[Forum Pembaca KOMPAS] Re: VISIT INDONESIA YEAR 2008
Halo mbak Joena, bgm kabar keponakannya? aku naiknya dari Palangka Raya, Kalimantan Tengah ke Surabaya. Buat mbak ade, aku gak naik Adam air, soalnya waktu itu masih phobia ma adam air, kan habis kecelakaan. Mungkin Batavia kalik ya.. ih setuju banget, kalo gak bisa ramah jangan jadi pramugari, jangan cuma bisa berlenggak lenggok, arogan, dan bergaya. Tapi hanya itu aja sih pengalaman yang tidak enak degan Pramugari. Kalo pas naek Merpati, walaupun bodynya pramugari gak seksi lagi tapi ramah-ramah. semoga saja, pramugari terus meningkat kan kinerja mereka untuk melayani penumpang, tidak hanya meningkatkan kecantikan saja, he he he salam, Ana --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Mba Ana, Saya mau tanya, mba Ana naiknya waktu itu dari mana? bandara Soekarno Hatta atau Halim Perdana Kusuma? Kalau naiknya dari bandara Soekarno Hatta pasti naiknya Batavia ... karena kalau naiknya dari Halim Perdana Kusuma ya Pelita Air. Dan setahu saya itu Pelita Air tidak membuka penerbangan Domestik, hanya charter kebanyakan oil company yang men charter nya. Demikian mba Ana, dan setahu saya juga pramugari2 Pelita orangnya ramah2, kalau yang lain saya tidak tahu he he ajpw
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Putri Wapres Sakit Tengggorokan
Moga-moga Muchlisa cepat sembuh dan kembali segar bugar begitu juga Pak Taufik Kiemas. Moga-moga juga jutaan balita yang kurang makan, kurang gizi dan rontok bertumbangan gara-gara busung lapar di udik yang jauh dari mata (hingga jarang jadi berita) juga bisa makan dan kembali segar bugar... Bagaimana putra/putri SBY? Moga-moga selalu segar bugar dan adem ayem! Salam merdeka Las Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: http://kompas.com/read.php?cnt=.xml.2008.02.17.1926444channel=1mn=1idx=1 JAKARTA, MINGGU - Putri sulung Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Muchlisa Jusuf, tenggorokannya terganggu sehingga harus dirawat di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC), Jakarta. Hal ini dikatakan Jusuf Kalla kepada wartawan seusai menjenguk putri tercinta, Minggu (17/2) malam. Kalla juga menyempatkan diri menjenguk Taufik Kiemas yang sedang terbaring di kamar 418 di lantai yang sama dengan putrinya. Muchlisa sendiri dirawat di kamar 401. BOB - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kita lebih kaya dari Arab Saudi? (ditemukan cadangan minyak raksasa di Indonesia)
Kok pada rame dan mempercayai isue ini. Itu kan baru prakiraan. Yg ditangkap dan diperkirakan besar itu kan hanya perangkapnya saja. Itupun sering meleset. Salah2 yg dikira limestone build-up ee ternyata hanya pantulan dari basement dan limestone-nya hilang entah kemana !! Itu baru dari sisi perangkap. Dari sisi sumbernya, ada tidak dapur-nya ? Di dapur itu hydrocarbon terbentuk, yg lalu bergerak ke tempat yg lebih tinggi dan terjebak di perangkap tsb. Bisa disebut sbg perangkap kalau dia kedap tidak bocor. Kalau bocor, bisa jadi hydrocarbon yg berupa minyak atau gas, sudah lari ke tempat lain. Yg dijumpai tinggal jejaknya. Dari statistik, success ratio di bidang perminyakan ini relatif kecil. Makanya tidak semua yg punya uang mau berbisnis di bidang ini. Investasi besar, teknologi tinggi, resiko juga besar. Tapi kalau beruntung, mandi uang ! Kalau tidak beruntung malah bisa mandi lumpur spt Lapindo. Tapi itulah panen rayanya bila tamak dan tidak menuruti prosedur yg baku. Ibaratnya tidak pasang sabuk pengaman. Kalau tidak ada tabrakan ya aman2 saja, begitu ada benturan, tahu rasa ! Yg semula dilihat sebesar gajah, e...e, bisa2 ternyata cuma sebesar semut. Ya mudah2-an saja benar2 gajah !!. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, anton_djakarta [EMAIL PROTECTED] wrote: Lumayan, bisa buat modal Angkatan ke V, kita rekrut aja pengangguran di Malaysia, dan orang2 India yang dendam sama rezim Badhawi? gmana? lumayan minyak segitu buat modal perang. ANTON
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Birokrat Larang Musik Keras, Takut Anak Muda Kritis? - PKL
Masalah PKL, seperti kata teman di bawah, andai saat para pedagang PKL dan penghuni di bantaran baru muncul 1-2 dan masih belum permanen, mereka sudah dengan tegas dilarang, dan bukan dikutip 'bayaran/, ditarik iuran bulanan, bisa pula masukin listrik, maka yakin mereka tidak menjadi banyak, dan lebih jelas penertibannya. Rima = barangkali tindakan yang sebaknya diambil bukan pelarangan terhadap komunitas atau penikmat musik tersebut. tapi justru aparatnya yang diberdayakan dengan lebih maksimal. kejadian di bandung kemarin dapat dijadikan contoh. kalau saja aparat bertindak maksimal tentu korban yang 10 orang itu tidak akan ada. begitu juga dengan PKL.kalau saja pelarangan jualan itu memang dlakukan sedari awal mereka tentu tidak akan ada. kalau saja tidak ada oknum yang menarik komisi tentu mereka itu tidak marah saat digusur. menurut pandangan saya kesalahan bukan pada musiknya ataupun komunitasnya. tapi badan yang seharusnya memberikan wadahnya lah yang perlu diperbaiki.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] 38 Persen Kehamilan Tidak Diinginkan
Rekan intelektual FPK, Wah, wah, wah. Pantes kualitas bangsa mayoritas rendah, lha wong anak-anak yang lahir hanya sebagai akibat dari basic instinct. Pantes pula manusia belum beranjak jauh evolusinya dari basic instinct. Ada upaya kamuflase pemenuhan basic instinct ini dengan ajaran agama tertentu. Sekali lagi wah, wah. he... Salam, Sadjuga http://kompas.com/kompascetak/read.php?cnt=.kompascetak.xml.2008.02.16.03315835channel=2mn=4idx=4 Jakarta, Kompas - Tidak semua kehamilan disambut baik kehadirannya. Badan Kesehatan Dunia memperkirakan, dari 200 juta kehamilan per tahun, 38 persen di antaranya merupakan kehamilan tak diinginkan. âÂÂHal itu umumnya terjadi karena gagal kontrasepsi,â kata Ketua Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP) Tini Hadad, Jumat (15/2) di Jakarta. Alasan terbanyak ingin menghentikan kehamilan adalah psikososial (57,5 persen). Misalnya, terlalu banyak anak, anak bungsu terlalu kecil, takut karena ada kekerasan dalam rumah tangga, takut pada orangtua atau pada masyarakat. Studi terbaru Utomo dkk (2001) memperkirakan aborsi per tahun 2 juta atau 43 persen kehamilan. Riset YKP tahun 2002 di sejumlah klinik dan rumah sakit di sembilan kota besar di Indonesia menunjukkan, dari 1.446 perempuan dengan KTD, sekitar 87,1 persen menikah. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), dua pertiga perempuan dengan kehamilan tak diinginkan (KTD) menghentikan kehamilan dengan sengaja-40 persen di antaranya dilakukan tidak aman yang menyumbang 50 persen kematian ibu. Pada Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan (ICPD) di Cairo tahun 1994, penghentian kehamilan tak aman diidentifikasi sebagai masalah kesehatan masyarakat, karenanya, negara wajib melindungi perempuan dari kematian akibat penghentian kehamilan tak aman. Banyak perempuan tetap melakukan aborsi tanpa memedulikan apakah caranya aman dan memenuhi standar medis. Mereka berusaha menghentikan kehamilan antara lain dengan ramuan tradisional, pil, pijat, dan lompat-lompat. Sejauh ini pemerintah belum menanggapi serius aborsi tidak aman. âÂÂKehamilan tak diinginkan mengakibatkan anak yang dilahirkan tak bisa tumbuh kembang optimal,â ujar Ninuk Widyantoro, psikolog dari YKP. Karena itu, perempuan dengan KTD perlu diberi konseling. (EVY)
[Forum Pembaca KOMPAS] Jakarta yang makin sumpek !
Banyak yang menarik dengan dongengan Jakarta Tahukan dahulu bernama Jacatra ? Tahukan bahwa garis pantainyapun maju-mundur ? Karena banyak peta dan gambar2nya Silahkan tengok langsung : - Jakarta yang makin sumpek - 1. Dulu namanya JACATRA http://rovicky.wordpress.com/2008/02/17/jakarta-yang-makin-sumpek-1/ - Jakarta yang makin sumpek - 2. Tak se'sexy' dulu ! http://rovicky.wordpress.com/2008/02/17/jakarta-yang-makin-sumpek-1/ http://rovicky.wordpress.com/2008/02/18/jakarta-yang-makin-sumpek-2/ Hef e nais riding :P rdp -- http://rovicky.wordpress.com/ No one can monopolize the truth ! [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Tanggapan utk YJP-Undangan Diskusi YJP: Demokrasi A la Feminis
Untuk rekan-rekan di YJP, saya benar-benar tertarik untuk gabung dengan diskusi ini (juga diskusi-diskusi lainnya). Sayang sampai akhir bulan ini saya di Chiang Mai. Juga kondisi kerjaan saya yang nyaris traveling terus di pelosok maupun di negeri tetangga sering menyulitkan saya untuk gabung. Mungkin langgapan JP akan sedikit menghibur saya, apakah ada yang bisa memberitahu bagaimana saya bisa secara rutin mendapatkan JP? Terimakasih banyak salam, Anna Marsiana HEKS - Swiss Interchurch Aid National Coordinator for the Tsunami Program-Indonesia Phone: +62-816-489-5751 or +62-813-702-47035 email: [EMAIL PROTECTED] www.heks.ch MGR [EMAIL PROTECTED] wrote: UNDANGAN Diskusi Yayasan Jurnal Perempuan Demokrasi A la Feminis Gadis Arivia, Musdah Mulia, Nur Iman Subono Jumat, 22 Februari 2008 Pukul 15.00-17.00 WIB Yayasan Jurnal Perempuan Jl. Tebet Barat VIII No. 27 Jakarta Selatan 12810 Telp 021. 8370-2005 Demokrasi di Indonesia adalah peluang bagi setiap pihak untuk menyalurkan aspirasinya. Tak terkecuali bagi mereka yang memanfaatkan prosedur demokrasi yang pada akhirnya beriktikad membunuh demokrasi. Seperti munculnya Perda-perda dan undang-undang yang diskriminatif, khususnya terhadap perempuan, yang mayoritas berbasis syariat. Sedangkan demokrasi di negri baru dimaknai sebagai penguasaan dan kemenangan terhadap prosedur demokrasi yang juga dihitung sebagai target dari tercapainya proses demokratisasi. Melalui penguasaan dan kemenangan itu segala bentuk peraturan yang diskriminatif seolah-olah lahir dari rahim demokrasi. Tak ada riwayat bagi kelompok minoritas yang tidak mungkin bisa menang dalam �demokrasi yang maskulin?macam ini: yang lebih mementingkan kemenangan dan menciptakan konsituen sebanyak-banyaknya dan sekuat-kuatnya. Sedangkan para feminis memandang demokrasi adalah peluang bagi terciptanya kepedulian, tolak-ukur demokrasi bukanlah kemenangan dan penguasaan, namun tercapainya tatanan masyarakat yang bebas dari diskriminasi, kesetaraan (tak ada yang mayoritas dan minoritas) dan pengakuan terhadap keragaman. Untuk bahasan lebih lanjut tentang tema ini, ikuti diskusi Yayasan Jurnal Perempuan yang menghadirkan pembicara: Gadis Arivia (Pendiri Yayasan Jurnal Perempuan), Musdah Muliah (Ketua Umum ICRP) dan Nur Iman Subono (Pendiri Yayasan Jurnal Perempuan, Pemimpin Redaksi Jurnal Demokrasi Sosial) Untuk informasi lebih lanjut kontak: Nur Azizah 0818-064-884-63 e-mail: [EMAIL PROTECTED] Diskusi ini tidak memungut biaya sedikit pun, selain datang untuk diskusi anda bisa juga mendapatkan terbitan Yayasan Jurnal Perempuan: jurnal, buku, kliping tentang isu perempuan (dari tahun 1996), video, kaset untuk program radio jurnal perempuan, dll
Balasan: [Forum Pembaca KOMPAS] Sanctuary Wimar Witoelar
Ooh alangkah senang dan bahagianya manusia Indonesia seperti Wimar Witular yang bisa menekuni dan menikmati hobbynya habis. Sebuah kehidupan yang sangat luxurius. Salam perjuangan Tjuk Kasturi Sukiadi Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: Oleh Maria Hartiningsih http://www.kompas.co.id/kompascetak/read.php?cnt=.kompascetak.xml.2008.02.17.02401089channel=2mn=24idx=24 Rumah bernuansa kayu, bata, dan atap sirap di atas lahan seluas 1.300 meter persegi itu terletak di daerah padat di Jalan Madrasah, Jakarta Selatan. Halamannya memanjang dengan pohon-pohon tak beraturan. Itulah âsanctuaryâ Wimar Witoelar (62), suatu âpersembunyianâ, yang suasananya dibangun oleh ruang di luar dan ruang rasa di dalam. Dari sini saya tidak kehilangan jejak,â ujar WW, begitu ia disapa, berjalan tertatih menuju âsinggasanaâ di ruang berukuran dua kali dua meter persegi, menyatu dengan kamar tidur berukuran empat kali empat meter di lantai dua rumah utama. Dengan gayanya yang kocak, ia memperlihatkan cara mengamati gerak di luar dari dua jendela kaca beraksen kayu dengan lebar masing-masing sekitar 50 cm. Jendela itu tak terlihat dari bawah karena tertutup rerimbunan pohon rambutan. âMainan saya banyak,â kata WW. Ia memperlihatkan kelengkapan kerja serba gadgets. Meja kerjanya terkesan penuh dengan kabel semrawut, telepon, mesin faksimile, DVD player, alat perekam suara, telepon, hingga BlackBerry. Lewat sambungan Internet 24 jam, ia menjelajah dunia maya untuk browsing, chatting, blogging, menulis e-mail, dan memasukkan foto-foto kehidupannya sejak kecil sampai yang paling mutakhir di flicker, program blog yang ia katakan lebih bagus daripada friendster. Sedikitnya 7.000 koleksi fotonya tersimpan di situ. âMainanâ WW lainnya adalah televisi multisaluran. Ia langganan dua kabel TV karena kesukaannya pada sepak bola. Ada tujuh remote control di dekat kursi malas, termasuk untuk mengatur suhu dari dua pendingin udara di ruangan itu. Dari ruangan itu, ia âmengendalikanâ WW Enterprise, istilah keren untuk seluruh kegiatannya, termasuk Intermatrix, sebuah perusahaan konsultan public relations yang ia dirikan sekitar 14 tahun lalu. âSaya pernah enggak bisa jalan,â ujarnya. Setahun ia duduk di kursi roda sebelum mengikuti perawatan fisioterapi. Anak-anaknya, Satya Tulaka (32) dan keluarganya serta Aree Widya (29) bersama istrinya yang sedang menyelesaikan PhD-nya di Belanda tampak ingin agar Dadadâdari daddy, panggilan mereka kepada WWâselalu merasa nyaman di dalam âsanctuaryâ itu. Waktu bergerak bersama kehidupan yang terus berubah, dan rumah adalah saksi yang setia. Orang rumahan âSaya ini orang rumahanâ Meski kegiatannya di luar berjibun, apalagi ketika menjadi juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid, WW selalu merindukan rumahnya. Keluarga adalah center of life WW ketika istrinya, Suvatchara Witoelar, masih ada, ketika anak-anak belum menikah. Bisa dibayangkan situasi WW ketika Suvat berpulang pada 7 April 2003 dalam usia 57 tahun. Suvat merawat WW yang kena serangan jantung tahun 2001 sebelum dokter ahli saraf itu menyadari sel-sel kanker bersarang di pankreasnya setahun kemudian. Ia hanya bertahan sembilan bulan. Ada kabut tipis di wajah WW ketika mengungkap kenangannya pada Suvat. Canda dan komentar politiknya yang sarkastis menyurut. Laki-laki bertubuh besar, dengan rambut kribo dan sepatu Crocks warna orangeâia punya tiga warna ngejreng, dibelikan anaknyaâuntuk sejenak terdiam. Suvat yang dinikahi tanggal 27 Februari tahun 1971 konon memiliki sifat yang sangat mirip sang ibu, Toti Soetiamah Tanoekoesoemah Witoelar. Hangat dan penuh cinta. Dulu, setiap hari mereka jalan pagi mengitari halaman, kemudian ke kampung sekitar. Dulu, beranda sering diramaikan acara barbeque dengan keluarga, kerabat, dan teman. Dulu, di rumah itu Suvat sering memberi pelayanan gratis kepada pasien tak mampu. Dulu Ah, semua orang juga akan pergi. Sepi. Seperti opera La Traviata, katanya. âTidak ada yang berubah setelah dia pergi,â ujar dia melanjutkan. Di depan kamar mandi yang menyatu dengan ruang tidur, masih bertengger seperangkat kosmetik perawatan wajah dan tubuh milik Suvat. Setiap pagi ia bangun jam empat. Dadanya masih sering berpasir. âCengeng ya?â gumamnya. but one does not choose to be imprisoned by wishful dreams. Begitu akhir catatannya yang melankolis, dikutip dari biografi WW, yang ditulis Fira Basuki (2006). Biografi Wimar Witoelar: âHell, Yeah!â* Fira Basuki itu menjadi titik balik yang menggeser center of life WW ke ruang publik meski fungsi rumah sebagai âsanctuaryâ tak tergantikan. WW kembali muncul meramaikan talkshow di media massa, khususnya radio dan televisi; kembali usil dan kritis pada ketidakberesan politik dengan gaya bertuturnya yang khas. Ia kembali muncul di banyak acara, kembali membuat janji dengan teman dan penggemar, dan kembali jatuh cinta entah pada siapa. Mungkin, pada hidup dan seluruh dinamikanya.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Bubble Information PTS Konglomerat
wahmemang sebaiknya ditanyakan tuh metoda yang digunakan oleh majalah tersebut untuk membuat ranking universitas-universitas tersebut.. Mary deronda [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya sebagai orang yag terlibat dalam pendidikan agak aneh juga baca artikel kemarahan Rektor ITS yang ditulis di Kompas. Karena, keanehan yang ditulis tidak terlalu jelas apa yang salah dari pemeringkatan Globe Asia. Misalnya soal prosentase, apakah sudah dicek ke Globe Asia bahwa darimana sistem pemeringkatannya? Seharusnya sebelum tuduh UPH dan Petra, jelaskan argumen dulu sejelas2nya bahwa model pemeringkatan Globe Asia itu tidak dapat dipercaya, baru pakai contoh UPH. Pertanyaan saya, apakah Pak sudah ke UPH mengadakan cek dan ricek juga? Beginikah cara argumen kaum intelektual yang terhormat di negeri ini? Salam damai, Daniel [Non-text portions of this message have been removed] - Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: HAMKA, Berislam yang Estetik
Koes Plus , dipenjara atau enggak, ya akan tetap menjadi legendaris. Karena dipenjaranya Koes Plus nggak ngaru dengan banyaknya karya mereka. Mereka terkenal dan legendaris karena karyanya yg banyak dan gampang dicerna. Bukan karena dipenjara. Melarang kelompok Underground juga nggak ada urusannya dengan Kelompok Geng Motor. Dan untuk mengkatogorikan Musik itu yg bagaimana bisa disebut Underground ? juga harus jelas. Tentang Penampilan mereka yg tidak anda sukai, itu masalah Pribadi anda. Kita tidak bisa mendiskreditkan seseorang berdasarkan penampilan. Yg berpenampilan Necis atau bahkan pakai Lobe setiap saat juga bukan jaminan bahwa itu orang yg baik. Jadi jangan digebyah uyah. Kasus Hamka dan Koes Plus serta larangan Musik Underground itu nggak sama. Jamannya nggak sama, trend nya juga nggak sama. Dan istilah Undergorund itu kan istilah 70 an. Kalau istilah sekarang lebih ke Metal atau heavy metal atau yg agak ekstrim ya trash metal. Dan budaya yg mana yg disebut budaya sendiri itu ? Pakai Blangkon dan pakai kain Batik ? Klenengan dan gamelan ? Budaya itu terus berubah, karena kehidupan manusia itu juga terus berubah. Memakai Komputer juga termasuk dari budaya sekarang. Dan itu apakah budaya sendiri ? Coba terangkan Budaya itu apa ? Budaya sendiri yg mana ? budaya asing yg mana ? karena dimata anda dan dimata orang lain, sesuatu itu nggak bakal kelihatan sama.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Bubble Information PTS Konglomerat
Pak Rizal Ramli juga member FPK, hari Jumat kemarin saya bertemu beliau di TIM (Nonton puisi-puisi cinta, namun kurang tahu apakah beliau masih pimred Globe Asia. Salam, AH --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, mary silaban [EMAIL PROTECTED] wrote: wahmemang sebaiknya ditanyakan tuh metoda yang digunakan oleh majalah tersebut untuk membuat ranking universitas-universitas tersebut.. Mary deronda [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya sebagai orang yag terlibat dalam pendidikan agak aneh juga baca artikel kemarahan Rektor ITS yang ditulis di Kompas. Karena, keanehan yang ditulis tidak terlalu jelas apa yang salah dari pemeringkatan Globe Asia. Misalnya soal prosentase, apakah sudah dicek ke Globe Asia bahwa darimana sistem pemeringkatannya? Seharusnya sebelum tuduh UPH dan Petra, jelaskan argumen dulu sejelas2nya bahwa model pemeringkatan Globe Asia itu tidak dapat dipercaya, baru pakai contoh UPH. Pertanyaan saya, apakah Pak sudah ke UPH mengadakan cek dan ricek juga? Beginikah cara argumen kaum intelektual yang terhormat di negeri ini? Salam damai, Daniel
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat
Mengerti enggak apa yang dimaksudkan Kolusi Nepotisme. Itu perlu dihindari. Satu sistem tidak bisa bekerja optimal jika dipengharui sistem kekerabatan. Sistem Kekerabatan punya dampak negatif untuk menjalankan pemerintahan yang bersih. Sistem kekerabatan pada lingkaran kekuasaan bisa negatif satu sisi karena ada upaya untuk melangenggkan kekuasaan. Jabatan Kasum ABRI itu jabatan strategis, dikatakan strategis karena membawahi 3 angkatan(Udara,Dalat,Laut). Pemilu 2009 semakin dekat dengan demikian SBY ingin mem-pra-kondisikan Pemilu 2009 menjadi satu yang menguntungkan bagi langengnya kekuasaan. Jika ABRI dipengaruhi sistem konektivitas dalam keluarga maka ABRI belum mereformasi diri. Bagaimana bisa dikatakan ABRI profesionalisme jika lingkaran kekerabatan masih sangat mengental dalam keputusan politik. ABRI harus bebas dari pengaruh politik. Memposisikan ipar SBY menjadi Kasum ABRI adalah jabatan politis. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya pribadi tidak peduli walaupun semua sanak saudara presiden dan teman2nya duduk di pemerintahan, asalkan capable dan pastinya ndak korup / merugikan masyarakat banyak. Kalau korup langsung bawa ke pengadilan aja. Best Regards, Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] 0815-13-899-899
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Putri Wapres Sakit Tengggorokan
Betul sekali pendapat pak Chairil, ada teman saya anak orang berada, dan dia tidak pernah sama sekali makan di Amigos ( Agak Minggir Got Sedikit ), sekali waktu temen2 pada ngajakin dia makan disitu, ga deket2 amat deh ama Got nya itu, pulang makan sih ga apa2 nah malamnya, perut dia langsung berontak dan akhirnya harus diopname karena kena Diare dan Thypus waduawww temen2 yang ngajakin dia makan langsung pada ketakutan ... he he sejak itu teman2 pada ga berani lagi ngajak makan siang disembarangan tempat. ajpw chairil sanie djailany [EMAIL PROTECTED] Sent by: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 02/19/2008 10:20 AM Please respond to Forum-Pembaca-Kompas To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com cc: Subject:Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Putri Wapres Sakit Tengggorokan kalau di pikir-pikir seperti yang terlihat di banyak tayangan berita media televisi mungkin lebih baik sejak masih kanak-kanak dibebaskan saja ya anak-anak bermain di air genangan banjir yang kotor seperti contoh di jakarta atau bermain lumpur di sawah pedesaan agar memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik daripada mereka-mereka yang berkembang dalam pengawasan kehidupan hygienis dalam rumah.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Ibu kota negara atau pusat bisnis yang pindah dari Jakarta?
Kenapa sih SAUDAGAR dianggap jelek... Nabi Muhammad adalah SAUDAGAR ..dan beliau arif ...sekali..., Saya tentu tidak ingin menyeret diskusi ini ke arah agama yg banyak penganut yg dogmatis... tapi ..saya banyak bergaul dgn kalangan saudagar...dan sangat tidak sependapat dgn pendapat ROBAMA ini.. , mungkin yg dia maksud bukan saudagar.. tapi renternir.. kalo sdh begitu kita juga bis abilang.. nggak mungkin birokrat itu arief.. atau nggak mungkin militer punya kearifan... tentu dgn definisinya masing maisng sambil melihat pengalaman masing masing.. Say menolk cap negatip ttg saudagar ... Salam Hnaiwar At 10:34 AM 2/19/2008, you wrote: Mas Sugri yang baik, Politik kearifan tidak akan pernah lahir dari SAUDAGAR, beda tuntutan dan habitatnya. salam, robama.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat
Di mana2 kalau jadi Presiden pasti sebelumnya sudah punya sanak saudara yang menduduki jabatan penting. Kita2 juga punya sanak saudara selevel. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya pribadi tidak peduli walaupun semua sanak saudara presiden dan teman2nya duduk di pemerintahan, asalkan capable dan pastinya ndak korup / merugikan masyarakat banyak. Kalau korup langsung bawa ke pengadilan aja. Best Regards, Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] 0815-13-899-899
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: KOMPAS menggunakan wikipedia sebagai referensi(?)
Buat aja orang-orang akademis itu penelitian sendiri tentang keabsahan Wikipedia, trus bikin kuantitatif tingkat deviasi keabsahannya. Daripada kebanyakan omong sah atau tidak, jadi tiap universiti ada benchmarknya. Gitu aja kok Repot! ANTON --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Patrick [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya sangat sepakat sekali dgn opini Aryo. Jujur saja, saya banyak mengutip dari wikipedia ketika saya mengerjakan skripsi. Namun, hal itu juga sebenarnya masih (bahkan sampai sekarang) menyulut kontroversi di kampus saya. Banyak sekali dosen yang kontra terhadap wikipedia sebagai referensi akademis. Memang wikipedia adalah produk internet user-generated content. Berbagai informasi yang terdapat di wikipedia memuat sumber referensi, tapi ada juga yang disajikan tanpa referensi yang jelas bahkan sama sekali tanpa referensi! Untuk keperluan akademis, seperti halnya penulisan karya-karya ilmiah, pilihlah artikel dalam wikipedia yang menampilkan referensi sejelas-jelasnya. Kaidah pengutipan juga harus diikuti secara konsisten, misalnya penulisan informasi/data yang sebenarnya juga merupakan kutipan dalam wikipedia. Jadi, tidak perlu mengeluarkan fatwa bahwa wikipedia haram utk dikutip. Salam hangat, Patrick Hutapea
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Ibu kota negara atau pusat bisnis yang pindah dari Jakarta?
Ngomong-ngomong masalah Inlaander, Tahun 1965 akhir Bung Karno maki- maki habis Golkar sebagai Inlaander, nggak pantes ikut revolusi...mau tahu nggak isi pidatonya? ANTON --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, sugri_soe [EMAIL PROTECTED] wrote: Secara ide saya setuju banget dengan pendapat pa Robama, yakni perlunya perubahan sikap dan mindset bangsa ini menjadi manusia merdeka, bukan bermental inlander yang mengidap penyakit imperiority complex (maaf kalau bahasanya kasar). Tapi saya ragu melihat benang merahnya dengan pemindahan ibu kota yang memang buatan Londo. Saya kira perubahan mental akan lebih efektif melalui Pendidikan yang Benar dan kita memiliki presiden yang membanggakan, yang PD kalau berhadapan dengan bangsa asing, ya mungkin yang seperti BK, tokoh yang saya dan Pak Robama kagumi. Lepas dari itu semua, setiap muncul nama Roch Basoeki Mangoenpoerojo saya selalu ingat saat saya menjadi pendengar Mimbar Demokrasi, dimana Pak Roch sering pidato, sebelum Tragedi Juli 1996. Salam hangat Sugri
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat
CENDANA INK = kekuasaan adalah dalam segala tender NEGARA: untuk hasil tambang; hutan dan pertanian (Monopoli Cengkeh; Jeruk Kalimantan, etc), semua tertuju ke anak dan cucu Presiden sebelumnya. CIKEAS INK = Posisi-posisi yang bisa melindungi kedudukan Presiden ditujukan untuk SANAK KELUARGA. Penduduk Indonesia lain-nya yang mempunyai title sarjana; dan professor, dll; dan juga yang telah menimba ilmu diluar negri, jangan berharap mendapatkan posisi yang ideal. Karena posisi yang afdol tidak UNTUK UMUM. Hanya untuk SPECIFIC REQUIREMENT (President's closest family only). Salam, Yuli Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya pribadi tidak peduli walaupun semua sanak saudara presiden dan teman2nya duduk di pemerintahan, asalkan capable dan pastinya ndak korup / merugikan masyarakat banyak. Kalau korup langsung bawa ke pengadilan aja. Best Regards, Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] 0815-13-899-899 Sent from my E61i With Indosat Blackberry
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat
Bung Eric, yang ditakutkan bukan saja masalah korupsinya, tapi nepotismenya. Karena ipar, kemungkinan untuk mengakomodir kepentingan saudaranya menjadi terbuka. Ini yang dipermasalahkan. Katakanlah dia capable, tidak korup, tapi policy yang dia ambil apakah untuk kepentingan luas atau sekedar menjawab kepentingan status quo. Jadi bukan hanya masalah korupsinya, tapi juga hal lain yang bisa berakibat dari hubungan kekeluargaan. Kalau tetap mengedepankan kepentingan luas diatas kepentingan saudara, yang kebetulan sedang berkuasa, ya oke saja...Ini yang mesti dipertegas. riyanto - Original Message From: Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 19, 2008 10:36:51 AM Subject: RE: [Forum Pembaca KOMPAS] KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat Saya pribadi tidak peduli walaupun semua sanak saudara presiden dan teman2nya duduk di pemerintahan, asalkan capable dan pastinya ndak korup / merugikan masyarakat banyak. Kalau korup langsung bawa ke pengadilan aja. Best Regards, Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] 0815-13-899-899 Sent from my E61i With Indosat Blackberry
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Putri Wapres Sakit Tengggorokan
suka nonton si bolang .. saya suka sekali dengan tayangan ini ada juga kl ndak salah kampung bolang di subang...kl ndak salah... h...asyik sekali. jd inget dulu..suka main egrang.nekeran..gupaksodor...gelatik.dst. sekarang mana ada maenan gituan. kl toh ada sudah dikemas seperti di subang tsb(kl ndak salah)kan harus bayar.. dulu kl mau main layangan...lari sebnetar kebelakang...ambil sebilah pohon bambucari benang jahitnya emak.lari ke tempat sampah cari plastik kresek gede...udah deh jati layangan...awet lagi tahan hujan. back. coba sekali2 tayangan bolang.memperlhatkan betapa bocah yang batuk...and pilek juga asyik maen di kali...diswah..kehujanan...dll...tetep sehat. lah disini..dilarangawas nanti tambah sakitampun deh. kl sudah begitu ributnya alang kepalang. cari deh dokter spesialis anak paling top di kota.. eh...pulang2 bawa segepok obat yang jaka sembung...ampun dech... h...paparan eso(efek samping obat) kl diteliti mungkin sungguh sangat luar biasa di endinesia wabil khusus overdosis AB(antibiotik)...dalam pengukuhan guru besar FK UGMProf. Iwan Dwirahasto ..sungguh sangat memprihatinkan. salam sehat, ghz - Original Message - From: chairil sanie djailany [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 19, 2008 10:20 AM Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Putri Wapres Sakit Tengggorokan kalau di pikir-pikir seperti yang terlihat di banyak tayangan berita media televisi mungkin lebih baik sejak masih kanak-kanak dibebaskan saja ya anak-anak bermain di air genangan banjir yang kotor seperti contoh di jakarta atau bermain lumpur di sawah pedesaan agar memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik daripada mereka-mereka yang berkembang dalam pengawasan kehidupan hygienis dalam rumah.
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kita lebih kaya dari Arab Saudi? (ditemukan cadangan minyak raksasa di Indonesia)
Bagaimana jadinya, kalau Indonesia menang perang melawan Amerika ? Tentara Amerika tidak akan berhasil merebut Jakarta sebagai Ibukota lawannya. Jakarta bukanlah seperti Baghdad yang mudah direbutnya, tank-tank Amerika akan mogok ditengah jalan karena banjir, pesawat Amerika juga tidak bisa mendarat membawa pasukannya di Bandara Cengkareng yang terendam ! Gautama Harsha - In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, wal.suparmo [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam, Pengalaman diserang dan dikalahkan oleh Amerika adalah Jerman dan Jepang.Karena bermilyard dollar Amerika di kucurkan ke negara2 tersebut, mereka sekarang TOP dunia dalam perekonomian.Demikian juga dengah Irak telah dibiayai milyaran dollar dan sekarang tergantung kepada pemintahan mereka sendiri apa dapat menfaatkannya atau tidak seperti Jerman dan Jepang.Mungkin idee ini tidak begitu jelek untuk Indonesia supaya dapat sekaligus keluar dari keterpurukan ekonomi? Wasalam, Wal Suparmo
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Subang
Waduh Pak Ghozan, jadi kangen dengan suasana tak terlupakan di Subang. Dulu di pertengahtan tahun 90an, pernah ke Subang sama teman2 ke rumah orang tua kakak iparnya teman saya (hehehejangan bingung ya...). Rumahnya di desa, melewati kebun teh. Di belakang rumahnya agak ke bawah ada sungai lumayan besar, yang dangkal dan berbatu2. Airnya jernih, dingin. Wah, nyaman sekali...sekali waktu kita makan bersama di dekat sungai, tidak lupa dengan lalapan segargilasalah satu kenangan indah di Subangentah sekarang seperti apa, karena cuma sekali kesana riyanto - Original Message From: ghozan_gmail [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 19, 2008 11:05:50 AM Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Putri Wapres Sakit Tengggorokan suka nonton si bolang .. saya suka sekali dengan tayangan ini ada juga kl ndak salah kampung bolang di subang...kl ndak salah... h...asyik sekali. jd inget dulu..suka main egrang.nekeran. .gupaksodor. ..gelatik. dst. sekarang mana ada maenan gituan.. ... kl toh ada sudah dikemas seperti di subang tsb(kl ndak salah)kan harus bayar.. dulu kl mau main layangan...lari sebnetar kebelakang.. .ambil sebilah pohon bambucari benang jahitnya emak.lari ke tempat sampah cari plastik kresek gede...udah deh jati layangan...awet lagi tahan hujan. back. coba sekali2 tayangan bolang.memperlh atkan betapa bocah yang batuk...and pilek juga asyik maen di kali...diswah. .kehujanan. ..dll...tetep sehat. lah disini.. dilarang. ...awas nanti tambah sakitampun deh. kl sudah begitu ributnya alang kepalang . cari deh dokter spesialis anak paling top di kota.. eh...pulang2 bawa segepok obat yang jaka sembung...ampun dech... h...paparan eso(efek samping obat) kl diteliti mungkin sungguh sangat luar biasa di endinesia... . wabil khusus overdosis AB(antibiotik) ...dalam pengukuhan guru besar FK UGMProf. Iwan Dwirahasto ..sungguh sangat memprihatinkan. salam sehat, ghz
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: KOMPAS menggunakan wikipedia sebagai referensi(?)
Setahu saya ensiklopedia itu tidak boleh mencantumkan original research dan pendapat pribadi. Jadi artikel di ensiklopedia, sedalam apapun, pastilah cuma semacam rangkuman dari pandangan- pandangan yang berlaku di dunia akademis. Mungkin mengutip ensiklopedia untuk tulisan akademik itu sama halnya seperti bilang kalau anda mengaku sedang mempelajari Led Zeppelin, tapi tahunya Stairway to Heaven itu dinyanyikan Led Zeppelin dalam album kompilasi The Best of 1970s Hard Rock; soalnya anda tidak tahu nama albumnya Zeppelin yang memuat lagu itu. Kalau Wikipedia itu semacam The Best of 1970s Hard Rock juga, tapi bukan keluaran Aquarius atau Atlantic Record, melainkan direkamin dari koleksi kaset tetangga yang kebetulan tape recordernya model yang double-deck. Bunyinya kresek-kresek dan yang lagu yang penting- penting dari Black Sabbath dia tidak punya. Andi --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, vida_junita [EMAIL PROTECTED] wrote: Yup. Bahkan saya pernah membaca bahwa ada beberapa ketentuan (saya kurang tahu di universitas mana karena waktu itu saya hanya membaca di forum2 dan dibenarkan oleh beberapa orang lainnya) yang mengatakan bahwa sebenarnya mengutip ensiklopedia (termasuk yang sekelas ensiklopedia Britannica) adalah BIG NO NO. (Tidak hanya wikipedia yang sifatnya ensiklopedia terbuka). Katanya, ensiklopedia sendiri sudah dianggap sebagai sumber sekunder. Mungkin ada yang bisa memberi pendapat apakah ketentuan tersebut berlaku cukup umum? Menurut saya pribadi, penggunaan wikipedia sebagai sumber referensi kalau cuma di tingkat milis yang lebih bersifat tukar pendapat secara informal, mungkin masih bisa dibenarkan. Tapi kalau sudah pada tingkat berita ataupun kajian akademik, kutipan wikipedia seharusnya tidak berlaku SAMA SEKALI. Ibaratnya kalau ada murid yang malas (dan setengah konyol), bisa saja dia mengedit isi wikipedia sesuai dengan pendapatnya dan kemudian mengutipnya. Salam, Vida http://www.bebekrewel.com
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Birokrat Larang Musik Keras, Takut Anak Muda Kritis? - PKL
Iya, yang dipenjara itu mustinya penyelenggaranya yang tolol bukan maen bredel musiknya, kok bisa-bisanya ngadain aliran musik di sebuah gedung yang relatif sempit, apa nggak ada lapangan atau gmana? dulu tahun 1997 saya juga pernah nemenin temen main musik, tahun segitu jamannya Hard Core, maennya di Taman Maluku Bandung. Nyante aja nggak ada apa-apa... Saya rasa pencopotan dua anggota polisi juga udah tepat. Pihak penyelenggara yang tolol itu harus diseret ke televisi dah, diwawancarain. Kalau musiknya dilarang, kenapa Musik Ungu kagak dilarang, lha korbannya sama aja 10-11, yang 10 Ungu yang 11 Underground.Pihak penyelenggara mustinya tahu lansekap sosiologis dan psikologis peminat musik Underground dan buat setting yang tepat. Dulu jamannya Bon Jovi manggung di Ancol, banyak anak Priok dateng nggak ada duit, tapi keamanan beres-beres aja, sampai ada beberapa anak yang mau nyebur ke laut nyusup ke panggung di belakang, kebetulan ada tiga pos penjagaan di Ancol, pada waktu itu. ANTON --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Erick monk ozta [EMAIL PROTECTED] wrote: Bukan Musiknya yg salah, tapi cara mengelola pertunjukannya yg mungkin salah. Musiknya salah apa ? karena bukan karena musiknya ada korban 10 orang mati. Tapi karena ketidakbecusan orang yg mengurus pertunjukan jadilah kejadian itu. Kecuali, kalau 10 orang mendadak meninggal, karena mendengar musik jenis ini, misalnya. Itu musiknya yg salah. Jadi jangan disalahin musiknya. Musik itu karya seni. Yg mengelolalah yg patut dipersalahkan. Pintu masuknya bagaimana, berapa pintu masuknya supaya nggak sesak. Keamanannya cukup nggak ? hal hal seperti itu yg nggak diperhatikan penyelenggara. Bukan salah Musiknya. Musiknya nggak salah apa apa.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Winasa untuk Presiden RI 2009
Hanya usul saja, sebaiknya sebelum dicalonkan menjadi Presiden thn 2009 sebaiknya menjadi Gubernur Bali dulu saja. Jika hasilnya sama dengan beliau sebagai Bupati Jembrana, kenapa tidak? - Original Message - From: Rusdi Mathari To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 19, 2008 10:22 AM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Winasa untuk Presiden RI 2009 Usul Ikranegara menarik dan perlu didukung. Di milis Lingkar Ilmuwan Sosial Indonesia, aktor yang kini tinggal di Amerika Serikat itu mengusulkan agar mulai mewacanakan I Gede Winasa sebagai calon Presiden RI 2009. Alasan Ikranegara sederhana: Di Jembrana, Bali, Winasa menggunakan uang negara hanya untuk kepentingan rakyat dan bukan untuk kepentingan pribadi. Siapa Winasa? Oleh Rusdi Mathari LAHIR di Denpasar 9 Maret 1950, Winasa adalah doktor lulusan Universitas Airlangga, Surabaya, yang menjabat sebagai Bupati Jembrana sejak 2000. Pembawaannya kalem, tidak mentang-mentang, dan selalu menyenangkan. Semenjak menjabat Bupati Jembrana, sejumlah terobosan yang sangat pro rakyat, banyak dilakukan Winasa. Dialah kepala daerah pertama dan mungkin satu-satunya di Indonesia yang membebaskan seluruh biaya pendidikan dari SD hingga SMU. Benar-benar gratis, bukan retorika seperti yang dilakukan di beberapa daerah termasuk DKI Jakarta. Semua sekolah negeri di Jembrana, sama sekali tak ada pungutan atas nama apa pun dari sekolah. Para siswa yang berasal dari keluarga tak mampu dan bersekolah di swasta, Pemkab Jembrana memberikan beasiswa bagi mereka, tanpa syarat apa pun. Kebijakan Winasa itu bertentangan dengan pemberian beasiswa yang lazim selama ini, yang hanya memberikan subsidi kepada para murid yang berprestasi. Semua itu dimungkinkan, karena Winasa benar-benar menjalankan amanat UUD 1945: menganggarkan biaya untuk pendidikan minimal 20 persen. Di Jembrana, Winasa bahkan menganggarkan dana untuk pendidikan hingga 34 persen dari APBD. Jika ada warga sakit apalagi yang tidak mampu, tak perlu takut tidak bisa berobat karena semua dokter di Jembrana telah diinstruksikan memberikan pelayanan gratis berikut pemberian obat-obatnya. Dan orang-orang miskin yang kemudian berobat di rumah sakit, benar-benar dirawat layaknya orang yang membayar dan sama sekali tidak dipungut uang apa pun. Bandingkan kenyataan itu, misalnya dengan kebijakan di DKI Jakarta, di mana banyak orang miskin yang berobat gratis ke rumah sakit lalu dipersulit, disepelekan dan kemudian masih dipungut macam-macam biaya. Untuk pengurusan dokumen kependudukan, mulai dari KTP, kartu keluarga, akta kelahiran, dan sebagainya juga dikeluarkan secara gratis dan ditambah dengan asuransi kematian. Di DKI Jakarta, menurut aturan, pembuatan dan perpanjangan KTP memang gratis. Namun sudah bukan rahasia lagi, petugas di kelurahan dan kecamatan masih sering mengutip uang dari warga untuk keperluan semacam itu, atau urusannya jadi berbelit. Sementara para pejabat di atasnya juga seolah merem, pura-pura tidak tahu praktek pungli di kelurahan dan kecamatan, juga di kantor walikota Petani di Jembrana juga bisa sedikit menyimpan hasil taninya, karena di sana mereka dibebaskan untuk membebaskan PBB sawah. Para petani itu juga diberikan dana talangan pada saat musim panen tiba. Winasa bahkan mengupayakan terobosan dalam penyediaan kesempatan kerja dengan cara penguatan profesi yang sudah ada di bidang pertanian dengan memberikan fasilitas modal melalui dana bergulir dan mengikutsertakan mereka dalam program magang ke Jepang dan Malaysia dan beberapa negara lain. Tentang keunggulan Pemkab Jembrana dan keberpihakan Winasa terhadap kesejahteraan rakyat, selengkapnya bisa dilihat di http://www.winasa.info atau www.jembranakab.go.id. Tahun ini Winasa mendapat penghargaan Tiga Pilar Award 2007 dari Tiga Pilar Kemitraan, forum penggiat anti korupsi yang digagas oleh multistakholder tiga unsur yakni penyelenggara pemerintahan, dunia usaha dan masyarakat madani (civil society). Di dalamnya ada unsur KADIN, Kementerian PAN, Masyarakat Transparansi Indonesia, Indonesia Procurement Watch, Indonesia Partnership dan Transparancy International Indonesia. Oleh Tiga Pilar Kemitraan, Winasa dinilai memiliki semangat anti korupsi yang luar biasa yang berhasil membersihkan pemerintahannya dari upaya korupsi. Winasa juga dinilai telah berhasil menerapkan manajemen pemerintahan yang terbukti mampu mencegah upaya korupsi serta mendorong lembaga pemerintahan lainnya untuk mencegah korupsi seperti halnya Jembrana. Penularan anti korupsi selalu dilakukannya pada saat memberikan penjelasan kepada tamu-tamunya yang melakukan studi banding ke Jembrana yang jumlahnya mencapai 900 kunjungan. Di tengah kondisi bangsa yang saat ini seakan dipenuhi oleh koruptor, Pak Winasa layak menjadi panutan bagi masyarakat dan pemimpin bangsa, kata Zulfikar Albar, Sekjen Tiga Pilar
[Forum Pembaca KOMPAS] Gebrakan Pertama(?) Kapolda Jabar
Seminggu yang lalu, di milis ini dibahas tentang wawancara dengan Kapolda Jabar yang sangat menjanjikan dan membesarkan hati kita semua. Berikut ini adalah gebrakan pertama (?) Bapak Kapolda, yang semoga akan diikuti oleh gebrakan-gebrakan berikutnya. Maju terus Pak Kapolda! Salam, Sidik Catatan: Mohon maaf bukan dari KOMPAS Pikiran Rakyat, 18 Februari 2008. http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=beritadetailid=12372 Penyelewengan BBM Bersubsidi Terbesar Berada di Kab. Bogor 132,1 Ton BBM Ilegal Disita Sebanyak 132,1 ton bahan bakar minyak (BBM) ilegal disita Polda Jabar dalam rangka Operasi Pengamanan Distribusi BBM yang dilakukan pada Jumat (15/2). Dalam operasi yang dipimpin langsung oleh Wakapolda Jabar Brigjen Pol. Suprihadi Usman itu, turut diamankan 55 tersangka. Ratusan ton BBM ilegal yang disita tersebut terdiri dari 103,89 ton minyak tanah, 28,21 ton solar, 16 ton oli palsu, 1 jeriken residu, dan 56 jeriken irex (minyak oplosan). Selain menyita BBM ilegal, polisi juga menyita belasan mobil tanki, puluhan drum, dan menyegel sebuah laboratorium pembuatan oli bekas yang berlokasi di Bogor. Hal itu diungkapkan Kapolda Jabar Irjen Pol. Susno Duadji di Kantor Unit Pemasaran III Pertamina Cabang Bandung, Jln. Wirayuda, Minggu (17/2). Operasi ini dilakukan sehari setelah penandatanganan kesepakatan bersama antara Polri dengan Pertamina soal pengamanan pengusahaan Pertamina, pada Kamis 14 Februari lalu. Operasi dikhususkan pada razia BBM bersubsidi untuk rakyat yang dipakai oleh industri, kata Susno. Operasi pengamanan dilakukan di 12 kabupaten di seluruh Jawa Barat yang berpotensi terjadi penyelewengan penggunaan BBM bersubsidi untuk dioplos dengan solar atau bensin, karena terdapat banyak industri. Daerah-daerah itu antara lain di wilayah Priangan Timur, Sumedang, Subang, Bogor, Purwakarta, Karawang, dan Indramayu. Dari beberapa daerah itu, penyelewengan terbesar penggunaan BBM bersubsidi ditemukan di wilayah Polres Bogor. Di sebuah tempat di Kab. Bogor, polisi menemukan 26 ton minyak tanah, 7 ton solar, dan 9 ton oli palsu Pertamina. Masih di tempat yang sama, polisi menemukan sebuah pabrik dan laboratorium yang dipakai untuk memproduksi oli palsu Pertamina seluas 1 hektare. Sementara itu, di Kota Banjar, polisi berhasil menangkap satu mobil truk tanki bermuatan solar yang diduga akan menuju Cilacap untuk dijual ke nelayan dan industri. Dalam penangkapan itu, polisi mengamankan seorang warga sipil dan dua oknum anggota TNI AL yang mengawal perjalanan tanki itu. Menurut Kapolda, para tersangka terancam dijerat dengan Undang- Undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, sedangkan ancaman hukumannya tergantung pasal yang dilanggar. Ada denda cukup tinggi hingga mencapai Rp 5 miliar, dan hukuman penjara hingga 5 tahun, katanya. Untung besar Menurut Kapolda, modus operandi yang dilakukan pelaku dalam penyelewengan BBM bersubsidi bermacam-macam, antara lain mengoplos (mencampur) minyak tanah dengan solar atau bensin, lalu menjualnya ke industri. Selain dijual ke sejumlah industri di wilayah Jabar, BBM bersubsidi itu juga dijual ke provinsi lain seperti Jawa Tengah. Operasi pengoplosan bisa terjadi di mana saja, mulai di pangkalan hingga di jalan tol. Transaksi dan pengoplosan di jalan tol, kami temukan di daerah Karawang. Ini diduga telah berjalan sejak lama, kata Kapolda. Susno menduga, transaksi ilegal BBM bersubsidi itu melibatkan anggota polisi. Kecurigaan kami sudah ada terhadap beberapa orang. Tetapi, tidak bisa kami ungkapkan karena masih dalam penyelidikan. Pada waktunya nanti pasti kami beberkan. Bisnis ilegal ini memang menggiurkan karena keuntungannya bisa tiga kali lipat. Lebih untung daripada bisnis narkoba, ujarnya. Mengungkap transaksi ilegal BBM bersubsidi, kata Kapolda, sangat mudah. BBM bersubsidi hanya untuk rakyat kecil. Sementara untuk industri, pakai BBM industri yang harganya tiga kali lipat dari BBM bersubsidi. Kita tinggal minta data dari Pertamina dan Departemen Perindustrian, perusahaan mana saja yang membeli BBM industri dari Pertamina. Kalau ternyata perusahaan itu tidak terdaftar, artinya dia membeli dari pasar gelap melalui transaksi ilegal. Mudah kan? ucapnya. Oleh karena itu, Susno mengimbau perusahaan yang masih membeli BBM dari pasar gelap, untuk segera berhenti. Kalau tidak, kita libas, ujarnya menegaskan. Sementara itu, Sekretaris Perseroan PT Pertamina Sudirman Said mengatakan, hingga saat ini Pertamina belum mengalkulasi potensi kerugian akibat transaksi ilegal tersebut. Yang pasti, ini membuktikan bahwa pasokan minyak tanah di Jabar sangat mencukupi, tidak langka. Yang terjadi adalah pergeseran penggunaan secara tidak resmi. Dengan adanya kesepakatan dengan Polri soal pengamanan pengusahaan, kami berharap transaksi ilegal dan pengoplosan BBM bersubsidi bisa ditekan atau bahkan dihilangkan, sehingga tidak lagi ada berita antrean minyak tanah, katanya. Merugikan negara
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Ibu kota negara atau pusat bisnis yang pindah dari Jakarta?
Nggak ada yg jelek dengan saudagar. Pedagang, peniaga atau Businessman kalau sebutan sekarang. Mungkin yg dimaksud saudara Robama adalah sesuatu pandangan yg mungkin memberikan banyak contoh tentang politik kearifan yg mungkin belum ditunjukkan oleh Kaum Saudagar yg menceburi bidang politik di Indonesia. Mungkin saudara Robama juga punya alasan kuat kenapa dia berkata begitu. Mungkin karena banyaknya kaum saudagar yg terjun ke dunia politik dan cenderung Menyaudagarkan Politik .Tapi memang pada dasarnya nggak ada yg jelek dan salah dari seorang saudagar, asalkan, selama dia berpolitik, atau memimpin, tidak mengeluarkan jurus jurus Saudagaran. Karena konotasi Saudagar itu mencari untung. Itu kerjaan mereka. Kulak, menjual dengan mengambil untung. Itu saudagar. Nah kebetulan Politik tidak seharusnya seperti itu, dan banyak kejadian di Indonesia yg berakhir seperti itu. Mungkin itu salah satau alasan saudara Robama.Yang merekatakutkan kan, Saudagar yg berpolitik, terus mencari peluang Saudagaran dengan kendaraan politik. Itu saja. Tapi nggak semua seperti itu. Dan seorang saudagar juga berhak dan mempunyai kesempatan yg sama untuk berpolitik. Dan kelihatannya, sekarang sedang menjadi Trend. ya monggo. Tentang Nabi, selain sebagai seorang saudagar, dia kebetulan juga seorang Stateman.
[Forum Pembaca KOMPAS] Tendang Murid, Guru SD Ditahan
http://www.kompas.co.id/kompascetak/read.php?cnt=.kompascetak.xml.2008.02.19.02063566channel=2mn=8idx=8 Bogor, Kompas - Sanan (50) sudah delapan hari menjalani penahanan di sel Kepolisian Sektor Sukaraja. Penyebabnya, guru kelas IV SD Negeri Cilebut 3, Bogor, itu dilaporkan Timbul Hasudungan (41) dengan sangkaan Sanan telah menendang pantat MYA (10), anak Timbul yang bersekolah di SDN tersebut. Saya sekarang hanya bisa pasrah. Sejak awal bertemu dengan orangtua MYA di sekolah, saya sudah mohon ampun. Tidak ada niat saya mencelakakan MYA. Saya memang mengusir anak itu untuk keluar kelas dengan kaki, kata Sanan yang ditemui di kantor polisi, Senin (18/2). Ny Rosita, ibunda MYA, mengatakan, dia melaporkan Sanan ke polisi karena menilai tidak ada niat baik dari Sanan untuk menyelesaikan masalah. Namun, dirinya membantah jika dianggap memeras Sanan sampai puluhan juta agar laporannya tidak berlanjut ke polisi. Menurut Rosita, yang benar dirinya meminta uang pengobatan bagi anaknya sebesar Rp 6 juta. Biaya sebesar itu adalah hasil negosiasi antara dirinya dan pihak Sanan. Saat saya menemui guru itu di sekolah hari Sabtu (9/2), sehari setelah anak saya ditendangnya, dia meminta maaf dengan congkak. Dia sama sekali tidak menanyakan kondisi anak saya. Sampai hari ini anak saya tidak bisa duduk, pantatnya bengkak. Hasil rontgen ternyata tulang ekornya bengkok, tutur Rosita. Bersedia memaafkan Siang kemarin, Sanan dibesuk sekitar 20 guru di Kabupaten Bogor yang bersimpati pada kasusnya. Kepala UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Sukaraja, Syaefudin, dan seorang stafnya, juga menemui Sanan. Para guru rata-rata enggan saat diminta komentarnya. Saya hanya bisa prihatin kenapa kasusnya bisa jadi begini, kata Safruddin, salah seorang guru. Menurut Syaefudin, dirinya akan menemui keluarga korban. Sebagai atasannya, kami ingin membela anak buah, tetapi kami pun harus mempertimbangkan kondisi korban, katanya. Sanan dengan suara bergetar berharap keluarga korban mau memaafkan dirinya. Saya juga berharap atasan saya dapat membantu karena saya ingin tetap mengajar. Saya mengajar di SDN Cilebut 3 dari tahun 2006, tetapi jadi guru sudah 16 tahun. Saya tidak pernah mengajar dengan kekerasan. Saya benar-benar khilaf, tidak ada niat menendang dia, tutur guru kelas IV itu. Peristiwa penendangan terhadap MYA terjadi di depan pintu kelas II pada Jumat (8/2) sekitar pukul 10.00. Orangtua MYA melaporkan peristiwa itu ke polisi, Sabtu siang. Polisi akhirnya menangkap Sanan di rumahnya, di Tanah Sareal, Sabtu sore. Tersangka terkena Pasal 80 UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak atau Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan, kata Kepala Polsek Sukarja Ajun Komisaris Hendro. Pada Jumat itu, menurut Sanan, di ruang kelas II, yang bersebelahan dengan ruang kelas IV, sangat gaduh. Ia pun mendatangi kelas itu dengan maksud untuk meredakan kegaduhan karena mengganggu proses belajar. Namun, kata Rosita, saat itu MYA bersama teman-temannya ingin melihat ke dalam kelas II karena ada anak yang berkelahi. Setelah diusir guru itu dengan ditendang, MYA kesakitan. MYA lalu minta izin ke wali kelasnya untuk pulang karena sakit. Saya baru tahu kondisi anak saya Jumat malam, sepulang kami dari kantor. Badan anak saya sudah panas tinggi dan tidak mampu duduk, ujarnya. (RTS)
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Budaya Asli Indonesia
Sebuah ulasan yg arif dari Mas Haniwar, dan saya menghormati itu. Saya seorang musisi, seorang angkatan 70, dan saya pecinta budaya Asli Indonesia, terutama yg berbau Ehtnik, dari gamelan sampai Reog.mungkin seperti mas Haniwar juga, dan saya juga kurang suka acara ugal ugalan, walaupun pernah muda. Pernah nakal, tapi sikap Kurang ajar, memang tidak bisa ditolerir.Cuma mungkin pakain yg mereka pakai ( saya sendiri nggak pernah liat yg seperti apa ? ) kurang pas untuk orang Indonesia, saya bisa maklum. Dan soal Geng Motor, memang itu perlu ditindak secara hukum. Karena tindakan mereka memang menjurus ke kriminalisme dan meresahkan masyarakat.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat
Dalam hal ini saya juga sangat tidak setuju dengan system nepotisme. Di Bank asing tempat saya dulu bekerja, adik kakak, suami istri tidak dibolehkan. Jika ada karyawan yang pacaran, setelah menikah salah satu harus keluar sekali pun pekerjaannya tidak berkaitan. Dulu bos saya mau jual mobil dan saya sedang mencari mobil ketika saya baru mempunyai tabungan yang cukup buat beli mobil. Mobil yang mau dijual bos saya itu benar-benar saya inginkan dan harganya pun terjangkau. Tetapi beliau tidak mau menjual kepada saya hanya karena bisa dianggap conflict of interest. Salam. --- Bambang Riyanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Eric, yang ditakutkan bukan saja masalah korupsinya, tapi nepotismenya. Karena ipar, kemungkinan untuk mengakomodir kepentingan saudaranya menjadi terbuka. Ini yang dipermasalahkan. Katakanlah dia capable, tidak korup, tapi policy yang dia ambil apakah untuk kepentingan luas atau sekedar menjawab kepentingan status quo. Jadi bukan hanya masalah korupsinya, tapi juga hal lain yang bisa berakibat dari hubungan kekeluargaan. Kalau tetap mengedepankan kepentingan luas diatas kepentingan saudara, yang kebetulan sedang berkuasa, ya oke saja...Ini yang mesti dipertegas. riyanto
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat
Sepuluh tahun Reformasi : Bancakan Keluarga Sarwo Edhie Wibowo ANTON --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, bungaran [EMAIL PROTECTED] wrote: Permisi, bukan bersumber dari Kompas. Gatot Suwondo: Terpilihnya Gatot Suwondo sebaagai Direktur Utama BNI menyulut beragam argumentasi. Terpilihnya Gatot lantas dikaitkan dengan kekuasaan iparnya, yang tak lain adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Letjen TNI Erwin Sudjono: Erwin yang sebelumnya pangkostrad digeser menjadi kasum (kepala staf umum) TNI. Karena jabatan sejajar, pangkatnya tetap bintang tiga. Pramono Edhie Wibowo:Kasdam Diponegoro Hadi Utomo : ketua Partai Demokrat Berita selanjutnya baca di: http://www.liputan6.com/mediaplayer/? program=newsid=154500m_id=693508
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kita lebih kaya dari Arab Saudi? (ditemukan cadangan minyak raksasa di Indonesia)
Bercanda kali ya Pak, Pesawat-pesawat Amerika dengan mudah dan bebas membombardir Jakarta dari Kapal Induknya yang di parkir sekitar Pulau Jawa. Salam. --- Golden Horde [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagaimana jadinya, kalau Indonesia menang perang melawan Amerika ? Tentara Amerika tidak akan berhasil merebut Jakarta sebagai Ibukota lawannya. Jakarta bukanlah seperti Baghdad yang mudah direbutnya, tank-tank Amerika akan mogok ditengah jalan karena banjir, pesawat Amerika juga tidak bisa mendarat membawa pasukannya di Bandara Cengkareng yang terendam ! Gautama Harsha
[Forum Pembaca KOMPAS] Undangan Bergabung di milis id-android
Miliser FPK yang baik, Saya mengundang miliser FPK, khususnya pecinta open source untuk bergabung di milis id-android. Saya pribadi tidak paham open source:-) Google telah membentuk aliansi dengan beberapa perusahaan untuk mengembangkan sistem operasi Android (OS) pada handset. Mungkin ini diciptakan untuk menghajar dominasi windows mobile (Microsoft),Symbian dan Palm. Pak KK pecinta open source, join ya :-) Milis yg di utamakan adalah Server Google, namun milis id-android juga ada di server Yahoo. Google web : http://groups.google.com/group/id-android email: [EMAIL PROTECTED] subscribe: [EMAIL PROTECTED] Yahoo web : http://groups.yahoo.com/group/id-android/ email: [EMAIL PROTECTED] subscribe: [EMAIL PROTECTED] -- Salam, Agus Hamonangan http://groups.google.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Winasa untuk Presiden RI 2009
Kalo emang diajukan, saya dukung deh..Negeri ini berlimpah org pinter, yg dibutuhkan hanyalah nahkoda dg visi dan karakter kepemimpinan moral yang kuat. -- Usul Ikranegara menarik dan perlu didukung. Di milis Lingkar Ilmuwan Sosial Indonesia, aktor yang kini tinggal di Amerika Serikat itu mengusulkan agar mulai mewacanakan I Gede Winasa sebagai calon Presiden RI 2009. Alasan Ikranegara sederhana: Di Jembrana, Bali, Winasa menggunakan uang negara hanya untuk kepentingan rakyat dan bukan untuk kepentingan pribadi. Siapa Winasa? Oleh Rusdi Mathari LAHIR di Denpasar 9 Maret 1950, Winasa adalah doktor lulusan Universitas Airlangga, Surabaya, yang menjabat sebagai Bupati Jembrana sejak 2000. Pembawaannya kalem, tidak mentang-mentang, dan selalu menyenangkan. Semenjak menjabat Bupati Jembrana, sejumlah terobosan yang sangat pro rakyat, banyak dilakukan Winasa. Dialah kepala daerah pertama dan mungkin satu-satunya di Indonesia yang membebaskan seluruh biaya pendidikan dari SD hingga SMU. Benar-benar gratis, bukan retorika seperti yang dilakukan di beberapa daerah termasuk DKI Jakarta. Semua sekolah negeri di Jembrana, sama sekali tak ada pungutan atas nama apa pun dari sekolah. Para siswa yang berasal dari keluarga tak mampu dan bersekolah di swasta, Pemkab Jembrana memberikan beasiswa bagi mereka, tanpa syarat apa pun. Kebijakan Winasa itu bertentangan dengan pemberian beasiswa yang lazim selama ini, yang hanya memberikan subsidi kepada para murid yang berprestasi. Semua itu dimungkinkan, karena Winasa benar-benar menjalankan amanat UUD 1945: menganggarkan biaya untuk pendidikan minimal 20 persen. Di Jembrana, Winasa bahkan menganggarkan dana untuk pendidikan hingga 34 persen dari APBD. Jika ada warga sakit apalagi yang tidak mampu, tak perlu takut tidak bisa berobat karena semua dokter di Jembrana telah diinstruksikan memberikan pelayanan gratis berikut pemberian obat-obatnya. Dan orang-orang miskin yang kemudian berobat di rumah sakit, benar-benar dirawat layaknya orang yang membayar dan sama sekali tidak dipungut uang apa pun. Bandingkan kenyataan itu, misalnya dengan kebijakan di DKI Jakarta, di mana banyak orang miskin yang berobat gratis ke rumah sakit lalu dipersulit, disepelekan dan kemudian masih dipungut macam-macam biaya. Untuk pengurusan dokumen kependudukan, mulai dari KTP, kartu keluarga, akta kelahiran, dan sebagainya juga dikeluarkan secara gratis dan ditambah dengan asuransi kematian. Di DKI Jakarta, menurut aturan, pembuatan dan perpanjangan KTP memang gratis. Namun sudah bukan rahasia lagi, petugas di kelurahan dan kecamatan masih sering mengutip uang dari warga untuk keperluan semacam itu, atau urusannya jadi berbelit. Sementara para pejabat di atasnya juga seolah merem, pura-pura tidak tahu praktek pungli di kelurahan dan kecamatan, juga di kantor walikota Petani di Jembrana juga bisa sedikit menyimpan hasil taninya, karena di sana mereka dibebaskan untuk membebaskan PBB sawah. Para petani itu juga diberikan dana talangan pada saat musim panen tiba. Winasa bahkan mengupayakan terobosan dalam penyediaan kesempatan kerja dengan cara penguatan profesi yang sudah ada di bidang pertanian dengan memberikan fasilitas modal melalui dana bergulir dan mengikutsertakan mereka dalam program magang ke Jepang dan Malaysia dan beberapa negara lain. Tentang keunggulan Pemkab Jembrana dan keberpihakan Winasa terhadap kesejahteraan rakyat, selengkapnya bisa dilihat di http://www.winasa.info atau www.jembranakab.go.id. Tahun ini Winasa mendapat penghargaan Tiga Pilar Award 2007 dari Tiga Pilar Kemitraan, forum penggiat anti korupsi yang digagas oleh multistakholder tiga unsur yakni penyelenggara pemerintahan, dunia usaha dan masyarakat madani (civil society). Di dalamnya ada unsur KADIN, Kementerian PAN, Masyarakat Transparansi Indonesia, Indonesia Procurement Watch, Indonesia Partnership dan Transparancy International Indonesia. Oleh Tiga Pilar Kemitraan, Winasa dinilai memiliki semangat anti korupsi yang luar biasa yang berhasil membersihkan pemerintahannya dari upaya korupsi. Winasa juga dinilai telah berhasil menerapkan manajemen pemerintahan yang terbukti mampu mencegah upaya korupsi serta mendorong lembaga pemerintahan lainnya untuk mencegah korupsi seperti halnya Jembrana. Penularan anti korupsi selalu dilakukannya pada saat memberikan penjelasan kepada tamu-tamunya yang melakukan studi banding ke Jembrana yang jumlahnya mencapai 900 kunjungan. Di tengah kondisi bangsa yang saat ini seakan dipenuhi oleh koruptor, Pak Winasa layak menjadi panutan bagi masyarakat dan pemimpin bangsa, kata Zulfikar Albar, Sekjen Tiga Pilar Kemitraan (lihat Prof. Winasa Dapat Anugerah Anti Korupsi www.jembranakab.go.id 4 Februari 2008). Karena prestasi Winasa yang langkah itulah, Ikranegara lalu mengusulkan agar Bupati Jembrana itu perlu diusung dan didukung sebagai nama calon Presiden RI. Usulan yang menarik dan harus dicoba, di
[Forum Pembaca KOMPAS] Diskusi TUK: Pertarungan Kemapanan dan Perubahan dalam Budaya Arab-Islam
Salam Silakan bagi anda yang tertarik pada tema diskusi ini bisa hadir. Diskusi Komunitas Utan Kayu bulan ini tentang buku Adonis al-Tsabit wal Mutahawwil (Yang Tetap dan Yang Berubah). Mohamad Guntur Romli Penanggungjawab Diskusi Komunitas Utan Kayu. http://utankayu.org/in/index.cfm?action=detailcat=eventid=130 Kamis, 21 Februari 2008, 19:00 WIB Diskusi Buku PERTARUNGAN KEMAPANAN DAN PERUBAHAN DALAM BUDAYA ARAB-ISLAM Narasumber: St. Sunardi. Diskusi Buku PERTARUNGAN KEMAPANAN DAN PERUBAHAN DALAM BUDAYA ARAB-ISLAM Adonis (Ali Ahmad Said), sastrawan Arab termasyhur saat ini, memiliki sebuah karya ilmiah yang monumental: al-Tsawâbit wal Mutahawwil (Yang Tetap dan yang Berubah). Dalam buku yang terdiri dari empat jilid iniLKiS Yogyakarta baru menerbitkan dua jilid pertama dengan judul Arkeologi Sejarah Pemikiran Arab-IslamAdonis menyajikan pembacaan yang sangat luas tentang pertarungan dua kubu di medan sastra, pemikiran, politik, dan budaya Arab-Islam. Kubu pertama adalah mereka yang ingin menguatkan kemapanan dengan berlindung di balik kekudusan dan kekuasaan teks agama untuk memaksakan satu versi tafsir yang sahih. Kubu kedua bergairah melakukan perubahan dengan menjadikan teks agama sebagai khazanah tafsir yang terus mengalami pembaruan dan penyesuaian, atau tak lagi menganggap teks agama sebagai sumber pengetahuan karena telah menggunakan akal sebagai landasan. Kubu pertama menggunakan kekuasaan politik (khilâfah) dan agama (sunnah, fiqh) untuk menihilkan capaian-capaian kreativitas (ibdâ), dengan menjadikan sastra sebagai perkakas bagi kekuasaan dan agama. Teks adalah tuan, sedangkan akal jadi pelayan; dan kedudukan sastra hanya sebagai hamba bagi agama, bukan agen kebebasan untuk mencipta. Sepanjang sejarah Islam, kubu kemapanan merupakan golongan mayoritas yang menindas kubu perubahan. Sebagai pembaca yang berpihak, sekaligus sastrawan yang mengidamkan capaian daya cipta, Adonis melakukan perlawanan dan pembongkaran terhadap kubu kemapanan. Walhasil, buku yang semula merupakan disertasi Adonis di Universitas St Joseph Beirut, Lebanon, ini kerap dituding sebagai karya seorang atheis khas Timurbukan tidak mengakui adanya Tuhan seperti di Barat, tapi tidak meyakini nabi dan agama. Diskusi ini akan menghadirkan narasumber St. Sunardi, Ketua Program Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, yang meraih gelar doktor dengan disertasi tentang novel-novel Naguib Mahfouz. Diskusi ini dilaksanakan di Teater Utan Kayu (TUK) Jl Utan Kayu No 68H Jakarta. Diskusi ini cuma-cuma. Mohamad Guntur Romli Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta [EMAIL PROTECTED] http://guntur.name/ - Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Selamat ulang tahun buat Dinda
Happy birthday ya Dinda... Semoga panjang umur dan sukses selalu... Best Regards, Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] 0815-13-899-899 Sent from my E61i With Indosat Blackberry prabowo bobbie [EMAIL PROTECTED] Mbak Dinda, Selamat Ulang Tahun. Semoga selalu Sukses dan Bahagia bersama Keluarga. M'deka, Kastubie. = Pojok Milis Komunitas FPK: 1.Milis komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Kontak moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum Pembaca KOMPAS] Siaran Pers : Presiden Jual Hutan Lindung Seharga Pisang Goreng
*Presiden Jual Hutan Lindung Seharga Pisang Goreng *Siaran Pers JATAM, WALHI, Huma, Sawit Watch - 16 Februari 2008 Sejak 4 Februari lalu, hutan lindung dan hutan produksi tak berharga lagi. Lewat Peraturan Pemerintah (PP) No 2 tahun 2008, para pemodal diberi kemewahan membabat hutan lindung dan hutan produksi menjadi kawasan pertambangan dan usaha lain, hanya dengan membayar Rp 300 setiap meternya. PP ini menghapus fungsi lindung kawasan hutan menjadi fungsi ekonomi sesaat. Ditengah keprihatinan bencana banjir dan longsor musim ini, Presiden mengeluarkan PP No 2 tahun 2008 tentang Jenis tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak yang berasal dari penggunaan kawasan hutan utuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang berlaku pada Departemen Kehutanan. PP ini memungkinkan perusahaan tambang merubah kawasan hutan lindung dan hutan produksi menjadi kawasan tambang skala besar, hanya dengan membayar Rp. 1,8 juta hingga Rp. 3 juta per hektarnya. Lebih murah lagi untuk tambang minyak dan gas, panas bumi, jaringan telekomunikasi, repiter telekomunikasi, stasiun pemancar radio, stasiun relai televisi, ketenagalistrikan, instalasi teknologi energi terbarukan, instalasi air, dan jalan tol. Harganya turun menjadi Rp. 1,2 juta hingga Rp 1,5 juta. “Itu harga hutan termurah yang resmi dikeluarkan sepanjang sejarah negeri ini. Hanya Rp. 120 hingga Rp. 300 per meternya, lebih murah dari harga sepotong pisang goreng yang dijual pedagang keliling” ujar Rully Syumanda, pengkampanye hutan WALHI. “Yang menyesakkan, PP ini keluar ditengah ketidakbecusan pemerintah mengurus hutan. Laju kerusakan hutan sepanjang 2005 hingga 2006 saja mencapai 2,76 juta ha. Juga, di saat musim bencana banjir dan longsor yang terus menyerang berbagai wilayah. Sepanjang 2000 hingga 2006, sedikitnya 392 bencana banjir dan longsor terjadi di pelosok negeri. Ribuan orang meninggal, ratusan ribu lainnya menjadi pengungsi,” tambah Edi Sutrisno dari Sawit Watch. Bisa dibayangkan apa dampak PP ini, ditengah kegagalan negeri mengurus pemulihan kerusakan hutan, konflik tumpang tindih fungsi lahan, dan penanganan bencana lingkungan tahunan. Yang paling bersorak, tentu pelaku pertambangan. Sudah sejak lama mereka melakukan lobby hingga ancaman. Mereka tak suka ijin pertambangannya terganjal status hutan lindung. Perusahaan asing sekelas Freeport, INCO, Rio Tinto, Newmont, Newcrest, Pelsart - jelas diuntungkan PP ini, demikian pula perusahaan nasional macam Bakrie, Medco, Antam dan lainnya. Saat ini, lebih 158 perusahaan pertambangan memiliki ijin di di kawasan lindung, meliputi luasan sekitar 11, 4 juta hektar. Keluarnya PP ini memperjelas dimana posisi kabinet SBY dan partai berkuasa saat ini, yang mestinya mengontrol sepak terjang pemerintah. Kabinet SBY dengan konsisten berada di sisi pemodal, bukan keselamatan rakyat. “PP ini menghina akal sehat dan akan bersangkutan serius dengan segala inisitif kerjasama internasional dan perubahan iklim terkait sektor kehutanan, yang sedang menjadi perhatian dunia. Jika tak ingin kabinet SBY semakin dijauhi rakyat dan membingungkan publik internasional, PP ini harus segera di cabut,” tuntut Siti Maemunah, koordinator nasional Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Kontak Media: Luluk Uliyah hp 08159480246, Edi Sutrisno hp 081315849153, Rully Syumanda hp 081319966998 Informasi lain terkait dengan advokasi pertambangan mineral dan energi dapat dilihat di _www.jatam.org_ http://www.jatam.org/ Dapatkan update informasi dari website kami dengan mendaftarkan alamat email anda sebagai anggota Info Kilat JATAM yang ada di sudut kiri bawah dalam website kami. === Luluk Uliyah Sekretariat JATAM email : [EMAIL PROTECTED] Jl. Mampang Prapatan II/30 Jakarta Selatan Telp/Fax. 021- 794 1559 === = Pojok Milis Komunitas FPK: 1.Milis komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Kontak moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Birokrat Larang Musik Keras, Takut Anak Muda Kritis? - PKL
jadi inget waktu Bon Jovi dulu. waktu itu yang enak yang tinggal di daerah sana (kalau gak salah namanya Taman Impian Timur). nonton Bon Jovinya dari genteng udah keliatan. disamping tempat duduk VIP pula. bahkan ada yang jebol tembok rumahnya supaya bisa nonton lebih deket. lalu ada Metallica yang jelas lebih keras musiknya di banding Bon Jovi. memang terjadi kerusuhan tapi gak sampai parah tuh. tetep aman karena pada saat itu aparat bertindak cukup baik dan juga tempat pertunjukannya memang besar (Stadion Lebak Bulus) jadi mampu menampung seluruh penonton yang memiliki karcis maupun yang tidak. atau pelarangan ini memang bertujuan untuk mematikan EO lokal nya ya? mmm...apa ponakan birokrat birokrat itu ada yang mau buka EO baru? jadi mengeliminir saingan? wah terlalu jauh ini. tapi mungkin saja 2008/2/19 anton_djakarta [EMAIL PROTECTED]: Iya, yang dipenjara itu mustinya penyelenggaranya yang tolol bukan maen bredel musiknya, kok bisa-bisanya ngadain aliran musik di sebuah gedung yang relatif sempit, apa nggak ada lapangan atau gmana? dulu tahun 1997 saya juga pernah nemenin temen main musik, tahun segitu jamannya Hard Core, maennya di Taman Maluku Bandung. Nyante aja nggak ada apa-apa... Saya rasa pencopotan dua anggota polisi juga udah tepat. Pihak penyelenggara yang tolol itu harus diseret ke televisi dah, diwawancarain. Kalau musiknya dilarang, kenapa Musik Ungu kagak dilarang, lha korbannya sama aja 10-11, yang 10 Ungu yang 11 Underground.Pihak penyelenggara mustinya tahu lansekap sosiologis dan psikologis peminat musik Underground dan buat setting yang tepat. Dulu jamannya Bon Jovi manggung di Ancol, banyak anak Priok dateng nggak ada duit, tapi keamanan beres-beres aja, sampai ada beberapa anak yang mau nyebur ke laut nyusup ke panggung di belakang, kebetulan ada tiga pos penjagaan di Ancol, pada waktu itu. ANTON
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat
Nampaknya Pak SBY cuma meneruskan tradisi lama atau menjalankan budaya kita Jangan disalahkan beliau deh, salahkan orang-orang yang suka memanfaatkan posisi SBY! Apakah mereka ini K (Keluarga) KK (Konco Konco) ataupun KKK (Kroni, Kelompok tertentu plus KKN). Mumpungisme atau grab what you can while you can bakal abadi di buni Pertiwi kita ini. Why? Soalnya semuanya begitu, mau apa kita? Salam Las bungaran [EMAIL PROTECTED] wrote: Permisi, bukan bersumber dari Kompas. Gatot Suwondo: Terpilihnya Gatot Suwondo sebaagai Direktur Utama BNI menyulut beragam argumentasi. Terpilihnya Gatot lantas dikaitkan dengan kekuasaan iparnya, yang tak lain adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Letjen TNI Erwin Sudjono: Erwin yang sebelumnya pangkostrad digeser menjadi kasum (kepala staf umum) TNI. Karena jabatan sejajar, pangkatnya tetap bintang tiga. Pramono Edhie Wibowo:Kasdam Diponegoro Hadi Utomo : ketua Partai Demokrat Berita selanjutnya baca di: http://www.liputan6.com/mediaplayer/?program=newsid=154500m_id=693508 - Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Konferensi Warisan Otoritarianisme II-Call For Papers
FYI kalau tertarik ikutan. AKY KERANGKA ACUAN Konferensi Warisan Otoritarianisme: Demokrasi di Bawah Tirani Modal Latar Belakang Walaupun belum dapat diprediksi dengan cukup lapang dan pasti kehidupan ekonomi politik masyarakat Indonesia dalam dua tiga tahun ke depan berpotensi mengalami kemerosotan. Bukan berarti yang sekarang lebih baik dari perkembangan yang sebelumnya, tetapi korelasi di antara proses demokrasi dan pengembangan ekonomi yang berjalan selama 10 tahun reformasi selalu berpadu ke arah yang gagal. Kalaupun memang demikian kenyataannya, di dalam berbagai diskusi tentang problem-problem ekonomi politik Indonesia sudah muncul ide-ide untuk melihat pengaruh globalisasi sebagai pendukung kehancuran ekonomi Indonesia. Dan globalisasi juga memberikan kontribusi terhadap pengembangan struktur politik di masa paska Orde Baru melalui Pemilu 1999. Menariknya kemudian seluruh perangkat politik dan pemerintahan mengalami kelumpuhan di dalam menghadapi akibat akibat globalisasi. Kemiskinan, kelaparan dan pengangguran dari hari ke hari berkembang kian menguat di tengah masyarakat seiring dengan merosotnya nilai riil pendapatan mereka di bawah aura deprivasi nilai-nilai kehidupan. Dihadapkan pada persepsi dan kenyataan seperti itu, tentu pertanyaan terbesar yang harus dijawab kini adalah apa sesunguhnya yang menganjal dalam demokrasi Indonesia? Masalah ini coba dijawab oleh ELSAM, PusDep-Universitas Sanata Dharma dan Institut Sejarah Sosial Indonesia (ISSI) di tahun 2005 melalui sebuah Konferensi dengan tema menelaah akar-akar otoritarian yang diwariskan oleh sistem otoriter Orde Baru. Pengandaiannya, otoritarianisme lah sumber dari segala kemandegan proses demokrasi yang ada di masa reformasi. Lewat dua tahun kemudian, sepertinya warisan otoriterian tak lagi memadai untuk menjelaskan loyonya perangkat politik dan pemerintah dalam menjalankan demokrasi. Cara pandang yang menilai tersendatnya demokrasi disebabkan oleh warisan otoritarian semata gagal menjawab masalah-masalah kekinian yang tidak bisa langsung dilihat hubungannya dengan masa lalu. Artinya, perlu penggeledahan dan konfrontasi analisis yang jauh lebih dalam mengenai cara melihat dan memahami kenyataan-kenyataan dan persepsi yang berkembang saat ini, melalui pemahaman yang lebih komprehensif terhadap relasi-relasi modal dan kekuatan-kekuatan politik. Persoalan-persoalan relasi sosial semacam inilah yang membentuk struktur kekuatan dan kekuasaan modal di berbagai bidang kehidupan. Pertanyaan intinya: Aspek-aspek penting apa yang membuat tirani menjadi seperti 'way of life' dalam demokrasi Indonesia dewasa ini? Permasalahan Konsep tirani adalah yang paling tepat untuk bisa melihat adanya keterkaitan antara warisan otoritarian dan selubung demokrasi. Karenanya, tema besar yang hendak diusung dalam konferensi kali ini adalah Demokrasi di Bawah Tirani Modal. Persoalan Tirani Modal inilah yang absen dari perbincangan selama reformasi berjalan sedari 1998, apalagi membicarakan perihal kekuasaan modal. Ini belum termasuk penggeledahan terinci atas hubungan antara otoritarianisme dengan modal serta demokrasi dengan modal secara lebih rinci. Demi 10 tahun reformasi, aspek modal ini harus menjadi perhatian utama dalam menilai kualitas kehidupan demokrasi dan mutu dari perangkat politik dan negara di Indonesia. Kekuasaan Modal di sini tak sebatas soal modal ekonomis, atau kekuasaan bisnis yang terlalu besar. Ini pun menyangkut masalah reproduksi kekerasan, kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan hal lain yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Artinya, modal dalam pengertian relasi relasi sosial yang membentuk struktur kekuatan dan kekuasaannya. Sejalan dengan itu, tema Demokrasi di Bawah Tirani Modal akan diperbincangkan dalam beberapa sub-tema, yaitu: 1. Tirani Modal dan Peluruhan Kedaulatan Rakyat Apa sekolah dan pengobatan alternatif bentuk kekayaan kedaulatan rakyat atau karena pemerintah tidak mampu menjamin kesehatan dan pendidikan? Apaan sih kerjanya partai partai politik, parlemen dan pemerintah? 2. Tirani Modal dan Pelumpuhan Ketahanan Ekonomi Kemarin beras naik, sekarang tempe, besok apalagi? Kok bisa ya punya ladang minyak tapi musti beli minyak? Kok bisa ya punya banyak penduduk tapi sedikit lapangan kerja? 3. Tirani Modal dan Pelumpuhan Daya Kreatif Kesenian, kapan menjadi hak dasar masyarakat? Media massa memang tidak lagi dibredel tapi diserang. Apa jadinya kalau penikmat dangdut tidak lagi boleh goyang? 4. Tirani Modal dan Pelumpuhan Modal Sosial Seberapa Indonesiakah kita? Sebetulnya apa sih bangsa Indonesia itu? Ataukah kita sudah diasingkan dari Indonesia sejak dalam kandungan? 5. Tirani Modal dan Pelumpuhan Keamanan Manusia Apakah esok hari kita lebih yakin bahwa hidup di Indonesia bebas dari segala macam rasa takut? Kata pemeo rakyat Kesehatan emang gratis, Penyakitan yang nggak gratis Pendekatan Konferensi ini menggunakan
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat
Ya kalo memang punya kemampuan dan profesional, knp tidak ? Wajar juga kalo seseorang memilih lingkaran dalamnya untuk bekerja sama kan. Masa kerja dengan orang yang tidak dikenal lebih nyaman daripada orang2 yang sudah dikenal baik. Wong anggota DPR / MPR yang tidak ada hubungan kekerabatan terbukti jago berkongkalikong dengan lobi2 antar fraksinya kan. Best Regards, Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] 0815-13-899-899 Sent from my E61i With Indosat Blackberry -Original Message- From: bungaran [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 19 Feb 2008 03:53:18 To:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat Mengerti enggak apa yang dimaksudkan Kolusi Nepotisme. Itu perlu dihindari. Satu sistem tidak bisa bekerja optimal jika dipengharui sistem kekerabatan. Sistem Kekerabatan punya dampak negatif untuk menjalankan pemerintahan yang bersih. Sistem kekerabatan pada lingkaran kekuasaan bisa negatif satu sisi karena ada upaya untuk melangenggkan kekuasaan. Jabatan Kasum ABRI itu jabatan strategis, dikatakan strategis karena membawahi 3 angkatan(Udara,Dalat,Laut). Pemilu 2009 semakin dekat dengan demikian SBY ingin mem-pra-kondisikan Pemilu 2009 menjadi satu yang menguntungkan bagi langengnya kekuasaan. Jika ABRI dipengaruhi sistem konektivitas dalam keluarga maka ABRI belum mereformasi diri. Bagaimana bisa dikatakan ABRI profesionalisme jika lingkaran kekerabatan masih sangat mengental dalam keputusan politik. ABRI harus bebas dari pengaruh politik. Memposisikan ipar SBY menjadi Kasum ABRI adalah jabatan politis. = Pojok Milis Komunitas FPK: 1.Milis komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Kontak moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: KOMPAS menggunakan wikipedia sebagai referensi?
Tidak mungkin diuji keabsahannya kalau setiap saat bisa diubah oleh siapa saja. Jadi, gak perlu repot-repot diteliti keabsahan segala. Yang jelas, faktor keandalan sumber (reliability) sudah tak terpenuhi. Benchmark universitas udah ada kok: tak boleh pakai wikipedia sebagai sumber untuk tulisan ilmiah. Boleh dicek di mana-mana (maksudnya, universitas yang bagus lho ya, bukan yang gurem). manneke anton_djakarta [EMAIL PROTECTED] wrote: Buat aja orang-orang akademis itu penelitian sendiri tentang keabsahan Wikipedia, trus bikin kuantitatif tingkat deviasi keabsahannya. Daripada kebanyakan omong sah atau tidak, jadi tiap universiti ada benchmarknya. Gitu aja kok Repot! ANTON
[Forum Pembaca KOMPAS] KIKI SYAHNAKRI: Militer Asia Pernah Berkiblat ke TNI
Halo ... ini berita bukan dari KOMPAS ... akan tetapi mungkin bermanfaat bagi Anda, pelanggan setia milis FPK ini ... maka dari itu, bolehlah kita membacanya bersama-sama ;-) salam, theo MANTAN WAKASAD LETJEN TNI (PURN) KIKI SYAHNAKRI: Militer Asia Pernah Berkiblat ke TNI Mungkinkah negara lain menginvasi Indonesia, seperti Amerika Serikat menghajar Irak? Jawabnya: mungkin. Negara lain memiliki seribu satu alasan untuk menyerang Indonesia. Alasan utama, tentu saja, tuntutan ekonomi. Ancaman serangan bukan semata dari negara-negara besar. Negara kecil dan serumpun seperti Malaysia bisa pula melempar ancaman. Baru-baru ini, dikabarkan warga negara Indonesia (WNI) di perbatasan direkrut Askar Wataniah Malaysia sebagai prajurit paramiliter. Mereka bekerja untuk kepentingan pertahanan Malaysia. Jika invasi itu benar-benar terjadi, mungkinkan Indonesia mampu mempertahankan diri? Jawabnya: harus. Di sinilah makna penting sebuah sistem pertahanan. Indonesia mesti memiliki sistem pertahanan untuk melindungi diri dari invasi asing. Masih dalam bingkai sistem pertahanan, Indonesia memiliki sejumlah industri strategis yang menunjang pengadaan alat utama sistem persenjataan (alussista). PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, dan PT PAL, adalah secuil industri yang berorientasi pada pengawalan pertahanan kedaulatan negara. Tapi, industri strategis ini sempat dimandulkan IMF (Dana Moneter Internasional). Negara maju di belakang lembaga keuangan dunia itu tidak rela melihat Indonesia kuat secara militer dan ekonomi. Untuk pemenuhan alutsista, PT Pindad, misalnya, telah memproduksi belasan ribu unit senapan laras panjang jenis SS2, kendaraan tempur Angkutan Personel Sedang (APS) 6x6. Pindad juga mampu memproduksi panser 6x6 yang tidak kalah hebat dibandingkan panser-panser sejenis seperti Vehiule de l'Avant Blinde (VAV) Renault Trucks, Prancis. Yang tak kalah penting adalah keberadaan 400 ribu personel TNI. Merekalah ujung tombak sistem pertahanan nasional. Untuk mengupas lebih dalam ihwal sistem pertahanan nasional, wartawan Investor Daily Pamudji Slamet mewawancarai mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri. Selain konsisten mengembalikan fungsi pertahanan TNI, Kiki Syahnakri juga serius menolak politisasi militer. Berikut penuturannya. Negara besar seperti Indonesia, kekuatan militernya juga harus besar. Selain untuk pertahanan, juga bisa untuk mencegah gangguan ekonomi, seperti illegal logging, illegal fishing, dan illegal mining. Bagaimana menurut Anda? Memang begitu seharusnya. Negara mana pun pasti akan meng-create suatu sistem pertahanan yang kuat untuk memproteksi dirinya. Swiss, misalnya, sistem pertahanannya dengan memiliterisasi semua rakyat, dengan menggunakan sistem total defense. Prancis pun masih menggunakan total defense. Indonesia juga memiliki sistem pertahanan. Dan, harusnya lebih canggih dari Prancis serta Amerika Serikat (AS), karena, negara kita adalah negara kepulauan, letaknya strategis. Bisa Anda deskripsikan lebih rinci? Kapal induk AS dari armada ketujuh pasti lewat perairan kita. Ekspor/impor AS dari dan ke Timur Tengah juga lewat perairan kita. Enam puluh persen ekspor Australia dan 90% impor Jepang lewat perairan kita. Ciri lain adalah kekayaan sumber daya alam. Kebhinekaan negeri kita juga benar-benar luar biasa. Ada 600 lebih suku di negeri ini. Itu semua harus dilindungi sistem pertahanan yang memadai. Apakah sistem pertahanan yang kita anut menyerupai sistem di negara lain? Kebetulan kita sama dengan Prancis, menganut total defense. Namun kita istilahkan sistem pertahanan rakyat semesta (sishankamrata). Prinsipnya sama, yakni mendayagunakan seluruh potensi bangsa untuk kepentingan pertahanan. Sektor industri, misalnya, dikaitkan dengan industri pertahanan. Masalahnya, sistem pertahanan kita belum terimplementasi, seperti di Prancis atau Singapura. Sampai kini, sishankamrata masih dalam tataran konsep. Kita memerlukan blueprint yang mengatur sistem pertahanan. Untuk ini, drive-nya bisa datang dari Dephan. Komponen utama sistem pertahanan adalah TNI. Dalam sishankamrata, TNI harus mampu melakukakn tindakan pre emptive stike. Dalam doktrin sishankamrata, untuk menghadapi musuh dari luar, kalau kita yakin dia akan menyerang, kita harus menyerang lebih dulu. Ada pre emptive strike. Kenapa Irak mudah diserang AS, karena diduga tidak memiliki pabrik senjata. Untuk menyerang RRT dan India yang memiliki pabrik senjata, AS berpikir sepuluh kali. Bagaimana RI yang sesungguhnya punya industri strategis untuk mendukung pertahanan? Ini tentang industri strategis. Pada saat Presiden Soeharto menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan IMF, industri-industri strategis dinilai sebagai pemborosan. IMF meminta tidak perlu dikembangkan. Kita mengikuti. Sebenarnya bukan karena pemborosan, tapi mereka sengaja membuat industri strategis kita tidak berkembang. Itu adalah cara pandang
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: VISIT INDONESIA YEAR 2008
Sdr. Kira Surbakti, Maaf sebelum nya bila cerita saya menyinggung anda. Apa salah bila penumpang minta tolong kepada pramugari untuk mengangkatkan tas ke bagasi atas? kalau salah saya minta maaf..itu saya lakukan karena saya pendek dan tak mampu menggapai bagasi atas tempat duduk. ketika saya pergi dengan suami saya, kebetulan suami saya tinggi, jadi saya tidak perlu minta tolong kepada yang terhormat para pramugari. Kemudian jika sdr mengeluhkan sikap penumpang yang tidak sopan, saya bukan kategori orang yang anda sebutkan. saya selalu datang tepat waktu, 1 jam sebelum pesawat berangkat (sekalipun pernah menunggu sampai 3-4 jam karena delay.saya selalu mematikan HP ketika sudah duduk di kursi pesawat dan baru akan menghidupkannya kembali setelah turun dari pesawat. untuk masalah HP ini, pramugari kadang juga kurang berani menegur secara personal kepada penumpang yang menghidupkan HP. Saya tidak pernah memandang rendah profesi apapun, sekalipun pemulung atau tukang becak, bahkan pengamen atau pengemis sekalipun, tapi bukankah membantu penumpang adalah sebagian dari job description seorang pramugari? Betul sekali, pekerjaan pramugari bukan hanya melenggang lenggok di cabin pesawat, tentunya ada maksud dan tujuan dari suatu airline untuk mempekerjakan pramugari dipesawat, kalau hanya untuk angkat2 barang, mungkin yang dipakai adalah orang2 yang bertenaga kuat dan untuk lenggang lenggoknya bisa pakai model kali ya.. saya tau, untuk menjadi pramugari juga melewati pendidikan/diklat tentu disitu juga diajarkan beraneka macam job desnya, dan saya rasa menolung penumpang (take care) adalah salah satunya.waktu itu tas saya juga tidak berat banget, mungkin cuma 1kg. saya juga cukup tahu berapa berat dan besar barang yang layak masuk ke kabin.. ya sudahlah, toh itu juga sudah berlalu semoga orang lain tak mengalami seperti apa yang aku alami dihari itu.. salam, Ana Dyah Sari --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Kira Surbakti [EMAIL PROTECTED] wrote: Hi semuanya, Jadi pengen ngasih komentar dikit. Bukan karena saya mantan pramugari cuman sedikit berbagi pendapat saja. Orang selalu melihatnya dari segi pramugarinya, tetapi maaf beribu maaf banyak juga penumpang yang tidak sopan, menganggap rendah dan seenaknya. Kadang2 kita juga harus mengakui, bahwa di negara kita yang tercinta ini, istilah rumput dihalaman orang selalu lebih hijau, masih berlaku. Apabila naik penerbangan asing, mereka tidak berani atau merasa tidak enak untuk berbuat kasar atau bicara seenaknya. Tetapi apabila naik perusahaan penerbangan nasional, maka mereka merasa boleh berbuat seenaknya, tidak menghargai sama sekali. Apalagi kalau dia pejabat atau istri pejabat. Bisa2 keberangkatan tertunda karena sang istri ataupun suami masih belanja di duty free atau malahan belum sampai di airport!!! Apalagi masalah HP, sudah diumumkan jangan dihidupkan HP sebelum pesawat berhenti atau keluar dari pesawat, tetapi begitu pesawat menyentuh landasan dan masih jalan, semua penumpang sudah menghidupkan HPnya padahal kominikasi cockpit dengan menara masih berlangsung. Apakah tidak bisa menunggu sampai tiba di terminal? Betul sekali, pekerjaan pramugari bukan hanya melenggang lenggok di cabin pesawat, tentunya ada maksud dan tujuan dari suatu airline untuk mempekerjakan pramugari dipesawat, kalau hanya untuk angkat2 barang, mungkin yang dipakai adalah orang2 yang bertenaga kuat dan untuk lenggang lenggoknya bisa pakai model kali ya.. Mudah2an Visit Indonesia Year 2008 sukses!!! Wass, -
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: So What? KOMPAS menggunakan wikipedia sebagai referensi
Artikel di bawah itu bukan ilustrasi pembolehan mengutip dari wikipedia untuk menulis karya ilmiah, melainkan dorongan kepada mahasiswa untuk mengisi wikipedia. Konvensi akademik internasional tetap belum menerima wikipedia sebagai referensi yang sah untuk tulisan ilmiah. Jadi, Vida masih betul. Kalau untuk koran saya tak tahu, mungkin boleh ya? Tapi, bagaimana lalu nasib keandalan beritanya kalau sumbernya bisa dengan leluasa dibongkar-pasang oleh siapa saja? manneke Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: Vida yang cantik, Hemat saya, tdk masalah menggunakan wikipedia. Btw,Google sedang menyiapkan semacam wikipedia, namanya Knol. Salam, AH SEATTLE, KAMIS - Seorang profesor di AS punya ide menarik untuk mendorong budaya menulis ilmiah di kelasnya. Bukannya diminta menulis makalah sebagai tugas d akhir semester, mahasiswanya malah diminta mengedit konten Wikipedia. Adalah Profesor Martha Groom dari University of Washington-Bothell yang memelopori tugas semacam itu. Ia meminta setiap orang yang mengambil mata kuliahnya untuk menulis artikel original untuk Wikipedia atau mengedit artikel yang sudah ada. Tugas tersebut diberikannya setelah menyadari bahwa materi-materi yang ada di Wikipedia masih jauh dari lengkap ketika ia mencari informasi sebagai sumber pendukung. Padahal situs ensiklopedia online tersebut menyediakan fitur yang memungkinkan setiap orang berbagi dengan menulis atau mengedit. Saya tengah mencari sesuatu di Wikipedia dan menyadari bahwa ia masih banyak yang kosong. Saya berpikir apakah mahasiswa-mahasiswa saya bisa mengisinya? ujarnya seperti dikutip AP. Lagipula sejumlah artikel di Wikipedia masih rawan ketidakakuratan sehingga bisa menjerumuskan pembacanya jika tidak segera diluruskan. Selain itu, tugas menulis dan mengedit artikel di Wikipedia merupakan bentuk transformasi baru dalam penulisan makalah. Terbukti, hasil tulisan di media online tersebut lebih baik daripada tugas makalah yang selama ini diberikan. Mahasiswa tertantang untuk lebih bekerja keras dalam menyusun artikel karena mengetahui bahwa pembacanya bukan hanya sang profesor namun semua orang di seluruh dunia. Hal tersebut juga memberikan pengalaman baru kepada para mahasiswa bagaimana rasanya bekerja seperti seorang penyunting jurnal. Sebagaian besar artikel diterim anamun ada beberapa yang ditolak editor Wikipedia karena masih tercampur dengan kebiasaan mahasiswa menuliskan argumen dan pendapat pribadinya. Wikipedia sendiri didesain memuat informasi yang akurat dan netral.
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat
Wah itu namanya diskriminasi donk, karena punya sodara / teman yang jadi pejabat pemerintahan lalu kita ndak boleh jadi pejabat juga. Semua orang punya hak dan kewajiban yang sama kan sebagai warga negara. Best Regards, Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] 0815-13-899-899 Sent from my E61i With Indosat Blackberry -Original Message- From: Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 19 Feb 2008 11:03:36 To:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: RE: [Forum Pembaca KOMPAS] KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat saya ingat betapa John Kennedy sangat hati hati dalam mencalonkan Bob Kennedy adakah kehati hatian itu..disini , .??...lalu memangnya nggak ada calon lain ???.., jangan jadi Tien yg kedua ah.. bagus juga kan cari yg lain setidaknya untuk mencegah prasangka buruk. Paling nggak mengurangi orang berdosa krn prasangka buruk... Kalau soal besan.. yg harus diperhatikan sekarang ya soal kasus dana BI itu , Saya jd ingat keluhan kakak saya kpd saya ( cuma kami berdua berwiraswasta ), ttg sodara kami yg pejabat tinggi , . sodara sodara kita ajaib ya , nggak pernah mau beri proyek/kerjaan pada kita sodaranya , padahal kita pasti mampu mengerjakan dgn benar... Tentu saja keluhan itu tetap bernada kebanggaan. Sodara sodara itu .. lebih baik dimintai sumbangan kalau keponakannya perlu sekolah atau berobat di banding di haruskan ber KKN..memberi pekerjaan/atau jabatan penting . , memangnya nggak ada orang lain yg bisa mengerjakan itu... ??? Salam Haniwar = Pojok Milis Komunitas FPK: 1.Milis komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Kontak moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Winasa untuk Presiden RI 2009
Salam, Usul Pak Ikranegara ini sangat postif tetapi terlalu OPTIMISTIS apalagi kalau disebut tahun 2009.Saya kira paling sedikit masih akan memerlukan 10 tahun lagi sebelum masyarakat atau tegasnya PARTAI yang di dominasi oleh orang PRIMORDIAL, dapat menghapuskan syarat2 TAMBAHAN yang direkayasa demi kepentingan kelompoknya sendiri yaitu syarat SUKU dan AGAMA, meskipun dalam UUD45 hanya dipersyaratkan ASLI dan UMUR(35) tahun.Indonesia masih jauh ketingGalan dari India yang mayoritas Hindhu PERNAH dapat menerima presiden beragama Islam atau bahkan Timor Lorosae dengan PM Mari'e Alkatiri. Wasalam, Wal Suparmo -- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, aries cathlea [EMAIL PROTECTED] wrote: Hanya usul saja, sebaiknya sebelum dicalonkan menjadi Presiden thn 2009 sebaiknya menjadi Gubernur Bali dulu saja. Jika hasilnya sama dengan beliau sebagai Bupati Jembrana, kenapa tidak?
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Winasa untuk Presiden RI 2009
Bravo pak Winasa, cuma saja apa semua resourse di miliki Jembrana sehingga Bupatinya punya kesanggupan membiayai kegiatannya. Jangan langsung Presiden coba bertarung dulu di tingkat pilkada Gubernur Bali. Kalau terpilih dan bisa kembali melakukan seperti di Jembrana bolehlah ikut pemilihan Presiden 2009, mengapa tidak? CumA masih ada pertimbangan lain yang mungkin tidak dimilikinya tetapi terserah pemilih dah. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalo emang diajukan, saya dukung deh..Negeri ini berlimpah org pinter, yg dibutuhkan hanyalah nahkoda dg visi dan karakter kepemimpinan moral yang kuat.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Presiden SBY Jual Hutan Lindung Seharga Pisang Goreng
Alangkah sedih kalau harga bumi Pertiwi ini telah begitu murah cuma seharga 1 pisang goreng di pinggir jalan/meter. Harga sepiring nasi pecel atau rujak cingur ternyata lebih mahal! Bagaimana bisa terjadi begini Pak SBY dan JK yang terhormat? Please explain! Tanah dijual murah meriah sementara air juga murah... Kita ini benar-benar penjual tanah air, apa mau dikata? Salam Las Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: Presiden Jual Hutan Lindung Seharga Pisang Goreng Siaran Pers JATAM, WALHI, Huma, Sawit Watch - 16 Februari 2008 Sejak 4 Februari lalu, hutan lindung dan hutan produksi tak berharga lagi. Lewat Peraturan Pemerintah (PP) No 2 tahun 2008, para pemodal diberi kemewahan membabat hutan lindung dan hutan produksi menjadi kawasan pertambangan dan usaha lain, hanya dengan membayar Rp 300 setiap meternya. PP ini menghapus fungsi lindung kawasan hutan menjadi fungsi ekonomi sesaat. Ditengah keprihatinan bencana banjir dan longsor musim ini, Presiden mengeluarkan PP No 2 tahun 2008 tentang Jenis tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak yang berasal dari penggunaan kawasan hutan utuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang berlaku pada Departemen Kehutanan. PP ini memungkinkan perusahaan tambang merubah kawasan hutan lindung dan hutan produksi menjadi kawasan tambang skala besar, hanya dengan membayar Rp. 1,8 juta hingga Rp. 3 juta per hektarnya. Lebih murah lagi untuk tambang minyak dan gas, panas bumi, jaringan telekomunikasi, repiter telekomunikasi, stasiun pemancar radio, stasiun relai televisi, ketenagalistrikan, instalasi teknologi energi terbarukan, instalasi air, dan jalan tol. Harganya turun menjadi Rp. 1,2 juta hingga Rp 1,5 juta. Itu harga hutan termurah yang resmi dikeluarkan sepanjang sejarah negeri ini. Hanya Rp. 120 hingga Rp. 300 per meternya, lebih murah dari harga sepotong pisang goreng yang dijual pedagang keliling ujar Rully Syumanda, pengkampanye hutan WALHI. Yang menyesakkan, PP ini keluar ditengah ketidakbecusan pemerintah mengurus hutan. Laju kerusakan hutan sepanjang 2005 hingga 2006 saja mencapai 2,76 juta ha. Juga, di saat musim bencana banjir dan longsor yang terus menyerang berbagai wilayah. Sepanjang 2000 hingga 2006, sedikitnya 392 bencana banjir dan longsor terjadi di pelosok negeri. Ribuan orang meninggal, ratusan ribu lainnya menjadi pengungsi, tambah Edi Sutrisno dari Sawit Watch. Bisa dibayangkan apa dampak PP ini, ditengah kegagalan negeri mengurus pemulihan kerusakan hutan, konflik tumpang tindih fungsi lahan, dan penanganan bencana lingkungan tahunan. Yang paling bersorak, tentu pelaku pertambangan. Sudah sejak lama mereka melakukan lobby hingga ancaman. Mereka tak suka ijin pertambangannya terganjal status hutan lindung. Perusahaan asing sekelas Freeport, INCO, Rio Tinto, Newmont, Newcrest, Pelsart - jelas diuntungkan PP ini, demikian pula perusahaan nasional macam Bakrie, Medco, Antam dan lainnya. Saat ini, lebih 158 perusahaan pertambangan memiliki ijin di di kawasan lindung, meliputi luasan sekitar 11, 4 juta hektar. Keluarnya PP ini memperjelas dimana posisi kabinet SBY dan partai berkuasa saat ini, yang mestinya mengontrol sepak terjang pemerintah. Kabinet SBY dengan konsisten berada di sisi pemodal, bukan keselamatan rakyat. PP ini menghina akal sehat dan akan bersangkutan serius dengan segala inisitif kerjasama internasional dan perubahan iklim terkait sektor kehutanan, yang sedang menjadi perhatian dunia. Jika tak ingin kabinet SBY semakin dijauhi rakyat dan membingungkan publik internasional, PP ini harus segera di cabut, tuntut Siti Maemunah, koordinator nasional Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Kontak Media: Luluk Uliyah hp 08159480246, Edi Sutrisno hp 081315849153, Rully Syumanda hp 081319966998 Informasi lain terkait dengan advokasi pertambangan mineral dan energi dapat dilihat di www.jatam.org Dapatkan update informasi dari website kami dengan mendaftarkan alamat email anda sebagai anggota Info Kilat JATAM yang ada di sudut kiri bawah dalam website kami. === Luluk Uliyah Sekretariat JATAM email : [EMAIL PROTECTED] Jl. Mampang Prapatan II/30 Jakarta Selatan Telp/Fax. 021- 794 1559 ===
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat
Ada yang tahu gak, Agus Martowardojo itu sebenarnya punya hubungan keluarga seperti apa dengan SBY? Apakah ipar, sepupu, saudara jauh, atau saudara jauhhh sekali? From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of anton_djakarta Sent: 19 Februari 2008 11:19 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat Sepuluh tahun Reformasi : Bancakan Keluarga Sarwo Edhie Wibowo ANTON
[Forum Pembaca KOMPAS] National Geographics versi Internasional tentang Lumpur Lapindo
Dear teman milist FPK Berikut ini berita yang saya dapat dari website National Geographics (ada yang mengatakan di national geographics versi Indonesia berita ini tidak muncul): http://ngm.nationalgeographic.com/2008/01/volcano-culture/drowning-in-mud-te xt/1 The Unstoppable Mud Drowning in Mud An unnatural disaster erupts with no end in sight. By Andrew Marshall Photograph by John Stanmeyer By dawn, the trickle that began to seep into the neighborhood during the night had become a scalding torrent. Mud surged into the modest house belonging to Sumitro, who manages a store in the Porong District of East Java. As it smothered furniture and filled rooms, Sumitro and Indayani, his wife, grabbed the kids and fled. I knew the mud couldn't be stopped, he says. My house was doomed. Months later, a plume of steam drifting above a landscape of submerged houses marks the source of his woes: a mud volcano-its cause a source of some controversy. Many blame a company drilling for gas; others claim an earthquake was the trigger. Lusi, as Indonesians call the mudflow, is one of the more bizarre expressions of Indonesia's geologic turmoil. Since May 2006, it has spewed millions of barrels of heated sludge, blanketing an area twice the size of New York City's Central Park. Villages have disappeared under the mud, 60 feet (18 meters) deep in places, and 10,000 families have been forced from their homes. So far, according to an IMF estimate, the catastrophe has cost Indonesia 3.7 billion dollars-nearly one percent of its GDP-and triggered spasms of blame and denial. This being Indonesia, it has also prompted appeals to the supernatural. Lusi-a nickname derived by combining the Indonesian word for mud (lumpur) with Sidoarjo, the name of the nearby town-could go on erupting for decades. Meanwhile, trucks and backhoes work relentlessly to contain the damage, fortifying dikes against the 600,000 barrels of mud that continue to surge out each day. Pipes disgorge the sludge into the Porong River; theoretically, rain will wash it to sea-if it doesn't choke the river and flood nearby Surabaya, a city of 2.5 million. With the mud came the mystics-Sumatran witch doctors, Balinese Hindu priests, and a celebrity soothsayer, Mama Lauren-claiming they could stop the deluge. Believers tossed goats, geese, and monkeys into the mud to appease the dragon supposedly disturbed by drilling. A wealthy local offered a house to anyone who could halt the mud. First, however, applicants had to prove their powers could stop a tap from dripping. It didn't happen. Wary of mystics, weary of mud, Sumitro is short on optimism. Nothing can stop it, he says. Not technology, not the supernatural. A dike protected Sumitro's neighborhood until November 2006, when the mud caused a gas pipeline to explode, killing 13 people. I thought the end of the world had come, he recalls. In a way, it had. The explosion weakened the dike, exposing his neighborhood to the flow. Now, footprints of fleeing residents are baked into the mud of empty streets. Scavengers have stripped homes of roof tiles and wiring. The stink of sulfur hangs in the air. Nothing left now, Sumitro says. Only memories. http://ngm.nationalgeographic.com/2008/01/volcano-culture/drowning-in-mud-t ext/2 Continue Page [ 2 ] of 2 http://ngm.nationalgeographic.com/2008/01/volcano-culture/drowning-in-mud-t ext/1 Prev | * Feature http://ngm.nationalgeographic.com/2008/01/volcano-culture/andrew-marshall-t ext Article * Volcano http://ngm.nationalgeographic.com/2008/01/volcano-culture/mud-volcano-inter active Interactive * Indonesia http://ngm.nationalgeographic.com/2008/01/volcano-culture/indonesia-on-aler t-text on Alert * Photo http://ngm.nationalgeographic.com/2008/01/volcano-culture/stanmeyer-photogr aphy Gallery * Field http://ngm.nationalgeographic.com/2008/01/volcano-culture/stanmeyer-field-n otes Notes * Volcano http://ngm.nationalgeographic.com/2008/01/volcano-culture/decade-volcano-ma p-interactive Map * Tambora http://ngm.nationalgeographic.com/2008/01/volcano-culture/mount-tambora-pho tography * Learn http://ngm.nationalgeographic.com/geopedia/Indonesian_Volcano_Culture More * Your Comments http://ngm.typepad.com/our_shot/november-30-2007.html * http://del.icio.us/post?url=http://ngm.nationalgeographic.com/2008/01/volca no-culture/drowning-in-mud-texttitle= http://bookmarks.yahoo.com/toolbar/savebm?u=http://ngm.nationalgeographic.c om/2008/01/volcano-culture/drowning-in-mud-textt= http://digg.com/submit?phase=2url=http://ngm.nationalgeographic.com/2008/0 1/volcano-culture/drowning-in-mud-texttitle= The politics surrounding