Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Masyarakat Akan Dipaksa Pakai Produk Dalam Negeri
Uda Deddy Mansyur, Saya pikir masalah kendaraan dinas pejabat-pejabat pemerintah/negara terlalu ekstrimlah kalo ganti ke Becak atawa gerobak, tapi cukup ganti ke eks mobnas aja..and tho mobnas memiliki 2 variant utama yaitu : 1. Mazda 90 alias MR90 2. Timor Nah, untuk no.1 ada 2 sub-variannya yaitu MR90 Vantrent dan untuk no. 2 ada kalo ga salah 4 sub-variant. Nah, nanti pan tinggal disesuaiin aja misale; untuk pejabat stingkat menteri opo, trus pejabat setingkat ketua lembaga tinggi negara opo, trus pejabat eselon 1 opo, trus kepala daerah opo dsb dsb...maseh cukup manusia bukan ? Salam hangat, Suhaimi - Original Message - From: Deddy Mansyur To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 21, 2008 12:04 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Masyarakat Akan Dipaksa Pakai Produk Dalam Negeri Kewajiban instansi pemerintah menggunakan produk dalam negeri sudah diatur melalui Kepres 80, cuma diperlukan Inpres untuk pabrik atau swasta dan masyarakat, kata Menneg Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Paskah Suzetta usai rakor di Gedung Utama Depkeu, Senin (20/10) malam. OK OK OK Jadi, semua kendaraan Menteri-Menteri Kabinet Indonesia Bersatu harus tukar semua mobil Volvo atau Toyota Camry ke Becak atau Gerobak untuk pergi kekantor tiap hari. Untuk pergi kedaerah-daerah, dari tadinya naik kapal terbang Boeing atau Airbus, sekarang harus terbang dengan Gatot Koco atau terbang dengan kapal terbang buatan Dr. Habibie. salam, sensei deddy mansyur university of houston www.uh.edu/shotokan
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Menolak Uang BUMN dipakai membeli saham Aburizal Inc.
Strategi basi abizzz dong! :))). Duh, kasihannya orang yg hidup bersandar pada pencitraan! Alangkah malangnya rakyat yang dipimpinnya dong deh, ah! ED Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: EKO KERTAJAYA [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 21 Oct 2008 11:37:50 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Menolak Uang BUMN dipakai membeli saham Aburizal Inc. nggak fair pak, yg ngomong pertama khan meneg bumn, belum sby. sy curiga ini hanya trik politik belaka, kalau udah pada ribut, sby buka suara menolak. langsung deh naik polularitas sby di survey2. lihat aja kebelakang, kenaikan gas elpiji, aulia pohan, kenaikan gaji guru dsb. pasca buka suara popularitas sby naik tajam. yg masih wait and see adalah sikap sby thd ruup yg heboh tsb. sadarlah sekarang kita ini sedang dipermainkan isu2 murahan menjelang pilpres.
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Masyarakat Akan Dipaksa Pakai Produk Dalam Negeri
Kenapa ndak masyarakat memaksa pemerintah yang dipilihnya untuk melakukan sesuatu demi masyarakat ? Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: David Edzar Purba [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 21 Oct 2008 03:34:26 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Masyarakat Akan Dipaksa Pakai Produk Dalam Negeri Segala sesuatu harus diatur dengan hukum... Ini menunjukkan betapa kesadaran bangsa kita sangat rendah. Harusnya kita tak membutuhkan hukum seperti itu. RUU Porno lah, aturan apalah. Nanti untik tertawa aja harus diatur pake hukum. Ha ha ha ha... Ngakak dulu ah sebelum diatur lagi
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ladang Emas di Bombona Kendari (liputan 6 SCTV)
Sekali Allah menunjukan Kemurahan-Nya. Sampai-sampai ada yg menemukannya di selokan. Apakah rahmat Tuhan ini akan benar-benar sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat? Ataukah lagi2 utk segelintir atau segolongan orang yg menikmatinya? Salam, Asep N [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan Bincang-bincang dengan Theorode Friend
UNDANGAN Kepada yth. Ibu/Bapak/Saudara Dengan hormat, Komunitas Utan Kayu mengundang anda dalam acara bincang-bincang bersama Theodore Friend--penulis buku Indonesian Destinies--yang saat ini sedang melakukan studi tentang Perempuan dan Islam di beberapa negara: Indonesia, Pakistan, Iran, Saudi Arabia dan Turki. Bincang-bincang kita nanti dengannya akan mengulas pada persoalan Perempuan: Indonesia and Dunia Islam, khususnya pada kebijakan-kebijakan yang diskriminatif di negeri-negeri itu terhadap perempuan. Acara ini akan berlangsung pada: Hari/tanggal : Selasa, 21 Oktober 2008 Waktu : 19.00 WIB Tempat : Teater Utan Kayu (TUK) Jl. Utan Kayu No 68H Jakarta Kami menantikan kehadiran anda pada diskusi yang menarik ini. Mohon konfirmasi terlebih dahulu ke Guntur: [EMAIL PROTECTED] Terima kasih. Salam, Mohamad Guntur Romli Koordinator Diskusi Komunitas Utan Kayu Theodore Friend Theodore, a teacher, historian and novelist with twenty-one years' experience as president of two leading private organizations, is now a Senior Fellow of the Foreign Policy Research Institute, Philadelphia. In 2003, Harvard University Press published his latest book, Indonesian Destinies. For the educated lay reader, he tells the story of the Indonesian nation state, from revolution against the Dutch through solving of the terrorist bombing in Bali. In doing so, he conveys the anthropological and religious variety of Indonesia, and differences among its several layers of Islam. In 2004, he served as C.V. Starr Distinguished Visiting Professor of Southeast Asia Studies at Johns Hopkins University, School of Advanced International Studies, Washington, DC. Management: President, Eisenhower Exchange Fellowships, 1984-96 President, Swarthmore College, 1973-82 Theodore's other Publications: Between Two Empires: The Ordeal of the Philippines, 1929-1946, was published by Yale University Press in 1965, and won the Bancroft Prize in American History, Foreign Policy, and Diplomacy (1966). In 1988, Princeton University Press published his major comparative history: The Blue-Eyed Enemy: Japan Against the West in Java and Luzon, 1942-1945. Of it, a leading reviewer said: one of the most distinguished and literate Southeast Asian historians…seeks to understand three Asian and two Western cultures and is informed by psychological, philosophical and historical literature in half a dozen languages….[An] elegantly presented feast. Other Awards and Honors: Fulbright Scholar (Philippines 1957-59); Rockefeller Foundation Fellow in International Relations (1961-62); NDEA Post-Doctoral Fellow for study of Indonesian language (1966-67); Guggenheim Foundation Fellow (1967-68) in Indonesia, Philippines and Japan; Honorary Doctor of Laws degree, Williams College (1978); Fellow, Woodrow Wilson International Center for Scholars (1983-84); Fellow, Rockefeller Center for Artists and Scholars, Bellagio (1988); Dwight D. Eisenhower Medal for Leadership and Service (1997). Current Activities Related to International Affairs: Senior Fellow, FPRI; Board of Advisors, United States-Indonesia Society; Executive Committee, American-Indonesian Interreligious Initiative; Board of Directors, Metanexus Institute on Religion and Science; President Emeritus and Trustee, Eisenhower Fellowships; Chairman Emeritus and Member, Executive Committee, Philadelphia Committee on Foreign Relations; Member, Council on Foreign Relations (New York City). __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Iklan Politik, Pembodohan Kepada Rakyat
*Buletin Elektronik**www.Prakarsa-Rakyat.org* *SADAR * *Simpul Untuk Keadilan dan Demokrasi* * Edisi: 143 Tahun IV - 2008 Sumber: www.prakarsa-rakyat.org* *IKLAN POLITIK, PEMBODOHAN KEPADA RAKYAT!* *Oleh Abdul Rojak ** Hari-hari ke depan, selama 9 bulan nanti, bisa jadi menjadi hari-hari obral janji bagi poitikus Indonesia karena selama 9 bulan itu, sejak 12 Juli 2008 sampai dengan 5 April 2009 akan disuguhkan di hadapan rakyat masa panjang kampanye menuju Pemilu 2009. Sebuah paradoks yang sangat kentara ketika dihadapkan pada kondisi Rakyat Indonesia yang sangat miskin, bahkan untuk sekedar memenuhi kebutuhan sangat minimal seperti makan dengan ketersediaan kalori cukup. Selengkapnya: http://www.prakarsa-rakyat.org/download/Buletin%20SADAR/SADAR%20143%20tahun%20IV%202008.html [EMAIL PROTECTED] http://www.prakarsa-rakyat.org * [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Pak Ade Armando RE: 10 Kekeliruan Wacana Anti RUU Pornografi
wah waah... ternyata di kubu yg menolak, ada senioritas yaah... makanya.. lebih baik kita sama-2 pelajari naskah akademis-nya... ada yg punya dan berkenan sharing? tks, -K- On Mon, Oct 20, 2008 at 9:44 AM, [EMAIL PROTECTED]my_tiger_swan%40yahoo.com wrote: Ilmi, Saya yg bilang RUU TSB TOLOL dan saya telah terlibat dlm diskusi ini sejak tahun 2003, jauh sebelum kamu bangun kesiangan dan berkomentar tanpa terlebih dahulu membaca draft akhirnya! Jika kamu ingin tahu dimana ketololannya silahkan urutkan satu per satu diskusi di milist ini, ya. Evi Douren [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Laskar Pelangi: Kenapa Sukses? -Jangan Berlebihan!
(sekarang kau yang berlebihan, 'dan.) keadaan, lumayanlah. could be better. dirimu masih sangat aktif menulis ya? selamat menjalani hidup. --- On Mon, 10/20/08, Hudan Hidayat [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Hudan Hidayat [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Laskar Pelangi: Kenapa Sukses? -Jangan Berlebihan! To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, October 20, 2008, 9:43 PM setuju banget. jajang memang termasuk artis yang keren. sangat dekat dengan kaum sastrawan. baca puisi dan main teater. dia termasuk artis yang sedikit dengan mutu yang hebat itu. apa kabarmu jajang? lama kita tak ketemu. hudan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Presiden Yudhoyono Kembali Selamatkan Group Bakrie
Kita kini nonton sandiwara tersebut masuk babak II. Ketika pemerintah nyelamatin lapindo, adalah balas budi sby atas kemenangan pilpres 2004. Itu babak I, sby sangat tergantung pada ical. Babak II adalah memastikan bantuan Ical lebih besar lagi untuk pertempuran pilpres 2009. Kini sby lebih diuntungkan dan jadi pahlawannya. Jadi dengan cara ini, hampir pasti sby menang dalam pilpres mendatang karena relationship-nya mengglobal meninggalkan capres-capres lain. Relakah kita, relakah korban lumpur yang belum tentu akan terbayar semua janji-janjinya? Kita harus hentikan supaya bahasa cak bagio tidak nambah pedas. Tapi gimana caranya ya? Ada petunjuk...??? salam, robama. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Bambang Sulistomo [EMAIL PROTECTED] wrote: itulah gaya tak berdosa dari rezim ini, melindungi korporasi yang menjadi tampaknya merupakan pundi-pundi politiknya, rakyat semakin bingung melihat sandiwara besar republik ini, padahal pegawai kecil, tentara , polisi , jaksa, hakim, guru kecil, nelayan, petani yang kecil semua, hanya bisa deg-deg-an setiap bangun pagi, hari ini harga apa lagi yang akan naik ? hanya bisa menuli-kan telinga mendengar keluhan istri-istri mereka terpaksa sembunyi dibawah selimut, sewaktu anak-anak mereka berangkat sekolah dan kuliah, rezim sekarang ini adalah para pemain sandiwara yang ulung, yang cukup tertempa dalam latihan suasana reformasi, ditambah lagi bantuan dari para intelektual salon sandiwara, yang sudah cukup lama ingin ikut berkuasa pada rezim yang dapat di-ajak ber-sandiwara, senyum kanan, salam kiri, tepuk sana, tunjuk sini, pada siangnya, malam harinya , sambil duduk minum cappucino dingin, memeluk istri dia berkata, mas-mu masih kelihatan ganteng enggak jeng ? hehehehe. wis mas, ojok kakean sandiwara-ne, ojok gelem di-bujuki terus, legowo ae, enak kok . salambambangsulistomo.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Golkar Incar Kursi RI-1
Hi, Yah daripada budaya saudagar yang tidak menghargai budaya lokal, lebih baik sabdo pandito ratu jika lebih memikirkan rakyat, walaupun saya bukan orang jawa. salam, Budiman 2008/10/21 Bambang Sulistomo [EMAIL PROTECTED]: kalau mau mencalonkan sultan hb X, harus bisa belajar totocoro-ne pisowanan ndalem ke djogjakarta lho, dan harus bisa mengartikan manthuk-manthuk-nya, ingkang ngarso ndalem, jangan sampai salah , nanti bisa dianggap rumongso ngerti, dan jangan menyesal kalau sudah keluar yang namanya sabdo-ne pandito ratu, salambambangsulistomo.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Omar Dani dan Bulan Oktober
Sewaktu Bp. Omar Dani keluarga dari penjara, beliau langsung menghubungi ayah saya dan mereka berbicara sampai dua jam di telpon. Saya pun kagum kepada beliau yang tidak memiliki rasa dendam kepada penguasa Orde Baru karena dipenjara. Dan beliau pun datang pada saat pemakaman ayah saya dan beliau berkumpul dengan mantan KASAU yang melayat. AURI sampai dengan Marsekal Ashadi Tjahjadi (alm) sangat solid, tidak tau lagi setelah itu - Original Message - From: Suhaimi To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 21, 2008 9:37 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Omar Dani dan Bulan Oktober Satu hal yang sangat saya kagumi dari beliau (dari cerita alm. kakek saya) adalah : Saat beliau mengambil alih seluruh tanggungjawab AURI dipundaknya dengan mengatakan didepan sidang mahmilub Saya bertanggungjawab penuh atas seluruh AURI dan tidak ada anak-anak AURI yang terlibat dalam peristiwa gestapu itu sebabnya menurut kakek ku korps AURI adalah korps yang terkompak sampai paling tidak pasca peristiwa gestapu. Selamat panjang umur Pak Marsekal ! Saya percaya, kebenaran sejarah itu pada akhirnya akan terungkap. Salam hormat, Suhaimi (Pengagum Marsekal Omar Dani)
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 25 Persen Penduduk Indonesia Terganggu Jiwanya
Menurut saya, sebaiknya yang ingin menduduki jabatan publik disetiap tingkatan, selain harus memenuhi syarat administrasi, lolos fit proper test (kalau ada), tapi yang paling penting adalah tidak mengalami gangguan neurotik ini. Apa jadinya negara ini kalau dipimpin oleh orang semacam itu, apalagi ada kecenderungan neurotiknya komplikasi dengan megalomania, bisa kacau negara kita tercinta ini. Kalau mau ada test untuk pejabat negara, bisa dimulai dari jajaran yang paling atas sebagai contoh. Saya yakin orang terkaya di Indonesia yang doyan ngemplang dan ga punya nurani, trus yang asbun, sama yang rasis kayak Balkan Kepalelu (marganya yang baru) kemungkinan besar menderita sindroma gangguan neurotik yang parah. Salam, Selamat - Original Message - From: Agus Hamonangan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 21, 2008 12:02 Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 25 Persen Penduduk Indonesia Terganggu Jiwanya BOGOR, SENIN - Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengatakan, sekitar 25 persen penduduk Indonesia mengalami gangguan neurotik, yakni gangguan kesehatan jiwa seperti depresi dan psikosomatik yang selama ini kurang dikenali masyarakat. Itu berarti dari setiap empat orang penduduk ada satu orang terkena gangguan neurotik. Angka yang fantastik, tapi kurang disadari masyarakat, kata Menteri Kesehatan dalam sambutan tertulis yang dibacakan Dirjen Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan, Farid W Husain, pada peringatan Hari Kesehatan Jiwa se-Dunia tingkat nasional di halaman Balaikota Bogor, Senin. Dikatakan Menkes, berdasarkan data tersebut, jika penduduk Kota Jakarta sekitar 10 juta jiwa, maka dua juta jiwa di antaranya mengalami gangguan neurotik. Menurut dia, banyak orang di Indonesia tidak menyadari jika dirinya mungkin termasuk kelompok penduduk yang mengalami masalah kesehatan jiwa. Masalah kesehatan jiwa, bukan hanya gangguan jiwa ekstrim seperti psikotik atau gelandangan. Skizofrenia yang masih menjadi fenomena gunung es, juga merupakan gangguan kesehatan jiwa, katanya. Penduduk yang terkena skizofrenia diperkirakan satu orang dari setiap 1.000 orang penduduk. Kelompok ganggun kesehatan jiwa lainnya, kata dia, adalah neurotik, yang jumlahnya fantastis, tapi kurang disadari masyarakat. Dikatakannya, masalah kesehatan jiwa adalah masalah yang sangat mempengaruhi produktivitas dan kualitas kesehatan perorangan maupun masyarakat, yang tidak mungkin ditangani oleh pemerintah saja, tapi harus ditangani oleh multi sektor termasuk masyarakat. Pembangunan sumber daya manusia (SDM), kata dia, tidak hanya memperbaiki asupan gizi seimbang saja, tapi harus melihat bahwa manusia terdiri dari tiga aspek yang tidak terpisahkan. Ketiga aspek tersebut adalah, aspek fisik atau jasmani (organi biologis), mental, emosional atau kejiwaan (psiko-edukatif), serta aspek soial budaya atau lingkungan (sosio-kultural). Ketika aspek tersebut harus dibangun secara seimbang dan terintegrasi. Jika salah satu dari ketiga aspek tersebut terabaikan, maka upaya membangun SDM yang utuh hanya harapan, katanya. Pada peringatan Hari Kesehatan Jiwa se-Dunia 2008, Menkes mengimbau dan menegaskan kepada semua pihak untuk memperhatikan dan melaksanakan pesan kesehatan jiwa Indonesia. Pertama, kesehatan jiwa adalah bagian integral dari kesehatan. Tidak ada kesehatan, tanpa kesehatan jiwa. Kedua, Status kesehatan jiwa individu sangat menentukan kualitas hidup, sehingga sudah saatnya mendapat perhatian khusus. Status kesehatan yang buruk, akan menurunkan indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia. Ketiga, kesehatan jiwa harus terintegrasi dalam semua aspek kesehatan, kebijakan publik, perencanaan sistem kesehatan, serta pelayanan kesehatan dasar, dan rujukan. Dari pesan-pesan tersebut, kata dia, sudah ada beberapa wilayah yang melaksanakannya, misalnya di Kelurahan Sindangbarang Kota Bogor, Jakarta Barat, serta di delapan kabupaten/kota di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. ABD Sumber : Antara http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/20/1658412/25.persen.penduduk.indonesia.terganggu.jiwanya
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] balkan kaplale rasis!!??
Saya juga suka guyon sama teman-teman dengan kata perbaiki keturunan. Tapi guyon itu tidak ditujukan kepada satu suku atau rasnya. Tapi hanya kepada satu orang tersebut secara pribadi. Misalnya ada teman yang agak-agak kontet, maka kadang kami suka guyon, suruh cari istri yang tinggi, supaya keturunannya jangan kontet-kontet seperti dia. Tapi guyon seperti itu sama sekali tidak pernah ditujukan kepada sukunya. Jadi menurut saya, guyonan ini memang sangat tidak pada tempatnya. Dan kalau memang si balkan ini bermaksud guyon, maka guyonannya ini adalah sangat tidak lucu. Atau pendapat lain dari saya, dia ini mencoba mencari muka di depan orang-orang suku Jawa, karena kebetulan saat itu dia sedang berada salah satu kota di tanah Jawa. Mungkin pikirnya dengan melemparkan kata-kata seperti itu, maka masyarakat dari suku Jawa akan merasa senang sama dia. Dan apa pun tujuannya, dia telah mempertunjukkan kepada kita semua kalau dia sangat tidak cerdas. Regards, Paulus T. 2008/10/20 Berthy B Rahawarin [EMAIL PROTECTED] Dear All, Sebenarnya, ungkapan yang disampaikan BK soal Perbaikan keturunan..., praktis menjadi semacam bahan yang terlanjur biasa. Dan, saya kita bila menghakimi BK, hal ini perlu dilihat. Makna, ungkapan itu praktif menjadi bahasa guyonan... HANYA memang tempat, waktu dan substansi diskusi memang lagi tidak cukup kondusif konteksnya untuk menempatkan ungkapan itu. Saya tidak memihak BK meringankan vonis yang berlebihan... Tapi, RUU Pornografi yang dipeloporinya memang bermasalah. Analoginya, BK membawa Bom Waktu di tangan, dan menambahkan sebuah TRIGER yang tidak perlu. wassalam, Berthy B Rahawarin [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Merasa Difitnah Pansus Orang Hilang
Bukannya dedengkotnya adalah Prabowo, yang oleh banyak member di FPK didukung pencalonannya sebagai presiden? manneke --- On Mon, 10/20/08, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Merasa Difitnah Pansus Orang Hilang To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Monday, October 20, 2008, 7:33 PM JAKARTA, SENIN - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merasa tidak nyaman dengan keberadaan kabar yang mengaitkan dirinya pada kasus penculikan aktivis 1997/1998 saat menjabat sebagai Assospol Kassospol ABRI. Tak ingin berhembus liar, SBY melakukan rapat kabinet secara maraton untuk mengklarifikasi kasus penculikan sembilan orang aktivis 1997/1998 ini. Semula sekitar pukul 11.00 WIB, bertempat di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (20/11) secara khusus Presiden Yudhoyono mengundang Menko Polhukam Widodo AS, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Kepala BIN Syamsir Siregar, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. Memakan waktu selama dua jam, pertemuan para menteri bersama kabinet seolah terkunci rapat. Sejumlah menteri menutup rapat-rapat ihwal pertemuan itu. Selang berapa jam kemudian, sekitar pukul 19.00 WIB, Presiden Yudhoyono kembali menghimpun barisan anggota kabinet. Kali ini mengundang Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso yang baru saja pulang dari negeri Belanda, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi dan Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa. Hampir sama dengan pertemuan awal, rapat pun memakan waktu selama dua jam. Bedanya, tiga pembantu SBY yakni Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi dengan lugas membantah kabar negatif yang menyelimuti SBY terkait orang hilang ini. Saya berikan penjelasan pertama bahwa selama karir militer SBY sama sekali tidak terkait dengan kasus orang hilang itu, kata Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi memberi penjelasan. Menurut Sudi, Presiden Yudhoyono sangat prihatin dengan adanya pernyataan tidak sehat yang telah muncul beberapa hari terakhir melalui media massa. Ini sangat sarat berisi fitnah dan character assasination dan berupa politik gelap mata, ungkapnya. Untuk itu, lanjut Sudi, Kepala Negara mengajak dan berharap setiap insan politik untuk menghindari politik gelap mata seperti itu dan membangun etika poltik yang dewasa. Lebih lanjut Sudi membantah, bila langkah Presiden siang dan malam tersebut sebagai bentuk kepanikan dalam menyikapi isu politik yang berhembus di Indonesia, terutama Jakarta. Sudi menjelaskan, pembiaran kabar buruk seputar SBY tentang orang hilang yang simpang siur justru seolah-olah menegaskan bahwa selama ini aparat penegak hukum tidak bekerja, keadilan, dan hukum tidak ditegakkan. Kita justru memberi penjelasan dengan data dan fakta, langkah-langkah yang telah dilakukan berkaitan dengan proses hal itu, tukasnya. Namun, ia mengatakan Presiden hingga kini tidak berminat untuk memproses hukum pengembus isu dirinya pada kasus orang hilang. Saya kira kita masih banyak lain yang harus kita kerjakan. Saya kira tidak perlu melakukan tindakan hukum atau menuntut balik hal-hal seperti itu, jelasnya.(Persda Network/ADE) Sumber : Persda Network http://www.kompas. com/read/ xml/2008/ 10/21/03444284/ SBY.Merasa. Difitnah. Pansus.Orang. Hilang __ Be smarter than spam. See how smart SpamGuard is at giving junk email the boot with the All-new Yahoo! Mail. Click on Options in Mail and switch to New Mail today or register for free at http://mail.yahoo.ca [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Laskar Pelangi: Kenapa Sukses? -Jangan Berlebihan!
pasti lain, pak. anak seribu pulau adalah sebuah film dokumenter. dan tujuannya memang untuk memberi penerangan bagi anak2 (juga kita tentunya) tentang ber-ragamnya daerah, suku-bangsa dan kebiasaan2 setempat, di negeri kitani.'laskar pelangi' adalah sebuah film cerita. kedua film ini, yang adalah karya2 terbaik negeri kita, tidak bisa diperbandingkan, karena yang satu dokumentasi, yang satunya lagi cerita. soal suka atau tidak suka, ini soal wawasan dan selera. --- On Tue, 10/21/08, hamzah sahal [EMAIL PROTECTED] wrote: From: hamzah sahal [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Laskar Pelangi: Kenapa Sukses? -Jangan Berlebihan! To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 21, 2008, 1:15 AM salam, tapi menurutku, anak seribu pulau yang digarap garin nugroho dalam beberapa sisi jauh lebih baik. di anak seribu pulau visualisasi alamnya lebih tampak dinamis ketimbang LP. LP, menurutku juga kurang banyak mengeksplorasi humor yang cukup bagus dan banyak ditulis andrea. perasaanku juga (melihat film kok dg perasaan?), melihat beberapa adegan LP kok hny melahirkan keharuan saja ya, bukan optimisme seperti yg digambarkan dlm novelnya... demikian dari yg awam hamzah sahal
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: YuK! Walkout dalam Uji Publik RUUP DIY
Ya, Mbak Jajang. Gimana mungkin seseorang yang moralnya seperti ini dijadikan ketua pansus untuk pembuatan RUU yang isinya mau mengatur moral bangsa? Sudah gitu didukung oleh para intelektual dan cerdik-pandai lagi. Masya Allah... � manneke --- On Mon, 10/20/08, jajang c noer [EMAIL PROTECTED] wrote: From: jajang c noer [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: YuK! Walkout dalam Uji Publik RUUP DIY To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Monday, October 20, 2008, 9:39 AM tidak usah tunggu reaksi orang papua, bung manneke. kita2 saja sudah tersinggung. bagaimana caranya memprotes keras terhadap ketidak-beradaban dia ini ya...? dia tak pantas jadi ketua pada forum sepenting itu.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dengan pendapat RUU Pornografi yang memprihatinkan
Silakanlah kalo Anda mau menafsirkan seperti itu. Kambing dan ayam yang rutin disembelih saja mungkin akan menertawakan pernyataan Anda yang dalam bahasa orang Kanada disebut far-fetched ini. Anda kalo punya argumen soal RUU ini, monggo langsung nyemplung aja, Bang. Mendingan begitu daripada maen petak-umpet begini. Cuma akan mengalihkan fokus debat ke hal-hal lain yang tak ada kaitannya sama pokok diskusi. Bosen ah manneke --- On Mon, 10/20/08, iwan sams [EMAIL PROTECTED] wrote: From: iwan sams [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Dengan pendapat RUU Pornografi yang memprihatinkan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Monday, October 20, 2008, 8:00 AM Jadi dengan alasan karena nggak demokratis, sah-sah aja memukul orang lain, menghantamnya sampai bonyok, atau menyembelihnya gitu ya ? wah, wah, wah ... pikiran macam mana pula ini yang menghinggapi manneke budiman ? mentang2 ada di Kanada, jadi berani obral omong kekerasan sembarangan Pada 19 Oktober 2008 15:25, manneke budiman [EMAIL PROTECTED] ca menulis: Lha situ dan konco-konconya bikin produk nggak demokratis, lalu maau maen stempel aja juga dengan cara tak demokratis, kok ke daerah-daerah minta diperlakukan demokratis? Ngimpi ajalah, Mas. � Kalo mau minta orang demokratis sama situ, mulailah belajar demokratis dulu kalo bikin RUU. Bukannya malah belum kunjungan tapi udah andar-andar di media massa bahwa RUU sudah mau diketok (kaga peduli rakyat bilang apa). � Masih untung situ bisa balik Jakarta dengan utuh. Kenapa gak ke Papua? Gak punya nyali ya? � manneke __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] seruan aksi
Anda termasuk orang yang peduli dengan perlindungan anak dan perempuan korban pornografi? Apakah anda merupakan warga Indonesia yang berpegang pada falsafah Pancasila dan UUD 1945? Apakah anda pecinta seni, budaya dan warisan leluhur bangsa Indonesia? Apabila anda termasuk didalamnya, maka bergabunglah dalam aksi: Pada 23 Oktober 2008 pukul 12.00 WIB Massa Aksi Berkumpul di Taman Ria Senayan Jl.Gatot Soebroto RUTE : DARI TAMAN RIA LONGMARCH KE GEDUNG DPR DRESSCODE : PAKAIAN TRADISIONAL Mari Bersama-sama Serukan Penolakan Ini Demi Terciptanya Indonesia yang Adil dan Beradab Contact person : Umi (081399348456) , Jo (081382887689) dan LBH APIK Jakarta (021-87797289) [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PERTANYAAN BUAT ADE ARMANDO
Nggak pake caci-maki, tapi budeg dan juga pake prinsip pokoke. Apa bedanya? Bukankah itu sikap pansus Porno itu. Atau Anda begitu butanya hingga tak bisa melihat kenyataan itu? � Ya, maju terus Bung Ade, Pokoke RUU HARUS disahkan. Gitu kan ya? � Ati-ati bicara, nanti menepuk air didulang, muncrat ke muka sendiri. � manneke --- On Sun, 10/19/08, iwan [EMAIL PROTECTED] wrote: From: iwan [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: [Forum Pembaca KOMPAS] PERTANYAAN BUAT ADE ARMANDO To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Sunday, October 19, 2008, 11:13 PM Menurut saya, ibu Bianca goeritno, seorang yang siap berdemokrasi. Mengapa demikian ?. Karena lebih siap menghadapi perbedaan pendapat, dan mengatasi perbedaan pendapat dengan cara yang tepat (bertemu dalam satu forum dan masing2 mengemukakan pendapat). Ini cara problem solving yang sehat. Ketika ada yang berprinsip pokoknya harus .. !!!, dan merubah forum diskusi menjadi ajang caci maki satu arah, buat saya itu bukan sikap orang yang siap berdemokrasi. Itu menunjukkan sikap tidak siap untuk berdiskusi, kekanak-kanakan, dan memaksakan kehendak. Maju terus bung Ade, salut untuk upaya anda, membuka pintu diskusi dan dialog bagi pihak yang kontra. Republik ini menunggu pahlawan yang menyelamatkan generasi muda dari pornografi. Kami mendukung Anda, Pak Ade Armando, maju terus pak, jangan ragu, ada jutaan generasi muda korban pronografi dan kekerasan seksual karena pornografi, menunggu peraturan yang melindungi mereka dari kekerasan seksual dan perkosaan. Iwan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Lowongan Beasiswa Liputan Independensi dan Profesionalisme Media 2008
BEASISWA LIPUTAN Independensi Profesionalisme Media 2008 Kode Etik Jurnalistik menempatkan independensi sebagai prinsip pertama yang harus dimiliki jurnalis, juga media, dalam menjalankan profesi ini. Sebagai mata dan telinga masyarakat, sikap independent jurnalis dan media sangat penting agar publik bisa mengambil tindakan berdasarkan informasi yang betul-betul obyektif, bukan dari informasi yang lahir karena keberpihakan jurnalis dan media terhadap kepentingan kelompok tertentu apakah itu kepentingan pemilik media atau pemasang iklan. Sikap profesional juga tak kalah penting bagi jurnalis dan media. Adanya Kode Etik Jurnalistik, sebagai bagian dari etika profesi, sejatinya diharapkan dapat menjadi panduan bagi jurnalis dalam menjalankan profesinya, dan media saat mengoperasionalkan medianya. Salah satu sikap professional yang disebut tegas dalam kode etik adalah tak menyalahgunakan profesi dan tak menerima suap. Prinsip-prinsip penting ini memang merupakan soal yang menjadi kepedulian -kalau bukan keprihatinan-- komunitas media setelah era Orde Baru. Tantangan yang dihadapi media saat ini relatif berbeda dengan di masa Orde Baru. Negara, yang di masa lalu merupakan momok penting bagi kebebasan pers melalui sensor dan pembredelan, kini tak seperkasa dulu. Namun, ancaman sensor dan intervensi tak lantas menghilang. Saat ini, sensor itu bisa datang dengan cara dan oleh pelaku yang berbeda. Salah satunya adalah dari pemasang iklan dan pemilik media. Inilah yang menjadi salah satu tantangan besar bagi independensi dan profesionalisme media saat ini. Oleh karena itu, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bekerjasama dengan Yayasan Tifa (Tifa Foundation) mengundang jurnalis seluruh Indonesia mengikuti program Beasiswa Liputan bertema Independensi dan Profesionalisme Media 2008. Kegiatan ini akan membuat liputan yang berkaitan dengan praktik-praktik di media yang tak mencerminkan independensi dan profesionalisme media. Kegiatan ini akan dipandu sejumlah wartawan senior, yang hasilnya akan diterbitkan dalam bentuk buku. Syarat pendaftaran: * Peserta adalah jurnalis full time/freelance * Pengalaman minimal 2 tahun * Mengirimkan Biodata/CV * Surat referensi dari sesama jurnalis * Satu contoh karya jurnalistik non-straight news * Mengisi form Usulan Liputan (form bisa diunduh di www.ajiindonesia.org) Program ini hanya tersedia bagi 15 (lima belas) orang jurnalis. Seleksi dilakukan berdasarkan ide liputan, informasi awal, dan perencanaan liputan. Peserta yang lolos seleksi akan mendapat pelatihan di Jakarta, serta mendapatkan biaya untuk liputan. Lamaran dikirimkan ke AJI Indonesia dengan perihal: Beasiswa Liputan Independensi dan Profesionalisme Media 2008 melalui pos ke alamat: Jl. Kembang Raya No.6 Kwitang, Senen Jakarta Pusat 10420, Telp. 021-3151214 Faks. 021-3151261 atau email ke : [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Paling lambat tanggal 18 November 2008 (stempel pos). __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Pak Ade Armando RE: 10 Kekeliruan Wacana Anti RUU Pornografi
yang menunjukkan senioritas dibagian mananya ya, Bung Harya? Bukannya Mbak ED cuma menunjukkan ke Bung Ilmi kalo para penentang RUU P itu bukan baru ngikutin prosesnya kemarin sore. Bahwa para penentang sudah mengawal RUU P ini sejak masih dalam bentuk RUU APP. Artinya, para penolak memang telah mempelajari RUU itu secara serius. Maka, klaim para pendukung RUU P bahwa para penolak RUU P tidak membaca teliti RUU tersebut adalah salah besar. Kok malah dilihat sebagai senioritas??? riyanto - Original Message From: Harya Setyaka [EMAIL PROTECTED] wah waah... ternyata di kubu yg menolak, ada senioritas yaah... makanya.. lebih baik kita sama-2 pelajari naskah akademis-nya. .. ada yg punya dan berkenan sharing? tks, -K-
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Laskar Pelangi: Kenapa Sukses? -Jangan Berlebihan!
Keharuan yang ditampilkan di LP sangat bagus dan itulah gambaran senyatanya. Jadi orang kota yang memiliki segala fasilitas dan serba memiliki kemudahan harus belajar dari pengalaman anak anak di LP ini. Saya sangat salut dengan pengalaman yang ditampilkan secara natural. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, hamzah sahal [EMAIL PROTECTED] wrote: salam, tapi menurutku, anak seribu pulau yang digarap garin nugroho dalam beberapa sisi jauh lebih baik. di anak seribu pulau visualisasi alamnya lebih tampak dinamis ketimbang LP. LP, menurutku juga kurang banyak mengeksplorasi humor yang cukup bagus dan banyak ditulis andrea. perasaanku juga (melihat film kok dg perasaan?), melihat beberapa adegan LP kok hny melahirkan keharuan saja ya, bukan optimisme seperti yg digambarkan dlm novelnya... demikian dari yg awam hamzah sahal
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Karyawan MQTV Tunggu Kepastian Pesangon
BANDUNG, SELASA Sejumlah mantan karyawan MQTV melakukan pertemuan internal di sebuah tempat di Komplek Yayasan Daarut Tauhid (DT), Jalan Geger Kalong Girang Baru, Selasa (21/10). Mereka ini mengadakan pertemuan untuk membahas mengenai kejelasan pesangon yang dijanjikan pihak perusahaan. Mereka mengaku sudah dijanjikan tiga kali oleh pihak perusahaan mengenai pembayaran pesangon tersebut. Terakhir, kata sumber Tribun Jabar, mereka dijanjikan akan mendapatkan pesangon pada awal puasa. Namun, hingga kini mereka belum menerimanya. Mereka mengaku datang ke pertemuan tersebut karena ada undangan lewat pesan pendek (SMS). Hingga berita ini dibuat, para mantan karyawan MQTV ini tengah berada di kantor Yayasan Daarut Tauhid (DT), Jalan Geger Kalong Girang Baru No 11, Selasa. Mereka masih menunggu Dirut MQ TV Dudung Abdul Ghani yang kabarnya tengah mengadakan rapat di kantor tersebut. (Kisdiantoro) http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/21/14492615/karyawan.mqtv.tunggu.kepastian.pesangon
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] balkan kaplale rasis!!??
Kita semua juga tau bahwa�semua kepala negara NKRI berusaha menyatukan segala suku dan bukan justru menghasut untuk membedakan ras seperti yang dilakukan oleh balkan kaplale. Saya justru kasihan dengan orang seperti ini yang bagi saya tidak pantas menjadi wakil rakyat. � Salam BSoetedjo --- On Tue, 10/21/08, Paulus Tanuri [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Paulus Tanuri [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] balkan kaplale rasis!!?? To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 21, 2008, 2:10 PM Saya juga suka guyon sama teman-teman dengan kata perbaiki keturunan. Tapi guyon itu tidak ditujukan kepada satu suku atau rasnya. Tapi hanya kepada satu orang tersebut secara pribadi. Misalnya ada teman yang agak-agak kontet, maka kadang kami suka guyon, suruh cari istri yang tinggi, supaya keturunannya jangan kontet-kontet seperti dia. Tapi guyon seperti itu sama sekali tidak pernah ditujukan kepada sukunya. Jadi menurut saya, guyonan ini memang sangat tidak pada tempatnya. Dan kalau memang si balkan ini bermaksud guyon, maka guyonannya ini adalah sangat tidak lucu. Atau pendapat lain dari saya, dia ini mencoba mencari muka di depan orang-orang suku Jawa, karena kebetulan saat itu dia sedang berada salah satu kota di tanah Jawa. Mungkin pikirnya dengan melemparkan kata-kata seperti itu, maka masyarakat dari suku Jawa akan merasa senang sama dia. Dan apa pun tujuannya, dia telah mempertunjukkan kepada kita semua kalau dia sangat tidak cerdas. Regards, Paulus T.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengajari Anak Sopan Santun
http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/10/21/13192012/mengajari.anak.sopan.santun Anak perlu diajarkan sopan santun. Semua orang tua pasti sepakat dengan ini. Bagaimana caranya? 1. Jadikan diri Anda sebagai model. Masa anak-anak merupakan masa imitasi. Setiap perilaku orangtua ditiru anak. Bila Anda berbicara dengan mulut penuh makanan, besar kemungkinan anak Anda juga melakukan hal yang sama. 2. Sampaikan apa yang Anda inginkan dari anak. Misalnya, dalam perjalanan ke rumah nenek jelaskan, Kalau nanti ada makanan yang tidak kamu sukai, Ibu harap kamu tidak mengambilnya. 3. Beri pujian. Bila anak telah bersikap sopan, tak ada salahnya memberi pujian. Misalnya jika anak mengucapkan terima kasih pada temannya yang sudah meminjamkan buku, katakan, Wah, anak ibu yang satu ini memang baik dan sopan. 4. Jangan paksa anak untuk menjadi sempurna. Bila Anda berharap terlalu banyak dari anak, bisa-bisa yang terjadi adalah perang dengan anak. Lakukan secara bertahap, sesuai perkembangan anak. 5. Jangan mempermalukan anak. Salah adalah hal biasa. Begitu pula jika anak melakukan kekeliruan yang menurut Anda tidak sopan. Beritahu anak kesalahannya dan katakan apa yang Anda harapkan. Jangan langsung memarahi atau mempermalukannya di depan orang lain.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] balkan kaplale rasis!!??
yang jelas, orang itu tidak berbobot. tidak pantas. tidak qualified. saya sudah pernah cerita kan...pernah satu talk-show dengannya, dan kesan saya dia tidak 'menghargai perempuan'. e eh, ternyata dia memang tidak menghargai siapa2, juga tidak dirinya sendiri. (bodohnya, sampai memalukan diri sendiri- dia tak sadar). aaa..begitulah qualitasnya. --- On Tue, 10/21/08, Paulus Tanuri [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Paulus Tanuri [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] balkan kaplale rasis!!?? To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 21, 2008, 3:10 AM Saya juga suka guyon sama teman-teman dengan kata perbaiki keturunan. Tapi guyon itu tidak ditujukan kepada satu suku atau rasnya. Tapi hanya kepada satu orang tersebut secara pribadi. Misalnya ada teman yang agak-agak kontet, maka kadang kami suka guyon, suruh cari istri yang tinggi, supaya keturunannya jangan kontet-kontet seperti dia. Tapi guyon seperti itu sama sekali tidak pernah ditujukan kepada sukunya. Jadi menurut saya, guyonan ini memang sangat tidak pada tempatnya. Dan kalau memang si balkan ini bermaksud guyon, maka guyonannya ini adalah sangat tidak lucu. Atau pendapat lain dari saya, dia ini mencoba mencari muka di depan orang-orang suku Jawa, karena kebetulan saat itu dia sedang berada salah satu kota di tanah Jawa. Mungkin pikirnya dengan melemparkan kata-kata seperti itu, maka masyarakat dari suku Jawa akan merasa senang sama dia. Dan apa pun tujuannya, dia telah mempertunjukkan kepada kita semua kalau dia sangat tidak cerdas. Regards, Paulus T.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Laporan Perjalanan Ade Armando dan permasalahannya
Membaca� laporan perjalan bung Ade, saya �mulai berpikir �bahwa apapun isi RUU ini, definisi dan penjelasan apapun yang akan dimuat, pasti akan terus mendapat perdebatan dan penolakan. Karena inti persoalan sebenarnya bukan pada substansi �RUU tersebut, tapi lebih pada phobia akan kehadiran RUU ini yang dianggap sebagai �pemaksaan� �mayoritas terhadap minoritas dan tidak menutup kemungkinan sebagai pembuka jalan kehadiran RUU lain yang lebih pro kepada masyarakat Indonesia yang mayortias. Dan atas nama demokrasi dan persamaan gender, sebagaian orang tentu tidak akan mau menerima ini. Karenanya, diskusi mengenai isu ini dimilis ini tidak akan ada makna dan malah cenderung sudah mengarah �kepada character assassination orang-orang seperti Bpk Palkan Kaplale ataupun seorang seperti Ade Armando. - Original Message From: Gadis Arivia [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, October 20, 2008 1:07:00 AM Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Laporan Perjalanan Ade Armando dan permasalahannya Dear Ade Armando, Laporan perjalan Ade di tiga provinsi Bali, Sulawesi Utara dan Jogya, sangat bermanfaat.� Jelas sekali adanya arus penolakan yang kuat atas RUU Porno ini.� Arus penolakan ini bukankah harus dipertimbangkan oleh DPR secara serius juga oleh Ade sebagai seorang akademisi?� Karena bila pendapat masyarakat diabaikan dan RUU Porno disahkan,�akan justeru mencelakakan masyarakat ketimbang melindungi.� Dan kita semua tahu gunanya sebuah UU adalah justeru untuk melindungi dan bukan mencelakakan masyarakat. Saya punya�persoalan atas kesimpulan Ade di dalam laporan Ade yang berbunyi: Di Bali, saya belajar, perjalanan kita menuju masyarakat demokratis yang beradab memang masih jauh dari kenyataan. Sebuah penolakan dari provinsi-provinsi yang menggunakan alasan rasional bukanlah masyarakat anti-demokrasi yang tak beradab, justeru sebaliknya.� Mereka menggunakan hak-hak mereka sebagai masyarakat demokratis untuk menyuarakan keprihatinan dan kekhawatiran mereka.� Apalagi para Gubernur di daerah-daerah tersebut tentu sangat berkepentingan karena merekalah yang paling paham atas�masyarakat mereka dan mereka pula yang harus menghadapi dan mengelola dengan baik daerah mereka bukan para anggota DPR yang lebih banyak�duduk manis�di Senayan. Tidakkah Ade ingat benturan perbedaan pendapat yang hebat pernah pula terjadi di dalam awal sejarah Indonesia?� Ketika pada bulan Juni tahun 1945, Sukarno memberikan pidato dihadapan para pemimpin nasionalis, sambil menunggu persiapan Komite Persiapan yang dibentuk oleh Jepang.� Sukarno dengan latang menolak sekelompok orang yang mengiginkan Indonesia menjadi Negara Islam.� Ia berketetapan bahwa Indonesia harus didasarkan oleh lima prinsip (Panca Sila): nasionalisme, internasionalisme (kadang disebut juga humanitarianisme), representasi kepemerintahan, keadilan sosial, dan kepercayaan kepada Tuhan dalam konteks kebebasan beragama.� Ide Sukarno ini didukung oleh Hatta karena bagaimanapun pada saat itu ada sekitar 10-15% orang2 Katholik, Protestan, Hindu dan Budhis (minoritas Bali) hidup di tanah air.� Meskipun 85-90% agama dominan adalah Islam namun, setengah dari orang Islam itu abangan, yang memasukkan elemen Budisme, Hinduisme bahkan animisme, yang�memiliki sikap toleran dalam beragama.� Sukarno (keturunan Jawa-Bali) dan Hatta (Sumatra) menghendaki konsep Indonesia yang berpijak pada pluralisme, Bhineka Tunggal Ika.� Artinya apa bagi kita yang hidup di dalam Idonesia kotemporer?� Artinya, kita sepatutnya belajar dari sejarah bahwa Sukarno dan Hatta memaknai demokrasi bukan pada asas kehendak mayoritas semata, tapi ada prinsip-prinsip mendasar yang dipegang teguh bahwa perlindungan terhadap minoritas dan cara hidup mereka penting untuk dilindugi..� Suara mayoritas bukan untuk memuaskan nafsu kepentingan kekuasaan saja tapi yang lebih utama melindungi orang-orang minoritas yang sungguh-sungguh perlu dilindungi. Pemimpi-pemimpin bijak seperti inilah yang telah melahirkan Indonesia dan membuat negara Indonesia bermartabat sejak awal sejarahnya.� Pemimpin-pemimpin seperti ini yang sekarang diperlukan di Indonesia, yang memahami dan membela filosofi dasar negara Indonesia dan bukan membela�kepentingan kekuasaan politik sesaat. Salam, Gadis Arivia. = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to:
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kishore Mahbubani: Ketidakadilan Hadiah Nobel Perdamaian
Ketidakadilan Hadiah Nobel Perdamaian Kishore Mahbubani Dekan Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore. Buku terakhir yang ditulisnya The New Asian Hemisphere: The Irresistible Shift of Global Power to the East. Martti Ahtisaari memang orang besar. Ia pantas menerima Hadiah Nobel Perdamaian atas upaya menegakkan perdamaian yang dilakukannya. Tapi Panitia Nobel Norwegia keliru ketika menyebutkan perannya dalam membawa perdamaian di Aceh sebagai alasan diberikannya hadiah itu kepada dia. Seperti dikatakan dalam laporan kantor berita Agence France Presse baru-baru ini, Pencapaian (Ahtisaari) paling menonjol adalah ketika ia berhasil mengawasi terlaksananya rekonsiliasi antara pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka pada 2005, yang mengakhiri konflik tiga dasawarsa yang telah menewaskan 15 ribu orang itu. Sebenarnya, rakyat Indonesia dan para pemimpin merekalah yang seharusnya menerima Hadiah Nobel Perdamaian atas keajaiban politik yang terjadi di Aceh itu. Lebih mendasar lagi, disebutnya Aceh dalam pemberian Hadiah Nobel Perdamaian itu menimbulkan pertanyaan yang serius mengenai peta mental yang digunakan panitia Nobel Norwegia dalam pengambilan keputusan. Anggota-anggota panitia tampaknya terjerat sebagai tawanan masa lalu. Mereka berpikir bahwa kita masih hidup dalam era dominasi Barat dalam sejarah dunia. Era itu sudah usai. Bagian-bagian dunia lainnya sudah berubah, bukan lagi sebagai obyek, tapi sudah menjadi subyek sejarah dunia. Dengan memberikan Hadiah Nobel Perdamaian kepada rakyat Indonesia dan bukan kepada seorang mediator dari Eropa berarti Panitia Nobel Norwegia mengakui bahwa dunia sudah berubah. Ada kemaslahatan lain apabila hadiah itu diberikan kepada seorang Indonesia. Pertama, Barat selalu mengasosiasikan dunia Islam dengan kekerasan dan ketidakstabilan. Sedikit sekali yang yakin bahwa muslim mampu menyelesaikan sendiri masalah politik yang mereka hadapi. Justru inilah yang terjadi di Aceh. Dua pemimpin Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, telah menunjukkan keterampilan dan keberanian politik yang luar biasa ketika mereka mengusahakan perdamaian di Aceh. Sebuah Hadiah Nobel Perdamaian untuk mereka berdua akan menunjukkan kepada Barat bahwa muslim bisa menjadi penegak perdamaian dan, sama pentingnya, hadiah ini akan menyampaikan pesan harapan kepada muslim di seluruh dunia yang telah menyaksikan harga diri mereka tergerus oleh cerita kegagalan demi kegagalan yang mereka alami. Aceh merupakan kisah keberhasilan muslim yang spektakuler Panitia Nobel Norwegia telah menyia-nyiakan peluang berharga untuk menyampaikan pesan harapan kepada 1,2 miliar muslim di dunia, pesan yang akan menghapus ilusi bahwa upaya menegakkan perdamaian di dunia ini merupakan white man's burden, beban yang terletak di pundak orang-orang kulit putih. Hak cipta: Project Syndicate, 2008
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Laskar Pelangi: Kenapa Sukses? -Jangan Berlebihan!
Ibu Jajang, Saya melihat dalam film itu bahwa dialek Belitong banyak yang terpeleset menjadi dialek melayu-malaysia, padahal berbeda sekali. Jadi saya kira kalau cuma butuh dua hari rasanya kurang ha ha ha �.�., Tapi setidaknya saya melihat ada budaya kami yang terekpos disana karena kita selama ini hanya melihat jawanis, sundanis,dan sekarang ada bilitonis�.. jadi bangga juga se Salam Adek � di Pondok Gede Urang Belitong Aseli www.adekrawie.wordpress.com _ From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of jajang c noer Sent: Tuesday, October 21, 2008 2:25 AM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Laskar Pelangi: Kenapa Sukses? -Jangan Berlebihan! ah nggak juga, jeng anggi, saya memerlukan dua hari bergaul disana, sebelum di-shoot, untuk bisa dengar logat melayu mereka.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] RUU Pornografi Bukan Masalah Substansial Bangsa....
Setuju, Pak Wal, there could be a BIGGER HIDDEN AGENDA yg jauh lebih diskriminatif dan menafikan pluralitas keindonesiaan kita! Betapapun, tetap diperlukan perjuangan melawan 'kesewenang2an Janin Test Case bernama RUU PORNOGRAFI yang TOLOL' itu! ED Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Wal Suparmo [EMAIL PROTECTED] Date: Mon, 20 Oct 2008 11:33:21 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bls: [Forum Pembaca KOMPAS] RUU Pornografi Bukan Masalah Substansial Bangsa Salam, Bagi para perancang RUU APP yang terdiri dari para anggota DPR, undang2 ini adalah: 1) Balon percobaan untuk menggoalkan agenda tersembunyi mereka. 2) Hendak menunjukkan se-olah2 mereka telah berkerja keras dan telah berprestasi, dibawah banyak sorotan negatif terhadap cara kerja mereka.Karena itu mereka sangat ngotot dapat disahkannya RUU ini. Wasalam, Wal Suparmo
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Share-Perpu 'BLBI' Jilid II
Perpu 'BLBI' Jilid II SatuDunia, Jakarta. Beberapa kalangan menilai bahwa krisis ekonomi yang melanda dunia akhir-akhir ini membuat Indonesia kembali mengambil uang masyarakat untuk menyelamatkan sektor perbankan. Melalui payung hukum Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 4 Tahun 2008, pemerintah dinilai kembali menggelar cerita BLBI jilid II. Perpu tersebut dapat diunduh (download) di bawah ini. Sumber: http://satudunia.net/node/2967 __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Merasa Difitnah Pansus Orang Hilang
Semakin seru nih. Para pemegang senjata pada kebakaran jenggot! Spt iklan di tv, kalo mmg bersih, tak perlu takut! TH -original message- Subject:[Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Merasa Difitnah Pansus Orang Hilang Author: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] Date: 21st October 2008 06:43 JAKARTA, SENIN - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merasa tidak nyaman dengan keberadaan kabar yang mengaitkan dirinya pada kasus penculikan aktivis 1997/1998 saat menjabat sebagai Assospol Kassospol ABRI. Tak ingin berhembus liar, SBY melakukan rapat kabinet secara maraton untuk mengklarifikasi kasus penculikan sembilan orang aktivis 1997/1998 ini. Semula sekitar pukul 11.00 WIB, bertempat di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (20/11) secara khusus Presiden Yudhoyono mengundang Menko Polhukam Widodo AS, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Kepala BIN Syamsir Siregar, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. Memakan waktu selama dua jam, pertemuan para menteri bersama kabinet seolah terkunci rapat. Sejumlah menteri menutup rapat-rapat ihwal pertemuan itu. Selang berapa jam kemudian, sekitar pukul 19.00 WIB, Presiden Yudhoyono kembali menghimpun barisan anggota kabinet. Kali ini mengundang Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso yang baru saja pulang dari negeri Belanda, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi dan Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa. Hampir sama dengan pertemuan awal, rapat pun memakan waktu selama dua jam. Bedanya, tiga pembantu SBY yakni Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi dengan lugas membantah kabar negatif yang menyelimuti SBY terkait orang hilang ini. Saya berikan penjelasan pertama bahwa selama karir militer SBY sama sekali tidak terkait dengan kasus orang hilang itu, kata Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi memberi penjelasan. Menurut Sudi, Presiden Yudhoyono sangat prihatin dengan adanya pernyataan tidak sehat yang telah muncul beberapa hari terakhir melalui media massa. Ini sangat sarat berisi fitnah dan character assasination dan berupa politik gelap mata, ungkapnya. Untuk itu, lanjut Sudi, Kepala Negara mengajak dan berharap setiap insan politik untuk menghindari politik gelap mata seperti itu dan membangun etika poltik yang dewasa. Lebih lanjut Sudi membantah, bila langkah Presiden siang dan malam tersebut sebagai bentuk kepanikan dalam menyikapi isu politik yang berhembus di Indonesia, terutama Jakarta. Sudi menjelaskan, pembiaran kabar buruk seputar SBY tentang orang hilang yang simpang siur justru seolah-olah menegaskan bahwa selama ini aparat penegak hukum tidak bekerja, keadilan, dan hukum tidak ditegakkan. Kita justru memberi penjelasan dengan data dan fakta, langkah-langkah yang telah dilakukan berkaitan dengan proses hal itu, tukasnya. Namun, ia mengatakan Presiden hingga kini tidak berminat untuk memproses hukum pengembus isu dirinya pada kasus orang hilang. Saya kira kita masih banyak lain yang harus kita kerjakan. Saya kira tidak perlu melakukan tindakan hukum atau menuntut balik hal-hal seperti itu, jelasnya.(Persda Network/ADE) Sumber : Persda Network http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/21/03444284/SBY.Merasa.Difitnah.Pansus.Orang.Hilang
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Pak Ade Armando RE: 10 Kekeliruan Wacana Anti RUU Pornografi
Pak Ilmi, Saya akan kirimkan dalam bentuk yang lebih teratur secara pribadi setelah saya menyediakan waktu u/mengumpulkannya, ya. Semoga akhir pekan saya bisa kirimkan ke bapak. ED Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Mohamad Ilmi Hussein [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 21 Oct 2008 09:48:18 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Pak Ade Armando RE: 10 Kekeliruan Wacana Anti RUU Pornografi Sdri. Evi Emang saya baru bangun koq, karena ngga pernah tertarik. Tapi asyik juga lagi baca posting berkaitan dan baru ketemu 30-an (ada punya file lain sebelumnya ?) soalnya belum ketemu tuh ketololannya Dan jujur aja aku mulai memahami apa yang tersirat bukan tersurat (perontologian, perontohodan) yang memang bukan jalur ilmu saya. Tolong ajari aku untuk melihat ketololannya. Ilmi
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re:Laskar Pelangi: Stop Admiring, Start Helping
jangan lupa juga ... ketika pendidikan hanya dikotakkan dengan sekolah, perlu juga dipikrikan bagaiman menampung para lulusan sekolah alias lapangan pekerjaannya.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Perlukah Anak Disuap?
Perlu! Itulah jawaban yang diberikan Michelle Eliot, pengarang buku 501 Cara Menjadi Orangtua yang Baik. Anak, kata Eliot, perlu diberi penghargaan jika berhasil melakukan pekerjaan yang sulit atau melelahkan. Sogokan atau hadiah yang diberikan tak perlu mahal dan mewah. Mau tahu caranya? Terapkanlah sistem bintang. Sediakan buku khusus dan stiker/gambar tempel berbentuk bintang (bisa juga diganti gambar lain). Nah, tiap kali anak melakukan sesuatu sesuai aturan (misal, pergi tidur sesuai jadwal) berikan satu bintang sehingga ia bisa menempelkannya di buku khusus tadi. Jika dalam satu minggu ia berhasil mengumpulkan tujuh bintang, ia berhak mendapat sebuah buku cerita atau barang/makanan lainnya sesuai kesepakatan yang telah Anda buat dengan anak. Namun, pesan Eliot, jika bentuk pekerjaannya itu merupakan kewajiban yang memang harus dilakukannya, misalnya membuat PR, sebaiknya anak tak perlu diiming-imingi hadiah. Santi Hartono http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/17/15224746/perlukah.anak.disuap
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: MARI MEMBUAT GOLPUT MAMPU MERUBAH KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA!
Salam Damai Saya setuju kalo GOLPUT dapat menjadi solusi atau sarana yang baik untuk menunjukkan tuntutan kita sebagai masyarakat yang kecewa. Tapi pengalaman GOLPUT di tahun 2004 membuat saya harus berpikir (tolong dibantu). Saya tinggal di daerah yang paling banyak golput (menurut tinjauan saya dan rekan-rekan. Alhasil pemilu 2004 telak dimenangkan partai yang juga sangat tidak aku dukung (tidak sreg). Kita golput tapi mereka yang semangat memilih jadi pemenang. Mohon dijelaskan --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, tjuk kasturi sukiadi [EMAIL PROTECTED] wrote: MARI MEMBUAT GOLPUT MAMPU MERUBAH INDONESIA SESUAI CITA-CITA LUHUR BANGSA! Kawan-kawan sekalian kita pahami selama ini bahwa Golput sekedar ditafsirkan sebagai sebuah sikap dan perilaku/tindak dalam bentuk TIDAK MEMANFAATKAN HAK MENCOBLOS DALAM PEMILU! Tidak ada yang salah dan syah syah saja! Bukankah ikut dalam pemilu adalah HAK SETIAP WARGANEGARA RI! bukan kewajiban , sekali lagi BUKAN KEWAJIBAN! Beberapa saat yang lalu Gus Dur menengarai bahwa karena masyarakat benar-benar sangat kecewa dan  tidak puas dengan sistem demokrasi dan penyelenggaraan Pemilu/Pilpres yang berlaku pada dewasa ini  maka diperkirakan bahwa 70 % warganegara yang mempunyai hak nyoblos akan memilih menjadi GOLPUT. Dilain pihak dalam kesempatan menepis tuduhan miring kepada partai-partai politik yang menguasai negeri ini bahwa partai hanya menjadi sarang koruptor dan tidak mampu memberikan keadilan dan kesejahteraan kepada rakyat para Boss partai hampir semuanya bersuara sama:  Menjadi anggota partai dan menggunakan hak pilih masih jauh lebih baik ketimbang menjadi GOLPUT.  Karena GOLPUT SEBERAPAPUN BESARNYA TIDAK AKAN MERUBAH APA- APA! Pernyataan para Boss partai ini tidak salah manakala kita tetap berpikir,bewrsikap dan bertindak dalam bingkai paradigma sistem demokrasi yang selama sepuluh tahun terakhir ini dikembangkan oleh partai-partai politik yang menjadi pemenang pemilu atau paling tidak yang menikmati hasil pemilu dan sistem demokrasi Indonesia yang ada sekarang!.Atas dasar pemikiran ini maka kekuatan Golongan Putih Indonesia harus dibangkitkan menjadi kekuatan yang konkret. Oleh sebab itu Golput yang selama ini Psip harus ditransformasikan menjadi GOLPUT AKTIP! Menjadi Golongan Putih tidak hanya sekedar tidak menggunakan Hak Pilih tetapi jauh lebih luhur, mulya dan komprehensip dalam makna kehidupan sebagai warganegara yang bertanggung jawab. Golongan Putih adalah Karakter yang mencerminkan Tinggi dan Utuhnya Integritas! Golongan Putih mencintai negeri ini dan berbuat apa saja untuk kemaslahatan Bangsa dan Negara Indonesia. Seperti yang diungkapakan oleh mendiang JF Kennedy: Not Ask What You Can Get From Your Country But Ask What You Can Give ( and You Can Do) To Your Country!. Memahami perlunya pengorganisasian proses tranformasi itu maka Deklarator Golongan Putih Indonesia bersama para eksponen Golput Jawa Timur akan menyelenggrakan KONGRES GOLONGAN PUTIH INDONESIA di Surabaya pada hari Sabtu tanggal 8 Nopember 2008 bertempat di Gedung DHD 45 Jl Mayjen Sungkono ( jam 08.00-15.00).Melalui Kongres yang akan menggalakkan kebersamaan anak bangsa yang berjiwa dan bernurani putih tersebut maka GOLONGAN PUTIH AKAN MAMPU MERUBAH INDONESIA DAN MEWUJUD SEPERTI APA YANG DIIDAM-IDAMKAN OLEH PARA FOUNDING FATHERS ANDA FOUNDING MOTHERS REPUBLIK INDONESIA! Alamat Panitia/Sekretariat Sekber Golput Jl Darmokali nr 16 i Surabaya 60265 , tlp 031 5689922 dan fax 031 5675484. Atas nama para Deklarator Golongan Putih Indonesia, Ki Utomo Dharmadi, Letjen Mar (Pur) Suharto, Tjuk Kasturi Sukiadi, Bambang Sulistomo,Nurman Diah, Zulkifli Ekomei,Wiek Herwiyatmo, Triyono Harjono, Soetanto Soephiady dan Wisjnubroto Heruputranto.
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Laskar Pelangi: Kenapa Sukses? -Jangan Berlebihan!
iya, saya sendiri masih belum sempurna ya. padahal, sepanjang shooting, ada salah satu crew yang memang anak belitong, yang mengecek seselesai setiap take. --- On Mon, 10/20/08, Adek [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Adek [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Laskar Pelangi: Kenapa Sukses? -Jangan Berlebihan! To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, October 20, 2008, 8:29 PM Ibu Jajang, Saya melihat dalam film itu bahwa dialek Belitong banyak yang terpeleset menjadi dialek melayu-malaysia, padahal berbeda sekali. Jadi saya kira kalau cuma butuh dua hari rasanya kurang ha ha ha �.�., Tapi setidaknya saya melihat ada budaya kami yang terekpos disana karena kita selama ini hanya melihat jawanis, sundanis,dan sekarang ada bilitonis�.. jadi bangga juga se Salam Adek � di Pondok Gede Urang Belitong Aseli www.adekrawie.wordpress.com
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Pak Ade Armando RE: 10 Kekeliruan Wacana Anti RUU Pornografi
Maaf ikut nimbrung, Tapi Mbak Evi Douren, kalau bisa/gak keberatan saya juga minta tolong dikirimi. Terimakasih sebelumnya.. - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: Milist FPK Sent: Tuesday, October 21, 2008 12:02 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Pak Ade Armando RE: 10 Kekeliruan Wacana Anti RUU Pornografi Pak Ilmi, Saya akan kirimkan dalam bentuk yang lebih teratur secara pribadi setelah saya menyediakan waktu u/mengumpulkannya, ya. Semoga akhir pekan saya bisa kirimkan ke bapak. ED Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network
[Forum-Pembaca-KOMPAS] JK yg pantes dpt Nobel. [ was] Kishore Mahbubani: Ketidakadilan Hadiah Nobel Perdamaian
Saya sangat sependapat dgn Prof Kishore M, soal yg tepat menerima penghargaan Nobel. Sesungguhnya tahun lalu kita pernah dapat angin surga P SBy di nominasikan buat hadiah Nobel itu dan saya menyanggah yg tepat adalah P JK , lepas suka dan tidak suka pada performancenya di dalam negeri. Kalau benar2 pertimbangannya adalah soal perdamaian di Aceh [ bisa ditambahi dengan POSO dan Ambon ] maka yg berhak adalah sungguh2 P JK yg dari Indonesia... Apakah karena tahun lalu orang Asia , maka tanpa soal nominasi dll soal Aceh malah diangkat buat pertimbangan Nobel P Martti itu... Suatu hal yang memang tidak adil... Yg lucu [ besar jiwa besar hati kah ?] P JK ngebelain ke Paris buat turut hadir dalam penyerahan hadiah Nobel 'buat seorang kawan' itu... memang aneh dunia ini.. Salam , martin - jkt From: Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kishore Mahbubani: Ketidakadilan Hadiah Nobel Perdamaian Ketidakadilan Hadiah Nobel Perdamaian Kishore Mahbubani Dekan Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore. Buku terakhir yang ditulisnya The New Asian Hemisphere: The Irresistible Shift of Global Power to the East. Martti Ahtisaari memang orang besar. Ia pantas menerima Hadiah Nobel Perdamaian atas upaya menegakkan perdamaian yang dilakukannya. Tapi Panitia Nobel Norwegia keliru ketika menyebutkan perannya dalam membawa perdamaian di Aceh sebagai alasan diberikannya hadiah itu kepada dia. Seperti dikatakan dalam laporan kantor berita Agence France Presse baru-baru ini, Pencapaian (Ahtisaari) paling menonjol adalah ketika ia berhasil mengawasi terlaksananya rekonsiliasi antara pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka pada 2005, yang mengakhiri konflik tiga dasawarsa yang telah menewaskan 15 ribu orang itu. Sebenarnya, rakyat Indonesia dan para pemimpin merekalah yang seharusnya menerima Hadiah Nobel Perdamaian atas keajaiban politik yang terjadi di Aceh itu. Lebih mendasar lagi, disebutnya Aceh dalam pemberian Hadiah Nobel Perdamaian itu menimbulkan pertanyaan yang serius mengenai peta mental yang digunakan panitia Nobel Norwegia dalam pengambilan keputusan. Anggota-anggota panitia tampaknya terjerat sebagai tawanan masa lalu. Mereka berpikir bahwa kita masih hidup dalam era dominasi Barat dalam sejarah dunia. Era itu sudah usai. Bagian-bagian dunia lainnya sudah berubah, bukan lagi sebagai obyek, tapi sudah menjadi subyek sejarah dunia. Dengan memberikan Hadiah Nobel Perdamaian kepada rakyat Indonesia dan bukan kepada seorang mediator dari Eropa berarti Panitia Nobel Norwegia mengakui bahwa dunia sudah berubah. Ada kemaslahatan lain apabila hadiah itu diberikan kepada seorang Indonesia. Pertama, Barat selalu mengasosiasikan dunia Islam dengan kekerasan dan ketidakstabilan. Sedikit sekali yang yakin bahwa muslim mampu menyelesaikan sendiri masalah politik yang mereka hadapi. Justru inilah yang terjadi di Aceh. Dua pemimpin Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, telah menunjukkan keterampilan dan keberanian politik yang luar biasa ketika mereka mengusahakan perdamaian di Aceh. Sebuah Hadiah Nobel Perdamaian untuk mereka berdua akan menunjukkan kepada Barat bahwa muslim bisa menjadi penegak perdamaian dan, sama pentingnya, hadiah ini akan menyampaikan pesan harapan kepada muslim di seluruh dunia yang telah menyaksikan harga diri mereka tergerus oleh cerita kegagalan demi kegagalan yang mereka alami. Aceh merupakan kisah keberhasilan muslim yang spektakuler. ... Panitia Nobel Norwegia telah menyia-nyiakan peluang berharga untuk menyampaikan pesan harapan kepada 1,2 miliar muslim di dunia, pesan yang akan menghapus ilusi bahwa upaya menegakkan perdamaian di dunia ini merupakan white man's burden, beban yang terletak di pundak orang-orang kulit putih. Hak cipta: Project Syndicate, 2008
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menolak Uang BUMN dipakai membeli saham Aburizal Inc.
Abu Rizal iki�watake wis kebal, budek dan buta. Nggak mikir sesama bangsa terutama korban lumpur panas. Jadi jangan sampai kita mau diperlakukan sak enak udele dewe. Saya mengharapkan pada pemilu 2009 ada seorang dengan kekuatan luar biasa yang bisa meredam kesombongan dan rasa tinggi hati ARB ini. Semoga. � Salam Bsoetedjo --- On Tue, 10/21/08, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menolak Uang BUMN dipakai membeli saham Aburizal Inc. To: M. Fadjroel Rachman [EMAIL PROTECTED] Cc: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 21, 2008, 5:12 AM Kang FR, indonesia iki suwe2 kok dadi Republik Aburizal Bakrie Limited. Digawe sak karepe dhewe. Jancuk!
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Merasa Difitnah Pansus Orang Hilang
dedengkot pasti diatas itu.. lha apa untungnya Prabowo ? biar jenderal tetap aja ada atasannya HS At 02:14 PM 10/21/2008, you wrote: Bukannya dedengkotnya adalah Prabowo, yang oleh banyak member di FPK didukung pencalonannya sebagai presiden? manneke
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Laskar Pelangi, kpn bisa kami nikmati.....
euforia film Laskar Pelangi masih terasa di kota-kota besar di seluruh Indonesia. Jakarta, Yogyakarta, Semarang..., Surabaya, dst...dst... kapan euforia tersebut mampir ke desa kami, Blitar, Ngawi dst thx ~wahyu~ ___ Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru. Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Omar Dani dan Bulan Oktober
ya (Ashadi Tjahjadi, Rusmin Noeryadin, Oetomo dan Kardono) adalah diantara para perwira AURI yang saya yakini begitu menghormati beliau, sebab tanpa jiwa keperwiraan beliau, mungkin mereka-mereka itu akan kesandung oleh peristiwa gestapu. Terlepas dalam perjalanan mereka menuju ke puncak karirnya masing-masing, mereka kudu harus sedikit kompromistis dengan simbah. Salam hangat, Suhaimi - Original Message - From: aries cathlea To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 21, 2008 2:01 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Omar Dani dan Bulan Oktober Sewaktu Bp. Omar Dani keluarga dari penjara, beliau langsung menghubungi ayah saya dan mereka berbicara sampai dua jam di telpon. Saya pun kagum kepada beliau yang tidak memiliki rasa dendam kepada penguasa Orde Baru karena dipenjara. Dan beliau pun datang pada saat pemakaman ayah saya dan beliau berkumpul dengan mantan KASAU yang melayat. AURI sampai dengan Marsekal Ashadi Tjahjadi (alm) sangat solid, tidak tau lagi setelah itu
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dibutuhkan Standar Kompetensi Wartawan
yaaa, semoga saja, pak eko, kita berharap kepada perusahaan media yang kian menjadi gurita dan kayaraya itu benar-benar memperhatikan tatanan etiket bukan hanya dalam soal teknis� saja, tapi juga menghargai manusia dari keringatnya. sebab, kalau tidak, manusia juga punya keterbatasan, dan itu berakibat kepada cara penyampaian berita yang tidak kita inginkan. salam, halim hd. --- On Mon, 10/20/08, EKO KERTAJAYA [EMAIL PROTECTED] wrote: From: EKO KERTAJAYA [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dibutuhkan Standar Kompetensi Wartawan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, October 20, 2008, 9:08 PM sabar pak, sebagai profesi yg baru menikmati keleluasaan, wajar masih ditemukan kekurangan disana sini. profesi yg lainpun memerlukan waktu utk berproses sampai akhirnya menemukan kapasitas dan kompetensinya. seperti bapak yg telah jenuh dng repostase belakangan ini, dialami juga oleh banyak kalangan. sikap ini semakin lama akan terakumulatif, efek yg akan terjadi tentu akan dijadikan koreksi diri bagi jurnalis utk meningkatkan kompetensi melalui berbagai parameter standarisasi. bagaimanapun juga pembaca adalah cermin bagi jurnalis apakah mereka dijauhi atau dicintai.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Peringkat UI 287, ITB 315 dan UGM 316 Versi Times Higher Education
ups, maaf koreksi. gaji rektor emang 30 juta, lupa saya. utk gaji dekan itu yg saya dengar dari orangtua teman saya yg memang menjabat dekan, dan info dari fakultas saya sendiri di FISIP. tapi memang beda fakultas beda disposable income, besar dan banyaknya tunjangan mungkin beda2 tergantung tanggung jawab dosen. yg paling parah ya dosen luar biasa karena gajinya nggak jauh dari gaji office boy. ini di FIB sih, nggak tau di fakultas lain. kalo masalah beasiswa, kebetulan sy pernah jadi pengurus divisi advokasi BEM UI, jadi pernah bantu anak2 yg kurang mampu untuk mendapat keringanan. bentuknya macam2, tapi kebanyakan rektorat ngasihnya dalam bentuk cicilan yang bisa dibayar kurang lebih 10 kali. untuk mahasiswa yg bener2 berotak encer tentu saja lebih mudah dapet keringanan. tapi tetap aja memilih UI menjadi dilema tersendiri utk anak2 pinter yg kurang mampu, apalagi kalo berasal dari daerah, karena keputusan pemberian keringanan kebanyakan diurus setelah tiba di jakarta. dengan cara ini juga UI sukses menyisihkan mahasiswa2 potensial dari kelas menengah bawah yg belum tergarap potensinya. sepertinya rektorat lebih prefer calon2 mahasiswa yg mampu melewati passing grade dan mampu bayar kuliah dengan harga standar. ya hasilnya adalah semakin penuh sesaknya parkiran mobil di UI depok, sampe2 membabat hutan kota depok di lingkungan kampus. salam, .bangkit. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Bambang Sulistomo [EMAIL PROTECTED] wrote: terimakasih om bangkit aditya wirya, kalau begitu, bahwa di itb, struktur penggajian-nya agak terbalik dari ui, artinya, gaji tunjangan rektornya lebih kecil dari para penanggung jawab lapangan , seperti ketua departemen, ketua program dan sebagainya. kalau mengenai peringkat ui naik drastis, menurut berita tak resmi, itu karena fakultas kedokteran ui kemudian dicantumkan berdiri sejak tahun 1861, jadi semakin tua usia pendidikannya, maka angka kreditnya juga bertambah. masalahnya apakah fakultas kedokteran itu sudah memakai lambang ui saat dia dilahirkan ?, kalau begitu artinya fakultas kedokteran ui sudah pernah mendapatkan hadiah nobel dong, enggak percaya, lihat aja lembaga eijkman di rumah sakit tjipto mangoenkoesoemo. saya bermaksud juga mempertanyakan, apakah gaji pimpinan universitas itu juga diperhitungkan dengan biaya perkuliahan yang dikeluarkan oleh mahasiswa, dan apakah ada beasiswa bagi peserta yang lulus test masuk perguruan tinggi,tapi yang tidak mampu. apakah negara telah memikirkan hal beasiswa khusus ini. salambambangsulistomo.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Politisi Masuk Golongan Gampang Sakit Jiwa
tapi kelihatannya yang kena gangguan jiwa itu adalah mereka yang nampaknya banyak mengeluarkan uang untuk biaya politik mereka, seperti kejadian di ponorogo itu, yang menanggung hutang sebanyak miliaran, atau seperti salah satu calon gub jatim yang tak masuk ke dalam putaran kedua. yang sering menjadi pertanyaan saya, apakah mereka sakit jiwa juga karena merasa bersalah (guilty feeling), dan malu besar karena mereka tidak memenuhi harapan warga? kemungkinannya beban uang yang mereka tanggung itulah yang membuat mereka kena sakit jiwa ketimbang mereka merasa bersalah atau malu besar. hhd. --- On Mon, 10/20/08, KAMIPENA [EMAIL PROTECTED] wrote: From: KAMIPENA [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Politisi Masuk Golongan Gampang Sakit Jiwa To: Forum-Pembaca-Kompas Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, October 20, 2008, 9:06 PM Kompas.Com, Selasa, 21 Oktober 2008 | 10:03 WIB Politisi Masuk Golongan Gampang Sakit Jiwa BOGOR, SELASA - Para politisi seperti tokoh-tokoh politik (parpol), para calon anggota legislatif (caleg), maupun para calon kepala pemerintahan, termasuk golongan orang yang mudah mengalami gangguan kejiwaan. Tahun depan, jumlah politisi yang mengalami gangguan kejiwaan bisa meningkat karena tahun 2009 merupakan tahun pemilu. Direktur Jenderal Bina Pelayanan Kesehatan Departemen Kesehatan Farid Husein memprediksi, pada tahun 2009 terjadi peningkatan jumlah penderita gangguan kesehatan jiwa. Bahkan bisa jadi banyak politisi yang mengalami gangguan kesehatan jiwa karena kalah dalam pemilu. Dari survei yang masih kami lakukan, yang paling banyak mengalami gangguan kesehatan jiwa seperti stres adalah orang yang banyak menerima trauma, termasuk para politisi, kata Farid pada peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia tahun 2008 di Balai Kota Bogor, Senin (20/10). Farid menambahkan, Tetapi, sebenarnya setiap manusia sudah pasti kena gangguan kesehatan kejiwaan sepanjang manusia itu tidak mampu mempertahankan alamnya. Berdasarkan survei, 1 dari 4 penduduk kota besar seperti Jakarta mengalami gangguan neuromatik atau gangguan kesehatan kejiwaan. Contoh nyata politisi yang mengalami gangguan jiwa adalah Yuli Nursanto, salah satu calon Bupati Ponorogo, Jawa Timur, pada pilkada kabupaten tersebut yang digelar tahun 2005. Yuli kalah dan kemudian tersangkut kasus penipuan senilai Rp 3 miliar. Rentetan kejadian itu membuat Yuli mencoba bunuh diri dengan meminum delapan bungkus puyer sakit kepala dan krim antinyamuk serta gantung diri pada pohon pisang. Yuli kemudian dirawat di rumah sakit namun kabur lewat pintu belakang dan berendam di sungai di belakang rumah sakit. Pekan lalu, persisnya Kamis (16/10), Nano Hermanto, mantan anggota DPRD Kabupaten Subang, Jawa Barat, nekat memanjat menara seluler setinggi 62 meter di pinggiran kota Subang. Nano juga mengancam bunuh diri karena kecewa dengan pengusutan kasus dugaan korupsi Bupati Subang yang jalan di tempat. 1 dari 4 Lebih jauh, Farid mengatakan bahwa masalah kesehatan jiwa telah menjadi masalah global. Proses globalisasi dan kemajuan teknologi informasi berdampak pada nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat. Di sisi lain, tidak setiap orang mampu menghadapi perubahan tersebut dengan cerdas maupun bijak. Masalah kesehatan jiwa bkan hanya gangguan kejiwaan yang berat (sering disebut orang gila -Red). Masalah kesehatan jiwa juga meliputi depresi, cemas, dan psikosomatik, atau yang dikenal sebagai kelompok gangguan neuromatik. Angka penderita gangguan neuromatik cukup tinggi, namun masyarakat kurang kenal dengan gangguan kejiwaan jenis ini. Angka kejadian neuromatik mencapai 25 persen, atau 1 dari 4 orang mengalami gangguan neuromatik. Kalau penduduk Jakarta 10 juta, berarti yang 2 jutanya mengalami gangguan neuromatik. Angka ini cukup fantastis namun kurang disadari masyarakat, kata Farid. Pada Hari Kesehatan Jiwa Sedunia itu, Farid yang mewakili Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari juga meresmikan Kelurahan Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat, sebagai desa peduli kesehatan jiwa. Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia ini dihadiri Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf, Pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Bogor H Bambang Gunawan Suganda, Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Iwan Suryawan, serta Muspida Kota Bogor. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kenapa Orang Indonesia Dukung Obama sich?
Dear All, Saya melihat dukungan org Indonesia ke Obama mengabaikan logika dan rasionalitas, dan maaf terkesan ada interest... Jangan gitu ah [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Golkar Incar Kursi RI-1
tapi, cak bambang, mestinya jangan pake tata cara pisowanan ageng segala. nanti repot. mosok orang mesti lampah ndodog, jalan pake dengkul. pasti siapapun juga gak bakalan suka. kita pake saja aturan yang indonesia. sri sulan for indonesia! kayak bapaknya! hhd. --- On Mon, 10/20/08, Bambang Sulistomo [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Bambang Sulistomo [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Golkar Incar Kursi RI-1 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, October 20, 2008, 8:11 PM kalau mau mencalonkan sultan hb X, harus bisa belajar totocoro-ne pisowanan ndalem ke djogjakarta lho, dan harus bisa mengartikan manthuk-manthuk -nya, ingkang ngarso ndalem, jangan sampai salah , nanti bisa dianggap rumongso ngerti, dan jangan menyesal kalau sudah keluar yang namanya sabdo-ne pandito ratu, salambambangsulisto mo.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Siaran Pers YLBHI: Penanganan Krisis Keuangan Jangan Mengorbankan Rakyat
*SIARAN PERS* *Yayasan LBH Indonesia* *Nomor 021/SP/YLBHI/X/2008* *Penanganan Krisis Keuangan Jangan Mengorbankan Rakyat* * * Yayasan LBH Indonesia (YLBHI) mencermati langkah pemerintah untuk menangani dampak krisis keuangan global yang merembet ke Indonesia berupa diterbitkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 4 Tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan (JPSK) pada 15 Oktober 2008. Di satu sisi, YLBHI memberikan apresiasi atas inisiatif pemerintah mencegah dampak negatif terhadap stabilitas sistem keuangan dan mengancam kesinambungan perekonomian nasional. Di sisi lain, kedudukan Perpu sesuai UU Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, mensyaratkan adanya Hal ikhwal kegentingan yang memaksa. *Oleh karena itu, YLBHI meminta pemerintah untuk membuka dan menjelaskan kepada publik tentang hal ikhwal kegentingan memaksa yang menjadi dasar diterbitkannya Perpu JPSK. * *Penjelasan yang diberikan oleh pemerintah (Departemen Keuangan) dalam rilis tertanggal 15 Oktober 2008 hanya menyebutkan secara umum bahwa krisis keuangan global dikhawatirkan menimbulkan dampak negatif terhadap stabilitas sistem keuangan dan mengancam kesinambungan perekonomian nasional.* Ruang lingkup dan mekanisme pencegahan dan penanganan krisis menurut Perpu JPSK, antara lain: pertama, fasilitas pembiayaan/pinjaman; kedua, penyertaan modal sementara; ketiga, insentif dan fasilitas untuk mempercepat penyelesaian masalah yang dilakukan oleh sektor privat. Sumber pendanaan untuk melakukan ketiga hal itu berasal dari APBN melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) atau tunai. *Sepanjang langkah pencegahan dan penanganan krisis seperti tersebut di atas memakai dana yang bersumber dari APBN, YLBHI memandang perlunya pengawasan yang sangat ketat terhadap lembaga-lembaga yang terlibat dalam penyaluran bantuan likuiditas (bail out) dan pembiayaan darurat kepada bank atau perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan.* Lembaga-lembaga negara seperti Bank Indonesia (BI), Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan sebagainya, perlu diawasi dalam menjalankan fungsinya. Penyaluran bantuan likuiditas yang diakomodasi dalam Perpu JPSK ini, jangan sampai mengulangi langkah pemberian Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) pada saat krisis tahun 1997, yang sampai saat ini masih tercatat sebagai beban APBN dalam bentuk surat utang yang tidak diperdagangkan di Departemen Keuangan sebesar Rp 258,8 triliun. *YLBHI memandang sepanjang terkait program bantuan likuiditas dan semacam pembiayaan darurat, sangat rawan penyimpangan dan korupsi. Pemerintah/Otoritas moneter di Indonesia wajib mempublikasikan kepada masyarakat secara jelas tentang alasan dan bank/perusahaan mana saja yang mendapatkan fasilitas bail out dan pembiayaan darurat tersebut.* Pengawasan publik menjadi faktor penting untuk mencegah terulangnya penyimpangan pemberian bantuan likuiditas seperti dalam kasus BLBI 1997-1998. *Terkait pengawasan itu, YLBHI berpendapat, perlunya diberi kewenangan lebih besar kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), untuk tidak saja mengaudit pembukuan keuangan dari lembaga negara seperti BI dan Bapepam-LK, tetapi melakukan audit kebijakan moneter yang merupakan kebijakan strategis pemerintah.* Faktanya, kebijakan lembaga moneter seperti BI selama ini nyaris tidak tersentuh pengawasan lembaga negara lain. Selama ini, UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang BPK tidak memberikan kewenangan mengaudit kebijakan lembaga negara termasuk kebijakan moneter, tetapi hanya berwenang mengaudit kinerja inti atau kinerja pembukuan keuangan. *YLBHI juga memandang perlunya DPR menjalankan fungsi pengawasannya secara efektif dan sungguh-sungguh untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam menangani dampak krisis global ini betul-betul untuk kepentingan rakyat Indonesia, bukan hanya untuk kepentingan segelintir orang, baik itu politisi maupun pengusaha, yang memanfaatkan dana APBN untuk kepentingan pribadi atau kelompok usaha tertentu saja*. YLBHI meminta semua langkah yang ditempuh oleh pemerintah hanya didasarkan pada pertimbangan supaya krisis keuangan global ini tidak berdampak pada kepentingan riil masyarakat miskin. *Penyimpangan atau korupsi yang terjadi dalam pelaksanaan program bantuan likuiditas dan pembiayaan darurat kepada bank atau perusahaan tertentu, harus diproses secara hukum. * *Jakarta, 21 Oktober 2008* *Badan Pengurus* * * * * *Patra M. Zen* *Ketua* -- Agustinus Edy Kristianto Director of Publication and Civic Education Board of Directors Indonesian Legal Aid Foundation / Foundation Indonesienne d'aide Juridique Jalan Diponegoro No. 74 Jakarta 10320 INDONESIA Telephone: (+62 21)392 98 40 Fax. (+62-21) 392 98 40 / 319 30 140 Cell.phone. (+62) 856 9161 4625 [EMAIL PROTECTED] Visit our website: www.ylbhi.or.id Jangan bangun sarangmu di dahan pohon. Kita para elang tidak mencari perlindungan di ladang
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: MARI MEMBUAT GOLPUT MAMPU MERUBAH KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA!
betul, seumur2 ini saya juga selalu golput. dan sepertinya fine2 saja. tetapi pas pilgub kemarin jadi nyesel, krn yg menang justru yg paling gak saya suka. jadi malah ada pemikiran th depan untuk ikut pemilu deh. dan akan terus ikut pemilihan apapun. minimal bisa menhan laju partai atau calon gub/bup yg palig ga disuka. ternyata golput juga bukan solusi. kecuali kalau prosentase golput juga dihitung. tapi gimana realisasinya yah --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, David Edzar Purba [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam Damai Saya setuju kalo GOLPUT dapat menjadi solusi atau sarana yang baik untuk menunjukkan tuntutan kita sebagai masyarakat yang kecewa. Tapi pengalaman GOLPUT di tahun 2004 membuat saya harus berpikir (tolong dibantu). Saya tinggal di daerah yang paling banyak golput (menurut tinjauan saya dan rekan-rekan. Alhasil pemilu 2004 telak dimenangkan partai yang juga sangat tidak aku dukung (tidak sreg). Kita golput tapi mereka yang semangat memilih jadi pemenang. Mohon dijelaskan
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Merasa Difitnah Pansus Orang Hilang
Bola panas sudah menggelinding, tentu gara-gara Pemilu 2009 nih. Kasihan Prabowo dikuyo-kuyo lagi. konsekuensi merangsek ke nomor 3 terpopuler mungkin. - Original Message From: Taufan Hidayat [EMAIL PROTECTED] To: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED]; Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 21, 2008 7:37:54 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Merasa Difitnah Pansus Orang Hilang Semakin seru nih. Para pemegang senjata pada kebakaran jenggot! Spt iklan di tv, kalo mmg bersih, tak perlu takut! TH
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Presiden Yudhoyono Kembali Selamatkan Group Bakrie
rakyat semakin bingung melihat sandiwara besar republik ini, Yang saya khawatirkan justru sebaliknya Om, iya, bagi mereka hidup semakin susah, tapi apakah mereka serta merta akan menudingkan telunjuk mereka ke SBY, sebagai pihak yang harus bertanggung jawab. cuma mereka yang melek informasi dan para malaikat dialam kubur yang akan melakukannya . banyak rakyat tidak tahu dan tidak memahami apa yang terjadi diatas sana, layaknya masih banyak rakyat miskin kita yang merindukan Pak Harto, sekarang ini pun cukup banyak orang-orang yang mencintai dan akan memilih kembali SBY ini, bahkan yang melek internet juga termasuk didalamnya! hasil polling selama ini mengisyaratkan hal itu, SBY leading dalam banyak polling yang telah dilakukan dan mengekor dibelakangnya capres2 lain yang 11-12 (sami mawon) juga kalau berada diatas sana. Media kita, TV terutamalah yang ikut bertanggungjawab mendongkrak popularitas sebagian capres itu.menerima guyuran miliaran rupiah untuk menayangkan iklan-iklan penipuan itu, tidak melanggar hukum memang, tapi ketika nurani para pemilik stasiun TV itu ditanya, apakah iklan-iklan itu menggambarkan siapa sejatinya capres-capres itu? TIDAK, itu pasti jawaban yang ada. Semoga para malaikat dikubur mereka nanti tidak lupa menanyakan yang ini. Telah hilangkah rasa kebersamaan di negeri kita kini, sementara banyak rakyat Jatim yang menderita karena LApindo dan tampak nyata Pemerintahan SBY tidak berbuat apa-apa untuk hal ini, banyak orang yang masih mengelu-elukan SBY dan menvote iya untuk memilih dia kembali pada pilpres 2009 ketika disodori pertanyaan oleh lembaga- lembaga survey publik. Entah bau busuk Lapindo tidak sampai ke hidung mereka karena kurangnya informasi ataukah masalah lumpur ini bukan perkara yang penting bagi para pendukung SBY, hanya karena memang lumpur itu tidak sampai mengotori halaman belakang rumah mereka. Salam, Manung, -masih pesimis pemilu 2009 menghasilkan perubahan- kecuali media mainstream kita bertobat --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Bambang Sulistomo [EMAIL PROTECTED] wrote: itulah gaya tak berdosa dari rezim ini, melindungi korporasi yang menjadi tampaknya merupakan pundi-pundi politiknya, rakyat semakin bingung melihat sandiwara besar republik ini, padahal pegawai kecil, tentara , polisi , jaksa, hakim, guru kecil, nelayan, petani yang kecil semua, hanya bisa deg-deg-an setiap bangun pagi, hari ini harga apa lagi yang akan naik ? hanya bisa menuli-kan telinga mendengar keluhan istri-istri mereka terpaksa sembunyi dibawah selimut, sewaktu anak-anak mereka berangkat sekolah dan kuliah, rezim sekarang ini adalah para pemain sandiwara yang ulung, yang cukup tertempa dalam latihan suasana reformasi, ditambah lagi bantuan dari para intelektual salon sandiwara, yang sudah cukup lama ingin ikut berkuasa pada rezim yang dapat di- ajak ber-sandiwara, senyum kanan, salam kiri, tepuk sana, tunjuk sini, pada siangnya, malam harinya , sambil duduk minum cappucino dingin, memeluk istri dia berkata, mas-mu masih kelihatan ganteng enggak jeng ? hehehehe. wis mas, ojok kakean sandiwara-ne, ojok gelem di-bujuki terus, legowo ae, enak kok . salambambangsulistomo.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengajari Anak Sopan Santun
dan jangan sesekali menggunakan kekerasan bahasa maupun fisik, jika anda tidak ingin menuai sikap keras dari anak anda. seorang anak membutuhkan asuhan, untuk itu memelihara dengan kasih sayang (care), dan kasih sayang ini merupakan tanggung jawab (responsibility) dari orang tua atau orang-orang dewasa; dan sebagai orang dewasa, perlu memberikan pengetahuan (knowledge) agar anak bisa memahami lingkungannya, tahu akan makna yang ada disekitarnya; dan semuanya mestilah dilandasi oleh rasa hormat (respect) kepada sang anak. demikianlah kiranya yang bisa dikutip dari erich fromm, pemikir psikologi humanis, dalam bukunya the art of loving, seni cinta kasih. hhd. --- On Tue, 10/21/08, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengajari Anak Sopan Santun To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 21, 2008, 1:28 AM http://www.kompas. com/index. php/read/ xml/2008/ 10/21/13192012/ mengajari. anak.sopan. santun Anak perlu diajarkan sopan santun. Semua orang tua pasti sepakat dengan ini. Bagaimana caranya? 1. Jadikan diri Anda sebagai model. Masa anak-anak merupakan masa imitasi. Setiap perilaku orangtua ditiru anak. Bila Anda berbicara dengan mulut penuh makanan, besar kemungkinan anak Anda juga melakukan hal yang sama. 2. Sampaikan apa yang Anda inginkan dari anak. Misalnya, dalam perjalanan ke rumah nenek jelaskan, Kalau nanti ada makanan yang tidak kamu sukai, Ibu harap kamu tidak mengambilnya. 3. Beri pujian. Bila anak telah bersikap sopan, tak ada salahnya memberi pujian. Misalnya jika anak mengucapkan terima kasih pada temannya yang sudah meminjamkan buku, katakan, Wah, anak ibu yang satu ini memang baik dan sopan. 4. Jangan paksa anak untuk menjadi sempurna. Bila Anda berharap terlalu banyak dari anak, bisa-bisa yang terjadi adalah perang dengan anak. Lakukan secara bertahap, sesuai perkembangan anak. 5. Jangan mempermalukan anak. Salah adalah hal biasa. Begitu pula jika anak melakukan kekeliruan yang menurut Anda tidak sopan. Beritahu anak kesalahannya dan katakan apa yang Anda harapkan. Jangan langsung memarahi atau mempermalukannya di depan orang lain. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Presiden Yudhoyono Kembali Selamatkan Group Bakrie
mungkinkah kita buat iklan atau kampanye tentang bagaimana melihat kesuksesan seorang pemimpin? aku sudah sangat muak melihat iklan salah satu partai yang mendukung kembali SBY dengan tag line lanjutkan. salam... Rian From: elrobama [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 21, 2008 1:47:15 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Presiden Yudhoyono Kembali Selamatkan Group Bakrie Kita kini nonton sandiwara tersebut masuk babak II. Ketika pemerintah nyelamatin lapindo, adalah balas budi sby atas kemenangan pilpres 2004. Itu babak I, sby sangat tergantung pada ical. Babak II adalah memastikan bantuan Ical lebih besar lagi untuk pertempuran pilpres 2009. Kini sby lebih diuntungkan dan jadi pahlawannya. Jadi dengan cara ini, hampir pasti sby menang dalam pilpres mendatang karena relationship- nya mengglobal meninggalkan capres-capres lain. Relakah kita, relakah korban lumpur yang belum tentu akan terbayar semua janji-janjinya? Kita harus hentikan supaya bahasa cak bagio tidak nambah pedas. Tapi gimana caranya ya? Ada petunjuk ...??? salam, robama.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kritik Hukum Atas Materi RUU Pornografi
--- On Tue, 10/21/08, Benny H. Hoed [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Benny H. Hoed [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [AlumniPrancis] Kritik Hukum Atas Materi RUU Pornografi To: [EMAIL PROTECTED] Date: Tuesday, October 21, 2008, 4:22 AM Pak Syaltout yg budiman, Saya sdh membaca tulisan Joeni Arjanto. Apa yg dikemukakan oleh Yudi Latif, Sulistyowati, Dian, dan saya di Komnas Perempuan Senin yl senada dgn tulisan itu. Cuma saya mengangkat ruu pornografi pada ranah budaya. Menurut saya hukum adalah bagian darikebudayaan dan menggunakan pornografi sbg 'entry point' utk mengatur karya dan life style yg menyangkut tubuh manusia (spt yg ditulis dlm teks ruu tsb) salah besar. Harusnya entry pointnya 'pornografi' dilihat sebagai karya yg merupakan salah satu delik dari berbagai delik lainnya yg harus dipidana. Ia masuk kedalam UU Hukum Pidana. Pornografi tidak bisa diatur dalam undang2 tersendiri. Apalagi kalau teksnya sangat berwarna tafsir (... dapat menimbulkan gairah...) dan memasuki ranah karya manusia yg mengeksploitasi tubuh [seni rupa, sastra, fotografi, film, dsb]. Jadi, memang teksnya sendiri sdh berisiko memasuki ranah budaya yg plural di negeri kita. Teks itu tdk akan mampu mengatur, bahkan akan menimbulkan 'keresahan budaya'. Jadi, saya melihat ruu tsb tdk sekadar sbg produk hukum, tetapi sebuah fenomena budaya yg bisa berakibat meresahkan karena ada pidananya. Betul kata anda, sekarang ini ruu tsb sudah berkembang menjadi wacana (discourse) yg tdk lagi dipandang isi/teksnya. Masyarakat seperti dipecah menjadi pro vs kontra sebuah wacana. Akibat yg menyedihkan ialah yg kontra TERkategorisasikan sebagai pro-pornografi . Ini yg menyedihkan. Apakah ini yang diinginkan sementara anggota DPR yg terhormat? Kalau ya, mereka sdg main2 dgn keresahan budaya. Sebagai orang biasa, saya hanya bisa 'mengelus dada'. Saya rasa Yudi Latif (dosen Univ. Paramadina) dan Sulistyawati/ Dian (pusat studi perempuan UI) juga punya concern yg sama. Akan tetapi, kami tidak punya 'power'. Berdebat sampai berbusa, kalau sdh masuk ranah ruu pornografi sbg wacana, tak ada manfaatnya lagi. Tadinya saya nggak mau nimbrung. Tetapi rasanya saya perlu bicara juga. Mungkin ini yg terakhir. Semoga saya salah, sehingga keresahan budaya tdk terjadi. Semoga Allah swt melindungi kita semua. Amin ya robbalalamin. Matur nuwun. Wassalam, Benny HoedSent from my BlackBerry� wireless deviceFrom: Syaltout MAHMUD [EMAIL PROTECTED] com Date: Tue, 21 Oct 2008 11:39:39 +0200 To: AlumniPrancis@ yahoogroups. comAlumniPrancis@ yahoogroups. com CC: joeni ariantojoeniarianto@ yahoo.com Subject: [AlumniPrancis] Kritik Hukum Atas Materi RUU Pornografi Rekan-rekan milis yang baik Saya sebagai seorang juris, kok radha �nelongso� melihat perdebatan atau diskusi kita mengenai Pro-Kontra RUU Pornografi, kok tidak didasarkan pada analisis hukum. Padahal saat kita berbicara suatu Undang-Undang atau Rancangan Undang-Undang, maka esensinya kita berbicara mengenai hukum, lebih tepatnya hukum positive atau �nyaris� positive (dalam kasus RUU) dan tentu saja �pisau bedah� yang sangat tepat untuk menganalisanya adalah analisis juridis, bukan analisis fisika, analisis kimia atau analisis mekanika tanah atau elektronika. Dalam hal ini, bukan saya bermaksud membatasi diskusi rekan-rekan untuk membahas permasalahan RUU ini sesuai dengan bidang keilmuan atau pengalaman pribadi rekan-rekan. Tetapi, saya lebih ingin agar diskusi kita ini lebih terarah, sesuai dengan kerangka-nya yang benar (kerangka hukum) dan tidak menjadikan diskusi RUU Pornografi ini menjadi diskusi ngalor-ngidul, saling adu otot, saling ingin benar sendiri dan pada akhirnya menjadi �omong kosong� karena toh pada akhirnya DPR tidak ambil pusing atau sibuk membaca tulisan atau debat kita di milis ini. Berikut ini saya copy-paste tulisan adek kelas saya dan kini menjadi salah seorang staf pengajar di Fakultas Hukum Unair, Joeni Arianto, tulisan ini saya cc juga ke email beliau. Jadi bagi rekan-rekan yang ingin bertanya lebih lanjut mengenai hal ini bisa saja langsung kirim email kepada beliau. Tak perlu khawatir, beliau seorang yang terbuka, cerdas dan siap menjelaskan segala sesuatu dengan baik dan bijak Rekan-rekan siap benar-benar berdiskusi dengan baik? Bener? Serius nih? OK kalau gitu, dilanjut .. Tabik, Syaltout - Kritik Hukum Atas Materi RUU Pornografi (Written by Joeni Arianto and used for �Serikat Dosen Progresif Univ.Airlangga�/ SDPUA�s legal opinion) Pendahuluan Sebagaimana yang diketahui, Pemerintah Republik Indonesia melalui DPR berencana hendak memositipkan suatu produk hukum baru yang mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat secara luas, yakni Rancangan Undang-Undang (RUU) Pornografi sebagai penyempurnaan dari RUU sebelumnya yang bernama RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi (RUU-APP) dimana RUU tersebut pada saat itu mendapat tentangan luas dari masyarakat. Setelah lama tidak ada
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] balkan kaplale rasis!!??
ada guyonan cerdas (wit humor), ada juga guyonan bebal alias idot. saya percaya bahwa cara bergurau membuktikan kecerdasan secara intelektual dan moral seseorang. dan kali ini kita menyaksikan balkan kappale yang memang nampaknya bukan hanya kurang tapi juga tidak cerdas, bahkan bebal. kebebalannya karena dia tidak memahami dengan benar dan baik bagaimana berpikir yang demokratis dan adil dalam hubungannya dengan relasi antar suku bangsa yang telah kita sepakati bahwa semua suku bangsa yang ada di nusantara ini setara, sederajad. saya menganggap repot juga soal ini kalau hanya disodorkan kepada balkan kappale. paling baik kalau behadapan langsung dengan pengurus partainya, partai demokrat, yang aneh bin ajaib (atau tidak aneh dan tidak ajaib!) kok bisa menunjuk dan mempunyai legislatif yang bebal tak juntrungan itu. hhd. --- On Tue, 10/21/08, Paulus Tanuri [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Paulus Tanuri [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] balkan kaplale rasis!!?? To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 21, 2008, 12:10 AM Saya juga suka guyon sama teman-teman dengan kata perbaiki keturunan. Tapi guyon itu tidak ditujukan kepada satu suku atau rasnya. Tapi hanya kepada satu orang tersebut secara pribadi. Misalnya ada teman yang agak-agak kontet, maka kadang kami suka guyon, suruh cari istri yang tinggi, supaya keturunannya jangan kontet-kontet seperti dia. Tapi guyon seperti itu sama sekali tidak pernah ditujukan kepada sukunya. Jadi menurut saya, guyonan ini memang sangat tidak pada tempatnya. Dan kalau memang si balkan ini bermaksud guyon, maka guyonannya ini adalah sangat tidak lucu. Atau pendapat lain dari saya, dia ini mencoba mencari muka di depan orang-orang suku Jawa, karena kebetulan saat itu dia sedang berada salah satu kota di tanah Jawa. Mungkin pikirnya dengan melemparkan kata-kata seperti itu, maka masyarakat dari suku Jawa akan merasa senang sama dia. Dan apa pun tujuannya, dia telah mempertunjukkan kepada kita semua kalau dia sangat tidak cerdas. Regards, Paulus T.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Merasa Difitnah Pansus Orang Hilang
Saya sudah bicara dengan Ketua Pansus Penculikan Effendi Simbolon. Saya mendukung langkah pansus ini. Bukan untuk membuka luka lama, tapi setiap kejahatan kemanusiaan memang harus dibuka dan dikupas tuntas, sebagai bagian dari membangun monumen kebiadaban kekuasaan agar tidak terulang pada penguasa berikutnya. Menurut saya, Prabowo dan Wiranto kan sudah pernah diperiksa dan dapat sanksi, baik secara kepangkatan (prabowo) maupun sosial (Wiranto). Jadi Pansus Orang Hilang harus diarahkan kepada yang belum pernah diperiksa. Sebab rasanya tidak masuk akal bila tokoh-tokoh militer waktu itu tidak tahu soal gerakan politik gelap mata Orde Baru. Pansus ini menjadi lebih penting lagi untuk mencegah sikap pemerintah sekarang yang terus memburu para aktivis yang menentang kebijkan-kebijakan pemerintah yang menyengsarakan rakyat. Pemeriksaan staf Komite Bangkit Indonesia (KBI) yang terus menerus, terbaru diperiksa Selasa (21/10) siang tadi di Mabes Polri yang BAP-nya konon akan dipakai sebagai instrumen menangkap tokoh kritis Dr Rizal Ramli membuktikan. Kalau cara-cara reprsif untuk membungkam lawan politik macam ini dibiarkan, bukan mustahil tragedi penculikan bisa kambuh lagi. Jadi saya menduga Pansus Orang Hilang yang kini sedang bekerja (kembali) lebih untuk mengingatkan kekuasaan agar tidak merusak sistem yang sudah terlanjur demokratis ini. Maju terus, Pansus Orang Hilang! Salam! Adhie M Massardi --- On Tue, 10/21/08, manneke budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: From: manneke budiman [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Merasa Difitnah Pansus Orang Hilang To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 21, 2008, 12:14 AM Bukannya dedengkotnya adalah�Prabowo, yang oleh banyak member di FPK didukung pencalonannya sebagai presiden? � manneke
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Krisis ekonomi di US dan masa depan kapitalisme
Tulisan Ulil ini saya kira menarik untuk dibaca oleh majelis FPK. Selamat menikmati. Salam, TH Krisis ekonomi di US dan masa depan kapitalisme Oleh: Ulil Abshar Abdalla Krisis ekonomi yang sekarang sedang menerjang AS mulai saya lihat dampaknya secara riil dalam kehidupan sehari-hari, meskipun dampaknya tidak seburuk pada saat depresi besar tahun 30an (sekurang-kurangnya kalau kita lihat melalui fim Cinderella Man). Sejumlah toko gulung tikar di kota kecil tempat saya tinggal saat ini. Beberapa teman merasakan betapa sulitnya mencari pekerjaan sekarang ini. Pengalaman ini bahkan dialami oleh isteri saya sendiri. Harga tiket untuk menonton pertandingan post-season Red Sox di Fenway Park merosot banyak, hampir mendekati face value, artinya harga banderol. Pada musim normal, harga tiket melambung jauh di atas harga banderol. Walau pun harganya sudah didiskon lumayan besar mendekati harga banderol, tetap saja tiket tak terjual habis. Empat hari yang lalu, gubernur negara bagian Massachusetts (MA), Deval Patrick, memutuskan untuk memotong bujet sebesar 1 milyar dolar, dan akan memecat pegawai negeri sekitar 1000 orang. Negara bagian MA melakukan pengetatan ikat penggang secara drastis. Salah satu pos yang mengalami pemotongan bujet adalah program asuransi kesehatan yang dibiayai negara, yaitu paket yang disebut MassHealth. Kedua anak saya menikmati program ini. Saya benar-benar khawatir apakah pemotongan ini akan berdampak pada program asuransi anak saya. Salah satu perusahaan negara yang didirikan untuk memberi pekerjaan para para tuna-netra akan ditutup dalam waktu tiga bulan mendatang, padahal perusahaan ini sudah berdiri lebih dari 30 tahun. Sejumlah kaum tuna-netra melakukan protes atas pemotongan bujet ini. Sementara itu biaya perawatan taman kota juga mengalami pemotongan, sehingga kecantikan kota Boston mungkin tidak bisa dirawat dengan intensitas sebagaimana berlaku selama ini. Pasti masih banyak dampak lain yang tidak bisa saya lihat karena saya tak langsung berkecimpung dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Amerika. Sebagai seorang pelajar, saya hidup dalam sebuah karantina sosial yang membuat saya tak bisa langsung merasakan denyut kehidupan sehari-hari masyarakat Amerika. Saya hanya bisa memandang dari kejauhan. Saya ingin melihat krisis ekonomi di Amerika saat ini dari sudut non-ekonomi. Krisis ini sangat positif bagi pemerintah dan rakyat Amerika sekaligus. Terus terang saya muak dengan pemerintahan Bush saat ini karena alasan yang sangat sederhana: pemerintahan AS di bawah Bush saat ini tampak sangat sombong. Calon Presiden dan Wakil Presiden dari Partai Republik saat ini, McCain dan Palin, mewarisi kesombongan yang sama. Krisis ini memberi pelajaran kepada orang-orang Republik yang mind-set-nya saat ini cenderung militeristik dan sok jagoan agar mereka tahu bagaimana bergaul dengan bangsa-bangsa lain secara lebih sopan. Yang memuakkan saya pada Partai Republik saat ini adalah kombinasi antara fiundamentalisme Kristen dan cara berpikir yang sok jagoan di kalangan mereka. Saya benar-benar tak betah mendengar retorika kampanye McCain-Palin yang sombong dan sinis. Selama kampanye ini, saya baru merasakan betapa masih mendalamnya rasisme dalam sebagian masyarakat Amerika. Yang paling menyakitkan buat saya adalah sikap sebagian publik Amerika, terutama kalangan Republik, yang menuduh Obama sebagai seorang Muslim. Seolah-olah menjadi seorang Muslim adalah cacat sosial yang membuat seseorang tak layak menjadi seorang presiden. Sebagaimana diulas dengan baik oleh Fareed Zakaria dalam The Post-American World, tak bisa dipungkiri bahwa dominasi Amerika saat ini sedang tersaingi oleh munculnya kekuatan-kekuatan lain, terutama di kawasan Asia (the rise of the rest). Banyak pihak di Amerika yang tak siap menerima kenyataan ini, terutama mereka yang memiliki mind-set sok jagoan itu. Krisis keuangan dan pasar saham di Wall Street saat ini, di mata saya, dari satu segi sangat baik, karena --semoga saja-- bisa menggembosi sense of invincibility, rasa tak pernah bisa dikalahkan. Saat Roger Federer selama berbulan-bulan menjadi petenis nomor satu di dunia yang susah dikalahkan, orang mengira bahwa Federer adalah invincible. Ketika dia kalah berturut-turut di tangan Rafael Nadal dalam dua kejuaraan grand slam tahun ini, yaitu French Open dan Wimbledon, kita menjadi tahu bahwa Federer ternyata bisa dilukai, bisa dikalahkan. Ternyata dia bukan invincible. Selama ini, pemerintah AS, terutama kalangan neo-konservatif, merasa bahwa negeri AS adalah seperti Roger Federer yang invincible itu. Krisis ini datang untuk memberi pelajaran bahwa bahkan Federer pun mempunyai kelemahannya sendiri, dan karena itu bisa dikalahkan. Krisis ini, di mata saya, bukan menandakan bahwa kapitalisme akan bangkrut. Kapitalisme mengalami krisis bukan sekali ini saja, tetapi sudah berkali-kali. Dan selama ini kapitalisme bisa mengatasi krisis-krisis itu. Keunggulan sistem kapitalisme dibanding dengan sistem lain
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 25 Persen Penduduk Indonesia Terganggu Jiwanya
Bulan lalu, kami pernah menggelar dialog publik soal ini. Pembicaranya ahli penyakit jiwa Dr Pandu Setiawan, SpJ dan ekonom Dr Hendri Saparini. Kenapa melibatkan ekonom? Karena menurut penelitian Dr Pandu, 1 dari 5 orang Indonesia mengalami gangguan kejiwaan, sebagian besar akibat tekanan (depresi) ekonomi... kenapa ekonomi kita sekarang bisa bikin orang sakit jiwa? Dr Hendri Saparini menjelaskan, bla bla bla... memang mengerikan Salam! Adhie M Massardi --- On Mon, 10/20/08, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 25 Persen Penduduk Indonesia Terganggu Jiwanya To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, October 20, 2008, 10:02 PM BOGOR, SENIN - Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengatakan, sekitar 25 persen penduduk Indonesia mengalami gangguan neurotik, yakni gangguan kesehatan jiwa seperti depresi dan psikosomatik yang selama ini kurang dikenali masyarakat. Itu berarti dari setiap empat orang penduduk ada satu orang terkena gangguan neurotik. Angka yang fantastik, tapi kurang disadari masyarakat, kata Menteri Kesehatan dalam sambutan tertulis yang dibacakan Dirjen Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan, Farid W Husain, pada peringatan Hari Kesehatan Jiwa se-Dunia tingkat nasional di halaman Balaikota Bogor, Senin. Dikatakan Menkes, berdasarkan data tersebut, jika penduduk Kota Jakarta sekitar 10 juta jiwa, maka dua juta jiwa di antaranya mengalami gangguan neurotik. Menurut dia, banyak orang di Indonesia tidak menyadari jika dirinya mungkin termasuk kelompok penduduk yang mengalami masalah kesehatan jiwa. Masalah kesehatan jiwa, bukan hanya gangguan jiwa ekstrim seperti psikotik atau gelandangan. Skizofrenia yang masih menjadi fenomena gunung es, juga merupakan gangguan kesehatan jiwa, katanya. Penduduk yang terkena skizofrenia diperkirakan satu orang dari setiap 1.000 orang penduduk. Kelompok ganggun kesehatan jiwa lainnya, kata dia, adalah neurotik, yang jumlahnya fantastis, tapi kurang disadari masyarakat. Dikatakannya, masalah kesehatan jiwa adalah masalah yang sangat mempengaruhi produktivitas dan kualitas kesehatan perorangan maupun masyarakat, yang tidak mungkin ditangani oleh pemerintah saja, tapi harus ditangani oleh multi sektor termasuk masyarakat. Pembangunan sumber daya manusia (SDM), kata dia, tidak hanya memperbaiki asupan gizi seimbang saja, tapi harus melihat bahwa manusia terdiri dari tiga aspek yang tidak terpisahkan. Ketiga aspek tersebut adalah, aspek fisik atau jasmani (organi biologis), mental, emosional atau kejiwaan (psiko-edukatif) , serta aspek soial budaya atau lingkungan (sosio-kultural) . Ketika aspek tersebut harus dibangun secara seimbang dan terintegrasi. Jika salah satu dari ketiga aspek tersebut terabaikan, maka upaya membangun SDM yang utuh hanya harapan, katanya. Pada peringatan Hari Kesehatan Jiwa se-Dunia 2008, Menkes mengimbau dan menegaskan kepada semua pihak untuk memperhatikan dan melaksanakan pesan kesehatan jiwa Indonesia. Pertama, kesehatan jiwa adalah bagian integral dari kesehatan. Tidak ada kesehatan, tanpa kesehatan jiwa. Kedua, Status kesehatan jiwa individu sangat menentukan kualitas hidup, sehingga sudah saatnya mendapat perhatian khusus. Status kesehatan yang buruk, akan menurunkan indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia. Ketiga, kesehatan jiwa harus terintegrasi dalam semua aspek kesehatan, kebijakan publik, perencanaan sistem kesehatan, serta pelayanan kesehatan dasar, dan rujukan. Dari pesan-pesan tersebut, kata dia, sudah ada beberapa wilayah yang melaksanakannya, misalnya di Kelurahan Sindangbarang Kota Bogor, Jakarta Barat, serta di delapan kabupaten/kota di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. ABD Sumber : Antara http://www.kompas. com/read/ xml/2008/ 10/20/1658412/ 25.persen. penduduk. indonesia. terganggu. jiwanya [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] RE: Kritik Hukum Atas Materi RUU Pornografi
--- On Tue, 10/21/08, jajang c noer [EMAIL PROTECTED] wrote: From: jajang c noer [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [AlumniPrancis] Kritik Hukum Atas Materi RUU Pornografi To: [EMAIL PROTECTED] Date: Tuesday, October 21, 2008, 4:58 AM om benny tidak boleh hanya mengelus dada, merasa nggak punya power, dan tidak bicara2 lagi. bilamana diperlukan, sampeyan harus terus bicara, menjelaskan. hanya itu memang power yang bisa kita gunakan. terlalu banyak kebodohan, om, di negeri kita, untuk kita biarkan dan diam saja. kita harus, paling tidak, not have lived in vain. pasti ada manfaatnya. --- On Tue, 10/21/08, Benny H. Hoed [EMAIL PROTECTED] com wrote: From: Benny H. Hoed [EMAIL PROTECTED] com Subject: RE: [AlumniPrancis] Kritik Hukum Atas Materi RUU Pornografi To: AlumniPrancis@ yahoogroups. com Date: Tuesday, October 21, 2008, 7:22 AM Pak Syaltout yg budiman, Saya sdh membaca tulisan Joeni Arjanto. Apa yg dikemukakan oleh Yudi Latif, Sulistyowati, Dian, dan saya di Komnas Perempuan Senin yl senada dgn tulisan itu. Cuma saya mengangkat ruu pornografi pada ranah budaya. Menurut saya hukum adalah bagian darikebudayaan dan menggunakan pornografi sbg 'entry point' utk mengatur karya dan life style yg menyangkut tubuh manusia (spt yg ditulis dlm teks ruu tsb) salah besar. Harusnya entry pointnya 'pornografi' dilihat sebagai karya yg merupakan salah satu delik dari berbagai delik lainnya yg harus dipidana. Ia masuk kedalam UU Hukum Pidana. Pornografi tidak bisa diatur dalam undang2 tersendiri. Apalagi kalau teksnya sangat berwarna tafsir (... dapat menimbulkan gairah...) dan memasuki ranah karya manusia yg mengeksploitasi tubuh [seni rupa, sastra, fotografi, film, dsb]. Jadi, memang teksnya sendiri sdh berisiko memasuki ranah budaya yg plural di negeri kita. Teks itu tdk akan mampu mengatur, bahkan akan menimbulkan 'keresahan budaya'. Jadi, saya melihat ruu tsb tdk sekadar sbg produk hukum, tetapi sebuah fenomena budaya yg bisa berakibat meresahkan karena ada pidananya. Betul kata anda, sekarang ini ruu tsb sudah berkembang menjadi wacana (discourse) yg tdk lagi dipandang isi/teksnya. Masyarakat seperti dipecah menjadi pro vs kontra sebuah wacana. Akibat yg menyedihkan ialah yg kontra TERkategorisasikan sebagai pro-pornografi . Ini yg menyedihkan. Apakah ini yang diinginkan sementara anggota DPR yg terhormat? Kalau ya, mereka sdg main2 dgn keresahan budaya. Sebagai orang biasa, saya hanya bisa 'mengelus dada'. Saya rasa Yudi Latif (dosen Univ. Paramadina) dan Sulistyawati/ Dian (pusat studi perempuan UI) juga punya concern yg sama. Akan tetapi, kami tidak punya 'power'. Berdebat sampai berbusa, kalau sdh masuk ranah ruu pornografi sbg wacana, tak ada manfaatnya lagi. Tadinya saya nggak mau nimbrung. Tetapi rasanya saya perlu bicara juga. Mungkin ini yg terakhir. Semoga saya salah, sehingga keresahan budaya tdk terjadi. Semoga Allah swt melindungi kita semua. Amin ya robbalalamin. Matur nuwun. Wassalam, Benny Hoed Sent from my BlackBerry� wireless device = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: [Forum Pembaca KOMPAS] *Jawaban 7 pertanyaan untuk RUU Pornografi*
Di dalam sejarah, maka DPR kita hari ini adalah DPR yang paling mulia hasratnya. Menegakkan moral mulia dengan mengunci setiap peluang adanya hasrat seks di depan umum. Niat kalangan DPR ini sama dengan hasrat para manusia puritan di masa lalu, yang memerintahkan penyembelihan setiap anak yang lahir dari perkawinan tidak sah. Di mata para puritan kawin dengan tidak sah adalah perintah dewan iblis. Dan, jika anak itu lahir maka kerajaan iblis telah merambah ke manusia melalui anak-anak yang dilahirkan oleh perkawinan tidak sah. Oleh sebab itu menyembelih anak-anak itu sama dengan tugas mulia menjaga peradaban agar tidak dihancurkan iblis. Tetapi paradoks atas hasrat menegakkan kemuliaan ini justru kita saksikan setiap hari. Setiap pagi ribuan orang menumpang kereta api dari Bogor ke Jakarta-membantah kemuliaan dirinya-karena memanjat ke atap kreta api. Belum lagi nyawa hampir tidak punya arti ketika kereta api dan bus kota tidak punya daun pintu. Jangan tanya bagaimana ribuan orang mengendarai motor dengan menentang arus, berjalan di sebelah kanan ruas jalan. Polisi sampai tidak tahu memarahi yang mana, saking banyaknya. Dan, soal berbusana, tidak sedikit orang yang di dalam rumah reot dan kecil bertiduran nyaris tanpa busana. Tetapi mereka bertindak mulia, sebab tidak akan berbirahi kalau belum waktunya. Kemiskinan membuat mereka tidak dapat berbusaha ala UU Porno. Nah, sejumlah orang DPR hari gini sibuk mengurusi kemuliaan bangsa ini dengan membuat aturan mengenai seks dan tata-kelamin... Iya ampun! --- On Mon, 10/13/08, R. Husna Mulya [EMAIL PROTECTED] wrote: From: R. Husna Mulya [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] *Jawaban 7 pertanyaan untuk RUU Pornografi* To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, October 13, 2008, 1:41 PM Jawaban atas pertanyaan no. 5: � 5. Menurut UU Porno ini, bolehkah pria/wanita Indonesia bekerja sebagai model majalah Playboy atau bintang film panas seperti 9 1/2 half weeks-nya Kim Bassinger? Artinya memilih profesi secara sadar. Jika tidak boleh, kenapa? � Pertanyaan di atas dalam RUU Pornografi diatur sebagai berikut: � A. Jasa Pornografi � Pasal 1 angka 1: Pornografi adalah materi seksualitas, yang dibuat oleh manusia dalam bentuk gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, syair, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan komunikasi lain, melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang dapat membangkitkan hasrat seksual dan/atau melanggar nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat. � Pasal 1 angka 2: Jasa Pornografi adalah segala jenis layanan Pornografi yang disediakan oleh� orang perseorangan atau korporasi, melalui pertunjukan langsung, televisi kabel, televisi teresterial, radio, telepon, internet, dan komunikasi elektronik lainnya, serta surat kabar, majalah, dan barang cetakan lainnya. � Pasal 4 ayat (2): Setiap orang dilarang menyediakan �Jasa Pornografi� yang: a. menyajikan secara eksplisit ketelanjangan, atau �tampilan yang mengesankan ketelanjangan�; b. menyajikan secara eksplisit alat kelamin; c.� mengeksploitasi atau memamerkan aktivitas seksual; atau d.�� � menawarkan atau mengiklankan, baik langsung maupun tidak langsung layanan seksual. � Penjelasan �tampilan yang mengesankan ketelanjangan� Penjelasan pasal 4 ayat� (1) huruf d: �mengesankan ketelanjangan� adalah penampakan tubuh dengan menunjukkan ketelanjangan yang menggunakan penutup tubuh yang tembus pandang. � � Pasal 31: Setiap orang yang menyediakan Jasa Pornografi, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), dipidana� dengan Pidana Penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6� (enam)� tahun, atau� pidana� denda� paling� sedikit� Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah). � Pasal 10: Setiap orang dilarang mempertontonkan diri atau dipertontonkan� dalam pertunjukan atau di muka umum yang menggambarkan ketelanjangan, eksploitasi seksual, persenggamaan, atau yang bermuatan pornografi lainnya. � Penjelasan pasal 10: Pornografi lainnya antara lain kekerasan seksual, masturbasi atau onani. � � B. Menjadi Objek/Model yang mengandung Muatan Pornografi (Materi Seksualitas yang dapat membangkitkan Hasrat Seksual, atau melanggar nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat) � Pasal 8: Setiap orang dilarang dengan sengaja atau atas persetujuan dirinya menjadi objek atau model yang mengandung muatan Pornografi (Materi Seksualitas yang dapat membangkitkan Hasrat Seksual, atau melanggar nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat). � Pasal 35: Setiap orang yang dengan sengaja atau atas persetujuan dirinya menjadi objek atau model yang mengandung muatan Pornografi, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, dipidana� dengan Pidana Penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau pidana denda paling banyak
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Merasa Difitnah Pansus Orang Hilang
Saya enggak dukung Prabowo, lho! Daku masih tetap konsisten dukung Presiden FPK: Manneke Budiman. Salamku; FA Suhardi Soetedja From: manneke budiman Sent: Tuesday, October 21, 2008 2:14 PM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Merasa Difitnah Pansus Orang Hilang Bukannya dedengkotnya adalah Prabowo, yang oleh banyak member di FPK didukung pencalonannya sebagai presiden? manneke
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perlukah Anak Disuap?
Cara ini mirip seperti di acara Super Nanny di salah satu channel TV di Amerika. Saya kadang melihatnya dan di acara tsb ditayangkan bagaimana mendidik disiplin kepada anak2nya dengan baik, dsb. Lily 2008/10/21 Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] Perlu! Itulah jawaban yang diberikan Michelle Eliot, pengarang buku 501 Cara Menjadi Orangtua yang Baik. Anak, kata Eliot, perlu diberi penghargaan jika berhasil melakukan pekerjaan yang sulit atau melelahkan. Sogokan atau hadiah yang diberikan tak perlu mahal dan mewah. Mau tahu caranya? Terapkanlah sistem bintang. Sediakan buku khusus dan stiker/gambar tempel berbentuk bintang (bisa juga diganti gambar lain). Nah, tiap kali anak melakukan sesuatu sesuai aturan (misal, pergi tidur sesuai jadwal) berikan satu bintang sehingga ia bisa menempelkannya di buku khusus tadi. Jika dalam satu minggu ia berhasil mengumpulkan tujuh bintang, ia berhak mendapat sebuah buku cerita atau barang/makanan lainnya sesuai kesepakatan yang telah Anda buat dengan anak. Namun, pesan Eliot, jika bentuk pekerjaannya itu merupakan kewajiban yang memang harus dilakukannya, misalnya membuat PR, sebaiknya anak tak perlu diiming-imingi hadiah. Santi Hartono http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/17/15224746/perlukah.anak.disuap [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Aulia Pohan Setujui Pencairan Rp 31,5 Miliar
Aulia Pohan Setujui Pencairan Rp 31,5 Miliar http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/10/21/21503811/aulia.pohan.setujui.pencairan.rp.315.miliar PERSDA/BIAN HARNANSA Mantan anggota Dewan Gubernur Aulia Tantowi Pohan (kiri) dikawal petugas polisi saat akan memberikan kesaksian di PN Tipikor, Jakarta, Selasa (23/9). Aulia Pohan memenuhi pangilan sidang untuk menjadi saksi terkait kasus aliran dana YPPI sebesar Rp 31,5 miliar dengan terdakwa Hamka Yamdhu dan Anthony Zeidra Abidin. / Selasa, 21 Oktober 2008 | 21:50 WIB JAKARTA, SELASA - Keterlibatan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aulia Tantowi Pohan makin terang. Besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono inilah yang menyetujui pencairan Rp 31,5 miliar dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI) yang selanjutnya diberikan kepada DPR. Sedangkan pencairan dana YPPI sebesar Rp 68,5 miliar untuk bantuan hukum bagi lima mantan pejabat BI, peran Aulia Pohan adalah menyetujui disposisi dari Gubernur BI Burhanuddin Abdullah. Atas persetujuan Aulia Pohan inilah, maka dana tersebut bisa dicairkan. Demikian kesaksian mantan Deputi Gubernur BI Maman H Somantri saat bersaksi bagi terdakwa Antony Zeidra Abidin dan Hamka Yandhu di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (21/10). Untuk yang Rp 31,5 miliar, Rusli Simanjuntak (mantan Kepala Biro Gubernur BI) mengajukan ke Dewan Pengawas. Setelah disetujui Dewan Pengawas, Rusli mencairkan dana ke Bendahara YPPI, ujar Maman. Siapa Dewan Pengawas YPPI? Ketuanya Aulia Pohan dan saya Wakil Ketuanya, lanjut Maman. Saat dipertegas oleh hakim Anwar, apakah setiap pencairan dana YPPI untuk diseminasi BLBI melalui tandatangan Dewan Pengawas, Maman membenarkan. Faktanya demikian, ujarnya. Maman menjelaskan, dirinya tidak hadir dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 3 Juni 2003. Namun beberapa hari setelah pelaksanaan RDG, ia dipanggil Aulia Pohan bersama Ketua YPPI Baridjusalam dan Bendahara YPPI Ratnawati Priyono. Maman dipanggil dalam kapasitas sebagai Wakil Ketua YPPI. Pada pertemuan tersebut, ia diberitahu oleh Aulia bahwa RDG pada 3 Juni telah memutuskan penggunaan dana YPPI untuk diseminasi BLBI ke DPR dan bantuan hukum bagi mantan pejabat BI. Berdasarkan penjelasan dari Aulia Pohan tersebutlah, Maman akhirnya mengikuti keputusan RDG. Yakni ia selalu menyetujui pengajuan penggunaan dana YPPI yang diajukan melalui Dewan Pengawas YPPI. Saya selalu menandatangani persetujuan, setelah Aulia Pohan menandatangani, lanjut Maman. Terhadap penggunaan dana YPPI untuk bantuan lima mantan pejabat BI sebesar Rp 68,5 miliar, Maman mengatakan usulan dari mantan pejabat BI tersebut diajukan ke Gubernur BI. Setelah mendapat disposisi dari Gubernur BI, Dewan Pengawas lalu menyetujui penggunaan dana tersebut. Kendati menjadi Dewan Pengawas, Maman tidak tahu penggunaan dana tersebut. Dewan Pengawas juga tidak diberikan laporan secara tertulis oleh Rusli dan Oey Hoey Tiong yang bertugas dalam pencairan dan penyerahan dana tersebut. Laporan penggunaan dana hanya dilakukan secara lisan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar sekali dalam satu minggu. YLS Sumber : Persda Network [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] wimar witular ; menyelamatkan bakrie
tulisan kang wimar witular ini juga dimuat disalah satu media, judulnya menyelamatkan bakrie, sby orde baru sejati memang kang witular yang satu ini lain sekali sebab dia sejak dulu bukan politisi kan ? enggak apalah, kalau kita harus mengakui juga, bahwa semakin banyak ulah penguasa yang anarkis, semakin banyak dari kita yang akan selalu waspada pada anarkisme kekuasaan, yang menyebabkan ulah adu-domba rakyat, untuk mengalihkan perhatian pada kegagalan-nya. salambambangsulistomo. 2008/10/21 Harya Setyaka [EMAIL PROTECTED] yakk betuul... kata-2 pengusaha 'nasional' sebenarnya berbau rasis. ga ada jaminan orang (the so called) pribumi, lebih baik dari yg tidak... Bakrie sangat-2 mengeksploitasi hal tsb.. as if kalau terlahir pribumi, kontribusinya lebih besar dari yang tidak.. apa iya, ybs merasa punya hubungan emosional dngan rakyat miskin Indonesia?? lalu Lapindo gimana?? Bakrie, yg setelah kasus Lapindo, kesulitan cari pinjaman ke bank-2 swasta... malah dikasih pinjaman oleh BRI dan Mandiri, yang notabene mengumpulkan uang dari Rakyat! kalau kreditnya Bakrie macet,... kumaha? kita telah mendapat pelajaran mahal dari Bakrie.. -K-
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jokes dan Pembuat RUU Pornografi, pelafalan kata2
Bahasa Indonesia --yang berasal� dari Melayu-- sebenarnya memang tidak mengenal huruf F, V, Q, X, Pada umumnya�suku-suku bangsa di Nusantara memang tidak dapat mengucapkan bunyi huruf-huruf itu. � Huruf-huruf yang saya sebutkan itu masuk dalam kosa kata bahasa Indonesia melalui penyerapan kata asing semisal Arab, dan Inggris. Huruf F dan V pada awalnya selalu diucapkan dengan P,� lalu huruf Q diganti dengan K, dan huruf X diganti dengan konsonan�rangkap KS. � Coba telusuri bahasa daerah di Indonesia bagian barat, semuanya juga tidak mengenal bunyi F, V, Q dan X itu. Menurut pengamatan saya, di Indonesia ini hanya ada beberapa suku bangsa yang�dapat mengucapkan bunyi itu. Semuanya berada di Indonesia bagian timur. � Sebut saja misalnya,.�orang Flores bagian tengah mulai dari Ngada, Ende Lio,�Sikka, Florres Timur dan Pulau Lembata (kampungnya Goris Keraff, ahli bahasa Indonesia). Lalu�orang Rote Ndao, orang Timor yang berbahasa Tetum,�orang Kisar di�Maluku Tenggara, dan orang Papua. � Beberapa suku di Rote Ndao, orang Sabu, dan Sumba Timur�di Nusa Tenggara Timur malah tidak mengenal bunyi S.�Bunyi S itu selalu diganti dengan H. � Jadi, maklum sajalah kalau orang Sunda yang menyeberang ke Sumatera Selatan harus naik kapal Peri. Maksudnya Feri. � Ada orang Sunda bernama Saifudin. Suatu saat namanya ditulis oleh rekannya sesama suku dengan kata SaiPudin. Eh, yang�punya nama�marah-marah karena�huruf F diganti dengan P. � Nama saya nggak�pake 'pe'. Harus ditulis pakai 'ep', begitu dia bilang. Rupanya yang dimaksudkannya dengan ep adalah�ef itu. Jadi�dia sendiri juga�tidak dapat mengeja namanya sendiri. Hehehe...! � Umbu Rey� --- On Mon, 10/20/08, NA NA [EMAIL PROTECTED] wrote: From: NA NA [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jokes dan Pembuat RUU Pornografi, pelafalan kata2 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, October 20, 2008, 4:24 PM Lain lagi dengan orang Jepang, huruf L dilafalkan sebagai huruf R. Ntah gimana cara mereka melafalkan huruf R? Dulu saya juga punya teman yang berasal dari Irja, dan memang agak pelo. Istilah lidah telor, baru saya ketahui saat ini. Orang2 keturunan Chinese tulen, juga agak sulit melafalkan Huruf R, karena pengaruh bahasa mereka juga ya kelihatannya. Bisa membingungkan lawan bicaranya ya?. Contoh: kalau menyebutkan Rencana jadi Lencana. Ada juga orang2 dari ethnic tertentu di Indonesia, yang masalah dalam melafalkan huruf F dan V. Biasanya dilafalkan jadi huruf P. Contohnya, dulu di kantor tempat saya bekerja ada seorang office boy - yang menanyakan dimana File sesuatu document. Dilafalkan olehnya sebagai Pel. Saya yang bingung banget, kenapa tanya Kain Pel?. Bersyukur ada teman yang bantu menjelaskannya, bahwa yang dimaksud adalah File. Lily
[Forum-Pembaca-KOMPAS] The 12 Cs of New Wave Marketing
Oleh Hermawan Kartajaya http://kompas.com/read/xml/2008/10/21/07133453/the.12.cs.of.new.wave.marketing ERA New Wave Marketing memang sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Perkembangan peradaban manusia berjalan seiring dengan perkembangan teknologi. Dalam berbagai literatur seperti dalam The 8th Habit: From Effectiveness to Greatness karya Stephen Covey, A Whole New Mind karya Daniel Pink, dan The Rise of the Creative Class karya Richard Florida, bisa disimpulkan bahwa sebenarnya ada lima tahap perkembangan peradaban manusia. Awalnya, untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, manusia berperan sebagai pemburu binatang atau pengumpul tumbuh-tumbuhan. Karena itu mereka hidup berpindah-pindah alias nomaden, tergantung ada di mana hewan buruannya itu atau di mana tumbuh-tumbuhan yang bisa dimakan. Di tahap ini manusia hanya mengenal teknologi yang sangat primitif seperti tombak, panah, pisau, dan sebagainya, yang dipakai untuk aktivitasnya tadi. Kemudian, di tahap kedua, manusia mulai menetap dan bercocok tanam. Manusia sudah mengenal sistem pengairan dan cara membiakkan hewan ternak. Manusia sudah mampu mengolah lahan agar bisa subur untuk bercocok tanam. Pekerjaan manusia yang dominan di sini adalah bertani. Sampai pada masa inilah yang dikenal sebagai Era Agrikultural. Era agrikultural ini berlangsung kira-kira sampai pertengahan abad ke-19. Di tahap ketiga perkembangan peradabannya, mulai tumbuh berbagai industri dengan mesin-mesinnya. Revolusi industri yang dipelopori oleh penemuan mesin uap oleh James Watt pada pertengahan abad ke-18 menandai hal ini. Pada Era Industrial inilah orang mulai banyak yang bekerja di pabrik. Orang juga mulai sering bepergian jauh setelah dibangunnya kapal yang modern dan juga diciptakannya pesawat udara. Era Industrial ini berlangsung kira-kira sejak pertengahan abad ke-18 sampai pertengahan abad ke-20. Kemudian di tahap selanjutnya, mulai tumbuh adanya kebutuhan yang berbasis jasa (service-based) dan pengetahuan (knowledge-based). Karena itulah muncul berbagai bidang pekerjaan yang berhubungan dengan hal tersebut. Di bidang jasa tumbuh sektor perbankan untuk mendukung industri manufaktur dan juga bisnis penginapan/hotel untuk memenuhi kebutuhan orang yang mulai sering bepergian. Setelah itu, pada dasawarsa 1980-an, bidang teknologi informasi mulai berkembang pesat yang ditandai dengan kehadiran personal computer (PC). Kehadiran PC ini membuat pengetahuan berkembang dengan sangat pesat karena PC memudahkan orang untuk mengakses informasi. Perkembangan peradaban manusia yang ditandai oleh lahirnya sektor jasa dan teknologi informasi inilah yang disebut sebagai Era Informasi, yang berlangsung dari pertengahan abad ke-20 sampai awal abad ke-21. Dan saat ini, manusia mulai memasuki tahap perkembangan peradaban yang kelima, yaitu sebagai pekerja kreatif (creative worker). Akumulasi pengetahuan (reservoir of knowledge) yang sebelumnya sudah didapat pada Era Informasi menjadikan orang mampu melahirkan kebijakan (wisdom) untuk menciptakan berbagai hal yang jauh lebih kreatif. Era inilah yang merupakan eranya New Wave. Jika sebelumnya kehadiran teknologi mendorong produktivitas (technology driving productivity), maka pada era New Wave ini teknologi yang ada mendorong lahirnya kreativitas (technology driving creativity). Perbedaannya dengan pada Era Informasi, teknologi pada Era New Wave mendorong tumbuhnya partisipasi. Semakin banyak orang yang bisa ter-connect satu sama lain untuk berpartisipasi, untuk belajar, dan untuk menciptakan sesuatu. Seperti yang dikatakan Scott McNealy, Chairman Sun Microsystems, di Era Informasi alias Era Legacy Marketing, yang akan menguasai pasar adalah mereka yang mampu mengendalikan proses penciptaan dan pendistribusian informasi. Sementara di Era Partisipasi alias Era New Wave Marketing, yang penting adalah akses. Akses ini memungkinkan terciptanya value secara bersama melalui jaringan orang yang saling berbagi, berinteraksi, dan menyelesaikan masalah. Karena itulah, elemen-elemen marketing yang selama ini kita kenal dalam Legacy Marketing juga harus mengalami penyesuaian. Sekadar mengingatkan, dalam Legacy Marketing dikenal Sembilan Elemen Marketing yang terdiri dari Segmentation, Targeting, Positioning, Differentiation, Marketing-Mix (Product, Price, Place, Promotion), Selling, Brand, Service, dan Process. Nah, dalam New Wave Marketing, elemen-elemen tersebut menjadi apa yang saya sebut sebagai The 12 Cs of New Wave Marketing. Kedua belas C ini adalah Communitization, Confirming, Clarifying, Coding, Crowd-Combo (Co-Creation, Currency, Communal Activation, Conversation), Commercialization, Character, Caring, dan Collaboration. Pada tulisan-tulisan selanjutnya saya akan menguraikan lebih lanjut tentang The 12 Cs of New Wave Marketing ini.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Budaya Jawa Tetap Relevan Dijadikan Model
PURWOKERTO, SELASA--Budaya Jawa tetap relevan dijadikan model sistem pemerintahan Indonesia, karena Jawa sebagai budaya adalah bersifat universal. Salah satu contoh yang dapat dijadikan model adalah sistem kerajaan Mataram Kuno yang berjalan cukup kompleks, walaupun belum mendapat pengaruh dari India maupun China. Hal itu disampaikan oleh dosen arkeologi Prof Dr Timbul Haryono MSc dari Universitas Gadjah Mada, di sela-sela Konferensi Internasional Kebudayaan Jawa di Pendopo Sipanji, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (21/10). Sistem birokrasi pemerintahan pada masa Mataram Kuno, terbagi sangat detail, dan berjalan cukup kompleks dan terpadu. Ada yang mengurus masalah batik, metalurgi, hingga irigasi, katanya. Sistem pemerintah pada zaman Mataram Kuno itu, menurut Timbul, merupakan kearifan lokal yang murni hasil kebudayaan orang Jawa. Kita patut belajar dari keberhasilan leluhur kita di masa lampau, untuk membangun bangsa ini agar lebih baik, katanya. Namun dalam konteks bangsa Indonesia yang terbagi atas berbagai suku dan agama, Timbul mengatakan, tak cukup hanya menggunakan budaya Jawa sebagai model pemerintahan. Malah hal itu akan menimbulkan kecemburuan. Pemerintah Indonesia tetap perlu mengembangkan studi silang budaya sebagai pendekatan memahami multikultural yang ada di Indonesia. Bukan malah menggunakan pendekatan politis yang hanya akan mengutamakan kepentingan kelompok tertentu. Lewat studi silang budaya ini, akan diketahui perbedaan nilai maupun kebutuhan hidup masyarakat di nusantara. Jadi tak ada lagi yang merasa diabaikan, maupun ingin melakukan disintegrasi, katanya. Budaya Jawa lainnya yang patut dicontoh dalam kehidupan berbangsa, menurut Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, adalah tata kramanya yang santun. Tradisi itu perlu ditiru untuk mengawal bangsa untuk menghindari terjadinya konflik . Seperti sekarang menjelang pemilu, antar-lawan politik sebaiknya bersaing secara sehat, katanya usai meresmikan Konferensi Bahasa Jawa pada Senin (20/10) malam. (MDN) Sumber : KOMPAS http://kompas.com/index.php/read/xml/2008/10/21/19502212/budaya.jawa.tetap.relevan.dijadikan.model.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kenapa Orang Indonesia Dukung Obama sich?
Ya, memang tidak pakai logika, Pak! Cuma pakai perasaan saja, lantaran Obama pernah tinggal di Indonesia, tepatnya di Menteng, Jakarta. Karena perasaan itu.makanya Obama sudah dianggap orang Indonesia saja. Entar kalau Obama beanr-benar terpilih jadi presiden AS.oh, diajaknya kerja sama dalam bentuk KKN. Lha, itu partai politik di Indonesia yang sekarang ini kan partai KKN to Pak? Maklumlah Pak, bangsa ini kan jarang pakai logika tidak rasional, semuanya harus pakai perasaan.Maka itu susah sekali maju. Umbu Rey --- On Tue, 10/21/08, A. Lion Laju [EMAIL PROTECTED] wrote: From: A. Lion Laju [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kenapa Orang Indonesia Dukung Obama sich? To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 21, 2008, 5:35 AM Dear All, Saya melihat dukungan org Indonesia ke Obama mengabaikan logika dan rasionalitas, dan maaf terkesan ada interest... Jangan gitu ah [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Merasa Difitnah Pansus Orang Hilang
Mungkin sebaiknya belajar manajemen tentara, bakal tahu deh siapa yang memberi masukan berdasarkan laporan lapangan dan siapa yang menyarankan tindakannya. Big Boss kan cuma memutuskan. � - Original Message From: HANIWAR SYARIF [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 21, 2008 2:14:24 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Merasa Difitnah Pansus Orang Hilang dedengkot pasti diatas itu.. lha apa untungnya Prabowo ? biar jenderal tetap aja ada atasannya HS
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Politisi Masuk Golongan Gampang Sakit Jiwa
Kebetulan nih! Kalau politisi mudah terserang gangguan jiwa mungkin bisa jadi celah pembenaran politisi busuk dikala ada kasus berat yang menjerat. Bukankah orang sakit jiwa tidak bisa dihukum? Ora edan ora keduman, tapi lebih menyedihkan lagi kalau wis edan masih tetep ora keduman! SH 2008/10/21 KAMIPENA [EMAIL PROTECTED] Kompas.Com, Selasa, 21 Oktober 2008 | 10:03 WIB Politisi Masuk Golongan Gampang Sakit Jiwa BOGOR, SELASA - Para politisi seperti tokoh-tokoh politik (parpol), para calon anggota legislatif (caleg), maupun para calon kepala pemerintahan, termasuk golongan orang yang mudah mengalami gangguan kejiwaan. Tahun depan, jumlah politisi yang mengalami gangguan kejiwaan bisa meningkat karena tahun 2009 merupakan tahun pemilu. Direktur Jenderal Bina Pelayanan Kesehatan Departemen Kesehatan Farid Husein memprediksi, pada tahun 2009 terjadi peningkatan jumlah penderita gangguan kesehatan jiwa. Bahkan bisa jadi banyak politisi yang mengalami gangguan kesehatan jiwa karena kalah dalam pemilu. Dari survei yang masih kami lakukan, yang paling banyak mengalami gangguan kesehatan jiwa seperti stres adalah orang yang banyak menerima trauma, termasuk para politisi, kata Farid pada peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia tahun 2008 di Balai Kota Bogor, Senin (20/10). Farid menambahkan, Tetapi, sebenarnya setiap manusia sudah pasti kena gangguan kesehatan kejiwaan sepanjang manusia itu tidak mampu mempertahankan alamnya. Berdasarkan survei, 1 dari 4 penduduk kota besar seperti Jakarta mengalami gangguan neuromatik atau gangguan kesehatan kejiwaan. Contoh nyata politisi yang mengalami gangguan jiwa adalah Yuli Nursanto, salah satu calon Bupati Ponorogo, Jawa Timur, pada pilkada kabupaten tersebut yang digelar tahun 2005. Yuli kalah dan kemudian tersangkut kasus penipuan senilai Rp 3 miliar. Rentetan kejadian itu membuat Yuli mencoba bunuh diri dengan meminum delapan bungkus puyer sakit kepala dan krim antinyamuk serta gantung diri pada pohon pisang. Yuli kemudian dirawat di rumah sakit namun kabur lewat pintu belakang dan berendam di sungai di belakang rumah sakit. Pekan lalu, persisnya Kamis (16/10), Nano Hermanto, mantan anggota DPRD Kabupaten Subang, Jawa Barat, nekat memanjat menara seluler setinggi 62 meter di pinggiran kota Subang. Nano juga mengancam bunuh diri karena kecewa dengan pengusutan kasus dugaan korupsi Bupati Subang yang jalan di tempat. 1 dari 4 Lebih jauh, Farid mengatakan bahwa masalah kesehatan jiwa telah menjadi masalah global. Proses globalisasi dan kemajuan teknologi informasi berdampak pada nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat. Di sisi lain, tidak setiap orang mampu menghadapi perubahan tersebut dengan cerdas maupun bijak. Masalah kesehatan jiwa bkan hanya gangguan kejiwaan yang berat (sering disebut orang gila -Red). Masalah kesehatan jiwa juga meliputi depresi, cemas, dan psikosomatik, atau yang dikenal sebagai kelompok gangguan neuromatik. Angka penderita gangguan neuromatik cukup tinggi, namun masyarakat kurang kenal dengan gangguan kejiwaan jenis ini. Angka kejadian neuromatik mencapai 25 persen, atau 1 dari 4 orang mengalami gangguan neuromatik. Kalau penduduk Jakarta 10 juta, berarti yang 2 jutanya mengalami gangguan neuromatik. Angka ini cukup fantastis namun kurang disadari masyarakat, kata Farid. Pada Hari Kesehatan Jiwa Sedunia itu, Farid yang mewakili Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari juga meresmikan Kelurahan Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat, sebagai desa peduli kesehatan jiwa. Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia ini dihadiri Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf, Pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Bogor H Bambang Gunawan Suganda, Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Iwan Suryawan, serta Muspida Kota Bogor. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Urbanisa(nk)si
URBANISASI telah melahirkan banyak URBANISA(NK)SI dan membuat kota-kota besar menjadi cepet tua dan kumuh akibat tumbuhnya UBANISASI. SH 2008/10/21 heru suprapto [EMAIL PROTECTED] Kompas, Selasa, 21 Oktober 2008 | 00:37 WIB Urbanisa(nk)si Oleh Razali Ritonga Razia terhadap pendatang baru ke Jakarta pasca-Lebaran sepertinya menjadi kegiatan rutin tahunan Pemda DKI Jakarta. Kegiatan itu selain dinilai tidak efektif juga mengundang reaksi beragam dari berbagai kalangan. Sebagian kalangan menilai pendatang baru memang perlu dibatasi. Alasannya, pendatang baru akan kian menambah kompleks permasalahan Jakarta karena kebutuhan 8,7 juta warganya belum sepenuhnya bisa dipenuhi Pemprov DKI Jakarta, seperti perumahan, air minum, pekerjaan, pendidikan, dan kesehatan. Jumlah warga DKI sebenarnya jauh lebih besar lagi karena sebagian di antaranya tidak tercatat. PBB memperkirakan jumlah penduduk DKI Jakarta mencapai 13,2 juta jiwa, yang sekaligus menempatkan Jakarta sebagai kota dengan jumlah penduduk terbesar kesembilan di dunia setelah Tokyo, Mexico City, New York, Sao Paulo, Mumbai, New Delhi, Shanghai, dan Calcutta (UN, World Urbanization Prospects, 2006). Tidak sedikit kalangan yang mengkritisi adanya pembatasan urbanisasi ke Jakarta. Alasannya, pembatasan itu dinilai melanggar hak asasi manusia (HAM) untuk menentukan pilihan bertempat tinggal. Selain melanggar HAM, pembatasan urbanisasi itu merupakan penyangkalan terhadap kebijakan pembangunan yang telah ditetapkan sebelumnya. Bukti empiris menunjukkan bahwa arus urbanisasi searah dengan konsentrasi pembangunan. Maka, konsentrasi pembangunan yang bias ke perkotaan, khususnya Jakarta, akan kian menarik pendatang baru. Fakta ini mengisyaratkan bahwa letak permasalahannya bukan pada urbanisasi, tetapi pada kebijakan pembangunan itu sendiri. Berdasarkan sejarah, momentum urbanisasi terjadi setelah Revolusi Industri yang berlokasi di perkotaan. Sebelum Revolusi Industri, persentase penduduk kota secara global tidak pernah mencapai angka di atas 5 persen (Yaukey, 1985). Namun kini, persentase penduduk kota telah mencapai sekitar 60 persen, dengan rincian persentase penduduk kota di negara-negara maju sekitar 80,8 persen dan negara berkembang sekitar 56,1 persen (UN, World Urbanization Prospects, 2006). Maka, dengan melihat kenyataan global itu tampaknya urbanisasi masih akan terus berlangsung. Ini sekaligus mengisyaratkan bahwa upaya apa pun yang dilakukan, termasuk razia dan pemberian sanksi terhadap pendatang baru, tidak akan efektif karena nyatanya urbanisasi akan terus berlangsung. Kebijakan nasionalCelakanya, tingkat urbanisasi di Jakarta menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menyebabkan kemampuan Pemda DKI semakin kalah cepat dalam memenuhi kebutuhan warganya. Maka, perlu diambil langkah untuk mengatasi urbanisasi ke Jakarta, tetapi dengan catatan perlu dilakukan dengan cara-cara elegan dan manusiawi.Namun, untuk mengatasi urbanisasi itu tampaknya tidak mungkin dapat dilakukan seluruhnya oleh Pemda DKI sehingga diperlukan pendekatan secara nasional. Sebab, tingginya tingkat urbanisasi ke Jakarta berkaitan dengan arah kebijakan pembangunan nasional. Weller and Bouvier (1981) menyebutkan, ada tiga alternatif solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi urbanisasi. Solusi pertama, melarang penduduk pindah ke kota. Namun, cara ini dinilai otoriter. Celakanya, cara ini hampir sama dengan langkah yang diambil oleh Pemda DKI. Dalam kasus ekstrem, China pernah berupaya tidak hanya melarang penduduk pindah ke kota, tetapi juga berupaya mengurangi tekanan penduduk kota. Hal itu dilakukan dengan cara memindahkan penduduk dari perkotaan ke pedesaan untuk bekerja selama beberapa waktu tertentu. Kebijakan sama pernah diterapkan Kamboja di bawah rezim Pol Pot.Solusi kedua, menyeimbangkan pembangunan antara desa dan kota. Keseimbangan pembangunan itu bisa dicapai jika ada komitmen untuk melakukan pembangunan hampir semua sektor di pedesaan, seperti industri dan jasa. Selain itu, pemerintah perlu menata reforma agraria, memberdayakan masyarakat pedesaan dan membangun infrastruktur pedesaan. Solusi ketiga, mengembangkan kota-kota kecil di daerah sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. Cara ini kini mendapat respons positif dari berbagai negara dan menjadi bahan kajian dari badan kependudukan dunia dalam rangka membangun kemajuan suatu bangsa atau negara. Kajian itu didasarkan atas pemikiran bahwa urbanisasi merupakan salah satu wujud modernisasi sehingga perlu dikelola secara baik. Lebih jauh, laporan itu menyebutkan bahwa kota menjadi tempat berlangsungnya transformasi hampir di semua aspek, ekonomi, sosial, demografi, dan lingkungan. Diperkirakan, kota-kota di negara-negara berkembang akan menjadi pusat perkembangan secara global pada masa datang; pertumbuhan ekonomi, pengentasan orang dari kemiskinan, kesetaraan jender, dan hak asasi manusia (UNFPA, The State of
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Aulia Pohan Setujui Pemberian Rp 31,5 Miliar ke DPR
Aulia Pohan Setujui Pemberian Rp 31,5 Miliar ke DPR PERSDA/BIAN HARNANSA Mantan anggota Dewan Gubernur Aulia Tantowi Pohan (kiri) dikawal petugas polisi saat akan memberikan kesaksian di PN Tipikor, Jakarta, Selasa (23/9). Aulia Pohan memenuhi pangilan sidang untuk menjadi saksi terkait kasus aliran dana YPPI sebesar Rp 31,5 miliar dengan terdakwa Hamka Yamdhu dan Anthony Zeidra Abidin. / Selasa, 23 September 2008 | 21:28 WIB JAKARTA, SELASA - Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aulia Tantowi Pohan mengaku menyetujui pencairan Rp 31,5 miliar untuk DPR. Uang diserahkan oleh mantan Kepala Biro Gubernur BI Rusli Simanjuntak dan mantan analis senior BI Asnar Ashari kepada anggota Komisi IX DPR RI periode 1999-2004 yakni Antony Zeidra Abidin dan Hamka Yandhu. Pengakuan tersebut disampaikan Aulia Pohan saat bersaksi bagi terdakwa Antony dan Hamka di Pengadilan Tipikor,Jakarta, Selasa (23/9). Ada pengajuan disposisi oleh Rusli Simanjunta. Intinya ada biaya untuk diseminasi di DPR. Saya tidak mau berpikiran buruk, maka saya setujui, tegas Aulia yang mengenakan baju lengan pendek warna pink. Dijelaskan Aulia, dirinya menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI) dan wakilnya Maman Somantri karena ditunjuk dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI. Baik Aulia dan Maman, saat itu juga menjabat sebagai Deputi Gubernur BI. Sekitar bulan Mei 2006, dilakukan rapat dengar pendapat dengan DPR untuk membahas penyelesaian BLBI. Namun rapat tersebut tidak membuahkan hasil apapun. Usai rapat,anggota Komisi IX DPR Daniel Tandjung mengatakan, bahwa untuk pembahasan BLBI dibutuhkan Panitia Kerja (Panja) dan ada dananya. Aulia lalu meminta Daniel untuk berhubungan dengan Rusli Simanjuntak yang bertugas mengurusi persoalan BLBI di DPR. Hasilnya, beberapa waktu kemudian Rusli melaporkan ke Aulia bahwa ada dana yang harus dipersiapkan untuk DPR.Dari laporan Rusli, Aulia menceriterakan pertemuan Rusli dilakukan dengan Daniel Tandjung, Amru Al Mu'tasyim dan Antony Z Abidin. Untuk membahas adanya permintaan dana dari DPR, maka dalam RDG pada 3 Juni 2003 yang dihadiri Gubernur BI Burhanuddin Abdullah, Maman Somantri, Aulia Pohan dan Bunbunan EJ Hutapea, diputuskan untuk menyisihkan dana dari YPPI sebesar Rp 100 miliar. Untuk tahap pertama, disisihkan Rp 50 miliar. Dana digunakan untuk bantuan hukum lima mantan pejabat BI dan diseminasi BI ke DPR. Kepada Aulia Pohan, Rusli mengajukan permintaan dana secara lisan. Namun oleh Aulia Pohan, Rusli diminta untuk membuat pengajuan secara tertulis. Sesuai permohonan tertulis, ya saya terima permohonan bantuan dana tersebut, lanjut Aulia. Saat ditanya jumlahnya, Aulia menyebut angka Rp 31,5 miliar. Pada siapa uang diberikan? Nggak tahu, saya hanya menyetujui, ujarnya. Siapa yang menyerahkan? Rusli dan Asnar. Waktu itu dia lapor, diserahkan ke Anthony dan Hamka Yandhu untuk diseminasi, lanjut Aulia. Aulia menambahkan persetujuan pengeluaran dana ke DPR untuk diseminasi terjadi tiga tahap yakni pada 27 Juni 2003 sebesar Rp 7,5 miliar, 15 Juli 2003 sebesar Rp 7,5 miliar, dan tanggal 15 September 2003 untuk diseminasi intensif pengawasan BI untuk UU BI sebesar Rp 16,5 miliar. Yang Rp 15 miliar saya tahu ada laporan dilaporkan ke saya, tapi yang Rp 16,5 miliar tidak, lanjutnya. Aulia mengakui, pemberian uang tersebut untuk DPR. Uang diserahkan oleh Rusli dan Asnar karena Antony adalah Ketua Sub Perbankan pada Komisi IX DPR RI. Antony kan Ketua Sub Perbankan, tegas Aulia. Kendati demikian, Aulia tidak tahu kepada siap uang tersebut dibagi-bagikan kepada anggota DPR. Saya tahunya itu untuk diseminasi saja, kilahnya. Aulia juga mengaku bahwa setiap penyerahan uang ke DPR, Rusli tidak memberikan tanda terima. YLS Sumber : Persda Network [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Budaya Jawa Tetap Relevan Dijadikan Model
dillema, satu sisi kita menganggap bahwa khasanah kebudayaan kita yang kita anggap luhur dan sangat berguna bukan hanya pada masa lampau, tapi juga untuk masa kini. mungkin ada benarnya, bahwa masa lampau tak pernah mati dan senantiasa hidup untuk orang-orang jaman kini. namun, pada sisi lainnya, kita juga menyaksikan dan mengalami misalnya di jaman pak harto, orang menyebutnya bahwa gaya politik pak harto gaya mataraman (surakarta). dengan gaya mataraman itu pula pak harto menjadi sensitif, atau bahkan sangat sensitif terhadap kritik; kekuasaan baginya adalah dirinya, dan semua yang datang dari dirinya adalah pengejawantahan dari keputusan yang paling tinggi dan suci. dan bukankah gaya politik pak harto seperti itu banyak ditiru oleh para elite lokal, apalagi kalangan militer. kerepotan kita, bahwa seperti juga khasanah budaya di mana saja di nusantara satu sisi memiliki segi kegunaan (positif), pada sisi lainnya selalu juga kita temui praktek yang membuat kita merinding: kritik dianggap bermusuhan, dan bisa bukan hanya dituding anti kekuasaan tapi anti-nasional, anti-negara, anti ini dan itu, dan bisa dijebloskan. well, kalou pak timbul haryono yang memang santun dan selalu tulus dan legawa, mugkin apa yang dinyatakannya itu sehubungan dengan kondisi dan niat dirinya. tapi, menjadi pertanyaan kita, bisakah apa yang dinyatakan oleh pak timbul itu juga berkaitan maknanya bagi orang lain; sama halnya kalau kita ketemu dengan porang jawa yang sangar misalnya apakah orang jawa yang sangar itu menjadi cerminan bagi orang jawa keseluruhan? saya kira, sangat menarik memang mengambil segi positif khasanah nusantara yang mungkin inspiratif. tapi, rasa-rasanya, masa depan indonesia tidak bisa dipecahkan dan hanya dilihat dari khasanah salah satu budaya yang ada di nusantara. indonesia mestilah dirumuskan kembali dan selalu dirumuskan dan diisi ulang maknanya dengan pandangan yang lain, yang bukan berangkat dari khasanah budaya nusantara. sebab, jika memang indonesia benar-benar menjadi indonesia seperti pengalaman 1928 dan 1945, saya agak yakin, itu bukan karena khasanah budaya jawa atau khasanah budaya nusantara lainnya. tapi, sesuatu permenungan manusia pada masa itu yang melintasi jamannya. dan kini, adakah sekumpulan manusia indonesia yang mampu merumuskan indonesia ke depan yang melintasi masalah-masalah dirinya, visinya dan membawa ke arah yang kita cita-citakan, masyarakat adil dan makmur. halim hd. --- On Tue, 10/21/08, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Budaya Jawa Tetap Relevan Dijadikan Model To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 21, 2008, 9:31 AM PURWOKERTO, SELASA--Budaya Jawa tetap relevan dijadikan model sistem pemerintahan Indonesia, karena Jawa sebagai budaya adalah bersifat universal. Salah satu contoh yang dapat dijadikan model adalah sistem kerajaan Mataram Kuno yang berjalan cukup kompleks, walaupun belum mendapat pengaruh dari India maupun China. Hal itu disampaikan oleh dosen arkeologi Prof Dr Timbul Haryono MSc dari Universitas Gadjah Mada, di sela-sela Konferensi Internasional Kebudayaan Jawa di Pendopo Sipanji, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (21/10). Sistem birokrasi pemerintahan pada masa Mataram Kuno, terbagi sangat detail, dan berjalan cukup kompleks dan terpadu. Ada yang mengurus masalah batik, metalurgi, hingga irigasi, katanya. Sistem pemerintah pada zaman Mataram Kuno itu, menurut Timbul, merupakan kearifan lokal yang murni hasil kebudayaan orang Jawa. Kita patut belajar dari keberhasilan leluhur kita di masa lampau, untuk membangun bangsa ini agar lebih baik, katanya. Namun dalam konteks bangsa Indonesia yang terbagi atas berbagai suku dan agama, Timbul mengatakan, tak cukup hanya menggunakan budaya Jawa sebagai model pemerintahan. Malah hal itu akan menimbulkan kecemburuan. Pemerintah Indonesia tetap perlu mengembangkan studi silang budaya sebagai pendekatan memahami multikultural yang ada di Indonesia. Bukan malah menggunakan pendekatan politis yang hanya akan mengutamakan kepentingan kelompok tertentu. Lewat studi silang budaya ini, akan diketahui perbedaan nilai maupun kebutuhan hidup masyarakat di nusantara. Jadi tak ada lagi yang merasa diabaikan, maupun ingin melakukan disintegrasi, katanya. Budaya Jawa lainnya yang patut dicontoh dalam kehidupan berbangsa, menurut Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, adalah tata kramanya yang santun. Tradisi itu perlu ditiru untuk mengawal bangsa untuk menghindari terjadinya konflik . Seperti sekarang menjelang pemilu, antar-lawan politik sebaiknya bersaing secara sehat, katanya usai meresmikan Konferensi Bahasa Jawa pada Senin (20/10) malam. (MDN) Sumber : KOMPAS http://kompas. com/index. php/read/ xml/2008/ 10/21/19502212/ budaya.jawa. tetap.relevan. dijadikan. model.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: MARI MEMBUAT GOLPUT MAMPU MERUBAH KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA!
gimana kalau kita sekarang menhimpun golput, sebagai persiapan untuk tahun 2014. siapa tahu nanti ada niatan bikin partai atau sarekat golput, dan rasanya kalou jadi, bisa menjadi kekuatan massa yang lumayan gede, jika kita lihat angka pada setiap pilbup- pilwalkot- pilgub. hhd. --- On Tue, 10/21/08, thseto [EMAIL PROTECTED] wrote: From: thseto [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: MARI MEMBUAT GOLPUT MAMPU MERUBAH KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA! To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 21, 2008, 3:04 AM betul, seumur2 ini saya juga selalu golput. dan sepertinya fine2 saja. tetapi pas pilgub kemarin jadi nyesel, krn yg menang justru yg paling gak saya suka. jadi malah ada pemikiran th depan untuk ikut pemilu deh. dan akan terus ikut pemilihan apapun. minimal bisa menhan laju partai atau calon gub/bup yg palig ga disuka. ternyata golput juga bukan solusi. kecuali kalau prosentase golput juga dihitung. tapi gimana realisasinya yah
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kenapa Orang Indonesia Dukung Obama sich?
kalou saya dukung obama, karena ada harapan orang demokrat bisa lebih kritis melihat indonesia. siapa tahu obama mau menerima dan mendengarkan masalah freeport; mau mendengarkan soal-soal ham dan lainnya. dan daris egi lainnya, kita harapkan obama nggak seganas atau bahkan lebih lunak dalam politik internasionalnya, nggak maen kemplang kayak bush. dan soal beginian ini bukan sekedar soal interest. apa seh interestnya? diundang ke pelantikan presiden obama? aaah, mosok iya! hhd. --- On Tue, 10/21/08, A. Lion Laju [EMAIL PROTECTED] wrote: From: A. Lion Laju [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kenapa Orang Indonesia Dukung Obama sich? To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 21, 2008, 2:35 AM Dear All, Saya melihat dukungan org Indonesia ke Obama mengabaikan logika dan rasionalitas, dan maaf terkesan ada interest... Jangan gitu ah [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jokes dan Pembuat RUU Pornografi, pelafalan kata2
Ndramatisir catatan Umbu, soal V dan F... + Penelpon: Halo... halo... bagaimana sebenarnya mengeja nama kamu? - SoFian: SoPian, Siera-Oscar-Panta-India-Alfa-November. + Penelpon: SoPian, kan? - SoFian: Bukan! Pake Panta, bukan Piktor + Penelpon: Oow...pake� Fanta, bukan Viktor? - SoFian: Okey... Lain kali coca cola aja... gampang. Kalo gitu, 'pornographi' ato 'fornografi' itu ribet juga buat Abut, setidaknya dalam mengeja. wassalam, berthy b rahawarin --- On Tue, 10/21/08, Umbu Rey [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Umbu Rey [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jokes dan Pembuat RUU Pornografi, pelafalan kata2 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 21, 2008, 11:12 PM Bahasa Indonesia --yang berasal� dari Melayu-- sebenarnya memang tidak mengenal huruf F, V, Q, X, Pada umumnya�suku-suku bangsa di Nusantara memang tidak dapat mengucapkan bunyi huruf-huruf itu. � Huruf-huruf yang saya sebutkan itu masuk dalam kosa kata bahasa Indonesia melalui penyerapan kata asing semisal Arab, dan Inggris. Huruf F dan V pada awalnya selalu diucapkan dengan P,� lalu huruf Q diganti dengan K, dan huruf X diganti dengan konsonan�rangkap KS. � Coba telusuri bahasa daerah di Indonesia bagian barat, semuanya juga tidak mengenal bunyi F, V, Q dan X itu. Menurut pengamatan saya, di Indonesia ini hanya ada beberapa suku bangsa yang�dapat mengucapkan bunyi itu. Semuanya berada di Indonesia bagian timur. � Sebut saja misalnya,.�orang Flores bagian tengah mulai dari Ngada, Ende Lio,�Sikka, Florres Timur dan Pulau Lembata (kampungnya Goris Keraff, ahli bahasa Indonesia). Lalu�orang Rote Ndao, orang Timor yang berbahasa Tetum,�orang Kisar di�Maluku Tenggara, dan orang Papua. � Beberapa suku di Rote Ndao, orang Sabu, dan Sumba Timur�di Nusa Tenggara Timur malah tidak mengenal bunyi S.�Bunyi S itu selalu diganti dengan H. � Jadi, maklum sajalah kalau orang Sunda yang menyeberang ke Sumatera Selatan harus naik kapal Peri. Maksudnya Feri. � Ada orang Sunda bernama Saifudin. Suatu saat namanya ditulis oleh rekannya sesama suku dengan kata SaiPudin. Eh, yang�punya nama�marah-marah karena�huruf F diganti dengan P. � Nama saya nggak�pake 'pe'. Harus ditulis pakai 'ep', begitu dia bilang. Rupanya yang dimaksudkannya dengan ep adalah�ef itu. Jadi�dia sendiri juga�tidak dapat mengeja namanya sendiri. Hehehe...! � Umbu Rey�
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kenapa Orang Indonesia Dukung Obama sich?
Tidak semua problem adalah Rocket Science, malah banyak yang harus pakai perasaan atau intuisi, atau sixth sense:). Sebetulnya masalah itu bukan cuman pikiran bangsa Indonesia, akan tetapi juga bangsa Amerika sendiri katanya berpikiran lebih rasional:). Makanya sebelumnya pihak McCain juga berusaha mencari tahu tentang Obama di Indonesia dan membikin isue yang macam-macam karena mereka punya pikiran bahwa Obama mau tidak mau mempunyai ikatan emosi dengan Indonesia, walaupun mungkin sedikit (bayangkan bukan cuma pernah tinggal di Indonesia, tapi ayak tiri dan adik tirinya punya darah Indonesia). Begitu jugalah Obama sendiri berusaha meluruskan kondisi Indonesia yang bagi rakyat amerika sudah dianggap sebagai negara yang isisnya teroris. salam, -Irsal Republican for Obama --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Umbu Rey [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya, memang tidak pakai logika, Pak! Cuma pakai perasaan saja, lantaran Obama pernah tinggal di Indonesia, tepatnya di�Menteng, Jakarta. � Karena perasaan itu.makanya Obama sudah dianggap orang Indonesia saja. Entar kalau Obama beanr-benar terpilih jadi presiden AS.oh, diajaknya kerja sama dalam bentuk KKN. Lha, itu partai politik di Indonesia yang sekarang ini kan partai KKN to Pak? � Maklumlah Pak, bangsa ini kan jarang pakai logika tidak rasional, semuanya harus pakai perasaan.Maka itu susah sekali maju.� Umbu Rey
[Forum-Pembaca-KOMPAS] (Undangan Terbuka) Doa Bersama Menolak RUU Pornografi
(Undangan Terbuka) Doa Bersama Menolak RUU Pornografi No: - Hal.: Undangan Terbuka Yogyakarta, 20 Oktober 2008 Kepada: Yth. Teman-teman, sahabat, kerabat, dan siapa saja yang peduli dengan nasib bangsa di tempat Salam, Rancangan Undang-Undang Pornografi (RUUP) menuai banyak kritik. Belum lagi pembahasan dan uji publik dilakukan, RUUP sudah akan disahkan oleh wakil-wakil rakyat. Kita bisa membayangkan bagimana akibat yang akan ditimbulkannya: disintegrasi bangsa, intimidasi nilai-nilai, peminggiran identitas dan budaya, serta monopoli moral oleh pihak tertentu. Oleh karenanya, Yogyakarta untuk Keberagaman (YuK!) mengundang Anda sekalian pada: Tanggal : 23 Oktober 2008 Pukul : 14.00-17.00 WIB Tempat : Pelataran Gedung DPRD Propinsi Yogyakarta, Jln. Malioboro Acara : Doa Bersama Menolak RUU Pornografi Kami sangat berharap keterlibatan aktif Anda sekalian pada acara yang akan kami selenggarakan tersebut. Menolak RUU Pornografi bukan berarti mendukung pornografi, tidak beriman, dan tidak beragama. Menolak RUU Pornografi berarti mendudukkan persoalan pada tempatnya, memanusiakan manusia, serta memahami praktek beriman dan beragama secara subtil. Kami tunggu kehadiran Anda. Wassalam. Yogyakarta untuk Keberagaman (YuK!) Sekretariat: Kantor KPI DIY, Jln. Patehan Lor, No.2, Yogyakarta. Kontak: M. Subkhi Ridho (0817275299), Ani Himawati (081904267876), Ika Ayu K. (0856433144857) Kunjungi blogku di: http://titiana-adinda.blogspot.com
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Anda tidak menyetujui RUU Porno?
PS: Bos Agus, tolong lolosin ya. Thanks. Dear Milisers, Ini saya dapat dari milis. Agar argumen penolakan dapat didengar Pansus RUU 'porno'. Semoga bermanfaat. Regards, Imam Anda tidak menyetujui RUU Porno? Kirimkan surat/pernyataan menolak RUU PORNOGRAFI melalui FAX. Dikabarkan teman2 di DPR sekarang tersudut dengan banyaknya surat2 yang MENOLAK RUU PORNOGRAFI tersebut. No. Fax Pansus RUU PORNOGRAFI d.a DPR-RI Senayan Jakarta = 021-57115512 Juga dapat di Fax ke PKS 021-5756471 (Ibu Yoyoh Yusroh) Golkar 021-5735304 Demokrat 021-5755134 PKB 021-5755624 atau juga bisa kirimkan ke sms center : 081380123450 Ketik : RUUspasialasan tidak perlunya RUU, nama, alamat domisili CP: Hilman Rosyad Anggota Pansus RUU Pornografi [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Menolak Uang BUMN dipakai membeli saham Aburizal Inc.
sby ini tampaknya enggak mau belajar dari sejarah, bagaimana hubungan kepentingan-nya dengan berbagai pihak yang bisa merugikan rakyat, tidak heran kalau jubirnya si malarangeng disuruh bohong terus, berbohong untuk membantah kebohongan bos--nya, kata gus dur sebelum kabur adelin lis mampir ke cikeas, soal enggak kenal sama si ayin, dan apa kita lupa janji-janjinya waktu kampanye dulu ? dan janji yang akan menindak korupsi dari lingkungannya sendiri. kalau belum ada capres alternatif yang benar-benar revolusioner, dalam perjuangan penegakkan hukum dan keadilan, mustahil kebohongan-kemunafikan rezim ini bisa dikalahkan, salam bambangsulistomo 2008/10/21 EKO KERTAJAYA [EMAIL PROTECTED] nggak fair pak, yg ngomong pertama khan meneg bumn, belum sby. sy curiga ini hanya trik politik belaka, kalau udah pada ribut, sby buka suara menolak. langsung deh naik polularitas sby di survey2. lihat aja kebelakang, kenaikan gas elpiji, aulia pohan, kenaikan gaji guru dsb. pasca buka suara popularitas sby naik tajam. yg masih wait and see adalah sikap sby thd ruup yg heboh tsb. sadarlah sekarang kita ini sedang dipermainkan isu2 murahan menjelang pilpres.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kenapa Orang Indonesia Dukung Obama sich?
Dalam menonton sebuah pertandingan, fihak-fihak yang tidak terlibat (apalagi kalau dia orang awam yang tidak menguasai teknis pertandingan) selalu menjatuhkan pilihannya atas faktor-faktor yang acapkali terkesan tidak logis dan rasional. Tapi sampai pada batas tertentu hal tersebut adalah sesuatu yang sangat manusiawi. Pemilihan Presiden AS adalah sebuah pertandingan. Dan dalam menentukan pilhannya maka faktor apa lagi yang harus menjadi dasar bagi para penonton di Indonesia dalam menjatuhkan pilihan kalau bukan faktor kedekatan emosional (atau yang didekat-dekatkan secara emosional) dengan Obama ? Perdebatan tentang RUU Pornografi juga sama halnya. Suka atau tidak suka kita harus menerima kenyataan bahwa penonton pertandingan telah terpolarisasi dalam emosi atau sentimen keagamaan. Perdebatan terhadap RUU tersebut, dalam banyak forum, juga sudah tidak logis dan rasional. Uraian lebih jauh tentang psikologi penonton yang acapkali tidak logis, tidak rasional dan kompleks itu bisa dibaca di postingan No. 35083 di milis ini (Sepakbola, Arab-Israel dan Kita). Horas :-) Mula Harahap A. Lion Laju: Saya melihat dukungan org Indonesia ke Obama mengabaikan logika dan rasionalitas, dan maaf terkesan ada interest... Jangan gitu ah
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Pak Ade Armando RE: 10 Kekeliruan Wacana Anti RUU Pornografi
Lha Ade Armando yang pendukung berat RUU saja ngaku terus terang kalo ada beberapa masalah dengan RUU itu, ini Bung Ilmi kok malah bilang kaga ada masalah sama sekali? Padahal Ade Armando terlibat langsung dalam perumusannya lho... manneke -Original Message- From: Mohamad Ilmi Hussein [EMAIL PROTECTED] com Date: Tue, 21 Oct 2008 09:48:18 To: Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com Subject: Re: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Re: Buat Pak Ade Armando RE: 10 Kekeliruan Wacana Anti RUU Pornografi Sdri. Evi Emang saya baru bangun koq, karena ngga pernah tertarik. Tapi asyik juga lagi baca posting berkaitan dan baru ketemu 30-an (ada punya file lain sebelumnya ?) soalnya belum ketemu tuh ketololannya Dan jujur aja aku mulai memahami apa yang tersirat bukan tersurat (perontologian, perontohodan) yang memang bukan jalur ilmu saya. Tolong ajari aku untuk melihat ketololannya. Ilmi
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Politisi Masuk Golongan Gampang Sakit Jiwa
Kayaknya yang masuk akal alasan kedua karena dampaknya bisa sama dengan kalah judi, alias harus siap dengan hanya memiliki celana kolor doang:). salam, -Irsal --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, halim hd [EMAIL PROTECTED] wrote: tapi kelihatannya yang kena gangguan jiwa itu adalah mereka yang nampaknya banyak mengeluarkan uang untuk biaya politik mereka, seperti kejadian di ponorogo itu, yang menanggung hutang sebanyak miliaran, atau seperti salah satu calon gub jatim yang tak masuk ke dalam putaran kedua. yang sering menjadi pertanyaan saya, apakah mereka sakit jiwa juga karena merasa bersalah (guilty feeling), dan malu besar karena mereka tidak memenuhi harapan warga? kemungkinannya beban uang yang mereka tanggung itulah yang membuat mereka kena sakit jiwa ketimbang mereka merasa bersalah atau malu besar. hhd.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Merasa Difitnah Pansus Orang Hilang
Kalau di US Army seorang tentara masih bisa punya kemampuan untuk menolak perintah atasan ataupun jendral sekalipun, kalau memang perintah tersebut tidak sesuai dengan hati nuraninya. Biasanya si tentara ini akan di bawa ke court martial dan kalau si tentara punya argumen yang tepat, malah mereka akan mendapatkan kenaikan pangkat. Ada cerita misalnya bagaimana serang prajurit mendapatkan kenaikan pangkat 2 kali hanya karena si prajurit ini melarang seorang Jendral masuk ke kawasan terlarang dimana si jendral ini tidak mampu menyebutkan kata sandi. salam, -Irsal - Original Message From: HANIWAR SYARIF [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 21, 2008 2:14:24 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Merasa Difitnah Pansus Orang Hilang dedengkot pasti diatas itu.. lha apa untungnya Prabowo ? biar jenderal tetap aja ada atasannya HS
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kenapa Orang Indonesia Dukung Obama sich?
Lha iya ya. Nanti kalau ternyata Obama (yang mungkin cinta Indonesia itu) benar-benar jadi Presiden dan mempergunakan rasio yang sehat lalu mengadvokasi Indonesia dengan cara keras - bakalan banyak yang nyahoo. Mungkin saja karena cintanya ke Indonesia, bisa tiap hari mengkritik Indonesia - pemimpinnya korupsi-lah, rakyatnya gampang diadu-domba, terlalu banyak preman (seragam atau tidak) dsb dsb. Dasar pemimpin Demokrat, maka orientasinya yang kuat ke masalah-masalah HAM, akan dapat menampakkan sikap keras terhadap Indonesia. Hayooo bagaimana ??? WK - Original Message - From: Umbu Rey To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 21, 2008 11:41 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kenapa Orang Indonesia Dukung Obama sich? Ya, memang tidak pakai logika, Pak! Cuma pakai perasaan saja, lantaran Obama pernah tinggal di Indonesia, tepatnya di Menteng, Jakarta. Karena perasaan itu.makanya Obama sudah dianggap orang Indonesia saja. Entar kalau Obama beanr-benar terpilih jadi presiden AS.oh, diajaknya kerja sama dalam bentuk KKN. Lha, itu partai politik di Indonesia yang sekarang ini kan partai KKN to Pak? Maklumlah Pak, bangsa ini kan jarang pakai logika tidak rasional, semuanya harus pakai perasaan.Maka itu susah sekali maju. Umbu Rey
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Dibutuhkan Standar Kompetensi Wartawan
Kita ini kok percaya banget dengan standar kompetensi sih? Standar kompetensi itu nothing kalau iklim pembinaan profesinya tidak pernah jelas. Paling-paling akan ketemu dengan lembaga sertifikasi yang angker tapi bingung karena harus menilai personil yang kualitasnya kacau balau -- dan tidak akan pernah ketemu standarnya. Paling standar kompromi. Usul saya, perbanyak saja hadiah-hadiah (prize) untuk wartawan. Setiap propinsi dapat mengeluarkan hadiah bagi wartawan yang liputannya bagus atau rangkaian tulisannya bagus. SPS, PWI atau AJI bisa melarang pemberian amplop ke wartawan tapi boleh mengumpulkan dana untuk pemberian hadian. Tinggal pilih kriterianya yang pas. Suruh saja Om Halim Hade ini membentuk panitia penilainya - pasti netral dan hasilnya akan bermutu. WK - Original Message - From: halim hd To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, October 20, 2008 11:05 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Dibutuhkan Standar Kompetensi Wartawan cak bambang, kita-kita inis ebagai orang yang gemar membaca media massa, kita sudah pasti menuntut kepiawaian para jurnalisnya menyampaikan apa yang terjadi di dalam masyarakat dengan sebaik-baiknya. secara pribadi, belakangan ini, saya agak bosan juga baca koran, lantaran semuanya datar banget; gak ada atau kurang kedalaman; jarangs ekali kita menemui suatu laporan investigasi yang membuat kita berpikir dan merenung. sementara itu, sebagai pejalan yang sellau keliling ke berbagai daerah, saya sering banget ketemu dengan jurnalis muda. mereka bagian dari perusahaan media yang sudah kayak gurita, gedung pusatnya magrong-magrong, diversifikasi usahanya merambah ke mana-mana. namun ironisnya, para jurnalis muda yang ada di daerah-daerah ini seperti kuli kontrakan yang dipaksa oleh kondisi dan perusahaannya: dipaksa oleh kondisi membuat mereka seakan-akan atau bahkan menjadi humas pejabat atau elite lokal. hal itu mereka lakukan karena mereka terpaksa dan dipaksa untuk mencari uang tambahan, untuk membayar kreditan motor, untuk pulsa, untuk mengikuti life style agar dilihat sebagai jurnalis yang pantas. semuanya itu, karena sistem di perusahaan mereka yang membuat mereka bonsai, nampak indah namun kerdil, dan kian lama mereka bukan hanya kerdil tapi juga kian ganas karena dituntut untuk bersaingan dalam berbagai segi dalam profesinya maupun dalam kehidupan sehari-hari. kita semuanya sepakat, bahwa untuk memasuki suatu wilayah profesi membutuhkan suatu komitmen; dan sebagai suatu profesi sangat dibutuhkan secara terus menerus peningkatan kapasitasnya, kompetensinya, sehingga benar-benar ada suatu standard yang benar-benar membuat warga pembaca mengetahui, bahwa yang dibacanya adalah suatu laporan atau tulisan yang berangkat dari pertimbangan dan ukuran episteme, ilmu pengetahuan jurnalistik, dan bukans ekedar gimmick dari kepentingan dangkal dan kerdil. yang selalu membuat saya ngelus dada, adalah kalau saya bertemu dengan para jurnalis muda yang rentang waktunya masih panujang, dan sementara hidupnya dipenuhi dengan berbagai godaan. untuk itulah saya selalu jengkel dengan para boss media yang selalu mangap gede tentang kebudayaan dan kesenian serta laennya, sementara dia sebagai presiden komisaris sebuah grup, bersembunyi disebuah kepiawaian tulisan yang nampak dan seakan-akan manusiawi, yang sesungguhnya secara tidak langsung dia sedang membenamkan anak-anak muda itu ke dalam akuarium kehinaan yang dari luar nampak indah. salam, halim hd. _,_.___ . [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Merasa Difitnah Pansus Orang Hilang
Maksudnya atasannya yang sudah almarhum itu? Masalahnya, ada orang diperintah tapi sadar bahwa perintah itu bertentangan dengan hati nuraninya, tapi terpaksa melaksanakannya. Namun, ada juga yang cuma diperintah dari atas, tapi dia sendiri yakin betul atas kebenaran perintah itu dan melaksanakannya dengan sepenuh hati. � Kira-kira menurut Pak Haniwar Probowo masuk kelompok yang mana nih? � manneke --- On Tue, 10/21/08, HANIWAR SYARIF [EMAIL PROTECTED] wrote: From: HANIWAR SYARIF [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Merasa Difitnah Pansus Orang Hilang To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, October 21, 2008, 5:14 AM dedengkot pasti diatas itu.. lha apa untungnya Prabowo ? biar jenderal tetap aja ada atasannya HS __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Pak Ade Armando RE: 10 Kekeliruan Wacana Anti RUU Pornografi
Apa sih arti senoritas itu? Kok dipakainya secara acak-adut ya? Faktanya memang ada yang sudah minat mengikuti sejak awal banget, dan ada juga yang ngakunya nggak tertarik tapi lalu komentar. Jadi, opone sing senoritas, Cak? � Di milis terbuka dan umum ini, yang ngomong sembarangan tanpa mikir ya mules sendiri. Itu hukumnya. � manneke --- On Tue, 10/21/08, Harya Setyaka [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Harya Setyaka [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Pak Ade Armando RE: 10 Kekeliruan Wacana Anti RUU Pornografi To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, October 21, 2008, 1:15 AM wah waah... ternyata di kubu yg menolak, ada senioritas yaah... makanya.. lebih baik kita sama-2 pelajari naskah akademis-nya. .. ada yg punya dan berkenan sharing? tks, -K-
[Forum-Pembaca-KOMPAS] [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Dengan pendapat RUU Pornografi yang memprihatinkan
Saya setuju dengan pendapat anda. Itulah memang kenyataan yang terjadi di negeri ini. Tapi memperbaiki hal tersebut tidaklah semudah membalik telapak tangan. Dia berkaitan dengan ekonomi dan pendidikan. Dia juga berkaitan dengan geo-politik. Karena itulah isyu yang berkaitan--atau yang sengaja dikaitkan--dengan agama (termasuk isyu RUU Pornografi) perlu disikapi dengan hati-hati dan bijaksana. Dan tugas ini terutama kita harapkan dapat dilakukan oleh para intelektual (baca: bukan politisi) lewat media massa yang cerdas dan jujur (baca: bukan yang senang mengejar sensasi demi menaikkan oplah/rating). Tapi--cilakanya--di negeri ini tidak banyak orang yang mau menjadi intelektual. Dan tidak banyak pula media massa yang cerdas dan jujur. Horas, Mula Harahap Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau jualannya masih bau agama, keknya sulit degh maju bangsa ini, tentunya banyak isue cerdas lainnya yang harus dibawa, inilani.h mengawa berbahayanya dibawa sensitivitas agama dalam perpolitikan atau kehidupan, mereka yang berbeda pendapat tinggal di cap murtad, tinggal dicap antek zionis, tinggal dicap penganut yang gak bener lah, dll, justifikasi yang sering kali condong pada corong terlantang dan cenderung menghasut.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menolak Uang BUMN dipakai membeli saham Aburizal Inc.
Wah, Grup Bakrie Ntu aset tak ternilai negara Republik Indonesia yang dipresideni Susilo Bambang Yudhoyono dan dibantuin Jusuf Kalla loh! Bisa bubar dong kalau tidak dibantuin. Mari selamatkan Bakrie en de geng! Supaya tahun depan bisa ikutan diundang di Bakrie Award AGAIN! ED Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 21 Oct 2008 02:28:12 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menolak Uang BUMN dipakai membeli saham Aburizal Inc. Urusan lapindo aja kaga beres2... Males amat bantuin bakrie group... Apa urusan negara ini ? Kalau bakrie bangkrut, emang bangsa ini jadi musnah gitu :D Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Harusnya ada Restrukturisasi dan Re-scheduling!!!!!
Dalam kondisi Force majeur (Kondisi situasi ekonomi, politik, dan lingkungan) yang menimbulkan kesulitan dalam mengangsur Pinjaman, dan itu di luar kehendak dari Debitur, seharusnya bank mengambil langkah strukturisasi kredit atau penjadwalan pembayaran kredit, sehingga tidak sampai nasabah Default atau gagal bayar. Sekali lagi ini seharusnya dan kondisi ideal-nya, bisa dengan plafondering atau penambahan struktur kredit baru, keringanan jumlah bunga, ataupun Penjadwalan kembali pembayaran dengan grace period atau masa tunggu beberapa bulan kemudian setelah krisis terlewati, demikian kondisi ideal-nya. Tetapi kebanyakan dari Bank di dunia yang sudah beroperasi dengan sistem KOnvensional atau Kapitalis tentunya mengiginkan return atau laba dari Pemberian kredit yang tinggi, itulah kenapa Bank pasti meminta syarat yang berbelit-belit saat nasabah menginginkan Restrukturisasi Kredit. ya demikianlah keadaannya, Makanya Prinsip Syari'ah yang bener sebenarnya bukan hanya embel-embel nama Syari'ah di belakang Nama Bank-nya tetapi lebih kepada Prinsip kesetaraan dalam perhitungan bagi hasil-nya. Dan yang ke-dua harusnya kalau mau menerima keuntungan juga harus mau menerima kerugian karena Force Majeur tersebut...Jadi bukan hanya untungnya aja yang ditanggung tapi juga kerugiannya, saat nasabah tidak bisa bayar Harus-nya bukan mengirim debt collector, tapi harus bisa memberikan solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak. Tapi memang karena perburuan laba yang sangat kompetitif maka kadang mengesampingkan prinsip yang demikian, lha wong setelah terjadi gempa di nias aja, BNI dan BRI masih melakukan penagihan kredit, padahal khan bencana harusnya udah Di Write OFF (Harusnya di hapus bukukan kreditnya)..tapi karena mengejar target untuk mencapai Posisi para manager-nya masih menyuruh staff-nya untuk melakukan penagihan...wah..wah..wah..aku sampai nggak tega baca di Kompas. Salam, Arif Gumantia
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Aulia Pohan Setujui Pencairan Rp 31,5 Miliar
ini suatu bukti nyata, bahwa sebenarnya pemberantasan korupsi itu bukan dari niat-nya rezim ini sendiri, niatnya rezim ini, boleh berantas korpsi, asal jangan mengenai orang kita tapi, oleh karena sorotan pers, dan masyarakat, kasus korupsi yang tadinya mau disembunyikan, akhirnya terpaksa diadili juga, juga kasus auliua pohan ini, sejak awal semua ahli investagasi biasa, juga sudah paham, tetapi, bagaimana kpk, berusaha secara maksimal untuk harus melindungi sang-besan ini, jelas bukan ?, sampai nanti akhirnya, mungkin aulia pohan akan diiadili, tapi kalau sampai di mahkamah agung yang tidak agung itu, ( oleh sebab itu, si bagir manan tadinya mau dipaksakan sampai umur 70 tahun bos , dibela habis sama opung buyung nasution, sama-sama udah opung sih , hehehehe ) pasti sudah dapat kita perkirakan menanti putusan bebas-nya, apalagi kalau rezim pembohong dan munafik ini bisa berkuasa kembali, salambambangsulistomo. 2008/10/21 Forum Pakar Pangan [EMAIL PROTECTED] Aulia Pohan Setujui Pencairan Rp 31,5 Miliar http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/10/21/21503811/aulia.pohan.setujui.pencairan.rp.315.miliar PERSDA/BIAN HARNANSA Mantan anggota Dewan Gubernur Aulia Tantowi Pohan (kiri) dikawal petugas polisi saat akan memberikan kesaksian di PN Tipikor, Jakarta, Selasa (23/9). Aulia Pohan memenuhi pangilan sidang untuk menjadi saksi terkait kasus aliran dana YPPI sebesar Rp 31,5 miliar dengan terdakwa Hamka Yamdhu dan Anthony Zeidra Abidin. / Selasa, 21 Oktober 2008 | 21:50 WIB JAKARTA, SELASA - Keterlibatan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aulia Tantowi Pohan makin terang. Besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono inilah yang menyetujui pencairan Rp 31,5 miliar dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI) yang selanjutnya diberikan kepada DPR. Sedangkan pencairan dana YPPI sebesar Rp 68,5 miliar untuk bantuan hukum bagi lima mantan pejabat BI, peran Aulia Pohan adalah menyetujui disposisi dari Gubernur BI Burhanuddin Abdullah. Atas persetujuan Aulia Pohan inilah, maka dana tersebut bisa dicairkan. Demikian kesaksian mantan Deputi Gubernur BI Maman H Somantri saat bersaksi bagi terdakwa Antony Zeidra Abidin dan Hamka Yandhu di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (21/10). Untuk yang Rp 31,5 miliar, Rusli Simanjuntak (mantan Kepala Biro Gubernur BI) mengajukan ke Dewan Pengawas. Setelah disetujui Dewan Pengawas, Rusli mencairkan dana ke Bendahara YPPI, ujar Maman. Siapa Dewan Pengawas YPPI? Ketuanya Aulia Pohan dan saya Wakil Ketuanya, lanjut Maman. Saat dipertegas oleh hakim Anwar, apakah setiap pencairan dana YPPI untuk diseminasi BLBI melalui tandatangan Dewan Pengawas, Maman membenarkan. Faktanya demikian, ujarnya. Maman menjelaskan, dirinya tidak hadir dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 3 Juni 2003. Namun beberapa hari setelah pelaksanaan RDG, ia dipanggil Aulia Pohan bersama Ketua YPPI Baridjusalam dan Bendahara YPPI Ratnawati Priyono. Maman dipanggil dalam kapasitas sebagai Wakil Ketua YPPI. Pada pertemuan tersebut, ia diberitahu oleh Aulia bahwa RDG pada 3 Juni telah memutuskan penggunaan dana YPPI untuk diseminasi BLBI ke DPR dan bantuan hukum bagi mantan pejabat BI. Berdasarkan penjelasan dari Aulia Pohan tersebutlah, Maman akhirnya mengikuti keputusan RDG. Yakni ia selalu menyetujui pengajuan penggunaan dana YPPI yang diajukan melalui Dewan Pengawas YPPI. Saya selalu menandatangani persetujuan, setelah Aulia Pohan menandatangani, lanjut Maman. Terhadap penggunaan dana YPPI untuk bantuan lima mantan pejabat BI sebesar Rp 68,5 miliar, Maman mengatakan usulan dari mantan pejabat BI tersebut diajukan ke Gubernur BI. Setelah mendapat disposisi dari Gubernur BI, Dewan Pengawas lalu menyetujui penggunaan dana tersebut. Kendati menjadi Dewan Pengawas, Maman tidak tahu penggunaan dana tersebut. Dewan Pengawas juga tidak diberikan laporan secara tertulis oleh Rusli dan Oey Hoey Tiong yang bertugas dalam pencairan dan penyerahan dana tersebut. Laporan penggunaan dana hanya dilakukan secara lisan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar sekali dalam satu minggu. YLS Sumber : Persda Network [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Pak Ade Armando RE: 10 Kekeliruan Wacana Anti RUU Pornografi
Bukannya tinggal dibaca saja postingan Husna Mulia dan Vida Junita alias bebek rewel, yang pernah memberikan ulasan pasal-pasal dan segala persoalannya? Apa Boss Ilmi sudah dilhat kedua ini dalam thread diskusi? Kalo memnag betul ayo diskusi terbuka soal point-point yang dikemukakan kedua member itu. Biar sekaligus keliatan pernyataan siapa yang betul: RUU ini bermasalah berat (seperti klaim para penentang) atau tidak masalah sama sekali (seperti klaim Mister Ilmi). manneke --- On Tue, 10/21/08, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Pak Ade Armando RE: 10 Kekeliruan Wacana Anti RUU Pornografi To: Milist FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, October 21, 2008, 1:02 AM Pak Ilmi, Saya akan kirimkan dalam bentuk yang lebih teratur secara pribadi setelah saya menyediakan waktu u/mengumpulkannya, ya. Semoga akhir pekan saya bisa kirimkan ke bapak. ED Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Merasa Difitnah Pansus Orang Hilang
Yg pernaah dihilangkan saja sekarang sudah senang dan kerja sama dg yg menghilangkankok ribut2 sih? Sent from my ThumbBerry� powered by Sinyal Kuat BUEMOON -Original Message- From: manneke budiman [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 21 Oct 2008 14:36:17 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Merasa Difitnah Pansus Orang Hilang Maksudnya atasannya yang sudah almarhum itu? Masalahnya, ada orang diperintah tapi sadar bahwa perintah itu bertentangan dengan hati nuraninya, tapi terpaksa melaksanakannya. Namun, ada juga yang cuma diperintah dari atas, tapi dia sendiri yakin betul atas kebenaran perintah itu dan melaksanakannya dengan sepenuh hati. � Kira-kira menurut Pak Haniwar Probowo masuk kelompok yang mana nih? � manneke
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Undangan Terbuka) Doa Bersama Menolak RUU Pornografi
terima kasih atas undangan nya mba titiana, kalau melihat fakta saat ini : indonesia gak pake ruu antipornographi, sudah terbukti tuh, demoralisasi dimana mana, semakin bebas aja orang nerbitin media vulgar, yang mempertontonkan aurat (baca : memperdagangkan = merendahkan harga diri model nya, karena diphto untuk dibayar) apalagi kalo jelas jelas ruu antipornographi ditolak, semakin hebat saja indonesia dalam mengundang syahwat bangsanya saya kira itu bukan dalam rangka budaya bangsa kita tapi sebenarnya saya juga berdosa, karena sebenarnya saya sekarang sdang tidak peduli, bangsa ini mau dibawa kemana, yg saya pdulikan adalah menyelamatkan keluarga dari kejahilan dan misi tersembunyi dari dahsyatnya dukungan penolakan ruu dan dukungan agar lebih permisiv. silahkan saja, dan jaga keluarga anda masing masing salam perubahan mendasar dan menyeluruh alias salam revolusioner e suryanegara --- Pada Rab, 22/10/08, Titiana Adinda [EMAIL PROTECTED] menulis: Dari: Titiana Adinda [EMAIL PROTECTED] Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Undangan Terbuka) Doa Bersama Menolak RUU Pornografi Kepada: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] Tanggal: Rabu, 22 Oktober, 2008, 4:48 AM (Undangan Terbuka) Doa Bersama Menolak RUU Pornografi No: - Hal.: Undangan Terbuka Yogyakarta, 20 Oktober 2008 Kepada: Yth. Teman-teman, sahabat, kerabat, dan siapa saja yang peduli dengan nasib bangsa di tempat Salam, Rancangan Undang-Undang Pornografi (RUUP) menuai banyak kritik. Belum lagi pembahasan dan uji publik dilakukan, RUUP sudah akan disahkan oleh wakil-wakil rakyat. Kita bisa membayangkan bagimana akibat yang akan ditimbulkannya: disintegrasi bangsa, intimidasi nilai-nilai, peminggiran identitas dan budaya, serta monopoli moral oleh pihak tertentu. Oleh karenanya, Yogyakarta untuk Keberagaman (YuK!) mengundang Anda sekalian pada: Tanggal : 23 Oktober 2008 Pukul : 14.00-17.00 WIB Tempat : Pelataran Gedung DPRD Propinsi Yogyakarta, Jln. Malioboro Acara : Doa Bersama Menolak RUU Pornografi Kami sangat berharap keterlibatan aktif Anda sekalian pada acara yang akan kami selenggarakan tersebut. Menolak RUU Pornografi bukan berarti mendukung pornografi, tidak beriman, dan tidak beragama. Menolak RUU Pornografi berarti mendudukkan persoalan pada tempatnya, memanusiakan manusia, serta memahami praktek beriman dan beragama secara subtil. Kami tunggu kehadiran Anda. Wassalam. Yogyakarta untuk Keberagaman (YuK!) Sekretariat: Kantor KPI DIY, Jln. Patehan Lor, No.2, Yogyakarta. Kontak: M. Subkhi Ridho (0817275299) , Ani Himawati (081904267876) , Ika Ayu K. (0856433144857) Kunjungi blogku di: http://titiana- adinda.blogspot. com ___ Dapatkan nama yang Anda sukai! Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kenapa Orang Indonesia Dukung Obama sich?
Lho bukannya lebih baik begitu. Biar nanti amrik menyiapkan tentara airforcenya dan mengarahkannya ke bangunan2 megah para koruptor di Indonesia:). salam, -Irsal --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, w.kasman [EMAIL PROTECTED] wrote: Lha iya ya. Nanti kalau ternyata Obama (yang mungkin cinta Indonesia itu) benar-benar jadi Presiden dan mempergunakan rasio yang sehat lalu mengadvokasi Indonesia dengan cara keras - bakalan banyak yang nyahoo. Mungkin saja karena cintanya ke Indonesia, bisa tiap hari mengkritik Indonesia - pemimpinnya korupsi-lah, rakyatnya gampang diadu-domba, terlalu banyak preman (seragam atau tidak) dsb dsb. Dasar pemimpin Demokrat, maka orientasinya yang kuat ke masalah- masalah HAM, akan dapat menampakkan sikap keras terhadap Indonesia. Hayooo bagaimana ??? WK
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] balkan kaplale rasis!!??
uni jajang c noer, si balkan itu partainya namanya demokrat, saya yakin di partai demokrat sekarang ini, hanya ada perintah komando dari atas, ketuanya aja mantan tentara bangkotan, ketua dewan pembina-nya sby, kan dia juga mantan tentara jaman dulu- jadul sebagian besar tentara jaman dulu itu yang selalu ogah mendengar kritik, merasa pinter sendiri dibidang politik, ekonomi, kebudayaan dan sebagainya. lihat aja orang-orang yang berpikir terbuka seperti prof boedhi santoso, sys ns, dr oemar said, vence rumengkang, dan sebagainya, semua yang berpikir terbuka sudah selesai tugasnya untuk mengantar sby jadi presiden, jadi nasibnya ya ditendang dari pimpinan partai demokrat, jadi partai demokrat itu hanya mesin robot politiknya sby sekarang dipartai demokrat itu, paling masih ada anak muda yang sejak jadi aktifis , ingin secepatnya dekat dekat kekuasaan, karena itu enggak heran si balkan yang guru sekolah itu, pasti sudah ketularan budaya robot yang siap diperintah dari atas. disuruh apa aja mau, disuruh bohong seperti si malarangeng juga siap komandan ! mungkin maunya si-balkan bercanda, bercanda aja juga harus nunggu komando dari atas, hehehehe, salambambangsulistomo. 2008/10/21 jajang c noer [EMAIL PROTECTED] yang jelas, orang itu tidak berbobot. tidak pantas. tidak qualified. saya sudah pernah cerita kan...pernah satu talk-show dengannya, dan kesan saya dia tidak 'menghargai perempuan'. e eh, ternyata dia memang tidak menghargai siapa2, juga tidak dirinya sendiri. (bodohnya, sampai memalukan diri sendiri- dia tak sadar). aaa..begitulah qualitasnya.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] [Forum Pembaca KOMPAS] Australia Akui Penuh SIM Indonesia
Ada yang lebih hebat lagi Pak Bambang, ada teman saya seorang mahasiswa dr Jakarta yg tidak bisa menyetir di Jakarta, belajar di Adelaide sini, berhubung SIM Jakarta harus photo di tempat dengan alasan komputerisasi, maka dengan bantuan teman mahasiswa lain dia bisa punya SIM Ambon he...he...ada juga yang sudah siap-siap sebelum berangkat ke sini membuat SIM padahal dia tidak bisa menyetir baru akan mau belajar sesudah sampai disini. Sebenernya kalau kita ikut prosedur resmi pengambilan SIM (terutama Jakarta Depok yg saya tahu), ya sama saja mulai dari cek kesehatan, mata, telinga de el el, test tertulis , kemudian test praktik, tap semua bisa di skip asal bayar he..he..Terakhir saya perpanjang SIM bersama-sama adik saya di Depok, berhubung saya resmi SIM masih berlaku belum kadaluarsa, tidak test apa-apa biaya sekitar 125 ribu kalau tidak salah, sedangkan adik saya SIM kadal seharusnya kembali proses dari awal seperti SIM baru, tapi berhubung dia tidak se naif kakaknya dia memilih jalan pintas dengan membayar 700 ribu. Balik lagi soal SIM Indonesia , di Adelaide sini, setahu saya, jika visa yang dimiliki adalah visa kunjungan, student, working visa, dan SIM masih berlaku, SIM Indonesia memang diakui penuh, kecuali bila visa berubah menjadi PR, harus mengambil SIM sini, ngga tau kalau di Sydney peraturannya lain. Kemudian untuk translate, selain bisa menggunakan translater resmi yang ada biayanya, untuk sementara biasa mengunjungi community council masing-masing untuk translate dam meminta stempel pengesahan, gratis. Ada cerita, berhubung seorang teman punya SIM A, tapi tidak mengerti membaca rambu give way, jadi dia main terabas saja, dengan telak di tabrak dari samping. Ada juga seorang teman mempunyai SIM C kemudian membawa mobil disini, distop polisi kemudian dia mengaku bahwa SIM C itu untuk kendaraan roda 4 he..he...polisi membiarkan dia lewat, mungkin pikir polisi sama dengan di Oz SIM C itu buat rodak 4, lucky him...he..he.. salam --wenny-- --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Bambang Soetedjo [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada nggak ya kawan2 yang bisa menceritakan bagaimana prosedur pengambilan SIM di Indonesia terutama Jakarta. 2 bulan lalu saya dengar dari anaknya teman yang sedang kuliah di Perancis dan menceritakan prosedur mendapatkan SIM dan juga test teori dan prakteknya. Saya sangat terkejut dengan proses kebersamaan ujian tersebut. Rupanya ujian praktekpun dilakukan secara kolektif dan hanya makan waktu tidak lebih dari 5 menit. Si anak ini melakukannya dan mengikuti prosedurnya, jadi berita yang saya dapat memang aktuel. Makanya apakah betul caranya demikian, kalau iya, jangan heran banyak kecelakaan kalau proses kepemilikan SIM begitu amburadul. 5 menit duduk dibelakang setir dan luluslah dia yang penting bayar. Bukan main hebatnya lalu lintas di negara kita terutama Jakarta. Semoga kecelakaan bisa berkurang karena si pemilik SIM menyadari bahaya yang bisa terjadi kalau ugal ugalan dijalan. Salam Bsoetedjo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Pak Ade Armando RE: 10 Kekeliruan Wacana Anti RUU Pornografi
Pak Manneke Saya membaca naskah terakhir saja, jadi tidak tahu proses entah ini revisi yang keberapa. Secagai pembanding pada saat pembuatan RUU Sisdiknas dimana saya terlibat, sama juga dan penentangan banyak sekali, karena nuansanya pada waktu itu bagaimana kita bisa menjerat orang yang menjual ijazah atau pemalsuan ijazah dengan hanya 500 rb bisa langsung dapat MBA bahkah PhD lho dan dalam UU itu syarat dengan hukuman dan denda. Setelah UU itu di ketok, manfaatnya banyak sekali saat ini, karena ia menjadi payung bagi dinas pendidikan untuk mengadukan kepada polisi dan pengadilanpun dapat menjatuhkan hukuman berdasarkan UU ini. Saya analogkan saja UU Persesksualan (kayanya pornografi nggak keren menurut saya) ini dengan sisdiknas, apakah nuansanya juga sama karena ada kekhuatiran tentang adab bangsa ini yang perlu di guide dengan RUU itu, dan saya yakin akan banyak untungnya nanti untuk menjerat orang yang memperdagangkan keponakan-keponakan saya ke Batam, Menjerat produsen DVD XXX, keponakan saya yang sur liat silet, was-was dst.. dst. ...dst. Berdasarkan asumsi ini, saya baca secara harfiah saja dan sangat mengena sekali dan tidak ada masalah jika dasar pemikirannya begitu. Saya nggak tahu dasar pemikiran pak Manneke, tolong dicerahkan saja, biar tambah asyik gitu loh. Kalo ada masalah teknis, proses dan implementasi itu wajar-wajar aja. Oh ya.. saya punya koleksi photo almarhum abang saya sekitar tahun 64-an pak. Banyak sekali photo ibu-ibu dan remaja wanita di Bali yang memang tidak menutup dadanya pada saat itu. Kalau ini memang akar budaya dan bagian * ekspresi* wanita bali, tolong lah orang bali kembali ke khittahnya untuk seperti itu lagi, jadi jangan dipengaruhi untuk menutup dada seperti sekarang kan nggak asyik lagi. Oh ya saya tunggu sekali dengan harap-harap cemas Mbak Evi Doren kiriman bahannya, dan kayanya saya tertarik sekali untuk menjadi expert di bidang yang memberangsangkan ini. Ilmi Primus yang Tegar beriman Ilmi Pria Memasuki Usia Senja yang Terus Segar bersama Istri Teman (Tolong di fasilitasi di salah satu pasalnya agar terealisasi nama baru saya ini) 2008/10/22 manneke budiman [EMAIL PROTECTED] Lha Ade Armando yang pendukung berat RUU saja ngaku terus terang kalo ada beberapa masalah dengan RUU itu, ini Bung Ilmi kok malah bilang kaga ada masalah sama sekali? Padahal Ade Armando terlibat langsung dalam perumusannya lho... manneke