Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Masyarakat Kecewa terhadap Partai Politik

2009-04-01 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung Ikha,
 
Setuju banget tuh kalau kita Golput saja.
Tindakan itu untuk memberikan pelajaran kepada para Pemimpin Politik dan Partai 
Politik bahwa rakyat sudah muak dan tidak mempercayai sepak terjang mereka.
Kalau jumlah Golput significant, mereka pasti akan memperhitungkan keberadaan 
kita.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Sen, 30/3/09, ikhada...@yahoo.com ikhada...@yahoo.com menulis:


Dari: ikhada...@yahoo.com ikhada...@yahoo.com
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Masyarakat Kecewa terhadap Partai Politik
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 30 Maret, 2009, 3:40 PM



Salam,

Memang dalam segala sesuatu perlu pembelajaran. Belajar adalah proses yg 
terjadi seumur hidup.

Pemilu ke 1 dan ke 2 masih ikut nasihat orang tua, ya terima nasib
Pemilu ke 3 dan ke 4, hasil diskusi dengan teman. Ternyata salah pilih
Pemilu ke 5 sampai sekarang, hasil pilihan sendiri, puaaass buanget, ga 
salah lagi!!!
GOLPUT memang ok!!!

Selamat berpesta demokrasi
Tetap optimis utk Indonesia yang lebih baik lagi!

Wasalam
Ikha
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: “Peristiwa Madiun September 1948” di tv One

2009-04-01 Terurut Topik Wal Suparmo
Salam,
Marshall Plan  adalah sesuai dengan nama Menteri Luar Negeri Amerika sesudah 
perang Dunia II tahun 1945 yaitu bantuan REHABILITASI untuk negara2 di Eropa 
yang hancur karena perang.Bantuan itu sangat diperlukan oleh Belanda.Amerika 
mengancam Belanda, karena tidak muu bantuan itu dipergunakan bagi perang 
kolonial di Indonesia.Kalau Belanda tidak keluar dari Indonesia,tidak akan 
diberi Marshall Plan.Karena itu maka Belanda menarik mundur semua pasukannya 
dari Republik Yogya( yang hanya tinggal beberapa Karisidenan saja karena 
seluruh Hindia Belanda atau Indonesia sudah diduduki kembali oleh Belanda 
kecuali beberapa kantong2 tempat gerilyawan Indonesia dan jenderal Sudirman 
yang sakit di gotong2 masuk keluar desa menghindari serangan tentara 
Belanda).Jadi mundurnya tentara Belanda bukan karena peristiwa JANUR KUNINGNYA 
Suharto, yang menduduki jYogya hanya beberapa jam saja.Karena itu maka  tentara 
Belanda tidak pernah menyerah kepada TNI dan hingga
 sekarang tidak mengakui proklamasi  17 Agustus 1945 ( yang diakui hanya 
penyerahan kedaulatan tgl 29 Desember 1949).
Demikian juga Belanda mundur dari Irian Barat bukan dikalahkan oleh operasinya 
MANDALA Suharto, tetapi karena keputusan PBB yang dipelopori oleh 
Amerika,Inggris dan Rusia.

Wasalam,
Wal Suparmo


--- Pada Sel, 31/3/09, Jhony Bram jhonyb...@yahoo.com menulis:


Dari: Jhony Bram jhonyb...@yahoo.com
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: “Peristiwa Madiun September 1948” di tv 
One
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 31 Maret, 2009, 6:01 PM






Tapi ada baiknya lho mas, setidak-tidaknya anda gak perlu beli sepatu mahal 
untuk masuk istana, cukup dengan sendal jepit aja,  he he he., istana kok 
kaya tempat rekreasi aja.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DUKA CITA UNTUK TRAGEDI SITU GINTUNG

2009-04-01 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Tanggung jawab itu artinya bagaimana mengupayakan agar semua berjalan sesuai 
dengan yang seharusnya atau yang telah direncanakan sehingga potensi terjadinya 
kecelakaan bisa diminimalisir, yaitu terjadinya peristiwa yang memang diluar 
kemampuan perhitungan manusia.
Kalau ada pemimpin yang mengabaikan tanggung jawabnya sehingga menyebabkan 
banyak orang tewas, hilang, luka - luka dan hancurnya harta benda masyarakat, 
itu adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab.
Kecepatan pemimpin memberikan bantuan saat terjadinya musibah, tidak harus 
diartikan bahwa dia telah menebus segala kesalahannya.
Tidak bisa. Kesalahannya tidak bisa ditebus dengan itu.
Bahwa ada resiko kalau seorang Pemimpin berani menyatakan bersalah dan meminta 
maaf didepan masyarakat yang terkena musibah itu sama dengan menyerahkan 
lehernya untuk digantung, ya itu memang resiko menjadi seorang pemimpin.
Lha kalau gak gitu, lalu apa resiko seorang pemimpin?
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Sen, 30/3/09, rzain rz...@yahoo.com menulis:


Dari: rzain rz...@yahoo.com
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DUKA CITA UNTUK TRAGEDI SITU GINTUNG
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 30 Maret, 2009, 9:14 PM






Tanggung jawab apaan? Serahkan lehar untuk digantung, tentu tidak paling tinggi 
mundur tetapi ini budaya Jepun tidak lazim di kita.
Tanggung jawab ialah segera memberi bantuan dan memperbaiki kerusakan, dua2nya 
dilakukan.


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Banten Siap Digugat

2009-04-01 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Nah gitu dong. Itu namanya bertanggung jawab.
Soal apakah nanti pihak yang bertanggung jawab akan dihukum gantung atau 
bagaimana, ya mari kita serahkan kepada pengadilan saja.
 
Salam,
 
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Sel, 31/3/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id menulis:


Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Banten Siap Digugat
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 31 Maret, 2009, 6:02 AM






http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/03/31/ 03425560/ banten.siap. digugat

JAKARTA, KOMPAS- Pemerintah Provinsi Banten siap menerima gugatan masyarakat 
korban Situ Gintung. ”Kalau memang mereka mau melakukan gugatan, ya kami siap 
saja. Namun, kami lihat dulu, masalah apa yang mau digugat,” kata Wakil 
Gubernur Banten M Masduki, Senin (30/3).

Masduki memimpin rapat koordinasi bersama Penjabat Wali Kota Tangerang Selatan 
M Shaleh dan sejumlah pejabat terkait di kantor sementara Wali Kota di kantor 
Kecamatan Pamulang.

Masduki menjelaskan, selama ini pengelolaan dan perawatan Situ Gintung 
dilakukan oleh Balai Besar Ciliwung-Cisadane yang berada di bawah Direktorat 
Jenderal Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum. Semua anggaran perbaikan 
dan rehabilitasi Situ Gintung dikucurkan oleh pemerintah pusat.

Dalam kasus jebolnya tanggul Situ Gintung, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia 
(Walhi) akan menggugat pemerintah pusat dan daerah yang dianggap lalai terkait 
peristiwa ini. Pemerintah selama ini diyakini tak bertanggung jawab dalam 
merawat dan mengelola sumber daya air.

Oleh karena itu, tragedi Situ Gintung bukanlah murni jenis bencana alam yang di 
luar kemampuan manusia untuk mengendalikannya. ”Jebolnya tanggul itu tidak 
mungkin tiba-tiba terjadi begitu saja, tetapi pasti diawali dengan tanda-tanda. 
Warga setempat sudah memperingatkan hal itu. Nah, kenapa selama ini situ tidak 
dirawat dan dikontrol? Lalu mengapa kawasan yang lebih rendah dari situ yang 
seharusnya kawasan sabuk hijau diizinkan menjadi permukiman?” kata Direktur 
Eksekutif Nasional Walhi Berry Nahdian Forqan.

Saderih (55), Ketua RW 11 Kampung Gunung, Cirendeu, mengatakan, sejak 10 tahun 
terakhir Situ Gintung memang tak terawat dan sudah menunjukkan tanda-tanda 
kerusakan. Sementara satu dari dua pintu air tak berfungsi sama sekali.

”Satu pintu air yang lainnya juga tidak berfungsi maksimal, bisa dibilang 
rusak. Sementara retak-retak di tanggul sudah muncul sejak lama. Warga saya 
sudah banyak yang protes, tetapi entah kenapa pemda belum juga merespons,” kata 
Saderih.

Berry mengatakan, Walhi kini tengah mengkaji rencana gugatan tersebut, baik 
secara perdata maupun pidana. Berry mengatakan, berdasarkan Undang-Undang 
Penanggulangan Bencana Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 5, pemerintah dan pemerintah 
daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.

”Yang dimaksud dengan penanggulangan bencana adalah termasuk upaya preventif, 
tanggap darurat, dan penanganan pascabencana,” kata Berry.

Sementara itu, Direktur Amrta Institute for Water Literacy Nila Ardhianie 
mengatakan, pemerintah selama ini sangat kurang peduli, bahkan cenderung 
mengabaikan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.

Berkaca dari Bahorok

Berry juga mengingatkan tragedi banjir bandang yang menimpa kawasan Sungai 
Bahorok di Langkat, Sumatera Utara, yang menelan 167 korban jiwa. Ketika itu 
para penggiat lingkungan seperti Walhi meyakini, banjir terjadi karena adanya 
kerusakan lingkungan di hulu Sungai Bahorok serta akibat dari perambahan hutan 
di Taman Nasional Gunung Leuser dan Kawasan Ekosistem Leuser. Namun, gugatan 
Walhi ketika itu ditolak pengadilan.

Berry mengatakan, selain menyiapkan gugatan, yang menjadi prioritas utama saat 
ini adalah memastikan pemerintah menangani masalah pascabencana secara optimal. 
Berkaca dari peristiwa bencana Bahorok, para korban justru terkatung-katung 
selama bertahun-tahun. Akibatnya, korban kembali menempati kawasan daerah 
aliran sungai tanpa terkendali demi mencari lahan pekerjaan. Kawasan itu pun 
dibuka kembali menjadi kawasan wisata tanpa manajemen bencana yang memadai.

Membantah

Sementara itu, M Shaleh yang ditanya terpisah mengatakan, pihaknya masih 
meneliti apakah pusat wisata di Situ Gintung memiliki perizinan atau tidak. 
”Namun, yang pasti, tidak ada pungutan yang masuk kas pemerintah,” kata Shaleh.

Shaleh membantah kabar yang menyebutkan warga pernah melaporkan retaknya 
tanggul Situ Gintung kepada aparat pemerintah. ”Saya sudah cek ke Pemprov 
Banten dan Pemkab Tangerang, belum ada laporan soal Situ Gintung. Kabar yang 
beredar itu seolah-olah menyalahkan pemerintah telah lalai. Kalau saya ditanya 
wartawan, siapa yang salah dalam peristiwa itu, saya jawab tidak ada yang 
salah,” ungkapnya.

Menurut Shaleh, petugas Direktorat Jenderal Sumber Daya Air tahun lalu sudah 
mengecek pintu tanggul masih dalam kondisi baik sehingga pintu tanggul tidak 
diperbaiki.

”Kamis malam, hujan deras turun, 

Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bandar Soekarno-Hatta

2009-04-01 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Supaya pemerintah memberikan perhatian yang serius terhadap perawatan Bandara 
Soekarno Hatta, ada baiknya nama bandara diganti sesuai nama Presiden yang 
berkuasa pada waktu itu.
Jadi waktu jaman SBY jadi Presiden, namanya diganti jadi Bandara SBY.
Nanti kalau presidennya ganti lagi, ya namanya juga ikut diganti sesuai nama 
Presidennya.
Mungkin dengan demikian perawatan Bandara bisa menjadi lebih baik he he he he 
he he he

--- Pada Sen, 30/3/09, Yose Rizal Wantania S.Sos wantania_1...@yahoo.co.id 
menulis:


Dari: Yose Rizal Wantania S.Sos wantania_1...@yahoo.co.id
Topik: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bandar Soekarno-Hatta
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 30 Maret, 2009, 9:40 PM






Terminal 2 di F4 juga toiletnya rusak sudah lama banget.Merepotkan penumpang 
ketika mau sholat atau WC...

Best Regards

Yoserizal Wantania S..Sos
My Blog : http://matatelinga2 009.blogspot. com/


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menunda Pemilu, No Way

2009-04-01 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung Marnagan,
 
Bagus pertanyaan anda tentang keabsahan hasil Pilkada jika ternyata DPT nya 
terbukti palsu.
Karena ini merupakan kejahatan politik, agar penyelesaiannya tidak merembet 
kemana - mana, menurut saya  seyogyanya kasus ini diselesaikan melalui Sidang 
di Pengadilan.
Apapun nanti keputusan Pengadilan, itu yang akan menjadi acuan pihak KPU dan 
Pemerintah Pusat untuk memutuskan secara politis tentang status Gubernur 
terpilih.
Hanya sayangnya SBY lebih memilih penyelesaian kasus tersebut melalui debat 
di media massa.
Hasilnya ya seperti sekarang ini, masalahnya sendiri tidak terselesaikan, malah 
melebar kemana - mana dan berpotensi menggagalkan jadwal pemilu atau terjadinya 
kerusuhan politik yang dahsyat.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Sel, 31/3/09, marnagan2...@yahoo.com marnagan2...@yahoo.com menulis:


Dari: marnagan2...@yahoo.com marnagan2...@yahoo.com
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menunda Pemilu, No Way
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 31 Maret, 2009, 7:24 AM


Numpang tanya, dengan terjadinya kekisruhan DPT di Jatim, bagaimanakah dengan 
hasil pemilihan Gubernur yl, apakah sah atau dianulir?  Harusnya nggak sah dong?
Powered by Telkomsel BlackBerry�


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ANAK ANAK IKUT KAMPANYE PKS

2009-04-01 Terurut Topik Adyanto Aditomo
He he he he sebetulnya yang lain juga dipermasalahkan.
Hanya saja karena ada informasi bahwa umumnya anggota PKS itu berpoligami, maka 
pertanyaannya adalah:
Apakah semua istrinya diajak kampanye?
Apakah semua anak dari istri - istri tersebut yang masih kecil juga ikut 
kampanye?
Bukankah bisa diatur agar salah satu istri jaga anak - anak kecil di rumah dan 
lainnya yang sudah dewasa bisa ikut kampanye?
Hal ini kan tidak bisa dilakukan oleh pihak yang menganut monogami.
Gitu lho maksudnya.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Sel, 31/3/09, muzani ranau muzani_ra...@yahoo.com menulis:


Dari: muzani ranau muzani_ra...@yahoo.com
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ANAK ANAK IKUT KAMPANYE PKS
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 31 Maret, 2009, 8:41 AM






kok aneh ya kalau PKS yang bawa anak2 selalu dipermasalahkan?
tapi kalau partai lain TIDAK??? 


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jhony Allen Minta Diperiksa Seusai Pemilu

2009-04-01 Terurut Topik jacky kussoy
Begitulah memang sebagian dari wakil rakyat kita. Dan pada Pemilu 9 April 
nanti, mereka yang nggak Golput haruslah memilih para Caleg yang memang punya 
integritas dan kapasitas tinggi ketika mereka akan menjadi warga di Gedung 
Hijau. Kalau bukan kite-kite yang mulai melakukan, mo nunggu sampe kapan kita 
bisa jadi warga dunia yang dikenal sebagai negara maju

--- Pada Sel, 31/3/09, halim hd halimh...@yahoo.com menulis:

Dari: halim hd halimh...@yahoo.com
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jhony Allen Minta Diperiksa Seusai Pemilu
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 31 Maret, 2009, 2:16 PM












gebleg juga neeh wakil rakyat, sudah nyeleweng minta prioritas 
lagi! kejar dia dan masukin ke penjara; dan jangan pilih jenis polbus ginian!

hhd.



RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Peran Media Massa Membaik pada Pemilu 2009

2009-04-01 Terurut Topik Ridwan Nyak Baik
Perdebatan keberpihakan pers antara pemegang saham dengan kepentingan public 
sejak jama baheulak tak pernah tuntas hingga kini. Mahkamah pembaca nan super 
bebas akan menilai dan memutuskannya apakah suatu media cetak atau elektronik 
(sebagai produk pers) merupakan media partisan, corong partai / oknum pemegang 
saham, atau media yang memainkan peran sebagai guru masyarakat, pilar keempat 
demokrasi. Wahana pencerah dan pencerdas public. 

Sebab ketika media menjadi partisan pembaca akan meninggalkannya. Sekali 
pembaca berpaling ke lain hati dan pergi, sungguh sulit untuk rujuk kembali. 
Kecuali ganti nama, logo, dan gaya jurnalismenya….Pada tataran ini, biaya yang 
dibutuhkan akan besar sekali. Jadi, tinggal pilih mau tampil partisan atau 
“netral” tanpa “mau” disetir pemegang saham dalam melakukan racikan menu di 
dapur redaksi. Pemegang saham cukup dlam ruang RUPS saja. Lainnya terserah 
Pemimpin Umum dan Pemred. Jika dalam RUPS Pemum dan Pemred tidak perform ya 
tinggal ganti saja, tantang secara “terbuka” pada jajaran yang lain.

Taabik;

RnB 

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Agus Hamonangan
Sent: Wednesday, March 25, 2009 12:15 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Peran Media Massa Membaik pada Pemilu 2009

 

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/25/05351680/peran.media.massa.membaik.pada..pemilu.2009

Jakarta, Kompas - Jika dibandingkan dengan Pemilu 2004, Institut Studi Arus 
Informasi atau ISAI menilai posisi media massa, baik cetak maupun elektronik, 
jauh membaik dan mampu bersikap lebih netral dalam memberitakan berbagai 
persoalan yang terjadi seputar pemilu. Bahkan, bisa dikatakan media mampu 
menjalankan salah satu peran utamanya sebagai ”anjing penjaga”.

Temuan itu dipaparkan Direktur Riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) Dodi 
Ambardi pada diskusi ISAI, Selasa (24/3) di Jakarta. Diskusi tentang media dan 
watchdog pemilu itu menampilkan pembicara wartawan senior Kompas Budiarto 
Shambazy dan Retno Shanti dari Metro TV.

Dalam catatan ISAI, sepanjang Februari 2009 media massa banyak menurunkan 
berita tentang sosialisasi tata cara memilih (119 berita), kinerja Komisi 
Pemilihan Umum (KPU) sebanyak 309 berita, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) 
sebanyak 73 berita, logistik pemilu (263 berita), dan tahapan pelaksanaan 
pemilu sebanyak 184 berita.

Sepanjang Maret 2009, ISAI mencatat terdapat 111 berita sosialisasi pemilu, 223 
berita tentang logistik pemilu, 270 berita terkait kinerja KPU, dan 54 berita 
kinerja Bawaslu. Pemantauan dilakukan di 11 surat kabar nasional, dua majalah, 
dan 11 stasiun TV nasional.

Budiarto menilai, seharusnya media massa bersikap mandiri, ketimbang sekadar 
bersembunyi di balik ketentuan untuk bersikap netral. Dengan bersikap 
independen, media massa dapat berpihak dengan berpegangan pada ketentuan harus 
berada di luar berbagai kepentingan, termasuk politik. (dwa)





[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ratu Atut Bingung Tangani Relokasi

2009-04-01 Terurut Topik andisatya
Gubernur karbitan kayak gitu kok dipilihbaru dapet kasus sebesar ini dia 
sudah bingungketahuan deh ..

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Hanief Adrian hanief...@... 
wrote:

 Duh aduh, mestinya Bu Gubernur yang terhormat menyerahkan mic wartawan ke 
 orang Departemen PU...kalo jawabnya ga tau ini ga tau itu mah sama juga 
 boong, kayak seleb aja, no comment...

 Hanief Adrian, mahasiswa ITB
 warga BSD, Tangerang Selatan...


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PEMILU BOROS DAN TOLOL

2009-04-01 Terurut Topik andisatya
Bung Jhony, apa ada yang salah dengan tukang sate menjadi caleg ? jangan suka 
meremehkan profesi orang dong, jangan sombong anda...

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Jhony Bram jhonyb...@... wrote:

 Bung Hutabarat, sayapun ikut bingung, tukang sate aja daftar caleg. 
 Apakah? mereka (anggota legislatif) di gaji negara mendekati seratus juta 
 perbulan setelah dikalkulasi antara gaji pokok dengan tunjangan ini tunjangan 
 itu dan termasuk tunjangan untuk membingnungkan rakyat yg memilihnya.


RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Media Tradisional Vs New Media

2009-04-01 Terurut Topik Ridwan Nyak Baik
Seharusnya dunia jurnalisme kembali kekhittohnya. Sebab namanya aja media yang 
kasarnya bermakna medium atau alat. Jadi sekedar alat, apakah cetak, 
elektronik, virtual, digital, dll tetap sebatas alat atau perangkat. Maka 
kembali kekhittoh, bahwa roh media itu adalah informasi (news, fetures, kartun, 
foto, tulisan lepas, opini, editorial, iklan, film, dst..). dalam perspektif 
ini kerja jurnalis tak kan terganti dengan medium apa saja. Jadi, substansi 
kerja jurnalis adalah menajemen informasi. Pada posisi ini laku jurnalisme tak 
kan mati.

Saya sependapa dengan alinia terakhir dari Mbak Ratna tentang spirit jurnalis 
yang perlu dirawat, dijaga dan pelihara. Sedang medium bisa berubah sesuai mode 
dan tuntutan jaman yang semakin dinamis, praktis, dan efisien.

Bravo guru masyarakat, penyambung lidah rakyat, pilar keempat demokrasi.

Tabik;

RnB

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Agus Hamonangan
Sent: Wednesday, March 25, 2009 12:22 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Media Tradisional Vs New Media

 

Oleh Myrna Ratna
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/25/0368/.media.tradisional.vs.new.media

Naiklah kereta bawah tanah di Tokyo. Sepuluh tahun lalu, hampir sebagian besar 
penumpangnya, baik tua dan muda, tepekur membaca buku, majalah, surat kabar, 
dan komik. Kini yang ada di tangan mereka adalah handphone, i-pod, note-book. 
Inilah generasi paperless….

Media tradisional, khususnya cetak, sedang menghadapi cobaan berat. Kehadiran 
media baru (new media), seperti internet, telepon genggam, i-pod, radio 
satelit, dan munculnya sebuah generasi yang berbeda dalam mengonsumsi informasi 
telah memaksa media cetak untuk berpikir keras menata kembali posisinya agar 
tetap relevan bagi konsumennya.

Datangnya era jurnalisme warga (citizen journalism) juga memaksa media 
tradisional mengubah pola pikir sebagai satu- satunya alternatif penyampai 
”kebenaran”. Namun, tantangan terberat berikutnya adalah datangnya krisis 
ekonomi global. Bagi media cetak, harga kertas impor terus membubung, pemasukan 
iklan menurun drastis, dukungan distribusi semakin mahal, sementara sirkulasi 
umumnya stagnan, kalau tidak anjlok.

Bila dianalogikan dengan badai, inilah ”badai sempurna” (perfect storm) 
bagi industri media cetak ketika tiga gelombang menghantam sekaligus. Korban 
pun berguguran. Bangkrutnya sejumlah surat kabar besar di Amerika Serikat 
menjadi sinyal yang memilukan. Semua ini memunculkan pertanyaan, akan seperti 
apakah nasib media tradisional, khususnya media cetak Asia. Yang lebih penting 
lagi, akan seperti apakah wajah jurnalisme di masa depan.

Inilah salah satu topik hangat yang dibahas dalam Simposium Wartawan Asia yang 
berlangsung di Tokyo, 18 Maret lalu, yang diselenggarakan Departemen Luar 
Negeri Jepang dan disponsori Televisi Publik NHK serta harian Yomiuri Shimbun. 
Simposium yang bertajuk ”Development of Fundamental Values and Journalism: 
Past, Present and Future, Achievements and Prospects of the Media”, itu 
dihadiri panelis dari India, Korea Selatan, Jepang, dan Indonesia, dengan 
ketuanya Toshiyuki Sato dari Japan Broadcasting Corporation NHK, serta 
pembicara utama Dr Isami Takeda dari Universitas Dokkyo.

Di negara-negara Asia yang mayoritas penduduknya sudah akrab dengan teknologi 
tinggi, seperti Jepang dan Korea Selatan, kekhawatiran bahwa media cetak akan 
ditinggalkan mulai terasa. Terlebih di Jepang yang senantiasa berkiblat pada 
fenomena yang terjadi di Barat, walaupun sebetulnya tingkat sirkulasi media 
cetaknya sampai saat ini masih luar biasa. Oplah Yomiuri Shimbun misalnya, 
sekitar 10 juta eksemplar. Namun, menurut Editor Senior Yomiuri Shimbun Akira 
Fujino, saat ini pemasukan iklan untuk media-media cetak di Jepang umumnya 
turun 10-20 persen.

Tak sederhana

Meski demikian, masa depan media cetak di Asia tak bisa disimpulkan secara 
sederhana karena masing-masing negara memiliki kondisi sosial sekaligus 
perjalanan sejarah persnya yang unik. Di Indonesia, misalnya, tantangan 
industri pers sampai tahun 1998 adalah memperjuangkan kebebasan dirinya. 
Tonggak kebebasan itu ditandai dengan jatuhnya rezim Soeharto pada tahun 1998.

Media ikut berperan dalam penetapan agenda-setting perjalanan demokrasi di 
Indonesia. Dan, menjaga apa yang telah diraih dalam proses reformasi, seperti: 
memberi peran yang lebih besar bagi masyarakat madani, mencegah militer kembali 
ke panggung politik, menjamin proses checks and balances di antara tiga pilar 
kekuasaan, menjunjung penegakan hukum dan penghormatan pada HAMâ€semua itu 
menjadi prioritas utama pers Indonesia.

Hal yang sama juga terjadi di Korsel dan India. Perjuangan terhadap kebebasan 
pers di Korsel berpuncak setelah rezim militer tumbang tahun 1992. Sedangkan di 
India yang sudah lebih lama memiliki tradisi pers yang demokratis, kontribusi 
media cetak begitu dominan dalam menentukan arah 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Eyes on The Forest: PT Sinar Mas Group Harus Hentikan Pembukaan Hutan

2009-04-01 Terurut Topik firdaus cahyadi




Eyes on The Forest:
PT Sinar Mas Group Harus Hentikan Pembukaan Hutan

 

Beberapa LSM prihatin dengan keterlibatan Asia Pulp and
Paper (APP)/Sinar Mas Group (SMG) dalam penghancuran hutan di blok-blok
Senepis, Kerumutan, Semenanjung Kampar dan Bukit Tigapuluh. Eyes on the Forest,
salah satu jaringan LSM lingkungan hidup, pun menyerukan PT APP dan
perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Sinar Mas Grup untuk segera
menghentikan pembukaan hutan.

 

Sumber: http://satudunia.net/?q=node/123

 

 




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: “Peristiwa Madiun September 1948” di tv One

2009-04-01 Terurut Topik Sidik Permana
Saya pikir tidak bijak kita menilai sesuatu dari siapa yang menyampaikannya, 
bukan dari apa yang disampaikan. Bahkan dari seorang penjahat paling brengsek 
pun, tidak mustahil kita bisa memperoleh sesuatu yg berharga, apa lah lagi dari 
seorang Gus Dur. Sikap mental yang menganulir segala sesuatu yang disampaikan 
seseorang yang tidak kita suka, menjadi salah satu penyebab mengapa bangsa ini 
jalan di tempat.

Salam,
Sidik


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Jhony Bram jhonyb...@... wrote:

 Tapi ada baiknya lho mas, setidak-tidaknya anda gak perlu beli sepatu mahal 
 untuk masuk istana, cukup dengan sendal jepit aja,  he he he., istana 
 kok kaya tempat rekreasi aja.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Analisis pakar Australia tentang Prabowo (kandidat kuda hitam)

2009-04-01 Terurut Topik uge basar
Tulisan yang bagus.Saya tambahi, sejarah selalu berpihak kepada pemenang, USA 
membunuh penduduk sipil  Jepang di Hiroshima dan Nagasaki, sampai sekarang 
nggak ada tuh disinggung sebagai kejahatan perang, karena Jepang yang kalah. 
Hitler memasukan orang yahudi ke Kamp Kerjapaksa, sampai sekarang film-filmn 
kekejaman Hitler dibuat terus karena USA yang menang Hitler yang kalah. Gaza 
digempur, Irak dikangkangi, sampai sekarang masih terus dilakukan. karena orang 
Palestina dan Sadam Husein yang kalah.Mungkin  Prabowo harus jadi Presiden 
dulu, baru kita akan tahu cerita sebenarnya, kita cenderung bimbang akan 
rumours tentang  dark side masa lalu beliau, karena kita tahu asal-usul 
Prabowo dari keluarga yang jelas dan dikenal nasionalis, ayahnya digelari 
Begawan Ekonomi Indonesia, kita sebagai orang Indonesia pasti kita berpikir, 
masa sih orang dari latar belakang keluarga seperti itu akan menghianati bangsa 
dan negaranya. sendiri.
Kita terlalu lama dijajah orang asing, sehingga mendewakan orang asing sampai 
wong Jowo bilang (ne putih wisj menang separo) begitu pula  kalau berita dari 
orang asing seakan-akan lebih credible sehingga kita lupa menggunakan nalar 
serta naluri kita. 

Peace!

--- On Wed, 4/1/09, Rommi Roya rommi.r...@gmail.com wrote:

From: Rommi Roya rommi.r...@gmail.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Analisis pakar Australia tentang Prabowo  
(kandidat kuda hitam)
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, April 1, 2009, 1:30 AM



















Saya pernah menulis disini bahwa Amerika tidak suka seorang

Nasionalis. Amerika tidak akan tinggal diam.  Mereka selalu mengetahui celah

dan tau memanfaatkan kelemahan untuk menjatuhkan orang tersebut.



Amerika pernah mendapat pengalaman pahit dengan Presiden terdahulu, Presiden

Soekarno.  Pada saat itu Amerika memerlukan Indonesia untuk dijadikan cash

cow namun Presiden Soekarno memberikan opsi yg menempatkan Indonesia sebagai

tuan rumah dari harta dan kekayaannya sendiri sehingga jika dibiarkan maka

Amerika akan gigit jari. Ya, Presiden Soekarno adalah seorang Nasionalis dan

Amerika membenci Presiden2 Indonesia setelah beliau jika Presiden adalah

Nasionalis karena mereka akan dibuat angkat kaki dari Indonesia meninggalkan

sumber daya alam yang melimpah atau setidaknya diharuskan mengikat

perjanjian secara setara dan berlaku adil dalam pembagian keuntungan.



See,... they are coming !



Saya pribadi tidak kenal Prabowo tapi kita semua tau siapa dia.  Sebagai

negara kita memiliki sejarah sendiri dan sejarah kita menuliskan tentang

beberapa hal yg tidak begitu tepat telah dilakukan oleh beliau, namun apa

hak mereka menghakimi serorang warga negara Indonesia? Kita sendirilah yang

harus eling dan mawas diri. kita sendirilah yang berhak menilai dan

menghakimi kehidupan berbangsa kita. Bukan orang luar!



Now they have sent a pawn to disrupt and agitate the nation. sooner or later

her bishops, horses, rooks, queen, and the king will get in to continue to

agitate the nation and debase Prabowo at election, at presidency (kalau

terpilih), or at any occassion till he fell down.



Saya yakin Prabowo bijaksana untuk menjauhi perang sipil.  Baiklah seperti

Jendral De Gaulle berkata 'awan pun undur sesudah hujan' !



'Awan pun undur sesudah hujan' atau kita menyebutnya purna bakti besar

manfaatnya sebagai berikut :



- Menunjukan niat sesungguhnya bahwa menggenggam kekuasaan hanyalah semata2

untuk menjayakan negara dan mensejahterakan rakyat

- Tidak ada niat untuk mengangkangi kekuasaan selama2nya tetapi mengkader

pemimpin selanjutnya (suksesi)

- Menjamin masa transisi tidak bergejolak (seperti bisa dilihat di Prancis

dan Rusia)



disinilah kelemahan terbesar Presiden Soeharto: tidak punya purna bakti

sehingga tidak bisa mengantar negara melewati masa transisi.  Jadi saya

tidak terlalu peduli dengan latar belakang seseorang. Jika bisa memberi

makan bangsa yg besar ini dan bisa menunjukan kwalitasnya sebagai pemimpin,

itu bisa jadi kredit baginya untuk ditukar dengan masa lalu.



They think we are still dumb. We are not dumb so don't buy their crap.



Regards,



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KPI: Enam Sinetron Bermasalah

2009-04-01 Terurut Topik andisatya
karena kita nonton tv gratis, ya sudahlah terima apa adanya yang disiarkan oleh 
stasiun tv, kalau memang tidak suka dan tidak baik untuk kita, nggak usah 
ditonton, pindahkan saluran aja...

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Fajrian difa vedder 
neo_x_cycl...@... wrote:

 bukannya semua sinetron bermasalah? kenapa cuma sinetron? infotainment 
 gimana? ini juga masalah juga...

 salam

 Rian


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPI: Enam Sinetron Bermasalah

2009-04-01 Terurut Topik i|m|a|n|d|a| a|m|a|l|i|a|™
Kayanya lebih tepat kalo emang hampir ga ada yg bener siy acara tv d negri ini 
kcuali Kick Andy, democrazy dan berita !






♥Sent from my cutie |Bold|berry|™ ~
Powered by Telkomsel BlackBerry ®

-Original Message-
From: Fajrian difa vedder neo_x_cycl...@yahoo.com

Date: Tue, 31 Mar 2009 10:30:16
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPI: Enam Sinetron Bermasalah


bukannya semua sinetron bermasalah? kenapa cuma sinetron? infotainment gimana? 
ini juga masalah juga...

salam

Rian



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ANAK ANAK IKUT KAMPANYE PKS

2009-04-01 Terurut Topik andisatya
kebanyakan orang tua di Indonesia sudah terbiasa melibatkan dan mengajak 
anaknya dalam beraktifitas...seperti mengajak anaknya untuk ikut ke arena 
olahraga orang tua, mengajak anaknya ke kantor ketika lembur (saya sering 
mengalami) hanya untuk menemani orang tua, bahkan mengajak anaknya untuk 
mebantu ekonomi keluarga dengan bekerja, jadi kalau cuma ngajak ke kampanye, 
toh saya lihat anaknya juga ketawa-ketawa karena mereka juga sekalian bermain, 
apa salahnya ?

mungkin bagi orang-orang mampu, bisa membayar baby sitter untuk menjaga anaknya 
di rumah, tapi bagi sebagian besar rakyat Indonesia, membayar baby sitter 
merupakan barang mewah 

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, muslimin putra 
musliminbpu...@... wrote:

 Bukan cuma PKS yg membawa anak-anak kampanye, tapi hampir seluruh kontestan 
 pemilu 2009. Sebaiknya wartawan jangan mendiskreditkan partai tertentu. 
 beritakanlah dengan jujur dan berimbang.

 Tabik,

 Muslimin B. Putra
 http://muslimindaenglalo.blogspot.com


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPT (Daftar Pemilih Tipuan)

2009-04-01 Terurut Topik hendro93
Rasanya dibandingkan dengan calon presiden lain, SBY yang terburuk deh... Jadi 
kami kesulitan menyebut satu persatu namanya...:D

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: hidayatpurbo hidayatpu...@gmail.com

Date: Tue, 31 Mar 2009 21:13:15 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPT (Daftar Pemilih Tipuan)


Bagi para pengkritik SBY, jangan cuma bisa mengkritik dan menjelek-jelekkan 
doang, ayo ajukan dong siapa capres yg terbaik menurut kalian? barangkali 
kalian takut menunjukkan calon kalian ya, karena lebih banyak keburukannya 
dibandingkan SBY? hehehe...




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Menyesal Tak Kudeta

2009-04-01 Terurut Topik Lasma siregar

Menyesal tak kudeta (kata Prabowo) tapi percaya akan 
sistem demokrasi
Bagaimana logika-nya ini, please explain!
Mau kudeta atau mau demokrasi, kok menyesal?

Menarik sekali komentarnya saat jumpa para blogger
di Kafe Amigos...
Bagaimana komentar kalian?

Salam
Las

--- On Wed, 1/4/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:


From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Menyesal Tak Kudeta
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Wednesday, 1 April, 2009, 8:44 AM






Laporan wartawan KOMPAS Pepih Nugraha

http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/03/31/ 21360125/ prabowo.menyesal 
.tak.kudeta

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo 
Subianto, mengaku menyesal tidak melakukan kudeta saat kesempatan itu ada tahun 
1998. Akan tetapi, karena percaya pada sistem demokrasi, Prabowo tidak 
melakukannya.

Saya percaya demokrasi. Saya percaya ini sistem yang terbaik dan saya akan 
ikuti sistem (demokrasi) ini, kata Prabowo saat bertemu blogger di Kafe 
Amigos, Jakarta, Selasa malam ini.

Tentang sistem demokrasi, Prabowo mengatakan akan menempuh sistem ini. Ini 
satu-satunya jalan yang terbaik, katanya.

Karena sistem demokrasi yang ditempuh, ia percaya satu-satunya jalan dengan 
melaksanakan pemilu. Harus dilawan jika ada elite yang ingin curang dalam 
pemilu. Ini berbahaya karena bisa merusak demokrasi, katanya.

Selesaikan persoalan demokrasi dengan kotak suara. Jika tidak, maka tujuan 
dilaksnakan di jalanan dengan kekerasan, kita pernah mengalaminya,  kata 
mantan Pangkostrad itu.

Merujuk pada analisis pakar politik yang kemungkinan adanya 20 juta pemilih 
siluman dalam pemilu ini, Prabowo meminta para netter di internet yang 
jumlahnya 30 juta orang menjadi senjata untuk mengkaji masalah kemungkinan 
kecurangan dalam pemilu ini.

Dalam pemilu yang akan dilaksanakan 9 April ini, Prabowo mensinyalir adanya 
pihak-pihak yang mau memaksakan kemenangan. Ia mengambil contoh masih adanya 
undangan terhadap DPT (daftar pemilih tetap) yang belum terkirim sampai 
sekarang.

Kalau ini terjadi, bagaimana pemilu bisa dilaksanakan?  kata Prabowo.

















  Enjoy a better web experience. Upgrade to the new Internet Explorer 8 
optimised for Yahoo!7. Get it now.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ahli lingkungan berbalik, kini dukung nuklir

2009-04-01 Terurut Topik ajegile


Betul, POWER! 

Ketika minyak dan sumber energi lain habis dikuras neolib, manusia akan 
bergantung pada energi nuklir. 

Nggak terlalu salah kalau negara-negara nuklir baru sepert India, Pakistan, 
Korut, Iran, berpendapat bahwa segala aturan, pembatasan, dan larangan 
internasional berayat moral  teknologi itu hanya kedok untuk menutupi maksud 
sebenarnya dari dunia internasional yakni, nekolim. Melihat sekarang saja 
mereka bisa main kasar untuk dapatkan minyak, maka akan lebih mengerikan kalau 
dunia harus bergantung pada mereka sebagai juragan energi (nuklir). 

Nah, jangan sampai untuk menyalakan laptop saja anak-cucu Tukul nantinya harus 
menghamba  menghiba ke negara-negara nuklir. Apa jadinya Indonesia kalau 
mengharamkan energi nuklir - setelah untuk energi sehari-hari saja masih harus 
impor beras.. itupun dengan utang setumpuk... 

ajeg= 

--- Razif Halik razifha...@... wrote:

 TO BE OR NOT TO BE NUKLIR??
 
 He he hejadi perdebatan dimilis ini, yang pro dan anti PLTN bakal 
 jadi gimana setelah pakar2 Gerakan Hijau di negara=negara maju berbalik 
 suara? Mau mengekor suara orang bule lagi atau tetap berkepala batu 
 bertahan  tidak menjilat ludah kembali , sesuai  model gengsi 
 kepribadian bangsa? Adu,aduh
 Kembali lagi ke laptop, kata Tukul, bagi dia laptopnya adalah sumber 
 POWERnya. Jadi barangkali bagi yang pro dan kontra Nuclear Power itu isu 
 satu2nya adalah perebutan P-O-W-E-R
 
 Salam  sorry, Opung 






  


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ratu Atut Bingung Tangani Relokasi

2009-04-01 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Yang apes itu ya rakyat Banten, punya Gubernur kok bodohnya gak ketulungan.
Untuk masalah yang sudah jelas saja masih bingung, lha bagaimana untuk yang 
memang kurang jelas.
Soal kapan hasil penelitian PU akan keluar, ya Gubernur harus kasih jadwal 
dong. Kalau jadwalnya dilepas begitu saja dan Gubernur bilang tidak tahu kapan 
selesainya, itu namanya tidak bertanggung jawab.
Kalau memang ketentuannya lokasi perumahan minimal 20 m dari garis sepadan 
Situ, ya laksanakan saja. Tentang jadwal pelaksanaannya, tentu lihat skala 
prioritasnya. Yang pasti jangan terbitkan IMB atau Ijin Usaha didaerah 
terlarang tersebut. Jadi kalau nantinya mau digusur, alasannya kuat.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Sel, 31/3/09, Hanief Adrian hanief...@yahoo.co.uk menulis:


Dari: Hanief Adrian hanief...@yahoo.co.uk
Topik: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ratu Atut Bingung Tangani Relokasi
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 31 Maret, 2009, 9:52 AM






Duh aduh, mestinya Bu Gubernur yang terhormat menyerahkan mic wartawan ke orang 
Departemen PU...kalo jawabnya ga tau ini ga tau itu mah sama juga boong, kayak 
seleb aja, no comment...

Hanief Adrian, mahasiswa ITB
warga BSD, Tangerang Selatan...



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PEMILU BOROS DAN TOLOL

2009-04-01 Terurut Topik Suhaimi
Kalo perkiraan ku Pak'e sbb :

1. Persentase Golput+Suara tidak sah pada pemilu kali ini akan mencapai antara 
51~63 % dari total pemilih riil, namun semua pihak yang berkepentingan 
(Pemerintah-Parpol-KPU) terhadap pemilu ini karena nafsu birahi kekuasaan 
mereka dah ga tertahankan lage'e ! akan bersama-sama berusaha mati-matian 
menjustifikasi bahwa pemilu ini sah sehingga proses selanjutnya (pilpres) yang 
merupakan piala bergilir yang menjadi target akhir mereka akan  tetap dapat 
dilangsungkan sesuai jadwal.
2. Pada babak penyisihan pilpresnya nanti perkiraan saya nanti hanya akan 
muncul beberapa nama saja dari yang saat ini bermunculan so, paling buaanyak 4 
pasangan yaitu antara (SBY; Mega; Prabowo; JK dan Wiranto) dan selanjutnya pada 
babak semifinalnya nanti akan mengerucut pada 3 pasangan (Mega; SBY  JK) 
selanjutnya pada babak finalnya nanti akan terulang final 2004 (duel antara 
Mega vs SBY) dan secara itumg-itungan politik SBY memiliki kans yang lebih 
besar.
3. Perkiraan saya selanjutnya adalah  persoalan yang paling dahsatnya akan 
muncul disini (pada pemerintahannya nanti) sebab ybs akan super letoy karena 
kehabisan energi akibat terkuras dalam duel pilpres dan meredam recokan dari 
lawan-lawan politiknya serta rongrongan dari parpol-parpol pendukungnya.

Saya setuju Pak'e kasian emang dengan bangsa ini ! (bangsaku; bangsamu jua =  
bangsa kita bersama)

Salam hangat,
Suhaimi


  - Original Message - 
  From: Haniwar Syarif 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, March 31, 2009 6:52 AM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PEMILU BOROS DAN TOLOL


  butir 3 itu juga adalah harapanku..tentunya yg benar mumpuni

  kasihan dee bangsa ini kalau sampai yg sekarang lagi..

  masa kriteria presiden itu santun..baik doang...sementara kasat 
  mata negara kita makin tertinggal ..gagal pula dalam pencapaian MDG

  HS


RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KBRI seperti Menara Gading

2009-04-01 Terurut Topik Ridwan Nyak Baik
KBRI bukan hanya menjadi tempat urusan administrasi, protokoler urus pejabat 
dan “penjahat” yang studi banding. Tetapi ia juga harus mapu menjadi ujung 
tombak untuk langkah promosi dan perawat citra Indonesia di Negara tempatan. 
Maka, menara gading KBRI harus diubah menjadi “Serambi Indonesia” (bukan ngikut 
nama Koran keluarga Kompas). Di serambi itu seluruh warga Indonesia bisa 
berteduh / berlindung, numpang sholat, MCK jika lagi “kebelet”, serta tempat 
berbagai potensi dan reputasi Indonesia dipajang/digelar, lokasi berbagai 
scenario strategi informasi tentang reputasi Indonesia dirancang sedemikian 
rupa dan secara terencana,  periodic dilepas ke public Negara tempatan. Tempat 
di mana berbagai isu miring tentang Indonesia  yang dilansir orang-orang atau 
pihak-pihak tertentu di Negara tempatan itu dievaluasi untuk ditangkal secara 
cerdas. Tempat miniatur Indonesia terangkat kepermukaan dengan keramahtamahan 
dan pluralisme yang damai harmoni mendiami wilayah zamrud khatulistiwa. ….dst…..

Tabik;

RnB

 

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Agus Hamonangan
Sent: Wednesday, March 25, 2009 12:16 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KBRI seperti Menara Gading

 

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/25/05540123/kbri.seperti.menara.gading

Yogyakarta, KOMPAS - Kantor perwakilan Indonesia di luar negeri selama ini 
terkesan menjadi menara gading yang sulit dijangkau. Padahal, sesuai amanat 
konstitusi, tugas kantor perwakilan Indonesia adalah melindungi warga negara 
Indonesia yang berada di luar negeri.

Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda mengakui, selama ini kesan kantor 
perwakilan yang menjadi menara gading semacam itu memang ada. Oleh karena itu, 
sejak sekitar empat tahun lalu Deplu mulai membenahi kinerja sejumlah staf 
kantor perwakilan RI dalam melayani warganya.

”Kami ingin mengubah perwakilan RI dari kesan sebagai menara gading menjadi 
perwakilan yang membumi. KBRI di negara-negara yang banyak warga Indonesia 
menjadi proyek percontohan,” kata Menlu Hassan, Selasa (24/3) di Yogyakarta.

Sejumlah KBRI yang masuk dalam proyek percontohan, antara lain, adalah KBRI di 
Singapura, Malaysia, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, 
Hongkong, dan Kuwait. Setelah berjalan selama empat tahun, kinerja KBRI 
Singapura dan Malaysia menjadi yang terbaik sehingga mendapat sertifikat 
International Organization for Standardization 9001.

Menurut Hassan, KBRI Singapura dan Malaysia berhasil mewujudkan prinsip 
pelayanan kepada publik yang cepat, mudah, murah, dan ramah. Untuk mengurus 
perpanjangan paspor atau visa, misalnya, mereka bisa melakukannya kurang dari 
tiga jam. Orang yang mengurus dokumen tidak lagi dikenakan pungutan liar.

”Kalau pungutan liar tidak ada, pasti proses mengurus dokumen lebih mudah dan 
cepat,” katanya.

Jadi model

Hassan mengatakan, model pelayanan di dua KBRI itu akan terus dikembangkan di 
sejumlah KBRI lainnya. Model itu juga akan menjadi sistem yang terus berlaku 
sehingga tidak akan mudah dilanggar oleh siapa pun. ”Bagi staf perwakilan, 
ada sistem imbalan dan hukuman untuk mendukung sistem ini,” katanya.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, staf perwakilan 
yang berprestasi dalam melayani publik akan mendapat tambahan poin. Sebaliknya, 
bagi yang tidak melayani publik, poin mereka akan dikurangi.

Selain KBRI Singapura dan Malaysia, ISO 9001 juga diberikan pada Departemen 
Luar Negeri untuk kriteria perekrutan pegawai. Menjadi staf Deplu kini 
didasarkan pada proses seleksi yang terbuka, bersih, dan berorientasi pada 
kemampuan calon. Tak boleh lagi ada kasus pejabat menitipkan anak atau 
keluarganya ke Deplu. (ARA)





[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPT (Daftar Pemilih Tipuan)

2009-04-01 Terurut Topik Haniwar Syarif
ngajuin caprees  sih  ..abis  pemilu legislatip..

kalau soal dulu thn 2004 nenang sy  pilih Mega dan sampai detik ini 
sy gak nyesel dgn pilihanku//. menurut sy terbukti bhw SBY gak lebih 
bagus dr Mega.., lha dollar 12.000  , SBI juga lebih tinggi, inflasi 
juga jauh lebih tinggi dr jaman Mega, begitupun angka 
kiemiskinan.  Inflasi yg udha tinggi itu, nyatanya dilapangan lebih 
tinggi lagi kenaikan hrg sembakonya..

Pemberantasan korupsi ?.. lha kata ICW banayk banget koruptor di 
bebaskan oleh pengadilan. Yg lumayan justru prestasi KPK yg di bentuk 
justru di jaman Mega


coba kalau KPK belum ada..,alias belum didirikan dijaman Mega  yg DPR 
nya banyak ornag PDIP .. . bolong deee   pemberantasan korupsi.  jamN 
sby  TUULLL GAK ?


tapi siapa calonku utk 2009   aku nunggu .. pasca pemilu  dpr,


lha pastinya maksimal cuma  ada 4.., kita pilih salah satu..kalau sy 
pastinya bukan SBY


tapi sy siap kok kalau SBY terpilih lagi..persis spt 5 thn ini..dalam 
kesEharian saya ..sy terus memberi saran kpd pemerinTah SBY , misal 
ke dep perind .., ke dep perdagangan... ..,walautentu yg sesuai dgn 
bidnag saya.


Siapapun yg terpilih nanti.., ya hrs didukung..

tapi spt sy bilang SBY gak ada hebatnya angka makro nya kalah 
sama mega.. itupun baru mendingan setelah  menko ekuin nya di ganti ornag Mega.

Kalau Mega gak pelru gonta ganti mentri krn bis amilih menteri yg 
benar .. yaitu JK , SBY.., Budiono..dstnya


Saya selaLu mikir pemimpin yg baik itu adalah yg mampu 
milih   pembantu/mentri yg baik...disini SBY kalah lagi..LHA 
ABR  dipilih jadi Menko Ekuin ya yg maju perusahaannya dia..


HS







At 04:13 AM 01-04-09, you wrote:

Bagi para pengkritik SBY, jangan cuma bisa mengkritik dan 
menjelek-jelekkan doang, ayo ajukan dong siapa capres yg terbaik 
menurut kalian? barangkali kalian takut menunjukkan calon kalian ya, 
karena lebih banyak keburukannya dibandingkan SBY? hehehe...


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Hakim dimintai pungli oleh ketua Pengadilan dan MA

2009-04-01 Terurut Topik Sulistyowati
FYI:





--
Subject: [Kebijakan_Perempuan] Hakim dimintai pungli oleh ketua Pengadilan dan 
MA


  Rekan2,

  Ternyata bukan para pihak saja yang dipungli di pengadilan, hakim nya pun 
dipungli oleh Kepala Pengadilan nya. Rantainya kurag lebih spt ini, MA minta 
pungli ke Pengadilan, Pengadilan minta pungli ke Hakimnya, Hakim minta pungli 
ke para pihak...

  Ah, betapa rumitnya membenahi negara ini.. 

  Salam,

  Restaria F. Hutabarat

  Jakarta Legal Aid Institute (LBH Jakarta)
  Jalan Diponegoro No 74 Jakarta 10320, Indonesia
  Phone (+6221) 314 55 18, Fax (+6221) 391 23 77
  resta_hutaba...@yahoo.com
  www.bantuanhukum.org

  well done is better than well said  
  (Benjamin Franklin 1706-1790)


  --- On Tue, 3/31/09, marina pangaribuan marina_pangarib...@yahoo.com 
wrote:


From: marina pangaribuan marina_pangarib...@yahoo.com
Subject: Fwd: Fw: untuk yang peduli perbaikan dunia peradilan
To





tolong bantu mengkampanyekan hal ini,
demi usaha menolak pungutan liar yang tidak bertanggung jawab 
di kalangan hakim Indonesia.


-- Forwarded message --
From: Marina Pangaribuan ikhouvanora...@yahoo.com
Date: Mar 31, 2009 3:36 PM
Subject: Fw: untuk yang peduli perbaikan dunia peradilan
To: marina.pangarib...@gmail.com



 Saya bekerja sebagai hakim, saya dan beberapa teman-teman
 saya yang berusaha untuk menciptakan dunia peradilan yang
 bersih dan berwibawa, akan tetapi usaha kami menghadapi
 banyak kendala, salah satunya adalah dikarenakan keengganan
 para senior kami di mahkamah agung. Salah satu bentuk
 keengganan adalah banyaknya pungutan liar yang dibebankan
 kepada hakim-hakim pengadilan negeri seluruh Indonesia untuk
 membiayai berbagai acara baik yang diselenggarakan di
 tingkat Pengadilan Tinggi maupun Mahkamah Agung. Salah
 satunya yang sekarang sedang kami hadapi adalah pungutan
 untuk pembiayaan pertandingan tenis yang lazim disebut
 sebagai Persatuan Tenis Warga Pengadilan (PTWP). PTWP ini
 diselenggarakan dahulu setiap 2 (dua) tahun sekali dan
 sekarang setiap 3 (tiga) tahun sekali. Permasalahannya
 setiap penyelenggaraan PTWP, seluruh hakim dibebankan untuk
 menanggung biaya penyelenggaraan. Hari ini saya mendapat
 kabar dari Ketua PN tempat saya bertugas bahwa setiap
  hakim dibebankan untuk membayar Rp.1.000.000,- (satu juta
 rupiah) perorang dan diluar pungutan tersebut PN tempat saya
 bertugas juga dibebankan biaya Rp.30.000.000,- (tiga puluh
 juta rupiah)untuk membiayai keberangkatan tim PTWP dari
 Provinsi. Permasalahannya adalah bagaimana cara memenuhi
 pembayaran uang sejumlah tersebut? Gaji kami tergolong besar
 untuk ukuran pegawai negeri, tetapi pasti tetap tidak akan
 ada hakim yang bersedia membayar dari gajinya, akibatnya
 pasti para hakim pasti akan mencari pembayaran dari luar
 gaji yang didapatkan. Teman-teman tentu ada yang berpendapat
 bahwa saya dan teman-teman saya tidak perlu membayar, kami
 berusaha menuju kearah sana akan tetapi kami pun sadar
 permintaan ini bukan sembarang permintaan,  akan tetapi
 ini adalah permintaan yang berasal dari para senior kami
 (Pengakuan Ketua PN perintah dari Ketua PT dan pengakuan
 Ketua PT perintah berasal dari Dirjen Badilum MA selanjutnya
 saya tidak tahu darimana perintah
  itu akan tetapi Ketua Umum PTWP adalah Wakil Ketua MA
 yaitu Bpk. Abdul Kadir Mappong). Dan ini bukan sekedar
 permasalahan berani atau takut akan tetapi ini adalah
 masalah bagaimana menciptakan budaya bersih dilingkungan
 hakim-hakim seluruh Indonesia dikarenakan hakim-hakim yang
 melihat para seniornya biasa melakukan pungutan liar maka
 hakim-hakim tersebut juga akan terbiasa melakukan pungutan
 liar. Sebenarnya tahun lalu PTWP ini rencananya akan
 diselenggarakan di Bandung dan gaji seluruh hakim (ada
 kurang lebih 6.000 hakim dari 4 lingkungan peradilan) akan
 dipotong sebesar Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah). Akan
 tetapi (syukur) ada seorang hakim yang berani menuliskan
 surat kepada Presiden RI tentang ketidaksetujuannya terhadap
 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Salam Indonesia Raya

2009-04-01 Terurut Topik Ian raja

Pagi Semua,...dan salam Indonesia Raya,

bila ini benaran dari pak prabowo kita sangat senang
dan jujur kalo sebuah misi dan visi nantinya harus Bapak buat yang real dan 
akurat. pantauan saya dari masyarakat ada seperti iniloh pak mungkin para 
caleg dan capres belum pernah mendengarnya lucu deh ceritanya,
Seorang Bapak dan Ibu sedang berada di depan rumahnya ( teras) dan di sebelah 
rumah ibu/bapak ini rumah kontrakan sahabat saya. dan ibu2 dan bapak2 yang ada 
di sekitar perumahan tersebut ngobrol masalah pemilu jujur ampe kami pada 
ketawa semua mengenai parpol yang mereka inginkan adalah yang baik dengan rezki 
sesaat, saya bingung dengar cerita si ibu katanya karena pengelaman dari dulu 
ga pernah koq dapat hasil janji dari para partai politik sampai sekarang. malah 
jadi sengsara gini mulai dari pekerjaan ampe dapur rumah yang ga berasap, ampe 
dapur mereka ceritakan. wahh gawattt,..
mereka bilang begini loh pak. BAGI PARA CALEK DAN CAPRES MAUPUN WACAPRES BILA 
MENJELANG PESTA DEMOKRASI NANTI ADA YANG KASI DUIT ITU YANG KAMI TUSUK ( DI 
PILIH ). kalo ga mendig GOLPUT karna kita pilihpun nanti mereka, menang atau 
kalah kita tetap aja seperti ini. kita liat saja para caleg pada umumnya, hasil 
sesudah duduk di kursi panas memperkaya diri sendiri saja dan ga pernah lagi 
liat ke bawah pas kampanye aja di mau datang keperkampungan.
ini saya kutip dari mereka lohhh ga ngarang inilah pikliran mereka yang ga mau 
di bohongi dan di janjikan tapi tidak terlaksana. 
ada seorang lagi cerita karena kita dekat mereka, liat aja anak kos di sebelah 
ini kerja 1 tahun bentar lagi nganggur itu karena sistem di parik tempat 
kerjanya Kontrak. wahhh kalo seperti itu semua pemimpin negara kita mana ada 
yang memajukan masyarakat kata mereka, 
yang udah kerja bertahun - tahun saja masih kontrak kan kasihan mereka untuk 
kedepan. kata mereka lagi kalo nasip mereka nanti seperti ini dan tidak ada 
perobahan di pekerjaannya wa pasti lebih susah dong kehidupan mereka..  
jadi Pak Prabowa boleh dong kasi janji yang pasti.. belum lagi bencana yang ada 
di negara kita wahhh kasihan liat rakyat menderita,...
pak kita indonesia raya juga disini, jadi mari kasi janji yang akurat buat 
rakyat dan negara. liat pak di negara kita yang kaya saja yang bisa berkoak2 
tapi lom tentu bisa berpolitik atau belum tentu dianya pintar dan mampu duduk 
di calon legis latif untuk wakil rakyat, kalo bisa dihargai para sarjana yg 
sudah berpengalaman. jangan yg tamatan SMP, SMU yg calek. kalo bisa dibuat 
semacam tes kemampuan (spikotest) dll

HIDUP INDONESIA RAYA_=== PRABOWO

Cheers,
ian



  Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke 
Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPT (Daftar Pemilih Tipuan)

2009-04-01 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung Hidayat Purbo,
Walaupun mungkin saat ini dari hasil Jajak Pendapat SBY masih yang paling 
populer untuk memenangkan Pilpres, tetapi kalau sikap SBY dan PD terlalu 
arogan, dan cenderung memprovokasi partai - partai pesaingnya, situasinya 
justru akan menjadi terbalik.
Yang sedang dinanti - nantikan oleh partai - partai lain adalah terpelesetnya 
SBY dan PD dengan bertindak dan bersikap  makin arogan terhadap partai 
pesaingnya dan juga masyarakat pemilih, sehingga akan timbul reaksi 
dimasyarakat berupa gerakan ABS (Asal Bukan SBY) dan SBD (Asal Bukan Partai 
Demokrat).
SBY dan PD sangat reaktif terhadap kritikan dari partai lawannya, terutama 
kalau yang mengkritik itu Megawati atau PDIP.
Seolah timbul kesan bahwa SBY dan PD tidak terlalu yakin dengan apa yang telah 
dilakukannya, sehingga cenderung menari diatas gendang Megawati dan PDIP.
Point kelebihan SBY yang tampak tenang dan santun tapi bisa hilang dalam 
sekejab jika sedang di kritik, terutama kalau yang mengkritik Megawati. 
Emosinya langsung meledak.
Kalau reaksi SBY, PD dan para pendukungnya tidak berubah, jangan kaget kalau 
menjelang hari pemilihan akan timbul gerakan ABS dan ABD. Bisa saja anggota 
Partai Golput terseret masuk kedalam gerakan itu.
 
Kalau anda memang betul pendukung SBY dan PD, tolong jangan ikut - ikutan 
memprovokasi lawan politik anda.
Walaupun saya pengikut Partai Golput, tetapi saya tetap menyarankan ke anda 
untuk tetap santun dan sabar dalam menghadapi situasi ini, karena dari hasil 
jajak pendapat SBY dan PD ada diatas angin.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Sel, 31/3/09, hidayatpurbo hidayatpu...@gmail.com menulis:


Dari: hidayatpurbo hidayatpu...@gmail.com
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPT (Daftar Pemilih Tipuan)
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 31 Maret, 2009, 9:13 PM






Bagi para pengkritik SBY, jangan cuma bisa mengkritik dan menjelek-jelekkan 
doang, ayo ajukan dong siapa capres yg terbaik menurut kalian? barangkali 
kalian takut menunjukkan calon kalian ya, karena lebih banyak keburukannya 
dibandingkan SBY? hehehe...


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Cukup KTP s/d 8 April

2009-04-01 Terurut Topik Christiono Hendrawan
Numpang tanya pak :),

kelurahan itu buka tidak sabtu/minggu?

Jika hari kerja repot juga, tidak enak keluar kantor untuk ke kelurahan.


2009/4/1 victor silaen victor.sil...@yahoo.com



 Berdasarkan
 informasi yang berkembang, KPU memperbolehkan warga negara yang memiliki
 KTP
 sah, namun belum terdaftar dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap), untuk
 mendaftaran
 diri ke Kelurahan setempat dengan membawa KTP.



 Batas akhir
 pendaftaran adalah 8 April 2009. Mohon cek ke kelurahan masing-masing,
 apakah
 nama Bapak/Ibu sudah terdaftar di DPT. Jika belum, gunakanlah kesempatan
 ini.



 9
 April nanti, Anda harus memilih: 1) caleg DPR; 2) caleg
 DPRD; 3) caleg DPD. Bagi yang berada di kabupaten/kota, Anda juga harus
 memilih: 4) caleg DPRD Tingkat II. Untuk DPR/DPRD, contreng pada kolom
 namanya. Untuk DPD, contreng fotonya.



 Mohon sebar luaskan
 informasi ini.





 Salam perjuangan,

 Dr. Victor Silaen,
 MA.(www.victorsilaen.com)


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Menyesal Tak Kudeta

2009-04-01 Terurut Topik bakri arbie
Yth Rekan milis,

Syukur bahwa pernyataan Pak Prabowo, menyesal tak kudeta diikuti dengan 
pernyataan
bahwa saya percaya pada sistem demokrasi.
Karena seingat saya,telah ditanamkan sejak Pak Sudirman bahwa dalam doktrin 
tentara Republik Indonesia tidak ada istilah KUDETA.
Apalagi setelah diperkuat dengan reformasi di TNI.Semoga kudeta tidak akan ada 
dibumi Indonesia.Secara teori kemungkinan mendekati nol.

Ucapan beliau sudah tentu ada kaitan dengan pemilu yang sebentar lagi akan 
dimulai di Indonesia,9 April 2009 untuk legislatif dan disusul dengan pemilihan 
Presiden dan Wapres.

Oleh karena kita akan memilih pemimpin maka ada beberapa tulisan yang baik 
untuk memilih pemimpin seperti tulisan pak Indra Tranggono tentang kepemimpinan 
Jawa yaitu Astabratha yang menggambarkan tipe pemimipn yang berdasarkan 
bumi,api,air,angin,angkasa,matahari,bulan dan bintang (Kompas, 16 Agustus 2008).

Studi Mochtar Lubis sebagai pengamatan beliau tentang watak orang 
Indonesia,meskipun
tidak didukung data ilmiah,perlu untuk diperhatikan dari segi kekuatan dan 
kelemahan bangsa.
Tulisan beliau mengatakan 6 ciri dari watak Indonesia yaitu:
1.Enggan bertanggunggung jawab atas perbuatannya,
2.Sikap dan perilaku yang feodal,
3.Munafik dan hipokrit,
4.Masih percaya takhyul,
5.Artistik,
6.Lemah dalam watak dan karakter,sering ABS demi amannya posisi.
Meskipun tampaknya beberapa watak adalah universal umat manusia,
ungkapan dan pernyataan beliau patut untuk menjadi bahan introspeksi diri.

Kalau melihat watak calon-calon  Presiden yang ada barangkali bisa kita buat 
simbol persamaan baik dengan watak Wayang atau tipe pemimpin luar negeri,maka 
perkenankan saya membuat simulasi secara umum yaitu ;
1.Presiden Soekarno sering digambarkan sebagai Bima atau ada kalanya 
menggambarkan diri sebagai Gatotkaca,lambang kesayangan saya,
2.Presiden Suharto sering digambarkan sebagai Semar,

Nah,dari CAPRES yang ada barangkali bisa saya gambarkan sebagai,
-Pak SBY ,menurut saya adalah tipe Jenderal Eisenhower,moderator yang baik dan 
berusaha kompromi dari jenderal-jenderal yang saling bersaing selama perang 
dunia II,
-Ibu Megawati adalah tipe Srikandi Indonesia,
-Pak Prabowo mirip gaya Jenderal Patton,zaman Perang Dunia II,maju dengan 
cepat,serta pantang mundur,
-Pak Wiranto, mirip Jenderal Rommel,yang berjaya di Afrika Utara,setia sampai 
akhir,
-Pak JK, mirip dengan istilah si kancil,pak Adam Malik dulu.
-Pak Sutiyoso,kelihatan kekuatannya dalam merealisasikan program yang banyak 
dikomentari,seperti Transjakarta.Bagaimana mengatasi masalah hingga hasil.

Karena menurut wartawan senior Kompas, pak Budiarto bahwa kita perlu hingga 
identifikasi personal,maka rekan-rekan bisa menambahkan informasi sebagai 
kelengkapan 
terhadap gambaran watak calon pemimpin Indonesia,misalnya pak Tranggono dari 
segi Astabratha.
Semua dengan kiat agar kita lebih mantap memilih dalam Pemilu nanti.Insya Allah.

Salam Hormat,
Bakri Arbie.




--- On Tue, 3/31/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:

From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Menyesal Tak Kudeta
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Tuesday, March 31, 2009, 2:44 PM












Laporan wartawan KOMPAS Pepih Nugraha



http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/03/31/ 21360125/ prabowo.menyesal 
.tak.kudeta



JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo 
Subianto, mengaku menyesal tidak melakukan kudeta saat kesempatan itu ada tahun 
1998. Akan tetapi, karena percaya pada sistem demokrasi, Prabowo tidak 
melakukannya.



Saya percaya demokrasi. Saya percaya ini sistem yang terbaik dan saya akan 
ikuti sistem (demokrasi) ini, kata Prabowo saat bertemu blogger di Kafe 
Amigos, Jakarta, Selasa malam ini.



Tentang sistem demokrasi, Prabowo mengatakan akan menempuh sistem ini. Ini 
satu-satunya jalan yang terbaik, katanya.



Karena sistem demokrasi yang ditempuh, ia percaya satu-satunya jalan dengan 
melaksanakan pemilu. Harus dilawan jika ada elite yang ingin curang dalam 
pemilu. Ini berbahaya karena bisa merusak demokrasi, katanya.



Selesaikan persoalan demokrasi dengan kotak suara. Jika tidak, maka tujuan 
dilaksnakan di jalanan dengan kekerasan, kita pernah mengalaminya,  kata 
mantan Pangkostrad itu.



Merujuk pada analisis pakar politik yang kemungkinan adanya 20 juta pemilih 
siluman dalam pemilu ini, Prabowo meminta para netter di internet yang 
jumlahnya 30 juta orang menjadi senjata untuk mengkaji masalah kemungkinan 
kecurangan dalam pemilu ini.



Dalam pemilu yang akan dilaksanakan 9 April ini, Prabowo mensinyalir adanya 
pihak-pihak yang mau memaksakan kemenangan. Ia mengambil contoh masih adanya 
undangan terhadap DPT (daftar pemilih tetap) yang belum terkirim sampai 
sekarang.



Kalau ini terjadi, bagaimana pemilu bisa dilaksanakan?  kata Prabowo.




 

  




 

















  


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mengintip Pesawat Mewah Prabowo Selama Kampanye

2009-04-01 Terurut Topik manneke budiman
Silakan, wong Anda memang punya hak pilih kok. Gak ada yang akan ngelarang tuh 
biarpun Anda mau pilih setan sekalipun. Big deal!
 
Tapi kenapa sih panik amat sama orang-orang yang memutuskan untuk bicara yang 
jelek-jelek tentang para caleg atau capres? Anda juga boleh lho bicara yang 
bagus-bagus tentang mereka untuk pengimbang. Hehehe.
 
manneke

--- On Tue, 3/31/09, Joe D Santos joedev...@gmail.com wrote:

From: Joe D Santos joedev...@gmail.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mengintip Pesawat Mewah Prabowo Selama 
Kampanye
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Tuesday, March 31, 2009, 3:42 AM






jadi begitu y.. gara 2 kampanye pake pesawat... lha kok jadi nya rame...
tapi itulah demokrasi.. kalo prabowo maju nyapres... gw pilih, dari
pada yang lain...
slogan dan sumbardoang. ..
mbok iyao.. tinggalkan budaya mencari - cari kesalahan orang lain,
justru kalo bisa dukung lah untuk kemajuan bersama. entah itu SBY ato
Mega ato siapapun.
Kalo mau nyari salahnya... dimana2 tuh gampang. tapi kalo menyebutkan
sesuatu yang baik hasil jerih payah seseorang ... belum tentu. contoh
BBM turun, apapun itu, adalah kebijakan SBY. pemimpi yan pernah ada
sekarang tu mewarisi segudang persoalan yang belum tentu bisa
dipecahkan selama satu periode kepemimpinan. Jadi siapapun nanti yang
terpilih, punya PR yang cukup berat. dan kita selaku warga negara yang
baik, mari kita dukung program2nya yang katanya untuk rakyat, dan saya
sih berharap rakyat indonesia kebayakan dan bukan rakyat  yang lain.

On 3/31/09, manneke budiman hepaest...@yahoo. ca wrote:
 Kayanya yang bakal kaget cuman situ doang deh. Hehehe
 �
 Biar ajalah orang mau ngeributin apa aja. Kalo gak suka, boleh kok bikin
 keributan baru untuk mengalihkan perhatian. Kalo sebel, bahkan boleh juga
 angkat kaki dari milis ini. Gampaang. ...
 �
 manneke



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bocah 13 Tahun Bunuh Istri Pejabat Imigrasi

2009-04-01 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Kasus ini sungguh tragis.
Niat baik seseorang dibalas dengan kejahatan keji.
Sangat tragis memang.
Sekarang ini sudah banyak fenomena orang melakukan penipuan dan kejahatan 
dengan cara mendramasitir situasi yang membuat banyak orang jatuh kasian dan 
berupaya memberikan pertolongan seoptimal mungkin. Saat itulah sang penipu akan 
menghancurkan sang penolong, kalau tidak dengan cara mencopet (trik para 
pencopet di Angkot yang pura - pura sakit dan muntah), menculik anaknya, 
merampok penolongnya atau bahkan membunuhnya.
Bagi para penjahat, sikap kasih sayang yang ditunjukkan oleh seseorang 
merupakan sasaran empuk sebagai korban kejahatan.
Saat kasus Tsunami di Pangandaran, ada seorang anak berumur 7 tahun mengaku 
kalau keluarganya tewas terkena bencana Tsunami. Langsung saja masyarakat 
berbondong - bondong memberikan perhatian dan bantuan.
Belakangan terbukti bahwa laporan si bocah ternyata palsu. Orang tuanya masih 
lengkap dan mereka tidak terkena Tsunami. Anak tersebut takut pulang, karena 
main melulu. Supaya dia tidak dimarahi dan juga bisa makan, maka anak tersebut 
mengarang cerita agar dikasihani oleh masyarakat.
Bayangkan anak usia 7 tahun mampu merekayasa kejahatan.
Artinya apa?
Masayarakat kita sedang sakit.
Tapi kasus ini jangan sampai membuat masyarakat kapok menolong orang yang 
sedang menderita.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Sel, 31/3/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id menulis:


Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bocah 13 Tahun Bunuh Istri Pejabat Imigrasi
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 31 Maret, 2009, 9:40 PM






http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/03/31/ 07401261% 20/bocah. 
13.tahun. bunuh.istri. pejabat.imigrasi

JAKARTA, KOMPAS.com — Tragis! Istri seorang pejabat Kantor Imigrasi Kota Bogor, 
Ny Bianstuti Chaniago (45), dibunuh di rumahnya di Jalan Dalurung Raya No 14 RT 
2 RW 7, Perumahan Indraprasta, Bogor Utara, Kota Bogor, kemarin. Lebih tragis 
lagi, Biastuti dihabisi oleh seorang bocah bernama Endin Junaedi yang berusia 
13 tahun.

Biastuti tewas dengan luka mematikan di bagian kiri dadanya yang mengenai 
jantung. Endin juga menyerang Sariyem (45), pembantu korban, dengan pisau dapur 
dan gunting sehingga wanita itu mengalami luka parah di sekujur tubuhnya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Bogor AKP Irwansyah menjelaskan 
bahwa korban merupakan istri dari Muchlis Amri (49), Kasubsi Informasi dan 
Komunikasi Kantor Imigrasi Bogor. Suasana duka menyelimuti Rumah Sakit Azra, 
tempat merawat jenazah. (Soewidia Henaldi)

















  
___
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sintong Panjaitan musuh Prabowo?

2009-04-01 Terurut Topik manneke budiman
Sayangnya, kecerdasan dan gentleman tidak secara otomatis berkorelasi dengan 
KEBENARAN. Malah dalam politik kedua hal itu lebih sering dimanfaatkan untuk 
politik pencitraan :))
 
manneke

--- On Sun, 3/29/09, uge basar ugeba...@yahoo.com wrote:

From: uge basar ugeba...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sintong Panjaitan musuh Prabowo?
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Sunday, March 29, 2009, 7:16 PM






Di Metro TV kemaren Malem jam 9-an Prabowo menjawabnya dengan cerdas dan 
gentleman, terus terang sebelumnya banyak teman para profesional sekitar Jl 
Sudirman yang bingung dengan banyaknya cerita yang simpang siur dan cenderung 
penuh dengan intrik politik. tapi dengan melihat acara tsb. saya kira semua 
orang netral akan dapat melihat dan merasakan mana yang benar.
Salam.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ahli lingkungan berbalik, kini dukung nuklir

2009-04-01 Terurut Topik manneke budiman
So what gitu lho kalo ada aktivis anti-nuklir yang membelot jadi pendukung 
PLTN? Lha doktor ahli nuklir aja juga ada yang kemudian jadi anti PLTN kok. Si 
Opung satu ini memang suka terlalu heboh.
 
Anti nuklir atau enggak, tak ada hubungannya sama sekali dengan membeo barat 
atau nasionalisme. Ini soal nyawa manusia. Kalo Anda orang sudah berumur, 
mestinya hal mudah begini ngerti, mengingat banyaknya asam dan garam yang 
diasumsikan sudah Anda telan. Tapi nyatanya..hehehe.
 
manneke

--- On Tue, 3/31/09, Razif Halik razifha...@gmail.com wrote:

From: Razif Halik razifha...@gmail.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ahli lingkungan berbalik, kini dukung nuklir
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Tuesday, March 31, 2009, 5:48 AM






TO BE OR NOT TO BE NUKLIR??

He he hejadi perdebatan dimilis ini, yang pro dan anti PLTN bakal 
jadi gimana setelah pakar2 Gerakan Hijau di negara=negara maju berbalik 
suara? Mau mengekor suara orang bule lagi atau tetap berkepala batu 
bertahan tidak menjilat ludah kembali , sesuai model gengsi 
kepribadian bangsa? Adu,aduh
Kembali lagi ke laptop, kata Tukul, bagi dia laptopnya adalah sumber 
POWERnya. Jadi barangkali bagi yang pro dan kontra Nuclear Power itu isu 
satu2nya adalah perebutan P-O-W-E-R

Salam  sorry, Opung
















  __
Yahoo! Canada Toolbar: Search from anywhere on the web, and bookmark your 
favourite sites. Download it now
http://ca.toolbar.yahoo.com.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ulama Banyuwangi Menolak Tambang Emas PT IMN

2009-04-01 Terurut Topik halim hd
mungkin ada kiyai yang mata duitan, kiyai yang banyak maen politik dan banyak 
meninggalkan ponpesnya. tapi, saya juga banyak mengenal kiyai yang mempunyai 
komitmen kepada lingkungannya.
saya teringat kepada pak mukmin, yang menyebut dirinya kiyai desa, tinggal di 
gajruk, rangkas bitung, yang banyak menemani kalangan marjinal di terminal, 
stasiun pada tahun 1970-an-80-an. ketika tanah warga mau digusur oleh 
perkebunan, pak mukmin yang suka pake celana blue jean itu, menjadi perantara 
dan menolak keinginan sebuah perusahaan.
pak mukmin yang sederhana itu membuat warganya selalu adem ayem jika ada 
negosiasi dengan perusahaan yang rakus dan suka maen gusur. itulah cara pak 
mukmin, yang pernah malang melintang di pasar senen jakarta, menjadi bagian 
dari warga, menjadi corongnya.
kini kita mendengar kabar tentang 200 kiyai menolak pertambangan di banyuwangi. 
adakah 200 kiyai itu menolak karena tidak mendapatkan sangu, atau terlalu 
kecil, seperti yang ditudingkan oleh bung jhony bram? benarkah itu? saya 
menganggap apa yang dilakukan oleh para kiyai itu sudah menjaadi tugas mereka, 
dan apa yang dilakukannya sangat baik. untuk hal-hal yang positip itu, 
sebaiknya kita berpikir positip. karena paranoia dan su'udon tak produktip.
hhd.

--- On Tue, 3/31/09, Jhony Bram jhonyb...@yahoo.com wrote:

From: Jhony Bram jhonyb...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ulama Banyuwangi Menolak Tambang Emas PT IMN
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Tuesday, March 31, 2009, 3:49 AM












Gak dapat bagian kali mas, atau dapetnya cuman dikit.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Blackberry Jenderal (Purn) Hartono Dicopet

2009-04-01 Terurut Topik ikhadaphi
Salam,

Oom jenderal Hartono muncul lagi,
Jadi janjinya untuk rakyat apa pak jenderal?

Saya ingat, waktu pak jenderal jadi kesayangan eyang Harto, 
Banyak terjadi kerusuhan berlatar agama.
Terjadi kerusuhan antar suku, yang sangat mengoyak-ngoyak NKRI.

Jadi kembali saya mau tanya, janjinya untuk rakyat apa?
Sesuai dengan nama partaikah? Peduli bangsa? Atau hanya peduli suku anda saja 
pak jenderal.

Piiizzz

Ikha


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hakim dimintai pungli oleh ketua Pengadilan dan MA

2009-04-01 Terurut Topik istunta jukaider
Kawan Silahkan sampaikan pengaduan anda ke Komisi Yudisial RI.. Kalau laporan 
anda benar Komisi Yudisial  akan menindaklanjuti...
Alamat Komisi Yudisial:
Jl Abdul Muis No. 8 Wisma ITC   5th floor
Telp: (021)3865661, fax (021) 3522532
website: www.komisiyudisial.go.id
email: k...@komisiyudisial.go.id

Free West Papua

--- On Wed, 4/1/09, Sulistyowati su...@pacific.net.id wrote:

From: Sulistyowati su...@pacific.net.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hakim dimintai pungli oleh ketua Pengadilan dan 
MA
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, April 1, 2009, 1:49 PM












FYI:



 - - - - - -

Subject: [Kebijakan_Perempua n] Hakim dimintai pungli oleh ketua Pengadilan dan 
MA



Rekan2,



Ternyata bukan para pihak saja yang dipungli di pengadilan, hakim nya pun 
dipungli oleh Kepala Pengadilan nya. Rantainya kurag lebih spt ini, MA minta 
pungli ke Pengadilan, Pengadilan minta pungli ke Hakimnya, Hakim minta pungli 
ke para pihak...



Ah, betapa rumitnya membenahi negara ini..



Salam,



Restaria F. Hutabarat



Jakarta Legal Aid Institute (LBH Jakarta)

  Jalan Diponegoro No 74 Jakarta 10320, Indonesia

  Phone (+6221) 314 55 18, Fax (+6221) 391 23 77

  resta_hutabarat@ yahoo.com

  www.bantuanhukum. org



well done is better than well said

  (Benjamin Franklin 1706-1790)



--- On Tue, 3/31/09, marina pangaribuan marina_pangaribuan@ yahoo.com wrote:



From: marina pangaribuan marina_pangaribuan@ yahoo.com

Subject: Fwd: Fw: untuk yang peduli perbaikan dunia peradilan

To



tolong bantu mengkampanyekan hal ini,

demi usaha menolak pungutan liar yang tidak bertanggung jawab 
di kalangan hakim Indonesia.



-- Forwarded message --

From: Marina Pangaribuan ikhouvanoranje@ yahoo.com

Date: Mar 31, 2009 3:36 PM

Subject: Fw: untuk yang peduli perbaikan dunia peradilan

To: marina.pangaribuan@ gmail.com



 Saya bekerja sebagai hakim, saya dan beberapa teman-teman

 saya yang berusaha untuk menciptakan dunia peradilan yang

 bersih dan berwibawa, akan tetapi usaha kami menghadapi

 banyak kendala, salah satunya adalah dikarenakan keengganan

 para senior kami di mahkamah agung. Salah satu bentuk

 keengganan adalah banyaknya pungutan liar yang dibebankan

 kepada hakim-hakim pengadilan negeri seluruh Indonesia untuk

 membiayai berbagai acara baik yang diselenggarakan di

 tingkat Pengadilan Tinggi maupun Mahkamah Agung. Salah

 satunya yang sekarang sedang kami hadapi adalah pungutan

 untuk pembiayaan pertandingan tenis yang lazim disebut

 sebagai Persatuan Tenis Warga Pengadilan (PTWP). PTWP ini

 diselenggarakan dahulu setiap 2 (dua) tahun sekali dan

 sekarang setiap 3 (tiga) tahun sekali. Permasalahannya

 setiap penyelenggaraan PTWP, seluruh hakim dibebankan untuk

 menanggung biaya penyelenggaraan. Hari ini saya mendapat

 kabar dari Ketua PN tempat saya bertugas bahwa setiap

  hakim dibebankan untuk membayar Rp.1.000.000, - (satu juta

 rupiah) perorang dan diluar pungutan tersebut PN tempat saya

 bertugas juga dibebankan biaya Rp.30.000.000, - (tiga puluh

 juta rupiah)untuk membiayai keberangkatan tim PTWP dari

 Provinsi. Permasalahannya adalah bagaimana cara memenuhi

 pembayaran uang sejumlah tersebut? Gaji kami tergolong besar

 untuk ukuran pegawai negeri, tetapi pasti tetap tidak akan

 ada hakim yang bersedia membayar dari gajinya, akibatnya

 pasti para hakim pasti akan mencari pembayaran dari luar

 gaji yang didapatkan. Teman-teman tentu ada yang berpendapat

 bahwa saya dan teman-teman saya tidak perlu membayar, kami

 berusaha menuju kearah sana akan tetapi kami pun sadar

 permintaan ini bukan sembarang permintaan,  akan tetapi

 ini adalah permintaan yang berasal dari para senior kami

 (Pengakuan Ketua PN perintah dari Ketua PT dan pengakuan

 Ketua PT perintah berasal dari Dirjen Badilum MA selanjutnya

 saya tidak tahu darimana perintah

  itu akan tetapi Ketua Umum PTWP adalah Wakil Ketua MA

 yaitu Bpk. Abdul Kadir Mappong). Dan ini bukan sekedar

 permasalahan berani atau takut akan tetapi ini adalah

 masalah bagaimana menciptakan budaya bersih dilingkungan

 hakim-hakim seluruh Indonesia dikarenakan hakim-hakim yang

 melihat para seniornya 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY-Mega Segera Bertemu?

2009-04-01 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/04/01/1358256/SBY-Mega.Segera.Bertemu

Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary



JAKARTA, KOMPAS.com — Pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Susilo 
Bambang Yudhoyono ternyata sudah menjadi bahasan antara PDI Perjuangan dan 
Partai Demokrat. Jajaran pimpinan Partai Demokrat mengatakan, pertemuan dan 
komunikasi tertutup sudah dibangun kedua partai. 

Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie mengatakan, pertemuan dua tokoh itu masih 
menunggu momen yang tepat. Marzuki mengaku, dirinya sudah tiga kali bertemu 
dengan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan Taufik Kiemas. Besok, 
keduanya kembali akan bertemu. 

Saya sebenarnya sudah bertemu dua-tiga kali dengan Pak Taufik. Sore ini 
sebenarnya akan bertemu lagi, tapi agenda saya padat, jadi dijadwalkan akan 
bertemu besok, ujarnya di Jakarta, Rabu (1/4). 

Marzuki tak menjawab secara eksplisit apakah pertemuannya dengan TK secara 
khusus dalam rangka merancang pertemuan SBY-Mega. Apakah pertemuan akan digagas 
sebelum atau setelah pemilu legislatif? Nantilah, kan masih dibicarakan, 
katanya. 

Menunggu momen yang tepat, katanya, agar sebagai mantan atasan SBY, Mega tetap 
merasa dihormati. Sebaliknya, sebagai presiden, wibawa SBY tetap terjaga. 
Pertemuannya dengan TK juga ditegaskan Marzuki tidak membicarakan koalisi. 
Sebagai partai yang sudah memiliki capres sendiri, Demokrat dan PDI Perjuangan 
tidak mungkin membangun koalisi. 

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum juga mengatakan bahwa 
Partai Demokrat sudah melakukan komunikasi tertutup dan terbatas dengan PDI 
Perjuangan.




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketua MA: PK Majalah Time Belum Putus

2009-04-01 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/04/01/1313486/ketua.ma.pk.majalah.time.belum.putus

JAKARTA, KOMPAS.com — Mahkamah Agung belum memutus permohonan Peninjauan 
Kembali (PK) yang diajukan majalah Time. Hal itu dikatakan Ketua Mahkamah Agung 
(MA) Harifin Tumpa seusai menyampaikan Laporan Tahunan MA 2008 di Gedung MA, 
Jakarta, Rabu (1/4). 

PK majalah Times belum putus, masih di meja saya, ujar Harifin. 

Mengenai informasi yang tertera di situs www.mahkamah-agung.go.id kalau MA 
telah memutus PK yang diajukan Time, Harifin mengatakan itu hanya kesalahan.  
Mungkin salah kali ya. Namanya juga manusia ada kelemahannya, tukas Harifin.

PK diajukan majalah Time setelah sebelumnya pada 31 Agustus 2007 MA mengabulkan 
kasasi keluarga almarhum mantan Presiden Soeharto. Majalah Amerika itu 
diharuskan membayar kerugian imateriil sebesar Rp 1 triliun. 

Lalu Time melalui kuasa hukumnya, Todung Mulya Lubism, mengajukan PK ke MA. 
Menurut Todung, belum ada keterangan resmi apakah PK Time ini ditolak atau 
diterima.


MYS 





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Hummer H3 Dengan Velg Terbesar, Justru Bukan Di Jakarta

2009-04-01 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://otomotif.kompas.com/read/xml/2009/03/31/17132649%20/hummer.h3.dengan.velg.terbesar.justru.bukan.di.jakarta

KOMPAS.com - Pernahkah jumpa Hummer H3 pakai ban 26 inci di Jakarta? Atau 
mungkin di kota-kota besar seperti Surabaya, Bandung, Makassar atau Medan. 
Kalaupun ada, juga menggunakan yang 24 inci dan itu sudah tergolong besar.

Anda pasti tidak menyangka kalau di kota Palu, Sulawesi Tengah, ada Hummer H3 
dengan keempat roda pakai velg 26 inci. Bahkan mobilnya sendiri tahun produksi 
2009. lebih tidak percaya lagi, pemiliknya Nendra Haddado berusia 22 tahun. 
selain anak seorang pengusaha, ia menjabat sebagai bendahara HIPMI cabang Palu.

Nendra teropsesi pakai velg 26 inci, di kotanya yang terkenal denngan makanan 
Kaledo sedang terjadi persaingan aplikasi velg besar. Uniknya, rim merek 
Revolution Lace di kolong Hummer yang dipesan dari Amerika memiliki blank PCD. 
maksudnya, belum disediakan lubang bautnya.

Wibowo Santoso, bos Permaisuri Ban menegaskan, pabrikan sangat  menjamin tidak 
hub retak atau pecah  kala dibuat lubang. Dan untuk Hummer milik Nendra ini 
PCDnya didapat 6x139,7 dengnan offset 35 mm. Harga velg itu, Rp135 juta.

Tampilan velg kian manis dengan jari-jari. meski sebenarnya bukan jari-jari dan 
punya kelebihan yang memiliki 5 tampilan berbeda. Caranya, dengan menyusun 
bilah-bilah sesuai selera. Dan kalau mau lebih kreatif, bilah-bilah dikasih 
warna.

Untuk mesin Vortec di Hummer, tenaga standar 220 hp dirasa sudah cukup. 
Interior pun tak ada yang diusik. (Rudy) 





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Dita, di Manakah Kau Berada?

2009-04-01 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Mulyawan Karim
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/04/01/02365360/dita.di.manakah.kau.berada


Selasa (31/3) siang di sebuah tempat pengungsian korban bencana Situ Gintung, 
Ny Farida Sulistianingsih (24) terkulai di kasur tipis yang terhampar di 
lantai. Di sampingnya, di antara barang-barangnya yang masih tersisa, terdapat 
pigura berisi foto Anindita Naswa Hapsari, bayi yang kini berusia 10 bulan. 
Anindita atau Dita adalah anak pertama Farida, hasil perkawinannya dengan 
Fahruroji (25), laki-laki yang menikahinya hampir dua tahun lalu.

Cici, begitu Farida menyebut nama panggilannya, adalah salah seorang dari 50 
lebih korban jebolnya tanggul Situ Gintung yang terpaksa menjadikan bangsal di 
gedung Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) di Ciputat 
itu sebagai tempat berteduh sementara. Rumahnya di Kampung Gintung, Kelurahan 
Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, sudah luluh lantak 
diterjang air bah Situ Gintung.

Dita belum ditemukan, kata Cici lirih sambil menggapai pigura foto di samping 
kasur, dekat bantalnya. Moga-moga saja ia selamat dan bisa ditemukan dalam 
keadaan sehat, lanjut ibu muda itu sambil memperlihatkan gambar anak semata 
wayangnya.

Jumat malam itu, saat air bah menerjang rumah yang ditinggali pasangan muda 
Cici-Fahruroji, Dita terlepas dari pelukan ayahnya. Fahruroji yang mencoba 
menyelamatkan bayinya hanyut terbawa arus deras air limpasan dari Situ Gintung.

Usaha pencarian korban yang hilang sudah memasuki hari kelima sejak tanggul 
Situ Gintung rontok, Jumat dini hari, pekan lalu. Artinya, kemungkinan masih 
bisa ditemukannya korban hilang dalam keadaan hidup makin tipis. Namun, Cici 
mengaku masih bisa berharap karena ia mendengar kabar ada bayi korban lain yang 
sudah ditemukan dalam keadaan hidup.

Kalaupun Dita sudah tidak ada, saya ingin sekali melihat jenazahnya, kata 
Cici lagi terbata-bata. Matanya mulai berkaca-kaca. Pigura foto ia dekap makin 
erat.

Kejadiannya begitu cepat. Malam itu saya tidur di kamar bersama Dita dan ibu 
saya yang kebetulan datang menginap. Suami saya tidur di ruang depan. Saya 
sempat mendengar suara bergemuruh. Dalam sekejap, bagian dalam rumah kami sudah 
digenangi air warna coklat kehitaman, Cici menceritakan pengalamannya malam 
itu.

Masih kata Cici, anak kesayangannya itu awalnya digendong ibunya, tetapi 
kemudian diserahkan kepada Fahruroji untuk diselamatkan. Namun, mereka semua 
akhirnya tak sanggup bertahan dan hanyut.

Cici tak hanya kehilangan Dita, buah hatinya. Ibunya dan Fahruroji, yang juga 
sempat dinyatakan hilang, bahkan sudah ditemukan tewas. Saya di sini untuk 
menunggu Dita. Hanya itu saja. Ibu dan suami saya, kan, sudah tidak ada.

Lelah jadi tontonan

Iwan (30), korban lain tragedi Situ Gintung, juga mengatakan, salah satu alasan 
kenapa ia tetap bertahan di tempat pengungsian karena adik perempuannya, Retno 
Wulandari (20), yang hanyut dan hilang sejak peristiwa Jumat dini hari itu, 
belum juga ditemukan tim SAR.

Ia mungkin sudah meninggal dunia. Akan tetapi, kami ingin melihat jasadnya, 
kata Iwan yang tinggal di rumah kontrakan di RT 04 RW 08 Kelurahan Cireudeu, 
sekitar 500 meter dari tanggul Situ Gintung. Bersama seorang kakaknya, Iwan 
menghuni rumah sewaan bertetangga dengan Retno, yang tinggal bersama suaminya.

Saya dekat dengan adik saya itu karena bekerja membantu suaminya, Sukamto, di 
sebuah perusahaan konstruksi bangunan, kata Iwan lagi. Sukamto sudah ditemukan 
tewas setelah hanyut di hari bencana.

Ditemui sedang melamun di emperan gedung Fakultas Kedokteran UMJ, Iwan sendiri 
belum sembuh dari luka-luka setelah terseret air bah Situ Gintung. Beberapa 
bagian di lengan dan ibu jari salah satu kakinya tampak terbungkus perban.

Sakit, letih, sedih, dan syok, trauma. Itulah kondisi umum para pengungsi 
korban jebolnya tanggul Situ Gintung.

Bantuan memang melimpah. Kami tak pernah kekurangan makanan, kata Ahmad 
Alifudin (23), korban lain yang juga warga RT 04 RW 08 Kelurahan Gintung. 
Pemuda yang rumahnya hancur dan dua adik dan keponakannya tewas kini mengungsi 
di rumah seorang kerabat di Kelurahan Poncol yang selamat dari bencana.

Akan tetapi, lanjut Alifudin, ia lelah dijadikan tontonan dan ditanya-tanya 
pejabat yang terus berdatangan. Ia sebal melihat orang-orang yang datang hanya 
untuk menonton korban dan berfoto-foto di tanggul yang jebol. Kami masih syok 
dan trauma. Kalau terus diganggu, kami jadi mudah emosional dan marah, kata 
Alifudin lagi. Dengan kata lain, ia dan korban lain memerlukan ketenangan.

Karena itu, mari akhiri memperlakukan Situ Gintung dan para korbannya sebagai 
obyek wisata. Juga, stop berbagai kunjungan pejabat, politisi, dan selebritas 
yang tak diperlukan.

Biarkan para relawan melayani para korban dan tim SAR mencari dan menemukan 
para korban yang hilang tanpa gangguan. Itulah satu-satunya hal yang paling 
diharapkan para korban selamat, yang sabar menunggu di tempat-tempat 
pengungsian.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Telkom Luncurkan Speedy Beda Kecepatan

2009-04-01 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/04/01/12525651/telkom.luncurkan.speedy.beda.kecepatan..


JAKARTA,KOMPAS.com-Dalam upaya menjawab kebutuhan berinternet masyarakat yang 
semakin tinggi, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) meluncurkan Paket 
Speedy Beda Kecepatan atau Speedy Multi Speed.

Paket baru Speedy tersebut menyediakan pilihan kecepatan yang bervariasi atau 
multi speed , sehingga pelanggan dapat memilih jenis paket layanan yang sesuai 
dengan keinginan dan kebutuhannya.

Kelebihan paket Speedy dengan beda kecepatan atau Speedy Multy Speed ini 
adalah paket terbaru yang menawarkan perbedaan kecepatan/ speed dalam pilihan 
paketnya, kata Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy 
Kurnia, Rabu (1/4) di Jakarta.

Speedy adalah produk layanan akses internet end-to-end Telkom dengan basis 
teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang dapat menyalurkan 
data dan suara secara simultan melalui satu saluran telepon biasa dengan 
kecepatan yang dijaminkan sesuai dengan paket layanan yang diluncurkan dari 
modem sampai server.

Speedy Beda Kecepatan ( Multy Speed) terutama ditujukan bagi mereka yang selama 
ini telah mengakses internet secara dial up baik itu melalui TELKOMNet Instan 
maupun provider internet lainnya. Pilihan yang tersedia bisa meningkatkan 
kenyamanan mengakses internet dengan tarif yang lebih kompetitif dibanding 
mengakses internet secara dial up, jelas Eddy Kurnia.

Speedy Beda Kecepatan ( Multy Speed) terdiri dari tujuh paket, yakni Paket 
Mail, Paket Chat, Paket Family, Paket Load, Paket Game, Paket Eksekutif dan 
Paket Biz.  Seperti namanya, Speedy Beda Kecepatan/Multi Speed menyasar 
seluruh segmen berinternet, kata Eddy Kurnia.

Paket-paket tersebut memenuhi kebutuhan mulai dari rumahan, usaha kecil 
(SOHO/Small Office Home Office), para game mania, hingga untuk keperluan 
bisnis. Biaya registrasi Speedy Multy Speed ini hanya Rp.75.000.-   



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Sjahrir Relevan bagi Masa Depan Indonesia

2009-04-01 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/04/01/03240978/sjahrir.relevan..bagi.masa.depan.indonesia


JAKARTA, KOMPAS - Dalam sejarah Indonesia, Sutan Sjahrir adalah pemimpin 
kontroversial; diperdebatkan orang, menjadi pokok persengketaan, dipuja oleh 
para pengagumnya, dihujat, ditangkap, dan dibunuh oleh lawan-lawan politiknya. 
Cuma sayangnya, tak banyak generasi muda kelompok usia 18-25 tahun yang 
mengenal Sjahrir.

Padahal, sejak 1930-an Sjahrir menyatakan sikap antifasis, antitotaliter, dan 
antifeodal. Ia prihatin melihat sebagian pemimpin kaum koperator awal 1940- an 
sangat pro-Jepang. Padahal, sebenarnya Jepang lebih kejam daripada Belanda 
sebagai penjajah. Sjahrir memutuskan untuk aktif menegakkan RI yang dipimpin 
oleh Soekarno-Hatta.

Kenyataan itu diungkapkan wartawan senior dan pelaku sejarah, Haji Rosihan 
Anwar, dalam orasinya pada Sutan Takdir Alisjahbana Memorial Lecture, yang 
digelar Akademi Jakarta, Senin (30/3) malam di Teater Kecil Taman Ismail 
Marzuki, Jakarta. Paparan tentang Relevansi Sjahrir bagi Indonesia Mendatang, 
yang disampaikannya, dinilai sejumlah tamu yang hadir sebagai sebuah pencerahan 
tentang ketokohan dan peran Sjahrir dalam sejarah perjuangan bangsa, yang 5 
Maret lalu hari kelahirannya genap 100 tahun.

Menurut Rosihan, Sjahrir memperlihatkan keterampilan politik, integritas dan 
ketajaman analisis politiknya. Rosihan dengan jernih menjelaskan posisi Sjahrir 
dalam sejarah perjuangan bangsa. Juga hubungan batin Sjahrir dengan rakyat. 
Termasuk bagaimana tidak senangnya Sjahrir disanjung-sanjung. Dia menolak 
kultus individu. Dia demokrat sejati. Dan sosok Sjahrir yang demikian relevan 
bagi masa depan bangsa.

Rasa kemanusiaan

Selain mengungkapkan riwayat hidup Sjahrir dan hubungan batinnya dengan rakyat 
secara gamblang, Rosihan juga memberikan masukan pemikiran dengan gambaran 
tentang kemajuan luar biasa pertumbuhan ekonomi China dan India, sementara 
penduduknya di atas satu miliar jiwa.

Jika Indonesia tidak mau tercecer dan mau masuk ke dalam golongan the Rise of 
the Rest dalam perjalanan bangsa ke depan, kita harus memberikan perhatian pada 
kegiatan ekonomi, ujarnya. (NAL)



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan diskusi 'Media, Perempuan dan Pemilu'

2009-04-01 Terurut Topik Rach Leed
ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN 
Nomor : 001/AJI-Div.Per/Und/IV/2009
Lampiran : -
Perihal : Undangan menghadiri diskusi 'Media, Perempuan dan Pemilu' 
 
Penelitian yang dilakukan AJI terhadap pemberitaan perempuan dan pemilu di 5 
surat kabar nasional (The Jakarta Post, Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo 
dan Republika) selama 3 bulan, yaitu dari bulan Januari - Maret 2009 
menunjukkan:

1.Bahwa berita tentang pemilu dan perempuan di parlemen tidak banyak mengisi 5 
surat kabar ini, yaitu rata-rata: 8 kali pemberitaan dalam tiga bulan atau (3 
kali dalam sebulan untuk satu surat kabar atau sekitar 10%).


2.Hampir semua pemberitaan (90%) berisi berita-berita tentang 30% keterwakilan 
perempuan di parlemen. Selebihnya (0,6%) berisi berita tentang program yang 
akan dilakukan caleg perempuan ketika mereka terpilih nanti. 

3.Penelitian ini juga menunjukkan bahwa berita perempuan dan politik sudah 
mulai menghiasi media surat kabar, walaupun masih kurang dan belum variatif. 
Hampir semua surat kabar membahas dengan detail agar keterwakilan perempuan di 
parlemen terwakili hingga 30%. 

4. Pemberitaan itu mengajak masyarakat untuk memahami tentang afirmative action 
(tindakan untuk mengejar ketertinggalan) bagi perempuan pasca keluarnya 
keputusan Mahkamah Konstitusi pasal 214 UU No.10/2008 mengenai penetapan caleg 
terpilih berdasarkan nomor urut.

5. Hampir semua berita tidak menyuguhkan isu yang lain tentang perempuan dan 
parlemen, misalnya: tentang bagaimana para caleg perempuan ini bekerja untuk 
para konstituennya
atau untuk mensosialisasikan isu-isu perempuan.

Dari penelitian inilah AJI Indonesia (Aliansi Jurnalis Independen) dan GPSP 
(Gerakan Pemberdayaan Swara Perempuan) kemudian mencoba untuk mengadakan 
diskusi berjudul “Media, Perempuan dan Pemilu. Diskusi ini untuk mengetahui :

A. Apakah media yang ada di indonesia (terutama media mainstream)sudah 
mengakomodir isu-isu perempuan dan politik, terutama untuk isu perempuan dan 
pemilu?
B. Pasca Keputusan MK, apa sajakah yang akan dilakukan masyarakat, perempuan 
dan para aktivis perempuan untuk mendesakkan agar tindakan affirmative action 
ini tetap digunakan sebagai kunci bagi partai-partai politik untuk menetapkan 
para calegnya.

Diskusi akan diadakan pada :

Tanggal/ Hari : Sabtu, 4 april 2009
Tempat : Ruang Rapat Khusus Lantai 3 Hotel Menara Peninsula, Jl. Letjen S. 
Parman 78, Slipi, Jakarta Barat
Waktu : 08.30 WIB
Pembicara : Yuda Irlang (Koordinator Aliansi Masyarakat Sipil untuk Revisi UU 
Politik)
Aquino W Hayunta (Manager Program Jurnal Perempuan)
Moderator : Luviana (AJI)


Kami mengundang teman-teman untuk datang. Untuk konfirmasi, bisa menghubungi: 
Sekretariat AJI: 021-3151214 atau Arie : 081514180973 atau Alida: 081330392480

Salam,


Nezar Patria   Rach Alida Bahaweres
Ketua Umum AJI Indonesia     Koordinator Divisi Perempuan AJI Indonesia 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan Diskusi: Media, Perempuan dan Pemilu

2009-04-01 Terurut Topik Eko Bambang Subiantoro
 Undangan Diskusi:

Penelitian yang dilakukan AJI terhadap pemberitaan perempuan dan pemilu di 5
surat kabar nasional (The Jakarta Post, Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo
dan Republika) selama 3 bulan, yaitu dari bulan Januari - Maret 2009
menunjukkan:

1.Bahwa berita tentang pemilu dan perempuan di parlemen tidak banyak mengisi
5 surat kabar ini, yaitu rata-rata hanya: 8 kali pemberitaan dalam tiga
bulan atau (3 kali dalam sebulan untuk satu surat kabar atau sekitar 10%).

2.Hampir semua pemberitaan (90%) berisi berita-berita tentang 30%
keterwakilan perempuan di parlemen. Selebihnya (0,6%) berisi berita tentang
program yang akan dilakukan caleg perempuan ketika mereka terpilih nanti.

3.Penelitian ini juga menunjukkan bahwa berita perempuan dan politik sudah
mulai menghiasi media surat kabar, walaupun masih sangat kurang dan belum
cukup variatif. Hampir semua surat kabar membahas dengan detail agar
keterwakilan perempuan di parlemen terwakili hingga 30%.

4. Pemberitaan ini mengajak masyarakat untuk memahami tentang afirmative
action (tindakan untuk mengejar ketertinggalan) bagi perempuan pasca
keluarnya keputusan Mahkamah Konstitusi pasal 214 UU No.10/2008 mengenai
penetapan caleg terpilih berdasarkan nomor urut.

5. Hampir semua berita belum menyuguhkan isu yang lain tentang perempuan dan
parlemen, misalnya: tentang bagaimana para caleg perempuan ini bekerja untuk
para konstituennya
atau untuk mensosialisasikan isu-isu perempuan.

Dari penelitian inilah AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan GPSP (Gerakan
Pemberdayaan Swara Perempuan) kemudian mencoba untuk mengadakan diskusi
berjudul “Media, Perempuan dan Pemilu. Diskusi ini untuk mengetahui :

A. Apakah media yang ada di indonesia (terutama media mainstream)sudah
mengakomodir isu-isu perempuan dan politik, terutama untuk isu perempuan dan
pemilu?

B. Pasca Keputusan MK, apa sajakah yang akan dilakukan masyarakat, perempuan
dan para aktivis perempuan untuk mendesakkan agar tindakan affirmative
action ini tetap digunakan sebagai kunci bagi partai-partai politik untuk
menetapkan para calegnya.


Diskusi akan diadakan pada :

Tanggal/ Hari : Sabtu, 4 april 2009
Tempat : Ruang Rapat Khusus Lantai 3 Menara Peninsula, Jl. Letjen S. Parman
78, Slipi, Jakarta Barat
Waktu : 08.30 WIB

Pembicara :
1. Yuda Irlang (Koordinator Aliansi Masyarakat Sipil untuk Revisi UU
Politik)
2. Aquino W Hayunta (Manager Program Jurnal Perempuan)

Moderator : Luviana (AJI)


Kami mengundang teman-teman untuk datang. Untuk konfirmasi, bisa
menghubungi: Sekretariat AJI: 021-3151214 atau Arie : 081514180973 atau
Alida: 081330392480

Salam,


Nezar Patria Rach Alida Bahaweres
Ketua Umum AJI Indonesia  Koordinator Divisi Perempuan AJI Indonesia


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Untung-Rugi Menikah pada Tanggal Cantik

2009-04-01 Terurut Topik Satrio Arismunandar




Kompas.com - Banyak calon pengantin yang saat ini tidak lagi memilih tanggal 
perkawinan sesuai perhitungan hari baik seperti yang dipercaya para orangtua. 
Mereka meyakini bahwa semua hari adalah hari baik. Tanggal perkawinan saat 
ini umumnya ditentukan oleh ketersediaan gedung perkawinan. Tanggal lain yang 
menjadi pilihan adalah tanggal-tanggal keramat seperti 7 Juli 2007, 8 Agustus 
2008, atau tahun ini, 9 September 2009. Alasan memilih tanggal tersebut 
bermacam-macam. Ada yang sekadar menganggapnya tanggal cantik, mudah diingat 
(karena kombinasinya secara angka menjadi 09-09-09), atau percaya bahwa 
kombinasi angka tersebut merupakan angka hoki.


Namun jika Anda berniat memilih tanggal-tanggal dengan kombinasi cantik 
seperti itu, sebaiknya Anda pikirkan kembali masak-masak. Berdasarkan 
pengalaman pada tahun 2007 lalu, dimana terjadi booming pernikahan pada tanggal 
7 Juli, banyak pengalaman kurang menguntungkan justru dialami oleh pengantin 
maupun tamu-tamunya.
1. Sulit mencari lokasi perkawinan. Begitu banyaknya pasangan yang mengincar 
tanggal tersebut membuat gedung-gedung perkawinan sudah tersewa jauh-jauh hari. 
Banyak calon pengantin yang berani membayar lebih mahal daripada tarif normal, 
namun toh tak berhasil mendapatkannya. Akhirnya yang diperoleh hanyalah 
kekecewaan, karena terpaksa memilih tanggal lain.
2. Kesulitan mencari gedung perkawinan juga diikuti dengan kesulitan mencari 
vendor pendukung yang lain yang masih dapat melayani pada tanggal tersebut, 
seperti katering, make up artist, penjahit kebaya, fotografer, dekorasi, mobil 
pengantin, percetakan untuk undangan, dan lain sebagainya. Akibatnya, Anda 
harus mencari vendor pengganti, yang tentu saja membutuhkan perhatian ekstra.
3. Selain gedung perkawinan, pihak lembaga agama yang akan menikahkan Anda juga 
akan sulit memberikan pelayanan jika jumlah calon pengantin terlalu banyak. 
Siap-siap saja ditolak jika Anda tidak memesan tempat sejak beberapa bulan 
sebelumnya.
4. Ternyata, banyak calon pengantin yang punya pikiran yang sama dengan Anda: 
memilih tanggal cantik. Akhirnya, tanggal tersebut tidak lagi eksklusif, karena 
Anda bukan satu-satunya yang menikah pada tanggal tersebut.
5. Karena pesanan meningkat, penyedia jasa perkawinan umumnya juga menaikkan 
harga atau tarifnya. Beberapa unit yang cenderung menaikkan harga contohnya, 
florist, penjahit atau desainer, percetakan, fotografer, persewaan mobil, dan 
lain sebagainya.
6. Anda akan dibuat lebih deg-degan karena penjahit kebaya atau percetakan 
tempat Anda mencetak undangan kebanjiran order, sehingga pesanan Anda pun 
terbengkalai. Justru karena Anda tidak turun tangan langsung mengurusi 
undangan, misalnya, Anda hanya dapat menunggu kabar, dan hal ini sama sekali 
tidak menyenangkan.
7. Tamu Anda umumnya juga kebanjiran undangan pada hari yang sama. Sekalipun 
acara digelar pada jam yang berbeda, tamu tetap harus memilih undangan mana 
yang harus dihadiri. Bayangkan bila Anda menerima tujuh undangan dalam satu 
hari, dengan lokasi yang saling berjauhan. Menghadiri tiga undangan saja tentu 
sudah cukup melelahkan.
8. Macet! Sebagai tamu, Anda akan dibikin stres mengarungi jalanan kota Jakarta 
untuk menghadiri undangan di sana-sini. Jangan lupakan juga vendor yang 
melayani kebutuhan Anda, seperti pembuat janur atau katering. Seringkali 
kurirnya harus mengantarkan pesanan di beberapa tempat, dan ikut terkena macet. 
Lagi-lagi Anda akan dibuat was-was pesanan datang terlambat.
9. Karena poin ke-7 dan ke-8 di atas, Anda juga khawatir tidak banyak tamu yang 
dapat menghadiri acara Anda.
Nah, sekarang coba bandingkan hal-hal di atas dengan keuntungan yang Anda 
dapatkan dengan memilih tanggal keramat. Paling-paling Anda hanya akan 
menyimpan tanggal cantik yang mudah diingat oleh Anda sendiri. Selebihnya, 
hanya kerepotan yang Anda dapatkan.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ahli lingkungan berbalik, kini dukung nuklir

2009-04-01 Terurut Topik Haniwar Syarif
prabowo maunya pakai geothermal aja

gak PLTN

ngapain ikut oerang lain

HS

At 08:05 AM 4/1/2009, you wrote:
 
  Mas - Mas
 

Nggak nyambung banget analoginya tentang PLTN. Justru hikmahnya yang kita
ambil, artinya dalam bentuk apapun jika penanganan dan pengawasannya tidak
baik akan berbuah pahit.

Saya juga belum menemukan sesuatu yang dimulai dengan tidak baik lho.

Untuk PLTN siap-siap aja mas, kita akan di kepung PLTN yang akan di bangun
Malaysia, karena menurut mereka dalam jangka panjang tidak bisa mengandalkan
aliran dari PLTA Bakun (Kalimantan ke Semenanjung). Begitu juga dengan
Singapura yang tidak ingin terus bergantung dari Malaysia (mulai dari air,
makanan dan enerji). Untuk kita , Apakah opsi membeli dari Malaysia lebih
arief dari membangun sendiri karena orang kita ini suka pakai kereta di
gerbong terakhir.

Ilmi


[Non-text portions of this message have been removed]


[Forum-Pembaca-KOMPAS] SOKSI Ragukan Kalla

2009-04-01 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/04/01/03313360/soksi.ragukan.kalla

Jakarta, Kompas - Salah satu organisasi pendiri Partai Golkar, yakni Sentral 
Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia, meragukan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf 
Kalla bisa memenangi Pemilu 2009 jika maju sebagai calon presiden. SOKSI juga 
menegaskan, sampai saat ini Partai Golkar belum menetapkan Kalla sebagai capres 
dari Partai Golkar.

Ketua Dewan Penasihat SOKSI Suhardiman menegaskan hal tersebut di Kantor Dewan 
Pimpinan Nasional SOKSI di Jakarta, Selasa (31/3). Dengan segala maaf, belajar 
dari sejarah, presiden itu haqul yakin harus dari Jawa. Tidak mungkin Jusuf 
Kalla jadi presiden, kata dia.

Anggota Dewan Penasihat SOKSI, Mustahid Astari, juga menegaskan, saat ini 
Partai Golkar baru pada tahap penjaringan capres dan kemudian dilakukan survei. 
Setelah pemilu legislatif, dalam rapat pimpinan nasional khusus baru ditetapkan 
capres dari Partai Golkar.

Jadi, kalau sekarang ada manuver seakan-akan Golkar sudah mencalonkan Jusuf 
Kalla, itu tak benar, kata Mustahid, mantan Ketua Fraksi Golkar DPR itu.

Instruksikan dukung Sultan

SOKSI sampai kini tetap menjagokan Sultan Hamengku Buwono (HB) X sebagai 
capres. Menurut Suhardiman, DPN SOKSI bahkan telah mengirimkan surat ke seluruh 
jajaran SOKSI di daerah agar beramai-ramai memilih Sultan HB X.

Dari enam nama yang masuk dalam penjaringan, menurut dia, hanya Sultan HB X 
yang berasal dari Jawa dan memiliki peluang besar. Lima nama lainnya adalah 
Jusuf Kalla, Surya Paloh, Akbar Tandjung, Agung Laksono, dan Aburizal Bakrie.

Sultan HB X juga tokoh reformasi, tetapi belum dapat apa-apa sampai sekarang, 
kata Suhardiman, membandingkan Sultan HB X dengan tokoh reformasi lainnya. (sut)



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Menyoal Netralitas TNI-Polri

2009-04-01 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/04/01/03131441/menyoal.netralitas.tni-polri.

Pahlawan Pemilu 2009 untuk menunjukkan netralitas TNI-Polri sebenarnya sudah 
lahir, yaitu mantan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal 
Herman Surjadi Sumawiredja. Jenderal polisi berbintang dua ini rela 
mengundurkan diri sebagai polisi karena mendengarkan hati nurani dan memakai 
akal sehat.

Apakah kesalahannya? Karena bertindak sebagai polisi profesional, obyektif, dan 
jujur, ia menetapkan Ketua Komisi Pemilihan Umum Jatim Wahyudi Purnomo sebagai 
tersangka pemalsuan daftar pemilih tetap (DPT). Dari penyelidikan aparat Polda 
Jatim, ditemukan 27 persen data yang tidak benar atau ada penggandaan DPT di 
Sampang dan Bangkalan. Kita tercengang sambil membayangkan bagaimana jika hal 
ini terulang lagi pada Pemilu Legislatif 9 April 2009 dan Pemilu Presiden 8 
Juli 2009?

Sayangnya, peluang emas untuk menghasilkan Pemilu 2009 yang berkualitas lepas 
dari tangan kita karena Mabes Polri menghentikan penyidikan dan mencabut status 
tersangka Ketua KPU Jatim tersebut.

Yang lebih menyedihkan, keputusan Mabes Polri berakibat melegitimasi pemalsuan 
DPT dan membuat KPUD dan KPU bersikap keras kepala tak mengakui kesalahan fatal 
pada jantung setiap pemilu: data pemilih akurat. Ini sekaligus merobek 
kepercayaan publik terhadap pemilu. Tidak mustahil golongan putih (golput) akan 
unggul lagi!

Mewaspadai polisi

Kasus Jatim kembali membuka pertanyaan, benarkah netralitas TNI dan Polri 
adalah harga mati dalam Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2009?

Prof Bilveer Singh dari National University of Singapore menunjukkan pengamatan 
sebaliknya karena sesungguhnya potensi TNI bermain politik itu tetap ada 
karena sejumlah alasan: (1) peremajaan struktur teritorial TNI; (2) mantan TNI 
sebagai partisipan dan kompetitor pemilu; (3) kontinuitas daerah konflik di 
Papua (versus Organisasi Papua Merdeka) dan Aceh (versus Partai Aceh) atas nama 
NKRI dan Pancasila; (4) tradisi lama dan insting psikologis aktif secara 
politik untuk menyelamatkan negara; (5) kegagalan sipil untuk memenuhi 
kepentingan TNI sebagai lembaga dan korps seperti anggaran minimal, 
kesejahteraan prajurit, fasilitas, perlengkapan dan pelatihan yang buruk, cara 
berpikir sipil dan petinggi tentara yang belum berubah.

Perlu juga ditambahkan bahwa teritorial TNI ini tidak akan menjadi masalah lagi 
bila agenda reformasi 1998 dipenuhi yang berkaitan dengan pembubaran dwifungsi 
ABRI, yaitu (1) pembubaran teritorial TNI, (2) pembubaran bisnis TNI, (3) 
pembubaran keterlibatan TNI di legislatif dan eksekutif. Ketiga tuntutan itu 
idealnya akan membuat postur TNI yang profesional, netral, dan fokus pada upaya 
pertahanan negara saja. Dengan demikian, meski ada struktur baru netralitas TNI 
berupa peraturan dan lainnya, kultur, cara berpikir, dan psikologi tetap 
membutuhkan waktu untuk ditransformasi.

Menurut Singh, publik memang melihat dan tidak menyangsikan perubahan formal 
pada TNI, seperti (1) paradigma dan lingkungan politik baru, (2) regulasi baru 
untuk TNI, (3) batasan dan kendala apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan 
TNI, (4) upaya TNI menjadi tentara profesional. Secara legal dan formal, TNI 
memang tak lagi ter- libat di politik, tetapi tetap saja ada kondisi dan 
perkembangan yang dapat mendorong TNI terlibat dalam politik sekalipun 
dilakukan secara halus.

Mungkin kasus DPT Jatim bukanlah petunjuk utama keterlibatan polisi dalam 
politik, tetapi Singh justru lebih melihat potensi politik pada postur polisi 
pascareformasi. Sejumlah alasan yang berkaitan dengan kehadiran polisi dan 
aktivitasnya: (1) berada di garis depan penegakan hukum dan aturan, (2) 
pendatang baru yang sedang menegakkan posisi ekonomi dan politik, (3) langsung 
di bawah presiden, bukan Mendagri seperti umumnya praktik di negara lain, (4) 
pemain otonom di daerah dan mudah terseret ke dalam kontroversi politik, (5) 
politicking di Pilkada Jatim berpotensi juga terjadi pada Pemilu 2009, (6) 
dapat mencerminkan TNI Kedua ketika terseret politik pada masa Orde Baru 
dengan segala konsekuensinya di masa depan.

Ujian netralitas

Pemilu berkala yang jujur tanpa paksaan dan kekerasan dari pihak mana pun, 
termasuk dari aparat pertahanan (TNI) dan keamanan (polisi), adalah persyaratan 
minimal demokrasi. Setiap pemilih menetapkan pilihannya secara sukarela, bahkan 
menjadi golput sekalipun. Dalam pemilu kita semua dituntut untuk menyaksikan 
kekuatan individu dalam menentukan pilihan hidup sesuai dengan hati nuraninya 
tanpa campur tangan pihak mana pun, termasuk TNI dan Polri.

Secara legal dan formal, publik memang harus mengakui adanya upaya untuk 
menjauhkan TNI dan polisi dari politik otoriter model Soeharto-Orde Baru. TNI, 
misalnya, menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004, adalah Tentara Rakyat, 
Tentara Pejuang, Tentara Nasional, dan Tentara Profesional. Tetapi, apakah 
ketidakpuasan pada kesejahteraan, peralatan, kondisi konflik, serta peremajaan 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ahli lingkungan berbalik, kini dukung nuklir

2009-04-01 Terurut Topik Haniwar Syarif
iya cuma satu boss green peace pindah aja udah mau heboh

bukannya itu berita basi ?

HS

At 09:08 AM 4/1/2009, you wrote:
So what gitu lho kalo ada aktivis anti-nuklir yang membelot jadi 
pendukung PLTN? Lha doktor ahli nuklir aja juga ada yang kemudian 
jadi anti PLTN kok. Si Opung satu ini memang suka terlalu heboh.

Anti nuklir atau enggak, tak ada hubungannya sama sekali dengan 
membeo barat atau nasionalisme. Ini soal nyawa manusia. Kalo Anda 
orang sudah berumur, mestinya hal mudah begini ngerti, mengingat 
banyaknya asam dan garam yang diasumsikan sudah Anda telan. Tapi 
nyatanya..hehehe.

manneke


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Analisis pakar Australia tentang Prabowo (kandidat kuda hitam)

2009-04-01 Terurut Topik y . briyanto
Rasanya yang menolak Prabowo sebagai RI 1 bukan karena mendewakan orang asing. 
Dan juga, jaminannya apa bahwa kita akan tahu cerita sebenarnya kalo Prabowo 
jadi presiden? Bukannya selama ini sejarah lebih dibentuk (bukan yang benar) 
oleh siapa yang berkuasa? 
Dan juga bukan masalah ketidakpercayaan pada nasionalisme Prabowo. Dalam 
wawancara eksklusif di Metrotv, Prabowo mengakui ada beberapa orang yang 
'diamankan', karena berpotensi menimbulkan kerusuhan. Dalam bahasa umum, 
diculik. Menurut saya itu menunjukkan nasionalisme, karena bertujuan menjaga 
keamanan secara umum. Hanya, caranya yang saya tidak setuju. Kalo cara seperti 
itu dianggap legal, bukannya makin berbahay kalo jadi presiden?

riyanto


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: uge basar ugeba...@yahoo.com

Date: Tue, 31 Mar 2009 21:37:33 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Analisis pakar Australia tentang Prabowo  
(kandidat kuda hitam)


Tulisan yang bagus.Saya tambahi, sejarah selalu berpihak kepada pemenang, USA 
membunuh penduduk sipil  Jepang di Hiroshima dan Nagasaki, sampai sekarang 
nggak ada tuh disinggung sebagai kejahatan perang, karena Jepang yang kalah. 
Hitler memasukan orang yahudi ke Kamp Kerjapaksa, sampai sekarang film-filmn 
kekejaman Hitler dibuat terus karena USA yang menang Hitler yang kalah. Gaza 
digempur, Irak dikangkangi, sampai sekarang masih terus dilakukan. karena orang 
Palestina dan Sadam Husein yang kalah.Mungkin  Prabowo harus jadi Presiden 
dulu, baru kita akan tahu cerita sebenarnya, kita cenderung bimbang akan 
rumours tentang  dark side masa lalu beliau, karena kita tahu asal-usul 
Prabowo dari keluarga yang jelas dan dikenal nasionalis, ayahnya digelari 
Begawan Ekonomi Indonesia, kita sebagai orang Indonesia pasti kita berpikir, 
masa sih orang dari latar belakang keluarga seperti itu akan menghianati bangsa 
dan negaranya. sendiri.
Kita terlalu lama dijajah orang asing, sehingga mendewakan orang asing sampai 
wong Jowo bilang (ne putih wisj menang separo) begitu pula  kalau berita dari 
orang asing seakan-akan lebih credible sehingga kita lupa menggunakan nalar 
serta naluri kita. 

Peace!




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPT (Daftar Pemilih Tipuan)

2009-04-01 Terurut Topik ikhadaphi
Salam,

Sby, Mega atau capres lainnya, sama saja. Tidak ada baiknya, cuma kelebihan 
yang lain dari sby itu, para capres lain memang, ga terlalu berlaga pinter kaya 
sby yg s3 dan yang paling pinter tebar pesona.
Tapi ternyata, malah bener2 ketipu dgn padi super letoy, atau blue energinya 
Mas Joko, idih.. Malu2in.

Pengagumnya yaitu, orang2 sejenis sampeyan, ibu2 dan para warga desa yang 
kesengsem sama ilmu tebar pesonanya, yg suka ngaku2 akan keberhasilan 
pemerintahan, faktanya...

Kalau diliat rapornya, angka kemiskinan ternyata nambah, apalagi dgn kasus 
lapindo, yg tdk berdaya ama ulah bawahannya sibakrie. Rupiah makin letoy, makin 
dilibas oleh mata uang asing. Atau suku bunga BI yg jg tinggi.
Apanya yang perlu dibanggakan?

Wasalam

Ikha
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: marnagan2...@yahoo.com

Date: Tue, 31 Mar 2009 01:20:28 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPT (Daftar Pemilih Tipuan)


Siapa pun yang memimpin bangsa ini tidak akan mingkin bisa berbuat sebanyak 
yang dilakukan SBY, apalagi di zaman krisis global yang melanda dunia saat ini. 
Memangnya seperti membalik tangan? Buktinya Mega dulu sempat berkuasa 3 tahun 
yang dilakukannya apa selain jual aset negara ke asing?
Powered by Telkomsel BlackBerry�




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sjahrir Relevan bagi Masa Depan Indonesia

2009-04-01 Terurut Topik halim hd
tak banyak kelompok generasi muda usia 18-25 tahun yang mengenal sjahrir. 
mungkin karena pelajaran sejarah yang gagal mengungkap sosok; periode orba 
berusaha benar untuk memupus sosok-sosok sosialis, termasuk sjahrir. hal itu 
pernah diungkapkan oleh romo mangunwijaya: lebih sulit mengangkat sjahrir 
ketimbang bung karno. sjahrir adalah kalimat dengan  nada rendah. beda dengan 
sukarno yang gemuruh.
disamping kegagalan pelajaran sejarah, juga kegagalan jaringan sjahrirl. satu 
contoh ketika subadio sastrotomo membuat buku kecil, tahun 1990-an awal, yang 
rasanya aneh, kayak buku klenik. maksudnya mengkritik rejeim orba, tapi dia 
masuk ke dalam cara pandang domestifikasi sosialisme ke dalam cara pandang 
lokal -kebatinan, yang banyak menggunakan metafora wayang dan babad tanah jawa. 
bayangkan, sosok kiyuk yang konon murid langsung sjahrir saja kejeblos kayak 
begitu. atau karena sepuh dan tak lagi mampu melakukan ekspslorasi pemikiran.
yang juga aneh, di kalangan sjahrir misalnya di yogyakarta, angkatan mahasiswa 
gemsos tahun 1960-an, ada yang takut untuk diiskusi soal perkembangan 
marxisme pada tahun 1980-an. rasa-rasanya orba berhasil menjinakan sosialisme 
sjahrir atau jaringannya melalui keberhasilan politik ekonomi jaringan itu 
sendiri, dan mereka berkutat dengan ungkapan our man, dan mereka anggap itu 
sudah cukup. jadi tukang stempel.
yang paling menggelikan, kalau kita dengar obrolan, dimana antara jaringan 
sjahrir yogyakarta nggak cocok dengan jaringan sjahrir di surabaya. yang lucu, 
dan aneh bin ajaib, semuanya bukan karena alasan ideologis! sekali lagi, orba 
berhasiol, dan lalu muncul life style karena kue pembangunan!
jadi, soal generasi 18-25 tahun tak tahu sjahrir, karena mereka pikir, obama 
lebih bisa dinikmati, sama seperti mereka menikmati pizza, burger. jadi, 
dataran masalahnya sama dengan jaringan sjahrir, anak cucu murid sjahrir: 
menikmati kue pembangunan tanpa rasa sejarah!
hhd.

--- On Wed, 4/1/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:

From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sjahrir Relevan bagi Masa Depan Indonesia
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, April 1, 2009, 1:16 AM












http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/04/01/ 03240978/ 
sjahrir.relevan. .bagi.masa. depan.indonesia



JAKARTA, KOMPAS - Dalam sejarah Indonesia, Sutan Sjahrir adalah pemimpin 
kontroversial; diperdebatkan orang, menjadi pokok persengketaan, dipuja oleh 
para pengagumnya, dihujat, ditangkap, dan dibunuh oleh lawan-lawan politiknya. 
Cuma sayangnya, tak banyak generasi muda kelompok usia 18-25 tahun yang 
mengenal Sjahrir.



Padahal, sejak 1930-an Sjahrir menyatakan sikap antifasis, antitotaliter, dan 
antifeodal. Ia prihatin melihat sebagian pemimpin kaum koperator awal 1940- an 
sangat pro-Jepang. Padahal, sebenarnya Jepang lebih kejam daripada Belanda 
sebagai penjajah. Sjahrir memutuskan untuk aktif menegakkan RI yang dipimpin 
oleh Soekarno-Hatta.



Kenyataan itu diungkapkan wartawan senior dan pelaku sejarah, Haji Rosihan 
Anwar, dalam orasinya pada Sutan Takdir Alisjahbana Memorial Lecture, yang 
digelar Akademi Jakarta, Senin (30/3) malam di Teater Kecil Taman Ismail 
Marzuki, Jakarta. Paparan tentang Relevansi Sjahrir bagi Indonesia Mendatang, 
yang disampaikannya, dinilai sejumlah tamu yang hadir sebagai sebuah pencerahan 
tentang ketokohan dan peran Sjahrir dalam sejarah perjuangan bangsa, yang 5 
Maret lalu hari kelahirannya genap 100 tahun.



Menurut Rosihan, Sjahrir memperlihatkan keterampilan politik, integritas dan 
ketajaman analisis politiknya. Rosihan dengan jernih menjelaskan posisi Sjahrir 
dalam sejarah perjuangan bangsa. Juga hubungan batin Sjahrir dengan rakyat. 
Termasuk bagaimana tidak senangnya Sjahrir disanjung-sanjung. Dia menolak 
kultus individu. Dia demokrat sejati. Dan sosok Sjahrir yang demikian relevan 
bagi masa depan bangsa.



Rasa kemanusiaan



Selain mengungkapkan riwayat hidup Sjahrir dan hubungan batinnya dengan rakyat 
secara gamblang, Rosihan juga memberikan masukan pemikiran dengan gambaran 
tentang kemajuan luar biasa pertumbuhan ekonomi China dan India, sementara 
penduduknya di atas satu miliar jiwa.



Jika Indonesia tidak mau tercecer dan mau masuk ke dalam golongan the Rise of 
the Rest dalam perjalanan bangsa ke depan, kita harus memberikan perhatian pada 
kegiatan ekonomi, ujarnya. (NAL)




 

  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Terkait dengan Lapindo,Masih Layakkah Kita Memilih Partai Golkar?

2009-04-01 Terurut Topik halim hd
bukan hanya golkar yang tidak layak. tapi semua partai tidak layak untuk 
dicontreng. juga tak ada caleg yang perlu diharapkan. pilkada jatim tempo hari, 
tak ada partai pengusung dan tak ada cagub yang bicara soal lapindo. dan selama 
masa kampanye ini, tak ada caleg
dan partai yang menyinggung soal lapindo! jadi, datanglah ke tps, dan coretlah 
semuanya, atau nikmatilah kasur!
viva golput!
hhd. - anggota SAGON, sarekat golput nusantara.

--- On Tue, 3/31/09, firdaus cahyadi firdau...@yahoo.com wrote:

From: firdaus cahyadi firdau...@yahoo.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Terkait dengan Lapindo,Masih Layakkah Kita 
Memilih Partai Golkar?

Date: Tuesday, March 31, 2009, 10:37 PM


Dear All,

Sudah hampir tiga tahun warga korban lumpur di Sidoarjo terlantar hidupnya. 
Sehari-hari mereka menghirup udara tercemar dan hidup dalam resiko bencana. 
Sementara itu persoalan jual beli aset korban lumpur masih jauh dari kata 
selesai secara adil bagi para korban.



Lapindo yang merupakan bagian dari group Bakrie terus menerus mengumbar janji 
manis. Celakanya, pemerintah membiarkannya.



Di sisi lain, beberapa kali mantan petinggi group Bakrie yang juga Menteri 
Koordintor Kejahteraan Rakyat serta Dewan Penasihat Partai Golkar Aburizal 
Bakrie justru mengeluarkan pernyataan di berbagai media yang cenderung membela 
Lapindo.



Pertanyaannya kemudian tentu saja adalah, terkait dengan derita korban lumpur 
Lapindo, masih layakkah kita memilih Partai Golkar dalam pemilu 2009 mendatang?



Bagaimana pendapat kawan-kawan semua?



[Forum-Pembaca-KOMPAS] The Future of Indonesia Cities and Town and The Plight and Plea of Menteng

2009-04-01 Terurut Topik Institute Ecosoc Rights
In the globalization era, cities and towns turn themselves into an
acceleration arena of social transformation. City development policy
then takes part in determining the success or failure of the country
in coping with protracted crises.

The following ideas originate from participants of the workshop held
by a team work of the Indonesian consulate in Vancouver and the
Institute of Asian Research of the University of British Columbia
(UBC), Vancouver , Canada , on March 4-6, 2009. In the workshops they
discussed about the future of Indonesian cities. Among the discussion
topics is about Menteng areas.

Please visit our blog's fresh postings in ecosocrights.blogspot.com.
In this blog you can read the complete story of The Future of
Indonesia Cities and Town and The Plight and Plea of Menteng: an
Epitome of Jakarta's Future, proposed by prominent architect and
urban planner Marco Kusumawijaya.


Savitri
Institute for Ecosoc Rights




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PEMILU BOROS DAN TOLOL

2009-04-01 Terurut Topik Jhony Bram
OK, Trims Bung Andysatya, atas nasehatnya,...
Klau disimak dengan baik, maka yg menjadi masalah disana bukanlah karena 
tukang sate-nya, tapi ada masalah lain yg kemudian rakyat menjadi semakin 
bingung oleh ulah banyak oknum yg notabene mereka adalah pilihan rakyat.
Bagaimanapun trims atas nasehatnya, namun demikian bukannya saya sombong tapi 
ini kenyataan bung.





From: andisa...@rocketmail.com andisa...@rocketmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, March 31, 2009 5:12:49 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PEMILU BOROS DAN TOLOL


Bung Jhony, apa ada yang salah dengan tukang sate menjadi caleg ? jangan suka 
meremehkan profesi orang dong, jangan sombong anda...



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bandar Soekarno-Hatta

2009-04-01 Terurut Topik halim hd
boleh juga idenya. tapi, jangan-jangan minta copy right, bayaran; dan semua 
sanak keluarga, kerabat dan orang-orang di partainya minta prioritas pelayanan.
hhd.

--- On Tue, 3/31/09, Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id wrote:

From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bandar Soekarno-Hatta
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Tuesday, March 31, 2009, 3:54 PM












Supaya pemerintah memberikan perhatian yang serius terhadap 
perawatan Bandara Soekarno Hatta, ada baiknya nama bandara diganti sesuai nama 
Presiden yang berkuasa pada waktu itu.

Jadi waktu jaman SBY jadi Presiden, namanya diganti jadi Bandara SBY.

Nanti kalau presidennya ganti lagi, ya namanya juga ikut diganti sesuai nama 
Presidennya.

Mungkin dengan demikian perawatan Bandara bisa menjadi lebih baik he he he he 
he he he



[Forum-Pembaca-KOMPAS] SITU GINTUNG, Situ Genting!

2009-04-01 Terurut Topik Adhie Massardi
Tulisan ini 78 persen diilhami dari bunyi-bunyian di milis ini. Saya hanya 
nambahi dikit dan menjahit ala kadarnya. Bagi yang memberikan ide penulisan 
ini, saya ucapkan terima kasih. Seamat membaca.

Salam!


Situ Gintung, Situ Genting!

Oleh Adhie M Massardi

ALAM terus mengguncang pemerintahan Presiden Yudhoyono. Pada kuartal pertama 
memerintah, tepatnya tanggal 26 Desember 2004, badai tsunami yang dahsyat itu 
meluluhlantakkan Nanggroe Aceh Darusalam dan sebagian Pulau Nias. Ratusan ribu 
nyawa melayang. Umat manusia di muka bumi berduka. Inilah bencana alam paling 
menggelisahkan yang akan terus dikenang bangsa Indonesia.

Jumat pekan lalu, memasuki semester akhir kekuasaannya, pemerintahan Yudhoyono 
kembali dihadapkan pada gejolak alam. Kali ini “little tsunami” dari Situ 
Gintung, kawasan perbatasan Jakarta Selatan dan Tangerang, Banten. Meskipun 
tidak sedahsyat tsunami Aceh, tapi air bah yang liar akibat tanggulnya jebol 
itu, menerjang perkampungan rakyat, menghanyutkan apa saja, dan menorehkan duka 
yang dalam di hati warga bangsa. Lebih dari seratus orang hilang atau tewas.

Situ (danau) Gintung sebelum jadi “kawasan tragedi kemanusiaan” pernah 
diiklankan sebagai tempat rekreasi yang menghadirkan suasana pegunungan di 
tengah kota. Di sana ada restoran, aneka saung, arena bermain anak-anak lengkap 
dengan waterboom-nya, zona petualangan, dan tentu saja, ada tempat 
pemancingannya. Tapi sejak dini hari 27 Maret itu, nasib Situ Gintung dan 
warganya yang terkena musibah, menggantung. Siapa yang akan memperhatikan 
mereka setelah malapetaka itu tidak lagi jadi berita? Wallahualam bisawab!

Sekarang Situ Gintung memang masih jadi magnet berita. Banyak wartawan mengais 
warta di sana. Posko-posko caleg dan parpol juga masih tampak di sana-sini. 
Pada hari pertama kejadian, pagi pukul 10.12 Wapres Jusuf Kalla dan beberapa 
menteri datang ke lokasi. Atas nama pemerintah, Wapres menyampaikan dukacita.

Tak lama kemudian, Presiden Yudhoyono mempersingkat masa kampanye Partai 
Demokrat di Bandung. Lalu menyusul Wapres ke Situ Gintung. Tidak ada penjelasan 
di mana “ketua dewan pembina” itu beralih rupa kembali menjadi “presiden”. Tapi 
menurut berita, atas nama negara, Presiden menyampaikan dukacita kepada warga 
Situ Gintung yang terkena musibah. Di lokasi bencana, digelar rapat kabinet 
terbatas. Singkat, makanya tak jelas apa hasil rapat itu.

Kita hanya tahu, rapat para pembesar itu tidak membahas kelambanan pemerintah 
dalam merespon keluhan warga yang sudah cukup lama was-was akan kondisi 
tanggul. Kita juga tidak mendengar rapat itu membahas kondisi tanggul-tanggul 
dan waduk-waduk di tempat lain yang juga rawan jebol.

Tapi tragedi Situ Gintung itu menjelaskan tiga hal pada kita. Pertama, anggaran 
Rp 300 milyar untuk konservasi alam di seluruh Indonesia sangat tidak memadai. 
Kini dana BLT yang triliunan rupiah jadi terasa lebih efektif kalau dipakai 
membenahi dan membangun infrastruktur, termasuk waduk-waduk yang kondisinya 
sudah sangat memprihatinkan. Tidak menunggu tanggul jebol dulu, korban jatuh 
dulu.

Kedua, makin jelas pemerintah sekarang ini lebih asyik mematut diri depan 
cermin daripada mendengar keluhan rakyat. Ketiga, di Situ Gintung kita melihat 
dengan jelas bahwa pemerintahan dan negara ternyata sudah “dipisah”. Wapres 
mengatasnamakan “pemerintah” dan Presiden atas nama negara. Jadi, dalam situasi 
“darurat”, kepala pemerintahan dan kepala negara bisa saja dipisah.

Namun demikian, tidak satu pun di antara keduanya yang mengakui kesalahan dan 
kealpaannya sebagai pengelola negara, yang lalai mengurus tanggul Situ Gintung 
sehingga jebol dan menelan sangat banyak korban. Lalu minta maaf pada rakyat.
Jadi benar kata pepatah, kegagalan memang selalu jadi “anak haram”, tak jelas 
siapa bapaknya. Maka tak ada salahnya di Situ Gintung nanti kita bangun 
monumen, atau kita jadikan Situ Gintung sebagai “situs nggantung”. Sebagai 
simbol nasib rakyat yang selalu “digantung”, diabaikan oleh penguasa. Hal yang 
tak boleh dilakuan oleh pemerintahan mendatang. Jadi kalau kasus Situ Gintung 
terulang, akan jadi pertanda: “situ yang genting!” Pemerintahan genting!•



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PKS Ingin SBY Jadi Presiden Lagi

2009-04-01 Terurut Topik Adhie Massardi

PKS ini partai raja tega. Rupanya PKS belum puas melihat penderitaan rakyat 
yang sudah kayak gini. Jadi mau dilanjutkan... nih...!


--- On Mon, 3/30/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:

From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PKS Ingin SBY Jadi Presiden Lagi
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Monday, March 30, 2009, 6:47 AM












Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik



http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/03/30/ 13561792% 20/pks.ingin. 
sby.jadi. presiden. lagi



JAKARTA, KOMPAS.com — Survei internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 
menunjukkan, kader ataupun simpatisan PKS ingin Soesilo Bambang Yudhoyono 
kembali menjadi presiden RI dalam pemerintahan mendatang.



Hal ini disampaikan oleh Presiden PKS Tifatul Sembiring seusai kesempatan 
terakhir kampanye akbar PKS untuk DKI Jakarta di Gelora Bung Karno, Senin 
(30/3). Alasan mereka macam-macam. Namun, dominan karena kesuksesan pemerintah 
sekarang untuk swasembada beras dan dalam pemberantasan korupsi, ujar Tifatul.



Survei juga menunjukkan, kalangan bawah tidak ingin PKS berkoalisi dengan 
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Golkar untuk 
pemerintahan mendatang. Para kader justru ingin PKS berkoalisi dengan Partai 
Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), atau Partai Persatuan Pembangunan 
(PPP). Namun, ini kan baru masukan, bukan putusan. Nanti suara kader akan 
dipertimbangkan lagi di rapat Majelis Syuro, ujar Tifatul.



Sementara itu, tanggapan anggota Majelis Syuro PKS yang juga Ketua MPR, Hidayat 
Nur Wahid, juga bernada sama. Hidayat melihat hal itu masih menjadi bagian dari 
penjajakan partai kepada kader. Beragam kemungkinan masih bisa terjadi, ujar 
Hidayat.




 

  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Butuh Kontak

2009-04-01 Terurut Topik raden.werkudoro
Salam,

Rekan milist dan pers, Ada yang punya kontaknya Hendro Subroto dan Sintong 
Panjaitan?
Kami butuh untuk jadikan narasumber seminar.

Thanks,
Raden Werkudoro Nusantara 



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ANAK ANAK IKUT KAMPANYE

2009-04-01 Terurut Topik Charles P
Menurut saya, partai apa pun itu adalah salah ketika melibatkan anak-anak dalam 
kampenya abik secara langsung maupun tidak-dalam hal ini dilibatkan oleh orang 
tuanya.Kita boleh terharu oleh kemiskinan, tapi jangan bangga dengan 
kemiskinan. Jadi jangan jadikan kemiskinan untuk pembenaran untuk melanggar hak 
anak. Pilihannya simple. Kalau gak ada yang bisa jaga anak di rumah yach jangan 
ikut kampenya. Toh banyak cara dan media untuk mengetahui program partai.Kita 
memang sering melihat anak di bawa ke kantor, anak ikut kerja atau orang2 yang 
gak mau antri. Tapi biasa bukan berarti jadi benar!Seharusnya lembaga terkait 
lebih kritis. Tidak ada pembenaran jika orang tua yang mengajak anaknya ke 
kampenya, maka jadinya halal. Salah besar!Ini tidak mendidik kita. Hanya akan 
menjadikan kita kerdil dalam berdemokrasi. Cobalah tiru Liga2 Sepak bola Eropa. 
Ketika suporter yang rusuh, yang dihukum adalah club. Kenapa partai tidak 
dihukum?Kerdil bukan, ketika partai
 hanya tau menggunakan metode-metode rethorika seperti sejak tahun 1955? Jika 
benar partainya peduli, harusnya partai tau keadaan akar rumputnya. Temukanlah 
metode yang tepat untuk menjangkau akar rumput tersebut. Sehingga partainya 
tidak hanya menjadi kerdil. Tapi menjadi demokrasi yang kreatif dan benar2 
melibatkan akar rumput rakyat Indonesia.Jika terus begini, demokrasi Indonesia 
hanya demokrasi yang kerdil, pemborosan dan tolol!
--- On Wed, 4/1/09, andisa...@rocketmail.com andisa...@rocketmail.com wrote:

From: andisa...@rocketmail.com andisa...@rocketmail.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ANAK ANAK IKUT KAMPANYE PKS
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, April 1, 2009, 7:29 AM



















kebanyakan orang tua di Indonesia sudah terbiasa melibatkan dan 
mengajak anaknya dalam beraktifitas. ..seperti mengajak anaknya untuk ikut ke 
arena olahraga orang tua, mengajak anaknya ke kantor ketika lembur (saya sering 
mengalami) hanya untuk menemani orang tua, bahkan mengajak anaknya untuk 
mebantu ekonomi keluarga dengan bekerja, jadi kalau cuma ngajak ke kampanye, 
toh saya lihat anaknya juga ketawa-ketawa karena mereka juga sekalian bermain, 
apa salahnya ?



mungkin bagi orang-orang mampu, bisa membayar baby sitter untuk menjaga anaknya 
di rumah, tapi bagi sebagian besar rakyat Indonesia, membayar baby sitter 
merupakan barang mewah 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] MIDORI HIROTA exchange project

2009-04-01 Terurut Topik Diana
- Original Message -
From: thejapanfoundation jakarta
Sent: Wednesday, April 01, 2009 5:17 PM
Subject: [thejapanfoundation] MIDORI HIROTA exchange project


  MEMORY of ASIA
  Midori Hirota exchange project
  Pameran 3 –20 April 2009 pk. 10:00-18:00 (kecuali Sabtu,Minggu  hari
libur nasional)

  Pembukaan pameran 2 April 2009 pk. 19:30

  Di  the Japan Foundation, Jakarta

  Gd.Summitams I lt. 2 Jl. Jend.Sudirman kav.61-62 Jakarta Selatan

  Terbuka untuk UMUM. Tanpa tanda masuk.






Selalu bersama teman-teman di Yahoo! Messenger
Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang!




[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Berita KIARA, 1 April 2009: Unreported Fishing Rugikan Negara Triliunan Rupiah

2009-04-01 Terurut Topik Sobat Liem
Nasional - Selasa, 31 Maret 2009 10.59 WIB

Unreported Fishing Rugikan Negara Triliunan Rupiah

Jakarta, (ANTARA) - Unreported Fishing (penangkapan ikan yang tak dilaporkan) 
menyebabkan negara dirugikan hingga triliunan rupiah hanya dalam waktu satu 
bulan.

Dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin, Kepala Riset Pusat 
Kajian Pembangunan Kelautan dan Peradaban Maritim, Suhana mengatakan, peluang 
kerugian negara dari aktivitas setiap tangkahan yang tidak dilaporkan dapat 
mencapai Rp1,8 miliar per bulannya.

Padahal, menurut dia, jumlah pelabuhan perikanan swasta yang biasa disebut 
tangkahan di Sumatera Utara mencapai 54 buah, dan operasionalnya belum 
ditertibkan.

Suhana menegaskan bahwa sudah saatnya pemerintah menertibkan hal tersebut untuk 
menyelamatkan kepentingan ekonomi perikanan daerah. Hal tersebut juga untuk 
menghindari terjadinya praktek kejahatan perikanan melalui unreported fishing 
atau perikanan yang tidak dilaporkan, ujarnya.

Sementara itu, Sekjen Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), Riza 
Damanik menegaskan agar pemerintah segera memulihkan peran dan fungsi Tempat 
Pelelangan Ikan (TPI).

Hal tersebut, menurut Riza, untuk mewujudkan keadilan perdagangan hasil-hasil 
perikanan tradisional.

Ia mengharapkan Revisi Undang-undang Perikanan mampu memulihkan kepentingan 
ekonomi nelayan tradisional, sekaligus mengoptimalkan pendapatan negara dari 
sektor perikanan.

Selain itu, ia juga berharap rencana revisi UU tersebut mampu menempatkan 
nelayan tradisional dan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dan 
pulau-pulau kecil sebagai pelaku utama. (*/wij)

Sumber: http://www.antara-sumbar.com/id/index.php?sumbar=beritad=0id=21623 


---

Sekretariat Nasional Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA)
Jl. Tegal Parang Utara No. 43
Mampang, Jakarta 12790
Telp./Faks. +62(0)21 797 0482
Email. i...@kiara.or.id 
Website. www.kiara.or.id 



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PEMILU BOROS DAN TOLOL

2009-04-01 Terurut Topik Asep Kurniawan
Sejak 2004 sebenarnya hak pilih TNI/Polri sudah dikembalikan. Kalo sekarang 
mereka ga milih, bukan ga boleh ikut milih, tapi karena mereka tidak mau 
menggunakan hak pilihnya. Alasannya bisa macam2, tapi buat saya, lebih karena 
kekhawatiran yang dibuat oleh para jenderalnya sendiri perihal akan 
terkotak-kotaknya tentara ke berbagai partai. Saya sebut kekhawatiran yang 
dibuat sendiri, karena kalau benar tentara akan terkotak-kotak jika menggunakan 
hak pilihnya, itu pasti perbuatan para jenderal atau perwiranya, karena mereka 
yang punya wewenang komando untuk melakukan itu. Padahal itu hanya bisa terjadi 
kalo perintahnya diturut sama anak buahnya, hehehe.. kalo kesadaran politik 
para prajurit udah benar, mestinya mereka ga akan ikut komando gitu aja. Jadi 
para jenderal memang ngga pede aja buat membebaskan hak politik anak buahnya. 
Masalahnya memang, politik di sini sampai sekarang masih politik mobilisasi, 
blm karena kesadaran. Di banyak negara yang
 kesadaran politiknya baik, tentara pada milih dan ga ada masalah. Saya pribadi 
berpendapat, harus diusahakan agar tentara suatu waktu akan ikut menggunakan 
hak pilihnya, karena itu tanda bahwa mereka sudah dewasa untuk memisahkan 
senjata dengan politik, dan menjadi tanda makin majunya demokrasi kita. 
Semoga...




Dari: pasirili pasirili_...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 31 Maret, 2009 23:41:59
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PEMILU BOROS DAN TOLOL


TNI dan Polisi bukan hanya ga boleh ikut milih, tapi tidak boleh juga ikut 
menghitung suara, karena salah satu pengacau dalam penentuan hasil pemilu. 
Contoh kecil di Sulawesi selatan. Versi TNI dan KPU serta PARPOL beda,...jadi 
TNI dan POLRI bisa saja mengacaukan negeri ini..

Aku sepakat dengan GOLPUT. Masuk TPS MENCONTRENG sama halnya membungkam suara 
rakyat. 5 menit menentukan bahwa anda telah dibohongi oleh pemilu yang tidak 
pernah memperjuangkan suara rakyat..

aku usulkan untuk perubahan sistem pemilu. tidak hanya mencontreng tapi 
disertai dengan suara rakyat di dalamnya.
bagaimana dengan anda ??


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Y, HENTIKAN INI..

2009-04-01 Terurut Topik ary iin
Y, saya setuju u hentikan pembukaan hutan
stop u perusahaan yg bergerak d'bidang ini, jgn jd manusia yg tdk bertanggung 
jawab  egois
 hanya memikirkan diri sendiri...
ingat anak-cucu qt,,
bumi qt hancur oleh, qt sendiri
berhenti bertindak serakah kalau akhirnya akan merugikan  menyengsarakan orang 
bnyk



  

[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Menyesal Tak Kudeta

2009-04-01 Terurut Topik Adyanto Aditomo
He he he he he Prabowo bukannya kecewa karena tidak melakukan kudeta pada th. 
1998, tetapi mau kudeta keburu katahuan.
Dalam bukunya Habibi dan Sintong Panjaitan, Prabowo keburu dipecat oleh Habibi 
saat mengerahkan pasukan mengepung rumah Habibi.
Jadi rasanya kekecewaan itu bukan karena Prabowo tidak memanfaatkan kesempatan 
yang ada, tetapi sudah berupaya memanfaatkan eh kok ya ketahuan.
Jadinya ya gagal.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Sel, 31/3/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id menulis:


Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Menyesal Tak Kudeta
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 31 Maret, 2009, 9:44 PM






Laporan wartawan KOMPAS Pepih Nugraha

http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/03/31/ 21360125/ prabowo.menyesal 
.tak.kudeta

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo 
Subianto, mengaku menyesal tidak melakukan kudeta saat kesempatan itu ada tahun 
1998. Akan tetapi, karena percaya pada sistem demokrasi, Prabowo tidak 
melakukannya.

Saya percaya demokrasi. Saya percaya ini sistem yang terbaik dan saya akan 
ikuti sistem (demokrasi) ini, kata Prabowo saat bertemu blogger di Kafe 
Amigos, Jakarta, Selasa malam ini.

Tentang sistem demokrasi, Prabowo mengatakan akan menempuh sistem ini. Ini 
satu-satunya jalan yang terbaik, katanya.

Karena sistem demokrasi yang ditempuh, ia percaya satu-satunya jalan dengan 
melaksanakan pemilu. Harus dilawan jika ada elite yang ingin curang dalam 
pemilu. Ini berbahaya karena bisa merusak demokrasi, katanya.

Selesaikan persoalan demokrasi dengan kotak suara. Jika tidak, maka tujuan 
dilaksnakan di jalanan dengan kekerasan, kita pernah mengalaminya,  kata 
mantan Pangkostrad itu.

Merujuk pada analisis pakar politik yang kemungkinan adanya 20 juta pemilih 
siluman dalam pemilu ini, Prabowo meminta para netter di internet yang 
jumlahnya 30 juta orang menjadi senjata untuk mengkaji masalah kemungkinan 
kecurangan dalam pemilu ini.

Dalam pemilu yang akan dilaksanakan 9 April ini, Prabowo mensinyalir adanya 
pihak-pihak yang mau memaksakan kemenangan. Ia mengambil contoh masih adanya 
undangan terhadap DPT (daftar pemilih tetap) yang belum terkirim sampai 
sekarang.

Kalau ini terjadi, bagaimana pemilu bisa dilaksanakan?  kata Prabowo.

















  Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk 
Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka 
browser. Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pembunuhan David Diduga Bermotif Ekonomi

2009-04-01 Terurut Topik iwan piliang

 Normal   0 false   false   false 
MicrosoftInternetExplorer4  st1\:*{behavior:url(#ieooui) }   /* 
Style Definitions */  table.MsoNormalTable  {mso-style-name:Table Normal;  
mso-tstyle-rowband-size:0;  mso-tstyle-colband-size:0;  mso-style-noshow:yes;  
mso-style-parent:;  mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;  
mso-para-margin:0cm;  mso-para-margin-bottom:.0001pt;  
mso-pagination:widow-orphan;  font-size:10.0pt;  font-family:Times New Roman; 
 mso-ansi-language:#0400;  mso-fareast-language:#0400;  
mso-bidi-language:#0400;}Mahasiswa Indonesia Tewas di Singapura
  Pembunuhan David Diduga Bermotif Ekonomi
  Hasil penelitian David ada di laptop yang saat ini berada di tangan 
kepolisian Singapura. 
  Rabu, 1 April 2009, 17:53 WIB
  Elin Yunita Kristanti, Aries Setiawan
  VIVAnews - Keluarga David Hartanto Widjaja, mahasiswa Universitas Teknologi 
Nanyang Singapura (NTU) tak sendirian mengklarifikasi berita miring media 
Singapura yang memposisikan David sebagai kriminal. Para blogger membentuk tim 
verifikasi kematian David.
 
 Seperti halnya keluarga, tim menduga bahwa David justru korban pembunuhan. 
Menurut salah satu anggota tim, Iwan Piliang, diduga pembunuhan David terkait 
riset tentang Multiview aquisition from multicamera configuration for person 
adaptive 3D display yang dibuatnya sebagai tugas akhir. Riset David bernilai 
ekonomi tinggi. Dibunuhnya diduga juga karena motif ekonomi, kata Iwan. 
 
 Menurut Iwan, teknologi dalam riset bernomor  A 3026-81 sangat canggih. Hasil 
riset tersebut bisa diaplikasikan dalam dunia pertahanan, untuk mencari 
seseorang yang berada dalam kerumunan dengan menggunakan identifikasi retina 
ataupun sidik jari. Untuk risetnya itu David dirujuk ke laboratorium EEE 3 
Information System Research Laboratory di NTU, kata Iwan.
 
 Untuk membuktikan bahwa hasil riset David bernilai ekonomi dan memiliki 
teknologi tinggi, tim akan melakukan verifikasi ke Institut Teknologi Bandung, 
bertemu Ary Setiadi di Laboratorium Teknik VIII, Kamis 2 April 2009. Baru kami 
ke Singapura, tambah dia.
 
 Menurut Iwan, kecurigaan makin bertambah pasca kematian dua staf peneliti asal 
China, Zhou Zheng (24) dan Hu Kunlun, yang bekerja di laboratorium NTU. 
 
 Sebelumnya, ayah David, Hartanto Widjaja mengatakan hasil penelitian David ada 
di laptop yang saat ini di tangan kepolisian Singapura. 
 
 Sampai saat ini belum ada informasi resmi dari kepolisian Singapura terkait 
penyebab kematian David pada 2 Maret 2009. Mereka hanya mengatakan, David tewas 
terjatuh dari gedung. Media Singapura lantas membuat berita bahwa David tewas 
bunuh diri usai menusuk profesornya, Chan Kap Luk. Juga diberitakan bahwa 
penyebab David bunuh diri adalah frustasi karena beasiswanya diputus.
  

   
  
   

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] TRAUMATIC PASCA PEMILU

2009-04-01 Terurut Topik ary iin
Y,saya sangat setuju dengan pernyataan GOLPUT
sdh ckp trauma saya fikir u memilih  mendapatkn sesuatu yg sangat buruk 
hidup GOLPUT,,
semua sama, janji belaka, omongan iklan doank  janji surga. . .





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Cukup KTP s/d 8 April

2009-04-01 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Tapi ini kan belum merupakan keputusan KPU, tapi masih berupa usulan ke KPU..
Pihak KPU sendiri juga bingung bagaimana mendistribusikan surat suara ke masing 
- masing TPS bila peserta Pemilu hanya berdasarkan KTP.
 
Jadi mari kita tunggu apa keputusannya.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Rab, 1/4/09, andisa...@rocketmail.com andisa...@rocketmail.com 
menulis:


Dari: andisa...@rocketmail.com andisa...@rocketmail.com
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Cukup KTP s/d 8 April
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 1 April, 2009, 12:30 AM






Males ah harus datang sendiri ke kelurahan... nanti di pungli lagi 
samapi saat ini saya juga belum menerima kartu pemilih, dan saya juga belum 
tahu apakah sudah terdaftar di DPT atau belum ?


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Merasa Punya Chemistry dengan Mega

2009-04-01 Terurut Topik ikhadaphi
Salam,

Mendengar kabar, bahwa  para petinggi partai yg adalah calon Presiden, saling 
bersilahturahmi, hatiku merasa sangat bahagia. 

Semoga tali silahturahmi yang baik ini bukan hanya momen lima tahunan saja. 
Biarlah rakyat yg sdh sangat menderita ini, bisa merasakan pemulihan dan 
kebahagiaan. Melalui visi dan misi para pemimpin yg dipersatukan, saling 
mendukung utk kemajuan bangsa.

Salam bahagia
Untuk Indonesia yg lbh baik lagi

Wasalam
Ikha
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id

Date: Tue, 31 Mar 2009 21:54:29 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Merasa Punya Chemistry dengan Mega


Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/03/31/17170046/Prabowo.Merasa.Punya.Chemistry.dengan.Mega


JAKARTA, KOMPAS.com — Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku memiliki 
kesamaan nilai-nilai yang dianut dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati 
Soekarnoputri, dan suaminya, Taufik Kiemas. Tak hanya itu, secara chemistry, 
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu pun merasakan hubungan yang sangat baik.

Hubungan saya dengan Ibu Mega dan Pak Taufik Kiemas baik. Kami punya 
nilai-nilai yang sama dan secara chemistry juga baik, kata Prabowo kepada 
wartawan seusai kampanye Gerindra di Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (31/3).

Prabowo, yang merupakan putra dari Soemitro Djojohadikusumo, juga mengapresiasi 
kebesaran hati Mega untuk berhubungan baik dengannya.

Saya ini dari keluarga yang anti-Soekarno. Pak Mitro itu lawan politik Pak 
Karno. Saya juga bagian dari Orde Baru. Tapi ketika beliau (Mega) berkuasa, 
beliau tidak dendam pada saya. Pulang dari Jordan, Pak Taufik juga menjemput 
saya, papar Prabowo menggambarkan hubungan baiknya dengan mantan presiden 
kelima itu.

Meski berhubungan baik, ia mengatakan belum tentu ada kecocokan soal 
pengambilan kebijakan. Prabowo pun tak menjawab secara tegas, apakah ia akan 
menerima tawaran, jika akan disandingkan dengan Mega.

Seperti diketahui, Prabowo pernah menemui Mega di kediaman pribadinya, Jalan 
Teuku Umar, Jakarta Pusat, dua pekan lalu. Pertemuan itu, menurut dia saat itu, 
tak pula membicarakan tentang koalisi.

Dalam politik, kita harus berhubungan baik dengan semua, ujar mantan Danjen 
Kopassus itu menutup jawabannya.




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PEMILU BOROS DAN TOLOL

2009-04-01 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Sebetulnya sih tidak ada yang salah kalau ada tukang sate menjadi Caleg.
Yang dipermasalahkan adalah: bagaimana kompetensi yang bersangkutan saat 
mengikuti sidang DPR/ DPRD yang membahas isu - isu strategis yang 
menyangkut kepentingan rakyat dan pemerintah.
Bisa anda bayangkan bila riwayat hidup seorang anggota DPRD sebagai berikut 
(ini kasus nyata hasil Pemilu 1999, hanya nama orang dan partai tidak saya 
sebutkan, silahkan anda tebak sendiri):
1. Nama .
Partai ..
Pendidikan: SMA tidak tamat, ikut ujian kesetaraan Paket C
Pengalaman Kerja: 5 tahun berdagang keliling, 3 tahun jualan ayam di pasar, 4 
tahun jual pakaian bekas.
Saat bertugas di DPRD, yang bersangkutan masuk ke komisi yang membahas ekonomi 
dan anggaran Pemda.
2. Nama 
Partai 
Pendidikan : SMP tidak Tamat, ikut ujian kesetaraan Paket B dan Paket C.
Pengalaman kerja: 3 tahun buka warung nasi, 10 tahun jual barang bekas, 5 tahun 
terakhir jadi pedagang keliling.
Saat bertugas di DPRD, yang bersangkutan masuk ke komisi yang membahas tentang 
hukum dan sebagainya.
 
Pertanyaan saya: Hasil maksimal macam apa yang bisa diharapkan dari anggota 
DPRD ini ?
 
Jadi masalahnya bukan soal apakah dia tukang sate atau apa, tetapi 
kompetensinya dalam mengurus Rakyat dan Pemerintah Daerah bagaimana? 

Salam,
 
Adyanto Aditomo
--- Pada Rab, 1/4/09, andisa...@rocketmail.com andisa...@rocketmail.com 
menulis:


Dari: andisa...@rocketmail.com andisa...@rocketmail.com
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PEMILU BOROS DAN TOLOL
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 1 April, 2009, 12:12 AM






Bung Jhony, apa ada yang salah dengan tukang sate menjadi caleg ? jangan suka 
meremehkan profesi orang dong, jangan sombong anda...


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KPI: Enam Sinetron Bermasalah

2009-04-01 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung Andisatya,
 
Waduh ya gak bisa begitu dong.
Apa iya mentang - mentang gratis lantas orang boleh melakukan pertunjukan atau 
acara di depan masyarakat seenaknya tanpa memikirkan akibatnya?
Wah bisa rusak bangsa ini.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Rab, 1/4/09, andisa...@rocketmail.com andisa...@rocketmail.com 
menulis:


Dari: andisa...@rocketmail.com andisa...@rocketmail.com
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KPI: Enam Sinetron Bermasalah
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 1 April, 2009, 12:31 AM






karena kita nonton tv gratis, ya sudahlah terima apa adanya yang disiarkan oleh 
stasiun tv, kalau memang tidak suka dan tidak baik untuk kita, nggak usah 
ditonton, pindahkan saluran aja...



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Analisis pakar Australia tentang Prabowo (kandidat kuda hitam)

2009-04-01 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Ya itulah hukum alam yang berlaku di dunia ini.
Saat Orde baru berkuasa, masyarakat yang membaca data tentang kekayaan keluarga 
Cendana yang dimuat di Surat kabar Australia, bisa di pidana.
Alasannya Pers Australia telah melakukan penghinaan serta pencemaran nama baik 
Bangsa Indonesia.
Jadi suatu tulisan yang mengungkapkan aib keluarga Pemimpin Orde Baru, tidak 
patut untuk dibaca oleh masyarakat Indonesia.
Yang melanggar, diancam masuk penjara.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Rab, 1/4/09, uge basar ugeba...@yahoo.com menulis:


Dari: uge basar ugeba...@yahoo.com
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Analisis pakar Australia tentang Prabowo 
(kandidat kuda hitam)
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 1 April, 2009, 4:37 AM






Tulisan yang bagus.Saya tambahi, sejarah selalu berpihak kepada pemenang, USA 
membunuh penduduk sipil  Jepang di Hiroshima dan Nagasaki, sampai sekarang 
nggak ada tuh disinggung sebagai kejahatan perang, karena Jepang yang kalah. 
Hitler memasukan orang yahudi ke Kamp Kerjapaksa, sampai sekarang film-filmn 
kekejaman Hitler dibuat terus karena USA yang menang Hitler yang kalah. Gaza 
digempur, Irak dikangkangi, sampai sekarang masih terus dilakukan. karena orang 
Palestina dan Sadam Husein yang kalah.Mungkin  Prabowo harus jadi Presiden 
dulu, baru kita akan tahu cerita sebenarnya, kita cenderung bimbang akan 
rumours tentang  dark side masa lalu beliau, karena kita tahu asal-usul 
Prabowo dari keluarga yang jelas dan dikenal nasionalis, ayahnya digelari 
Begawan Ekonomi Indonesia, kita sebagai orang Indonesia pasti kita berpikir, 
masa sih orang dari latar belakang keluarga seperti itu akan menghianati bangsa 
dan negaranya. sendiri.
Kita terlalu lama dijajah orang asing, sehingga mendewakan orang asing sampai 
wong Jowo bilang (ne putih wisj menang separo) begitu pula  kalau berita dari 
orang asing seakan-akan lebih credible sehingga kita lupa menggunakan nalar 
serta naluri kita. 

Peace!


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menyoal Netralitas TNI-Polri

2009-04-01 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Kebijakan SBY dengan memanfaatkan Kapolri untuk melakukan intervensi dalam 
proses hukum kasus Pemalsuan DPT di Jawa Timur, berpotensi menimbulkan 
Ketegangan Politik saat pemilu dan bisa berbuntut pada Kerusuhan Politik 
seperti kerusuhan Mei 1998.
SBY mengalihkan penyelesaian masalah tuduhan DPT Palsu dari Sidang Pengadilan 
ke debat di Media Massa.
SBY berupaya agar POLRI tidak netral dalam Pemilu ini.
Mungkin yang perlu diketahui adalah : Apa sasaran akhir dari kebijakan SBY 
tersebut?
Jika terjadi Ketegangan Politik dan berujung pada Kerusuhan Politik akibat 
rakyat menolak DPT yang dituduh palsu, kira - kira apa keuntungan SBY dan PD 
dengan peristiwa tersebut?
 
Selama kita belum bisa menjawab pertanyaan diatas, maka sulit bagi kita untuk 
menjaga netralitas POLRI dalam Pemilu sesuai yang diamanatkan oleh Undang - 
undang dan menyelamatkan bangsa ini dari Kerusuhan Politik.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Rab, 1/4/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id menulis:


Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menyoal Netralitas TNI-Polri
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 1 April, 2009, 8:24 AM






http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/04/01/ 03131441/ menyoal.netralit 
as.tni-polri.

Pahlawan Pemilu 2009 untuk menunjukkan netralitas TNI-Polri sebenarnya sudah 
lahir, yaitu mantan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal 
Herman Surjadi Sumawiredja. Jenderal polisi berbintang dua ini rela 
mengundurkan diri sebagai polisi karena mendengarkan hati nurani dan memakai 
akal sehat.

Apakah kesalahannya? Karena bertindak sebagai polisi profesional, obyektif, dan 
jujur, ia menetapkan Ketua Komisi Pemilihan Umum Jatim Wahyudi Purnomo sebagai 
tersangka pemalsuan daftar pemilih tetap (DPT). Dari penyelidikan aparat Polda 
Jatim, ditemukan 27 persen data yang tidak benar atau ada penggandaan DPT di 
Sampang dan Bangkalan. Kita tercengang sambil membayangkan bagaimana jika hal 
ini terulang lagi pada Pemilu Legislatif 9 April 2009 dan Pemilu Presiden 8 
Juli 2009?

Sayangnya, peluang emas untuk menghasilkan Pemilu 2009 yang berkualitas lepas 
dari tangan kita karena Mabes Polri menghentikan penyidikan dan mencabut status 
tersangka Ketua KPU Jatim tersebut.

Yang lebih menyedihkan, keputusan Mabes Polri berakibat melegitimasi pemalsuan 
DPT dan membuat KPUD dan KPU bersikap keras kepala tak mengakui kesalahan fatal 
pada jantung setiap pemilu: data pemilih akurat. Ini sekaligus merobek 
kepercayaan publik terhadap pemilu. Tidak mustahil golongan putih (golput) akan 
unggul lagi!

Mewaspadai polisi

Kasus Jatim kembali membuka pertanyaan, benarkah netralitas TNI dan Polri 
adalah harga mati dalam Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2009?

Prof Bilveer Singh dari National University of Singapore menunjukkan pengamatan 
sebaliknya karena sesungguhnya potensi TNI bermain politik itu tetap ada 
karena sejumlah alasan: (1) peremajaan struktur teritorial TNI; (2) mantan TNI 
sebagai partisipan dan kompetitor pemilu; (3) kontinuitas daerah konflik di 
Papua (versus Organisasi Papua Merdeka) dan Aceh (versus Partai Aceh) atas nama 
NKRI dan Pancasila; (4) tradisi lama dan insting psikologis aktif secara 
politik untuk menyelamatkan negara; (5) kegagalan sipil untuk memenuhi 
kepentingan TNI sebagai lembaga dan korps seperti anggaran minimal, 
kesejahteraan prajurit, fasilitas, perlengkapan dan pelatihan yang buruk, cara 
berpikir sipil dan petinggi tentara yang belum berubah.

Perlu juga ditambahkan bahwa teritorial TNI ini tidak akan menjadi masalah lagi 
bila agenda reformasi 1998 dipenuhi yang berkaitan dengan pembubaran dwifungsi 
ABRI, yaitu (1) pembubaran teritorial TNI, (2) pembubaran bisnis TNI, (3) 
pembubaran keterlibatan TNI di legislatif dan eksekutif. Ketiga tuntutan itu 
idealnya akan membuat postur TNI yang profesional, netral, dan fokus pada upaya 
pertahanan negara saja. Dengan demikian, meski ada struktur baru netralitas TNI 
berupa peraturan dan lainnya, kultur, cara berpikir, dan psikologi tetap 
membutuhkan waktu untuk ditransformasi.

Menurut Singh, publik memang melihat dan tidak menyangsikan perubahan formal 
pada TNI, seperti (1) paradigma dan lingkungan politik baru, (2) regulasi baru 
untuk TNI, (3) batasan dan kendala apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan 
TNI, (4) upaya TNI menjadi tentara profesional. Secara legal dan formal, TNI 
memang tak lagi ter- libat di politik, tetapi tetap saja ada kondisi dan 
perkembangan yang dapat mendorong TNI terlibat dalam politik sekalipun 
dilakukan secara halus.

Mungkin kasus DPT Jatim bukanlah petunjuk utama keterlibatan polisi dalam 
politik, tetapi Singh justru lebih melihat potensi politik pada postur polisi 
pascareformasi. Sejumlah alasan yang berkaitan dengan kehadiran polisi dan 
aktivitasnya: (1) berada di garis depan penegakan hukum dan aturan, (2) 
pendatang baru yang sedang menegakkan posisi ekonomi dan politik, (3) langsung 
di bawah presiden, 

Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hakim dimintai pungli oleh ketua Pengadilan dan MA

2009-04-01 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Lha kalau para Hakim di Pengadilan saja ternyata merupakan Sasaran Pungli dan 
Korban Pemerasan, lalu bagaimana kualitas para hakim kita?
Apa nanti hakim Korban Pemerasan tidak ganti memeras para pencari keadilan?
Mengapa para pemeras begitu berkuasa di negri ini??
Kalau hakimnya saja sudah takut dengan Preman Berjubah Hakim, lantas siapa yang 
harus menangani kasus premanisme di negri ini? Siapa yang bisa menindak Hakim 
Preman kalau ternyata Raja Premannya justru Ketua MA?
Mimpi apa ya bangsa ini, kok sampai punya aparat hukum demikian bobroknya.
Pantas saja MA tidak mau diaudit tentang biaya pengurusan perkara, lha ternyata 
isinya memang busuk semua.
 
Kalau informasi ini memang benar, sungguh malang nasib bangsa ini.
Terus kita harus ngapain ya???
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo
 
 


--- Pada Rab, 1/4/09, Sulistyowati su...@pacific.net.id menulis:


Dari: Sulistyowati su...@pacific.net.id
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hakim dimintai pungli oleh ketua Pengadilan dan MA
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 1 April, 2009, 6:49 AM






FYI:

 - - - - - -
Subject: [Kebijakan_Perempua n] Hakim dimintai pungli oleh ketua Pengadilan dan 
MA

Rekan2,

Ternyata bukan para pihak saja yang dipungli di pengadilan, hakim nya pun 
dipungli oleh Kepala Pengadilan nya. Rantainya kurag lebih spt ini, MA minta 
pungli ke Pengadilan, Pengadilan minta pungli ke Hakimnya, Hakim minta pungli 
ke para pihak...

Ah, betapa rumitnya membenahi negara ini.. 

Salam,

Restaria F. Hutabarat

Jakarta Legal Aid Institute (LBH Jakarta)
Jalan Diponegoro No 74 Jakarta 10320, Indonesia
Phone (+6221) 314 55 18, Fax (+6221) 391 23 77
resta_hutabarat@ yahoo.com
www.bantuanhukum. org

well done is better than well said 
(Benjamin Franklin 1706-1790)

--- On Tue, 3/31/09, marina pangaribuan marina_pangaribuan@ yahoo.com wrote:

From: marina pangaribuan marina_pangaribuan@ yahoo.com
Subject: Fwd: Fw: untuk yang peduli perbaikan dunia peradilan
To

tolong bantu mengkampanyekan hal ini,
demi usaha menolak pungutan liar yang tidak bertanggung jawab di kalangan hakim 
Indonesia.

-- Forwarded message --
From: Marina Pangaribuan ikhouvanoranje@ yahoo.com
Date: Mar 31, 2009 3:36 PM
Subject: Fw: untuk yang peduli perbaikan dunia peradilan
To: marina.pangaribuan@ gmail.com

 Saya bekerja sebagai hakim, saya dan beberapa teman-teman
 saya yang berusaha untuk menciptakan dunia peradilan yang
 bersih dan berwibawa, akan tetapi usaha kami menghadapi
 banyak kendala, salah satunya adalah dikarenakan keengganan
 para senior kami di mahkamah agung. Salah satu bentuk
 keengganan adalah banyaknya pungutan liar yang dibebankan
 kepada hakim-hakim pengadilan negeri seluruh Indonesia untuk
 membiayai berbagai acara baik yang diselenggarakan di
 tingkat Pengadilan Tinggi maupun Mahkamah Agung. Salah
 satunya yang sekarang sedang kami hadapi adalah pungutan
 untuk pembiayaan pertandingan tenis yang lazim disebut
 sebagai Persatuan Tenis Warga Pengadilan (PTWP). PTWP ini
 diselenggarakan dahulu setiap 2 (dua) tahun sekali dan
 sekarang setiap 3 (tiga) tahun sekali. Permasalahannya
 setiap penyelenggaraan PTWP, seluruh hakim dibebankan untuk
 menanggung biaya penyelenggaraan. Hari ini saya mendapat
 kabar dari Ketua PN tempat saya bertugas bahwa setiap
 hakim dibebankan untuk membayar Rp.1.000.000, - (satu juta
 rupiah) perorang dan diluar pungutan tersebut PN tempat saya
 bertugas juga dibebankan biaya Rp.30.000.000, - (tiga puluh
 juta rupiah)untuk membiayai keberangkatan tim PTWP dari
 Provinsi. Permasalahannya adalah bagaimana cara memenuhi
 pembayaran uang sejumlah tersebut? Gaji kami tergolong besar
 untuk ukuran pegawai negeri, tetapi pasti tetap tidak akan
 ada hakim yang bersedia membayar dari gajinya, akibatnya
 pasti para hakim pasti akan mencari pembayaran dari luar
 gaji yang didapatkan. Teman-teman tentu ada yang berpendapat
 bahwa saya dan teman-teman saya tidak perlu membayar, kami
 berusaha menuju kearah sana akan tetapi kami pun sadar
 permintaan ini bukan sembarang permintaan, akan tetapi
 ini adalah permintaan yang berasal dari para senior kami
 (Pengakuan Ketua PN perintah dari Ketua PT dan pengakuan
 Ketua PT perintah berasal dari Dirjen Badilum MA selanjutnya
 saya tidak tahu darimana perintah
 itu akan tetapi Ketua Umum PTWP adalah Wakil Ketua MA
 yaitu Bpk. Abdul Kadir Mappong). Dan ini bukan sekedar
 permasalahan berani atau takut akan tetapi ini adalah
 masalah bagaimana menciptakan budaya bersih dilingkungan
 hakim-hakim seluruh Indonesia dikarenakan hakim-hakim yang
 melihat para seniornya biasa melakukan pungutan liar maka
 hakim-hakim tersebut juga akan terbiasa melakukan pungutan
 liar. Sebenarnya tahun lalu PTWP ini rencananya akan
 diselenggarakan di Bandung dan gaji seluruh hakim (ada
 kurang lebih 6.000 hakim dari 4 lingkungan peradilan) akan
 dipotong sebesar Rp.1.000.000, -(satu juta rupiah). Akan
 tetapi (syukur) ada seorang hakim yang 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Modernisasi Bahasa Indonesia Lewat Negara

2009-04-01 Terurut Topik Satrio Arismunandar







http://www.antara. co.id/arc/ 2009/3/29/ modernisasi- bahasa-indonesia 
-lewat-negara/

*Modernisasi Bahasa Indonesia Lewat Negara*

oleh Mulyo Sunyoto

(ANTARA News) - Awalnya adalah bahasa Melayu yang dilisankan di pasar-pasar,
di
pelabuhan di antara kaum pelaut-saudagar yang datang dari penjuru Nusantara
dan bahkan mancanegara.

Karena begitu meluasnya pemakaian bahasa itu, akhirnya berlangsunglah
keputusan politik pada 1928: sejumlah pemuda visioner memaklumkan bahasa itu
sebagai bahasa Indonesia.

Ketika kemerdekaan diraih pada 1945, pengukuhan bahasa Indonesia sebagai
bahasa resmi negara kian memantapkan bahasa yang konon sudah dituturkan di
antara kaum pedagang sekitar abad 8, bahkan di Jawa.

Sebuah prasasti bertahun antara 792 dan abad 9, yang ditemukan di Jawa,
mengindikasikan bahwa bahasa Melayu sudah dipakai sebagai bahasa pergaulan,
lingua franca, antarpelaut yang misi utamanya berdagang.

Lalu apa yang ajaib dari perkembangan bahasa ini? Alih bentuk dari bahasa
pergaulan sederhana menjadi bahasa nasional sekaligus modern inilah yang
membuat ahli sosiolinguistik Yoshua Fisherman takjub pada perkembangan
bahasa Indonesia.

Untuk sampai pada tahap yang mapan sebagai bahasa Indonesia yang modern,
berbagai upaya telah dilakukan lewat campur tangan negara.

Sejumlah institusi pengelola bahasa dibentuk. Yang paling menonjol adalah
Komisi Istilah pada 1950, dengan tujuan memperkaya istilah-istilah berbagai
bidang keilmuan dalam bahasa Indonesia, yang belum tersedia dalam bahasa
Melayu.

Meskipun sebelumnya ada Komisi Bahasa Indonesia yang misinya juga
memodernkan bahasa Indonesia, lahirnya Komisi Istilah memberikan warna
tersendiri. Bahkan ada yang menyebut, sejak didikan Komisi Istilah, lahirlah
revolusi terminologi besar-besaran. Tak kurang dari 100.000 istilah berbagai
bidang keilmuan dilahirkan komisi ini.

Modernisasi kosa kata bahasa Indonesia dan politik peristilahan inilah yang
dikupas linguis Jerome Samuel dalam disertasinya dengan judul asli berbahasa
Perancis Modernisation lexcicale et politique terminologique: Le cas de
l`Indonesien , yang diterbitkan menjadi Kasus Ajaib Bahasa
Indonesia,Pemoderna n Kosakata dan Politik Peristilahan oleh Kepustakaan
Populer Gramedia , Oktober 2008.

Samuel menyoroti peran negara dalam merencanakan, merancang dan merekayasa
bahasa Indonesia, yang menurut pendapatnya cukup berhasil.

Dia menaruh respek pada salah seorang ahli bahasa yang berjasa menentukan
wajah bahasa Indonesia, Anton M. Moeljono.

Namun, kritiknya terhadap lembaga bahasa bentukan Orde Baru, Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa, yang pernah diketuai Anton cukup tajam. Bagi
Samuel, lembaga yang kini bernama Pusat Bahasa itu semestinya mengatur
penggunaan istilah-istilah yang sudah tersedia melimpah di masyarakat dan
bukannya menambah atau melengkapinya dengan istilah-istilah baru yang
dipungut dari asing sehingga penutur bahasa tak terbiasa memakainya.

Dalam buku setebal 534 halaman itu, Samuel juga menghadirkan pemikiran
posmodernisme yang mengecam keberadaan Pusat Bahasa. Aliran yang diwakili
antara lain oleh Ariel Heryanto itu menganggap Pusat Bahasa adalah lembaga
stabilisasi sektor bahasa, yang bertujuan melanggengkan kekuasaan Orba.

Jargon gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar yang dipopulerkan di
era Orde Baru dianggap Ariel sebagai monopoli kebenaran atas pemakaian
bahasa dan penghakiman bahwa bahasa yang dipakai rakyat adalah jelek dan
salah.

Samuel menilai Ariel tak memberikan solusi memadai setelah mengajukan kritik
ala posmo itu. Mungkin, bagi Ariel, bukan solusi yang terpenting di sini.
Kritik posmo atas paradigma modernisme juga tak serta-merta disertai solusi
alternatif, yang oleh kaum modernis dianggap memadai.

Yang fundamental dari kritik posmo adalah penyadaran bahwa negara tak boleh
dibiarkan memonopoli kebenaran, termasuk dalam bertutur dalam bahasa.

Barangkali yang dilupakan Ariel adalah: kosa kata dan gramatika yang dia
pakai untuk melontarkan ide-ide kritisnya adalah bahasa Indonesia kaidah
standar yang masuk kategori baik dan benar. Ariel beda dengan Benedict
Anderson, yang ketika melontarkan idenya untuk tak mengikuti bahasa bikinan
Orde Baru, memakai bahasa Melayu pasar dengan menghindari kaidah Ejaan Yang
Disempurnakan.

Namun, semua kritik atas (kinerja) lembaga bahasa bentukan penguasa politik
itu tak menyurutkan Samuel untuk menyatakan bahwa bahasa Indonesia cukup
berhasil memodernkan diirinya, tentu tak lepas dari campur tangan
penguasa.(*)

[Non-text portions of this message have been removed]

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Terkait dengan Lapindo,Masih Layakkah Kita Memilih Partai Golkar?

2009-04-01 Terurut Topik Fajrian difa vedder
kenapa hanya golkar yang dipertanyakan? bagaimana dengan demokrat? inikan 
partai yang selalu mendukung presiden yang dagelan yang ingin terlihat manis 
disemua depan orang. trus bagaimana juga dengan gerindra? ini partai juga 
dipimpin oleh orang yang dipenuhi dengan misteri kejahatan manusia yang konon 
ingin mengembalikan indonesia sebagai macan asia

salam

Rian




From: firdaus cahyadi firdau...@yahoo.com

Sent: Wednesday, April 1, 2009 12:37:08 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Terkait dengan Lapindo,Masih Layakkah Kita 
Memilih Partai Golkar?


Dear All,
Sudah hampir tiga tahun warga korban lumpur di Sidoarjo terlantar hidupnya. 
Sehari-hari mereka menghirup udara tercemar dan hidup dalam resiko bencana. 
Sementara itu persoalan jual beli aset korban lumpur masih jauh dari kata 
selesai secara adil bagi para korban. 

Lapindo yang merupakan bagian dari group Bakrie terus menerus mengumbar janji 
manis. Celakanya, pemerintah membiarkannya.

Di sisi lain, beberapa kali mantan petinggi group Bakrie yang juga Menteri 
Koordintor Kejahteraan Rakyat serta Dewan Penasihat Partai Golkar Aburizal 
Bakrie justru mengeluarkan pernyataan di berbagai media yang cenderung membela 
Lapindo.

Pertanyaannya kemudian tentu saja adalah, terkait dengan derita korban lumpur 
Lapindo, masih layakkah kita memilih Partai Golkar dalam pemilu 2009 mendatang?

Bagaimana pendapat kawan-kawan semua?


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Menyesal Tak Kudeta

2009-04-01 Terurut Topik Fajrian difa vedder
ngga usah bingung...wong kejahatan kemanusiaan yang pernah dituduhkan aja 
sampai sekarang masih misteri...tidak ada proses hukum..

salam

Rian




From: Lasma siregar las032...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, April 1, 2009 12:18:26 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Menyesal Tak Kudeta



Menyesal tak kudeta (kata Prabowo) tapi percaya akan
sistem demokrasi... .
Bagaimana logika-nya ini, please explain!
Mau kudeta atau mau demokrasi, kok menyesal?

Menarik sekali komentarnya saat jumpa para blogger
di Kafe Amigos...
Bagaimana komentar kalian?

Salam
Las



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Cinta Berlatarbelakang Kerusuhan Mei 1998 (Resensi Film MAY)

2009-04-01 Terurut Topik Fajrian difa vedder
yang dimaksud dengan hambatan itu bisa banyak hal. diantaranya masalah share 
tiket di bioskop yang sangat tidak ok, belum lagi ketemu lembaga sensor yang 
isinya orang yang ngga ngerti film. kalau buat pemutaran film lagi bukan 
berarti basi om...terkadangkan pemutaran film bisa dilakukan lagi untuk sebuah 
bahan diskusi. 

salam

Rian




From: Satrio Arismunandar satrioarismunan...@yahoo.com
To: neo_x_cycl...@yahoo.com
Cc: Forum Kompas forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, April 1, 2009 5:20:52 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Cinta Berlatarbelakang Kerusuhan Mei 1998 
(Resensi Film MAY)



Kalau betul film MAY sudah diputar meluas Juni 2008, kenapa pihak Panitia 
mengatakan ada hambatan dalam peredaran film ini tahun 2008?
Ini dikatakan dalam acara sambutan di depan para tamu, bukan dalam pembicaraan 
privat.

Lalu, kenapa bikin acara undangan terbatas, dan di antara pihak pengundang ada 
CSIS. Bukankah basi, film yang sudah diputar setahun lalu, diputar lagi dengan 
undangan terbatas seolah-olah eksklusif?

Atau ada perbedaan versi dari May edisi 2008, dengan MAY edisi 2009? saya tidak 
nonton tahun 2008, jadi tak ingat dan tak bisa membuat perbandingan.

Satrio Arismunandar 





  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Surat Terbuka untuk Mas Prabowo Subianto: Kultus Individu?

2009-04-01 Terurut Topik Satrio Arismunandar

Dikutip dari blog Kompasiana 
http://public.kompasiana.com/2009/04/01/surat-terbuka-untuk-mas-prabowo-subianto-kultus-individu/hari
 ini (01-04-2009):


*Mas Prabowo Subianto yang baik*

di-tempat

Dengan hormat,

Tiada untaian kata paling indah selain puja dan puji syukur ke hadirat
Illahi Rabbi, yang telah mencurahkan rahmat, hidayah dan barokah-Nya
sehingga kita masih diberi kesempatan bertatap muka dan bertegur sapa di
forum *Kompasiana* yang cukup bergengsi ini.

Selasa malam (31-03-2009) saya hadir acara temu blogger *Kompasiana *dan
komunitas *Facebook for Prabowo Subianto* (FBPS) di Cafe Amigos Bellagio
Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan. Dimana aktor utama di panggung utama
temu bloger tersebut Mas Prabowo sendiri. Ada beberapa catatan yang melintas
di langit pikiran, coba untuk diungkapkan di blog terhormat ini.

*Pertama*, aksi panggung dan pemaparan pokok-pokok pikiran. Penampilan
sederhana, gaya bertutur lugas, cerdas dan tangkas serta agak teatrikal Mas
Prabowo di temu blogger semalam mengesankan diri saya. Pula penyampaian dua
pokok pikiran mengenai neraca perdagangan Indonesia sejak 1997 yang
senantiasa surplus dan upaya sistematis “penggelembungan” rata-rata 25 %
Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilu 2009.

Untuk soal neraca perdagangan yang senantiasa surplus sejak tahun 1997
hingga 2008, namun kondisi ekonomi masih tergantung hutang-hutang baru luar
negeri memang bagi saya cukup memprihatinkan.  Perlu terobosan-terobosan dan
inovasi fenomenal guna mengangkat harkat, martabat dan kemakmuran negeri dan
masyarakat kita ini agar dapat sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang telah
maju.

Sedangkan soal DPT yang rebut akhir-akhir ini, hemat saya semua pihak yang
berkepentingan terhadap pelaksanaan Pemilu Legislatif 2009 perlu duduk
bersama mencari solusi yang terbaik. Hal ini diperlukan agar hasil pemilu
legislatif bulan April nanti dapat diterima semua pihak.

Terhadap semua persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa dan negara, benar
apa yang Mas Prabowo katakan bahwa muara kesemuanya terletak pada
kepemimpinan atau *leadership* di semua tingkatan pemerintahan.

*Kedua*, ungkapan lapang dada dalam hal menerima kritik. Pada salah satu
bagian paparan, dikatakan bahwa Mas Prabowo termasuk tipe orang yang lapang
dada dalam hal menerima kritik. Itu sudah saya cermati sejak lama.
Kenyataannya memang demikian adanya. Banyak pihak yang suka atau tidak suka
dengan sepak terjang Mas Prabowo selama ini. Ada yang diungkapkan dengan
terbuka dan lugas (bahkan di forum publik). Ada yang mengungkapkan dengan
tertutup dan diam-diam. Ada yang menyebarkan  desas-desus dengan menambahi
bumbu-bumbu sendiri yang jauh panggang daripada api. Bahkan ada yang
membatin buat catatan khusus dirinya sendiri.

Kesemua yang baru saya ungkap di atas merupakan sifat natural manusia;
bermacam-macam kemauan dan motif serta beda antara satu kepala dengan kepala
lainnya. Diantara ragam ungkapan suka atau tidak suka itu, seperti
ditandaskan Mas Prabowo sendiri semalam, ungkapan pujian atau kritik secara
terbuka dan lugaslah yang diharapkan. Kira-kira semalam Mas Prabowo berujar,
“Sebuah bangsa tidak akan maju bila pemimpinnya tidak mau dikritik. Karena
dari kritiklah akan lahir formula baru atau sintesis untuk memperbaiki
keadaan. Ada tesis, anti tesis dan kemudian lahir sintesis demikian
seterusnya.”

Mudah-mudahan surat terbuka ini merupakan cara pengungkapan suka atau tidak
suka diri saya melalui cara terbuka dan lugas seperti yang diharapkan Mas
Prabowo.

*Ketiga*, hakikatnya blogger itu independen. Menyimak dan menikmati aksi
panggung dari awal hingga menjelang akhir pemaparan pokok pikiran Mas
Prabowo, saya cukup terkesima. Namun demikian ada hal yang cukup menyentak
hati tatkala diakhir pemaparan, Mas Prabowo “mengajak” hadirin untuk
bergabung dalam “Barisan Prabowo Subianto”. Saya rasa bila ajakan itu
ditujukan untuk para blogger yang hadir di Café Amigos, ajakan semacam itu
kurang tepat dan salah alamat. Sekalipun mungkin seorang blogger menjadi
anggota atau simpatisan tokoh dan partai politik tertentu, dalam aktivitas
nge-blog seorang blogger bersifat independen. Seorang blogger bukanlah
corong atau kepanjangan tangan tokoh, partai politik, dan ideologi tertentu.
Segala hal yang berkaitan dengan aktivitas nge-blog, blogger sendiri yang
akan menentukan. Tanpa ia bisa diintervensi oleh pihak manapun.

*Keempat*,  pengkultus individuan Mas Prabowo. Poin terakhir ini saya kira
yang terpenting sebagai masukan Mas Prabowo. Usai acara temu blooger,
penyelenggara menambah acara selingan sebagai pernak-pernik yang dimaksudkan
untuk menyemarakkan acara. Tampil ke depan panggung, beberapa anak muda
menyampaikan aspirasi. Tujuan mereka yang pokok menyerahkan beberapa ikat
bunga  dan suka cita bertemu idolanya. Namun demikian, kesan yang saya
tangkap,a da ungkapan-ungkapan mereka untuk mengkultus individukan Mas
Prabowo. Dan nampaknya Mas Prabowo menikmati hal demikian?

Saya rasa ke 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KPI: Enam Sinetron Bermasalah

2009-04-01 Terurut Topik Fajrian difa vedder
hahaha...pemikiran yang pendek...tp kalau mau mikir pendek maka yang bener 
matikan saja...ganti saluran juga sama aja toh

salam

Rian




From: andisa...@rocketmail.com andisa...@rocketmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, April 1, 2009 7:31:45 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KPI: Enam Sinetron Bermasalah


karena kita nonton tv gratis, ya sudahlah terima apa adanya yang disiarkan oleh 
stasiun tv, kalau memang tidak suka dan tidak baik untuk kita, nggak usah 
ditonton, pindahkan saluran aja


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPT (Daftar Pemilih Tipuan)

2009-04-01 Terurut Topik Haniwar Syarif
jual asset itu dulu juga didukung SBY JK

dan jual asset di terusin smp sekarang

lalu kkayaknya banaykan Mega deh prestasinya

coba dee bandingin prestasi   makronya, inflais
lebih rendha, kemiskinan lebih banyak turun

ah mamagan nih cuap doangbisanya


HS

At 08:20 AM 31-03-09, you wrote:
Siapa pun yang memimpin bangsa ini tidak akan
mingkin bisa berbuat sebanyak yang dilakukan
SBY, apalagi di zaman krisis global yang melanda
dunia saat ini. Memangnya seperti membalik
tangan? Buktinya Mega dulu sempat berkuasa 3
tahun yang dilakukannya apa selain jual aset negara ke asing?
Powered by Telkomsel BlackBerry�


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kultur Cina, Gayo dan Disneyland

2009-04-01 Terurut Topik winwannur
Tulisan saya kali ini menyambung tulisan saya yang lalu, tentang etnis Cina 
yang menurut saya bisa menjadi etnis terunggul di negara ini, yang salah 
satunya adalah akibat dari reaksi mereka saat menjawab berbagai tekanan yang 
mereka terima di negara ini. 

Mengenai hal itu seorang miliser bertanya kepada saya, apakah itu artinya 
setiap kali manusia ditekan dia akan bereaksi seperti itu kalau ditekan. Lalu 
ada pula yang bertanya bagaimana dengan Huaqiao di negara lain apakah mereka 
juga punya mentalitas yang sama seperti Huaqiao di sini?.

Saya tidak bisa menjawab pertanyaan ini dengan jawaban pendek 'Ya' dan 'Tidak', 
karena pertanyaan sang miliser ini berkaitan erat dengan Manusia. Sementara 
manusia modern adalah makhluk artifisial yang rumit.

Dalam menghadapi masalah yang dihadapi dalam hidup, manusia modern nyaris tidak 
lagi menyisakan insting bawaan lahir yang bisa digunakan untuk bertahan hidup. 
Dalam bertahan hidup, Manusia modern lebih banyak mengandalkan kesadarannya 
yang didapat dari pengetahuan yang dia serap dalam proses tumbuhnya. Lingkungan 
tumbuh dan latar belakang budaya yang membentuknya sangat mempengaruhi reaksi 
seperti apa yang diperlihatkan oleh manusia ketika dia menghadapi masalah. 

Tiap budaya yang membentuk manusia umumnya mempunyai kekhasan masing-masing, 
kita biasanya dapat melihat benang merah dalam perilaku orang-orang yang tumbuh 
dalam latar belakang budaya yang sama. Kemiripan itu bisa terlihat ketika 
mereka bereaksi terhadap sebuah fenomena.

Para Huaqiao terbentuk menjadi seperti yang kita kenal sekarang adalah karena 
mereka memiliki latar belakang kultural yang khas, yang bisa kita temukan 
kemiripannya dengan perilaku etnis Cina manapun di dunia. Latar belakang budaya 
yang khas inilah yang membuat orang Cina menjawab tekanan sosial yang mereka 
hadapi dengan cara seperti yang saya gambarkan dalam tulisan sebelumnya. 

Tapi jika tekanan yang sama diberikan kepada orang dari etnis lain, reaksinya 
belum tentu sama. Sebut saja misalnya orang Palestina yang ditekan Israel,  
seperti kita tahu bersama, tekanan itu dijawab oleh orang Palestina dengan 
Jihad berbentuk intifadah dan Bom bunuh diri. Yang berekasi seperti ini bukan 
hanya orang Palestina yang beragama Islam, tapi juga orang Palestina yang 
beragama kristen. 

Para laki-laki di Minang juga mendapat tekanan secara kultural di daerah 
asalnya. Di Minang, secara kultural laki-laki ditempatkan dalam posisi yang 
kurang penting dibandingkan perempuan, laki-laki tidak mendapatkan warisan 
(meskipun sekarang banyak ahli budaya minang membagi harta warisan menjadi 
'Limbago' dan 'Pusako', dan mengatakan 'Limbago' boleh dibagi sedangkan 
'Pusako' sepenuhnya hak perempuan), tapi pada kenyataannya, yang saya lihat di 
banyak keluarga minang yang saya kenal, yang mendapat warisan memang hanya 
perempuan. Menjawab tekanan kultural seperti itu, laki-laki minang bereaksi 
menjawab tekanan itu dengan cara merantau, karena itulah kita bisa menemukan 
orang Minang di segala pelosok negara ini. 

Orang Jawa yang budayanya dibentuk oleh raja-raja dan kaum feodal yang otoriter 
yang menuntut kepatuhan tanpa syarat kepada para bawahan dan rakyatnya, membuat 
orang Jawa secara umum juga memiliki karakter yang khas. karakter khas ini juga 
bisa dilihat dari cara mereka menjawab tekanan sosial yang  mereka hadapi, 
yaitu dengan sikap patuh dan manut terhadap majikan dan tidak banyak protes.

Sementara orang Aceh sebaliknya, latar belakang budaya orang Aceh yang begitu 
rumit dan beragam dengan etnisitas yang berasal dari berbagai etnis dengan 
kultur mainstream dunia, telah menciptakan orang Aceh memiliki mental egaliter. 
Orang Aceh tidak suka menundukkan kepala dan mengaku kalah. Latar belakang 
budaya seperti inilah yang membuat membuat orang Aceh tidak pernah merasa 
posisinya lebih rendah dibandingkan Jakarta. Sehingga ketika mereka ditekan, 
orang Aceh menghadapi tekanan Jakarta itu dengan cara memberontak, orang Aceh 
tidak peduli dengan kenyataan bahwa faktanya mereka kalah dari segala segi, 
karena bagi orang Aceh harga diri ada di atas segalanya, bahkan di atas harga 
selembar nyawa sekalipun. 

Orang Jawa yang tidak terbiasa menjawab tekanan dengan cara yang tidak logis 
seperti ini banyak yang tidak habis pikir dan tidak bisa memahami reaksi tidak 
masuk akal yang ditunjukkan oleh orang Aceh ini. Sehingga muncullah ungkapan 
PERANG BODOH.

Untuk menjawab pertanyaan miliser yang sama yang menanyakan, apakah fenomena 
yang ditunjukkan oleh Huaqiao tersebut hanya spesifik di negara ini saja, 
bagaimana dengan di negara lain yang menerapkan perlakuan berbeda terhadap 
mereka?. Untuk menjawabnya, kita harus terlebih dahulu mengenali apa itu kultur 
Cina.

Sebagai sebuah kultur, Cina itu sudah setua Mesir Kuno. Tapi, kalau Mesir Kuno 
sekarang sudah tinggal legenda dan bahan penelitian sejarah kuno, tidak 
demikian halnya dengan kultur Cina. Kultur ini tetap hidup lengkap dengan 
orang-orangnya dan terus berevolusi 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPT (Daftar Pemilih Tipuan)

2009-04-01 Terurut Topik hidayatpurbo
Kecaman thd SBY dari lawan2 politiknya luar biasa dahsyat dan nyinyir, apapun 
juga dijadikan bahan kritikan. Bahkan SBY sakit perutpun juga dikecam... 
hahaha.. kocak kan?
Dan kita lihat SBY menanggapinya secara proporsional dan kalem2 saja.
Apakah elektabilitas SBY lantas menjadi jatuh karena kecaman2 tsb?
Tidak.. dan anehnya justru semakin moncer.
Ada satu pengecam yg begitu berapi-api menghujat program BLT sebagai 
meng-hambur2kan uang negara dan menghina rakyat.
Malarangeng menjawabnya dengan enteng saja; lho katanya partai wong cilik, lha 
ini ada program bantuan untuk wong cilik kok malah dikecam? Si pengecam tsb 
menjadi terpojok dan terlihat dogol, akhirnya si pengecam tsb menyadari 
blundernya dan terpaksa balik omongan alias menjilat ludah sendiri... hehehe.. 
sangat mengenaskan..
Kayaknya jumlah masyarakat kita yg cerdas semakin meningkat populasinya, dan 
mereka ini bukanlah kelompok yg mudah dihasut dan dibodohi oleh para pembohong 
dan pembual.

http://www.inilah.com/berita/pemilu-2009/2009/04/01/95227/pd-kritik-pedas-sejumlah-capres/


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Adyanto Aditomo 
adyantoadit...@... wrote:

 Bung Hidayat Purbo,
 Walaupun mungkin saat ini dari hasil Jajak Pendapat SBY masih yang paling 
 populer untuk memenangkan Pilpres, tetapi kalau sikap SBY dan PD terlalu 
 arogan, dan cenderung memprovokasi partai - partai pesaingnya, situasinya 
 justru akan menjadi terbalik.
 Yang sedang dinanti - nantikan oleh partai - partai lain adalah terpelesetnya 
 SBY dan PD dengan bertindak dan bersikap  makin arogan terhadap partai 
 pesaingnya dan juga masyarakat pemilih, sehingga akan timbul reaksi 
 dimasyarakat berupa gerakan ABS (Asal Bukan SBY) dan SBD (Asal Bukan Partai 
 Demokrat).
 SBY dan PD sangat reaktif terhadap kritikan dari partai lawannya, terutama 
 kalau yang mengkritik itu Megawati atau PDIP.
 Seolah timbul kesan bahwa SBY dan PD tidak terlalu yakin dengan apa yang 
 telah dilakukannya, sehingga cenderung menari diatas gendang Megawati dan 
 PDIP.
 Point kelebihan SBY yang tampak tenang dan santun tapi bisa hilang dalam 
 sekejab jika sedang di kritik, terutama kalau yang mengkritik Megawati. 
 Emosinya langsung meledak.
 Kalau reaksi SBY, PD dan para pendukungnya tidak berubah, jangan kaget kalau 
 menjelang hari pemilihan akan timbul gerakan ABS dan ABD. Bisa saja anggota 
 Partai Golput terseret masuk kedalam gerakan itu.
  
 Kalau anda memang betul pendukung SBY dan PD, tolong jangan ikut - ikutan 
 memprovokasi lawan politik anda.
 Walaupun saya pengikut Partai Golput, tetapi saya tetap menyarankan ke anda 
 untuk tetap santun dan sabar dalam menghadapi situasi ini, karena dari hasil 
 jajak pendapat SBY dan PD ada diatas angin.
  
 Salam,
  
 Adyanto Aditomo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sjahrir Relevan bagi Masa Depan Indonesia

2009-04-01 Terurut Topik Deddy Mansyur
More on Prime Minister Sutan Sjahrir, from The Jakarta Post:
(BTW, I was there in the Kalibata Heroes' Cemetery during his funeral in 
1966)
Sjahrir proposed as `Father of Indonesian Diplomacy'
Nana Rukmana ,  The Jakarta Post ,  Cirebon   |  Thu, 03/12/2009 1:35 PM  | 
The Archipelago

A committee on the centenary of national hero Sutan Sjahrir, the country's 
first prime minister, has urged the government to name him the Father of 
Indonesian Diplomacy for his role in gathering international support to 
acknowledge the country's independence declaration.

The committee made the proposal in Cirebon, West Java, on Tuesday.

Without the international diplomatic steps initiated by Bung *big brother* 
Sjahrir, it would have been difficult to gain worldwide acknowledgement, 
said committee head Yoyon Suharyono.

Everybody knows Indonesia's independence was proclaimed by Bung Karno and 
Bung Hatta, but Bung Sjahrir was the one who strengthened the legitimacy of 
the proclamation internationally. They were the trinity who should have 
received extraordinary appreciation from this nation, he add-ed, referring 
to Indonesia's first president and vice president, Soekarno and Muhammad 
Hatta, respectively.

Besides galvanizing international support, Yoyon went on, Sjahrir also 
constituted one of the figures who laid the cornerstone for Indonesia's 
modern diplomacy. He was at the same time the initiator of the country's 
foreign policy, which remains active without associating with any one bloc 
or major power.

Sjahrir's activities in international diplomacy have been used as a 
reference for Indonesia's foreign policy to this very day. What he did for 
our foreign policy is one of the reasons why Indonesia is well respected on 
the international stage, he said.

One of Sjahrir's most notable achievements was to deliver a speech at the 
United Nations' Security Council meeting on Aug. 14, 1947.

In that forum, Bung Sjahrir told the world about Indonesia's sovereignty as 
a free nation, Yoyon said.

Sjahrir's struggle in international diplomacy for the acknowledgement of 
Indonesian sovereignty also inspired other developing countries in Asia and 
Africa to free themselves from colonialism, he added.

Together with Bung Karno and Bung Hatta, what Bung Sjahrir did inspired 
Asian and African countries to struggle for their freedom.

He also said that besides recognizing Sjahrir for his contributions to the 
country, the proposal to name him the Father of Indonesian Diplomacy was 
also intended to prove that Indonesia used to have a prominent diplomat who 
was well respected on the international stage.

The proposal, Yoyon went on, was intended to bring Sjahrir's name back into 
the Indonesian people's collective memory.

Many Indonesians don't know the role Bung Sjahrir played for Indonesia. The 
proposal is expected to remind us of one of Indonesia's best sons, who 
contributed greatly toward the establishment of a sovereign Indonesia, he 
said.

Sjahrir was born in Bukittinggi, West Sumatra, on March 5, 1909, and died in 
Zurich, Switzerland, on April 9, 1966, where he was taken for medical 
treatment. He was buried in the Kalibata heroes' cemetery in Jakarta.

Sjahrir was renowned for being active in Indonesia's independence struggle. 
At the age of 19, he was involved in the declaration of the Youth Pledge Day 
on Oct. 28, 1928.

At the age of 36, Sjahrir was appointed Indonesia's first prime minister. On 
Nov. 19, 1945, he established the Socialist People's Party in Cirebon.

On Dec. 17 that same year, together with fellow historical figure Amir 
Sjarifuddin, Sjahrir also established the Indonesian Socialist Party (PSI). 
Other prominent people were involved in establishing the PSI, including 
Johan Sjahroezah, Sudarsono and Subadio Sastrosatomo.

And also on Wikipedia:

http://en.wikipedia.org/wiki/Sutan_Sjahrir

salam,
sensei deddy mansyur
university of houston
www.uh.edu/shotokan
http://www.houstonshotokankarate.com/


- Original Message - 
From: halim hd halimh...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, April 01, 2009 3:33 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sjahrir Relevan bagi Masa Depan 
Indonesia


tak banyak kelompok generasi muda usia 18-25 tahun yang mengenal sjahrir. 
mungkin karena pelajaran sejarah yang gagal mengungkap sosok; periode orba 
berusaha benar untuk memupus sosok-sosok sosialis, termasuk sjahrir. hal itu 
pernah diungkapkan oleh romo mangunwijaya: lebih sulit mengangkat sjahrir 
ketimbang bung karno. sjahrir adalah kalimat dengan nada rendah. beda dengan 
sukarno yang gemuruh.
disamping kegagalan pelajaran sejarah, juga kegagalan jaringan sjahrirl. 
satu contoh ketika subadio sastrotomo membuat buku kecil, tahun 1990-an 
awal, yang rasanya aneh, kayak buku klenik. maksudnya mengkritik rejeim 
orba, tapi dia masuk ke dalam cara pandang domestifikasi sosialisme ke dalam 
cara pandang lokal -kebatinan, yang banyak menggunakan metafora wayang dan 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPT (Daftar Pemilih Tipuan)

2009-04-01 Terurut Topik hendro93
Hahaha Justru saya yg tertawa liat anda yang membabibuta bela SBY. Kalau 
mau objektif, pemerintahan SBY sebenernya minim prestasi KPK dibentuk di 
jaman Mega, swasembada pangan sudah ada sejak jaman Mega (Soeharto malah), BBM 
diturunkan 2x??? Akal2an aja tuh... Dengan harga minyak dunia yg hampir sama 
(jaman Mega US$ 39/barel dan jaman SBY US$42/barel) harga premium jaman SBY 
lebih 2x lipat harga premium jaman Mega. Indeks stabilitas harga2 kebutuhan 
pokok jauh lebih baik jaman Mega...

Lalu prestasi SBY apa sih sebenernya saudara-saudara... Oh tentu ada sih 1. 
Lulus S3 ketika sedang sibuk kampanye presiden (lha wong tesisnya dikerjakan 
orang lain), 2. Menemukan energi baru (blue energy), 3. Menemukan padi super 
letoy, 4. Menciptakan banyak lagu baru, 5. Meningkatkan jumlah orang miskin, 6. 
Menciptakan banyak pengangguran baru, dan 7. Mendatangkan banyak bencana.

Salam,

Hendro.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: hidayatpurbo hidayatpu...@gmail.com

Date: Wed, 01 Apr 2009 17:44:16 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPT (Daftar Pemilih Tipuan)


Kecaman thd SBY dari lawan2 politiknya luar biasa dahsyat dan nyinyir, apapun 
juga dijadikan bahan kritikan. Bahkan SBY sakit perutpun juga dikecam... 
hahaha.. kocak kan?
Dan kita lihat SBY menanggapinya secara proporsional dan kalem2 saja.
Apakah elektabilitas SBY lantas menjadi jatuh karena kecaman2 tsb?
Tidak.. dan anehnya justru semakin moncer.
Ada satu pengecam yg begitu berapi-api menghujat program BLT sebagai 
meng-hambur2kan uang negara dan menghina rakyat.
Malarangeng menjawabnya dengan enteng saja; lho katanya partai wong cilik, lha 
ini ada program bantuan untuk wong cilik kok malah dikecam? Si pengecam tsb 
menjadi terpojok dan terlihat dogol, akhirnya si pengecam tsb menyadari 
blundernya dan terpaksa balik omongan alias menjilat ludah sendiri... hehehe.. 
sangat mengenaskan..
Kayaknya jumlah masyarakat kita yg cerdas semakin meningkat populasinya, dan 
mereka ini bukanlah kelompok yg mudah dihasut dan dibodohi oleh para pembohong 
dan pembual.





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Terkait dengan Lapindo,Masih Layakkah Kita Memilih Partai Golkar?

2009-04-01 Terurut Topik tjuk kasturi sukiadi
Bumg Daus,
Jika mengacu kepada kasus lumpur Lapindo maka jangankan Partai Golkar yang jadi 
msarang MJK dan Aburizal Bakrie, Partai Demokrat yang dalam pembinaan SBY serta 
-partai yang lain  Tidak ada yang layak/pantas dipilih. Selama ini9 tidak ada 
dari mereka yang menunjukkan komitmen mereka membantu para korban lumpur 
Lapindo dan menyelamatkan lingkungan interseksi Kecamatan Porong-Tanggulangin 
dan Jabon. Begitu Bung. Salam keprihatinan Tjuk KS

--- Pada Rab, 1/4/09, firdaus cahyadi firdau...@yahoo.com menulis:


Dari: firdaus cahyadi firdau...@yahoo.com
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Terkait dengan Lapindo,Masih Layakkah Kita 
Memilih Partai Golkar?

Tanggal: Rabu, 1 April, 2009, 12:37 PM






Dear All,
Sudah hampir tiga tahun warga korban lumpur di Sidoarjo terlantar hidupnya. 
Sehari-hari mereka menghirup udara tercemar dan hidup dalam resiko bencana. 
Sementara itu persoalan jual beli aset korban lumpur masih jauh dari kata 
selesai secara adil bagi para korban.

Lapindo yang merupakan bagian dari group Bakrie terus menerus mengumbar janji 
manis. Celakanya, pemerintah membiarkannya.

Di sisi lain, beberapa kali mantan petinggi group Bakrie yang juga Menteri 
Koordintor Kejahteraan Rakyat serta Dewan Penasihat Partai Golkar Aburizal 
Bakrie justru mengeluarkan pernyataan di berbagai media yang cenderung membela 
Lapindo.

Pertanyaannya kemudian tentu saja adalah, terkait dengan derita korban lumpur 
Lapindo, masih layakkah kita memilih Partai Golkar dalam pemilu 2009 mendatang?

Bagaimana pendapat kawan-kawan semua?

[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hakim dimintai pungli oleh ketua Pengadilan dan MA

2009-04-01 Terurut Topik tjuk kasturi sukiadi
Itulah kondisi Negeri yang tercinta ini. Sangat Carut Marut dan sangat brutal 
dan vulgar tingkat budaya korupsi di Indonesia. Kasus Jaksa Untung dan Artalita 
merupakan puncak Gunung Es belaka. Anda mungkin masih ingat karikatur GM Sud 
(Oom Pasikom) di Kompas sekian tahum yang lalu yang menggambarkan korupsi di 
Indonesia tidak hanya berjamaah tetapi merupakan suatu proses saling makan 
yang diperikan seperti halnya ikan dilaut. yang sangat kecil menjadi mangsa 
yang kecil, yang kecil dimangsa yang sedang , yang sedang dimakan yang besar 
dan pada ujung sana ada ikan raksasa yang siap menelan semuanya. Dengan 
kondidsi Lembaga Penegak Hukum dan Peradilan yang sudah sangat bejat seperti 
ini maka upaya penehakkan hukum dhi Pemberentasan Politik hanya merupakan 
Political Showdown untuk menakut takuti lawan dan lawan terselubung agar 
jangan berani melawan yang sedang berkuasa. Jadilah KPK Tebang Pilih atau 
Babat yang kecil dan atau tidak punya beking
 kekuasaan. Alih-alih akan membuat korupsi berkurang, justru korupsi 
dikalangan aparat penegak hukum/keadilan semakin marak. Karena kekuasaannya 
terus ditambah dan nyaris tidak ada alat dan kekuasaan yang mampu 
mengontrolnya. Dalam ceritera silat para polisi, jaksa dan hakim pada dewasa 
ini seperti  Harimau tumbuh sayap. Bayangkan kekuatan dan kekuasaannya dan 
betapa menakukannya! Salam keprihatinan Tjuk KS 

--- Pada Rab, 1/4/09, Sulistyowati su...@pacific.net.id menulis:


Dari: Sulistyowati su...@pacific.net.id
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hakim dimintai pungli oleh ketua Pengadilan dan MA
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 1 April, 2009, 1:49 PM






FYI:

 - - - - - -
Subject: [Kebijakan_Perempua n] Hakim dimintai pungli oleh ketua Pengadilan dan 
MA

Rekan2,

Ternyata bukan para pihak saja yang dipungli di pengadilan, hakim nya pun 
dipungli oleh Kepala Pengadilan nya. Rantainya kurag lebih spt ini, MA minta 
pungli ke Pengadilan, Pengadilan minta pungli ke Hakimnya, Hakim minta pungli 
ke para pihak...

Ah, betapa rumitnya membenahi negara ini.. 

Salam,

Restaria F. Hutabarat

Jakarta Legal Aid Institute (LBH Jakarta)
Jalan Diponegoro No 74 Jakarta 10320, Indonesia
Phone (+6221) 314 55 18, Fax (+6221) 391 23 77
resta_hutabarat@ yahoo.com
www.bantuanhukum. org

well done is better than well said 
(Benjamin Franklin 1706-1790)

--- On Tue, 3/31/09, marina pangaribuan marina_pangaribuan@ yahoo.com wrote:

From: marina pangaribuan marina_pangaribuan@ yahoo.com
Subject: Fwd: Fw: untuk yang peduli perbaikan dunia peradilan
To

tolong bantu mengkampanyekan hal ini,
demi usaha menolak pungutan liar yang tidak bertanggung jawab di kalangan hakim 
Indonesia.

-- Forwarded message --
From: Marina Pangaribuan ikhouvanoranje@ yahoo.com
Date: Mar 31, 2009 3:36 PM
Subject: Fw: untuk yang peduli perbaikan dunia peradilan
To: marina.pangaribuan@ gmail.com

 Saya bekerja sebagai hakim, saya dan beberapa teman-teman
 saya yang berusaha untuk menciptakan dunia peradilan yang
 bersih dan berwibawa, akan tetapi usaha kami menghadapi
 banyak kendala, salah satunya adalah dikarenakan keengganan
 para senior kami di mahkamah agung. Salah satu bentuk
 keengganan adalah banyaknya pungutan liar yang dibebankan
 kepada hakim-hakim pengadilan negeri seluruh Indonesia untuk
 membiayai berbagai acara baik yang diselenggarakan di
 tingkat Pengadilan Tinggi maupun Mahkamah Agung. Salah
 satunya yang sekarang sedang kami hadapi adalah pungutan
 untuk pembiayaan pertandingan tenis yang lazim disebut
 sebagai Persatuan Tenis Warga Pengadilan (PTWP). PTWP ini
 diselenggarakan dahulu setiap 2 (dua) tahun sekali dan
 sekarang setiap 3 (tiga) tahun sekali. Permasalahannya
 setiap penyelenggaraan PTWP, seluruh hakim dibebankan untuk
 menanggung biaya penyelenggaraan. Hari ini saya mendapat
 kabar dari Ketua PN tempat saya bertugas bahwa setiap
 hakim dibebankan untuk membayar Rp.1.000.000, - (satu juta
 rupiah) perorang dan diluar pungutan tersebut PN tempat saya
 bertugas juga dibebankan biaya Rp.30.000.000, - (tiga puluh
 juta rupiah)untuk membiayai keberangkatan tim PTWP dari
 Provinsi. Permasalahannya adalah bagaimana cara memenuhi
 pembayaran uang sejumlah tersebut? Gaji kami tergolong besar
 untuk ukuran pegawai negeri, tetapi pasti tetap tidak akan
 ada hakim yang bersedia membayar dari gajinya, akibatnya
 pasti para hakim pasti akan mencari pembayaran dari luar
 gaji yang didapatkan. Teman-teman tentu ada yang berpendapat
 bahwa saya dan teman-teman saya tidak perlu membayar, kami
 berusaha menuju kearah sana akan tetapi kami pun sadar
 permintaan ini bukan sembarang permintaan, akan tetapi
 ini adalah permintaan yang berasal dari para senior kami
 (Pengakuan Ketua PN perintah dari Ketua PT dan pengakuan
 Ketua PT perintah berasal dari Dirjen Badilum MA selanjutnya
 saya tidak tahu darimana perintah
 itu akan tetapi Ketua Umum PTWP adalah Wakil Ketua MA
 yaitu Bpk. Abdul Kadir 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sjahrir Relevan bagi Masa Depan Indonesia

2009-04-01 Terurut Topik Bambang Sulistomo
om Halim,
Om Sjahrir telah memasuki apa yang dapat kita sebut sebagai negarawan,
pernyataan-pernyataannya tidak pernah meledak-ledak, gaya dan bicaranya
lembut,
tetapi dia sangat kuat memegang prinsip-prinsip soialismenya.
Tidak banyak generasi kader sjahrir berikutnya yang bisa mengikuti gayanya,
tanpa mau kompromi dengan kekuasaan , jika kekuasaan itu dianggapnya anti
demokrasi,
sebab banyak juga yang merasa kader sjahrir, seringkali juga kompromi pada
kekuasaan,
apapun jenis kekuasaan tersebut.
artinya,  banyak yang merasa kader sjahrir itu tidak melihat rakyat sebagai
sumber inspirasi politik,
kecuali yang saya kenal seperti om sarbini, om q soebadio, om anto, om Lis
dkk..
yang sering nongkrong-nongkrong di guntur 49.
kalau saya katakan, banyak yang merasa kader sjahrir itu merekayasa prinsip
barunya,
yaitu, kekuasaan-lah sebagai sumber inspirasi politik,
disitu terletak bedanya,
dan yang melihat kekuasaan sebagai sumber inspirasi politik,
seringkali  tidak mengakui bahwa mereka adalah kader sosialis, hehehehe
jadi, kalau mereka ikut menikmati kue kekuasaan pada pemerintahan yang
otoriter,
maka tidak heran jika mereka memimpin dikelompok masyarakat apapun,
gaya otoriter-lah yang mereka terapkan dalam memimpin..
tidak ada lagi upaya yang menjelaskan bahwa suatu kekuasaan otoriter itu
pasti korup,
tidak ada lagi sikap terbuka secara total untuk melawan pada kekuasaan yang
seperti itu ,
tidak ada lagi yang menjelaskan, bahwa nasib rakyat harus jadi sumber
inspirasi politik,
tidak ada lagi yang menjelaskan,  bahwa sosialisme itu sebenarnya berakar
pada kepentingan rakyat
era politik tahun 1966 memang banyak diwarnai oleh para kader sjahrir,
tapi sesudah itu, bahkan sampai era kekuasaan saat ini,
seringkali sikap kompromistis pada kekuasaan akhirnya menyebabkan mereka
seringkali  tampak kelelahan untuk mencari kata pembenarannya.
kalau sudah lelah mencari kata pembenaran, mereka segera menikmati lagi
kekuasaan itu.
kita menyadari, kalau ada pendapat bahwa jika kekuasaan itu tidak dipegang
kelompok sendiri,
tentu akan dipegang kelompok lain.
tapi sjahrir tidak mengajarkan ilmu sesempit dan sedangkal itu,
karena ukuran-ukuran ideologisnya, apalagi sikap politiknya sjahrir sangat
jelas,
pendirian politiknya layak disebut sebagai negarawan,
karena sjahrir berhasil merangkul atau bekerja-sama dengan kelompok lain,
bahkan yang berbeda ideologi sekalipun,
yang penting untuk sjahrir jelas, bahwa kepentingan rakyat banyak adalah
inspirasi perjuangannya,
itulah sebabnya, gaya politik sjahrir tidak diwarisi  oleh beberapa kadernya
sendiri,
sehingga peranan sjahrir yang besar dalam sejarah perjuangan republik ini,
sedikit-demi sedikit ikut tenggelam.
yang cukup mengagumkan banyak orang, adalah gaya sjahrir melakukan
kaderisasi-nya,
bagaimana caranya, sehingga sjharir bisa merekrut sedemikian banyak
cendekiawan,
maupun aktivis masyarakat,
seperti Tan malaka, juga melakukan kaderisasi militansi dan sosialisme
progresif,
karena tan malaka telah mengalami berbagai ragam penderitaan yang sangat
dahsyat,
sjahrir telah membangun suatu lingkungan pemahaman politik yang cukup jelas,
tapi saat ini, yang merasa menjadi kader sjahrir,
seperti sengaja tidak meneruskan pemahaman politiknya sjahrir ,
oleh sebab itu istilah om halim,
bahwa ada yang ikut menikmati kue pembangunan (kekuasaan)  tanpa rasa
sejarah,
itu tepat sekali, bisa aja om halim ini.
salambambangsulistomo.



2009/4/1 halim hd halimh...@yahoo.com

   tak banyak kelompok generasi muda usia 18-25 tahun yang mengenal
 sjahrir. mungkin karena pelajaran sejarah yang gagal mengungkap sosok;
 periode orba berusaha benar untuk memupus sosok-sosok sosialis, termasuk
 sjahrir. hal itu pernah diungkapkan oleh romo mangunwijaya: lebih sulit
 mengangkat sjahrir ketimbang bung karno. sjahrir adalah kalimat dengan  nada
 rendah. beda dengan sukarno yang gemuruh.
 disamping kegagalan pelajaran sejarah, juga kegagalan jaringan sjahrirl.
 satu contoh ketika subadio sastrotomo membuat buku kecil, tahun 1990-an
 awal, yang rasanya aneh, kayak buku klenik. maksudnya mengkritik rejeim
 orba, tapi dia masuk ke dalam cara pandang domestifikasi sosialisme ke dalam
 cara pandang lokal -kebatinan, yang banyak menggunakan metafora wayang dan
 babad tanah jawa. bayangkan, sosok kiyuk yang konon murid langsung sjahrir
 saja kejeblos kayak begitu. atau karena sepuh dan tak lagi mampu melakukan
 ekspslorasi pemikiran.
 yang juga aneh, di kalangan sjahrir misalnya di yogyakarta, angkatan
 mahasiswa gemsos tahun 1960-an, ada yang takut untuk diiskusi soal
 perkembangan marxisme pada tahun 1980-an. rasa-rasanya orba berhasil
 menjinakan sosialisme sjahrir atau jaringannya melalui keberhasilan politik
 ekonomi jaringan itu sendiri, dan mereka berkutat dengan ungkapan our man,
 dan mereka anggap itu sudah cukup. jadi tukang stempel.
 yang paling menggelikan, kalau kita dengar obrolan, dimana antara jaringan
 sjahrir yogyakarta nggak cocok dengan jaringan sjahrir di surabaya. yang
 lucu, dan aneh bin 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] KITA TIDAK MENGENAL DEADLOCK POLITIK.

2009-04-01 Terurut Topik elrobama
Dear All, 

Warisan pembentukan mental oleh Belanda, bangsa ini sangat nrimo. ditekan 
seperti apapun (dibodohin, dikibulin) kita ini manut terus, seperti sapi 
dicocok hidungnya. Negara ini mau hancur-hancuran entah seperti apa, kita semua 
gak tahu caranya bila mau peduli. 
Karena negri ini milik rakyat, boleh dong kita bikin ukuran-ukuran agar 
kehidupan anak cucu kita punya harapan di masa depannya. Salah satu ukuran 
terpenting adalah DEADLOCK POLITIK. Kalau deadlock ekonomi itu kita sudah tahu 
karena universal sifatnya. Tapi kalau deadlock politik itu gak ada ukurannya 
kalau bangsa itu tidak membuatnya sendiri. Arti deadlock politik adalah, 
keadaan menjauhi tujuan negara dikarenakan oleh keputusan/keadaan politik 
tertentu. Misalnya (untuk Indonesia) :
1. jebolnya Situ Gintung, tidak ada yang menyatakan dirinya BERSALAH.
2. Terbengkalainya urusan puluhan ribu KORBAN LAPINDO, sampai 3 tahun atau 1000 
hari 
3. Jumlah partai mencapai 38 telah membingungkan rakyat, mempersulit 
pengambilan keputusan terhadap apapun yang berkaitan dengan kehidupan bernegara 
dan berbangsa.
4. dan seterusnya. 

Usulan saya, mari kita setiap komponen bangsa, masing-masing beri masukan 
tentang apa saja yang bisa disebut sebagai DEADLOCK POLITIK dalam konteks 
Indonesia. Biar nanti ada yang menangkapnya untuk dijadikan diskripsi 
kebersamaan tentang DEADLOCK POLITIK bagi kehidupan anak cucu kita. 

salam, robama. 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Surat Terbuka untuk Mas Prabowo Subianto: Kultus Individu?

2009-04-01 Terurut Topik sohibmachmud
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar 
satrioarismunan...@... wrote:
 Dikutip dari blog Kompasiana 
 http://public.kompasiana.com/2009/04/01/surat-terbuka-untuk-mas-prabowo-subianto-kultus-individu/hari
  ini (01-04-2009):
 
 Namun demikian ada hal yang cukup menyentak
 hati tatkala diakhir pemaparan, Mas Prabowo “mengajak” hadirin untuk  
 bergabung dalam “Barisan Prabowo Subianto”. Saya rasa bila ajakan itu  
 ditujukan untuk para blogger yang hadir di Café Amigos, ajakan semacam itu 
 kurang tepat dan salah alamat. Sekalipun mungkin seorang blogger menjadi  
 anggota atau simpatisan tokoh dan partai politik tertentu, dalam aktivitas
 nge-blog seorang blogger bersifat independen. 
=
sebetulnya tidak perlu tersentak hatinya kalau memang punya akal sedikit bahwa 
jelas prabowo mengajak makan2 utk bergabung walaupun judul undangan berdiskusi. 
itu namanya diajak makan mau, giliran diajak bergabung ogah. 
jadi situ yg salah alamat , itu tempat orang kampanye bukan tempat nyari makan 
gratis. 

sohib





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ahli lingkungan berbalik, kini dukung nuklir

2009-04-01 Terurut Topik Indratmoko Poerwanto
Sebenarnya pembelotan orang penting Green Peace ke kubu musuh
tradisional nya bukan yang pertama kali terjadi.
Sebelumnya sudah terjadi pada Dr.Patrick Moore, salah satu pendiri Green
Peace yang sangat disegani.
Saya menggunakan istilah pembelotan pakai tanda kutip karena sebenarnya
tidak ada pembelotan terhadap prinsip perjuangan yang selama ini mereka
pegang. Mereka adalah orang-2 yang paling concern thd lingkungan hidup
dibanding orang-2 pada umumnya, mereka hard core environmentalist.
Yang terjadi adalah: pengetahuan mereka bertambah, dan seringkali tumbuhnya
ilmu pengetahuan memerlukan waktu yang lama. Juga suasana dunia telah banyak
berubah. Satu faktor yang banyak merubah persepsi manusia adalah perubahan
iklim global. Persepsi orang awam tentang lingkungan hidup menjadi berubah,
mereka menjadi sangat concern padahal sebelumnya environment dianggap konsep
sekunder atau bahkan tersier, bukan prioritas. Demikian juga para
environmentalist (aktivis/pejuang lingkungan hidup), persepsi mereka pun
berubah juga.

Saya pikir ini buah dari proses semakin dewasanya para environmentalist di
satu pihak dan orang-orang industri di lain pihak. Sebelumnya masing-masing
melihat dunia ini hitam putih saja. Green Peace misalnya, dikenal dengan
penolakan terhadap penggunaan tenaga nuklir dan juga menentang penggunaan
chlorine dalam bentuk apapun. Pokok'e ENGGAK, zero nuclear dan zero chlorine
di dunia ini, begitu prinsipnya.
Sementara orang industri, sebelumnya juga berfikir hitam putih saja,
maximizing profit. Usaha-2 pelestarian environment dalam bentuk apapun itu
dianggap hanya menambah beban bbiaya produksi saja, yang membuat harga
produk semakin mahal. Sementara, apa sih efek industri mereka bagi
lingkungan? Kayaknya tidak ada, sementara manfaat produk yang mereka
hasilkan... luar biasa, demikian cara berfikir mereka.

Dengan semakin terasanya beban aktivitas manusia pada lingkungan, cara
pandang orang industri telah berubah, pelestarian lingkungan hidup kini
telah menjadi salah satu mata rantai proses bisnis mereka. Mereka pun lambat
laun telah mengadopsi cara berfikir para environmentalist. Bagaimana
menjadikan proses saya lebih bersih, bagaimana menghilangkan limbah-2
berbahaya, bagaimana meminimalisir limbah pada umumnya, bagaimana mengurangi
penggunaan bahan baku yang tidak ramah-lingkungan dan menggantikannya dengan
yang ramah-lingkungan? Bagaimana mengurangi kandungan zat yang berefek
negatif pada lingkungan sekitar.
Intinya gap perbedaan cara berfikir antara para environmentalist dan orang
industri menjadi semakin tipis, mereka telah sama-sama tumbuh menjadi
orang-2 yang peduli lingkungan.

Dr.Patrick Moore saat ini memperjuangkan bahan PVC sebagai bahan yang
memiliki bobot sangat tinggi dari segi keramahan terhadap lingkungan. Sangat
irit BBM dalam proses produksinya, bahan yang proses produksinya
mengeluarkan emisi paling sedikit dibanding bahan-bahan lain (baik bahan
tradisional maupun bahan modern), penggunaannya kebanyakan untuk aplikasi
berusia pakai panjang, seperti pipa-pipa yg bisa berusia hingga 50 tahun
(sehingga meningkatkan rating sustainability bahan ini), kabel, pintu,
jendela (jendela PVC saat ini sedang booming di Eropa karena karakter
jendela dari bahan PVC dgn disain mutakhir merupakan bahan isolator suhu
yang paling efisien yang dikenal manusia saat ini, jadi bisa memberikan
penghematan konsumsi BBM di rumah-2  secara signifikan. Kalau di negara
bermusim dingin masalahnya adalah bagaimana meminimalisir kebocoran panas yg
dihasilkan pemanas dari rumah-2 selama musim dingin.

Padahal kalau kita lihat literatur Green Peace di masa lalu, bahan PVC
ditempatkan pada peringkat nomor 1 diantara bahan-bahan yang dianggap
musuhnya.
Salah satu sebabnya adalah telah diterimanya teknik penghitungan tingkat
keramahan suatu bahan terhadap lingkungan. Penghitungan dimulai dari sebelum
lahir (raw material) hingga ke liang lahat, yaitu apa yg namakan lifecycle
analysis. Jadi debat kusir yg nggak jelas juntrungannya sudah terkubur
sebagai sejarah masa lalu.

Salam,
indratmoko
___
http://www.ikhwan-herba.com



2009/4/1 Haniwar Syarif haniwarsya...@yahoo.co.id

   iya cuma satu boss green peace pindah aja udah mau heboh

 bukannya itu berita basi ?

 HS


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPT (Daftar Pemilih Tipuan)

2009-04-01 Terurut Topik Bambang Sulistomo
om Manargan ,
saya sangat salut akan semangat anda untuk membela kebijakan sby,
meskipun  pendirian anda dan teman-teman tampak minoritas disini,
tapi sebagai seorang demokrat, kita seharusnya juga bisa menunjukkan,
bukti bahwa nilai-nilai demokrasi itu diri bisa diwujudkan,
seperti keterbukaan, melakukan penemuan atau solusi-solusi baru,
mau menerima perbedaan pendapat, dan bisa mengakui kemampuan orang lain,
kita tahu bahwa setiap pemimpin mempunyai kemampuan yang terbatas,
itu artinya, bahwa  memang kekuasaan siapapun itu harus dibatasi,
agar setiap kebijakan itu tidak melampui batas kemampuannya sang pemimpin.
agar kekuasaan tetap berada dijalurnya yang tepat untuk kepentingan rakyat
banyak,
itulah jalan demokrasi yang bisa diterima bersama.
bukan-nya demokrasi itu  tidak mempunyai kelemahannya sendiri,
sebab demokrasi yang diterapkan didalam masyarakat
yang tidak sepenuhnya mengerti kedaulatannya sendiri,
maka demokrasi itu hanya akan dinikmati atau dikelola dengan berbagai macam
rekayasa
oleh kelompok kecil yang lebih terdidik, lebih mampu dan mempunyai sarana
lebih.
tidak mengherankan jika kita mengamati, bahwa ada pemimpin yang tipis
kupingnya.
atau ada yang tebal kupingnya,
yang tipis, setiap ada kritik, atau hanya tanggapan pada kebijakannya,
sang pemimpin langsung bereaksi,
dan reaksinya biasanya malahan mampu membuat gejolak ditengah masyarakat.
yang tebal, dalam menerima kritik, dia biasanya cuek aja pada awalnya,
karena dia merasa paling benar dan paling pintar sendiri.
oleh sebab itu, sebenarnya kemampuan seorang pemimpin
tidak hanya dilihat dari bagaimana dia membuat kebijakan, berbicara dimuka
publik,
atau dalam menanggapi kritik masyarakat,
tapi juga bagaimana dia bisa memelihara nilai dan norma dalam masyarakatnya,

sehingga masyarakat tidak mengalami apa yang disebut krisis kepercayaan,
menurut hemat saya, setuju atau enggak setuju,
sekarang ini sudah terjadi krisis kepercayaan yang maha dahsyat,
tidak ada yang bisa membantah bagaimana ke-engganan masyarakat,
untuk memilih dalam berbagai pilkada,
berita media, bagaimana masyarakat didaerah semarang yang enggan diajak ikut
simulasi pemilu,
kecuali disediakan hadiah sembako lebih dahulu.
jadi siapa yang paling bertanggung jawab terjadinya krisis kepercayaan ini
om manargan ?
apa buruh, tani, mahasiswa, media, ulama, pers, budayawan, profesional,
yang tidak punya kekuasaan itu harus tanggung jawab juga om ?
apa yang punya kekuasaan bisa lari dari tanggung jawabnya.
apa yang dilakukan oleh aparat penegak hukum, seperti polisi, jaksa  dan
hakim,
itu semua bisa menyebabkan krisis kepercayaan juga ?
siapa atasan mereka sebenarnya sih ?
pendidikan dan biaya berobat yang mahal, biaya kebutuhan hidup yang tinggi,
daya beli masyarakat yang tendah, bencana alam akibat ulah manusia silih
berganti,
apa itu artinya bahwa sudah tidak ada lagi manusia indonesia yang mampu
mengatasinya ?
sebagai seorang demokrat sejati,
sudah selayaknya, kita seharusnya berusaha untuk menemukan
secara terus menerus orang yang mampu untuk memimpin,
meskipun dia itu bukan dari kelompok kiita sendiri,
harus dilahirkan wawasan, gagasan dan solusi alternatif untuk menyelamatkan
bangsa ini,
salambambangsulistomo, calonpresidenrepublikrakyatmelarat.


2009/3/31 marnagan2...@yahoo.com

 Siapa pun yang memimpin bangsa ini tidak akan mingkin bisa berbuat sebanyak
 yang dilakukan SBY, apalagi di zaman krisis global yang melanda dunia saat
 ini. Memangnya seperti membalik tangan? Buktinya Mega dulu sempat berkuasa 3
 tahun yang dilakukannya apa selain jual aset negara ke asing?
 Powered by Telkomsel BlackBerry�


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengintip Pesawat Mewah Prabowo Selama Kampanye

2009-04-01 Terurut Topik Indratmoko Poerwanto
Maaf ya kalau nada tulisan saya kemarin rada provokatif  :-)
Sebenarnya dimaksudkan sebagai satire.
Saya cuma mau mengungkapkan ironi demokrasi.
Justru saya menyayangkan kenapa sistem politik kita tidak membuat
jalannya negara ini lebih banyak ditentukan kaum intelek yang punya
segudang ide mulia dan segudang niat baik spt Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu
yang ada disini  :-)
Salam,
indratmoko

On 3/31/09, Suhaimi suha...@mitsubishi-eai.co.id wrote:
 Bung Indratmoko Poerwanto,

 Milis FPK ini bebas Bung !
 1. Kalo anda tidak suka dengan suatu tofik yang tinggal didelete
 aja...gampangkan ? tapi,
 2. Anda tidak punya hak sama sekali untuk mengatur tofik apa yang pantas
 (menurut udel mu) untuk didiskusikan dimilis FPK ini, lah wong pemilik FPK
 (Agus Hamonangan) ini aja...ga sok ngatur seperti anda kok ! ngaca or ngaco
 atu Bung !
 3. Kalo anda punya tofik yang menarik menarik menurut anda untuk
 didiskusikan dimilis FPK ini ya monggo anda posting so, entar kita liat ada
 yang tertarik ga denga topik or posting anda itu ?
 4. Yang pernah bilang hasil pemilu ditentukan oleh penghuni milis-milis ki
 sopo ? sampeyan ini lage ngigau ? ato lage mabal ? abis nge-drink dimane Mas
 ? kok mabalnya di FPK !

 Salam hangat,
 Suhaimi


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Menyesal Tak Kudeta

2009-04-01 Terurut Topik Suhaimi
Opong Siregar,

Kalo saya serta sepanjang yang saya tahu sebagian besar bangsa ini, sudah tidak 
mempan lagi lah untuk dikibuli  dikadali kembali oleh para bandit ! saya yakin 
betul bahwa momentum pemilu 2009 ini akan menjadi awal dari proses seleksi alam 
terhadap para bandit-bandit untuk kembali mengololah negeri ku,negeri mu dan 
negeri kita bersama yang bernama Indonesia

Salam hangat,
Suhaimi


  - Original Message -
  From: Lasma siregar
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
  Sent: Wednesday, April 01, 2009 12:18 PM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Menyesal Tak Kudeta



  Menyesal tak kudeta (kata Prabowo) tapi percaya akan
  sistem demokrasi
  Bagaimana logika-nya ini, please explain!
  Mau kudeta atau mau demokrasi, kok menyesal?

  Menarik sekali komentarnya saat jumpa para blogger
  di Kafe Amigos...
  Bagaimana komentar kalian?

  Salam
  Las


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PKS Ingin SBY Jadi Presiden Lagi

2009-04-01 Terurut Topik Bambang Sulistomo
mas Adhie,
sekarang siapa sih parpol yang enggak takut kalau DPT yang anda kuatirkan
itu,
bisa menyedot suara partai-politik yang jujur ?,
megawati, wiranto, prabowo yang punya pengaruh dahsyat aja, bisa kuatir
beneran bos !
belum lagi pemilu 2004,  PKS kan pernah bertanya diera KPU 2004, sebelum
pemilu,
apakah parpol bisa meng-akses atau melihat pelaporan penghitungan suara
dari KPS sampai ke KPU,
padahal hanya mau melihat aja bos , dan ternyata KPU menolaknya kan,
apa kita enggak ingat bagaimana capres wiranto dan salahudin wahid,
bersama pakar informatika om Roy m suryo yang ganteng itu,
tapi sekarang sudah jadi politisi-nya partai demokrat.
melaporkan hilangnya suara mereka di sistem IT KPU sebesar 5 juta-aan suara
bos ?
jadi banyak alasannya, semua parpol pasti sangat takut dengan berbagai
rekayasa
yang tidak dapat mereka cegah itu bos !
pengalaman saya sebagai anggota kpu pemilu 1999,
juga banyak kok,
hanya kalau kita mau membongkar kejahatan politik waktu itu,
kita selalu disebut partai gurem, tidak populer, tidak mau menerima
kekalahan, dsb.
kita dihabisi oleh rekayasa opini juga, hehehehe.
rekayasa dahsyat yang tentunya bukan hanya perlu uang operasional yang
sangat banyak.
tapi juga harus punya kewenangan yang maha dahsyat,
kalau tau seperti ini, lebih baik partai-partai kecil tidak usah sok berani
bos !,
ikut aja sama partai besar, kalau bisa partai yang berkuasa,
pasti partainya akan selamat, dapat suara cukup,
dan bisa diajak ikut pemilu seterusnya.
meskipun jumlah kursi tidak mencukupi parliementary threshold,
meskipun mahkamah konsitusi sudah memutuskan bahwa itu melanggar konstitusi
!
seperti partai payung ppd kan om ?
kan harus berterimakasih pada partai-partai berkuasa dong.
salambambangsulistomo, tidak pernahmenyerahpadakejahatan,
tapi akan menyerah total kalau ditraktir diwarteg oleh om adhie.

2009/4/1 Adhie Massardi massardisp...@yahoo.com

   PKS ini lama-lama jadi Partai Kontroversial Sekali ya.
 Merayakan kelahiran Nabi Muhammad, pembawa Islam di muka bumi, gak mau.
 Tapi Soeharto malah dipuja-puji sebagai pahlawan. Sekarang bersikap
 anti-perubahan dengan berupaya tetap mempertahankan kekuasaan yang ada
 sekarang.

 Semoga Allah SWT segera menyadarkan para petinggi PKS agar berpolitik dalam
 keikhlasan, ikhlas untuk menyejahterakan rakyat Indonesia, yang mayoritas
 sebenarnya umat Islam lho...!

 Salam!

 Adhie M Massardi


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PEMILU BOROS DAN TOLOL

2009-04-01 Terurut Topik y . briyanto
Tidak ada yang salah dengan tukang sate, juga pengamen, atau tukang siomay yang 
men-caleg-kab diri. Yang jadi masalah, kalo memang terpilih, mampukah mereka 
menjalankan tugasnya? Tahukah mereka apa tugas aleg? Kualitas mereka seperti 
apa?

Di salah satu episode acara Panggung Demokrasi di GlobalTV, ditampilkan 
beberapa caleg dari latar belakang artis. Ketika ditanya Imam Prasodjo, salah 
satu panelis, jawabannya ngawur, ngalor ngidul. Yang menjadi tugas aleg malah 
tidak disebutkan. Apakah caleg seperti itu juga pantas jadi aleg, lha wong 
tugasnya aja gak tahu? Kalo terpilih, bisa plongah plongoh di gedung nyaman 
sana.  

riyanto


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Jhony Bram jhonyb...@yahoo.com

Date: Wed, 1 Apr 2009 02:52:40 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PEMILU BOROS DAN TOLOL


OK, Trims Bung Andysatya, atas nasehatnya,...
Klau disimak dengan baik, maka yg menjadi masalah disana bukanlah karena 
tukang sate-nya, tapi ada masalah lain yg kemudian rakyat menjadi semakin 
bingung oleh ulah banyak oknum yg notabene mereka adalah pilihan rakyat.
Bagaimanapun trims atas nasehatnya, namun demikian bukannya saya sombong tapi 
ini kenyataan bung.






=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] 100 Jam Astronomi : Rekor Maraton Astronomi Sedunia

2009-04-01 Terurut Topik avivah yamani
100 Jam Astronomi : Rekor Maraton Astronomi Sedunia
http://langitselatan.com/2009/03/31/100-jam-astronomi-rekor-maraton-astronomi-sedunia/

*Cornerstone project* 100 Jam
Astronomihttp://www.100hoursofastronomy.org/untuk Tahun
Astronomi Internasional 2009 http://astronomy2009.org/ akan menjadi acara
sains untuk pejangkauan masyarakat terbesar yang akan diadakan. Lebih dari
1500 kegiatan telah didaftarkan dari lebih 130 negara, dan jumlahnya masih
terus meningkat dari hari ke hari. 100 Jam Astronomi merupakan proyek global
dan akan menjadi kegiatan berskala besar yang belum pernah dicoba sebelumnya
dengan jumlah partisipasi diharapkan lebih dari satu juta partisipan.

*100 Hours of Astronomy* http://www.100hoursofastronomy.org/(100HA) atau
100 Jam Astronomi merupakan perayaan tahun astronomi internasional sedunia
yang akan diramaikan oleh berbagai acara dan aktivitas yang juga melibatkan
masyarakat. 100 HA akan dilaksanakan serentak di seluruh dunia selama empat
hari empat malam dari tanggal 2-5 April 2009.  Selama rentang waktu tersebut
masyarakat di seluruh dunia akan saling berbagi pengalaman dan juga
keindahan saat melihat langit dan semua yang ada di sana.  Bahkan mungkin
bagi sebagian orang, ini adalah pegalaman pertamanya untuk mengagumi
kemegahan angkasa melalui teleskop. Buat yang lain, ini adalah kesempatan
terbaik untuk berbagi pengetahuan dan kegembiraan, yang akan membantu banyak
orang memahami dan menikmati keajaiban kosmos.

Selama acara 100 Jam Astronomi, akan diadakan berbagai acara menarik dan
diantaranya adalah siaran langsung *webcast* selama 24 jam dengan tema “*Around
The World in 80 Telescopes*” (“Keliling Dunia dalam 80 Teleskop”) yang akan
diadakan mulai tanggal 3 April jam 16.00 bbwi sampai dengan 4 April jam
16.00 bbwi. Acara ini akan mengajak kita berkeliling dunia siang dan malam
ke berbagai observatorium di planet Bumi.

Para pemirsa akan dapat melihat apa yang terjadi di observatorium riset yang
ada di negeri mereka atau di negara lainnya di sisi lain Bumi. Pemirsa juga
dapat mengirimkan pertanyaan dan surat, menikmati citra terbaru dari kosmos
dan menyaksikan apa yang tengah dilakukan astronom saat itu. Teleskop yang
akan berpartisipasi adalah, Teleskop yang berbasis di Hawaii yakni Gemini
North dan Keck, the Anglo-Australian Telescope, teleskop di Canary Islands,
the Southern African Large Telescope, Observatorium di Chili seperti  Very
Large Telescope milik ESO, teleskop landas angkasa milik NASA/ESA yakni
Hubble Space Telescope, ESA XMM-Newton and Integral, dan masih banyak lagi.

Tak hanya itu, para pemirsa akan diajak menjelajahi benua yang ada di dunia
termasuk benua antartika. *Webcast* tersebut akan disiarkan dari markas
besar ESO di Munich, Jerman dengan* streaming* secara langsung oleh
Ustream.tv http://www.ustream.tv/channel/100-hours-of-astronomy. Dengan
demikian semua orang yang memiliki *browser *web yang dilengkapi flash akan
dapat ambil bagian dari proyek ini dan menikmati siaran langsungnya dari web
100HA.

Stasiun TV, web portal dan pusat kegiatan sains juga dapat menggunakan *feed
* dengan kualitas terbaik dan *video player* akan dapat di*embed* ke
berbagai website. Perwakilan setiap media yang akan memberikan laporan
maupun mewawancarai tim pelaksana acara harus tetap melakukan kontak dengan
para pelaksana acara.

Program fitur lainnya dari 100HA yakni “Star Party Global” akan dimulai
stelah matahari terbenam pada tanggal 4 April dan akan mencakup berbagai
acara serta beragam teleskop. Astronm amatir, klub dan berbagai grup akan
menyediakan teleskopnya di area publik agar semakin banyak orang yang
mendapat kesempatan untuk melakukan pengamatan langit malam. Lokasinya pun
akan beragam mulai dari jalanan, pusat perbelanjaan, rumah peristirahatan
bahkan markas militer.  Melalui “Star Party Global” diharapkan akan semakin
luas awareness yang dibagun di masyarakat akan astronomi. Dan semakin banyak
juga jumlah masyarakat yang akan dapat melihat melalui teleskop.

100 Jam Astronomi juga akan mencakup acara lainnya seperti “Sun Day” yang
akan dilaksanakan pada tanggal 5 April, 100 Jam Astronomi Junior yang
menitikberatkan pada anak-anak dan berbagai acara “Pembukaan 100 Jam
Astronomi” di seluruh dunia.

Tak hanya itu, berbagai acara lain juga akan dilaksanakan secara lokal oleh
fasilitas sains dan penggemar astronomi di seluruh dunia termasuk sesi
observasi, pameran, pertujukan khusus dll.   Di Indonesia, klub-klub
astronomi juga turut mengambil bagian dalam kegiatan tersebut. Yang pasti,
100 Jam Astronomi akan menjadi perjalanan yang mendebarkan bagi astronomi
yang melibatkan masyarakat di seluruh dunia. Bergabunglah dan ambilah bagian
dalam kegiatan yang akan memecah rekor dunia ini!

sumber : Press Rilis 100HA. lead image : kredit : IYA2009


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ANAK ANAK IKUT KAMPANYE PKS

2009-04-01 Terurut Topik y . briyanto
Betul, menurut saya kok masih berimbang. Kompas juga ada berita ttg PD sebagai 
pelanggar kampanye terbanyak, diikuti Golkar dan PDIP.
Jadi jangan merasa terdiskreditkanlah dengan berita itu.

riyanto

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Asep Kurniawan ask...@yahoo.com

Date: Wed, 1 Apr 2009 18:45:38
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ANAK ANAK IKUT KAMPANYE PKS


Tenang aja mas, ngga usah terlalu sensitif... partai2 lain juga diberitakan 
sama koq, melanggar juga. Suka baca kompas atau koran lain tiap hari kan? 
Kebetulan aja PKS salah satu partai yang beritanya masuk ke milist ini. Untuk 
soal begini, semua media pasti berimbang lah, wong kliatan dgn mata telanjang 
koq.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PEMILU BOROS DAN TOLOL

2009-04-01 Terurut Topik Suhaimi
Pasirili yth,

Saya mah oke-oke kok, sepanjang sistim memenuhi minimal 3 kaidah dasar sbb ini :

Kaidah Dasarnya.
1. Niat membuat sistim itu haruslah diniatkan dengan niat sistim itu dibuat 
untuk diberlaku pada semua termasuk si pembuat serta demi untuk kepentingan 
bersama.
Faktanya.
Sistim dibuat untuk diberlakukan kepada sebagian orang demi kepentingan 
sekelompok dan atau sebagian orang.
Banyak contohnya :  UU pernografi; UU pilpres; UU pertambangan dll.
2. Dalam dan selama prosesnya pembuatan sistim itu harus lah dengan penuh 
ketulusan dan keikhlasan tanpa embel-embel lain.
Faktanya.
Proses pembuatan sistim dijadikan sebagai Proyek maka terjadilah yang namanya 
: Sogok-Menyogok; Suap-Menyuap; Komisi dll.
3. Pada tataran implementasinya, maka sistim itu harus dijalankan dan 
ditegakkan dengan smestinya.
Faktanya.
Sistim dijadikan alat untuk membungkam; mengancam; memeras dll.
Banyak contohnya : UU Lalu-lintas; UU kepabean; UU ITE; UU Pajak dll.

So, sedikit keluar tofik, ada ga caleg ato capres punya visi seperti ini ?
Kalo semua sistim itu dibuat dan diberlakukan minimal sebagai mana yang sudah 
saya utarakan diatas, maka saya percaya : harga sembako akan terjangkau; harga 
pupuk akan terjangkau; harga BBM akan terjangkau, sehingga negara ga perlu 
mensubsidinya dan lebih jauh lagi APBNnya bisa digunakan untuk bangun jalan; 
bangun jembatan; bangun waduk; bangun pelabuhan dll ok dech...sementara segini 
dulu so, kalo masih tertarik kitanjutin lagi.

Salam hangat,
Suhaimi





  - Original Message - 
  From: pasirili 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, March 31, 2009 11:41 PM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PEMILU BOROS DAN TOLOL


  TNI dan Polisi bukan hanya ga boleh ikut milih, tapi tidak boleh juga ikut 
menghitung suara, karena salah satu pengacau dalam penentuan hasil pemilu. 
Contoh kecil di Sulawesi selatan. Versi TNI dan KPU serta PARPOL beda,...jadi 
TNI dan POLRI bisa saja mengacaukan negeri ini..

  Aku sepakat dengan GOLPUT. Masuk TPS MENCONTRENG sama halnya membungkam suara 
rakyat. 5 menit menentukan bahwa anda telah dibohongi oleh pemilu yang tidak 
pernah memperjuangkan suara rakyat..

  aku usulkan untuk perubahan sistem pemilu. tidak hanya mencontreng tapi 
disertai dengan suara rakyat di dalamnya.
  bagaimana dengan anda ??

 


  1   2   >