Re: [Forum Pembaca KOMPAS] hapus fraksi

2008-09-09 Terurut Topik ajegile lu

Boleh, asal KPK atau lembaga lainnya membantu rakyat memastikan mereka harus 
berangkat dengan gaji sendiri. 

Baju seragam mereka (jas lengkap) juga masih dibiayai rakyatkah? 

salam, 
ajeg

--- Suhaimi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Hua ha ha anda telah memberikan masukan neh buat para caleg 2009 
 (terpilih) tuk alasan study banding ke luar negeri dalam proses 
 penyusunan or review tatib dpr nya nanti coy ! 

 Salam hangat,
 Suhaimi 







  


[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kau Bikin Si Burhan Gubernur, Sekarang Mati Kau!

2008-09-09 Terurut Topik Mula Harahap
Karena para penyelenggara negara kita itu umumnya adalah para preman, 
maka saya sangat setuju kalau bahasa yang dipakai juga adalah bahasa 
preman. 

Saya rasa terhadap para preman tak ada gunanya memakai bahasa yang 
santun sebagaimana yang sering digunakan oleh Presiden SBY itu. Bahasa-
bahasa seperti itu tak masuk ke telinga dan hati para preman itu.

Terlepas dari apakah mereka juga termasuk dalam golongan preman atau 
bukan, tapi saya senang dengan gaya bahasa yang digunakan oleh Anwar 
Nasution, Sjamsir Siregar, Gus Dur, Yusuf Kalla (kadang-kadang) dan 
beberapa pejabat kita lainnya.

Kalau saya seorang pejabat negara--apalagi kalau diri saya memang 
bersih--saya pun akan memilih untuk memakai gaya bahasa preman. (Untuk 
apa memakai gaya bahasa yang santun untuk para menteri, jaksa agung 
muda, hakim agung atau anggota DPR yang punya mentalitas perampok dan 
pencuri itu? Hal itu hanya membuang-buang energi saja).

Kalau saya adalah presiden SBY--misalnya--maka kepada Herlu Lelono saya 
akan berkata, Pantatlah sama kau. Kerja kau hanya bikin malu aku 
saja Atau kepada Paskah Suzetta atau M.S. Kaban saya akan 
berkata, Awas kau, ya? Kalau sampai aku tahu bahwa kau ikut memakan 
uang itu, kupotong titit kau...! 

Mula Harahap :-)
 





 



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Happy Birthday Mr President!

2008-09-09 Terurut Topik Nur Rochman
Seperti biasa presiden kita memang jago memainkan momentum
Jadi apapun dipakai untuk sekedar menaikan rangking sebuah polling
Jangan-jangan Pak Presiden kerjanya tiap sore nanyain bung andi, naik atau 
turun...?
Kalau Bung Andi mukanya kecut dan ditekuk maka berarti turun
Kalau ketawa lebar sambil terbahak-bahak berarti tandanya naik

Momen apapun selalu dibuat berkesan dan jangan lupa dipublikasikan itu penting 
!!!
Apalagi menjelang pemilu kalau perlu dibuat mengharu biru dan penuh dengan 
kesedihan,
Pakai nangis - nangisan segala saat diwawancara nggak pak...? sampai tanya 
begitu bung andi
Boleh saja tapi yang ahli menampilkan wajah memelas, jangan seperti Bung 
Heru...apes aku timpal pak presiden

Yach begitulah sedikit bocoran diskusi pak presiden menjelang acara pentingnya, 
sehingga kalau perlu dibuatin sinetron rapat kabinet sampai malam biar 
kelihatan lupa sama ultah

Tapi memang kadang luar biasa juga ini presiden sehingga semua dikerahkan untuk 
kejar populer
Nggak kurang urusan punya cucu juga diatur, pakai paksa lahirin anak dihari 
keramat...wetonnya apa ya..?
Tapi nggak kurang tetap saja tidak cukup untuk membuat rangking terus terangkat 
mejelang pemilu.
Maka kembali banyak angkat pengamat yang populer untuk sekedar menambah 
daftar pembantu president.

Regards,
KangNoer

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Usai Sidang, Muchdi Bentak Istri Munir

2008-09-09 Terurut Topik rima salim
Persis seperti Sawung bilang bahwa Munir adalah icon. Bahwa mereka2 yang 
disebut oleh Andri masih menjadi fokus perjuangan. Hanya kenapa Munir terkesan 
lebih mencuat, karena pers juga yang lebih mengutamakan berita Munir. Kenapa? 
Karena kembali ke jawaban Sawung bahwa Munir adalah icon. Kalau aku juga bisa 
nambahin, apabila ada kejelasan proses Munir maka harapannya adalah seperti 
efek domino, mengakibatkan kasus-kasus lain juga terungkap.
�
Rima

--- On Tue, 9/9/08, sawung [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: sawung [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Usai Sidang, Muchdi Bentak Istri Munir
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Tuesday, September 9, 2008, 11:47 AM






Mereka yang membela dan memperjugankan kasus munir samapi hari ini masih
memperjuangkan kasus trisakti, marsinah, semanggi etc. Kalau ada lihat
kasus-kasus tersebut ya yang memebla termasuk yang memperjuangkan kasus
munir. Hari minggu kemarin ketika memperingati kematian munir bukan munir
yang di usung dalam orasi-orasinya tapi para korban kekerasan. Munir adalah
ikon dari perlawan, membunuh munir berarti sebuah simbol pembunuhan terhadap
mereaka yang memperjuangkan korban. Inilah alasan banyak yang membela munir.
Saya pribadi mengetahui ada beberapa aktivis yang tiarap semenjak munir
dibunuh karena pembunuhan munir adalah peringatan buat mereka.

regards


[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis sempit ala caleg par

2008-09-09 Terurut Topik IrwanK
'Cuma teori' yang ditulis Roni, kelihatannya dengan intonasi 'ah teori'..
gitu ndra..

Saya sepakat bahwa penyampaian info mana parpol yang benar dan mana parpol
yang korup memang perlu dilakukan.. Namun sampai sejauh ini parpol masih
diperlukan.. yakni parpol yang benar membela kepentingan rakyat..

Mulai sekarang, parpol/politisi korup  busuk memang perlu
dikurangi/dihilangkan
dari panggung politik Republik Indonesia.. gw jadi capek nih musti nulis
lengkap..
soalnya kalo RI doank, nanti bisa ada yang ngaku.. :-p

CMIIW..
--
Wassalam,

Irwan.K

 -Original Message-
 From: roni febrianto [EMAIL PROTECTED]roni_febrianto%40yahoo.com
 

 Date: Sun, 7 Sep 2008 21:08:57
 To: 
 Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com
 
 Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Salah benar parpol pengusungKu
 (nasionalis sempit ala caleg par

 Ass WRB,
 Cuma teori yang bilang kalo Partai Politik mengutamakan kesatuan
 dan persatuan  bangsa ,prakteknya partai besar cenderung Korup dan cuma
 mengutamakan kepentingan elit partai demi melanggengkan kekuasaan. Buat yang
 ada di Partai dan berani merombak segeralah lakukan ,aku yang masih anti
 Partai akan cuma bisa berteriak dan jadi penonton sambil bersyukur kalo
 akhirnya partai yang Korup biasa hancur  dari pada terus menghabiskan uang
 rakyat .

 Wassalam

  Rukun dan Bersatulah kaum Buruh agar Serikat Kuat dan Buruh Sejahera 
 Roni Febrianto
 PP SPEE FSPMI Bid Infokom
 Jl Raya Pondok Gede no 11 Kp Dukuh ,Jakarta Timur. PUK SPEE FSPMI PT PSECI
 ( Ketua ) Kawasan Industri MM 2100 Blok O-1 Cikarang Barat Bekasi ,Jawa
 Barat. Telp 062218981238.

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Anjing Hitam yang “Mengusik Kehidupan Pet ani”

2008-09-09 Terurut Topik Luluk Uliyah
Anjing Hitam yang “Mengusik Kehidupan Petani”

Oleh Delima Silalahi
Dimuat di Majalah Prakarsa KSPPM No. 61/Mater-April/XXV/2008

ANJING HITAM dalam tulisan ini bukanlah seekor anjing galak berwarna 
hitam. Juga bukan bahan mentah bagi kedai jagal biang  di dekat sopo 
KSPPM di Girsang.
Anjing Hitam adalah nama salah satu cadangan mineral yang akan ditambang 
oleh PT Dairi Prima Minerals (DPM) di Sopokomil, Kecamatan Silima 
Pungga-Pungga di Kabupaten Dairi. Selain Anjing Hitam, cadangan lain 
berada di Lae Jehe dan di sekitar base camp. Dalam kontrak karya PT DPM 
No.99PK0071 yang ditandatangani tahun 1998 yang lalu, jumlah cadangan di 
ketiga lokasi ini mencapai 16, 4 juta ton dengan komposisi 13,2% seng 
(Zn) dan 7,7 % timah hitam (Pb).

Setelah sepuluh tahun melakukan eksplorasi, PT DPM telah memasuki tahap 
konstruksi perumahan karyawan dan infra struktur. Sedangkan eksploitasi 
dan pembangunan pabrik belum dapat dilakukan karena izin pinjam pakai 
hutan lindung Batu Ardan Register 66 belum dikeluarkan pemerintah.

Tanah, dari alat produksi, jadi komoditi.

Walaupun belum beroperasi, proyek yang berlokasi di Kecamatan Parongil, 
Kabupaten Dairi tersebut sudah menunjukkan gambaran buruk bagi 
lingkungan dan masyarakat. Kehidupan masyarakat yang dulu tenang, mulai 
dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit yang menggiurkan. Tanah yang dulu 
menjadi sumber pendapatan mayoritas masyarakat sudah mulai berpindah 
tangan. Memiliki uang yang banyak tanpa keringat dan kerja keras membuat 
masyarakat merasa beruntung jika tanah mereka terkena proyek. Tanah 
bukan lagi alat produksi, bahkan bukan lagi alat perekat sosial,  tetapi 
sudah berubah menjadi barang dagangan alias komoditi.

Berita selengkapnya di www.jatam.org



=
Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS :

1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota
4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED]

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Penemu Padi Supertoy Menghilang

2008-09-09 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Pak Nur,
   
  Waduh, mosok pemimpin kita tidak lebih cerdas dari keledai?
  Bahwa mereka kurang cerdas sehingga sering terperosok pada lubang yang sama, 
ya memang begitulah adanya.
  Tetapi soal lebih bodoh dari keledai
  Keledai kan gak bisa duduk manis di kursi kekuasaan sambil tertawa - tawa?
  Jadi ukuran kecerdasannya bukan keledai kali ya he he he he he he 

Nur Rochman [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Ini negara memang aneh bin ajaib
Seperti biasa setelah ada penemuan ajaib
Bensin dari air yang disebut blue energi
Tanam padi yang panen empat kali sekali tanam

Boleh-boleh saja itu ilmiah dan merupakan penemuan anak bangsa
Tapi sayang ini penemuan nggak lebih dipakai buat kampanye politik
Apalagi memang dasar presiden ini negara selalu haus akan kamera
Sangat heboh dan selalu puas begitu disorot kamera wartawan

Tetapi sayang setiap hal yang dipolitisasi selalu berujung penipuan
Karena semuanya buru-buru menangguk untung dari populeritas
Sehingga yang tampak setelah itu hanya saling menyalahkan
Presiden apes yang cape para pendukungnya harus cari dalih belain lagi

Tapi dasar para pemimpin nggak lebih dari keledai
Berulang kali jatuh masih aja lewat lubang yang sama
Sehingga rakyat terus dikasih tontonan sinetron
Para pemimpinnya yang saling berolok-olok saja

Sial lagi sang penemu yang sangat pintar ini
Nggak kurang DR juga bisa gampang kena kibul
Begitu terkuak maka selalu berakhir menghilang
Kaya' aktifis diperpal dulu untuk atur alibi penyelamatan

Regards,
KangNoer

[Non-text portions of this message have been removed]




Bls: [Forum Pembaca KOMPAS] Usai Sidang, Muchdi Bentak Istri Munir

2008-09-09 Terurut Topik Lemah Padas
Munir saja yang banyak di kenal orang di seluruh Indonesia dibunuh... apalagi 
anda bung Andri.
Jadi dengan memperjuangkan Munir, anda sendiri juga sedang diperjuangkan agar 
tidak dibunuh.

Salam,
  


- Pesan Asli 
Dari: andri subandrio [EMAIL PROTECTED]
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 9 September, 2008 11:18:31
Topik: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Usai Sidang, Muchdi Bentak Istri Munir


Saya heran mengenai kasus Munir ini telah menyita banyak hal dari bangsa
ini, apakah Munir lebih berharga dari Marsinah yang nota bene meninggal
karena dibunuh juga, namun tidak ada satupun yang memperjuangkan dan juga
menggugat siapa pembunuhnya, dan juga para Mahasiswa korban peristiwa
Semanggi, Mahasiswa Unas korban kekerasan Polisi, kasian orang-orang yang
diperalat oleh Kontras untuk bercapek-capek menggugat kematian Munir dengan
berbagai cara. Apakah Munir itu lebih hebat dan lebih berharga dari semua
korban lain yang ada?

Ini terlepas dari pro dan kontra tentang kematian Munir, saya sendiri tidak
ada kepentingan dibalik semua ini, namun ingin berpikir logis saja.


[Forum Pembaca KOMPAS] Re: KPI Peringatkan Tayangan Kebanci-bancian

2008-09-09 Terurut Topik thseto
iya deh, anda bener. seneng kalau saya katakan begitu?  xixixixxix...

repot diskusi dg org yg pemahaman bahasanya kacau balau begitu.
1. begitu juga dg org yg suka korupsi
maka itu tidak harus mengacu ke saya. tetepi ke org yg suka korupsi.

2. kalau contoh itu tidak juga bisa anda mengerti ya saya maklum
kenapa otak anda tumpul ketika KPI memberikan alasan ttg sinetron.

ternyata..


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, manneke budiman
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 O, jadi situ korupsi toh? Waduh, maaf, maaf. Kalo gitu, lahan
Anda trak akan saya ganggu. Silakan lanjutkan, hehehe.

 Kembali ke contoh: pertanyaan awal: kenapa reality show dilarang
menampilkan akting kebanci-bancian sementara sinetron yang melakukan
hal serupa tidak dilarang?

 Ngerti enggak pertanyaannya? Mestinya sih Anda ngerti ya, wong
periset internasional kok. Tapi, contoh yang diberikan untuk mendukung
alasan kenapa sinetron tak dilarang adalah meleset total tal tal tal.
Dalam Dari Yoga ke Olga, jelas pemeran utamanya berperan
kebanci-bancian. Lho, kok kaga dilarang kaya reality show? Jelas
nggak, Om?

 Lalu contohmu ini fungsinya apa? Malah mengukuhkan kekacauan pikiran
KPI toh? Bukan memperjelas perbedaan antara reality show dan sinetron.
Ayo, belajar riset lagi yang rajin, biar pemikirannya makin tajam.

 manneke


Re:Bls: [Forum Pembaca KOMPAS] Pemukulan TKI, Pemerintah Harus Minta Ma

2008-09-09 Terurut Topik roni febrianto
Ass WRB,
   Aparat memang sudah jadi keparat yang tidak tahu malu pukul 
perempuan dan tidak sadar mereka di upah dari pajak  devisa rakyat  termasuk 
buruh migran .
Kalo ada Aden ( Anggota DPRD ) yang punya statement tidak bela rakyat ngak aneh 
kalo memang saat ini banyak Aden yang sudah terbeli karena kalo sudah nikmat 
jadi aden lupa konstituen /rakyat .
Saatnya Shaum berbuat baik sesama manusia bukan menganiaya apalagi pada kaum 
yang lemah seperti buruh migran wanita.

Wassalam

 Rukun dan Bersatulah kaum Buruh agar Serikat Kuat dan Buruh Sejahera   Roni 
Febrianto 
PP SPEE FSPMI Bid Infokom 
Jl Raya Pondok Gede no 11 Kp Dukuh ,Jakarta Timur.  PUK SPEE FSPMI PT PSECI ( 
Ketua )  Kawasan Industri MM 2100 Blok O-1 Cikarang Barat Bekasi ,Jawa Barat.  
Telp 062218981238.


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Re:KPU: Mencoblos Dianggap Tidak Sah

2008-09-09 Terurut Topik Joni Yulianto
Membaca berita di bawah ini, saya jadi berfikir bagaimana saya dan ratusan ribu 
kawan saya yang buta bisa ikut mencoblos ya? Saya membayangkan bahwa 
jawaban/solusi yang akan diberikan KPU adalah dengan menyediakan pendamping 
atau mempersilahkan untuk membawa pendamping untuk membantu emberikan tanda 
pada suara yang dipilih. Tapi bukannya ini sudah mengurangi atau bahkan 
menghilangkan azas LUBER?

Atau lebih baik kami GOLPUT saja? Hahaha, kalau saya memang sudah 2 pemilu ini 
golput. Bukan gak bisa mmilih, tapi memang tak ada satupun yang puna perspektif 
terhadap pemenuhan hak difabel!

Salam non partisan,

http://kompas.com/read/xml/2008/09/08/21172422/kpu.mencoblos.dianggap.tidak.sah

JAKARTA, SENIN-Ketua Komisi Pemilihan Umum Abdul Hafiz Anshary
mengatakan hasil rapat pleno KPU menyetujui penandaan pada surat suara
dengan mencoblos dan memberikan tanda titik (.) dianggap tidak sah.
Kalau memberikan tanda titik tidak bisa. Mencoblos juga, kata Ketua
KPU, di sela-sela acara rapat pimpinan antara KPU dengan KPU Provinsi,
di Jakarta, Senin (8/9).

Namun, KPU masih perlu meminta pertimbangan dari pemerintah dan DPR
tentang tanda yang sah untuk digunakan. Ini masih di tingkat pleno.
Nanti akan didiskusikan dengan DPR, katanya.

Hafiz menjelaskan, KPU sedang membahas tanda untuk menandai surat
suara. Tanda lain yang dapat digunakan antara lain tanda bintang (*).
Namun KPU, katanya tetap menyosialisasikan penandaan surat suara
dengan tanda contreng (V). Contreng tetap disosialisasikan. Tetapi
kita mengantisipasi kalau ada yang tidak mengerti bisa menggunakan
tanda lain, katanya.

Ia menjelaskan KPU masih terus melakukan pembahasan seputar alat
penanda. Menurut Hafiz diwacanakan penandaan dengan menggunakan
bolpoin atau pena penanda (stabilo).

Ditanya tentang kemungkinan ada kecerobohan dalam mencontreng,
misalnya tanda yang dibubuhkan mengenai nama calon legislatif lainnya,
maka penentuan calon yang dipilih yakni dilihat dari pangkal tanda
berada. Kita ambil dari pangkal tanda kalau ditemukan tanda melebar
sampai ke sebelahnya. Kita belum mengatur lebih detail kalau ada
'error' dalam penandaan, katanya.

Sementara itu, KPU masih terus membahas tentang desain surat suara
dengan DPR dan pemerintah. Dijadwalkan KPU akan melangsungkan simulasi
penandaan surat suara di tiga provinsi yaitu Aceh, Jawa Timur, dan
Papua dengan menggunakan tiga desain surat suara yang berbeda-beda.

ROY
Sumber : Antara


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] TKW Dihajar di Depan Menteri

2008-09-09 Terurut Topik nano
Halo Bung Deddy,

Pak menteri ini tidak hanya tega membiarkan rakyat kecil disiksa,
tetapi justru senang. Buktinya menyanyi lagu Kapan Kowe Bali dan
Cucak Rowo di depan jeritan TKW yang digebuki. Teganya... teganya...
teganya... teganya... tegnnyaaa

salam
nano biak papua 

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Deddy Mansyur
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak KK, tolong ditegur ini menteri yang begitu tega membiarkan
rakyat kecil 
 disiksa.
 
 Ya Allah, bukakanlah otak yang waras terhadap menteri ini.
 
 salam,
 sensei deddy mansyur
 university of houston
 www.uh.edu/shotokan
 




[Forum Pembaca KOMPAS] Kau Bikin Si Burhan Gubernur, Sekarang Mati Kau!

2008-09-09 Terurut Topik Satrio Kusumo
Pembuktian benar salahnya penggelontoran dana YPPI ke penegak hukum dan anggota 
DPR oleh para mantan pimpinan BI yg lagi jalan di pengadilan Tipikor makin hari 
makin jelas. Lebih seru lagi denger pengakuannya Antoni Zedra yg punya rekaman 
obrolannya sama Opung Anwar. Di rekaman itu  secara ga' langsung tersirat motif 
si Opung. Repot juga nih kalo para pimpinan kita seperti itu. Jabatan, 
kedudukan dan mungkin harta terbukti masih jadi incaran orang-orang yg selama 
ini patut dicontoh, paling tidak untuk saya pribadi.. Soal kebenaran rekaman 
itu, kecil kemungkinan si Antoni Zedra bohong. Bisa-bisa dia dianggap melakukan 
kebohongan publik. Dan resikonya makin nungkik aja tuh Antoni. 
Soal itu, banyak juga media yg nulis. Lihat aja di perempatan jalan waktu lampu 
merah. Tapi Kompas kok sepertinya ga' ya. Sebagai pembaca setia Kompas, jujur, 
saya suka ikutin berita itu. Ke mana dirimu wahai Kompas idola ku ??   

 
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Kompas tentang Lasem: Batik, Sarang Burung, Klenteng, Filatelis, Vihara, Terasi, Kuliner dll

2008-09-09 Terurut Topik luluk widyawan
 
Salut atas liputan Kompas tentang Batik Lasem (Kompas, 9/9/08, hlm 14). Asal 
tahu saja batik Lasem yang eksotis, exelence dan classy berada dalam bahaya 
penerusan pewarisan, maklum banyak kaum muda Lasem yang lari ke luar kota 
menjadi kaum urban dan tercerabut dari budaya lokalnya. Paling tidak saya alami 
sendiri dan sebagian besar teman2 yang dulu sekolah di SD Wijayakusuma. 
Syukurlah ada kampung Batik di Gedong Mulyo gang VII.
 
Selain batik, masih ada banyak hal baik dan khas Lasem misalnya, budidaya 
Sarang Burung yang saya kira menjadi salah satu penopang ekonomi di Lasem. 
Gedung atau rumah kaum Tiong Hwa yang tinggi dan sepi adalah sarang burung. 
Istimewanya, para pemilik senantiasa tampil sederhana meskipun hasil Sarang 
Burung luar biasa mahalnya.
 
Lasem, kota kecil itu memiliki 3 klenteng di kota dan 1 vihara di perbukitan 
Kajar. Hebatnya klenteng dan vihara itu tidak eksklusif, namun terbuka dan 
merakyat bagi sekitarnya. Bergandengan dengan banyak pondok pesantren yang juga 
banyak ada di Lasem. Bahkan salah di vihara tersebut, banthe yang dimakamkan di 
situ dan memiliki kesaktian justru orang Madura asli. Selama hampir 15 tahun 
menghabiskan masa kecil di kota Lasem saya tidak pernah mendengar konflik etnis 
atau SARA di kota panas berpantai itu.
 
Tak ketinggalan ialah wisata kuliner, makanan khas lontong tuyuhan (pernah 
diliput Kompas juga), terasi dan aneka camilan di tepi laut bonang.
 
Ada juga sosok filatelis yang terkenal mengumpulkan aneka perangko, souvenir 
sheet, bandrol rokok, karcis2..namanya Susantio di Jalan Raya 15 Lasem. Beliiau 
ini bahkan dikenal sebagai filatelis rendah hati kelas dunia.
 
Semoga membuka mata...


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Heru Lelono, Man Behind Blue Energy and Supertoy

2008-09-09 Terurut Topik Adyanto Aditomo
He he he he he kapan SBY terlihat pintar?
  Kalau saya amati selama masa pemerintahannya, SBY tidaklah secerdas yang 
diharapkan oleh masyarakat luas, walaupun dia berhasil meraih gelar Doktor 
menjelang Pemilihan Presiden 2004.
  SBY lebih dikenal sebagai peragu, terutama dalam mengambil keputusan yang 
sangat strategis, sehingga hasilnya malah jadi gak karuan.

andri subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kasian SBY, orang ini biasanya pintar dan selalu mempelajaari buku 
dulu
sebelum mengambil keputusan, tapi kenapa dua kali dia tidak berkutik
terhadap Heru Lelonon, dan menurut saja untuk mengikuti kemauan sang Heru.
Apakah Heru ini guru supranaturalnya SBY?


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Usai Sidang, Muchdi Bentak Istri Munir

2008-09-09 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Waduh, komentar Sdr. Subandrio Andri ini kok aneh ya?
  Tidak terkesan punya rasa kemanusiaan sama sekali dan juga tidak punya empati 
atas peristiwa tersebut.
  Apakah beliau ini termasuk keluarga para jagal yang telah membantai para 
aktivis?
  Kalau memang benar, ya pantas saja kalau beliau ini berfikir begitu, karena 
melupakan peristiwa pembantaian para pejuang HAM melawan kekerasan militer 
adalah hal yang paling logis bagi keluarganya, supaya hidup keluarga para jagal 
tersebut bisa tenang di dunia. Entah nanti di akherat.
   
  Tapi kalau ternyata bukan dari keluarga para Jagal, ya lebih aneh lagi, ada 
manusia kok dilahirkan tanpa empati terhadap korban pelanggaran HAM Berat yang 
dilakukan oleh pihak penguasa di negri ini. 
   
  Kok bisa ya ada manusia dilahirkan tanpa empati sama sekali?
   
  Salam,
   
  Adyanto Aditomo
sawung [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mereka yang membela dan memperjugankan kasus munir samapi hari ini 
masih
memperjuangkan kasus trisakti, marsinah, semanggi etc. Kalau ada lihat
kasus-kasus tersebut ya yang memebla termasuk yang memperjuangkan kasus
munir. Hari minggu kemarin ketika memperingati kematian munir bukan munir
yang di usung dalam orasi-orasinya tapi para korban kekerasan. Munir adalah
ikon dari perlawan, membunuh munir berarti sebuah simbol pembunuhan terhadap
mereaka yang memperjuangkan korban. Inilah alasan banyak yang membela munir.
Saya pribadi mengetahui ada beberapa aktivis yang tiarap semenjak munir
dibunuh karena pembunuhan munir adalah peringatan buat mereka.

regards


[Forum Pembaca KOMPAS] Cermatlah Memantau Daftar Caleg

2008-09-09 Terurut Topik Jhoni Tuerah
Cermatlah Memantau Daftar Caleg

Oleh Victor Silaen



Indonesia pasca-Soeharto sedang mengalami banyak perubahan di pelbagai
bidang. Di bidang politik, Indonesia kini semakin demokratis. Terlebih
sejak 2004, rakyat kian menikmati hak-hak politiknya melalui pesta
demokrasi seperti pileg, pilpres, dan pilkada. Lembaga-lembaga
quasi-negara pun kian bertambah, sehingga bukan hanya eksekutif,
legislatif, dan yudikatif saja yang berperan. Sementara pers, sejak
Soeharto terpinggir, kian menikmati kebebasannya sehingga mampu berperan
sebagai pilar keempat demokrasi yang justru mengontrol ketiga lembaga
negara sekaligus eksekutif, legialtif, dan yudikatif.



Itu berarti secara sistemik, struktural, dan prosedural, politik
Indonesia semakin modernis. Namun sayang, sebagian orang (termasuk elit
politik) hanya melihat nilai kebebasan di dalam modernisasi politik dan
demokratisasi yang bergulir deras itu. Padahal, ada nilai-nilai lain
yang juga harus diperhatikan demi berkembangnya demokrasi yang sehat,
yakni individualitas, kesetaraan, penghargaan akan kemajemukan, yang
semuanya harus diimbangi dengan rasionalitas, moralitas, penegakan
supremasi hukum dan hak asasi manusia (HAM). Disebabkan kurangnya
keseimbangan nilai-nilai itulah maka demokratisasi yang bergulir deras
dewasa ini membuat Indonesia seolah berjalan tanpa arah yang pasti.
Apalagi di sisi lain, kini sedang terjadi krisis nasionalisme dan
pudarnya penghayatan terhadap dasar negara Pancasila.



Sementara pelbagai kasus yang mengancam kebebasan beragama dalam
beberapa tahun belakangan juga semakin memperlihatkan bahwa Indonesia
adalah negara yang ambigu: bukan negara agama (tapi mengintervensi
agama-agama) dan bukan pula negara sekuler. Jika situasi yang dipenuhi
ketidakpastian ini dibiarkan terus, maka masa depan Indonesia bagaikan
maju dua langkah mundur tiga langkah. Lihatlah kasus-kasus penutupan
gereja oleh aparat dan pejabat pemerintah, intervensi terhadap
organisasi keagamaaan oleh pejabat pemerintah, dan maraknya peraturan
daerah bernuansa agama.



Bagaimana kinerja para pemimpin di lembaga legislatif dan eskekutif yang
dihasilkan melalui Pileg dan Pilpres 2004 lalu? Tak dapat disangkal,
kinerja para legislator begitu mengecewakan. Tak heran jika akhir tahun
silam, Transparency International Indonesia (TII) mengumumkan hasil
surveinya dalam Indeks Baromoter Korupsi Global 2007, yang menyebutkan
parlemen dan partai politik sebagai dua lembaga terkorup di negara ini.
Sementara duet SBY-JK dalam banyak hal juga tidak memuaskan. Khususnya
SBY, kelemahannya yang paling menonjol adalah ketidaktegasannya dalam
menyikapi pelbagai masalah. Padahal, kepemimpinan yang kuat dan
berwibawa mestinya ditunjukkan melalui ketegasan dalam membuat kebijakan
dan mengambil keputusan meski pelbagai risiko harus dihadapinya.



Kabinetnya pun, meski telah beberapa kali dibongkar-pasang, tetap saja
tidak memperlihatkan kinerja yang memuaskan. Boleh jadi karena di antara
para pembantu presiden terdapat beberapa orang yang berasal dari partai
politik (parpol). Inilah salah satu hal yang mestinya dikoreksi di masa
mendatang, bahwa seharusnya presiden memilih orang-orang yang
betul-betul profesional. Kalaupun di antara orang-orang itu ada yang
berasal dari parpol, harus dibuat ketentuan bahwa mereka harus non-aktif
sebagai pengurus parpol.



Dalam rangka menyambut Pemilu Legislatif 2009, sejumlah hal penting
patutlah menjadi perhatian untuk persiapan kita. Pertama, janganlah
menjadi golput kecuali betul-betul merasa tidak punya pilihan setelah
memikirkannya secara serius. Ingatlah, era pasca-Soeharto sudah membuka
banyak celah dan kesempatan untuk perubahan. Kitalah yang harus
memanfaatkannya. Ahli politik terkemuka Noam Chomsky suatu kali berkata:
Jika Anda berlaku seolah-olah tak ada peluang bagi perubahan, maka
sebetulnya Anda sedang menjamin bahwa memang tak akan ada perubahan.
Kita sendiri, sudah lama percaya: Keadaan satu kaum tak akan pernah
berubah manakala mereka sendiri tak memperjuangkan perubahannya.



Kedua, memilihlah dengan cermat dan kalkulatif. Pilihlah hanya
calon-calon yang telah kita ketahui integritas dan kualitasnya. Siapa
saja mereka? Untuk itulah kita harus memantaunya nanti, sejak Daftar
Calon Sementara hingga Daftar Calon tetap para calon anggota legislatif
itu nanti diumumkan oleh KPU/KPUD. Jangan segan-segan bertanya kepada
orang-orang yang berkompeten untuk memberikan informasi seputar para
calon tersebut. Bertanyalah tentang beberapa figur calon yang layak
dipilih, baik untuk DPR, DPRD, maupun DPD (Dewan Perwakilan Daerah).
Pilihlah hanya orang-orang yang berintegritras dan berkualitas.



Kita berharap setidaknya 90% wakil rakyat yang terpilih untuk periode
2009-2014 nanti adalah orang-orang dengan kriteria tersebut. Jika
harapan itu tercapai, niscaya Indonesia yang adil dan sejahtera dapat
diwujudkan dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi. Sebaliknya, jika
wakil rakyat yang mendapat kursi di parlemen adalah orang-orang yang
umumnya 

Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Happy Birthday Mr President!

2008-09-09 Terurut Topik achmad muhtar
selamat ulang tahun Pak SBY..semoga senantiasa mendapat rahmat dan lindungan 
dari allah swt dalam menjalankan amanah yang diemban..

--- On Tue, 9/9/08, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED]
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Happy Birthday Mr President!
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Tuesday, September 9, 2008, 12:06 AM






http://www.kompas. com/read/ xml/2008/ 09/09/06282893/ happy.birthday. 
mr.president

JAKARTA, SELASA-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini (Selasa,
9/9) di Jakarta merayakan hari ulang tahun ke-59. Menurut informasi
yang diperoleh Kompas.com, Kepala Negara akan merayakan acara bahagia
ini dengan sederhana. Presiden akan mengadakan buka bersama menteri,
pejabat negara serta duta besar negara sahabat yang dijadwalkan
berlangsung di Istana Negara.

Namun dipastikan Presiden Yudhoyonon akan mendapat ucapan selamat
sejak pagi ini dari para menteri, staf rumah tangga kepresidenan dan
wartawan. Presiden juga diperkirakan akan mendapat kiriman karangan
bunga sebagai ucapan selamat.

Presiden yang lahir di Pacitan, Jawa Timur, pada tahun 1949 itu
baru-baru ini mendapat kado istimewa dengan kelahiran cucu pertamanya,
Almira Tunggadewi Yudhoyono. Putri pasangan Agus Harimurti
Yudhoyono-Annisa Pohan itu lahir tanggal 17 Agustus 2008.

Tahun lalu, dengan didampingi Ibu Negara, Presiden Yudhoyono merayakan
ulang tahunnya yang ke-58 di Kamar 3406 lantai 34 Hotel Four Seasons,
Sydney, di sela-sela kesibukannya mengikuti kegiatan APEC.

ROY

Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network 

 














  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Sidang Tempo-Asian Agri Diwarnai Aksi Teatrikal

2008-09-09 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://kompas.com/index.php/read/xml/2008/09/09/13140766/sidang.tempo-asian.agri.diwarnai.aksi.teatrikal


JAKARTA, SELASA - Aksi teatrikal digelar Aliansi Pembela Pasal 28 di
depan ruang Sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) sebelum
sidang pembacaan putusan gugatan Asian Agri Group terhadap PT Tempo
Inti Media dan Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Toriq Hadad hari ini,
Selasa (9/9).

Aksi teatrikal tersebut dilakukan oleh beberapa orang yang mengenakan
seragam Tahanan KPK dan menyebarkan uang. Selain itu, seorang
perempuan terlihat membaca narasi yang intinya mengatakan bila kasus
Tempo kali ini dikalahkan lagi adalah bentuk pembredelan gaya baru.

Dalam sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Panusunan Harahap ini,
majalah Tempo diperkarakan karena berita investigatifnya dalam edisi
15-20 Januari 2007 tentang dugaan penggelapan pajak senilai Rp 1,3
triliun oleh Asian Agri. Perusahaan itu adalah anak kelompok
perusahaan Raja Garuda Mas milik Sukanto Tanoto.

Menurut koordinator aksi, Wiwin, bila Tempo dikalahkan dalam kasus
ini, maka ini adalah bentuk pembreidelan pers gaya baru. Pasalnya,
tiga saksi yang dihadirkan dala persidangan sebelumnya yakni penyidik
dari Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), pejabat
Dirjen Pajak Departemen Keuangan dan ahli pers, Masmimar Mangingan,
mendukung laporan Tempo.

Seperti diketahui, Asian Agri merasa laporan Tempo telah merugikan
nama baik dan mengajukan keberatan melalui kuasa hukumnya Hinca
Panjaitan. Tempo telah memenuhi hak jawab dalam edisi 14-20 Januari
2008 tetapi tidak memuaskan dan mengajukan gugatan ke PN Jakpus dengan
sangkaan pasal 1365 KUH Perdata dan pasal penghinaan 1372 KUH Perdata.

Pihak Tempo dituntut membayar ganti rugi materiil Rp 500 juta dan
immateriil Rp 5 miliar dan mengajukan permintaan maaf melalui sejumlah
media nasional. Sidang baru saja dimulai setelah sempat molor hampir
tiga jam dari jadwal semula pukul 10.00 WIB.

MYS


Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network 



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kau Bikin Si Burhan Gubernur, Sekarang Mati Kau!

2008-09-09 Terurut Topik Suhaimi
Jadi...kesimpulan kau itu apa Lae ? si opung Anwar Nasution itu preman yang 
bergaya bahasa preman gitu ? jade ingat lelucon Ah ! macam mana pula kau ini ? 
sudah numpang, kentut lagi ! he he he

Salam hangat,
Suhaimi
 

  - Original Message - 
  From: Mula Harahap 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, September 09, 2008 12:40 PM
  Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kau Bikin Si Burhan Gubernur, Sekarang 
Mati Kau!


  Karena para penyelenggara negara kita itu umumnya adalah para preman, 
  maka saya sangat setuju kalau bahasa yang dipakai juga adalah bahasa 
  preman. 

  Saya rasa terhadap para preman tak ada gunanya memakai bahasa yang 
  santun sebagaimana yang sering digunakan oleh Presiden SBY itu. Bahasa-
  bahasa seperti itu tak masuk ke telinga dan hati para preman itu.

  Terlepas dari apakah mereka juga termasuk dalam golongan preman atau 
  bukan, tapi saya senang dengan gaya bahasa yang digunakan oleh Anwar 
  Nasution, Sjamsir Siregar, Gus Dur, Yusuf Kalla (kadang-kadang) dan 
  beberapa pejabat kita lainnya.

  Kalau saya seorang pejabat negara--apalagi kalau diri saya memang 
  bersih--saya pun akan memilih untuk memakai gaya bahasa preman. (Untuk 
  apa memakai gaya bahasa yang santun untuk para menteri, jaksa agung 
  muda, hakim agung atau anggota DPR yang punya mentalitas perampok dan 
  pencuri itu? Hal itu hanya membuang-buang energi saja).

  Kalau saya adalah presiden SBY--misalnya--maka kepada Herlu Lelono saya 
  akan berkata, Pantatlah sama kau. Kerja kau hanya bikin malu aku 
  saja Atau kepada Paskah Suzetta atau M.S. Kaban saya akan 
  berkata, Awas kau, ya? Kalau sampai aku tahu bahwa kau ikut memakan 
  uang itu, kupotong titit kau...! 

  Mula Harahap :-)




   




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Hidup bisa teratur hanya dengan agama? -- Surat kepada seorang kawan

2008-09-09 Terurut Topik Bambang Riyanto
Terima kasih Bung Ulil, tulisan yang comprehensif namun sederhana, mengena pada 
pokok permasalahan. Saya sepikiran dengan Bung, tapi selama ini sulit untuk 
menjelaskan dengan 'bahasa' yang mudah seperti itu ketika berdiskusi dengan 
orang lain. Bung Ulil merumuskannya dengan tepat.

Rasanya masih perlu perjuangan besar untuk mengaplikasikannya di negara kita. 
Agama masih bernafsu untuk masuk ke kancah politik untuk bisa mencampuri kemana 
dan bagaimana negara ini dikemudikan. Yang sekuler belum dipercaya untuk 
berdiri lepas dari pengaruh agama. Apa yang semestinya berkutat di ranah 
personal, meluber dan melebur ke ranah publik.

riyanto


From: Ulil Abshar-Abdalla [EMAIL PROTECTED] com
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Hidup bisa teratur hanya dengan agama? -- Surat 
kepada seorang kawan

Hidup bisa teratur hanya dengan agama? -- Surat kepada seorang kawan

Hamid yang baik,

BETULKAH kehidupan manusia bisa teratur hanya dengan agama? Apakah
kehidupan manusia tidak mungkin dibuat begitu rupa menjadi tertib
dengan hukum-hukum dan peraturan yang mereka buat sendiri berdasarkan
akal, pengalaman, dan tahap kematangan mental-intelektual mereka
sendiri?

Apakah jalan satu-satunya menjadi manusia bermoral dan etis hanya
melalui agama? Apakah moralitas yang berasal dari sumber di luar agama
sama sekali tak bisa menjadi landasan untuk mengatur kehidupan manusia?

Beberapa kalangan dalam agama, terutama Islam, mengajukan sebuah logika
yang menarik. Bukankah, tanya mereka, Tuhan lebih tahu tinimbang
manusia? Bukankah Tuhan Maha Tahu tentang segala-galanya? Dengan
demikian, bukankah hukum-hukum dan peraturan yang diberikan oleh Tuhan
lebih baik ketimbang hukum yang dibuat manusia sendiri?

Sejak lama saya beregelut dengan pertanyaan ini, dan perkenankan saya
mengajukan sebuah refleksi berikut ini. Jawaban saya ini mungkin saja
terasa keras di telinga sebagian kalangan beragama; tetapi saya harus
mengatakannya. Sekurang-kurangnya apa yang saya sampaikan ini bisa
menjadi semacam pengimbang bagi pendapat yang umum diikuti oleh umat
Islam saat ini.

Pertama-tama, perkenankan saya mengatakan: sama sekali tidak benar
bahwa jalan satu-satunya menjadi manusia bermoral dan hidup secara etis
hanya melalui agama. Seseorang yang tak memeluk agama apapun di dunia
ini bisa menjadi manusia yang baik dan hidup secara bermoral.

Bahkan dalam pandangan sebagian kaum Mu'tazilah, kelompok rasionalis
yang sudah lahir dalam sejarah Islam sejak seribu tahun lebih yang
lalu, sumber moralitas pertama-tama adalah akal manusia. Wahyu hanya
datang belakangan untuk mengkonfirmasi moralitas yang sudah diketahui
oleh akal manusia itu.

Saya duga orang beragama memiliki asumsi tersembunyi: jika seseorang
tak mengikuti ajaran agama apapun, alias agnostik atau ateis, yang
bersangkutan akan menjadi orang yang secara moral bejat. Misalnya: yang
bersangkutan suka mencuri harta orang lain, menyetubuhi setiap
perempuan yang ia jumpai di jalan secara seenaknya seperti binatang,
mengganggu orang lain tanpa peduli, membunuhi manusia seenak udelnya
sendiri, dsb.

Walhasil, orang yang tak beragama atau anti-agama akan dengan sendirinya 
bertingkah-laku seenaknya tanpa ikatakan apapun.

Asumsi seperti ini, mohon maaf, adalah asumsi yang bodoh sekali dan tak
melihat dunia sekitar. Orang beragama pura-pura tak tahu bahwa tanpa
dalil-dalil agama sekalipun, manusia menciptakan aturan yang kompleks
untuk mengatur kehidupan mereka agar tidak kacau. Ribuan hukum
diciptakan di dunia ini tanpa keterlibatan agama atau wahyu.

Ambillah contoh yang sangat sederhana dari kehidupan modern sekarang.
Setelah ditemukannya pesawat terbang oleh Wilbur dan Orville Right pada
1903, muncullah konvensi, hukum, dan peraturan internasional yang
sengaja diciptakan untuk menjamin tegaknya industri penerbangan yang
akan menjaga keselamatan penumpang. 

Di bawah PBB, misalnya, ada sebuah lembaga yang bertanggung jawab untuk 
mengeluarkan sejumah regulasi dan code of conduct dalam penerbangan 
internasional, yaitu ICAO (International Civil Aviation Organization) yang 
bermarkas di Montreal, Kanada. 

Berdasarkan hukum dan regulasi internasional inilah, misalnya, Uni
Eropa melarang perusahaan penerbangan nasional kita, Garuda, untuk
memasuki wilayah Eropa. Larangan ini juga berlaku untuk beberapa
penerbangan dari negeri-negeri lain, seperti Angola. Uni Eropa
mengeluarkan larangan ini pada bulan Juni 2008 yang lalu dan berlaku
efektif sejak 6 Juli 2008.

Hukum dan peraturan itu sama sekali tidak lahir dari agama, dan ditulis
bukan dengan merujuk pada ayat-ayat Kitab Suci agama tertentu.
Tokoh-tokoh agama sama sekali tak terlibat sedikitpun dalam perumusan
dan pembuatan peraturan ini. Tak ada seorang fikih pun yang terlibat di
sini, sebab saat fikih ditulis oleh ulama Islam ratusan tahun yang
lalu, teknologi dan industri penerbangan belum muncul.

Jika anda mengelola perusahaan penerbangan, maka yang disebut hidup
bermoral dalam konteks usaha anda itu adalah mengikuti peraturan
internasional 

Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis sempit ala caleg parpol)

2008-09-09 Terurut Topik muhamad zen
bung Budiman  Sudjatmiko
 
Seorang Budiman Sudjatmiko yang saya kenal dulu sungguh sangat mengagumkan. 
Saya yakin orang ini pasti memimpin Indobesia kelak, tapi belakangan ini ketika 
anda meninggalkan partai anda dan ikut di dalam  sebuah partai besar (PDI-P), 
saya kaget  sayang sekali.. imembaca beberapa tulisan anda di dalam milis 
ini saya semakin yakin bahwa budiman yang dulu kami kenal  kini sudah  
terkoptasi oleh partai (PDI-P), seharusnya anda bisa lebih dari pada berjuang 
di parlemen maupun partai yang bukan didirikan oleh anda , yang menurut saya  
itu hanya mengotorin tangan saja.Orang muda seperti anda kalau mau bersabar dan 
terus berjuang  dengan segala tantangannnya saya yakin sekali akan bukan hanya 
Indonesia yang bisa anda pegang Dunia pun akan memperhitungkan anda.. sayang 
sekali  Budiman Soejatmiko selesai sudah hanya di ketiak banteng moncong putih 
saja...  hari-hari kemudian anda akan semakin jauh dari tanah, menari di antara 
tawaran-tawaran yang
 menggiurkan... wanita .dan harta.
 
wasalam



--- On Tue, 9/9/08, Budiman Sudjatmiko [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Budiman Sudjatmiko [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis 
sempit ala caleg parpol)
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Tuesday, 9 September, 2008, 5:37 AM






Sejak awal sekali saya mempercayai bahwa perubahan- perubahan politik yang 
terjadi Pasca Revolusi Prancis (baca: era demokrasi borjuasi), sejauh ia 
dimaksudkan utk melakukan perubahan yang demokratis dan untuk mencapai 
tujuan-tujuan MENDEMOKRATISKAN KEKUASAAN DAN PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA, 
ia selalu menggunakan wahana partai politik.
Karena itu saya mengenyampingkan penggunaan alat-alat politik non partai, 
seperti kesatuan-kesatuan militer untuk kudeta, LSM-LSM, maupun gerakan-gerakan 
gerilya. Tentu dalam sejarah ada juga penggunaan kesatuan-kesatuan militer utk 
mendemokratiskan kekuasaan, misalnya gerakan di kalngan Angkatan Bersenjata 
Portugal dalam kudeta mereka menggulingkan kekuasaan Caetano yang fasistis pada 
1974, yang menjadi pembuka dalam gelombang demokratisasi ke tiga (menurut 
tahapan-tahapan Samuel Hutington), atau juga melalui gerakan-gerakan gerilya, 
seperti gerilya Sandinista di Nicaragua maupun Farabundo Marti di El Salvador.  
Sekecil apapun, partai politik itu perlu untuk menjaga koherensi (keutuhan, 
kesatupaduan dan kesinambungan) cara pandang kita melihat persoalan 
kemasyarakatan, serta kefektifan perjuangan mengatasi persoalan-persoalan 
tersebut (yang membentang dari level internasional, regional, nasional hingga 
lokal).
Saya tak percaya ada superman yang sanggup menjaga kejernihan untuk menempatkan 
semua persoalan tersebut (apalagi mengatasinya) dengan KEDUA TANGANNYA SENDIRI.
Saya adalah orang yang sejak awal lebih percaya pada super team, bukan superman.
Sekali lagi: bahwa partai yang kebanyakan ada adalah korup, itu tak perlu 
dibantah. Yang perlu saya dan anda lakukan adalah terus menerus memperbaikinya. 
Keinginan menghancurkannya adalah tindakan fasistis dan militeristis.
Menghancurkan atau mengabaikan partai politik, adalah sama dengan mengingkari 
kemungkinan satu-satunya yang tersedia bagi orang biasa untuk berdaulat dan 
berkuasa atas penyelenggaraan negara secara demokratis (dan atas hasil-hasil 
pembangunan) . 
Ini adalah refleksi atas pengalaman saya dan pengalaman banyak orang sebelum 
saya, di sini maupun di negeri lain.
Yang perlu dilakukan hanyalah kita perlu melakukan diferensiasi platform 
kepartaian, sehingga orang punya opsi atau alternatif atas sekian banyak 
partai. Diferensiasi itu TIDAK BISA SEKEDAR PADA PUBLIC POLICY, tapi sudah 
sejak filsafat politik yang melandasi keberadaan, atau alasan adanya (raison 
d'etre) sebuah partai.
Kemudian, memperbaiki proses rekrutmen, pola kaderisasi dan pola pembiayaan 
kegiatan kepartaian, yang pada akhirnya akan memungkinkan adanya regenerasi 
kepemimpinan partai.
Berapa lama itu akan terjadi? Saya tak akan menjawab segera ttg berapa lama itu 
akan terjadi...Jika semakin banyak orang cerdas seperti anda, dan punya 
komitmen seperti para anggota milis FPK ini masuk ke partai politik, maka 
proses itu bisa dipercepat.
Namun jika semakin banyak orang spt anda, berpikir bahwa superman lebih bisa 
diharapkan untuk melakukan perubahan-perubahan di negeri ini, maka bukan cuma 
superman itu tak akan pernah lahir, tapi peradaban demokrasi kita akan mundur 
ke era pra Revolusi Prancis, atau bahkan anarki kapital yang merajai negeri ini.
Kenapa saya masuk PDI Perjuangan?
Sudah sejak awal saya memandang diri saya seorang Nasionalis (Demokratis) 
Kerakyatan (nasionalis kiri)...Tradisi itu di Indonesia telah diletakkan 
dasar-dasarnya oleh guru politik pertama saya sejak kecil, Bung Karno. PDI 
Perjuangan adalah partai yang akarnya berasal dari pemikiran-pemikiora n Bung 
Karno (dengan segala kekurangan dan kelemahan yang dilakukan partai ini dalam 5 
tahun terakhir). Adalah tuntutan 

[Forum Pembaca KOMPAS] Diprotes, KPU Tunda ke Luar Negeri

2008-09-09 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://kompas.com/read/xml/2008/09/09/11423858/diprotes.kpu.tunda.ke.luar.negeri

JAKARTA, SELASA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunda roadshow-nya
untuk sosialisasi pemilih ke luar negeri karena karena mendapat
masukan banyak pihak. Penundaaan tersebut diputuskan semua anggota KPU
tiga hari lalu.

Untuk sementara kami menunda karena mendapat banyak masukan. Namun,
kami tetap akan pergi ke luar negeri. Itu sudah prinsip. Kalau menurut
saya idealnya sampai awal November, kata anggota KPU I Gusti Artha di
gedung KPU, Jakarta, Selasa (9/9).

Selain itu, menurut Putu, saat ini KPU masih disibukkan dengan banyak
kegiatan dalam negeri, seperti pencalonan legislatif, penetapan Daftar
Pemilih Tetap (DPT), dan sebagainya.

Putu juga menjelaskan KPU akan mengurangi jumlah personel yang
sedianya akan berangkat ke luar negeri menjadi tiga orang, yakni
Sekretaris Jenderal KPU, anggota KPU, dan seorang dari pihak
Departemen luar negeri. Namun, Putu enggan berkomentar lebih jauh saat
ditanya wartawan mengenai daftar nama yang hendak berangkat ke luar
negeri. Yang jelas dari KPU harus berangkat karena untuk menguatkan
kelembagaan, ujar Putu.

KPU juga memangkas jumlah negara tujuan dan lebih memfokuskan negara
tujuannya ke negara-negara ASEAN. Di samping ASEAN, Putu menyebut, KPU
akan mengunjungi Jepang, Hongkong, AS, dan Belanda. Negara yang akan
dituju yang banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI)-nya. Karena banyak
pemilih, tutur Putu.

Semula, KPU akan mengunjungi 14 kota di 14 negara, yakni, Kuala Lumpur
(9-12 September), Beijing (13-16 September), Manila (16-19 September),
New Delhi (20-23 September), Sidney (22-25 September), Cape Town
(26-29 September), Cairo (5-8 Oktober), Jeddah (9-12 Oktober), Moskow
(12-15 Oktober), Den Haag (16-19 Oktober), Paris (19-22 Oktober),
Madrid (23-26 Oktober), New York (27-30 Oktober), dan Havana (31
Oktober-3 November).

ANI




Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network 



[Forum Pembaca KOMPAS] PPWI dan Jurnalisme Warga, Teknologi dan Bebas Nilai

2008-09-09 Terurut Topik Ruslan Andy Chandra
Dear Rekan-rekan yang Baik.

Di Indonesia Citizen Journalism atau Jurnalisme Warga telah terbentuk
dan mulai aktif sejak tanggal 11 Nopember 2007.
Nama resminya Persatuan Pewarta Warga Indonesia PPWI (Indonesian Citizen
Reporter Associations) dengan plopor/pendiri dan  Ketua Umum Sdr.Wilson
Lalengke, M.Sc, MA.   http://ppw-indonesia.blogspot.com
http://ppw-indonesia.blogspot.com/2008/03/dalam-beberapa-tahun-terakhir\
-terutama.html

Kegiatan PPWI yang akan datang adalah :
Seminar PPWI di Gedung Dewan Pers
http://www.beasiswas.net/2008/08/seminar-ppwi-di-gedung-dewan-pers.html\
 PPWI Pusat bekerjasama dengan Youngs Enterprises akan melaksanakan
seminar PPWI yang mengkombinasikan beberapa aspek yakni Trend Citizen
Journalism, Menumbuhkan Inspirasi/imajinasi, dan kegiatan sosial
keagamaan (Berbuka puasa  bersama anak-anak yatim)

Seminar tersebut  akan dilaksanakan pada:

Hari/tanggal   :  Sabtu, 20 September 2008
Pukul :  09.00 - 17.00 (dilanjutkan acara buka puasa
bersama dengan anak-anak yatim)
Tempat  :  Ruang Aula Jakarta Media Center,  Gedung
Dewan Pers
   :  Jl. Kebon Sirih No. 32-34, Menteng, 
Jakarta Pusat.

Pembicara:
1. Wilson Lalengke, M.Sc, MA (Ketua Umum PPWI)
2. Rudy Lim (Inspirator Muda No. 1, Indonesia)

Materi: Trend Citizen Reporter dan Memaksimalkan Kekuatan Pikiran Bawah
Sadar Manusia

Bagi setiap peserta akan disediakan:

1. Materi Seminar Kit dan Sertifikat;
2. Voucher foto dari sponsor
3. Tabloid Explore Indonesia edisi September 2008;
4. Citizen Reporter ID Card (Kartu PPWI) bagi yang belum memilikinya;
5. Menu untuk berbuka bersama.

Para Donatur/Sponsor dapat memberikan dukungan melalui:




PERSATUAN PEWARTA WARGA INDONESIA
Rekening  Bank Mandiri Nomor : 1020004980311.

Untuk mendaftar pada seminar ini , mohon menghubungi :


0819 0822 4578 (Amelia Devina)  0813 71549165 dan 021 70764896.


Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh PPWI


1 .Pelatihan Jurnalis Warga dan Etika di Gedung Dewan Pers, Jakarta
2. Pelatihan Jurnalis Warga dan Etika di Jogyakarta
3. Pelatihan Jurnalis Warga dan Etika untuk Dispenad TNI AD,
(seluruh Indonesia)
4. Aktif dalam berbagai kegitan Seminar Nasional dan Internasional


Salam hangat,

Ruslan Andy Chandra
Hp.081584021244
\
\
---
Pemberitaan tentang PPWI:

http://www.hinamagazine.com/index.php/2008/01/26/ppwi-organisasi-citizen\
-reporter-indonesia/
http://ppw-indonesia.blogspot.com/2008/03/dalam-beberapa-tahun-terakhir\
-terutama.html

  http://www.hinamagazine.com/index.php/category/umum/
KabarIndonesia - Seiring dengan perkembangan kemajuan ilmu
pengetahuandan tekhnologi yang juga mempengaruhi kemajuan tulis-menulis,
tak pelaklagi bidang yang satu ini telah melahirkan banyak penulis
Indonesiaberbakat dari berbagai kalangan dari semua profesi. Trend
kegemaranmenulis di media-media online yang disediakan oleh tekhnologi
internettelah mempertinggi percepatan pertambahan jumlah penulis tidak
hanya dimanca negara, namun juga di dalam negeri. Kehadiran website
pribadi dankelompok (kecil-besar) , mailing list, hingga kepada blog
yang sedangmengalami booming dalam beberapa tahun belakangan ini, telah
memberikanwarna baru dalam dunia tulis-menulis. Citizen journalism
(jurnalismewarga) akhirnya menjadi penyedia jalur bagi setiap orang
untuk dapatberpartisipasi dalam dunia jurnalisme yang bersentuhan
langsung dengansistem penyampaian berita ala media massa.

Situasi dan kondisi semua orang adalah penulis dan pewarta yangmenjadi
prinsip citizen journalism - ini, tak bisa dipungkiri telahmemberi
peluang kepada setiap orang untuk menjalankan perannya sebagaiwartawan .
Kata wartawan yang diberi tanda petik ini dimaksudkan bahwasetiap orang
dapat menjalankan fungsinya sebagai pewarta, penyampaiberita, dan
sejenisnya, tanpa harus menjadi wartawan sebuah media massakonvensional
(koran, majalah, tabloid, dan lain-lain). Dengan katalain, seorang ibu
rumah tangga dapat tetap menjalankan perannya sebagaifull-timer ibu
rumah tangga, namun dia juga dapat menghasilkan tulisanyang berisi
berita atau artikel dan mempublikasikannya di media-mediamassa yang
tersedia, baik online maupun offline.

Saat ini, terdapat ratusan ribu bahkan jutaan wartawan atau
citizenreporter (pewarta warga) di hampir setiap sudut nusantara dan
dunia.Mereka memiliki bakat, potensi, dan bahkan ketrampilan yang
baiksebagai penulis. Namun sayangnya mereka tidak diakui dan juga
tidakmemiliki wadah atau tempat di mana mereka bisa bergabung
maupunmengekspresiasikan hasil karyanya, layaknya sebuah media
massakonvensional. Yang lebih menyakitkan, pengakuan atas hasil
karyatulis-menulis mereka juga hampir selalu tidak diakui oleh para
penulisprofesional bahkan dicibirkan sebagai penulis amatiran. Ribuan
lembarartikel dan berita yang ditulis oleh para wartawan

[Forum Pembaca KOMPAS] Usai Sidang, Muchdi Bentak Istri Muni - Mari Bangun Citra Baru.

2008-09-09 Terurut Topik Ruslan Andy Chandra
Kasus Munir adalah pelajaran yang sangat berat bagi bangsa Indonesia.
Efek psikologisnya sampai merambah ke politis dan turis. Seorang rekan
dari Eropah sampai-sampai tidak mau terbang dengan Garuda karena takut
minum Jus. Saya tahu dia bercanda, tapi hati ini sempat sedih hanya
karena ulah oknum. Hal ini sebelum pelarangan terbang Maskapai
penerbangan Garuda ke Eropah. Citra Indonesia dan Garuda seharus kita
bangun kembali. Dengan adanya rencana dari Pemerintah Belanda untuk
membangun Garuda, marilah kita sambut dengan tangan terbuka, Semangat
baru dengan Citra Baru.

Dirgahayu RI ke 63 dan Selamat HUT ke 59 Bapak Presiden SBY.

Jakarta, 9 September 2008
Salam hangat,
Ruslan Andy Chandra
081584021244


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan
[EMAIL PROTECTED] wrote:


http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/09/10415766/usai.sidang.muchdi.bentak.istri.munir
 
 
 JAKARTA, SELASA - Sesaat setelah persidangan Muchdi PR siang ini
 (Selasa, 9/9) selesai, suasana di di PN Jakarta Selatan sempat
 diwarnai ketegangan. Pasalnya, mantan Deputi V Badan Intelijen Negara
 (BIN) Muchdi PR yang menjadi terdakwa sempat membentak Suciwati, istri
 aktivis HAM Munir yang hadir dalam persidangan itu.
 
 Suciwati yang berada tepat di batas area terdakwa dan tempat penonton
 sidang melontarkan celetukan agar Muchdi mengakui saja perbuatannya.
 Diam kamu! bentak Muchdi ke arah Suciwati. Suci pun terlihat
 langsung diam. Namun ketika ditanya wartawan soal insiden itu, Suci
 mengaku tak ambil pusing. Biar, biarin aja masyarakat yang tahu
 seperti apa Muchdi sebenarya. (Itu) menunjukkan siapa dia, tandas Suci.
 
 Setelah membentak Suci, Muchdi bisa segera mengganti mimiknya  dengan
 tersenyum sambil menyalami para pendukungnya yang ada di ruang sidang.
 Malah, seorang wanita pendukung Muchdi juga sempat sewot kepada
Suciwati.
 
 LIN
 
 
 
 Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network





[Forum Pembaca KOMPAS] Semen Bosowa IPO Tahun 2009

2008-09-09 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://kompas.com/index.php/read/xml/2008/09/09/13282111/semen.bosowa.ipo.tahun.2009


JAKARTA, SELASA - PT Semen Bosowa menargetkan menjual saham perdananya
(IPO) pada 2009 dengan target perolehan dana sekitar Rp 1 triliun.
Jumlah saham yang akan dilepas sekitar 30 persen, kata Presiden
Direktur Bosowa Corporation Erwin Aksa di Kantor Menneg BUMN, Jakarta,
Selasa (9/9).

Menurut Erwin, kajian IPO sedang dalam proses, termasuk penetapan
lembaga penunjangnya, seperti penjamin pelaksana emisi (underwriter),
penasehat hukum, konsultan hukum, appraisal, dan media relation.
Masih pada tahap persiapan, tetapi nantinya akan disesuaikan dengan
kondisi pasar, katanya.

Ia menjelaskan, dana yang akan diperoleh akan digunakan untuk membayar
sebagian utang kepada Bank Mandiri dan Bank BNI. Outstanding utang
Bosowa ke kedua bank tersebut sekitar Rp 1,2 triliun. Sudah ada
kesepakatan restrukturisasi utang dengan kedua bank tersebut, katanya.

Restrukturisasi utang Bosowa ke BNI sudah mencapai kesepakatan,
sedangkan dengan Mandiri akan dibicarakan dalam waktu dekat.

Selain untuk restrukturisasi utang, dana hasil IPO juga akan digunakan
untuk modal kerja menambah kapasitas pabrik. Kapasitas pabrik saat
ini sekitar 2 juta ton per tahun dan akan ditingkatkan menjadi 4 juta
ton, tuturnya.

Selain berencana melepas saham ke publik, Bosowa Corporation juga akan
memasuki bisnis jalan tol dengan mengakuisisi satu ruas jalan tol JORR
dan investasi di sektor kebun kelapa sawit di Papua.

EDJ
Sumber : Ant



[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Jurnalisme Warga, Teknologi, dan Bebas Nilai

2008-09-09 Terurut Topik IrwanK
Quote:
..
Pada jurnalisme warga, yang muncul seringkali adalah one reporter
journalism yang tidak bisa membedakan melaporkan berita dan menjadi
berita.
..

AFAIK, Pak Rene sendiri tidak menggeneralisir jurnalisme warga.. lihat kata
seringkali..
bukan semua.. :-)

Mudahan kebenaran akan segera terungkap.. sepahit apapun itu..
Dan pihak yang tidak bersalah dapat segera lepas dari kaitan hukum..
Amien..

-- 
Wassalam,

Irwan.K
Better team works could lead us to better results
http://irwank.blogspot.com/

Pada 9 September 2008 07:57, iwan piliang [EMAIL PROTECTED] menulis:

   Salam,

 Bagus tulisan Bung Rene ini. Kendati tidak menyebutkan nama sang penulis
 juga sang moderator, jelas tulisan ini mengarah kepada tulisan saya, sebagai
 pembelajaran buat halayak. Tentu, tidak ada alasan penulis untuk tidak
 dihukum karena kesalahannya - - jika memang demikian.

 Ada cacatan saya: Presstalk.info, saya buat, sebagai amanah KLB Subang,
 Agustus 2007 PWI-Reformasi, di mana kami berupaya mengembalikan the fourth
 estate (idealisme kerennya), melalui memperbanyak media alternatif. Kegiatan
 pelatihan reportase blogger, media online, media alternatif juga terus kami
 lakukan, bahkan tanggal 12-23 Sept ini akan berlangsung ke-2 di Bukttinggi.

 Adalah keliru bila menganggap jurnlisme warga 100% bekerja laksana ke mana
 udelnya menghadap. Prinsip-prinsip jurnalisme juga dipegang oleh jurnalisme
 warga - - kendati, tentu, tidak 100 % jurnalisme warga demikian.

 Acuannya: 2006 Bill Kovach dan Tom Rosential, menambahkan Elemen ke-10
 mdari Sembilan Elemen Jurnalisme: ada porsi untuk jurnalisme warga. Dan
 acuan kerja kami kepada Sembilan Elemen Jurnalisme itu sebagaimana
 butir-butirnya:


 Kewajiban utama jurnalisme pada pencarian kebenaran
 2. Loyalitas utama jurnalisme pada warga negara
 3. Esensi jurnalisme disiplin verifikasi
 4. Jurnalis harus menjaga independensi dari obyek liputannya.
 5. Jurnalis harus membuat dirinya sebagai pemantau independen dari
 kekuasaan.
 6. Jurnalis harus memberi forum bagi publik untuk saling-kritik dan
 menemukan kompromi
 7. Jurnalis harus berusaha membuat hal penting menjadi menarik dan relevan
 8. Jurnalis harus membuat berita yang komprehensif dan proporsional
 9. Jurnalis harus diperbolehkan mendengarkan hati nurani personalnya
 Bila membaca hal di tas, jelas, hal itu juga pegangan utama media
 mainstream. Dan Bung Rene pastilah moksa akan itu.

 Saya beruntung pernah semobil, pernah pula mengantarkan Bill Kovach ketemu
 dengan Jacob Utama, Kompas, ketika berkunjung ke Jakarta tahun 2003. Di situ
 saya menjadi belajar betul bahwa reporter itu mesti rendah hati. dan
 reporter juga bisa salah, karenanya esensi jurnalisme disiplin reportase.

 Mohon maaf, bila subyektifitas saya mengatakan, bahwa tulisan ini Bung Rene
 ini saya tangkap seakan-akan bahwa jurnalisme warga dilakukan secara
 serampangan (kendati diksi serampangan adalah lema saya).

 Bila saja Bung Rene punya kerendah-hatian, lihat situs saya di
 www.presstalk.info! Di situ ada supervisor. Dan sebagai sosok yang juga
 berorganisasi - - secara kebetulan saya Ketua Koornas PWI-Reformasi - - yang
 juga memeliki Majelis Pertimbangan Nasional (Diketuai Asnadi, Wratawan,
 Palembang) dan Dewan Kehormatan dan Kode Etik (DKKE), diketuai Budiman S.
 Hartoyo, anggotanya antara lain DR. A. Dahana, Farid Gaban, yang bekerja
 independendan juga akan menyidang saya, secara terbuka dengan dihadiri
 publik, maka tidak terbantahkan, dalam satu sisi, Bung Rene, menggeneralisir
 jurnalisme warga.

 Sebagai redaktur ICT di KOMPAS, saya menyayangkan pemahaman Bung Rene, yang
 di satu sisi lagi demikian.

 Terima kasih,
 iwan piliang
 08128808108

 Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] agushamonangan%40yahoo.co.id
 wrote: Oleh Rene L Pattiradjawane


 http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/09/08/01250183/jurnalisme.warga.teknologi.dan.bebas.nilai

 Dalam kemajuan teknologi komunikasi informasi, terutama dalam konteks
 Indonesia dengan lalu lintas data blog terbesar untuk ukuran global
 sebagai salah satu dari 30 kota dunia dengan blog yang paling sibuk,
 ada fenomena penting yang lolos dari perhatian kita.

 Kemajuan teknologi memasuki abad informasi, ada upaya kita untuk tidak
 bisa memisahkan batasan- batasan yang berlaku sesuai kaidah hukum,
 seolah-olah menulis blog, melakukan aktivitas jurnalisme warga
 (citizien journalism), menjadi moderator, dan aktivitas di jejaring
 internet lainnya tidak bisa dihukum.

 Dan fenomena ini muncul dalam kehidupan kita, ketika tuduhan terhadap
 seseorang melakukan korupsi di salah satu situs Web dimasukkan ke
 mailing list Forum Pembaca Kompas menyebabkan moderator forum
 dipanggil sebagai saksi oleh kepolisian untuk diperiksa. Persoalan
 muncul ketika terjadi pertanyaan apakah moderator mailing list tidak
 bertanggung jawab atas materi isi yang dibahas di forum tersebut dan
 bebas nilai?

 ..

 Pada jurnalisme warga, yang muncul seringkali adalah one reporter
 journalism yang tidak bisa membedakan melaporkan 

[Forum Pembaca KOMPAS] NASIONALIS NEGARAWAN

2008-09-09 Terurut Topik Pandji R Hadinoto DHN45
NASIONALIS NEGARAWAN
 
Ikrar Nusabhakti (Professor Riset Bidang Intermestic Affairs, LIPI) dalam 
artikel Kekuatan Parpol pada Pemilu 2009 [Kompas, 8 September 2008] memetakan 
tipologi Parpol menjadi 1. Sosialis Kiri, 2. Sosial Demokrat, 3. Nasionalis 
Kerakyatan, 4. Nasionalis Borjuis, 5. Islam Modernis, 6. Islam dan Sosialis, 7. 
Islam Tradisionalis, 8. campuran Sosialisme dan Nasionalisme. 
Padahal Nasionalisme berkarakter Negarawan diperlukan bagi pencapaian Indonesia 
Digdaya 2045. Oleh karena itulah, sebagai tambahan, sesungguhnya karakter 
Negarawan sebagai ciri Kepemimpinan Nasionalis dapat pula bercermin pada 
Peringkat Karakter CEO Ideal (The Leadership Challenge by James M. Kouzes  
Barry Z. Posner, copyright 2002, yang diberi relasinya dengan Asmaul Husna oleh 
ESQ165) 1. Honest (jujur) / Al Mu’min, 2. Forward Looking (berpandangan jauh) / 
Al Akhiir, 3. Competent (kompeten) / Al Qoodir, 4. Inspiring (bisa memberi 
inspirasi) / Al Baaits, 5. Intelligent (cerdas) / Ar Rosyiid, 6. Fair-Minded 
(adil) / Al ‘Adl, 7. Broad Minded (berpandangan luas) / Al Waasi’, 8. 
Supportive (mendukung) / Ar Roofi’, 9. Straight forward (terus terang) / Adz 
Dzohir, 10. Dependable (bisa diandalkan) / Al Wakiil, 11. Cooperative 
(kerjasama) / Al Jaami’, 12. Determined (tegas) / Al Jabbar, 13. Imaginative 
(berdaya imajinasi) / Al Mushowwir, 14. Ambitious
 (berambisi) / Al Kabiir, 15. Courageous (berani) / Al Aziiz, 16. Caring 
(perhatian) / Ar Rahman, 17. Mature (matang) / Al Hakiim, 18. Loyal (setia) / 
Al Waliy,19. Self-controlled (penguasaan diri) / As Shobuur, 20. Independent 
(independen) / Al Qoyyum dengan responden dari 6 benua yaitu Afrika, Amerika 
Utara, Amerika Selatan, Asia, Eropa, dan Australia. Masing-masing responden 
diminta untuk memilih 7 karakteristik.
Sementara itu dari khazanah Tatanilai Kearifan Lokal Nusantara, sebenarnya 
sudah dikenali Tiga Pilar Tatanilai Kenegarawanan bagi Indonesia yakni A. Tiga 
Pilar Kebangsaan sebagai berikut : 1. Turut serta mengawal 9 (sembilan) Pusaka 
Bangsa Indonesia yakni : Bendera Sang Saka Merah Putih, Sesanti Bhinneka 
Tunggal Ika, Soempah Pemoeda 1928, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya 1928, 
Pancasila 1945, Proklamasi Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945, Undang Undang 
Dasar 1945, Wawasan Nusantara 1957, Jiwa, Semangat dan Nilai-nilai Joang 45 ; 
2. Turut serta menegakkan 7 (tujuh) Ketahanan Bangsa yakni : Kehidupan 
Keagamaan tidak Rawan, Kehidupan Ideologis tidak Retak, Kehidupan Politis tidak 
Resah, Kehidupan Ekonomis tidak Ganas, Kehidupan Sosial Budaya tidak Pudar, 
Kehidupan HanKamNas tidak Lengah, Kehidupan Ekologis tidak Gersang; 3. Turut 
serta membina Kepemimpinan Kebangsaan 45 yaitu : 4 (empat) sikap yang 
“demokratis, transparan dan terbuka, rasional,  Efisien dan
 efektif, 5 (lima) sikap yang “setia kepada Negara, mengeliminir musuh yaitu 
disintegrasi, setia kepada semua tanpa pilih kasih, menyelesaikan tiap tugas 
perjuangan atau pembangunan sampai tuntas, setiap hari melatih diri, berolah 
jiwa, berolah pikiran dan berolah raga”; berikut 123 (seratus dua puluh tiga) 
Tatanilai Kearifan Lokal Nusantara yang melekat. B. Tiga Pilar Kepemimpinan 
Amanah : 1. Pemimpin Umat atau Khalifah, 2. Akhlak Mulia, 3. Cinta Kasih 
Sayang. C. Tiga Pilar Kejuangan TRISAKTI : 1. Politik Berdaulat, 2. Ekonomi 
Berdikari, 3. Budaya Berkepribadian.
Nasionalisme Negarawan sebagai wacana publik diyakini kedepan dapat memperkaya 
segmentasi populis Tipologi Parpol ke-9 seperti unjuk dinamika kader-kader 
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
Jakarta, 9 September 2008
Pandji R. Hadinoto, HP : 0817 983 4545,  eMail : [EMAIL PROTECTED]


  
___
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kau Bikin Si Burhan Gubernur, Sekarang Mati Kau!

2008-09-09 Terurut Topik Martin L. Peranginangin
Hahaha...
Dicari Nagabonar ke III jadi Presiden 2009, si pencopet jadi 
Jenderal. Sekalian biar ibu kota dipindahkan ke Tanjung Morawa atawa 
Binjai yang dekat-dekat Medan saja. Kalau di Medan sudah sumpek 
kalilah...

Salam 
MP

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Mula Harahap 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Karena para penyelenggara negara kita itu umumnya adalah para 
preman, 
 maka saya sangat setuju kalau bahasa yang dipakai juga adalah 
bahasa 
 preman. 
 
 Saya rasa terhadap para preman tak ada gunanya memakai bahasa yang 
 santun sebagaimana yang sering digunakan oleh Presiden SBY itu. 
Bahasa-
 bahasa seperti itu tak masuk ke telinga dan hati para preman itu.
 
 Terlepas dari apakah mereka juga termasuk dalam golongan preman 
atau 
 bukan, tapi saya senang dengan gaya bahasa yang digunakan oleh 
Anwar 
 Nasution, Sjamsir Siregar, Gus Dur, Yusuf Kalla (kadang-kadang) dan 
 beberapa pejabat kita lainnya.
 
 Kalau saya seorang pejabat negara--apalagi kalau diri saya memang 
 bersih--saya pun akan memilih untuk memakai gaya bahasa preman. 
(Untuk 
 apa memakai gaya bahasa yang santun untuk para menteri, jaksa agung 
 muda, hakim agung atau anggota DPR yang punya mentalitas perampok 
dan 
 pencuri itu? Hal itu hanya membuang-buang energi saja).
 
 Kalau saya adalah presiden SBY--misalnya--maka kepada Herlu Lelono 
saya 
 akan berkata, Pantatlah sama kau. Kerja kau hanya bikin malu aku 
 saja Atau kepada Paskah Suzetta atau M.S. Kaban saya akan 
 berkata, Awas kau, ya? Kalau sampai aku tahu bahwa kau ikut 
memakan 
 uang itu, kupotong titit kau...! 
 
 Mula Harahap :-)





[Forum Pembaca KOMPAS] Re: KPI Peringatkan Tayangan Kebanci-bancian

2008-09-09 Terurut Topik manneke budiman
Lho? Katanya jangan ke mana-mana? Diajak ngomong sinetron, bawa-bawa korupsi. 
begitu diladenin ngomong korupsi, sekaran ngeles dan ngelempar tuduhan 
korupsinya ke orang lain? Lha opo hubungane, Mas?
�
Yang bikin saya mesem-mesem, kenapa kok nyeplos korupsi, tapi rujukannya ke 
orang lain? Sambil ngeles: tidak harus mengacu ke saya, tapi ke orang yang 
suka korupsi. Hihihi. Eh,ngomong-ngomong, masih punya laptop satu lemari, 
nggak? Kaya banget ya PNS di LIPI bisa beli laptop satu lemari (bukan mau nuduh 
korupsi lho ya; yang korupsi kan orang lain).
�
Ah, jadi lupa urusan sinetron. Pinter banget nih Anda mengalihkan perhatian 
saya. Nggak heran ya, wong periset kaliber internasional, jagoanlah kalo soal 
alih-alihkan perhatian.
�
Ayo, situ udah kadung nimbrung mau kasih contoh sinetron yang betulan tentang 
hidup waria dengan pemeran yang bukan belagak banci-bancian tapi waria tulen. 
Mana contohnya? Kalo udah, boleh deh kita nanti ngobrol soal korupsi lagi :))
�
manneke

--- On Tue, 9/9/08, thseto [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: thseto [EMAIL PROTECTED]
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: KPI Peringatkan Tayangan Kebanci-bancian
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Tuesday, September 9, 2008, 1:52 AM






iya deh, anda bener. seneng kalau saya katakan begitu? xixixixxix.. .

repot diskusi dg org yg pemahaman bahasanya kacau balau begitu.
1. begitu juga dg org yg suka korupsi
maka itu tidak harus mengacu ke saya. tetepi ke org yg suka korupsi.

2. kalau contoh itu tidak juga bisa anda mengerti ya saya maklum
kenapa otak anda tumpul ketika KPI memberikan alasan ttg sinetron.

ternyata ..


[Forum Pembaca KOMPAS] Max Moein Resmi Diberhentikan

2008-09-09 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://kompas.com/read/xml/2008/09/09/14191154/max.moein.resmi.diberhentikan.

JAKARTA, SELASA - Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat secara
resmi memberhentikan anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (F-PDIP), Max Moein, yang tersandung masalah dengan seorang
wanita. Pemberhentian tersebut efektif sejak tanggal 26 September 2008.

Pengumuman tersebut disampaikan Ketua Dewan Permusyawaratan Rakyat
(DPR), Agung Laksono, di depan sidang paripurna DPR yang berlangsung
Selasa (9/9) di Jakarta.

Ditemui terpisah, Ketua Badan Kehormatan (BK) Irsyad Sudiro
menyampaikan, Max terbukti melakukan pelanggaran kode etik. Max Moein
terbukti bersalah dan melanggar kode etik anggota DPR. Hal ini
terbukti dari hasil verifikasi, pengakuan, dan bukti-bukti yang ada,
tuturnya singkat

Menurut Irsyad, keputusan tersebut telah bersifat final dan mengikat.
Ia juga mengatakan, keputusan ini tidak dapat pertentangan dari fraksi
PDIP. Fraksi PDIP telah mempercayakan anggota BK DPR yang juga
anggota fraksi PDIP, seperti Gayus Lumbuun, tuturnya. 

HIN



Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network 



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Usai Sidang, Muchdi Bentak Istri Muni - Mari Bangun Citra Baru.

2008-09-09 Terurut Topik sawung
Pelajaran yang mahal pula untuk lembaga intelejen indonesia. Pada kasus
munir membuat sakit hati beberapa agen sipil karena aset agen sipil yang
sangat berharga dipakai untuk membunuh seorang WNI yang belum terbukti
mengkhianati negara. Kenapa agen sipil yang berharga mahal tidak dipakai
untuk menculik atau menghabisi para perampok kekayaan Indonesia yang
jelas-jelas membawa lari harta kekayaan bangsa ini? Di negara lain agen
diperintahkan untuk bekerja demi kepentingan bangsanya, kita lihat tetangga
kita singapore agen-agennya masuk merebut aset-aset yang berharga untuk
singapore. Di indonesia agen dimanfaatkan untuk menakut-nakuti rakyat
sendiri.

regards

2008/9/9 Ruslan Andy Chandra [EMAIL PROTECTED]

   Kasus Munir adalah pelajaran yang sangat berat bagi bangsa Indonesia.
 Efek psikologisnya sampai merambah ke politis dan turis. Seorang rekan
 dari Eropah sampai-sampai tidak mau terbang dengan Garuda karena takut
 minum Jus. Saya tahu dia bercanda, tapi hati ini sempat sedih hanya
 karena ulah oknum. Hal ini sebelum pelarangan terbang Maskapai
 penerbangan Garuda ke Eropah. Citra Indonesia dan Garuda seharus kita
 bangun kembali. Dengan adanya rencana dari Pemerintah Belanda untuk
 membangun Garuda, marilah kita sambut dengan tangan terbuka, Semangat
 baru dengan Citra Baru.

 Dirgahayu RI ke 63 dan Selamat HUT ke 59 Bapak Presiden SBY.

 Jakarta, 9 September 2008
 Salam hangat,
 Ruslan Andy Chandra
 081584021244


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Happy Birthday Mr President!

2008-09-09 Terurut Topik marvin irian
selamat ulang tahun bapak presiden ri susilo bambang yudhoyono. semoga tuhan
yang maha kuasa senantiasa memberkati bapak. salam sejahtera. kitorang
berdoa� utk� bapak presiden dari tanah papua.

(Mervin S.Komber, dari sebuah dusun di Pedalaman Papua)



--- Pada Sel, 9/9/08, achmad muhtar [EMAIL PROTECTED] menulis:

Dari: achmad muhtar [EMAIL PROTECTED]
Topik: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Happy Birthday Mr President!
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 9 September, 2008, 12:41 PM






selamat ulang tahun Pak SBY..semoga senantiasa mendapat rahmat dan lindungan 
dari allah swt dalam menjalankan amanah yang diemban..


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Usai Sidang, Muchdi Bentak Istri Munir

2008-09-09 Terurut Topik Manung
Mas Andri,

saya menyayangkan cara berpikir logis anda,
Munir, Marsinah, dan korban2 kekerasan oleh negara lainnya sama-sama
berhak mendapatkan pengusutan kasus sampai tuntas, dan wajib
hukumnya bagi kita untuk mendukung semua usaha kearah sana. dan
memang ada usaha kearah sana oleh Kontras,dan LSM2 yang lain.
Sebaiknya anda lebih banyak baca2 dan introspeksi cara berpikir
logis anda.

Salam,

Manung


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, andri subandrio
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya heran mengenai kasus Munir ini telah menyita banyak hal dari
bangsa
 ini, apakah Munir lebih berharga dari Marsinah yang nota bene
meninggal
 karena dibunuh juga, namun tidak ada satupun yang memperjuangkan
dan juga
 menggugat siapa pembunuhnya, dan juga para Mahasiswa korban
peristiwa
 Semanggi, Mahasiswa Unas korban kekerasan Polisi, kasian orang-
orang yang
 diperalat oleh Kontras untuk bercapek-capek menggugat kematian
Munir dengan
 berbagai cara. Apakah Munir itu lebih hebat dan lebih berharga
dari semua
 korban lain yang ada?

 Ini terlepas dari pro dan kontra tentang kematian Munir, saya
sendiri tidak
 ada kepentingan dibalik semua ini, namun ingin berpikir logis saja.


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Hidup bisa teratur hanya dengan agama? -- Surat kepada seorang kawan

2008-09-09 Terurut Topik zubaidah djohar
Yup! Tulisan yang panjang tapi sangat mencerahkan.

Tulisan yang tidak mengawang2 dan justru mampu memanusiakan manusia.

Bagi saya, pemikiran seperti ini sangat ampuh nih untuk membasmi lagu
manusia yang suka berlagak sebagai Tuhan, yang suka menjelma sebagai sosok
yang paling hobby mengkafirkan orang, padahal (setahu saya) Tuhan sendiri
sangat pengasih-penyayang.

Ciri-ciri manusia yang punya lagu di atas itu seperti... salah
satunya, paling hobby berlindung dibalik kitab suci, atas nama ayat ini,
atas nama hadis ini, atas nama fiqh ini... Padahal, sebenarnya dia sendiri
tidak mampu memahami sebuah ayat atau hadis yang humanis dan menyelamatkan
manusia. Terpaksalah lari dan berlindung dibalik segudang dalil yang dia
sendiri tak tahu maknanya/kandungannya, bahkan yang *dhaif* pun dijadikan
sumber, atau malah yang tak jelas sumbernya pun dijadikan argumen.  Nah,
inilah yang disebut berlindung dibalik kitab suci supaya kesan agamisnya
masih tampak, sorban palidnya tetap diakui. Biar apa yang dilakukannya ada
jastifikasinya, biar tak dianggap menindas, tak dianggap melakukan
kekerasan, dan ingin dikesankan membela agama. Padahal yang dia bela justru
dirinya sendiri, egonya sendiri. Memangnya agama perlu dibela. Wong Bung
Anton sendiri yang bukan ahli agama aja sangat paham bahwa agama adalah
salah satu bentuk disiplin menuju Tuhan..

Misalnya lagi, paling hobby berlindung dibalik kata mujarab atas nama
kodrat perempuan, atau atas nama kewajiban perempuan yang tertera dalam
ayat ini dan hadis itu, maka perempuan sah saja digebukin, dilecehkan,
dinomorduakan, karena yang menjadi pemimpin kan laki2, yang dianggap
mengundang dosa kan perempuan, yang wajib dididik kan perempuan. Dan
sebagainya dan sebagainya.

Nah... ulasan yang sangat argumentatif dari Mas Ulil ini sangat mempan untuk
menjungkirbalikkan kenaifan di atas. Membasmi wabah sok kuasa dan sok agamis
di atas.

Hiduplah di bumi... pergunakan akal sehat... jadilah manusia! kira2 begitu
bentuk kongkrit yang saya baca dari tulisan Mas Ulil. Pesan2 sponsornya
kira2 begitu. Manthap Mas Ulil. Setuju sejuta kali.

Salam hangat-damai,
ZDj




 --- On Sun, 9/7/08, Ulil Abshar-Abdalla [EMAIL 
 PROTECTED]ulil99%40yahoo.com
 wrote:

 From: Ulil Abshar-Abdalla [EMAIL PROTECTED] ulil99%40yahoo.com
 Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Hidup bisa teratur hanya dengan agama? --
 Surat kepada seorang kawan
 To: [EMAIL PROTECTED] pluralitas-icrp%40yahoogroups.com,
 Forum Pembaca Kompas 
 forum-pembaca-kompas@yahoogroups.comforum-pembaca-kompas%40yahoogroups.com
 
 Received: Sunday, September 7, 2008, 6:24 PM


 Hidup bisa teratur hanya dengan agama? -- Surat kepada seorang kawan

 Hamid yang baik,

 BETULKAH kehidupan manusia bisa teratur hanya dengan agama? Apakah
 kehidupan manusia tidak mungkin dibuat begitu rupa menjadi tertib
 dengan hukum-hukum dan peraturan yang mereka buat sendiri berdasarkan
 akal, pengalaman, dan tahap kematangan mental-intelektual mereka
 sendiri?

 Apakah jalan satu-satunya menjadi manusia bermoral dan etis hanya
 melalui agama? Apakah moralitas yang berasal dari sumber di luar agama
 sama sekali tak bisa menjadi landasan untuk mengatur kehidupan manusia?

 Beberapa kalangan dalam agama, terutama Islam, mengajukan sebuah logika
 yang menarik. Bukankah, tanya mereka, Tuhan lebih tahu tinimbang
 manusia? Bukankah Tuhan Maha Tahu tentang segala-galanya? Dengan
 demikian, bukankah hukum-hukum dan peraturan yang diberikan oleh Tuhan
 lebih baik ketimbang hukum yang dibuat manusia sendiri?

 Sejak lama saya beregelut dengan pertanyaan ini, dan perkenankan saya
 mengajukan sebuah refleksi berikut ini. Jawaban saya ini mungkin saja
 terasa keras di telinga sebagian kalangan beragama; tetapi saya harus
 mengatakannya. Sekurang-kurangnya apa yang saya sampaikan ini bisa
 menjadi semacam pengimbang bagi pendapat yang umum diikuti oleh umat
 Islam saat ini.

 Pertama-tama, perkenankan saya mengatakan: sama sekali tidak benar
 bahwa jalan satu-satunya menjadi manusia bermoral dan hidup secara etis
 hanya melalui agama. Seseorang yang tak memeluk agama apapun di dunia
 ini bisa menjadi manusia yang baik dan hidup secara bermoral.

 Bahkan dalam pandangan sebagian kaum Mu'tazilah, kelompok rasionalis
 yang sudah lahir dalam sejarah Islam sejak seribu tahun lebih yang
 lalu, sumber moralitas pertama-tama adalah akal manusia. Wahyu hanya
 datang belakangan untuk mengkonfirmasi moralitas yang sudah diketahui
 oleh akal manusia itu.

 Saya duga orang beragama memiliki asumsi tersembunyi: jika seseorang
 tak mengikuti ajaran agama apapun, alias agnostik atau ateis, yang
 bersangkutan akan menjadi orang yang secara moral bejat. Misalnya: yang
 bersangkutan suka mencuri harta orang lain, menyetubuhi setiap
 perempuan yang ia jumpai di jalan secara seenaknya seperti binatang,
 mengganggu orang lain tanpa peduli, membunuhi manusia seenak udelnya
 sendiri, dsb.

 Walhasil, orang yang tak beragama atau anti-agama akan dengan sendirinya
 bertingkah-laku seenaknya tanpa 

Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Heru Lelono, Man Behind Blue Energy and Supertoy

2008-09-09 Terurut Topik Yuliati Soebeno
Kang Noer, jelas dan gamblang cara anda menggambarkan masalah ini. Tetaapi 
mengapa Presiden kok begitu desperate untuk selalu mendapatkan sanjungan dari 
orang sekelilingnya? Mengapa semua hal yang menyangkut nama, anggaran dan 
hasil, kok tidak diteliti dengan tuntas terlebih dahulu?
Apa presiden selalu tergesa-gesa untuk mendapatkan kepopuleran, sehingga 
melupakan para ahli didalam bidang masing-masing, untuk benar-benar mengecek 
KEBENARAN dan HASIL dari uji-coba tersebut, yang dipaparkan oleh orang-orang 
yang hanya mencari kesempatan?
 
Saya rasa Presiden harus dikelilingi oleh orang-orang yang lebih memikirkan 
hasil terakhir yang baik dan benar demi kesejahteraan rakyat dan bangsa. Bukan 
untuk kepentingan diri sendiri.
Kok menyedihkan sekali tidak hanya sekali saja terjadi?!
 
Salam,
Yuli

--- On Tue, 9/9/08, Nur Rochman [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Nur Rochman [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Heru Lelono, Man Behind Blue Energy and 
Supertoy
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Tuesday, September 9, 2008, 12:09 AM






Heru lelono King Maker...? Maka semua orang boleh mengaku yang sama
Heru Lelono nggak lebih kaum oportunis sama dengan oportunis yang lain
Dan seperti biasa kerjanya selalu kasak kusuk mencari populeritas
Oportunis juga manusia bisa juga apes kena tipu dan dihujat media tho.

Kaum oportunis itu mirip kecoa kalau dalam mahluk hidup
Sangat bisa bertahan hidup dalam lingkungan yang paling ekstrem
konon katanya kepalnya hilang juga masih bisa terus hidup beberapa hari
Sehingga kaum ini selalu ada didalam setiap massa dan lantang teriak paling 
bener

Paling apes president yang dikelilingi kaum oportunis dan nyaman
Tidak kurang semasa jaya dipuja dan diberikan mainan berpuja
Setelah jatuh dijauhi dan seperti biasa selalu ngaku masih setia
Biasa alasan kaum oportunis untuk kembali merapat disaat kembali berkuasa \

Regards,
KangNoer

[Non-text portions of this message have been removed]


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KPU: Mencoblos Dianggap Tidak Sah

2008-09-09 Terurut Topik Har
Sebetulnya sistem mencoblos jauh lebih baik dari mencontreng,
meminimalisir dispute.
Antara berlubang dan tidak berlubang sangat jelas bedanya, seperti
on/off sistem digital.
Kalau mencontreng masih ada kemungkinan jelas atau tidaknya hasil
contrengan, apalagi stabilo kalau digoreskan ke suatu blok warna gelap
bisa meragukan dan menimbulkan perselisihan. Waktu yang digunakan
untuk klarifiikasi akan jauh lebih banyak.
Stabilo yang kehabisan tinta juga akan menimbulkan masalah. Paku untuk
mencoblos jelas lebih bisa diandalkan.
Berapa banyak uang rakyat yang harus dikuras untuk membeli stabilo?
Memang ini bisa menjadi lahan proyek baru untuk mengeruk keuntungan
pribadi/kelompok, tapi lagi2 rakyat buntung.
Kalau sistem contreng ini nantinya bermasalah, bisa berpotensi pemilu
harus diulang dengan menghabiskan dana sangat besar.
Sebaiknya direview dengan seksama mengenai potensi blunder sistem
contreng ini. Sekitar  9 bulan yang lalu banyak yang mengingatkan SBY
mengenai Blue Energy yang berpotensi mempermalukannya di mata dunia,
tapi dia tidak menggubris.

Rgds,

Har.-




On 9/9/08, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 http://kompas.com/read/xml/2008/09/08/21172422/kpu.mencoblos.dianggap.tidak.sah


  JAKARTA, SENIN-Ketua Komisi Pemilihan Umum Abdul Hafiz Anshary
  mengatakan hasil rapat pleno KPU menyetujui penandaan pada surat suara
  dengan mencoblos dan memberikan tanda titik (.) dianggap tidak sah.
  Kalau memberikan tanda titik tidak bisa. Mencoblos juga, kata Ketua
  KPU, di sela-sela acara rapat pimpinan antara KPU dengan KPU Provinsi,
  di Jakarta, Senin (8/9).

  Namun, KPU masih perlu meminta pertimbangan dari pemerintah dan DPR
  tentang tanda yang sah untuk digunakan. Ini masih di tingkat pleno.
  Nanti akan didiskusikan dengan DPR, katanya.

  Hafiz menjelaskan, KPU sedang membahas tanda untuk menandai surat
  suara. Tanda lain yang dapat digunakan antara lain tanda bintang (*).
  Namun KPU, katanya tetap menyosialisasikan penandaan surat suara
  dengan tanda contreng (V). Contreng tetap disosialisasikan. Tetapi
  kita mengantisipasi kalau ada yang tidak mengerti bisa menggunakan
  tanda lain, katanya.

  Ia menjelaskan KPU masih terus melakukan pembahasan seputar alat
  penanda. Menurut Hafiz diwacanakan penandaan dengan menggunakan
  bolpoin atau pena penanda (stabilo).

  Ditanya tentang kemungkinan ada kecerobohan dalam mencontreng,
  misalnya tanda yang dibubuhkan mengenai nama calon legislatif lainnya,
  maka penentuan calon yang dipilih yakni dilihat dari pangkal tanda
  berada. Kita ambil dari pangkal tanda kalau ditemukan tanda melebar
  sampai ke sebelahnya. Kita belum mengatur lebih detail kalau ada
  'error' dalam penandaan, katanya.

  Sementara itu, KPU masih terus membahas tentang desain surat suara
  dengan DPR dan pemerintah. Dijadwalkan KPU akan melangsungkan simulasi
  penandaan surat suara di tiga provinsi yaitu Aceh, Jawa Timur, dan
  Papua dengan menggunakan tiga desain surat suara yang berbeda-beda.

  ROY
  Sumber : Antara


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis sempit ala caleg parpol)

2008-09-09 Terurut Topik Budiman Sudjatmiko
Bung Zen

Saya rasa anda terlalu pesimis dan skeptis. Saya sendiri merasa bahwa yang saya 
lakukan adalah sebuah ijtihad politik (yang harus dilakukan oleh setiap orang 
yg mau mengubah dunia ini jadi tempat yg lebih baik)
Tanpa itu, saya khawatir saya tak pernah memulai sesuatu yang berarti dalam 
politik. Saya gak mengatakan bahwa yang saya lakukan dulu dgn PRD tidak punya 
arti. Bahkan SANGAT BERARTI...(tentang ini akan saya terangkan lebih lanjut)
Kalau sekedar mencari harta, itu sdh ada tawarannya dari dulu juga (dan itu 
tidak saya dapat dari institusi PDI Perjuangan), tapi saya sdh membuat pilihan 
dari dulu bahwa saya TIDAK MENCARI HARTA DARI AKTIVITAS POLITIK SAYA...
Kalau mencari wanita, tentu saya tdk memilih terjun ke politik, mungkin saya 
lebih memilih jadi playboy kabel (spt salah satu acara reality show di TV itu 
hehehe...).
Lantas apa yang saya cari dari politik? Nama baik, melalui otoritas politik 
yang akan saya kelola untuk kebaikan banyak orang...(tentu saya tidak bisa jadi 
malaikat yang tanpa cela !). Itu yang diajarkan oleh kakek saya saat saya 
SD...saat dia menceritakan pada saya harga yang pernah dia bayar untuk 
pertahankan kemerdekaan di usia muda-nya

wassalam

Budiman Sudjatmiko




--- On Tue, 9/9/08, muhamad zen [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: muhamad zen [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis 
sempit ala caleg parpol)
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Tuesday, September 9, 2008, 10:03 AM











bung Budiman  Sudjatmiko

 

Seorang Budiman Sudjatmiko yang saya kenal dulu sungguh sangat mengagumkan. 
Saya yakin orang ini pasti memimpin Indobesia kelak, tapi belakangan ini ketika 
anda meninggalkan partai anda dan ikut di dalam  sebuah partai besar (PDI-P), 
saya kaget  sayang sekali.. imembaca beberapa tulisan anda di dalam milis 
ini saya semakin yakin bahwa budiman yang dulu kami kenal  kini sudah  
terkoptasi oleh partai (PDI-P), seharusnya anda bisa lebih dari pada berjuang 
di parlemen maupun partai yang bukan didirikan oleh anda , yang menurut saya  
itu hanya mengotorin tangan saja.Orang muda seperti anda kalau mau bersabar dan 
terus berjuang  dengan segala tantangannnya saya yakin sekali akan bukan hanya 
Indonesia yang bisa anda pegang Dunia pun akan memperhitungkan anda.. sayang 
sekali  Budiman Soejatmiko selesai sudah hanya di ketiak banteng moncong putih 
saja...  hari-hari kemudian anda akan semakin jauh dari tanah, menari di antara 
tawaran-tawaran yang

 menggiurkan. .. wanita .dan harta.

 

wasalam



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Max Moein Resmi Diberhentikan

2008-09-09 Terurut Topik andri subandrio
Syukurlah bahwa BK DPR masih punya nurani untuk membela orang tertindas, dan
saya rasa masih banyak Max Muin Max Muin yang lain yang belum ketahuan,
semoga saja ini menjadi cambuk yang menimbulkan efek jera bagi Anggota DPR
yang celamitan.

2008/9/9 Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED]


 http://kompas.com/read/xml/2008/09/09/14191154/max.moein.resmi.diberhentikan.

 JAKARTA, SELASA - Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat secara
 resmi memberhentikan anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia
 Perjuangan (F-PDIP), Max Moein, yang tersandung masalah dengan seorang
 wanita. Pemberhentian tersebut efektif sejak tanggal 26 September 2008.

 Pengumuman tersebut disampaikan Ketua Dewan Permusyawaratan Rakyat
 (DPR), Agung Laksono, di depan sidang paripurna DPR yang berlangsung
 Selasa (9/9) di Jakarta.

 Ditemui terpisah, Ketua Badan Kehormatan (BK) Irsyad Sudiro
 menyampaikan, Max terbukti melakukan pelanggaran kode etik. Max Moein
 terbukti bersalah dan melanggar kode etik anggota DPR. Hal ini
 terbukti dari hasil verifikasi, pengakuan, dan bukti-bukti yang ada,
 tuturnya singkat

 Menurut Irsyad, keputusan tersebut telah bersifat final dan mengikat.
 Ia juga mengatakan, keputusan ini tidak dapat pertentangan dari fraksi
 PDIP. Fraksi PDIP telah mempercayakan anggota BK DPR yang juga
 anggota fraksi PDIP, seperti Gayus Lumbuun, tuturnya.

 HIN

 Sent from my BlackBerry (c) Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network

  



[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [Forum Pembaca KOMPAS] Max Moein Resmi Diberhentikan

2008-09-09 Terurut Topik Herwin Mopangga
Sebagai bentuk komunikasi politik yang jujur dan konstruktif, alangkah baiknya 
hasil verifikasi, pengakuan dan bukti-bukti yang ada juga dibeberkan secara 
detail dan transparan. Ini bukan bermaksud membongkar aib seseorang tetapi 
sebagai pembelajaran kepada khalayak agar lebih selektif dan hati-hati dalam 
memilih parpol dan legislatornya.

--- Pada Sel, 9/9/08, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] menulis:
Dari: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED]
Topik: [Forum Pembaca KOMPAS] Max Moein Resmi Diberhentikan
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 9 September, 2008, 7:42 AM











http://kompas. com/read/ xml/2008/ 09/09/14191154/ max.moein. 
resmi.diberhenti kan.



JAKARTA, SELASA - Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat secara

resmi memberhentikan anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (F-PDIP), Max Moein, yang tersandung masalah dengan seorang

wanita. Pemberhentian tersebut efektif sejak tanggal 26 September 2008.



Pengumuman tersebut disampaikan Ketua Dewan Permusyawaratan Rakyat

(DPR), Agung Laksono, di depan sidang paripurna DPR yang berlangsung

Selasa (9/9) di Jakarta.



Ditemui terpisah, Ketua Badan Kehormatan (BK) Irsyad Sudiro

menyampaikan, Max terbukti melakukan pelanggaran kode etik. Max Moein

terbukti bersalah dan melanggar kode etik anggota DPR. Hal ini

terbukti dari hasil verifikasi, pengakuan, dan bukti-bukti yang ada,

tuturnya singkat



Menurut Irsyad, keputusan tersebut telah bersifat final dan mengikat.

Ia juga mengatakan, keputusan ini tidak dapat pertentangan dari fraksi

PDIP. Fraksi PDIP telah mempercayakan anggota BK DPR yang juga

anggota fraksi PDIP, seperti Gayus Lumbuun, tuturnya. 



HIN



Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network 




  




 

















  
___
Nama baru untuk Anda! 
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Anggota Parlemen Tanpa Digaji

2008-09-09 Terurut Topik iwan sams
Kang Noer yang baik,

Bukankah mereka sebagai anggota parlemen bisa tetap bekerja dalam profesinya 
masing-masing ? Yang wartawan ya tetap bekerja sebagai wartawan, yang pengusaha 
bisa tetap mengendalikan usahanya, yang jadi dosen tetap bisa mengajar 
mahasiswanya.

Mereka datang ke Gedung parlemen hanya untuk bersidang menetapkan legislasi 
saja. Itupun kalau perlu benar. Toh suara mereka bisa divoting dengan 
menggunakan peralatan telekomunikasi bilamana memang diperlukan seperti itu ?

Setahu saya, parlemen kita yang pertama yaitu Komite Nasional Indonesia Pusat 
(KNIP) bekerja tidak dengan digaji. 

Parlemen setelah Pemilu 1955 digaji sangat pas-pasan. Itupun hanya ketika 
bersidang, bukan digaji bulanan lengkap dengan segala fasilitasnya. Tidak bisa 
bermewah-mewahan seperti sekarang ini. Malah tak ada pula uang pensiun, 
sebagaimana dikatakan oleh mendiang Soebadio Sastrowardoyo, mantan Ketua Fraksi 
PSI di parlemen produk 1955. 

Anggota parlemen tidak digaji tetapi segala keperluan rumahnya, air, listrik 
dan telepon kan masih tetap ditanggung negara ? Diapun masih tetap mendapat 
uang honor ketika datang bersidang. Dan dia masih tetap mendapatkan penghasilan 
dari pekerjaan atau profesinya. 

Anda tidak setuju bahwa anggota parlemen itu bukan pekerjaan yang layak digaji 
? Dasarnya sederhana : anggota parlemen itu bisa hanya dijadikan pekerjaan 
sambilan saja. Statusnya terhormat : mewakili rakyat. 



  - Original Message - 
  From: Nur Rochman 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, September 09, 2008 8:08 AM
  Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Anggota Parlemen Tanpa Digaji was Salah 
benar parpol pengusungKu


  Anggota parleme tak bergaji itu ide cemerlang dan baik
  Tapi bukan untuk politisi ri'il kata Bung Bud dan Uda Indra
  itu hanya untuk kaum pemimpi yang hanya berretorika
  Pasti mereka berdua bilang begitu karena nggak mungkn lagi

  Bagaimana bisa mereka nggak bergaji bisa bekerja
  Lha mereka kasih makan anak istrinya duit darimana...?
  Belum konstituen mereka yang palakin mereka walaupun pakai proposal
  Belum lagi menjelang pemilu waktunya jadi sinterklas pakai duit siapa..?

  Kalau buat saudagar yang menjadi politikus itu mah nyaman saja
  Mereka nggak biasa ambil gaji mereka, bahkan dilihat slip nya aja nggak
  Mereka cukup dengan membuat UU yang memudahkan bisnis mereka
  Sehingga hutan bisa dikapling dengan harga murah meriah seperti obral tanah 
abang

  Politisi miskin yang dari aktifis sepanjang sejarah bangsa ini nggak pernah 
bisa tahan
  Begitu masuk dilegislatif atau eksekutif selalu berubah gaya hidupnya
  Bahkan makanan dan bajunya juga wajib untuk mengikuti
  Sehingga sering gaji besar tidak pernah cukup buat nafsu mereka..

  Regards,
  KangNoer

  [Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Re: KPI Peringatkan Tayangan Kebanci-bancian

2008-09-09 Terurut Topik thseto
halah... ngomong opo ini. kayak ga harus korupsi. nanti aja kalau aku
jadi pejabat publik tak jelaskan semua scr terbuka yah... kaya itu
kewajiban bagi yang mampu menjadi kaya. agar bisa menolong orang
miskin. lha anda merasa kaya atau miskin?

sinetron yg menampilkan peran kebanci2an (meskipun tidak diperankan
oleh banci beneran) masih ditolerir oleh KPI karena memang ada alur
cerita yg jelas. contohnya ya sinetron dari yoga jadi olga itu.

sementara reality show kayak si tora itu gak boleh karena itu memang
ada kesan (artinya debatable) melecehkan kaum waria.

kalau dibilang reality show juga ada alurnya seh boleh2 saja. tapi
cerita sinetron, film, dan fiksi2 lain tentu berbeda dg reality show
yg langsung ditonton rame2 spt itu.

nanti anda tanya bedanya di mana? ya silakan cari sendiri... masak
gitu aja gak ngerti heheee

gitu aja kok mbulet

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, manneke budiman
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Lho? Katanya jangan ke mana-mana? Diajak ngomong sinetron, bawa-bawa
korupsi. begitu diladenin ngomong korupsi, sekaran ngeles dan
ngelempar tuduhan korupsinya ke orang lain? Lha opo hubungane, Mas?

 Yang bikin saya mesem-mesem, kenapa kok nyeplos korupsi, tapi
rujukannya ke orang lain? Sambil ngeles: tidak harus mengacu ke saya,
tapi ke orang yang suka korupsi. Hihihi. Eh,ngomong-ngomong, masih
punya laptop satu lemari, nggak? Kaya banget ya PNS di LIPI bisa beli
laptop satu lemari (bukan mau nuduh korupsi lho ya; yang korupsi kan
orang lain).

 Ah, jadi lupa urusan sinetron. Pinter banget nih Anda mengalihkan
perhatian saya. Nggak heran ya, wong periset kaliber internasional,
jagoanlah kalo soal alih-alihkan perhatian.

 Ayo, situ udah kadung nimbrung mau kasih contoh sinetron yang
betulan tentang hidup waria dengan pemeran yang bukan belagak
banci-bancian tapi waria tulen. Mana contohnya? Kalo udah, boleh deh
kita nanti ngobrol soal korupsi lagi :))

 manneke


[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kau Bikin Si Burhan Gubernur, Sekarang Mati Kau!

2008-09-09 Terurut Topik Mula Harahap
Rakyat sudah capek melihat pemimpin yang selalu bergaya bahasa santun 
tapi kelakuannya jauh dari santun. Karena itulah pemimpin 
model nagabonar sekarang sangat populer di mata rakyat. Contohnya, 
lihatlah Sumatera Utara itu. Siapa yang menyangka bahwa Syamsul Arifin 
yang bicara ceplas-ceplos dan apa adanya itu bisa jadi gubernur?

Horas,

Mula Harahap


Martin L. Peranginangin:

Hahaha...Dicari Nagabonar ke III jadi Presiden 2009, si pencopet jadi 
Jenderal. Sekalian biar ibu kota dipindahkan ke Tanjung Morawa atawa 
Binjai yang dekat-dekat Medan saja. Kalau di Medan sudah sumpek 
kalilah...




[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kau Bikin Si Burhan Gubernur, Sekarang Mati Kau!

2008-09-09 Terurut Topik Mula Harahap
Nih, saya kasih sebuah lelucon lagi yang bergaya Sumatera Utara:

Konon kabarnya T.D. Pardede--pengusaha besar dan tokoh sepakbola itu--
pernah marah besar kepada seorang pemain bolanya karena membuat
blunder dan menyebabkan Pardedetex--kesebelasan kebanggaannya itu--
kalah.

Anjing kau! katanya, lalu mengumbar berbagai kekesalan hatinya
kepada si pemain.

Seorang pembantu Pak Ketua terkejut mendengar ucapan itu dan
berkata, Pak, janganlah sekasar itu. Janganlah sebut dia anjing

T.D. Pardede balik melotot kepada pembantunya dan berkata, Sudah
bagus dia kubilang anjing. Kalau kubilang taik? Dimakan anjinglah
dia

Mula Harahap :-)



Suhaimi:

Jadi ingat lelucon: Ah ! Macam mana pula kau ini? Sudah numpang, 
kentut lagi ! He he he.




RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Petugas KJRI Hong Kong Aniaya Sembilan TKW

2008-09-09 Terurut Topik Bambang Soetedjo
Ternyata preman sudah bertaraf Internasional. Sampai2 di Hongkong aja ada yang 
mukulin tenaga kerja WANITA pula. Pengecut sekali yang mukulin. Para TKI adalah 
pahlawan devisa kenapa musti dipukulin kalau hanya memasang spanduk supaya bisa 
dibaca para pejabat yang pura2 nggak mau tau. Kan bisa diajak bicara baik2 
walaupun mereka agak memaksa masuk ke KJRI. Inilah contoh kekuasan yang tidak 
ada batasnya. Sesuka hati mukulin orang yang hanya mau mengungkapkan isi hati. 
Apapun kesalahan para TKI, para penyiksa lebih bersalah. Pejabat yang hadir 
paling bersalah.
 
Salam
Bambang S

--- On Tue, 9/9/08, Ridwan Nyak Baik [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Ridwan Nyak Baik [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Petugas KJRI Hong Kong Aniaya Sembilan TKW
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Tuesday, September 9, 2008, 10:48 AM






Duh, katanya para pekeja kita di luar negeri digelari sebagai pahlawan
devisa. Eh, kok malah digebukin oleh oknum KJRI.
Bukan dilindungi, atau digelar karpet merah saat kembali seperti
Filipina (boro-boro karpet merah, gak diperas dan ditipu di terminal
kedatangan aja sudah alhamdulillah) .
Tentang kasus Hong Kong, satu harapan kita agar hukum ditegakkan bagi
siapa saja, termasuk kepada oknum KJRI bila merak tidak membantu orang
Indonesia di luar negeri, apa lagi kalau menyiksa. Hanya ada satu
kataLawan setiap polah arogan dan laku kesewenang-wenangan .
Tabik;
RnB


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Jurnalisme Warga, Teknologi, dan Bebas Nilai

2008-09-09 Terurut Topik Maria Margaretta Vivijanti
Ya, saya rasa memang kita sedang sama-sama belajar...
Warga yang peduli dan mencoba menyuarakan suaranya akan belajar betapa
pentingnya fungsi editorial dan newsroom, sementara para jurnalis
profesional sebenarnya juga bisa belajar melihat berbagai topik yang
menarik pembaca/pemirsanya.

Sebenarnya citizen journalism bisa saling mendukung dengan mainstream
media bila tidak ada prasangka dalam landasan berpikirnya.

Citizen Journalism bisa menjadi sarana pembelajaran demokrasi,
komunikasi, dan juga tanggung jawab untuk semua pihak.

Terima kasih sudah dijawab ya Bung Iwan.

Salam,
Retty

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, iwan piliang
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Salam,

 Jawabnya gampang: Jelas tidak bebas nilai. Bila bebas nilai dia
hidup macam di rimba belantara, laksana binatang pengisi ranah rimba
atau pula bagaikan pemain bola kampung, kemana perut menghadap maka ke
situlah bola ditendangnya

 Jelas jurnalisme warga tak demikian!

 Adalah naif pula bila mengemuka, cuma media mainstream yang
menerapkan prinsip jurnalisme, elemen-elemen jurnalisme dalam
berkerja. Jurnalisme warga punya tanggung jawab yang sama.

 Dalam tatanan ini, tidak ada tempatnya lagi mengatakan hanya media
mainstream yang lebih benar kerjanya, sementara jurnalisme warga
pah-poh. Ini koreksi saya kepada Bung Rene.

 Kini ke-pah-poh-an bisa terjadi di media mana saja. Profesionalisme
kerjalah yang mengujinya. Saya sepakat karena hal ini masalah pertama
dan baru, kalimat pertama penyidik kepada saya menarik, Mari Pak kita
sama-sama belajar ... dan seharusnya Bung Rene juga belajar bagaimana
ragam jurnalisme warga yang sudah ada di Indonesia, tidak lalu
menyimpulkan sendiri dari satu artikel yang dibacanya.

 Terima kasih,
 iwan piliang


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Usai Sidang, Muchdi Bentak Istri Munir

2008-09-09 Terurut Topik Nur Rochman
Nggak ada yang logis ketika kepentingan bicara
Munir sama pentingnya dengan korban yang lain
Kasus munir pintu untuk membuka yang lain
Beruntung saja Munir pintu paling depan

Kasus lain juga diperlakukan sama tetapi waktu jadi halangan
Jangan sampai kasus munir juga hilang karena waktu juga
Jadi jangan jadikan alasan penting nggak penting untuk sebuah pembunuhan
Penghilangan sebuah nyawa itu pelanggaran HAM paling prinsipil Hak untuk Hidup

Bung Andri tread ini adalah kasus Muchdi yang masih berlagak pejabat Orba
Sehingga bisa bentak orang kaya' FPI bahkan diruang persidangan
Jangan dibelokan, apalagi menjadi ajang pembelaan terhadap seorang pelanggar HAM
Yang masih gagah dan diperlukan khusus atas nama sebuah pangkat didunia

Muchdi PR sama dengan penggede militer yang lain
Sering selingkuh dengan kaum agamawan kerdil
Saat tergencet karena kasus maka kerahkan massa puritan
Dimodalin gocengan bisa pasang badan buat sang jendral

Regards,
KangNoer
 


[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kau Bikin Si Burhan Gubernur, Sekarang Mati Kau!

2008-09-09 Terurut Topik Mula Harahap
Dalam rapat Dewan Gubernur BI yang memicarakan keluarnya uang 100 
milyar itu dia hadir. Tapi dia diam saja. Tidak mengiyakan dan tidak 
pula melarang. Entah apa maksudnya. (Mungkin dia sudah sadar bahwa 
hal itu kelak akan menjadi masalah, dan karena itu dia sengaja mau 
menjerumuskan kawan-kawannya). 

Lalu sekarang, ketika dia ditanyai, dia mengaku tidak ingat lagi 
apakah dia hadir dalam rapat tersebut. (Uang 100 milar itu banyak 
sekali. Bagaimana mungkin seseorang bisa lupa apakah dia hadir atau 
tidak dalam rapat yang membicarakan uang sebanyak itu).

Jadi, dari gelagat seperti yang saya uraikan di atas, yah premanlah 
dia.

Ha-ha-ha-ha-ha!

Mula Harahap




Suhaimi:

Jadi...kesimpulan kau itu apa Lae ? si opung Anwar Nasution itu 
preman yang bergaya bahasa preman gitu ? 



Bls: [Forum Pembaca KOMPAS] Petugas KJRI Hong Kong Aniaya Sembilan TKW

2008-09-09 Terurut Topik Wal Suparmo
Salam,
Ingat kejadian ber-kali2 di Roma waktu duta besarnya Leo Watimena.Petualang2 
orang Indonesia yang biasanya anak kapal, selalu datang di kedutaan Indonesia 
untuk minta uang.Saking jengkelnya maka pak Dubes yang memang jagoan 
ini.langsung menggebug pelaut2 yang bandel itu.Rupanya menjadi obat yang manjur 
karena sejak itu tidak ada pelaut yang mau minta uang datang ke Dutaan Besar RI 
di Raoma.
Wasalam,
Wal Suparmo
--- Pada Sen, 8/9/08, Adyanto Aditomo [EMAIL PROTECTED] menulis:

Dari: Adyanto Aditomo [EMAIL PROTECTED]
Topik: Balasan: [Forum Pembaca KOMPAS] Petugas KJRI Hong Kong Aniaya Sembilan 
TKW
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 8 September, 2008, 11:16 AM






Lho ada apa dengan satpam KJRI?
Kok yang marah malah satpamnya?
Satpam KJRI itu warga negara mana? WNI atau WN Hongkong?
Menyedihkan sekali.
KJRI yang seharusnya bertugas untuk melindungi WNI di Luar Negri dari segala 
kesulitan yang mereka hadapi, termasuk penggajian yang terlalu murah oleh 
majikannya, tapi ini kok malah disiksa.
Sudah seharusnya Konjen RI di Hongkong di tarik pulang karena tidak becus dalam 
melaksanakan tugasnya dan pihak pemerintah Indonesia harus segera mengusut dan 
menghukum siapapun yang bersalah dalam kasus ini, termasuk Mentri Tenaga Kerja 
RI Erman Suparno, jika nanti terbukti penangkapan dan penyiksaan tersebut atas 
perintah pak mentri.

Salam,


Adyanto Aditomo



[Forum Pembaca KOMPAS] Tempo Kalah, Aksi Tabur Bunga Digelar di Ruang Sidang

2008-09-09 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://kompas.com/index.php/read/xml/2008/09/09/17271059/tempo.kalah.aksi.tabur.bunga.digelar.di.ruang.sidang.


JAKARTA, SELASA - Setelah Ketua Majelis Hakim Panusunan Harahap
mengetokkan palu tanda berlakunya putusan yang mengabulkan gugatan
Asian Agri Group (AAG), sejumlah wartawan dan aktivis pers menggelar
aksi tabur bunga di dalam ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
(PN Jakpus), Selasa (9/9).

Mereka yang tergabung dalam Koalisi Aliansi Pembela Pasal 28 (APP 28)
dan Koalisi Anti Penghancuran Hutan Indonesia (KAPHI) menaburkan bunga
seusai sidang dan menggelar aksi teatrikal dan demonstrasi di depan
area parkir pintu masuk PN Jakpus.

Kami berduka dengan adanya putusan ini, kebebasan pers terbungkam.
Wartawan tidak boleh lagi memberitakan kasus dugaan korupsi atau
penyelewengan lain yang merugikan hak-hak publik, tutur Wiwin,
koordinator aksi.

Sedangkan menurut Bambang Harymurti, mantan Pemimpin Redaksi Tempo,
pemberitaan di majalah Tempo tak bermaksud melakukan penghinaan pada
pribadi Sukanto Tanoto tetapi pada dugaan tindakan penggelapan pajak
sebesar Rp 1,3 triliun. Ia merasa kecewa dan mengungkapkan perkabungan
atas kebebasan pers yang mulai redup di negeri ini dengan kasus ini.

Menanggapi putusan majelis hakim, kuasa hukum Tempo Darwin Aritonang
mengaku kecewa dengan putusan tersebut. Tempo sudah melakukan sesuai
kaidah jurnalistik, termasuk meminta keterangan dari narasumber yang
kompeten dari AAG tetapi tidak ditanggapi. Kalau mereka minta hak
jawab, kita juga sudah fasilitasi, tapi tetap tidak puas, tuturnya.

Sedangkan di tempat terpisah, kuasa hukum AAG Hinca Panjaitan saat
ditemui Kompas.com menyatakan pihaknya tidak bermaksud untuk
membungkam kebebasan pers dengan memenangkan perkara perdata ini.

Persoalannya kan pada mekanisme hak jawab yang tak dipenuhi dengan
benar oleh tergugat. Pers juga bisa belajar melalui kasus ini bahwa
prinsip ketelitian dan asas praduga tak bersalah itu juga berlaku,
katanya.

Aksi teatrikal dan demonstrasi masih berlangsung sekitar 15 menit dan
diakhiri dengan sampah yang berserakan berupa bunga dan uang
bertuliskan Bank Sukanto Tanoto yang bertebaran di tempat aksi
berlangsung.

MYS



Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network 



[Forum Pembaca KOMPAS] Tempo Kalah, Mesti Ganti Rugi Rp 50 Juta

2008-09-09 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://kompas.com/read/xml/2008/09/09/17004034/tempo.kalah.mesti.ganti.rugi.rp.50.juta.


JAKARTA, SELASA - Ketua Majelis Hakim Panusunan Harahap memutuskan
mengabulkan gugatan Asian Agri Group (AAG) terhadap PT Tempo Inti
Media dan Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Toriq Hadad selaku pihak
tergugat pada persidangan perdata yang berakhir pukul 15.30 WIB hari ini.

Berdasar putusan tersebut, pihak tergugat dikenai denda ganti rugi
sebesar Rp 50 juta dan memuat permintaan maaf kepada AAG yang
diterbitkan di tiga media nasional yakni Kompas, Koran Tempo, Majalah
Tempo satu halaman penuh selama tiga hari berturut-turut.

Kalau hal itu tidak dilaksanakan saat putusan sudah memiliki kekuatan
hukum tetap maka kita dikenai denda Rp 1 juta per hari yang ditanggung
renteng PT Tempo Inti Media dan Pemred Majalah Tempo Toriq Hadad,
tutur Hendrayana, kuasa hukum Tempo.

Ia menegaskan, putusan ini adalah bukti bahwa kebebasan pers di negeri
ini dibungkam, karena bila pers memberitakan kasus dugaan korupsi atau
penyelewengan lain yang belum ada putusan berkekuatan hukum tetap maka
bisa dikatakan pers itu melakukan perbuatan melawan hukum.

Dalam sidang tersebut, Ketua Majelis Hakim menolak eksepsi dan provisi
yang diajukan tergugat.

Menurut Hendrayana, keputusan hakim tersebut cacat hukum karena
fakta-fakta hukum yang lain belum diungkap oleh majelis hakim. Tiga
saksi yang dihadirkan dalam persidangan sebelumnya yakni penyidik dari
Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), pejabat Dirjen
Pajak Departemen Keuangan dan ahli pers Masmimar Mangingan mendukung
laporan Tempo.

Majelis sama sekali tidak menyebut tiga saksi yang dihadirkan dalam
persidangan sebelumnya yakni penyidik dari Pusat Pelaporan dan Analisa
Transaksi Keuangan (PPATK), pejabat Dirjen Pajak Departemen Keuangan
dan ahli pers Masmimar Mangingan yang mendukung laporan Tempo, ujarnya.

Majalah Tempo diperkarakan karena berita investigatifnya dalam edisi
15-20 Januari 2007 yang tajuk covernya Akrobat Pajak tentang dugaan
penggelapan pajak senilai Rp 1,3 triliun oleh Asian Agri. Perusahaan
itu adalah anak kelompok perusahaan Raja Garuda Mas milik Sukanto Tanoto.

Seperti diketahui, Asian Agri merasa laporan Tempo telah merugikan
nama baik dan mengajukan keberatan melalui kuasa hukumnya Hinca
Panjaitan. Tempo telah memenuhi hak jawab dalam edisi 14-20 Januari
2008, tetapi dipandang tidak memuaskan dan mengajukan gugatan ke PN
Jakpus dengan pasal pencemaran nama baik 1365 KUH Perdata dan pasal
penghinaan 1372 KUH Perdata.

MYS


Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network 



[Forum Pembaca KOMPAS] Ical dan Ical Jr Dapat Penghargaan Bersama

2008-09-09 Terurut Topik Agus Hamonangan
Laporan Wartawan Kompas Wisnu Nugroho A

http://kompas.com/read/xml/2008/09/09/15180214/ical.dan.ical.jr.dapat.penghargaan.bersama


JAKARTA, SELASA - Dalam peringatan hari ulang tahun ke-25 olahraga
nasional di Stadion Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (9/9),
sejumlah nama mendapat penghargaan dari Menteri Negara Pemuda dan
Olahraga Adhyaksa Dault.

Aburizal Bakrie dan Anindiya Bakrie bersama-sama naik panggung untuk
mendapat penghargaan. Aburizal mendapat penghargaan untuk semua cabang
olahraga karena memiliki perhatian luar biasa terhadap kemajuan
olahraga di Indonesia. Anindiya, anaknya, mendapat penghargaan karena
ANTV dinilai telah banyak meliput dan menyiarkan kegiatan olahraga
nasional dan internasional.

Ayah dan anak ini mendapatkan penghargaan yang disampaikan Adyaksa.
Ical mendapat penghargaan Adimanggalya Krida sementara Ical Jr
mendapat penghargaan Sanggraha Krida.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono datang dalam peringatan itu dan
menggarisbawahi pernyataan Adyaksa untuk benar-benar bangkit bekerja
keras memajukan olahraga nasional. Saya yakin kita bisa, Indonesia
Bisa! ujarnya.

Wisnu Nugroho A


Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network 



[Forum Pembaca KOMPAS] Kasus Super Toy akibat Pembisik Presiden

2008-09-09 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://kompas.com/read/xml/2008/09/09/20313262/kasus.super.toy.akibat.pembisik.presiden

MAKASSAR, SELASA - Guru besar pertanian Universitas Hasanuddin Prof Dr
Saleh S Ali menilai, munculnya kasus varietas padi super toy di
Purworejo, Jawa Tengah, membuktikan betapa lemahnya politik pertanian
dan politik pangan negara ini. Publik tak habis pikir, mengapa sosok
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang meraih gelar doktor dari
institut berlabel pertanian dengan mudahnya dibisiki dan disusupi oleh
pihak tertentu untuk melegitimasi penggunaan benih padi yang belum
disertifikasi oleh lembaga berwenang .   

 

Di tengah tingginya ekspektasi petani akan tingginya produktivitas
lahan pertanian padi, mestinya Presiden tak gegabah melegitimasi dan
meloloskan penggunaan benih tanpa melalui uji coba jajaran Departemen
Pertanian, ujar Saleh di Makassar, Selasa (9/9).  

 

Saleh yang juga menjabat Ketua Program Studi Doktor Pertanian Unhas
menambahkan, selaku negara agraris, negara ini mestinya tidak mudah
dirambah benih tanaman apa pun yang strategis bagi kehidupan rakyatnya
tanpa terlebih dulu disertifikasi oleh lembaga yang sahih. Dalam hal
ini, Departemen Pertanian harus berada di garda terdepan kebijakan
pertanian dan tak membiarkan presiden disusupi kepentingan pertanian
yang menyesatkan. (NAR)



Nar


Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network 



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Penemu Padi Supertoy Menghilang

2008-09-09 Terurut Topik Ma'rufin Sudibyo
Yang belum ngilang kayaknya tinggal Heru Lelono ya ?

Salam,

ma'rufin



- Original Message 
From: Nur Rochman [EMAIL PROTECTED]
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Monday, September 8, 2008 8:35:10 PM
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Penemu Padi Supertoy Menghilang


Ini negara memang aneh bin ajaib
Seperti biasa setelah ada penemuan ajaib
Bensin dari air yang disebut blue energi
Tanam padi yang panen empat kali sekali tanam

Boleh-boleh saja itu ilmiah dan merupakan penemuan anak bangsa
Tapi sayang ini penemuan nggak lebih dipakai buat kampanye politik
Apalagi memang dasar presiden ini negara selalu haus akan kamera
Sangat heboh dan selalu puas begitu disorot kamera wartawan

Tetapi sayang setiap hal yang dipolitisasi selalu berujung penipuan
Karena semuanya buru-buru menangguk untung dari populeritas
Sehingga yang tampak setelah itu hanya saling menyalahkan
Presiden apes yang cape para pendukungnya harus cari dalih belain lagi

Tapi dasar para pemimpin nggak lebih dari keledai
Berulang kali jatuh masih aja lewat lubang yang sama
Sehingga rakyat terus dikasih tontonan sinetron
Para pemimpinnya yang saling berolok-olok saja

Sial lagi sang penemu yang sangat pintar ini
Nggak kurang DR juga bisa gampang kena kibul
Begitu terkuak maka selalu berakhir menghilang
Kaya' aktifis diperpal dulu untuk atur alibi penyelamatan

Regards,
KangNoer

[Non-text portions of this message have been removed]





Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: SIARAN PERS PERINGATAN MAKLUMAT 5 SEPEMBER 1945 ; PERSINDO DIY

2008-09-09 Terurut Topik Patriawan, Carlos
yup, pas aksi polisi ke-2 belanda sebenarnya mengira dan berniat
mulia untuk menyelamatkan HB IX dari pengaruh pemimpin republikan.
belanda kala itu dipimpin right-wing juga sich, berbeda seperti
awal2nya belanda merdeka dari jerman ygh dilanjuti dengan linggardjati
, belanda secara politik dikuasai left wing yg udah lebih lama ingin
memberikan kemerdekaan kepada indonesia.


salam,


carlos

2008/9/6 rzain [EMAIL PROTECTED]:

 Betul , besan saya dari Padang yg jadi doplomat di Eropah sekitar
 tahun 1950 bercerita bahwa kalau saja HB IX tidak berpihak ke
 Republik tidak akan ada Negara Eropah dan AS mengakui RI.

 rzain


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Usai Sidang, Muchdi Bentak Istri Munir

2008-09-09 Terurut Topik Joanes Joko
Bung Andri,

Bukan masalah berharga atau tidak, ada nilai dan pesan lebih yang harus 
diungkap dalam kasus ini. 
Kalau saja seorang Munir yang  tokoh nasional bahkan internasional bisa 
dikerjaindengan cara seperti itu. 
Maka pertanyaannya bagaimana kalau hal ini menimpa rakyat biasa yang ada di 
indonesia. 
Dan dashyatnya ini terjadi pada masa reformasi, ketika semuanya sudah 
transparant. Ketika pers bebas mengungkapkan fakta dan opini.
Ini terjadi pada seorang warga sipil yang tewas diracun dan hingga kini 
pelakunya tidak tersentuh secara hukum. Sekalilagi ini terjadi diera reformasi. 
Pada titik inilah saya merasakan ancaman serius pada kemanusiaan. 

tabik,
joko

  - Original Message - 
  From: andri subandrio 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, September 09, 2008 11:18 AM
  Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Usai Sidang, Muchdi Bentak Istri Munir


  Saya heran mengenai kasus Munir ini telah menyita banyak hal dari bangsa
  ini, apakah Munir lebih berharga dari Marsinah yang nota bene meninggal
  karena dibunuh juga, namun tidak ada satupun yang memperjuangkan dan juga
  menggugat siapa pembunuhnya, dan juga para Mahasiswa korban peristiwa
  Semanggi, Mahasiswa Unas korban kekerasan Polisi, kasian orang-orang yang
  diperalat oleh Kontras untuk bercapek-capek menggugat kematian Munir dengan
  berbagai cara. Apakah Munir itu lebih hebat dan lebih berharga dari semua
  korban lain yang ada?

  Ini terlepas dari pro dan kontra tentang kematian Munir, saya sendiri tidak
  ada kepentingan dibalik semua ini, namun ingin berpikir logis saja.

  


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Mau Jadi Caleg DPRD? 300 Juta Ongkosnya

2008-09-09 Terurut Topik Patriawan, Carlos
sikap dan perlawanan anti-kolonialisme dan anti-feodalisme di sumtim
kan sudah ada dari ratusan tahun yang lalu,  para raja umumnya hanya
punya kekuasaan terbatas dan democratically-elected. Belanda sendiri
baru menguasai sebagian besar daerah ex-sumtim pada akhir abad ke 19
atau awal abad ke 20 (1899-1906).

soal social revolution itu, kejadianya agak berbeda dengan
perkembangan di pulau jawa dimana pemimpin gerakan itu adalah
simpatisan Tan Malaka sejak 1920an yang berada di bawah Persatuan
Perjuangan (PP)  dan beraliansi dengan pni,pki dan pesindo. kalau di
p. jawa kan pesindo yg mendukung pemth sjahrir/amir sementara PP
menjadi oposisi. motivasinya  adalah karena simpati raja / sultan itu
kepada belanda.

Tapi seperti kata AK Gani memulai revolusi gampang, tapi mencari
pemimpin di saat yang tepat dan memimpinya ke perubahan yg tepat
merupakan hal sulit.


salam,


mcps


2008/9/7 anton_djakarta [EMAIL PROTECTED]:
 Gerakan anti feodal yang menjadi Gerakan Revolusi Sosial tahun 1946
 di Sumatera Timur bukankan ada karena dipicu Perang Kemerdekaan di
 Djawa yang kemudian melahirkan Gerakan Anti Feodal macam Gerakan
 Swapradja di Solo?. Dari kekacauan itu terbunuh Amir Hamzah. Gerakan
 ini juga merupakan reaksi atas terjadinya dua front bersenjata antara
 kelompok Pesindo dan kelompok kesultanan yang membiayai Gerakan
 bersenjata Pro Kerajaan.

 Jadi gerakan anti feodal di Sumatera Timur ada pada pasca Kemerdekaan
 bukan Pra Kemerdekaan. Jadi harus diperjelas Belanda masuk ketika
 sebelum masa Agresi Militer I tahun 1947. Bukan masuk sebagai
 Pemerintahan Jajahan Kolonial yang berakhir tahun 1942.

 Anton


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KPU: Mencoblos Dianggap Tidak Sah

2008-09-09 Terurut Topik Eric Soesilo
Saya curiga sistem yang baru ini sengaja dibuat untuk memperbanyak suara yang 
tidak sah untuk kepentingan2 tertentu. Ya tapi ini hanya dugaan saja kok... 
Hehehe abis dah tahu masyarakatnya banyak yang kurang bahkan tidak 
berpendidikan, ngasih cara milih kok malah makin ribet aja...

Eric Soesilo
[EMAIL PROTECTED]

Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Har [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 9 Sep 2008 15:51:09
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KPU: Mencoblos Dianggap Tidak Sah


Sebetulnya sistem mencoblos jauh lebih baik dari mencontreng,
meminimalisir dispute.
Antara berlubang dan tidak berlubang sangat jelas bedanya, seperti
on/off sistem digital.
Kalau mencontreng masih ada kemungkinan jelas atau tidaknya hasil
contrengan, apalagi stabilo kalau digoreskan ke suatu blok warna gelap
bisa meragukan dan menimbulkan perselisihan. Waktu yang digunakan
untuk klarifiikasi akan jauh lebih banyak.
Stabilo yang kehabisan tinta juga akan menimbulkan masalah. Paku untuk
mencoblos jelas lebih bisa diandalkan.
Berapa banyak uang rakyat yang harus dikuras untuk membeli stabilo?
Memang ini bisa menjadi lahan proyek baru untuk mengeruk keuntungan
pribadi/kelompok, tapi lagi2 rakyat buntung.
Kalau sistem contreng ini nantinya bermasalah, bisa berpotensi pemilu
harus diulang dengan menghabiskan dana sangat besar.
Sebaiknya direview dengan seksama mengenai potensi blunder sistem
contreng ini. Sekitar  9 bulan yang lalu banyak yang mengingatkan SBY
mengenai Blue Energy yang berpotensi mempermalukannya di mata dunia,
tapi dia tidak menggubris.

Rgds,

Har.-



[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kau Bikin Si Burhan Gubernur, Sekarang Mati Kau!

2008-09-09 Terurut Topik manneke budiman
Hmmm, kalo rapatnya bener, mestinya ada daftar absen kehadiran. Tapi kalo 
daftar hadirnya raib, ya apa mau dikata, hehehe. Ini zaman banyak tukang sulap 
berjaya jadi politisi dan pejabat negara.
 
manneke

--- On Tue, 9/9/08, Mula Harahap [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Mula Harahap [EMAIL PROTECTED]
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kau Bikin Si Burhan Gubernur, Sekarang 
Mati Kau!
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Tuesday, September 9, 2008, 7:14 AM






Dalam rapat Dewan Gubernur BI yang memicarakan keluarnya uang 100 
milyar itu dia hadir. Tapi dia diam saja. Tidak mengiyakan dan tidak 
pula melarang. Entah apa maksudnya. (Mungkin dia sudah sadar bahwa 
hal itu kelak akan menjadi masalah, dan karena itu dia sengaja mau 
menjerumuskan kawan-kawannya) . 

Lalu sekarang, ketika dia ditanyai, dia mengaku tidak ingat lagi 
apakah dia hadir dalam rapat tersebut. (Uang 100 milar itu banyak 
sekali. Bagaimana mungkin seseorang bisa lupa apakah dia hadir atau 
tidak dalam rapat yang membicarakan uang sebanyak itu).

Jadi, dari gelagat seperti yang saya uraikan di atas, yah premanlah 
dia.

Ha-ha-ha-ha- ha!

Mula Harahap

Suhaimi:

Jadi...kesimpulan kau itu apa Lae ? si opung Anwar Nasution itu 
preman yang bergaya bahasa preman gitu ? 

 














  __
Instant Messaging, free SMS, sharing photos and more... Try the new Yahoo! 
Canada Messenger at http://ca.beta.messenger.yahoo.com/

[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Ical dan Ical Jr Dapat Penghargaan Bersama

2008-09-09 Terurut Topik Eric Soesilo
Ya bagusnya jangan cuma di mulut saja.. Buktikan lah... Kalau cuma ngomong... 
Saya dkk di FPK juga bisa... Indonesia bisa...

Eric Soesilo
[EMAIL PROTECTED]

Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 09 Sep 2008 13:49:11 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Ical dan Ical Jr Dapat Penghargaan Bersama


Laporan Wartawan Kompas Wisnu Nugroho A

http://kompas.com/read/xml/2008/09/09/15180214/ical.dan.ical.jr.dapat.penghargaan.bersama


JAKARTA, SELASA - Dalam peringatan hari ulang tahun ke-25 olahraga
nasional di Stadion Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (9/9),
sejumlah nama mendapat penghargaan dari Menteri Negara Pemuda dan
Olahraga Adhyaksa Dault.

Aburizal Bakrie dan Anindiya Bakrie bersama-sama naik panggung untuk
mendapat penghargaan. Aburizal mendapat penghargaan untuk semua cabang
olahraga karena memiliki perhatian luar biasa terhadap kemajuan
olahraga di Indonesia. Anindiya, anaknya, mendapat penghargaan karena
ANTV dinilai telah banyak meliput dan menyiarkan kegiatan olahraga
nasional dan internasional.

Ayah dan anak ini mendapatkan penghargaan yang disampaikan Adyaksa.
Ical mendapat penghargaan Adimanggalya Krida sementara Ical Jr
mendapat penghargaan Sanggraha Krida.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono datang dalam peringatan itu dan
menggarisbawahi pernyataan Adyaksa untuk benar-benar bangkit bekerja
keras memajukan olahraga nasional. Saya yakin kita bisa, Indonesia
Bisa! ujarnya.

Wisnu Nugroho A


Sent from my BlackBerry � Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network 




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis sempit ala caleg parpol)

2008-09-09 Terurut Topik muhamad zen
Bung Budiman

untuk memdapatkan hal yang baik tentunya harus dengan cara yang baik pula 
masalah waktu itu urusan yang Maha Kuasa. Saya mengerti anda orang baik, tapi 
apakan anda akan terus baik jika anda setiap hari berada dalam lingkungan yang 
tidak baik ...itu masalahnya, Bagaimana anda memperjuangkan kemerdekaan 
bangsa ini dari neo kolialisme yang sangat mengakar denga para kompradornya 
sudah menyebar di setiap sudut negeri ini...? ... Bagaimana anda bisa melawan 
parktekKKN di parlemen jika anggota parlemenpun berawal dengan modal yang besar 
dan haruis mendapakan reward kembali. Bagaimana anda melawan para 
liberalis yang yang memiliki jaringan media,LSM dan dgn modal yang cukup kuat 
hingga mengiring opini ... Bagaimana anda mampu melawan para Kapital serta 
MNCnya jika seluruh baiaya politik sudah di kendalikan oleh mereka... 
Pertanyaan terakhir berapa lama sih anda bertahan. Pemipmin  memiliki kaki 
kiri di neraka dan kaki kanan di sorga 
 dan tangan kiri dan kanan lah yang menjadi pemberatnya. akan tetapi saat 
ini di parlemen kedua kaki sudah ada di neraka tingga satu tangan yang masih 
memegang untuk bertahan

Wasalam
Unas 90
.
--- On Tue, 9/9/08, Budiman Sudjatmiko [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Budiman Sudjatmiko [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis 
sempit ala caleg parpol)
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Tuesday, 9 September, 2008, 4:07 PM











Bung Zen



Saya rasa anda terlalu pesimis dan skeptis. Saya sendiri merasa bahwa yang saya 
lakukan adalah sebuah ijtihad politik (yang harus dilakukan oleh setiap orang 
yg mau mengubah dunia ini jadi tempat yg lebih baik)

Tanpa itu, saya khawatir saya tak pernah memulai sesuatu yang berarti dalam 
politik. Saya gak mengatakan bahwa yang saya lakukan dulu dgn PRD tidak punya 
arti. Bahkan SANGAT BERARTI...(tentang ini akan saya terangkan lebih lanjut)

Kalau sekedar mencari harta, itu sdh ada tawarannya dari dulu juga (dan itu 
tidak saya dapat dari institusi PDI Perjuangan), tapi saya sdh membuat pilihan 
dari dulu bahwa saya TIDAK MENCARI HARTA DARI AKTIVITAS POLITIK SAYA...

Kalau mencari wanita, tentu saya tdk memilih terjun ke politik, mungkin saya 
lebih memilih jadi playboy kabel (spt salah satu acara reality show di TV itu 
hehehe...).

Lantas apa yang saya cari dari politik? Nama baik, melalui otoritas politik 
yang akan saya kelola untuk kebaikan banyak orang...(tentu saya tidak bisa jadi 
malaikat yang tanpa cela !). Itu yang diajarkan oleh kakek saya saat saya 
SD...saat dia menceritakan pada saya harga yang pernah dia bayar untuk 
pertahankan kemerdekaan di usia muda-nya



wassalam



Budiman Sudjatmiko



[Forum Pembaca KOMPAS] Re: KPI Peringatkan Tayangan Kebanci-bancian

2008-09-09 Terurut Topik manneke budiman
Coba Anda baca lagi alasan KPI melarang reaility show yang menampilkan akting 
kebancia-bancian itu apa. Rupa-rupanya sebagai periset Anda sudah begitu 
jagoannya sampai-sampai baca tulian dengan teliti aja udah nggak dong. Alasan 
KPI: membuat anak-anak jadi bingung (soal jenis kelamin).
 
Nah sekarang dengan otak Anda yang supercerdas itu, coba jelaskan beda sinetron 
dan reality show dalam konteks ini. Yang bilang sonetron punya alur sementara 
reality show tidak itu kan Anda yang sok pinter ini, bukan KPI. Kalo sebuah 
acara tak ada alurnya, tak seorang pun akan bisa paham. Ini pengertian dasar, 
semestinya semua orang waras ngerti. Jadi reality show juga punya alur. Makanya 
kalo nggak ngerti arti kata alur, nanya dulu ke ahlinya. Jangan sok teu. 
Nanti jadi lucu.
 
Gini aja deh, daripada mbulet terus, tunjukin saja di artikel tentang 
pelarangan reality show kebanci-bancian oleh KPI itu, di mana KPI bilang 
bahwa ALUR adalah isu utama. Bahkan, KPI tidak mengaitkan akting 
kebanci-bancian itu dengan pelecehan kaum waria. Concern-nya satu: 
membingungkan anak-anak.
 
Nah, Anda nemu dari tempat sampah mana alasan ALUR ini, wahai periset 
internasional dengan laptop satu lemari?
 
Anda jadi pejabat publik? Wuaa!!! Hancurlah Republik ini. Hahahahahaha! 
Ngigau aja deh...
 
manneke 

--- On Tue, 9/9/08, thseto [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: thseto [EMAIL PROTECTED]
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: KPI Peringatkan Tayangan Kebanci-bancian
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Tuesday, September 9, 2008, 5:45 AM






halah... ngomong opo ini. kayak ga harus korupsi. nanti aja kalau aku
jadi pejabat publik tak jelaskan semua scr terbuka yah... kaya itu
kewajiban bagi yang mampu menjadi kaya. agar bisa menolong orang
miskin. lha anda merasa kaya atau miskin?

sinetron yg menampilkan peran kebanci2an (meskipun tidak diperankan
oleh banci beneran) masih ditolerir oleh KPI karena memang ada alur
cerita yg jelas. contohnya ya sinetron dari yoga jadi olga itu. 

sementara reality show kayak si tora itu gak boleh karena itu memang
ada kesan (artinya debatable) melecehkan kaum waria. 

kalau dibilang reality show juga ada alurnya seh boleh2 saja. tapi
cerita sinetron, film, dan fiksi2 lain tentu berbeda dg reality show
yg langsung ditonton rame2 spt itu. 

nanti anda tanya bedanya di mana? ya silakan cari sendiri... masak
gitu aja gak ngerti heheee

gitu aja kok mbulet

--- In Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com, manneke budiman
hepaesthos@ ... wrote:

 Lho? Katanya jangan ke mana-mana? Diajak ngomong sinetron, bawa-bawa
korupsi. begitu diladenin ngomong korupsi, sekaran ngeles dan
ngelempar tuduhan korupsinya ke orang lain? Lha opo hubungane, Mas?
 
 Yang bikin saya mesem-mesem, kenapa kok nyeplos korupsi, tapi
rujukannya ke orang lain? Sambil ngeles: tidak harus mengacu ke saya,
tapi ke orang yang suka korupsi. Hihihi. Eh,ngomong-ngomong, masih
punya laptop satu lemari, nggak? Kaya banget ya PNS di LIPI bisa beli
laptop satu lemari (bukan mau nuduh korupsi lho ya; yang korupsi kan
orang lain).
 
 Ah, jadi lupa urusan sinetron. Pinter banget nih Anda mengalihkan
perhatian saya. Nggak heran ya, wong periset kaliber internasional,
jagoanlah kalo soal alih-alihkan perhatian.
 
 Ayo, situ udah kadung nimbrung mau kasih contoh sinetron yang
betulan tentang hidup waria dengan pemeran yang bukan belagak
banci-bancian tapi waria tulen. Mana contohnya? Kalo udah, boleh deh
kita nanti ngobrol soal korupsi lagi :))
 
 manneke
 














  __
Get a sneak peak at messages with a handy reading pane with All new Yahoo! 
Mail: http://ca.promos.yahoo.com/newmail/overview2/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Petugas KJRI Hong Kong Aniaya Sembilan TKW

2008-09-09 Terurut Topik aji_setiakarya
Bapak itu bukan preman bertaraf internasional.
tapi malah kampungan. karena beraninya ke tki.
Kalau memang  preman bertaraf internasional
mereka harusnya berani malawan Bush, Ahmadinejad,
dan ecek-ecek SBY..
he..he..

salam hangat
ajie

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Bambang Soetedjo
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ternyata preman sudah bertaraf Internasional. Sampai2 di Hongkong
aja ada yang mukulin tenaga kerja WANITA pula. Pengecut sekali yang
mukulin. Para TKI adalah pahlawan devisa kenapa musti dipukulin kalau
hanya memasang spanduk supaya bisa dibaca para pejabat yang pura2
nggak mau tau. Kan bisa diajak bicara baik2 walaupun mereka agak
memaksa masuk ke KJRI. Inilah contoh kekuasan yang tidak ada batasnya.
Sesuka hati mukulin orang yang hanya mau mengungkapkan isi hati.
Apapun kesalahan para TKI, para penyiksa lebih bersalah. Pejabat yang
hadir paling bersalah.

 Salam
 Bambang S


[Forum Pembaca KOMPAS] Undangan Konferensi Pers “Penegasan Sikap YLBHI-LBH tentang Hak Atas Kebebasan Beragama Kepercayaan di Indonesia”

2008-09-09 Terurut Topik Agustinus Edy Kristianto
No   : 0332/SK/YLBHI/IX/2008


Hal  : *Undangan **Konferensi Pers*****

* *

*Kepada Yth*

*Redaksi Media Nasional*

*Di tempat*






Jakarta,9 September 2008

Dengan hormat,



Kami mengharapkan kedatangan Bapak/Ibu dalam acara konferensi pers mengenai
*Penegasan Sikap YLBHI-LBH tentang Hak Atas Kebebasan Beragama 
Kepercayaan di Indonesia ** *yang akan diselenggarakan pada:

*Hari: **Rabu**, **10** **September
** 2008*

*Pukul : **10**.**0**0 WIB – selesai*

*Tempat : Gedung Yayasan LBH Indonesia
(YLBHI)** lt.3 *

*  Jl. Diponegoro No. 74,
Menteng, Jakarta Pusat*




Dihadiri oleh *Direktur LBH Kantor se Indonesia.*

Untuk konfirmasi hubungi  *Mita D. Armayani +6281 879 4474 atau 021-3929840*

Demikianlah Undangan ini kami sampaikan, atas perhatiannya dan kedatangannya
kami ucapkan terima kasih






*Yayasan LBH Indonesia
Badan Pengurus


*


*Agustinus Edy Kristianto*

*Direktur Publikasi  Pendidikan Publik*









-- 
Mita D. Armayani
Corpoorate Secretary
Board of Directors
Indonesian Legal Aid Foundation / Foundation Indonesienne d'aide Juridique
Jalan Diponegoro No. 74 Jakarta 10320
INDONESIA
Telephone: (+62 21)392 98 40
Fax. (+62-21) 392 98 40 / 319 30 140
Cell.phone. (+62) 81 879 4474
[EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED]
Visit our website: www.ylbhi.or.id



-- 
Agustinus Edy Kristianto
Director of Publication and Civic Education
Board of Directors
Indonesian Legal Aid Foundation / Foundation Indonesienne d'aide Juridique
Jalan Diponegoro No. 74 Jakarta 10320
INDONESIA
Telephone: (+62 21)392 98 40
Fax. (+62-21) 392 98 40 / 319 30 140
Cell.phone. (+62) 856 9161 4625
[EMAIL PROTECTED]
Visit our website: www.ylbhi.or.id


[Non-text portions of this message have been removed]




=
Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS :

1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota
4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED]

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Sumur Minyak , Aryanisme dan I Malaqbi

2008-09-09 Terurut Topik rudyanto_nebeng
Rekan-Rekan FPK,

Saat ini para spekulan lebih terpengaruh resesi ekonomi di Uni Eropa
dan pengambilalihan (nasionalisasi) Fannie Mae dan Freddie Mac
dibanding rencana OPEC untuk mengurangi produksi minyaknya. Bulan
September - November praktis merupakan low season dalam hal konsumsi
minyak.

Waktu belinya adalah bulan Desember saat belahan bumi utara mau tidak
mau harus membeli minyak pemanas (Heating Oil) kalau tidak ingin
menggigil kedinginan, di sinilah akan terungkap bahwa Peak Oil itu
nyata senyata bahwa yang ditemukan Christopher Columbus sebenarnya
adalah sebuah benua baru yaitu benua Amerika yang sekarang bisa kita
buktikan dengan foto satelit.

Saham energi Indonesia tentunya akan kembali dicari dan tidak menutup
kemungkinan lembaga-lembaga lain di AS seperti Peni Wae dan Mas Pendi
 :) bakal dinasionalisasi.

Tapi kalau sudah tidak sabar menunggu waktunya (konservatif) membeli
saham energi, silakan lihat http://www.accuweather.com pada hari
Kamis apakah Hurricane Ike sedang menuju kawasan instalasi minyak di
Teluk Meksiko. Kalau ini terjadi, namanya bukan SUPPLY DESTRUCTION
tapi istilahnya SUPPLY DISRUPTION.

Tapi. tak lama kemudian harga minyak akan kembali jatuh karena
akhirnya Partai Demokrat AS bertobat dan menyetujui adanya
pengeboran yang lebih luas di lepas pantai AS. Berita lengkapnya di:
http://money.cnn.com/2008/09/08/news/economy/Congress_energy/index.htm

Best Regards,
Rudyanto
Mari Hemat BBM, Ayo Nebeng!
Leave oil before oil leaves us

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com,
anton_djakarta [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dear Kak Rudi,

 Kak Rudi kira-kira di bulan berapa harga minyak dunia naik lagi,
 banyak orang yang gagal keluar market nyisain harga yang nyangkutnya
 tinggi banget pasca jebloknya harga saham gara-gara harga minyak
 turun yang menghancurkan saham-saham berkapitalisasi besar seperti
 Bumi, AALI, UNSP dan ADRO

 Kalau akhir September udah mulai naik, siap-siap jebolin Repo Saham
 lagi nih, rate udah agak bagusan dikit. Ayo Kak Rudi di bulan apa
 harga minyak naik?

 Jadi kalo menurut teori anda begitu analoginya adalah semua harga-
 harga saham Energi sudah pada level Bottom, jadi saatnya beli dong
 sekarang, pertanyaannya...BUMI ini digoreng atau Fundamentalnya
jelek
 karena kebanyakan leverage atau ada harga tersembunyi yang merupakan
 informasi asimetris seperti akan adanya supply destruction?

 Anton


RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Tempo Kalah, Mesti Ganti Rugi Rp 50 Juta

2008-09-09 Terurut Topik Eric Soesilo
Hanya satu kata... Lawan terus demi kebebasan pers... Apalagi tidak melanggar 
aturan yang ada... Maju terus Tempo... 

Eric Soesilo
[EMAIL PROTECTED]

Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 09 Sep 2008 13:45:28 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Tempo Kalah, Mesti Ganti Rugi Rp 50 Juta


http://kompas.com/read/xml/2008/09/09/17004034/tempo.kalah.mesti.ganti.rugi.rp.50.juta.


JAKARTA, SELASA - Ketua Majelis Hakim Panusunan Harahap memutuskan
mengabulkan gugatan Asian Agri Group (AAG) terhadap PT Tempo Inti
Media dan Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Toriq Hadad selaku pihak
tergugat pada persidangan perdata yang berakhir pukul 15.30 WIB hari ini.

Berdasar putusan tersebut, pihak tergugat dikenai denda ganti rugi
sebesar Rp 50 juta dan memuat permintaan maaf kepada AAG yang
diterbitkan di tiga media nasional yakni Kompas, Koran Tempo, Majalah
Tempo satu halaman penuh selama tiga hari berturut-turut.

Kalau hal itu tidak dilaksanakan saat putusan sudah memiliki kekuatan
hukum tetap maka kita dikenai denda Rp 1 juta per hari yang ditanggung
renteng PT Tempo Inti Media dan Pemred Majalah Tempo Toriq Hadad,
tutur Hendrayana, kuasa hukum Tempo.

Ia menegaskan, putusan ini adalah bukti bahwa kebebasan pers di negeri
ini dibungkam, karena bila pers memberitakan kasus dugaan korupsi atau
penyelewengan lain yang belum ada putusan berkekuatan hukum tetap maka
bisa dikatakan pers itu melakukan perbuatan melawan hukum.

Dalam sidang tersebut, Ketua Majelis Hakim menolak eksepsi dan provisi
yang diajukan tergugat.

Menurut Hendrayana, keputusan hakim tersebut cacat hukum karena
fakta-fakta hukum yang lain belum diungkap oleh majelis hakim. Tiga
saksi yang dihadirkan dalam persidangan sebelumnya yakni penyidik dari
Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), pejabat Dirjen
Pajak Departemen Keuangan dan ahli pers Masmimar Mangingan mendukung
laporan Tempo.

Majelis sama sekali tidak menyebut tiga saksi yang dihadirkan dalam
persidangan sebelumnya yakni penyidik dari Pusat Pelaporan dan Analisa
Transaksi Keuangan (PPATK), pejabat Dirjen Pajak Departemen Keuangan
dan ahli pers Masmimar Mangingan yang mendukung laporan Tempo, ujarnya.

Majalah Tempo diperkarakan karena berita investigatifnya dalam edisi
15-20 Januari 2007 yang tajuk covernya Akrobat Pajak tentang dugaan
penggelapan pajak senilai Rp 1,3 triliun oleh Asian Agri. Perusahaan
itu adalah anak kelompok perusahaan Raja Garuda Mas milik Sukanto Tanoto.

Seperti diketahui, Asian Agri merasa laporan Tempo telah merugikan
nama baik dan mengajukan keberatan melalui kuasa hukumnya Hinca
Panjaitan. Tempo telah memenuhi hak jawab dalam edisi 14-20 Januari
2008, tetapi dipandang tidak memuaskan dan mengajukan gugatan ke PN
Jakpus dengan pasal pencemaran nama baik 1365 KUH Perdata dan pasal
penghinaan 1372 KUH Perdata.

MYS


Sent from my BlackBerry � Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network 




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Anggota Parlemen Tanpa Digaji

2008-09-09 Terurut Topik Indra Jaya Piliang
Bung Iwans, baca dulu UU politik, larangan2an atas anggota parlemen. Pilihan 
bisa 2. Pertama, anggota parlemen boleh menjalankan profesinya, tmsk jualan 
sate spt sy, tanpa digaji atau hanya dpt uang saku. Kedua, anggota parlemen 
melepas semua kerjanya, konsentrasi pd kerjanya, tp digaji tinggi oleh negara.

Mana yg lbh afdhol. Sy setuju anggota parlemen tdk menerima pensiun, krb bukan 
pegawai negara.

Ijp
Usai pengajian di Payakumbuh, singgah di kampung ayah dan tempat menamatkan SD, 
kaki merapi.
Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: iwan sams [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 9 Sep 2008 16:29:45
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Anggota Parlemen Tanpa Digaji


Kang Noer yang baik,

Bukankah mereka sebagai anggota parlemen bisa tetap bekerja dalam profesinya 
masing-masing ? Yang wartawan ya tetap bekerja sebagai wartawan, yang pengusaha 
bisa tetap mengendalikan usahanya, yang jadi dosen tetap bisa mengajar 
mahasiswanya.

Mereka datang ke Gedung parlemen hanya untuk bersidang menetapkan legislasi 
saja. Itupun kalau perlu benar. Toh suara mereka bisa divoting dengan 
menggunakan peralatan telekomunikasi bilamana memang diperlukan seperti itu ?

Setahu saya, parlemen kita yang pertama yaitu Komite Nasional Indonesia Pusat 
(KNIP) bekerja tidak dengan digaji.

Parlemen setelah Pemilu 1955 digaji sangat pas-pasan. Itupun hanya ketika 
bersidang, bukan digaji bulanan lengkap dengan segala fasilitasnya. Tidak bisa 
bermewah-mewahan seperti sekarang ini. Malah tak ada pula uang pensiun, 
sebagaimana dikatakan oleh mendiang Soebadio Sastrowardoyo, mantan Ketua Fraksi 
PSI di parlemen produk 1955.

Anggota parlemen tidak digaji tetapi segala keperluan rumahnya, air, listrik 
dan telepon kan masih tetap ditanggung negara ? Diapun masih tetap mendapat 
uang honor ketika datang bersidang. Dan dia masih tetap mendapatkan penghasilan 
dari pekerjaan atau profesinya.

Anda tidak setuju bahwa anggota parlemen itu bukan pekerjaan yang layak digaji 
? Dasarnya sederhana : anggota parlemen itu bisa hanya dijadikan pekerjaan 
sambilan saja. Statusnya terhormat : mewakili rakyat.



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Wajah Demokrasi..

2008-09-09 Terurut Topik Indra Jaya Piliang
Dgn jadi politisi, minimal sy jumpa 50 org per hari. Td jumpa 500 lbh org.

Aku gak tahu, Kang Noer non Iskandar ini jumpa dan mendidik rakyat yg mana.

Ijp
Mulai merasa diskusi di milis ini ketinggian, keintelekan.


Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Nur Rochman [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 9 Sep 2008 08:33:35
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Wajah Demokrasi..


Wakil rakyat kumpulan orang sesat
Kumpulan orang yang suka kepentingan sesaat
Kumpulan orang yang merasa sebagai wakil Tuhan
Apa saja dilakukan karena hanya mereka yang benar lainnya sesat

Yang oportunis memupuk pundi sebanyak mungkin sekedar modal mempertahankan 
kursi periode depan
Yang kere munggah bale sesegera mungkin memupuk kekayaan dan menghabiskannya 
untuk ditebus beberapa tahun dipenjara
Yang Pengusaha berusaha suci tidak perlu duit dengan sembunyi-sembunyi 
menelorkan UU yang menguntungkan bisnis mereka
Yang ideologi puritan kasak-kusuk dan bangun skenario sesat serta tersembunyi 
untuk mengganti ideologi negara dengan ideologi puritan ala mereka
Yang Aktifis dan akdemisi benar mulai belajar bagaimana menjadi sesat tetapi 
tidak cukup terlihat oleh KPK maupun rakyat dan kolega mereka
Yang Tetap bertahan dengan idealisme benarnya tidak akan tahan dalam setahun 
karena begitu busuknya kebusukan yand ada dalam parlemen diindonesia
Sehingga semua yang bertahan saat ini berarti sudah ikut busuk karena buah 
segar dicampur dengan buah busuk maka dalam sehari akan ikut busuk, entah 
politisi...?

Itulah wajah wakil rakyat kita diparlemen
Kita tidak bisa sembunyikan kejengkelan kita
Karena mereka tidak mewakili mayoritas rakyat
Mereka hanya mewakili dirinya sendiri dan kelompoknya

Demokrasi indonesia hanya milik kaum elit dan keluarganya
Demokrasi juga milik pengamat dan sedikit aktifis yang sudah tergadai
Demokrasi tidak lebih alat legitimasi untuk elit semakin menindas rakyatnya
Kalau sudah seperti ini masihkah kita tidak salahkan sistem demokrasi yang 
ada...?

Seharusnya kewajiban aktifis dan akademisi yang benar berfungsi mengedukasi dan 
advokasi
Agar tumbuh kesadaran rakyat secara umum untuk merebut pilar demokrasi yang 
disebut partai
Bukan berebut menjadi caleg diinjury time dengan alasan tidak ada lagi alat 
untuk bekerja kecuali parlemen
Meninggalkan rakyat yang semakin bingung dan tetap pada gemblung karena dididik 
secara mbang mbung oleh pendidik gemblung

Rakyat harus diberikan pendidikan secara masif dan benar bagaimana hakekat 
demokrasi itu sendiri
Bagaimana membuktikan demokrasi itu salah satu solusi mujarab keterpurukan 
kesejahtreaan rakyat
Sehingga akhirnya rakyat menjadi pintar dan terdidik dalam berdemokrasi 
sehingga bisa menentukan wakilnya
Wakil rakyat yang benar dimana rakyat miskin petani diwakilkan petani yang 
terdidik, amanah dan jujur bukan saudagar hasil bumi
Wakil rakyat yang mewakili kaum buruh ya diwakili oleh buruh juga yang 
benar-benar buruh bukan saudagar yang hisap tenaga buruh
Wakil rakyat yang mewakili kaum nelayan miskin ya nelayan juga bukannya cukong 
kapal-kapal besar yang hanya semakin memiskinkan kaum nelayan
Wakil rakyat tidak perlu ustadz puritan tetapi cukup kyai kampung yang bisa 
memberikan warna kejujuran dan kesederhanaan daripada membuat skenario 
penggantian ideologi
Dan jangan pernah sekalipun memberikan hak rakyat untuk diwakilkan oleh para 
politikus yang sejak lahir sudah hidup mewah yang tidak pernah kenal namanya 
penderitaan...
Jangan pernah pula memberikan hak rakyat untuk diwakilkan kepada politikus yang 
jualan agama, suku, ras karena yang beginian biasanya tidak kreatif dan hanya 
jualan sambal saja

Regards,
KangNoer



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KPU: Mencoblos Dianggap Tidak Sah

2008-09-09 Terurut Topik Indra Jaya Piliang
Ini perubahan radikal. Revolusi. Sy dukung KPU. Ini teknik dasar berpindah dari 
teknik2 kasar (merobek dan merusak kertas, dg nyoblos) ke teknik2 tertulis yg 
tdk merusak kertas suara.

Kalau dg alasan2 bung teguh ini, krn udah dipraktekkan lama, dll, ya, kpn 
majunya bangsa besar ini. Konservatif kali bung Teguh ini. Progresif dikitlah. 
Dikit aja.

Ijp
Emang sih, butuh kerja lbh keras utk sosialisasikan teknis menandai ini.


Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Teguh Santoso [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 9 Sep 2008 10:37:58
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KPU: Mencoblos Dianggap Tidak Sah


Hebat sekali nih ide KPU yang bergaji besar-besar ini. Telah menemukan
penemuan baru, tidak mencoblos tetapi men conteng.( tepuk tangan
sodara-sodara)

Lalu secara fungsional apa bedanya dgn mencoblos. Mencoblos sudah dikenal
lama, pemilih sudah terbiasa, kenapa nambahin kerjaan dgn sosialisasi sistem
conteng menconteng yak? Senengnya kok bikin repot yg seharusnya sudah
sederhana.

Idenya kok ya hebat bener.

salam
teguh santoso


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis sempit ala

2008-09-09 Terurut Topik Indra Jaya Piliang
Periksa syarat2 caleg. Berat, bung. Starat2 aja berat, apalagi utk bisa 
terpilih. Fit dan proper test oleh rakyat.

Ijp
Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Godlip Pasaribu [EMAIL PROTECTED]

Date: Mon, 8 Sep 2008 19:52:09
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis 
sempit ala


Menurut saya yang perlu dilakukan adalah perlunya screening atau dilakukan fit 
and proper test bagi para caleg sebagaimana dilakukan terhadap beberapa pejabat 
negara penting.� Banyak caleg sekarang yang motivasinya bukan untuk mewakili 
rakyat tetapi lebih untuk dapat mensejahterakan diri dan keluarganya.� Tentu 
ada pengecualian terhadap beberapa caleg tertentu.� Caleg yang diperlukan saat 
ini adalah orang yang mau berjuang dan berpikir sebesar-besarnya untuk 
kepentingan dan kesejahteraan rakyat banyak, bukan semata-mata untuk partai dan 
diri sendiri.� Salam.

To those leaning on the sustaining infinite, to-day is big with blessings.


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Anggota Parlemen Tanpa Digaji was Salah benar parpol pengusungKu

2008-09-09 Terurut Topik Indra Jaya Piliang
Bung ini kurang baca. Byk politisi yg hidup miskin. Hatta aja gak bisa beli 
sepatu Bally. Bambang Sulistomo jd member aktif FPK, hehe. Ratusan anggota DPRD 
yg kukenal tetap punya rumah buruk, naik sepeda motor, krn jadi anggota DPRD 
hanya mobilitas vertikal sesaat.

Gini aja, pergilah ke bbrp kabupaten tertinggal, lalu temui politisinya. 10org 
saja.

Ijp
Jadi politisi setelah punya bbrp syarat agar tak terbeli. Walau tetap was2 dg 
minimnya dana kampanye.


Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Nur Rochman [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 9 Sep 2008 08:08:38
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Anggota Parlemen Tanpa Digaji was Salah 
benar parpol pengusungKu


Anggota parleme tak bergaji itu ide cemerlang dan baik
Tapi bukan untuk politisi ri'il kata Bung Bud dan Uda Indra
itu hanya untuk kaum pemimpi yang hanya berretorika
Pasti mereka berdua bilang begitu karena nggak mungkn lagi

Bagaimana bisa mereka nggak bergaji bisa bekerja
Lha mereka kasih makan anak istrinya duit darimana...?
Belum konstituen mereka yang palakin mereka walaupun pakai proposal
Belum lagi menjelang pemilu waktunya jadi sinterklas pakai duit siapa..?

Kalau buat saudagar yang menjadi politikus itu mah nyaman saja
Mereka nggak biasa ambil gaji mereka, bahkan dilihat slip nya aja nggak
Mereka cukup dengan membuat UU yang memudahkan bisnis mereka
Sehingga hutan bisa dikapling dengan harga murah meriah seperti obral tanah 
abang

Politisi miskin yang dari aktifis sepanjang sejarah bangsa ini nggak pernah 
bisa tahan
Begitu masuk dilegislatif atau eksekutif selalu berubah gaya hidupnya
Bahkan makanan dan bajunya juga wajib untuk mengikuti
Sehingga sering gaji besar tidak pernah cukup buat nafsu mereka..


Regards,
KangNoer

[Non-text portions of this message have been removed]





Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Ical dan Ical Jr Dapat Penghargaan Bersama

2008-09-09 Terurut Topik Bambang Sulistomo
saya sih ok-oke aja, dan selamat buat keluarga bakrie (meskipun belum
bayarin korban lapindo)
tapi kenapa bob hassan yang juga menciptakan atlet atletik hebat-hebat gak
dikasih penghargaan juga bos ?
salambambangsulistomo
On Tue, Sep 9, 2008 at 8:49 PM, Agus Hamonangan
[EMAIL PROTECTED]wrote:

   Laporan Wartawan Kompas Wisnu Nugroho A


 http://kompas.com/read/xml/2008/09/09/15180214/ical.dan.ical.jr.dapat.penghargaan.bersama

 JAKARTA, SELASA - Dalam peringatan hari ulang tahun ke-25 olahraga
 nasional di Stadion Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (9/9),
 sejumlah nama mendapat penghargaan dari Menteri Negara Pemuda dan
 Olahraga Adhyaksa Dault.

 Aburizal Bakrie dan Anindiya Bakrie bersama-sama naik panggung untuk
 mendapat penghargaan. Aburizal mendapat penghargaan untuk semua cabang
 olahraga karena memiliki perhatian luar biasa terhadap kemajuan
 olahraga di Indonesia. Anindiya, anaknya, mendapat penghargaan karena
 ANTV dinilai telah banyak meliput dan menyiarkan kegiatan olahraga
 nasional dan internasional.

 Ayah dan anak ini mendapatkan penghargaan yang disampaikan Adyaksa.
 Ical mendapat penghargaan Adimanggalya Krida sementara Ical Jr
 mendapat penghargaan Sanggraha Krida.

 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono datang dalam peringatan itu dan
 menggarisbawahi pernyataan Adyaksa untuk benar-benar bangkit bekerja
 keras memajukan olahraga nasional. Saya yakin kita bisa, Indonesia
 Bisa! ujarnya.

 Wisnu Nugroho A

 Sent from my BlackBerry (c) Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network

  



[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Mencoblos Dianggap Tidak Sah

2008-09-09 Terurut Topik manneke budiman
Jangan khawatir. Masyarakat kita pinter...jauh lebih pinter dari para 
pemimpinnya. Justru itu, persoalannya bukan mereka cukup pinter untuk 
memberikan suara atau enggak, melainkan bahwa mereka cukup pinter untuk tidak 
memberikan suara. Udah keseringan dikibulin sih. Makanya golput sekarang sangat 
dicemaskan, baik oleh penguasa maupun parpol-parpol peserta pemilu.
�
Tapi kalo di surat suaranya ada nama/foto caleg, dan tak cuma tanda gambar 
parpol, maka mungkin mereka masih mau menimbang lagi. Kalo ada fotonya Budiman 
Sudjatmiko, Indra Jaya Piliang,�Ikang Fawzzi, dll., kan mungkin ada efek beda?
�
manneke
�
--- On Tue, 9/9/08, Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KPU: Mencoblos Dianggap Tidak Sah
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Tuesday, September 9, 2008, 10:37 AM






Saya curiga sistem yang baru ini sengaja dibuat untuk memperbanyak suara yang 
tidak sah untuk kepentingan2 tertentu. Ya tapi ini hanya dugaan saja kok... 
Hehehe abis dah tahu masyarakatnya banyak yang kurang bahkan tidak 
berpendidikan, ngasih cara milih kok malah makin ribet aja...

Eric Soesilo
ericsoesilo@ yahoo.com

Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Ical dan Ical Jr Dapat Penghargaan Bersama

2008-09-09 Terurut Topik Jambore Christanto
yang ginian aja mau diterima dengan senang hati, kemarin dapet nominasi 
pelanggar hak perumahan dari COHRE karena kasus lapindo, langsung kebakaran 
jenggot (atau janggut??).




- Original Message 
From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED]
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, September 9, 2008 8:49:11 PM
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Ical dan Ical Jr Dapat Penghargaan Bersama


Laporan Wartawan Kompas Wisnu Nugroho A

http://kompas. com/read/ xml/2008/ 09/09/15180214/ ical.dan. ical.jr.dapat. 
penghargaan. bersama

JAKARTA, SELASA - Dalam peringatan hari ulang tahun ke-25 olahraga
nasional di Stadion Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (9/9),
sejumlah nama mendapat penghargaan dari Menteri Negara Pemuda dan
Olahraga Adhyaksa Dault.

Aburizal Bakrie dan Anindiya Bakrie bersama-sama naik panggung untuk
mendapat penghargaan. Aburizal mendapat penghargaan untuk semua cabang
olahraga karena memiliki perhatian luar biasa terhadap kemajuan
olahraga di Indonesia. Anindiya, anaknya, mendapat penghargaan karena
ANTV dinilai telah banyak meliput dan menyiarkan kegiatan olahraga
nasional dan internasional.

Ayah dan anak ini mendapatkan penghargaan yang disampaikan Adyaksa.
Ical mendapat penghargaan Adimanggalya Krida sementara Ical Jr
mendapat penghargaan Sanggraha Krida.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono datang dalam peringatan itu dan
menggarisbawahi pernyataan Adyaksa untuk benar-benar bangkit bekerja
keras memajukan olahraga nasional. Saya yakin kita bisa, Indonesia
Bisa! ujarnya.

Wisnu Nugroho A

Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network 




  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Usai Sidang, Muchdi Bentak Istri Munir

2008-09-09 Terurut Topik Bambang Sulistomo
h, kasus kekerasan apapun ya harus dibongkar , siapa sebenarnya
pelakunya
dan yang penting sekali adalah siapa dalangnya dong
kalau sang dalang masih berkeliaran dan selalu siap dengan berbagai rekayasa
kekerasan, gimana ?
pendapat yang saya sering utarakan  pada teman-teman lainnya
janganlah aparat birokrasi, aparat keamanan ataupun aparat intelijen hanya
disibukkan oleh perintah sang penguasa untuk ikut memusuhi rakyatnya
sendiri
cobalah merumuskan untuk apa kita ini bersatu dan bernegara
apakah kepentingan kekuasan pemerintahan itu selalu menguntungkan negara ?
bukti sangat banyak sekali bahwa banyak kepentingan kekuasan  itu merugikan
negara
buktinya ya keadaan yang semrawut seperti sekarang ini (hidup makin berat,
rakyat makin melarat, pendidikan makin mahal, profesioanalisme hanya di-ukur
dari setoran dan penghambaan pada atasan, hukum dan keadilan hanya buat
dagangan, kedaulatan rakyat hanya sandiwara-nya para elit.dsb)
mari kita rumuskan, siapa yang sebenarnya musuh negara itu ?
apa orang yang kritis itu musuh negara saudara saudara sekalian ?
tidk, sekali lagiii kukatakan tidk saudara sekalian (wah kemasukan
bung karno nih )
orang yang kritis pasti lebih baik dari orang pemerintahan yang koruuup !,
karena korupsi dan ketidak-adilan akan bisa menghancurkan negara, saudara
saudara sekalian.
maka sekarang saya perintahkan kepada semua jajaran birokrasi, jangan
sekali-kali lagi takut-takuti orang-orang yang kritis, mereka adalah kawan
perjuangan kita.
saya tugaskan, dan  sekali lagi saya tekankan, saya tugaskan kepada seluruh
jajaran apatuuur intelijen untuk segera bergeraaak, sekali lagi
bergerk,  untuk menumpas korupsi dan ketidak-adilan yang menghancurkan
negara kita ( saya sampai keringetan nulis ini bos ), hehehehe
salamtakzimbambangsulistomo, antifeodalisme gaya baru.


2008/9/9 Nur Rochman [EMAIL PROTECTED]

   Nggak ada yang logis ketika kepentingan bicara
 Munir sama pentingnya dengan korban yang lain
 Kasus munir pintu untuk membuka yang lain
 Beruntung saja Munir pintu paling depan

 Kasus lain juga diperlakukan sama tetapi waktu jadi halangan
 Jangan sampai kasus munir juga hilang karena waktu juga
 Jadi jangan jadikan alasan penting nggak penting untuk sebuah pembunuhan
 Penghilangan sebuah nyawa itu pelanggaran HAM paling prinsipil Hak untuk
 Hidup

 Bung Andri tread ini adalah kasus Muchdi yang masih berlagak pejabat Orba
 Sehingga bisa bentak orang kaya' FPI bahkan diruang persidangan
 Jangan dibelokan, apalagi menjadi ajang pembelaan terhadap seorang
 pelanggar HAM
 Yang masih gagah dan diperlukan khusus atas nama sebuah pangkat didunia

 Muchdi PR sama dengan penggede militer yang lain
 Sering selingkuh dengan kaum agamawan kerdil
 Saat tergencet karena kasus maka kerahkan massa puritan
 Dimodalin gocengan bisa pasang badan buat sang jendral

 Regards,
 KangNoer

  



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis sempit ala caleg parpol)

2008-09-09 Terurut Topik Bambang Sulistomo
saya akan katakan pada rakyat
kalau ada partai-partai yang meninggalkan rakyat
kalau ada partai-partai yang lari berebutan kedepan hanya untuk cari uang
kalau ada partai-partai dan pemimpinnya yang berbohong meskipun rakyat makin
cerdas
kalau ada partai-partai hanya bermain ketoprak untuk mengejar kenikmatan
kalau ada partai-partai yang menyebabkan kesengsaraan dan kemelaratannya
rakyat banyak
sekali lagi akan saya katakan pada rakyat yangtertindas itu
tinggalkanlah partai-partai yang busuk seperti itu  !!! (budiman sudjatmiko
manggut-manggut )
tinggalkan mereka tapi  rakyat harus mbuat kekuatan sendiri
hanya rakyat yang harus menjadi dalang lakon ketoprak dinegara ini
para pemimpin hanya mau ditugasi main seperti kehendaknya dalang
pemimpin harus mau di-atur oleh naskah-cerita dari nasib rakyatnya
sehingga pemimpin itu tidak anarkis (haus kekuasaan, benar sendiri dan
munafik)
sebab, jika pemimpinnya membuat kebijakan yang anarkis, maka rakyatnya juga
mudah anarkis bos.
salambambangsulistomo mau juga main ketoprak, ceritanya : sumber luapan
lumpur busuk lapindo  boleh ditutup , hehehehe


On Tue, Sep 9, 2008 at 4:07 PM, Budiman Sudjatmiko [EMAIL PROTECTED]
 wrote:

   Bung Zen

 Saya rasa anda terlalu pesimis dan skeptis. Saya sendiri merasa bahwa yang
 saya lakukan adalah sebuah ijtihad politik (yang harus dilakukan oleh setiap
 orang yg mau mengubah dunia ini jadi tempat yg lebih baik)
 Tanpa itu, saya khawatir saya tak pernah memulai sesuatu yang berarti dalam
 politik. Saya gak mengatakan bahwa yang saya lakukan dulu dgn PRD tidak
 punya arti. Bahkan SANGAT BERARTI...(tentang ini akan saya terangkan lebih
 lanjut)
 Kalau sekedar mencari harta, itu sdh ada tawarannya dari dulu juga (dan itu
 tidak saya dapat dari institusi PDI Perjuangan), tapi saya sdh membuat
 pilihan dari dulu bahwa saya TIDAK MENCARI HARTA DARI AKTIVITAS POLITIK
 SAYA...
 Kalau mencari wanita, tentu saya tdk memilih terjun ke politik, mungkin
 saya lebih memilih jadi playboy kabel (spt salah satu acara reality show di
 TV itu hehehe...).
 Lantas apa yang saya cari dari politik? Nama baik, melalui otoritas politik
 yang akan saya kelola untuk kebaikan banyak orang...(tentu saya tidak bisa
 jadi malaikat yang tanpa cela !). Itu yang diajarkan oleh kakek saya saat
 saya SD...saat dia menceritakan pada saya harga yang pernah dia bayar untuk
 pertahankan kemerdekaan di usia muda-nya

 wassalam

 Budiman Sudjatmiko


[Forum Pembaca KOMPAS] Mengenang Pram...mengenang PRD di tahun 1999

2008-09-09 Terurut Topik anton_djakarta
Saya tidak Pernah Jadi Budak
Tempo NO. 04/XXVIII/30 Mar - 5 Apr 1999 
X-URL: http://www.indopubs.com/archives/0504.html
Wawancara Pramoedya:


Saya Tidak Pernah Jadi Budak

PRAMOEDYA Ananta Toer, sastrawan terkemuka asal Blora, itu banyak 
menghabiskan hidupnya di penjara. Pada zaman revolusi kemerdekaan, ia 
mendekam di penjara Bukitduri, Jakarta, dan baru bebas merdeka pada 
1949. Pada masa Orde Lama, ia menentang peraturan yang 
mendiskriminasi keturunan Cina, dan akibatnya ia masuk lagi 
ke ''hotel prodeo. Setelah pecah G30S-PKI, Pram yang anggota Lembaga 
Kebudayaan Rakyat-onderbouw Partai Komunis Indonesia-ditangkap dan 
dibuang ke Pulau Buru sampai tahun 1979. Siksaan dan kekerasan adalah 
bagian hari-harinya di tahanan. Setelah bebas pun, Pram masih 
menjalani wajib lapor setiap minggu di instansi militer. 

Belum lama ini, Pram membuat kejutan: bergabung dengan Partai Rakyat 
Demokratik (PRD). Baginya, hanya ''partai anak muda itu yang 
dipercayainya. Ia tak ragu mencalonkan Ketua PRD, Budiman Sudjatmiko, 
sebagai presiden. ''Dia punya kelebihan dibandingkan dengan 
Soekarno, kata kakek 15 cucu berusia 74 tahun ini. 

Awal April nanti, untuk pertama kalinya sejak 1959, Pram akan 
berkeliling Amerika Serikat untuk meluncurkan edisi berbahasa Inggris 
buku Cerita dari Jakarta yang ditulisnya pada 1957. Pram akan menjadi 
tamu penting berbagai universitas, seperti Berkeley dan George 
Washington University. Dalam tur sepanjang dua bulan ini, Pram juga 
mengunjungi beberapa negara di Eropa. Itu kalau ia tak kena cekal di 
bandara. Berikut ini petikan wawancara wartawan TEMPO Mustafa Ismail, 
Mardiyah Chamim, Arif Zulkifli, dan fotografer Robin Ong dengan 
Pramoedya, di rumah Pram yang nyaman di Utankayu, Jakarta Timur. 


--
--

Anda resmi bergabung dengan PRD. Apakah ada alasan khusus? 

Saya percaya pada angkatan muda. Di kantong mereka tidak ada duit 
korupsi dan tangan mereka tidak berlumuran darah pembantaian, tidak 
pernah menculik. Mereka hanya punya kemauan baik untuk Tanah Air. 

Bagaimana awal mula Anda bergabung dengan PRD? 

Awalnya, saya menerima penghargaan hak asasi manusia dari PRD pada 
1996. Rupanya, ini berbuntut panjang. Budiman Sudjatmiko ditangkap. 
Saya diinterogasi Kejaksaan. Pertanyaannya, kenapa Pak Pram menerima 
penghargaan dari PRD? Saya jawab, daripada menerima penindasan dari 
tuan-tuan selama 30 tahun, lebih baik saya terima penghargaan ini. 
Waktu Budiman dipenjara dan PRD ditindas, saya ngomong di depan 
pertemuan PRD. Saya minta dibolehkan menjadi anggota PRD. 

Apa target Anda bergabung dengan PRD? 

Sokongan moral saja. Saya tidak mendikte program mereka. Kalau saya 
cawe-cawe, nanti dipandang aneh, kakek-kakek kok masuk partai anak 
muda. 

Mengenai calon presiden, siapa yang ideal menurut Anda? 

Budiman Sudjatmiko. Saya tidak ragu. Dia punya kelebihan dibandingkan 
dengan Soekarno yang ideolog. Selain ideolog, Budiman juga 
organisator. 

Sebagai partai kecil, peluang PRD menghantarkan Budiman ke kursi 
presiden juga kecil. Lalu, apakah sebaiknya PRD berkoalisi dengan 
partai lain? 

Saya tak mau mencampuri. Tanya saja mereka. Namun ingat, PRD mulai 
besar. Cabangnya ada di hampir semua provinsi. Menurut saya, koalisi 
tidak perlu karena targetnya bukan kekuasaan, tapi pendidikan 
politik. Yang utama adalah menentang ketidakadilan dan mengutamakan 
kemanusiaan. 

Bukankah dengan menjadi parpol sebenarnya PRD juga berorientasi pada 
kekuasaan? 

Bisa jadi. Kalau cukup massanya, bisa saja. 

Artinya, kalau PRD berorientasi kekuasaan, Anda tidak mendukung lagi? 
Kalau itu disokong massa rakyat yang besar, saya setuju saja. Tidak 
soal. 

Asas PRD yang sosialisme demokrat diidentikkan Orde Baru sebagai PKI. 

Apa mereka tahu komunisme? 

Ini sama halnya ketika Kejaksaan Agung mengirim tiga jaksa kepada 
saya, pada 1988. Mereka menuduh saya menyebarkan marxisme dan 
leninisme. Saya bilang, kalau pemerintah menuduh, silakan buka 
pengadilan, tapi saya menuntut didampingi pengacara dari negara 
netral yang tahu betul tentang marxisme, leninisme, komunisme. Tanpa 
pendamping, nanti kedodoran. Saya sendiri tidak paham, hakimnya tidak 
tahu, jaksanya tidak mengerti. Dagelan. Mereka setuju, tapi sampai 
sekarang tidak dijalankan. 

Anda tidak percaya pada tokoh-tokoh reformasi, seperti Gus Dur? 

Mereka ini berterima kasih kepada angkatan muda saja tidak. Padahal, 
semua perubahan ini dipelopori angkatan muda dan mahasiswa. Habibie 
bisa jadi presiden karena angkatan muda. Terima kasih pun tidak. Saya 
enggak percaya semuanya. Jangan lupa, puluhan tahun saya ditindas 
sampai sekarang. Saya pegang ajaran Multatuli bahwa kewajiban manusia 
adalah menjadi manusia. Satu setengah juta orang seperti saya, 
dirampas penghidupannya, dirampas hak-haknya. Kok pada diam saja. 
Bagaimana saya bisa menghargai mereka? 

Seandainya kasus G30S-PKI diselesaikan dengan pengadilan yang jujur, 
menurut Anda apa yang 

Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Ultah, Presiden Minta Restu Tuntaskan Tugas

2008-09-09 Terurut Topik Bambang Sulistomo
mas sby, met ultah ya, yang ke 59 atau ke 61 bos ?, dapat cadeau apa ya dari
sang-istri tercinta ? (ya sun pipi dulu dong, jawab sby mesam-mesem)
salambambangsulistomo.

2008/9/9 Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED]

   Laporan Wartawan Kompas Suhartono


 http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/09/1059019/ultah.presiden.minta.restu.tuntaskan.tugas

 JAKARTA, SELASA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada ulang
 tahunnya yang ke 59, berharap mendapatkan restu untuk bisa menuntaskan
 tugas-tugasnya hingga tahun depan. Mohon doa restunya agar saya bisa
 menuntaskan tugas di tahun-tahun yang penuh tantangan. Saya juga
 berterima kasih atas kebersamaannya selama ini, sebut Presiden saat
 menerima ucapan selamat ulang tahun dari wartawan yang bertugas di
 Istana, Jakarta, Selasa (9/9).

 Presiden yang kelahiran Pacitan ini juga berharap bisa mengatasi
 berbagai masalah yang menimpa bangsa Indonesia. Saya harap juga,
 kebersamaan ini juga terus dilanjutkan untuk tugas pembangunan dan
 mengatasi masalah di masa depan yang lebih baik, tambahnya.

 Sebelumnya Presiden juga mendapatkan ucapan selamat dari perangkat
 kepresidenan, diantaranya, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Menteri
 Sekretaris Negara Hatta Radjasa dan sejumlah staf khusus lainnya,
 sebelum ia keluar dari Istana Negara.

 Setelah itu, Presiden baru menuju kantor untuk memimpin rapat terbatas
 mengenai anggaran pendidikan.

 Di lantai 2 Kantor Presiden, Presiden mendapat ucapan selamat dari
 sejumlah menteri yang mengikuti rapat, diantaranya, Plt Menteri
 Perekonomian yang dirangkap Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Menko Kesra
 Aburizal Bakrie, Mendiknas Bambang Sudibyo, Menteri Agama Maftuh
 Basyuni dan Meneg PPN/ Kepala Bappenas Paskah Suzetta.

 HAR

 Sent from my BlackBerry (c) Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network

  



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] TKW Dihajar di Depan Menteri

2008-09-09 Terurut Topik Bambang Sulistomo
menteri ini sebaiknya jadi promotor tinju aja, kan partainya isinya petinju
politik semua, hehehehe
atau jadi satpam depnaker
atau jadi direktur pjtki yang enggak pernah njagain tki-nya
selamat untuk yang ngangkat dan melantik menteri ini ya
tambal sulam melulu sih kerjaannya.
salambambangsulistomo

2008/9/9 nano [EMAIL PROTECTED]

   Halo Bung Deddy,

 Pak menteri ini tidak hanya tega membiarkan rakyat kecil disiksa,
 tetapi justru senang. Buktinya menyanyi lagu Kapan Kowe Bali dan
 Cucak Rowo di depan jeritan TKW yang digebuki. Teganya... teganya...
 teganya... teganya... tegnnyaaa

 salam
 nano biak papua


[Forum Pembaca KOMPAS] Mie Ayam Dalam Perspektif Sejarah

2008-09-09 Terurut Topik anton_djakarta
Mie Ayam dan Sejarah Makanan Lokal

Oleh  : Anton

Mie Ayam jenis makanan yang paling populer di Jakarta, begitu dipuja
dan berskala massif penyebarannya, entahlah apa daerah lain di luar
Jakarta juga memiliki sinyalemen yang sama. Mie ayam di Jakarta mudah
ditemui dari komunitas kampung-kampung kumuh sampai dengan kampung
nggak kumuh. Daerah belakang perkantoran sampai daerah jualan kambing,
daerah yang banyak milih PKS- dan nyoblos SBY sampai daerah kantong
PDI-P semua pasti ada mie ayamnya. Pokoknya bila suatu daerah di
Jakarta tidak ada yang jualan mie ayamnya lurahnya perlu dipertanyakan
apa dia punya dendam dulunya sama tukang mie ayam? 

Jenis makanan ini keliatannya sih mudah meraciknya, tapi tunggu dulu
tidak sembarang orang berbakat meracik mie ayam. Saya punya teman
waktu kuliah dulu penggila mie ayam. Wah dia bukan maen maniaknya sama
mie ayam. Saya pernah ke kamarnya kayaknya dia itu sudah perlu di bawa
ke psikiater soalnya poster-poster yang tertempel di dinding kamarnya
puluhan gambar tukang mie ayam favoritnya dengan berbagai pose. Saya
menyebutnya gila tapi dia menyebut dirinya `absolusitas terhadap
hobby'. Nah si A ini (saya beri inisial teman saya A padahal nama
aslinya M dipanggil K kalo kenalan sama cewek pake inisial AW nama
panjangnya inisial KFC – ah udah!) saking hobinya sama mie ayam dia
memburu mie ayam-mie ayam terenak di Jakarta. Waktu di Kampus hobinya
nongkrong dekat si N tukang mie ayam paling populer di kampus gue
dulu. Pas jam kuliah dia jarang masuk kelas tapi terus menerus
berdiskusi dengan N, dia menyusun wacana bumbu dan mulai mengaitkan
kaitan bumbu dengan selera konsumen. Dia emang berbakat, cerdas, anak
orang kaya, rajin shalat, jagoan lagi tidak sombong –sayang namanya
bukan si Boy. Nah saking berbakatnya dia sempat jadi asdosnya tukang
mie ayam. Setelah dinyatakan lulus dengan summa cum laude sama si
N-tukang mie ayam berbakat itu, dia berusaha memburu lagi racikan
bumbu terenak. Dia menyusuri wilayah Bintaro yang kabarnya itu
gudangnya mie ayam basah dengan racikan dominan daun bawang, dia
masuki wilayah Menteng yang mempelopori mie ayam pake kombinasi kecap
dan nyaris tanpa kuah dengan sebutan Mie Yamin (nama Yamin sendiri
diambil dari nama seorang preman kejam dan brutal yang sering malak
tukang mie ayam di seputaran menteng, setelah si Yamin dikasih mie
ayam kering berkecap itu dia tidak minta uang lagi sama tukang mie
ayam tapi minta tiap siang disediakan dua mangkuk mie ayam kering
kecap dan dia janji bertobat kisah si Yamin Bertobat Kalo Dikasih
Mie Ayam' ini akan disinetronkan oleh `rahasia Illahi' tunggu tanggal
mainnya –). Rumornya lagi ada pedagang Mie Ayam yang pake trik belagak
Blo'on kalo dipalak sama si Yamin, nah Mie Ayam yang belagak Blo'on
ini kemudian hari dikenal Mie Blo'on atau Mie O'on adanya di deket 
Theresia, Menteng. 

Teman saya ini juga nyusurin lorong-lorong di petak sembilan, Glodok,
Tamansari, Hayam Wuruk sampai seputaran jalan Mangga Dua, Sao Besar
(Sawah besar), Kebon Jeruk, Pasar Baru sampai perempatan Gunung
Sahari. Di seputar wilayah kota lama dia menemukan ciri khas mie ayam
asli. Mie Ayam yang asli memang bawaan dari Cina Selatan terutama dari
daerah-daerah pelabuhan di Fujian dan Guandong. 

Setelah gerakan besar imigrasi orang-orang Arab dan Cina tahun 1870 ke
Jawa karena politik keterbukaan imigran Pemerintahan Hindia Belanda
berkembanglah dengan pesat kantong-kantong pemukiman penduduk timur
asing kalo orang kumpeni bilang `Vreemde Oosterlingen' Meledaknya
peningkatan penduduk dari Cina Selatan ini menambah preferensi selera
makan karena mereka juga membawa ilmu gastronomi. Apalagi dalam budaya
cina peranakan terkenal dengan budaya menikmati hidup, artinya `Lu
kalo makan jangan tanggung-tanggung yang banyak dan enak sekalian' –
bagi kaum peranakan cina kerja habis-habisan harus diganti dengan
makan enak dan hidup nyaman. Nah dari filosofi hidup enak makan enak
lahirlah mie ayam ini. Terciptanya mie ayam dengan rasa khas ini tak
terlepas dari gerakan besar masakan `caudo' lidah melayunya nyebutnya
soto. `Caudo' melanda nusantara terutama pesisir Jawa setelah habisnya
perang Diponegoro 1825-1830. Awalnya `caudo' dikenal di Lamongan dan
Kudus nah jenis caudo ini bening karena mengambil filsafat `wening ing
ati' beningnya hati. Tapi lama kelamaan kuah soto Kudus dan Soto
Lamongan tidak sebening di awalnya, karena dapat ketambahan
bumbu-bumbu (terutama `poya' terbuat dari udang tumbuk seperti ebi)
nah gerakan soto Kudus dan Lamongan pada tahun 1932 jaman pemogokan
buruh kereta api di Surabaya masuk ke kampung di Surabaya seperti
Gundih, Darmo, Waru, Ambengan etc, dari situ lahirlah soto Waru, soto
Sulung, soto Ambengan, dan yang paling fenomenal `Soto Madura'. `Soto
Madura' pada awalnya diracik oleh peranakan Cina Surabaya namun karena
pembantu masaknya orang Madura dan pembantu itu kemudian lepas dari
majikannya lalu mempopulerkan masakan itu, lucunya di kemudian hari
jarang yang bikin soto madura itu orang madura asli, kalo 

RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Tempo Kalah, Mesti Ganti Rugi Rp 50 Juta

2008-09-09 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]
Musuh pers jaman modern bukan lagi tirani kekuasaan politik. Tapi lawan pers 
masa kini adalah TIRANI KORPORAS.


  
___
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/


[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Salah benar parpol pengusungKu

2008-09-09 Terurut Topik manneke budiman
Ini harus dibuktikan secara konkrit setelah ybs terpilih (kaalo terpilih). Tak 
bisa pakai spekulasi gini. Jika Budiman, atau IJP, terbukti ikut kecebur dalam 
lumpur politik busuk, maka mereka akan tenggelam selamanya. Jadi yang 
dipertaruhkan itu reputasi sepanjang umur.
 
Cuma satu musuh yang perlu ditangkal: jangan serakah. Bila serakah, mau genius 
kaya gimana juga pasti akan berakhir dengan merendahkan diri sendiri.
 
manneke



From: muhamad zen [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis 
sempit ala caleg parpol)
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Tuesday, September 9, 2008, 10:37 AM






Bung Budiman

untuk memdapatkan hal yang baik tentunya harus dengan cara yang baik pula 
masalah waktu itu urusan yang Maha Kuasa. Saya mengerti anda orang baik, tapi 
apakan anda akan terus baik jika anda setiap hari berada dalam lingkungan yang 
tidak baik ...itu masalahnya, Bagaimana anda memperjuangkan kemerdekaan 
bangsa ini dari neo kolialisme yang sangat mengakar denga para kompradornya 
sudah menyebar di setiap sudut negeri ini...? ... Bagaimana anda bisa melawan 
parktekKKN di parlemen jika anggota parlemenpun berawal dengan modal yang besar 
dan haruis mendapakan reward kembali.  Bagaimana anda melawan para 
liberalis yang yang memiliki jaringan media,LSM dan dgn modal yang cukup kuat 
hingga mengiring opini ... Bagaimana anda mampu melawan para Kapital serta 
MNCnya jika seluruh baiaya politik sudah di kendalikan oleh mereka.. . 
Pertanyaan terakhir berapa lama sih anda bertahan . Pemipmin  memiliki kaki 
kiri di neraka dan kaki kanan di
 sorga 
dan tangan kiri dan kanan lah yang menjadi pemberatnya.  akan tetapi saat 
ini di parlemen kedua kaki sudah ada di neraka tingga satu tangan yang masih 
memegang untuk bertahan

Wasalam
Unas 90


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Marketing Olympics: One Game, One Market

2008-09-09 Terurut Topik Bambang Sulistomo
om ilmi, iya ya, kenapa melengos kekanan ya ?, jangan-jangan lagi
celinguk-an karena lapar, nyari makan kali ya ?, abis para pemimpinnya lagi
asyik rebutan partai dan cari makan sendiri-sendiri sih , lupa ngasih makan
burung-garudanya deh !.
oh garuda-ku, jangan kuatir, kita masih memikirkan nasibmu kok.
salambambangsulistomo


2008/9/9 Mohamad Ilmi Hussein [EMAIL PROTECTED]

   Mas Bambang, coba perhatiin deh kayanya lambang garuda kita sudah
 semakin
 berat melengos kekanannya karena malu, sebentar lagi juga ditutupin ama
 sayapnya. malu kalee.

 Mas anton bagus juga bisa mendeteksi bahwa bangsa indonesia sudah masuk ke
 zona 4, kayanya baru ke tiga tuh, itupun terbalik.

 Ilmi


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis sempit ala caleg parpol)

2008-09-09 Terurut Topik hendro93
Anda gak suka PDIP itu mirip fenomena orang yang gak suka acara sinetron  tapi 
yg dihancurkan televisinya.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: muhamad zen [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 9 Sep 2008 00:03:48
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis 
sempit ala caleg parpol)


bung Budiman  Sudjatmiko
 
Seorang Budiman Sudjatmiko yang saya kenal dulu sungguh sangat mengagumkan. 
Saya yakin orang ini pasti memimpin Indobesia kelak, tapi belakangan ini ketika 
anda meninggalkan partai anda dan ikut di dalam  sebuah partai besar (PDI-P), 
saya kaget  sayang sekali.. imembaca beberapa tulisan anda di dalam milis 
ini saya semakin yakin bahwa budiman yang dulu kami kenal  kini sudah  
terkoptasi oleh partai (PDI-P), seharusnya anda bisa lebih dari pada berjuang 
di parlemen maupun partai yang bukan didirikan oleh anda , yang menurut saya  
itu hanya mengotorin tangan saja.Orang muda seperti anda kalau mau bersabar dan 
terus berjuang  dengan segala tantangannnya saya yakin sekali akan bukan hanya 
Indonesia yang bisa anda pegang Dunia pun akan memperhitungkan anda.. sayang 
sekali  Budiman Soejatmiko selesai sudah hanya di ketiak banteng moncong putih 
saja...  hari-hari kemudian anda akan semakin jauh dari tanah, menari di antara 
tawaran-tawaran yang
 menggiurkan... wanita .dan harta.
 
wasalam



RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Tempo Kalah, Mesti Ganti Rugi Rp 50 Juta

2008-09-09 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]
Musuh pers jaman modern bukan lagi tirani kekuasaan politik. Tapi lawan pers 
masa kini adalah TIRANI KORPORAS.


  
___
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/


Bls: [Forum Pembaca KOMPAS] Menanggapi Draft RUU Porno terbaru

2008-09-09 Terurut Topik Wal Suparmo
Salam,
Sungguh ironis bahwa para anggota DPR yang sebagian besar tidak bermoral, 
membuat Undang2 Porno.
Wasalam,
Wal Suparmo


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Batasi Motor Masuk DKI

2008-09-09 Terurut Topik Bambang Sulistomo
om irwan, motor jangan dibatasi dong, saya masih pake motor nih kalau lagi
gak hujan.
naik motor hanya karena pingin ngirit ongkos bos ! mau naik sepeda takut sih
,  abis gak punya kumis tebal buats nyaring debu ke-hidung (seperti om andie
malarangeng, hehehehe). salambambangsulistomo.

2008/9/9 irwan riduan [EMAIL PROTECTED]

   bukannya egois para pengendara motor, tapi yang benar sajalah apakah
 dengaan pengurangan kendaraan roda dua apap namanya tetap tidak memberikan
 solusi yang benar ? karena engambil keputusan selalu dengan perhitungan yang
 ngak tepat, misalnya motor di lajur kiri (benar sekali sekalian pemisahan
 lajur kusus motor) akan tetapi jangan di campur dengan kendaraan umum
 terutama roda empat yang jelas-jelas cuma memperlambat gerak kendaraan roda
 dua. alhasil kemacetan tetaap sajaa berlangsung.
 silahkan survei ke lokasi terutama lajur dari tangerang dan dari bekasi
 yang melewati jalur busway pulo gadung atawa kali deres yang relatif lancar
 ketika roda dua diijinkan lewat jalur busway pada jam sibuk (tidak untuk
 kendaraan pribadi roda 4 atau kendaraan umum) dan lihat ketika ada larangan
 dan di jaga polisi� di setiap� perputaran� arah,� (bisa� jelaskan sendiri
 bagaimana situasinya) bukan melegaalkan roda dua ke jaalur busway akan
 tetapi ibarat air yang mengalir kemudian di bendung dan hanya sebagian yang
 bisa lewat tentunya kan menumpuk di belakannya (beda kalau semua pintu air
 tersebut dibuka) sudah pasti tidak ada penumpukan di belakangnya.
 silahkan survei sendiri ngak usah menurut lembaga survei (fakta
 dilapangan)� baru ambil keputusan.


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis sempit ala caleg parpol)

2008-09-09 Terurut Topik Hendra Kusumah
Untuk menjadi orang baik, anda tinggal memilih lingkungan yang baik. Tapi
untuk bisa tahu apakah anda memang benar-benar orang baik, anda harus berani
mengujinya di lingkungan yang tidak baik. Jadi tidak ada yang salah dengan
Bung Budiman.

2008/9/9 muhamad zen [EMAIL PROTECTED]

   Bung Budiman

 untuk memdapatkan hal yang baik tentunya harus dengan cara yang baik
 pula masalah waktu itu urusan yang Maha Kuasa. Saya mengerti anda orang
 baik, tapi apakan anda akan terus baik jika anda setiap hari berada dalam
 lingkungan yang tidak baik ...itu masalahnya, Bagaimana anda
 memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini dari neo kolialisme yang sangat
 mengakar denga para kompradornya sudah menyebar di setiap sudut negeri
 ini...? ... Bagaimana anda bisa melawan parktekKKN di parlemen jika anggota
 parlemenpun berawal dengan modal yang besar dan haruis mendapakan reward
 kembali. Bagaimana anda melawan para liberalis yang yang memiliki
 jaringan media,LSM dan dgn modal yang cukup kuat hingga mengiring opini ...
 Bagaimana anda mampu melawan para Kapital serta MNCnya jika seluruh baiaya
 politik sudah di kendalikan oleh mereka... Pertanyaan terakhir
 berapa lama sih anda bertahan. Pemipmin  memiliki kaki kiri di neraka
 dan kaki kanan di sorga
 dan tangan kiri dan kanan lah yang menjadi pemberatnya. akan tetapi
 saat ini di parlemen kedua kaki sudah ada di neraka tingga satu tangan yang
 masih memegang untuk bertahan

 Wasalam
 Unas 90


[Forum Pembaca KOMPAS] Kasus Surat Pembaca Dilimpahkan ke Kejaksaan

2008-09-09 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://kompas.com/read/xml/2008/09/10/00224664/kasus.surat.pembaca.dilimpahkan.ke.kejaksaan..

JAKARTA, RABU - Perkara pidana terkait surat pembaca atas nama Khoe
Seng Seng alias Aseng, Selasa (9/9) dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi
DKI Jakarta. Aseng dijadikan tersangka atas tuduhan penghinaan,
fitnah, dan perbuatan tidak menyenangkan setelah dia mengeluhkan
melalui surat pembaca Kompas dan Suara Pembaruan soal nasibnya sebagai
konsumen kios di ITC Mangga Dua.

Pengacara Aseng dari LBH Pers, Endar Sumarsono mengatakan, pihak
kejaksaan tidak menahan Aseng. Namun, pihak pengacara harus menjamin
Aseng tidak melarikan diri.

Kasus tersebut berawal ketika Aseng mengirim surat pembaca dan dimuat
di Kompas 4 Oktober 2006, yang memprotes pengembang dari ITC Mangga
Dua yakni PT Duta Pertiwi, karena dianggap menyembunyikan informasi
soal status kepemilikan kios.

Dalam surat itu, Aseng sebagai konsumen menceritakan ketika membeli
kiosnya di tahun 1992 mengira status kepemilikannya adalah Hak Guna
Bangunan murni. Namun, ternyata ketika hendak memperpanjang sertifikat
HGB menjelang berakhir 17 Juli 2008, Aseng baru mengetahui bahwa
statusnya adalah HBG di atas tanah hak pengelolaan lahan (HPL) milik
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Surat itu kemudian ditanggapi oleh pihak PT Duta Pertiwi bahwa
berdasarkan perjanjian dalam proses pembelian kios disebutkan, status
kepemilikan atas kios itu adalah berupa sertifikat hak milik atas
satuan rumah susun (strata title). Sertifikat dimaksud hak atas tanah
bersamanya adalah HGB di atas HPL.

Namun, dalam berbagai dokumen, akta jual beli, sertifikat, dan IMB
hanya disebutkan status adalah HGB saja, dalam kolom petunjuk tidak
disebutkan di atas HPL. Jadi konsumen patut menduga itu adalah HGB
murni, kata Endar.

Sebelumnya, Aseng juga telah digugat perdata oleh pengembang di
Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Hasil putusan dari majelis hakim yang
diketuai Nelson Samosir menghukum Aseng ganti rugi Rp 1 miliar. Pihak
pengembang sebelumnya menuntut ganti rugi sebesar Rp 17 miliar.

Aseng mengatakan, sebelum digugat, pihak Aseng telah lebih dulu
menggugat pihak pengembang pada 6 Juni 2007. Namun, oleh majelis hakim
yang juga diketuai Nelson Samosir gugatan itu tidak dapat diterima.  

Berangkat dari pengalaman ini, konsumen seperti terintimidasi. Jadi
sebaiknya tidak perlu ada lagi kolom surat pembaca di media massa,
kata Aseng.

SF


Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network 



[Forum Pembaca KOMPAS] Surya Paloh Tak Penuhi Panggilan Kejagung

2008-09-09 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://kompas.com/read/xml/2008/09/09/21364987/surya.paloh.tak.penuhi.panggilan.kejagung

JAKARTA, SELASA - Pimpinan Media Grup Surya Paloh tidak memenuhi
panggilan Kejaksaan Agung (Kejagung). Pemilik stasiun Metro TV ini
rencananya akan diperiksa terkait dugaan korupsi pada kredit macet PT
Cipta Graha Nusantara yang meminjam ke Bank Mandiri sebesar Rp 160 miliar.

Benar, hari ini Pak Surya Paloh tidak hadir, tegas Jaksa Agung Muda
Pidana Khusus (Jampidsus) Marwan Effendy di Jakarta, Selasa malam (9/9).

Penegasan senada disampaikan Direktur Penyidikan M Farela. Hari ini
memang kita jadwalkan pemanggilan yang bersangkutan (Surya Paloh).
Tapi sampai saat ini belum datang, tegas Farela yang ditemui di
Gedung Bundar, Kejagung.

Diakui Farela, pihaknya sudah melayangkan surat panggilan terhadap
Surya Paloh beberapa waktu lalu. Rencana pemeriksaannya hari ini,
lanjut Farela.

Dijelaskan Marwan, pihaknya belum berencana melakukan pemanggilan
kedua terhadap Surya Paloh. Justru, Kejagung akan melihat kepentingan
pemeriksaan Surya Paloh terlebih dulu. Kan dia (Surya Paloh) dulu
pernah diperiksa untuk saksi kasus PT CGN. Jadi sekarang kita lihat
urgensinya, perlu tidak dia diperiksa lagi, tambah Marwan.

Menurut Marwan, dalam kasus PT CGN ini, masih terdapat satu berkas
yang belum disidangkan yakni dengan tersangka Susanto Liem, pemilik PT
Domba Mas. Berkas Susanto Liem, saat ini sudah memasuki tahap penuntutan.

PT Domba Mas adalah induk dari perusahaan PT CGN. Sedangkan PT CGN
adalah pembeli sekaligus debitor Bank Mandiri senilai Rp 160 miliar
untuk membeli kredit PT Tahta Medan (Hotel Tahta Medan) dari PT Tri
Manunggal Mandiri Persada (TMMP) yang diketahui berafiliasi dengan
Media Group. Ketika itu, PT TMMP milik Surya Paloh membeli Hotel Tiara
Medan dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebesar Rp 97,8
miliar.

Marwan juga mengatakan, bahwa Susanto Liem kini berstatu buron.
Orangnya sudah buron. Sepertinya tinggal di Singapura, katanya.
Susanto Liem adalah paman dari Dirut PT CGN Eddyson. Dalam
persidangan, Eddyson mengaku kredit yang diajukannya itu atas suruhan
Susanto.

Kerugian negara sudah dibayar PT CGN. Jadi kita akan lihat dulu
urgensinya apakah perlu memanggil Surya Paloh atau tidak, tambah Marwan.

Dalam kasus PT CGN ini, enam terpidana telah dijatuhi hukuman. Mereka
adalah jajaran direksi PT CGN yakni Eddyson selaku Direktur Utama,
Diman Ponijan selaku Direktur dan Saipul Anwar selaku Komisaris Utama
PT CGN yang masing-masing diganjar hukuman delapan tahun penjara dan
membayar denda Rp 300 juta serta uang pengganti Rp 160 miliar.

Jajaran direksi Bank Mandiri juga telah divonis 10 tahun penjara.
Mereka adalah mantan Dirut Bank Mandiri ECW Neloe dan dua anak buahnya
yakni I Wayan Pugeg, dan M Sholeh Tasripan. (Yls)



[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Wajah Demokrasi..

2008-09-09 Terurut Topik manneke budiman
Kang Noer ini mungkin bicara tentang potret wakil rakyat yang sekarang lagi 
nongkrong di DPR. Makanya, Bung IJP jangan sampai masuk ke dalam kategori 
waakil rakyat yang dilukiskan Kang Noer ini kaalo nanti jadi kepilih.
�
Ada baiknya sajak Kang Noer ini dibesarkan, dimasukkan pigura, dan dipajang di 
kamar kerja Anda kelak sebagai pengingat. Siapa tahu saat Anda sedang digoda, 
membaca kembali sajak ini akan bisa menyelamatkan Anda.
�
manneke

--- On Tue, 9/9/08, Indra Jaya Piliang [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Indra Jaya Piliang [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Wajah Demokrasi..
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Tuesday, September 9, 2008, 1:31 PM






Dgn jadi politisi, minimal sy jumpa 50 org per hari. Td jumpa 500 lbh org.

Aku gak tahu, Kang Noer non Iskandar ini jumpa dan mendidik rakyat yg mana.

Ijp
Mulai merasa diskusi di milis ini ketinggian, keintelekan.

Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Nur Rochman [EMAIL PROTECTED] id

Date: Tue, 9 Sep 2008 08:33:35
To: Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Wajah Demokrasi..

Wakil rakyat kumpulan orang sesat
Kumpulan orang yang suka kepentingan sesaat
Kumpulan orang yang merasa sebagai wakil Tuhan
Apa saja dilakukan karena hanya mereka yang benar lainnya sesat

Yang oportunis memupuk pundi sebanyak mungkin sekedar modal mempertahankan 
kursi periode depan
Yang kere munggah bale sesegera mungkin memupuk kekayaan dan menghabiskannya 
untuk ditebus beberapa tahun dipenjara
Yang Pengusaha berusaha suci tidak perlu duit dengan sembunyi-sembunyi 
menelorkan UU yang menguntungkan bisnis mereka
Yang ideologi puritan kasak-kusuk dan bangun skenario sesat serta tersembunyi 
untuk mengganti ideologi negara dengan ideologi puritan ala mereka
Yang Aktifis dan akdemisi benar mulai belajar bagaimana menjadi sesat tetapi 
tidak cukup terlihat oleh KPK maupun rakyat dan kolega mereka
Yang Tetap bertahan dengan idealisme benarnya tidak akan tahan dalam setahun 
karena begitu busuknya kebusukan yand ada dalam parlemen diindonesia
Sehingga semua yang bertahan saat ini berarti sudah ikut busuk karena buah 
segar dicampur dengan buah busuk maka dalam sehari akan ikut busuk, entah 
politisi...?

Itulah wajah wakil rakyat kita diparlemen
Kita tidak bisa sembunyikan kejengkelan kita
Karena mereka tidak mewakili mayoritas rakyat
Mereka hanya mewakili dirinya sendiri dan kelompoknya

Demokrasi indonesia hanya milik kaum elit dan keluarganya
Demokrasi juga milik pengamat dan sedikit aktifis yang sudah tergadai
Demokrasi tidak lebih alat legitimasi untuk elit semakin menindas rakyatnya
Kalau sudah seperti ini masihkah kita tidak salahkan sistem demokrasi yang 
ada...?

Seharusnya kewajiban aktifis dan akademisi yang benar berfungsi mengedukasi dan 
advokasi
Agar tumbuh kesadaran rakyat secara umum untuk merebut pilar demokrasi yang 
disebut partai
Bukan berebut menjadi caleg diinjury time dengan alasan tidak ada lagi alat 
untuk bekerja kecuali parlemen
Meninggalkan rakyat yang semakin bingung dan tetap pada gemblung karena dididik 
secara mbang mbung oleh pendidik gemblung

Rakyat harus diberikan pendidikan secara masif dan benar bagaimana hakekat 
demokrasi itu sendiri
Bagaimana membuktikan demokrasi itu salah satu solusi mujarab keterpurukan 
kesejahtreaan rakyat
Sehingga akhirnya rakyat menjadi pintar dan terdidik dalam berdemokrasi 
sehingga bisa menentukan wakilnya
Wakil rakyat yang benar dimana rakyat miskin petani diwakilkan petani yang 
terdidik, amanah dan jujur bukan saudagar hasil bumi
Wakil rakyat yang mewakili kaum buruh ya diwakili oleh buruh juga yang 
benar-benar buruh bukan saudagar yang hisap tenaga buruh
Wakil rakyat yang mewakili kaum nelayan miskin ya nelayan juga bukannya cukong 
kapal-kapal besar yang hanya semakin memiskinkan kaum nelayan
Wakil rakyat tidak perlu ustadz puritan tetapi cukup kyai kampung yang bisa 
memberikan warna kejujuran dan kesederhanaan daripada membuat skenario 
penggantian ideologi
Dan jangan pernah sekalipun memberikan hak rakyat untuk diwakilkan oleh para 
politikus yang sejak lahir sudah hidup mewah yang tidak pernah kenal namanya 
penderitaan. ..
Jangan pernah pula memberikan hak rakyat untuk diwakilkan kepada politikus yang 
jualan agama, suku, ras karena yang beginian biasanya tidak kreatif dan hanya 
jualan sambal saja

Regards,
KangNoer

[Non-text portions of this message have been removed]




[Forum Pembaca KOMPAS] Google Bikin Browser Web Sendiri

2008-09-09 Terurut Topik Agus Hamonangan
SAN FRANSISCO, SELASA - Perang persaingan dalam layanan Internet
antara Microsoft dan Google belum berakhir. Tak lama setelah Microsoft
merilis Internet Explorer 8 versi beta 2, Google mengungkapkan browser
web yang dikembangkannya.

Browser yang akan diberikan cuma-cuma itu diberi nama Chrome.
Perkenalannya ke komunitas maya sangat unik karena menggunakan cerita
komik yang lugas dan menjelaskan mengenai browser tersebut secara
gamblang.

Mulai Selasa (2/9), aplikasi tersebut direncanakan dapat diunduh
(download) di 100 negara dan baru dapat dipakai pada komputer yang
menggunakan sistem operasi Windows. Google menyatakan masih
mengerjakan versi lainnya untuk dipakai pada sistem operasi Macintosh
dari Apple dan Linux.

Dalam blog resmi yang ditulis pejabat Google Senin (1/9), Chrome
diklaim menawarkan fasilitas mengakses web lebih baik.Web broser ini
menyediakan akses ke berbagai materi multimedia lebih cepat dan nyaman
karena telah dilengkapi JavaScript virtual machine yang multiproses.
Untuk mencegah phising dan pencurian data web, Chrome juga memiliki
fitur membuka aplikasi berbasisi web tanpa toolbar dan address bar
yang juga dikembangkan Mozilla dalam proyek yang disebut Prism.

Web semakin baik dengan lebih banyak pilihan dan inovasi, ujar
Sundar Pichai, wakil presiden untuk manajemen produk Google. Apalagi,
aplikasi tersebut dibangun dengan platform open source sehingga lebih
fleksibel dikembangkan komunitas.

Masuknya Google ke pasar web browser menandai makin panasnya
persaingan di ranah Internet. Sebelumnya Google berupaya menggerus
pasar pengguna aplikasi pengolah dokumen dengan memperkenalkan Google
Docs yang dapat diakses online. Google juga membatasi dominasi
Internet Explorer dengan mendukung browser web Firefox buatan Mozilla
yang saat ini telah meraup 10 persen pangsa pasar.

Dengan iming-iming bagi hasil iklan, Mozilla memasang mesin pencarian
Google di halaman resminya. Kontrak kerja sama tersebut telah
diperpanjang hingga 2011.

Google mungkin berharap dapat meraup pangsa pasar lebih besar dengan
produk mereknya sendiri. Namun, nama besar Google di ranah maya bukan
jaminan keberhasilan setiap layanannya. Instant messaging Gtalk dan
layanan email Gmail sejauh ini masih di bawah layanan serupa dari
Yahoo amupun Microsoft. Buakn tidak mungkin, Chrome juga bakal menjadi
pesaing baru bagi Firefox.

WAH

http://tekno.kompas.com/read/xml/2008/09/02/08235649/google.bikin.browser.web.sendiri



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Mengenang Pram...mengenang PRD di tahun 1999

2008-09-09 Terurut Topik RANI BADRIE KALIANDA
Bung Budiman, 
kata Pak Pram anda lebih hebat dari Soekarno saya sependapat dengan Pak Pram. 
DuluPRD yang  anda Pimpin memberi  penghargaan pada pak Pram...secara tidak 
langsung artinya anda pasti mengagumi Pak Pram..dan kata pak Pram tentang 
Megawati komentarnya begini :

 Sampai sekarang, saya tetap pengagum dan pengikut Soekarno. Cuma dia 

yang terbukti mempersatukan Indonesia, dalam arti bangsa, bukan 

sekadar wilayah. Namun, apa yang diperbuat anaknya? Mega itu pemain 

dalam Demokrasi Pancasila-nya Soeharto. Mega ikut mengangguk kepada 

semua kebijaksanan Orde Baru. Hampir satu juta pengikut bapaknya 

dibantai, satu setengah juta anak-turunnya dirampas hak-haknya, apa 

yang diperbuat Mega? Bagaimana saya bisa ngomong bagus tentang Mega? 

Ini soal moral politik. 

Sekarang anda masuk PDIP yang notabene di Pimpin oleh Megawati apa komentar 
Anda...terimakasih Bung Anton atas info tentang wawancara Temponya...

Salam
Rani Badrie



--- On Wed, 10/9/08, anton_djakarta [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: anton_djakarta [EMAIL PROTECTED]
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Mengenang Pram...mengenang PRD di tahun 1999
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, 10 September, 2008, 2:51 AM











Saya tidak Pernah Jadi Budak

Tempo NO. 04/XXVIII/30 Mar - 5 Apr 1999 

X-URL: http://www.indopubs .com/archives/ 0504.html

Wawancara Pramoedya:



Saya Tidak Pernah Jadi Budak



PRAMOEDYA Ananta Toer, sastrawan terkemuka asal Blora, itu banyak 

menghabiskan hidupnya di penjara. Pada zaman revolusi kemerdekaan, ia 

mendekam di penjara Bukitduri, Jakarta, dan baru bebas merdeka pada 

1949. Pada masa Orde Lama, ia menentang peraturan yang 

mendiskriminasi keturunan Cina, dan akibatnya ia masuk lagi 

ke ''hotel prodeo. Setelah pecah G30S-PKI, Pram yang anggota Lembaga 

Kebudayaan Rakyat-onderbouw Partai Komunis Indonesia-ditangkap dan 

dibuang ke Pulau Buru sampai tahun 1979. Siksaan dan kekerasan adalah 

bagian hari-harinya di tahanan. Setelah bebas pun, Pram masih 

menjalani wajib lapor setiap minggu di instansi militer. 



Belum lama ini, Pram membuat kejutan: bergabung dengan Partai Rakyat 

Demokratik (PRD). Baginya, hanya ''partai anak muda itu yang 

dipercayainya. Ia tak ragu mencalonkan Ketua PRD, Budiman Sudjatmiko, 

sebagai presiden. ''Dia punya kelebihan dibandingkan dengan 

Soekarno, kata kakek 15 cucu berusia 74 tahun ini. 



Awal April nanti, untuk pertama kalinya sejak 1959, Pram akan 

berkeliling Amerika Serikat untuk meluncurkan edisi berbahasa Inggris 

buku Cerita dari Jakarta yang ditulisnya pada 1957. Pram akan menjadi 

tamu penting berbagai universitas, seperti Berkeley dan George 

Washington University. Dalam tur sepanjang dua bulan ini, Pram juga 

mengunjungi beberapa negara di Eropa. Itu kalau ia tak kena cekal di 

bandara. Berikut ini petikan wawancara wartawan TEMPO Mustafa Ismail, 

Mardiyah Chamim, Arif Zulkifli, dan fotografer Robin Ong dengan 

Pramoedya, di rumah Pram yang nyaman di Utankayu, Jakarta Timur. 



 - - - - - -

--



Anda resmi bergabung dengan PRD. Apakah ada alasan khusus? 



Saya percaya pada angkatan muda. Di kantong mereka tidak ada duit 

korupsi dan tangan mereka tidak berlumuran darah pembantaian, tidak 

pernah menculik. Mereka hanya punya kemauan baik untuk Tanah Air. 



Bagaimana awal mula Anda bergabung dengan PRD? 



Awalnya, saya menerima penghargaan hak asasi manusia dari PRD pada 

1996. Rupanya, ini berbuntut panjang. Budiman Sudjatmiko ditangkap. 

Saya diinterogasi Kejaksaan. Pertanyaannya, kenapa Pak Pram menerima 

penghargaan dari PRD? Saya jawab, daripada menerima penindasan dari 

tuan-tuan selama 30 tahun, lebih baik saya terima penghargaan ini. 

Waktu Budiman dipenjara dan PRD ditindas, saya ngomong di depan 

pertemuan PRD. Saya minta dibolehkan menjadi anggota PRD. 



Apa target Anda bergabung dengan PRD? 



Sokongan moral saja. Saya tidak mendikte program mereka. Kalau saya 

cawe-cawe, nanti dipandang aneh, kakek-kakek kok masuk partai anak 

muda. 



Mengenai calon presiden, siapa yang ideal menurut Anda? 



Budiman Sudjatmiko. Saya tidak ragu. Dia punya kelebihan dibandingkan 

dengan Soekarno yang ideolog. Selain ideolog, Budiman juga 

organisator. 



Sebagai partai kecil, peluang PRD menghantarkan Budiman ke kursi 

presiden juga kecil. Lalu, apakah sebaiknya PRD berkoalisi dengan 

partai lain? 



Saya tak mau mencampuri. Tanya saja mereka. Namun ingat, PRD mulai 

besar. Cabangnya ada di hampir semua provinsi. Menurut saya, koalisi 

tidak perlu karena targetnya bukan kekuasaan, tapi pendidikan 

politik. Yang utama adalah menentang ketidakadilan dan mengutamakan 

kemanusiaan. 



Bukankah dengan menjadi parpol sebenarnya PRD juga berorientasi pada 

kekuasaan? 



Bisa jadi. Kalau cukup massanya, bisa saja. 



Artinya, kalau PRD berorientasi kekuasaan, Anda tidak mendukung lagi? 

Kalau itu disokong massa 

[Forum Pembaca KOMPAS] Google Dikepung Banyak Saingan

2008-09-09 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://tekno.kompas.com/read/xml/2008/09/07/16245691/google.dikepung.banyak.saingan

JAKARTA, MINGGU - Google bisa dibilang masih merajai pasar mesin
pencarian Internet hingga 10 tahun debutnya. Tetapi industri mesin
pencari pun semakin menggeliat dengan adanya pemain-pemain baru.

Menurut sejumlah pengamat, inovasi baru yang diusung saingan-saingan
Google itu diprediksi dapat menggeser si raksasa mesin pencari asal AS
tersebut. Apakah ini berarti Google dalam kepungan?

Disinyalir, inovasi baru mesin pencari yang akan bersaing ketat dengan
Google adalah layanan yang menggunakan sistem pencarian model semantic
dan aggregator yang memberikan hasil pencarian lebih sesuai konteks.
Penggunaan kedua teknologi dalam situs yang sangat banyak akan
mengubah cara pengguna memakai internet.

Situs aggregator semacam Dogpile, yang dapat memuat situs pencari
dalam satu waktu, dapat melemahkan dominasi Google. Situs semacam itu
sangat membantu karena indeks mesin pencari sebagai hasilnya disajikan
dalam cara yang berbeda.

Mesin pencari semantic yang berfokus pada makna obyek yang dicari
bukan hanya pada kata kunci, diprediksi akan menjadi tren ke depannya.
Inovasi teknologi web semantic ini dapat mengambil alih dominasi
Google yang saat ini menjadi satu-satunya mesin pencari yang dituju
khalayak pengguna untuk mendapat informasi melalui web.

Rival Google yang telah menerapkan metode semantik antara lain
Powerset yang kini telah diakusisi Microsoft. Selain mengakusisi,
Microsoft juga meluncurkan seri terbaru Live Search yang diklaim
memberiakn hasil pencarian lebih baik.

Google memang dalam posisi puncak tetapi menurut kami mereka telah
menjalani itu dalam waktu sangat lama, tutur Senior Manajer Produk
Live Search Paul Stoddart. Ia menegaskan konsumen yang akan memutuskan
pengalaman menggunakan mesin pencari mana yang akan digunakan.

Menurut data statistik tahun sebelumnya, proses Google mencapai 37,1
miliar pencarian setiap bulannya, dibandingkan dengan Yahoo yang
meraih 8,5 miliar dan Microsoft pada angka 2,2 miliar. Google masih
menduduki brand peringkat pertama dari Superbrand's Council. Brand.

Diluncurkan sepuluh tahun lalu oleh mahasiswa Universitas Stanford
Larry Page dan Sergey Brin, Google masih merajai industri mesin
pencari dunia. Dua pendiri Google itu mengatakan misi mereka untuk
mengorganisasi satu informasi dunia dan membuatnya dapat diakses
universal dan berdaya guna saat mendirikannya.

MYS



[Forum Pembaca KOMPAS] Hukuman Tak Rasional

2008-09-09 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/09/10/00314821/hukuman.tak.rasional


Jakarta, Kompas - Hukuman yang dijatuhkan kepada suatu media, berupa
memuat permintaan maaf selama tiga hari berturut-turut di tiga media,
merupakan hukuman yang tidak rasional. Dengan hukuman yang tidak
terhitung besarnya dari sisi imaterial itu, pers diposisikan sebagai
pihak yang bersalah.

Demikian dikatakan Agus Sudibyo dari Yayasan Sains Estetika dan
Teknologi, mengomentari putusan majelis hakim Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat yang dibacakan di Jakarta, Selasa (9/9). Majelis hakim
yang diketuai Panusunan Harapan mengabulkan sebagian gugatan perdata
Asian Agri Grup terhadap PT Tempo Inti Media dan Pemimpin Redaksi
Majalah Tempo Toriq Hadad.

Tidak masalah kalau media diberi sanksi. Tetapi, kalau sampai
memasang permintaan maaf selama tiga hari berturut-turut, hal ini
tidak rasional. Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers tidak mengatur itu. Majelis hakim
tidak mempertimbangkan pers sebagai institusi sosial, kata Agus.

Majelis hakim memutuskan, PT Tempo Inti Media dan Toriq Hadad terbukti
melakukan perbuatan melawan hukum dan penghinaan terhadap Sukanto
Tanoto, pimpinan Asian Agri Grup. Majelis hakim menghukum Tempo
membayar denda Rp 50 juta dan meminta maaf selama tiga hari
berturut-turut di majalah Tempo, Koran Tempo, dan harian Kompas.

Pertimbangan majelis hakim, pemuatan gambar dan foto Sukanto yang
sedang berjingkrak di sampul majalah Tempo edisi 15-21 Januari 2007
menyerang kehormatan dan nama baik Sukanto. Hakim sependapat dengan
ahli, yang menyatakan pemberitaan itu sebagai kesimpulan dan opini
Tempo. Hal itu sebagai trial by the press dan melanggar asas praduga
tidak bersalah, kata majelis hakim dalam pertimbangan hukumnya.

Pemberian hak jawab kepada Asian Agri Grup juga dinilai tidak
seimbang. Pemuatan hak jawab hanya di surat pembaca tidak cukup
memadai dan tidak proporsional.

Hendrayana, penasihat hukum majalah Tempo, menyatakan siap mengajukan
banding. Karena putusan hakim itu memprihatinkan, ujarnya. Menurut
dia, putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat adalah
lonceng kematian bagi kebebasan pers. Di antaranya pertimbangan hakim
yang menyebutkan tidak boleh memberitakan sebelum ada putusan peradilan.

Kuasa hukum Asian Agri Grup, Hinca Panjaitan, menyatakan putusan hakim
tak ada kaitannya dengan kebebasan pers. Tidak ada juga alasan untuk
membangkrutkan pers karena hukuman denda hanya Rp 50 juta. Gugatan
yang kita minta hanya hak jawab. Tujuannya agar kita semua hati-hati.
Putusan ini sekaligus jadi perawat kebebasan pers, katanya.

Hinca juga mengatakan, Tempo membawa dua ahli dari Komisi
Pemberantasan Korupsi, yang menerangkan laporan dugaan penggelapan
pajak itu masih diselidiki. Namun, Tempo memberitakan Asian Agri Grup
melakukan penggelapan pajak. (idr)

 



[Forum Pembaca KOMPAS] Kontroversi Super Toy

2008-09-09 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh AGNES ARISTIARINI
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/09/10/00264641/kontroversi.super.toy



Ada tiga hal utama untuk mencapai sesuatu: kerja keras, fokus, dan
akal sehat.

Thomas Alva Edison (1847-1931)

Hari-hari ini, pertanian di Indonesia diguncang padi Super Toy HL-2
yang serba super. Dengan kapasitas produksi nasional rata-rata 4,54
ton gabah kering giling per hektar, padi Super Toy diklaim bisa
mencapai 15,5 ton. Kalau padi lain hanya sekali panen, Super Toy bisa
tiga kali.

Siapa yang tidak tergiur?

Apalagi tahun 2007 Program Peningkatan Beras Nasional menargetkan
produksi padi 2 juta ton beras atau 3,5 juta ton gabah kering giling,
naik 6,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ini yang harus dicapai
dengan memperluas areal dan meningkatkan produksi per satuan luas.

Namun, perluasan areal perlu waktu karena lahan-lahan baru biasanya
masih belum optimal, misalnya lahan gambut di Kalimantan atau pasang
surut di Sumatera. Maka, peningkatan produktivitas lewat padi unggul
menjadi andalan.

Perkembangan padi

Sejarah pengembangan padi dimulai dengan memilih tanaman padi yang
baik seiring berkembangnya masyarakat agraris, berlanjut dengan
penyilangan antartanaman padi dan bioteknologi ketika ilmu pengetahuan
bertambah.

Susanto dan kawan-kawan dalam tulisan Perkembangan Pemuliaan Padi
Sawah di Indonesia (Jurnal Litbang Pertanian, 2003) menyebutkan,
awalnya adalah tahun 1920-an ketika padi-padi yang menunjukkan sifat
baik mulai dikumpulkan. Muncullah varietas Bengawan, 1943, hasil
perbaikan varietas lokal.

Tahun 1967 dikembangkan padi PB yang genjah dan responsif terhadap
pemupukan sehingga hasilnya tinggi. Ada PB5, PB8, yang silangannya
dengan padi lokal menghasilkan Cisadane yang terkenal itu.

Kemudian datanglah era padi IR tahun 1977. Perbaikan dari padi PB ini
lebih tahan hama penyakit dan rasanya enak, dengan IR 64 sebagai
varietas yang paling terkenal. Dilepas tahun 1986, padi ini amat
digemari petani dan konsumen sehingga paling luas ditanam di Indonesia.

Namun, karena varietas-varietas yang dilepas saling berkerabat,
keragamannya kurang dan potensi hasilnya tidak naik signifikan.
Dikembangkanlah padi hibrida yang memanfaatkan fenomena heterosis
(munculnya sifat unggul pada genetik yang beragam) dan padi tipe baru
dengan keunggulan morfologi.

Tipe baru

Super Toy dengan varietas Rojolele dan Pandanwangi sebagai tetuanya
termasuk padi tipe baru. Klaimnya yang serba super membuat banyak
pihak, yang maunya serba instan, lupa bahwa banyak persyaratan dasar
yang harus dipenuhi sebelum menjadi varietas unggulan.

Tuyung Supriyadi, yang memuliakan Super Toy HL-2, mengungkapkan, benih
yang ditanam petani adalah hasil persilangan turunan kelima (Kompas,
21/4). Padahal, dalam pemuliaan tanaman baru stabil setelah turunan
keenam. Baru kemudian diuji coba di lapangan, kata Prof Dr Sriani
Sujiprihati, Kepala Bagian Genetika dan Pemuliaan Tanaman IPB.

Hal lain yang kurang dipahami adalah padi yang bisa dipanen tiga kali
tidak otomatis menguntungkan petani karena hasilnya terus menurun.
Menanam cara ratun (bisa dipanen lebih dari sekali) memang harus
sesuai kebutuhan usaha tani, kata Dr Hajrial Aswidinnoor, pemulia
tanaman dari IPB.

Ratun menjadi berarti bagi petani yang sangat miskin dan tak punya
biaya memproduksi padi dari awal. Pada beberapa agrosistem yang
tanggung untuk dua atau tiga kali masa tanam, ratun menjadi solusi.

Demikian pula di lahan pasang surut atau sawah rawa yang sering
kekurangan tenaga kerja untuk dua kali masa tanam, ratun bisa menambah
hasil panen.

Akan tetapi, pada agrosistem yang modal tidak menjadi masalah dan
tidak ada waktu tanggung di antara musim tanam lebih baik tanam ulang.
Secara nasional ratun merugikan potensi produksi karena hasilnya lebih
rendah daripada yang pertama, kata Hajrial.

Langgar prosedur

Selain informasi yang serba minim ke petani, pelanggaran prosedur lain
adalah benih yang belum lolos pelepasan varietas sudah diberikan
kepada petani dan ditanam dalam skala luas.

Padahal, sesuai Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem
Budidaya Tanaman, suatu varietas sampai ke petani setelah lewat jalan
panjang, mulai dari melapor ke Badan Benih Nasional, uji adaptasi,
penilaian, sampai ke pelepasan varietas. Itu pun masih harus disertai
riwayat tanaman dan deskripsi unggulan yang jelas.

Hajrial, yang sudah merakit padi tipe baru sejak tahun 1999, sebagai
contoh, sampai hari ini masih mengujinya di 10 tempat—Bogor,
Indramayu, Kuningan, Kendal, Madiun, Denpasar, Mataram, Maros, Tanah
Datar, dan Kapuas—dengan petakan 4 x 5 meter, rancangan statistik
lengkap, dan ada tiga ulangan. Ia harus bolak-balik ke lapangan untuk
mengamati dan mencatat setiap perkembangannya.

Itu pun, hasil yang diperoleh hanya mencapai 7-8 ton gabah kering
giling per hektar, separuh dari Super Toy HL-2.

Menurut Sriani, memuliakan tanaman memang tak mudah, lama, dan mahal.
Untuk sampai ke turunan keenam saja perlu waktu tiga tahun. Belum lagi
uji adaptasi yang bisa 

Re: [Forum Pembaca KOMPAS] SARAH PALIN dan perdebatan feminis liberal

2008-09-09 Terurut Topik Gadis Arivia
Terima kasih Olin atas tanggapannya.  Memang kelewat email Olin ini.  Tapi saya 
akan coba membahasnya karena memang topik yang menarik untuk para feminis.

Dasar negara Amerika maupun Indonesia adalah dasar negara sekuler yaitu adanya 
keterpisahan antara agama dan negara, jadi bukan dasar negara berdasarkan agama 
tertentu.  Di Indonesia hal ini sangat jelas tertera di UUD '45.  Dasar negara 
yang demikian adalah dasar negara yang menghormati setiap agama (adanya 
kebebasan beragama) di ruang privat tapi tidak di ruang publik/ dalam penentuan 
kebijakan-kebijakan publik.

Oleh sebab itu, kebijakan-kebijakan publik yang dibuat pada negara sekuler 
adalah kebijakan-kebijakan yang bertolak dari kepentingan masyarakat dan bukan 
dari kepentingan agama.  Masyarakat menentukan apa yang baik dan perlu untuk 
diperjuangkan negara bukan agama.  Kepentingan masyarakat beragam dari soal 
kepentingan ekonomi, pertahanan, hubungan luar negeri, kesehatan, pendidikan, 
lingkungan, dsb (seperti yang Olin ungkapkan) dan juga isu-isu sosial (social 
issues).

Di hampir semua isu yang merupakan kepentingan masyarakat termuat isu gender.  
Misalnya kalau kita bicara soal ekonomi ada isu gender apalagi di negara kita 
perempuan adalah kategori yang termiskin (termasuk di dunia) demikian pula 
kalau kita bicara soal kesehatan, pendidikan dan lingkungan termasuk pertahanan 
dan hubungan luar negeri, semua ada unsur gendernya.  Apalagi kalau menyangkut 
isu keluarga.  Karena semua isu-isu tersebut menyangkut hidup banyak orang maka 
kebijakan publik yang dibuat oleh pemerintah menjadi penting.  Setiap keputusan 
pemerintah atau pemimpin yang bakal memerintah harus diketahui dan dipahami 
betul apa yang akan mereka perbuat.

Bagi para feminis, faktor pertimbangan gender menjadi penting.  Misalnya dalam 
hubungan luar negeri, para feminis akan lebih cenderung memilih soft power 
dalam diplomasi negara karena menyangkut diplomasi yang harus pula mementingkan 
kelompok minoritas, juga buruh migran (yang sebagian besar perempuan) juga 
merupakan negosiasi diplomasi yang membutuhkan perspektif gender.  Dalam soal 
ekonomi, karena sebagian besar wajah kemiskinan adalah wajah perempuan, maka, 
sangat penting untuk diketahui bagaimana pemerintah menggiatkan peluang bisnis 
kecil (perempuan banyak berkiprah di bidang ini), demikian pula pendidikan dan 
kesehatan.

Perdebatan besar yang sekarang terjadi di pemilu AS adalah isu-isu sosial, 
karena ini kepentingan masyarakat juga.  Meskipun dalam polling, isu yang 
paling atas menjadi perhatian perempuan adalah ekonomi (karena banyaknya orang 
tua tunggal (ibu/single mom) yang bekerja membanting tulang untuk 
anak-anaknya), jadi kemajuan ekonomi sangat penting bagi mereka.  
Pertanyaan-pertanyaan mereka adalah apakah single mom dapat hidup dengan 
pendapatan yang pas-pasan, bagaimana bisa menyekolahkan anak sampai ke 
universitas, apakah gaji dan fasilitas pekerja perempuan/ibu sudah cukup 
memadai?  Isu ekonomi juga mempertanyakan seberapa jauh pemerintah akan ikut 
campur dalam modal atau usaha rakyat?  Apakah platform ekonomi mereka pro-kelas 
menengah?  Isu kedua yang penting bagi perempuan menurut hasil polling adalah 
isu keamanan (perang Irak).  Isu ini sangat dekat di hati ibu-ibu perempuan AS 
karena anak-anak mereka dalam keadaan bahaya di Irak dan Afghanistan,
 hidup anak-anak mereka bisa terengut setiap saat.  Jadi, pertanyaan mereka 
adalah apa yang telah dilakukan pemerintah untuk melindungi armada tentara 
mereka?  Apakah pemimpin komando (dalam hal ini presiden) orang yang 
berpengalaman dan dapat dipercaya?  Kapan perang berakhir?  Lalu, isu ketiga 
adalah soal isu-isu sosial seperti aborsi dan hak-hak kaum minoritas termasuk 
gay/lesbian.  Isu ketiga ini penting buat perempuan AS karena mayoritas 
perempuan AS menghendaki pro-choice, yang merupakan perjuangan panjang dari 
Undang-Undang Roe VS Wade.  Pro-Choice adalah komitmen negara untuk tidak 
melakukan intrusi dalam keputusan-keputusan yang sangat pribadi, membiarkan 
perempuan memutuskan hidupnya sendiri.  Bukan agama yang memutuskan kehidupan 
mereka (karena sikap pro-life adalah keputusan berdasarkan agama).  Karena 
Amerika bukan negara agama, maka, tidak bisa orang dipaksa untuk memutuskan 
berdasarkan agama atau masyarakat tidak diberikan
 pilihan-pilihan dalam hidupnya.

Tentunya tidak semua negara bagian AS mengikuti kebijakan yang sama.  Karena 
adanya otonomi daerah maka ada daerah-daerah tertentu yang konservatif yang 
melarang aborsi.  Tapi pada dasarnya, semua isu sangat penting buat perempuan 
karena menyangkut diri mereka sebagai perempuan dan kehidupan anak-anak mereka 
juga keluarga mereka.  Itu sebabnya ada perkataan: the personal is political, 
artinya kebijakan publik yang diterapkan berpengaruh pada keluarga/kehidupan 
pribadi.

Fenomena Sarah Palin menjadi menarik buat perdebatan para feminis.  Karena di 
satu sisi para feminis menyukai sosok Palin, seorang gubernur yang sukses dan 
efektif dalam 

RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Kasus Surat Pembaca Dilimpahkan ke Kejaksaan

2008-09-09 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]
Waduh. Itu namanya HUKUM KENTUT BERUT. Yg namanya HGB itu ya di atas tanah 
negara. Itu yg dipahami umum termasuk orang hukum spt saya. HGB di atas HPL itu 
rancu, tdk sesuai UUPA. Wajar jika konsumen terjebak jika tak ada penjelasan 
bahwa itu HGB di atas HPL. Menurut UU 8 th 1999 pelaku usaha wajib memberi info 
yg jelas ttg produknya. Yg memprihatinkan itu hakim yg nangani perkara itu. 
Surat pembaca di media itu fenomena biasa yg bisa dibalas dg surat pembaca. 
Apalagi kalau nyata. Memang itulah para hakim kita. Baru2 ini Ketua Muda Bidang 
Pengawasan MA, Djoko Sarwoko bilang, 90 persen hakim indonesia korup. Ya codong 
ke pemilik uang lebih banyak...  

Agus Hamonangan wrote:
 http://kompas. com/read/ xml/2008/ 09/10/00224664/ kasus.surat. 
 pembaca.dilimpah kan.ke.kejaksaan .. 
 JAKARTA, RABU - Perkara pidana terkait surat pembaca atas nama Khoe 
 Seng Seng alias Aseng, Selasa (9/9) dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi 
 DKI Jakarta. Aseng dijadikan tersangka atas tuduhan penghinaan, 
 fitnah, dan perbuatan tidak menyenangkan setelah dia mengeluhkan 
 melalui surat pembaca Kompas dan Suara Pembaruan soal nasibnya sebagai 
 konsumen kios di ITC Mangga Dua. 
 Pengacara Aseng dari LBH Pers, Endar Sumarsono mengatakan, pihak 
 kejaksaan tidak menahan Aseng. Namun, pihak pengacara harus menjamin 
 Aseng tidak melarikan diri. 
 Kasus tersebut berawal ketika Aseng mengirim surat pembaca dan dimuat 
 di Kompas 4 Oktober 2006, yang memprotes pengembang dari ITC Mangga 
 Dua yakni PT Duta Pertiwi, karena dianggap menyembunyikan informasi 
 soal status kepemilikan kios. 
 Dalam surat itu, Aseng sebagai konsumen menceritakan ketika membeli 
 kiosnya di tahun 1992 mengira status kepemilikannya adalah Hak Guna 
 Bangunan murni. Namun, ternyata ketika hendak memperpanjang sertifikat 
 HGB menjelang berakhir 17 Juli 2008, Aseng baru mengetahui bahwa 
 statusnya adalah HBG di atas tanah hak pengelolaan lahan (HPL) milik 
 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 
 Surat itu kemudian ditanggapi oleh pihak PT Duta Pertiwi bahwa 
 berdasarkan perjanjian dalam proses pembelian kios disebutkan, status 
 kepemilikan atas kios itu adalah berupa sertifikat hak milik atas 
 satuan rumah susun (strata title). Sertifikat dimaksud hak atas tanah 
 bersamanya adalah HGB di atas HPL. 
 Namun, dalam berbagai dokumen, akta jual beli, sertifikat, dan IMB 
 hanya disebutkan status adalah HGB saja, dalam kolom petunjuk tidak 
 disebutkan di atas HPL. Jadi konsumen patut menduga itu adalah HGB 
 murni, kata Endar. 
 Sebelumnya, Aseng juga telah digugat perdata oleh pengembang di 
 Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Hasil putusan dari majelis hakim yang 
 diketuai Nelson Samosir menghukum Aseng ganti rugi Rp 1 miliar. Pihak 
 pengembang sebelumnya menuntut ganti rugi sebesar Rp 17 miliar. 
 Aseng mengatakan, sebelum digugat, pihak Aseng telah lebih dulu 
 menggugat pihak pengembang pada 6 Juni 2007. Namun, oleh majelis hakim 
 yang juga diketuai Nelson Samosir gugatan itu tidak dapat diterima.  
 Berangkat dari pengalaman ini, konsumen seperti terintimidasi. Jadi 
 sebaiknya tidak perlu ada lagi kolom surat pembaca di media massa, 
 kata Aseng. 
 SF 
 Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network 
  



  
___
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Kasus Surat Pembaca Dilimpahkan ke Kejaksaan

2008-09-09 Terurut Topik iwan piliang
Salam,

Kian hari hiduip di negeri  ini kian macam di belantara rimba. Siapa yang kuat 
dia bisa menang.  Kemarin keputusan pengadilan perdata PT AAG dimenangkan 
pengadilan Jakarta Pusat terhadap Tempo.

Lagi, tulisan di bawah ini, ihwal media, yang jika ditelaah, ranah hukum sudah 
berjalan jauh.

Menjadi pertanyaan, kini, misalnya, indikasi menjajah dilakukan pengembang 
terhadap penguasaan pengurus (asosiasi) rumah susun, siapa media yang berani 
menulis? Di ranah ini bukan saja bentuk-bentuk perjanjian jual beli dimainkan, 
tetapi tukang pukul macam memenjara keadaan di rapat-rapat rumah susun, 
apartment. Siapa lagi yang bisa menuliskannya?

Kasus di bawah ini, telah membuat mencuatnya yang kuat kian berkuasa di segala 
lini. Memang tepat, buat apa guna surat pembaca di media?

Sayangsekali  orang media tidak pernah solid berpihak kepada warga.

wassalam,
iwan piliang

Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: 
http://kompas.com/read/xml/2008/09/10/00224664/kasus.surat.pembaca.dilimpahkan.ke.kejaksaan..
 
 JAKARTA, RABU - Perkara pidana terkait surat pembaca atas nama Khoe
 Seng Seng alias Aseng, Selasa (9/9) dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi
 DKI Jakarta. Aseng dijadikan tersangka atas tuduhan penghinaan,
 fitnah, dan perbuatan tidak menyenangkan setelah dia mengeluhkan
 melalui surat pembaca Kompas dan Suara Pembaruan soal nasibnya sebagai
 konsumen kios di ITC Mangga Dua.
 
 Pengacara Aseng dari LBH Pers, Endar Sumarsono mengatakan, pihak
 kejaksaan tidak menahan Aseng. Namun, pihak pengacara harus menjamin
 Aseng tidak melarikan diri.
 
 Kasus tersebut berawal ketika Aseng mengirim surat pembaca dan dimuat
 di Kompas 4 Oktober 2006, yang memprotes pengembang dari ITC Mangga
 Dua yakni PT Duta Pertiwi, karena dianggap menyembunyikan informasi
 soal status kepemilikan kios.
 
 Dalam surat itu, Aseng sebagai konsumen menceritakan ketika membeli
 kiosnya di tahun 1992 mengira status kepemilikannya adalah Hak Guna
 Bangunan murni. Namun, ternyata ketika hendak memperpanjang sertifikat
 HGB menjelang berakhir 17 Juli 2008, Aseng baru mengetahui bahwa
 statusnya adalah HBG di atas tanah hak pengelolaan lahan (HPL) milik
 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
 
 Surat itu kemudian ditanggapi oleh pihak PT Duta Pertiwi bahwa
 berdasarkan perjanjian dalam proses pembelian kios disebutkan, status
 kepemilikan atas kios itu adalah berupa sertifikat hak milik atas
 satuan rumah susun (strata title). Sertifikat dimaksud hak atas tanah
 bersamanya adalah HGB di atas HPL.
 
 Namun, dalam berbagai dokumen, akta jual beli, sertifikat, dan IMB
 hanya disebutkan status adalah HGB saja, dalam kolom petunjuk tidak
 disebutkan di atas HPL. Jadi konsumen patut menduga itu adalah HGB
 murni, kata Endar.
 
 Sebelumnya, Aseng juga telah digugat perdata oleh pengembang di
 Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Hasil putusan dari majelis hakim yang
 diketuai Nelson Samosir menghukum Aseng ganti rugi Rp 1 miliar. Pihak
 pengembang sebelumnya menuntut ganti rugi sebesar Rp 17 miliar.
 
 Aseng mengatakan, sebelum digugat, pihak Aseng telah lebih dulu
 menggugat pihak pengembang pada 6 Juni 2007. Namun, oleh majelis hakim
 yang juga diketuai Nelson Samosir gugatan itu tidak dapat diterima.  
 
 Berangkat dari pengalaman ini, konsumen seperti terintimidasi. Jadi
 sebaiknya tidak perlu ada lagi kolom surat pembaca di media massa,
 kata Aseng.
 
 SF
 
 Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network 
 
 
 
   

   

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Tim Riset Cikeas

2008-09-09 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Mulyanto
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/09/10/00445352/tim.riset.cikeas



Kasus blue energy, energi alternatif berbasis air, sempat menghebohkan 
kita beberapa waktu lalu. Kini, kita dihebohkan kontroversi padi Super 
Toy HL-2.

Blue Energy dikembangkan Joko Suprapto, yang difasilitasi Heru Lelono, 
Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Adapun padi Super Toy 
HL-2, benih unggul yang didaku dapat panen tiga kali tanpa menebar 
benih dengan produktivitas lebih dari 20 ton per hektar. Padi yang 
dikembangkan Tuyung Supriyadi bersama Heru Lelono, yang pada panen 
perdana dihadiri Yudhoyono dan para menteri itu, kini menuai kritik.

Ratusan petani Desa Grabag, Purworejo, pada panen kedua di areal sawah 
seluas 96,2 ha mengamuk karena padi Super Toy HL-2 itu kopong (Kompas, 
7/9/ 2008). Wakil Presiden Jusuf Kalla berkomentar, pengusaha yang 
terlibat harus bertanggung jawab. Bahkan, Wakil Ketua Umum Partai 
Demokrat Ahmad Mubarok meminta Heru Lelono mundur sebagai anggota Staf 
Khusus Presiden.

Sebenarnya, pro-kontra atas suatu temuan ilmiah atau teknologi adalah 
hal lumrah. Tradisi ilmu pengetahuan dan teknologi kita memiliki 
aturan main, bagaimana suatu ide kreatif inovatif muncul, masuk wacana 
ilmiah, lalu bergerak dalam skala pilot untuk uji coba tekno-ekonomi, 
sampai diproduksi massal sebagai barang ekonomi yang memiliki nilai 
tambah dan daya saing. Namun, dalam kasus padi Super Toy HL-2, blue 
energy, juga Nutrisi Saputra—semua terkait produk tim Riset Cikeas dan 
Heru Lelono—ini agak unik.

Keterlibatan Istana

Ada beberapa faktor yang membuat isu ini berdaya tarik politis. 
Pertama, kesan adanya keterlibatan Istana. Dalam kasus Super Toy HL-2, 
selain pengembangannya difasilitasi Heru Lelono, panen perdana padi 
ini diekspos dan dihadiri Presiden serta para menteri. Dalam kasus 
blue energy, Heru Lelono memperkenalkan penemu awal kepada Presiden. 
Ketua tim pengembang adalah Staf Khusus Presiden. Menurut rencana, 
lokasi pabrik blue energy ada di dekat Cikeas, kediaman pribadi 
Presiden, di atas lahan seluas 10 hektar di bawah kontrol Tim Riset 
Cikeas dengan nama Center for Food, Energy, and Water Studies (CFEWS).

Istana terkesan mendukung dan memfasilitasi kemunculan konsep ini 
kepada publik dalam International Conference on Climate Change di Bali 
lalu, maupun pertemuan dengan pakar energi, yang akhirnya urung.

Kasus Nutrisi Saputra juga serupa. Penemu dapat berpresentasi di 
Sidang Kabinet sehingga terkesan Istana memberi restu. Akibatnya, 
Nutrisi Saputra cepat beredar di masyarakat.

Kedua, pemberitaan yang bombastis, harapan yang menggunung, sementara 
prosedur pengujian teknis-ilmiah belum sempurna dijalani. Simak 
pemberitaan tentang padi Super Toy HL-2, blue energy, dan Nutrisi 
Saputra. Apalagi, akhir bidikan produk adalah masyarakat. Bagaimana 
tidak heboh jika ada pupuk yang dapat menyuburkan tanaman dan 
meningkatkan produktivitas secara menakjubkan. Itulah yang 
dipromosikan dengan Nutrisi Saputra.

Begitu pula benih unggul Super Toy HL-2. Benih ini dipromosikan dapat 
panen tiga kali tanpa menebar benih lagi dengan produktivitas lebih 
dari 20 ton/ha. Padahal, di Jawa, rata-rata produktivitas padi 5-6 
ton/ha.

Adapun temuan blue energy muncul di tengah harga BBM dunia yang 
meroket, dengan bahan dasar air yang di sini amat berlimpah. Isu-isu 
ini menjadi spektakuler, sensasional, dan mengundang histeria publik.

Padahal, pengujian produk, termasuk scale-up ekonominya masih 
berproses dan perlu waktu. Kita belum mendengar Super Toy HL-2 secara 
intensif diuji untuk mendapat sertifikat pelepasan varietas, apalagi 
didaftar untuk perlindungan varietas tanaman. Juga dengan blue energy 
apakah sudah diuji di UPT LTMP-BPPT Puspiptek Serpong secara 
sistematis dan akurat? Nutrisi Saputra saat diuji Balitbang Departemen 
Pertanian, ternyata tidak ditemui keunggulan apa pun. Bahkan, dalam 
jangka panjang pupuk kontroversial ini dapat mengeraskan dan merusak 
tanah. Bisa dibayangkan bagaimana kecewa dan menderitanya petani jika 
harus tertipu oleh kepalsuan teknologi ini.

Sebaiknya Tim Riset Cikeas tidak perlu banyak publikasi. Lakukan riset 
intensif dengan melibatkan lembaga riset pemerintah agar lebih 
meyakinkan. Tidak perlu terburu-buru melibatkan Yudhoyono atau 
membawanya ke Sidang Kabinet. Jika secara ilmiah-teknis sudah 
terbukti, dilakukan promosi dan aksi ekonomi. Dengan pola yang ada, 
wajar jika muncul kontroversi, menjadi sasaran tembak politisi, dan 
tuduhan bisnis KKN. Apalagi ada Ciputra di balik Nutrisi Saputra atau 
PT Sarana Harapan Indogrup dibalik blue energy dan padi Super Toy HL-
2.

Pelanggaran

Faktor ketiga, pelanggaran. Ini yang disesalkan karena mencoreng 
Yudhoyono. Kasus Nutrisi Saputra, misalnya, pupuk ini telah menyebar 
di Lampung, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan lainnya. Padahal, produk 
itu belum mendapat izin dari lembaga berwenang. Untung pemerintah 
cepat bertindak sehingga dapat ditarik dari peredaran. Padahal, 
beberapa 

  1   2   >