[Forum-Pembaca-KOMPAS] Australia Akan Beli 100 Jet Tempur F-35

2009-05-04 Terurut Topik Agus Hamonangan
Setelah Singapura, kini giliran Australia memesan 100 Jet Tempur  F-35. Semakin 
banyak pesawat siluman mengapit Indonesia, pemerintah Indonesia harus segera 
pesan SU-37 maupun SU-47 (Berkut) dari Rusia.


Salam,

Agus Hamonangan


Sent from my BlackBerry� Jave  
Powered by XL GPRS/EDGE/3G Network



=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Skenario Lembaga Survei

2009-05-04 Terurut Topik Sahat Panggabean
Pak Bungaran yang baik,
Survey atau pun hitung cepat adalah masalah metodologi, bukan persoalan
alat. Alat tetap merupakan sebuah alat, pengguna (user) adalah tuan bagi
alat tersebut. Bayangkan untuk kasus Indonesia yg mental korup beredar di
mana-mana, sistem komputer bisa dimanipulasi sedemikian rupa sehingga ketika
pemilih mencet A komputer bisa-bisa memahaminya sbg B. Dari beberapa kasus
rekapitulasi di KPUD, justru berkat adanya cara manual maka hasil rekap
konputer yg salah bisa dibuktikan salah. Sejak awal malah hasil penghitungan
resmi yg diragukan. Tabulasi komputer KPU menampilkan urutan yg bersifat
tetap. Seharusnya, kalau ia real time atau sesuai data yg masuk, maka
mestinya tampilannya fluktuatif, seperti saat hitungan manual KPU sekarang,
adakalanya partai A di atas, lalu melorot lagi ke bawah.
Soal elektabilitas SBY 60 % mungkin saja, karena para pendukung bukan partai
demokrat sangat mungkin memilih SBY. Ada tendensi pemilih utk ikut yg
menang, persis yg dipertunjukkan oleh para elit politik akhir-akhir ini.
Oh ya, untuk perdebatan metodologi semacam ini, gak elok kl menuding dengan
asumsi saja, apalagi menuduh pembodohan. Kl tak bisa menunjukkan kesalahan
pada metodologi atau tak punya data pembanding lainnya, maka ada baiknya
kita berdiam dengan hikmat. Sembari berharap bahwa prediksi para lembaga
survey itu salah karena kita punya ekspektasi lain.


sahat


2009/5/4 bungaran no_re...@yahoogroups.com



 Jumlah pemilih potensial 170 juta. Jika lembaga survei mengambil data
 seperti yang anda contohkan:

 Seorang petugas survey yang ditempatkan di TPS 0014 Kelurahan Karang
 Bolong, mendapati hasil sebagai berikut: PDIP 40 orang pemilih, Demokrat 30
 orang, Golkar 50 orang, PAN 10 orang, dst

 Asumsinya : Jika sampel data didapat di basis Partai Demokrat tentu Lembaga
 survei akan memunculkan Partai Demokrat pada urutan teratas.

 Jika jumlah peserta pemilu 170 juta. Pertanyaan apakah dengan data yang
 anda asumsikan bisa mewakili 170 juta pemilih.

 Sebagai referensi baca:
 http://en.wikipedia.org/wiki/Voting_machine
 Lihat gambar dibawah apakah pealatan di Indonesia mempergunaka peralatan
 spt ini : http://en.wikipedia.org/wiki/File:Winvote_arlington.jpg
 http://en.wikipedia.org/wiki/Elections_in_Brazil
 http://en.wikipedia.org/wiki/File:IVotronic_img_3452.jpg

 Apakah pemilihan di indonesia memakai sistem punch card

 Pemilu di Indonesia masih memakai sistem memilih, mencontreng, ditandai
 secara manual. Pemilu yang dilakukan masih secara manual dengan cara
 ditandai memungkinkan terjadinya banyak kecurangan.
 Tingkat kecurangan bisa mendekati 60%. Jika pemilu menggunakan sistem punch
 card maka tingkat kecurangan bisa di minimalisasi.

 Padahal dengan pengeluaran yang mencapai diatas trilyunan rupiah kita bisa
 mempergunakan sistem punch card. Jika biaya diatas trilyunan hanya untuk di
 KPU saja maka ini namanya pemborosan dan tidak efektif.

 Sistem quick count asalnya dari Amerika Serikat. Lembaga survei di
 Indonesia mengadopsi sistem yang ada di Amerika. Tapi kita harus mengakui
 bahwa peralatan yang dipergunakan di Indonesia tidak sama dengan peralatan
 yang dipergunakan di Amerika.

 Karena perbedaan itulah maka tingkat keakuratan lembaga survei di Indonesia
 masih perlu dipertanyakan. Inilah yang menjadi pertanyaan.

 Saya heran dengan Lembaga survei di Indonesia megatakan ke publik bahwa
 tingkat elektabilitas SBY 60%. Ini kan namanya pembodohan pada hal jika kita
 pakai referensi perhitungan manual KPU saja untuk mendapatkan angka 20% saja
 syukur alhamdulilah.

 Mari kita coba berhitung tingkat elektabilitas calon presiden dengan
 referensi perhitungan manual KPU

 SBY dgn Partai Demokrat : 18%
 Megawati dgn PDIP : 16%
 JK dgn Partai Golkar : 15%
 Prabowo dgn Partai Gerindra : 4%

 Maka jika mesin partai dioptimalkan maka total distribusi suara untuk 4
 calon 53%. D
 Dari 53 persen masih kita uraikan dengan seberapa banyak pemilih setia
 (loyal voters), pemilih tradisional yang setia dengan ideologi, pemilih
 rasional dan kritis.

 Dari 53% distribusi suara mungkin ada perubahan suara dengan kaburnya
 pemilih SBY ke Mega atau sebaliknya atau kaburnya pemilih SBY ke Praboowo
 atau sebaliknya demikian juga hal itu bisa terjadi ke JK atau sebaliknya.
 Jadi tingkat elektabilitas diatas masih bisa berubah tergantung seberapa
 besar minat pemilih kepada calon presiden dan wakil presiden yang
 ditawarkan.

 Tapi masih perlu diingat masih ada 47% yang bisa kita sebut dengan Swing
 Voters. Semua calon harus lebih mempersiapkan diri agar bisa mendapat minat
 dan ketertarikan swing voters kepada kandidat yang diusung.

 Pertarungan akan dimenangkan jika calon presiden bisa mengambil hati swing
 voters(pemilih ngambang). Partai-partai dituntut untuk mengoptimalkan sumber
 daya serta mengubah format dan metode kampanye, dengan ancangan
 mempertahankan loyal voters dan menarik swing voters



[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pemutaran Film BABI BUTA INGIN TERBANG di Salihara

2009-05-04 Terurut Topik -MGR-
Rabu, 6 Mei 2009, 19:30 WIB
Pemutaran Film BABI BUTA INGIN TERBANG
Sutradara: Edwin
di Teater Salihara
GRATIS

http://www.salihara.org/main.php?type=detailmodule=eventmenu=childparent_id=15id=199item_id=683

Film Babi Buta yang Ingin Terbang menuturkan kisah tentang kerancuan identitas, 
kebimbangan dan kecemasan, serta pengalaman kehilangan jala—perasaan-perasaan 
yang sering dialami oleh warga etnik Tionghoa di Indonesia. Inilah cerita 
tentang seorang ayah yang ingin mendapatkan lotere green card dan pindah ke 
Amerika Serikat. Cerita tentang seorang mantan juara bulutangkis nasional yang 
ditinggalkan suaminya yang menikahi seorang perempuan Jawa. Cerita tentang 
seorang anak lelaki yang sering dilempari batu karena ia seorang keturunan 
Cina. Cerita tentang seorang gadis yang percaya bahwa petasan bisa mengusir 
hantu.

Dengan latar urban Indonesia masa kini, film Babi Buta yang Ingin Terbang 
mengikuti perjalanan gadis keturunan Cina bernama Linda dalam menemukan 
jatidirinya. Gambaran tentang kenyataan pahit yang mendera karakter Linda dalam 
film ini sekaligus memperlihatkan kehidupan orang-orang di sekitarnya. Bagaikan 
sebentuk mosaik ajaib, film ini tersusun dari serpihan-serpihan cermin yang 
berwarna-warni—rentan namun indah. Beberapa pemain di film ini adalah Ladya 
Cherryl, Carlo Genta, dan Pong Harjatmo.

Film Babi Buta yang Ingin Terbang mendapat penghargaan FIPRESCI (Federasi 
Kritikus Film Internasional) di Festival Film Rotterdam 2009.

Pemutaran film Babi Buta yang Ingin Terbang di Teater Salihara merupakan hasil 
kerjasama antara Komunitas Salihara, Komunitas Lensa Massa FIB UI, dan 
Departemen Kajian Budaya BEM FIB UI (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya 
Universitas Indonesia). Seusai pemutaran film akan diadakan tanya-jawab dengan 
sang sutradara, Edwin; sinematografer, Sidi Saleh; dan produser, Meiske 
Taurisia.

FIPRESCI winner, 2009 International Film Festival Rotterdam.
South Korea 3 October 2008 (Pusan International Film Festival)
Canada 5 October 2008 (Vancouver International Film Festival)
Philippines 19 October 2008 (Cinemanila International Film Festival)
Netherlands 24 January 2009 (International Film Festival Rotterdam)
Japan 15 March 2009 (Osaka Asian Fim Festival)
Argentina 26 March 2009 (Buenos Aires Festival Internacional de Cine 
Independiente)
Turkey 5 April 2009 (International Istanbul Film Festival)
Hong Kong 10 April 2009 (Hong Kong International Film Festival)
Singapore 22 April 2009 (Singapore International Film Festival)

http://babibutafilm.com

Date and time:
RABU, MEI 06 , 2009 / 19:30 WIB

GRATIS

===

In Blind Pig Who Wants to Fly you will find stories about disoriented identity, 
hesitation and anxiety, the experience of being lost. Those are the feelings of 
being Chinese in Indonesia. A story about a father lusting to win a green card 
lottery. A story about an ex-national badminton champion whose husband leaves 
her for a Javanese wife. A story of a boy always pelted with stones because 
everybody thinks that he is a Chinese. A story about a young girl who believes 
that firecrackers expel ghosts.

Set amidst in contemporary urban Indonesia, the film will follow Linda's 
journey in discovering herself. Portraying her struggle and her raw emotions, 
it also portrays the people living around her. Like a wondrous mosaic, this 
film is built from the pieces of broken colorful mirrors—fragile yet beautiful. 
Several actors in the film are Ladya Cherryl, Carlo Genta, and Pong Harjatmo.

Blind Pig Who Wants to Fly won FIPRESCI (the International Federation of Film 
Critics) Award in Rotterdam Film Festival 2009.

The screening of Blind Pig Who Wants to Fly at Teater Salihara is a joint 
program of Komunitas Salihara, Komunitas Lensa Massa FIB UI, dan Departemen 
Kajian Budaya BEM FIB UI (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas 
Indonesia). After the screening, there will be a Q  A session with the film 
director, Edwin; cinematographer, Sidi Saleh; and producer, Meiske Taurisia.

Date and time:
WEDNESDAY, MAY 06 TH, 2009 / 19:30 WIB

FREE ADMISSION 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Tersanjung Masuk Top 100 Majalah Time

2009-05-04 Terurut Topik djajaprana
Urutan tampilannya di Time Vol. 173 tanggal 11 Mei 2009 adalah Finance Minister
Ms. Christine Lagarde di halaman 20, Secretary of State Ms. Hillary Clinton dan
Mr. President di halaman 21. Perbandingannya; yang pertama dan ketiga
masing-masing menempati satu kolom dengan gambar ukuran pasfoto, yang nomor dua
dapat dua kolom dengan gambar nyaris ukuran postcard.

Melihat foto Mbak Hillary yang cerah ceria, jadi kebayang dan ingat Mbak yang
jadi seteru politik Mr. President. Kebayang lagi ibu-ibu yang bersenandung di
kamar mandi... sungguh mati akan kuperjuangkan...memang dia yang paling
tampaan...

DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Budiarto Shambazy 
budiarto_shamb...@... wrote:
...Gak ada yg bilang jelek...membandingkan...Wakakakakak.







[Forum-Pembaca-KOMPAS] FOR IMMEDIATE RELEASE/SEATCA: Indonesia is the Tobacco Industry's Cash Cow

2009-05-04 Terurut Topik sri wijiyati
Selamat siang WITA semua,

Meneruskan pesan-kepedulian teman ni... Maaf untuk penerimaan berganda.
Yang tidak bisa menerima lampiran / attachment dan mau meniliknya juga, silakan 
lewat japri.

Salam sehat!
Wiji



- Forwarded Message 
From: Mujtaba Hamdi
To: wiji_dar...@yahoo.com
Sent: Monday, May 4, 2009 6:18:56 AM
Subject: FW: FOR IMMEDIATE RELEASE/SEATCA: Indonesia is the Tobacco Industry's  
Cash Cow


Hmm, again. Enjoy it!

taba

From:MaryJocelyn Alampay
[mailto:j...@seatca.org]
Sent: Monday, May 04, 2009 12:07 PM
Subject: FOR IMMEDIATE RELEASE/SEATCA: Indonesia is the Tobacco
Industry's Cash Cow


Indonesia is the Tobacco Industry’s cash cow

The Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA) is
gravely concerned that countries in the ASEAN region are still a fat cash cow
for the world’s largest transnational tobacco companies. Philip Morris
International (PMI) is celebrating its handsome profits, but this is very bad
news for public health as it means more addicted adolescents and poor people,
and more disease and death in the region.

According to SEATCA Senior Policy Advisor, Dr Mary Assunta,
“PMI has a ruthless disregard for life. It continues to vigorously fight
tobacco control efforts in developing countries. More profits for Philip Morris
means more deaths for us in Asia.”

There are about 125 million smokers in the ASEAN region from
whom the industry milks its profits and it is seeking more smokers among Asia’s
young. While many countries in the region are tightening up tobacco control
legislation, the industry has launched an all-out attack especially in
Indonesia, the region largest cash cow where 46% of ASEAN’s smokers reside.

For Indonesia the smoking epidemic is a tragedy of colossal
proportions as about 200,000 Indonesians die every year from smoking related
diseases and there are now about 60 million smokers, half of whom will die
prematurely in the coming years. An even bigger tragedy is that the tobacco
industry’s plan for Indonesia is to increase smoking and tobacco sales in the
coming years. Hence the industry is fighting tobacco control effort in
Indonesia viciously.

With 63% of its men smoking Indonesia contributes handsomely
towards PMI’s profits, making it its 4th largest market in the world. In 2008,
PMI owned PT HM Sampoerna became the market leader capturing about 30% of the
cigarette market share. The increased market was obtained through aggressive
tobacco advertising and promotions not matched anywhere else in Asia.

PMI’s claims that it does not advertise to children and that
it supports regulations is a lie. Over 90% of Indonesia children have seen
cigarette advertisements on television which is the main medium of advertising
used by tobacco companies. PMI spent about $220 million on marketing in
Indonesia in 2007.Since 78% of Indonesians started smoking before the age of 19
years the industry is raging a fight against an advertising ban in the court.

The National Commission on Child Protection (NCCP), an
Indonesian NGO representing children interest is seeking a judicial review in
the Constitution Court to ban tobacco advertising on television however the
tobacco industry is fighting this ban via the Indonesian government by
providing testimony in the Court.  On 21 April PMI owned Sampoerna’s
executive launched a vicious attack using emotional appeal threatening that
millions will be unemployment if there is a ban on tobacco advertising on
television and radio.

PMI sponsors rock concerts (A Mild Live, Slank and Alicia
Keys) and advertise on television in Indonesia. In a letter to SEATCA on 4
February this year, PMI said it supported the improvement of tobacco
regulations in Indonesia and the shared objective of reducing youth smoking in
Indonesia,  but in the court room, together with its representatives it
has countered evidence that advertising and promotions encourage children to
smoke. This contradicts PMI’s public stance that it does not want adolescent to
smoke.
As PMI celebrates its increasing profits, Indonesia’s youth
do not stand a chance to protect themselves from a lifetime of addiction,
disease and death.

We call on PMI and all tobacco companies in Indonesian to
stop the double talk, accept the evidence and halt all advertising, sponsorship
and promotional activities.

PMI has expressed support for the international tobacco
treaty, the WHO Framework Convention on Tobacco Control. According to this
treaty Philip Morris and all tobacco companies are not allowed to advertise,
promote or sponsors activities in 164 countries and this is the international
standard.

PMI should stop practising double standards, stop
interfering in development of tobacco control legislation and stop obstructing
efforts to protect Indonesia’s adolescents. ENDS.

Photos:
A Mild Live 1a:  A Mild Live Wanted concert, Jakarta,
25 April 2009
A Mild Live 5: Demonstration led by the  National
Comission on Child Protection (NCCP) at the A MILD LIVE WANTED regional

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pakar Intelijen: Antasari Masuk Perangkap???

2009-05-04 Terurut Topik liman PAP
Apa gak terlalu jauh analisanya... masa ada perbuatan intelijen yg lepas dr 
intelijen nya SBY. Mungkin terlalu sulit utk menerima bahwa ada manusia, yg 
kebetulan Ketua KPK; tidak sempurna dan sesuci tugas lembaganya.
 
Apa tanpa Antasari, KPK jd loyo? Bukankah msh ada kasus2 tebang pilih; Agus 
Tjondro, Paskah S, Jhon Allen dll yg blm diungkap tuntas? Trus mengapa 
pengacara Antasari semua adalah pengacara top kasus2 korupsi? Pake apa membayar 
mereka? Banyak uangnya ya...
 
 
Wass,
 
LM

--- On Sun, 5/3/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:

From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pakar Intelijen: Antasari Masuk Perangkap
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Sunday, May 3, 2009, 11:19 PM








http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/05/04/ 06430727% 20/pakar. 
intelijen. antasari. masuk.perangkap

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat intelijen, Dr AC Manulang, menilai, kasus yang 
menyeret Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar bukan hanya skandal 
cinta segitiga, melainkan sudah lama direncanakan pihak tertentu untuk merusak 
citra KPK.

Tujuan yang lebih besar dari skenario itu adalah menggoyang kredibilitas 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berkomitmen mendukung upaya 
pemberantasan korupsi di Indonesia.

Kasus yang menimpa Antasari tipis kemungkinannya karena cinta segitiga. 
Antasari sudah masuk perangkap karena sudah lama direncanakan pihak tertentu 
untuk merusak citra KPK yang dipimpinnya,  kata Manullang ketika dihubungi 
Warta Kota di Jakarta, Minggu (3/5) petang.

Menurut Manullang, sudah menjadi rahasia umum bahwa Presiden SBY berhasil 
memberantas korupsi dan lembaga yang menanganinya adalah KPK. Untuk merusak 
citra SBY tersebut, dilakukan berbagai upaya, di antaranya menggunakan 
perempuan, seperti Rani Juliani (22), sebagai umpan.

Jadi, Rani Juliani itu saya nilai hanya merupakan umpan, dan Antasari 
terperangkap dengan umpan tersebut sehingga kasus itu bukan karena skandal 
asmara, melainkan ada upaya perusakan citra, baik untuk SBY maupun KPK. Sasaran 
sebenarnya bukan merusak Antasari, melainkan KPK, ujarnya.

Rani adalah seorang caddy (pemungut bola) golf free lance di Lapangan Golf 
Modern Land, Tangerang, yang namanya dikaitkan dengan kasus pembunuhan Direktur 
PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen (41). Sebuah blog yang diduga 
milik Rani beralamat di ranijuliani. blogspot. com langsung diminati banyak 
orang. Meski hanya ada dua posting, masing-masing pada 25 November 2008, blog 
itu langsung diserbu komentar.

Rani memasang fotonya saat berambut panjang dan tengah mengenakan bandana warna 
merah putih dengan T-shirt putih pendek dan rok kotak-kotak warna coklat. Ia 
memperkenalkan diri sebagai seorang gadis yang manis.

Di blog-nya diketahui Rani kuliah di STMIK Raharja di Cikokol, Kota Tangerang. 
Ini tersurat dalam posting pertamanya berjudul Mengapa Saya Memilih Perguruan 
Tinggi Raharja? Bisa jadi Rani adalah saksi kunci dalam kasus pembunuhan 
Nasrudin. 

Terkait politik

Manulang mengatakan, kasus ini tidak jauh atau paling tidak ada hubungannya 
dengan situasi politik menjelang pemilu presiden pada 8 Juli 2009. Kalau 
Antasari ditangkap, citra yang selama ini dibangun SBY dalam memberantas 
korupsi semakin jelek. Begitu juga kalau Antasari dibebaskan, lembaga yang 
dipimpinnya, yaitu KPK, akan berimbas menjadi jelek. Artinya, seluruh 
masyarakat, termasuk dunia, sudah menyoroti kasus ini. Ini jelas ada yang 
bermain, kata Manulang.

Secara terpisah, SBY akhirnya angkat bicara soal kasus pembunuhan Nasrudin yang 
diduga menyeret Antasari. Menurut SBY, kasus tersebut adalah masalah yang 
sangat serius. Sangkaan terhadap AA, Ketua KPK, atas kasus pembunuhan yang 
diungkap kepolisian murder case (kasus pembunuhan berencana) adalah masalah 
serius, kata SBY di sela-sela pertemuan Asian Development Bank (ADB) di Hotel 
Interconcinental Jimbaran, Bali, Minggu.

SBY mengatakan, tidak ada yang kebal hukum di Indonesia, termasuk kepada 
Antasari. Pihak kepolisian diminta untuk menegakkan hukum secara profesional 
dan transparan. Sehingga masyarakat tahu yang sesungguhnya. Jangan ada 
pembelokan sehingga keadilan gagal ditegakkan, kata SBY.

Skenario besar

Koordinator tim kuasa hukum Antasari, Juniver Girsang, mengatakan, ada skenario 
besar di balik kasus pembunuhan Nasrudin. Ini ada skenario besar di balik 
kasus pembunuhan dan ada pihak lain yang ingin mengarahkan agar Antasari 
menjadi tersangka, kata Jurniver.

Dia mengatakan, pemberitaan tentang Antasari menyangkut kasus pembunuhan 
Nasrudin dianggap berlebihan sehingga terkadang mendahului penyidik dan ada 
pula yang menyebutkan Antasari menjadi tersangka.

Menurut Girsang, tidak tertutup kemungkinan dalam kasus tersebut Antasari 
diarahkan sebagai tersangka karena ia sering mengungkap kasus korupsi dengan 
skala besar. Padahal, pihak penyidik Polda Metro Jaya memanggil Antasari 
sebagai saksi.

Antasari membantah semua opini yang 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: swine flu, Kalau Saja Megawati....

2009-05-04 Terurut Topik Yuliati Soebeno
He...he...he...mas-e Manneke, Pak Try Sutrisno itu seorang Wakil Presiden 
semasa Suharto memerintah dulu. Ntar Pak Try marah lho, kalau cuman dibilang 
sebagai AJUDAN?
�
Syukurlah jika tetap sehat-sehat saja, tidak terkena flu. Karena di Indonesia 
banyak yang pada flu, tetapi mudah-mudahan itu bukan swine flu.
�
Salam,
Yuli

--- On Fri, 5/1/09, manneke budiman hepaest...@yahoo.ca wrote:

From: manneke budiman hepaest...@yahoo.ca
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: swine flu, Kalau Saja Megawati
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Friday, May 1, 2009, 2:47 AM








Mbak Yuli,
�
Di provinsi tempat saya tinggal sih kabarnya ada enam yang kena, sekembalinya 
mereka dari wisata di Meksiko. Tapi sama dokter cuma disuruh mengisolasi diri 
di rumah masing-masing dan pakai masker, agar tak menulari anggota keluarga 
yang lain.
�
Jadi, flu ini tampaknya hingga kini tak sampai menimbulkan kepanikan. Bahkan 
masih banyak turis Kanada yang nekat mau terus melancong ke Meksiko.
�
Saya kok masih tak bisa ingat sama sekali ya SBY jadi ajudan Suharto. Yang saya 
ingat malah yang lebih duluan, yaitu Try Sutrisno.
�
manneke


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sketsa XI kematian David: Mengapresiasi Saji dan Atensi

2009-05-04 Terurut Topik iwan piliang
Bung Ray dan kawan-kawan FPK,

Terima kasih dukungan dan apresiasinya. Terima kasih sudah berkenan membaca.

Salam
iwan piliang

ray. rangkuti ray2rangk...@yahoo.com wrote: 
  
   Bung Iwan. Saya amat sangat mengapresiasi kerja pembuktian dibalik 
tewasnya saudara kita David.
 Â 
 Bagi mereka yang mengumbar duga, lupakan saja. Anda telah membuktikan berbagai 
fakta, tetapi mereka mengomel dengan berbagai praduga.
 Â 
 Kata orang alim dulu meninggalkan jawaban atas orang bahlul adalah jawaban 
itu sendiri.
 Â 
 Maju terus. Penemuan-penemuan anda membuka sesuatu yang amat berharga. 
 Â 
 maju terus bung!
 
 





   

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Modal Dasar PLTN Sudah Dikuasai

2009-05-04 Terurut Topik MetNet
He he he, capek pak belajar terus dan ditanyaain terus.
Saya mo istirahat :).
Dan saat ini yg lagi hot-news bukan PLTN, tapi pemilu dan 
skandal ketua KPK versus lawan politik.

Salam
Muhammad Subekti

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Iwan Kurniawan i...@... wrote:

 Terima kasih Pak Subekti,
 
 Informasinya cukup panjang lebar, apakah sudah cukup modelingnya untuk 
 mendisain PLTN kalau jadi dibangun.
 
 Salam,
 Iwan Kurniawan
 
 
   - Original Message - 
   From: MetNet 
   To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
   Sent: Friday, May 01, 2009 10:34 AM
   Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Modal Dasar PLTN Sudah Dikuasai
 
 
 
 
 
 
   Rupanya pak Iwan tdk mengerti maksud dari pak Bakri.
 
   Software itu alat. Fisika reaktor nuklir bekerja seperti
   desainer, operator, dan creator.
   Data2 digital nuklir mencapai jutaan Gb perlu pengolahan
   dipadu dengan kondisi fisik reaktor. Desainer mirip kerjaan
   modeling atau bekerja dengan program struktur bangunan.
   Lalu dikonversi ke data-data digital penyusun bahan materi.
 
   Untuk urusan modeling, pekerjaan fisika reaktor harus 
   diselesaikan dengan presisi yang tepat tanpa ada kesalahan
   input data.
 
   Dan data nuklir tidak seluruhnya lengkap, dlm kasus HTR,
   data nuklir pada suhu tinggi masih belum lengkap, sehingga
   kajian-kajian ilmu dilengkapi dengan teknik perhitungan
   untuk memprediksi angka terbaik memerlukan efort yg tinggi.
 
   Pekerjaan doktor hanya ngitung ngikutin profesor.
   Kali peneliti fisika reaktor mesti mencari terobosan
   baru pada saat data2 tdk lengkap. Negara maju bisa mendanai
   eksperimen untuk memperoleh data2 tsb. Sedangkan kita berpacu
   untuk men-generate data dengan teknik yang memiliki kepastian
   tinggi. Berbagai pendekatan model atom dan penurunan rumus
   perperan besar, dlm hal ini, banyak lulusan doktor yg nyerah. :D
 
   Akhirnya data-data dikompilasi jadi satu, dan menjadi satu
   kesatuan yg utuh, kemudian di run oleh program buatan kita 
   sendiri. Kesempurnaan hasil tdk ditentukan dari programing saja,
   tapi juga pengolahan data-data yg super banyak, modeling,
   kajian dari problem yg muncul, kepakaran, pengalaman, 
   kerja-sama, dan terakhir doa.
 
   -
   Dan sbg kesimpulan, spt yg sudah disampaikan, Modal dasar
   PLTN sudah dikuasai - perhitungan nuklir.
   -
 
   Sy sedikit beruntung, selain menghitung berbagai reaktor,
   sy juga bereksperimen, termasuk di HTTR dan PWR Borselle.
   Sepertinya sy sudah punya modal dasar yg lebih untuk belajar
   apa itu barang PLTN.
 
   Terima kasih
   Muhammad Subekti





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Barisan Nasional dan Tim Echo

2009-05-04 Terurut Topik elrobama
pak Bungaran yth, 

mohon klarifikasi tentang apa yang anda sebut sebagai Barisan Nasional, dimana 
saya menjadi anggota presidiumnya. Tentu bukan itu yang anda maksud. 
Barisan Nasional yang berdiri di tahun 1998 itu, dibidani oleh hampir seluruh 
mantan KSAU, KSAD, KSAL dan sebagian KAPOLRI. Operasionalnya dipimpin oleh 
Kemal Idris dan Ali Sadikin. Mereka pernah ditangkap (juga saya) oleh 
pemerintahan Habibie. Demikian sedikit penjelasan.
Salam, robama. 


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, bungaran no_re...@... wrote:

 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai telah lebih dulu melanggar 
 netralitas TNI pada Pemilu 2004. 
 
 Pada tahun 2004 SBY memobilisasi militer aktif untuk menjadi tim suksesnya. 
 Hal ini diungkapkan pengamat militer Andi Widjajanto. Dikatakannya, Muhammad 
 Yasin pernah menjadi tim sukses Yudhoyono. 
 
 Masih ingat ketika Presiden SBY mengatakan ada sekelompok pentinggi TNI yang 
 menghembuskan isu ABS (Asal Bukan Susilo). 
 Menurut Presiden, cara ini dianggap mencederai netralitas TNI di era 
 demokrasi. Padahal tahun 2004 SBY sudah mencederai netralitas TNI pada tahun 
 2004.
 
 Letnan Jenderal (purn) Muhammad Yasin pada tahun 2004 dengan jaringan 
 teritorial Angkatan Darat mengumpulkan suara signifikan untuk pemenangan 
 Yudhoyono. 
 Saat itu, Yasin masih menjabat perwira tinggi aktif di TNI Angkatan Darat. 
 Yasin, mengkoordinasikan sejumlah perwira aktif untuk pemenangan Yudhoyono. 
 
 Pada tahun 2004 Barisan Nasional berperan dalam pemenangan pemilu dengan 
 strategi pendudukan. Pada pemilu 2004, Barisan Nasional melakukan gerakan 
 penggalangan massa dengan menggunakan jejaring lokal dan intelijen.
 
 Pada pemerintahan Orde Baru, jaringan teritorial Angkatan Darat efektif 
 mengumpulkan 70 hingga 80 persen suara untuk Golkar. 
 
 SBY tahu persis bagaimana gerakan itu bisa sangat kuat mempengaruhi 
 perpolitikan Indonesia. Makanya dia melontarkan pernyataan isu ABS (Asal 
 Bukan Susilo).
 
 Yudhoyono khawatir jaringan dan kekuatan tersebut digunakan oleh lawan 
 politiknya untuk menjegal dalam pemilu presiden mendatang. 
 
 Untuk itulah SBY membentuk Tim Echo yang mengadopsi fungsi teritorial di 
 militer untuk mendongkrak suara Partai Demokrat di daerah. Tim ini dipimpin 
 oleh Mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Djoko Suyanto jadi punggawanya
 
 Apalagi, sejumlah purnawirawan TNI telah menyatakan diri sebagai calon 
 presiden. Seperti Wiranto,dan Prabowo Subianto. 
 
 SBY tahu lawan-lawannya tahu persis soal jejaring teritorial Angkatan Darat. 
 Itu bisa sangat mengancam dirinya.
 
 Selain itu, sejumlah petinggi TNI ada yang tidak puas dengan kepemimpinan 
 Yudhoyono sejak 2004. 
 
 Makanya SBY mebentuk Tim Echo seperti ketika tahun 2004 SBY membentuk Barisan 
 Nasional yang dipimpin  Letnan Jenderal (purn) Muhammad Yasin utuk 
 mengaktifkan fungsi teritorial.
 
 Pernyataan Presiden Asal Bukan ABS sebaiknya disampaikan dilingkungannya TNI 
 saja, jangan sampai jadi konsumsi umum. tapi SBY mengungkapkan kepada umum 
 untuk mendapat simpati rakyat seolah-olah SBY terzalimi.
 
 SBY membuat satu manuver politik, tapi manuver itu membuat jebakan untuk 
 dirinya sendiri karena ternyata SBY membentuk Tim Echo untuk fungsi 
 teritorial sebagai bagian tim sukses.





[Forum-Pembaca-KOMPAS] TOLONG DENGAR SUARA KAMI

2009-05-04 Terurut Topik Ismail Asso




KOALISI NASIONAL
PEDULI PAPUA


(KNPP)


Akar persoalan Papua ketidakadilan politik
hegemoni kekuasaan pemerintah Indonesia . UU
Otsus  Papua Nomor 21 tahun 2002, dan UU Nomor 25 tahun 2001, 
Pemerintahan sendiri dan Perimbangan Keuangan harus dilaksanakan konsisiten.
Jabatan politik, BUMN dan birokrasi pemerintahan hanya milik orang Papua,
kecuali militer, moneter, agama, dan hubungan luar
negeri. Perebutan kekuasaan dan pengangkutan kekayaan alam Papua, “secara
gila” dan “keras kepala” harus dihentikan, karena mengakibatkan
ketidakadilan social, politik, ekonomi, bagi rakyat Papua.

 

Memperhatikan
ini KOALISI NASIONAL PEDULI PAPUA (KNPP), menyatakan sikap :   

 

Menolak Calon legislative Pemilu tahun 2009, bukan orang Papua AsliBerhak duduk 
legilative Pemilu tahun 2009 orang Papua Asli mulai
 dari DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Propinsi, DPR RI Pusat
 dan DPD Pusat.Mendesak Gubernur, DPRP dan MRP segera buat PERDASI dan 
PERDASUS
 sebagai payung hukum bagi perlindungan hak politik Rakyat Papua.


 KOALISI
NASIONAL PEDULI PAPUA


(KNPP)

 

   
  Jayapura
4 Mei 2009

 

Ketua
Umum
Sekretaris II
 

 

Ismail
Asso
  Agus Kerar


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] May Day 2009: Apa Yang Beda?

2009-05-04 Terurut Topik mundo

*Buletin Elektronik**www.Prakarsa-Rakyat.org*

*SADAR *

*Simpul Untuk Keadilan dan Demokrasi*
* Edisi: 200 Tahun V - 2009
Sumber: www.prakarsa-rakyat.org*



*MAY DAY 2009: APA YANG BEDA?*



*Oleh Beno Widodo**


Peringatan Hari Buruh Internasional atau lebih dikenal sebagai /May 
Day/, tahun ini akan dirayakan dalam situasi berbeda. Buruh Indonesia 
menerima kenyataan kerja yang jauh dari kata ideal (buruk atau di bawah 
standar kesejahteraan). Juga ada satu situasi besar bernama krisis 
ekonomi kapitalisme global yang terus menghantui dan akan memberikan 
dampak lebih buruk bagi kehidupan buruh karena posisinya yang menjadi 
tumbal dari sebuah dalih untuk memulihkan perekonomian nasional. 
Bersamaan dengan itu, ada hal lain yang juga menyeret kaum buruh untuk 
menyikapi yakni pemilu.

Selengkapnya:
http://www.prakarsa-rakyat.org/download/Buletin%20SADAR/SADAR%20200%20tahun%20V%202009.html


 

*webmas...@prakarsa-rakyat.org http://www.prakarsa-rakyat.org   *



[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI AZHAR

2009-05-04 Terurut Topik liman PAP
Kok AA seakan-akan jd pahlawan ya...Ayo POLRI buktikan Anda mampuAnda mampu 
buktikan yg benar tetap benar; yg salah tetap salah walau siapapun Dia...
�
�
Wass,
�
LM

--- On Sun, 5/3/09, Indradya SP deschooling_soci...@yahoo.com wrote:

From: Indradya SP deschooling_soci...@yahoo.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI AZHAR
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Sunday, May 3, 2009, 11:02 PM








Sepertinya di negeri ini siapa pun yg melawan kaum koruptor atau penculik 
aktivis HAM akan diserang balik...contohnya Munir dan Antasari ini



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KASUS ANTASARI AZHAR

2009-05-04 Terurut Topik y . briyanto
Jaksan Wisnu, yang sempet disebut di kasus alin, menyebut status Antasari 
sebagai tersangka garis miring saksi, jadi bisa tersangka di kasus ini, bisa 
jadi saksi di kasus lain. 
Emang bisa seperti ini ya? Ada berapa kasus yang dialami Antasari? Masih 
membingungkan emang kasus ini

riyanto


-Original Message-
From: ajegile ajegil...@yahoo.com

Date: Sun, 3 May 2009 03:47:30 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KASUS ANTASARI AZHAR


Membuat bingung masyarakat seolah menjadi kebanggaan tertinggi aparat hukum
(polisi  jaksa). Dalam hal ini, kejaksaan agung melalui jubirnya mengaku
menerima surat dari kepolisian tentang status AA sebagai tersangka. Sementara
kepolisian, si pengirim surat, melalui dirkrimum Polda Metro tetap menyatakan
status AA sebagai saksi. Baru soal status saja tidak ada kepastian.

Anggaplah dua-duanya bohong, lalu ada apa membohongi masyarakat?
Atau, ini sekedar komunikasi politik antara kejaksaan  kepolisian? Untuk apa
aparat berpolitik?

Anggaplah dua-duanya berhasil bikin bingung masyarakat, lalu apa yang mau
dibanggakan dari itu, padahal semua orang tahu kasus ini terbongkar berkat
peran-aktif pelaku melaporkan diri.

Okelah, polisi patut diacungi jempol untuk kesigapan menindaklanjuti nyanyian
pelaku pembunuhan berlatar syahwat segitiga ini, lalu kapan polisi mau sesigap
ini menangani kasus pembunuhan hak suara (DPT dsb)?

Atau, kasus ini mau dijadikan tabir asap untuk menutupi kecurangan pemilu?

ajeg=


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Inilah Sembilan Tim Sukses SBY

2009-05-04 Terurut Topik liman PAP
Mas Adyanto,
�
Tidak ada salah membuat analisa. Biarkan kritik berlalu asal tetap kritis. 
Bukankah�milis ini hidup dan mendapat apresiasi karena tulisan miliser2 nya 
yg tidak 'seragam'??
�
Bravo,
�
LM

--- On Sun, 5/3/09, Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id wrote:

From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Inilah Sembilan Tim Sukses SBY
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Sunday, May 3, 2009, 2:28 PM








Bung Asep Kurniawan,
�
Soal PD melalui Tim Echo mengadopsi Fungsi Teritorial Militer, itu sesuai 
pernyataan SBY di Warta Kota.
Karena tidak ada informasi di kampanye PD dan SBY bahwa partai Demokrat 
memiliki andil dalam program Perbaikan Kampung seperti Program AMD atau 
mendamaikan sengketa masyarakat di pedesaan seperti yang dilakukan oleh Babinsa 
(karena kalau dilakukan pasti hal itu di tonjolkan dalam kampanye), sedangkan 
yang ditonjolkan oleh SBY adalah keberhasilan Tim Echo�atas tindakannya 
dalam�memata - matai sikap rakyat terhadap Partai Demokrat.
Informasi dari Tim Echo ini diolah oleh 8 Tim Sukses SBY lainnya sehingga mampu 
mendongkrak suara PD 300 % dari Pemilu 2004, maka untuk sementara waktu, bila 
tidak ada informasi lain,�bisa disimpulkan bahwa pekerjaan yang dilakukan 
oleh Tim Echo hanyalah memata - matai sikap rakyat terhadap Partai Demokrat.
�
Apakah partai lain juga punya Tim Intelijen yang bertugas untuk memata - matai 
rakyat, yang mengadopsi fungsi teritorial Militer yang terbukti sukses selama 
32 tahun era Orde Baru, saya tidak punya informasi soal itu.
Ingat lho, saya mendapat informasi dari media massa dan informasi tersebut 
tidak dibantah oleh yang bersangkutan, sehingga informasi tersebut saya anggap 
sah dan bukan merupakan gosip belaka.
�
Soal bagaimana merubah Tim Intelijen Swasta menjadi Polisi Rahasia, itu sangat 
mudah dilakukan bila Partai tersebut menang mutlak ( 50 %) dalam Pileg dan 
juga memenangkan Pilpres.
Dalam situasi tersebut partai lainnya, secara politis�tidak berdaya untuk 
mencegahnya.
Kapan hal itu akan terjadi?
Jika hasil Pileg 9 April 2009 dibatalkan dan diadakan Pileg Ulang atau saat 
Pileg 2014.
�
Dengan adanya Tim Sukses yang lengkap, Tim Intelijen yang handal, berhasil 
memenangkan Pileg  50 % dan juga memenangkan Pilpres, tidak sulit bagi Partai 
Demokrat meniru strategi Partai Nazi dan Hitler menguasai Jerman dan juga Eropa.
�
Ini adalah analisa saya berdasarkan data yang saya terima dan saya anggap 
sebagai data yang sah, bukan gosip.
Jika ada perubahan informasi, hasil analisa juga bisa berubah Pak.
Maklum, saya selalu menggunakan formula: Apa yang diketahui, Apa yang 
ditanyakan dan Jawaban atas pertanyaan tersebut merupakan analisa berdasarkan 
data yang ada.
Jika anda punya data tambahan, silahkan saja disampaikan (tapi data yang sah 
lho ya, bukan gosip) dan marilah kita bahas bagaimana cara menganalisa data 
tersebut untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
�
Jadi saya tidak punya niat untuk memprovokasi siapapun.
Kalau anda punya persepsi saya sebagai provokator, untuk itu saya mohon maaf.
�
Saya juga pernah di maki - maki oleh rekan - rekan saya yang Pro Pemerintah 
saat membuat analisa keruntuhan Orde Baru bila Golkar berhasil memenangkan 
Pemilu 1997 dan Pilpres melalui SUMPR Maret 1998 Tanpa Tepuk Tangan dengan 
melalui kerusuhan yang dahsyat.
Mereka menuduh saya sebagai Provokator.
Saya bilang, dari segi Ilmu Tehnik yang saya geluti, itu sangat mudah 
dijelaskan.
Itu hanya persoalan sebab dan akibat saja.
Saat akhirnya benar terjadi kerusuhan dan juga akhirnya Pemerintah Orde Baru 
Tumbang, baru mereka percaya analisa saya.
�
Saat saya meramalkan akan terjadi kekacauan dalam Pileg 9 April 2009 bila 
masalah kekacauan DPT di Jawa Timur tidak diselesaikan dengan smart, tidak ada 
yang percaya.
Malah ada yang menuduh saya sebagai Provokator.
Adanya tuduhan bahwa dalam Proses Pilkada Jatim telah terjadi 
kecurangan,�menurut saya�adalah tuduhan yang amat sangat serius bagi suatu 
Pemilu yang berskala nasional.
Jika tuduhan itu juga terjadi pada Pileg 9 April 2009 akibat adanya kekacauan 
DPT, terlepas tuduhan itu terbukti atau tidak, maka kasus tersebut akan 
digunakan sebagai senjata bagi parpol yang kalah, terlepas tuduhan kecurangan 
tersebut terbukti atau tidak, untuk menggugat keabsahan Pileg 9 April 2009.
Tuduhan�kecurangan tersebut juga bisa menjadi amunisi bagi masyarakat yang 
tidak puas atas hasil Pileg 9 April 2009, terlepas ketidak puasan tersebut ada 
kaitannya dengan kekacauan DPT atau tidak.
Saat ini, sebagian�ramalan saya sudah mulai terbukti.
Karena tahapan penghitungan suara belum selesai, maka belum seluruh ramalan 
saya terbukti, tapi tanda - tandanya�sudah mulai kelihatan.�
�
Jadi kalau Bung Asep Kurniawan tidak sepakat dengan hasil analisa saya, ya gak 
masalah, karena waktu yang akan membuktikannya.
�
Salam,
�
Adyanto Aditomo


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI AZHAR

2009-05-04 Terurut Topik rzain
Siapa yang bodoh mudah dibohongin.

Tersangka dipanggil untuk perkaranya sendiri sedangkan sebagai saksi untuk 
perkara orang lain, terpidana saja dipanggil untuk saksi apalagi masih 
tersangka, bagito bahasa hukumnya. Kalau AA makin mantap sebagai tersangka 
ketika bersaksi sore ini langsung akan tidur di hotel pardeo.

Jangan mau dibohongi ach.

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, ajegile ajegil...@... wrote:

 Membuat bingung masyarakat seolah menjadi kebanggaan tertinggi aparat hukum
 (polisi  jaksa). Dalam hal ini, kejaksaan agung melalui jubirnya mengaku
 menerima surat dari kepolisian tentang status AA sebagai tersangka. Sementara
 kepolisian, si pengirim surat, melalui dirkrimum Polda Metro tetap menyatakan
 status AA sebagai saksi. Baru soal status saja tidak ada kepastian.

 Anggaplah dua-duanya bohong, lalu ada apa membohongi masyarakat?
 Atau, ini sekedar komunikasi politik antara kejaksaan  kepolisian? Untuk 
 apa
 aparat berpolitik?

 Anggaplah dua-duanya berhasil bikin bingung masyarakat, lalu apa yang mau
 dibanggakan dari itu, padahal semua orang tahu kasus ini terbongkar berkat
 peran-aktif pelaku melaporkan diri.

 Okelah, polisi patut diacungi jempol untuk kesigapan menindaklanjuti 
 nyanyian
 pelaku pembunuhan berlatar syahwat segitiga ini, lalu kapan polisi mau sesigap
 ini menangani kasus pembunuhan hak suara (DPT dsb)?

 Atau, kasus ini mau dijadikan tabir asap untuk menutupi kecurangan pemilu?

 ajeg=


[Forum-Pembaca-KOMPAS] JK TIDAK SECERDAS HARMOKO

2009-05-04 Terurut Topik Achmad Jauzi
Ada-ada saja Om JK ini, kenapa baru sekarang bilang bahwa jadi bumper SBY??? 
Tiru dong Harmoko yang setiap konferensik pers dalam laporan khusus setelah 
Dunia Dalam Berita masa-maa jadul TV cuma ada satu...
 
Dengan penuh PD Harmoko selalu menekankan HASIL SIDANG KABINET dan SESUAI 
PETUNJUK BAPAK PRESIDEN.Kenapa Om JK tidak menggunakan cara ini setiap 
membuat keputusan yang tidak populer...Saya inget betul ketika ada kasus 
Penyalahgunaan dana IDR (iuran dana reboisasi) yang ternyata digunakan untuk 
IPTN...Ketika wartawan (lupa wartawan mana) di TVRI ada yang ngotot 
mempertanyakan kenapa dana tersebut tidak digunakan untuk menghijaukan lahan 
gundul...Harmoko dengan senyum mengatakan...ITU SESUAI PETUNJUK BAPAK 
PRESIDEN...
 
Mestinya sih jangan mau jadi bumper tapi timpakan semua kesalahan kepada boss...
 
 
 














  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KASUS ANTASARI AZHAR

2009-05-04 Terurut Topik ajegile


Bisa saja. 

Yang pasti, ada rencana KPK memeriksa KPU, lalu KPU minta pemeriksaan ditunda 
sampai selesai pilpres. 

ajeg= 

--- wahyu handoyo wahyu.hand...@... wrote: 

 Bukan tidak mungkin KPK mau membongkar lebih banyak lagi korupsi yg
 melibatkan parpol, khususnya parpol warisan Orba 






  


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kalau Saja Megawati....

2009-05-04 Terurut Topik Suhaimi
Mas. Marnagan,

Setahu saya SBY ga pernah menjadi Ajudan Soeharto karena SBY mantu Pak 
Sarwo Edi dan dah menjadi rahasia umum, Alm Sarwo Edi dalam perjalanannya 
berbeda paham dengan Soeharto dan juga dah menjadi rahasia umum pula siapa 
pun yang berani berbeda paham dengan Soeharto, maka maseh bisa idup aja itu 
dah merupakan suatu keberuntungan.

Kenapa SBY bisa mencapai pangkat jendral ? dan bahkan sampai ke puncak 
(presiden) karir politiknya ? menurut saya ya karena disamping emang hasil 
usaha dan kerja keras ybs dan empati dari tokoh-tokoh senior kolega Alm 
Sarwo Edi serta teman-teman angkatan SBY itu sendiri juga datang dari 
kelompok-kelompok yang kecewa terhadap Mega.

Selanjutnya kenapa Mega pernah sampai ke puncak (presiden) karir politiknya 
?
Menurut saya utamanya karena dukungan yang datang dari wong cilik serta wong 
yang dicilikkan semasa orba yang secara sukarela (moril  materil) membela 
Mega habis-habisan.

Dan kini menurut saya Mega sudah kehilangan momentum dan sekaligus istilah 
wong Jowonya sudah kehilangan Wahyu untuk bisa kembali menjadi presiden 
(RI-1)

Salam hangat,
Suhaimi


- Original Message - 
From: marnagan2...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Friday, May 01, 2009 1:31 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kalau Saja Megawati


Yang Ibu maksud Tri Sutrisno kali? Saya tidak pernah ingat SBY pernah jadi 
Ajudan Pak Harto. Mungkin ada yang tahu?


Powered by Telkomsel BlackBerry�




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI AZHAR

2009-05-04 Terurut Topik wkasman1
Iya ya, Pak Bungaran nyletuknya kok aneh-aneh seperti tiori konspirasi saja. 
Tapi jangan-jangan beliau bener yaah? Dasar kita hidup dalam iklim konspirasi 
instrik culas licik penuh tipu muslihat. 
Salam/WK

  - Original Message - 
  From: djajaprana 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, May 04, 2009 10:35 AM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI AZHAR





  Dalam iklim yang penuh konspirasi intrik culas licik tipu muslihat, aneka
  kejutan akan muncul secara bertahap.

  Gempa kejutan akan menarik dan mengalihkan perhatian khalayak agar fokus ke 
yang baru. Taktis skenarionya, bergerak ketimur menyerang ke barat. Sering 
manjur bila targetnya para penderita amnesia.

  Untung ada Pak Bungaran yang membuka pencerahan.

  Salam,
  DJP


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tentara oh tentara / ORANG2 KERE

2009-05-04 Terurut Topik ajud ajudri
Bung Sawung.

Memang menyedihkan jadi tentara di negeri ini. Padahal seharusnya tentara 
mendapat kedudukan yang layak. Mereka kan Alat negara untuk mengamankan 
kedaulatan NKRI.
Namun kenyataannya sungguh menyedihkan, apalagi mereka yang tamtama dan bintara.

Ada seorang remaja yang minta surat keterangan sehat ke Puskesmas, untuk 
melengkapi persyaratan mau masuk pendidikan setingkat tamtama, saya mencoba 
bertanya mengapa dia berminat masuk tentara dan bagaimana kans nya.

Katanya coba-coba, karena mencari kerjaan susah. Wah, ternyata untuk masuk 
tentara orang tuanya harus mencari uang untuk memuluskan rencananya. Aku 
merinding, wong untuk membela negara saja kok harus bayar...cuma jadi tamtama 
pula, berapa lah gajihnya.

Ada seorang kerabat yang terpaksa pulang, karena waktu dalam pendidikan dia 
dihajar seniornya sehingga rahangnya berubah posisi...katanya sih untuk latihan 
pembinaan mental.ih sadis. Ternyata berat juga untuk menjadi 
tamtama...padahal penghasilannya sangat menyedihkan.

--- On Sun, 5/3/09, sawung dsaw...@gmail.com wrote:

From: sawung dsaw...@gmail.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tentara oh tentara / ORANG2 KERE
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Sunday, May 3, 2009, 10:18 AM

















  Koreksi sedikit mas.

Pemotongan gaji itu hampir terjadi disemua kesatuan TNI, besarnya

bervariasi dan untuk apanya juga beragam. Prajurit biasanya gak banyak

komplain soal pemotongan. Seketerlaluannya pemotongan meraka relatif

tidak protes seperti kemaren. Kemaren yang bikin mereka kesel itu

rekan sesama digaris depan yang meninggal tidak diperlakukan dengan

layak, rasa kekeluargaan mereka menjadi terusik. Uang buat

menyelenggarakan penguburan setau saya tidak ada batasnya, kan bisa

juga mengusahakan menitip jenjah via pesawat reguler yg jauh lebih

murah. Itu prajurit sudah rela patungan sampe 40 juta lho buat membawa

jenajah, keterlaluan memang komandannya.



regards



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kinerja SBY selama 5 tahun

2009-05-04 Terurut Topik Haniwar Syarif
nanya aja

ingin tahu

dukung JK  nggak ??


katanya dia yg berperan terbesar soal perdaamaian aceh


jadi  siaa yg anda coblos  nih  utk presiden


HS

At 12:04 PM 5/4/2009, you wrote:
saya dukung SBY karena berdamai dengan GAM

sol


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mars Venus: Tujuh Kecenderungan Besar

2009-05-04 Terurut Topik Hermanu
Mungkin Mr. Gray ini penganut aliran Jarkoni - *Bisa ngajar tapi ora bisa
nglakoni*.

Tapi kalo orang lain bisa mengambil benefit dan mengaplikasikan teorinya
dengan lebih baik darinya, mungkin tidak terlalu sia-sia juga?


Hermanu

2009/5/4 Sigit Mursidi smursidi@gmail.com



 Ada yang tahu nggak sih, [1] si John Gray ini sendiri perkawinannya ancur,
 dia cerai juga dari bininya? [2] Dia tipu semua orang dengan Ph. D. nya.
 Ngakunya dari Columbia Pacific University (CPU) tapi perlu diketahui bahwa
 CPU ini juga sudah dihukum oleh Pemerintah California tahun 2001?

 http://ourworld.compuserve.com/homepages/women_rebuttal_from_uranus/school.htm
 Nah, kalau sudah begitu apa nggak penjual minyak ular?

 Berbahagia dan sejahteralah bagi mereka yang suka buku-2 JG ini. Kalau saya
 mending baca Si-Kuncung, majalah anak-anak tahun 60-70-an yang (menurut
 saya) brillian isinya.



RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] WAKIL PRESIDEN TUGASNYA IKUTI PERINTAH PRESIDEN

2009-05-04 Terurut Topik edy prayitno
SBY jadi-pun belum habis masalahnya pak.
Mereka sudah membangun kesepakatan jumbo di parlemen.
Mereka Mega dan JK sdh merencanakan kesepakatan di jalur parlemen.
karena suara SBY di parlemen gak mungkin bisa mencapai 50%...maka bisa 
dibayangkan
susahnya presiden SBY kelak kalau mau mengajukan berbagai macam kebijakan.
karena para penjegal di tingkat parlemen sudah bersiap-siap mengcounter setiap 
kebijakan presiden.
 
Kalau mental politisi dipelihara terus seperti ini...
siapa yg mikir rakyat ?
siapa yg mikir kesejahteraan rakyat ?
siapa yg mikir kecerdasan rakyat ?
siapa siapa ?
 
wes yo ben...
enake mikir awake dewe masing - masing saja
mumet mikir politike wong-wong kui
 
salam
edy
surabaya
 

-Original Message-
From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of indri
Sent: 04 Mei 2009 12:43
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] WAKIL PRESIDEN TUGASNYA IKUTI 
PERINTAH PRESIDEN





setuju sekali dg uraian pak dasman

sangat disayangkan kalimat2 spt 
saya jd bumper kebijakan2 pemerintah...
kalo bukan krn partai Golkar  ketua nya 

dilontarkan oleh Pak JK, yg hingga detik ini masih sbg wakil presiden 
Republik Indonesia.
shg kesannya (menurut saya) koq tidak ikhlas dalam mengemban tugasnya 
sbg Wapres... 
kalo gaya pak JK begini terus, bukannya simpati yg diperoleh dr rakyat, 
yg ada malah dpt cibiran..
 
kedepankan dulu kepentingan bangsa  negara di atas kepentingan pribadi 
 golongan dong pak..
 
*mules beneran denger pidato pak JK kemarin itu
 
  regards, 
   indri



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Polisi 'Menahan' 4 Rombongan Asia People Movement Against ADB

2009-05-04 Terurut Topik andre andreas










Laporan dari Bali : Rombongan Asian People Movement Against ADB  Dihadang  
Polisi di 4 Titik di Bali



Pagi ini Senin, 4 Mei 2009, kelompok sipil dari 8 negara Asia dan kelompok
masyarakat serta non goverment organisation (NGO) baik level nasional maupun
lokal dari Indonesia yang akan menyuarakan hasil-hasil deklarasi dari
pertemuannya beberapa hari di Denpasar mengenai praktek jerat hutang ADB,
ketika menuju Lapangan Mumbul daerah Nusa Dua Bali tertahan oleh pihak
kepolisian dengan alasan yang tidak jelas serta mengada-ada. 

 

Kelompok pertama dari rombongan Walhi dan Seafish yang
berasal dari 5 negara, tertahan di Polsek Kuta Selatan, negosiasi yang
dilakukan nyaris tidak membuahkan hasil, walaupun kelompok ini sudah memberkan
nama-nama partisipan dan tujuan keberangkatan kali ini adalah untuk menyuarakan
hasil-hasil deklarasinya. Awalnya di cek poin pertama Nusa Dua rombongan yang
memang terjebak dalam arus lalu lintas menuju Nusa Dua, ketika akan berbalik
arah menuju Lapangan Mumbul tiba-tiba polisi langsung memberhentikan rombongan
yang terdiri dari 3 mobil tersebut, dan hendak mengambil perlengkapan rombongan.
Karena negosiasi alot dan menimbulkan perhatian bagi para partisipan yang
hendak menuju acara ADB, kemudian mereka langsung mengawal untuk dibawa ke
Polsek untuk dimintai keterangan.   



Selengkapnya

http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/05/rombongan-asian-people-movement-against.html







Asian People’s Movement Against ADB : DEKLARASI BALI



Kami, perwakilan petani, buruh, nelayan, perempuan, pembela HAM, pembela
lingkungan, mahasiswa dan gerakan masyarakat sipil yang tergabung dalam Asian
People’s Movement Against ADB, berkumpul di Bali bersamaan waktu pertemuan
Annual Governors Meeting (ADB AGM) tanggal 2 – 5 Mei 2009. Kami meyakini ADB
tak mungkin menjawab krisis yang terjadi saat ini. 



Selama empat puluh tahun lebih, kami menyaksikan dan merasakan kehadiran dan
keterlibatan ADB telah melahirkan krisis pangan, krisis iklim, krisis energi,
krisis sosial dan krisis keuangan. Kami menyaksikan bahwa dukungan penuh ADB
kepada sektor swasta dan mengarahkan pemerintah kami mengikuti kebijakan pro
pasar bebas, sistem yang telah terbukti bangkrut saat ini. Operasi
proyek-proyek utang ADB justeru menjadi sebab meningkatnya jumlah orang miskin
di Negara-negara di Asia. 



Kami, rakyat Indonesia, Malaysia, Philipina, Thailand, Timor Leste, Sri langka,
Kamboja, Vietnam, India dan Pakistan berkumpul dalam Asian People’s Movement
Against ADB Summit di Renon Bali, mendiskusikan krisis-krisis yang lahir akibat
jeratan utang dan proyek-proyek ADB di negara-negara kami. Kesaksian-kesaksian
dalam pertemuan ini telah menyatukan suara dan tuntutan kami untuk: 



selengkapnya

http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/05/deklarasi-bali-asian-peoples-movement.html

 

 

Silah
kunjung untuk informasi terkait kampanye masyarakat sipil terkait pertemuan ADB
sejak tanggal 30 April 2009 

http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/search/label/a-PEOPLES%20%20AGAINST%20ADB





  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Rani Julianti Menghilang

2009-05-04 Terurut Topik Agus Hamonangan
Tangerang (ANTARA) - Rani Julianti (22), yang disebut-sebut istri siri Dirut PT 
Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasarudin Zulkarnain yang tewas ditembak pada 14 
Maret 2009, menghilang dan tidak berada di rumahnya maupun di kampusnya STIMIK 
Raharja, Tangerang, Banten.
 

Setelah peristiwa penembakan Nasarudin, Rani dan keluarganya sudah tidak 
terlihat lagi di rumahnya, kata M. Sidik (45), Ketua RT 01/04 Kelurahan 
Panunggangan, Kecamatan Pinang, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten, Sabtu.

Sidik mengatakan kemungkinan Rani dan keluarganya mengungsi ke rumah 
keluarganya yang ada di Kabupaten Serang dan ke Jakarta Selatan.

Menurut Sidik, dia terakhir bertemu Rani sepekan sebelum peristiwa penembakan 
terhadap Nasarudin saat perempuan itu pulang kuliah dari kampusnya yang 
terletak di Jalan Jendral Sudirman, Kota Tangerang.

Rani merupakan mahasiswa semester II jurusan manajemen dan dia bekerja paruh 
waktu sebagai caddy di lapangan golf Medernland, Tangerang.

Rumah Rani di Jalan Kiyai Maja, Kelurahan Panunggangan, Kecamatan Pinang bercat 
putih dan pagar warga biru itu tampak kosong. Para tetangga tidak mengetahui 
keberadaan Rani dan keluarganya.

Namun begitu, Rani pernah bertemu beberapa kali dengan Antasari Azhar, Ketua 
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, sehingga dia diminta keterangan 
sebagai saksi oleh penyidik.

Bahkan penyidik Polda Metro meminta keterangan dari Antasari Senin (4/5) 
terkait kasus kematian Nasarudin.

Nasarudin tewas diberondong peluru oleh dua pengendara sepeda motor pada 14 
Maret 2009 usai bermain golf di lapangan Modernland.

Sementara itu, Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, Informatika dan Komputer 
(STIMIK) Raharja, Po Abas Sunarya mengatakan bahwa Rani sudah sekitar dua bulan 
tidak masuk kuliah.

Sunarya menambahkan, para dosen sudah melakukan musyawarah bahwa Rani Julianti 
akan dikeluarkan dari kampus karena tidak mengikuti perkuliahan dalam waktu 
yang lama dan tidak pernah melaporkan tentang keberadaannya.

Selain itu, Rani juga dianggap telah mencemarkan nama baik almamater, maka 
manajamen kampus memutuskan supaya dikeluarkan.


http://id.news.yahoo.com/antr/20090502/tpl-rani-julianti-menghilang-cc08abe.html




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pernyataan Sikap PRP dalam Menolak Annual Meeting ADB

2009-05-04 Terurut Topik Komite Pusat
*PERNYATAAN SIKAP*

*PERHIMPUNAN RAKYAT PEKERJA*

*No : 061/PS/KP-PRP/e/V/09*

*Menolak Pertemuan Tahunan Ke-42 Asian Development Bank *



 *Indonesia Harus Keluar dari Asian Development Bank (ADB)!*

*Tolak Program dan Hutang Baru dari Asian Development Bank (ADB)!*



 Salam Rakyat Pekerja,

Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) saat ini tengah
menyelenggarakan pertemuan tahunan ke 42 di Bali, Indonesia. Pertemuan
tahunan tersebut berlangsung dari tanggal 2-5 Mei 2009. Rencananya ADB akan
menambah atau menaikkan modalnya sekitar 200%, artinya kenaikan modal ini
akan mencapai 150 milliar dollar AS yang semula adalah 50 milliar dollar AS.
Hal ini diakibatkan karena modal 50 milliar dollar AS sudah tidak dapat
mencukupi lagi untuk rata-rata peminjaman hingga 10 milliar dollar AS.

Konsekuensinya adalah 67 anggota ADB harus menambah setoran modalnya,
termasuk Indonesia. Indonesia saat ini memiliki porsi kepemilikan modal
sekitar 5,43 % atau termasuk 6 negara terbesar dalam kepemilikan modal di
ADB. Dengan konsekuensi harus menambah kontribusi modal di ADB, demi
mempertahankan porsi kepemilikan modal yang dimiliki Indonesia saat ini,
Indonesia harus menambah sekitar 2 trilliun rupiah yang harus dibayar selama
4 tahun. Artinya penambahan modal tersebut akan menyedot dana dari APBN yang
seharusnya dapat dimanfaatkan untuk penuntasan kemiskinan di Indonesia.

ADB sebagai lembaga keuangan regional ternyata memiliki andil yang sangat
besar dalam penciptaan krisis yang terjadi saat ini. Liberalisasi di sektor
energi menjadi salah satu contoh skandal terbesar ADB di Indonesia yang
menyebabkan krisis. ABD bersama Bank Dunia dan USAID, memberikan pinjaman
untuk melakukan reformasi sektor energi di Indonesia dengan mensponsori
pembuatan UU Migas dan ikut menyediakan analisis kebijakan harga energi
serta penghapusan subsidi. Akibatnya Indonesia yang merupakan Negara kaya
sumber energi, harus mengorbankan rakyatnya dengan mengalami kelangkaan
energi karena kebijakan eksport.

Pada sektor kelautan dan perikanan, ADB berperan besar membuat pertambakan
udang tradisional menjadi industri pertambakan untuk melayani konsumsi udang
dunia. Selain itu akibat dari industri pertambakan ini telah menyebabkan
pembabatan hutan bakau *(mangrove) *di seluruh pesisir di Indonesia yang
saat ini telah menyusut.

ADB pun terlibat dalam berbagai proyek privatisasi, seperti privatisasi air
dan listrik. Hal ini tentu saja menyebabkan melonjaknya biaya pemakaian air
dan listrik di Indonesia karena telah beralih ke perusahaan-perusahaan
asing. Proyek privatisasi air dan listrik ini dilakukan oleh ADB bersama
dengan Bank Dunia.

Saat ini Indonesia adalah peminjam terbesar ADB dengan total jumlah pinjaman
sebesar 9,4 milliar dollar AS. Namun kenyataannya, utang dari ADB tersebut
tidak pernah dirasakan manfaatnya oleh rakyat pekerja di Indonesia. Bahkan
pinjaman utang dari ADB tersebut diketahui telah disalahgunakan oleh oleh
beberapa perusahaan. Menurut laporan ADB, sejak tahun 1998, terdapat sekitar
552 perusahaan dan perorangan yang melakukan korupsi dan menyalahgunakan
dana bantuan dari ADB. Dari jumlah tersebut, sekitar 20% nya berasal dari
Indonesia.

Namun ketertundukan pemerintah kapitalis saat ini kepada lembaga-lembaga
keuangan dunia termasuk ADB menunjukkan bahwa pemerintah kapitalis lebih
memilih untuk mensejahterakan para kapitalis dibandingkan rakyatnya sendiri.
Sudah jelas bahwa lembaga-lembaga keuangan tersebut hanya akan membawa
kesengsaraan para rakyat Indonesia, namun pemerintah kapitalis tidak peduli
dan akan menambah kontribusi modal awal di ADB dengan perkiraan sekitar 2
trilliun rupiah. Hal ini jelas sangat tidak adil, mengingat dana APBN yang
akan dialihkan untuk penambahan kontribusi modal awal di ADB tersebut dapat
digunakan untuk membantu kehidupan rakyat miskin di Indonesia.

Pengacu pada pandangan-pandangan tersebut diatas, kami dari Perhimpunan
Rakyat Pekerja (PRP), menyatakan sikap:

   1.

   Indonesia harus keluar dari keanggotaan Asian Development Bank (ADB),
   karena tidak bermanfaat bagi rakyat pekerja di seluruh Indonesia dan hanya
   akan menguntungkan para pemilik modal. Sikap kami ini adalah juga untuk
   menyelamatkan APBN dari beban penambahan kontribusi modal awal yang
   dikenakan oleh ADB dimana mengalami kenaikan hingga mencapai 200%.
   2.

   Menolak hutang baru dari ADB dan lembaga-lembaga keuangan lainnya di
   dunia, karena hutang tersebut tidak pernah dirasakan manfaatnya oleh rakyat
   Indonesia, bahkan hanya akan menambah kesengsaraan rakyat Indonesia.
   3.

   Kapitalisme di dunia telah gagal untuk mensejahterakan rakyat, maka hanya
   dengan SOSIALISME rakyat pekerja di Indonesia akan sejahtera.


Jakarta 4 Mei 2009

*
*

*Komite Pusat*

*Perhimpunan Rakyat Pekerja*


Ketua Nasional

 *(Anwar Ma'ruf)*


Sekretaris Jenderal

 *(Rendro Prayogo)*





-- 

*___*___*
Sosialisme Jalan Sejati Pembebasan Rakyat Pekerja!
Sosialisme Solusi Bagi Krisis Kapitalisme Global!

[Forum-Pembaca-KOMPAS] press release aksi kacau bhp mahasiswa makassar

2009-05-04 Terurut Topik abangrahmad






 

PRESS RELEASE

 

Aparat kepolisian kembali
menunjukan sikap represif dalam menangani demonstarasi mahasiswa. Kali ini
sekitar dua ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Makassar yang
berhimpun  dalam Komite Aksi Cabut
Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan mesti merasakan  pentungan 
dan gas air mata, bahkan kurang lebih enam puluh mahasiswa
digelandang  menuju Polres Makassar barat
dan Polwiltabes . 

Demonstarasi yang berawal dari
tol reformasi ini dihadang oleh aparat kepolisian ketika hendak menyapaikan
penolakan terhadap Undang-Undang BHP  di
Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, aparat kepolisian segera menembakan gas air
mata kearah para demonstran. Sejak awal, massa aksi telah dipantau oleh oleh
helikopter milik Polda dan pengawalan ketat aparat di lapangan. Ketika
merangsak masuk ke Kantor Gubernur aparat kepolisian segera menembak gas air
mata dan menghujani peluru karet kearah demonstran. Menghadapi kekacauan
tersebut sebahagian demonstran tetap bertahan dengan melemparkan batu sebagai
perlawanan terhadap sikap represif aparat kepolisian. Namun dengan peralatan
lengkap aparat kepolisian segera membubarkan secara paksa bahkan langsung
menangkapi satu persatu peserta aksi 
beberapa mahasiswa langsung dipukuli oleh aparat keamanan. Bahkan polisi
juga menahan kendaraan para mahasiswa yang turun dalam demonstrasi.  Hingga 
berita ini diturunkan aparat
kepolisian masih menahan mahasiswa yang terlibat dalam demonstrasi dan memeriksa
secara intensif para ketua organisasi kemahasiswaan yang terlibat demonstrasi
bahkan menyita kenderaan para mahasiswa. 

Sebuah hal yang sungguh miris
ketika kita merayakan hari pendidikan nasional dan anak negeri ini sedang
mengugat demokrasi dan pendidikan mesti dibungkam oleh prilaku aparat
kepolisian bagi warga negaranya. 

 

 

Makassar, 4 Mei 2009

 

 

Unit Kegiatan Pers
Mahasiswa

Universitas
Hasanuddin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 







 

    

 

 




  Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih 
cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. 
Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] WAKIL PRESIDEN TUGASNYA IKUTI PERINTAH PRESIDEN

2009-05-04 Terurut Topik Bernadet K
Penyesalan kemudian tidak ada gunanya. Baru tahu JK.

Pasti ada kekecewaan yang amat sangat sehingga JK yang terkenal santun dan 
pantang menyerah itu kelihatan seperti patah arang.

Baru tahu dia. Akhirnya menyesal kan.





From: indri bawuk_kart...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sunday, May 3, 2009 10:42:47 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] WAKIL PRESIDEN TUGASNYA IKUTI PERINTAH 
PRESIDEN





setuju sekali dg uraian pak dasman

sangat disayangkan kalimat2 spt 
saya jd bumper kebijakan2 pemerintah.. .
kalo bukan krn partai Golkar  ketua nya 

dilontarkan oleh Pak JK, yg hingga detik ini masih sbg wakil presiden Republik 
Indonesia.
shg kesannya (menurut saya) koq tidak ikhlas dalam mengemban tugasnya sbg 
Wapres... 
kalo gaya pak JK begini terus, bukannya simpati yg diperoleh dr rakyat, yg ada 
malah dpt cibiran..
 
kedepankan dulu kepentingan bangsa  negara di atas kepentingan pribadi  
golongan dong pak..
 
*mules beneran denger pidato pak JK kemarin itu
 
  regards, 
   indri



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ambisi Militer Australia....

2009-05-04 Terurut Topik Satrio Arismunandar

Military Ambitions
Cameron Stewart, Associate editor | May 02, 2009 
Article from:  The Australian 
 

THE new defence white paper will transform Australia's defence for a 
generation, asking taxpayers to dig deeply in their pockets to fund the 
creation of one of the most potent military forces in the Asia-Pacific.
 
It foreshadows the most dramatic build-up of naval power since World War II, 
predicated on the belief that the rise of China heralds significant long-term 
strategic risks for Australia. 
But the 140-page document, called Force 2030, to be released today, bristles 
with ambition and risk in equal measure. It is arguably Kevin Rudd's greatest 
gamble. 
 
It seeks to defend the nation by creating a navy by 2030 with the teeth to deny 
even a sizeable enemy from dominating the northern air-sea approaches to 
Australia. This new navy will cost many tens of billions of dollars, easily the 
largest single investment since Federation. Yet it does so without broad 
agreement inside Canberra's defence establishment about the strategic rationale 
underpinning this build-up and with grave doubts hanging over the Government's 
ability to fund and manage this vast project or find enough crew to sail its 
new armada. 
 
It also requires Australians to accept permanent real growth in defence 
spending for the next two decades regardless of economic circumstances. This 
amounts to a fundamental long-term shift in Australia's public spending 
priorities, a difficult proposition for any government to sell to voters, much 
less at a time of global recession. 
 
The plan to double the submarine fleet from six to 12, acquire three powerful 
new air warfare destroyers, eight new well-armed and larger frigates, 24 new 
naval combat helicopters, a bigger fleet of more muscular patrol craft and to 
develop a serious anti-submarine warfare capability, represents a quantum leap 
in naval power for a mid-sized country such as Australia. 
 
This, coupled with plans to purchase 100, rather than a smaller number, of the 
Joint Strike Fighters will create a formidable deterrent to any aggressor and 
will allow Australia to project power more deeply into the region than ever. 
 
The white paper is calculated to place Australia firmly in the mid-league of 
military powers, below the nuclear nations but substantially more powerful than 
most other countries of similar size. 
 
This build-up is a continuation and an expansion of existing defence policy, 
which gives primacy to the defence of Australia in a conventional war, rather 
than to involvement in non-state conflicts such as Afghanistan and Iraq. But it 
is also a clear, direct and, some may even say, provocative response to the 
rise of China. 
 
China will be the strongest Asian military power by a considerable margin, 
the white paper says. Its military modernisation will be increasingly 
characterised by the development of power projection capabilities. The paper 
then chides Beijing for being too secretive about the pace, scope and structure 
of its military modernisation. 
 
While the document does not admit this, the doubling of the navy's submarine 
fleet is a direct response to China's blue-water ambitions, which have seen it 
invest heavily in new submarines, including the building of an underground 
nuclear submarine base near Sanya, on Hainan Island, off China's southern 
coast. This naval build-up reflects Rudd's wariness about China's future 
strategic weight in the region. It also represents a victory for the China 
hawks within defence, including white paper author Mike Pezzullo, who argued 
that China's rise posed a potential threat to Australia's security and 
interests in the region. 
 
The white paper all but ignores the conclusions of two spy agencies, the Office 
of National Assessments and the Defence Intelligence Organisation, which view 
China's military modernisation as a defensive response to US forces in the 
Pacific rather than as a factor that should drive the structure of the future 
Australian Defence Force. 
 
The overt influence of China on this white paper is also unlikely to win the 
Government bipartisan support for the document. Opposition Leader Malcolm 
Turnbull said yesterday it made no sense for Australia to base its long-term 
strategic policy on the highly contentious proposition that we are on an 
inevitable collision course with a militarily aggressive China. 
 
The white paper accepts that the US will remain the dominant military power in 
the Pacific and globally in the next 20 years, but it says Washington is 
likelier to seek help from Australia. 
 
The US might find itself preoccupied and stretched in some parts of the world, 
such that its ability to shift attention and project power into other regions 
when it needs to is constrained. This is likely to cause the US to seek active 
assistance from regional allies and partners, including Australia, in crisis. 
It says it is conceivable, although unlikely, that 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Motorola Janjikan Rilis Smartphone Android di Kuartal 4

2009-05-04 Terurut Topik Agus Hamonangan
Hajar Symbian dan Windows Mobile.



Salam Gooogle,

Agus Hamonangan

http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/05/04/15061684/motorola.janjikan.rilis.smartphone.android.di.kuartal.4


JAKARTA, KOMPAS.com – Kendati menghadapi tuntutan atas merek dagang Android, 
para vendor ponsel pintar Android pantang mundur. Mereka terus gigih 
mengembangkan perangkat berbasis Google Android. Selain Acer, Motorola tercatat 
menjadi vendor yang sedang bekerja keras menggarap perangkat Android.

Motorola, begitu janji Sanjay Jha (Chief Executive, Motorola) yang dikutip 
hothardware, akan meluncurkan beberapa ponsel pintar Google Android kuartal 
keempat tahun ini. Harga perangkat itu dijanjikan akan beragam.

Menurut Jha, saat ini Motorola sedang menggarap paling tidak satu perangkat 
data entry-level, yang memiliki kemampuan di luar SMS. Ia juga mengatakan, 
banyaknya aplikasi pihak ketiga Android dan juga tingginya minat developer 
menjadikan platform itu berpotensi besar untuk sukses.

WIEK



=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] [INFO] Pool Rekam Jejak Kasus dan Klien Advokat Pendamping Antasari

2009-05-04 Terurut Topik alvi harahap










 04 Mei 2009 | 16:24 | Advokat
  Rekam Jejak Kasus  Klien Advokat Pendamping Antasari

   Tim Primair Online
   

  

   
   Istimewa 

  Jakarta - Koalisi Masyarakat Penyelamat KPK dan Pemberantasan Korupsi 
mendatangi kantor KPK di Kuningan, Jakarta, Senin (4/5). 

Dalam
kesempatan itu, mereka juga mempublikasikan daftar rekam jejak para
advokat yang saat ini mendampingi proses hukum Antasari Azhar. Mereka
menyebarkan lembar berjudul Daftar Klien dalam Kasus Korupsi yang Pernah 
ditangani 6 Advokat Ketua KPK nonaktif Antasari Azhar

Redaksi Primair Online
membuka nomor telepon 021-3140024, nomor faksimili 021-3140179, email
reda...@primaironline.com, bagi siapa saja yang ingin memberikan hak
jawab, tanggapan, keberatan, atas pemuatan daftar ini. Redaksi akan
memuatnya sebagai bentuk keberimbangan berita.

Koalisi terdiri
dari Teten Masduki (Sekjen Transparency International (TI) Indonesia);
Adnan Topan Husodo, Emerson Yuntho dan Febri Diansyah (ICW); Hermawanto
(LBH Jakarta); Wahyudi Djafar (KRHN); Arif Nur Alam (Indonesian Budget
Center-IBC); Dadang Trisasongko dan Imam (Kemitraan).

Koalisi
risau dan sangat khawatir dengan nasib institusi KPK saat ini. Oleh
karena itu, kami hadir untuk memberi dukungan penuh pada institusi
KPK, demikian tertulis dalam siaran pers Koalisi.

Berikut ini daftar tersebut:

M. Assegaf
1.
Soeharto, Tomy Soeharto, dan anak Soeharto lainnya dalam Kasus Korupsi
dan Perdata Yayasan Supersemar yang diduga melibatkan mantan Presiden
RI Soeharto.
Menjadi Tim Kuasa Hukum bersama OC Kaligis, Juan Felix Tampubolon, M. Assegaf 
dan Indrianto Seno Adji;

2. Abdullah Puteh, mantan Gubernur Aceh, dalam kasus pengadaan Helikopter Mi-2, 
dengan Kerugian Negara Rp 13,6 miliar;

3. Bramm Manopo dalam kasus pengadaan Helikopter Mi-2, dengan kerugian negara 
Rp 13,6 miliar;

4. Rokhmin Dahuri dalam kasus dana nonbudjeter di DKP;

5. Burhanuddin Abdulah, mantan Gubernur BI, dalam kasus aliran dana BI Rp 100 
Miliar;

6.
Kuntjoro Hendartono, Direktur Utama PT. Industri Sandang Nasional,
kasus     penjualan aset negara oleh PT Industri Sandang Nasional
senilai Rp 70 miliar;

7. Syahril Sabirin, mantan gubernur BI, kasus pencairan klaim Bank Bali Rp 
904,64 miliar terhadap BDNI;

8. Adiwarsita Adinegoro, kasus dana Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) 
Rp 268 miliar;

9. Said Agil, mantan Menteri Agama, kasus Dana Abadi Umat (DAU) yang merugikan 
negara Rp 719 miliar;

10. Dicky Iskandardinata, kasus Bank Duta, nilai kerugian negara Rp 811,34 
miliar

Denni Kailimang
1.
Soeharto, Tomy Soeharto dan anak Soeharto lainnya, kasus perdata
Yayasan Supersemar yang diduga melibatkan mantan Presiden RI Soeharto.
Menjadi Tim Kuasa Hukum bersama OC Kaligis, Juan Felix Tampubolon, M.
Assegaf dan Indrianto Seno Adji;

2. Akbar Tandjung, kasus dana nonbujeter Bulog yang merugikan negara Rp 40 
miliar;

3. David Nusa Widjaya, kasus BLBI – Bank Umum Servitia, kerugian negara  Rp 
1,29 triliun;

4. Adrian Kiky Ariawan, kasus BLBI – Bank Surya. Kerugian negara Rp1,5 trilun;

5. Bob Hasan, terkait aliran dana Yayasan Supersemar yang diduga melibatkan 
mantan Presiden Soeharto;

6. Mulyana W. Kusuma, kasus Suap KPU;

7.
Romly Atmasasmita, mantan Dirjen AHU, kasus access fee Sisminbakum.
Sedang diproses di Kejaksaan Agung. Terkait dengan mekanisme
pendaftaran Badan Hukum yang ditangani swasta;

8. Komisaris dan
Direktur Utama Bank Mandiri (Syaiful Anwar, Edison, Diman Ponijan)   
dan Kredit Macet Bank Mandiri senilai Rp 160 miliar. MA menjatuhkan
vonis 8 tahun penjara;

9. Tan Kian, kasus ASABRI yang juga diduga melibatkan Henry Leo. Estimasi 
kerugian negara US$ 13 juta;

10.
Ibrahim Risjad, Direktur Utama PT. Aceh Nusa Indrapuri, kasus dana
Reboisasi Rp 40 miliar. Ibrahim Risjad tercatat adalah seorang obligor
BLBI yang mendapatkan Release and Discharge.

11. The Ning King, Komisaris Utama PT. Argo Manunggal, kasus pelanggaran batas 
maksimum pemberian kredit di BRI;

Juniver Girsang atau kantor hukum Juniver Girsang  Partners
1.
Romly Atmasasmita, mantan Dirjen AHU, kasus access fee Sisminbakum.
Sedang diproses di Kejaksaan Agung. Terkait dengan mekanisme
pendaftaran Badan Hukum yang ditangani swasta;

2. Subijakto
Tjakrawerdaya, mantan Menteri Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil
Mengengah, kasus pembelian tanah dalam Dana Bantuan Bulog Rp 10 Miliar.
Kasus ini terkait dengan salah seorang Putra mantan Presiden Soeharto,
Bambang Trihatmojo dan Bustanil Arifin selaku Kabulog saat itu;

3.
Wahyono Herwanto, kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Priok, kasus impor
beras 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pakai Nama Android, 47 Perusahaan Dituntut

2009-05-04 Terurut Topik Agus Hamonangan
Google akan menang di pengadilan. Semoga!


Salam Gooogle,

Agus Hamonangan




http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/05/02/21492246/pakai.nama.android.47.perusahaan.dituntut


JAKARTA, KOMPAS.com – Gara-gara menggunakan nama Android, 47 perusahaan besar 
dituntut oleh Erich Specht atas pelanggaran undang-undang hak cipta. Ke 47 
perusahaan yang dituntut Specht itu adalah Google, Open Handset Alliance, KDDI 
Corporation, NTT DoCoMo, Softbank, Spring Nextel, T-Mobile, Telecom Italia, 
Telefonica, Vodafone, AKM Semiconductor, Audience, ARM, Atheros, Broadcom, 
Ericsson, Intel, Marvell Semiconductor, Nvidia, Qualcomm, Sirf Technology, 
Synaptics, Texas Instruments , Asustek, IITC, Huawei, LG Electronics, Motorola, 
Samsung, Sony Ericsson, Toshiba, Ascender, Ebay, Living Image, Myriad, Nuance 
Communications, Omron Software, Packet Video,SkyPop, Sonivox, Aplix, Borqs, 
Noser Engineering, TAT - the Astonishing Tribe, Teleca, Wind River dan Garmin 
International.

Siapa sih Erich Specht? Ia adalah seorang developer software dan ISP yang 
mengembangkan software dengan nama Android Data untuk administrasi remote 
situs-situs Web. Specht menggunakan nama Android Data “untuk 
mengkomunikasikan komunikasi seamless, dua-arah, nyaris bergaya robotik dari 
data antara klien dan sebuah pusat data di sebuah lokasi yang remote.�

Pada 4 Juni 200, Specht mendaftarkan merek Android Data, dan permohonannya 
disetujui pada 22 Oktober 2002. Ia mengatakan ketika itu ia diminta untuk tidak 
menyertakan kata “data� dalam hak eksklusifnya. Namun pada 31 Oktober 2007, 
Google memasukkan permohonan untuk kata “Android�. Permohonan Google 
ditolak karena bisa dikacaukan dengan merek yang sudah dimiliki Specht.

Dalam tuntutannya, Specht ingin pihak pengadilan Illinois, AS melarang ke-47 
perusahaan di atas agar tidak menggunakan kata Android dan memberinya ganti 
rugi.

Wiwiek Juwono



=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prestasi SBY selama 5 tahun memerintah

2009-05-04 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung Marnagan,
�
Yang saya sampaikan dan Bung Bungaran sampaikan adalah data sah yang sudah 
dimuat di media massa dan sampai hari ini tidak ada bantahan.
�
Supaya hasil diskusi kita ini berbobot, sebaiknya apapun analisa yang kita buat 
di milis ini berdasarkan data yang sah dan bukan gosip.
Dengan demikian yang kita perdebatkan tinggal bagaimana menganalisa data yang 
ada, apakah ada data yang tidak akurat sehingga analisanya menjadi salah atau 
datanya sudah akurat tetapi metode analisanya yang menyimpang, sehingga 
kesimpulannya jauh dari kenyataan.
�
Waktu saya meramalkan akan terjadi kekacauan di Pileg 9 April 2009 bila tuduhan 
kecurangan di Pilkada Jatim akibat adanya kekacauan dalam penyusunan DPT di 
Jawa Timur tidak diproses secara smart oleh Pemerintah, gak ada yang percaya.
Banyak yang menuduh saya Provokator.
Tapi kelihatannya ada tanda - tanda ramalan saya �mulai terbukti.
�
Waktu saya mengkritisi SBY yang bangga menerobos kemacetan dengan naik motor� 
untuk suatu acara yang tidak begitu strategis, dengan alasan Tim Intelijen kita 
sudah menjamin bahwa tidak akan terjadi sesuatu, saya dituduh terlalu mengada - 
ada.
Alasan saya megkhawatirkan hal tersebut karena di Indonesia banyak orang gila 
yang ingin cepat populer dengan cara menyerang orang terkenal, siapapun dia, 
apalagi Presiden atau Wakil Presiden.
Sekarang terbukti ada orang gila menyerang Wakil Presiden yang sedang ada di 
dalam mobil kepresidenan yang pasti anti peluru dengan pengawalan lengkap 
sesuai prosedur yang berlaku.
Tim Intelijen kita terbukti lemah karena�tidak mampu mendeteksi adanya 
potensi serangan terhadap Wakil Presiden dari pihak yang tidak bertanggung 
jawab.
Bisa dibayangkan bila orang gila semacam ini menyerang Presiden yang sedang 
naik sepeda motor dengan pengawalan seadanya, hampir dipastikan akan 
menimbulkan krisis politik yang tidak perlu.
�
Soal kasus penyelesaian Lumpur Lapindo bila Megawati berkuasa, selama Megawati 
tidak sedang bersekongkol dengan Group Bakri, ya harusnya gak masalah, karena 
Megawati bisa memaksa Group Bakri untuk memenuhi janjinya.
Jika prosesnya berlarut - larut, maka Megawati dapat menalangi biaya ganti rugi 
pakai uang negara dan menyita harta Group Bakri sebagai jaminan bahwa Group 
Bakri tidak akan ingkar janji.
Sederhana saja persoalannya.
�
Ya begitulah ramalan politik, waktu yang akan membuktikannya.
�
Salam,
�
Adyanto Aditomo

--- Pada Ming, 3/5/09, marnagan2...@yahoo.com marnagan2...@yahoo.com menulis:


Dari: marnagan2...@yahoo.com marnagan2...@yahoo.com
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prestasi SBY selama 5 tahun memerintah
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 3 Mei, 2009, 12:50 AM


Sayang di milis ini rupanya nggak ada orang SBY atau orang PD yang memiliki 
data autentik sehingga dapat mengcounter issu/provokasi yang dibuat oleh Pak 
Bungaran dan Pak Andyanto. Saya yakin sekali bahwa banyak di antara point2 yang 
dilontarkan di sini adalah fitnah atau tidak merupakan fakta atau tidak 
sepenuhnya menjadi tanggung jawab SBY..

Misalnya saja mengenai kemiskinan, bisa saja jumlah orang miskin bertambah 
sebanding dengan pertumbuhan penduduk. Tapi saya yakin orang kaya juga banyak 
bertambah. Kemudian soal dana bencana di Aceh bukankah ada badan khusus yang 
menanganinya? Kalau ada penyelewengan tinggal kasih saja buktinya ke KPK pasti 
diusut. Soal Lapindo apakah ini sepenuhnya kesalahan SBY dan apakah kalau Mega 
yang berkuasa dia bisa berbuat lebih baik? Sangat diragukan.
Powered by Telkomsel BlackBerry�


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Australia Akan Beli 100 Jet Tempur F-35

2009-05-04 Terurut Topik dhani_isma
Pesawat apapun yg bakal dipesan sepertinya tidak berdaya guna maksimal. 
Persoalan2 dlm negeri sptnya lbh harus didahulukan. Bisa saja negara lain  beli 
apapun, toh karena mereka memang mampu baik itu secara finansial maupun SDMnya. 
Dan Indonesia fokus aja pada masalah sosial, ekonomi, hukum, dll yg memang 
sudah pada posisi prihatin.


Sent from my BlackBerry� smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss...!

-Original Message-
From: Agus Hamonangan agus.hamonan...@gmail.com

Date: Mon, 4 May 2009 13:10:23 
To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Australia Akan Beli 100 Jet Tempur  F-35


Setelah Singapura, kini giliran Australia memesan 100 Jet Tempur  F-35. Semakin 
banyak pesawat siluman mengapit Indonesia, pemerintah Indonesia harus segera 
pesan SU-37 maupun SU-47 (Berkut) dari Rusia.


Salam,

Agus Hamonangan


Sent from my BlackBerry� Jave  
Powered by XL GPRS/EDGE/3G Network




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Skenario Lembaga Survei

2009-05-04 Terurut Topik djajaprana
Bagaimana pula bila dikaitkan dengan tingkat akurasi DPT. Kalau jumlah tak
terdaftar ratusan ribu mungkin bisa diabaikan; tapi bila jutaan atau puluhan
juta?

Selain itu lingkup batasan acak berkaitan dengan basis pendukung, apakah sudah
dipetakan oleh lembaga survey. Dengan terjadinya kontroversi Ramadhan 30 hari
berurutan, agaknya juga sudah dipetakan prediksi preferensi pandangan politik
umat dalam skala geografis yang lebih luas.

Mohon pencerahan.

DJP




--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Adiyatmika adya...@... wrote:
... Balik lagi ke hitung cepat, yang terpenting, dalam mengambil sampel harus 
ACAK. Petugas survey TIDAK BOLEH memilih sendiri TPS yang harus didatangi. TPS 
ditentukan secara acak,...






[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dunia Internasional Sakralkan Borobudur

2009-05-04 Terurut Topik Golden Horde
Sepatutnya  candi Borubudur sebagai  salah satu warisan budaya dunia  ini 
(UNESCO World Heritage Site)  dilestarikan dan dilindungi oleh pemerintah dan 
masyarakat, sebelumnya pada tahun 1985  candi Borobudur ini pernah dibom yang 
menghancurkan 9 stupanya 

Nasib yang lebih buruk lagi  pernah dialami oleh monumen warisan dunia lainnya 
di Afghanistan yaitu patung Buddha raksasa yang dibangun pada abad ke-6 di 
Bamiyan (230 km barat laut Kabul) dibom hancur oleh pemerintahan Taliban pada 
tahun 2001.

Selain itu juga  kerap terjadi  pencurian-pencurian  sejak diketemukannya candi 
Borobudur tersebut oleh Raffles di tahun 1814 dengan sasaran  kepala Buddha  
yang dipenggal untuk dijual ke kolektor  benda antik. Dari 504  stupa patung 
Buddha yang terdapat di candi Borobudur itu, 300 diantaranya  telah rusak yang 
kebanyakan sudah tidak berkepala lagi dan 43 sama sekali hilang dari tempatnya.

Gautama Harsha

In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan agushamonan...@... 
wrote:

http://regional.kompas.com/read/xml/2009/05/03/00252961/Dunia.Internasional.Sakralkan.Borobudur
 
MAGELANG,KOMPAS.com-Masyarakat internasional menganggap Candi Borobudur di 
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah sebagai tempat sakral.

Orang dunia menganggap Borobudur ini tempat suci, kata Komisaris Utama PT 
Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan sebelum pementasan kedelapan sendratari 
bertajuk Mahakarya Borobudur, di Borobudur, Sabtu (2/5) petang. Hadir dalam 
acara itu Direktur Pemasaran Agus H. Chany dan Direktur Umum, Retno Hardiasiwi.

Jika candi Buddha terbesar di dunia itu disakralkan, katanya, orang yang setiap 
hari berkunjung ke tempat itu akan memberikan penghormatan secara khusus. Ia 
mencontohkan, para pejabat negara yang mayoritas penduduknya memeluk Buddha 
selalu bersujud saat berada di Candi Borobudur.

Mestinya kita jaga Borobudur dengan benar, kita hormati dan sayangi, tetapi 
bukan untuk diberhalakan, ada emosi pengelolaan, katanya.

Ia mengatakan, secara perlahan-lahan perlu dibangun sikap yang lebih santun 
terhadap Candi Borobudur sebagai wujud penghormatan atas peninggalan peradaban 
dunia itu. Di sekitar Candi Borobudur, katanya, juga berkembang pusat 
perkembangan berbagai agama seperti Pondok Pesantren Pabelan (Islam), Sendang 
Sono dan kompleks Van Lith (Katolik),  Candi Prambanan (Hindu), banyak gereja 
Kristen di Kota Magelang, dan berbagai aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang 
Maha Esa.

Ini menunjukkan bahwa Candi Borobudur subur untuk pencerahan, mencari 
kesempurnaan, kalau bisa memanfaatkan Candi Borobudur, semua agama datang 
karena cagar budaya dunia, katanya. Ia mengatakan, pengelolaan Candi Borobudur 
secara seimbang antara kepentingan komersial dengan pelestarian nilai sakral 
atas peninggalan abad ke-8 itu.
 
ONO 
Sumber : Ant




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sayuti: PAN Telah Mati

2009-05-04 Terurut Topik Timotius Roy
Kenapa PAN mati? kenapa� Sutrisno Bahir tidak Nongol di Jumpa Press,

itu yang istilahkan PAN mati?



--- Pada Ming, 3/5/09, halim hd halimh...@yahoo.com menulis:

Dari: halim hd halimh...@yahoo.com
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sayuti: PAN Telah Mati
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 3 Mei, 2009, 7:14 AM








  Sayuthi: PAN Telah Mati. kita sayangkan benar kondisi PAN yang 
dibunuh oleh MAR.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI AZHAR

2009-05-04 Terurut Topik hendro93
Tentunya tidak ketinggalan, parpol yang didirikan pendukung utama orba!


sol

Salam,
Hendro


Powered by Telkomsel BlackBerry�

-Original Message-
From: wahyu handoyo wahyu.hand...@gmail.com

Date: Mon, 4 May 2009 15:26:10 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI AZHAR


Bukan tidak mungkin KPK mau membongkar lebih banyak lagi korupsi yg
melibatkan parpol, khususnya parpol warisan Orba







=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan Event at Paramadina Mei 2009

2009-05-04 Terurut Topik christiani rianti
Mohon Maaf Moderator,
Mohon Ijin untuk OOT.  Terima kasih banyak sebelumnya,

salam




Bapak dan Ibu Yth.Berikut kami sampaikan undangan even di Universitas 
Paramadina.
Terima kasih.  Salam.  Ajeng
 EVENTS AT PARAMADINA


Rabu, 6 Mei 2009, jam
9.30-12.30

Diskusi Buku Y.W Junardy “Full Circle:
Managing Through Learning, Leading, Serving”Tempat : Auditorium Nurcholish 
Madjid Universitas Paramadina




Seorang
CEO sejati akan selalu mampu menemukan solusi kreatif bagi bisnis yang sedang
dipimpin untuk keluar dari berbagai krisis, bahkan krisis merupakan alat uji
bagi kualitas kepemimpinan seorang CEO.
YW. Junardy, yang telah berhasil mengangkat Rajawali Group, Excelcomindo
dan IBM ke level yang lebih tinggi, akan mendiskusikan strategi bagi dunia 
bisnis
untuk bertahan dan berkembang di kala krisis.
Y.W Junardy juga akan mendiskusikan pentingnya full circle yaitu
perjalanan intelektual, emosional dan spiritual dlam membentuk CEO sejati.





Pembicara
: Y.W Junardy, DipM, FCIM, CPM (Mantan CEO Rajawali Grup, Pres.Asia Marketing
Federation).
Pembahas : Anies Baswedan,
Ph.D (Rektor Univ. Paramadina), Joe
Kamdani (Pendiri PT.Data Script), Shanti L.Poesposoetjipto (Preskom PT.Samudra 
Indonesia ),
Moderator : Syafiq Basri Assegaff, MA  (Dosen
Ilmu Komunikasi Univ.Paramadina)



Konfirmasi : SMS 0815 918
1188 ketik : “Junardy_nama_email”





Ambassadors
Speaker Series :

“The World’s
Leading Transformers “How They Did it, and What Next”



Kamis, 7 Mei 2009 jam 10.00-11.30

“Discussion with the
Ambassador of Republic India,
HE Mr.Biren Nanda”

 Tempat : Auditorium Nurcholish Madjid Universitas Paramadina


Apa
yang terjadi dengan India;
Mengapa ‘Negeri Sungai Gangga’ itu dalam waktu relatif singkat dapat menjadi
raksasa baru di Asia?  Bagaimana India
mentransformasi dirinya? Apa yang telah terjadi dan ke mana India di masa
mendatang?

Bagaimana
hubungannya dengan Indonesia?



Ikuti
diskusi menarik bersama Anies Baswedan Ph.D (Rektor Univ.Paramadina) dan Gita
Wirjawan (The Modernisator) serta tamu utama Duta Besar India, HE.
Biren Nanda



Konfirmasi : SMS 0815 918
1188 ketik : “India_nama_email”





Kamis 14 Mei 2009, jam
10.00-11.30

“Discussion with the
Ambassador of People Republic of China HE.Mrs.Zhang Qiyue”

 Tempat : Auditorium Nurcholish Madjid Universitas Paramadina





‘Raksasa
dari Timur” itu kini makin menggeliat.  China menjadi
bukti paling kuat adanya pergeseran kekuatan dunia ke Timur.  Sudahkan China 
dapat mengklaim sebagai
adidaya pesaing AS di dunia? Mengapa bisa begitu; bukankah perlu ada demokrasi
agar sebuah negara menjadi kuat? Bagaimana mesin perubahan itu berputar di 
China, siapa
saja yang berperan dan mengapa itu terjadi.



Diskusi
ini akan dibawakan oleh Anies Baswedan, Ph.D (Rektor Univ.Paramadina), tokoh
Modernisator dan tamu utama Duta Besar
China
untuk Indonesia,
HE.Mrs.Zhang Qiyue
Konfirmasi : SMS 0815 918
1188 ketik : “China_nama_email”



--
Public Relations Specialist
Marketing and Public Relations Department
Universitas Paramadina
Jalan Gatot Subroto Kav.97 Mampang Jakarta Selatan 12970
Telp +6221 7918 1188 ext.211 Fax +6221 799 3375


___



This e-mail, and any file transmitted with it, is confidential and intended 
solely for the use of the individual or entity to whom it
is addressed. If you have received this email in error, please  contact the 
sender and delete the email from your system. If you are  not the named
addressee you should not disseminate, distribute or copy  this email.



Email ini, dan berkas yang dilampirkan bersamanya, adalah rahasia dan hanya 
dikirim kepada orang-orang atau entitas yang dituju oleh si pengirim
email ini. Bila anda menerima email ini karena suatu galat, mohon segera 
hubungi pengirimnya dan hapus email ini dari sistem anda. Bila anda bukan 
termasuk orang yang dituju oleh si Pengirim email ini, anda tidak diperkenankan 
untuk menyebarluaskan, meneruskan atau menyalin isi dari email ini.



Universitas Paramadina - www.paramadina.ac.id







[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Caddy Antasari Bukan Rani, tapi Poppy...

2009-05-04 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/05/04/16034753%20/quotcaddyquot.antasari.bukan.rani.tapi.poppy...

JAKARTA, KOMPAS.com †Jika disebut-sebut perkenalan antara Rani 
Julianiâ€gadis misterius yang diduga menjadi salah satu pemicu pembunuhan 
Nasrudinâ€dan Ketua KPK Antasari Azhar bemula dari lapangan golf, maka hal itu 
pun terbilang misterius pula.

Sebab, berdasarkan kesaksian karyawan padang golf Modernland, Tangerang, yang 
ditemui Kompas.com, Senin (4/5), jangankan dengan Antasari, dengan Nasrudin 
yang disebut-sebut sebagai suami sirinya pun, Rani tak pernah bertegur sapa.

Menurut salah satu karyawan, Ari (bukan nama sebenarnya), biasanya hubungan 
khusus antara tamu dengan caddy akan dengan mudah terlihat oleh karyawan lain 
di padang golf itu, tetapi tidak dengan Rani. Seperti yang diberitakan 
sebelumnya, Rani dan Nasrudin tak pernah bertegur sama. Wajar jika para kolega 
Rani kaget dengan pemberitaan nikah siri antara keduanya.

Nah, kembali ke Antasari. Mantan Jaksa ini memang tercatat sebagai member di 
tempat tersebut. Namun, kedatangannya memang tidak sesering Nasrudin. Menurut 
Ari, Nasrudin paling tidak datang dua minggu sekali. Sementara Antasari hanya 
datang sesekali pada saat-saat KPK mengadakan acara.

Keheranan Ari semakin memuncak karena Rani tak pernah menjadi caddy buat 
Antasari. Lelaki berkumis lebat ini sudah punya langganan caddy yang bernama 
Poppy. Kok bisa Rani terbelit cinta segi tiga antara Nasrudin dan Antasari. 
Sama sekali enggak ada tanda-tandanya, kata Ari heran.

RDI 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: WAKIL PRESIDEN TUGASNYA IKUTI PERINTAH PRESIDEN

2009-05-04 Terurut Topik dedi_ibot
Iya nih pak JK, anda kan masih Wapres sampe 20 Oktober nanti, dan anda tidak 
sedang mengajukan cuti, tapi yang saya lihat di berita sekarang hanyalah usaha 
anda seputar pencalonan anda, kapan kerjanya ?



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, indri bawuk_kart...@... wrote:

 setuju sekali dg uraian pak dasman

 sangat disayangkan kalimat2 spt
 saya jd bumper kebijakan2 pemerintah...
 kalo bukan krn partai Golkar  ketua nya�

 dilontarkan oleh�Pak JK, yg�hingga detik ini masih sbg wakil presiden 
 Republik Indonesia.
 shg kesannya (menurut saya) koq tidak ikhlas�dalam mengemban tugasnya sbg 
 Wapres...
 kalo gaya pak JK begini terus, bukannya simpati yg diperoleh dr rakyat, yg 
 ada malah dpt cibiran..
 �
 kedepankan dulu kepentingan bangsa  negara di atas kepentingan pribadi  
 golongan dong pak..
 �
 *mules�beneran denger pidato pak JK�kemarin itu
 �
 � regards,����
 ���indri


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dunia Internasional Sakralkan Borobudur

2009-05-04 Terurut Topik sonar sihombing
Pertanyaannya, apakah kepala patung-patung di Borobudur sudah kembali semua?


sorry one liner



--- On Mon, 5/4/09, Lasma siregar las032...@yahoo.com wrote:


From: Lasma siregar las032...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dunia Internasional Sakralkan Borobudur
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Monday, May 4, 2009, 12:26 PM









Bisalah dikatakan kalau Borobudur ini merupakan satu-satunya
bangunan bersejarah di Indonesia yang dikenal dunia.
Bisa disamakan dengan Angkor di Cambodia, Taj Mahal di India
atau Alhambra di Andalusia, Spain.

Semoga Borobudur yang sudah tegak selama 12 abad akan selalu
jadi tempat ziarah (semacam suaka jiwa) buat kita semua.
Semoga juga tetap teratur bagus, terpelihara dan tak jadi
sekedar pasar buat turis saja!

Salam
Las


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Rombongan Asian People Movement Against ADB Dihadang Polisi di 4 Titik di Bali

2009-05-04 Terurut Topik Luluk Uliyah
Rombongan Asian People Movement Against ADB Dihadang Polisi di 4 Titik 
di Bali

Pagi ini Senin, 4 Mei 2009, kelompok sipil dari 8 negara Asia dan 
kelompok masyarakat serta non goverment organisation (NGO) baik level 
nasional maupun lokal dari Indonesia yang akan menyuarakan hasil-hasil 
deklarasi dari pertemuannya beberapa hari di Denpasar mengenai praktek 
jerat hutang ADB, ketika menuju Lapangan Mumbul daerah Nusa Dua Bali 
tertahan oleh pihak kepolisian dengan alasan yang tidak jelas serta 
mengada-ada.

Kelompok pertama dari rombongan Walhi dan Seafish yang berasal dari 5 
negara, tertahan di Polsek Kuta Selatan, negosiasi yang dilakukan nyaris 
tidak membuahkan hasil, walaupun kelompok ini sudah memberkan nama-nama 
partisipan dan tujuan keberangkatan kali ini adalah untuk menyuarakan 
hasil-hasil deklarasinya. Awalnya di cek poin pertama Nusa Dua rombongan 
yang memang terjebak dalam arus lalu lintas menuju Nusa Dua, ketika akan 
berbalik arah menuju Lapangan Mumbul tiba-tiba polisi langsung 
memberhentikan rombongan yang terdiri dari 3 mobil tersebut, dan hendak 
mengambil perlengkapan rombongan. Karena negosiasi alot dan menimbulkan 
perhatian bagi para partisipan yang hendak menuju acara ADB, kemudian 
mereka langsung mengawal untuk dibawa ke Polsek untuk dimintai keterangan.

Kelompok kedua yang terdiri dari petani, nelayan dan para aktivis yang 
terdiri dari laki-laki dan perempuan yang mengendarai bus dan sebuah 
mobil untuk mengarahkan peserta yang berangkat dari Denpasar, ketika di 
Perempatan Benoa tiba-tiba polisi melakukan blokade oleh satu kompi 
pasukan dan memaksa bus untuk berhenti dan berbalik arakh kembali ke 
Denpasar. Negosiasi yang dilakukan akhirnya mengambil keputusan bahwa 
kelompok kedua ini bersedia pulang ke Denpasar asalkan kelompok pertama 
dari rombongan Walhi harus dilepaskan dan pengembalian peralatan aksi 
yang disita polisi.

Penahanan paralel juga dilakukan terhadap satu rombongan yang tidak 
menuju arah lapangan Mumbul, melainkan mau ke Denpasar, akan tetapi 
karena plat mobil sudah teridentifikasi sebagai bagian kelompok 
penentang ADB, maka rombongan yang tidak tahu apa-apa inipun 
diberhentikan paksa dipinggir jalan dan diperiksa hingga penggeledahan tas.

Bahkan massa petani yang berasal dari daerah Jembrana, Bali yang 
tergabung dalam Aliansi Petani Indonesia, juga ditahan di wilayah Kuta. 
Rombongan yang terdiri dari massa petani inipun, dipaksa mundur dan 
diintrogasi polisi di pinggir jalan. Kendaraan dan tas digeledah, polisi 
juga mengambil peralatan yang sudah disipakan petani untuk menyuarajkan 
keprihatinannya.

Pnahanan paralel yang dilakukan polisi terhadap kelompok masyarakat Asia 
yang menolak ADB di Bali ini jelas-jelas menunjukkan ketidakberpihakan 
aparat terhadap nasib bangsa dan rakyat yang menolak dimiskinkan oleh 
proyek hutang luar negeri.

Akhirnya 4 (empat) rombongan ini di lepas dengan pengawalan super ketat 
dan berkumpul di meeting poin lapangan timur Renon Denpasar untuk 
melanjutkan aksi ke Konjen Amerika dan Konjen Jepang, seperti yang 
dilakukan pada dua hari sebelumnya untuk menegaskan sikap-sikap 
masyarakat sipil asia terhadap kedua negara pemilik saham terbesar di 
ADB tersebut.

Aksi kemudian ditutup dengan membacakan Deklarasi Bali 2009 di depan 
Konjen Jepang dan kembali berkumpul di Renon Timur. [ ]

===
Media Center  Krisis Center Asian People’s Movement Against ADB
Jl. Kapt. Tjok Agung Tresna No. 49 Renon – Denpasar
Telp: 0361 256919, CP: Agung Wardana (Koordinator Media Center): 0819
166 06036


Kontak Person:
1. Dani Setiawan (Koalisi Anti Utang): 0812 967 17 44
2. Teguh Surya (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia): 0813 7189 4452
3. Muhammad Ikhwan (Serikat Petani Indonesia): 0819 320 99596
4. Risma Umar (Solidaritas Perempuan): 0813 1934 561
5. Riza Damanik (Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan): 0818 773
515
6. Siti Maemunah (Jaringan Advokasi Tambang): 0811 920 462
7. Ni Nyoman Sri Widhianti, SH (Koordinator Crisis Center): 0818
5512 97

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Serikat Petani Indonesia, Koalisi
Anti Utang, Solidaritas Perempuan, Koalisi Rakyat untuk Keadilan
Perikanan, Jaringan Advokasi Tambang, Aliansi Petani Indonesia, Wahana
Lingkungan Hidup Bali, Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Bali, Lembaga
Informasi dan Advokasi Sosial Bali, Friends of the Earth International
(FoEI), the Southeast Asia Fish for Justice Network (SEAFISH), La Via
Campesina, LRAN, Jubilee South, Gerakan Rakyat Lawan Neokolonialisme –
Imperialisme, (Gerak Lawan), NGO Forum on ADB, Asian Pacific Network
on Food Sovereignty (APNFS).

===
Luluk Uliyah
Manager Sekretariat JATAM
Jl. Mampang Prapatan II/30 Jakarta Selatan
Telp/Fax. 021- 794 1559
email : luluk at jatam.org




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rani dalam pengamanan pihak berwajib

2009-05-04 Terurut Topik ...titi...
Di detik, polisi bilang rani dalam pengamanan pihak berwajib sebagai saksi.



...luv ur self 1st, then u know how to luv others...

Sent from my funfearlessBerry� 



-Original Message-
From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id

Date: Sat, 02 May 2009 23:53:28 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rani Julianti Menghilang


Tangerang (ANTARA) - Rani Julianti (22), yang disebut-sebut istri siri Dirut PT 
Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasarudin Zulkarnain yang tewas ditembak pada 14 
Maret 2009, menghilang dan tidak berada di rumahnya maupun di kampusnya STIMIK 
Raharja, Tangerang, Banten.
 

Setelah peristiwa penembakan Nasarudin, Rani dan keluarganya sudah tidak 
terlihat lagi di rumahnya, kata M. Sidik (45), Ketua RT 01/04 Kelurahan 
Panunggangan, Kecamatan Pinang, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten, Sabtu.

Sidik mengatakan kemungkinan Rani dan keluarganya mengungsi ke rumah 
keluarganya yang ada di Kabupaten Serang dan ke Jakarta Selatan.

Menurut Sidik, dia terakhir bertemu Rani sepekan sebelum peristiwa penembakan 
terhadap Nasarudin saat perempuan itu pulang kuliah dari kampusnya yang 
terletak di Jalan Jendral Sudirman, Kota Tangerang.

Rani merupakan mahasiswa semester II jurusan manajemen dan dia bekerja paruh 
waktu sebagai caddy di lapangan golf Medernland, Tangerang.

Rumah Rani di Jalan Kiyai Maja, Kelurahan Panunggangan, Kecamatan Pinang bercat 
putih dan pagar warga biru itu tampak kosong. Para tetangga tidak mengetahui 
keberadaan Rani dan keluarganya.

Namun begitu, Rani pernah bertemu beberapa kali dengan Antasari Azhar, Ketua 
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, sehingga dia diminta keterangan 
sebagai saksi oleh penyidik.

Bahkan penyidik Polda Metro meminta keterangan dari Antasari Senin (4/5) 
terkait kasus kematian Nasarudin.

Nasarudin tewas diberondong peluru oleh dua pengendara sepeda motor pada 14 
Maret 2009 usai bermain golf di lapangan Modernland.

Sementara itu, Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, Informatika dan Komputer 
(STIMIK) Raharja, Po Abas Sunarya mengatakan bahwa Rani sudah sekitar dua bulan 
tidak masuk kuliah.

Sunarya menambahkan, para dosen sudah melakukan musyawarah bahwa Rani Julianti 
akan dikeluarkan dari kampus karena tidak mengikuti perkuliahan dalam waktu 
yang lama dan tidak pernah melaporkan tentang keberadaannya.

Selain itu, Rani juga dianggap telah mencemarkan nama baik almamater, maka 
manajamen kampus memutuskan supaya dikeluarkan.


http://id.news.yahoo.com/antr/20090502/tpl-rani-julianti-menghilang-cc08abe.html





[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fitnah!? Re: KASUS ANTASARI

2009-05-04 Terurut Topik ajud ajudri
Pisahkan antara jabatan dengan personal.

Saya rasa bukan cinta segi tiga...tapi nafsu segi tiga. Mana ada cinta dalam 
kasus ini. Menurut Media bahwa AA tertangkap tangan oleh Nas, sedang melepas 
hasrat dengan Rani di sebuah Hotel di Makasar. Lalu si Nas mengancam mau 
membongkar kejadian memalukan itu ke Publik, bahkan dengan cara-cara pemerasan.

Biasanya orang yang kena peras selalu saja merencanakan untuk menyingkirkan 
pemeras, karena seperti nya hanya cara seperti itu cara membebaskan diri dari 
cara-cara pemerasan klas tinggi. Dan kasus seperti ini sering kali terjebak 
dalam kasus pembunuhan berencana. Begitu sering kali kita dengar baik fakta 
nyata, maupun fiksi dalam film.

Kasus kematian Merlyn Monro saja sampai saat ini masih gelap.

Kita liat saja apa yang sesungguhnya terjadi.

--- On Sun, 5/3/09, loekyh loe...@hotmail.com wrote:

From: loekyh loe...@hotmail.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fitnah!? Re: KASUS ANTASARI
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Sunday, May 3, 2009, 9:09 PM

















  Cara amatiran mengancam pake sms (yg jelas2 bisa dilacak pengirimnya) , 
'semangat berapi-api' kejaksaan menyatakan Antasari sebagai 'tersangka', terus 
sikap mencla-mencle keluarga Nasruddin yg sebelumnya kepada berbagai media 
menuduh istri kedua Nasruddin (bukan Rani Julianti, istri ketiga?) sbg dalang 
pembunuhan.



Apakah mungkin banyak jaksa yang merasa 'senang' dg jatuhnya AA yang telah 
membawa beberapa jaksa senior ke pengadilan? Juga mereka 'iri' karena banyak 
ladang yang tadinya 'basah' telah diambil alih oleh KPK?



Sangat disesalkan sikap seorang pengurus Konstras yang seakan-akan sudah 
menganggap AA terlibat.



Yang jelas-jelas sudah terbukti memberi uang adalah Sigid Haryo Wibisono (yang 
pernah didepak dari Golkar dan PKB). Bisa saja ketika memberi uang ke 
eksekutor, Sigid dengan gampang mengatakan Ini uang dari AA, sebagai 
antisipasi seandainya eksekutor tertangkap (atau bahkan seandainya rencana 
pembunuhan Nasruddin gagal), sudah ada 'kambing hitam'-nya.



Salam



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Blog Rani Juliani

2009-05-04 Terurut Topik Indradya SP
Sekadar intermezo: rupanya para mahasiswa STMIK Raharja ditugasi membuat blog 
yang salah satu isi postingnya harus sebuah tulisan pendek ttg mengapa mereka 
memilih STMIK Raharja sbg tempat kuliah. Ini saya dapati dari banyak blog yg 
dibikin mahasiswa kampus itu.
Anyway, komentar yang dilayangkan ke blog Rani Juliani itu saya kira seru dan 
banyak yg lucu... :-)

--- On Mon, 5/4/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:

From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Blog Rani Juliani
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Monday, May 4, 2009, 10:37 AM






  Jika ingin melihat foto Rani, kunjungi rumah Rani Juliani, silahkan 
klik:



http://rani- juliani.blogspot .com/



http://rani- juliani.blogspot .com/



Salam Blog,



AH





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Dari Nyanyian Menristek Hingga Ke Simfoni Inovasi

2009-05-04 Terurut Topik Maria Margaretta Vivijanti
Kehadiran Bapak Kusmayanto Kadiman, Menteri Negara Riset dan Teknologi, dalam 
pertemuan dengan blogger maupun miliser sudah sering terjadi. Tapi soal 
menyumbangkan suara tanpa diminta rasanya baru terjadi hari Sabtu, 2 Mei 2009 
yang lalu.

Semua itu gara-gara blogger yang kondang dengan nama Ndoro Kakung sulit dilacak 
keberadaannya oleh panitia acara Peluncuran WIMAX Anak Bangsa dan Silahturahmi 
Bloggers dan Mailisters. Rupanya blogger yang nama aslinya adalah mas 
Wicaksono ini sedang sibuk berbagi ilmu di bagian belakang ruang pertemuan, dan 
baru muncul ketika lagu Cicak...cicak di dinding…, mengalun dari bibir 
Menristek.

Kunjungan ke Puspiptek Serpong ini adalah kunjungan pertama saya memasuki rumah 
tetangga saya ini. Dahulu saya biasa lewat di depannya ketika sekitarnya 
masih dominan pepohonan karet. Zaman saya kecil, keluarga saya sering piknik 
murah meriah di perkebunan karet di daerah ini. Sekarang perumahan sudah mulai 
membanjiri, dan terus terang saya jadi bingung lokasi. Walaupun saya termasuk 
yang membeli salah satu lahan kecil dari mantan perkebunan karet itu menjadi 
rumah tinggal, tetap saja tetangga yang satu ini belum pernah saya kunjungi. 
Sekarang tampaknya kemacetan sudah pula merambah ke tempat ini.

Ternyata, kawasan yang dikuasai Kementrian Negara Riset dan Teknologi sangat 
luas. Tanah seluas 142,5 ha sudah dimiliki BATAN sejak tahun 1964, kemudian 
mulai dikembangkan oleh Kementrian Negara Riset dan Teknologi pada tahun 1978 
diawali dengan kegiatan penghijauan. Untuk mencapai lokasi pertemuan rupanya 
pengunjung harus tahu jelas tujuan yang ingin dituju, apakah kompleks BATAN, 
BPPT, Puspiptek perkantoran, atau perumahan Puspiptek.

Karena kegiatan ini bagi saya sebenarnya sedikit mencuri-curi waktu keluarga, 
maka saya kehilangan kesempatan berkeliling melihat-lihat Kebun Botani 
Puspiptek Serpong. Tapi beruntung saya memperoleh buku yang banyak berkisah 
tentang aneka ragam tumbuhan Indonesia yang mulai langka, tapi terdapat di 
dalam Kebun Botani ini sebagai salah satu upaya konservasi yang dilaksanakan 
Puspiptek. Kicau burung dan segarnya warna hijau daun-daun yang merimbun memang 
menyambut kedatangan saya dan membuat saya serasa tidak ingin pulang. 
Sebenarnya pasti menarik sekali bila bisa melihat Taman Kumbang dan Kupu-kupu, 
Kebun Devisa Negara, Kebun Bumbu, Kebun Percobaan RUSNAS, Kebun Percobaan 
Penelitian, maupun Kebun Propinsi Mini. Bahkan menara air dengan desain yang 
sangat menawan hati membuat saya tertarik ingin tahu simbolisme yang terdapat 
dalam desainnya, serta siapa desainernya.

Ketika saya memasuki ruang pertemuan, terlihat Mas Onno W. Purbo sedang 
mempresentasikan WIMAX. Bagi orang yang sedikit gaptek seperti saya, bahasa 
teknisnya agak rumit untuk saya ikuti. Tetapi tampaknya produk anak bangsa ini 
memang menarik untuk diaplikasikan para blogger atau pengguna internet lainnya. 
Simak saja reportase dan komentar di blog Kompasiana, baik tulisan yang 
langsung diunggah saat acara masih berlangsung, maupun tulisan-tulisan lain 
sesudahnya. Hampir semua penulis terpesona dengan kecepatan WIMAX dalam 
menjelajahi dunia maya, maupun dalam mengunggah gambar dan berita.

Ketika saya duduk, saya lihat sebagian peserta acara membawa kantong-kantong 
bibit pohon untuk ditanamkan kembali di rumah mereka. Lumayan juga sebagai 
usaha penghijauan sambil ikut melestarikan tanaman lokal.

Ndoro Kakung, atau mas Wicaksono, dicari-cari untuk dihadirkan di atas panggung 
dalam Forum Diskusi bersama mbak Shinta Dhanuwardoyo dari Bubu.com, serta bung 
Agus Hamonangan moderator milis Forum Pembaca Kompas. Mereka hadir dalam rangka 
membagikan Kiat Keluar dari Penyakit Rabun Membaca dan Lumpuh Menulis. Baik 
mas Wicak sebagai blogger, maupun mbak Shinta sebagai agensi pemasaran dengan 
media internet, dan bung Agus selaku moderator milis FPK membagikan pengalaman 
dan kiat-kiat mereka dalam bidang mereka masing-masing.

Mas Wicak menyarankan agar menulis sebagai blogger dianggap sebagai kegiatan 
berbagi kepada sesama. Hasil dari kegiatan menulis mungkin akan datang di 
kemudian hari, tetapi sementara itu kepekaan menulis akan timbul dan akan 
menjadi kekayaan tersendiri bagi penulis tersebut. Yang terpenting dari 
sebuah blog bagi blogger yang pernah menjabat Ketua Panitia Pesta Blogger 2008 
itu, adalah isi dari blog. Penampilan blog  boleh indah dan berganti rupa tiap 
hari, tetapi kalau isinya tidak berkembang maka pembaca yang disasar tidak akan 
tertarik berkunjung.

Mbak Shinta membagikan kiat-kiat pemasaran yang diterapkannya dalam membuat 
iklan. Bagaimana mereka mengadakan survei, membuat iklan, dan kembali 
mengadakan survei lanjutan terhadap iklan tersebut. Sifat interaktif dalam 
dunia maya membuat dimensi periklanan yang baru yang juga memanfaatkan kondisi 
interaktif ini. Yang menarik dari perbincangannya adalah kenyataan bahwa 
semakin interaktif dunia maya, semakin tinggi tingkat kreativitas yang 
dibutuhkan.

Tumbuhnya tuntutan baru yang 

Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Menempuh Hidup Baru

2009-05-04 Terurut Topik Timotius Roy
Selamat menempuh Hidup Baru

Happy Weding 

dari ROY TIMOTIUS.

anggota FPK,










--- Pada Sen, 4/5/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id menulis:

Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Menempuh Hidup Baru
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 4 Mei, 2009, 3:56 AM
















  
  Telah menikah



Muhammad Maulana (Member Milis FPK)



dengan



Andini Naulina Harahap 



Resepsi telah dilaksanakan pada



Hari Minggu, 3 Mei 2009



Hotel Grand Kemang , Kemang - Jakarta Selatan



Muhammad Maulana anak Pak Ishadi SK (Member FPK)



Selamat kepada kedua mempelai.



Salam dan Horas,

AH




 

  




 

















  Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. Tambah lebih banyak teman 
ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Antasari Terancam Hukuman Mati

2009-05-04 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/04/19250730/antasari.terancam.hukuman.mati


JAKARTA, KOMPAS.com †Antasari Azhar dikenakan Pasal 340 KUHP karena diduga 
ia sebagai aktor intelektual di balik pembunuhan berencana terhadap Direktur PT 
Putra Rajawali Banjaran (PT PRB) Nasrudin Zulkarnaen.

Ia terancam hukuman mati, kata Dir Reskrimum Komisaris Besar M Iriawan kepada 
wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (4/5). Menurut Iriawan, alasan 
penahanan dianggap cukup berdasar bukti-bukti dan keterangan saksi-saksi.

Meski demikian, lanjut Iriawan, pihaknya masih menyelidiki keterlibatan 
Antasari dalam kasus tersebut. Ia mengakui Antasari cukup kooperatif saat 
dimintai keterangan.

Sementara itu, menurut kuasa hukum tersangka Antasari Azhar, Machdir Ismail, 
untuk keselamatan jiwa kliennya maka penahanannya dipisahkan dari tahanan 
biasa. Selain dipisahkan dari tahanan KPK, Antasari juga ditempatkan sendirian 
di sel Rutan Narkoba Polda Metro Jaya. Meski demikian, menurut Machdir, tak ada 
perlakuan istimewa untuk Antasari.

MYS 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Politisi Belum Jadi Negarawan

2009-05-04 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/05/04/04383948/politisi.belum.jadi..negarawan


Jakarta, Kompas - Perpolitikan nasional yang dipertontonkan petinggi partai 
politik saat ini kian tereduksi menjadi sekadar perebutan kekuasaan. Perolehan 
suara dalam pemilu legislatif dan pemilu presiden jadi kepentingan tertinggi.

Visi dan kepentingan jangka pendek, serta sikap pragmatis untuk meraih 
kekuasaan, itu menandai politisi kita masih belum berjiwa negarawan.

Sebaliknya, negarawan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas 
kepentingan pribadi dan golongan. Moralitas tinggi yang dipunyai politisi 
berjiwa negarawan akan membuat dirinya tetap terhormat, baik saat menang maupun 
kalah dalam pemilu legislatif atau pemilu presiden (pilpres).

Demikian benang merah dari percakapan Kompas, secara terpisah, dengan mantan 
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Ma’arif, budayawan Franz 
Magnis-Suseno, dan sosiolog hukum Satjipto Rahardjo, Sabtu (2/5). Ketiganya 
masih berharap munculnya politisi berjiwa negarawan di negeri ini.

”Sekarang ini elite politik menunjukkan kepentingan tertinggi adalah pemilu 
dan pilpres. Seharusnya politisi belajar menjadi negarawan,” ujar Syafii.

Politik yang bermartabat dan bermoral, papar Syafii, bukanlah ajang rebutan dan 
permainan kekuasaan, tetapi selalu mengarah pada kepentingan yang lebih besar 
daripada kepentingan golongan, yakni kepentingan bangsa.

Ia mengingatkan, negeri ini bukan sedang dalam kondisi serba baik. Korupsi, 
krisis ekonomi global, bahkan ancaman disintegrasi masih menjadi tantangan 
serius.

Franz mengatakan, politisi yang mengungkapkan kenegarawanannya tak hanya 
berkehendak memegang kekuasaan, tetapi juga menegaskan dan membuktikan apa yang 
mau diperbuat untuk bangsa dan negara dengan visi yang benar, penting, dan 
mendalam.

Negarawan akan dengan sendirinya menunjukkan wawasan, integritas, serta 
kapasitas intelektual dan emosional di atas rata-rata. Selalu ada tarik-menarik 
amat ketat antara kepentingan bangsa dengan kepentingan pribadi dan golongan. 
Untuk itu, moralitas tinggi mutlak bagi siapa pun yang terjun ke kancah 
politik, apalagi menjadi pemimpin politik.

Politik pada hakikatnya adalah demi kepentingan umum. Akan tetapi, gambaran 
jamak menunjukkan banyak orang yang menekuni politik untuk kepentingan sendiri, 
bahkan demi prospek bisnis. ”Orang berbondong-bondong mencari kekuasaan 
seperti mencari pekerjaan,” ujar Satjipto Rahardjo.

”Penyusu”

Bagi Syafii, peradaban politik bangsa ini masih berada pada tingkat rendah. Hal 
itu antara lain terlihat dari tingkah pemimpin politik yang mempertahankan 
sikap feodal dan larut dalam pragmatisme. Mereka tak sungkan mendorong lahirnya 
generasi politisi ”penyusu”.

Generasi penyusu ini menumpang popularitas orangtua atau keluarga dekat untuk 
mendapat posisi politik meskipun mereka belum memiliki apa pun untuk ditawarkan 
kepada bangsa dan negara. Jadilah anak pejabat negara dan petinggi parpol 
terpilih meski pernyataan politik sekalipun belum ia sampaikan, bahkan di atas 
panggung kampanye.

Dukungan suara yang didapat juga membuktikan masih banyak warga terpikat 
popularitas tokoh yang membayangi, bukan kinerja dan kapasitas calon pemegang 
mandat rakyat itu. Melihat realitas politik pascapemilu legislatif dan 
menjelang pilpres, Syafii berpendapat, rakyat harus kembali bersabar hingga 
lima tahun mendatang untuk menyaksikan perbaikan yang lebih signifikan.

Meski demikian, tak putus harapan pada politisi senior yang saat ini sudah 
menguasai panggung politik agar mereka bisa menunjukkan sikap kenegarawanan. 
”Kekanak-kanakan kalau berpikir hanya bisa berperan ketika mewakili parpol 
yang duduk di pemerintahan. Kalau takut jadi oposisi, jangan jadi kader 
partai,” ujar Syafii.

Moral yang tinggi seharusnya membuat petinggi parpol mampu memperlihatkan bahwa 
kekalahan adalah sesuatu yang biasa. Tidak perlu ada kekecewaan karena merasa 
dilawan dan dikalahkan yang menghalangi kelompok politik bekerja sama untuk 
kepentingan bangsa. Franz menyebutkan, kerja sama Barrack Obama, Hillary 
Clinton, dan John McCain pada pemilu di Amerika Serikat lalu sebagai contoh 
yang bagus.

Sebuah jargon politik disebutkan Satjipto: kesetiaan kepada partai selalu 
diakhiri setiap kali datang panggilan untuk setia kepada bangsa dan negara. 
Kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan partai. Pernyataan itu 
dijanjikan sebagai platform idealisme oleh semua pemimpin parpol. Namun, 
satunya kata dan perbuatan elite politik ini yang dinantikan.

”Selalu ada tarik-menarik antara platform idealisme dan watak politik yang 
mengarah pada upaya mendapat kekuasaan,” ujar Satjipto.

Kemampuan elite politik untuk mengerem dan mengatasi persoalan teknis pemilu 
agar tak mengganggu kepentingan bangsa dan negara menjadi salah satu ujian 
penerapan platform itu. Satjipto berharap tidak ada elite politik yang 
memperalat kekurangan pemilu untuk menyerang pihak lain. Semua petinggi 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Konsumen Menjadi Raja

2009-05-04 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh RHENALD KASALI
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/05/04/04374513/ketika.konsumen.menjadi.raja




Setelah jungkir balik menerjang krisis, inilah saatnya membongkar black box 
konsumen Indonesia. Kalau gagal menafsirkannya, kita akan terperangkap quasi 
crisis (seolah-olah krisis) dengan tindakan mengkrisiskan diri sebelum konsumen 
benar-benar berhenti berbelanja.

Indikatornya, tatkala hasil yang dicapai setiap pelaku usaha dalam kategori 
yang sama mulai saling bertentangan. Yang satu mengatakan krisis, yang lain 
bilang tidak ada. Yang satu mengakui kesulitannya akibat mismanagement, yang 
lain menyalahkan krisis.

Pertentangan hasil survei dan perilaku membeli pun mulai tampak sehingga Yongky 
Susilo (The Nielsen Indonesia) menyebut fenomena belanja ini sebagai anomali 
besar. Bagaimana tidak, tahun lalu tingkat kepercayaan konsumen terhadap 
perekonomian (consumer confidence index) yang dipotret The Nielsen Indonesia 
terendah dalam lima tahun terakhir. Saat ditanya tentang masa depan, hanya 13 
persen konsumen yang optimistis.

Di beberapa negara, indeks itu sangat konsisten dengan perilaku belanja. Kalau 
keyakinan rendah, gairah belanja turun dan penjualan terganggu. Faktanya, akhir 
tahun 2008, penjualan hampir semua kategori produk, mulai dari makanan dan 
minuman sampai otomotif dan belanja iklan, naik signifikan. Semua itu terjadi 
di tengah-tengah kenaikan harga bahan bakar minyak sehingga konsumen mengalami 
masalah daya beli.

Kenyataan ini mengingatkan saya kepada almarhum budayawan Mochtar Lubis yang 
secara tegas mengatakan manusia kita munafik. Apa yang diucapkan tidak sama 
dengan apa yang dilakukan. Dalam perilaku belanja, tampaknya konsumen kita 
sulit mengekspresikan isi pikiran dan isi kantong. Sekalipun pesimistis, kalau 
perangsang-perangsang penggoda belanja cukup besar, goyah juga untuk 
menghabiskan uang.

Kini ucapan itu penting untuk kita renungkan kembali. Terutama setelah 
menyaksikan fenomena belanja (kasus antrean belanja diskon) dan ritel yang 
seakan-akan tidak tergerus krisis serta opini-opini yang saling bertentangan.

Empat fenomena

Setidaknya ada empat fenomena yang perlu mendapatkan perhatian, yaitu fenomena 
musim semi, buyer’s market, daya beli versus keinginan membeli, dan 
downshifting (berpindah segmen). Mari kita bahas satu per satu.

Berbeda dengan negara-negara yang memiliki musim semi, konsumen Indonesia 
selalu memasuki awal tahun dengan kegalauan. Banjir dan angin barat menerjang 
pulau-pulau Indonesia sehingga logistik terganggu, dan pengeluaran konsumsi di 
awal tahun selalu tersedot untuk memelihara kesehatan. Sementara itu, di 
negara-negara lain, musim semi adalah sebuah hope. Bunga-bunga mulai 
bermunculan dan mereka mengganti pakaian, perabot, warna, dan sebagainya.

Kalau tidak ada krisis, sudah pasti indeks keyakinan konsumen pada awal tahun 
di sini kalah bagus dibandingkan dengan keadaan di negara lain, atau dengan 
keadaan di kuartal tiga di sini yang diwarnai dengan psikologi liburan dan 
bonus akhir tahun.

Namun, krisis menciutkan nyali belanja. Ditambah dengan stimulus ekonomi yang 
hanya mengandalkan instrumen fiskal, sementara perputaran uang dikencangkan 
oleh otoritas moneter (bank sentral), berakibat langkanya kredit konsumsi yang 
masih dibutuhkan masyarakat. Akibatnya, penjualan otomotif dan perumahan yang 
merupakan lokomotif ekonomi yang penting berjalan tersendat-sendat.

Kalau pemerintah ingin sektor ini bergerak cepat, dibutuhkan sumber dana murah. 
Karena tidak ada, pasar terlihat menurun. Padahal, kebutuhan terhadap 
perumahan, sepeda motor, dan mobil masih sangat besar. Tengoklah Indomobil 
Finance yang baru mengeluarkan obligasi yang dalam waktu singkat menghasilkan 
dana dari masyarakat sebesar Rp 500 miliar. Di luar dugaan, masyarakat masih 
punya uang cukup besar.

Kemungkinan besar, fenomena musim hujan (sebagai lawan dari fenomena musim 
semi) turut mewarnai para pengambil keputusan yang akhirnya memilih menahan 
perputaran uang daripada memberikan perangsang yang menggeliatkan perekonomian.

Fenomena kedua yang tak kalah penting adalah buyer’s market. Untuk pertama 
kalinya dalam 10 tahun terakhir, pasar dikuasai oleh pembeli, dan pembeli 
menjadi raja. Setelah ditekan oleh berita-berita negatif, konsumen menahan 
uangnya, dan menjadi sangat selektif. Penundaan akan menjadi masalah kalau 
benar-benar sudah tak punya uang. Namun, bukan itu yang terjadi.

Quasi crisis terjadi karena keinginan membeli lenyap, bukan daya beli. Maka, 
saat raja yang sudah lama menahan uang berhadapan dengan stimulus pasar yang 
”menarik”, mereka pun membelanjakan uangnya. Diskon yang dipepetkan 
waktunya (misalnya tiga jam, atau maksimum empat hari) dan dibatasi pasokannya 
biasanya menimbulkan persepsi kelangkaan yang akhirnya melipatgandakan nilai 
dari barang tersebut. Fenomena ini dikenal dengan istilah psychological 
reactance dan banyak digunakan dalam sektor ritel, dan kini dipakai dalam 
memasarkan properti.

Apa 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Golkar Limbung, Positifkah?

2009-05-04 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Roch Basoeki Mangoenpoerojo
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/05/04/03313487/golkar.limbung.positifkah




Partai Golkar sedang limbung. Ini berat, tetapi bagus untuk bangsa ini, 
setidaknya mengikis ”dendam Orde Baru” untuk membubarkannya. Sisi lain amat 
berpeluang dapat memperbaiki kehidupan bangsa.

Sejak dilecehkan hanya akan menuai 2,5 persen dalam Pemilu 2009, seluruh warga 
Golkar merasa gerah. Perolehan suara Golkar menurun dari 23 persen (2004) 
menjadi 14 persen (2009). Ini pukulan berat bagi para pengurusnya.

Selain itu, Golkar juga ”dihantam” lima kriteria calon wapres dari SBY. 
Harga diri ketua umum pun rontok. Begitukah nasib parpol penguasa Orde Baru 32 
tahun lebih dan kini limbung? Peran apakah yang harus diambil Golkar?

Potensi Golkar

Dalam Pemilu 2009, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan bisa bertahan pada 
angka 14 persen. Hal ini lebih dikarenakan fanatisme terhadap sosok Bung Karno. 
Selain itu, pengurus mampu bertahan menjadi oposan selama lima tahun. Sedangkan 
lonjakan 300 persen suara Partai Demokrat lebih dikarenakan kepiawaian SBY, not 
more. Tetapi, fenomena PKS itu lain, perlahan-lahan merambat naik, lebih 
profesional.

Dibandingkan ketiga partai di empat besar itu, secara potensi, Golkar jauh 
lebih hebat, baik dalam pengalaman, organisasi pendukung, ketersediaan 
profesional manajemen partai yang didukung aliran dana sejak Orde Baru, serta 
aksesibilitas dengan birokrasi (seluruh birokrat mantan Golkar) maupun dunia 
internasional yang sudah melembaga. Meski demikian, masih ada dua kelemahan, 
yaitu kemampuan ”berendah hati” dan kemampuan ”tidak berkuasa”.

Agaknya, kedua hal itulah yang menjadi penyebab limbungnya peran Golkar. Ingin 
berkuasa tetapi dipatahkan oleh arogansi kekuasaan pihak lain. Jika Golkar mau 
berendah hati barang sedikit, dengan segala potensi yang dimiliki, tentu akan 
melihat peluang lebih besar kelak.

Konkretnya, dalam situasi sekarang, negara-bangsa memerlukan kerendahan hati 
dari pihak-pihak yang pernah berkuasa, seperti TNI, birokrat, dan Golkar. 
Rendah hati untuk tidak ingin berkuasa, berkoalisi, dengan partai-partai 
tradisional (PDI-P) maupun partai kecil yang baru berdiri dan seterusnya. 
Dengan keberadaan Golkar, koalisi ini belum tentu kalah. Andaikata menang pun, 
Golkar sebaiknya tetap mengalah untuk tidak menjadi ”penguasa koalisi”.

Lebih bijaksana jika Golkar menyiapkan diri (dan seluruh bangsa) untuk menatap 
”ajang” 2014. Ada tuntutan bangsa menjelang 2014, yaitu pembentukan 
kepemimpinan nasionalis agar bangsa menjadi kelanjutan dari bangsa proklamasi 
1945.

Kepemimpinan nasionalis bukan hanya berarti menyiapkan sosok pemimpin, tetapi 
juga menyiapkan sistem nasional, termasuk di dalamnya sistem kepartaian yang 
kini masih amburadul. Lalu manajemen kepartaian yang berideologi lengkap dengan 
personalia yang kompetitif tetapi siap bermusyawarah mufakat.

Ratusan kesepakatan

Mengingatkan kenasionalan kita, tengoklah sejenak sejarah. Kemerdekaan 
Indonesia dirintis para cendekiawan sejak akhir abad ke-19. Upaya panjang 
sebuah masyarakat terjajah yang tercerai-berai agar menjadi bangsa merdeka 
dengan anugerah kekayaan luar biasa, pada posisi sentral di antara empat benua 
dan dua lautan dunia.

Perjalanan itu dirangkai berbagai kesepakatan, sejak dari kesepakatan lokal 
yang sederhana dan berjangkauan sempit, berpuncak pada ”tonggak bangsa” 
Kebangkitan Nasional 1908 dan diikuti tonggak-tonggak berikut, seperti Sumpah 
Pemuda, mengikatnya menjadi bangsa, proklamasi mewujudkannya menjadi negara, 
dan memastikan teritorial dengan Deklarasi Djoeanda (diterima dunia, UNCLOS 
1982).

Kini semuanya tertelan waktu, tak tampak dalam kehidupan sehari-hari. Hanya ada 
dalam ucap saat peringatan hari-hari bersejarah atau tulisan opini. Tak 
terlihat dalam produk perundangan yang mempunyai kekuatan memaksa secara hukum. 
NKRI belum layak menyebut sebagai negara hukum yang berlandaskan hukum nasional.

Akibatnya, setelah 64 tahun, kondisi bangsa tetap tercerai-berai bak 
”masyarakat anak terjajah”. Masyarakat elite taat pada ”majikan”, 
melihat dunia lebih dari sisi kebendaan seperti harta, kekuasaan, jabatan, dan 
sebagainya. Akibatnya, rakyat dan bangsa terabaikan, dibiarkan tetap 
berperilaku anak terjajah tanpa mampu membangun golongan menengah.

Itulah tantangan 2009-2014, khususnya bagi Golkar. Masih validkah kesepakatan 
itu? Siapa yang mengawal dan bagaimana mewujudkannya?

Roch Basoeki Mangoenpoerojo Mantan Sekretaris Balitbang PDI-P (1993-1999)



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KASUS ANTASARI AZHAR

2009-05-04 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Saya cuga curiga, apa sebenarnya yang terjadi?
Apa iya hanya karena gadis yang bernama Rani, Ketua KPK lantas membunuh Pria 
yang telah menikahi Rini secara siri dan telah hamil 4 bulan?
 
Murah amat nyawa manusia dan reputasi sebagai Ketua KPK?
Marilah kita simak bersama, apa sebetulnya yang terjadi.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo.

--- Pada Ming, 3/5/09, Priatna Dimas priatnadi...@yahoo.co.id menulis:


Dari: Priatna Dimas priatnadi...@yahoo.co.id
Topik: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KASUS ANTASARI AZHAR
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 3 Mei, 2009, 1:30 AM








Setuju bung Yudi, dari awal saya membaca kasus ini saya menduga ada sesuatu 
yang ditutup-tutupi, Rani (demikian nama gadis yang jadi rebutan) hanya sebagai 
rekayasa opini agar masyarakat terbawa arus bahwa Nasrudin dan Antasari tidak 
pantas sebagai seorang orang tua dan pejabat yang patut ditiru atau dijadikan 
sebagai simbol perlawanan. Ini hanya guyon saja, kalau seorang koruptor keluar 
dari penjara mungkin keluarganya masih bisa dapat menerima tetapi kalau sudah 
urusan perempuan, keluarga akan melihat orang tuanya dengan jijik, kotor dan 
telah menghancurkan rumah tangga/keluarga. Akhir dari segalanya anak atau sanak 
famili tidak bangga dengan hasil kerjanya yang dilakukan bertahun-tahun demi 
mengangkat harga diri keluarga dan bangsa.Pembunuhan karakter tepatnya begitu!  
 


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Santun Dulu, Baru Berpolitik

2009-05-04 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh SATJIPTO RAHARDJO
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/05/04/03304388/santun.dulu.baru.berpolitik




 Saat ini udara di Indonesia penuh sesak dengan urusan bisnis politik. Para 
politisi dan elite politik berseliweran di pentas.

Hampir tidak ada jeda waktu bagi media massa untuk tidak mengabarkan 
hiruk-pikuk tontonan politik, baik pada pagi, siang, sore, maupun malam hari. 
Ada berita tentang perselingkuhan, penzaliman, gugat-menggugat politik, dan 
lain-lain yang biasanya diutarakan lewat langgam bahasa politik yang penuh 
lika-liku sehingga tidak jelas.

Panggung politik

Dalam politik, rupanya semua dibuat samar-samar sehingga di belakang hari mudah 
membantah dan mengelak.

Amat menarik untuk mengamati, betapa panggung politik sudah tidak lagi menjadi 
tempat untuk menunjukkan perilaku kenegarawanan seseorang, tetapi menjadi bursa 
pekerjaan, tempat orang mencari pekerjaan. Menjadi politisi sudah hampir 
identik dengan pekerjaan yang hasilnya amat menggiurkan.

Maka, alih-alih dunia politik dipenuhi citra kenegarawanan, ia menyedot 
orang-orang dari sekalian lapisan kehidupan masyarakat (from all walks of life) 
untuk berpindah pekerjaan menjadi aktor-aktor politik. Ini menyebabkan dunia 
politik tidak hanya dihuni kader-kader politik, tetapi oleh siapa saja, bahkan 
tanpa pengetahuan politik sama sekali atau amat minim.

Mereka meninggalkan pekerjaan lama dan mencoba peruntungan baru yang lebih 
menggiurkan. Media massa turut membangun citra menggiurkan itu. Selain 
pendapatan tetap yang dari waktu ke waktu terus meningkat, juga penghasilan 
musiman yang datang lewat amplop-amplop dengan isi yang aduhai (asal tidak 
tercium KPK). Maka birokrat, pendidik, pengusaha, teknisi, dan artis 
berbondong-bondong meninggalkan pekerjaannya yang lama untuk berubah menjadi 
politisi.

Patut dikhawatirkan

Fenomena itu amat mirip dengan apa yang terjadi pada awal era reformasi berupa 
demam demokrasi. Saat itu penulis menyebutnya sebagai era ”bangkitnya para 
preman” (”Demokrasi atau Bangkitnya Para Preman?”, Kompas, 4/5/2005).

Kejadian itu amat mirip dengan buku karya Ortega y Gasset (1930) yang berjudul 
La Rebelion de las Massas yang menggambarkan Eropa pada awal abad ke-20.

Di tangan para politisi dadakan itu, kualitas dan perkembangan demokrasi patut 
dikhawatirkan. Dalam pemilu legislatif dan presiden yang sedang kita jalani 
hari-hari ini, sudah muncul hal-hal yang mengkhawatirkan, seperti caleg-caleg 
yang gagal dan menjadi tidak waras, bahkan bunuh diri. Mereka itu jelas bukan 
petarung-petarung politik, tetapi benar-benar orang yang mencari pekerjaan. 
Dengan sistem perolehan suara terbanyak, kualitas kenegarawanan seseorang tidak 
lagi dipertaruhkan, tetapi dikalahkan oleh ”siapa yang bisa membayar”.

Akibatnya, orang-orang yang cerdas, berdedikasi, memiliki kredibilitas, dan 
berbudi pekerti baik, tetapi tidak mempunyai kaki politik, pagi-pagi sudah 
tidak dapat memperoleh tiket untuk bertarung. Demi menduduki kursi di parlemen, 
uang, materi, dan tampilan fisik menjadi paspor dengan konsekuensi menjadi gila 
jika gagal.

Peringatan

Perilaku politisi dari hasil ”rekrutmen” yang demikian itu, pagi- pagi 
sudah menimbulkan kekhawatiran. ”Perekrutan” wakil rakyat yang mengandalkan 
hal-hal tersebut di atas mendorong kapasitas dan kapabilitas serta budi pekerti 
yang baik ke belakang.

Hal-hal dan perilaku buruk yang akhir-akhir ini ditampilkan sebagian wakil 
rakyat sebaiknya menjadi peringatan atau sinyal untuk segera memperbaiki sistem 
penjaringan orang-orang yang akan duduk dalam gedung-gedung mentereng yang 
bernama ”Perwakilan Rakyat”.

Kita tentu tidak ingin melihat gedung-gedung itu dinodai oleh berbagai perilaku 
yang tidak santun dan tidak berbudi pekerti luhur. Maka, tidak mengherankan dan 
berlebihan apabila di masyarakat lalu muncul parodi-parodi tentang mereka yang 
seharusnya pantas menyandang predikat ”yang mulia”.

Saya tidak tahu bagaimana caranya menjaring orang-orang yang memiliki 
kapabilitas dan kapasitas serta berbudi pekerti luhur sebagai politisi. Sistem 
yang berlaku sekarang ternyata kurang menjamin terjaringnya orang-orang 
berkualitas. Sistem yang baik itu mungkin susah membuatnya, yaitu suatu sistem 
yang mampu merumuskan dengan baik parameter tentang ”santun dulu baru 
berpolitik”.

Satjipto Rahardjo Guru Besar Emeritus Sosiologi Hukum Universitas Diponegoro, 
Semarang



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PDI-P unggul , Demokrat kecewa jika tidak menang

2009-05-04 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Rasanya pihak BPPT yang diberi tanggung jawab memimpin Tim IT KPU harus 
memberikan penjelasan mengapa sistem IT yang diterapkan tidak handal.
Kendala apa saja yang dihadapi?
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Ming, 3/5/09, Dewono Siswardiyanto gad...@dewonosiswardiyanto.net 
menulis:


Dari: Dewono Siswardiyanto gad...@dewonosiswardiyanto.net
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PDI-P unggul , Demokrat kecewa jika tidak 
menang
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 3 Mei, 2009, 1:19 AM








Teknologi saat ini sebetulnya dapat dimanfaatkan, namun bila diterapkan dari
hulu hingga hilir. Bila masih banyak interaksi manusia dalam prosesnya, maka
kevaliditannya menjadi diragukan. Itu yang menjadi permasalahan penerapan TI
di proses pemilu saat ini.
Dari berita kompas yang lalu saya baru baca kalau proses 'pembacaan' hasil
contreng dilakukan dgn cara di-scan. Namun karena metode scan yang
diterapkan tidak pas, maka operator harus melakukan editing/touch up
terhadap hasil scan tadi. Dari sini saja sudah terjadi interaksi manusia
yang membuat validitas nya menjadi berkurang ...

Ketidakcakapan petugas yang berhadapan dengan TI ini juga menjadi faktor
yang tak kalah penting dalam mengurangi nilai validitas hasil penghitungan
suara ini.

Jadi dua faktor itu saja sudah membuat ketidakmulusan proses dan berujung
molornya penghitungan suara.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Australia Akan Beli 100 Jet Tempur F-35

2009-05-04 Terurut Topik Hermanu
Duitnya udah habis banyak buat ngadain pemilu mas ..


sorry one liner



2009/5/4 Agus Hamonangan agus.hamonan...@gmail.com

 Setelah Singapura, kini giliran Australia memesan 100 Jet Tempur  F-35.
 Semakin banyak pesawat siluman mengapit Indonesia, pemerintah Indonesia
 harus segera pesan SU-37 maupun SU-47 (Berkut) dari Rusia.


 Salam,

 Agus Hamonangan


 Sent from my BlackBerry� Jave
 Powered by XL GPRS/EDGE/3G Network


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Antasari Azhar Dicekal

2009-05-04 Terurut Topik Titin
ya pak, setuju !!! KPK TIDAK IDENTIK / Bukan Milik Bapak Antasari Azhar. Jika 
beliau bercuti menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya, KPK akan tetap 
jalan bukan !!!??? Bravo KPK...!!! kepada bapak Antasari Azhar jika memang 
bapak tidak bersalah maka biarkan proses yang menentukan (saya berpositif 
thinking bahwa prosesnya akan berjalan baik, transparan karena menjadi salah 
satu perhatian masyarakat). namun jika kelak yang terbukti sebaliknya... ya, 
saya maklum bapak Antasari Azhar juga Manusia jadi  sangat manusiawi jika 
melakukan kesalahan dan harus menerima hukuman yang pantas  tepat. Karena 
bapak telah menambah (membuat) PRESEDEN BURUK penegak hukum di negeri tercinta 
Indonesia (jika terbukti bersalah).

Regards

Titin

--- Pada Sen, 4/5/09, marnagan2...@yahoo.com marnagan2...@yahoo.com menulis:

Dari: marnagan2...@yahoo.com marnagan2...@yahoo.com
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Antasari Azhar Dicekal
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 4 Mei, 2009, 11:09 AM

Kalau benar ada konspirasi yang mencoba menyeret AA dengan harapan kasus 
korupsinya tidak diutak-atik maka menurut saya itu itu kesalahan besar karena 
KPK bukan AA saja, jadi KPK tidak akan berhenti bekerja hanya karena AA kena 
kasus. Salam.

Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Skenario Lembaga Survei

2009-05-04 Terurut Topik Adiyatmika
Pak Djajaprana,

Maaf, saya harus balik lagi pada ketiga jenis survey yang saya sebutkan 
sebelumnya:
1. pre-election poll
2. hitung cepat / quick count
3. exit poll

Dalam membicarakan akurasi survey, harus jelas dahulu kita membicarakan survey 
yang mana, karena implikasinya bisa berbeda sama sekali. Demikian juga metode 
pengambilan sampel acak akan berbeda sama sekali antara ketiga jenis survey 
tadi.

Ketidakakuratan DPT akan berpengaruh pada akurasi jenis survey yang pertama 
(pre-election poll), dan tidak akan berpengaruh pada hitung cepat dan exit 
poll. Mengapa? Karena yang disurvey di pre-election poll adalah masyarakat 
luas, yang belum tentu terdaftar di DPT, dan belum tentu ikut pemilu.

Exit poll dilakukan pada orang yang telah selesai memilih di TPS, sehingga 
jelas responden2 di exit poll sudah pasti terdaftar di DPT.

Hitung cepat dilakukan dengan mengumpulkan data hasil pemilu di setiap TPS, 
jadi sudah jelas hitung cepat tidak berkaitan dengan DPT.

Terima kasih.

Adi






From: djajaprana no_re...@yahoogroups.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Monday, 4 May 2009 5:16:26
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Skenario Lembaga Survei





Bagaimana pula bila dikaitkan dengan tingkat akurasi DPT. Kalau jumlah tak
terdaftar ratusan ribu mungkin bisa diabaikan; tapi bila jutaan atau puluhan
juta?

Selain itu lingkup batasan acak berkaitan dengan basis pendukung, apakah sudah
dipetakan oleh lembaga survey. Dengan terjadinya kontroversi Ramadhan 30 hari
berurutan, agaknya juga sudah dipetakan prediksi preferensi pandangan politik
umat dalam skala geografis yang lebih luas.

Mohon pencerahan.

DJP


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kopdar -- Bloggers dan Mail-Listers, 2 Mei 2009

2009-05-04 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Dalam pertemuan tersebut yang saya sesalkan adalah: kepingin nyanyi tapi suara 
saya fales (lha ngomomg aja fales, apalagi nyanyi), jadinya ya gak berani 
nyanyi he he he he he he.
Ada satu hal yang mengganggu pikiran saya soal demo komunikasi dengan 
menggunakan Teknologi WIMAX 4G.
Untuk komunikasi voice yang menggunakan VOIP, bandwidth yang 
diperlukan berkisar antara  32 - 128 Kbps, sedangkan untuk Video Conference, 
bandwidth yang diperlukan berkisar antara 3 - 7 Mbps. 
 
Komentar saya:
Bandwidth yang diperlukan kok besar sekali ya, padahal sewa bandwidth saat ini 
lumayan mahal.
Untuk komunikasi Voice yang menggunakan VOIP, beberapa produk China hanya 
memerlukan bandwidth 6 Kbps, kualitas suaranya sudah sangat jernih, sedangkan 
untuk Video Conference berkisar antara 512 - 1024 Kbps sudah cukup bagus.
 
Mengapa kita tidak mengembangkan sistem komunikasi yang bisa menghemat 
penggunaan bandwidth?
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Ming, 3/5/09, kkadi...@ristek.go.id kkadi...@ristek.go.id menulis:


Dari: kkadi...@ristek.go.id kkadi...@ristek.go.id
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kopdar -- Bloggers dan Mail-Listers, 2 Mei 2009
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 3 Mei, 2009, 2:30 AM








Kawan-kawan,

Tidak pernah henti saya memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Maha
Pengasih atas rahmat dan nikmat yang Iya anugerahkan.

Satu lagi bukti bahwa ide brilian, persiapan matang, kerja keras dan
kekompakan dalam pelaksanaannya membuktikan Bloggers dan Maillisters itu
juga hebat dalam menggelar acara Kopdar. Semua acara yang dirancang dalam
tema Silaturahmi Bloggers dan Mail-listers (When Bloggers and Maillisters
Collide) berjalan lancar, ramai, edukatif, menghibur dan menggairahkan.

Manajemen transportasi Thamrin-Pupiptek pp, among tamu, hiburan berupa
live band dan penyanyi2 yang juga peserta acara berdendang lepas dan
ceria, jalan-jalan di Kebun Provinsi dipandu ahli tanaman tropis,
peyanjian teh/kopi, makan pagi/siang/sore, sholat, pameran teknologi,
pencerahan/demo Wimax karya anak negeri, paparan dan diskusi seputar blogs
dan mail-lists, digital campaign plus diskusi cerdas yang semuanya
berkualitas prima dengan semangat dkuk (dari kita untuk kita).

Bakso Lapangan Tembak, Nasi Bogana, Nasi Kotak, Kimchi, Bihun ultah dan
kopi Toraja Camus serta isi tas (buku-buku dan jejamuan) adalah juga
dkuk.

Selain keceriaan dapat kenalan baru dan temu kangen dengan kawan lama,
saya yakin banyak pelajaran yang dipetik para peserta tentang kekayaan
biodiversitas di Kebun Provinsi, kemampuan anak negeri dalam litbang Wimax
dan pemanfaatan IT untuk kehidupan. Tidak kalah pentingnya adalah
ketulusan dan kekompakan serta keinginan berbagi yang merupakan nilai
luhur yang kita sama-sama pertunjukkan.

Terima kasih kawan-kawan, mari terus berkarya dan berbagi,
KK

NB. Dengan teknologi Wimax yang ternyata juga 4G para peserta sambil
mengikuti acara tetap hooked ke internet berkecepatan tinggi.
Terimakasih pada Telkom yang sediakan speedy mendekati 2MBPS.

















  Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail 
ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Skenario Lembaga Survei

2009-05-04 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung Adiyatmika,
 
Kalau peristiwanya seperti yang anda tulis, ya gak masalah.
Yang jadi masalah adalah ada kecurigaan lembaga Quick Count sudah membuat 
laporan rekapan hasil Pemilu disuatu TPS sebelum penghitungan suara dilakukan.
Ada dugaan datanya didapat dengan cara memawancarai para pemilih yang habis 
mencontreng di TPS tersebut, bukan hasil penghitungan resmi oleh panitya PPS.
Mengapa?
Jam 13.00 ada Lembaga Survey sudah mendapatkan data rekapan dari TPS, padahal 
penghitungan suara baru dimulai  pk. 13.00 juga, dan banyak yang selesainya 
sampai malam hari.
 
Tapi ini hanya sekedar kecurigaan, bukan menuduh, karena bisa saja penghitungan 
suara dimulai pk. 10.00 (menurut aturan kan dimulai pk. 13.00) karena peserta 
pemilu di TPS yang menjadi titik pemantauan Lembaga Survey tersebut cuma 
sedikit dan semua sudah selesai mencontreng sebelum batas waktu yang ditentukan.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Ming, 3/5/09, Adiyatmika adya...@yahoo.com menulis:


Dari: Adiyatmika adya...@yahoo.com
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Skenario Lembaga Survei
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 3 Mei, 2009, 6:14 AM








Pak Bungaran,

Apapun cara yang digunakan untuk memilih (ditusuk, dicentang, disilang, 
dilingkar, dirobek, dll) tidak akan berpengaruh pada akurasi hasil hitung cepat 
(quick count), karena hitung cepat dilakukan dengan cara melaporkan hasil suara 
SAH yang telah SELESAI DIHITUNG di masing2 TPS.

Misal: Seorang petugas survey yang ditempatkan di TPS 0014 Kelurahan Karang 
Bolong, mendapati hasil sebagai berikut: PDIP 40 orang pemilih, Demokrat 30 
orang, Golkar 50 orang, PAN 10 orang, dst

Data ini lalu dilaporkan ke kantor pusat lembaga survey, untuk dikumpulkan 
dengan data dari TPS sampel lainnya, dan hasilnya diproyeksikan untuk prediksi 
hasil pemilu secara nasional.

Terima kasih.

Adi


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Surat Terbuka - Korban Penerbit Cam Boga Pustaka Anggrek

2009-05-04 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Posted by: budis1975 budis1...@yahoo.com   budis1975 
Sat May 2, 2009 7:39 am (PDT) 


Kepada YTH

Redaksi Berita
TV ONE, METRO TV, TPI, RCTI, SCTV, AN TV, INDOSIAR, TV 7 dan TVRI

Saya Budi Sutomo, salah satu korban dari Penerbit Cam Boga dan Pustaka Anggrek 
memberitahukan kepada seluruh jaringan tv yang ada di Indonesia, bahwa saat ini 
sedang berkembang marak penerbit-penerbit yang melakukan penipuan dan 
pembodohan terhadap masarakat. Kedua penerbit ini harus segera dihentikan 
perbuatannya karena pendekatan kami terhadap penerbit tidak dapat menghentikan 
perbuatannya.

Besar harapan saya kalau media besar seperti tv memuat berita ini diharapkan 
penerbit segera menghentikan penipuan, pembajakan dan pembodohan masarakat yang 
sedang dilakukan saat ini. Sehingga tidak menimbulkan banyak korban baru.

Adapun hal yang dilakukan kedua penerbit tersebut adalah membuat, menerbitkan 
dan mengedarkan berbagai macam buku resep yang isinya tidak benar. Penerbit 
tersebut melakukan copy paste besar-besaran terhadap web dan blog-blog pribadi 
dan dicetak menjadi buku serta diedarkan luas ke masarakat. Penerbit juga 
melakukan perubahan terhadap resep, memanipulasi foto asli, merubah judul 
resep, komposisi bahan serta metode pembuatan. Sehingga besar kemungkinan 
konsumen buku tidak akan berhasil jika mempraktekkannya. Ini adalah penipuan 
dan sangat merugikan konsumen buku.

Foto dalam blog dan web itu kemudian di copy paste kemudian dicetak dan 
diedarkan di toko-toko buku. Sejauh ini sudah lebih dari 10 buah buku yang 
dicetak dan diterbitkan serta diedarkan oleh kedua penerbit tersebut.

Besar harapan saya tv di Indonesia mengungkap dan memberitakan 
penerbit-penerbit abal-abal yang telah melakukan pembohongan publik. Karena 
resep dan foto bukanlah hasil uji coba sehingga pembaca tidak akan jadi jika 
mencoba resep tersebut di rumah. Selain penipuan terhadap konsumen buku, 
Penerbit juga melakukan tindak pidana karena mencuri foto dan resep dari web 
dan blog tanpa ijin, alias bajakan. Padahal penerbit tersebut telah mengantungi 
izin resmi dari pemerintah dan merupakan anggota IKAPI.

Saya sebagai pihak yang dirugikan karena foto dan resep saya dicuri dan 
diterbitkan, saya juga mewakili sebagai konsumen yang merasa dirugikan karena 
sudah membeli buku tersebut.

Silahkan membuka link ini http://budiboga. blogspot. com/search? q=puluhan+ 
resep+%26+ foto+budi+ boga untuk mengetahui foto, resep, yang dibajak, jumlah 
buku yang dibajak serta para korban yang dibajak serta konsumen yang ditipu. 
Saya bersedia menjadi narasumber. Silahkan e-mail ke budis1...@yahoo. com untuk 
informasi lebih lengkap

salam

budi sutomo

Sedang terjadi pembodohan dan penipuan terhadap masarakat secara membabi buta, 
silahkan kunjungi link ini untuk informasi lebih lengkap:
http://budisutomo. multiply. com/journal/ item/111/ Surat_Terbuka_ Untuk_TV_ 
ONE_METRO_ TV_TPI_TRANS_ TV_TV_7_AN_ TV_INDOSIAR. ..?replies_ read=14




  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: swine flu, Kalau Saja Megawati....

2009-05-04 Terurut Topik marnagan2003
Pak Tri Sutrisno adalah mantan Ajudan Presiden Suharto yang jadi Panglima ABRI 
dan kemudian jadi Wakil Presiden.



Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Yuliati Soebeno yuliati_s...@yahoo.com

Date: Mon, 4 May 2009 00:01:43 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: swine flu, Kalau Saja Megawati


He...he...he...mas-e Manneke, Pak Try Sutrisno itu seorang Wakil Presiden 
semasa Suharto memerintah dulu. Ntar Pak Try marah lho, kalau cuman dibilang 
sebagai AJUDAN?
�
Syukurlah jika tetap sehat-sehat saja, tidak terkena flu. Karena di Indonesia 
banyak yang pada flu, tetapi mudah-mudahan itu bukan swine flu.
�
Salam,
Yuli




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: swine flu, Kalau Saja Megawati....

2009-05-04 Terurut Topik dedi_ibot
setahu saya sebelum jadi Wapres Pak Try memang pernah jadi ajudannya Pak Harto.


sorry one liner

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yuliati Soebeno yuliati_s...@... 
wrote:

 He...he...he...mas-e Manneke, Pak Try Sutrisno itu seorang Wakil Presiden 
 semasa Suharto memerintah dulu. Ntar Pak Try marah lho, kalau cuman dibilang 
 sebagai AJUDAN?
 �
 Syukurlah jika tetap sehat-sehat saja, tidak terkena flu. Karena di Indonesia 
 banyak yang pada flu, tetapi mudah-mudahan itu bukan swine flu.
 �
 Salam,
 Yuli


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: swine flu, Kalau Saja Megawati....

2009-05-04 Terurut Topik manneke budiman
Mbak Yuli,
 
Memang Try Sutrisno mantan wapres, tapi juga mantan ajudan. Jadi kedua jabatan 
itu tak terjadi bersamaan.
 
Sebelumnya juga sudah ada konfirmasi dari miliser lain bahwa memang betul Try 
Sutrisno adalah mantan ajudan.
 
manneke

--- On Mon, 5/4/09, Yuliati Soebeno yuliati_s...@yahoo.com wrote:

From: Yuliati Soebeno yuliati_s...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: swine flu, Kalau Saja Megawati
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Monday, May 4, 2009, 3:01 AM








He...he...he. ..mas-e Manneke, Pak Try Sutrisno itu seorang Wakil Presiden 
semasa Suharto memerintah dulu. Ntar Pak Try marah lho, kalau cuman dibilang 
sebagai AJUDAN?
�
Syukurlah jika tetap sehat-sehat saja, tidak terkena flu. Karena di Indonesia 
banyak yang pada flu, tetapi mudah-mudahan itu bukan swine flu.
�
Salam,
Yuli


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Skenario Lembaga Survei

2009-05-04 Terurut Topik bungaran
Pak Adiyatmika

Jika kita bicara soal metodologi seperti apakah metodologi yang dimaksudkan 
oleh Lembaga survei di Indonesia. Untuk perhitungan manual seperti yang anda 
maksudkan. Paling tidak lembaga survei harus mempunyai petugas survei disetiap 
Tempat pemungutan suara(TPS). Untuk itu dibutuhkan petugas dilapangan minimal 
30% dari jumlah TPS yang tersebar di seluruh indonesia di 33 propinsi. Jika 
lembaga suvei menggunakan SMS dan telepon atau fax juga tidak bisa dianggap sah 
karena tidak datang langsung ke lokasi di TPS

Tingkat kecurangan perhitungan manual lebih besar jika dilakukan secara 
elektronik(punch card).

Urutan proses registrasi pemilih di TPS:
1.pencatatan kedatangan,
2.pengecekan kartu pemilih,
3.pengecekan data ke daftar pemilih tetap,
4.pengecekan apakah pemilih tersebut sudah datang sebelumnya

Waktu yang dibutuhkan secara manual adalah 4.8 pemilih per menit, dengan 
mengotomatisasinya makan kecepatannya dapat ditingkatkan menjadi 13.4 pemilih 
per menit.

Berapa detik,menit,jam waktu yang dibutuhkan untuk menghitung perolehan suara 
di TPS. Kan aneh jika lembaga suvei bisa memunculkan angka pada jam makan 
siang. Bagaimana mereka bisa mendapatkan angka persentase

Dari penjelasan saya diatas bagaimanakah cara kerja lembaga survei

Jika teknologi yang digunakan adalah penggunaan barcode pada kartu pemilih. 
Ketika si pemilih datang, petugas di TPS cukup meng-scan barcode di kartu itu 
maka secara otomatis data pemilih akan terkoreksi dengan cepat. Kemudian si 
pemilih dapat diberikan kartu suara untuk selanjutnya melakukan pencoblosan.

Bayangkan jika kita menggunakan dengan teknologi:
Jika teknologi yang digunakan adalah penggunaan barcode pada kartu pemilih. 
Ketika si pemilih datang, petugas di TPS cukup meng-scan barcode di kartu itu 
maka secara otomatis data pemilih akan terkoreksi dengan cepat. Kemudian si 
pemilih dapat diberikan kartu suara untuk selanjutnya melakukan pencoblosan.

Teknologi yang digunakan adalah penggunaan barcode pada kartu pemilih. Ketika 
si pemilih datang, petugas di TPS cukup meng-scan barcode di kartu itu maka 
secara otomatis data pemilih akan tercek dengan cepat. Kemudian si pemilih 
dapat diberikan kartu suara untuk selanjutnya melakukan pencoblosan. Kenapa 
proses pemilu di Indonesia tidak menggunakan teknologi elektronik pada proses 
registrasi.

Pelaksanaan sebuah pemilu itu pada dasarnya terdiri dari 3 proses: registrasi 
pemilih,
proses pecoblosan dan
proses perhitungan suara

Jika kita mengacu pada peraturan KPU: TPS dibuka pukul 07.00 dan ditutup pukul 
12.00. Maka perhitungan suara dilakukan setelah jam 12.00 siang. Berapa lama 
waktu perhitungan suara apakah perhitungan dihadiri para saksi, jika dilakukan 
secara manual tentu memerlukan waktu yang lama untuk menghitup kertas suara 
apakah sudah mengunnakan pencontrengan.

Jika pun ada perbedaan waktu 2-3 jam dengan Indonesia bagian Timur dan 
Indonesia bagian tengah tentu juga memerlukan waktu yang lama disetiap TPS 
untuk perhitungan suara apalagi menggunakan perhitungan manual.

Lembaga survei di Indonesia memunculkan angka pada saat pemilu berlangsung 
adalah untuk membentuk opini publik sehingga ketika TV melaporkan bahwa satu 
partai unggul maka pemilih yang tidak rasional ikut-ikutan memilih partai 
tersebut.







--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Adiyatmika adya...@... wrote:

 Pak Bungaran,

 Jika jumlah peserta pemilu 170 juta. Pertanyaan apakah dengan data yang anda 
 asumsikan bisa mewakili 170 juta pemilih.

 ADI: Saya jawab BISA, karena inilah prinsip dasar dari pengambilan sampel 
 dalam statistik.
 Analogi sederhana, apabila anda masak dan ingin tahu apakah rasanya enak, 
 apakah anda harus memakan habis semua makanannya? Tentu tidak. Anda cukup 
 mengambil sampel sesendok, yang penting cukup untuk mulut anda untuk bisa 
 merasakan rasanya.

 Balik lagi ke hitung cepat, yang terpenting, dalam mengambil sampel harus 
 ACAK. Petugas survey TIDAK BOLEH memilih sendiri TPS yang harus didatangi. 
 TPS ditentukan secara acak, bukan karena misalnya TPS tersebut dekat dengan 
 rumah petugas survey, atau bukan karena TPS tersebut petugasnya ramah2, atau 
 TPS tersebut daerahnya lebih elit, dsb. TPS harus dipilih secara benar2 acak.

 Sistem quick count asalnya dari Amerika Serikat. Lembaga survei di Indonesia 
 mengadopsi sistem yang ada di Amerika. Tapi kita harus mengakui bahwa 
 peralatan yang dipergunakan di Indonesia tidak sama dengan peralatan yang 
 dipergunakan di Amerika.

 ADI: Balik lagi ke penjelasan saya sebelumnya, mau cara dicoblos, dicentang, 
 dilingkari, komputer layar sentuh, pakai keyboard, pakai mouse, dll. tidak 
 akan berpengaruh ke akurasi hitung cepat. Hal ini karena data yang diambil 
 dari hitung cepat adalah hasil suara SAH yang selesai dihitung di masing2 TPS.

 Saya heran dengan Lembaga survei di Indonesia megatakan ke publik bahwa 
 tingkat elektabilitas SBY 60%.

 ADI: Menurut saya ini pernyataan yang ambigu, karena tidak jelas apa 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI

2009-05-04 Terurut Topik manneke budiman
Memang sangat ajaib. Mungkinkah Antasari di KPK yang dikenal sangat ahli 
menjebak orang dengan memakai telpon, email, sms dan sebagainya sampai bisa 
berlaku kaya amatir ingusan dengan mengirim ancaman pakai SMS?
 
manneke

--- On Sun, 5/3/09, loekyh loe...@hotmail.com wrote:

From: loekyh loe...@hotmail.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fitnah!? Re: KASUS ANTASARI
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Sunday, May 3, 2009, 11:09 PM








Cara amatiran mengancam pake sms (yg jelas2 bisa dilacak pengirimnya) , 
'semangat berapi-api' kejaksaan menyatakan Antasari sebagai 'tersangka', terus 
sikap mencla-mencle keluarga Nasruddin yg sebelumnya kepada berbagai media 
menuduh istri kedua Nasruddin (bukan Rani Julianti, istri ketiga?) sbg dalang 
pembunuhan.

Apakah mungkin banyak jaksa yang merasa 'senang' dg jatuhnya AA yang telah 
membawa beberapa jaksa senior ke pengadilan? Juga mereka 'iri' karena banyak 
ladang yang tadinya 'basah' telah diambil alih oleh KPK?

Sangat disesalkan sikap seorang pengurus Konstras yang seakan-akan sudah 
menganggap AA terlibat.

Yang jelas-jelas sudah terbukti memberi uang adalah Sigid Haryo Wibisono (yang 
pernah didepak dari Golkar dan PKB). Bisa saja ketika memberi uang ke 
eksekutor, Sigid dengan gampang mengatakan Ini uang dari AA, sebagai 
antisipasi seandainya eksekutor tertangkap (atau bahkan seandainya rencana 
pembunuhan Nasruddin gagal), sudah ada 'kambing hitam'-nya.

Salam



RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PLEASE, Stop Menyakiti MANO

2009-05-04 Terurut Topik RATNA SARUMPAET
 

Mungkin ada baiknya sdr Imam membaca ulang tulisannya ya. 

Baca dengan mencoba menempatkan diri di posisi orang yang anda pojokkan. 

Barangkali . 

 

Ratna Spaet


To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
CC: 
From: imam...@gmail.com
Date: Sun, 3 May 2009 15:17:45 +0700
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PLEASE, Stop Menyakiti MANO







Lah kita semua memang tidak pasti apa yang terjadi kan? Selama ini kita 
sepihak menelan apa yang disampaikan si ibu itu. Fakta sebenarnya 
seperti apa, wallahua'lam. Namti juga akan ketahuan. Tapi kalau 
apartemen 'n mobil, itu sih sudah rahasia umum.

Satu hal lagi, tolong jangan bertendensius saya tidak peduli pada 
perempuan. Saya orang yang pro pada hak-hak perempuan. Karena itu dulu 
saya aktif kritis pada RUU 'porno' di FPK maupun JP (silakan tanya prof 
manneke, pada mBak gadis) yang saya anggap mengkriminalisasi perempuan, 
saya juga kemarin amat sangat tidak setuju dengan pelarangan UN hanya 
karena si siswi hamil.

Asal anda tahu, beberapa hari kemarin saya juga sempat memposting di FPK 
dan JP yang isinya agak emosional menghujat keluarga Kelantan (baca 
postingan saya: Model Indonesia Diduga Jadi Korban KDRTI Di Malaysia; 
entah dirilis apa tidak sama mas Agus). Saya bahkan di postingan itu 
menyebut ..benar-benar perbuatan jahanam iblis laknatullah. Tapi 
semakin ke sini, setelah membaca berita dari sana sini, kok saya makin 
ragu akan kebenaran omonngan sepihak ibu mano. Jadi tolong jangan 
berpretensi hanya karena saya terkesan tidak berposisi pada si ibu yang 
-maaf- menurut saya agak mata duitan, berarti saya tidak peduli pada 
perempuan. Peduli pada mano tidak berarti kita harus menelan 
mentah-mentah omongan sepihak si ibu. Chek and recheck dulu.

Wassalam,
Imam



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KASUS ANTASARI AZHAR

2009-05-04 Terurut Topik ajegile


Umumnya, orang kasih keterangan dulu sebagai saksi. Kalau keterangannya cocok 
dengan keterangan saksi lain serta alat bukti pendukung, bisa saja penyidik 
menetapkan dia sebagai tersangka berdasarkan bukti permulaan. Lain kalau orang 
tsb tertangkap basah sedang melakukan tindak pidana. Dia akan diperiksa 
langsung sebagai tersangka. 

Jaksa Wisnu bisa dkategorikan tertangkap basah ketika pembicaraan teleponnya 
dengan ayin disadap. 

Dalam kasus AA ini, kejaksaan agung lewat jubirnya (Jasman Panjaitan) 
mengatakan kejagung menerima 2 surat dari kepolisian. Dalam surat 
pemberitahuan yang ditandangani Kabareskrim Mabes Polri (Susno Duadji) status 
AA adalah tersangka. Tersangka saja. Bukan saksi, katanya (Sabtu, 2 Mei). 

Sementara, pada surat satunya (entah ditandatangani siapa) yang berisi 
permintaan pada kejaksaan untuk mencekal AA ke luar negeri, disebutkan status 
AA sebagai tersangka / saksi. Jadi, dari proses paling awal sudah ada 
ketidakpastian hukum dalam penetapan status terhadap orang yang sama. 

Atau, karena dua surat itu sama-sama memunculkan status 'tersangka', bolehlah 
kita beranggapan status AA cenderung ke arah tersangka. 

Tapi, pada hari yang sama, Direskrimum Polda Metro (Iriawan) tetap menyatakan 
status AA masih saksi. Artinya, ini membantah isi surat yang ditandatangani 
atasannya di Mabes yang menyatakan status AA sebagai 'tersangka' (saja). 

Lepas dari kasus yang melibatkan AA - yang disebut-sebut polisi sebagai 
'masalah pribadi', kita berharap kepolisian juga mau sesigap ini mengusut kasus 
yang menjadi masalah nasional! Yakni, kasus DPT  tertukarnya surat suara 
pemilu. 

Juga KPK, terus maju dengan rencana memeriksa KPU. Jangan tunda sampai pilpres 
selesai! 

Ini kesempatan bagi semua media untuk menunjukkan keberpihakannya pada orang 
banyak. Jangan terlalu gampang larut pada masalah pribadi orang. Lepaskan 
garapan ini kepada sejawat di ladang infotainment. 

Pendeknya, jangan biarkan para pecundang yang mencurangi pemilu merasa berhasil 
membodohi masyarakat dengan mengalihkan perhatian lewat masalah pribadi ini. 
Ada masalah yang lebih penting untuk orang banyak. Urusan syahwat yang lebih 
gawat. 

ajeg= 

--- y.briya...@yahoo.com y.briya...@... wrote:

 Jaksan Wisnu, yang sempet disebut di kasus alin, menyebut status 
 Antasari sebagai tersangka garis miring saksi, jadi bisa tersangka di 
 kasus ini, bisa jadi saksi di kasus lain. 
 
 Emang bisa seperti ini ya? Ada berapa kasus yang dialami Antasari? Masih 
 membingungkan emang kasus ini
 
 riyanto 






  


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ambisi Militer Australia....

2009-05-04 Terurut Topik Golden Horde
Didalam buku putih pertahanan tersebut  (Defending Australia in the 
Asia-Pacific Century: Force 2030) tidak disebutkan nama Indonesia  secara 
eksplisit sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan anggaran 
pertahanan tersebut, tetapi dapat dirasakan bahwa  peningkatan anggaran 
pertahanan luar biasa ini (72 milyar dollar selama 20 tahun) ditujukan ke 
Indonesia juga, karena kedekatan letak geografisnya, sedangkan China terletak 
jauh di utara negaranya.

Karena kedekatan geografis antara Indonesia dengan Australia seperti juga 
dengan Malaysia, maka kadang-kadang timbul permasalahan antara kedua negara ini 
seperti masalah imigran gelap yang umumnya berasal dari negara-negara Timur 
Tengah, Afghanistan atau  Sri Langka  yang menggunakan Indonesia sebagai batu 
loncatannya ke Australia, serta  masalah Timor Timur dll. di masa lalunya.

Australia sepertinya kedepan  ingin menggantikan peranan Amerika  yang mulai 
surut pengaruhnya di kawasan Asia Pasifik ini menjadi sebuah negara adidaya 
baru  di kawasan regional Asia Pasifik setidaknya dalam 20 tahun mendatang, 
atau mewakili kepentingan Amerika yang sudah sibuk di Irak dan Afghanistan 
serta terkena krisis perekonomian global.

Australia berharap dengan senjata-senjata barunya yang akan dibelinya itu akan 
membuat Australia lebih mandiri dengan sistim pertahanannya sendiri serta tidak 
menggantungkan dirinya dari Amerika semua.

Tetapi  tidak selalu sistim  pertahanan Australia itu digunakan untuk 
pertahanan negaranya sendiri, seperti ikut membantu  sekutunya Amerika 
mengintervensi Irak  dan  (bersama NATO) Afghanistan, jadi  selama ini 
kepentingan Australia hampir identik dengan kepentingan Amerika atau Barat 
dalam menangani permasalahan keamanan global.

Dengan peningkatan anggaran pertahanan yang besar ini, maka akan memicu 
perlombaan senjata di kawasan Asia Pasifik lebih lanjut.

Selain itu rencana pengeluaran anggaran pertahanan tersebut belum pasti dari 
mana sumber pendanaannya berasal yang akan berpotensi menjadi financial time 
bombs  bagi  pemerintahan Australia berikutnya mendatang  serta  akan 
memperkuat lebih lanjut mentalitas fortress Australia negara tetangga kita 
ini.

Gautama Harsha
-
In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar 
satrioarismunan...@... wrote:

Military Ambitions
Cameron Stewart, Associate editor | May 02, 2009 
Article from:  The Australian   

THE new defence white paper will transform Australia's defence for a 
generation, asking taxpayers to dig deeply in their pockets to fund the 
creation of one of the most potent military forces in the Asia-Pacific.
  
It foreshadows the most dramatic build-up of naval power since World War II, 
predicated on the belief that the rise of China heralds significant long-term 
strategic risks for Australia. 
But the 140-page document, called Force 2030, to be released today, bristles 
with ambition and risk in equal measure. It is arguably Kevin Rudd's greatest 
gamble. 
 
It seeks to defend the nation by creating a navy by 2030 with the teeth to deny 
even a sizeable enemy from dominating the northern air-sea approaches to 
Australia. This new navy will cost many tens of billions of dollars, easily the 
largest single investment since Federation. Yet it does so without broad 
agreement inside Canberra's defence establishment about the strategic rationale 
underpinning this build-up and with grave doubts hanging over the Government's 
ability to fund and manage this vast project or find enough crew to sail its 
new armada. 
  
It also requires Australians to accept permanent real growth in defence 
spending for the next two decades regardless of economic circumstances. This 
amounts to a fundamental long-term shift in Australia's public spending 
priorities, a difficult proposition for any government to sell to voters, much 
less at a time of global recession. 
 
The plan to double the submarine fleet from six to 12, acquire three powerful 
new air warfare destroyers, eight new well-armed and larger frigates, 24 new 
naval combat helicopters, a bigger fleet of more muscular patrol craft and to 
develop a serious anti-submarine warfare capability, represents a quantum leap 
in naval power for a mid-sized country such as Australia. 
  
This, coupled with plans to purchase 100, rather than a smaller number, of the 
Joint Strike Fighters will create a formidable deterrent to any aggressor and 
will allow Australia to project power more deeply into the region than ever. 
  
The white paper is calculated to place Australia firmly in the mid-league of 
military powers, below the nuclear nations but substantially more powerful than 
most other countries of similar size. 
  
This build-up is a continuation and an expansion of existing defence policy, 
which gives primacy to the defence of Australia in a conventional war, rather 
than to involvement in non-state conflicts such as Afghanistan and 

RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] OBAMA KALAH SAMA SBY

2009-05-04 Terurut Topik Rommi Roya
 

Hanya semakin memperjelas dan mempertajam kemana sebenarnya pemerintah kita
berkiblat!

 

Jadi kita ini akhirnya tidak lebih daripada annex paman sam. Dino Patti
Djalal sudah membuktikannya!

 

AS bisa menciptakan opini untuk menjatuhkan atau menaikan pamor Negara mana
saja yg dia suka.

 

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of ostaf almustafa
Sent: Saturday, May 02, 2009 8:28 AM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] OBAMA KALAH SAMA SBY

 






Itulah hebatnya SBY karena bisa menjadi seseorang yang hebat di dunia,
sebelum TIME naik cetak. Dino Patti Jalal sebaiknya mengambil kurus kilat
paranormal pada Joko Bodo. Siapa tahu TIME edisi tahun depan mencantumkan
SBY sebagai tokoh dunia yang mengalahkan popularitas Obama. Only heaven and
Dino Patti Djalal know! Mama Lorens juga menerima murid baru untuk kursus
paranormal. Cukup tempelkan lima jari di layar televisi, maka isi TIME bisa
diketahui semuanya.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: WAKIL PRESIDEN TUGASNYA IKUTI PERINTAH PRESIDEN

2009-05-04 Terurut Topik Martin L. Peranginangin
Setali tiga uang dengan Pak Beye yang juga sibuk ber-jaim ria. Berpidato dalam 
banyak acara. Curi 'start' jelang pilpres padahal masih dua bulan lagi pilpres. 
Banyak iklan, kerja mah kurang, seremonial melulu. Kalau peminpin mengukir 
prestasi, capres mungkin tak perlu banyak 'iklan kampanye'. Makin banyak mereka 
'kampanye' (koar-koar) mungkin makin diragukan kemampuannya...

MP

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, dedi_ibot dedi_i...@... wrote:

 Iya nih pak JK, anda kan masih Wapres sampe 20 Oktober nanti, dan anda tidak 
 sedang mengajukan cuti, tapi yang saya lihat di berita sekarang hanyalah 
 usaha anda seputar pencalonan anda, kapan kerjanya ?


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI AZHAR

2009-05-04 Terurut Topik sohibmachmud

banyak anggota forum ini buta informasi sehingga terlihat konyol menyandingkan 
antasari dgn munir. padahal sejak awal icw telah memberikan peringatan akan 
jejak rekam antasari yg buruk ke dpr pada saat pencalonan antasari sebagai 
anggota kpk.  ini juga telah dimuat di harian kompas.
buat pendukung antasari coba baca tulisan di bawah ini agar tidak membabi buta 
asal2an mendukung orang yg tidak ketahuan reputasinya.

sohib 


Selama meniti karir sebagai jaksa, lelaki flamboyan dan terkenal luwes ini, 
kerap bersinggungan dengan kasus kontroversial. Itu sebabnya, pada Desember 
2007, banyak orang tak percaya dia terpilih sebagai Ketua Komisi Pemberantasan 
Korupsi.
Misalkan, laporan Indonesia Corruption Watch (ICW) membeberkan data soal 
kinerja Antasari saat menjadi Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. Lembaga 
itu mengatakan Antasari memperlambat eksekusi penangkapan Hutomo Mandala Putra 
alias Tommy Soeharto.
Waktu itu Antasari memberi alasan, bahwa ekseskusi itu lambat karena ada 
keberatan dari pengacara Tommy. Kebetulan, ketua tim pengacara Tommy adalah Bob 
RE Nasution, bekas atasannya di kejaksaan. Akibat jaksa menunda eksekusi itu, 
tuding ICW, Tommy pun kabur sebelum sempat ditangkap.
Di Jakarta, Antasari pernah menjabat Kepala Sub Direktorat Penyidikan Tindak 
Pidana Khusus Kejaksaan Agung, 1999-2000.  Lalu, beranjak menjadi Kepala Bidang 
Media Massa Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung.
Setelah itu dia sempat menjadi Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. Di sini 
lah dia terganjal kasus saat menangani perkara korupsi tukar guling Bulog-PT 
Goro Batara Sakti dengan terdakwa Hutomo Mandala Putra.
Tahun 2002,  dia berangkat ke Riau untuk jabatan Kepala Kejaksaan Tinggi. Di 
sini dia sempat menangani kasus korupsi Anggaran Pendapatan dan Belaja Daerah 
Kabupaten Kepulauan Riau senilai Rp 97 miliar dengan tersangka Bupati Huzrien 
Hood. Antasari baru satu kali memeriksa Huzrien. Lalu  kasus itu seperti 
mengambang.
***
Selain kasus Huzrien, Antasari juga bergelut dengan kasus keruk pasir kapal 
Singapura.  Kasus melibatkan Huzrieh Hood ini pun berakhir buntu. Antasari lalu 
ditarik lagi ke Jakarta. Dia menjadi Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung 
menggantikan Barman Zahir.
Tugas baru berikutnya adalah Kepala Kejasaan Tinggi Sulawesi Tenggara, pada 
2004. Saat itulah, kata seorang sahabat Nasrudin di Makassar, diduga Antasari 
berkenalan dengan almarhum Nasrudin Zulkarnaen. Nasrudin memang pernah tinggal 
di Kendari.
Antasari tak membantah dia mengenal Nasrudin, meski tak menyebut di mana meraka 
pertama kali bertemu. Menurut dia, Nasrudin sering memberi informasi tentang 
kasus korupsi, termasuk di PT Rajawali Nusantara Indonesia. Kalau saya katakan 
tidak kenal, saya berbohong, kata Antasari. 
Anehnya, sebelumnya KPK menyatakan belum pernah memeriksa Nasrudin Zulkarnaen 
sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi impor gula putih. Kasus korupsi ini 
melibatkan PT Rajawali Nusantara Indonesia, induk perusahaan Putra Rajawali 
Banjaran. Belum pernah diperiksa, kata juru bicara KPK, Johan Budi SP.
***
Usai menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Sulawesi Tenggara,  Antasari duduk 
sebagai Direktur Penuntutan Jaksa Agung Muda bidang Pidana Umum. Pada saat 
itulah dia maju ke gelanggang politik DPR RI menjadi anggota KPK.
Tapi langkah Antasari itu dihadang Gerakan Mahasiswa Anti-Manipulasi (Geram). 
Mereka menilai jejak rekam Antasari tak bersih.
Koordinator Geram, Tama Satrya Langkun, sempat meminta kejaksaan mengusut 
Antasari, khususnya atas serangkaian penyimpangan kode etik. Geram mengaku 
menemukan sedikitnya lima penyimpangan.
Pertama,  Antasari dinilai lamban menangani eksekusi kasus Tommy Soeharto, 
anggota DPRD Sumbar, dan pemeriksaan Bupati Kepulauan Riau Huzrien Hood. Kedua, 
indikasi kesengajaan membebaskan Bupati Konawe, Sulawesi Tenggara, Lukman 
Abunawas, dalam kasus korupsi.
Ketiga, sebelum ada vonis bebas, Lukman dan Antasari diduga bertemu di Bangka 
Belitung untuk menyerahkan sejumlah uang. Keempat, Antasari sengaja tidak 
serius mengusut korupsi Bupati Muna, Sulawesi Tenggara, Ridwan BAE. Antasari 
hanya menyeret anak buah Ridwan ke pengadilan.
Tak hanya itu tuduhan pada Antasari. Kepada Komisi Pemantau Peradilan, sejumlah 
pengacara, pengusaha, politisi, dan wartawan menuding Antasari pernah terlibat 
pemerasan dan penyuapan.
Laporan kekayaannya pun disorot. Misalnya, dia menerima gaji Rp 5,5 juta 
sebulan. Tapi, kepada DPR RI, dia mengaku berharta Rp 3,5 miliar.
Atas berbagai tudingan itu, Antasari memberikan bantahannya dalam uji kelayakan 
di DPR RI. Ia mengatakan tuduhan itu, tidak benar. Dan usaha penjegalan itu 
tampaknya gagal. Langka Antasari Azhar ke kursi anggota KPK tak terbendung.
Berkat kerja tim lobinya, bahkan Antasari bisa menang sebagai Ketua KPK 
2007-2012.
Seorang pengurus PKB menyebutkan salah satu tim lobi pendukung Antasari adalah 
Sigid Haryo Wibisono. Sigid kini telah ditahan Polda Metro Jaya untuk kasus 
pembunuhan Nasrudin.
igid 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pernyataan Sikap PRP Kecam Tindakan Represif Kepolisian Makassar

2009-05-04 Terurut Topik Komite Pusat
*PERNYATAAN SIKAP*

*PERHIMPUNAN RAKYAT PEKERJA*

*Nomor: 062/PS/KP-PRP/e/V/09*

*Menyikapi Tindakan Represif Kepolisian dalam Aksi Damai di Makassar*



 *Cabut UU BHP!*

*Bebaskan mahasiswa dan rakyat yang ditahan dalam aksi penolakan UU BHP!*

*Tindak tegas aparat kepolisian Sulawesi Selatan yang melakukan penyiksaan!*



  Salam rakyat pekerja,

Hari Pendidikan Nasional yang seharusnya menjadi momentum untuk kembali
mengingat cita-cita awal bangsa Indonesia untuk mencerdaskan rakyat
Indonesia, diwarnai dengan berbagai aksi mahasiswa yang menolak pemberlakuan
UU Badan Hukum Pendidikan (BHP). Dengan diberlakukannya UU BHP, maka akan
semakin jauh cita-cita awal bangsa ini untuk mencerdaskan rakyatnya. Rakyat
Indonesia hanya akan menjadi *kuli-kuli yang tunduk kepada Neoliberalisme*.

UU BHP ini merupakan salah satu turunan kebijakan dari *General Agreement on
Trade and Service (GATS)* yang dahulu sempat diajukan oleh WTO. Artinya, UU
BHP memang diupayakan untuk meliberalisasi sistem pendidikan nasional dan
mengarahkannya kepada mekanisme pasar. Dampak dari liberalisasi pada sistem
pendidikan nasional akan menyebabkan tingginya biaya pendidikan di
Indonesia, karena setiap institusi pendidikan akan membebankan sebagian
besar biaya operasional pendidikan kepada orang tua murid. Artinya biaya
pendidikan di Indonesia akan terus meningkat dan menutup akses pendidikan
bagi orang miskin atau tidak mampu. Pendidikan hanya akan dapat dinikmati
bagi orang-orang yang memiliki kemampuan keuangan yang cukup atau mapan.

Untuk itu, peringatan hari pendidikan nasional pada tahun 2009 ini banyak
sekali diwarnai aksi-aksi mahasiswa dan rakyat pekerja lainnya untuk menolak
UU BHP. Namun reaksi yang diperlihatkan oleh pemerintah kapitalis melalui
aparat kepolisian menunjukkan keberpihakannya kepada para pemilik modal.
Hari ini aksi mahasiswa dan rakyat pekerja di Makassar yang menolak
pemberlakuan UU BHP harus menerima tindakan represif dari aparat kepolisian.
Bahkan sekitar 81 orang peserta aksi tersebut harus mendekam di Polwiltabes
Makassar. Sebelum dibawa ke Polwiltabes Makassar, para peserta aksi tersebut
harus menerima pukulan terlebih dahulu dari aparat kepolisian. Selain
pemukulan, diketahui mereka juga ditendang, diseret, tindakan brutal lainnya
untuk dibawa ke markas Polwiltabes Makassar.

Tindakan represif dan brutal dari aparat kepolisian menunjukkan bahwa aparat
kepolisian berupaya untuk melindungi kepentingan para pemilik modal.
Tindakan represif semakin sering digunakan oleh aparat kepolisian pada saat
masa krisis ekonomi finansial global yang merupakan kegagalan dari
kapitalisme untuk mensejahterakan rakyat pekerja di dunia. Dengan adanya
krisis ekonomi di dunia menunjukkan bahwa kapitalisme tidak dapat dijadikan
jalan untuk menuju kesejahteraan. Kapitalisme hanya akan membawa
kesengsaraan saja. Hanya dengan SOSIALISME lah, rakyat pekerja akan
sejahtera.

Maka dari itu, kami dari Perhimpunan Rakyat Pekerja menyatakan sikap:

   1.

   Cabut UU Badan Hukum Pendidikan (UU BHP) karena hanya akan
   mendiskriminasikan orang miskin untuk mengenyam pendidikan dan telah
   melenceng jauh dari cita-cita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
   2.

   Mengecam keras tindakan represif dan brutal aparat kepolisian Makassar
   dalam menindak aksi damai yang dilakukan oleh mahasiswa serta rakyat pekerja
   untuk menolak pemberlakuan UU BHP.
   3.

   Bebaskan para mahasiswa dan rakyat pekerja yang sampai saat ini masih
   ditahan di Polwiltabes Makassar.


Jakarta 4 Mei 2009

*
*

*Komite Pusat*

*Perhimpunan Rakyat Pekerja*


Ketua Nasional

 *(Anwar Ma'ruf)*


Sekretaris Jenderal

 *(Rendro Prayogo)*


 --

*___*___*
Sosialisme Jalan Sejati Pembebasan Rakyat Pekerja!
Sosialisme Solusi Bagi Krisis Kapitalisme Global!
Bersatu Bangun Partai  Kelas Pekerja!

Komite Pusat
Perhimpunan Rakyat Pekerja
(KP PRP)
JL Gading Raya Gg. Gading IX No. 12, Pisangan Lama, Jakarta Timur
Phone/Fax: (021) 47881632
Email: komite.pu...@prp-indonesia.org / prppu...@gmail.com /
prppu...@yahoo.com
Website: www.prp-indonesia.org


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: swine flu

2009-05-04 Terurut Topik Susanna A.
Di Dallas, saat ini - no school and not work, untuk dibersihkan dengan 
desinfectant.  Ntah bagaimana dengan teman2 yang tinggal di daerah Texas ya?

Pada nekad juga ya ke Mexico.  Mask itu tidak dapat mencegah virus Swine Flu - 
ini yang pernah saya lihat di penjelasan acara NEWS.

Yang penting, jaga immunity tetap bagus, tidak stress dan kesehatan dijaga 
baik2.

Salam sehat

Lily


 


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Rani dalam pengamanan pihak berwajib

2009-05-04 Terurut Topik bungaran
Kembali lagi istilah orde baru kata Diamankan tapi bonyok di bon.

Besok muncul lagi istilah NKK(Normalisasi Kehidupan Kampus).



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, ...titi... ai...@... wrote:

 Di detik, polisi bilang rani dalam pengamanan pihak berwajib sebagai saksi.



 ...luv ur self 1st, then u know how to luv others...

 Sent from my funfearlessBerry�


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prestasi SBY selama 5 tahun memerintah

2009-05-04 Terurut Topik iyen nugraha

stuju pak...

baiknya si keberhasilan itu dan dirasakan masyarakat, bukan hasil klaim, 
apalagi hasil utak atik data statistik...



From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Monday, May 4, 2009 6:41:06 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prestasi SBY selama 5 tahun memerintah





Bung Marnagan,
�
Yang saya sampaikan dan Bung Bungaran sampaikan adalah data sah yang sudah 
dimuat di media massa dan sampai hari ini tidak ada bantahan.
�
Supaya hasil diskusi kita ini berbobot, sebaiknya apapun analisa yang kita buat 
di milis ini berdasarkan data yang sah dan bukan gosip.
Dengan demikian yang kita perdebatkan tinggal bagaimana menganalisa data yang 
ada, apakah ada data yang tidak akurat sehingga analisanya menjadi salah atau 
datanya sudah akurat tetapi metode analisanya yang menyimpang, sehingga 
kesimpulannya jauh dari kenyataan.
�
Waktu saya meramalkan akan terjadi kekacauan di Pileg 9 April 2009 bila tuduhan 
kecurangan di Pilkada Jatim akibat adanya kekacauan dalam penyusunan DPT di 
Jawa Timur tidak diproses secara smart oleh Pemerintah, gak ada yang percaya.
Banyak yang menuduh saya Provokator.
Tapi kelihatannya ada tanda - tanda ramalan saya �mulai terbukti.
�
Waktu saya mengkritisi SBY yang bangga menerobos kemacetan dengan naik motor� 
untuk suatu acara yang tidak begitu strategis, dengan alasan Tim Intelijen kita 
sudah menjamin bahwa tidak akan terjadi sesuatu, saya dituduh terlalu mengada - 
ada.
Alasan saya megkhawatirkan hal tersebut karena di Indonesia banyak orang gila 
yang ingin cepat populer dengan cara menyerang orang terkenal, siapapun dia, 
apalagi Presiden atau Wakil Presiden.
Sekarang terbukti ada orang gila menyerang Wakil Presiden yang sedang ada di 
dalam mobil kepresidenan yang pasti anti peluru dengan pengawalan lengkap 
sesuai prosedur yang berlaku.
Tim Intelijen kita terbukti lemah karena�tidak mampu mendeteksi adanya 
potensi serangan terhadap Wakil Presiden dari pihak yang tidak bertanggung 
jawab.
Bisa dibayangkan bila orang gila semacam ini menyerang Presiden yang sedang 
naik sepeda motor dengan pengawalan seadanya, hampir dipastikan akan 
menimbulkan krisis politik yang tidak perlu.
�
Soal kasus penyelesaian Lumpur Lapindo bila Megawati berkuasa, selama Megawati 
tidak sedang bersekongkol dengan Group Bakri, ya harusnya gak masalah, karena 
Megawati bisa memaksa Group Bakri untuk memenuhi janjinya.
Jika prosesnya berlarut - larut, maka Megawati dapat menalangi biaya ganti rugi 
pakai uang negara dan menyita harta Group Bakri sebagai jaminan bahwa Group 
Bakri tidak akan ingkar janji.
Sederhana saja persoalannya.

Ya begitulah ramalan politik, waktu yang akan membuktikannya.

Salam,

Adyanto Aditomo


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Inilah Kronologi Pengungkapan Pembunuhan Nasrudin

2009-05-04 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/05/03121713/inilah.kronologi.pengungkapan.pembunuhan.nasrudin

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran Nasrudin 
Zulkarnaen dilakukan secara terencana dan melibatkan banyak pelaku. Antasari 
diduga sebagai aktor intelektual di balik pembunuhan tersebut sehingga 
ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal 340 KUHP dengan ancaman maksimal 
hukuman mati.

Demikian penjelasan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Wahyono usai pemeriksaan yang 
berlangsung Senin (4/5) pagi hingga petang. Nama Antasari Azhar diketahui 
setelah polisi menggali informasi dari tersangka sebelumnya yang telah ditahan. 
Total ada  tersangka yang terseret kasus pembunuhan ini.

Masing-masing Daniel (D) sang eksekutor, Edo (E) sebagai pemberi order, 
Henrikus Kia Walen (H) sebagai penerima order, Heri Santoso (HS) sebagai 
pengendara motor, A dan C sebagai pemantau lapangan saat eksekusi, AM sebagai 
pemantau kebiasaan korban, Wiliardi Wizard (WW) dan Jerry Kusuma (JK) sebagai 
penghubung, SHW sebagai penyandang dana, dan AA sebagai aktor intelektual. 

Penangkapan-penangkapan itu, lanjut Wahyono, dapat dilakukan setelah pihaknya 
mendengarkan keterangan-keterangan awal dari beberapa saksi yang menyaksikan 
penembakan itu. Keterangan saksi-saksi itu mengungkap identitas sepeda motor 
yang digunakan pelaku yakni jenis Yamaha Scorpio. Dari penelusuran terhadap 
sepeda motor itulah Polisi menangkap Heri Santoso (HS) dan menyita sepeda motor 
tersebut.

Dari keterangan Heri, diketahuilah identitas Daniel (D) dan Hendrikus (H) yang 
merupakan orang yang memberikan pekerjaan tersebut. Setelah menangkap H, 
barulah diketahui bahwa ada pihak lain yang terlibat dalam penembakan tersebut. 
Mereka adalah A dan C. Kedua tersangka itu berperan sebagai pemantau lapangan 
dan di dalam mobil saat kejadian.

Hasil penangkapan terhadap A membuahkan informasi keterlibatan pelaku lain 
yakni AM yang perannya adalah memantau serta mengobservasi kebiasaan korban 
sehari- hari, jelas Wahyono. Ia mengatakan sebelum penembakan yang dilakukan 
Modern Land, Tangerang pada 14 Maret 2009 sekitar pukul 14.05 WIB, para pelaku 
terlebih dahulu melakukan observasi serta mengamati kebiasaan korban 
sehari-hari.

Keterangan A menyebutkan bahwa AM juga sebagai pihak yang mengawasi pelaksanaan 
eksekusi terhadap Nasrudin. Untuk menjalankan pekerjaan itu, AM menerima dana 
atas pekerjaannya dari A. Ternyata, tersangka A pula yang bertugas menyediakan 
senjata api jenis revolver dengan cara membeli dari pihak lain.

Sebagian sisa dana yang diterimanya, telah pula digunakannya untuk membeli dua 
buah sepeda motor Yamaha Mio warna merah dan Jupiter MX warna hitam. Kedua 
sepeda motor itupun telah disita Polisi. Setelah ditangkapnya Heri dan 
Hendrikus, barulah Polisi berhasil menangkap D sang eksekutor setelah yang 
bersangkutan kembali ke Jakarta.

Dari keterangan D, Polisi berusaha menggali informasi tentang keberadaan 
senjata api yang telah digunakan untuk membunuh korban. Setelah itu, baru 
diketahui bahwa senpi itu berada pada Hendrikus yang memberi pekerjaan tersebut.

Akhirnya, pengakuan H menyebutkan bahwa senpi tersebut disimpan H pada sebuah 
tempat dengan cara memendamnya di dalam tanah. Setelah menggali tempat 
tersebut, Polisi menemukan senpi yang dimaksud lengkap dengan enam butir peluru.

Ternyata dua peluru dalam keadaan tidak berproyektil lagi. Artinya dua peluru 
itu telah digunakan untuk menembak. Sedangkan empat peluru lainnya masih utuh 
dan terletak di silinder senpi tersebut. Pengusutan dilanjutkan dan hasilnya 
Polisi mengetahui bahwa H sang pemberi kerja, menerima order pekerjaan dan dana 
dari seseorang yang berinisial E (Edo).

E pun ditangkap Polisi. E menyebutkan, ia ikut dalam pertemuan- pertemuan dan 
dipertemukan dengan oleh orang yang bernisial C untuk ketemu dengan orang yang 
lainnya lagi. Ternyata orang tersebut Wiliardi Wizard (WW), polisi aktif 
berpangkat Kombes yang pernah menjabat Kapolres Jakarta Selatan.

Pemeriksaan terhadap WW menyebutkan bahwa ia mengakui telah menyediakan 
orang-orang untuk melaksanakan pembunuhan berencana tersebut. Ia juga mengakui, 
untuk melaksanakan pekerjaan tersebut setelah menerima dana dari Sigid Haryo 
Wibisono (SHW), seorang pengusaha pemilik PT Pers Indonesia Merdeka dan 
dihubungkan oleh Jerry Kusuma (JK). SHW yang kemudian ditangkap Polisi mengakui 
telah menyediakan dana untuk pembunuhan tersebut. Ia juga menyampaikan perihal 
siapa yang akan menjadi target penembakan itu.

Sigid pula yang menguak keterlibatan Antasari Azhar (AA) dalam pembunuhan 
berencana terhadap Nasrudin. Dari keterangan SHW, akhirnya polisi memanggil dan 
memeriksa AA dan menetapkannya sebagai tersangka.


MYS 





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Puluhan Orang Gugat Pembunuhan David Widjaja

2009-05-04 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/04/23212519/Puluhan.Orang.Gugat.Pembunuhan.David.Widjaja

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mengenang tewasnya David Hartanto Widjaja, sekitar 
50 orang dari berbagai kalangan berkumpul untuk melakukan renungan peduli 
harkat dan martabat bangsa di Bundaran HI Jakarta. Hadir dalam acara tersebut 
ayah David Hartanto Widjaja, Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi (Kak 
Seto), Ratna Sarumpaet, dan Jarwo Kwat.

Dalam renungan tersebut, mereka berkumpul di Bundaran HI dengan menyalakan 
lilin tepat di depan foto David yang dipasang, Senin (4/5) malam. David 
Hartanto Widjaja adalah mahasiswa Nanyang Technological University (NTU) asal 
Indonesia yang tewas secara tidak wajar di Singapura, Maret silam.

Beberapa orang membentangkan poster bertuliskan Satu Nyawa David Suara Bagi 
Nasib Putra dan Putri Indonesia Sekarang dan Sepanjang Masa.

Dalam orasinya, Kak Seto mengajak masyarakat untuk menjaga anak-anak untuk 
tumbuh dalam dunia yang ramah damai tanpa kekerasan. Ia juga berharap agar 
masyarakat terus memperjuangkan harkat dan martabat bangsa di hadapan rakyat 
dan pemerintah Singapura.

Usut tuntas kematian David yang tidak wajar, kata Kak Seto.

Senada dengan Kak Seto, Ratna Sarumpaet menilai adanya pengabaian Pemerintah 
terhadap tragedi yang dialami warga Indonesia di luar negeri. Adalah tugas dan 
kewajiban pemerintah jika ada rakyat ditindas di negara lain. Ini mengangkut 
harkat dan martabat bangsa, tegasnya.

Hartanto Widjaja, ayah David berharap polisi Singapura dapat membantu 
membongkar kematian David. Saya juga berharap pemerintah memberi 
tekanan-tekenan terhadap Pemerintah Singapura agar semua jelas, ucapnya.

Usai melakukan renungan mereka menandatangani kain putih sepanjang empat meter 
bukti kepedulian terhadap kasus David.(M15-09)



[Forum-Pembaca-KOMPAS] PD-PKS Hampir Selesaikan Kontrak Politik

2009-05-04 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/05/05/03461044/pd-pks.hampir.selesaikan.kontrak.politik

Jakarta, Kompas - Pembicaraan kontrak politik antara Partai Demokrat dan Partai 
Keadilan Sejahtera tinggal masalah penyesuaian bahasa. Kondisi ini makin 
mempererat koalisi antara PD dan PKS untuk pemerintahan mendatang, apalagi 
memang dikehendaki adanya koalisi jangka panjang yang lebih permanen.

Hal ini disampaikan Ketua PD Anas Urbaningrum di Jakarta, Senin (4/5).

Menurut Anas, kontrak politik itu, antara lain berisi agenda kerja dalam 
pemerintahan mendatang yang dianggap sejalan dengan platform dan dasar Partai 
Demokrat. Platform Partai Demokrat adalah pembangunan, demokrasi dan 
keadilan, ujar Anas.

Tentang perolehan kursi PD, Anas mengungkapkan, PD sudah berhasil mengumpulkan 
142 kursi di DPR. Jumlah itu diperkirakan masih akan mendapat tambahan kursi 
lagi dari sisa suara yang ditarik ke provinsi.

Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera pada akhir bulan lalu sudah membuat 
keputusan bagi PKS yang akan berkoalisi dengan PD yang telah mengusung Susilo 
Bambang Yudhoyono sebagai presiden.

Ada empat putusan penting, yaitu dalam pemilu presiden mendatang, PKS akan 
berkoalisi dengan Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat, apabila kontrak 
politik disepakati bersama. Artinya, jika pembahasan kontrak sudah disepakati, 
PKS akan mendukung penuh koalisi dengan PD.

Kontrak politik dilakukan berdasarkan platform bersama dan disetujui Tim Lima 
PKS dan Tim Sembilan Partai Demokrat, dan dibuat dalam keberpihakan dan 
kepedulian terhadap bangsa dan negara, ujar Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminudin.

Menjelang pertemuan majelis syuro PKS, Ketua DPP PKS Zulkieflimansyah 
memperkirakan, selain PKS akan mengusung koalisi dengan PD, juga akan mendorong 
Ketua MPR Hidayat Nurwahid sebagai cawapres yang akan berpasangan dengan 
Yudhoyono yang diajukan Partai Demokrat sebagai kandidat presiden.

Zulkieflimansyah mengungkapkan, dalam membangun koalisi ke depan, PKS ingin 
membangun koalisi permanen. Jadi, bukan koalisi setengah hati atau koalisi 
yang sekadar soal pembagian kekuasaan atau kepentingan sesaat hanya untuk 
mengajukan calon presiden dan wakil presiden, katanya. (MAM)

 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Krisis Konstitusional?

2009-05-04 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Todung Mulya Lubis
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/05/05/02553462/krisis.konstitusional




Beberapa bulan sebelum pemilu, sudah disuarakan ihwal daftar pemilih tetap yang 
ditengarai tak menampung semua pemilih.

Pemerintah dan Komisi Pemilihan Umum seakan menganggap remeh kritik yang 
dilontarkan. Lalu, seusai Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur, ihwal DPT yang 
tak akurat dan ditengarai manipulatif ini mencuat. Tak ada antisipasi, DPT 
Pemilu 2009 ini amat bermasalah. Akhirnya, saat pemilu diadakan, 9 April 2009, 
banyak pemilih yang tak terdaftar dan tak bisa menggunakan hak pilihnya. Hak 
konstitusional dikebiri inkompetensi penyelenggara pemilu, terutama KPU.

Berapa jumlah pemilih yang tak bisa memilih? Ada yang menyebut 10 juta-45 juta. 
Saya tak tahu angka persisnya. Tetapi, tak keliru untuk menyimpulkan, kualitas 
Pemilu 2009 amat buruk. Hak seorang warga negara tak boleh dirampas oleh 
penyelenggara pemilu. Anak saya yang baru pertama kali mau menggunakan hak 
pilih tak bisa memilih karena namanya tak masuk DPT. Dia kecewa bersama jutaan 
pemilih yang tak bisa memilih.

Kambing hitam

Pemerintah dan KPU tak mau disalahkan. Memang jika membaca Undang-Undang Nomor 
10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD, pemerintah ada 
benarnya. Partai politik seyogianya mengecek DPS dan DPT, pemilih juga 
seyogianya mengecek DPS dan DPT.

Namun, kesalahan partai dan pemilih tak bisa dijadikan kambing hitam. Kesalahan 
utama tetap pada pemerintah dan KPU karena asal data penduduk datang dari 
pemerintah dan pemutakhiran data penduduk adalah kerja KPU. Semua partai 
dirugikan akibat DPT tak akurat.

Protes bermunculan terutama oleh partai yang kalah dan merasa dirugikan. Banyak 
yang merasa, DPT dibuat sedemikian rupa untuk memenangkan partai tertentu. Ada 
invisible hands yang bermain. Saya tak mau masuk wilayah itu dan tak punya 
bukti bahwa ada grand design untuk memenangkan partai tertentu. Namun, saya 
setuju dengan seorang pengamat yang mengatakan, DPT ini mengandung pelanggaran 
sistemik, tetapi tidak sistematik. Artinya, DPT yang tak akurat ini merugikan 
semua partai, tetapi bukan secara sistematik merugikan partai-partai tertentu. 
Bagi saya, pelanggaran sistemik atau sistematik adalah pelanggaran serius, a 
denial of citizen rights. Orang yang marah akan bilang ini crime of election.

Pertanyaannya, apa yang akan dilakukan terhadap pemilu yang meniadakan hak 
banyak pemilih untuk memilih? Apakah pemilu itu sah dan legitimate? Wacana 
hukum tentang hal ini akan selalu bermuara pada perbedaan opini. Sebagian 
berpendapat, semua harus legowo dan menerima hasil pemilu sembari memperbaiki 
DPT untuk pemilu presiden nanti.

Bagi sebagian orang, pemilu ini dinilai cacat, harus diulang. Bahkan, sudah ada 
yang mengancam tak akan menerima hasil pemilu. Kita lihat tanggal 9 Mei nanti, 
apakah ada partai yang menolak hasil pemilu dan tak bersedia menandatangani 
berita acara rekapitulasi hasil pemilu. Menurut UU, hasil pemilu itu tetap sah 
dan KPU bisa mengesahkan hasil pemilu itu, dengan catatan, KPU pasti akan 
digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Pemilu dianggap sah?

Di Thailand, MK bisa membatalkan hasil pemilu dan meminta pemilu ulang. Yang 
menarik, apakah pilpres bisa dilaksanakan jika pemilu dianggap tak sah? Apakah 
partai yang menolak hasil pemilu akan ikut pilpres atau berhak ikut pilpres? 
Bagaimana jika pilpres hanya diikuti satu pasangan capres dan cawapres?

Untuk diketahui, UU No 42/2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil 
Presiden dibuat dengan asumsi akan ada sedikitnya dua pasang yang bertarung. 
Jika penolakan terhadap hasil pemilu terjadi, gugatan terhadap KPU dimasukkan 
ke MK, pilpres tertunda atau hanya diikuti satu pasangan, atau KPU tak berani 
melaksanakan pilpres, maka kalender konstitusi akan molor.

Konsekuensinya, pada Oktober masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden berakhir, 
akan terjadi kekosongan kekuasaan. Kursi presiden tak bisa diisi triumvirat 
Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pertahanan, seperti 
diamanatkan Pasal 8 (3) UUD 1945, karena kabinet ini melekat pada Presiden. 
Kalau Presiden berakhir masa jabatannya, berakhir pula masa jabatan para 
pembantunya.

Dalam tafsir konstitusional, berdasarkan Pasal 8 (3) UUD 1945, MPR mesti 
bersidang untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden. Tetapi, karena hasil 
pemilu ditolak, kita belum tentu sudah memiliki MPR sementara MPR lama sudah 
berakhir masa jabatannya. Di sinilah kekosongan kekuasaan terjadi. Di sini 
krisis konstitusional bisa terjadi.

UUD 1945 tak mengantisipasi hal ini. Penemuan hukum harus dibuat MK (bersama 
Mahkamah Agung). Berbahaya bila kosong kekuasaan, negara bisa porak-poranda.

Todung Mulya Lubis Wakil Presiden Kongres Advokat Indonesia



[Forum-Pembaca-KOMPAS] KPK Minus Antasari

2009-05-04 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Saldi Isra
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/05/05/0300102/kpk.minus.antasari





Komisi Pemberantasan Korupsi kembali dilanda musibah. Setelah Suparman, 
penyidik KPK, menerima suap dalam menangani korupsi PT Industri Sandang 
Nusantara, kini musibah menghadang Ketua KPK Antasari Azhar terkait dengan 
kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen.

Meski status tersangka tidak terkait langsung dengan pelaksanaan tugas KPK, 
kejadian yang menimpa Antasari memberikan beban psikologis berbeda bagi KPK 
jika dibandingkan dengan kasus suap yang dilakukan Suparman. Dan, beban itu 
kian berat dengan posisi Antasari sebagai Ketua KPK.

Dengan musibah ini, banyak kalangan khawatir kejadian Antasari potensial 
dimanfaatkan untuk mendiskreditkan sekaligus mendelegitimasi KPK. Kekhawatiran 
itu masuk akal karena para perampok uang negara tidak pernah merasa nyaman 
dengan KPK. Bahkan, beberapa episentrum korupsi yang selama ini sulit disentuh 
penegak hukum merasa terancam dengan kehadiran KPK.

Abaikan warning

Pada pengujung 2007, saat proses seleksi dan fit and proper test pimpinan KPK 
generasi kedua sedang berlangsung, sejumlah kalangan yang concern dengan 
pemberantasan korupsi berupaya me- warning tim seleksi dan DPR untuk 
berhati-hati dalam memilih pimpinan KPK. Dalam Menjemput Kematian KPK (Kompas, 
5/12/2007) saya pernah mengemukakan, jika gagal memahami signifikansi kehadiran 
KPK sebagai extraordinary body dalam pemberantasan korupsi, hasil seleksi dan 
fit and propert test akan menjadi kereta mayat yang bergerak menjemput kematian 
KPK.

Meski tulisan itu tidak eksplisit menyebut nama, warning itu salah satunya 
ditujukan kepada Antasari. Bahkan, hasil rekam jejak (tracking) yang dilakukan 
Juli-Oktober 2007, ICW dan sejumlah kalangan meminta Antasari untuk tidak 
diloloskan. Namun, warning dan permintaan itu tidak mampu mengubah keputusan 
politik saat itu. Celakanya, di tengah penolakan itu, DPR justru memilih 
Antasari menjadi Ketua KPK.

Kejadian ini menambah panjang catatan kegagalan DPR dalam memilih pejabat 
publik. Apalagi pada proses fit and proper test pimpinan KPK generasi kedua, 
isu suap amat menyengat ke permukaan. Karena itu, menjadi masuk akal jika ada 
pendapat yang mengatakan, ketidakmampuan KPK menuntaskan skandal korupsi yang 
melibatkan anggota DPR merupakan buah ketidakberesan proses fit and proper test.

Isolasi

Sebagai bagian dari upaya menyelamatkan institusi KPK, langkah cepat pimpinan 
KPK yang lain dengan memberhentikan sementara Antasari menjadi pilihan tak 
terelakkan. Pasal 32 Ayat (2) Undang-Undang KPK menyatakan, dalam hal pimpinan 
KPK menjadi tersangka tindak pidana kejahatan, diberhentikan sementara dari 
jabatannya. Maka, pemberhentian sementara itu harus dibaca sebagai langkah 
isolasi agar kewenangan besar yang dimiliki KPK tidak disalahgunakan ketika 
pimpinan KPK tersangkut tindak pidana.

Agar tindakan isolasi berjalan efektif, sesuai dengan perintah Pasal 32 Ayat 
(3) UU KPK, Presiden harus segera mengeluarkan surat pemberhentian sementara 
Antasari. Surat pemberhentian presiden itu menjadi penting agar langkah cepat 
pimpinan KPK tak dimaknai sebagai cuti. Sebagaimana dilansir Kompas.com (3/5), 
Antasari menyampaikan permohonan cuti kepada pimpinan KPK. Karena itu, pimpinan 
KPK dilaksanakan secara presidium. Perlu dicatat, tidak ada istilah cuti bagi 
pimpinan KPK yang menjadi tersangka tindak pidana. Apalagi, secara hukum, 
cuti dan diberhentikan sementara punya makna dan konsekuensi berbeda.

Selain itu, langkah hukum terhadap Antasari harus dilakukan dengan lebih 
intensif. Dalam kaitan itu, kepolisian harus segera menyelesaikan proses awal 
agar lebih cepat diserahkan ke tahap berikut. Dari spektrum yang ada, bisa jadi 
banyak pihak berkepentingan dengan kasus Antasari. Karena itu, agar kasus ini 
tidak masuk angin penyelesaian cepat dan tepat menjadi keniscayaan.

Tidak hanya itu, agar kasus Antasari tidak terlalu lama membebani KPK, jika 
bukti-bukti keterlibatan cukup kuat, kasus ini bisa segera dilimpahkan ke 
pengadilan. Sekiranya hal itu dilakukan, Antasari segera diisolasi permanen 
dari KPK. Pasal 32 Ayat (1) Huruf c UU KPK mengamanatkan, pimpinan KPK berhenti 
atau diberhentikan apabila menjadi terdakwa karena melakukan tindak pidana 
kejahatan.

Minus Antasari

Kesepakatan pimpinan KPK untuk sementara waktu melepaskan kewenangan Ketua 
KPK tepat dilakukan untuk memberikan demarkasi tegas antara Antasari dan KPK 
guna mempertahankan citra KPK dalam pemberantasan korupsi. Dengan langkah itu, 
ke depan KPK akan berjalan tanpa Antasari. Bahkan bukan tidak mungkin sekiranya 
kasusnya dilimpahkan ke pengadilan, keberadaan Pasal 32 Ayat (1) Huruf c UU KPK 
segera akan menamatkan karier Antasari di KPK.

Meski tindak pidana kejahatan yang disangkakan tidak langsung terkait dengan 
tugas KPK, kasus yang menimpa Antasari tetap akan memberikan image negatif bagi 
KPK. Agar hal itu tidak berdampak lebih buruk, pimpinan 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Politik dalam Pluralisme Budaya

2009-05-04 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh ACHMAD FEDYANI SAIFUDDIN
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/05/05/02581875/politik.dalam.pluralisme.budaya




Pemilihan umum yang lalu kian menunjukkan, demokrasi kita belum menjadi 
kebudayaan.

Mengikuti pendapat Alexis de Tocquiville (1952[1835]), Democracy in America, 
demokrasi adalah seperangkat nilai dan keyakinan yang terkandung dalam pikiran 
warga negara mengenai kesetaraan hak-hak mereka—dimaksud secara implisit tak 
lain adalah kebudayaan—maka demokrasi kita masih jauh dari cita-cita itu.

Dalam pengertian itu, demokrasi yang kini kita pahami masih demokrasi teknis, 
mekanistik, dan superfisial. Yang terjadi adalah demokrasi sekadar tempelan 
nama, direduksi menjadi uang dan kursi, koalisi pura-pura, slogan-slogan, 
janji-janji kosmetik, dan dominannya kepentingan kelompok elite politik. 
Ditengarai ada dua wajah politik yang kontras dan dominannya pluralisme budaya 
dalam kehidupan bangsa kita sebagai pencetus utama fenomena ini.

Dua wajah politik

Jarak yang jauh antara elite politik dan rakyat pemilih menampilkan dua wajah 
politik berbeda. Elite politik menampilkan perilaku berubah-ubah, tidak 
konsisten, selama masa menuju pemilu dan sesudahnya. Rencana koalisi yang 
dikabarkan melalui media cetak dan elektronik berubah-ubah setiap saat. Hampir 
tiap hari menjelang pemilu lalu, halaman depan koran menampilkan foto dua ketua 
umum partai berbeda-beda (bahkan diketahui selama ini berseberangan) saling 
berkunjung. Mereka berdampingan sambil bersalaman seolah menunjukkan kemauan 
untuk berkoalisi. Pascapemilu, tampilan foto-foto ini berganti topik dengan isu 
pemilu presiden dan wakil presiden, tetapi dengan pola kelakuan elite yang sama.

Di kalangan rakyat pemilih, muncul kebingungan, khususnya karena kian tidak 
jelas bagi mereka calon anggota legislatif mana yang akan mereka pilih. Tidak 
hanya karena sebagian besar calon anggota legislatif tidak dikenal, tetapi juga 
sang caleg umumnya mengandalkan kampanye tokoh-tokoh puncak partai alias mereka 
tidak berkampanye sendiri dengan pemikiran dan program mereka.

Banyak warga berjubel di depan papan yang memasang gambar partai dan caleg pada 
tempat pemungutan suara (TPS) tanggal 9 April lalu, bingung untuk memilih siapa 
dan partai apa.

Pluralisme kebudayaan

Dalam pluralisme kebudayaan, tiap kebudayaan dipandang otonom dan ditanggapi 
apa adanya sehingga kebudayaan yang dominan dianggap selayaknya dominan karena 
pendukungnya yang mungkin lebih banyak. Hal ini sudah ditengarai hampir seabad 
lalu oleh JS Furnivall (1938), ahli kebijakan ekonomi Hindia Belanda, dalam The 
Netherlands Indies: A Study in Political Economy.

Dalam pikiran bangsa kita yang majemuk, hadir kotak-kotak kebudayaan yang tegas 
batas-batasnya dan kerap diwarnai stereotip dan prasangka. Kotak-kotak 
kebudayaan itu tidak hanya berbasis etnik atau agama, tetapi juga kepentingan 
politik berjangka pendek maupun panjang. Hal ini mewujudkan wawasan pikiran 
yang sempit karena kurangnya ruang berpikir tentang keberadaan pihak lain di 
luar kelompok sendiri. Terbentuknya banyak partai politik adalah salah satu 
indikasi.

Pluralisme kebudayaan adalah tantangan besar dalam membangun demokrasi. 
Demokrasi adalah proses kebudayaan yang menuntut keyakinan tiap warga negara 
untuk saling menghargai, membangun, dan memelihara toleransi, kesediaan untuk 
menerima kebenaran pihak lain, dan mengaku kalah dalam pemilu jika memang kalah.

Demokrasi bukan konsep hitam-putih, tetapi proses dialog antarkebudayaan. 
Mewujudkan demokrasi dalam pluralisme kebudayaan itu amat mungkin karena banyak 
bangsa lain yang juga pluralistik berhasil membangun demokrasi.

Fenomena menjelang dan pascapemilu lalu menunjukkan, kita masih jauh dari 
budaya demokrasi yang dicitakan. Mungkin kita baru sebatas membaca sebagian 
buku teks tentang demokrasi Barat dan mempraktikkannya di negeri ini dan merasa 
seolah kita sudah mempraktikkan demokrasi. Kita baru sebatas menafsirkan 
demokrasi sebagai proporsi jumlah kursi di DPR dan rakyat datang ke TPS 
mencontreng gambar partai dan calon anggota legislatif.

Padahal, demokrasi sebagai kebudayaan adalah suatu sistem nilai dalam pikiran 
dan kehidupan tentang bagaimana memandang orang lain dalam kesetaraan, 
menghargai hak orang lain seperti menghargai hak sendiri, yang memandang negeri 
ini sebagai tempat kehidupan yang sama bagi tiap warga. Demokrasi sebagai 
suprastruktur, bukan sekadar infrastruktur dan struktur belaka. Kontras-kontras 
dalam politik tentu kontraproduktif bagi pembangunan demokrasi.

ACHMAD F SAIFUDDIN Dosen Departemen Antropologi FISIP UI



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Hikmah Kasus Antasari Azhar

2009-05-04 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Bambang Widjojanto
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/05/05/02544017/hikmah.kasus.antasari.azhar




Sebagai orang nomor satu di KPK, segala sikap, perilaku, dan gerak-geriknya 
diperhatikan banyak kalangan.

Itu sebabnya saat rumor keterlibatan Antasari Azhar merebak menjadi sinyalemen 
dan perlahan kian terungkap terkait pembunuhan Nasrudin, Direktur PT Putra 
Rajawali Banjaran, banyak pihak makin penasaran dan sebagian menjadi shock.

Gile bener, belum genap satu hari Antasari menyatakan saya tidak terlibat 
kasus pembunuhan Nasrudin, keesokannya lembaga Kejaksaan Agung—tempat Antasari 
membangun karier puluhan tahun—justru mengumumkan, Antasari adalah salah satu 
tersangka dalam pembunuhan Nasrudin, dengan kualifikasi otak pembunuhan 
berencana. Kenekatan macam apa yang membuat Antasari melakukannya?

Apresiasi

Lepas dari salah tidaknya dan terbukti tidaknya Antasari dalam tuduhan 
pembunuhan yang akan diungkap dalam proses persidangan, ada beberapa hal yang 
perlu diapresiasi dan pelajaran penting yang bisa dipetik hikmahnya agar proses 
penegakan hukum senantiasa ditingkatkan.

Pihak penyidik dari kepolisian perlu diapresiasi karena telah membuktikan kerja 
profesional yang amanah dan tidak berpihak akan selalu membuahkan hasil dan 
kemanfaatan bagi pencari keadilan. Jika kepolisian bertindak serupa dan tidak 
berpihak dalam membongkar kejahatan pidana di Pemilihan Kepala Daerah Jawa 
Timur, dugaan keterlibatan money politics beberapa kandidat anggota legislatif 
dan menerima laporan Bawaslu atas berbagai pelanggaran pidana pemilu yang 
terjadi secara masif di sejumlah daerah pemilihan, citra dan kepercayaan 
lembaga kepolisian akan terus meningkat.

Tindakan kejaksaan juga perlu diapresiasi. Ini terkait dengan transparansinya 
untuk mengambil inisiatif guna memberitahukan kepada publik atas tindak 
pencekalan yang harus dilakukan guna merespons permohonan penyidik agar orang 
yang dituduh melakukan tindak pidana tidak melarikan diri. Kita perlu berupaya 
agar lembaga kejaksaan tidak diskriminatif sehingga tidak lagi terjadi 
anggotanya yang diduga terlibat memperjualbelikan barang bukti narkoba justru 
terkesan dilindungi.

Status

Terkait dengan kasus pembunuhan dan pada konteks kedua lembaga itu, perlu 
dilakukan klarifikasi agar tidak menimbulkan kerugian bagi kepentingan publik, 
apa status hukum Antasari? Dalam jumpa pers, Kejagung menyatakan, Antasari 
dicekal selama satu tahun karena sudah ditetapkan sebagai tersangka otak 
pembunuhan oleh Mabes Polri. Surat yang diterima Kejagung menyatakan, Antasari 
telah ditetapkan sebagai tersangka, Kamis (30/4), yang ditandatangani Kepala 
Bareskrim Mabes Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji.

Pihak Antasari melalui kuasa hukumnya menyatakan, yang dipegang Antasari adalah 
surat panggilan Polri, bukan surat Bareskrim yang dikirimkan ke Kejagung yang 
digunakan untuk meminta pencekalan. Antasari Azhar sudah menerima surat 
panggilan sebagai saksi dan akan diperiksa pada Senin, sekaligus membantah 
berita bahwa yang bersangkutan sudah menjadi tersangka. Yang menarik, pihak 
kepolisian belum menjelaskan apa status Antasari dalam kasus itu.

Tindakan KPK juga perlu diapresiasi karena telah mengambil langkah proporsional 
dan meletakkan posisinya dalam keseluruhan kasus Antasari guna menjaga 
kepentingan lembaga. Pimpinan KPK menjelaskan, Yang diketahui pimpinan KPK 
adalah salah satu surat panggilan kepada Pak Antasari sebagai saksi. Sedangkan 
untuk penyidikan, KPK menolak berkomentar karena yang berwenang adalah penyidik 
Mabes Polri. KPK tidak punya kapasitas menanggapi perkara ini. Pimpinan KPK 
juga sepakat menonaktifkan Antasari sebagai Ketua KPK dan memberikan jaminan, 
KPK akan terus menjalankan tugas dan kewenangan seperti biasa.

Langkah strategis

Apa yang sudah dilakukan KPK tampaknya sudah cukup. Namun, KPK dinilai perlu 
melakukan beberapa langkan strategis lain. Pertama, KPK harus memikirkan 
langkah lebih tegas untuk menunjukkan komitmen serius dan bertindak zero 
tolerance atas setiap sikap dan perilaku menyimpang sekecil apa pun dari unsur 
pimpinan KPK. Pasal 32 Ayat (1) Huruf c Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 
tentang KPK menegaskan, pimpinan KPK diberhentikan bila menjadi terdakwa karena 
tindak pidana kejahatan. Itu sebabnya status Antasari harus diperjelas. Bahkan, 
Antasari dapat diberhentikan bila berhalangan tetap atau terus-menerus selama 
lebih dari tiga bulan tidak dapat melaksanakan tugas, sesuai dengan Pasal 32 
Ayat (2) Huruf d UU No 30/2002.

Kedua, KPK harus me-review untuk menegakkan kode etik dan perilakunya secara 
konsisten. Ada indikasi, keterlibatan Antasari terkait dugaan pidana terjadi 
saat sedang menjalankan hobi. Padahal, hobi itu pernah dilarang dalam kode etik.

Ketiga, KPK perlu melakukan revive menyeluruh, apakah tindakan Antasari terkait 
kewenangannya sebagai pimpinan. Hal ini merupakan isu amat krusial dan sensitif 
dan perlu dilakukan secara obyektif. Tujuannya agar tidak ada peluang sekecil 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Skenario Lembaga Survei

2009-05-04 Terurut Topik bungaran
Yang perlu diketahui proses Pemilihan umum:
 
1.Verifikasi (Pemilu dan Lembaga Suvei), 
Tidak ada seorangpun termasuk pihak yang dipilih bisa mempengaruhi hasil dari 
pemilihan. Sistem harus menyediakan mekanisme untuk bisa memverifikasi 
integritas pemilihan. 

2.Keakuratan (Pemilu dan Lembaga Suvei).
Setiap suara atau suara yang harus dihitung secara benar TANPA ada kesalahan. 
Mencegah suara lebih dari satu. Satu pemilih hanya mempunyai satu suara. 
Apalagi jika kertas suaranya besar (karena harus memuat 48 partai plus calon 
legislatif tiap-tiap partai).

3.Hasil belum dapat diketahui sebelum pemilihan berakhir.

4.Kerahasiaan (Pemilu)
Membangun sistem pada pemilihan umum merupakan tantangan besar,karena sifatnya 
menjaga kerahasiaan pemilih(data pemilih).

Dalam membangun sistem (Pemilu dan Lembaga Suvei) yang baik kita tidak mungkin 
untuk percaya saja bahwa sistem yang dirancang telah benar, untuk itu harus 
dibuktikan dengan metode-metode yang masuk akal. 

Apalagi pemilu yang dilakukan secara manual dengan menggunakan kertas suara 
membuka banyak celah untuk merubah hasil pemilihan umum pada sistem informasi 
yang dikembangkan pada KPU. 

Apayang terjadi di KPU ?
Seperti kita ketahui penggunaan Integrated Input Technology (IIT), yang terdiri 
dari Intelligent Character Recognition (ICR), Optical Mark Reader (OMR), data 
entry melalui aplikasi, dan data entry dengan digital form (e-Form) berhasil 
menempatkan satu caleg Partai demokrat mendapatkan perolehan suara 111 juta 
suara.

Suatu sistem :
Fasilitas input data, database hasil penghitungan suara, dan sistem tabulasi 
merupakan unsur utama dari penghitungan suara elektronik (e-Counting). 
E-Counting salah satu komponen (aplikasi) dari berbagai komponen dari sistem 
pemilu yang dibutuhkan  untuk mendukung tahapan pemilu.  Fasilitas input data 
barbasis Optical Recognition Technology (ORT) dan tabulasi adalah suatu hal 
yang penting.  Input data dengan cara manual dilakukan jika sistem informasi 
yang dibangun gagal.

Sisi kualitas mencakup aspek kemudahan pengisian form C1, kemudahan dan 
kecepatan entry data, akurasi, integritas, dan akuntabilitas data serta faktor 
keamanan. Seharusnya penggunaan ORT jauh lebih baik bila dibanding dengan input 
data manual tapi nyatanya di KPU kacau balau semuanya.

Saat ini KPU mempergunakan Delacroy untuk mengatasi perhitungan suara secara 
manual (Kemungkinan sistem yang dibangun di KPU telah gagal)

Mungkin untuk pemyelenggaraan pemilu yang akan datang kita sebaiknya 
menggunakan e-Voting yang didukung teknologi Optical Character Recognition 
(OCR) dan Optical Barcode Recognition (OBR) sebagai alat untuk menjamin 
auditabiltas dan akuntabilitas e-Voting.



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Andrinof A Chaniago andri...@... 
wrote:

 Bung Novan;
 Kalau data quick count lembaga survei masuk MULAI pukul 15.00 WIB wajarlah,
 Bung. Itu artinya, pukul 17.00 di waktu Indonesia Timur, atau LIMA JAM
 sesudah penutupan TPS untuk pencoblosan di Indonesia bagian Timur. Apalagi,
 di luar Jawa jumlah pemilih per TPS lebih kecil. Tetapi, kalau anda
 memperhatikan dengan cermat, data quick count yang masuk sampai pukul 19 WIB
 atau pukul 21 WIT masih sekitar 30%, kan?
 Memang ada lembaga yang mulai pukul 13.00 WIB datanya sudah masuk. Saya
 sendiri juga agak heran. Tapi, cobalah cari tahu ke orang dari lembaga
 tersebut, biar kita tidak penasaran.
 Bertanya itu adalah hak. apalagi yang ingin ditanyakan menyangkut urusan
 orang banyak. Tapi, berprasangka tanpa berusaha untuk tahu, tentu tidak
 baik.
 Salam hormat,
 
 Andrinof A. Chaniago
 Pendiri CIRUS Surveyors Group, salah satu penyelenggara quick count pada
 Pileg 9 April 2009.
 
 
 2009/5/2 Novan Hidayat novan_hida...@...
 
 
 
  Bukannya pemilu dimulai jam 07.00 (waktu setempat) dan pendaftaran pemiiih
  di TPS ditutup jam 12.00? Jadi sebelum jam 1 pemungutan suara udah selesai
  dan penghitungan udah bisa dimulai.
  Ada beberapa lembaga survey quick count yang gak nunggu penghitungan suara
  di TPS selesai tapi langsung nanya2 sama pemilih di TPS, makanya bisa
  langsung munculin angka yang pastinya masih sementara dan pasti fluktuatif
  dan berbeda2 antar lembaga survey. Tapi setelah persentase data yang masuk
  udah mencapai 70%an, pasti hasilnya mulai stabil dan perbedaan antar lembaga
  survey udah gak keliatan lagi. Sekarang kita bisa lihat sendiri hasil quick
  count (final) dari beberapa lembaga survey, mirip2 semua kan? Apa semuanya
  diatur2 parpol tertentu?
  Setau saya pemilu di negara2 laen juga masih pake sistem manual (coblos ato
  memeberi tanda dengan alat tulis), sistem komputerisasi cuma pada proses
  penghitungannya entah pake scanner ato counter.
  Kualitas pemilu sekarang ini emang jelek dan itu salah KPU. Janganlah malah
  nyalah2in (semua) lembaga survey.





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Skenario Lembaga Survei

2009-05-04 Terurut Topik Adiyatmika
Pak Bungaran,

Jumlah TPS di seluruh Indonesia pada pemilu legislatif 2009 adalah 528.217 TPS 
(berdasarkan data KPU).

Dari seluruh TPS tersebut, tidak perlu diambil 30% nya. Saya ambil contoh 
Lembaga Survey Indonesia, di websitenya disebutkan bahwa mereka mengambil 
sampel sebanyak 2100 TPS tersebar di seluruh Indonesia. 

http://www.lsi.or.id/riset/358/Quick-Count%20:%20Pemilu-Legislatif

Tentunya jumlah sampel ini tidak sampai 0,5% dari keseluruhan jumlah TPS. 
Apakah cukup? Ya, cukup, karena menurut kaidah pengambilan sampel, jumlah 
sampel yang dibutuhkan TIDAK tergantung jumlah populasi. Jadi tidak benar kalau 
dikatakan bahwa kita harus mengambil sampel sebanyak 30% dari jumlah TPS.

Balik lagi ke analogi makanan kemarin. Apabila anda mencicipi masakan, 
banyaknya makanan yang anda ambil untuk dicicipi tentunya tidak tergantung 
apakah anda masak satu panci besar, atau cuma masak satu piring. Tetap saja 
anda hanya akan mengambil sampel satu sendok, yang penting CUKUP bagi mulut 
anda untuk merasakan. Kalau kedikitan, misalnya hanya sejumput juga tidak bisa, 
karena akan kurang bagi mulut anda untuk merasakan. Harus ada batas minimal, 
tapi yang jelas bukan ditentukan dari jumlah yang anda masak.

Tentang mengapa ada lembaga survey yang bisa melaporkan hasil saat jam makan 
siang, saya tentunya tidak bisa berkomentar apa2 karena bukan saya yang 
melakukan survey tersebut, dan saya tidak mengamati langsung berapa lamakah 
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penghitungan suara tingkat TPS. Saya 
sependapat dengan anda bahwa hal ini layak untuk diverifikasi ke lembaga survey 
yang bersangkutan. Kalau boleh tahu, apakah nama lembaga survey yang melaporkan 
hasil pada saat jam makan siang tersebut? 







From: bungaran no_re...@yahoogroups.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Monday, 4 May 2009 11:51:46
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Skenario Lembaga Survei





Pak Adiyatmika

Jika kita bicara soal metodologi seperti apakah metodologi yang dimaksudkan 
oleh Lembaga survei di Indonesia. Untuk perhitungan manual seperti yang anda 
maksudkan. Paling tidak lembaga survei harus mempunyai petugas survei disetiap 
Tempat pemungutan suara(TPS). Untuk itu dibutuhkan petugas dilapangan minimal 
30% dari jumlah TPS yang tersebar di seluruh indonesia di 33 propinsi. Jika 
lembaga suvei menggunakan SMS dan telepon atau fax juga tidak bisa dianggap sah 
karena tidak datang langsung ke lokasi di TPS 

Tingkat kecurangan perhitungan manual lebih besar jika dilakukan secara 
elektronik(punch card).

Urutan proses registrasi pemilih di TPS:
1.pencatatan kedatangan, 
2.pengecekan kartu pemilih, 
3.pengecekan data ke daftar pemilih tetap,
4.pengecekan apakah pemilih tersebut sudah datang sebelumnya 

Waktu yang dibutuhkan secara manual adalah 4.8 pemilih per menit, dengan 
mengotomatisasinya makan kecepatannya dapat ditingkatkan menjadi 13.4 pemilih 
per menit.

Berapa detik,menit, jam waktu yang dibutuhkan untuk menghitung perolehan suara 
di TPS. Kan aneh jika lembaga suvei bisa memunculkan angka pada jam makan 
siang. Bagaimana mereka bisa mendapatkan angka persentase

Dari penjelasan saya diatas bagaimanakah cara kerja lembaga survei 

Jika teknologi yang digunakan adalah penggunaan barcode pada kartu pemilih. 
Ketika si pemilih datang, petugas di TPS cukup meng-scan barcode di kartu itu 
maka secara otomatis data pemilih akan terkoreksi dengan cepat. Kemudian si 
pemilih dapat diberikan kartu suara untuk selanjutnya melakukan pencoblosan.

Bayangkan jika kita menggunakan dengan teknologi:
Jika teknologi yang digunakan adalah penggunaan barcode pada kartu pemilih. 
Ketika si pemilih datang, petugas di TPS cukup meng-scan barcode di kartu itu 
maka secara otomatis data pemilih akan terkoreksi dengan cepat. Kemudian si 
pemilih dapat diberikan kartu suara untuk selanjutnya melakukan pencoblosan.

Teknologi yang digunakan adalah penggunaan barcode pada kartu pemilih. Ketika 
si pemilih datang, petugas di TPS cukup meng-scan barcode di kartu itu maka 
secara otomatis data pemilih akan tercek dengan cepat. Kemudian si pemilih 
dapat diberikan kartu suara untuk selanjutnya melakukan pencoblosan. Kenapa 
proses pemilu di Indonesia tidak menggunakan teknologi elektronik pada proses 
registrasi.

Pelaksanaan sebuah pemilu itu pada dasarnya terdiri dari 3 proses: registrasi 
pemilih, 
proses pecoblosan dan 
proses perhitungan suara

Jika kita mengacu pada peraturan KPU: TPS dibuka pukul 07.00 dan ditutup pukul 
12.00. Maka perhitungan suara dilakukan setelah jam 12.00 siang. Berapa lama 
waktu perhitungan suara apakah perhitungan dihadiri para saksi, jika dilakukan 
secara manual tentu memerlukan waktu yang lama untuk menghitup kertas suara 
apakah sudah mengunnakan pencontrengan.

Jika pun ada perbedaan waktu 2-3 jam dengan Indonesia bagian Timur dan 
Indonesia bagian tengah tentu juga memerlukan waktu yang lama disetiap TPS 
untuk perhitungan suara apalagi 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Skenario Lembaga Survei

2009-05-04 Terurut Topik Adiyatmika
Pak Adyanto,

Kalau ada lembaga survey yang mengklaim melakukan hitung cepat, tapi pada 
kenyataannya hanya berdasarkan wawancara pemilih (exit poll), tentunya lembaga 
tersebut tidak mengikuti kaidah hitung cepat. 

Mungkin bagus juga kalau kita melakukan verifikasi terhadap lembaga survey yang 
bersangkutan agar jelas mengapa mereka bisa mengeluarkan data sedemikian cepat.







From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Monday, 4 May 2009 10:56:21
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Skenario Lembaga Survei





Bung Adiyatmika,
 
Kalau peristiwanya seperti yang anda tulis, ya gak masalah.
Yang jadi masalah adalah ada kecurigaan lembaga Quick Count sudah membuat 
laporan rekapan hasil Pemilu disuatu TPS sebelum penghitungan suara dilakukan. 
Ada dugaan datanya didapat dengan cara memawancarai para pemilih yang habis 
mencontreng di TPS tersebut, bukan hasil penghitungan resmi oleh panitya PPS.
Mengapa?
Jam 13.00 ada Lembaga Survey sudah mendapatkan data rekapan dari TPS, padahal 
penghitungan  suara baru dimulai  pk. 13.00 juga, dan banyak yang selesainya 
sampai malam hari.
 
Tapi ini hanya sekedar kecurigaan, bukan menuduh, karena bisa saja penghitungan 
suara dimulai pk. 10.00 (menurut aturan kan dimulai pk. 13.00) karena peserta 
pemilu di TPS yang menjadi titik pemantauan Lembaga Survey tersebut cuma 
sedikit dan semua sudah selesai mencontreng sebelum batas waktu yang ditentukan.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Usul untuk SBY

2009-05-04 Terurut Topik arief rahman
Sebagai guru Bahasa dan Sastra Indonesia yang punya kewajiban mendidik calon
generasi bangsa untuk mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar, saya
setuju sekali dengan isi kritik Bung Ulil. Memang ironis ketika seorang
kepala negara yang seharusna menjadi teladan dalam menjunjung tinggi
nasionalisme, justru larut dalam budaya asing walau hanya melalui
tuturannya. Padahal waktu masih menjabat sebagai menteri, bersama Yusril,
SBY pernah didaulat sebagai pejabat negara penutur bahasa Indonesia yang
baik.

Jika dibandingkan dengan sikap nasionalismenya Soeharto, tentu bebeda jauh
sekali.Dalam penuturannya, walaupun bahasa Soeharto masih kental dengan *ken
*dan *geraan*, namun ia punya ketegasan dalam upaya pengembangan bahasa
Indonesia. Ketika menerima tamu luar negeri ataupun berkunjung ke negara2
lain, beliau juga tetap menomorsatukan bahasa Indonesia. Beliau juga lah
yang berperan di balik pendirian Pusat Bahasa yang menjadi pemegang kuasa
kendali bahasa Indonesia.

Namun sayang, dalam kinerjanya, Pusat Bahasa seperti tidak punya gigi dalam
menyikapi masalah2 kebahsaaan yang masih membelenggu masyarakatnya ini.
Bahasa Indonesia masih belum memiliki standar kaidah yang kokoh. Maka tak
heran jika banyak yang lebih memilih menggunakan istilah asing, ketika
mereka merasa bahwa Idenya sulit diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

YA, Pusat Bahasa tidak bisa diam saja.

Meninggalnya J.D. Parrera adalah kerugian terbesar dalam perkembangan bahasa
Indonesia. Dulu beliaulah yang kerap mengritik setiap kinerja Pusat Bahasa
ini. Sayang, pemerintah tidak pernah merespon masalah ini.





-- 
Muhammad Arief Rahman, S.Pd.
Pengajar Bidang Studi Bahasa dan Sastra
SMP Labschool Jakarta
HP : 021 93 201
ref_rahmano...@yahoo.com
re...@plasa.com
muhammadariefrah...@lycos.com
mynameis...@hotmail.com


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KASUS ANTASARI AZHAR

2009-05-04 Terurut Topik AVIE

ini sekedar background yg beredar dikalangan temen2 pers

Menilik kasus Antasari, mula-mula memang tampaknya remeh temeh,
persoalan wanita. Tapi sebetulnya isu wanita ini hanya di permukaan.
Sangat diyakini, dibalik isu  'threesome'  [ istilah aja ya ha..ha..ha..ha..] 
ada kasus korupsi yang telah lama ditunggu
Nasrudin untuk diungkap oleh KPK tetapi tak juga diungkap, meskipun
Nasrudin sudah pasok semua informasi dan dia menjadi saksi. Nasrudin
ingin kasus itu dibongkar, AA tak melakukannya, Nasrudin
mendesak/memaksa lewat jalan pemerasan, yaitu dengan mengumpankan
'istri'nya sendiri.

Nasrudin tahu AA jalan sama Rani. Bukannya melarang, dia malah menjebak
mereka di sebuah hotel. Dari situ AA tak berkutik. Yang diminta
Nasrudin bukan uang atau apa, tetapi tuntaskan perkara korupsi itu.
Senjata Nasrudin: bongkar perselingkuhan AA dengan Rani.

Inilah buah simalakama AA: tidak patuh pada Nasrudin, skandal seks terbongkar; 
kalau patuh, kasus korupsi mesti diungkap.

 

Pertanyaan besarnya: sepenting apakah kasus korupsi itu dilindungi oleh
AA sampai dia memilih membunuh daripada mengungkap kasus korupsi?

 

Kesimpulannya bg gw : it's not just a matter of woman, it's something bigger: 
HIDDEN CORRUPT CASE!!



--- On Mon, 5/4/09, ajegile ajegil...@yahoo.com wrote:

From: ajegile ajegil...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KASUS ANTASARI AZHAR
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Monday, May 4, 2009, 12:58 AM







Bisa saja.



Yang pasti, ada rencana KPK memeriksa KPU, lalu KPU minta pemeriksaan ditunda 
sampai selesai pilpres.



ajeg=


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: WAKIL PRESIDEN TUGASNYA IKUTI PERINTAH PRESIDEN

2009-05-04 Terurut Topik rzain
Tugas SBY sebagai Presiden yang nampak memang cuma ceremonial yang kelihatan, 
di balik itu kerja melulu, tentu saja tidak mencangkul. Bicasra soal pemulu 
kalau ada pertanyaan wartawan saja.JK sekarang sudah kampanye melulu, sebaiknya 
minta cuti saja.

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Martin L. Peranginangin 
perkantongsamp...@... wrote:

 Setali tiga uang dengan Pak Beye yang juga sibuk ber-jaim ria. Berpidato 
 dalam banyak acara. Curi 'start' jelang pilpres padahal masih dua bulan lagi 
 pilpres. Banyak iklan, kerja mah kurang, seremonial melulu. Kalau peminpin 
 mengukir prestasi, capres mungkin tak perlu banyak 'iklan kampanye'. Makin 
 banyak mereka 'kampanye' (koar-koar) mungkin makin diragukan kemampuannya...

 MP


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Rani dalam pengamanan pihak berwajib

2009-05-04 Terurut Topik Bambang Sulistomo
sebaiknya Rani harus diberikan perlindungan yang adil,
dan kalau di-izinkan, biarkan dia tetap belajar dari bahan-bahan mata
kuliahnya,
alangkah kejamnya, jika rani harus diberhentikan dari kampusnya,
sebagai mantan staf pengajar dibeberapa perguruan tinggi,
mulai kampus  yang banyak mahasiswi ayunya sampai mahasiswi yang tidak
mampu,
gejala kehidupan seperti si rani itu sudah bukan menjadi rahasia kampus
lagi,
sebagai mahasiswi yang menarik, mudah memikat lelaki
apalagi mempunyai pergaulan luas dikalangan atas yang main dilapangan golf.
kita jangan munafik,belagak enggak tahu, belagak sok suci,
dan juga  bapak-ibu pimpinan perguruan tinggi jangan munafik-lah,
kemiskinan, kebutuhan keluarga, membiayai perbagai keperluan hidupnya
dan pengaruh gaya hidup lingkungan pasti jadi salah satu sebabnya,
apa kita sudah sangat bermoral tetapi tetap membiarkan ada mahasiswi
yang keluarganya tak berdaya itu,
terpaksa tidak bisa mencapai cita-citanya jadi orang baik-baik ?
jangan bicara soal moral lebih dahulu, jika kita enggan menolong sesama.
rani adalah sebuah gejala masyarakat yang cenderung sangat egois,
disatu sisi kita bicara soal keluarga yang ideal, moralitas dan dosa.
disatu sisi lainnya kita membiarkan banyak rani tak berdaya.
salambambangsulistomo.



2009/5/5 bungaran no_re...@yahoogroups.com



 Kembali lagi istilah orde baru kata Diamankan tapi bonyok di bon.

 Besok muncul lagi istilah NKK(Normalisasi Kehidupan Kampus).


 --- In 
 Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com,
 ...titi... ai...@... wrote:
 
  Di detik, polisi bilang rani dalam pengamanan pihak berwajib sebagai
 saksi.
 
 
 
  ...luv ur self 1st, then u know how to luv others...
 
  Sent from my funfearlessBerry�



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI

2009-05-04 Terurut Topik rzain
Tidak ajaib, menghadapi kasus rumah tangga lain dengan menghadapi perkara orang 
lain.
Menghadapi kasus peselingkuhannya pikiran AA sangat kacau, sama kalau kita2 
menghadapi masaalah yang sama, terbayang keluarga beantakan yang akan berimbas 
ke masaalah karir. Yang terlintas ketika membuat SMS (AA dalam pikiran kacau) 
NZ akan ketakutan lalu menghapusnya. Ketika merencanakan pembunuhan, tentu saja 
pikiran kacau, lupa semua sms yang telah dikirim dan pembicaraan2 via Hp yang 
rekamannya pasti ada di provider, polisi tentu sudah menyelidikinya mangkanya 
pagi2 polisi yakin AA sebagai salah satu pelaku sehingga surat pertama ke 
Jagung sudah mencapnya sebagai tersangka.

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, manneke budiman hepaest...@... 
wrote:

 Memang sangat ajaib. Mungkinkah Antasari di KPK yang dikenal sangat ahli 
 menjebak orang dengan memakai telpon, email, sms dan sebagainya sampai bisa 
 berlaku kaya amatir ingusan dengan mengirim ancaman pakai SMS?
  
 manneke


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Australia Akan Beli 100 Jet Tempur F-35

2009-05-04 Terurut Topik Iwan Ong
It's pointless to have strong military within a economically underdeveloped and 
corruption ravaged country. Remember Soviet Union?
Neighboring country does not need to commence any military attack nor any 
physical encroachment to control Indonesia. It's a question of generous foreign 
sources money-bribery etc-as always and how to channel it to the right small 
group of elite in Jakarta in order to assert control within this vast 
archipelago.
Regards
Iwan Ong




--- On Mon, 4/5/09, Hermanu herm...@gmail.com wrote:

From: Hermanu herm...@gmail.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Australia Akan Beli 100 Jet Tempur F-35
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Monday, 4 May, 2009, 9:16 PM








Duitnya udah habis banyak buat ngadain pemilu mas ..

sorry one liner

2009/5/4 Agus Hamonangan agus.hamonangan@ gmail.com

 Setelah Singapura, kini giliran Australia memesan 100 Jet Tempur F-35.
 Semakin banyak pesawat siluman mengapit Indonesia, pemerintah Indonesia
 harus segera pesan SU-37 maupun SU-47 (Berkut) dari Rusia.


 Salam,

 Agus Hamonangan


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Australia Akan Beli 100 Jet Tempur F-35

2009-05-04 Terurut Topik Ary Nugroho
Buka bengkelnya aja, secara pasti pesawat2 tersebut perlu doservis, mending
kita mikir bikin tempat servicenya...malah mendatangkan devisa kan

hehehe

On Tue, May 5, 2009 at 8:22 AM, Iwan Ong ong_i...@yahoo.com wrote:



 It's pointless to have strong military within a economically underdeveloped
 and corruption ravaged country. Remember Soviet Union?
 Neighboring country does not need to commence any military attack nor any
 physical encroachment to control Indonesia. It's a question of generous
 foreign sources money-bribery etc-as always and how to channel it to the
 right small group of elite in Jakarta in order to assert control within this
 vast archipelago.
 Regards
 Iwan Ong



agus.hamonangan@ gmail.com

  Setelah Singapura, kini giliran Australia memesan 100 Jet Tempur F-35.
  Semakin banyak pesawat siluman mengapit Indonesia, pemerintah Indonesia
  harus segera pesan SU-37 maupun SU-47 (Berkut) dari Rusia.
 
 
  Salam,
 
  Agus Hamonangan



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Rani Juliani Sering Dijemput Mobil Mewah

2009-05-04 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/05/05/09042784/Rani.Juliani.Sering.Dijemput.Mobil.Mewah


RANI Juliani, mantan caddy golf yang juga mahasiswa STMIK Raharja, mendadak 
jadi ngetop setelah dikaitkan dengan kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, 
Direktur PT Putra Rajawali Banjaran. Perempuan berusia 22 tahun itu kini 
menjadi bintang pemberitaan semua media di Tanah Air. Siapa sebenarnya Rani, 
berikut liputannya.

Sejumlah mahasiswa STMIK Raharja, Tangerang, berdecak kagum seusai melihat 
sosok model yang ada di kalender duduk STMIK Raharja 2009. Kalo cakep kayak 
gitu sih gue juga mau, seloroh seorang mahasiswa sembari menyeruput minuman 
dingin yang ada di depannya.

Dalam kalender itu Rani mengenakan baju wisuda STMIK Raharja. Sambil memegang 
toga yang menjadi kebesaran wisudawati, Rani berlagak layaknya mahasiswa yang 
telah menyelesaikan studi di bangku kuliah.

Selain Rani, sejumlah mahasiswa STMIK Raharja yang berparas cantik juga 
menghiasi kalender tersebut. Begitu pula tim olahraga kebanggaan STMIK Raharja. 
Di sebelah foto Rani tertulis pepatah mantan CEO General Motors, Roger Smith, 
untuk para mahasiswa.

Pepatah itu berbunyi, You don't just stumble into the future, You create your 
own future (Kamu tidak tiba-tiba berada di masa depan, kamu harus menciptakan 
masa depanmu sendiri).

Anehnya, Devi Almas, staf humas STMIK Raharja, membantah Rani menjadi model 
kalender sekolah tinggi tersebut. Menurutnya, dulu Rani memang diusulkan untuk 
menjadi model kalender, tetapi kemudian batal.

Ditanya alasan pembatalan, Devi mengalihkan pembicaraan. Yang soal kalender 
enggak usah dibahas, katanya. Devi juga enggan memberikan keterangan soal Rani 
yang hingga kemarin masih tercatat sebagai mahasiswi STMIK Raharja.

Devi hanya memberikan selembar biodata Rani. Berdasarkan biodata itu, Rani 
tercatat sebagai mahasiswi STMIK Raharja pada 7 Agustus 2008. Dia menempuh 
pendidikan jenjang diploma tiga (D-3) Jurusan Manajemen Informatika dengan 
konsentrasi Sistem Informasi Manajemen.

Perempuan kelahiran Tangerang, 1 Juli 1986, itu juga tercatat belum menikah. 
Rani pernah tidak ikut dalam ujian tengah semester pada awal perkuliahannya. 
Kami enggak tahu apa sebabnya. Sebenarnya, soal akademik itu sifatnya pribadi. 
Saya enggak berani ngasih tahu, tutur seorang staf STMIK Raharja.

Anak Pejabat

Sejumlah mahasiswa STMIK Raharja yang ditemui mengaku tidak mengenal Rani. 
Yonda, mahasiswa STMIK Raharja angkatan 2005, mengaku tak mengenal Rani. Dia 
hanya mendengar nama itu setelah Rani jadi perbincangan di kampus.

Waktu ospek, angkatan saya yang pegang angkatan 2007, tapi saya tidak kenal. 
Cuma dengar-dengar orangnya cantik, kata Yonda di warung di depan Kampus STMIK 
Raharja.

Di kampus, Rani dikenal sebagai anak seorang pejabat karena selalu dijemput 
mobil sedan Mercedes Benz seusai kuliah. Mobil itu dikendarai seorang pria 
berbadan tegap, berpakaian safari hitam. Ya kayak pengawal pejabat-pejabat 
itu, ungkap pemilik warung di depan Kampus STMIK Raharja.

Perempuan paruh baya itu menambahkan, Rani kerap nongkrong di warung itu 
setelah beraktifitas di warung internet belakang warung. Rani juga diketahui 
punya banyak teman. Sekarang rambutnya enggak sepanjang ini, tutur perempuan 
yang dipanggil Mami itu ketika diperlihatkan foto Rani di kalender duduk STMIK 
Raharja.

Waktu menjadi model kalender, Rani memiliki rambut panjang melewati bahu. 
Terakhir rambutnya sebatas bahu dan sudah dicat agak pirang. Pokoknya 
anak-anak kampus tahunya dia anak pejabat, katanya. Bagaimana dengan 
aktivitasnya di Padang Golf Modernland, Tangerang? Herman Halim, General 
Manager Eksternal Modernland, menyebut, perempuan itu menghilang sejak 
peristiwa penembakan Nasrudin.

Rani bukan karyawan Moderland. Ia hanya berstatus freelance. Kami menggunakan 
jasa pihak ketiga untuk penyediaan caddy atau pemandu golf. Begitu juga saat 
dia menjadi marketing, juga tidak berstatus sebagai karyawan, kata Herman.

Ia menambahkan, perusahaannya memiliki aturan cukup ketat dalam mengatur 
karyawan. Jika ada caddy yang diketahui menjalin hubungan di luar tugasnya 
sebagai pemandu golf, langsung diberi teguran keras. Begitu pula petugas 
marketing.

Herman mengaku mengenal Nasrudin. Keduanya cukup dekat karena sama-sama berasal 
dari Sulawesi. Pria berdarah Bugis campur Sunda itu mengatakan, Nasrudin 
disebut sejumlah pegawai Padang Golf Modernland sebagai sosok temperamen.

Kepada mereka, Nasrudin kerap melontarkan kata-kata kasar. Seminggu sebelum 
kejadian (ditembak), almarhum pernah saya nasihati. Sudah lah, kamu jangan 
kayak gitu. Ingat-ingat sama anak dan istri, tutur Herman. (Persda 
Network/didit ismunadi)



Sumber : Persda Network



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Australia Akan Beli 100 Jet Tempur F-35

2009-05-04 Terurut Topik Teuku Moeda Abadi
100 PESAWAT,?itu kecil sekali buat AUSTRALIA,negaranya segede  gambreng..1000 
baru OK.

teukumoedaab...@ymail.com http://teukumoedaabadi.blogspot.com

--- Pada Sel, 5/5/09, Iwan Ong ong_i...@yahoo.com menulis:

Dari: Iwan Ong ong_i...@yahoo.com
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Australia Akan Beli 100 Jet Tempur F-35
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 5 Mei, 2009, 1:22 AM



It's pointless to have strong military within a economically underdeveloped and 
corruption ravaged country. Remember Soviet Union?
 Neighboring country does not need to commence any military attack nor any 
physical encroachment to control Indonesia. It's a question of generous foreign 
sources money- bribery etc-as always and how to channel it to the right small 
group of elite in Jakarta in order to assert control within this vast 
archipelago.
 Regards
 Iwan Ong



 2009/5/4 Agus Hamonangan agus.hamonangan@ gmail.com

  Setelah Singapura, kini giliran Australia memesan 100 Jet Tempur F-35.
  Semakin banyak pesawat siluman mengapit Indonesia, pemerintah Indonesia
  harus segera pesan SU-37 maupun SU-47 (Berkut) dari Rusia.
 
 
  Salam,
 
  Agus Hamonangan



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hikmah Kasus Antasari Azhar

2009-05-04 Terurut Topik sekretariat pshb
KPK tidak tergantung antasari, KPK harus jalan terus memberantas korupsi. tidak 
tebang pilih, tidak terima pesanan,  tidak main politik. kalau saja antasari 
dijadikan ketua KPK karena kepentingan politik tertentu, maka sayapun tidak 
yakin bisa benar memberantas korupsi. saling pegang kartu mati akan 
menghambat pemberantasan korupsi. jadi, kalau sudah tahu tidak bersih jangan 
pingin jadi orang pemberantas korupsi atau aparat penegak hukum lainnya. 
mending jadi selebritis.
benar atau tidak antasari terlibat sebagai otak intelektual pembunuhan, mohon 
POLRI  JAGUNG bekerja profesional dan tidak menjadikan moment ini sebagai 
balas dendam.

salam sukses u POLRI  JAGUNG
www.hukumbisnis.co.cc



From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, May 5, 2009 6:13:18 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hikmah Kasus Antasari Azhar





Oleh Bambang Widjojanto
http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/05/05/ 02544017/ hikmah.kasus. 
antasari. azhar

Sebagai orang nomor satu di KPK, segala sikap, perilaku, dan gerak-geriknya 
diperhatikan banyak kalangan.

Itu sebabnya saat rumor keterlibatan Antasari Azhar merebak menjadi sinyalemen 
dan perlahan kian terungkap terkait pembunuhan Nasrudin, Direktur PT Putra 
Rajawali Banjaran, banyak pihak makin penasaran dan sebagian menjadi shock..

Gile bener, belum genap satu hari Antasari menyatakan saya tidak terlibat 
kasus pembunuhan Nasrudin, keesokannya lembaga Kejaksaan Agung—tempat Antasari 
membangun karier puluhan tahun—justru mengumumkan, Antasari adalah salah satu 
tersangka dalam pembunuhan Nasrudin, dengan kualifikasi otak pembunuhan 
berencana. Kenekatan macam apa yang membuat Antasari melakukannya?

Apresiasi

Lepas dari salah tidaknya dan terbukti tidaknya Antasari dalam tuduhan 
pembunuhan yang akan diungkap dalam proses persidangan, ada beberapa hal yang 
perlu diapresiasi dan pelajaran penting yang bisa dipetik hikmahnya agar proses 
penegakan hukum senantiasa ditingkatkan.

Pihak penyidik dari kepolisian perlu diapresiasi karena telah membuktikan kerja 
profesional yang amanah dan tidak berpihak akan selalu membuahkan hasil dan 
kemanfaatan bagi pencari keadilan. Jika kepolisian bertindak serupa dan tidak 
berpihak dalam membongkar kejahatan pidana di Pemilihan Kepala Daerah Jawa 
Timur, dugaan keterlibatan money politics beberapa kandidat anggota legislatif 
dan menerima laporan Bawaslu atas berbagai pelanggaran pidana pemilu yang 
terjadi secara masif di sejumlah daerah pemilihan, citra dan kepercayaan 
lembaga kepolisian akan terus meningkat.

Tindakan kejaksaan juga perlu diapresiasi. Ini terkait dengan transparansinya 
untuk mengambil inisiatif guna memberitahukan kepada publik atas tindak 
pencekalan yang harus dilakukan guna merespons permohonan penyidik agar orang 
yang dituduh melakukan tindak pidana tidak melarikan diri. Kita perlu berupaya 
agar lembaga kejaksaan tidak diskriminatif sehingga tidak lagi terjadi 
anggotanya yang diduga terlibat memperjualbelikan barang bukti narkoba justru 
terkesan dilindungi.

Status

Terkait dengan kasus pembunuhan dan pada konteks kedua lembaga itu, perlu 
dilakukan klarifikasi agar tidak menimbulkan kerugian bagi kepentingan publik, 
apa status hukum Antasari? Dalam jumpa pers, Kejagung menyatakan, Antasari 
dicekal selama satu tahun karena sudah ditetapkan sebagai tersangka otak 
pembunuhan oleh Mabes Polri. Surat yang diterima Kejagung menyatakan, Antasari 
telah ditetapkan sebagai tersangka, Kamis (30/4), yang ditandatangani Kepala 
Bareskrim Mabes Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji.

Pihak Antasari melalui kuasa hukumnya menyatakan, yang dipegang Antasari adalah 
surat panggilan Polri, bukan surat Bareskrim yang dikirimkan ke Kejagung yang 
digunakan untuk meminta pencekalan. Antasari Azhar sudah menerima surat 
panggilan sebagai saksi dan akan diperiksa pada Senin, sekaligus membantah 
berita bahwa yang bersangkutan sudah menjadi tersangka. Yang menarik, pihak 
kepolisian belum menjelaskan apa status Antasari dalam kasus itu.

Tindakan KPK juga perlu diapresiasi karena telah mengambil langkah proporsional 
dan meletakkan posisinya dalam keseluruhan kasus Antasari guna menjaga 
kepentingan lembaga. Pimpinan KPK menjelaskan, Yang diketahui pimpinan KPK 
adalah salah satu surat panggilan kepada Pak Antasari sebagai saksi. Sedangkan 
untuk penyidikan, KPK menolak berkomentar karena yang berwenang adalah penyidik 
Mabes Polri. KPK tidak punya kapasitas menanggapi perkara ini. Pimpinan KPK 
juga sepakat menonaktifkan Antasari sebagai Ketua KPK dan memberikan jaminan, 
KPK akan terus menjalankan tugas dan kewenangan seperti biasa.

Langkah strategis

Apa yang sudah dilakukan KPK tampaknya sudah cukup. Namun, KPK dinilai perlu 
melakukan beberapa langkan strategis lain. Pertama, KPK harus memikirkan 
langkah lebih tegas untuk menunjukkan komitmen serius dan bertindak zero 
tolerance atas setiap sikap dan perilaku 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] PINTER-PINTER TUPAI MELOMPAT, JATUH JUGA

2009-05-04 Terurut Topik Teuku Moeda Abadi
Siapapun kalah sama perempuan ya,padahal Kumisnya Antasari itu gede,ee..baru 
aja di kerjain perempuan,yah sesengutan ..walah..mental combrok.




teukumoedaab...@ymail.com
Tidak ajaib, menghadapi kasus rumah tangga lain dengan menghadapi perkara orang 
lain.
 Menghadapi kasus peselingkuhannya pikiran AA sangat kacau, sama kalau kita2 
menghadapi masaalah yang sama, terbayang keluarga beantakan yang akan berimbas 
ke masaalah karir. Yang terlintas ketika membuat SMS (AA dalam pikiran kacau) 
NZ akan ketakutan lalu menghapusnya. Ketika merencanakan pembunuhan, tentu saja 
pikiran kacau, lupa semua sms yang telah dikirim dan pembicaraan2 via Hp yang 
rekamannya pasti ada di provider, polisi tentu sudah menyelidikinya mangkanya 
pagi2 polisi yakin AA sebagai salah satu pelaku sehingga surat pertama ke 
Jagung sudah mencapnya sebagai tersangka.
 
  


RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI

2009-05-04 Terurut Topik edy prayitno
yahsudah nasib nya AA 
gak mempan ( kebal  ) di sogok uang  , TAhta  ,  ...terakhir keok sama wanita .
 
Tidak ada kata yg tepat kecuali :
 
SEPANDAI PANDAI TUPAI MELOMPAT SUATU KETIKA JATUH JUGA.
 
cocok juga yah...peribahasa ini
 
salam
edy
surabaa
 

-Original Message-
From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of rzain
Sent: 05 Mei 2009 7:37
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI





Tidak ajaib, menghadapi kasus rumah tangga lain dengan menghadapi 
perkara orang lain.
Menghadapi kasus peselingkuhannya pikiran AA sangat kacau, sama kalau 
kita2 menghadapi masaalah yang sama, terbayang keluarga beantakan yang akan 
berimbas ke masaalah karir. Yang terlintas ketika membuat SMS (AA dalam pikiran 
kacau) NZ akan ketakutan lalu menghapusnya. Ketika merencanakan pembunuhan, 
tentu saja pikiran kacau, lupa semua sms yang telah dikirim dan pembicaraan2 
via Hp yang rekamannya pasti ada di provider, polisi tentu sudah menyelidikinya 
mangkanya pagi2 polisi yakin AA sebagai salah satu pelaku sehingga surat 
pertama ke Jagung sudah mencapnya sebagai tersangka.




RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PLEASE, Stop Menyakiti MANO

2009-05-04 Terurut Topik Imam
Mungkin perspektif penyanyi siapa itu..endang st yang bertemu langsung mano di 
acara kerajaan belum lama ini di malaysia bisa dijadikan masukan. Senin sore 
kemarin ada di infotainment jam 5-an, berikut pandangan mama laurens yang 
barangkali bisa membuka perspektif lain dari 'kasus' ini. Saya memang tidak 
menonton infotainment tersebut langsung karena masih di kantor, ibu saya yang 
cerita pada saya.

Wassalam,
Imam

 Reply Header 



Subject:RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PLEASE, Stop Menyakiti MANO
Author: RATNA SARUMPAET sarumpae...@live.com
Date:   04th May 2009 22:43



Mungkin ada baiknya sdr Imam membaca ulang tulisannya ya.

Baca dengan mencoba menempatkan diri di posisi orang yang anda pojokkan.

Barangkali .



  1   2   >