[Forum-Pembaca-KOMPAS] Australia Akan Beli 100 Jet Tempur F-35
Setelah Singapura, kini giliran Australia memesan 100 Jet Tempur F-35. Semakin banyak pesawat siluman mengapit Indonesia, pemerintah Indonesia harus segera pesan SU-37 maupun SU-47 (Berkut) dari Rusia. Salam, Agus Hamonangan Sent from my BlackBerry� Jave Powered by XL GPRS/EDGE/3G Network = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Skenario Lembaga Survei
Pak Bungaran yang baik, Survey atau pun hitung cepat adalah masalah metodologi, bukan persoalan alat. Alat tetap merupakan sebuah alat, pengguna (user) adalah tuan bagi alat tersebut. Bayangkan untuk kasus Indonesia yg mental korup beredar di mana-mana, sistem komputer bisa dimanipulasi sedemikian rupa sehingga ketika pemilih mencet A komputer bisa-bisa memahaminya sbg B. Dari beberapa kasus rekapitulasi di KPUD, justru berkat adanya cara manual maka hasil rekap konputer yg salah bisa dibuktikan salah. Sejak awal malah hasil penghitungan resmi yg diragukan. Tabulasi komputer KPU menampilkan urutan yg bersifat tetap. Seharusnya, kalau ia real time atau sesuai data yg masuk, maka mestinya tampilannya fluktuatif, seperti saat hitungan manual KPU sekarang, adakalanya partai A di atas, lalu melorot lagi ke bawah. Soal elektabilitas SBY 60 % mungkin saja, karena para pendukung bukan partai demokrat sangat mungkin memilih SBY. Ada tendensi pemilih utk ikut yg menang, persis yg dipertunjukkan oleh para elit politik akhir-akhir ini. Oh ya, untuk perdebatan metodologi semacam ini, gak elok kl menuding dengan asumsi saja, apalagi menuduh pembodohan. Kl tak bisa menunjukkan kesalahan pada metodologi atau tak punya data pembanding lainnya, maka ada baiknya kita berdiam dengan hikmat. Sembari berharap bahwa prediksi para lembaga survey itu salah karena kita punya ekspektasi lain. sahat 2009/5/4 bungaran no_re...@yahoogroups.com Jumlah pemilih potensial 170 juta. Jika lembaga survei mengambil data seperti yang anda contohkan: Seorang petugas survey yang ditempatkan di TPS 0014 Kelurahan Karang Bolong, mendapati hasil sebagai berikut: PDIP 40 orang pemilih, Demokrat 30 orang, Golkar 50 orang, PAN 10 orang, dst Asumsinya : Jika sampel data didapat di basis Partai Demokrat tentu Lembaga survei akan memunculkan Partai Demokrat pada urutan teratas. Jika jumlah peserta pemilu 170 juta. Pertanyaan apakah dengan data yang anda asumsikan bisa mewakili 170 juta pemilih. Sebagai referensi baca: http://en.wikipedia.org/wiki/Voting_machine Lihat gambar dibawah apakah pealatan di Indonesia mempergunaka peralatan spt ini : http://en.wikipedia.org/wiki/File:Winvote_arlington.jpg http://en.wikipedia.org/wiki/Elections_in_Brazil http://en.wikipedia.org/wiki/File:IVotronic_img_3452.jpg Apakah pemilihan di indonesia memakai sistem punch card Pemilu di Indonesia masih memakai sistem memilih, mencontreng, ditandai secara manual. Pemilu yang dilakukan masih secara manual dengan cara ditandai memungkinkan terjadinya banyak kecurangan. Tingkat kecurangan bisa mendekati 60%. Jika pemilu menggunakan sistem punch card maka tingkat kecurangan bisa di minimalisasi. Padahal dengan pengeluaran yang mencapai diatas trilyunan rupiah kita bisa mempergunakan sistem punch card. Jika biaya diatas trilyunan hanya untuk di KPU saja maka ini namanya pemborosan dan tidak efektif. Sistem quick count asalnya dari Amerika Serikat. Lembaga survei di Indonesia mengadopsi sistem yang ada di Amerika. Tapi kita harus mengakui bahwa peralatan yang dipergunakan di Indonesia tidak sama dengan peralatan yang dipergunakan di Amerika. Karena perbedaan itulah maka tingkat keakuratan lembaga survei di Indonesia masih perlu dipertanyakan. Inilah yang menjadi pertanyaan. Saya heran dengan Lembaga survei di Indonesia megatakan ke publik bahwa tingkat elektabilitas SBY 60%. Ini kan namanya pembodohan pada hal jika kita pakai referensi perhitungan manual KPU saja untuk mendapatkan angka 20% saja syukur alhamdulilah. Mari kita coba berhitung tingkat elektabilitas calon presiden dengan referensi perhitungan manual KPU SBY dgn Partai Demokrat : 18% Megawati dgn PDIP : 16% JK dgn Partai Golkar : 15% Prabowo dgn Partai Gerindra : 4% Maka jika mesin partai dioptimalkan maka total distribusi suara untuk 4 calon 53%. D Dari 53 persen masih kita uraikan dengan seberapa banyak pemilih setia (loyal voters), pemilih tradisional yang setia dengan ideologi, pemilih rasional dan kritis. Dari 53% distribusi suara mungkin ada perubahan suara dengan kaburnya pemilih SBY ke Mega atau sebaliknya atau kaburnya pemilih SBY ke Praboowo atau sebaliknya demikian juga hal itu bisa terjadi ke JK atau sebaliknya. Jadi tingkat elektabilitas diatas masih bisa berubah tergantung seberapa besar minat pemilih kepada calon presiden dan wakil presiden yang ditawarkan. Tapi masih perlu diingat masih ada 47% yang bisa kita sebut dengan Swing Voters. Semua calon harus lebih mempersiapkan diri agar bisa mendapat minat dan ketertarikan swing voters kepada kandidat yang diusung. Pertarungan akan dimenangkan jika calon presiden bisa mengambil hati swing voters(pemilih ngambang). Partai-partai dituntut untuk mengoptimalkan sumber daya serta mengubah format dan metode kampanye, dengan ancangan mempertahankan loyal voters dan menarik swing voters [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pemutaran Film BABI BUTA INGIN TERBANG di Salihara
Rabu, 6 Mei 2009, 19:30 WIB Pemutaran Film BABI BUTA INGIN TERBANG Sutradara: Edwin di Teater Salihara GRATIS http://www.salihara.org/main.php?type=detailmodule=eventmenu=childparent_id=15id=199item_id=683 Film Babi Buta yang Ingin Terbang menuturkan kisah tentang kerancuan identitas, kebimbangan dan kecemasan, serta pengalaman kehilangan jalaperasaan-perasaan yang sering dialami oleh warga etnik Tionghoa di Indonesia. Inilah cerita tentang seorang ayah yang ingin mendapatkan lotere green card dan pindah ke Amerika Serikat. Cerita tentang seorang mantan juara bulutangkis nasional yang ditinggalkan suaminya yang menikahi seorang perempuan Jawa. Cerita tentang seorang anak lelaki yang sering dilempari batu karena ia seorang keturunan Cina. Cerita tentang seorang gadis yang percaya bahwa petasan bisa mengusir hantu. Dengan latar urban Indonesia masa kini, film Babi Buta yang Ingin Terbang mengikuti perjalanan gadis keturunan Cina bernama Linda dalam menemukan jatidirinya. Gambaran tentang kenyataan pahit yang mendera karakter Linda dalam film ini sekaligus memperlihatkan kehidupan orang-orang di sekitarnya. Bagaikan sebentuk mosaik ajaib, film ini tersusun dari serpihan-serpihan cermin yang berwarna-warnirentan namun indah. Beberapa pemain di film ini adalah Ladya Cherryl, Carlo Genta, dan Pong Harjatmo. Film Babi Buta yang Ingin Terbang mendapat penghargaan FIPRESCI (Federasi Kritikus Film Internasional) di Festival Film Rotterdam 2009. Pemutaran film Babi Buta yang Ingin Terbang di Teater Salihara merupakan hasil kerjasama antara Komunitas Salihara, Komunitas Lensa Massa FIB UI, dan Departemen Kajian Budaya BEM FIB UI (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia). Seusai pemutaran film akan diadakan tanya-jawab dengan sang sutradara, Edwin; sinematografer, Sidi Saleh; dan produser, Meiske Taurisia. FIPRESCI winner, 2009 International Film Festival Rotterdam. South Korea 3 October 2008 (Pusan International Film Festival) Canada 5 October 2008 (Vancouver International Film Festival) Philippines 19 October 2008 (Cinemanila International Film Festival) Netherlands 24 January 2009 (International Film Festival Rotterdam) Japan 15 March 2009 (Osaka Asian Fim Festival) Argentina 26 March 2009 (Buenos Aires Festival Internacional de Cine Independiente) Turkey 5 April 2009 (International Istanbul Film Festival) Hong Kong 10 April 2009 (Hong Kong International Film Festival) Singapore 22 April 2009 (Singapore International Film Festival) http://babibutafilm.com Date and time: RABU, MEI 06 , 2009 / 19:30 WIB GRATIS === In Blind Pig Who Wants to Fly you will find stories about disoriented identity, hesitation and anxiety, the experience of being lost. Those are the feelings of being Chinese in Indonesia. A story about a father lusting to win a green card lottery. A story about an ex-national badminton champion whose husband leaves her for a Javanese wife. A story of a boy always pelted with stones because everybody thinks that he is a Chinese. A story about a young girl who believes that firecrackers expel ghosts. Set amidst in contemporary urban Indonesia, the film will follow Linda's journey in discovering herself. Portraying her struggle and her raw emotions, it also portrays the people living around her. Like a wondrous mosaic, this film is built from the pieces of broken colorful mirrorsfragile yet beautiful. Several actors in the film are Ladya Cherryl, Carlo Genta, and Pong Harjatmo. Blind Pig Who Wants to Fly won FIPRESCI (the International Federation of Film Critics) Award in Rotterdam Film Festival 2009. The screening of Blind Pig Who Wants to Fly at Teater Salihara is a joint program of Komunitas Salihara, Komunitas Lensa Massa FIB UI, dan Departemen Kajian Budaya BEM FIB UI (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia). After the screening, there will be a Q A session with the film director, Edwin; cinematographer, Sidi Saleh; and producer, Meiske Taurisia. Date and time: WEDNESDAY, MAY 06 TH, 2009 / 19:30 WIB FREE ADMISSION
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Tersanjung Masuk Top 100 Majalah Time
Urutan tampilannya di Time Vol. 173 tanggal 11 Mei 2009 adalah Finance Minister Ms. Christine Lagarde di halaman 20, Secretary of State Ms. Hillary Clinton dan Mr. President di halaman 21. Perbandingannya; yang pertama dan ketiga masing-masing menempati satu kolom dengan gambar ukuran pasfoto, yang nomor dua dapat dua kolom dengan gambar nyaris ukuran postcard. Melihat foto Mbak Hillary yang cerah ceria, jadi kebayang dan ingat Mbak yang jadi seteru politik Mr. President. Kebayang lagi ibu-ibu yang bersenandung di kamar mandi... sungguh mati akan kuperjuangkan...memang dia yang paling tampaan... DJP --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Budiarto Shambazy budiarto_shamb...@... wrote: ...Gak ada yg bilang jelek...membandingkan...Wakakakakak.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] FOR IMMEDIATE RELEASE/SEATCA: Indonesia is the Tobacco Industry's Cash Cow
Selamat siang WITA semua, Meneruskan pesan-kepedulian teman ni... Maaf untuk penerimaan berganda. Yang tidak bisa menerima lampiran / attachment dan mau meniliknya juga, silakan lewat japri. Salam sehat! Wiji - Forwarded Message From: Mujtaba Hamdi To: wiji_dar...@yahoo.com Sent: Monday, May 4, 2009 6:18:56 AM Subject: FW: FOR IMMEDIATE RELEASE/SEATCA: Indonesia is the Tobacco Industry's Cash Cow Hmm, again. Enjoy it! taba From:MaryJocelyn Alampay [mailto:j...@seatca.org] Sent: Monday, May 04, 2009 12:07 PM Subject: FOR IMMEDIATE RELEASE/SEATCA: Indonesia is the Tobacco Industry's Cash Cow Indonesia is the Tobacco Industry’s cash cow The Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA) is gravely concerned that countries in the ASEAN region are still a fat cash cow for the world’s largest transnational tobacco companies. Philip Morris International (PMI) is celebrating its handsome profits, but this is very bad news for public health as it means more addicted adolescents and poor people, and more disease and death in the region. According to SEATCA Senior Policy Advisor, Dr Mary Assunta, “PMI has a ruthless disregard for life. It continues to vigorously fight tobacco control efforts in developing countries. More profits for Philip Morris means more deaths for us in Asia.” There are about 125 million smokers in the ASEAN region from whom the industry milks its profits and it is seeking more smokers among Asia’s young. While many countries in the region are tightening up tobacco control legislation, the industry has launched an all-out attack especially in Indonesia, the region largest cash cow where 46% of ASEAN’s smokers reside. For Indonesia the smoking epidemic is a tragedy of colossal proportions as about 200,000 Indonesians die every year from smoking related diseases and there are now about 60 million smokers, half of whom will die prematurely in the coming years. An even bigger tragedy is that the tobacco industry’s plan for Indonesia is to increase smoking and tobacco sales in the coming years. Hence the industry is fighting tobacco control effort in Indonesia viciously. With 63% of its men smoking Indonesia contributes handsomely towards PMI’s profits, making it its 4th largest market in the world. In 2008, PMI owned PT HM Sampoerna became the market leader capturing about 30% of the cigarette market share. The increased market was obtained through aggressive tobacco advertising and promotions not matched anywhere else in Asia. PMI’s claims that it does not advertise to children and that it supports regulations is a lie. Over 90% of Indonesia children have seen cigarette advertisements on television which is the main medium of advertising used by tobacco companies. PMI spent about $220 million on marketing in Indonesia in 2007.Since 78% of Indonesians started smoking before the age of 19 years the industry is raging a fight against an advertising ban in the court. The National Commission on Child Protection (NCCP), an Indonesian NGO representing children interest is seeking a judicial review in the Constitution Court to ban tobacco advertising on television however the tobacco industry is fighting this ban via the Indonesian government by providing testimony in the Court. On 21 April PMI owned Sampoerna’s executive launched a vicious attack using emotional appeal threatening that millions will be unemployment if there is a ban on tobacco advertising on television and radio. PMI sponsors rock concerts (A Mild Live, Slank and Alicia Keys) and advertise on television in Indonesia. In a letter to SEATCA on 4 February this year, PMI said it supported the improvement of tobacco regulations in Indonesia and the shared objective of reducing youth smoking in Indonesia, but in the court room, together with its representatives it has countered evidence that advertising and promotions encourage children to smoke. This contradicts PMI’s public stance that it does not want adolescent to smoke. As PMI celebrates its increasing profits, Indonesia’s youth do not stand a chance to protect themselves from a lifetime of addiction, disease and death. We call on PMI and all tobacco companies in Indonesian to stop the double talk, accept the evidence and halt all advertising, sponsorship and promotional activities. PMI has expressed support for the international tobacco treaty, the WHO Framework Convention on Tobacco Control. According to this treaty Philip Morris and all tobacco companies are not allowed to advertise, promote or sponsors activities in 164 countries and this is the international standard. PMI should stop practising double standards, stop interfering in development of tobacco control legislation and stop obstructing efforts to protect Indonesia’s adolescents. ENDS. Photos: A Mild Live 1a: A Mild Live Wanted concert, Jakarta, 25 April 2009 A Mild Live 5: Demonstration led by the National Comission on Child Protection (NCCP) at the A MILD LIVE WANTED regional
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pakar Intelijen: Antasari Masuk Perangkap???
Apa gak terlalu jauh analisanya... masa ada perbuatan intelijen yg lepas dr intelijen nya SBY. Mungkin terlalu sulit utk menerima bahwa ada manusia, yg kebetulan Ketua KPK; tidak sempurna dan sesuci tugas lembaganya. Apa tanpa Antasari, KPK jd loyo? Bukankah msh ada kasus2 tebang pilih; Agus Tjondro, Paskah S, Jhon Allen dll yg blm diungkap tuntas? Trus mengapa pengacara Antasari semua adalah pengacara top kasus2 korupsi? Pake apa membayar mereka? Banyak uangnya ya... Wass, LM --- On Sun, 5/3/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pakar Intelijen: Antasari Masuk Perangkap To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Sunday, May 3, 2009, 11:19 PM http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/05/04/ 06430727% 20/pakar. intelijen. antasari. masuk.perangkap JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat intelijen, Dr AC Manulang, menilai, kasus yang menyeret Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar bukan hanya skandal cinta segitiga, melainkan sudah lama direncanakan pihak tertentu untuk merusak citra KPK. Tujuan yang lebih besar dari skenario itu adalah menggoyang kredibilitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berkomitmen mendukung upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Kasus yang menimpa Antasari tipis kemungkinannya karena cinta segitiga. Antasari sudah masuk perangkap karena sudah lama direncanakan pihak tertentu untuk merusak citra KPK yang dipimpinnya, kata Manullang ketika dihubungi Warta Kota di Jakarta, Minggu (3/5) petang. Menurut Manullang, sudah menjadi rahasia umum bahwa Presiden SBY berhasil memberantas korupsi dan lembaga yang menanganinya adalah KPK. Untuk merusak citra SBY tersebut, dilakukan berbagai upaya, di antaranya menggunakan perempuan, seperti Rani Juliani (22), sebagai umpan. Jadi, Rani Juliani itu saya nilai hanya merupakan umpan, dan Antasari terperangkap dengan umpan tersebut sehingga kasus itu bukan karena skandal asmara, melainkan ada upaya perusakan citra, baik untuk SBY maupun KPK. Sasaran sebenarnya bukan merusak Antasari, melainkan KPK, ujarnya. Rani adalah seorang caddy (pemungut bola) golf free lance di Lapangan Golf Modern Land, Tangerang, yang namanya dikaitkan dengan kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen (41). Sebuah blog yang diduga milik Rani beralamat di ranijuliani. blogspot. com langsung diminati banyak orang. Meski hanya ada dua posting, masing-masing pada 25 November 2008, blog itu langsung diserbu komentar. Rani memasang fotonya saat berambut panjang dan tengah mengenakan bandana warna merah putih dengan T-shirt putih pendek dan rok kotak-kotak warna coklat. Ia memperkenalkan diri sebagai seorang gadis yang manis. Di blog-nya diketahui Rani kuliah di STMIK Raharja di Cikokol, Kota Tangerang. Ini tersurat dalam posting pertamanya berjudul Mengapa Saya Memilih Perguruan Tinggi Raharja? Bisa jadi Rani adalah saksi kunci dalam kasus pembunuhan Nasrudin. Terkait politik Manulang mengatakan, kasus ini tidak jauh atau paling tidak ada hubungannya dengan situasi politik menjelang pemilu presiden pada 8 Juli 2009. Kalau Antasari ditangkap, citra yang selama ini dibangun SBY dalam memberantas korupsi semakin jelek. Begitu juga kalau Antasari dibebaskan, lembaga yang dipimpinnya, yaitu KPK, akan berimbas menjadi jelek. Artinya, seluruh masyarakat, termasuk dunia, sudah menyoroti kasus ini. Ini jelas ada yang bermain, kata Manulang. Secara terpisah, SBY akhirnya angkat bicara soal kasus pembunuhan Nasrudin yang diduga menyeret Antasari. Menurut SBY, kasus tersebut adalah masalah yang sangat serius. Sangkaan terhadap AA, Ketua KPK, atas kasus pembunuhan yang diungkap kepolisian murder case (kasus pembunuhan berencana) adalah masalah serius, kata SBY di sela-sela pertemuan Asian Development Bank (ADB) di Hotel Interconcinental Jimbaran, Bali, Minggu. SBY mengatakan, tidak ada yang kebal hukum di Indonesia, termasuk kepada Antasari. Pihak kepolisian diminta untuk menegakkan hukum secara profesional dan transparan. Sehingga masyarakat tahu yang sesungguhnya. Jangan ada pembelokan sehingga keadilan gagal ditegakkan, kata SBY. Skenario besar Koordinator tim kuasa hukum Antasari, Juniver Girsang, mengatakan, ada skenario besar di balik kasus pembunuhan Nasrudin. Ini ada skenario besar di balik kasus pembunuhan dan ada pihak lain yang ingin mengarahkan agar Antasari menjadi tersangka, kata Jurniver. Dia mengatakan, pemberitaan tentang Antasari menyangkut kasus pembunuhan Nasrudin dianggap berlebihan sehingga terkadang mendahului penyidik dan ada pula yang menyebutkan Antasari menjadi tersangka. Menurut Girsang, tidak tertutup kemungkinan dalam kasus tersebut Antasari diarahkan sebagai tersangka karena ia sering mengungkap kasus korupsi dengan skala besar. Padahal, pihak penyidik Polda Metro Jaya memanggil Antasari sebagai saksi. Antasari membantah semua opini yang
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: swine flu, Kalau Saja Megawati....
He...he...he...mas-e Manneke, Pak Try Sutrisno itu seorang Wakil Presiden semasa Suharto memerintah dulu. Ntar Pak Try marah lho, kalau cuman dibilang sebagai AJUDAN? � Syukurlah jika tetap sehat-sehat saja, tidak terkena flu. Karena di Indonesia banyak yang pada flu, tetapi mudah-mudahan itu bukan swine flu. � Salam, Yuli --- On Fri, 5/1/09, manneke budiman hepaest...@yahoo.ca wrote: From: manneke budiman hepaest...@yahoo.ca Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: swine flu, Kalau Saja Megawati To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Friday, May 1, 2009, 2:47 AM Mbak Yuli, � Di provinsi tempat saya tinggal sih kabarnya ada enam yang kena, sekembalinya mereka dari wisata di Meksiko. Tapi sama dokter cuma disuruh mengisolasi diri di rumah masing-masing dan pakai masker, agar tak menulari anggota keluarga yang lain. � Jadi, flu ini tampaknya hingga kini tak sampai menimbulkan kepanikan. Bahkan masih banyak turis Kanada yang nekat mau terus melancong ke Meksiko. � Saya kok masih tak bisa ingat sama sekali ya SBY jadi ajudan Suharto. Yang saya ingat malah yang lebih duluan, yaitu Try Sutrisno. � manneke
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sketsa XI kematian David: Mengapresiasi Saji dan Atensi
Bung Ray dan kawan-kawan FPK, Terima kasih dukungan dan apresiasinya. Terima kasih sudah berkenan membaca. Salam iwan piliang ray. rangkuti ray2rangk...@yahoo.com wrote: Bung Iwan. Saya amat sangat mengapresiasi kerja pembuktian dibalik tewasnya saudara kita David. Â Bagi mereka yang mengumbar duga, lupakan saja. Anda telah membuktikan berbagai fakta, tetapi mereka mengomel dengan berbagai praduga. Â Kata orang alim dulu meninggalkan jawaban atas orang bahlul adalah jawaban itu sendiri. Â Maju terus. Penemuan-penemuan anda membuka sesuatu yang amat berharga. Â maju terus bung! [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Modal Dasar PLTN Sudah Dikuasai
He he he, capek pak belajar terus dan ditanyaain terus. Saya mo istirahat :). Dan saat ini yg lagi hot-news bukan PLTN, tapi pemilu dan skandal ketua KPK versus lawan politik. Salam Muhammad Subekti --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Iwan Kurniawan i...@... wrote: Terima kasih Pak Subekti, Informasinya cukup panjang lebar, apakah sudah cukup modelingnya untuk mendisain PLTN kalau jadi dibangun. Salam, Iwan Kurniawan - Original Message - From: MetNet To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Friday, May 01, 2009 10:34 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Modal Dasar PLTN Sudah Dikuasai Rupanya pak Iwan tdk mengerti maksud dari pak Bakri. Software itu alat. Fisika reaktor nuklir bekerja seperti desainer, operator, dan creator. Data2 digital nuklir mencapai jutaan Gb perlu pengolahan dipadu dengan kondisi fisik reaktor. Desainer mirip kerjaan modeling atau bekerja dengan program struktur bangunan. Lalu dikonversi ke data-data digital penyusun bahan materi. Untuk urusan modeling, pekerjaan fisika reaktor harus diselesaikan dengan presisi yang tepat tanpa ada kesalahan input data. Dan data nuklir tidak seluruhnya lengkap, dlm kasus HTR, data nuklir pada suhu tinggi masih belum lengkap, sehingga kajian-kajian ilmu dilengkapi dengan teknik perhitungan untuk memprediksi angka terbaik memerlukan efort yg tinggi. Pekerjaan doktor hanya ngitung ngikutin profesor. Kali peneliti fisika reaktor mesti mencari terobosan baru pada saat data2 tdk lengkap. Negara maju bisa mendanai eksperimen untuk memperoleh data2 tsb. Sedangkan kita berpacu untuk men-generate data dengan teknik yang memiliki kepastian tinggi. Berbagai pendekatan model atom dan penurunan rumus perperan besar, dlm hal ini, banyak lulusan doktor yg nyerah. :D Akhirnya data-data dikompilasi jadi satu, dan menjadi satu kesatuan yg utuh, kemudian di run oleh program buatan kita sendiri. Kesempurnaan hasil tdk ditentukan dari programing saja, tapi juga pengolahan data-data yg super banyak, modeling, kajian dari problem yg muncul, kepakaran, pengalaman, kerja-sama, dan terakhir doa. - Dan sbg kesimpulan, spt yg sudah disampaikan, Modal dasar PLTN sudah dikuasai - perhitungan nuklir. - Sy sedikit beruntung, selain menghitung berbagai reaktor, sy juga bereksperimen, termasuk di HTTR dan PWR Borselle. Sepertinya sy sudah punya modal dasar yg lebih untuk belajar apa itu barang PLTN. Terima kasih Muhammad Subekti
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Barisan Nasional dan Tim Echo
pak Bungaran yth, mohon klarifikasi tentang apa yang anda sebut sebagai Barisan Nasional, dimana saya menjadi anggota presidiumnya. Tentu bukan itu yang anda maksud. Barisan Nasional yang berdiri di tahun 1998 itu, dibidani oleh hampir seluruh mantan KSAU, KSAD, KSAL dan sebagian KAPOLRI. Operasionalnya dipimpin oleh Kemal Idris dan Ali Sadikin. Mereka pernah ditangkap (juga saya) oleh pemerintahan Habibie. Demikian sedikit penjelasan. Salam, robama. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, bungaran no_re...@... wrote: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai telah lebih dulu melanggar netralitas TNI pada Pemilu 2004. Pada tahun 2004 SBY memobilisasi militer aktif untuk menjadi tim suksesnya. Hal ini diungkapkan pengamat militer Andi Widjajanto. Dikatakannya, Muhammad Yasin pernah menjadi tim sukses Yudhoyono. Masih ingat ketika Presiden SBY mengatakan ada sekelompok pentinggi TNI yang menghembuskan isu ABS (Asal Bukan Susilo). Menurut Presiden, cara ini dianggap mencederai netralitas TNI di era demokrasi. Padahal tahun 2004 SBY sudah mencederai netralitas TNI pada tahun 2004. Letnan Jenderal (purn) Muhammad Yasin pada tahun 2004 dengan jaringan teritorial Angkatan Darat mengumpulkan suara signifikan untuk pemenangan Yudhoyono. Saat itu, Yasin masih menjabat perwira tinggi aktif di TNI Angkatan Darat. Yasin, mengkoordinasikan sejumlah perwira aktif untuk pemenangan Yudhoyono. Pada tahun 2004 Barisan Nasional berperan dalam pemenangan pemilu dengan strategi pendudukan. Pada pemilu 2004, Barisan Nasional melakukan gerakan penggalangan massa dengan menggunakan jejaring lokal dan intelijen. Pada pemerintahan Orde Baru, jaringan teritorial Angkatan Darat efektif mengumpulkan 70 hingga 80 persen suara untuk Golkar. SBY tahu persis bagaimana gerakan itu bisa sangat kuat mempengaruhi perpolitikan Indonesia. Makanya dia melontarkan pernyataan isu ABS (Asal Bukan Susilo). Yudhoyono khawatir jaringan dan kekuatan tersebut digunakan oleh lawan politiknya untuk menjegal dalam pemilu presiden mendatang. Untuk itulah SBY membentuk Tim Echo yang mengadopsi fungsi teritorial di militer untuk mendongkrak suara Partai Demokrat di daerah. Tim ini dipimpin oleh Mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Djoko Suyanto jadi punggawanya Apalagi, sejumlah purnawirawan TNI telah menyatakan diri sebagai calon presiden. Seperti Wiranto,dan Prabowo Subianto. SBY tahu lawan-lawannya tahu persis soal jejaring teritorial Angkatan Darat. Itu bisa sangat mengancam dirinya. Selain itu, sejumlah petinggi TNI ada yang tidak puas dengan kepemimpinan Yudhoyono sejak 2004. Makanya SBY mebentuk Tim Echo seperti ketika tahun 2004 SBY membentuk Barisan Nasional yang dipimpin Letnan Jenderal (purn) Muhammad Yasin utuk mengaktifkan fungsi teritorial. Pernyataan Presiden Asal Bukan ABS sebaiknya disampaikan dilingkungannya TNI saja, jangan sampai jadi konsumsi umum. tapi SBY mengungkapkan kepada umum untuk mendapat simpati rakyat seolah-olah SBY terzalimi. SBY membuat satu manuver politik, tapi manuver itu membuat jebakan untuk dirinya sendiri karena ternyata SBY membentuk Tim Echo untuk fungsi teritorial sebagai bagian tim sukses.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] TOLONG DENGAR SUARA KAMI
KOALISI NASIONAL PEDULI PAPUA (KNPP) Akar persoalan Papua ketidakadilan politik hegemoni kekuasaan pemerintah Indonesia . UU Otsus Papua Nomor 21 tahun 2002, dan UU Nomor 25 tahun 2001, Pemerintahan sendiri dan Perimbangan Keuangan harus dilaksanakan konsisiten. Jabatan politik, BUMN dan birokrasi pemerintahan hanya milik orang Papua, kecuali militer, moneter, agama, dan hubungan luar negeri. Perebutan kekuasaan dan pengangkutan kekayaan alam Papua, “secara gila” dan “keras kepala” harus dihentikan, karena mengakibatkan ketidakadilan social, politik, ekonomi, bagi rakyat Papua. Memperhatikan ini KOALISI NASIONAL PEDULI PAPUA (KNPP), menyatakan sikap : Menolak Calon legislative Pemilu tahun 2009, bukan orang Papua AsliBerhak duduk legilative Pemilu tahun 2009 orang Papua Asli mulai dari DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Propinsi, DPR RI Pusat dan DPD Pusat.Mendesak Gubernur, DPRP dan MRP segera buat PERDASI dan PERDASUS sebagai payung hukum bagi perlindungan hak politik Rakyat Papua. KOALISI NASIONAL PEDULI PAPUA (KNPP) Jayapura 4 Mei 2009 Ketua Umum Sekretaris II Ismail Asso Agus Kerar [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] May Day 2009: Apa Yang Beda?
*Buletin Elektronik**www.Prakarsa-Rakyat.org* *SADAR * *Simpul Untuk Keadilan dan Demokrasi* * Edisi: 200 Tahun V - 2009 Sumber: www.prakarsa-rakyat.org* *MAY DAY 2009: APA YANG BEDA?* *Oleh Beno Widodo** Peringatan Hari Buruh Internasional atau lebih dikenal sebagai /May Day/, tahun ini akan dirayakan dalam situasi berbeda. Buruh Indonesia menerima kenyataan kerja yang jauh dari kata ideal (buruk atau di bawah standar kesejahteraan). Juga ada satu situasi besar bernama krisis ekonomi kapitalisme global yang terus menghantui dan akan memberikan dampak lebih buruk bagi kehidupan buruh karena posisinya yang menjadi tumbal dari sebuah dalih untuk memulihkan perekonomian nasional. Bersamaan dengan itu, ada hal lain yang juga menyeret kaum buruh untuk menyikapi yakni pemilu. Selengkapnya: http://www.prakarsa-rakyat.org/download/Buletin%20SADAR/SADAR%20200%20tahun%20V%202009.html *webmas...@prakarsa-rakyat.org http://www.prakarsa-rakyat.org * [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI AZHAR
Kok AA seakan-akan jd pahlawan ya...Ayo POLRI buktikan Anda mampuAnda mampu buktikan yg benar tetap benar; yg salah tetap salah walau siapapun Dia... � � Wass, � LM --- On Sun, 5/3/09, Indradya SP deschooling_soci...@yahoo.com wrote: From: Indradya SP deschooling_soci...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI AZHAR To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Sunday, May 3, 2009, 11:02 PM Sepertinya di negeri ini siapa pun yg melawan kaum koruptor atau penculik aktivis HAM akan diserang balik...contohnya Munir dan Antasari ini
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KASUS ANTASARI AZHAR
Jaksan Wisnu, yang sempet disebut di kasus alin, menyebut status Antasari sebagai tersangka garis miring saksi, jadi bisa tersangka di kasus ini, bisa jadi saksi di kasus lain. Emang bisa seperti ini ya? Ada berapa kasus yang dialami Antasari? Masih membingungkan emang kasus ini riyanto -Original Message- From: ajegile ajegil...@yahoo.com Date: Sun, 3 May 2009 03:47:30 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KASUS ANTASARI AZHAR Membuat bingung masyarakat seolah menjadi kebanggaan tertinggi aparat hukum (polisi jaksa). Dalam hal ini, kejaksaan agung melalui jubirnya mengaku menerima surat dari kepolisian tentang status AA sebagai tersangka. Sementara kepolisian, si pengirim surat, melalui dirkrimum Polda Metro tetap menyatakan status AA sebagai saksi. Baru soal status saja tidak ada kepastian. Anggaplah dua-duanya bohong, lalu ada apa membohongi masyarakat? Atau, ini sekedar komunikasi politik antara kejaksaan kepolisian? Untuk apa aparat berpolitik? Anggaplah dua-duanya berhasil bikin bingung masyarakat, lalu apa yang mau dibanggakan dari itu, padahal semua orang tahu kasus ini terbongkar berkat peran-aktif pelaku melaporkan diri. Okelah, polisi patut diacungi jempol untuk kesigapan menindaklanjuti nyanyian pelaku pembunuhan berlatar syahwat segitiga ini, lalu kapan polisi mau sesigap ini menangani kasus pembunuhan hak suara (DPT dsb)? Atau, kasus ini mau dijadikan tabir asap untuk menutupi kecurangan pemilu? ajeg=
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Inilah Sembilan Tim Sukses SBY
Mas Adyanto, � Tidak ada salah membuat analisa. Biarkan kritik berlalu asal tetap kritis. Bukankah�milis ini hidup dan mendapat apresiasi karena tulisan miliser2 nya yg tidak 'seragam'?? � Bravo, � LM --- On Sun, 5/3/09, Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id wrote: From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Inilah Sembilan Tim Sukses SBY To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Sunday, May 3, 2009, 2:28 PM Bung Asep Kurniawan, � Soal PD melalui Tim Echo mengadopsi Fungsi Teritorial Militer, itu sesuai pernyataan SBY di Warta Kota. Karena tidak ada informasi di kampanye PD dan SBY bahwa partai Demokrat memiliki andil dalam program Perbaikan Kampung seperti Program AMD atau mendamaikan sengketa masyarakat di pedesaan seperti yang dilakukan oleh Babinsa (karena kalau dilakukan pasti hal itu di tonjolkan dalam kampanye), sedangkan yang ditonjolkan oleh SBY adalah keberhasilan Tim Echo�atas tindakannya dalam�memata - matai sikap rakyat terhadap Partai Demokrat. Informasi dari Tim Echo ini diolah oleh 8 Tim Sukses SBY lainnya sehingga mampu mendongkrak suara PD 300 % dari Pemilu 2004, maka untuk sementara waktu, bila tidak ada informasi lain,�bisa disimpulkan bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh Tim Echo hanyalah memata - matai sikap rakyat terhadap Partai Demokrat. � Apakah partai lain juga punya Tim Intelijen yang bertugas untuk memata - matai rakyat, yang mengadopsi fungsi teritorial Militer yang terbukti sukses selama 32 tahun era Orde Baru, saya tidak punya informasi soal itu. Ingat lho, saya mendapat informasi dari media massa dan informasi tersebut tidak dibantah oleh yang bersangkutan, sehingga informasi tersebut saya anggap sah dan bukan merupakan gosip belaka. � Soal bagaimana merubah Tim Intelijen Swasta menjadi Polisi Rahasia, itu sangat mudah dilakukan bila Partai tersebut menang mutlak ( 50 %) dalam Pileg dan juga memenangkan Pilpres. Dalam situasi tersebut partai lainnya, secara politis�tidak berdaya untuk mencegahnya. Kapan hal itu akan terjadi? Jika hasil Pileg 9 April 2009 dibatalkan dan diadakan Pileg Ulang atau saat Pileg 2014. � Dengan adanya Tim Sukses yang lengkap, Tim Intelijen yang handal, berhasil memenangkan Pileg 50 % dan juga memenangkan Pilpres, tidak sulit bagi Partai Demokrat meniru strategi Partai Nazi dan Hitler menguasai Jerman dan juga Eropa. � Ini adalah analisa saya berdasarkan data yang saya terima dan saya anggap sebagai data yang sah, bukan gosip. Jika ada perubahan informasi, hasil analisa juga bisa berubah Pak. Maklum, saya selalu menggunakan formula: Apa yang diketahui, Apa yang ditanyakan dan Jawaban atas pertanyaan tersebut merupakan analisa berdasarkan data yang ada. Jika anda punya data tambahan, silahkan saja disampaikan (tapi data yang sah lho ya, bukan gosip) dan marilah kita bahas bagaimana cara menganalisa data tersebut untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. � Jadi saya tidak punya niat untuk memprovokasi siapapun. Kalau anda punya persepsi saya sebagai provokator, untuk itu saya mohon maaf. � Saya juga pernah di maki - maki oleh rekan - rekan saya yang Pro Pemerintah saat membuat analisa keruntuhan Orde Baru bila Golkar berhasil memenangkan Pemilu 1997 dan Pilpres melalui SUMPR Maret 1998 Tanpa Tepuk Tangan dengan melalui kerusuhan yang dahsyat. Mereka menuduh saya sebagai Provokator. Saya bilang, dari segi Ilmu Tehnik yang saya geluti, itu sangat mudah dijelaskan. Itu hanya persoalan sebab dan akibat saja. Saat akhirnya benar terjadi kerusuhan dan juga akhirnya Pemerintah Orde Baru Tumbang, baru mereka percaya analisa saya. � Saat saya meramalkan akan terjadi kekacauan dalam Pileg 9 April 2009 bila masalah kekacauan DPT di Jawa Timur tidak diselesaikan dengan smart, tidak ada yang percaya. Malah ada yang menuduh saya sebagai Provokator. Adanya tuduhan bahwa dalam Proses Pilkada Jatim telah terjadi kecurangan,�menurut saya�adalah tuduhan yang amat sangat serius bagi suatu Pemilu yang berskala nasional. Jika tuduhan itu juga terjadi pada Pileg 9 April 2009 akibat adanya kekacauan DPT, terlepas tuduhan itu terbukti atau tidak, maka kasus tersebut akan digunakan sebagai senjata bagi parpol yang kalah, terlepas tuduhan kecurangan tersebut terbukti atau tidak, untuk menggugat keabsahan Pileg 9 April 2009. Tuduhan�kecurangan tersebut juga bisa menjadi amunisi bagi masyarakat yang tidak puas atas hasil Pileg 9 April 2009, terlepas ketidak puasan tersebut ada kaitannya dengan kekacauan DPT atau tidak. Saat ini, sebagian�ramalan saya sudah mulai terbukti. Karena tahapan penghitungan suara belum selesai, maka belum seluruh ramalan saya terbukti, tapi tanda - tandanya�sudah mulai kelihatan.� � Jadi kalau Bung Asep Kurniawan tidak sepakat dengan hasil analisa saya, ya gak masalah, karena waktu yang akan membuktikannya. � Salam, � Adyanto Aditomo
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI AZHAR
Siapa yang bodoh mudah dibohongin. Tersangka dipanggil untuk perkaranya sendiri sedangkan sebagai saksi untuk perkara orang lain, terpidana saja dipanggil untuk saksi apalagi masih tersangka, bagito bahasa hukumnya. Kalau AA makin mantap sebagai tersangka ketika bersaksi sore ini langsung akan tidur di hotel pardeo. Jangan mau dibohongi ach. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, ajegile ajegil...@... wrote: Membuat bingung masyarakat seolah menjadi kebanggaan tertinggi aparat hukum (polisi jaksa). Dalam hal ini, kejaksaan agung melalui jubirnya mengaku menerima surat dari kepolisian tentang status AA sebagai tersangka. Sementara kepolisian, si pengirim surat, melalui dirkrimum Polda Metro tetap menyatakan status AA sebagai saksi. Baru soal status saja tidak ada kepastian. Anggaplah dua-duanya bohong, lalu ada apa membohongi masyarakat? Atau, ini sekedar komunikasi politik antara kejaksaan kepolisian? Untuk apa aparat berpolitik? Anggaplah dua-duanya berhasil bikin bingung masyarakat, lalu apa yang mau dibanggakan dari itu, padahal semua orang tahu kasus ini terbongkar berkat peran-aktif pelaku melaporkan diri. Okelah, polisi patut diacungi jempol untuk kesigapan menindaklanjuti nyanyian pelaku pembunuhan berlatar syahwat segitiga ini, lalu kapan polisi mau sesigap ini menangani kasus pembunuhan hak suara (DPT dsb)? Atau, kasus ini mau dijadikan tabir asap untuk menutupi kecurangan pemilu? ajeg=
[Forum-Pembaca-KOMPAS] JK TIDAK SECERDAS HARMOKO
Ada-ada saja Om JK ini, kenapa baru sekarang bilang bahwa jadi bumper SBY??? Tiru dong Harmoko yang setiap konferensik pers dalam laporan khusus setelah Dunia Dalam Berita masa-maa jadul TV cuma ada satu... Dengan penuh PD Harmoko selalu menekankan HASIL SIDANG KABINET dan SESUAI PETUNJUK BAPAK PRESIDEN.Kenapa Om JK tidak menggunakan cara ini setiap membuat keputusan yang tidak populer...Saya inget betul ketika ada kasus Penyalahgunaan dana IDR (iuran dana reboisasi) yang ternyata digunakan untuk IPTN...Ketika wartawan (lupa wartawan mana) di TVRI ada yang ngotot mempertanyakan kenapa dana tersebut tidak digunakan untuk menghijaukan lahan gundul...Harmoko dengan senyum mengatakan...ITU SESUAI PETUNJUK BAPAK PRESIDEN... Mestinya sih jangan mau jadi bumper tapi timpakan semua kesalahan kepada boss... [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KASUS ANTASARI AZHAR
Bisa saja. Yang pasti, ada rencana KPK memeriksa KPU, lalu KPU minta pemeriksaan ditunda sampai selesai pilpres. ajeg= --- wahyu handoyo wahyu.hand...@... wrote: Bukan tidak mungkin KPK mau membongkar lebih banyak lagi korupsi yg melibatkan parpol, khususnya parpol warisan Orba
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kalau Saja Megawati....
Mas. Marnagan, Setahu saya SBY ga pernah menjadi Ajudan Soeharto karena SBY mantu Pak Sarwo Edi dan dah menjadi rahasia umum, Alm Sarwo Edi dalam perjalanannya berbeda paham dengan Soeharto dan juga dah menjadi rahasia umum pula siapa pun yang berani berbeda paham dengan Soeharto, maka maseh bisa idup aja itu dah merupakan suatu keberuntungan. Kenapa SBY bisa mencapai pangkat jendral ? dan bahkan sampai ke puncak (presiden) karir politiknya ? menurut saya ya karena disamping emang hasil usaha dan kerja keras ybs dan empati dari tokoh-tokoh senior kolega Alm Sarwo Edi serta teman-teman angkatan SBY itu sendiri juga datang dari kelompok-kelompok yang kecewa terhadap Mega. Selanjutnya kenapa Mega pernah sampai ke puncak (presiden) karir politiknya ? Menurut saya utamanya karena dukungan yang datang dari wong cilik serta wong yang dicilikkan semasa orba yang secara sukarela (moril materil) membela Mega habis-habisan. Dan kini menurut saya Mega sudah kehilangan momentum dan sekaligus istilah wong Jowonya sudah kehilangan Wahyu untuk bisa kembali menjadi presiden (RI-1) Salam hangat, Suhaimi - Original Message - From: marnagan2...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Friday, May 01, 2009 1:31 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kalau Saja Megawati Yang Ibu maksud Tri Sutrisno kali? Saya tidak pernah ingat SBY pernah jadi Ajudan Pak Harto. Mungkin ada yang tahu? Powered by Telkomsel BlackBerry� = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI AZHAR
Iya ya, Pak Bungaran nyletuknya kok aneh-aneh seperti tiori konspirasi saja. Tapi jangan-jangan beliau bener yaah? Dasar kita hidup dalam iklim konspirasi instrik culas licik penuh tipu muslihat. Salam/WK - Original Message - From: djajaprana To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, May 04, 2009 10:35 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI AZHAR Dalam iklim yang penuh konspirasi intrik culas licik tipu muslihat, aneka kejutan akan muncul secara bertahap. Gempa kejutan akan menarik dan mengalihkan perhatian khalayak agar fokus ke yang baru. Taktis skenarionya, bergerak ketimur menyerang ke barat. Sering manjur bila targetnya para penderita amnesia. Untung ada Pak Bungaran yang membuka pencerahan. Salam, DJP
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tentara oh tentara / ORANG2 KERE
Bung Sawung. Memang menyedihkan jadi tentara di negeri ini. Padahal seharusnya tentara mendapat kedudukan yang layak. Mereka kan Alat negara untuk mengamankan kedaulatan NKRI. Namun kenyataannya sungguh menyedihkan, apalagi mereka yang tamtama dan bintara. Ada seorang remaja yang minta surat keterangan sehat ke Puskesmas, untuk melengkapi persyaratan mau masuk pendidikan setingkat tamtama, saya mencoba bertanya mengapa dia berminat masuk tentara dan bagaimana kans nya. Katanya coba-coba, karena mencari kerjaan susah. Wah, ternyata untuk masuk tentara orang tuanya harus mencari uang untuk memuluskan rencananya. Aku merinding, wong untuk membela negara saja kok harus bayar...cuma jadi tamtama pula, berapa lah gajihnya. Ada seorang kerabat yang terpaksa pulang, karena waktu dalam pendidikan dia dihajar seniornya sehingga rahangnya berubah posisi...katanya sih untuk latihan pembinaan mental.ih sadis. Ternyata berat juga untuk menjadi tamtama...padahal penghasilannya sangat menyedihkan. --- On Sun, 5/3/09, sawung dsaw...@gmail.com wrote: From: sawung dsaw...@gmail.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tentara oh tentara / ORANG2 KERE To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Sunday, May 3, 2009, 10:18 AM Koreksi sedikit mas. Pemotongan gaji itu hampir terjadi disemua kesatuan TNI, besarnya bervariasi dan untuk apanya juga beragam. Prajurit biasanya gak banyak komplain soal pemotongan. Seketerlaluannya pemotongan meraka relatif tidak protes seperti kemaren. Kemaren yang bikin mereka kesel itu rekan sesama digaris depan yang meninggal tidak diperlakukan dengan layak, rasa kekeluargaan mereka menjadi terusik. Uang buat menyelenggarakan penguburan setau saya tidak ada batasnya, kan bisa juga mengusahakan menitip jenjah via pesawat reguler yg jauh lebih murah. Itu prajurit sudah rela patungan sampe 40 juta lho buat membawa jenajah, keterlaluan memang komandannya. regards
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kinerja SBY selama 5 tahun
nanya aja ingin tahu dukung JK nggak ?? katanya dia yg berperan terbesar soal perdaamaian aceh jadi siaa yg anda coblos nih utk presiden HS At 12:04 PM 5/4/2009, you wrote: saya dukung SBY karena berdamai dengan GAM sol
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mars Venus: Tujuh Kecenderungan Besar
Mungkin Mr. Gray ini penganut aliran Jarkoni - *Bisa ngajar tapi ora bisa nglakoni*. Tapi kalo orang lain bisa mengambil benefit dan mengaplikasikan teorinya dengan lebih baik darinya, mungkin tidak terlalu sia-sia juga? Hermanu 2009/5/4 Sigit Mursidi smursidi@gmail.com Ada yang tahu nggak sih, [1] si John Gray ini sendiri perkawinannya ancur, dia cerai juga dari bininya? [2] Dia tipu semua orang dengan Ph. D. nya. Ngakunya dari Columbia Pacific University (CPU) tapi perlu diketahui bahwa CPU ini juga sudah dihukum oleh Pemerintah California tahun 2001? http://ourworld.compuserve.com/homepages/women_rebuttal_from_uranus/school.htm Nah, kalau sudah begitu apa nggak penjual minyak ular? Berbahagia dan sejahteralah bagi mereka yang suka buku-2 JG ini. Kalau saya mending baca Si-Kuncung, majalah anak-anak tahun 60-70-an yang (menurut saya) brillian isinya.
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] WAKIL PRESIDEN TUGASNYA IKUTI PERINTAH PRESIDEN
SBY jadi-pun belum habis masalahnya pak. Mereka sudah membangun kesepakatan jumbo di parlemen. Mereka Mega dan JK sdh merencanakan kesepakatan di jalur parlemen. karena suara SBY di parlemen gak mungkin bisa mencapai 50%...maka bisa dibayangkan susahnya presiden SBY kelak kalau mau mengajukan berbagai macam kebijakan. karena para penjegal di tingkat parlemen sudah bersiap-siap mengcounter setiap kebijakan presiden. Kalau mental politisi dipelihara terus seperti ini... siapa yg mikir rakyat ? siapa yg mikir kesejahteraan rakyat ? siapa yg mikir kecerdasan rakyat ? siapa siapa ? wes yo ben... enake mikir awake dewe masing - masing saja mumet mikir politike wong-wong kui salam edy surabaya -Original Message- From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of indri Sent: 04 Mei 2009 12:43 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] WAKIL PRESIDEN TUGASNYA IKUTI PERINTAH PRESIDEN setuju sekali dg uraian pak dasman sangat disayangkan kalimat2 spt saya jd bumper kebijakan2 pemerintah... kalo bukan krn partai Golkar ketua nya dilontarkan oleh Pak JK, yg hingga detik ini masih sbg wakil presiden Republik Indonesia. shg kesannya (menurut saya) koq tidak ikhlas dalam mengemban tugasnya sbg Wapres... kalo gaya pak JK begini terus, bukannya simpati yg diperoleh dr rakyat, yg ada malah dpt cibiran.. kedepankan dulu kepentingan bangsa negara di atas kepentingan pribadi golongan dong pak.. *mules beneran denger pidato pak JK kemarin itu regards, indri
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Polisi 'Menahan' 4 Rombongan Asia People Movement Against ADB
Laporan dari Bali : Rombongan Asian People Movement Against ADB Dihadang Polisi di 4 Titik di Bali Pagi ini Senin, 4 Mei 2009, kelompok sipil dari 8 negara Asia dan kelompok masyarakat serta non goverment organisation (NGO) baik level nasional maupun lokal dari Indonesia yang akan menyuarakan hasil-hasil deklarasi dari pertemuannya beberapa hari di Denpasar mengenai praktek jerat hutang ADB, ketika menuju Lapangan Mumbul daerah Nusa Dua Bali tertahan oleh pihak kepolisian dengan alasan yang tidak jelas serta mengada-ada. Kelompok pertama dari rombongan Walhi dan Seafish yang berasal dari 5 negara, tertahan di Polsek Kuta Selatan, negosiasi yang dilakukan nyaris tidak membuahkan hasil, walaupun kelompok ini sudah memberkan nama-nama partisipan dan tujuan keberangkatan kali ini adalah untuk menyuarakan hasil-hasil deklarasinya. Awalnya di cek poin pertama Nusa Dua rombongan yang memang terjebak dalam arus lalu lintas menuju Nusa Dua, ketika akan berbalik arah menuju Lapangan Mumbul tiba-tiba polisi langsung memberhentikan rombongan yang terdiri dari 3 mobil tersebut, dan hendak mengambil perlengkapan rombongan. Karena negosiasi alot dan menimbulkan perhatian bagi para partisipan yang hendak menuju acara ADB, kemudian mereka langsung mengawal untuk dibawa ke Polsek untuk dimintai keterangan. Selengkapnya http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/05/rombongan-asian-people-movement-against.html Asian People’s Movement Against ADB : DEKLARASI BALI Kami, perwakilan petani, buruh, nelayan, perempuan, pembela HAM, pembela lingkungan, mahasiswa dan gerakan masyarakat sipil yang tergabung dalam Asian People’s Movement Against ADB, berkumpul di Bali bersamaan waktu pertemuan Annual Governors Meeting (ADB AGM) tanggal 2 – 5 Mei 2009. Kami meyakini ADB tak mungkin menjawab krisis yang terjadi saat ini. Selama empat puluh tahun lebih, kami menyaksikan dan merasakan kehadiran dan keterlibatan ADB telah melahirkan krisis pangan, krisis iklim, krisis energi, krisis sosial dan krisis keuangan. Kami menyaksikan bahwa dukungan penuh ADB kepada sektor swasta dan mengarahkan pemerintah kami mengikuti kebijakan pro pasar bebas, sistem yang telah terbukti bangkrut saat ini. Operasi proyek-proyek utang ADB justeru menjadi sebab meningkatnya jumlah orang miskin di Negara-negara di Asia. Kami, rakyat Indonesia, Malaysia, Philipina, Thailand, Timor Leste, Sri langka, Kamboja, Vietnam, India dan Pakistan berkumpul dalam Asian People’s Movement Against ADB Summit di Renon Bali, mendiskusikan krisis-krisis yang lahir akibat jeratan utang dan proyek-proyek ADB di negara-negara kami. Kesaksian-kesaksian dalam pertemuan ini telah menyatukan suara dan tuntutan kami untuk: selengkapnya http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/05/deklarasi-bali-asian-peoples-movement.html Silah kunjung untuk informasi terkait kampanye masyarakat sipil terkait pertemuan ADB sejak tanggal 30 April 2009 http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/search/label/a-PEOPLES%20%20AGAINST%20ADB [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Rani Julianti Menghilang
Tangerang (ANTARA) - Rani Julianti (22), yang disebut-sebut istri siri Dirut PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasarudin Zulkarnain yang tewas ditembak pada 14 Maret 2009, menghilang dan tidak berada di rumahnya maupun di kampusnya STIMIK Raharja, Tangerang, Banten. Setelah peristiwa penembakan Nasarudin, Rani dan keluarganya sudah tidak terlihat lagi di rumahnya, kata M. Sidik (45), Ketua RT 01/04 Kelurahan Panunggangan, Kecamatan Pinang, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten, Sabtu. Sidik mengatakan kemungkinan Rani dan keluarganya mengungsi ke rumah keluarganya yang ada di Kabupaten Serang dan ke Jakarta Selatan. Menurut Sidik, dia terakhir bertemu Rani sepekan sebelum peristiwa penembakan terhadap Nasarudin saat perempuan itu pulang kuliah dari kampusnya yang terletak di Jalan Jendral Sudirman, Kota Tangerang. Rani merupakan mahasiswa semester II jurusan manajemen dan dia bekerja paruh waktu sebagai caddy di lapangan golf Medernland, Tangerang. Rumah Rani di Jalan Kiyai Maja, Kelurahan Panunggangan, Kecamatan Pinang bercat putih dan pagar warga biru itu tampak kosong. Para tetangga tidak mengetahui keberadaan Rani dan keluarganya. Namun begitu, Rani pernah bertemu beberapa kali dengan Antasari Azhar, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, sehingga dia diminta keterangan sebagai saksi oleh penyidik. Bahkan penyidik Polda Metro meminta keterangan dari Antasari Senin (4/5) terkait kasus kematian Nasarudin. Nasarudin tewas diberondong peluru oleh dua pengendara sepeda motor pada 14 Maret 2009 usai bermain golf di lapangan Modernland. Sementara itu, Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, Informatika dan Komputer (STIMIK) Raharja, Po Abas Sunarya mengatakan bahwa Rani sudah sekitar dua bulan tidak masuk kuliah. Sunarya menambahkan, para dosen sudah melakukan musyawarah bahwa Rani Julianti akan dikeluarkan dari kampus karena tidak mengikuti perkuliahan dalam waktu yang lama dan tidak pernah melaporkan tentang keberadaannya. Selain itu, Rani juga dianggap telah mencemarkan nama baik almamater, maka manajamen kampus memutuskan supaya dikeluarkan. http://id.news.yahoo.com/antr/20090502/tpl-rani-julianti-menghilang-cc08abe.html
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pernyataan Sikap PRP dalam Menolak Annual Meeting ADB
*PERNYATAAN SIKAP* *PERHIMPUNAN RAKYAT PEKERJA* *No : 061/PS/KP-PRP/e/V/09* *Menolak Pertemuan Tahunan Ke-42 Asian Development Bank * *Indonesia Harus Keluar dari Asian Development Bank (ADB)!* *Tolak Program dan Hutang Baru dari Asian Development Bank (ADB)!* Salam Rakyat Pekerja, Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) saat ini tengah menyelenggarakan pertemuan tahunan ke 42 di Bali, Indonesia. Pertemuan tahunan tersebut berlangsung dari tanggal 2-5 Mei 2009. Rencananya ADB akan menambah atau menaikkan modalnya sekitar 200%, artinya kenaikan modal ini akan mencapai 150 milliar dollar AS yang semula adalah 50 milliar dollar AS. Hal ini diakibatkan karena modal 50 milliar dollar AS sudah tidak dapat mencukupi lagi untuk rata-rata peminjaman hingga 10 milliar dollar AS. Konsekuensinya adalah 67 anggota ADB harus menambah setoran modalnya, termasuk Indonesia. Indonesia saat ini memiliki porsi kepemilikan modal sekitar 5,43 % atau termasuk 6 negara terbesar dalam kepemilikan modal di ADB. Dengan konsekuensi harus menambah kontribusi modal di ADB, demi mempertahankan porsi kepemilikan modal yang dimiliki Indonesia saat ini, Indonesia harus menambah sekitar 2 trilliun rupiah yang harus dibayar selama 4 tahun. Artinya penambahan modal tersebut akan menyedot dana dari APBN yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk penuntasan kemiskinan di Indonesia. ADB sebagai lembaga keuangan regional ternyata memiliki andil yang sangat besar dalam penciptaan krisis yang terjadi saat ini. Liberalisasi di sektor energi menjadi salah satu contoh skandal terbesar ADB di Indonesia yang menyebabkan krisis. ABD bersama Bank Dunia dan USAID, memberikan pinjaman untuk melakukan reformasi sektor energi di Indonesia dengan mensponsori pembuatan UU Migas dan ikut menyediakan analisis kebijakan harga energi serta penghapusan subsidi. Akibatnya Indonesia yang merupakan Negara kaya sumber energi, harus mengorbankan rakyatnya dengan mengalami kelangkaan energi karena kebijakan eksport. Pada sektor kelautan dan perikanan, ADB berperan besar membuat pertambakan udang tradisional menjadi industri pertambakan untuk melayani konsumsi udang dunia. Selain itu akibat dari industri pertambakan ini telah menyebabkan pembabatan hutan bakau *(mangrove) *di seluruh pesisir di Indonesia yang saat ini telah menyusut. ADB pun terlibat dalam berbagai proyek privatisasi, seperti privatisasi air dan listrik. Hal ini tentu saja menyebabkan melonjaknya biaya pemakaian air dan listrik di Indonesia karena telah beralih ke perusahaan-perusahaan asing. Proyek privatisasi air dan listrik ini dilakukan oleh ADB bersama dengan Bank Dunia. Saat ini Indonesia adalah peminjam terbesar ADB dengan total jumlah pinjaman sebesar 9,4 milliar dollar AS. Namun kenyataannya, utang dari ADB tersebut tidak pernah dirasakan manfaatnya oleh rakyat pekerja di Indonesia. Bahkan pinjaman utang dari ADB tersebut diketahui telah disalahgunakan oleh oleh beberapa perusahaan. Menurut laporan ADB, sejak tahun 1998, terdapat sekitar 552 perusahaan dan perorangan yang melakukan korupsi dan menyalahgunakan dana bantuan dari ADB. Dari jumlah tersebut, sekitar 20% nya berasal dari Indonesia. Namun ketertundukan pemerintah kapitalis saat ini kepada lembaga-lembaga keuangan dunia termasuk ADB menunjukkan bahwa pemerintah kapitalis lebih memilih untuk mensejahterakan para kapitalis dibandingkan rakyatnya sendiri. Sudah jelas bahwa lembaga-lembaga keuangan tersebut hanya akan membawa kesengsaraan para rakyat Indonesia, namun pemerintah kapitalis tidak peduli dan akan menambah kontribusi modal awal di ADB dengan perkiraan sekitar 2 trilliun rupiah. Hal ini jelas sangat tidak adil, mengingat dana APBN yang akan dialihkan untuk penambahan kontribusi modal awal di ADB tersebut dapat digunakan untuk membantu kehidupan rakyat miskin di Indonesia. Pengacu pada pandangan-pandangan tersebut diatas, kami dari Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP), menyatakan sikap: 1. Indonesia harus keluar dari keanggotaan Asian Development Bank (ADB), karena tidak bermanfaat bagi rakyat pekerja di seluruh Indonesia dan hanya akan menguntungkan para pemilik modal. Sikap kami ini adalah juga untuk menyelamatkan APBN dari beban penambahan kontribusi modal awal yang dikenakan oleh ADB dimana mengalami kenaikan hingga mencapai 200%. 2. Menolak hutang baru dari ADB dan lembaga-lembaga keuangan lainnya di dunia, karena hutang tersebut tidak pernah dirasakan manfaatnya oleh rakyat Indonesia, bahkan hanya akan menambah kesengsaraan rakyat Indonesia. 3. Kapitalisme di dunia telah gagal untuk mensejahterakan rakyat, maka hanya dengan SOSIALISME rakyat pekerja di Indonesia akan sejahtera. Jakarta 4 Mei 2009 * * *Komite Pusat* *Perhimpunan Rakyat Pekerja* Ketua Nasional *(Anwar Ma'ruf)* Sekretaris Jenderal *(Rendro Prayogo)* -- *___*___* Sosialisme Jalan Sejati Pembebasan Rakyat Pekerja! Sosialisme Solusi Bagi Krisis Kapitalisme Global!
[Forum-Pembaca-KOMPAS] press release aksi kacau bhp mahasiswa makassar
PRESS RELEASE Aparat kepolisian kembali menunjukan sikap represif dalam menangani demonstarasi mahasiswa. Kali ini sekitar dua ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Makassar yang berhimpun dalam Komite Aksi Cabut Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan mesti merasakan pentungan dan gas air mata, bahkan kurang lebih enam puluh mahasiswa digelandang menuju Polres Makassar barat dan Polwiltabes . Demonstarasi yang berawal dari tol reformasi ini dihadang oleh aparat kepolisian ketika hendak menyapaikan penolakan terhadap Undang-Undang BHP di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, aparat kepolisian segera menembakan gas air mata kearah para demonstran. Sejak awal, massa aksi telah dipantau oleh oleh helikopter milik Polda dan pengawalan ketat aparat di lapangan. Ketika merangsak masuk ke Kantor Gubernur aparat kepolisian segera menembak gas air mata dan menghujani peluru karet kearah demonstran. Menghadapi kekacauan tersebut sebahagian demonstran tetap bertahan dengan melemparkan batu sebagai perlawanan terhadap sikap represif aparat kepolisian. Namun dengan peralatan lengkap aparat kepolisian segera membubarkan secara paksa bahkan langsung menangkapi satu persatu peserta aksi beberapa mahasiswa langsung dipukuli oleh aparat keamanan. Bahkan polisi juga menahan kendaraan para mahasiswa yang turun dalam demonstrasi. Hingga berita ini diturunkan aparat kepolisian masih menahan mahasiswa yang terlibat dalam demonstrasi dan memeriksa secara intensif para ketua organisasi kemahasiswaan yang terlibat demonstrasi bahkan menyita kenderaan para mahasiswa. Sebuah hal yang sungguh miris ketika kita merayakan hari pendidikan nasional dan anak negeri ini sedang mengugat demokrasi dan pendidikan mesti dibungkam oleh prilaku aparat kepolisian bagi warga negaranya. Makassar, 4 Mei 2009 Unit Kegiatan Pers Mahasiswa Universitas Hasanuddin Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] WAKIL PRESIDEN TUGASNYA IKUTI PERINTAH PRESIDEN
Penyesalan kemudian tidak ada gunanya. Baru tahu JK. Pasti ada kekecewaan yang amat sangat sehingga JK yang terkenal santun dan pantang menyerah itu kelihatan seperti patah arang. Baru tahu dia. Akhirnya menyesal kan. From: indri bawuk_kart...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Sunday, May 3, 2009 10:42:47 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] WAKIL PRESIDEN TUGASNYA IKUTI PERINTAH PRESIDEN setuju sekali dg uraian pak dasman sangat disayangkan kalimat2 spt saya jd bumper kebijakan2 pemerintah.. . kalo bukan krn partai Golkar ketua nya dilontarkan oleh Pak JK, yg hingga detik ini masih sbg wakil presiden Republik Indonesia. shg kesannya (menurut saya) koq tidak ikhlas dalam mengemban tugasnya sbg Wapres... kalo gaya pak JK begini terus, bukannya simpati yg diperoleh dr rakyat, yg ada malah dpt cibiran.. kedepankan dulu kepentingan bangsa negara di atas kepentingan pribadi golongan dong pak.. *mules beneran denger pidato pak JK kemarin itu regards, indri
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ambisi Militer Australia....
Military Ambitions Cameron Stewart, Associate editor | May 02, 2009 Article from: The Australian THE new defence white paper will transform Australia's defence for a generation, asking taxpayers to dig deeply in their pockets to fund the creation of one of the most potent military forces in the Asia-Pacific. It foreshadows the most dramatic build-up of naval power since World War II, predicated on the belief that the rise of China heralds significant long-term strategic risks for Australia. But the 140-page document, called Force 2030, to be released today, bristles with ambition and risk in equal measure. It is arguably Kevin Rudd's greatest gamble. It seeks to defend the nation by creating a navy by 2030 with the teeth to deny even a sizeable enemy from dominating the northern air-sea approaches to Australia. This new navy will cost many tens of billions of dollars, easily the largest single investment since Federation. Yet it does so without broad agreement inside Canberra's defence establishment about the strategic rationale underpinning this build-up and with grave doubts hanging over the Government's ability to fund and manage this vast project or find enough crew to sail its new armada. It also requires Australians to accept permanent real growth in defence spending for the next two decades regardless of economic circumstances. This amounts to a fundamental long-term shift in Australia's public spending priorities, a difficult proposition for any government to sell to voters, much less at a time of global recession. The plan to double the submarine fleet from six to 12, acquire three powerful new air warfare destroyers, eight new well-armed and larger frigates, 24 new naval combat helicopters, a bigger fleet of more muscular patrol craft and to develop a serious anti-submarine warfare capability, represents a quantum leap in naval power for a mid-sized country such as Australia. This, coupled with plans to purchase 100, rather than a smaller number, of the Joint Strike Fighters will create a formidable deterrent to any aggressor and will allow Australia to project power more deeply into the region than ever. The white paper is calculated to place Australia firmly in the mid-league of military powers, below the nuclear nations but substantially more powerful than most other countries of similar size. This build-up is a continuation and an expansion of existing defence policy, which gives primacy to the defence of Australia in a conventional war, rather than to involvement in non-state conflicts such as Afghanistan and Iraq. But it is also a clear, direct and, some may even say, provocative response to the rise of China. China will be the strongest Asian military power by a considerable margin, the white paper says. Its military modernisation will be increasingly characterised by the development of power projection capabilities. The paper then chides Beijing for being too secretive about the pace, scope and structure of its military modernisation. While the document does not admit this, the doubling of the navy's submarine fleet is a direct response to China's blue-water ambitions, which have seen it invest heavily in new submarines, including the building of an underground nuclear submarine base near Sanya, on Hainan Island, off China's southern coast. This naval build-up reflects Rudd's wariness about China's future strategic weight in the region. It also represents a victory for the China hawks within defence, including white paper author Mike Pezzullo, who argued that China's rise posed a potential threat to Australia's security and interests in the region. The white paper all but ignores the conclusions of two spy agencies, the Office of National Assessments and the Defence Intelligence Organisation, which view China's military modernisation as a defensive response to US forces in the Pacific rather than as a factor that should drive the structure of the future Australian Defence Force. The overt influence of China on this white paper is also unlikely to win the Government bipartisan support for the document. Opposition Leader Malcolm Turnbull said yesterday it made no sense for Australia to base its long-term strategic policy on the highly contentious proposition that we are on an inevitable collision course with a militarily aggressive China. The white paper accepts that the US will remain the dominant military power in the Pacific and globally in the next 20 years, but it says Washington is likelier to seek help from Australia. The US might find itself preoccupied and stretched in some parts of the world, such that its ability to shift attention and project power into other regions when it needs to is constrained. This is likely to cause the US to seek active assistance from regional allies and partners, including Australia, in crisis. It says it is conceivable, although unlikely, that
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Motorola Janjikan Rilis Smartphone Android di Kuartal 4
Hajar Symbian dan Windows Mobile. Salam Gooogle, Agus Hamonangan http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/05/04/15061684/motorola.janjikan.rilis.smartphone.android.di.kuartal.4 JAKARTA, KOMPAS.com – Kendati menghadapi tuntutan atas merek dagang Android, para vendor ponsel pintar Android pantang mundur. Mereka terus gigih mengembangkan perangkat berbasis Google Android. Selain Acer, Motorola tercatat menjadi vendor yang sedang bekerja keras menggarap perangkat Android. Motorola, begitu janji Sanjay Jha (Chief Executive, Motorola) yang dikutip hothardware, akan meluncurkan beberapa ponsel pintar Google Android kuartal keempat tahun ini. Harga perangkat itu dijanjikan akan beragam. Menurut Jha, saat ini Motorola sedang menggarap paling tidak satu perangkat data entry-level, yang memiliki kemampuan di luar SMS. Ia juga mengatakan, banyaknya aplikasi pihak ketiga Android dan juga tingginya minat developer menjadikan platform itu berpotensi besar untuk sukses. WIEK = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] [INFO] Pool Rekam Jejak Kasus dan Klien Advokat Pendamping Antasari
04 Mei 2009 | 16:24 | Advokat Rekam Jejak Kasus Klien Advokat Pendamping Antasari Tim Primair Online Istimewa Jakarta - Koalisi Masyarakat Penyelamat KPK dan Pemberantasan Korupsi mendatangi kantor KPK di Kuningan, Jakarta, Senin (4/5). Dalam kesempatan itu, mereka juga mempublikasikan daftar rekam jejak para advokat yang saat ini mendampingi proses hukum Antasari Azhar. Mereka menyebarkan lembar berjudul Daftar Klien dalam Kasus Korupsi yang Pernah ditangani 6 Advokat Ketua KPK nonaktif Antasari Azhar Redaksi Primair Online membuka nomor telepon 021-3140024, nomor faksimili 021-3140179, email reda...@primaironline.com, bagi siapa saja yang ingin memberikan hak jawab, tanggapan, keberatan, atas pemuatan daftar ini. Redaksi akan memuatnya sebagai bentuk keberimbangan berita. Koalisi terdiri dari Teten Masduki (Sekjen Transparency International (TI) Indonesia); Adnan Topan Husodo, Emerson Yuntho dan Febri Diansyah (ICW); Hermawanto (LBH Jakarta); Wahyudi Djafar (KRHN); Arif Nur Alam (Indonesian Budget Center-IBC); Dadang Trisasongko dan Imam (Kemitraan). Koalisi risau dan sangat khawatir dengan nasib institusi KPK saat ini. Oleh karena itu, kami hadir untuk memberi dukungan penuh pada institusi KPK, demikian tertulis dalam siaran pers Koalisi. Berikut ini daftar tersebut: M. Assegaf 1. Soeharto, Tomy Soeharto, dan anak Soeharto lainnya dalam Kasus Korupsi dan Perdata Yayasan Supersemar yang diduga melibatkan mantan Presiden RI Soeharto. Menjadi Tim Kuasa Hukum bersama OC Kaligis, Juan Felix Tampubolon, M. Assegaf dan Indrianto Seno Adji; 2. Abdullah Puteh, mantan Gubernur Aceh, dalam kasus pengadaan Helikopter Mi-2, dengan Kerugian Negara Rp 13,6 miliar; 3. Bramm Manopo dalam kasus pengadaan Helikopter Mi-2, dengan kerugian negara Rp 13,6 miliar; 4. Rokhmin Dahuri dalam kasus dana nonbudjeter di DKP; 5. Burhanuddin Abdulah, mantan Gubernur BI, dalam kasus aliran dana BI Rp 100 Miliar; 6. Kuntjoro Hendartono, Direktur Utama PT. Industri Sandang Nasional, kasus penjualan aset negara oleh PT Industri Sandang Nasional senilai Rp 70 miliar; 7. Syahril Sabirin, mantan gubernur BI, kasus pencairan klaim Bank Bali Rp 904,64 miliar terhadap BDNI; 8. Adiwarsita Adinegoro, kasus dana Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Rp 268 miliar; 9. Said Agil, mantan Menteri Agama, kasus Dana Abadi Umat (DAU) yang merugikan negara Rp 719 miliar; 10. Dicky Iskandardinata, kasus Bank Duta, nilai kerugian negara Rp 811,34 miliar Denni Kailimang 1. Soeharto, Tomy Soeharto dan anak Soeharto lainnya, kasus perdata Yayasan Supersemar yang diduga melibatkan mantan Presiden RI Soeharto. Menjadi Tim Kuasa Hukum bersama OC Kaligis, Juan Felix Tampubolon, M. Assegaf dan Indrianto Seno Adji; 2. Akbar Tandjung, kasus dana nonbujeter Bulog yang merugikan negara Rp 40 miliar; 3. David Nusa Widjaya, kasus BLBI – Bank Umum Servitia, kerugian negara Rp 1,29 triliun; 4. Adrian Kiky Ariawan, kasus BLBI – Bank Surya. Kerugian negara Rp1,5 trilun; 5. Bob Hasan, terkait aliran dana Yayasan Supersemar yang diduga melibatkan mantan Presiden Soeharto; 6. Mulyana W. Kusuma, kasus Suap KPU; 7. Romly Atmasasmita, mantan Dirjen AHU, kasus access fee Sisminbakum. Sedang diproses di Kejaksaan Agung. Terkait dengan mekanisme pendaftaran Badan Hukum yang ditangani swasta; 8. Komisaris dan Direktur Utama Bank Mandiri (Syaiful Anwar, Edison, Diman Ponijan) dan Kredit Macet Bank Mandiri senilai Rp 160 miliar. MA menjatuhkan vonis 8 tahun penjara; 9. Tan Kian, kasus ASABRI yang juga diduga melibatkan Henry Leo. Estimasi kerugian negara US$ 13 juta; 10. Ibrahim Risjad, Direktur Utama PT. Aceh Nusa Indrapuri, kasus dana Reboisasi Rp 40 miliar. Ibrahim Risjad tercatat adalah seorang obligor BLBI yang mendapatkan Release and Discharge. 11. The Ning King, Komisaris Utama PT. Argo Manunggal, kasus pelanggaran batas maksimum pemberian kredit di BRI; Juniver Girsang atau kantor hukum Juniver Girsang Partners 1. Romly Atmasasmita, mantan Dirjen AHU, kasus access fee Sisminbakum. Sedang diproses di Kejaksaan Agung. Terkait dengan mekanisme pendaftaran Badan Hukum yang ditangani swasta; 2. Subijakto Tjakrawerdaya, mantan Menteri Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil Mengengah, kasus pembelian tanah dalam Dana Bantuan Bulog Rp 10 Miliar. Kasus ini terkait dengan salah seorang Putra mantan Presiden Soeharto, Bambang Trihatmojo dan Bustanil Arifin selaku Kabulog saat itu; 3. Wahyono Herwanto, kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Priok, kasus impor beras
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pakai Nama Android, 47 Perusahaan Dituntut
Google akan menang di pengadilan. Semoga! Salam Gooogle, Agus Hamonangan http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/05/02/21492246/pakai.nama.android.47.perusahaan.dituntut JAKARTA, KOMPAS.com – Gara-gara menggunakan nama Android, 47 perusahaan besar dituntut oleh Erich Specht atas pelanggaran undang-undang hak cipta. Ke 47 perusahaan yang dituntut Specht itu adalah Google, Open Handset Alliance, KDDI Corporation, NTT DoCoMo, Softbank, Spring Nextel, T-Mobile, Telecom Italia, Telefonica, Vodafone, AKM Semiconductor, Audience, ARM, Atheros, Broadcom, Ericsson, Intel, Marvell Semiconductor, Nvidia, Qualcomm, Sirf Technology, Synaptics, Texas Instruments , Asustek, IITC, Huawei, LG Electronics, Motorola, Samsung, Sony Ericsson, Toshiba, Ascender, Ebay, Living Image, Myriad, Nuance Communications, Omron Software, Packet Video,SkyPop, Sonivox, Aplix, Borqs, Noser Engineering, TAT - the Astonishing Tribe, Teleca, Wind River dan Garmin International. Siapa sih Erich Specht? Ia adalah seorang developer software dan ISP yang mengembangkan software dengan nama Android Data untuk administrasi remote situs-situs Web. Specht menggunakan nama Android Data “untuk mengkomunikasikan komunikasi seamless, dua-arah, nyaris bergaya robotik dari data antara klien dan sebuah pusat data di sebuah lokasi yang remote.� Pada 4 Juni 200, Specht mendaftarkan merek Android Data, dan permohonannya disetujui pada 22 Oktober 2002. Ia mengatakan ketika itu ia diminta untuk tidak menyertakan kata “data� dalam hak eksklusifnya. Namun pada 31 Oktober 2007, Google memasukkan permohonan untuk kata “Android�. Permohonan Google ditolak karena bisa dikacaukan dengan merek yang sudah dimiliki Specht. Dalam tuntutannya, Specht ingin pihak pengadilan Illinois, AS melarang ke-47 perusahaan di atas agar tidak menggunakan kata Android dan memberinya ganti rugi. Wiwiek Juwono = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prestasi SBY selama 5 tahun memerintah
Bung Marnagan, � Yang saya sampaikan dan Bung Bungaran sampaikan adalah data sah yang sudah dimuat di media massa dan sampai hari ini tidak ada bantahan. � Supaya hasil diskusi kita ini berbobot, sebaiknya apapun analisa yang kita buat di milis ini berdasarkan data yang sah dan bukan gosip. Dengan demikian yang kita perdebatkan tinggal bagaimana menganalisa data yang ada, apakah ada data yang tidak akurat sehingga analisanya menjadi salah atau datanya sudah akurat tetapi metode analisanya yang menyimpang, sehingga kesimpulannya jauh dari kenyataan. � Waktu saya meramalkan akan terjadi kekacauan di Pileg 9 April 2009 bila tuduhan kecurangan di Pilkada Jatim akibat adanya kekacauan dalam penyusunan DPT di Jawa Timur tidak diproses secara smart oleh Pemerintah, gak ada yang percaya. Banyak yang menuduh saya Provokator. Tapi kelihatannya ada tanda - tanda ramalan saya �mulai terbukti. � Waktu saya mengkritisi SBY yang bangga menerobos kemacetan dengan naik motor� untuk suatu acara yang tidak begitu strategis, dengan alasan Tim Intelijen kita sudah menjamin bahwa tidak akan terjadi sesuatu, saya dituduh terlalu mengada - ada. Alasan saya megkhawatirkan hal tersebut karena di Indonesia banyak orang gila yang ingin cepat populer dengan cara menyerang orang terkenal, siapapun dia, apalagi Presiden atau Wakil Presiden. Sekarang terbukti ada orang gila menyerang Wakil Presiden yang sedang ada di dalam mobil kepresidenan yang pasti anti peluru dengan pengawalan lengkap sesuai prosedur yang berlaku. Tim Intelijen kita terbukti lemah karena�tidak mampu mendeteksi adanya potensi serangan terhadap Wakil Presiden dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Bisa dibayangkan bila orang gila semacam ini menyerang Presiden yang sedang naik sepeda motor dengan pengawalan seadanya, hampir dipastikan akan menimbulkan krisis politik yang tidak perlu. � Soal kasus penyelesaian Lumpur Lapindo bila Megawati berkuasa, selama Megawati tidak sedang bersekongkol dengan Group Bakri, ya harusnya gak masalah, karena Megawati bisa memaksa Group Bakri untuk memenuhi janjinya. Jika prosesnya berlarut - larut, maka Megawati dapat menalangi biaya ganti rugi pakai uang negara dan menyita harta Group Bakri sebagai jaminan bahwa Group Bakri tidak akan ingkar janji. Sederhana saja persoalannya. � Ya begitulah ramalan politik, waktu yang akan membuktikannya. � Salam, � Adyanto Aditomo --- Pada Ming, 3/5/09, marnagan2...@yahoo.com marnagan2...@yahoo.com menulis: Dari: marnagan2...@yahoo.com marnagan2...@yahoo.com Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prestasi SBY selama 5 tahun memerintah Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 3 Mei, 2009, 12:50 AM Sayang di milis ini rupanya nggak ada orang SBY atau orang PD yang memiliki data autentik sehingga dapat mengcounter issu/provokasi yang dibuat oleh Pak Bungaran dan Pak Andyanto. Saya yakin sekali bahwa banyak di antara point2 yang dilontarkan di sini adalah fitnah atau tidak merupakan fakta atau tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab SBY.. Misalnya saja mengenai kemiskinan, bisa saja jumlah orang miskin bertambah sebanding dengan pertumbuhan penduduk. Tapi saya yakin orang kaya juga banyak bertambah. Kemudian soal dana bencana di Aceh bukankah ada badan khusus yang menanganinya? Kalau ada penyelewengan tinggal kasih saja buktinya ke KPK pasti diusut. Soal Lapindo apakah ini sepenuhnya kesalahan SBY dan apakah kalau Mega yang berkuasa dia bisa berbuat lebih baik? Sangat diragukan. Powered by Telkomsel BlackBerry�
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Australia Akan Beli 100 Jet Tempur F-35
Pesawat apapun yg bakal dipesan sepertinya tidak berdaya guna maksimal. Persoalan2 dlm negeri sptnya lbh harus didahulukan. Bisa saja negara lain beli apapun, toh karena mereka memang mampu baik itu secara finansial maupun SDMnya. Dan Indonesia fokus aja pada masalah sosial, ekonomi, hukum, dll yg memang sudah pada posisi prihatin. Sent from my BlackBerry� smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Agus Hamonangan agus.hamonan...@gmail.com Date: Mon, 4 May 2009 13:10:23 To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Australia Akan Beli 100 Jet Tempur F-35 Setelah Singapura, kini giliran Australia memesan 100 Jet Tempur F-35. Semakin banyak pesawat siluman mengapit Indonesia, pemerintah Indonesia harus segera pesan SU-37 maupun SU-47 (Berkut) dari Rusia. Salam, Agus Hamonangan Sent from my BlackBerry� Jave Powered by XL GPRS/EDGE/3G Network = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Skenario Lembaga Survei
Bagaimana pula bila dikaitkan dengan tingkat akurasi DPT. Kalau jumlah tak terdaftar ratusan ribu mungkin bisa diabaikan; tapi bila jutaan atau puluhan juta? Selain itu lingkup batasan acak berkaitan dengan basis pendukung, apakah sudah dipetakan oleh lembaga survey. Dengan terjadinya kontroversi Ramadhan 30 hari berurutan, agaknya juga sudah dipetakan prediksi preferensi pandangan politik umat dalam skala geografis yang lebih luas. Mohon pencerahan. DJP --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Adiyatmika adya...@... wrote: ... Balik lagi ke hitung cepat, yang terpenting, dalam mengambil sampel harus ACAK. Petugas survey TIDAK BOLEH memilih sendiri TPS yang harus didatangi. TPS ditentukan secara acak,...
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dunia Internasional Sakralkan Borobudur
Sepatutnya candi Borubudur sebagai salah satu warisan budaya dunia ini (UNESCO World Heritage Site) dilestarikan dan dilindungi oleh pemerintah dan masyarakat, sebelumnya pada tahun 1985 candi Borobudur ini pernah dibom yang menghancurkan 9 stupanya Nasib yang lebih buruk lagi pernah dialami oleh monumen warisan dunia lainnya di Afghanistan yaitu patung Buddha raksasa yang dibangun pada abad ke-6 di Bamiyan (230 km barat laut Kabul) dibom hancur oleh pemerintahan Taliban pada tahun 2001. Selain itu juga kerap terjadi pencurian-pencurian sejak diketemukannya candi Borobudur tersebut oleh Raffles di tahun 1814 dengan sasaran kepala Buddha yang dipenggal untuk dijual ke kolektor benda antik. Dari 504 stupa patung Buddha yang terdapat di candi Borobudur itu, 300 diantaranya telah rusak yang kebanyakan sudah tidak berkepala lagi dan 43 sama sekali hilang dari tempatnya. Gautama Harsha In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan agushamonan...@... wrote: http://regional.kompas.com/read/xml/2009/05/03/00252961/Dunia.Internasional.Sakralkan.Borobudur MAGELANG,KOMPAS.com-Masyarakat internasional menganggap Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah sebagai tempat sakral. Orang dunia menganggap Borobudur ini tempat suci, kata Komisaris Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan sebelum pementasan kedelapan sendratari bertajuk Mahakarya Borobudur, di Borobudur, Sabtu (2/5) petang. Hadir dalam acara itu Direktur Pemasaran Agus H. Chany dan Direktur Umum, Retno Hardiasiwi. Jika candi Buddha terbesar di dunia itu disakralkan, katanya, orang yang setiap hari berkunjung ke tempat itu akan memberikan penghormatan secara khusus. Ia mencontohkan, para pejabat negara yang mayoritas penduduknya memeluk Buddha selalu bersujud saat berada di Candi Borobudur. Mestinya kita jaga Borobudur dengan benar, kita hormati dan sayangi, tetapi bukan untuk diberhalakan, ada emosi pengelolaan, katanya. Ia mengatakan, secara perlahan-lahan perlu dibangun sikap yang lebih santun terhadap Candi Borobudur sebagai wujud penghormatan atas peninggalan peradaban dunia itu. Di sekitar Candi Borobudur, katanya, juga berkembang pusat perkembangan berbagai agama seperti Pondok Pesantren Pabelan (Islam), Sendang Sono dan kompleks Van Lith (Katolik), Candi Prambanan (Hindu), banyak gereja Kristen di Kota Magelang, dan berbagai aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Ini menunjukkan bahwa Candi Borobudur subur untuk pencerahan, mencari kesempurnaan, kalau bisa memanfaatkan Candi Borobudur, semua agama datang karena cagar budaya dunia, katanya. Ia mengatakan, pengelolaan Candi Borobudur secara seimbang antara kepentingan komersial dengan pelestarian nilai sakral atas peninggalan abad ke-8 itu. ONO Sumber : Ant
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sayuti: PAN Telah Mati
Kenapa PAN mati? kenapa� Sutrisno Bahir tidak Nongol di Jumpa Press, itu yang istilahkan PAN mati? --- Pada Ming, 3/5/09, halim hd halimh...@yahoo.com menulis: Dari: halim hd halimh...@yahoo.com Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sayuti: PAN Telah Mati Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 3 Mei, 2009, 7:14 AM Sayuthi: PAN Telah Mati. kita sayangkan benar kondisi PAN yang dibunuh oleh MAR.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI AZHAR
Tentunya tidak ketinggalan, parpol yang didirikan pendukung utama orba! sol Salam, Hendro Powered by Telkomsel BlackBerry� -Original Message- From: wahyu handoyo wahyu.hand...@gmail.com Date: Mon, 4 May 2009 15:26:10 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI AZHAR Bukan tidak mungkin KPK mau membongkar lebih banyak lagi korupsi yg melibatkan parpol, khususnya parpol warisan Orba = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan Event at Paramadina Mei 2009
Mohon Maaf Moderator, Mohon Ijin untuk OOT. Terima kasih banyak sebelumnya, salam Bapak dan Ibu Yth.Berikut kami sampaikan undangan even di Universitas Paramadina. Terima kasih. Salam. Ajeng EVENTS AT PARAMADINA Rabu, 6 Mei 2009, jam 9.30-12.30 Diskusi Buku Y.W Junardy “Full Circle: Managing Through Learning, Leading, Serving”Tempat : Auditorium Nurcholish Madjid Universitas Paramadina Seorang CEO sejati akan selalu mampu menemukan solusi kreatif bagi bisnis yang sedang dipimpin untuk keluar dari berbagai krisis, bahkan krisis merupakan alat uji bagi kualitas kepemimpinan seorang CEO. YW. Junardy, yang telah berhasil mengangkat Rajawali Group, Excelcomindo dan IBM ke level yang lebih tinggi, akan mendiskusikan strategi bagi dunia bisnis untuk bertahan dan berkembang di kala krisis. Y.W Junardy juga akan mendiskusikan pentingnya full circle yaitu perjalanan intelektual, emosional dan spiritual dlam membentuk CEO sejati. Pembicara : Y.W Junardy, DipM, FCIM, CPM (Mantan CEO Rajawali Grup, Pres.Asia Marketing Federation). Pembahas : Anies Baswedan, Ph.D (Rektor Univ. Paramadina), Joe Kamdani (Pendiri PT.Data Script), Shanti L.Poesposoetjipto (Preskom PT.Samudra Indonesia ), Moderator : Syafiq Basri Assegaff, MA (Dosen Ilmu Komunikasi Univ.Paramadina) Konfirmasi : SMS 0815 918 1188 ketik : “Junardy_nama_email” Ambassadors Speaker Series : “The World’s Leading Transformers “How They Did it, and What Next” Kamis, 7 Mei 2009 jam 10.00-11.30 “Discussion with the Ambassador of Republic India, HE Mr.Biren Nanda” Tempat : Auditorium Nurcholish Madjid Universitas Paramadina Apa yang terjadi dengan India; Mengapa ‘Negeri Sungai Gangga’ itu dalam waktu relatif singkat dapat menjadi raksasa baru di Asia? Bagaimana India mentransformasi dirinya? Apa yang telah terjadi dan ke mana India di masa mendatang? Bagaimana hubungannya dengan Indonesia? Ikuti diskusi menarik bersama Anies Baswedan Ph.D (Rektor Univ.Paramadina) dan Gita Wirjawan (The Modernisator) serta tamu utama Duta Besar India, HE. Biren Nanda Konfirmasi : SMS 0815 918 1188 ketik : “India_nama_email” Kamis 14 Mei 2009, jam 10.00-11.30 “Discussion with the Ambassador of People Republic of China HE.Mrs.Zhang Qiyue” Tempat : Auditorium Nurcholish Madjid Universitas Paramadina ‘Raksasa dari Timur” itu kini makin menggeliat. China menjadi bukti paling kuat adanya pergeseran kekuatan dunia ke Timur. Sudahkan China dapat mengklaim sebagai adidaya pesaing AS di dunia? Mengapa bisa begitu; bukankah perlu ada demokrasi agar sebuah negara menjadi kuat? Bagaimana mesin perubahan itu berputar di China, siapa saja yang berperan dan mengapa itu terjadi. Diskusi ini akan dibawakan oleh Anies Baswedan, Ph.D (Rektor Univ.Paramadina), tokoh Modernisator dan tamu utama Duta Besar China untuk Indonesia, HE.Mrs.Zhang Qiyue Konfirmasi : SMS 0815 918 1188 ketik : “China_nama_email” -- Public Relations Specialist Marketing and Public Relations Department Universitas Paramadina Jalan Gatot Subroto Kav.97 Mampang Jakarta Selatan 12970 Telp +6221 7918 1188 ext.211 Fax +6221 799 3375 ___ This e-mail, and any file transmitted with it, is confidential and intended solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed. If you have received this email in error, please contact the sender and delete the email from your system. If you are not the named addressee you should not disseminate, distribute or copy this email. Email ini, dan berkas yang dilampirkan bersamanya, adalah rahasia dan hanya dikirim kepada orang-orang atau entitas yang dituju oleh si pengirim email ini. Bila anda menerima email ini karena suatu galat, mohon segera hubungi pengirimnya dan hapus email ini dari sistem anda. Bila anda bukan termasuk orang yang dituju oleh si Pengirim email ini, anda tidak diperkenankan untuk menyebarluaskan, meneruskan atau menyalin isi dari email ini. Universitas Paramadina - www.paramadina.ac.id [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Caddy Antasari Bukan Rani, tapi Poppy...
http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/05/04/16034753%20/quotcaddyquot.antasari.bukan.rani.tapi.poppy... JAKARTA, KOMPAS.com â Jika disebut-sebut perkenalan antara Rani Julianiâgadis misterius yang diduga menjadi salah satu pemicu pembunuhan Nasrudinâdan Ketua KPK Antasari Azhar bemula dari lapangan golf, maka hal itu pun terbilang misterius pula. Sebab, berdasarkan kesaksian karyawan padang golf Modernland, Tangerang, yang ditemui Kompas.com, Senin (4/5), jangankan dengan Antasari, dengan Nasrudin yang disebut-sebut sebagai suami sirinya pun, Rani tak pernah bertegur sapa. Menurut salah satu karyawan, Ari (bukan nama sebenarnya), biasanya hubungan khusus antara tamu dengan caddy akan dengan mudah terlihat oleh karyawan lain di padang golf itu, tetapi tidak dengan Rani. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Rani dan Nasrudin tak pernah bertegur sama. Wajar jika para kolega Rani kaget dengan pemberitaan nikah siri antara keduanya. Nah, kembali ke Antasari. Mantan Jaksa ini memang tercatat sebagai member di tempat tersebut. Namun, kedatangannya memang tidak sesering Nasrudin. Menurut Ari, Nasrudin paling tidak datang dua minggu sekali. Sementara Antasari hanya datang sesekali pada saat-saat KPK mengadakan acara. Keheranan Ari semakin memuncak karena Rani tak pernah menjadi caddy buat Antasari. Lelaki berkumis lebat ini sudah punya langganan caddy yang bernama Poppy. Kok bisa Rani terbelit cinta segi tiga antara Nasrudin dan Antasari. Sama sekali enggak ada tanda-tandanya, kata Ari heran. RDI
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: WAKIL PRESIDEN TUGASNYA IKUTI PERINTAH PRESIDEN
Iya nih pak JK, anda kan masih Wapres sampe 20 Oktober nanti, dan anda tidak sedang mengajukan cuti, tapi yang saya lihat di berita sekarang hanyalah usaha anda seputar pencalonan anda, kapan kerjanya ? --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, indri bawuk_kart...@... wrote: setuju sekali dg uraian pak dasman sangat disayangkan kalimat2 spt saya jd bumper kebijakan2 pemerintah... kalo bukan krn partai Golkar ketua nya� dilontarkan oleh�Pak JK, yg�hingga detik ini masih sbg wakil presiden Republik Indonesia. shg kesannya (menurut saya) koq tidak ikhlas�dalam mengemban tugasnya sbg Wapres... kalo gaya pak JK begini terus, bukannya simpati yg diperoleh dr rakyat, yg ada malah dpt cibiran.. � kedepankan dulu kepentingan bangsa negara di atas kepentingan pribadi golongan dong pak.. � *mules�beneran denger pidato pak JK�kemarin itu � � regards,���� ���indri
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dunia Internasional Sakralkan Borobudur
Pertanyaannya, apakah kepala patung-patung di Borobudur sudah kembali semua? sorry one liner --- On Mon, 5/4/09, Lasma siregar las032...@yahoo.com wrote: From: Lasma siregar las032...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dunia Internasional Sakralkan Borobudur To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, May 4, 2009, 12:26 PM Bisalah dikatakan kalau Borobudur ini merupakan satu-satunya bangunan bersejarah di Indonesia yang dikenal dunia. Bisa disamakan dengan Angkor di Cambodia, Taj Mahal di India atau Alhambra di Andalusia, Spain. Semoga Borobudur yang sudah tegak selama 12 abad akan selalu jadi tempat ziarah (semacam suaka jiwa) buat kita semua. Semoga juga tetap teratur bagus, terpelihara dan tak jadi sekedar pasar buat turis saja! Salam Las
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Rombongan Asian People Movement Against ADB Dihadang Polisi di 4 Titik di Bali
Rombongan Asian People Movement Against ADB Dihadang Polisi di 4 Titik di Bali Pagi ini Senin, 4 Mei 2009, kelompok sipil dari 8 negara Asia dan kelompok masyarakat serta non goverment organisation (NGO) baik level nasional maupun lokal dari Indonesia yang akan menyuarakan hasil-hasil deklarasi dari pertemuannya beberapa hari di Denpasar mengenai praktek jerat hutang ADB, ketika menuju Lapangan Mumbul daerah Nusa Dua Bali tertahan oleh pihak kepolisian dengan alasan yang tidak jelas serta mengada-ada. Kelompok pertama dari rombongan Walhi dan Seafish yang berasal dari 5 negara, tertahan di Polsek Kuta Selatan, negosiasi yang dilakukan nyaris tidak membuahkan hasil, walaupun kelompok ini sudah memberkan nama-nama partisipan dan tujuan keberangkatan kali ini adalah untuk menyuarakan hasil-hasil deklarasinya. Awalnya di cek poin pertama Nusa Dua rombongan yang memang terjebak dalam arus lalu lintas menuju Nusa Dua, ketika akan berbalik arah menuju Lapangan Mumbul tiba-tiba polisi langsung memberhentikan rombongan yang terdiri dari 3 mobil tersebut, dan hendak mengambil perlengkapan rombongan. Karena negosiasi alot dan menimbulkan perhatian bagi para partisipan yang hendak menuju acara ADB, kemudian mereka langsung mengawal untuk dibawa ke Polsek untuk dimintai keterangan. Kelompok kedua yang terdiri dari petani, nelayan dan para aktivis yang terdiri dari laki-laki dan perempuan yang mengendarai bus dan sebuah mobil untuk mengarahkan peserta yang berangkat dari Denpasar, ketika di Perempatan Benoa tiba-tiba polisi melakukan blokade oleh satu kompi pasukan dan memaksa bus untuk berhenti dan berbalik arakh kembali ke Denpasar. Negosiasi yang dilakukan akhirnya mengambil keputusan bahwa kelompok kedua ini bersedia pulang ke Denpasar asalkan kelompok pertama dari rombongan Walhi harus dilepaskan dan pengembalian peralatan aksi yang disita polisi. Penahanan paralel juga dilakukan terhadap satu rombongan yang tidak menuju arah lapangan Mumbul, melainkan mau ke Denpasar, akan tetapi karena plat mobil sudah teridentifikasi sebagai bagian kelompok penentang ADB, maka rombongan yang tidak tahu apa-apa inipun diberhentikan paksa dipinggir jalan dan diperiksa hingga penggeledahan tas. Bahkan massa petani yang berasal dari daerah Jembrana, Bali yang tergabung dalam Aliansi Petani Indonesia, juga ditahan di wilayah Kuta. Rombongan yang terdiri dari massa petani inipun, dipaksa mundur dan diintrogasi polisi di pinggir jalan. Kendaraan dan tas digeledah, polisi juga mengambil peralatan yang sudah disipakan petani untuk menyuarajkan keprihatinannya. Pnahanan paralel yang dilakukan polisi terhadap kelompok masyarakat Asia yang menolak ADB di Bali ini jelas-jelas menunjukkan ketidakberpihakan aparat terhadap nasib bangsa dan rakyat yang menolak dimiskinkan oleh proyek hutang luar negeri. Akhirnya 4 (empat) rombongan ini di lepas dengan pengawalan super ketat dan berkumpul di meeting poin lapangan timur Renon Denpasar untuk melanjutkan aksi ke Konjen Amerika dan Konjen Jepang, seperti yang dilakukan pada dua hari sebelumnya untuk menegaskan sikap-sikap masyarakat sipil asia terhadap kedua negara pemilik saham terbesar di ADB tersebut. Aksi kemudian ditutup dengan membacakan Deklarasi Bali 2009 di depan Konjen Jepang dan kembali berkumpul di Renon Timur. [ ] === Media Center Krisis Center Asian People’s Movement Against ADB Jl. Kapt. Tjok Agung Tresna No. 49 Renon – Denpasar Telp: 0361 256919, CP: Agung Wardana (Koordinator Media Center): 0819 166 06036 Kontak Person: 1. Dani Setiawan (Koalisi Anti Utang): 0812 967 17 44 2. Teguh Surya (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia): 0813 7189 4452 3. Muhammad Ikhwan (Serikat Petani Indonesia): 0819 320 99596 4. Risma Umar (Solidaritas Perempuan): 0813 1934 561 5. Riza Damanik (Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan): 0818 773 515 6. Siti Maemunah (Jaringan Advokasi Tambang): 0811 920 462 7. Ni Nyoman Sri Widhianti, SH (Koordinator Crisis Center): 0818 5512 97 Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Serikat Petani Indonesia, Koalisi Anti Utang, Solidaritas Perempuan, Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan, Jaringan Advokasi Tambang, Aliansi Petani Indonesia, Wahana Lingkungan Hidup Bali, Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Bali, Lembaga Informasi dan Advokasi Sosial Bali, Friends of the Earth International (FoEI), the Southeast Asia Fish for Justice Network (SEAFISH), La Via Campesina, LRAN, Jubilee South, Gerakan Rakyat Lawan Neokolonialisme – Imperialisme, (Gerak Lawan), NGO Forum on ADB, Asian Pacific Network on Food Sovereignty (APNFS). === Luluk Uliyah Manager Sekretariat JATAM Jl. Mampang Prapatan II/30 Jakarta Selatan Telp/Fax. 021- 794 1559 email : luluk at jatam.org = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rani dalam pengamanan pihak berwajib
Di detik, polisi bilang rani dalam pengamanan pihak berwajib sebagai saksi. ...luv ur self 1st, then u know how to luv others... Sent from my funfearlessBerry� -Original Message- From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Date: Sat, 02 May 2009 23:53:28 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rani Julianti Menghilang Tangerang (ANTARA) - Rani Julianti (22), yang disebut-sebut istri siri Dirut PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasarudin Zulkarnain yang tewas ditembak pada 14 Maret 2009, menghilang dan tidak berada di rumahnya maupun di kampusnya STIMIK Raharja, Tangerang, Banten. Setelah peristiwa penembakan Nasarudin, Rani dan keluarganya sudah tidak terlihat lagi di rumahnya, kata M. Sidik (45), Ketua RT 01/04 Kelurahan Panunggangan, Kecamatan Pinang, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten, Sabtu. Sidik mengatakan kemungkinan Rani dan keluarganya mengungsi ke rumah keluarganya yang ada di Kabupaten Serang dan ke Jakarta Selatan. Menurut Sidik, dia terakhir bertemu Rani sepekan sebelum peristiwa penembakan terhadap Nasarudin saat perempuan itu pulang kuliah dari kampusnya yang terletak di Jalan Jendral Sudirman, Kota Tangerang. Rani merupakan mahasiswa semester II jurusan manajemen dan dia bekerja paruh waktu sebagai caddy di lapangan golf Medernland, Tangerang. Rumah Rani di Jalan Kiyai Maja, Kelurahan Panunggangan, Kecamatan Pinang bercat putih dan pagar warga biru itu tampak kosong. Para tetangga tidak mengetahui keberadaan Rani dan keluarganya. Namun begitu, Rani pernah bertemu beberapa kali dengan Antasari Azhar, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, sehingga dia diminta keterangan sebagai saksi oleh penyidik. Bahkan penyidik Polda Metro meminta keterangan dari Antasari Senin (4/5) terkait kasus kematian Nasarudin. Nasarudin tewas diberondong peluru oleh dua pengendara sepeda motor pada 14 Maret 2009 usai bermain golf di lapangan Modernland. Sementara itu, Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, Informatika dan Komputer (STIMIK) Raharja, Po Abas Sunarya mengatakan bahwa Rani sudah sekitar dua bulan tidak masuk kuliah. Sunarya menambahkan, para dosen sudah melakukan musyawarah bahwa Rani Julianti akan dikeluarkan dari kampus karena tidak mengikuti perkuliahan dalam waktu yang lama dan tidak pernah melaporkan tentang keberadaannya. Selain itu, Rani juga dianggap telah mencemarkan nama baik almamater, maka manajamen kampus memutuskan supaya dikeluarkan. http://id.news.yahoo.com/antr/20090502/tpl-rani-julianti-menghilang-cc08abe.html [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fitnah!? Re: KASUS ANTASARI
Pisahkan antara jabatan dengan personal. Saya rasa bukan cinta segi tiga...tapi nafsu segi tiga. Mana ada cinta dalam kasus ini. Menurut Media bahwa AA tertangkap tangan oleh Nas, sedang melepas hasrat dengan Rani di sebuah Hotel di Makasar. Lalu si Nas mengancam mau membongkar kejadian memalukan itu ke Publik, bahkan dengan cara-cara pemerasan. Biasanya orang yang kena peras selalu saja merencanakan untuk menyingkirkan pemeras, karena seperti nya hanya cara seperti itu cara membebaskan diri dari cara-cara pemerasan klas tinggi. Dan kasus seperti ini sering kali terjebak dalam kasus pembunuhan berencana. Begitu sering kali kita dengar baik fakta nyata, maupun fiksi dalam film. Kasus kematian Merlyn Monro saja sampai saat ini masih gelap. Kita liat saja apa yang sesungguhnya terjadi. --- On Sun, 5/3/09, loekyh loe...@hotmail.com wrote: From: loekyh loe...@hotmail.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fitnah!? Re: KASUS ANTASARI To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Sunday, May 3, 2009, 9:09 PM Cara amatiran mengancam pake sms (yg jelas2 bisa dilacak pengirimnya) , 'semangat berapi-api' kejaksaan menyatakan Antasari sebagai 'tersangka', terus sikap mencla-mencle keluarga Nasruddin yg sebelumnya kepada berbagai media menuduh istri kedua Nasruddin (bukan Rani Julianti, istri ketiga?) sbg dalang pembunuhan. Apakah mungkin banyak jaksa yang merasa 'senang' dg jatuhnya AA yang telah membawa beberapa jaksa senior ke pengadilan? Juga mereka 'iri' karena banyak ladang yang tadinya 'basah' telah diambil alih oleh KPK? Sangat disesalkan sikap seorang pengurus Konstras yang seakan-akan sudah menganggap AA terlibat. Yang jelas-jelas sudah terbukti memberi uang adalah Sigid Haryo Wibisono (yang pernah didepak dari Golkar dan PKB). Bisa saja ketika memberi uang ke eksekutor, Sigid dengan gampang mengatakan Ini uang dari AA, sebagai antisipasi seandainya eksekutor tertangkap (atau bahkan seandainya rencana pembunuhan Nasruddin gagal), sudah ada 'kambing hitam'-nya. Salam
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Blog Rani Juliani
Sekadar intermezo: rupanya para mahasiswa STMIK Raharja ditugasi membuat blog yang salah satu isi postingnya harus sebuah tulisan pendek ttg mengapa mereka memilih STMIK Raharja sbg tempat kuliah. Ini saya dapati dari banyak blog yg dibikin mahasiswa kampus itu. Anyway, komentar yang dilayangkan ke blog Rani Juliani itu saya kira seru dan banyak yg lucu... :-) --- On Mon, 5/4/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Blog Rani Juliani To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, May 4, 2009, 10:37 AM Jika ingin melihat foto Rani, kunjungi rumah Rani Juliani, silahkan klik: http://rani- juliani.blogspot .com/ http://rani- juliani.blogspot .com/ Salam Blog, AH
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Dari Nyanyian Menristek Hingga Ke Simfoni Inovasi
Kehadiran Bapak Kusmayanto Kadiman, Menteri Negara Riset dan Teknologi, dalam pertemuan dengan blogger maupun miliser sudah sering terjadi. Tapi soal menyumbangkan suara tanpa diminta rasanya baru terjadi hari Sabtu, 2 Mei 2009 yang lalu. Semua itu gara-gara blogger yang kondang dengan nama Ndoro Kakung sulit dilacak keberadaannya oleh panitia acara Peluncuran WIMAX Anak Bangsa dan Silahturahmi Bloggers dan Mailisters. Rupanya blogger yang nama aslinya adalah mas Wicaksono ini sedang sibuk berbagi ilmu di bagian belakang ruang pertemuan, dan baru muncul ketika lagu Cicak...cicak di dinding , mengalun dari bibir Menristek. Kunjungan ke Puspiptek Serpong ini adalah kunjungan pertama saya memasuki rumah tetangga saya ini. Dahulu saya biasa lewat di depannya ketika sekitarnya masih dominan pepohonan karet. Zaman saya kecil, keluarga saya sering piknik murah meriah di perkebunan karet di daerah ini. Sekarang perumahan sudah mulai membanjiri, dan terus terang saya jadi bingung lokasi. Walaupun saya termasuk yang membeli salah satu lahan kecil dari mantan perkebunan karet itu menjadi rumah tinggal, tetap saja tetangga yang satu ini belum pernah saya kunjungi. Sekarang tampaknya kemacetan sudah pula merambah ke tempat ini. Ternyata, kawasan yang dikuasai Kementrian Negara Riset dan Teknologi sangat luas. Tanah seluas 142,5 ha sudah dimiliki BATAN sejak tahun 1964, kemudian mulai dikembangkan oleh Kementrian Negara Riset dan Teknologi pada tahun 1978 diawali dengan kegiatan penghijauan. Untuk mencapai lokasi pertemuan rupanya pengunjung harus tahu jelas tujuan yang ingin dituju, apakah kompleks BATAN, BPPT, Puspiptek perkantoran, atau perumahan Puspiptek. Karena kegiatan ini bagi saya sebenarnya sedikit mencuri-curi waktu keluarga, maka saya kehilangan kesempatan berkeliling melihat-lihat Kebun Botani Puspiptek Serpong. Tapi beruntung saya memperoleh buku yang banyak berkisah tentang aneka ragam tumbuhan Indonesia yang mulai langka, tapi terdapat di dalam Kebun Botani ini sebagai salah satu upaya konservasi yang dilaksanakan Puspiptek. Kicau burung dan segarnya warna hijau daun-daun yang merimbun memang menyambut kedatangan saya dan membuat saya serasa tidak ingin pulang. Sebenarnya pasti menarik sekali bila bisa melihat Taman Kumbang dan Kupu-kupu, Kebun Devisa Negara, Kebun Bumbu, Kebun Percobaan RUSNAS, Kebun Percobaan Penelitian, maupun Kebun Propinsi Mini. Bahkan menara air dengan desain yang sangat menawan hati membuat saya tertarik ingin tahu simbolisme yang terdapat dalam desainnya, serta siapa desainernya. Ketika saya memasuki ruang pertemuan, terlihat Mas Onno W. Purbo sedang mempresentasikan WIMAX. Bagi orang yang sedikit gaptek seperti saya, bahasa teknisnya agak rumit untuk saya ikuti. Tetapi tampaknya produk anak bangsa ini memang menarik untuk diaplikasikan para blogger atau pengguna internet lainnya. Simak saja reportase dan komentar di blog Kompasiana, baik tulisan yang langsung diunggah saat acara masih berlangsung, maupun tulisan-tulisan lain sesudahnya. Hampir semua penulis terpesona dengan kecepatan WIMAX dalam menjelajahi dunia maya, maupun dalam mengunggah gambar dan berita. Ketika saya duduk, saya lihat sebagian peserta acara membawa kantong-kantong bibit pohon untuk ditanamkan kembali di rumah mereka. Lumayan juga sebagai usaha penghijauan sambil ikut melestarikan tanaman lokal. Ndoro Kakung, atau mas Wicaksono, dicari-cari untuk dihadirkan di atas panggung dalam Forum Diskusi bersama mbak Shinta Dhanuwardoyo dari Bubu.com, serta bung Agus Hamonangan moderator milis Forum Pembaca Kompas. Mereka hadir dalam rangka membagikan Kiat Keluar dari Penyakit Rabun Membaca dan Lumpuh Menulis. Baik mas Wicak sebagai blogger, maupun mbak Shinta sebagai agensi pemasaran dengan media internet, dan bung Agus selaku moderator milis FPK membagikan pengalaman dan kiat-kiat mereka dalam bidang mereka masing-masing. Mas Wicak menyarankan agar menulis sebagai blogger dianggap sebagai kegiatan berbagi kepada sesama. Hasil dari kegiatan menulis mungkin akan datang di kemudian hari, tetapi sementara itu kepekaan menulis akan timbul dan akan menjadi kekayaan tersendiri bagi penulis tersebut. Yang terpenting dari sebuah blog bagi blogger yang pernah menjabat Ketua Panitia Pesta Blogger 2008 itu, adalah isi dari blog. Penampilan blog boleh indah dan berganti rupa tiap hari, tetapi kalau isinya tidak berkembang maka pembaca yang disasar tidak akan tertarik berkunjung. Mbak Shinta membagikan kiat-kiat pemasaran yang diterapkannya dalam membuat iklan. Bagaimana mereka mengadakan survei, membuat iklan, dan kembali mengadakan survei lanjutan terhadap iklan tersebut. Sifat interaktif dalam dunia maya membuat dimensi periklanan yang baru yang juga memanfaatkan kondisi interaktif ini. Yang menarik dari perbincangannya adalah kenyataan bahwa semakin interaktif dunia maya, semakin tinggi tingkat kreativitas yang dibutuhkan. Tumbuhnya tuntutan baru yang
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Menempuh Hidup Baru
Selamat menempuh Hidup Baru Happy Weding dari ROY TIMOTIUS. anggota FPK, --- Pada Sen, 4/5/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id menulis: Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Menempuh Hidup Baru Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 4 Mei, 2009, 3:56 AM Telah menikah Muhammad Maulana (Member Milis FPK) dengan Andini Naulina Harahap Resepsi telah dilaksanakan pada Hari Minggu, 3 Mei 2009 Hotel Grand Kemang , Kemang - Jakarta Selatan Muhammad Maulana anak Pak Ishadi SK (Member FPK) Selamat kepada kedua mempelai. Salam dan Horas, AH Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. Tambah lebih banyak teman ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Antasari Terancam Hukuman Mati
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/04/19250730/antasari.terancam.hukuman.mati JAKARTA, KOMPAS.com â Antasari Azhar dikenakan Pasal 340 KUHP karena diduga ia sebagai aktor intelektual di balik pembunuhan berencana terhadap Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PT PRB) Nasrudin Zulkarnaen. Ia terancam hukuman mati, kata Dir Reskrimum Komisaris Besar M Iriawan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (4/5). Menurut Iriawan, alasan penahanan dianggap cukup berdasar bukti-bukti dan keterangan saksi-saksi. Meski demikian, lanjut Iriawan, pihaknya masih menyelidiki keterlibatan Antasari dalam kasus tersebut. Ia mengakui Antasari cukup kooperatif saat dimintai keterangan. Sementara itu, menurut kuasa hukum tersangka Antasari Azhar, Machdir Ismail, untuk keselamatan jiwa kliennya maka penahanannya dipisahkan dari tahanan biasa. Selain dipisahkan dari tahanan KPK, Antasari juga ditempatkan sendirian di sel Rutan Narkoba Polda Metro Jaya. Meski demikian, menurut Machdir, tak ada perlakuan istimewa untuk Antasari. MYS
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Politisi Belum Jadi Negarawan
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/05/04/04383948/politisi.belum.jadi..negarawan Jakarta, Kompas - Perpolitikan nasional yang dipertontonkan petinggi partai politik saat ini kian tereduksi menjadi sekadar perebutan kekuasaan. Perolehan suara dalam pemilu legislatif dan pemilu presiden jadi kepentingan tertinggi. Visi dan kepentingan jangka pendek, serta sikap pragmatis untuk meraih kekuasaan, itu menandai politisi kita masih belum berjiwa negarawan. Sebaliknya, negarawan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Moralitas tinggi yang dipunyai politisi berjiwa negarawan akan membuat dirinya tetap terhormat, baik saat menang maupun kalah dalam pemilu legislatif atau pemilu presiden (pilpres). Demikian benang merah dari percakapan Kompas, secara terpisah, dengan mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maâarif, budayawan Franz Magnis-Suseno, dan sosiolog hukum Satjipto Rahardjo, Sabtu (2/5). Ketiganya masih berharap munculnya politisi berjiwa negarawan di negeri ini. âSekarang ini elite politik menunjukkan kepentingan tertinggi adalah pemilu dan pilpres. Seharusnya politisi belajar menjadi negarawan,â ujar Syafii. Politik yang bermartabat dan bermoral, papar Syafii, bukanlah ajang rebutan dan permainan kekuasaan, tetapi selalu mengarah pada kepentingan yang lebih besar daripada kepentingan golongan, yakni kepentingan bangsa. Ia mengingatkan, negeri ini bukan sedang dalam kondisi serba baik. Korupsi, krisis ekonomi global, bahkan ancaman disintegrasi masih menjadi tantangan serius. Franz mengatakan, politisi yang mengungkapkan kenegarawanannya tak hanya berkehendak memegang kekuasaan, tetapi juga menegaskan dan membuktikan apa yang mau diperbuat untuk bangsa dan negara dengan visi yang benar, penting, dan mendalam. Negarawan akan dengan sendirinya menunjukkan wawasan, integritas, serta kapasitas intelektual dan emosional di atas rata-rata. Selalu ada tarik-menarik amat ketat antara kepentingan bangsa dengan kepentingan pribadi dan golongan. Untuk itu, moralitas tinggi mutlak bagi siapa pun yang terjun ke kancah politik, apalagi menjadi pemimpin politik. Politik pada hakikatnya adalah demi kepentingan umum. Akan tetapi, gambaran jamak menunjukkan banyak orang yang menekuni politik untuk kepentingan sendiri, bahkan demi prospek bisnis. âOrang berbondong-bondong mencari kekuasaan seperti mencari pekerjaan,â ujar Satjipto Rahardjo. âPenyusuâ Bagi Syafii, peradaban politik bangsa ini masih berada pada tingkat rendah. Hal itu antara lain terlihat dari tingkah pemimpin politik yang mempertahankan sikap feodal dan larut dalam pragmatisme. Mereka tak sungkan mendorong lahirnya generasi politisi âpenyusuâ. Generasi penyusu ini menumpang popularitas orangtua atau keluarga dekat untuk mendapat posisi politik meskipun mereka belum memiliki apa pun untuk ditawarkan kepada bangsa dan negara. Jadilah anak pejabat negara dan petinggi parpol terpilih meski pernyataan politik sekalipun belum ia sampaikan, bahkan di atas panggung kampanye. Dukungan suara yang didapat juga membuktikan masih banyak warga terpikat popularitas tokoh yang membayangi, bukan kinerja dan kapasitas calon pemegang mandat rakyat itu. Melihat realitas politik pascapemilu legislatif dan menjelang pilpres, Syafii berpendapat, rakyat harus kembali bersabar hingga lima tahun mendatang untuk menyaksikan perbaikan yang lebih signifikan. Meski demikian, tak putus harapan pada politisi senior yang saat ini sudah menguasai panggung politik agar mereka bisa menunjukkan sikap kenegarawanan. âKekanak-kanakan kalau berpikir hanya bisa berperan ketika mewakili parpol yang duduk di pemerintahan. Kalau takut jadi oposisi, jangan jadi kader partai,â ujar Syafii. Moral yang tinggi seharusnya membuat petinggi parpol mampu memperlihatkan bahwa kekalahan adalah sesuatu yang biasa. Tidak perlu ada kekecewaan karena merasa dilawan dan dikalahkan yang menghalangi kelompok politik bekerja sama untuk kepentingan bangsa. Franz menyebutkan, kerja sama Barrack Obama, Hillary Clinton, dan John McCain pada pemilu di Amerika Serikat lalu sebagai contoh yang bagus. Sebuah jargon politik disebutkan Satjipto: kesetiaan kepada partai selalu diakhiri setiap kali datang panggilan untuk setia kepada bangsa dan negara. Kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan partai. Pernyataan itu dijanjikan sebagai platform idealisme oleh semua pemimpin parpol. Namun, satunya kata dan perbuatan elite politik ini yang dinantikan. âSelalu ada tarik-menarik antara platform idealisme dan watak politik yang mengarah pada upaya mendapat kekuasaan,â ujar Satjipto. Kemampuan elite politik untuk mengerem dan mengatasi persoalan teknis pemilu agar tak mengganggu kepentingan bangsa dan negara menjadi salah satu ujian penerapan platform itu. Satjipto berharap tidak ada elite politik yang memperalat kekurangan pemilu untuk menyerang pihak lain. Semua petinggi
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Konsumen Menjadi Raja
Oleh RHENALD KASALI http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/05/04/04374513/ketika.konsumen.menjadi.raja Setelah jungkir balik menerjang krisis, inilah saatnya membongkar black box konsumen Indonesia. Kalau gagal menafsirkannya, kita akan terperangkap quasi crisis (seolah-olah krisis) dengan tindakan mengkrisiskan diri sebelum konsumen benar-benar berhenti berbelanja. Indikatornya, tatkala hasil yang dicapai setiap pelaku usaha dalam kategori yang sama mulai saling bertentangan. Yang satu mengatakan krisis, yang lain bilang tidak ada. Yang satu mengakui kesulitannya akibat mismanagement, yang lain menyalahkan krisis. Pertentangan hasil survei dan perilaku membeli pun mulai tampak sehingga Yongky Susilo (The Nielsen Indonesia) menyebut fenomena belanja ini sebagai anomali besar. Bagaimana tidak, tahun lalu tingkat kepercayaan konsumen terhadap perekonomian (consumer confidence index) yang dipotret The Nielsen Indonesia terendah dalam lima tahun terakhir. Saat ditanya tentang masa depan, hanya 13 persen konsumen yang optimistis. Di beberapa negara, indeks itu sangat konsisten dengan perilaku belanja. Kalau keyakinan rendah, gairah belanja turun dan penjualan terganggu. Faktanya, akhir tahun 2008, penjualan hampir semua kategori produk, mulai dari makanan dan minuman sampai otomotif dan belanja iklan, naik signifikan. Semua itu terjadi di tengah-tengah kenaikan harga bahan bakar minyak sehingga konsumen mengalami masalah daya beli. Kenyataan ini mengingatkan saya kepada almarhum budayawan Mochtar Lubis yang secara tegas mengatakan manusia kita munafik. Apa yang diucapkan tidak sama dengan apa yang dilakukan. Dalam perilaku belanja, tampaknya konsumen kita sulit mengekspresikan isi pikiran dan isi kantong. Sekalipun pesimistis, kalau perangsang-perangsang penggoda belanja cukup besar, goyah juga untuk menghabiskan uang. Kini ucapan itu penting untuk kita renungkan kembali. Terutama setelah menyaksikan fenomena belanja (kasus antrean belanja diskon) dan ritel yang seakan-akan tidak tergerus krisis serta opini-opini yang saling bertentangan. Empat fenomena Setidaknya ada empat fenomena yang perlu mendapatkan perhatian, yaitu fenomena musim semi, buyerâs market, daya beli versus keinginan membeli, dan downshifting (berpindah segmen). Mari kita bahas satu per satu. Berbeda dengan negara-negara yang memiliki musim semi, konsumen Indonesia selalu memasuki awal tahun dengan kegalauan. Banjir dan angin barat menerjang pulau-pulau Indonesia sehingga logistik terganggu, dan pengeluaran konsumsi di awal tahun selalu tersedot untuk memelihara kesehatan. Sementara itu, di negara-negara lain, musim semi adalah sebuah hope. Bunga-bunga mulai bermunculan dan mereka mengganti pakaian, perabot, warna, dan sebagainya. Kalau tidak ada krisis, sudah pasti indeks keyakinan konsumen pada awal tahun di sini kalah bagus dibandingkan dengan keadaan di negara lain, atau dengan keadaan di kuartal tiga di sini yang diwarnai dengan psikologi liburan dan bonus akhir tahun. Namun, krisis menciutkan nyali belanja. Ditambah dengan stimulus ekonomi yang hanya mengandalkan instrumen fiskal, sementara perputaran uang dikencangkan oleh otoritas moneter (bank sentral), berakibat langkanya kredit konsumsi yang masih dibutuhkan masyarakat. Akibatnya, penjualan otomotif dan perumahan yang merupakan lokomotif ekonomi yang penting berjalan tersendat-sendat. Kalau pemerintah ingin sektor ini bergerak cepat, dibutuhkan sumber dana murah. Karena tidak ada, pasar terlihat menurun. Padahal, kebutuhan terhadap perumahan, sepeda motor, dan mobil masih sangat besar. Tengoklah Indomobil Finance yang baru mengeluarkan obligasi yang dalam waktu singkat menghasilkan dana dari masyarakat sebesar Rp 500 miliar. Di luar dugaan, masyarakat masih punya uang cukup besar. Kemungkinan besar, fenomena musim hujan (sebagai lawan dari fenomena musim semi) turut mewarnai para pengambil keputusan yang akhirnya memilih menahan perputaran uang daripada memberikan perangsang yang menggeliatkan perekonomian. Fenomena kedua yang tak kalah penting adalah buyerâs market. Untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir, pasar dikuasai oleh pembeli, dan pembeli menjadi raja. Setelah ditekan oleh berita-berita negatif, konsumen menahan uangnya, dan menjadi sangat selektif. Penundaan akan menjadi masalah kalau benar-benar sudah tak punya uang. Namun, bukan itu yang terjadi. Quasi crisis terjadi karena keinginan membeli lenyap, bukan daya beli. Maka, saat raja yang sudah lama menahan uang berhadapan dengan stimulus pasar yang âmenarikâ, mereka pun membelanjakan uangnya. Diskon yang dipepetkan waktunya (misalnya tiga jam, atau maksimum empat hari) dan dibatasi pasokannya biasanya menimbulkan persepsi kelangkaan yang akhirnya melipatgandakan nilai dari barang tersebut. Fenomena ini dikenal dengan istilah psychological reactance dan banyak digunakan dalam sektor ritel, dan kini dipakai dalam memasarkan properti. Apa
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Golkar Limbung, Positifkah?
Oleh Roch Basoeki Mangoenpoerojo http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/05/04/03313487/golkar.limbung.positifkah Partai Golkar sedang limbung. Ini berat, tetapi bagus untuk bangsa ini, setidaknya mengikis âdendam Orde Baruâ untuk membubarkannya. Sisi lain amat berpeluang dapat memperbaiki kehidupan bangsa. Sejak dilecehkan hanya akan menuai 2,5 persen dalam Pemilu 2009, seluruh warga Golkar merasa gerah. Perolehan suara Golkar menurun dari 23 persen (2004) menjadi 14 persen (2009). Ini pukulan berat bagi para pengurusnya. Selain itu, Golkar juga âdihantamâ lima kriteria calon wapres dari SBY. Harga diri ketua umum pun rontok. Begitukah nasib parpol penguasa Orde Baru 32 tahun lebih dan kini limbung? Peran apakah yang harus diambil Golkar? Potensi Golkar Dalam Pemilu 2009, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan bisa bertahan pada angka 14 persen. Hal ini lebih dikarenakan fanatisme terhadap sosok Bung Karno. Selain itu, pengurus mampu bertahan menjadi oposan selama lima tahun. Sedangkan lonjakan 300 persen suara Partai Demokrat lebih dikarenakan kepiawaian SBY, not more. Tetapi, fenomena PKS itu lain, perlahan-lahan merambat naik, lebih profesional. Dibandingkan ketiga partai di empat besar itu, secara potensi, Golkar jauh lebih hebat, baik dalam pengalaman, organisasi pendukung, ketersediaan profesional manajemen partai yang didukung aliran dana sejak Orde Baru, serta aksesibilitas dengan birokrasi (seluruh birokrat mantan Golkar) maupun dunia internasional yang sudah melembaga. Meski demikian, masih ada dua kelemahan, yaitu kemampuan âberendah hatiâ dan kemampuan âtidak berkuasaâ. Agaknya, kedua hal itulah yang menjadi penyebab limbungnya peran Golkar. Ingin berkuasa tetapi dipatahkan oleh arogansi kekuasaan pihak lain. Jika Golkar mau berendah hati barang sedikit, dengan segala potensi yang dimiliki, tentu akan melihat peluang lebih besar kelak. Konkretnya, dalam situasi sekarang, negara-bangsa memerlukan kerendahan hati dari pihak-pihak yang pernah berkuasa, seperti TNI, birokrat, dan Golkar. Rendah hati untuk tidak ingin berkuasa, berkoalisi, dengan partai-partai tradisional (PDI-P) maupun partai kecil yang baru berdiri dan seterusnya. Dengan keberadaan Golkar, koalisi ini belum tentu kalah. Andaikata menang pun, Golkar sebaiknya tetap mengalah untuk tidak menjadi âpenguasa koalisiâ. Lebih bijaksana jika Golkar menyiapkan diri (dan seluruh bangsa) untuk menatap âajangâ 2014. Ada tuntutan bangsa menjelang 2014, yaitu pembentukan kepemimpinan nasionalis agar bangsa menjadi kelanjutan dari bangsa proklamasi 1945. Kepemimpinan nasionalis bukan hanya berarti menyiapkan sosok pemimpin, tetapi juga menyiapkan sistem nasional, termasuk di dalamnya sistem kepartaian yang kini masih amburadul. Lalu manajemen kepartaian yang berideologi lengkap dengan personalia yang kompetitif tetapi siap bermusyawarah mufakat. Ratusan kesepakatan Mengingatkan kenasionalan kita, tengoklah sejenak sejarah. Kemerdekaan Indonesia dirintis para cendekiawan sejak akhir abad ke-19. Upaya panjang sebuah masyarakat terjajah yang tercerai-berai agar menjadi bangsa merdeka dengan anugerah kekayaan luar biasa, pada posisi sentral di antara empat benua dan dua lautan dunia. Perjalanan itu dirangkai berbagai kesepakatan, sejak dari kesepakatan lokal yang sederhana dan berjangkauan sempit, berpuncak pada âtonggak bangsaâ Kebangkitan Nasional 1908 dan diikuti tonggak-tonggak berikut, seperti Sumpah Pemuda, mengikatnya menjadi bangsa, proklamasi mewujudkannya menjadi negara, dan memastikan teritorial dengan Deklarasi Djoeanda (diterima dunia, UNCLOS 1982). Kini semuanya tertelan waktu, tak tampak dalam kehidupan sehari-hari. Hanya ada dalam ucap saat peringatan hari-hari bersejarah atau tulisan opini. Tak terlihat dalam produk perundangan yang mempunyai kekuatan memaksa secara hukum. NKRI belum layak menyebut sebagai negara hukum yang berlandaskan hukum nasional. Akibatnya, setelah 64 tahun, kondisi bangsa tetap tercerai-berai bak âmasyarakat anak terjajahâ. Masyarakat elite taat pada âmajikanâ, melihat dunia lebih dari sisi kebendaan seperti harta, kekuasaan, jabatan, dan sebagainya. Akibatnya, rakyat dan bangsa terabaikan, dibiarkan tetap berperilaku anak terjajah tanpa mampu membangun golongan menengah. Itulah tantangan 2009-2014, khususnya bagi Golkar. Masih validkah kesepakatan itu? Siapa yang mengawal dan bagaimana mewujudkannya? Roch Basoeki Mangoenpoerojo Mantan Sekretaris Balitbang PDI-P (1993-1999)
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KASUS ANTASARI AZHAR
Saya cuga curiga, apa sebenarnya yang terjadi? Apa iya hanya karena gadis yang bernama Rani, Ketua KPK lantas membunuh Pria yang telah menikahi Rini secara siri dan telah hamil 4 bulan? Murah amat nyawa manusia dan reputasi sebagai Ketua KPK? Marilah kita simak bersama, apa sebetulnya yang terjadi. Salam, Adyanto Aditomo. --- Pada Ming, 3/5/09, Priatna Dimas priatnadi...@yahoo.co.id menulis: Dari: Priatna Dimas priatnadi...@yahoo.co.id Topik: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KASUS ANTASARI AZHAR Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 3 Mei, 2009, 1:30 AM Setuju bung Yudi, dari awal saya membaca kasus ini saya menduga ada sesuatu yang ditutup-tutupi, Rani (demikian nama gadis yang jadi rebutan) hanya sebagai rekayasa opini agar masyarakat terbawa arus bahwa Nasrudin dan Antasari tidak pantas sebagai seorang orang tua dan pejabat yang patut ditiru atau dijadikan sebagai simbol perlawanan. Ini hanya guyon saja, kalau seorang koruptor keluar dari penjara mungkin keluarganya masih bisa dapat menerima tetapi kalau sudah urusan perempuan, keluarga akan melihat orang tuanya dengan jijik, kotor dan telah menghancurkan rumah tangga/keluarga. Akhir dari segalanya anak atau sanak famili tidak bangga dengan hasil kerjanya yang dilakukan bertahun-tahun demi mengangkat harga diri keluarga dan bangsa.Pembunuhan karakter tepatnya begitu!
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Santun Dulu, Baru Berpolitik
Oleh SATJIPTO RAHARDJO http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/05/04/03304388/santun.dulu.baru.berpolitik Saat ini udara di Indonesia penuh sesak dengan urusan bisnis politik. Para politisi dan elite politik berseliweran di pentas. Hampir tidak ada jeda waktu bagi media massa untuk tidak mengabarkan hiruk-pikuk tontonan politik, baik pada pagi, siang, sore, maupun malam hari. Ada berita tentang perselingkuhan, penzaliman, gugat-menggugat politik, dan lain-lain yang biasanya diutarakan lewat langgam bahasa politik yang penuh lika-liku sehingga tidak jelas. Panggung politik Dalam politik, rupanya semua dibuat samar-samar sehingga di belakang hari mudah membantah dan mengelak. Amat menarik untuk mengamati, betapa panggung politik sudah tidak lagi menjadi tempat untuk menunjukkan perilaku kenegarawanan seseorang, tetapi menjadi bursa pekerjaan, tempat orang mencari pekerjaan. Menjadi politisi sudah hampir identik dengan pekerjaan yang hasilnya amat menggiurkan. Maka, alih-alih dunia politik dipenuhi citra kenegarawanan, ia menyedot orang-orang dari sekalian lapisan kehidupan masyarakat (from all walks of life) untuk berpindah pekerjaan menjadi aktor-aktor politik. Ini menyebabkan dunia politik tidak hanya dihuni kader-kader politik, tetapi oleh siapa saja, bahkan tanpa pengetahuan politik sama sekali atau amat minim. Mereka meninggalkan pekerjaan lama dan mencoba peruntungan baru yang lebih menggiurkan. Media massa turut membangun citra menggiurkan itu. Selain pendapatan tetap yang dari waktu ke waktu terus meningkat, juga penghasilan musiman yang datang lewat amplop-amplop dengan isi yang aduhai (asal tidak tercium KPK). Maka birokrat, pendidik, pengusaha, teknisi, dan artis berbondong-bondong meninggalkan pekerjaannya yang lama untuk berubah menjadi politisi. Patut dikhawatirkan Fenomena itu amat mirip dengan apa yang terjadi pada awal era reformasi berupa demam demokrasi. Saat itu penulis menyebutnya sebagai era âbangkitnya para premanâ (âDemokrasi atau Bangkitnya Para Preman?â, Kompas, 4/5/2005). Kejadian itu amat mirip dengan buku karya Ortega y Gasset (1930) yang berjudul La Rebelion de las Massas yang menggambarkan Eropa pada awal abad ke-20. Di tangan para politisi dadakan itu, kualitas dan perkembangan demokrasi patut dikhawatirkan. Dalam pemilu legislatif dan presiden yang sedang kita jalani hari-hari ini, sudah muncul hal-hal yang mengkhawatirkan, seperti caleg-caleg yang gagal dan menjadi tidak waras, bahkan bunuh diri. Mereka itu jelas bukan petarung-petarung politik, tetapi benar-benar orang yang mencari pekerjaan. Dengan sistem perolehan suara terbanyak, kualitas kenegarawanan seseorang tidak lagi dipertaruhkan, tetapi dikalahkan oleh âsiapa yang bisa membayarâ. Akibatnya, orang-orang yang cerdas, berdedikasi, memiliki kredibilitas, dan berbudi pekerti baik, tetapi tidak mempunyai kaki politik, pagi-pagi sudah tidak dapat memperoleh tiket untuk bertarung. Demi menduduki kursi di parlemen, uang, materi, dan tampilan fisik menjadi paspor dengan konsekuensi menjadi gila jika gagal. Peringatan Perilaku politisi dari hasil ârekrutmenâ yang demikian itu, pagi- pagi sudah menimbulkan kekhawatiran. âPerekrutanâ wakil rakyat yang mengandalkan hal-hal tersebut di atas mendorong kapasitas dan kapabilitas serta budi pekerti yang baik ke belakang. Hal-hal dan perilaku buruk yang akhir-akhir ini ditampilkan sebagian wakil rakyat sebaiknya menjadi peringatan atau sinyal untuk segera memperbaiki sistem penjaringan orang-orang yang akan duduk dalam gedung-gedung mentereng yang bernama âPerwakilan Rakyatâ. Kita tentu tidak ingin melihat gedung-gedung itu dinodai oleh berbagai perilaku yang tidak santun dan tidak berbudi pekerti luhur. Maka, tidak mengherankan dan berlebihan apabila di masyarakat lalu muncul parodi-parodi tentang mereka yang seharusnya pantas menyandang predikat âyang muliaâ. Saya tidak tahu bagaimana caranya menjaring orang-orang yang memiliki kapabilitas dan kapasitas serta berbudi pekerti luhur sebagai politisi. Sistem yang berlaku sekarang ternyata kurang menjamin terjaringnya orang-orang berkualitas. Sistem yang baik itu mungkin susah membuatnya, yaitu suatu sistem yang mampu merumuskan dengan baik parameter tentang âsantun dulu baru berpolitikâ. Satjipto Rahardjo Guru Besar Emeritus Sosiologi Hukum Universitas Diponegoro, Semarang
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PDI-P unggul , Demokrat kecewa jika tidak menang
Rasanya pihak BPPT yang diberi tanggung jawab memimpin Tim IT KPU harus memberikan penjelasan mengapa sistem IT yang diterapkan tidak handal. Kendala apa saja yang dihadapi? Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Ming, 3/5/09, Dewono Siswardiyanto gad...@dewonosiswardiyanto.net menulis: Dari: Dewono Siswardiyanto gad...@dewonosiswardiyanto.net Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PDI-P unggul , Demokrat kecewa jika tidak menang Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 3 Mei, 2009, 1:19 AM Teknologi saat ini sebetulnya dapat dimanfaatkan, namun bila diterapkan dari hulu hingga hilir. Bila masih banyak interaksi manusia dalam prosesnya, maka kevaliditannya menjadi diragukan. Itu yang menjadi permasalahan penerapan TI di proses pemilu saat ini. Dari berita kompas yang lalu saya baru baca kalau proses 'pembacaan' hasil contreng dilakukan dgn cara di-scan. Namun karena metode scan yang diterapkan tidak pas, maka operator harus melakukan editing/touch up terhadap hasil scan tadi. Dari sini saja sudah terjadi interaksi manusia yang membuat validitas nya menjadi berkurang ... Ketidakcakapan petugas yang berhadapan dengan TI ini juga menjadi faktor yang tak kalah penting dalam mengurangi nilai validitas hasil penghitungan suara ini. Jadi dua faktor itu saja sudah membuat ketidakmulusan proses dan berujung molornya penghitungan suara.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Australia Akan Beli 100 Jet Tempur F-35
Duitnya udah habis banyak buat ngadain pemilu mas .. sorry one liner 2009/5/4 Agus Hamonangan agus.hamonan...@gmail.com Setelah Singapura, kini giliran Australia memesan 100 Jet Tempur F-35. Semakin banyak pesawat siluman mengapit Indonesia, pemerintah Indonesia harus segera pesan SU-37 maupun SU-47 (Berkut) dari Rusia. Salam, Agus Hamonangan Sent from my BlackBerry� Jave Powered by XL GPRS/EDGE/3G Network
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Antasari Azhar Dicekal
ya pak, setuju !!! KPK TIDAK IDENTIK / Bukan Milik Bapak Antasari Azhar. Jika beliau bercuti menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya, KPK akan tetap jalan bukan !!!??? Bravo KPK...!!! kepada bapak Antasari Azhar jika memang bapak tidak bersalah maka biarkan proses yang menentukan (saya berpositif thinking bahwa prosesnya akan berjalan baik, transparan karena menjadi salah satu perhatian masyarakat). namun jika kelak yang terbukti sebaliknya... ya, saya maklum bapak Antasari Azhar juga Manusia jadi sangat manusiawi jika melakukan kesalahan dan harus menerima hukuman yang pantas tepat. Karena bapak telah menambah (membuat) PRESEDEN BURUK penegak hukum di negeri tercinta Indonesia (jika terbukti bersalah). Regards Titin --- Pada Sen, 4/5/09, marnagan2...@yahoo.com marnagan2...@yahoo.com menulis: Dari: marnagan2...@yahoo.com marnagan2...@yahoo.com Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Antasari Azhar Dicekal Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 4 Mei, 2009, 11:09 AM Kalau benar ada konspirasi yang mencoba menyeret AA dengan harapan kasus korupsinya tidak diutak-atik maka menurut saya itu itu kesalahan besar karena KPK bukan AA saja, jadi KPK tidak akan berhenti bekerja hanya karena AA kena kasus. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Skenario Lembaga Survei
Pak Djajaprana, Maaf, saya harus balik lagi pada ketiga jenis survey yang saya sebutkan sebelumnya: 1. pre-election poll 2. hitung cepat / quick count 3. exit poll Dalam membicarakan akurasi survey, harus jelas dahulu kita membicarakan survey yang mana, karena implikasinya bisa berbeda sama sekali. Demikian juga metode pengambilan sampel acak akan berbeda sama sekali antara ketiga jenis survey tadi. Ketidakakuratan DPT akan berpengaruh pada akurasi jenis survey yang pertama (pre-election poll), dan tidak akan berpengaruh pada hitung cepat dan exit poll. Mengapa? Karena yang disurvey di pre-election poll adalah masyarakat luas, yang belum tentu terdaftar di DPT, dan belum tentu ikut pemilu. Exit poll dilakukan pada orang yang telah selesai memilih di TPS, sehingga jelas responden2 di exit poll sudah pasti terdaftar di DPT. Hitung cepat dilakukan dengan mengumpulkan data hasil pemilu di setiap TPS, jadi sudah jelas hitung cepat tidak berkaitan dengan DPT. Terima kasih. Adi From: djajaprana no_re...@yahoogroups.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, 4 May 2009 5:16:26 Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Skenario Lembaga Survei Bagaimana pula bila dikaitkan dengan tingkat akurasi DPT. Kalau jumlah tak terdaftar ratusan ribu mungkin bisa diabaikan; tapi bila jutaan atau puluhan juta? Selain itu lingkup batasan acak berkaitan dengan basis pendukung, apakah sudah dipetakan oleh lembaga survey. Dengan terjadinya kontroversi Ramadhan 30 hari berurutan, agaknya juga sudah dipetakan prediksi preferensi pandangan politik umat dalam skala geografis yang lebih luas. Mohon pencerahan. DJP
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kopdar -- Bloggers dan Mail-Listers, 2 Mei 2009
Dalam pertemuan tersebut yang saya sesalkan adalah: kepingin nyanyi tapi suara saya fales (lha ngomomg aja fales, apalagi nyanyi), jadinya ya gak berani nyanyi he he he he he he. Ada satu hal yang mengganggu pikiran saya soal demo komunikasi dengan menggunakan Teknologi WIMAX 4G. Untuk komunikasi voice yang menggunakan VOIP, bandwidth yang diperlukan berkisar antara 32 - 128 Kbps, sedangkan untuk Video Conference, bandwidth yang diperlukan berkisar antara 3 - 7 Mbps. Komentar saya: Bandwidth yang diperlukan kok besar sekali ya, padahal sewa bandwidth saat ini lumayan mahal. Untuk komunikasi Voice yang menggunakan VOIP, beberapa produk China hanya memerlukan bandwidth 6 Kbps, kualitas suaranya sudah sangat jernih, sedangkan untuk Video Conference berkisar antara 512 - 1024 Kbps sudah cukup bagus. Mengapa kita tidak mengembangkan sistem komunikasi yang bisa menghemat penggunaan bandwidth? Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Ming, 3/5/09, kkadi...@ristek.go.id kkadi...@ristek.go.id menulis: Dari: kkadi...@ristek.go.id kkadi...@ristek.go.id Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kopdar -- Bloggers dan Mail-Listers, 2 Mei 2009 Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 3 Mei, 2009, 2:30 AM Kawan-kawan, Tidak pernah henti saya memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Maha Pengasih atas rahmat dan nikmat yang Iya anugerahkan. Satu lagi bukti bahwa ide brilian, persiapan matang, kerja keras dan kekompakan dalam pelaksanaannya membuktikan Bloggers dan Maillisters itu juga hebat dalam menggelar acara Kopdar. Semua acara yang dirancang dalam tema Silaturahmi Bloggers dan Mail-listers (When Bloggers and Maillisters Collide) berjalan lancar, ramai, edukatif, menghibur dan menggairahkan. Manajemen transportasi Thamrin-Pupiptek pp, among tamu, hiburan berupa live band dan penyanyi2 yang juga peserta acara berdendang lepas dan ceria, jalan-jalan di Kebun Provinsi dipandu ahli tanaman tropis, peyanjian teh/kopi, makan pagi/siang/sore, sholat, pameran teknologi, pencerahan/demo Wimax karya anak negeri, paparan dan diskusi seputar blogs dan mail-lists, digital campaign plus diskusi cerdas yang semuanya berkualitas prima dengan semangat dkuk (dari kita untuk kita). Bakso Lapangan Tembak, Nasi Bogana, Nasi Kotak, Kimchi, Bihun ultah dan kopi Toraja Camus serta isi tas (buku-buku dan jejamuan) adalah juga dkuk. Selain keceriaan dapat kenalan baru dan temu kangen dengan kawan lama, saya yakin banyak pelajaran yang dipetik para peserta tentang kekayaan biodiversitas di Kebun Provinsi, kemampuan anak negeri dalam litbang Wimax dan pemanfaatan IT untuk kehidupan. Tidak kalah pentingnya adalah ketulusan dan kekompakan serta keinginan berbagi yang merupakan nilai luhur yang kita sama-sama pertunjukkan. Terima kasih kawan-kawan, mari terus berkarya dan berbagi, KK NB. Dengan teknologi Wimax yang ternyata juga 4G para peserta sambil mengikuti acara tetap hooked ke internet berkecepatan tinggi. Terimakasih pada Telkom yang sediakan speedy mendekati 2MBPS. Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Skenario Lembaga Survei
Bung Adiyatmika, Kalau peristiwanya seperti yang anda tulis, ya gak masalah. Yang jadi masalah adalah ada kecurigaan lembaga Quick Count sudah membuat laporan rekapan hasil Pemilu disuatu TPS sebelum penghitungan suara dilakukan. Ada dugaan datanya didapat dengan cara memawancarai para pemilih yang habis mencontreng di TPS tersebut, bukan hasil penghitungan resmi oleh panitya PPS. Mengapa? Jam 13.00 ada Lembaga Survey sudah mendapatkan data rekapan dari TPS, padahal penghitungan suara baru dimulai pk. 13.00 juga, dan banyak yang selesainya sampai malam hari. Tapi ini hanya sekedar kecurigaan, bukan menuduh, karena bisa saja penghitungan suara dimulai pk. 10.00 (menurut aturan kan dimulai pk. 13.00) karena peserta pemilu di TPS yang menjadi titik pemantauan Lembaga Survey tersebut cuma sedikit dan semua sudah selesai mencontreng sebelum batas waktu yang ditentukan. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Ming, 3/5/09, Adiyatmika adya...@yahoo.com menulis: Dari: Adiyatmika adya...@yahoo.com Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Skenario Lembaga Survei Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 3 Mei, 2009, 6:14 AM Pak Bungaran, Apapun cara yang digunakan untuk memilih (ditusuk, dicentang, disilang, dilingkar, dirobek, dll) tidak akan berpengaruh pada akurasi hasil hitung cepat (quick count), karena hitung cepat dilakukan dengan cara melaporkan hasil suara SAH yang telah SELESAI DIHITUNG di masing2 TPS. Misal: Seorang petugas survey yang ditempatkan di TPS 0014 Kelurahan Karang Bolong, mendapati hasil sebagai berikut: PDIP 40 orang pemilih, Demokrat 30 orang, Golkar 50 orang, PAN 10 orang, dst Data ini lalu dilaporkan ke kantor pusat lembaga survey, untuk dikumpulkan dengan data dari TPS sampel lainnya, dan hasilnya diproyeksikan untuk prediksi hasil pemilu secara nasional. Terima kasih. Adi
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Surat Terbuka - Korban Penerbit Cam Boga Pustaka Anggrek
Posted by: budis1975 budis1...@yahoo.com budis1975 Sat May 2, 2009 7:39 am (PDT) Kepada YTH Redaksi Berita TV ONE, METRO TV, TPI, RCTI, SCTV, AN TV, INDOSIAR, TV 7 dan TVRI Saya Budi Sutomo, salah satu korban dari Penerbit Cam Boga dan Pustaka Anggrek memberitahukan kepada seluruh jaringan tv yang ada di Indonesia, bahwa saat ini sedang berkembang marak penerbit-penerbit yang melakukan penipuan dan pembodohan terhadap masarakat. Kedua penerbit ini harus segera dihentikan perbuatannya karena pendekatan kami terhadap penerbit tidak dapat menghentikan perbuatannya. Besar harapan saya kalau media besar seperti tv memuat berita ini diharapkan penerbit segera menghentikan penipuan, pembajakan dan pembodohan masarakat yang sedang dilakukan saat ini. Sehingga tidak menimbulkan banyak korban baru. Adapun hal yang dilakukan kedua penerbit tersebut adalah membuat, menerbitkan dan mengedarkan berbagai macam buku resep yang isinya tidak benar. Penerbit tersebut melakukan copy paste besar-besaran terhadap web dan blog-blog pribadi dan dicetak menjadi buku serta diedarkan luas ke masarakat. Penerbit juga melakukan perubahan terhadap resep, memanipulasi foto asli, merubah judul resep, komposisi bahan serta metode pembuatan. Sehingga besar kemungkinan konsumen buku tidak akan berhasil jika mempraktekkannya. Ini adalah penipuan dan sangat merugikan konsumen buku. Foto dalam blog dan web itu kemudian di copy paste kemudian dicetak dan diedarkan di toko-toko buku. Sejauh ini sudah lebih dari 10 buah buku yang dicetak dan diterbitkan serta diedarkan oleh kedua penerbit tersebut. Besar harapan saya tv di Indonesia mengungkap dan memberitakan penerbit-penerbit abal-abal yang telah melakukan pembohongan publik. Karena resep dan foto bukanlah hasil uji coba sehingga pembaca tidak akan jadi jika mencoba resep tersebut di rumah. Selain penipuan terhadap konsumen buku, Penerbit juga melakukan tindak pidana karena mencuri foto dan resep dari web dan blog tanpa ijin, alias bajakan. Padahal penerbit tersebut telah mengantungi izin resmi dari pemerintah dan merupakan anggota IKAPI. Saya sebagai pihak yang dirugikan karena foto dan resep saya dicuri dan diterbitkan, saya juga mewakili sebagai konsumen yang merasa dirugikan karena sudah membeli buku tersebut. Silahkan membuka link ini http://budiboga. blogspot. com/search? q=puluhan+ resep+%26+ foto+budi+ boga untuk mengetahui foto, resep, yang dibajak, jumlah buku yang dibajak serta para korban yang dibajak serta konsumen yang ditipu. Saya bersedia menjadi narasumber. Silahkan e-mail ke budis1...@yahoo. com untuk informasi lebih lengkap salam budi sutomo Sedang terjadi pembodohan dan penipuan terhadap masarakat secara membabi buta, silahkan kunjungi link ini untuk informasi lebih lengkap: http://budisutomo. multiply. com/journal/ item/111/ Surat_Terbuka_ Untuk_TV_ ONE_METRO_ TV_TPI_TRANS_ TV_TV_7_AN_ TV_INDOSIAR. ..?replies_ read=14 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: swine flu, Kalau Saja Megawati....
Pak Tri Sutrisno adalah mantan Ajudan Presiden Suharto yang jadi Panglima ABRI dan kemudian jadi Wakil Presiden. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Yuliati Soebeno yuliati_s...@yahoo.com Date: Mon, 4 May 2009 00:01:43 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: swine flu, Kalau Saja Megawati He...he...he...mas-e Manneke, Pak Try Sutrisno itu seorang Wakil Presiden semasa Suharto memerintah dulu. Ntar Pak Try marah lho, kalau cuman dibilang sebagai AJUDAN? � Syukurlah jika tetap sehat-sehat saja, tidak terkena flu. Karena di Indonesia banyak yang pada flu, tetapi mudah-mudahan itu bukan swine flu. � Salam, Yuli = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: swine flu, Kalau Saja Megawati....
setahu saya sebelum jadi Wapres Pak Try memang pernah jadi ajudannya Pak Harto. sorry one liner --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yuliati Soebeno yuliati_s...@... wrote: He...he...he...mas-e Manneke, Pak Try Sutrisno itu seorang Wakil Presiden semasa Suharto memerintah dulu. Ntar Pak Try marah lho, kalau cuman dibilang sebagai AJUDAN? � Syukurlah jika tetap sehat-sehat saja, tidak terkena flu. Karena di Indonesia banyak yang pada flu, tetapi mudah-mudahan itu bukan swine flu. � Salam, Yuli
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: swine flu, Kalau Saja Megawati....
Mbak Yuli, Memang Try Sutrisno mantan wapres, tapi juga mantan ajudan. Jadi kedua jabatan itu tak terjadi bersamaan. Sebelumnya juga sudah ada konfirmasi dari miliser lain bahwa memang betul Try Sutrisno adalah mantan ajudan. manneke --- On Mon, 5/4/09, Yuliati Soebeno yuliati_s...@yahoo.com wrote: From: Yuliati Soebeno yuliati_s...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: swine flu, Kalau Saja Megawati To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Monday, May 4, 2009, 3:01 AM He...he...he. ..mas-e Manneke, Pak Try Sutrisno itu seorang Wakil Presiden semasa Suharto memerintah dulu. Ntar Pak Try marah lho, kalau cuman dibilang sebagai AJUDAN? � Syukurlah jika tetap sehat-sehat saja, tidak terkena flu. Karena di Indonesia banyak yang pada flu, tetapi mudah-mudahan itu bukan swine flu. � Salam, Yuli
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Skenario Lembaga Survei
Pak Adiyatmika Jika kita bicara soal metodologi seperti apakah metodologi yang dimaksudkan oleh Lembaga survei di Indonesia. Untuk perhitungan manual seperti yang anda maksudkan. Paling tidak lembaga survei harus mempunyai petugas survei disetiap Tempat pemungutan suara(TPS). Untuk itu dibutuhkan petugas dilapangan minimal 30% dari jumlah TPS yang tersebar di seluruh indonesia di 33 propinsi. Jika lembaga suvei menggunakan SMS dan telepon atau fax juga tidak bisa dianggap sah karena tidak datang langsung ke lokasi di TPS Tingkat kecurangan perhitungan manual lebih besar jika dilakukan secara elektronik(punch card). Urutan proses registrasi pemilih di TPS: 1.pencatatan kedatangan, 2.pengecekan kartu pemilih, 3.pengecekan data ke daftar pemilih tetap, 4.pengecekan apakah pemilih tersebut sudah datang sebelumnya Waktu yang dibutuhkan secara manual adalah 4.8 pemilih per menit, dengan mengotomatisasinya makan kecepatannya dapat ditingkatkan menjadi 13.4 pemilih per menit. Berapa detik,menit,jam waktu yang dibutuhkan untuk menghitung perolehan suara di TPS. Kan aneh jika lembaga suvei bisa memunculkan angka pada jam makan siang. Bagaimana mereka bisa mendapatkan angka persentase Dari penjelasan saya diatas bagaimanakah cara kerja lembaga survei Jika teknologi yang digunakan adalah penggunaan barcode pada kartu pemilih. Ketika si pemilih datang, petugas di TPS cukup meng-scan barcode di kartu itu maka secara otomatis data pemilih akan terkoreksi dengan cepat. Kemudian si pemilih dapat diberikan kartu suara untuk selanjutnya melakukan pencoblosan. Bayangkan jika kita menggunakan dengan teknologi: Jika teknologi yang digunakan adalah penggunaan barcode pada kartu pemilih. Ketika si pemilih datang, petugas di TPS cukup meng-scan barcode di kartu itu maka secara otomatis data pemilih akan terkoreksi dengan cepat. Kemudian si pemilih dapat diberikan kartu suara untuk selanjutnya melakukan pencoblosan. Teknologi yang digunakan adalah penggunaan barcode pada kartu pemilih. Ketika si pemilih datang, petugas di TPS cukup meng-scan barcode di kartu itu maka secara otomatis data pemilih akan tercek dengan cepat. Kemudian si pemilih dapat diberikan kartu suara untuk selanjutnya melakukan pencoblosan. Kenapa proses pemilu di Indonesia tidak menggunakan teknologi elektronik pada proses registrasi. Pelaksanaan sebuah pemilu itu pada dasarnya terdiri dari 3 proses: registrasi pemilih, proses pecoblosan dan proses perhitungan suara Jika kita mengacu pada peraturan KPU: TPS dibuka pukul 07.00 dan ditutup pukul 12.00. Maka perhitungan suara dilakukan setelah jam 12.00 siang. Berapa lama waktu perhitungan suara apakah perhitungan dihadiri para saksi, jika dilakukan secara manual tentu memerlukan waktu yang lama untuk menghitup kertas suara apakah sudah mengunnakan pencontrengan. Jika pun ada perbedaan waktu 2-3 jam dengan Indonesia bagian Timur dan Indonesia bagian tengah tentu juga memerlukan waktu yang lama disetiap TPS untuk perhitungan suara apalagi menggunakan perhitungan manual. Lembaga survei di Indonesia memunculkan angka pada saat pemilu berlangsung adalah untuk membentuk opini publik sehingga ketika TV melaporkan bahwa satu partai unggul maka pemilih yang tidak rasional ikut-ikutan memilih partai tersebut. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Adiyatmika adya...@... wrote: Pak Bungaran, Jika jumlah peserta pemilu 170 juta. Pertanyaan apakah dengan data yang anda asumsikan bisa mewakili 170 juta pemilih. ADI: Saya jawab BISA, karena inilah prinsip dasar dari pengambilan sampel dalam statistik. Analogi sederhana, apabila anda masak dan ingin tahu apakah rasanya enak, apakah anda harus memakan habis semua makanannya? Tentu tidak. Anda cukup mengambil sampel sesendok, yang penting cukup untuk mulut anda untuk bisa merasakan rasanya. Balik lagi ke hitung cepat, yang terpenting, dalam mengambil sampel harus ACAK. Petugas survey TIDAK BOLEH memilih sendiri TPS yang harus didatangi. TPS ditentukan secara acak, bukan karena misalnya TPS tersebut dekat dengan rumah petugas survey, atau bukan karena TPS tersebut petugasnya ramah2, atau TPS tersebut daerahnya lebih elit, dsb. TPS harus dipilih secara benar2 acak. Sistem quick count asalnya dari Amerika Serikat. Lembaga survei di Indonesia mengadopsi sistem yang ada di Amerika. Tapi kita harus mengakui bahwa peralatan yang dipergunakan di Indonesia tidak sama dengan peralatan yang dipergunakan di Amerika. ADI: Balik lagi ke penjelasan saya sebelumnya, mau cara dicoblos, dicentang, dilingkari, komputer layar sentuh, pakai keyboard, pakai mouse, dll. tidak akan berpengaruh ke akurasi hitung cepat. Hal ini karena data yang diambil dari hitung cepat adalah hasil suara SAH yang selesai dihitung di masing2 TPS. Saya heran dengan Lembaga survei di Indonesia megatakan ke publik bahwa tingkat elektabilitas SBY 60%. ADI: Menurut saya ini pernyataan yang ambigu, karena tidak jelas apa
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI
Memang sangat ajaib. Mungkinkah Antasari di KPK yang dikenal sangat ahli menjebak orang dengan memakai telpon, email, sms dan sebagainya sampai bisa berlaku kaya amatir ingusan dengan mengirim ancaman pakai SMS? manneke --- On Sun, 5/3/09, loekyh loe...@hotmail.com wrote: From: loekyh loe...@hotmail.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fitnah!? Re: KASUS ANTASARI To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Sunday, May 3, 2009, 11:09 PM Cara amatiran mengancam pake sms (yg jelas2 bisa dilacak pengirimnya) , 'semangat berapi-api' kejaksaan menyatakan Antasari sebagai 'tersangka', terus sikap mencla-mencle keluarga Nasruddin yg sebelumnya kepada berbagai media menuduh istri kedua Nasruddin (bukan Rani Julianti, istri ketiga?) sbg dalang pembunuhan. Apakah mungkin banyak jaksa yang merasa 'senang' dg jatuhnya AA yang telah membawa beberapa jaksa senior ke pengadilan? Juga mereka 'iri' karena banyak ladang yang tadinya 'basah' telah diambil alih oleh KPK? Sangat disesalkan sikap seorang pengurus Konstras yang seakan-akan sudah menganggap AA terlibat. Yang jelas-jelas sudah terbukti memberi uang adalah Sigid Haryo Wibisono (yang pernah didepak dari Golkar dan PKB). Bisa saja ketika memberi uang ke eksekutor, Sigid dengan gampang mengatakan Ini uang dari AA, sebagai antisipasi seandainya eksekutor tertangkap (atau bahkan seandainya rencana pembunuhan Nasruddin gagal), sudah ada 'kambing hitam'-nya. Salam
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PLEASE, Stop Menyakiti MANO
Mungkin ada baiknya sdr Imam membaca ulang tulisannya ya. Baca dengan mencoba menempatkan diri di posisi orang yang anda pojokkan. Barangkali . Ratna Spaet To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com CC: From: imam...@gmail.com Date: Sun, 3 May 2009 15:17:45 +0700 Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PLEASE, Stop Menyakiti MANO Lah kita semua memang tidak pasti apa yang terjadi kan? Selama ini kita sepihak menelan apa yang disampaikan si ibu itu. Fakta sebenarnya seperti apa, wallahua'lam. Namti juga akan ketahuan. Tapi kalau apartemen 'n mobil, itu sih sudah rahasia umum. Satu hal lagi, tolong jangan bertendensius saya tidak peduli pada perempuan. Saya orang yang pro pada hak-hak perempuan. Karena itu dulu saya aktif kritis pada RUU 'porno' di FPK maupun JP (silakan tanya prof manneke, pada mBak gadis) yang saya anggap mengkriminalisasi perempuan, saya juga kemarin amat sangat tidak setuju dengan pelarangan UN hanya karena si siswi hamil. Asal anda tahu, beberapa hari kemarin saya juga sempat memposting di FPK dan JP yang isinya agak emosional menghujat keluarga Kelantan (baca postingan saya: Model Indonesia Diduga Jadi Korban KDRTI Di Malaysia; entah dirilis apa tidak sama mas Agus). Saya bahkan di postingan itu menyebut ..benar-benar perbuatan jahanam iblis laknatullah. Tapi semakin ke sini, setelah membaca berita dari sana sini, kok saya makin ragu akan kebenaran omonngan sepihak ibu mano. Jadi tolong jangan berpretensi hanya karena saya terkesan tidak berposisi pada si ibu yang -maaf- menurut saya agak mata duitan, berarti saya tidak peduli pada perempuan. Peduli pada mano tidak berarti kita harus menelan mentah-mentah omongan sepihak si ibu. Chek and recheck dulu. Wassalam, Imam
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KASUS ANTASARI AZHAR
Umumnya, orang kasih keterangan dulu sebagai saksi. Kalau keterangannya cocok dengan keterangan saksi lain serta alat bukti pendukung, bisa saja penyidik menetapkan dia sebagai tersangka berdasarkan bukti permulaan. Lain kalau orang tsb tertangkap basah sedang melakukan tindak pidana. Dia akan diperiksa langsung sebagai tersangka. Jaksa Wisnu bisa dkategorikan tertangkap basah ketika pembicaraan teleponnya dengan ayin disadap. Dalam kasus AA ini, kejaksaan agung lewat jubirnya (Jasman Panjaitan) mengatakan kejagung menerima 2 surat dari kepolisian. Dalam surat pemberitahuan yang ditandangani Kabareskrim Mabes Polri (Susno Duadji) status AA adalah tersangka. Tersangka saja. Bukan saksi, katanya (Sabtu, 2 Mei). Sementara, pada surat satunya (entah ditandatangani siapa) yang berisi permintaan pada kejaksaan untuk mencekal AA ke luar negeri, disebutkan status AA sebagai tersangka / saksi. Jadi, dari proses paling awal sudah ada ketidakpastian hukum dalam penetapan status terhadap orang yang sama. Atau, karena dua surat itu sama-sama memunculkan status 'tersangka', bolehlah kita beranggapan status AA cenderung ke arah tersangka. Tapi, pada hari yang sama, Direskrimum Polda Metro (Iriawan) tetap menyatakan status AA masih saksi. Artinya, ini membantah isi surat yang ditandatangani atasannya di Mabes yang menyatakan status AA sebagai 'tersangka' (saja). Lepas dari kasus yang melibatkan AA - yang disebut-sebut polisi sebagai 'masalah pribadi', kita berharap kepolisian juga mau sesigap ini mengusut kasus yang menjadi masalah nasional! Yakni, kasus DPT tertukarnya surat suara pemilu. Juga KPK, terus maju dengan rencana memeriksa KPU. Jangan tunda sampai pilpres selesai! Ini kesempatan bagi semua media untuk menunjukkan keberpihakannya pada orang banyak. Jangan terlalu gampang larut pada masalah pribadi orang. Lepaskan garapan ini kepada sejawat di ladang infotainment. Pendeknya, jangan biarkan para pecundang yang mencurangi pemilu merasa berhasil membodohi masyarakat dengan mengalihkan perhatian lewat masalah pribadi ini. Ada masalah yang lebih penting untuk orang banyak. Urusan syahwat yang lebih gawat. ajeg= --- y.briya...@yahoo.com y.briya...@... wrote: Jaksan Wisnu, yang sempet disebut di kasus alin, menyebut status Antasari sebagai tersangka garis miring saksi, jadi bisa tersangka di kasus ini, bisa jadi saksi di kasus lain. Emang bisa seperti ini ya? Ada berapa kasus yang dialami Antasari? Masih membingungkan emang kasus ini riyanto
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ambisi Militer Australia....
Didalam buku putih pertahanan tersebut (Defending Australia in the Asia-Pacific Century: Force 2030) tidak disebutkan nama Indonesia secara eksplisit sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan anggaran pertahanan tersebut, tetapi dapat dirasakan bahwa peningkatan anggaran pertahanan luar biasa ini (72 milyar dollar selama 20 tahun) ditujukan ke Indonesia juga, karena kedekatan letak geografisnya, sedangkan China terletak jauh di utara negaranya. Karena kedekatan geografis antara Indonesia dengan Australia seperti juga dengan Malaysia, maka kadang-kadang timbul permasalahan antara kedua negara ini seperti masalah imigran gelap yang umumnya berasal dari negara-negara Timur Tengah, Afghanistan atau Sri Langka yang menggunakan Indonesia sebagai batu loncatannya ke Australia, serta masalah Timor Timur dll. di masa lalunya. Australia sepertinya kedepan ingin menggantikan peranan Amerika yang mulai surut pengaruhnya di kawasan Asia Pasifik ini menjadi sebuah negara adidaya baru di kawasan regional Asia Pasifik setidaknya dalam 20 tahun mendatang, atau mewakili kepentingan Amerika yang sudah sibuk di Irak dan Afghanistan serta terkena krisis perekonomian global. Australia berharap dengan senjata-senjata barunya yang akan dibelinya itu akan membuat Australia lebih mandiri dengan sistim pertahanannya sendiri serta tidak menggantungkan dirinya dari Amerika semua. Tetapi tidak selalu sistim pertahanan Australia itu digunakan untuk pertahanan negaranya sendiri, seperti ikut membantu sekutunya Amerika mengintervensi Irak dan (bersama NATO) Afghanistan, jadi selama ini kepentingan Australia hampir identik dengan kepentingan Amerika atau Barat dalam menangani permasalahan keamanan global. Dengan peningkatan anggaran pertahanan yang besar ini, maka akan memicu perlombaan senjata di kawasan Asia Pasifik lebih lanjut. Selain itu rencana pengeluaran anggaran pertahanan tersebut belum pasti dari mana sumber pendanaannya berasal yang akan berpotensi menjadi financial time bombs bagi pemerintahan Australia berikutnya mendatang serta akan memperkuat lebih lanjut mentalitas fortress Australia negara tetangga kita ini. Gautama Harsha - In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar satrioarismunan...@... wrote: Military Ambitions Cameron Stewart, Associate editor | May 02, 2009 Article from: The Australian THE new defence white paper will transform Australia's defence for a generation, asking taxpayers to dig deeply in their pockets to fund the creation of one of the most potent military forces in the Asia-Pacific. It foreshadows the most dramatic build-up of naval power since World War II, predicated on the belief that the rise of China heralds significant long-term strategic risks for Australia. But the 140-page document, called Force 2030, to be released today, bristles with ambition and risk in equal measure. It is arguably Kevin Rudd's greatest gamble. It seeks to defend the nation by creating a navy by 2030 with the teeth to deny even a sizeable enemy from dominating the northern air-sea approaches to Australia. This new navy will cost many tens of billions of dollars, easily the largest single investment since Federation. Yet it does so without broad agreement inside Canberra's defence establishment about the strategic rationale underpinning this build-up and with grave doubts hanging over the Government's ability to fund and manage this vast project or find enough crew to sail its new armada. It also requires Australians to accept permanent real growth in defence spending for the next two decades regardless of economic circumstances. This amounts to a fundamental long-term shift in Australia's public spending priorities, a difficult proposition for any government to sell to voters, much less at a time of global recession. The plan to double the submarine fleet from six to 12, acquire three powerful new air warfare destroyers, eight new well-armed and larger frigates, 24 new naval combat helicopters, a bigger fleet of more muscular patrol craft and to develop a serious anti-submarine warfare capability, represents a quantum leap in naval power for a mid-sized country such as Australia. This, coupled with plans to purchase 100, rather than a smaller number, of the Joint Strike Fighters will create a formidable deterrent to any aggressor and will allow Australia to project power more deeply into the region than ever. The white paper is calculated to place Australia firmly in the mid-league of military powers, below the nuclear nations but substantially more powerful than most other countries of similar size. This build-up is a continuation and an expansion of existing defence policy, which gives primacy to the defence of Australia in a conventional war, rather than to involvement in non-state conflicts such as Afghanistan and
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] OBAMA KALAH SAMA SBY
Hanya semakin memperjelas dan mempertajam kemana sebenarnya pemerintah kita berkiblat! Jadi kita ini akhirnya tidak lebih daripada annex paman sam. Dino Patti Djalal sudah membuktikannya! AS bisa menciptakan opini untuk menjatuhkan atau menaikan pamor Negara mana saja yg dia suka. From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of ostaf almustafa Sent: Saturday, May 02, 2009 8:28 AM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] OBAMA KALAH SAMA SBY Itulah hebatnya SBY karena bisa menjadi seseorang yang hebat di dunia, sebelum TIME naik cetak. Dino Patti Jalal sebaiknya mengambil kurus kilat paranormal pada Joko Bodo. Siapa tahu TIME edisi tahun depan mencantumkan SBY sebagai tokoh dunia yang mengalahkan popularitas Obama. Only heaven and Dino Patti Djalal know! Mama Lorens juga menerima murid baru untuk kursus paranormal. Cukup tempelkan lima jari di layar televisi, maka isi TIME bisa diketahui semuanya.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: WAKIL PRESIDEN TUGASNYA IKUTI PERINTAH PRESIDEN
Setali tiga uang dengan Pak Beye yang juga sibuk ber-jaim ria. Berpidato dalam banyak acara. Curi 'start' jelang pilpres padahal masih dua bulan lagi pilpres. Banyak iklan, kerja mah kurang, seremonial melulu. Kalau peminpin mengukir prestasi, capres mungkin tak perlu banyak 'iklan kampanye'. Makin banyak mereka 'kampanye' (koar-koar) mungkin makin diragukan kemampuannya... MP --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, dedi_ibot dedi_i...@... wrote: Iya nih pak JK, anda kan masih Wapres sampe 20 Oktober nanti, dan anda tidak sedang mengajukan cuti, tapi yang saya lihat di berita sekarang hanyalah usaha anda seputar pencalonan anda, kapan kerjanya ?
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI AZHAR
banyak anggota forum ini buta informasi sehingga terlihat konyol menyandingkan antasari dgn munir. padahal sejak awal icw telah memberikan peringatan akan jejak rekam antasari yg buruk ke dpr pada saat pencalonan antasari sebagai anggota kpk. ini juga telah dimuat di harian kompas. buat pendukung antasari coba baca tulisan di bawah ini agar tidak membabi buta asal2an mendukung orang yg tidak ketahuan reputasinya. sohib Selama meniti karir sebagai jaksa, lelaki flamboyan dan terkenal luwes ini, kerap bersinggungan dengan kasus kontroversial. Itu sebabnya, pada Desember 2007, banyak orang tak percaya dia terpilih sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi. Misalkan, laporan Indonesia Corruption Watch (ICW) membeberkan data soal kinerja Antasari saat menjadi Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. Lembaga itu mengatakan Antasari memperlambat eksekusi penangkapan Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Waktu itu Antasari memberi alasan, bahwa ekseskusi itu lambat karena ada keberatan dari pengacara Tommy. Kebetulan, ketua tim pengacara Tommy adalah Bob RE Nasution, bekas atasannya di kejaksaan. Akibat jaksa menunda eksekusi itu, tuding ICW, Tommy pun kabur sebelum sempat ditangkap. Di Jakarta, Antasari pernah menjabat Kepala Sub Direktorat Penyidikan Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung, 1999-2000. Lalu, beranjak menjadi Kepala Bidang Media Massa Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung. Setelah itu dia sempat menjadi Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. Di sini lah dia terganjal kasus saat menangani perkara korupsi tukar guling Bulog-PT Goro Batara Sakti dengan terdakwa Hutomo Mandala Putra. Tahun 2002, dia berangkat ke Riau untuk jabatan Kepala Kejaksaan Tinggi. Di sini dia sempat menangani kasus korupsi Anggaran Pendapatan dan Belaja Daerah Kabupaten Kepulauan Riau senilai Rp 97 miliar dengan tersangka Bupati Huzrien Hood. Antasari baru satu kali memeriksa Huzrien. Lalu kasus itu seperti mengambang. *** Selain kasus Huzrien, Antasari juga bergelut dengan kasus keruk pasir kapal Singapura. Kasus melibatkan Huzrieh Hood ini pun berakhir buntu. Antasari lalu ditarik lagi ke Jakarta. Dia menjadi Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung menggantikan Barman Zahir. Tugas baru berikutnya adalah Kepala Kejasaan Tinggi Sulawesi Tenggara, pada 2004. Saat itulah, kata seorang sahabat Nasrudin di Makassar, diduga Antasari berkenalan dengan almarhum Nasrudin Zulkarnaen. Nasrudin memang pernah tinggal di Kendari. Antasari tak membantah dia mengenal Nasrudin, meski tak menyebut di mana meraka pertama kali bertemu. Menurut dia, Nasrudin sering memberi informasi tentang kasus korupsi, termasuk di PT Rajawali Nusantara Indonesia. Kalau saya katakan tidak kenal, saya berbohong, kata Antasari. Anehnya, sebelumnya KPK menyatakan belum pernah memeriksa Nasrudin Zulkarnaen sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi impor gula putih. Kasus korupsi ini melibatkan PT Rajawali Nusantara Indonesia, induk perusahaan Putra Rajawali Banjaran. Belum pernah diperiksa, kata juru bicara KPK, Johan Budi SP. *** Usai menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Sulawesi Tenggara, Antasari duduk sebagai Direktur Penuntutan Jaksa Agung Muda bidang Pidana Umum. Pada saat itulah dia maju ke gelanggang politik DPR RI menjadi anggota KPK. Tapi langkah Antasari itu dihadang Gerakan Mahasiswa Anti-Manipulasi (Geram). Mereka menilai jejak rekam Antasari tak bersih. Koordinator Geram, Tama Satrya Langkun, sempat meminta kejaksaan mengusut Antasari, khususnya atas serangkaian penyimpangan kode etik. Geram mengaku menemukan sedikitnya lima penyimpangan. Pertama, Antasari dinilai lamban menangani eksekusi kasus Tommy Soeharto, anggota DPRD Sumbar, dan pemeriksaan Bupati Kepulauan Riau Huzrien Hood. Kedua, indikasi kesengajaan membebaskan Bupati Konawe, Sulawesi Tenggara, Lukman Abunawas, dalam kasus korupsi. Ketiga, sebelum ada vonis bebas, Lukman dan Antasari diduga bertemu di Bangka Belitung untuk menyerahkan sejumlah uang. Keempat, Antasari sengaja tidak serius mengusut korupsi Bupati Muna, Sulawesi Tenggara, Ridwan BAE. Antasari hanya menyeret anak buah Ridwan ke pengadilan. Tak hanya itu tuduhan pada Antasari. Kepada Komisi Pemantau Peradilan, sejumlah pengacara, pengusaha, politisi, dan wartawan menuding Antasari pernah terlibat pemerasan dan penyuapan. Laporan kekayaannya pun disorot. Misalnya, dia menerima gaji Rp 5,5 juta sebulan. Tapi, kepada DPR RI, dia mengaku berharta Rp 3,5 miliar. Atas berbagai tudingan itu, Antasari memberikan bantahannya dalam uji kelayakan di DPR RI. Ia mengatakan tuduhan itu, tidak benar. Dan usaha penjegalan itu tampaknya gagal. Langka Antasari Azhar ke kursi anggota KPK tak terbendung. Berkat kerja tim lobinya, bahkan Antasari bisa menang sebagai Ketua KPK 2007-2012. Seorang pengurus PKB menyebutkan salah satu tim lobi pendukung Antasari adalah Sigid Haryo Wibisono. Sigid kini telah ditahan Polda Metro Jaya untuk kasus pembunuhan Nasrudin. igid
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pernyataan Sikap PRP Kecam Tindakan Represif Kepolisian Makassar
*PERNYATAAN SIKAP* *PERHIMPUNAN RAKYAT PEKERJA* *Nomor: 062/PS/KP-PRP/e/V/09* *Menyikapi Tindakan Represif Kepolisian dalam Aksi Damai di Makassar* *Cabut UU BHP!* *Bebaskan mahasiswa dan rakyat yang ditahan dalam aksi penolakan UU BHP!* *Tindak tegas aparat kepolisian Sulawesi Selatan yang melakukan penyiksaan!* Salam rakyat pekerja, Hari Pendidikan Nasional yang seharusnya menjadi momentum untuk kembali mengingat cita-cita awal bangsa Indonesia untuk mencerdaskan rakyat Indonesia, diwarnai dengan berbagai aksi mahasiswa yang menolak pemberlakuan UU Badan Hukum Pendidikan (BHP). Dengan diberlakukannya UU BHP, maka akan semakin jauh cita-cita awal bangsa ini untuk mencerdaskan rakyatnya. Rakyat Indonesia hanya akan menjadi *kuli-kuli yang tunduk kepada Neoliberalisme*. UU BHP ini merupakan salah satu turunan kebijakan dari *General Agreement on Trade and Service (GATS)* yang dahulu sempat diajukan oleh WTO. Artinya, UU BHP memang diupayakan untuk meliberalisasi sistem pendidikan nasional dan mengarahkannya kepada mekanisme pasar. Dampak dari liberalisasi pada sistem pendidikan nasional akan menyebabkan tingginya biaya pendidikan di Indonesia, karena setiap institusi pendidikan akan membebankan sebagian besar biaya operasional pendidikan kepada orang tua murid. Artinya biaya pendidikan di Indonesia akan terus meningkat dan menutup akses pendidikan bagi orang miskin atau tidak mampu. Pendidikan hanya akan dapat dinikmati bagi orang-orang yang memiliki kemampuan keuangan yang cukup atau mapan. Untuk itu, peringatan hari pendidikan nasional pada tahun 2009 ini banyak sekali diwarnai aksi-aksi mahasiswa dan rakyat pekerja lainnya untuk menolak UU BHP. Namun reaksi yang diperlihatkan oleh pemerintah kapitalis melalui aparat kepolisian menunjukkan keberpihakannya kepada para pemilik modal. Hari ini aksi mahasiswa dan rakyat pekerja di Makassar yang menolak pemberlakuan UU BHP harus menerima tindakan represif dari aparat kepolisian. Bahkan sekitar 81 orang peserta aksi tersebut harus mendekam di Polwiltabes Makassar. Sebelum dibawa ke Polwiltabes Makassar, para peserta aksi tersebut harus menerima pukulan terlebih dahulu dari aparat kepolisian. Selain pemukulan, diketahui mereka juga ditendang, diseret, tindakan brutal lainnya untuk dibawa ke markas Polwiltabes Makassar. Tindakan represif dan brutal dari aparat kepolisian menunjukkan bahwa aparat kepolisian berupaya untuk melindungi kepentingan para pemilik modal. Tindakan represif semakin sering digunakan oleh aparat kepolisian pada saat masa krisis ekonomi finansial global yang merupakan kegagalan dari kapitalisme untuk mensejahterakan rakyat pekerja di dunia. Dengan adanya krisis ekonomi di dunia menunjukkan bahwa kapitalisme tidak dapat dijadikan jalan untuk menuju kesejahteraan. Kapitalisme hanya akan membawa kesengsaraan saja. Hanya dengan SOSIALISME lah, rakyat pekerja akan sejahtera. Maka dari itu, kami dari Perhimpunan Rakyat Pekerja menyatakan sikap: 1. Cabut UU Badan Hukum Pendidikan (UU BHP) karena hanya akan mendiskriminasikan orang miskin untuk mengenyam pendidikan dan telah melenceng jauh dari cita-cita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. 2. Mengecam keras tindakan represif dan brutal aparat kepolisian Makassar dalam menindak aksi damai yang dilakukan oleh mahasiswa serta rakyat pekerja untuk menolak pemberlakuan UU BHP. 3. Bebaskan para mahasiswa dan rakyat pekerja yang sampai saat ini masih ditahan di Polwiltabes Makassar. Jakarta 4 Mei 2009 * * *Komite Pusat* *Perhimpunan Rakyat Pekerja* Ketua Nasional *(Anwar Ma'ruf)* Sekretaris Jenderal *(Rendro Prayogo)* -- *___*___* Sosialisme Jalan Sejati Pembebasan Rakyat Pekerja! Sosialisme Solusi Bagi Krisis Kapitalisme Global! Bersatu Bangun Partai Kelas Pekerja! Komite Pusat Perhimpunan Rakyat Pekerja (KP PRP) JL Gading Raya Gg. Gading IX No. 12, Pisangan Lama, Jakarta Timur Phone/Fax: (021) 47881632 Email: komite.pu...@prp-indonesia.org / prppu...@gmail.com / prppu...@yahoo.com Website: www.prp-indonesia.org [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: swine flu
Di Dallas, saat ini - no school and not work, untuk dibersihkan dengan desinfectant. Ntah bagaimana dengan teman2 yang tinggal di daerah Texas ya? Pada nekad juga ya ke Mexico. Mask itu tidak dapat mencegah virus Swine Flu - ini yang pernah saya lihat di penjelasan acara NEWS. Yang penting, jaga immunity tetap bagus, tidak stress dan kesehatan dijaga baik2. Salam sehat Lily
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Rani dalam pengamanan pihak berwajib
Kembali lagi istilah orde baru kata Diamankan tapi bonyok di bon. Besok muncul lagi istilah NKK(Normalisasi Kehidupan Kampus). --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, ...titi... ai...@... wrote: Di detik, polisi bilang rani dalam pengamanan pihak berwajib sebagai saksi. ...luv ur self 1st, then u know how to luv others... Sent from my funfearlessBerry�
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prestasi SBY selama 5 tahun memerintah
stuju pak... baiknya si keberhasilan itu dan dirasakan masyarakat, bukan hasil klaim, apalagi hasil utak atik data statistik... From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, May 4, 2009 6:41:06 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prestasi SBY selama 5 tahun memerintah Bung Marnagan, � Yang saya sampaikan dan Bung Bungaran sampaikan adalah data sah yang sudah dimuat di media massa dan sampai hari ini tidak ada bantahan. � Supaya hasil diskusi kita ini berbobot, sebaiknya apapun analisa yang kita buat di milis ini berdasarkan data yang sah dan bukan gosip. Dengan demikian yang kita perdebatkan tinggal bagaimana menganalisa data yang ada, apakah ada data yang tidak akurat sehingga analisanya menjadi salah atau datanya sudah akurat tetapi metode analisanya yang menyimpang, sehingga kesimpulannya jauh dari kenyataan. � Waktu saya meramalkan akan terjadi kekacauan di Pileg 9 April 2009 bila tuduhan kecurangan di Pilkada Jatim akibat adanya kekacauan dalam penyusunan DPT di Jawa Timur tidak diproses secara smart oleh Pemerintah, gak ada yang percaya. Banyak yang menuduh saya Provokator. Tapi kelihatannya ada tanda - tanda ramalan saya �mulai terbukti. � Waktu saya mengkritisi SBY yang bangga menerobos kemacetan dengan naik motor� untuk suatu acara yang tidak begitu strategis, dengan alasan Tim Intelijen kita sudah menjamin bahwa tidak akan terjadi sesuatu, saya dituduh terlalu mengada - ada. Alasan saya megkhawatirkan hal tersebut karena di Indonesia banyak orang gila yang ingin cepat populer dengan cara menyerang orang terkenal, siapapun dia, apalagi Presiden atau Wakil Presiden. Sekarang terbukti ada orang gila menyerang Wakil Presiden yang sedang ada di dalam mobil kepresidenan yang pasti anti peluru dengan pengawalan lengkap sesuai prosedur yang berlaku. Tim Intelijen kita terbukti lemah karena�tidak mampu mendeteksi adanya potensi serangan terhadap Wakil Presiden dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Bisa dibayangkan bila orang gila semacam ini menyerang Presiden yang sedang naik sepeda motor dengan pengawalan seadanya, hampir dipastikan akan menimbulkan krisis politik yang tidak perlu. � Soal kasus penyelesaian Lumpur Lapindo bila Megawati berkuasa, selama Megawati tidak sedang bersekongkol dengan Group Bakri, ya harusnya gak masalah, karena Megawati bisa memaksa Group Bakri untuk memenuhi janjinya. Jika prosesnya berlarut - larut, maka Megawati dapat menalangi biaya ganti rugi pakai uang negara dan menyita harta Group Bakri sebagai jaminan bahwa Group Bakri tidak akan ingkar janji. Sederhana saja persoalannya. Ya begitulah ramalan politik, waktu yang akan membuktikannya. Salam, Adyanto Aditomo
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Inilah Kronologi Pengungkapan Pembunuhan Nasrudin
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/05/03121713/inilah.kronologi.pengungkapan.pembunuhan.nasrudin JAKARTA, KOMPAS.com - Pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen dilakukan secara terencana dan melibatkan banyak pelaku. Antasari diduga sebagai aktor intelektual di balik pembunuhan tersebut sehingga ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal 340 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati. Demikian penjelasan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Wahyono usai pemeriksaan yang berlangsung Senin (4/5) pagi hingga petang. Nama Antasari Azhar diketahui setelah polisi menggali informasi dari tersangka sebelumnya yang telah ditahan. Total ada tersangka yang terseret kasus pembunuhan ini. Masing-masing Daniel (D) sang eksekutor, Edo (E) sebagai pemberi order, Henrikus Kia Walen (H) sebagai penerima order, Heri Santoso (HS) sebagai pengendara motor, A dan C sebagai pemantau lapangan saat eksekusi, AM sebagai pemantau kebiasaan korban, Wiliardi Wizard (WW) dan Jerry Kusuma (JK) sebagai penghubung, SHW sebagai penyandang dana, dan AA sebagai aktor intelektual. Penangkapan-penangkapan itu, lanjut Wahyono, dapat dilakukan setelah pihaknya mendengarkan keterangan-keterangan awal dari beberapa saksi yang menyaksikan penembakan itu. Keterangan saksi-saksi itu mengungkap identitas sepeda motor yang digunakan pelaku yakni jenis Yamaha Scorpio. Dari penelusuran terhadap sepeda motor itulah Polisi menangkap Heri Santoso (HS) dan menyita sepeda motor tersebut. Dari keterangan Heri, diketahuilah identitas Daniel (D) dan Hendrikus (H) yang merupakan orang yang memberikan pekerjaan tersebut. Setelah menangkap H, barulah diketahui bahwa ada pihak lain yang terlibat dalam penembakan tersebut. Mereka adalah A dan C. Kedua tersangka itu berperan sebagai pemantau lapangan dan di dalam mobil saat kejadian. Hasil penangkapan terhadap A membuahkan informasi keterlibatan pelaku lain yakni AM yang perannya adalah memantau serta mengobservasi kebiasaan korban sehari- hari, jelas Wahyono. Ia mengatakan sebelum penembakan yang dilakukan Modern Land, Tangerang pada 14 Maret 2009 sekitar pukul 14.05 WIB, para pelaku terlebih dahulu melakukan observasi serta mengamati kebiasaan korban sehari-hari. Keterangan A menyebutkan bahwa AM juga sebagai pihak yang mengawasi pelaksanaan eksekusi terhadap Nasrudin. Untuk menjalankan pekerjaan itu, AM menerima dana atas pekerjaannya dari A. Ternyata, tersangka A pula yang bertugas menyediakan senjata api jenis revolver dengan cara membeli dari pihak lain. Sebagian sisa dana yang diterimanya, telah pula digunakannya untuk membeli dua buah sepeda motor Yamaha Mio warna merah dan Jupiter MX warna hitam. Kedua sepeda motor itupun telah disita Polisi. Setelah ditangkapnya Heri dan Hendrikus, barulah Polisi berhasil menangkap D sang eksekutor setelah yang bersangkutan kembali ke Jakarta. Dari keterangan D, Polisi berusaha menggali informasi tentang keberadaan senjata api yang telah digunakan untuk membunuh korban. Setelah itu, baru diketahui bahwa senpi itu berada pada Hendrikus yang memberi pekerjaan tersebut. Akhirnya, pengakuan H menyebutkan bahwa senpi tersebut disimpan H pada sebuah tempat dengan cara memendamnya di dalam tanah. Setelah menggali tempat tersebut, Polisi menemukan senpi yang dimaksud lengkap dengan enam butir peluru. Ternyata dua peluru dalam keadaan tidak berproyektil lagi. Artinya dua peluru itu telah digunakan untuk menembak. Sedangkan empat peluru lainnya masih utuh dan terletak di silinder senpi tersebut. Pengusutan dilanjutkan dan hasilnya Polisi mengetahui bahwa H sang pemberi kerja, menerima order pekerjaan dan dana dari seseorang yang berinisial E (Edo). E pun ditangkap Polisi. E menyebutkan, ia ikut dalam pertemuan- pertemuan dan dipertemukan dengan oleh orang yang bernisial C untuk ketemu dengan orang yang lainnya lagi. Ternyata orang tersebut Wiliardi Wizard (WW), polisi aktif berpangkat Kombes yang pernah menjabat Kapolres Jakarta Selatan. Pemeriksaan terhadap WW menyebutkan bahwa ia mengakui telah menyediakan orang-orang untuk melaksanakan pembunuhan berencana tersebut. Ia juga mengakui, untuk melaksanakan pekerjaan tersebut setelah menerima dana dari Sigid Haryo Wibisono (SHW), seorang pengusaha pemilik PT Pers Indonesia Merdeka dan dihubungkan oleh Jerry Kusuma (JK). SHW yang kemudian ditangkap Polisi mengakui telah menyediakan dana untuk pembunuhan tersebut. Ia juga menyampaikan perihal siapa yang akan menjadi target penembakan itu. Sigid pula yang menguak keterlibatan Antasari Azhar (AA) dalam pembunuhan berencana terhadap Nasrudin. Dari keterangan SHW, akhirnya polisi memanggil dan memeriksa AA dan menetapkannya sebagai tersangka. MYS
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Puluhan Orang Gugat Pembunuhan David Widjaja
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/04/23212519/Puluhan.Orang.Gugat.Pembunuhan.David.Widjaja JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mengenang tewasnya David Hartanto Widjaja, sekitar 50 orang dari berbagai kalangan berkumpul untuk melakukan renungan peduli harkat dan martabat bangsa di Bundaran HI Jakarta. Hadir dalam acara tersebut ayah David Hartanto Widjaja, Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi (Kak Seto), Ratna Sarumpaet, dan Jarwo Kwat. Dalam renungan tersebut, mereka berkumpul di Bundaran HI dengan menyalakan lilin tepat di depan foto David yang dipasang, Senin (4/5) malam. David Hartanto Widjaja adalah mahasiswa Nanyang Technological University (NTU) asal Indonesia yang tewas secara tidak wajar di Singapura, Maret silam. Beberapa orang membentangkan poster bertuliskan Satu Nyawa David Suara Bagi Nasib Putra dan Putri Indonesia Sekarang dan Sepanjang Masa. Dalam orasinya, Kak Seto mengajak masyarakat untuk menjaga anak-anak untuk tumbuh dalam dunia yang ramah damai tanpa kekerasan. Ia juga berharap agar masyarakat terus memperjuangkan harkat dan martabat bangsa di hadapan rakyat dan pemerintah Singapura. Usut tuntas kematian David yang tidak wajar, kata Kak Seto. Senada dengan Kak Seto, Ratna Sarumpaet menilai adanya pengabaian Pemerintah terhadap tragedi yang dialami warga Indonesia di luar negeri. Adalah tugas dan kewajiban pemerintah jika ada rakyat ditindas di negara lain. Ini mengangkut harkat dan martabat bangsa, tegasnya. Hartanto Widjaja, ayah David berharap polisi Singapura dapat membantu membongkar kematian David. Saya juga berharap pemerintah memberi tekanan-tekenan terhadap Pemerintah Singapura agar semua jelas, ucapnya. Usai melakukan renungan mereka menandatangani kain putih sepanjang empat meter bukti kepedulian terhadap kasus David.(M15-09)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] PD-PKS Hampir Selesaikan Kontrak Politik
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/05/05/03461044/pd-pks.hampir.selesaikan.kontrak.politik Jakarta, Kompas - Pembicaraan kontrak politik antara Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera tinggal masalah penyesuaian bahasa. Kondisi ini makin mempererat koalisi antara PD dan PKS untuk pemerintahan mendatang, apalagi memang dikehendaki adanya koalisi jangka panjang yang lebih permanen. Hal ini disampaikan Ketua PD Anas Urbaningrum di Jakarta, Senin (4/5). Menurut Anas, kontrak politik itu, antara lain berisi agenda kerja dalam pemerintahan mendatang yang dianggap sejalan dengan platform dan dasar Partai Demokrat. Platform Partai Demokrat adalah pembangunan, demokrasi dan keadilan, ujar Anas. Tentang perolehan kursi PD, Anas mengungkapkan, PD sudah berhasil mengumpulkan 142 kursi di DPR. Jumlah itu diperkirakan masih akan mendapat tambahan kursi lagi dari sisa suara yang ditarik ke provinsi. Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera pada akhir bulan lalu sudah membuat keputusan bagi PKS yang akan berkoalisi dengan PD yang telah mengusung Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden. Ada empat putusan penting, yaitu dalam pemilu presiden mendatang, PKS akan berkoalisi dengan Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat, apabila kontrak politik disepakati bersama. Artinya, jika pembahasan kontrak sudah disepakati, PKS akan mendukung penuh koalisi dengan PD. Kontrak politik dilakukan berdasarkan platform bersama dan disetujui Tim Lima PKS dan Tim Sembilan Partai Demokrat, dan dibuat dalam keberpihakan dan kepedulian terhadap bangsa dan negara, ujar Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminudin. Menjelang pertemuan majelis syuro PKS, Ketua DPP PKS Zulkieflimansyah memperkirakan, selain PKS akan mengusung koalisi dengan PD, juga akan mendorong Ketua MPR Hidayat Nurwahid sebagai cawapres yang akan berpasangan dengan Yudhoyono yang diajukan Partai Demokrat sebagai kandidat presiden. Zulkieflimansyah mengungkapkan, dalam membangun koalisi ke depan, PKS ingin membangun koalisi permanen. Jadi, bukan koalisi setengah hati atau koalisi yang sekadar soal pembagian kekuasaan atau kepentingan sesaat hanya untuk mengajukan calon presiden dan wakil presiden, katanya. (MAM)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Krisis Konstitusional?
Oleh Todung Mulya Lubis http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/05/05/02553462/krisis.konstitusional Beberapa bulan sebelum pemilu, sudah disuarakan ihwal daftar pemilih tetap yang ditengarai tak menampung semua pemilih. Pemerintah dan Komisi Pemilihan Umum seakan menganggap remeh kritik yang dilontarkan. Lalu, seusai Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur, ihwal DPT yang tak akurat dan ditengarai manipulatif ini mencuat. Tak ada antisipasi, DPT Pemilu 2009 ini amat bermasalah. Akhirnya, saat pemilu diadakan, 9 April 2009, banyak pemilih yang tak terdaftar dan tak bisa menggunakan hak pilihnya. Hak konstitusional dikebiri inkompetensi penyelenggara pemilu, terutama KPU. Berapa jumlah pemilih yang tak bisa memilih? Ada yang menyebut 10 juta-45 juta. Saya tak tahu angka persisnya. Tetapi, tak keliru untuk menyimpulkan, kualitas Pemilu 2009 amat buruk. Hak seorang warga negara tak boleh dirampas oleh penyelenggara pemilu. Anak saya yang baru pertama kali mau menggunakan hak pilih tak bisa memilih karena namanya tak masuk DPT. Dia kecewa bersama jutaan pemilih yang tak bisa memilih. Kambing hitam Pemerintah dan KPU tak mau disalahkan. Memang jika membaca Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD, pemerintah ada benarnya. Partai politik seyogianya mengecek DPS dan DPT, pemilih juga seyogianya mengecek DPS dan DPT. Namun, kesalahan partai dan pemilih tak bisa dijadikan kambing hitam. Kesalahan utama tetap pada pemerintah dan KPU karena asal data penduduk datang dari pemerintah dan pemutakhiran data penduduk adalah kerja KPU. Semua partai dirugikan akibat DPT tak akurat. Protes bermunculan terutama oleh partai yang kalah dan merasa dirugikan. Banyak yang merasa, DPT dibuat sedemikian rupa untuk memenangkan partai tertentu. Ada invisible hands yang bermain. Saya tak mau masuk wilayah itu dan tak punya bukti bahwa ada grand design untuk memenangkan partai tertentu. Namun, saya setuju dengan seorang pengamat yang mengatakan, DPT ini mengandung pelanggaran sistemik, tetapi tidak sistematik. Artinya, DPT yang tak akurat ini merugikan semua partai, tetapi bukan secara sistematik merugikan partai-partai tertentu. Bagi saya, pelanggaran sistemik atau sistematik adalah pelanggaran serius, a denial of citizen rights. Orang yang marah akan bilang ini crime of election. Pertanyaannya, apa yang akan dilakukan terhadap pemilu yang meniadakan hak banyak pemilih untuk memilih? Apakah pemilu itu sah dan legitimate? Wacana hukum tentang hal ini akan selalu bermuara pada perbedaan opini. Sebagian berpendapat, semua harus legowo dan menerima hasil pemilu sembari memperbaiki DPT untuk pemilu presiden nanti. Bagi sebagian orang, pemilu ini dinilai cacat, harus diulang. Bahkan, sudah ada yang mengancam tak akan menerima hasil pemilu. Kita lihat tanggal 9 Mei nanti, apakah ada partai yang menolak hasil pemilu dan tak bersedia menandatangani berita acara rekapitulasi hasil pemilu. Menurut UU, hasil pemilu itu tetap sah dan KPU bisa mengesahkan hasil pemilu itu, dengan catatan, KPU pasti akan digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK). Pemilu dianggap sah? Di Thailand, MK bisa membatalkan hasil pemilu dan meminta pemilu ulang. Yang menarik, apakah pilpres bisa dilaksanakan jika pemilu dianggap tak sah? Apakah partai yang menolak hasil pemilu akan ikut pilpres atau berhak ikut pilpres? Bagaimana jika pilpres hanya diikuti satu pasangan capres dan cawapres? Untuk diketahui, UU No 42/2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden dibuat dengan asumsi akan ada sedikitnya dua pasang yang bertarung. Jika penolakan terhadap hasil pemilu terjadi, gugatan terhadap KPU dimasukkan ke MK, pilpres tertunda atau hanya diikuti satu pasangan, atau KPU tak berani melaksanakan pilpres, maka kalender konstitusi akan molor. Konsekuensinya, pada Oktober masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden berakhir, akan terjadi kekosongan kekuasaan. Kursi presiden tak bisa diisi triumvirat Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pertahanan, seperti diamanatkan Pasal 8 (3) UUD 1945, karena kabinet ini melekat pada Presiden. Kalau Presiden berakhir masa jabatannya, berakhir pula masa jabatan para pembantunya. Dalam tafsir konstitusional, berdasarkan Pasal 8 (3) UUD 1945, MPR mesti bersidang untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden. Tetapi, karena hasil pemilu ditolak, kita belum tentu sudah memiliki MPR sementara MPR lama sudah berakhir masa jabatannya. Di sinilah kekosongan kekuasaan terjadi. Di sini krisis konstitusional bisa terjadi. UUD 1945 tak mengantisipasi hal ini. Penemuan hukum harus dibuat MK (bersama Mahkamah Agung). Berbahaya bila kosong kekuasaan, negara bisa porak-poranda. Todung Mulya Lubis Wakil Presiden Kongres Advokat Indonesia
[Forum-Pembaca-KOMPAS] KPK Minus Antasari
Oleh Saldi Isra http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/05/05/0300102/kpk.minus.antasari Komisi Pemberantasan Korupsi kembali dilanda musibah. Setelah Suparman, penyidik KPK, menerima suap dalam menangani korupsi PT Industri Sandang Nusantara, kini musibah menghadang Ketua KPK Antasari Azhar terkait dengan kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen. Meski status tersangka tidak terkait langsung dengan pelaksanaan tugas KPK, kejadian yang menimpa Antasari memberikan beban psikologis berbeda bagi KPK jika dibandingkan dengan kasus suap yang dilakukan Suparman. Dan, beban itu kian berat dengan posisi Antasari sebagai Ketua KPK. Dengan musibah ini, banyak kalangan khawatir kejadian Antasari potensial dimanfaatkan untuk mendiskreditkan sekaligus mendelegitimasi KPK. Kekhawatiran itu masuk akal karena para perampok uang negara tidak pernah merasa nyaman dengan KPK. Bahkan, beberapa episentrum korupsi yang selama ini sulit disentuh penegak hukum merasa terancam dengan kehadiran KPK. Abaikan warning Pada pengujung 2007, saat proses seleksi dan fit and proper test pimpinan KPK generasi kedua sedang berlangsung, sejumlah kalangan yang concern dengan pemberantasan korupsi berupaya me- warning tim seleksi dan DPR untuk berhati-hati dalam memilih pimpinan KPK. Dalam Menjemput Kematian KPK (Kompas, 5/12/2007) saya pernah mengemukakan, jika gagal memahami signifikansi kehadiran KPK sebagai extraordinary body dalam pemberantasan korupsi, hasil seleksi dan fit and propert test akan menjadi kereta mayat yang bergerak menjemput kematian KPK. Meski tulisan itu tidak eksplisit menyebut nama, warning itu salah satunya ditujukan kepada Antasari. Bahkan, hasil rekam jejak (tracking) yang dilakukan Juli-Oktober 2007, ICW dan sejumlah kalangan meminta Antasari untuk tidak diloloskan. Namun, warning dan permintaan itu tidak mampu mengubah keputusan politik saat itu. Celakanya, di tengah penolakan itu, DPR justru memilih Antasari menjadi Ketua KPK. Kejadian ini menambah panjang catatan kegagalan DPR dalam memilih pejabat publik. Apalagi pada proses fit and proper test pimpinan KPK generasi kedua, isu suap amat menyengat ke permukaan. Karena itu, menjadi masuk akal jika ada pendapat yang mengatakan, ketidakmampuan KPK menuntaskan skandal korupsi yang melibatkan anggota DPR merupakan buah ketidakberesan proses fit and proper test. Isolasi Sebagai bagian dari upaya menyelamatkan institusi KPK, langkah cepat pimpinan KPK yang lain dengan memberhentikan sementara Antasari menjadi pilihan tak terelakkan. Pasal 32 Ayat (2) Undang-Undang KPK menyatakan, dalam hal pimpinan KPK menjadi tersangka tindak pidana kejahatan, diberhentikan sementara dari jabatannya. Maka, pemberhentian sementara itu harus dibaca sebagai langkah isolasi agar kewenangan besar yang dimiliki KPK tidak disalahgunakan ketika pimpinan KPK tersangkut tindak pidana. Agar tindakan isolasi berjalan efektif, sesuai dengan perintah Pasal 32 Ayat (3) UU KPK, Presiden harus segera mengeluarkan surat pemberhentian sementara Antasari. Surat pemberhentian presiden itu menjadi penting agar langkah cepat pimpinan KPK tak dimaknai sebagai cuti. Sebagaimana dilansir Kompas.com (3/5), Antasari menyampaikan permohonan cuti kepada pimpinan KPK. Karena itu, pimpinan KPK dilaksanakan secara presidium. Perlu dicatat, tidak ada istilah cuti bagi pimpinan KPK yang menjadi tersangka tindak pidana. Apalagi, secara hukum, cuti dan diberhentikan sementara punya makna dan konsekuensi berbeda. Selain itu, langkah hukum terhadap Antasari harus dilakukan dengan lebih intensif. Dalam kaitan itu, kepolisian harus segera menyelesaikan proses awal agar lebih cepat diserahkan ke tahap berikut. Dari spektrum yang ada, bisa jadi banyak pihak berkepentingan dengan kasus Antasari. Karena itu, agar kasus ini tidak masuk angin penyelesaian cepat dan tepat menjadi keniscayaan. Tidak hanya itu, agar kasus Antasari tidak terlalu lama membebani KPK, jika bukti-bukti keterlibatan cukup kuat, kasus ini bisa segera dilimpahkan ke pengadilan. Sekiranya hal itu dilakukan, Antasari segera diisolasi permanen dari KPK. Pasal 32 Ayat (1) Huruf c UU KPK mengamanatkan, pimpinan KPK berhenti atau diberhentikan apabila menjadi terdakwa karena melakukan tindak pidana kejahatan. Minus Antasari Kesepakatan pimpinan KPK untuk sementara waktu melepaskan kewenangan Ketua KPK tepat dilakukan untuk memberikan demarkasi tegas antara Antasari dan KPK guna mempertahankan citra KPK dalam pemberantasan korupsi. Dengan langkah itu, ke depan KPK akan berjalan tanpa Antasari. Bahkan bukan tidak mungkin sekiranya kasusnya dilimpahkan ke pengadilan, keberadaan Pasal 32 Ayat (1) Huruf c UU KPK segera akan menamatkan karier Antasari di KPK. Meski tindak pidana kejahatan yang disangkakan tidak langsung terkait dengan tugas KPK, kasus yang menimpa Antasari tetap akan memberikan image negatif bagi KPK. Agar hal itu tidak berdampak lebih buruk, pimpinan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Politik dalam Pluralisme Budaya
Oleh ACHMAD FEDYANI SAIFUDDIN http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/05/05/02581875/politik.dalam.pluralisme.budaya Pemilihan umum yang lalu kian menunjukkan, demokrasi kita belum menjadi kebudayaan. Mengikuti pendapat Alexis de Tocquiville (1952[1835]), Democracy in America, demokrasi adalah seperangkat nilai dan keyakinan yang terkandung dalam pikiran warga negara mengenai kesetaraan hak-hak merekadimaksud secara implisit tak lain adalah kebudayaanmaka demokrasi kita masih jauh dari cita-cita itu. Dalam pengertian itu, demokrasi yang kini kita pahami masih demokrasi teknis, mekanistik, dan superfisial. Yang terjadi adalah demokrasi sekadar tempelan nama, direduksi menjadi uang dan kursi, koalisi pura-pura, slogan-slogan, janji-janji kosmetik, dan dominannya kepentingan kelompok elite politik. Ditengarai ada dua wajah politik yang kontras dan dominannya pluralisme budaya dalam kehidupan bangsa kita sebagai pencetus utama fenomena ini. Dua wajah politik Jarak yang jauh antara elite politik dan rakyat pemilih menampilkan dua wajah politik berbeda. Elite politik menampilkan perilaku berubah-ubah, tidak konsisten, selama masa menuju pemilu dan sesudahnya. Rencana koalisi yang dikabarkan melalui media cetak dan elektronik berubah-ubah setiap saat. Hampir tiap hari menjelang pemilu lalu, halaman depan koran menampilkan foto dua ketua umum partai berbeda-beda (bahkan diketahui selama ini berseberangan) saling berkunjung. Mereka berdampingan sambil bersalaman seolah menunjukkan kemauan untuk berkoalisi. Pascapemilu, tampilan foto-foto ini berganti topik dengan isu pemilu presiden dan wakil presiden, tetapi dengan pola kelakuan elite yang sama. Di kalangan rakyat pemilih, muncul kebingungan, khususnya karena kian tidak jelas bagi mereka calon anggota legislatif mana yang akan mereka pilih. Tidak hanya karena sebagian besar calon anggota legislatif tidak dikenal, tetapi juga sang caleg umumnya mengandalkan kampanye tokoh-tokoh puncak partai alias mereka tidak berkampanye sendiri dengan pemikiran dan program mereka. Banyak warga berjubel di depan papan yang memasang gambar partai dan caleg pada tempat pemungutan suara (TPS) tanggal 9 April lalu, bingung untuk memilih siapa dan partai apa. Pluralisme kebudayaan Dalam pluralisme kebudayaan, tiap kebudayaan dipandang otonom dan ditanggapi apa adanya sehingga kebudayaan yang dominan dianggap selayaknya dominan karena pendukungnya yang mungkin lebih banyak. Hal ini sudah ditengarai hampir seabad lalu oleh JS Furnivall (1938), ahli kebijakan ekonomi Hindia Belanda, dalam The Netherlands Indies: A Study in Political Economy. Dalam pikiran bangsa kita yang majemuk, hadir kotak-kotak kebudayaan yang tegas batas-batasnya dan kerap diwarnai stereotip dan prasangka. Kotak-kotak kebudayaan itu tidak hanya berbasis etnik atau agama, tetapi juga kepentingan politik berjangka pendek maupun panjang. Hal ini mewujudkan wawasan pikiran yang sempit karena kurangnya ruang berpikir tentang keberadaan pihak lain di luar kelompok sendiri. Terbentuknya banyak partai politik adalah salah satu indikasi. Pluralisme kebudayaan adalah tantangan besar dalam membangun demokrasi. Demokrasi adalah proses kebudayaan yang menuntut keyakinan tiap warga negara untuk saling menghargai, membangun, dan memelihara toleransi, kesediaan untuk menerima kebenaran pihak lain, dan mengaku kalah dalam pemilu jika memang kalah. Demokrasi bukan konsep hitam-putih, tetapi proses dialog antarkebudayaan. Mewujudkan demokrasi dalam pluralisme kebudayaan itu amat mungkin karena banyak bangsa lain yang juga pluralistik berhasil membangun demokrasi. Fenomena menjelang dan pascapemilu lalu menunjukkan, kita masih jauh dari budaya demokrasi yang dicitakan. Mungkin kita baru sebatas membaca sebagian buku teks tentang demokrasi Barat dan mempraktikkannya di negeri ini dan merasa seolah kita sudah mempraktikkan demokrasi. Kita baru sebatas menafsirkan demokrasi sebagai proporsi jumlah kursi di DPR dan rakyat datang ke TPS mencontreng gambar partai dan calon anggota legislatif. Padahal, demokrasi sebagai kebudayaan adalah suatu sistem nilai dalam pikiran dan kehidupan tentang bagaimana memandang orang lain dalam kesetaraan, menghargai hak orang lain seperti menghargai hak sendiri, yang memandang negeri ini sebagai tempat kehidupan yang sama bagi tiap warga. Demokrasi sebagai suprastruktur, bukan sekadar infrastruktur dan struktur belaka. Kontras-kontras dalam politik tentu kontraproduktif bagi pembangunan demokrasi. ACHMAD F SAIFUDDIN Dosen Departemen Antropologi FISIP UI
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Hikmah Kasus Antasari Azhar
Oleh Bambang Widjojanto http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/05/05/02544017/hikmah.kasus.antasari.azhar Sebagai orang nomor satu di KPK, segala sikap, perilaku, dan gerak-geriknya diperhatikan banyak kalangan. Itu sebabnya saat rumor keterlibatan Antasari Azhar merebak menjadi sinyalemen dan perlahan kian terungkap terkait pembunuhan Nasrudin, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, banyak pihak makin penasaran dan sebagian menjadi shock. Gile bener, belum genap satu hari Antasari menyatakan saya tidak terlibat kasus pembunuhan Nasrudin, keesokannya lembaga Kejaksaan Agungtempat Antasari membangun karier puluhan tahunjustru mengumumkan, Antasari adalah salah satu tersangka dalam pembunuhan Nasrudin, dengan kualifikasi otak pembunuhan berencana. Kenekatan macam apa yang membuat Antasari melakukannya? Apresiasi Lepas dari salah tidaknya dan terbukti tidaknya Antasari dalam tuduhan pembunuhan yang akan diungkap dalam proses persidangan, ada beberapa hal yang perlu diapresiasi dan pelajaran penting yang bisa dipetik hikmahnya agar proses penegakan hukum senantiasa ditingkatkan. Pihak penyidik dari kepolisian perlu diapresiasi karena telah membuktikan kerja profesional yang amanah dan tidak berpihak akan selalu membuahkan hasil dan kemanfaatan bagi pencari keadilan. Jika kepolisian bertindak serupa dan tidak berpihak dalam membongkar kejahatan pidana di Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur, dugaan keterlibatan money politics beberapa kandidat anggota legislatif dan menerima laporan Bawaslu atas berbagai pelanggaran pidana pemilu yang terjadi secara masif di sejumlah daerah pemilihan, citra dan kepercayaan lembaga kepolisian akan terus meningkat. Tindakan kejaksaan juga perlu diapresiasi. Ini terkait dengan transparansinya untuk mengambil inisiatif guna memberitahukan kepada publik atas tindak pencekalan yang harus dilakukan guna merespons permohonan penyidik agar orang yang dituduh melakukan tindak pidana tidak melarikan diri. Kita perlu berupaya agar lembaga kejaksaan tidak diskriminatif sehingga tidak lagi terjadi anggotanya yang diduga terlibat memperjualbelikan barang bukti narkoba justru terkesan dilindungi. Status Terkait dengan kasus pembunuhan dan pada konteks kedua lembaga itu, perlu dilakukan klarifikasi agar tidak menimbulkan kerugian bagi kepentingan publik, apa status hukum Antasari? Dalam jumpa pers, Kejagung menyatakan, Antasari dicekal selama satu tahun karena sudah ditetapkan sebagai tersangka otak pembunuhan oleh Mabes Polri. Surat yang diterima Kejagung menyatakan, Antasari telah ditetapkan sebagai tersangka, Kamis (30/4), yang ditandatangani Kepala Bareskrim Mabes Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji. Pihak Antasari melalui kuasa hukumnya menyatakan, yang dipegang Antasari adalah surat panggilan Polri, bukan surat Bareskrim yang dikirimkan ke Kejagung yang digunakan untuk meminta pencekalan. Antasari Azhar sudah menerima surat panggilan sebagai saksi dan akan diperiksa pada Senin, sekaligus membantah berita bahwa yang bersangkutan sudah menjadi tersangka. Yang menarik, pihak kepolisian belum menjelaskan apa status Antasari dalam kasus itu. Tindakan KPK juga perlu diapresiasi karena telah mengambil langkah proporsional dan meletakkan posisinya dalam keseluruhan kasus Antasari guna menjaga kepentingan lembaga. Pimpinan KPK menjelaskan, Yang diketahui pimpinan KPK adalah salah satu surat panggilan kepada Pak Antasari sebagai saksi. Sedangkan untuk penyidikan, KPK menolak berkomentar karena yang berwenang adalah penyidik Mabes Polri. KPK tidak punya kapasitas menanggapi perkara ini. Pimpinan KPK juga sepakat menonaktifkan Antasari sebagai Ketua KPK dan memberikan jaminan, KPK akan terus menjalankan tugas dan kewenangan seperti biasa. Langkah strategis Apa yang sudah dilakukan KPK tampaknya sudah cukup. Namun, KPK dinilai perlu melakukan beberapa langkan strategis lain. Pertama, KPK harus memikirkan langkah lebih tegas untuk menunjukkan komitmen serius dan bertindak zero tolerance atas setiap sikap dan perilaku menyimpang sekecil apa pun dari unsur pimpinan KPK. Pasal 32 Ayat (1) Huruf c Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK menegaskan, pimpinan KPK diberhentikan bila menjadi terdakwa karena tindak pidana kejahatan. Itu sebabnya status Antasari harus diperjelas. Bahkan, Antasari dapat diberhentikan bila berhalangan tetap atau terus-menerus selama lebih dari tiga bulan tidak dapat melaksanakan tugas, sesuai dengan Pasal 32 Ayat (2) Huruf d UU No 30/2002. Kedua, KPK harus me-review untuk menegakkan kode etik dan perilakunya secara konsisten. Ada indikasi, keterlibatan Antasari terkait dugaan pidana terjadi saat sedang menjalankan hobi. Padahal, hobi itu pernah dilarang dalam kode etik. Ketiga, KPK perlu melakukan revive menyeluruh, apakah tindakan Antasari terkait kewenangannya sebagai pimpinan. Hal ini merupakan isu amat krusial dan sensitif dan perlu dilakukan secara obyektif. Tujuannya agar tidak ada peluang sekecil
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Skenario Lembaga Survei
Yang perlu diketahui proses Pemilihan umum: 1.Verifikasi (Pemilu dan Lembaga Suvei), Tidak ada seorangpun termasuk pihak yang dipilih bisa mempengaruhi hasil dari pemilihan. Sistem harus menyediakan mekanisme untuk bisa memverifikasi integritas pemilihan. 2.Keakuratan (Pemilu dan Lembaga Suvei). Setiap suara atau suara yang harus dihitung secara benar TANPA ada kesalahan. Mencegah suara lebih dari satu. Satu pemilih hanya mempunyai satu suara. Apalagi jika kertas suaranya besar (karena harus memuat 48 partai plus calon legislatif tiap-tiap partai). 3.Hasil belum dapat diketahui sebelum pemilihan berakhir. 4.Kerahasiaan (Pemilu) Membangun sistem pada pemilihan umum merupakan tantangan besar,karena sifatnya menjaga kerahasiaan pemilih(data pemilih). Dalam membangun sistem (Pemilu dan Lembaga Suvei) yang baik kita tidak mungkin untuk percaya saja bahwa sistem yang dirancang telah benar, untuk itu harus dibuktikan dengan metode-metode yang masuk akal. Apalagi pemilu yang dilakukan secara manual dengan menggunakan kertas suara membuka banyak celah untuk merubah hasil pemilihan umum pada sistem informasi yang dikembangkan pada KPU. Apayang terjadi di KPU ? Seperti kita ketahui penggunaan Integrated Input Technology (IIT), yang terdiri dari Intelligent Character Recognition (ICR), Optical Mark Reader (OMR), data entry melalui aplikasi, dan data entry dengan digital form (e-Form) berhasil menempatkan satu caleg Partai demokrat mendapatkan perolehan suara 111 juta suara. Suatu sistem : Fasilitas input data, database hasil penghitungan suara, dan sistem tabulasi merupakan unsur utama dari penghitungan suara elektronik (e-Counting). E-Counting salah satu komponen (aplikasi) dari berbagai komponen dari sistem pemilu yang dibutuhkan untuk mendukung tahapan pemilu. Fasilitas input data barbasis Optical Recognition Technology (ORT) dan tabulasi adalah suatu hal yang penting. Input data dengan cara manual dilakukan jika sistem informasi yang dibangun gagal. Sisi kualitas mencakup aspek kemudahan pengisian form C1, kemudahan dan kecepatan entry data, akurasi, integritas, dan akuntabilitas data serta faktor keamanan. Seharusnya penggunaan ORT jauh lebih baik bila dibanding dengan input data manual tapi nyatanya di KPU kacau balau semuanya. Saat ini KPU mempergunakan Delacroy untuk mengatasi perhitungan suara secara manual (Kemungkinan sistem yang dibangun di KPU telah gagal) Mungkin untuk pemyelenggaraan pemilu yang akan datang kita sebaiknya menggunakan e-Voting yang didukung teknologi Optical Character Recognition (OCR) dan Optical Barcode Recognition (OBR) sebagai alat untuk menjamin auditabiltas dan akuntabilitas e-Voting. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Andrinof A Chaniago andri...@... wrote: Bung Novan; Kalau data quick count lembaga survei masuk MULAI pukul 15.00 WIB wajarlah, Bung. Itu artinya, pukul 17.00 di waktu Indonesia Timur, atau LIMA JAM sesudah penutupan TPS untuk pencoblosan di Indonesia bagian Timur. Apalagi, di luar Jawa jumlah pemilih per TPS lebih kecil. Tetapi, kalau anda memperhatikan dengan cermat, data quick count yang masuk sampai pukul 19 WIB atau pukul 21 WIT masih sekitar 30%, kan? Memang ada lembaga yang mulai pukul 13.00 WIB datanya sudah masuk. Saya sendiri juga agak heran. Tapi, cobalah cari tahu ke orang dari lembaga tersebut, biar kita tidak penasaran. Bertanya itu adalah hak. apalagi yang ingin ditanyakan menyangkut urusan orang banyak. Tapi, berprasangka tanpa berusaha untuk tahu, tentu tidak baik. Salam hormat, Andrinof A. Chaniago Pendiri CIRUS Surveyors Group, salah satu penyelenggara quick count pada Pileg 9 April 2009. 2009/5/2 Novan Hidayat novan_hida...@... Bukannya pemilu dimulai jam 07.00 (waktu setempat) dan pendaftaran pemiiih di TPS ditutup jam 12.00? Jadi sebelum jam 1 pemungutan suara udah selesai dan penghitungan udah bisa dimulai. Ada beberapa lembaga survey quick count yang gak nunggu penghitungan suara di TPS selesai tapi langsung nanya2 sama pemilih di TPS, makanya bisa langsung munculin angka yang pastinya masih sementara dan pasti fluktuatif dan berbeda2 antar lembaga survey. Tapi setelah persentase data yang masuk udah mencapai 70%an, pasti hasilnya mulai stabil dan perbedaan antar lembaga survey udah gak keliatan lagi. Sekarang kita bisa lihat sendiri hasil quick count (final) dari beberapa lembaga survey, mirip2 semua kan? Apa semuanya diatur2 parpol tertentu? Setau saya pemilu di negara2 laen juga masih pake sistem manual (coblos ato memeberi tanda dengan alat tulis), sistem komputerisasi cuma pada proses penghitungannya entah pake scanner ato counter. Kualitas pemilu sekarang ini emang jelek dan itu salah KPU. Janganlah malah nyalah2in (semua) lembaga survey.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Skenario Lembaga Survei
Pak Bungaran, Jumlah TPS di seluruh Indonesia pada pemilu legislatif 2009 adalah 528.217 TPS (berdasarkan data KPU). Dari seluruh TPS tersebut, tidak perlu diambil 30% nya. Saya ambil contoh Lembaga Survey Indonesia, di websitenya disebutkan bahwa mereka mengambil sampel sebanyak 2100 TPS tersebar di seluruh Indonesia. http://www.lsi.or.id/riset/358/Quick-Count%20:%20Pemilu-Legislatif Tentunya jumlah sampel ini tidak sampai 0,5% dari keseluruhan jumlah TPS. Apakah cukup? Ya, cukup, karena menurut kaidah pengambilan sampel, jumlah sampel yang dibutuhkan TIDAK tergantung jumlah populasi. Jadi tidak benar kalau dikatakan bahwa kita harus mengambil sampel sebanyak 30% dari jumlah TPS. Balik lagi ke analogi makanan kemarin. Apabila anda mencicipi masakan, banyaknya makanan yang anda ambil untuk dicicipi tentunya tidak tergantung apakah anda masak satu panci besar, atau cuma masak satu piring. Tetap saja anda hanya akan mengambil sampel satu sendok, yang penting CUKUP bagi mulut anda untuk merasakan. Kalau kedikitan, misalnya hanya sejumput juga tidak bisa, karena akan kurang bagi mulut anda untuk merasakan. Harus ada batas minimal, tapi yang jelas bukan ditentukan dari jumlah yang anda masak. Tentang mengapa ada lembaga survey yang bisa melaporkan hasil saat jam makan siang, saya tentunya tidak bisa berkomentar apa2 karena bukan saya yang melakukan survey tersebut, dan saya tidak mengamati langsung berapa lamakah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penghitungan suara tingkat TPS. Saya sependapat dengan anda bahwa hal ini layak untuk diverifikasi ke lembaga survey yang bersangkutan. Kalau boleh tahu, apakah nama lembaga survey yang melaporkan hasil pada saat jam makan siang tersebut? From: bungaran no_re...@yahoogroups.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, 4 May 2009 11:51:46 Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Skenario Lembaga Survei Pak Adiyatmika Jika kita bicara soal metodologi seperti apakah metodologi yang dimaksudkan oleh Lembaga survei di Indonesia. Untuk perhitungan manual seperti yang anda maksudkan. Paling tidak lembaga survei harus mempunyai petugas survei disetiap Tempat pemungutan suara(TPS). Untuk itu dibutuhkan petugas dilapangan minimal 30% dari jumlah TPS yang tersebar di seluruh indonesia di 33 propinsi. Jika lembaga suvei menggunakan SMS dan telepon atau fax juga tidak bisa dianggap sah karena tidak datang langsung ke lokasi di TPS Tingkat kecurangan perhitungan manual lebih besar jika dilakukan secara elektronik(punch card). Urutan proses registrasi pemilih di TPS: 1.pencatatan kedatangan, 2.pengecekan kartu pemilih, 3.pengecekan data ke daftar pemilih tetap, 4.pengecekan apakah pemilih tersebut sudah datang sebelumnya Waktu yang dibutuhkan secara manual adalah 4.8 pemilih per menit, dengan mengotomatisasinya makan kecepatannya dapat ditingkatkan menjadi 13.4 pemilih per menit. Berapa detik,menit, jam waktu yang dibutuhkan untuk menghitung perolehan suara di TPS. Kan aneh jika lembaga suvei bisa memunculkan angka pada jam makan siang. Bagaimana mereka bisa mendapatkan angka persentase Dari penjelasan saya diatas bagaimanakah cara kerja lembaga survei Jika teknologi yang digunakan adalah penggunaan barcode pada kartu pemilih. Ketika si pemilih datang, petugas di TPS cukup meng-scan barcode di kartu itu maka secara otomatis data pemilih akan terkoreksi dengan cepat. Kemudian si pemilih dapat diberikan kartu suara untuk selanjutnya melakukan pencoblosan. Bayangkan jika kita menggunakan dengan teknologi: Jika teknologi yang digunakan adalah penggunaan barcode pada kartu pemilih. Ketika si pemilih datang, petugas di TPS cukup meng-scan barcode di kartu itu maka secara otomatis data pemilih akan terkoreksi dengan cepat. Kemudian si pemilih dapat diberikan kartu suara untuk selanjutnya melakukan pencoblosan. Teknologi yang digunakan adalah penggunaan barcode pada kartu pemilih. Ketika si pemilih datang, petugas di TPS cukup meng-scan barcode di kartu itu maka secara otomatis data pemilih akan tercek dengan cepat. Kemudian si pemilih dapat diberikan kartu suara untuk selanjutnya melakukan pencoblosan. Kenapa proses pemilu di Indonesia tidak menggunakan teknologi elektronik pada proses registrasi. Pelaksanaan sebuah pemilu itu pada dasarnya terdiri dari 3 proses: registrasi pemilih, proses pecoblosan dan proses perhitungan suara Jika kita mengacu pada peraturan KPU: TPS dibuka pukul 07.00 dan ditutup pukul 12.00. Maka perhitungan suara dilakukan setelah jam 12.00 siang. Berapa lama waktu perhitungan suara apakah perhitungan dihadiri para saksi, jika dilakukan secara manual tentu memerlukan waktu yang lama untuk menghitup kertas suara apakah sudah mengunnakan pencontrengan. Jika pun ada perbedaan waktu 2-3 jam dengan Indonesia bagian Timur dan Indonesia bagian tengah tentu juga memerlukan waktu yang lama disetiap TPS untuk perhitungan suara apalagi
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Skenario Lembaga Survei
Pak Adyanto, Kalau ada lembaga survey yang mengklaim melakukan hitung cepat, tapi pada kenyataannya hanya berdasarkan wawancara pemilih (exit poll), tentunya lembaga tersebut tidak mengikuti kaidah hitung cepat. Mungkin bagus juga kalau kita melakukan verifikasi terhadap lembaga survey yang bersangkutan agar jelas mengapa mereka bisa mengeluarkan data sedemikian cepat. From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, 4 May 2009 10:56:21 Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Skenario Lembaga Survei Bung Adiyatmika, Kalau peristiwanya seperti yang anda tulis, ya gak masalah. Yang jadi masalah adalah ada kecurigaan lembaga Quick Count sudah membuat laporan rekapan hasil Pemilu disuatu TPS sebelum penghitungan suara dilakukan. Ada dugaan datanya didapat dengan cara memawancarai para pemilih yang habis mencontreng di TPS tersebut, bukan hasil penghitungan resmi oleh panitya PPS. Mengapa? Jam 13.00 ada Lembaga Survey sudah mendapatkan data rekapan dari TPS, padahal penghitungan suara baru dimulai pk. 13.00 juga, dan banyak yang selesainya sampai malam hari. Tapi ini hanya sekedar kecurigaan, bukan menuduh, karena bisa saja penghitungan suara dimulai pk. 10.00 (menurut aturan kan dimulai pk. 13.00) karena peserta pemilu di TPS yang menjadi titik pemantauan Lembaga Survey tersebut cuma sedikit dan semua sudah selesai mencontreng sebelum batas waktu yang ditentukan. Salam, Adyanto Aditomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Usul untuk SBY
Sebagai guru Bahasa dan Sastra Indonesia yang punya kewajiban mendidik calon generasi bangsa untuk mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar, saya setuju sekali dengan isi kritik Bung Ulil. Memang ironis ketika seorang kepala negara yang seharusna menjadi teladan dalam menjunjung tinggi nasionalisme, justru larut dalam budaya asing walau hanya melalui tuturannya. Padahal waktu masih menjabat sebagai menteri, bersama Yusril, SBY pernah didaulat sebagai pejabat negara penutur bahasa Indonesia yang baik. Jika dibandingkan dengan sikap nasionalismenya Soeharto, tentu bebeda jauh sekali.Dalam penuturannya, walaupun bahasa Soeharto masih kental dengan *ken *dan *geraan*, namun ia punya ketegasan dalam upaya pengembangan bahasa Indonesia. Ketika menerima tamu luar negeri ataupun berkunjung ke negara2 lain, beliau juga tetap menomorsatukan bahasa Indonesia. Beliau juga lah yang berperan di balik pendirian Pusat Bahasa yang menjadi pemegang kuasa kendali bahasa Indonesia. Namun sayang, dalam kinerjanya, Pusat Bahasa seperti tidak punya gigi dalam menyikapi masalah2 kebahsaaan yang masih membelenggu masyarakatnya ini. Bahasa Indonesia masih belum memiliki standar kaidah yang kokoh. Maka tak heran jika banyak yang lebih memilih menggunakan istilah asing, ketika mereka merasa bahwa Idenya sulit diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. YA, Pusat Bahasa tidak bisa diam saja. Meninggalnya J.D. Parrera adalah kerugian terbesar dalam perkembangan bahasa Indonesia. Dulu beliaulah yang kerap mengritik setiap kinerja Pusat Bahasa ini. Sayang, pemerintah tidak pernah merespon masalah ini. -- Muhammad Arief Rahman, S.Pd. Pengajar Bidang Studi Bahasa dan Sastra SMP Labschool Jakarta HP : 021 93 201 ref_rahmano...@yahoo.com re...@plasa.com muhammadariefrah...@lycos.com mynameis...@hotmail.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KASUS ANTASARI AZHAR
ini sekedar background yg beredar dikalangan temen2 pers Menilik kasus Antasari, mula-mula memang tampaknya remeh temeh, persoalan wanita. Tapi sebetulnya isu wanita ini hanya di permukaan. Sangat diyakini, dibalik isu 'threesome' [ istilah aja ya ha..ha..ha..ha..] ada kasus korupsi yang telah lama ditunggu Nasrudin untuk diungkap oleh KPK tetapi tak juga diungkap, meskipun Nasrudin sudah pasok semua informasi dan dia menjadi saksi. Nasrudin ingin kasus itu dibongkar, AA tak melakukannya, Nasrudin mendesak/memaksa lewat jalan pemerasan, yaitu dengan mengumpankan 'istri'nya sendiri. Nasrudin tahu AA jalan sama Rani. Bukannya melarang, dia malah menjebak mereka di sebuah hotel. Dari situ AA tak berkutik. Yang diminta Nasrudin bukan uang atau apa, tetapi tuntaskan perkara korupsi itu. Senjata Nasrudin: bongkar perselingkuhan AA dengan Rani. Inilah buah simalakama AA: tidak patuh pada Nasrudin, skandal seks terbongkar; kalau patuh, kasus korupsi mesti diungkap. Pertanyaan besarnya: sepenting apakah kasus korupsi itu dilindungi oleh AA sampai dia memilih membunuh daripada mengungkap kasus korupsi? Kesimpulannya bg gw : it's not just a matter of woman, it's something bigger: HIDDEN CORRUPT CASE!! --- On Mon, 5/4/09, ajegile ajegil...@yahoo.com wrote: From: ajegile ajegil...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KASUS ANTASARI AZHAR To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, May 4, 2009, 12:58 AM Bisa saja. Yang pasti, ada rencana KPK memeriksa KPU, lalu KPU minta pemeriksaan ditunda sampai selesai pilpres. ajeg=
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: WAKIL PRESIDEN TUGASNYA IKUTI PERINTAH PRESIDEN
Tugas SBY sebagai Presiden yang nampak memang cuma ceremonial yang kelihatan, di balik itu kerja melulu, tentu saja tidak mencangkul. Bicasra soal pemulu kalau ada pertanyaan wartawan saja.JK sekarang sudah kampanye melulu, sebaiknya minta cuti saja. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Martin L. Peranginangin perkantongsamp...@... wrote: Setali tiga uang dengan Pak Beye yang juga sibuk ber-jaim ria. Berpidato dalam banyak acara. Curi 'start' jelang pilpres padahal masih dua bulan lagi pilpres. Banyak iklan, kerja mah kurang, seremonial melulu. Kalau peminpin mengukir prestasi, capres mungkin tak perlu banyak 'iklan kampanye'. Makin banyak mereka 'kampanye' (koar-koar) mungkin makin diragukan kemampuannya... MP
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Rani dalam pengamanan pihak berwajib
sebaiknya Rani harus diberikan perlindungan yang adil, dan kalau di-izinkan, biarkan dia tetap belajar dari bahan-bahan mata kuliahnya, alangkah kejamnya, jika rani harus diberhentikan dari kampusnya, sebagai mantan staf pengajar dibeberapa perguruan tinggi, mulai kampus yang banyak mahasiswi ayunya sampai mahasiswi yang tidak mampu, gejala kehidupan seperti si rani itu sudah bukan menjadi rahasia kampus lagi, sebagai mahasiswi yang menarik, mudah memikat lelaki apalagi mempunyai pergaulan luas dikalangan atas yang main dilapangan golf. kita jangan munafik,belagak enggak tahu, belagak sok suci, dan juga bapak-ibu pimpinan perguruan tinggi jangan munafik-lah, kemiskinan, kebutuhan keluarga, membiayai perbagai keperluan hidupnya dan pengaruh gaya hidup lingkungan pasti jadi salah satu sebabnya, apa kita sudah sangat bermoral tetapi tetap membiarkan ada mahasiswi yang keluarganya tak berdaya itu, terpaksa tidak bisa mencapai cita-citanya jadi orang baik-baik ? jangan bicara soal moral lebih dahulu, jika kita enggan menolong sesama. rani adalah sebuah gejala masyarakat yang cenderung sangat egois, disatu sisi kita bicara soal keluarga yang ideal, moralitas dan dosa. disatu sisi lainnya kita membiarkan banyak rani tak berdaya. salambambangsulistomo. 2009/5/5 bungaran no_re...@yahoogroups.com Kembali lagi istilah orde baru kata Diamankan tapi bonyok di bon. Besok muncul lagi istilah NKK(Normalisasi Kehidupan Kampus). --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com, ...titi... ai...@... wrote: Di detik, polisi bilang rani dalam pengamanan pihak berwajib sebagai saksi. ...luv ur self 1st, then u know how to luv others... Sent from my funfearlessBerry�
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI
Tidak ajaib, menghadapi kasus rumah tangga lain dengan menghadapi perkara orang lain. Menghadapi kasus peselingkuhannya pikiran AA sangat kacau, sama kalau kita2 menghadapi masaalah yang sama, terbayang keluarga beantakan yang akan berimbas ke masaalah karir. Yang terlintas ketika membuat SMS (AA dalam pikiran kacau) NZ akan ketakutan lalu menghapusnya. Ketika merencanakan pembunuhan, tentu saja pikiran kacau, lupa semua sms yang telah dikirim dan pembicaraan2 via Hp yang rekamannya pasti ada di provider, polisi tentu sudah menyelidikinya mangkanya pagi2 polisi yakin AA sebagai salah satu pelaku sehingga surat pertama ke Jagung sudah mencapnya sebagai tersangka. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, manneke budiman hepaest...@... wrote: Memang sangat ajaib. Mungkinkah Antasari di KPK yang dikenal sangat ahli menjebak orang dengan memakai telpon, email, sms dan sebagainya sampai bisa berlaku kaya amatir ingusan dengan mengirim ancaman pakai SMS? manneke
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Australia Akan Beli 100 Jet Tempur F-35
It's pointless to have strong military within a economically underdeveloped and corruption ravaged country. Remember Soviet Union? Neighboring country does not need to commence any military attack nor any physical encroachment to control Indonesia. It's a question of generous foreign sources money-bribery etc-as always and how to channel it to the right small group of elite in Jakarta in order to assert control within this vast archipelago. Regards Iwan Ong --- On Mon, 4/5/09, Hermanu herm...@gmail.com wrote: From: Hermanu herm...@gmail.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Australia Akan Beli 100 Jet Tempur F-35 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, 4 May, 2009, 9:16 PM Duitnya udah habis banyak buat ngadain pemilu mas .. sorry one liner 2009/5/4 Agus Hamonangan agus.hamonangan@ gmail.com Setelah Singapura, kini giliran Australia memesan 100 Jet Tempur F-35. Semakin banyak pesawat siluman mengapit Indonesia, pemerintah Indonesia harus segera pesan SU-37 maupun SU-47 (Berkut) dari Rusia. Salam, Agus Hamonangan
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Australia Akan Beli 100 Jet Tempur F-35
Buka bengkelnya aja, secara pasti pesawat2 tersebut perlu doservis, mending kita mikir bikin tempat servicenya...malah mendatangkan devisa kan hehehe On Tue, May 5, 2009 at 8:22 AM, Iwan Ong ong_i...@yahoo.com wrote: It's pointless to have strong military within a economically underdeveloped and corruption ravaged country. Remember Soviet Union? Neighboring country does not need to commence any military attack nor any physical encroachment to control Indonesia. It's a question of generous foreign sources money-bribery etc-as always and how to channel it to the right small group of elite in Jakarta in order to assert control within this vast archipelago. Regards Iwan Ong agus.hamonangan@ gmail.com Setelah Singapura, kini giliran Australia memesan 100 Jet Tempur F-35. Semakin banyak pesawat siluman mengapit Indonesia, pemerintah Indonesia harus segera pesan SU-37 maupun SU-47 (Berkut) dari Rusia. Salam, Agus Hamonangan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Rani Juliani Sering Dijemput Mobil Mewah
http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/05/05/09042784/Rani.Juliani.Sering.Dijemput.Mobil.Mewah RANI Juliani, mantan caddy golf yang juga mahasiswa STMIK Raharja, mendadak jadi ngetop setelah dikaitkan dengan kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran. Perempuan berusia 22 tahun itu kini menjadi bintang pemberitaan semua media di Tanah Air. Siapa sebenarnya Rani, berikut liputannya. Sejumlah mahasiswa STMIK Raharja, Tangerang, berdecak kagum seusai melihat sosok model yang ada di kalender duduk STMIK Raharja 2009. Kalo cakep kayak gitu sih gue juga mau, seloroh seorang mahasiswa sembari menyeruput minuman dingin yang ada di depannya. Dalam kalender itu Rani mengenakan baju wisuda STMIK Raharja. Sambil memegang toga yang menjadi kebesaran wisudawati, Rani berlagak layaknya mahasiswa yang telah menyelesaikan studi di bangku kuliah. Selain Rani, sejumlah mahasiswa STMIK Raharja yang berparas cantik juga menghiasi kalender tersebut. Begitu pula tim olahraga kebanggaan STMIK Raharja. Di sebelah foto Rani tertulis pepatah mantan CEO General Motors, Roger Smith, untuk para mahasiswa. Pepatah itu berbunyi, You don't just stumble into the future, You create your own future (Kamu tidak tiba-tiba berada di masa depan, kamu harus menciptakan masa depanmu sendiri). Anehnya, Devi Almas, staf humas STMIK Raharja, membantah Rani menjadi model kalender sekolah tinggi tersebut. Menurutnya, dulu Rani memang diusulkan untuk menjadi model kalender, tetapi kemudian batal. Ditanya alasan pembatalan, Devi mengalihkan pembicaraan. Yang soal kalender enggak usah dibahas, katanya. Devi juga enggan memberikan keterangan soal Rani yang hingga kemarin masih tercatat sebagai mahasiswi STMIK Raharja. Devi hanya memberikan selembar biodata Rani. Berdasarkan biodata itu, Rani tercatat sebagai mahasiswi STMIK Raharja pada 7 Agustus 2008. Dia menempuh pendidikan jenjang diploma tiga (D-3) Jurusan Manajemen Informatika dengan konsentrasi Sistem Informasi Manajemen. Perempuan kelahiran Tangerang, 1 Juli 1986, itu juga tercatat belum menikah. Rani pernah tidak ikut dalam ujian tengah semester pada awal perkuliahannya. Kami enggak tahu apa sebabnya. Sebenarnya, soal akademik itu sifatnya pribadi. Saya enggak berani ngasih tahu, tutur seorang staf STMIK Raharja. Anak Pejabat Sejumlah mahasiswa STMIK Raharja yang ditemui mengaku tidak mengenal Rani. Yonda, mahasiswa STMIK Raharja angkatan 2005, mengaku tak mengenal Rani. Dia hanya mendengar nama itu setelah Rani jadi perbincangan di kampus. Waktu ospek, angkatan saya yang pegang angkatan 2007, tapi saya tidak kenal. Cuma dengar-dengar orangnya cantik, kata Yonda di warung di depan Kampus STMIK Raharja. Di kampus, Rani dikenal sebagai anak seorang pejabat karena selalu dijemput mobil sedan Mercedes Benz seusai kuliah. Mobil itu dikendarai seorang pria berbadan tegap, berpakaian safari hitam. Ya kayak pengawal pejabat-pejabat itu, ungkap pemilik warung di depan Kampus STMIK Raharja. Perempuan paruh baya itu menambahkan, Rani kerap nongkrong di warung itu setelah beraktifitas di warung internet belakang warung. Rani juga diketahui punya banyak teman. Sekarang rambutnya enggak sepanjang ini, tutur perempuan yang dipanggil Mami itu ketika diperlihatkan foto Rani di kalender duduk STMIK Raharja. Waktu menjadi model kalender, Rani memiliki rambut panjang melewati bahu. Terakhir rambutnya sebatas bahu dan sudah dicat agak pirang. Pokoknya anak-anak kampus tahunya dia anak pejabat, katanya. Bagaimana dengan aktivitasnya di Padang Golf Modernland, Tangerang? Herman Halim, General Manager Eksternal Modernland, menyebut, perempuan itu menghilang sejak peristiwa penembakan Nasrudin. Rani bukan karyawan Moderland. Ia hanya berstatus freelance. Kami menggunakan jasa pihak ketiga untuk penyediaan caddy atau pemandu golf. Begitu juga saat dia menjadi marketing, juga tidak berstatus sebagai karyawan, kata Herman. Ia menambahkan, perusahaannya memiliki aturan cukup ketat dalam mengatur karyawan. Jika ada caddy yang diketahui menjalin hubungan di luar tugasnya sebagai pemandu golf, langsung diberi teguran keras. Begitu pula petugas marketing. Herman mengaku mengenal Nasrudin. Keduanya cukup dekat karena sama-sama berasal dari Sulawesi. Pria berdarah Bugis campur Sunda itu mengatakan, Nasrudin disebut sejumlah pegawai Padang Golf Modernland sebagai sosok temperamen. Kepada mereka, Nasrudin kerap melontarkan kata-kata kasar. Seminggu sebelum kejadian (ditembak), almarhum pernah saya nasihati. Sudah lah, kamu jangan kayak gitu. Ingat-ingat sama anak dan istri, tutur Herman. (Persda Network/didit ismunadi) Sumber : Persda Network
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Australia Akan Beli 100 Jet Tempur F-35
100 PESAWAT,?itu kecil sekali buat AUSTRALIA,negaranya segede gambreng..1000 baru OK. teukumoedaab...@ymail.com http://teukumoedaabadi.blogspot.com --- Pada Sel, 5/5/09, Iwan Ong ong_i...@yahoo.com menulis: Dari: Iwan Ong ong_i...@yahoo.com Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Australia Akan Beli 100 Jet Tempur F-35 Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 5 Mei, 2009, 1:22 AM It's pointless to have strong military within a economically underdeveloped and corruption ravaged country. Remember Soviet Union? Neighboring country does not need to commence any military attack nor any physical encroachment to control Indonesia. It's a question of generous foreign sources money- bribery etc-as always and how to channel it to the right small group of elite in Jakarta in order to assert control within this vast archipelago. Regards Iwan Ong 2009/5/4 Agus Hamonangan agus.hamonangan@ gmail.com Setelah Singapura, kini giliran Australia memesan 100 Jet Tempur F-35. Semakin banyak pesawat siluman mengapit Indonesia, pemerintah Indonesia harus segera pesan SU-37 maupun SU-47 (Berkut) dari Rusia. Salam, Agus Hamonangan
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hikmah Kasus Antasari Azhar
KPK tidak tergantung antasari, KPK harus jalan terus memberantas korupsi. tidak tebang pilih, tidak terima pesanan, tidak main politik. kalau saja antasari dijadikan ketua KPK karena kepentingan politik tertentu, maka sayapun tidak yakin bisa benar memberantas korupsi. saling pegang kartu mati akan menghambat pemberantasan korupsi. jadi, kalau sudah tahu tidak bersih jangan pingin jadi orang pemberantas korupsi atau aparat penegak hukum lainnya. mending jadi selebritis. benar atau tidak antasari terlibat sebagai otak intelektual pembunuhan, mohon POLRI JAGUNG bekerja profesional dan tidak menjadikan moment ini sebagai balas dendam. salam sukses u POLRI JAGUNG www.hukumbisnis.co.cc From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 5, 2009 6:13:18 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hikmah Kasus Antasari Azhar Oleh Bambang Widjojanto http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/05/05/ 02544017/ hikmah.kasus. antasari. azhar Sebagai orang nomor satu di KPK, segala sikap, perilaku, dan gerak-geriknya diperhatikan banyak kalangan. Itu sebabnya saat rumor keterlibatan Antasari Azhar merebak menjadi sinyalemen dan perlahan kian terungkap terkait pembunuhan Nasrudin, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, banyak pihak makin penasaran dan sebagian menjadi shock.. Gile bener, belum genap satu hari Antasari menyatakan saya tidak terlibat kasus pembunuhan Nasrudin, keesokannya lembaga Kejaksaan Agung—tempat Antasari membangun karier puluhan tahun—justru mengumumkan, Antasari adalah salah satu tersangka dalam pembunuhan Nasrudin, dengan kualifikasi otak pembunuhan berencana. Kenekatan macam apa yang membuat Antasari melakukannya? Apresiasi Lepas dari salah tidaknya dan terbukti tidaknya Antasari dalam tuduhan pembunuhan yang akan diungkap dalam proses persidangan, ada beberapa hal yang perlu diapresiasi dan pelajaran penting yang bisa dipetik hikmahnya agar proses penegakan hukum senantiasa ditingkatkan. Pihak penyidik dari kepolisian perlu diapresiasi karena telah membuktikan kerja profesional yang amanah dan tidak berpihak akan selalu membuahkan hasil dan kemanfaatan bagi pencari keadilan. Jika kepolisian bertindak serupa dan tidak berpihak dalam membongkar kejahatan pidana di Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur, dugaan keterlibatan money politics beberapa kandidat anggota legislatif dan menerima laporan Bawaslu atas berbagai pelanggaran pidana pemilu yang terjadi secara masif di sejumlah daerah pemilihan, citra dan kepercayaan lembaga kepolisian akan terus meningkat. Tindakan kejaksaan juga perlu diapresiasi. Ini terkait dengan transparansinya untuk mengambil inisiatif guna memberitahukan kepada publik atas tindak pencekalan yang harus dilakukan guna merespons permohonan penyidik agar orang yang dituduh melakukan tindak pidana tidak melarikan diri. Kita perlu berupaya agar lembaga kejaksaan tidak diskriminatif sehingga tidak lagi terjadi anggotanya yang diduga terlibat memperjualbelikan barang bukti narkoba justru terkesan dilindungi. Status Terkait dengan kasus pembunuhan dan pada konteks kedua lembaga itu, perlu dilakukan klarifikasi agar tidak menimbulkan kerugian bagi kepentingan publik, apa status hukum Antasari? Dalam jumpa pers, Kejagung menyatakan, Antasari dicekal selama satu tahun karena sudah ditetapkan sebagai tersangka otak pembunuhan oleh Mabes Polri. Surat yang diterima Kejagung menyatakan, Antasari telah ditetapkan sebagai tersangka, Kamis (30/4), yang ditandatangani Kepala Bareskrim Mabes Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji. Pihak Antasari melalui kuasa hukumnya menyatakan, yang dipegang Antasari adalah surat panggilan Polri, bukan surat Bareskrim yang dikirimkan ke Kejagung yang digunakan untuk meminta pencekalan. Antasari Azhar sudah menerima surat panggilan sebagai saksi dan akan diperiksa pada Senin, sekaligus membantah berita bahwa yang bersangkutan sudah menjadi tersangka. Yang menarik, pihak kepolisian belum menjelaskan apa status Antasari dalam kasus itu. Tindakan KPK juga perlu diapresiasi karena telah mengambil langkah proporsional dan meletakkan posisinya dalam keseluruhan kasus Antasari guna menjaga kepentingan lembaga. Pimpinan KPK menjelaskan, Yang diketahui pimpinan KPK adalah salah satu surat panggilan kepada Pak Antasari sebagai saksi. Sedangkan untuk penyidikan, KPK menolak berkomentar karena yang berwenang adalah penyidik Mabes Polri. KPK tidak punya kapasitas menanggapi perkara ini. Pimpinan KPK juga sepakat menonaktifkan Antasari sebagai Ketua KPK dan memberikan jaminan, KPK akan terus menjalankan tugas dan kewenangan seperti biasa. Langkah strategis Apa yang sudah dilakukan KPK tampaknya sudah cukup. Namun, KPK dinilai perlu melakukan beberapa langkan strategis lain. Pertama, KPK harus memikirkan langkah lebih tegas untuk menunjukkan komitmen serius dan bertindak zero tolerance atas setiap sikap dan perilaku
[Forum-Pembaca-KOMPAS] PINTER-PINTER TUPAI MELOMPAT, JATUH JUGA
Siapapun kalah sama perempuan ya,padahal Kumisnya Antasari itu gede,ee..baru aja di kerjain perempuan,yah sesengutan ..walah..mental combrok. teukumoedaab...@ymail.com Tidak ajaib, menghadapi kasus rumah tangga lain dengan menghadapi perkara orang lain. Menghadapi kasus peselingkuhannya pikiran AA sangat kacau, sama kalau kita2 menghadapi masaalah yang sama, terbayang keluarga beantakan yang akan berimbas ke masaalah karir. Yang terlintas ketika membuat SMS (AA dalam pikiran kacau) NZ akan ketakutan lalu menghapusnya. Ketika merencanakan pembunuhan, tentu saja pikiran kacau, lupa semua sms yang telah dikirim dan pembicaraan2 via Hp yang rekamannya pasti ada di provider, polisi tentu sudah menyelidikinya mangkanya pagi2 polisi yakin AA sebagai salah satu pelaku sehingga surat pertama ke Jagung sudah mencapnya sebagai tersangka.
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI
yahsudah nasib nya AA gak mempan ( kebal ) di sogok uang , TAhta , ...terakhir keok sama wanita . Tidak ada kata yg tepat kecuali : SEPANDAI PANDAI TUPAI MELOMPAT SUATU KETIKA JATUH JUGA. cocok juga yah...peribahasa ini salam edy surabaa -Original Message- From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of rzain Sent: 05 Mei 2009 7:37 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI Tidak ajaib, menghadapi kasus rumah tangga lain dengan menghadapi perkara orang lain. Menghadapi kasus peselingkuhannya pikiran AA sangat kacau, sama kalau kita2 menghadapi masaalah yang sama, terbayang keluarga beantakan yang akan berimbas ke masaalah karir. Yang terlintas ketika membuat SMS (AA dalam pikiran kacau) NZ akan ketakutan lalu menghapusnya. Ketika merencanakan pembunuhan, tentu saja pikiran kacau, lupa semua sms yang telah dikirim dan pembicaraan2 via Hp yang rekamannya pasti ada di provider, polisi tentu sudah menyelidikinya mangkanya pagi2 polisi yakin AA sebagai salah satu pelaku sehingga surat pertama ke Jagung sudah mencapnya sebagai tersangka.
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PLEASE, Stop Menyakiti MANO
Mungkin perspektif penyanyi siapa itu..endang st yang bertemu langsung mano di acara kerajaan belum lama ini di malaysia bisa dijadikan masukan. Senin sore kemarin ada di infotainment jam 5-an, berikut pandangan mama laurens yang barangkali bisa membuka perspektif lain dari 'kasus' ini. Saya memang tidak menonton infotainment tersebut langsung karena masih di kantor, ibu saya yang cerita pada saya. Wassalam, Imam Reply Header Subject:RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PLEASE, Stop Menyakiti MANO Author: RATNA SARUMPAET sarumpae...@live.com Date: 04th May 2009 22:43 Mungkin ada baiknya sdr Imam membaca ulang tulisannya ya. Baca dengan mencoba menempatkan diri di posisi orang yang anda pojokkan. Barangkali .