[Forum-Pembaca-KOMPAS] SAYA PENGEN JUGA MENGERITIK

2008-11-14 Terurut Topik Razif Halik
MOHON DIBERI JALAN



Pak, saya ingin bisa mengeritik Pemerintah maupun institusi2 di tanah air
ini tetapi masih trauma ditangkapi atau paling tidak dibikin



susah hidup ini seperti di era Orba. Mohon bantuan pak Manneka bagaimana
cara untuk dapat izin tinggal di Canada supaya saya bisa



mengeritik tanpa takut2 seperti layaknya Bapak.



Soalnya sy pernah tugas ke Vancouver dan enak sekali kotanya, banyak resto
Cina, jadi tidak banyak beda dengan hidup di Indon tetapi



bebas merdeka mengeritik. Dari jauh begitu kan nggak bisa dikejar
Bakin,Polisi,Jaksa atau begundal2 partai



Mohon bantuan Bapak dan terima kasih sebelumnya.



Wassalam, Razif Halik Uno






RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Balada Pengendara Motor

2008-11-14 Terurut Topik Dewono Siswardiyanto
Satu potret ketidakdisiplinan pengendara sepeda motor. Saya sadur dari harian 
Kompas hari Kamis, 13 Nop. 08.

Klik alamat ini:

http://i120.photobucket.com/albums/o170/dewono/Motornakal.jpg

Atau bisa dibaca kompas hari ini di:

http://epaper.kompas.com


---
Sent from my Lifebook®

-Original Message-
From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf 
Of [EMAIL PROTECTED]
Sent: 12 Nopember 2008 6:14
To: Milist FPK
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Balada Pengendara Motor

Sesungguhnya yang ingin dipaparkan yaitu kebijakan yang akan diberlakukan tidak 
menampakkan wajah yang dapat mengakomodiri kepentingan banyak pihak, bukan 
sekedar masalah benturan kelas ataupun pembenaran atas pengendara motor.  
Penyelenggara negara kita terbiasa main terabas kala membuat kebijakan, senang 
cari popularitas atau tidak sabaran membuat pondasi u/pembentukan suatu 
bangunan permanen yg jauh lebih ajeg.

Habibie, di antara kekurangannya yg ada sebagai menristek maupun kepala negara 
dulu, mampu melakukan hal sebaliknya.  Salah satu contohnya yaitu kala dia 
'MENGAMBIL ALIH KEPEMILIKAN LEMBAGA PENELITIAN BIOLOGI MOLEKULER EIJKMAN yg 
sangat dibengkalaikan o/pemilik terdahulunya.  Dengan reputasinya di bidang 
ilmiah dia mampu merayu salah satu putra terbaik bangsa yg terpaksa harus 
mengembangkan kepandaian dan keahliannya di luar negeri selama puluhan tahun, 
dr. Sangkot Marzuki, u/memimpin dan membangun nyaris dari bawah lagi lembaga yg 
suatu waktu di masa lalu mahsyur karena Eijkman, sang dokter Belanda yg 
mengabdi di Batavia, berhasil menemukan obat penyakit beri-beri!
Sayangnya lembaga tersebut kini ingin direbut o/ibu kandung yang telah 
melalaikannya tanpa ampun di masa lalau dan yg hingga masa kini pun belum mampu 
mengasuhnya dengan baik, setelah sang anak terbuang tampil cantik dan bergengsi!


Nah, kesediaan membuat tahapan memerlukan kesabaran dan rela tidak tenar pada 
eranya loh.  Kita lihat saja sekarang banyak para kepala daerah yg doyannya 
membuat benchmark fisik saat menjabat, namun sangat enggan u/menahan 
kerakusannya u/tidak terkenal dengan cara membuat pondasi.  Lalu datanglah 
penggembira dunia kehumasan yg doyannya membesar2kan berita dengan bermain 
kata2 yg kalau dikupas alangkah kosong isinya!

Jadi, Erick, kala beberapa rekan pengendara motor menyampaikan kepiluannya maka 
ini harus dianggap sebagai bagian dari upaya pembuatan kebiajakan yg 
memanusiakan, bukan mengemis atau cari pembenaran atas perilaku salah yg 
dilakukan sejawat mereka!


ED



Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Prihatin dengan Iklan PKS

2008-11-14 Terurut Topik Bambang Riyanto
Kok masalahnya disederhanakan menjadi benci dan dendam???
Ini masalah keadilan Pak. Orang berbuat harus berani bertanggung jawab, kan? 
Soeharto telah banyak berbuat kesalahan sewaktu jadi presiden. Apakah salah 
menuntut tanggung jawabnya? Kalau dengan alasan 'benci dan dendam' lalu 
kesalahannya dilebur begitu saja, wah enak banget dong jadi pemimpin
Bangun Indonesia dengan keadilan!!

riyanto




From: Anthoni Roy [EMAIL PROTECTED]
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thursday, November 13, 2008 7:14:55 AM
Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Prihatin dengan Iklan PKS


Absolutely agreed Pa'; Benci dan dendam ini, sampai kapan bisa
berakhir? Kapan kita bisa menjadi bangsa yang dewasa, menatap ke depan
bersama. Keluarlah dari kerangkeng dan penjara benci dan dendam, kawan.
Bangun Indonesia baru yang lebih baik di masa depan, dengan tetap
menegakkan supremasi hukum.

Terimakasih,

Anthoni




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Beware The Obama Hype - What Change in America Really Means

2008-11-14 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Beware The Obama Hype

What Change In America Really Means 
By John Pilger

November 12, 2008 Information Clearinghouse - -My first visit to Texas was in 
1968, on the fifth anniversary of the assassination of president John F Kennedy 
in Dallas. I drove south, following the line of telegraph poles to the small 
town of Midlothian, where I met Penn Jones Jr, editor of the Midlothian Mirror. 
Except for his drawl and fine boots, everything about Penn was the antithesis 
of the Texas stereotype. Having exposed the racists of the John Birch Society, 
his printing press had been repeatedly firebombed. Week after week, he 
painstakingly assembled evidence that all but demolished the official version 
of Kennedy's murder.

This was journalism as it had been before corporate journalism was invented, 
before the first schools of journalism were set up and a mythology of liberal 
neutrality was spun around those whose professionalism and objectivity 
carried an unspoken obligation to ensure that news and opinion were in tune 
with an establishment consensus, regardless of the truth. Journalists such as 
Penn Jones, independent of vested power, indefatigable and principled, often 
reflect ordinary American attitudes, which have seldom conformed to the 
stereotypes promoted by the corporate media on both sides of the Atlantic. Read 
American Dreams: Lost and Found by the masterly Studs Terkel, who died the 
other day, or scan the surveys that unerringly attribute enlightened views to a 
majority who believe that government should care for those who cannot care for 
themselves and are prepared to pay higher taxes for universal health care, who 
support nuclear disarmament and want
 their troops out of other people's countries.

Returning to Texas, I am struck again by those so unlike the redneck 
stereotype, in spite of the burden of a form of brainwashing placed on most 
Americans from a tender age: that theirs is the most superior society in the 
history of the world, and all means are justified, including the spilling of 
copious blood, in maintaining that superiority.

That is the subtext of Barack Obama's oratory. He says he wants to build up 
US military power; and he threatens to ignite a new war in Pakistan, killing 
yet more brown-skinned people. That will bring tears, too. Unlike those on 
election night, these other tears will be unseen in Chicago and London. This is 
not to doubt the sincerity of much of the response to Obama's election, which 
happened not because of the unction that has passed for news reporting from 
America since 4 November (e.g. liberal Americans smiled and the world smiled 
with them) but for the same reasons that millions of angry emails were sent to 
the White House and Congress when the bailout of Wall Street was revealed, 
and because most Americans are fed up with war.

Two years ago, this anti-war vote installed a Democratic majority in Congress, 
only to watch the Democrats hand over more money to George W Bush to continue 
his blood fest. For his part, the anti-war Obama never said the illegal 
invasion of Iraq was wrong, merely that it was a mistake. Thereafter, he 
voted in to give Bush what he wanted. Yes, Obama's election is historic, a 
symbol of great change to many. But it is equally true that the American elite 
has grown adept at using the black middle and management class. The courageous 
Martin Luther King recognised this when he linked the human rights of black 
Americans with the human rights of the Vietnamese, then being slaughtered by a 
liberal Democratic administration. And he was shot. In striking contrast, a 
young black major serving in Vietnam, Colin Powell, was used to investigate 
and whitewash the infamous My Lai massacre. As Bush's secretary of state, 
Powell was often described as a liberal and
 was considered ideal to lie to the United Nations about Iraq's non-existent 
weapons of mass destruction. Condaleezza Rice, lauded as a successful black 
woman, has worked assiduously to deny the Palestinians justice.

Obama's first two crucial appointments represent a denial of the wishes of his 
supporters on the principal issues on which they voted. The 
vice-president-elect, Joe Biden, is a proud warmaker and Zionist. Rahm Emanuel, 
who is to be the all-important White House chief of staff, is a fervent 
neoliberal devoted to the doctrine that led to the present economic collapse 
and impoverishment of millions. He is also an Israel-first Zionist who served 
in the Israeli army and opposes meaningful justice for the Palestinians – an 
injustice that is at the root of Muslim people's loathing of the United States 
and the spawning of jihadism.

No serious scrutiny of this is permitted within the histrionics of Obamamania, 
just as no serious scrutiny of the betrayal of the majority of black South 
Africans was permitted within the Mandela moment. This is especially marked 
in Britain, where America's divine right to lead is important to elite 
British 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Marissa Harus Minta Maaf dan Bayar Rp 500 Juta

2008-11-14 Terurut Topik Wal Suparmo
Salam,
Sejarah UNIVERSITAS FIKTIF di Indonesia adalah UNIVERSITAS MAJAPAHIT yang 
menyelenggarakan kuliah melalui pos(surat) bahkan  juga mewisuda para 
sarjananya sampai Kepala RESKRIM Polisi( seorang dari Madura) juga salah 
seorang sarjananya.Semua dikelola oleh SATU ORANG SAJA  yang mengaku bergelar 
MA yang artinya MARTO ATMODJO ( sesuai keterangannya di depan Pengadilan) dan 
mempergunakan nama  pakar2 fiktif seperti MR IDENBURG( Hukum), Prof.Loo Liang 
Kiem(Ekonomi).Padahal sebanrnya hanya satu orang saja  yang menerjemahkan 
naskah2 kuliah dari bahasa Blanda ke  bahasa Indonesia.Sungguh kreatif dan 
sukses sampai terbongkar.
Wasalam,
Wal Suparmo

--- Pada Rab, 12/11/08, Iwan [EMAIL PROTECTED] menulis:

Dari: Iwan [EMAIL PROTECTED]
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Marissa Harus Minta Maaf dan Bayar Rp 500 Juta
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 12 November, 2008, 11:58 AM






Jaman masih kuliah dulu memang ada rumor tentang universitas jual
ijasah tanpa harus mengikuti perkuliahan secara fisik yang bahkan
Universitas Terbuka saja tetap ada perkuliahan tatap muka (menurut info
petugas pendaftaran UT). Sempat baca juga iklan lowongan kerja yang
jelas2 menyebutkan tidak menerima alumni dari universitas tadi. Dalam
kasus ini bisa saja Ijasahnya asli tapi yang dipermasalahkan apakah
melalui proses yang benar ? Barangkali rekan2 yang bergelut di dunia
pendidikan bisa memberikan pencerahan apakah perkuliahan jarak jauh
tanpa tatap muka memang diperbolehkan oleh undang2 ?

Iwan




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pernyataan Sikap PWI-Reformasi tentang Wartawan Upi

2008-11-14 Terurut Topik iwan piliang

 Normal   0 false   false   false 
MicrosoftInternetExplorer4  st1\:*{behavior:url(#ieooui) }   /* 
Style Definitions */  table.MsoNormalTable  {mso-style-name:Table Normal;  
mso-tstyle-rowband-size:0;  mso-tstyle-colband-size:0;  mso-style-noshow:yes;  
mso-style-parent:;  mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;  
mso-para-margin:0cm;  mso-para-margin-bottom:.0001pt;  
mso-pagination:widow-orphan;  font-size:10.0pt;  font-family:Times New Roman; 
 mso-ansi-language:#0400;  mso-fareast-language:#0400;  
mso-bidi-language:#0400;}Pernyataan Sikap Kordinator Nasional  PWI-Reformasi
  Ihwal Ditetapkannya Wartawan  Upi Asmaradhana, Makassar, sebagai tersangka 
pencemaran nama baik
   
Mengacu kepada  UU No 40/1999 tentang Pers, yang secara jelas mengatur 
ihwal hak jawab, jika ada pihak-pihak yang merasa dirugikan dalam pemberitaan 
media massa, maka Kordinator Nasional PWI-Reformasi,  mengutuk langkah-langkah 
kriminilasasi  yang dilakukan oleh pihak mana pun terhadap pers, jurnalis, di 
Indonesia. 
 
 
  PWI-Reformasi  menilai pemidanaan terhadap Upi Asmaradhana, sarat dengan 
konflik kepentingan. Hal ini terkait selaku pelapor  adalah  Kapolda Sulselbar. 
Langkah Kapolda yang mengedapankan KUHP ketimbang menggunakan  hak jawab  
sebuah tindakan  yang  mencederai Undang-Undang. 
   
  Demikian pernyatan sikap ini kami buat dengan harapan UU No 40/1999, dapat 
dipakai dalam khasanah ranah pers di Indonesia.
   
  Jakarta, 13 November 2008
www.pwi-reformasi.org
  Manggala Wanabakti, Ruang 212, Wing B, 
  Tlp. 5746724, Jakarta Pusat
  

Atas Nama Pengurus Kornas,

Hussen Gani Putra, Wakil Ketua
  Yaya Suryadarma,  Sekretaris Umum
   
  
 
 
 
  
   

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] UNDANGAN A Tribute To Victims

2008-11-14 Terurut Topik ari yurino

[UNDANGAN SATU DEKADE IKOHI]



*AGENDA ACARA SATU DEKADE IKOHI (1998-2008)*

*KAMI MASIH ADA DAN KATA-KATA BELUM BINASA*

*Goethe Haus, 14 November 2008*



*Deskripsi Acara*

*Pembicara/Pengisi Acara*

*Waktu/Tempat*

* *

*Diskusi Publik*

Membongkar Kasus Penghilangan Paksa 97/98





·   *Effendy Simbolon* (Ketua Pansus Orang Hilang DPR)

·   *Mugiyanto* (Ketua IKOHI)

·   *Ifdhal Kasim* (Ketua Komnas HAM)

·   *Kol. Caj. DR Achmad Yani** (Kadispenum TNI)







*Jumat, 14 November 2008*

Pukul 09.00-12.00

Goethe Haus Jakarta

* *

*Seminar *

Ratifikasi Konvensi Anti Penghilangan Orang Secara Paksa



·   *Mary Aileen Bacalso* (Sekjend AFAD)

·   *Usman Hamid *(Koordinator KontraS)

·   *Harkristuti Harkrisnowo** (Depkumham)

·   *Wiwiek Setiawati* *(Departemen Luar Negeri)

·   *Agung Laksono** (Ketua DPR)





*Jumat, 14 November 2008*

Pukul 13.30.00-17.00

Goethe Haus Jakarta



*A Tribute to Victims*

Malam solidaritas untuk korban pelanggaran HAM



·   *Launching Film Satu Dekade IKOHI *(Lexi Rambadeta)

·   *Launching Jaringan Sahabat Korban + Art Perfomance* (Jaringan Sahabat
Korban)

·   *Vocal Groups* (SMP ASISI)

·   *Tarian Papua Kontemporer* (Mc 55)

·   *Music Performance* (Oet Eno)

·   *Music Performance* (Band Komrad/KASBI)

·   *Theater Pelangi Senja *(Mahasiswa Sahid)

·   *Monolog* (Ayu Utami*)

·   *Puisi *(Nganti Wani dan Dian Sastro*)





*Jumat, 14 November 2008*

Pukul 18.30.00-22.00 WIB

Goethe Haus Jakarta



* MAsih dalam Konfirmasi






--
Ari Yurino
Dept Kampanye dan Pembelaan Korban
IKOHI-Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia
(Indonesian Association Of Families Of The Disappeared)
Jl Kalasan Dalam No 5 Menteng Jakpus 10320 Indonesia
Phone/Fax : +62 21 3157915
Mobile : +62 856 7931713
Email : [EMAIL PROTECTED]
  [EMAIL PROTECTED]
Blog : http://ari-yurino.blogspot.com
Phonelink : http://www.jaxtr.com/ari.yurino


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Soeharto Berhak Dapat Gelar Pahlawan Nasional

2008-11-14 Terurut Topik bamboopinetrees
Radityo,


Terima kasih telah mengingatkan petuah baik ini.  Namun begitu sangatlah tidak 
baik membiarkan hal2 buruk terkembangkan di hadapan kita dan kemudian kita 
mewariskan kebohongan dan kedunguan bagi anak cucu kita kelak.  Ini menyangkut 
sejarah bangsa loh.  Saya pun menyadari bahwa kamu pun pahwa bangsa yang besar 
yaitu bangsa yang mampu menyadari kesalahannya dan bergerak ke depan dengan 
tidak mengulangi hal yang sama.  Salah satu cara u/itu yaitu dengan tidak 
membiarkan itu menjadi nyata lewat cara berdiskusi.  Berdiskusi itu sangatlah 
berbeda dengan bergunjing loh.

Jangan pernah kita kecilkan nyali kita dengan berlindung di balik hal2 tsb.  
Kedunguan bangsa ini terjadi karena kita kerap menipu diri atas apa yang pernah 
terjadi, bukan malah menghadapinya dan menuntaskannya.




ED
Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Radityo [EMAIL PROTECTED]

Date: Wed, 12 Nov 2008 08:52:50
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Soeharto Berhak Dapat Gelar Pahlawan 
Nasional


Dear Temans semua,
maaf saya hanya mengingatkan terutama bagi yang muslim, karena menurut
hadits janganlah membicarakan kejelekan seseorang apabila orang tersebut
sudah meninggal. apabila meninggalkan kesusahan bagi orang lain ya alangkah
lebih baik bila hal itu dijadikan pelajaran bagi kita agar tidak mengulangi
kesalahan yang serupa. pada akhirnya yang dapat kita perbuat hanyalah
memperbaiki yang telah rusak, oleh karena itu benarlah yang dikatakan bahwa
bumi ini bukan milik kita namun milik anak cucu kita semua.


Wassalam,

Radityo


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Salah Satu Rumah Menangis

2008-11-14 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Andre Moller
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/11/14/00110069/salah.satu.rumah.menangis



Di koran Kompas edisi daring (dalam jaringan), kalimat seperti ini
dapat dibaca beberapa jam menjelang pemilihan umum Amerika Serikat:
Rumah yang pernah ditempati oleh salah satu calon presiden AS,
Barrack Obama di kawasan Taman Amir Hamzah, Jakarta Pusat sedang
berduka. Ini kalimat pertama dalam suatu artikel. Tak jarang pembaca
tak sempat membaca semua artikel di koran dan, karena itu, ia merasa
cukup hanya membaca judul berita dan satu atau dua kalimat pertama.

Kira-kira apa yang terjadi di benak pembaca jika dia berhenti membaca
artikel tadi setelah kalimat pertama? Kendala bahasa pertama yang
muncul setelah meletakkan koran ialah salah satu. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, salah satu berarti apos;satu di antara yang
adaapos;. Jika ucapan salah satu digunakan, pasti ada lebih dari satu
hal, barang, atau orang yang terlibat dalam pembahasan. Calon presiden
AS memang ada dua, tapi setahu saya hanya satu di antaranya yang
pernah bertempat tinggal di Jakarta, yaitu Pak Obama. Dengan demikian,
salah satu dalam kalimat di atas tidak ada fungsinya sama sekali.

Tentu bukan hanya Kompas yang melakukan kekeliruan seperti ini.
Sebaliknya, kegalatan sejenis cukup biasa terjadi pada koran lain.
Masalah ini juga mirip dengan soal kebahasaan lain, yaitu
perbandingan. Cukup sering saya membaca mengenai hal-hal yang lebih
besar, lebih banyak pilihannya, lebih keren, dan seterusnya, tapi
tidak jarang tidak disebut apa yang jadi patokan perbandingan. Lebih
banyak pilihannya daripada apa? Lebih keren daripada apa? Siapa yang
sudi membeli sepeda motor baru hanya karena lebih keren jikalau belum
tahu lebih keren daripada apa?

Kembali ke laptop. Rintangan kebahasaan kedua dalam kalimat itu
(selain pemakaian tanda koma, tapi masalah itu bisa kita abaikan
sekarang) adalah pertanyaan siapa yang sedang berduka. Siapa, ya?
Menurut logika kalimat di atas, yang sedang berduka ialah rumah yang
pernah ditempati Pak Obama. Saya meragukan kemampuan sebuah rumah
mengungkapkan perasaan begitu. Kalaupun bisa, kira-kira apa yang
ditangisi si rumah? Atap bocor gara-gara hujan yang kelewatan? Salah
satu kacanya pecah? Tumbuhan di halamannya tak berkembang dengan
subur? Merindu pada si Barack semasa dia kecil? Tidak. Rumah di atas
sedang berduka karena sang pemilik rumah meninggal dunia, seperti
dinyatakan dalam kalimat kedua artikel yang sedang dibahas. Saya masih
meragukannya, tapi sudahlah.

Terpeleset kulit pisang dalam berbahasa gampang sekali dan itu sering
terjadi dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan. Berhubungan
dengan hari kasih sayang beberapa tahun silam, dikatakan bahwa sebuah
toko sepeda motor memasang papan besar di jendelanya: Hadiah langsung
bagi pembeli cewek hari ini! Wah, siapa yang mau membeli cewek?
Kira-kira apa hadiahnya? Ngomong-ngomong, tentu sebuah toko tidak bisa
memasang papan!

Dua contoh terakhir ini bisa dibilang salah mengacu, kurang jelas,
atau malah menyesatkan. Apakah arti Bebas rokok yang tertulis pada
sebilah papan? Apakah lingkungan di sekitarnya daerah yang bebas dari
asap rokok dan semua kegiatan yang berhubungan dengannya, ataukah ini
daerah yang pemiliknya menyambut dengan gembira kegiatan
rokok-merokok? Apakah daerahnya harusnya bebas dari rokok, atau bebas
dari larangan merokok?

Andre Moller Penyusun Kamus Swedia-Indonesia



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Balada Pengendara Motor

2008-11-14 Terurut Topik Yuliati Soebeno
Joko,
 
Jika anda tidak merasa salah satu dari mereka, ya gak usah naik darah, dong? 
mas Totot juga seorang pengendara motor, kadangkadang, tetapi dia bukan 
termasuk yang tertulis mereka tersebut.
 
Seseorang juga sudah mengakui dimilis ini bahwa dia juga menaiki trotoar untuk 
menghindari macet, dan membuntuti orang yang berjalan di trotoar, karena dia 
ingin sedikit sopan dengan tidak membunyikan klakson agar pejalan kaki di 
trotoar tersebut minggir dan memberikan jalan bagi pengendara motor tsb. Aneh 
kan? Hak dan tempat berjalan bagi pejalanan kaki justru selalu disebrot oleh 
pengendara motor? Namanya saja aturan berkendaraan motor di Indonesia kali?
 
Salah sati miliser juga sudah mengatakan bahwa cara-cara mereka (alias 
pengendara motor) overtake dari kanan dan dari kiri, dan jika menyenggol mobil 
atau pengendarakendaraan lain dijalan, mereka justru menyalahkan orang yang 
ditabrak pengendara motor tersebut.
 
Jadi jika anda memang pengendara motor yang sopan dan santun dijalanan, ya 
gak usah uring-uringan, dong ya?
Jika tidak dikarenakan ulah para pengendara motor yang kebanyakan main menang 
sendiri, maka tidak akan ada policy yang akan mengurangi para pengendara motor 
dijalanan, bukan?
 
salam,
Yuli

--- On Wed, 11/12/08, Joko Nurjadi [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Joko Nurjadi [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Balada Pengendara Motor
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, November 12, 2008, 7:22 PM






maaf nimbrung.. maksudnya mereka siapa, Yuli? Kalau karena satu dan lain
hal, anda sendiri harus menjadi pengendara motor, apakah anda termasuk
mereka? Coba anda deskripsikan menurut anda kegagahan dan berani matinya
di mana, apakah kebut-kebutan, nggak pakai helm, atau hal lain... lalu coba
perhatikan apakah mayoritas pengendara motor seperti yang anda deskripsikan
sendiri.





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Menanggapi Indra: orang Sumbar 'durhaka' kalau masuk PDI Perjuangan?

2008-11-14 Terurut Topik Budiman Sudjatmiko
Wah bung IJP ini rupanya punya 'alasan spiritual dan historis' utk tidak masuk 
PDI Perjuangan, dengan mengatakan bahwa sebagai orang Sumbar dirinya akan 
dianggap Malin Kundang kalau masuk PDI Perjuangan.
Kalau begitu logikanya, berarti bisa disimpulkan bahwa setiap orang Jawa, orang 
Bali, orang Sumatera Utara  yang masuk Golkar juga akan dianggap pengkhianat 
pada teman sekampung atau durhaka pada orang tuanya, karena sekitar satu juta 
orang mati di daerah-daerah tersebut oleh kekuatan Orde Baru yang didukung 
Golkar puluhan tahun dong...
Jangan-jangan, saya (yang kebetulan ber-suku Jawa juga akan dianggap berkhianat 
oleh banyak orang Jawa tetangga saya di kampung karena berteman dgn Indra yang 
caleg Golkar dong?)
 
wassalam
 
Budiman Sudjatmiko
(yang punya istri orang Bukittinggi dan berteman dgn Indra yang orang Pariaman 
dan caleg Golkar)




At 07:43 AM 14-11-08, you wrote:

Tdk juga, mas Iwan. Dendam kayak gini msh hidup,
lho. Terus terang saja, saya akan jadi Malin
Kundang kalo mau masuk PDIP. Maaf buat tmn2
PDIP. Org2 tua di kampung masih ingat dg
peristiwa perkosaan, pembunuhan, oleh tentara Soekarno.

Inilah yg hrs dihindari generasi baru. Kalau
elite msh menebar dendam, rakyat betul2
bunuh2an. Jadi, bicara yg kongkrit saja, jgn soal pahlawan2an lg, deh.

Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network



[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bankir Cantik … di KRLTanah Abang – Serpong

2008-11-14 Terurut Topik hersu_bsd
Rabu sore  12 November saya naik KRL ekonomi AC Ciujung dari Tanah 
Abang menuju Serpong. Saya berdiri di gerbong paling belakang, dekat 
pintu. Ransel saya taruh di tempat bagasi, dan saya mencoba 
menyamankan diri dalam posisi berdiri. 
Kereta belum bergerak. Seorang perempuan muda yang duduk dekat saya 
berdiri asyik bertelepon. Rupanya dia memanggil temannya untuk datang 
ke gerbong tempat dia duduk. Dan tak lama kemudian datang seorang 
perempuan lain, dugaan saya usianya lebih tua. Yang datang ini 
mengenakan blazer warna kuning kunyit (saya nggak tahu, itu seragam 
atau bukan). Karena tak mendapat tempat duduk, pandatang baru ini 
berdiri di depan temannya, tepat di samping saya berdiri. 
Tepat pukul 17.10 kereta yang lumayan penuh, tidak terlalu berdesakan, 
meninggalkan Tanah Abang.
Tak lama kemudian kedua perempuan itu terlibat diskusi heboh, seolah 
tak ada orang lain di sekitarnya. Dari apa yang mereka diskusikan, 
saya menduga mereka bekerja di satu bank. Yang satu bercerita dengan 
bangga bahwa dalam beberapa hari terakhir dia panen nasabah deposito 
baru, dengan total angka ratusan miliar. Saya sepenuhnya percaya. Tadi 
pagi harian Kontan bercerita jumlah rekening tabungan dan deposito di 
atas dua miliar membengkak. Total jenis rekening ini tercatat naik 
Rp70 triliun dalam sebulan menjadi Rp673 triliun dari total dana 
perbankan di Indonesia yang sebesar Rp1.600 triliun.
Perempuan yang berblazer juga bercerita mengenai pekerjaannya. 
Saya mencoba tidak terganggu oleh obrolan mereka. Toh ini tempat umum. 
Kalau pun mereka ngomongin rahasia dapur mereka, ya silakan sajalah. 
Toh mereka memang mau begitu. 
Tetapi akhirnya saya tersengat mendengar sharing si mbak berblazer, 
lebih dalam kapasitas saya sebagai salah satu nasabah bank. Saya coba 
rekonstruksi obrolan mereka, walau tentu saja tidak tepat benar. 
Tahu nggak lu, kapan hari gue salah blokir kartu (saya nggak pasti 
kartu kredit, kartu debit, atau kartu ATM) nasabah, katanya sambil 
ketawa cekikikan. 
Loh, kok bisa sih, kata perempuan yang duduk. 
Si ibu itu kan punya dua kartu. Begitu dia minta satu kartunya 
diblokir, eh yang gue blokir kartu yang satunya, kata si mbak 
berblazer. 
Terus? 
Seminggu kemudian si ibu telepon. Dia tanya kok kartunya yang satu 
keblokir. 
Lu jawab apa? 
Dia kan nggak ngerti. Saya jawab gini, `Bu, maaf, waktu saya panggil 
nama ibu di komputer, saya langsung blokir begitu saja. Saya nggak 
tahu kalau ibu punya dua kartu. 
Si ibu marah? 
Nggak tuh, malah dia minta maaf. `Maaf ya mbak, ngerepotin', dia 
bilang gitu. 
Kedua perempuan itu pun tertawa berderai. 
Sedih rasanya mendengar sharing itu. Begini rupanya cara perempuan 
muda ini bekerja. Pertama jelas si blazer kuning kunyit melakukan 
kesalahan, dan kesalahannya menurut saya fatal, bukan hanya karena dia 
memblokir kartu yang tidak seharusnya diblokir, tetapi justru tidak 
memblokir kartu yang seharusnya diblokir. [Saya menulis ini justru 
karena hari ini, Jumat 14 November 2008, di harian Kompas ada surat 
pembaca yang berisi keluhan bahwa orang sudah memblokir kartu ATM-nya, 
tetapi pembobolan masih terjadi]. Kedua, dia tidak mengakui 
kesalahannya di depan nasabah, bahkan membohongi si nasabah.  
Rasa sedih belum hilang, dan kepala dipenuhi aneka macam tanda tanya 
ketika kereta berhenti di Stasiun Pondok Ranji. Kedua perempuan itu 
turun, dan saya mencari-cari tempat kosong, untuk menaruh pantat 
sekadar membuang penat. ([EMAIL PROTECTED]) 





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Belajar dari Pilkada Jawa Timur

2008-11-14 Terurut Topik fauny hidayat
Mas Satrio,
Untuk kasus Quickcount Jatim 2 ini, lembaga survei gak sembunyi. Soal margin
of error jelas, betul Mas Satrio, untuk sampel 400 TPS, diperkirakan
toleransi kesalahan (margin of error)-nya sekitar 1% pada tingkat
kepercayaan 99%. Namun, mas, harus diingat, karena adanya efek cluster,
perbedaan jumlah pemilih dari masing-masing TPS dan variasi angka
partisipasi, maka memungkinkan tingkat error menjadi lebih besar, hingga
sekitar 2%. (Untuk jelasnya lihat:
http://www.lsi.or.id/riset/353/quick-count-jawa-timur)http://www.lsi.or.id/riset/353/quick-count-jawa-timur
Itu artinya, perolehan suara kandidat dari hasil Quick Count ini bisa
bergeser ke atas atau bergeser ke bawah hingga 2%. Pada kasus Jatim 2, hasil
quickcount Khofifah Indar Parawansa - Mudjiono 50.44% dan Soekarwo –
Saifulloh Yusuf 49.56%, itu hanya berbeda 0,88%! Cara membacanya: karena
selisih khofifah dan karwo tidak signifikan (melampaui batas margin of
error, ke atas + 2% dan atau ke bawah - 2%), maka tidak bisa disimpulkan
khofifah unggul. Sementara itu, lihat saja di kasus quickcount lain sebutlah
yang belakangan juga, Sumatera Selatan. Perbedaan perolehan hasilnya
signifikan, di luar margin of error 2%, yakni antara Alex Nurdin 52.12%
dengan Syahrial 47.88%. Dengan itu maka bisa diperkirakan pemenangnya adalah
Alex Nurdin. Begitu Mas Satrio.

Selain itu, saya sepenuhnya setuju, quick count memang bertujuan membantu
mengontrol KPU/KPUD. Namun bos, ilmu dan penelitian kan ada batas-nya
untuk memprediksi. Bila syarat-syarat prediksi tak dipenuhi, nah, maka
penelitian itu harus jujur pula mengakui kelemahannya. Ya seperti pada hasil
quickcount jatim 2 itu: lembaga survei tak bisa menyimpulkan siapa yang
unggul, karena itu tetap harus menunggu penghitungan secara manual.

Btw, harap mengerti Mas Satrio, memang ada lembaga survei yang baik, ada
yang buruk. Tapi jangan menyamaratakan, semua lembaga survei kita buruk.
Kasus quickcount jatim 2 ini sangatlah biasa, kita tak bisa menyimpulkan,
memprediksi, siapa yang unggul.


fauny hidayat
Lembaga Survei Indonesia (LSI)
==


Saya pikir harusnya lembaga-lembaga penyelenggara Quick Count itu
lebih bisa berbunyi saat ini,
bukannya malah bersembunyi lempar angka sembunyi batu...

Sebetulnya secara statistik, jumlah sample TPS yang diambil lembaga2
Quick Count tersebut sudah cukup,
untuk mendapatkan sampling error plus minus 1%
Pada Quick Count Pilkada Jawa Barat,
dan Qucik Count Pilkada Jawa Timur putaran pertama,
lembaga-lembaga Quick Count tersebut berani mengklaim error mereka 1%.

Saya tidak habis pikir,
mengapa saat putaran kedua Pilkada Jatim ini klaim salah satu lembaga
tiba-tiba mengendur jadi 2%.
Bagaimana bisa penghitungan error ini diubah-ubah sesuai situasi...
hehehe... aneh...

Ganjalan saya yang kedua,
sebetulnya, semakin banyak lembaga yang menyelenggarakan Qucik Count
itu semakin baik,
artinya hasil dari lembaga2 Quick Count ini bisa digunakan sebagai
KONTROL terhadap KINERJA KPU/KPUD.
(bukankah memang hal ini adalah salah satu tujuan keberadaan Quick
Count? Kontrol politik?)

Kenyataannya, kasus Pilkada Jatim putaran kedua memperlihatkan
Lembaga-lembaga penyelenggara Quick Count ini TIDAK MELAKUKAN
FUNGSINYA sebagai pelaku kontrol terhadap kinerja panitia Pilkada
(KPUD) atau Pemilu (KPU).
Ke mana nih suaranya para tokoh-tokoh peneliti di Lembaga2 Quick Count itu?

Apakah benar dugaan naif publik selama ini bahwa Lembaga-lembaga Quick
Count itu lebih mengabdi pada kepentingan politik/parpol
daripada kepentingan masyarakat luas/umum?

Begitulah, saya kurang lebih senada dengan Bung Donnie Ludi Hasibuan.
Menambahkan, menurut saya, kasus Pilkada Jatim putaran-2 ini adalah
pembelajaran yang buruk menghadapi 2009,
terutama bagi lembaga-lembaga Quick Count, yang tidak lulus ujian
mental kali ini.

Salam,
Rio.
--


[Non-text portions of this message have been removed]




=
Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS :

1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota
4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED]

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] (Kacau banget neh) Wapres: Kelangsungan Hidup Bakrie Perlu Dijaga

2008-11-14 Terurut Topik firdaus cahyadi
Makanya kasus Lapindo ga kelar2, orang dibela terus-terusan kok..hik..hik :((



___

Wapres: Kelangsungan Hidup Bakrie Perlu Dijaga








sumber: 
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/14/13352853/Wapres.Kelangsungan.Hidup.Bakrie.Perlu.Dijaga





Jumat, 14 November 2008 | 13:35 WIB



JAKARTA, JUMAT -
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengemukakan, pemerintah wajib menjaga
kelangsungan hidup pengusaha nasional, termasuk grup usaha Menteri
Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie yang saham
perusahaannya hancur terimbas krisis keuangan global.
Pemerintah
berkewajiban menjaga kelangsungan hidup pengusaha nasional. Bukan hanya
Bakrie, tetapi siapa saja supaya usahanya tetap berjalan, ujar Wapres
dalam jumpa pers usai shalat Jumat di Istana Wapres, Jakarta, (14/11).
Dengan
pemikiran seperti itu, pembelaan pemerintah kepada Bakrie masih dalam
kategori wajar. Pemerintah sebelumnya juga membela pengusaha lain
seperti Astra, Danamon, BCA, sejumlah bank lain, dan sejumlah
konglomerat. Masakan membantu Bakrie tidak boleh, ujarnya.



  

[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Balada Pengendara Motor

2008-11-14 Terurut Topik Radityo
Dear Bu Yuli,
Maaf tapi bukankah policy pengurangan kendaraan bermotor akibat
banyaknya jumlah motor dan pertumbuhan jumlah pemilik motor, bukan karena
ulah pengendara motor. (lihat di postingan pertama) CMIIW
 
saya jadi teringat, sudah dua topik tentang motor dan mobil namun
diskusi tidak ada habisnya. owh iya, motor ugal2an dapat kita lihat dimana
saja, namun bila ingin melihat betapa kacaunya mobil yang menyetir tidak
karuan, silahkan datang ke kota Medan. bagi saya yang besar di Medan,
menyetir di Jakarta dengan aksi pengendara motor yang hebat masih lebih
menenangkan dibanding menyetir mobil di Medan. maaf bukan mengecilkan atau
menyinggung orang Medan, tapi begitulah yang saya, keluarga dan saudara2
saya rasakan bila menyetir mobil disana. namun mohon maaf bila keadaan sudah
berubah dan medan sudah teratur karena sudah 2 tahun saya tidak balik
kesana. hanya sekedar berbagi pengalaman..
 

Wassalam,

Radityo

らぢちょあぐんぐぷらぼろ

 

  _  

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Yuliati Soebeno
Sent: 13 Nopember 2008 12:12
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Balada Pengendara Motor



Joko,
 
Jika anda tidak merasa salah satu dari mereka, ya gak usah naik darah,
dong? mas Totot juga seorang pengendara motor, kadangkadang, tetapi dia
bukan termasuk yang tertulis mereka tersebut.
 
Seseorang juga sudah mengakui dimilis ini bahwa dia juga menaiki trotoar
untuk menghindari macet, dan membuntuti orang yang berjalan di trotoar,
karena dia ingin sedikit sopan dengan tidak membunyikan klakson agar
pejalan kaki di trotoar tersebut minggir dan memberikan jalan bagi
pengendara motor tsb. Aneh kan? Hak dan tempat berjalan bagi pejalanan kaki
justru selalu disebrot oleh pengendara motor? Namanya saja aturan
berkendaraan motor di Indonesia kali?
 
Salah sati miliser juga sudah mengatakan bahwa cara-cara mereka (alias
pengendara motor) overtake dari kanan dan dari kiri, dan jika menyenggol
mobil atau pengendarakendaraan lain dijalan, mereka justru menyalahkan
orang yang ditabrak pengendara motor tersebut.
 
Jadi jika anda memang pengendara motor yang sopan dan santun dijalanan, ya
gak usah uring-uringan, dong ya?
Jika tidak dikarenakan ulah para pengendara motor yang kebanyakan main
menang sendiri, maka tidak akan ada policy yang akan mengurangi para
pengendara motor dijalanan, bukan?
 
salam,
Yuli


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Kacau banget neh) Wapres: Kelangsungan Hidup Bakrie Perlu Dijaga

2008-11-14 Terurut Topik HENDRA WIJANA
Membela Bank dengan menggelontorkan BLBI, justru keliru. Eh, yang keliru malah 
dipertahankan. Ya, wis, jangan dipilih lagi orang kayak begini pada pemilu 
nanti.
 
Salam
 
Hendra Wijana

--- On Fri, 11/14/08, firdaus cahyadi [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: firdaus cahyadi [EMAIL PROTECTED]
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Kacau banget neh) Wapres: Kelangsungan Hidup 
Bakrie Perlu Dijaga

Date: Friday, November 14, 2008, 2:29 PM

Makanya kasus Lapindo ga kelar2, orang dibela terus-terusan kok..hik..hik :((

 _ _ _

Wapres: Kelangsungan Hidup Bakrie Perlu Dijaga


sumber: http://www.kompas. com/read/ xml/2008/ 11/14/13352853/ Wapres.Kelangsun 
gan.Hidup. Bakrie.Perlu. Dijaga

Jumat, 14 November 2008 | 13:35 WIB



JAKARTA, JUMAT -
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengemukakan, pemerintah wajib menjaga
kelangsungan hidup pengusaha nasional, termasuk grup usaha Menteri
Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie yang saham
perusahaannya hancur terimbas krisis keuangan global.
Pemerintah
berkewajiban menjaga kelangsungan hidup pengusaha nasional. Bukan hanya
Bakrie, tetapi siapa saja supaya usahanya tetap berjalan, ujar Wapres
dalam jumpa pers usai shalat Jumat di Istana Wapres, Jakarta, (14/11).
Dengan
pemikiran seperti itu, pembelaan pemerintah kepada Bakrie masih dalam
kategori wajar. Pemerintah sebelumnya juga membela pengusaha lain
seperti Astra, Danamon, BCA, sejumlah bank lain, dan sejumlah
konglomerat. Masakan membantu Bakrie tidak boleh, ujarnya.

[Non-text portions of this message have been removed]





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Belajar dari Pilkada Jawa Timur

2008-11-14 Terurut Topik hendro93
Partai yang curang juga mesti ditandain dong Om.

Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: iwan [EMAIL PROTECTED]

Date: Fri, 14 Nov 2008 02:39:58
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Belajar dari Pilkada Jawa Timur


Yang hilang adalah, Jiwa besar, legowo dan sikap tidak siap kalah,
walaupun di awal sudah berikrar, siap menang dan siap kalah.

Tandain aja, siapa dan partai apa yang kalah dalam pilkada menimbulkan
 rusuh dan ribut2 yang panjang, nah, partai begitu ga perlu di pilih
pada pemilu mendatang. Karena tidak menjadikan rakyat sebagai pihak
yang harus di utamakan kebutuhannya, dan lebih ngurusi gimana partai
nya bisa menang, sebodo amat rakyat sengsara karena ga ada pemimpin
dan pengambil keputusan.

Dan Partai mana, yang dalam kekalahannya, bisa menerima dan memberi
selamat kepada pemenang PILKADA?. bisa dan mau legowo menerima
kekalahan??. Nah, partai yang begini yang punya jiwa besar dan pantas
jadi pemimpin bangsa. Karena tau, keributan pilkada hanya akan
menyengsarakan rakyat, lebih baik menerima kekalahan dan mendukung
program dari partai pemenang yang program nya berpihak pada rakyat.
Selamat mengadakan riset kecil, dan anda akan temukan partai ideal.

Regards,
Iwan



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menggerakkan Indonesia dari Negeri Penguasa

2008-11-14 Terurut Topik Papuan Diary
* Masih banyak tugas ke depan untuk generasi muda, seperti diingatkan oleh
Bung Hatta, Revolusi kita menang dalam menegakkan negara baru, dalam
menghidupkan kepribadian bangsa. Tetapi, revolusi kita kalah dalam
melaksanakan cita-cita sosialnya.*

Seperti dalam tulisan saya Nasionalisme Indonesia Yang Anti-Demokrasi,
saya sudah megaskan dengan pasti bahwa sikap politik yang atau katakanlah
visi politik Hatta ternyata terbukti benar hari ini.

Saya tidak punya kepentingan untuk menyatakan apakah perlu ada Indonesia
atau tidak dikemudian hari sebab ini adalah proses sejarah dan Indonesia
lahir karena proses sejarah.

Perpecahan antara Bung Karno dan Bung Hatta pada tahun 1956 dimana Hatta
bersikap tegas untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakiln
Presiden, menunjukkan konsistensinya atas visi politik yang dia cita-citakan
dan yang belum tercapai seperti penggalan kalimat diatas yang saya bold.

Bagi saya selaku anak muda Papua, sejarah NKRI memang perlu dikoreksi total!

Salam,
Papuan Diary
Anak Muda Papua

On Fri, Nov 14, 2008 at 7:52 AM, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED]
 wrote:

   Oleh AHMAD ARIF

 http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/11/14/02052477/menggerakkan.indonesia.dari.negeri.penguasa

 Ratusan pemuda dan pelajar Indonesia dari 11 negara Eropa pada 25-26
 Oktober 2008 berkumpul di Museon, Den Haag, Belanda. Mereka seperti
 hendak meniru 100 tahun pergerakan bangsa, yang dimulai oleh
 sekelompok anak muda yang tengah belajar di negeri penjajah itu.

 Di negeri penjajah (baca: Belanda), pada tahun 1922, sekelompok
 mahasiswa yang datang dari tanah Hindia membentuk organisasi yang
 diberi nama Indonesische Vereeniging. Lewat organisasi inilah mereka
 kemudian merumuskan pergerakan kebangsaan Indonesia.

 Setahun kemudian mereka mengganti istilah berbau Belanda tersebut
 dengan Perhimpoenan Indonesia (PI). Maknanya sama, tetapi kekuatan
 politisnya jauh berbeda. Sejarawan Taufik Abdullah dalam pengantar
 buku Sartono Kartodirdjo (Sejak Indische sampai Indonesia, 2005)
 menyebutkan, sejak itu untuk yang pertama kali istilah Indonesia yang
 semula hanya konsep geografis dan antropologis jadi konsep politik.

 Sartono Kartodirdjo dalam buku itu menyebutkan, PI telah merumuskan
 konsep politik, masa depan Indonesia dalam bentuk pemerintahan
 semata-mata ada di tangan bangsa sendiri. Dalam majalah Hindia Poetra,
 Maret 1923, dimuat pernyataan asas PI dengan tekanan pada ide kesatuan
 serta demokrasi.

 Dalam pernyataan dasar-dasar perkumpulan PI, menurut Sartono,
 tercantum antara lain pembebasan Indonesia dari penjajahan melalui
 aksi massa dari rakyat yang penuh kesadarannya. Majalah organisasi pun
 diganti menjadi Indonesia Merdeka, dengan semboyan merdeka. Oleh
 Taufik Abdullah disebutkan, semboyan itu adalah Indonesia merdeka,
 sekarang!

 Menurut Taufik, peristiwa itu memberi makna penting adanya sebuah
 bangsa yang bernama Indonesia dan bangsa ini menuntut kemerdekaan bagi
 negerinya.

 Jika sejarah pergerakan kebangsaan dikaji lebih teliti, kelihatan
 bahwa mahasiswa yang bergabung dalam PI di negeri Belanda itulah yang
 sesungguhnya bisa dianggap pelopor pergerakan nasionalisme
 antikolonial yang radikal, kata Taufik.

 Taufik menambahkan, jika pada 28 Oktober 1928 di Tanah Air ratusan
 pemuda baru saja mengeluarkan Sumpah Pemuda yang berhenti pada
 penyatuan tekad akan bangsa yang satu dan tanah air satu serta
 menjunjung bahasa persatuan, Manifesto Politik dari PI tahun 1923
 telah melampaui semua tingkat itu karena mereka telah mencita-citakan
 kemerdekaan saat itu juga.

 100 tahun pergerakan

 Sejarah tentang siapa lebih dulu merumuskan pergerakan kemerdekaan
 Indonesia memang masih diperdebatkan. Namun, harus diakui bahwa
 inisiatif pemuda dan pelajar Indonesia di rantau—khususnya di Belanda—
 memegang peranan penting. Menurut catatan Harry A Poeze (Di Negeri
 Penjajah: Orang Indonesia di Negeri Belanda 1600-1950, 2008), sebagian
 besar tokoh pergerakan Indonesia pernah tinggal dan mematangkan diri
 di Belanda.

 Peran itulah yang tampaknya hendak ditiru oleh perhimpunan Pemuda dan
 Pelajar Indonesia (PPI) di Belanda dengan menggelar Konferensi PPI
 se-Dunia di Den Haag. Dua hari bersidang, konferensi yang dihadiri
 sekitar 300 pemuda dan pelajar Indonesia dari 11 negara itu
 menghasilkan kertas kebijakan mengenai pembentukan pusat data dan
 informasi tesis nasional.

 Ketua Panitia Konferensi Cristian Santoso mengatakan bahwa rekomendasi
 ini didasari oleh banyaknya karya ilmiah pelajar Indonesia yang belum
 terdokumentasi sehingga tidak bisa dimanfaatkan oleh pemerintah,
 lembaga atau instansi di Indonesia, ataupun berbagai pihak yang
 membutuhkan. Konferensi juga merumuskan kebijakan kerja sama
 pendidikan dengan negara donor. Hal ini didasari banyaknya
 ketidaksesuaian antara kebutuhan bangsa kita dan beasiswa yang
 diberikan negara donor.

 Para mahasiswa ini juga menyusun lima rekomendasi terkait masalah
 pangan, infrastruktur, kemaritiman, riset dan teknologi, serta
 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Prihatin dengan Iklan PKS

2008-11-14 Terurut Topik Indra Jaya Piliang
Pak Haniwar pendukung Budiman yg Budiman. Pernah baca cerpen AA Navis berjudul 
Inyiak Lanang di Kompas? Baca aja kisah perkosaan bundo kanduang di dlm 
cerpen itu oleh tentara pusat. Pak Haniwar ini jarang pulang, ya?

Hampir semua kisah niniak mamak, datuk2, tuanku, buya, yg saya temui di kampung 
bicara soal ini. Ini masalah yg belum selesai di Aceh, Sumbar, Sulsel, etc.


Ijp
Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED]

Date: Fri, 14 Nov 2008 09:51:17
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Prihatin dengan Iklan PKS


ah bisa aja IJP ini ..orang tua yg mana ??

kok orang tua  .dari garis keturunanku gak ada yg cerita ?

malahyg kelihatan .betapa akrabnya bungkarno dgn
banyakornag Minangygbahkan di tahan di eranya


Bung kaarno tidak pernah mengambilkeuntungan bagi pribadinya

Moh Roem aja ngebelain  Bung Karno wakti di fitnah Rosihan Anwar..

Bung hatta juga hubunganbaiknya dgnBung karno
sampai akhir hayatnya  bahkan terus ke anak anaknya

tapi kalau ada orang Golkar belain Eyang itiu
memang wajib hukumnya..juga belain JKgak aneeh  deee



HS


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Soeharto Berhak Dapat Gelar Pahlawan Nasional

2008-11-14 Terurut Topik manneke budiman
Saya pikir, cepat atau ambat, kalau negeri ini dibiarkan berantakan terus 
dengan sengaja oleh para elit politiknya,maka revolusi akan terwujud sebagai 
suatu kejadian yang alamiah. Tapi revolusi nurani-nya Mase Suhaimi sudah bisa 
dimulai duluan dari sekarang, supaya kalo sampai nanti pecah revolusi sosial 
atau fisik, sudah ada pijakan nurani yang betul, dan nggak terjadi tumpah darah 
yang sia-sia.
 
manneke

--- On Wed, 11/12/08, Suhaimi [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Suhaimi [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Soeharto Berhak Dapat Gelar Pahlawan 
Nasional
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Wednesday, November 12, 2008, 8:06 PM






Pak'e Manneke Budiman ysh,

Kalo seperti itu halnya ? sepertinya Jalan Revolusi sulit dihindari oleh 
bangsa ini (sebagai mana statement Pak'e Ilmi yang saya copy paste dibawah ini)

Mas Suhaimi

Mengahadapi musuh dari luar itu gampang sekali tinggal hitung-hitungan
besaran kerusakannya.
Tapi mengahadapi musuh dalam selimut itu susah sekali.

Tataplah perjalanan itu ke depan

Jika terus berupaya memutarkembalikan sejarah
pasti akan terjadi pertumpahan darah yang lebih besar.

Ilmi

Salam hangat,
Suhaimi



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Soeharto Berhak Dapat Gelar Pahlawan Nasional

2008-11-14 Terurut Topik Suhaimi
Bung Indra Jaya Piliang,

1. Saya tidak membawa institusi apapun Bung ! adapun alamat e-mail ? karena 
saya mencari nafkahnya disana dan saya tidak membawa kepentingan institusi yang 
anda maksudkan ke milis ini.
Asal bung tahu aja...saya mencari nafkah disana/diperusahaan swasta asing itu 
disebabkan karena orang-orang seperti saya ini (korban stimanisasi keji PKI  
Tidak bersih Lingkungan) yang ditebarkan terus menerus oleh eyang Soeharto mu 
itu.
Kalo saja eyang Soeharto mu itu tidak menebarkan terus-menerus stigmanisasi 
keji (PKI  Tidak Bersih Lingkungan) pada kami ! mungkin saat ini saya bisa 
jadi dah jadi Big Boss anda, he he he
2. Oh...begitu toh ? ternyata anda selama ini mempersepsikan penuntutan 
pengadilan yang fair atas Soeharto itu karena didasari rasa dendam 
ya...Asatgfirullah...picik sekali pikiran mu nak, he he he 
Karena itu menurut anda untuk membuktikan Soeharto itu Penjahat ato Pahlawan 
kita tebarin survei aja...tar tinggal diliatin aja banyakan mana man ? he he he 
lage.
3. Bung Indra Jaya Piliang yang huuebat, yang menyuarakan kepentingan eyang 
Soeharto dah buuuyak buuanget Bung ! dah gitu mereka itu juga memiliki akses 
yang menasional pula seperti halnya anda toh ? lah sementara itu jutaan orang 
korban eyang Soeharto itu ga punya kases apa-apa bung ! paling banter 
menyuarakannya melalui milis ini ato demo dech...dengan peserta seadanya ke 
bundaran HI dll
Jadi kenapa anda kudu kawatir, suara anda-anda yang diuntugkan oleh eyang 
Soeharto akan tenggelam ?
Satu lagi Bung ! Mitsubishi itu buuanyak Bung so, kaya nya seh anda kuper dalam 
hal ini sebab hanya menganggap semua Mitsubishi itu adalah Kramayudha Tiga 
Berlian doangan ya khan bung IJP ?

Salam hangat,
Suhaimi



  - Original Message - 
  From: Indra Jaya Piliang 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, November 14, 2008 10:42 AM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Soeharto Berhak Dapat Gelar Pahlawan 
Nasional


  Bung, tdk perlu membawa intitusi di sini, ya. anda pakai email Mitsubishi, 
kan? Mitsubishi hadir di Indonesia atas kerja siapa? Ini contoh kecil saja. 
   
  Saya tidak bicara berdasarkan konteks yang anda maksud. Kalau bukan atas nama 
dendam, atas nama apa anda berbicara soal kebencian, pelaknatan terhadap orang 
lain, yang sudah menemui kematian. 
   
  Kalau anda berbicara atas nama jutaan orang, jangan lupakan juga jutaan orang 
yang lain, bung. Indikator yang bisa dipertanggungjawabkan adalah survei. 
Bagaimana kalau disurvei secara nasional, apakah Soeharto layak dapat gelar 
Pahlawan Nasional atau tidak? 
   
  ijp

  


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Prihatin dengan Iklan PKS

2008-11-14 Terurut Topik Budiman Sudjatmiko
Sekedar urubn rembug utk mengkoreksi sdr Iwan
 
Bung Karno tak pernah mengusulkan dirinya sebagai presiden seumur hidup. Yang 
mendesakkan perlunya Bung Karno sebagai presiden seumur hidup adalah Angkatan 
darat, khususnya Nasution.
Kenapa?
Karena Nasution TIDAK INGIN ADA PEMILU, yang berkemungkinan besar akan 
dimenangkan PKI.
Itu ceritanya. Jadi Bung Karno tak pernah mengusulkan itu.
 
wassalam
 
Budiman
'Jangan sekali-kali melup[akan sejarah' (Bung Karno) 

--- On Fri, 11/14/08, iwan [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: iwan [EMAIL PROTECTED]
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Prihatin dengan Iklan PKS
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Friday, November 14, 2008, 4:23 AM






Soal komitmen dng cendana silahkan re-check dengan DPP PKS, tidak
pernah ada komitmen PKS dng keluarga Suharto. Dan tidak benar juga,
kalau di sebut PKS mengusulkan Suharto jadi pahlawan nasional.
Silahkan baca berita di detik.com.

Generasi pendiri PKS juga termasuk korban keganasan Suharto.

Bung Karno banyak jasanya, tapi jangan lupa juga, terjadi banyak
penyimpangan pada masa kekuasaannya. Memaksa MPR membuat Tap MPR,
mengangkat Sukarno menjadi Presiden RI seumur hidup, juga termasuk
keputusan Sukarno yang melukai konstitusi dan bangsa. Bagaimana
kejamnya Sukarno menghadapi rakyat di PRRI dan Permesta. Tak Heran,
Founding Fathers pendiri bangsa banyak yang meninggalkan Sukarno,
termasuk wakilnya, Alm. M. Hatta, meminta mundur dari Jabatan wakil
Presiden, karena wapres kita yang lurus ini, sudah merasa tidak
sejalan dengan Sukarno yang makin menyimpang dari konstitusi yang
pernah sama2 di sepakati.

Regards,
Iwan



Balasan: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Soekarwo-Saifullah Menang

2008-11-14 Terurut Topik Agus Subagya
kalau mau jujur, pangkal permasalahan utama dari setiap konflik adalah 
permasalahan finnance (eco-politic), maka untuk mencegah terjadinya konflik 
yang dibutuhkan adalah kesepakatan antar kandidat.
  Misal, 

   pertama setiap kandidat menyerahkan jumlah anggaran yang dipersiapkan untuk 
pemenangan, dengan bukti rekening  bank atas nama tim pemenangan kandidat.  
   selanjutnya kandidat yang menang wajib mengganti biaya pemenangan dari 
kandidat yang kalah, mis 80% dari total anggaran yang telah dikeluarkan untuk 
biaya pemenangan dari bukti rekening tersebut diatas.
  Dari sini insya Allah konflik yang terjadi dapat sedikit diredam,
  keuntungan lain adalah transparansi dari cashflow yang disiapkan untuk 
pemenangan kandidat tersebut dan dapat diakses oleh publik.
  Ya saya kira cukup manusiawi kok
   
  
ajegile lu [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
Keliatannya bukan semata kesalahan orang (ketidaksiapan utk kalah). Dalam 
mekanismenya sudah tersedia al. panwaslu, tapi toh sengketa pemilu semakin 
merajalela. 

Jadi, sangat mungkin sistemnya memang dibuat penuh lubang untuk kecurangan. 
Persoalannya tinggal siapa cepat (memanfaatkan lubang-lubang itu) dia dapat! 

Sistemnya itu yang harus dibongkar. Undang-undang, aturan main, harus dibangun 
ulang. 

ajeg= 


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Eros Dilarang Syuting Film Lastri di Solo

2008-11-14 Terurut Topik jajang c noer
satu lagi bukti nyata, betapa bangsa kita berjalan mundur, mundur, dan mundur. 
jadi primitif kembali. tidak bisa lagi memakai otaknya secara benar, logis.




[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Balada Pengguna Jalan Raya

2008-11-14 Terurut Topik Mega Rachmani
Siang ..



Saya mau ikutan menanggapi ...
Kebetulan saya, kadang, mengendari motor ataupun mobil menuju kantor
[Pulogadung] ataupun kampus [Sudirman]. Tapi tak jarang sayang juga
mengendarai sepeda [roda 2 juga khan ??]  harus berjalan kaki menuju
tempat tujuan.

Apa yang dikatakan Bang Ronald  Mas Deddy Putra ada benarnya
Tapi yang bikin saya sebal aja..
Banyak para pengendara motor, yang ga' mau tertib. Saat saya
mengendarai motor, saya suka dimarahin atau dimaki-maki pengendara
motor lainnya, hanya gara-gara saya berusaha patuh terhadap lalu
lintas. Berhenti dibelakang garis putih disaat lampu merah.
Apa benar saya yang salah ???

Nah, derita saya ketika naik sepeda  bikin saya suka pusing adalah
bunyi klakson + knalpot dari pengendara motor, mobil ataupun
angkutan umum.
Asli... ricuh banget..
Coba temans denger sendiri. Mulai dari bunyi sirine yang ternyata
bunyi klakson angkutan umum, klakson yang bunyi nyaring + keras, bunyi
knalpot motor yang bising, dst...
Belum lagi saat berhenti dilampu merah. Semua orang seprtinya tau deh,
klo lampu merah kendaraan yaa...wajib berhenti. Kenapa juga, masih
banyak pengendara motor, mobil ataupun angkutan umum membunyikan
klaksonnya yang warna warni itu ??? [Klakson diganti dengan kentongan
/ ring tone Hp aja.. gmn ???]

Aku mau berdamai, tapi qta sesama pengguna jaran raya, jangan saling
menyalahkan. Aku menang, dia yang salah..
Klopun menunggu aksi Pemerintah, terlalu lama.. Kenapa ga' dari diri
kita sendiri yang berusaha menjadi lebih baik ?? Berusaha berdamai
dengan pengendara motor, mobil, sepeda ataupun pejalan kaki.

Kasihan hak pejalan kaki, sering terenggut oleh para pengendara
motor, mobil ataupun angkot, karena trotoar utk para pejalan kaki
sering digunakan sebagai jalur / tempat parkir para pengemudi.

So.. ayooo.. qta berdamai
Qta sama-sama punya hak...


Mega
[YangSenangBerdamai]


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prihatin dengan Iklan PKS

2008-11-14 Terurut Topik jacky kussoy
Adanya polemik yang seperti sekarang ini menurut saya, sesuai dengan skenario 
yang dibangun oleh segelintir orang di  PKS .  Namun saya justru prihatin dan  
mengurangi respek pribadi saya terhadap  perkembangan PKS yang terkesan cuma 
cari sensasi belaka.

--- Pada Kam, 13/11/08, halim hd [EMAIL PROTECTED] menulis:
Dari: halim hd [EMAIL PROTECTED]
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prihatin dengan Iklan PKS
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 13 November, 2008, 12:35 AM











mungkin PKS sudah berganti nama menjadi Partai Kroni Suharto.

hhd.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 412 Tahun Belanda di Nusantara

2008-11-14 Terurut Topik Lasma siregar
Bisalah dikatakan Tuhan menciptakan dunia ini tapi orang
Belanda-lah yang membuat Holland (Negeri Belanda)

Soalnya, tadinya lautan dikeringkan hingga jadi negaranya.
Dari sesuatu yang tidak pernah ada, jadi ada!
Coklat dari Africa tapi yang namanya Chocolate yang paling
dikenal made in Holland!
Tulip dari Turkey asalnya tapi orang Belanda yang membuatnya
terkenal dan selalu diasosiasikan dengan Holland (Amsterdam)!
Opo ora hebat wong Londo ini?

Setelah 63 tahun Belanda pergi, wong Indonesia merdeka,
bagaimana kita sekarang dibandingkan dengan mereka?
Ah ada orang udik yang pikirannya pendek dan bertanya pendek
Sampai kapan yang namanya merdeka ini nak?

Jawabnya mungkin tertiup ombak Segoro Kidul, who knows amigo?
Australia punya pulau Tasmania (dari nama pelaut Belanda
Abel Tasman) ada Tasman Sea lantas ada negara New Zealand
yang Zealandnya ini nama tempat di Holland!
Bahkan tempo doloe yang namanya New York pernah punya nama asli
New Amsterdam, pulau Manhattan ditukar dengan pulau Banda
sama orang Inggris...
Inilah yang namanya wong Londo, nenek moyangnya orang pelaut!

Salam
:=))
Las

--- On Fri, 14/11/08, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED]
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 412 Tahun Belanda di Nusantara
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Friday, 14 November, 2008, 3:20 PM






http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2008/11/14/ 00120978/ 412.tahun. 
belanda.di. nusantara

Sejak armada kapal yang dipimpin pelaut Belanda, Cornelis de Houtman,
berlabuh di Banten pada 23 Juni 1596, kehidupan di Nusantara tak
pernah sama. Dari kepulauan yang terdiri atas ratusan kerajaan yang
saling bersaing disatukan oleh nasib yang sama sebagai daerah jajahan
Hindia Belanda, hingga kemudian menjadi Indonesia, Belanda jadi bagian
dari sejarah perjalanan itu.

Belanda, yang semula hanya berdagang pada awal kedatangannya, akhirnya
menancapkan kukunya sebagai penjajah melalui kongsi dagang mereka:
Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). Mengalami pasang surut dari
berdagang hingga menjajah, kini—412 tahun kemudian—interaksi antara
Belanda dan Nusantara itu memasuki babak baru.

Lembaran baru itu dimulai tahun lalu ketika untuk pertama kali dalam
sejarah diplomasi kedua negara, Perdana Menteri Belanda Jan Peter
Balkenende datang dalam peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia (17
Agustus 1945) di KBRI Belanda di Den Haag. Peringatan itu
diselenggarakan pada 4 September 2007.

Ketimpangan ekonomi

Namun, ketika hubungan diplomatik sudah setara dan dewasa, tak
demikian dengan kesetaraan ekonomi. Belanda yang pernah 350 tahun
menjajah Indonesia hingga kini tetap menjadi salah satu kekuatan utama
ekonomi dunia.

Sebagai perintis korporasi dagang internasional melalui VOC, orientasi
bisnis Belanda juga masih mendunia. Belanda adalah investor terbesar
nomor enam di dunia dengan nilai investasi 653 miliar dollar AS hingga
tahun 2006 (UNCTAD, 2007). Di Indonesia, mereka adalah investor
terbesar nomor tujuh selama kurun 1967-2007. Nilai investasi yang
ditanamkan mencapai 8,04 miliar dollar AS dalam 606 proyek.

Adapun Indonesia, hingga kini masih lekat dengan citra kemiskinan dan
kemandekan sebagaimana ditulis oleh Peter Boomgaard (Children of the
Colonial State, 1989) tentang Indonesia (khususnya Jawa) pada awal
abad ke-19.

Bagaimana Belanda membangun struktur ekonominya? Kenapa Indonesia
seperti terkena kutukan bahwa negeri terjajah tidak pernah bisa
bangkit melampaui bekas penjajahnya?

Pertanyaan itu terus menghantui selama menyusuri kota demi kota di
Belanda sambil mengingat kondisi perekonomian di Tanah Air yang
megap-megap diterpa krisis ekonomi global dan kini tengah
berancang-ancang mencari tambahan utang luar negeri.

Dari rempah hingga sawit

Cees van Dijk (Di Negeri Penjajah: Orang Indonesia di Negeri Belanda
1600-1950, 2008), menyebutkan, orang Nusantara yang pertama datang ke
Belanda adalah utusan Sultan Aceh, yaitu Abdul Zamat, Sri Muhammad,
dan Mir Hasan. Mereka tiba di Zeeland, Belanda, pada akhir Juli 1602
atas undangan Pangeran Maurits.

Waktu itu, Belanda masih berjuang menegakkan negaranya menjadi
Republik Belanda dan tengah dalam pertempuran 80 tahun melawan
Spanyol. Di Asia, Belanda sama sekali belum memiliki kuku. Multatuli
pada tahun 1872 (ketika Perang Aceh mulai berkobar) pernah
mengingatkan bahwa Aceh adalah negeri pertama yang mengakui Belanda
sebagai bangsa merdeka.

Namun, selang tiga tahun setelah kedatangan utusan Aceh ke Zeeland,
Belanda melalui VOC merebut Ambon dari Portugal, lalu pada tahun 1619
mereka menghancurkan Batavia. Sejak itu, VOC mulai menguasai
perdagangan rempah dari Nusantara ke Eropa. Cerita haru biru pun
mewarnai kolonialisasi Belanda di Indonesia selama lebih dari 350 tahun.

Itu cerita lama. Sekarang saatnya melihat prospek perdagangan ekonomi
ke depan yang lebih menjanjikan. Lihatlah, ketika dunia masih dilanda
krisis ekonomi, Menteri Ekonomi Belanda dan sejumlah investor justru
datang ke Indonesia pada 9-13 November 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SUHARTO Berhak Dapat Gelar Pahlawan Nasional

2008-11-14 Terurut Topik Lasma siregar
Dengan kata lain SUHARTO adalah Pahlawan Nasional-nya Golkar
dan PKS
Tapi apakah para anggotanya Golkar dan PKS 100% setuju?
Jangan-jangan hanya segelintir oknum tertentu yang membawa-bawa
semuanya?

Salam
Las

--- On Fri, 14/11/08, Adhie Massardi [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Adhie Massardi [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SUHARTO Berhak Dapat Gelar Pahlawan Nasional
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Friday, 14 November, 2008, 1:15 PM






Saya mengamati perdebatan Soeharto Pahlawan ini.
Menurut hemat saya,
tidak ada yang salah dalam pernyataan Mempahlawankan Soeharto,
baik yang diungkapkan Partai Golkar maupun PKS.

Yang salah adalah cara kita membacanya.
Seharusnya ini dibaca: Soeharto adalah pahlawan bagi kami di Partai Golkar...!
Dan: Soeharto adalah pahlawan bagi kami di PKS...!

Nah, apakah itu salah? Bukankah urusan PKS dan Partai Golkar menempatkan 
Soeharto sebagai pahlawan?

Persoalan menjadi lain bila mereka memaksa kita untuk mengakui hal itu.

Bukankah demikian?

Salam!
Adhie Massardi


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Prihatin dengan Iklan PKS

2008-11-14 Terurut Topik Rini
Jadi yang bener mana ya? tifatul bilang kalau ada perbedaan antara draft awal 
dan yang naik (kesimpulan: kesalahan teknis). Anis bilangnya lain lagi, bahwa 
kerja Soeharto untuk bangsa lebih besar dari kelemahan yang pernah dilakukan.

Wakil sekjen PKS, Fahri Hamzah, bilang yang protes adalah mereka yang tidak 
tahu esensi pesannya, dan bahwa anak bangsa harus berhenti menyimpan dendam.

Jadi yang bener mana nih?? kalau udah gini kan ketauan dong sebenernya isinya 
PKS seperti apa... ternyata emang partai kroninya soeharto. 

Apakah kalau kontribusinya lebih besar daripada kelemahannya artinya 
kelemahannya bisa dieliminasi? kalau seperti ini, siapa yang berhak dan mampu 
melakukan hisab tersebut? Kita bukan malaikat.

Sepertinya yang perlu rekonsiliasi adalah PKS deh.

-rini-


http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/11/14/00155352/pks.dorong.rekonsiliasi.nasional


Kebangsaan
PKS Dorong Rekonsiliasi Nasional
Jumat, 14 November 2008 | 00:15 WIB

Jakarta, Kompas - Problem kebangsaan saat ini sulit diselesaikan jika di antara 
anak bangsa masih saling menyimpan dendam. Itu sebabnya bangsa ini harus bisa 
membangun kebersamaan dan melakukan rekonsiliasi nasional pada semua tokoh dan 
pemimpin bangsa, serta menyelesaikan beban masa lalu.

Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Anis 
Matta di Jakarta, Kamis (13/11), seusai bertemu sejumlah tokoh militer di 
Jakarta.

Sebagai generasi baru, menurut Anis, sudah selayaknya bangsa ini berpikir 
dengan paradigma baru.

Anis mengingatkan, bangsa ini harus menyikapi masa lalu secara adil, arif, dan 
proporsional, serta mau berhenti mengadili masa lalu. Bangsa ini harus maju dan 
menjadikan masa lalu sebagai inspirasi bagi pembangunan masa depan..

Terkait dengan iklan PKS yang mengangkat semua tokoh nasional, menurut Anis, 
juga menjadi bagian rekonsiliasi yang diusung oleh PKS.

�Pahlawan kita merupakan manusia biasa, tetapi punya kerja yang luar biasa 
bagi bangsa dan memengaruhi perjalanan hidup kita semua hari ini. Mereka 
disebut pahlawan atau guru, bukan karena mereka malaikat, tetapi karena 
kontribusinya yang lebih besar dari kelemahan-kelemahannya,� ujarnya.

Soekarno, menurut Anis, adalah tokoh yang disanjung bangsa ini. Akan tetapi, 
kata Anis, Soekarno pernah memenjarakan Buya Hamka dan Natsir tanpa pengadilan. 
Ketua Majelis Syuro PKS KH Hilmi Aminuddin juga pernah dipenjara Soeharto 
selama dua tahun.

�Namun, kerja mereka untuk bangsa ini lebih besar dari kelemahan yang pernah 
dilakukan. Kesadaran ini bisa menjadi titik tolak kita untuk membangun bangsa 
ini,� ujarnya.

Wakil Sekretaris Jenderal PKS Fahri Hamzah mengatakan, penokohan Soeharto yang 
banyak diprotes berbagai kalangan karena mereka tidak tahu esensi pesannya. PKS 
tidak akan menyalahkan mereka yang salah menangkap pesan ini, tetapi tetap akan 
menjelaskan bahwa di antara anak bangsa harus berhenti menyimpan dendam. (MAM)

�




  

[Non-text portions of this message have been removed]




=
Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS :

1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota
4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED]

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Adonis, Meretas Sekat dan Batas

2008-11-14 Terurut Topik MGR
”… thus I no longer hesitate to say: / ’the I and the other / are me…”
Satu frasa dalam karya Adonis, ”A Desire Moving Through the Maps of the
Material” (1986-1987), sudah cukup mengungkapkan pendirian penyair dan
esais terkemuka dunia asal Suriah itu tentang ”liyan” (the other) dan
”yang diliyankan”.

Bagi Adonis (78), nama pena Ali Ahmad Saapos;id, sejak usia 19
tahun, sang liyan dan sang diri menyatu dalam kesatuan diri; terasing
dan diasingkan. Pengasingan tidak berarti secara fisik. Bahasa itu
sendiri lahir dalam keterasingan.
Seperti banyak intelektual Arab yang tinggal di negara lain, Adonis
hidup di antara dua keterasingan; di dalam dan di luar diri. ”I live
between the plague and the fire, with my language, with this speechless
worlds…,” begitu tulisnya dalam ”The Fall” (dari Songs of Mihyar).
selengkapnya di:
http://salihara.org/main.php?type=detailmodule=newsmenu=childparent_id=5id=34item_id=447




  
___
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] re negosiasi

2008-11-14 Terurut Topik Haniwar Syarif
Saya banyak dengar dr teman teman, bagaimana para pembeli produk 
Indonesia seperti  pembeli sawit dan lainnya, langsung merenegosiasi 
atau bahkan membatalkan order wwalau kontrak pembeliasn sudah di 
tandatangani, menyusul turunnya harga dan krisis finacial


hari ini juga saya baca disalah satu situs berita  sbb

Investor pembeli (buyer) sepatu asing meminta produsen sepatu dalam 
negeri untuk segera melakukan renegosiasi ulang kontrak pembelian 
sepatu menyusul depresiasi kurs rupiah.



nah yg seru..kalau kita dirugikan , konon spt dalam penjualan LNG ke 
Cina, maka pemerintahnya , atau paling tidak JK dan  si jubir AM, 
malahteriak menyalahkan negosiator yg dulu, bukanburu buru 
..melakukan renegosiasi


Biasa sih .. boss kita bisanya cuma teriak aja  bukan do something ( 
dia pikir teriak itu sama dgn do some thing.. juga kan ? eh Oli anda 
.juga kan ? )

Lha orang luar negri aja biasa kok mutus kontrak dan minta re 
nego...ketika kondisi berubah


gak ada orang yg bis alihat kedepansecara sempurna, yg terbaik suatu 
saat bisa aja ternyata salah.. tapi jalan keluarnya ya renego.. bukan 
nyalahin orang yg sudah berbuat terbaik pada kondisi masa itu


Oh JK dan AM

HS




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Soekarwo-Saifullah Menang

2008-11-14 Terurut Topik Indra Jaya Piliang
Ada filmnya, tuh, om. Judulnya :Recount. Diputar jg di HBO jelang pilpres 
Amriki. Florida. Bush vs Al Gore. Electoral college Bush menang. Popular vote 
Gore unggul.

Saya punya dvdnya. Hadiah teman.


Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED]

Date: Thu, 13 Nov 2008 08:46:17
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Soekarwo-Saifullah Menang



di Amrik..pada pemilihan lalu juga ada yg harus
melalui MA nya., waktu itu selsisih nya juga tipis..

kalaugak salah dipersoalkan pemenang di salah satunegara bagian


kalau liwat MK sih sah sah aja ..

nah kalau jalur hukum sudah mentok maish ribut...baru salah..


jadi jangan ambil contih McCain dong yg kalahnya
telak... , ambil kisah yg saya sebut ( lupa siapa
namanya tapi pengadilan akhirnya memenangkan
ornag Republik , dan wakil demojkratnya menenrima putusan itu )

HS


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kenapa Semua Parpol/Capres Bungkap Soal Lapindo?

2008-11-14 Terurut Topik Wal Suparmo
Salam,
SEMUA  partai dan apa yang menamakan pemimpin di Indonesia, TERBUKTI sekali 
lagi  hanya mementingkan diri sendiri untuk menadapatkan kekuasan dan TIDAK 
MEMIHAK RAKYAT kendati ocehan mereka yang muluk2.
Karena itu NO OTHER WAY, dalam Pemilu yad  kita terpaksa harus menjadi GOLPUT.
Wasalam,
Wal Supamo

--- Pada Kam, 13/11/08, elrobama [EMAIL PROTECTED] menulis:

Dari: elrobama [EMAIL PROTECTED]
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kenapa Semua Parpol/Capres Bungkap Soal 
Lapindo?
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 13 November, 2008, 11:45 AM






Kenapa? tanya fiardus. EGP ! jawab parpol dan seluruh Capres secara
bersamaan.

Pertanyaan saudara firdaus sama dengan pertanyaan orang banyak di
negeri ini, khususnya orang porong. Tapi itulah jawaban dari mereka
yang memburu kekuasaan.

Kita semua orang yang mempercayakan kehidupannya kepada kekuasaan,
itulah yang salah. Udah tahu kalau perilaku siapapun yang berkuasa
itu, seperti itu (EGP) kok ya tetap mau milih juga.

salam, robama.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Salihara: Catatan Tubagus P. Svarajati

2008-11-14 Terurut Topik MGR
Seni juga perlu buat merk sebuah kelas, bendera sebuah gengsi.
— Goenawan Mohamad


SAYA terkesiap, setengah tak percaya pada
kenyataan di hadapan saya. Di depan saya adalah satu bangunan megah
dengan karakteristik cita rasa urban perkotaan kelas menengah-atas.
Itulah Komunitas Salihara.

Jumat petang (17/10), setelah
seharian perjalanan Semarang—Jakarta yang melelahkan, saya sampai di
pekarangan Komunitas Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Situs
kesenian baru itu, konon, dibangun dengan biaya tiga puluh enam milyar
rupiah.

..


selengkapnya baca di:

http://salihara.org/main.php?type=detailmodule=newsmenu=childparent_id=4id=29item_id=449




  
___
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kenapa Semua Parpol/Capres Bungkap Soal Lapindo?

2008-11-14 Terurut Topik Lina Dahlan
Terimakasih bung Arif sudah memberikan informasi ttg adanya Posko di
Jakarta dan cara mendukung secara kongkrit. Mari temmman-temmman,
dukung langkah ini ato ada ide lain ?

Saya kira kalo kasus penyelesaian Lapindo ini bisa dijadikan salah
satu tolok ukur bagi kita untuk memilih partai or presiden, bagus
juga kan?

Duh, kalo para pemimpin dah sanggup mendzalimi rakyat kecil, wes aku
takut akan adzab Tuhan pada negeri ini.

Mari teman-teman, berbuatlah sesuatu untuk saudara2 kita itu. Dari
diri sendiri, dari yang kecil, dan mulai sekarang. Menghujat orang
lainpun tak membantu mereka sama sekali, malah mengotori lisan kita
saja. Lebih baik mendukung petisi ini. Buat petisi on line kali ya?

Aku akan memulai menjadi 'tim sukses' bagi saudara2 Lapindo, di
lingkungan kerja, di lingkungan rumah... untuk tidak memilih
parpol/presiden yang tak peduli dengan Lapindo. Dan sewaktu-waktu aku
mau berkunjung ke Posko.

Ya Allah Penguasa Langit dan Bumi, janganlah kau timpakan adzab ke
negeri kami. Gerakkanlah hati para pemujaMU untuk melakukan sesuatu
buat mereka yang terdzalimi karena lumpur Lapindo. Berilah kami
pemimpin yang beriman kepadaMU, yang hanya takut kepadaMU

wassalam,
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Arief Adityawan S
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya setuju dengan Lina, kongkritnya apa yang bisa kita lakukan
untuk kawan  kawan  di
 Korban  lumpur Lapindo? Yang paling sederhana, silakan datang ke
Posko warga Korban
 Lumpur di kantor YLBHI jalan Diponegoro no 74, dukung perjuangan
mereka menuntut
 hak di JKT ini dengan  memberikan bantuan  logistik apapun,
sehingga kawan -kawan
 korban  lumpur ini tetap bisa berjuang terus di JKT.

 Dukungan Lebih luas lagi? 1. Meminta Presiden  Mencopot Bakrie dari
Menko Kesra krn
 conflict of interest, Kalau tidak - jgn harap SBY bisa terpilih
lagi, 2) Meminta wakil rakyat
 melanjutkan pengusutan atas kelalaian Lapindo sehingga Lapindo
diadili dan harus
 menanggung semua biaya dan ganti rugi (jangan gunakan  uang rakyat
dengan
 mengorbankan  APBN).  3) jangan pilih partai politik yang tidak
peduli pada korban
 Lumpur. (Kalau semua tidak peduli? ya saya terpaksa GOLPUT). Ayo...


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Balada Pengendara Motor (Mari berdamai Roda 2 Roda 4)

2008-11-14 Terurut Topik roni febrianto


Ass Wr Wb,
  Sesama pengendara roda 2 dan 4 memang tidak saling mendahului dan 
menghormati untuk menghidari ada celah ketidak mampuan pemerintah menyediakan 
fasilitas jalan yang makin rusak apalagi nanti saat musim hujan.
Sepakat bila pengguna jalan tidak saling menyalahkan dan kalo memang ada yang 
nakal  tinggal Polisi punya tugas tuk membina .

Wassalam



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KPK hebat

2008-11-14 Terurut Topik Patrick Hutapea
Ow gt, ok Pak HS!!

Mudah-mudahan akan ada sekuel penyelesaian secara adat ala SBY lg.
:-)

Salam,

Patrick Hutapea




--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Haniwar Syarif
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pat  ,
 ,
 
 gak penting banget siapa yg nahan
 
 yg penting siapa yg gak ditahan  ..gitu
 
 HS



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Gara-gara Iklan, Menpora Diadukan Ke Bawaslu

2008-11-14 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/13/15452085/gara-gara.iklan.menpora.diadukan.ke.bawaslu.

JAKARTA, KAMIS — Sejumlah pemuda Muhammadiyah mengadukan Menteri
Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Daud ke Badan Pengawasan Pemilu
(Bawaslu), Kamis (13/11), terkait dugaan penyalahgunaan jabatan dengan
menggunakan fasilitas dan anggaran negara dalam sejumlah iklan
kepemudaan dan olahraga.

Iklan-iklan ini memuat figur Adhyaksa dalam sejumlah momen penting
seperti peringatan Kemerdekaan RI hingga Hari Pahlawan pada 10 November.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Izzul Muslimin
mengatakan, asumsi ini muncul mengingat status Adhyaksa sebagai caleg
dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari dapil Sulawesi Tengah dengan
nomor urut 1. Kebetulan sekarang masa kampanye caleg, ujar Izzul di
Jakarta, Kamis (13/11).

Izzul mengatakan, sebenarnya figur Adhyaksa tak harus muncul jika
mengingat etika politik pada masa-masa kampanye caleg. Figur yang
muncul di media massa sudah pasti memiliki dampak besar ke masyarakat.
Bagi saingannya di dapil yang sama juga dirasa kurang fair. Untuk itu
pihaknya meminta Bawaslu meneliti lebih lanjut.

LIN




Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Soekarwo-Saifullah Menang

2008-11-14 Terurut Topik Juswan
FPK-netters,

Pemilu di Indonesia ini gampang ditebak kok.
Kalau kalah bilang saja lawan curang [bukti di tangan kok], tidak
di mana... tidak di mana, kelakuannya sama saja dan seragam.
Yang beringas maka kubu yang kalah tawuran sama yang menang.
Yang sopanan dikit kubu yang kalah melakukan demo ke mana-mana.
Jangan harap bakal ada yang bikin pidato kalah dan ucapkan
selamat kepada kubu lawan yang menang. Boro-boro.
Di sini kamusnya kudu menang dan tidak kamusnya untuk kalah.
Demokrasi boleh sama, tetapi pengahayatan semangatnya bisa beda-beda.

Mang Iyus


Re: Soekarwo-Saifullah Menang 
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/message/106580;_ylc=X3oDMTJ0aGowNjM5BF9TAzk3MzU5NzE1BGdycElkAzEzMDA2NzAyBGdycHNwSWQDMTcwNTA0MzY5NQRtc2dJZAMxMDY1ODAEc2VjA2Rtc2cEc2xrA3Ztc2cEc3RpbWUDMTIyNjY1MDA0MA--
 



  *Posted by: iwan [EMAIL PROTECTED]
  mailto:[EMAIL PROTECTED]
iwan74k http://profiles.yahoo.com/iwan74k*


Thu Nov 13, 2008 8:18 pm (PST)

Mas,

bukannya lembaga survey waktu mengumumkan hasil survey sudah angkat
tangan, tidak berani menyatakan siapa pemenang pilkada jatim, karena
karena selisih angka keduanya, tidak mencapai angka 2% ?. Artinya
bisa jadi quick count juga hasil nya tidak seperti hasil yang
sesuangguhnya.

Soal curang, dimana2 yang kalah terus ribut, selalu menyampaikan
adanya kecurangan. Silahkan saja teliti dan teruskan kasus kecurangan
yang ada disertai bukti yang kuat. Dan pemimpin yang diangkat harus
mau mundur bila di kemudian hari dari proses pengadilan, terbukti
terdapat kecurangan pada pilkadanya. Yang perlu adalah, jangan sampai
terjadi kekosongan pemerintahan hanya karena ada keributan hasil
pilkada. Memimpin rakyat lebih utama, daripada kepentingan kelompok
dan partai.

Regards,
Iwan



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Staf Ahli DPR Berkeliaran, Dibuatkan Ruangan Rp 33,4 M

2008-11-14 Terurut Topik Patrick Hutapea
Mungkin ada staf ahli DPR di FPK, saya mau tanya, apakah nanti akan
dibentuk juga Asosiasi Staf Ahli DPR?

Asosiasi DPRD Kota se-Indonesia (Adeksi) sudah ada.
Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (Adkasi) juga ada.
Apakah ada kelak Asosiasi Staf Ahli DPR?

Mudah-mudahan bakal dibentuk juga ya, supaya nantinya saya juga bisa
melamar kerja di sana. Saya juga ahli lhoo!!
:-)

Salam,

Patrick Hutapea

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Joko Nurjadi
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 kemarin juga sempat di bahas di MetroTV, ditunjukkan tembok dan
kamar mandi 
 yang keliatan masih kinclong akan diganti, sang penelepon MHI dengan
tepat 
 sekali mengatakan coba pertimbangkan untuk merenovasi terlebih dahulu 
 virus-virus di DPR sebelum merenovasi ruangannya.
 
 http://jokonurjadi.blogspot.com
 
 - Original Message - 
 From: Eric Soesilo



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SAYA PENGEN JUGA MENGERITIK

2008-11-14 Terurut Topik Teguh Santoso
Anda sekarang hidup di mana? Jika masih di Indonesia masih bebas kok
mengkritik, gak perlu takut. Mengkritik itu beda dengan menghasut,
memfitnah, memprovokasi.

jadi silahkan deh anda mengkritik, bebas kok

salam
teguh santoso

2008/11/13 Razif Halik [EMAIL PROTECTED]

   MOHON DIBERI JALAN

 Pak, saya ingin bisa mengeritik Pemerintah maupun institusi2 di tanah air
 ini tetapi masih trauma ditangkapi atau paling tidak dibikin

 susah hidup ini seperti di era Orba. Mohon bantuan pak Manneka bagaimana
 cara untuk dapat izin tinggal di Canada supaya saya bisa

 mengeritik tanpa takut2 seperti layaknya Bapak.

 Soalnya sy pernah tugas ke Vancouver dan enak sekali kotanya, banyak resto
 Cina, jadi tidak banyak beda dengan hidup di Indon tetapi

 bebas merdeka mengeritik. Dari jauh begitu kan nggak bisa dikejar
 Bakin,Polisi,Jaksa atau begundal2 partai

 Mohon bantuan Bapak dan terima kasih sebelumnya.

 Wassalam, Razif Halik Uno

  



[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Dialog Membangun Peradaban

2008-11-14 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Benny Susetyo Pr
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/11/14/0027509/dialog.membangun.peradaban




Program Bilateral Interfaith Dialogue dilaksanakan 12-14 Oktober 2008
di Beirut, Lebanon. Temanya, Promoting Interfaith Dialogue among
Plural Society.

Dialog ini terselenggara atas kerja sama Deplu, KBRI Beirut, dan Dar
El Fatwa Lebanon di bawah pengawasan Perdana Menteri HE Mr Fuad Siniora.

Pertemuan antartokoh agama ini memberi inspirasi bagi bangsa ini untuk
saling belajar bagaimana memahami berbagai sekte dan aliran keagamaan.
Dan yang penting bagaimana perbedaan bisa melahirkan tata hidup yang
berdampingan dalam suasana damai dan saling menghormati.

Indonesia dan Lebanon

Dari pengalaman dialog antaragama di Indonesia, bisa dipetik beberapa
hal positif. Dalam 10 tahun terakhir, ada perkembangan positif terkait
kerukunan umat beragama. Salah satu faktor penting adalah adanya
komunikasi lebih intensif antarpemuka agama. Di Indonesia, hal ini
didukung identitas nasional, Pancasila, sebagai komponen pemersatu
bangsa yang majemuk.

Meningkatnya peran pemuka agama dalam mencegah konflik dapat dilihat
melalui berbagai Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang dibentuk di
setiap provinsi dan kabupaten/kota. Forum ini selain membahas tentang
agama juga hal-hal aktual terkait kesejahteraan umat beragama.

Belajar dari fenomena agama di Lebanon, bisa dilihat umat beragama
yang umumnya menghargai proses dialog dan berkomitmen untuk hidup
damai berdampingan. Artinya, meski ada konflik, bukan disebabkan
perbedaan agama yang terdiri dari 18 sekte. Konflik terjadi sebagai
bagian pertentangan politik.

Semasa perang saudara (1975- 1990), tak ada perusakan rumah ibadah.
Sistem pembagian kekuasaan berdasarkan sekte agama diakui merupakan
salah satu faktor yang melemahkan persatuan nasional Lebanon. Hal ini
diperparah pengaruh konflik regional yang memengaruhi situasi domestik
Lebanon.

Ada hal-hal yang menjadi perhatian, antara lain perkawinan lintas
agama dan penyebaran agama di Indonesia. Diakui, dua hal itu sering
menimbulkan gesekan antarumat beragama. Meski demikian, Pemerintah
Indonesia mencoba meminimalkan gesekan itu melalui berbagai peraturan.
Sementara dari Lebanon menyampaikan berbagai cara untuk mempererat
hubungan antarumat beragama melalui pendidikan dan kegiatan keagamaan,
termasuk penetapan hari besar keagamaan yang diperingati bersama
Muslim dan Kristen.

Pengalaman Indonesia dan Lebanon dalam menciptakan kerukunan antarumat
beragama ada kesamaan dan perbedaan. Dari sana kedua negara bisa
belajar bagaimana membangun komunikasi antartokoh agama dalam
menciptakan perdamaian.

Peran tokoh agama penting bagi terciptanya kerukunan di antara
pemeluknya. Peran mereka juga urgen dalam menciptakan kesadaran umat
beragama mencintai bangsanya.

Peran agama

Peran agama amat penting sebagai penyeimbang dua poros utama, negara
dan pasar. Itu dikatakan karena selama ini agama sering terjebak
permainan negara dan terjerumus logika pasar kapitalisme yang kerap
mencelakakan. Peran agama harus dikembalikan sebagai penyeimbang dua
kekuatan itu. Itulah yang dimaksud upaya merenda habitus baru bangsa
dan merumuskan kultur bangsa yang beradab.

Orientasi hidup beragama tidak sekadar mencari kerukunan antaragama
satu dan lain setelah itu everything is over. Justru setelah kerukunan
agama berlanjut, hal itu menjadi modal bangsa untuk membangun dan
mencari keseimbangan di antara posisi negara dan pasar, antara
perancang kebijakan politik dan pelaku ekonomi. Jadi masalahnya adalah
bagaimana kerukunan hidup beragama bisa menjadi modal dasar untuk
membangun cara pandang, merasa, dan perilaku sesuai kemanusiaan dan
keadilan.

Agama akan menjadi roh pembebas masyarakat dari ketakutan akan represi
negara maupun ketertindasan eksploitasi ekonomi. Agama tidak menjadi
orientasi hidup, tetapi untuk menjadikan hidup lebih berorientasi pada
kemanusiaan.

Hingga kini, kita menghadapi masalah: agama masih sering dijadikan
instrumen kekuasaan daripada sebagai pewarna dan pengarah. Inilah yang
membuat agama sering mandul dalam diri para pengkhotbah dan
pemeluknya. Sebab, ia tidak pernah dibatinkan dalam perilaku, tetapi
lebih dijadikan komoditas politik dan ekonomi untuk kepentingan jangka
pendek dan amat sempit. Orientasi beragama bukan untuk mengembangkan
keadaban publik, tetapi lebih pada bentuk lahiriah saja.

BENNY SUSETYO PR Sektaris Eksekutif Komisi HAK KWI

 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Berguru kepada Belanda

2008-11-14 Terurut Topik Agus Hamonangan
Saya telah menerima banyak surat dari orang Hindia yang ingin pergi
ke Negeri Belanda. Rupanya makin banyak pribumi memilih untuk menambah
ilmu dan pengetahuan Eropa. Ini pilihan yang baik sekali. Makin banyak
orang Hindia mengenal keadaan Eropa, makin besar harapan kita bahwa
negeri kita akan menjadi negeri sebagaimana kita harapkan

(Abdul Rivai, Bintang Hindia, 22 Agustus 1903)

Abdul Rivai adalah salah satu orang Hindia Timur (nama lama Indonesia)
yang pertama-tama tinggal dan sekolah di Belanda. Paling tidak ada dua
hal dari nasihat Rivai, seperti dikutip oleh Harry A Poeze (Di Negeri
Penjajah, 2008), yang ternyata masih mengena hingga sekarang.

Fakta pertama, makin banyak orang Indonesia yang belajar dan bekerja
di Eropa, terutama Belanda. Kedua, negeri kita (baca: Indonesia) yang
diharapkan itu tak juga kunjung terwujud, setidaknya tak bisa
mendekati apalagi menyetarai kemajuan ekonomi Belanda.

Berdasarkan data World Economic Forum, Belanda menempati peringkat
ke-8 negara di dunia (dari 134 negara yang disurvei) yang paling
kompetitif untuk tahun 2008-2009. Untuk tahun 2007-2008, Belanda
menempati peringkat ke-10.

Bagaimana dengan Indonesia? Menurut data yang sama, pada periode
2008-2009, Indonesia hanya menempati peringkat ke-55 atau turun satu
peringkat dibandingkan dengan periode 2007-2008.

Dalih negara terjajah tak pernah bisa mengungguli negara penjajahnya
dalam pembangunan sepertinya tak sepenuhnya benar. Contohnya Singapura
yang menduduki peringkat ke-5, sementara Inggris yang pernah menjajah
mereka berada di urutan ke-12.

Salah satu kekuatan ekonomi Belanda ada pada keunggulan tenaga kerja
dan penguasaan teknologi. Data Statistics Netherlands (2008)
menunjukkan, persentase entrepreneur di negeri ini mencapai 11,5
persen dari total tenaga kerja, terbanyak kedua di dunia setelah
Kanada. Sementara data United Nation Development Programme (UNDP)
menunjukkan, pada tahun 2007 Belanda menempati urutan ke-9 di dunia
negara yang memiliki Human Development Index (HDI) tertinggi.

Dengan keterbatasan lahan dan minimnya sumber daya alam, pendapatan
domestik kotor (GDP) Belanda mencapai 768 miliar dollar AS tahun 2007,
menempati urutan ke-16 negara dengan GDP terbesar di dunia, serta
urutan ke-6 di Eropa setelah Jerman, Inggris, Perancis, Italia, dan
Spanyol (IMF, 2008).

Terhadap resesi ekonomi global, mereka termasuk negara yang cukup
siap. Daniel van Vulven, Manajer Proyek Media Internasional pada EVD,
Agency for International Business and Corporation Ministry of Economic
Affairs, mengatakan, Pemerintah Belanda menyediakan dana 20 miliar
euro untuk mendukung institusi keuangan dalam negeri mereka. Dana itu
merupakan dana tambahan terhadap 200 miliar euro yang dijaminkan di
bank guna menghadapi krisis.

Pemerintah Belanda juga memiliki kebijakan khusus untuk mendukung
pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) mengingat sektor ini menjadi
salah satu penopang ekonomi mereka. Sebelum krisis finansial terjadi,
Pemerintah Belanda telah mengalokasikan dana jaminan untuk tiap UKM
masing-masing 745 euro. Ketika krisis finansial terjadi, pemerintah
melonggarkan persyaratan kepada perusahaan yang butuh bantuan. Dana
ekstra yang disiapkan untuk ini mencapai 80 juta euro.

Sementara Indonesia kini harus bersiap-siap untuk berutang lagi saat
diterpa krisis keuangan. Membandingkan ekonomi Indonesia dan Belanda
memang teramat jauh jaraknya. Akan tetapi, apa pelajaran yang bisa
diambil dari kemajuan negara yang luas wilayahnya hanya 1/183 luas
Indonesia ini atau hanya sepertiga Pulau Jawa?

Sebagai perbandingan, total area Indonesia adalah 7,6 juta kilometer
persegi, dengan luas tanah 1,8 juta kilometer persegi dan lautan 5,8
juta kilometer persegi. Indonesia menduduki peringkat ke-15 negara
terluas di dunia, sedangkan Belanda menduduki peringkat ke-132, dengan
luas 41.526 kilometer persegi, terdiri atas luas tanah 33.883
kilometer persegi dan lautan 7.643 kilometer persegi.

Berbasis riset

Belanda adalah negara yang minim sumber daya alam, tetapi memiliki
kemampuan beradaptasi yang luar biasa terhadap lingkungan. Contoh
nyata kehebatan mereka adalah kemampuan mengelola air mengingat
sepertiga daratan mereka lebih rendah daripada muka air laut.

Kini, ketika dunia dihadapkan pada ancaman pemanasan global dan
negara-negara dituntut melakukan pembangunan bersih, Belanda termasuk
negara yang paling siap. Negara ini termasuk pelopor dalam penggunaan
energi angin untuk listrik. Amsterdam saat ini berhasil mendaur ulang
99 persen sampah kotanya dan sebagian hasil daur ulang itu menjadi
sumber energi listrik.

Energi bersih menjadi salah satu fokus pembangunan Belanda. Keseriusan
itu terlihat dari proyek ambisius Energy Rresearch Centre of the
Netherland (ECN), yang mencari terobosan pengembangan energi
berkelanjutan.

Proyek yang dirintis sejak tahun 1955 dan didanai gabungan antara
swasta dan pemerintah ini menyiapkan diri untuk menguasai pasar energi
dunia. Mereka mengembangkan penelitian mengenai energi berbasis 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Soeharto Berhak Dapat Gelar Pahlawan Nasional

2008-11-14 Terurut Topik roy_marto
Dear temans, 

Dulu sewaktu aku kecil aku suka sekali menonton film film heroik 
atau ketika santai duduk ditepi danau toba sana membaca cerita 
cerita heroik seperti Zorro, Robin Hood dsb... Mereka adalah contoh 
contoh pahlawan sekaligus penjahat, tergantung dari sisi mana kita 
memandang nya. Dalam kisah itu, Zorro misal nya, tokoh yang suka 
membantu rakyat kecil itu dianggap pahlawan yang gagah berani dan 
sangat disayang oleh banyak rakyat sementara disisi lain pemerintah 
menganggap Zorro adalah penjahat/buronan besar. 

Masih ingat dibenak kita masing masing atau bahkan sejarah Indonesia 
juga mencatat dengan jelas bahwa Soeharto yang pernah dijuluki bapak 
pembangunan dan jendral berbintang lima itu pernah berkuasa, 
berjaya, membangun dinastinya dengan darah dan air mata, diatas 
banyak penderitaan rakyat/manusia. 

Bahkan kita sama sama tahu dan melihat sendiri kan, disini aku 
bahkan tidak memungkiri nya bahwa pembangunan Indonesia yang 
di claim salah satu keberhasilan nya dihasilkan dari pinjaman luar 
negeri (uang rakyat) dan yang ngerjain adalah kroni dan keluarga 
nya (ladang uang). 

Semua perusahaan negara, mulai dari Pertamina, PLN, Pindad sampai 
Garuda adalah sapi perahan nya, kroni dan mesin politiknya (waktu 
itu) Golkar... Cerita tentang lumbung padinya Bulog juga begitu, 
sama saja. Aku harap banyak diantara kita tidak lupa dengan beberapa 
contoh diatas ini. 

Kalau lah banyak keluarga, segelintir orang, sekelompok orang atau 
golongan yang memang dulu sangat diuntungkan dengan kepemimpinan 
Soeharto maka wajar saja memang kalau mereka menganggap Soeharto 
adalah pahlawan bagi mereka, aku pun sadar dan tidak berusaha untuk 
menanggapi ini. Tapi ketika berkembang nya wacana untuk menjadikan 
Soeharto sebagai Pahlawan Nasional, aku menjadi heran, kecewa 
bercampur sedih jadinya. 

Entah bagaimana aku harus menjelaskan nya kepada keturunan2x ku 
nantinya, seandainya si koruptor ini (semua kita mengakui kalau kita 
tahu tapi kita tak bisa/mampu/mau membuktikan nya) adalah salah satu 
Pahlawan Nasional Indonesia, luar biasa memang... 

Salam hangat, 

-aku-  


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, pamungkas 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Aku setuju sekali dengan statement diatas.
 Ternyata reformasi yang dicapai dengan susah payah gagal, akibat 
masih
 banyaknya antek2 orba yang berkeliaran.
 Kalau tidak bisa dibilang bolot, Mr. Agung benar2 buta.
 Eyang bukan membangun indonesia, dia mengeruk indonesia untuk 
antek2nya.
 Yang paling sederhana coba lihat anak2nya, sudah jelas di depan 
mata.
 Waaah agung...agung...bolot diperlihara.
 Eyang tidak masuk kriteria pahlawan, dia masuk kriteria bandit 
atau srigala
 berbulu domba.
 
 Wasalam
 pamungkas
 
 
 
 
  ...
  Luar biasa, luar biasa, sekali lagi luar biasa... Semakin 
  nyata dan terjawab lah memang kenapa agenda reformasi seakan 
  gagal bahkan lebih jauh dari itu seakan bangsa yang tercinta 
  itu dicoba dibawa kembali ke orde baru lagi.





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Staf Ahli DPR Berkeliaran, Dibuatkan Ruangan Rp 33,4 M

2008-11-14 Terurut Topik Bambang Soetedjo
Itulah DPR maunya trend dan menunjukkan kemewahan tapi kerjanya nggak jelas 
cuman ngabisin uang rakyat untuk studi banding yang selama ini hasilnya 
nggak jelas malahan bersaing untuk studi banding ke negara maju untuk belanja2 
bawa istri, anak, kakek, nenek eh maaf keterusan, maksud saya bawa keluarga, 
entah siapa pokoknya keluarga dan ngabisin anggaran. Hasil kerja dulu buktikan 
baru deh renovasi sesuka hati kalian mau kran dari emas atau wastafel dari 
kristal, monggo mawon asal hasil kerja nyata untuk rakyat. Lagi2 mewah2 nggak 
ada juntrungannya. Di eropa sejak 3 tahun lalu para staf sudah tidak punya 
tempat kerja tetap, dan duduk dimana saja kalau ada pegawai yang tidak hadir 
dan dengan laptop nya bekerja serta di akhir bulan laporan ke atasan. Yang 
penting hasil kerja dan bukan ruangan yang serba mewah. Saya sendiri mengalami 
dan memang sangat menunjang hasil kerja.
 
Salam
 
 
Salam


--- On Fri, 11/14/08, Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Staf Ahli DPR Berkeliaran, Dibuatkan 
Ruangan Rp 33,4 M
To: Forum Pembaca Kompas Milist Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Friday, November 14, 2008, 7:51 AM






Hm kalau memang bermanfaat keluar uang segitu banyak ya tidak apa2. Tapi dalam 
situasi seperti sekarang ada baiknya ditinjau kembali rencana2 pengeluaran uang 
dalam jumlah banyak untuk sesuatu yang kurang urgent :)

Eric Soesilo
ericsoesilo@ yahoo.com

Sent from my 8310®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Demi mengungkap kebobrokan, Kwik diteror

2008-11-14 Terurut Topik Bambang Soetedjo
Ini adalah demokrasi yang kebablasan. Memangnya nggak ada jalan lain untuk 
menyelesaikan atau minta klarifikasi selain protes dan pasang2 poster dirumah 
Kwik. Siapa berada dibelakang gerakan ini, pasti ada yang kebakaran jenggot.
 
Salam
BSoetedjo

--- On Fri, 11/14/08, May Teo [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: May Teo [EMAIL PROTECTED]
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Demi mengungkap kebobrokan, Kwik diteror
To: [EMAIL PROTECTED], FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, [EMAIL 
PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
Cc: CHALIK HAMID [EMAIL PROTECTED]
Date: Friday, November 14, 2008, 7:15 AM






Metrotvnews. com, Jakarta: Puluhan orang yang mengaku sipatisan dari salah satu 
partai politik, Rabu (14/5) sore tadi, mendatangi kediaman Kwik Kian Gie di 
Taman Radio Dalam VII Nomor 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Mereka berorasi 
dan memasang poster. Tampak beberapa petugas keamanan dari Polsek Kebayoran 
Baru dan dari Koramil yang berjaga-jaga.

Menurut salah satu saksi, Hariri, diperkirakan massa yang datang berjumlah 70 
orang. Mereka menuntut pertanggungjawaban Kwik atas pernyataannya pada acara 
Today's Dialoge yang diselenggarakan Metro TV kemarin malam. Bukan itu, mereka 
juga meminta Kwik untuk mengklarifikasinya. Pada acara itu, Kwik menuduh 
Laksamana Sukardi sebagai menteri penjual aset-aset milik Negara. 

Sementara itu, malam ini, beberapa poster yang telah ditempel di pagar rumah 
Kwik Kian Gie, telah dicopot oleh aparat keamanan.(FAH) 

[Non-text portions of this message have been removed]

 














  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Soeharto Berhak Dapat Gelar Pahlawan Nasional

2008-11-14 Terurut Topik Bambang Soetedjo
Hutang budi memang berat. Lihat saja kenyataannya saat ini. Semua kalau bisa 
dihubungkan dengan hutang budi. Makanya mandiri lah dalam segala hal. 
Kemandirian akan membuat kita percaya diri dan selalu bisa membela diri apabila 
kita dikritik yang ada hubungannya dengan hutang budi. Kritik membangun adalah 
suatu hal yang sangat kita harapkan dari siapapun tapi kritik yang ada 
hubungannya dengan hutang budi (kalau kenyataannya memang ada) akan sukar 
dibantah.
 
Salam
BSoetedjo
 
Salam
BSoetedjo

--- On Fri, 11/14/08, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Soeharto Berhak Dapat Gelar Pahlawan 
Nasional
To: Milist FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Friday, November 14, 2008, 6:35 AM






Maka marilah memulai kebiasaan melakukan pemilu yang bersih sehingga sang 
terpilih tidak harus mendungu karena keharusan membalas jasa tapi, justru, 
mampu melaksanakan kewajibannya melayani masyarakat Indonesia.

ED

Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Prihatin dengan Iklan PKS

2008-11-14 Terurut Topik Bambang Soetedjo
Pendapat saya saat ini untuk memberikan gelar pahlawan kepada Soeharto  akan 
saya jawab dengan satu kata TIDAK Biarkanlah generasi penerus yang akan 
menilai sejauh mana jasa2 Soeharto saat menjadi pimpinan orba dan menilai 
kemungkinan untuk memberikan gelar pahlawan. Lha sejarah aja diputar balik 
gimana mau di pahlawan-kan.
 
Salam


--- On Fri, 11/14/08, Jusuf Suroso [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Jusuf Suroso [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Prihatin dengan Iklan PKS
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Friday, November 14, 2008, 2:34 AM






Bung Anthoni !

Bung Karno itu menjadi negarawan melalui perjuangan keras, keluar masuk penjara 
dan pengasingan puluhan tahun dan menjadi Presiden (20 tahun) kurang lebih sama 
dengan lamanya ia ditindas pemerintah kolonial. Bung Karno sampai sekarang 
tidak pernah menerima anugerah Pahlawan Nasional, kecuali anugerah Pahlawan 
Proklamator bersama Bung Hatta pada tahun 1986, 16 tahun setelah ia wafat.

H.M. Soeharto itu berkuasa setelah menindasi rakyatnya. Memenjarakan jutaaan 
orang membunuh nya dengan sistematis. (pasca G30S, Proyek Bersih Lingkungan, 
DOM Aceh, Peristiwa Lampung, Tanjung Priok, Pembunuhan Misterius/Petrus, 
Trisakti, Semanggi dll.). Darah dan air mata korban kebuasan H.M. Soeharto 
belum kering, mereka juga masih trauma. Dan H.M. Soeharto ini belum seribu hari 
(wafatnya) kok PKS dan Ketua DPR mengusung gelar Pahlawan dan berdekatanan 
dengan pemilu ini ada apa ?

Maaf, jadi bukan soal dendam dan kebencian. Dampak psikologis dan perasaan 
korban kebuasan H.M. Soeharto ini yang harus diperhatikan para pengusul. Kalau 
para pengusul (Agung Laksono  PKS) sudah terlanjur terima berkomitmen, ya itu 
urusan mereka. Ingat, jangan menari-nari, berfoya-foya diatas derita dan isak 
tangis jutaan orang !

Salam
jusuf suroso.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Prihatin dengan Iklan PKS

2008-11-14 Terurut Topik muhamad zen
Soeharto memang diktartor, sy pun pernah merasakan bagaimana pahitnya penjara 
soeharto tapi sepanjang kekuasaanya banyak kaum menengah atas menikmati kue 
orde baru yang terasa masih enak hingga saat ini. hingga membentuk kelas-kelas 
menegah baru yang saat ini masih bertahan dan menjadi elite-elite politik 
maupun ekonomi, soeharto memang salah , tapi kesalahannnya telah melahirkan 
fajroel rahman, budiman sudjatmiko, rizal malaranggeng, yahya muhaimin, rama 
pratama, dita indah sari dan masih banyak politisi muda yang lahir dari 
keditatoran soeharto. Kalau saja Soeharto tidak diktator, tidak otoriter tidak 
mungkin lahir politisi muda yang kritis saat ini mulai berkecimpung di negeri 
ini, AMBIL SAJA HIKMAHNYA  Soeharto adalah masa lalu, demikian pula soekarno.  
marii kita kenang saja kesalahan dan kebaikannnya untuk menjadi pelajaran 
negeri ini di masa depan, yang baik kita ambil yang jelek kita tinggalkan,
yang perlu di perdebakan adalah bagaimana synthesis dari kedua tokoh ini 
melahirkan sebuah INDONESIA BARU 

--- On Fri, 14/11/08, manneke budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: manneke budiman [EMAIL PROTECTED]
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Prihatin dengan Iklan PKS
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Friday, 14 November, 2008, 11:24 AM











Kalau begitu, untuk eyang harto pun tak ada kompromi: Tetap katakan 
tidak!!!

Eyang sudah menoreh luka dala riwayat hidup Republik berkali-kali. Menerima 
pemahlawanan eyang Harto adalah sebuah kebodohan. Bahkan para pembantunya dan 
pengikutnya pun pada saat-saat terakhir meninggalkannya dan turut menyuruhnya 
mundur.

 

Rupa-rupanya, urusan dendam dan tidak dendam boleh pilih-pilih sesuka selera 
kita ya?

 

manneke


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Demi mengungkap kebobrokan, Kwik diteror

2008-11-14 Terurut Topik Bambang Riyanto
Ini yang dimaksud acara Today's Dialog atau The Candidate ya?
Kalo di The Candidate, memang tidak ada komentar dari Kwik waktu ditanya 
tentang demo itu. Atau mungkin di acara 'live' nya ada ya?

Tapi, ada ataupun tidak, bukannya memang seperti itu faktanya?

riyanto




From: anisuryansyah [EMAIL PROTECTED]
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Friday, November 14, 2008 10:40:04 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Demi mengungkap kebobrokan, Kwik diteror


Wah, kayaknya semalem tidak ada perkataan Pak Kwik yang seperti itu. 
yang ada tayangan dari Metro TV yang menggambarkan demo memprotes Pak 
Laksamana.  Pak Kwik sendiri tidak berkomentar soal itu.

Yang protes sama Pak Kwik mungkin nggak nonton acaranya ya? 
Lagipula tentang Pak Laksamana itu kan sudah jadi bahan pembicaraan 
umum, sudah lama, kenapa baru ribut sekarang... :(

 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Prihatin dengan Iklan PKS

2008-11-14 Terurut Topik Bambang Soetedjo
Memang masalahnya adalah keadilan. Bayangkan kalau kita menjadi korban 
keganasan eyang ditahun 1965 dan berlanjut sampai akhir hidupnya dengan memakai 
kepanjangan tangan kroni2nya. Yang sekarang duduk dikursi2 penting kan juga 
kebanyakan masih kroni2 orba, jadi lumpuhlah reformasi karena terhalang 
bermacam2 birokrasi. Sampai usulan pengadilan Soeharto pun di tolak mentah2 
oleh kroni2nya dengan alasan sakit, padahal sejak beliau turun tachta 1998 
beliau masih sehat dan bisa diadili tapi selalu diulur ulur sampai adanya 
keputusan untuk menghentikan tuntutannya dan tetap dengan alasan kesehatan. Yah 
itulah hukum dinegara kita semua bisa di rekayasa. Jadi bingung mau milih siapa 
karena saya punya hak milih di Den Haag. Ada saran
 
Salam
 
Salam

--- On Thu, 11/13/08, Bambang Riyanto [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Bambang Riyanto [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Prihatin dengan Iklan PKS
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, November 13, 2008, 8:25 AM






Kok masalahnya disederhanakan menjadi benci dan dendam???
Ini masalah keadilan Pak. Orang berbuat harus berani bertanggung jawab, kan? 
Soeharto telah banyak berbuat kesalahan sewaktu jadi presiden. Apakah salah 
menuntut tanggung jawabnya? Kalau dengan alasan 'benci dan dendam' lalu 
kesalahannya dilebur begitu saja, wah enak banget dong jadi pemimpin
Bangun Indonesia dengan keadilan!!

riyanto



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bankir Cantik … di KRLTanah Abang – Serpong

2008-11-14 Terurut Topik Awang BinSaS
Gitu aja gak usah dipikirin mas,,,anggap aja obrolan warung kopi ...
Gak usah repot2 dipikar-pikir...

--- On Thu, 11/13/08, hersu_bsd [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: hersu_bsd [EMAIL PROTECTED]
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bankir Cantik … di KRLTanah Abang – Serpong
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, November 13, 2008, 9:05 PM











Rabu sore  12 November saya naik KRL ekonomi AC Ciujung dari Tanah

Abang menuju Serpong. Saya berdiri di gerbong paling belakang, dekat

pintu. Ransel saya taruh di tempat bagasi, dan saya mencoba

menyamankan diri dalam posisi berdiri.

Kereta belum bergerak. Seorang perempuan muda yang duduk dekat saya

berdiri asyik bertelepon. Rupanya dia memanggil temannya untuk datang

ke gerbong tempat dia duduk. Dan tak lama kemudian datang seorang

perempuan lain, dugaan saya usianya lebih tua. Yang datang ini

mengenakan blazer warna kuning kunyit (saya nggak tahu, itu seragam

atau bukan). Karena tak mendapat tempat duduk, pandatang baru ini

berdiri di depan temannya, tepat di samping saya berdiri.

Tepat pukul 17.10 kereta yang lumayan penuh, tidak terlalu berdesakan,

meninggalkan Tanah Abang.

Tak lama kemudian kedua perempuan itu terlibat diskusi heboh, seolah

tak ada orang lain di sekitarnya. Dari apa yang mereka diskusikan,

saya menduga mereka bekerja di satu bank. Yang satu bercerita dengan

bangga bahwa dalam beberapa hari terakhir dia panen nasabah deposito

baru, dengan total angka ratusan miliar. Saya sepenuhnya percaya. Tadi

pagi harian Kontan bercerita jumlah rekening tabungan dan deposito di

atas dua miliar membengkak. Total jenis rekening ini tercatat naik

Rp70 triliun dalam sebulan menjadi Rp673 triliun dari total dana

perbankan di Indonesia yang sebesar Rp1.600 triliun.

Perempuan yang berblazer juga bercerita mengenai pekerjaannya.

Saya mencoba tidak terganggu oleh obrolan mereka. Toh ini tempat umum.

Kalau pun mereka ngomongin rahasia dapur mereka, ya silakan sajalah.

Toh mereka memang mau begitu.

Tetapi akhirnya saya tersengat mendengar sharing si mbak berblazer,

lebih dalam kapasitas saya sebagai salah satu nasabah bank. Saya coba

rekonstruksi obrolan mereka, walau tentu saja tidak tepat benar.

Tahu nggak lu, kapan hari gue salah blokir kartu (saya nggak pasti

kartu kredit, kartu debit, atau kartu ATM) nasabah, katanya sambil

ketawa cekikikan.

Loh, kok bisa sih, kata perempuan yang duduk.

Si ibu itu kan punya dua kartu. Begitu dia minta satu kartunya

diblokir, eh yang gue blokir kartu yang satunya, kata si mbak

berblazer.

Terus?

Seminggu kemudian si ibu telepon. Dia tanya kok kartunya yang satu

keblokir.

Lu jawab apa?

Dia kan nggak ngerti. Saya jawab gini, `Bu, maaf, waktu saya panggil

nama ibu di komputer, saya langsung blokir begitu saja. Saya nggak

tahu kalau ibu punya dua kartu.

Si ibu marah?

Nggak tuh, malah dia minta maaf. `Maaf ya mbak, ngerepotin', dia

bilang gitu.

Kedua perempuan itu pun tertawa berderai.

Sedih rasanya mendengar sharing itu. Begini rupanya cara perempuan

muda ini bekerja. Pertama jelas si blazer kuning kunyit melakukan

kesalahan, dan kesalahannya menurut saya fatal, bukan hanya karena dia

memblokir kartu yang tidak seharusnya diblokir, tetapi justru tidak

memblokir kartu yang seharusnya diblokir. [Saya menulis ini justru

karena hari ini, Jumat 14 November 2008, di harian Kompas ada surat

pembaca yang berisi keluhan bahwa orang sudah memblokir kartu ATM-nya,

tetapi pembobolan masih terjadi]. Kedua, dia tidak mengakui

kesalahannya di depan nasabah, bahkan membohongi si nasabah.

Rasa sedih belum hilang, dan kepala dipenuhi aneka macam tanda tanya

ketika kereta berhenti di Stasiun Pondok Ranji. Kedua perempuan itu

turun, dan saya mencari-cari tempat kosong, untuk menaruh pantat

sekadar membuang penat. ([EMAIL PROTECTED] com)







Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menanggapi Indra: orang Sumbar 'durhaka' kalau masuk PDI Perjuangan?

2008-11-14 Terurut Topik iwan piliang
Salam,

Senang sekali bila orang-orang muda tampil ke gelanggang politik, macam IJP dan 
BS ini - - saya menyambutnya dengan kegembiraan; siapa tahu bisa membawa 
perubahan baru bagi kehidupan yang selama ini tidak pro poor.

Tetapi bila berbalas email macam di bawah ini: Amboi, matilah awak, keduanya 
bisa diurut jangan-jangan kami ini bersaudara, berhubungan darah: tetapi bila 
nada kemudian seakan berkelahi, wadaw, ... susah melanjutkan ketikan 

Mungkin untuk membuat suatu wahana baru, bagimana bila kedua kawan kita ini 
memuat pokok pikiran singkatnya sebagai caleg dalam memajukan keadaan ekonomi 
rakyat di daerahnya mencaleg masing-masing? Sehingga dari pemikiran itu, paling 
tidak kita tahu, ooo, dua kawan-kita ini bukan  caleg jadi-jadian, terlepas apa 
pun partainya, Monggo, Mari, silakan!

Terima kasih,
iwan piliang

Budiman Sudjatmiko [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah 
bung IJP ini rupanya punya 'alasan spiritual dan historis' utk tidak masuk PDI 
Perjuangan, dengan mengatakan bahwa sebagai orang Sumbar dirinya akan dianggap 
Malin Kundang kalau masuk PDI Perjuangan.
 Kalau begitu logikanya, berarti bisa disimpulkan bahwa setiap orang Jawa, 
orang Bali, orang Sumatera Utara  yang masuk Golkar juga akan dianggap 
pengkhianat pada teman sekampung atau durhaka pada orang tuanya, karena sekitar 
satu juta orang mati di daerah-daerah tersebut oleh kekuatan Orde Baru yang 
didukung Golkar puluhan tahun dong...
 Jangan-jangan, saya (yang kebetulan ber-suku Jawa juga akan dianggap 
berkhianat oleh banyak orang Jawa tetangga saya di kampung karena berteman dgn 
Indra yang caleg Golkar dong?)
  
 wassalam
  
 Budiman Sudjatmiko
 (yang punya istri orang Bukittinggi dan berteman dgn Indra yang orang Pariaman 
dan caleg Golkar)
 
 





   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Kacau banget neh) Wapres: Kelangsungan Hidup Bakrie Perlu Dijaga

2008-11-14 Terurut Topik Awang BinSaS
JK dari dulu memang mulutnya asal bunyi. .
Selalu membela yang kaya..
Dasar badut..

--- On Thu, 11/13/08, firdaus cahyadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: firdaus cahyadi [EMAIL PROTECTED]
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Kacau banget neh) Wapres:
Date: Thursday, November 13, 2008, 11:29 PM


Makanya kasus Lapindo ga kelar2, orang dibela terus-terusan 
kok..hik..hik :((



 _ _ _



Wapres: Kelangsungan Hidup Bakrie Perlu Dijaga



sumber: http://www.kompas. com/read/ xml/2008/ 11/14/13352853/ Wapres.Kelangsun 
gan.Hidup. Bakrie.Perlu. Dijaga



Jumat, 14 November 2008 | 13:35 WIB







JAKARTA, JUMAT -

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengemukakan, pemerintah wajib menjaga

kelangsungan hidup pengusaha nasional, termasuk grup usaha Menteri

Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie yang saham

perusahaannya hancur terimbas krisis keuangan global.

Pemerintah

berkewajiban menjaga kelangsungan hidup pengusaha nasional. Bukan hanya

Bakrie, tetapi siapa saja supaya usahanya tetap berjalan, ujar Wapres

dalam jumpa pers usai shalat Jumat di Istana Wapres, Jakarta, (14/11).

Dengan

pemikiran seperti itu, pembelaan pemerintah kepada Bakrie masih dalam

kategori wajar. Pemerintah sebelumnya juga membela pengusaha lain

seperti Astra, Danamon, BCA, sejumlah bank lain, dan sejumlah

konglomerat. Masakan membantu Bakrie tidak boleh, ujarnya.



[Non-text portions of this message have been removed]





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Balada Pengendara Motor

2008-11-14 Terurut Topik Vandelasca
Apakah semua pengendara motor ugal-ugalan? TIDAK!
Apakah semua pengendara mobil santun? TIDAK!

Ada banyak bahan dan pengalaman untuk membahas perilaku pengendara kendaraan
bermotor, yang baik maupun buruk. Perdebatan seperti ini tipikal orang
Indonesia, hanya menyajikan hal-hal negatif dari kubu lawan. Perdebatan yang
hanya menguras energi yang semestinya bisa dialihkan untuk membangun
kesadaran bersama untuk menghilangkan perilaku negatif dan mengubahnya
menjadi perilaku positif.


2008/11/14 Radityo [EMAIL PROTECTED]

   Dear Bu Yuli,
 Maaf tapi bukankah policy pengurangan kendaraan bermotor akibat
 banyaknya jumlah motor dan pertumbuhan jumlah pemilik motor, bukan karena
 ulah pengendara motor. (lihat di postingan pertama) CMIIW

 saya jadi teringat, sudah dua topik tentang motor dan mobil namun
 diskusi tidak ada habisnya. owh iya, motor ugal2an dapat kita lihat dimana
 saja, namun bila ingin melihat betapa kacaunya mobil yang menyetir tidak
 karuan, silahkan datang ke kota Medan. bagi saya yang besar di Medan,
 menyetir di Jakarta dengan aksi pengendara motor yang hebat masih lebih
 menenangkan dibanding menyetir mobil di Medan. maaf bukan mengecilkan atau
 menyinggung orang Medan, tapi begitulah yang saya, keluarga dan saudara2
 saya rasakan bila menyetir mobil disana. namun mohon maaf bila keadaan
 sudah
 berubah dan medan sudah teratur karena sudah 2 tahun saya tidak balik
 kesana. hanya sekedar berbagi pengalaman..


 Wassalam,

 Radityo


[Forum-Pembaca-KOMPAS] SEMINAR TAN MALAKA DI MEDAN

2008-11-14 Terurut Topik Fahrizal
Seminar Nasional  TAN MALAKA  PAHLAWAN YANG DIKUCILKAN DALAM SEJARAH
INDONESIA


Dr. Alfian menyebut Tan Malaka sebagai revolusioner kesepian. Tan Malaka
memang pejuang kesepian dalam arti sesungguhnya. Sekitar 20 tahun
(1922-1942) Tan Malaka hidup dalam pembuangan, tanpa didampingi teman
seperjuangan. Beberapa kali dia harus meringkuk di penjara negara
imperialis saat berada di Filipina dan Hong Kong, serta selama dua
setengah tahun dipenjarakan tanpa pengadilan oleh pemerintah republik
yang ia cita-citakan.

Diangkat jadi Pahlawan Nasional oleh Soekarno. Tapi kemudian
kepahlawanannya ditutupi oleh rezim Soeharto dan kemudian namanya kini
mulai direhabilitasi pemerintah kembali.

Siapa sebenarnya Tan Malaka? Bagaimana ide-ide Tan Malaka masuk Sumatra?
Bagaimana konstelasi politik Indonesia ketika Tan Malaka berhadapan
dengan Soekarno, Hatta, Sjahrir, dan Amir Sjafroeddin?

Temukan fakta-fakta baru sejarah Indonesia pada diskusi buku `Tan
Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia' pada Senin, 17
November 2008, di VIP Room Serbaguna Unimed, pukul 09.00 – 12.00
WIB.

Diskusi akan menghadirkan Harry A. Poeze dari Leiden (Penulis Buku dan
Direktur KITLV Leiden, Belanda) Dr. Phil. Ichwan Azhari (Kepala Pusat
Studi Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan) dan Drs.
Ridwan Rangkuti (Dosen FISIP Universitas Sumatera Utara).

Registrasi tidak dipungut biaya, tapi mengingat tempat yang sangat
terbatas peminat harap memesan ungangan tiket masuk ke sekretariat di
Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-ilmu Sosial Unimed via SMS atau telepon
0813 960 297 69.

Acara ini dipersembahkan oleh PUSSIS Unimed, KITLV Jakarta, Yayasan Obor
Indonesia, Harian Kompas, dan didukung oleh KISS FM Medan.



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Balada Pengendara Motor (Mari berdamai Roda 2 Roda 4)

2008-11-14 Terurut Topik Pramadia Moses Hutabarat
memang mungkin paling benar kita bahas kenapa mass transportation d jakarta gak 
pernah d buat yang bagus yah?
subway atau monorail gitu lah.. gak jelas tuh program pemda buat masalah itu
kayaknya bahasan kita juga bisa lebih bermanfaat nih
secara pada banyak yang makin tersinggung jg nih bahas masalah pembatasan motor
menurut saya nih.. buat yang bikin SIM masih nembak gak usah ngomong lah kita
emang kitanya juga yg bikin peraturan gak jalan kan? hahahahahahaha...
lagian.. yang bikin macet tuh jakartanya! kebijakan yang lahir dari jakarta 
inilah penyebabnya
karena gara2 jakara trus semua orang pada ke jakarta nyari kerja






From: deddy putra [EMAIL PROTECTED]
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Friday, November 14, 2008 10:35:45
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Balada Pengendara Motor (Mari berdamai Roda 
2  Roda 4)


Sekitar mulai 3 minggu yang lalu saya terpaksa menggunakan roda 2 dr Bekasi
- Sunter - Bekasi.. dr sisi waktu, biasanya klo lewat tol pake roda 4, 40
menit sampai, pake roda 21.5jam sampai. Kemaren saya berfikir...kenapa
ya roda 2 ini susah banget buat diatur.ternyata setelah saya sendiri
menggunakan roda 2sangat tersiksa pak. Kenapa roda 2 selalu mau maju ke
depan jika di lampu merah.sekarang saya tau jawabnya, berhenti di
belakang roda 4 itu sangat panas, apalagi jika di belakang bis. Berhenti di
lampu merah itu 2 menit itu bagaikan di panggang pak. Bayangkan... ..dengan
jaket tebal yang tertutup + rompi angin, plus masker hidung, plus kacamata,
plus helm fullface kondisi berhenti di lampu merah di bawah terik
matahari .wuuuih. ..bikin basah kuyup.
Yah mau bagaimana lagi.roda 2, roda 4, roda 3, semuanya bayar pajak.
Semuanya merasa berhak menggunakan ruas jalan yang ada. Buat roda
2hati2lah di jalan. Anda tidak fully protected, jangan jalan seenaknya,
melawan arus, ugal2an, salib sana sini, klo nyenggol tinggal kabur. Jadilah
pengendara yang bertanggungjawab. Bagi roda 4sedikit bertoleransilah,
jangan mentang2 anda merasa nyaman di dalam ruangan ber AC dan di dalam
mobil yg mewah kemudain anda merasa superior. Tetaplah berhati di perjalanan
dan patuhi rambu2 dan peraturan lalulintas yang ada.
Saya yakin semua pengguna roda 2 ataupun roda 4 anda berpendidikan. jadi
tunjukkanlah keberpendidikan anda dalam berlalulintas. Jika semua mematuhi
peraturan yang ada, saya yakin semuanya akan nyaman berada di jalanan.

deddy


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY: Lupa Hari, Artinya Presiden Sudah Betul

2008-11-14 Terurut Topik bamboopinetrees
Pak Haniwar,


Apa maksud kalimat terakhir ' terus bilang lagi capres 2009.. jangan beri angin
 sorga..nah th 2004 gimana ..kok boleh ?' ?  Saya sama sekali tak paham.

Terima kasih atas kesediaannya menjelaskan.




ED

Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED]

Date: Fri, 14 Nov 2008 11:00:35
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY: Lupa Hari, Artinya Presiden
  Sudah Betul


Bu ED kasihani aja dia

sudah kurang tidur

sudah sering lupa hari

masih dikritik terus...

terus bilang lagi capres 2009.. jangan beri angin
sorga..nah th 2004 gimana ..kok boleh ?

HS



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mereka Bilang Ini Puisi!

2008-11-14 Terurut Topik Waraney H. Rawung
Cikini Raya Writers  Readers Festival

Salah satu alasan kenapa saya suka sekali pergi ke acara-acara sastra,
baik di luar kota seperti Ubud Writers  Readers Festival dan Ode
Kampung, maupun di dalam kota seperti Pasar Malam Sastra di Warung
Apresiasi Bulungan, adalah karena di sana saya dapat banyak teman baru.

Dulu, waktu masih jadi konsultan public relation, teman baru berarti
kesempatan (bisnis) baru. Ada tuntutan untuk menghasilkan sesuatu dari
pertemanan dan jaringan yang makin luas itu. Teman adalah investasi,
jadi jangan sampai rugi.

Mentalitas untung-rugi ini pelan-pelan hilang sejak saya berhenti jadi
konsultan dan hanya kerja paruh waktu sebagai editor. Saya lebih
santai berteman, tak ada lagi tuntutan kenalan dengan sebanyak mungkin
orang. Hilang kewajiban menghafalkan wajah si ini dan si itu, lalu
menebak-nebak, kira-kira mereka bisa menguntungkan dalam hal apa.

Tentu, sekarang di belakang saya ada BungaMatahari dan irisPUSTAKA,
yang keduanya bisa diuntungkan (atau dirugikan) oleh jaringan teman
saya yang semakin banyak. Tapi karena BuMa adalah lembaga non-profit,
sedangkan irisPUSTAKA adalah lembaga
not-yet-profitable-and-still-a-long-way-to-actually-see-any-profit,
saya bisa lebih santai membawa diri. 

Kalau tak suka, cukup bilang halo apa kabar dan basa-basi singkat,
tanpa harus  berlanjut ke mana-mana. Sedangkan kalau cocok dan suka,
segala alasan bisa dicari untuk sekedar nongkrong dan ketawa-ketawa.

Misalnya, sepulang dari UWRF tahun ini, ada sekantong nama teman baru
yang saya peroleh. Di antaranya Danny Yatim, Mas Dodo dan Debra Yatim,
serta putri mereka Zulaika. Kami sebenarnya sudah sering bertemu
sebelumnya di acara-acara di Jakarta. Di UWRF tahun lalu, Olin bahkan
sudah memperkenalkan saya dengan Debra waktu acara Poetry Slam di
Bebek Bengil. Tapi mereka pasti lupa.
Sampai akhirnya tahun ini kami ketemu dan kenalan lagi. Debra dan
Zulaika bahkan ikut meramaikan acara peluncuran buku Anya dan Mikael.

Sepulang dari Ubud, kami tetap berhubungan lewat Facebook, dan setelah
gosip kiri-kanan atas-bawah, janjian ketemuan lagi di Cafe au Lait,
Jalan Cikini Raya sekian-sekian, di suatu sore yang penuh kemacetan.
Kumpul-kumpul yang iseng kami namai Cikini Raya Writers  Readers
Festival. Isi programnya bukan workshop atau performances, tapi gosip
sedap tentang penulis dalam dan luar negeri yang di UWRF.

Dari hasil brainstorm singkat, ada empat acara yang akan
dilangsungkan. Pertama, 'Mereka Bilang Ini Puisi!', sebuah acara
setengah poetry slam setengah workshop puisi serba santai yang
diadakan hari Jumat, 14 November 2008 di  SMA Al-Izhar Pondok Labu,
Jakarta Selatan. Sekolah itu punya program yang Bulan Bahasa, dan
poetry slam ini adalah salah satu acara yang termasuk di dalamnya.

Kedua, KebunKata Kota, yang pengumumannya sudah saya pasang di halaman
multiply saya.

Ketiga, jalan-jalan ke Ode Kampung. Saya dan Anya ke sana tahun lalu,
dan pengalaman seru yang kami peroleh rasanya sayang kalau tak dibagi
dengan teman-teman baru kami.

Keempat, Tupperware Party, baca-baca puisi spontan (seperti BunKat) di
acara perayaan ulang tahun penyair Bibsy Soenharjo, yang mungkin akan
diadakan di salah satu restoran di kawasan Ampera.

Kebetulan Martin Jankoswki, penyair Jerman kenalan kami, akan datang
ke Jakarta sepanjang pertengahan November-Desember. Kami sepakat untuk
mengajak dia meramaikan acara-acara tersebut.


Mereka Bilang Ini Puisi!

Siang ini, Anya dan Mikael menjemput saya di kantor, dan kami langsung
meluncur ke Al-Izhar. Acara 'Mereka Bilang Ini Puisi!' diadakan di
mushola SMA lantai 3, dan dihadiri oleh murid-murid kelas 1. Yang
datang (atau tepatnya diharuskan datang, ada faktor pemaksaan di sini,
maklum sekolah!) berjumlah kurang lebih 135 orang. Ramai benar. Mas
Dodo dan Zulaika (yang memang masih sekolah di sana, kelas 3) juga
ada, ditambah beberapa guru.

Debra membuka acara dengan memperkenalkan kami kepada hadirin yang
usianya rata-rata separuh usia kami itu. Dia langsung memperkenalkan
Mikael sebagai orang Australia yang nyasar di sini, dan mengajak
tebak-tebakan asal daerah Anya dan saya berdasarkan nama kami. Ada
yang menebak Anya dari Filipina, sedangkan saya disangka datang dari
Ambon. Hmm. Gak apa-apa, menyerempet sedikit.

Untuk memanaskan suasana, Mikael dan Anya bergantian baca puisi,
disusul Martin. Belum panas-panas juga, jadi Mikael dan Martin duet
membaca puisi karya penyair bule ini (dalam bahasa Indonesia dan
Jerman), yang mengundang sambutan meriah dari audiens.

Ini saatnya, pikir saya. Mereka pasti berebutan maju ke depan. Eh,
enggak juga lho ternyata. Saya sudah terlalu lama meninggalkan bangku
SMA, sehingga lupa bahwa di usia seperti itu, yang penting adalah
crowd mentality, bukan individuality. Lha, gimana mau individual,
identitas aja masih mencari?

Debra terus mengajak mereka yang berminat untuk langsung maju dan baca
puisi karya sendiri, atau karya Mikael, Anya dan Martin (yang
fotokopinya sudah dibagikan), dengan pancingan hadiah buku puisi 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Balada Pengendara Motor

2008-11-14 Terurut Topik Joko Nurjadi
saya bertanya mengenai definisi anda dengan kegagahan dan berani mati mereka, 
dari reply anda dibawah, rupanya diambil dari 2 (dua) pengakuan miliser. I 
see... jadi mereka = dua orang itu. ok... itu saja yang saya ingin tahu, terima 
kasih. 

http://jokonurjadi.blogspot.com


  - Original Message - 
  From: Yuliati Soebeno 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, November 13, 2008 12:12 PM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Balada Pengendara Motor


  Joko,
   
  Jika anda tidak merasa salah satu dari mereka, ya gak usah naik darah, 
dong? mas Totot juga seorang pengendara motor, kadangkadang, tetapi dia bukan 
termasuk yang tertulis mereka tersebut.
   
  Seseorang juga sudah mengakui dimilis ini bahwa dia juga menaiki trotoar 
untuk menghindari macet, dan membuntuti orang yang berjalan di trotoar, karena 
dia ingin sedikit sopan dengan tidak membunyikan klakson agar pejalan kaki di 
trotoar tersebut minggir dan memberikan jalan bagi pengendara motor tsb. Aneh 
kan? Hak dan tempat berjalan bagi pejalanan kaki justru selalu disebrot oleh 
pengendara motor? Namanya saja aturan berkendaraan motor di Indonesia kali?
   
  Salah sati miliser juga sudah mengatakan bahwa cara-cara mereka (alias 
pengendara motor) overtake dari kanan dan dari kiri, dan jika menyenggol mobil 
atau pengendarakendaraan lain dijalan, mereka justru menyalahkan orang yang 
ditabrak pengendara motor tersebut.
   
  Jadi jika anda memang pengendara motor yang sopan dan santun dijalanan, ya 
gak usah uring-uringan, dong ya?
  Jika tidak dikarenakan ulah para pengendara motor yang kebanyakan main menang 
sendiri, maka tidak akan ada policy yang akan mengurangi para pengendara motor 
dijalanan, bukan?
   
  salam,
  Yuli

  


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menanggapi Indra: orang Sumbar 'durhaka' kalau masuk PDI Perjuangan?

2008-11-14 Terurut Topik Haniwar Syarif
bukannya gubernur sumbar dr PDIP...

wah versi IJP  ...aku pernah jd anak durhako dong..




HS



At 11:51 AM 14-11-08, you wrote:
Wah bung IJP ini rupanya punya 'alasan spiritual
dan historis' utk tidak masuk PDI Perjuangan,
dengan mengatakan bahwa sebagai orang Sumbar
dirinya akan dianggap Malin Kundang kalau masuk PDI Perjuangan.
Kalau begitu logikanya, berarti bisa disimpulkan
bahwa setiap orang Jawa, orang Bali, orang
Sumatera Utara  yang masuk Golkar juga akan
dianggap pengkhianat pada teman sekampung atau
durhaka pada orang tuanya, karena sekitar satu
juta orang mati di daerah-daerah tersebut oleh
kekuatan Orde Baru yang didukung Golkar puluhan tahun dong...
Jangan-jangan, saya (yang kebetulan ber-suku
Jawa juga akan dianggap berkhianat oleh banyak
orang Jawa tetangga saya di kampung karena
berteman dgn Indra yang caleg Golkar dong?)

wassalam

Budiman Sudjatmiko
(yang punya istri orang Bukittinggi dan berteman
dgn Indra yang orang Pariaman dan caleg Golkar)


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: (Kacau banget neh) Wapres: Kelangsungan Hidup Bakrie Perlu Dijaga

2008-11-14 Terurut Topik laesem
Pemerintah berkewajiban menjaga kelangsungan hidup pengusaha
nasional. Bukan hanya Bakrie, tetapi siapa saja supaya usahanya tetap
berjalan, ujar Wapres
Jadi artinya para PKL yang dikejar, diobrak abrik, di rampas
dagangannya juga wajib dilindungi. 
Susah punya wapres dungu.

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, HENDRA WIJANA
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Membela Bank dengan menggelontorkan BLBI, justru keliru. Eh, yang
keliru malah dipertahankan. Ya, wis, jangan dipilih lagi orang kayak
begini pada pemilu nanti.
  
 Salam
  
 Hendra Wijana
 
 --- On Fri, 11/14/08, firdaus cahyadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 From: firdaus cahyadi [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Kacau banget neh) Wapres:
Kelangsungan Hidup Bakrie Perlu Dijaga
 
 Date: Friday, November 14, 2008, 2:29 PM
 
 Makanya kasus Lapindo ga kelar2, orang dibela terus-terusan
kok..hik..hik :((
 
  _ _ _
 
 Wapres: Kelangsungan Hidup Bakrie Perlu Dijaga
 
 
 sumber: http://www.kompas. com/read/ xml/2008/ 11/14/13352853/
Wapres.Kelangsun gan.Hidup. Bakrie.Perlu. Dijaga
 
 Jumat, 14 November 2008 | 13:35 WIB
 
 
 
 JAKARTA, JUMAT -
 Wakil Presiden Jusuf Kalla mengemukakan, pemerintah wajib menjaga
 kelangsungan hidup pengusaha nasional, termasuk grup usaha Menteri
 Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie yang saham
 perusahaannya hancur terimbas krisis keuangan global.
 Pemerintah
 berkewajiban menjaga kelangsungan hidup pengusaha nasional. Bukan hanya
 Bakrie, tetapi siapa saja supaya usahanya tetap berjalan, ujar Wapres
 dalam jumpa pers usai shalat Jumat di Istana Wapres, Jakarta, (14/11).
 Dengan
 pemikiran seperti itu, pembelaan pemerintah kepada Bakrie masih dalam
 kategori wajar. Pemerintah sebelumnya juga membela pengusaha lain
 seperti Astra, Danamon, BCA, sejumlah bank lain, dan sejumlah
 konglomerat. Masakan membantu Bakrie tidak boleh, ujarnya.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menanggapi Indra: orang Sumbar 'durhaka' kalau masuk PDI Perjuangan?

2008-11-14 Terurut Topik Indra Jaya Piliang
Bud, ente egois amat. Gak sabaran ama kerja2 politik kita ke dpn. Duh. Salam ma 
keluarga bini, ya. Mrk pasti milih gw, kan?


Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Budiman Sudjatmiko [EMAIL PROTECTED]

Date: Thu, 13 Nov 2008 20:51:10
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menanggapi Indra: orang Sumbar 'durhaka' kalau 
masuk PDI Perjuangan?


Wah bung IJP ini rupanya punya 'alasan spiritual dan historis' utk tidak masuk 
PDI Perjuangan, dengan mengatakan bahwa sebagai orang Sumbar dirinya akan 
dianggap Malin Kundang kalau masuk PDI Perjuangan.
Kalau begitu logikanya, berarti bisa disimpulkan bahwa setiap orang Jawa, orang 
Bali, orang Sumatera Utara �yang masuk Golkar juga akan dianggap pengkhianat 
pada teman sekampung atau durhaka pada orang tuanya, karena sekitar satu juta 
orang mati di daerah-daerah tersebut oleh kekuatan Orde Baru�yang didukung 
Golkar puluhan tahun dong...
Jangan-jangan, saya (yang kebetulan ber-suku Jawa juga akan dianggap berkhianat 
oleh banyak orang Jawa tetangga saya di kampung karena berteman dgn Indra yang 
caleg Golkar dong?)
�
wassalam
�
Budiman Sudjatmiko
(yang punya istri�orang Bukittinggi dan berteman dgn Indra yang orang Pariaman 
dan caleg Golkar)





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Kacau banget neh) Wapres: Kelangsungan Hidup Bakrie Perlu Dijaga

2008-11-14 Terurut Topik Bambang Soetedjo
Kok begitu ya cara berpikirnya. Lagi2 hutang budi dijadikan dasar pernyataan. 
Kasihan pemimpinku. Memang tidak usahlah kita milih mereka lagi di pemilu 
mendatang.
�
Salam


--- On Fri, 11/14/08, HENDRA WIJANA [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: HENDRA WIJANA [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Kacau banget neh) Wapres: Kelangsungan 
Hidup Bakrie Perlu Dijaga
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Friday, November 14, 2008, 5:28 PM






Membela Bank dengan menggelontorkan BLBI, justru keliru. Eh, yang keliru malah 
dipertahankan. Ya, wis, jangan dipilih lagi orang kayak begini pada pemilu 
nanti.
�
Salam
�
Hendra Wijana


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Eros Dilarang Syuting Film Lastri di Solo

2008-11-14 Terurut Topik RANI BADRIE KALIANDA
jika sudah demikian, lantas solusinya gimana? Apakah cukup mengumpat dan 
marah-marah, tanpa melakukan suatu gerakan yg mampu merubah Anak negeri bisa 
menggunakan otaknya -- sebagaimana Yg mbak dan kita semua inginkan...saatnya 
kita bergerak bersama degn damai bukan hanya mengumpat dan marah

Salam Indonesia.



--- On Fri, 14/11/08, jajang c noer [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: jajang c noer [EMAIL PROTECTED]
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Eros Dilarang Syuting Film Lastri di Solo
To: [EMAIL PROTECTED], forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED]
Date: Friday, 14 November, 2008, 1:01 PM











satu lagi bukti nyata, betapa bangsa kita berjalan mundur, mundur, 
dan mundur. jadi primitif kembali. tidak bisa lagi memakai otaknya secara 
benar, logis.



[Non-text portions of this message have been removed]




  




 

















  Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/sg/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Indonesia Pelopor Jalan Tol, Tapi Pembangunannya Terlambat

2008-11-14 Terurut Topik bamboopinetrees
Belanda sebagai pemerintah (meski harus dilihat dalam kacamata sebagai 
penjajah) tahu persis apa hakikat menjadi penyelenggara negara dlm konteks 
penyediaan layanan publik.  Ada sistim transportasi yg terencana, sistim 
kesehatan dan arah pembangunan kesehatan yg jelas dll deh.


ED


Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Sulaeman_H. [EMAIL PROTECTED]

Date: Thu, 13 Nov 2008 22:34:10
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Indonesia Pelopor Jalan Tol, Tapi 
Pembangunannya Terlambat


Idealnya pembangunan dua-duanya (tol dan kereta) itu harus jalan pesat di
tanah air. Tinggal dilihat dari sudut studi kelayakan wilayah mana yang
tepat dibangun jalan tol dan wilayah mana tepat dibangun jalan kereta. Di
Singapura ada jalan ring-road dan ada jalur kereta MRT yang bisa memudahkan
penduduk bergerak di disekitar kota pulau itu. Di Bangkok Ada kereta layang
(sky train), ada kereta bawah tanah (subway) dan ada kereta api konvensional
seperti di Gambir. Disamping itu jalan tol di Bangkok juga mulai
diperbanyak. Bangkok sedikit lebih nyaman transportasinya daripada Jakarta.
Malah sekarang kabarnya ada bus kota gratis dijurusan tertentu.

DI Malaysia, jalan tol dibangun membentang dari Singapura sampai hampir ke
wilayah utara Malaysia dekat perbatasan  dengan Thailand. DI Kuala Lumpur
sendiri ada mono-rail, ada MRT dan ada kereta api biasa. Malaysia malah
lebih unik dalam hal prestasi pembangunan tol. Perusahaan Malaysia pembangun
jalan tol telah melakukan ekspansi bisnis hingga punya proyek besar di India
membangun jalan tol. Indonesia yang banyak pakar jalan tol tidak bisa
ekspansi seperti ini. Mentok dinegeri sendiri.

Memberi kelancaran transportasi kepada rakyat di seluruh pelosok Indonesia
berarti memberi kelancaran peredaran roda ekonomi karena bisnis antar
wilayah akan lebih lancar kalau transportasi lancar. Seperti peredaran darah
memerlukan urat, maka peredaran ekonomi memerlukan transportasi. Jalan raya
dan rel kereta api itulah uratnya transportasi darat. Kalau jalan raya
dibangun asal jadi atau sekedar akal menghabiskan dana APBN dan kemudian
kualitasnya dibuat berubang-lubang maka membangun jalan berlubang bagaikan
punya pembuluh nadi yang tersendat penyakit asam urat. Peredaran darah akan
terhalang dan sakit atau mati.

Ketika Belanda menjajah pulau Jawa, maka Belada sekuat tenaga membangun
jalan Anyer - Panarukan yang panjangnya mungkin hampir 1000km. Setelah itu
mereka membangun jalan kereta-api dibeberapa wilayah. Itu artinya Belanda
tahu betul betapa pentingnya jalan untuk transportasi demi kelancaran
pemerintahannya.
SH


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kritik Aja, Siapa Larang?

2008-11-14 Terurut Topik Alexander apellaby
Kalau mau kritik, ya kritik aja. Siapa yang larang? Yang penting, kritik yang 
disampaikan rasional dan cerdas. Jangan asal bunyi aja.
 
Alex
 















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] FESTIVAL KAMPOENG TOEGOE - 15 Nov 2008, 10.00 - Kompleks Gereja Kampoeng Toegoe

2008-11-14 Terurut Topik Wal Suparmo
Salam,
Keturunan Portugis hanya tinggal nama saja sebab menurut kawan saya ex TIMTIM, 
tidak ada orang Kampoeng Toegoe yang bisa bahasa Portugis. Kalau bahasa Belanda 
beberapa orang masih bisa.
Wasalam,
Wal Suparmo

--- Pada Jum, 14/11/08, Bintang SOEPOETRO [EMAIL PROTECTED] menulis:

Dari: Bintang SOEPOETRO [EMAIL PROTECTED]
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] FESTIVAL KAMPOENG TOEGOE - 15 Nov 2008, 10.00 - 
Kompleks Gereja Kampoeng Toegoe

Tanggal: Jumat, 14 November, 2008, 1:43 AM

FESTIVAL KAMPOENG TOEGOE

Kompleks Gereja Toegoe, Sabtu 15 November 2008, 10.00-14.00 WIB

Menampilkan
Pameran Foto Etnografi Masyarakat Kampung Tugu dan Penampilan Khusus
Kerontjong Toegoe dan Kesenian Portugis dan Timor Leste

Dihadiri oleh Para Duta Besar Empat Negara Sahabat yang berbahasa Portugis 
(Portugal, Brasil,
Mozambik, Timor Leste) dan dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta

Informasi: yayasan.fkai@ gmail.com, 021-32726386

Lokasi: Kompleks Gereja Tugu merupakan Cagar Budaya yang berada di Jl. Raya 
Tugu, Kelurahan Semper Utara, Jakarta Utara.
Menuju kesana (kalau dari Tol, turun di Plumpang, puter balik kanan,
lalu belok kiri masuk ke jalan masuk Plumpang, lalu saat ada pertigaan
ambil yang kiri. Jalan raya Tugu biasanya dipadati oleh Truk-truk
kontainer yang sedang parkir.

Press Release/Introductio n:

KAMPUNG TUGU
Jejak Portugis di Jakarta

Orang
Tugu adalah warga asli Kampung Tugu di daerah
Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Mereka telah hidup di sana
selama lebih dari tiga setengah abad, sejak pertengahan abad ke-17, saat
Jakarta masih disebut Batavia dan menjadi kota pusat kekuasaan perusahaan 
dagang Belanda di Hindia Timur (VOC).
Nenek
moyang orangTugu adalah orang
Portugis yang berasal dari Malaka. Mereka dibawa ke Batavia
sebagai tawanan perang setelah pasukan VOC merebut kota pelabuhan di 
Semenanjung Melayu itu dari
tangan Portugis pada 1641.
Menurut
catatan sejarah, tawanan perang yang diangkut pulang ke Batavia dari Malaka 
ketika itu berjumlah 23
keluarga atau 150 jiwa. Sebagian besar merupakan orang-orang berdarah campuran,
hasil perkawinan lelaki Portugis dengan perempuan lokal asal berbagai daerah
koloni Portugis di Asia, seperti Malabar, Kalkuta, Surat, Pantai Koromandel,
Goa, dan Ceylon (Sri Lanka), serta dari Malaka
sendiri.
Di
Batavia, mereka dimukimkan oleh Kompeni Belanda di daerah Tugu, sekiar 20
kilometer sebelah tenggara kota
pelabuhan itu. Tugu ketika itu masih berupa kawasan hutan dan rawa-rawa yang
merupakan sarang nyamuk malaria dan berbagai sumber penyakit lain. Di sana 
mereka berusaha bertahan
hidup dengan berburu binatang liar, menangkap ikan, dan mengumpulkan hasil
hutan.
Setelah
memeluk agama Kristen Protestan, agama resmi Kerajaan Belanda, mereka yang 
awalnya
beragama Katolik dibebaskan dari status sebagai tawanan perang. Itu sebabnya,
mereka lalu juga disebut de mardijkers atau
orang merdeka. Sebuah gereja dibangun bagi
mereka yang juga telah bersedia menghapus nama-namakeluarga Portugis, dan 
menggantinya dengan nama-nama Belanda.
Populasi
orang Kampung Tugu kini diperkirakan sekitar 1.200 jiwa. Kurang-lebih 
separuhnya,
yakni 600 orang, masih tinggal dan
bekerja di Kampung Tugu, terutama di sekitar gereja tua mereka.
Sekitar
500 orang Tugu lainnya kini tinggal di Belanda. Mereka adalah keturunan
orang-orang Tugu yang pada tahun 1950 melakukan eksodus ke Hollandia (Jayapura,
Papua), sebelum kemudian bemigrasi ke Belanda lewat Suriname . Sisanya yang 
sekitar 100
orang saat ini bermukim tersebar di berbagai daerah lain di Indonesia, termasuk
di Jayapura.
Di
mana pun mereka berada, orang-orang Tugu merasa bersaudara satu dengan yang
lain. Pertautan darah, kesamaan sejarah, serta ikatan kebudayaan merupakan
hal-hal yang selalu dapat menyatukan pikiran dan perasaan mereka.
Masyarakat
Kampung Tugu kini ikut menjadi bagian dari masyarakat Jakarta yang majemuk. 
Warisan kebudayaannya yang
khas, termasuk musik kroncongnya, bahkan dapat dianggap sebagai bagian dari
kekayaan kebudayaan nasional yang tak ternilai harganya.

[Non-text portions of this message have been removed]






[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SAYA PENGEN JUGA MENGERITIK

2008-11-14 Terurut Topik santosoalimin
Maksudnya nyindir atau cari informasi?
Kalo cari info anda salah alamat, lebih tepat ke kedubes Canada.







--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Razif Halik [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 MOHON DIBERI JALAN



 Pak, saya ingin bisa mengeritik Pemerintah maupun institusi2 di tanah air
 ini tetapi masih trauma ditangkapi atau paling tidak dibikin



 susah hidup ini seperti di era Orba. Mohon bantuan pak Manneka bagaimana
 cara untuk dapat izin tinggal di Canada supaya saya bisa



 mengeritik tanpa takut2 seperti layaknya Bapak.



 Soalnya sy pernah tugas ke Vancouver dan enak sekali kotanya, banyak resto
 Cina, jadi tidak banyak beda dengan hidup di Indon tetapi



 bebas merdeka mengeritik. Dari jauh begitu kan nggak bisa dikejar
 Bakin,Polisi,Jaksa atau begundal2 partai



 Mohon bantuan Bapak dan terima kasih sebelumnya.



 Wassalam, Razif Halik Uno






Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rupiah Melemah, Daya Beli Turun

2008-11-14 Terurut Topik Yanuar Rizky
Waduh agak dilematis menjawabnya he3x ..

gini deh bahwa posisi asing adalah ingin menjual portopolionya..
sebulan Oktober kemarin yang telah dijual 4,14% dari aset yang mereka
miliki di bulan September.. dampaknya ke Indeks Bursa MINUS 45,82
dampaknya ke Kurs Rp-USD MINUS 15,10%..

Kalau saya jadi Bank Kustodian yang melayani jasa Global Custody,
yaitu menyelesaikan transaksi saham dalam Rupiah ke Rekening investor
di luar negeri ke dalam USD, maka target perolehan keuntungan dinilai
dari jumlah USD yang diterima.. JADI, kalau saya jual saham, maka
resiko penurunan harga di saham-nya akan di-cross forward dengan
ditutupi oleh keuntungan dari mata uang USD yang dibuat menguat..

Indikatif-nya, liat order dari luar (NDF: Non Dellivery Forward) ini
adalah pasar order di asing (di US jam 9 pagi di WIB jam 9 malam)..
nah, dalam beberapa bulan ini harga NDF di jam 16 waktu luar nagreg
(jam 4 subuh WIB) selalu menjadi ON Trade di pasar kurs yang dibuka di
pagi hari WIB berikutnya.. Nah, pola seperti ini jelas tidak ada
dasarnya, karena harga sudah dibentuk oleh order Forward..

Order Forward ini membentuk harga kurs ke arah target Kurs yang
diinginkan agar jumlah USD yang diinginkan dari ambil untung penjualan
surat berharga di mata uang lain sesuai dengan keinginan bandarnya..
Angka kurs yang dibuka dengan penempatan order Forward, begitu sore
hasil penerimaan Rupiah jual portopolio didapat, maka akan ditukar ke
USD sehingga permintaan USD meningkat..

Jadi, intervensi oleh BI atas transaksi di open akan dihajar kembali
saat terjadi settlement portopolio...

Ini memang teknis banget, tapi jawaban saya sengaja begini.. mungkin
rekan-rekan akan Pusing he3x.. tapi itulah game-nya.. saya jawab
teknis, agar rasionalitas dasar alasannya jelas demi menghindarkan
diri dari tuduhan provokator ha3x..

Nah, sementara atau tidak.. yang jelas pola ini sudah berjalan dari
September 2007 dan semakin hari semakin parah... sampai statement BI
sudah ke titik melemahnya Rupiah karena kurang pasokan USD.. ini
sinyal devisa BI untuk intervensi menipis.. lalu, saya dengar di G20
BI akan minta fasilitas SWAP dengan Fed untuk menambah likuiditas
USD... jadi, jaga kurs dari intervensi itu akan beradu nafas dengan
para bandar kustodian hik..hik...hik

Apa yang harus dilakukan, menurut saya SWAP antara BI-Fed tidak
cukup... Pak Boediono harus bicara hati ke hati dengan Pak Bernanke
agar eksekusi (reverse) portopolio AS di pasar Indonesia harus
dilakukan dengan tanpa NDF, serta berada di jalur trade on trade
artinya kalau belum ada transaksi penyelesaian saham-nya, ya jangan
masukan dulu order permintaan USD-nya.. Kalau bisa diatur saja, jangka
waktu dan rate yang disepakati agar tidak menganggu kurs yang
berpengaruh ke harga tempe... Kalau tidak bisa diajak baik-baik, ya
dilakukan tindakan hukum saja atas pola spekulatif global kustodi
(soalannya hanya nyali... dan saatnya kita modal bambu runcing Rupiah
melawan meriam USD ha..ha..ha)

Merdeka!,
-Yanuar Rizky-
mail to: [EMAIL PROTECTED]
on the net: http://www.elrizky.net
elrizkyNet::dari RT-RW ke Internet menuju Pasar Modal::



2008/11/14 RANI BADRIE KALIANDA [EMAIL PROTECTED]:
 Bung Yanuar...Perkiraan Bung...apakah situasi ini sifatnya sementara atau
 akan membesar seperti bola salju...? Tepatnya bagaimana Pemerintah
 menyikapinya...?

 Terimakasih Bung

 --- On Fri, 14/11/08, Yanuar Rizky [EMAIL PROTECTED] wrote:
 From: Yanuar Rizky [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rupiah Melemah, Daya Beli Turun
 To: forum-pembaca-kompas Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com,
 mediacare yahoogroups [EMAIL PROTECTED],
 [EMAIL PROTECTED]
 Date: Friday, 14 November, 2008, 9:08 AM

 Intro:

 1. Kondisi saat ini, kita dihadapkan warisan dilema Barang Konsumsi

 datangnya dari Import.. Kedelai datang dari Import, maka Kurs Rupiah

 melemah akan berakibat naiknya harga tempe (inflatoir)

 2. Membiarkan dilema di hari kemarin, tanpa meningkatkan daya kerja,

 menyebabkan daya beli upah terus menurun (OPSI Q3-2008: MINUS 19,1%)

 .. ancamannya diperparah dengan menekan upah (berarti mengkikis

 daya beli, karena inflatoir bin kenaikan harga terus terjadi)..

 apalagi PHK yang berarti mengNOLkan daya beli... Padahal, daya beli

 adalah nafasnya dunia usaha DAN dunia usaha adalah jantungnya

 Perekonomian Nasional

 3. Mengairahkan Daya Kerja memerlukan Daya Dukung Dana (modal). Itulah

 sejatinya peran Industri Keuangan, menjadi jembatan (intermediasi)

 dari pemilik dana ke sektor riil... Akhir-akhir ini kita dengar

 dampak global dan tingginya BI rate.. TAPI, fakta juga mencatat saat

 suku bunga rendah dan stabil, PHK tetap terjadi dan daya beli tidak

 menguat. Jadi, masalah intermediasi ke sektor riil bukanlah semata

 persoalan BI rate, tapi juga Kebijakan Fiskal-Moneter Terfokus yang

 mengendalikan perilaku psikologis pasar di intrumen treasury (yang

 saat ini telah memberi sinyal JELAS, meletus!)

 4. Meletusnya karena Portpolio Pasar Finansial RI dikuasai penempatan

 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] The Way I See It from Starbucks

2008-11-14 Terurut Topik bamboopinetrees
Wah, alangkah ruginya jika ke Starbuck kala di Makassar.  Disana ada PHOENAM 
nan nikmat, yang selalu mengajak kembali berkunjung!

Btw, aku tak terlalu suka Starbuck karena PLASTIK banget.  Tidak setara harga 
yg dikeluarkan karena kita tidak bisa menikmati kecantikan perangkat minumnya.  
DOME jauh lebih baik, meski harus menambah sedikit rupiah, karena masih 
berkesempatan menikmati perangkat minumnya.


ED


Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: halim hd [EMAIL PROTECTED]

Date: Thu, 13 Nov 2008 09:38:08
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] The Way I See It from Starbucks


di makassar juga nggak laku, dan nggak bakalan laku, karena kopi lokal, kopi 
toraja, lalu ada hai hong, phoenam, dottoro tinumbu beserta jaringannya, 
membuat starbuck gak bekutik. hidup selera lokal!
hhd.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menanggapi Indra: orang Sumbar 'durhaka' kalau masuk PDI Perjuangan?

2008-11-14 Terurut Topik Setia Lesmana
Setuju Bung Iwan,

Daripada berpolemik dan saling jelek2in. Sok atuh, beberkan konsep Anda 
masing2. Dengan memaparkan konsep perjuangan Anda sebagi wakil rakyat, tentunya 
akan memudahkan rakyat menilai kualitas dan kompetensi Anda. Rakyat juga 
nantinya akan lebih mudah menagih janji konsep para caleg, jika nanti terpilih.

Salam,
Setia Lesmana

- Original Message -
From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Fri Nov 14 17:41:54 2008
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menanggapi Indra: orang Sumbar 'durhaka' 
kalau masuk PDI Perjuangan?

Salam,

Senang sekali bila orang-orang muda tampil ke gelanggang politik, macam IJP dan 
BS ini - - saya menyambutnya dengan kegembiraan; siapa tahu bisa membawa 
perubahan baru bagi kehidupan yang selama ini tidak pro poor.

Tetapi bila berbalas email macam di bawah ini: Amboi, matilah awak, keduanya 
bisa diurut jangan-jangan kami ini bersaudara, berhubungan darah: tetapi bila 
nada kemudian seakan berkelahi, wadaw, ... susah melanjutkan ketikan 

Mungkin untuk membuat suatu wahana baru, bagimana bila kedua kawan kita ini 
memuat pokok pikiran singkatnya sebagai caleg dalam memajukan keadaan ekonomi 
rakyat di daerahnya mencaleg masing-masing? Sehingga dari pemikiran itu, paling 
tidak kita tahu, ooo, dua kawan-kita ini bukan caleg jadi-jadian, terlepas apa 
pun partainya, Monggo, Mari, silakan!

Terima kasih,
iwan piliang