Re: [Forum Pembaca KOMPAS] hapus fraksi
Boleh, asal KPK atau lembaga lainnya membantu rakyat memastikan mereka harus berangkat dengan gaji sendiri. Baju seragam mereka (jas lengkap) juga masih dibiayai rakyatkah? salam, ajeg --- Suhaimi [EMAIL PROTECTED] wrote: Hua ha ha anda telah memberikan masukan neh buat para caleg 2009 (terpilih) tuk alasan study banding ke luar negeri dalam proses penyusunan or review tatib dpr nya nanti coy ! Salam hangat, Suhaimi
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kau Bikin Si Burhan Gubernur, Sekarang Mati Kau!
Karena para penyelenggara negara kita itu umumnya adalah para preman, maka saya sangat setuju kalau bahasa yang dipakai juga adalah bahasa preman. Saya rasa terhadap para preman tak ada gunanya memakai bahasa yang santun sebagaimana yang sering digunakan oleh Presiden SBY itu. Bahasa- bahasa seperti itu tak masuk ke telinga dan hati para preman itu. Terlepas dari apakah mereka juga termasuk dalam golongan preman atau bukan, tapi saya senang dengan gaya bahasa yang digunakan oleh Anwar Nasution, Sjamsir Siregar, Gus Dur, Yusuf Kalla (kadang-kadang) dan beberapa pejabat kita lainnya. Kalau saya seorang pejabat negara--apalagi kalau diri saya memang bersih--saya pun akan memilih untuk memakai gaya bahasa preman. (Untuk apa memakai gaya bahasa yang santun untuk para menteri, jaksa agung muda, hakim agung atau anggota DPR yang punya mentalitas perampok dan pencuri itu? Hal itu hanya membuang-buang energi saja). Kalau saya adalah presiden SBY--misalnya--maka kepada Herlu Lelono saya akan berkata, Pantatlah sama kau. Kerja kau hanya bikin malu aku saja Atau kepada Paskah Suzetta atau M.S. Kaban saya akan berkata, Awas kau, ya? Kalau sampai aku tahu bahwa kau ikut memakan uang itu, kupotong titit kau...! Mula Harahap :-)
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Happy Birthday Mr President!
Seperti biasa presiden kita memang jago memainkan momentum Jadi apapun dipakai untuk sekedar menaikan rangking sebuah polling Jangan-jangan Pak Presiden kerjanya tiap sore nanyain bung andi, naik atau turun...? Kalau Bung Andi mukanya kecut dan ditekuk maka berarti turun Kalau ketawa lebar sambil terbahak-bahak berarti tandanya naik Momen apapun selalu dibuat berkesan dan jangan lupa dipublikasikan itu penting !!! Apalagi menjelang pemilu kalau perlu dibuat mengharu biru dan penuh dengan kesedihan, Pakai nangis - nangisan segala saat diwawancara nggak pak...? sampai tanya begitu bung andi Boleh saja tapi yang ahli menampilkan wajah memelas, jangan seperti Bung Heru...apes aku timpal pak presiden Yach begitulah sedikit bocoran diskusi pak presiden menjelang acara pentingnya, sehingga kalau perlu dibuatin sinetron rapat kabinet sampai malam biar kelihatan lupa sama ultah Tapi memang kadang luar biasa juga ini presiden sehingga semua dikerahkan untuk kejar populer Nggak kurang urusan punya cucu juga diatur, pakai paksa lahirin anak dihari keramat...wetonnya apa ya..? Tapi nggak kurang tetap saja tidak cukup untuk membuat rangking terus terangkat mejelang pemilu. Maka kembali banyak angkat pengamat yang populer untuk sekedar menambah daftar pembantu president. Regards, KangNoer [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Usai Sidang, Muchdi Bentak Istri Munir
Persis seperti Sawung bilang bahwa Munir adalah icon. Bahwa mereka2 yang disebut oleh Andri masih menjadi fokus perjuangan. Hanya kenapa Munir terkesan lebih mencuat, karena pers juga yang lebih mengutamakan berita Munir. Kenapa? Karena kembali ke jawaban Sawung bahwa Munir adalah icon. Kalau aku juga bisa nambahin, apabila ada kejelasan proses Munir maka harapannya adalah seperti efek domino, mengakibatkan kasus-kasus lain juga terungkap. � Rima --- On Tue, 9/9/08, sawung [EMAIL PROTECTED] wrote: From: sawung [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Usai Sidang, Muchdi Bentak Istri Munir To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, September 9, 2008, 11:47 AM Mereka yang membela dan memperjugankan kasus munir samapi hari ini masih memperjuangkan kasus trisakti, marsinah, semanggi etc. Kalau ada lihat kasus-kasus tersebut ya yang memebla termasuk yang memperjuangkan kasus munir. Hari minggu kemarin ketika memperingati kematian munir bukan munir yang di usung dalam orasi-orasinya tapi para korban kekerasan. Munir adalah ikon dari perlawan, membunuh munir berarti sebuah simbol pembunuhan terhadap mereaka yang memperjuangkan korban. Inilah alasan banyak yang membela munir. Saya pribadi mengetahui ada beberapa aktivis yang tiarap semenjak munir dibunuh karena pembunuhan munir adalah peringatan buat mereka. regards
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis sempit ala caleg par
'Cuma teori' yang ditulis Roni, kelihatannya dengan intonasi 'ah teori'.. gitu ndra.. Saya sepakat bahwa penyampaian info mana parpol yang benar dan mana parpol yang korup memang perlu dilakukan.. Namun sampai sejauh ini parpol masih diperlukan.. yakni parpol yang benar membela kepentingan rakyat.. Mulai sekarang, parpol/politisi korup busuk memang perlu dikurangi/dihilangkan dari panggung politik Republik Indonesia.. gw jadi capek nih musti nulis lengkap.. soalnya kalo RI doank, nanti bisa ada yang ngaku.. :-p CMIIW.. -- Wassalam, Irwan.K -Original Message- From: roni febrianto [EMAIL PROTECTED]roni_febrianto%40yahoo.com Date: Sun, 7 Sep 2008 21:08:57 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis sempit ala caleg par Ass WRB, Cuma teori yang bilang kalo Partai Politik mengutamakan kesatuan dan persatuan bangsa ,prakteknya partai besar cenderung Korup dan cuma mengutamakan kepentingan elit partai demi melanggengkan kekuasaan. Buat yang ada di Partai dan berani merombak segeralah lakukan ,aku yang masih anti Partai akan cuma bisa berteriak dan jadi penonton sambil bersyukur kalo akhirnya partai yang Korup biasa hancur dari pada terus menghabiskan uang rakyat . Wassalam Rukun dan Bersatulah kaum Buruh agar Serikat Kuat dan Buruh Sejahera Roni Febrianto PP SPEE FSPMI Bid Infokom Jl Raya Pondok Gede no 11 Kp Dukuh ,Jakarta Timur. PUK SPEE FSPMI PT PSECI ( Ketua ) Kawasan Industri MM 2100 Blok O-1 Cikarang Barat Bekasi ,Jawa Barat. Telp 062218981238. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Anjing Hitam yang “Mengusik Kehidupan Pet ani”
Anjing Hitam yang “Mengusik Kehidupan Petani” Oleh Delima Silalahi Dimuat di Majalah Prakarsa KSPPM No. 61/Mater-April/XXV/2008 ANJING HITAM dalam tulisan ini bukanlah seekor anjing galak berwarna hitam. Juga bukan bahan mentah bagi kedai jagal biang di dekat sopo KSPPM di Girsang. Anjing Hitam adalah nama salah satu cadangan mineral yang akan ditambang oleh PT Dairi Prima Minerals (DPM) di Sopokomil, Kecamatan Silima Pungga-Pungga di Kabupaten Dairi. Selain Anjing Hitam, cadangan lain berada di Lae Jehe dan di sekitar base camp. Dalam kontrak karya PT DPM No.99PK0071 yang ditandatangani tahun 1998 yang lalu, jumlah cadangan di ketiga lokasi ini mencapai 16, 4 juta ton dengan komposisi 13,2% seng (Zn) dan 7,7 % timah hitam (Pb). Setelah sepuluh tahun melakukan eksplorasi, PT DPM telah memasuki tahap konstruksi perumahan karyawan dan infra struktur. Sedangkan eksploitasi dan pembangunan pabrik belum dapat dilakukan karena izin pinjam pakai hutan lindung Batu Ardan Register 66 belum dikeluarkan pemerintah. Tanah, dari alat produksi, jadi komoditi. Walaupun belum beroperasi, proyek yang berlokasi di Kecamatan Parongil, Kabupaten Dairi tersebut sudah menunjukkan gambaran buruk bagi lingkungan dan masyarakat. Kehidupan masyarakat yang dulu tenang, mulai dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit yang menggiurkan. Tanah yang dulu menjadi sumber pendapatan mayoritas masyarakat sudah mulai berpindah tangan. Memiliki uang yang banyak tanpa keringat dan kerja keras membuat masyarakat merasa beruntung jika tanah mereka terkena proyek. Tanah bukan lagi alat produksi, bahkan bukan lagi alat perekat sosial, tetapi sudah berubah menjadi barang dagangan alias komoditi. Berita selengkapnya di www.jatam.org = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Penemu Padi Supertoy Menghilang
Pak Nur, Waduh, mosok pemimpin kita tidak lebih cerdas dari keledai? Bahwa mereka kurang cerdas sehingga sering terperosok pada lubang yang sama, ya memang begitulah adanya. Tetapi soal lebih bodoh dari keledai Keledai kan gak bisa duduk manis di kursi kekuasaan sambil tertawa - tawa? Jadi ukuran kecerdasannya bukan keledai kali ya he he he he he he Nur Rochman [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini negara memang aneh bin ajaib Seperti biasa setelah ada penemuan ajaib Bensin dari air yang disebut blue energi Tanam padi yang panen empat kali sekali tanam Boleh-boleh saja itu ilmiah dan merupakan penemuan anak bangsa Tapi sayang ini penemuan nggak lebih dipakai buat kampanye politik Apalagi memang dasar presiden ini negara selalu haus akan kamera Sangat heboh dan selalu puas begitu disorot kamera wartawan Tetapi sayang setiap hal yang dipolitisasi selalu berujung penipuan Karena semuanya buru-buru menangguk untung dari populeritas Sehingga yang tampak setelah itu hanya saling menyalahkan Presiden apes yang cape para pendukungnya harus cari dalih belain lagi Tapi dasar para pemimpin nggak lebih dari keledai Berulang kali jatuh masih aja lewat lubang yang sama Sehingga rakyat terus dikasih tontonan sinetron Para pemimpinnya yang saling berolok-olok saja Sial lagi sang penemu yang sangat pintar ini Nggak kurang DR juga bisa gampang kena kibul Begitu terkuak maka selalu berakhir menghilang Kaya' aktifis diperpal dulu untuk atur alibi penyelamatan Regards, KangNoer [Non-text portions of this message have been removed]
Bls: [Forum Pembaca KOMPAS] Usai Sidang, Muchdi Bentak Istri Munir
Munir saja yang banyak di kenal orang di seluruh Indonesia dibunuh... apalagi anda bung Andri. Jadi dengan memperjuangkan Munir, anda sendiri juga sedang diperjuangkan agar tidak dibunuh. Salam, - Pesan Asli Dari: andri subandrio [EMAIL PROTECTED] Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Terkirim: Selasa, 9 September, 2008 11:18:31 Topik: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Usai Sidang, Muchdi Bentak Istri Munir Saya heran mengenai kasus Munir ini telah menyita banyak hal dari bangsa ini, apakah Munir lebih berharga dari Marsinah yang nota bene meninggal karena dibunuh juga, namun tidak ada satupun yang memperjuangkan dan juga menggugat siapa pembunuhnya, dan juga para Mahasiswa korban peristiwa Semanggi, Mahasiswa Unas korban kekerasan Polisi, kasian orang-orang yang diperalat oleh Kontras untuk bercapek-capek menggugat kematian Munir dengan berbagai cara. Apakah Munir itu lebih hebat dan lebih berharga dari semua korban lain yang ada? Ini terlepas dari pro dan kontra tentang kematian Munir, saya sendiri tidak ada kepentingan dibalik semua ini, namun ingin berpikir logis saja.
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: KPI Peringatkan Tayangan Kebanci-bancian
iya deh, anda bener. seneng kalau saya katakan begitu? xixixixxix... repot diskusi dg org yg pemahaman bahasanya kacau balau begitu. 1. begitu juga dg org yg suka korupsi maka itu tidak harus mengacu ke saya. tetepi ke org yg suka korupsi. 2. kalau contoh itu tidak juga bisa anda mengerti ya saya maklum kenapa otak anda tumpul ketika KPI memberikan alasan ttg sinetron. ternyata.. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, manneke budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: O, jadi situ korupsi toh? Waduh, maaf, maaf. Kalo gitu, lahan Anda trak akan saya ganggu. Silakan lanjutkan, hehehe. Kembali ke contoh: pertanyaan awal: kenapa reality show dilarang menampilkan akting kebanci-bancian sementara sinetron yang melakukan hal serupa tidak dilarang? Ngerti enggak pertanyaannya? Mestinya sih Anda ngerti ya, wong periset internasional kok. Tapi, contoh yang diberikan untuk mendukung alasan kenapa sinetron tak dilarang adalah meleset total tal tal tal. Dalam Dari Yoga ke Olga, jelas pemeran utamanya berperan kebanci-bancian. Lho, kok kaga dilarang kaya reality show? Jelas nggak, Om? Lalu contohmu ini fungsinya apa? Malah mengukuhkan kekacauan pikiran KPI toh? Bukan memperjelas perbedaan antara reality show dan sinetron. Ayo, belajar riset lagi yang rajin, biar pemikirannya makin tajam. manneke
Re:Bls: [Forum Pembaca KOMPAS] Pemukulan TKI, Pemerintah Harus Minta Ma
Ass WRB, Aparat memang sudah jadi keparat yang tidak tahu malu pukul perempuan dan tidak sadar mereka di upah dari pajak devisa rakyat termasuk buruh migran . Kalo ada Aden ( Anggota DPRD ) yang punya statement tidak bela rakyat ngak aneh kalo memang saat ini banyak Aden yang sudah terbeli karena kalo sudah nikmat jadi aden lupa konstituen /rakyat . Saatnya Shaum berbuat baik sesama manusia bukan menganiaya apalagi pada kaum yang lemah seperti buruh migran wanita. Wassalam Rukun dan Bersatulah kaum Buruh agar Serikat Kuat dan Buruh Sejahera Roni Febrianto PP SPEE FSPMI Bid Infokom Jl Raya Pondok Gede no 11 Kp Dukuh ,Jakarta Timur. PUK SPEE FSPMI PT PSECI ( Ketua ) Kawasan Industri MM 2100 Blok O-1 Cikarang Barat Bekasi ,Jawa Barat. Telp 062218981238. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Re:KPU: Mencoblos Dianggap Tidak Sah
Membaca berita di bawah ini, saya jadi berfikir bagaimana saya dan ratusan ribu kawan saya yang buta bisa ikut mencoblos ya? Saya membayangkan bahwa jawaban/solusi yang akan diberikan KPU adalah dengan menyediakan pendamping atau mempersilahkan untuk membawa pendamping untuk membantu emberikan tanda pada suara yang dipilih. Tapi bukannya ini sudah mengurangi atau bahkan menghilangkan azas LUBER? Atau lebih baik kami GOLPUT saja? Hahaha, kalau saya memang sudah 2 pemilu ini golput. Bukan gak bisa mmilih, tapi memang tak ada satupun yang puna perspektif terhadap pemenuhan hak difabel! Salam non partisan, http://kompas.com/read/xml/2008/09/08/21172422/kpu.mencoblos.dianggap.tidak.sah JAKARTA, SENIN-Ketua Komisi Pemilihan Umum Abdul Hafiz Anshary mengatakan hasil rapat pleno KPU menyetujui penandaan pada surat suara dengan mencoblos dan memberikan tanda titik (.) dianggap tidak sah. Kalau memberikan tanda titik tidak bisa. Mencoblos juga, kata Ketua KPU, di sela-sela acara rapat pimpinan antara KPU dengan KPU Provinsi, di Jakarta, Senin (8/9). Namun, KPU masih perlu meminta pertimbangan dari pemerintah dan DPR tentang tanda yang sah untuk digunakan. Ini masih di tingkat pleno. Nanti akan didiskusikan dengan DPR, katanya. Hafiz menjelaskan, KPU sedang membahas tanda untuk menandai surat suara. Tanda lain yang dapat digunakan antara lain tanda bintang (*). Namun KPU, katanya tetap menyosialisasikan penandaan surat suara dengan tanda contreng (V). Contreng tetap disosialisasikan. Tetapi kita mengantisipasi kalau ada yang tidak mengerti bisa menggunakan tanda lain, katanya. Ia menjelaskan KPU masih terus melakukan pembahasan seputar alat penanda. Menurut Hafiz diwacanakan penandaan dengan menggunakan bolpoin atau pena penanda (stabilo). Ditanya tentang kemungkinan ada kecerobohan dalam mencontreng, misalnya tanda yang dibubuhkan mengenai nama calon legislatif lainnya, maka penentuan calon yang dipilih yakni dilihat dari pangkal tanda berada. Kita ambil dari pangkal tanda kalau ditemukan tanda melebar sampai ke sebelahnya. Kita belum mengatur lebih detail kalau ada 'error' dalam penandaan, katanya. Sementara itu, KPU masih terus membahas tentang desain surat suara dengan DPR dan pemerintah. Dijadwalkan KPU akan melangsungkan simulasi penandaan surat suara di tiga provinsi yaitu Aceh, Jawa Timur, dan Papua dengan menggunakan tiga desain surat suara yang berbeda-beda. ROY Sumber : Antara [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] TKW Dihajar di Depan Menteri
Halo Bung Deddy, Pak menteri ini tidak hanya tega membiarkan rakyat kecil disiksa, tetapi justru senang. Buktinya menyanyi lagu Kapan Kowe Bali dan Cucak Rowo di depan jeritan TKW yang digebuki. Teganya... teganya... teganya... teganya... tegnnyaaa salam nano biak papua --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Deddy Mansyur [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak KK, tolong ditegur ini menteri yang begitu tega membiarkan rakyat kecil disiksa. Ya Allah, bukakanlah otak yang waras terhadap menteri ini. salam, sensei deddy mansyur university of houston www.uh.edu/shotokan
[Forum Pembaca KOMPAS] Kau Bikin Si Burhan Gubernur, Sekarang Mati Kau!
Pembuktian benar salahnya penggelontoran dana YPPI ke penegak hukum dan anggota DPR oleh para mantan pimpinan BI yg lagi jalan di pengadilan Tipikor makin hari makin jelas. Lebih seru lagi denger pengakuannya Antoni Zedra yg punya rekaman obrolannya sama Opung Anwar. Di rekaman itu secara ga' langsung tersirat motif si Opung. Repot juga nih kalo para pimpinan kita seperti itu. Jabatan, kedudukan dan mungkin harta terbukti masih jadi incaran orang-orang yg selama ini patut dicontoh, paling tidak untuk saya pribadi.. Soal kebenaran rekaman itu, kecil kemungkinan si Antoni Zedra bohong. Bisa-bisa dia dianggap melakukan kebohongan publik. Dan resikonya makin nungkik aja tuh Antoni. Soal itu, banyak juga media yg nulis. Lihat aja di perempatan jalan waktu lampu merah. Tapi Kompas kok sepertinya ga' ya. Sebagai pembaca setia Kompas, jujur, saya suka ikutin berita itu. Ke mana dirimu wahai Kompas idola ku ?? [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Kompas tentang Lasem: Batik, Sarang Burung, Klenteng, Filatelis, Vihara, Terasi, Kuliner dll
Salut atas liputan Kompas tentang Batik Lasem (Kompas, 9/9/08, hlm 14). Asal tahu saja batik Lasem yang eksotis, exelence dan classy berada dalam bahaya penerusan pewarisan, maklum banyak kaum muda Lasem yang lari ke luar kota menjadi kaum urban dan tercerabut dari budaya lokalnya. Paling tidak saya alami sendiri dan sebagian besar teman2 yang dulu sekolah di SD Wijayakusuma. Syukurlah ada kampung Batik di Gedong Mulyo gang VII. Selain batik, masih ada banyak hal baik dan khas Lasem misalnya, budidaya Sarang Burung yang saya kira menjadi salah satu penopang ekonomi di Lasem. Gedung atau rumah kaum Tiong Hwa yang tinggi dan sepi adalah sarang burung. Istimewanya, para pemilik senantiasa tampil sederhana meskipun hasil Sarang Burung luar biasa mahalnya. Lasem, kota kecil itu memiliki 3 klenteng di kota dan 1 vihara di perbukitan Kajar. Hebatnya klenteng dan vihara itu tidak eksklusif, namun terbuka dan merakyat bagi sekitarnya. Bergandengan dengan banyak pondok pesantren yang juga banyak ada di Lasem. Bahkan salah di vihara tersebut, banthe yang dimakamkan di situ dan memiliki kesaktian justru orang Madura asli. Selama hampir 15 tahun menghabiskan masa kecil di kota Lasem saya tidak pernah mendengar konflik etnis atau SARA di kota panas berpantai itu. Tak ketinggalan ialah wisata kuliner, makanan khas lontong tuyuhan (pernah diliput Kompas juga), terasi dan aneka camilan di tepi laut bonang. Ada juga sosok filatelis yang terkenal mengumpulkan aneka perangko, souvenir sheet, bandrol rokok, karcis2..namanya Susantio di Jalan Raya 15 Lasem. Beliiau ini bahkan dikenal sebagai filatelis rendah hati kelas dunia. Semoga membuka mata... [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Heru Lelono, Man Behind Blue Energy and Supertoy
He he he he he kapan SBY terlihat pintar? Kalau saya amati selama masa pemerintahannya, SBY tidaklah secerdas yang diharapkan oleh masyarakat luas, walaupun dia berhasil meraih gelar Doktor menjelang Pemilihan Presiden 2004. SBY lebih dikenal sebagai peragu, terutama dalam mengambil keputusan yang sangat strategis, sehingga hasilnya malah jadi gak karuan. andri subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote: Kasian SBY, orang ini biasanya pintar dan selalu mempelajaari buku dulu sebelum mengambil keputusan, tapi kenapa dua kali dia tidak berkutik terhadap Heru Lelonon, dan menurut saja untuk mengikuti kemauan sang Heru. Apakah Heru ini guru supranaturalnya SBY?
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Usai Sidang, Muchdi Bentak Istri Munir
Waduh, komentar Sdr. Subandrio Andri ini kok aneh ya? Tidak terkesan punya rasa kemanusiaan sama sekali dan juga tidak punya empati atas peristiwa tersebut. Apakah beliau ini termasuk keluarga para jagal yang telah membantai para aktivis? Kalau memang benar, ya pantas saja kalau beliau ini berfikir begitu, karena melupakan peristiwa pembantaian para pejuang HAM melawan kekerasan militer adalah hal yang paling logis bagi keluarganya, supaya hidup keluarga para jagal tersebut bisa tenang di dunia. Entah nanti di akherat. Tapi kalau ternyata bukan dari keluarga para Jagal, ya lebih aneh lagi, ada manusia kok dilahirkan tanpa empati terhadap korban pelanggaran HAM Berat yang dilakukan oleh pihak penguasa di negri ini. Kok bisa ya ada manusia dilahirkan tanpa empati sama sekali? Salam, Adyanto Aditomo sawung [EMAIL PROTECTED] wrote: Mereka yang membela dan memperjugankan kasus munir samapi hari ini masih memperjuangkan kasus trisakti, marsinah, semanggi etc. Kalau ada lihat kasus-kasus tersebut ya yang memebla termasuk yang memperjuangkan kasus munir. Hari minggu kemarin ketika memperingati kematian munir bukan munir yang di usung dalam orasi-orasinya tapi para korban kekerasan. Munir adalah ikon dari perlawan, membunuh munir berarti sebuah simbol pembunuhan terhadap mereaka yang memperjuangkan korban. Inilah alasan banyak yang membela munir. Saya pribadi mengetahui ada beberapa aktivis yang tiarap semenjak munir dibunuh karena pembunuhan munir adalah peringatan buat mereka. regards
[Forum Pembaca KOMPAS] Cermatlah Memantau Daftar Caleg
Cermatlah Memantau Daftar Caleg Oleh Victor Silaen Indonesia pasca-Soeharto sedang mengalami banyak perubahan di pelbagai bidang. Di bidang politik, Indonesia kini semakin demokratis. Terlebih sejak 2004, rakyat kian menikmati hak-hak politiknya melalui pesta demokrasi seperti pileg, pilpres, dan pilkada. Lembaga-lembaga quasi-negara pun kian bertambah, sehingga bukan hanya eksekutif, legislatif, dan yudikatif saja yang berperan. Sementara pers, sejak Soeharto terpinggir, kian menikmati kebebasannya sehingga mampu berperan sebagai pilar keempat demokrasi yang justru mengontrol ketiga lembaga negara sekaligus eksekutif, legialtif, dan yudikatif. Itu berarti secara sistemik, struktural, dan prosedural, politik Indonesia semakin modernis. Namun sayang, sebagian orang (termasuk elit politik) hanya melihat nilai kebebasan di dalam modernisasi politik dan demokratisasi yang bergulir deras itu. Padahal, ada nilai-nilai lain yang juga harus diperhatikan demi berkembangnya demokrasi yang sehat, yakni individualitas, kesetaraan, penghargaan akan kemajemukan, yang semuanya harus diimbangi dengan rasionalitas, moralitas, penegakan supremasi hukum dan hak asasi manusia (HAM). Disebabkan kurangnya keseimbangan nilai-nilai itulah maka demokratisasi yang bergulir deras dewasa ini membuat Indonesia seolah berjalan tanpa arah yang pasti. Apalagi di sisi lain, kini sedang terjadi krisis nasionalisme dan pudarnya penghayatan terhadap dasar negara Pancasila. Sementara pelbagai kasus yang mengancam kebebasan beragama dalam beberapa tahun belakangan juga semakin memperlihatkan bahwa Indonesia adalah negara yang ambigu: bukan negara agama (tapi mengintervensi agama-agama) dan bukan pula negara sekuler. Jika situasi yang dipenuhi ketidakpastian ini dibiarkan terus, maka masa depan Indonesia bagaikan maju dua langkah mundur tiga langkah. Lihatlah kasus-kasus penutupan gereja oleh aparat dan pejabat pemerintah, intervensi terhadap organisasi keagamaaan oleh pejabat pemerintah, dan maraknya peraturan daerah bernuansa agama. Bagaimana kinerja para pemimpin di lembaga legislatif dan eskekutif yang dihasilkan melalui Pileg dan Pilpres 2004 lalu? Tak dapat disangkal, kinerja para legislator begitu mengecewakan. Tak heran jika akhir tahun silam, Transparency International Indonesia (TII) mengumumkan hasil surveinya dalam Indeks Baromoter Korupsi Global 2007, yang menyebutkan parlemen dan partai politik sebagai dua lembaga terkorup di negara ini. Sementara duet SBY-JK dalam banyak hal juga tidak memuaskan. Khususnya SBY, kelemahannya yang paling menonjol adalah ketidaktegasannya dalam menyikapi pelbagai masalah. Padahal, kepemimpinan yang kuat dan berwibawa mestinya ditunjukkan melalui ketegasan dalam membuat kebijakan dan mengambil keputusan meski pelbagai risiko harus dihadapinya. Kabinetnya pun, meski telah beberapa kali dibongkar-pasang, tetap saja tidak memperlihatkan kinerja yang memuaskan. Boleh jadi karena di antara para pembantu presiden terdapat beberapa orang yang berasal dari partai politik (parpol). Inilah salah satu hal yang mestinya dikoreksi di masa mendatang, bahwa seharusnya presiden memilih orang-orang yang betul-betul profesional. Kalaupun di antara orang-orang itu ada yang berasal dari parpol, harus dibuat ketentuan bahwa mereka harus non-aktif sebagai pengurus parpol. Dalam rangka menyambut Pemilu Legislatif 2009, sejumlah hal penting patutlah menjadi perhatian untuk persiapan kita. Pertama, janganlah menjadi golput kecuali betul-betul merasa tidak punya pilihan setelah memikirkannya secara serius. Ingatlah, era pasca-Soeharto sudah membuka banyak celah dan kesempatan untuk perubahan. Kitalah yang harus memanfaatkannya. Ahli politik terkemuka Noam Chomsky suatu kali berkata: Jika Anda berlaku seolah-olah tak ada peluang bagi perubahan, maka sebetulnya Anda sedang menjamin bahwa memang tak akan ada perubahan. Kita sendiri, sudah lama percaya: Keadaan satu kaum tak akan pernah berubah manakala mereka sendiri tak memperjuangkan perubahannya. Kedua, memilihlah dengan cermat dan kalkulatif. Pilihlah hanya calon-calon yang telah kita ketahui integritas dan kualitasnya. Siapa saja mereka? Untuk itulah kita harus memantaunya nanti, sejak Daftar Calon Sementara hingga Daftar Calon tetap para calon anggota legislatif itu nanti diumumkan oleh KPU/KPUD. Jangan segan-segan bertanya kepada orang-orang yang berkompeten untuk memberikan informasi seputar para calon tersebut. Bertanyalah tentang beberapa figur calon yang layak dipilih, baik untuk DPR, DPRD, maupun DPD (Dewan Perwakilan Daerah). Pilihlah hanya orang-orang yang berintegritras dan berkualitas. Kita berharap setidaknya 90% wakil rakyat yang terpilih untuk periode 2009-2014 nanti adalah orang-orang dengan kriteria tersebut. Jika harapan itu tercapai, niscaya Indonesia yang adil dan sejahtera dapat diwujudkan dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi. Sebaliknya, jika wakil rakyat yang mendapat kursi di parlemen adalah orang-orang yang umumnya
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Happy Birthday Mr President!
selamat ulang tahun Pak SBY..semoga senantiasa mendapat rahmat dan lindungan dari allah swt dalam menjalankan amanah yang diemban.. --- On Tue, 9/9/08, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Happy Birthday Mr President! To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, September 9, 2008, 12:06 AM http://www.kompas. com/read/ xml/2008/ 09/09/06282893/ happy.birthday. mr.president JAKARTA, SELASA-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini (Selasa, 9/9) di Jakarta merayakan hari ulang tahun ke-59. Menurut informasi yang diperoleh Kompas.com, Kepala Negara akan merayakan acara bahagia ini dengan sederhana. Presiden akan mengadakan buka bersama menteri, pejabat negara serta duta besar negara sahabat yang dijadwalkan berlangsung di Istana Negara. Namun dipastikan Presiden Yudhoyonon akan mendapat ucapan selamat sejak pagi ini dari para menteri, staf rumah tangga kepresidenan dan wartawan. Presiden juga diperkirakan akan mendapat kiriman karangan bunga sebagai ucapan selamat. Presiden yang lahir di Pacitan, Jawa Timur, pada tahun 1949 itu baru-baru ini mendapat kado istimewa dengan kelahiran cucu pertamanya, Almira Tunggadewi Yudhoyono. Putri pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Annisa Pohan itu lahir tanggal 17 Agustus 2008. Tahun lalu, dengan didampingi Ibu Negara, Presiden Yudhoyono merayakan ulang tahunnya yang ke-58 di Kamar 3406 lantai 34 Hotel Four Seasons, Sydney, di sela-sela kesibukannya mengikuti kegiatan APEC. ROY Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Sidang Tempo-Asian Agri Diwarnai Aksi Teatrikal
http://kompas.com/index.php/read/xml/2008/09/09/13140766/sidang.tempo-asian.agri.diwarnai.aksi.teatrikal JAKARTA, SELASA - Aksi teatrikal digelar Aliansi Pembela Pasal 28 di depan ruang Sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) sebelum sidang pembacaan putusan gugatan Asian Agri Group terhadap PT Tempo Inti Media dan Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Toriq Hadad hari ini, Selasa (9/9). Aksi teatrikal tersebut dilakukan oleh beberapa orang yang mengenakan seragam Tahanan KPK dan menyebarkan uang. Selain itu, seorang perempuan terlihat membaca narasi yang intinya mengatakan bila kasus Tempo kali ini dikalahkan lagi adalah bentuk pembredelan gaya baru. Dalam sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Panusunan Harahap ini, majalah Tempo diperkarakan karena berita investigatifnya dalam edisi 15-20 Januari 2007 tentang dugaan penggelapan pajak senilai Rp 1,3 triliun oleh Asian Agri. Perusahaan itu adalah anak kelompok perusahaan Raja Garuda Mas milik Sukanto Tanoto. Menurut koordinator aksi, Wiwin, bila Tempo dikalahkan dalam kasus ini, maka ini adalah bentuk pembreidelan pers gaya baru. Pasalnya, tiga saksi yang dihadirkan dala persidangan sebelumnya yakni penyidik dari Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), pejabat Dirjen Pajak Departemen Keuangan dan ahli pers, Masmimar Mangingan, mendukung laporan Tempo. Seperti diketahui, Asian Agri merasa laporan Tempo telah merugikan nama baik dan mengajukan keberatan melalui kuasa hukumnya Hinca Panjaitan. Tempo telah memenuhi hak jawab dalam edisi 14-20 Januari 2008 tetapi tidak memuaskan dan mengajukan gugatan ke PN Jakpus dengan sangkaan pasal 1365 KUH Perdata dan pasal penghinaan 1372 KUH Perdata. Pihak Tempo dituntut membayar ganti rugi materiil Rp 500 juta dan immateriil Rp 5 miliar dan mengajukan permintaan maaf melalui sejumlah media nasional. Sidang baru saja dimulai setelah sempat molor hampir tiga jam dari jadwal semula pukul 10.00 WIB. MYS Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kau Bikin Si Burhan Gubernur, Sekarang Mati Kau!
Jadi...kesimpulan kau itu apa Lae ? si opung Anwar Nasution itu preman yang bergaya bahasa preman gitu ? jade ingat lelucon Ah ! macam mana pula kau ini ? sudah numpang, kentut lagi ! he he he Salam hangat, Suhaimi - Original Message - From: Mula Harahap To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, September 09, 2008 12:40 PM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kau Bikin Si Burhan Gubernur, Sekarang Mati Kau! Karena para penyelenggara negara kita itu umumnya adalah para preman, maka saya sangat setuju kalau bahasa yang dipakai juga adalah bahasa preman. Saya rasa terhadap para preman tak ada gunanya memakai bahasa yang santun sebagaimana yang sering digunakan oleh Presiden SBY itu. Bahasa- bahasa seperti itu tak masuk ke telinga dan hati para preman itu. Terlepas dari apakah mereka juga termasuk dalam golongan preman atau bukan, tapi saya senang dengan gaya bahasa yang digunakan oleh Anwar Nasution, Sjamsir Siregar, Gus Dur, Yusuf Kalla (kadang-kadang) dan beberapa pejabat kita lainnya. Kalau saya seorang pejabat negara--apalagi kalau diri saya memang bersih--saya pun akan memilih untuk memakai gaya bahasa preman. (Untuk apa memakai gaya bahasa yang santun untuk para menteri, jaksa agung muda, hakim agung atau anggota DPR yang punya mentalitas perampok dan pencuri itu? Hal itu hanya membuang-buang energi saja). Kalau saya adalah presiden SBY--misalnya--maka kepada Herlu Lelono saya akan berkata, Pantatlah sama kau. Kerja kau hanya bikin malu aku saja Atau kepada Paskah Suzetta atau M.S. Kaban saya akan berkata, Awas kau, ya? Kalau sampai aku tahu bahwa kau ikut memakan uang itu, kupotong titit kau...! Mula Harahap :-) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Hidup bisa teratur hanya dengan agama? -- Surat kepada seorang kawan
Terima kasih Bung Ulil, tulisan yang comprehensif namun sederhana, mengena pada pokok permasalahan. Saya sepikiran dengan Bung, tapi selama ini sulit untuk menjelaskan dengan 'bahasa' yang mudah seperti itu ketika berdiskusi dengan orang lain. Bung Ulil merumuskannya dengan tepat. Rasanya masih perlu perjuangan besar untuk mengaplikasikannya di negara kita. Agama masih bernafsu untuk masuk ke kancah politik untuk bisa mencampuri kemana dan bagaimana negara ini dikemudikan. Yang sekuler belum dipercaya untuk berdiri lepas dari pengaruh agama. Apa yang semestinya berkutat di ranah personal, meluber dan melebur ke ranah publik. riyanto From: Ulil Abshar-Abdalla [EMAIL PROTECTED] com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Hidup bisa teratur hanya dengan agama? -- Surat kepada seorang kawan Hidup bisa teratur hanya dengan agama? -- Surat kepada seorang kawan Hamid yang baik, BETULKAH kehidupan manusia bisa teratur hanya dengan agama? Apakah kehidupan manusia tidak mungkin dibuat begitu rupa menjadi tertib dengan hukum-hukum dan peraturan yang mereka buat sendiri berdasarkan akal, pengalaman, dan tahap kematangan mental-intelektual mereka sendiri? Apakah jalan satu-satunya menjadi manusia bermoral dan etis hanya melalui agama? Apakah moralitas yang berasal dari sumber di luar agama sama sekali tak bisa menjadi landasan untuk mengatur kehidupan manusia? Beberapa kalangan dalam agama, terutama Islam, mengajukan sebuah logika yang menarik. Bukankah, tanya mereka, Tuhan lebih tahu tinimbang manusia? Bukankah Tuhan Maha Tahu tentang segala-galanya? Dengan demikian, bukankah hukum-hukum dan peraturan yang diberikan oleh Tuhan lebih baik ketimbang hukum yang dibuat manusia sendiri? Sejak lama saya beregelut dengan pertanyaan ini, dan perkenankan saya mengajukan sebuah refleksi berikut ini. Jawaban saya ini mungkin saja terasa keras di telinga sebagian kalangan beragama; tetapi saya harus mengatakannya. Sekurang-kurangnya apa yang saya sampaikan ini bisa menjadi semacam pengimbang bagi pendapat yang umum diikuti oleh umat Islam saat ini. Pertama-tama, perkenankan saya mengatakan: sama sekali tidak benar bahwa jalan satu-satunya menjadi manusia bermoral dan hidup secara etis hanya melalui agama. Seseorang yang tak memeluk agama apapun di dunia ini bisa menjadi manusia yang baik dan hidup secara bermoral. Bahkan dalam pandangan sebagian kaum Mu'tazilah, kelompok rasionalis yang sudah lahir dalam sejarah Islam sejak seribu tahun lebih yang lalu, sumber moralitas pertama-tama adalah akal manusia. Wahyu hanya datang belakangan untuk mengkonfirmasi moralitas yang sudah diketahui oleh akal manusia itu. Saya duga orang beragama memiliki asumsi tersembunyi: jika seseorang tak mengikuti ajaran agama apapun, alias agnostik atau ateis, yang bersangkutan akan menjadi orang yang secara moral bejat. Misalnya: yang bersangkutan suka mencuri harta orang lain, menyetubuhi setiap perempuan yang ia jumpai di jalan secara seenaknya seperti binatang, mengganggu orang lain tanpa peduli, membunuhi manusia seenak udelnya sendiri, dsb. Walhasil, orang yang tak beragama atau anti-agama akan dengan sendirinya bertingkah-laku seenaknya tanpa ikatakan apapun. Asumsi seperti ini, mohon maaf, adalah asumsi yang bodoh sekali dan tak melihat dunia sekitar. Orang beragama pura-pura tak tahu bahwa tanpa dalil-dalil agama sekalipun, manusia menciptakan aturan yang kompleks untuk mengatur kehidupan mereka agar tidak kacau. Ribuan hukum diciptakan di dunia ini tanpa keterlibatan agama atau wahyu. Ambillah contoh yang sangat sederhana dari kehidupan modern sekarang. Setelah ditemukannya pesawat terbang oleh Wilbur dan Orville Right pada 1903, muncullah konvensi, hukum, dan peraturan internasional yang sengaja diciptakan untuk menjamin tegaknya industri penerbangan yang akan menjaga keselamatan penumpang. Di bawah PBB, misalnya, ada sebuah lembaga yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan sejumah regulasi dan code of conduct dalam penerbangan internasional, yaitu ICAO (International Civil Aviation Organization) yang bermarkas di Montreal, Kanada. Berdasarkan hukum dan regulasi internasional inilah, misalnya, Uni Eropa melarang perusahaan penerbangan nasional kita, Garuda, untuk memasuki wilayah Eropa. Larangan ini juga berlaku untuk beberapa penerbangan dari negeri-negeri lain, seperti Angola. Uni Eropa mengeluarkan larangan ini pada bulan Juni 2008 yang lalu dan berlaku efektif sejak 6 Juli 2008. Hukum dan peraturan itu sama sekali tidak lahir dari agama, dan ditulis bukan dengan merujuk pada ayat-ayat Kitab Suci agama tertentu. Tokoh-tokoh agama sama sekali tak terlibat sedikitpun dalam perumusan dan pembuatan peraturan ini. Tak ada seorang fikih pun yang terlibat di sini, sebab saat fikih ditulis oleh ulama Islam ratusan tahun yang lalu, teknologi dan industri penerbangan belum muncul. Jika anda mengelola perusahaan penerbangan, maka yang disebut hidup bermoral dalam konteks usaha anda itu adalah mengikuti peraturan internasional
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis sempit ala caleg parpol)
bung Budiman Sudjatmiko Seorang Budiman Sudjatmiko yang saya kenal dulu sungguh sangat mengagumkan. Saya yakin orang ini pasti memimpin Indobesia kelak, tapi belakangan ini ketika anda meninggalkan partai anda dan ikut di dalam sebuah partai besar (PDI-P), saya kaget sayang sekali.. imembaca beberapa tulisan anda di dalam milis ini saya semakin yakin bahwa budiman yang dulu kami kenal kini sudah terkoptasi oleh partai (PDI-P), seharusnya anda bisa lebih dari pada berjuang di parlemen maupun partai yang bukan didirikan oleh anda , yang menurut saya itu hanya mengotorin tangan saja.Orang muda seperti anda kalau mau bersabar dan terus berjuang dengan segala tantangannnya saya yakin sekali akan bukan hanya Indonesia yang bisa anda pegang Dunia pun akan memperhitungkan anda.. sayang sekali Budiman Soejatmiko selesai sudah hanya di ketiak banteng moncong putih saja... hari-hari kemudian anda akan semakin jauh dari tanah, menari di antara tawaran-tawaran yang menggiurkan... wanita .dan harta. wasalam --- On Tue, 9/9/08, Budiman Sudjatmiko [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Budiman Sudjatmiko [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis sempit ala caleg parpol) To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, 9 September, 2008, 5:37 AM Sejak awal sekali saya mempercayai bahwa perubahan- perubahan politik yang terjadi Pasca Revolusi Prancis (baca: era demokrasi borjuasi), sejauh ia dimaksudkan utk melakukan perubahan yang demokratis dan untuk mencapai tujuan-tujuan MENDEMOKRATISKAN KEKUASAAN DAN PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA, ia selalu menggunakan wahana partai politik. Karena itu saya mengenyampingkan penggunaan alat-alat politik non partai, seperti kesatuan-kesatuan militer untuk kudeta, LSM-LSM, maupun gerakan-gerakan gerilya. Tentu dalam sejarah ada juga penggunaan kesatuan-kesatuan militer utk mendemokratiskan kekuasaan, misalnya gerakan di kalngan Angkatan Bersenjata Portugal dalam kudeta mereka menggulingkan kekuasaan Caetano yang fasistis pada 1974, yang menjadi pembuka dalam gelombang demokratisasi ke tiga (menurut tahapan-tahapan Samuel Hutington), atau juga melalui gerakan-gerakan gerilya, seperti gerilya Sandinista di Nicaragua maupun Farabundo Marti di El Salvador. Sekecil apapun, partai politik itu perlu untuk menjaga koherensi (keutuhan, kesatupaduan dan kesinambungan) cara pandang kita melihat persoalan kemasyarakatan, serta kefektifan perjuangan mengatasi persoalan-persoalan tersebut (yang membentang dari level internasional, regional, nasional hingga lokal). Saya tak percaya ada superman yang sanggup menjaga kejernihan untuk menempatkan semua persoalan tersebut (apalagi mengatasinya) dengan KEDUA TANGANNYA SENDIRI. Saya adalah orang yang sejak awal lebih percaya pada super team, bukan superman. Sekali lagi: bahwa partai yang kebanyakan ada adalah korup, itu tak perlu dibantah. Yang perlu saya dan anda lakukan adalah terus menerus memperbaikinya. Keinginan menghancurkannya adalah tindakan fasistis dan militeristis. Menghancurkan atau mengabaikan partai politik, adalah sama dengan mengingkari kemungkinan satu-satunya yang tersedia bagi orang biasa untuk berdaulat dan berkuasa atas penyelenggaraan negara secara demokratis (dan atas hasil-hasil pembangunan) . Ini adalah refleksi atas pengalaman saya dan pengalaman banyak orang sebelum saya, di sini maupun di negeri lain. Yang perlu dilakukan hanyalah kita perlu melakukan diferensiasi platform kepartaian, sehingga orang punya opsi atau alternatif atas sekian banyak partai. Diferensiasi itu TIDAK BISA SEKEDAR PADA PUBLIC POLICY, tapi sudah sejak filsafat politik yang melandasi keberadaan, atau alasan adanya (raison d'etre) sebuah partai. Kemudian, memperbaiki proses rekrutmen, pola kaderisasi dan pola pembiayaan kegiatan kepartaian, yang pada akhirnya akan memungkinkan adanya regenerasi kepemimpinan partai. Berapa lama itu akan terjadi? Saya tak akan menjawab segera ttg berapa lama itu akan terjadi...Jika semakin banyak orang cerdas seperti anda, dan punya komitmen seperti para anggota milis FPK ini masuk ke partai politik, maka proses itu bisa dipercepat. Namun jika semakin banyak orang spt anda, berpikir bahwa superman lebih bisa diharapkan untuk melakukan perubahan-perubahan di negeri ini, maka bukan cuma superman itu tak akan pernah lahir, tapi peradaban demokrasi kita akan mundur ke era pra Revolusi Prancis, atau bahkan anarki kapital yang merajai negeri ini. Kenapa saya masuk PDI Perjuangan? Sudah sejak awal saya memandang diri saya seorang Nasionalis (Demokratis) Kerakyatan (nasionalis kiri)...Tradisi itu di Indonesia telah diletakkan dasar-dasarnya oleh guru politik pertama saya sejak kecil, Bung Karno. PDI Perjuangan adalah partai yang akarnya berasal dari pemikiran-pemikiora n Bung Karno (dengan segala kekurangan dan kelemahan yang dilakukan partai ini dalam 5 tahun terakhir). Adalah tuntutan
[Forum Pembaca KOMPAS] Diprotes, KPU Tunda ke Luar Negeri
http://kompas.com/read/xml/2008/09/09/11423858/diprotes.kpu.tunda.ke.luar.negeri JAKARTA, SELASA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunda roadshow-nya untuk sosialisasi pemilih ke luar negeri karena karena mendapat masukan banyak pihak. Penundaaan tersebut diputuskan semua anggota KPU tiga hari lalu. Untuk sementara kami menunda karena mendapat banyak masukan. Namun, kami tetap akan pergi ke luar negeri. Itu sudah prinsip. Kalau menurut saya idealnya sampai awal November, kata anggota KPU I Gusti Artha di gedung KPU, Jakarta, Selasa (9/9). Selain itu, menurut Putu, saat ini KPU masih disibukkan dengan banyak kegiatan dalam negeri, seperti pencalonan legislatif, penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT), dan sebagainya. Putu juga menjelaskan KPU akan mengurangi jumlah personel yang sedianya akan berangkat ke luar negeri menjadi tiga orang, yakni Sekretaris Jenderal KPU, anggota KPU, dan seorang dari pihak Departemen luar negeri. Namun, Putu enggan berkomentar lebih jauh saat ditanya wartawan mengenai daftar nama yang hendak berangkat ke luar negeri. Yang jelas dari KPU harus berangkat karena untuk menguatkan kelembagaan, ujar Putu. KPU juga memangkas jumlah negara tujuan dan lebih memfokuskan negara tujuannya ke negara-negara ASEAN. Di samping ASEAN, Putu menyebut, KPU akan mengunjungi Jepang, Hongkong, AS, dan Belanda. Negara yang akan dituju yang banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI)-nya. Karena banyak pemilih, tutur Putu. Semula, KPU akan mengunjungi 14 kota di 14 negara, yakni, Kuala Lumpur (9-12 September), Beijing (13-16 September), Manila (16-19 September), New Delhi (20-23 September), Sidney (22-25 September), Cape Town (26-29 September), Cairo (5-8 Oktober), Jeddah (9-12 Oktober), Moskow (12-15 Oktober), Den Haag (16-19 Oktober), Paris (19-22 Oktober), Madrid (23-26 Oktober), New York (27-30 Oktober), dan Havana (31 Oktober-3 November). ANI Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network
[Forum Pembaca KOMPAS] PPWI dan Jurnalisme Warga, Teknologi dan Bebas Nilai
Dear Rekan-rekan yang Baik. Di Indonesia Citizen Journalism atau Jurnalisme Warga telah terbentuk dan mulai aktif sejak tanggal 11 Nopember 2007. Nama resminya Persatuan Pewarta Warga Indonesia PPWI (Indonesian Citizen Reporter Associations) dengan plopor/pendiri dan Ketua Umum Sdr.Wilson Lalengke, M.Sc, MA. http://ppw-indonesia.blogspot.com http://ppw-indonesia.blogspot.com/2008/03/dalam-beberapa-tahun-terakhir\ -terutama.html Kegiatan PPWI yang akan datang adalah : Seminar PPWI di Gedung Dewan Pers http://www.beasiswas.net/2008/08/seminar-ppwi-di-gedung-dewan-pers.html\ PPWI Pusat bekerjasama dengan Youngs Enterprises akan melaksanakan seminar PPWI yang mengkombinasikan beberapa aspek yakni Trend Citizen Journalism, Menumbuhkan Inspirasi/imajinasi, dan kegiatan sosial keagamaan (Berbuka puasa bersama anak-anak yatim) Seminar tersebut akan dilaksanakan pada: Hari/tanggal : Sabtu, 20 September 2008 Pukul : 09.00 - 17.00 (dilanjutkan acara buka puasa bersama dengan anak-anak yatim) Tempat : Ruang Aula Jakarta Media Center, Gedung Dewan Pers : Jl. Kebon Sirih No. 32-34, Menteng, Jakarta Pusat. Pembicara: 1. Wilson Lalengke, M.Sc, MA (Ketua Umum PPWI) 2. Rudy Lim (Inspirator Muda No. 1, Indonesia) Materi: Trend Citizen Reporter dan Memaksimalkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar Manusia Bagi setiap peserta akan disediakan: 1. Materi Seminar Kit dan Sertifikat; 2. Voucher foto dari sponsor 3. Tabloid Explore Indonesia edisi September 2008; 4. Citizen Reporter ID Card (Kartu PPWI) bagi yang belum memilikinya; 5. Menu untuk berbuka bersama. Para Donatur/Sponsor dapat memberikan dukungan melalui: PERSATUAN PEWARTA WARGA INDONESIA Rekening Bank Mandiri Nomor : 1020004980311. Untuk mendaftar pada seminar ini , mohon menghubungi : 0819 0822 4578 (Amelia Devina) 0813 71549165 dan 021 70764896. Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh PPWI 1 .Pelatihan Jurnalis Warga dan Etika di Gedung Dewan Pers, Jakarta 2. Pelatihan Jurnalis Warga dan Etika di Jogyakarta 3. Pelatihan Jurnalis Warga dan Etika untuk Dispenad TNI AD, (seluruh Indonesia) 4. Aktif dalam berbagai kegitan Seminar Nasional dan Internasional Salam hangat, Ruslan Andy Chandra Hp.081584021244 \ \ --- Pemberitaan tentang PPWI: http://www.hinamagazine.com/index.php/2008/01/26/ppwi-organisasi-citizen\ -reporter-indonesia/ http://ppw-indonesia.blogspot.com/2008/03/dalam-beberapa-tahun-terakhir\ -terutama.html http://www.hinamagazine.com/index.php/category/umum/ KabarIndonesia - Seiring dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuandan tekhnologi yang juga mempengaruhi kemajuan tulis-menulis, tak pelaklagi bidang yang satu ini telah melahirkan banyak penulis Indonesiaberbakat dari berbagai kalangan dari semua profesi. Trend kegemaranmenulis di media-media online yang disediakan oleh tekhnologi internettelah mempertinggi percepatan pertambahan jumlah penulis tidak hanya dimanca negara, namun juga di dalam negeri. Kehadiran website pribadi dankelompok (kecil-besar) , mailing list, hingga kepada blog yang sedangmengalami booming dalam beberapa tahun belakangan ini, telah memberikanwarna baru dalam dunia tulis-menulis. Citizen journalism (jurnalismewarga) akhirnya menjadi penyedia jalur bagi setiap orang untuk dapatberpartisipasi dalam dunia jurnalisme yang bersentuhan langsung dengansistem penyampaian berita ala media massa. Situasi dan kondisi semua orang adalah penulis dan pewarta yangmenjadi prinsip citizen journalism - ini, tak bisa dipungkiri telahmemberi peluang kepada setiap orang untuk menjalankan perannya sebagaiwartawan . Kata wartawan yang diberi tanda petik ini dimaksudkan bahwasetiap orang dapat menjalankan fungsinya sebagai pewarta, penyampaiberita, dan sejenisnya, tanpa harus menjadi wartawan sebuah media massakonvensional (koran, majalah, tabloid, dan lain-lain). Dengan katalain, seorang ibu rumah tangga dapat tetap menjalankan perannya sebagaifull-timer ibu rumah tangga, namun dia juga dapat menghasilkan tulisanyang berisi berita atau artikel dan mempublikasikannya di media-mediamassa yang tersedia, baik online maupun offline. Saat ini, terdapat ratusan ribu bahkan jutaan wartawan atau citizenreporter (pewarta warga) di hampir setiap sudut nusantara dan dunia.Mereka memiliki bakat, potensi, dan bahkan ketrampilan yang baiksebagai penulis. Namun sayangnya mereka tidak diakui dan juga tidakmemiliki wadah atau tempat di mana mereka bisa bergabung maupunmengekspresiasikan hasil karyanya, layaknya sebuah media massakonvensional. Yang lebih menyakitkan, pengakuan atas hasil karyatulis-menulis mereka juga hampir selalu tidak diakui oleh para penulisprofesional bahkan dicibirkan sebagai penulis amatiran. Ribuan lembarartikel dan berita yang ditulis oleh para wartawan
[Forum Pembaca KOMPAS] Usai Sidang, Muchdi Bentak Istri Muni - Mari Bangun Citra Baru.
Kasus Munir adalah pelajaran yang sangat berat bagi bangsa Indonesia. Efek psikologisnya sampai merambah ke politis dan turis. Seorang rekan dari Eropah sampai-sampai tidak mau terbang dengan Garuda karena takut minum Jus. Saya tahu dia bercanda, tapi hati ini sempat sedih hanya karena ulah oknum. Hal ini sebelum pelarangan terbang Maskapai penerbangan Garuda ke Eropah. Citra Indonesia dan Garuda seharus kita bangun kembali. Dengan adanya rencana dari Pemerintah Belanda untuk membangun Garuda, marilah kita sambut dengan tangan terbuka, Semangat baru dengan Citra Baru. Dirgahayu RI ke 63 dan Selamat HUT ke 59 Bapak Presiden SBY. Jakarta, 9 September 2008 Salam hangat, Ruslan Andy Chandra 081584021244 --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/09/10415766/usai.sidang.muchdi.bentak.istri.munir JAKARTA, SELASA - Sesaat setelah persidangan Muchdi PR siang ini (Selasa, 9/9) selesai, suasana di di PN Jakarta Selatan sempat diwarnai ketegangan. Pasalnya, mantan Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN) Muchdi PR yang menjadi terdakwa sempat membentak Suciwati, istri aktivis HAM Munir yang hadir dalam persidangan itu. Suciwati yang berada tepat di batas area terdakwa dan tempat penonton sidang melontarkan celetukan agar Muchdi mengakui saja perbuatannya. Diam kamu! bentak Muchdi ke arah Suciwati. Suci pun terlihat langsung diam. Namun ketika ditanya wartawan soal insiden itu, Suci mengaku tak ambil pusing. Biar, biarin aja masyarakat yang tahu seperti apa Muchdi sebenarya. (Itu) menunjukkan siapa dia, tandas Suci. Setelah membentak Suci, Muchdi bisa segera mengganti mimiknya dengan tersenyum sambil menyalami para pendukungnya yang ada di ruang sidang. Malah, seorang wanita pendukung Muchdi juga sempat sewot kepada Suciwati. LIN Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network
[Forum Pembaca KOMPAS] Semen Bosowa IPO Tahun 2009
http://kompas.com/index.php/read/xml/2008/09/09/13282111/semen.bosowa.ipo.tahun.2009 JAKARTA, SELASA - PT Semen Bosowa menargetkan menjual saham perdananya (IPO) pada 2009 dengan target perolehan dana sekitar Rp 1 triliun. Jumlah saham yang akan dilepas sekitar 30 persen, kata Presiden Direktur Bosowa Corporation Erwin Aksa di Kantor Menneg BUMN, Jakarta, Selasa (9/9). Menurut Erwin, kajian IPO sedang dalam proses, termasuk penetapan lembaga penunjangnya, seperti penjamin pelaksana emisi (underwriter), penasehat hukum, konsultan hukum, appraisal, dan media relation. Masih pada tahap persiapan, tetapi nantinya akan disesuaikan dengan kondisi pasar, katanya. Ia menjelaskan, dana yang akan diperoleh akan digunakan untuk membayar sebagian utang kepada Bank Mandiri dan Bank BNI. Outstanding utang Bosowa ke kedua bank tersebut sekitar Rp 1,2 triliun. Sudah ada kesepakatan restrukturisasi utang dengan kedua bank tersebut, katanya. Restrukturisasi utang Bosowa ke BNI sudah mencapai kesepakatan, sedangkan dengan Mandiri akan dibicarakan dalam waktu dekat. Selain untuk restrukturisasi utang, dana hasil IPO juga akan digunakan untuk modal kerja menambah kapasitas pabrik. Kapasitas pabrik saat ini sekitar 2 juta ton per tahun dan akan ditingkatkan menjadi 4 juta ton, tuturnya. Selain berencana melepas saham ke publik, Bosowa Corporation juga akan memasuki bisnis jalan tol dengan mengakuisisi satu ruas jalan tol JORR dan investasi di sektor kebun kelapa sawit di Papua. EDJ Sumber : Ant
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Jurnalisme Warga, Teknologi, dan Bebas Nilai
Quote: .. Pada jurnalisme warga, yang muncul seringkali adalah one reporter journalism yang tidak bisa membedakan melaporkan berita dan menjadi berita. .. AFAIK, Pak Rene sendiri tidak menggeneralisir jurnalisme warga.. lihat kata seringkali.. bukan semua.. :-) Mudahan kebenaran akan segera terungkap.. sepahit apapun itu.. Dan pihak yang tidak bersalah dapat segera lepas dari kaitan hukum.. Amien.. -- Wassalam, Irwan.K Better team works could lead us to better results http://irwank.blogspot.com/ Pada 9 September 2008 07:57, iwan piliang [EMAIL PROTECTED] menulis: Salam, Bagus tulisan Bung Rene ini. Kendati tidak menyebutkan nama sang penulis juga sang moderator, jelas tulisan ini mengarah kepada tulisan saya, sebagai pembelajaran buat halayak. Tentu, tidak ada alasan penulis untuk tidak dihukum karena kesalahannya - - jika memang demikian. Ada cacatan saya: Presstalk.info, saya buat, sebagai amanah KLB Subang, Agustus 2007 PWI-Reformasi, di mana kami berupaya mengembalikan the fourth estate (idealisme kerennya), melalui memperbanyak media alternatif. Kegiatan pelatihan reportase blogger, media online, media alternatif juga terus kami lakukan, bahkan tanggal 12-23 Sept ini akan berlangsung ke-2 di Bukttinggi. Adalah keliru bila menganggap jurnlisme warga 100% bekerja laksana ke mana udelnya menghadap. Prinsip-prinsip jurnalisme juga dipegang oleh jurnalisme warga - - kendati, tentu, tidak 100 % jurnalisme warga demikian. Acuannya: 2006 Bill Kovach dan Tom Rosential, menambahkan Elemen ke-10 mdari Sembilan Elemen Jurnalisme: ada porsi untuk jurnalisme warga. Dan acuan kerja kami kepada Sembilan Elemen Jurnalisme itu sebagaimana butir-butirnya: Kewajiban utama jurnalisme pada pencarian kebenaran 2. Loyalitas utama jurnalisme pada warga negara 3. Esensi jurnalisme disiplin verifikasi 4. Jurnalis harus menjaga independensi dari obyek liputannya. 5. Jurnalis harus membuat dirinya sebagai pemantau independen dari kekuasaan. 6. Jurnalis harus memberi forum bagi publik untuk saling-kritik dan menemukan kompromi 7. Jurnalis harus berusaha membuat hal penting menjadi menarik dan relevan 8. Jurnalis harus membuat berita yang komprehensif dan proporsional 9. Jurnalis harus diperbolehkan mendengarkan hati nurani personalnya Bila membaca hal di tas, jelas, hal itu juga pegangan utama media mainstream. Dan Bung Rene pastilah moksa akan itu. Saya beruntung pernah semobil, pernah pula mengantarkan Bill Kovach ketemu dengan Jacob Utama, Kompas, ketika berkunjung ke Jakarta tahun 2003. Di situ saya menjadi belajar betul bahwa reporter itu mesti rendah hati. dan reporter juga bisa salah, karenanya esensi jurnalisme disiplin reportase. Mohon maaf, bila subyektifitas saya mengatakan, bahwa tulisan ini Bung Rene ini saya tangkap seakan-akan bahwa jurnalisme warga dilakukan secara serampangan (kendati diksi serampangan adalah lema saya). Bila saja Bung Rene punya kerendah-hatian, lihat situs saya di www.presstalk.info! Di situ ada supervisor. Dan sebagai sosok yang juga berorganisasi - - secara kebetulan saya Ketua Koornas PWI-Reformasi - - yang juga memeliki Majelis Pertimbangan Nasional (Diketuai Asnadi, Wratawan, Palembang) dan Dewan Kehormatan dan Kode Etik (DKKE), diketuai Budiman S. Hartoyo, anggotanya antara lain DR. A. Dahana, Farid Gaban, yang bekerja independendan juga akan menyidang saya, secara terbuka dengan dihadiri publik, maka tidak terbantahkan, dalam satu sisi, Bung Rene, menggeneralisir jurnalisme warga. Sebagai redaktur ICT di KOMPAS, saya menyayangkan pemahaman Bung Rene, yang di satu sisi lagi demikian. Terima kasih, iwan piliang 08128808108 Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] agushamonangan%40yahoo.co.id wrote: Oleh Rene L Pattiradjawane http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/09/08/01250183/jurnalisme.warga.teknologi.dan.bebas.nilai Dalam kemajuan teknologi komunikasi informasi, terutama dalam konteks Indonesia dengan lalu lintas data blog terbesar untuk ukuran global sebagai salah satu dari 30 kota dunia dengan blog yang paling sibuk, ada fenomena penting yang lolos dari perhatian kita. Kemajuan teknologi memasuki abad informasi, ada upaya kita untuk tidak bisa memisahkan batasan- batasan yang berlaku sesuai kaidah hukum, seolah-olah menulis blog, melakukan aktivitas jurnalisme warga (citizien journalism), menjadi moderator, dan aktivitas di jejaring internet lainnya tidak bisa dihukum. Dan fenomena ini muncul dalam kehidupan kita, ketika tuduhan terhadap seseorang melakukan korupsi di salah satu situs Web dimasukkan ke mailing list Forum Pembaca Kompas menyebabkan moderator forum dipanggil sebagai saksi oleh kepolisian untuk diperiksa. Persoalan muncul ketika terjadi pertanyaan apakah moderator mailing list tidak bertanggung jawab atas materi isi yang dibahas di forum tersebut dan bebas nilai? .. Pada jurnalisme warga, yang muncul seringkali adalah one reporter journalism yang tidak bisa membedakan melaporkan
[Forum Pembaca KOMPAS] NASIONALIS NEGARAWAN
NASIONALIS NEGARAWAN Ikrar Nusabhakti (Professor Riset Bidang Intermestic Affairs, LIPI) dalam artikel Kekuatan Parpol pada Pemilu 2009 [Kompas, 8 September 2008] memetakan tipologi Parpol menjadi 1. Sosialis Kiri, 2. Sosial Demokrat, 3. Nasionalis Kerakyatan, 4. Nasionalis Borjuis, 5. Islam Modernis, 6. Islam dan Sosialis, 7. Islam Tradisionalis, 8. campuran Sosialisme dan Nasionalisme. Padahal Nasionalisme berkarakter Negarawan diperlukan bagi pencapaian Indonesia Digdaya 2045. Oleh karena itulah, sebagai tambahan, sesungguhnya karakter Negarawan sebagai ciri Kepemimpinan Nasionalis dapat pula bercermin pada Peringkat Karakter CEO Ideal (The Leadership Challenge by James M. Kouzes Barry Z. Posner, copyright 2002, yang diberi relasinya dengan Asmaul Husna oleh ESQ165) 1. Honest (jujur) / Al Mu’min, 2. Forward Looking (berpandangan jauh) / Al Akhiir, 3. Competent (kompeten) / Al Qoodir, 4. Inspiring (bisa memberi inspirasi) / Al Baaits, 5. Intelligent (cerdas) / Ar Rosyiid, 6. Fair-Minded (adil) / Al ‘Adl, 7. Broad Minded (berpandangan luas) / Al Waasi’, 8. Supportive (mendukung) / Ar Roofi’, 9. Straight forward (terus terang) / Adz Dzohir, 10. Dependable (bisa diandalkan) / Al Wakiil, 11. Cooperative (kerjasama) / Al Jaami’, 12. Determined (tegas) / Al Jabbar, 13. Imaginative (berdaya imajinasi) / Al Mushowwir, 14. Ambitious (berambisi) / Al Kabiir, 15. Courageous (berani) / Al Aziiz, 16. Caring (perhatian) / Ar Rahman, 17. Mature (matang) / Al Hakiim, 18. Loyal (setia) / Al Waliy,19. Self-controlled (penguasaan diri) / As Shobuur, 20. Independent (independen) / Al Qoyyum dengan responden dari 6 benua yaitu Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia, Eropa, dan Australia. Masing-masing responden diminta untuk memilih 7 karakteristik. Sementara itu dari khazanah Tatanilai Kearifan Lokal Nusantara, sebenarnya sudah dikenali Tiga Pilar Tatanilai Kenegarawanan bagi Indonesia yakni A. Tiga Pilar Kebangsaan sebagai berikut : 1. Turut serta mengawal 9 (sembilan) Pusaka Bangsa Indonesia yakni : Bendera Sang Saka Merah Putih, Sesanti Bhinneka Tunggal Ika, Soempah Pemoeda 1928, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya 1928, Pancasila 1945, Proklamasi Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945, Undang Undang Dasar 1945, Wawasan Nusantara 1957, Jiwa, Semangat dan Nilai-nilai Joang 45 ; 2. Turut serta menegakkan 7 (tujuh) Ketahanan Bangsa yakni : Kehidupan Keagamaan tidak Rawan, Kehidupan Ideologis tidak Retak, Kehidupan Politis tidak Resah, Kehidupan Ekonomis tidak Ganas, Kehidupan Sosial Budaya tidak Pudar, Kehidupan HanKamNas tidak Lengah, Kehidupan Ekologis tidak Gersang; 3. Turut serta membina Kepemimpinan Kebangsaan 45 yaitu : 4 (empat) sikap yang “demokratis, transparan dan terbuka, rasional, Efisien dan efektif, 5 (lima) sikap yang “setia kepada Negara, mengeliminir musuh yaitu disintegrasi, setia kepada semua tanpa pilih kasih, menyelesaikan tiap tugas perjuangan atau pembangunan sampai tuntas, setiap hari melatih diri, berolah jiwa, berolah pikiran dan berolah raga”; berikut 123 (seratus dua puluh tiga) Tatanilai Kearifan Lokal Nusantara yang melekat. B. Tiga Pilar Kepemimpinan Amanah : 1. Pemimpin Umat atau Khalifah, 2. Akhlak Mulia, 3. Cinta Kasih Sayang. C. Tiga Pilar Kejuangan TRISAKTI : 1. Politik Berdaulat, 2. Ekonomi Berdikari, 3. Budaya Berkepribadian. Nasionalisme Negarawan sebagai wacana publik diyakini kedepan dapat memperkaya segmentasi populis Tipologi Parpol ke-9 seperti unjuk dinamika kader-kader Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Jakarta, 9 September 2008 Pandji R. Hadinoto, HP : 0817 983 4545, eMail : [EMAIL PROTECTED] ___ Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru. Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kau Bikin Si Burhan Gubernur, Sekarang Mati Kau!
Hahaha... Dicari Nagabonar ke III jadi Presiden 2009, si pencopet jadi Jenderal. Sekalian biar ibu kota dipindahkan ke Tanjung Morawa atawa Binjai yang dekat-dekat Medan saja. Kalau di Medan sudah sumpek kalilah... Salam MP --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Mula Harahap [EMAIL PROTECTED] wrote: Karena para penyelenggara negara kita itu umumnya adalah para preman, maka saya sangat setuju kalau bahasa yang dipakai juga adalah bahasa preman. Saya rasa terhadap para preman tak ada gunanya memakai bahasa yang santun sebagaimana yang sering digunakan oleh Presiden SBY itu. Bahasa- bahasa seperti itu tak masuk ke telinga dan hati para preman itu. Terlepas dari apakah mereka juga termasuk dalam golongan preman atau bukan, tapi saya senang dengan gaya bahasa yang digunakan oleh Anwar Nasution, Sjamsir Siregar, Gus Dur, Yusuf Kalla (kadang-kadang) dan beberapa pejabat kita lainnya. Kalau saya seorang pejabat negara--apalagi kalau diri saya memang bersih--saya pun akan memilih untuk memakai gaya bahasa preman. (Untuk apa memakai gaya bahasa yang santun untuk para menteri, jaksa agung muda, hakim agung atau anggota DPR yang punya mentalitas perampok dan pencuri itu? Hal itu hanya membuang-buang energi saja). Kalau saya adalah presiden SBY--misalnya--maka kepada Herlu Lelono saya akan berkata, Pantatlah sama kau. Kerja kau hanya bikin malu aku saja Atau kepada Paskah Suzetta atau M.S. Kaban saya akan berkata, Awas kau, ya? Kalau sampai aku tahu bahwa kau ikut memakan uang itu, kupotong titit kau...! Mula Harahap :-)
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: KPI Peringatkan Tayangan Kebanci-bancian
Lho? Katanya jangan ke mana-mana? Diajak ngomong sinetron, bawa-bawa korupsi. begitu diladenin ngomong korupsi, sekaran ngeles dan ngelempar tuduhan korupsinya ke orang lain? Lha opo hubungane, Mas? � Yang bikin saya mesem-mesem, kenapa kok nyeplos korupsi, tapi rujukannya ke orang lain? Sambil ngeles: tidak harus mengacu ke saya, tapi ke orang yang suka korupsi. Hihihi. Eh,ngomong-ngomong, masih punya laptop satu lemari, nggak? Kaya banget ya PNS di LIPI bisa beli laptop satu lemari (bukan mau nuduh korupsi lho ya; yang korupsi kan orang lain). � Ah, jadi lupa urusan sinetron. Pinter banget nih Anda mengalihkan perhatian saya. Nggak heran ya, wong periset kaliber internasional, jagoanlah kalo soal alih-alihkan perhatian. � Ayo, situ udah kadung nimbrung mau kasih contoh sinetron yang betulan tentang hidup waria dengan pemeran yang bukan belagak banci-bancian tapi waria tulen. Mana contohnya? Kalo udah, boleh deh kita nanti ngobrol soal korupsi lagi :)) � manneke --- On Tue, 9/9/08, thseto [EMAIL PROTECTED] wrote: From: thseto [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: KPI Peringatkan Tayangan Kebanci-bancian To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, September 9, 2008, 1:52 AM iya deh, anda bener. seneng kalau saya katakan begitu? xixixixxix.. . repot diskusi dg org yg pemahaman bahasanya kacau balau begitu. 1. begitu juga dg org yg suka korupsi maka itu tidak harus mengacu ke saya. tetepi ke org yg suka korupsi. 2. kalau contoh itu tidak juga bisa anda mengerti ya saya maklum kenapa otak anda tumpul ketika KPI memberikan alasan ttg sinetron. ternyata ..
[Forum Pembaca KOMPAS] Max Moein Resmi Diberhentikan
http://kompas.com/read/xml/2008/09/09/14191154/max.moein.resmi.diberhentikan. JAKARTA, SELASA - Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat secara resmi memberhentikan anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP), Max Moein, yang tersandung masalah dengan seorang wanita. Pemberhentian tersebut efektif sejak tanggal 26 September 2008. Pengumuman tersebut disampaikan Ketua Dewan Permusyawaratan Rakyat (DPR), Agung Laksono, di depan sidang paripurna DPR yang berlangsung Selasa (9/9) di Jakarta. Ditemui terpisah, Ketua Badan Kehormatan (BK) Irsyad Sudiro menyampaikan, Max terbukti melakukan pelanggaran kode etik. Max Moein terbukti bersalah dan melanggar kode etik anggota DPR. Hal ini terbukti dari hasil verifikasi, pengakuan, dan bukti-bukti yang ada, tuturnya singkat Menurut Irsyad, keputusan tersebut telah bersifat final dan mengikat. Ia juga mengatakan, keputusan ini tidak dapat pertentangan dari fraksi PDIP. Fraksi PDIP telah mempercayakan anggota BK DPR yang juga anggota fraksi PDIP, seperti Gayus Lumbuun, tuturnya. HIN Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Usai Sidang, Muchdi Bentak Istri Muni - Mari Bangun Citra Baru.
Pelajaran yang mahal pula untuk lembaga intelejen indonesia. Pada kasus munir membuat sakit hati beberapa agen sipil karena aset agen sipil yang sangat berharga dipakai untuk membunuh seorang WNI yang belum terbukti mengkhianati negara. Kenapa agen sipil yang berharga mahal tidak dipakai untuk menculik atau menghabisi para perampok kekayaan Indonesia yang jelas-jelas membawa lari harta kekayaan bangsa ini? Di negara lain agen diperintahkan untuk bekerja demi kepentingan bangsanya, kita lihat tetangga kita singapore agen-agennya masuk merebut aset-aset yang berharga untuk singapore. Di indonesia agen dimanfaatkan untuk menakut-nakuti rakyat sendiri. regards 2008/9/9 Ruslan Andy Chandra [EMAIL PROTECTED] Kasus Munir adalah pelajaran yang sangat berat bagi bangsa Indonesia. Efek psikologisnya sampai merambah ke politis dan turis. Seorang rekan dari Eropah sampai-sampai tidak mau terbang dengan Garuda karena takut minum Jus. Saya tahu dia bercanda, tapi hati ini sempat sedih hanya karena ulah oknum. Hal ini sebelum pelarangan terbang Maskapai penerbangan Garuda ke Eropah. Citra Indonesia dan Garuda seharus kita bangun kembali. Dengan adanya rencana dari Pemerintah Belanda untuk membangun Garuda, marilah kita sambut dengan tangan terbuka, Semangat baru dengan Citra Baru. Dirgahayu RI ke 63 dan Selamat HUT ke 59 Bapak Presiden SBY. Jakarta, 9 September 2008 Salam hangat, Ruslan Andy Chandra 081584021244
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Happy Birthday Mr President!
selamat ulang tahun bapak presiden ri susilo bambang yudhoyono. semoga tuhan yang maha kuasa senantiasa memberkati bapak. salam sejahtera. kitorang berdoa� utk� bapak presiden dari tanah papua. (Mervin S.Komber, dari sebuah dusun di Pedalaman Papua) --- Pada Sel, 9/9/08, achmad muhtar [EMAIL PROTECTED] menulis: Dari: achmad muhtar [EMAIL PROTECTED] Topik: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Happy Birthday Mr President! Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 9 September, 2008, 12:41 PM selamat ulang tahun Pak SBY..semoga senantiasa mendapat rahmat dan lindungan dari allah swt dalam menjalankan amanah yang diemban..
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Usai Sidang, Muchdi Bentak Istri Munir
Mas Andri, saya menyayangkan cara berpikir logis anda, Munir, Marsinah, dan korban2 kekerasan oleh negara lainnya sama-sama berhak mendapatkan pengusutan kasus sampai tuntas, dan wajib hukumnya bagi kita untuk mendukung semua usaha kearah sana. dan memang ada usaha kearah sana oleh Kontras,dan LSM2 yang lain. Sebaiknya anda lebih banyak baca2 dan introspeksi cara berpikir logis anda. Salam, Manung --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, andri subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya heran mengenai kasus Munir ini telah menyita banyak hal dari bangsa ini, apakah Munir lebih berharga dari Marsinah yang nota bene meninggal karena dibunuh juga, namun tidak ada satupun yang memperjuangkan dan juga menggugat siapa pembunuhnya, dan juga para Mahasiswa korban peristiwa Semanggi, Mahasiswa Unas korban kekerasan Polisi, kasian orang- orang yang diperalat oleh Kontras untuk bercapek-capek menggugat kematian Munir dengan berbagai cara. Apakah Munir itu lebih hebat dan lebih berharga dari semua korban lain yang ada? Ini terlepas dari pro dan kontra tentang kematian Munir, saya sendiri tidak ada kepentingan dibalik semua ini, namun ingin berpikir logis saja.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Hidup bisa teratur hanya dengan agama? -- Surat kepada seorang kawan
Yup! Tulisan yang panjang tapi sangat mencerahkan. Tulisan yang tidak mengawang2 dan justru mampu memanusiakan manusia. Bagi saya, pemikiran seperti ini sangat ampuh nih untuk membasmi lagu manusia yang suka berlagak sebagai Tuhan, yang suka menjelma sebagai sosok yang paling hobby mengkafirkan orang, padahal (setahu saya) Tuhan sendiri sangat pengasih-penyayang. Ciri-ciri manusia yang punya lagu di atas itu seperti... salah satunya, paling hobby berlindung dibalik kitab suci, atas nama ayat ini, atas nama hadis ini, atas nama fiqh ini... Padahal, sebenarnya dia sendiri tidak mampu memahami sebuah ayat atau hadis yang humanis dan menyelamatkan manusia. Terpaksalah lari dan berlindung dibalik segudang dalil yang dia sendiri tak tahu maknanya/kandungannya, bahkan yang *dhaif* pun dijadikan sumber, atau malah yang tak jelas sumbernya pun dijadikan argumen. Nah, inilah yang disebut berlindung dibalik kitab suci supaya kesan agamisnya masih tampak, sorban palidnya tetap diakui. Biar apa yang dilakukannya ada jastifikasinya, biar tak dianggap menindas, tak dianggap melakukan kekerasan, dan ingin dikesankan membela agama. Padahal yang dia bela justru dirinya sendiri, egonya sendiri. Memangnya agama perlu dibela. Wong Bung Anton sendiri yang bukan ahli agama aja sangat paham bahwa agama adalah salah satu bentuk disiplin menuju Tuhan.. Misalnya lagi, paling hobby berlindung dibalik kata mujarab atas nama kodrat perempuan, atau atas nama kewajiban perempuan yang tertera dalam ayat ini dan hadis itu, maka perempuan sah saja digebukin, dilecehkan, dinomorduakan, karena yang menjadi pemimpin kan laki2, yang dianggap mengundang dosa kan perempuan, yang wajib dididik kan perempuan. Dan sebagainya dan sebagainya. Nah... ulasan yang sangat argumentatif dari Mas Ulil ini sangat mempan untuk menjungkirbalikkan kenaifan di atas. Membasmi wabah sok kuasa dan sok agamis di atas. Hiduplah di bumi... pergunakan akal sehat... jadilah manusia! kira2 begitu bentuk kongkrit yang saya baca dari tulisan Mas Ulil. Pesan2 sponsornya kira2 begitu. Manthap Mas Ulil. Setuju sejuta kali. Salam hangat-damai, ZDj --- On Sun, 9/7/08, Ulil Abshar-Abdalla [EMAIL PROTECTED]ulil99%40yahoo.com wrote: From: Ulil Abshar-Abdalla [EMAIL PROTECTED] ulil99%40yahoo.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Hidup bisa teratur hanya dengan agama? -- Surat kepada seorang kawan To: [EMAIL PROTECTED] pluralitas-icrp%40yahoogroups.com, Forum Pembaca Kompas forum-pembaca-kompas@yahoogroups.comforum-pembaca-kompas%40yahoogroups.com Received: Sunday, September 7, 2008, 6:24 PM Hidup bisa teratur hanya dengan agama? -- Surat kepada seorang kawan Hamid yang baik, BETULKAH kehidupan manusia bisa teratur hanya dengan agama? Apakah kehidupan manusia tidak mungkin dibuat begitu rupa menjadi tertib dengan hukum-hukum dan peraturan yang mereka buat sendiri berdasarkan akal, pengalaman, dan tahap kematangan mental-intelektual mereka sendiri? Apakah jalan satu-satunya menjadi manusia bermoral dan etis hanya melalui agama? Apakah moralitas yang berasal dari sumber di luar agama sama sekali tak bisa menjadi landasan untuk mengatur kehidupan manusia? Beberapa kalangan dalam agama, terutama Islam, mengajukan sebuah logika yang menarik. Bukankah, tanya mereka, Tuhan lebih tahu tinimbang manusia? Bukankah Tuhan Maha Tahu tentang segala-galanya? Dengan demikian, bukankah hukum-hukum dan peraturan yang diberikan oleh Tuhan lebih baik ketimbang hukum yang dibuat manusia sendiri? Sejak lama saya beregelut dengan pertanyaan ini, dan perkenankan saya mengajukan sebuah refleksi berikut ini. Jawaban saya ini mungkin saja terasa keras di telinga sebagian kalangan beragama; tetapi saya harus mengatakannya. Sekurang-kurangnya apa yang saya sampaikan ini bisa menjadi semacam pengimbang bagi pendapat yang umum diikuti oleh umat Islam saat ini. Pertama-tama, perkenankan saya mengatakan: sama sekali tidak benar bahwa jalan satu-satunya menjadi manusia bermoral dan hidup secara etis hanya melalui agama. Seseorang yang tak memeluk agama apapun di dunia ini bisa menjadi manusia yang baik dan hidup secara bermoral. Bahkan dalam pandangan sebagian kaum Mu'tazilah, kelompok rasionalis yang sudah lahir dalam sejarah Islam sejak seribu tahun lebih yang lalu, sumber moralitas pertama-tama adalah akal manusia. Wahyu hanya datang belakangan untuk mengkonfirmasi moralitas yang sudah diketahui oleh akal manusia itu. Saya duga orang beragama memiliki asumsi tersembunyi: jika seseorang tak mengikuti ajaran agama apapun, alias agnostik atau ateis, yang bersangkutan akan menjadi orang yang secara moral bejat. Misalnya: yang bersangkutan suka mencuri harta orang lain, menyetubuhi setiap perempuan yang ia jumpai di jalan secara seenaknya seperti binatang, mengganggu orang lain tanpa peduli, membunuhi manusia seenak udelnya sendiri, dsb. Walhasil, orang yang tak beragama atau anti-agama akan dengan sendirinya bertingkah-laku seenaknya tanpa
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Heru Lelono, Man Behind Blue Energy and Supertoy
Kang Noer, jelas dan gamblang cara anda menggambarkan masalah ini. Tetaapi mengapa Presiden kok begitu desperate untuk selalu mendapatkan sanjungan dari orang sekelilingnya? Mengapa semua hal yang menyangkut nama, anggaran dan hasil, kok tidak diteliti dengan tuntas terlebih dahulu? Apa presiden selalu tergesa-gesa untuk mendapatkan kepopuleran, sehingga melupakan para ahli didalam bidang masing-masing, untuk benar-benar mengecek KEBENARAN dan HASIL dari uji-coba tersebut, yang dipaparkan oleh orang-orang yang hanya mencari kesempatan? Saya rasa Presiden harus dikelilingi oleh orang-orang yang lebih memikirkan hasil terakhir yang baik dan benar demi kesejahteraan rakyat dan bangsa. Bukan untuk kepentingan diri sendiri. Kok menyedihkan sekali tidak hanya sekali saja terjadi?! Salam, Yuli --- On Tue, 9/9/08, Nur Rochman [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Nur Rochman [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Heru Lelono, Man Behind Blue Energy and Supertoy To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, September 9, 2008, 12:09 AM Heru lelono King Maker...? Maka semua orang boleh mengaku yang sama Heru Lelono nggak lebih kaum oportunis sama dengan oportunis yang lain Dan seperti biasa kerjanya selalu kasak kusuk mencari populeritas Oportunis juga manusia bisa juga apes kena tipu dan dihujat media tho. Kaum oportunis itu mirip kecoa kalau dalam mahluk hidup Sangat bisa bertahan hidup dalam lingkungan yang paling ekstrem konon katanya kepalnya hilang juga masih bisa terus hidup beberapa hari Sehingga kaum ini selalu ada didalam setiap massa dan lantang teriak paling bener Paling apes president yang dikelilingi kaum oportunis dan nyaman Tidak kurang semasa jaya dipuja dan diberikan mainan berpuja Setelah jatuh dijauhi dan seperti biasa selalu ngaku masih setia Biasa alasan kaum oportunis untuk kembali merapat disaat kembali berkuasa \ Regards, KangNoer [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KPU: Mencoblos Dianggap Tidak Sah
Sebetulnya sistem mencoblos jauh lebih baik dari mencontreng, meminimalisir dispute. Antara berlubang dan tidak berlubang sangat jelas bedanya, seperti on/off sistem digital. Kalau mencontreng masih ada kemungkinan jelas atau tidaknya hasil contrengan, apalagi stabilo kalau digoreskan ke suatu blok warna gelap bisa meragukan dan menimbulkan perselisihan. Waktu yang digunakan untuk klarifiikasi akan jauh lebih banyak. Stabilo yang kehabisan tinta juga akan menimbulkan masalah. Paku untuk mencoblos jelas lebih bisa diandalkan. Berapa banyak uang rakyat yang harus dikuras untuk membeli stabilo? Memang ini bisa menjadi lahan proyek baru untuk mengeruk keuntungan pribadi/kelompok, tapi lagi2 rakyat buntung. Kalau sistem contreng ini nantinya bermasalah, bisa berpotensi pemilu harus diulang dengan menghabiskan dana sangat besar. Sebaiknya direview dengan seksama mengenai potensi blunder sistem contreng ini. Sekitar 9 bulan yang lalu banyak yang mengingatkan SBY mengenai Blue Energy yang berpotensi mempermalukannya di mata dunia, tapi dia tidak menggubris. Rgds, Har.- On 9/9/08, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: http://kompas.com/read/xml/2008/09/08/21172422/kpu.mencoblos.dianggap.tidak.sah JAKARTA, SENIN-Ketua Komisi Pemilihan Umum Abdul Hafiz Anshary mengatakan hasil rapat pleno KPU menyetujui penandaan pada surat suara dengan mencoblos dan memberikan tanda titik (.) dianggap tidak sah. Kalau memberikan tanda titik tidak bisa. Mencoblos juga, kata Ketua KPU, di sela-sela acara rapat pimpinan antara KPU dengan KPU Provinsi, di Jakarta, Senin (8/9). Namun, KPU masih perlu meminta pertimbangan dari pemerintah dan DPR tentang tanda yang sah untuk digunakan. Ini masih di tingkat pleno. Nanti akan didiskusikan dengan DPR, katanya. Hafiz menjelaskan, KPU sedang membahas tanda untuk menandai surat suara. Tanda lain yang dapat digunakan antara lain tanda bintang (*). Namun KPU, katanya tetap menyosialisasikan penandaan surat suara dengan tanda contreng (V). Contreng tetap disosialisasikan. Tetapi kita mengantisipasi kalau ada yang tidak mengerti bisa menggunakan tanda lain, katanya. Ia menjelaskan KPU masih terus melakukan pembahasan seputar alat penanda. Menurut Hafiz diwacanakan penandaan dengan menggunakan bolpoin atau pena penanda (stabilo). Ditanya tentang kemungkinan ada kecerobohan dalam mencontreng, misalnya tanda yang dibubuhkan mengenai nama calon legislatif lainnya, maka penentuan calon yang dipilih yakni dilihat dari pangkal tanda berada. Kita ambil dari pangkal tanda kalau ditemukan tanda melebar sampai ke sebelahnya. Kita belum mengatur lebih detail kalau ada 'error' dalam penandaan, katanya. Sementara itu, KPU masih terus membahas tentang desain surat suara dengan DPR dan pemerintah. Dijadwalkan KPU akan melangsungkan simulasi penandaan surat suara di tiga provinsi yaitu Aceh, Jawa Timur, dan Papua dengan menggunakan tiga desain surat suara yang berbeda-beda. ROY Sumber : Antara
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis sempit ala caleg parpol)
Bung Zen Saya rasa anda terlalu pesimis dan skeptis. Saya sendiri merasa bahwa yang saya lakukan adalah sebuah ijtihad politik (yang harus dilakukan oleh setiap orang yg mau mengubah dunia ini jadi tempat yg lebih baik) Tanpa itu, saya khawatir saya tak pernah memulai sesuatu yang berarti dalam politik. Saya gak mengatakan bahwa yang saya lakukan dulu dgn PRD tidak punya arti. Bahkan SANGAT BERARTI...(tentang ini akan saya terangkan lebih lanjut) Kalau sekedar mencari harta, itu sdh ada tawarannya dari dulu juga (dan itu tidak saya dapat dari institusi PDI Perjuangan), tapi saya sdh membuat pilihan dari dulu bahwa saya TIDAK MENCARI HARTA DARI AKTIVITAS POLITIK SAYA... Kalau mencari wanita, tentu saya tdk memilih terjun ke politik, mungkin saya lebih memilih jadi playboy kabel (spt salah satu acara reality show di TV itu hehehe...). Lantas apa yang saya cari dari politik? Nama baik, melalui otoritas politik yang akan saya kelola untuk kebaikan banyak orang...(tentu saya tidak bisa jadi malaikat yang tanpa cela !). Itu yang diajarkan oleh kakek saya saat saya SD...saat dia menceritakan pada saya harga yang pernah dia bayar untuk pertahankan kemerdekaan di usia muda-nya wassalam Budiman Sudjatmiko --- On Tue, 9/9/08, muhamad zen [EMAIL PROTECTED] wrote: From: muhamad zen [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis sempit ala caleg parpol) To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, September 9, 2008, 10:03 AM bung Budiman Sudjatmiko Seorang Budiman Sudjatmiko yang saya kenal dulu sungguh sangat mengagumkan. Saya yakin orang ini pasti memimpin Indobesia kelak, tapi belakangan ini ketika anda meninggalkan partai anda dan ikut di dalam sebuah partai besar (PDI-P), saya kaget sayang sekali.. imembaca beberapa tulisan anda di dalam milis ini saya semakin yakin bahwa budiman yang dulu kami kenal kini sudah terkoptasi oleh partai (PDI-P), seharusnya anda bisa lebih dari pada berjuang di parlemen maupun partai yang bukan didirikan oleh anda , yang menurut saya itu hanya mengotorin tangan saja.Orang muda seperti anda kalau mau bersabar dan terus berjuang dengan segala tantangannnya saya yakin sekali akan bukan hanya Indonesia yang bisa anda pegang Dunia pun akan memperhitungkan anda.. sayang sekali Budiman Soejatmiko selesai sudah hanya di ketiak banteng moncong putih saja... hari-hari kemudian anda akan semakin jauh dari tanah, menari di antara tawaran-tawaran yang menggiurkan. .. wanita .dan harta. wasalam
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Max Moein Resmi Diberhentikan
Syukurlah bahwa BK DPR masih punya nurani untuk membela orang tertindas, dan saya rasa masih banyak Max Muin Max Muin yang lain yang belum ketahuan, semoga saja ini menjadi cambuk yang menimbulkan efek jera bagi Anggota DPR yang celamitan. 2008/9/9 Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] http://kompas.com/read/xml/2008/09/09/14191154/max.moein.resmi.diberhentikan. JAKARTA, SELASA - Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat secara resmi memberhentikan anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP), Max Moein, yang tersandung masalah dengan seorang wanita. Pemberhentian tersebut efektif sejak tanggal 26 September 2008. Pengumuman tersebut disampaikan Ketua Dewan Permusyawaratan Rakyat (DPR), Agung Laksono, di depan sidang paripurna DPR yang berlangsung Selasa (9/9) di Jakarta. Ditemui terpisah, Ketua Badan Kehormatan (BK) Irsyad Sudiro menyampaikan, Max terbukti melakukan pelanggaran kode etik. Max Moein terbukti bersalah dan melanggar kode etik anggota DPR. Hal ini terbukti dari hasil verifikasi, pengakuan, dan bukti-bukti yang ada, tuturnya singkat Menurut Irsyad, keputusan tersebut telah bersifat final dan mengikat. Ia juga mengatakan, keputusan ini tidak dapat pertentangan dari fraksi PDIP. Fraksi PDIP telah mempercayakan anggota BK DPR yang juga anggota fraksi PDIP, seperti Gayus Lumbuun, tuturnya. HIN Sent from my BlackBerry (c) Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network [Non-text portions of this message have been removed]
Bls: [Forum Pembaca KOMPAS] Max Moein Resmi Diberhentikan
Sebagai bentuk komunikasi politik yang jujur dan konstruktif, alangkah baiknya hasil verifikasi, pengakuan dan bukti-bukti yang ada juga dibeberkan secara detail dan transparan. Ini bukan bermaksud membongkar aib seseorang tetapi sebagai pembelajaran kepada khalayak agar lebih selektif dan hati-hati dalam memilih parpol dan legislatornya. --- Pada Sel, 9/9/08, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] menulis: Dari: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] Topik: [Forum Pembaca KOMPAS] Max Moein Resmi Diberhentikan Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 9 September, 2008, 7:42 AM http://kompas. com/read/ xml/2008/ 09/09/14191154/ max.moein. resmi.diberhenti kan. JAKARTA, SELASA - Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat secara resmi memberhentikan anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP), Max Moein, yang tersandung masalah dengan seorang wanita. Pemberhentian tersebut efektif sejak tanggal 26 September 2008. Pengumuman tersebut disampaikan Ketua Dewan Permusyawaratan Rakyat (DPR), Agung Laksono, di depan sidang paripurna DPR yang berlangsung Selasa (9/9) di Jakarta. Ditemui terpisah, Ketua Badan Kehormatan (BK) Irsyad Sudiro menyampaikan, Max terbukti melakukan pelanggaran kode etik. Max Moein terbukti bersalah dan melanggar kode etik anggota DPR. Hal ini terbukti dari hasil verifikasi, pengakuan, dan bukti-bukti yang ada, tuturnya singkat Menurut Irsyad, keputusan tersebut telah bersifat final dan mengikat. Ia juga mengatakan, keputusan ini tidak dapat pertentangan dari fraksi PDIP. Fraksi PDIP telah mempercayakan anggota BK DPR yang juga anggota fraksi PDIP, seperti Gayus Lumbuun, tuturnya. HIN Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network ___ Nama baru untuk Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Anggota Parlemen Tanpa Digaji
Kang Noer yang baik, Bukankah mereka sebagai anggota parlemen bisa tetap bekerja dalam profesinya masing-masing ? Yang wartawan ya tetap bekerja sebagai wartawan, yang pengusaha bisa tetap mengendalikan usahanya, yang jadi dosen tetap bisa mengajar mahasiswanya. Mereka datang ke Gedung parlemen hanya untuk bersidang menetapkan legislasi saja. Itupun kalau perlu benar. Toh suara mereka bisa divoting dengan menggunakan peralatan telekomunikasi bilamana memang diperlukan seperti itu ? Setahu saya, parlemen kita yang pertama yaitu Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) bekerja tidak dengan digaji. Parlemen setelah Pemilu 1955 digaji sangat pas-pasan. Itupun hanya ketika bersidang, bukan digaji bulanan lengkap dengan segala fasilitasnya. Tidak bisa bermewah-mewahan seperti sekarang ini. Malah tak ada pula uang pensiun, sebagaimana dikatakan oleh mendiang Soebadio Sastrowardoyo, mantan Ketua Fraksi PSI di parlemen produk 1955. Anggota parlemen tidak digaji tetapi segala keperluan rumahnya, air, listrik dan telepon kan masih tetap ditanggung negara ? Diapun masih tetap mendapat uang honor ketika datang bersidang. Dan dia masih tetap mendapatkan penghasilan dari pekerjaan atau profesinya. Anda tidak setuju bahwa anggota parlemen itu bukan pekerjaan yang layak digaji ? Dasarnya sederhana : anggota parlemen itu bisa hanya dijadikan pekerjaan sambilan saja. Statusnya terhormat : mewakili rakyat. - Original Message - From: Nur Rochman To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, September 09, 2008 8:08 AM Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Anggota Parlemen Tanpa Digaji was Salah benar parpol pengusungKu Anggota parleme tak bergaji itu ide cemerlang dan baik Tapi bukan untuk politisi ri'il kata Bung Bud dan Uda Indra itu hanya untuk kaum pemimpi yang hanya berretorika Pasti mereka berdua bilang begitu karena nggak mungkn lagi Bagaimana bisa mereka nggak bergaji bisa bekerja Lha mereka kasih makan anak istrinya duit darimana...? Belum konstituen mereka yang palakin mereka walaupun pakai proposal Belum lagi menjelang pemilu waktunya jadi sinterklas pakai duit siapa..? Kalau buat saudagar yang menjadi politikus itu mah nyaman saja Mereka nggak biasa ambil gaji mereka, bahkan dilihat slip nya aja nggak Mereka cukup dengan membuat UU yang memudahkan bisnis mereka Sehingga hutan bisa dikapling dengan harga murah meriah seperti obral tanah abang Politisi miskin yang dari aktifis sepanjang sejarah bangsa ini nggak pernah bisa tahan Begitu masuk dilegislatif atau eksekutif selalu berubah gaya hidupnya Bahkan makanan dan bajunya juga wajib untuk mengikuti Sehingga sering gaji besar tidak pernah cukup buat nafsu mereka.. Regards, KangNoer [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: KPI Peringatkan Tayangan Kebanci-bancian
halah... ngomong opo ini. kayak ga harus korupsi. nanti aja kalau aku jadi pejabat publik tak jelaskan semua scr terbuka yah... kaya itu kewajiban bagi yang mampu menjadi kaya. agar bisa menolong orang miskin. lha anda merasa kaya atau miskin? sinetron yg menampilkan peran kebanci2an (meskipun tidak diperankan oleh banci beneran) masih ditolerir oleh KPI karena memang ada alur cerita yg jelas. contohnya ya sinetron dari yoga jadi olga itu. sementara reality show kayak si tora itu gak boleh karena itu memang ada kesan (artinya debatable) melecehkan kaum waria. kalau dibilang reality show juga ada alurnya seh boleh2 saja. tapi cerita sinetron, film, dan fiksi2 lain tentu berbeda dg reality show yg langsung ditonton rame2 spt itu. nanti anda tanya bedanya di mana? ya silakan cari sendiri... masak gitu aja gak ngerti heheee gitu aja kok mbulet --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, manneke budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Lho? Katanya jangan ke mana-mana? Diajak ngomong sinetron, bawa-bawa korupsi. begitu diladenin ngomong korupsi, sekaran ngeles dan ngelempar tuduhan korupsinya ke orang lain? Lha opo hubungane, Mas? Yang bikin saya mesem-mesem, kenapa kok nyeplos korupsi, tapi rujukannya ke orang lain? Sambil ngeles: tidak harus mengacu ke saya, tapi ke orang yang suka korupsi. Hihihi. Eh,ngomong-ngomong, masih punya laptop satu lemari, nggak? Kaya banget ya PNS di LIPI bisa beli laptop satu lemari (bukan mau nuduh korupsi lho ya; yang korupsi kan orang lain). Ah, jadi lupa urusan sinetron. Pinter banget nih Anda mengalihkan perhatian saya. Nggak heran ya, wong periset kaliber internasional, jagoanlah kalo soal alih-alihkan perhatian. Ayo, situ udah kadung nimbrung mau kasih contoh sinetron yang betulan tentang hidup waria dengan pemeran yang bukan belagak banci-bancian tapi waria tulen. Mana contohnya? Kalo udah, boleh deh kita nanti ngobrol soal korupsi lagi :)) manneke
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kau Bikin Si Burhan Gubernur, Sekarang Mati Kau!
Rakyat sudah capek melihat pemimpin yang selalu bergaya bahasa santun tapi kelakuannya jauh dari santun. Karena itulah pemimpin model nagabonar sekarang sangat populer di mata rakyat. Contohnya, lihatlah Sumatera Utara itu. Siapa yang menyangka bahwa Syamsul Arifin yang bicara ceplas-ceplos dan apa adanya itu bisa jadi gubernur? Horas, Mula Harahap Martin L. Peranginangin: Hahaha...Dicari Nagabonar ke III jadi Presiden 2009, si pencopet jadi Jenderal. Sekalian biar ibu kota dipindahkan ke Tanjung Morawa atawa Binjai yang dekat-dekat Medan saja. Kalau di Medan sudah sumpek kalilah...
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kau Bikin Si Burhan Gubernur, Sekarang Mati Kau!
Nih, saya kasih sebuah lelucon lagi yang bergaya Sumatera Utara: Konon kabarnya T.D. Pardede--pengusaha besar dan tokoh sepakbola itu-- pernah marah besar kepada seorang pemain bolanya karena membuat blunder dan menyebabkan Pardedetex--kesebelasan kebanggaannya itu-- kalah. Anjing kau! katanya, lalu mengumbar berbagai kekesalan hatinya kepada si pemain. Seorang pembantu Pak Ketua terkejut mendengar ucapan itu dan berkata, Pak, janganlah sekasar itu. Janganlah sebut dia anjing T.D. Pardede balik melotot kepada pembantunya dan berkata, Sudah bagus dia kubilang anjing. Kalau kubilang taik? Dimakan anjinglah dia Mula Harahap :-) Suhaimi: Jadi ingat lelucon: Ah ! Macam mana pula kau ini? Sudah numpang, kentut lagi ! He he he.
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Petugas KJRI Hong Kong Aniaya Sembilan TKW
Ternyata preman sudah bertaraf Internasional. Sampai2 di Hongkong aja ada yang mukulin tenaga kerja WANITA pula. Pengecut sekali yang mukulin. Para TKI adalah pahlawan devisa kenapa musti dipukulin kalau hanya memasang spanduk supaya bisa dibaca para pejabat yang pura2 nggak mau tau. Kan bisa diajak bicara baik2 walaupun mereka agak memaksa masuk ke KJRI. Inilah contoh kekuasan yang tidak ada batasnya. Sesuka hati mukulin orang yang hanya mau mengungkapkan isi hati. Apapun kesalahan para TKI, para penyiksa lebih bersalah. Pejabat yang hadir paling bersalah. Salam Bambang S --- On Tue, 9/9/08, Ridwan Nyak Baik [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Ridwan Nyak Baik [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Petugas KJRI Hong Kong Aniaya Sembilan TKW To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, September 9, 2008, 10:48 AM Duh, katanya para pekeja kita di luar negeri digelari sebagai pahlawan devisa. Eh, kok malah digebukin oleh oknum KJRI. Bukan dilindungi, atau digelar karpet merah saat kembali seperti Filipina (boro-boro karpet merah, gak diperas dan ditipu di terminal kedatangan aja sudah alhamdulillah) . Tentang kasus Hong Kong, satu harapan kita agar hukum ditegakkan bagi siapa saja, termasuk kepada oknum KJRI bila merak tidak membantu orang Indonesia di luar negeri, apa lagi kalau menyiksa. Hanya ada satu kataLawan setiap polah arogan dan laku kesewenang-wenangan . Tabik; RnB
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Jurnalisme Warga, Teknologi, dan Bebas Nilai
Ya, saya rasa memang kita sedang sama-sama belajar... Warga yang peduli dan mencoba menyuarakan suaranya akan belajar betapa pentingnya fungsi editorial dan newsroom, sementara para jurnalis profesional sebenarnya juga bisa belajar melihat berbagai topik yang menarik pembaca/pemirsanya. Sebenarnya citizen journalism bisa saling mendukung dengan mainstream media bila tidak ada prasangka dalam landasan berpikirnya. Citizen Journalism bisa menjadi sarana pembelajaran demokrasi, komunikasi, dan juga tanggung jawab untuk semua pihak. Terima kasih sudah dijawab ya Bung Iwan. Salam, Retty --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, iwan piliang [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam, Jawabnya gampang: Jelas tidak bebas nilai. Bila bebas nilai dia hidup macam di rimba belantara, laksana binatang pengisi ranah rimba atau pula bagaikan pemain bola kampung, kemana perut menghadap maka ke situlah bola ditendangnya Jelas jurnalisme warga tak demikian! Adalah naif pula bila mengemuka, cuma media mainstream yang menerapkan prinsip jurnalisme, elemen-elemen jurnalisme dalam berkerja. Jurnalisme warga punya tanggung jawab yang sama. Dalam tatanan ini, tidak ada tempatnya lagi mengatakan hanya media mainstream yang lebih benar kerjanya, sementara jurnalisme warga pah-poh. Ini koreksi saya kepada Bung Rene. Kini ke-pah-poh-an bisa terjadi di media mana saja. Profesionalisme kerjalah yang mengujinya. Saya sepakat karena hal ini masalah pertama dan baru, kalimat pertama penyidik kepada saya menarik, Mari Pak kita sama-sama belajar ... dan seharusnya Bung Rene juga belajar bagaimana ragam jurnalisme warga yang sudah ada di Indonesia, tidak lalu menyimpulkan sendiri dari satu artikel yang dibacanya. Terima kasih, iwan piliang
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Usai Sidang, Muchdi Bentak Istri Munir
Nggak ada yang logis ketika kepentingan bicara Munir sama pentingnya dengan korban yang lain Kasus munir pintu untuk membuka yang lain Beruntung saja Munir pintu paling depan Kasus lain juga diperlakukan sama tetapi waktu jadi halangan Jangan sampai kasus munir juga hilang karena waktu juga Jadi jangan jadikan alasan penting nggak penting untuk sebuah pembunuhan Penghilangan sebuah nyawa itu pelanggaran HAM paling prinsipil Hak untuk Hidup Bung Andri tread ini adalah kasus Muchdi yang masih berlagak pejabat Orba Sehingga bisa bentak orang kaya' FPI bahkan diruang persidangan Jangan dibelokan, apalagi menjadi ajang pembelaan terhadap seorang pelanggar HAM Yang masih gagah dan diperlukan khusus atas nama sebuah pangkat didunia Muchdi PR sama dengan penggede militer yang lain Sering selingkuh dengan kaum agamawan kerdil Saat tergencet karena kasus maka kerahkan massa puritan Dimodalin gocengan bisa pasang badan buat sang jendral Regards, KangNoer
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kau Bikin Si Burhan Gubernur, Sekarang Mati Kau!
Dalam rapat Dewan Gubernur BI yang memicarakan keluarnya uang 100 milyar itu dia hadir. Tapi dia diam saja. Tidak mengiyakan dan tidak pula melarang. Entah apa maksudnya. (Mungkin dia sudah sadar bahwa hal itu kelak akan menjadi masalah, dan karena itu dia sengaja mau menjerumuskan kawan-kawannya). Lalu sekarang, ketika dia ditanyai, dia mengaku tidak ingat lagi apakah dia hadir dalam rapat tersebut. (Uang 100 milar itu banyak sekali. Bagaimana mungkin seseorang bisa lupa apakah dia hadir atau tidak dalam rapat yang membicarakan uang sebanyak itu). Jadi, dari gelagat seperti yang saya uraikan di atas, yah premanlah dia. Ha-ha-ha-ha-ha! Mula Harahap Suhaimi: Jadi...kesimpulan kau itu apa Lae ? si opung Anwar Nasution itu preman yang bergaya bahasa preman gitu ?
Bls: [Forum Pembaca KOMPAS] Petugas KJRI Hong Kong Aniaya Sembilan TKW
Salam, Ingat kejadian ber-kali2 di Roma waktu duta besarnya Leo Watimena.Petualang2 orang Indonesia yang biasanya anak kapal, selalu datang di kedutaan Indonesia untuk minta uang.Saking jengkelnya maka pak Dubes yang memang jagoan ini.langsung menggebug pelaut2 yang bandel itu.Rupanya menjadi obat yang manjur karena sejak itu tidak ada pelaut yang mau minta uang datang ke Dutaan Besar RI di Raoma. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Sen, 8/9/08, Adyanto Aditomo [EMAIL PROTECTED] menulis: Dari: Adyanto Aditomo [EMAIL PROTECTED] Topik: Balasan: [Forum Pembaca KOMPAS] Petugas KJRI Hong Kong Aniaya Sembilan TKW Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 8 September, 2008, 11:16 AM Lho ada apa dengan satpam KJRI? Kok yang marah malah satpamnya? Satpam KJRI itu warga negara mana? WNI atau WN Hongkong? Menyedihkan sekali. KJRI yang seharusnya bertugas untuk melindungi WNI di Luar Negri dari segala kesulitan yang mereka hadapi, termasuk penggajian yang terlalu murah oleh majikannya, tapi ini kok malah disiksa. Sudah seharusnya Konjen RI di Hongkong di tarik pulang karena tidak becus dalam melaksanakan tugasnya dan pihak pemerintah Indonesia harus segera mengusut dan menghukum siapapun yang bersalah dalam kasus ini, termasuk Mentri Tenaga Kerja RI Erman Suparno, jika nanti terbukti penangkapan dan penyiksaan tersebut atas perintah pak mentri. Salam, Adyanto Aditomo
[Forum Pembaca KOMPAS] Tempo Kalah, Aksi Tabur Bunga Digelar di Ruang Sidang
http://kompas.com/index.php/read/xml/2008/09/09/17271059/tempo.kalah.aksi.tabur.bunga.digelar.di.ruang.sidang. JAKARTA, SELASA - Setelah Ketua Majelis Hakim Panusunan Harahap mengetokkan palu tanda berlakunya putusan yang mengabulkan gugatan Asian Agri Group (AAG), sejumlah wartawan dan aktivis pers menggelar aksi tabur bunga di dalam ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus), Selasa (9/9). Mereka yang tergabung dalam Koalisi Aliansi Pembela Pasal 28 (APP 28) dan Koalisi Anti Penghancuran Hutan Indonesia (KAPHI) menaburkan bunga seusai sidang dan menggelar aksi teatrikal dan demonstrasi di depan area parkir pintu masuk PN Jakpus. Kami berduka dengan adanya putusan ini, kebebasan pers terbungkam. Wartawan tidak boleh lagi memberitakan kasus dugaan korupsi atau penyelewengan lain yang merugikan hak-hak publik, tutur Wiwin, koordinator aksi. Sedangkan menurut Bambang Harymurti, mantan Pemimpin Redaksi Tempo, pemberitaan di majalah Tempo tak bermaksud melakukan penghinaan pada pribadi Sukanto Tanoto tetapi pada dugaan tindakan penggelapan pajak sebesar Rp 1,3 triliun. Ia merasa kecewa dan mengungkapkan perkabungan atas kebebasan pers yang mulai redup di negeri ini dengan kasus ini. Menanggapi putusan majelis hakim, kuasa hukum Tempo Darwin Aritonang mengaku kecewa dengan putusan tersebut. Tempo sudah melakukan sesuai kaidah jurnalistik, termasuk meminta keterangan dari narasumber yang kompeten dari AAG tetapi tidak ditanggapi. Kalau mereka minta hak jawab, kita juga sudah fasilitasi, tapi tetap tidak puas, tuturnya. Sedangkan di tempat terpisah, kuasa hukum AAG Hinca Panjaitan saat ditemui Kompas.com menyatakan pihaknya tidak bermaksud untuk membungkam kebebasan pers dengan memenangkan perkara perdata ini. Persoalannya kan pada mekanisme hak jawab yang tak dipenuhi dengan benar oleh tergugat. Pers juga bisa belajar melalui kasus ini bahwa prinsip ketelitian dan asas praduga tak bersalah itu juga berlaku, katanya. Aksi teatrikal dan demonstrasi masih berlangsung sekitar 15 menit dan diakhiri dengan sampah yang berserakan berupa bunga dan uang bertuliskan Bank Sukanto Tanoto yang bertebaran di tempat aksi berlangsung. MYS Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network
[Forum Pembaca KOMPAS] Tempo Kalah, Mesti Ganti Rugi Rp 50 Juta
http://kompas.com/read/xml/2008/09/09/17004034/tempo.kalah.mesti.ganti.rugi.rp.50.juta. JAKARTA, SELASA - Ketua Majelis Hakim Panusunan Harahap memutuskan mengabulkan gugatan Asian Agri Group (AAG) terhadap PT Tempo Inti Media dan Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Toriq Hadad selaku pihak tergugat pada persidangan perdata yang berakhir pukul 15.30 WIB hari ini. Berdasar putusan tersebut, pihak tergugat dikenai denda ganti rugi sebesar Rp 50 juta dan memuat permintaan maaf kepada AAG yang diterbitkan di tiga media nasional yakni Kompas, Koran Tempo, Majalah Tempo satu halaman penuh selama tiga hari berturut-turut. Kalau hal itu tidak dilaksanakan saat putusan sudah memiliki kekuatan hukum tetap maka kita dikenai denda Rp 1 juta per hari yang ditanggung renteng PT Tempo Inti Media dan Pemred Majalah Tempo Toriq Hadad, tutur Hendrayana, kuasa hukum Tempo. Ia menegaskan, putusan ini adalah bukti bahwa kebebasan pers di negeri ini dibungkam, karena bila pers memberitakan kasus dugaan korupsi atau penyelewengan lain yang belum ada putusan berkekuatan hukum tetap maka bisa dikatakan pers itu melakukan perbuatan melawan hukum. Dalam sidang tersebut, Ketua Majelis Hakim menolak eksepsi dan provisi yang diajukan tergugat. Menurut Hendrayana, keputusan hakim tersebut cacat hukum karena fakta-fakta hukum yang lain belum diungkap oleh majelis hakim. Tiga saksi yang dihadirkan dalam persidangan sebelumnya yakni penyidik dari Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), pejabat Dirjen Pajak Departemen Keuangan dan ahli pers Masmimar Mangingan mendukung laporan Tempo. Majelis sama sekali tidak menyebut tiga saksi yang dihadirkan dalam persidangan sebelumnya yakni penyidik dari Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), pejabat Dirjen Pajak Departemen Keuangan dan ahli pers Masmimar Mangingan yang mendukung laporan Tempo, ujarnya. Majalah Tempo diperkarakan karena berita investigatifnya dalam edisi 15-20 Januari 2007 yang tajuk covernya Akrobat Pajak tentang dugaan penggelapan pajak senilai Rp 1,3 triliun oleh Asian Agri. Perusahaan itu adalah anak kelompok perusahaan Raja Garuda Mas milik Sukanto Tanoto. Seperti diketahui, Asian Agri merasa laporan Tempo telah merugikan nama baik dan mengajukan keberatan melalui kuasa hukumnya Hinca Panjaitan. Tempo telah memenuhi hak jawab dalam edisi 14-20 Januari 2008, tetapi dipandang tidak memuaskan dan mengajukan gugatan ke PN Jakpus dengan pasal pencemaran nama baik 1365 KUH Perdata dan pasal penghinaan 1372 KUH Perdata. MYS Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network
[Forum Pembaca KOMPAS] Ical dan Ical Jr Dapat Penghargaan Bersama
Laporan Wartawan Kompas Wisnu Nugroho A http://kompas.com/read/xml/2008/09/09/15180214/ical.dan.ical.jr.dapat.penghargaan.bersama JAKARTA, SELASA - Dalam peringatan hari ulang tahun ke-25 olahraga nasional di Stadion Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (9/9), sejumlah nama mendapat penghargaan dari Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault. Aburizal Bakrie dan Anindiya Bakrie bersama-sama naik panggung untuk mendapat penghargaan. Aburizal mendapat penghargaan untuk semua cabang olahraga karena memiliki perhatian luar biasa terhadap kemajuan olahraga di Indonesia. Anindiya, anaknya, mendapat penghargaan karena ANTV dinilai telah banyak meliput dan menyiarkan kegiatan olahraga nasional dan internasional. Ayah dan anak ini mendapatkan penghargaan yang disampaikan Adyaksa. Ical mendapat penghargaan Adimanggalya Krida sementara Ical Jr mendapat penghargaan Sanggraha Krida. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono datang dalam peringatan itu dan menggarisbawahi pernyataan Adyaksa untuk benar-benar bangkit bekerja keras memajukan olahraga nasional. Saya yakin kita bisa, Indonesia Bisa! ujarnya. Wisnu Nugroho A Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network
[Forum Pembaca KOMPAS] Kasus Super Toy akibat Pembisik Presiden
http://kompas.com/read/xml/2008/09/09/20313262/kasus.super.toy.akibat.pembisik.presiden MAKASSAR, SELASA - Guru besar pertanian Universitas Hasanuddin Prof Dr Saleh S Ali menilai, munculnya kasus varietas padi super toy di Purworejo, Jawa Tengah, membuktikan betapa lemahnya politik pertanian dan politik pangan negara ini. Publik tak habis pikir, mengapa sosok Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang meraih gelar doktor dari institut berlabel pertanian dengan mudahnya dibisiki dan disusupi oleh pihak tertentu untuk melegitimasi penggunaan benih padi yang belum disertifikasi oleh lembaga berwenang . Di tengah tingginya ekspektasi petani akan tingginya produktivitas lahan pertanian padi, mestinya Presiden tak gegabah melegitimasi dan meloloskan penggunaan benih tanpa melalui uji coba jajaran Departemen Pertanian, ujar Saleh di Makassar, Selasa (9/9). Saleh yang juga menjabat Ketua Program Studi Doktor Pertanian Unhas menambahkan, selaku negara agraris, negara ini mestinya tidak mudah dirambah benih tanaman apa pun yang strategis bagi kehidupan rakyatnya tanpa terlebih dulu disertifikasi oleh lembaga yang sahih. Dalam hal ini, Departemen Pertanian harus berada di garda terdepan kebijakan pertanian dan tak membiarkan presiden disusupi kepentingan pertanian yang menyesatkan. (NAR) Nar Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Penemu Padi Supertoy Menghilang
Yang belum ngilang kayaknya tinggal Heru Lelono ya ? Salam, ma'rufin - Original Message From: Nur Rochman [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, September 8, 2008 8:35:10 PM Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Penemu Padi Supertoy Menghilang Ini negara memang aneh bin ajaib Seperti biasa setelah ada penemuan ajaib Bensin dari air yang disebut blue energi Tanam padi yang panen empat kali sekali tanam Boleh-boleh saja itu ilmiah dan merupakan penemuan anak bangsa Tapi sayang ini penemuan nggak lebih dipakai buat kampanye politik Apalagi memang dasar presiden ini negara selalu haus akan kamera Sangat heboh dan selalu puas begitu disorot kamera wartawan Tetapi sayang setiap hal yang dipolitisasi selalu berujung penipuan Karena semuanya buru-buru menangguk untung dari populeritas Sehingga yang tampak setelah itu hanya saling menyalahkan Presiden apes yang cape para pendukungnya harus cari dalih belain lagi Tapi dasar para pemimpin nggak lebih dari keledai Berulang kali jatuh masih aja lewat lubang yang sama Sehingga rakyat terus dikasih tontonan sinetron Para pemimpinnya yang saling berolok-olok saja Sial lagi sang penemu yang sangat pintar ini Nggak kurang DR juga bisa gampang kena kibul Begitu terkuak maka selalu berakhir menghilang Kaya' aktifis diperpal dulu untuk atur alibi penyelamatan Regards, KangNoer [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: SIARAN PERS PERINGATAN MAKLUMAT 5 SEPEMBER 1945 ; PERSINDO DIY
yup, pas aksi polisi ke-2 belanda sebenarnya mengira dan berniat mulia untuk menyelamatkan HB IX dari pengaruh pemimpin republikan. belanda kala itu dipimpin right-wing juga sich, berbeda seperti awal2nya belanda merdeka dari jerman ygh dilanjuti dengan linggardjati , belanda secara politik dikuasai left wing yg udah lebih lama ingin memberikan kemerdekaan kepada indonesia. salam, carlos 2008/9/6 rzain [EMAIL PROTECTED]: Betul , besan saya dari Padang yg jadi doplomat di Eropah sekitar tahun 1950 bercerita bahwa kalau saja HB IX tidak berpihak ke Republik tidak akan ada Negara Eropah dan AS mengakui RI. rzain
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Usai Sidang, Muchdi Bentak Istri Munir
Bung Andri, Bukan masalah berharga atau tidak, ada nilai dan pesan lebih yang harus diungkap dalam kasus ini. Kalau saja seorang Munir yang tokoh nasional bahkan internasional bisa dikerjaindengan cara seperti itu. Maka pertanyaannya bagaimana kalau hal ini menimpa rakyat biasa yang ada di indonesia. Dan dashyatnya ini terjadi pada masa reformasi, ketika semuanya sudah transparant. Ketika pers bebas mengungkapkan fakta dan opini. Ini terjadi pada seorang warga sipil yang tewas diracun dan hingga kini pelakunya tidak tersentuh secara hukum. Sekalilagi ini terjadi diera reformasi. Pada titik inilah saya merasakan ancaman serius pada kemanusiaan. tabik, joko - Original Message - From: andri subandrio To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, September 09, 2008 11:18 AM Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Usai Sidang, Muchdi Bentak Istri Munir Saya heran mengenai kasus Munir ini telah menyita banyak hal dari bangsa ini, apakah Munir lebih berharga dari Marsinah yang nota bene meninggal karena dibunuh juga, namun tidak ada satupun yang memperjuangkan dan juga menggugat siapa pembunuhnya, dan juga para Mahasiswa korban peristiwa Semanggi, Mahasiswa Unas korban kekerasan Polisi, kasian orang-orang yang diperalat oleh Kontras untuk bercapek-capek menggugat kematian Munir dengan berbagai cara. Apakah Munir itu lebih hebat dan lebih berharga dari semua korban lain yang ada? Ini terlepas dari pro dan kontra tentang kematian Munir, saya sendiri tidak ada kepentingan dibalik semua ini, namun ingin berpikir logis saja.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Mau Jadi Caleg DPRD? 300 Juta Ongkosnya
sikap dan perlawanan anti-kolonialisme dan anti-feodalisme di sumtim kan sudah ada dari ratusan tahun yang lalu, para raja umumnya hanya punya kekuasaan terbatas dan democratically-elected. Belanda sendiri baru menguasai sebagian besar daerah ex-sumtim pada akhir abad ke 19 atau awal abad ke 20 (1899-1906). soal social revolution itu, kejadianya agak berbeda dengan perkembangan di pulau jawa dimana pemimpin gerakan itu adalah simpatisan Tan Malaka sejak 1920an yang berada di bawah Persatuan Perjuangan (PP) dan beraliansi dengan pni,pki dan pesindo. kalau di p. jawa kan pesindo yg mendukung pemth sjahrir/amir sementara PP menjadi oposisi. motivasinya adalah karena simpati raja / sultan itu kepada belanda. Tapi seperti kata AK Gani memulai revolusi gampang, tapi mencari pemimpin di saat yang tepat dan memimpinya ke perubahan yg tepat merupakan hal sulit. salam, mcps 2008/9/7 anton_djakarta [EMAIL PROTECTED]: Gerakan anti feodal yang menjadi Gerakan Revolusi Sosial tahun 1946 di Sumatera Timur bukankan ada karena dipicu Perang Kemerdekaan di Djawa yang kemudian melahirkan Gerakan Anti Feodal macam Gerakan Swapradja di Solo?. Dari kekacauan itu terbunuh Amir Hamzah. Gerakan ini juga merupakan reaksi atas terjadinya dua front bersenjata antara kelompok Pesindo dan kelompok kesultanan yang membiayai Gerakan bersenjata Pro Kerajaan. Jadi gerakan anti feodal di Sumatera Timur ada pada pasca Kemerdekaan bukan Pra Kemerdekaan. Jadi harus diperjelas Belanda masuk ketika sebelum masa Agresi Militer I tahun 1947. Bukan masuk sebagai Pemerintahan Jajahan Kolonial yang berakhir tahun 1942. Anton
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KPU: Mencoblos Dianggap Tidak Sah
Saya curiga sistem yang baru ini sengaja dibuat untuk memperbanyak suara yang tidak sah untuk kepentingan2 tertentu. Ya tapi ini hanya dugaan saja kok... Hehehe abis dah tahu masyarakatnya banyak yang kurang bahkan tidak berpendidikan, ngasih cara milih kok malah makin ribet aja... Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Har [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 9 Sep 2008 15:51:09 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KPU: Mencoblos Dianggap Tidak Sah Sebetulnya sistem mencoblos jauh lebih baik dari mencontreng, meminimalisir dispute. Antara berlubang dan tidak berlubang sangat jelas bedanya, seperti on/off sistem digital. Kalau mencontreng masih ada kemungkinan jelas atau tidaknya hasil contrengan, apalagi stabilo kalau digoreskan ke suatu blok warna gelap bisa meragukan dan menimbulkan perselisihan. Waktu yang digunakan untuk klarifiikasi akan jauh lebih banyak. Stabilo yang kehabisan tinta juga akan menimbulkan masalah. Paku untuk mencoblos jelas lebih bisa diandalkan. Berapa banyak uang rakyat yang harus dikuras untuk membeli stabilo? Memang ini bisa menjadi lahan proyek baru untuk mengeruk keuntungan pribadi/kelompok, tapi lagi2 rakyat buntung. Kalau sistem contreng ini nantinya bermasalah, bisa berpotensi pemilu harus diulang dengan menghabiskan dana sangat besar. Sebaiknya direview dengan seksama mengenai potensi blunder sistem contreng ini. Sekitar 9 bulan yang lalu banyak yang mengingatkan SBY mengenai Blue Energy yang berpotensi mempermalukannya di mata dunia, tapi dia tidak menggubris. Rgds, Har.-
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kau Bikin Si Burhan Gubernur, Sekarang Mati Kau!
Hmmm, kalo rapatnya bener, mestinya ada daftar absen kehadiran. Tapi kalo daftar hadirnya raib, ya apa mau dikata, hehehe. Ini zaman banyak tukang sulap berjaya jadi politisi dan pejabat negara. manneke --- On Tue, 9/9/08, Mula Harahap [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Mula Harahap [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kau Bikin Si Burhan Gubernur, Sekarang Mati Kau! To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, September 9, 2008, 7:14 AM Dalam rapat Dewan Gubernur BI yang memicarakan keluarnya uang 100 milyar itu dia hadir. Tapi dia diam saja. Tidak mengiyakan dan tidak pula melarang. Entah apa maksudnya. (Mungkin dia sudah sadar bahwa hal itu kelak akan menjadi masalah, dan karena itu dia sengaja mau menjerumuskan kawan-kawannya) . Lalu sekarang, ketika dia ditanyai, dia mengaku tidak ingat lagi apakah dia hadir dalam rapat tersebut. (Uang 100 milar itu banyak sekali. Bagaimana mungkin seseorang bisa lupa apakah dia hadir atau tidak dalam rapat yang membicarakan uang sebanyak itu). Jadi, dari gelagat seperti yang saya uraikan di atas, yah premanlah dia. Ha-ha-ha-ha- ha! Mula Harahap Suhaimi: Jadi...kesimpulan kau itu apa Lae ? si opung Anwar Nasution itu preman yang bergaya bahasa preman gitu ? __ Instant Messaging, free SMS, sharing photos and more... Try the new Yahoo! Canada Messenger at http://ca.beta.messenger.yahoo.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Ical dan Ical Jr Dapat Penghargaan Bersama
Ya bagusnya jangan cuma di mulut saja.. Buktikan lah... Kalau cuma ngomong... Saya dkk di FPK juga bisa... Indonesia bisa... Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 09 Sep 2008 13:49:11 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Ical dan Ical Jr Dapat Penghargaan Bersama Laporan Wartawan Kompas Wisnu Nugroho A http://kompas.com/read/xml/2008/09/09/15180214/ical.dan.ical.jr.dapat.penghargaan.bersama JAKARTA, SELASA - Dalam peringatan hari ulang tahun ke-25 olahraga nasional di Stadion Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (9/9), sejumlah nama mendapat penghargaan dari Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault. Aburizal Bakrie dan Anindiya Bakrie bersama-sama naik panggung untuk mendapat penghargaan. Aburizal mendapat penghargaan untuk semua cabang olahraga karena memiliki perhatian luar biasa terhadap kemajuan olahraga di Indonesia. Anindiya, anaknya, mendapat penghargaan karena ANTV dinilai telah banyak meliput dan menyiarkan kegiatan olahraga nasional dan internasional. Ayah dan anak ini mendapatkan penghargaan yang disampaikan Adyaksa. Ical mendapat penghargaan Adimanggalya Krida sementara Ical Jr mendapat penghargaan Sanggraha Krida. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono datang dalam peringatan itu dan menggarisbawahi pernyataan Adyaksa untuk benar-benar bangkit bekerja keras memajukan olahraga nasional. Saya yakin kita bisa, Indonesia Bisa! ujarnya. Wisnu Nugroho A Sent from my BlackBerry � Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis sempit ala caleg parpol)
Bung Budiman untuk memdapatkan hal yang baik tentunya harus dengan cara yang baik pula masalah waktu itu urusan yang Maha Kuasa. Saya mengerti anda orang baik, tapi apakan anda akan terus baik jika anda setiap hari berada dalam lingkungan yang tidak baik ...itu masalahnya, Bagaimana anda memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini dari neo kolialisme yang sangat mengakar denga para kompradornya sudah menyebar di setiap sudut negeri ini...? ... Bagaimana anda bisa melawan parktekKKN di parlemen jika anggota parlemenpun berawal dengan modal yang besar dan haruis mendapakan reward kembali. Bagaimana anda melawan para liberalis yang yang memiliki jaringan media,LSM dan dgn modal yang cukup kuat hingga mengiring opini ... Bagaimana anda mampu melawan para Kapital serta MNCnya jika seluruh baiaya politik sudah di kendalikan oleh mereka... Pertanyaan terakhir berapa lama sih anda bertahan. Pemipmin memiliki kaki kiri di neraka dan kaki kanan di sorga dan tangan kiri dan kanan lah yang menjadi pemberatnya. akan tetapi saat ini di parlemen kedua kaki sudah ada di neraka tingga satu tangan yang masih memegang untuk bertahan Wasalam Unas 90 . --- On Tue, 9/9/08, Budiman Sudjatmiko [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Budiman Sudjatmiko [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis sempit ala caleg parpol) To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, 9 September, 2008, 4:07 PM Bung Zen Saya rasa anda terlalu pesimis dan skeptis. Saya sendiri merasa bahwa yang saya lakukan adalah sebuah ijtihad politik (yang harus dilakukan oleh setiap orang yg mau mengubah dunia ini jadi tempat yg lebih baik) Tanpa itu, saya khawatir saya tak pernah memulai sesuatu yang berarti dalam politik. Saya gak mengatakan bahwa yang saya lakukan dulu dgn PRD tidak punya arti. Bahkan SANGAT BERARTI...(tentang ini akan saya terangkan lebih lanjut) Kalau sekedar mencari harta, itu sdh ada tawarannya dari dulu juga (dan itu tidak saya dapat dari institusi PDI Perjuangan), tapi saya sdh membuat pilihan dari dulu bahwa saya TIDAK MENCARI HARTA DARI AKTIVITAS POLITIK SAYA... Kalau mencari wanita, tentu saya tdk memilih terjun ke politik, mungkin saya lebih memilih jadi playboy kabel (spt salah satu acara reality show di TV itu hehehe...). Lantas apa yang saya cari dari politik? Nama baik, melalui otoritas politik yang akan saya kelola untuk kebaikan banyak orang...(tentu saya tidak bisa jadi malaikat yang tanpa cela !). Itu yang diajarkan oleh kakek saya saat saya SD...saat dia menceritakan pada saya harga yang pernah dia bayar untuk pertahankan kemerdekaan di usia muda-nya wassalam Budiman Sudjatmiko
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: KPI Peringatkan Tayangan Kebanci-bancian
Coba Anda baca lagi alasan KPI melarang reaility show yang menampilkan akting kebancia-bancian itu apa. Rupa-rupanya sebagai periset Anda sudah begitu jagoannya sampai-sampai baca tulian dengan teliti aja udah nggak dong. Alasan KPI: membuat anak-anak jadi bingung (soal jenis kelamin). Nah sekarang dengan otak Anda yang supercerdas itu, coba jelaskan beda sinetron dan reality show dalam konteks ini. Yang bilang sonetron punya alur sementara reality show tidak itu kan Anda yang sok pinter ini, bukan KPI. Kalo sebuah acara tak ada alurnya, tak seorang pun akan bisa paham. Ini pengertian dasar, semestinya semua orang waras ngerti. Jadi reality show juga punya alur. Makanya kalo nggak ngerti arti kata alur, nanya dulu ke ahlinya. Jangan sok teu. Nanti jadi lucu. Gini aja deh, daripada mbulet terus, tunjukin saja di artikel tentang pelarangan reality show kebanci-bancian oleh KPI itu, di mana KPI bilang bahwa ALUR adalah isu utama. Bahkan, KPI tidak mengaitkan akting kebanci-bancian itu dengan pelecehan kaum waria. Concern-nya satu: membingungkan anak-anak. Nah, Anda nemu dari tempat sampah mana alasan ALUR ini, wahai periset internasional dengan laptop satu lemari? Anda jadi pejabat publik? Wuaa!!! Hancurlah Republik ini. Hahahahahaha! Ngigau aja deh... manneke --- On Tue, 9/9/08, thseto [EMAIL PROTECTED] wrote: From: thseto [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: KPI Peringatkan Tayangan Kebanci-bancian To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, September 9, 2008, 5:45 AM halah... ngomong opo ini. kayak ga harus korupsi. nanti aja kalau aku jadi pejabat publik tak jelaskan semua scr terbuka yah... kaya itu kewajiban bagi yang mampu menjadi kaya. agar bisa menolong orang miskin. lha anda merasa kaya atau miskin? sinetron yg menampilkan peran kebanci2an (meskipun tidak diperankan oleh banci beneran) masih ditolerir oleh KPI karena memang ada alur cerita yg jelas. contohnya ya sinetron dari yoga jadi olga itu. sementara reality show kayak si tora itu gak boleh karena itu memang ada kesan (artinya debatable) melecehkan kaum waria. kalau dibilang reality show juga ada alurnya seh boleh2 saja. tapi cerita sinetron, film, dan fiksi2 lain tentu berbeda dg reality show yg langsung ditonton rame2 spt itu. nanti anda tanya bedanya di mana? ya silakan cari sendiri... masak gitu aja gak ngerti heheee gitu aja kok mbulet --- In Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com, manneke budiman hepaesthos@ ... wrote: Lho? Katanya jangan ke mana-mana? Diajak ngomong sinetron, bawa-bawa korupsi. begitu diladenin ngomong korupsi, sekaran ngeles dan ngelempar tuduhan korupsinya ke orang lain? Lha opo hubungane, Mas? Yang bikin saya mesem-mesem, kenapa kok nyeplos korupsi, tapi rujukannya ke orang lain? Sambil ngeles: tidak harus mengacu ke saya, tapi ke orang yang suka korupsi. Hihihi. Eh,ngomong-ngomong, masih punya laptop satu lemari, nggak? Kaya banget ya PNS di LIPI bisa beli laptop satu lemari (bukan mau nuduh korupsi lho ya; yang korupsi kan orang lain). Ah, jadi lupa urusan sinetron. Pinter banget nih Anda mengalihkan perhatian saya. Nggak heran ya, wong periset kaliber internasional, jagoanlah kalo soal alih-alihkan perhatian. Ayo, situ udah kadung nimbrung mau kasih contoh sinetron yang betulan tentang hidup waria dengan pemeran yang bukan belagak banci-bancian tapi waria tulen. Mana contohnya? Kalo udah, boleh deh kita nanti ngobrol soal korupsi lagi :)) manneke __ Get a sneak peak at messages with a handy reading pane with All new Yahoo! Mail: http://ca.promos.yahoo.com/newmail/overview2/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Petugas KJRI Hong Kong Aniaya Sembilan TKW
Bapak itu bukan preman bertaraf internasional. tapi malah kampungan. karena beraninya ke tki. Kalau memang preman bertaraf internasional mereka harusnya berani malawan Bush, Ahmadinejad, dan ecek-ecek SBY.. he..he.. salam hangat ajie --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Bambang Soetedjo [EMAIL PROTECTED] wrote: Ternyata preman sudah bertaraf Internasional. Sampai2 di Hongkong aja ada yang mukulin tenaga kerja WANITA pula. Pengecut sekali yang mukulin. Para TKI adalah pahlawan devisa kenapa musti dipukulin kalau hanya memasang spanduk supaya bisa dibaca para pejabat yang pura2 nggak mau tau. Kan bisa diajak bicara baik2 walaupun mereka agak memaksa masuk ke KJRI. Inilah contoh kekuasan yang tidak ada batasnya. Sesuka hati mukulin orang yang hanya mau mengungkapkan isi hati. Apapun kesalahan para TKI, para penyiksa lebih bersalah. Pejabat yang hadir paling bersalah. Salam Bambang S
[Forum Pembaca KOMPAS] Undangan Konferensi Pers “Penegasan Sikap YLBHI-LBH tentang Hak Atas Kebebasan Beragama Kepercayaan di Indonesia”
No : 0332/SK/YLBHI/IX/2008 Hal : *Undangan **Konferensi Pers***** * * *Kepada Yth* *Redaksi Media Nasional* *Di tempat* Jakarta,9 September 2008 Dengan hormat, Kami mengharapkan kedatangan Bapak/Ibu dalam acara konferensi pers mengenai *Penegasan Sikap YLBHI-LBH tentang Hak Atas Kebebasan Beragama Kepercayaan di Indonesia ** *yang akan diselenggarakan pada: *Hari: **Rabu**, **10** **September ** 2008* *Pukul : **10**.**0**0 WIB selesai* *Tempat : Gedung Yayasan LBH Indonesia (YLBHI)** lt.3 * * Jl. Diponegoro No. 74, Menteng, Jakarta Pusat* Dihadiri oleh *Direktur LBH Kantor se Indonesia.* Untuk konfirmasi hubungi *Mita D. Armayani +6281 879 4474 atau 021-3929840* Demikianlah Undangan ini kami sampaikan, atas perhatiannya dan kedatangannya kami ucapkan terima kasih *Yayasan LBH Indonesia Badan Pengurus * *Agustinus Edy Kristianto* *Direktur Publikasi Pendidikan Publik* -- Mita D. Armayani Corpoorate Secretary Board of Directors Indonesian Legal Aid Foundation / Foundation Indonesienne d'aide Juridique Jalan Diponegoro No. 74 Jakarta 10320 INDONESIA Telephone: (+62 21)392 98 40 Fax. (+62-21) 392 98 40 / 319 30 140 Cell.phone. (+62) 81 879 4474 [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] Visit our website: www.ylbhi.or.id -- Agustinus Edy Kristianto Director of Publication and Civic Education Board of Directors Indonesian Legal Aid Foundation / Foundation Indonesienne d'aide Juridique Jalan Diponegoro No. 74 Jakarta 10320 INDONESIA Telephone: (+62 21)392 98 40 Fax. (+62-21) 392 98 40 / 319 30 140 Cell.phone. (+62) 856 9161 4625 [EMAIL PROTECTED] Visit our website: www.ylbhi.or.id [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Sumur Minyak , Aryanisme dan I Malaqbi
Rekan-Rekan FPK, Saat ini para spekulan lebih terpengaruh resesi ekonomi di Uni Eropa dan pengambilalihan (nasionalisasi) Fannie Mae dan Freddie Mac dibanding rencana OPEC untuk mengurangi produksi minyaknya. Bulan September - November praktis merupakan low season dalam hal konsumsi minyak. Waktu belinya adalah bulan Desember saat belahan bumi utara mau tidak mau harus membeli minyak pemanas (Heating Oil) kalau tidak ingin menggigil kedinginan, di sinilah akan terungkap bahwa Peak Oil itu nyata senyata bahwa yang ditemukan Christopher Columbus sebenarnya adalah sebuah benua baru yaitu benua Amerika yang sekarang bisa kita buktikan dengan foto satelit. Saham energi Indonesia tentunya akan kembali dicari dan tidak menutup kemungkinan lembaga-lembaga lain di AS seperti Peni Wae dan Mas Pendi :) bakal dinasionalisasi. Tapi kalau sudah tidak sabar menunggu waktunya (konservatif) membeli saham energi, silakan lihat http://www.accuweather.com pada hari Kamis apakah Hurricane Ike sedang menuju kawasan instalasi minyak di Teluk Meksiko. Kalau ini terjadi, namanya bukan SUPPLY DESTRUCTION tapi istilahnya SUPPLY DISRUPTION. Tapi. tak lama kemudian harga minyak akan kembali jatuh karena akhirnya Partai Demokrat AS bertobat dan menyetujui adanya pengeboran yang lebih luas di lepas pantai AS. Berita lengkapnya di: http://money.cnn.com/2008/09/08/news/economy/Congress_energy/index.htm Best Regards, Rudyanto Mari Hemat BBM, Ayo Nebeng! Leave oil before oil leaves us --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, anton_djakarta [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Kak Rudi, Kak Rudi kira-kira di bulan berapa harga minyak dunia naik lagi, banyak orang yang gagal keluar market nyisain harga yang nyangkutnya tinggi banget pasca jebloknya harga saham gara-gara harga minyak turun yang menghancurkan saham-saham berkapitalisasi besar seperti Bumi, AALI, UNSP dan ADRO Kalau akhir September udah mulai naik, siap-siap jebolin Repo Saham lagi nih, rate udah agak bagusan dikit. Ayo Kak Rudi di bulan apa harga minyak naik? Jadi kalo menurut teori anda begitu analoginya adalah semua harga- harga saham Energi sudah pada level Bottom, jadi saatnya beli dong sekarang, pertanyaannya...BUMI ini digoreng atau Fundamentalnya jelek karena kebanyakan leverage atau ada harga tersembunyi yang merupakan informasi asimetris seperti akan adanya supply destruction? Anton
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Tempo Kalah, Mesti Ganti Rugi Rp 50 Juta
Hanya satu kata... Lawan terus demi kebebasan pers... Apalagi tidak melanggar aturan yang ada... Maju terus Tempo... Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 09 Sep 2008 13:45:28 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Tempo Kalah, Mesti Ganti Rugi Rp 50 Juta http://kompas.com/read/xml/2008/09/09/17004034/tempo.kalah.mesti.ganti.rugi.rp.50.juta. JAKARTA, SELASA - Ketua Majelis Hakim Panusunan Harahap memutuskan mengabulkan gugatan Asian Agri Group (AAG) terhadap PT Tempo Inti Media dan Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Toriq Hadad selaku pihak tergugat pada persidangan perdata yang berakhir pukul 15.30 WIB hari ini. Berdasar putusan tersebut, pihak tergugat dikenai denda ganti rugi sebesar Rp 50 juta dan memuat permintaan maaf kepada AAG yang diterbitkan di tiga media nasional yakni Kompas, Koran Tempo, Majalah Tempo satu halaman penuh selama tiga hari berturut-turut. Kalau hal itu tidak dilaksanakan saat putusan sudah memiliki kekuatan hukum tetap maka kita dikenai denda Rp 1 juta per hari yang ditanggung renteng PT Tempo Inti Media dan Pemred Majalah Tempo Toriq Hadad, tutur Hendrayana, kuasa hukum Tempo. Ia menegaskan, putusan ini adalah bukti bahwa kebebasan pers di negeri ini dibungkam, karena bila pers memberitakan kasus dugaan korupsi atau penyelewengan lain yang belum ada putusan berkekuatan hukum tetap maka bisa dikatakan pers itu melakukan perbuatan melawan hukum. Dalam sidang tersebut, Ketua Majelis Hakim menolak eksepsi dan provisi yang diajukan tergugat. Menurut Hendrayana, keputusan hakim tersebut cacat hukum karena fakta-fakta hukum yang lain belum diungkap oleh majelis hakim. Tiga saksi yang dihadirkan dalam persidangan sebelumnya yakni penyidik dari Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), pejabat Dirjen Pajak Departemen Keuangan dan ahli pers Masmimar Mangingan mendukung laporan Tempo. Majelis sama sekali tidak menyebut tiga saksi yang dihadirkan dalam persidangan sebelumnya yakni penyidik dari Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), pejabat Dirjen Pajak Departemen Keuangan dan ahli pers Masmimar Mangingan yang mendukung laporan Tempo, ujarnya. Majalah Tempo diperkarakan karena berita investigatifnya dalam edisi 15-20 Januari 2007 yang tajuk covernya Akrobat Pajak tentang dugaan penggelapan pajak senilai Rp 1,3 triliun oleh Asian Agri. Perusahaan itu adalah anak kelompok perusahaan Raja Garuda Mas milik Sukanto Tanoto. Seperti diketahui, Asian Agri merasa laporan Tempo telah merugikan nama baik dan mengajukan keberatan melalui kuasa hukumnya Hinca Panjaitan. Tempo telah memenuhi hak jawab dalam edisi 14-20 Januari 2008, tetapi dipandang tidak memuaskan dan mengajukan gugatan ke PN Jakpus dengan pasal pencemaran nama baik 1365 KUH Perdata dan pasal penghinaan 1372 KUH Perdata. MYS Sent from my BlackBerry � Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Anggota Parlemen Tanpa Digaji
Bung Iwans, baca dulu UU politik, larangan2an atas anggota parlemen. Pilihan bisa 2. Pertama, anggota parlemen boleh menjalankan profesinya, tmsk jualan sate spt sy, tanpa digaji atau hanya dpt uang saku. Kedua, anggota parlemen melepas semua kerjanya, konsentrasi pd kerjanya, tp digaji tinggi oleh negara. Mana yg lbh afdhol. Sy setuju anggota parlemen tdk menerima pensiun, krb bukan pegawai negara. Ijp Usai pengajian di Payakumbuh, singgah di kampung ayah dan tempat menamatkan SD, kaki merapi. Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: iwan sams [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 9 Sep 2008 16:29:45 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Anggota Parlemen Tanpa Digaji Kang Noer yang baik, Bukankah mereka sebagai anggota parlemen bisa tetap bekerja dalam profesinya masing-masing ? Yang wartawan ya tetap bekerja sebagai wartawan, yang pengusaha bisa tetap mengendalikan usahanya, yang jadi dosen tetap bisa mengajar mahasiswanya. Mereka datang ke Gedung parlemen hanya untuk bersidang menetapkan legislasi saja. Itupun kalau perlu benar. Toh suara mereka bisa divoting dengan menggunakan peralatan telekomunikasi bilamana memang diperlukan seperti itu ? Setahu saya, parlemen kita yang pertama yaitu Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) bekerja tidak dengan digaji. Parlemen setelah Pemilu 1955 digaji sangat pas-pasan. Itupun hanya ketika bersidang, bukan digaji bulanan lengkap dengan segala fasilitasnya. Tidak bisa bermewah-mewahan seperti sekarang ini. Malah tak ada pula uang pensiun, sebagaimana dikatakan oleh mendiang Soebadio Sastrowardoyo, mantan Ketua Fraksi PSI di parlemen produk 1955. Anggota parlemen tidak digaji tetapi segala keperluan rumahnya, air, listrik dan telepon kan masih tetap ditanggung negara ? Diapun masih tetap mendapat uang honor ketika datang bersidang. Dan dia masih tetap mendapatkan penghasilan dari pekerjaan atau profesinya. Anda tidak setuju bahwa anggota parlemen itu bukan pekerjaan yang layak digaji ? Dasarnya sederhana : anggota parlemen itu bisa hanya dijadikan pekerjaan sambilan saja. Statusnya terhormat : mewakili rakyat.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Wajah Demokrasi..
Dgn jadi politisi, minimal sy jumpa 50 org per hari. Td jumpa 500 lbh org. Aku gak tahu, Kang Noer non Iskandar ini jumpa dan mendidik rakyat yg mana. Ijp Mulai merasa diskusi di milis ini ketinggian, keintelekan. Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Nur Rochman [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 9 Sep 2008 08:33:35 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Wajah Demokrasi.. Wakil rakyat kumpulan orang sesat Kumpulan orang yang suka kepentingan sesaat Kumpulan orang yang merasa sebagai wakil Tuhan Apa saja dilakukan karena hanya mereka yang benar lainnya sesat Yang oportunis memupuk pundi sebanyak mungkin sekedar modal mempertahankan kursi periode depan Yang kere munggah bale sesegera mungkin memupuk kekayaan dan menghabiskannya untuk ditebus beberapa tahun dipenjara Yang Pengusaha berusaha suci tidak perlu duit dengan sembunyi-sembunyi menelorkan UU yang menguntungkan bisnis mereka Yang ideologi puritan kasak-kusuk dan bangun skenario sesat serta tersembunyi untuk mengganti ideologi negara dengan ideologi puritan ala mereka Yang Aktifis dan akdemisi benar mulai belajar bagaimana menjadi sesat tetapi tidak cukup terlihat oleh KPK maupun rakyat dan kolega mereka Yang Tetap bertahan dengan idealisme benarnya tidak akan tahan dalam setahun karena begitu busuknya kebusukan yand ada dalam parlemen diindonesia Sehingga semua yang bertahan saat ini berarti sudah ikut busuk karena buah segar dicampur dengan buah busuk maka dalam sehari akan ikut busuk, entah politisi...? Itulah wajah wakil rakyat kita diparlemen Kita tidak bisa sembunyikan kejengkelan kita Karena mereka tidak mewakili mayoritas rakyat Mereka hanya mewakili dirinya sendiri dan kelompoknya Demokrasi indonesia hanya milik kaum elit dan keluarganya Demokrasi juga milik pengamat dan sedikit aktifis yang sudah tergadai Demokrasi tidak lebih alat legitimasi untuk elit semakin menindas rakyatnya Kalau sudah seperti ini masihkah kita tidak salahkan sistem demokrasi yang ada...? Seharusnya kewajiban aktifis dan akademisi yang benar berfungsi mengedukasi dan advokasi Agar tumbuh kesadaran rakyat secara umum untuk merebut pilar demokrasi yang disebut partai Bukan berebut menjadi caleg diinjury time dengan alasan tidak ada lagi alat untuk bekerja kecuali parlemen Meninggalkan rakyat yang semakin bingung dan tetap pada gemblung karena dididik secara mbang mbung oleh pendidik gemblung Rakyat harus diberikan pendidikan secara masif dan benar bagaimana hakekat demokrasi itu sendiri Bagaimana membuktikan demokrasi itu salah satu solusi mujarab keterpurukan kesejahtreaan rakyat Sehingga akhirnya rakyat menjadi pintar dan terdidik dalam berdemokrasi sehingga bisa menentukan wakilnya Wakil rakyat yang benar dimana rakyat miskin petani diwakilkan petani yang terdidik, amanah dan jujur bukan saudagar hasil bumi Wakil rakyat yang mewakili kaum buruh ya diwakili oleh buruh juga yang benar-benar buruh bukan saudagar yang hisap tenaga buruh Wakil rakyat yang mewakili kaum nelayan miskin ya nelayan juga bukannya cukong kapal-kapal besar yang hanya semakin memiskinkan kaum nelayan Wakil rakyat tidak perlu ustadz puritan tetapi cukup kyai kampung yang bisa memberikan warna kejujuran dan kesederhanaan daripada membuat skenario penggantian ideologi Dan jangan pernah sekalipun memberikan hak rakyat untuk diwakilkan oleh para politikus yang sejak lahir sudah hidup mewah yang tidak pernah kenal namanya penderitaan... Jangan pernah pula memberikan hak rakyat untuk diwakilkan kepada politikus yang jualan agama, suku, ras karena yang beginian biasanya tidak kreatif dan hanya jualan sambal saja Regards, KangNoer [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KPU: Mencoblos Dianggap Tidak Sah
Ini perubahan radikal. Revolusi. Sy dukung KPU. Ini teknik dasar berpindah dari teknik2 kasar (merobek dan merusak kertas, dg nyoblos) ke teknik2 tertulis yg tdk merusak kertas suara. Kalau dg alasan2 bung teguh ini, krn udah dipraktekkan lama, dll, ya, kpn majunya bangsa besar ini. Konservatif kali bung Teguh ini. Progresif dikitlah. Dikit aja. Ijp Emang sih, butuh kerja lbh keras utk sosialisasikan teknis menandai ini. Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Teguh Santoso [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 9 Sep 2008 10:37:58 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KPU: Mencoblos Dianggap Tidak Sah Hebat sekali nih ide KPU yang bergaji besar-besar ini. Telah menemukan penemuan baru, tidak mencoblos tetapi men conteng.( tepuk tangan sodara-sodara) Lalu secara fungsional apa bedanya dgn mencoblos. Mencoblos sudah dikenal lama, pemilih sudah terbiasa, kenapa nambahin kerjaan dgn sosialisasi sistem conteng menconteng yak? Senengnya kok bikin repot yg seharusnya sudah sederhana. Idenya kok ya hebat bener. salam teguh santoso
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis sempit ala
Periksa syarat2 caleg. Berat, bung. Starat2 aja berat, apalagi utk bisa terpilih. Fit dan proper test oleh rakyat. Ijp Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Godlip Pasaribu [EMAIL PROTECTED] Date: Mon, 8 Sep 2008 19:52:09 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis sempit ala Menurut saya yang perlu dilakukan adalah perlunya screening atau dilakukan fit and proper test bagi para caleg sebagaimana dilakukan terhadap beberapa pejabat negara penting.� Banyak caleg sekarang yang motivasinya bukan untuk mewakili rakyat tetapi lebih untuk dapat mensejahterakan diri dan keluarganya.� Tentu ada pengecualian terhadap beberapa caleg tertentu.� Caleg yang diperlukan saat ini adalah orang yang mau berjuang dan berpikir sebesar-besarnya untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat banyak, bukan semata-mata untuk partai dan diri sendiri.� Salam. To those leaning on the sustaining infinite, to-day is big with blessings.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Anggota Parlemen Tanpa Digaji was Salah benar parpol pengusungKu
Bung ini kurang baca. Byk politisi yg hidup miskin. Hatta aja gak bisa beli sepatu Bally. Bambang Sulistomo jd member aktif FPK, hehe. Ratusan anggota DPRD yg kukenal tetap punya rumah buruk, naik sepeda motor, krn jadi anggota DPRD hanya mobilitas vertikal sesaat. Gini aja, pergilah ke bbrp kabupaten tertinggal, lalu temui politisinya. 10org saja. Ijp Jadi politisi setelah punya bbrp syarat agar tak terbeli. Walau tetap was2 dg minimnya dana kampanye. Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Nur Rochman [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 9 Sep 2008 08:08:38 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Anggota Parlemen Tanpa Digaji was Salah benar parpol pengusungKu Anggota parleme tak bergaji itu ide cemerlang dan baik Tapi bukan untuk politisi ri'il kata Bung Bud dan Uda Indra itu hanya untuk kaum pemimpi yang hanya berretorika Pasti mereka berdua bilang begitu karena nggak mungkn lagi Bagaimana bisa mereka nggak bergaji bisa bekerja Lha mereka kasih makan anak istrinya duit darimana...? Belum konstituen mereka yang palakin mereka walaupun pakai proposal Belum lagi menjelang pemilu waktunya jadi sinterklas pakai duit siapa..? Kalau buat saudagar yang menjadi politikus itu mah nyaman saja Mereka nggak biasa ambil gaji mereka, bahkan dilihat slip nya aja nggak Mereka cukup dengan membuat UU yang memudahkan bisnis mereka Sehingga hutan bisa dikapling dengan harga murah meriah seperti obral tanah abang Politisi miskin yang dari aktifis sepanjang sejarah bangsa ini nggak pernah bisa tahan Begitu masuk dilegislatif atau eksekutif selalu berubah gaya hidupnya Bahkan makanan dan bajunya juga wajib untuk mengikuti Sehingga sering gaji besar tidak pernah cukup buat nafsu mereka.. Regards, KangNoer [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Ical dan Ical Jr Dapat Penghargaan Bersama
saya sih ok-oke aja, dan selamat buat keluarga bakrie (meskipun belum bayarin korban lapindo) tapi kenapa bob hassan yang juga menciptakan atlet atletik hebat-hebat gak dikasih penghargaan juga bos ? salambambangsulistomo On Tue, Sep 9, 2008 at 8:49 PM, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED]wrote: Laporan Wartawan Kompas Wisnu Nugroho A http://kompas.com/read/xml/2008/09/09/15180214/ical.dan.ical.jr.dapat.penghargaan.bersama JAKARTA, SELASA - Dalam peringatan hari ulang tahun ke-25 olahraga nasional di Stadion Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (9/9), sejumlah nama mendapat penghargaan dari Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault. Aburizal Bakrie dan Anindiya Bakrie bersama-sama naik panggung untuk mendapat penghargaan. Aburizal mendapat penghargaan untuk semua cabang olahraga karena memiliki perhatian luar biasa terhadap kemajuan olahraga di Indonesia. Anindiya, anaknya, mendapat penghargaan karena ANTV dinilai telah banyak meliput dan menyiarkan kegiatan olahraga nasional dan internasional. Ayah dan anak ini mendapatkan penghargaan yang disampaikan Adyaksa. Ical mendapat penghargaan Adimanggalya Krida sementara Ical Jr mendapat penghargaan Sanggraha Krida. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono datang dalam peringatan itu dan menggarisbawahi pernyataan Adyaksa untuk benar-benar bangkit bekerja keras memajukan olahraga nasional. Saya yakin kita bisa, Indonesia Bisa! ujarnya. Wisnu Nugroho A Sent from my BlackBerry (c) Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Mencoblos Dianggap Tidak Sah
Jangan khawatir. Masyarakat kita pinter...jauh lebih pinter dari para pemimpinnya. Justru itu, persoalannya bukan mereka cukup pinter untuk memberikan suara atau enggak, melainkan bahwa mereka cukup pinter untuk tidak memberikan suara. Udah keseringan dikibulin sih. Makanya golput sekarang sangat dicemaskan, baik oleh penguasa maupun parpol-parpol peserta pemilu. � Tapi kalo di surat suaranya ada nama/foto caleg, dan tak cuma tanda gambar parpol, maka mungkin mereka masih mau menimbang lagi. Kalo ada fotonya Budiman Sudjatmiko, Indra Jaya Piliang,�Ikang Fawzzi, dll., kan mungkin ada efek beda? � manneke � --- On Tue, 9/9/08, Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] KPU: Mencoblos Dianggap Tidak Sah To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, September 9, 2008, 10:37 AM Saya curiga sistem yang baru ini sengaja dibuat untuk memperbanyak suara yang tidak sah untuk kepentingan2 tertentu. Ya tapi ini hanya dugaan saja kok... Hehehe abis dah tahu masyarakatnya banyak yang kurang bahkan tidak berpendidikan, ngasih cara milih kok malah makin ribet aja... Eric Soesilo ericsoesilo@ yahoo.com Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Ical dan Ical Jr Dapat Penghargaan Bersama
yang ginian aja mau diterima dengan senang hati, kemarin dapet nominasi pelanggar hak perumahan dari COHRE karena kasus lapindo, langsung kebakaran jenggot (atau janggut??). - Original Message From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, September 9, 2008 8:49:11 PM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Ical dan Ical Jr Dapat Penghargaan Bersama Laporan Wartawan Kompas Wisnu Nugroho A http://kompas. com/read/ xml/2008/ 09/09/15180214/ ical.dan. ical.jr.dapat. penghargaan. bersama JAKARTA, SELASA - Dalam peringatan hari ulang tahun ke-25 olahraga nasional di Stadion Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (9/9), sejumlah nama mendapat penghargaan dari Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault. Aburizal Bakrie dan Anindiya Bakrie bersama-sama naik panggung untuk mendapat penghargaan. Aburizal mendapat penghargaan untuk semua cabang olahraga karena memiliki perhatian luar biasa terhadap kemajuan olahraga di Indonesia. Anindiya, anaknya, mendapat penghargaan karena ANTV dinilai telah banyak meliput dan menyiarkan kegiatan olahraga nasional dan internasional. Ayah dan anak ini mendapatkan penghargaan yang disampaikan Adyaksa. Ical mendapat penghargaan Adimanggalya Krida sementara Ical Jr mendapat penghargaan Sanggraha Krida. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono datang dalam peringatan itu dan menggarisbawahi pernyataan Adyaksa untuk benar-benar bangkit bekerja keras memajukan olahraga nasional. Saya yakin kita bisa, Indonesia Bisa! ujarnya. Wisnu Nugroho A Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Usai Sidang, Muchdi Bentak Istri Munir
h, kasus kekerasan apapun ya harus dibongkar , siapa sebenarnya pelakunya dan yang penting sekali adalah siapa dalangnya dong kalau sang dalang masih berkeliaran dan selalu siap dengan berbagai rekayasa kekerasan, gimana ? pendapat yang saya sering utarakan pada teman-teman lainnya janganlah aparat birokrasi, aparat keamanan ataupun aparat intelijen hanya disibukkan oleh perintah sang penguasa untuk ikut memusuhi rakyatnya sendiri cobalah merumuskan untuk apa kita ini bersatu dan bernegara apakah kepentingan kekuasan pemerintahan itu selalu menguntungkan negara ? bukti sangat banyak sekali bahwa banyak kepentingan kekuasan itu merugikan negara buktinya ya keadaan yang semrawut seperti sekarang ini (hidup makin berat, rakyat makin melarat, pendidikan makin mahal, profesioanalisme hanya di-ukur dari setoran dan penghambaan pada atasan, hukum dan keadilan hanya buat dagangan, kedaulatan rakyat hanya sandiwara-nya para elit.dsb) mari kita rumuskan, siapa yang sebenarnya musuh negara itu ? apa orang yang kritis itu musuh negara saudara saudara sekalian ? tidk, sekali lagiii kukatakan tidk saudara sekalian (wah kemasukan bung karno nih ) orang yang kritis pasti lebih baik dari orang pemerintahan yang koruuup !, karena korupsi dan ketidak-adilan akan bisa menghancurkan negara, saudara saudara sekalian. maka sekarang saya perintahkan kepada semua jajaran birokrasi, jangan sekali-kali lagi takut-takuti orang-orang yang kritis, mereka adalah kawan perjuangan kita. saya tugaskan, dan sekali lagi saya tekankan, saya tugaskan kepada seluruh jajaran apatuuur intelijen untuk segera bergeraaak, sekali lagi bergerk, untuk menumpas korupsi dan ketidak-adilan yang menghancurkan negara kita ( saya sampai keringetan nulis ini bos ), hehehehe salamtakzimbambangsulistomo, antifeodalisme gaya baru. 2008/9/9 Nur Rochman [EMAIL PROTECTED] Nggak ada yang logis ketika kepentingan bicara Munir sama pentingnya dengan korban yang lain Kasus munir pintu untuk membuka yang lain Beruntung saja Munir pintu paling depan Kasus lain juga diperlakukan sama tetapi waktu jadi halangan Jangan sampai kasus munir juga hilang karena waktu juga Jadi jangan jadikan alasan penting nggak penting untuk sebuah pembunuhan Penghilangan sebuah nyawa itu pelanggaran HAM paling prinsipil Hak untuk Hidup Bung Andri tread ini adalah kasus Muchdi yang masih berlagak pejabat Orba Sehingga bisa bentak orang kaya' FPI bahkan diruang persidangan Jangan dibelokan, apalagi menjadi ajang pembelaan terhadap seorang pelanggar HAM Yang masih gagah dan diperlukan khusus atas nama sebuah pangkat didunia Muchdi PR sama dengan penggede militer yang lain Sering selingkuh dengan kaum agamawan kerdil Saat tergencet karena kasus maka kerahkan massa puritan Dimodalin gocengan bisa pasang badan buat sang jendral Regards, KangNoer [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis sempit ala caleg parpol)
saya akan katakan pada rakyat kalau ada partai-partai yang meninggalkan rakyat kalau ada partai-partai yang lari berebutan kedepan hanya untuk cari uang kalau ada partai-partai dan pemimpinnya yang berbohong meskipun rakyat makin cerdas kalau ada partai-partai hanya bermain ketoprak untuk mengejar kenikmatan kalau ada partai-partai yang menyebabkan kesengsaraan dan kemelaratannya rakyat banyak sekali lagi akan saya katakan pada rakyat yangtertindas itu tinggalkanlah partai-partai yang busuk seperti itu !!! (budiman sudjatmiko manggut-manggut ) tinggalkan mereka tapi rakyat harus mbuat kekuatan sendiri hanya rakyat yang harus menjadi dalang lakon ketoprak dinegara ini para pemimpin hanya mau ditugasi main seperti kehendaknya dalang pemimpin harus mau di-atur oleh naskah-cerita dari nasib rakyatnya sehingga pemimpin itu tidak anarkis (haus kekuasaan, benar sendiri dan munafik) sebab, jika pemimpinnya membuat kebijakan yang anarkis, maka rakyatnya juga mudah anarkis bos. salambambangsulistomo mau juga main ketoprak, ceritanya : sumber luapan lumpur busuk lapindo boleh ditutup , hehehehe On Tue, Sep 9, 2008 at 4:07 PM, Budiman Sudjatmiko [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Zen Saya rasa anda terlalu pesimis dan skeptis. Saya sendiri merasa bahwa yang saya lakukan adalah sebuah ijtihad politik (yang harus dilakukan oleh setiap orang yg mau mengubah dunia ini jadi tempat yg lebih baik) Tanpa itu, saya khawatir saya tak pernah memulai sesuatu yang berarti dalam politik. Saya gak mengatakan bahwa yang saya lakukan dulu dgn PRD tidak punya arti. Bahkan SANGAT BERARTI...(tentang ini akan saya terangkan lebih lanjut) Kalau sekedar mencari harta, itu sdh ada tawarannya dari dulu juga (dan itu tidak saya dapat dari institusi PDI Perjuangan), tapi saya sdh membuat pilihan dari dulu bahwa saya TIDAK MENCARI HARTA DARI AKTIVITAS POLITIK SAYA... Kalau mencari wanita, tentu saya tdk memilih terjun ke politik, mungkin saya lebih memilih jadi playboy kabel (spt salah satu acara reality show di TV itu hehehe...). Lantas apa yang saya cari dari politik? Nama baik, melalui otoritas politik yang akan saya kelola untuk kebaikan banyak orang...(tentu saya tidak bisa jadi malaikat yang tanpa cela !). Itu yang diajarkan oleh kakek saya saat saya SD...saat dia menceritakan pada saya harga yang pernah dia bayar untuk pertahankan kemerdekaan di usia muda-nya wassalam Budiman Sudjatmiko
[Forum Pembaca KOMPAS] Mengenang Pram...mengenang PRD di tahun 1999
Saya tidak Pernah Jadi Budak Tempo NO. 04/XXVIII/30 Mar - 5 Apr 1999 X-URL: http://www.indopubs.com/archives/0504.html Wawancara Pramoedya: Saya Tidak Pernah Jadi Budak PRAMOEDYA Ananta Toer, sastrawan terkemuka asal Blora, itu banyak menghabiskan hidupnya di penjara. Pada zaman revolusi kemerdekaan, ia mendekam di penjara Bukitduri, Jakarta, dan baru bebas merdeka pada 1949. Pada masa Orde Lama, ia menentang peraturan yang mendiskriminasi keturunan Cina, dan akibatnya ia masuk lagi ke ''hotel prodeo. Setelah pecah G30S-PKI, Pram yang anggota Lembaga Kebudayaan Rakyat-onderbouw Partai Komunis Indonesia-ditangkap dan dibuang ke Pulau Buru sampai tahun 1979. Siksaan dan kekerasan adalah bagian hari-harinya di tahanan. Setelah bebas pun, Pram masih menjalani wajib lapor setiap minggu di instansi militer. Belum lama ini, Pram membuat kejutan: bergabung dengan Partai Rakyat Demokratik (PRD). Baginya, hanya ''partai anak muda itu yang dipercayainya. Ia tak ragu mencalonkan Ketua PRD, Budiman Sudjatmiko, sebagai presiden. ''Dia punya kelebihan dibandingkan dengan Soekarno, kata kakek 15 cucu berusia 74 tahun ini. Awal April nanti, untuk pertama kalinya sejak 1959, Pram akan berkeliling Amerika Serikat untuk meluncurkan edisi berbahasa Inggris buku Cerita dari Jakarta yang ditulisnya pada 1957. Pram akan menjadi tamu penting berbagai universitas, seperti Berkeley dan George Washington University. Dalam tur sepanjang dua bulan ini, Pram juga mengunjungi beberapa negara di Eropa. Itu kalau ia tak kena cekal di bandara. Berikut ini petikan wawancara wartawan TEMPO Mustafa Ismail, Mardiyah Chamim, Arif Zulkifli, dan fotografer Robin Ong dengan Pramoedya, di rumah Pram yang nyaman di Utankayu, Jakarta Timur. -- -- Anda resmi bergabung dengan PRD. Apakah ada alasan khusus? Saya percaya pada angkatan muda. Di kantong mereka tidak ada duit korupsi dan tangan mereka tidak berlumuran darah pembantaian, tidak pernah menculik. Mereka hanya punya kemauan baik untuk Tanah Air. Bagaimana awal mula Anda bergabung dengan PRD? Awalnya, saya menerima penghargaan hak asasi manusia dari PRD pada 1996. Rupanya, ini berbuntut panjang. Budiman Sudjatmiko ditangkap. Saya diinterogasi Kejaksaan. Pertanyaannya, kenapa Pak Pram menerima penghargaan dari PRD? Saya jawab, daripada menerima penindasan dari tuan-tuan selama 30 tahun, lebih baik saya terima penghargaan ini. Waktu Budiman dipenjara dan PRD ditindas, saya ngomong di depan pertemuan PRD. Saya minta dibolehkan menjadi anggota PRD. Apa target Anda bergabung dengan PRD? Sokongan moral saja. Saya tidak mendikte program mereka. Kalau saya cawe-cawe, nanti dipandang aneh, kakek-kakek kok masuk partai anak muda. Mengenai calon presiden, siapa yang ideal menurut Anda? Budiman Sudjatmiko. Saya tidak ragu. Dia punya kelebihan dibandingkan dengan Soekarno yang ideolog. Selain ideolog, Budiman juga organisator. Sebagai partai kecil, peluang PRD menghantarkan Budiman ke kursi presiden juga kecil. Lalu, apakah sebaiknya PRD berkoalisi dengan partai lain? Saya tak mau mencampuri. Tanya saja mereka. Namun ingat, PRD mulai besar. Cabangnya ada di hampir semua provinsi. Menurut saya, koalisi tidak perlu karena targetnya bukan kekuasaan, tapi pendidikan politik. Yang utama adalah menentang ketidakadilan dan mengutamakan kemanusiaan. Bukankah dengan menjadi parpol sebenarnya PRD juga berorientasi pada kekuasaan? Bisa jadi. Kalau cukup massanya, bisa saja. Artinya, kalau PRD berorientasi kekuasaan, Anda tidak mendukung lagi? Kalau itu disokong massa rakyat yang besar, saya setuju saja. Tidak soal. Asas PRD yang sosialisme demokrat diidentikkan Orde Baru sebagai PKI. Apa mereka tahu komunisme? Ini sama halnya ketika Kejaksaan Agung mengirim tiga jaksa kepada saya, pada 1988. Mereka menuduh saya menyebarkan marxisme dan leninisme. Saya bilang, kalau pemerintah menuduh, silakan buka pengadilan, tapi saya menuntut didampingi pengacara dari negara netral yang tahu betul tentang marxisme, leninisme, komunisme. Tanpa pendamping, nanti kedodoran. Saya sendiri tidak paham, hakimnya tidak tahu, jaksanya tidak mengerti. Dagelan. Mereka setuju, tapi sampai sekarang tidak dijalankan. Anda tidak percaya pada tokoh-tokoh reformasi, seperti Gus Dur? Mereka ini berterima kasih kepada angkatan muda saja tidak. Padahal, semua perubahan ini dipelopori angkatan muda dan mahasiswa. Habibie bisa jadi presiden karena angkatan muda. Terima kasih pun tidak. Saya enggak percaya semuanya. Jangan lupa, puluhan tahun saya ditindas sampai sekarang. Saya pegang ajaran Multatuli bahwa kewajiban manusia adalah menjadi manusia. Satu setengah juta orang seperti saya, dirampas penghidupannya, dirampas hak-haknya. Kok pada diam saja. Bagaimana saya bisa menghargai mereka? Seandainya kasus G30S-PKI diselesaikan dengan pengadilan yang jujur, menurut Anda apa yang
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Ultah, Presiden Minta Restu Tuntaskan Tugas
mas sby, met ultah ya, yang ke 59 atau ke 61 bos ?, dapat cadeau apa ya dari sang-istri tercinta ? (ya sun pipi dulu dong, jawab sby mesam-mesem) salambambangsulistomo. 2008/9/9 Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] Laporan Wartawan Kompas Suhartono http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/09/1059019/ultah.presiden.minta.restu.tuntaskan.tugas JAKARTA, SELASA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada ulang tahunnya yang ke 59, berharap mendapatkan restu untuk bisa menuntaskan tugas-tugasnya hingga tahun depan. Mohon doa restunya agar saya bisa menuntaskan tugas di tahun-tahun yang penuh tantangan. Saya juga berterima kasih atas kebersamaannya selama ini, sebut Presiden saat menerima ucapan selamat ulang tahun dari wartawan yang bertugas di Istana, Jakarta, Selasa (9/9). Presiden yang kelahiran Pacitan ini juga berharap bisa mengatasi berbagai masalah yang menimpa bangsa Indonesia. Saya harap juga, kebersamaan ini juga terus dilanjutkan untuk tugas pembangunan dan mengatasi masalah di masa depan yang lebih baik, tambahnya. Sebelumnya Presiden juga mendapatkan ucapan selamat dari perangkat kepresidenan, diantaranya, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa dan sejumlah staf khusus lainnya, sebelum ia keluar dari Istana Negara. Setelah itu, Presiden baru menuju kantor untuk memimpin rapat terbatas mengenai anggaran pendidikan. Di lantai 2 Kantor Presiden, Presiden mendapat ucapan selamat dari sejumlah menteri yang mengikuti rapat, diantaranya, Plt Menteri Perekonomian yang dirangkap Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mendiknas Bambang Sudibyo, Menteri Agama Maftuh Basyuni dan Meneg PPN/ Kepala Bappenas Paskah Suzetta. HAR Sent from my BlackBerry (c) Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] TKW Dihajar di Depan Menteri
menteri ini sebaiknya jadi promotor tinju aja, kan partainya isinya petinju politik semua, hehehehe atau jadi satpam depnaker atau jadi direktur pjtki yang enggak pernah njagain tki-nya selamat untuk yang ngangkat dan melantik menteri ini ya tambal sulam melulu sih kerjaannya. salambambangsulistomo 2008/9/9 nano [EMAIL PROTECTED] Halo Bung Deddy, Pak menteri ini tidak hanya tega membiarkan rakyat kecil disiksa, tetapi justru senang. Buktinya menyanyi lagu Kapan Kowe Bali dan Cucak Rowo di depan jeritan TKW yang digebuki. Teganya... teganya... teganya... teganya... tegnnyaaa salam nano biak papua
[Forum Pembaca KOMPAS] Mie Ayam Dalam Perspektif Sejarah
Mie Ayam dan Sejarah Makanan Lokal Oleh : Anton Mie Ayam jenis makanan yang paling populer di Jakarta, begitu dipuja dan berskala massif penyebarannya, entahlah apa daerah lain di luar Jakarta juga memiliki sinyalemen yang sama. Mie ayam di Jakarta mudah ditemui dari komunitas kampung-kampung kumuh sampai dengan kampung nggak kumuh. Daerah belakang perkantoran sampai daerah jualan kambing, daerah yang banyak milih PKS- dan nyoblos SBY sampai daerah kantong PDI-P semua pasti ada mie ayamnya. Pokoknya bila suatu daerah di Jakarta tidak ada yang jualan mie ayamnya lurahnya perlu dipertanyakan apa dia punya dendam dulunya sama tukang mie ayam? Jenis makanan ini keliatannya sih mudah meraciknya, tapi tunggu dulu tidak sembarang orang berbakat meracik mie ayam. Saya punya teman waktu kuliah dulu penggila mie ayam. Wah dia bukan maen maniaknya sama mie ayam. Saya pernah ke kamarnya kayaknya dia itu sudah perlu di bawa ke psikiater soalnya poster-poster yang tertempel di dinding kamarnya puluhan gambar tukang mie ayam favoritnya dengan berbagai pose. Saya menyebutnya gila tapi dia menyebut dirinya `absolusitas terhadap hobby'. Nah si A ini (saya beri inisial teman saya A padahal nama aslinya M dipanggil K kalo kenalan sama cewek pake inisial AW nama panjangnya inisial KFC ah udah!) saking hobinya sama mie ayam dia memburu mie ayam-mie ayam terenak di Jakarta. Waktu di Kampus hobinya nongkrong dekat si N tukang mie ayam paling populer di kampus gue dulu. Pas jam kuliah dia jarang masuk kelas tapi terus menerus berdiskusi dengan N, dia menyusun wacana bumbu dan mulai mengaitkan kaitan bumbu dengan selera konsumen. Dia emang berbakat, cerdas, anak orang kaya, rajin shalat, jagoan lagi tidak sombong sayang namanya bukan si Boy. Nah saking berbakatnya dia sempat jadi asdosnya tukang mie ayam. Setelah dinyatakan lulus dengan summa cum laude sama si N-tukang mie ayam berbakat itu, dia berusaha memburu lagi racikan bumbu terenak. Dia menyusuri wilayah Bintaro yang kabarnya itu gudangnya mie ayam basah dengan racikan dominan daun bawang, dia masuki wilayah Menteng yang mempelopori mie ayam pake kombinasi kecap dan nyaris tanpa kuah dengan sebutan Mie Yamin (nama Yamin sendiri diambil dari nama seorang preman kejam dan brutal yang sering malak tukang mie ayam di seputaran menteng, setelah si Yamin dikasih mie ayam kering berkecap itu dia tidak minta uang lagi sama tukang mie ayam tapi minta tiap siang disediakan dua mangkuk mie ayam kering kecap dan dia janji bertobat kisah si Yamin Bertobat Kalo Dikasih Mie Ayam' ini akan disinetronkan oleh `rahasia Illahi' tunggu tanggal mainnya ). Rumornya lagi ada pedagang Mie Ayam yang pake trik belagak Blo'on kalo dipalak sama si Yamin, nah Mie Ayam yang belagak Blo'on ini kemudian hari dikenal Mie Blo'on atau Mie O'on adanya di deket Theresia, Menteng. Teman saya ini juga nyusurin lorong-lorong di petak sembilan, Glodok, Tamansari, Hayam Wuruk sampai seputaran jalan Mangga Dua, Sao Besar (Sawah besar), Kebon Jeruk, Pasar Baru sampai perempatan Gunung Sahari. Di seputar wilayah kota lama dia menemukan ciri khas mie ayam asli. Mie Ayam yang asli memang bawaan dari Cina Selatan terutama dari daerah-daerah pelabuhan di Fujian dan Guandong. Setelah gerakan besar imigrasi orang-orang Arab dan Cina tahun 1870 ke Jawa karena politik keterbukaan imigran Pemerintahan Hindia Belanda berkembanglah dengan pesat kantong-kantong pemukiman penduduk timur asing kalo orang kumpeni bilang `Vreemde Oosterlingen' Meledaknya peningkatan penduduk dari Cina Selatan ini menambah preferensi selera makan karena mereka juga membawa ilmu gastronomi. Apalagi dalam budaya cina peranakan terkenal dengan budaya menikmati hidup, artinya `Lu kalo makan jangan tanggung-tanggung yang banyak dan enak sekalian' bagi kaum peranakan cina kerja habis-habisan harus diganti dengan makan enak dan hidup nyaman. Nah dari filosofi hidup enak makan enak lahirlah mie ayam ini. Terciptanya mie ayam dengan rasa khas ini tak terlepas dari gerakan besar masakan `caudo' lidah melayunya nyebutnya soto. `Caudo' melanda nusantara terutama pesisir Jawa setelah habisnya perang Diponegoro 1825-1830. Awalnya `caudo' dikenal di Lamongan dan Kudus nah jenis caudo ini bening karena mengambil filsafat `wening ing ati' beningnya hati. Tapi lama kelamaan kuah soto Kudus dan Soto Lamongan tidak sebening di awalnya, karena dapat ketambahan bumbu-bumbu (terutama `poya' terbuat dari udang tumbuk seperti ebi) nah gerakan soto Kudus dan Lamongan pada tahun 1932 jaman pemogokan buruh kereta api di Surabaya masuk ke kampung di Surabaya seperti Gundih, Darmo, Waru, Ambengan etc, dari situ lahirlah soto Waru, soto Sulung, soto Ambengan, dan yang paling fenomenal `Soto Madura'. `Soto Madura' pada awalnya diracik oleh peranakan Cina Surabaya namun karena pembantu masaknya orang Madura dan pembantu itu kemudian lepas dari majikannya lalu mempopulerkan masakan itu, lucunya di kemudian hari jarang yang bikin soto madura itu orang madura asli, kalo
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Tempo Kalah, Mesti Ganti Rugi Rp 50 Juta
Musuh pers jaman modern bukan lagi tirani kekuasaan politik. Tapi lawan pers masa kini adalah TIRANI KORPORAS. ___ Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru. Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Salah benar parpol pengusungKu
Ini harus dibuktikan secara konkrit setelah ybs terpilih (kaalo terpilih). Tak bisa pakai spekulasi gini. Jika Budiman, atau IJP, terbukti ikut kecebur dalam lumpur politik busuk, maka mereka akan tenggelam selamanya. Jadi yang dipertaruhkan itu reputasi sepanjang umur. Cuma satu musuh yang perlu ditangkal: jangan serakah. Bila serakah, mau genius kaya gimana juga pasti akan berakhir dengan merendahkan diri sendiri. manneke From: muhamad zen [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis sempit ala caleg parpol) To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, September 9, 2008, 10:37 AM Bung Budiman untuk memdapatkan hal yang baik tentunya harus dengan cara yang baik pula masalah waktu itu urusan yang Maha Kuasa. Saya mengerti anda orang baik, tapi apakan anda akan terus baik jika anda setiap hari berada dalam lingkungan yang tidak baik ...itu masalahnya, Bagaimana anda memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini dari neo kolialisme yang sangat mengakar denga para kompradornya sudah menyebar di setiap sudut negeri ini...? ... Bagaimana anda bisa melawan parktekKKN di parlemen jika anggota parlemenpun berawal dengan modal yang besar dan haruis mendapakan reward kembali. Bagaimana anda melawan para liberalis yang yang memiliki jaringan media,LSM dan dgn modal yang cukup kuat hingga mengiring opini ... Bagaimana anda mampu melawan para Kapital serta MNCnya jika seluruh baiaya politik sudah di kendalikan oleh mereka.. . Pertanyaan terakhir berapa lama sih anda bertahan . Pemipmin memiliki kaki kiri di neraka dan kaki kanan di sorga dan tangan kiri dan kanan lah yang menjadi pemberatnya. akan tetapi saat ini di parlemen kedua kaki sudah ada di neraka tingga satu tangan yang masih memegang untuk bertahan Wasalam Unas 90
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Marketing Olympics: One Game, One Market
om ilmi, iya ya, kenapa melengos kekanan ya ?, jangan-jangan lagi celinguk-an karena lapar, nyari makan kali ya ?, abis para pemimpinnya lagi asyik rebutan partai dan cari makan sendiri-sendiri sih , lupa ngasih makan burung-garudanya deh !. oh garuda-ku, jangan kuatir, kita masih memikirkan nasibmu kok. salambambangsulistomo 2008/9/9 Mohamad Ilmi Hussein [EMAIL PROTECTED] Mas Bambang, coba perhatiin deh kayanya lambang garuda kita sudah semakin berat melengos kekanannya karena malu, sebentar lagi juga ditutupin ama sayapnya. malu kalee. Mas anton bagus juga bisa mendeteksi bahwa bangsa indonesia sudah masuk ke zona 4, kayanya baru ke tiga tuh, itupun terbalik. Ilmi
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis sempit ala caleg parpol)
Anda gak suka PDIP itu mirip fenomena orang yang gak suka acara sinetron tapi yg dihancurkan televisinya. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: muhamad zen [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 9 Sep 2008 00:03:48 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis sempit ala caleg parpol) bung Budiman Sudjatmiko Seorang Budiman Sudjatmiko yang saya kenal dulu sungguh sangat mengagumkan. Saya yakin orang ini pasti memimpin Indobesia kelak, tapi belakangan ini ketika anda meninggalkan partai anda dan ikut di dalam sebuah partai besar (PDI-P), saya kaget sayang sekali.. imembaca beberapa tulisan anda di dalam milis ini saya semakin yakin bahwa budiman yang dulu kami kenal kini sudah terkoptasi oleh partai (PDI-P), seharusnya anda bisa lebih dari pada berjuang di parlemen maupun partai yang bukan didirikan oleh anda , yang menurut saya itu hanya mengotorin tangan saja.Orang muda seperti anda kalau mau bersabar dan terus berjuang dengan segala tantangannnya saya yakin sekali akan bukan hanya Indonesia yang bisa anda pegang Dunia pun akan memperhitungkan anda.. sayang sekali Budiman Soejatmiko selesai sudah hanya di ketiak banteng moncong putih saja... hari-hari kemudian anda akan semakin jauh dari tanah, menari di antara tawaran-tawaran yang menggiurkan... wanita .dan harta. wasalam
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Tempo Kalah, Mesti Ganti Rugi Rp 50 Juta
Musuh pers jaman modern bukan lagi tirani kekuasaan politik. Tapi lawan pers masa kini adalah TIRANI KORPORAS. ___ Dapatkan alamat Email baru Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
Bls: [Forum Pembaca KOMPAS] Menanggapi Draft RUU Porno terbaru
Salam, Sungguh ironis bahwa para anggota DPR yang sebagian besar tidak bermoral, membuat Undang2 Porno. Wasalam, Wal Suparmo
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Batasi Motor Masuk DKI
om irwan, motor jangan dibatasi dong, saya masih pake motor nih kalau lagi gak hujan. naik motor hanya karena pingin ngirit ongkos bos ! mau naik sepeda takut sih , abis gak punya kumis tebal buats nyaring debu ke-hidung (seperti om andie malarangeng, hehehehe). salambambangsulistomo. 2008/9/9 irwan riduan [EMAIL PROTECTED] bukannya egois para pengendara motor, tapi yang benar sajalah apakah dengaan pengurangan kendaraan roda dua apap namanya tetap tidak memberikan solusi yang benar ? karena engambil keputusan selalu dengan perhitungan yang ngak tepat, misalnya motor di lajur kiri (benar sekali sekalian pemisahan lajur kusus motor) akan tetapi jangan di campur dengan kendaraan umum terutama roda empat yang jelas-jelas cuma memperlambat gerak kendaraan roda dua. alhasil kemacetan tetaap sajaa berlangsung. silahkan survei ke lokasi terutama lajur dari tangerang dan dari bekasi yang melewati jalur busway pulo gadung atawa kali deres yang relatif lancar ketika roda dua diijinkan lewat jalur busway pada jam sibuk (tidak untuk kendaraan pribadi roda 4 atau kendaraan umum) dan lihat ketika ada larangan dan di jaga polisi� di setiap� perputaran� arah,� (bisa� jelaskan sendiri bagaimana situasinya) bukan melegaalkan roda dua ke jaalur busway akan tetapi ibarat air yang mengalir kemudian di bendung dan hanya sebagian yang bisa lewat tentunya kan menumpuk di belakannya (beda kalau semua pintu air tersebut dibuka) sudah pasti tidak ada penumpukan di belakangnya. silahkan survei sendiri ngak usah menurut lembaga survei (fakta dilapangan)� baru ambil keputusan.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Salah benar parpol pengusungKu (nasionalis sempit ala caleg parpol)
Untuk menjadi orang baik, anda tinggal memilih lingkungan yang baik. Tapi untuk bisa tahu apakah anda memang benar-benar orang baik, anda harus berani mengujinya di lingkungan yang tidak baik. Jadi tidak ada yang salah dengan Bung Budiman. 2008/9/9 muhamad zen [EMAIL PROTECTED] Bung Budiman untuk memdapatkan hal yang baik tentunya harus dengan cara yang baik pula masalah waktu itu urusan yang Maha Kuasa. Saya mengerti anda orang baik, tapi apakan anda akan terus baik jika anda setiap hari berada dalam lingkungan yang tidak baik ...itu masalahnya, Bagaimana anda memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini dari neo kolialisme yang sangat mengakar denga para kompradornya sudah menyebar di setiap sudut negeri ini...? ... Bagaimana anda bisa melawan parktekKKN di parlemen jika anggota parlemenpun berawal dengan modal yang besar dan haruis mendapakan reward kembali. Bagaimana anda melawan para liberalis yang yang memiliki jaringan media,LSM dan dgn modal yang cukup kuat hingga mengiring opini ... Bagaimana anda mampu melawan para Kapital serta MNCnya jika seluruh baiaya politik sudah di kendalikan oleh mereka... Pertanyaan terakhir berapa lama sih anda bertahan. Pemipmin memiliki kaki kiri di neraka dan kaki kanan di sorga dan tangan kiri dan kanan lah yang menjadi pemberatnya. akan tetapi saat ini di parlemen kedua kaki sudah ada di neraka tingga satu tangan yang masih memegang untuk bertahan Wasalam Unas 90
[Forum Pembaca KOMPAS] Kasus Surat Pembaca Dilimpahkan ke Kejaksaan
http://kompas.com/read/xml/2008/09/10/00224664/kasus.surat.pembaca.dilimpahkan.ke.kejaksaan.. JAKARTA, RABU - Perkara pidana terkait surat pembaca atas nama Khoe Seng Seng alias Aseng, Selasa (9/9) dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Aseng dijadikan tersangka atas tuduhan penghinaan, fitnah, dan perbuatan tidak menyenangkan setelah dia mengeluhkan melalui surat pembaca Kompas dan Suara Pembaruan soal nasibnya sebagai konsumen kios di ITC Mangga Dua. Pengacara Aseng dari LBH Pers, Endar Sumarsono mengatakan, pihak kejaksaan tidak menahan Aseng. Namun, pihak pengacara harus menjamin Aseng tidak melarikan diri. Kasus tersebut berawal ketika Aseng mengirim surat pembaca dan dimuat di Kompas 4 Oktober 2006, yang memprotes pengembang dari ITC Mangga Dua yakni PT Duta Pertiwi, karena dianggap menyembunyikan informasi soal status kepemilikan kios. Dalam surat itu, Aseng sebagai konsumen menceritakan ketika membeli kiosnya di tahun 1992 mengira status kepemilikannya adalah Hak Guna Bangunan murni. Namun, ternyata ketika hendak memperpanjang sertifikat HGB menjelang berakhir 17 Juli 2008, Aseng baru mengetahui bahwa statusnya adalah HBG di atas tanah hak pengelolaan lahan (HPL) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Surat itu kemudian ditanggapi oleh pihak PT Duta Pertiwi bahwa berdasarkan perjanjian dalam proses pembelian kios disebutkan, status kepemilikan atas kios itu adalah berupa sertifikat hak milik atas satuan rumah susun (strata title). Sertifikat dimaksud hak atas tanah bersamanya adalah HGB di atas HPL. Namun, dalam berbagai dokumen, akta jual beli, sertifikat, dan IMB hanya disebutkan status adalah HGB saja, dalam kolom petunjuk tidak disebutkan di atas HPL. Jadi konsumen patut menduga itu adalah HGB murni, kata Endar. Sebelumnya, Aseng juga telah digugat perdata oleh pengembang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Hasil putusan dari majelis hakim yang diketuai Nelson Samosir menghukum Aseng ganti rugi Rp 1 miliar. Pihak pengembang sebelumnya menuntut ganti rugi sebesar Rp 17 miliar. Aseng mengatakan, sebelum digugat, pihak Aseng telah lebih dulu menggugat pihak pengembang pada 6 Juni 2007. Namun, oleh majelis hakim yang juga diketuai Nelson Samosir gugatan itu tidak dapat diterima. Berangkat dari pengalaman ini, konsumen seperti terintimidasi. Jadi sebaiknya tidak perlu ada lagi kolom surat pembaca di media massa, kata Aseng. SF Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network
[Forum Pembaca KOMPAS] Surya Paloh Tak Penuhi Panggilan Kejagung
http://kompas.com/read/xml/2008/09/09/21364987/surya.paloh.tak.penuhi.panggilan.kejagung JAKARTA, SELASA - Pimpinan Media Grup Surya Paloh tidak memenuhi panggilan Kejaksaan Agung (Kejagung). Pemilik stasiun Metro TV ini rencananya akan diperiksa terkait dugaan korupsi pada kredit macet PT Cipta Graha Nusantara yang meminjam ke Bank Mandiri sebesar Rp 160 miliar. Benar, hari ini Pak Surya Paloh tidak hadir, tegas Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Marwan Effendy di Jakarta, Selasa malam (9/9). Penegasan senada disampaikan Direktur Penyidikan M Farela. Hari ini memang kita jadwalkan pemanggilan yang bersangkutan (Surya Paloh). Tapi sampai saat ini belum datang, tegas Farela yang ditemui di Gedung Bundar, Kejagung. Diakui Farela, pihaknya sudah melayangkan surat panggilan terhadap Surya Paloh beberapa waktu lalu. Rencana pemeriksaannya hari ini, lanjut Farela. Dijelaskan Marwan, pihaknya belum berencana melakukan pemanggilan kedua terhadap Surya Paloh. Justru, Kejagung akan melihat kepentingan pemeriksaan Surya Paloh terlebih dulu. Kan dia (Surya Paloh) dulu pernah diperiksa untuk saksi kasus PT CGN. Jadi sekarang kita lihat urgensinya, perlu tidak dia diperiksa lagi, tambah Marwan. Menurut Marwan, dalam kasus PT CGN ini, masih terdapat satu berkas yang belum disidangkan yakni dengan tersangka Susanto Liem, pemilik PT Domba Mas. Berkas Susanto Liem, saat ini sudah memasuki tahap penuntutan. PT Domba Mas adalah induk dari perusahaan PT CGN. Sedangkan PT CGN adalah pembeli sekaligus debitor Bank Mandiri senilai Rp 160 miliar untuk membeli kredit PT Tahta Medan (Hotel Tahta Medan) dari PT Tri Manunggal Mandiri Persada (TMMP) yang diketahui berafiliasi dengan Media Group. Ketika itu, PT TMMP milik Surya Paloh membeli Hotel Tiara Medan dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebesar Rp 97,8 miliar. Marwan juga mengatakan, bahwa Susanto Liem kini berstatu buron. Orangnya sudah buron. Sepertinya tinggal di Singapura, katanya. Susanto Liem adalah paman dari Dirut PT CGN Eddyson. Dalam persidangan, Eddyson mengaku kredit yang diajukannya itu atas suruhan Susanto. Kerugian negara sudah dibayar PT CGN. Jadi kita akan lihat dulu urgensinya apakah perlu memanggil Surya Paloh atau tidak, tambah Marwan. Dalam kasus PT CGN ini, enam terpidana telah dijatuhi hukuman. Mereka adalah jajaran direksi PT CGN yakni Eddyson selaku Direktur Utama, Diman Ponijan selaku Direktur dan Saipul Anwar selaku Komisaris Utama PT CGN yang masing-masing diganjar hukuman delapan tahun penjara dan membayar denda Rp 300 juta serta uang pengganti Rp 160 miliar. Jajaran direksi Bank Mandiri juga telah divonis 10 tahun penjara. Mereka adalah mantan Dirut Bank Mandiri ECW Neloe dan dua anak buahnya yakni I Wayan Pugeg, dan M Sholeh Tasripan. (Yls)
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Wajah Demokrasi..
Kang Noer ini mungkin bicara tentang potret wakil rakyat yang sekarang lagi nongkrong di DPR. Makanya, Bung IJP jangan sampai masuk ke dalam kategori waakil rakyat yang dilukiskan Kang Noer ini kaalo nanti jadi kepilih. � Ada baiknya sajak Kang Noer ini dibesarkan, dimasukkan pigura, dan dipajang di kamar kerja Anda kelak sebagai pengingat. Siapa tahu saat Anda sedang digoda, membaca kembali sajak ini akan bisa menyelamatkan Anda. � manneke --- On Tue, 9/9/08, Indra Jaya Piliang [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Indra Jaya Piliang [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Wajah Demokrasi.. To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, September 9, 2008, 1:31 PM Dgn jadi politisi, minimal sy jumpa 50 org per hari. Td jumpa 500 lbh org. Aku gak tahu, Kang Noer non Iskandar ini jumpa dan mendidik rakyat yg mana. Ijp Mulai merasa diskusi di milis ini ketinggian, keintelekan. Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Nur Rochman [EMAIL PROTECTED] id Date: Tue, 9 Sep 2008 08:33:35 To: Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Wajah Demokrasi.. Wakil rakyat kumpulan orang sesat Kumpulan orang yang suka kepentingan sesaat Kumpulan orang yang merasa sebagai wakil Tuhan Apa saja dilakukan karena hanya mereka yang benar lainnya sesat Yang oportunis memupuk pundi sebanyak mungkin sekedar modal mempertahankan kursi periode depan Yang kere munggah bale sesegera mungkin memupuk kekayaan dan menghabiskannya untuk ditebus beberapa tahun dipenjara Yang Pengusaha berusaha suci tidak perlu duit dengan sembunyi-sembunyi menelorkan UU yang menguntungkan bisnis mereka Yang ideologi puritan kasak-kusuk dan bangun skenario sesat serta tersembunyi untuk mengganti ideologi negara dengan ideologi puritan ala mereka Yang Aktifis dan akdemisi benar mulai belajar bagaimana menjadi sesat tetapi tidak cukup terlihat oleh KPK maupun rakyat dan kolega mereka Yang Tetap bertahan dengan idealisme benarnya tidak akan tahan dalam setahun karena begitu busuknya kebusukan yand ada dalam parlemen diindonesia Sehingga semua yang bertahan saat ini berarti sudah ikut busuk karena buah segar dicampur dengan buah busuk maka dalam sehari akan ikut busuk, entah politisi...? Itulah wajah wakil rakyat kita diparlemen Kita tidak bisa sembunyikan kejengkelan kita Karena mereka tidak mewakili mayoritas rakyat Mereka hanya mewakili dirinya sendiri dan kelompoknya Demokrasi indonesia hanya milik kaum elit dan keluarganya Demokrasi juga milik pengamat dan sedikit aktifis yang sudah tergadai Demokrasi tidak lebih alat legitimasi untuk elit semakin menindas rakyatnya Kalau sudah seperti ini masihkah kita tidak salahkan sistem demokrasi yang ada...? Seharusnya kewajiban aktifis dan akademisi yang benar berfungsi mengedukasi dan advokasi Agar tumbuh kesadaran rakyat secara umum untuk merebut pilar demokrasi yang disebut partai Bukan berebut menjadi caleg diinjury time dengan alasan tidak ada lagi alat untuk bekerja kecuali parlemen Meninggalkan rakyat yang semakin bingung dan tetap pada gemblung karena dididik secara mbang mbung oleh pendidik gemblung Rakyat harus diberikan pendidikan secara masif dan benar bagaimana hakekat demokrasi itu sendiri Bagaimana membuktikan demokrasi itu salah satu solusi mujarab keterpurukan kesejahtreaan rakyat Sehingga akhirnya rakyat menjadi pintar dan terdidik dalam berdemokrasi sehingga bisa menentukan wakilnya Wakil rakyat yang benar dimana rakyat miskin petani diwakilkan petani yang terdidik, amanah dan jujur bukan saudagar hasil bumi Wakil rakyat yang mewakili kaum buruh ya diwakili oleh buruh juga yang benar-benar buruh bukan saudagar yang hisap tenaga buruh Wakil rakyat yang mewakili kaum nelayan miskin ya nelayan juga bukannya cukong kapal-kapal besar yang hanya semakin memiskinkan kaum nelayan Wakil rakyat tidak perlu ustadz puritan tetapi cukup kyai kampung yang bisa memberikan warna kejujuran dan kesederhanaan daripada membuat skenario penggantian ideologi Dan jangan pernah sekalipun memberikan hak rakyat untuk diwakilkan oleh para politikus yang sejak lahir sudah hidup mewah yang tidak pernah kenal namanya penderitaan. .. Jangan pernah pula memberikan hak rakyat untuk diwakilkan kepada politikus yang jualan agama, suku, ras karena yang beginian biasanya tidak kreatif dan hanya jualan sambal saja Regards, KangNoer [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Google Bikin Browser Web Sendiri
SAN FRANSISCO, SELASA - Perang persaingan dalam layanan Internet antara Microsoft dan Google belum berakhir. Tak lama setelah Microsoft merilis Internet Explorer 8 versi beta 2, Google mengungkapkan browser web yang dikembangkannya. Browser yang akan diberikan cuma-cuma itu diberi nama Chrome. Perkenalannya ke komunitas maya sangat unik karena menggunakan cerita komik yang lugas dan menjelaskan mengenai browser tersebut secara gamblang. Mulai Selasa (2/9), aplikasi tersebut direncanakan dapat diunduh (download) di 100 negara dan baru dapat dipakai pada komputer yang menggunakan sistem operasi Windows. Google menyatakan masih mengerjakan versi lainnya untuk dipakai pada sistem operasi Macintosh dari Apple dan Linux. Dalam blog resmi yang ditulis pejabat Google Senin (1/9), Chrome diklaim menawarkan fasilitas mengakses web lebih baik.Web broser ini menyediakan akses ke berbagai materi multimedia lebih cepat dan nyaman karena telah dilengkapi JavaScript virtual machine yang multiproses. Untuk mencegah phising dan pencurian data web, Chrome juga memiliki fitur membuka aplikasi berbasisi web tanpa toolbar dan address bar yang juga dikembangkan Mozilla dalam proyek yang disebut Prism. Web semakin baik dengan lebih banyak pilihan dan inovasi, ujar Sundar Pichai, wakil presiden untuk manajemen produk Google. Apalagi, aplikasi tersebut dibangun dengan platform open source sehingga lebih fleksibel dikembangkan komunitas. Masuknya Google ke pasar web browser menandai makin panasnya persaingan di ranah Internet. Sebelumnya Google berupaya menggerus pasar pengguna aplikasi pengolah dokumen dengan memperkenalkan Google Docs yang dapat diakses online. Google juga membatasi dominasi Internet Explorer dengan mendukung browser web Firefox buatan Mozilla yang saat ini telah meraup 10 persen pangsa pasar. Dengan iming-iming bagi hasil iklan, Mozilla memasang mesin pencarian Google di halaman resminya. Kontrak kerja sama tersebut telah diperpanjang hingga 2011. Google mungkin berharap dapat meraup pangsa pasar lebih besar dengan produk mereknya sendiri. Namun, nama besar Google di ranah maya bukan jaminan keberhasilan setiap layanannya. Instant messaging Gtalk dan layanan email Gmail sejauh ini masih di bawah layanan serupa dari Yahoo amupun Microsoft. Buakn tidak mungkin, Chrome juga bakal menjadi pesaing baru bagi Firefox. WAH http://tekno.kompas.com/read/xml/2008/09/02/08235649/google.bikin.browser.web.sendiri
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Mengenang Pram...mengenang PRD di tahun 1999
Bung Budiman, kata Pak Pram anda lebih hebat dari Soekarno saya sependapat dengan Pak Pram. DuluPRD yang anda Pimpin memberi penghargaan pada pak Pram...secara tidak langsung artinya anda pasti mengagumi Pak Pram..dan kata pak Pram tentang Megawati komentarnya begini : Sampai sekarang, saya tetap pengagum dan pengikut Soekarno. Cuma dia yang terbukti mempersatukan Indonesia, dalam arti bangsa, bukan sekadar wilayah. Namun, apa yang diperbuat anaknya? Mega itu pemain dalam Demokrasi Pancasila-nya Soeharto. Mega ikut mengangguk kepada semua kebijaksanan Orde Baru. Hampir satu juta pengikut bapaknya dibantai, satu setengah juta anak-turunnya dirampas hak-haknya, apa yang diperbuat Mega? Bagaimana saya bisa ngomong bagus tentang Mega? Ini soal moral politik. Sekarang anda masuk PDIP yang notabene di Pimpin oleh Megawati apa komentar Anda...terimakasih Bung Anton atas info tentang wawancara Temponya... Salam Rani Badrie --- On Wed, 10/9/08, anton_djakarta [EMAIL PROTECTED] wrote: From: anton_djakarta [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Mengenang Pram...mengenang PRD di tahun 1999 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, 10 September, 2008, 2:51 AM Saya tidak Pernah Jadi Budak Tempo NO. 04/XXVIII/30 Mar - 5 Apr 1999 X-URL: http://www.indopubs .com/archives/ 0504.html Wawancara Pramoedya: Saya Tidak Pernah Jadi Budak PRAMOEDYA Ananta Toer, sastrawan terkemuka asal Blora, itu banyak menghabiskan hidupnya di penjara. Pada zaman revolusi kemerdekaan, ia mendekam di penjara Bukitduri, Jakarta, dan baru bebas merdeka pada 1949. Pada masa Orde Lama, ia menentang peraturan yang mendiskriminasi keturunan Cina, dan akibatnya ia masuk lagi ke ''hotel prodeo. Setelah pecah G30S-PKI, Pram yang anggota Lembaga Kebudayaan Rakyat-onderbouw Partai Komunis Indonesia-ditangkap dan dibuang ke Pulau Buru sampai tahun 1979. Siksaan dan kekerasan adalah bagian hari-harinya di tahanan. Setelah bebas pun, Pram masih menjalani wajib lapor setiap minggu di instansi militer. Belum lama ini, Pram membuat kejutan: bergabung dengan Partai Rakyat Demokratik (PRD). Baginya, hanya ''partai anak muda itu yang dipercayainya. Ia tak ragu mencalonkan Ketua PRD, Budiman Sudjatmiko, sebagai presiden. ''Dia punya kelebihan dibandingkan dengan Soekarno, kata kakek 15 cucu berusia 74 tahun ini. Awal April nanti, untuk pertama kalinya sejak 1959, Pram akan berkeliling Amerika Serikat untuk meluncurkan edisi berbahasa Inggris buku Cerita dari Jakarta yang ditulisnya pada 1957. Pram akan menjadi tamu penting berbagai universitas, seperti Berkeley dan George Washington University. Dalam tur sepanjang dua bulan ini, Pram juga mengunjungi beberapa negara di Eropa. Itu kalau ia tak kena cekal di bandara. Berikut ini petikan wawancara wartawan TEMPO Mustafa Ismail, Mardiyah Chamim, Arif Zulkifli, dan fotografer Robin Ong dengan Pramoedya, di rumah Pram yang nyaman di Utankayu, Jakarta Timur. - - - - - - -- Anda resmi bergabung dengan PRD. Apakah ada alasan khusus? Saya percaya pada angkatan muda. Di kantong mereka tidak ada duit korupsi dan tangan mereka tidak berlumuran darah pembantaian, tidak pernah menculik. Mereka hanya punya kemauan baik untuk Tanah Air. Bagaimana awal mula Anda bergabung dengan PRD? Awalnya, saya menerima penghargaan hak asasi manusia dari PRD pada 1996. Rupanya, ini berbuntut panjang. Budiman Sudjatmiko ditangkap. Saya diinterogasi Kejaksaan. Pertanyaannya, kenapa Pak Pram menerima penghargaan dari PRD? Saya jawab, daripada menerima penindasan dari tuan-tuan selama 30 tahun, lebih baik saya terima penghargaan ini. Waktu Budiman dipenjara dan PRD ditindas, saya ngomong di depan pertemuan PRD. Saya minta dibolehkan menjadi anggota PRD. Apa target Anda bergabung dengan PRD? Sokongan moral saja. Saya tidak mendikte program mereka. Kalau saya cawe-cawe, nanti dipandang aneh, kakek-kakek kok masuk partai anak muda. Mengenai calon presiden, siapa yang ideal menurut Anda? Budiman Sudjatmiko. Saya tidak ragu. Dia punya kelebihan dibandingkan dengan Soekarno yang ideolog. Selain ideolog, Budiman juga organisator. Sebagai partai kecil, peluang PRD menghantarkan Budiman ke kursi presiden juga kecil. Lalu, apakah sebaiknya PRD berkoalisi dengan partai lain? Saya tak mau mencampuri. Tanya saja mereka. Namun ingat, PRD mulai besar. Cabangnya ada di hampir semua provinsi. Menurut saya, koalisi tidak perlu karena targetnya bukan kekuasaan, tapi pendidikan politik. Yang utama adalah menentang ketidakadilan dan mengutamakan kemanusiaan. Bukankah dengan menjadi parpol sebenarnya PRD juga berorientasi pada kekuasaan? Bisa jadi. Kalau cukup massanya, bisa saja. Artinya, kalau PRD berorientasi kekuasaan, Anda tidak mendukung lagi? Kalau itu disokong massa
[Forum Pembaca KOMPAS] Google Dikepung Banyak Saingan
http://tekno.kompas.com/read/xml/2008/09/07/16245691/google.dikepung.banyak.saingan JAKARTA, MINGGU - Google bisa dibilang masih merajai pasar mesin pencarian Internet hingga 10 tahun debutnya. Tetapi industri mesin pencari pun semakin menggeliat dengan adanya pemain-pemain baru. Menurut sejumlah pengamat, inovasi baru yang diusung saingan-saingan Google itu diprediksi dapat menggeser si raksasa mesin pencari asal AS tersebut. Apakah ini berarti Google dalam kepungan? Disinyalir, inovasi baru mesin pencari yang akan bersaing ketat dengan Google adalah layanan yang menggunakan sistem pencarian model semantic dan aggregator yang memberikan hasil pencarian lebih sesuai konteks. Penggunaan kedua teknologi dalam situs yang sangat banyak akan mengubah cara pengguna memakai internet. Situs aggregator semacam Dogpile, yang dapat memuat situs pencari dalam satu waktu, dapat melemahkan dominasi Google. Situs semacam itu sangat membantu karena indeks mesin pencari sebagai hasilnya disajikan dalam cara yang berbeda. Mesin pencari semantic yang berfokus pada makna obyek yang dicari bukan hanya pada kata kunci, diprediksi akan menjadi tren ke depannya. Inovasi teknologi web semantic ini dapat mengambil alih dominasi Google yang saat ini menjadi satu-satunya mesin pencari yang dituju khalayak pengguna untuk mendapat informasi melalui web. Rival Google yang telah menerapkan metode semantik antara lain Powerset yang kini telah diakusisi Microsoft. Selain mengakusisi, Microsoft juga meluncurkan seri terbaru Live Search yang diklaim memberiakn hasil pencarian lebih baik. Google memang dalam posisi puncak tetapi menurut kami mereka telah menjalani itu dalam waktu sangat lama, tutur Senior Manajer Produk Live Search Paul Stoddart. Ia menegaskan konsumen yang akan memutuskan pengalaman menggunakan mesin pencari mana yang akan digunakan. Menurut data statistik tahun sebelumnya, proses Google mencapai 37,1 miliar pencarian setiap bulannya, dibandingkan dengan Yahoo yang meraih 8,5 miliar dan Microsoft pada angka 2,2 miliar. Google masih menduduki brand peringkat pertama dari Superbrand's Council. Brand. Diluncurkan sepuluh tahun lalu oleh mahasiswa Universitas Stanford Larry Page dan Sergey Brin, Google masih merajai industri mesin pencari dunia. Dua pendiri Google itu mengatakan misi mereka untuk mengorganisasi satu informasi dunia dan membuatnya dapat diakses universal dan berdaya guna saat mendirikannya. MYS
[Forum Pembaca KOMPAS] Hukuman Tak Rasional
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/09/10/00314821/hukuman.tak.rasional Jakarta, Kompas - Hukuman yang dijatuhkan kepada suatu media, berupa memuat permintaan maaf selama tiga hari berturut-turut di tiga media, merupakan hukuman yang tidak rasional. Dengan hukuman yang tidak terhitung besarnya dari sisi imaterial itu, pers diposisikan sebagai pihak yang bersalah. Demikian dikatakan Agus Sudibyo dari Yayasan Sains Estetika dan Teknologi, mengomentari putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang dibacakan di Jakarta, Selasa (9/9). Majelis hakim yang diketuai Panusunan Harapan mengabulkan sebagian gugatan perdata Asian Agri Grup terhadap PT Tempo Inti Media dan Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Toriq Hadad. Tidak masalah kalau media diberi sanksi. Tetapi, kalau sampai memasang permintaan maaf selama tiga hari berturut-turut, hal ini tidak rasional. Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers tidak mengatur itu. Majelis hakim tidak mempertimbangkan pers sebagai institusi sosial, kata Agus. Majelis hakim memutuskan, PT Tempo Inti Media dan Toriq Hadad terbukti melakukan perbuatan melawan hukum dan penghinaan terhadap Sukanto Tanoto, pimpinan Asian Agri Grup. Majelis hakim menghukum Tempo membayar denda Rp 50 juta dan meminta maaf selama tiga hari berturut-turut di majalah Tempo, Koran Tempo, dan harian Kompas. Pertimbangan majelis hakim, pemuatan gambar dan foto Sukanto yang sedang berjingkrak di sampul majalah Tempo edisi 15-21 Januari 2007 menyerang kehormatan dan nama baik Sukanto. Hakim sependapat dengan ahli, yang menyatakan pemberitaan itu sebagai kesimpulan dan opini Tempo. Hal itu sebagai trial by the press dan melanggar asas praduga tidak bersalah, kata majelis hakim dalam pertimbangan hukumnya. Pemberian hak jawab kepada Asian Agri Grup juga dinilai tidak seimbang. Pemuatan hak jawab hanya di surat pembaca tidak cukup memadai dan tidak proporsional. Hendrayana, penasihat hukum majalah Tempo, menyatakan siap mengajukan banding. Karena putusan hakim itu memprihatinkan, ujarnya. Menurut dia, putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat adalah lonceng kematian bagi kebebasan pers. Di antaranya pertimbangan hakim yang menyebutkan tidak boleh memberitakan sebelum ada putusan peradilan. Kuasa hukum Asian Agri Grup, Hinca Panjaitan, menyatakan putusan hakim tak ada kaitannya dengan kebebasan pers. Tidak ada juga alasan untuk membangkrutkan pers karena hukuman denda hanya Rp 50 juta. Gugatan yang kita minta hanya hak jawab. Tujuannya agar kita semua hati-hati. Putusan ini sekaligus jadi perawat kebebasan pers, katanya. Hinca juga mengatakan, Tempo membawa dua ahli dari Komisi Pemberantasan Korupsi, yang menerangkan laporan dugaan penggelapan pajak itu masih diselidiki. Namun, Tempo memberitakan Asian Agri Grup melakukan penggelapan pajak. (idr)
[Forum Pembaca KOMPAS] Kontroversi Super Toy
Oleh AGNES ARISTIARINI http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/09/10/00264641/kontroversi.super.toy Ada tiga hal utama untuk mencapai sesuatu: kerja keras, fokus, dan akal sehat. Thomas Alva Edison (1847-1931) Hari-hari ini, pertanian di Indonesia diguncang padi Super Toy HL-2 yang serba super. Dengan kapasitas produksi nasional rata-rata 4,54 ton gabah kering giling per hektar, padi Super Toy diklaim bisa mencapai 15,5 ton. Kalau padi lain hanya sekali panen, Super Toy bisa tiga kali. Siapa yang tidak tergiur? Apalagi tahun 2007 Program Peningkatan Beras Nasional menargetkan produksi padi 2 juta ton beras atau 3,5 juta ton gabah kering giling, naik 6,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ini yang harus dicapai dengan memperluas areal dan meningkatkan produksi per satuan luas. Namun, perluasan areal perlu waktu karena lahan-lahan baru biasanya masih belum optimal, misalnya lahan gambut di Kalimantan atau pasang surut di Sumatera. Maka, peningkatan produktivitas lewat padi unggul menjadi andalan. Perkembangan padi Sejarah pengembangan padi dimulai dengan memilih tanaman padi yang baik seiring berkembangnya masyarakat agraris, berlanjut dengan penyilangan antartanaman padi dan bioteknologi ketika ilmu pengetahuan bertambah. Susanto dan kawan-kawan dalam tulisan Perkembangan Pemuliaan Padi Sawah di Indonesia (Jurnal Litbang Pertanian, 2003) menyebutkan, awalnya adalah tahun 1920-an ketika padi-padi yang menunjukkan sifat baik mulai dikumpulkan. Muncullah varietas Bengawan, 1943, hasil perbaikan varietas lokal. Tahun 1967 dikembangkan padi PB yang genjah dan responsif terhadap pemupukan sehingga hasilnya tinggi. Ada PB5, PB8, yang silangannya dengan padi lokal menghasilkan Cisadane yang terkenal itu. Kemudian datanglah era padi IR tahun 1977. Perbaikan dari padi PB ini lebih tahan hama penyakit dan rasanya enak, dengan IR 64 sebagai varietas yang paling terkenal. Dilepas tahun 1986, padi ini amat digemari petani dan konsumen sehingga paling luas ditanam di Indonesia. Namun, karena varietas-varietas yang dilepas saling berkerabat, keragamannya kurang dan potensi hasilnya tidak naik signifikan. Dikembangkanlah padi hibrida yang memanfaatkan fenomena heterosis (munculnya sifat unggul pada genetik yang beragam) dan padi tipe baru dengan keunggulan morfologi. Tipe baru Super Toy dengan varietas Rojolele dan Pandanwangi sebagai tetuanya termasuk padi tipe baru. Klaimnya yang serba super membuat banyak pihak, yang maunya serba instan, lupa bahwa banyak persyaratan dasar yang harus dipenuhi sebelum menjadi varietas unggulan. Tuyung Supriyadi, yang memuliakan Super Toy HL-2, mengungkapkan, benih yang ditanam petani adalah hasil persilangan turunan kelima (Kompas, 21/4). Padahal, dalam pemuliaan tanaman baru stabil setelah turunan keenam. Baru kemudian diuji coba di lapangan, kata Prof Dr Sriani Sujiprihati, Kepala Bagian Genetika dan Pemuliaan Tanaman IPB. Hal lain yang kurang dipahami adalah padi yang bisa dipanen tiga kali tidak otomatis menguntungkan petani karena hasilnya terus menurun. Menanam cara ratun (bisa dipanen lebih dari sekali) memang harus sesuai kebutuhan usaha tani, kata Dr Hajrial Aswidinnoor, pemulia tanaman dari IPB. Ratun menjadi berarti bagi petani yang sangat miskin dan tak punya biaya memproduksi padi dari awal. Pada beberapa agrosistem yang tanggung untuk dua atau tiga kali masa tanam, ratun menjadi solusi. Demikian pula di lahan pasang surut atau sawah rawa yang sering kekurangan tenaga kerja untuk dua kali masa tanam, ratun bisa menambah hasil panen. Akan tetapi, pada agrosistem yang modal tidak menjadi masalah dan tidak ada waktu tanggung di antara musim tanam lebih baik tanam ulang. Secara nasional ratun merugikan potensi produksi karena hasilnya lebih rendah daripada yang pertama, kata Hajrial. Langgar prosedur Selain informasi yang serba minim ke petani, pelanggaran prosedur lain adalah benih yang belum lolos pelepasan varietas sudah diberikan kepada petani dan ditanam dalam skala luas. Padahal, sesuai Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman, suatu varietas sampai ke petani setelah lewat jalan panjang, mulai dari melapor ke Badan Benih Nasional, uji adaptasi, penilaian, sampai ke pelepasan varietas. Itu pun masih harus disertai riwayat tanaman dan deskripsi unggulan yang jelas. Hajrial, yang sudah merakit padi tipe baru sejak tahun 1999, sebagai contoh, sampai hari ini masih mengujinya di 10 tempatBogor, Indramayu, Kuningan, Kendal, Madiun, Denpasar, Mataram, Maros, Tanah Datar, dan Kapuasdengan petakan 4 x 5 meter, rancangan statistik lengkap, dan ada tiga ulangan. Ia harus bolak-balik ke lapangan untuk mengamati dan mencatat setiap perkembangannya. Itu pun, hasil yang diperoleh hanya mencapai 7-8 ton gabah kering giling per hektar, separuh dari Super Toy HL-2. Menurut Sriani, memuliakan tanaman memang tak mudah, lama, dan mahal. Untuk sampai ke turunan keenam saja perlu waktu tiga tahun. Belum lagi uji adaptasi yang bisa
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] SARAH PALIN dan perdebatan feminis liberal
Terima kasih Olin atas tanggapannya. Memang kelewat email Olin ini. Tapi saya akan coba membahasnya karena memang topik yang menarik untuk para feminis. Dasar negara Amerika maupun Indonesia adalah dasar negara sekuler yaitu adanya keterpisahan antara agama dan negara, jadi bukan dasar negara berdasarkan agama tertentu. Di Indonesia hal ini sangat jelas tertera di UUD '45. Dasar negara yang demikian adalah dasar negara yang menghormati setiap agama (adanya kebebasan beragama) di ruang privat tapi tidak di ruang publik/ dalam penentuan kebijakan-kebijakan publik. Oleh sebab itu, kebijakan-kebijakan publik yang dibuat pada negara sekuler adalah kebijakan-kebijakan yang bertolak dari kepentingan masyarakat dan bukan dari kepentingan agama. Masyarakat menentukan apa yang baik dan perlu untuk diperjuangkan negara bukan agama. Kepentingan masyarakat beragam dari soal kepentingan ekonomi, pertahanan, hubungan luar negeri, kesehatan, pendidikan, lingkungan, dsb (seperti yang Olin ungkapkan) dan juga isu-isu sosial (social issues). Di hampir semua isu yang merupakan kepentingan masyarakat termuat isu gender. Misalnya kalau kita bicara soal ekonomi ada isu gender apalagi di negara kita perempuan adalah kategori yang termiskin (termasuk di dunia) demikian pula kalau kita bicara soal kesehatan, pendidikan dan lingkungan termasuk pertahanan dan hubungan luar negeri, semua ada unsur gendernya. Apalagi kalau menyangkut isu keluarga. Karena semua isu-isu tersebut menyangkut hidup banyak orang maka kebijakan publik yang dibuat oleh pemerintah menjadi penting. Setiap keputusan pemerintah atau pemimpin yang bakal memerintah harus diketahui dan dipahami betul apa yang akan mereka perbuat. Bagi para feminis, faktor pertimbangan gender menjadi penting. Misalnya dalam hubungan luar negeri, para feminis akan lebih cenderung memilih soft power dalam diplomasi negara karena menyangkut diplomasi yang harus pula mementingkan kelompok minoritas, juga buruh migran (yang sebagian besar perempuan) juga merupakan negosiasi diplomasi yang membutuhkan perspektif gender. Dalam soal ekonomi, karena sebagian besar wajah kemiskinan adalah wajah perempuan, maka, sangat penting untuk diketahui bagaimana pemerintah menggiatkan peluang bisnis kecil (perempuan banyak berkiprah di bidang ini), demikian pula pendidikan dan kesehatan. Perdebatan besar yang sekarang terjadi di pemilu AS adalah isu-isu sosial, karena ini kepentingan masyarakat juga. Meskipun dalam polling, isu yang paling atas menjadi perhatian perempuan adalah ekonomi (karena banyaknya orang tua tunggal (ibu/single mom) yang bekerja membanting tulang untuk anak-anaknya), jadi kemajuan ekonomi sangat penting bagi mereka. Pertanyaan-pertanyaan mereka adalah apakah single mom dapat hidup dengan pendapatan yang pas-pasan, bagaimana bisa menyekolahkan anak sampai ke universitas, apakah gaji dan fasilitas pekerja perempuan/ibu sudah cukup memadai? Isu ekonomi juga mempertanyakan seberapa jauh pemerintah akan ikut campur dalam modal atau usaha rakyat? Apakah platform ekonomi mereka pro-kelas menengah? Isu kedua yang penting bagi perempuan menurut hasil polling adalah isu keamanan (perang Irak). Isu ini sangat dekat di hati ibu-ibu perempuan AS karena anak-anak mereka dalam keadaan bahaya di Irak dan Afghanistan, hidup anak-anak mereka bisa terengut setiap saat. Jadi, pertanyaan mereka adalah apa yang telah dilakukan pemerintah untuk melindungi armada tentara mereka? Apakah pemimpin komando (dalam hal ini presiden) orang yang berpengalaman dan dapat dipercaya? Kapan perang berakhir? Lalu, isu ketiga adalah soal isu-isu sosial seperti aborsi dan hak-hak kaum minoritas termasuk gay/lesbian. Isu ketiga ini penting buat perempuan AS karena mayoritas perempuan AS menghendaki pro-choice, yang merupakan perjuangan panjang dari Undang-Undang Roe VS Wade. Pro-Choice adalah komitmen negara untuk tidak melakukan intrusi dalam keputusan-keputusan yang sangat pribadi, membiarkan perempuan memutuskan hidupnya sendiri. Bukan agama yang memutuskan kehidupan mereka (karena sikap pro-life adalah keputusan berdasarkan agama). Karena Amerika bukan negara agama, maka, tidak bisa orang dipaksa untuk memutuskan berdasarkan agama atau masyarakat tidak diberikan pilihan-pilihan dalam hidupnya. Tentunya tidak semua negara bagian AS mengikuti kebijakan yang sama. Karena adanya otonomi daerah maka ada daerah-daerah tertentu yang konservatif yang melarang aborsi. Tapi pada dasarnya, semua isu sangat penting buat perempuan karena menyangkut diri mereka sebagai perempuan dan kehidupan anak-anak mereka juga keluarga mereka. Itu sebabnya ada perkataan: the personal is political, artinya kebijakan publik yang diterapkan berpengaruh pada keluarga/kehidupan pribadi. Fenomena Sarah Palin menjadi menarik buat perdebatan para feminis. Karena di satu sisi para feminis menyukai sosok Palin, seorang gubernur yang sukses dan efektif dalam
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Kasus Surat Pembaca Dilimpahkan ke Kejaksaan
Waduh. Itu namanya HUKUM KENTUT BERUT. Yg namanya HGB itu ya di atas tanah negara. Itu yg dipahami umum termasuk orang hukum spt saya. HGB di atas HPL itu rancu, tdk sesuai UUPA. Wajar jika konsumen terjebak jika tak ada penjelasan bahwa itu HGB di atas HPL. Menurut UU 8 th 1999 pelaku usaha wajib memberi info yg jelas ttg produknya. Yg memprihatinkan itu hakim yg nangani perkara itu. Surat pembaca di media itu fenomena biasa yg bisa dibalas dg surat pembaca. Apalagi kalau nyata. Memang itulah para hakim kita. Baru2 ini Ketua Muda Bidang Pengawasan MA, Djoko Sarwoko bilang, 90 persen hakim indonesia korup. Ya codong ke pemilik uang lebih banyak... Agus Hamonangan wrote: http://kompas. com/read/ xml/2008/ 09/10/00224664/ kasus.surat. pembaca.dilimpah kan.ke.kejaksaan .. JAKARTA, RABU - Perkara pidana terkait surat pembaca atas nama Khoe Seng Seng alias Aseng, Selasa (9/9) dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Aseng dijadikan tersangka atas tuduhan penghinaan, fitnah, dan perbuatan tidak menyenangkan setelah dia mengeluhkan melalui surat pembaca Kompas dan Suara Pembaruan soal nasibnya sebagai konsumen kios di ITC Mangga Dua. Pengacara Aseng dari LBH Pers, Endar Sumarsono mengatakan, pihak kejaksaan tidak menahan Aseng. Namun, pihak pengacara harus menjamin Aseng tidak melarikan diri. Kasus tersebut berawal ketika Aseng mengirim surat pembaca dan dimuat di Kompas 4 Oktober 2006, yang memprotes pengembang dari ITC Mangga Dua yakni PT Duta Pertiwi, karena dianggap menyembunyikan informasi soal status kepemilikan kios. Dalam surat itu, Aseng sebagai konsumen menceritakan ketika membeli kiosnya di tahun 1992 mengira status kepemilikannya adalah Hak Guna Bangunan murni. Namun, ternyata ketika hendak memperpanjang sertifikat HGB menjelang berakhir 17 Juli 2008, Aseng baru mengetahui bahwa statusnya adalah HBG di atas tanah hak pengelolaan lahan (HPL) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Surat itu kemudian ditanggapi oleh pihak PT Duta Pertiwi bahwa berdasarkan perjanjian dalam proses pembelian kios disebutkan, status kepemilikan atas kios itu adalah berupa sertifikat hak milik atas satuan rumah susun (strata title). Sertifikat dimaksud hak atas tanah bersamanya adalah HGB di atas HPL. Namun, dalam berbagai dokumen, akta jual beli, sertifikat, dan IMB hanya disebutkan status adalah HGB saja, dalam kolom petunjuk tidak disebutkan di atas HPL. Jadi konsumen patut menduga itu adalah HGB murni, kata Endar. Sebelumnya, Aseng juga telah digugat perdata oleh pengembang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Hasil putusan dari majelis hakim yang diketuai Nelson Samosir menghukum Aseng ganti rugi Rp 1 miliar. Pihak pengembang sebelumnya menuntut ganti rugi sebesar Rp 17 miliar. Aseng mengatakan, sebelum digugat, pihak Aseng telah lebih dulu menggugat pihak pengembang pada 6 Juni 2007. Namun, oleh majelis hakim yang juga diketuai Nelson Samosir gugatan itu tidak dapat diterima. Berangkat dari pengalaman ini, konsumen seperti terintimidasi. Jadi sebaiknya tidak perlu ada lagi kolom surat pembaca di media massa, kata Aseng. SF Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network ___ Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru. Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Kasus Surat Pembaca Dilimpahkan ke Kejaksaan
Salam, Kian hari hiduip di negeri ini kian macam di belantara rimba. Siapa yang kuat dia bisa menang. Kemarin keputusan pengadilan perdata PT AAG dimenangkan pengadilan Jakarta Pusat terhadap Tempo. Lagi, tulisan di bawah ini, ihwal media, yang jika ditelaah, ranah hukum sudah berjalan jauh. Menjadi pertanyaan, kini, misalnya, indikasi menjajah dilakukan pengembang terhadap penguasaan pengurus (asosiasi) rumah susun, siapa media yang berani menulis? Di ranah ini bukan saja bentuk-bentuk perjanjian jual beli dimainkan, tetapi tukang pukul macam memenjara keadaan di rapat-rapat rumah susun, apartment. Siapa lagi yang bisa menuliskannya? Kasus di bawah ini, telah membuat mencuatnya yang kuat kian berkuasa di segala lini. Memang tepat, buat apa guna surat pembaca di media? Sayangsekali orang media tidak pernah solid berpihak kepada warga. wassalam, iwan piliang Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: http://kompas.com/read/xml/2008/09/10/00224664/kasus.surat.pembaca.dilimpahkan.ke.kejaksaan.. JAKARTA, RABU - Perkara pidana terkait surat pembaca atas nama Khoe Seng Seng alias Aseng, Selasa (9/9) dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Aseng dijadikan tersangka atas tuduhan penghinaan, fitnah, dan perbuatan tidak menyenangkan setelah dia mengeluhkan melalui surat pembaca Kompas dan Suara Pembaruan soal nasibnya sebagai konsumen kios di ITC Mangga Dua. Pengacara Aseng dari LBH Pers, Endar Sumarsono mengatakan, pihak kejaksaan tidak menahan Aseng. Namun, pihak pengacara harus menjamin Aseng tidak melarikan diri. Kasus tersebut berawal ketika Aseng mengirim surat pembaca dan dimuat di Kompas 4 Oktober 2006, yang memprotes pengembang dari ITC Mangga Dua yakni PT Duta Pertiwi, karena dianggap menyembunyikan informasi soal status kepemilikan kios. Dalam surat itu, Aseng sebagai konsumen menceritakan ketika membeli kiosnya di tahun 1992 mengira status kepemilikannya adalah Hak Guna Bangunan murni. Namun, ternyata ketika hendak memperpanjang sertifikat HGB menjelang berakhir 17 Juli 2008, Aseng baru mengetahui bahwa statusnya adalah HBG di atas tanah hak pengelolaan lahan (HPL) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Surat itu kemudian ditanggapi oleh pihak PT Duta Pertiwi bahwa berdasarkan perjanjian dalam proses pembelian kios disebutkan, status kepemilikan atas kios itu adalah berupa sertifikat hak milik atas satuan rumah susun (strata title). Sertifikat dimaksud hak atas tanah bersamanya adalah HGB di atas HPL. Namun, dalam berbagai dokumen, akta jual beli, sertifikat, dan IMB hanya disebutkan status adalah HGB saja, dalam kolom petunjuk tidak disebutkan di atas HPL. Jadi konsumen patut menduga itu adalah HGB murni, kata Endar. Sebelumnya, Aseng juga telah digugat perdata oleh pengembang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Hasil putusan dari majelis hakim yang diketuai Nelson Samosir menghukum Aseng ganti rugi Rp 1 miliar. Pihak pengembang sebelumnya menuntut ganti rugi sebesar Rp 17 miliar. Aseng mengatakan, sebelum digugat, pihak Aseng telah lebih dulu menggugat pihak pengembang pada 6 Juni 2007. Namun, oleh majelis hakim yang juga diketuai Nelson Samosir gugatan itu tidak dapat diterima. Berangkat dari pengalaman ini, konsumen seperti terintimidasi. Jadi sebaiknya tidak perlu ada lagi kolom surat pembaca di media massa, kata Aseng. SF Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Tim Riset Cikeas
Oleh Mulyanto http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/09/10/00445352/tim.riset.cikeas Kasus blue energy, energi alternatif berbasis air, sempat menghebohkan kita beberapa waktu lalu. Kini, kita dihebohkan kontroversi padi Super Toy HL-2. Blue Energy dikembangkan Joko Suprapto, yang difasilitasi Heru Lelono, Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Adapun padi Super Toy HL-2, benih unggul yang didaku dapat panen tiga kali tanpa menebar benih dengan produktivitas lebih dari 20 ton per hektar. Padi yang dikembangkan Tuyung Supriyadi bersama Heru Lelono, yang pada panen perdana dihadiri Yudhoyono dan para menteri itu, kini menuai kritik. Ratusan petani Desa Grabag, Purworejo, pada panen kedua di areal sawah seluas 96,2 ha mengamuk karena padi Super Toy HL-2 itu kopong (Kompas, 7/9/ 2008). Wakil Presiden Jusuf Kalla berkomentar, pengusaha yang terlibat harus bertanggung jawab. Bahkan, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Ahmad Mubarok meminta Heru Lelono mundur sebagai anggota Staf Khusus Presiden. Sebenarnya, pro-kontra atas suatu temuan ilmiah atau teknologi adalah hal lumrah. Tradisi ilmu pengetahuan dan teknologi kita memiliki aturan main, bagaimana suatu ide kreatif inovatif muncul, masuk wacana ilmiah, lalu bergerak dalam skala pilot untuk uji coba tekno-ekonomi, sampai diproduksi massal sebagai barang ekonomi yang memiliki nilai tambah dan daya saing. Namun, dalam kasus padi Super Toy HL-2, blue energy, juga Nutrisi Saputrasemua terkait produk tim Riset Cikeas dan Heru Lelonoini agak unik. Keterlibatan Istana Ada beberapa faktor yang membuat isu ini berdaya tarik politis. Pertama, kesan adanya keterlibatan Istana. Dalam kasus Super Toy HL-2, selain pengembangannya difasilitasi Heru Lelono, panen perdana padi ini diekspos dan dihadiri Presiden serta para menteri. Dalam kasus blue energy, Heru Lelono memperkenalkan penemu awal kepada Presiden. Ketua tim pengembang adalah Staf Khusus Presiden. Menurut rencana, lokasi pabrik blue energy ada di dekat Cikeas, kediaman pribadi Presiden, di atas lahan seluas 10 hektar di bawah kontrol Tim Riset Cikeas dengan nama Center for Food, Energy, and Water Studies (CFEWS). Istana terkesan mendukung dan memfasilitasi kemunculan konsep ini kepada publik dalam International Conference on Climate Change di Bali lalu, maupun pertemuan dengan pakar energi, yang akhirnya urung. Kasus Nutrisi Saputra juga serupa. Penemu dapat berpresentasi di Sidang Kabinet sehingga terkesan Istana memberi restu. Akibatnya, Nutrisi Saputra cepat beredar di masyarakat. Kedua, pemberitaan yang bombastis, harapan yang menggunung, sementara prosedur pengujian teknis-ilmiah belum sempurna dijalani. Simak pemberitaan tentang padi Super Toy HL-2, blue energy, dan Nutrisi Saputra. Apalagi, akhir bidikan produk adalah masyarakat. Bagaimana tidak heboh jika ada pupuk yang dapat menyuburkan tanaman dan meningkatkan produktivitas secara menakjubkan. Itulah yang dipromosikan dengan Nutrisi Saputra. Begitu pula benih unggul Super Toy HL-2. Benih ini dipromosikan dapat panen tiga kali tanpa menebar benih lagi dengan produktivitas lebih dari 20 ton/ha. Padahal, di Jawa, rata-rata produktivitas padi 5-6 ton/ha. Adapun temuan blue energy muncul di tengah harga BBM dunia yang meroket, dengan bahan dasar air yang di sini amat berlimpah. Isu-isu ini menjadi spektakuler, sensasional, dan mengundang histeria publik. Padahal, pengujian produk, termasuk scale-up ekonominya masih berproses dan perlu waktu. Kita belum mendengar Super Toy HL-2 secara intensif diuji untuk mendapat sertifikat pelepasan varietas, apalagi didaftar untuk perlindungan varietas tanaman. Juga dengan blue energy apakah sudah diuji di UPT LTMP-BPPT Puspiptek Serpong secara sistematis dan akurat? Nutrisi Saputra saat diuji Balitbang Departemen Pertanian, ternyata tidak ditemui keunggulan apa pun. Bahkan, dalam jangka panjang pupuk kontroversial ini dapat mengeraskan dan merusak tanah. Bisa dibayangkan bagaimana kecewa dan menderitanya petani jika harus tertipu oleh kepalsuan teknologi ini. Sebaiknya Tim Riset Cikeas tidak perlu banyak publikasi. Lakukan riset intensif dengan melibatkan lembaga riset pemerintah agar lebih meyakinkan. Tidak perlu terburu-buru melibatkan Yudhoyono atau membawanya ke Sidang Kabinet. Jika secara ilmiah-teknis sudah terbukti, dilakukan promosi dan aksi ekonomi. Dengan pola yang ada, wajar jika muncul kontroversi, menjadi sasaran tembak politisi, dan tuduhan bisnis KKN. Apalagi ada Ciputra di balik Nutrisi Saputra atau PT Sarana Harapan Indogrup dibalik blue energy dan padi Super Toy HL- 2. Pelanggaran Faktor ketiga, pelanggaran. Ini yang disesalkan karena mencoreng Yudhoyono. Kasus Nutrisi Saputra, misalnya, pupuk ini telah menyebar di Lampung, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan lainnya. Padahal, produk itu belum mendapat izin dari lembaga berwenang. Untung pemerintah cepat bertindak sehingga dapat ditarik dari peredaran. Padahal, beberapa