adalah buah ekspor... Because what ???

Ya itulah mrk bekerja dalam skala besar.. mrk memanen sekaligus banyak.., 
saat semuanya mature serentak... dan bisa direkayasa sehingga.. katakanlah 
saat sampai 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anggota DPR RI yang juga anggota Milis FPK

2007-03-22 Terurut Topik Deny Sidharta
Membaca email di bawah ini saya jadi kepikiran soal sulitnya posisi 
beliau-beliau sebagai anggota DPR yang ikutan milis FPK yang aktif dan kritis 
ini, untuk memberikan tanggapan berkaitan dengan masalah Laptop. 
  Posisi sulitnya adalah 
  Kalau tidak memberikan tanggapan ntar ada yang ngatain  tuh kan, 
ngejawab email aja ga bisa, masa minta Laptop... PC dulu aja dehhh  ...
   
  Trus kalau ngasih tanggapan  kok anggota DPR nulis email terus... kapan 
kerjanya???
  Susah kan .
  Belum lagi kalau ada tanggapan dari rekan sejawat seperti ini Lho Sesama Bis 
Kota Dilarang Saling Mendahului... bila tanggapannya dianggap tidak friendly 

   
  Dan selama saya ikut milis FPK ini, saya baru melihat email dari Ibu 
Nursyabani Katjasungkana saja ... yang lainnya . belum pernah ngeliat 
   
  DS
  Rakyat jelata... bukan wakil rakyat 
  

Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mgk anggota DPR terhormat mau menanggapi isu Laptop?

Salam,
AH
==

1. Nursyabani Katjasungkana (PKB)
2. Angelina Sondakh (PKB)
3. Effendi Simbolon (PDI-P)
4. Didik J Rachbini (PAN)



 

 
-
Don't get soaked.  Take a quick peek at the forecast 
 with theYahoo! Search weather shortcut.

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DICARI: Guru Sejarah Cerdas!

2007-03-22 Terurut Topik Mariana Amiruddin
Kita punya sejarawan tulen yang namanya sudah sering
tampil di koran. pak Asvi Warman Adam, calon anggota
komnas HAM, kedua si anak muda, namanya JJ. Rizal.
Ada juga orang Belanda yang cinta Indonesia, namanya
Saskia Wierenga...

Mariana
  

 Pak Harijanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
   DICARI: GURU SEJARAH CERDAS
 Tanggapan Seputar Kontroversi Pelarangan Buku Pelajaran Sejarah

 Beberapa waktu lalu Kejaksaan Agung mengeluarkan surat 'larangan'
 peredaran buku-buku sejarah yang berlandaskan pada Kurikulum
 Berbasis Kompetensi (KBK). Buku-buku tersebut dilarang beredar
 karena meniadakan tiga huruf PKI pada akhir singkatan G 30 S dan
 Peristiwa Madiun. Surat itu memancing kontroversi di masyarakat.
 Kalangan akademisi banyak menyayangkan keluarnya surat tersebut.
 Depdiknas mengklarifikasi bahwa peniadaan tiga huruf PKI sudah
 dikonsultasikan dengan para ahli sejarawan. Sementara guru-guru
 sejarah bingung. Manakah yang harus diikuti?

 Memang dua hari yang kelam dan belum tersingkap pada pergantian
 bulan September dan Oktober 1965 itu masih gelap. Ada beberapa versi
 di kalangan sejarawan mengenai peristiwa G 30 S. Pemerintah Orde
 Baru menyatakan yang melakukan G 30 S adalah Partai Komunis
 Indonesia (PKI). Anthonie C. Dake, seorang sejarawan Belanda,
 menyatakan 'dalang' G 30 S adalah Soekarno sendiri. Beberapa
 sejarawan menyatakan bahwa G 30 S adalah konflik internal Angkatan
 Darat (AD). Beberapa lagi menyatakan CIA terlibat dalam G 30 S dalam
 rangka melemahkan Soekarno. Dan, versi-versi lainnya. Manakah dari
 versi-versi tersebut yang harus diajarkan kepada siswa?

 Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebenarnya setiap
 guru diberi kebebasan untuk menentukan indikator dan sumber belajar,
 termasuk guru sejarah. Nah, sebaiknya guru-guru sejarah menggunakan
 kesempatan yang diberikan KTSP tersebut. Guru dapat menjelaskan
 beragam versi G 30 S dalam indikator pembelajaran yang mereka buat.
 Mereka juga bisa menggunakan beragam sumber belajar untuk menunjang
 kegiatan belajar mengajar (KBM) yang mereka ampu. Jangan hanya
 menggunakan buku pelajaran dari satu penerbit saja. Guru dapat
 menggunakan buku-buku lain yang bersifat primer, seperti Sejarah
 Nasional Indonesia jilid VI, Soekarno File, Pledoi Umar Dhani,
 Menyingkap Kabut Halim 1965, dan buku-buku lainnya. 

 Ada baiknya juga, guru mengajak siswanya mengidentifikasi mengapa
 para penguasa sangat antusias untuk menggunakan sejarah sebagai alat
 untuk melanggengkan kekuasaan. Guru juga bisa mengajak siswanya
 untuk menjawab, Adakah hubungan antara sejarah dengan pewarisan
 ingatan dan nilai-nilai sebuah bangsa? 

 Memang G 30 S amat rumit untuk diajarkan. Supaya siswa tidak bosan
 dan bingung, strategi pembelajaran juga dibuat menarik. Misalnya,
 guru mengajar siswa bermain peran jika ia menjadi Jenderal Soeharto
 pada saat itu, apa yang harus mereka lakukan. Atau, jika mereka
 menjadi D.N. Aidit, yang berhasil membuat PKI dari partai kader
 menuju partai massa, ketika menyaksikan 'peluang' untuk
 mengambil-alih kekuasaan dengan potensi yang dimiliki PKI. Pada
 pembuatan strategi pembelajarn ini, sebaiknya guru sejarah mengasah 
 kreativitas yang dimilikinya.

 Nah, jika guru sejarah mampu menjelaskan beragam versi G 30 S
 dengan sumber dan strategi pembelajaran yang menarik, maka siswa
 akan dapat menikmati pelajaran sejarah mereka. Pengalaman belajar
 yang nikmat, asyik dan menarik akan teringat dalam benak siswa untuk
 selamanya. Oleh karena itu, Andakah guru sejarah cerdas yang selama ini 
 dicari-cari?

 Haryo M.
 (Guru Sejarah dan Social Studies SMA SMART Ekselensia Indonesia)

 Mohon tanggapan, kritik dan saran dari teman-teman pembaca Kompas...



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anggota DPR RI yang juga anggota Milis FPK

2007-03-22 Terurut Topik Deddy Mansyur
Dear Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu PEMIMPIN BANGSA NKRI,
Tobat-tobat, amit-amit, sadar-sadar, please my leaders, please insafwill 
you please, please..
You know it, I know it.
NKRI itu bener-bener sudah sinking, perhaps, sudah tenggelam sampe kedasar 
samudra Hindia, know what I mean.
Please take care of rakyat sengsara dulu sebelum mikirin diri sendiri.

By the way:
Kalo sembahyang 5 kali per day, apa sih yang dipikirin?

Just wondering.

Salam,
sensei deddy mansyur
university of houston
www.uh.edu/shotokan
www.houstonshotokan.com

- Original Message - 
From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED]
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, March 21, 2007 10:27 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anggota DPR RI yang juga anggota Milis FPK


 Mgk anggota DPR terhormat mau menanggapi isu Laptop?

 Salam,
 AH
 ==

 1. Nursyabani Katjasungkana (PKB)
 2. Angelina Sondakh  (PKB)
 3. Effendi Simbolon (PDI-P)
 4. Didik J Rachbini  (PAN)


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta

2007-03-22 Terurut Topik Harry Priyono
Wah...wah...wah hebat bener anggota DPR, sudah dapet gaji, dapat tunjangan, ada 
rumah dinas, ada kendaraan dinas sekarang laptoppingin jadi tukul 
kalikembali ke laptop

Tunjung Utomo [EMAIL PROTECTED] wrote:  Pake PC biasa aja masih 
kagok,mo coba2 pake laptop 22 juta??

Coba sekarang siapa bisa menyebutkan Laptop jenis apa yg seharga 22
juta,pasti gampang karena Laptop dengan kisaran harga segitu sekarang ini
cuma segelintir di pasaran.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: beda Cina dan Indonesia

2007-03-22 Terurut Topik steven lenakoly
Salam,

Hehehe..santai saja pak Manneke. Sekarang sudah selesai mengenai Holocaustnya 
khan? dan sekarang waktunya menjelaskan dan melanjutkan diskusi mengenai 
Huntington. Tolong jelaskan alasan apa anda mengambil tesis mengenai 
Huntington? saya benar-benar gak tahu. Kalau bisa rekan semilis yang mengetahui 
tentang hal ini saya harapkan ikut nibrung juga. Yang lengkap.

Sincerely

Manneke Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:  
Tampaknya saya harus minta maaf pada Anda, Bung Steven. jawaban saya terlalu 
sinis nadanya, dan memang saat itu saya lagi sebel soal holocaust dan isu 
kesetaraan gender di milis ini juga, Rupanya, angin gelapnya nyamber ke Anda 
juga. Maka, dengan rendah hati dan tulus, saya mohon maaf kepada Anda. Saya tak 
tahu bahwa Anda masih muda (saya sendiri juga ngerasa masih muda), tapi jangan 
kecil hati dengan kemudaan itu. Zaman ini orang muda jauh lebih dinamis dan 
melek dalam banyak hal kok. Termasuk juga dalam penguasaan atas ilmu 
pengetahuan. Jadi, selamat berkiprah terus, dan saya dengan senang hati akan 
menemani Anda berdiskusi soal macam-macam hal (tanpa bernada ngamuk-ngamuk, he 
he he...).

   Peace,
   manneke
 


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta

2007-03-22 Terurut Topik bambang adhiono
Jangan begitulah, kan laptop 22 juta atau 21 juta itu unjuk kerjanya berbeda 
dengan yang berharga 6 atau 9 juta..jadi wajar wajar, kan para anggota DPR 
itu berpendidikan cukup tinggi yang memerlukan laptop ber spesifikasi tuinggi 
juga.
  Sallam, 

bramrajo [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kumpulan wong tuli, koq diteriakin..

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Mohammad Iqbal 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sepertinya sudah tidak ada hati nurani para petinggi kita di 
gedung DPR/MPR sana, saat orang lain susah untuk hidup, anak - anak 
susah untuk sekolah... DPR kita malah menghambur - hamburkan duit 
negara :(
 
 Salam Kecewa
 IqBaL


 


[Forum-Pembaca-KOMPAS] [Turn On Plastic] Konser Musik Elektronik Fred Avril Barbara Morgenstern @ Centro

2007-03-22 Terurut Topik Astri Onengan
CCF Jakarta bersama Goethe-Institut Jakarta mempersembahkan konser musik 
elektronik oleh : 
 

« DJ Fred Avril  DJ Barbara Morgenstern »

 

Jumat, 23 Maret 2007 pk. 22.00

di Centro

Jl. Darmawangsa IX,  Jakarta Selatan

www.ccfjakarta.or.id 

 

Undangan (TERBATAS) dapat diambil di :

CCF Jakarta (Salemba  Wijaya)
Future 10 - tel. 720 58 37 - www.future10.com 
Goethe-Institut - tel. 23 55 02 08 - www.goethe.de/so/ja 

 

Satu orang Prancis, satu orang Jerman. La Fête de la Francophonie atau Pesta 
Masyarakat Penutur Bahasa Prancis, adalah pertemuan budaya, pertukaran genre, 
peleburan kata. semua dicampur untuk sebuah cocktail kreativitas artistik ! Dua 
outsiders dari panggung hiburan musik elektronik Prancis dan Jerman akan 
mempersembahkan sebuah pertunjukan istimewa, kolaborasi pertama dan terbaru 
dari mereka berdua.

 

Barbara Morgenstern, Berasal dari panggung elektro Jerman, Barbara Morgenstern 
pernah bekerja dengan To Rococo Rot dari Berlin dan dengan kolektif Station 17. 
Ia mampu menggabungkan dengan cerdik semua unsur elektronik, pop dan lagu.

 

Fred Avril, Pada tahun 2000, Fred Avril tampil pada Festival Transmusicales di 
kota Rennes. Di bawah label F Com, Avril membuktikan semua hal baik yang pernah 
dikatakan oleh para wartawan dan para profesional tentang dirinya melalui The 
Horse Must Be Starving (2002), lalu Members Only (2004). Avril senang bermain 
dengan semua jenis musik. Balada, elektro, rock, semuanya ada. Percampuran yang 
pas. Teks elektro, teknologi mutakhir, abu-abu metal dan tak kalah dengan dunia 
komik Enki Bilal. Musik membahana, membawa kita ke dalam dunia sinematografis.



Acara ini terselenggara berkat dukungan dan kerjasama: 

Goethe-Institut Jakarta - Future 10 - Centro - Gudang Garam Surya Pro - TRAX - 
SPICE! - FHM - 101.4 Trax FM - O Channel - Paranoia -AREA - Jurnal Nasional - 
Jakarta Java Kini - 99.9 Radio CnJ Djakarta - Djakarta! Magazine -  
kafegaul.com - astaga!.com - sendokgarpu.com - Djakarta! Magazine - Free! 
Magazine - Edirol

 


---
Astri Retno Onengan
Centre Culturel Français de Jakarta
Jl. Salemba Raya N° 25, Jakarta 10440
INDONESIE
T.[++ 62 21] 390 85 80 - 390 77 16
F.[++ 62 21] 390 85 86
M.[++ 62] 815 91 36 090
[EMAIL PROTECTED]
http://www.ccfjakarta.or.id



// sirkus kontemporer -  Laissez-Porter  oleh Cie XY,  Rabu, 4 April 2007 @ 
Graha Bhakti Budaya - TIM. http://www.ccfjakarta.or.id//



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta

2007-03-22 Terurut Topik stephanus Mulyadi
Ada kemungkin lain juga:
1. Laptop itu dijual lagi, lalu beli lagi yang lebih murah. 
2.  Chatting di saat sidang dengan si penunggu kamar hotel
3. Atau malah lihat film/gambar pronocilaka
Tapi itukan hanya pikiran kotor saya saja. Ngawur!

Mungkin lebih baik, anggota DPR yang ada di FPK bisa menjelaskan soal ini, 
seperti ibu NK, Mbak Angelina, dll. Beri penjelasan dong.

salam
Mulyadi


cbn [EMAIL PROTECTED] wrote:  Ketika Adjie 
Massaid ditanya oleh Tukul semalam tentang LAPTOP semula saya pikir jawabannya 
akan bernada tidak setuju dengan pengadaan Laptop itu.
 Tapi ternyata jawaban dia bahwa memang Laptop diperlukan untuk menunjang kerja 
anggota DPR seperti dia.
 
 Ya saya tidak kecewa dengan jawabannya bukankah rambut sama hitam, tapi isi 
kepala berbeda.
 Paling nanti laptopnya cuma untuk kirim kirim email selama bersidang daripada 
dikatain rakyat bahwa anggota DPR ngantuk melulu
 
 Ada ada ajaa!
 


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta

2007-03-22 Terurut Topik ade zuchri
dear temans

namanya juga cari duit, dari duit gede sampai recehan
juga di jadiin, saya makin miris liat kelakuan anggota
DPR kita, seharusnya situasi yang gak kondusif kayak
gini dengan kejadian alam dimana-mana membuat mereka
lebih berhati-hati menggunakan uang negara, tapi ya
yang udah terbiasa mapan, pengen menstabilkan
kemapanannya, takut kehilangan gaya hidup mereka, yang
baru, mau ikutan jadi mapan dan mulai ketagihan gaya
hidup hedonis, saya jadi kasihan dengan perilaku
anggota DPR kayak gitu, laptop aja mesti minta
dibeliin, beli aja sendiri, toh ntar juga paling
banyak digunakan buat buka situs porno atau main
solitaire.
ade

ade  
--- fauziah swasono [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sini saya beliin. 
 
 1. Laptop Intel Core 2 T7200 2 GHz, 160 GB, Mem 2
 GB, Windows Vista
 original, Office 2007, Norton 2007. (merek tinggal
 pilih: Toshiba,
 Fujitsu, NEC, Sony Vaio, dsb)
 
 2. MacPro, spec setara dg yang diatas.
 
 2-2nya harganya DIBAWAH 20 juta!
 
 Jadi bayangkan harganya kalo pake laptop yang cukup
 bagus dan gak
 sangat canggih, apalagi pake IGOS.
 
 Saya kira kebutuhan anggota DPR ini setara dg
 researcher yang mengolah
 data puluhan gig, dg software2 aplikasi yg canggih
 (statistik,
 ekonometrik, CGS, dsb). Padahal balik dari studi
 banding aja,
 asistennya yang bikinin laporan. lol 
 
 what a country...
 
 salam prihatin,
 
 fau


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jangan Jual Tanah Air!

2007-03-22 Terurut Topik Dian Kartika Sari

duh bagus benar tulisan ini. Menyentuh dan benar adanya.

dks

  - Original Message - 
  From: Agus Hamonangan 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, March 17, 2007 2:51 PM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jangan Jual Tanah Air!


  http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/17/Fokus/3393688.htm
  ==

  Tanah Airku Indonesia 

  Negeri elok amat kucinta 

  Tanah tumpah darahku yang mulia 

  Yang kupuja sepanjang masa. 

  Ada gundah kala mendengar alunan lagu Rayuan Pulau Kelapa itu. Satu 
  per satu keelokan Indonesia tergerus. Tanah Airku yang subur makmur 
  kini terancam bencana kekeringan. Yang lebih parah, selain tanah dan 
  pasir, bangsa ini pernah berencana memasok air ke Singapura dengan 
  harga tak lebih dari Rp 10,00 (sepuluh rupiah) per meter kubik. Satu 
  pertanyaan muncul, masihkah anak bangsa ini mencintai negerinya? 

  elama ini, ribuan ton pasir Indonesia masuk ke Singapura setiap hari. 
  Menurut data statistik perdagangan, tahun 2005 ekspor pasir dan tanah 
  Indonesia ke Singapura mencapai 9,5 juta dollar AS dan 14,41 juta 
  dollar AS. 

  Singapura tercatat sebagai pembeli pasir terbesar di Indonesia dengan 
  nilai 6 juta dollar AS. Urutan kedua ditempati China dengan nilai 2,4 
  juta dollar AS. Namun, pada lima bulan pertama tahun 2006, China 
  menjadi pembeli terbesar dengan nilai delapan juta dollar AS dan 
  Singapura hanya 2,93 juta dollar AS (Straits Times, 25 Januari 2007). 

  Bahkan, sebelum muncul larangan, kawasan Asia Tenggara pernah 
  tercatat sebagai tempat penambangan pasir paling aktif di dunia. Dari 
  74 kapal pengeruk pasir di dunia, 54 di antaranya beroperasi di 
  perairan Riau untuk reklamasi Singapura. 

  Persoalannya, Singapura memberi harga sangat rendah untuk materi yang 
  sangat berharga tersebut. Awalnya, tak lebih dari 3 dollar Singapura 
  per kubik atau sekitar Rp 15.000. Tentu harga ini tak sebanding. 
  Kenyataannya, harga pasir di dalam negeri jauh lebih mahal. 

  Ketika bencana gempa bumi melanda Kota Yogyakarta, warga setempat 
  terpaksa membeli pasir Gunung Merapi dengan harga lebih dari Rp 
  100.000 per meter kubik. Dengan kata lain, warga harus mengeluarkan 
  dana sekitar Rp 700.000 untuk satu truk pasir atau Rp 500.000 untuk 
  satu mobil bak terbuka yang bermuatan sekitar empat meter kubik 
  pasir. 

  Jelas kondisi ini tidak menguntungkan. Pesan saya, sudahlah, 
  hentikan urusan menjual tanah dan air kita ini jika hanya untuk cari 
  duit, kata Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda. 

  Sepuluh rupiah 

  Pesan itu pun bisa dimengerti. Masalahnya, harga murah itu tidak 
  hanya pada pasir. Setidaknya, Indonesia pernah berupaya memasok air 
  bersih ke Singapura dengan harga Rp 10,00 atau sepuluh rupiah per 
  meter kubik. Keinginan itu tertuang pada kerja sama Pengembangan 
  Sumber Air di Provinsi Riau dan Pemasokan Air dari Indonesia ke 
  Singapura. 

  Perjanjian itu ditandatangani di Jakarta pada 28 Juni 1991 oleh Menko 
  Ekuin dan Wasbang Radius Prawiro dan Wakil PM/Menteri Perdagangan dan 
  Industri Singapura Lee Hsien Loong yang kini menjabat sebagai PM 
  Singapura. 

  Melalui perjanjian itu, Indonesia menetapkan harga tak lebih besar 
  dari satu sen dollar Singapura untuk satu meter kubik air Indonesia 
  yang berarti tak lebih dari Rp 10,00. Dikatakan, harga itu boleh 
  ditinjau kembali tiap 10 tahun, namun dengan catatan tidak boleh 
  melebihi satu sen dollar Singapura. 

  Disebutkan pula, perjanjian berlaku untuk masa 100 tahun, tanpa ada 
  satu pasal pun yang mengatur tentang terminasi atau penghentian 
  perjanjian. Namun, perjanjian baru berlaku setelah kedua negara 
  meratifikasi. Indonesia meratifikasi pada 10 Juli 1991 melalui 
  Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1991. 

  Walau begitu, belum ada kepastian kelanjutan perjalanan kerja sama 
  tersebut. Pihak Singapura mengaku, perjanjian itu tidak berlanjut. 
  Hingga kini pun Singapura belum meratifikasi. 

  Persoalannya, perjanjian itu tidak bisa dihentikan. Artinya, ia tetap 
  terbuka dan tetap bisa berlaku setiap saat Singapura meratifikasinya. 
  Dalam hal ini, Hasyim Djalal mengingatkan, tahun 1975, Emil Salim 
  mengatakan tahun 2000-an Pulau Jawa akan kering karena seluruh air 
  hujan lari ke laut, bukan meresap ke tanah. 

  Satu pertanyaan pun muncul, bagaimana sebenarnya strategi Singapura 
  sehingga Indonesia begitu berbaik hati? Diakui, tidak mudah menjawab 
  pertanyaan itu. Namun, satu hal, strategi Singapura memang pantas 
  diacungi jempol. 

  Ia pandai membaca watak dan kultur yang berkembang di negara 
  tetangga. Pada era Orde Baru, Singapura dengan teguh menjaga hubungan 
  baik dengan Presiden Soeharto. Karena beres di tangan Soeharto, 
  berarti mulus untuk semuanya. 

  Pada era itu memang tak bisa dinisbikan hubungan panjang Soeharto 
  dengan Lee Kuan Yew. Sebagai pendiri ASEAN, Soeharto memang memiliki 
  kedekatan pribadi dengan Lee. Karena itu, banyak permintaan 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Citra preman guru2 Takalar, mohon perhatian Depdiknas dan PGRI

2007-03-22 Terurut Topik Mariana Amiruddin
Cara-cara PKI tuh kayak apa sih pak?
Maklum saya generasi orde baru, saya
cuma tau cara-cara Orde Baru membelokkan
sejarah dan membuat guru-guru kita bodoh
dan mata duitan.

Mariana

Thursday, March 22, 2007, 9:52:55 AM, you wrote:

 Salam,
 Saya SETUJU jika  para guru di Takalar bertindak TEGAS tetapi 
 BIJAKSANA karena generasi muda Ind.terbukti nyata2 KURANG 
 DISIPLIN.Jangan dihubungkan dengan masasalah PASARAN yang  mengangap 
 soal2 seperti ini melanggar HAM dsb.Tegakanlah disiplin di sekolah 
 meskipun terilihat keras.
 Tantang mogok saya  TIDAK setuju sebab itu adalah cara2 PKI.
 Wasalam,
 Wal Suparmo



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Anggota DPR RI yang juga anggota Milis FPK

2007-03-22 Terurut Topik stephanusmulyadi
Rekans,

Selama ini kalau mau ngisi kolom : PEKERJAAN, saya selalu ragu-ragu.
soalnya saya ini pekerjaannya apa? Selalu saya isi : SWASTA. Kadang
saya agak malu dengan status pekerjaan itu, soalnya gak jelas dan
tidak keren.

Membaca judul topik ini, saya jadi senyum sendiri.
ANGGOTA DPR RI YANG JUGA ANGGOTA MILIS FPK.
Apa nanti pekerjaan saya saya ganti aja ya? 
Jadi demikian: ANGGOTA MILIS FPK. 
Kalau orang tanya, anggota milis FPK itu pekerjaan apa?
Dengan bangga saya akan jawab: itu pekerjaan keren dan penting.
Kerennya di mana? Anggotanya tersebar di Manca Negara dengan jumlah
ribuan.
Pentingnya: kami bersidang setiap hari (siang-malam), topik yang
dibahas mencakup persoalan orang hidup dan orang mati, dunia, surga
dan neraka, dulu-sekarang dan masa depan, dll.
Kualitas anggota: tidak ada yang ngantukan dalam sidang. Semua kritis,
cerdas, berwawasan, peduli pada rakyat, pemerintah, tanah air dan
bangsa. Gak pernah berantem dalam sidang.
Dari segi kebersihan: Tak ada yang korupsi, tak ada yang pornoaksi.
Dari segi materi: tak ada yang nuntut kenaikan gaji, tak ada yang
minta dibelikan Laptop.
Di banding dengan Anggota DPR RI/ anggota Kabinet mana yang lebih
keren/hebat? Jelas anggota FPK. Anggota DPR RI dan Menteri saja ada
yang jadi anggota milis FPK. Jumlah anggota FPK jauh lebih banyak dari
anggota DPRRI.

Hebat kan?
Salam

Mulyadi









[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Wacana S-1 Bisa Jadi Bumerang

2007-03-22 Terurut Topik bambang adhiono
Rasanya tepat kalau calon presiden itu harus berpendidikan setara S1, mungkin 
tidak sekolah di perguruan tinggi..tapi bisa berfikir dan bertindak setara 
S1. Misal, tahu apa yang harus dipilih sebagai latar belakang berfikir dan 
bertindak, tahu bagaimana meng analisa dan meramunya menjadi makanan enak serta 
tahu bagaimana memutuskannya.
  Berpendidikan itu tidak berarti lulus sekolah negara kan?
  Boleh lah berpendidikan sebagai petani, atau nelayan..tidak perlu lulusan 
perguruan tinggi yang tinggi banget seperti menara gading. Elok toh?
  Daripada lulusan skolah tinggi S1, tapi lebih banyak bengong tidur di ruang 
DPR MPRatau ngomongnya bak manusia tidak terdidikdan itu buanyak sekali 
di republik ini.
  Sallam,




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Orang Indonesia Terus Berburu Properti di Singapura-Mas Agus

2007-03-22 Terurut Topik Yuliati Soebeno
Mas Agus,
   
  Ya sangat amat pasti dong?! Pasir yang beratusan ribu ton, lagi...
   
  Sudah begitu, kok ada surat pembaca dari orang Singapore di Jakarta Post 
(lupa tanggalnya) yang mengeluhkan mengapa Indonesia tidak berterima kasih 
dengan Singapore yang telah membantu ekonomi di Indoensia? 
Welehwelehpengrusak lingkungan Kepulauan Riau, kok bisa mengatakan 
begitu?
  Ya memang membantu ekonomi untuk beberapa orang saja! Para pengeruk pasir, 
dan granit, yang orang Singapore dan juga orang Indonesia yang bodoh, yang mau 
menjual dengan murah pasir; granit dan airnya (SEPULUH SEN singapore per liter, 
untuk 100 tahun??!! AMPUN deh.). 
  Tetapi bukan untuk memperbaiki ekonomi rakyat Indonesia. Bahkan Indonesia 
justru menyokong ekonomi Singapore! Lha buktinya, yang membeli apartemen 
tersebut ya kebanyakan orang Indonesia sendiri, kok?
   
  Salam,
  Yuli

Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Butuh pasir kan :-)

Salam,
AH
===

http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/21/ekonomi/3398962.htm
===

Jakarta, Kompas - Sebanyak 33,3 persen properti permukiman di
Singapura, berupa apartemen dan rumah bandar atau town house, dibeli
orang Indonesia pada tahun 2006.

Berarti, tahun lalu, sekitar 3.000 apartemen di Singapura dibeli orang
Indonesia. Data Colliers International Singapore Research Januari 2007
menyebutkan, tahun lalu dibangun 11.520 apartemen dan pengembang
menjual sekitar 9.000 apartemen. Saya menghitung pembelian properti
Singapura oleh orang Indonesia, tahun 2006 minimal Rp 10 triliun,
ujar pengamat properti, Panangian Simanungkalit, Selasa (20/3).

Panangian bahkan memprediksi, hingga kini tidak kurang 100.000
apartemen di Singapura dimiliki orang Indonesia. Apartemen itu
ditempati saat berbisnis atau ketika melanjutkan pendidikan.

Tetapi, saya berpendapat, untuk investasi properti lebih baik di
Indonesia sebab return-nya hingga 15 persen per tahun karena
permintaan tinggi, kata Panangian, seraya mengatakan, pembelian
properti di Singapura oleh warga Indonesia lebih karena alasan prestise.

Indonesia juga dapat mengembangkan properti seperti Singapura,
misalnya menciptakan kawasan eksklusif di Bali atau permukiman
eksklusif di pulau-pulau kecil. Namun, harus terlebih dahulu mengubah
regulasi pertanahan sehingga orang asing boleh memiliki properti di
sini, kata Panangian.

Eksekutif Senior Chyau Fwu Group Eddie Chow, pengembang dari
Singapura, yang ditemui di Jakarta, mengatakan, pengembang Singapura
dalam dua tahun terakhir ini berupaya mendekatkan diri dengan orang
kaya Indonesia, yang dikenal royal dalam membeli properti.

Bahkan, penjualan pertama apartemen kami dilakukan di Jakarta karena
pasar di Indonesia sangat potensial. Dari 35 unit apartemen yang
ditawarkan, kami prediksi 15 unit dibeli orang Indonesia, kata Eddie
Chow.

Dirinya yakin konsumen Indonesia akan membeli properti supermewah
Parkview Eclat di Grange Road. Harga apartemen itu berkisar Rp 50
miliar (300 meter persegi) per unit hingga Rp 162 miliar (1.000 meter
persegi).

Orang Indonesia sangat memerhatikan lokasi dan kemewahan bangunan.
Menjadi rahasia umum pula jika orang kaya Indonesia membidik Distrik
9-11 Singapura, terutama yang dekat Orchad Road, ujar Eddie.

Menurut Eddie, UU di Singapura memang memungkinkan orang asing membeli
apartemen dan rumah bandar, dengan catatan rumah tingkat atau
non-landed house. Masa pakai dan sewa 99 tahun, bahkan boleh
mendapatkan hak milik atau free-hold tanpa batas waktu kepemilikan.
Konsumen Indonesia lebih senang membeli properti di Singapura karena
ada jaminan keamanan dan hukum agraria.

Kita harus tiru Singapura. Mereka mampu meyakinkan sahnya kepemilikan
atas tanah maupun kejelasan peruntukan tanah berdasarkan tata ruang.
Investor percaya dan datang untuk membeli, kata Panangian. (RYO) 



 

 
-
Don't pick lemons.
See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos.

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Emil Salim : Berpotensi Rusak Lingkungan - Tunda Pengesahan RUU Penataan Ruang

2007-03-22 Terurut Topik Ivan V Ageung
FYI ...

salam,
Ivan


 Original Message 

SUARA PEMBARUAN DAILY/22-03-07

 

[JAKARTA] Rancangan Undang-Undang (RUU) Penataan Ruang yang rencananya 
akan disahkan rapat paripurna DPR, Rabu (28/3), berpotensi besar merusak 
lingkungan di kemudian hari. Karena itu, sebelum dilakukan perbaikan 
substansi yang krusial, seharusnya DPR dan pemerintah menunda rapat 
paripurna pengambilan keputusan atas RUU tersebut.

Peringatan itu disampaikan tokoh lingkungan nasional, Emil Salim, saat 
diskusi bertema kelembagaan Kementerian Lingkungan Hidup dalam RUU 
Kementerian Negara, di Jakarta, Rabu (21/3). Pengesahan RUU itu 
(Penataan Ruang) itu harus ditunda dan harus melakukan 
perbaikan-perbaikan mendasar, ujar Emil Salim.

Menurut mantan Menteri Lingkungan Hidup itu, kerusakan lingkungan yang 
bakal terjadi di kemudian hari akan sangat besar, jika DPR dan 
pemerintah memaksakan pengesahan RUU ini sesuai jadwal yang ditentukan. 
Dikatakan, terdapat dua kesalahan utama yang ada dalam draft RUU 
Penataan Ruang.

Pertama, paradigma yang dipakai dalam menyusun adalah pendekatan wilayah 
bukan pendekatan ekosistem. Dengan menggunakan pendekatan ini, kata 
Emil, yang dimaksud penataan ruang ke depan hanya berorientasi pada 
pembangunan fisik semata dan tidak memikirkan dampak lingkungan yang 
ditimbulkan dari pembangunan tersebut.

Persoalan kedua yang juga tidak kalah pentingnya, yaitu dikuranginya 
keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan.

Kita tidak perlu heran jika RUU ini sangat berorientasi fisik, karena 
disusun oleh Direktorat Jenderal Penataan Ruang di bawah Departemen 
Pekerjaan Umum. RUU ini telah mengebiri hak masyarakat untuk ikut serta 
terlibat dalam proses perencanaan penataan ruang. Saya melihat isi RUU 
ini bukan lagi penataan ruang, tetapi RUU perusakan ruang, tegasnya.

Emil Salim melihat sejumlah RUU yang tengah dibahas saat ini sangat 
tidak berpihak kepada lingkungan, padahal dampak yang bakal 
ditimbulkannya sangat besar.

Dia menyebutkan selain RUU Penataan Ruang, RUU Ibu Kota DKI Jakarta, RUU 
Pertambangan juga tidak berpihak pada lingkungan.

*Bapedal*

Emil Salim juga setuju wacana yang dikemukakan dalam diskusi tersebut 
yakni menghidupkan kembali Badan Pengendalian Dampak Lingkungan 
(Bapedal) sebagai alat untuk menertibkan pembangunan yang merusak 
lingkungan.

Dengan dihapusnya Bapedal tahun 2002, saat ini Kementerian Negara 
Lingkungan Hidup tidak memiliki tangan untuk menghukum para perusak 
lingkungan. Untuk itu badan ini harus dihidupkan lagi, kata Emil.

Hal serupa diungkapkan anggota DPR, Sonny Keraf dan aktivis lingkungan, 
Ahmad Safrudin.

Menurut Sonny, menghidupkan kembali Bapedal merupakan hal realistis yang 
biasa dilakukan Kementerian LH dalam waktu dekat untuk mengendalikan 
kerusakan lingkungan ketimbang berpikir untuk meningkatkan status 
menjadi Departemen dalam RUU Kementeiran Negara.

Ahmad Safrudin mengatakan, tidak adanya Bapedal membuat proses 
monitoring pembangunan menjadi kurang maksimal. Dia berharap dengan 
adanya Bapedal, laju kerusakan lingkungan bias dikurangi dan akhirnya 
dihentikan.

Sedangkan Menteri Negara LH, Rahmat Witoelar, mengatakan kelembagaan 
memang penting, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana komitmen 
pemangku jabatan itu terhadap lingkungan. [E-7]

 

 


  --

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.446 / Virus Database: 268.18.16/729 - Release Date: 3/21/2007 7:52 
AM



[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Wacana S-1 Bisa Jadi Bumerang

2007-03-22 Terurut Topik IrwanK
Dear MasPri,

Kutipan dari saya koq yang ini sih? Piye bos.. :-|

Quote:
..
3. Irwan.K
a. (Ada) yang sekolah sampai , tapi kelakukannya begini begitu (jelek
deh pokoknya).
b. Ada yang gak sekolah 'formal' tapi lebih peka dan kemampuannya di atas
doktor dsb
(bagus bgt deh pokoknya).
c. Yang gak suka/milih tokoh dengan kriteria b, termasuk orang yang haus
kuasa dan
aura negative, pikiran/nafsu liarnya masih jalan..
..

Apa komentar saya sebelumnya masih kurang jelas, bos? Itu kan saya sedang
coba
ikuti dulu logika sebelumnya.. komentar saya sendiri bukan itu.. :-)

Ini sedikit tambahan dari senior saya.. Saya bacanya miris.. sedih
sekali.. :-(
Singkat padat menyentil.. perih.. tapi emang benar..

Intinya, pemimpin (diakui/tidak) adalah gambaran umum dari yang
dipimpinnya..
Yang dipimpin doyan mabokbeler, mana mau milih pemberantas miras dan
narkoba..
Yang dipimpin punya harta banyak dari hasil jual (dan ngegarong) negara, apa
iya
mau pilih mereka yang mau beresin negara untuk kepentingan publik luas..
:-(((

..
memang realitas-nya tingkat pendidikan di Indonesia
belum ngaruh.

dan itu manifestasi kehidupan bangsa yang memang tidak
berpendidikan... ^#$^#*%*#%*

padahal pendidikan itu merupakan wahana keluar dari
keterkungkungan wawasan yang sempit.

Rasulullah pun menyarankan kita untuk belajar sampai
ke negeri Cina.

thanks
..

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

On 21 Mar 2007 20:20:47 -0700, bro_ando23 [EMAIL PROTECTED] wrote:

   ini dari beberapa pendapat yang ada :

 1. Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Menurut sy yg penting track record ,, misalnya pernah jd gubernur
 sukses.. atau jd presiden sukses... lalu ya lihat visi kedepannya...

 2. Kembali ke Bill Gates, di Indonesia, saya punya rekan
 yang tidak lulus kuliah SD tetapi mempunyai kaliber
 melebihi PHD, dan sekarang adalah owner beberapa
 pabrik. Memang pendidikan tidak bisa dijadikan
 patokan. Tetapi, supaya tidak membeli kucing dalam karung, apa tidak
 sebaiknya `pemaparan Visi'  `debat publik' antar calon dibakukan saja
 dalam UU.

 Salam,
 Johny

 3. Irwan.K
 a. (Ada) yang sekolah sampai , tapi kelakukannya begini begitu
 (jelek deh pokoknya).
 b. Ada yang gak sekolah 'formal' tapi lebih peka dan kemampuannya di
 atas doktor dsb (bagus bgt deh pokoknya).
 c. Yang gak suka/milih tokoh dengan kriteria b, termasuk orang yang
 haus kuasa dan aura negative, pikiran/nafsu liarnya masih jalan..

 4. ade zuchri
 kalau saya sih menanggap gelar atau titel itu gak
  penting-penting banget, kenapa kita nggak mencoba
  alamiah saja, kalau memang di Indonesia ini ada yang
  pinter, cerdas, berperilaku yang baik dan mampu
  membawa Indonesia ke dunia yang lebih beradab
  ternyata dia sama sekali gak sekolahan, gimana?.

 5. Bambang Soetedjo

 Seorang pemimpin harus dinilai dari karakter dan cara memimpin
 dan bukan dari permainan politik dan sok membela rakyat.

 6.Edy P
  Sekarang, ketika LSI mengeluarkan hasil survey-nya
  dan memperlihatkan bahwa PDI-P kembali menguat
  posisinya di mata masyarakat (penjawab pertanyaan
  survey tentunya) dan bertengger di posisi paling
  atas lalu muncul wacana DPR atau Presiden minimal
  harus S-1.

 7. Maspri
 Syarat S-1 itu CUMA SALAH SATU SYARAT koq.
 Lha Syarat punya kemampuan LEADERSHIP ya wajib juga dong.
 Masa mau dicari S-1 yg nggak punya jiwa pemimpin? Ya nggak ada
 gunanya kita punya penduduk 200an juta kalo gitu.

 Kalo jaman pak Harto atau pak SBY muda, dimana sedikit orang bisa
 meraih S-1, atau LEADERSHIP orang dibentuk oleh perjuangan
 kemerdekaan secara nyata, ya nggak apa2. Lha sekarang kan jamannya
 laen.

 Syarat itu untuk memudahkan dan mempertanggungjawabkan pilihan
 misalnya :
 Ada 10 calon terseleksi, yg SEMUANYA punya LEADERSHIP bagus. Mana yg
 kita pilih, yg S-1 atau yg lulusan SD??

 dari 7 pendapat diatas..

 saya hanya mau mengingatkan... negara ini punya sistem pendidikan yah
 bu/pak.. kalu terus komentar bilang S-1 ini itu ngak berbobot
 (seolah-olah) dan kemudian menyinggung soal ada pengusaha ini-itu
 a..b..c...d...e jadi capek deh.. (yang saya memang salut dengan orang
 demikian)

 kalu gitu memang ada pikiran ngak perlu sekolah.. kan ndak toh? hari
 gini.. ngak tamat SMA.. itu masalah..
 harigini leader.. ngak tamat S-1 kemana aja dia.. tidur siang.. ngak
 ada duit... apa alasannya..

 kalu pengusaha.. itu memang dia concern di bisnis. sakin sibuknya dia
 mungkin tidak ada waktu.. tapi lucunya mereka kasih standar pegawainya
 S-1.. itu lelucon atau bukan.. mana saya tahu

 bayangkan salesman aja D-1.. masa presiden SMA.. mimpi apa kita...
 saya ini tidak merendahkan.. tapi tolonglah.. hargai jugalah capek2
 kita teriak2 20% pendidikan dari APBN.. eh kita malah sudah pasang
 pistol pesimistis dengan bilang SMA aja cukup... sayang betul dan
 kontradiktif betul...

 dan dibalik kelemahan sistem pendidikan kita.. sesungguhnya Leadership
 itu diajarkan kok.. jadi apa kemudian S-1 ngak punya leadership...
 kan tidak juga..

 belum lagi logika paling simpel 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Konser Karawitan Muda Indonesia

2007-03-22 Terurut Topik Agus Hamonangan
Laporan Wartawan Kompas Nasrullah Nara
http://www.kompas.co.id/ver1/Dikbud/0703/20/144553.htm
=

JAKARTA, KOMPAS -- Auditorium RRI Jakarta akan menjadi ajang Konser 
Karawitan Muda Indonesia (KMI) II/2007 yang puncaknya akan 
berlangsung 28-29 Mei 2007. Perhelatan ini merupakan kelanjutan dari 
KMI I/2006 di Gedung Kesenian Jakarta.

Penggagas KMI, Edi Sedyawati, dalam keterangan pers, Selasa (20/3) 
menyebutkan, acara ini dimaksudkan untuk membangun trend baru dalam 
kehidupan kawula muda Indonesia dalam hal artistik, guna menyajikan 
karya-karya musik dengan landasan kuat pada musik tradisi di Tanah 
Air.
Secara nasional, tahun 1950-an, musik tradisional Indonesia secara 
generik disebut karawitan, tutur Edi yang pernah menjabat Dirjen 
Kebudayaan Depdikbud.

Didukung Depbudpar dan UNESCO, sejumlah provinsi yang merupakan 
ladang dan sumber akar musik tradisional akan menampikan timnya 
dalam KMI II/2007. Misalnya, Jawa Barat, Maluku,Papua, Kalimantan 
Tengah, Jambi, NTB, dan NAD. Grup kesenian dari Gunung Kidul (DIY) 
dan Rumah Gamelan Farabi juga akan tampil bersama sejumah sekolah 
asing di Jakarta. Penampilan mereka akan dikelola oleh tim artistik 
yang melibatkan Dwiki Darmawan, Jabatin Bangun, dan Totom Kodrat.

Ketua Harian Nasional Indonesia untuk UNESCO, Arief Rachman yang 
bertindak sebagai ketua panitia konser kali ini menambahkan, Kita 
harus bertekad agar KMI menjadi gerakan nasional sehingga para siswa 
sekolah  dan kalangan remaja mencintai musik tradisional dan ikut 
aktif menghidupkannya.

Ia menilai, akibat gempuran budaya global termasuk MTV, anak-anak 
muda Indonesia lebih gandrung akan musik popolar -- seperti 
pop,jazz, dan rock -- ketimbang musik yang digali dari negeri 
sendiri. Hal ini kian memperkokoh dominasi musik-musik diatonik, dan 
pada gilirannya menyisihkan musik-musik nondiatonik di negeri 
sendiri. 




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pernyataan Sikap Jaringan Kerja Prolegnas Pro Perempuan (JKP3) : Merespon Pengesahan Rancangan Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (RUU PTPPO)

2007-03-22 Terurut Topik Dian Kartika Sari
Sangat bagus pernyataan sikap ini. 

Akan lebih bagus jika, dalam tuntutan pernyataan ini menyatakan perlunya 
definisi perdagangan anak, sekalian disebutkan, perdagangan anak adalah 
..supaya DPR dan masyarakat kemudian bisa membedakan dengan jelas, apa 
perbedaan substantifnya antara perdagangan orang dan perdagangan anak. 

Sayangnya sudah disahkan ya...

salam 
dks




  - Original Message - 
  From: Mike Verawati Tangka 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Cc: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, March 20, 2007 9:55 AM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pernyataan Sikap Jaringan Kerja Prolegnas Pro 
Perempuan (JKP3) : Merespon Pengesahan Rancangan Undang-undang Pemberantasan 
Tindak Pidana Perdagangan Orang (RUU PTPPO)



  Jaringan Kerja Prolegnas Pro Perempuan 
  dan Indonesia Anti Child Trafficking


  PERNYATAAN SIKAP 

   Merespon Pengesahan Rancangan Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana 
Perdagangan Orang 
  (RUU PTPPO)


  Jaringan Kerja Prolegnas Pro Perempuan (JKP3) mengikuti secara intensif dan 
konsisten seluruh proses legislasi RUU Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan 
Orang (RUU PTPPO). Sehingga JKP3 mengetahui perkembangan dalam pembahasan RUU 
PTPPO. Selama proses legislasi sampai disepakati untuk dibawa pada rapat 
paripurna kami mencatat beberapa hal, yaitu : 


  Proses pembahasan RUU PTPPO dilakukan secara terbuka
  Rapat panitia khusus (PANSUS) pada bulan Oktober 2007 memutuskan bahwa rapat 
dinyatakan terbuka untuk umum. Oleh karena itu kami dengan instens mengikuti 
rapat-rapat PANJA membahas RUU PTPPO. Selama 5 putaran rapat PANJA (termasuk 
PANJA pertama batal karena tidak dihadiri oleh Dirjen dari Departemen Hukum dan 
HAM) kami melakukan monitoring dan juga melakukan lobby-lobby dengan anggota 
PANJA. Selain itu kami melakukan audiensi dengan beberapa fraksi. Kami mencatat 
bahwa PANJA pembahasan RUU PTPPO inilah yang paling akomodatif dan terbuka 
terhadap masukan. Hal ini menunjukkan political will yang baik di kalangan para 
anggota PANJA. Maka kami berharap bahwa proses pembahasan RUU di DPR dapat 
mencontoh proses dari pembahasan RUU PTPPO ini. 


  Mengakomodir usulan 
  Kami juga mencatat bahwa beberapa usulan JKP3 yaitu definisi jeratan hutan, 
definisi eksploitasi seksual, kepentingan korban trafiking di luar negeri dan 
hak impunitas korban diakomodir oleh PANSUS. Ini merupakan salah satu manfaat 
dari terbukanya proses persidangan yaitu memastikan terakomodasinya aspirasi 
masyarakat terutama konstituen. 


  Belum sepenuhnya mengakomodir perdagangan anak
  Perdagangan anak belum sepenuhnya terakomodasi dalam RUU PTPPO. RUU PTPPO 
hanya memuat perdagangan orang dengan korban anak, bukan perdagangan anak. RUU 
ini tidak memuat definisi Perdagangan Anak yang secara substansi sangat berbeda 
dengan Perdagangan Orang. Satu-satunya definisi yang ada adalah definisi 
perdagangan orang yaitu tindakan perekrutan, pengangkutan, penampungan, 
pengiriman, pemindahan, atau penerimaan seseorang dengan ancaman, penggunaan 
kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan 
kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang atau memberi bayaran atau 
manfaat, sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas 
orang lain tersebut, baik yang dilakukan di dalam negara maupun antar negara, 
untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi (Pasal 1 
Angka 1). Dapat dilihat dari definisi perdagangan orang pada RUU ini bahwa 
perdagangan orang mencakup 3 (tiga) unsur yaitu proses (tindakan perekrutan,
  pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan, atau penerimaan 
seseorang), cara, (dengan ancaman, penggunaan kekerasan, penculikan, 
penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, 
penjeratan utang atau memberi bayaran atau manfaat, sehingga memperoleh 
persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain tersebut) dan 
tujuan (tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi). 
  Protokol Palermo atau Protokol untuk Mencegah dan Menghukum Perdagangan 
Manusia, terutama Perempuan dan Anak sebagai tambahan atas Konvensi PBB Melawan 
Kejahatan Terorganisir Transnasional, 2000, yang telah ditandatangani Indonesia 
pada 24 September 2001, menegaskan adanya perbedaan antara definisi Perdagangan 
Orang dan Perdagangan Anak. Pasal 3 Protokol Palermo menyatakan bahwa:
  a. Perdagangan manusia adalah rekrutmen, transportasi, pemindahan, 
penyembunyian atau penerimaan seseorang dengan ancaman atau penggunaan 
kekerasan, penculikan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau 
posisi rentan atau memberi bayaran atau manfaat sehingga memperoleh persetujuan 
dari orang yang memegang kendali atas orang lain tersebut, untuk kepentingan 
eksploitasi yang secara minimal termasuk eksploitasi lewat prostitusi atau 
bentuk-bentuk eksploitasi seksual lainnya, kerja atau pelayanan paksa, 
perbudakan atau praktek-praktek lain yang serupa dengan perbudakan, 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR

2007-03-22 Terurut Topik Perpi Thomas
ngurus negara aja belum becus udah mau pake laptop, harganya sampe 21 juta,
wuah korupsi lagi, dengan alasan biar kalo rapat bisa lebih fokus,


Pitho




Pada tanggal 21 Mar 2007 19:41:54 -0700, rumintang [EMAIL PROTECTED]
menulis:

   yah, kalau gak bisa, nanti akan diadakan (lagi) program susulan :
 Pendidikan dan Pelatihan Penggunaan Laptop nginap di Hotel berbintang
 dengan dibekali uang saku, dll, gitu aja kok repot ...???
 DPR RI geetoo lohh..

 Peace,
 RRKS


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta

2007-03-22 Terurut Topik Wahyu
kan sudah sama lucunya dengan Tukul jadi boleh dong beli laptop ;-)

Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
Posted by: Harry Priyono [EMAIL PROTECTED]   harrypriyono
Thu Mar 22, 2007 12:55 am (PST)
Wah...wah...wah hebat bener anggota DPR, sudah dapet gaji, dapat
tunjangan, ada rumah dinas, ada kendaraan dinas sekarang
laptoppingin jadi tukul kalikembali ke laptop


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Juara Merusak Hutan - Negara Pelaku Holocust Ekologi

2007-03-22 Terurut Topik Andreas Tedy Mulyono
Mohon maaf kalau yang lalu tulisan/pendapat saya dianggap provokatif.  Memang 
sih setelah saya baca ulang, gaya bahasanya menimbulkan kesan tersebut.  Di 
awal tulisan saya istilah mohon ijin atau kecepatan berapa itu maksudnya 
berguyon ria. Istilah mohon ijin kan biasa kita dengar di satuan pengamanan / 
kepolisian / militer.  Istilah kecepatan berapa juga maksudnya berseloroh 
kok, tapi mungkin tidak pas ya?  Kadang apa yang ditulis tidak sama dengan apa 
yang dimaksud.  Sekali lagi maaf. Poin saya adalah kepentingan dan sudut 
pandang.  Karena itu, saya pertama-tama perlu sampaikan bahwa beberapa tahun 
terakhir ini saya bekerja sebagai Business Development di salah satu grup 
perusahaan.  Sebelumnya, sejak tahun 1992, saya bekerja sebagai reviewer/analis 
kredit di beberapa bank.  Saat saya bekerja di sektor perbankan cenderung 
sebagai pemerhati risiko.  Apalagi pihak otoritas, banyak menekankan azas 
prudential (kehati-hatian).  Jadi kepentingan dan sudut pandang saya saat itu, 
kurang lebih bergerak di posisi ideal.  Menganalisa dan mamantau dari jauh - 
dari Jakarta, padahal lokasi proyek di Kalimantan atau bahkan Papua. Tetapi 
saat ini - sebagai Business Development - saya berurusan langsung dengan sektor 
riil, lebih banyak di lapangan daripada di belakang meja.  Itulah yang merubah 
kepentingan dan sudut pandang saya sekarang. Nah, kembali ke Lapt .., eh 
kembali ke Juara Merusak Hutan.  Saya perlu menyampaikan satu contoh data 
lapangan dan beberapa hal terkait.  Tengok lokasi potensial di salah satu 
kecamatan di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.  Kabupaten ini merupakan salah 
satu hasil pemekaran.  Naasnya ternyata, 84% wilayahnya di-claim sebagai 
Hutan Lindung (HL), padahal di lokasi itulah potensi mineralnya berlimpah.  Hal 
ini mengakibatkan  PAD Kabupaten tersebut relatif minim.  Info lokasi HL tsb, 
agak telat diketahui.  Sampai-sampai bangunan Kantor Bupati dan Pejabat daerah, 
sudah terlanjur dibangun berdiri di atas HL !!
Sewaktu investor akan masuk ke daerah potensial tsb., hal ini menjadi hambatan. 
 Padahal ijin untuk eksplorasi (penyelidikan) telah di-release oleh Pemda 
terkait.  Untuk tahapan eksploitasi (penambangan), investor harus mendapat ijin 
dari Dephut di Jakarta.  Pejabat Dephut terkait pun, tergugah untuk site visit. 
 Di sanalah kenyataan didapati.
 
Seorang geologist mengatakan bahwa, peta HL di Indonesia sebagian besar masih 
buatan orang Belanda dulu.  Terutama untuk daerah-daerah terpencil di 
Kalimantan, Papua dan Sumatera.  Rupanya geologist ini telah merambah banyak 
hutan di Indonesia.(Yang mungkin kebetulan adalah,) Area yang diplot sebagai 
HL, ternyata merupakan daerah yang secara ekonomi layak tambang.  
 
**)  Hal ini kami alami juga di salah satu lokasi di Kalimantan Selatan.  
Kandungan batubara di lokasi tersebut sangat potensial, baik secara kuantitas 
maupun kualitas.  Dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menambang di 
HL, potensi tsb dapat kita manfaatkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, 
bukan hanya ekonomi investor.
 
Salah satu ketentuan Dephut mengisyaratkan adanya citra satelit.  Citra satelit 
itulah yang kelak dijadikan patokan, karena arealnya luas. Konsultan bidang 
kehutanan mengatakan, bahwa citra satelit kita dapati dari NOAA / LANDSAT, yang 
notabene buatan luar negeri.  Indonesia belum punya.  Seorang konsultan 
mengatakan bahwa data software citra satelit tsb ternyata berupa peta 
berwarna-warni, yang bisa kita klik salah satu areanya dan bisa berubah dari 
hitam ke merah, atau merah ke hijau.  Artinya luasan hutan yang rusak dan yang 
tidak, sangat mudah direkayasa.  Satu-satunya pembuktian adalah datang langsung 
ke lokasi. Atas dasar inilah saya berpendapat bahwa metoda pengukuran rusaknya 
hutan, perlu dikaji lebih dalam oleh pihak-pihak yang kepentingannya berimbang. 
 Hal ini sangat sulit dilakukan tanpa bantuan teknologi, yang kebetulan kita 
masih impor dari luar negeri. Nah terus, bagaimana kondisi masyarakat di 
sekitar area potensial tersebut?  Mereka mendukung!  Pertengahan Maret 2007 
saya berkunjung ke lokasi di Kab. Pasaman tadi.  Mereka mengeluhkan kondisi 
ekonomi yang terus menurun, apa-apa mahal.  Mereka terus berharap agar investor 
segera masuk.  Dengan demikian jalan akses dan infrastruktur lainnya dapat 
digunakan dan seterusnya swakelola bersama masyarakat.  Selama ini mereka 
terpencil dari kehidupan kota, bahkan dari jalan provinsi saja, harus masuk 
lebih dari 100 km.  
 
Beberapa waktu lalu, kita dengar bahwa kongres AS mengangkat kembali masalah 
Papua sebagai bagian NKRI.  Saya kebetulan punya data sumberdaya alam di Papua, 
termasuk hutan dan kandungan mineral di sana.  Atau yang sudah jelas, Proyek 
Freeport, ada emas ada tembaga.  Tapi Freeport di bawah penguasaan negara lain, 
bukan Indonesia.  Saya berpendapat bahwa kongres AS mempunyai kepentingan di 
Papua, baik sekarang maupun yang akan datang.  Dan..., data mereka jauh lebih 
lengkap dari kita.  
 Btw Mas Mulyadi, 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Tanggung Jawab Bisnis terhadap HAM

2007-03-22 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Eddie Riyadi 
Peneliti Masalah HAM di Elsam; Pendiri dan Anggota Komunitas 
Filsafat AGORA 
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/22/opini/3394728.htm
==

Dalam diskursus hak asasi manusia, kata tanggung jawab 
atau kewajiban biasanya dikaitkan dengan negara. 

Ini paradigma lama yang berasumsi, lokus kekuasaan real politik 
terletak pada negara. Kini berkembang paradigma baru yang melihat 
sentra-sentra kekuasaan kini tersebar ke pelbagai institusi 
nonnegara. Karena itu, bukan hanya negara yang bertanggung jawab, 
tetapi juga bisnis dan aktor nonnegara lainnya. Tanggung jawab 
bisnis ini dikenal sebagai corporate social responsibility (CSR). 

CSR pertama kali muncul dalam diskursus resmi-akademik sejak 
hadirnya tulisan Howard Bowen, Social Responsibility of the 
Businessmen tahun 1953 (Harper and Row, New York). CSR yang 
dimaksudkan Bowen mengacu kewajiban pelaku bisnis untuk membuat dan 
melaksanakan kebijakan, keputusan, dan pelbagai tindakan yang harus 
mengikuti tujuan dan nilai-nilai dalam suatu masyarakat. 

Diskursus tentang CSR kian mengalami diversifikasi dan proliferasi 
definisi. Namun intinya adalah bisnis bertanggung jawab melampaui 
isu ekonomi sempit, teknis, bahkan persoalan legal semata (Davis, 
1973). 

Singkatnya, konsep CSR mengandung makna, perusahaan atau pelaku 
bisnis umumnya memiliki tanggung jawab yang meliputi tanggung jawab 
legal, ekonomi, etis, dan lingkungan. Lebih khusus lagi, CSR 
menekankan aspek etis dan sosial dari perilaku korporasi, seperti 
etika bisnis, kepatuhan pada hukum, pencegahan penyalahgunaan 
kekuasaan dan pencaplokan hak milik masyarakat, praktik tenaga kerja 
yang manusiawi, hak asasi manusia, keamanan dan kesehatan, 
perlindungan konsumen, sumbangan sosial, standar-standar pelimpahan 
kerja dan barang, serta operasi antarnegara. 

Hipokrisi konsep CSR 

Masalahnya, sejak awal pemunculan hingga kini, konsep CSR berkesan 
amat moralis. Kata sosial dalam CSR bermakna peyoratif yang 
berarti sukarela, lebih bermakna sebagai tindakan filantropi, 
altruistik, kebaikan budi, bukan sebuah kewajiban. Padahal, terkait 
dengan advokasi hak asasi manusia, imbauan moralis serta semangat 
altruistik di balik kata sosial sama sekali tidak memadai. 

Konsep hak asasi manusia mengimplikasikan adanya tanggung jawab 
atau kewajiban, baik politik maupun hukum. 

Namun, sudah jamak, hukum bukanlah hukum tanpa enforcement, atau 
dalam perspektif filsafat hukum sering disebut faktisitas, yaitu 
keterterimaan oleh masyarakat dan subyek hukum lainnya, seperti 
pebisnis. Enforcement itu, tidak bisa tidak, pasti mengandaikan 
politik. Oleh karena itu, kewajiban dan tanggung jawab terpenting 
terkait dengan CSR adalah tanggung jawab politik. 

Dari sosial-etis ke politik 

Namun, bagaimana menagih tanggung jawab politik dari para pelaku 
bisnis, sementara mereka bukan institusi politik? 

Paradigma konsep politik perlu diubah. Pertanggungjawaban politik 
tidak lagi semata bersifat diametris. Artinya, institusi atau aktor 
politik bertanggung jawab bukan semata karena mendapatkan kekuasaan 
formal dari rakyat sebagai pemilik sah kedaulatan, tetapi terutama 
karena praktik penggunaan kekuasaan real di lapangan. Dengan 
demikian, sebuah perusahaan yang bukan merupakan institusi politik, 
tetapi kekuasaan ekonominya memiliki implikasi politik yang amat 
signifikan bagi masyarakat—misalnya kehadirannya menyebabkan 
terampasnya hak-hak sosial dan politik komunitas tertentu di mana 
perusahaan itu beroperasi— apalagi jika perusahaan itu terlibat 
dalam kampanye dan kegiatan politik baik sembunyi-sembunyi maupun 
terang-terangan, akan sah secara politik dimintai 
pertanggungjawaban. 

Terkait advokasi hak asasi manusia, kewajiban yang diminta dari 
pelaku bisnis bukan lagi moralis, sosial, filantropis, voluntary, 
tetapi politik. Kewajiban dalam konsep hak asasi manusia—melampaui 
pengertian yang berlaku selama ini yang hanya mengedepankan 
kewajiban legal, yang sudah saatnya dikritik—adalah kewajiban 
politik. Artinya, hak asasi manusia telah menjadi standar legitimasi 
kekuasaan. Jika itu diabaikan, legitimasi pemegang kekuasaan menjadi 
goyah. 

Bisnis ditagih pertanggungjawaban politiknya bukan dilihat dari segi 
sumber kekuasaan, tetapi karena praktik kekuasaannya. Logika yang 
sama juga dikenakan terhadap aktor-aktor nonnegara, seperti 
vigilante. 

Inilah tawaran yang masih perlu dikembangkan dan kiranya patut 
dipertimbangkan. 





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tersangka Korupsi [pura-pura] Sakit

2007-03-22 Terurut Topik bodo_kerlchen
Masuk akal juga tuh  ..  saya membayangkan begini: seorang
secara berkelanjutan menilep uang perusahaan besar, katakanlah per
Bulannya menghasilkan puluhan juta perak. Karena duit tersebut bukan
duit yang menggeletak begitu aja, alias tinggal nyomot ditempat
sepi  ..  pasti nya ngga sendirian dong ngerjainnya ?! Nah semua
yang terlibat ndenger, nyium, ngliat dan juga mbeckingi, kecipratan
lah dengan porsinya masing-masing dan si orang tersebut merasa aman
dan setelah bertahun-tahun berjalan secara secure dan wajar, malah
mungkin halal. Tiba-tiba suatu saat entah apa yang keleru ..
kebongkar ! Eh yang dibui Cuma satu orang tersebut .. ya puguh sakit
ngga keru-keruan dong ?! Penjelasan seperti inilah menurut saya satu-
satunya jawaban saya, bila saya DIPAKSA untuk percaya bahwa pak
harto sakit lupa ingatan dan permanent. Bayangkan .. puluhan taon
dia merasa BENAR .. kok tiba-tiba jadi engga benar ?? Bukankah
sebelumnya dialah satu-satunya PENENTU definisi benar atau tidak
benar, lagi pula dia ijinkan begitu BUANYAK orang turut menikmati ..
dan tidak hanya belasan tahun. Sangat manusiawi dan hebat ..
darahnya ngga muncrat dari ubun-ubun aja .. udah bagus tuh !!
Salam,
Bodo


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Lasma siregar
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kemungkinan mereka ini terserang bala penyakit misteri
   yang mendadak.
   Hanya paranormal yang bisa tahu dari mana sumbernya!
   Mbah Maridjan, where are you?
   :=))

   Atau mereka ini tadinya pura-pura sakit, apa daya penyakit
   jadi beneran.
   Atau benar-benar sakit tapi dikira pura-pura...
   Yang mana yang benar hanya mereka dan pengacaranya yang bisa
   tahu pasti.

   Bagaimana kawan-kawan?
   Apakah kalian tahu, apa jenis penyakit yang menimpa mereka ini?
   Tolonglah bantu mereka, agar sehat wal'afiat kembali!

   Salam
   :=))
   Las.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPR boleh beli laptop asal...Open Source

2007-03-22 Terurut Topik Agus Hamonangan
Pak KK gimana pendapat bapak :-)
 
Sebagai wakil rakyat, anggota DPR wajib mendukung IGOS NUSANTARA 
yang di support kementerian RISTEK.

Salam,
AH
==

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Muhammad Rivai 
Andargini [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Rekanz FPK,
 
 Ini ada posting artikel bagus dari rekan blogger yang bekerja di
 Nokia-Finland.
 
 http://aksi.mdamt.net/dpr-boleh-beli-laptop-asal
 
 Bagus juga buat penyegaran di siang ini :-)




[Forum-Pembaca-KOMPAS] KOMPAS Cyber Media, 22 Maret 2007

2007-03-22 Terurut Topik newsmail
KOMPAS Cyber Media, Kamis 22 Maret 2007

Dapatkan berita terkini di handphone Anda, ketik REG NAS kirim ke 9858 (Flexi 
dan Fren). Warga Jakarta dan sekitarnya jangan ketinggalan informasi banjir 
atau lalu lintas, ketik REG METRO kirim ke 9858 (Flexi dan Fren). 

Penggila bola jangan ketinggalan update skor Liga Inggris, Italia, dan Spanyol, 
ketik REG SKOR EPL, ketik REG SKOR SERIA, ketik REG SKOR LALIGA, kirim ke 9858 
(Flexi dan Fren). 

Dapatkan juga ramalan Horoskop, Fengshui, Astrologi, hingga Primbon. Info 
lengkap di www.kompasmobile.com

Kini Anda bisa pasang iklan mini di Kompas lewat SMS
Ketikkan INFO dan kirimkan ke 0812 106 1000

---

http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/22/140259.htm
Penggeledahan Bulog Berlangsung
Jaksa penyidik Tindak Pidana Khusus Kejagung, Kamis (22/3), menggeledah tiga 
lokasi berkaitan dengan dugaan korupsi impor sapi potong tahun 2001.

http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/22/134332.htm
Rumah Widjanarko Digeledah
Rumah tinggal Widjanarko Puspoyo, mantan Dirut Perum Badan Logistik, di Jalan 
Darmawangsa VIII Nomor 75, Jakarta Selatan, Kamis (22/3) digeledah.

http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/22/133841.htm
Presiden Nilai Visi Indonesia 2030 Terlalu Berani
Presiden menyatakan visi Yayasan Indonesia Forum pada 2030 Indonesia akan masuk 
lima besar negara maju dinilai terlalu berani.

http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/22/125137.htm
Relokasi Plus untuk Warga Perumtas I
Pemerintah akan menawarkan kompensasi berupa relokasi plus uang ganti rugi 
sebesar Rp 15 juta kepada warga Perumtas I, Sidoarjo.

http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/22/121952.htm
Daerah Gagal Akan Digabung
Pemerintah sedang menyiapkan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang evaluasi 
penyelenggaraan pemerintahan daerah.

http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/22/121534.htm
Eddie Widiono Diserahkan ke Kejagung
Dirut PT PLN, Eddie Widiono, Kamis (22/3) pukul 11.45, tiba di Bagian Tindak 
Pidana Khusus Kejaksaan Agung.

http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/22/113836.htm
Marinir TNI AL dan Marinir AS Jajaki Latihan Bersama
Marinir TNI AL dan Korps Marinir AS sepakat untuk menjajaki kemungkinan latihan 
bersama antara kedua pihak di berbagai tingkatan.

http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/22/080901.htm
Putusan Hukum Suwarna Dibacakan Hari Ini
Majelis hakim pengadilan Tipikor hari ini akan membacakan putusan hukum kasus 
korupsi dengan terdakwa gubernur nonaktif Kaltim Suwarna AF.

http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/22/054857.htm
Lapindo Tetap Minta Sertifikat Tanah
PT Minarak Lapindo Jaya tetap meminta sertifikat tanah dan IMB kepada warga 
empat desa korban lumpur panas untuk memberikan ganti rugi.

http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/21/214618.htm
Waktu Pembahasan Paket RUU Politik Sempit
Waktu pembahasan paket RUU bidang politik yang akan digunakan dalam pemilu 2009 
mendatang sangat singkat.

http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/21/200927.htm
Mantan KSAL: KPK Tidak Perlu Dilibatkan
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana (Purn) Bernard Kent 
Sondakh mempersilakan saja jika KPK akan turun tangan.

http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/21/163536.htm
Kunjungan Presiden di Subang,  Disambut Unjuk Rasa
Kunjungan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono ke Kabupaten Subang, Jawa 
Barat, Rabu (21/3) siang disambut aksi unjuk rasa.

http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/21/160845.htm
Mustafa Menjadi Dirut Perum Bulog
Mustafa Abubakar mantan pelaksana tugas  Gubernur Aceh ditetapkan sebagai Dirut 
Perum Bulog menggantikan Widjanarko Puspoyo.

http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/21/160841.htm
Ketua MPR: Pengadaan Laptop Bukan Hal Mendesak
Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengkritik upaya DPR yang memperbanyak fasilitas 
dengan alasan meningkatkan kinerja, termasuk pengadaan laptop.

http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/21/150233.htm
Kabin: Abu Dujana Masih Beroperasi di Jawa
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar mengungkapkan, Abu Dujana 
dan jaringannya masih beroperasi di pulau Jawa.

http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/21/143221.htm
Seluruh Dewan Pengawas Bulog Diganti
Seluruh Dewan Pengawas Perum Bulog dipastikan akan diganti pejabat baru. 
Penggantian tersebut tak terkait permasalahan hukum di jajaran direksi.

http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/21/143208.htm
85 Ton Beras Bulog Dibobol Pencuri
Sebanyak 85 ton beras di Gudang Bulog Sub 402 Divre IV Banyumas, di Kecamatan 
Sokaraja, Banyumas, raib dicuri.

http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0703/21/141141.htm
Perjanjian Pertahanan dengan Singapura: Indonesia akan Bertahan
Menhan memastikan pemerintah Indonesia masih tetap akan bertahan dalam proses 
negosiasi perjanjian kerjasama pertahanan dengan Singapura.

--

SELAMAT MEMBACA
Untuk membatalkan langganan News by E-mail, silakan klik
http://www.kompas.com/newsmail/unsubscribe.htm 



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta

2007-03-22 Terurut Topik Bambang Soetedjo
Kita lihat saja nanti apakah dengan adanya pembagian Laptop kinerja DPR akan 
semakin effectif. Kalau perlu adakan pengawasan pemakaian Laptop, takutnya 
keluarga dan anak2nya yang pakai karena generasi muda lebih cepat tanggap 
dengan pemakaian Laptop. Apakah ini hanya trend supaya anggota DPR juga 
kelihatan modern dan bisa menggunakan Laptop dengan baik
  Asal hasil kerja lebih transparan untuk saya sih nggak masalah mau bagi2 
Laptop, tapi ingat dengan uang demikian banyak bisa digunakan untuk yang lebih 
bermanfaat a.l. membantu korban gempa dan menuntaskan kesejahteraan para 
pengungsi yang sampai saat ini masih tinggal di tenda2.
  Mbok mikir sedikit, bagaimana nasib mereka ini bisa diperbaiki. Gimana kita 
semua mau memperbaiki nasib mereka lha yang kuasa aja masa bodoh. Apa sih 
effisiensinya bagi2 laptop, mungkin supaya kerja secara mobiel dimana saja bisa 
aktif juga dikamar kamar hotel sambil relax kali y!!!
   
  Salam
  BS

bambang adhiono [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Jangan begitulah, kan laptop 22 juta atau 21 juta itu unjuk kerjanya 
berbeda dengan yang berharga 6 atau 9 juta..jadi wajar wajar, kan para 
anggota DPR itu berpendidikan cukup tinggi yang memerlukan laptop ber 
spesifikasi tuinggi juga.
Sallam, 

bramrajo [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kumpulan wong tuli, koq diteriakin..

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Mohammad Iqbal 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sepertinya sudah tidak ada hati nurani para petinggi kita di 
gedung DPR/MPR sana, saat orang lain susah untuk hidup, anak - anak 
susah untuk sekolah... DPR kita malah menghambur - hamburkan duit 
negara :(
 
 Salam Kecewa
 IqBaL



 

 
-
No need to miss a message. Get email on-the-go 
with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anggota DPR RI yang juga anggota Milis FPK

2007-03-22 Terurut Topik Bambang Soetedjo
Pak Deddy yth.
  Saat ini kan anggota DPR sedang sibuk2nya mau membagi bagi Laptop. Isi saja 
dengan Intel Intern jadi mereka nggak berani macam2. Just kidding. He...he...!!!
  Sudah siap untuk ke Jakarta pak Deddy. Nah basmilah semua koruptor atau 
setidak tidak nya berikan seminar mengganyang koruptor asal jangan ketangkap 
seperti Jia dari China yang ditangkap polisi di Bali. Take care pak Deddy. 
Salam dari benua Eropa. Kapan lihat tulip nih.
   
  Salam
  BS
  
Deddy Mansyur [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Dear Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu PEMIMPIN BANGSA NKRI,
Tobat-tobat, amit-amit, sadar-sadar, please my leaders, please insafwill 
you please, please..
You know it, I know it.
NKRI itu bener-bener sudah sinking, perhaps, sudah tenggelam sampe kedasar 
samudra Hindia, know what I mean.
Please take care of rakyat sengsara dulu sebelum mikirin diri sendiri.

By the way:
Kalo sembahyang 5 kali per day, apa sih yang dipikirin?

Just wondering.

Salam,
sensei deddy mansyur
university of houston
www.uh.edu/shotokan
www.houstonshotokan.com

- Original Message - 
From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED]
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, March 21, 2007 10:27 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anggota DPR RI yang juga anggota Milis FPK

 Mgk anggota DPR terhormat mau menanggapi isu Laptop?

 Salam,
 AH
 ==

 1. Nursyabani Katjasungkana (PKB)
 2. Angelina Sondakh (PKB)
 3. Effendi Simbolon (PDI-P)
 4. Didik J Rachbini (PAN)


 

 
-
 Get your own web address.
 Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta

2007-03-22 Terurut Topik Bambang Soetedjo
Apakah Laptop seharga 21 atau 22 juta ini akan memperbaiki cara kerja para 
anggita DPR yang pendidikannya cukup atau amat sangat tinggi???
   
  Salam
  BS

bambang adhiono [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Jangan begitulah, kan laptop 22 juta atau 21 juta itu unjuk kerjanya 
berbeda dengan yang berharga 6 atau 9 juta..jadi wajar wajar, kan para 
anggota DPR itu berpendidikan cukup tinggi yang memerlukan laptop ber 
spesifikasi tuinggi juga.
Sallam, 

bramrajo [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kumpulan wong tuli, koq diteriakin..

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Mohammad Iqbal 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sepertinya sudah tidak ada hati nurani para petinggi kita di 
gedung DPR/MPR sana, saat orang lain susah untuk hidup, anak - anak 
susah untuk sekolah... DPR kita malah menghambur - hamburkan duit 
negara :(
 
 Salam Kecewa
 IqBaL



 

 
-
Be a PS3 game guru.
Get your game face on with the latest PS3 news and previews at Yahoo! Games.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jangan Jual Tanah Air!

2007-03-22 Terurut Topik Bambang Soetedjo
Pertanyaan saya:
  Kok koruptor2 masalah export pasir ini nggak ada yang berani menindak ya? 
mungkin kejaksaan harus mengalihkan arah ke situasi export pasir ini agar 
pulau2 kita tetap utuh. Atau kejaksaan ngeri melihat gemerlapannya bintang2 
yang terpampang dipundak para petugas lapangan yang notabene jelas2 korupsi dan 
menghancurkan NKRI.
  Memelas bener negaraku.
   
  Salam
  BS
  

Dian Kartika Sari [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
duh bagus benar tulisan ini. Menyentuh dan benar adanya.

dks

- Original Message - 
From: Agus Hamonangan 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
Sent: Saturday, March 17, 2007 2:51 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jangan Jual Tanah Air!

http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/17/Fokus/3393688.htm
==

Tanah Airku Indonesia 

Negeri elok amat kucinta 

Tanah tumpah darahku yang mulia 

Yang kupuja sepanjang masa. 

Ada gundah kala mendengar alunan lagu Rayuan Pulau Kelapa itu. Satu 
per satu keelokan Indonesia tergerus. Tanah Airku yang subur makmur 
kini terancam bencana kekeringan. Yang lebih parah, selain tanah dan 
pasir, bangsa ini pernah berencana memasok air ke Singapura dengan 
harga tak lebih dari Rp 10,00 (sepuluh rupiah) per meter kubik. Satu 
pertanyaan muncul, masihkah anak bangsa ini mencintai negerinya? 

elama ini, ribuan ton pasir Indonesia masuk ke Singapura setiap hari. 
Menurut data statistik perdagangan, tahun 2005 ekspor pasir dan tanah 
Indonesia ke Singapura mencapai 9,5 juta dollar AS dan 14,41 juta 
dollar AS. 

Singapura tercatat sebagai pembeli pasir terbesar di Indonesia dengan 
nilai 6 juta dollar AS. Urutan kedua ditempati China dengan nilai 2,4 
juta dollar AS. Namun, pada lima bulan pertama tahun 2006, China 
menjadi pembeli terbesar dengan nilai delapan juta dollar AS dan 
Singapura hanya 2,93 juta dollar AS (Straits Times, 25 Januari 2007). 

Bahkan, sebelum muncul larangan, kawasan Asia Tenggara pernah 
tercatat sebagai tempat penambangan pasir paling aktif di dunia. Dari 
74 kapal pengeruk pasir di dunia, 54 di antaranya beroperasi di 
perairan Riau untuk reklamasi Singapura. 

Persoalannya, Singapura memberi harga sangat rendah untuk materi yang 
sangat berharga tersebut. Awalnya, tak lebih dari 3 dollar Singapura 
per kubik atau sekitar Rp 15.000. Tentu harga ini tak sebanding. 
Kenyataannya, harga pasir di dalam negeri jauh lebih mahal. 

Ketika bencana gempa bumi melanda Kota Yogyakarta, warga setempat 
terpaksa membeli pasir Gunung Merapi dengan harga lebih dari Rp 
100.000 per meter kubik. Dengan kata lain, warga harus mengeluarkan 
dana sekitar Rp 700.000 untuk satu truk pasir atau Rp 500.000 untuk 
satu mobil bak terbuka yang bermuatan sekitar empat meter kubik 
pasir. 

Jelas kondisi ini tidak menguntungkan. Pesan saya, sudahlah, 
hentikan urusan menjual tanah dan air kita ini jika hanya untuk cari 
duit, kata Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda. 

Sepuluh rupiah 

Pesan itu pun bisa dimengerti. Masalahnya, harga murah itu tidak 
hanya pada pasir. Setidaknya, Indonesia pernah berupaya memasok air 
bersih ke Singapura dengan harga Rp 10,00 atau sepuluh rupiah per 
meter kubik. Keinginan itu tertuang pada kerja sama Pengembangan 
Sumber Air di Provinsi Riau dan Pemasokan Air dari Indonesia ke 
Singapura. 

Perjanjian itu ditandatangani di Jakarta pada 28 Juni 1991 oleh Menko 
Ekuin dan Wasbang Radius Prawiro dan Wakil PM/Menteri Perdagangan dan 
Industri Singapura Lee Hsien Loong yang kini menjabat sebagai PM 
Singapura. 

Melalui perjanjian itu, Indonesia menetapkan harga tak lebih besar 
dari satu sen dollar Singapura untuk satu meter kubik air Indonesia 
yang berarti tak lebih dari Rp 10,00. Dikatakan, harga itu boleh 
ditinjau kembali tiap 10 tahun, namun dengan catatan tidak boleh 
melebihi satu sen dollar Singapura. 

Disebutkan pula, perjanjian berlaku untuk masa 100 tahun, tanpa ada 
satu pasal pun yang mengatur tentang terminasi atau penghentian 
perjanjian. Namun, perjanjian baru berlaku setelah kedua negara 
meratifikasi. Indonesia meratifikasi pada 10 Juli 1991 melalui 
Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1991. 

Walau begitu, belum ada kepastian kelanjutan perjalanan kerja sama 
tersebut. Pihak Singapura mengaku, perjanjian itu tidak berlanjut. 
Hingga kini pun Singapura belum meratifikasi. 

Persoalannya, perjanjian itu tidak bisa dihentikan. Artinya, ia tetap 
terbuka dan tetap bisa berlaku setiap saat Singapura meratifikasinya. 
Dalam hal ini, Hasyim Djalal mengingatkan, tahun 1975, Emil Salim 
mengatakan tahun 2000-an Pulau Jawa akan kering karena seluruh air 
hujan lari ke laut, bukan meresap ke tanah. 

Satu pertanyaan pun muncul, bagaimana sebenarnya strategi Singapura 
sehingga Indonesia begitu berbaik hati? Diakui, tidak mudah menjawab 
pertanyaan itu. Namun, satu hal, strategi Singapura memang pantas 
diacungi jempol. 

Ia pandai membaca watak dan kultur yang berkembang di negara 
tetangga. Pada era Orde Baru, Singapura dengan teguh menjaga hubungan 
baik dengan 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bila Masyarakat (Berani) Membangkang

2007-03-22 Terurut Topik Harry fadil
Bila Masyarakat (Berani) Membangkang   
Oleh: Nurun Nisa Najib*
Hingga   kini, masalah lumpur Lapindo Brantas, Sidoarjo, belum tuntas. 
Lumpur makin   banyak, tapi solusi yang muncul amat sedikit. Si empunya 
perusahaan tidak   sepenuhnya bertanggung jawab. Pemerintah juga seolah tak mau 
ambil pusing.   Inilah yang membikin korban lumpur Lapindo geregetan. Termasuk 
warga   Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera (Perumtas). 
Sebut saja Pak Rahmat. Ia membeli rumah di   Perumtas menggunakan uang 
tabungannya selama mengajar hingga pensiun. Namun, tak   lama ia menikmati 
hasil jerih payahnya. Sebab, lumpur panas me-ng urug   tempat tinggalnya. Entah 
di mana ia akan berteduh di hari tuanya. Tak ada   ganti rugi (apalagi ganti 
untung) untuk membeli rumah baru. Namun, ia tak mau   diam merana. Bersama 
warga Perumtas lainnya, ia mengutus delegasi untuk mengadu   kepada bupatinya, 
Win Hendarso. 
  Usulan mereka sederhana. Tidak perlu setor pajak   ke pusat kalau pemerintah 
tak bisa berbuat apa-apa. Jika ini benar-benar   dilaksanakan, pemerintah pusat 
akan kehilangan dana Rp. 178 milyar. Jumlah yang   tidak sedikit. Ini, menurut 
penulis, merupakan cara efektif dan paling realistis   untuk menggertak 
pemerintah kita agar peduli pada rakyatnya. 
  Tapi, apa jawaban yang didapat? Win Hendarso   merespon dingin. Ia 
berapologi, itu bukan wewenangnya. Yang parah, dan amat   menyakitkan, adalah 
tanggapan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). “Tidak apa-apa.   Yang tidak 
menyetor pajak tidak bakal mendapat DAU (Dana Isian Umum) dan DIPA   (Daftar 
Isian Pelaksanaan Anggaran),” kata JK. Aksi tersebut bahkan dianggap   
irelevan. 
  Tanggapan Kalla benar-benar tak bisa dikunyah akal   sehat. Bagaimana mungkin 
pejabat yang bertugas melayani rakyat melontarkan   kata-kata sedemikian kasar. 
Yang dipikirkan hanya soal anggaran semata. Usulan   warga Sidoarjo dianggap 
pelanggaran. Karena itu harus diberi hukuman. 
  Kalla seolah tak peduli bahwa yang dilakukan warga   Perumtas bukan hanya 
soal tidak mau setor pajak. Tapi ada soal lain yang lebih   rumit. Yakni puncak 
frustasi masyarakat karena tak diurusi oleh pemerintah.   Mereka menganggap 
pemerintah telah gagal. Si pengelola ladang minyak tak   bertanggung jawab. 
Rakyat pun bertindak menentukan nasib mereka sendiri. 
  Mungkin aksi mereka tak terpikirkan. Tapi,   kenyataan pahit, menyuburkan 
segumpal kesadaran mereka. Pemerintah bukanlah   satu-satunya tumpuan harapan. 
Kalau memang tidak becus, tak apalah membangkang.   Aksi ini bisa disebut, 
meminjam istilah Antonio L. Casado da Rocha, sebagai   pembangkangan sipil 
(civil disobedience). Pemberontakan yang dilakukan   oleh warga sipil untuk 
menggugat negara. Atau juga mengeliminir peran negara   karena tak bisa 
diandalkan lagi. 
  Mereka percaya bisa membereskan masalahnya tanpa   harus mengandalkan 
kekuasaan negara. Dan tentu, nir-kepentingan. Yang   dipikirkan hanya bagaimana 
masalah yang dihadapi cepat berakhir. Itu saja! Tak   ada kaitannya dengan 
kisruh politik, reshuffle kabinet, recall   dari partai atau legitimasi di mata 
publik. Pokoknya, masalah selesai. Masa   bodoh dengan itu semua. 
  Di sinilah, keacuhan terhadap sesuatu yang politis   itu kerap berbenturan 
dengan logika kekuasaan. Termasuk logika pak wakil   presiden. Tindakan menolak 
menyetor pajak, jika sungguh-sungguh dilakukan,   adalah membahayakan. 
Pemerintah bisa berkurang wibawanya. Apalagi efek domino   yang mungkin 
timbul—aksi ini menular ke kabupaten-kabupaten sebelahnya.   Bisa-bisa, 
pemerintah yang dipilih langsung itu menjadi tidak   legitimate. Karenanya, 
aksi ini harus ditindak, dengan alibi apapun,   termasuk ‘menyandera’ DIPA yang 
seharusnya menjadi hak tiap kabupaten. 
  Memang agak susah bila pemimpin di negeri kita ini   adalah politikus (busuk) 
yang mengaku-aku negarawan. Mengklaim diri sebagai   cerminan kehendak rakyat, 
tapi yang dipikirkan cuma kursi dan jabatan. Nuraninya   mungkin sudah karam di 
lautan kekuasaan. Entah sampai kapan. Sepertinya ia harus   hidup di Sidoarjo 
dulu seperti Pak Rahmat. Tidur di pengungsian. Melahap nasi   basi setiap hari. 
Dan, tak memperoleh ganti rugi. Siapa mau? Wallahu   A’lam.
  *Aktivis the WAHID Institute

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Aktivis Gereja Katolik Bedah Buku Gus Dur (26/3/07)

2007-03-22 Terurut Topik Harry fadil
Aktivis Gereja Katolik Bedah Buku Gus Dur   
 Jakarta, gusdur.net
Pelayanan   Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian (PADMA) Indonesia bekerja 
sama dengan The   WAHID Institute Jakarta akan menggelar diskusi buku karya KH 
Abdurrahman Wahid   (Gus Dur) berjudul Islamku, Islam Anda, Islam Kita, Senin, 
26 Maret   2007, pukul 14.30-16.30 WIB.
  Diskusi yang akan bertempat di Aula Gereja Katolik   St. Yosef Matrampenulis 
buku an Lt. IV Jl. Matraman Raya No. 127 Jakarta Timur ini,   rencananya 
menghadirkan penulis buku Gus Dur, editor buku yang juga Direktur The   
International Centre for Islam and Pluralism (ICIP) DR. Ahmad Syafi'i Anwar, 
dan Islamolog yang juga Dosen Sekolah Tinggi Filsafat Katolik St. Paulus 
Ledalero,   Flores, NTT, pastor DR. Philipus Tule, SVD. 
  Diskusi ini akan dihadiri para aktivis gereja dari   5 Paroki di Jakarta, 
staff PADMA Indonesia, para pastor dan bruder SVD distrik   Jakarta, romo, 
biarawan, dan biarawati di Jakarta. Juga akan hadir aktivis   muslim dari 
berbagai organisasi kemasyarakatan. 
  Dikatakan Direktur PADMA Indonesia DR. Norbert   Betan, SVD, alasan 
lembaganya ingin mendiskusikan buku Gus Dur, itu tak lain   karena 
pikiran-pikiran Gus Dur yang tertuang dalam buku terbitan the WAHID   Institute 
akhir tahun 2006 ini sangat progresif dan kental pembelaan pada   kelompok 
minoritas.
  “Keutamaan Gus Dur yang tersirat dalam tulisannya,   antara lain, adalah 
keberpihakannya kepada orang-orang kecil, miskin dan   terpinggirkan, yang 
selalu menjadi korban ketidakadilan di Indonesia,” jelasnya.   “PADMA Indonesia 
juga memberi perhatian utama kepada mereka,” sambungnya. 
  Dalam penilain Nobert, karya terbaru Presiden RI   ke-4 yang juga mantan 
Ketua PBNU itu isinya sangat luar biasa. “Ini buku luar   biasa. Makanya kami 
ingin membedahnya. Dan kami yakin, yang hadir akan sangat   banyak,” katanya 
optimis.
 
   © 2005, GusDur.Net, All Rights Reserved
Design by Blue Angel   
  
 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tersangka Korupsi [pura-pura] Sakit

2007-03-22 Terurut Topik Bambang Soetedjo
Memang sih kalau sudah biasa jadi penguasa lalu dituduh sebagai tersangka dan 
masuk bui terjadilah power syndroom. Memang ada yang beneran dan ada juga yang 
pura2 sakit, dan jalan2 ke Mal dan berpesta ria tanpa takut dimasukkan ke bui 
lagi lha wang sudah diduitin, jadi aman.
   
  Salam
  BS

Muhammad Rivai Andargini [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Berita di Kompas beberapa hari yang lalu (apa kemarin ya, lupa niy)
menyoroti soal tersangka korupsi yang pura-pura sakit buat menghindari
pemeriksaan. Contoh terbaru adalah Thabrani Ismail dan Syaukani HR.

Menurut saya, tidak ada kepura-puraan. Mereka langsung sakit begitu tahu
beneran didakwa korupsi dan kelihatannya sulit menghindar dari
investigasi KPK.

Pura-pura ada, yang beneran juga ada. Tapi yang beneran ini biasanya
karena memang shock nggak nyangka :-). Bagaimana pendapat rekan FPK yang
lain ?

-- 
/*/
/* Muhammad Rivai Andargini */
/* Panduan Migrasi Windows-Linux, http://www.vavai.com */
/* Blog Vavai, http://blog.vavai.com */
/* Tutorial Blog  Adsense, http://www.vavai.com/adsense */
/*/



 

 
-
Don't pick lemons.
See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos.

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta

2007-03-22 Terurut Topik iscabus
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Tunjung Utomo 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pake PC biasa aja masih kagok,mo coba2 pake laptop 22 juta??
 
 Coba sekarang siapa bisa menyebutkan Laptop jenis apa yg seharga 22
 juta,pasti gampang karena Laptop dengan kisaran harga segitu 
sekarang ini
 cuma segelintir di pasaran.


iscab:

Asus Lamborgini, dengan spec
- Intel Core 2 Duo T7200
- RAM 2 GB
- VGA Card 256 MB
- WebCam
- Bluetooth 2.0
- Gigabit Ethernet
- colokan ADSL
- WLAN a/b/g
- casing warna-warni
+ Windows Vista yang paling lengkap
+ NAV 2007
+ Office 2007
+ PPN 19% (Jerman)
Harganya 2400 Euro. Sekarang 1 Euro berapa rupiah, ya?

Anggota DPR buat apa beli Laptop mahal-mahal kalau cuma mengetik dan 
browsing doang? Laptop 6 juta rupiah, juga bisa dipake.

Nah, apakah ruangan MPR/DPR sudah dipasang WLAN?
Mungkin malah dipasang WLAN n sudah bukan WLAN a/b/g lagi.

Ngomong-ngomong tentang Laptop, andai ada anggota DPR yang mau 
menyumbang Laptop kepada saya. Aku butuh Laptop apapun yang Intel 
Core 2 Duo dengan RAM 1 GB. Butuh buat menjalankan MATLAB, C++, Java 
Engine. Aku butuh memori besar buat simulasi dengan MATLAB dan 
menjalankan Java Engine.

Kemarin baru saja mengunjungi CeBit Hannover. Laptop dengan harga 
3500 Euro yang akan dikeluarkan April atau Mei mendatang, sudah 
dilengkapi teknologi 3G (kalau di Eropa namanya UMTS, WWAN, dll). 
Selain itu Toshiba juga memamerkan Laptop yang memiliki Methanol 
Fuel Cell.

Oh, ya, bagaimana nasib 3G di Indonesia?
Setahu saya regulasi frekuensi di Indonesia masih kacau balau.


Condro



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR

2007-03-22 Terurut Topik Paulus Tanuri
maksudnya biar kalau rapat gak tidur lagi.
Tapi bisa sambil main solitaire kalau bosen dengerin isi rapat yang
ngomongin rakyat jelata mulu.


Paulus T.



On 3/22/07, Perpi Thomas [EMAIL PROTECTED] wrote:

 ngurus negara aja belum becus udah mau pake laptop, harganya sampe 21
 juta,
 wuah korupsi lagi, dengan alasan biar kalo rapat bisa lebih fokus,


 Pitho




 Pada tanggal 21 Mar 2007 19:41:54 -0700, rumintang [EMAIL PROTECTED]
 menulis:
 
yah, kalau gak bisa, nanti akan diadakan (lagi) program susulan :
  Pendidikan dan Pelatihan Penggunaan Laptop nginap di Hotel berbintang
  dengan dibekali uang saku, dll, gitu aja kok repot ...???
  DPR RI geetoo lohh..
 
  Peace,
  RRKS


 =
 Pojok Milis FPK:

 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota
 4.Kontak moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED]
 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED]

 KOMPAS LINTAS GENERASI
 =

 Yahoo! Groups Links






[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta

2007-03-22 Terurut Topik Paulus Tanuri
Saya jadi gatel nih.

Saya ini programmer. Kerjanya tiap hari pake komputer. Saya juga punya
laptop. dan laptop saya ini juga saya pake untuk develop software. Tools
yang saya pakai seperti visual studio 2005 dan lain lain saat bekerja, saya
bisa membuka belasan aplikasi dan tools sekaligus, semuanya memerlukan spec
yang cukup tinggi. saya pakai centrino 1,6g, dan ram 768mb dengan vga memory
yang shared dari RAM. Dan saya masih bisa kerja dengan nyaman.
Catatan. : harga beli laptop saya tanpa os = Rp 6jt . Ditambah OS original
kalau misalnya saya beli windows vista yang baru keluar itu, Rp 3jt . tetap
tidak sampai 10 jt.

Dan untuk anggota DPR yang paling banyak juga cuma buat dipake buat email,
browsing dan office, ya saya kira harganya sangat keterlaluan sekali. apa
mungkin dia beli laptop chasing nya berlapis emas ?

Regards,
Paulus T



On 3/22/07, Wahyu [EMAIL PROTECTED] wrote:

 kan sudah sama lucunya dengan Tukul jadi boleh dong beli laptop ;-)

 Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
 Posted by: Harry Priyono [EMAIL PROTECTED]   harrypriyono
 Thu Mar 22, 2007 12:55 am (PST)
 Wah...wah...wah hebat bener anggota DPR, sudah dapet gaji, dapat
 tunjangan, ada rumah dinas, ada kendaraan dinas sekarang
 laptoppingin jadi tukul kalikembali ke laptop


 =
 Pojok Milis FPK:

 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota
 4.Kontak moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED]
 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED]

 KOMPAS LINTAS GENERASI
 =

 Yahoo! Groups Links






[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta

2007-03-22 Terurut Topik yohanes purwanto
walah, paling setelah punya laptop mereka rame2 ngedaftar jadi anggota milis 
bokep jadi spesifikasi yg tinggi itu diperlukan supaya kalo ngedownload gambar2 
segar bisa lebih cepat. Tahun depan pasti lebih banyak lagi skandal seks 
anggota dpr yg terungkap lewat internet.


- Original Message 
From: Harry Priyono [EMAIL PROTECTED]
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thursday, March 22, 2007 2:55:43 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
 bisa
Wah...wah... wah hebat bener anggota DPR, sudah dapet gaji, dapat tunjangan, 
ada rumah dinas, ada kendaraan dinas sekarang laptoppingin jadi tukul 
kalikembali ke laptop

Tunjung Utomo tjtheleader@ gmail.com wrote: Pake PC biasa aja masih kagok,mo 
coba2 pake laptop 22 juta??

Coba sekarang siapa bisa menyebutkan Laptop jenis apa yg seharga 22
juta,pasti gampang karena Laptop dengan kisaran harga segitu sekarang ini
cuma segelintir di pasaran.




 

We won't tell. Get more on shows you hate to love 
(and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.
http://tv.yahoo.com/collections/265 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPR boleh beli laptop asal...Open Source

2007-03-22 Terurut Topik Kusmayanto Kadiman
Pak Agus dkk,

Dari pertemuan kami dengan Komisi-I  VII DPR, saya yakin betul DPR
mendukung IGOS.

Hasil pertemuan dengan Komisi-I minggu lalu telah ditayangkan di
www.ristek.go.id yang juga diberitakan beberapa media cetak.

Jabat erat,
KK


On Thu, 2007-03-22 at 08:37 +, Agus Hamonangan wrote:
 Pak KK gimana pendapat bapak :-)
 
 Sebagai wakil rakyat, anggota DPR wajib mendukung IGOS NUSANTARA 
 yang di support kementerian RISTEK.
 
 Salam,
 AH
 ==
 
 --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Muhammad Rivai 
 Andargini [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Rekanz FPK,
  
  Ini ada posting artikel bagus dari rekan blogger yang bekerja di
  Nokia-Finland.
  
  http://aksi.mdamt.net/dpr-boleh-beli-laptop-asal
  
  Bagus juga buat penyegaran di siang ini :-)
 
 
 
 
  



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Anggota DPR RI yang juga anggota Milis FPK-Pak Mul

2007-03-22 Terurut Topik Yuliati Soebeno
Hahaha,
  Aduhpak Mulyadi, gimana dengan rapel an nya? Kita juga perlu dong pak? 
Habis kerjanya siang dan malam, kadang-kadang udah jam satu pagi pun (01:00 AM) 
masih didepan computer, loch pak, memeras otak untuk kebaikan masa depan negara 
kita :-)
  Dan jangan lupa pak Mul, kalau dihitung mundur, dari tahun 2005 tuh pak? 
  Bisa dihitung, kan? Pak Mulyadi soalnya kelihatan-nya ahli dalam hitung 
menghitung. Seperti ada beda harga Rp550,000/per laptop dengan anggaran yang 
ditetapkan BURT DPR.
   
  Untung masih ada yang bisa dibuat tertawa, ya pak Mul? Kalau enggak udah jadi 
senewen, semua!
   
  Salam,
  Yuli

stephanusmulyadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Rekans,

Selama ini kalau mau ngisi kolom : PEKERJAAN, saya selalu ragu-ragu.
soalnya saya ini pekerjaannya apa? Selalu saya isi : SWASTA. Kadang
saya agak malu dengan status pekerjaan itu, soalnya gak jelas dan
tidak keren.

Membaca judul topik ini, saya jadi senyum sendiri.
ANGGOTA DPR RI YANG JUGA ANGGOTA MILIS FPK.
Apa nanti pekerjaan saya saya ganti aja ya? 
Jadi demikian: ANGGOTA MILIS FPK. 
Kalau orang tanya, anggota milis FPK itu pekerjaan apa?
Dengan bangga saya akan jawab: itu pekerjaan keren dan penting.
Kerennya di mana? Anggotanya tersebar di Manca Negara dengan jumlah
ribuan.
Pentingnya: kami bersidang setiap hari (siang-malam), topik yang
dibahas mencakup persoalan orang hidup dan orang mati, dunia, surga
dan neraka, dulu-sekarang dan masa depan, dll.
Kualitas anggota: tidak ada yang ngantukan dalam sidang. Semua kritis,
cerdas, berwawasan, peduli pada rakyat, pemerintah, tanah air dan
bangsa. Gak pernah berantem dalam sidang.
Dari segi kebersihan: Tak ada yang korupsi, tak ada yang pornoaksi.
Dari segi materi: tak ada yang nuntut kenaikan gaji, tak ada yang
minta dibelikan Laptop.
Di banding dengan Anggota DPR RI/ anggota Kabinet mana yang lebih
keren/hebat? Jelas anggota FPK. Anggota DPR RI dan Menteri saja ada
yang jadi anggota milis FPK. Jumlah anggota FPK jauh lebih banyak dari
anggota DPRRI.

Hebat kan?
Salam

Mulyadi



 

 
-
We won't tell. Get more on shows you hate to love
(and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta

2007-03-22 Terurut Topik Tony Montana
Iya, perlu laptop seharga segitu specnya buat kerja apa ya??. 
Ibaratnya perlu mobil kijang dikasih BMW, kemewahan. Tergantung apa 
yang akan dikerjakan??. Apa mau bikin grafik, gambar, multi media 
dll.

Tony M.
 

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, ade zuchri 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 dear temans
 
 namanya juga cari duit, dari duit gede sampai recehan
 juga di jadiin, saya makin miris liat kelakuan anggota
 DPR kita, seharusnya situasi yang gak kondusif kayak
 gini dengan kejadian alam dimana-mana membuat mereka
 lebih berhati-hati menggunakan uang negara, tapi ya
 yang udah terbiasa mapan, pengen menstabilkan
 kemapanannya, takut kehilangan gaya hidup mereka, yang
 baru, mau ikutan jadi mapan dan mulai ketagihan gaya
 hidup hedonis, saya jadi kasihan dengan perilaku
 anggota DPR kayak gitu, laptop aja mesti minta
 dibeliin, beli aja sendiri, toh ntar juga paling
 banyak digunakan buat buka situs porno atau main
 solitaire.
 ade
 
 ade  
 --- fauziah swasono [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Sini saya beliin. 
  
  1. Laptop Intel Core 2 T7200 2 GHz, 160 GB, Mem 2
  GB, Windows Vista
  original, Office 2007, Norton 2007. (merek tinggal
  pilih: Toshiba,
  Fujitsu, NEC, Sony Vaio, dsb)
  
  2. MacPro, spec setara dg yang diatas.
  
  2-2nya harganya DIBAWAH 20 juta!
  
  Jadi bayangkan harganya kalo pake laptop yang cukup
  bagus dan gak
  sangat canggih, apalagi pake IGOS.
  
  Saya kira kebutuhan anggota DPR ini setara dg
  researcher yang mengolah
  data puluhan gig, dg software2 aplikasi yg canggih
  (statistik,
  ekonometrik, CGS, dsb). Padahal balik dari studi
  banding aja,
  asistennya yang bikinin laporan. lol 
  
  what a country...
  
  salam prihatin,
  
  fau





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Citra preman guru2 Takalar, mohon perhatian Depdiknas dan PGRI

2007-03-22 Terurut Topik loekyh
Mbak Mariana, cara2 PKI yang dimaksud pak Wal barangkali adalah 
cara2 negara komunis yang otoriter 'mendisiplinkan' rakyatnya. Satu 
contoh? Kutip aja tulisan pak Wal sendiri:

 bertindak TEGAS tetapi 'BIJAKSANA' karena generasi muda 
Ind.terbukti nyata2 KURANG DISIPLIN.Jangan dihubungkan dengan 
masasalah PASARAN yang  mengangap soal2 seperti ini melanggar HAM 
dsb.Tegakanlah disiplin di sekolah meskipun terilihat keras.

Tapi ingat, pak Wal orang Indonesia lho.

Pak Wal, semua guru yang telah memukul seorang siswa selalu 
mengklaim sudah 'cukup bijak' untuk menghajar, ... eh, mengajar 
siswa2-nya. Saya kira kerusakan generasi muda sekarang, jika benar, 
bukan karena mereka salah mendidik diri sendiri, tetapi karena para 
orangtua dan guru2 lah yang salah didik dan salah mendidik. Ya kan 
pak?

Untuk mbak Yuliati Subeno, saya sudah baca dan singgung keberadaan 
UU, walaupun tak eksplisit karena memang tak hapal. Mungkin UU tsb 
tak diketahui karena kurang sosialisasi dan kurang koordinasi antar 
departemen. Sebagian guru2 tsb mungkin saja 'melecehkan' UU yang 
dibuat oleh departemen lain (bukan Depdiknas) apabila isi UU tsb 
mencakup pengaturan hak dan kewajiban para guru.

Salam

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Mariana Amiruddin 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Cara-cara PKI tuh kayak apa sih pak?
 Maklum saya generasi orde baru, saya
 cuma tau cara-cara Orde Baru membelokkan
 sejarah dan membuat guru-guru kita bodoh
 dan mata duitan.
 
 Mariana



RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta

2007-03-22 Terurut Topik Protect Glasglow \(PG\)
Specnya bisa buat internet banking dengan high security untuk mencek uang
yang masuk dan yg akan masuk.

 

Betul gak yah..?

 

PG

 

  _  

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Tony Montana
Sent: Thursday, March 22, 2007 7:20 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta

 

Iya, perlu laptop seharga segitu specnya buat kerja apa ya??. 
Ibaratnya perlu mobil kijang dikasih BMW, kemewahan. Tergantung apa 
yang akan dikerjakan??. Apa mau bikin grafik, gambar, multi media 
dll.

Tony M.


--- In Forum-Pembaca- mailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com
[EMAIL PROTECTED], ade zuchri 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 dear temans
 
 namanya juga cari duit, dari duit gede sampai recehan
 juga di jadiin, saya makin miris liat kelakuan anggota
 DPR kita, seharusnya situasi yang gak kondusif kayak
 gini dengan kejadian alam dimana-mana membuat mereka
 lebih berhati-hati menggunakan uang negara, tapi ya
 yang udah terbiasa mapan, pengen menstabilkan
 kemapanannya, takut kehilangan gaya hidup mereka, yang
 baru, mau ikutan jadi mapan dan mulai ketagihan gaya
 hidup hedonis, saya jadi kasihan dengan perilaku
 anggota DPR kayak gitu, laptop aja mesti minta
 dibeliin, beli aja sendiri, toh ntar juga paling
 banyak digunakan buat buka situs porno atau main
 solitaire.
 ade
 
 ade 
 --- fauziah swasono [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Sini saya beliin. 
  
  1. Laptop Intel Core 2 T7200 2 GHz, 160 GB, Mem 2
  GB, Windows Vista
  original, Office 2007, Norton 2007. (merek tinggal
  pilih: Toshiba,
  Fujitsu, NEC, Sony Vaio, dsb)
  
  2. MacPro, spec setara dg yang diatas.
  
  2-2nya harganya DIBAWAH 20 juta!
  
  Jadi bayangkan harganya kalo pake laptop yang cukup
  bagus dan gak
  sangat canggih, apalagi pake IGOS.
  
  Saya kira kebutuhan anggota DPR ini setara dg
  researcher yang mengolah
  data puluhan gig, dg software2 aplikasi yg canggih
  (statistik,
  ekonometrik, CGS, dsb). Padahal balik dari studi
  banding aja,
  asistennya yang bikinin laporan. lol 
  
  what a country...
  
  salam prihatin,
  
  fau


 



[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: balasan : KECEWA TERHADAP SPEEDY TELKOM

2007-03-22 Terurut Topik Nadia
Aku itu pemakai yang rajin overquota, tiap bulan pasti lebih bayar 
dari abodemen. Pernah coba sih pake starone, tapi sinyal indosat 
dirumah ku jelek banget. dan disini lum ada jaringan CableVision, kalo 
udah ada mah... ANTI BUNGED AMA FASILITAS INTERNET TELKOM... 

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, yulistya wisnu wardhana 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 makanya nadia , selain mahal jg pelayanannya gak memuaskan tuh, mang 
 biasanya perbulannya kmu habis brapa? mending pake star one aj , 150 
 rb per bulan . dah puas dijamin ngirit dehh..
 aku dulu pernah pake flexi bwat internet , mahal bgt bo , nyampe 1,9 
 jeti padahal tiap aku tanya gak segitu... wah pokoknya kalo bwat nge 
 net mah enak pake provider swata aj...
 
   dhana
http://wisnuwardhana.wordpress.com/





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta

2007-03-22 Terurut Topik kukuh kumara
Ya masak anggota DPR pakai Lap Top Jangkrik
   
  Bisa Jangkrik tenaaannn

Dian Kartika Sari [EMAIL PROTECTED] wrote:
  barangkali belinya Laptop itu langsung beli di Eropa sana. 
jadi harga laptopnya Rp 10 juta, transport dan akomodasinya Rp 12 juta. Satu 
orang beli satu laptop langsung di Eropa sana, sehingga jatuh harganya per lap 
top ya Rp 22 juta. he...he...he.aneh bener. 

Atau Laptopnya yang super canggih itu lho. Sangat kecil (panjang dan lebarnya 
seukuran buku tulis biasa) dan ringan (nggak sampai 1/2 kg). Katanya harganya 
sekitar 20 jutaan. 

Kenapa mesti beli yang mahal ya ...kalau ada yang di bawah 10 juta. Khan 
kelebihan Rp. 12 juta x 550 orang = 6.600.000.000 bisa untuk dana pengentasan 
kemiskinan atau bantuan korban bencana. iya khan. 

Pantesan defisit anggaran negara besardihambur-hamburkan sih 

dks

- Original Message - 
From: Paulus Tanuri 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
Sent: Thursday, March 22, 2007 4:02 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta

Saya jadi gatel nih.

Saya ini programmer. Kerjanya tiap hari pake komputer. Saya juga punya
laptop. dan laptop saya ini juga saya pake untuk develop software. Tools
yang saya pakai seperti visual studio 2005 dan lain lain saat bekerja, saya
bisa membuka belasan aplikasi dan tools sekaligus, semuanya memerlukan spec
yang cukup tinggi. saya pakai centrino 1,6g, dan ram 768mb dengan vga memory
yang shared dari RAM. Dan saya masih bisa kerja dengan nyaman.
Catatan. : harga beli laptop saya tanpa os = Rp 6jt . Ditambah OS original
kalau misalnya saya beli windows vista yang baru keluar itu, Rp 3jt . tetap
tidak sampai 10 jt.

Dan untuk anggota DPR yang paling banyak juga cuma buat dipake buat email,
browsing dan office, ya saya kira harganya sangat keterlaluan sekali. apa
mungkin dia beli laptop chasing nya berlapis emas ?

Regards,
Paulus T

On 3/22/07, Wahyu [EMAIL PROTECTED] wrote:

 kan sudah sama lucunya dengan Tukul jadi boleh dong beli laptop ;-)

 Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
 Posted by: Harry Priyono [EMAIL PROTECTED] harrypriyono
 Thu Mar 22, 2007 12:55 am (PST)
 Wah...wah...wah hebat bener anggota DPR, sudah dapet gaji, dapat
 tunjangan, ada rumah dinas, ada kendaraan dinas sekarang
 laptoppingin jadi tukul kalikembali ke laptop


 =
 Pojok Milis FPK:

 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota
 4.Kontak moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED]
 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED]

 KOMPAS LINTAS GENERASI
 =

 Yahoo! Groups Links





[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]



 

 
-
It's here! Your new message!
Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Anggota DPR RI yang juga anggota Milis FPK-Pak Mul

2007-03-22 Terurut Topik kukuh kumara
Diam2 ada rekan kita anggota FPK yg juga anggota DPR bukain postingan 
FPKaduh rasanya seperti apa yabagi2 ceritanya dong??? Setidaknya 
bacanya nggak pakai Lap Top pembagian.
   
  Puas-puas
   
  Kembali ke Lap Top

Yuliati Soebeno [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Hahaha,
Aduhpak Mulyadi, gimana dengan rapel an nya? Kita juga perlu dong pak? 
Habis kerjanya siang dan malam, kadang-kadang udah jam satu pagi pun (01:00 AM) 
masih didepan computer, loch pak, memeras otak untuk kebaikan masa depan negara 
kita :-)
Dan jangan lupa pak Mul, kalau dihitung mundur, dari tahun 2005 tuh pak? 
Bisa dihitung, kan? Pak Mulyadi soalnya kelihatan-nya ahli dalam hitung 
menghitung. Seperti ada beda harga Rp550,000/per laptop dengan anggaran yang 
ditetapkan BURT DPR.

Untung masih ada yang bisa dibuat tertawa, ya pak Mul? Kalau enggak udah jadi 
senewen, semua!

Salam,
Yuli

stephanusmulyadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
Rekans,

Selama ini kalau mau ngisi kolom : PEKERJAAN, saya selalu ragu-ragu.
soalnya saya ini pekerjaannya apa? Selalu saya isi : SWASTA. Kadang
saya agak malu dengan status pekerjaan itu, soalnya gak jelas dan
tidak keren.

Membaca judul topik ini, saya jadi senyum sendiri.
ANGGOTA DPR RI YANG JUGA ANGGOTA MILIS FPK.
Apa nanti pekerjaan saya saya ganti aja ya? 
Jadi demikian: ANGGOTA MILIS FPK. 
Kalau orang tanya, anggota milis FPK itu pekerjaan apa?
Dengan bangga saya akan jawab: itu pekerjaan keren dan penting.
Kerennya di mana? Anggotanya tersebar di Manca Negara dengan jumlah
ribuan.
Pentingnya: kami bersidang setiap hari (siang-malam), topik yang
dibahas mencakup persoalan orang hidup dan orang mati, dunia, surga
dan neraka, dulu-sekarang dan masa depan, dll.
Kualitas anggota: tidak ada yang ngantukan dalam sidang. Semua kritis,
cerdas, berwawasan, peduli pada rakyat, pemerintah, tanah air dan
bangsa. Gak pernah berantem dalam sidang.
Dari segi kebersihan: Tak ada yang korupsi, tak ada yang pornoaksi.
Dari segi materi: tak ada yang nuntut kenaikan gaji, tak ada yang
minta dibelikan Laptop.
Di banding dengan Anggota DPR RI/ anggota Kabinet mana yang lebih
keren/hebat? Jelas anggota FPK. Anggota DPR RI dan Menteri saja ada
yang jadi anggota milis FPK. Jumlah anggota FPK jauh lebih banyak dari
anggota DPRRI.

Hebat kan?
Salam

Mulyadi

-
We won't tell. Get more on shows you hate to love
(and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.

[Non-text portions of this message have been removed]



 

 
-
Don't get soaked.  Take a quick peek at the forecast 
 with theYahoo! Search weather shortcut.

[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta

2007-03-22 Terurut Topik Bambang Soetedjo
Bisa juga sih jadi informasi keuangan aman gituuu lho!!!
   
  Salam
  BS

Protect Glasglow (PG) [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Specnya bisa buat internet banking dengan high security untuk mencek 
uang
yang masuk dan yg akan masuk.

Betul gak yah..?

PG

_ 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Tony Montana
Sent: Thursday, March 22, 2007 7:20 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta

Iya, perlu laptop seharga segitu specnya buat kerja apa ya??. 
Ibaratnya perlu mobil kijang dikasih BMW, kemewahan. Tergantung apa 
yang akan dikerjakan??. Apa mau bikin grafik, gambar, multi media 
dll.

Tony M.

--- In Forum-Pembaca- mailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com
[EMAIL PROTECTED], ade zuchri 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 dear temans
 
 namanya juga cari duit, dari duit gede sampai recehan
 juga di jadiin, saya makin miris liat kelakuan anggota
 DPR kita, seharusnya situasi yang gak kondusif kayak
 gini dengan kejadian alam dimana-mana membuat mereka
 lebih berhati-hati menggunakan uang negara, tapi ya
 yang udah terbiasa mapan, pengen menstabilkan
 kemapanannya, takut kehilangan gaya hidup mereka, yang
 baru, mau ikutan jadi mapan dan mulai ketagihan gaya
 hidup hedonis, saya jadi kasihan dengan perilaku
 anggota DPR kayak gitu, laptop aja mesti minta
 dibeliin, beli aja sendiri, toh ntar juga paling
 banyak digunakan buat buka situs porno atau main
 solitaire.
 ade
 
 ade 
 --- fauziah swasono [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Sini saya beliin. 
  
  1. Laptop Intel Core 2 T7200 2 GHz, 160 GB, Mem 2
  GB, Windows Vista
  original, Office 2007, Norton 2007. (merek tinggal
  pilih: Toshiba,
  Fujitsu, NEC, Sony Vaio, dsb)
  
  2. MacPro, spec setara dg yang diatas.
  
  2-2nya harganya DIBAWAH 20 juta!
  
  Jadi bayangkan harganya kalo pake laptop yang cukup
  bagus dan gak
  sangat canggih, apalagi pake IGOS.
  
  Saya kira kebutuhan anggota DPR ini setara dg
  researcher yang mengolah
  data puluhan gig, dg software2 aplikasi yg canggih
  (statistik,
  ekonometrik, CGS, dsb). Padahal balik dari studi
  banding aja,
  asistennya yang bikinin laporan. lol 
  
  what a country...
  
  salam prihatin,
  
  fau


[Non-text portions of this message have been removed]



 

 
-
Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels 
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta

2007-03-22 Terurut Topik Bambang Soetedjo
Laptop di Eropa mah tergantung pemakai. Memang sih yang termahal bisa sampai 
kalau di rupiahkan bisa 20 jutaan, tapi yang sedeng2 aja sih nggak sampai 10 
juta juga ada dan bisa bayar cicilan lagi. Ah malu dong kalau anggota DPR dapat 
bagian kok bukan beli sendiri.
  Taukah anda? kalau beli sendiri lebih puas makainya dan bisa kita pamerkan 
kepada kawans bahwa Laptopnya beli sendiri walaupun dengan cicilan, tapi 
puas puas pakainya. 
   
  Salam
  BS

Dian Kartika Sari [EMAIL PROTECTED] wrote:
  barangkali belinya Laptop itu langsung beli di Eropa sana. 
jadi harga laptopnya Rp 10 juta, transport dan akomodasinya Rp 12 juta. Satu 
orang beli satu laptop langsung di Eropa sana, sehingga jatuh harganya per lap 
top ya Rp 22 juta. he...he...he.aneh bener. 

Atau Laptopnya yang super canggih itu lho. Sangat kecil (panjang dan lebarnya 
seukuran buku tulis biasa) dan ringan (nggak sampai 1/2 kg). Katanya harganya 
sekitar 20 jutaan. 

Kenapa mesti beli yang mahal ya ...kalau ada yang di bawah 10 juta. Khan 
kelebihan Rp. 12 juta x 550 orang = 6.600.000.000 bisa untuk dana pengentasan 
kemiskinan atau bantuan korban bencana. iya khan. 

Pantesan defisit anggaran negara besardihambur-hamburkan sih 

dks

- Original Message - 
From: Paulus Tanuri 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
Sent: Thursday, March 22, 2007 4:02 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta

Saya jadi gatel nih.

Saya ini programmer. Kerjanya tiap hari pake komputer. Saya juga punya
laptop. dan laptop saya ini juga saya pake untuk develop software. Tools
yang saya pakai seperti visual studio 2005 dan lain lain saat bekerja, saya
bisa membuka belasan aplikasi dan tools sekaligus, semuanya memerlukan spec
yang cukup tinggi. saya pakai centrino 1,6g, dan ram 768mb dengan vga memory
yang shared dari RAM. Dan saya masih bisa kerja dengan nyaman.
Catatan. : harga beli laptop saya tanpa os = Rp 6jt . Ditambah OS original
kalau misalnya saya beli windows vista yang baru keluar itu, Rp 3jt . tetap
tidak sampai 10 jt.

Dan untuk anggota DPR yang paling banyak juga cuma buat dipake buat email,
browsing dan office, ya saya kira harganya sangat keterlaluan sekali. apa
mungkin dia beli laptop chasing nya berlapis emas ?

Regards,
Paulus T

On 3/22/07, Wahyu [EMAIL PROTECTED] wrote:

 kan sudah sama lucunya dengan Tukul jadi boleh dong beli laptop ;-)

 Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
 Posted by: Harry Priyono [EMAIL PROTECTED] harrypriyono
 Thu Mar 22, 2007 12:55 am (PST)
 Wah...wah...wah hebat bener anggota DPR, sudah dapet gaji, dapat
 tunjangan, ada rumah dinas, ada kendaraan dinas sekarang
 laptoppingin jadi tukul kalikembali ke laptop


 =
 Pojok Milis FPK:

 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota
 4.Kontak moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED]
 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED]

 KOMPAS LINTAS GENERASI
 =

 Yahoo! Groups Links





[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]



 

 
-
 Get your own web address.
 Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Anggota DPR RI yang juga anggota Milis FPK-Pak Mul

2007-03-22 Terurut Topik stephanusmulyadi
Mbak Yuli, 

Nah, itu lagi salah satu kehebatan Anggota Milis FPK. Meski kerja
siang malam, plus jengkel-mangkel karena jaringan internet sering
macet (timbul tenggelam) gara-gara pake TELKOMNET INSTANT, tetap aja
gak nuntut uang rapelan. Sebaliknya dapetnya malah pusing, karena
tagihan telkom dan PLN pada akhir bulan membengkk, karena sering
lembur.

Dengar-dengar, bagi kawan-kawan yang di Kalimantan pusingnya ditambah
lagi, karena listrik dari PLN di sana sering mati-hidup-mati. Lebih
sering dapat giliran matinya dari pada hidupnya. Tapi semangat mereka
untuk ikut sidang FPK tetap tinggi. Bahkan ada yang sampai beli Genset
sendiri, tentu saja dari uang sendiri. Karena beli pake uang sendiri
mau gak mau cari yang harganya paling murah. Mana bisa mereka cari
yang super mahal, apalagi melipatgandakan harganya. Ntar malah
hutangnya jadi lipat ganda pula.

Korupsi? Mana ada anggota milis FPK korupsi. Mana berani korupsi.
Nanti kalau ketahuan, gak bisa pura-pura sakit. Soalnya kalau
pura-pura sakit mesti nginep di Rumah Sakit. Tau aja akibatnya kalau
sampe sempat nginep di RS. Biayanya itu selangit. Mau ngutang? di RS
mana bisa ngutang. Kecuali kalau ada anggota keluarga yang mau
disandera, kayak kasus penyanderaan bayi beberapa waktu lalu itu. Nah
apalagi kalau lalu beneran sakit, wah bisa-bisa dapurnya gak ngebul.
Beda dengan pejabat yang korupsi, bisa pura-pura sakit. Mereka udah
punya tabungan. Gak kerja, ya gak apa-apa. Selain itu pejabat bisa
ngajukan uang berobat pada negara sampe miliaran rupiah. Kayak Bupati
sipa itu?

Trus hebatnya lagi anggota milis FPK.
Gak bisa pake internet, sempat-sempatnya mereka telepon ke kawan lain
yang gak ada masalah dengan Listrik atau internet.  Hanya sekedar 
ngasih komentar atau sumbang ide. Tentu saja untuk nelepon harus bayar
pulsa sendiri. Karena di FPK gak ada tuh yang namanya uang Voucer.
Belum ada tuh DERMAWAN yang bagi-bagi voucer pulsa di FPK.

Meskipun berbagai kesulitan menghadang, anggota Milis FPK selalu punya
ide cemerlang, bagaimana bisa berpartisipasi aktif-intensif dalam
setiap sidang FPK yang jalan terus siang malam. Tujuannya cuma satu
agar rakyat bisa hidup lebih baik, negara bisa lebih maju. Beda dengan
rekan DPR RI yang idenya juga cemerlang dan tujuannya juga cuma satu:
buat nambah penghasilan sendiri. Gak boleh dapat rapelan, eh, ada ide
lagi dengan beli Laptop. Apapun bentuknya, yang penting uang masuk
kanton.

Masih hebatnya anggota Milis FPK. Meski banyak masalah, mereka gak
merasa perlu bikin itu yang namanya TIMNAS atau Tim Investigasi
macam-macam. Segala masalah dibicarakan bersama, didiskusikan bersama.
Juga gak merasa perlu, kalau satu pemimpin harus punya sampe empat
wakil, kayak ide yang mundul di Plikada Jakarta, satu Gubernur empat
Wakil.  

Tuh kan? Masih lebih hebat pekerjaan sebagai ANGGOTA MILIS FPK dari
pada.

Salam
Mulyadi
Anggota Milis FPK


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yuliati Soebeno
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Hahaha,
   Aduhpak Mulyadi, gimana dengan rapel an nya? Kita juga perlu
dong pak? Habis kerjanya siang dan malam, kadang-kadang udah jam satu
pagi pun (01:00 AM) masih didepan computer, loch pak, memeras otak
untuk kebaikan masa depan negara kita :-)
   Dan jangan lupa pak Mul, kalau dihitung mundur, dari tahun 2005
tuh pak? 
   Bisa dihitung, kan? Pak Mulyadi soalnya kelihatan-nya ahli dalam
hitung menghitung. Seperti ada beda harga Rp550,000/per laptop dengan
anggaran yang ditetapkan BURT DPR.

   Untung masih ada yang bisa dibuat tertawa, ya pak Mul? Kalau
enggak udah jadi senewen, semua!

   Salam,
   Yuli
 
 stephanusmulyadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Rekans,
 
 Selama ini kalau mau ngisi kolom : PEKERJAAN, saya selalu ragu-ragu.
 soalnya saya ini pekerjaannya apa? Selalu saya isi : SWASTA. Kadang
 saya agak malu dengan status pekerjaan itu, soalnya gak jelas dan
 tidak keren.
 
 Membaca judul topik ini, saya jadi senyum sendiri.
 ANGGOTA DPR RI YANG JUGA ANGGOTA MILIS FPK.
 Apa nanti pekerjaan saya saya ganti aja ya? 
 Jadi demikian: ANGGOTA MILIS FPK. 
 Kalau orang tanya, anggota milis FPK itu pekerjaan apa?
 Dengan bangga saya akan jawab: itu pekerjaan keren dan penting.
 Kerennya di mana? Anggotanya tersebar di Manca Negara dengan jumlah
 ribuan.
 Pentingnya: kami bersidang setiap hari (siang-malam), topik yang
 dibahas mencakup persoalan orang hidup dan orang mati, dunia, surga
 dan neraka, dulu-sekarang dan masa depan, dll.
 Kualitas anggota: tidak ada yang ngantukan dalam sidang. Semua kritis,
 cerdas, berwawasan, peduli pada rakyat, pemerintah, tanah air dan
 bangsa. Gak pernah berantem dalam sidang.
 Dari segi kebersihan: Tak ada yang korupsi, tak ada yang pornoaksi.
 Dari segi materi: tak ada yang nuntut kenaikan gaji, tak ada yang
 minta dibelikan Laptop.
 Di banding dengan Anggota DPR RI/ anggota Kabinet mana yang lebih
 keren/hebat? Jelas anggota FPK. Anggota DPR RI dan Menteri saja ada
 yang jadi anggota milis FPK. Jumlah anggota FPK jauh lebih banyak 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta

2007-03-22 Terurut Topik amu ndut
lagi lagi kita di suguhi tontonan yang kurang menarikLAPTOP...DPR tambah ga 
menarik..sudah terlalu banyak tingkah yang membosankan 
mending jaman dulu, dpr nya hanya bisa tepuk tangan kalo pak harto pidato tapi 
tidak kebanyakan keinginan..ato sama2 ga menariknya ya..???wes embuh...

nabeh
rakyat sangat biasa 

  - Original Message - 
  From: yohanes purwanto 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, March 22, 2007 2:16 PM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 
Juta


  walah, paling setelah punya laptop mereka rame2 ngedaftar jadi anggota milis 
bokep jadi spesifikasi yg tinggi itu diperlukan supaya kalo ngedownload gambar2 
segar bisa lebih cepat. Tahun depan pasti lebih banyak lagi skandal seks 
anggota dpr yg terungkap lewat internet.

  - Original Message 
  From: Harry Priyono [EMAIL PROTECTED]
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
  Sent: Thursday, March 22, 2007 2:55:43 PM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta
  bisa
  Wah...wah... wah hebat bener anggota DPR, sudah dapet gaji, dapat tunjangan, 
ada rumah dinas, ada kendaraan dinas sekarang laptoppingin jadi tukul 
kalikembali ke laptop

  Tunjung Utomo tjtheleader@ gmail.com wrote: Pake PC biasa aja masih 
kagok,mo coba2 pake laptop 22 juta??

  Coba sekarang siapa bisa menyebutkan Laptop jenis apa yg seharga 22
  juta,pasti gampang karena Laptop dengan kisaran harga segitu sekarang ini
  cuma segelintir di pasaran.

  __
  We won't tell. Get more on shows you hate to love 
  (and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.
  http://tv.yahoo.com/collections/265 

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPR boleh beli laptop asal...Open Source

2007-03-22 Terurut Topik Christiono Hendrawan
Pak KK,

Jika memang mendukung, ada baiknya notebook mereka tidak menggunakan Windows
:),

sebaiknya diinstall igos nusantara saja.

~cumansesendarisaya

salam,



On 3/22/07, Kusmayanto Kadiman [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Pak Agus dkk,

 Dari pertemuan kami dengan Komisi-I  VII DPR, saya yakin betul DPR
 mendukung IGOS.

 Hasil pertemuan dengan Komisi-I minggu lalu telah ditayangkan di
 www.ristek.go.id yang juga diberitakan beberapa media cetak.

 Jabat erat,
 KK



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta

2007-03-22 Terurut Topik bangkitlah
Jadi pengin ikutan nih.

Judul beritanya memang bikin gemes: bagi-bagi laptop. Duh. uenaknya .

Maka, wajar saja kalo muncul aneka pertanyaan:
1. SIAPA yang bikin rancangan dan keputusan pembelian dan pembagian ini?
2. Apa sudah ada penelitian tentang kinerja dan programasi DPR yang membuat
pembelian dan pembagian ini memang PERLU?
3. Adakah target yang konkret?
4. Bagaimana 'status barang ini'? Diberikan cuma2 (hadiah?) atau untuk
kerja? Bagaimana mau dipantau bahwa memang untuk kerja?
5. Bagaimana dengan sarana-sarana pendukung lainnya? printer, pda, koneksi
internet,  apakah disuruh cari sendiri? (jangan-jangan malah jadinya ada
yang merasa 'diperas' karena terpaksa merogoh kocek buat sarana2 itu
hehehehe)
6. Kalau ada kerusakan atau kesulitan dengannya, bagaimana diatasi? Kan
kalau sungguh untuk kerja, pas macet ato mogok, kerja juga jadi susah. Apa
akan ada biaya perawatan atau malah penggantian laptopnya?
7. dll .

Semoga ada yg dapat membantu menemukan jawabannya 

On 22 Mar 2007 07:52:48 -0700, Bambang Soetedjo [EMAIL PROTECTED]
wrote:

   Laptop di Eropa mah tergantung pemakai. Memang sih yang termahal bisa
 sampai kalau di rupiahkan bisa 20 jutaan, tapi yang sedeng2 aja sih nggak
 sampai 10 juta juga ada dan bisa bayar cicilan lagi. Ah malu dong kalau
 anggota DPR dapat bagian kok bukan beli sendiri.
 Taukah anda? kalau beli sendiri lebih puas makainya dan bisa kita pamerkan
 kepada kawans bahwa Laptopnya beli sendiri walaupun dengan cicilan, tapi
 puas puas pakainya.

 Salam
 BS



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hidup Sekadar Menjalani

2007-03-22 Terurut Topik kukuh kumara
Kalau Hidup Sekedar Menjalani.tergantung sih kalau sekedar menjalani ala 
mereka yg mencari aktualisasi diri (karena sandang, pangan, papan nya sudah 
terpenuhi bahkan berlebih)siapa yg nggak mautetapi kalau Hidup Sekedar 
Menjalani cara Guru Bantu Honorer yang gajinya belum dibayar ada banyak yg 
mau nggak???
   
  Manakala sandang, pangan, papan, sudah terpenuhi ya dengan gampang orang bisa 
mengatakan sekedar menjalani.tetapi bagi yg pangan saja masih kadang ada 
kadang tidak ...waduh.
   
  Salam
  Kukuh Kumara

Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Oleh Sukardi Rinakit 
Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/21/opini/3399515.htm
=

Sejujurnya, hari-hari terakhir ini dada saya terasa sesak. Itu
disebabkan banyaknya spekulasi yang tidak menentu, bertentangan dengan
ilmu pengetahuan yang saya pelajari dan yakini.

Ada beberapa orang yang punya otoritas spiritual menyampaikan,
Presiden SBY sebaiknya ganti nama dan pindah rumah. Jika itu tidak
dilakukan, bencana dan musibah tidak akan berhenti.

Sebagai orang Jawa, saya bisa menangkap makna tersembunyi dari istilah
ganti nama dan pindah rumah itu. Intinya, Presiden harus
mengundurkan diri. Republik perlu presiden baru. Itulah makna ganti
nama dan pindah rumah. Karena itu, saya langsung menyergap mereka,
Itu merusak proses demokrasi yang capek-capek kita bangun dan yakini.
Presiden harus dipilih dan berkuasa selama lima tahun, kata saya.
Mereka terdiam.

Sore kemarin saya bertemu seorang mantan menteri. Datang-datang dia
menanyakan prediksi saya mengenai sampai kapan Presiden SBY akan
berkuasa. Karena mengikuti aturan main demokrasi, saya menjawab
pendek, Sampai 2009. Dia tertawa, lalu memesan jus sirsak. Dia tidak
percaya prediksi saya.

Saatnya reshuffle

Fenomena itu, yaitu menguatnya spekulasi dan isu-isu metafisika
politik, sebenarnya merupakan cermin keguncangan konfigurasi politik
di Tanah Air. Pergeseran konfigurasi itu disebabkan sikap Presiden.
Janji Presiden SBY bersikap tegas, misalnya, sampai hari ini belum
bisa diidentifikasi melalui contoh nyata. Akibatnya, banyak suporter
pemerintah diam-diam menggeser peran. Mereka diam-diam jadi spoiler
(oposan) atau sekadar free-rider (penumpang gratis) dari Presiden.

Pergerakan seperti itu bisa dicegah jika pergantian kabinet segera
dilakukan. Keterlambatan melakukan reshuffle diterjemahkan publik
sebagai manifestasi sikap ragu-ragu Presiden dalam mengambil
kebijakan. Bagi partai politik, sikap Presiden itu dianggap tidak jelas.

Akibatnya, muncul anggapan Presiden sendiri yang secara tidak langsung
menggiring partai-partai politik pendukungnya memasuki area kelabu.
Jangan-jangan dukungan mereka kini tinggal seperti tahu pong. Kulitnya
gurih-lezat, tetapi dalamnya kosong (dukungan semu).

Jika mencermati hasil jajak pendapat mengenai reshuffle kabinet
(Kompas, 20/3/2007), Presiden tidak boleh ragu melakukan pergantian
kabinet. Semakin cepat, semakin baik. Lebih dari 70 persen responden
menganggap, sejauh ini kinerja para menteri belum memadai. Karena itu,
sekitar 60 persen responden meyakini jika Presiden melakukan
reshuffle, kinerja kabinet akan menjadi lebih baik.

Selain itu, sisi positif lain dari perombakan kabinet adalah
bangkitnya optimisme publik. Seberapa pun tipisnya kebangkitan itu,
Presiden perlu memperhitungkan. Mengabaikan optimisme publik berarti
seperti memerintah, tetapi tanpa napas kehidupan. Itulah sebabnya
mengapa optimisme publik sering disebut sebagai pintu lebar bagi siapa
pun yang ingin meneguhkan dirinya sebagai penguasa.

Sedangkan menurut kajian Soegeng Sarjadi Syndicate, ada beberapa
menteri yang resonansi namanya lemah di masyarakat. Mereka adalah
Aburizal Bakrie (Menko Kesra), M Maftuh Basyuni (Menteri Agama),
Sugiharto (Menteri Negara BUMN), Hatta Rajasa (Menteri Perhubungan),
Yusril Ihza Mahendra (Menteri Sekretaris Negara), Anton Apriyantono
(Menteri Pertanian), Hamid Awaludin (Menteri Hukum dan HAM), Freddy
Numberi (Menteri Kelautan dan Perikanan), Bachtiar Chamsyah (Menteri
Sosial), dan Suryadharma Ali (Menteri Negara Urusan Koperasi dan UKM).

Sekadar menjalani

Lambatnya Presiden SBY merombak kabinet membuat saya teringat Pak
Harto. Pagi itu, 9 Juni 1999, saya bertanya kepada Pak Harto mengenai
perasaannya setelah mundur dari kursi kepresidenan, Pak Harto menjawab
halus, Hidup sekadar menjalani (urip sakdrema nglakoni).

Jawaban Pak Harto itu memberi inspirasi untuk percaya pada prinsip,
hidup harus pasrah, tetapi tidak ragu-ragu dalam mengambil tindakan.
Kebenaran menjadi relatif saat berhadapan dengan kepentingan rakyat.
Dalam konteks Presiden SBY, kebenaran dukungan dan kebaikan seseorang
terhadap dirinya harus menjadi relatif saat berhadapan dengan rakyat.

Sebaik apa pun orang itu dan sekuat apa pun partai pendukungnya, jika
tidak bisa meringankan beban hidup rakyat, harus diganti. Jika karena
tindakan itu Presiden lalu digoyang lawan-lawan politiknya, kebijakan

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anggota DPR RI yang juga anggota Milis FPK

2007-03-22 Terurut Topik Leo Ferdinand
Pak Denny,

saya sih meragukan para anggota DPR yang juga ikutan milis FPK ini ada ngebaca 
email2 yg diposting di milis ini, jadi boro2 ngasih komentar, mbaca aja ngga... 

Btw, beberapa waktu yl saya pernah membaca di Kompas bahwa ada suatu organisasi 
(saya lupa persisnya namanya apa) yang melakukan semacam pengawasan terhadap 
DPR (kalo ga salah artikel di Kompas itu mengenai bagaimana rendahnya 
produktivitas DPR dalam menghasilkan / mengesahkan RUU menjadi UU).

Saya usul, karena sebentar lagi udah mau pemilu lagi, di mana kita akan memilih 
(lagi) anggota DPR secara langsung, bagaimana kalau organisasi tersebut 
mempublikasikan kinerja para anggota DPR itu. Yang sederhana2 aja, misalnya 
tentang absensi. Siapa anggota DPR yang paling sering mangkir/paling rajin 
dateng kalo ada rapat2, siapa yang paling produktif, siapa yang suka tidur atau 
ngerokok2 sambil ngobrol2 doang di lobi kalo temen2nya anggota DPR lagi pada 
kerja. SEBUT namanya SATU-SATU, biar kita para rakyat tau jelas apa yang 
dibikin sama wakil2 kita itu dan dari jauh2 hari kita ga kejeblos lagi untuk 
memilih manusia busuk dan durjana itu duduk sebagai wakil kita di Dewan 
Perwakilan Rakyat! 

Anggota DPR itu sesuai namanya dipilih untuk mewakili rakyat, yang artinya 
memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan kepentingan prbadi atau 
golongan/parpolnya. Memang kayaknya sih basi banget ya pernyataan itu, karena 
kenyataannya buanyak buanget anggota DPR itu cuman maling2 bejat yang saya 
anggap sangat hina, sederajat atau bahkan lebih hina daripada sopir 
metromini/mikrolet (untuk konteks mereka sebagai pemakai jalan di Jakarta, 
bukan sebagai manusia - pls ini ga usah dibahas). 

Tapi saya yakin juga, pasti ada anggota DPR yang benar2 berhati luhur, tapi 
sayangnya jumlah mereka sangat-sangat sedikit dibandingkan yang bangsat dan 
bajingan sehingga perjuangan mereka untuk benar-benar mewakili kepentingan 
rakyat bagaikan siraman air seember yang dihadapkan ke tembok besar china.

Karena itu, mari kita dukung usaha2 untuk mengenali mana anggota2 DPR yang 
bajingan dan penjahat busuk , publikasikan dan sebarluaskan nama-nama mereka 
supaya, sekali lagi, jangan sampai kita kejeblok memilih manusia2 busuk itu dan 
jangan sampai para pahlawan wakil rakyat sejati di DPR itu kehabisan spirit 
untuk terus berjuang mewakili kepentingan rakyat karena merasa perjuangannya 
senantiasa terantuk batu karang!   

salam,

Leo Ferdinand
Hp. 0818 0827 2928
Flexy. 021 6847 2454

Griya Loka Lora
fully furnished studio apartment - disewakan bulanan
Jl. Pare I Blok G1 No.11, Sektor I-6 - BSD City, Serpong
Tangerang 15318 - Banten
www.ceriaeducation.com/griyalokalora/index.htm


  - Original Message - 
  From: Deny Sidharta 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, March 22, 2007 12:11 PM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anggota DPR RI yang juga anggota Milis FPK


  Membaca email di bawah ini saya jadi kepikiran soal sulitnya posisi 
beliau-beliau sebagai anggota DPR yang ikutan milis FPK yang aktif dan kritis 
ini, untuk memberikan tanggapan berkaitan dengan masalah Laptop. 
  Posisi sulitnya adalah 
  Kalau tidak memberikan tanggapan ntar ada yang ngatain  tuh kan, 
ngejawab email aja ga bisa, masa minta Laptop... PC dulu aja dehhh  ...

  Trus kalau ngasih tanggapan  kok anggota DPR nulis email terus... kapan 
kerjanya???
  Susah kan .
  Belum lagi kalau ada tanggapan dari rekan sejawat seperti ini Lho Sesama Bis 
Kota Dilarang Saling Mendahului... bila tanggapannya dianggap tidak friendly 


  Dan selama saya ikut milis FPK ini, saya baru melihat email dari Ibu 
Nursyabani Katjasungkana saja ... yang lainnya . belum pernah ngeliat 

  DS
  Rakyat jelata... bukan wakil rakyat 


  Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mgk anggota DPR terhormat mau menanggapi isu Laptop?

  Salam,
  AH
  ==

  1. Nursyabani Katjasungkana (PKB)
  2. Angelina Sondakh (PKB)
  3. Effendi Simbolon (PDI-P)
  4. Didik J Rachbini (PAN)

  -
  Don't get soaked. Take a quick peek at the forecast 
  with theYahoo! Search weather shortcut.

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Acara film telivisi sangat membosankan

2007-03-22 Terurut Topik /\\/\\ o + u |_ z
Sama koq mas.. :D saya bukan penonton TV, walaupun sekarang saya bekerja 
sebagai Art Director di sebuah program TV pendidikan yang sedang digarap.

Saya paling nonton Empat Mata di Trans7, MTV Lokal Abiess di Global TV, dan 
Just For Laugh di TPI.. sisanya sih AXN, Discovery Channel, National 
Geographic, Disney Channel, sama DW-TV (Euromaxx)

Motulz

john simon [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Motul,
Kalau secara umum dari 28 juta sekian penonton itu mayoritas bekerja dari pagi 
sampai sore, terus sampai rumah sekitar jam 7 atau jam 8 malam seperti 
masyarakat urban Jabotabek, maka logis saja kalau mereka butuh hiburan yang 
ringan-lucu-tidak ruwet, seperti sinetron, infotainment dll.
Masak sudah lelah physically and mentally masih disuguhi Diskusi Ilmiah atau 
Perkembangan Flora  Fauna ala National Geographic (misalnya), Mas Motul? 
Jangan-jangan baru 5 menit saja penontonnya sudah...kelenger atau ketiduran!

Idealnya nonton TV tidak perlu berjam-jam, sehingga timbul berbagai dampak 
sampingan seperti kegendutan (karena nonton TV sambil ngemil) atau gampangnya 
aja tagihan PLN melonjak.

Sharing saja Mas Motul, saya  membatasi diri nonton TV maksimal 2 jam per hari 
(kecuali hari libur). Itupun juga selektif, misalnya nonton berita 1/2 jam 
(CNN, BBC), 1/2 jam siaran bola (ESPN), sisanya hiburan. Kalau ada berita 
heboh/bencana Dalam Negri, ya sudah pasti saya beralih channel ke Metro TV.

Salam. 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPR boleh beli laptop asal...Open Source-tanya Pak KK

2007-03-22 Terurut Topik stephanusmulyadi
Pak KK,
tanya dikit:
Tapi bukan karena demi mendukung IGOS lalu DPR pengen/ dikasih Laptop
seharga 22 juta kan Pak?
Ini biar jelas benar masalahnya.
Jangan-jangan nanti anggota DPR RI bilang, ini kan demi mendukung
IGOS. Atau juga negara mengabulkan keinginan DPR RI dapat Laptop, demi
mendukung IGOS.

Bagaimana Pak? Moga-moga gak demikian ya?
Salam

Mulyadi

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Kusmayanto Kadiman
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak Agus dkk,

 Dari pertemuan kami dengan Komisi-I  VII DPR, saya yakin betul DPR
 mendukung IGOS.

 Hasil pertemuan dengan Komisi-I minggu lalu telah ditayangkan di
 www.ristek.go.id yang juga diberitakan beberapa media cetak.

 Jabat erat,
 KK


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Anggota DPR RI yang juga anggota Milis FPK

2007-03-22 Terurut Topik nesia andriana
Sebaiknya sebelum tuan-tuan yang terhormat itu dipinjamkan laptop, 
disyaratkan dulu buat blog dan menulis minimal 50 entri tentang tugas 
mereka sebagai wakil rakyat. 

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Leo Ferdinand 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak Denny,
 
 saya sih meragukan para anggota DPR yang juga ikutan milis FPK ini 
ada ngebaca email2 yg diposting di milis ini, jadi boro2 ngasih 
komentar, mbaca aja ngga...  



[Forum-Pembaca-KOMPAS] * Pemahaman soal Korupsi Terbatas

2007-03-22 Terurut Topik merapi08
* Pemahaman soal Korupsi Terbatas
Kompas - Kamis, 22 Maret 2007

Pemahaman publik, penegak hukum, dan penyelenggara negara terhadap 
korupsi di Indonesia masih terbatas pada tiga hal, yaitu adanya 
kerugian negara, adanya perbuatan melawan hukum, dan penyalahgunaan 
kekuasaan. Padahal, ada sekitar 30 jenis korupsi yang diakui dalam 
undang-undang. 

Dalam Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan 
Tindak Pidana Korupsi, yang diperbarui dengan UU No 20/2001, jenis 
korupsi itu termasuk juga suap, penggelapan dalam jabatan, 
pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan dalam pengadaan, 
dan gratifikasi. Ini belum sepenuhnya dipahami publik dan aparatur 
negara. 

Demikian dikatakan Amien Sunaryadi, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan 
Korupsi (KPK), dalam diskusi dan pemaparan hasil penelitian Ben 
Olken berjudul Understanding Corruption: Lessons from the Latest 
Research di Gedung Center for Strategic and International Studies 
(CSIS), Rabu (21/3). Diskusi itu digelar Bank Dunia dan KPK. 

Ben adalah peneliti yang berafiliasi dengan Abdul Latif Jameel 
Poverty Action Lab di Massachussets Institute of Technology (MIT), 
Amerika Serikat. 

Amien menjelaskan, sejak berlakunya UU No 3/1971, diubah dengan UU 
No 31/1999 dan UU No 20/2001, korupsi didefinisikan terbatas pada 
tiga unsur saja. Padahal, ada 27 jenis korupsi lain yang ternyata 
belum dipahami publik dan penyelenggara negara. Ke-27 jenis korupsi 
ini justru tak berhubungan dengan kerugian negara. 

Amien mengakui belum mendapatkan informasi tentang berapa banyak 
Mahkamah Agung (MA) memutus perkara korupsi dengan memakai jeratan 
pasal lain di luar tiga jenis korupsi yang diketahui publik itu. 
Karena itu, banyak kasus korupsi yang tidak tersentuh akibat penegak 
hukum selama ini terpaku menggunakan ukuran tiga korupsi yang ada. 

Amien juga menggugah apakah benar ada praktik suap terhadap hakim di 
Indonesia? Banyak kalangan yang menyatakan hal itu, tetapi mayoritas 
hanya berdasarkan persepsi. Berkaca pada data sejak tahun 1977 
hingga 2007, hanya tiga hakim yang dibawa ke pengadilan. Apakah ini 
disebabkan tidak efektifnya kerja aparat penegak hukum? tanyanya. 

Sementara itu, Ben Olken memaparkan, pemberantasan korupsi 
seharusnya difokuskan pada bagian yang memiliki dampak sosial paling 
tinggi akibat terjadinya praktik korupsi, dibandingkan dengan bagian 
yang paling tinggi terjadi praktik penyuapan. Untuk itu perlu 
didesain sebuah solusi yang lebih memfokuskan jenis korupsi yang 
berbiaya sosial tinggi, dibandingkan hanya berpatokan pada berapa 
besar kerugian negara yang dihasilkan akibat tindak korupsi itu. 
(VIN) 

Sumber: Kompas - Kamis, 22 Maret 2007

* Skandal Duit Tommy, Yusril Menuding Balik Hamid
 Koran Tempo - Kamis, 22 Maret 2007

JAKARTA -- Mantan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Yusril Ihza
Mahendra menyatakan tidak mengetahui pembukaan rekening milik
Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan HAM
di Bank BNI Cabang Tebet. Rekening itu dibuka setelah dia tidak
menjabat Menteri Kehakiman.

Saya tidak tahu itu (pembukaan rekening) pada zaman Hamid, kata
Yusril di sela-sela pembahasan Rancangan Undang-Undang Kementerian
Negara di DPR kemarin. Rekening ini menjadi tempat penampungan
sementara dana milik Tommy Soeharto senilai US$ 10,95 juta yang
ditransfer dari Banque Nationale de Paris (BNP) Paribas London.
Pencairan dana ini satu tahun setelah Yusril tidak menjabat Menteri
Kehakiman.

Rekening bernomor 0047885273 atas nama Direktorat Jenderal
Administrasi Hukum Umum itu dibuka oleh Zulkarnain Yunus, direktur
jenderal instansi ini, pada 7 April 2005. Ke rekening inilah Menteri
Hamid meminta BNP Paribas London mentransfer dana perusahaan 
Motorbike milik Tommy.

Pada 9 Juni 2005, dana US$ 10,95 juta dari BNP Paribas masuk ke
rekening itu. Tapi dana itu tak bertahan lama karena keluar lagi
menuju rekening Motorbike dan sejumlah rekening lainnya.

Sehari setelah uang dari BNP Paribas masuk, Menteri Hamid mengirim
surat kepada direksi Bank BNI. Isinya, meminta BNI mencatat dana
titipan Motorbike di rekening milik Direktorat Jenderal Administrasi
Hukum Umum Departemen Hukum dan HAM. Surat itu juga membebaskan BNI
dari segala tuntutan hukum apa pun akibat dilakukannya transaksi
tersebut.

Rekening ini akhirnya ditutup pada 3 April 2006 oleh Zulkarnain 
Yunus. Saat itu ia telah menjadi Sekretaris Jenderal Departemen 
Hukum dan Hak Asasi Manusia. Saldo terakhir hanya US$ 4.150 atau 
sekitar Rp 40 juta.

Kepada majalah Tempo, yang beredar pekan ini, Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Hamid Awaludin menyatakan ia hanya melanjutkan 
kebijakan menteri sebelumnya. Hamid juga mengaku tidak tahu-menahu 
ihwal pembukaan rekening milik Direktorat Jenderal Administrasi 
Hukum Umum itu. Saya tidak tahu-menahu karena itu dibuat anak buah 
saya,
katanya. ERWIN DARIYANTO

Sumber: Koran Tempo - Kamis, 22 Maret 2007
--
- BNI Tak Laporkan Duit Tommy ke Bank Indonesia
 Koran 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPR boleh beli laptop asal...Open Source

2007-03-22 Terurut Topik Ronal Baharuddin Hutagaol
Ngomong2 Wakil Kita di SENAYAN sana sudah FAMILIAR pake WINDOWS gak, jangan2
belom Familiar... Nah Kalau pake LINUX.. BISA PUSING GAK TUH.

 

 

BTW, nanti Wakil2 Kita ditingkat DAERAH dan KABUPATEN MINTA LAPTOP juga gak
ya??

 

Kalau  minta... kayaknya ENAK nih bisnis LAPTOP.. Hahahaha

 

 

BACK TO LAPTOP

 

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Christiono
Hendrawan
Sent: 22 Maret 2007 23:00
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPR boleh beli laptop asal...Open
Source

 

Pak KK,

Jika memang mendukung, ada baiknya notebook mereka tidak menggunakan Windows
:),

sebaiknya diinstall igos nusantara saja.

~cumansesendarisaya

salam,



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPR boleh beli laptop asal...Open Source

2007-03-22 Terurut Topik Ronal Baharuddin Hutagaol
Jadi kalau dikasih yang OPEN SOURCE harga PC-nya bisa yang harga 9-12
jutaan, and jika hanya dipergunakan untuk Ngetik Dokumen, Laporan Keuangan,
dan presentasi, bisa pake Mandriva 9 atau 10, dengan spek computer yang
standard and merk gak usah yang keren2, jadi harga malah bisa ditekan
menjadi 7-9 jutaan (itu udeh mantep.

Jadi kalau 22juta - 9juta = 13 juta x 550 orang anggota DPR maka bisa di
hemat = 7.150.000.000 (dapat dialihkan ke KORBAN BENCANA), and KONON
Ceritanya, gak semua anggota DPR gak bisa pake KOMPUTER, ya anggep aja yang
gak bisa itu 200orang (tp gak mungkin lah, katanya mereka berpendidikan),
jadi 200 x 9jt = 1.800.000.000

Jadi 7.150.000.000 + 1.800.000.000 = 8.950.000.000 (Fantastis).

 

Tapi tetep aja kita harus berpikir POSITIF lah, kalau memang benar2 mereka
menggunakan LAPTOP tersebut demi kemajuan KINERJA para WAKIL KITA (Yang
mewakili Suara, Mewakili Kesenangan, Mewakili Kemakmuran, Mewakili
Fasilitas, Mewakili Kesejahteraan, Mewakili dan Mewakili Segalanya), ya kita
DUKUNG aja... SUPAYA mereka bisa lebih maju dari yang biasanya. Ngomong2
apakah Komputer Dekstop yang ada di kantor mereka masing2 masih di
pergunakan setelah dapat jatah LAPTOP, saya MAU DONG diHIBAHKAN.. Hahahaha..

 

 

BRAVOOO... Sana Kembali ke ASAL

 

BACK TO LAPTOP

 

 

 

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Kusmayanto
Kadiman
Sent: 22 Maret 2007 16:16
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPR boleh beli laptop asal...Open
Source

 

Pak Agus dkk,

Dari pertemuan kami dengan Komisi-I  VII DPR, saya yakin betul DPR
mendukung IGOS.

Hasil pertemuan dengan Komisi-I minggu lalu telah ditayangkan di
www.ristek.go.id yang juga diberitakan beberapa media cetak.

Jabat erat,
KK



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bursa Buku MURAH ELEX MEDIA KOMPUTINDO

2007-03-22 Terurut Topik Prima
BURSA BUKU MURAH
ELEX MEDIA KOMPUTINDO

23-27 MAR 2007 (09.00 - 16.00)
Sabtu / Minggu 09.00 - 17.00
di Bentara Budaya Jakarta
Jl. Palmerah Selatan No. 17 Jakarta 10270

Discount s/d 90%

BANJIR HADIAH
1. Dapatkan paket buku untuk pembeli ke 50, 100, 150, dst *
2. Berhadiah Topi untuk pembelian diatas Rp. 500.000,-
dan T-shirt untuk pembelian
diatas Rp. 1.000.000
Syarat dan ketentuan berlaku

Buku Komputer
Buku Manajemen
KOMIK
Merchandise
Parenting
Buku Anak
Software dan VCD
Majalah Anak
Majalah IT
Novel
Majalah Komik
   
 


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Orang Indonesia Terus Berburu Properti di Singapura-Mas Agus

2007-03-22 Terurut Topik walsuparmo
Salam,
1) Penjualan pasir,granit (penyelundupan)dan kayu(penebangan liar), 
illegal atau tidak, TIDAK  dinikmati oleh Negara apalagi rakyat 
Indonesia.
2)Kalau banyak orang Indonesia yang membeli properti di SIN,makin 
banyak makin baik sehingga meskipun kawasan negera mereka bertambah 
luas tetapi ISINYA telah dibeli atau milik orang Indonesia.
Wasalam,
Wal Suparmo


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yuliati Soebeno 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mas Agus,

   Ya sangat amat pasti dong?! Pasir yang beratusan ribu ton, 
lagi...

   Sudah begitu, kok ada surat pembaca dari orang Singapore di 
Jakarta Post (lupa tanggalnya) yang mengeluhkan mengapa Indonesia 
tidak berterima kasih dengan Singapore yang telah membantu ekonomi 
di Indoensia? Welehwelehpengrusak lingkungan Kepulauan Riau, 
kok bisa mengatakan begitu?
 Salam,
 AH
 ===
 
 http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/21/ekonomi/3398962.htm
 ===
 
 Jakarta, Kompas - Sebanyak 33,3 persen properti permukiman di
 Singapura, berupa apartemen dan rumah bandar atau town house, 
dibeli
 orang Indonesia pada tahun 2006.
 




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Citra preman guru2 Takalar, mohon perhatian Depdiknas dan PGRI

2007-03-22 Terurut Topik iscabus
iscab:

Kawan Wal Suparmo,

Sayang sekali, rasanya, kalau disiplin hanya bisa ditegakkan dengan
kekerasan?
APakah memang bangsa kita dan anak-anak bangsa hanya bisa disiplin
kalau kekerasan yang dipergunakan?

Tentang pemogokan, apakah betul itu cara-cara PKI?
Pemogokan buruh di Indonesia pada jaman dahulu, tidak hanya dilakukan
oleh buruh-buruh yang berafiliasi dengan PKI saja, lho.


Condro


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, walsuparmo
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Salam,
 Saya SETUJU jika  para guru di Takalar bertindak TEGAS tetapi
 BIJAKSANA karena generasi muda Ind.terbukti nyata2 KURANG
 DISIPLIN.Jangan dihubungkan dengan masasalah PASARAN yang  mengangap
 soal2 seperti ini melanggar HAM dsb.Tegakanlah disiplin di sekolah
 meskipun terilihat keras.
 Tantang mogok saya  TIDAK setuju sebab itu adalah cara2 PKI.
 Wasalam,
 Wal Suparmo



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re:beda Cina dan Indonesia

2007-03-22 Terurut Topik Manneke Budiman
Mungkin kalo Nung Steven mulai dengan bagian spesifik dari tesis Huntington, 
saya pun akan bisa kasih tanggapan yang lebih kena sasaran, daripada 
berkomentar secara umum tentang Huntington. Ada banyak hal menarik (dan 
kontroversial) dalam pandangan-pandangan Huntington, dan kita bisa soroti satu 
persatu. Miliser lain yang berminta pun bisa berpartisipasi. 
   
  Saya bukan ahli Huntington, meski saya mengikuti secara umum perkembangan 
pemikirannya. Dan saya juga bukan penggemarnya :)) Orang-orang konservatif 
seperti Huntington, Fukuyama, Don Emerson, jelas bukan kue kesukaan saya. 
Saya lebih demen sama orang kaya Amartya Sen, yang bicara soal kemiskinan, 
daripada perang ideologi besar. Sen lebih konkret, dan lebih bicara dari 
perspektif kita daripada Barat.
   
  manneke

steven lenakoly [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Salam,

Hehehe..santai saja pak Manneke. Sekarang sudah selesai mengenai Holocaustnya 
khan? dan sekarang waktunya menjelaskan dan melanjutkan diskusi mengenai 
Huntington. Tolong jelaskan alasan apa anda mengambil tesis mengenai 
Huntington? saya benar-benar gak tahu. Kalau bisa rekan semilis yang mengetahui 
tentang hal ini saya harapkan ikut nibrung juga. Yang lengkap.

Sincerely



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta

2007-03-22 Terurut Topik Tunjung Utomo
Oh,saudaraku-saudaraku semuanya,tolonglah piliihhlaaahh...aku jadi anggota
DPR...saya sedang butuh laptop nih.=)

On 22 Mar 2007 09:56:22 -0700, bangkitlah [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Jadi pengin ikutan nih.

 Judul beritanya memang bikin gemes: bagi-bagi laptop. Duh. uenaknya
 .

 Maka, wajar saja kalo muncul aneka pertanyaan:
 1. SIAPA yang bikin rancangan dan keputusan pembelian dan pembagian ini?
 2. Apa sudah ada penelitian tentang kinerja dan programasi DPR yang
 membuat
 pembelian dan pembagian ini memang PERLU?
 3. Adakah target yang konkret?
 4. Bagaimana 'status barang ini'? Diberikan cuma2 (hadiah?) atau untuk
 kerja? Bagaimana mau dipantau bahwa memang untuk kerja?
 5. Bagaimana dengan sarana-sarana pendukung lainnya? printer, pda, koneksi
 internet,  apakah disuruh cari sendiri? (jangan-jangan malah jadinya
 ada
 yang merasa 'diperas' karena terpaksa merogoh kocek buat sarana2 itu
 hehehehe)
 6. Kalau ada kerusakan atau kesulitan dengannya, bagaimana diatasi? Kan
 kalau sungguh untuk kerja, pas macet ato mogok, kerja juga jadi susah. Apa
 akan ada biaya perawatan atau malah penggantian laptopnya?
 7. dll .

 Semoga ada yg dapat membantu menemukan jawabannya 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] 2030, RI Capai 5 Besar Dunia

2007-03-22 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/23/utama/3402466.htm


Jakarta, Kompas - Indonesia pada abad ke-21 akan mampu menjadi negara
maju dan sejahtera. Indonesia menjadi bangsa yang mandiri, produktif,
memiliki daya saing, serta mampu mengelola seluruh kekayaan alam dan
sumber daya lainnya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi jangka pendek,
menengah, dan jangka panjang.

Saya punya keyakinan, 100 tahun ke depan kita bisa mewujudkan
cita-cita dan tujuan dalam Pembukaan UUD 1945. Mengapa kita perlu
yakin? Kalau lihat lintasan perjalanan sejarah kita, itu memungkinkan.
Jika kita ingin merekonstruksikan masa depan kita 100 tahun ke depan,
mari kita lihat perjalanan bangsa 100 tahun ke belakang. Dengan
demikian, kita paham perjalanan panjang sejarah untuk memiliki
kemampuan dan ketangguhan dalam mewujudkan cita-cita, ujar Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (22/3).

Pernyataan Presiden Yudhoyono ini disampaikan menanggapi kerangka
dasar Visi Indonesia 2030 yang diluncurkan resmi di Istana Negara,
Jakarta. Kerangka dasar Visi Indonesia 2030 disampaikan Ketua Yayasan
Indonesia Forum Chairul Tanjung dalam acara yang dihadiri ratusan
undangan yang berlatar belakang beragam, mulai dari pemimpin lembaga
tinggi negara, menteri kabinet, pengusaha, pengamat, praktisi pers,
budayawan, dan kepala daerah.

Hanya kerangka

Visi Indonesia 2030, menurut Chairul, hanya kerangka dasar yang perlu
ditanggapi dan diberi masukan oleh berbagai elemen bangsa lainnya.
Visi Indonesia 2030 itu mempunyai empat pencapaian. Pertama, Indonesia
akan masuk dalam lima besar kekuatan ekonomi dunia dengan tingkat
pendapatan per kapita sebesar 18.000 dollar Amerika Serikat (AS) per
tahun. Ini berarti Indonesia berada di posisi setelah China, India,
AS, dan Uni Eropa.

Kedua, tahun 2030, sedikitnya 30 perusahaan Indonesia masuk daftar
500 perusahaan besar dunia. Ketiga, adanya pengelolaan alam yang
berkelanjutan dan keempat, terwujudnya kualitas hidup modern yang
merata, ujar Chairul.

Menurut Chairul, saat ini Indonesia berada pada kelompok negara
berpendapatan menengah ke bawah. Posisi ini akan bertahan hingga tahun
2015. Setelah itu, Indonesia masuk sebagai negara berpendapatan
menengah ke atas. Industrialisasi menjadi katalisator akumulasi modal
menuju negara maju dengan kontribusi terbesar dari sektor jasa, paparnya.

Visi Indonesia 2030 mengasumsikan pencapaian itu terealisasi jika
pertumbuhan ekonomi riil rata-rata 7,62 persen, laju inflasi 4,95
persen, dan pertumbuhan penduduk rata-rata 1,12 persen per tahun. Pada
2030, dengan jumlah penduduk sebesar 285 juta jiwa, produk domestik
bruto (PDB) Indonesia mencapai 5,1 triliun dollar AS.

Namun, untuk mewujudkan visi itu, Yayasan Indonesia Forum mensyaratkan
utama tercapainya tiga keharusan. Pertama, ekonomi berbasis
keseimbangan pasar terbuka dengan dukungan birokrasi yang efektif.
Kedua, adanya pembangunan berbasis sumber daya alam, manusia, modal,
serta teknologi yang berkualitas dan berkelanjutan. Ketiga,
perekonomian yang terintegrasi dengan kawasan sekitar dan global.

Untuk mencapai visi itu, menurut Chairul, harus ada sinergi tiga
kelompok, yaitu wirausaha, birokrasi, dan pekerja pula. Sinergi ini
mengarah pada peningkatan daya saing global perekonomian Indonesia,
ujarnya.

Sinergi itu, tambah Chairul, membutuhkan kontrak sosial baru sebagai
perwujudan komitmen bersama untuk maju. Satu dimensi penting kontrak
sosial baru adalah kepastian hukum dan kepastian usaha. Untuk itu,
pemberantasan korupsi serta pembenahan sistem dan aparat penegak hukum
perlu dilanjutkan, tuturnya.

Yayasan Indonesia Forum merupakan organisasi yang dimotori Ikatan
Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dan kajiannya dilakukan sejumlah
lembaga penelitian universitas di Indonesia dan Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Menurut Presiden Yudhoyono, Visi Indonesia 2030 itu bisa saja dianggap
sebuah mimpi, tetapi jangan malu dengan mimpi itu. Sebab, bangsa yang
besar adalah bangsa yang mampu menciptakan mimpi dan mewujudkannya
dalam realitas, ujar Presiden.

Presiden Yudhoyono menambahkan, Visi Indonesia 2030 merupakan wujud
kesadaran dan kepedulian anak bangsa untuk lebih memajukan dan
menyejahterakan seluruh rakyat. (har) 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Nya Ini Siapa Punya?

2007-03-22 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh ARYA GUNAWAN
Pengamat Film
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/23/utama/3399982.htm


Berikut ini penggalan fitur-berita berjudul Wali Kota Itu Siswa Kelas
I SMA (Koran Tempo, 30/11/2005). Sessions dibayar US$$3.600 setiap
bulannya untuk bekerja sebagai wali kota selama tiga jam setiap
harinya, pukul 15.00-18.00. Sehabis itu, kata Kepala Sekolah SMA
Hillsdale, Peter Beck, ia tetap harus mengerjakan pekerjaan rumahnya.
Saya sudah bilang ke dia, katanya. Penggalan itu menceritakan
Michael Sessions (18), wali kota termuda dalam sejarah Amerika
Serikat. Ada empat -nya di situ yang berpeluang membingungkan pembaca.

Kutipan berikut dari berita halaman muka Kompas (10/2/2007). Sebagian
warga sudah mulai membersihkan rumahnya..., kata Dahlia, warga Gang
Mesjid Lama, Petamburan. Contoh lain ditemukan pula pada berita
halaman 3. Korban kasus pelanggaran hak asasi manusia Talangsari,
Lampung, dan keluarganya kecewa atas sikap Komisi Nasional HAM...
Mereka menilai Komnas HAM tak memiliki kesungguhan hati...

Salah satu jabatan -nya dalam bahasa Indonesia adalah kata ganti orang
ketiga tunggal. Dalam contoh di atas, -nya digunakan secara tak tepat.
Ambil tiga contoh dari Kompas tadi: subyek kalimat berwujud lebih dari
satu alias jamak. Seharusnya kata ganti posesif yang digunakan adalah
mereka, bukan -nya.

Seolah tak konsisten, Kompas (10/2/2007) justru menghindari penggunaan
-nya untuk kata ganti posesif ketiga jamak secara jitu. Dari Gaza
dilaporkan, warga Palestina berpesta menyambut kesepakatan ini. Para
pengemudi membunyikan klakson. Mereka juga memasang bendera Hamas dan
Fatah sekaligus di mobil mereka (halaman 8). Kata ganti posesif,
mereka, mewakili warga Palestina atau para pengemudi yang tentu saja
jamak.

Kesulitan mengurus -nya juga dihadapi media siaran. Simak beberapa
contoh. Setahun sekali pada saat Lebaran semacam ini mereka dikunjungi
oleh keluarganya (berita pagi sebuah stasiun teve, 5/11/2005). Oleh
para sopir truk, minyak irex itu akan dicampur solar untuk bahan
bakar truknya (berita pagi SCTV, 20/3/2006). Sebagian warga kini
mengungsi ke rumah sanak keluarganya yang lebih tinggi (berita pagi
ANTV, 23/3/2006). Usai menyantap katering yang disediakan pabriknya,
puluhan buruh mengalami keracunan (berita pagi, Trans TV, 5/5/2006).

Ada satu lagi jenis kekeliruan ihwal penggunaan -nya seperti
contoh-contoh berikut. Sungai Deli adalah sungai yang mengalir di
tengah kota Medan. Hampir setiap tahunnya, banjir sungai Deli
menenggelamkan rumah yang terletak di bantaran sungai (berita pagi,
Trans TV, 11/5/2006). Berdasarkan kerja sama itu pemerintah akan
mendapatkan 40 triliun per tahunnya (berita tentang blok Cepu, SCTV,
22/3/2006). Dapatkan 20 unit Nokia 3250 setiap harinya (dari sebuah
iklan). Atau, contoh yang terbilang lebih mutakhir. Langkah ini
ternyata tidak bisa membendung derasnya laju lumpur yang terus keluar
sekitar 120 ribu meter kubik setiap harinya (Koran Tempo, 12/2/2007).

Nya pada semua contoh di atas, juga pada dua contoh pertama yang
dikutip di alinea pembuka tulisan ini, tak merujuk ke suatu apa pun,
tak juga ke satu subyek yang hendak digantikan. Atau, mungkin para
penulis kalimat-kalimat tersebut bisa menunjukkan siapa gerangan
pemilik semua -nya itu?







[Forum-Pembaca-KOMPAS] Saat Septic Tank di Kantor Presiden Tebar Aroma... (Was Sanitasi Istana)

2007-03-22 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/23/Politikhukum/3402390.htm
=

Karena tidak kuat lagi menampung buangan air kecil dan air besar,
septic tank yang terletak tepat di belakang Kantor Presiden, Jakarta,
Selasa (20/3), meluap. Padahal, cubluk atau septic tank yang
bersebelahan dengan ruang mesin pendingin itu meluap di tengah-tengah
rapat kabinet paripurna yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Rapat kabinet paripurna adalah rapat yang menghadirkan semua menteri
anggota Kabinet Indonesia Bersatu.

Rapat yang dimulai pada pukul 10.00 WIB itu membahas rencana kerja
pemerintah tahun 2008. Hadir dalam rapat lebih dari 30 menteri dan
belasan pejabat.

Isi septic tank keluar dari sela-sela tutup yang sudah pecah. Beberapa
petugas berpakaian biru muda bekerja ekstra membersihkan dan
menggiring luapan kotoran toilet itu ke parit yang berada sekitar tiga
meter di sisi kirinya.

Hujan yang kemudian turun mengguyur Kantor Presiden membantu proses
pembersihan luapan.

Tidak biasa meluap seperti ini, bahkan belum pernah. Mungkin
kepenuhan dan telat disedot sehingga meluap, ujar seorang petugas
saat duduk beristirahat dari tugas ekstranya.

Jika menengok hiruk-pikuk di Istana Kepresidenan yang terdiri dari
Kantor Presiden, Istana Negara, dan Istana Merdeka, meluapnya septic
tank di belakang Kantor Presiden tinggal menunggu waktu saja.

Kantor Presiden tidak pernah sepi dari kegiatan. Rapat kabinet dengan
berbagai variasinya digelar hampir setiap hari. Dalam rapat kabinet
paripurna, misalnya, hadir lebih dari 30 menteri dan belasan pejabat.
Setiap menteri dan pejabat membawa ajudan.

Sekali rapat kabinet paripurna yang umumnya berlangsung lebih dari
enam jam, ada tambahan penghuni Kantor Presiden sekitar 100 orang.
Belum lagi puluhan wartawan.

Untuk rapat lebih dari enam jam, setiap orang setidaknya butuh setor
ke belakang setidaknya tiga kali, padahal banyak sekali rapat
diselenggarakan di istana. (WISNU NUGROHO)





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Siasat busuk PT.Lapindo untuk menghindar dari pembayaran ganti rugi.

2007-03-22 Terurut Topik Suparmo Wal
Salam,
  Dalam KOMPAS terbaca bahwa PT.Lapindo tetap meminta Serifikat Tanah dan 
menolak GIRIK atau PETOK tanah  yang dimiliki oleh masyarakat. Ini hanya siasat 
BUSUK saja karena mereka tahu bagamana mahal dan sulitnya masyarakat memiliki 
Serifikat Tanah.Padahal GIRIK atau PETOK yang dibuat oleh Pejabat Pajak zaman 
Belanda itu 99% lebih dapat dipercaya daripada Sertifikat Tanah yang dapat 
dibeli dan aspal pula. Kasian rakyat kecil yang betul2 telah 
menderita,dipermainkan oleh beberapa orang KAPITALIS  jahat yang memiliki 
PT.Lapindo.
  Wasalam,
  Wal Suparmo

 
-
Don't pick lemons.
See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos.

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kasus Cerai Tercepat Terjadi di Arab Saudi

2007-03-22 Terurut Topik -MGR-
http://www.gatra.com/artikel.php?id=103199

Kasus Cerai Tercepat Terjadi di Arab Saudi

Sana`a, 22 Maret 2007 01:58
Pengadilan di Jeddah, Arab Saudi, menangani perkara perceraian
terkilat, yang diperkirakan telah memecahkan rekor di dunia, ketika
seorang pengantin pria menceraikan istrinya hanya sekitar lima menit
usai akad nikah.

Menurut laporan harian Al-Watan, Rabu (21/3), mempelai pria AA, 25
tahun, tanpa ragu mengeluarkan pernyataan cerai kepada istrinya yang
berusia 23 tahun, yang baru saja dinikahi lima menit sebelumnya.

Permasalahan bermula saat AA bertengkar dengan dengan ayah istrinya,
karena uang mas kawin kurang dua ribu riyal (sekitar Rp4,8 juta).

Sementara, uang mas kawin itu sendiri seluruhnya mencapai 10 ribu
riyal (lebih kurang 24 juta rupiah). Dan uang yang telah diserahkan
adalah delapan ribu riyal (kira-kira 19,2 juta rupiah).

Mempelai pria menolak memberikan sisanya, karena merasa biaya
pertunangan diambil dari koceknya, namun mertua bersikeras minta sisa
mas kawin tersebut agar lengkap 10 ribu riyal, sesuai dengan
perjanjian semula.

Akibat sikap keras kedua pihak, acara akad nikah itu berahir dengan
perceraian, yang membukukan rekor tercepat.

Upaya keluarga kedua pihak tidak membuahkan hasil, karena mempelai
pria tetap pada pendiriannya. [EL, Ant] 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden SBY Harus Nyoblos Ulang

2007-03-22 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://www.kompas.co.id/ver1/Metropolitan/0703/23/075832.htm
===

BOGOR, WARTA KOTA - Gubernur Jawa Barat, Danny Setiawan menyetujui
pemilihan ulang kepala desa di 15 desa, termasuk Desa Nagrak,
Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor. Konsekuensinya, Presiden SBY
yang memilih di desa Nagrak pun harus mencoblos ulang. Kalau memang
memenuhi syarat untuk diulang, ya diulang aja. Tapi kalau tidak
memenuhi syarat, ya gak usah diulang dan tidak perlu diungkit-ungkit
lagi, katanya seusai acara peringatan Hari Air se-Dunia XV di Situ
Gede, Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Kamis (22/3).

Seperti diberitakan Warta Kota, (22/3) ratusan warga Desa Nagrak,
Kecamatan Gunungputri, Rabu (21/3), mengadukan adanya kecurangan dalam
pemilihan kepala desa ke DPRD Kabupaten Bogor, Jalan Tegar Beriman,
Cibinong. Delegasi diterima anggota Komisi A yang diketuai Hidayat Royani.

Dihadapan anggota Komisi A, delegasi warga menyampaikan adanya dugaan
kecurangan yang terjadi selama proses pemilihan  yang diikuti oleh
Presiden SBY dan keluarga. Bukti adanya kecurangan dalam pemilihan
kepala desa itu adalah adanya orang luar desa yang  ikut memilih.
Orang tersebut  sempat dibawa ke Polsek Gunungputri tetapi dilepaskan
dengan alasan telah diperiksa.

Menurut Salim, kordinator aksi, orang luar tersebut diketahui bernama
Uya bin Salim, warga Kuningan, Cirebon. Dia diamankan warga karena
tidak dikenal di lingkungannya. Uya di dalam kartu pemilih bernama
Uyok. Akhirnya dia diamankan sebelum mencoblos. Kami segera membawanya
ke Kantor Polsek Gunungputri, tetapi sekarang sudah dilepaskan.
Alasannya sudah di BAP, katanya usai pertemuan dengan komisi A.
Mereka mendesak DPRD Kabupaten Bogor untuk  memerintahkan Pemkab Bogor
melakukan pemilihan ulang.

Ketua Komisi A, Hidayat Royani  mengatakan, pemilihan ulang
dimungkinkan dilakukan sebab di dalam Perda No 9/2006 tentang Desa ada
klausul yang menyebutkan pemilihan tidak tepat waktu. Jadi, bisa saja
pilkades di Nagrak diulang lagi.  Namun warga Desa Nagrak lebih dulu
harus mengajukan kasus itu ke pengadilan. Jika di pengadilan terbukti
terjadi kecurangan maka  pemilihan kepala desa di Nagrak harus diulang
lagi, katanya kepada Warta Kota.

Menurut Hidayat yang juga Wakil Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten
Bogor, selain desa Nagrak  14 desa lainnya pun terindikasi yang sama.
Ke-14 desa tersebut antara lain Desa Setu (Kecamatan Jasinga),
Banjarsari (Ciawi), Cimanggis (Tajurhalang), Cilebut Barat
(Sukaraja),Cikeas Udik (Gunungputri), Ciadeg (Cigombong), Bendungan
(Ciawi), Karacak (Leuwiliang).

Hidayat menyarankan agar warga melaporkannya ke aparat penegak hukum.
 Apabila keluar keputusan hukum tetap untuk memenangkan gugatan warga,
maka Kades terpilih yang sudah dilantik harus diberhentikan oleh
Bupati atas usulan Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) dan Camat. Ini
sesuai dengan pasal 69 Peraturan Bupati (Perbub) No 30/2006 tentang
tata cara pemilihan dan pelantikan kades, kata anggota Pengurus Pusat
Generasi Muda FKPPI. (akn)


Sumber: Warta Kota



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kasus Cerai Tercepat Terjadi di Arab Saudi

2007-03-22 Terurut Topik laura
Lucu ya ^^. 5 menit. Disana juga sudah disahkan cerai lewat sms. Ada-ada aja 
^^. -Laura


 
-
Food fight? Enjoy some healthy debate
in the Yahoo! Answers Food  Drink QA.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nya Ini Siapa Punya?

2007-03-22 Terurut Topik Fit Aidil
Saya kok tidak bingung membaca kutipannya itu. Sehingga saya menjadi
bingung, apanya yang membingungkan, ya?

salam
dg

On 3/22/07, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Oleh ARYA GUNAWAN
 Pengamat Film
 http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/23/utama/3399982.htm
 

 Berikut ini penggalan fitur-berita berjudul Wali Kota Itu Siswa Kelas
 I SMA (Koran Tempo, 30/11/2005). Sessions dibayar US$$3.600 setiap
 bulannya untuk bekerja sebagai wali kota selama tiga jam setiap
 harinya, pukul 15.00-18.00. Sehabis itu, kata Kepala Sekolah SMA
 Hillsdale, Peter Beck, ia tetap harus mengerjakan pekerjaan rumahnya.
 Saya sudah bilang ke dia, katanya. Penggalan itu menceritakan
 Michael Sessions (18), wali kota termuda dalam sejarah Amerika
 Serikat. Ada empat -nya di situ yang berpeluang membingungkan pembaca.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Arief Budiman: Polisi Juga Punya Nurani

2007-03-22 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/23/Sosok/3400044.htm
=

Pepatah polisi juga manusia tampaknya cocok dengan pengalaman
Profesor Arief Budiman (66). Saat masih aktif berunjuk rasa tahun
1970-an, Arief kerap berurusan dengan kepolisian yang ketika itu dekat
dengan kekuasaan dan represif terhadap aktivis. Ditahan di kantor
polisi juga bukan hal baru bagi dia.

Hal ini pula yang membuat pria kelahiran Jakarta 3 Januari 1941 ini
memiliki pengalaman menarik dengan polisi. Pada tahun 1972, saat
sedang berunjuk rasa anti Taman Mini Indonesia Indah, Arief ditangkap
dan dipenjara selama satu bulan di Markas Kepolisian Air dan Udara
(Polairud) yang berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta.

Polisi yang menjaga saya awalnya tidak mau berinteraksi. Akan tetapi,
berselang beberapa hari kemudian, suasana mulai mencair. Akhirnya,
kami malah jadi teman, ungkap pengajar di Universitas Melbourne,
Australia, ini.

Polisi yang menjaganya justru pernah mengajaknya berjalan-jalan di
pinggir laut. Ia juga melayani Arief dengan baik. Hubungan bertambah
baik setelah Arief keluar dari sel. Polisi ini minta maaf karena
hanya menjalankan tugas dari atasannya, tuturnya pula.

Arief terkenang kisah lucu ini ketika ia menjadi pembicara dalam
lokakarya tentang program Perpolisian Masyarakat yang digelar di
Kampoeng Percik, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (21/3). Di balik
tugas dan tekanan atasannya, polisi ini juga punya hati nurani, kata
ayah dua anak ini. (AB1) 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Fisikawan Hawking dan Penerbangan Gravitasi Nol

2007-03-22 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Ninok Leksono
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/23/ilpeng/3401936.htm
==

Meski dirinya adalah seorang ahli fisika, Profesor Stephen Hawking
dikenal amat gandrung pada antariksa. Ia termasuk yang menganjurkan
bahwa umat manusia harus mempersiapkan diri untuk koloni antariksa,
pergi ke luar Tata Surya, bila ingin terus hidup, mengingat Bumi akan
semakin berat untuk mendukung kehidupan.

Dalam kaitan cinta antariksa ini pula Hawking berusaha menarik
perhatian masyarakat dunia pada penerbangan antariksa melalui cara
yang unik: ia akan ambil bagian dalam penerbangan yang akan memberinya
pengalaman tanpa gaya berat (zero-gravity flight) pada bulan April
mendatang. Hawking menjelaskan, sebagai seorang yang mempelajari
masalah gravitasi selama sebagian besar hidupnya, ia berkeinginan
untuk merasakan keadaan tanpa gaya berat.

Keinginannya itu akan diwujudkan oleh perusahaan Amerika Zero Gravity,
yang biasanya menarik bayaran sebesar 3.750 dollar AS atau sekitar Rp
37 juta untuk merasakan efek tanpa gaya berat. (BBC Online, 1/3/2007)
Dalam penerbangan spesial bersama Hawking, juga dilelang dua kursi
penumpang untuk tujuan amal.

Dalam penerbangan unik ini, Prof Hawking—yang sehari-hari duduk di
kursi roda dan hampir sepenuhnya lumpuh—akan ditemani oleh staf medik.
Biasanya total penerbangan berkisar 90 menit, tetapi boleh jadi untuk
Prof Hawking manuver akan dibatasi. Untuk awak NASA, penerbangan
dibuat sedemikian rupa, sekitar 15 kali naik turun dalam kurva
parabolik yang bisa menyebabkan mual atau bahkan muntah, hal yang
menyebabkan penerbangan bagi antariksawan ini dikenal sebagai Vomit
Comet.

Dari Florida

Penerbangan gravitasi nol yang akan dijalani Prof Hawking akan lepas
landas dari Pusat Ruang Angkasa Kennedy di Florida, menggunakan
pesawat Boeing B-727 yang sudah dimodifikasi secara khusus. Pesawat
akan menanjak ke ketinggian 9.750 meter dengan sudut yang tajam, lalu
menukik ke ketinggian 2.400 meter agar penumpang bisa merasakan
kondisi tanpa gaya berat selama 25 detik (Lihat Diagram Kurva).

Saat pesawat menanjak, penumpang akan merasakan seperti didorong ke
bawah, seolah tarikan Bumi naik hingga 1,8 kali dibandingkan dengan
keadaan normal di permukaan Bumi.

Dalam wawancara melalui e-mail dengan BBC, fisikawan masyhur ini
selain mengajak masyarakat untuk mengembangkan minat terhadap
penerbangan angkasa juga mengatakan, bahwa kendala fisik seperti yang
dialaminya tidak harus membatasi seseorang. Yang penting adalah
semangat tidak lumpuh.

Ahli fisika yang dikenal luas karena risetnya dalam bidang lubang
hitam (black hole) ini juga telah menyatakan keinginannya untuk ikut
dalam penerbangan ke ruang angkasa. Januari lalu, saat memperingati
ulang tahunnya ke-65, Hawking mengatakan dirinya berharap bisa terbang
dalam pesawat angkasa yang dikembangkan oleh perusahaan Virgin
Atlantic yang dimiliki oleh adventuris Richard Branson.

Bisnis penerbangan 0-G

Sebelum dibuka resmi untuk masyarakat luas, pencetus bisnis
penerbangan tanpa gravitasi telah melakukan upaya pengembangan selama
bertahun-tahun. Dengan upaya ini, orang biasa—dalam arti yang tidak
menempuh karier sebagai astronot—bisa merasakan sensasi yang juga
dirasakan oleh awak misi antariksa NASA.

Setelah memodifikasi Boeing 727-200, pengelola bisnis ini juga
menetapkan lintasan terbang parabolik guna menciptakan kondisi tanpa
gaya berat. Secara fisik, apa yang dialami selama penerbangan ini
serupa dengan yang ada pada permainan roller-coaster atau turun dengan
lift cepat. Bedanya, di dalam kabin jet yang dikosongkan ini penumpang
bisa merasakan melayang di udara, atau melakukan aksi terbang gaya
Superman, serupa dengan apa yang sering tampak di layar televisi saat
ada tayangan kegiatan astronot Amerika atau kosmonot Rusia di stasiun
ruang angkasa.

Penerbangan jenis ini sudah lama dilakukan untuk peneliti dan astronot
NASA, sementara di Perancis ada perusahaan Novespace yang melakukan
kegiatan serupa. Di Rusia, aktivitas serupa dilakukan untuk turis
dengan menggunakan jet kargo Ilyushin Il-76 (Alan Boyle, MSNBC,
16/9/2004).

Namun, bisnis yang dilakukan oleh Zero Gravity Corp dan Amerijet
International-lah—keduanya perusahaan yang berkantor di Fort
Lauderdale, Florida—yang pertama kali mendapat persetujuan dari Badan
Penerbangan Federal (FAA) untuk melakukan penerbangan parabolik untuk
umum di Amerika.

Seperti disampaikan oleh Kathleen Bergen, Juru Bicara FAA saat itu
kepada MSNBC, ada banyak persyaratan yang dituntut dalam perawatan dan
operasi pesawat sebelum pihaknya bisa mengeluarkan otorisasi khusus.

Namun setelah dipersiapkan selam 11 tahun, Zero Gravity di bawah
pimpinan Peter Diamandis, CEO yang juga dikenal sebagai ketua yayasan
pemberi Hadiah Ansari untuk penerbangan angkasa swasta, mewujud. Tak
lama lagi, Zero Gravity akan punya satu penumpang istimewa, fisikawan
besar Inggris Stephen Hawking. 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Citra preman guru2 Takalar, mohon perhatian Depdiknas...Pak Loekyh

2007-03-22 Terurut Topik Yuliati Soebeno
Pak Loekyh,
   
  Seharusnya setiap sekolahan, terutama Kepala Sekolah nya kan harus aktif 
untuk mencari sendiri apa saja undang-undang untuk Child Prorection 
(Perlindungan Anak). Kalau jaman sekarang masih harus selalu di dulang 
(selalu diberi tahu), ya susah dong pak? Penegetahuan itu sekarang harus dan 
bisa dicari sendiri, enggak selalu harus diberikan  oleh orang lain, dengan 
banyak membaca dan mencari di Dr. Google.
   
  Undang-undang Republik Indonesia Nomer 23 Tahun 2002 ini memang dikeluarkan 
oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Departemen Sosial, tetapi kan 
badan ini memang yang bertugas mem-publikasikan, tetapi yang jelas ya sudah 
bekerja sama dengan segenap Kementrian di bidang Pendidikan. Karena mencakup 
anak-anak, yang mana anak-anak berumur antara 5 s/d 18 tahun itu masih duduk 
disekolah.
   
  Jadi setiap guru seharusnya wajib tahu akan undang-undang tersebut, bukan? 
Karena mencakup pengaturan bagaimana anak-anak harus dilindungi. Kalau memang 
ada yang melecehkan, ya saya rasa salah, lha wong memang ada kok undang-undang 
nya. 
  Apalagi kalau mau menjadi guru, mungkin harus mempunyai bekal yang cukup 
tentang be-berapa macam undang-undang yang menyangkut anak. Jadi para guru 
tersebut, mempunyai cukup tameng dalam segala tindakan nya dalam mengasuh dan 
mengajar murid-murid nya. Jangan sampai nantinya disalahkan oleh penegak hukum, 
karena tindakan yang melanggar undang-undang tentang Perlindunagn Anak.
   
  Bagaimana menurut pendapat pak Loekyh?
   
  Salam,
  Yuli

loekyh [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
Untuk mbak Yuliati Subeno, saya sudah baca dan singgung keberadaan 
UU, walaupun tak eksplisit karena memang tak hapal. Mungkin UU tsb 
tak diketahui karena kurang sosialisasi dan kurang koordinasi antar 
departemen. Sebagian guru2 tsb mungkin saja 'melecehkan' UU yang 
dibuat oleh departemen lain (bukan Depdiknas) apabila isi UU tsb 
mencakup pengaturan hak dan kewajiban para guru.

Salam




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Refleksi hati nurani pemimpin

2007-03-22 Terurut Topik edys
Refleksi hati nurani pemimpin

Ketika sebuah negeri menetapkan seorang pemimpin, maka bersamaan
dengan itu atmosfir negeri akan merona mengikuti warna pemimpin. Rona
yang menebar adalah refleksi dari hati sang pemimpin. Nyaman atau tidak, 
membaik atau tidak, menyenangkan atau tidak, itulah atmosfir yang tercipta
sebagai refleksi hati sang pemimpin.  

Pemimpin tidak hanya satu orang akan tetapi terstruktur, oleh karenanya
atmosfir juga bisa berbeda di setiap struktur. Oleh karenanya ketulusan dan 
kebersihan hati seorang pemimpin mutlak diperlukan jika menghendaki atmosfir
yang kondusif dan menyenangkan dan yang serba ideal laksana mimpi. Selama
itu belum tercipta, maka selama itu pula atmosfir akan terkondisikan.

Dan ketulusan dan kebersihan hati pemimpin tidak bisa hanya diungkapkan
melalui kata-kata, akan tetapi berupa pemikiran yang dicontohkan olehnya, tidak
hanya delegasi.Ketulusan dan kebersihan hati tidak akan pernah salah 
merefleksikan
outputnya, apapun tangkisan dan strategi yang digunakan untuk menutupinya.

Dan yang tak akan pernah bisa salah adalah keseimbangan system yang telah
diciptakan oleh Sang Pencipta dalam mengatur kehidupan alam semesta dan isinya
sebagai program yang sangat luar biasa canggihnya, sehingga mampu secara 
otomatis
menyeimbangkan keadaan ketika terjadi sebuah kesalahan, sekalipun dari hati yang
tidak bisa diketahui oleh makhluk apapun.

Ketulusan dan kebersihan hati sekali lagi adalah syarat mutlak, selebihnya 
adalah
penunjang. Jika di dalam perusahaan dikenal Key Performance Indicator ( KPI ), 
maka
refeleksi sebuah lembaga dari terkecil hingga sebuah negara indicatornya disebut
Heart Performance Indicator ( HPI ) dari pemimpinnya.


Ditulis dari 'Mimpi Memperbaiki Negri' karya sendiri di sebuah warung kopi.

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Masyarakat Miskin Empati

2007-03-22 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Limas Sutanto 
Psikiater, Konsultan Psikoterapi, Tinggal di Malang 
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/23/opini/3400845.htm
==

Catatan tentang ibu yang bunuh diri setelah membunuh anak-anaknya di
negeri ini mungkin belum banyak. Kendati demikian, catatan-catatan itu
merangkum perilaku yang bersifat luar biasa (extraordinary), dan
perilaku yang luar biasa itu mencerminkan keadaan diri dan masyarakat
yang luar biasa pula. Sifat luar biasa itu terwakili oleh sosok
paradoksal ibu yang menjadi tokoh utama dalam peristiwa-peristiwa
tragis itu.

Dalam buku teks psikiatri acap kali didengungkan bahwa jika
dibandingkan dengan kaum pria, kaum wanita lebih jarang mengakhiri
hidup mereka dengan bunuh diri.

Kini, catatan-catatan di negeri kita mulai berbicara beda, bahkan amat
beda. Sosok ibu yang secara universal mewakili perjuangan melindungi
kehidupan anak-anak justru kini tampil sebagai sosok berfrustrasi amat
parah, yang tidak lagi melihat harapan baik apa pun bagi anak-anak
mereka di tengah penerusan kehidupan.

Jungkir balik tata kehidupan itu ditandai oleh masyarakat kita yang
makin miskin empati. Miskin empati berarti miskin kepedulian, miskin
pengertian, dan miskin penerimaan antarinsan. Realitas kehidupan umat
manusia niscaya ditandai oleh bekerjanya empati. Realitas kehidupan
niscaya diresapi kepedulian, pengertian, dan penerimaan antarinsan
pada tingkat yang bermakna. Itulah hakikat tata kehidupan yang
niscaya. Namun, kini, tata kehidupan itu jungkir balik, dan yang
terejawantah adalah tata kehidupan yang miskin kepedulian, miskin
pengertian, dan miskin penerimaan antarinsan.

Dengan empati, kita bisa menghayati betapa ibu yang bunuh diri setelah
membunuh anak-anaknya, seperti yang terjadi di Malang beberapa hari
lalu (Kompas, 12 Maret 2007), adalah insan yang tidak lagi melihat
harapan baik apa pun bagi dirinya dan anak-anaknya di tengah kehidupan.

Mungkin pada mulanya sang ibu akan mengakhiri hidupnya sendirian,
tetapi dia membayangkan betapa sepeninggal dirinya, anak-anak akan
telantar karena tidak akan ada orang yang peduli kepada anak-anak itu.
Sang ibu tidak mau membiarkan anak-anaknya menderita di tengah
kehidupan yang miskin empati itu, maka dia memutuskan untuk lebih dulu
mengakhiri hidup anak-anaknya, sebelum dia sendiri mengakhiri hidup
dengan bunuh diri.

Mencuatkan pesan

Peristiwa-peristiwa bunuh diri seperti itu mencuatkan pesan tentang
masyarakat kita yang miskin empati. Yang kini merebak di tengah
kehidupan masyarakat kita adalah lawan dari kepedulian antarinsan,
yaitu tindakan mementingkan diri sendiri, bahkan tindakan narsistis
atau cinta diri berlebih, yang mencuatkan gejala kehidupan mewah di
tengah hamparan masyarakat luas yang miskin, dan tindakan
menyalahgunakan kekuasaan di tengah hamparan rakyat yang menderita.

Yang kini merebak di tengah masyarakat kita adalah lawan dari
pengertian antarinsan, berupa kecenderungan untuk makin sedikit
mendengarkan orang-orang lain, yang disertai ingar-bingar kesukaan
berlebih untuk memamerkan diri sendiri, bahkan menyombongkan diri
sendiri. Yang kini merebak juga di tengah masyarakat kita adalah lawan
dari penerimaan antarinsan, berupa kecenderungan saling menolak,
bahkan kecenderungan saling meniadakan, di tengah perspektif realistik
masyarakat yang mau tak mau selalu ditandai keberbedaan dan
keanekaragaman. Miskinnya penerimaan antarinsan mencuatkan gejala
penegasan keberbedaan yang mengarah ke pemisahan (polarisasi,
fragmentasi, bahkan disintegrasi) Diri dengan Pihak Lain.

Padahal, empati adalah kekuatan yang luar biasa dan niscaya untuk
mengatasi masalah-masalah di tengah masyarakat dan bangsa. Sayang
sekali, ia sangat sering diremehkan dan diabaikan. Orang-orang lebih
percaya kepada kekuatan kepintaran, ilmu pengetahuan, dan teknologi
semata-mata. Ketiga hal terakhir itu memang penting, tetapi acap kali
kepintaran, ilmu pengetahuan, dan teknologi tidak mampu
mengejawantahkan kesejahteraan, kebahagiaan, dan kedamaian bagi
masyarakat karena mereka tidak digunakan oleh insan-insan yang
mempersenjatai diri dengan empati.

Ketika di sana-sini terbetik kabar ada ibu-ibu yang membunuh anak-anak
mereka lalu bunuh diri karena kemiskinan, dengan gampang tokoh-tokoh
berteriak lantang agar bangsa ini membantu rakyat miskin dan mengatasi
kemiskinan. Mereka semua tahu bahwa kemiskinan niscaya diatasi. Namun,
dalam kenyataan, tindakan yang diwujudkan untuk mengatasi kemiskinan
tidak efektif. Ketidakefektifan ini terjadi bukan karena mereka tidak
tahu apa yang niscaya mereka lakukan, melainkan karena mereka tidak
kunjung mengejawantahkan tindakan-tindakan yang sungguh memadai untuk
mengatasi kemiskinan. Mengapa demikian? Karena, kendati mereka tahu
dan bisa, mereka miskin empati, dan dengan demikian mereka sungguh
tidak memiliki daya untuk mengejawantahkan kebaikan dan kebenaran.




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR

2007-03-22 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Kalau menurut saya sih, seorang anggota DPR layaklah
dilengkapi dengan sarana lap top, biar nggak ada
alasan tidak bisa ikut milis FPK karena nggak punya
lap top.  Lap top itu manfaatnya sangat besar apabila
dipakai sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat yang
diwakilinya.  Asal jangan dipakai buat main game di
ruang sidang. Salam.


--- Paulus Tanuri [EMAIL PROTECTED] wrote:

 maksudnya biar kalau rapat gak tidur lagi.
 Tapi bisa sambil main solitaire kalau bosen dengerin
 isi rapat yang
 ngomongin rakyat jelata mulu.
 
 
 Paulus T.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Polisi Kehilangan Kecerdasan Perasaan

2007-03-22 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Neta S Pane 
Ketua Presidium Indonesia Police Watch
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/23/opini/3400856.htm
=
 
Kasus anggota polisi yang menembak mati orang dekatnya semakin
menunjukkan peningkatan yang signifikan. Begitu juga anggota polisi
yang menembak mati atasannya menunjukkan data yang mengkhawatirkan.

Sebuah bahaya rupanya sedang mengintai dunia kepolisian di negeri ini,
di tengah berbagai kalangan berharap bahwa masyarakat harus segera
memiliki polisi yang pantas, polisi yang menjadi pengayom dan
sekaligus pelindung.Kasus brutalisme tersebut memang hanya dilakukan
segelintir oknum kepolisian dari 300.000 anggota Kepolisian Negara
Republik Indonesia (Polri) saat ini. Namun, sejak dua tahun terakhir
aksi brutalisme itu menunjukkan kenaikan yang pesat.

Pada 24 April 2005, misalnya, Inspektur Satu Sugeng Triono, anggota
Kepolisian Resor Jombang, menembak mati atasannya, Ajun Komisaris
Ibrahim Gani. Setelah itu Sugeng bunuh diri.

Dua tahun kemudian, tepatnya 15 Maret 2007, kejadian yang hampir
serupa terjadi lagi. Brigadir Satu Hance menembak mati atasannya,
Wakil Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar Semarang Ajun Komisaris
Besar Lilik Purwanto. Hance kemudian ditembak mati karena tak mau
menyerahkan diri.

Krisis kecerdasan

Dari data yang dihimpun Indonesia Police Watch, sejak tahun 2005 ada
tujuh kasus anggota kepolisian yang menembak mati orang-orang
dekatnya, mulai dari istri, mantan pacar, mertua, teman, atau
atasannya sendiri. Para tersangka umumnya baru lepas tugas dari daerah
konflik.

Sebagian besar korban penembakan lebih dari satu orang. Bahkan, dalam
kasus penembakan oleh anggota Polres Bangkalan, Jawa Timur, Brigadir
Satu Rifai pada 8 Maret 2007, ada empat orang yang menjadi korban.
Mereka adalah Wiwik (istri tersangka), Ny Hasmah (ibu mertua
tersangka), Satrio Wibowo (teman Wiwik), dan Pujianto (teman Satrio).
Dalam peristiwa ini Rifai membunuh diri dengan pistolnya sendiri.

Jadi, pertanyaannya memang, kenapa belakangan ini sebagian anggota
kepolisian terlalu gampang gelap mata? Mereka seakan tidak punya
nurani kemanusiaan, padahal mereka adalah aparat pengayom dan
pelindung masyarakat?

Menurut Jenderal (Purn) Kunarto dalam buku Etika Kepolisian, hilangnya
nurani kemanusiaan sebagian anggota kepolisian diakibatkan krisis
moral dan berkembangnya krisis kecerdasan perasaan.

Bagi Kunarto, masalah ini adalah hal yang utama yang harus segera
dibenahi jajaran kepolisian. Untuk membangun kembali moralitas dan
kecerdasan perasaan itu harus ditemukan cara terbaik untuk
diinternalisasikan pada individu Polri, terutama di tingkat perwira.
Soalnya, hal ini merupakan inti penggerak dinamika organisasi. Para
perwira di kepolisian seharusnya mempunyai kekuatan memotivasi dan
menjadi sumber inspirasi serta lambang moralitas bagi organisasinya.
Dengan cara ini, hierarki kepolisian terjaga secara terhormat, dengan
integritas yang tinggi.

Sayangnya, semua itu tidak berkembang secara maksimal. Seperti sebuah
sungai, kerusakannya sudah terjadi sejak dari hulu. Sejak dari
perekrutan, pola pembinaan sumber daya manusia kepolisian terlihat
sangat lemah. Seleksi dan pembinaan mentalitas, psikologis, maupun
moralitas tidak berlangsung secara prima. Padahal, pekerjaan seorang
polisi sangat berbeda dengan pekerjaan lainnya. Polisi adalah pasukan
terdepan dalam mengayomi, melindungi, dan melayani masyarakat. Dengan
demikian, setiap anggota kepolisian dituntut tampil prima di bidang
mentalitas, psikologis, maupun moralitas.

Ketidakbecusan dalam hal ini akan memunculkan fenomena gunung es, yang
gejala ledakannya mulai terlihat sejak dua tahun belakangan. Sejumlah
anggota kepolisian nekat bersikap brutal dan sadis dalam menghabisi
orang-orang dekatnya, termasuk atasan yang seharusnya dihormati.

Empat penyebab

Ada empat penyebab yang membuat fenomena gunung es itu makin
berkembang pesat mengancam integritas dan masa depan kepolisian di
negeri ini.

Pertama, pola pembinaan yang lemah. Selain kerusakan pola pembinaan
sejak pada masa perekrutan, Polri juga tidak memiliki pola pembinaan
yang jelas terhadap anggotanya yang baru lepas tugas di daerah
konflik. Polisi yang baru pulang dari daerah konflik tidak menjalani
proses karantina maupun terapi psikologis yang simultan. Mereka
dibiarkan bertugas di lapangan berhadapan dengan masyarakat luas,
dengan senjata api di tangan, sama seperti polisi lainnya.

Polri juga tidak memiliki sistem yang prima dalam membina atau
menangani polisi-polisi yang bermasalah. Mereka dibiarkan begitu saja
bertugas dan bersentuhan dengan masyarakat luas, dengan senjata api di
tangan. Jangan heran, ketika terjadi masalah sepele, mereka dengan
gampang terguncang dan kalap. Beratnya sikap traumatik di daerah
konflik atau tingginya guncangan masalah yang dihadapi membuat mereka
tidak mampu mengelola kecerdasan perasaannya.

Kedua, adanya tekanan yang tinggi dalam menjalankan tugas. Terbatasnya
jumlah anggota Polri membuat aparat kepolisian di jajaran 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 2030, RI Capai 5 Besar Dunia

2007-03-22 Terurut Topik Harry Priyono
Yth Pak Agus,
   
  Mungkin perlu juga disampaikan satu kondisi bahwa semua itu dapat terjadi 
kalau semua warganegara sudah dapat menikmati pendidikan dengan bebas biaya 
tanpa embel-embel dan standar pendidikan tidak berubah-ubah.
   
  Wassallam

Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/23/utama/3402466.htm


Jakarta, Kompas - Indonesia pada abad ke-21 akan mampu menjadi negara
maju dan sejahtera. Indonesia menjadi bangsa yang mandiri, produktif,
memiliki daya saing, serta mampu mengelola seluruh kekayaan alam dan
sumber daya lainnya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi jangka pendek,
menengah, dan jangka panjang.

Saya punya keyakinan, 100 tahun ke depan kita bisa mewujudkan
cita-cita dan tujuan dalam Pembukaan UUD 1945. Mengapa kita perlu
yakin? Kalau lihat lintasan perjalanan sejarah kita, itu memungkinkan.
Jika kita ingin merekonstruksikan masa depan kita 100 tahun ke depan,
mari kita lihat perjalanan bangsa 100 tahun ke belakang. Dengan
demikian, kita paham perjalanan panjang sejarah untuk memiliki
kemampuan dan ketangguhan dalam mewujudkan cita-cita, ujar Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (22/3).

Pernyataan Presiden Yudhoyono ini disampaikan menanggapi kerangka
dasar Visi Indonesia 2030 yang diluncurkan resmi di Istana Negara,
Jakarta. Kerangka dasar Visi Indonesia 2030 disampaikan Ketua Yayasan
Indonesia Forum Chairul Tanjung dalam acara yang dihadiri ratusan
undangan yang berlatar belakang beragam, mulai dari pemimpin lembaga
tinggi negara, menteri kabinet, pengusaha, pengamat, praktisi pers,
budayawan, dan kepala daerah.

Hanya kerangka

Visi Indonesia 2030, menurut Chairul, hanya kerangka dasar yang perlu
ditanggapi dan diberi masukan oleh berbagai elemen bangsa lainnya.
Visi Indonesia 2030 itu mempunyai empat pencapaian. Pertama, Indonesia
akan masuk dalam lima besar kekuatan ekonomi dunia dengan tingkat
pendapatan per kapita sebesar 18.000 dollar Amerika Serikat (AS) per
tahun. Ini berarti Indonesia berada di posisi setelah China, India,
AS, dan Uni Eropa.

Kedua, tahun 2030, sedikitnya 30 perusahaan Indonesia masuk daftar
500 perusahaan besar dunia. Ketiga, adanya pengelolaan alam yang
berkelanjutan dan keempat, terwujudnya kualitas hidup modern yang
merata, ujar Chairul.

Menurut Chairul, saat ini Indonesia berada pada kelompok negara
berpendapatan menengah ke bawah. Posisi ini akan bertahan hingga tahun
2015. Setelah itu, Indonesia masuk sebagai negara berpendapatan
menengah ke atas. Industrialisasi menjadi katalisator akumulasi modal
menuju negara maju dengan kontribusi terbesar dari sektor jasa, paparnya.

Visi Indonesia 2030 mengasumsikan pencapaian itu terealisasi jika
pertumbuhan ekonomi riil rata-rata 7,62 persen, laju inflasi 4,95
persen, dan pertumbuhan penduduk rata-rata 1,12 persen per tahun. Pada
2030, dengan jumlah penduduk sebesar 285 juta jiwa, produk domestik
bruto (PDB) Indonesia mencapai 5,1 triliun dollar AS.

Namun, untuk mewujudkan visi itu, Yayasan Indonesia Forum mensyaratkan
utama tercapainya tiga keharusan. Pertama, ekonomi berbasis
keseimbangan pasar terbuka dengan dukungan birokrasi yang efektif.
Kedua, adanya pembangunan berbasis sumber daya alam, manusia, modal,
serta teknologi yang berkualitas dan berkelanjutan. Ketiga,
perekonomian yang terintegrasi dengan kawasan sekitar dan global.

Untuk mencapai visi itu, menurut Chairul, harus ada sinergi tiga
kelompok, yaitu wirausaha, birokrasi, dan pekerja pula. Sinergi ini
mengarah pada peningkatan daya saing global perekonomian Indonesia,
ujarnya.

Sinergi itu, tambah Chairul, membutuhkan kontrak sosial baru sebagai
perwujudan komitmen bersama untuk maju. Satu dimensi penting kontrak
sosial baru adalah kepastian hukum dan kepastian usaha. Untuk itu,
pemberantasan korupsi serta pembenahan sistem dan aparat penegak hukum
perlu dilanjutkan, tuturnya.

Yayasan Indonesia Forum merupakan organisasi yang dimotori Ikatan
Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dan kajiannya dilakukan sejumlah
lembaga penelitian universitas di Indonesia dan Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Menurut Presiden Yudhoyono, Visi Indonesia 2030 itu bisa saja dianggap
sebuah mimpi, tetapi jangan malu dengan mimpi itu. Sebab, bangsa yang
besar adalah bangsa yang mampu menciptakan mimpi dan mewujudkannya
dalam realitas, ujar Presiden.

Presiden Yudhoyono menambahkan, Visi Indonesia 2030 merupakan wujud
kesadaran dan kepedulian anak bangsa untuk lebih memajukan dan
menyejahterakan seluruh rakyat. (har) 



 

 
-
Expecting? Get great news right away with email Auto-Check.
Try the Yahoo! Mail Beta.

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta

2007-03-22 Terurut Topik Harry Priyono
Sekarang laptop, besok minta printer, abis itu sambungan internet gratis, 
kayanya singkatan DPR perlu diganti Dibawah Penderitaan Rakyat...he...he..he

Tunjung Utomo [EMAIL PROTECTED] wrote:  Oh,saudaraku-saudaraku 
semuanya,tolonglah piliihhlaaahh...aku jadi anggota
DPR...saya sedang butuh laptop nih.=)



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: RELATIVITAS GENDER

2007-03-22 Terurut Topik si_andi
Bu Mariana,

Dari kemarin saya tidak menggeneralisir. Saya cuma bilang 
kecenderungan wanita kepada pria dominan itu alamiah sifatnya dan 
dalam hubungan (romantis) laki-laki perempuan, kecenderungan itu 
terlihat. Saya tidak membantah bahwa manusia itu memiliki akal sehat 
dan dalam berbagai kondisi akal sehatnya mengalahkan kecenderungan 
alamiahnya. 

Saya juga memberi alasan ilmiah, saya tunjukkan riset-riset yang 
mendukung. Tentu ada penelitian dan rujukan yang menentang; banyak 
malah. Tapi kalau itu datangnya dari saya juga, namanya kuliah umum, 
Bu, bukan diskusi. Sebenarnya itu saya harapkan datangnya dari Anda, 
tapi sayang tidak kunjung datang. 
  
Pengalaman tentu saja data yang valid, Bu. Tapi pengalaman pribadi 
Anda barulah satu titik data. Saya yakin anda paham bahwa riset ilmu-
ilmu sosial biasanya dijalankan ratusan atau ribuan responden dengan 
metode yang terkontrol untuk menghindari bias. Itupun belum sampai ke 
kesimpulan. Riset tersebut harus diulang atau ditantang lagi berkali-
kali sebelum bisa dijadikan rujukan.

Saya cuma menghindari membawa diskusi ini ke wilayah moral, wilayah 
baik dan buruk, karena di situ nilai-nilai pribadi terlalu dominan. 
Mungkin karena dari dulu saya suka mencibir kalau ada yang berusaha 
menjejalkan pandangan agamanya di milis. Buat saya agama dan politik 
itu sama saja, Bu. Sama-sama untuk dipahami agar saling mengerti, 
bukan untuk dijejalkan ke orang lain.

Soal orangutan, berikut kutipan dari kuliah Biologi Dasar di Indiana 
University.

Orangutans are large apes that are forced to spread out through the 
forest to avoid competing for food with each other. So they lead 
solitary lives because of ecological constraints. Males must also 
compete with each other for access to females... to increase your 
chances of reproductive success, the goal is to have access to as 
many females as possible, and to try to maintain exclusive access to 
those females (by excluding other males)... sort of a harem 
structure. But it is difficult for orang males to monitor females 
because they are so spread out, and they come into estrus so 
infrequently. (Males also compete for food, and will cover 3-4x the 
area of a female orangutan.) What seems to happen is one dominant 
male will claim several females, and try to keep the other males at 
a distance, through confrontations. 

Andi 

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Mariana Amiruddin 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Pak Andi, jangan terlalu percaya diri membicarakan perempuan selain
 karena (mungkin) Anda adalah laki-laki. Dengarkan apa yang dialami
 langsung oleh perempuan.
 
 Memang ada perempuan yang suka laki-laki dominan, tapi tidak 
semuanya
 Pak. Hati-hati Anda telah mereduksi, telah melakukan generalisasi 
tanpa
 mendengarkan fakta yang lain!
 
 Point nomor 4 itu sudah jelas gugur (sudah pernah dikatakan oleh Pak
 Manneke dengan sangat jelas) karena saya punya pengalaman
 (dan pengalaman menurut saya data yang paling valid karena
 langsung berintraksi dengan kehidupan yang berkaitan dengan
 pikiran, rasa dan reaksi tubuh). Itulah kelemahan ilmu pasti
 yang seringkali membuat sesuatu jadi tidak pasti karena rawan
 dengan reduksi.
 
 Soalnya apa yang saya alami lain, dan banyak juga teman-teman
 perempuan saya yang memiliki pengalaman sama. Kami, para perempuan,
 ya kami benar-benar perempuan, seringkali gagal melakukan relasi
 dengan laki-laki yang dominan, bahkan yang terjadi terus menerus
 konflik. Coba deh sederhana saja, kriteria laki-laki yang kami
 sukai adalah yang punya cara berpikir terbuka: percaya bahwa
 kesetaraan membuat hidup lebih mudah, tidak dipenuhi dengan mitos!
 Dan itu terbukti. Saya merasakan kemudahan itu.
 
 Anda pernah membuat perumpamaan monyet, dan langsung menarik
 kesimpulan seperti itu. Orang Utan, figur laki-lakinya adalah
 'membangun keluarga' dan mempraktekkan monogami. Coba deh ke taman 
safari
 dan tanya bagaimana orang utan itu pasangan setia. Bahkan
 bapaknya itu selalu melindungi anak-anaknya, sama dengan ibunya.
 Ini kasus pada orang utan, dan saya tidak bilang mereka sama dengan
 manusia. Just orang utan!
 
 Soal konstruksi sosial (point 6), ya semuanya adalah konstruksi,
 pikiran manusia itu konstruksi, kebodohan juga konstruksi, sekarang
 tinggal pilih mau dikonstruksi oleh ketololan atau kecerdasan?
 Manusia punya kebebasan kehendak, jadi pakailah kehendak itu!
 Apalagi orang seperti kita yang sudah bermain di milis, seharusnya
 banyak informasi positif yang kita pilih.
 
 
 Mariana
 
 
 Wednesday, March 21, 2007, 3:49:58 PM, you wrote:
 
 
 
  4. Argumen saya bahwa perempuan itu dari sononya (tidak peduli 
dia di 
  Oslo atau di Solo) suka laki-laki yang dominan. Dasar saya adalah 
  evolusi.
 
  5. Pemahaman saya (dan ini saya garis bawahi) Anda berargumen 
bahwa 
  karena interaksi dengan lingkungannya (yang mempropagandakan 
hidup 
  monogamis) si moral sense ini menekan kecenderungan untuk 
mencari 
  pria dominan sebagai partner.
 
  6. Jadi pada 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Masyarakat Adat Berhak Perlindungan dari Negara

2007-03-22 Terurut Topik Agus Hamonangan
Struktur Sosial Adat Digantikan Konsep RT/RW secara Seragam
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/23/humaniora/3402825.htm


Jakarta, Kompas - Komunitas masyarakat hukum adat berhak menuntut
setiap pemerintah daerah masing-masing untuk menetapkan wilayah adat
mereka. Sebab, perlindungan negara terhadap entitas masyarakat hukum
adat sudah diberikan melalui Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 1999 tentang Pedoman
Penyelesaian Masalah Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat.

Prasyarat yang dapat ditetapkan sebagai wilayah adat berupa wilayah
yang tidak ditujukan untuk kegiatan komersial, tetapi benar-benar
wilayah yang dipergunakan untuk menghidupi komunitas pada masyarakat
adat yang bersangkutan, kata pakar hukum pertanahan Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta, Maria Soemardjono SW, Kamis (22/3), saat
dihubungi di Yogyakarta.

Maria dimintai tanggapannya sehubungan dengan hasil Kongres Aliansi
Masyarakat Adat Nusantara di Pontianak, 17-21 Maret 2007, di mana
masyarakat adat belum menemukan posisi tawar di depan negara.

Menurut mantan dekan Fakultas Hukum UGM itu, penetapan wilayah adat
memiliki tiga syarat, ada anggota masyarakat, suatu wilayah dengan
batas-batas yang jelas, dan ada pranata sosial yang masih
hidup/berlangsung. Pranata sosial bisa berupa kewenangan menjalankan
hukum dan sanksi. Pada umumnya, katanya, hukum adat tidak tertulis dan
tidak perlu dijadikan tertulis, kecuali dikehendaki oleh masyarakat
hukum adat sendiri.

Saat ini sudah ada dua contoh peraturan daerah yang menetapkan dan
mengatur wilayah adat, yaitu bagi masyarakat hukum adat Lundayah,
Nunukan, Kalimantan Timur, dan masyarakat adat Baduy di Lebak, Banten.

Yang perlu didorong, partisipasi politik masyarakat adat mau
mendorong setiap pemerintah daerah menetapkan peraturan daerah guna
perlindungan eksistensi masyarakat adat, kata Maria sambil
menambahkan, tahun 2006 Presiden menjanjikan membentuk UU yang
komprehensif tentang masyarakat adat. Saatnya ditagih sekarang.

Struktur berubah

Sekretaris Bersama Jaringan Komunitas Masyarakat Adat (JKMA) Aceh Budi
Arif mengatakan, eksistensi masyarakat hukum adat kini sudah
dihancurkan oleh sistem yang dikembangkan pemerintah. Pembentukan
rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), kelurahan, kecamatan,
kabupaten, dan provinsi benar-benar menghancurkan kearifan lokal dalam
membentuk struktur sosial dan pemerintahannya.

Masyarakat adat di Aceh kini sedang merevitalisasi kearifan lokal
tentang struktur sosial yang sebelumnya pernah ada, seperti kampung
untuk satuan wilayah terkecil. Kumpulan beberapa kampung kemudian
membentuk mukim, katanya.

Revitalisasi struktur sosial ini terkait dengan penetapan kesatuan
wilayah adat. Penetapan wilayah adat untuk penanganan sumber daya
alam. (NAW) 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Jangan Jual Tanah Air!

2007-03-22 Terurut Topik Harry Priyono
Walah, bukannya sekarang Republik sudah terjual, buktinya :
   

   Beberapa perbankan kepemilikan saham sudah asing.  
   Salah satu penerbangan di Indonesia juga sudah milik asing.  
   Jaringan telekomunikasi juga sudah milik asing.  
   Pabrik perakitan mobil juga milik asing.  
   Kerajinan di Jepara saja sebagian milik orang asing.
  Bukannya itu berarti Republik sudah SOLD OUT

Bambang Soetedjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pertanyaan saya:
Kok koruptor2 masalah export pasir ini nggak ada yang berani menindak ya? 
mungkin kejaksaan harus mengalihkan arah ke situasi export pasir ini agar 
pulau2 kita tetap utuh. Atau kejaksaan ngeri melihat gemerlapannya bintang2 
yang terpampang dipundak para petugas lapangan yang notabene jelas2 korupsi dan 
menghancurkan NKRI.
Memelas bener negaraku.

Salam
BS



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: RELATIVITAS GENDER

2007-03-22 Terurut Topik vida_junita
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, si_andi [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Bu Mariana,
 
 Dari kemarin saya tidak menggeneralisir. Saya cuma bilang 
 kecenderungan wanita kepada pria dominan itu alamiah sifatnya dan 
 dalam hubungan (romantis) laki-laki perempuan, kecenderungan itu 
 terlihat. Saya tidak membantah bahwa manusia itu memiliki akal 
sehat 
 dan dalam berbagai kondisi akal sehatnya mengalahkan kecenderungan 
 alamiahnya. 
 
 Saya juga memberi alasan ilmiah, saya tunjukkan riset-riset yang 
 mendukung. Tentu ada penelitian dan rujukan yang menentang; banyak 
 malah. Tapi kalau itu datangnya dari saya juga, namanya kuliah 
umum, 
 Bu, bukan diskusi. Sebenarnya itu saya harapkan datangnya dari 
Anda, 
 tapi sayang tidak kunjung datang. 
=
SEbenarnya saya tidak begitu mengikuti diskusi ini dari awal. Tapi 
bingung juga kok diksuinya tiap kali saya tengok isinya, seakan-akan 
jalan di tempat ya? :)

Saya sendiri berpendapat kalau kebanyakan wanita suka pria dominan 
lebih karena konstruksi sosial di mana wanita tersebut tumbuh besar. 
KArena kebanyakan masyarakat di dunia sekarang adalah bersifat 
patriarki (dan yang tadinya matriarki-pun mungkin sudah berubah jadi 
patriarki karena terpengaruh oleh kebudayaan agama2 semitik = trio 
Yahudi, Kristen dan Islam), ya jadinya kalau diadakan penelitian, 
maka sebagian besar akan terlihat hasilnya bahwa secara alamiah 
wanita menyukai pria dominan.

Tapi apa kata sebuah artikel dari CNN (didapat dari milis sebelah 
sih...) yang melaporkan suatu fenomena dari wilayah Afrika yang 
budayanya masih cukup perawan (baca: belum begitu terpengaruh 
dengan budaya patriarki/budaya trio agama semit):

CNN.com
Powered by

Here, women propose marriage and men can't refuse
Story Highlights

• Woman presents special plate of fish to man; he takes a bite and is
married
• Matriarchal society exists in archipelago of 50 islands off
Guinea-Bissau
• Missionaries bring new concept of men proposing, causing strife in
families
• Women build the homes: Once completed, couple moves in, officially 
wed

ORANGO ISLAND, Guinea-Bissau (AP) -- He was 14 when the girl entered
his grass-covered hut and placed a plate in front of him containing an
ancient recipe.

Like all men on this African isle, Carvadju Jose Nananghe knew exactly
what it meant. Refusing was not an option. His heart pounding, he
lifted the steaming fish to his lips, agreeing in one bite to marry
the girl.

I had no feelings for her, said Nananghe, now 65. Then when I ate
this meal, it was like lightning. I wanted only her.

In this archipelago of 50 islands of pale blue water off the western
rim of Africa, it's women, not men, who choose. They make their
proposals public by offering their grooms-to-be a dish of
distinctively prepared fish, marinated in red palm oil.

It's the equivalent of a man bending on one knee and offering a woman
a diamond ring, except that in one of the world's matriarchal
cultures, it's women that do the asking, and once they have, men are
powerless to say no.

To have refused, explained the old man remembering the day half a
century ago, would have dishonored his family -- and in any case, why
would he want to choose his own wife?

Love comes first into the heart of the woman, explained Nananghe.
Once it's in the woman, only then can it jump into the man.
'Now the world is upside down. Men are running after women'

But the treacherous tides and narrow channels that have long kept
outsiders out of these remote islands are no longer holding back the
modern world. Young men are increasingly leaving Orango, located 38
miles (60 kilometers) off the coast of Guinea-Bissau, a country in
West Africa.

They find jobs carrying luggage for tourist hotels on the
archipelago's more developed islands; others collect oil from the
island's abundant palm trees and sell it on the African mainland.

They return bringing with them a new form of courtship, one which
their elders find deeply unsettling.

Now the world is upside down, complained 90-year-old Cesar Okrane,
his eyes obscured by a cloud of cataracts. Men are running after
women, instead of waiting for them to come to them.

Standing in the shade of a grass roof, he holds himself upright with
the help of a tall spear and explains that when he was young he took
extra care to maintain his physique, learned to dance and practiced
writing poetry -- all ways in which men can try to attract women,
without overtly making the first move.
'Now, with men choosing, divorce has become more common'

In recent years, young men have become increasingly bold, going so far
as to openly propose marriage -- a dangerous turn, say 
traditionalists.

The choice of a woman is much more stable, explains Okrane. Rarely
were there divorces before. Now, with men choosing, divorce has become
common.

With records not readily available, it's unclear how many divorces
there were earlier, but islanders agree that there are 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pembantu Kok Mundur...

2007-03-22 Terurut Topik Lasma siregar
Pendapat dari pimpinan sebuah pesantren di Rembang ini
  perlu sekali kita renungkan.
   
  Kok tidak ada ya pemimpin kita yang mau mengaku bersalah,
  bertanggung jawab atas kegagalan dan mengundurkan diri?
   
  Semuanya nampak bagaikan berkata: terserah SBY lah,
  saya ini cuma terima nasib saja...
  Kita ini bangsa yang besar, sayangnya dipimpin oleh insan yang
  kerdil dalam mental dan moral.
   
  Mudah-mudahan pesan Pak KH Ahmad Mustofa Bisri bergema
  dalam nurani SBY dkk.
  Ataukah cuma lewat di angin lalu begitu saja?
  Bagaimana rekan-rekan sekalian?
  Apakah kalian sering atau selalu mengaku salah kalau salah
  dan bertanggung jawab (walau apapun yang terjadi)
  serta rela mengundurkan diri dari jabatan yang aduhai.?
   
  Salam
  Las.
  
Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/22/Politikhukum/3400019.htm


Ucapan pimpinan Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin di Kabupaten
Rembang, Jawa Tengah, KH Ahmad Mustofa Bisri, seusai zikir nasional di
Masjid Istiqlal yang diprakarsai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,
tentang tanggung jawab kepemimpinan, patut direnungkan. Sudah banyak
bencana dan musibah, banyak dari kita (pemimpin) yang merasa tidak
bersalah, katanya.

Di Indonesia, khususnya di antara pemimpin negeri ini, perasaan
bersalah atas sebuah kegagalan memang langka ditemukan. Apalagi,
harapan pertanggungjawaban atas kegagalan yang terjadi dan
nyata-nyata merugikan rakyat yang seharusnya dilayaninya.

Tidak ada dalam sejarah Indonesia berdemokrasi, pemimpin mundur dari
jabatannya sebagai ungkapan pertanggungjawaban. Karena itu,
mengharapkan seorang menteri yang sejatinya adalah pembantu Presiden
mundur dari jabatannya, karena dinilai gagal oleh publik, atau menilai
diri gagal adalah sebuah kesia-siaan.

Dalam sejarahnya, sejak kita belajar berdemokrasi setelah reformasi,
memang ada enam menteri yang mundur dari jabatannya. Tetapi, sekali
lagi, langkah itu diambil bukan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas
pekerjaannya. Mereka mundur umumnya karena berharap akan kekuasaan
yang lebih tinggi dan besar.

Akbar Tandjung dan Hamzah Haz mundur dari jabatannya sebagai pembantu
Presiden BJ Habibie karena hendak mengurusi partai politik yang mereka
pimpin. Terakhir, Susilo Bambang Yudhoyono mundur dari jabatan Menteri
Koordinator Bidang Politik dan Keamanan pada era Presiden Megawati
Soekarnoputri juga bukan karena alasan pertanggungjawaban.

Saat Yudhoyono mundur memang ada sedikit kemelut, khususnya dengan
Presiden Megawati. Tetapi, keputusannya mundur pada awal masa kampanye
Pemilihan Umum (Pemilu) 2004 menjadi jalan mulus untuk pencalonannya
sebagai presiden yang sekarang didudukinya.

Oleh karena tidak adanya tradisi mundur atas kegagalan, terhadap
desakan mundur sebagai ungkapan pertanggungjawaban, menteri yang saat
ini menjadi pembantu Presiden Yudhoyono selalu menunjuk ke atas.
Sudah saya serahkan ke Presiden. Terserah Presiden. Saya hanya
prajurit, ujar Menteri Perhubungan Hatta Rajasa.

Sebagai pembantu, menteri mengaku tidak pantas menilai diri sendiri
dan kemudian meminta mundur atau meminta dipertahankan jabatannya.
Karena itu, banyak dari mereka pasrah saja dengan apa yang akan
terjadi dengan hak prerogatif yang dimiliki Presiden.

Beberapa menteri memang mencari tahu soal nasibnya dengan bertanya
kepada Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. Menteri Kesehatan Siti
Fadilah Supari, misalnya, setelah mendapat informasi dari Sudi
mengenai penilaian positif Presiden atas kinerjanya, yakin tak akan
diganti.

Sikap pasrah menyerahkan semua kepada Presiden tampaknya menjadi
pilihan terbaik dibandingkan secara jujur mengaku gagal dan kemudian
mundur dari jabatan. Belajar dari pengalaman perombakan kabinet pada 5
Desember 2005, kepasrahan itu ternyata lebih menguntungkan. Apalagi
mendapati sifat Presiden yang selalu ingin tetap menyenangkan berbagai
pihak yang dikecewakan.

Saat perombakan kabinet 2005 terdapat tiga menteri baru, tiga menteri
dirotasi, dan tiga menteri diberhentikan. Untuk tiga menteri yang
diberhentikan, Presiden tetap memberi mereka jabatan yang sejak
pencopotan dijanjikan.

Jusuf Anwar (Menteri Keuangan) menjadi Dubes Indonesia di Jepang dan
Mikronesia, Alwi Shihab (Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat)
menjadi utusan khusus untuk negara Timur Tengah dan Organisasi
Konferensi Islam (OKI), serta Andung Nitimihardja (Menteri
Perindustrian) menjadi Dubes Meksiko dan Honduras.

Jadi, apa untungnya jika seorang pembantu harus berinisiatif mundur?
(INU/HAR)



 

 
-
Bored stiff? Loosen up...
Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 2030, RI Capai 5 Besar Dunia

2007-03-22 Terurut Topik Yuliati Soebeno
Komentar saya ada dibawah ini

Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:  
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0703/23/utama/3402466.htm



Hanya kerangka

Visi Indonesia 2030, menurut Chairul, hanya kerangka dasar yang perlu
ditanggapi dan diberi masukan oleh berbagai elemen bangsa lainnya.
Visi Indonesia 2030 itu mempunyai empat pencapaian. Pertama, Indonesia
akan masuk dalam lima besar kekuatan ekonomi dunia dengan tingkat
pendapatan per kapita sebesar 18.000 dollar Amerika Serikat (AS) per
tahun. Ini berarti Indonesia berada di posisi setelah China, India,
AS, dan Uni Eropa.
  KOMENTAR: Mudah-mudahan akan tercapai goal tersebut!

  
Kedua, tahun 2030, sedikitnya 30 perusahaan Indonesia masuk daftar
500 perusahaan besar dunia. Ketiga, adanya pengelolaan alam yang
berkelanjutan dan keempat, terwujudnya kualitas hidup modern yang
merata, ujar Chairul.
  KOMENTAR: Asalakan tidak membuat terpuruk nya lagi petani-petani di 
Indonesia, yang diharapkan oleh para retailer untuk menghasilkan produk 
pertanian yang berkualitas terbaik, tetapi dibeli dengan harga yang amat murah 
(seperti yang cara-cara Carre4 sekarang ini). Mana bisa petani hidup dan 
menghidupi keluarganya?
  

Menurut Chairul, saat ini Indonesia berada pada kelompok negara
berpendapatan menengah ke bawah. Posisi ini akan bertahan hingga tahun
2015. Setelah itu, Indonesia masuk sebagai negara berpendapatan
menengah ke atas. Industrialisasi menjadi katalisator akumulasi modal
menuju negara maju dengan kontribusi terbesar dari sektor jasa, paparnya.

  KOMENTAR: Asalakan para buruh pabrik nya akan dilindungi dengan undang-undang 
yang membela para buruh pabrik ini nantinya, bukan para pengusaha asing nya. 
Seperti yang terjadi dengan Kasus Marsinah
  

Sinergi itu, tambah Chairul, membutuhkan kontrak sosial baru sebagai
perwujudan komitmen bersama untuk maju. Satu dimensi penting kontrak
sosial baru adalah kepastian hukum dan kepastian usaha. Untuk itu,
pemberantasan korupsi serta pembenahan sistem dan aparat penegak hukum
perlu dilanjutkan, tuturnya.
  KOMENTAR: Kita lihat hasilnya. Koruptor sekarang saja, banyak dalihnya: yang 
sakit kek, dsb.  Pada sakit Jiwa kali, ya? Maka tidak ada rasa emphaty dengan 
rakyat kecil yang sedang dalam kesulitan.

  
Yayasan Indonesia Forum merupakan organisasi yang dimotori Ikatan
Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dan kajiannya dilakukan sejumlah
lembaga penelitian universitas di Indonesia dan Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI).
  KOMENTAR: Dengan kumpulan para pakar dengan otak yang cemerlang, 
mudah-mudahan akan terwujud!

Menurut Presiden Yudhoyono, Visi Indonesia 2030 itu bisa saja dianggap
sebuah mimpi, tetapi jangan malu dengan mimpi itu. Sebab, bangsa yang
besar adalah bangsa yang mampu menciptakan mimpi dan mewujudkannya
dalam realitas, ujar Presiden.
  KOMENTAR: Hehehe Kalau begitu REPUBLIK MIMPI (News dot Com) boleh jalan 
terus dong ya? Gak ada somasi lagi, nich??

Presiden Yudhoyono menambahkan, Visi Indonesia 2030 merupakan wujud
kesadaran dan kepedulian anak bangsa untuk lebih memajukan dan
menyejahterakan seluruh rakyat. (har) 

  KOMENTAR: Sabar ya rakyat yang ada di Sidoarjo. Saat ini ditahun 2007 misi 
nya untuk menyejahterakan anggota DPR dulu, ya? Mereka butuh Laptop segala, 
lho? Jadi setelah bekerja keras dengan laptop barunya yang seharga 22 juta 
tersebut, pasti akan tercapai penanggulangan LUMPUR LAPINDO nantinya ditahun 
2030! :-) 
  Salam,
  Yuli


 

 
-
Don't pick lemons.
See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos.

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Fwd: Penolakan pembuatan akses jalan baru menuju Pabrik Sampah

2007-03-22 Terurut Topik Ivan V Ageung
FYI

salam,
ivan


From:   walhi-jb [EMAIL PROTECTED]


Nomor : 70/Walhi Jb/III/2007

Lampiran : -.-

Perihal : Penolakan pembuatan akses jalan baru menuju Pabrik Sampah

Kepada Yth,

Bapak Ir. Djoko Kirmanto

Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia

Di

Jakarta

Dengan hormat,

Seperti kita ketahui bersama saat ini di kota Bandung berkembang rencana 
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) dengan metode 
insinerasasi di kawasan Gedebage sekitar kilometer 150 ruas tol 
Padaleunyi. Dalam perkembangannya Pemkot Kota Bandung sedang berusaha 
meminta izin kepada instansi Bapak agar akses ke lokasi tidak melewati 
perumahan penduduk tetapi langsung dari jalan tol masuk ke Pabrik sampah 
di KM 151 atau dari (rencana) interchange di KM 149,4.

Ada beberapa hal yang menurut kami permintaan tersebut tidak benar, 
sehingga tidak bisa dikabulkan. Alasan tersebut adalah :

1.. Sesuai dengan PP No. 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol bahwa, 
Penyelenggaraan jalan tol seharusnya bertujuan meningkatkan efisiensi 
pelayanan jasa distribusi guna menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi 
terutama di wilayah yang sudah tinggi tingkat perkembangannya. (Psl 2 
Ayat 2), serta pasal tentang spesifikasi jalan tol (Psl 6). Dengan 
adanya jalan khusus ketempat Pabrik Pengolahan Sampah akan mengganggu 
maksud dari diadakannya jalan tol Padaleunyi ini.
2.. Hemat kami pembuatan akses jalan untuk model rest area akan 
menimbulkan ketidak nyamanan pemakai tol lainnya, karena disekitar 
tempat itu akan ada 2 rest area dan 1 pintu interchange yang sangat 
berdekatan
3.. Jika pembuatan jalan dari interchange sepanjang sisi tol menuju ke 
tempat pengolahan sampah, kami berpendapat sebelum diizinkan, pihak 
pengelola tol, harus melakukan studi kelayakan teknis dan amdal yang 
khusus dibuat untuk menelaah pembuatan jalan tersebut. Seperti kita 
ketahui bersama daerah tersebut adalah daerah parkir air dimana 
disekitar interchange (Km 150) menuju arah timur seharusnya dibuat danau 
bukan jalan. Kami khawatir pembuatan jalan ini akan mengurangi luasan 
danau dan posisi rencana jalan baru, akan mengganggu aliran air. 
Masyarakat paling mudah menyalahkan pihak pengelola tol seperti kejadian 
beberapa tahun yang lalu, dimana masyarakat menutup jalan tol karena 
kesal daerahnya menjadi banjir dengan adanya jalan tol.
4.. Perlu juga diketahui bahwa lokasi pabrik sampah tidak sesuai dengan 
Perda Nomor 2 Tahun 2004 tentang RTRW Kota Bandung yang telah direvisi 
dalam Perda No. 3 Tahun 2006. Daerah rencana lokasi pabrik sejatinya 
dalam rencana tata ruang adalah daerah pemukiman (peta terlampir). 
Pemkot Bandung telah membuat Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) yang 
merubah daerah tersebut menjadi daerah pemukiman, pabrik sampah, dan 
stadion olah raga. Kami menganggap bahwa RDTRK tersebut bermasalah dan 
cacat hukum, karena dengan tingkatan SK Walikota, RDTRK dibuat dengan 
tidak mengacu Perda RTRW dan tanpa persetujuan DPRD Kota.
5.. Masyarakat sekitar rencana Pabrik Pengolahan Sampah mayoritas tidak 
setuju dengan rencana tersebut. Ada sekitar 5.000 KK yang mengelilingi 
rencana pabrik sampah tersebut baik di Kota Bandung, maupun Kabupaten 
Bandung. Kami khawatir jika rencana tersebut dipaksakan, dan 
infrastruktur tol dipergunakan untuk melancarkan rencana tersebut. 
Masyarakat akan menganggap bahwa pihak pengelola tol ikut bertanggung 
jawab atas pemaksaan pabrik sampah ini, dan menyalahkan infrastruktur 
tol yang ada. Dari pada hal tersebut terjadi kami berharap pihak 
pengelola jalan tol bisa arif dan bijaksana dengan tidak ikut terlibat 
dalam permasalahan pabrik sampah ini.

Demikian surat ini kami sampaikan. Besar harapan kami instansi yang 
Bapak pimpin dapat mengambil keputusan yang bijak dan tidak merugikan 
masyarakat sekitar lokasi Pabrik Pengelola Sampah.

Bandung, 21 Maret 2007

DADANG SUDARDJA

Ka. Divisi Advoksi  Kampanye

Tembusan :

1. Kepada Yth. Kepala Bappenas RI

2. Kepada Yth. Menteri Negara Lingkungan Hidup RI

3. Kepada Yth. Direktur Eksekutif Nasionan Walhi

4. Ketua Aliansi Penolakan Pemaksaan Pabrik Sampah di Tengah Pemukiman

5. Arsip



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPR boleh beli laptop asal...Open Source

2007-03-22 Terurut Topik jahja paat
Menyedihkan bangsa ini.sangat menyedihkan urusan laptop aja di besar 
besarkan nanti anggota dpr minta di belikan jam tangan yang bermerek A atau B 
yang dapat berteriak /buzzz alarmnya yaaa diributkan(kenapa minta jam tangan 
yaaa biar ndak ngaret juga biar selalu tepat waktu) naaah mungkin dengan alasan 
seperti itu. Tutup aja polemik itu rakyat tambah bingung maunya apa ORANG ORANG 
itu .
  Sama dengan pengalihan suatu perkara hal seperti ini di besar besarkan oleh  
PERS( persnya siapa dulu ...golongan mana dulu PERS nya...)

 
-
It's here! Your new message!
Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar.

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR

2007-03-22 Terurut Topik erf
kasian deh anggota2 dpr kita seumur2 ga pernah punya laptop ya... kalah sama
tukulll


[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: RELATIVITAS GENDER

2007-03-22 Terurut Topik si_andi
Pak Manneke, 

Saya bilang:

A. Perempuan itu secara alamiah maunya laki-laki yang dominan. 
B. Konstruksi sosial yang monogamislah yang mengajari wanita mencari 
pria yang setara karena yang dominan itu sering-sering bukan materi 
yang sesuai untuk hidup monogami.

Pilihannya sekarang mana yang alamiah mana yang bukan kan? Anda 
bilang sebaliknya B-lah yang alamiah dan dan A yang konstruksi 
sosial. Sekarang diskusi bisa dibikin lebih ringkas. Tinggal Anda 
buktikan, bagaimana logikanya, mana data dan referensinya, bahwa 
secara alamiah perempuan itu maunya laki-laki yang setara. 

Argumen terakhir yang Anda berikan, saya kutip:
Bahwa pada akhirnya perempuan melawan, dan patriarki kini mengalami 
krisis serius akibat perlawanan itu, adalah bukti bahwa kehendak 
menjadi setara adalah suatu dorongan naluriah yang tak dapat diredam. 
Jadi, dalam perspektif evolusi, perempuan tidak secara genetik 
berbeda dari laki-laki.

Kalimat pertama tidak nyambung, Pak. Non-sequituur kalau dalam logat 
Banyumasan. Perlawanan banyak alasannya. Tidak semata-mata dorongan 
alamiah.

Kalimat kedua jelas tidak benar. 

Perempuan memiliki jumlah sel telur yang terbatas, 500-an butir saja; 
tidak bisa difoya-foya seperti jutaan sel sperma laki-laki. Kalau sel 
telurnya dibuahi, maka konsekuensinya dia harus hamil, melahirkan, 
dan menyusui. Sebaliknya, tindakan berhubungan seks bagi laki-laki 
tidak memiliki konsekuensi apa-apa. Kondisi seperti ini menentukan 
manusia perempuan yang sintas mempunyai pilihan yang berbeda 
(dibandingkan laki-laki) dalam mencari pasangannya. Kalau dia kawin 
dengan lelaki sembarangan, tidak ada jaminan sel telurnya yang 
terbatas itu akan menjadi manusia yang mampu bertahan hidup dalam 
persaingan, sementara biaya yang dia keluarkan sungguh tidak 
sebanding dengan yang dikeluarkan pasangannya. Jadi tidak ada 
gunanyalah dia mencari partner setara.

Dan untuk yang kesekian ratus kalinya saya bilang, saya tidak 
menganggap laki-laki itu lebih tinggi dari perempuan. Saya masih 
bicara pilihan perempuan dalam mencari pacar.

Andi


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Manneke Budiman 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak Andi, sekali lagi (untuk sekian ratus kalinya), saya tak 
mempersoalkan moral-nya per se. Saya bicara soal moral sense. 
Moral sense adalah potensi genetik yang memungkinkan manusia 
mengembangkan nilai-nilai moral. Bahwa moral itu sendiri adalah 
sistem penentu apa yang baik dan apa yang buruk, ya memang gitu. Lha 
yang mempersoalkan itu siapa?

   Sekarang kita urut juga pemikiran Anda yang amburadul dan muter-
muter itu:

   1) Referensi soal asal mula dan cara kerja moral sense: silakan 
baca Steven Pinker, The Blank Slate: The Modern Denial of Human 
Nature (Penguin, 2002). Waktu lahir, manusia secara genetik membawa 
potensi untuk memiliki moral sense. Jika potensi ini diaktifkan, maka 
manusia akan mampu mengenal apa yang baik dan buruk. Apa itu yang 
baik, dan apa itu yang buruk, bisa bervariasi dari satu sistem budaya 
ke yang lain. Udah tak lagi ada urusannya sama gen. Udah jelas? 
Jangan diputer-puter lagi.

   2) Nomer dua ini, Anda betul. Pinter. Nah, ini saya seneng.

   3) Nomer tiga, logika Anda betul. Yang salah adalah tuduhan Anda 
untuk saya, yakni bahwa saya bilang baik dan buruk itu absolut 
sifatnya. Yang absolut itu adalah potensi genetik pada diri manusia 
untuk memiliki moral sense, bukan nilai baik buruk untuk suatu 
perilaku tertentu (mencuri, amal, zinah, jujur, dll). So, siapa pula 
yang selama ini berkelit?

   4) Argumen Anda keliru. Evolusi dalama artian genetik tak 
membedakan kelamin. Baik laki-laki maupun perempuan, gen-nya punya 
tujuan sama: sintas. Laki-laki menjadi dominan karena budaya, yaitu 
yang suka disebut dengan patriarki, jadi bukan dari sono-sononya. 
Lagian, apa betul perempuan di Oslo sana doyan laki-laki yang lebih 
dominan? Saya tak percaya. Kalo di Solo, masih ada kemungkinan, 
karena budaya Jawa tradisional memang rada patriarkis. Jadi, menurut 
saya, kasus bahwa laki-laki adalah dominan ini tidaklah berlaku 
universal.

   5) Pemahaman Anda (yang Anda garis bawahi itu) tentang argumen 
saya keliru besr. Saya tak pernah sekalipun berargumen 
bahwa karena interaksi dengan lingkungannya (yang mempropagandakan 
hidup monogamis) si 'moral sense' ini menekan kecenderungan untuk 
mencari pria dominan sebagai partner. Argumen saya adalah: Potensi 
manusia untuk memiliki moral sense ini diaktifkan oleh lingkungan, 
dalam artian, ada tantangan berupa problem yang harus dipecahkan 
manusia. Jadi, moral sense diaktifkan sebagai bagian dari mekanisme 
problem-solving. Jika ia egois dan tak bertenggang-rasa dengan orang 
lain, kemungkinannya untuk sintas lebih kecil dibanding jika ia mau 
berbaik hati dan lalu bekerja sama dengan orang lain itu dalam 
mengatasi problem yang ada di depan mata. Maka saat itu, ia pun 
belajar bahwa ternyata membantu orang lain juga berdampak positif 
bagi diri sendiri. Ini contoh 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Laptop DPR

2007-03-22 Terurut Topik cbn
Atau jangan jangan anggota DPR kita itu nanti seperti TUKUL yi bisa buka Laptop 
tapi ngak tau cara pakainya.
Jadinya cuma bisa baca saja.

Apakah anda anda pernah memperhatikan bahwa Tukul itu tidak pernah menggerakkan 
kursor komputernya tapi bisa membaca pertanyaan yang silih berganti
Tapi begitu komputernya ngadat Tukul langsung berteriak Gimana nih TIA?.

Dasar ndeso bener anggota DPR kita ini namun mereka selalu ingin disebut orang 
terpelajar.

Hardjo



  - Original Message - 
  From: erf 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, March 23, 2007 12:44 PM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR


  kasian deh anggota2 dpr kita seumur2 ga pernah punya laptop ya... kalah sama
  tukulll

  [Non-text portions of this message have been removed]


  . 
   

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Semburan Bercampur Kerikil Laptop DPR

2007-03-22 Terurut Topik adji ekawarman
wah..
kalau melihat harganya,
pasti spek dari laptop itu bagus sekali..
sangat menunjang kinerja wakil rakyat tercinta yang pastinya sangat-sangat 
berat..!
karena dgn adanya DVD player yg canggih,
di sela-sela nonton bisa sambil kerja,
eh..., di sela-sela kerja bisa sambil nonton video mesum teman2 sejawatnya di 
Senayan..!  :D

ada baiknya juga mereka disuruh subscribe ke beberapa milis seperti FPK ini,
supaya bisa mendengar jeritan dan ketikan keyboard masyarakat..!
apalagi jatah akses internetnya kan unlimmitted, ya..

waduh..
coba aja kita yang dapat jatah itu..
gak bakalan nganggur deh nih laptop buat browsing dan ngemail..!
he..he..

pak Stephanus Mulyadi harus sedikit mengerti, lah..
bahwa hidup itu harus disiplin,
seperti misalnya anggaran utk penanggulangan lumpur ya ada pos-nya tersendiri,
kalau ternyata anggarannya kosong/ belum ada,
ya gak boleh mengganggu anggaran lainnya seperti anggaran utk pengadaan laptop 
ini, dong..
lagipula kan anggaran ini dirancangnya sudah lama nun di saat2 yang lalu utk 
meningkatkan kinerja wakil rakyat yg laptopnya sudah pada usang..!

jadi..
kembali ke laptop.!

he..he...

adji

--
Re: Semburan Bercampur Kerikil  Laptop DPR 
Posted by: stephanusmulyadi [EMAIL PROTECTED]   stephanusmulyadi 
Wed Mar 21, 2007 3:52 am (PST) 
Rekans,

Coba lihat ini:
--
 Masih dalam konteks lumpur Sidoarjo, Menteri Negara Perencanaan
 Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Paskah Suzetta mengemukakan,
 pemerintah tak memiliki dana dalam APBN 2007 untuk menalangi
 pembiayaan korban lumpur Lapindo Brantas.
 
 Alokasi anggaran, apa pun namanya, harus dibicarakan dengan DPR. Di
 APBN 2007 tak ada dana talangan untuk Lapindo, ujarnya.
 (LAS/APA/INA/INU)


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR

2007-03-22 Terurut Topik Paulus Tanuri
Ya saya setuju kalau wakil rakyat juga melengkapi diri dengan perlengkapan
pendukung. Laptop salah satunya. Tapi saya kira spesifikasinya juga harus
disesuaikan dengan kebutuhan. Jangan asal pilih barang yang paling mahal
saja, tapi akhirnya tidak bisa dipergunakan secara maksimal. Mereka ini
memangnya mau pakai untuk main game RPG, yang perlu Grafis Card tinggi ?
Memangnya mereka akan pakai untuk develop aplikasi Multimedia sehingga perlu
spec begitu tinggi ?

Di pemerintahan sekarang ini bukannya sudah ada Roy Suryo yang katanya pakar
telematika ? seharusnya dia sendiri juga bisa memperkirakan spesifikasi
teknis yang dibutuhkan. Kecuali Roy Suryo ini ternyata juga cuma jago ngecap
saja, dan cuma bisa buka aplikasi ACDSEE saja untuk mengecek meta data
sebuah file foto.

Regards,
Paulus T.

On 3/23/07, Godlip Pasaribu [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kalau menurut saya sih, seorang anggota DPR layaklah
 dilengkapi dengan sarana lap top, biar nggak ada
 alasan tidak bisa ikut milis FPK karena nggak punya
 lap top.  Lap top itu manfaatnya sangat besar apabila
 dipakai sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat yang
 diwakilinya.  Asal jangan dipakai buat main game di
 ruang sidang. Salam.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kinerja DPR Re: Laptop DPR Rp 22 Juta , Bukan Rp 21 Juta

2007-03-22 Terurut Topik wahyu08
Selama ini berita ttg DPR pada umumnya berkisar antara kenaikan gaji,
penambahan tunjangan, penambahan fasilitas, studi banding yg nggak
jelas, dan sekarang pembagian laptop.

Sebenarnya bagaimana sih kinerja anggota DPR yg terhormat tsb? Apakah
mereka memang layak mendapatkan gaji puluhan juta (dan hampir setiap
tahun minta kenaikan gaji) dan berbagai macam fasilitas yg wah tsb?

Seharusnya ada lembaga independen yg memantau kinerja DPR dan
melaporkannya kepada publik. Melaporkan berapa banyak RUU yg dibuat
dan disetujui dan gimana kualitasnya, berapa banyak anggota dewan yg
bolos atau tidur saat rapat. Harus dibuat juga tolok ukur kinerja DPR,
jadi rakyat nggak sia-sia keluar uang buat menggaji mereka. Tidak
seperti sekarang anggota dewan yg terhormat bisa sesuka hati minta
naik gaji tanpa perlu menunjukkan prestasi mereka dan tidak ada yang
bisa mengkontrol.
Kita yg karyawan rendahan aja harus menunjukkan prestasi dulu baru
bisa naik gaji... betul tidak?

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Harry Priyono
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sekarang laptop, besok minta printer, abis itu sambungan internet
gratis, kayanya singkatan DPR perlu diganti Dibawah Penderitaan
Rakyat...he...he..he
 
 Tunjung Utomo [EMAIL PROTECTED] wrote: 
Oh,saudaraku-saudaraku semuanya,tolonglah piliihhlaaahh...aku jadi anggota
 DPR...saya sedang butuh laptop nih.=)





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPR boleh beli laptop asal...Open Source

2007-03-22 Terurut Topik Paulus Tanuri
Maaf saja Sdr Jahja,
Saya sangat tidak sependapat dengan anda.
Laptop mungkin memang diperlukan oleh mereka. Tapi tidak dengan harga
setinggi itu. Di negara ini banyak sekali praktisi IT dan di mangga dua
jakarta di pusat penjualan komputer, semua orang bisa tahu harga laptop dan
spesifikasinya. harga 22jt / laptop untuk masing2 anggota sangat tidak masuk
akal.

Dan untuk contoh yang anda berikan, mengenai jam tangan. Ya saya pribadi
pasti akan ikut meributkan hal itu. kenapa ? Jam tangan adalah aksesories
pribadi yang harusnya dibeli dengan uang pribadi. Sangat tidak ada alasan
mengapa jam tangan harus dibayar dengan uang rakyat. Dan mohon anda ingat
Rakyat Indonesia ini masih banyak yang kelaparan. Jadi satu satunya hal yang
saya setuju dengan anda adalah bahwa BANGSA INI MENYEDIHKAN. Tapi bukan
karena meributkan anggota DPR yang TIDAK TAHU DIRI itu, tapi karena masih
banyak orang orang yang duduk di SINGGASANA PEMERINTAHAN yang punya pikiran
sama seperti ANDA ini.


Regards,
Paulus T

On 3/23/07, jahja paat [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Menyedihkan bangsa ini.sangat menyedihkan urusan laptop aja di besar
 besarkan nanti anggota dpr minta di belikan jam tangan yang bermerek A atau
 B yang dapat berteriak /buzzz alarmnya yaaa diributkan(kenapa minta jam
 tangan yaaa biar ndak ngaret juga biar selalu tepat waktu) naaah mungkin
 dengan alasan seperti itu. Tutup aja polemik itu rakyat tambah bingung
 maunya apa ORANG ORANG itu .
   Sama dengan pengalihan suatu perkara hal seperti ini di besar besarkan
 oleh  PERS( persnya siapa dulu ...golongan mana dulu PERS nya...)


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laptop DPR

2007-03-22 Terurut Topik stephanusmulyadi
Ngak apa-apa kalau sekarang Anggota DPR ngak tahu cara kerja Laptop.
Nanti kan bisa bikin UU baru, yaitu UU Kursus Komputer buat Anggota
DPR yang isinya:
- Anggota DPR wajib ikut kursus Komputer.
- Program kursus 2 X 30 hari (30 hari pertama pelatihan, 30 hari ke
dua penyegaran).
- Biaya Rp. 1 Juta/orang/hari
- Sumber Anggaran : RAPBN
Nah, kan beres masalahnya.

Salam
Mulyadi

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, cbn [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Atau jangan jangan anggota DPR kita itu nanti seperti TUKUL yi bisa
buka Laptop tapi ngak tau cara pakainya.
 Jadinya cuma bisa baca saja.

 Apakah anda anda pernah memperhatikan bahwa Tukul itu tidak pernah
menggerakkan kursor komputernya tapi bisa membaca pertanyaan yang
silih berganti
 Tapi begitu komputernya ngadat Tukul langsung berteriak Gimana nih
TIA?.

 Dasar ndeso bener anggota DPR kita ini namun mereka selalu ingin
disebut orang terpelajar.

 Hardjo


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: RELATIVITAS GENDER

2007-03-22 Terurut Topik si_andi
Terima kasih, Mbak Bebek.

Soal lamar-melamar, saya sih sependapat dengan teman-teman Mbak di 
Afrika itu. Secara alamiah perempuanlah yang berkepentingan memilih 
siapa pasangannya karena konsekuensi berhubungan seks itu jauh lebih 
berat buat perempuan. Apa urusannya dalam dunia sekarang kok jadinya 
laki-laki yang disuruh melamar pasangannya?

Jawaban serius: Sebagai sarana menyeleksi pasangan bagi perempuan. 
Hanya laki-laki yang berkemauan keras (salah satu karakter pejantan 
dominan) yang mau datang melamar dengan resiko ditolak. Pilihan tetap 
di tangan perempuan. Sama sajalah dengan prosedur di Afrika itu.

Jawaban nakal: Biar yang laki-laki tidak merasa kalau sedang 
dijebak :-) (becanda, jangan dimasukin hati).

Andi


 Saya sendiri berpendapat kalau kebanyakan wanita suka pria 
dominan 
 lebih karena konstruksi sosial di mana wanita tersebut tumbuh 
besar. 
 KArena kebanyakan masyarakat di dunia sekarang adalah bersifat 
 patriarki (dan yang tadinya matriarki-pun mungkin sudah berubah 
jadi 
 patriarki karena terpengaruh oleh kebudayaan agama2 semitik = trio 
 Yahudi, Kristen dan Islam), ya jadinya kalau diadakan penelitian, 
 maka sebagian besar akan terlihat hasilnya bahwa secara alamiah 
 wanita menyukai pria dominan.
 
 Tapi apa kata sebuah artikel dari CNN (didapat dari milis sebelah 
 sih...) yang melaporkan suatu fenomena dari wilayah Afrika yang 
 budayanya masih cukup perawan (baca: belum begitu terpengaruh 
 dengan budaya patriarki/budaya trio agama semit):
 




  1   2   >