[Forum Pembaca KOMPAS] Re: tentang para caleg di FPK
publik yg menuntut haknya kepada penyelenggara negara bukanlah meminta2 atau mengemis2. menuntut jembatan, listrik, jalan adalah hak warganegara kepada pemerintah. menanyakan kepada salesman yg lagi menawarkan produk adalah hal yg wajar. ada caleg yg lagi jualan dirinya agar dibeli dalam pemilu adalah wajar konsumen menanyakan produk ini apa bisa memperjuabngkan pendidikan gratis, pembangunan listrik. jadi sebelum membeli produk perlu diketahui spesifikasi produksi, setelah jadi beli kalau nantinya tidak sesuai itu, bisa diklaim. jadi kita bicara masalah hak bukan soal mengemis atau meminta2. mengenai masyarakat yg masih bodoh yg belum tahu haknya yg mau ditipu oleh pejabat dan caleg itu soal lain. sohib == Pada 22 September 2008 11:50, Indra Jaya Piliang [EMAIL PROTECTED]menulis: Ya, krn rakyat disini bukan peminta-minta. Semua hal didiskusikan berhari2, berminggu2, sampai terdapat kesepahaman pemikiran, tanpa ada yg mendominasi, apalagi hanya nyeletuk murahan dari kedai sebelah. Inilah masy yg terbiasa dgn keterbatasan. Tp tdk dididik jd pengemis dan tukang menyalahkan org. Masy yg bisa menyingsingkan lengan baju bersama2. Masy yg tahu kpn membiarkan org yg tdk menyimak dg cermat tidur sendirian di lapau. Ijp
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Moeslim: Sebaiknya Tolak Saja RUU Ini
Dear Rekans Milis, . Ini tambahan untuk RUU Pornografi dari segi pendistribusian. Agar tegas, fokus, tidak melebar kemana-mana Sehingga tidak terjadi multi tafsir, Untuk Penjual : Dilarang menjual : Majalah Porno, Adult Content, Sarana,media yang dianggap Porno, sex toy , pada usia di bawah 21 tahun. Dilarang menjual : Majalah Porno, Adult Content, Sarana,media yang dianggap Porno, sex toy , pada usia di bawah 21 tahun. Dalam jarak 500 meter dari sekolah atau rumah ibadah. Dilarang menjual : Majalah Porno, Adult Content, Sarana,media yang dianggap Porno, sex toy , pada usia di bawah 21 tahun. Pada retail, pusat-pusat Informasi, pedagang asongan, rumah ibadah,rumah makan, warung kaki lima. Dilarang menjual : Majalah Porno, Adult Content, Sarana,media yang dianggap Porno, sex toy , pada usia di bawah 21 tahun. Di Rak-rak buku yang dapat dijangkau anak-anak. Dilarang menjual : Majalah Porno, Adult Content, Sarana,media yang dianggap Porno, sex toy , pada usia di bawah 21 tahun. Di Pusat-pusat keramaian seperti : - Kebun Binatang. Tempat Rekreasi Keluarga. Untuk Pembeli : 1. Dilarang membeli : Majalah Porno, Adult Content, Sarana,media yang dianggap Porno, sex toy , pada usia di bawah 21 tahun. 2. Dilarang membeli : Majalah Porno, Adult Content, Sarana,media yang dianggap Porno, sex toy , pada usia di bawah 21 tahun. Tanpa menunjukan Kartu Identitas atau yang sejenis. .Teman-teman FPK silahkan menambahkan Salam, Perubahan menjadi lebih baik Yusuf Senopati Riyanto Tegas, fokus, sehingga nggak melebar kemana-mana --- On Mon, 9/22/08, imam [EMAIL PROTECTED] wrote: From: imam [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Moeslim: Sebaiknya Tolak Saja RUU Ini To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Date: Monday, September 22, 2008, 1:55 AM Saya SETUJU dengan Bpk. Moeslim Abdurrahman, RUU APP atau apapun namanya HARUS DITOLAK! Tidak usah buang-buang waktu, tenaga, dan dana untuk bolak-balik merevisi RUU ini, karena dari awal RUU ini sudah acakadut. RUU ini dilandasi oleh semangat kesoksucian, jadinya ya hasilnya amburadul kayak gini. Kalau mau mengatur adult content dan melindungi anak, cukup buat RUU KLASIFIKASI UMUR. Tidak perlu banyak-banyak pasal. Cukup beberapa pasal saja yang menegaskan: (1). Negara MENJAMIN KEBEBASAN INDIVIDU DEWASA / 21+ UNTUK MENGAKSES, MEMILIKI, MENYIMPAN, MEMANFAATKAN adult sex content. (2). MELARANG KERAS PENJUALAN ADULT SEX CONTENT KEPADA USIA BAWAH 21 THN. Cukup seperti itu saja sebetulnya pasal yang kita butuhkan dalam regulasi adult sex content. Simple, absolut, tidak multitafsir. Sayangnya, seperti kebiasaan di Indonesia, kalau bisa dipersulit, kenapa dipermudah. Wassalam Imam = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum Pembaca KOMPAS] Moderator: List peserta Buka bersama Pak KK Rabu, 24 September 2008
Buka bersama Pak KK (Menristek) Hari/Tgl : Rabu, 24 September 2008 Waktu : 16.30 - 19.00 WIB Tempat : Kantor Ristek, Gedung BPPT Lt.3 Jl. MH Thamrin Jakarta Pusat Berikut List peserta buka bersama Pak KK. 01.Agus Hamonangan 02.R.H Uno 03.Bakri Arbie 04.Risda Siregar 05.Gina Reviana 06.Iwan Sams 07.Herman Jambak 08.Bangkit A wiryawan 09.Wantania JR 10.Yuliati Soebeno 11.Encep Hanif Ahmad 12.Yanto Sugiharto 13.Herwin Mopangga 14.R. Desianti 15.Mubarik Ahmad 16.Yusuf Senopati Riyanto 17.Ibnu Zubair 18.Andreas Budiarto 19.Boby Satya 20.Gusti Nurpansyah 21.Abdul Firman 22.Fahlevi Irwansyah 23.Mardiyanto 24.Irwank 25.Fuad Baraja 26.Sofyan Mufti 27.Guritno 28.Ari 29.Johannes 30.Hindra 31.Mustika Sari Y 32.Harya Setyaka 33.Kusmayasari 34.Endang Werdiningtyas 35.Mohamad Ilmi Hussein 36.Elizabeth Fang 37.Niken Hapsari 38.Bambang SP 39.Ida Zuroida 40.Dessy Sekar 41.Salman Salsabila 42.Putri Utaminingtyas 43.Rico Rizal Budidarmo 44.Ali Andre 45.Uge Basar 46.Ardi Sutedja K 47.Andy Chandra 48.Wilson Lalengke 49. 50.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Siaran Pers: Pemukulan terhadap Mohamad Guntur Romli
Mas Guntur, Turut prihatin atas apa yang terjadi pada Anda. Salut atas keberanian Mas Guntur dan kawan-kawan untuk terus melawan FPI dan para pembajak agama lainnya. Meski tidak bisa hadir secara fisik, dukungan dan semangat kami bersama Mas Guntur dan kawan-kawan. Semoga Negara akan segera membubarkan FPI setelah ini. Salam solidaritas, 2008/9/22 MGR [EMAIL PROTECTED] Siaran Pers dan Kronologi Pemukulan terhadap Mohamad Guntur Romli Kesaksian Mohamad Guntur Romli, saksi korban dari AKKBB yang dipukul di dalam ruang sidang, dalam Persidangan Kasus Tragedi Monas Berdarah, Senin 22 September 2008. Senin 22 September 2008 pukul 14.00, saya menjadi saksi kasus Tragedi Monas Berdarah 1 Juni 2008 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat lantai 3. Ini kali kedua saya menjadi saksi, setelah sebelumnya saya menjadi saksi atas terdakwa Munarman. Saya memberikan kesaksian setelah saksi yang pertama yaitu Sugiono, pemilik truk yang membawa soundsystem yang dirusak oleh massa FPI. Kesaksian saya kali ini untuk 7 orang Laskar Pembela Islam (LPI). Ruangan sidang yang sempit dipenuhi massa dari FPI. Dalam proses kesaksian saya, terdengar celetukan, hingga hujatan dari arah belakang saya, misalnya, kesaksiannya palsu, keluar dari Islam dia, ntar tungguin di luar setelah selesai, dll. Suara-suara itu bercampur baur dengan teriakan hu... dan teriakan-teriakan yang lain. Ketua Majelis Hakim Bapak Makasau berkali-kali mengetok palu untuk memperingatkan massa FPI, dan mengancam mereka kalau tidak bisa tertib akan menghentikan sidang, dan memberikan sanksi pada mereka. Setelah saya memberikan kesaksian, Majelis Hakim memberikan kesempatan pada 7 orang terdakwa untuk memberikan komentar/sanggapan terhadap kesaksian saya. Mayoritas dari mereka mengecam kesaksian saya, bahwa saya melihat ibu, orang tua, dan anak-anak dipukul di Tragedi Monas Berdarah itu. Salah seorang terdakwa malah menuding-nuding saya dengan kata-kata elo..,elo.. gue.. gue. Hakim Ketua langsung memperingatkan dia, agar tidak bersikap seperti preman. Setelah selesai memberikan kesaksian saya dipersilahkan oleh Hakim untuk keluar. Posisi 7 orang terdakwa itu berada di dekat pintu keluar yang biasa dipakai oleh Majelis Hakim, Jaksa, Pengacara, Terdakwa dan Saksi. Nah, ketika saya melewati mereka, seorang dari terdakwa bernama Sunarto menendang kaki saya. Langsung balik badan dan menghadap ke hakim, saya protes Pak Hakim, kaki saya ditentang. Tiba-tiba, Subhan yang berada di dekat Sunarto, memukul kepala belakang saya. Kepala saya benjol dan pusing-pusing. Saya terus protes ke Hakim, Pak saya dipukul. 7 terdakwa dari FPI langsung mengepung saya, dan massa FPI yang berada di kursi pengunjung sidang juga mendekat ke arah saya. Keadaan semakin kacau, aparat polisi mulai masuk ruang sidang, dan mengelilingi saya. Subhan dan Sunarto masih berusaha memukul saya lagi. Ketika saya dibawa keluar dari ruang sidang, massa FPI terus mendekat, berusaha menembus pertahanan aparat kepolisian. Selanjutnya aparat kepolisian mengevakuasi saya turun ke lantai 2 dan masuk ruangan saksi. Massa FPI digiring keluar arena Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, namun mereka masih berkerumun, menunggu saya keluar dari PN Jakarta Pusat. Kami, dari AKKBB, para saksi, pengacara, dan simpatisan berkumpul di lobi lantai dasar PN Jakarta Pusat. Ternyata seorang teman kami bernama Soleh juga dipukul kepalanya karena berusaha melindungi kawan-kawan dari AKKBB yang berada di kursi pengunjung. Karena suasana kacau, sidang pengadilan ditunda, termasuk sidang dengan terdakwa Machsuni Kaloko, Komandan Laskar Pembela Islam. Menurut aparat keamanan, massa FPI masih menunggu di jalan, di depan PN Jakarta Pusat. Akhirnya kami dievakuasi dengan bis dan truk polisi yang membawa kami ke Polda Metro Jaya. Tujuh terdakwa dari FPI itu tampaknya marah pada saya karena saya menyatakan bahwa saya melihat ibu, anak-anak, dan orang tua dipukuli di Monas. Dan memang benar, ada perempuan-perempuan yang menjadi korban, namanya Oming, Suci, lina, dll. Dan mereka telah memberikan kesaksian pada sidang sebelumnya baik Rizieq maupun Munarman. Saya dipukul di dalam ruang sidang, di depan majelis hakim, jaksa, dan pengacara, setelah saya memberikan kesaksian. Saya tidak takut, dan akan terus menuntut keadilan di negeri ini. Mohamad Guntur Romli Jakarta, 22 September 2008 __ Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! http://id.yahoo.com/ [Non-text portions of this message have been removed] -- Anton Muhajir | http://rumahtulisan.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Mafia Bisnis Daging Sapi Impor
Cukup lumayan , bhw Kompas mau memuat walau hanya dlm bentuk surat pembaca , yg berisi pelurusan berita yg selama ini di teriakkan bhw seolah olahhanya daging sapi Australia yg aman . Kalau Kompas mau ..mestinya buka dong dialog terbuka ttg ini,bukan malah hanya memuat pernyataan beberapa mantan dirjen peternakan yg meneriakkan bahaya PMK ini. Lha bayangkan ...misalnya saja daging Brazil lebih murah Rp.20.000 per kgdi banding dari Australia , kalau konsumsi per kapita kita 1.7 kg pertahun maka potential kerugian krn beli daging sapi mahal adalah 240 juta penduduk indonesia X 1.7 Kg X Rp.20.000 yang ekivalen dgn = 8.16 trilyun. Ok deh cuma 30 persen daging impor dr Australia , jadi ruginya 0,3 X 8.16 trilyun = 2.5 trilyun pertahun. Kalau daging sapi brazil berbahaya utk di konsumsi ..lha mengapa juga Brazil sudah menjadi ekportir daging sapi terbesar didunia Ayo rekan wartawan Kompas bidang pertanian , sdr. MAS ... buka diskusi ttg aman tidaknya daging selain Australia Berani ? Mau ?? , dulu jaman MAR .sudah jelas nggak mau.. HS At 08:52 AM 9/23/2008, you wrote: Mafia Bisnis Daging Sapi Impor Akhir-akhir ini cukup banyak tulisan di sejumlah media cetak yang memperingatkan tentang bahaya terhadap kesehatan apabila mengonsumsi beragam daging sapi dari sejumlah negara tertentu. Kami tahu tentang lobi dan kekuatan keuangan yang terlibat dalam bisnis ini. Saat ancaman tingkat inflasi yang tinggi dikhawatirkan kesejahteraan masyarakat Indonesia terganggu, padahal bahan pangan adalah komoditas pokok yang dari segi harga harus dijaga agar tetap terjangkau dan stabil bagi masyarakat konsumen. Sejumlah negara dan para pebisnis tidak peduli terhadap kesejahteraan dan kesehatan masyarakat Indonesia karena mereka hanya ingin memperoleh keuntungan besar. Padahal, harga daging sapi mereka tiga kali lebih mahal dibandingkan dengan harga daging sapi Brasil. Namun, mereka mengarang kebohongan dengan mengatakan: penyakit mulut dan kuku meski diatasi dengan suntikan tidak aman. Mereka menyembunyikan kenyataan bahwa Brasil adalah negara pengekspor daging sapi terbesar di dunia, termasuk ke negara-negara Eropa dan Timur Tengah. Mereka ingin melindungi posisi monopolistik dan memperoleh lebih banyak lagi keuntungan dari masyarakat konsumen di Indonesia. Akibatnya, masyarakat Indonesia harus menanggung tingginya harga daging sapi tanpa memiliki alternatif pilihan. Menteri Pertanian Anton Apriyantono telah berkunjung ke Brasil untuk menandatangani perjanjian impor daging sapi Brasil. Sejumlah perusahaan telah pula menandatangani perjanjian serupa karena daging dimaksud lebih murah, tetapi para mafia daging sapi meluncurkan pernyataan bahwa daging sapi Brasil tidak baik untuk kesehatan manusia. Edmundo S Fujita Duta Besar Brasil di Indonesia http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/09/23/00314695/redaksi.yth [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links No virus found in this incoming message. Checked by AVG - http://www.avg.com Version: 8.0.169 / Virus Database: 270.7.0/1685 - Release Date: 22/09/2008 16:08
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] RUU Pornografi, Sulut Ancam Memisahkan Diri
Bangsa Indonesia terlalu mahal utk dijadikan milik satu golongan tertentu. Perhatikan pendapat rakyat yg plural ini sebelum bikin undang2 yg mengikat semuanya. Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Ardiansyah - [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 23 Sep 2008 08:23:30 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] RUU Pornografi, Sulut Ancam Memisahkan Diri Terlihat sudah propinsi-propinsimana yg cengeng dan bertingkah seperti anak kecil, sedikit2 main ancam keluar dari NKRI. Apa semudah itu hanya karena UU yg sebenarnya bisa kita rembugkan dg kepala dingin dan akal sehat. Gunakan dong, wakil2 anda di parlemen! Bangsa Indonesia terlalu mahal wahai kawan2 untuk Anda jadikan agunan dan tameng kecengengan itu... 2008/9/23 Lisman Manurung [EMAIL PROTECTED]: Di dalam proses perumusan kebijakan publik, salah satunya format yang cocok bagi Indonesia ialah apreasasi terhadap prinsip pluralitas, dan bukan formula 'generik' demokrasi, yang berlogika mayoritas harus dipatuhi minoritas. Pluralisme digali oleh Robert Dahl. Pluralisme tidak disukai oleh kaum yang percaya bahwa dirinya terafiliasi sebagai mayoritas. Pluralisme berasumsi bahwa semua pihak memiliki kekhasannya sendiri. (Mungkin Dahl membaca Bhinneka Tunggal Ika, tetapi si ketua pansus RUU Porno tidak membaca) Pluralisme Amerika menuai hasil. Amerika Serikat tidak berkurang wilayah-wilayahnya. Bahkan sebaliknya, sejumlah wilayah mengidentifikasi sebagai Amerika, seperti Puerto Rico, banhkan selapisan rakyat Cuba [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Short Selling Harus Segera Dihentikan
Kita liat dari teori konspirasi... The Fed itu sebetulnya dalam satu tahun terakhir ini mendapat bagi hasil dari hedge fund, yang dia modalin surat berharga yang dipinjamkan untuk digoreng (RePO) terus pas Reverse RePO, bunganya dibayar bin bagi hasil duit gorengan Saat ini, mereka akan putar dengan lebih besar.. belajar dari ditemukakannya CDS (Credit Default Swap) di sektor swasta yang mendiversifikasi resiko Subprime Mortage yang sudah gagal...Sebenarnya ini cerita kalau di Indonesia pas diambil asetnya bodong.. kalau di AS pas diambil muncul re-engeneering yang memutar barang bermasalah tadi... Nah, karena moral hazard ini, The Fed dan SEC lebih ke tidak mau bumerang saja, makanya tutup short.. dia takut meskipun RePO itu atas Surat Berharga di pasar Non AS, takutnya di cross settlement dan digas di bursa domestik juga... Itu kenapa semua bursa negara maju bereaksi semua, mereka tidak mau jadi limbah nyari selisihnya The Fed.. Ibarat Karaoke dan Spa, biasa aja kalau sedang bukan bulan ramadhan.. pas bulan ramadhan ya tidak boleh buka.. Tapi, kalau yang di hotel kan boleh Buka..Akhirnya kan yang buka ini dapat limpahan customer dari banyak tempat yang tutup... Nah, itu resiko ditutupnya Short oleh SEC di AS, tapi The Fed ngebandarin sesuatu yang bakal dapat diperoleh dengan main cepet di capital gain (posisi short)... Memang tidak enak jadi orang miskin, limbah aja dimakan :) tak sadar cadangan devisa tergerus pula dari dampaknya ke Rupiah... di sisi lain, kasyian juga investor retail yang awam... tahun 1998-1999 banyak sekali Ibu Rumah Tangga jadi korban short, karena eksekusi portpolio dari bandar besar... saya khawatir ini terjadi lagi, kalau otoritas pasar modal melakukan pembiaran.. saya hanya bisa sharing dari yang saya lihat dalam setahun ini kita hidup dari pembandaran the fed via dealernya.. dealernya ke hedge fund nya... IHSG turun kemarin adalah pelajaran bagaimana kalau bandar keluar.. kalau ke depan ikut kendang hanya karena gairah sekarang indeks naik lagi .. ya sumber penyebebnya sama, jadi dampaknya bakal sama di satu titik bahkan mungkin lebih dahsyat Semua adalah pilihan, sebuah keputusan rasional harus didasari informasi yang cukup, tanpa itu ya kita berspekulasi berlebihan (gambling theory)... BTW, Bung Carlos kalau US Market memang betul shorting hanya bisa dilakukan hedge fund melalu kanal dealer system di Bursa utama... Kalau di Indonesia, baca aturan itu short-nya lebih rigid, tapi tidak ada syste dealer yang dibangun.. jadi ya, secara praktek inilah pasar bebas yang lebih bebas dari US Market yang kasih rambu-rambu Dealer... ha...ha..ha.. Saatnya berpikir tentang Indonesia... Merdeka! -Yanuar Rizky- mail to: [EMAIL PROTECTED] on the net: http://www.elrizky.net elrizkyNet::dari RT-RW ke Internet menuju Pasar Modal:: 2008/9/23 cpatriawgmail [EMAIL PROTECTED]: dalam jangka pendek yang terjadi akan seperti ini : perlu dipahami fund yang bisa melakukan shorting adalah hedge-fund, sedangkan mutual fund dan pensiun fund umumnya harus 100% long kecuali untuk hedging sbg insurance. Position hedge fund itu umumnya 60% long dan 40% short. Nah ketika larangan shorting ini diberlakukan, ini bukan saja mengeliminasi short sell saham, tapi juga mungkin (naked) short position dalam options. walhasil bukan hanya short sale saja yang diban, tapi juga options put dan arbitrase yg umumnya dilakukan broker. Akibatnya, 40% short position itu harus dilikuidasi dan dananya harus ditransfer ke instrumen lain. Ide pemerintah AS yang akan menginjeksi 700m ke mortgage industry jelas akan menimbulkan inflasi dollar dan mungkin akan menambah hutang luar negeri AS sebesar additional 1-2 trilliun, mata uang dollarnya akan semakin jatuh. ketika dolar jatuh, terus hedge fund harus mengambil long position, kemungkinan dananya akan diarahkan ke komoditas yang inflation-free seperti Emas. Kalau emas naik otomatis minyak mental bakal naik lagi sementara. Nah pada kondisi ini, lagi2 bakal ada supply/demand distruption, persh penghasil minyak jelas kesusahan menjual minyak dengan harga setinggi itu, masyrakat bakal chaos lagi, lah udah tabunganya jebol, rumah mortgagenya bangkrut, eh ditambah lagi BBM. sudah terbukti betapa dahsyatnya kehantjoeran ekonomi jang disebabkan kapitalisme neo-liberalisme ini. wassalam, carlos
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Di Balik Pasal-Pasal RUU Pornografi
kalau di balik bagaimana misal benar .. yg sy dengar RUU ini malah banyak di tangani oleh Bu Menteri .., yg anak pendiri NKRI..setidaknya oleh kementriannya .mungkin nggak sebetulnya kita gak perlu terlalu kuatir ..?? Jalan tengah yg bagus memang cuma bikin UU yg bagus...kritisi ..jangan asal nolak...kalau kalah.?? . ya kan disini semuanya demokrat... presiden jelek aja masih kita bisa terima...kalau dia menang pemilu...apalagi ini... eh saya sih terus terang gak baca RUU ini ..malas.. nggak terlalu menyentuh kepentingan saya..., Lagi ngurus RUU penjaminan produk halal.. yang juga cukup kontraversiil sih.. dalamkasus iji pun... walau sy gak setuju 100 persen ( konon sertifikasi produk halal mau di jadikan wajib yg sebelumnya adalah kesukarelaan) .. kalau besok lusa di ketok.. ya sudahlah.. hidup harus terus berjalan... HS At 09:10 AM 9/23/2008, you wrote: Tolak dan Buang jauh2 RUU Pornografi. TIDAK ADA MANFAATNYA, hanya membikin�rusak kesatuan�NKRI. Sebagai putri salah satu pendiri NKRI, Ibu menteri mestinya juga menolak RUU yg gak jelas ini. M'deka, Kastubie. �
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: RUU MA Beraroma Tak Sedap
RUU Beraroma Tak Sedap, kalau dalam bahasa anak-anak Jakarta adalah, RUU Bau Taik Mula Harahap :-( Agus Hamonangan: RUU MA Beraroma Tak Sedap http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/23/06181962/ruu.ma.beraroma.quott ak.sedapquot
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] IMF usul BI rate 10,5%....Go to Hell!!!
Mas Andidj, tanggapan saya dibawah ya... 2008/9/23 andidj [EMAIL PROTECTED]: Terima kasih jawabannya Pak Yanuar.. Sama-sama... Penjelasan anda sangat runut membuat saya yang awam jadi mengerti ditambah dengan slide, semakin clear maksud anda tersebut Kalau boleh saya sarikan; (mohon koreksi kalau saya salah tangkap maksud anda) 1. Berdasarkan data tahun2 kemarin, pergerakan BI rate dan sektor riil tidak linier. BI rate turun tapi kredit ke sektor riil tidak juga naik. Malah gap antara bunga kredit dan bunga deposito jadi lebar. Ya, itu poinnya.. bahwa BI rate hanyalah kambing hitam dari pekerjaan rumah yang belum dikerjakan, yaitu membuat road map intermediasi itu sendiri... Sehingga, turun naik tidak relevan sepanjang moral hazard-nya masih treasury habit.. 2. Lalu dijelaskan kalau uangnya lari ke hot money game. Ini yang bikin pasar gonjang-ganjing. Saham dan kurs jadi ramai. Yang membahayakan kalo kurs digoreng terus, seperti yang anda jelaskan kalo ada pesta pora menyedot duit intervensi BI. Itu Faktanya... dan itu duit kita juga loh sebagai rakyat.. kita (sektor riil) tetap tidak terkena dampak saat BI rate turun dan hanya dapat mimpi tentang bahaya saat naik.. mana yang dipilih membayar mimpi dengan membiarkan uang pengelolaan moneter yang defisit Rp3,3Triliun (karena ada beban intervensi OPT Rp24,5Triliun, ini data dari LK BI 2007) dalam mimpi itu pemilik deposito super kaya pindah main kurs nyedot duit intervensi, pemilik deposito lainnnya (kelas tengah) yang tak tahu mainnya ya tetap aja dapat bunga rendah PADAHAL duitnya dimainkan ke pusaran lebih tinggi serta rakyat banyak ya Mimpi Itu tadi tak sadar tergigit pantat sendiri Atau, BI rate naik, toh tetap hidup berjalan seperti adanya (wong lagi rendah juga tidak dapat kucuran intermediasi kok) ... tapi rekening moneter di BI surplus dan bisa bayar hutang IMF kayak kejadian 2005-2006 3. Lalu untuk pragmatisnya, sebaiknya pilih BI rate naik. Duit yang beredar tersedot sehingga pasar kurs menjadi tenang. Sebaliknya ada kemungkinan BI juga bisa mendapat gain yang duitnya bisa digunakan untuk yang lain. Cina juga gitu, main di rate tinggi... mereka pakai selisih itu untuk subsidi bunga kredit sektor unggulan melalui pemberian jaminan (back to back) atas Bond dari perbankan untuk membiayai sektor produktif.. Rendah dan Tinggi di zaman yang konkrit bisa bermanfaat kok asal tindakannya juga konkrit .. hidup tidak berjalan di atas teori :) Sampai disini saya masih jelas pak. Antara bingung/tidak bingung, pertanyaan pak Carlos di email berbeda sangat mengekspresikan kebingungan saya. Pak Carlos mengatakan jika bottleneck nya adalah kenapa BI rate turun tapi kredit ke sektor riil tidak naik? Maksudnya Bung Carlos, kalau perbankannnya efisien seperti di Amerika, memang rate adalah satu-satunya faktor.. jadi sudah berjalan mekanistis begitu rate-nya dibuka ya airnya ngalir (tapi saat ini AS sedang mengalami Cobaan dari too much treasury will kill you... kita liat aja ke depan, apakah tradisi linear yang sudah mereka patrikan sejak lama masih relevan tidak.. TAPI, terlepas dari sadisnya pelajaran yang diajarkan Amerika.. bukan baru sekali ini saja sang guru kena bumerang.. yang saya lihat terapi lubang dengan gali lubang tutup lubang di AS itu sering bisa jalan... KARENA, mereka punya tradisi peran negara di sistem pasar adalah mendisiplinkan pasar itu sendiri, yaitu MENGATUR, MENGAWASI DAN MENINDAK.. Nah, di kita itu pasarnya berjalan lebih liberal bukan, sama sekali tidak ada wibawa negara.. Kita boleh tak setuju soal kapitalisme.. Tapi, kalau kita pelajari mesti kapitalis yang namanya Wibawa Negara tetap Kunci.. Saya bingung kenapa uangnya malah diguyur ke hot money game. Apakah karena untungnya lebih besar? Gak capek kerja tapi dapet duit gampang (jelas kalo nyalurin kredit jauh lebih capek daripada bermain kurs dan saham). Dan, apakah BI tidak bisa berbuat apa2 thd bank2 yang enggan menyalurkan kredit tapi lebih memilih mengguyur uang ke money game. Lagipula kan ada bank pemerintah pak, apakah mereka ikutan juga? Jawabannya itu TADI tidak ada PENDISIPLINAN PASAR.. yang repot insider trading di antara para pejabat negara juga banyak Bos (ini nih kalau KPK mau efektif berantas Korupsi, habisin akarnya yang menyebabkan rakyat miskin karena ekonomi dibuat tidak bekerja...ha..ha..ha).. Bank Pemerntah ikutan, tapi anehnya return-nya kecil.. sama kayak Jamsostek itu returnnya di bawah performa .. jadi kalau zero sum game... ada yang untung dari menari di atas duit . Kalau memang ini penjelasannya, ya saya tidak bingung lagi, karena semakin menjelaskan miniatur indonesia yang suka jadi calo saja, gak mau kerja tapi mau dapet duit. Semoga bukan ini penjelasannya. he3x.. Kata Bang Napi Kejahatan tumbuh karena adanya kesempatan... waspadalah... waspadalah... Kata Ali bin Abi Thalib Satu-satunya kesempatan kejahatan menjadi pemenang adalah ketika orang-orang baik tercerai berai Saatnya berpikir tentang
[Forum Pembaca KOMPAS] Untuk Bang Fadjroel Rachman
Bung Fadjroel Rachman, dibawah ini kami lampirkan surat permohonan seorang mahasiswa tentang email Pak Fadjroel, mohon ditanggapi. = Kepada Yth. Bapak Pormadi di - tempat Dengan hormat, Dengan ini saya selaku mahasiswa pascasarjana program ilmu hukum univ. brawijaya malang (semester III), memohon kepada bapak agar saya diberi email dan contact person bpk m fadjroel rachman selaku ketua lembaga pengkajian demokrasi dan negara kesejahteraan, dan ketua gerakan nasional calon independen yang notabene saat ini sedang mengajukan judicial review uu no. 23 th. 2003 tentang pilpres, sehingga keinginan beliau untuk maju ke plipres 2009 dari calon independen bisa terwujud. Amien Adapun keperluan saya adalah penelitian dan penulisan tesis tentang konsepsi dan efektifitas hukum calon independen pilkada di indonesia. Dalam kaitan ini, saya juga mohon kepada bapak agar sudi menolong sehingga saya mendapatkan berbagaimacam data dan informasi demi kelancaran tugas akhir s2 saya. Demikian permohonan ini, atas perhatian dan perkenan bapak pormadi, saya ucapkan terima kasih. Hormat saya, Joko Widarto [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Caleg Yang diinginkan Rakyat
Budiman Sudjatmiko (yang masih naik kendaraan umum dan makan di warteg) wah salut kalau gitu. cuma jangan kemudian itu hanya menjadi tagline kampanye saja. artinya kendaraan umum yg dimaksud di sini ternyata taksi, misalnya. jadi kemana2 naik taksi. lha saya kalau punya duit juga pinginnya kemana2 naik taksi aja, gak usah repot2 nyetir mobil sendiri tiap hari dari rumah ke ktr hehheee (makna: naik kendaraan umum ternyata lebih mahal daripada naik mobil pribadi) atau bisa juga diartikan: masih naik kendaraan umum artinya kadang kala (setahun sekali) naik angkutan umum. tapi, kalau dilihat dari rata2 anggota dpr ya bolehlah semangat kesederhanaan anda.
Bls: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Thailand Bantah Terlibat
Jadi, pertemuan di Istana Bogor itu untuk apa? Ya, setidaknya untuk dipertanyakan --- Pada Sel, 23/9/08, BOBY SATYA [EMAIL PROTECTED] menulis: Dari: BOBY SATYA [EMAIL PROTECTED] Topik: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Thailand Bantah Terlibat Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 23 September, 2008, 10:17 AM Kok bisa ya? Jadi, pertemuan di Istana Bogor itu untuk apa? Boby Satya --- In Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com, Agus Hamonangan agushamonangan@ ... wrote: Apa komentar bapak/ibu? Salam, AH = http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2008/09/23/ 00413066/ thailand. bantah.ter\ libat Bangkok, senin - Pemerintah Thailand membantah terlibat dalam pertemuan antara perwakilan kelompok masyarakat Thailand selatan dan Pemerintah Indonesia. Pemerintah Thailand juga membantah telah meminta pertolongan Indonesia untuk menyelesaikan konflik di Thailand selatan.
[Forum Pembaca KOMPAS] Dirugikan karena ketidak-trampilan petugas keamanan
Sahabat milist Yth. Anda yang mengendari mobil, setiap kali hendak masuk ke gedung, biasanya mesti menghadapi pemeriksaan petugas keamanan. Pemeriksaan dimaksudkan untuk mengidentifikasi adakah potensi bahaya yang dibawa oleh mobil yang akan masuk ke area parkir atau gedung. Ada pemeriksaan yang ala kadarnya saja, dilongok-longok doang, menggunakan wheel mirror melihat kolong mobil, pakai metal detector membuka kabin dan bagasi, ada yang sampai buka kap mesin segala. Setiap pemeriksaan membutuhkan waktu antara setengah sampai satu menit, sehingga kalau pas di gedung tersebut ada acara kawinan, seminar atau event lain yang mengundang banyak sekali pengunjung antrian akan terasa lama sekali. Saya pernah mengantri untuk masuk ke suatu gedung hampir satu jam. Selain kesungguhan dan waktu pemeriksaan, saya perhatikan sebagian besar petugas keamanan sepertinya tidak tahu apa yang mereka kerjakan. Di beberapa tempat pernah saya tanya kepada mereka, apakah sudah pernah melihat wujud fisik bxm (benda yang dicurigai akan dibawa masuk), atau pernah dilatih untuk mengatasi apabila menemukan bxm yang sedang menunggu saat ledak? ternyata dari semua yang ditanya, jawabnya belum pernah melihat secara langsung (kecuali lihat di tivi) apalagi lihat bxm yang terbuat dari C4. walhasil, sungguh rentan nasib keselamatan mereka seandainya ada orang gila seperti yang dilakukan di kedubes Ausi, Hotel Makreot di Kuningan atau di Islamabad. Kalau dilihat dari kerentanan keselamatan mereka rasanya tidak ada yang tidak sepakat, meeka ujung terdepan bila bahaya muncul. Demikian pula jika dilihat dari perlunya pemeriksaan dilakukan (ada surat edaran dari Kapolri/Kapolda DKI yang mengharuskan pengelola gedung melakukan pemeriksaan), saya kira tidak ada yang menyanggah pentingnya pemeriksaan kendaraan. Lalu apa persoalannya sehingga saya menulis posting ini? Ternyata, selain petugas keamanan tidak semuanya dilatih mengenal benda yang dicari dan teknik serta ketrampilan bagaimana menghadapi benda yang dicari agar dia sendiri, penumpang mobil dan lingkungan selamat, mereka juga tidak dilatih untuk. membuka bagasi mobil dengan benar. Lha kok membuka bagasi perlu dilatiih? ya perlu dilatih karena tidak semua bagasi mobil mudah dibuka, ada beberapa jensi mobil yang bagasinya bisa dibuka secara otomatis, ada yang pakai handle dipencet langsung diangkat, ada yang pakai tombol, ada yang tombolnya tersembunyi, dan lain sebagainya. Akibat ketidak-trampilan petugas pemeriksa, sudah dua mobil saya yang menjadi korban. Mobil pertama sekarang sudah saya jual dan diganti mobil yang sekarang saya pakai, keduanya mengalami naas, handle pintu bagasi jebol ditarik paksa oleh petugas pemeriksa. Peristiwa pagi ini terjadi di Gedung Sentra BRI. Semanggi jalan Jenderal Sudirman, sekitar pukul 10.25am. Ketika kami masuk mobil dihentikan petugas, saya buka jendela belakang kiri, satu petugas membuka pintu depan kiri sambil menggerak-gerakan metal detector, petugas lainnya membuka bagasi. Saya perintahkan sopir untuk membuka bagasi, saya lihat sopir memencet tombol di dashboard untuk membuka bagasi, namun petugas keamanan tidak bisa membuka bagasi, saya merasakan bagian belakang mobil seperti diangkat, tidak menaruh curiga. sejurus kemudian petugas yang lain menyuruh kami berjalan. setelah maju sekitar 50 meter, mobil berhenti, saya turun dan memutar ke belakang untuk mengambil komputer di bagasi. ternyata handle pintu bagasi sudah patah (saya yakin sebelumnya dalam kondisi baik karena ketika berangkat dari rumah saya menaruh komputer tersebut di bagasi). karena antrian mobil yang akan menurunkan penumpang sudah cukup panjang, saya suruh sopir jalan terus. Kemudian saya lapor kepada supervisor keamanan komplek GKBI dan BRI-2 via telepon diterima oleh Pak Maman. Sekitar setengah jam setelah melapor, orang tersebut datang menemui saya. Impresi yang saya tangkap dari sosok Komandan Keamanan ini, sama seperti ketika menghadapi petugas keamanan di Senayan City sewaktu spion mobil dicuri beberapa bulan lalu, defensif dan mencari pembenaran sendiri. Mungkin takut diminta ganti rugi. Kepada Pak Maman, saya sampaikan, saya hanya menyampaikan peristiwa yang saya alami, sebagai masukan. saya tidak sedang menuntut ganti rugi, kalaupun menuntut mustahil saya memperoleh apa yang dituntut. Jadi tolong dilatih petugas di lapangan, agar jangan sampai terulang lagi kerugian menimpa pemilik atau pengendara mobil yang memasuki gedung ini. Yang membuat saya penasaran, selepas bicara dengan Pak Maman, saya telepon keluarga yang punya gedung, karena beliau sedang mau boarding, saya disarankan bicara sama stafnya. Saya tahu, kerabat ini oleh pemilik gedung diserahi tanggung jawab mengelola semua gedung dalam kelompok bisnis MG. Akhirnya saya telepon sahabat, seorang profesional yang tadi disebut oleh sang kerabat. setelah saya sampaikan peristiwa yang dialami, jawabnya sungguh di luar dugaan dari yang saya harapkan. Kalau Pak Maman tidak berucap mengenai ganti kerugian,
[Forum Pembaca KOMPAS] Pasar Tradisional
Dibawah Ini ada kutipan dr ramalan Jaya baya ... , ketika pasar ilang kumandhang ..ketika pasar tardisional jadi sepi.. maka itulah pertanda bhw the earth will shrink..mengkeret...bgt kata Jayabaya mencegah itu ..maka kpd teman teman saya anjurkan.. Belanjalah di Pasar Tradisional .. , baik bagi anda baik bagi Indonesia .. Atawa mau mengkeret aja dunia kita ??.ayo .lawan neoliberlisme. anda belanja di pasar tradisional... maka anak dr pedagang pasar bisa sekolah dan makan anda belanja di carre4 .. maka duitnya lari ke bule Perancis.. nggak sanggup zakat... atau takut krn bagi2 zakat,,malah pada mati.. maka gampangnya belanja aja di pasar tardisional..dan anda ikut menafkahi saudara kita, keluarga pekerja kita yang tangguh.. ( gimana gak tangguh jam 04.00 pagi aja udah ada di pasar ) Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran. One day there will be a cart without a horse. Tanah Jawa kalungan wesi. The island of Java will be circled by an iron necklace. Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang. There will be a boat flying in the sky. Kali ilang kedhunge. The river will loose its current. Pasar ilang kumandhang. There will be markets without crowds. Iku tanda yen tekane jaman Jayabaya wis cedhak. ! These are the signs that the Jayabaya era is coming. Bumi saya suwe saya mengkeret. The earth will shrink. Haniwar [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Forum Pembaca Kompas Gelar Gathering
Gw sa7 tuk tahap pemula mah ke kebon raya bogor aje dulu kale...he he he Salam hangat, Suhaimi - Original Message - From: Stephanie Sisca To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, September 22, 2008 12:25 PM Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Forum Pembaca Kompas Gelar Gathering Usulnya mas Agus bagus juga. Yang tidak terlalu jauh dan bisa dicapai sehari. Ke Kebun Raya Bogor juga menarik, sekalian belajar botani dan berkunjung ke Istana Bogor (?). Kalau mau ada diskusi juga tempatnya memungkinkan. Habis itu mau jalan kemana terserah, bisa wisata kuliner di Bogor atau mau belanja tas di daerah Tajur. Salam, Sisca --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: Terima kasih untuk usulnya, Maunya piknik atau jalan-jalan bareng kemana? Kebun Raya Bogor:-) Taman Bunga cipanas? Kebun Raya Cibodas? Trip ke puncak Pangrango? Salam, AH [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] RUU Porno justru melindungi FHM, Popular, Playboy
Kalau nanti RUU Pornografi ini jadi disahkan, justru Matra, Playboy Indonesia, FHM, Popular, bisa hidup dengan kepastian. Majalah2 ini menurut RUU tidak termasuk dalam kategori media terlarang karena di dalamnya tidak ada muatan: persenggamaan, kekerasan seks, alat vital, masturbasi, dan telanjang. Namun nantinya majalah-majalah pria ini akan ditata penyebarannya sehingga tidak akan membahayakan kaum remaja, anak-anak dan perasaan kaum beragama. salam ade armando --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED] wrote: Lha kan ada KUHP? Majalah Matra pernah dihukum gara2 muat foto Sofia Latjuba yg dianggap porno dg dasar KUHP. Pertanyaannya bukan siapa (UU apa) yg melindungi anak2 dari banjirnya produk porno. Tetapi mengapa penegak hukum tidak konsisten menegakkan hukum. Sepertinya tergantung mood atau selera. Di sisi lain orang tua sangat besar peranannya untuk menjaga agar anak2 tidak gampang tergoda. KM Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: iwan sams [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 23 Sep 2008 05:25:34 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Untuk Suhaimi Re: Ada apa dengan RUU Pornografi? Saya cuma mau nanya Bagaimana caranya melindungi anak-anak saya dari serbuan produk-produk pornografi yang bertebaran di layar kaca, majalah dan koran ? Pernah baca koran yang namanya Lampu Merah belum ? Atau majalah yang namanya Semlohai, Gosok Terus dan sebagainya ? Saya juga belum. Tapi majalah2 itu dijual bebas, dan anak kecilpun bisa beli dimanapun VCD porno ? Tengok saja di lapak-lapak pinggir jalan tuh. Benar saya mau nanya nich. Bagaimana negara melindungi warganya dari serbuan industri seks yang menyerbu tak habis-habisnya negri ini lewat produk sinetron sialan di televisi itu ?
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Toilet Bandara Soeta Habiskan Rp 11,5 Miliar
Jangan harap toilet bersih karena pegawai cleaning servicenya kos di kampung dekat Bandara di kamar yang diisi 12 orang, sumur timba, wc di kebun pisang. Menurut pandangan mereka WC Bandara sudah sangat bersih. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yuliati Soebeno [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya masak Bandara International kok kalah toiletnya dengan Studi 21 di Plaza Senayan? Di Studio 21 Plaza Senayan saja, sudah ada disposable toliet seat covernya, kok?! Jadi sangat menggembirakan bagi saya. Karena biasanya saya harus membawa disposable toilet seat cover kemana-mana dalam hand-bag saya. � Masak Bandara International toiletnya sangat amat JARANG, tidak sebanyak di Mal-Mal di Jakarta? Jika kita hanya pengantar di Bandara Soeta, dan ingin ke toilet, maka kita harus berjalan sampai lama, baru bisa menemukan toilet. Sangat memalukan. Mudah-mudahan dengan sebegitu TINGGI, uang pajak Rakyat yang digunakan untuk membuat TOILET dibandara Soeta, maka kita akan mendapatkan toilet yang bersih, nyaman dan semua tersedia: Toilet paper (saat ini selalu tidak ada toilet paper tersedia); air yang selalu bisa mengalir, dan sabun pencuci tangan serta paper towel untuk mengeringkan tangan kita. Jika semua itu nantinya tidak ada, ya percuma saja menghabiskan uang rakyat, tanpa ada hasil yang menggembirakan. � Salam, Yuli --- On Mon, 9/22/08, William T. Gunawan [EMAIL PROTECTED] wrote: From: William T. Gunawan [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Toilet Bandara Soeta Habiskan Rp 11,5 Miliar To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, September 22, 2008, 10:42 PM wow wow, toilet aja 11.5 M ? berapa % yg di korup? yg penting itu di Soeta, loket kedatangan international, changi aja sampai 12 loket walaupun yg jalan paling 6 + 2, 6 untuk international, 2 untuk citizen return, lah di soeta? cuma 4, yg idup cuma 2 plus 1 ruby yg katanya eksklusif dan jangan lupa penerangan juga, airport paling remang remang yg pernah saya kunjungi hanya Soeta. regards, William
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] RE: Siaran Pers: Pemukulan terhadap Mohamad Guntur Romli
Yup, saya setuju... Kayaknya INDONESIA ini masih penuh dengan penekanan-penekanan yang berbuntut pemaksaan. Dengan mengirim banyak masa ke ruang persidangan itu maka mereka berusaha untuk menekan si hakim atau menekan di saksi agar terdakwa bisa bebas dari tuntutan. Hal-hal pemaksaan ini dengan cara mengumpulkan banyak orang sudah sering bahkan sangat sering terjadi dinegeri ini. Ambil contoh, waktu FPI mulai digoyang dari berbagai elemen untuk dibubarkan, maka dari pihak NU (waktu itu GUSDUR sedang dilecehkan) atau lebih tepatnya dari BANSER ingin menerjunkan banyak anggotanya untuk datang kejakarta untuk melakukan pemaksaan pembubaran FPI. Dari pihak yang membenci FPI hal ini sepertinya dapat dibenarka, tapi dari segi apapun dengan mengumpulkan banyak massa dengan niat pemaksaan tidak dapat dibenarkan. Kalau demikian, apa dampak keberadaan polisi dong, sepertinya dalam hal ini tidak berdampak. Seperti tadi pagi waktu ada liputan berita tentang Calon KAPORLI. Ketika masyarakat berkomentar, Biasanya kalau ada persimpangan yang dilarang berbelok, polisi itu menunggu bukan dipersimpangan tetapi setelah persimpangang dan ada pula, kalau udah macet biasanya polisi cuek atau bahkan menghilang dan masih banyak pendapat-pendapat negative lainnya. Kasus MGR juga merupakan kelalaian atau kekurangan legitimasinya peran dan dampak polisi. Kok ada penegak tapi masa yang ditegakkan lebih berani. Bahkan sepertinya masyarakat ini tidak peduli dengan peran polisi karena memang sudah berkurang pengaruhnya. Saya rasa sudah cukuplah gaya-gaya pemaksaan seperti ini, sudah tidak jamannya lagi, dan peran Polisi harus makin dikuatkan (bukan gaji yang 8,4juta pada level terendah yang diributkan), dalam kasus-kasus seperti ini seharusnya polisi bisa mengusir bahkan melarang segerombolan massa yang kira2 bisa merusak ketentraman wilayah tertentu. RBH -Original Message- From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of manneke budiman Sent: 23 September 2008 4:39 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] RE: Siaran Pers: Pemukulan terhadap Mohamad Guntur Romli Yang salah itu aparat penegak hukumnya. Udah tau orang kalkuan preman dalam ruang sidang dibiarin aja. Hakimnya cuma teriak-teriak, polisinya cuma jaga-jaga. Mestinya dilarang sama sekali balik ke ruang sidang dalam sidang-sidang berikutnya. Kalo nggak bisa ditangani, saya sarankan MGR bawa preman-preman sendiri untuk menghadapi mereka. manneke = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Thailand Bantah Terlibat
Hehehehe, bau-baunya nih cari popularitas buat menghadapi Pemilu tahun depan. Kalo perlu, maen sulapan juga boleh. Baru kali ini ada pertemuan tapi pihak-pihak yang berkepentingan semua menyangkal turut berpartisipasi di dalamnya. Jangan-jangan Pak JK ini lagi ngimpi kali? manneke --- On Mon, 9/22/08, BOBY SATYA [EMAIL PROTECTED] wrote: From: BOBY SATYA [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Thailand Bantah Terlibat To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Monday, September 22, 2008, 11:17 PM Kok bisa ya? Jadi, pertemuan di Istana Bogor itu untuk apa? Boby Satya --- In Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com, Agus Hamonangan agushamonangan@ ... wrote: Apa komentar bapak/ibu? Salam, AH = http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2008/09/23/ 00413066/ thailand. bantah.ter\ libat Bangkok, senin - Pemerintah Thailand membantah terlibat dalam pertemuan antara perwakilan kelompok masyarakat Thailand selatan dan Pemerintah Indonesia. Pemerintah Thailand juga membantah telah meminta pertolongan Indonesia untuk menyelesaikan konflik di Thailand selatan. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Tharit Charungvat, seperti dikutip harian Bangkok Post edisi Senin (22/9), mengatakan, Pemerintah Thailand tidak terlibat dalam pembicaraan apa pun di Indonesia dan tidak meminta Jakarta bertindak sebagai mediator. Kami tidak mengirim wakil apa pun ke Indonesia. Posisi kami, situasi di selatan adalah konflik internal dan kami tidak akan mengadakan pembicaraan apa pun dengan kelompok militan, kata Tharit. Seperti diberitakan, kelompok masyarakat yang tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Rakyat Melayu Pattani dan delegasi Pemerintah Thailand bertemu dengan tim mediator yang dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Bogor, Minggu. Hasil pertemuan dinilai positif dan akan digelar kembali pertemuan-pertemuan berikutnya untuk menyelesaikan konflik di Thailand selatan. Disebutkan, tim Pemerintah Thailand dipimpin oleh Jenderal Khwanchart Klahan. Bangkok Post menyebutkan, pada Februari lalu, Jenderal Khwanchart ditunjuk oleh kabinet sebagai penasihat untuk Menteri Pertahanan dan Perdana Menteri Thailand waktu itu, Samak Sundaravej. Seorang pejabat militer senior Thailand kepada kantor berita Issara mengatakan, Wapres Kalla membahas isu kerja sama menangani gerakan separatisme di Thailand selatan saat Samak berkunjung ke Indonesia awal tahun ini. Bangkok Post juga melaporkan, Ketua Komite Islam Pattani Waedueramae Mamingi mengaku tidak tahu-menahu soal pembicaraan di Indonesia. Itu akan memberi harapan kepada masyarakat di kawasan selatan, katanya. Srisompob Chitpiromsri, Direktur Southern Watch Centre, meminta Pemerintah Thailand memublikasikan lebih banyak informasi soal pembicaraan di Istana Bogor. Kekhawatiran saya adalah kelompok Thailand selatan yang ikut pembicaraan tidak memiliki keterlibatan langsung dengan konflik di selatan, katanya. Mandat resmi Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa mengatakan, Indonesia memediasi kedua pihak karena memang ada keinginan dari kedua pihak untuk menyelesaikan masalah di Thailand selatan. Keterangan ini disampaikan setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima delegasi Majelis Permusyawaratan Rakyat Melayu Pattani yang dipimpin Wahyuddin Mohammad di Istana Negara, Senin. Sebelum pertemuan berlangsung, Sabtu pekan lalu, Presiden juga menerima delegasi Pemerintah Thailand yang dipimpin Jenderal Khwanchart. Wapres Kalla menyatakan, delegasi Pemerintah Thailand yang dipimpin Jenderal Khwanchart untuk berunding dengan tokoh-tokoh Thailand selatan di Istana Bogor, akhir pekan lalu, memiliki mandat resmi dari Pemerintah Thailand. Mereka semua jenderal dan bukan dari Departemen Luar Negeri. Jadi, mereka datang dengan mandat resmi untuk berunding, tandas Wapres Kalla saat dihubungi Kompas, Senin malam. (inu/har/fro) __ Looking for the perfect gift? Give the gift of Flickr! http://www.flickr.com/gift/ [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via
[Forum Pembaca KOMPAS] Siaran Pers YLBHI: RUU Pornografi Tak Sinkron Dengan Peraturan Perundang-Undangan Lain
*Siaran Pers*** *Yayasan LBH Indonesia*** *No**mor** 01**9**/SP/YLBHI/IX/2008** ** *** *RUU Pornografi Harus Sinkron Dengan Undang-Undang Lainnya* Rencana DPR mengesahkan RUU Pornografi menjadi undang-undang pada Rabu, 23 September 2008, kemungkinan besar akan batal, menyusul keberatan sejumlah pihak atas materi yang tercantum dalam RUU tersebut. RUU Pornografi, yang sebelumnya sempat dinamakan RUU Antipornografi dan Antipornoaksi, keberadaannya memang selalu mengundang polemik di masyarakat. Diyakini bahwa keberadaan dan sejumlah materi yang tercantum dalam RUU Pornografi tersebut melanggar prinsip-prinsip hukum dan hak asasi manusia, terutama hak-hak dasar kaum perempuan. *Kami menilai bahwa pembahasan RUU Pornografi yang telah dilakukan selama ini tidak sinkron dengan keberadaan dan prinsip-prinsip yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan lainnya di Indonesia* (Kertas Posisi terlampir). Hal itu terutama berkaitan dengan pendefinisian istilah *pornografi *yang kami nilai terlalu luas dan sulit diterapkan di masyarakat. Terutama sekali pada kalimat *nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat *yang faktanya bahwa nilai budaya masyarakat berlainan di setiap wilayah. Pasal 1 ayat (1) RUU Pornografi mendefinisikan pornografi sebagai, materi seksualitas yang dibuat oleh manusia dalam bentuk gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, syair, percakapan, gerak tubuh atau bentuk pesan komunikasi lain melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang dapat membangkitkan hasrat seksual dan/atau melanggar *nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat*. Selain itu juga kami menilai bahwa keberadaan *RUU Pornografi secara nyata-nyata telah mengabaikan prinsip-prinsip dan ketentuan hukum menyangkut materi pornografi yang sebetulnya sudah diatur dalam sejumlah peraturan perundang-undangan di Indonesia*. Materi pornografi anak sudah tercantum dalam UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak; berkaitan dengan penyebaran materi melalui informasi dan dokumen elektronik sudah tercantum dalam UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik; materi-materi lain tentang kesusilaan, misalnya, telah diatur di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), seperti dalam Pasal 289 KUHP yang menyatakan: *Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seseorang untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, diancam karena melakukan perbuatan yang menyerang kehormatan kesusilaan, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun*. ** *Kami meminta supaya pembentuk undang-undang melakukan sinkronisasi atas keberadaan dan materi RUU Pornografi dengan undang-undang lain yang ada di Indonesia. Lebih tepat jika sepanjang menyangkut perbuatan-perbuatan pidana, diatur dalam KUHP. * * * *Jakarta, 23 September 2008* *Yayasan LBH Indonesia* *Badan Pengurus * *Agustinus Edy Kristianto*** *Direktur Publikasi dan Pendidikan Publik* *Kertas Posisi* *Catatan Singkat Atas RUU Pornografi* *A Patra M Zen*** *Ketua Badan Pengurus*** *Yayasan LBH Indonesia*** * *** *Pengantar*** Di banyak negara, masalah pornografi memang diatur dalam dalam undang-undang. Pendefinisian pornografi dan muatan yang diatur mestidilakukanlewat pertimbangan yang serius agar tidak menimbulkan masalah dalam penerapannya. Apa yang disebut dengan *pornografi* sangat bergantung dari pandangan individu. Definisi ini bisa berbeda antara satu budaya masyarakat dengan budaya masyarakat yang lain. Istilah ini pun dapat berbeda dari waktu ke waktu sejalan dengan perkembangan masyarakat. Pengaturan dalam undang-undang diperlukan terutama untuk material-materialyang secara sengaja diproduksi untuk tujuan memenuhi birahi seksual ( *sexual arousal*) konsumennya. Pengaturan juga ditujukan untuk melindungi kejahatan terhadap perempuan dan anak-anak. Dengan demikian, bisa saja pengaturan dan sanksinya dimuat dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) atau *criminal law*, antara lain seperti di Kanada (1951) yang mengatur pornografi yang melibatkan anak-anak. Di negara ini dibentuk The Committee on Sexual *Offences against Children and Youth (the Badgley Committee) *dan *the Special Committee on Pornography and Prostitution (the Fraser Committee) *untuk melakukan pengawasan. Section 163.1 of the *Criminal Code* Kanada yang diterbitkan pada 1993. memuat definisi pornografi anak, yakni: *(1) visual representations of explicit sexual activity involving anyone under the age of 18 or depicted as being so; (2) other visual representations of a sexual nature of persons under the age of 18; and; (3) written material or visual depictions that advocate or counsel illegal sexual activity involving persons under that age.* Aturan yang hampir sama dapat ditemukan di Inggris, yakni *Section 160 Criminal Justice Act *(1988), yang mengatur pornografi anak-anak dibawah 16 tahun. Selain itu, Inggris memiliki the *Obscene Publications Act* (1959)
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: RUU Pornografi, Sulut Ancam Memisahkan Diri
Jangan-jangan yang cengeng ini Anda sendiri. Propinsi-propinsi itu punya hak untuk menentukan mau tetapikut NKRI atau keluar, dan tak ada urusan sama cengeng-cengengan. Kalo Pusat tak lagi mau dengar aspirasi mereka, ya keluar saja. Apalagi sudah ada gembor-gembor bahwa demokrasi harus berarti dominasi suara mayoritas, maka makin kuatlah alasan untuk hengkang. Lha mayoritasnya pikirannya amburadul kaya Anda gini. Maunya memaksakan pendapat, pura-pura pakai jalur demokrasi, padahal tujuan yang hendak dicapai anti-demokrasi. Yang begini mau dibelain dan dipertahankan? NKRI adalah sebuah bentuk kesepakatan, bukan ayat suci yang turun dari surga. Kalo sudah ada pihak-pihak yang mulai mau melanggar atau mengangkangi kesepakatan itu, maka segala ikatan pun kehilangan legitimasinya, dan orang bebas untu mau tetap bertahan atau keluar dari kesepakatan itu. Mungkin sebelum mencengeng-cengengkan orang, Anda baca lagi tuh Pembukaan UUD dengan batang tubuhnya. Lalu, kasih tau konco-konco Anda para pendukung RUU Pornografi itu, daripada ribut mengomentari propinsi yang mau walk-out. manneke --- On Mon, 9/22/08, Ardiansyah - [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Ardiansyah - [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] RUU Pornografi, Sulut Ancam Memisahkan Diri To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Monday, September 22, 2008, 9:23 PM Terlihat sudah propinsi-propinsima na yg cengeng dan bertingkah seperti anak kecil, sedikit2 main ancam keluar dari NKRI. Apa semudah itu hanya karena UU yg sebenarnya bisa kita rembugkan dg kepala dingin dan akal sehat. Gunakan dong, wakil2 anda di parlemen! Bangsa Indonesia terlalu mahal wahai kawan2 untuk Anda jadikan agunan dan tameng kecengengan itu... 2008/9/23 Lisman Manurung [EMAIL PROTECTED] com: Di dalam proses perumusan kebijakan publik, salah satunya format yang cocok bagi Indonesia ialah apreasasi terhadap prinsip pluralitas, dan bukan formula 'generik' demokrasi, yang berlogika mayoritas harus dipatuhi minoritas. Pluralisme digali oleh Robert Dahl. Pluralisme tidak disukai oleh kaum yang percaya bahwa dirinya terafiliasi sebagai mayoritas. Pluralisme berasumsi bahwa semua pihak memiliki kekhasannya sendiri. (Mungkin Dahl membaca Bhinneka Tunggal Ika, tetapi si ketua pansus RUU Porno tidak membaca) Pluralisme Amerika menuai hasil. Amerika Serikat tidak berkurang wilayah-wilayahnya. Bahkan sebaliknya, sejumlah wilayah mengidentifikasi sebagai Amerika, seperti Puerto Rico, banhkan selapisan rakyat Cuba __ Instant Messaging, free SMS, sharing photos and more... Try the new Yahoo! Canada Messenger at http://ca.beta.messenger.yahoo.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: RUU Pornografi Kriminalkan Tubuh Perempuan
Ya betul, khususnya kalau si pembuat kesimpulan nggak cerdas, berpikiran dangkal, dan tak becus mengambil kesimpulan yang bener. Nah, di bawah ini kesimpulan Anda atau orang lain? Keliatannya para penolak RUU Pornografi nggak ada yang begitu bodohnya sehingga menarik kesimpulan konyol macem begitu. Udah jelas belum sekarang, siapa buaya darat itu? manneke --- On Mon, 9/22/08, Mohamad Ilmi Hussein [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Mohamad Ilmi Hussein [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] RUU Pornografi Kriminalkan Tubuh Perempuan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Monday, September 22, 2008, 9:15 PM Mas Ari Kalau begini naga2nya, diakhir kesimpulan setelah sekian lama pembahasan ternyata pornografi itu memang perlu. Memang benar2 negara buaya darat Indonesia ini Ilmi On Mon, Sep 22, 2008 at 9:49 PM, Ari Purnomo chiki_group@ yahoo.com wrote: Menurut pengamatan saya pembahasan RUU pornografi hanya memenuhi berita media dan telah menyedot pulsa internet saya, dan pada intinya uu tersebut tidak penting-penting bagi kehidupan rakyat pada umumnya. Saya sampaikan di milis ini, bahwasanya masalah kemiskinan rakyat indonesia saat sekarang ini justru lebih porno, karena benar-benar telanjang, nyata, liat saja adanya antrian-antrian yang ada di masyarakat dan telah memakan korban (kasus pasuruan contohnya), liat saja para pemudik di setasiun, terminal, dan pelabuhan. Orang yang mengusulkan Ruu ini pertama kali mungkin yang pikiranya porno. Hayo siapa pertama kali punya ide RUU ? Temen-temen miliser ada yang tau ? __ Yahoo! Canada Toolbar: Search from anywhere on the web, and bookmark your favourite sites. Download it now at http://ca.toolbar.yahoo.com. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Siaran Pers Migrant CARE: Pemerintah RI harus Melakukan Investigasi atas Skandal Kematian Nurika alias Suniah (PRT migran asal Pamekasan Madura)
** ** ** * * * * *Siaran Pers Migrant CARE* *Pemerintah RI harus Melakukan Investigasi atas Skandal Kematian Nurika alias Suniah (PRT Migran asal Pamekasan Madura)* * * Dalam satu bulan terakhir ini (bulan September) tahun 2008, angka kematian buruh migran Indonesia, terutama PRT migran di luar negeri berada pada posisi puncak (*top rank*) dari bulan-bulan sebelumnya. Menurut catatan Migrant CARE, selama bulan Januari Agustus 2008, setiap bulannya buruh migran Indonesia yang meninggal di luar negeri sekitar 15-20 orang, namun pada bulan September 2008, angka kematian tersebut meningkat diatas 25 orang. Pengiriman jenazah buruh migran Indonesia dari luar negeri ke Indonesia laksana parade peti mati yang sunyi yang sama sekali tidak mampu menggerakkan nurani pemerintah Indonesia. Ironinya, hal ini terjadi bersamaan dengan program tour/ safari ramadhan yang dilakukan oleh Kepala BNP2TKI ke berbagai daerah. Hampir setiap hari, masyarakat kita disuguhi dengan kabar duka dengan pemulangan jenazah buruh migran yang silih berganti. Seminggu yang lalu, tepatnya tanggal 19 September 2008, jenazah Siti Fatonah (PRT Migran asal Cilacap Jateng) yang meninggal karena di siksa majikan di Malaysia, dipulangkan ke kampung halamannya. Seminggu sebelumnya, tepatnya 10 September 2008, jenazah Rani Bt Eman Kaling juga dipulangkan dari Saudi Arabia, Rani meninggal karena di siksa majikan juga. Dalam beberapa hari ini kabar duka juga menyelemuti keluarga Muhammad Siduh atas meninggalnya Nurika alias Suniah Bt Muhamad Siduh (PRT Migran asal Dusun Potoan Desa Potoan Daya Kecamatan Palengaan Pamekasan Madura). Nurika alias Suniah meninggal di Damaskus pada 7 September 2008 di Damaskus. Nurika alias Suniah telah bekerja selama 26 bulan pada majikan yang bernama Ammar Mahmoud. Selama 26 bulan bekerja, Suniah alias Nurika sama sekali tidak mendapatkan hak atas gajinya. Nurika justru menerima berbagai macam penyiksaan yang mengakibatkan seluruh tubuhnya penuh luka. Kematian Nurika alias Suniah diwarnai banyak kejanggalan. Nurika adalah korban penyiksaan majikan, namun selama 22 hari sebelum meniggal dunia, Nurika sempat tinggal di penampungan KBRI di Damaskus. Dan menurut informasi resmi KBRI Damaskus, Nurika meninggal selama dalam perjalanan menuju rumah sakit. Dari sini timbul pertanyaan besar, apakah selama 22 hari Nurika tidak dibawa ke rumah sakit? Padahal kondisi fisik Nurika sangat kronis akibat penyiksaan majikan. Keterlambatan KBRI Damaskus untuk membawa Nurika ke rumah sakit juga diduga kuat yang menjadi penyebab meninggalnya Nurika. Kasus skandal kematian Nurika alias Suniah kembali mengingatkan kepada kita pada kasus meninggalnya 2 PRT migran Indonesia di Malaysia 4 tahun silam atau tepatnya tahun 2004 yang lalu. Mereka adalah, *pertama*, Sri Wahyuni (PRT migran asal Nganjuk) yang menderita sakit TBC dan dirawat di penampungan KBRI Kualalumpur selama 14 hari. Menurut informasi resmi KBRI Kualaumpur kala itu, Sri Wahyuni meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. Namun menurut informasi dari beberapa TKW yang ada di penampungan KBRI kala itu (ketika Migrant CARE sedang melakukan investigasi dan monitoring di KBRI Kualalumpur pada bulan Mei 2004), Sri Wahyuni meninggal di penampungan KBRI Kulalumpur, baru kemudian dibawa ke rumah sakit. *Kedua*, Siti Karminah meninggal di KBRI Kualalumpur pada bulan November 2004 akibat menderita sakit kuning dan kurang mendapatkan perawatan hingga meninggal dunia. Kematian Nurika alias Suniah mempunyai modus yang sama seperti yang dialami oleh Sri Wahyuni dan Siti Karminah, dimana pemerintah Indonesia lambat melakukan upaya medis atas kondisi kronis yang diderita oleh PRT migran korban penyiksaan majikan. Berdasar kasus meninggalnya Nurika alias Suniah tersebut, Migrant CARE merekomendasikan: 1. Mendesak kepada Pemerintah RI (dalam hal ini deplu RI) untuk menginvestigasi skandal kematian Nurika alias Suniah akibat kelambanan KBRI Damaskus melakukan upaya medis secara cepat terhadap Nurika yang sebenarnya selama 22 hari tinggal di penampungan KBRI Damaskus dalam kondisi kronis akibat penyiksaan majikan. 2. Mendesak kepada Pemerintah RI (dalam hal ini KBRI Damaskus) untuk tetap memberikan pehatian khusus (special treatment) terhadap pemulihan kondisi fisik dan psikologis para PRT migran korban penyiksaan majikan yang ditampung di KBRI Damaskus 3. Mendesak kepada Pemerintah RI (dalam hal ini KBRI Damaskus) untuk secara transparan melaporkan perkembangan penanganan kasus-kasus PRT migran yang ada di penampungan KBRI Damaskus dan langkah-langkah follow-up-nya 4. Mendesak Pemerintah RI dan Pemerintah-pemerintah di Timur Tengah untuk segera membuat bilateral agreement yanag komprehensif mengenai perlindungan untuk PRT migran. Jakarta, 23 September 2008 *Anis Hidayah* *Wahyu Susilo* Executive Director Policy Analyst (081578722874) (08129307964)
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Di Balik Pasal-Pasal RUU Pornografi
Lho, ini gimana sih? PDIP dan PDS itu dua partai PENOLAK RUU Pornografi. PKB sebetulnya juga masih minta supaya RUU diperbaiki dengan mengakomodasi masukan-masukan masyarakat yang belum puas dengan RUU itu. Saya baca, beberapa orang Golkar juga msih punya reservasi atas RUU itu. manneke --- On Mon, 9/22/08, A. Mubarik Ahmad [EMAIL PROTECTED] wrote: From: A. Mubarik Ahmad [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Di Balik Pasal-Pasal RUU Pornografi To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Monday, September 22, 2008, 8:30 PM Hanya dua, PDIP dan PDS Salam, Mubarik 2008/9/23 Rahadian Permadi [EMAIL PROTECTED] .com.au Terima kasih Aquino atas analisanya. Sejauh ini partai mana saja yang mendukung atau cenderung mendukung RUU Pornografi ini? Jika dilihat dengan kacatamata ideologi seperti nasionalis dan islam misalnya, apakah landasan partai-partai non-islam untuk mendukung RUU tersebut? [Non-text portions of this message have been removed] __ Ask a question on any topic and get answers from real people. Go to Yahoo! Answers and share what you know at http://ca.answers.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Moderator: List peserta Buka bersama Pak KK Rabu, 24 September 2008
Gathering itu acara seneng-seneng kumpul bareng sambil kenalan lebih jauh. Bukan upacara bendera. Bukan wajib lapor berkala ke Kodim. Bukan acara formal yang mesti pake sangsi-sangsian segala. Yang datang juga manusia dewasa semuanya, bukan balita. Kalo tuan rumah nggak mau rugi karena menyediakan makanan lebih, maka yang mau ikut suruh aja patungan. Kalo lalu enggak datang, ya salah sendiri. Kalo repot, nggak usah sediakan makanan. Suruh aja bawa masing-masing atau makan bareng di restoran. Ini lebih masuk akal daripada pake ancaman hukuman segala. Sebagai manusia dewasa yang berakal sehat, semestinya Anda tersinggung oleh pemberlakuan hukuman banning ini hanya karena seseorang gagal memberi kabar bahwa ia batal datang. manneke --- On Mon, 9/22/08, uge basar [EMAIL PROTECTED] wrote: From: uge basar [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Moderator: List peserta Buka bersama Pak KK Rabu, 24 September 2008 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Monday, September 22, 2008, 2:43 PM Bagus, memang begitu seharusnya, ternyata masih banyak yang sa ena' e dewe' padahal kan tuan rumah harus ngitung kursi, makanan-minuman, ruangan dll. Salam, UAR - Original Message From: Agus Hamonangan agushamonangan@ yahoo.co. id To: Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com Sent: Monday, September 22, 2008 11:02:16 AM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Moderator: List peserta Buka bersama Pak KK Rabu, 24 September 2008 Miliser FPK, Untuk lebih meningkatkan rasa tanggung jawab dan menghormati pihak yang mengundang maka moderator milis FPK akan bertindak tegas. Kepada peserta yang mendaftar dan namanya ada di List peserta, diharapkan kehadirannya, bila berhalangan untuk hadir, mohon di sampaikan ke Moderator paling lambat hari Selasa, 23 September 2008. Bila anda tidak hadir, maka moderator akan mem ban/blokir keanggotaan anda. Sama seperti Gathering FPK, mod akan mem BAN peserta yang mendaftar namun tidak hadir, tanpa penjelasan. Mohon dimaklumi AH = = Buka bersama Pak KK (Menristek) Hari/Tgl : Rabu, 24 September 2008 Waktu : 16.30 - 19.00 WIB Tempat : Kantor Ristek, Gedung BPPT Lt.3 Jl. MH Thamrin Jakarta Pusat Berikut List peserta buka bersama Pak KK. 01.Agus Hamonangan 02.R.H Uno 03.Bakri Arbie 04.Risda Siregar 05.Gina Reviana 06.Iwan Sams 07.Herman Jambak 08.Bangkit A wiryawan 09.Wantania JR 10.Yuliati Soebeno 11.Encep Hanif Ahmad 12.Yanto Sugiharto 13.Herwin Mopangga 14.R. Desianti 15.Mubarik Ahmad 16.Yusuf Senopati Riyanto 17.Ibnu Zubair 18.Andreas budiarto 19.Boby Satya 20.Gusti Nurpansyah 21.Abdul Firman 22.Fahlevi Irwansyah 23.Mardiyanto 24.Irwank 25.Fuad Baraja 26.Sofyan Mufti 27.Guritno 28.Ari 29.Johannes 30.Hindra 31.Mustika Sari Y 32.Harya Setyaka 33.Kusmayasari 34.Endang Werdiningtyas 35.Mohamad Ilmi Hussein 36.Elizabeth Fang 37.Niken 38.Bambang SP 39.Kusmayasari 40.Dessy Sekar 41.Salman Salsabila 42.Putri Utaminingtyas 43.Rico Rizal Budidarmo 44.Ali Andre 45.Uge Basar [Non-text portions of this message have been removed] __ Ask a question on any topic and get answers from real people. Go to Yahoo! Answers and share what you know at http://ca.answers.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Mimpi
Wah cerita menarik yg lain dari Mas Irsal nih...Ternyata ada juga ya org yg bisa mimpi dalam bahasa Ingrris. Keren bgt tuh... Salam hangat, Dinda === Kunjungi blogku di: http://titiana-adinda.blogspot.com --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Irsal Imran [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau saya mimpi bahasa inggris dulu waktu masih single dimana gaulan tiap hari nggak ada orang Indonesia (dulu selama 3 tahun saya memang kecil kemungkinan ketemu orang Indonesia). Sekarang setelah nikah dan punya anak, balik lagi ke bahasa Indonesia. Apalagi di rumah ada peraturan no english at all:). Cuman herannya selain mimpinya pakai bahasa Indonesia, sering mimpinya kejadian 20 tahuan yang lalu. Apa ini karena perasaan pingin selalu muda terus yah?:). salam, -Irsal Scottsdale, AZ
[Forum Pembaca KOMPAS] curi ginjal
Pencurian ginjal utk dijual terjadi di India.., di sini bis agak ya terjadi juga ? simak ini : Want to know what surgeons do when they're bored and need more money? They knock patients unconscious and steal their organs (kidneys and liver parts, usually), then sell them on the black market for huge profits. This is the latest organ transplantation scandal to become public. The organ transplant business is mired in death, corruption and criminal behavior. The whole system is designed to steal organs from living or dead patients (for free), then SELL them to needy donors who are kept sick by denying them natural health solutions that could heal their organs and get them OFF the transplantation lists. It's all part of coventional medicine's surgery racket, and it's all done for profit. Read about the latest scandals happening in India: http://www.naturalnews.com/024288.htmlhttp://www.naturalnews.com/024288.html HS [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Saya Bingung Melihat Ekonomi Pertanian Kita
soal nya yang ngerti persoalan pertanian, daging dlsb hanyalah anda seorang di FPK ini atau mungkin ada yang lain, tapi tidak berkomentar. memang akhir2 ini, topik pembicaraan dominan ke soal politik. saya tidak paham soal politik, jadi tidak berkomentar. selain menghindari membuat kesalahan yang mungkin bisa bikin runyam, juga tidak mau nyamber lahan orang. jadi pasif aja bang ... baca saja .. :) eh .. abis Lebaran mau balik ke Jakarta nih, saya akan coba cari dan bawa kangaroo jerky (dendeng), kalu bang Haniwar berkenan, sekedar untuk mencicipi akan saya kirimin. rasanya sih ini halal deh (cmiiw .. ) salam, djs - Original Message From: Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, 22 September, 2008 11:35:31 Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Saya Bingung Melihat Ekonomi Pertanian Kita mungkin betul juga Mas..smile.. . hanya saja saya merasa bhw di FPK ini setiap ada diskusi pertanian .., nggak ada yg mengemukakan hal baru.. lain kalau bicara saham artau moneter ..wah seru ada Irwan ada Yanuar. kalau ttg pertanian omongnya cuma sampai.dipermukaan aja ..dgn misalnya bilang ..rakyat pada gak mau jadi petani..lagi. . lha yg mau jadi pengamat serius ttg pertanian aja di FPK nggak ada bisanya cuma creeping di permukaan. gimana mau harap rakyat kebanyakan mau jd petani Keponakan saya juga ambilnya kursus ttg main saham..bayar kursus nya jutaan dee. Mana ada yg mau kursus nanam jagung..( emangnya pelru kursus... gitu kata yg merendahkan dunia pertanian..) so far so bad... kita cuma bisa punya empati ..tapi tidak jalan keluar lumayan kalau soal SBI /ekonomi makro... banyak usulan bersliweran. ..banyak pakarnya sih.. HS At 08:56 AM 9/22/2008, you wrote: Salahnya yang bingung. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu kan DOKTOR ILMU PERTANIAN. Pastinya semua kebijnakan soal (ekonomi) pertanian sudah paling canggih punya. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] tentang caleg pelupa
Nggak ada yang bilang rakyat peminta-minta, tapi Anda sendirilah yang nyeletuk dari sebelah kedai: Masy sini minta dibuatin jembatan. Lupa? Coba buka arsip no.100866 (http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/message/100866) Baru caleg sudah lupa kata-kata sendiri. --- Indra Jaya Piliang [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya, krn rakyat disini bukan peminta-minta. Semua hal didiskusikan berhari2, berminggu2, sampai terdapat kesepahaman pemikiran, tanpa ada yg mendominasi, apalagi hanya nyeletuk murahan dari kedai sebelah. Inilah masy yg terbiasa dgn keterbatasan. Tp tdk dididik jd pengemis dan tukang menyalahkan org. Masy yg bisa menyingsingkan lengan baju bersama2. Masy yg tahu kpn membiarkan org yg tdk menyimak dg cermat tidur sendirian di lapau. Ijp Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: sohibmachmud [EMAIL PROTECTED] wah, jawaban yg bagus sekali. kalau rakyat minta listrik, nanti kalau ada listrik tak ada nikmat lagi suara petromaks atau gemerlapnya lilin. kalau rakyat minta air ledeng, tak ada nikmatnya lagi menimba sumur. kalau rakyat minta pendidikan gratis, jangan nanti dijadiin pemerintah komunis. baguus, bagus sekali sekali jawabannya. sohib
Re Ilmi Hussein: [Forum Pembaca KOMPAS] Kenapa PRD tidak bisa seperti PKS....? DISIPLIN DIRI.
Dear Ilmi, Islam mengajarkan fikiran sehat, bukan fikiran picik dan mendusta. anda boleh anti PKI--karena kemungkinan posisi klas anda terancam oleh metode perjuangan klas ala PKI itu. Saya mau menanggapi beberapa hal dari anda; 1. soal moral; moralitas terbentuk oleh kondisi material dari hubungan sosial masyarakat. kemiskinan dalam suatu masyarakat lebih berpotensi melahirkan kriminalitas, ketimbang masyarakat yang lebih sejahtera. lagi pula, problem bangsa ini tak melulu persoalan moral, tapi persoalan adanya sebuah sistem yang bekerja dan melampaui semua norma-norma yang baku dalam masyarakat. 2. soal politik PKS. menurut saya PKS harus bertanggung jawab atas kemiskinan yang melanda separuh lebih rakyat indonesia. PKS merupakan partai pendukung SBY, dan demi menjaga dukungan politiknya tersebut, PKS berada dibelakang dari semua kebijakan SBY---meskipun sering berpura-pura mendorong KAMMI mengkritisi SBY. PKS pernah memberi Award kepada SBY (soal korupsi) hanya untuk menjaga dukungan politik PKS terhadap SBY. Jika karena kebijakan SBY, telah menaikkan kemiskinan, pengangguran, bunuh diri, putus sekolah, maka PKS harus bertanggung jawab atas hal itu. maka sebetulnya, PKS berada dalam jajaran partai BUSUK. 3. di DKI jakarta, PKS merupakan mayoritas di parlemen, akan tetapi berbagai kebijakan pemda DKI (penggusuran, PKL, pengemis) yang begitu bar-bar, tak satupun di kritisi atau dilawan oleh PKS. itulah moralitas PKS; mengejar kekuasaan dan mencampakkan orang2 miskin. 4. soal PKI. hahahabagaimanapun sejarah mau menutupi, jejak kontribusi PKI dalam perjuangan kemerdekaan dan anti kolonialisme tetap berbekas dalam memori rakyat, termasuk kaum muda. PKI merupakan partai pertama yang mencantumkan mewujudkan indonesia merdeka dalam AD/ART-nya, PKI merupakan partai pertama yang memulai pemberontakan melawan kolonialisme di jaman modern--1926/27, PKI merupakan partai yang paling getol melawan kolonialisme---pembebasan irian barat, konfontasi dengan malaysia, nasionalisasi perusahaan asing 1957, dan menuntut pembatalan hasil KMB. PKS apa? PKS menikmati hasil perjuangan PRD melawan orde baru. ketika orde baru berkuasa, hanya PRD dan kaum muda radikal yang berani melawan kediktatoran orba, dengan pengorbanan kader-kadernya; diculik, dibunuh, dipukuli, dipenjara,dan lain-lain. PKS mana? KAMMI mana? dasar penipu! dan terakhir, di bulan ramadhan ini PKS menyebar begitu spanduk, yang menurut saya menyesatkan; jangan ada lagi tetanggamu yang lapar (maaf kalau salah redaksi); ini seruan utopis! mana mungkin anda menyerukan seperti itu, tanpa melawan sistem kapitalisme yang mengajarkan kompetisi sosial demi akumulasi profit. seruan PKS persis dengan anjuran SBY--yang kaya membantu yang miskin. hey..PKSkekayaan alam (minyak, gas, batubara, dll) kita dirampok oleh korporasi asingitu masalahnya. soal moral, pak ilmi, orang miskin itu lebih menghargai kemanusiaan, ketimbang lapisan klas menengah (yang jadi pendukung PKS). Cukup kepalsuan, --- Pada Sel, 23/9/08, Mohamad Ilmi Hussein [EMAIL PROTECTED] menulis: Dari: Mohamad Ilmi Hussein [EMAIL PROTECTED] Topik: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Kenapa PRD tidak bisa seperti PKS? DISIPLIN DIRI. Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 23 September, 2008, 8:35 AM Kang Noer Jangan kebablasan lah PKS bermodalkan kejujuran, kebersamaan, ikhlas dan mengharap ridho Alloh, sehingga sistem kaderisasi atau yang anda sebut jaringan itu dan gerak politiknya berdasarkan ketaatan ini. Dari aspek apa anda berani menyamakannya dengan PKI (kaderisasi tanpa lem agama) Ada kata ikhlasnyakah disana selain kepatuhan dan ketakutan serta impian kedepan yang sangat panacea. Tolong jangan disentuh itu (karena kita sepakat untuk terus tidak sepakat dan hanya menyentuh kata sosialis, bukan PKI), ingat bahwa kata bahaya latent PKI itu masih ada diotak saya dan orang-orang yang sepikiran dengan saya, atau anda memang mencoba menghidupkannya. Mudah2an rasa kagum saya kepada anda tidak berubah. Ilmi Ikhlas berada di lini depan kalau nantinya kita harus saling berhadapan
[Forum Pembaca KOMPAS] Fw: MOHON DUKUNGAN
Mohon dukungan untuk penyelamatan hutan babakan siliwangi dari pembangunan rumah makan, besok selasa 23 September jam 9 pagi di babakan siliwangi bandung, seluruh komunitas bandung kumpul untuk persiapan penanaman pohon.. ditunggu kehadirannya terimakasih. (original message from : Greeners) FAJAR [EMAIL PROTECTED] +628122182454 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Sistem Inovasi di Daerah Diabaikan
Kalau kendalanya adalah koordinasi maka besar kemungkinan hasil kerja Pak Kus dirombak pejabat berikutnya - dan hasil kerja pejabat berikutnya diobrak-abrik lagi sama pejabat selanjutnya dst. dst. Tapi, lepas dari soal koordinasi, kira-kira apa saja potensi unggulan daerah yang penting untuk dikembangkan sebagai penunjang kebutuhan nasional? Siapa tau dari bocoran ini masyarakat tergugah untuk ikut fokus mengembangkan potensi daerahnya itu, siapapun menterinya. ajeg= From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/09/23/00403314/ sistem.inovasi.di.daerah.diabaikan Jakarta, Kompas - Sistem inovasi yang berorientasi pada spesialisasi kewilayahan menjadi kunci keberhasilan pengembangan riset dan aplikasinya. Di sisi lain, sistem inovasi di tingkat daerah dan nasional ini masih diabaikan Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Padahal, banyak hasil riset memiliki potensi aplikasi. Demikian diungkapkan anggota Komisi VII DPR, Zulkieflimansyah, pada rapat kerja dengan Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menneg Ristek) Kusmayanto Kadiman beserta pimpinan tujuh lembaga penelitian nondepartemen (LPND) di bawahnya pada Senin (22/9). ”Dari hasil rapat kerja tahun 2007 lalu diusulkan ada pengembangan sistem inovasi daerah dan nasional. Namun, ini tidak diwujudkan,” tuturnya. Menurut Zulkieflimansyah, sistem inovasi memperjelas mekanisme pengembangan riset dan aplikasinya di berbagai daerah. Riset-riset bisa terfokus sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dapat terus dikembangkan untuk menciptakan daya saing tinggi. Sistem inovasi di daerah juga memungkinkan ada kerja sama dengan pemerintah daerah lain. Zulkieflimansyah mencontohkan, Pemerintah Provinsi Gorontalo menetapkan potensi unggulan kewilayahannya sebagai pusat pengembangan jagung. Melalui sistem inovasi daerah mestinya didorong pengembangan berbagai riset yang menunjang produksi jagung dan inovasi teknologinya. Terkendala koordinasi Kusmayanto Kadiman menyatakan, beberapa bantuan teknis untuk peningkatan produksi jagung di Gorontalo sudah pernah disampaikan. Namun, pembentukan sistem inovasi di berbagai daerah tidak terwujud karena terkendala masalah koordinasi dengan instansi lain. Pada kesempatan itu Kusmayanto memaparkan capaian-capaian program Kementerian Negara Riset dan Teknologi dengan tujuh LPND yang meliputi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Lembaga Penerbangan dan Aeronautika Nasional, Badan Tenaga Atom Nasional, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, Badan Pengawas Tenaga Nuklir, serta Badan Standardisasi Nasional. Kusmayanto beserta tujuh pemimpin LPND tersebut secara serempak berurutan menyampaikan, selama ini tidak ada duplikasi anggaran untuk masing-masing kegiatan riset. Ungkapan ini mendapat sorotan dari beberapa anggota Komisi VII DPR sebagai sikap para ilmuwan yang sudah menjadi politisi. ”Duplikasi riset dengan pihak lain yang kami maksudkan karena selama ini tak pernah ada koordinasi berbagai kegiatan riset yang ada di berbagai lembaga,” kata anggota Komisi VII DPR, Budi Harsono. Tidak adanya koordinasi riset di berbagai lembaga, menurut Zulkieflimansyah, adalah bentuk kegagalan Menneg Ristek yang membawahi urusan riset. (NAW)
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Nasionalisme di Zaman Konsumsi
Mau jadi apapun yang penting atas kesadaran kemampuan sendiri, bukan pengekor. Banyak orang bilang krisis yang dialami AS sekarang akibat perilaku konsumtif. Mimpi buruk! Kata warga AS mengomentari kenyataan ini di televisi. Semoga saja krisis ini jadi otokritik bagi AS yang terbiasa berjalan sambil mimpi. Bagaimana dengan pemimpin kita? Masih mau terus mengekor dengan menyangka kenyataan pahit di sekitar cuma mimpi buruk? ajeg= --- Papuan Diary [EMAIL PROTECTED] wrote: semua udah terkena ilusi neo-liberalisme. kapitalisme dalam setiap perubahan wajah eksploitasinya selalu mengalami krisis. krisis bagi kapitalisme adalah sebuah otokritik untuk mencari alternatif eksploitasi yang efektif dan tepat sasaran bagi keuntungan bisnisnya. NKRI dibangun oleh orde baru dalam semangat liberalisme yang kemudian terkoreksi melalui krisis 96/97 dimana perwajahan yang sempurna dari neo-liberalisme menghampiri dan menggauli NKRI. tatanan politik setiap pemerintahan yang berkuasa adalah cerminan tata ekonomi kapitalis yang sangat sempurna mengeksploitasi NKRI melalui tata pemerintahan NKRI sendiri. bagaimana dengan rakyat? budaya pop dan konsumerisme publik adalah bentuk nyata dimana neo-liberalisme tidak saja mempengaruhi super struktur negara untuk kepentingan eksploitasinya tetapi juga membodohi rakyat dengan reklame ekonomi yang menjerumuskan dan pada akhirnya budaya pop neo-liberali menghancurkan prinsip moral yang paling sopan dari adat Timur, banyak anak muda menghamba pada hedonisme semu akibat suntikan budaya pop tanpa henti. ibu-ibu jadi suka ke mall, inilah life style konsumerisme. generasi saat ini adalah genersai konsumtif, generasi hedon. nasionalisme di jaman konsumtif dengan demikian menemui bentuknya dan inilah yang secara sadar diikuti rakyat bangsa ini. mentalitas menghamba pada perabadan agung dari luar telah mencelakakan kehidupan sosial dan arus peradaban itu telah jauh menghanyutkan rakyat bangsa ini. salam hangat, pd
[Forum Pembaca KOMPAS] Penjaja Paragede Jagung dan Pers Berkiprah
SKETSA Selasa, 23 September 2008 Penjaja Paragede Jagung dan Pers Berkiprah PARAGEDE, pargede, ujar pria paruh baya itu. Ia menenteng keranjang plastik merah, bersandal jepit, berpantalon hitam, baju kotak-kotak dan jaket coklat lusuh. Mengitari Jl. Manggis, salah satu jalan kecil di sebelah kiri Jl. Soekarno Hatta, Bukittinggi, Sumatera Barat, sosok Agustiar sejak lima tahun lalu berjualan paragede dengan omset sehari rata-rata Rp 250 ribu. Paragede sebutan untuk pergedel jagung yang dijualnya. Ukurannya seperempat telepak tangan, dijual Rp 300 perbuah. Itu artinya jika ingin menggapai omset rata-rata, maka Agustiar, 42 tahun, menjual 850 buah pergedel. Saya perkirakan dalam sehari ia memproduksi 1.000 pergedel. Di setiap pagi di sekitar tempat tinggalnya di bilangan Baso, Agam, Agustiar menyambangi petani jagung. Ia membeli sekarung jagung. Bersama isteri dan terkadang dibantu anak tertuanya yang sudah berusia 16 tahun, Agustiar membuat adonan, memarut jagung, membumbui, menggoreng. Rata-rata saya membeli jagung sekitar Rp 30 ribu, ujar Agustiar. Ternyata biaya bahan baku lain; minyak goreng, bumbu, juga bensin untuk motor menuju kawasan keramaian di Bukittingi, lebih besar lagi mencapai Rp 50.000, plus untuk memberi fee sebagai jasa yang diberikan kepada dua anak pengecer yang menjualkan dagangannya. Seakan tak ingin terganggu dengan waktu berdagang, Agustiar terus melangkah. Saya mengikutinya dari belakang. Kembali suaranya, Paragede-paragede. Penasaran juga kala itu, apa rasa paragede. Waktu baru dua jam lagi beduk berbuka puasa. Saya menyodorkan uang Rp 5.000. Wajah Agustiar cerah. Ini tukuak tigo, ujarnya. Maksud tukuk adalah bonus. Agustiar lalu berteriak lagi: Paragede-paragede! Saya perhatikan dari jauh, di benak saya membuncah, kok hanya dengan satu jenis dagangan saja, dengan kemauan yang keras, Agustiar mendapatkan keuntungan bersih setidaknya Rp 150 ribu perhari. Konsumen saya termasuk para penumpang bis antar kota di terminal atau pasar-pasar, selain perumahan macam di lingkungan sini, katanya. Langkah Agustiar itu kembali meneguhkan pembuktian bahwa di mana ada kemauan di situ ada jalan. Sebelumnya ia mengaku hanyalah seorang calo atau kenek yang mencarikan penumpang bagi bis antar kota. Kerja serabutan itu memang tidak memberikan kepastian pendapatan. Agustiar mencoba peruntungan, membuat satu produk saja. Pilihannya jatuh kepada pergedel jagung. Gigih, rutin, sabar, saban hari ia menjajal pasar dengan teriakan paragede, maka lama-kelamaan pasar pun menabal. Saya perhatikan begitu lewat di depan sebuah rumah, seorang bocah sekitar kelas 5 SD membeli pergedel 4 buah. Agaknya dengan menjajakan keliling kasawan di seputaran Bukittingi, teriakan Agustiar telah mengundang selera, mennciptakan calon pembeli sekaligus pelanggan, seakan mematri benak konsumen akan makanan yang datang rutin. Paragede, laksana kebutuhan. Dilihat sekilas, tidak ada yang luar biasa dari upaya Agustiar, tentu. Namun ia menjadi unik bila ditelaah dari sudut kewirausahaan. Bisnisnya fokus ke paragede saja. Laku menjualkannnya, dimulai dari mengenalkan dagangan, mensosialisasikan, hingga membentuk pasar dengan sendiri. Bagi saya sebagai sosok orang Minang yang besar di rantau, menyimak Agustiar di Senin 22 September 2008 petang itu, sebagai pelajaran langka sekligus berharga. Bagaikan teori manajemen dan pemasaran di buku modern, dalam skala riil, sesungguhnya dipraktekkan Agustiar di kota yang dikitari panorama Gunung Singgalang dan Merapi itu. DI BILANGAN jalan Manggis itu, sambil melihat hamparan sawah yang mulai menguning padinya, di tepi jalan delapan anak usia sekitar 9 tahun, memainkan kereta dorong pengangkut karung. Bentuknya segi empat, beroda empat, bagian ujungnya ada pegangan yang bisa diangkat tangan. Keempat rodanya, dari bahan karet masif. Di bagian bawah ada sebatang besi yang dilaskan ke dorongan itu. Di ujungnyaa dipasasang satu setir mobil bekas. Kedelapan anak itu menaiki kereta dorong yang besinya kokoh itu. Dari arah jalan yang lebih tinggi, kereta dorong bergerak cepat mengikuti jalan menurun. Anak-anak itu tertawa-tawa. Sebuah kebahagiaaan tak terkira. Bila tidak berpuasa, anak-anak itu sebagian pelanggan saya, kata Agustiar. Waktu menjelang buka puasa kian dekat. Sesosok ibu-ibu tua masih tampak di dekat gulang-gulang di tengah sawah. Ia mengangkat tali, menggerakkan bagian plastik kresek yang banyak dipasang di sepanjang tali, untuk mengusir burung bondol yang mengincar padi. Bondol adalah burung kecil macam pipit berbulu coklat tua dan bagian kepalanya putih. Dilihat sekilas, bondol bagaikan memakai songkok haji putih. Ketika ibu petani berjalan pulang, menyeberang menuju rumahnya yang tak jauh dari hamparan sawah itu, saya sempat menyapanya. Namanya ibu Syamsinar. Sawah itu merupakan tanah warisan yang turun temurun. Sejak dulu hingga hari ini, ia mengaku belum pernah mengkombinasi tanaman padi
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Di Balik Pasal-Pasal RUU Pornografi
sepertinya arus utama di dpr sekarang sudah mulai menyepakati perubahan pasal2 yg banyak diprotes. pembicaraan di sctv tadi pagi juga menunjukkan bahwa anggota pansus dari pan sudah menyadari hal ini. pasal ttg definisi dan keikutsertaan masyarakat telah menjadi masukan yg akan serius dibahas. sementara pdip masih tegas pada pendirian bahwa kurangka yg dipakai dalam RUU ini haruslah kerangka hukum karena ini negara hukum. jadi kita harus terus mengawal pembahasan pasal2 ini. karena masih banyak pasal2 lain yg berimplikasi pada boleh tidaknya penggunaan film BF (misalnya) untuk konsumsi pribadi. dan ini juga masih diperdebatkan di dpr. jadi saya tidak tau bagaimana pendapat armando yg seolah semuanya sudah clear. karena dia terlalu berimaginasi thd RUU ini tanpa mencerna kalimat2 dalam RUU dan kemungkinan2 yg akan terjadi dalam konteks masyarakat indonesia skrg ini. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, manneke budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Lho, ini gimana sih? PDIP dan PDS itu dua partai PENOLAK RUU Pornografi. PKB sebetulnya juga masih minta supaya RUU diperbaiki dengan mengakomodasi masukan-masukan masyarakat yang belum puas dengan RUU itu. Saya baca, beberapa orang Golkar juga msih punya reservasi atas RUU itu. manneke
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Siaran Pers: Pemukulan terhadap Mohamad Guntur Romli
Sidang berikutnya nanti giliran Jaksa sama Hakimnya dipukuli. Hayo ngacung siapa yang masih percaya pada sistem peradilan di negeri ini ? Polisi, jaksa dan hakim hingga para petugas penjara dengan gampang disuap atau minta uang pada terdakwa, akhirnya ya tak ada lagi yang hormat dan takut sama aparat penegak hukum. Kasihan MGR, dipukuli di gedung pengadilan. Gedung pengadilan man. Tempat cari keadilan. Lain kali, seperti yang saya bilang tadi, karena saksi sudah dipukuli di ruang pengadilan sekalian aja jaksa, hakim, pengacara dan terdakwanya dipukuli di ruang sidang. Siapa yang paling benjol dan bengap ya itu aja yang salah. Gila kan ? Pada 23 September 2008 02:48, Wal Suparmo [EMAIL PROTECTED] menulis: Salam, Siapa yang memelihara FPI? Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Sel, 23/9/08, Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED]ericsoesilo%40yahoo.com menulis: Dari: Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] ericsoesilo%40yahoo.com Topik: RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Siaran Pers: Pemukulan terhadap Mohamad Guntur Romli Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 23 September, 2008, 1:18 AM Benar2 keterlaluan FPI itu, di dalam ruang pengadilan saja masih berani berbuat seenaknya... Bubarkan FPI... Sampai ke akar2nya... Bagaimana pemerintah menanggapinya ??? Eric Soesilo ericsoesilo@ yahoo.com Sent from my BlackBerry(R) powered by Sinyal Kuat INDOSAT [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Di Balik Pasal-Pasal RUU Pornografi
Terimakasih Sdr. Aquino untuk ulasannya yang jernih dan kritis. Saya mendapat bocoran tadi pagi bahwa kemarin Panja dengan melalui mekanisme voting akhirnya telah meloloskan RUU tsb. Ini tentu berbeda dengan keterangan-keterangan yang kita dengar oleh PANJA di TV dan tulisan beberapa anggota milis (hanya yang sempat saya baca seperti tulisan Sdr. Ade ya), yang mengatakan bahwa hari ini Panja baru akan merapatkan tanggapan-tanggapan masyarakat dan masukan-masukan yang diterima dari berbagai elemen masyarakat, dan prosesnya masih akan panjang lagi. Apakah ada yang bisa beri pencerahan buat saya: 1. Apakah benar info, sms, yang saya dengar tadi pagi? 2. Kalau benar, kenapa bisa begitu? Kenapa ada kesan kuat, lagi-lagi, panja mau sluman-slumun saja, diam-diam, dan kejar tayang (sekalipun kesan ini ditolak oleh Panja dalam beberapa wawancara yang saya sempat lihat di TV). Salam dari pelosok Nias, Anna On 9/23/08, prabowo bobbie [EMAIL PROTECTED] wrote: Tolak dan Buang jauh2 RUU Pornografi. TIDAK ADA MANFAATNYA, hanya membikin�rusak kesatuan�NKRI. Sebagai putri salah satu pendiri NKRI, Ibu menteri mestinya juga menolak RUU yg gak jelas ini. M'deka, Kastubie. � - Original Message From: Aquino Hayunta [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, September 23, 2008 12:02:42 AM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Di Balik Pasal-Pasal RUU Pornografi Dalam acara sosialisasi RUU tentang Pornografi yang diadakan di kantor Kementrian Negara Peranan Perempuan hari Rabu yang lalu duduk dua kubu yang memiliki pendapat berbeda soal RUU tersebut. Yang khusus saya catat dari kedua kubu itu ada dua; pertama bahwa penampilan kedua belah pihak sama-sama sopan, berpakaian pantas dan sama sekali tidak porno. Yang kedua saya mengamati bahwa kedua belah pihak, ternyata sama-sama prihatin dengan masalah pornografi, pemerkosaan dan soal perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan seksual. Kenapa persamaan ini saya tampilkan ke muka? Karena dari sini kita bisa melihat bahwa pada subtansi pornografinya, semua pihak sepakat, bahwa perlu ada penanggulangan soal itu. Jadi tidak betul anggapan-anggapan sebagian orang yang mengatakan bahwa kubu penolak pornografi adalah kubu yang senang atau diuntungkan oleh industri porno. Tidak betul bahwa jika RUU Pornografi tidak disahkan maka orang akan berjalan-jalan di mall atau di pasar menggunakan bikini. Tidak betul bahwa kubu penentang RUU Porno adalah kubu yang senang telanjang atau amoral. Dari segi penampilan saja hari itu mereka sopan-sopan. Bahkan di antara mereka yang menolak RUU ini terdapat mereka yang sudah lama memperjuangkan dan menyerukan agar pornografi dapat diberantas. Advokasi mereka ini antara lain melahirkan Undang-Undang Perlindungan Anak dan UU Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan, perjuangan yang telah lama dilakukan sebelum draft RUU APP menjadi heboh pada tahun 2006.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Saya Bingung Melihat Ekonomi Pertanian Kita
To : Om Haniwar S. Gelar DOKTOR ILMU PERTANIAN diperoleh sebatas untuk memenuhi persyaratan formal akademik S3. Itu sebabnya gelar itu menjadi tidak bermakna bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Nggak usah bicara soal (ekonomi) pertanian yang ruang lingkupnya sangat luas. Masalah politik ketahan pangan bagi 200 juta rakyatnya saja tak pernah disentuh. Artinya secara konseptual sampai hari ini politik ketahanan pangan bangsa ini tidak jelas arahnya. Yang ada adalah ritual impor pangan mulai dari gula, beras, kacang-kacangan (kedelai, kacang hijau dll) daging, buah-buahan sampai garam semua impor. Berapa devisa negara yang dihabiskan untuk belanja pangan bagi 200 juta rakyatnya. Pangan bangsa menjadi rawan, ketika pemenuhan kebutuhan pangan rakyatnya mengandalkan pondasi impor. Salam. - Original Message - From: Haniwar Syarif To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Sunday, September 21, 2008 9:35 PM Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Saya Bingung Melihat Ekonomi Pertanian Kita mungkin betul juga Mas..smile... hanya saja saya merasa bhw di FPK ini setiap ada diskusi pertanian .., nggak ada yg mengemukakan hal baru.. lain kalau bicara saham artau moneter ..wah seru ada Irwan ada Yanuar. kalau ttg pertanian omongnya cuma sampai.dipermukaan aja ..dgn misalnya bilang ..rakyat pada gak mau jadi petani..lagi.. lha yg mau jadi pengamat serius ttg pertanian aja di FPK nggak ada bisanya cuma creeping di permukaan. gimana mau harap rakyat kebanyakan mau jd petani Keponakan saya juga ambilnya kursus ttg main saham..bayar kursus nya jutaan dee. Mana ada yg mau kursus nanam jagung..( emangnya pelru kursus... gitu kata yg merendahkan dunia pertanian..) so far so bad... kita cuma bisa punya empati ..tapi tidak jalan keluar lumayan kalau soal SBI /ekonomi makro... banyak usulan bersliweran...banyak pakarnya sih.. HS At 08:56 AM 9/22/2008, you wrote: Salahnya yang bingung. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu kan DOKTOR ILMU PERTANIAN. Pastinya semua kebijnakan soal (ekonomi) pertanian sudah paling canggih punya. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Pasar Tradisional
Hehehe pak Haniwar Syarief, Jadi ingat iklan salah satu calon presiden kita : Prabowo Subianto. Tapi tak apalah. Saya setuju pada himbauan ini. Dan saya tetap berbelanja di pasar tradisional di dekat komplek perumahan saya. Hanya saja alasannya sederhana : harganya bisa ditawar dan banyak yang lebih murah daripada Carrefour yang juga ada di dekat komplek perumahan saya. Bedanya cuma ada AC dan lebih rapi aja. Barangnya sama semua. Pada 23 September 2008 13:09, Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED]menulis: Dibawah Ini ada kutipan dr ramalan Jaya baya ... , ketika pasar ilang kumandhang ..ketika pasar tardisional jadi sepi.. maka itulah pertanda bhw the earth will shrink..mengkeret...bgt kata Jayabaya mencegah itu ..maka kpd teman teman saya anjurkan.. Belanjalah di Pasar Tradisional .. , baik bagi anda baik bagi Indonesia .. Atawa mau mengkeret aja dunia kita ??.ayo .lawan neoliberlisme. anda belanja di pasar tradisional... maka anak dr pedagang pasar bisa sekolah dan makan anda belanja di carre4 .. maka duitnya lari ke bule Perancis.. nggak sanggup zakat... atau takut krn bagi2 zakat,,malah pada mati.. maka gampangnya belanja aja di pasar tardisional..dan anda ikut menafkahi saudara kita, keluarga pekerja kita yang tangguh.. ( gimana gak tangguh jam 04.00 pagi aja udah ada di pasar ) Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran. One day there will be a cart without a horse. Tanah Jawa kalungan wesi. The island of Java will be circled by an iron necklace. Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang. There will be a boat flying in the sky. Kali ilang kedhunge. The river will loose its current. Pasar ilang kumandhang. There will be markets without crowds. Iku tanda yen tekane jaman Jayabaya wis cedhak. ! These are the signs that the Jayabaya era is coming. Bumi saya suwe saya mengkeret. The earth will shrink. Haniwar [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] RUU Pornografi, Sulut Ancam Memisahkan Diri
Risiko terbesar yang akan terjadi di masa depan adalah menurunnya kohesivenes suatu bangsa bernama Indonesia. Orang lupa bahwa kepincangan sosial, yang kemudian ditambah dengan bangkitnya sentimen kelompok dapat merekahkan solidaritas sosial. Semakin dirasakan oleh sejumlah kalangan bahwa social inclusion menurun drastis. Memaksa sodara sendiri berkepala dingin, dengan kepala sendiri penuh bara panas, adalah pola diskursus yang dianut sebagian unsur bangsa ini. Kita hanya bertikai sesama kita. Sejak tahun 1945an, kita belum pernah berurusan, maksud saya bertempur hebat dengan negara lain. Kita hanya punya pengalaman memberantas separatis. Jadi, satu pihak mengendalikan pihak lainnya, bukan musuh seluruh bangsa. Untunglah orang-orang yang berpendapat asal-asalan, yang menuding orang-orang Sulut, Papua dan Bali bagaikan orang-orang cengeng, adalah bukan siapa-siapa, tidak pernah kemana-mana, mungkin pula tidak akan kehilangan apa-apa jika NKRI terpecah-pecah. --- On Tue, 9/23/08, Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] RUU Pornografi, Sulut Ancam Memisahkan Diri To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, September 23, 2008, 10:37 AM Bangsa Indonesia terlalu mahal utk dijadikan milik satu golongan tertentu. Perhatikan pendapat rakyat yg plural ini sebelum bikin undang2 yg mengikat semuanya. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Ardiansyah - [EMAIL PROTECTED] com Date: Tue, 23 Sep 2008 08:23:30 To: Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] RUU Pornografi, Sulut Ancam Memisahkan Diri Terlihat sudah propinsi-propinsima na yg cengeng dan bertingkah seperti anak kecil, sedikit2 main ancam keluar dari NKRI. Apa semudah itu hanya karena UU yg sebenarnya bisa kita rembugkan dg kepala dingin dan akal sehat. Gunakan dong, wakil2 anda di parlemen! Bangsa Indonesia terlalu mahal wahai kawan2 untuk Anda jadikan agunan dan tameng kecengengan itu... 2008/9/23 Lisman Manurung [EMAIL PROTECTED] com: Di dalam proses perumusan kebijakan publik, salah satunya format yang cocok bagi Indonesia ialah apreasasi terhadap prinsip pluralitas, dan bukan formula 'generik' demokrasi, yang berlogika mayoritas harus dipatuhi minoritas. Pluralisme digali oleh Robert Dahl. Pluralisme tidak disukai oleh kaum yang percaya bahwa dirinya terafiliasi sebagai mayoritas. Pluralisme berasumsi bahwa semua pihak memiliki kekhasannya sendiri. (Mungkin Dahl membaca Bhinneka Tunggal Ika, tetapi si ketua pansus RUU Porno tidak membaca) Pluralisme Amerika menuai hasil. Amerika Serikat tidak berkurang wilayah-wilayahnya. Bahkan sebaliknya, sejumlah wilayah mengidentifikasi sebagai Amerika, seperti Puerto Rico, banhkan selapisan rakyat Cuba [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Moderator: List peserta Buka bersama Pak KK Rabu, 24 September 2008
Asyik ya yang pada bisa ber-gathering... Pak KK, sebenarnya saya juga mau ikutan, tapi jauh banget deh. Mungkin kita akan sempat ketemu di acara konferensi Tsunami Early Warning System di Bali november y.a.d? Saya dari Nias, cukup mengucapkan: MET BERBUKA PUASA BERSAMA, MET BERSILATURAHMI ANTAR ANGGOTA FPK. Salam, Anna [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] KETIDAKADILAN STRUKTURAL KEHAKIMAN
Ketidakadilan Struktural Kehakiman Sungguh menyayat hati membaca berita Kompas 21 September 2008 halaman 3 “Berebut Hasil Kreasi Perajin Perak Bali” bahwa Pengadilan Negeri Denpasar kini sedang menangani perkara dakwaan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dari perusahaan Indonesia berkepemilikan orang asing, yang telah mendaftarkan motif batu kali kerajinan perak Bali ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Terdakwa adalah perajin perak Bali yang karyanya bermotif corak kulit buaya namun terancam hukuman 2 (dua) tahun penjara dan denda Rp 5 juta berdasarkan dakwaan melanggar Pasal-72 ayat 1 UU No. 19/2002 tentang Hak Cipta. Dari kasus ini muncul paling tidak 4 (empat) hal yang menggelitik masyarakat peduli Keadilan demi Persatuan yakni (1) Bagaimana mungkin perusahaan lokal berkepemilikan asing dapat diterima mendaftarkan hak cipta dari karya tradisional perajin lokal di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia ? Kalaupun tidak diatur secara eksplisit formal didalam perundang-undangan terkait, mata batin pejabat publik yang menerima pendaftaran seharusnya dapat melihat kejanggalan tersebut yaitu bagaimana kok seorang asing dapat menyatakan bahwa dirinya sebagai pemilik dari motif karya tradisional lokal, padahal jelas kerajinan perak tidak pernah dikuasai di negara asalnya ?, (2) Bagaimana mungkin perusahaan lokal berkepemilikan asing dapat diterima sebagai pendakwa di Pengadilan Negeri dengan substansi perkara karya anak bangsa lokal dan mendakwa anak bangsa lokal yang jelas sebagai pihak yang kuasai karya tradisional lokal itu ? Kalaupun tidak diatur secara eksplisit formal oleh perundangundangan terkait, sepatutnya dari substansi perkara maka kejanggalan pendakwaan dapat menjadi alasan penolakan perkara, bukan ? (3) Bagaimana mungkin Pengadilan Negeri membuang waktu dan biaya publik hanya untuk menangani dakwaan bersubstansi motif kerajinan perak yang berbeda yakni corak kulit buaya versus motif batu kali ? (4) Perkara HAKI di Pengadilan Negeri Denpasar itu jelas kontraproduktif dengan Pro Ekonomi Rakyat ditengah Polemik Garis Kemiskinan Yang Bermasalah bagi Kesejahteraan Sosial [Pasal-33 UUD 1945] sekaligus menambah Persoalan Klasik yang Tak Pernah Terselesaikan [Ekonomi Rakyat, Kompas 23 September 2008 halaman-21]. Singkat kata, inilah salah satu bukti potret Ketidakadilan Struktural di sektor Kehakiman, padahal pejabat2 publik Kehakiman diyakini masyarakat adalah pihak yang sepantasnya sangat paham tentang perundangundangan sesuai profesi yang ditekuninya, misalnya amanat 7 (tujuh) semangat penyelenggara negara di Penjelasan UUD 1945. Jakarta, 23 September 2008 Dr Ir Pandji R. Hadinoto, MH Politisi Nasionalis Negarawan, HP 0817 983 4545, eMail : [EMAIL PROTECTED] ___ Dapatkan situs lowongan kerja - Yahoo! Indonesia Search. http://id.search.yahoo.com/search?p=lowongan+kerjacs=bzfr=fp-top [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Gelar Adat PULANGA untuk Sultan
Rencana Pemerintah Provinsi Gorontalo menganugerahi gelar adat bagi Sri Sultan Hamengkubuwono X ternyata bukan kali pertama. Jauh sebelum rencana tersebut, anugerah gelar adat telah diberikan sejumlah daerah bagi Sri Sultan Hamengkubuwono X. Pada 2002 silam, Majelis Kerapatan adat Minangkabau telah memberikan Kehormatan Adat Sang Sako Minang bagi Sri Sultan Hamengkubuwono dengan gelar Yang Dipertuan Maha Rajo Alam Sati. Selanjutnya pada Juni 2003 majelis Kerapatan Adat Lembaga Melayu Provinsi Riau menganugerahi gelar Sri Amanat Dwi Wangsa. Pada tahun yang sama Sri Sultan Hamengkubuwono dianugerahi Raja Latu Papi dari Maluku. Kemudian pada 2007 diberi gelar kehormatan adat Sumatera Selatan Datuk Pangayoman Seri Wanua. Sementara itu, Senin (22/9) Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad kembali melakukan pertemuan dengan panitia pelaksana guna mengecek kesiapan acara tersebut. Pada kesempatan itu terungkap, Sri Sultan Hamengkubuwono bakal hadir di Gorontalo pada 5 Oktober nanti. “Insya Allah Sri Sultan akan tiba di Gorontalo sore pada 5 Oktober, selanjutnya pada tanggal 6 akan dilaksanakan prosesi pemberian gelar adat,” ungkap Asissten Pemberdayaan Masyarakat Abdullah Paneo yang hadir dalam pertemuan tersebut. Rangkaian prosesi pemberian gelar adat itu direncanakan pula akan diisi oleh ceramah dan dialog dengan Sri Sultan Hamengkubuwono yang membahas tentang Budaya dan membangun Pluralisme. ___ Nama baru untuk Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Undangan
Dear All, Memperingati satu tahun Revolusi Saffron, ASEAN Inter-Parliamentary Myanmar Caucus (AIPMC), National Democratic Institute (NDI) dan Koalisi Masyarakat Sipil untuk Burma (KMSUB) mengundang Bapak dan Ibu sekalian untuk menghadiri pemutaran fim mengenai Burma yang dilanjutkan dengan dialog bersama Ibu Eva Sundari, anggota DPR RI dan juga anggota AIPMC. Acara akan dilaksanakan pada: Hari/Tanggal: Rabu, 24 September 2008 Pukul : 16:00 - 18:00 (diakhiri dengan berbuka bersama) Tempat : Kantor NDI jL. Teuku Cik Di Tiro No. 37A Pav Jakarta Pusat Konfirmasi kehadiran bisa menghubungi: Sari (0815 1400 6416), Endang (0811 15 2091) dan Tri Agus (0815 80 31815) Terima kasih.
[Forum Pembaca KOMPAS] Temuan Gemilang Anak Semarang
Info membanggakan, maaf bukan dari KOMPAS Satu lagi karya anak bangsa Temuan Gemilang Anak Semarang Lima Bulan, Kumpulkan Tiga Award Internasional Heni Rachmawati, Penemu Obat Lever dengan Sistem Bertarget Seorang dosen farmasi ITB berhasil mengembangkan obat antifibrosis dengan sistem bertarget. Ini sebuah sumbangan berharga bagi pengobatan pasien fibrosis hati di seluruh dunia. TIDAK mudah mencari keberadaan Heni Rachmawati di ITB. Sebab, di kalangan mahasiswa, nama Heni memang belum banyak dikenal. Maklum, sejak 2001, dia sudah berada di Belanda untuk mengambil program doktor di Universitas Groningen. Di balik kesederhanaannya, ternyata dosen ITB itu baru saja menghasilkan karya spektakuler di bidang farmasi. Dia menemukan antifibrosis dengan sistem bertarget, obat untuk penyakit hati kronis yang salah satunya disebabkan infeksi hepatitis virus C. Temuan Heni tersebut merupakan hasil riset disertasinya di salah satu universitas terkemuka di Negeri Kincir Angin itu. Judul disertasinya ialah The Design of A Liver-Selective Form of Interleukin-10: a New Strategy for The Treatment of Liver Fibrosis. ''Ini merupakan hal baru karena sebelumnya belum pernah ada,'' kata Heni saat ditemui di Kampus ITB kemarin. Penemuannya itu direspons gembira oleh kalangan farmasi di berbagai negara. Bahkan, dengan karya fenomenal tersebut, perempuan kelahiran 12 Desember 1969 itu mendapat tiga penghargaan internasional secara beruntun. Pada Februari 2005, Heni mendapat penghargaan dari National Institutes of Health Amerika. ''Saya juga sudah diundang presentasi tentang temuan saya di sana,'' ujarnya. Penghargaan berikutnya diperoleh Heni dari European Association for The Study of The Liver (EASL) Paris, Prancis, pada April 2005. Pada Juni 2005, Heni kembali meraih penghargaan atas temuannya itu dari International Society of Nephrology di Singapura. Karena kesibukannya menghadiri undangan dari berbagai lembaga internasional, Heni baru 15 Juni lalu pulang ke Indonesia dan kembali aktif mengajar di ITB awal Juli lalu. ''Tapi, saya baru mengajar bulan Agustus untuk mata kuliah teknologi farmasi sediaan solida,'' kata perempuan yang menjadi dosen farmasi ITB sejak 1998 itu. Seperti apa penemuan Heni itu? Menurutnya, awalnya, dia ingin mengambil penelitian tentang liposom (salah satu sistem penghantaran obat). Tetapi saat itu, yang paling siap adalah laboratorium tentang drug targeting. Apalagi dia terus didorong promotornya, Prof Klass Poelstra, guru besar bidang farmasi di University of Groningen. Di dunia, fibrosis di hati menjadi penyebab kematian terbesar ke-8 setelah penyakit jantung, kanker, diabetes, gagal ginjal, dan sebagainya. ''Yang memprihatinkan, obatnya yang aman bagi manusia belum ditemukan,'' kata perempuan lulusan S-2 Farmasi ITB itu. Food and Drug Administration (FDA) -semacam Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)- di Amerika Serikat, misalnya, hingga saat ini belum mengeluarkan rekomendasi obat antifibrosis di hati yang aman bagi pasien. Sekadar informasi, biasanya, setelah 15 tahun terindikasi hepatitis, pasien akan mengalami fibrosis (hepatitis kronis). Proses selanjutnya, pasien bisa mengalamai sirosis (hati berwarna kuning dan keras). Bila tidak mendapat pengobatan yang tepat dan baik, pasien berpotensi menderita hepatocarcinoma (kanker hati). Kalau sudah demikian, lanjutnya, harus dilakukan pencangkokan hati. Nah, yang dilakukan Heni adalah mengembangkan terapi yang mampu menurunkan fibrosis di hati dan menghambat berkembangnya sirosis. Beberapa peneliti sebelumnya memang telah mencoba meneliti obat untuk penyakit ini, tapi belum menunjukkan hasil yang sempurna. Sebab, masih banyak menimbulkan efek samping yang sangat berbahaya. Heni sebenarnya meneruskan penelitian pendahulunya dengan memodifikasi obat interleukin-10 atau IL-10. Ini merupakan protein berbobot molekul rendah (18.5 kDa) yang mempunyai profil farmakokinetik kurang baik untuk penyembuhan pasien yang sudah parah kondisinya. Sebab, waktu paruhnya dalam darah sangat rendah dan sangat cepat dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal. Heni memodifikasi IL-10 itu dengan Mannose 6 phosphate atau M6P, sebuah senyawa gula, yang merupakan ligan spesifik untuk reseptor yang banyak terdapat di hati. Bentuk yang dihasilkan dari modifikasi tersebut dinamakan M6P-IL-10. ''Jika disuntikkan ke pasien fibrosis hati, M6P-IL-10 akan cepat terkumpul di hati, dan hanya bagian kecil di organ lain sehingga dapat menekan efek samping pada organ lain tersebut,'' kata perempuan kelahiran Semarang, Jawa Tengah, itu. Untuk membuktikan temuannya tersebut, Heni mengujinya pada tikus. Ada empat kelompok tikus. Masing-masing grup terdiri atas lima tikus. Grup I adalah tikus yang diindikasi fibrosis dan dibiarkan tidak diobati. Grup kedua yakni tikus yang menderita fibrosis dan diberi suntikan IL-10. Grup ketiga adalah tikus yang terindikasi fibrosis dan diberi M6P-IL-10. Dan grup keempat adalah tikus yang sehat. ''Suntikan IL-10
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Siaran Pers: Pemukulan terhadap Mohamad Guntur Romli
Dear Pak'e Wal Suparmo, Coba kita tanyaken pada pihak POLRI soale mereka itu pada cium tangan kok ame Habieb Rizieq ! Ato kita tanya Gus Dur, kenapa Banser tidak jade membubarkan FPI ? Salam hangat, Suhaimi - Original Message - From: Wal Suparmo To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, September 23, 2008 2:48 AM Subject: RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Siaran Pers: Pemukulan terhadap Mohamad Guntur Romli Salam, Siapa yang memelihara FPI? Wasalam, Wal Suparmo
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Hentikan Polarisasi Nasionalisme-Agama
Masing-masing orang punya persepsi yang bermacam-macam tentang agamanya. Kelompok muslim FPI dan sekutunya, termasuk Mahendradatta dan Egy Sudjana �tentu merasa negara ini milik mereka. Sehingga mereka merasa halal untuk menegasikan yang lain. Memang sangat berbahaya kelompok seperti ini. � Menurut saya, pelibatan agama dalam kehidupan negara merupakan akibat negara ini terlanjur menjadikan agama sebagai sebuah kewajiban warganya, sehingga perdebatannya selalu berdimensi teologis yang cenderung menghalalkan darah atas nama Tuhan. � Seharusnya ketuhanan yang maha esa dan tetek bengek yang masih mengaitkan dengan agama dalam konstitusi kita dibuang saja. Biarkan warga negara untuk bertuhan secara personal atau bahkan tidak bertuhan. Negara ini memang banci. � salam � raja � --- On Mon, 9/22/08, manneke budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: From: manneke budiman [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Hentikan Polarisasi Nasionalisme-Agama To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, September 22, 2008, 4:34 AM Terima kasih Bung Seto buat infonya. � Dua orang Islamis kacau ini makin keliatan ngawurnya. Yang lucu adalah sebetulnya pernyataan Mahendradatta dan Egy Sudjana ini saling bertolak belakang satu sama lain. Mahendra mengklaim bahwa RI adalah negara Islam karena UUD 1945 (yang memuat istilah Allah, Pancasila, dan ketuhanan YME), sementara justru Egy tak mengakui Pancasila (artinya juga tak mengakui UUD 1945). � Mestinya dua pecundang ini diadu saja di ring tinju. � manneke�
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Untuk Suhaimi Re: Ada apa dengan RUU Pornografi?
Kalau Anda mau anak Anda imun 100% dari ancaman pornografi, jangan boleh keluar rumah, jangan boleh nonton tivi dan video, jangan boleh baca koran dan majalah, jangan boleh berteman dengan anak lain, jangan boleh main internet. � Tapi kalo Anda percaya bahwa anak Anda adalah anak yang dididik dengan baik, dan Anda percaya bahwa sebagai orangtua Anda sudah memberi teladan baik dan pendidikan baik di rumah kepadanya, maka berilah dia kesempatan untuk mengenal dan menggali semuanya itu dengan pikiran kritis. � Cepat atau lambat, anak Anda akan jadi dewasa dan tak lagi dapat Anda kontrol. Daripada cemas tentang bagaimana mengisolasi anak dari semua fenomena itu, lebih baik mulai kasih pendidikan seks yang bener, pendidikan moral yang baik, pendidikan budi pekerti yang kokoh--lewat contoh konkrit dan teladan dari Anda sendiri sebagai ortu. � manneke --- On Mon, 9/22/08, iwan sams [EMAIL PROTECTED] wrote: From: iwan sams [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Untuk Suhaimi Re: Ada apa dengan RUU Pornografi? To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Monday, September 22, 2008, 6:25 PM Saya cuma mau nanya Bagaimana caranya melindungi anak-anak saya dari serbuan produk-produk pornografi yang bertebaran di layar kaca, majalah dan koran ? Pernah baca koran yang namanya Lampu Merah belum ? Atau majalah yang namanya Semlohai, Gosok Terus dan sebagainya ? Saya juga belum. Tapi majalah2 itu dijual bebas, dan anak kecilpun bisa beli dimanapun VCD porno ? Tengok saja di lapak-lapak pinggir jalan tuh. Benar saya mau nanya nich. Bagaimana negara melindungi warganya dari serbuan industri seks yang menyerbu tak habis-habisnya negri ini lewat produk sinetron sialan di televisi itu ?
[Forum Pembaca KOMPAS] Minal Aidin Wal faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin
Dear rekan-rekan, yang merayakan lebaran, Turut mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1429 Hijriyah. Mohon Maaf Lahir dan Bathin. Salam, Hendra Wijana
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Kenapa PRD tidak bisa seperti PKS....? DISIPLIN DIRI.
Bung Ilmi, Problem bangsa ini bukan sekedar problem moral, bahkan moral hanya produk dari sebuah hubungan sosial yang timpang. PKS bermoral, berakhlak, rajin sholat, tapi apa dedikasinya terhadap orang -orang miski? PKS adalah pendukung SBY-JK, pendukung kebijakan neoliberal, pendukung kapitalisme meskipun berpijak dari fundamentalisme agama. PKS anti korupsi, tapi Bank Dunia juga anti korupsi; ini hanya simbiosis mutualisme antara imperialis dan kaki tangannya. PKS merupakan dominan di parlemen DKI, tapi apakah mereka berjuang menghentikan penggusuran pra-ramadan kemaren (warga BMW, dll); apa yang dilakukan PKS terhadap sikap pemda DKI yang begitu fasistik membersihkan orang miskin di jakarta, dengan merampas gerobaknya, menangkapinya; inikah yang diajarkan oleh Allah SWT. PKI yang anda benci, tak bisa ditutupi oleh penggelapan sejarah, merupakan partai pertama yang mencantumkan kemerdekaan indonesia di AD/ARTnya, partai pertama yang memulai pemberontakan melawan kolonial tahun 1926/27, partai yang kader-kadernya siap di bunuh, buih, dan buang ke tanah merah Papua, partai yang konsisten menolak neo-kolonialisme dan neo-imperialisme. PKI tak satupun kadernya terlibat korupsi, menentang poligami, dan kader-kadernya rela hidup miskin untuk pekerjaan sosial. PKS apa? banyak kader PKS bermobil mewah; kena macet dikit memencet klakson keras-keras seolah-olah dialah yang berkuasa. apakah tuhan mengajarkan itu? gw bilang PKS partai politik paling oportunis di parlemen; rela menggadaikan nasib 200 juta lebih rakyat miskin, dengan membiarkan liberalisasi ekonomi, hanya untuk menjaga persekutuannya dengan SBY-JK tetap terjaga; inikah yang diajarkan tuhan? Saya lebih kagum dengan Ahmadinejad yang berani melawan imperium AS. berani bekerjasama dengan Venezuela yang sosialis, guna kerjasama ekonomi dan politik yang setara dan saling menghormati. Tidak ada pembebasan perempuan tanpa Sosialisme Tidak ada Sosialisme tanpa Pembebasan Perempuan Stand Up for Women and People Opressed!; Perempuan Kiri http://www.perempuankiri.blogspot.com --- Pada Sel, 23/9/08, Mohamad Ilmi Hussein [EMAIL PROTECTED] menulis: Dari: Mohamad Ilmi Hussein [EMAIL PROTECTED] Topik: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Kenapa PRD tidak bisa seperti PKS? DISIPLIN DIRI. Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 23 September, 2008, 8:35 AM Kang Noer Jangan kebablasan lah PKS bermodalkan kejujuran, kebersamaan, ikhlas dan mengharap ridho Alloh, sehingga sistem kaderisasi atau yang anda sebut jaringan itu dan gerak politiknya berdasarkan ketaatan ini. Dari aspek apa anda berani menyamakannya dengan PKI (kaderisasi tanpa lem agama) Ada kata ikhlasnyakah disana selain kepatuhan dan ketakutan serta impian kedepan yang sangat panacea. Tolong jangan disentuh itu (karena kita sepakat untuk terus tidak sepakat dan hanya menyentuh kata sosialis, bukan PKI), ingat bahwa kata bahaya latent PKI itu masih ada diotak saya dan orang-orang yang sepikiran dengan saya, atau anda memang mencoba menghidupkannya. Mudah2an rasa kagum saya kepada anda tidak berubah. Ilmi Ikhlas berada di lini depan kalau nantinya kita harus saling berhadapan
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Thailand Bantah Terlibat
Salam, Karena mau ikut memancing di air keruh maka Pemerintah RI. ikut2an untuk main bersandiwara sebagai mediator dalam konflik intern orang2 Thailand dan patani.Padahal sebenarnya tidak perlu dicampuri pesis seperti konflik intern bangsa Filipina dan Moro. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Sel, 23/9/08, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] menulis: Dari: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Topik: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Thailand Bantah Terlibat Kepada: Milis forum pembaca kompas Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 23 September, 2008, 7:39 AM Biasa promosi manjelang pemilu guna mendongkrak popularitas dg cara sebagai juru runding. Padahal negara tsb tdk pernah minta bantuan utk diselesaikan. Sent from my ThumbBerry� powered by Sinyal Kuat BUEMOON
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Pasar Tradisional
Pak Haniwar, Organisasi kami, OPSI, sejak awal tahun rutin 3 bulan sekali keluarkan indeks daya beli dan persepsi pekerja. Metodenya sensus terfokus di 4 kota besar (Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya).. Terrfokus itu sampelnya sebarannya ikuti prosentase pekerja berdasarkan skala upah di sustenas.. Jadi, insya allah sampel ini merepresentasikan populasi dr sustenas. Hasilnya sampai yg upahnya belum 1,8Juta (bujangan) 3Juta (berkeluarga) posisinya nombok untuk konsumsi inti Mereka ini atasi pakai kartu kredit... Jadi, dari responden yang kami konfirmasi balik, jawabannya meninggalkan pasar tradisional itu karena tidak bisa gesek kartu.. Jadi, ada hambatan 'gali lubang tutup lubang', dimana di pasar tradisonal leverage itu plangnya 'hari ini kontan, besok ngutang' Nah, ini nih kalau antara sektor keuangan dengan sektor riil tidak nyambung.. ngerembet kemana2x.. Makanya, daya beli harus ada, karena ada daya kerja.. daya kerja ada karena ada intermediasi antara sektor keuangan dengan sektor riil Itu aja Pak, sekedar sharing realita kenapa c4 rame itu, krn upah nombok di c4 difasilitasi gaya lagi kayak wong sugih gesek kartu padahal upah nombok ha3x Salam, Yanuar Rizky mail-to: [EMAIL PROTECTED] on-the-net: www.elrizky.net elrizkyNet::dari RT-RW ke Internet menuju Pasar Modal:: On 9/23/08, Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED] wrote: Dibawah Ini ada kutipan dr ramalan Jaya baya ... , ketika pasar ilang kumandhang ..ketika pasar tardisional jadi sepi.. maka itulah pertanda bhw the earth will shrink..mengkeret...bgt kata Jayabaya mencegah itu ..maka kpd teman teman saya anjurkan.. Belanjalah di Pasar Tradisional .. , baik bagi anda baik bagi Indonesia .. Atawa mau mengkeret aja dunia kita ??.ayo .lawan neoliberlisme. anda belanja di pasar tradisional... maka anak dr pedagang pasar bisa sekolah dan makan anda belanja di carre4 .. maka duitnya lari ke bule Perancis.. nggak sanggup zakat... atau takut krn bagi2 zakat,,malah pada mati.. maka gampangnya belanja aja di pasar tardisional..dan anda ikut menafkahi saudara kita, keluarga pekerja kita yang tangguh.. ( gimana gak tangguh jam 04.00 pagi aja udah ada di pasar ) Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran. One day there will be a cart without a horse. Tanah Jawa kalungan wesi. The island of Java will be circled by an iron necklace. Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang. There will be a boat flying in the sky. Kali ilang kedhunge. The river will loose its current. Pasar ilang kumandhang. There will be markets without crowds. Iku tanda yen tekane jaman Jayabaya wis cedhak. ! These are the signs that the Jayabaya era is coming. Bumi saya suwe saya mengkeret. The earth will shrink. Haniwar [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Forum Pembaca Kompas Gelar Gathering
hmm, jangan outbound... dibuat kumpul-kumpul di outdoor aja, bisa di bogor atau daerah puncak, nah pas acara tersebut jangan terlalu resmi dan banyak agendanya. Cukup sepatah dua kata dari moderator, selanjutnya terserah yang ikutan, pasti lebih semarak dengan banyaknya usulan dari peserta yang ikutan untuk menambah kebersamaan acara, selain biayanya lebih murah juga untuk mengurangi kerja para moderator, yang sudah cukup lelah menjaga gawang FPK. Saya yakin, banyak anggtota FPK yang kreatif membuat acara lebih cair dengan beberapa ice breaker yang disimulasikan melalui permainan sekedar usul dari yang gak pernah ikutan Gathering FPK, OS --- On Mon, 9/22/08, ivangunawan2005 [EMAIL PROTECTED] wrote: From: ivangunawan2005 [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Forum Pembaca Kompas Gelar Gathering To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, September 22, 2008, 3:14 AM yup, stojoo... outbound ke citarik. jalinan persahabatan dengan imbuhan team work, koordinasi dan fun yang bener2 fun. ivan
Bls: [Forum Pembaca KOMPAS] RUU Pornografi, Sulut Ancam Memisahkan Diri
Kenapa juga NKRI, bukankah negara ini kesatuan, artinya ada negeri-negeri didalam negara, negeri jawa masih juga terbagi kedalam negeri-negeri, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Irianjaya, Nusa tenggara timur, Nusa tenggara barat, Bali, dan pulau Madura, kesemuanya pulau-pulau yang terdiri dari negeri-negeri yang bersepakat untuk menyatukan diri kedalam NKRI, atau mungkin saya salah membaca buku sejarah, kenapa juga ada sumpah palapa, kenapa juga ada semboyan Bineka Tunggal Ika, kalo masih ribut-ribut soal perpecahan, kenapa NKRI memiliki UUD1945 kenapa PANCASILA, apakah beda dengan prinsip sosial Nusantara(Indonesia), dan pola kenegaraan masing wilayah-wilayah negerinya, kalo begitu jadikan saja RIS(Republik Indonesia Serikat), terkecuali keturunan Sultan-sultan diseluruh Nusantara(Indonesia) lebih merasa berhak atas negeri-negeri mereka, dan rakyat-rakyat yang mulai sulit memilih, Raja atau Presiden, atau Perdana Mentri, seperti dinegara-negara Eropa, yang masih mengadopsi sistem Kerajaan. Pada sistem pemerintahan mereka. Indonesia adalah pilihan, mau dijadikan apapun kembali pada Dewan dan Majelis Rakyat, dan UUD1945, juga pada Pancasila, terkecuali liberalisme yang tak dikehendaki rakyat pribumi Amerika, atas penjajahan yang bercokol diatas negeri-negeri mereka, sejak bangsa eropa mengakui wilayah kekuasaan diatas kekuasaan bangsa lain, itu yang dicari rakyat Indonesia atas hidup kehidupannya. Sekian dan trimakasih, saya mau minum kopi dan menggoda pelayan yang memang seksibukan karena tanpa busana, tapi bodynya memang bohay...!!! - Pesan Asli Dari: Lisman Manurung [EMAIL PROTECTED] Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Terkirim: Selasa, 23 September, 2008 18:50:55 Topik: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] RUU Pornografi, Sulut Ancam Memisahkan Diri Risiko terbesar yang akan terjadi di masa depan adalah menurunnya kohesivenes suatu bangsa bernama Indonesia. Orang lupa bahwa kepincangan sosial, yang kemudian ditambah dengan bangkitnya sentimen kelompok dapat merekahkan solidarit as sosial. Semakin dirasakan oleh sejumlah kalangan bahwa social inclusion menurun drastis. Memaksa sodara sendiri berkepala dingin, dengan kepala sendiri penuh bara panas, adalah pola diskursus yang dianut sebagian unsur bangsa ini. Kita hanya bertikai sesama kita. Sejak tahun 1945an, kita belum pernah berurusan, maksud saya bertempur hebat dengan negara lain. Kita hanya punya pengalaman memberantas separatis. Jadi, satu pihak mengendalikan pihak lainnya, bukan musuh seluruh bangsa. Untunglah orang-orang yang berpendapat asal-asalan, yang menuding orang-orang Sulut, Papua dan Bali bagaikan orang- orang cengeng, adalah bukan siapa-siapa, tidak pernah kemana-mana, mungkin pula tidak akan kehilangan apa-apa jika NKRI terpecah-pecah.
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kenapa PRD tidak bisa seperti PKS....? DISIPLIN DIRI.
Ya bung Ulfa saya acungi jempol deh dengan penjelasan anda walaupun itu dari sudut pandang Anda. Saya tentu memiliki penilaian tersendiri yg bisa jadi sangat bertolak belakang dg Anda. Biarlah kepalsuan yg anda tuduhkan tersebut kita lihat bersama-sama seiring dg semakin besarnya PKS dan PRD ke depan. Berani membuktikan... ? On 9/23/08, ulfha Ilyas [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Ilmi, Islam mengajarkan fikiran sehat, bukan fikiran picik dan mendusta. anda boleh anti PKI--karena kemungkinan posisi klas anda terancam oleh metode perjuangan klas ala PKI itu. Saya mau menanggapi beberapa hal dari anda; 1. soal moral; moralitas terbentuk oleh kondisi material dari hubungan sosial masyarakat. kemiskinan dalam suatu masyarakat lebih berpotensi melahirkan kriminalitas, ketimbang masyarakat yang lebih sejahtera. lagi pula, problem bangsa ini tak melulu persoalan moral, tapi persoalan adanya sebuah sistem yang bekerja dan melampaui semua norma-norma yang baku dalam masyarakat. 2. soal politik PKS. menurut saya PKS harus bertanggung jawab atas kemiskinan yang melanda separuh lebih rakyat indonesia. PKS merupakan partai pendukung SBY, dan demi menjaga dukungan politiknya tersebut, PKS berada dibelakang dari semua kebijakan SBY---meskipun sering berpura-pura mendorong KAMMI mengkritisi SBY. PKS pernah memberi Award kepada SBY (soal korupsi) hanya untuk menjaga dukungan politik PKS terhadap SBY. Jika karena kebijakan SBY, telah menaikkan kemiskinan, pengangguran, bunuh diri, putus sekolah, maka PKS harus bertanggung jawab atas hal itu. maka sebetulnya, PKS berada dalam jajaran partai BUSUK. 3. di DKI jakarta, PKS merupakan mayoritas di parlemen, akan tetapi berbagai kebijakan pemda DKI (penggusuran, PKL, pengemis) yang begitu bar-bar, tak satupun di kritisi atau dilawan oleh PKS. itulah moralitas PKS; mengejar kekuasaan dan mencampakkan orang2 miskin. 4. soal PKI. hahahabagaimanapun sejarah mau menutupi, jejak kontribusi PKI dalam perjuangan kemerdekaan dan anti kolonialisme tetap berbekas dalam memori rakyat, termasuk kaum muda. PKI merupakan partai pertama yang mencantumkan mewujudkan indonesia merdeka dalam AD/ART-nya, PKI merupakan partai pertama yang memulai pemberontakan melawan kolonialisme di jaman modern--1926/27, PKI merupakan partai yang paling getol melawan kolonialisme---pembebasan irian barat, konfontasi dengan malaysia, nasionalisasi perusahaan asing 1957, dan menuntut pembatalan hasil KMB. PKS apa? PKS menikmati hasil perjuangan PRD melawan orde baru. ketika orde baru berkuasa, hanya PRD dan kaum muda radikal yang berani melawan kediktatoran orba, dengan pengorbanan kader-kadernya; diculik, dibunuh, dipukuli, dipenjara,dan lain-lain. PKS mana? KAMMI mana? dasar penipu! dan terakhir, di bulan ramadhan ini PKS menyebar begitu spanduk, yang menurut saya menyesatkan; jangan ada lagi tetanggamu yang lapar (maaf kalau salah redaksi); ini seruan utopis! mana mungkin anda menyerukan seperti itu, tanpa melawan sistem kapitalisme yang mengajarkan kompetisi sosial demi akumulasi profit. seruan PKS persis dengan anjuran SBY--yang kaya membantu yang miskin. hey..PKSkekayaan alam (minyak, gas, batubara, dll) kita dirampok oleh korporasi asingitu masalahnya. soal moral, pak ilmi, orang miskin itu lebih menghargai kemanusiaan, ketimbang lapisan klas menengah (yang jadi pendukung PKS). Cukup kepalsuan,
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Saya Bingung Melihat Ekonomi Pertanian Kita
Saya pasti gak bantah bhw gula, kacang , buah , garam banyak impor tapi sy jug apasti ..bhw kalau orang cuma teriak jangan impor..malah rakyat tambah sengsara .. impor adalah menjadi keniscayaan bila permintaan dlm negeri lebih banyak dr produksi dalam negeri. ..lalu ( baca postingku tetntang tingkat produktivitas petani dan lahan di banding negara negaratetangga kita , dimana indonesia paling rendah ) HS At 09:59 AM 24-09-08, you wrote: To : Om Haniwar S. Gelar DOKTOR ILMU PERTANIAN diperoleh sebatas untuk memenuhi persyaratan formal akademik S3. Itu sebabnya gelar itu menjadi tidak bermakna bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Nggak usah bicara soal (ekonomi) pertanian yang ruang lingkupnya sangat luas. Masalah politik ketahan pangan bagi 200 juta rakyatnya saja tak pernah disentuh. Artinya secara konseptual sampai hari ini politik ketahanan pangan bangsa ini tidak jelas arahnya. Yang ada adalah ritual impor pangan mulai dari gula, beras, kacang-kacangan (kedelai, kacang hijau dll) daging, buah-buahan sampai garam semua impor. Berapa devisa negara yang dihabiskan untuk belanja pangan bagi 200 juta rakyatnya. Pangan bangsa menjadi rawan, ketika pemenuhan kebutuhan pangan rakyatnya mengandalkan pondasi impor. Salam.
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Toilet Bandara Soeta Habiskan Rp 11,5 Miliar
TOILET BANDARA SOEKARNO - HATTA Saya tidak tahu apakah Bung Karno dan Bung Hatta kalau lagi o'o, jongkok seperti saya atau tidak.(Pernah sy baca bahwa posisi diposal yang terbaik adalah jongkok seperti Kangguruhe he...mahasiswa bule kalau nemu di W.C asrama kampus ada bekas sepatu di Western toilet, langsung teriak2 sama mahasiswa Asia : Hey, who has been kanguruing here?) Bandara S-H aslinya di desain oleh orang2 Perancis, apakah karena itu urinoir nya tinggi2, pas utk si bule yang jangkung, nggak tau kalau untuk golongan OPEK dan anak kecil harus mengarahkan tembakannya miring keatas dengan segala akibatnya. Mungkin karena itu juga Eastern toiletnya cuma sedikit, padahal banyak orang kita lebih sreg dengan gaya Kangguru, pakai banyak air...dan karena biasa di kali, lupa menyiram bekasnya, maka harus di desain yang autoflush. Maka benar juga apa yang dikatakan oleh milister tadi, yang membersihkan toilet itu orang2 kampung sekitar yang merasa toilet Bandara sudah cukup bersih, buat apa ribut2 pake disposable toilet seat segala! salamsori, Opung yang prefer jongkok [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Pasar Tradisional
Setuju Pak Haniwar. Jujur saja, kadang-kadang, karena alasan teknis, saya masih sekali-sekali belanja di chained market c4. tetapi setelah mendengar banyak kelakuan c4 thd para retailernya, saya berhenti kok. Setuju banget dengan seruan Pak haniwar, saya rasa jauh lebih bermakna melakukan yang diserukan pak Haniwar ini daripada setahun sekali memberi zakat yang sangat karitatif sifatnya, dan menggoda untuk show off kedermaan. Belanja di pasar tradisional, membeli produk dalam negeri danhasil petani sendiri (soalnya, teman saya di muntilan, kota kecil, sudah mengeluh, mau beli pisang di pasar traidisional sudah susah, yang ada malah pisang import dari kolumbia dan bahkan amerika???, mau beli apel malang yang ada apel washington atau fuji) dan termasuk menjauhi godaan kenyamanan belanja dengan credit card. Belanja dengan CC memang nyaman dan mudah, tetapi itu berarti kita jadi menghindari belanja di pasar tradisional. Tapi tentu saja harus disertai seruan agar pemerintah benar-benar memperhatikan nasib pasar tradisional ya... Salam, Anna On 9/23/08, Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED] wrote: Dibawah Ini ada kutipan dr ramalan Jaya baya ... , ketika pasar ilang kumandhang ..ketika pasar tardisional jadi sepi.. maka itulah pertanda bhw the earth will shrink..mengkeret...bgt kata Jayabaya mencegah itu ..maka kpd teman teman saya anjurkan.. Belanjalah di Pasar Tradisional .. , baik bagi anda baik bagi Indonesia .. Atawa mau mengkeret aja dunia kita ??.ayo .lawan neoliberlisme. anda belanja di pasar tradisional... maka anak dr pedagang pasar bisa sekolah dan makan anda belanja di carre4 .. maka duitnya lari ke bule Perancis.. nggak sanggup zakat... atau takut krn bagi2 zakat,,malah pada mati.. maka gampangnya belanja aja di pasar tardisional..dan anda ikut menafkahi saudara kita, keluarga pekerja kita yang tangguh.. ( gimana gak tangguh jam 04.00 pagi aja udah ada di pasar ) Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran. One day there will be a cart without a horse. Tanah Jawa kalungan wesi. The island of Java will be circled by an iron necklace. Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang. There will be a boat flying in the sky. Kali ilang kedhunge. The river will loose its current. Pasar ilang kumandhang. There will be markets without crowds. Iku tanda yen tekane jaman Jayabaya wis cedhak. ! These are the signs that the Jayabaya era is coming. Bumi saya suwe saya mengkeret. The earth will shrink. Haniwar [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Saya Bingung Melihat Ekonomi Pertanian Kita
sebenarnya mulai tahun ini indonesia punya kesempatan yg sangat baik untuk mulai memutar ke kiri kran2 impor sembari meningkatkan produksi pertanian. kesempatan yg saya maksud di sini adalah karena tahun ini hingga tahun2 mendatang akan terjadi kenaikan curah hujan secara umum di wilayah indonesia. tentu saja ada fluktuasinya bahkan ada kalanya akan sangat kering. tetapi trend yg terjadi diperkirakan akan meningkat. hal ini tentu saja akan sangat menguntungkan dunia pertanian kita yg selama ini sering menghadapi kendala kekurangan air untuk produksi pertanian, terutama padi. kedelai dan jagung yang kelihatannya tidak memerlukan air, tetapi kenyataannya tetap mengandalkan air pada saat2 tertentu. pengalama saya waktu sma dulu menanam kedelai gagal karena pada saat kedelai mulai berbuah tidak ada air. padahal pada masa2 itu air sangat fital bagi tanaman kedelai. kami para peneliti ilmu2 kebumian akan terus memberikan masukan kpd pemerintah untuk melakukan kebijakan2 pertanian mengingat dukungan alam yg semakin berpihak kepada wilayah indonesia. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Jusuf Suroso [EMAIL PROTECTED] wrote: To : Om Haniwar S. Gelar DOKTOR ILMU PERTANIAN diperoleh sebatas untuk memenuhi persyaratan formal akademik S3. Itu sebabnya gelar itu menjadi tidak bermakna bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Nggak usah bicara soal (ekonomi) pertanian yang ruang lingkupnya sangat luas. Masalah politik ketahan pangan bagi 200 juta rakyatnya saja tak pernah disentuh. Artinya secara konseptual sampai hari ini politik ketahanan pangan bangsa ini tidak jelas arahnya. Yang ada adalah ritual impor pangan mulai dari gula, beras, kacang-kacangan (kedelai, kacang hijau dll) daging, buah-buahan sampai garam semua impor. Berapa devisa negara yang dihabiskan untuk belanja pangan bagi 200 juta rakyatnya. Pangan bangsa menjadi rawan, ketika pemenuhan kebutuhan pangan rakyatnya mengandalkan pondasi impor. Salam.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] RUU MA Beraroma Tak Sedap
Alasan mendasar diperpanjang sampai umur 70 tahun itu apa? Apakah karena RI betul-betul kekurangan staff ahli dibidang ini? Kalau alasan seperti ini tentu bisa diterima. Melihat kinerja aparat di bidang hukum umumnya sangatlah jauh dari memuaskan publik, adalah sebuah penderitaan tambahan bagi publik kalau karier mereka justeru diperpanjang. Apa tidak sebaliknya diperpendek saja? Atau karena DPR mau mengejar setoran jumlah UU yang bisa digoalkan? SH 2008/9/23 Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/23/06181962/ruu.ma.beraroma.quottak.sedapquot JAKARTA, SELASA - Rancangan Undang-Undang tentang Mahkamah Agung, yang dibahas terburu-buru, kian menguatkan aroma tak sedap yang melingkupi RUU itu, apalagi setelah mayoritas fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat menyepakati perpanjangan usia pensiun hakim agung menjadi 70 tahun. Penilaian itu diutarakan mantan Hakim Agung Bismar Siregar dan Ketua Umum Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) Denny Kailimang di Jakarta, secara terpisah, Senin (22/9). Sebelumnya beredar layanan pesan singkat (SMS) isu tak sedap terkait RUU MA itu, termasuk soal usia pensiun hakim agung. Begitu Panitia Kerja (Panja) DPR menyetujui usia pensiun hakim agung menjadi 70 tahun, isu itu seperti dibenarkan, papar Denny. Sebelumnya, anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) DPR T Gayus Lumbuun mengaku mendengar isu adanya politik uang, terkait usulan perpanjangan usia hakim agung dalam pembahasan RUU MA. Karena itu, ia memilih mundur dari Panja agar bisa mengkritisi RUU itu. Dari 10 fraksi di DPR, hanya F-PDIP yang menolak perpanjangan usia pensiun hakim agung menjadi 70 tahun (Kompas, 18-22/9). Bismar dan Denny sepakat, bisa saja usia pensiun hakim agung diperpanjang menjadi 70 tahun, bukan lagi 67 tahun seperti yang berlaku saat ini. Namun, saatnya bukan sekarang. Saatnya tidak tepat. Kalau 10 tahun lagi, mungkin dapat diterima, kata Bismar. Bismar mengakui, usia pensiun hakim agung 65 tahun sudah cukup. Ini untuk memacu regenerasi hakim agung. Tidak perlu diperpanjang menjadi 67 tahun, apalagi 70 tahun, sebab yang sekarang ini tak berprestasi. Kalau berprestasi, kenapa perkara masih saja menumpuk, katanya. Denny menambahkan, sosialisasi RUU MA belum dilakukan. Peradi (Perhimpunan Advokat Indonesia) belum pernah disosialisasi. Janganlah terburu-buru dan tertutup membahas RUU itu, karena isu di luar menjadi terasa kebenarannya, ujarnya. Secara terpisah, Senin, Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) Lukman Hakim Saifuddin menegaskan, fraksinya juga menolak perpanjangan usia pensiun hakim agung menjadi 70 tahun. Kami menyetujui usulan Badan Legislasi DPR, usia pensiun hakim agung adalah 65 tahun. Usulan itu tentu diperhitungkan masak-masak, katanya. Jika terpaksa, lanjut Lukman, F-PPP akan menyetujui gagasan usia pensiun hakim agung 67 tahun seperti diusulkan F-PDIP, sama dengan usia pensiun hakim Mahkamah Konstitusi. Kami belum bisa menerima gagasan usia pensiun hakim agung 70 tahun. Itu terlalu tua dan akan menghambat regenerasi, katanya. Sebaliknya, Ketua Fraksi Partai Golkar (F-PG) DPR Priyo Budi Santoso di Jakarta, Senin, menyesalkan sinyalemen kesepakatan usia pensiun hakim agung 70 tahun dipengaruhi politik uang. Sinyalemen seperti itu membuat ketidaknyamanan lembaga. Sinyalemen itu juga berlebihan karena faktanya 9 dari 10 fraksi DPR sepakat dengan rumusan yang diajukan pemerintah itu. Jika memang ada pihak yang mengetahui adanya praktik politik uang dalam proses pembahasan, lebih baik datanya diungkap. Tanpa data kuat, sinyalemen semacam itu hanya membuat kinerja DPR semakin tidak sehat. Presiden batalkan saja Secara terpisah, Koordinator Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW) Teten Masduki di Jakarta, Senin, meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menolak perpanjangan usia pensiun hakim menjadi 70 tahun. Jika Presiden Yudhoyono berkomitmen sungguh-sungguh dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, ia harus menolak perpanjangan usia pensiun hakim agung, ujarnya. Menurut Teten, perpanjangan usia pensiun hakim agung tidak sejalan dengan komitmen pemerintah untuk percepatan pemberantasan korupsi secara nasional. Di tengah-tengah kinerja pengadilan yang tengah ambruk, sebagaimana disampaikan survei Political and Economic Risk Consultancy (PERC) tahun ini, yang menyebutkan peradilan Indonesia sebagai peradilan terkorup di Asia, perpanjangan usia pensiun hakim agung jelas suatu kemunduran komitmen dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, tambahnya. Dengan reputasi pengadilan Indonesia yang dinilai paling buruk di antara 10 negara Asia, kata Teten, hakim yang kinerjanya buruk dan memperburuk citra peradilannya seharusnya jangan diberi penghargaan diperpanjang usia pensiunnya. Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, seperti disampaikan Direktur Pukat Zainal Arifin Mochtar, minta
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Nasionalisme di Zaman Konsumsi
Maksudnya budaya konsumtifisme kan, instead of konsumerisme? Setahu saya konsumerisme adalah justru gerakan yang mencoba mengembalikan agar orang mengkonsumsi yang secukupnya saja serta dengan kesadaran akan apa yang dikonsumsinya. Dan bukan On 9/23/08, ajegile lu [EMAIL PROTECTED] wrote: Mau jadi apapun yang penting atas kesadaran kemampuan sendiri, bukan pengekor. Banyak orang bilang krisis yang dialami AS sekarang akibat perilaku konsumtif. Mimpi buruk! Kata warga AS mengomentari kenyataan ini di televisi. Semoga saja krisis ini jadi otokritik bagi AS yang terbiasa berjalan sambil mimpi. Bagaimana dengan pemimpin kita? Masih mau terus mengekor dengan menyangka kenyataan pahit di sekitar cuma mimpi buruk? ajeg=
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Siaran Pers: Pemukulan terhadap Mohamad Guntur Romli
Saya beran mengatakan itu yang teriak-teriak dan rusuh-rusuhan di pengadilan bukan Front Pembela Islam tapi Front Pembela Habib. Saya tidak melihat dimana indahnya Islam kalau yang mempromosikannya orang-rang seperti ini. Hanya bisa pamer publik bahwa mereka orang pemberani tapi lupa mereka bukan orang yang omongannya dan sikapnya disegani kawan dan lawan karena kewibawaannya dan tauladannya seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad, bukan yang dicontohkan Habib FPI. SH 2008/9/22 MGR [EMAIL PROTECTED] Siaran Pers dan Kronologi Pemukulan terhadap Mohamad Guntur Romli Kesaksian Mohamad Guntur Romli, saksi korban dari AKKBB yang dipukul di dalam ruang sidang, dalam Persidangan Kasus Tragedi Monas Berdarah, Senin 22 September 2008. Senin 22 September 2008 pukul 14.00, saya menjadi saksi kasus Tragedi Monas Berdarah 1 Juni 2008 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat lantai 3. Ini kali kedua saya menjadi saksi, setelah sebelumnya saya menjadi saksi atas terdakwa Munarman. Saya memberikan kesaksian setelah saksi yang pertama yaitu Sugiono, pemilik truk yang membawa soundsystem yang dirusak oleh massa FPI. Kesaksian saya kali ini untuk 7 orang Laskar Pembela Islam (LPI). Ruangan sidang yang sempit dipenuhi massa dari FPI. Dalam proses kesaksian saya, terdengar celetukan, hingga hujatan dari arah belakang saya, misalnya, kesaksiannya palsu, keluar dari Islam dia, ntar tungguin di luar setelah selesai, dll. Suara-suara itu bercampur baur dengan teriakan hu... dan teriakan-teriakan yang lain. Ketua Majelis Hakim Bapak Makasau berkali-kali mengetok palu untuk memperingatkan massa FPI, dan mengancam mereka kalau tidak bisa tertib akan menghentikan sidang, dan memberikan sanksi pada mereka. Setelah saya memberikan kesaksian, Majelis Hakim memberikan kesempatan pada 7 orang terdakwa untuk memberikan komentar/sanggapan terhadap kesaksian saya. Mayoritas dari mereka mengecam kesaksian saya, bahwa saya melihat ibu, orang tua, dan anak-anak dipukul di Tragedi Monas Berdarah itu. Salah seorang terdakwa malah menuding-nuding saya dengan kata-kata elo..,elo.. gue.. gue. Hakim Ketua langsung memperingatkan dia, agar tidak bersikap seperti preman. Setelah selesai memberikan kesaksian saya dipersilahkan oleh Hakim untuk keluar. Posisi 7 orang terdakwa itu berada di dekat pintu keluar yang biasa dipakai oleh Majelis Hakim, Jaksa, Pengacara, Terdakwa dan Saksi. Nah, ketika saya melewati mereka, seorang dari terdakwa bernama Sunarto menendang kaki saya. Langsung balik badan dan menghadap ke hakim, saya protes Pak Hakim, kaki saya ditentang. Tiba-tiba, Subhan yang berada di dekat Sunarto, memukul kepala belakang saya. Kepala saya benjol dan pusing-pusing. Saya terus protes ke Hakim, Pak saya dipukul. 7 terdakwa dari FPI langsung mengepung saya, dan massa FPI yang berada di kursi pengunjung sidang juga mendekat ke arah saya. Keadaan semakin kacau, aparat polisi mulai masuk ruang sidang, dan mengelilingi saya. Subhan dan Sunarto masih berusaha memukul saya lagi. Ketika saya dibawa keluar dari ruang sidang, massa FPI terus mendekat, berusaha menembus pertahanan aparat kepolisian. Selanjutnya aparat kepolisian mengevakuasi saya turun ke lantai 2 dan masuk ruangan saksi. Massa FPI digiring keluar arena Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, namun mereka masih berkerumun, menunggu saya keluar dari PN Jakarta Pusat. Kami, dari AKKBB, para saksi, pengacara, dan simpatisan berkumpul di lobi lantai dasar PN Jakarta Pusat. Ternyata seorang teman kami bernama Soleh juga dipukul kepalanya karena berusaha melindungi kawan-kawan dari AKKBB yang berada di kursi pengunjung. Karena suasana kacau, sidang pengadilan ditunda, termasuk sidang dengan terdakwa Machsuni Kaloko, Komandan Laskar Pembela Islam. Menurut aparat keamanan, massa FPI masih menunggu di jalan, di depan PN Jakarta Pusat. Akhirnya kami dievakuasi dengan bis dan truk polisi yang membawa kami ke Polda Metro Jaya. Tujuh terdakwa dari FPI itu tampaknya marah pada saya karena saya menyatakan bahwa saya melihat ibu, anak-anak, dan orang tua dipukuli di Monas. Dan memang benar, ada perempuan-perempuan yang menjadi korban, namanya Oming, Suci, lina, dll. Dan mereka telah memberikan kesaksian pada sidang sebelumnya baik Rizieq maupun Munarman. Saya dipukul di dalam ruang sidang, di depan majelis hakim, jaksa, dan pengacara, setelah saya memberikan kesaksian. Saya tidak takut, dan akan terus menuntut keadilan di negeri ini. Mohamad Guntur Romli Jakarta, 22 September 2008 __ Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! http://id.yahoo.com/ [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Kehancuran ekonomi bagi 200 juta rakyat miskin Indonesia
(Sebar-luaskanlah email/tulisan ini ke 'Sabang-Merauke') ABDI BADUT DI INDONESIA Pengkhianatan terhadap perekonomian 200 juta rakyat miskin di Indonesia dipaparkan secara teknokratis -a la textbook ilmiah- dalam buku baru terbitan LSKN, Augustus 2008. HILANGNYA TONGKAT KOMANDO SBY (Penulis: hmt oppusunggu Kata Pengantar: hartojo wignjowijoto) Memuat a.l: -SBY takut dipenjara. -SBY melindungi, koruptor/badut-badut/pengkhianat ekonomi: Burhanuddin Abdullah, Budiono, Miranda Gultom, Sri Mulyani, Mari Pangestu, Paskah Suzetta Purnomo Yusgiantoro. -SBY satu-satunya Presiden yang memendam semua perkara Suharto. Di Astana Giribangun SBY malah mengajak rakyat Indonesia untuk menghargai dan mengenang terus jasa-jasa mulia diktator Suharto. Buku baru ini mengungkapkan betapa dangkalnya pemahaman Team Ekonomi Kabinet SBY -termasuk Bank Indonesia- atas teori ekonomi makro.Oleh karenanya Team ini dan BI tidak pernah melakukan 'real and monetary analysis' sewajarnya mengenai hukum kausal dan proses intermisi dari investasi yang menentukan pertumbuhan ekonomi. Tanpa analisis tadi Team tersebut dan BI membadut saja dengan selalu mengarang perkembangan positif dan cerah dari perekonomian kita.Bahkan SBY memproklamasikan di DPR, 16-8-08, bahwa -berkat kebadutan-gombal dari Menteri Anton Apriyantono- Indonesia tahun ini secara tiba-tiba telah swasembada beras -katanya- sekalipun tidak melakukan tambahan investasi apa-apa dan sekalipun sawah-sawah rakyat didera kekeringan pada musim kemarau dan banjir di musim hujan, sedang sementara itu sudah banyak waduk irigasi yang rusak berat. Rakyat dibohongi saja, karena yang terjadi dalam kenyataannya hanyalah bahwa bukannya produksi, tapi pasokan beras yang 'swasembada' sebagai akibat dari melumernya stok beras impor. Ketimbang yang diperlihatkan Menteri Pertanian tadi, kebadutan BI masih jauh lebih parah lagi. Sebab, tidak ada Bank Sentral di dunia sekotor dan sebejat BI. Lebih-lebih karena kebodohan-moneternya, semua pimpinan BI - mulai dari Sudradjad Djiwandono, Syahril Sabirin, Burhanuddin Abdulah hingga Budiono- melakukan 'monetary crime' luar biasa dengan mengoperasikan BI menjadi sarang bandit dan pengacau melulu bagi perekonomian kita. Berkali-kali bahkan sudah tahunan penulis menyatakan dan menuntut, supaya Undang-Undang BI, 1999, dan sekaligus pimpinan BI segera harus dirombak total, sebelum perekonomian kita berantakan dan dihancurkan terus. - Timbulnya krisis valas 1998 -ciptaan BI sendiri- dibarengi oleh kenaikan kurs Rupaih 3-5 kali lipat yang pada gilirannya menciptakan' high cost economy' ' liquidity squeeze' jangka-panjang pada perusahaaan dan perbankan. Dewan Gubernur BI memberikan BLBI triliunan Rupiah - kredit jangka pendek ketimbang jangka panjang- tanpa studi-kelayakan pula. Malahan Dewan ini justru membanditi sendiri pembagian hadiah miliaran Rupiah dari dan oleh BI sendiri.( Kelirulah Kejaksaan Agung yang hanya menyalahkan konglomerat mengemplang kredit BLBI. Padahal, BI sendirilah biang keladi dan bandit utama dari BLBI). - Tidak pernah ada Bank Sentral di dunia seperti BI yang difungsikan berdasarkan Undang-Undang Bank Sentral gadungan dan asal-asalan (UU-BI, No.23, 1999)' yang sengaja direkayasa GOLKAR-BJ Habibie. Melalui UU-'KRIMINAL DAN ASPAL' ini sudah sejak lama ketemu dan terjalin banditisme BI dengan banditisme DPR. Berdasarkan U.U. tsb BI bebas 200% melakukan kriminal-moneter apa saja, Di mana di dunia ini ada Bank Sentral -seperti BI- yang Deputy GubernurSeniornya -Miranda Gultom- begitu rakus untuk naik pangkat hingga -dengan restu Panda Nababan, anggota PDI-P di DPR- memberi sogok Rp 500 juta pada Agus Condro, juga anggota DPR,, sedang dalam pada itu BI menularkan pula akhlak korupsinya ke Kejaksaan Agung dan Mahkamah Agung? Gubernur Burhanuddin Abdullah mengakui dia bersekongkol-kolegial dengan Dewan Gubernurnya menciptakan -di luar norma moneter- Dana Sogok Rp 100 milyar yang dibagi-bagikan pada 52 anggota DPR. sebanyakRp31,5 miliar. Paskah Suzetta mencla mencle dan bersumpah tidak pernah menerima satu senpun dari uang sogok BI tadi. Para penyalur Dana Sogok BI oleh Anwar Nasution, Ketua BPK, tepat sekali disebutnya monyet-monyet dan sakit jiwa. - Persoalan lain dari yang lain terjadi pula, di mana operasi-intern BI tiap tahun merugi, malahan pernah pula bangkrut dan dibiayai APBN- sebagai hasil persekongkolan Gubernur BI dengan Menteri Keuangan. - Juga, terdapat gejala aneh luar biasa , sewaktu Prof. Budiono oleh SBY diangkat sebagai. Gubernur baru, sekalipun Profesor ini membuktikan dirinya badut Gubernur Bank Sentral yang lebih dungu dari Burhanuddin. Budiono, 26-8-08 ,tanpa rasa malu berkata bahwa BI terus saja merugi dan terancam bangkrut lagi, tanpa menyebutkan alat moneter apa yang sedianya harus dia pakai untuk mengatasinya, Membiarkan badutisme dan banditisme meraja-lela di BI merupakan bukti
[Forum Pembaca KOMPAS] Guntur Mengadu ke Wantimpres
http://kompas.com/index.php/read/xml/2008/09/23/21132618/guntur.mengadu.ke.wantimpres JAKARTA, SELASA- Guntur M Romli, salah satu saksi dari Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) mengadu ke anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Adnan Buyung Nasution. Dalam laporannya, Guntur mengaku dipukuli sejumlah orang yang diduga dari Laskar Pembela Islam (LPI), seusai dirinya memberikan kesaksian di persidangan tujuh anggota LPI di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (22/9). Pengaduan tindak kekerasan yang dialaminya di saat persidangan dengan terdakwa anggota LPI yang diduga diterlibat dalam insiden Monas 1 Juni 2008 lalu itu disampaikan Guntur melalui telepon ke Adnan Buyung, Senin sore lalu. Jadi tidak benar kalau saya memprovokasi anggota LPI. Yang benar, ketika saya selesai menjadi saksi, saya berjalan melewati kursi persidangan di mana banyak anggota LPI. Tiba-tiba, kaki saya ditendang. Mereka tidak terima, kalau dalam persidangan saya menyebutkan saat penyerangan terjadi di Monas, berkumpul orang tua dan anak-anak, ujar Guntur, seusai memberikan keterangan pers di Gedung LBH Jakarta, Selasa (23/9). Guntur mengaku kemudian dipukul dan dikejar-kejar. Untungnya, ia bisa diselamatkan anggota Polri dan dievakuasi dengan mobil ke Polda Metro Jaya, sehingga lolos dari pengeroyokan. Sebelumnya, sebagaimana diberitakan Kantor Berita Antara, persidangan tujuh anggota LPI disebutkan sempat ricuh akibat kehadiran saksi dari AKKBB, yang dianggap telah memprovokasi massa ormas Islam itu. (Kompas, Senin, 22/9). Secara terpisah, anggota Wantimpres Adnan Buyung Nasution membenarkan bahwa Guntur mengadu kepadanya. Sebelumnya, saat memberikan kesaksian di sidang sebelumnya, Guntur juga sudah mengadu ke saya karena diteror selama menjadi saksi. Kemarin melapor lagi menjadi korban pemukulan di saat persidangan, ujar Adnan Buyung. Oleh sebab itu, tambah Buyung, Selasa pagi ini pihaknya sudah menyampaikan keprihatinannya dan meminta aparat hukum seperti Kejaksaan Agung, Kapolri yang baru Komisaris Jenderal Bambang Hendarso Danuri memberikan pengamanan dan ketertiban selama persidangan anggota LPI tersebut. Teror yang dialami Guntur pernah juga saya alami ketika saya ingin mengecek pengaduan Guntur sebelumnya. Jadi, saya hadir di sidang Insiden Monas itu tanggal 8 September lalu. Saya merasakan teror dari pengunjung sidang yang didominasi oleh anggota LPI. Akan tetapi, saya menjaga kesabaran saya, tambah Buyung Menurut dia, harusnya hakim yang pertama bertindak untuk menjaga kehormatan dan ketertiban sidang. Kalau hakim tidak berhasil, dia bisa perintahkan jaksa dan kemudian Polri untuk mengusir. Jika tidak tertib juga, Polri bisa menangkapnya, lanjut Adnan. Suhartono Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Pasar Tradisional
hari gini ramalan ratusan tahun yang lalu kok masih dipakai di abad digital ini. ramalan haniwar banyak melencengnya. dulu ramalannya kppu itu sangat membantu pengusaha indoensia terutama perusahaan konglomerat. sekarang mantan ktua kppu nya lagi dicokok kpk dan ada rencana utk mengevaluasi semua keputusan kppu. jadi bagaimana sekarang kppu itu ahli nya bidang apa ? sebagai pengingat tulisan haniwar dibawah ini. sohib == In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED] wrote: ITB ? tahu apa dia ?? , ini dari KPPU..yang omong ttg bidangnya .. supaya Sohib nggak jadi tembok ? terus janganbilang data penelitiaan ITB lah , kalau cuma ada statui ornag mahasiwa planologi yg belum ketahuan kepiawiaanya omong .., jangn jangan anak yg punya peritel... Kalu KPPU kan ahlinya.. Serahkan pada ahlinya
[Forum Pembaca KOMPAS] Italia Hentikan Short Selling
http://kompas.com/index.php/read/xml/2008/09/23/11260682/italia.hentikan. MILAN, SELASA - Regulator pasar sekuritas Italia, Consob, Senin (22/9), mengumumkan penghentian sementara hingga akhir Oktober short selling (penjualan jangka pendek) saham perbankan dan perusahaan asuransi. Mengikuti langkah yang dilakukan Inggris, Amerika Serikat dan negara-negara lainnya, Consob mengatakan dalam sebuah pernyataannya bahwa tindakan itu bertujuan menjamin transparansi. Short-selling, digunakan terutama oleh spekulasi hedge funds, ketika para investor meminjam saham dan menjualnya dalam mengantisipasi penurunan harga, kemudian membelinya kembali dan mengembalikan kemudian. Jika harga saham turun para investor mendapatkan untung. Praktek ini memberikan investor untuk mendapatkan laba dari penurunan harga saham, namun beberapa telah berargumentasi bahwa hal itu juga memberikan kontribusi terhadap kecenderungan turun pasar. Itu perlu untuk menutup situasai dimana pasar finansial fokus pada manuver spekulatif yang dapat berdampak sebuah penurunan tidak normal dalam harga saham bank dan perusahaan asuransi, kata Consob. EDJ Sumber : Ant
[Forum Pembaca KOMPAS] Indofood Beli Indomilk
http://kompas.com/index.php/read/xml/2008/09/23/14082742/indofood.beli.indomilk JAKARTA, SELASA - PT Indofood Sukses Makmur (INDF) telah membeli 100 persen saham Drayton Pte Ltd (Drayton), termasuk piutang pemegang saham senilai 100,5 juta dollar AS. INDF telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dengan Pastilla Investment Limited Senin (22/9) untuk mengakuisisi 100 persen saham Drayton, termasuk piutang pemegang saham senilai 100,5 juta dolar AS, sebut Sekretaris Perusahaan INDF Warianty Setiawan, dalam Keterbukaan Informasinya, Selasa (23/9). Ia juga mengungkapkan bahwa Drayton adalah perusahaan di Singapura yang memiliki 68,57 persen saham PT Indolakto yang seluruhnya akan diakuisisi oleh perseroan. Indolakto merupakan produsen susu dan turunannya, seperti yang ada di pasar Indonesia terkenal dengan merek dagang Indomilk, Cap Enaak, Tiga Sapi, Orchid Butter dan Indoeskrim. Nilai transaksi atas akuisisi Indolakto ini mencapai 350 juta dolar AS, dimana 15 persen (52,5 juta dolar) akan dibayarkan pada saat perjanjian dan sisanya 297,5 juta dolar akan dibayarkan pada tanggal penyelesaian, yaitu tujuh hari setelah seluruh syarat rencana akuisisi terpenuhi. Warianty juga mengungkapkan bahwa dana akuisisi ini berasal dari dana internal dan pinjaman bank. Rencana akuisisi diharapkan akan diselesaikan pada Desember 2008, harapnya. Ia juga mengungkapkan bahwa transaksi ini merupakan transaksi material, sehingga akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). EDJ Sumber : Ant
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Komunitas Batak
Orang Batak lebih mendunia dari pada orang Jawa. Lihat saja bangsawan Inggris banyak yang asal-usulnya dari keturunan Batak. Contohnya: Pangeran Charles (Hutagalung) dan Lady Diana (Nasution). Just kidding SH 2008/9/22 Godlip Pasaribu [EMAIL PROTECTED] Sangat surprise mengetahui Pak KK mengerti bahasa batak.� Saya tertarik dengan majalah TATAP yang Pak KK ceritakan dan ingin sekali berlangganan.� Tu ise do boi marhubungan?� Mauliate Pak KK. The habitual struggle to be always good is unceasing prayer.
[Forum Pembaca KOMPAS] Bank Mandiri Akuisisi Tunas Finance
http://kompas.com/index.php/read/xml/2008/09/23/2524/bank.mandiri.akuisisi.tunas.finance JAKARTA, SELASA - PT. Tunas Ridean Tbk (PT. TR Tbk) memutuskan untuk melepas kepemilikan 51 persen saham anak perusahaannya, PT. Tunas Financindo Sarana (Tunas Finance) kepada PT. Bank Mandiri Tbk (PT. BM Tbk) senilai Rp. 290 miliar. Dengan akuisisi tersebut, Tunas Finance akan menjadi penyalur kredit kendaraan bermotor bagi PT. BM Tbk. Menurut Direktur Utama PT. TR Tbk, Anton Setiawan, kolaborasi PT. TR Tbk dan PT. BM Tbk akan menjadi suatu kekuatan tersendiri dalam bisnis pembiayaan kendaraan bermotor. Bank Mandiri akan menjadi strong partner bagi Tunas Finance, untuk terus melakukan peningkatan dalam bisnis ini, terangnya seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT. Tunas Ridean Tbk di Hotel Kamperski, Jakarta, Selasa (23/9). Anton mengatakan, adanya kerjasama diantara keduanya, memberikan peluang kepada Tunas Finance untuk meningkatkan kemampuan dalam berkompetisi dalam bisnis pembiayaan kendaraan bermotor. Kami berharap dapat mengoptimalkan kerjasama ini untuk memperluas jaringan bagi Tunas Finance, ucap Anton. PT. TR Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor, baik roda empat maupun roda dua. Selain pembiayaan, PT. TR Tbk juga mempunyai anak perusahaan yang bergerak di bidang persewaan mobil, perawatan dan perbaikan kendaraan, serta layanan mobil derek darurat 24 jam. C11-08
Bls: [Forum Pembaca KOMPAS] Guntur Mengadu ke Wantimpres
Waduh... makin runyam dunia peradilan kita. Akan semakin sulit untuk mendapatkan saksi yang benar, ruang sidang sudah menjadi momok buat para saksi karena tidak adanya jaminan perlindungan secara nyata. salam, hexa - Pesan Asli Dari: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Terkirim: Selasa, 23 September, 2008 21:51:37 Topik: [Forum Pembaca KOMPAS] Guntur Mengadu ke Wantimpres http://kompas. com/index. php/read/ xml/2008/ 09/23/21132618/ guntur.mengadu. ke.wantimpres JAKARTA, SELASA- Guntur M Romli, salah satu saksi dari Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) mengadu ke anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Adnan Buyung Nasution. Dalam laporannya, Guntur mengaku dipukuli sejumlah orang yang diduga dari Laskar Pembela Islam (LPI), seusai dirinya memberikan kesaksian di persidangan tujuh anggota LPI di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (22/9). Pengaduan tindak kekerasan yang dialaminya di saat persidangan dengan terdakwa anggota LPI yang diduga diterlibat dalam insiden Monas 1 Juni 2008 lalu itu disampaikan Guntur melalui telepon ke Adnan Buyung, Senin sore lalu. Jadi tidak benar kalau saya memprovokasi anggota LPI. Yang benar, ketika saya selesai menjadi saksi, saya berjalan melewati kursi persidangan di mana banyak anggota LPI. Tiba-tiba, kaki saya ditendang. Mereka tidak terima, kalau dalam persidangan saya menyebutkan saat penyerangan terjadi di Monas, berkumpul orang tua dan anak-anak, ujar Guntur, seusai memberikan keterangan pers di Gedung LBH Jakarta, Selasa (23/9). Guntur mengaku kemudian dipukul dan dikejar-kejar. Untungnya, ia bisa diselamatkan anggota Polri dan dievakuasi dengan mobil ke Polda Metro Jaya, sehingga lolos dari pengeroyokan. Sebelumnya, sebagaimana diberitakan Kantor Berita Antara, persidangan tujuh anggota LPI disebutkan sempat ricuh akibat kehadiran saksi dari AKKBB, yang dianggap telah memprovokasi massa ormas Islam itu. (Kompas, Senin, 22/9). Secara terpisah, anggota Wantimpres Adnan Buyung Nasution membenarkan bahwa Guntur mengadu kepadanya. Sebelumnya, saat memberikan kesaksian di sidang sebelumnya, Guntur juga sudah mengadu ke saya karena diteror selama menjadi saksi. Kemarin melapor lagi menjadi korban pemukulan di saat persidangan, ujar Adnan Buyung. Oleh sebab itu, tambah Buyung, Selasa pagi ini pihaknya sudah menyampaikan keprihatinannya dan meminta aparat hukum seperti Kejaksaan Agung, Kapolri yang baru Komisaris Jenderal Bambang Hendarso Danuri memberikan pengamanan dan ketertiban selama persidangan anggota LPI tersebut. Teror yang dialami Guntur pernah juga saya alami ketika saya ingin mengecek pengaduan Guntur sebelumnya. Jadi, saya hadir di sidang Insiden Monas itu tanggal 8 September lalu. Saya merasakan teror dari pengunjung sidang yang didominasi oleh anggota LPI. Akan tetapi, saya menjaga kesabaran saya, tambah Buyung Menurut dia, harusnya hakim yang pertama bertindak untuk menjaga kehormatan dan ketertiban sidang. Kalau hakim tidak berhasil, dia bisa perintahkan jaksa dan kemudian Polri untuk mengusir. Jika tidak tertib juga, Polri bisa menangkapnya, lanjut Adnan. Suhartono Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network ___ Nama baru untuk Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Nasionalisme di Zaman Konsumsi
Istilah resminya sih konsumerisme. Setau saya, tak ada itu istilah konsumtifisme dalam bahasa apapun. � manneke --- On Tue, 9/23/08, Anna Marsiana [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Anna Marsiana [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Nasionalisme di Zaman Konsumsi To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, September 23, 2008, 9:17 AM Maksudnya budaya konsumtifisme kan, instead of konsumerisme? Setahu saya konsumerisme adalah justru gerakan yang mencoba mengembalikan agar orang mengkonsumsi yang secukupnya saja serta dengan kesadaran akan apa yang dikonsumsinya. Dan bukan
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] tentang caleg pelupa
Orang minang itu tdk pake bhs seawam anda. Yg sy sampaikan sebuah potongan dialog. Ada bhs rendah, bhs sedang, bhs tinggi. Kata melereng, kata mendatar, kata menurun. Kalau berkata dibawah2, kalau nyeberang dihilir2. Lagipula, masy sini tdk minta ke saya, tapi mendiskusikan di lapau. Anda aja yg sensitif atas bhs tinggi org2 sini. Lebih2 bung sohib yg suka nyambar gak jelas. Lagipun, apa yg anda tahu tentang makna sebuah dialog ttg jembatan? Baca lg email sy dgn utuh, ya. Ada teks, inter teks, teks diluar teks. Anda pernah baca foulcoult ttg kegilaan dan peradaban? Begitulah dunia ini dibangun. Ketika org2 normal spt anda memandang gila org lain, tapi justru byk org gila tersenyum memandang anda? Jadi, siapa yg gila? Jgn tertawakan org2 gila, ya, hanya utk menyembunyikan wajah pengecut anda. Baru sedikit normal, sudah nuduh org lain gila. Wush wush.. Ijp Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: ajegile lu [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 23 Sep 2008 02:05:57 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] tentang caleg pelupa Nggak ada yang bilang rakyat peminta-minta, tapi Anda sendirilah yang nyeletuk dari sebelah kedai: Masy sini minta dibuatin jembatan. Lupa? Coba buka arsip no.100866 (http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/message/100866) Baru caleg sudah lupa kata-kata sendiri.
[Forum Pembaca KOMPAS] buber Pak KK; ekonomi pertanian; alas kaki 'panutan'
Teman-teman FPK yb., Terima kasih untuk Mas Agus moderator. Senang bisa berada di ruang ini, berada dalam kesemarakan yang mencerahkan, dengan bundel yang saya terima 4 sampai 5 bundel per harinya... Mendengar Pak Manneke dari Canada (di mananya, Pak?), Mbak Anna di Nias, Ayin di Sampit, ... mengikuti debat IJP dan SD, merasakan suasana pertemuan FPK meski saya tidak berada di sana, ... Selamat berbuka puasa bersama di kantor Pak KK besok... [teman-teman yang hadir di sana, cerita sampeyan-sampeyan ditunggu di ruang ini juga lho...]. Saya ingat kenangan seorang teman saya yang alumni ITB ttg Pak KK dan nasihat nilai 10 dan nilai kurang dari 10-nya... Senang bisa ketemu Pak KK di ruang ini juga. = - Original Message From: Haniwar Syarif haniwarsyarif@ yahoo.co. id Sent: Monday, 22 September, 2008 11:35:31 Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Saya Bingung Melihat Ekonomi Pertanian Kita hanya saja saya merasa bhw di FPK ini setiap ada diskusi pertanian .., nggak ada yg mengemukakan hal baru.. lain kalau bicara saham artau moneter ..wah seru ada Irwan ada Yanuar. kalau ttg pertanian omongnya cuma sampai.dipermukaan aja ..dgn misalnya bilang ..rakyat pada gak mau jadi petani..lagi. . lha yg mau jadi pengamat serius ttg pertanian aja di FPK nggak ada bisanya cuma creeping di permukaan. gimana mau harap rakyat kebanyakan mau jd petani Keponakan saya juga ambilnya kursus ttg main saham..bayar kursus nya jutaan dee. Mana ada yg mau kursus nanam jagung..( emangnya pelru kursus... gitu kata yg merendahkan dunia pertanian..) so far so bad... kita cuma bisa punya empati ..tapi tidak jalan keluar lumayan kalau soal SBI /ekonomi makro... banyak usulan bersliweran. ..banyak pakarnya sih.. HS = Nyambung Pak Haniwar, mungkin bahkan diskusi di FPK ini juga mendapat pengaruh kebingungan kebijakan di Indonesia, sektor riil ---dalam hal ini terutama pertanian, diperlakukan--- kalah menarik-kalah penting daripada sektor jasa. Saya yang anak petani kampung di Sleman ---namun belum berani menjadi petani :( --- merasakan dampak kebijakan yang tidak bijak ini [sayangnya, ketika saya sudah pegang undangan untuk belajar di IPB pun saya tidak bisa sampai ke sana]. Mitos revolusi hijau didengung-dengungkan sampai membius petani, sampai mereka tidak yakin lagi pada pengetahuan-ketrampilan asli mereka... Tapi masih ada orang-orang yang 'eling' pasti. Ada seorang teman saya yang meninggalkan bangku kuliah dan memilih menjadi petani. Saat ini ia punya 'ranch' dan Oase Hijau di Dusun Brayut; sudah ditawari oleh Carrefour untuk jadi pemasok ---susu, beras, dan sayur--- namun ia memilih untuk membangun relasi dengan pelanggan-pelanggan sambil mendidik pelanggan-pelanggan itu. Masih yakin dengan mimpi merintis bangunan sosial yang lain selain dari yang meraja sekarang. Yang juga masih menggelitik di kepala, berita foto di Kompas soal alas kaki keluarga pejabat. Sebelumnya alas-alas kaki itu dijajar saja di rak sesuai nama di rak, tapi begitu merek-mereknya yang mahal diketahui rakyat, kontan saja alas kaki-alas kaki itu dibungkus kantong plastik [alas kaki Keluarga Pak KK ikut dibungkus jugakah, Pak? :)) ]. Sebegitu mereka takut-tidak siap untuk hadir-tampil apa adanya (prasojo kata orang Jawa)...sampai alas kaki pun harus disembunyikan dari penglihatan khalayak...orang lain pula yang diminta membungkus alas kaki-alas kaki itu... Kira-kira beliau-beliau keluarga pejabat negara ini mau tidak ya beli-pakai alas kaki buatan teman-teman difabel di Magetan sana? Jadi nyambung ke posting yang lain... Indonesia yang sudah kehilangan 'panutan'. [Sebentar, kata seorang munsyi di Kompas, bentuk bakunya adalah 'anutan', bukan 'panutan'...]. Ya bagaimana rakyat Indonesia termotivasi bangga-pakai produk dalam negeri? Lha wong yang jadi anutan saja gila pakai segala barang buatan negara lain... Serasa tidak eksis kalau tubuh tidak dilekati merek impor... Itu baru urusan alas kaki... Bisa dilihat keranjang sampah di rumah mereka, barang apa saja yang dikonsumsi... benarkah lebih banyak barang buatan anak negeri? Boleh juga kalau ada yang mau melakukan survei ini, juga ke keranjang sampah di rumah Prabowo Subianto... :) Pareng, selamat malam. Maaf untuk curahan yang norak-naif ini. Terima kasih. Salam dari Yogyakarta, Wiji [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Dirugikan karena ketidak-trampilan petugas keamanan
Bisnis keamanan di indonesia ini biasanya dimiliki oleh eks militer atau polisi. biasanya mereka mempekerjakan eks-preman walau sekrang-sekarang sudah mengambil tenaga pemuda setempat. Paradigma keamanan yang dianut kebayakan masih mengandalkan wajah seram dan lambang kesatuan :D. Kalo soal pengecekan itu suka bikin saya ketawa. Sirkus keamana itu namanya karena bagaimana melacak bom didalam mobil pake detektor logam, harusnya kan pake ion spektometer. regards 2008/9/23 Mas Wigrantoro [EMAIL PROTECTED] Sahabat milist Yth. Anda yang mengendari mobil, setiap kali hendak masuk ke gedung, biasanya mesti menghadapi pemeriksaan petugas keamanan. Pemeriksaan dimaksudkan untuk mengidentifikasi adakah potensi bahaya yang dibawa oleh mobil yang akan masuk ke area parkir atau gedung. Ada pemeriksaan yang ala kadarnya saja, dilongok-longok doang, menggunakan wheel mirror melihat kolong mobil, pakai metal detector membuka kabin dan bagasi, ada yang sampai buka kap mesin segala. Setiap pemeriksaan membutuhkan waktu antara setengah sampai satu menit, sehingga kalau pas di gedung tersebut ada acara kawinan, seminar atau event lain yang mengundang banyak sekali pengunjung antrian akan terasa lama sekali. Saya pernah mengantri untuk masuk ke suatu gedung hampir satu jam. Selain kesungguhan dan waktu pemeriksaan, saya perhatikan sebagian besar petugas keamanan sepertinya tidak tahu apa yang mereka kerjakan. Di beberapa tempat pernah saya tanya kepada mereka, apakah sudah pernah melihat wujud fisik bxm (benda yang dicurigai akan dibawa masuk), atau pernah dilatih untuk mengatasi apabila menemukan bxm yang sedang menunggu saat ledak? ternyata dari semua yang ditanya, jawabnya belum pernah melihat secara langsung (kecuali lihat di tivi) apalagi lihat bxm yang terbuat dari C4. walhasil, sungguh rentan nasib keselamatan mereka seandainya ada orang gila seperti yang dilakukan di kedubes Ausi, Hotel Makreot di Kuningan atau di Islamabad. Kalau dilihat dari kerentanan keselamatan mereka rasanya tidak ada yang tidak sepakat, meeka ujung terdepan bila bahaya muncul. Demikian pula jika dilihat dari perlunya pemeriksaan dilakukan (ada surat edaran dari Kapolri/Kapolda DKI yang mengharuskan pengelola gedung melakukan pemeriksaan), saya kira tidak ada yang menyanggah pentingnya pemeriksaan kendaraan. Lalu apa persoalannya sehingga saya menulis posting ini? Ternyata, selain petugas keamanan tidak semuanya dilatih mengenal benda yang dicari dan teknik serta ketrampilan bagaimana menghadapi benda yang dicari agar dia sendiri, penumpang mobil dan lingkungan selamat, mereka juga tidak dilatih untuk. membuka bagasi mobil dengan benar. Lha kok membuka bagasi perlu dilatiih? ya perlu dilatih karena tidak semua bagasi mobil mudah dibuka, ada beberapa jensi mobil yang bagasinya bisa dibuka secara otomatis, ada yang pakai handle dipencet langsung diangkat, ada yang pakai tombol, ada yang tombolnya tersembunyi, dan lain sebagainya. Akibat ketidak-trampilan petugas pemeriksa, sudah dua mobil saya yang menjadi korban. Mobil pertama sekarang sudah saya jual dan diganti mobil yang sekarang saya pakai, keduanya mengalami naas, handle pintu bagasi jebol ditarik paksa oleh petugas pemeriksa. Peristiwa pagi ini terjadi di Gedung Sentra BRI. Semanggi jalan Jenderal Sudirman, sekitar pukul 10.25am. Ketika kami masuk mobil dihentikan petugas, saya buka jendela belakang kiri, satu petugas membuka pintu depan kiri sambil menggerak-gerakan metal detector, petugas lainnya membuka bagasi. Saya perintahkan sopir untuk membuka bagasi, saya lihat sopir memencet tombol di dashboard untuk membuka bagasi, namun petugas keamanan tidak bisa membuka bagasi, saya merasakan bagian belakang mobil seperti diangkat, tidak menaruh curiga. sejurus kemudian petugas yang lain menyuruh kami berjalan. setelah maju sekitar 50 meter, mobil berhenti, saya turun dan memutar ke belakang untuk mengambil komputer di bagasi. ternyata handle pintu bagasi sudah patah (saya yakin sebelumnya dalam kondisi baik karena ketika berangkat dari rumah saya menaruh komputer tersebut di bagasi). karena antrian mobil yang akan menurunkan penumpang sudah cukup panjang, saya suruh sopir jalan terus. Kemudian saya lapor kepada supervisor keamanan komplek GKBI dan BRI-2 via telepon diterima oleh Pak Maman. Sekitar setengah jam setelah melapor, orang tersebut datang menemui saya. Impresi yang saya tangkap dari sosok Komandan Keamanan ini, sama seperti ketika menghadapi petugas keamanan di Senayan City sewaktu spion mobil dicuri beberapa bulan lalu, defensif dan mencari pembenaran sendiri. Mungkin takut diminta ganti rugi. Kepada Pak Maman, saya sampaikan, saya hanya menyampaikan peristiwa yang saya alami, sebagai masukan. saya tidak sedang menuntut ganti rugi, kalaupun menuntut mustahil saya memperoleh apa yang dituntut. Jadi tolong dilatih petugas di lapangan, agar jangan sampai terulang lagi kerugian menimpa pemilik
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Caleg Yang diinginkan Rakyat
salut kalo mas budiman masih naik angkot dan makan di warteg, apalagi kalo bangsa ini sampe punya anggota dewan yg masih naik angkot dan makan di warteg, kita akan punya simbol harapan baru bagi bangsa yg tengah sakit ini. -bangkit- menunggu lahirnya soekarno baru --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Budiman Sudjatmiko [EMAIL PROTECTED] wrote: Seandainya ada di antara pembaca posting ini yang ikut FPK Gathering minggu lalu, maka penjelasan saya mengapa harus jadi caleg dsb sdh sangat jelas. Sehingga yang saya pertaruhkan jauh lebih besar ketimbang mencari kehormatan dgn baju rapi, protokoler atau penginapan di hotel mewah. Saya bertaruh untuk martabat saya, martabat anda, dan martabat orang-orang yang kita sayangi. Dan itu semua melampaui kehormatan yang bisa dipancarkan oleh baju rapi (meskipun tak salah untuk berbaju rapi...saya suka berbaju rapi, tanpa harus mahal), keangkeran protokoler maupun hotel mewah. salam Budiman Sudjatmiko (yang masih naik kendaraan umum dan makan di warteg)
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Siaran Pers: Pemukulan terhadap Mohamad Guntur Romli
Hehehe, dulu sudah pernah ada hakim ditimpuk sepatu oleh terdakwa, dan juga ada hakim yang sampai dikejar-kejar pendukung terdakwa yang tak setuju dengan vonisnya. manneke --- On Tue, 9/23/08, iwan sams [EMAIL PROTECTED] wrote: From: iwan sams [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Siaran Pers: Pemukulan terhadap Mohamad Guntur Romli To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, September 23, 2008, 7:45 AM Sidang berikutnya nanti giliran Jaksa sama Hakimnya dipukuli. Hayo ngacung siapa yang masih percaya pada sistem peradilan di negeri ini ? Polisi, jaksa dan hakim hingga para petugas penjara dengan gampang disuap atau minta uang pada terdakwa, akhirnya ya tak ada lagi yang hormat dan takut sama aparat penegak hukum. Kasihan MGR, dipukuli di gedung pengadilan. Gedung pengadilan man. Tempat cari keadilan. Lain kali, seperti yang saya bilang tadi, karena saksi sudah dipukuli di ruang pengadilan sekalian aja jaksa, hakim, pengacara dan terdakwanya dipukuli di ruang sidang. Siapa yang paling benjol dan bengap ya itu aja yang salah. Gila kan ?
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Di Balik Pasal-Pasal RUU Pornografi
Ade Armando memang luar biasa mengherankan. Dari pertama yang sangat kritis terhadap RUU, lalu ujug-ujug berbalik arah 180% jadi pendukung RUU, hanya gara-gara diiming-imingi sedikit perubahan yang tidak substansial. Pengamat yang cerdas cemerlang dan pakar komunikasi UI ini, entah kenapa, kali ini jadi kehilangan daya kritisnya. Bahkan ketika banyak orang, termasuk para anggota Pansus sendiri, sudah bisa melihat jelas di mana bolong-bolong RUU ini, Armando masih saja kekeh menyatakan bahwa RUU ini sudah oke dan bisa disahkan. manneke --- On Tue, 9/23/08, thseto [EMAIL PROTECTED] wrote: From: thseto [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Di Balik Pasal-Pasal RUU Pornografi To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, September 23, 2008, 7:45 AM sepertinya arus utama di dpr sekarang sudah mulai menyepakati perubahan pasal2 yg banyak diprotes. pembicaraan di sctv tadi pagi juga menunjukkan bahwa anggota pansus dari pan sudah menyadari hal ini. pasal ttg definisi dan keikutsertaan masyarakat telah menjadi masukan yg akan serius dibahas. sementara pdip masih tegas pada pendirian bahwa kurangka yg dipakai dalam RUU ini haruslah kerangka hukum karena ini negara hukum. jadi kita harus terus mengawal pembahasan pasal2 ini. karena masih banyak pasal2 lain yg berimplikasi pada boleh tidaknya penggunaan film BF (misalnya) untuk konsumsi pribadi. dan ini juga masih diperdebatkan di dpr. jadi saya tidak tau bagaimana pendapat armando yg seolah semuanya sudah clear. karena dia terlalu berimaginasi thd RUU ini tanpa mencerna kalimat2 dalam RUU dan kemungkinan2 yg akan terjadi dalam konteks masyarakat indonesia skrg ini.
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: RUU Porno justru melindungi FHM, Popular, Playboy
Coba Anda tanya dulu ke Habib Riziek apa dia setuju dengan tafsir Anda ini. Kan yang nanti akan jadi pembina masyarakat alias polisi moral itu dia dan anak buahnya di FPI. Kalo Anda sih, abis ngomong, balik lagi ke kampus dan udah nggak akan ikut-ikutan sama dampak implementasi RUU di luar sana. Saya mulai setuju dengan kawan Seto di milis ini: jangan-jangan Anda menafisrkan RUU ini dengan imajinasi Anda dan sama sekali tercabut dari realitas konkrit yang terjadi di luar sana. manneke --- On Tue, 9/23/08, im_armando [EMAIL PROTECTED] wrote: From: im_armando [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] RUU Porno justru melindungi FHM, Popular, Playboy To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, September 23, 2008, 2:12 AM Kalau nanti RUU Pornografi ini jadi disahkan, justru Matra, Playboy Indonesia, FHM, Popular, bisa hidup dengan kepastian. Majalah2 ini menurut RUU tidak termasuk dalam kategori media terlarang karena di dalamnya tidak ada muatan: persenggamaan, kekerasan seks, alat vital, masturbasi, dan telanjang. Namun nantinya majalah-majalah pria ini akan ditata penyebarannya sehingga tidak akan membahayakan kaum remaja, anak-anak dan perasaan kaum beragama. salam ade armando
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: tentang para caleg di FPK
Masy tdklah sebodoh yg anda kira. Aneh sekali anda menganggap masy bodoh. Tadi mlm wabup padang pariaman, ali mukhni, mengatakan ke sy bhw apbd 2009 biaya SPP dan uang pembangunan mulai dari SD sampai SMA gratis. Tapi ali mukhni tdk menyebut pendidikan gratis. Itupun menghabiskan puluhan milyar. Lalu ada urunan warga utk macam2. Scr ekonomi, masy sini tdklah miskin. Dampak kenaikan BBM tdklah parah. Dengan manajemen yg baik, komunikasi yg intensif, masy adalah potensi terbesar utk memajukan bangsa ini. Pemerintah bukan malaekat. Tdk perlu terlalu sinis. Masy saja bisa paham ttg kesulitan2 dlm menjalankan negara, kog kelas menengah yg kerjanya menekan2 tuts spt anda seharian terus menganggap masy bodoh dan meminta ini dan itu? Masy sy kebetulan tahu dan paham bhw meminta berlebihan itu sama dg mengemis. tangan di bawah lebih rendah dari tangan di atas, begitu yg diajarkan bertahun2, bergenerasi2, di kampung sy. Dulu, masy sini mendirikan PRRI utk mengingatkan ttg pemerintahan yg korup di Jkt. Beberapa revolusi pernah lahir disini, tetapi tdk dg cara mengemis, meminta2, menyalah2kan. Itulah kearifan tradisional dan rasional yg msh dipertahankan. Justru masy sini akan menganggap anda tolol dgn memberi jawab:O, ya? Nanti sy bangun 1 jembatan. Nanti sy bangun jalan. masy sini akan bilang, emang sanak siapa, bisa membangun 1 jembatan seharga 30 milyar? Intinya, anda tdk bisa menggeneralisasi masy sehat dg masy sakit. Dan jgn pernah lg mengatakan masy bodoh. Kalau anda caleg, habislah anda. Sayang, anda hanya komentator lepas yg kurang cermat. Ijp Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: sohibmachmud [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 23 Sep 2008 00:01:11 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: tentang para caleg di FPK publik yg menuntut haknya kepada penyelenggara negara bukanlah meminta2 atau mengemis2. menuntut jembatan, listrik, jalan adalah hak warganegara kepada pemerintah. menanyakan kepada salesman yg lagi menawarkan produk adalah hal yg wajar. ada caleg yg lagi jualan dirinya agar dibeli dalam pemilu adalah wajar konsumen menanyakan produk ini apa bisa memperjuabngkan pendidikan gratis, pembangunan listrik. jadi sebelum membeli produk perlu diketahui spesifikasi produksi, setelah jadi beli kalau nantinya tidak sesuai itu, bisa diklaim. jadi kita bicara masalah hak bukan soal mengemis atau meminta2. mengenai masyarakat yg masih bodoh yg belum tahu haknya yg mau ditipu oleh pejabat dan caleg itu soal lain. sohib
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] RUU Porno justru melindungi FHM, Popular, Playboy
Kok bisa?Pasal mana ? Regards, Paulus T. 2008/9/23 im_armando [EMAIL PROTECTED] Kalau nanti RUU Pornografi ini jadi disahkan, justru Matra, Playboy Indonesia, FHM, Popular, bisa hidup dengan kepastian. Majalah2 ini menurut RUU tidak termasuk dalam kategori media terlarang karena di dalamnya tidak ada muatan: persenggamaan, kekerasan seks, alat vital, masturbasi, dan telanjang. Namun nantinya majalah-majalah pria ini akan ditata penyebarannya sehingga tidak akan membahayakan kaum remaja, anak-anak dan perasaan kaum beragama. salam ade armando [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Saya Bingung Melihat Ekonomi Pertanian Kita
Hehe, sama. Tadi mlm sy ditawarin 20 ton pupuk oleh 1 caleg. Dia bilang, sy jd perantara petani sampai april. Setelah pemilu, uang sy kembali. Kata dia, petani kesulitan pupuk, bla bla bla. Krn sy gak ngerti, walau ayah dan ibu petani, dan sy punya sawah, sy jwb saja: sy gak ikut. Kalau program itu baik, anda teruskan, kata sy. Alasan lain sy adalah krn memang tdk punya uang. 1 karung pupuk harganya 67rb. Di petani 70rb. Kalikan saja dg 20 ton. 1 ton 20an karung. Akses petani ke pupuk saja tergantung pada rantai jaringan yg panjang. Wahai, siapa yg bisa memutusnya? Ijp Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Samali Djono [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 23 Sep 2008 01:45:06 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Saya Bingung Melihat Ekonomi Pertanian Kita soal nya yang ngerti persoalan pertanian, daging dlsb hanyalah anda seorang di FPK ini atau mungkin ada yang lain, tapi tidak berkomentar. memang akhir2 ini, topik pembicaraan dominan ke soal politik. saya tidak paham soal politik, jadi tidak berkomentar. selain menghindari membuat kesalahan yang mungkin bisa bikin runyam, juga tidak mau nyamber lahan orang. jadi pasif aja bang ... baca saja .. :) eh .. abis Lebaran mau balik ke Jakarta nih, saya akan coba cari dan bawa kangaroo jerky (dendeng), kalu bang Haniwar berkenan, sekedar untuk mencicipi akan saya kirimin. rasanya sih ini halal deh (cmiiw .. ) salam, djs
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Kenapa PRD tidak bisa seperti PKS....? DISIPLIN DIRI.
Memang kalau dilihat dari fakta sejarahnya (bukan apa yang mereka bilang) , memang orang orang kiri yang paling aktif me-merdekakan Indonesia. waktu henk sneevliet bikin ISDV di indonesia, dia melakukan agitasi thd rakyat setempat untuk menyadarkan kalau mereka (kalau gak salah di semarang) itu dijajah. Inikan lucu dan ironis kalau dari perspektif jaman sekarang: orang belanda memberitahu orang indonesia kalau mereka itu dijajah. putaran langkah sejarah berikutnya, orang2 ISDV yang radikal bergabung dan mendirikan PKI sementara right-wing masuk ke volksraad dan mencoba melakukan perubahan melalui parlemen. right-wing socialist ini kemudian hari beraliansi dengan SDAP/OSP di negeri belanda yang perjuanganya juga memerdekakan Indonesia. Partai SDAP/OSP ini nanti mempunyai pengaruh besar terhadap Bung Hatta dan Bung Sjahrir. Dengan kata lain, baik PKI, Murba , PNI soekarno, PNI-Baroe Hatta , PSI dan Masyumi ; sudah terbukti sangat bahwa cita cita mereka adalah kemerdekaan indonesia dari kolonialisme dan hidup bersama di negara PLURALIS DAN DEMOKRATIS. Yang agak aneh sebagian partai jaman sekarang. Backwardization istilahnya. Wassalam, Carlos -Original Message- From: ulfha Ilyas [EMAIL PROTECTED] Sent: 9/23/2008 1:55:03 AM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Kenapa PRD tidak bisa seperti PKS? DISIPLIN DIRI. PKS merupakan dominan di parlemen DKI, tapi apakah mereka berjuang menghentikan penggusuran pra-ramadan kemaren (warga BMW, dll); apa yang dilakukan PKS terhadap sikap pemda DKI yang begitu fasistik membersihkan orang miskin di jakarta, dengan merampas gerobaknya, menangkapinya; inikah yang diajarkan oleh Allah SWT. PKI yang anda benci, tak bisa ditutupi oleh penggelapan sejarah, merupakan partai pertama yang mencantumkan kemerdekaan indonesia di AD/ARTnya, partai pertama yang memulai pemberontakan melawan kolonial tahun 1926/27, partai yang kader-kadernya siap di bunuh, buih, dan buang ke tanah merah Papua, partai yang konsisten menolak neo-kolonialisme dan neo-imperialisme. PKI tak satupun kadernya terlibat korupsi, menentang poligami, dan kader-kadernya rela hidup miskin untuk pekerjaan sosial. PKS apa? banyak kader PKS bermobil mewah; kena macet dikit memencet klakson keras-keras seolah-olah dialah yang berkuasa. apakah tuhan mengajarkan itu? gw bilang PKS partai politik paling oportunis di parlemen; rela menggadaikan nasib 200 juta lebih rakyat miskin, dengan membiarkan liberalisasi ekonomi, hanya untuk menjaga persekutuannya dengan SBY-JK tetap terjaga; inikah yang diajarkan tuhan? [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] tentang caleg pelupa
Syukurlah kalau masyarakat tidak minta jembatan ke Anda. Artinya, satu persoalan menjadi terang: masyarakat memang minta dibuatin jembatan, tapi mintanya bukan ke Anda. Cuma, lucu jadinya karena Anda yang sensi itu tiba-tiba nyambar: kalau sungai ini dibuat jembatan, tdk ada lg kenikmatan menyeberanginya. Tdk terasa lagi deras air. http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/message/100866 Andai saja masyarakat di lapau itu penikmat musik The SIGIT seperti di lapo sini pastilah mereka rame-rame meneriakkan hit dari Bandung: Did I Ask Your Opinion?! So, janganlah menggeser topik permintaan masyarakat ke masalah bahasa. Jangan terlalu sensitif dengan bahasa yang digunakan masyarakat. Fokus saja ke apa yang dibutuhkan masyarakat. Jadi anggota dewan atau enggak, kalau Anda harus bersilat lidah bersilatlah segesit-gesitnya. Tapi usahakan jangan sampai terbelit lidah sendiri. Sebab, terlalu tinggi jatuh, terlalu panjang patah juga. Ngerti kan maksudnya? ajeg= --- Indra Jaya Piliang [EMAIL PROTECTED] wrote: Orang minang itu tdk pake bhs seawam anda. Yg sy sampaikan sebuah potongan dialog. Ada bhs rendah, bhs sedang, bhs tinggi. Kata melereng, kata mendatar, kata menurun. Kalau berkata dibawah2, kalau nyeberang dihilir2. Lagipula, masy sini tdk minta ke saya, tapi mendiskusikan di lapau. Anda aja yg sensitif atas bhs tinggi org2 sini. Lebih2 bung sohib yg suka nyambar gak jelas. Lagipun, apa yg anda tahu tentang makna sebuah dialog ttg jembatan? Baca lg email sy dgn utuh, ya. Ada teks, inter teks, teks diluar teks. Anda pernah baca foulcoult ttg kegilaan dan peradaban? Begitulah dunia ini dibangun. Ketika org2 normal spt anda memandang gila org lain, tapi justru byk org gila tersenyum memandang anda? Jadi, siapa yg gila? Jgn tertawakan org2 gila, ya, hanya utk menyembunyikan wajah pengecut anda. Baru sedikit normal, sudah nuduh org lain gila. Wush wush.. Ijp
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Caleg Yang diinginkan Rakyat
Sy catat juga email ini. Blm bisa balas, krn harus dibuktikan dulu apa kami bisa dipercaya. Dgn segala macam masalah di lapangan. Turunan dari beragam kekurang idealan yg tercipta. Permohonan uang, perobekan alat2 sosialisasi, kepura2an dukungan, ketulusan, mata berbinar, etc. Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: bangkit [EMAIL PROTECTED] Date: Mon, 22 Sep 2008 21:54:55 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Caleg Yang diinginkan Rakyat wah setuju banget sama usulan baju batik, sekalian promosi hasil budaya tuh... saya sendiri sangat percaya kalo politisi bersih itu memang ada, tapi apakah politisi bersih yang ada selama ini ada (mungkin itunganya sejak era Orba ya) telah melakukan perubahan? nah itu saya nggak yakin. tambahan dari saya cuma sedikit. seluruh fasilitas yg saat ini disediakan bagi anggota DPR menurut saya silahkan saja dimanfaatkan dengan sebaik2nya, karena itu tujuannya untuk menjamin kesejahteraan anggota dewan, dengan harapan kinerjanya bisa terjaga dengan baik (atau kalaupun ternyata tujuannya bukan itu, anggaplah seperti itu, asal nggak keterlaluan seperti gonta-ganti mobil atau bagi2 mesin cuci), tetapi semua itu harus menghasilkan anggota dewan yg profesional, yg kerjaannya tidak tidur di ruang sidang (mungkin karena kebanyakan pesta dan nongkrong di kafe sampe larut malem), yg mau berdebat serius ttg suatu rancangan legislasi, yg mau melakukan studi banding secara transparan dan membuahkan hasil, yg mau terjun langsung menemui konstituennya dan memberikan laporan hasil kerja sebagai anggota dewan, dan yg paling penting bersikap nasionalis (oke, nggak nyambung, tapi anda lebih mengerti ini daripada saya). terakhir usulan saya, mungkin ada baiknya politisi2 muda dan baru terpilih ini (saya yakin budiman dan ijp terpilih) membuat suatu aliansi yg terdiri dari orang2 muda baru di lembaga politik, maksudnya sih untuk mengikat generasi baru negarawan kita, tentu saja dengan komitmen pada pembangunan bangsa. jadikan setiap generasi pemimpin memiliki tujuan dan prestasinya masing2. mungkin ide2 saya ini bertabrakan sama kepentingan parpol kalian masing2, but isn't politic is the art of possibilities? -bangkit- cemas untuk indonesia
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Caleg Yang diinginkan Rakyat
Bung Seto Silakan anda daftar kendaraan umum yang anda tahu ada di Jakarta... Itu lah rata-rata yang kerap saya naiki. Meskipun, utk momentum2 tertentu ketika harus menghadiri acara yang menuntut kerapian/tidak tampak berbaju kusuh..ya, saya naik taxi (saya tak mau menutupi bhw saya suka berpenampilan rapi, shg banyak orang sering 'tertipu' bhw saya berbaju mahal). Apakah saya mampu berbaju mahal?...Pekerjaan saya (yg tak ada hubungannya dgn mencuri uang rakyat), tentu masih memberikan saya pendapatan cukup utk membeli baju bagus (sekali lagi saya tekankan: saya BUKAN orang miskin). Tapi itu tak cukup utk membuat saya bisa membeli mobil sendiri di tengah banyaknya kegiatan politik yang menuntut saya harus alokasikan dana pribadi utk kegiatan organisasi saya, dan juga utk biaya sekolah anak saya. Atau barangkali memang punya kendaraan pribadi dan rumah pribadi tak pernah 'mampir di kepala saya' sebagai ukuran kesuksesan saya (Catatan: saya masih menumpang di Pondok Mertua Permai). Bung...saya punya ukuran2 sendiri utk menilai apakah saya sukses atau tidak...dan materi rasanya tak pernah saya masukkan dlm tolok ukur itu. Inilah ukur2an kesuksesan hidup saya menurut versi saya: 1. Bisa bersekolah di unversitas yg bagus (alhamdulillah pernah merasakan) 2. Memproduksi tulisan yg mempengaruhi orang banyak (alhamdulillah, meski masih dlm bentuk artikel2 di koran dan majalah. Buku akan keluar dlm tahun ini. Moga-moga) 3. Memiliki otoritas politik utk mempengaruhi perbaikan hidup orang banyak secara lebih efektif (moga-moga terlaksana kalau terpilih jadi anggota DPR) 4. Bisa mendidik dan menyiapkan pendidikan yg bagus utk anak saya, lewat beasiswa Materi hanya berguna sejauh ia bisa menopang/menunjang sesuatu yang immaterial dlm hidup. Saya tak mau habiskan hidup utk meraih banyak materi dgn merusak reputasi saya. Apakah saya sanggup utk jadi kaya (dgn segala atribut awam ttg apa itu yg disebut kaya)? Rasa-rasanya saya bukan lah orang yg terlalu bego/bodoh sehingga tdk tahu cara mencari uang...Network, pengalaman, pendidikan dan ketrampilan saya rasanya tidak jelek-jelek amat, shg msh laku utk saya jual utk 'menjadi kaya' (sekali lagi: dalam ukuran orang awam). Menjadi anggota DPR BUKAN LAH salah satu cara yg akan saya tempuh utk 'menjadi kaya secara material'. Sekali lagi saya tegaskan: Pasti Bukan! Menjadi anggota DPR (saya BUKAN anggota DPR, sampai saat ini) adalah pertaruhan diri saya, diri anda dan seluruh orang yg kita kasihi. Mungkin ada orang yg segera menyela:' ah itu kan ucapan orang yg BELUM menjadi anggota DPR...' Mungkin perlu ditegaskan di sini, menjadi anggota DPR bukanlah kesempatan (baca: posisi) politik tertinggi yg pernah saya capai selama ini. Saya pernah menjadi orang yg cukup dekat dgn presiden Abdurrahman Wahid (punya banyak akses utk 'jadi kaya'), tokh nyaris tak sepeserpun saya pernah gunakan itu untuk menumpuk pundi-pundi. Rasanya pula, saya cukup bisa jualan nama saya dlm bursa politik dan mengkonversinya jadi uang tatkala (segera setelah reformasi), status aktivis pro demokrasi itu segera berubah dari status kriminal menjadi status selebritis... Tp sekali lagi saya nyatakan: material incentives tdk pernah sungguh2 jadi incentives buat saya atas apa yg saya lakukan selama ini (dgn segala kekurangan yg saya punya). Karena itu, kadang saya tersenyum2 geli juga kalau sesekali di milis ini, saya jumpai sejumlah nama telah menempatkan diri mereka jadi pengadil atas satu perkara dan 'terdakwa' yg bahkan mereka tak ketahui. Soal saya berpakaian necis dan rapi? Sekali lagi: saya suka tampil rapi (mungkin itu sisa-sisa narcisme yg ada di diri saya ha...ha...ha...just kidding), krn saya adalah orang yg suka membongkar takhayul bahwa aktivis itu pasti gondrong, berjaket kulit dan dgn geraham mengeras, 'mengawal prinsip-prinsip perjuangan'. Bagi saya seorang aktivis jalanan juga bisa tampil rapi, boleh berapi-api di podium di hadapan massa aksi atau forum debat, disemprot gas air mata dan bisa berkelahi bersenjatakan tongkat melawan polisi anti huru-hara...tapi masih tetap bisa tersenyum ramah dlm keseharian. Jadi...wajar-wajar saja lah dalam hidup. Saya merasa dengan semua ini, saya jadi orang yang wajar, waras, dan biasa-biasa saja seperti seluruh anggota milis FPK ini. Justru karena saya adalah orang biasa, maka saya butuh demokrasi dan terjun ke polirtik utk membuat banyak hal baik menjadi mungkin untuk banyak orang... liberte, egalite, fraternite Budiman Sudjatmiko (yang pernah mau dibelikan mobil oleh seseorang agar gak dicap 'ke-kiri-kiri-an'...) --- On Tue, 9/23/08, thseto [EMAIL PROTECTED] wrote: From: thseto [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Caleg Yang diinginkan Rakyat To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, September 23, 2008, 7:49 AM Budiman Sudjatmiko (yang masih naik kendaraan umum dan makan di warteg) wah salut kalau gitu. cuma jangan kemudian itu hanya menjadi tagline
[Forum Pembaca KOMPAS] Sex and the City meets Desperate Housewives
Oleh Hermawan Kartajaya http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/24/00051712/sex.and.the.city.meets.desperate.housewives FILM Sex and the City dan Desperate Housewives adalah dua contoh pentingnya penggunaan customer insight. Kedua serial TV itu berhasil menyajikan sebuah tontonan yang menarik secara komersial dan juga berkualitas tinggi. Karena itu tidak heran jika keduanya punya banyak penggemar serta memenangkan sejumlah penghargaan bergengsi seperti Emmy Award dan Golden Globe Award. Sex and the City malah sudah dirilis film bioskopnya pada akhir Mei 2008 lalu. Lantas, kenapa kedua serial TV ini bisa begitu sukses? Mari kita lihat dulu Sex and the City. Serial TV ini mengisahkan kehidupan sehari-hari empat wanita yang merupakan bagian dari kaum elit di New York. Walaupun usia mereka sudah menginjak kepala tiga dan empat, mereka masih sangat fashionable, sering gonta-ganti busana. Keempat sahabat wanita ini saling ngobrol secara jujur dan terbuka tentang kehidupan mereka, terutama dalam soal cinta. Tak jarang mereka menceritakan fantasi-fantasi seksualnya. Selain isu-isu yang menyangkut seks seperti soal penyakit seks menular, safe sex, atau seks bebas, serial ini juga banyak membahas bagaimana seharusnya peranan wanita di tengah masyarakat kota besar seperti di New York. Salah satu tokohnya, Samantha Jones, yang kebetulan berusia paling tua, malah menyebut dirinya sendiri sebagai try-sexual! Maksudnya, ia berani melakukan hubungan seksual dengan banyak pria tanpa merasa harus terikat. Lalu, bagaimana dengan Desperate Housewives? Serial televisi ini bercerita tentang lima wanita bertetangga yang hidup di satu jalan yang bernama Wisteria Lane. Walaupun kehidupan di situ kelihatannya baik-baik saja, namun ternyata ada berbagai kisah dan misteri yang cukup seru di balik permukaan. Ada yang sedang berjuang untuk menyelamatkan pernikahannya. Yang lain berjuang mengatasi masalah dengan anak-anaknya. Tokoh yang lain berebut pria dengan tetangga. Satunya lagi berselingkuh dengan tukang kebunnya. Ramai sekali, bukan? Nah, karena ceritanya tersebut, kedua serial TV ini kerap menimbulkan kontroversi. Walaupun begitu, kontroversi yang ada justru membuat kedua serial TV ini semakin populer. Sekarang, coba bayangkan diri Anda sebagai seorang market researcher dengan responden wanita yang berumur antara tiga puluhan sampai empat puluhan, seperti profil para tokoh di kedua serial TV tadi. Maaf sebelumnya, kalau Anda menanyakan secara langsung kepada responden Anda tersebut, mungkin tidak akan ada yang pernah mengaku bahwa sebagian memang ada yg `sex mania' seperti karakter Samantha Jones di Sex and the City. Juga, maaf sekali lagi, mungkin nggak ada yang mau ngomong secara terbuka kalau banyak yang terpaksa mempertahankan perkawinan walaupun sebenarnya desperate seperti dalam kisah Desperate Housewives. Hal-hal seperti inilah yang sulit didapat dalam survei tradisional biasa, apalagi yang menggunakan metode kuantitatif. Bisa kita lihat bagaimana peranan customer insight untuk menemukan hal-hal yang sangat sensitif tadi. Sebenarnya kisah seperti Sex and the City dan Desperate Housewives bukan hanya ada di Amerika. Anda ingat film Arisan!? Nah, film ini pun sukses luar biasa dengan cerita yang tidak biasa. Walaupun di permukaan nampaknya kehidupan para karakternya berjalan sempurna, namun ternyata mereka menyimpan berbagai persoalan. Ada karakter gay yang masih bingung menentukan jati dirinya, ada pula karakter istri-istri yang diselingkuhi suaminya atau malah ditinggalkan suaminya. Saya sendiri sangat terkesan dengan film Arisan! ini. Karena itu, saya pernah mengundang Nia Dinata, sutradara, produser, dan salah seorang penulis film ini, menjadi nara sumber di acara workshop MarkPlus. Nah, kisah Sex and the City, Desperate Housewives, maupun Arisan! menunjukkan bahwa survei kualitatif bisa lebih valid ketimbang survei kuantitatif. Hal ini karena orang itu akan enggan memberikan jawaban-jawaban yang jujur terhadap pertanyaan-pertanyaan survei kuantitatif yang bagi mereka termasuk sensitif. Orang itu jika ditanyai secara langsung, terkadang hanya bersedia menunjukkan sisi baik dirinya, atau terkadang malu mengungkapkan isi hatinya yang terdalam. Jadi, sekali lagi saya tekankan, Anda harus bisa memahami konsumen luar-dalam. Anda harus mampu mengungkap apa-apa yang tersembunyi di balik permukaan. Sebagai penutup, saya terlintas hal yang cukup menarik. Kalau kedua judul serial TV di atas tadi digabung, jadinya malah nyambung juga: Desperate Sex and the City Housewives. Banyak yang mengalami desperate sex, dan sebagian di antaranya, maaf, mungkin adalah the city housewives. Nah, pas kan ?
[Forum Pembaca KOMPAS] Tanya - Re: Pasar tradisional
Numpang tanya ke Pak Haniwar. Apa benar istilah pasar ilang kumandhang itu maknanya: pasar tradisional jadi sepi ?? Menjumput darimana ya pak untuk kata tradisionalnya? Mohon pencerahannya.. Matur nuwun, terima kasih dan kamsia salam, radityo On 9/23/08, Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED] wrote: Dibawah Ini ada kutipan dr ramalan Jaya baya ... , ketika pasar ilang kumandhang ..ketika pasar tardisional jadi sepi.. maka itulah pertanda bhw the earth will shrink..mengkeret...bgt kata Jayabaya
[Forum Pembaca KOMPAS] Rieke Dyah Pitaloka akan Dipanggil Mabes Polri
http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/23/22074086/rieke.dyah.pitaloka.akan.dipanggil.mabes.polri JAKARTA, SELASA - Rieke Dyah Pitaloka akan dipanggil Bareskrim Mabes Polri sebagai saksi atas keterlibatannya dalam aksi demonstrasi menentang kenaikan harga BBM pada 20 Mei 2008. Rencana pemanggilan pemeran Oneng dalam Bajaj Bajuri ini diungkapkan oleh juru bicara Komite Bangkit Indonesia Adhie Massardi, Selasa (23/9), seusai menjenguk rekannya Ferru Yuliantono yang ditahan di tahanan Bareskrim Mabes Polri. Namun Adhie mengaku tidak tahu pasti kapan Rieke akan diperiksa Bareskrim Mabes Polri. Informasi yang ia terima, sudah ada tim dari penyidik Bareskrim Mabes Polri yang dikirim ke Trans TV. Tapi saya kurang tahu sudah sejauh mana, apakah sekedar mengirimkan surat panggilan atau untuk melakukan pemeriksaan, kata Adhie Massardi. Menurut Adhie, KBI juga sudah mengirimkan pengacara, yakni Chudry Sitompul untuk mendampingi Rieke. Saya jadi heran dengan kasus ini. Rieke memang hadir dalam acara peringatan seratus tahun kebangkitan nasional. Tapi kan demo tanggal 20 Mei itu berjalan aman. Tidak ada masalah apa-apa, so what? tambah Adhie. Di mata Adhie, Rieke adalah seorang aktivis yang giat menyuarakan nasib rakyat kecil. Jadi hal yang wajar bila ia datang dalam setiap kegiatan. Apalagi aksi menolak kenaikan harga BBM ini menyangkut nasib rakyat kecil, yang akan semakin sengsara. Tapi ini memang persoalan menjadi ajaib. Ketika kita menentang kenaikan harga BBM, kemudian dilawan dengan ancaman penangkapan, dan lain-lain oleh pemerintah, ujar Adhie. Mengenai rencana Bareskrim yang akan melakukan penangkapan Ketua KBI Rizal Ramli, Adhie menyatakan hanya bisa pasrah. Ia juga menyatakan KBI tidak akan melakukan upaya hukum, seperti praperadilan, misalnya Rizal Ramli benar-benar ditangkap Bareskrim Mabes Polri. Monggo-monggo saja. Terserah sini. Mau jadi tersangka ya monggo, mau ditangkap ya monggo, katanya. Menurut Adhie, sejak awal Polri sudah dipesan membidik Rizal Ramli untuk ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Isu penangkapan itu sudah berhembus sejak awal. Saat di Hotel Century, sudah ada isu akan dilakukan penangkapan. Ternyata tidak ada. Beliau hanya sebagai saksi. Isu-isu ini kelihatannya memang disengaja untuk menebarkan ancaman rasa takut, jelasnya. (Persda Network/Sugiyarto)
[Forum Pembaca KOMPAS] KONTRAS: September, Bulan Hak Asasi Manusia
http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/23/23091943/kontras.september.bulan.hak.asasi.manusia JAKARTA, SELASA - Bulan September ini menjadi saat penting untuk merefleksikan makna ketaqwaan, sekaligus dapat digunakan sebagai tonggak lahirnya bulan hak asasi manusia. Tak hanya puasa yang menjadi fokus kegiatan masyarakat Indonesia di Bulan September kali ini. Rupayanya ada banyak momen tragis yang mencoreng kebebasan hak asasi manusia perlu diingat. Ini menjadi momentum untuk merefleksikan makna ketaqwaan, sekaligus dijadikan tonggak lahirnya bulan hak asasi manusia, ujar Usman Hamid, Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), saat berbuka puasa di Lapangan Pancasila Jakarta, Selasa (23/9). Pada acara bertajuk Ramadhan untuk Kemanusiaan Usman Hamid mengingatkan pada suatu masa kelam yang bermula dari pengkhianatan antaranak bangsa yang berujung kepada penderitaan. Diawali dengan tindakan represif negara yang ingin membersihkan sebuah ideologi yang berseberangan dengan penafsiran tunggal dari nasonalisme pada tahun 1965-1966. Puncaknya pada dua dekade kemudian, yakni peristiwa Tanjung Priok yang memakan banyak korban dimana penafsiran tunggal Pancasila dijadikan alasan untuk menghilangkan ideologi yang berseberangan tersebut. Masih pada bulan yang sama, lanjutnya, tahun 1999 terjadi konflik kepentingan penguasa di Timor Timur pascajajak pendapat dan tragedi semanggi II pada 23-24 September 1999. Enam tahun kemudian, di awal bulan September terjadi pembunuhan terhadap aktivis (Hak Asasi Manusia) HAM Indonesia Munir Said Thalib. Kebersamaan yang mereka alami saat berbuka ini diyakini Usman menjadi sarana penting dalam mengembangkan peradaban kemanusiaan. Ini menjadi kunci untuk mewujudkan religiositas dan nilai-nilai kemanusiaan yang sesungguhnya. Nilai atas keadilan yang tak pernah lekang oleh waktu, katanya. C12-08 Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network
[Forum Pembaca KOMPAS] Sjamsul Nursalim Selamat
http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/23/21483389/sjamsul.nursalim.selamat JAKARTA, SELASA - Obligor BLBI Sjamsul Nursalim selamat. Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta mengabulkan banding Kejaksaan Agung (Kejagung) atas Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) Sjamsul Nursalim yang dibatalkan oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta. Dengan dikabulkannya banding Kejagung, maka SP3 yang diterbitkan Kejagung sah. Keputusan tersebut diambil oleh majelis hakim PT DKI Jakarta yang dipimpin Parwoto Wignyo Soemarto dengan anggota Napsiah dan Untung Haryadi. Putusan banding yang bernomor 215/Pid/prap/2008/PT DKI tersebut diputus pada Senin 22 September 2008. Permohonan pemohon (Kejagung) dikabulkan. Termohon sebagai pemohon di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan (Masyarakat Anti Korupsi Indonesia/MAKI) tidak punya kapasitas legal standing (kedudukan hukum), tegas Humas PT DKI Jakarta, Madya Suhardja di Jakarta, Selasa (23/9). Dijelaskan Madya, majelis hakim PT DKI Jakarta dalam memutus perkara ini tidak masuk ke materi perkara. Hakim terlebih dulu menguji legal standing pemohon yakni LSM MAKI yang diketuai Boyamin Saiman. Dalam pertimbangannya, majelis hakim menegaskan bahwa dalam UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Koruspi tidak menyebutkan pihak ketiga seperti LSM atau sejenisnya. Berbeda dengan UU Lingkungan Hidup dan UU Perlindungan Konsumen yang menunjuk langsung pihak ketiga yaitu LSM, Lembaga Perlindungan Konsumen, Walhi dan sejenisnya sebagai perwakilan masyarakat yang punya legal standing untuk beracara. Jadi kami belum membahas pada materi pokok gugatan mengenai SP3. Pengadilan Tinggi baru memeriksa keabsahan pemohon dan termohon. Karena pemohon tidak memenuhi syarat hukum, maka praperadilan gugur dengan sendirinya, tegasnya. Ditemui terpisah, Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Marwan Efendy menyambut positif putusan tersebut. Itu langkah hukum yang tepat, tegas Marwan. Menurut Marwan, SP3 yang diterbitkan Kejagung terhadap Sjamsul Nursalim sudah mengacu kepada UU Nomor 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas), Inpres Nomor 8 Tahun 2002. Atas rencana Peninjauan Kembali (PK) yang akan diajukan LSM MAKI, Marwan menanggapinya dengan santai. Kalau untuk praperadilan, itu putusan final ya di Banding. Tapi kalau mereka mau ajukan PK, silakan saja. Itu hak mereka, tegas Marwan. Legowo sajalah, lanjut Marwan. Apakah SP3 ini untuk melindungi Sjamsul Nursalim? O, nggak. Sampai kiamat pun kita tidak akan pernah lindungi koruptor, tegas Marwan. YLS Sumber : Persda Network
[Forum Pembaca KOMPAS] Short Selling di Tengah Aksi Spekulan
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/09/24/0043065/short.selling.di.tengah.aksi.spekulan Kondisi bursa global yang tidak menentu mendorong otoritas sejumlah negara melarang transaksi short selling. Model transaksi saham yang sarat spekulasi itu dikhawatirkan bakal menekan indeks lebih dalam lagi. Runtuhnya sejumlah bursa global pada masa silam tidak terlepas dari aksi pelaku short selling. S hort selling atau penjualan kosong adalah aksi menjual sekuritas atau kontrak futures komoditas yang tidak dimiliki penjualnya. The Wall Street Crash yang terjadi di Amerika Serikat tahun 1929 merupakan salah satu kehancuran bursa paling dahsyat dalam sejarah pasar modal dunia. Kehancuran itu berawal dari eforia warga AS berinvestasi besar-besaran di pasar saham. Eforia itu menjadi-jadi ketika para pialang meminjamkan dana kepada investor untuk membeli saham, atau dalam istilah pasar modal dikenal dengan margin trading. Di sisi lain, para analis dan spekulan memuji-muji saham tertentu walaupun sebenarnya saham itu sampah. Uang yang masuk ke pasar modal AS secara bertubi-tubi mengangkat harga saham menjadi terlalu tinggi, melebihi pertumbuhan fundamental emiten saham itu sendiri. Selanjutnya, yang terjadi adalah gelembung ekonomi (economic bubble). Ibarat balon yang terus ditiup, bursa AS akhirnya meletus. Investor yang baru meraih keuntungan besar dari pasar yang sedang bergairah tiba-tiba harus mempersiapkan diri untuk jatuh miskin. Setelah mencapai puncaknya pada 3 September 1929 di level 391,17 poin, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) kemudian terkoreksi selama sebulan hingga turun 17 persen. Kamis, 24 Oktober 1929, investor kembali berlomba melepas sahamnya secara massal. Peristiwa yang dikenal dengan Black Thursday atau Kamis Kelabu itu mengakibatkan Dow Jones kembali jatuh, sebesar 13 persen. Selanjutnya, pada Selasa 29 Oktober 1929, harga saham kembali anjlok 12 persen. Peristiwa ini dikenang dengan sebutan Black Tuesday atau Selasa Kelabu. Total kerugian investor AS di tahun 1929 mencapai 30 miliar dollar AS. Angka itu jauh melebihi biaya yang dikeluarkan AS untuk Perang Dunia II. Runtuhnya Wall Street dianggap sebagai gejala, bahkan penyebab, Great Depression AS tahun 1929-1938. Spekulan Runtuhnya Wall Street tahun 1929 tidak terlepas dari transaksi short selling yang dilakukan para spekulan. Mereka memanfaatkan situasi menjelang jatuhnya indeks Dow Jones dengan menjual saham yang tidak mereka miliki, melainkan yang dipinjam dari pialang. Para spekulan kemudian dengan gencar mengembuskan isu-isu negatif untuk menekan investor melepas sahamnya secara massal. Setelah harganya anjlok, mereka membeli saham itu dan selanjutnya dikembalikan kepada pialang. Mereka mengambil selisih dari harga jual-beli saham sebagai keuntungan. Aksi short selling juga punya andil besar dalam peristiwa Black Monday, Senin, 19 Oktober 1987, saat indeks Dow melorot hingga 22 persen dalam waktu sehari. Juga saat krisis dotcom tahun 2000-2002, yang merontokkan indeks Nasdaq hingga 78 persen. Menyusul buruknya kondisi bursa global belakangan ini, short selling kembali menjadi sorotan. Bulan Juli, otoritas pasar modal AS, Securities and Exchange Commission, melarang praktik short selling atas 799 saham sektor finansial negara itu. Anjloknya harga saham Lehman Brothers sebesar 95 persen, saham Fannie Mae dan Freddie Mac sebesar 80 persen, dan saham-saham lembaga keuangan besar lainnya di AS ditengarai dipicu oleh aksi seperti ini, selain akibat dari krisis subprime mortgage. Larangan terhadap transaksi short selling juga diikuti oleh otoritas bursa lainnya, seperti Inggris, Jerman, dan Irlandia. Sasaran spekulasi Di Indonesia, sampai Selasa (23/9), Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan belum mengambil sikap terhadap aksi short selling. Pengamat pasar modal, Yanuar Rizky, menilai otoritas pasar modal Indonesia terlalu lamban menyikapi situasi yang sedang melanda bursa global. Menurut Yanuar, setelah short selling dilarang di AS dan sejumlah negara lainnya, para spekulan dan hedge fund dari berbagai negara, khususnya AS, mencari tempat baru untuk dijadikan sasaran spekulasi. Sangat besar kemungkinan, kata Yanuar, Bursa Efek Indonesia menjadi target karena penegakan peraturan short selling di Indonesia masih sangat lemah. Berdasarkan penelusuran Yanuar, semua transaksi short selling yang terjadi di BEI selama ini nyata-nyata melanggar peraturan Bapepam. Contoh yang paling mudah adalah tidak satu pun transaksi short selling di BEI yang diberi tanda short. Padahal, dalam peraturan Nomor V.D.6, Bapepam mewajibkan perusahaan efek memberi tanda short pada saat pelaksanaan order jual di sistem perdagangan BEI. Contoh lain, Bapepam mewajibkan baik nasabah maupun perusahaan efek yang melakukan short selling membuka rekening terpisah dan memberikan jaminan awal. Namun, dalam data rekening efek Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) tidak terdapat data rekening jaminan tersebut. Makanya, beberapa kali terjadi
[Forum Pembaca KOMPAS] Elemen Masyarakat Jabar Tolak RUU Pornografi
BANDUNG, KOMPAS - Berbagai elemen masyarakat Jawa Barat yang tergabung dalam Koalisi Organisasi Non-Pemerintah Jabar menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang Pornografi, Selasa (23/9) di Bandung. Mereka menyikapi RUU itu sebagai upaya penyeragaman kultur dan pluralitas bangsa Indonesia. Direktur Institut Perempuan Ellin Rozana mengatakan, definisi pornografi sebagai materi seksualitas yang dibuat oleh manusia dalam bentuk gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, gambar, kartun, syair, percakapan, ataupun media komunikasi lain yang dapat membangkitkan hasrat seksual menimbulkan ambiguitas pemahaman. Tidak ada batasan jelas tentang materi apa yang bisa digolongkan sebagai materi seksualitas, serta sejauh mana hal itu dapat merangsang hasrat seksual, kata Ellin. Definisi dan pemahaman tentang pornografi, kata Ellin, pada dasarnya bersifat subyektif dan amat dipengaruhi oleh konteks sosial dan kultur tempat seseorang tinggal dan dibesarkan. Membuat satu definisi yang paten tentang pornografi ialah upaya penyeragaman. Pasal 8 RUU Pornografi juga dinilai tidak berempati terhadap perempuan sebagai korban industri seksual. Pasal itu menyebutkan bahwa setiap orang dilarang dengan sengaja atau atas persetujuan dirinya menjadi obyek atau model yang mengandung pornografi. Perempuan yang menjadi obyek industri seksual adalah korban ketidakmampuan ekonomi, keterbatasan pemahaman, serta terjebak dalam konstruksi budaya patriarki yang kerap kali menjadikan tubuh mereka sebagai komoditas. Karena itu, menghukum mereka sama artinya menjatuhkan hukuman ganda, ujar Ellin. Ketua Forum Aktivis Bandung (FAB) Radhar Tribaskoro mengatakan, penolakan terhadap RUU Pornografi tidak berarti pembelaan terhadap pornografi. Sedangkan Ketua Kelompok Peduli Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KP3A) Ani Herningsih mengatakan, RUU itu berpotensi memicu tindakan main hakim sendiri oleh masyarakat. Sebab, Pasal 21 menyebutkan masyarakat dapat berperan serta mencegah penggunaan dan penyebarluasan pornografi. Hal ini bisa memicu sweeping dan pembakaran kaset atau majalah pornografi oleh oknum sipil, katanya. Di Bali, sekitar 3.000 warga Pulau Bali kembali turun ke jalan di Denpasar, Selasa. Mereka menegaskan sikap untuk menolak keberadaan dan pembahasan RUU Pornografi karena RUU itu dinilai mencederai keberagaman Indonesia. Untuk semua Di Pontianak, seperti dilaporkan Antara, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Kalimantan Barat berunjuk rasa di Tugu Degulis Universitas Tanjungpura, Selasa, mendukung pengesahan RUU Pornografi. Ketua FSLDK Kalbar Deky Mulyadi mengatakan, RUU Pornografi tidak punya kepentingan terhadap agama maupun golongan tertentu. RUU Pornografi untuk semua umat beragama, katanya. Menurut dia, rancangan undang-undang tersebut merupakan langkah awal membentuk moralitas masyarakat Indonesia yang lebih baik. Ia menambahkan, dukungan FSLDK Kalbar terhadap RUU Pornografi karena RUU itu tidak membatasi seseorang dalam berkarya atau berkreasi seni. RUU itu juga dinilai tidak bermaksud menempatkan perempuan sebagai obyek kriminalisasi. Rancangan undang-undang ini mempunyai sanksi lebih jelas dan tegas untuk memberikan efek jera, kata Deky. (REK/BEN) http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/09/24/00175455/elemen.masyarakat.jabar.tolak.ruu.pornografi
Bls: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Toilet Bandara Soeta Habiskan Rp 11,5 Miliar
Salam, Soal toilet atau KLOSET jongkok atau kloset duduk. Orang diatas 60 tahun biasanya sudah sulit jongkok karena uratnya sudah kaku. Juga menngalami kesulian jika sujud. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Sel, 23/9/08, R. H. Uno [EMAIL PROTECTED] menulis: Dari: R. H. Uno [EMAIL PROTECTED] Topik: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Toilet Bandara Soeta Habiskan Rp 11,5 Miliar Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 23 September, 2008, 7:56 PM TOILET BANDARA SOEKARNO - HATTA Saya tidak tahu apakah Bung Karno dan Bung Hatta kalau lagi o'o, jongkok seperti saya atau tidak.(Pernah sy baca bahwa posisi diposal yang terbaik adalah jongkok seperti Kangguru he he...mahasiswa bule kalau nemu di W.C asrama kampus ada bekas sepatu di Western toilet, langsung teriak2 sama mahasiswa Asia : Hey, who has been kanguruing here?) Bandara S-H aslinya di desain oleh orang2 Perancis, apakah karena itu urinoir nya tinggi2, pas utk si bule yang jangkung, nggak tau kalau untuk golongan OPEK dan anak kecil harus mengarahkan tembakannya miring keatas dengan segala akibatnya. Mungkin karena itu juga Eastern toiletnya cuma sedikit, padahal banyak orang kita lebih sreg dengan gaya Kangguru, pakai banyak air...dan karena biasa di kali, lupa menyiram bekasnya, maka harus di desain yang autoflush. Maka benar juga apa yang dikatakan oleh milister tadi, yang membersihkan toilet itu orang2 kampung sekitar yang merasa toilet Bandara sudah cukup bersih, buat apa ribut2 pake disposable toilet seat segala! salamsori, Opung yang prefer jongkok [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Lonceng Kematian Sekolah Swasta
Oleh S BELEN http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/09/24/00205579/lonceng.kematian.sekolah.swasta Tahun 2009, anggaran pendidikan mendapat tambahan Rp 46,15 triliun hingga menjadi Rp 224 triliun (20 persen APBN). Penghasilan guru dan dosen PNS terendah minimal Rp 2 juta, belum termasuk kenaikan kesejahteraan sekitar 14-15 persen gaji pokok. Kabar menggembirakan bagi guru dan dosen PNS itu ternyata tak dinikmati guru sekolah swasta. Bagi mereka, ketentuan itu hanya menjadi pelipur lara. Guru nonsarjana hanya mendapat subsidi tunjangan Rp 50.000 dan guru S-1 Rp 100.000 per bulan (Kompas, 10-12/9/2008). Tambahan ini akan digunakan untuk menaikkan dana bantuan operasional sekolah (BOS), menambah guru madrasah, rehabilitasi sekolah, peningkatan sarana sekolah, peningkatan kualitas pendidikan nonformal, dan penelitian pendidikan. Lonceng kematian Pada era reformasi, gaji PNStermasuk guru PNSberkali-kali dinaikkan pemerintah. Hal ini memaksa yayasan swasta menyetarakan gaji guru dengan guru PNS. Akibatnya, alokasi dana untuk gaji guru di sekolah swasta favorit di perkotaan yang dulu sekitar 60 persen dari total anggaran kini 70 persen hingga 85 persen. Jika ditambah insentif pemerintah daerah, terutama di Jakarta dan Kalimantan Timur, jurang penghasilan guru PNS dan swasta kian lebar. Bantuan dana BOS bagi swasta tak memecahkan masalah karena terbanyak untuk gaji guru. Nasib guru sekolah swasta menyedihkan. Sebuah SMA swasta di Jakarta hanya mampu menggaji Rp 1 juta bagi guru yang sudah mengabdi 12 tahun. Di Yogyakarta ada guru yang masih digaji Rp 300.000. Banyak sekolah seperti ini. Kesejahteraan guru PNS akan kian cerah pada masa depan. Dapat diramalkan, sekolah swasta akan gulung tikar. Ini merupakan lonceng kematian sekolah swasta. Dampak Banyak sekolah swastaTaman Siswa, Muhammadiyah, sekolah NU, sekolah swasta Islam lain, sekolah Katolik maupun sekolah Kristenakan terkubur. Ada yang bertahan hidup, tetapi ibarat kerakap di atas batu. Mereka akan sulit mempertahankan mutu karena dana untuk proses belajar-mengajar (PBM) dan pelatihan guru drastis berkurang. Padahal, sekolah-sekolah ini amat berjasa dalam perjuangan kemerdekaan dan pencerdasan bangsa. Di seluruh Indonesia sekolah swasta umumnya lebih bermutu daripada sekolah negeri. Data nilai evaluasi murni UN menunjukkan kenyataan ini. Jika sekolah swasta hilang dari peredaran, bangsa ini akan kehilangan besar. Yayasan sekolah swasta yang besar berkiprah tidak hanya di perkotaan, tetapi juga di pedesaan, bahkan di wilayah terpencil. Untuk bertahan hidup, digunakan subsidi silang. Kebijakan diskriminatif pemerintah akan berakibat tewasnya sekolah di kota. Selanjutnya sekolah di pedesaan akan ditutup. Mengapa pemerintah memilih menaikkan gaji guru PNS saja? Jika sekolah swasta di pedesaan ditutup, angka partisipasi anak usia wajib belajar pasti menurun. Karena itu, DPR hendaknya mempertimbangkan dampak ini dalam membahas alokasi dana tambahan ini. Negara lain Perkembangan di dunia menunjukkan gejala yang mirip. Pemerintah Inggris membangun sekolah negeri, tetapi juga tetap mempertahankan sekolah swasta yang berciri khas. Dana pendidikan termasuk gaji guru tidak dibedakan. Gejala ini juga terjadi di Malaysia dan Barat. Sekolah swasta umumnya tetap mempertahankan ciri khas meski hampir seluruh pembiayaan ditanggung pemerintah. Di Malaysia hampir 50 tahun pemerintah berusaha menghapus sekolah swasta China, Tamil, dan Islam, tetapi sekolah-sekolah itu tetap bertahan hidup. PM Mahathir Mohamad bahkan secara khusus berusaha menghapus sekolah swasta Islam yang disebut sekolah agama rakyat (SAR), tetapi tak berhasil. Untuk sekolah swasta China, Tamil, dan Islam yang independen, pemerintah memberi subsidi sarana dan gaji guru. Dulu Presiden Soeharto pernah berkata kepada Gubernur NTT Ben Mboy. Sekolah negeri dan swasta memang masih dibedakan. Namun, pada masa depan jika pemerintah sudah mampu, tidak akan dibedakan. Dana untuk pembangunan gedung, sarana, dan gaji guru sekolah swasta ditanggung pemerintah. Saat itu, perbedaan sekolah negeri dan swasta hanya pada papan nama sekolah. Kini tiba saatnya pemerintah mengakhiri tindak diskriminatif terhadap sekolah swasta saat 20 persen APBN dialokasikan untuk pendidikan. Argumen Argumen yang mendasari usul ini adalah, pertama, uang negara, yakni uang rakyat yang juga berasal dari pajak rakyat. Karena itu, perlakuan pemerintah harus sama. Sekolah swasta juga mendidik anak bangsa. Kedua, sekolah negeri menunjukkan ciri pengelolaan seperti lembaga pemerintah. Kurang efisien, tak bersemangat wirausaha, dan kurang motivasi meningkatkan mutu. Adapun sekolah swasta memiliki elan vital mewujudkan visi dan misi khas serta bergantung kepercayaan masyarakat. Lebih inovatif karena didorong nilai tambah yang ditawarkan untuk meningkatkan nilai jual. Penerapan asas subsidi silang menjamin kelangsungan hidup sekolah di pedesaan. Sekolah dikelola seperti bisnis. Prinsip efisiensi konsisten dilaksanakan. Ketiga, di
[Forum Pembaca KOMPAS] Nasionalnya Pendidikan Kita
Oleh Agus Suwignyo http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/09/24/00220479/nasionalnya.pendidikan.kita Tulisan mantan Mendikbud Daoed Joesoef tentang pentingnya perumusan kembali konsep idiil yang mendasari sistem pendidikan kita (Kompas, 3/9/2008), disambut takzim fisikawan-etikawan Liek Wilardjo dengan menyebutnya wejangan Resi Seta yang turun dari pertapaan Pareanom (Kompas, 11/9/2008). Pak Daoed menegaskan, Dengan predikat nasional, fungsi pendidikan jelas berdimensi nasional (kepentingan negara-bangsa) selain individual (hak warga negara perseorangan). Pak Liek menyahut, Sudah saatnya kita mempunyai konsep pendidikan nasional yang jelas. Percakapan dua begawan itu layak dikembangkan karena menyegarkan pemikiran ke arah pembaruan konstruksi nasional pendidikan Indonesia. Setidaknya selama sepuluh tahun terakhir, kita terjebak hiruk-pikukmeminjam istilah pedagog senior Mochtar Buchorianeka persoalan hilir dan mengabaikan aneka pemikiran dasar yang memberi arah kebijakan dan praktik pendidikan nasional. Ambil contoh, perkara ujian nasional, buku pelajaran, dan sertifikasi guru dikaji dalam bingkai kritik ketidaksigapan pemerintah merespons permasalahan terkini. Namun, kajian sering terisolasi dari konteks makro arah pendidikan. Sejauh mana silang pendapat tentang perkara itu mencerminkan relevansi dan makna kenasionalan sistem pendidikan kita masih relatif kabur. Akibatnya, upaya menyelesaikan persoalan-lapangan praktik pendidikan tidak menyentuh akar masalah. Perkara UN, misalnya, justru kian rumit (dan ruwet) akibat terlepasnya substansi kontroversi dari tolok ukur kenasionalan sistem pendidikan. Di sisi lain, proses pendidikan (kian) dikeluhkan menciptakan beban sosialalih-alih kekuatan transformatif masyarakat. Trisila imperatif Hal amat krusial yang seharusnya dijiwaitetapi nyata-nyata telah diabaikandalam perumusan kebijakan dan praktik pendidikan kita adalah prinsip-prinsip yang mendasari dan memberi karakter nasional-nya sistem pendidikan. Secara historis, prinsip-prinsip itu mencakup pemerataan, integrasi, dan kemandirian. Sejak SD kita tahu, gagasan pemerataan sebagai prinsip pendidikan Indonesia merupakan reaksi langsung terhadap sistem pendidikan kolonial yang segregatif dan diskriminatif. Tokoh-tokoh, seperti Dwidjo Sewojo, RA Kartini, KH Dewantara, KH Ahmad Dahlan, Moh Sjafei, Moh Yamin, dan Moh Hatta, berjuang demi sistem pendidikan nasional yang merengkuh warga negara tanpa pembedaan kelas. Proklamasi Kemerdekaan melahirkan kesamaan hak warga atas pendidikan melalui jaminan konstitusi. Meskipun demikian, dalam konteks kemerdekaan, pemerataan pendidikan bukan semata-mata perkara hak warga yang pemenuhannya menjadi kewajiban negara. Khusus untuk konteks Indonesia, pemerataan bersifat imperatif demi terbentuknya sikap individu-individu sebagai kesatuan warga dalam wadah negara. Dengan makna itu, pemerataan pendidikan merupakan medium terwujudnya integrasi keindonesiaan. Artinya, ketika prinsip pemerataan pendidikan diabaikan, yang terjadi bukan hanya pelanggaran hak warga, tetapi juga ancaman terhadap integrasi kebangsaan kita. Karena itu, evaluasi atas berbagai kebijakan strategis, seperti UN, tidak cukup ditempatkan dalam bingkai isu-isu implementasi kebijakan, misalnya menyangkut keadilan sosial dan tanggung jawab pemerintah. Evaluasi harus menyentuh peran dan kepentingan negara dalam berbagai kebijakan strategis pendidikan. Kemandirian Selain pemerataan dan integrasi, fondasi filsafati penting dari nasionalnya sistem pendidikan kita adalah kemandirian. Penekanan pada kemandirian amat jelas dalam pemikiran tokoh-tokoh pendidikan yang telah disebut. Demi prinsip kemandirian, misalnya, KH Dewantara menolak bantuan keuangan pemerintah bagi Perguruan Taman Siswa. Begitu pun KH Ahmad Dahlan dan Moh Sjafei bersikap selektif terhadap tawaran bantuan kolonial. Dalam konteks berbeda pada periode kontemporer, YB Mangunwijaya pernah mengharuskan anak-anak jalanan membayar (meski hanya Rp 25) jika meminjam buku perpustakaan Kali Code karena konsep gratisan dianggapnya menghambat kemandirian dan sense of belonging anak-anak itu. Contoh-contoh itu menegaskan, kemandirian merupakan elemen krusial harga diri (dignity). Implikasi politisnya, selain mengemban misi memerdekakan cara berpikir dan jiwa anak-anak bangsa (misi mikro), penyelenggaraan pendidikan sebagai tanggung jawab pemerintah juga harus memancing seluas mungkin partisipasi masyarakat (misi makro). Secara khusus dalam konteks anggaran, skema alokasi dana pendidikan pada APBN 2009 harus jitu dan akomodatif agar merangsang investasi lebih besar pemerintah daerah dan pihak-pihak swasta dalam penyelenggaraan pendidikan. Hanya dengan kesadaran bahwa pendidikan sebagai hak warga bukanlah sesuatu yang terberi dan taken for granted, tetapi harus diusahakan bersama, kita terbebas dari kekangan paradigma filantropi yang diusung para penggagas Politik Etis 100 tahun lalu. Agus Suwignyo Pedagog FIB UGM; Sedang Meneliti Sejarah
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] IMF usul BI rate 10,5%....Go to Hell!!!
Lae Alfian, BI Rate itu bukan rate pinjaman BI ke perbankan. Perbankan dapat duitnya ya dari nasabah2nya, bisa lewat tabungan, bisa lewat deposito dll. Kalau BI kasih bantuan likuiditas ke perbankan, sifatnya sangat pendek. Salah satu fungsi dari diterbitkannya SBI (Sertifikat Bank Indonesia) yg diterbitkan oleh BI adalah sebagai alat untuk mengatur jumlah peredaran uang dalam konteks menarik sejumlah tertentu duit yg beredar. Kalau BI sampai beli SBPU (Surat Berharga Pasar Uang), itu artinya BI lagi mengucurkan duit ke pasar. Yang menerbitkan SBPU adalah swasta. Jadi, kondisi di bawah yang Lae Alfian skenariokan, tidak bisa diwujudkan. Percaya deh, masa sih kalau ada peluang seperti di bawah orang/institusi ngga rame2 manfaatin. Ingat saja, sebodoh2nya orang kalau sudah berurusan dengan duit, entah kenapa bisa mendadak jadi pinter hehehehe :) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu 2008/9/20 al.sibarani [EMAIL PROTECTED]: Lae Irwan, Terima kasih atas email nya.wah tapi sayang kita berdua gak nyambung nih, mungkin ini karena pertanyaan saya yang kurang jelas kemarin.. maaf harap maklum Lae. Mungkin akan lebih simple kalau saya sampaikan seperti ini, kita pakai contoh angka saja. Dengan melihat data terakhir, rate SBI 6 bulan berkisar antara 10.25% - 10.50%. Coba kita asumsikan memakai SBI 6 bulan 10.25%. Di satu sisi, BI rate yang terakhir adalah 9.25% Misalkan saya adalah pihak bank, saya meminjam uang dari BI sebesar 100 milyar dan tentu nya saya akan mendapatkan rate 9.25%. Tidak lama setelah itu, uang 100 milyar tersebut saya belikan SBI 6 bulan dengan rate 10.25% Nah dengan seperti itu, karena selisih bunga tersebut, bukankah di akhir periode nanti saya sudah mendapatkan untung sebesar 1 milyar (kasarnya 1% dari 100 milyar) ?? Tapi saya juga tidak yakin atas perhitungan ini, apakah rate tersebut harus di break down lagi menjadi rate per month atau bagaimana. Menurut nalar dan pengetahuan saya yang sempit ini, berarti uang 100 milyar tersebut tidak berputar di pasar karena itu hanya berpindah dari tangan pemerintah kemudian ke tangan saya (bank) dan kembali lagi ke tangan pemerintah. Apakah ini dapat terjadi di sistem perbankan kita? Kalau ini memang terjadi, berarti kasihan sekali pemerintah karena uang negara terpakai membayar bunga SBI untuk investement yang tidak produktif. Terima kasih banyak Lae Warm regards, Alfian
[Forum Pembaca KOMPAS] Indeks Indonesia Naik
Jakarta, Kompas - Indeks Persepsi Korupsi Indonesia naik 0,3 dari 2,3 pada tahun 2007 menjadi 2,6 pada tahun 2008. Kenaikan itu menempatkan Indonesia di peringkat ke-126 di dunia. Meskipun demikian, Indonesia masih menjadi bagian dari negara dengan tingkat korupsi tinggi. Di dunia, posisi Indonesia ada bersama dengan Etiopia, Guyana, Eritrea, Hondu- ras, Libya, Mozambik, dan Uganda. Di Asia, posisi Indonesia ada di atas Filipina, Laos, Kamboja, dan Myanmar. Menurut Ketua Dewan Pengurus Transparency International Indonesia Todung Mulya Lubis, Selasa (23/9) di Jakarta, kenaikan itu, antara lain, disumbang oleh upaya pemberantasan korupsi yang marak akhir-akhir ini. Reformasi birokrasi yang telah mulai dijalankan, meski masih ada banyak catatan, dinilai turut mendongkrak persepsi publik atas upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Hadir dalam peluncuran itu, antara lain, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar, Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan Chandra Hamzah, Sultan Hamengku Buwono X, dan anggota Dewan Pertim- bangan Presiden, Denny Indrayana. Menurut Antasari Azhar, pembenahan birokrasi atau reformasi birokrasi merupakan salah satu prioritas kerja KPK. Menurut dia, salah satu indikasi korupsi mulai berkurang adalah semakin mudahnya mengurus surat-surat administrasi kependudukan seperti kartu tanda penduduk (KTP). Namun, di balik kisah sukses tahun 2008, banyak catatan yang harus diperhatikan, di antaranya reformasi birokrasi dinilai belum tuntas memperbaiki mentalitas birokrat. Inspeksi mendadak yang digelar KPK di jajaran Bea dan Cukai Tanjung Priok beberapa waktu lalu menjadi salah satu contoh. (JOS) http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/09/24/00191433/indeks.indonesia.naik
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Kenapa PRD tidak bisa seperti PKS....? DISIPLIN DIRI.
Saya setuju dengan pendapat anda mengenai PKS, bahwa dalam skala DPRD (DKI) saja keberpihakan PKS kepada rakyat boleh dikata tidak terlihat. Saya khawatir, akhlak dan moral yang dipertontonkan kepada publik bukanlah landasan perjuangan mereka yang sebenarnya melainkan hanya sebatas menjalankan ibadah individu. Padahal masyarakat DKI yang mayoritas memiliki intelektual yang baik, memilih PKS agar bisa menyuarakan dan memperjuangkan nurani masyarakat. Nurani masyarakat adalah kebeningan hati dan logika yang lurus, yang mana seharusnya sejalan dengan tag line PKS sebagai partai kader yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Meskipun sampai saat ini belum ada anggota dewan dari PKS yang berurusan dengan KPK, tapi ini belum cukup bahkan jauh dari cukup dan itu juga bukan ukuran prestasi partai. Saya menjadi terusik untuk menanyakan apakah masih ada manfaatnya masyarakat memilih caleg PKS dipemilu legislatif 2009? Sebagai pemilih PKS dipemilu tahun 2004, saya kecewa. From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ulfha Ilyas Sent: Tuesday, September 23, 2008 3:55 PM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Kenapa PRD tidak bisa seperti PKS? DISIPLIN DIRI. Bung Ilmi, Problem bangsa ini bukan sekedar problem moral, bahkan moral hanya produk dari sebuah hubungan sosial yang timpang. PKS bermoral, berakhlak, rajin sholat, tapi apa dedikasinya terhadap orang -orang miski? PKS adalah pendukung SBY-JK, pendukung kebijakan neoliberal, pendukung kapitalisme meskipun berpijak dari fundamentalisme agama. PKS anti korupsi, tapi Bank Dunia juga anti korupsi; ini hanya simbiosis mutualisme antara imperialis dan kaki tangannya. PKS merupakan dominan di parlemen DKI, tapi apakah mereka berjuang menghentikan penggusuran pra-ramadan kemaren (warga BMW, dll); apa yang dilakukan PKS terhadap sikap pemda DKI yang begitu fasistik membersihkan orang miskin di jakarta, dengan merampas gerobaknya, menangkapinya; inikah yang diajarkan oleh Allah SWT. PKI yang anda benci, tak bisa ditutupi oleh penggelapan sejarah, merupakan partai pertama yang mencantumkan kemerdekaan indonesia di AD/ARTnya, partai pertama yang memulai pemberontakan melawan kolonial tahun 1926/27, partai yang kader-kadernya siap di bunuh, buih, dan buang ke tanah merah Papua, partai yang konsisten menolak neo-kolonialisme dan neo-imperialisme. PKI tak satupun kadernya terlibat korupsi, menentang poligami, dan kader-kadernya rela hidup miskin untuk pekerjaan sosial. PKS apa? banyak kader PKS bermobil mewah; kena macet dikit memencet klakson keras-keras seolah-olah dialah yang berkuasa. apakah tuhan mengajarkan itu? gw bilang PKS partai politik paling oportunis di parlemen; rela menggadaikan nasib 200 juta lebih rakyat miskin, dengan membiarkan liberalisasi ekonomi, hanya untuk menjaga persekutuannya dengan SBY-JK tetap terjaga; inikah yang diajarkan tuhan? Saya lebih kagum dengan Ahmadinejad yang berani melawan imperium AS. berani bekerjasama dengan Venezuela yang sosialis, guna kerjasama ekonomi dan politik yang setara dan saling menghormati. Tidak ada pembebasan perempuan tanpa Sosialisme Tidak ada Sosialisme tanpa Pembebasan Perempuan Stand Up for Women and People Opressed!; Perempuan Kiri http://www.perempuankiri.blogspot.com http://www.perempuankiri.blogspot.com
[Forum Pembaca KOMPAS] protes jepada Bupati Karawang karena THR tidak di bayarkan (FSPEK KASBI)
Buruh adalah manusia mulia, karena merekalah, mesin-mesin berproduksi menghasilkan barang untuk kesejahteraan masyarakat. Tidak sepantasnya buruh diperlakukan secara tidak beradab, justru ketika menuntut para majikan untuk membayarkan upahnya! Lepaskan semua barang hasil produksi buruh yang melekat pada tubuhmu, niscaya kamu akan telanjang! Bayarlah Upah (buruh) sebelum mengering keringatnya (Al Hadist) Kepada Yth. Pimpinan Perusahaan PT. Gemilang Jaya Makmur Pratama Di Kopel Karawang Kepala Disnaker Karawang Di Karawang Bupati Karawang Di Karawang Dengan hormat, Buruh PT. Gemilang Jaya Makmur Pratama (GJMP), telah memberikan dedikasi yang luar biasa untuk kemajuan perusahaan. Tetesan keringat mereka, telah mengubah potongan-potongan kayu tak berguna menjadi hasil produksi yang memiliki nilai tinggi, memiliki nilai jual melebihi harga bahan dasarnya dan telah menyulap gedung-gedung kusam di pabrik menjadi gedung mewah, telah menambah perbendaharaan mobil para majikan di pabrik dan tentu saja telah menambah akumulasi keuntungan para pemodal menjadi berlipat di kantong-kantong mereka, pundi-pundi rupiah yang berlipat di rekening bank dan telah meningkatkan derajat hidup para pemilik modal, para petinggi GJMP. Bulir-bulir keringat para buruh, yang menetes dari tubuh para buruh, adalah tetesan terakhir pengharapan anak-anak buruh di rumah kontrakan yang becek dan pengap. Bulir-bulir keringat itu, yang rasanya tak lagi tersisa karena kering terperas dan kini tak lagi dihargai dan justru diberangus dengan semena-mena, dengan mata tertutup, hati yang beku dan nurani yang tak lagi berfungsi. Keringat itu, telah kering bersamaan dengan ketidakmampuan para buruh GJMP meneteskan air matanya. Bulan Agustus 2008, para buruh mengumpulkan sisa keberaniannya untuk membentuk alat perjuangan bernama serikat buruh. Dengan sebuah keyakinan bahwa alat perjuangan inilah jembatan emas menuju perubahan nasibnya dan meningkatkna harga dirinya di mata para majikan. Tetapi, harapan itu kemudian menghadapi kekerasan hati pemilik perusahaan karena dengan segala upaya menghalang-halangi terbentuknya serikat di GJMP. Tetapi buruh tidak menyerah, melalui sebuah aksi kemudian para buruh GJMP dan di hadapan pegawai Disnaker abdi Rakyat, para buruh berhasil memaksa pamilik perusahaan Bapak Onggo membuat pernyataan untuk memenuhi hak-hak buruh yang selama ini, selama lebih dari 13 tahun terabaikan, yaitu : Bapak Onggo, selaku pimpinan tertinggi di perusahaan, dengan tangannya sendiri menuliskan kesediaannya untuk : mengakui adanya serikat buruh di Pabrik GJMP, setelah segala upaya pembentukan serikat buruh diberangus bersedia membayarkan upah lembur sesuai dengan ketentuan Undang-undang setelah bertahun-tahun upah lembur dibayarkan sekedarnya bersedia mengangkat para buruh menjadi Buruh dengan status PKWTT setelah bertahun-tahun perusahaan melanggar ketentuan PKWT, bertahun-tahun buruh dalam status buruh kontrak bersedia membayar THR sesuai dengan ketentuan, minimal 1 bulan upah dan dibayarkan 7 hari sebelum hari raya idul fitri 1429 H, setelah selama bertahun-tahun buruh hanya mendapatkan THR sebesar Rp. 100. 000 (seratus ribu rupiah) akan mengikutsertakan para buruh dalam program jamsostek setelah bertahun-tahun buruh bekerja dengan segala resiko bahaya tanpa ada perlindungan Tulisan tangan Bapak Onggo diatas kertas bermaterai, setidaknya menunjukkan sebuah pengakuan bahwa selama 13 tahun para buruh dirampas haknya, tidak mendapatkan perlakuan yang selayaknya. Kemudian, tanggal 22 September 2008, Disnaker Karawang mengeluarkan nota Dinas yang menyatakan bahwa perusahaan GJMP telah melanggar ketentuan UU 13 tahun 2003 tentang buruh kontrak dan menyatakan bahwa status hukum buruh demi hukum harus menjadi PKWTT. Namun, ternyata duka para buruh belum berakhir karena pada tanggal 23 September 2008, sesuai waktu yang telah ditetapkan, Bapak Onggo ternyata tidak bersedia menerima kenyataan dan nota Dinas yang telah diterbitkan oleh Disnaker Karawang, Status buruh Kontrak tetap tidak mengalami perubahan dan THR dibayarkan dengan nominal yang jauh lebih rendah, bukan 1 bulan upah sesuai dengan ketentuan, namun hanya sebesar Rp. 60. 000,- (enam puluh ribu rupiah). Sikap ini, tentu saja sebuah sikap yang melecehkan hukum dan nilai-nilai keadilan serta bentuk pengabaian atas norma hukum serta sikap tidak hormat kepada institusi negara, termasuk di dalamnya adalah pengabaian Kepada Bupati sebagai pimpinan tertinggi di kabupaten Karawang. Atas hal tersebut, maka KASBI menyampaikan sikap tegasnya sebagai berikut : Kepada Pimpinan perusahaan PT. GJMP agar segera menghentikan segala bentuk represi kepada buruh dan segera membayarkan hak-hak buruh tanpa