Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Masyarakat Kecewa terhadap Partai Politik
Bung Ikha, Setuju banget tuh kalau kita Golput saja. Tindakan itu untuk memberikan pelajaran kepada para Pemimpin Politik dan Partai Politik bahwa rakyat sudah muak dan tidak mempercayai sepak terjang mereka. Kalau jumlah Golput significant, mereka pasti akan memperhitungkan keberadaan kita. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Sen, 30/3/09, ikhada...@yahoo.com ikhada...@yahoo.com menulis: Dari: ikhada...@yahoo.com ikhada...@yahoo.com Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Masyarakat Kecewa terhadap Partai Politik Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 30 Maret, 2009, 3:40 PM Salam, Memang dalam segala sesuatu perlu pembelajaran. Belajar adalah proses yg terjadi seumur hidup. Pemilu ke 1 dan ke 2 masih ikut nasihat orang tua, ya terima nasib Pemilu ke 3 dan ke 4, hasil diskusi dengan teman. Ternyata salah pilih Pemilu ke 5 sampai sekarang, hasil pilihan sendiri, puaaass buanget, ga salah lagi!!! GOLPUT memang ok!!! Selamat berpesta demokrasi Tetap optimis utk Indonesia yang lebih baik lagi! Wasalam Ikha Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: “Peristiwa Madiun September 1948” di tv One
Salam, Marshall Plan adalah sesuai dengan nama Menteri Luar Negeri Amerika sesudah perang Dunia II tahun 1945 yaitu bantuan REHABILITASI untuk negara2 di Eropa yang hancur karena perang.Bantuan itu sangat diperlukan oleh Belanda.Amerika mengancam Belanda, karena tidak muu bantuan itu dipergunakan bagi perang kolonial di Indonesia.Kalau Belanda tidak keluar dari Indonesia,tidak akan diberi Marshall Plan.Karena itu maka Belanda menarik mundur semua pasukannya dari Republik Yogya( yang hanya tinggal beberapa Karisidenan saja karena seluruh Hindia Belanda atau Indonesia sudah diduduki kembali oleh Belanda kecuali beberapa kantong2 tempat gerilyawan Indonesia dan jenderal Sudirman yang sakit di gotong2 masuk keluar desa menghindari serangan tentara Belanda).Jadi mundurnya tentara Belanda bukan karena peristiwa JANUR KUNINGNYA Suharto, yang menduduki jYogya hanya beberapa jam saja.Karena itu maka tentara Belanda tidak pernah menyerah kepada TNI dan hingga sekarang tidak mengakui proklamasi 17 Agustus 1945 ( yang diakui hanya penyerahan kedaulatan tgl 29 Desember 1949). Demikian juga Belanda mundur dari Irian Barat bukan dikalahkan oleh operasinya MANDALA Suharto, tetapi karena keputusan PBB yang dipelopori oleh Amerika,Inggris dan Rusia. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Sel, 31/3/09, Jhony Bram jhonyb...@yahoo.com menulis: Dari: Jhony Bram jhonyb...@yahoo.com Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: “Peristiwa Madiun September 1948” di tv One Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 31 Maret, 2009, 6:01 PM Tapi ada baiknya lho mas, setidak-tidaknya anda gak perlu beli sepatu mahal untuk masuk istana, cukup dengan sendal jepit aja, he he he., istana kok kaya tempat rekreasi aja.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DUKA CITA UNTUK TRAGEDI SITU GINTUNG
Tanggung jawab itu artinya bagaimana mengupayakan agar semua berjalan sesuai dengan yang seharusnya atau yang telah direncanakan sehingga potensi terjadinya kecelakaan bisa diminimalisir, yaitu terjadinya peristiwa yang memang diluar kemampuan perhitungan manusia. Kalau ada pemimpin yang mengabaikan tanggung jawabnya sehingga menyebabkan banyak orang tewas, hilang, luka - luka dan hancurnya harta benda masyarakat, itu adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab. Kecepatan pemimpin memberikan bantuan saat terjadinya musibah, tidak harus diartikan bahwa dia telah menebus segala kesalahannya. Tidak bisa. Kesalahannya tidak bisa ditebus dengan itu. Bahwa ada resiko kalau seorang Pemimpin berani menyatakan bersalah dan meminta maaf didepan masyarakat yang terkena musibah itu sama dengan menyerahkan lehernya untuk digantung, ya itu memang resiko menjadi seorang pemimpin. Lha kalau gak gitu, lalu apa resiko seorang pemimpin? Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Sen, 30/3/09, rzain rz...@yahoo.com menulis: Dari: rzain rz...@yahoo.com Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DUKA CITA UNTUK TRAGEDI SITU GINTUNG Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 30 Maret, 2009, 9:14 PM Tanggung jawab apaan? Serahkan lehar untuk digantung, tentu tidak paling tinggi mundur tetapi ini budaya Jepun tidak lazim di kita. Tanggung jawab ialah segera memberi bantuan dan memperbaiki kerusakan, dua2nya dilakukan.
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Banten Siap Digugat
Nah gitu dong. Itu namanya bertanggung jawab. Soal apakah nanti pihak yang bertanggung jawab akan dihukum gantung atau bagaimana, ya mari kita serahkan kepada pengadilan saja. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Sel, 31/3/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id menulis: Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Banten Siap Digugat Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 31 Maret, 2009, 6:02 AM http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/03/31/ 03425560/ banten.siap. digugat JAKARTA, KOMPAS- Pemerintah Provinsi Banten siap menerima gugatan masyarakat korban Situ Gintung. ”Kalau memang mereka mau melakukan gugatan, ya kami siap saja. Namun, kami lihat dulu, masalah apa yang mau digugat,” kata Wakil Gubernur Banten M Masduki, Senin (30/3). Masduki memimpin rapat koordinasi bersama Penjabat Wali Kota Tangerang Selatan M Shaleh dan sejumlah pejabat terkait di kantor sementara Wali Kota di kantor Kecamatan Pamulang. Masduki menjelaskan, selama ini pengelolaan dan perawatan Situ Gintung dilakukan oleh Balai Besar Ciliwung-Cisadane yang berada di bawah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum. Semua anggaran perbaikan dan rehabilitasi Situ Gintung dikucurkan oleh pemerintah pusat. Dalam kasus jebolnya tanggul Situ Gintung, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) akan menggugat pemerintah pusat dan daerah yang dianggap lalai terkait peristiwa ini. Pemerintah selama ini diyakini tak bertanggung jawab dalam merawat dan mengelola sumber daya air. Oleh karena itu, tragedi Situ Gintung bukanlah murni jenis bencana alam yang di luar kemampuan manusia untuk mengendalikannya. ”Jebolnya tanggul itu tidak mungkin tiba-tiba terjadi begitu saja, tetapi pasti diawali dengan tanda-tanda. Warga setempat sudah memperingatkan hal itu. Nah, kenapa selama ini situ tidak dirawat dan dikontrol? Lalu mengapa kawasan yang lebih rendah dari situ yang seharusnya kawasan sabuk hijau diizinkan menjadi permukiman?” kata Direktur Eksekutif Nasional Walhi Berry Nahdian Forqan. Saderih (55), Ketua RW 11 Kampung Gunung, Cirendeu, mengatakan, sejak 10 tahun terakhir Situ Gintung memang tak terawat dan sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Sementara satu dari dua pintu air tak berfungsi sama sekali. ”Satu pintu air yang lainnya juga tidak berfungsi maksimal, bisa dibilang rusak. Sementara retak-retak di tanggul sudah muncul sejak lama. Warga saya sudah banyak yang protes, tetapi entah kenapa pemda belum juga merespons,” kata Saderih. Berry mengatakan, Walhi kini tengah mengkaji rencana gugatan tersebut, baik secara perdata maupun pidana. Berry mengatakan, berdasarkan Undang-Undang Penanggulangan Bencana Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 5, pemerintah dan pemerintah daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ”Yang dimaksud dengan penanggulangan bencana adalah termasuk upaya preventif, tanggap darurat, dan penanganan pascabencana,” kata Berry. Sementara itu, Direktur Amrta Institute for Water Literacy Nila Ardhianie mengatakan, pemerintah selama ini sangat kurang peduli, bahkan cenderung mengabaikan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan. Berkaca dari Bahorok Berry juga mengingatkan tragedi banjir bandang yang menimpa kawasan Sungai Bahorok di Langkat, Sumatera Utara, yang menelan 167 korban jiwa. Ketika itu para penggiat lingkungan seperti Walhi meyakini, banjir terjadi karena adanya kerusakan lingkungan di hulu Sungai Bahorok serta akibat dari perambahan hutan di Taman Nasional Gunung Leuser dan Kawasan Ekosistem Leuser. Namun, gugatan Walhi ketika itu ditolak pengadilan. Berry mengatakan, selain menyiapkan gugatan, yang menjadi prioritas utama saat ini adalah memastikan pemerintah menangani masalah pascabencana secara optimal. Berkaca dari peristiwa bencana Bahorok, para korban justru terkatung-katung selama bertahun-tahun. Akibatnya, korban kembali menempati kawasan daerah aliran sungai tanpa terkendali demi mencari lahan pekerjaan. Kawasan itu pun dibuka kembali menjadi kawasan wisata tanpa manajemen bencana yang memadai. Membantah Sementara itu, M Shaleh yang ditanya terpisah mengatakan, pihaknya masih meneliti apakah pusat wisata di Situ Gintung memiliki perizinan atau tidak. ”Namun, yang pasti, tidak ada pungutan yang masuk kas pemerintah,” kata Shaleh. Shaleh membantah kabar yang menyebutkan warga pernah melaporkan retaknya tanggul Situ Gintung kepada aparat pemerintah. ”Saya sudah cek ke Pemprov Banten dan Pemkab Tangerang, belum ada laporan soal Situ Gintung. Kabar yang beredar itu seolah-olah menyalahkan pemerintah telah lalai. Kalau saya ditanya wartawan, siapa yang salah dalam peristiwa itu, saya jawab tidak ada yang salah,” ungkapnya. Menurut Shaleh, petugas Direktorat Jenderal Sumber Daya Air tahun lalu sudah mengecek pintu tanggul masih dalam kondisi baik sehingga pintu tanggul tidak diperbaiki. ”Kamis malam, hujan deras turun,
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bandar Soekarno-Hatta
Supaya pemerintah memberikan perhatian yang serius terhadap perawatan Bandara Soekarno Hatta, ada baiknya nama bandara diganti sesuai nama Presiden yang berkuasa pada waktu itu. Jadi waktu jaman SBY jadi Presiden, namanya diganti jadi Bandara SBY. Nanti kalau presidennya ganti lagi, ya namanya juga ikut diganti sesuai nama Presidennya. Mungkin dengan demikian perawatan Bandara bisa menjadi lebih baik he he he he he he he --- Pada Sen, 30/3/09, Yose Rizal Wantania S.Sos wantania_1...@yahoo.co.id menulis: Dari: Yose Rizal Wantania S.Sos wantania_1...@yahoo.co.id Topik: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bandar Soekarno-Hatta Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 30 Maret, 2009, 9:40 PM Terminal 2 di F4 juga toiletnya rusak sudah lama banget.Merepotkan penumpang ketika mau sholat atau WC... Best Regards Yoserizal Wantania S..Sos My Blog : http://matatelinga2 009.blogspot. com/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menunda Pemilu, No Way
Bung Marnagan, Bagus pertanyaan anda tentang keabsahan hasil Pilkada jika ternyata DPT nya terbukti palsu. Karena ini merupakan kejahatan politik, agar penyelesaiannya tidak merembet kemana - mana, menurut saya seyogyanya kasus ini diselesaikan melalui Sidang di Pengadilan. Apapun nanti keputusan Pengadilan, itu yang akan menjadi acuan pihak KPU dan Pemerintah Pusat untuk memutuskan secara politis tentang status Gubernur terpilih. Hanya sayangnya SBY lebih memilih penyelesaian kasus tersebut melalui debat di media massa. Hasilnya ya seperti sekarang ini, masalahnya sendiri tidak terselesaikan, malah melebar kemana - mana dan berpotensi menggagalkan jadwal pemilu atau terjadinya kerusuhan politik yang dahsyat. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Sel, 31/3/09, marnagan2...@yahoo.com marnagan2...@yahoo.com menulis: Dari: marnagan2...@yahoo.com marnagan2...@yahoo.com Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menunda Pemilu, No Way Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 31 Maret, 2009, 7:24 AM Numpang tanya, dengan terjadinya kekisruhan DPT di Jatim, bagaimanakah dengan hasil pemilihan Gubernur yl, apakah sah atau dianulir? Harusnya nggak sah dong? Powered by Telkomsel BlackBerry�
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ANAK ANAK IKUT KAMPANYE PKS
He he he he sebetulnya yang lain juga dipermasalahkan. Hanya saja karena ada informasi bahwa umumnya anggota PKS itu berpoligami, maka pertanyaannya adalah: Apakah semua istrinya diajak kampanye? Apakah semua anak dari istri - istri tersebut yang masih kecil juga ikut kampanye? Bukankah bisa diatur agar salah satu istri jaga anak - anak kecil di rumah dan lainnya yang sudah dewasa bisa ikut kampanye? Hal ini kan tidak bisa dilakukan oleh pihak yang menganut monogami. Gitu lho maksudnya. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Sel, 31/3/09, muzani ranau muzani_ra...@yahoo.com menulis: Dari: muzani ranau muzani_ra...@yahoo.com Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ANAK ANAK IKUT KAMPANYE PKS Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 31 Maret, 2009, 8:41 AM kok aneh ya kalau PKS yang bawa anak2 selalu dipermasalahkan? tapi kalau partai lain TIDAK???
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jhony Allen Minta Diperiksa Seusai Pemilu
Begitulah memang sebagian dari wakil rakyat kita. Dan pada Pemilu 9 April nanti, mereka yang nggak Golput haruslah memilih para Caleg yang memang punya integritas dan kapasitas tinggi ketika mereka akan menjadi warga di Gedung Hijau. Kalau bukan kite-kite yang mulai melakukan, mo nunggu sampe kapan kita bisa jadi warga dunia yang dikenal sebagai negara maju --- Pada Sel, 31/3/09, halim hd halimh...@yahoo.com menulis: Dari: halim hd halimh...@yahoo.com Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jhony Allen Minta Diperiksa Seusai Pemilu Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 31 Maret, 2009, 2:16 PM gebleg juga neeh wakil rakyat, sudah nyeleweng minta prioritas lagi! kejar dia dan masukin ke penjara; dan jangan pilih jenis polbus ginian! hhd.
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Peran Media Massa Membaik pada Pemilu 2009
Perdebatan keberpihakan pers antara pemegang saham dengan kepentingan public sejak jama baheulak tak pernah tuntas hingga kini. Mahkamah pembaca nan super bebas akan menilai dan memutuskannya apakah suatu media cetak atau elektronik (sebagai produk pers) merupakan media partisan, corong partai / oknum pemegang saham, atau media yang memainkan peran sebagai guru masyarakat, pilar keempat demokrasi. Wahana pencerah dan pencerdas public. Sebab ketika media menjadi partisan pembaca akan meninggalkannya. Sekali pembaca berpaling ke lain hati dan pergi, sungguh sulit untuk rujuk kembali. Kecuali ganti nama, logo, dan gaya jurnalismenya….Pada tataran ini, biaya yang dibutuhkan akan besar sekali. Jadi, tinggal pilih mau tampil partisan atau “netral” tanpa “mau” disetir pemegang saham dalam melakukan racikan menu di dapur redaksi. Pemegang saham cukup dlam ruang RUPS saja. Lainnya terserah Pemimpin Umum dan Pemred. Jika dalam RUPS Pemum dan Pemred tidak perform ya tinggal ganti saja, tantang secara “terbuka” pada jajaran yang lain. Taabik; RnB From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Agus Hamonangan Sent: Wednesday, March 25, 2009 12:15 PM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Peran Media Massa Membaik pada Pemilu 2009 http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/25/05351680/peran.media.massa.membaik.pada..pemilu.2009 Jakarta, Kompas - Jika dibandingkan dengan Pemilu 2004, Institut Studi Arus Informasi atau ISAI menilai posisi media massa, baik cetak maupun elektronik, jauh membaik dan mampu bersikap lebih netral dalam memberitakan berbagai persoalan yang terjadi seputar pemilu. Bahkan, bisa dikatakan media mampu menjalankan salah satu peran utamanya sebagai â€anjing penjagaâ€. Temuan itu dipaparkan Direktur Riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) Dodi Ambardi pada diskusi ISAI, Selasa (24/3) di Jakarta. Diskusi tentang media dan watchdog pemilu itu menampilkan pembicara wartawan senior Kompas Budiarto Shambazy dan Retno Shanti dari Metro TV. Dalam catatan ISAI, sepanjang Februari 2009 media massa banyak menurunkan berita tentang sosialisasi tata cara memilih (119 berita), kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebanyak 309 berita, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sebanyak 73 berita, logistik pemilu (263 berita), dan tahapan pelaksanaan pemilu sebanyak 184 berita. Sepanjang Maret 2009, ISAI mencatat terdapat 111 berita sosialisasi pemilu, 223 berita tentang logistik pemilu, 270 berita terkait kinerja KPU, dan 54 berita kinerja Bawaslu. Pemantauan dilakukan di 11 surat kabar nasional, dua majalah, dan 11 stasiun TV nasional. Budiarto menilai, seharusnya media massa bersikap mandiri, ketimbang sekadar bersembunyi di balik ketentuan untuk bersikap netral. Dengan bersikap independen, media massa dapat berpihak dengan berpegangan pada ketentuan harus berada di luar berbagai kepentingan, termasuk politik. (dwa) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ratu Atut Bingung Tangani Relokasi
Gubernur karbitan kayak gitu kok dipilihbaru dapet kasus sebesar ini dia sudah bingungketahuan deh .. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Hanief Adrian hanief...@... wrote: Duh aduh, mestinya Bu Gubernur yang terhormat menyerahkan mic wartawan ke orang Departemen PU...kalo jawabnya ga tau ini ga tau itu mah sama juga boong, kayak seleb aja, no comment... Hanief Adrian, mahasiswa ITB warga BSD, Tangerang Selatan...
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PEMILU BOROS DAN TOLOL
Bung Jhony, apa ada yang salah dengan tukang sate menjadi caleg ? jangan suka meremehkan profesi orang dong, jangan sombong anda... --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Jhony Bram jhonyb...@... wrote: Bung Hutabarat, sayapun ikut bingung, tukang sate aja daftar caleg. Apakah? mereka (anggota legislatif) di gaji negara mendekati seratus juta perbulan setelah dikalkulasi antara gaji pokok dengan tunjangan ini tunjangan itu dan termasuk tunjangan untuk membingnungkan rakyat yg memilihnya.
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Media Tradisional Vs New Media
Seharusnya dunia jurnalisme kembali kekhittohnya. Sebab namanya aja media yang kasarnya bermakna medium atau alat. Jadi sekedar alat, apakah cetak, elektronik, virtual, digital, dll tetap sebatas alat atau perangkat. Maka kembali kekhittoh, bahwa roh media itu adalah informasi (news, fetures, kartun, foto, tulisan lepas, opini, editorial, iklan, film, dst..). dalam perspektif ini kerja jurnalis tak kan terganti dengan medium apa saja. Jadi, substansi kerja jurnalis adalah menajemen informasi. Pada posisi ini laku jurnalisme tak kan mati. Saya sependapa dengan alinia terakhir dari Mbak Ratna tentang spirit jurnalis yang perlu dirawat, dijaga dan pelihara. Sedang medium bisa berubah sesuai mode dan tuntutan jaman yang semakin dinamis, praktis, dan efisien. Bravo guru masyarakat, penyambung lidah rakyat, pilar keempat demokrasi. Tabik; RnB From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Agus Hamonangan Sent: Wednesday, March 25, 2009 12:22 PM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Media Tradisional Vs New Media Oleh Myrna Ratna http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/25/0368/.media.tradisional.vs.new.media Naiklah kereta bawah tanah di Tokyo. Sepuluh tahun lalu, hampir sebagian besar penumpangnya, baik tua dan muda, tepekur membaca buku, majalah, surat kabar, dan komik. Kini yang ada di tangan mereka adalah handphone, i-pod, note-book. Inilah generasi paperless…. Media tradisional, khususnya cetak, sedang menghadapi cobaan berat. Kehadiran media baru (new media), seperti internet, telepon genggam, i-pod, radio satelit, dan munculnya sebuah generasi yang berbeda dalam mengonsumsi informasi telah memaksa media cetak untuk berpikir keras menata kembali posisinya agar tetap relevan bagi konsumennya. Datangnya era jurnalisme warga (citizen journalism) juga memaksa media tradisional mengubah pola pikir sebagai satu- satunya alternatif penyampai â€kebenaranâ€. Namun, tantangan terberat berikutnya adalah datangnya krisis ekonomi global. Bagi media cetak, harga kertas impor terus membubung, pemasukan iklan menurun drastis, dukungan distribusi semakin mahal, sementara sirkulasi umumnya stagnan, kalau tidak anjlok. Bila dianalogikan dengan badai, inilah â€badai sempurna†(perfect storm) bagi industri media cetak ketika tiga gelombang menghantam sekaligus. Korban pun berguguran. Bangkrutnya sejumlah surat kabar besar di Amerika Serikat menjadi sinyal yang memilukan. Semua ini memunculkan pertanyaan, akan seperti apakah nasib media tradisional, khususnya media cetak Asia. Yang lebih penting lagi, akan seperti apakah wajah jurnalisme di masa depan. Inilah salah satu topik hangat yang dibahas dalam Simposium Wartawan Asia yang berlangsung di Tokyo, 18 Maret lalu, yang diselenggarakan Departemen Luar Negeri Jepang dan disponsori Televisi Publik NHK serta harian Yomiuri Shimbun. Simposium yang bertajuk â€Development of Fundamental Values and Journalism: Past, Present and Future, Achievements and Prospects of the Mediaâ€, itu dihadiri panelis dari India, Korea Selatan, Jepang, dan Indonesia, dengan ketuanya Toshiyuki Sato dari Japan Broadcasting Corporation NHK, serta pembicara utama Dr Isami Takeda dari Universitas Dokkyo. Di negara-negara Asia yang mayoritas penduduknya sudah akrab dengan teknologi tinggi, seperti Jepang dan Korea Selatan, kekhawatiran bahwa media cetak akan ditinggalkan mulai terasa. Terlebih di Jepang yang senantiasa berkiblat pada fenomena yang terjadi di Barat, walaupun sebetulnya tingkat sirkulasi media cetaknya sampai saat ini masih luar biasa. Oplah Yomiuri Shimbun misalnya, sekitar 10 juta eksemplar. Namun, menurut Editor Senior Yomiuri Shimbun Akira Fujino, saat ini pemasukan iklan untuk media-media cetak di Jepang umumnya turun 10-20 persen. Tak sederhana Meski demikian, masa depan media cetak di Asia tak bisa disimpulkan secara sederhana karena masing-masing negara memiliki kondisi sosial sekaligus perjalanan sejarah persnya yang unik. Di Indonesia, misalnya, tantangan industri pers sampai tahun 1998 adalah memperjuangkan kebebasan dirinya. Tonggak kebebasan itu ditandai dengan jatuhnya rezim Soeharto pada tahun 1998. Media ikut berperan dalam penetapan agenda-setting perjalanan demokrasi di Indonesia. Dan, menjaga apa yang telah diraih dalam proses reformasi, seperti: memberi peran yang lebih besar bagi masyarakat madani, mencegah militer kembali ke panggung politik, menjamin proses checks and balances di antara tiga pilar kekuasaan, menjunjung penegakan hukum dan penghormatan pada HAMâ€semua itu menjadi prioritas utama pers Indonesia. Hal yang sama juga terjadi di Korsel dan India. Perjuangan terhadap kebebasan pers di Korsel berpuncak setelah rezim militer tumbang tahun 1992. Sedangkan di India yang sudah lebih lama memiliki tradisi pers yang demokratis, kontribusi media cetak begitu dominan dalam menentukan arah
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Eyes on The Forest: PT Sinar Mas Group Harus Hentikan Pembukaan Hutan
Eyes on The Forest: PT Sinar Mas Group Harus Hentikan Pembukaan Hutan Beberapa LSM prihatin dengan keterlibatan Asia Pulp and Paper (APP)/Sinar Mas Group (SMG) dalam penghancuran hutan di blok-blok Senepis, Kerumutan, Semenanjung Kampar dan Bukit Tigapuluh. Eyes on the Forest, salah satu jaringan LSM lingkungan hidup, pun menyerukan PT APP dan perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Sinar Mas Grup untuk segera menghentikan pembukaan hutan. Sumber: http://satudunia.net/?q=node/123 [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: “Peristiwa Madiun September 1948” di tv One
Saya pikir tidak bijak kita menilai sesuatu dari siapa yang menyampaikannya, bukan dari apa yang disampaikan. Bahkan dari seorang penjahat paling brengsek pun, tidak mustahil kita bisa memperoleh sesuatu yg berharga, apa lah lagi dari seorang Gus Dur. Sikap mental yang menganulir segala sesuatu yang disampaikan seseorang yang tidak kita suka, menjadi salah satu penyebab mengapa bangsa ini jalan di tempat. Salam, Sidik --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Jhony Bram jhonyb...@... wrote: Tapi ada baiknya lho mas, setidak-tidaknya anda gak perlu beli sepatu mahal untuk masuk istana, cukup dengan sendal jepit aja, Â he he he., istana kok kaya tempat rekreasi aja.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Analisis pakar Australia tentang Prabowo (kandidat kuda hitam)
Tulisan yang bagus.Saya tambahi, sejarah selalu berpihak kepada pemenang, USA membunuh penduduk sipil Jepang di Hiroshima dan Nagasaki, sampai sekarang nggak ada tuh disinggung sebagai kejahatan perang, karena Jepang yang kalah. Hitler memasukan orang yahudi ke Kamp Kerjapaksa, sampai sekarang film-filmn kekejaman Hitler dibuat terus karena USA yang menang Hitler yang kalah. Gaza digempur, Irak dikangkangi, sampai sekarang masih terus dilakukan. karena orang Palestina dan Sadam Husein yang kalah.Mungkin Prabowo harus jadi Presiden dulu, baru kita akan tahu cerita sebenarnya, kita cenderung bimbang akan rumours tentang dark side masa lalu beliau, karena kita tahu asal-usul Prabowo dari keluarga yang jelas dan dikenal nasionalis, ayahnya digelari Begawan Ekonomi Indonesia, kita sebagai orang Indonesia pasti kita berpikir, masa sih orang dari latar belakang keluarga seperti itu akan menghianati bangsa dan negaranya. sendiri. Kita terlalu lama dijajah orang asing, sehingga mendewakan orang asing sampai wong Jowo bilang (ne putih wisj menang separo) begitu pula kalau berita dari orang asing seakan-akan lebih credible sehingga kita lupa menggunakan nalar serta naluri kita. Peace! --- On Wed, 4/1/09, Rommi Roya rommi.r...@gmail.com wrote: From: Rommi Roya rommi.r...@gmail.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Analisis pakar Australia tentang Prabowo (kandidat kuda hitam) To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, April 1, 2009, 1:30 AM Saya pernah menulis disini bahwa Amerika tidak suka seorang Nasionalis. Amerika tidak akan tinggal diam. Mereka selalu mengetahui celah dan tau memanfaatkan kelemahan untuk menjatuhkan orang tersebut. Amerika pernah mendapat pengalaman pahit dengan Presiden terdahulu, Presiden Soekarno. Pada saat itu Amerika memerlukan Indonesia untuk dijadikan cash cow namun Presiden Soekarno memberikan opsi yg menempatkan Indonesia sebagai tuan rumah dari harta dan kekayaannya sendiri sehingga jika dibiarkan maka Amerika akan gigit jari. Ya, Presiden Soekarno adalah seorang Nasionalis dan Amerika membenci Presiden2 Indonesia setelah beliau jika Presiden adalah Nasionalis karena mereka akan dibuat angkat kaki dari Indonesia meninggalkan sumber daya alam yang melimpah atau setidaknya diharuskan mengikat perjanjian secara setara dan berlaku adil dalam pembagian keuntungan. See,... they are coming ! Saya pribadi tidak kenal Prabowo tapi kita semua tau siapa dia. Sebagai negara kita memiliki sejarah sendiri dan sejarah kita menuliskan tentang beberapa hal yg tidak begitu tepat telah dilakukan oleh beliau, namun apa hak mereka menghakimi serorang warga negara Indonesia? Kita sendirilah yang harus eling dan mawas diri. kita sendirilah yang berhak menilai dan menghakimi kehidupan berbangsa kita. Bukan orang luar! Now they have sent a pawn to disrupt and agitate the nation. sooner or later her bishops, horses, rooks, queen, and the king will get in to continue to agitate the nation and debase Prabowo at election, at presidency (kalau terpilih), or at any occassion till he fell down. Saya yakin Prabowo bijaksana untuk menjauhi perang sipil. Baiklah seperti Jendral De Gaulle berkata 'awan pun undur sesudah hujan' ! 'Awan pun undur sesudah hujan' atau kita menyebutnya purna bakti besar manfaatnya sebagai berikut : - Menunjukan niat sesungguhnya bahwa menggenggam kekuasaan hanyalah semata2 untuk menjayakan negara dan mensejahterakan rakyat - Tidak ada niat untuk mengangkangi kekuasaan selama2nya tetapi mengkader pemimpin selanjutnya (suksesi) - Menjamin masa transisi tidak bergejolak (seperti bisa dilihat di Prancis dan Rusia) disinilah kelemahan terbesar Presiden Soeharto: tidak punya purna bakti sehingga tidak bisa mengantar negara melewati masa transisi. Jadi saya tidak terlalu peduli dengan latar belakang seseorang. Jika bisa memberi makan bangsa yg besar ini dan bisa menunjukan kwalitasnya sebagai pemimpin, itu bisa jadi kredit baginya untuk ditukar dengan masa lalu. They think we are still dumb. We are not dumb so don't buy their crap. Regards,
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KPI: Enam Sinetron Bermasalah
karena kita nonton tv gratis, ya sudahlah terima apa adanya yang disiarkan oleh stasiun tv, kalau memang tidak suka dan tidak baik untuk kita, nggak usah ditonton, pindahkan saluran aja... --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Fajrian difa vedder neo_x_cycl...@... wrote: bukannya semua sinetron bermasalah? kenapa cuma sinetron? infotainment gimana? ini juga masalah juga... salam Rian
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPI: Enam Sinetron Bermasalah
Kayanya lebih tepat kalo emang hampir ga ada yg bener siy acara tv d negri ini kcuali Kick Andy, democrazy dan berita ! ♥Sent from my cutie |Bold|berry|™ ~ Powered by Telkomsel BlackBerry ® -Original Message- From: Fajrian difa vedder neo_x_cycl...@yahoo.com Date: Tue, 31 Mar 2009 10:30:16 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPI: Enam Sinetron Bermasalah bukannya semua sinetron bermasalah? kenapa cuma sinetron? infotainment gimana? ini juga masalah juga... salam Rian
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ANAK ANAK IKUT KAMPANYE PKS
kebanyakan orang tua di Indonesia sudah terbiasa melibatkan dan mengajak anaknya dalam beraktifitas...seperti mengajak anaknya untuk ikut ke arena olahraga orang tua, mengajak anaknya ke kantor ketika lembur (saya sering mengalami) hanya untuk menemani orang tua, bahkan mengajak anaknya untuk mebantu ekonomi keluarga dengan bekerja, jadi kalau cuma ngajak ke kampanye, toh saya lihat anaknya juga ketawa-ketawa karena mereka juga sekalian bermain, apa salahnya ? mungkin bagi orang-orang mampu, bisa membayar baby sitter untuk menjaga anaknya di rumah, tapi bagi sebagian besar rakyat Indonesia, membayar baby sitter merupakan barang mewah --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, muslimin putra musliminbpu...@... wrote: Bukan cuma PKS yg membawa anak-anak kampanye, tapi hampir seluruh kontestan pemilu 2009. Sebaiknya wartawan jangan mendiskreditkan partai tertentu. beritakanlah dengan jujur dan berimbang. Tabik, Muslimin B. Putra http://muslimindaenglalo.blogspot.com
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPT (Daftar Pemilih Tipuan)
Rasanya dibandingkan dengan calon presiden lain, SBY yang terburuk deh... Jadi kami kesulitan menyebut satu persatu namanya...:D Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: hidayatpurbo hidayatpu...@gmail.com Date: Tue, 31 Mar 2009 21:13:15 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPT (Daftar Pemilih Tipuan) Bagi para pengkritik SBY, jangan cuma bisa mengkritik dan menjelek-jelekkan doang, ayo ajukan dong siapa capres yg terbaik menurut kalian? barangkali kalian takut menunjukkan calon kalian ya, karena lebih banyak keburukannya dibandingkan SBY? hehehe... = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Menyesal Tak Kudeta
Menyesal tak kudeta (kata Prabowo) tapi percaya akan sistem demokrasi Bagaimana logika-nya ini, please explain! Mau kudeta atau mau demokrasi, kok menyesal? Menarik sekali komentarnya saat jumpa para blogger di Kafe Amigos... Bagaimana komentar kalian? Salam Las --- On Wed, 1/4/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Menyesal Tak Kudeta To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Wednesday, 1 April, 2009, 8:44 AM Laporan wartawan KOMPAS Pepih Nugraha http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/03/31/ 21360125/ prabowo.menyesal .tak.kudeta JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengaku menyesal tidak melakukan kudeta saat kesempatan itu ada tahun 1998. Akan tetapi, karena percaya pada sistem demokrasi, Prabowo tidak melakukannya. Saya percaya demokrasi. Saya percaya ini sistem yang terbaik dan saya akan ikuti sistem (demokrasi) ini, kata Prabowo saat bertemu blogger di Kafe Amigos, Jakarta, Selasa malam ini. Tentang sistem demokrasi, Prabowo mengatakan akan menempuh sistem ini. Ini satu-satunya jalan yang terbaik, katanya. Karena sistem demokrasi yang ditempuh, ia percaya satu-satunya jalan dengan melaksanakan pemilu. Harus dilawan jika ada elite yang ingin curang dalam pemilu. Ini berbahaya karena bisa merusak demokrasi, katanya. Selesaikan persoalan demokrasi dengan kotak suara. Jika tidak, maka tujuan dilaksnakan di jalanan dengan kekerasan, kita pernah mengalaminya, kata mantan Pangkostrad itu. Merujuk pada analisis pakar politik yang kemungkinan adanya 20 juta pemilih siluman dalam pemilu ini, Prabowo meminta para netter di internet yang jumlahnya 30 juta orang menjadi senjata untuk mengkaji masalah kemungkinan kecurangan dalam pemilu ini. Dalam pemilu yang akan dilaksanakan 9 April ini, Prabowo mensinyalir adanya pihak-pihak yang mau memaksakan kemenangan. Ia mengambil contoh masih adanya undangan terhadap DPT (daftar pemilih tetap) yang belum terkirim sampai sekarang. Kalau ini terjadi, bagaimana pemilu bisa dilaksanakan? kata Prabowo. Enjoy a better web experience. Upgrade to the new Internet Explorer 8 optimised for Yahoo!7. Get it now.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ahli lingkungan berbalik, kini dukung nuklir
Betul, POWER! Ketika minyak dan sumber energi lain habis dikuras neolib, manusia akan bergantung pada energi nuklir. Nggak terlalu salah kalau negara-negara nuklir baru sepert India, Pakistan, Korut, Iran, berpendapat bahwa segala aturan, pembatasan, dan larangan internasional berayat moral teknologi itu hanya kedok untuk menutupi maksud sebenarnya dari dunia internasional yakni, nekolim. Melihat sekarang saja mereka bisa main kasar untuk dapatkan minyak, maka akan lebih mengerikan kalau dunia harus bergantung pada mereka sebagai juragan energi (nuklir). Nah, jangan sampai untuk menyalakan laptop saja anak-cucu Tukul nantinya harus menghamba menghiba ke negara-negara nuklir. Apa jadinya Indonesia kalau mengharamkan energi nuklir - setelah untuk energi sehari-hari saja masih harus impor beras.. itupun dengan utang setumpuk... ajeg= --- Razif Halik razifha...@... wrote: TO BE OR NOT TO BE NUKLIR?? He he hejadi perdebatan dimilis ini, yang pro dan anti PLTN bakal jadi gimana setelah pakar2 Gerakan Hijau di negara=negara maju berbalik suara? Mau mengekor suara orang bule lagi atau tetap berkepala batu bertahan tidak menjilat ludah kembali , sesuai model gengsi kepribadian bangsa? Adu,aduh Kembali lagi ke laptop, kata Tukul, bagi dia laptopnya adalah sumber POWERnya. Jadi barangkali bagi yang pro dan kontra Nuclear Power itu isu satu2nya adalah perebutan P-O-W-E-R Salam sorry, Opung
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ratu Atut Bingung Tangani Relokasi
Yang apes itu ya rakyat Banten, punya Gubernur kok bodohnya gak ketulungan. Untuk masalah yang sudah jelas saja masih bingung, lha bagaimana untuk yang memang kurang jelas. Soal kapan hasil penelitian PU akan keluar, ya Gubernur harus kasih jadwal dong. Kalau jadwalnya dilepas begitu saja dan Gubernur bilang tidak tahu kapan selesainya, itu namanya tidak bertanggung jawab. Kalau memang ketentuannya lokasi perumahan minimal 20 m dari garis sepadan Situ, ya laksanakan saja. Tentang jadwal pelaksanaannya, tentu lihat skala prioritasnya. Yang pasti jangan terbitkan IMB atau Ijin Usaha didaerah terlarang tersebut. Jadi kalau nantinya mau digusur, alasannya kuat. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Sel, 31/3/09, Hanief Adrian hanief...@yahoo.co.uk menulis: Dari: Hanief Adrian hanief...@yahoo.co.uk Topik: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ratu Atut Bingung Tangani Relokasi Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 31 Maret, 2009, 9:52 AM Duh aduh, mestinya Bu Gubernur yang terhormat menyerahkan mic wartawan ke orang Departemen PU...kalo jawabnya ga tau ini ga tau itu mah sama juga boong, kayak seleb aja, no comment... Hanief Adrian, mahasiswa ITB warga BSD, Tangerang Selatan...
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PEMILU BOROS DAN TOLOL
Kalo perkiraan ku Pak'e sbb : 1. Persentase Golput+Suara tidak sah pada pemilu kali ini akan mencapai antara 51~63 % dari total pemilih riil, namun semua pihak yang berkepentingan (Pemerintah-Parpol-KPU) terhadap pemilu ini karena nafsu birahi kekuasaan mereka dah ga tertahankan lage'e ! akan bersama-sama berusaha mati-matian menjustifikasi bahwa pemilu ini sah sehingga proses selanjutnya (pilpres) yang merupakan piala bergilir yang menjadi target akhir mereka akan tetap dapat dilangsungkan sesuai jadwal. 2. Pada babak penyisihan pilpresnya nanti perkiraan saya nanti hanya akan muncul beberapa nama saja dari yang saat ini bermunculan so, paling buaanyak 4 pasangan yaitu antara (SBY; Mega; Prabowo; JK dan Wiranto) dan selanjutnya pada babak semifinalnya nanti akan mengerucut pada 3 pasangan (Mega; SBY JK) selanjutnya pada babak finalnya nanti akan terulang final 2004 (duel antara Mega vs SBY) dan secara itumg-itungan politik SBY memiliki kans yang lebih besar. 3. Perkiraan saya selanjutnya adalah persoalan yang paling dahsatnya akan muncul disini (pada pemerintahannya nanti) sebab ybs akan super letoy karena kehabisan energi akibat terkuras dalam duel pilpres dan meredam recokan dari lawan-lawan politiknya serta rongrongan dari parpol-parpol pendukungnya. Saya setuju Pak'e kasian emang dengan bangsa ini ! (bangsaku; bangsamu jua = bangsa kita bersama) Salam hangat, Suhaimi - Original Message - From: Haniwar Syarif To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, March 31, 2009 6:52 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PEMILU BOROS DAN TOLOL butir 3 itu juga adalah harapanku..tentunya yg benar mumpuni kasihan dee bangsa ini kalau sampai yg sekarang lagi.. masa kriteria presiden itu santun..baik doang...sementara kasat mata negara kita makin tertinggal ..gagal pula dalam pencapaian MDG HS
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KBRI seperti Menara Gading
KBRI bukan hanya menjadi tempat urusan administrasi, protokoler urus pejabat dan “penjahat” yang studi banding. Tetapi ia juga harus mapu menjadi ujung tombak untuk langkah promosi dan perawat citra Indonesia di Negara tempatan. Maka, menara gading KBRI harus diubah menjadi “Serambi Indonesia” (bukan ngikut nama Koran keluarga Kompas). Di serambi itu seluruh warga Indonesia bisa berteduh / berlindung, numpang sholat, MCK jika lagi “kebelet”, serta tempat berbagai potensi dan reputasi Indonesia dipajang/digelar, lokasi berbagai scenario strategi informasi tentang reputasi Indonesia dirancang sedemikian rupa dan secara terencana, periodic dilepas ke public Negara tempatan. Tempat di mana berbagai isu miring tentang Indonesia yang dilansir orang-orang atau pihak-pihak tertentu di Negara tempatan itu dievaluasi untuk ditangkal secara cerdas. Tempat miniatur Indonesia terangkat kepermukaan dengan keramahtamahan dan pluralisme yang damai harmoni mendiami wilayah zamrud khatulistiwa. ….dst….. Tabik; RnB From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Agus Hamonangan Sent: Wednesday, March 25, 2009 12:16 PM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KBRI seperti Menara Gading http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/25/05540123/kbri.seperti.menara.gading Yogyakarta, KOMPAS - Kantor perwakilan Indonesia di luar negeri selama ini terkesan menjadi menara gading yang sulit dijangkau. Padahal, sesuai amanat konstitusi, tugas kantor perwakilan Indonesia adalah melindungi warga negara Indonesia yang berada di luar negeri. Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda mengakui, selama ini kesan kantor perwakilan yang menjadi menara gading semacam itu memang ada. Oleh karena itu, sejak sekitar empat tahun lalu Deplu mulai membenahi kinerja sejumlah staf kantor perwakilan RI dalam melayani warganya. â€Kami ingin mengubah perwakilan RI dari kesan sebagai menara gading menjadi perwakilan yang membumi. KBRI di negara-negara yang banyak warga Indonesia menjadi proyek percontohan,†kata Menlu Hassan, Selasa (24/3) di Yogyakarta. Sejumlah KBRI yang masuk dalam proyek percontohan, antara lain, adalah KBRI di Singapura, Malaysia, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Hongkong, dan Kuwait. Setelah berjalan selama empat tahun, kinerja KBRI Singapura dan Malaysia menjadi yang terbaik sehingga mendapat sertifikat International Organization for Standardization 9001. Menurut Hassan, KBRI Singapura dan Malaysia berhasil mewujudkan prinsip pelayanan kepada publik yang cepat, mudah, murah, dan ramah. Untuk mengurus perpanjangan paspor atau visa, misalnya, mereka bisa melakukannya kurang dari tiga jam. Orang yang mengurus dokumen tidak lagi dikenakan pungutan liar. â€Kalau pungutan liar tidak ada, pasti proses mengurus dokumen lebih mudah dan cepat,†katanya. Jadi model Hassan mengatakan, model pelayanan di dua KBRI itu akan terus dikembangkan di sejumlah KBRI lainnya. Model itu juga akan menjadi sistem yang terus berlaku sehingga tidak akan mudah dilanggar oleh siapa pun. â€Bagi staf perwakilan, ada sistem imbalan dan hukuman untuk mendukung sistem ini,†katanya. Juru Bicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, staf perwakilan yang berprestasi dalam melayani publik akan mendapat tambahan poin. Sebaliknya, bagi yang tidak melayani publik, poin mereka akan dikurangi. Selain KBRI Singapura dan Malaysia, ISO 9001 juga diberikan pada Departemen Luar Negeri untuk kriteria perekrutan pegawai. Menjadi staf Deplu kini didasarkan pada proses seleksi yang terbuka, bersih, dan berorientasi pada kemampuan calon. Tak boleh lagi ada kasus pejabat menitipkan anak atau keluarganya ke Deplu. (ARA) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPT (Daftar Pemilih Tipuan)
ngajuin caprees sih ..abis pemilu legislatip.. kalau soal dulu thn 2004 nenang sy pilih Mega dan sampai detik ini sy gak nyesel dgn pilihanku//. menurut sy terbukti bhw SBY gak lebih bagus dr Mega.., lha dollar 12.000 , SBI juga lebih tinggi, inflasi juga jauh lebih tinggi dr jaman Mega, begitupun angka kiemiskinan. Inflasi yg udha tinggi itu, nyatanya dilapangan lebih tinggi lagi kenaikan hrg sembakonya.. Pemberantasan korupsi ?.. lha kata ICW banayk banget koruptor di bebaskan oleh pengadilan. Yg lumayan justru prestasi KPK yg di bentuk justru di jaman Mega coba kalau KPK belum ada..,alias belum didirikan dijaman Mega yg DPR nya banyak ornag PDIP .. . bolong deee pemberantasan korupsi. jamN sby TUULLL GAK ? tapi siapa calonku utk 2009 aku nunggu .. pasca pemilu dpr, lha pastinya maksimal cuma ada 4.., kita pilih salah satu..kalau sy pastinya bukan SBY tapi sy siap kok kalau SBY terpilih lagi..persis spt 5 thn ini..dalam kesEharian saya ..sy terus memberi saran kpd pemerinTah SBY , misal ke dep perind .., ke dep perdagangan... ..,walautentu yg sesuai dgn bidnag saya. Siapapun yg terpilih nanti.., ya hrs didukung.. tapi spt sy bilang SBY gak ada hebatnya angka makro nya kalah sama mega.. itupun baru mendingan setelah menko ekuin nya di ganti ornag Mega. Kalau Mega gak pelru gonta ganti mentri krn bis amilih menteri yg benar .. yaitu JK , SBY.., Budiono..dstnya Saya selaLu mikir pemimpin yg baik itu adalah yg mampu milih pembantu/mentri yg baik...disini SBY kalah lagi..LHA ABR dipilih jadi Menko Ekuin ya yg maju perusahaannya dia.. HS At 04:13 AM 01-04-09, you wrote: Bagi para pengkritik SBY, jangan cuma bisa mengkritik dan menjelek-jelekkan doang, ayo ajukan dong siapa capres yg terbaik menurut kalian? barangkali kalian takut menunjukkan calon kalian ya, karena lebih banyak keburukannya dibandingkan SBY? hehehe...
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Hakim dimintai pungli oleh ketua Pengadilan dan MA
FYI: -- Subject: [Kebijakan_Perempuan] Hakim dimintai pungli oleh ketua Pengadilan dan MA Rekan2, Ternyata bukan para pihak saja yang dipungli di pengadilan, hakim nya pun dipungli oleh Kepala Pengadilan nya. Rantainya kurag lebih spt ini, MA minta pungli ke Pengadilan, Pengadilan minta pungli ke Hakimnya, Hakim minta pungli ke para pihak... Ah, betapa rumitnya membenahi negara ini.. Salam, Restaria F. Hutabarat Jakarta Legal Aid Institute (LBH Jakarta) Jalan Diponegoro No 74 Jakarta 10320, Indonesia Phone (+6221) 314 55 18, Fax (+6221) 391 23 77 resta_hutaba...@yahoo.com www.bantuanhukum.org well done is better than well said (Benjamin Franklin 1706-1790) --- On Tue, 3/31/09, marina pangaribuan marina_pangarib...@yahoo.com wrote: From: marina pangaribuan marina_pangarib...@yahoo.com Subject: Fwd: Fw: untuk yang peduli perbaikan dunia peradilan To tolong bantu mengkampanyekan hal ini, demi usaha menolak pungutan liar yang tidak bertanggung jawab di kalangan hakim Indonesia. -- Forwarded message -- From: Marina Pangaribuan ikhouvanora...@yahoo.com Date: Mar 31, 2009 3:36 PM Subject: Fw: untuk yang peduli perbaikan dunia peradilan To: marina.pangarib...@gmail.com Saya bekerja sebagai hakim, saya dan beberapa teman-teman saya yang berusaha untuk menciptakan dunia peradilan yang bersih dan berwibawa, akan tetapi usaha kami menghadapi banyak kendala, salah satunya adalah dikarenakan keengganan para senior kami di mahkamah agung. Salah satu bentuk keengganan adalah banyaknya pungutan liar yang dibebankan kepada hakim-hakim pengadilan negeri seluruh Indonesia untuk membiayai berbagai acara baik yang diselenggarakan di tingkat Pengadilan Tinggi maupun Mahkamah Agung. Salah satunya yang sekarang sedang kami hadapi adalah pungutan untuk pembiayaan pertandingan tenis yang lazim disebut sebagai Persatuan Tenis Warga Pengadilan (PTWP). PTWP ini diselenggarakan dahulu setiap 2 (dua) tahun sekali dan sekarang setiap 3 (tiga) tahun sekali. Permasalahannya setiap penyelenggaraan PTWP, seluruh hakim dibebankan untuk menanggung biaya penyelenggaraan. Hari ini saya mendapat kabar dari Ketua PN tempat saya bertugas bahwa setiap hakim dibebankan untuk membayar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) perorang dan diluar pungutan tersebut PN tempat saya bertugas juga dibebankan biaya Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah)untuk membiayai keberangkatan tim PTWP dari Provinsi. Permasalahannya adalah bagaimana cara memenuhi pembayaran uang sejumlah tersebut? Gaji kami tergolong besar untuk ukuran pegawai negeri, tetapi pasti tetap tidak akan ada hakim yang bersedia membayar dari gajinya, akibatnya pasti para hakim pasti akan mencari pembayaran dari luar gaji yang didapatkan. Teman-teman tentu ada yang berpendapat bahwa saya dan teman-teman saya tidak perlu membayar, kami berusaha menuju kearah sana akan tetapi kami pun sadar permintaan ini bukan sembarang permintaan, akan tetapi ini adalah permintaan yang berasal dari para senior kami (Pengakuan Ketua PN perintah dari Ketua PT dan pengakuan Ketua PT perintah berasal dari Dirjen Badilum MA selanjutnya saya tidak tahu darimana perintah itu akan tetapi Ketua Umum PTWP adalah Wakil Ketua MA yaitu Bpk. Abdul Kadir Mappong). Dan ini bukan sekedar permasalahan berani atau takut akan tetapi ini adalah masalah bagaimana menciptakan budaya bersih dilingkungan hakim-hakim seluruh Indonesia dikarenakan hakim-hakim yang melihat para seniornya biasa melakukan pungutan liar maka hakim-hakim tersebut juga akan terbiasa melakukan pungutan liar. Sebenarnya tahun lalu PTWP ini rencananya akan diselenggarakan di Bandung dan gaji seluruh hakim (ada kurang lebih 6.000 hakim dari 4 lingkungan peradilan) akan dipotong sebesar Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah). Akan tetapi (syukur) ada seorang hakim yang berani menuliskan surat kepada Presiden RI tentang ketidaksetujuannya terhadap
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Salam Indonesia Raya
Pagi Semua,...dan salam Indonesia Raya, bila ini benaran dari pak prabowo kita sangat senang dan jujur kalo sebuah misi dan visi nantinya harus Bapak buat yang real dan akurat. pantauan saya dari masyarakat ada seperti iniloh pak mungkin para caleg dan capres belum pernah mendengarnya lucu deh ceritanya, Seorang Bapak dan Ibu sedang berada di depan rumahnya ( teras) dan di sebelah rumah ibu/bapak ini rumah kontrakan sahabat saya. dan ibu2 dan bapak2 yang ada di sekitar perumahan tersebut ngobrol masalah pemilu jujur ampe kami pada ketawa semua mengenai parpol yang mereka inginkan adalah yang baik dengan rezki sesaat, saya bingung dengar cerita si ibu katanya karena pengelaman dari dulu ga pernah koq dapat hasil janji dari para partai politik sampai sekarang. malah jadi sengsara gini mulai dari pekerjaan ampe dapur rumah yang ga berasap, ampe dapur mereka ceritakan. wahh gawattt,.. mereka bilang begini loh pak. BAGI PARA CALEK DAN CAPRES MAUPUN WACAPRES BILA MENJELANG PESTA DEMOKRASI NANTI ADA YANG KASI DUIT ITU YANG KAMI TUSUK ( DI PILIH ). kalo ga mendig GOLPUT karna kita pilihpun nanti mereka, menang atau kalah kita tetap aja seperti ini. kita liat saja para caleg pada umumnya, hasil sesudah duduk di kursi panas memperkaya diri sendiri saja dan ga pernah lagi liat ke bawah pas kampanye aja di mau datang keperkampungan. ini saya kutip dari mereka lohhh ga ngarang inilah pikliran mereka yang ga mau di bohongi dan di janjikan tapi tidak terlaksana. ada seorang lagi cerita karena kita dekat mereka, liat aja anak kos di sebelah ini kerja 1 tahun bentar lagi nganggur itu karena sistem di parik tempat kerjanya Kontrak. wahhh kalo seperti itu semua pemimpin negara kita mana ada yang memajukan masyarakat kata mereka, yang udah kerja bertahun - tahun saja masih kontrak kan kasihan mereka untuk kedepan. kata mereka lagi kalo nasip mereka nanti seperti ini dan tidak ada perobahan di pekerjaannya wa pasti lebih susah dong kehidupan mereka.. jadi Pak Prabowa boleh dong kasi janji yang pasti.. belum lagi bencana yang ada di negara kita wahhh kasihan liat rakyat menderita,... pak kita indonesia raya juga disini, jadi mari kasi janji yang akurat buat rakyat dan negara. liat pak di negara kita yang kaya saja yang bisa berkoak2 tapi lom tentu bisa berpolitik atau belum tentu dianya pintar dan mampu duduk di calon legis latif untuk wakil rakyat, kalo bisa dihargai para sarjana yg sudah berpengalaman. jangan yg tamatan SMP, SMU yg calek. kalo bisa dibuat semacam tes kemampuan (spikotest) dll HIDUP INDONESIA RAYA_=== PRABOWO Cheers, ian Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPT (Daftar Pemilih Tipuan)
Bung Hidayat Purbo, Walaupun mungkin saat ini dari hasil Jajak Pendapat SBY masih yang paling populer untuk memenangkan Pilpres, tetapi kalau sikap SBY dan PD terlalu arogan, dan cenderung memprovokasi partai - partai pesaingnya, situasinya justru akan menjadi terbalik. Yang sedang dinanti - nantikan oleh partai - partai lain adalah terpelesetnya SBY dan PD dengan bertindak dan bersikap makin arogan terhadap partai pesaingnya dan juga masyarakat pemilih, sehingga akan timbul reaksi dimasyarakat berupa gerakan ABS (Asal Bukan SBY) dan SBD (Asal Bukan Partai Demokrat). SBY dan PD sangat reaktif terhadap kritikan dari partai lawannya, terutama kalau yang mengkritik itu Megawati atau PDIP. Seolah timbul kesan bahwa SBY dan PD tidak terlalu yakin dengan apa yang telah dilakukannya, sehingga cenderung menari diatas gendang Megawati dan PDIP. Point kelebihan SBY yang tampak tenang dan santun tapi bisa hilang dalam sekejab jika sedang di kritik, terutama kalau yang mengkritik Megawati. Emosinya langsung meledak. Kalau reaksi SBY, PD dan para pendukungnya tidak berubah, jangan kaget kalau menjelang hari pemilihan akan timbul gerakan ABS dan ABD. Bisa saja anggota Partai Golput terseret masuk kedalam gerakan itu. Kalau anda memang betul pendukung SBY dan PD, tolong jangan ikut - ikutan memprovokasi lawan politik anda. Walaupun saya pengikut Partai Golput, tetapi saya tetap menyarankan ke anda untuk tetap santun dan sabar dalam menghadapi situasi ini, karena dari hasil jajak pendapat SBY dan PD ada diatas angin. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Sel, 31/3/09, hidayatpurbo hidayatpu...@gmail.com menulis: Dari: hidayatpurbo hidayatpu...@gmail.com Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPT (Daftar Pemilih Tipuan) Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 31 Maret, 2009, 9:13 PM Bagi para pengkritik SBY, jangan cuma bisa mengkritik dan menjelek-jelekkan doang, ayo ajukan dong siapa capres yg terbaik menurut kalian? barangkali kalian takut menunjukkan calon kalian ya, karena lebih banyak keburukannya dibandingkan SBY? hehehe...
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Cukup KTP s/d 8 April
Numpang tanya pak :), kelurahan itu buka tidak sabtu/minggu? Jika hari kerja repot juga, tidak enak keluar kantor untuk ke kelurahan. 2009/4/1 victor silaen victor.sil...@yahoo.com Berdasarkan informasi yang berkembang, KPU memperbolehkan warga negara yang memiliki KTP sah, namun belum terdaftar dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap), untuk mendaftaran diri ke Kelurahan setempat dengan membawa KTP. Batas akhir pendaftaran adalah 8 April 2009. Mohon cek ke kelurahan masing-masing, apakah nama Bapak/Ibu sudah terdaftar di DPT. Jika belum, gunakanlah kesempatan ini. 9 April nanti, Anda harus memilih: 1) caleg DPR; 2) caleg DPRD; 3) caleg DPD. Bagi yang berada di kabupaten/kota, Anda juga harus memilih: 4) caleg DPRD Tingkat II. Untuk DPR/DPRD, contreng pada kolom namanya. Untuk DPD, contreng fotonya. Mohon sebar luaskan informasi ini. Salam perjuangan, Dr. Victor Silaen, MA.(www.victorsilaen.com)
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Menyesal Tak Kudeta
Yth Rekan milis, Syukur bahwa pernyataan Pak Prabowo, menyesal tak kudeta diikuti dengan pernyataan bahwa saya percaya pada sistem demokrasi. Karena seingat saya,telah ditanamkan sejak Pak Sudirman bahwa dalam doktrin tentara Republik Indonesia tidak ada istilah KUDETA. Apalagi setelah diperkuat dengan reformasi di TNI.Semoga kudeta tidak akan ada dibumi Indonesia.Secara teori kemungkinan mendekati nol. Ucapan beliau sudah tentu ada kaitan dengan pemilu yang sebentar lagi akan dimulai di Indonesia,9 April 2009 untuk legislatif dan disusul dengan pemilihan Presiden dan Wapres. Oleh karena kita akan memilih pemimpin maka ada beberapa tulisan yang baik untuk memilih pemimpin seperti tulisan pak Indra Tranggono tentang kepemimpinan Jawa yaitu Astabratha yang menggambarkan tipe pemimipn yang berdasarkan bumi,api,air,angin,angkasa,matahari,bulan dan bintang (Kompas, 16 Agustus 2008). Studi Mochtar Lubis sebagai pengamatan beliau tentang watak orang Indonesia,meskipun tidak didukung data ilmiah,perlu untuk diperhatikan dari segi kekuatan dan kelemahan bangsa. Tulisan beliau mengatakan 6 ciri dari watak Indonesia yaitu: 1.Enggan bertanggunggung jawab atas perbuatannya, 2.Sikap dan perilaku yang feodal, 3.Munafik dan hipokrit, 4.Masih percaya takhyul, 5.Artistik, 6.Lemah dalam watak dan karakter,sering ABS demi amannya posisi. Meskipun tampaknya beberapa watak adalah universal umat manusia, ungkapan dan pernyataan beliau patut untuk menjadi bahan introspeksi diri. Kalau melihat watak calon-calon Presiden yang ada barangkali bisa kita buat simbol persamaan baik dengan watak Wayang atau tipe pemimpin luar negeri,maka perkenankan saya membuat simulasi secara umum yaitu ; 1.Presiden Soekarno sering digambarkan sebagai Bima atau ada kalanya menggambarkan diri sebagai Gatotkaca,lambang kesayangan saya, 2.Presiden Suharto sering digambarkan sebagai Semar, Nah,dari CAPRES yang ada barangkali bisa saya gambarkan sebagai, -Pak SBY ,menurut saya adalah tipe Jenderal Eisenhower,moderator yang baik dan berusaha kompromi dari jenderal-jenderal yang saling bersaing selama perang dunia II, -Ibu Megawati adalah tipe Srikandi Indonesia, -Pak Prabowo mirip gaya Jenderal Patton,zaman Perang Dunia II,maju dengan cepat,serta pantang mundur, -Pak Wiranto, mirip Jenderal Rommel,yang berjaya di Afrika Utara,setia sampai akhir, -Pak JK, mirip dengan istilah si kancil,pak Adam Malik dulu. -Pak Sutiyoso,kelihatan kekuatannya dalam merealisasikan program yang banyak dikomentari,seperti Transjakarta.Bagaimana mengatasi masalah hingga hasil. Karena menurut wartawan senior Kompas, pak Budiarto bahwa kita perlu hingga identifikasi personal,maka rekan-rekan bisa menambahkan informasi sebagai kelengkapan terhadap gambaran watak calon pemimpin Indonesia,misalnya pak Tranggono dari segi Astabratha. Semua dengan kiat agar kita lebih mantap memilih dalam Pemilu nanti.Insya Allah. Salam Hormat, Bakri Arbie. --- On Tue, 3/31/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Menyesal Tak Kudeta To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, March 31, 2009, 2:44 PM Laporan wartawan KOMPAS Pepih Nugraha http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/03/31/ 21360125/ prabowo.menyesal .tak.kudeta JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengaku menyesal tidak melakukan kudeta saat kesempatan itu ada tahun 1998. Akan tetapi, karena percaya pada sistem demokrasi, Prabowo tidak melakukannya. Saya percaya demokrasi. Saya percaya ini sistem yang terbaik dan saya akan ikuti sistem (demokrasi) ini, kata Prabowo saat bertemu blogger di Kafe Amigos, Jakarta, Selasa malam ini. Tentang sistem demokrasi, Prabowo mengatakan akan menempuh sistem ini. Ini satu-satunya jalan yang terbaik, katanya. Karena sistem demokrasi yang ditempuh, ia percaya satu-satunya jalan dengan melaksanakan pemilu. Harus dilawan jika ada elite yang ingin curang dalam pemilu. Ini berbahaya karena bisa merusak demokrasi, katanya. Selesaikan persoalan demokrasi dengan kotak suara. Jika tidak, maka tujuan dilaksnakan di jalanan dengan kekerasan, kita pernah mengalaminya, kata mantan Pangkostrad itu. Merujuk pada analisis pakar politik yang kemungkinan adanya 20 juta pemilih siluman dalam pemilu ini, Prabowo meminta para netter di internet yang jumlahnya 30 juta orang menjadi senjata untuk mengkaji masalah kemungkinan kecurangan dalam pemilu ini. Dalam pemilu yang akan dilaksanakan 9 April ini, Prabowo mensinyalir adanya pihak-pihak yang mau memaksakan kemenangan. Ia mengambil contoh masih adanya undangan terhadap DPT (daftar pemilih tetap) yang belum terkirim sampai sekarang. Kalau ini terjadi, bagaimana pemilu bisa dilaksanakan? kata Prabowo.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mengintip Pesawat Mewah Prabowo Selama Kampanye
Silakan, wong Anda memang punya hak pilih kok. Gak ada yang akan ngelarang tuh biarpun Anda mau pilih setan sekalipun. Big deal! Tapi kenapa sih panik amat sama orang-orang yang memutuskan untuk bicara yang jelek-jelek tentang para caleg atau capres? Anda juga boleh lho bicara yang bagus-bagus tentang mereka untuk pengimbang. Hehehe. manneke --- On Tue, 3/31/09, Joe D Santos joedev...@gmail.com wrote: From: Joe D Santos joedev...@gmail.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mengintip Pesawat Mewah Prabowo Selama Kampanye To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, March 31, 2009, 3:42 AM jadi begitu y.. gara 2 kampanye pake pesawat... lha kok jadi nya rame... tapi itulah demokrasi.. kalo prabowo maju nyapres... gw pilih, dari pada yang lain... slogan dan sumbardoang. .. mbok iyao.. tinggalkan budaya mencari - cari kesalahan orang lain, justru kalo bisa dukung lah untuk kemajuan bersama. entah itu SBY ato Mega ato siapapun. Kalo mau nyari salahnya... dimana2 tuh gampang. tapi kalo menyebutkan sesuatu yang baik hasil jerih payah seseorang ... belum tentu. contoh BBM turun, apapun itu, adalah kebijakan SBY. pemimpi yan pernah ada sekarang tu mewarisi segudang persoalan yang belum tentu bisa dipecahkan selama satu periode kepemimpinan. Jadi siapapun nanti yang terpilih, punya PR yang cukup berat. dan kita selaku warga negara yang baik, mari kita dukung program2nya yang katanya untuk rakyat, dan saya sih berharap rakyat indonesia kebayakan dan bukan rakyat yang lain. On 3/31/09, manneke budiman hepaest...@yahoo. ca wrote: Kayanya yang bakal kaget cuman situ doang deh. Hehehe � Biar ajalah orang mau ngeributin apa aja. Kalo gak suka, boleh kok bikin keributan baru untuk mengalihkan perhatian. Kalo sebel, bahkan boleh juga angkat kaki dari milis ini. Gampaang. ... � manneke
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bocah 13 Tahun Bunuh Istri Pejabat Imigrasi
Kasus ini sungguh tragis. Niat baik seseorang dibalas dengan kejahatan keji. Sangat tragis memang. Sekarang ini sudah banyak fenomena orang melakukan penipuan dan kejahatan dengan cara mendramasitir situasi yang membuat banyak orang jatuh kasian dan berupaya memberikan pertolongan seoptimal mungkin. Saat itulah sang penipu akan menghancurkan sang penolong, kalau tidak dengan cara mencopet (trik para pencopet di Angkot yang pura - pura sakit dan muntah), menculik anaknya, merampok penolongnya atau bahkan membunuhnya. Bagi para penjahat, sikap kasih sayang yang ditunjukkan oleh seseorang merupakan sasaran empuk sebagai korban kejahatan. Saat kasus Tsunami di Pangandaran, ada seorang anak berumur 7 tahun mengaku kalau keluarganya tewas terkena bencana Tsunami. Langsung saja masyarakat berbondong - bondong memberikan perhatian dan bantuan. Belakangan terbukti bahwa laporan si bocah ternyata palsu. Orang tuanya masih lengkap dan mereka tidak terkena Tsunami. Anak tersebut takut pulang, karena main melulu. Supaya dia tidak dimarahi dan juga bisa makan, maka anak tersebut mengarang cerita agar dikasihani oleh masyarakat. Bayangkan anak usia 7 tahun mampu merekayasa kejahatan. Artinya apa? Masayarakat kita sedang sakit. Tapi kasus ini jangan sampai membuat masyarakat kapok menolong orang yang sedang menderita. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Sel, 31/3/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id menulis: Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bocah 13 Tahun Bunuh Istri Pejabat Imigrasi Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 31 Maret, 2009, 9:40 PM http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/03/31/ 07401261% 20/bocah. 13.tahun. bunuh.istri. pejabat.imigrasi JAKARTA, KOMPAS.com — Tragis! Istri seorang pejabat Kantor Imigrasi Kota Bogor, Ny Bianstuti Chaniago (45), dibunuh di rumahnya di Jalan Dalurung Raya No 14 RT 2 RW 7, Perumahan Indraprasta, Bogor Utara, Kota Bogor, kemarin. Lebih tragis lagi, Biastuti dihabisi oleh seorang bocah bernama Endin Junaedi yang berusia 13 tahun. Biastuti tewas dengan luka mematikan di bagian kiri dadanya yang mengenai jantung. Endin juga menyerang Sariyem (45), pembantu korban, dengan pisau dapur dan gunting sehingga wanita itu mengalami luka parah di sekujur tubuhnya. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Bogor AKP Irwansyah menjelaskan bahwa korban merupakan istri dari Muchlis Amri (49), Kasubsi Informasi dan Komunikasi Kantor Imigrasi Bogor. Suasana duka menyelimuti Rumah Sakit Azra, tempat merawat jenazah. (Soewidia Henaldi) ___ Dapatkan nama yang Anda sukai! Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sintong Panjaitan musuh Prabowo?
Sayangnya, kecerdasan dan gentleman tidak secara otomatis berkorelasi dengan KEBENARAN. Malah dalam politik kedua hal itu lebih sering dimanfaatkan untuk politik pencitraan :)) manneke --- On Sun, 3/29/09, uge basar ugeba...@yahoo.com wrote: From: uge basar ugeba...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sintong Panjaitan musuh Prabowo? To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Sunday, March 29, 2009, 7:16 PM Di Metro TV kemaren Malem jam 9-an Prabowo menjawabnya dengan cerdas dan gentleman, terus terang sebelumnya banyak teman para profesional sekitar Jl Sudirman yang bingung dengan banyaknya cerita yang simpang siur dan cenderung penuh dengan intrik politik. tapi dengan melihat acara tsb. saya kira semua orang netral akan dapat melihat dan merasakan mana yang benar. Salam.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ahli lingkungan berbalik, kini dukung nuklir
So what gitu lho kalo ada aktivis anti-nuklir yang membelot jadi pendukung PLTN? Lha doktor ahli nuklir aja juga ada yang kemudian jadi anti PLTN kok. Si Opung satu ini memang suka terlalu heboh. Anti nuklir atau enggak, tak ada hubungannya sama sekali dengan membeo barat atau nasionalisme. Ini soal nyawa manusia. Kalo Anda orang sudah berumur, mestinya hal mudah begini ngerti, mengingat banyaknya asam dan garam yang diasumsikan sudah Anda telan. Tapi nyatanya..hehehe. manneke --- On Tue, 3/31/09, Razif Halik razifha...@gmail.com wrote: From: Razif Halik razifha...@gmail.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ahli lingkungan berbalik, kini dukung nuklir To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, March 31, 2009, 5:48 AM TO BE OR NOT TO BE NUKLIR?? He he hejadi perdebatan dimilis ini, yang pro dan anti PLTN bakal jadi gimana setelah pakar2 Gerakan Hijau di negara=negara maju berbalik suara? Mau mengekor suara orang bule lagi atau tetap berkepala batu bertahan tidak menjilat ludah kembali , sesuai model gengsi kepribadian bangsa? Adu,aduh Kembali lagi ke laptop, kata Tukul, bagi dia laptopnya adalah sumber POWERnya. Jadi barangkali bagi yang pro dan kontra Nuclear Power itu isu satu2nya adalah perebutan P-O-W-E-R Salam sorry, Opung __ Yahoo! Canada Toolbar: Search from anywhere on the web, and bookmark your favourite sites. Download it now http://ca.toolbar.yahoo.com. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ulama Banyuwangi Menolak Tambang Emas PT IMN
mungkin ada kiyai yang mata duitan, kiyai yang banyak maen politik dan banyak meninggalkan ponpesnya. tapi, saya juga banyak mengenal kiyai yang mempunyai komitmen kepada lingkungannya. saya teringat kepada pak mukmin, yang menyebut dirinya kiyai desa, tinggal di gajruk, rangkas bitung, yang banyak menemani kalangan marjinal di terminal, stasiun pada tahun 1970-an-80-an. ketika tanah warga mau digusur oleh perkebunan, pak mukmin yang suka pake celana blue jean itu, menjadi perantara dan menolak keinginan sebuah perusahaan. pak mukmin yang sederhana itu membuat warganya selalu adem ayem jika ada negosiasi dengan perusahaan yang rakus dan suka maen gusur. itulah cara pak mukmin, yang pernah malang melintang di pasar senen jakarta, menjadi bagian dari warga, menjadi corongnya. kini kita mendengar kabar tentang 200 kiyai menolak pertambangan di banyuwangi. adakah 200 kiyai itu menolak karena tidak mendapatkan sangu, atau terlalu kecil, seperti yang ditudingkan oleh bung jhony bram? benarkah itu? saya menganggap apa yang dilakukan oleh para kiyai itu sudah menjaadi tugas mereka, dan apa yang dilakukannya sangat baik. untuk hal-hal yang positip itu, sebaiknya kita berpikir positip. karena paranoia dan su'udon tak produktip. hhd. --- On Tue, 3/31/09, Jhony Bram jhonyb...@yahoo.com wrote: From: Jhony Bram jhonyb...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ulama Banyuwangi Menolak Tambang Emas PT IMN To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, March 31, 2009, 3:49 AM Gak dapat bagian kali mas, atau dapetnya cuman dikit.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Blackberry Jenderal (Purn) Hartono Dicopet
Salam, Oom jenderal Hartono muncul lagi, Jadi janjinya untuk rakyat apa pak jenderal? Saya ingat, waktu pak jenderal jadi kesayangan eyang Harto, Banyak terjadi kerusuhan berlatar agama. Terjadi kerusuhan antar suku, yang sangat mengoyak-ngoyak NKRI. Jadi kembali saya mau tanya, janjinya untuk rakyat apa? Sesuai dengan nama partaikah? Peduli bangsa? Atau hanya peduli suku anda saja pak jenderal. Piiizzz Ikha Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hakim dimintai pungli oleh ketua Pengadilan dan MA
Kawan Silahkan sampaikan pengaduan anda ke Komisi Yudisial RI.. Kalau laporan anda benar Komisi Yudisial akan menindaklanjuti... Alamat Komisi Yudisial: Jl Abdul Muis No. 8 Wisma ITC 5th floor Telp: (021)3865661, fax (021) 3522532 website: www.komisiyudisial.go.id email: k...@komisiyudisial.go.id Free West Papua --- On Wed, 4/1/09, Sulistyowati su...@pacific.net.id wrote: From: Sulistyowati su...@pacific.net.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hakim dimintai pungli oleh ketua Pengadilan dan MA To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, April 1, 2009, 1:49 PM FYI: - - - - - - Subject: [Kebijakan_Perempua n] Hakim dimintai pungli oleh ketua Pengadilan dan MA Rekan2, Ternyata bukan para pihak saja yang dipungli di pengadilan, hakim nya pun dipungli oleh Kepala Pengadilan nya. Rantainya kurag lebih spt ini, MA minta pungli ke Pengadilan, Pengadilan minta pungli ke Hakimnya, Hakim minta pungli ke para pihak... Ah, betapa rumitnya membenahi negara ini.. Salam, Restaria F. Hutabarat Jakarta Legal Aid Institute (LBH Jakarta) Jalan Diponegoro No 74 Jakarta 10320, Indonesia Phone (+6221) 314 55 18, Fax (+6221) 391 23 77 resta_hutabarat@ yahoo.com www.bantuanhukum. org well done is better than well said (Benjamin Franklin 1706-1790) --- On Tue, 3/31/09, marina pangaribuan marina_pangaribuan@ yahoo.com wrote: From: marina pangaribuan marina_pangaribuan@ yahoo.com Subject: Fwd: Fw: untuk yang peduli perbaikan dunia peradilan To tolong bantu mengkampanyekan hal ini, demi usaha menolak pungutan liar yang tidak bertanggung jawab di kalangan hakim Indonesia. -- Forwarded message -- From: Marina Pangaribuan ikhouvanoranje@ yahoo.com Date: Mar 31, 2009 3:36 PM Subject: Fw: untuk yang peduli perbaikan dunia peradilan To: marina.pangaribuan@ gmail.com Saya bekerja sebagai hakim, saya dan beberapa teman-teman saya yang berusaha untuk menciptakan dunia peradilan yang bersih dan berwibawa, akan tetapi usaha kami menghadapi banyak kendala, salah satunya adalah dikarenakan keengganan para senior kami di mahkamah agung. Salah satu bentuk keengganan adalah banyaknya pungutan liar yang dibebankan kepada hakim-hakim pengadilan negeri seluruh Indonesia untuk membiayai berbagai acara baik yang diselenggarakan di tingkat Pengadilan Tinggi maupun Mahkamah Agung. Salah satunya yang sekarang sedang kami hadapi adalah pungutan untuk pembiayaan pertandingan tenis yang lazim disebut sebagai Persatuan Tenis Warga Pengadilan (PTWP). PTWP ini diselenggarakan dahulu setiap 2 (dua) tahun sekali dan sekarang setiap 3 (tiga) tahun sekali. Permasalahannya setiap penyelenggaraan PTWP, seluruh hakim dibebankan untuk menanggung biaya penyelenggaraan. Hari ini saya mendapat kabar dari Ketua PN tempat saya bertugas bahwa setiap hakim dibebankan untuk membayar Rp.1.000.000, - (satu juta rupiah) perorang dan diluar pungutan tersebut PN tempat saya bertugas juga dibebankan biaya Rp.30.000.000, - (tiga puluh juta rupiah)untuk membiayai keberangkatan tim PTWP dari Provinsi. Permasalahannya adalah bagaimana cara memenuhi pembayaran uang sejumlah tersebut? Gaji kami tergolong besar untuk ukuran pegawai negeri, tetapi pasti tetap tidak akan ada hakim yang bersedia membayar dari gajinya, akibatnya pasti para hakim pasti akan mencari pembayaran dari luar gaji yang didapatkan. Teman-teman tentu ada yang berpendapat bahwa saya dan teman-teman saya tidak perlu membayar, kami berusaha menuju kearah sana akan tetapi kami pun sadar permintaan ini bukan sembarang permintaan, akan tetapi ini adalah permintaan yang berasal dari para senior kami (Pengakuan Ketua PN perintah dari Ketua PT dan pengakuan Ketua PT perintah berasal dari Dirjen Badilum MA selanjutnya saya tidak tahu darimana perintah itu akan tetapi Ketua Umum PTWP adalah Wakil Ketua MA yaitu Bpk. Abdul Kadir Mappong). Dan ini bukan sekedar permasalahan berani atau takut akan tetapi ini adalah masalah bagaimana menciptakan budaya bersih dilingkungan hakim-hakim seluruh Indonesia dikarenakan hakim-hakim yang melihat para seniornya
[Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY-Mega Segera Bertemu?
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/04/01/1358256/SBY-Mega.Segera.Bertemu Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary JAKARTA, KOMPAS.com Pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono ternyata sudah menjadi bahasan antara PDI Perjuangan dan Partai Demokrat. Jajaran pimpinan Partai Demokrat mengatakan, pertemuan dan komunikasi tertutup sudah dibangun kedua partai. Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie mengatakan, pertemuan dua tokoh itu masih menunggu momen yang tepat. Marzuki mengaku, dirinya sudah tiga kali bertemu dengan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan Taufik Kiemas. Besok, keduanya kembali akan bertemu. Saya sebenarnya sudah bertemu dua-tiga kali dengan Pak Taufik. Sore ini sebenarnya akan bertemu lagi, tapi agenda saya padat, jadi dijadwalkan akan bertemu besok, ujarnya di Jakarta, Rabu (1/4). Marzuki tak menjawab secara eksplisit apakah pertemuannya dengan TK secara khusus dalam rangka merancang pertemuan SBY-Mega. Apakah pertemuan akan digagas sebelum atau setelah pemilu legislatif? Nantilah, kan masih dibicarakan, katanya. Menunggu momen yang tepat, katanya, agar sebagai mantan atasan SBY, Mega tetap merasa dihormati. Sebaliknya, sebagai presiden, wibawa SBY tetap terjaga. Pertemuannya dengan TK juga ditegaskan Marzuki tidak membicarakan koalisi. Sebagai partai yang sudah memiliki capres sendiri, Demokrat dan PDI Perjuangan tidak mungkin membangun koalisi. Sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum juga mengatakan bahwa Partai Demokrat sudah melakukan komunikasi tertutup dan terbatas dengan PDI Perjuangan.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketua MA: PK Majalah Time Belum Putus
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/04/01/1313486/ketua.ma.pk.majalah.time.belum.putus JAKARTA, KOMPAS.com Mahkamah Agung belum memutus permohonan Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan majalah Time. Hal itu dikatakan Ketua Mahkamah Agung (MA) Harifin Tumpa seusai menyampaikan Laporan Tahunan MA 2008 di Gedung MA, Jakarta, Rabu (1/4). PK majalah Times belum putus, masih di meja saya, ujar Harifin. Mengenai informasi yang tertera di situs www.mahkamah-agung.go.id kalau MA telah memutus PK yang diajukan Time, Harifin mengatakan itu hanya kesalahan. Mungkin salah kali ya. Namanya juga manusia ada kelemahannya, tukas Harifin. PK diajukan majalah Time setelah sebelumnya pada 31 Agustus 2007 MA mengabulkan kasasi keluarga almarhum mantan Presiden Soeharto. Majalah Amerika itu diharuskan membayar kerugian imateriil sebesar Rp 1 triliun. Lalu Time melalui kuasa hukumnya, Todung Mulya Lubism, mengajukan PK ke MA. Menurut Todung, belum ada keterangan resmi apakah PK Time ini ditolak atau diterima. MYS
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Hummer H3 Dengan Velg Terbesar, Justru Bukan Di Jakarta
http://otomotif.kompas.com/read/xml/2009/03/31/17132649%20/hummer.h3.dengan.velg.terbesar.justru.bukan.di.jakarta KOMPAS.com - Pernahkah jumpa Hummer H3 pakai ban 26 inci di Jakarta? Atau mungkin di kota-kota besar seperti Surabaya, Bandung, Makassar atau Medan. Kalaupun ada, juga menggunakan yang 24 inci dan itu sudah tergolong besar. Anda pasti tidak menyangka kalau di kota Palu, Sulawesi Tengah, ada Hummer H3 dengan keempat roda pakai velg 26 inci. Bahkan mobilnya sendiri tahun produksi 2009. lebih tidak percaya lagi, pemiliknya Nendra Haddado berusia 22 tahun. selain anak seorang pengusaha, ia menjabat sebagai bendahara HIPMI cabang Palu. Nendra teropsesi pakai velg 26 inci, di kotanya yang terkenal denngan makanan Kaledo sedang terjadi persaingan aplikasi velg besar. Uniknya, rim merek Revolution Lace di kolong Hummer yang dipesan dari Amerika memiliki blank PCD. maksudnya, belum disediakan lubang bautnya. Wibowo Santoso, bos Permaisuri Ban menegaskan, pabrikan sangat menjamin tidak hub retak atau pecah kala dibuat lubang. Dan untuk Hummer milik Nendra ini PCDnya didapat 6x139,7 dengnan offset 35 mm. Harga velg itu, Rp135 juta. Tampilan velg kian manis dengan jari-jari. meski sebenarnya bukan jari-jari dan punya kelebihan yang memiliki 5 tampilan berbeda. Caranya, dengan menyusun bilah-bilah sesuai selera. Dan kalau mau lebih kreatif, bilah-bilah dikasih warna. Untuk mesin Vortec di Hummer, tenaga standar 220 hp dirasa sudah cukup. Interior pun tak ada yang diusik. (Rudy)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Dita, di Manakah Kau Berada?
Oleh Mulyawan Karim http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/04/01/02365360/dita.di.manakah.kau.berada Selasa (31/3) siang di sebuah tempat pengungsian korban bencana Situ Gintung, Ny Farida Sulistianingsih (24) terkulai di kasur tipis yang terhampar di lantai. Di sampingnya, di antara barang-barangnya yang masih tersisa, terdapat pigura berisi foto Anindita Naswa Hapsari, bayi yang kini berusia 10 bulan. Anindita atau Dita adalah anak pertama Farida, hasil perkawinannya dengan Fahruroji (25), laki-laki yang menikahinya hampir dua tahun lalu. Cici, begitu Farida menyebut nama panggilannya, adalah salah seorang dari 50 lebih korban jebolnya tanggul Situ Gintung yang terpaksa menjadikan bangsal di gedung Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) di Ciputat itu sebagai tempat berteduh sementara. Rumahnya di Kampung Gintung, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, sudah luluh lantak diterjang air bah Situ Gintung. Dita belum ditemukan, kata Cici lirih sambil menggapai pigura foto di samping kasur, dekat bantalnya. Moga-moga saja ia selamat dan bisa ditemukan dalam keadaan sehat, lanjut ibu muda itu sambil memperlihatkan gambar anak semata wayangnya. Jumat malam itu, saat air bah menerjang rumah yang ditinggali pasangan muda Cici-Fahruroji, Dita terlepas dari pelukan ayahnya. Fahruroji yang mencoba menyelamatkan bayinya hanyut terbawa arus deras air limpasan dari Situ Gintung. Usaha pencarian korban yang hilang sudah memasuki hari kelima sejak tanggul Situ Gintung rontok, Jumat dini hari, pekan lalu. Artinya, kemungkinan masih bisa ditemukannya korban hilang dalam keadaan hidup makin tipis. Namun, Cici mengaku masih bisa berharap karena ia mendengar kabar ada bayi korban lain yang sudah ditemukan dalam keadaan hidup. Kalaupun Dita sudah tidak ada, saya ingin sekali melihat jenazahnya, kata Cici lagi terbata-bata. Matanya mulai berkaca-kaca. Pigura foto ia dekap makin erat. Kejadiannya begitu cepat. Malam itu saya tidur di kamar bersama Dita dan ibu saya yang kebetulan datang menginap. Suami saya tidur di ruang depan. Saya sempat mendengar suara bergemuruh. Dalam sekejap, bagian dalam rumah kami sudah digenangi air warna coklat kehitaman, Cici menceritakan pengalamannya malam itu. Masih kata Cici, anak kesayangannya itu awalnya digendong ibunya, tetapi kemudian diserahkan kepada Fahruroji untuk diselamatkan. Namun, mereka semua akhirnya tak sanggup bertahan dan hanyut. Cici tak hanya kehilangan Dita, buah hatinya. Ibunya dan Fahruroji, yang juga sempat dinyatakan hilang, bahkan sudah ditemukan tewas. Saya di sini untuk menunggu Dita. Hanya itu saja. Ibu dan suami saya, kan, sudah tidak ada. Lelah jadi tontonan Iwan (30), korban lain tragedi Situ Gintung, juga mengatakan, salah satu alasan kenapa ia tetap bertahan di tempat pengungsian karena adik perempuannya, Retno Wulandari (20), yang hanyut dan hilang sejak peristiwa Jumat dini hari itu, belum juga ditemukan tim SAR. Ia mungkin sudah meninggal dunia. Akan tetapi, kami ingin melihat jasadnya, kata Iwan yang tinggal di rumah kontrakan di RT 04 RW 08 Kelurahan Cireudeu, sekitar 500 meter dari tanggul Situ Gintung. Bersama seorang kakaknya, Iwan menghuni rumah sewaan bertetangga dengan Retno, yang tinggal bersama suaminya. Saya dekat dengan adik saya itu karena bekerja membantu suaminya, Sukamto, di sebuah perusahaan konstruksi bangunan, kata Iwan lagi. Sukamto sudah ditemukan tewas setelah hanyut di hari bencana. Ditemui sedang melamun di emperan gedung Fakultas Kedokteran UMJ, Iwan sendiri belum sembuh dari luka-luka setelah terseret air bah Situ Gintung. Beberapa bagian di lengan dan ibu jari salah satu kakinya tampak terbungkus perban. Sakit, letih, sedih, dan syok, trauma. Itulah kondisi umum para pengungsi korban jebolnya tanggul Situ Gintung. Bantuan memang melimpah. Kami tak pernah kekurangan makanan, kata Ahmad Alifudin (23), korban lain yang juga warga RT 04 RW 08 Kelurahan Gintung. Pemuda yang rumahnya hancur dan dua adik dan keponakannya tewas kini mengungsi di rumah seorang kerabat di Kelurahan Poncol yang selamat dari bencana. Akan tetapi, lanjut Alifudin, ia lelah dijadikan tontonan dan ditanya-tanya pejabat yang terus berdatangan. Ia sebal melihat orang-orang yang datang hanya untuk menonton korban dan berfoto-foto di tanggul yang jebol. Kami masih syok dan trauma. Kalau terus diganggu, kami jadi mudah emosional dan marah, kata Alifudin lagi. Dengan kata lain, ia dan korban lain memerlukan ketenangan. Karena itu, mari akhiri memperlakukan Situ Gintung dan para korbannya sebagai obyek wisata. Juga, stop berbagai kunjungan pejabat, politisi, dan selebritas yang tak diperlukan. Biarkan para relawan melayani para korban dan tim SAR mencari dan menemukan para korban yang hilang tanpa gangguan. Itulah satu-satunya hal yang paling diharapkan para korban selamat, yang sabar menunggu di tempat-tempat pengungsian.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Telkom Luncurkan Speedy Beda Kecepatan
http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/04/01/12525651/telkom.luncurkan.speedy.beda.kecepatan.. JAKARTA,KOMPAS.com-Dalam upaya menjawab kebutuhan berinternet masyarakat yang semakin tinggi, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) meluncurkan Paket Speedy Beda Kecepatan atau Speedy Multi Speed. Paket baru Speedy tersebut menyediakan pilihan kecepatan yang bervariasi atau multi speed , sehingga pelanggan dapat memilih jenis paket layanan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Kelebihan paket Speedy dengan beda kecepatan atau Speedy Multy Speed ini adalah paket terbaru yang menawarkan perbedaan kecepatan/ speed dalam pilihan paketnya, kata Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia, Rabu (1/4) di Jakarta. Speedy adalah produk layanan akses internet end-to-end Telkom dengan basis teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui satu saluran telepon biasa dengan kecepatan yang dijaminkan sesuai dengan paket layanan yang diluncurkan dari modem sampai server. Speedy Beda Kecepatan ( Multy Speed) terutama ditujukan bagi mereka yang selama ini telah mengakses internet secara dial up baik itu melalui TELKOMNet Instan maupun provider internet lainnya. Pilihan yang tersedia bisa meningkatkan kenyamanan mengakses internet dengan tarif yang lebih kompetitif dibanding mengakses internet secara dial up, jelas Eddy Kurnia. Speedy Beda Kecepatan ( Multy Speed) terdiri dari tujuh paket, yakni Paket Mail, Paket Chat, Paket Family, Paket Load, Paket Game, Paket Eksekutif dan Paket Biz. Seperti namanya, Speedy Beda Kecepatan/Multi Speed menyasar seluruh segmen berinternet, kata Eddy Kurnia. Paket-paket tersebut memenuhi kebutuhan mulai dari rumahan, usaha kecil (SOHO/Small Office Home Office), para game mania, hingga untuk keperluan bisnis. Biaya registrasi Speedy Multy Speed ini hanya Rp.75.000.-
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Sjahrir Relevan bagi Masa Depan Indonesia
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/04/01/03240978/sjahrir.relevan..bagi.masa.depan.indonesia JAKARTA, KOMPAS - Dalam sejarah Indonesia, Sutan Sjahrir adalah pemimpin kontroversial; diperdebatkan orang, menjadi pokok persengketaan, dipuja oleh para pengagumnya, dihujat, ditangkap, dan dibunuh oleh lawan-lawan politiknya. Cuma sayangnya, tak banyak generasi muda kelompok usia 18-25 tahun yang mengenal Sjahrir. Padahal, sejak 1930-an Sjahrir menyatakan sikap antifasis, antitotaliter, dan antifeodal. Ia prihatin melihat sebagian pemimpin kaum koperator awal 1940- an sangat pro-Jepang. Padahal, sebenarnya Jepang lebih kejam daripada Belanda sebagai penjajah. Sjahrir memutuskan untuk aktif menegakkan RI yang dipimpin oleh Soekarno-Hatta. Kenyataan itu diungkapkan wartawan senior dan pelaku sejarah, Haji Rosihan Anwar, dalam orasinya pada Sutan Takdir Alisjahbana Memorial Lecture, yang digelar Akademi Jakarta, Senin (30/3) malam di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Paparan tentang Relevansi Sjahrir bagi Indonesia Mendatang, yang disampaikannya, dinilai sejumlah tamu yang hadir sebagai sebuah pencerahan tentang ketokohan dan peran Sjahrir dalam sejarah perjuangan bangsa, yang 5 Maret lalu hari kelahirannya genap 100 tahun. Menurut Rosihan, Sjahrir memperlihatkan keterampilan politik, integritas dan ketajaman analisis politiknya. Rosihan dengan jernih menjelaskan posisi Sjahrir dalam sejarah perjuangan bangsa. Juga hubungan batin Sjahrir dengan rakyat. Termasuk bagaimana tidak senangnya Sjahrir disanjung-sanjung. Dia menolak kultus individu. Dia demokrat sejati. Dan sosok Sjahrir yang demikian relevan bagi masa depan bangsa. Rasa kemanusiaan Selain mengungkapkan riwayat hidup Sjahrir dan hubungan batinnya dengan rakyat secara gamblang, Rosihan juga memberikan masukan pemikiran dengan gambaran tentang kemajuan luar biasa pertumbuhan ekonomi China dan India, sementara penduduknya di atas satu miliar jiwa. Jika Indonesia tidak mau tercecer dan mau masuk ke dalam golongan the Rise of the Rest dalam perjalanan bangsa ke depan, kita harus memberikan perhatian pada kegiatan ekonomi, ujarnya. (NAL)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan diskusi 'Media, Perempuan dan Pemilu'
ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN Nomor : 001/AJI-Div.Per/Und/IV/2009 Lampiran : - Perihal : Undangan menghadiri diskusi 'Media, Perempuan dan Pemilu' Penelitian yang dilakukan AJI terhadap pemberitaan perempuan dan pemilu di 5 surat kabar nasional (The Jakarta Post, Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo dan Republika) selama 3 bulan, yaitu dari bulan Januari - Maret 2009 menunjukkan: 1.Bahwa berita tentang pemilu dan perempuan di parlemen tidak banyak mengisi 5 surat kabar ini, yaitu rata-rata: 8 kali pemberitaan dalam tiga bulan atau (3 kali dalam sebulan untuk satu surat kabar atau sekitar 10%). 2.Hampir semua pemberitaan (90%) berisi berita-berita tentang 30% keterwakilan perempuan di parlemen. Selebihnya (0,6%) berisi berita tentang program yang akan dilakukan caleg perempuan ketika mereka terpilih nanti. 3.Penelitian ini juga menunjukkan bahwa berita perempuan dan politik sudah mulai menghiasi media surat kabar, walaupun masih kurang dan belum variatif. Hampir semua surat kabar membahas dengan detail agar keterwakilan perempuan di parlemen terwakili hingga 30%. 4. Pemberitaan itu mengajak masyarakat untuk memahami tentang afirmative action (tindakan untuk mengejar ketertinggalan) bagi perempuan pasca keluarnya keputusan Mahkamah Konstitusi pasal 214 UU No.10/2008 mengenai penetapan caleg terpilih berdasarkan nomor urut. 5. Hampir semua berita tidak menyuguhkan isu yang lain tentang perempuan dan parlemen, misalnya: tentang bagaimana para caleg perempuan ini bekerja untuk para konstituennya atau untuk mensosialisasikan isu-isu perempuan. Dari penelitian inilah AJI Indonesia (Aliansi Jurnalis Independen) dan GPSP (Gerakan Pemberdayaan Swara Perempuan) kemudian mencoba untuk mengadakan diskusi berjudul “Media, Perempuan dan Pemilu. Diskusi ini untuk mengetahui : A. Apakah media yang ada di indonesia (terutama media mainstream)sudah mengakomodir isu-isu perempuan dan politik, terutama untuk isu perempuan dan pemilu? B. Pasca Keputusan MK, apa sajakah yang akan dilakukan masyarakat, perempuan dan para aktivis perempuan untuk mendesakkan agar tindakan affirmative action ini tetap digunakan sebagai kunci bagi partai-partai politik untuk menetapkan para calegnya. Diskusi akan diadakan pada : Tanggal/ Hari : Sabtu, 4 april 2009 Tempat : Ruang Rapat Khusus Lantai 3 Hotel Menara Peninsula, Jl. Letjen S. Parman 78, Slipi, Jakarta Barat Waktu : 08.30 WIB Pembicara : Yuda Irlang (Koordinator Aliansi Masyarakat Sipil untuk Revisi UU Politik) Aquino W Hayunta (Manager Program Jurnal Perempuan) Moderator : Luviana (AJI) Kami mengundang teman-teman untuk datang. Untuk konfirmasi, bisa menghubungi: Sekretariat AJI: 021-3151214 atau Arie : 081514180973 atau Alida: 081330392480 Salam, Nezar Patria Rach Alida Bahaweres Ketua Umum AJI Indonesia Koordinator Divisi Perempuan AJI Indonesia [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan Diskusi: Media, Perempuan dan Pemilu
Undangan Diskusi: Penelitian yang dilakukan AJI terhadap pemberitaan perempuan dan pemilu di 5 surat kabar nasional (The Jakarta Post, Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo dan Republika) selama 3 bulan, yaitu dari bulan Januari - Maret 2009 menunjukkan: 1.Bahwa berita tentang pemilu dan perempuan di parlemen tidak banyak mengisi 5 surat kabar ini, yaitu rata-rata hanya: 8 kali pemberitaan dalam tiga bulan atau (3 kali dalam sebulan untuk satu surat kabar atau sekitar 10%). 2.Hampir semua pemberitaan (90%) berisi berita-berita tentang 30% keterwakilan perempuan di parlemen. Selebihnya (0,6%) berisi berita tentang program yang akan dilakukan caleg perempuan ketika mereka terpilih nanti. 3.Penelitian ini juga menunjukkan bahwa berita perempuan dan politik sudah mulai menghiasi media surat kabar, walaupun masih sangat kurang dan belum cukup variatif. Hampir semua surat kabar membahas dengan detail agar keterwakilan perempuan di parlemen terwakili hingga 30%. 4. Pemberitaan ini mengajak masyarakat untuk memahami tentang afirmative action (tindakan untuk mengejar ketertinggalan) bagi perempuan pasca keluarnya keputusan Mahkamah Konstitusi pasal 214 UU No.10/2008 mengenai penetapan caleg terpilih berdasarkan nomor urut. 5. Hampir semua berita belum menyuguhkan isu yang lain tentang perempuan dan parlemen, misalnya: tentang bagaimana para caleg perempuan ini bekerja untuk para konstituennya atau untuk mensosialisasikan isu-isu perempuan. Dari penelitian inilah AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan GPSP (Gerakan Pemberdayaan Swara Perempuan) kemudian mencoba untuk mengadakan diskusi berjudul Media, Perempuan dan Pemilu. Diskusi ini untuk mengetahui : A. Apakah media yang ada di indonesia (terutama media mainstream)sudah mengakomodir isu-isu perempuan dan politik, terutama untuk isu perempuan dan pemilu? B. Pasca Keputusan MK, apa sajakah yang akan dilakukan masyarakat, perempuan dan para aktivis perempuan untuk mendesakkan agar tindakan affirmative action ini tetap digunakan sebagai kunci bagi partai-partai politik untuk menetapkan para calegnya. Diskusi akan diadakan pada : Tanggal/ Hari : Sabtu, 4 april 2009 Tempat : Ruang Rapat Khusus Lantai 3 Menara Peninsula, Jl. Letjen S. Parman 78, Slipi, Jakarta Barat Waktu : 08.30 WIB Pembicara : 1. Yuda Irlang (Koordinator Aliansi Masyarakat Sipil untuk Revisi UU Politik) 2. Aquino W Hayunta (Manager Program Jurnal Perempuan) Moderator : Luviana (AJI) Kami mengundang teman-teman untuk datang. Untuk konfirmasi, bisa menghubungi: Sekretariat AJI: 021-3151214 atau Arie : 081514180973 atau Alida: 081330392480 Salam, Nezar Patria Rach Alida Bahaweres Ketua Umum AJI Indonesia Koordinator Divisi Perempuan AJI Indonesia [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Untung-Rugi Menikah pada Tanggal Cantik
Kompas.com - Banyak calon pengantin yang saat ini tidak lagi memilih tanggal perkawinan sesuai perhitungan hari baik seperti yang dipercaya para orangtua. Mereka meyakini bahwa semua hari adalah hari baik. Tanggal perkawinan saat ini umumnya ditentukan oleh ketersediaan gedung perkawinan. Tanggal lain yang menjadi pilihan adalah tanggal-tanggal keramat seperti 7 Juli 2007, 8 Agustus 2008, atau tahun ini, 9 September 2009. Alasan memilih tanggal tersebut bermacam-macam. Ada yang sekadar menganggapnya tanggal cantik, mudah diingat (karena kombinasinya secara angka menjadi 09-09-09), atau percaya bahwa kombinasi angka tersebut merupakan angka hoki. Namun jika Anda berniat memilih tanggal-tanggal dengan kombinasi cantik seperti itu, sebaiknya Anda pikirkan kembali masak-masak. Berdasarkan pengalaman pada tahun 2007 lalu, dimana terjadi booming pernikahan pada tanggal 7 Juli, banyak pengalaman kurang menguntungkan justru dialami oleh pengantin maupun tamu-tamunya. 1. Sulit mencari lokasi perkawinan. Begitu banyaknya pasangan yang mengincar tanggal tersebut membuat gedung-gedung perkawinan sudah tersewa jauh-jauh hari. Banyak calon pengantin yang berani membayar lebih mahal daripada tarif normal, namun toh tak berhasil mendapatkannya. Akhirnya yang diperoleh hanyalah kekecewaan, karena terpaksa memilih tanggal lain. 2. Kesulitan mencari gedung perkawinan juga diikuti dengan kesulitan mencari vendor pendukung yang lain yang masih dapat melayani pada tanggal tersebut, seperti katering, make up artist, penjahit kebaya, fotografer, dekorasi, mobil pengantin, percetakan untuk undangan, dan lain sebagainya. Akibatnya, Anda harus mencari vendor pengganti, yang tentu saja membutuhkan perhatian ekstra. 3. Selain gedung perkawinan, pihak lembaga agama yang akan menikahkan Anda juga akan sulit memberikan pelayanan jika jumlah calon pengantin terlalu banyak. Siap-siap saja ditolak jika Anda tidak memesan tempat sejak beberapa bulan sebelumnya. 4. Ternyata, banyak calon pengantin yang punya pikiran yang sama dengan Anda: memilih tanggal cantik. Akhirnya, tanggal tersebut tidak lagi eksklusif, karena Anda bukan satu-satunya yang menikah pada tanggal tersebut. 5. Karena pesanan meningkat, penyedia jasa perkawinan umumnya juga menaikkan harga atau tarifnya. Beberapa unit yang cenderung menaikkan harga contohnya, florist, penjahit atau desainer, percetakan, fotografer, persewaan mobil, dan lain sebagainya. 6. Anda akan dibuat lebih deg-degan karena penjahit kebaya atau percetakan tempat Anda mencetak undangan kebanjiran order, sehingga pesanan Anda pun terbengkalai. Justru karena Anda tidak turun tangan langsung mengurusi undangan, misalnya, Anda hanya dapat menunggu kabar, dan hal ini sama sekali tidak menyenangkan. 7. Tamu Anda umumnya juga kebanjiran undangan pada hari yang sama. Sekalipun acara digelar pada jam yang berbeda, tamu tetap harus memilih undangan mana yang harus dihadiri. Bayangkan bila Anda menerima tujuh undangan dalam satu hari, dengan lokasi yang saling berjauhan. Menghadiri tiga undangan saja tentu sudah cukup melelahkan. 8. Macet! Sebagai tamu, Anda akan dibikin stres mengarungi jalanan kota Jakarta untuk menghadiri undangan di sana-sini. Jangan lupakan juga vendor yang melayani kebutuhan Anda, seperti pembuat janur atau katering. Seringkali kurirnya harus mengantarkan pesanan di beberapa tempat, dan ikut terkena macet. Lagi-lagi Anda akan dibuat was-was pesanan datang terlambat. 9. Karena poin ke-7 dan ke-8 di atas, Anda juga khawatir tidak banyak tamu yang dapat menghadiri acara Anda. Nah, sekarang coba bandingkan hal-hal di atas dengan keuntungan yang Anda dapatkan dengan memilih tanggal keramat. Paling-paling Anda hanya akan menyimpan tanggal cantik yang mudah diingat oleh Anda sendiri. Selebihnya, hanya kerepotan yang Anda dapatkan.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ahli lingkungan berbalik, kini dukung nuklir
prabowo maunya pakai geothermal aja gak PLTN ngapain ikut oerang lain HS At 08:05 AM 4/1/2009, you wrote: Mas - Mas Nggak nyambung banget analoginya tentang PLTN. Justru hikmahnya yang kita ambil, artinya dalam bentuk apapun jika penanganan dan pengawasannya tidak baik akan berbuah pahit. Saya juga belum menemukan sesuatu yang dimulai dengan tidak baik lho. Untuk PLTN siap-siap aja mas, kita akan di kepung PLTN yang akan di bangun Malaysia, karena menurut mereka dalam jangka panjang tidak bisa mengandalkan aliran dari PLTA Bakun (Kalimantan ke Semenanjung). Begitu juga dengan Singapura yang tidak ingin terus bergantung dari Malaysia (mulai dari air, makanan dan enerji). Untuk kita , Apakah opsi membeli dari Malaysia lebih arief dari membangun sendiri karena orang kita ini suka pakai kereta di gerbong terakhir. Ilmi [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] SOKSI Ragukan Kalla
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/04/01/03313360/soksi.ragukan.kalla Jakarta, Kompas - Salah satu organisasi pendiri Partai Golkar, yakni Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia, meragukan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla bisa memenangi Pemilu 2009 jika maju sebagai calon presiden. SOKSI juga menegaskan, sampai saat ini Partai Golkar belum menetapkan Kalla sebagai capres dari Partai Golkar. Ketua Dewan Penasihat SOKSI Suhardiman menegaskan hal tersebut di Kantor Dewan Pimpinan Nasional SOKSI di Jakarta, Selasa (31/3). Dengan segala maaf, belajar dari sejarah, presiden itu haqul yakin harus dari Jawa. Tidak mungkin Jusuf Kalla jadi presiden, kata dia. Anggota Dewan Penasihat SOKSI, Mustahid Astari, juga menegaskan, saat ini Partai Golkar baru pada tahap penjaringan capres dan kemudian dilakukan survei. Setelah pemilu legislatif, dalam rapat pimpinan nasional khusus baru ditetapkan capres dari Partai Golkar. Jadi, kalau sekarang ada manuver seakan-akan Golkar sudah mencalonkan Jusuf Kalla, itu tak benar, kata Mustahid, mantan Ketua Fraksi Golkar DPR itu. Instruksikan dukung Sultan SOKSI sampai kini tetap menjagokan Sultan Hamengku Buwono (HB) X sebagai capres. Menurut Suhardiman, DPN SOKSI bahkan telah mengirimkan surat ke seluruh jajaran SOKSI di daerah agar beramai-ramai memilih Sultan HB X. Dari enam nama yang masuk dalam penjaringan, menurut dia, hanya Sultan HB X yang berasal dari Jawa dan memiliki peluang besar. Lima nama lainnya adalah Jusuf Kalla, Surya Paloh, Akbar Tandjung, Agung Laksono, dan Aburizal Bakrie. Sultan HB X juga tokoh reformasi, tetapi belum dapat apa-apa sampai sekarang, kata Suhardiman, membandingkan Sultan HB X dengan tokoh reformasi lainnya. (sut)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Menyoal Netralitas TNI-Polri
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/04/01/03131441/menyoal.netralitas.tni-polri. Pahlawan Pemilu 2009 untuk menunjukkan netralitas TNI-Polri sebenarnya sudah lahir, yaitu mantan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Herman Surjadi Sumawiredja. Jenderal polisi berbintang dua ini rela mengundurkan diri sebagai polisi karena mendengarkan hati nurani dan memakai akal sehat. Apakah kesalahannya? Karena bertindak sebagai polisi profesional, obyektif, dan jujur, ia menetapkan Ketua Komisi Pemilihan Umum Jatim Wahyudi Purnomo sebagai tersangka pemalsuan daftar pemilih tetap (DPT). Dari penyelidikan aparat Polda Jatim, ditemukan 27 persen data yang tidak benar atau ada penggandaan DPT di Sampang dan Bangkalan. Kita tercengang sambil membayangkan bagaimana jika hal ini terulang lagi pada Pemilu Legislatif 9 April 2009 dan Pemilu Presiden 8 Juli 2009? Sayangnya, peluang emas untuk menghasilkan Pemilu 2009 yang berkualitas lepas dari tangan kita karena Mabes Polri menghentikan penyidikan dan mencabut status tersangka Ketua KPU Jatim tersebut. Yang lebih menyedihkan, keputusan Mabes Polri berakibat melegitimasi pemalsuan DPT dan membuat KPUD dan KPU bersikap keras kepala tak mengakui kesalahan fatal pada jantung setiap pemilu: data pemilih akurat. Ini sekaligus merobek kepercayaan publik terhadap pemilu. Tidak mustahil golongan putih (golput) akan unggul lagi! Mewaspadai polisi Kasus Jatim kembali membuka pertanyaan, benarkah netralitas TNI dan Polri adalah harga mati dalam Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2009? Prof Bilveer Singh dari National University of Singapore menunjukkan pengamatan sebaliknya karena sesungguhnya potensi TNI bermain politik itu tetap ada karena sejumlah alasan: (1) peremajaan struktur teritorial TNI; (2) mantan TNI sebagai partisipan dan kompetitor pemilu; (3) kontinuitas daerah konflik di Papua (versus Organisasi Papua Merdeka) dan Aceh (versus Partai Aceh) atas nama NKRI dan Pancasila; (4) tradisi lama dan insting psikologis aktif secara politik untuk menyelamatkan negara; (5) kegagalan sipil untuk memenuhi kepentingan TNI sebagai lembaga dan korps seperti anggaran minimal, kesejahteraan prajurit, fasilitas, perlengkapan dan pelatihan yang buruk, cara berpikir sipil dan petinggi tentara yang belum berubah. Perlu juga ditambahkan bahwa teritorial TNI ini tidak akan menjadi masalah lagi bila agenda reformasi 1998 dipenuhi yang berkaitan dengan pembubaran dwifungsi ABRI, yaitu (1) pembubaran teritorial TNI, (2) pembubaran bisnis TNI, (3) pembubaran keterlibatan TNI di legislatif dan eksekutif. Ketiga tuntutan itu idealnya akan membuat postur TNI yang profesional, netral, dan fokus pada upaya pertahanan negara saja. Dengan demikian, meski ada struktur baru netralitas TNI berupa peraturan dan lainnya, kultur, cara berpikir, dan psikologi tetap membutuhkan waktu untuk ditransformasi. Menurut Singh, publik memang melihat dan tidak menyangsikan perubahan formal pada TNI, seperti (1) paradigma dan lingkungan politik baru, (2) regulasi baru untuk TNI, (3) batasan dan kendala apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan TNI, (4) upaya TNI menjadi tentara profesional. Secara legal dan formal, TNI memang tak lagi ter- libat di politik, tetapi tetap saja ada kondisi dan perkembangan yang dapat mendorong TNI terlibat dalam politik sekalipun dilakukan secara halus. Mungkin kasus DPT Jatim bukanlah petunjuk utama keterlibatan polisi dalam politik, tetapi Singh justru lebih melihat potensi politik pada postur polisi pascareformasi. Sejumlah alasan yang berkaitan dengan kehadiran polisi dan aktivitasnya: (1) berada di garis depan penegakan hukum dan aturan, (2) pendatang baru yang sedang menegakkan posisi ekonomi dan politik, (3) langsung di bawah presiden, bukan Mendagri seperti umumnya praktik di negara lain, (4) pemain otonom di daerah dan mudah terseret ke dalam kontroversi politik, (5) politicking di Pilkada Jatim berpotensi juga terjadi pada Pemilu 2009, (6) dapat mencerminkan TNI Kedua ketika terseret politik pada masa Orde Baru dengan segala konsekuensinya di masa depan. Ujian netralitas Pemilu berkala yang jujur tanpa paksaan dan kekerasan dari pihak mana pun, termasuk dari aparat pertahanan (TNI) dan keamanan (polisi), adalah persyaratan minimal demokrasi. Setiap pemilih menetapkan pilihannya secara sukarela, bahkan menjadi golput sekalipun. Dalam pemilu kita semua dituntut untuk menyaksikan kekuatan individu dalam menentukan pilihan hidup sesuai dengan hati nuraninya tanpa campur tangan pihak mana pun, termasuk TNI dan Polri. Secara legal dan formal, publik memang harus mengakui adanya upaya untuk menjauhkan TNI dan polisi dari politik otoriter model Soeharto-Orde Baru. TNI, misalnya, menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004, adalah Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional, dan Tentara Profesional. Tetapi, apakah ketidakpuasan pada kesejahteraan, peralatan, kondisi konflik, serta peremajaan
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ahli lingkungan berbalik, kini dukung nuklir
iya cuma satu boss green peace pindah aja udah mau heboh bukannya itu berita basi ? HS At 09:08 AM 4/1/2009, you wrote: So what gitu lho kalo ada aktivis anti-nuklir yang membelot jadi pendukung PLTN? Lha doktor ahli nuklir aja juga ada yang kemudian jadi anti PLTN kok. Si Opung satu ini memang suka terlalu heboh. Anti nuklir atau enggak, tak ada hubungannya sama sekali dengan membeo barat atau nasionalisme. Ini soal nyawa manusia. Kalo Anda orang sudah berumur, mestinya hal mudah begini ngerti, mengingat banyaknya asam dan garam yang diasumsikan sudah Anda telan. Tapi nyatanya..hehehe. manneke
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Analisis pakar Australia tentang Prabowo (kandidat kuda hitam)
Rasanya yang menolak Prabowo sebagai RI 1 bukan karena mendewakan orang asing. Dan juga, jaminannya apa bahwa kita akan tahu cerita sebenarnya kalo Prabowo jadi presiden? Bukannya selama ini sejarah lebih dibentuk (bukan yang benar) oleh siapa yang berkuasa? Dan juga bukan masalah ketidakpercayaan pada nasionalisme Prabowo. Dalam wawancara eksklusif di Metrotv, Prabowo mengakui ada beberapa orang yang 'diamankan', karena berpotensi menimbulkan kerusuhan. Dalam bahasa umum, diculik. Menurut saya itu menunjukkan nasionalisme, karena bertujuan menjaga keamanan secara umum. Hanya, caranya yang saya tidak setuju. Kalo cara seperti itu dianggap legal, bukannya makin berbahay kalo jadi presiden? riyanto Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: uge basar ugeba...@yahoo.com Date: Tue, 31 Mar 2009 21:37:33 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Analisis pakar Australia tentang Prabowo (kandidat kuda hitam) Tulisan yang bagus.Saya tambahi, sejarah selalu berpihak kepada pemenang, USA membunuh penduduk sipil Jepang di Hiroshima dan Nagasaki, sampai sekarang nggak ada tuh disinggung sebagai kejahatan perang, karena Jepang yang kalah. Hitler memasukan orang yahudi ke Kamp Kerjapaksa, sampai sekarang film-filmn kekejaman Hitler dibuat terus karena USA yang menang Hitler yang kalah. Gaza digempur, Irak dikangkangi, sampai sekarang masih terus dilakukan. karena orang Palestina dan Sadam Husein yang kalah.Mungkin Prabowo harus jadi Presiden dulu, baru kita akan tahu cerita sebenarnya, kita cenderung bimbang akan rumours tentang dark side masa lalu beliau, karena kita tahu asal-usul Prabowo dari keluarga yang jelas dan dikenal nasionalis, ayahnya digelari Begawan Ekonomi Indonesia, kita sebagai orang Indonesia pasti kita berpikir, masa sih orang dari latar belakang keluarga seperti itu akan menghianati bangsa dan negaranya. sendiri. Kita terlalu lama dijajah orang asing, sehingga mendewakan orang asing sampai wong Jowo bilang (ne putih wisj menang separo) begitu pula kalau berita dari orang asing seakan-akan lebih credible sehingga kita lupa menggunakan nalar serta naluri kita. Peace! = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPT (Daftar Pemilih Tipuan)
Salam, Sby, Mega atau capres lainnya, sama saja. Tidak ada baiknya, cuma kelebihan yang lain dari sby itu, para capres lain memang, ga terlalu berlaga pinter kaya sby yg s3 dan yang paling pinter tebar pesona. Tapi ternyata, malah bener2 ketipu dgn padi super letoy, atau blue energinya Mas Joko, idih.. Malu2in. Pengagumnya yaitu, orang2 sejenis sampeyan, ibu2 dan para warga desa yang kesengsem sama ilmu tebar pesonanya, yg suka ngaku2 akan keberhasilan pemerintahan, faktanya... Kalau diliat rapornya, angka kemiskinan ternyata nambah, apalagi dgn kasus lapindo, yg tdk berdaya ama ulah bawahannya sibakrie. Rupiah makin letoy, makin dilibas oleh mata uang asing. Atau suku bunga BI yg jg tinggi. Apanya yang perlu dibanggakan? Wasalam Ikha Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: marnagan2...@yahoo.com Date: Tue, 31 Mar 2009 01:20:28 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPT (Daftar Pemilih Tipuan) Siapa pun yang memimpin bangsa ini tidak akan mingkin bisa berbuat sebanyak yang dilakukan SBY, apalagi di zaman krisis global yang melanda dunia saat ini. Memangnya seperti membalik tangan? Buktinya Mega dulu sempat berkuasa 3 tahun yang dilakukannya apa selain jual aset negara ke asing? Powered by Telkomsel BlackBerry� = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sjahrir Relevan bagi Masa Depan Indonesia
tak banyak kelompok generasi muda usia 18-25 tahun yang mengenal sjahrir. mungkin karena pelajaran sejarah yang gagal mengungkap sosok; periode orba berusaha benar untuk memupus sosok-sosok sosialis, termasuk sjahrir. hal itu pernah diungkapkan oleh romo mangunwijaya: lebih sulit mengangkat sjahrir ketimbang bung karno. sjahrir adalah kalimat dengan nada rendah. beda dengan sukarno yang gemuruh. disamping kegagalan pelajaran sejarah, juga kegagalan jaringan sjahrirl. satu contoh ketika subadio sastrotomo membuat buku kecil, tahun 1990-an awal, yang rasanya aneh, kayak buku klenik. maksudnya mengkritik rejeim orba, tapi dia masuk ke dalam cara pandang domestifikasi sosialisme ke dalam cara pandang lokal -kebatinan, yang banyak menggunakan metafora wayang dan babad tanah jawa. bayangkan, sosok kiyuk yang konon murid langsung sjahrir saja kejeblos kayak begitu. atau karena sepuh dan tak lagi mampu melakukan ekspslorasi pemikiran. yang juga aneh, di kalangan sjahrir misalnya di yogyakarta, angkatan mahasiswa gemsos tahun 1960-an, ada yang takut untuk diiskusi soal perkembangan marxisme pada tahun 1980-an. rasa-rasanya orba berhasil menjinakan sosialisme sjahrir atau jaringannya melalui keberhasilan politik ekonomi jaringan itu sendiri, dan mereka berkutat dengan ungkapan our man, dan mereka anggap itu sudah cukup. jadi tukang stempel. yang paling menggelikan, kalau kita dengar obrolan, dimana antara jaringan sjahrir yogyakarta nggak cocok dengan jaringan sjahrir di surabaya. yang lucu, dan aneh bin ajaib, semuanya bukan karena alasan ideologis! sekali lagi, orba berhasiol, dan lalu muncul life style karena kue pembangunan! jadi, soal generasi 18-25 tahun tak tahu sjahrir, karena mereka pikir, obama lebih bisa dinikmati, sama seperti mereka menikmati pizza, burger. jadi, dataran masalahnya sama dengan jaringan sjahrir, anak cucu murid sjahrir: menikmati kue pembangunan tanpa rasa sejarah! hhd. --- On Wed, 4/1/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sjahrir Relevan bagi Masa Depan Indonesia To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, April 1, 2009, 1:16 AM http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/04/01/ 03240978/ sjahrir.relevan. .bagi.masa. depan.indonesia JAKARTA, KOMPAS - Dalam sejarah Indonesia, Sutan Sjahrir adalah pemimpin kontroversial; diperdebatkan orang, menjadi pokok persengketaan, dipuja oleh para pengagumnya, dihujat, ditangkap, dan dibunuh oleh lawan-lawan politiknya. Cuma sayangnya, tak banyak generasi muda kelompok usia 18-25 tahun yang mengenal Sjahrir. Padahal, sejak 1930-an Sjahrir menyatakan sikap antifasis, antitotaliter, dan antifeodal. Ia prihatin melihat sebagian pemimpin kaum koperator awal 1940- an sangat pro-Jepang. Padahal, sebenarnya Jepang lebih kejam daripada Belanda sebagai penjajah. Sjahrir memutuskan untuk aktif menegakkan RI yang dipimpin oleh Soekarno-Hatta. Kenyataan itu diungkapkan wartawan senior dan pelaku sejarah, Haji Rosihan Anwar, dalam orasinya pada Sutan Takdir Alisjahbana Memorial Lecture, yang digelar Akademi Jakarta, Senin (30/3) malam di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Paparan tentang Relevansi Sjahrir bagi Indonesia Mendatang, yang disampaikannya, dinilai sejumlah tamu yang hadir sebagai sebuah pencerahan tentang ketokohan dan peran Sjahrir dalam sejarah perjuangan bangsa, yang 5 Maret lalu hari kelahirannya genap 100 tahun. Menurut Rosihan, Sjahrir memperlihatkan keterampilan politik, integritas dan ketajaman analisis politiknya. Rosihan dengan jernih menjelaskan posisi Sjahrir dalam sejarah perjuangan bangsa. Juga hubungan batin Sjahrir dengan rakyat. Termasuk bagaimana tidak senangnya Sjahrir disanjung-sanjung. Dia menolak kultus individu. Dia demokrat sejati. Dan sosok Sjahrir yang demikian relevan bagi masa depan bangsa. Rasa kemanusiaan Selain mengungkapkan riwayat hidup Sjahrir dan hubungan batinnya dengan rakyat secara gamblang, Rosihan juga memberikan masukan pemikiran dengan gambaran tentang kemajuan luar biasa pertumbuhan ekonomi China dan India, sementara penduduknya di atas satu miliar jiwa. Jika Indonesia tidak mau tercecer dan mau masuk ke dalam golongan the Rise of the Rest dalam perjalanan bangsa ke depan, kita harus memberikan perhatian pada kegiatan ekonomi, ujarnya. (NAL) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Terkait dengan Lapindo,Masih Layakkah Kita Memilih Partai Golkar?
bukan hanya golkar yang tidak layak. tapi semua partai tidak layak untuk dicontreng. juga tak ada caleg yang perlu diharapkan. pilkada jatim tempo hari, tak ada partai pengusung dan tak ada cagub yang bicara soal lapindo. dan selama masa kampanye ini, tak ada caleg dan partai yang menyinggung soal lapindo! jadi, datanglah ke tps, dan coretlah semuanya, atau nikmatilah kasur! viva golput! hhd. - anggota SAGON, sarekat golput nusantara. --- On Tue, 3/31/09, firdaus cahyadi firdau...@yahoo.com wrote: From: firdaus cahyadi firdau...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Terkait dengan Lapindo,Masih Layakkah Kita Memilih Partai Golkar? Date: Tuesday, March 31, 2009, 10:37 PM Dear All, Sudah hampir tiga tahun warga korban lumpur di Sidoarjo terlantar hidupnya. Sehari-hari mereka menghirup udara tercemar dan hidup dalam resiko bencana. Sementara itu persoalan jual beli aset korban lumpur masih jauh dari kata selesai secara adil bagi para korban. Lapindo yang merupakan bagian dari group Bakrie terus menerus mengumbar janji manis. Celakanya, pemerintah membiarkannya. Di sisi lain, beberapa kali mantan petinggi group Bakrie yang juga Menteri Koordintor Kejahteraan Rakyat serta Dewan Penasihat Partai Golkar Aburizal Bakrie justru mengeluarkan pernyataan di berbagai media yang cenderung membela Lapindo. Pertanyaannya kemudian tentu saja adalah, terkait dengan derita korban lumpur Lapindo, masih layakkah kita memilih Partai Golkar dalam pemilu 2009 mendatang? Bagaimana pendapat kawan-kawan semua?
[Forum-Pembaca-KOMPAS] The Future of Indonesia Cities and Town and The Plight and Plea of Menteng
In the globalization era, cities and towns turn themselves into an acceleration arena of social transformation. City development policy then takes part in determining the success or failure of the country in coping with protracted crises. The following ideas originate from participants of the workshop held by a team work of the Indonesian consulate in Vancouver and the Institute of Asian Research of the University of British Columbia (UBC), Vancouver , Canada , on March 4-6, 2009. In the workshops they discussed about the future of Indonesian cities. Among the discussion topics is about Menteng areas. Please visit our blog's fresh postings in ecosocrights.blogspot.com. In this blog you can read the complete story of The Future of Indonesia Cities and Town and The Plight and Plea of Menteng: an Epitome of Jakarta's Future, proposed by prominent architect and urban planner Marco Kusumawijaya. Savitri Institute for Ecosoc Rights
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PEMILU BOROS DAN TOLOL
OK, Trims Bung Andysatya, atas nasehatnya,... Klau disimak dengan baik, maka yg menjadi masalah disana bukanlah karena tukang sate-nya, tapi ada masalah lain yg kemudian rakyat menjadi semakin bingung oleh ulah banyak oknum yg notabene mereka adalah pilihan rakyat. Bagaimanapun trims atas nasehatnya, namun demikian bukannya saya sombong tapi ini kenyataan bung. From: andisa...@rocketmail.com andisa...@rocketmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, March 31, 2009 5:12:49 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PEMILU BOROS DAN TOLOL Bung Jhony, apa ada yang salah dengan tukang sate menjadi caleg ? jangan suka meremehkan profesi orang dong, jangan sombong anda...
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bandar Soekarno-Hatta
boleh juga idenya. tapi, jangan-jangan minta copy right, bayaran; dan semua sanak keluarga, kerabat dan orang-orang di partainya minta prioritas pelayanan. hhd. --- On Tue, 3/31/09, Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id wrote: From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bandar Soekarno-Hatta To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, March 31, 2009, 3:54 PM Supaya pemerintah memberikan perhatian yang serius terhadap perawatan Bandara Soekarno Hatta, ada baiknya nama bandara diganti sesuai nama Presiden yang berkuasa pada waktu itu. Jadi waktu jaman SBY jadi Presiden, namanya diganti jadi Bandara SBY. Nanti kalau presidennya ganti lagi, ya namanya juga ikut diganti sesuai nama Presidennya. Mungkin dengan demikian perawatan Bandara bisa menjadi lebih baik he he he he he he he
[Forum-Pembaca-KOMPAS] SITU GINTUNG, Situ Genting!
Tulisan ini 78 persen diilhami dari bunyi-bunyian di milis ini. Saya hanya nambahi dikit dan menjahit ala kadarnya. Bagi yang memberikan ide penulisan ini, saya ucapkan terima kasih. Seamat membaca. Salam! Situ Gintung, Situ Genting! Oleh Adhie M Massardi ALAM terus mengguncang pemerintahan Presiden Yudhoyono. Pada kuartal pertama memerintah, tepatnya tanggal 26 Desember 2004, badai tsunami yang dahsyat itu meluluhlantakkan Nanggroe Aceh Darusalam dan sebagian Pulau Nias. Ratusan ribu nyawa melayang. Umat manusia di muka bumi berduka. Inilah bencana alam paling menggelisahkan yang akan terus dikenang bangsa Indonesia. Jumat pekan lalu, memasuki semester akhir kekuasaannya, pemerintahan Yudhoyono kembali dihadapkan pada gejolak alam. Kali ini “little tsunami” dari Situ Gintung, kawasan perbatasan Jakarta Selatan dan Tangerang, Banten. Meskipun tidak sedahsyat tsunami Aceh, tapi air bah yang liar akibat tanggulnya jebol itu, menerjang perkampungan rakyat, menghanyutkan apa saja, dan menorehkan duka yang dalam di hati warga bangsa. Lebih dari seratus orang hilang atau tewas. Situ (danau) Gintung sebelum jadi “kawasan tragedi kemanusiaan” pernah diiklankan sebagai tempat rekreasi yang menghadirkan suasana pegunungan di tengah kota. Di sana ada restoran, aneka saung, arena bermain anak-anak lengkap dengan waterboom-nya, zona petualangan, dan tentu saja, ada tempat pemancingannya. Tapi sejak dini hari 27 Maret itu, nasib Situ Gintung dan warganya yang terkena musibah, menggantung. Siapa yang akan memperhatikan mereka setelah malapetaka itu tidak lagi jadi berita? Wallahualam bisawab! Sekarang Situ Gintung memang masih jadi magnet berita. Banyak wartawan mengais warta di sana. Posko-posko caleg dan parpol juga masih tampak di sana-sini. Pada hari pertama kejadian, pagi pukul 10.12 Wapres Jusuf Kalla dan beberapa menteri datang ke lokasi. Atas nama pemerintah, Wapres menyampaikan dukacita. Tak lama kemudian, Presiden Yudhoyono mempersingkat masa kampanye Partai Demokrat di Bandung. Lalu menyusul Wapres ke Situ Gintung. Tidak ada penjelasan di mana “ketua dewan pembina” itu beralih rupa kembali menjadi “presiden”. Tapi menurut berita, atas nama negara, Presiden menyampaikan dukacita kepada warga Situ Gintung yang terkena musibah. Di lokasi bencana, digelar rapat kabinet terbatas. Singkat, makanya tak jelas apa hasil rapat itu. Kita hanya tahu, rapat para pembesar itu tidak membahas kelambanan pemerintah dalam merespon keluhan warga yang sudah cukup lama was-was akan kondisi tanggul. Kita juga tidak mendengar rapat itu membahas kondisi tanggul-tanggul dan waduk-waduk di tempat lain yang juga rawan jebol. Tapi tragedi Situ Gintung itu menjelaskan tiga hal pada kita. Pertama, anggaran Rp 300 milyar untuk konservasi alam di seluruh Indonesia sangat tidak memadai. Kini dana BLT yang triliunan rupiah jadi terasa lebih efektif kalau dipakai membenahi dan membangun infrastruktur, termasuk waduk-waduk yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Tidak menunggu tanggul jebol dulu, korban jatuh dulu. Kedua, makin jelas pemerintah sekarang ini lebih asyik mematut diri depan cermin daripada mendengar keluhan rakyat. Ketiga, di Situ Gintung kita melihat dengan jelas bahwa pemerintahan dan negara ternyata sudah “dipisah”. Wapres mengatasnamakan “pemerintah” dan Presiden atas nama negara. Jadi, dalam situasi “darurat”, kepala pemerintahan dan kepala negara bisa saja dipisah. Namun demikian, tidak satu pun di antara keduanya yang mengakui kesalahan dan kealpaannya sebagai pengelola negara, yang lalai mengurus tanggul Situ Gintung sehingga jebol dan menelan sangat banyak korban. Lalu minta maaf pada rakyat. Jadi benar kata pepatah, kegagalan memang selalu jadi “anak haram”, tak jelas siapa bapaknya. Maka tak ada salahnya di Situ Gintung nanti kita bangun monumen, atau kita jadikan Situ Gintung sebagai “situs nggantung”. Sebagai simbol nasib rakyat yang selalu “digantung”, diabaikan oleh penguasa. Hal yang tak boleh dilakuan oleh pemerintahan mendatang. Jadi kalau kasus Situ Gintung terulang, akan jadi pertanda: “situ yang genting!” Pemerintahan genting!• [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PKS Ingin SBY Jadi Presiden Lagi
PKS ini partai raja tega. Rupanya PKS belum puas melihat penderitaan rakyat yang sudah kayak gini. Jadi mau dilanjutkan... nih...! --- On Mon, 3/30/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PKS Ingin SBY Jadi Presiden Lagi To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, March 30, 2009, 6:47 AM Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/03/30/ 13561792% 20/pks.ingin. sby.jadi. presiden. lagi JAKARTA, KOMPAS.com — Survei internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menunjukkan, kader ataupun simpatisan PKS ingin Soesilo Bambang Yudhoyono kembali menjadi presiden RI dalam pemerintahan mendatang. Hal ini disampaikan oleh Presiden PKS Tifatul Sembiring seusai kesempatan terakhir kampanye akbar PKS untuk DKI Jakarta di Gelora Bung Karno, Senin (30/3). Alasan mereka macam-macam. Namun, dominan karena kesuksesan pemerintah sekarang untuk swasembada beras dan dalam pemberantasan korupsi, ujar Tifatul. Survei juga menunjukkan, kalangan bawah tidak ingin PKS berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Golkar untuk pemerintahan mendatang. Para kader justru ingin PKS berkoalisi dengan Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), atau Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun, ini kan baru masukan, bukan putusan. Nanti suara kader akan dipertimbangkan lagi di rapat Majelis Syuro, ujar Tifatul. Sementara itu, tanggapan anggota Majelis Syuro PKS yang juga Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, juga bernada sama. Hidayat melihat hal itu masih menjadi bagian dari penjajakan partai kepada kader. Beragam kemungkinan masih bisa terjadi, ujar Hidayat. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Butuh Kontak
Salam, Rekan milist dan pers, Ada yang punya kontaknya Hendro Subroto dan Sintong Panjaitan? Kami butuh untuk jadikan narasumber seminar. Thanks, Raden Werkudoro Nusantara
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ANAK ANAK IKUT KAMPANYE
Menurut saya, partai apa pun itu adalah salah ketika melibatkan anak-anak dalam kampenya abik secara langsung maupun tidak-dalam hal ini dilibatkan oleh orang tuanya.Kita boleh terharu oleh kemiskinan, tapi jangan bangga dengan kemiskinan. Jadi jangan jadikan kemiskinan untuk pembenaran untuk melanggar hak anak. Pilihannya simple. Kalau gak ada yang bisa jaga anak di rumah yach jangan ikut kampenya. Toh banyak cara dan media untuk mengetahui program partai.Kita memang sering melihat anak di bawa ke kantor, anak ikut kerja atau orang2 yang gak mau antri. Tapi biasa bukan berarti jadi benar!Seharusnya lembaga terkait lebih kritis. Tidak ada pembenaran jika orang tua yang mengajak anaknya ke kampenya, maka jadinya halal. Salah besar!Ini tidak mendidik kita. Hanya akan menjadikan kita kerdil dalam berdemokrasi. Cobalah tiru Liga2 Sepak bola Eropa. Ketika suporter yang rusuh, yang dihukum adalah club. Kenapa partai tidak dihukum?Kerdil bukan, ketika partai hanya tau menggunakan metode-metode rethorika seperti sejak tahun 1955? Jika benar partainya peduli, harusnya partai tau keadaan akar rumputnya. Temukanlah metode yang tepat untuk menjangkau akar rumput tersebut. Sehingga partainya tidak hanya menjadi kerdil. Tapi menjadi demokrasi yang kreatif dan benar2 melibatkan akar rumput rakyat Indonesia.Jika terus begini, demokrasi Indonesia hanya demokrasi yang kerdil, pemborosan dan tolol! --- On Wed, 4/1/09, andisa...@rocketmail.com andisa...@rocketmail.com wrote: From: andisa...@rocketmail.com andisa...@rocketmail.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ANAK ANAK IKUT KAMPANYE PKS To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, April 1, 2009, 7:29 AM kebanyakan orang tua di Indonesia sudah terbiasa melibatkan dan mengajak anaknya dalam beraktifitas. ..seperti mengajak anaknya untuk ikut ke arena olahraga orang tua, mengajak anaknya ke kantor ketika lembur (saya sering mengalami) hanya untuk menemani orang tua, bahkan mengajak anaknya untuk mebantu ekonomi keluarga dengan bekerja, jadi kalau cuma ngajak ke kampanye, toh saya lihat anaknya juga ketawa-ketawa karena mereka juga sekalian bermain, apa salahnya ? mungkin bagi orang-orang mampu, bisa membayar baby sitter untuk menjaga anaknya di rumah, tapi bagi sebagian besar rakyat Indonesia, membayar baby sitter merupakan barang mewah
[Forum-Pembaca-KOMPAS] MIDORI HIROTA exchange project
- Original Message - From: thejapanfoundation jakarta Sent: Wednesday, April 01, 2009 5:17 PM Subject: [thejapanfoundation] MIDORI HIROTA exchange project MEMORY of ASIA Midori Hirota exchange project Pameran 3 –20 April 2009 pk. 10:00-18:00 (kecuali Sabtu,Minggu hari libur nasional) Pembukaan pameran 2 April 2009 pk. 19:30 Di the Japan Foundation, Jakarta Gd.Summitams I lt. 2 Jl. Jend.Sudirman kav.61-62 Jakarta Selatan Terbuka untuk UMUM. Tanpa tanda masuk. Selalu bersama teman-teman di Yahoo! Messenger Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Berita KIARA, 1 April 2009: Unreported Fishing Rugikan Negara Triliunan Rupiah
Nasional - Selasa, 31 Maret 2009 10.59 WIB Unreported Fishing Rugikan Negara Triliunan Rupiah Jakarta, (ANTARA) - Unreported Fishing (penangkapan ikan yang tak dilaporkan) menyebabkan negara dirugikan hingga triliunan rupiah hanya dalam waktu satu bulan. Dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin, Kepala Riset Pusat Kajian Pembangunan Kelautan dan Peradaban Maritim, Suhana mengatakan, peluang kerugian negara dari aktivitas setiap tangkahan yang tidak dilaporkan dapat mencapai Rp1,8 miliar per bulannya. Padahal, menurut dia, jumlah pelabuhan perikanan swasta yang biasa disebut tangkahan di Sumatera Utara mencapai 54 buah, dan operasionalnya belum ditertibkan. Suhana menegaskan bahwa sudah saatnya pemerintah menertibkan hal tersebut untuk menyelamatkan kepentingan ekonomi perikanan daerah. Hal tersebut juga untuk menghindari terjadinya praktek kejahatan perikanan melalui unreported fishing atau perikanan yang tidak dilaporkan, ujarnya. Sementara itu, Sekjen Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), Riza Damanik menegaskan agar pemerintah segera memulihkan peran dan fungsi Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Hal tersebut, menurut Riza, untuk mewujudkan keadilan perdagangan hasil-hasil perikanan tradisional. Ia mengharapkan Revisi Undang-undang Perikanan mampu memulihkan kepentingan ekonomi nelayan tradisional, sekaligus mengoptimalkan pendapatan negara dari sektor perikanan. Selain itu, ia juga berharap rencana revisi UU tersebut mampu menempatkan nelayan tradisional dan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil sebagai pelaku utama. (*/wij) Sumber: http://www.antara-sumbar.com/id/index.php?sumbar=beritad=0id=21623 --- Sekretariat Nasional Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) Jl. Tegal Parang Utara No. 43 Mampang, Jakarta 12790 Telp./Faks. +62(0)21 797 0482 Email. i...@kiara.or.id Website. www.kiara.or.id [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PEMILU BOROS DAN TOLOL
Sejak 2004 sebenarnya hak pilih TNI/Polri sudah dikembalikan. Kalo sekarang mereka ga milih, bukan ga boleh ikut milih, tapi karena mereka tidak mau menggunakan hak pilihnya. Alasannya bisa macam2, tapi buat saya, lebih karena kekhawatiran yang dibuat oleh para jenderalnya sendiri perihal akan terkotak-kotaknya tentara ke berbagai partai. Saya sebut kekhawatiran yang dibuat sendiri, karena kalau benar tentara akan terkotak-kotak jika menggunakan hak pilihnya, itu pasti perbuatan para jenderal atau perwiranya, karena mereka yang punya wewenang komando untuk melakukan itu. Padahal itu hanya bisa terjadi kalo perintahnya diturut sama anak buahnya, hehehe.. kalo kesadaran politik para prajurit udah benar, mestinya mereka ga akan ikut komando gitu aja. Jadi para jenderal memang ngga pede aja buat membebaskan hak politik anak buahnya. Masalahnya memang, politik di sini sampai sekarang masih politik mobilisasi, blm karena kesadaran. Di banyak negara yang kesadaran politiknya baik, tentara pada milih dan ga ada masalah. Saya pribadi berpendapat, harus diusahakan agar tentara suatu waktu akan ikut menggunakan hak pilihnya, karena itu tanda bahwa mereka sudah dewasa untuk memisahkan senjata dengan politik, dan menjadi tanda makin majunya demokrasi kita. Semoga... Dari: pasirili pasirili_...@yahoo.com Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Terkirim: Selasa, 31 Maret, 2009 23:41:59 Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PEMILU BOROS DAN TOLOL TNI dan Polisi bukan hanya ga boleh ikut milih, tapi tidak boleh juga ikut menghitung suara, karena salah satu pengacau dalam penentuan hasil pemilu. Contoh kecil di Sulawesi selatan. Versi TNI dan KPU serta PARPOL beda,...jadi TNI dan POLRI bisa saja mengacaukan negeri ini.. Aku sepakat dengan GOLPUT. Masuk TPS MENCONTRENG sama halnya membungkam suara rakyat. 5 menit menentukan bahwa anda telah dibohongi oleh pemilu yang tidak pernah memperjuangkan suara rakyat.. aku usulkan untuk perubahan sistem pemilu. tidak hanya mencontreng tapi disertai dengan suara rakyat di dalamnya. bagaimana dengan anda ??
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Y, HENTIKAN INI..
Y, saya setuju u hentikan pembukaan hutan stop u perusahaan yg bergerak d'bidang ini, jgn jd manusia yg tdk bertanggung jawab egois hanya memikirkan diri sendiri... ingat anak-cucu qt,, bumi qt hancur oleh, qt sendiri berhenti bertindak serakah kalau akhirnya akan merugikan menyengsarakan orang bnyk [Non-text portions of this message have been removed]
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Menyesal Tak Kudeta
He he he he he Prabowo bukannya kecewa karena tidak melakukan kudeta pada th. 1998, tetapi mau kudeta keburu katahuan. Dalam bukunya Habibi dan Sintong Panjaitan, Prabowo keburu dipecat oleh Habibi saat mengerahkan pasukan mengepung rumah Habibi. Jadi rasanya kekecewaan itu bukan karena Prabowo tidak memanfaatkan kesempatan yang ada, tetapi sudah berupaya memanfaatkan eh kok ya ketahuan. Jadinya ya gagal. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Sel, 31/3/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id menulis: Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Menyesal Tak Kudeta Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 31 Maret, 2009, 9:44 PM Laporan wartawan KOMPAS Pepih Nugraha http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/03/31/ 21360125/ prabowo.menyesal .tak.kudeta JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengaku menyesal tidak melakukan kudeta saat kesempatan itu ada tahun 1998. Akan tetapi, karena percaya pada sistem demokrasi, Prabowo tidak melakukannya. Saya percaya demokrasi. Saya percaya ini sistem yang terbaik dan saya akan ikuti sistem (demokrasi) ini, kata Prabowo saat bertemu blogger di Kafe Amigos, Jakarta, Selasa malam ini. Tentang sistem demokrasi, Prabowo mengatakan akan menempuh sistem ini. Ini satu-satunya jalan yang terbaik, katanya. Karena sistem demokrasi yang ditempuh, ia percaya satu-satunya jalan dengan melaksanakan pemilu. Harus dilawan jika ada elite yang ingin curang dalam pemilu. Ini berbahaya karena bisa merusak demokrasi, katanya. Selesaikan persoalan demokrasi dengan kotak suara. Jika tidak, maka tujuan dilaksnakan di jalanan dengan kekerasan, kita pernah mengalaminya, kata mantan Pangkostrad itu. Merujuk pada analisis pakar politik yang kemungkinan adanya 20 juta pemilih siluman dalam pemilu ini, Prabowo meminta para netter di internet yang jumlahnya 30 juta orang menjadi senjata untuk mengkaji masalah kemungkinan kecurangan dalam pemilu ini. Dalam pemilu yang akan dilaksanakan 9 April ini, Prabowo mensinyalir adanya pihak-pihak yang mau memaksakan kemenangan. Ia mengambil contoh masih adanya undangan terhadap DPT (daftar pemilih tetap) yang belum terkirim sampai sekarang. Kalau ini terjadi, bagaimana pemilu bisa dilaksanakan? kata Prabowo. Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pembunuhan David Diduga Bermotif Ekonomi
Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 st1\:*{behavior:url(#ieooui) } /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:Table Normal; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:Times New Roman; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;}Mahasiswa Indonesia Tewas di Singapura Pembunuhan David Diduga Bermotif Ekonomi Hasil penelitian David ada di laptop yang saat ini berada di tangan kepolisian Singapura. Rabu, 1 April 2009, 17:53 WIB Elin Yunita Kristanti, Aries Setiawan VIVAnews - Keluarga David Hartanto Widjaja, mahasiswa Universitas Teknologi Nanyang Singapura (NTU) tak sendirian mengklarifikasi berita miring media Singapura yang memposisikan David sebagai kriminal. Para blogger membentuk tim verifikasi kematian David. Seperti halnya keluarga, tim menduga bahwa David justru korban pembunuhan. Menurut salah satu anggota tim, Iwan Piliang, diduga pembunuhan David terkait riset tentang Multiview aquisition from multicamera configuration for person adaptive 3D display yang dibuatnya sebagai tugas akhir. Riset David bernilai ekonomi tinggi. Dibunuhnya diduga juga karena motif ekonomi, kata Iwan. Menurut Iwan, teknologi dalam riset bernomor A 3026-81 sangat canggih. Hasil riset tersebut bisa diaplikasikan dalam dunia pertahanan, untuk mencari seseorang yang berada dalam kerumunan dengan menggunakan identifikasi retina ataupun sidik jari. Untuk risetnya itu David dirujuk ke laboratorium EEE 3 Information System Research Laboratory di NTU, kata Iwan. Untuk membuktikan bahwa hasil riset David bernilai ekonomi dan memiliki teknologi tinggi, tim akan melakukan verifikasi ke Institut Teknologi Bandung, bertemu Ary Setiadi di Laboratorium Teknik VIII, Kamis 2 April 2009. Baru kami ke Singapura, tambah dia. Menurut Iwan, kecurigaan makin bertambah pasca kematian dua staf peneliti asal China, Zhou Zheng (24) dan Hu Kunlun, yang bekerja di laboratorium NTU. Sebelumnya, ayah David, Hartanto Widjaja mengatakan hasil penelitian David ada di laptop yang saat ini di tangan kepolisian Singapura. Sampai saat ini belum ada informasi resmi dari kepolisian Singapura terkait penyebab kematian David pada 2 Maret 2009. Mereka hanya mengatakan, David tewas terjatuh dari gedung. Media Singapura lantas membuat berita bahwa David tewas bunuh diri usai menusuk profesornya, Chan Kap Luk. Juga diberitakan bahwa penyebab David bunuh diri adalah frustasi karena beasiswanya diputus. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] TRAUMATIC PASCA PEMILU
Y,saya sangat setuju dengan pernyataan GOLPUT sdh ckp trauma saya fikir u memilih mendapatkn sesuatu yg sangat buruk hidup GOLPUT,, semua sama, janji belaka, omongan iklan doank janji surga. . .
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Cukup KTP s/d 8 April
Tapi ini kan belum merupakan keputusan KPU, tapi masih berupa usulan ke KPU.. Pihak KPU sendiri juga bingung bagaimana mendistribusikan surat suara ke masing - masing TPS bila peserta Pemilu hanya berdasarkan KTP. Jadi mari kita tunggu apa keputusannya. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Rab, 1/4/09, andisa...@rocketmail.com andisa...@rocketmail.com menulis: Dari: andisa...@rocketmail.com andisa...@rocketmail.com Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Cukup KTP s/d 8 April Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 1 April, 2009, 12:30 AM Males ah harus datang sendiri ke kelurahan... nanti di pungli lagi samapi saat ini saya juga belum menerima kartu pemilih, dan saya juga belum tahu apakah sudah terdaftar di DPT atau belum ?
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Merasa Punya Chemistry dengan Mega
Salam, Mendengar kabar, bahwa para petinggi partai yg adalah calon Presiden, saling bersilahturahmi, hatiku merasa sangat bahagia. Semoga tali silahturahmi yang baik ini bukan hanya momen lima tahunan saja. Biarlah rakyat yg sdh sangat menderita ini, bisa merasakan pemulihan dan kebahagiaan. Melalui visi dan misi para pemimpin yg dipersatukan, saling mendukung utk kemajuan bangsa. Salam bahagia Untuk Indonesia yg lbh baik lagi Wasalam Ikha Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Date: Tue, 31 Mar 2009 21:54:29 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Merasa Punya Chemistry dengan Mega Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/03/31/17170046/Prabowo.Merasa.Punya.Chemistry.dengan.Mega JAKARTA, KOMPAS.com Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku memiliki kesamaan nilai-nilai yang dianut dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dan suaminya, Taufik Kiemas. Tak hanya itu, secara chemistry, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu pun merasakan hubungan yang sangat baik. Hubungan saya dengan Ibu Mega dan Pak Taufik Kiemas baik. Kami punya nilai-nilai yang sama dan secara chemistry juga baik, kata Prabowo kepada wartawan seusai kampanye Gerindra di Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (31/3). Prabowo, yang merupakan putra dari Soemitro Djojohadikusumo, juga mengapresiasi kebesaran hati Mega untuk berhubungan baik dengannya. Saya ini dari keluarga yang anti-Soekarno. Pak Mitro itu lawan politik Pak Karno. Saya juga bagian dari Orde Baru. Tapi ketika beliau (Mega) berkuasa, beliau tidak dendam pada saya. Pulang dari Jordan, Pak Taufik juga menjemput saya, papar Prabowo menggambarkan hubungan baiknya dengan mantan presiden kelima itu. Meski berhubungan baik, ia mengatakan belum tentu ada kecocokan soal pengambilan kebijakan. Prabowo pun tak menjawab secara tegas, apakah ia akan menerima tawaran, jika akan disandingkan dengan Mega. Seperti diketahui, Prabowo pernah menemui Mega di kediaman pribadinya, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, dua pekan lalu. Pertemuan itu, menurut dia saat itu, tak pula membicarakan tentang koalisi. Dalam politik, kita harus berhubungan baik dengan semua, ujar mantan Danjen Kopassus itu menutup jawabannya. [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PEMILU BOROS DAN TOLOL
Sebetulnya sih tidak ada yang salah kalau ada tukang sate menjadi Caleg. Yang dipermasalahkan adalah: bagaimana kompetensi yang bersangkutan saat mengikuti sidang DPR/ DPRD yang membahas isu - isu strategis yang menyangkut kepentingan rakyat dan pemerintah. Bisa anda bayangkan bila riwayat hidup seorang anggota DPRD sebagai berikut (ini kasus nyata hasil Pemilu 1999, hanya nama orang dan partai tidak saya sebutkan, silahkan anda tebak sendiri): 1. Nama . Partai .. Pendidikan: SMA tidak tamat, ikut ujian kesetaraan Paket C Pengalaman Kerja: 5 tahun berdagang keliling, 3 tahun jualan ayam di pasar, 4 tahun jual pakaian bekas. Saat bertugas di DPRD, yang bersangkutan masuk ke komisi yang membahas ekonomi dan anggaran Pemda. 2. Nama Partai Pendidikan : SMP tidak Tamat, ikut ujian kesetaraan Paket B dan Paket C. Pengalaman kerja: 3 tahun buka warung nasi, 10 tahun jual barang bekas, 5 tahun terakhir jadi pedagang keliling. Saat bertugas di DPRD, yang bersangkutan masuk ke komisi yang membahas tentang hukum dan sebagainya. Pertanyaan saya: Hasil maksimal macam apa yang bisa diharapkan dari anggota DPRD ini ? Jadi masalahnya bukan soal apakah dia tukang sate atau apa, tetapi kompetensinya dalam mengurus Rakyat dan Pemerintah Daerah bagaimana? Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Rab, 1/4/09, andisa...@rocketmail.com andisa...@rocketmail.com menulis: Dari: andisa...@rocketmail.com andisa...@rocketmail.com Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PEMILU BOROS DAN TOLOL Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 1 April, 2009, 12:12 AM Bung Jhony, apa ada yang salah dengan tukang sate menjadi caleg ? jangan suka meremehkan profesi orang dong, jangan sombong anda...
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KPI: Enam Sinetron Bermasalah
Bung Andisatya, Waduh ya gak bisa begitu dong. Apa iya mentang - mentang gratis lantas orang boleh melakukan pertunjukan atau acara di depan masyarakat seenaknya tanpa memikirkan akibatnya? Wah bisa rusak bangsa ini. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Rab, 1/4/09, andisa...@rocketmail.com andisa...@rocketmail.com menulis: Dari: andisa...@rocketmail.com andisa...@rocketmail.com Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KPI: Enam Sinetron Bermasalah Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 1 April, 2009, 12:31 AM karena kita nonton tv gratis, ya sudahlah terima apa adanya yang disiarkan oleh stasiun tv, kalau memang tidak suka dan tidak baik untuk kita, nggak usah ditonton, pindahkan saluran aja...
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Analisis pakar Australia tentang Prabowo (kandidat kuda hitam)
Ya itulah hukum alam yang berlaku di dunia ini. Saat Orde baru berkuasa, masyarakat yang membaca data tentang kekayaan keluarga Cendana yang dimuat di Surat kabar Australia, bisa di pidana. Alasannya Pers Australia telah melakukan penghinaan serta pencemaran nama baik Bangsa Indonesia. Jadi suatu tulisan yang mengungkapkan aib keluarga Pemimpin Orde Baru, tidak patut untuk dibaca oleh masyarakat Indonesia. Yang melanggar, diancam masuk penjara. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Rab, 1/4/09, uge basar ugeba...@yahoo.com menulis: Dari: uge basar ugeba...@yahoo.com Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Analisis pakar Australia tentang Prabowo (kandidat kuda hitam) Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 1 April, 2009, 4:37 AM Tulisan yang bagus.Saya tambahi, sejarah selalu berpihak kepada pemenang, USA membunuh penduduk sipil Jepang di Hiroshima dan Nagasaki, sampai sekarang nggak ada tuh disinggung sebagai kejahatan perang, karena Jepang yang kalah. Hitler memasukan orang yahudi ke Kamp Kerjapaksa, sampai sekarang film-filmn kekejaman Hitler dibuat terus karena USA yang menang Hitler yang kalah. Gaza digempur, Irak dikangkangi, sampai sekarang masih terus dilakukan. karena orang Palestina dan Sadam Husein yang kalah.Mungkin Prabowo harus jadi Presiden dulu, baru kita akan tahu cerita sebenarnya, kita cenderung bimbang akan rumours tentang dark side masa lalu beliau, karena kita tahu asal-usul Prabowo dari keluarga yang jelas dan dikenal nasionalis, ayahnya digelari Begawan Ekonomi Indonesia, kita sebagai orang Indonesia pasti kita berpikir, masa sih orang dari latar belakang keluarga seperti itu akan menghianati bangsa dan negaranya. sendiri. Kita terlalu lama dijajah orang asing, sehingga mendewakan orang asing sampai wong Jowo bilang (ne putih wisj menang separo) begitu pula kalau berita dari orang asing seakan-akan lebih credible sehingga kita lupa menggunakan nalar serta naluri kita. Peace!
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menyoal Netralitas TNI-Polri
Kebijakan SBY dengan memanfaatkan Kapolri untuk melakukan intervensi dalam proses hukum kasus Pemalsuan DPT di Jawa Timur, berpotensi menimbulkan Ketegangan Politik saat pemilu dan bisa berbuntut pada Kerusuhan Politik seperti kerusuhan Mei 1998. SBY mengalihkan penyelesaian masalah tuduhan DPT Palsu dari Sidang Pengadilan ke debat di Media Massa. SBY berupaya agar POLRI tidak netral dalam Pemilu ini. Mungkin yang perlu diketahui adalah : Apa sasaran akhir dari kebijakan SBY tersebut? Jika terjadi Ketegangan Politik dan berujung pada Kerusuhan Politik akibat rakyat menolak DPT yang dituduh palsu, kira - kira apa keuntungan SBY dan PD dengan peristiwa tersebut? Selama kita belum bisa menjawab pertanyaan diatas, maka sulit bagi kita untuk menjaga netralitas POLRI dalam Pemilu sesuai yang diamanatkan oleh Undang - undang dan menyelamatkan bangsa ini dari Kerusuhan Politik. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Rab, 1/4/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id menulis: Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menyoal Netralitas TNI-Polri Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 1 April, 2009, 8:24 AM http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/04/01/ 03131441/ menyoal.netralit as.tni-polri. Pahlawan Pemilu 2009 untuk menunjukkan netralitas TNI-Polri sebenarnya sudah lahir, yaitu mantan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Herman Surjadi Sumawiredja. Jenderal polisi berbintang dua ini rela mengundurkan diri sebagai polisi karena mendengarkan hati nurani dan memakai akal sehat. Apakah kesalahannya? Karena bertindak sebagai polisi profesional, obyektif, dan jujur, ia menetapkan Ketua Komisi Pemilihan Umum Jatim Wahyudi Purnomo sebagai tersangka pemalsuan daftar pemilih tetap (DPT). Dari penyelidikan aparat Polda Jatim, ditemukan 27 persen data yang tidak benar atau ada penggandaan DPT di Sampang dan Bangkalan. Kita tercengang sambil membayangkan bagaimana jika hal ini terulang lagi pada Pemilu Legislatif 9 April 2009 dan Pemilu Presiden 8 Juli 2009? Sayangnya, peluang emas untuk menghasilkan Pemilu 2009 yang berkualitas lepas dari tangan kita karena Mabes Polri menghentikan penyidikan dan mencabut status tersangka Ketua KPU Jatim tersebut. Yang lebih menyedihkan, keputusan Mabes Polri berakibat melegitimasi pemalsuan DPT dan membuat KPUD dan KPU bersikap keras kepala tak mengakui kesalahan fatal pada jantung setiap pemilu: data pemilih akurat. Ini sekaligus merobek kepercayaan publik terhadap pemilu. Tidak mustahil golongan putih (golput) akan unggul lagi! Mewaspadai polisi Kasus Jatim kembali membuka pertanyaan, benarkah netralitas TNI dan Polri adalah harga mati dalam Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2009? Prof Bilveer Singh dari National University of Singapore menunjukkan pengamatan sebaliknya karena sesungguhnya potensi TNI bermain politik itu tetap ada karena sejumlah alasan: (1) peremajaan struktur teritorial TNI; (2) mantan TNI sebagai partisipan dan kompetitor pemilu; (3) kontinuitas daerah konflik di Papua (versus Organisasi Papua Merdeka) dan Aceh (versus Partai Aceh) atas nama NKRI dan Pancasila; (4) tradisi lama dan insting psikologis aktif secara politik untuk menyelamatkan negara; (5) kegagalan sipil untuk memenuhi kepentingan TNI sebagai lembaga dan korps seperti anggaran minimal, kesejahteraan prajurit, fasilitas, perlengkapan dan pelatihan yang buruk, cara berpikir sipil dan petinggi tentara yang belum berubah. Perlu juga ditambahkan bahwa teritorial TNI ini tidak akan menjadi masalah lagi bila agenda reformasi 1998 dipenuhi yang berkaitan dengan pembubaran dwifungsi ABRI, yaitu (1) pembubaran teritorial TNI, (2) pembubaran bisnis TNI, (3) pembubaran keterlibatan TNI di legislatif dan eksekutif. Ketiga tuntutan itu idealnya akan membuat postur TNI yang profesional, netral, dan fokus pada upaya pertahanan negara saja. Dengan demikian, meski ada struktur baru netralitas TNI berupa peraturan dan lainnya, kultur, cara berpikir, dan psikologi tetap membutuhkan waktu untuk ditransformasi. Menurut Singh, publik memang melihat dan tidak menyangsikan perubahan formal pada TNI, seperti (1) paradigma dan lingkungan politik baru, (2) regulasi baru untuk TNI, (3) batasan dan kendala apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan TNI, (4) upaya TNI menjadi tentara profesional. Secara legal dan formal, TNI memang tak lagi ter- libat di politik, tetapi tetap saja ada kondisi dan perkembangan yang dapat mendorong TNI terlibat dalam politik sekalipun dilakukan secara halus. Mungkin kasus DPT Jatim bukanlah petunjuk utama keterlibatan polisi dalam politik, tetapi Singh justru lebih melihat potensi politik pada postur polisi pascareformasi. Sejumlah alasan yang berkaitan dengan kehadiran polisi dan aktivitasnya: (1) berada di garis depan penegakan hukum dan aturan, (2) pendatang baru yang sedang menegakkan posisi ekonomi dan politik, (3) langsung di bawah presiden,
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hakim dimintai pungli oleh ketua Pengadilan dan MA
Lha kalau para Hakim di Pengadilan saja ternyata merupakan Sasaran Pungli dan Korban Pemerasan, lalu bagaimana kualitas para hakim kita? Apa nanti hakim Korban Pemerasan tidak ganti memeras para pencari keadilan? Mengapa para pemeras begitu berkuasa di negri ini?? Kalau hakimnya saja sudah takut dengan Preman Berjubah Hakim, lantas siapa yang harus menangani kasus premanisme di negri ini? Siapa yang bisa menindak Hakim Preman kalau ternyata Raja Premannya justru Ketua MA? Mimpi apa ya bangsa ini, kok sampai punya aparat hukum demikian bobroknya. Pantas saja MA tidak mau diaudit tentang biaya pengurusan perkara, lha ternyata isinya memang busuk semua. Kalau informasi ini memang benar, sungguh malang nasib bangsa ini. Terus kita harus ngapain ya??? Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Rab, 1/4/09, Sulistyowati su...@pacific.net.id menulis: Dari: Sulistyowati su...@pacific.net.id Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hakim dimintai pungli oleh ketua Pengadilan dan MA Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 1 April, 2009, 6:49 AM FYI: - - - - - - Subject: [Kebijakan_Perempua n] Hakim dimintai pungli oleh ketua Pengadilan dan MA Rekan2, Ternyata bukan para pihak saja yang dipungli di pengadilan, hakim nya pun dipungli oleh Kepala Pengadilan nya. Rantainya kurag lebih spt ini, MA minta pungli ke Pengadilan, Pengadilan minta pungli ke Hakimnya, Hakim minta pungli ke para pihak... Ah, betapa rumitnya membenahi negara ini.. Salam, Restaria F. Hutabarat Jakarta Legal Aid Institute (LBH Jakarta) Jalan Diponegoro No 74 Jakarta 10320, Indonesia Phone (+6221) 314 55 18, Fax (+6221) 391 23 77 resta_hutabarat@ yahoo.com www.bantuanhukum. org well done is better than well said (Benjamin Franklin 1706-1790) --- On Tue, 3/31/09, marina pangaribuan marina_pangaribuan@ yahoo.com wrote: From: marina pangaribuan marina_pangaribuan@ yahoo.com Subject: Fwd: Fw: untuk yang peduli perbaikan dunia peradilan To tolong bantu mengkampanyekan hal ini, demi usaha menolak pungutan liar yang tidak bertanggung jawab di kalangan hakim Indonesia. -- Forwarded message -- From: Marina Pangaribuan ikhouvanoranje@ yahoo.com Date: Mar 31, 2009 3:36 PM Subject: Fw: untuk yang peduli perbaikan dunia peradilan To: marina.pangaribuan@ gmail.com Saya bekerja sebagai hakim, saya dan beberapa teman-teman saya yang berusaha untuk menciptakan dunia peradilan yang bersih dan berwibawa, akan tetapi usaha kami menghadapi banyak kendala, salah satunya adalah dikarenakan keengganan para senior kami di mahkamah agung. Salah satu bentuk keengganan adalah banyaknya pungutan liar yang dibebankan kepada hakim-hakim pengadilan negeri seluruh Indonesia untuk membiayai berbagai acara baik yang diselenggarakan di tingkat Pengadilan Tinggi maupun Mahkamah Agung. Salah satunya yang sekarang sedang kami hadapi adalah pungutan untuk pembiayaan pertandingan tenis yang lazim disebut sebagai Persatuan Tenis Warga Pengadilan (PTWP). PTWP ini diselenggarakan dahulu setiap 2 (dua) tahun sekali dan sekarang setiap 3 (tiga) tahun sekali. Permasalahannya setiap penyelenggaraan PTWP, seluruh hakim dibebankan untuk menanggung biaya penyelenggaraan. Hari ini saya mendapat kabar dari Ketua PN tempat saya bertugas bahwa setiap hakim dibebankan untuk membayar Rp.1.000.000, - (satu juta rupiah) perorang dan diluar pungutan tersebut PN tempat saya bertugas juga dibebankan biaya Rp.30.000.000, - (tiga puluh juta rupiah)untuk membiayai keberangkatan tim PTWP dari Provinsi. Permasalahannya adalah bagaimana cara memenuhi pembayaran uang sejumlah tersebut? Gaji kami tergolong besar untuk ukuran pegawai negeri, tetapi pasti tetap tidak akan ada hakim yang bersedia membayar dari gajinya, akibatnya pasti para hakim pasti akan mencari pembayaran dari luar gaji yang didapatkan. Teman-teman tentu ada yang berpendapat bahwa saya dan teman-teman saya tidak perlu membayar, kami berusaha menuju kearah sana akan tetapi kami pun sadar permintaan ini bukan sembarang permintaan, akan tetapi ini adalah permintaan yang berasal dari para senior kami (Pengakuan Ketua PN perintah dari Ketua PT dan pengakuan Ketua PT perintah berasal dari Dirjen Badilum MA selanjutnya saya tidak tahu darimana perintah itu akan tetapi Ketua Umum PTWP adalah Wakil Ketua MA yaitu Bpk. Abdul Kadir Mappong). Dan ini bukan sekedar permasalahan berani atau takut akan tetapi ini adalah masalah bagaimana menciptakan budaya bersih dilingkungan hakim-hakim seluruh Indonesia dikarenakan hakim-hakim yang melihat para seniornya biasa melakukan pungutan liar maka hakim-hakim tersebut juga akan terbiasa melakukan pungutan liar. Sebenarnya tahun lalu PTWP ini rencananya akan diselenggarakan di Bandung dan gaji seluruh hakim (ada kurang lebih 6.000 hakim dari 4 lingkungan peradilan) akan dipotong sebesar Rp.1.000.000, -(satu juta rupiah). Akan tetapi (syukur) ada seorang hakim yang
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Modernisasi Bahasa Indonesia Lewat Negara
http://www.antara. co.id/arc/ 2009/3/29/ modernisasi- bahasa-indonesia -lewat-negara/ *Modernisasi Bahasa Indonesia Lewat Negara* oleh Mulyo Sunyoto (ANTARA News) - Awalnya adalah bahasa Melayu yang dilisankan di pasar-pasar, di pelabuhan di antara kaum pelaut-saudagar yang datang dari penjuru Nusantara dan bahkan mancanegara. Karena begitu meluasnya pemakaian bahasa itu, akhirnya berlangsunglah keputusan politik pada 1928: sejumlah pemuda visioner memaklumkan bahasa itu sebagai bahasa Indonesia. Ketika kemerdekaan diraih pada 1945, pengukuhan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara kian memantapkan bahasa yang konon sudah dituturkan di antara kaum pedagang sekitar abad 8, bahkan di Jawa. Sebuah prasasti bertahun antara 792 dan abad 9, yang ditemukan di Jawa, mengindikasikan bahwa bahasa Melayu sudah dipakai sebagai bahasa pergaulan, lingua franca, antarpelaut yang misi utamanya berdagang. Lalu apa yang ajaib dari perkembangan bahasa ini? Alih bentuk dari bahasa pergaulan sederhana menjadi bahasa nasional sekaligus modern inilah yang membuat ahli sosiolinguistik Yoshua Fisherman takjub pada perkembangan bahasa Indonesia. Untuk sampai pada tahap yang mapan sebagai bahasa Indonesia yang modern, berbagai upaya telah dilakukan lewat campur tangan negara. Sejumlah institusi pengelola bahasa dibentuk. Yang paling menonjol adalah Komisi Istilah pada 1950, dengan tujuan memperkaya istilah-istilah berbagai bidang keilmuan dalam bahasa Indonesia, yang belum tersedia dalam bahasa Melayu. Meskipun sebelumnya ada Komisi Bahasa Indonesia yang misinya juga memodernkan bahasa Indonesia, lahirnya Komisi Istilah memberikan warna tersendiri. Bahkan ada yang menyebut, sejak didikan Komisi Istilah, lahirlah revolusi terminologi besar-besaran. Tak kurang dari 100.000 istilah berbagai bidang keilmuan dilahirkan komisi ini. Modernisasi kosa kata bahasa Indonesia dan politik peristilahan inilah yang dikupas linguis Jerome Samuel dalam disertasinya dengan judul asli berbahasa Perancis Modernisation lexcicale et politique terminologique: Le cas de l`Indonesien , yang diterbitkan menjadi Kasus Ajaib Bahasa Indonesia,Pemoderna n Kosakata dan Politik Peristilahan oleh Kepustakaan Populer Gramedia , Oktober 2008. Samuel menyoroti peran negara dalam merencanakan, merancang dan merekayasa bahasa Indonesia, yang menurut pendapatnya cukup berhasil. Dia menaruh respek pada salah seorang ahli bahasa yang berjasa menentukan wajah bahasa Indonesia, Anton M. Moeljono. Namun, kritiknya terhadap lembaga bahasa bentukan Orde Baru, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, yang pernah diketuai Anton cukup tajam. Bagi Samuel, lembaga yang kini bernama Pusat Bahasa itu semestinya mengatur penggunaan istilah-istilah yang sudah tersedia melimpah di masyarakat dan bukannya menambah atau melengkapinya dengan istilah-istilah baru yang dipungut dari asing sehingga penutur bahasa tak terbiasa memakainya. Dalam buku setebal 534 halaman itu, Samuel juga menghadirkan pemikiran posmodernisme yang mengecam keberadaan Pusat Bahasa. Aliran yang diwakili antara lain oleh Ariel Heryanto itu menganggap Pusat Bahasa adalah lembaga stabilisasi sektor bahasa, yang bertujuan melanggengkan kekuasaan Orba. Jargon gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar yang dipopulerkan di era Orde Baru dianggap Ariel sebagai monopoli kebenaran atas pemakaian bahasa dan penghakiman bahwa bahasa yang dipakai rakyat adalah jelek dan salah. Samuel menilai Ariel tak memberikan solusi memadai setelah mengajukan kritik ala posmo itu. Mungkin, bagi Ariel, bukan solusi yang terpenting di sini. Kritik posmo atas paradigma modernisme juga tak serta-merta disertai solusi alternatif, yang oleh kaum modernis dianggap memadai. Yang fundamental dari kritik posmo adalah penyadaran bahwa negara tak boleh dibiarkan memonopoli kebenaran, termasuk dalam bertutur dalam bahasa. Barangkali yang dilupakan Ariel adalah: kosa kata dan gramatika yang dia pakai untuk melontarkan ide-ide kritisnya adalah bahasa Indonesia kaidah standar yang masuk kategori baik dan benar. Ariel beda dengan Benedict Anderson, yang ketika melontarkan idenya untuk tak mengikuti bahasa bikinan Orde Baru, memakai bahasa Melayu pasar dengan menghindari kaidah Ejaan Yang Disempurnakan. Namun, semua kritik atas (kinerja) lembaga bahasa bentukan penguasa politik itu tak menyurutkan Samuel untuk menyatakan bahwa bahasa Indonesia cukup berhasil memodernkan diirinya, tentu tak lepas dari campur tangan penguasa.(*) [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Terkait dengan Lapindo,Masih Layakkah Kita Memilih Partai Golkar?
kenapa hanya golkar yang dipertanyakan? bagaimana dengan demokrat? inikan partai yang selalu mendukung presiden yang dagelan yang ingin terlihat manis disemua depan orang. trus bagaimana juga dengan gerindra? ini partai juga dipimpin oleh orang yang dipenuhi dengan misteri kejahatan manusia yang konon ingin mengembalikan indonesia sebagai macan asia salam Rian From: firdaus cahyadi firdau...@yahoo.com Sent: Wednesday, April 1, 2009 12:37:08 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Terkait dengan Lapindo,Masih Layakkah Kita Memilih Partai Golkar? Dear All, Sudah hampir tiga tahun warga korban lumpur di Sidoarjo terlantar hidupnya. Sehari-hari mereka menghirup udara tercemar dan hidup dalam resiko bencana. Sementara itu persoalan jual beli aset korban lumpur masih jauh dari kata selesai secara adil bagi para korban. Lapindo yang merupakan bagian dari group Bakrie terus menerus mengumbar janji manis. Celakanya, pemerintah membiarkannya. Di sisi lain, beberapa kali mantan petinggi group Bakrie yang juga Menteri Koordintor Kejahteraan Rakyat serta Dewan Penasihat Partai Golkar Aburizal Bakrie justru mengeluarkan pernyataan di berbagai media yang cenderung membela Lapindo. Pertanyaannya kemudian tentu saja adalah, terkait dengan derita korban lumpur Lapindo, masih layakkah kita memilih Partai Golkar dalam pemilu 2009 mendatang? Bagaimana pendapat kawan-kawan semua?
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Menyesal Tak Kudeta
ngga usah bingung...wong kejahatan kemanusiaan yang pernah dituduhkan aja sampai sekarang masih misteri...tidak ada proses hukum.. salam Rian From: Lasma siregar las032...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 1, 2009 12:18:26 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Menyesal Tak Kudeta Menyesal tak kudeta (kata Prabowo) tapi percaya akan sistem demokrasi... . Bagaimana logika-nya ini, please explain! Mau kudeta atau mau demokrasi, kok menyesal? Menarik sekali komentarnya saat jumpa para blogger di Kafe Amigos... Bagaimana komentar kalian? Salam Las
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Cinta Berlatarbelakang Kerusuhan Mei 1998 (Resensi Film MAY)
yang dimaksud dengan hambatan itu bisa banyak hal. diantaranya masalah share tiket di bioskop yang sangat tidak ok, belum lagi ketemu lembaga sensor yang isinya orang yang ngga ngerti film. kalau buat pemutaran film lagi bukan berarti basi om...terkadangkan pemutaran film bisa dilakukan lagi untuk sebuah bahan diskusi. salam Rian From: Satrio Arismunandar satrioarismunan...@yahoo.com To: neo_x_cycl...@yahoo.com Cc: Forum Kompas forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 1, 2009 5:20:52 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Cinta Berlatarbelakang Kerusuhan Mei 1998 (Resensi Film MAY) Kalau betul film MAY sudah diputar meluas Juni 2008, kenapa pihak Panitia mengatakan ada hambatan dalam peredaran film ini tahun 2008? Ini dikatakan dalam acara sambutan di depan para tamu, bukan dalam pembicaraan privat. Lalu, kenapa bikin acara undangan terbatas, dan di antara pihak pengundang ada CSIS. Bukankah basi, film yang sudah diputar setahun lalu, diputar lagi dengan undangan terbatas seolah-olah eksklusif? Atau ada perbedaan versi dari May edisi 2008, dengan MAY edisi 2009? saya tidak nonton tahun 2008, jadi tak ingat dan tak bisa membuat perbandingan. Satrio Arismunandar [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Surat Terbuka untuk Mas Prabowo Subianto: Kultus Individu?
Dikutip dari blog Kompasiana http://public.kompasiana.com/2009/04/01/surat-terbuka-untuk-mas-prabowo-subianto-kultus-individu/hari ini (01-04-2009): *Mas Prabowo Subianto yang baik* di-tempat Dengan hormat, Tiada untaian kata paling indah selain puja dan puji syukur ke hadirat Illahi Rabbi, yang telah mencurahkan rahmat, hidayah dan barokah-Nya sehingga kita masih diberi kesempatan bertatap muka dan bertegur sapa di forum *Kompasiana* yang cukup bergengsi ini. Selasa malam (31-03-2009) saya hadir acara temu blogger *Kompasiana *dan komunitas *Facebook for Prabowo Subianto* (FBPS) di Cafe Amigos Bellagio Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan. Dimana aktor utama di panggung utama temu bloger tersebut Mas Prabowo sendiri. Ada beberapa catatan yang melintas di langit pikiran, coba untuk diungkapkan di blog terhormat ini. *Pertama*, aksi panggung dan pemaparan pokok-pokok pikiran. Penampilan sederhana, gaya bertutur lugas, cerdas dan tangkas serta agak teatrikal Mas Prabowo di temu blogger semalam mengesankan diri saya. Pula penyampaian dua pokok pikiran mengenai neraca perdagangan Indonesia sejak 1997 yang senantiasa surplus dan upaya sistematis “penggelembungan” rata-rata 25 % Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilu 2009. Untuk soal neraca perdagangan yang senantiasa surplus sejak tahun 1997 hingga 2008, namun kondisi ekonomi masih tergantung hutang-hutang baru luar negeri memang bagi saya cukup memprihatinkan. Perlu terobosan-terobosan dan inovasi fenomenal guna mengangkat harkat, martabat dan kemakmuran negeri dan masyarakat kita ini agar dapat sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang telah maju. Sedangkan soal DPT yang rebut akhir-akhir ini, hemat saya semua pihak yang berkepentingan terhadap pelaksanaan Pemilu Legislatif 2009 perlu duduk bersama mencari solusi yang terbaik. Hal ini diperlukan agar hasil pemilu legislatif bulan April nanti dapat diterima semua pihak. Terhadap semua persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa dan negara, benar apa yang Mas Prabowo katakan bahwa muara kesemuanya terletak pada kepemimpinan atau *leadership* di semua tingkatan pemerintahan. *Kedua*, ungkapan lapang dada dalam hal menerima kritik. Pada salah satu bagian paparan, dikatakan bahwa Mas Prabowo termasuk tipe orang yang lapang dada dalam hal menerima kritik. Itu sudah saya cermati sejak lama. Kenyataannya memang demikian adanya. Banyak pihak yang suka atau tidak suka dengan sepak terjang Mas Prabowo selama ini. Ada yang diungkapkan dengan terbuka dan lugas (bahkan di forum publik). Ada yang mengungkapkan dengan tertutup dan diam-diam. Ada yang menyebarkan desas-desus dengan menambahi bumbu-bumbu sendiri yang jauh panggang daripada api. Bahkan ada yang membatin buat catatan khusus dirinya sendiri. Kesemua yang baru saya ungkap di atas merupakan sifat natural manusia; bermacam-macam kemauan dan motif serta beda antara satu kepala dengan kepala lainnya. Diantara ragam ungkapan suka atau tidak suka itu, seperti ditandaskan Mas Prabowo sendiri semalam, ungkapan pujian atau kritik secara terbuka dan lugaslah yang diharapkan. Kira-kira semalam Mas Prabowo berujar, “Sebuah bangsa tidak akan maju bila pemimpinnya tidak mau dikritik. Karena dari kritiklah akan lahir formula baru atau sintesis untuk memperbaiki keadaan. Ada tesis, anti tesis dan kemudian lahir sintesis demikian seterusnya.” Mudah-mudahan surat terbuka ini merupakan cara pengungkapan suka atau tidak suka diri saya melalui cara terbuka dan lugas seperti yang diharapkan Mas Prabowo. *Ketiga*, hakikatnya blogger itu independen. Menyimak dan menikmati aksi panggung dari awal hingga menjelang akhir pemaparan pokok pikiran Mas Prabowo, saya cukup terkesima. Namun demikian ada hal yang cukup menyentak hati tatkala diakhir pemaparan, Mas Prabowo “mengajak” hadirin untuk bergabung dalam “Barisan Prabowo Subianto”. Saya rasa bila ajakan itu ditujukan untuk para blogger yang hadir di Café Amigos, ajakan semacam itu kurang tepat dan salah alamat. Sekalipun mungkin seorang blogger menjadi anggota atau simpatisan tokoh dan partai politik tertentu, dalam aktivitas nge-blog seorang blogger bersifat independen. Seorang blogger bukanlah corong atau kepanjangan tangan tokoh, partai politik, dan ideologi tertentu. Segala hal yang berkaitan dengan aktivitas nge-blog, blogger sendiri yang akan menentukan. Tanpa ia bisa diintervensi oleh pihak manapun. *Keempat*, pengkultus individuan Mas Prabowo. Poin terakhir ini saya kira yang terpenting sebagai masukan Mas Prabowo. Usai acara temu blooger, penyelenggara menambah acara selingan sebagai pernak-pernik yang dimaksudkan untuk menyemarakkan acara. Tampil ke depan panggung, beberapa anak muda menyampaikan aspirasi. Tujuan mereka yang pokok menyerahkan beberapa ikat bunga dan suka cita bertemu idolanya. Namun demikian, kesan yang saya tangkap,a da ungkapan-ungkapan mereka untuk mengkultus individukan Mas Prabowo. Dan nampaknya Mas Prabowo menikmati hal demikian? Saya rasa ke
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KPI: Enam Sinetron Bermasalah
hahaha...pemikiran yang pendek...tp kalau mau mikir pendek maka yang bener matikan saja...ganti saluran juga sama aja toh salam Rian From: andisa...@rocketmail.com andisa...@rocketmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 1, 2009 7:31:45 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KPI: Enam Sinetron Bermasalah karena kita nonton tv gratis, ya sudahlah terima apa adanya yang disiarkan oleh stasiun tv, kalau memang tidak suka dan tidak baik untuk kita, nggak usah ditonton, pindahkan saluran aja
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPT (Daftar Pemilih Tipuan)
jual asset itu dulu juga didukung SBY JK dan jual asset di terusin smp sekarang lalu kkayaknya banaykan Mega deh prestasinya coba dee bandingin prestasi makronya, inflais lebih rendha, kemiskinan lebih banyak turun ah mamagan nih cuap doangbisanya HS At 08:20 AM 31-03-09, you wrote: Siapa pun yang memimpin bangsa ini tidak akan mingkin bisa berbuat sebanyak yang dilakukan SBY, apalagi di zaman krisis global yang melanda dunia saat ini. Memangnya seperti membalik tangan? Buktinya Mega dulu sempat berkuasa 3 tahun yang dilakukannya apa selain jual aset negara ke asing? Powered by Telkomsel BlackBerry�
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kultur Cina, Gayo dan Disneyland
Tulisan saya kali ini menyambung tulisan saya yang lalu, tentang etnis Cina yang menurut saya bisa menjadi etnis terunggul di negara ini, yang salah satunya adalah akibat dari reaksi mereka saat menjawab berbagai tekanan yang mereka terima di negara ini. Mengenai hal itu seorang miliser bertanya kepada saya, apakah itu artinya setiap kali manusia ditekan dia akan bereaksi seperti itu kalau ditekan. Lalu ada pula yang bertanya bagaimana dengan Huaqiao di negara lain apakah mereka juga punya mentalitas yang sama seperti Huaqiao di sini?. Saya tidak bisa menjawab pertanyaan ini dengan jawaban pendek 'Ya' dan 'Tidak', karena pertanyaan sang miliser ini berkaitan erat dengan Manusia. Sementara manusia modern adalah makhluk artifisial yang rumit. Dalam menghadapi masalah yang dihadapi dalam hidup, manusia modern nyaris tidak lagi menyisakan insting bawaan lahir yang bisa digunakan untuk bertahan hidup. Dalam bertahan hidup, Manusia modern lebih banyak mengandalkan kesadarannya yang didapat dari pengetahuan yang dia serap dalam proses tumbuhnya. Lingkungan tumbuh dan latar belakang budaya yang membentuknya sangat mempengaruhi reaksi seperti apa yang diperlihatkan oleh manusia ketika dia menghadapi masalah. Tiap budaya yang membentuk manusia umumnya mempunyai kekhasan masing-masing, kita biasanya dapat melihat benang merah dalam perilaku orang-orang yang tumbuh dalam latar belakang budaya yang sama. Kemiripan itu bisa terlihat ketika mereka bereaksi terhadap sebuah fenomena. Para Huaqiao terbentuk menjadi seperti yang kita kenal sekarang adalah karena mereka memiliki latar belakang kultural yang khas, yang bisa kita temukan kemiripannya dengan perilaku etnis Cina manapun di dunia. Latar belakang budaya yang khas inilah yang membuat orang Cina menjawab tekanan sosial yang mereka hadapi dengan cara seperti yang saya gambarkan dalam tulisan sebelumnya. Tapi jika tekanan yang sama diberikan kepada orang dari etnis lain, reaksinya belum tentu sama. Sebut saja misalnya orang Palestina yang ditekan Israel, seperti kita tahu bersama, tekanan itu dijawab oleh orang Palestina dengan Jihad berbentuk intifadah dan Bom bunuh diri. Yang berekasi seperti ini bukan hanya orang Palestina yang beragama Islam, tapi juga orang Palestina yang beragama kristen. Para laki-laki di Minang juga mendapat tekanan secara kultural di daerah asalnya. Di Minang, secara kultural laki-laki ditempatkan dalam posisi yang kurang penting dibandingkan perempuan, laki-laki tidak mendapatkan warisan (meskipun sekarang banyak ahli budaya minang membagi harta warisan menjadi 'Limbago' dan 'Pusako', dan mengatakan 'Limbago' boleh dibagi sedangkan 'Pusako' sepenuhnya hak perempuan), tapi pada kenyataannya, yang saya lihat di banyak keluarga minang yang saya kenal, yang mendapat warisan memang hanya perempuan. Menjawab tekanan kultural seperti itu, laki-laki minang bereaksi menjawab tekanan itu dengan cara merantau, karena itulah kita bisa menemukan orang Minang di segala pelosok negara ini. Orang Jawa yang budayanya dibentuk oleh raja-raja dan kaum feodal yang otoriter yang menuntut kepatuhan tanpa syarat kepada para bawahan dan rakyatnya, membuat orang Jawa secara umum juga memiliki karakter yang khas. karakter khas ini juga bisa dilihat dari cara mereka menjawab tekanan sosial yang mereka hadapi, yaitu dengan sikap patuh dan manut terhadap majikan dan tidak banyak protes. Sementara orang Aceh sebaliknya, latar belakang budaya orang Aceh yang begitu rumit dan beragam dengan etnisitas yang berasal dari berbagai etnis dengan kultur mainstream dunia, telah menciptakan orang Aceh memiliki mental egaliter. Orang Aceh tidak suka menundukkan kepala dan mengaku kalah. Latar belakang budaya seperti inilah yang membuat membuat orang Aceh tidak pernah merasa posisinya lebih rendah dibandingkan Jakarta. Sehingga ketika mereka ditekan, orang Aceh menghadapi tekanan Jakarta itu dengan cara memberontak, orang Aceh tidak peduli dengan kenyataan bahwa faktanya mereka kalah dari segala segi, karena bagi orang Aceh harga diri ada di atas segalanya, bahkan di atas harga selembar nyawa sekalipun. Orang Jawa yang tidak terbiasa menjawab tekanan dengan cara yang tidak logis seperti ini banyak yang tidak habis pikir dan tidak bisa memahami reaksi tidak masuk akal yang ditunjukkan oleh orang Aceh ini. Sehingga muncullah ungkapan PERANG BODOH. Untuk menjawab pertanyaan miliser yang sama yang menanyakan, apakah fenomena yang ditunjukkan oleh Huaqiao tersebut hanya spesifik di negara ini saja, bagaimana dengan di negara lain yang menerapkan perlakuan berbeda terhadap mereka?. Untuk menjawabnya, kita harus terlebih dahulu mengenali apa itu kultur Cina. Sebagai sebuah kultur, Cina itu sudah setua Mesir Kuno. Tapi, kalau Mesir Kuno sekarang sudah tinggal legenda dan bahan penelitian sejarah kuno, tidak demikian halnya dengan kultur Cina. Kultur ini tetap hidup lengkap dengan orang-orangnya dan terus berevolusi
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPT (Daftar Pemilih Tipuan)
Kecaman thd SBY dari lawan2 politiknya luar biasa dahsyat dan nyinyir, apapun juga dijadikan bahan kritikan. Bahkan SBY sakit perutpun juga dikecam... hahaha.. kocak kan? Dan kita lihat SBY menanggapinya secara proporsional dan kalem2 saja. Apakah elektabilitas SBY lantas menjadi jatuh karena kecaman2 tsb? Tidak.. dan anehnya justru semakin moncer. Ada satu pengecam yg begitu berapi-api menghujat program BLT sebagai meng-hambur2kan uang negara dan menghina rakyat. Malarangeng menjawabnya dengan enteng saja; lho katanya partai wong cilik, lha ini ada program bantuan untuk wong cilik kok malah dikecam? Si pengecam tsb menjadi terpojok dan terlihat dogol, akhirnya si pengecam tsb menyadari blundernya dan terpaksa balik omongan alias menjilat ludah sendiri... hehehe.. sangat mengenaskan.. Kayaknya jumlah masyarakat kita yg cerdas semakin meningkat populasinya, dan mereka ini bukanlah kelompok yg mudah dihasut dan dibodohi oleh para pembohong dan pembual. http://www.inilah.com/berita/pemilu-2009/2009/04/01/95227/pd-kritik-pedas-sejumlah-capres/ --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Adyanto Aditomo adyantoadit...@... wrote: Bung Hidayat Purbo, Walaupun mungkin saat ini dari hasil Jajak Pendapat SBY masih yang paling populer untuk memenangkan Pilpres, tetapi kalau sikap SBY dan PD terlalu arogan, dan cenderung memprovokasi partai - partai pesaingnya, situasinya justru akan menjadi terbalik. Yang sedang dinanti - nantikan oleh partai - partai lain adalah terpelesetnya SBY dan PD dengan bertindak dan bersikap makin arogan terhadap partai pesaingnya dan juga masyarakat pemilih, sehingga akan timbul reaksi dimasyarakat berupa gerakan ABS (Asal Bukan SBY) dan SBD (Asal Bukan Partai Demokrat). SBY dan PD sangat reaktif terhadap kritikan dari partai lawannya, terutama kalau yang mengkritik itu Megawati atau PDIP. Seolah timbul kesan bahwa SBY dan PD tidak terlalu yakin dengan apa yang telah dilakukannya, sehingga cenderung menari diatas gendang Megawati dan PDIP. Point kelebihan SBY yang tampak tenang dan santun tapi bisa hilang dalam sekejab jika sedang di kritik, terutama kalau yang mengkritik Megawati. Emosinya langsung meledak. Kalau reaksi SBY, PD dan para pendukungnya tidak berubah, jangan kaget kalau menjelang hari pemilihan akan timbul gerakan ABS dan ABD. Bisa saja anggota Partai Golput terseret masuk kedalam gerakan itu. Kalau anda memang betul pendukung SBY dan PD, tolong jangan ikut - ikutan memprovokasi lawan politik anda. Walaupun saya pengikut Partai Golput, tetapi saya tetap menyarankan ke anda untuk tetap santun dan sabar dalam menghadapi situasi ini, karena dari hasil jajak pendapat SBY dan PD ada diatas angin. Salam, Adyanto Aditomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sjahrir Relevan bagi Masa Depan Indonesia
More on Prime Minister Sutan Sjahrir, from The Jakarta Post: (BTW, I was there in the Kalibata Heroes' Cemetery during his funeral in 1966) Sjahrir proposed as `Father of Indonesian Diplomacy' Nana Rukmana , The Jakarta Post , Cirebon | Thu, 03/12/2009 1:35 PM | The Archipelago A committee on the centenary of national hero Sutan Sjahrir, the country's first prime minister, has urged the government to name him the Father of Indonesian Diplomacy for his role in gathering international support to acknowledge the country's independence declaration. The committee made the proposal in Cirebon, West Java, on Tuesday. Without the international diplomatic steps initiated by Bung *big brother* Sjahrir, it would have been difficult to gain worldwide acknowledgement, said committee head Yoyon Suharyono. Everybody knows Indonesia's independence was proclaimed by Bung Karno and Bung Hatta, but Bung Sjahrir was the one who strengthened the legitimacy of the proclamation internationally. They were the trinity who should have received extraordinary appreciation from this nation, he add-ed, referring to Indonesia's first president and vice president, Soekarno and Muhammad Hatta, respectively. Besides galvanizing international support, Yoyon went on, Sjahrir also constituted one of the figures who laid the cornerstone for Indonesia's modern diplomacy. He was at the same time the initiator of the country's foreign policy, which remains active without associating with any one bloc or major power. Sjahrir's activities in international diplomacy have been used as a reference for Indonesia's foreign policy to this very day. What he did for our foreign policy is one of the reasons why Indonesia is well respected on the international stage, he said. One of Sjahrir's most notable achievements was to deliver a speech at the United Nations' Security Council meeting on Aug. 14, 1947. In that forum, Bung Sjahrir told the world about Indonesia's sovereignty as a free nation, Yoyon said. Sjahrir's struggle in international diplomacy for the acknowledgement of Indonesian sovereignty also inspired other developing countries in Asia and Africa to free themselves from colonialism, he added. Together with Bung Karno and Bung Hatta, what Bung Sjahrir did inspired Asian and African countries to struggle for their freedom. He also said that besides recognizing Sjahrir for his contributions to the country, the proposal to name him the Father of Indonesian Diplomacy was also intended to prove that Indonesia used to have a prominent diplomat who was well respected on the international stage. The proposal, Yoyon went on, was intended to bring Sjahrir's name back into the Indonesian people's collective memory. Many Indonesians don't know the role Bung Sjahrir played for Indonesia. The proposal is expected to remind us of one of Indonesia's best sons, who contributed greatly toward the establishment of a sovereign Indonesia, he said. Sjahrir was born in Bukittinggi, West Sumatra, on March 5, 1909, and died in Zurich, Switzerland, on April 9, 1966, where he was taken for medical treatment. He was buried in the Kalibata heroes' cemetery in Jakarta. Sjahrir was renowned for being active in Indonesia's independence struggle. At the age of 19, he was involved in the declaration of the Youth Pledge Day on Oct. 28, 1928. At the age of 36, Sjahrir was appointed Indonesia's first prime minister. On Nov. 19, 1945, he established the Socialist People's Party in Cirebon. On Dec. 17 that same year, together with fellow historical figure Amir Sjarifuddin, Sjahrir also established the Indonesian Socialist Party (PSI). Other prominent people were involved in establishing the PSI, including Johan Sjahroezah, Sudarsono and Subadio Sastrosatomo. And also on Wikipedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Sutan_Sjahrir salam, sensei deddy mansyur university of houston www.uh.edu/shotokan http://www.houstonshotokankarate.com/ - Original Message - From: halim hd halimh...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 01, 2009 3:33 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sjahrir Relevan bagi Masa Depan Indonesia tak banyak kelompok generasi muda usia 18-25 tahun yang mengenal sjahrir. mungkin karena pelajaran sejarah yang gagal mengungkap sosok; periode orba berusaha benar untuk memupus sosok-sosok sosialis, termasuk sjahrir. hal itu pernah diungkapkan oleh romo mangunwijaya: lebih sulit mengangkat sjahrir ketimbang bung karno. sjahrir adalah kalimat dengan nada rendah. beda dengan sukarno yang gemuruh. disamping kegagalan pelajaran sejarah, juga kegagalan jaringan sjahrirl. satu contoh ketika subadio sastrotomo membuat buku kecil, tahun 1990-an awal, yang rasanya aneh, kayak buku klenik. maksudnya mengkritik rejeim orba, tapi dia masuk ke dalam cara pandang domestifikasi sosialisme ke dalam cara pandang lokal -kebatinan, yang banyak menggunakan metafora wayang dan
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPT (Daftar Pemilih Tipuan)
Hahaha Justru saya yg tertawa liat anda yang membabibuta bela SBY. Kalau mau objektif, pemerintahan SBY sebenernya minim prestasi KPK dibentuk di jaman Mega, swasembada pangan sudah ada sejak jaman Mega (Soeharto malah), BBM diturunkan 2x??? Akal2an aja tuh... Dengan harga minyak dunia yg hampir sama (jaman Mega US$ 39/barel dan jaman SBY US$42/barel) harga premium jaman SBY lebih 2x lipat harga premium jaman Mega. Indeks stabilitas harga2 kebutuhan pokok jauh lebih baik jaman Mega... Lalu prestasi SBY apa sih sebenernya saudara-saudara... Oh tentu ada sih 1. Lulus S3 ketika sedang sibuk kampanye presiden (lha wong tesisnya dikerjakan orang lain), 2. Menemukan energi baru (blue energy), 3. Menemukan padi super letoy, 4. Menciptakan banyak lagu baru, 5. Meningkatkan jumlah orang miskin, 6. Menciptakan banyak pengangguran baru, dan 7. Mendatangkan banyak bencana. Salam, Hendro. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: hidayatpurbo hidayatpu...@gmail.com Date: Wed, 01 Apr 2009 17:44:16 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPT (Daftar Pemilih Tipuan) Kecaman thd SBY dari lawan2 politiknya luar biasa dahsyat dan nyinyir, apapun juga dijadikan bahan kritikan. Bahkan SBY sakit perutpun juga dikecam... hahaha.. kocak kan? Dan kita lihat SBY menanggapinya secara proporsional dan kalem2 saja. Apakah elektabilitas SBY lantas menjadi jatuh karena kecaman2 tsb? Tidak.. dan anehnya justru semakin moncer. Ada satu pengecam yg begitu berapi-api menghujat program BLT sebagai meng-hambur2kan uang negara dan menghina rakyat. Malarangeng menjawabnya dengan enteng saja; lho katanya partai wong cilik, lha ini ada program bantuan untuk wong cilik kok malah dikecam? Si pengecam tsb menjadi terpojok dan terlihat dogol, akhirnya si pengecam tsb menyadari blundernya dan terpaksa balik omongan alias menjilat ludah sendiri... hehehe.. sangat mengenaskan.. Kayaknya jumlah masyarakat kita yg cerdas semakin meningkat populasinya, dan mereka ini bukanlah kelompok yg mudah dihasut dan dibodohi oleh para pembohong dan pembual. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Terkait dengan Lapindo,Masih Layakkah Kita Memilih Partai Golkar?
Bumg Daus, Jika mengacu kepada kasus lumpur Lapindo maka jangankan Partai Golkar yang jadi msarang MJK dan Aburizal Bakrie, Partai Demokrat yang dalam pembinaan SBY serta -partai yang lain Tidak ada yang layak/pantas dipilih. Selama ini9 tidak ada dari mereka yang menunjukkan komitmen mereka membantu para korban lumpur Lapindo dan menyelamatkan lingkungan interseksi Kecamatan Porong-Tanggulangin dan Jabon. Begitu Bung. Salam keprihatinan Tjuk KS --- Pada Rab, 1/4/09, firdaus cahyadi firdau...@yahoo.com menulis: Dari: firdaus cahyadi firdau...@yahoo.com Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Terkait dengan Lapindo,Masih Layakkah Kita Memilih Partai Golkar? Tanggal: Rabu, 1 April, 2009, 12:37 PM Dear All, Sudah hampir tiga tahun warga korban lumpur di Sidoarjo terlantar hidupnya. Sehari-hari mereka menghirup udara tercemar dan hidup dalam resiko bencana. Sementara itu persoalan jual beli aset korban lumpur masih jauh dari kata selesai secara adil bagi para korban. Lapindo yang merupakan bagian dari group Bakrie terus menerus mengumbar janji manis. Celakanya, pemerintah membiarkannya. Di sisi lain, beberapa kali mantan petinggi group Bakrie yang juga Menteri Koordintor Kejahteraan Rakyat serta Dewan Penasihat Partai Golkar Aburizal Bakrie justru mengeluarkan pernyataan di berbagai media yang cenderung membela Lapindo. Pertanyaannya kemudian tentu saja adalah, terkait dengan derita korban lumpur Lapindo, masih layakkah kita memilih Partai Golkar dalam pemilu 2009 mendatang? Bagaimana pendapat kawan-kawan semua? [Non-text portions of this message have been removed]
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hakim dimintai pungli oleh ketua Pengadilan dan MA
Itulah kondisi Negeri yang tercinta ini. Sangat Carut Marut dan sangat brutal dan vulgar tingkat budaya korupsi di Indonesia. Kasus Jaksa Untung dan Artalita merupakan puncak Gunung Es belaka. Anda mungkin masih ingat karikatur GM Sud (Oom Pasikom) di Kompas sekian tahum yang lalu yang menggambarkan korupsi di Indonesia tidak hanya berjamaah tetapi merupakan suatu proses saling makan yang diperikan seperti halnya ikan dilaut. yang sangat kecil menjadi mangsa yang kecil, yang kecil dimangsa yang sedang , yang sedang dimakan yang besar dan pada ujung sana ada ikan raksasa yang siap menelan semuanya. Dengan kondidsi Lembaga Penegak Hukum dan Peradilan yang sudah sangat bejat seperti ini maka upaya penehakkan hukum dhi Pemberentasan Politik hanya merupakan Political Showdown untuk menakut takuti lawan dan lawan terselubung agar jangan berani melawan yang sedang berkuasa. Jadilah KPK Tebang Pilih atau Babat yang kecil dan atau tidak punya beking kekuasaan. Alih-alih akan membuat korupsi berkurang, justru korupsi dikalangan aparat penegak hukum/keadilan semakin marak. Karena kekuasaannya terus ditambah dan nyaris tidak ada alat dan kekuasaan yang mampu mengontrolnya. Dalam ceritera silat para polisi, jaksa dan hakim pada dewasa ini seperti Harimau tumbuh sayap. Bayangkan kekuatan dan kekuasaannya dan betapa menakukannya! Salam keprihatinan Tjuk KS --- Pada Rab, 1/4/09, Sulistyowati su...@pacific.net.id menulis: Dari: Sulistyowati su...@pacific.net.id Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hakim dimintai pungli oleh ketua Pengadilan dan MA Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 1 April, 2009, 1:49 PM FYI: - - - - - - Subject: [Kebijakan_Perempua n] Hakim dimintai pungli oleh ketua Pengadilan dan MA Rekan2, Ternyata bukan para pihak saja yang dipungli di pengadilan, hakim nya pun dipungli oleh Kepala Pengadilan nya. Rantainya kurag lebih spt ini, MA minta pungli ke Pengadilan, Pengadilan minta pungli ke Hakimnya, Hakim minta pungli ke para pihak... Ah, betapa rumitnya membenahi negara ini.. Salam, Restaria F. Hutabarat Jakarta Legal Aid Institute (LBH Jakarta) Jalan Diponegoro No 74 Jakarta 10320, Indonesia Phone (+6221) 314 55 18, Fax (+6221) 391 23 77 resta_hutabarat@ yahoo.com www.bantuanhukum. org well done is better than well said (Benjamin Franklin 1706-1790) --- On Tue, 3/31/09, marina pangaribuan marina_pangaribuan@ yahoo.com wrote: From: marina pangaribuan marina_pangaribuan@ yahoo.com Subject: Fwd: Fw: untuk yang peduli perbaikan dunia peradilan To tolong bantu mengkampanyekan hal ini, demi usaha menolak pungutan liar yang tidak bertanggung jawab di kalangan hakim Indonesia. -- Forwarded message -- From: Marina Pangaribuan ikhouvanoranje@ yahoo.com Date: Mar 31, 2009 3:36 PM Subject: Fw: untuk yang peduli perbaikan dunia peradilan To: marina.pangaribuan@ gmail.com Saya bekerja sebagai hakim, saya dan beberapa teman-teman saya yang berusaha untuk menciptakan dunia peradilan yang bersih dan berwibawa, akan tetapi usaha kami menghadapi banyak kendala, salah satunya adalah dikarenakan keengganan para senior kami di mahkamah agung. Salah satu bentuk keengganan adalah banyaknya pungutan liar yang dibebankan kepada hakim-hakim pengadilan negeri seluruh Indonesia untuk membiayai berbagai acara baik yang diselenggarakan di tingkat Pengadilan Tinggi maupun Mahkamah Agung. Salah satunya yang sekarang sedang kami hadapi adalah pungutan untuk pembiayaan pertandingan tenis yang lazim disebut sebagai Persatuan Tenis Warga Pengadilan (PTWP). PTWP ini diselenggarakan dahulu setiap 2 (dua) tahun sekali dan sekarang setiap 3 (tiga) tahun sekali. Permasalahannya setiap penyelenggaraan PTWP, seluruh hakim dibebankan untuk menanggung biaya penyelenggaraan. Hari ini saya mendapat kabar dari Ketua PN tempat saya bertugas bahwa setiap hakim dibebankan untuk membayar Rp.1.000.000, - (satu juta rupiah) perorang dan diluar pungutan tersebut PN tempat saya bertugas juga dibebankan biaya Rp.30.000.000, - (tiga puluh juta rupiah)untuk membiayai keberangkatan tim PTWP dari Provinsi. Permasalahannya adalah bagaimana cara memenuhi pembayaran uang sejumlah tersebut? Gaji kami tergolong besar untuk ukuran pegawai negeri, tetapi pasti tetap tidak akan ada hakim yang bersedia membayar dari gajinya, akibatnya pasti para hakim pasti akan mencari pembayaran dari luar gaji yang didapatkan. Teman-teman tentu ada yang berpendapat bahwa saya dan teman-teman saya tidak perlu membayar, kami berusaha menuju kearah sana akan tetapi kami pun sadar permintaan ini bukan sembarang permintaan, akan tetapi ini adalah permintaan yang berasal dari para senior kami (Pengakuan Ketua PN perintah dari Ketua PT dan pengakuan Ketua PT perintah berasal dari Dirjen Badilum MA selanjutnya saya tidak tahu darimana perintah itu akan tetapi Ketua Umum PTWP adalah Wakil Ketua MA yaitu Bpk. Abdul Kadir
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sjahrir Relevan bagi Masa Depan Indonesia
om Halim, Om Sjahrir telah memasuki apa yang dapat kita sebut sebagai negarawan, pernyataan-pernyataannya tidak pernah meledak-ledak, gaya dan bicaranya lembut, tetapi dia sangat kuat memegang prinsip-prinsip soialismenya. Tidak banyak generasi kader sjahrir berikutnya yang bisa mengikuti gayanya, tanpa mau kompromi dengan kekuasaan , jika kekuasaan itu dianggapnya anti demokrasi, sebab banyak juga yang merasa kader sjahrir, seringkali juga kompromi pada kekuasaan, apapun jenis kekuasaan tersebut. artinya, banyak yang merasa kader sjahrir itu tidak melihat rakyat sebagai sumber inspirasi politik, kecuali yang saya kenal seperti om sarbini, om q soebadio, om anto, om Lis dkk.. yang sering nongkrong-nongkrong di guntur 49. kalau saya katakan, banyak yang merasa kader sjahrir itu merekayasa prinsip barunya, yaitu, kekuasaan-lah sebagai sumber inspirasi politik, disitu terletak bedanya, dan yang melihat kekuasaan sebagai sumber inspirasi politik, seringkali tidak mengakui bahwa mereka adalah kader sosialis, hehehehe jadi, kalau mereka ikut menikmati kue kekuasaan pada pemerintahan yang otoriter, maka tidak heran jika mereka memimpin dikelompok masyarakat apapun, gaya otoriter-lah yang mereka terapkan dalam memimpin.. tidak ada lagi upaya yang menjelaskan bahwa suatu kekuasaan otoriter itu pasti korup, tidak ada lagi sikap terbuka secara total untuk melawan pada kekuasaan yang seperti itu , tidak ada lagi yang menjelaskan, bahwa nasib rakyat harus jadi sumber inspirasi politik, tidak ada lagi yang menjelaskan, bahwa sosialisme itu sebenarnya berakar pada kepentingan rakyat era politik tahun 1966 memang banyak diwarnai oleh para kader sjahrir, tapi sesudah itu, bahkan sampai era kekuasaan saat ini, seringkali sikap kompromistis pada kekuasaan akhirnya menyebabkan mereka seringkali tampak kelelahan untuk mencari kata pembenarannya. kalau sudah lelah mencari kata pembenaran, mereka segera menikmati lagi kekuasaan itu. kita menyadari, kalau ada pendapat bahwa jika kekuasaan itu tidak dipegang kelompok sendiri, tentu akan dipegang kelompok lain. tapi sjahrir tidak mengajarkan ilmu sesempit dan sedangkal itu, karena ukuran-ukuran ideologisnya, apalagi sikap politiknya sjahrir sangat jelas, pendirian politiknya layak disebut sebagai negarawan, karena sjahrir berhasil merangkul atau bekerja-sama dengan kelompok lain, bahkan yang berbeda ideologi sekalipun, yang penting untuk sjahrir jelas, bahwa kepentingan rakyat banyak adalah inspirasi perjuangannya, itulah sebabnya, gaya politik sjahrir tidak diwarisi oleh beberapa kadernya sendiri, sehingga peranan sjahrir yang besar dalam sejarah perjuangan republik ini, sedikit-demi sedikit ikut tenggelam. yang cukup mengagumkan banyak orang, adalah gaya sjahrir melakukan kaderisasi-nya, bagaimana caranya, sehingga sjharir bisa merekrut sedemikian banyak cendekiawan, maupun aktivis masyarakat, seperti Tan malaka, juga melakukan kaderisasi militansi dan sosialisme progresif, karena tan malaka telah mengalami berbagai ragam penderitaan yang sangat dahsyat, sjahrir telah membangun suatu lingkungan pemahaman politik yang cukup jelas, tapi saat ini, yang merasa menjadi kader sjahrir, seperti sengaja tidak meneruskan pemahaman politiknya sjahrir , oleh sebab itu istilah om halim, bahwa ada yang ikut menikmati kue pembangunan (kekuasaan) tanpa rasa sejarah, itu tepat sekali, bisa aja om halim ini. salambambangsulistomo. 2009/4/1 halim hd halimh...@yahoo.com tak banyak kelompok generasi muda usia 18-25 tahun yang mengenal sjahrir. mungkin karena pelajaran sejarah yang gagal mengungkap sosok; periode orba berusaha benar untuk memupus sosok-sosok sosialis, termasuk sjahrir. hal itu pernah diungkapkan oleh romo mangunwijaya: lebih sulit mengangkat sjahrir ketimbang bung karno. sjahrir adalah kalimat dengan nada rendah. beda dengan sukarno yang gemuruh. disamping kegagalan pelajaran sejarah, juga kegagalan jaringan sjahrirl. satu contoh ketika subadio sastrotomo membuat buku kecil, tahun 1990-an awal, yang rasanya aneh, kayak buku klenik. maksudnya mengkritik rejeim orba, tapi dia masuk ke dalam cara pandang domestifikasi sosialisme ke dalam cara pandang lokal -kebatinan, yang banyak menggunakan metafora wayang dan babad tanah jawa. bayangkan, sosok kiyuk yang konon murid langsung sjahrir saja kejeblos kayak begitu. atau karena sepuh dan tak lagi mampu melakukan ekspslorasi pemikiran. yang juga aneh, di kalangan sjahrir misalnya di yogyakarta, angkatan mahasiswa gemsos tahun 1960-an, ada yang takut untuk diiskusi soal perkembangan marxisme pada tahun 1980-an. rasa-rasanya orba berhasil menjinakan sosialisme sjahrir atau jaringannya melalui keberhasilan politik ekonomi jaringan itu sendiri, dan mereka berkutat dengan ungkapan our man, dan mereka anggap itu sudah cukup. jadi tukang stempel. yang paling menggelikan, kalau kita dengar obrolan, dimana antara jaringan sjahrir yogyakarta nggak cocok dengan jaringan sjahrir di surabaya. yang lucu, dan aneh bin
[Forum-Pembaca-KOMPAS] KITA TIDAK MENGENAL DEADLOCK POLITIK.
Dear All, Warisan pembentukan mental oleh Belanda, bangsa ini sangat nrimo. ditekan seperti apapun (dibodohin, dikibulin) kita ini manut terus, seperti sapi dicocok hidungnya. Negara ini mau hancur-hancuran entah seperti apa, kita semua gak tahu caranya bila mau peduli. Karena negri ini milik rakyat, boleh dong kita bikin ukuran-ukuran agar kehidupan anak cucu kita punya harapan di masa depannya. Salah satu ukuran terpenting adalah DEADLOCK POLITIK. Kalau deadlock ekonomi itu kita sudah tahu karena universal sifatnya. Tapi kalau deadlock politik itu gak ada ukurannya kalau bangsa itu tidak membuatnya sendiri. Arti deadlock politik adalah, keadaan menjauhi tujuan negara dikarenakan oleh keputusan/keadaan politik tertentu. Misalnya (untuk Indonesia) : 1. jebolnya Situ Gintung, tidak ada yang menyatakan dirinya BERSALAH. 2. Terbengkalainya urusan puluhan ribu KORBAN LAPINDO, sampai 3 tahun atau 1000 hari 3. Jumlah partai mencapai 38 telah membingungkan rakyat, mempersulit pengambilan keputusan terhadap apapun yang berkaitan dengan kehidupan bernegara dan berbangsa. 4. dan seterusnya. Usulan saya, mari kita setiap komponen bangsa, masing-masing beri masukan tentang apa saja yang bisa disebut sebagai DEADLOCK POLITIK dalam konteks Indonesia. Biar nanti ada yang menangkapnya untuk dijadikan diskripsi kebersamaan tentang DEADLOCK POLITIK bagi kehidupan anak cucu kita. salam, robama.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Surat Terbuka untuk Mas Prabowo Subianto: Kultus Individu?
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar satrioarismunan...@... wrote: Dikutip dari blog Kompasiana http://public.kompasiana.com/2009/04/01/surat-terbuka-untuk-mas-prabowo-subianto-kultus-individu/hari ini (01-04-2009): Namun demikian ada hal yang cukup menyentak hati tatkala diakhir pemaparan, Mas Prabowo âmengajakâ hadirin untuk bergabung dalam âBarisan Prabowo Subiantoâ. Saya rasa bila ajakan itu ditujukan untuk para blogger yang hadir di Café Amigos, ajakan semacam itu kurang tepat dan salah alamat. Sekalipun mungkin seorang blogger menjadi anggota atau simpatisan tokoh dan partai politik tertentu, dalam aktivitas nge-blog seorang blogger bersifat independen. = sebetulnya tidak perlu tersentak hatinya kalau memang punya akal sedikit bahwa jelas prabowo mengajak makan2 utk bergabung walaupun judul undangan berdiskusi. itu namanya diajak makan mau, giliran diajak bergabung ogah. jadi situ yg salah alamat , itu tempat orang kampanye bukan tempat nyari makan gratis. sohib
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ahli lingkungan berbalik, kini dukung nuklir
Sebenarnya pembelotan orang penting Green Peace ke kubu musuh tradisional nya bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya sudah terjadi pada Dr.Patrick Moore, salah satu pendiri Green Peace yang sangat disegani. Saya menggunakan istilah pembelotan pakai tanda kutip karena sebenarnya tidak ada pembelotan terhadap prinsip perjuangan yang selama ini mereka pegang. Mereka adalah orang-2 yang paling concern thd lingkungan hidup dibanding orang-2 pada umumnya, mereka hard core environmentalist. Yang terjadi adalah: pengetahuan mereka bertambah, dan seringkali tumbuhnya ilmu pengetahuan memerlukan waktu yang lama. Juga suasana dunia telah banyak berubah. Satu faktor yang banyak merubah persepsi manusia adalah perubahan iklim global. Persepsi orang awam tentang lingkungan hidup menjadi berubah, mereka menjadi sangat concern padahal sebelumnya environment dianggap konsep sekunder atau bahkan tersier, bukan prioritas. Demikian juga para environmentalist (aktivis/pejuang lingkungan hidup), persepsi mereka pun berubah juga. Saya pikir ini buah dari proses semakin dewasanya para environmentalist di satu pihak dan orang-orang industri di lain pihak. Sebelumnya masing-masing melihat dunia ini hitam putih saja. Green Peace misalnya, dikenal dengan penolakan terhadap penggunaan tenaga nuklir dan juga menentang penggunaan chlorine dalam bentuk apapun. Pokok'e ENGGAK, zero nuclear dan zero chlorine di dunia ini, begitu prinsipnya. Sementara orang industri, sebelumnya juga berfikir hitam putih saja, maximizing profit. Usaha-2 pelestarian environment dalam bentuk apapun itu dianggap hanya menambah beban bbiaya produksi saja, yang membuat harga produk semakin mahal. Sementara, apa sih efek industri mereka bagi lingkungan? Kayaknya tidak ada, sementara manfaat produk yang mereka hasilkan... luar biasa, demikian cara berfikir mereka. Dengan semakin terasanya beban aktivitas manusia pada lingkungan, cara pandang orang industri telah berubah, pelestarian lingkungan hidup kini telah menjadi salah satu mata rantai proses bisnis mereka. Mereka pun lambat laun telah mengadopsi cara berfikir para environmentalist. Bagaimana menjadikan proses saya lebih bersih, bagaimana menghilangkan limbah-2 berbahaya, bagaimana meminimalisir limbah pada umumnya, bagaimana mengurangi penggunaan bahan baku yang tidak ramah-lingkungan dan menggantikannya dengan yang ramah-lingkungan? Bagaimana mengurangi kandungan zat yang berefek negatif pada lingkungan sekitar. Intinya gap perbedaan cara berfikir antara para environmentalist dan orang industri menjadi semakin tipis, mereka telah sama-sama tumbuh menjadi orang-2 yang peduli lingkungan. Dr.Patrick Moore saat ini memperjuangkan bahan PVC sebagai bahan yang memiliki bobot sangat tinggi dari segi keramahan terhadap lingkungan. Sangat irit BBM dalam proses produksinya, bahan yang proses produksinya mengeluarkan emisi paling sedikit dibanding bahan-bahan lain (baik bahan tradisional maupun bahan modern), penggunaannya kebanyakan untuk aplikasi berusia pakai panjang, seperti pipa-pipa yg bisa berusia hingga 50 tahun (sehingga meningkatkan rating sustainability bahan ini), kabel, pintu, jendela (jendela PVC saat ini sedang booming di Eropa karena karakter jendela dari bahan PVC dgn disain mutakhir merupakan bahan isolator suhu yang paling efisien yang dikenal manusia saat ini, jadi bisa memberikan penghematan konsumsi BBM di rumah-2 secara signifikan. Kalau di negara bermusim dingin masalahnya adalah bagaimana meminimalisir kebocoran panas yg dihasilkan pemanas dari rumah-2 selama musim dingin. Padahal kalau kita lihat literatur Green Peace di masa lalu, bahan PVC ditempatkan pada peringkat nomor 1 diantara bahan-bahan yang dianggap musuhnya. Salah satu sebabnya adalah telah diterimanya teknik penghitungan tingkat keramahan suatu bahan terhadap lingkungan. Penghitungan dimulai dari sebelum lahir (raw material) hingga ke liang lahat, yaitu apa yg namakan lifecycle analysis. Jadi debat kusir yg nggak jelas juntrungannya sudah terkubur sebagai sejarah masa lalu. Salam, indratmoko ___ http://www.ikhwan-herba.com 2009/4/1 Haniwar Syarif haniwarsya...@yahoo.co.id iya cuma satu boss green peace pindah aja udah mau heboh bukannya itu berita basi ? HS
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DPT (Daftar Pemilih Tipuan)
om Manargan , saya sangat salut akan semangat anda untuk membela kebijakan sby, meskipun pendirian anda dan teman-teman tampak minoritas disini, tapi sebagai seorang demokrat, kita seharusnya juga bisa menunjukkan, bukti bahwa nilai-nilai demokrasi itu diri bisa diwujudkan, seperti keterbukaan, melakukan penemuan atau solusi-solusi baru, mau menerima perbedaan pendapat, dan bisa mengakui kemampuan orang lain, kita tahu bahwa setiap pemimpin mempunyai kemampuan yang terbatas, itu artinya, bahwa memang kekuasaan siapapun itu harus dibatasi, agar setiap kebijakan itu tidak melampui batas kemampuannya sang pemimpin. agar kekuasaan tetap berada dijalurnya yang tepat untuk kepentingan rakyat banyak, itulah jalan demokrasi yang bisa diterima bersama. bukan-nya demokrasi itu tidak mempunyai kelemahannya sendiri, sebab demokrasi yang diterapkan didalam masyarakat yang tidak sepenuhnya mengerti kedaulatannya sendiri, maka demokrasi itu hanya akan dinikmati atau dikelola dengan berbagai macam rekayasa oleh kelompok kecil yang lebih terdidik, lebih mampu dan mempunyai sarana lebih. tidak mengherankan jika kita mengamati, bahwa ada pemimpin yang tipis kupingnya. atau ada yang tebal kupingnya, yang tipis, setiap ada kritik, atau hanya tanggapan pada kebijakannya, sang pemimpin langsung bereaksi, dan reaksinya biasanya malahan mampu membuat gejolak ditengah masyarakat. yang tebal, dalam menerima kritik, dia biasanya cuek aja pada awalnya, karena dia merasa paling benar dan paling pintar sendiri. oleh sebab itu, sebenarnya kemampuan seorang pemimpin tidak hanya dilihat dari bagaimana dia membuat kebijakan, berbicara dimuka publik, atau dalam menanggapi kritik masyarakat, tapi juga bagaimana dia bisa memelihara nilai dan norma dalam masyarakatnya, sehingga masyarakat tidak mengalami apa yang disebut krisis kepercayaan, menurut hemat saya, setuju atau enggak setuju, sekarang ini sudah terjadi krisis kepercayaan yang maha dahsyat, tidak ada yang bisa membantah bagaimana ke-engganan masyarakat, untuk memilih dalam berbagai pilkada, berita media, bagaimana masyarakat didaerah semarang yang enggan diajak ikut simulasi pemilu, kecuali disediakan hadiah sembako lebih dahulu. jadi siapa yang paling bertanggung jawab terjadinya krisis kepercayaan ini om manargan ? apa buruh, tani, mahasiswa, media, ulama, pers, budayawan, profesional, yang tidak punya kekuasaan itu harus tanggung jawab juga om ? apa yang punya kekuasaan bisa lari dari tanggung jawabnya. apa yang dilakukan oleh aparat penegak hukum, seperti polisi, jaksa dan hakim, itu semua bisa menyebabkan krisis kepercayaan juga ? siapa atasan mereka sebenarnya sih ? pendidikan dan biaya berobat yang mahal, biaya kebutuhan hidup yang tinggi, daya beli masyarakat yang tendah, bencana alam akibat ulah manusia silih berganti, apa itu artinya bahwa sudah tidak ada lagi manusia indonesia yang mampu mengatasinya ? sebagai seorang demokrat sejati, sudah selayaknya, kita seharusnya berusaha untuk menemukan secara terus menerus orang yang mampu untuk memimpin, meskipun dia itu bukan dari kelompok kiita sendiri, harus dilahirkan wawasan, gagasan dan solusi alternatif untuk menyelamatkan bangsa ini, salambambangsulistomo, calonpresidenrepublikrakyatmelarat. 2009/3/31 marnagan2...@yahoo.com Siapa pun yang memimpin bangsa ini tidak akan mingkin bisa berbuat sebanyak yang dilakukan SBY, apalagi di zaman krisis global yang melanda dunia saat ini. Memangnya seperti membalik tangan? Buktinya Mega dulu sempat berkuasa 3 tahun yang dilakukannya apa selain jual aset negara ke asing? Powered by Telkomsel BlackBerry�
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengintip Pesawat Mewah Prabowo Selama Kampanye
Maaf ya kalau nada tulisan saya kemarin rada provokatif :-) Sebenarnya dimaksudkan sebagai satire. Saya cuma mau mengungkapkan ironi demokrasi. Justru saya menyayangkan kenapa sistem politik kita tidak membuat jalannya negara ini lebih banyak ditentukan kaum intelek yang punya segudang ide mulia dan segudang niat baik spt Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu yang ada disini :-) Salam, indratmoko On 3/31/09, Suhaimi suha...@mitsubishi-eai.co.id wrote: Bung Indratmoko Poerwanto, Milis FPK ini bebas Bung ! 1. Kalo anda tidak suka dengan suatu tofik yang tinggal didelete aja...gampangkan ? tapi, 2. Anda tidak punya hak sama sekali untuk mengatur tofik apa yang pantas (menurut udel mu) untuk didiskusikan dimilis FPK ini, lah wong pemilik FPK (Agus Hamonangan) ini aja...ga sok ngatur seperti anda kok ! ngaca or ngaco atu Bung ! 3. Kalo anda punya tofik yang menarik menarik menurut anda untuk didiskusikan dimilis FPK ini ya monggo anda posting so, entar kita liat ada yang tertarik ga denga topik or posting anda itu ? 4. Yang pernah bilang hasil pemilu ditentukan oleh penghuni milis-milis ki sopo ? sampeyan ini lage ngigau ? ato lage mabal ? abis nge-drink dimane Mas ? kok mabalnya di FPK ! Salam hangat, Suhaimi
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Menyesal Tak Kudeta
Opong Siregar, Kalo saya serta sepanjang yang saya tahu sebagian besar bangsa ini, sudah tidak mempan lagi lah untuk dikibuli dikadali kembali oleh para bandit ! saya yakin betul bahwa momentum pemilu 2009 ini akan menjadi awal dari proses seleksi alam terhadap para bandit-bandit untuk kembali mengololah negeri ku,negeri mu dan negeri kita bersama yang bernama Indonesia Salam hangat, Suhaimi - Original Message - From: Lasma siregar To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 01, 2009 12:18 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Menyesal Tak Kudeta Menyesal tak kudeta (kata Prabowo) tapi percaya akan sistem demokrasi Bagaimana logika-nya ini, please explain! Mau kudeta atau mau demokrasi, kok menyesal? Menarik sekali komentarnya saat jumpa para blogger di Kafe Amigos... Bagaimana komentar kalian? Salam Las
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PKS Ingin SBY Jadi Presiden Lagi
mas Adhie, sekarang siapa sih parpol yang enggak takut kalau DPT yang anda kuatirkan itu, bisa menyedot suara partai-politik yang jujur ?, megawati, wiranto, prabowo yang punya pengaruh dahsyat aja, bisa kuatir beneran bos ! belum lagi pemilu 2004, PKS kan pernah bertanya diera KPU 2004, sebelum pemilu, apakah parpol bisa meng-akses atau melihat pelaporan penghitungan suara dari KPS sampai ke KPU, padahal hanya mau melihat aja bos , dan ternyata KPU menolaknya kan, apa kita enggak ingat bagaimana capres wiranto dan salahudin wahid, bersama pakar informatika om Roy m suryo yang ganteng itu, tapi sekarang sudah jadi politisi-nya partai demokrat. melaporkan hilangnya suara mereka di sistem IT KPU sebesar 5 juta-aan suara bos ? jadi banyak alasannya, semua parpol pasti sangat takut dengan berbagai rekayasa yang tidak dapat mereka cegah itu bos ! pengalaman saya sebagai anggota kpu pemilu 1999, juga banyak kok, hanya kalau kita mau membongkar kejahatan politik waktu itu, kita selalu disebut partai gurem, tidak populer, tidak mau menerima kekalahan, dsb. kita dihabisi oleh rekayasa opini juga, hehehehe. rekayasa dahsyat yang tentunya bukan hanya perlu uang operasional yang sangat banyak. tapi juga harus punya kewenangan yang maha dahsyat, kalau tau seperti ini, lebih baik partai-partai kecil tidak usah sok berani bos !, ikut aja sama partai besar, kalau bisa partai yang berkuasa, pasti partainya akan selamat, dapat suara cukup, dan bisa diajak ikut pemilu seterusnya. meskipun jumlah kursi tidak mencukupi parliementary threshold, meskipun mahkamah konsitusi sudah memutuskan bahwa itu melanggar konstitusi ! seperti partai payung ppd kan om ? kan harus berterimakasih pada partai-partai berkuasa dong. salambambangsulistomo, tidak pernahmenyerahpadakejahatan, tapi akan menyerah total kalau ditraktir diwarteg oleh om adhie. 2009/4/1 Adhie Massardi massardisp...@yahoo.com PKS ini lama-lama jadi Partai Kontroversial Sekali ya. Merayakan kelahiran Nabi Muhammad, pembawa Islam di muka bumi, gak mau. Tapi Soeharto malah dipuja-puji sebagai pahlawan. Sekarang bersikap anti-perubahan dengan berupaya tetap mempertahankan kekuasaan yang ada sekarang. Semoga Allah SWT segera menyadarkan para petinggi PKS agar berpolitik dalam keikhlasan, ikhlas untuk menyejahterakan rakyat Indonesia, yang mayoritas sebenarnya umat Islam lho...! Salam! Adhie M Massardi
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PEMILU BOROS DAN TOLOL
Tidak ada yang salah dengan tukang sate, juga pengamen, atau tukang siomay yang men-caleg-kab diri. Yang jadi masalah, kalo memang terpilih, mampukah mereka menjalankan tugasnya? Tahukah mereka apa tugas aleg? Kualitas mereka seperti apa? Di salah satu episode acara Panggung Demokrasi di GlobalTV, ditampilkan beberapa caleg dari latar belakang artis. Ketika ditanya Imam Prasodjo, salah satu panelis, jawabannya ngawur, ngalor ngidul. Yang menjadi tugas aleg malah tidak disebutkan. Apakah caleg seperti itu juga pantas jadi aleg, lha wong tugasnya aja gak tahu? Kalo terpilih, bisa plongah plongoh di gedung nyaman sana. riyanto Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Jhony Bram jhonyb...@yahoo.com Date: Wed, 1 Apr 2009 02:52:40 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PEMILU BOROS DAN TOLOL OK, Trims Bung Andysatya, atas nasehatnya,... Klau disimak dengan baik, maka yg menjadi masalah disana bukanlah karena tukang sate-nya, tapi ada masalah lain yg kemudian rakyat menjadi semakin bingung oleh ulah banyak oknum yg notabene mereka adalah pilihan rakyat. Bagaimanapun trims atas nasehatnya, namun demikian bukannya saya sombong tapi ini kenyataan bung. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] 100 Jam Astronomi : Rekor Maraton Astronomi Sedunia
100 Jam Astronomi : Rekor Maraton Astronomi Sedunia http://langitselatan.com/2009/03/31/100-jam-astronomi-rekor-maraton-astronomi-sedunia/ *Cornerstone project* 100 Jam Astronomihttp://www.100hoursofastronomy.org/untuk Tahun Astronomi Internasional 2009 http://astronomy2009.org/ akan menjadi acara sains untuk pejangkauan masyarakat terbesar yang akan diadakan. Lebih dari 1500 kegiatan telah didaftarkan dari lebih 130 negara, dan jumlahnya masih terus meningkat dari hari ke hari. 100 Jam Astronomi merupakan proyek global dan akan menjadi kegiatan berskala besar yang belum pernah dicoba sebelumnya dengan jumlah partisipasi diharapkan lebih dari satu juta partisipan. *100 Hours of Astronomy* http://www.100hoursofastronomy.org/(100HA) atau 100 Jam Astronomi merupakan perayaan tahun astronomi internasional sedunia yang akan diramaikan oleh berbagai acara dan aktivitas yang juga melibatkan masyarakat. 100 HA akan dilaksanakan serentak di seluruh dunia selama empat hari empat malam dari tanggal 2-5 April 2009. Selama rentang waktu tersebut masyarakat di seluruh dunia akan saling berbagi pengalaman dan juga keindahan saat melihat langit dan semua yang ada di sana. Bahkan mungkin bagi sebagian orang, ini adalah pegalaman pertamanya untuk mengagumi kemegahan angkasa melalui teleskop. Buat yang lain, ini adalah kesempatan terbaik untuk berbagi pengetahuan dan kegembiraan, yang akan membantu banyak orang memahami dan menikmati keajaiban kosmos. Selama acara 100 Jam Astronomi, akan diadakan berbagai acara menarik dan diantaranya adalah siaran langsung *webcast* selama 24 jam dengan tema *Around The World in 80 Telescopes* (Keliling Dunia dalam 80 Teleskop) yang akan diadakan mulai tanggal 3 April jam 16.00 bbwi sampai dengan 4 April jam 16.00 bbwi. Acara ini akan mengajak kita berkeliling dunia siang dan malam ke berbagai observatorium di planet Bumi. Para pemirsa akan dapat melihat apa yang terjadi di observatorium riset yang ada di negeri mereka atau di negara lainnya di sisi lain Bumi. Pemirsa juga dapat mengirimkan pertanyaan dan surat, menikmati citra terbaru dari kosmos dan menyaksikan apa yang tengah dilakukan astronom saat itu. Teleskop yang akan berpartisipasi adalah, Teleskop yang berbasis di Hawaii yakni Gemini North dan Keck, the Anglo-Australian Telescope, teleskop di Canary Islands, the Southern African Large Telescope, Observatorium di Chili seperti Very Large Telescope milik ESO, teleskop landas angkasa milik NASA/ESA yakni Hubble Space Telescope, ESA XMM-Newton and Integral, dan masih banyak lagi. Tak hanya itu, para pemirsa akan diajak menjelajahi benua yang ada di dunia termasuk benua antartika. *Webcast* tersebut akan disiarkan dari markas besar ESO di Munich, Jerman dengan* streaming* secara langsung oleh Ustream.tv http://www.ustream.tv/channel/100-hours-of-astronomy. Dengan demikian semua orang yang memiliki *browser *web yang dilengkapi flash akan dapat ambil bagian dari proyek ini dan menikmati siaran langsungnya dari web 100HA. Stasiun TV, web portal dan pusat kegiatan sains juga dapat menggunakan *feed * dengan kualitas terbaik dan *video player* akan dapat di*embed* ke berbagai website. Perwakilan setiap media yang akan memberikan laporan maupun mewawancarai tim pelaksana acara harus tetap melakukan kontak dengan para pelaksana acara. Program fitur lainnya dari 100HA yakni Star Party Global akan dimulai stelah matahari terbenam pada tanggal 4 April dan akan mencakup berbagai acara serta beragam teleskop. Astronm amatir, klub dan berbagai grup akan menyediakan teleskopnya di area publik agar semakin banyak orang yang mendapat kesempatan untuk melakukan pengamatan langit malam. Lokasinya pun akan beragam mulai dari jalanan, pusat perbelanjaan, rumah peristirahatan bahkan markas militer. Melalui Star Party Global diharapkan akan semakin luas awareness yang dibagun di masyarakat akan astronomi. Dan semakin banyak juga jumlah masyarakat yang akan dapat melihat melalui teleskop. 100 Jam Astronomi juga akan mencakup acara lainnya seperti Sun Day yang akan dilaksanakan pada tanggal 5 April, 100 Jam Astronomi Junior yang menitikberatkan pada anak-anak dan berbagai acara Pembukaan 100 Jam Astronomi di seluruh dunia. Tak hanya itu, berbagai acara lain juga akan dilaksanakan secara lokal oleh fasilitas sains dan penggemar astronomi di seluruh dunia termasuk sesi observasi, pameran, pertujukan khusus dll. Di Indonesia, klub-klub astronomi juga turut mengambil bagian dalam kegiatan tersebut. Yang pasti, 100 Jam Astronomi akan menjadi perjalanan yang mendebarkan bagi astronomi yang melibatkan masyarakat di seluruh dunia. Bergabunglah dan ambilah bagian dalam kegiatan yang akan memecah rekor dunia ini! sumber : Press Rilis 100HA. lead image : kredit : IYA2009 [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ANAK ANAK IKUT KAMPANYE PKS
Betul, menurut saya kok masih berimbang. Kompas juga ada berita ttg PD sebagai pelanggar kampanye terbanyak, diikuti Golkar dan PDIP. Jadi jangan merasa terdiskreditkanlah dengan berita itu. riyanto Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Asep Kurniawan ask...@yahoo.com Date: Wed, 1 Apr 2009 18:45:38 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ANAK ANAK IKUT KAMPANYE PKS Tenang aja mas, ngga usah terlalu sensitif... partai2 lain juga diberitakan sama koq, melanggar juga. Suka baca kompas atau koran lain tiap hari kan? Kebetulan aja PKS salah satu partai yang beritanya masuk ke milist ini. Untuk soal begini, semua media pasti berimbang lah, wong kliatan dgn mata telanjang koq.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PEMILU BOROS DAN TOLOL
Pasirili yth, Saya mah oke-oke kok, sepanjang sistim memenuhi minimal 3 kaidah dasar sbb ini : Kaidah Dasarnya. 1. Niat membuat sistim itu haruslah diniatkan dengan niat sistim itu dibuat untuk diberlaku pada semua termasuk si pembuat serta demi untuk kepentingan bersama. Faktanya. Sistim dibuat untuk diberlakukan kepada sebagian orang demi kepentingan sekelompok dan atau sebagian orang. Banyak contohnya : UU pernografi; UU pilpres; UU pertambangan dll. 2. Dalam dan selama prosesnya pembuatan sistim itu harus lah dengan penuh ketulusan dan keikhlasan tanpa embel-embel lain. Faktanya. Proses pembuatan sistim dijadikan sebagai Proyek maka terjadilah yang namanya : Sogok-Menyogok; Suap-Menyuap; Komisi dll. 3. Pada tataran implementasinya, maka sistim itu harus dijalankan dan ditegakkan dengan smestinya. Faktanya. Sistim dijadikan alat untuk membungkam; mengancam; memeras dll. Banyak contohnya : UU Lalu-lintas; UU kepabean; UU ITE; UU Pajak dll. So, sedikit keluar tofik, ada ga caleg ato capres punya visi seperti ini ? Kalo semua sistim itu dibuat dan diberlakukan minimal sebagai mana yang sudah saya utarakan diatas, maka saya percaya : harga sembako akan terjangkau; harga pupuk akan terjangkau; harga BBM akan terjangkau, sehingga negara ga perlu mensubsidinya dan lebih jauh lagi APBNnya bisa digunakan untuk bangun jalan; bangun jembatan; bangun waduk; bangun pelabuhan dll ok dech...sementara segini dulu so, kalo masih tertarik kitanjutin lagi. Salam hangat, Suhaimi - Original Message - From: pasirili To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, March 31, 2009 11:41 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PEMILU BOROS DAN TOLOL TNI dan Polisi bukan hanya ga boleh ikut milih, tapi tidak boleh juga ikut menghitung suara, karena salah satu pengacau dalam penentuan hasil pemilu. Contoh kecil di Sulawesi selatan. Versi TNI dan KPU serta PARPOL beda,...jadi TNI dan POLRI bisa saja mengacaukan negeri ini.. Aku sepakat dengan GOLPUT. Masuk TPS MENCONTRENG sama halnya membungkam suara rakyat. 5 menit menentukan bahwa anda telah dibohongi oleh pemilu yang tidak pernah memperjuangkan suara rakyat.. aku usulkan untuk perubahan sistem pemilu. tidak hanya mencontreng tapi disertai dengan suara rakyat di dalamnya. bagaimana dengan anda ??