[Forum Pembaca KOMPAS] Re: VISIT INDONESIA YEAR 2008

2008-02-18 Terurut Topik Ana Dyah Sari
Halo mbak Joena, bgm kabar keponakannya?
aku naiknya dari Palangka Raya, Kalimantan Tengah ke Surabaya. Buat
mbak ade, aku gak naik Adam air, soalnya waktu itu masih phobia ma
adam air, kan habis kecelakaan. Mungkin Batavia kalik ya..
ih setuju banget, kalo gak bisa ramah jangan jadi pramugari, jangan
cuma bisa berlenggak lenggok, arogan, dan bergaya. Tapi hanya itu aja
sih pengalaman yang tidak enak degan Pramugari. Kalo pas naek Merpati,
walaupun bodynya pramugari gak seksi lagi tapi ramah-ramah.
semoga saja, pramugari terus meningkat kan kinerja mereka untuk
melayani penumpang, tidak hanya meningkatkan kecantikan saja, he he he
salam,
Ana

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mba Ana,

 Saya mau tanya, mba Ana naiknya waktu itu dari mana? bandara Soekarno
 Hatta atau Halim Perdana Kusuma?
 Kalau naiknya dari bandara Soekarno Hatta pasti naiknya Batavia ...
 karena kalau naiknya dari Halim Perdana Kusuma ya Pelita Air.
 Dan setahu saya itu Pelita Air tidak membuka penerbangan Domestik,
hanya
 charter kebanyakan oil company yang men charter nya.
 Demikian mba Ana, dan setahu saya juga pramugari2 Pelita orangnya
ramah2,
 kalau yang lain saya tidak tahu  he he

 ajpw


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Putri Wapres Sakit Tengggorokan

2008-02-18 Terurut Topik Lasma siregar
Moga-moga Muchlisa cepat sembuh dan kembali segar bugar
  begitu juga Pak Taufik Kiemas.
   
  Moga-moga juga jutaan balita yang kurang makan, kurang gizi
  dan rontok bertumbangan gara-gara busung lapar di udik yang
  jauh dari mata (hingga jarang jadi berita) juga bisa makan dan
  kembali segar bugar...
   
  Bagaimana putra/putri SBY?
  Moga-moga selalu segar bugar dan adem ayem!
   
  Salam merdeka
  Las
  

Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
http://kompas.com/read.php?cnt=.xml.2008.02.17.1926444channel=1mn=1idx=1

JAKARTA, MINGGU - Putri sulung Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Muchlisa
Jusuf, tenggorokannya terganggu sehingga harus dirawat di Rumah Sakit
Metropolitan Medical Center (MMC), Jakarta. Hal ini dikatakan Jusuf
Kalla kepada wartawan seusai menjenguk putri tercinta, Minggu (17/2)
malam.

Kalla juga menyempatkan diri menjenguk Taufik Kiemas yang sedang
terbaring di kamar 418 di lantai yang sama dengan putrinya. Muchlisa
sendiri dirawat di kamar 401.

BOB



 

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kita lebih kaya dari Arab Saudi? (ditemukan cadangan minyak raksasa di Indonesia)

2008-02-18 Terurut Topik ksoelis
Kok pada rame dan mempercayai isue ini. Itu kan baru prakiraan. Yg
ditangkap dan diperkirakan besar itu kan hanya perangkapnya saja.
Itupun sering meleset. Salah2 yg dikira limestone build-up ee
ternyata hanya pantulan dari basement dan limestone-nya hilang
entah kemana !! Itu baru dari sisi perangkap. Dari sisi sumbernya,
ada tidak dapur-nya ? Di dapur itu hydrocarbon terbentuk, yg lalu
bergerak ke tempat yg lebih tinggi dan terjebak di perangkap tsb.
Bisa disebut sbg perangkap kalau dia kedap tidak bocor. Kalau bocor,
bisa jadi hydrocarbon yg berupa minyak atau gas, sudah lari ke
tempat lain. Yg dijumpai tinggal jejaknya.
Dari statistik, success ratio di bidang perminyakan ini relatif
kecil. Makanya tidak semua yg punya uang mau berbisnis di bidang ini.
Investasi besar, teknologi tinggi, resiko juga besar. Tapi kalau
beruntung, mandi uang ! Kalau tidak beruntung malah bisa mandi lumpur
spt Lapindo. Tapi itulah panen rayanya bila tamak dan tidak menuruti
prosedur yg baku. Ibaratnya tidak pasang sabuk pengaman. Kalau tidak
ada tabrakan ya aman2 saja, begitu ada benturan, tahu rasa !
Yg semula dilihat sebesar gajah, e...e, bisa2 ternyata cuma
sebesar semut.
Ya mudah2-an saja benar2 gajah !!.

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, anton_djakarta
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Lumayan, bisa buat modal Angkatan ke V, kita rekrut aja pengangguran
 di Malaysia, dan orang2 India yang dendam sama rezim Badhawi? gmana?
 lumayan minyak segitu buat modal perang.

 ANTON


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Birokrat Larang Musik Keras, Takut Anak Muda Kritis? - PKL

2008-02-18 Terurut Topik rima
Masalah PKL, seperti kata teman di bawah, andai saat para pedagang PKL dan
penghuni di bantaran baru muncul 1-2 dan masih belum permanen, mereka
sudah dengan tegas dilarang, dan bukan dikutip 'bayaran/, ditarik iuran
bulanan, bisa pula masukin listrik, maka yakin mereka tidak menjadi
banyak, dan lebih jelas penertibannya.

Rima

=
 barangkali tindakan yang sebaknya diambil bukan pelarangan terhadap
 komunitas atau penikmat musik tersebut. tapi justru aparatnya yang
 diberdayakan dengan lebih maksimal. kejadian di bandung kemarin dapat
 dijadikan contoh. kalau saja aparat bertindak maksimal tentu korban yang
 10
 orang itu tidak akan ada.

 begitu juga dengan PKL.kalau saja pelarangan jualan itu memang dlakukan
 sedari awal mereka tentu tidak akan ada. kalau saja tidak ada oknum yang
 menarik komisi tentu mereka itu tidak marah saat digusur.

 menurut pandangan saya kesalahan bukan pada musiknya ataupun komunitasnya.
 tapi badan yang seharusnya memberikan wadahnya lah yang perlu diperbaiki.


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] 38 Persen Kehamilan Tidak Diinginkan

2008-02-18 Terurut Topik sadjuga
Rekan intelektual FPK,

Wah, wah, wah.
Pantes kualitas bangsa mayoritas rendah, lha wong anak-anak yang lahir
hanya sebagai akibat dari basic instinct.

Pantes pula manusia belum beranjak jauh evolusinya dari basic instinct.

Ada upaya kamuflase pemenuhan basic instinct ini dengan ajaran agama
tertentu.
Sekali lagi wah, wah. he...

Salam,

Sadjuga



 http://kompas.com/kompascetak/read.php?cnt=.kompascetak.xml.2008.02.16.03315835channel=2mn=4idx=4

 Jakarta, Kompas - Tidak semua kehamilan disambut baik kehadirannya.
 Badan Kesehatan Dunia memperkirakan, dari 200 juta kehamilan per
 tahun, 38 persen di antaranya merupakan kehamilan tak diinginkan.

 ”Hal itu umumnya terjadi karena gagal kontrasepsi,” kata Ketua 
 Yayasan
 Kesehatan Perempuan (YKP) Tini Hadad, Jumat (15/2) di Jakarta. Alasan
 terbanyak ingin menghentikan kehamilan adalah psikososial (57,5
 persen). Misalnya, terlalu banyak anak, anak bungsu terlalu kecil,
 takut karena ada kekerasan dalam rumah tangga, takut pada orangtua
 atau pada masyarakat.

 Studi terbaru Utomo dkk (2001) memperkirakan aborsi per tahun 2 juta
 atau 43 persen kehamilan. Riset YKP tahun 2002 di sejumlah klinik dan
 rumah sakit di sembilan kota besar di Indonesia menunjukkan, dari
 1.446 perempuan dengan KTD, sekitar 87,1 persen menikah.

 Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), dua pertiga perempuan dengan
 kehamilan tak diinginkan (KTD) menghentikan kehamilan dengan
 sengaja-40 persen di antaranya dilakukan tidak aman yang menyumbang 50
 persen kematian ibu.

 Pada Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan (ICPD) di
 Cairo tahun 1994, penghentian kehamilan tak aman diidentifikasi
 sebagai masalah kesehatan masyarakat, karenanya, negara wajib
 melindungi perempuan dari kematian akibat penghentian kehamilan tak aman.

 Banyak perempuan tetap melakukan aborsi tanpa memedulikan apakah
 caranya aman dan memenuhi standar medis. Mereka berusaha menghentikan
 kehamilan antara lain dengan ramuan tradisional, pil, pijat, dan
 lompat-lompat. Sejauh ini pemerintah belum menanggapi serius aborsi
 tidak aman.

 ”Kehamilan tak diinginkan mengakibatkan anak yang dilahirkan tak bisa
 tumbuh kembang optimal,” ujar Ninuk Widyantoro, psikolog dari YKP.
 Karena itu, perempuan dengan KTD perlu diberi konseling. (EVY)








[Forum Pembaca KOMPAS] Jakarta yang makin sumpek !

2008-02-18 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Banyak yang menarik dengan dongengan Jakarta
Tahukan dahulu bernama Jacatra ?
Tahukan bahwa garis pantainyapun maju-mundur ?

Karena banyak peta dan gambar2nya Silahkan tengok langsung :
-  Jakarta yang makin sumpek - 1. Dulu namanya JACATRA
http://rovicky.wordpress.com/2008/02/17/jakarta-yang-makin-sumpek-1/
-  Jakarta yang makin sumpek - 2. Tak se'sexy' dulu !
http://rovicky.wordpress.com/2008/02/17/jakarta-yang-makin-sumpek-1/
http://rovicky.wordpress.com/2008/02/18/jakarta-yang-makin-sumpek-2/

Hef e nais riding :P
rdp
-- 
http://rovicky.wordpress.com/
No one can monopolize the truth !


[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Tanggapan utk YJP-Undangan Diskusi YJP: Demokrasi A la Feminis

2008-02-18 Terurut Topik A.Marsiana
Untuk rekan-rekan di YJP,

  saya benar-benar tertarik untuk gabung dengan diskusi ini (juga 
diskusi-diskusi lainnya). Sayang sampai akhir bulan ini saya di Chiang Mai. 
Juga kondisi kerjaan saya yang nyaris traveling terus di pelosok maupun di 
negeri tetangga sering menyulitkan saya untuk gabung.

  Mungkin langgapan JP akan sedikit menghibur saya, apakah ada yang bisa 
memberitahu bagaimana saya bisa secara rutin mendapatkan JP?

  Terimakasih banyak  salam,


   Anna Marsiana
   HEKS - Swiss Interchurch Aid
   National Coordinator for the Tsunami Program-Indonesia
   Phone: +62-816-489-5751 or
   +62-813-702-47035
   email: [EMAIL PROTECTED]
   www.heks.ch









MGR [EMAIL PROTECTED] wrote:
  UNDANGAN

Diskusi Yayasan Jurnal Perempuan

Demokrasi A la Feminis

Gadis Arivia, Musdah Mulia, Nur Iman Subono

Jumat, 22 Februari 2008
Pukul 15.00-17.00 WIB
Yayasan Jurnal Perempuan
Jl. Tebet Barat VIII No. 27 Jakarta Selatan 12810
Telp 021. 8370-2005

Demokrasi di Indonesia adalah peluang bagi setiap pihak untuk menyalurkan 
aspirasinya. Tak terkecuali bagi mereka yang memanfaatkan prosedur demokrasi 
yang pada akhirnya beriktikad membunuh demokrasi. Seperti munculnya Perda-perda 
dan undang-undang yang diskriminatif, khususnya terhadap perempuan, yang 
mayoritas berbasis syariat. Sedangkan demokrasi di negri baru dimaknai sebagai 
penguasaan dan kemenangan terhadap prosedur demokrasi yang juga dihitung 
sebagai target dari tercapainya proses demokratisasi. Melalui penguasaan dan 
kemenangan itu segala bentuk peraturan yang diskriminatif seolah-olah lahir 
dari rahim demokrasi. Tak ada riwayat bagi kelompok minoritas yang tidak 
mungkin bisa menang dalam �demokrasi yang maskulin?macam ini: yang lebih 
mementingkan kemenangan dan menciptakan konsituen sebanyak-banyaknya dan 
sekuat-kuatnya. Sedangkan para feminis memandang demokrasi adalah peluang bagi 
terciptanya kepedulian, tolak-ukur demokrasi bukanlah kemenangan dan
penguasaan, namun tercapainya tatanan masyarakat yang bebas dari diskriminasi, 
kesetaraan (tak ada yang mayoritas dan minoritas) dan pengakuan terhadap 
keragaman. Untuk bahasan lebih lanjut tentang tema ini, ikuti diskusi Yayasan 
Jurnal Perempuan yang menghadirkan pembicara: Gadis Arivia (Pendiri Yayasan 
Jurnal Perempuan), Musdah Muliah (Ketua Umum ICRP) dan Nur Iman Subono (Pendiri 
Yayasan Jurnal Perempuan, Pemimpin Redaksi Jurnal Demokrasi Sosial)

Untuk informasi lebih lanjut kontak:
Nur Azizah
0818-064-884-63
e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Diskusi ini tidak memungut biaya sedikit pun, selain datang untuk diskusi anda 
bisa juga mendapatkan terbitan Yayasan Jurnal Perempuan: jurnal, buku, kliping 
tentang isu perempuan (dari tahun 1996), video, kaset untuk program radio 
jurnal perempuan, dll



Balasan: [Forum Pembaca KOMPAS] Sanctuary Wimar Witoelar

2008-02-18 Terurut Topik tjuk kasturi sukiadi
Ooh alangkah senang dan bahagianya manusia Indonesia seperti Wimar Witular yang 
bisa menekuni dan menikmati hobbynya habis. Sebuah kehidupan yang sangat 
luxurius. Salam perjuangan Tjuk Kasturi Sukiadi

Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:  Oleh Maria Hartiningsih
http://www.kompas.co.id/kompascetak/read.php?cnt=.kompascetak.xml.2008.02.17.02401089channel=2mn=24idx=24

Rumah bernuansa kayu, bata, dan atap sirap di atas lahan seluas 1.300
meter persegi itu terletak di daerah padat di Jalan Madrasah, Jakarta
Selatan. Halamannya memanjang dengan pohon-pohon tak beraturan. Itulah
”sanctuary” Wimar Witoelar (62), suatu ”persembunyian”, yang
suasananya dibangun oleh ruang di luar dan ruang rasa di dalam.

Dari sini saya tidak kehilangan jejak,” ujar WW, begitu ia disapa,
berjalan tertatih menuju ”singgasana” di ruang berukuran dua kali dua
meter persegi, menyatu dengan kamar tidur berukuran empat kali empat
meter di lantai dua rumah utama.

Dengan gayanya yang kocak, ia memperlihatkan cara mengamati gerak di
luar dari dua jendela kaca beraksen kayu dengan lebar masing-masing
sekitar 50 cm. Jendela itu tak terlihat dari bawah karena tertutup
rerimbunan pohon rambutan.

”Mainan saya banyak,” kata WW. Ia memperlihatkan kelengkapan kerja
serba gadgets. Meja kerjanya terkesan penuh dengan kabel semrawut,
telepon, mesin faksimile, DVD player, alat perekam suara, telepon,
hingga BlackBerry.

Lewat sambungan Internet 24 jam, ia menjelajah dunia maya untuk
browsing, chatting, blogging, menulis e-mail, dan memasukkan foto-foto
kehidupannya sejak kecil sampai yang paling mutakhir di flicker,
program blog yang ia katakan lebih bagus daripada friendster.
Sedikitnya 7.000 koleksi fotonya tersimpan di situ.

”Mainan” WW lainnya adalah televisi multisaluran. Ia langganan dua
kabel TV karena kesukaannya pada sepak bola. Ada tujuh remote control
di dekat kursi malas, termasuk untuk mengatur suhu dari dua pendingin
udara di ruangan itu.

Dari ruangan itu, ia ”mengendalikan” WW Enterprise, istilah keren
untuk seluruh kegiatannya, termasuk Intermatrix, sebuah perusahaan
konsultan public relations yang ia dirikan sekitar 14 tahun lalu.
”Saya pernah enggak bisa jalan,” ujarnya. Setahun ia duduk di kursi
roda sebelum mengikuti perawatan fisioterapi.

Anak-anaknya, Satya Tulaka (32) dan keluarganya serta Aree Widya (29)
bersama istrinya yang sedang menyelesaikan PhD-nya di Belanda tampak
ingin agar Dadadâ€dari daddy, panggilan mereka kepada WWâ€selalu merasa
nyaman di dalam ”sanctuary” itu.

Waktu bergerak bersama kehidupan yang terus berubah, dan rumah adalah
saksi yang setia.

Orang rumahan

”Saya ini orang rumahan”

Meski kegiatannya di luar berjibun, apalagi ketika menjadi juru bicara
Presiden Abdurrahman Wahid, WW selalu merindukan rumahnya. Keluarga
adalah center of life WW ketika istrinya, Suvatchara Witoelar, masih
ada, ketika anak-anak belum menikah.

Bisa dibayangkan situasi WW ketika Suvat berpulang pada 7 April 2003
dalam usia 57 tahun. Suvat merawat WW yang kena serangan jantung tahun
2001 sebelum dokter ahli saraf itu menyadari sel-sel kanker bersarang
di pankreasnya setahun kemudian. Ia hanya bertahan sembilan bulan.

Ada kabut tipis di wajah WW ketika mengungkap kenangannya pada Suvat.
Canda dan komentar politiknya yang sarkastis menyurut. Laki-laki
bertubuh besar, dengan rambut kribo dan sepatu Crocks warna orangeâ€ia
punya tiga warna ngejreng, dibelikan anaknyaâ€untuk sejenak terdiam.

Suvat yang dinikahi tanggal 27 Februari tahun 1971 konon memiliki
sifat yang sangat mirip sang ibu, Toti Soetiamah Tanoekoesoemah
Witoelar. Hangat dan penuh cinta.

Dulu, setiap hari mereka jalan pagi mengitari halaman, kemudian ke
kampung sekitar. Dulu, beranda sering diramaikan acara barbeque dengan
keluarga, kerabat, dan teman. Dulu, di rumah itu Suvat sering memberi
pelayanan gratis kepada pasien tak mampu. Dulu

Ah, semua orang juga akan pergi. Sepi. Seperti opera La Traviata, katanya.

”Tidak ada yang berubah setelah dia pergi,” ujar dia melanjutkan.

Di depan kamar mandi yang menyatu dengan ruang tidur, masih bertengger
seperangkat kosmetik perawatan wajah dan tubuh milik Suvat.

Setiap pagi ia bangun jam empat. Dadanya masih sering berpasir.

”Cengeng ya?” gumamnya.

 but one does not choose to be imprisoned by wishful dreams.

Begitu akhir catatannya yang melankolis, dikutip dari biografi WW,
yang ditulis Fira Basuki (2006).

Biografi Wimar Witoelar: ”Hell, Yeah!”* Fira Basuki itu menjadi titik
balik yang menggeser center of life WW ke ruang publik meski fungsi
rumah sebagai ”sanctuary” tak tergantikan.

WW kembali muncul meramaikan talkshow di media massa, khususnya radio
dan televisi; kembali usil dan kritis pada ketidakberesan politik
dengan gaya bertuturnya yang khas.

Ia kembali muncul di banyak acara, kembali membuat janji dengan teman
dan penggemar, dan kembali jatuh cinta entah pada siapa. Mungkin,
pada hidup dan seluruh dinamikanya.



  

Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Bubble Information PTS Konglomerat

2008-02-18 Terurut Topik mary silaban
wahmemang sebaiknya ditanyakan tuh metoda yang digunakan oleh majalah 
tersebut untuk membuat ranking universitas-universitas tersebut..
   
  Mary

deronda [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Saya sebagai orang yag terlibat dalam pendidikan agak aneh juga baca 
artikel kemarahan Rektor ITS yang ditulis di Kompas. Karena, keanehan yang 
ditulis tidak terlalu jelas apa yang salah dari pemeringkatan Globe Asia. 
Misalnya soal prosentase, apakah sudah dicek ke Globe Asia bahwa darimana 
sistem pemeringkatannya? Seharusnya sebelum tuduh UPH dan Petra, jelaskan 
argumen dulu sejelas2nya bahwa model pemeringkatan Globe Asia itu tidak dapat 
dipercaya, baru pakai contoh UPH. Pertanyaan saya, apakah Pak sudah ke UPH 
mengadakan cek dan ricek juga? Beginikah cara argumen kaum intelektual yang 
terhormat di negeri ini?

Salam damai,
Daniel

[Non-text portions of this message have been removed]



 

   
-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: HAMKA, Berislam yang Estetik

2008-02-18 Terurut Topik Erick monk ozta
Koes Plus , dipenjara atau enggak, ya akan tetap menjadi legendaris. Karena 
dipenjaranya Koes Plus nggak ngaru dengan banyaknya karya mereka. Mereka 
terkenal dan legendaris karena karyanya yg banyak dan gampang dicerna. Bukan 
karena dipenjara.
Melarang kelompok Underground juga nggak ada urusannya dengan Kelompok Geng 
Motor. Dan untuk mengkatogorikan Musik itu yg bagaimana bisa disebut 
Underground ? juga harus jelas. Tentang Penampilan mereka yg tidak anda sukai, 
itu masalah Pribadi anda. Kita tidak bisa mendiskreditkan seseorang berdasarkan 
penampilan. Yg berpenampilan Necis atau bahkan pakai  Lobe  setiap saat juga 
bukan jaminan bahwa itu orang yg baik. Jadi jangan digebyah uyah. Kasus Hamka 
dan Koes Plus serta larangan Musik Underground itu nggak sama. Jamannya nggak 
sama, trend nya juga nggak sama. Dan istilah Undergorund itu kan istilah 70 an. 
Kalau istilah sekarang lebih ke Metal atau heavy metal atau yg agak ekstrim ya 
trash metal. 
Dan budaya yg mana yg disebut budaya sendiri itu ? Pakai Blangkon dan pakai 
kain Batik ? Klenengan dan gamelan ? Budaya itu terus berubah, karena kehidupan 
manusia itu juga terus berubah. Memakai Komputer juga termasuk dari budaya 
sekarang. Dan itu apakah budaya sendiri ? Coba terangkan Budaya itu apa ? 
Budaya sendiri yg mana ? budaya asing yg mana ? karena dimata anda dan dimata 
orang lain, sesuatu itu nggak bakal kelihatan sama. 


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Bubble Information PTS Konglomerat

2008-02-18 Terurut Topik Agus Hamonangan
Pak Rizal Ramli juga member FPK, hari Jumat kemarin saya bertemu
beliau di TIM (Nonton puisi-puisi cinta, namun kurang tahu apakah
beliau masih pimred Globe Asia.

Salam,
AH

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, mary silaban [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 wahmemang sebaiknya ditanyakan tuh metoda yang digunakan oleh
majalah tersebut untuk membuat ranking universitas-universitas tersebut..

   Mary
 
 deronda [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Saya sebagai orang yag terlibat dalam pendidikan agak aneh
juga baca artikel kemarahan Rektor ITS yang ditulis di Kompas.
Karena, keanehan yang ditulis tidak terlalu jelas apa yang salah dari
pemeringkatan Globe Asia. Misalnya soal prosentase, apakah sudah dicek
ke Globe Asia bahwa darimana sistem pemeringkatannya? Seharusnya
sebelum tuduh UPH dan Petra, jelaskan argumen dulu sejelas2nya bahwa
model pemeringkatan Globe Asia itu tidak dapat dipercaya, baru pakai
contoh UPH. Pertanyaan saya, apakah Pak sudah ke UPH mengadakan cek
dan ricek juga? Beginikah cara argumen kaum intelektual yang terhormat
di negeri ini?
 
 Salam damai,
 Daniel




Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat

2008-02-18 Terurut Topik bungaran
Mengerti enggak apa yang dimaksudkan Kolusi Nepotisme. Itu perlu
dihindari. Satu sistem tidak bisa bekerja optimal jika dipengharui
sistem kekerabatan. Sistem Kekerabatan punya dampak negatif untuk
menjalankan pemerintahan yang bersih. Sistem kekerabatan pada
lingkaran kekuasaan bisa negatif satu sisi karena ada upaya untuk
melangenggkan kekuasaan.
Jabatan Kasum ABRI itu jabatan strategis, dikatakan strategis karena
membawahi 3 angkatan(Udara,Dalat,Laut). Pemilu 2009 semakin dekat
dengan demikian SBY ingin mem-pra-kondisikan Pemilu 2009 menjadi satu
yang menguntungkan bagi langengnya kekuasaan. Jika ABRI dipengaruhi
sistem konektivitas dalam keluarga maka ABRI belum mereformasi diri.
Bagaimana bisa dikatakan ABRI profesionalisme jika lingkaran
kekerabatan masih sangat mengental dalam keputusan politik. ABRI
harus bebas dari pengaruh politik. Memposisikan ipar SBY menjadi
Kasum ABRI adalah jabatan politis.




--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Eric Soesilo
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya pribadi tidak peduli walaupun semua sanak saudara presiden dan
teman2nya duduk di pemerintahan, asalkan capable dan pastinya ndak
korup / merugikan masyarakat banyak. Kalau korup langsung bawa ke
pengadilan aja.

 Best Regards,

 Eric Soesilo
 [EMAIL PROTECTED]
 0815-13-899-899


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Putri Wapres Sakit Tengggorokan

2008-02-18 Terurut Topik joena . permata
Betul sekali pendapat pak Chairil, ada teman saya anak orang berada, dan 
dia tidak pernah sama sekali  makan di Amigos ( Agak Minggir Got Sedikit 
), sekali waktu temen2 pada ngajakin dia makan disitu, ga deket2 amat deh 
ama Got nya itu, pulang makan sih ga apa2 nah malamnya, perut dia langsung 
berontak dan akhirnya harus diopname karena kena Diare dan Thypus 
 waduawww temen2 yang ngajakin dia makan langsung 
pada ketakutan ... he he
sejak itu teman2 pada ga berani lagi ngajak makan siang disembarangan 
tempat.

ajpw




chairil sanie djailany [EMAIL PROTECTED]
Sent by: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
02/19/2008 10:20 AM
Please respond to Forum-Pembaca-Kompas

 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
cc: 
Subject:Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Putri Wapres Sakit 
Tengggorokan


kalau di pikir-pikir seperti yang terlihat di banyak tayangan berita media 
televisi mungkin lebih baik sejak masih kanak-kanak dibebaskan saja ya 
anak-anak bermain di air genangan banjir yang kotor seperti contoh di 
jakarta atau bermain lumpur di sawah pedesaan agar memiliki kekebalan 
tubuh yang lebih baik daripada mereka-mereka yang berkembang dalam 
pengawasan kehidupan hygienis dalam rumah.


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Ibu kota negara atau pusat bisnis yang pindah dari Jakarta?

2008-02-18 Terurut Topik Haniwar Syarif
Kenapa sih SAUDAGAR dianggap jelek...


Nabi Muhammad adalah SAUDAGAR  ..dan beliau  arif ...sekali...,


Saya tentu tidak ingin menyeret diskusi ini ke arah agama yg banyak 
penganut yg dogmatis...


tapi ..saya banyak bergaul dgn kalangan saudagar...dan sangat tidak 
sependapat dgn pendapat ROBAMA ini..


, mungkin yg dia maksud   bukan saudagar.. tapi renternir..

kalo sdh begitu kita juga bis abilang..

nggak mungkin birokrat itu arief..


atau nggak mungkin  militer punya kearifan...

tentu dgn definisinya masing maisng sambil melihat pengalaman masing masing..


Say menolk cap negatip ttg saudagar ...

Salam

Hnaiwar




At 10:34 AM 2/19/2008, you wrote:

Mas Sugri yang baik,
 Politik kearifan tidak akan pernah lahir dari SAUDAGAR, beda 
 tuntutan dan habitatnya.

   salam, robama.


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat

2008-02-18 Terurut Topik rzain
Di mana2 kalau jadi Presiden pasti sebelumnya sudah punya sanak
saudara yang menduduki jabatan penting. Kita2 juga punya sanak
saudara selevel.



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Eric Soesilo
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya pribadi tidak peduli walaupun semua sanak saudara presiden
dan teman2nya duduk di pemerintahan, asalkan capable dan pastinya
ndak korup / merugikan masyarakat banyak. Kalau korup langsung bawa
ke pengadilan aja.

 Best Regards,

 Eric Soesilo
 [EMAIL PROTECTED]
 0815-13-899-899


[Forum Pembaca KOMPAS] Re: KOMPAS menggunakan wikipedia sebagai referensi(?)

2008-02-18 Terurut Topik anton_djakarta
Buat aja orang-orang akademis itu penelitian sendiri tentang
keabsahan Wikipedia, trus bikin kuantitatif tingkat deviasi
keabsahannya. Daripada kebanyakan omong sah atau tidak, jadi tiap
universiti ada benchmarknya. Gitu aja kok Repot!

ANTON


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Patrick
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya sangat sepakat sekali dgn opini Aryo. Jujur saja, saya banyak
 mengutip dari wikipedia ketika saya mengerjakan skripsi. Namun, hal
 itu juga sebenarnya masih (bahkan sampai sekarang) menyulut
 kontroversi di kampus saya. Banyak sekali dosen yang kontra
terhadap
 wikipedia sebagai referensi akademis.

 Memang wikipedia adalah produk internet user-generated content.
 Berbagai informasi yang terdapat di wikipedia memuat sumber
referensi,
 tapi ada juga yang disajikan tanpa referensi yang jelas bahkan sama
 sekali tanpa referensi!

 Untuk keperluan akademis, seperti halnya penulisan karya-karya
ilmiah,
 pilihlah artikel dalam wikipedia yang menampilkan referensi
 sejelas-jelasnya. Kaidah pengutipan juga harus diikuti secara
 konsisten, misalnya penulisan informasi/data  yang sebenarnya juga
 merupakan kutipan dalam wikipedia. Jadi, tidak perlu mengeluarkan
 fatwa bahwa wikipedia haram utk dikutip.

 Salam hangat,

 Patrick Hutapea


[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Ibu kota negara atau pusat bisnis yang pindah dari Jakarta?

2008-02-18 Terurut Topik anton_djakarta
Ngomong-ngomong masalah Inlaander, Tahun 1965 akhir Bung Karno maki-
maki habis Golkar sebagai Inlaander, nggak pantes ikut
revolusi...mau tahu nggak isi pidatonya?

ANTON


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, sugri_soe
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Secara ide saya setuju banget dengan pendapat pa Robama, yakni
 perlunya perubahan sikap dan mindset bangsa ini menjadi manusia
 merdeka, bukan bermental inlander yang mengidap penyakit
imperiority
 complex (maaf kalau bahasanya kasar). Tapi saya ragu melihat
benang
 merahnya dengan pemindahan ibu kota yang memang buatan Londo. Saya
 kira perubahan mental akan lebih efektif melalui Pendidikan yang
 Benar dan kita memiliki presiden yang membanggakan, yang PD kalau
 berhadapan dengan bangsa asing, ya mungkin yang seperti BK, tokoh
 yang saya dan Pak Robama kagumi.

 Lepas dari itu semua, setiap muncul nama Roch Basoeki
Mangoenpoerojo
 saya selalu ingat saat saya menjadi pendengar Mimbar Demokrasi,
 dimana Pak Roch sering pidato, sebelum Tragedi Juli 1996.

 Salam hangat
 Sugri


RE: [Forum Pembaca KOMPAS] KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat

2008-02-18 Terurut Topik Yuliati Soebeno
CENDANA INK = kekuasaan adalah dalam segala tender NEGARA:  untuk hasil 
tambang; hutan dan pertanian (Monopoli Cengkeh; Jeruk Kalimantan, etc), semua 
tertuju ke anak dan cucu Presiden sebelumnya.
   
  CIKEAS INK = Posisi-posisi yang bisa melindungi kedudukan Presiden ditujukan 
untuk SANAK KELUARGA.
   
  Penduduk Indonesia lain-nya yang mempunyai title sarjana; dan professor, dll; 
dan juga yang telah menimba ilmu diluar negri, jangan berharap mendapatkan 
posisi yang ideal. Karena posisi yang afdol tidak UNTUK UMUM. Hanya untuk 
SPECIFIC REQUIREMENT (President's closest family only).
   
  Salam,
  Yuli

Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Saya pribadi tidak peduli walaupun semua sanak saudara presiden dan teman2nya 
duduk di pemerintahan, asalkan capable dan pastinya ndak korup / merugikan 
masyarakat banyak. Kalau korup langsung bawa ke pengadilan aja.

Best Regards,

Eric Soesilo
[EMAIL PROTECTED]
0815-13-899-899

Sent from my E61i
With Indosat Blackberry


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat

2008-02-18 Terurut Topik Bambang Riyanto
Bung Eric, 
yang ditakutkan bukan saja masalah korupsinya, tapi nepotismenya. Karena ipar, 
kemungkinan untuk mengakomodir kepentingan saudaranya menjadi terbuka. Ini yang 
dipermasalahkan. Katakanlah dia capable, tidak korup, tapi policy yang dia 
ambil apakah untuk kepentingan luas atau sekedar menjawab kepentingan status 
quo. Jadi bukan hanya masalah korupsinya, tapi juga hal lain yang bisa 
berakibat dari hubungan kekeluargaan. Kalau tetap mengedepankan kepentingan 
luas diatas kepentingan saudara, yang kebetulan sedang berkuasa, ya oke 
saja...Ini yang mesti dipertegas.

riyanto

- Original Message 
From: Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED]
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, February 19, 2008 10:36:51 AM
Subject: RE: [Forum Pembaca KOMPAS] KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat

Saya pribadi tidak peduli walaupun semua sanak saudara presiden dan teman2nya 
duduk di pemerintahan, asalkan capable dan pastinya ndak korup / merugikan 
masyarakat banyak. Kalau korup langsung bawa ke pengadilan aja.

Best Regards,

Eric Soesilo
[EMAIL PROTECTED]
0815-13-899-899

Sent from my E61i
With Indosat Blackberry


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Putri Wapres Sakit Tengggorokan

2008-02-18 Terurut Topik ghozan_gmail
suka nonton si bolang ..
saya suka sekali dengan tayangan ini
ada juga kl ndak salah kampung bolang di subang...kl ndak salah...

h...asyik sekali.
jd inget dulu..suka main 
egrang.nekeran..gupaksodor...gelatik.dst.

sekarang mana ada maenan gituan.

kl toh ada sudah dikemas seperti di subang tsb(kl ndak salah)kan harus 
bayar..

dulu kl mau main layangan...lari sebnetar kebelakang...ambil sebilah 
pohon bambucari benang jahitnya emak.lari ke tempat sampah cari 
plastik kresek gede...udah deh jati layangan...awet lagi tahan hujan.

back.

coba sekali2 tayangan bolang.memperlhatkan betapa bocah yang batuk...and 
pilek juga asyik maen di kali...diswah..kehujanan...dll...tetep sehat.

lah disini..dilarangawas nanti tambah sakitampun deh.

kl sudah begitu ributnya alang kepalang.
cari deh dokter spesialis anak paling top di kota..

eh...pulang2 bawa segepok obat yang jaka sembung...ampun dech...

h...paparan eso(efek samping obat) kl diteliti mungkin sungguh sangat 
luar biasa di endinesia
wabil khusus overdosis AB(antibiotik)...dalam pengukuhan guru besar FK 
UGMProf. Iwan Dwirahasto ..sungguh sangat memprihatinkan.

salam sehat,
ghz



- Original Message - 
From: chairil sanie djailany [EMAIL PROTECTED]
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, February 19, 2008 10:20 AM
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Putri Wapres Sakit Tengggorokan


 kalau di pikir-pikir seperti yang terlihat di banyak tayangan berita media 
 televisi mungkin lebih baik sejak masih kanak-kanak dibebaskan saja ya 
 anak-anak bermain di air genangan banjir yang kotor seperti contoh di 
 jakarta atau bermain lumpur di sawah pedesaan agar memiliki kekebalan 
 tubuh yang lebih baik daripada mereka-mereka yang berkembang dalam 
 pengawasan kehidupan hygienis dalam rumah.


[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kita lebih kaya dari Arab Saudi? (ditemukan cadangan minyak raksasa di Indonesia)

2008-02-18 Terurut Topik Golden Horde
Bagaimana jadinya, kalau Indonesia  menang perang melawan  Amerika ? 
Tentara Amerika  tidak akan berhasil  merebut Jakarta  sebagai 
Ibukota lawannya.

Jakarta bukanlah  seperti Baghdad yang mudah direbutnya, tank-tank 
Amerika akan mogok ditengah jalan karena banjir, pesawat  Amerika 
juga tidak bisa mendarat membawa pasukannya di  Bandara Cengkareng  
yang terendam !

Gautama Harsha
-
 In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, wal.suparmo 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Salam,
 Pengalaman diserang dan dikalahkan oleh Amerika adalah Jerman dan
 Jepang.Karena bermilyard dollar Amerika di kucurkan ke negara2
 tersebut, mereka sekarang TOP dunia dalam perekonomian.Demikian juga
 dengah Irak telah dibiayai milyaran dollar dan sekarang tergantung
 kepada pemintahan mereka sendiri apa dapat menfaatkannya atau tidak
 seperti Jerman dan Jepang.Mungkin idee ini tidak begitu jelek untuk
 Indonesia supaya dapat  sekaligus keluar dari keterpurukan ekonomi?
 Wasalam,
 Wal Suparmo




[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Subang

2008-02-18 Terurut Topik Bambang Riyanto
Waduh Pak Ghozan,
jadi kangen dengan suasana tak terlupakan di Subang. Dulu di pertengahtan tahun 
90an, pernah ke Subang sama teman2 ke rumah orang tua kakak iparnya teman saya 
(hehehejangan bingung ya...). Rumahnya di desa, melewati kebun teh. Di 
belakang rumahnya agak ke bawah ada sungai lumayan besar, yang dangkal dan 
berbatu2. Airnya jernih, dingin. Wah, nyaman sekali...sekali waktu kita makan 
bersama di dekat sungai, tidak lupa dengan lalapan segargilasalah satu 
kenangan indah di Subangentah sekarang seperti apa, karena cuma sekali 
kesana

riyanto


- Original Message 
From: ghozan_gmail [EMAIL PROTECTED]
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, February 19, 2008 11:05:50 AM
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Putri Wapres Sakit Tengggorokan

suka nonton si bolang ..
saya suka sekali dengan tayangan ini
ada juga kl ndak salah kampung bolang di subang...kl ndak salah...

h...asyik sekali.
jd inget dulu..suka main 
egrang.nekeran. .gupaksodor. ..gelatik. dst.

sekarang mana ada maenan gituan.. ...

kl toh ada sudah dikemas seperti di subang tsb(kl ndak salah)kan harus 
bayar..

dulu kl mau main layangan...lari sebnetar kebelakang.. .ambil sebilah 
pohon bambucari benang jahitnya emak.lari ke tempat sampah cari 
plastik kresek gede...udah deh jati layangan...awet lagi tahan hujan.

back.

coba sekali2 tayangan bolang.memperlh atkan betapa bocah yang batuk...and 
pilek juga asyik maen di kali...diswah. .kehujanan. ..dll...tetep sehat.

lah disini.. dilarang. ...awas nanti tambah sakitampun deh.

kl sudah begitu ributnya alang kepalang .
cari deh dokter spesialis anak paling top di kota..

eh...pulang2 bawa segepok obat yang jaka sembung...ampun dech...

h...paparan eso(efek samping obat) kl diteliti mungkin sungguh sangat 
luar biasa di endinesia... .
wabil khusus overdosis AB(antibiotik) ...dalam pengukuhan guru besar FK 
UGMProf. Iwan Dwirahasto ..sungguh sangat memprihatinkan. 

salam sehat,
ghz


[Forum Pembaca KOMPAS] Re: KOMPAS menggunakan wikipedia sebagai referensi(?)

2008-02-18 Terurut Topik si_andi
Setahu saya ensiklopedia itu tidak boleh mencantumkan original
research dan pendapat pribadi. Jadi artikel di ensiklopedia,
sedalam apapun, pastilah cuma semacam rangkuman dari pandangan-
pandangan yang berlaku di dunia akademis.

Mungkin mengutip ensiklopedia untuk tulisan akademik itu sama halnya
seperti bilang kalau anda mengaku sedang mempelajari Led Zeppelin,
tapi tahunya Stairway to Heaven itu dinyanyikan Led Zeppelin dalam
album kompilasi The Best of 1970s Hard Rock; soalnya anda tidak
tahu nama albumnya Zeppelin yang memuat lagu itu.

Kalau Wikipedia itu semacam The Best of 1970s Hard Rock juga, tapi
bukan keluaran Aquarius atau Atlantic Record, melainkan direkamin
dari koleksi kaset tetangga yang kebetulan tape recordernya model
yang double-deck. Bunyinya kresek-kresek dan yang lagu yang penting-
penting dari Black Sabbath dia tidak punya.

Andi

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, vida_junita
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Yup.
 Bahkan saya pernah membaca bahwa ada beberapa ketentuan (saya
kurang
 tahu di universitas mana karena waktu itu saya hanya membaca di
 forum2 dan dibenarkan oleh beberapa orang lainnya) yang mengatakan
 bahwa sebenarnya mengutip ensiklopedia (termasuk yang sekelas
 ensiklopedia Britannica) adalah BIG NO NO. (Tidak hanya wikipedia
 yang sifatnya ensiklopedia terbuka). Katanya, ensiklopedia
sendiri
 sudah dianggap sebagai sumber sekunder.

 Mungkin ada yang bisa memberi pendapat apakah ketentuan tersebut
 berlaku cukup umum?

 Menurut saya pribadi, penggunaan wikipedia sebagai sumber referensi
 kalau cuma di tingkat milis yang lebih bersifat tukar pendapat
 secara informal, mungkin masih bisa dibenarkan.

 Tapi kalau sudah pada tingkat berita ataupun kajian akademik,
kutipan
 wikipedia seharusnya tidak berlaku SAMA SEKALI. Ibaratnya kalau ada
 murid yang malas (dan setengah konyol), bisa saja dia mengedit isi
 wikipedia sesuai dengan pendapatnya dan kemudian mengutipnya.

 Salam,


 Vida
 http://www.bebekrewel.com


[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Birokrat Larang Musik Keras, Takut Anak Muda Kritis? - PKL

2008-02-18 Terurut Topik anton_djakarta
Iya, yang dipenjara itu mustinya penyelenggaranya yang tolol bukan 
maen bredel musiknya, kok bisa-bisanya ngadain aliran musik di sebuah 
gedung yang relatif sempit, apa nggak ada lapangan atau gmana? dulu 
tahun 1997 saya juga pernah nemenin temen main musik, tahun segitu 
jamannya Hard Core, maennya di Taman Maluku Bandung. Nyante aja nggak 
ada apa-apa...

Saya rasa pencopotan dua anggota polisi juga udah tepat. Pihak 
penyelenggara yang tolol itu harus diseret ke televisi dah, 
diwawancarain. Kalau musiknya dilarang, kenapa Musik Ungu kagak 
dilarang, lha korbannya sama aja 10-11, yang 10 Ungu yang 11 
Underground.Pihak penyelenggara mustinya tahu lansekap sosiologis dan 
psikologis peminat musik Underground dan buat setting yang tepat. Dulu 
jamannya Bon Jovi manggung di Ancol, banyak anak Priok dateng nggak 
ada duit, tapi keamanan beres-beres aja, sampai ada beberapa anak yang 
mau nyebur ke laut nyusup ke panggung di belakang, kebetulan ada tiga 
pos penjagaan di Ancol, pada waktu itu.

ANTON


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Erick monk ozta 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bukan Musiknya yg salah, tapi cara mengelola pertunjukannya yg 
mungkin salah. Musiknya salah apa ? karena bukan karena musiknya ada 
korban 10 orang mati. Tapi karena ketidakbecusan orang yg mengurus 
pertunjukan jadilah kejadian itu. Kecuali, kalau 10 orang mendadak 
meninggal, karena mendengar musik jenis ini, misalnya. Itu musiknya yg 
salah. Jadi jangan disalahin musiknya. Musik itu karya seni. Yg 
mengelolalah yg patut dipersalahkan. Pintu masuknya bagaimana, berapa 
pintu masuknya supaya nggak sesak. Keamanannya cukup nggak ? hal hal 
seperti itu yg nggak diperhatikan penyelenggara. 
 Bukan salah Musiknya. Musiknya nggak salah apa apa.





Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Winasa untuk Presiden RI 2009

2008-02-18 Terurut Topik aries cathlea
Hanya usul saja, sebaiknya sebelum dicalonkan menjadi Presiden thn 2009 
sebaiknya menjadi Gubernur Bali dulu saja. Jika hasilnya sama dengan beliau 
sebagai Bupati Jembrana, kenapa tidak?

  - Original Message - 
  From: Rusdi Mathari 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, February 19, 2008 10:22 AM
  Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Winasa untuk Presiden RI 2009


  Usul Ikranegara menarik dan perlu didukung. Di milis Lingkar Ilmuwan
  Sosial Indonesia, aktor yang kini tinggal di Amerika Serikat itu
  mengusulkan agar mulai mewacanakan I Gede Winasa sebagai calon
  Presiden RI 2009. Alasan Ikranegara sederhana: Di Jembrana, Bali,
  Winasa menggunakan uang negara hanya untuk kepentingan rakyat dan
  bukan untuk kepentingan pribadi. Siapa Winasa?

  Oleh Rusdi Mathari
  LAHIR di Denpasar 9 Maret 1950, Winasa adalah doktor lulusan
  Universitas Airlangga, Surabaya, yang menjabat sebagai Bupati Jembrana
  sejak 2000. Pembawaannya kalem, tidak mentang-mentang, dan selalu
  menyenangkan. Semenjak menjabat Bupati Jembrana, sejumlah terobosan
  yang sangat pro rakyat, banyak dilakukan Winasa. Dialah kepala daerah
  pertama dan mungkin satu-satunya di Indonesia yang membebaskan seluruh
  biaya pendidikan dari SD hingga SMU. Benar-benar gratis, bukan
  retorika seperti yang dilakukan di beberapa daerah termasuk DKI
  Jakarta. Semua sekolah negeri di Jembrana, sama sekali tak ada
  pungutan atas nama apa pun dari sekolah.

  Para siswa yang berasal dari keluarga tak mampu dan bersekolah di
  swasta, Pemkab Jembrana memberikan beasiswa bagi mereka, tanpa syarat
  apa pun. Kebijakan Winasa itu bertentangan dengan pemberian beasiswa
  yang lazim selama ini, yang hanya memberikan subsidi kepada para murid
  yang berprestasi. Semua itu dimungkinkan, karena Winasa benar-benar
  menjalankan amanat UUD 1945: menganggarkan biaya untuk pendidikan
  minimal 20 persen. Di Jembrana, Winasa bahkan menganggarkan dana untuk
  pendidikan hingga 34 persen dari APBD.

  Jika ada warga sakit apalagi yang tidak mampu, tak perlu takut tidak
  bisa berobat karena semua dokter di Jembrana telah diinstruksikan
  memberikan pelayanan gratis berikut pemberian obat-obatnya. Dan
  orang-orang miskin yang kemudian berobat di rumah sakit, benar-benar
  dirawat layaknya orang yang membayar dan sama sekali tidak dipungut
  uang apa pun. Bandingkan kenyataan itu, misalnya dengan kebijakan di
  DKI Jakarta, di mana banyak orang miskin yang berobat gratis ke rumah
  sakit lalu dipersulit, disepelekan dan kemudian masih dipungut
  macam-macam biaya.

  Untuk pengurusan dokumen kependudukan, mulai dari KTP, kartu keluarga,
  akta kelahiran, dan sebagainya juga dikeluarkan secara gratis dan
  ditambah dengan asuransi kematian. Di DKI Jakarta, menurut aturan,
  pembuatan dan perpanjangan KTP memang gratis. Namun sudah bukan
  rahasia lagi, petugas di kelurahan dan kecamatan masih sering mengutip
  uang dari warga untuk keperluan semacam itu, atau urusannya jadi
  berbelit. Sementara para pejabat di atasnya juga seolah merem,
  pura-pura tidak tahu praktek pungli di kelurahan dan kecamatan, juga
  di kantor walikota

  Petani di Jembrana juga bisa sedikit menyimpan hasil taninya, karena
  di sana mereka dibebaskan untuk membebaskan PBB sawah. Para petani itu
  juga diberikan dana talangan pada saat musim panen tiba. Winasa bahkan
  mengupayakan terobosan dalam penyediaan kesempatan kerja dengan cara
  penguatan profesi yang sudah ada di bidang pertanian dengan memberikan
  fasilitas modal melalui dana bergulir dan mengikutsertakan mereka
  dalam program magang ke Jepang dan Malaysia dan beberapa negara lain.
  Tentang keunggulan Pemkab Jembrana dan keberpihakan Winasa terhadap
  kesejahteraan rakyat, selengkapnya bisa dilihat di
  http://www.winasa.info atau www.jembranakab.go.id.

  Tahun ini Winasa mendapat penghargaan Tiga Pilar Award 2007 dari Tiga
  Pilar Kemitraan, forum penggiat anti korupsi yang digagas oleh
  multistakholder tiga unsur yakni penyelenggara pemerintahan, dunia
  usaha dan masyarakat madani (civil society). Di dalamnya ada unsur
  KADIN, Kementerian PAN, Masyarakat Transparansi Indonesia, Indonesia
  Procurement Watch, Indonesia Partnership dan Transparancy
  International Indonesia. Oleh Tiga Pilar Kemitraan, Winasa dinilai
  memiliki semangat anti korupsi yang luar biasa yang berhasil
  membersihkan pemerintahannya dari upaya korupsi.
  Winasa juga dinilai telah berhasil menerapkan manajemen pemerintahan
  yang terbukti mampu mencegah upaya korupsi serta mendorong lembaga
  pemerintahan lainnya untuk mencegah korupsi seperti halnya Jembrana.
  Penularan anti korupsi selalu dilakukannya pada saat memberikan
  penjelasan kepada tamu-tamunya yang melakukan studi banding ke
  Jembrana yang jumlahnya mencapai 900 kunjungan. Di tengah kondisi
  bangsa yang saat ini seakan dipenuhi oleh koruptor, Pak Winasa layak
  menjadi panutan bagi masyarakat dan pemimpin bangsa, kata Zulfikar
  Albar, Sekjen Tiga Pilar 

[Forum Pembaca KOMPAS] Gebrakan Pertama(?) Kapolda Jabar

2008-02-18 Terurut Topik Sidik Permana
Seminggu yang lalu, di milis ini dibahas tentang wawancara dengan 
Kapolda Jabar yang sangat menjanjikan dan membesarkan hati kita 
semua. Berikut ini adalah gebrakan pertama (?) Bapak Kapolda, yang 
semoga akan diikuti oleh gebrakan-gebrakan berikutnya. Maju terus 
Pak Kapolda!

Salam, 
Sidik

Catatan: 
Mohon maaf bukan dari KOMPAS


Pikiran Rakyat, 18 Februari 2008. 
http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=beritadetailid=12372 

Penyelewengan BBM Bersubsidi Terbesar Berada di Kab. Bogor
132,1 Ton BBM Ilegal Disita
 
Sebanyak 132,1 ton bahan bakar minyak (BBM) ilegal disita Polda 
Jabar dalam rangka Operasi Pengamanan Distribusi BBM yang dilakukan 
pada Jumat (15/2). Dalam operasi yang dipimpin langsung oleh 
Wakapolda Jabar Brigjen Pol. Suprihadi Usman itu, turut diamankan 55 
tersangka.

Ratusan ton BBM ilegal yang disita tersebut terdiri dari 103,89 ton 
minyak tanah, 28,21 ton solar, 16 ton oli palsu, 1 jeriken residu, 
dan 56 jeriken irex (minyak oplosan). Selain menyita BBM ilegal, 
polisi juga menyita belasan mobil tanki, puluhan drum, dan menyegel 
sebuah laboratorium pembuatan oli bekas yang berlokasi di Bogor.

Hal itu diungkapkan Kapolda Jabar Irjen Pol. Susno Duadji di Kantor 
Unit Pemasaran III Pertamina Cabang Bandung, Jln. Wirayuda, Minggu 
(17/2). Operasi ini dilakukan sehari setelah penandatanganan 
kesepakatan bersama antara Polri dengan Pertamina soal pengamanan 
pengusahaan Pertamina, pada Kamis 14 Februari lalu. Operasi 
dikhususkan pada razia BBM bersubsidi untuk rakyat yang dipakai oleh 
industri, kata Susno.

Operasi pengamanan dilakukan di 12 kabupaten di seluruh Jawa Barat 
yang berpotensi terjadi penyelewengan penggunaan BBM bersubsidi 
untuk dioplos dengan solar atau bensin, karena terdapat banyak 
industri. Daerah-daerah itu antara lain di wilayah Priangan Timur, 
Sumedang, Subang, Bogor, Purwakarta, Karawang, dan Indramayu.

Dari beberapa daerah itu, penyelewengan terbesar penggunaan BBM 
bersubsidi ditemukan di wilayah Polres Bogor. Di sebuah tempat di 
Kab. Bogor, polisi menemukan 26 ton minyak tanah, 7 ton solar, dan 9 
ton oli palsu Pertamina. Masih di tempat yang sama, polisi menemukan 
sebuah pabrik dan laboratorium yang dipakai untuk memproduksi oli 
palsu Pertamina seluas 1 hektare.

Sementara itu, di Kota Banjar, polisi berhasil menangkap satu mobil 
truk tanki bermuatan solar yang diduga akan menuju Cilacap untuk 
dijual ke nelayan dan industri. Dalam penangkapan itu, polisi 
mengamankan seorang warga sipil dan dua oknum anggota TNI AL yang 
mengawal perjalanan tanki itu.

Menurut Kapolda, para tersangka terancam dijerat dengan Undang-
Undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, sedangkan ancaman 
hukumannya tergantung pasal yang dilanggar. Ada denda cukup tinggi 
hingga mencapai Rp 5 miliar, dan hukuman penjara hingga 5 tahun, 
katanya.

Untung besar

Menurut Kapolda, modus operandi yang dilakukan pelaku dalam 
penyelewengan BBM bersubsidi bermacam-macam, antara lain mengoplos 
(mencampur) minyak tanah dengan solar atau bensin, lalu menjualnya 
ke industri. 

Selain dijual ke sejumlah industri di wilayah Jabar, BBM bersubsidi 
itu juga dijual ke provinsi lain seperti Jawa Tengah.

Operasi pengoplosan bisa terjadi di mana saja, mulai di pangkalan 
hingga di jalan tol. Transaksi dan pengoplosan di jalan tol, kami 
temukan di daerah Karawang. Ini diduga telah berjalan sejak lama, 
kata Kapolda.

Susno menduga, transaksi ilegal BBM bersubsidi itu melibatkan 
anggota polisi. Kecurigaan kami sudah ada terhadap beberapa orang. 
Tetapi, tidak bisa kami ungkapkan karena masih dalam penyelidikan. 
Pada waktunya nanti pasti kami beberkan. Bisnis ilegal ini memang 
menggiurkan karena keuntungannya bisa tiga kali lipat. Lebih untung 
daripada bisnis narkoba, ujarnya.

Mengungkap transaksi ilegal BBM bersubsidi, kata Kapolda, sangat 
mudah. BBM bersubsidi hanya untuk rakyat kecil. Sementara untuk 
industri, pakai BBM industri yang harganya tiga kali lipat dari BBM 
bersubsidi. Kita tinggal minta data dari Pertamina dan Departemen 
Perindustrian, perusahaan mana saja yang membeli BBM industri dari 
Pertamina. Kalau ternyata perusahaan itu tidak terdaftar, artinya 
dia membeli dari pasar gelap melalui transaksi ilegal. Mudah kan? 
ucapnya.

Oleh karena itu, Susno mengimbau perusahaan yang masih membeli BBM 
dari pasar gelap, untuk segera berhenti. Kalau tidak, kita libas, 
ujarnya menegaskan.

Sementara itu, Sekretaris Perseroan PT Pertamina Sudirman Said 
mengatakan, hingga saat ini Pertamina belum mengalkulasi potensi 
kerugian akibat transaksi ilegal tersebut. Yang pasti, ini 
membuktikan bahwa pasokan minyak tanah di Jabar sangat mencukupi, 
tidak langka. Yang terjadi adalah pergeseran penggunaan secara tidak 
resmi. Dengan adanya kesepakatan dengan Polri soal pengamanan 
pengusahaan, kami berharap transaksi ilegal dan pengoplosan BBM 
bersubsidi bisa ditekan atau bahkan dihilangkan, sehingga tidak lagi 
ada berita antrean minyak tanah, katanya. 

Merugikan negara


RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Ibu kota negara atau pusat bisnis yang pindah dari Jakarta?

2008-02-18 Terurut Topik Erick monk ozta
Nggak ada yg jelek dengan saudagar. Pedagang, peniaga atau Businessman kalau 
sebutan sekarang. Mungkin yg dimaksud saudara Robama adalah sesuatu pandangan 
yg mungkin memberikan banyak contoh tentang politik kearifan yg mungkin belum 
ditunjukkan oleh Kaum Saudagar yg menceburi bidang politik di Indonesia. 
Mungkin saudara Robama juga punya alasan kuat kenapa dia berkata begitu. 
Mungkin karena banyaknya kaum saudagar yg terjun ke dunia politik dan cenderung 
 Menyaudagarkan Politik .Tapi memang pada dasarnya nggak ada yg jelek dan 
salah dari seorang saudagar, asalkan, selama dia berpolitik, atau memimpin, 
tidak mengeluarkan jurus jurus Saudagaran. Karena konotasi Saudagar itu mencari 
untung. Itu kerjaan mereka. Kulak, menjual dengan mengambil untung. Itu 
saudagar. Nah kebetulan Politik tidak seharusnya seperti itu, dan banyak 
kejadian di Indonesia yg berakhir seperti itu. Mungkin itu salah satau alasan 
saudara Robama.Yang merekatakutkan kan, Saudagar yg berpolitik, terus mencari 
peluang  Saudagaran dengan kendaraan politik. Itu saja. Tapi nggak semua 
seperti itu. Dan seorang saudagar juga berhak dan mempunyai kesempatan yg sama 
untuk berpolitik. Dan kelihatannya, sekarang sedang menjadi Trend. ya monggo.
Tentang Nabi, selain sebagai seorang saudagar, dia kebetulan juga seorang 
Stateman.
 


[Forum Pembaca KOMPAS] Tendang Murid, Guru SD Ditahan

2008-02-18 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://www.kompas.co.id/kompascetak/read.php?cnt=.kompascetak.xml.2008.02.19.02063566channel=2mn=8idx=8

Bogor, Kompas - Sanan (50) sudah delapan hari menjalani penahanan di
sel Kepolisian Sektor Sukaraja. Penyebabnya, guru kelas IV SD Negeri
Cilebut 3, Bogor, itu dilaporkan Timbul Hasudungan (41) dengan
sangkaan Sanan telah menendang pantat MYA (10), anak Timbul yang
bersekolah di SDN tersebut.

Saya sekarang hanya bisa pasrah. Sejak awal bertemu dengan orangtua
MYA di sekolah, saya sudah mohon ampun. Tidak ada niat saya
mencelakakan MYA. Saya memang mengusir anak itu untuk keluar kelas
dengan kaki, kata Sanan yang ditemui di kantor polisi, Senin (18/2).

Ny Rosita, ibunda MYA, mengatakan, dia melaporkan Sanan ke polisi
karena menilai tidak ada niat baik dari Sanan untuk menyelesaikan
masalah. Namun, dirinya membantah jika dianggap memeras Sanan sampai
puluhan juta agar laporannya tidak berlanjut ke polisi.

Menurut Rosita, yang benar dirinya meminta uang pengobatan bagi
anaknya sebesar Rp 6 juta. Biaya sebesar itu adalah hasil negosiasi
antara dirinya dan pihak Sanan.

Saat saya menemui guru itu di sekolah hari Sabtu (9/2), sehari
setelah anak saya ditendangnya, dia meminta maaf dengan congkak. Dia
sama sekali tidak menanyakan kondisi anak saya. Sampai hari ini anak
saya tidak bisa duduk, pantatnya bengkak. Hasil rontgen ternyata
tulang ekornya bengkok, tutur Rosita.

Bersedia memaafkan

Siang kemarin, Sanan dibesuk sekitar 20 guru di Kabupaten Bogor yang
bersimpati pada kasusnya. Kepala UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan
Sukaraja, Syaefudin, dan seorang stafnya, juga menemui Sanan.

Para guru rata-rata enggan saat diminta komentarnya. Saya hanya bisa
prihatin kenapa kasusnya bisa jadi begini, kata Safruddin, salah
seorang guru.

Menurut Syaefudin, dirinya akan menemui keluarga korban. Sebagai
atasannya, kami ingin membela anak buah, tetapi kami pun harus
mempertimbangkan kondisi korban, katanya.

Sanan dengan suara bergetar berharap keluarga korban mau memaafkan
dirinya. Saya juga berharap atasan saya dapat membantu karena saya
ingin tetap mengajar. Saya mengajar di SDN Cilebut 3 dari tahun 2006,
tetapi jadi guru sudah 16 tahun. Saya tidak pernah mengajar dengan
kekerasan. Saya benar-benar khilaf, tidak ada niat menendang dia,
tutur guru kelas IV itu.

Peristiwa penendangan terhadap MYA terjadi di depan pintu kelas II
pada Jumat (8/2) sekitar pukul 10.00. Orangtua MYA melaporkan
peristiwa itu ke polisi, Sabtu siang. Polisi akhirnya menangkap Sanan
di rumahnya, di Tanah Sareal, Sabtu sore.

Tersangka terkena Pasal 80 UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak atau Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan, kata
Kepala Polsek Sukarja Ajun Komisaris Hendro.

Pada Jumat itu, menurut Sanan, di ruang kelas II, yang bersebelahan
dengan ruang kelas IV, sangat gaduh. Ia pun mendatangi kelas itu
dengan maksud untuk meredakan kegaduhan karena mengganggu proses belajar.

Namun, kata Rosita, saat itu MYA bersama teman-temannya ingin melihat
ke dalam kelas II karena ada anak yang berkelahi. Setelah diusir guru
itu dengan ditendang, MYA kesakitan.

MYA lalu minta izin ke wali kelasnya untuk pulang karena sakit. Saya
baru tahu kondisi anak saya Jumat malam, sepulang kami dari kantor.
Badan anak saya sudah panas tinggi dan tidak mampu duduk, ujarnya. (RTS)



[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Budaya Asli Indonesia

2008-02-18 Terurut Topik Erick monk ozta
Sebuah ulasan yg arif dari Mas Haniwar, dan saya menghormati itu. Saya seorang 
musisi, seorang angkatan 70, dan saya pecinta budaya Asli Indonesia, terutama 
yg berbau Ehtnik, dari gamelan sampai Reog.mungkin seperti mas Haniwar juga, 
dan saya juga kurang suka acara ugal ugalan, walaupun pernah muda. Pernah 
nakal, tapi sikap Kurang ajar, memang tidak bisa ditolerir.Cuma mungkin pakain 
yg mereka pakai ( saya sendiri nggak pernah liat yg seperti apa ? ) kurang pas 
untuk orang Indonesia, saya bisa maklum. Dan soal Geng Motor, memang itu perlu 
ditindak secara hukum. Karena tindakan mereka memang menjurus ke kriminalisme 
dan meresahkan masyarakat.


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat

2008-02-18 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Dalam hal ini saya juga sangat tidak setuju dengan
system nepotisme.  Di Bank asing tempat saya dulu
bekerja, adik kakak, suami istri tidak dibolehkan. 
Jika ada karyawan yang pacaran, setelah menikah salah
satu harus keluar sekali pun pekerjaannya tidak
berkaitan.  Dulu bos saya mau jual mobil dan saya
sedang mencari mobil ketika saya baru mempunyai
tabungan yang cukup buat beli mobil.  Mobil yang mau
dijual bos saya itu benar-benar saya inginkan dan
harganya pun terjangkau.  Tetapi beliau tidak mau
menjual kepada saya hanya karena bisa dianggap
conflict of interest.  Salam.

--- Bambang Riyanto [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bung Eric, 
 yang ditakutkan bukan saja masalah korupsinya, tapi
 nepotismenya. Karena ipar, kemungkinan untuk
 mengakomodir kepentingan saudaranya menjadi terbuka.
 Ini yang dipermasalahkan. Katakanlah dia capable,
 tidak korup, tapi policy yang dia ambil apakah untuk
 kepentingan luas atau sekedar menjawab kepentingan
 status quo. Jadi bukan hanya masalah korupsinya,
 tapi juga hal lain yang bisa berakibat dari hubungan
 kekeluargaan. Kalau tetap mengedepankan kepentingan
 luas diatas kepentingan saudara, yang kebetulan
 sedang berkuasa, ya oke saja...Ini yang mesti
 dipertegas.
 
 riyanto


[Forum Pembaca KOMPAS] Re: KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat

2008-02-18 Terurut Topik anton_djakarta
Sepuluh tahun Reformasi :

Bancakan Keluarga Sarwo Edhie Wibowo

ANTON



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, bungaran [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Permisi, bukan bersumber dari Kompas.
 
 Gatot Suwondo:
 Terpilihnya Gatot Suwondo sebaagai Direktur Utama BNI menyulut 
beragam
 argumentasi. Terpilihnya Gatot lantas dikaitkan dengan kekuasaan
 iparnya, yang tak lain adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 
(SBY).
 
 Letjen TNI Erwin Sudjono:
 Erwin yang sebelumnya pangkostrad digeser menjadi kasum (kepala 
staf
 umum) TNI. Karena jabatan sejajar, pangkatnya tetap bintang tiga.
 
 Pramono Edhie Wibowo:Kasdam Diponegoro
 
 Hadi Utomo : ketua Partai Demokrat
 
 Berita selanjutnya baca di:
 
 http://www.liputan6.com/mediaplayer/?
program=newsid=154500m_id=693508





Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kita lebih kaya dari Arab Saudi? (ditemukan cadangan minyak raksasa di Indonesia)

2008-02-18 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Bercanda kali ya Pak, Pesawat-pesawat Amerika dengan
mudah dan bebas membombardir Jakarta dari Kapal
Induknya yang di parkir sekitar Pulau Jawa.   Salam.

--- Golden Horde [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bagaimana jadinya, kalau Indonesia  menang perang
 melawan  Amerika ? 
 Tentara Amerika  tidak akan berhasil  merebut
 Jakarta  sebagai 
 Ibukota lawannya.
 
 Jakarta bukanlah  seperti Baghdad yang mudah
 direbutnya, tank-tank 
 Amerika akan mogok ditengah jalan karena banjir,
 pesawat  Amerika 
 juga tidak bisa mendarat membawa pasukannya di 
 Bandara Cengkareng  
 yang terendam !
 
 Gautama Harsha


[Forum Pembaca KOMPAS] Undangan Bergabung di milis id-android

2008-02-18 Terurut Topik Agus Hamonangan
Miliser FPK yang baik,

Saya mengundang miliser FPK, khususnya pecinta open source untuk
bergabung di
milis id-android. Saya pribadi tidak paham open source:-)
Google telah membentuk aliansi dengan beberapa perusahaan untuk
mengembangkan
sistem operasi Android (OS) pada handset. Mungkin ini diciptakan untuk
menghajar dominasi
windows mobile (Microsoft),Symbian dan Palm.

Pak KK pecinta open source, join ya :-)

Milis yg di utamakan adalah Server Google, namun milis id-android juga
ada di
server Yahoo.

Google

web  : http://groups.google.com/group/id-android
email: [EMAIL PROTECTED]
subscribe: [EMAIL PROTECTED]


Yahoo

web  : http://groups.yahoo.com/group/id-android/
email: [EMAIL PROTECTED]
subscribe: [EMAIL PROTECTED]



-- 
Salam,

Agus Hamonangan

http://groups.google.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Winasa untuk Presiden RI 2009

2008-02-18 Terurut Topik hrd
Kalo emang diajukan, saya dukung deh..Negeri ini berlimpah org pinter, yg
dibutuhkan hanyalah nahkoda dg visi dan karakter kepemimpinan moral yang
kuat.

--


 Usul Ikranegara menarik dan perlu didukung. Di milis Lingkar Ilmuwan
 Sosial Indonesia, aktor yang kini tinggal di Amerika Serikat itu
 mengusulkan agar mulai mewacanakan I Gede Winasa sebagai calon
 Presiden RI 2009. Alasan Ikranegara sederhana: Di Jembrana, Bali,
 Winasa menggunakan uang negara hanya untuk kepentingan rakyat dan
 bukan untuk kepentingan pribadi. Siapa Winasa?

 Oleh Rusdi Mathari
 LAHIR di Denpasar 9 Maret 1950, Winasa adalah doktor lulusan
 Universitas Airlangga, Surabaya, yang menjabat sebagai Bupati Jembrana
 sejak 2000. Pembawaannya kalem, tidak mentang-mentang, dan selalu
 menyenangkan. Semenjak menjabat Bupati Jembrana, sejumlah terobosan
 yang sangat pro rakyat, banyak dilakukan Winasa. Dialah kepala daerah
 pertama dan mungkin satu-satunya di Indonesia yang membebaskan seluruh
 biaya pendidikan dari SD hingga SMU. Benar-benar gratis, bukan
 retorika seperti yang dilakukan di beberapa daerah termasuk DKI
 Jakarta. Semua sekolah negeri di Jembrana, sama sekali tak ada
 pungutan atas nama apa pun dari sekolah.

 Para siswa yang berasal dari keluarga tak mampu dan bersekolah di
 swasta, Pemkab Jembrana memberikan beasiswa bagi mereka, tanpa syarat
 apa pun. Kebijakan Winasa itu bertentangan dengan pemberian beasiswa
 yang lazim selama ini, yang hanya memberikan subsidi kepada para murid
 yang berprestasi. Semua itu dimungkinkan, karena Winasa benar-benar
 menjalankan amanat UUD 1945: menganggarkan biaya untuk pendidikan
 minimal 20 persen. Di Jembrana, Winasa bahkan menganggarkan dana untuk
 pendidikan hingga 34 persen dari APBD.

 Jika ada warga sakit apalagi yang tidak mampu, tak perlu takut tidak
 bisa berobat karena semua dokter di Jembrana telah diinstruksikan
 memberikan pelayanan gratis berikut pemberian obat-obatnya. Dan
 orang-orang miskin yang kemudian berobat di rumah sakit, benar-benar
 dirawat layaknya orang yang membayar dan sama sekali tidak dipungut
 uang apa pun. Bandingkan kenyataan itu, misalnya dengan kebijakan di
 DKI Jakarta, di mana banyak orang miskin yang berobat gratis ke rumah
 sakit lalu dipersulit, disepelekan dan kemudian masih dipungut
 macam-macam biaya.

 Untuk pengurusan dokumen kependudukan, mulai dari KTP, kartu keluarga,
 akta kelahiran, dan sebagainya juga dikeluarkan secara gratis dan
 ditambah dengan asuransi kematian. Di DKI Jakarta, menurut aturan,
 pembuatan dan perpanjangan KTP memang gratis. Namun sudah bukan
 rahasia lagi, petugas di kelurahan dan kecamatan masih sering mengutip
 uang dari warga untuk keperluan semacam itu, atau urusannya jadi
 berbelit. Sementara para pejabat di atasnya juga seolah merem,
 pura-pura tidak tahu praktek pungli di kelurahan dan kecamatan, juga
 di kantor walikota

 Petani di Jembrana juga bisa sedikit menyimpan hasil taninya, karena
 di sana mereka dibebaskan untuk membebaskan PBB sawah. Para petani itu
 juga diberikan dana talangan pada saat musim panen tiba. Winasa bahkan
 mengupayakan terobosan dalam penyediaan kesempatan kerja dengan cara
 penguatan profesi yang sudah ada di bidang pertanian dengan memberikan
 fasilitas modal melalui dana bergulir dan mengikutsertakan mereka
 dalam program magang ke Jepang dan Malaysia dan beberapa negara lain.
 Tentang keunggulan Pemkab Jembrana dan keberpihakan Winasa terhadap
 kesejahteraan rakyat, selengkapnya bisa dilihat di
 http://www.winasa.info atau www.jembranakab.go.id.

 Tahun ini Winasa mendapat penghargaan Tiga Pilar Award 2007 dari Tiga
 Pilar Kemitraan, forum penggiat anti korupsi yang digagas oleh
 multistakholder tiga unsur yakni penyelenggara pemerintahan, dunia
 usaha dan masyarakat madani (civil society). Di dalamnya ada unsur
 KADIN, Kementerian PAN, Masyarakat Transparansi Indonesia, Indonesia
 Procurement Watch, Indonesia Partnership dan Transparancy
 International Indonesia. Oleh Tiga Pilar Kemitraan, Winasa dinilai
 memiliki semangat anti korupsi yang luar biasa yang berhasil
 membersihkan pemerintahannya dari upaya korupsi.
 Winasa juga dinilai telah berhasil menerapkan manajemen pemerintahan
 yang terbukti mampu mencegah upaya korupsi serta mendorong lembaga
 pemerintahan lainnya untuk mencegah korupsi seperti halnya Jembrana.
 Penularan anti korupsi selalu dilakukannya pada saat memberikan
 penjelasan kepada tamu-tamunya yang melakukan studi banding ke
 Jembrana yang jumlahnya mencapai 900 kunjungan. Di tengah kondisi
 bangsa yang saat ini seakan dipenuhi oleh koruptor, Pak Winasa layak
 menjadi panutan bagi masyarakat dan pemimpin bangsa, kata Zulfikar
 Albar, Sekjen Tiga Pilar Kemitraan (lihat Prof. Winasa Dapat Anugerah
 Anti Korupsi www.jembranakab.go.id 4 Februari 2008).

 Karena prestasi Winasa yang langkah itulah, Ikranegara lalu
 mengusulkan agar Bupati Jembrana itu perlu diusung dan didukung
 sebagai nama calon Presiden RI. Usulan yang menarik dan harus dicoba,
 di 

[Forum Pembaca KOMPAS] Diskusi TUK: Pertarungan Kemapanan dan Perubahan dalam Budaya Arab-Islam

2008-02-18 Terurut Topik MGR
   Salam
Silakan bagi anda yang tertarik pada tema diskusi ini bisa hadir. Diskusi 
Komunitas Utan Kayu bulan ini tentang buku Adonis al-Tsabit wal Mutahawwil 
(Yang Tetap dan Yang Berubah).
Mohamad Guntur Romli

Penanggungjawab Diskusi Komunitas Utan Kayu.


http://utankayu.org/in/index.cfm?action=detailcat=eventid=130

Kamis, 21 Februari 2008, 19:00 WIB
   Diskusi Buku PERTARUNGAN KEMAPANAN DAN PERUBAHAN DALAM BUDAYA ARAB-ISLAM
   Narasumber: St. Sunardi.
 
Diskusi Buku PERTARUNGAN KEMAPANAN DAN PERUBAHAN DALAM BUDAYA ARAB-ISLAM
 Adonis (Ali Ahmad Said), sastrawan Arab termasyhur saat ini, 
memiliki sebuah karya ilmiah yang monumental: al-Tsawâbit wal Mutahawwil (Yang 
Tetap dan yang Berubah). Dalam buku yang terdiri dari empat jilid ini—LKiS 
Yogyakarta baru menerbitkan dua jilid pertama dengan judul Arkeologi Sejarah 
Pemikiran Arab-Islam—Adonis menyajikan pembacaan yang sangat luas tentang 
pertarungan dua kubu di medan sastra, pemikiran, politik, dan budaya 
Arab-Islam. Kubu pertama adalah mereka yang ingin menguatkan kemapanan dengan 
berlindung di balik kekudusan dan kekuasaan teks agama untuk memaksakan satu 
versi tafsir yang sahih. Kubu kedua bergairah melakukan perubahan dengan 
menjadikan teks agama sebagai khazanah tafsir yang terus mengalami pembaruan 
dan penyesuaian, atau tak lagi menganggap teks agama sebagai sumber pengetahuan 
karena telah menggunakan akal sebagai landasan. Kubu pertama menggunakan 
kekuasaan politik (khilâfah) dan agama (sunnah, fiqh) untuk menihilkan
 capaian-capaian kreativitas (ibdâ), dengan menjadikan sastra sebagai perkakas 
bagi kekuasaan dan agama. Teks adalah tuan, sedangkan akal jadi pelayan; dan 
kedudukan sastra hanya sebagai hamba bagi agama, bukan agen kebebasan untuk 
mencipta. Sepanjang sejarah Islam, kubu kemapanan merupakan golongan mayoritas 
yang menindas kubu perubahan. Sebagai pembaca yang berpihak, sekaligus 
sastrawan yang mengidamkan capaian daya cipta, Adonis melakukan perlawanan dan 
pembongkaran terhadap kubu kemapanan. Walhasil, buku yang semula merupakan 
disertasi Adonis di Universitas St Joseph Beirut, Lebanon, ini kerap dituding 
sebagai karya seorang atheis khas Timur—bukan tidak mengakui adanya Tuhan 
seperti di Barat, tapi tidak meyakini nabi dan agama. Diskusi ini akan 
menghadirkan narasumber St. Sunardi, Ketua Program Ilmu Religi dan Budaya 
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, yang meraih gelar doktor dengan 
disertasi tentang novel-novel Naguib Mahfouz. 

Diskusi ini dilaksanakan di Teater Utan Kayu (TUK) Jl Utan Kayu No 68H Jakarta. 
Diskusi ini cuma-cuma.






Mohamad Guntur Romli
Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta
[EMAIL PROTECTED]
http://guntur.name/
   
-
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Selamat ulang tahun buat Dinda

2008-02-18 Terurut Topik Eric Soesilo
Happy birthday ya  Dinda... Semoga panjang umur dan sukses selalu...

Best Regards,

Eric Soesilo
[EMAIL PROTECTED]
0815-13-899-899

Sent from my E61i
With Indosat Blackberry


prabowo bobbie [EMAIL PROTECTED] 

Mbak Dinda,

Selamat Ulang Tahun.
Semoga selalu Sukses dan Bahagia bersama Keluarga.

M'deka,
Kastubie.

=
Pojok Milis Komunitas FPK:

1.Milis komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota
4.Kontak moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED]
5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED]

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[Forum Pembaca KOMPAS] Siaran Pers : Presiden Jual Hutan Lindung Seharga Pisang Goreng

2008-02-18 Terurut Topik Luluk Uliyah
*Presiden Jual Hutan Lindung Seharga Pisang Goreng

*Siaran Pers JATAM, WALHI, Huma, Sawit Watch - 16 Februari 2008

Sejak 4 Februari lalu, hutan lindung dan hutan produksi tak berharga
lagi. Lewat Peraturan Pemerintah (PP) No 2 tahun 2008, para pemodal
diberi kemewahan membabat hutan lindung dan hutan produksi menjadi
kawasan pertambangan dan usaha lain, hanya dengan membayar Rp 300 setiap
meternya. PP ini menghapus fungsi lindung kawasan hutan menjadi fungsi
ekonomi sesaat.

Ditengah keprihatinan bencana banjir dan longsor musim ini, Presiden
mengeluarkan PP No 2 tahun 2008 tentang Jenis  tarif atas jenis
penerimaan negara bukan pajak yang berasal dari penggunaan kawasan hutan
utuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang berlaku
pada Departemen Kehutanan.

PP ini memungkinkan perusahaan tambang merubah kawasan hutan lindung dan
hutan produksi menjadi kawasan tambang skala besar, hanya dengan
membayar Rp. 1,8 juta hingga Rp. 3 juta per hektarnya. Lebih murah lagi
untuk tambang minyak dan gas, panas bumi, jaringan telekomunikasi,
repiter telekomunikasi, stasiun pemancar radio, stasiun relai televisi,
ketenagalistrikan, instalasi teknologi energi terbarukan, instalasi air,
dan jalan tol. Harganya turun menjadi Rp. 1,2 juta hingga Rp 1,5 juta.

“Itu harga hutan termurah yang resmi dikeluarkan sepanjang sejarah
negeri ini. Hanya Rp. 120 hingga Rp. 300 per meternya, lebih murah dari
harga sepotong pisang goreng yang dijual pedagang keliling” ujar Rully
Syumanda, pengkampanye hutan WALHI.

“Yang menyesakkan, PP ini keluar ditengah ketidakbecusan pemerintah
mengurus hutan. Laju kerusakan hutan sepanjang 2005 hingga 2006 saja
mencapai 2,76 juta ha. Juga, di saat musim bencana banjir dan longsor
yang terus menyerang berbagai wilayah. Sepanjang 2000 hingga 2006,
sedikitnya 392 bencana banjir dan longsor terjadi di pelosok negeri.
Ribuan orang meninggal, ratusan ribu lainnya menjadi pengungsi,” tambah
Edi Sutrisno dari Sawit Watch.

Bisa dibayangkan apa dampak PP ini, ditengah kegagalan negeri mengurus
pemulihan kerusakan hutan, konflik tumpang tindih fungsi lahan, dan
penanganan bencana lingkungan tahunan.

Yang paling bersorak, tentu pelaku pertambangan. Sudah sejak lama mereka
melakukan lobby hingga ancaman. Mereka tak suka ijin pertambangannya
terganjal status hutan lindung. Perusahaan asing sekelas Freeport, INCO,
Rio Tinto, Newmont, Newcrest, Pelsart - jelas diuntungkan PP ini,
demikian pula perusahaan nasional macam Bakrie, Medco, Antam dan
lainnya. Saat ini, lebih 158 perusahaan pertambangan memiliki ijin di di
kawasan lindung, meliputi luasan sekitar 11, 4 juta hektar.

Keluarnya PP ini memperjelas dimana posisi kabinet SBY dan partai
berkuasa saat ini, yang mestinya mengontrol sepak terjang pemerintah.
Kabinet SBY dengan konsisten berada di sisi pemodal, bukan keselamatan
rakyat.

“PP ini menghina akal sehat dan akan bersangkutan serius dengan segala
inisitif kerjasama internasional dan perubahan iklim terkait sektor
kehutanan, yang sedang menjadi perhatian dunia. Jika tak ingin kabinet
SBY semakin dijauhi rakyat dan membingungkan publik internasional, PP
ini harus segera di cabut,” tuntut Siti Maemunah, koordinator nasional
Jaringan Advokasi Tambang (JATAM)

Kontak Media:
Luluk Uliyah hp 08159480246, Edi Sutrisno hp 081315849153, Rully
Syumanda hp 081319966998


Informasi lain terkait dengan advokasi pertambangan mineral dan energi
dapat dilihat di _www.jatam.org_ http://www.jatam.org/
Dapatkan update informasi dari website kami dengan mendaftarkan alamat
email anda sebagai anggota Info Kilat JATAM yang ada di sudut kiri bawah
dalam website kami.

===
Luluk Uliyah
Sekretariat JATAM
email : [EMAIL PROTECTED]
Jl. Mampang Prapatan II/30 Jakarta Selatan
Telp/Fax. 021- 794 1559
===




=
Pojok Milis Komunitas FPK:

1.Milis komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota
4.Kontak moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED]
5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED]

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Birokrat Larang Musik Keras, Takut Anak Muda Kritis? - PKL

2008-02-18 Terurut Topik Ramadhani
jadi inget waktu Bon Jovi dulu. waktu itu yang enak yang tinggal di daerah
sana (kalau gak salah namanya Taman Impian Timur). nonton Bon Jovinya dari
genteng udah keliatan. disamping tempat duduk VIP pula. bahkan ada yang
jebol tembok rumahnya supaya bisa nonton lebih deket.

lalu ada Metallica yang jelas lebih keras musiknya di banding Bon Jovi.
memang terjadi kerusuhan tapi gak sampai parah tuh. tetep aman karena pada
saat itu aparat bertindak cukup baik dan juga tempat pertunjukannya memang
besar (Stadion Lebak Bulus) jadi mampu menampung seluruh penonton yang
memiliki karcis maupun yang tidak.

atau pelarangan ini memang bertujuan untuk mematikan EO lokal nya ya?
mmm...apa ponakan birokrat birokrat itu ada yang mau buka EO baru? jadi
mengeliminir saingan? wah terlalu jauh ini. tapi mungkin saja

2008/2/19 anton_djakarta [EMAIL PROTECTED]:

   Iya, yang dipenjara itu mustinya penyelenggaranya yang tolol bukan
 maen bredel musiknya, kok bisa-bisanya ngadain aliran musik di sebuah
 gedung yang relatif sempit, apa nggak ada lapangan atau gmana? dulu
 tahun 1997 saya juga pernah nemenin temen main musik, tahun segitu
 jamannya Hard Core, maennya di Taman Maluku Bandung. Nyante aja nggak
 ada apa-apa...

 Saya rasa pencopotan dua anggota polisi juga udah tepat. Pihak
 penyelenggara yang tolol itu harus diseret ke televisi dah,
 diwawancarain. Kalau musiknya dilarang, kenapa Musik Ungu kagak
 dilarang, lha korbannya sama aja 10-11, yang 10 Ungu yang 11
 Underground.Pihak penyelenggara mustinya tahu lansekap sosiologis dan
 psikologis peminat musik Underground dan buat setting yang tepat. Dulu
 jamannya Bon Jovi manggung di Ancol, banyak anak Priok dateng nggak
 ada duit, tapi keamanan beres-beres aja, sampai ada beberapa anak yang
 mau nyebur ke laut nyusup ke panggung di belakang, kebetulan ada tiga
 pos penjagaan di Ancol, pada waktu itu.

 ANTON


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat

2008-02-18 Terurut Topik Lasma siregar
Nampaknya Pak SBY cuma meneruskan tradisi lama
  atau menjalankan budaya kita
  Jangan disalahkan beliau deh, salahkan orang-orang
  yang suka memanfaatkan posisi SBY!
  Apakah mereka ini K (Keluarga) KK (Konco Konco)
  ataupun KKK (Kroni, Kelompok tertentu plus KKN).
   
  Mumpungisme atau grab what you can while you can
  bakal abadi di buni Pertiwi kita ini.
  Why? Soalnya semuanya begitu, mau apa kita?
   
  Salam
  Las
  

bungaran [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Permisi, bukan bersumber dari Kompas.

Gatot Suwondo:
Terpilihnya Gatot Suwondo sebaagai Direktur Utama BNI menyulut beragam 
argumentasi. Terpilihnya Gatot lantas dikaitkan dengan kekuasaan 
iparnya, yang tak lain adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Letjen TNI Erwin Sudjono:
Erwin yang sebelumnya pangkostrad digeser menjadi kasum (kepala staf 
umum) TNI. Karena jabatan sejajar, pangkatnya tetap bintang tiga. 

Pramono Edhie Wibowo:Kasdam Diponegoro

Hadi Utomo : ketua Partai Demokrat

Berita selanjutnya baca di: 

http://www.liputan6.com/mediaplayer/?program=newsid=154500m_id=693508



 

   
-
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Konferensi Warisan Otoritarianisme II-Call For Papers

2008-02-18 Terurut Topik Andi K. Yuwono
FYI kalau tertarik ikutan.

 

AKY

 
KERANGKA ACUAN

Konferensi Warisan Otoritarianisme: 

Demokrasi di Bawah Tirani Modal

 

Latar Belakang

 

Walaupun belum dapat diprediksi dengan cukup lapang dan pasti kehidupan
ekonomi politik masyarakat Indonesia dalam dua tiga tahun ke depan
berpotensi mengalami kemerosotan. Bukan berarti yang sekarang lebih baik
dari perkembangan yang sebelumnya, tetapi korelasi di antara proses
demokrasi dan pengembangan ekonomi yang berjalan selama 10 tahun reformasi
selalu berpadu ke arah yang gagal. Kalaupun memang demikian kenyataannya, di
dalam berbagai diskusi tentang problem-problem ekonomi politik Indonesia
sudah muncul ide-ide untuk melihat pengaruh globalisasi sebagai pendukung
kehancuran ekonomi Indonesia. Dan globalisasi juga memberikan kontribusi
terhadap pengembangan struktur politik di masa paska Orde Baru melalui
Pemilu 1999. Menariknya kemudian seluruh perangkat politik dan pemerintahan
mengalami kelumpuhan di dalam menghadapi akibat akibat globalisasi.
Kemiskinan, kelaparan dan pengangguran dari hari ke hari berkembang kian
menguat di tengah masyarakat seiring dengan merosotnya nilai riil pendapatan
mereka di bawah aura deprivasi nilai-nilai kehidupan. 

 

Dihadapkan pada persepsi dan kenyataan seperti itu, tentu pertanyaan
terbesar yang harus dijawab kini adalah apa sesunguhnya yang menganjal dalam
demokrasi Indonesia? Masalah ini coba dijawab oleh ELSAM, PusDep-Universitas
Sanata Dharma dan Institut Sejarah Sosial Indonesia (ISSI) di tahun 2005
melalui sebuah Konferensi dengan tema menelaah akar-akar otoritarian yang
diwariskan oleh sistem otoriter Orde Baru. Pengandaiannya, otoritarianisme
lah sumber dari segala kemandegan proses demokrasi yang ada di masa
reformasi. 

 

Lewat dua tahun kemudian, sepertinya warisan otoriterian tak lagi memadai
untuk menjelaskan loyonya perangkat politik dan pemerintah dalam menjalankan
demokrasi. Cara pandang yang menilai tersendatnya demokrasi disebabkan oleh
warisan otoritarian semata gagal menjawab masalah-masalah kekinian yang
tidak bisa langsung dilihat hubungannya dengan masa lalu. Artinya, perlu
penggeledahan dan konfrontasi analisis yang jauh lebih dalam mengenai cara
melihat dan memahami kenyataan-kenyataan dan persepsi yang berkembang saat
ini, melalui pemahaman yang lebih komprehensif terhadap relasi-relasi modal
dan kekuatan-kekuatan politik. Persoalan-persoalan relasi sosial semacam
inilah yang membentuk struktur kekuatan dan kekuasaan modal di berbagai
bidang kehidupan. Pertanyaan intinya: Aspek-aspek penting apa yang membuat
tirani menjadi seperti 'way of life' dalam demokrasi Indonesia dewasa ini?

 

Permasalahan

 

Konsep tirani adalah yang paling tepat untuk bisa melihat adanya keterkaitan
antara warisan otoritarian dan selubung demokrasi. Karenanya, tema besar
yang hendak diusung dalam konferensi kali ini adalah Demokrasi di Bawah
Tirani Modal. Persoalan Tirani Modal inilah yang absen dari perbincangan
selama reformasi berjalan sedari 1998, apalagi membicarakan perihal
kekuasaan modal. Ini belum termasuk penggeledahan terinci atas hubungan
antara otoritarianisme dengan modal serta demokrasi dengan modal secara
lebih rinci. Demi 10 tahun reformasi, aspek modal ini harus menjadi
perhatian utama dalam menilai kualitas kehidupan demokrasi dan mutu dari
perangkat politik dan negara di Indonesia. 

 

Kekuasaan Modal di sini tak sebatas soal modal ekonomis, atau kekuasaan
bisnis yang terlalu besar. Ini pun menyangkut masalah reproduksi kekerasan,
kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan hal lain yang berkaitan dengan hajat
hidup orang banyak. Artinya, modal dalam pengertian relasi relasi sosial
yang membentuk struktur kekuatan dan kekuasaannya. 

 

Sejalan dengan itu, tema Demokrasi di Bawah Tirani Modal akan
diperbincangkan dalam beberapa sub-tema, yaitu: 

 

1.  Tirani Modal dan Peluruhan Kedaulatan Rakyat

Apa sekolah dan pengobatan alternatif bentuk kekayaan kedaulatan rakyat atau
karena pemerintah tidak mampu menjamin kesehatan dan pendidikan? Apaan sih
kerjanya partai partai politik, parlemen dan pemerintah?

 

2.  Tirani Modal dan Pelumpuhan Ketahanan Ekonomi

Kemarin beras naik, sekarang tempe, besok apalagi? Kok bisa ya punya ladang
minyak tapi musti beli minyak? Kok bisa ya punya banyak penduduk tapi
sedikit lapangan kerja?

 

3.  Tirani Modal dan Pelumpuhan Daya Kreatif

Kesenian, kapan menjadi hak dasar masyarakat? Media massa memang tidak lagi
dibredel tapi diserang. Apa jadinya kalau penikmat dangdut tidak lagi boleh
goyang?

 

4.  Tirani Modal dan Pelumpuhan Modal Sosial

Seberapa Indonesiakah kita? Sebetulnya apa sih bangsa Indonesia itu? Ataukah
kita sudah diasingkan dari Indonesia sejak dalam kandungan? 

 

5.  Tirani Modal dan Pelumpuhan Keamanan Manusia

Apakah esok hari kita lebih yakin bahwa hidup di Indonesia bebas dari segala
macam rasa takut? Kata pemeo rakyat Kesehatan emang gratis, Penyakitan yang
nggak gratis 

 

Pendekatan

 

Konferensi ini menggunakan 

Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat

2008-02-18 Terurut Topik Eric Soesilo
Ya kalo memang punya kemampuan dan profesional, knp tidak ? Wajar juga kalo 
seseorang memilih lingkaran dalamnya untuk bekerja sama kan. Masa kerja dengan 
orang yang tidak dikenal lebih nyaman daripada orang2 yang sudah dikenal baik. 
Wong anggota DPR / MPR yang tidak ada hubungan kekerabatan terbukti jago 
berkongkalikong dengan lobi2 antar fraksinya kan.


Best Regards,

Eric Soesilo
[EMAIL PROTECTED]
0815-13-899-899

Sent from my E61i
With Indosat Blackberry

-Original Message-
From: bungaran [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 19 Feb 2008 03:53:18 
To:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat


Mengerti enggak apa yang dimaksudkan Kolusi Nepotisme. Itu perlu 
 dihindari. Satu sistem tidak bisa bekerja optimal jika dipengharui 
 sistem kekerabatan. Sistem Kekerabatan punya dampak negatif untuk 
 menjalankan pemerintahan yang bersih. Sistem kekerabatan pada 
 lingkaran kekuasaan bisa negatif satu sisi karena ada upaya untuk 
 melangenggkan kekuasaan.
 Jabatan Kasum ABRI itu jabatan strategis, dikatakan strategis karena 
 membawahi 3 angkatan(Udara,Dalat,Laut). Pemilu 2009 semakin dekat 
 dengan demikian SBY ingin mem-pra-kondisikan Pemilu 2009 menjadi satu 
 yang menguntungkan bagi langengnya kekuasaan. Jika ABRI dipengaruhi 
 sistem konektivitas dalam keluarga maka ABRI belum mereformasi diri. 
 Bagaimana bisa dikatakan ABRI profesionalisme jika lingkaran 
 kekerabatan masih sangat mengental dalam keputusan politik. ABRI 
 harus bebas dari pengaruh politik. Memposisikan ipar SBY menjadi 
 Kasum ABRI adalah jabatan politis. 
 

=
Pojok Milis Komunitas FPK:

1.Milis komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota
4.Kontak moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED]
5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED]

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[Forum Pembaca KOMPAS] Re: KOMPAS menggunakan wikipedia sebagai referensi?

2008-02-18 Terurut Topik manneke budiman
Tidak mungkin diuji keabsahannya kalau setiap saat bisa diubah oleh siapa saja. 
Jadi, gak perlu repot-repot diteliti keabsahan segala. Yang jelas, faktor 
keandalan sumber (reliability) sudah tak terpenuhi. Benchmark universitas udah 
ada kok: tak boleh pakai wikipedia sebagai sumber untuk tulisan ilmiah. Boleh 
dicek di mana-mana (maksudnya, universitas yang bagus lho ya, bukan yang gurem).
   
  manneke

anton_djakarta [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Buat aja orang-orang akademis itu penelitian sendiri tentang 
keabsahan Wikipedia, trus bikin kuantitatif tingkat deviasi 
keabsahannya. Daripada kebanyakan omong sah atau tidak, jadi tiap 
universiti ada benchmarknya. Gitu aja kok Repot!

ANTON


[Forum Pembaca KOMPAS] KIKI SYAHNAKRI: Militer Asia Pernah Berkiblat ke TNI

2008-02-18 Terurut Topik Gudeg Nyet
Halo ... ini berita bukan dari KOMPAS ... akan tetapi mungkin bermanfaat 
bagi Anda, pelanggan setia milis FPK ini ... maka dari itu, bolehlah kita 
membacanya bersama-sama ;-)

salam,
theo

MANTAN WAKASAD LETJEN TNI (PURN) KIKI SYAHNAKRI:
 
Militer Asia Pernah Berkiblat ke TNI
 
Mungkinkah negara lain menginvasi Indonesia, seperti Amerika Serikat menghajar 
Irak? Jawabnya: mungkin. Negara lain memiliki seribu satu alasan untuk 
menyerang Indonesia. Alasan utama, tentu saja, tuntutan ekonomi. Ancaman 
serangan bukan semata dari negara-negara besar. Negara kecil dan serumpun 
seperti Malaysia bisa pula melempar ancaman. Baru-baru ini, dikabarkan warga 
negara Indonesia (WNI) di perbatasan direkrut Askar Wataniah Malaysia sebagai 
prajurit paramiliter. Mereka bekerja untuk kepentingan pertahanan Malaysia.
 
Jika invasi itu benar-benar terjadi, mungkinkan Indonesia mampu mempertahankan 
diri? Jawabnya: harus. Di sinilah makna penting sebuah sistem pertahanan. 
Indonesia mesti memiliki sistem pertahanan untuk melindungi diri dari invasi 
asing.
 
Masih dalam bingkai sistem pertahanan, Indonesia memiliki sejumlah industri 
strategis yang menunjang pengadaan alat utama sistem persenjataan (alussista). 
PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, dan PT PAL, adalah secuil industri yang 
berorientasi pada pengawalan pertahanan kedaulatan negara. Tapi, industri 
strategis ini sempat dimandulkan IMF (Dana Moneter Internasional). Negara maju 
di belakang lembaga keuangan dunia itu tidak rela melihat Indonesia kuat secara 
militer dan ekonomi.
 
Untuk pemenuhan alutsista, PT Pindad, misalnya, telah memproduksi belasan ribu 
unit senapan laras panjang jenis SS2, kendaraan tempur Angkutan Personel Sedang 
(APS) 6x6. Pindad juga mampu memproduksi panser 6x6 yang tidak kalah hebat 
dibandingkan panser-panser sejenis seperti Vehiule de l'Avant Blinde (VAV) 
Renault Trucks, Prancis. Yang tak kalah penting adalah keberadaan 400 ribu 
personel TNI. Merekalah ujung tombak sistem pertahanan nasional.
 
Untuk mengupas lebih dalam ihwal sistem pertahanan nasional, wartawan Investor 
Daily Pamudji Slamet mewawancarai mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat 
(Wakasad) Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri. Selain konsisten mengembalikan 
fungsi pertahanan TNI, Kiki Syahnakri juga serius menolak politisasi militer. 
Berikut penuturannya.
 
Negara besar seperti Indonesia, kekuatan militernya juga harus besar. Selain 
untuk pertahanan, juga bisa untuk mencegah gangguan ekonomi, seperti illegal 
logging, illegal fishing, dan illegal mining. Bagaimana menurut Anda?
 
Memang begitu seharusnya. Negara mana pun pasti akan meng-create suatu sistem 
pertahanan yang kuat untuk memproteksi dirinya. Swiss, misalnya, sistem 
pertahanannya dengan memiliterisasi semua rakyat, dengan menggunakan sistem 
total defense. Prancis pun masih menggunakan total defense.
Indonesia juga memiliki sistem pertahanan. Dan, harusnya lebih canggih dari 
Prancis serta Amerika Serikat (AS), karena, negara kita adalah negara 
kepulauan, letaknya strategis.
 
Bisa Anda deskripsikan lebih rinci?
 
Kapal induk AS dari armada ketujuh pasti lewat perairan kita. Ekspor/impor AS 
dari dan ke Timur Tengah juga lewat perairan kita. Enam puluh persen ekspor 
Australia dan 90% impor Jepang lewat perairan kita. Ciri lain adalah kekayaan 
sumber daya alam. Kebhinekaan negeri kita juga benar-benar luar biasa. Ada 600 
lebih suku di negeri ini. Itu semua harus dilindungi sistem pertahanan yang 
memadai.
 
Apakah sistem pertahanan yang kita anut menyerupai sistem di negara lain?
 
Kebetulan kita sama dengan Prancis, menganut total defense. Namun kita 
istilahkan sistem pertahanan rakyat semesta (sishankamrata). Prinsipnya sama, 
yakni mendayagunakan seluruh potensi bangsa untuk kepentingan pertahanan. 
Sektor industri, misalnya, dikaitkan dengan industri pertahanan. Masalahnya, 
sistem pertahanan kita belum terimplementasi, seperti di Prancis atau 
Singapura. Sampai kini, sishankamrata masih dalam tataran konsep. Kita 
memerlukan blueprint yang mengatur sistem pertahanan. Untuk ini, drive-nya bisa 
datang dari Dephan.
Komponen utama sistem pertahanan adalah TNI. Dalam sishankamrata, TNI harus 
mampu melakukakn tindakan pre emptive stike. Dalam doktrin sishankamrata, untuk 
menghadapi musuh dari luar, kalau kita yakin dia akan menyerang, kita harus 
menyerang lebih dulu. Ada pre emptive strike.
 
Kenapa Irak mudah diserang AS, karena diduga tidak memiliki pabrik senjata. 
Untuk menyerang RRT dan India yang memiliki pabrik senjata, AS berpikir sepuluh 
kali. Bagaimana RI yang sesungguhnya punya industri strategis untuk mendukung 
pertahanan?
 
Ini tentang industri strategis. Pada saat Presiden Soeharto menandatangani 
Letter of Intent (LoI) dengan IMF, industri-industri strategis dinilai sebagai 
pemborosan. IMF meminta tidak perlu dikembangkan. Kita mengikuti. Sebenarnya 
bukan karena pemborosan, tapi mereka sengaja membuat industri strategis kita 
tidak berkembang. Itu adalah cara pandang 

[Forum Pembaca KOMPAS] Re: VISIT INDONESIA YEAR 2008

2008-02-18 Terurut Topik Ana Dyah Sari
Sdr. Kira Surbakti,
Maaf sebelum nya bila cerita saya menyinggung anda. Apa salah bila
penumpang minta tolong kepada pramugari untuk mengangkatkan tas ke
bagasi atas? kalau salah saya minta maaf..itu saya lakukan karena saya
pendek dan tak mampu menggapai bagasi atas tempat duduk. ketika saya
pergi dengan suami saya, kebetulan suami saya tinggi, jadi saya tidak
perlu minta tolong kepada yang terhormat para pramugari.
Kemudian jika sdr mengeluhkan sikap penumpang yang tidak sopan, saya
bukan kategori orang yang anda sebutkan. saya selalu datang tepat
waktu, 1 jam sebelum pesawat berangkat (sekalipun pernah menunggu
sampai 3-4 jam karena delay.saya selalu mematikan HP ketika sudah
duduk di kursi pesawat dan baru akan menghidupkannya kembali setelah
turun dari pesawat. untuk masalah HP ini, pramugari kadang juga kurang
berani menegur secara personal kepada penumpang yang menghidupkan HP.
Saya tidak pernah memandang rendah profesi apapun, sekalipun pemulung
atau tukang becak, bahkan pengamen atau pengemis sekalipun, tapi
bukankah membantu penumpang adalah sebagian dari job description
seorang pramugari?
Betul sekali, pekerjaan pramugari bukan hanya melenggang lenggok
di cabin pesawat, tentunya ada maksud dan tujuan dari suatu airline
untuk mempekerjakan pramugari dipesawat, kalau hanya untuk angkat2
barang, mungkin yang dipakai adalah orang2 yang bertenaga kuat dan
untuk lenggang lenggoknya bisa pakai model kali ya..
saya tau, untuk menjadi pramugari juga melewati pendidikan/diklat
tentu disitu juga diajarkan beraneka macam job desnya, dan saya rasa
menolung penumpang (take care) adalah salah satunya.waktu itu tas saya
juga tidak berat banget, mungkin cuma 1kg. saya juga cukup tahu berapa
berat dan besar barang yang layak masuk ke kabin..
ya sudahlah, toh itu juga sudah berlalu semoga orang lain tak
mengalami seperti apa yang aku alami dihari itu..
salam,
Ana Dyah Sari

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Kira Surbakti
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Hi semuanya,
 Jadi pengen ngasih komentar dikit. Bukan karena saya mantan
pramugari cuman sedikit berbagi pendapat saja. Orang selalu melihatnya
dari segi pramugarinya, tetapi maaf beribu maaf banyak juga penumpang
yang tidak sopan, menganggap rendah dan seenaknya. 
 
 Kadang2 kita juga harus mengakui, bahwa di negara kita yang tercinta
ini, istilah rumput dihalaman orang selalu lebih hijau, masih
berlaku. Apabila naik penerbangan asing, mereka tidak berani atau
merasa tidak enak untuk berbuat kasar atau bicara seenaknya. Tetapi
apabila naik perusahaan penerbangan nasional, maka mereka merasa boleh
berbuat seenaknya, tidak menghargai sama sekali. Apalagi kalau dia
pejabat atau istri pejabat. Bisa2 keberangkatan tertunda karena sang
istri ataupun suami masih belanja di duty free atau malahan belum
sampai di airport!!! 
 
 Apalagi masalah HP, sudah diumumkan jangan dihidupkan HP sebelum
pesawat berhenti atau keluar dari pesawat, tetapi begitu pesawat
menyentuh landasan dan masih jalan, semua penumpang sudah menghidupkan
HPnya padahal kominikasi cockpit dengan menara masih berlangsung.
Apakah tidak bisa menunggu sampai tiba di terminal?
 
 Betul sekali, pekerjaan pramugari bukan hanya melenggang lenggok di
cabin pesawat, tentunya ada maksud dan tujuan dari suatu airline untuk
mempekerjakan pramugari dipesawat, kalau hanya untuk angkat2 barang,
mungkin yang dipakai adalah orang2 yang bertenaga kuat dan untuk
lenggang lenggoknya bisa pakai model kali ya..
 
 Mudah2an Visit Indonesia Year 2008 sukses!!!
 
 Wass,
 
 
 
 
 -




[Forum Pembaca KOMPAS] Re: So What? KOMPAS menggunakan wikipedia sebagai referensi

2008-02-18 Terurut Topik manneke budiman
Artikel di bawah itu bukan ilustrasi pembolehan mengutip dari wikipedia untuk 
menulis karya ilmiah, melainkan dorongan kepada mahasiswa untuk mengisi 
wikipedia. Konvensi akademik internasional tetap belum menerima wikipedia 
sebagai referensi yang sah untuk tulisan ilmiah. Jadi, Vida masih betul. Kalau 
untuk koran saya tak tahu, mungkin boleh ya? Tapi, bagaimana lalu nasib 
keandalan beritanya kalau sumbernya bisa dengan leluasa dibongkar-pasang oleh 
siapa saja?
   
  manneke

Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Vida yang cantik,
Hemat saya, tdk masalah menggunakan wikipedia. Btw,Google sedang
menyiapkan semacam wikipedia, namanya Knol.

Salam,
AH


SEATTLE, KAMIS - Seorang profesor di AS punya ide menarik untuk
mendorong budaya menulis ilmiah di kelasnya. Bukannya diminta menulis
makalah sebagai tugas d akhir semester, mahasiswanya malah diminta
mengedit konten Wikipedia.

Adalah Profesor Martha Groom dari University of Washington-Bothell
yang memelopori tugas semacam itu. Ia meminta setiap orang yang
mengambil mata kuliahnya untuk menulis artikel original untuk
Wikipedia atau mengedit artikel yang sudah ada.

Tugas tersebut diberikannya setelah menyadari bahwa materi-materi yang
ada di Wikipedia masih jauh dari lengkap ketika ia mencari informasi
sebagai sumber pendukung. Padahal situs ensiklopedia online tersebut
menyediakan fitur yang memungkinkan setiap orang berbagi dengan
menulis atau mengedit.

Saya tengah mencari sesuatu di Wikipedia dan menyadari bahwa ia masih
banyak yang kosong. Saya berpikir apakah mahasiswa-mahasiswa saya bisa
mengisinya? ujarnya seperti dikutip AP. Lagipula sejumlah artikel di
Wikipedia masih rawan ketidakakuratan sehingga bisa menjerumuskan
pembacanya jika tidak segera diluruskan.

Selain itu, tugas menulis dan mengedit artikel di Wikipedia merupakan
bentuk transformasi baru dalam penulisan makalah. Terbukti, hasil
tulisan di media online tersebut lebih baik daripada tugas makalah
yang selama ini diberikan. Mahasiswa tertantang untuk lebih bekerja
keras dalam menyusun artikel karena mengetahui bahwa pembacanya bukan
hanya sang profesor namun semua orang di seluruh dunia.

Hal tersebut juga memberikan pengalaman baru kepada para mahasiswa
bagaimana rasanya bekerja seperti seorang penyunting jurnal. Sebagaian
besar artikel diterim anamun ada beberapa yang ditolak editor
Wikipedia karena masih tercampur dengan kebiasaan mahasiswa menuliskan
argumen dan pendapat pribadinya. Wikipedia sendiri didesain memuat
informasi yang akurat dan netral.



RE: [Forum Pembaca KOMPAS] KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat

2008-02-18 Terurut Topik Eric Soesilo
Wah itu namanya diskriminasi donk, karena punya sodara / teman yang jadi 
pejabat pemerintahan lalu kita ndak boleh jadi pejabat juga. Semua orang punya 
hak dan kewajiban yang sama kan sebagai warga negara.

Best Regards,

Eric Soesilo
[EMAIL PROTECTED]
0815-13-899-899

Sent from my E61i
With Indosat Blackberry

-Original Message-
From: Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 19 Feb 2008 11:03:36 
To:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: RE: [Forum Pembaca KOMPAS] KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat


saya ingat betapa John Kennedy sangat hati hati dalam mencalonkan Bob Kennedy
 
 adakah kehati hatian itu..disini , .??...lalu memangnya 
 nggak ada calon lain ???.., jangan jadi Tien yg kedua ah..
 
 bagus juga kan cari yg lain setidaknya untuk mencegah prasangka buruk.
 
 Paling nggak mengurangi orang berdosa krn prasangka buruk...
 
 Kalau soal besan.. yg harus diperhatikan sekarang ya soal kasus dana 
 BI itu ,
 
 Saya jd ingat keluhan kakak saya kpd saya ( cuma kami berdua 
 berwiraswasta ), ttg sodara kami yg pejabat tinggi , . sodara 
 sodara kita ajaib ya , nggak pernah mau beri proyek/kerjaan pada kita 
 sodaranya , padahal kita pasti mampu mengerjakan dgn benar... 
 
 Tentu saja keluhan itu tetap bernada kebanggaan.
 
 Sodara sodara itu .. lebih baik dimintai sumbangan kalau keponakannya 
 perlu sekolah atau berobat di banding di haruskan ber KKN..memberi 
 pekerjaan/atau jabatan penting . , memangnya nggak ada orang lain yg 
 bisa mengerjakan itu... ???
 
 Salam
 
 Haniwar
 
 

=
Pojok Milis Komunitas FPK:

1.Milis komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota
4.Kontak moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED]
5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED]

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Winasa untuk Presiden RI 2009

2008-02-18 Terurut Topik wal.suparmo
Salam,
Usul Pak Ikranegara ini sangat postif tetapi terlalu OPTIMISTIS
apalagi kalau disebut tahun 2009.Saya kira paling sedikit masih akan
memerlukan 10 tahun lagi sebelum masyarakat atau tegasnya PARTAI
yang di dominasi oleh orang PRIMORDIAL, dapat menghapuskan  syarat2
TAMBAHAN yang direkayasa demi kepentingan kelompoknya sendiri yaitu
syarat SUKU dan AGAMA, meskipun dalam UUD45 hanya dipersyaratkan
ASLI dan UMUR(35) tahun.Indonesia masih jauh ketingGalan dari India
yang mayoritas Hindhu PERNAH dapat menerima presiden beragama Islam
atau bahkan Timor Lorosae dengan PM Mari'e Alkatiri.

Wasalam,
Wal Suparmo

-- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, aries cathlea
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Hanya usul saja, sebaiknya sebelum dicalonkan menjadi Presiden thn
2009 sebaiknya menjadi Gubernur Bali dulu saja. Jika hasilnya sama
dengan beliau sebagai Bupati Jembrana, kenapa tidak?


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Winasa untuk Presiden RI 2009

2008-02-18 Terurut Topik rzain
Bravo pak Winasa, cuma saja apa semua resourse di miliki Jembrana
sehingga Bupatinya punya kesanggupan membiayai kegiatannya. Jangan
langsung Presiden coba bertarung dulu di tingkat pilkada Gubernur
Bali. Kalau terpilih dan bisa kembali melakukan seperti di Jembrana
bolehlah ikut pemilihan Presiden 2009, mengapa tidak?
CumA masih ada pertimbangan lain yang mungkin tidak dimilikinya
tetapi terserah pemilih dah.



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kalo emang diajukan, saya dukung deh..Negeri ini berlimpah org
pinter, yg
 dibutuhkan hanyalah nahkoda dg visi dan karakter kepemimpinan
moral yang
 kuat.


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Presiden SBY Jual Hutan Lindung Seharga Pisang Goreng

2008-02-18 Terurut Topik Lasma siregar
Alangkah sedih kalau harga bumi Pertiwi ini telah begitu murah
  cuma seharga 1 pisang goreng di pinggir jalan/meter.

  Harga sepiring nasi pecel atau rujak cingur ternyata lebih mahal!
  Bagaimana bisa terjadi begini Pak SBY dan JK yang terhormat?
  Please explain!

  Tanah dijual murah meriah sementara air juga murah...
  Kita ini benar-benar penjual tanah air, apa mau dikata?

  Salam
  Las


Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Presiden Jual Hutan Lindung Seharga Pisang Goreng

Siaran Pers JATAM, WALHI, Huma, Sawit Watch - 16 Februari 2008

Sejak 4 Februari lalu, hutan lindung dan hutan produksi tak berharga lagi. 
Lewat Peraturan Pemerintah (PP) No 2 tahun 2008, para pemodal diberi kemewahan 
membabat hutan lindung dan hutan produksi menjadi kawasan pertambangan dan 
usaha lain, hanya dengan membayar Rp 300 setiap meternya. PP ini menghapus 
fungsi lindung kawasan hutan menjadi fungsi ekonomi sesaat.

Ditengah keprihatinan bencana banjir dan longsor musim ini, Presiden 
mengeluarkan PP No 2 tahun 2008 tentang Jenis  tarif atas jenis penerimaan 
negara bukan pajak yang berasal dari penggunaan kawasan hutan utuk kepentingan 
pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang berlaku pada Departemen Kehutanan.

PP ini memungkinkan perusahaan tambang merubah kawasan hutan lindung dan hutan 
produksi menjadi kawasan tambang skala besar, hanya dengan membayar Rp. 1,8 
juta hingga Rp. 3 juta per hektarnya. Lebih murah lagi untuk tambang minyak dan 
gas, panas bumi, jaringan telekomunikasi, repiter telekomunikasi, stasiun 
pemancar radio, stasiun relai televisi, ketenagalistrikan, instalasi teknologi 
energi terbarukan, instalasi air, dan jalan tol. Harganya turun menjadi Rp. 1,2 
juta hingga Rp 1,5 juta.

“Itu harga hutan termurah yang resmi dikeluarkan sepanjang sejarah negeri ini. 
Hanya Rp. 120 hingga Rp. 300 per meternya, lebih murah dari harga sepotong 
pisang goreng yang dijual pedagang keliling” ujar Rully Syumanda, pengkampanye 
hutan WALHI.

“Yang menyesakkan, PP ini keluar ditengah ketidakbecusan pemerintah mengurus 
hutan. Laju kerusakan hutan sepanjang 2005 hingga 2006 saja mencapai 2,76 juta 
ha. Juga, di saat musim bencana banjir dan longsor yang terus menyerang 
berbagai wilayah. Sepanjang 2000 hingga 2006, sedikitnya 392 bencana banjir dan 
longsor terjadi di pelosok negeri. Ribuan orang meninggal, ratusan ribu lainnya 
menjadi pengungsi,” tambah Edi Sutrisno dari Sawit Watch.

Bisa dibayangkan apa dampak PP ini, ditengah kegagalan negeri mengurus 
pemulihan kerusakan hutan, konflik tumpang tindih fungsi lahan, dan penanganan 
bencana lingkungan tahunan.

Yang paling bersorak, tentu pelaku pertambangan. Sudah sejak lama mereka 
melakukan lobby hingga ancaman. Mereka tak suka ijin pertambangannya terganjal 
status hutan lindung. Perusahaan asing sekelas Freeport, INCO, Rio Tinto, 
Newmont, Newcrest, Pelsart - jelas diuntungkan PP ini, demikian pula perusahaan 
nasional macam Bakrie, Medco, Antam dan lainnya. Saat ini, lebih 158 perusahaan 
pertambangan memiliki ijin di di kawasan lindung, meliputi luasan sekitar 11, 4 
juta hektar.

Keluarnya PP ini memperjelas dimana posisi kabinet SBY dan partai berkuasa saat 
ini, yang mestinya mengontrol sepak terjang pemerintah. Kabinet SBY dengan 
konsisten berada di sisi pemodal, bukan keselamatan rakyat.

“PP ini menghina akal sehat dan akan bersangkutan serius dengan segala inisitif 
kerjasama internasional dan perubahan iklim terkait sektor kehutanan, yang 
sedang menjadi perhatian dunia. Jika tak ingin kabinet SBY semakin dijauhi 
rakyat dan membingungkan publik internasional, PP ini harus segera di cabut,” 
tuntut Siti Maemunah, koordinator nasional Jaringan Advokasi Tambang (JATAM)

Kontak Media:
Luluk Uliyah hp 08159480246, Edi Sutrisno hp 081315849153, Rully Syumanda hp 
081319966998


Informasi lain terkait dengan advokasi pertambangan mineral dan energi dapat 
dilihat di www.jatam.org
Dapatkan update informasi dari website kami dengan mendaftarkan alamat email 
anda sebagai anggota Info Kilat JATAM yang ada di sudut kiri bawah dalam 
website kami.

===
Luluk Uliyah
Sekretariat JATAM
email : [EMAIL PROTECTED]
Jl. Mampang Prapatan II/30 Jakarta Selatan

Telp/Fax. 021- 794 1559
===


RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat

2008-02-18 Terurut Topik Hendra Kusumah
Ada yang tahu gak, Agus Martowardojo itu sebenarnya punya hubungan keluarga
seperti apa dengan SBY? Apakah ipar, sepupu, saudara jauh, atau saudara
jauhhh sekali?

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of anton_djakarta
Sent: 19 Februari 2008 11:19
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: KKN: Ipar SBY banyak menjadi pejabat

 

Sepuluh tahun Reformasi :

Bancakan Keluarga Sarwo Edhie Wibowo

ANTON


[Forum Pembaca KOMPAS] National Geographics versi Internasional tentang Lumpur Lapindo

2008-02-18 Terurut Topik filsafat
Dear teman milist FPK

 

Berikut ini berita yang saya dapat dari website National Geographics (ada
yang mengatakan di national geographics versi Indonesia berita ini tidak
muncul):

 

http://ngm.nationalgeographic.com/2008/01/volcano-culture/drowning-in-mud-te
xt/1

 

 

The Unstoppable Mud




Drowning in Mud


An unnatural disaster erupts with no end in sight.


By Andrew Marshall

Photograph by John Stanmeyer

By dawn, the trickle that began to seep into the neighborhood during the
night had become a scalding torrent. Mud surged into the modest house
belonging to Sumitro, who manages a store in the Porong District of East
Java. As it smothered furniture and filled rooms, Sumitro and Indayani, his
wife, grabbed the kids and fled. I knew the mud couldn't be stopped, he
says. My house was doomed. 

Months later, a plume of steam drifting above a landscape of submerged
houses marks the source of his woes: a mud volcano-its cause a source of
some controversy. Many blame a company drilling for gas; others claim an
earthquake was the trigger. Lusi, as Indonesians call the mudflow, is one of
the more bizarre expressions of Indonesia's geologic turmoil. Since May
2006, it has spewed millions of barrels of heated sludge, blanketing an area
twice the size of New York City's Central Park. Villages have disappeared
under the mud, 60 feet (18 meters) deep in places, and 10,000 families have
been forced from their homes. So far, according to an IMF estimate, the
catastrophe has cost Indonesia 3.7 billion dollars-nearly one percent of its
GDP-and triggered spasms of blame and denial. This being Indonesia, it has
also prompted appeals to the supernatural. 

Lusi-a nickname derived by combining the Indonesian word for mud (lumpur)
with Sidoarjo, the name of the nearby town-could go on erupting for decades.
Meanwhile, trucks and backhoes work relentlessly to contain the damage,
fortifying dikes against the 600,000 barrels of mud that continue to surge
out each day. Pipes disgorge the sludge into the Porong River;
theoretically, rain will wash it to sea-if it doesn't choke the river and
flood nearby Surabaya, a city of 2.5 million. 

With the mud came the mystics-Sumatran witch doctors, Balinese Hindu
priests, and a celebrity soothsayer, Mama Lauren-claiming they could stop
the deluge. Believers tossed goats, geese, and monkeys into the mud to
appease the dragon supposedly disturbed by drilling. A wealthy local offered
a house to anyone who could halt the mud. First, however, applicants had to
prove their powers could stop a tap from dripping. It didn't happen. 

Wary of mystics, weary of mud, Sumitro is short on optimism. Nothing can
stop it, he says. Not technology, not the supernatural. 

A dike protected Sumitro's neighborhood until November 2006, when the mud
caused a gas pipeline to explode, killing 13 people. I thought the end of
the world had come, he recalls. 

In a way, it had. The explosion weakened the dike, exposing his neighborhood
to the flow. Now, footprints of fleeing residents are baked into the mud of
empty streets. Scavengers have stripped homes of roof tiles and wiring. The
stink of sulfur hangs in the air. Nothing left now, Sumitro says. Only
memories. 

 
http://ngm.nationalgeographic.com/2008/01/volcano-culture/drowning-in-mud-t
ext/2 Continue 

 

Page [ 2 ] of 2 

 
http://ngm.nationalgeographic.com/2008/01/volcano-culture/drowning-in-mud-t
ext/1  Prev | 



* Feature
http://ngm.nationalgeographic.com/2008/01/volcano-culture/andrew-marshall-t
ext  Article  

* Volcano
http://ngm.nationalgeographic.com/2008/01/volcano-culture/mud-volcano-inter
active  Interactive  

* Indonesia
http://ngm.nationalgeographic.com/2008/01/volcano-culture/indonesia-on-aler
t-text  on Alert  

* Photo
http://ngm.nationalgeographic.com/2008/01/volcano-culture/stanmeyer-photogr
aphy  Gallery  

* Field
http://ngm.nationalgeographic.com/2008/01/volcano-culture/stanmeyer-field-n
otes  Notes  

* Volcano
http://ngm.nationalgeographic.com/2008/01/volcano-culture/decade-volcano-ma
p-interactive  Map  

* Tambora
http://ngm.nationalgeographic.com/2008/01/volcano-culture/mount-tambora-pho
tography   

* Learn
http://ngm.nationalgeographic.com/geopedia/Indonesian_Volcano_Culture
More  

* Your Comments
http://ngm.typepad.com/our_shot/november-30-2007.html   

*
http://del.icio.us/post?url=http://ngm.nationalgeographic.com/2008/01/volca
no-culture/drowning-in-mud-texttitle=
http://bookmarks.yahoo.com/toolbar/savebm?u=http://ngm.nationalgeographic.c
om/2008/01/volcano-culture/drowning-in-mud-textt=
http://digg.com/submit?phase=2url=http://ngm.nationalgeographic.com/2008/0
1/volcano-culture/drowning-in-mud-texttitle= 

The politics surrounding