[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dukung SBY-Boediono
Yup, setuju .. saya nggak habis pikir dengan orang-orang yang bangga melihat bangsa kita didukung oleh amerika. Derajat mereka itu jauh dibawah warga korea selatan atau Iraq yang berani susah dari pada didikte oleh amerika. Maka dari itu Indonesia gak pernah bisa maju .. karena ada orang-orang yang berpikir macam itu. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, sutan sutanmud...@... wrote: Indonesia cuma bisa jadi negara yang bermartabat, dihormati jika tidak menggantungkan bantuan dari negara asing.TIDAK ADA BANTUAN GRATIS.kondisi sekarang amerika kalau tidak dipinjami duit dari china aja udah bangkrut.masak mikirin membantu indonesia.YANG BENER AJA
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mega-Pro, JK-Win, dan SBY...No?
Pernah, oleh Menteri - apa nama departemennya, saya lupa - Yusril Ihza Mahendra. Salut untuk Pak Yusril ya. Itu ya pakaian nasional. Tapi, mana mau petinggi kita menjadi nasionalis ?. Kan malu dong.. ?. Nggak keren. Misalnya.., sebagai wakil rakyat..., pantas dong saya naik Jaguar !! Lagi pula, pakaian itu tidak bisa menyembunyikan amplop dengan baik. Biar aja orang Afrika yang bangga dengan nasional nya. Kalau kita kan.., lebih keren kalau dibilang 'modern'. Malu menjadi nasionalis. Itulah petinggi kita... , dan ...kita mungkin ? Salam PH Adyanto Aditomo adyantoadit...@... wrote: Bung Ajegile, Soal Baju Nasional Teluk Belanga kelihatannya kok cuma digunakan oleh para Duta Besar kita saat bertugas diluar negri ketika menghadiri upacara kenegaraan di negara setempat, tetapi tidak pernah digunakan oleh pejabat manapun di negri ini, termasuk Presiden dan para mentrinya saat menghadiri upacara kenegaraan, misalnya Perayaan 17 Agustus, Sidang DPR dan sebagainya. Sebetulnya Baju Nasional kita itu apa sih? Salam, Adyanto Aditomo
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pemerintah yang aneh
Halo teman2. Kalo dipikir2 pemerintah kita sangat aneh.. karena pada waktu kita mau memberikan suara pada pemilu, kita diharuskan untuk mendaftar terlebih dahulu. Kita yg mencari hak kita Sedangkan jika giliran pajak... Kita tidak usah mendaftar pun Akan dicari oleh petugas pajak... Karena urusan duit Aneh kan... Padahal urusan suara untuk negara kita Jauh lebih mahal dan lebih urgent daripada duit... Iya kan.. Coba bayangkan jika tidak ada suara dari rakyat.. Semuanya golput... Maka apa yg terjadi... APA KATA DUNIA? Aneh kan Sent from my BlackBerry?0?3 smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Rumah Adik Menpora Dirampok
Yang meliput bukan forum ini, tapi merupakan berita dari kompas. Dan karena forum ini adalah forum pembaca kompas maka berita diatas ditampilkan. 2009/5/18 pahalahutabarat pahalahutaba...@yahoo.com Pertanyaan: Seandainya Hasan Aksanul Dault adalah adik saya, apakah berita kemalingan bin dirampok ini akan diliput oleh forum ini ?. Nggak bobot bang Agus. Salam PH ___ Agus Hamonangan agushamonan...@... wrote: http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/05/18/19361393/rumah.adik.menpora.dirampok JAKARTA, KOMPAS.com Rumah adik Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault yaitu Hasan Aksanul Dault (43) di Jalan Pisok No 21 Pondok Ranji, Ciputat Timur, Kabupaten Tangerang, disatroni perampok, Senin (18/5) pukul 03.00. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya AKBP Chrysnanda Dwilaksana, pelaku diperkirakan satu orang. Mereka merusak pintu kamar mandi dan kemudian mengancam Surtini pembantu rumah tangga dengan pisau. Pelaku berusaha memperkosa Surtini namun melawan hingga ibu jari terluka, katanya. Gagal memperkosa, kata Chrysnanda, pelaku mengambil barang-barang milik Hasan berupa laptop, 5 handphone, 1 playstation, dan uang tunai Rp 4 juta. Saat kejadian Hasan sedang tidur sehingga tidak tahu persis jumlah pelaku, katanya. Chrysnanda mengatakan, kini aparat Polsek Ciputat sedang melakukan penyelidikan. (C8-09) = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Iklan Partai Demokrat soal korupsi pembodohan
bung !! strategi pencitraan melalui alat teknologi informasi baik tv,radio dsb sudah merupakan kemajuan jaman saat ini dah paling efektif dalam memikat suara pemilih apalagi bila bisa dikemas dengan sangat apik dan kreatif !! wah.makin memikat aja yg melihatnya !!? nah mengenai isinya apakah beliau berbohong or tidaknya !! itu khan tergantung masyarakat yg menilainya..kalau beliau berbohong trus nanti pemilu capres dan cawapres nya menang !! berarti yg pintar dan yg bodohnya yang mana dong !! hehe.ayo dong kasih clue lagi !! --- On Sun, 5/17/09, Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id wrote: From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Iklan Partai Demokrat soal korupsi pembodohan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Sunday, May 17, 2009, 12:09 PM He he he he he kalau soal berbohong secara terbuka, SBY dan PD adalah jagonya. Mereka kelihatannya sudah tidak punya urat malu lagi. Urat malunya sudah putus. Moral mereka sudah hancur lebur. Lantas, apa yang bisa diharapkan dari Pemimpin Pembohong??? Salam, Adyanto Aditomo
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Agung Laksono sang ketua DPR RI
hehebaru saja saya membaca hasil perolehan suara DPRD dan DPR prov DKI !! wuiih...ternyata sang ketua DPR RI pak Agung Laksono tidak terdaftar sebagai anggota dewan yg terhormat DPR RI periode 2009-2014 !! weleh...welehkok bisa berputar ya 360 derajat nih wong sang ketua yg sering tampil dimana-mana tidak terpilih kembali ya !! apa kata dunia !! malu aku..!! wal-hasil dari beberapa informasi yg saya dapat yg mungkin juga ini tidak akurat katanya sih Agung Laksono akan dipaksakan utk masuk kembali menjadi Anggota dewan yg terhormat (tp bagaimana caranya ya ) yg ujung-ujung nya sih akan dijadikan tumbal sebuah kasus besar !! wallahu alam bisawab .?
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Sekali Lagi tentang Pengarusutamaan Jender, KOMPAS, 15 Mei 2009
KOMPAS, 15 Mei 2009Sekali Lagi tentang Pengarusutamaan Jender Oleh R. VALENTINA SAGALA Di Indonesia, istilah jender secara formal dikenal lewat Inpres No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional, yang dikeluarkan mantan Presiden R.I. Abdurrahman Wahid, pada 19 Desember 2000. Dalam dinamika hak asasi manusia, pengarusutamaan jender (PUG) mengacu pada konsep gender mainstreaming, yang pertama kali diajukan pada Konferensi Dunia tentang Perempuan II, yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di Nairobi, tahun 1985, dimana masyarakat dunia menyadari persoalan ketidakadilan gender yang dialami perempuan tidak hanya dapat diselesaikan dengan pemenuhan kebutuhan praktis perempuan (acuan model women in development/WID), melainkan harus menyentuh kebutuhan strategis (kemudian dikenal sebagai model gender and development/GAD). WID diperkenalkan dalam Konferensi Dunia tentang Perempuan I, di Meksiko, tahun 1975 (juga diikuti Pemerintah Indonesia), dimana sejak itu Indonesia meluncurkan program peningkatan peran perempuan, antara lain dengan membentuk Kementerian Muda Urusan Peranan Wanita dengan berbagai program diantaranya peningkatan peranan wanita dalam pembangunan. Hasil perkembangan Konferensi yang juga signifikan adalah disetujuinya Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women/CEDAW) oleh sebagian besar negara anggota PBB, tahun 1979. Tak lama berselang, Indonesia meratifikasi dan mengesahkan CEDAW dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984. Komunitas PUG dikembangkan komunitas PBB, yang ditegaskan dalam Konferensi Dunia tentang Perempuan IV, di Beijing, tahun 1995. Sebagian besar definisinya sesuai dengan UN Economic and Social Council, yaitu:mainstreaming a gender perspective is the process of assessing the implications for women and men of any planned action, including legislation, policies or programmes, in all areas and at all levels. Strategi ini untuk membuat kepentingan dan pengalaman perempuan dan laki-laki sebagai sebuah dimensi integral pada disain, implementasi, pemantauan dan evaluasi kebijakan dan program pada seluruh bidang ekonomi, politik, dan sosial, agar perempuan dan laki-laki menerima manfaat yang sama. Selain mendefinisikan PUG sebagai “strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan jender menjadi satu dimensi integral dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional”, Inpres menginstruksikan kementrian, lembaga pemerintah non departemen, provinsi dan kabupaten/kota, pimpinan kesekretariatan lembaga tertingi/tinggi Negara, Panglima TNI, Kepolisian, Kejaksaan Agung, Gubernur, serta Bupati/Walikota mengintegrasikan PUG guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif jender. Inpres Inpres kemudian dijabarkan dengan Surat Meneg PP No. B-51A/Meneg PP/Dep. II/2001 yang menyebutkan bahwa strategi perencanaan pembangunan yang peka jender harus mengintegrasikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan perempuan dan laki-laki, yang berbeda, ke dalam keseluruhan proses perencanaan kebijakan dan program pembangunan baik di pusat maupun di daerah. Disinilah penekanan pada pengalaman perempuan dan laki-laki yang berbeda, kembali menjadi jantung PUG. Sejalan dengan otonomi daerah, diberlakukanlah Kepmendagri No. 132/2003 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan di Daerah, yang menegaskan Gubernur sebagai penanggungjawab umum pelaksanaan PUG di provinsi, dengan pembiayaan dibebankan kepada APBN, dan APBD untuk masing‑masing Provinsi, Kabupaten dan Kota sekurangnya sebesar lima persen dari APBD Provinsi, Kabupaten/Kota. Pengertian bermakna langkah awal, bertujuan agar instansi pemerintah di daerah telah mengalokasikan anggarannya responsif jender dalam waktu tidak terlalu lama. Tantangan Sejalan dengan perubahan ketentuan otonomi daerah sejak 2004, untuk lebih memperkuat PUG, diberlakukan Permendagri No. 15 Tahun 2008tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah. Meskipun memiliki pengaturan komprehensif, setiap instansi menerapkan secara bervariasi dan sangat minim yang menerapkan PUG sebagai strategi dalam pembangunan. Kebanyakan menerapkan anggaran lima persen secara eksklusif. Jawa Tengah adalah salah satu provinsi yang cukup baik menerapkan PUG. Untuk pendidikan, pemprov ini mengalokasikan anggaran PUG Rp 1.096.446.000 (tahun 2005), Rp 1.375.000.000 (tahun 2006), Rp 1.352.000.000 (tahun 2007), dan Rp 1.500.000.000 (tahun 2008). Hal serupa juga dilakukan di bidang kesehatan dan ketenagakerjaan dengan tidak mengeksklusifkan menjadi lima persen dari seluruh APBD. Di tingkat
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan Diskusi Reinventing University in Knowledge Economy
Bung Prasetyantoko yg cendekia, Saya seorang dosen tua di FE Universitas Airlangga. Kebetulan minggu depan banyak di Jkt. Kalau boleh saya ingin mendaftarkan diri untuk mengikuti forum diskusi anda : Reinventing University in Knowledge Economy yang akan diselenggarakan di Kampus Unika Atma Jaya hari Selasa tanggal 26 Mei 2009. Banyak terima kasih. Wass Tjuk Kasturi Sukiadi. --- Pada Sen, 18/5/09, Prasetyantoko aprasetyant...@yahoo.com menulis: Dari: Prasetyantoko aprasetyant...@yahoo.com Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan Diskusi Reinventing University in Knowledge Economy Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 18 Mei, 2009, 10:53 PM Center for Creative Economic Studies mengundang bapak, ibu dan rekan-rekan yang berminat untuk datang ke diskusi tengah hari di Unika Atma Jaya Jakarta: ”Reinventing University in Knowledge Economy” Pembicara 1. Dr. Eric Santosa, Centre for Creative Economic Studies, Universitas Atma Jaya, brand identity strategic planning specialist; Strategic Planning Officer Unika Atma Jaya tahun 2006 Topik pembahasan : ”Perguruan tinggi Indonesia dalam knowledge economy” 2. Y W Junardy, Presiden Komisaris Rajawali Corpora, Presiden Indonesia Marketing Association (IMA), Anggota Dewan Riset Nasional, Presiden UN Indonesia Global Compact Network. Penulis buku Full Circle - Managing Through Learning - Leading - Serving. Topik pembahasan : Perguruan Tinggi Indonesia di mata kalangan industri: peluang dan hambatan membangun kemitraan Moderator : Dr. A. Prasetyantoko (Centre for Creative Economic Studies, Unika Atma Jaya) Waktu : Selasa, 26 Mei 2009 Pukul : 13.00 – 16.00 Tempat : Ruang Seminar Gd. Yustinus lantai 14, Unika Atma Jaya Peserta dibatasi 40 orang dan ditargetkan bagi kalangan akademisi, pengelola perguruan tinggi, kalangan industri baik profesional maupun business owner, serta kalangan pemerintah dan masyarakat umum yang memiliki minat dan kepentingan dengan kualitas perguruan tinggi. Reservasi hubungi: Yunti dan Siwi, LPPM Unika Atma Jaya, Jalan Sudirman 51, Jakarta 12930 Tel./Fax: (021) 572-7461; Tel. (021) 572-7615 - 19 psw 139 427 Email: ekonomikreatif@ gmail.com Universitas adalah center of excellence. Seharusnya institusi pendidikan tinggi ini menjadi jantung dari sistem perekonomian berbasis pengetahuan. Namun faktanya, universitas semakin tertinggal dari perkembangan yang sangat cepat di dunia industri dan bisnis. Bagaimana mengejar ketertinggalan ini? Langkah apa saja yang diperlukan? Secara umum perguruan tinggi di Indonesia, kegiatan penelitian ilmiah yang berkualitas dan mendukung perkembangan masyarakat sangat minim. Setelah merdeka selama 60 tahun lebih kondisi ini tidak berubah. Hal ini tercermin dari struktur penghasilan perguruan tinggi Indonesia pada umumnya: lebih dari 85% penghasilan berasal dari uang kuliah mahasiswa. Sebagai perbandingan, di beberapa universitas ternama di Amerika Utara seperti Harvard, Yale dan Princeton, hanya 10-20% dari total penghasilannya berasal dari mahasiswa. Porsi terbesar berasal dari kontrak dan grant penelitian, serta donasi dan endowment funds. Hal ini salah satu alasan penting mengapa perguruan tinggi Indonesia tidak mampu mencuat namanya dalam knowledge economy sebagai penghasil gagasan ilmiah yang bermutu. Di Indonesia sejak tahun 1994 dimulai dengan berdirinya Universitas Pelita Harapan percaturan dunia perguruan tinggi di Indonesia berubah. Universitas- universitas yang umumnya didirikan oleh kalangan pengusaha ini berusaha menawarkan program yang lebih inovatif dan kualitas pendidikan tinggi yang lebih baik. Belakangan universitas ini pun mulai mendirikan pusat-pusat penelitian yang high-profile. Kondisi seperti ini menempatkan universitas- universitas yang lebih tua, seperti Atma Jaya, Trisakti dll dalam kondisi persaingan. Hal ini dapat terlihat dari menurunnya jumlah pendaftar calon mahasiswa. Apabila dilihat secara positif, kondisi ini mesti dilihat sebagai peluang untuk mengubah secara kreatif pengelolaan perguruan tinggi agar dapat menjadi penghasil gagasan ilmiah yang bermutu, memiliki nilai ekonomi dan sekaliigus mendukung perkembangan masyarakat. Diskusi ini mengajak kita memikirkan beberapa pertanyaan: 1. Bagaimana perguruan tinggi Indonesia dapat survive dan berkembang di dalam knowledge economy? Bagaimana perguruan tinggi yang sebelumnya hanya menjadi penghasil tenaga kerja terampil dapat ditransformasi menjadi knowledge producer yang mencuat dalam knowledge economy? Apa saja opportunities dan threats-nya? 2. Apa saja kebutuhan dan tuntutan masyarakat pada perguruan tinggi di Indonesia? Apa value perguruan tinggi bagi berbagai kalangan masyarakat? Bagaimana universitas dapat membangun jembatan dengan kalangan industri, pemerintahan, dan masyarakat madani? 3. Bagaimana bentuk pengelolaan perguruan tinggi yang mampu mengantarkannya dalam transisi menjadi knowledge producer? Bagaimana hubungan universitas dan yayasan? Bagaimana
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hutang indonesia 106jt per kepala
Wuaduh, Nak! Terlambat banget kamu sadarnya. Kita sudah hidup dari hutang selama 40 tahun lebih! Engkau ke mana saja selama puluhan tahun ini, Nak? manneke --- On Sun, 5/17/09, MARLY PANDELAKI pram_kleak...@yahoo.co.id wrote: From: MARLY PANDELAKI pram_kleak...@yahoo.co.id Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hutang indonesia 106jt per kepala To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Sunday, May 17, 2009, 9:16 PM Ternyata selama ini kita hidup dari hutang, sementara kekayaan alam Indonesia sangat banyak. tentunya ada yang salah dalam penyelenggaraan pemerintahan skarang ini
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Jalan Neoliberal Pak Boed - Oleh Revrisond Baswir
Jalan Neoliberal Pak Bud Prakarsa Rakyat, * Oleh: Revrisond Baswir, Kepala Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM, Yogyakarta PIDATO pengukuhan DR Boediono sebagai guru besar ekonomi di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, menarik untuk dicermati. Peristiwa itu tidak hanya penting karena berkaitan dengan puncak karier seseorang sebagai staf pengajar perguruan tinggi. Pada saat yang sama, sebagai seseorang yang sedang menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomi, peristiwa itu juga penting karena mengungkapkan garis pemikiran Boediono dalam melaksanakan tugas pemerintahannya. Pertanyaan besar yang dicoba dijawab Boediono dalam pidato pengukuhannya itu secara singkat berbunyi sebagai berikut, apakah kita sudah berada di jalan yang benar? Walaupun Boediono memiliki latar belakang sebagai ekonom, pertanyaan besar itu tidak ia ajukan hanya untuk menilai perjalanan perekonomian Indonesia. Melainkan juga untuk menilai perjalanan perpolitikan Indonesia. Artinya, secara keseluruhan, pertanyaan besar yang dicoba dijawab Boediono ialah, apakah secara ekonomi dan politik Indonesia sudah berada di jalan yang benar? Dalam menjawab pertanyaan besar itu, Boediono membagi isi pidatonya dengan mengupas tiga pokok bahasan. Pertama, mengenai sejarah perekonomian Indonesia. Kedua, mengenai hubungan antara tingkat pendapatan per kapita dengan demokrasi. Dan ketiga, mengenai kebijakan ekonomi yang perlu menjadi prioritas Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Halaman yang dihabiskan Boediono untuk membahas ketiga pokok bahasan itu meliputi 28 halaman. Sedangkan referensi yang diacunya berjumlah 24 buah. Semula saya agak terkesima dengan kepedulian Boediono terhadap sejarah perekonomian Indonesia. Lebih-lebih, dalam membahas sejarah perekonomian Indonesia, Boediono tidak hanya menelusurinya sejak akhir atau awal era pemerintahan Soeharto. Ia menelusurinya jauh hingga ke era pemerintahan Soekarno. Walaupun demikian, setelah mengikuti ulasannya, saya merasa ada sesuatu yang hilang. Bagi Boediono, sejarah ternyata tidak lebih dari rangkaian peristiwa. Artinya, selain cenderung mengabaikan dinamika internasional ekonomi-politik Indonesia, Boediono juga cenderung mengabaikan aspek struktural yang melatarbelakangi dinamika sejarah. Dengan kecenderungan seperti itu, mudah dimengerti bila Boediono cenderung sangat mudah melupakan era kolonial sebagai bagian integral dari sejarah perekonomian negeri ini. Padahal, era kolonial ialah bagian teramat penting dari sejarah perekonomian Indonesia. Ia tidak hanya penting karena berlangsung dalam kurun waktu yang sangat lama. Ia juga penting sebab aspek ekonomi adalah aspek utama dari kolonialisme. Sebab itu, era pemerintahan Soekarno, selain masih terus dirongrong kekuatan kolonial, harus dipahami sebagai periode saat berbagai upaya sistematis dengan sadar dilakukan untuk mengoreksi warisan struktural yang ditinggalkan kolonialisme. Tetapi justru pada titik itulah kekuatan kolonial, di tengah-tengah situasi perang dingin yang menyelimuti dunia ketika itu, berusaha keras menelikung Soekarno. Artinya, berakhirnya era Soekarno tidak dapat dilihat semata-mata karena krisis ekonomi. Keterlibatan Amerika Serikat (AS), Dana Moneter Internasional (IMF), dan Bank Dunia dalam memicu krisis ekonomi Indonesia layak untuk dikaji secara seksama. *** Logika serupa dapat pula diterapkan untuk memahami kejatuhan Soeharto. Sebagai antitesis dari pemerintahan Soekarno, pemerintahan Soeharto adalah pemerintahan kesayangan kolonial. Lebih-lebih selama era pemerintahan ini, para ekonom sahabat Amerika terus-menerus dipercaya untuk menakhodai penyelenggaraan perekonomian Indonesia. Namun setelah 32 tahun, di tengah-tengah ketidakpuasan internal yang cenderung meluas, serta tuntutan liberalisasi perdagangan yang dilancarkan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), memelihara pemerintahan Soeharto mungkin terasa sudah terlalu mahal ongkosnya. Dengan latar belakang seperti itu, melihat perkembangan demokrasi semata-mata dari sudut tingkat pendapatan per kapita jelas sangat menyederhanakan masalah. Lebih dari itu, demokrasi dalam pengertian apakah yang dimaksud Boediono? Boediono memang berkali-kali menekankan demokrasi yang dikembangkan di Indonesia hendaknya tidak hanya demokrasi prosedural. Secara substansial ia harus didukung dengan mengembangkan kelas menengah yang mampu mempertahankan kelanggengan demokrasi. Walaupun demikian, dari uraian panjang Boediono, sama sekali tidak jelas demokrasi jenis apa yang sedang dibahasnya. Ini penting saya tegaskan, sebab dalam pengertian para bapak pendiri bangsa, demokrasi yang hendak dikembangkan di negeri ini bukanlah demokrasi liberal. Demokrasi yang hendak dikembangkan di sini, meminjam ungkapan Bung karno, ialah sosio-demokrasi, yaitu suatu bentuk demokrasi yang terdiri dari demokrasi politik dan demokrasi ekonomi sekaligus. Sebab itu, dalam ungkapan Bung Hatta, 'Jika di sebelah demokrasi politik
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tifatul Puji Boediono
saya tidak tahu apa dibalik boediono, tp saya tahu kenal sejak di kampus. orangnya njawani, emang ia lebih suka menonjolkan keilmuan/argumen ilmiah ketimbang politik seperti amin rais yg akhirnya kelihatan/terkesan plin-plan. banyak profesional yg masuk politik akhirnya jatuh karena hrs bisa plin plan bela2 parpolnya, contoh: tantri abeng, sugiarto, dll. siapkah boediono yg dikenal SBY jujur, ntar juga plin-plan demi citra pemerintah/parpol pengusungnya? nantikan saja?! salam - dian www.hukumbisnis.co.cc From: halim hd halimh...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, May 18, 2009 11:27:25 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tifatul Puji Boediono mungkin juga taktik TF berhasil. berlagak marah, mau cabut, gak koalisi. tapi setelah disodorin tambahan kursi, menerima. bagi TF, bukan soal boediononya, tapi jumlah kursi di kabinet, dan kursi yang mana saja. yang paling alot, PKS minta dan ngincer kursi diknas dan depag. tapi, ditolak. depag jatah PKB, diknas masu dikasih ke tehnokrat atau PAN. hhd.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Nepotisme Bisa Jadi Serangan Balik
Dalam beberapa kali pidatonya baik SBY maupun Boediono menekankan bahwa tidak akan memilih pejabat yang mencampuradukkan bisnis dengan keluarga...Tulisan George Junus Aditjondro ini menarik untuk dijadikan serangan balik oleh kubu JK-Win...Saya selama ini tidak tahu bahwa diam-diam SBY telah melakukan Operasi Sandhi Yudha di bidang bisnis...Yang saya tahu baru menguasai Partai Demokrat...Dalam hal nepotisme perpartai, suka tidak suka, kita harus memuji JK karena tidak ada keluarganya yang jadi pengurus partai atau caleg...Bandingkan dengan keluarga SBYEdhie Baskoro...Hadi Utomo...Gatot Soewondho...Hartanto Edhie Wibowo...Ramadhan PohanWalah-walah ...Bener-bener fotokopi Soeharto --- On Mon, 5/18/09, bungaran no_re...@yahoogroups.com wrote: From: bungaran no_re...@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jejak rekam SBY To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, May 18, 2009, 11:53 AM Kajian Dr George Junus Aditjondro: Jejak rekam SBY JEJAK REKAM SBY, CAPRES PARTAI DEMOKRAT: • Jejak rekam SBY di bidang lingkungan sangat tersembunyi, sebab SBY `hanya' berperan sebagai pelindung berbagai kelompok bisnis besar, terutama kelompok Artha Graha (AG). T.B. Silalahi, penasehat presiden di bidang pertahanan, juga eksekutif kelompok AG dbp Tomy Winata. Melalui mitra bisnisnya di Sumut, AG mengelola perkebunan kelapa sawit PT First Mujur Plantation di Tapanuli Selatan dan Labuhan Batu. • Artha Graha juga milik Sugianto Kusuma (`Aguan'), pemilik PT Agung Sedayu Permai, holding company Agung Sedayu Group. • Artha Graha dan Agung Sedayu Permai banyak membangun gedung perkantoran perumahan elit, yang tiap hari diiklankan di layar televisi. • Kurang disadari dampak lingkungan properti-properti mewah itu, yaitu: • (a) pembukaan lahannya menggusur rakyat kecil yang terpaksa bermukim di pinggir kali yang sangat tidak sehat; • (b) sangat rakus air tanah (membuat rakyat kecil tergantung pada air kemasan); dan • (c) ikut menyemburkan udara panas yang menaikkan suhu udara kota Jakarta. • Berlindung di balik nama SBY ada dua yayasan, yakni (1) Yayasan Puri Cikeas (2) Yayasan Majelis Dzikir SBY Nurussalam. • Orang-orang dekat SBY menjadid pembina atau pengawas yayasan-yayasan itu. Ketua Dewan Pembina Yayasan Puri Cikeas = Jero Wacik, Menteri Pariwisata dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Ketua Pengawas Yayasan Nurussalam = Brigjen Kurdi Mustofa, Sekpri SBY. • Adik ipar (Hartanto Eddie Wibowo) dan anak bungsu SBY (Eddy Baskoro Yudhoyono) menjadi fungsionaris Yayasan Nurussalam. Hartanto, bendahara, Baskoro, sekretaris. • Sejumlah pengusaha era Orde Baru menjadi fungsionaris kedua yayasan itu, seperti Sukamdhani dan putera mahkotanya, Hariadi Sukamdani (Sahid Group), serta Tanri Abeng dan anaknya, Emil Abeng, serta Aziz Mochdar (Bimantara). Sukamdhani dan Tanri Abeng di Yayasan Cikeas, sedangkan Aziz Mochdar (ipar Yayuk Habibie,adik bungsu BJ Habibie) di Yayasan Nurusalam. • Ada juga pengusaha yang berlindung di balik fungsionaris Yayasan Nurussalam, seperti Gunawan Yusuf (Makindo), kompetitor Salim Group dalam perkebunan tebu di Lampung. • Menteri Lingkungan era SBY, Rachmat Witoelar, memberikan label hijau kepada beberapa konglomerat perusak lingkungan, yakni RGM, Sinar Mas, dan Freeport Indonesia, Inc. • Ekspansi konglomerat- konglomerat yang dekat dengan pernah sama-sama jadi penggalang dana, seperti Arifin Panigoro, Aburizal Bakrie, Hartati Murdaya) ikut berekspansi di era SBY, walaupun di tahun-tahun pertama kejatuhan Soeharto mereka masih berhutang besar pada bank-bank negara. • Kelompok Medco yang 60% milik keluarga Arifin Panigoro (40% milik Mitsui Mitsubishi) berkembang dari migas (Sulteng, Aceh), PLT panas bumi di Sarulla (Sumut), kelapa sawit (Kalteng, Papua), paper dan pulp di Merauke (Papua), s/d rencana PLTN di Jepara (Jateng). • Namun blunder terbesar kroni-kroni SBY adalah ekspansi bisnis keluarga Bakrie di bidang energi (Mega Energi Persada, Bumi Resources, Kondur Petroleum) yang mengakibatkan tragedi Lapindo bagi rakyat Jawa Timur, malapetaka lingkungan paling kurang ajar selama rezim SBY! [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PAPER - MAFIA BERKELEY
Kok di Indonesia banyak hantu-hantu tak jelas, ya? (oh, namanya juga hantu, ya..). Ketimbang menciptakan hantu-hantu baru (neolib misalnya), lebih baik ajukan konsep saja untuk buat rakyat sejahtera. Tabik, faisal basri From: pahalahutabarat pahalahutaba...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, May 18, 2009 11:38:59 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PAPER - MAFIA BERKELEY Padahal ketika hampir semua jabatan penting di Departemen PU (kala itu) di negeri ini diduduki oleh alumni ITB, tak ada yang bereaksi untuk mengatakan mafia Ganesha. Atau mafia Salemba utk UI, atau mafia Bulaksumur utk UGM. Apakah ada juga mafia West Point, mafia Fort Bragg, mafia Khadaffi, dll ? Kalau orang sukses dagang, dikatai : 'Cina loe, penipu !'. Kalau orang sukses buka tambal ban, dikatai : 'Batak loe, penipu !' Kalau orang sukses jadi presiden, dikatai : '... !' Bangsa yang malang. 'Awak tak pandai menari, dikatakan lantai terjungkat'. Cape deee.. Dasar mafia Berkley ..., he...he...he. [Kapan ya saya dapat bea siswa sekolah di Berkley] Salam PH
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bacakan Deklarasi SBY Berboedi, Gubernur Sumbar Menuai Kritik
kali itungannya mau menimalisir peran istri JK di Sumbar si Gamawan ini gak tahu diri juga ..siihh HS At 10:26 AM 18-05-09, you wrote: Harusnya jangan Gubernur Sumbar, tapi bupati Pacitan aja sekalian. Atau, kalau mau tambah membuat orang tersenyum, coba Tifatul sembiring aja yang baca. --- Pada Sen, 18/5/09, Agus Hamonangan mailto:agushamonangan%40yahoo.co.idagushamonan...@yahoo.co.id menulis: Dari: Agus Hamonangan mailto:agushamonangan%40yahoo.co.idagushamonan...@yahoo.co.id Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bacakan Deklarasi SBY Berboedi, Gubernur Sumbar Menuai Kritik Kepada: mailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 18 Mei, 2009, 7:24 AM http://nasional.http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/05/17/ 21051798/ Bacakan.Deklaras i.SBY.Berboedi. .Gubernur. Sumbar.Menuai. Kritik PADANG, KOMPAS.com- Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi menyatakan, dirinya membacakan deklarasi pada pencalonan capres dan cawapres SBY-Boediono sebagai rakyat biasa, bukan sebagai Gubernur Sumbar. Sebab, saat itu dirinya sedang cuti. Saya membacakan deklarasi tersebut sebagai rakyat Indonesia, bukan sebagai Gubernur Sumbar, jadi jangan dipolemikkan, kata Gamawan Fauzi, di Padang, Minggu (17/5). Ia mengungkapkan hal tersebut terkait adanya prokontra ketika dirinya membacakan deklarasi pada pencalonan SBY-Boediono sebagai capres dan cawapres di Bandung beberapa waktu sebelumnya. Menurut dia, terpilihnya dirinya membacakan deklarasi tersebut karena diminta khusus oleh SBY pada beberapa waktu sebelumnya. Pak SBY beberapa waktu sebelumnya mengundang saya secara khusus dan meminta untuk membacakan deklarasi itu hanya sebagai rakyat Indonesia, bukan karena jabatan gubernur, apalagi saya ketika itu cuti, katanya. Gamawang menyatakan, dirinya sedang cuti dari tanggal 13 sampai 24 Mei 2009, sehingga tidak menyalahi etika ketika dirinya membacakan deklarasi tersebut. Ia mengakui terkait peran serta dirinya pada deklarasi itu memang menuai prokontra melalui media massa setempat dan SMS ke ponselnya. Saya menerima sekitar 300-an pesan singkat malam itu dan ada juga sedikit pesan dengan nada kritikan, katanya. Terkait adanya isu bahwa dirinya telah dipersiapkan menjadi satu menteri pada kabinet SBY jika memang berhasil memenangkan pilpres tersebut, ia menyatakan belum ada sinyal tersebut. Hal itu masih jauh, jadi keikutsertaan saya dalam deklarasi itu jangan terlalu diartikan macam-macam, katanya. Ia hanya berharap semua pihak bisa menerima dan mengerti keikutsertaan dirinya semata hanya kepentingan rakyat Sumbar. Tidak ada maksud lain, semua murni karena kepentingan orang Minang dan kita harus bangga karena ada juga orang kita yang dipercaya secara nasional, apalagi oleh presiden incumbent, katanya. MSH Sumber : Ant
[Forum-Pembaca-KOMPAS] LETHAL WEAPONS MULAI KELUAR
Seperti saya pernah posting dua bulan lalu...sekarang lethal weapon mulai keluar...Setelah BLT tahap 2 maka bulan depan akan ada pembagian gaji ke-13 bagi TNI-Polri-PNS...Terus terang kedua senjata pemusnah masal ini sulit dilawan oleh JK-Win maupun Mega-Bowo (kok jadinya mirip nama gubernur ya???)Kalau JK-Win dan Mega-Bowo mau bagi-bagi rejeki dituduh politik uang...Tidak bagi uang, lawan bagi-bagi uang pake uang negara pulaAduh, terus terang kalau saya jadi konsultan politik JK-Win dan Mega-Bowo, untuk kedua senjata ini saya tidak punya penangkalnya... [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: tentang Koalisi
yg ngetik SAYA dgnhuruf besra kan anda lalu nyimpulkan bhw yg dia pentingkan dirinya snediri padahal kesimpulannyabisa aja lain misaloo yg mikiran rakyat tu sbeenarnya JK . tapi yangmau ambil untung SBY gitu juga bisa kan ? HS At 10:37 PM 18-05-09, you wrote: Ada se-org warga negara Indonesia berkata :'BLT adalah gagasan SAYA!' Seorang lain nya lagi berkata : 'BLT membodohi rakyat, menmghamburkan uang negara tidak terarah!' Dari dua pernyataan di atas, yang menonjol adalah SAYA. Tidak tergambar nuansa demi tanah air Indonesia. Seandainya salah satu dari mereka menjadi presiden RI, jangan2 rakyat jadi objek ke-SAYA-an nya ?. Bingung deh.., bangsa kita ini. Habis.., Lapindo ya begitu begitu aja ?. Salam PH
[Forum-Pembaca-KOMPAS] GAMAWAN PANCILOK MALIANG
Sebagai orang beribu Minang tadinya saya kagum dengan Gamawan Fauzi, seorang Bupati yang terpuji mendapatkan Bung Hatta Award...Kemudian saya sangat kecewa karena tidak ada partai yang memajukan beliau dalam pilkada sumbar padahal arus akar rumput menyokong Gamawan dipasangkan dengan siapapun dan dimajukan dari partai manapun...Partai yang (dulu) saya kagumi justru memajukan Irwan Prayitno namun untungnya ada partai yang tanggap menangkap profit ups sorry maksud saya arus bawah dan memajukan Gamawan menjadi Cagub...Partai itu adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dalam Pilpres PDIP memajukan Mega tapi Gamawan menjadi deklarator SBY-Boediono Berbudi (katanya) LuhurDimana moral anda Pak Gubernur??? Mengapa anda tidak berterima kasih kepada partai yang dulu menjual tiketnya kepada anda??? Apakah anda dijanjikan menjadi menteri Pancilok maliang...Itulah mungkin ungkapan Minang yang paling tepat bagi anda... __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PAPER - MAFIA BERKELEY
itu cuma simplifikasi suatu kebijakan ekonomi yg gak pro rakyat negara berkembang ( tapi mungkin pro rakyat negara kuat ) jadi lawannya ya ekonomi kerakyatan udah lama mas HHD ..jangan disibukkanbebar dgn istilah itu .. yg penting ngerti kan makudnya] kalau lihat posting HHD selama ini.sih spt nya ngerti dee ini memang bukan kajian ilmiah kok HS At 11:04 PM 18-05-09, you wrote: saya malah bertanya-tanya, hantu jenis apakah mafia berkeley itu, setelah 30-an tahun masih dikunyah, dipikirkan, diomongin. jangan jangan isu tentang mafia berkeley hanya untuk mengalihkan soal. seperti yang pernah saya posting disini, isu mafia berkeley hanya menjadi bagian dari kegagalan universitas di indonesia, kegagalan kalangan akademisi indonesia: cuma jadi mesin fotocopy, bisanya cuma mereproduksi dan cangkok teori di sini. hhd.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY dan Neoliberalisme di Indonesia
SBY dan Neoliberalisme di Indonesia http://muslimindaenglalo.blogspot.com/2009/05/sby-dan-neoliberalisme-di-indonesia.html, Wacana neoliberalisme memiliki rating yang sangat tinggi akhir-akhir ini disebabkan keterkaitannya dengan isu pemilu presiden dan aktor-aktor politik yang berada didalamnya, terlebih ketika SBY menunjuk Boediono menjadi cawapresnya. Boediono dikenal memiliki track record dalam penetapan kebijakan ekonomi yang pro pasar kapitalistik, baik ketika memegang jabatan Menteri Keuangan maupun Menko Perekonomian pada kabinet yang berbeda. Neoliberalisme adalah konsep ekonomi yang menjadi idiologi para ekonom kapitalis. Keberadaannya dalam sejarah kebijakan ekonomi Indonesia sudah lama tertanam melalui literatur-literatur dasar bagi para mahasiswa fakultas ekonomi di Indonesia. Literatur tersebut dibawa oleh para ekonom yang pernah belajar di luar negeri, utamanya di negara-negara kapitalis seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat. Ideologi neoliberalisme menerapkan kewajiban pengelolaan segala urusan publik diserahkan kepada swasta, demikian pulan sumber-sumber kekayaan negara harus diserahkan kepada swasta pengelolaannya. Akibatnya semua sektor harus dibukan swasta sehingga sektor-sektor publik berbalik menjadi sektor bisnis. Contoh sektor publik yang diubah menjadi sektor swasta adalah pendidikan. Untuk mengubahnya, kemudian dibuatkan undang-undang untuk melegitimasi privatisasi lembaga-lembaga pendidikan yang dikenal dengan nama Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (UU BHP). Implikasi idiologi neoliberalisme pada sektor pendidikan adalah biaya pendidikan akan bertambah mahal. Sejumlah perguruan tinggi negeri membebankan biaya pengelolaan pendidikan ditanggung mahasiswa, meski PTN tersebut masih mendapatkan anggaran dari pemerintah dalam APBN.. Akibatnya para pengelola PTN seolah berlomba-lomba menetapkan biaya SPP hingga puluhan juta per semester untuk menutupi biaya pengelolaan pendidikan pada perguruan tinggi masing-masing. Pro Pasar vs Pro Rakyat Rekam jejak SBY dalam menerapkan konsep neoliberalisme sangat nyata dan terasa. Selama ini hampir semua proyek besar di Indonesia dikuasai oleh pihak asing menyingkirkan usaha yang dikembangkan anak bangsa dan perusahaan domestik. Selain itu, produk berupa barang dan jasa dari luar negeri telah menguasai pasar domestik sementara pelaku usaha dalam negeri kalah bersaing dengan pelaku ekonomi asing. Berbagai kebijakan pro kepentingan dan kekuatan ekonomi asing dapat dilihat pada pencabutan subsidi, menjamurnya pasar-pasar modern di berbagai kota dan pembuatan aturan perdagangan bebas yang diserahkan kepada pasar. Namun semua kebijakan tersebut bukan menguntungkan rakyat Indonesia, melainkan para pelaku ekonomi asing, Pada pihak lain, pertumbuhan ekonomi nasional berjalan stabil namun tidak berkorelasi pada perut rakyat banyak. Misalnya pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi mencapai 6,2 persen hampir tidak banyak menyentuh sektor-sektor padat karya dan sektor pertanian yang banyak digeluti secara riil oleh rakyat. Karena pada tahun yang sama data angka kemiskinan masih sekitar 17,3 persen atau 34,2 juta orang, sedang angka pengangguran tercatat sebanyak 10,55 juta jiwa atau 9,75 persen dari total angkatan kerja. Penyebabnya adalah SBY sengaja mengambil figur penganut ekonomi neoliberal di dalam kabinetnya sehingga kebijakan ekonomi nasional sangat pro-pasar bebas. Satu contoh nyata dalam sektor pertanian adalah kebijakan perberasan nasional. Setiap kali terjadi kenaikan harga beras di pasar dalam negeri, maka kebijakan yang diambil kabinet SBY adalah kebijakan impor beras. Kebijakan semacam ini sangat nyata tidak pro rakyat karena petani Indonesia tidak diberikan kesempatan menikmati kenaikan harga beras. Selain itu para petani selalu diabaikan kesempatan mereka untuk bisa hidup sejahtera karena pemerintahan SBY melalui kebijakan penentuan harga patokan pembelian gabah yang tidak pernah dinaikkan secara berarti, meski harga beras dunia sedang tinggi. Begitu pula ketika harga minyak goreng didalam negeri membumbung tinggi disebabkan kenaikan harga CPO di pasar internasional sehingga rakyat kesulitan untuk membelinya, pemerintahan SBY cenderung membiarkan kondisi tersebut berlangsung. Pemerintahan SBY yang dikomandani Boediono sebagai Menko Perekonomian saat itu tidak kunjung melakukan intervensi pasar, malah justru membiarkan mekanisme pasar yang bekerja. Padahal untuk mendapatkan minyak goreng, rakyat rela melakukan antrian panjang berjam-jam pada beberapa daerah hanya untuk mendapatkan minyak goreng curah. Kondisi ini menunjukkan secara jelas pemihakan pemerintahan SBY pada mekanisme pasar, meski sesekali dilakukan operasi pasar untuk mengantisipasi munculnya gejolak sosial akibat kelangkaan dan kemahalan minyak goreng. Pada sisi lain penghapusan subsidi untuk rakyat semakin marak dilakukan oleh pemerintahan SBY, padahal sebagian besar rakyat yang masih
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pojok Kompas Yang Kian Mojok
Mungkin man behind tje gun-nya sudah diganti seperti juga karikatur juga sudah sering bukan om pasikom.. 2009/5/18 yanikania yanika...@yahoo.com Sejak dulu saya tidak pernah melewatkan Rubrik Pojok Kompas, yang penulisnya berjuluk Mang Usil. Namun sekitar 4-5 tahun terakhir sepertinya kesaktian mang Usil ini agak pudar. Dulu komentar usilnya selalu punya daya gigit yang tajam, tetapi sekarang cenderung sekedar sinistik dan frontal. Dulu rubrik kecil di sudut halaman ini seperti oase diantara gurun berita yang terik dan terkadang melelahkan. Tapi sekarang oase kecil itu berubah jadi gundukan pasir kecil yang garing. Seperti Pojok Kompas hari ini (18-5-09) yang teks-nya terlampir, kalau diperhatikan bahkan dua komentar yang dibawah hanyalah kutipan dari peribahasa yang umurnya sudah setua fosil, tidak orisinil. Salah satu kompetitor Mang Usil adalah Mr Pecut (bhs Jawa yang artinya cambuk) yang mengasuh Rubrik Plecit di Jawa Pos. Mr Pecut ini cambukannya masih lumayan terasa daripada usilannya Mang Usil. Barangkali Kompas memang sengaja merubah atmosfir opini di Rubrik Pojok ini, barangkali sudah di-studi bahwa kadungan humor di rubrik ini harus disunat. Atau barangkali juga Kompas berasumsi rubrik ini cuma petak kecil yang tidak perlu diperhatikan. Pojok Kompas 18-5-09 Kabinet pemerinatah adalah forum bekerja bukan forum politik *Bukan juga forum dagang sapi Elite parpol sering tidak sejalan dengan arus bawah *Maunya konstituen dan elite, tulalit ! KPU diminta tak ulangi kesalahan *Keledai tak mau terantuk batu dua kali ! Pemilu 2009 diwarnai fenomena caleg stres *Besar pasak daripada tiang [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] tentang Koalisi
Kank Asep Kurniawan, Tanggapan saya sbb : 1. Masalah komunikasi/informasi platform parpol. Sepanjang yang saya ketahui, sebab hingga kini saya tidak menjadi kader parpol manapun, tapi bukankah di era kemajuan IT sekarang ini kita dapat mengakses platform parpol melalui berbagai media ? Begitu pula dengan bagai mana parpol mengkomunikasikan platform parpolnya kepada para kader dan simpatisan sampai ke akar rumput ? Sekali lagi sepanjang yang saya ketahui loh...saya ambil contoh misale PKS luar biasa itu para aktivis PKS dalam mengkomunikasikan platform parpolnya sampai ke tingkat akar rumput mereka, maka tidak mengherankan jika militansi kader dan simpatisan PKS sangat luar biasa, walaupun banyak yang tidak simpati dengan militansi itu termasuk juga saya sendiri. 2. Masalah Koalisi. Saya seh setuju-setuju aja...kank, cuman untuk negeri kita ini emang luar biasa rumitnya, beda abiz ame si Malaysia, maka menurut saya tidaklah berlebihan jika ada yang sampai berpendapat begini Seandainya Tuhan/Allah SWT menurunkan seorang Rosulnya ke Indonesia ini, maka belum tentu ia dapat menyelesaikan persoalan bangsa ini Terus terang saya ini golput pada pileg yang lalu karena itu saya tidak terlalu banyak berharap pada caleg-caleg yang akan mendiami Senayan nanti, namun saya maseh punya harapan pada capres-cawapresnya so, dalam hal ini harapan itu saya sandarkan pada pasangan SBY-BERBUDI apa reason saya ? yaitu sbb : a). Jika SBY nanti terpilih kembali, maka itu akan merupakan periode kedua baginya dan sesuai dengan ketentuan UUD'45 hal itu merupakan periode terakhir baginya, karena itu saya berharap dia akan all out bekerja (tanpa perlu jaga image alias politik pencitraan lagi) paling tidak dalam 2 hal saja yaitu pemberantasan korupsi dan penegakan hukum, baik yang terjadi di masa kini maupun masa lalu. b). Saya begitu terenyuh dengan pidato cawapres Boediono saat deklarasinya, saya yakin sebagai seorang intelektual beliau jauh dari sifat politisnya sehingga saya yakin beliau akan memenuhi janjinya tsb. Sementara itu dulu ya kang Asep... Salam hangat, Suhaimi - Original Message - From: Asep Kurniawan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Friday, May 15, 2009 7:06 PM Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] tentang Koalisi Pak Suhaimi, Soal platform: AD-ART biasanya lebih banyak memuat aturan dan mekanisme keorganisasian. Dalam AD, memang ada tujuan, anggaplah ini visi, tapi biasanya hanya memuat tujuan umum. Nah tujuan umum inilah yang kemudian diturunkan secara lebih detail dalam apa yang disebut platform. Dokumen yang katanya setebal 500 halaman itu adalah platform-nya PKS, yang menurut para petinggi PKS memang banyak diadopsi dalam MoU dengan PD dan SBY untuk pencalonan presiden. Nah platform inilah yang mestinya dikomunikasikan kepada rakyat. Hehehe... kalo membaca barangkali emang malas, tapi kan banyak media komunikasi lain yang bisa dimanfaatkan. Disinilah salah satu seninya berpolitik bagi para pengurus partai, bagaimana mereka mengkomunikasikan platform yang menjadi cita-citanya itu dalam bahasa yang bisa dipahami rakyat. Seorang Arief Budiman banyak diakui mampu menjelaskan teori-teori pembangunan dengan bahasa yang mudah dipahami dalam buku-bukunya. Sama halnya dengan Franz Magnis Soeseno teorinya Karl Marx yang terkenal rumit dengan bahasa yang mudah dimengerti. Kira-kira itulah mimpi saya terhadap partai. Jadi kampanye tidak cuma arena untuk mendulang suara, tetapi ada aspek pendidikan politik yang bisa membuat rakyat menjadi semakin tahu dan pintar memaknai politik. Di sisi lain, dengan asumsi bahwa para pengurus partai itu sebenarnya bisa membuat platform yang tajam, saya memaklumi salah satu kesulitan terbesarnya adalah minimnya data. Data-data hasil survei BPS sebagian besar malah disimpan, untuk memperolehnya orang harus melalui prosedur yang tidak mudah dan harus membayar pula. Demikian pula data-data di tiap departemen atau dinas di daerah. Harapan sekarang ada pada UU Kebebasan Informasi. Semoga Komisi Informasi Publik yang anggotanya baru terpilih DPR bisa membongkar kecupetan birokrasi yang menyembunyikan informasi. Soal koalisi: Saya tetap keukeuh ah, hehehe... Buat saya mungkin, jika memang partai-partai itu punya kesungguhan untuk merealisasikan platform-nya. Mengincar jabatan politis itu penting, tetapi tidak berhenti sampai di situ, karena tujuan mendapat kekuasaan itu adalah untuk merealisasikan platform-nya. Ada banyak contoh, yang terdekat bisa kita lihat di Malaysia yang saat ini sudah semakin matang terbagi dalam 2 koalisi besar: Pakatan rakyat dan Barisan Nasional. Di sana pemilunya juga tidak serentak, selain juga ada pemilu sela, sebagaimana kita sama membaca di media saat ini sedang ramai tuntutan pemilu sela di negara bagian Sabah. Untuk Indonesia di 2014 prediksi saya jumlah partai masih akan banyak. Kan tinggal sedikit ganti nama saja pak, sudah bisa minta didaftar
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JK: Lebih Cepat Lebih Baik
Salam, dear all terkadang aku blm ngeh juga ya..mungkin aku yg bolot,!!! kalau hrs cepat2an mestinya punya pebandingnya...nah kalau nantinya sdh jadi presiden (kalau - lho !!!) siapa ya pembandingnya krn yg jd RI 1 cuma satu ya ??? apalagi nanti kasus bisa jadi juga beda...jadi yg cepat apanya ??? absurd kallleee ?! sehingga lebih cepat lebih baik = lebih cepatnya dgn siapa ? toh, RI 1 cuma satu dan periode nya berbeda ??? jadi lebih baik, lebih baik dgn siapa ??? krn parameternya apa ??? maaf ya kalau aku yg bolot, krn hanya rakyat yg butuh pencerahan !!! Dan kalau berbudi apa yg dijadikan pidatonya pak boediono (:Indonesia Butuh tokoh panutan) aku pikir..ada betulnya krn kita kaya yg jago diatas mimbar tapi miskin pola implementasinya...(Bisa saja : seorang yg menang nobel dgn bank rakyat nya, inspirirasinya didptkan dari Indonesia, hanya saja Kita tdk konsisten dgn konsep yg baik, sering..putus..tus ! ditengah jalan...tdk berlanjut) lantas menjadi proyek kalau...kalau-kalau mimpi kalll Disamping itu : Pro rakyat, apa selama ini kita tdk pro rakyat ya ? dan rakyat yg mana, atas, menengah, atau yg bawah ? jika ada lapisan yg dpt BLT itu bisa lebih diberdayakan sdh bisa jadi amunisi u/ menjadi RI 1...toh mereka ini ingin sekali keluar dari lingkarannya -kemiskinan, yg kata bang Iwan fals yg kaya bantu yg miskin maka selesai...!!! Tapi, terlepas dari segalanya plus-minus capres yg ada...Indonesia sngt butuh Pemimpin yg mumpuni, yg bkn ketika sdg berkampanye dgn janji2nya saja kemudian lupa lantas bilang i dont care..hehheee, atau..tapi janji tinggal janji...(kaya' lagunya bang Rinto) dan yg terpenting aku msh trs cinta Indonesiaku...sampai kpn, dan mengajak agar orang2 disekitarku u..trt memilih (bkn Golput ,,,lho : krn golput juga pilihan..ya???)...tapi aku hrs milih siapa?!!! yg kata org pinter msk dlm cluster...swing.tapi..bkn wing ..mabur (terbang)...tidak, ! aku hrs memilih !!?? tapi entahlah. wassalam. --- Pada Ming, 17/5/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id menulis: Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JK: Lebih Cepat Lebih Baik Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 17 Mei, 2009, 9:39 AM http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/05/17/ 14421458/ JK.Lebih. Cepat.Lebih. Baik JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden dari Partai Golongan Karya, Jusuf Kalla, selesai menjalani pemeriksaan pada pukul 14.30. Namun, JK tidak memberikan keterangan kepada wartawan. Dia hanya menjawab satu pertanyaan, mengapa pemeriksaan kesehatannya cepat selesai. Lebih cepat lebih baik to? ujarnya sambil melambaikan tangan ke kamera wartawan, di RSPAD, Jakarta, Minggu ( 17/5 ). JK lalu masuk ke mobil Mercedes warna hitam berplat nomor B 2749 BQ-nya sambil tersenyum. JK keluar diantar Kepala RSPAD, Brigjen TNI dr Supriyantoro Sp.P Mars, dan sejumlah dokter. Sebelumnya, JK datang ke RSPAD pada pukul 07.30. Menurut Supriyantoro, pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan mental (psikologi) dan fisik. Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan mata, tenggorokan hidung telinga, paru-paru, jantung, dan sejumlah organ tubuh penting lainnya. BOB Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? Buat Pingbox terbaru Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pak Boed yang Tidak Saya Kenal (2)
Mengomentari kasus Syafrudin (mantan Ketua BPPN) yang menjadi tersangka dugaan korupsi penjualan aset PT Pabrik Gula Rajawali III, Gorontalo Kwik mengungkapkan, Boediono sebagai anggota ex officio KKSK sebetulnya punya andil besar dan mengetahui semua penjualan aset-aset BPPN. oleh Rusdi Mathari Mengakhiri karir di Bank Indonesia, Boediono menjadi menteri untuk kali pertama di zaman pemerintahan B.J. Habibie. Dia diangkat sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional. Sempat absen di masa Presiden Abdurrahman Wahid, Boediono kembali diangkat sebagai Menteri Keuangan di era Presiden Megawati. Itu Jumat 10 Agustus 2001, atau sekitar dua pekan setelah parlemen menurunkan Abdurrahman Wahid sebagai presiden, 23 Juli 2001. Sejak menjadi bagian dari orang-orang yang bisa menentukan merah biru perekonomian Indonesia, catatan penting tentang Boediono mulai semakin banyak. Salah satunya menyangkut penjualan 51 persen saham BCA kepada Farallon Capital Partners, 14 Maret 2002. Kwik Kian Gie kolega Boediono di Kabinet Gotong Royong bercerita, sehari sebelum bank itu dijual, rapat kabinet yang dipimpin oleh Megawati sebetulnya tak mengagendakan soal penjualan BCA. Agenda rapat penjualan BCA baru muncul siang harinya usai rapat kabinet, ketika para menteri ekonomi berinisiatif mengadakan rapat terbatas di Gedung Departemen Kesehatan di Jalan Haji Rangkayo Rasuna Said, Jakarta. Di rapat itu Kwik yang menjadi Kepala Bappenas mengaku berdebat dengan Menko Ekonomi Dorodjatun Kuntjorojakti, Menteri BUMN Laksamana Sukardi dan Boediono sebagai Menteri Keuangan. Tiga menteri itu menyetujui agar BCA segera dijual sementara Kwik tidak setuju. Alasan Kwik kalau BCA harus dijual, maka obligasi rekap pemerintah di BCA harus terlebih dulu dikeluarkan. Hal itu penting, karena dalam pandangan Kwik, semua obligasi itu hanya digunakan sebagai instrumen bukan obligasi yang sebenarnya. Obligasi rekap adalah salah satu klausul letter of intent yang disodorkan oleh Dana Moneter Internasional, IMF kepada Indonesia. Dengan kata lain, bila kelak banknya sudah sehat, obligasi pemerintah bisa ditarik kembali. Namun rupanya setelah bank-bank itu sudah sehat dan bebas dari kredit macet, IMF mendesak bank-bank yang sudah sehat itu termasuk BCA harus dijual bersama obligasinya. Hari itu rapat di Depkes juga menemui kebuntuan. Setelah dilanjutkan dengan rapat menteri-menteri bidang ekonomi, yang juga tidak bisa mencapai kata putus, soal penjualan BCA lalu diserahkan kepada menko ekonomi dan beberapa menteri lain. Kwik tidak masuk dalam daftar menteri itu. Dia baru tahu keesokan harinya, mayoritas saham BCA telah dijual kepada Farallon seharga Rp 1.775 per lembar saham atau total Rp 5,3 triliun meski di dalamnya terdapat tagihan pemerintah Rp 60 trilun. (lihat Penjualan BCA http://72.14.235.132/search?q=cache:kvXOLAUxXYMJ:guslege.blogspot.com/2\ 008/06/salah-kebijakan-atau-korupsi.html+BCA+akhirnya+dijual+ke+Farallon\ cd=8hl=idct=clnkgl=id , Lentera Merah, 21 Juni 2008). Bersama dengan 22 bank lain, BCA adalah penerima BLBI. Semula nilainya hanya Rp 26,59 triliun tapi setelah masuk ke BPPN dan menjadi tanggungan pemerintah, aliran dana BLBI yang masuk ke BCA meningkat menjadi lebih dua kali lipat atau mendekati Rp 60 triliun. Hingga dijual kepada Farallon itu, obligasi rekap yang harus ditanggung pemerintah di BCA sudah mencapai Rp 58,2 triliun. Ada pun Farallon merupakan konsorsium yang dipimpin oleh Sarindo Holding Mauritus. Dalam dokumen BCA yang diterima BI disebutkan, pemegang saham terbesar BCA bukanlah Farallon melainkan Farindo Investment. Anggotanya antara lain Alaerca Invesment Limited yang sahamnya dimiliki pemegang saham PT Djarum. KKSK Sebagian kalangan waktu itu menuduh Kelompok Salim (Anthony Salim) berada di belakang konsorsium Farallon dengan menumpang Djarum. Dua tahun sebelumnya, perusahaan rokok itu diketahui memang telah membeli Salim Oleochemicals Group seharga US$ 127 miliar melalui Bhakti Investama Consortium. Pembelian itulah yang menghubungkan keberadaan Salim di balik Djarum. Yang mengejutkan, para pemilik dan pemegang saham BCA kemudian juga mendapatkan surat keterangan lunas atas utang-utang pengucuran BLBI yang sudah mereka terima. Tentang surat lunas itu, kali pertama dicetuskan di Jimbaran, Bali, oleh Syafrudin Arsyad Temenggung, Ketua BPPN (2002-2004), saat bulan puasa 2002. Waktu itu Syafrudin, menawarkannya kepada Sudwikatmono, The Nin King, Anthony Salim, dan Ibrahim Risjad. Mendiang Raymond van Beekum, Kepala Divisi Komunikasi BPPN ketika itu menyebut surat lunas itu sebagai realese and discharge. Itu semacam penghargaan bagi debitor yang dinilai koperatif dan yang tidak koperatif. Jika setelah diberi toleransi, para debitor bersedia membayar atau melunasi seluruh kewajibannya, BPPN akan memberi penghargaan dan membebaskan tuntutan hukum. Sebaliknya jika tidak, BPPN akan menyerahkan persoalannya kepada penyidik hukum. Dasar hukumnya adalah Inpres Nomor 8 Tahun 2002. Menurut Kwik,
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dukung SBY-Boediono
Bener ..pak, Masak alasannya karena di dukung oleh amerika. Wong amerika saja sekarang sudah hancur lebur akibat ulahnya sendiri. please dong ach Iran aja gak di dukung As yo baik2 aja. dan memiliki harkat dan martabat sebagai bangsa negara. ./saifur 2009/5/18 sutan sutanmud...@yahoo.com Indonesia cuma bisa jadi negara yang bermartabat, dihormati jika tidak menggantungkan bantuan dari negara asing.TIDAK ADA BANTUAN GRATIS.kondisi sekarang amerika kalau tidak dipinjami duit dari china aja udah bangkrut.masak mikirin membantu indonesia.YANG BENER AJA
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bangsa Menuju Bunuh Diri
Bangsa Menuju Bunuh Diri Oleh : SATJIPTO RAHARDJO (Kompas 18/05/09).Mengerikan sekali judul artikel ini, tetapi bagaima¬napun fenomena tersebut menarik untuk dibicara¬kan. Mengamatiperilaku bangsa kita dalam berbagai bidang akhir-akhir ini memberikan alasan ditulisnya artikel ini. Kata hunuh diri di sini dipakai untuk melukiskan perilaku suatu bangsa yang sudah sedemikian rupa sehingga akhirnya akan menyebabkan bangsa itu menuju kebangkrutannya. Rcntang kebunuhdirian itu di. mulai dari perilaku negatif asosial yang sangat sederhana sampai ke yang benar-benar dalam skala besar dan merusak. Seseorang yang mengambil inventaris kantor kecil-kecilan untuk dijual (petty corruption) sedikit banyak sudah mulai melakukan proses bunuh diri itu, sampai ke orang-orang yang, karena jabatan kenegaraannya, dapat memper¬juaJbelikan kekuasaan dan ke¬wenangannya sampai ratusan juta rupiah (magna corruption). Keadaan bangsa kita memang masih bclum benar-benar separah itu, tetapi tidak ada salahnya apabila pagi-pagi sudah diper¬ingatkan. Rupa-rupanya omng juga sudah mulai melihat titik hilam di kaki langit nan jauh dan titik itu adalah perilaku bunuh diri (suicidal act). Dicontohkan sinyalemen Profcsor Sri. Edi Swasono yang bcrbicnra tentang democidal nation di ranah kehidupan demokrasi kita. Menurut Sri-Edi, putusan Mahkmnah Konstitusi yang menolak gugatan terhadap lJU Pcmilu 2008 yang menetapkan parliamentary thres¬hold sebesar 2,5 persen disebut nya sebagai pemnsungan vox po. puli dan dcngan kalimat lebih keras mengatakan ...memenggal suara rakyat suatu penjagalan atau pembunuhan terhadap de¬mokrasi kita, suatu democidal act.., (Suara Pemharuan, 18/4/2009). Korupsi di negara kita dapat dijadikan contoh kasus yang menggambarkan proses bunuh diri oleh suatu bangsa. lJntuk itu akan digunakan Pola Alatas se¬bagai rujukan untuk menggambarkan proses tersebut. Syed Hussein Alatas adalah seorang profesor daJam sosiologi dan po¬Iitik yang menjadikan korupsi se¬bagai obyek studi. Bukunya an¬tara lain The Sociology of Cor¬ruption (1968). Pada awalnya korupsi masih terjadi dalam pola satu-dua atau sporadis (relatively restricted). Tahap selanjutnya ia pelan-pelan mulai merebak dan meluas (rampant and all-perva¬ding) Untuk akhirnya membunuh masyarakatnya sendiri (self-destructed). Korupsi di Indonesia pad a tahun 1950-an masih dapat dimasukkan ke daJam kategori awal. sedangkan sekarang ini barangkali sudah berada pada tahap kedua menuju yang terakhir. Ibarat benalu Apnbila saya boleh rnenggunakan kchidupan tanaman atau tumbuh-tumbuhan sebagai perbandingan, korupsi merupakan bcnalu yang menempel pada tumbuh.tumbuhan dan menggerogotinya. Seperti benalu, ko mpsi hidup dengan cara meng isap uang rakyat dan negara. Dalam keasyikannya melakukan maksiat itu, tanpa disadari akhir¬nya ia membunuh sang tumbuh-tumbuhan dan para koruptor itu pun dengan sendirinya ikut mati. Alatas mengatakan, korupsi itu akhirnya membunuh masyarakat (destroyed the fabric of society). Sesungguhnya tidak hanya korupsi dan koruptor yang akhir¬nya mcnghancurkan negara. bangsa, dan masyarakat, tetapi juga orang-orang yang tidak menjalankan tugas dan peker¬jaannya dengan baik. Pengadilan yang diharapkan menjadi pusat keadilan berubah menjadi pasar yang memperda¬gangkan putusan pengadilan. Sampai hari ini publik tidak hen¬ti-hentinya masih menyoroti ter¬jadinya mafia pengadilan di nege¬ri ini. Ini tentu saja sangat me¬mukul para hakirn dan pegawai pengadilan yang masih berusaha menepis praktik para sejawatnya yang sudah menjadi mafioso itu. Pengadilan yang sudah menco¬reng martabatnya sendiri itu su¬dah beramai-ramai bersa¬ma-sama dengan para koruptor turut menjadi benalu bagi pohon Indonesia. Daftar pelaku-pelaku bunuh diri itu dapat diperpanjang ke¬hadirannya di berbagai bidang pckerjaan yang melakukan pe¬layanan kcpada publik. Ia ada di sektor pendidikan, transportasi, kesehatan, kepolisian, politik (dcwan-dewan perwakilan rak¬yat), dan masih banyak lagi. In¬tinya adalah bahwa banyak pe¬laku yang seharusnya melayani publik tidak menjaJankan tugas¬nya dengan baik. Mcreka itu juga turut memperparah keadaan dan mendorong terjadinya bunuh diri tersebut. Mereka lupa bahwa pa¬da akhirnya mcreka akan .turut terkubur juga bersama-sama de¬ngan matinya pohon Indonesia yang mereka cederai dan gerogoti sclama ini. Bunuh diri bangsa ini ditam¬pilkan sebagai peringatan (remin¬der) terhadap kemungkinan yang serius dan gawat yang akan menimpa seluruh bangsa. Proses menuju bunuh diri tersebut da¬pat dicegah dan dihentikan apa¬bila bangsa ini tidak dipenuhi dengan benalu-benalu, melain¬kan dengan daun dan akar. Berseberangan dengan perilaku benalu yang korup itu, maka da¬un dan akar justru menjadikan pohon Indonesia hidup dan ber¬kembang dengan subur. Apabila semua orang di negeri ini melakukan tugas dan peker¬jaannya dengan jujur, penuh de¬dikasi dan beramanah. apakah itu guru, pengusaha, birokrat, war¬tawan.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] PKS jatah 8 menteri (was: Tifatul Puji Boediono)
Menjelang detik2 pemilihan cawapres, melihat berita politik sangatlah asyik menegangkan. Yang paling seru, ketika SBY kemudian memilih Boediono. Terutama PKS, terlihat meledak emosional terhadap pilihan SBY. Ini dapat dilihat di berbagai TV, media cetak online. KAMMI yg sering dianggap underbow PKS langsung menggelar demo menolak Boediono. Serangan ke sosok personal pun, bahkan juga dilakukan Annis Mata dari PKS mengatakan sulit menjelaskan mengapa dua ibu di pucuk RI, Ibu Ani Yudhoyono dan Ibu Boediono bukan perempuan yang berjilbab (klik http://www.ranesi.nl/arsipaktua/indonesia060905/tossie20090514) Tiba2, anti klimaks terjadi. Hanya dalam satu jam dilobi SBY, tiba2 PKS berbalik arah. Tak ada alasan baru, mengapa PKS kemudian mendukung Boediono dalam penjelasannya. Kita semua tahu kalau Boediono mempunyai kompetensi di bidang ekonomi. Seorang doktor di bidang ekonomi, dosen, mantan menteri keuangan dan gubernur BI, jelas kompeten di bidang ekonomi (terlepas, mazhab ekonominya apa). Melalui membaca sebuah majalah mingguan (TEMPO), akhirnya dibuka rahasia (Boediono No, Delapan Kursi Yes) bahwa tampaknya PKS akan dapat jatah 8 menteri. Waduh, bagaimana ini? Integritas, harga diri dan masa depan PKS dipertaruhkan. Pencitraan sebagai partai politik bersih tidak haus kekuasaan langsung punah seketika. Kritik sinisme senada langsung menghunjam di berbagai media, antara lain: http://inilah.com/berita/pemilu-2009/2009/05/18/107695/perjuangan-pks-sudah-mati/ http://pemilu.okezone.com/read/2009/05/15/268/220145/pengamat-ancam-sby-pks-terlihat-jual-diri http://inilah.com/berita/politik/2009/05/16/107428/golkar-pks-jual-diri-ke-demokrat/ Kekuasaan memang mempunyai daya pikat yang luar biasa. Integritas harga diri sangat mungkin digadaikan untuk meraih kekuasaan. Dan, menyaksikan berbagai akrobat politik yang terjadi akhir2 ini, saya tidak tahu bagaimana perasaan Anda? Tapi, tiba2 saya merasa kasihan dengan loyalitas kepercayaan konstituen pendukung yang memilih PKS. Ternyata, mereka terkelabui dan hanya menjadi sarana bargaining politik untuk mendapat kekuasaan saja. Tak lebih. salam, bdb
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hore... Bulan Depan Pemerintah Bagi Gaji ke-13
Apa pembagian BLT sebelum Pemilu Caleg dan gaji ke -13 sebelum Pilpres, ada indikasi mendulang suara? Mohon yang mengerti menjelaskannya! Pada 18 Mei 2009 10:43, Charles P charles_paul...@yahoo.com menulis: sebelum pemilu legislatif, bagikan BLT.sebelum pemilu Presiden, bagikan gaji ke 13.Muantap tenan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] 7 Days to Closing Date Of Eagle Awards 2009
Pelaksanaan Eagle Awards pada tahun ke-5 ini mengambil tema Indonesia Kreatif. Untuk mengikuti Eagle Awards tidak perlu membuat film dokumenter. Namun cukup dengan mengunduh Form Proposal yang telah disediakan di www.eagleawards-doc.com . Hal-hal lain mengenai persyaratan dapat juga dilihat di website tersebut. Setelah mengunduh Form Proposal maka isilah semua pertanyaan dalam form proposal tersebut sesuai dengan petunjuk dan penuhi seluruh persyaratan yang diminta. Jika kesulitan dalam mengunduh form proposalnya silahkan minta ke eagleawa...@metrotvnews.com atau hubungi Marissa di 021-58300077 ext 22034/11051 atau 081808898001 Form proposal dikirim dalam dua bentuk yaitu soft copyke : eadc.metr...@gmail.com dan hard copy (print out) ke : EADC 09. MetroTV (Lobby 2), Jl. Pilar Mas Raya Kav A-D, Kedoya, Kebun Jeruk, Jakarta 11520. Panitia memberikan kelonggaran bahwa form proposal dalam bentuk hard copy (print out) dapat diterima paling lambat tanggal 29 Mei 2009, namun form proposal dalam bentuk soft copy sudah harus diterima oleh panitia paling lambat tanggal 25 Mei 2009 pukul 18.00 WIB. Salam Dokumenter Fajrian Koordinator Program Eagle Awards Metro TV Jl.Pilar Mas Raya Kav A-D Kedoya, Kebon Jeruk Jakarta, Indonesia 11520 T :+62 21 58300077.Ext 22034 FB Group : Eagle Awards Documentary Competition (EADC) Milis : e...@ymail.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bayi Dinyatakan Mati, Tiba-tiba Hidup, Lalu menghilang
Judul beritanya Bayi Dinyatakan Mati, Tiba-tiba Hidup Lalu menghilang sedikit membingungkan! Bukankah yang terjadi bayi meninggal (info dokter rumah sakit) dibawa ke rumah, ketika dimandikan bayi bergerak dan membuka mata. Karena sudah diresmikan meninggal akhirnya dikubur, dari kuburan inilah bayi (mayatnya) hilang Jadi bukanlah bayi mati, tiba-tiba hidup lantas menghilang! Antara judul dan isi berita kan berbeda? Hal lain yang menarik dari berita ini adalah tentang peternak yang lagi menyabit rumput di kuburan. Bagaimana dia tahu kalau bayi tersebut sudah tak ada disitu? Kan bayinya sudah dikubur dibawah tanah (tak bisa dilihat)? Siapapun yang menulis berita ini perlu hati-hati dalam membuat beritanya. Soalnya masyarakat bisa panik dan situasi bisa jadi semacam kasus Ponari. Bagaimana? Salam Las --- On Tue, 19/5/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bayi Dinyatakan Mati, Tiba-tiba Hidup, Lalu menghilang To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, 19 May, 2009, 2:09 AM http://regional. kompas.com/ read/xml/ 2009/05/18/ 12454144% 20/bayi.dinyatak an.mati.tiba- tiba.hidup. lalu.menghilang MATARAM, KOMPAS.com - Penduduk Kampung Pejarakan, Kelurahan Pejarakan Karya, Kecamatan Ampenan Kota Mataram, NTB, menjadi gempar gara-gara hilangnya mayat bayi dari kuburannya. Bayi yang dilahirkan dari pasangan suami istri Irwan dan Jamilah tersebut meninggal pada Sabtu di Rumah Sakit Umum (RSU) Mataram dan langsung dimakamkan, kata salah seorang warga Pejarakan, Ihsan Priadi di Mataram, Senin (18/5). Bayi tersebut diketahui tidak berada di kuburnya pada Minggu petang oleh seorang peternak yang sedang menyabit rumput di kuburan dan langsung memberitahukan kepada keluarga bayi yang malang tersebut. Petugas dari Polres Kota Mataram datang ke lokasi kejadian sekaligus membongkar kuburan mayat bayi tersebut. Polisi hanya menemukan kulit kepala bayi sementara seluruh anggota badan hilang. Menurut masyarakat Pejarakan, ketika bayi dilahirkan diperkirakan sudah meninggal dan oleh dokter rumah sakit dan menyuruh keluarga membawa pulang untuk dikuburkan. Ketika sampai di rumah, diumumkan melalui pengeras suara di masjid, bayi Jamilah meninggal dan segera dimakamkan, tidak lama banyak masyarakat yang datang melayat. Namun ketika akan dimandikan ternyata bayi yang tadinya diduga sudah meninggal menunjukkan tanda-tanda masih hidup dengan bergerak dan membuka mata, sehingga masyarakat menjadi kaget. Karena sudah diputuskan meninggal dunia, akhirnya si bayi dimandikan kemudian dikubur di pekuburan umum Pejarakan. Kasus hilangnya bayi dari kuburnya itu kini masih dalam penyelidikan pihak berwajib. BNJ Sumber : Ant Need a Holiday? Win a $10,000 Holiday of your choice. Enter now.http://us.lrd.yahoo.com/_ylc=X3oDMTJxN2x2ZmNpBF9zAzIwMjM2MTY2MTMEdG1fZG1lY2gDVGV4dCBMaW5rBHRtX2xuawNVMTEwMzk3NwR0bV9uZXQDWWFob28hBHRtX3BvcwN0YWdsaW5lBHRtX3BwdHkDYXVueg--/SIG=14600t3ni/**http%3A//au.rd.yahoo.com/mail/tagline/creativeholidays/*http%3A//au.docs.yahoo.com/homepageset/%3Fp1=other%26p2=au%26p3=mailtagline
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menggugat Pendidikan Gratis
Yang saya dengar di Kuba yang komunis, pendidikan dan kesehatan gratis, tp mereka nggak menjadikan itu sebagai dagangan politik, karena memang sudah kewajiban pemerintah untuk melayani masyarakatnya. Pada 18 Mei 2009 09:18, B K Partohardono bkpartohard...@yahoo.co.idmenulis: Saya PERCAYA banyak saudara-saudara kita, WARGA NEGARA REPUBLIK TERCINTA ini yang berbuat dalam bentuk LANGKAH NYATA membantu saudara-saudaranya sebangsa dan setanahair yang memerlukan bantuan, dalam beragam bentuk SUMBANGSIH, tetapi kita tidak mengetahui, karena mungkin mereka berpegang pada PRINSIP-PRINSIP : 1. SILENT IS GOLDEN 2. SEPI ING PAMRIH RAME ING GAWE 3. BERBUAT DENGAN TANGAN KANAN TANPA DIKETAHUI TANGAN KIRI LIDAH SUNGGUH TIDAK BERTULANG, bicara, semua orang (termasuk anak kecil) bisa, tetapi BERBUAT dalam bentuk LANGKAH NYATA.???? (SERIBU TANDATANYA mungkin belum cukup). Meminta dan menyuruh ORANG LAIN berbuat, semua orang pandai bahkan piawai, tetapi menyuruh DIRI SENDIRI.???.? (Diri pribadi kita masing-masing yg dapat menjawab). [B K Partohardono]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Artis DPR...
Kenapa forum ini terkesan sinis dengan kehadiran Artis di DPR? Apa yang salah dengan Artis? Apa kalau artis tidak mengerti Hukum tata Negar? Apa artis tidak punya kepekaan pada persoalan2 rakyat? Ada nggak dari anggota forum ini yang bisa melacak berapa banyak anggota DPR terpilih yang yang latar belakangnya DEBTCOLLECTOR? Artis paling tidak maju dengan keringatnya sendiri, dipilih rakyat karena nama yang mereka bangun dengan karya mereka. DAN PASTI TIDAK KORUPSI, karena mereka tidak punya beban hutang yang harus dibayar. Salam. From: Mohammad Andri Budiman mand...@gmail.com Sent: Monday, May 18, 2009 10:59:32 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Artis DPR... Apa ya kata-kata mutiara yang pas buat preambule? Selamat atas pilihan Anda? Salam, Andri Sent from my BlackBerry® Bold smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: elkana.ca...@gmail.com Date: Mon, 18 May 2009 12:49:53 To: Milis pns O8pnsdeppu2...@yahoogroups.com; Milis hmphmp_...@yahoogroups.com; Milis planoplano_2...@yahoogroups.com; Milis refensirefere...@yahoogroups.com Subject: [referensi] Fw: Artis DPR... Elkana Catur H. Sent from caturberry® nya XL -Original Message- From: elkana catur elk...@usdrp-indonesia.org Date: Mon, 18 May 2009 19:47:38 To: elkana.ca...@gmail.com Subject: Artis DPR... Inilah daftar artis-artis yang terpilih menjadi anggota DPR pada Pemilihan Umum legislatif 2009 dengan masa jabatan selama 5 tahun hingga 2014, beberapa merupakan wajah-wajah baru yang akan duduk di kursi DPR : 1. Jamal Mirdad (Partai Gerindra, Dapil Jateng I) 2. Angelina Sondakh (Demokrat, Jateng VI) 3. Tantowi Yahya (Golkar, Sumsel II) 4. Miing Bagito alias TB Dedi Suwendi Gumelar (PDI-P, Banten I) 5. Rachel Mariam Sayidina (Gerindra, jabar II) 6. Rieke Diah Pitaloka (PDI-P, Jabar II) 7. Tere alias Theresia EE Pardede (Demokrat, Jabar II) 8. Ingrid Maria Palupi Kansil (Demokrat, Jabar IV) 9. Nurul Arifin (Golkar, Jabar VII) 10. Tetty Kadi Bawono (Golkar, Jabar VIII) 11. Komar alias Nurul Qomar (Demokrat, Jabar VIII) 12. Primus Yustisio (PAN, Jabar IX) 13. M Guruh Irianto Sukarno Putra (PDI-P, Jatim I) 14. CP Samiadji Adji Massaid (Demokrat, Jatim II) 15. Venna Melinda (Demokrat, Jatim VI) 16. Eko Patrio Hendro Purnomo (PAN, Jatim VIII)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Anugerah Literasi Word Book Day Indonesia 2009
Anugerah Literasi Word Book Day Indonesia 2009 Jakarta Kota, 17 Mei 2009 Setiap tahun, World Book Day Indonesia selalu memberikan anugerah literasi sebagai tanda apresiasi atas usaha yang dilakukan untuk meningkatkan gairah aktivitas membaca dan menulis di Indonesia. Tiga anugerah literasi sebelumnya diberikan kepada Hernowo pada tahun 2006 yang lebih dikenal sebagai penyebar virus baca dan tulis sekaligus praktisi perbukuan. Pada tahun 2007, anugerah literasi diberikan kepada Mbah Dauzan Farouk Alm., pendiri Mabulir (Majalah Buku Bergilir) yang berlokasi di Yogyakarta. Tahun lalu, anugerah literasi disematkan kepada Gola Gong, pendiri dan pengelola Rumah Dunia Serang Banten. Ada linearitas dari tiga pemberian anugerah literasi diatas, yaitu tampilnya ikon sekaligus ketiganya dapat disebut sebagai tokoh-tokoh generasi awal munculnya gerakan literasi di Indonesia. Pada tahun 2009 ini, World Book Day Indonesia kembali memberikan anugerah literasi kepada komunitas. Khusus untuk tahun ini kami lebih memfokuskan pemberian anugerah literasi kepada komunitas yang mempunyai kualifikasi yang digerakkan oleh kaum muda khususnya mereka yang masih duduk di bangku SMP dan SMU, namun mampu memberikan inspirasi kepada komunitas lain. Komunitas ini bermula dari kecintaan terhadap aktivitas membaca dan kemudian timbul keinginan yang kuat untuk menulis. Menariknya, mereka menggunakan perkembangan teknologi informasi sebagai media untuk berkomunikasi, berinteraksi dan berintegrasi antar eksponennya. Teknologi informasi yang mereka gunakan adalah games online yang merupakan hasil karya mereka sendiri. Berdasarkan kualifikasi yang disebutkan diatas, Anugerah Literasi World Book Day Indonesia 2009 diberikan kepada Komunitas IndoHogwarts yang memiliki semboyan ‘Empowering, Netwriting dan Get Value” - http://www.indohogwarts.co.nr Informasi lebih lanjut hubungi: Forum Indonesia Membaca Museum Mandiri Lt 1 Jl. Lapangan Stasiun No. 1 Kota Jakarta 0 Tlp: 021-70030093/6 Email: indonesiamemb...@yahoo.com i...@worldbookdayindonesia.org Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rumah Adik Menpora Dirampok, so What?
Perampok ya merampok siapa saja, kapan saja, dimana saja! Apalagi kalau buaanyak yang bisa dirampok dan gampang buat dirampok! Apakah yang dirampok ini adik Menpora, bintang film, guru, anggota DPR, Ponari atau Mbah Maridjan bukanlah sesuatu yang penting buat perampoknya... Seandainya bukan adik Menpora yang dirampok atau penyanyi dangdut ternama, apakah masih bisa jadi berita? :=)) Salam Las --- On Tue, 19/5/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rumah Adik Menpora Dirampok To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, 19 May, 2009, 2:19 AM http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/05/18/ 19361393/ rumah.adik. menpora.dirampok JAKARTA, KOMPAS.com — Rumah adik Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault yaitu Hasan Aksanul Dault (43) di Jalan Pisok No 21 Pondok Ranji, Ciputat Timur, Kabupaten Tangerang, disatroni perampok, Senin (18/5) pukul 03.00. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya AKBP Chrysnanda Dwilaksana, pelaku diperkirakan satu orang. Mereka merusak pintu kamar mandi dan kemudian mengancam Surtini pembantu rumah tangga dengan pisau. Pelaku berusaha memperkosa Surtini namun melawan hingga ibu jari terluka, katanya. Gagal memperkosa, kata Chrysnanda, pelaku mengambil barang-barang milik Hasan berupa laptop, 5 handphone, 1 playstation, dan uang tunai Rp 4 juta. Saat kejadian Hasan sedang tidur sehingga tidak tahu persis jumlah pelaku, katanya. Chrysnanda mengatakan, kini aparat Polsek Ciputat sedang melakukan penyelidikan. (C8-09) Need a Holiday? Win a $10,000 Holiday of your choice. Enter now.http://us.lrd.yahoo.com/_ylc=X3oDMTJxN2x2ZmNpBF9zAzIwMjM2MTY2MTMEdG1fZG1lY2gDVGV4dCBMaW5rBHRtX2xuawNVMTEwMzk3NwR0bV9uZXQDWWFob28hBHRtX3BvcwN0YWdsaW5lBHRtX3BwdHkDYXVueg--/SIG=14600t3ni/**http%3A//au.rd.yahoo.com/mail/tagline/creativeholidays/*http%3A//au.docs.yahoo.com/homepageset/%3Fp1=other%26p2=au%26p3=mailtagline
[Forum-Pembaca-KOMPAS] RE: Boediono yg Kaya Raya
_ From: alumni-un...@yahoogroups.com [mailto:alumni-un...@yahoogroups.com] On Behalf Of Anshar Rahman Sent: Tuesday, May 19, 2009 2:27 PM To: alumni-un...@yahoogroups.com Subject: [alumni-unhas] Boediono yg Kaya Raya Blog pribadi Faisal Basri di Kompasiana berjudul Sisi lain Pak Boed Yang saya Kenal (15 Mei 2009) dan banyak di forward orang, mengatakan antara lain ...Kebetulan kantor kami, Pergerakan Indonesia, persis berbelakangan dengan rumah Pak Boed. Rumah itu tergolong sederhana. Bung Ikhsan pernah bercerita pada saya, ia menyaksikan sendiri kursi di rumah itu sudah banyak yang bolong dan lusuh. Bagaimana sosok seperti itu dituduh sebagai antek-antek IMF, simbol Neoliberalisme yang bakal merugikan bangsa, dan segala tuduhan miring lainnya? Lain kesempatan kita bahas tentang sikap dan falsafah ekonomi Pak Boed. Kali ini saya hanya sanggup bercerita sisi lain dari sosok Pak Boed yang kian terasa langka di negeri ini... KOMPAS.com tgl 14 Mei 2009 menyebutkan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono dipastikan menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Susilo Bambang Yudhyono (SBY). Berdasarkan pengumuman Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) milik Boediono oleh KPK tanggal 18 Juli 2008, jumlah total kekayaan Boediono mencapai Rp 18.660.488.141 dan 10.000 dolar AS... Layak dipertanyakan, bagaimana seorang yg mempunyai harta kekayaan 18.7 M di tahun 2008 kursinya lusuh dan bolong2. Entah siapakah yg melakukan pengelabuan publik Boediono kah atau Faisal Basri atau boleh jadi Boediono memang seorang yg benar2 sederhana, jadi walaupun kaya raya dia senang gaya lusuh. Kemungkinan yang lain adalah Faisal Basri dan Bung Ikhsan salah duga dan salah lihat, sebab memang sekarang ada trend back to 60, jangan sampai itu cuma trend Bolonks style :) Bagaimana pun juga kita perlu meneliti baik2 sebelum menentukan pilihan, sebab pasti kta semua tdk ingin negara kita di bawa kepada keruntuhan. Untuk saat ini Neoliberalisme akan membuat negri kita jadi pecundang. Entah nanti kalau negara kita sdh menjadi negara industri dimana industri lokal tumbuh pesat seperti Korea Selatan atau Jepang dan sdh modernisasi pertanian dimana para petaninya sdh makmur, mungkin Neoliberal sdh cocok diterapkan. So, jika ada pilihan lain, kenapa tidak? Wassalam, Anshar Anca Rahman Kanda Anca, Menarik juga ulasanta di sini, setelah saya googling ternyata memang data itu pernah dimuat juga di Tempo, dengan cuplikan sebagai berikut: Kekayaan Boediono Paling Signifikan Meningkat Rabu, 23 Juli 2008 | 18:46 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta:Dari tiga pejabat penyelenggara negara yang melaporkan harta kekayaan, Gubernur Bank Indonesia Boediono mengalami kenaikan paling signifikan. Pada laporan tertanggal 24 Februari 2006 jumlah harta kekayaan Boediono sebesar Rp 13.6 miliar, kemudian pada laporan terakhir tertanggal 31 Mei 2008, jumlah harta kekayaan Boediono bertambah menjadi Rp 18.6 miliar. Mengenai harta tidak bergerak berupa rumah dan tanah yang nilainya cukup besar itu ada enam. Lima diantaranya sudah lama saya miliki, contohnya tanah di Sleman sudah saya miliki sejak tahun 1973. Sedangkan yang satu itu baru kami beli tahun 2006 untuk anak kami yang baru berkeluarga. Nilainya yaitu Rp 705 juta di Jakarta Selatan, ujar Gubernur BI, Boediono di ruang wartawan siang tadi (23/7). Selain rumah dan tanah, harta kekayaan Boediono yang memiliki kenaikan paling besar adalah giro dan tabungan. Kenaikan ini karena adanya pendapatan bunga. Boediono mengaku, sebagai menteri ia digaji sebesar Rp 19 juta. Sedangkan beserta tunjangan, ia mengaku total mendapatkan sebesar Rp 28 juta. Tapi ketika ditegaskan berapa total pendapatan setelah pajak, Boediono tidak menjawab dengan alasan tidak tahu karena belum dihitung. Setelah Boediono, harta kekayaan yang memiliki kenaikan paling signifikan adalah hakim konstitusi Machfud MD. Pada tanggal 1 Juli 2006 total kekayaan yang tercatat adalah Rp 4.5 miliar dan US$ 72.854.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jejak rekam SBY
Celaka! Naga-naganya ORDE BARU itu memang tidak akan pernah lenyap. jaman ORBA juga penyimpanan uang dari para pengembang hitam masuk ke organisasi yang dinamakan YAYASAN. Sampai sekarang pun Yayasan yang didirikan Suharto tidak bisa diadili, walaupun sudah menggunakan uang negara yang berjibun. Welehjika memang DEMOKRASI dan REFORMASI kita ini cuman permainan kata-kata saja, ya hancurlah anak cucu kita dimasa mendatang. Anak cucu tersebut yang akan menanggung pembayaran hutang Indonesia. Karena uang-uang yang sebenarnya masuk ke kas negara dan yang seharusnya untuk menyejahterakan rakyat, malahan masuk kedalam kas-kas YAYASAN pribadi. Dan juga menututpi segala sepak terjang para pengusaha yang justru semakin memperpuruk kehidupan rakyat kecil. Dimana semua harga-harga semakin tidak terjangkau. Dan dengan pengelaguan untuk rakyat memberikan BLT, sepertinya berlagak Robin Hood, yang menghasilkan uang dari mencuri uang orang lain. Aduh.mengerikan.. Salam, Yuli --- On Mon, 5/18/09, bungaran no_re...@yahoogroups.com wrote: From: bungaran no_re...@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jejak rekam SBY To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, May 18, 2009, 11:53 AM Kajian Dr George Junus Aditjondro: Jejak rekam SBY JEJAK REKAM SBY, CAPRES PARTAI DEMOKRAT: • Jejak rekam SBY di bidang lingkungan sangat tersembunyi, sebab SBY `hanya' berperan sebagai pelindung berbagai kelompok bisnis besar, terutama kelompok Artha Graha (AG). T.B. Silalahi, penasehat presiden di bidang pertahanan, juga eksekutif kelompok AG dbp Tomy Winata. Melalui mitra bisnisnya di Sumut, AG mengelola perkebunan kelapa sawit PT First Mujur Plantation di Tapanuli Selatan dan Labuhan Batu. • Artha Graha juga milik Sugianto Kusuma (`Aguan'), pemilik PT Agung Sedayu Permai, holding company Agung Sedayu Group. • Artha Graha dan Agung Sedayu Permai banyak membangun gedung perkantoran perumahan elit, yang tiap hari diiklankan di layar televisi. • Kurang disadari dampak lingkungan properti-properti mewah itu, yaitu: • (a) pembukaan lahannya menggusur rakyat kecil yang terpaksa bermukim di pinggir kali yang sangat tidak sehat; • (b) sangat rakus air tanah (membuat rakyat kecil tergantung pada air kemasan); dan • (c) ikut menyemburkan udara panas yang menaikkan suhu udara kota Jakarta. • Berlindung di balik nama SBY ada dua yayasan, yakni (1) Yayasan Puri Cikeas (2) Yayasan Majelis Dzikir SBY Nurussalam. • Orang-orang dekat SBY menjadid pembina atau pengawas yayasan-yayasan itu. Ketua Dewan Pembina Yayasan Puri Cikeas = Jero Wacik, Menteri Pariwisata dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Ketua Pengawas Yayasan Nurussalam = Brigjen Kurdi Mustofa, Sekpri SBY. • Adik ipar (Hartanto Eddie Wibowo) dan anak bungsu SBY (Eddy Baskoro Yudhoyono) menjadi fungsionaris Yayasan Nurussalam. Hartanto, bendahara, Baskoro, sekretaris. • Sejumlah pengusaha era Orde Baru menjadi fungsionaris kedua yayasan itu, seperti Sukamdhani dan putera mahkotanya, Hariadi Sukamdani (Sahid Group), serta Tanri Abeng dan anaknya, Emil Abeng, serta Aziz Mochdar (Bimantara). Sukamdhani dan Tanri Abeng di Yayasan Cikeas, sedangkan Aziz Mochdar (ipar Yayuk Habibie,adik bungsu BJ Habibie) di Yayasan Nurusalam. • Ada juga pengusaha yang berlindung di balik fungsionaris Yayasan Nurussalam, seperti Gunawan Yusuf (Makindo), kompetitor Salim Group dalam perkebunan tebu di Lampung. • Menteri Lingkungan era SBY, Rachmat Witoelar, memberikan label hijau kepada beberapa konglomerat perusak lingkungan, yakni RGM, Sinar Mas, dan Freeport Indonesia, Inc. • Ekspansi konglomerat- konglomerat yang dekat dengan pernah sama-sama jadi penggalang dana, seperti Arifin Panigoro, Aburizal Bakrie, Hartati Murdaya) ikut berekspansi di era SBY, walaupun di tahun-tahun pertama kejatuhan Soeharto mereka masih berhutang besar pada bank-bank negara. • Kelompok Medco yang 60% milik keluarga Arifin Panigoro (40% milik Mitsui Mitsubishi) berkembang dari migas (Sulteng, Aceh), PLT panas bumi di Sarulla (Sumut), kelapa sawit (Kalteng, Papua), paper dan pulp di Merauke (Papua), s/d rencana PLTN di Jepara (Jateng). • Namun blunder terbesar kroni-kroni SBY adalah ekspansi bisnis keluarga Bakrie di bidang energi (Mega Energi Persada, Bumi Resources, Kondur Petroleum) yang mengakibatkan tragedi Lapindo bagi rakyat Jawa Timur, malapetaka lingkungan paling kurang ajar selama rezim SBY! [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mega-Prabowo Ingin Bangkitkan Rakyat
Setelah deklarasi pertama digelar di Tugu Proklamasi bernuansa Soekarno-Hatta, berlanjut di Sabuga bernuansa Obamabiden, akan dirangkum di Bantar Gebang bernuansa terminal limbah. Simbol-simbol yang mengusung makna itu bisa menjadi limbah benaran kalau jargon pemikat hanya sekedar ilmu sulap yang enak ditonton dan belum tentu perlu. Nuansa belot-membelot serpihan koalisi mungkin kian ramai bervariasi. Para petinggi politisi sudah sering beri komando bahwa dalam politik tak ada kawan seteru abadi. Jadi risikonya minimal. Hanya dengan tangkisan bahwa sepanjang hasrat pandangan pribadi, partai tidak bisa memasung hak azasi manusia. DJP Mega-Prabowo Ingin Bangkitkan Rakyat JAKARTA, KOMPAS (19/05) - Tim Kampanye Nasional Pasangan Calon PresidenjWakil Presiden Megawati Soekarnoputri-Prabo¬wo Subianto atau Mega-Prabowo ingin benar-benar mengaktuali¬sasikan komitmennya pada eko¬nomi kerakyatan. Mereka akan mengemas semua kegiatan kam¬panyenya untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan secara nya¬ta, bukan lagi sekadar wacana. Sebagai wujud komitmen itu, Deklarasi Mega-Prabowo yang akan diadakan Minggu, 24 Mei - 2009, sekitar pukul 14.00, meng¬ambil tempat penyelenggaraan di Bantar Gebang, Bekasi, di lokasi tempat pembuangan sampah. Acara itu berbeda dengan dek¬larasi pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono yang diadakan dengan megah di Sasa¬na Budaya Ganesha, Bandung, atau deklarasi pasangan M JusufKalla-Wiranto di Tugu Prokla¬masi, Jakarta. . Tim Kampanye Mega- Prabo¬wo dipimpin Theo Syafei dengan Sekretaris Umum Fadli Zon, Se¬kretaris I Hasto Kristianto, dan Wakil Ketua Edi Budianto.Kami tidak ingin deklarasi itu sekadar seremoni, tetapi ingin menunjukkan keberpihakan pa¬da masyarakat keciI dan terping¬girkan. ujar Fadli Zon di Kantor Badan Pemenangan Pernilu Pre¬siden Mega-Prabowo di Jalan Cik Ditiro, Jakarta, Senin (18/5). Hasto menegaskan, deklarasi di Bantar Gebang bukan untuk mengeksploitasi rakyat miskin, tetapi justru bentuk penghor¬matan terhadap martabat rakyat miskin, baik itu pemulung, bu¬ruh, nelayan, atau petani Me¬ngobarkan harga diri dan mar¬tabat rakyat kecil-lah yang men¬jadi spirit deklarasi katanya. Pasangan Mega-Prabowo ada¬lah pasangan yang berjanji secara eksplisit dan fokus memperju¬angkan ekonomi kerakyatan. Hal itu disampaikan Megawati dan Prabowo, Jumat lalu di Jakarta,seusai keduanya mengumumkan kesiapannya untuk maju pada pemilu presiden. Dukungan PAN Tangerang Secara terpisah, Senin, sejumlah pengurus Partai Amanat Na¬sional (PAN) di Kota Tangerang memberikan dukungan kepada pasangan Mega-Prabowo meski secara formal PAN mendukung Yudhoyono-Boediono. Ketua Majelis Pertimbangan Partai PAN di Kota Tangerang Samlawi dan Wakil Sekretaris PAN Kota Tangerang HairuI Ritonga, didampingi delapan Ketua Dewan Pimpinan Cabang PAN Kota Tangerang, mengunjungi kediaman Megawati di Jakarta. Mereka diterima anggota DPR, Ganjar Pranowo. Kami siap dengan risiko apa pun, kata Samlawi. Selain PAN Kota Tangerang, ia menuturkan, banyak pengurus daerah partai¬nya yang akan menyusul mendukung Mega-Prabowo. (SUT)
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PAPER - MAFIA BERKELEY
Pertanyaannya adalah: Selain calon wapres dari Partai Demokrat yaitu Budiono yang merupakan anggota dari Mafia Berkeley, siapa lagi Capres atau Cawapres yang menjadi bagian dari Mafia Berkeley? Memang menakutkan pengaruh Mafia Berkeley ini terhadap masa depan bangsa Indonesia. Salam, Adyanto Aditomo Dari: Maulana Raja Aisyana maulanar...@yahoo.com Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PAPER - MAFIA BERKELEY Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 18 Mei, 2009, 12:55 PM Pemilu adalah proses pergantian kekuasaan. Sudah begitu hegemonikkah mafia berkeley sehingga menutup seluruh nafas kekuatan-kekuatan alternatif. Atau kita hanya bisa mengutuk tanpa banyak berbuat. � salam � raja
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PAPER - MAFIA BERKELEY
Faktanya memang pengaruh para pakar Ekonomi Indonesia dari kelompok Mafia Berkeley terhadap kebijakan Ekonomi dan Sosial Pemerintah sangat kuat. Biaya pendidikan yang makin mahal, dikampanyekan sebagai pendidikan Gratis. Hutang Negara yang semakin menggunung, dikatakan telah berkurang secara drastis dengan berhasilnya melunasi semua hutang ke IMF. Pengaruh Mafia Berkeley ini bukan hanya terhadap garis kebijakan Ekonomi Pemerintah, tetapi juga masalah Pencitraan Pemerintah dengan upaya untuk memanipulasi data sehingga seolah - olah mereka telah sukses mengentaskan Indonesia dari keterpurukan ekonomi. Faktanya semua itu cuma bohong belaka. Masuknya susu Import dari Australia dan Selandia Baru dengan Bea Masuk 0 %, membuat para petani Sapi Perah di Indonesia Collaps. Pemerintah SBY tidak perduli dengan hal tersebut. Partai - partai Islam yang berkoalisi dengan PD dan SBY, yang katanya berjuang demi untuk kemaslahatan umat, melalui mentri Pertanian dari PKS justru makin mendorong kebijakan yang bisa mematikan para petani Sapi Perah agar Indonesia mendapat pujian dari Internasional : bersedia melakukan perdagangan bebas dengan resiko petani Sapi Perah collaps. Itulah pengertian berjuang untuk kemaslahatan umat versi Partai - Partai Islam koalisi PD. Jadi ini adalah kasus nyata, bukan fitnah dan tidak bertujuan untuk mengalihkan persoalan. Pertanyaan saya: Apakah program ekonomi dari pasangan JK - Wiranto dan Megawati - Prabowo juga mengadopsi garis kebijakan ekonomi Mafia Berkeley? Jika jawabannya YA, tragis sekali nasib bangsa ini. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Sen, 18/5/09, halim hd halimh...@yahoo.com menulis: Dari: halim hd halimh...@yahoo.com Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PAPER - MAFIA BERKELEY Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 18 Mei, 2009, 4:04 PM saya malah bertanya-tanya, hantu jenis apakah mafia berkeley itu, setelah 30-an tahun masih dikunyah, dipikirkan, diomongin. jangan jangan isu tentang mafia berkeley hanya untuk mengalihkan soal. seperti yang pernah saya posting disini, isu mafia berkeley hanya menjadi bagian dari kegagalan universitas di indonesia, kegagalan kalangan akademisi indonesia: cuma jadi mesin fotocopy, bisanya cuma mereproduksi dan cangkok teori di sini. hhd.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mencampuradukkan Urusan Negara Bisnis Keluarga -- Ciri Khas Oknum Pejabat Indonesia
Assalamu'alaikum wr wb, Rekan-rekan yth, Di Kompas edisi cetak halaman pertama hari ini (Selasa, 19 Mei 2009), dicantumkan intisari visi dan misi ketiga pasangan capres-cawapres yang ada. Sejauh pengamatan saya yang bias, ketiga konsep visi-misi yang disarikan Kompas tersebut masih mengambang dan normatif tanpa ada ketegasan dalam bentuk apa implementasinya. Namun, cukup menarik, bahwa hanya pasangan Yudhoyono-Boediono yang dengan tegas menyebutkan akan membangun pemerintahan yang bersih, tidak dikotori oleh suap, memperdagangkan kekuasaan, dan mencampuradukkan urusan negara dan bisnis keluarga. Seandainya penegasan Yudhoyono-Boediono ini kemudian dimaktubkan di dalam suatu *kontrak politik* -- yang tentunya *terikat hukum* sehingga wanprestasi terhadap janji dapat disebut sebagai *tindak kriminal* yang dapat diajukan ke pengadilan -- yang maka saya kira tidak ada alasan (terutama bagi saya pribadi) untuk kali ini lebih favour kepada pasangan yang tegas-tegas menyebutkan hal ini dalam visi-misinya. ** Pencampuradukan bisnis keluarga dengan urusan negara inilah salah satu tindak kriminal utama yang membuat ekonomi negara kita nyaris hancur-lebur -- terutama rakyat kecil. Padahal, hampir dalam hal apapun (apalagi sumber daya alam) negara ini jauh lebih kaya daripada, misalnya, Singapura. Jadi, timbul pertanyaan, mengapa selama ini kebanyakan hanya Inner circle oknum pejabat tertentu yang sejahtera melebihi taraf kewajaran? ** Marilah kita bersikap jujur, dan melihat di sekeliling kita, terutama sekali pada masa pra-terbentuknya-KPK, betapa bila ada seorang *oknum pejabat* dilantik, maka *keluarga besarnya* yang dulu tidak punya apa-apa menjadi punya kebun sawit, pom bensin, rumah mewah, prioritas dalam proyek-proyek pengadaan, dll. Mungkin sebagian dari orang yang mempunyai penyakit dalam hatinya masih akan berupaya untuk ngeles bahwa, Itu kan sudah rezeki mereka, Jagalah hati. Hisablah dirimu sendiri, Jangan urus orang lain, just be a 'happy ignorant' like the rest of us, dsb, dst, dll. Namun, terus-terang saja, bila masih ada orang Indonesia yang mempunyai alasan-alasan jahiliyah semacam itu -- yang tentu saja akan menimbulkan iklim segar untuk menghambat pemberantasan korupsi -- barangkali kemungkinan besar orang itu sendiri adalah termasuk bagian dari oknum yang kecipratan rezeki yang mungkin saja juga termasuk inner circle (kroni dan keluarga besar) oknum pejabat korup. ** Saya tidak mengajak Anda memilih Yudhoyono-Boediono -- karena visi misi di atas pun kemungkinan besar masih tentatif dan rentan terhadap last minute change without notice. Saya mengajak Anda untuk memilih *siapapun* capres yang komit terhadap pemberantasan korupsi di negeri ini, termasuk asset oknum keluarga besar pejabat dan kroninya yang masih ada di dalam dan luar negeri tanpa seorang pun berani menyentuhnya karena nanti bisa bernasib sama seperti Romli Atmasasmita dan Antasari Azhar, yang justru menjadi korban ketika mencoba mengungkap tindak pidana korupsi di negeri ini. Kecuali, tentu saja, bila Anda atau keluarga Anda sendiri adalah bagian dari inner circle oknum penguasa tadi. Afwan jiddan atas segala kesalahan. Wallahu a'lam. Wassalamu'alaikum wr wb, Andri Sent from my BlackBerry® Bold smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Indonesia Negara Paling Tersenyum
Ass.Wr.Wb. Senyuman ini pula yang dimanfaatkan oleh Menko Kesra, bahwa masalah Lapindo tidak apa2, buktinya mereka masih senyum2 bahagia ??? gimana tuh ? Wassalam Mamang --- Pada Ming, 17/5/09, MuLan fairy_la...@yahoo.comfairy_lady7%40yahoo.com menulis: Dari: MuLan fairy_la...@yahoo.com fairy_lady7%40yahoo.com Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Indonesia Negara Paling Tersenyum Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 17 Mei, 2009, 12:29 PM salam, nama saya Irene seorang mahasiswa London School of Public Relations Jakarta Sejujurnya saya sangat senang mendengar kabar ini, di mana ada grafik yang menunjukkan Indonesia salah satu peringkat teratas selain grafik tingkat korupsi dan koruptor tertinggi. Sebagai orang komunikasi, saya memiliki cita-cita ingin mengajarkan praktisi dari bidang lain bahwa komunikasi memegang peranan penting dalam jenis bidang apapun. Dan senyum sebagai salah satu bentuk komunikasi nonverbal p-endukung seharusnya lebih sering dilakukan terutama di bidang kesehatan, bisa kita bayangkan betapa nyaman perasaan pasien saat dokternya menyambut ramah dengan senyum, rasanya bahkan sakitnya berkurang. haha.. sekian yang ngin saya katakan [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pojok Kompas Yang Kian Mojok
Menurut info waktu sy masih ikut FPK, mang usil dulu yg sangat hebat itu, yang keusilannya luar biasa itu sudah meninggal. Sekarang gak tau siapa.. Memang kalibernya pasti jelas kalah... Masih baca sih, tp males cernanya... Maaf Mang Usil ya.. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: yanikania yanika...@yahoo.com Date: Mon, 18 May 2009 09:05:11 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pojok Kompas Yang Kian Mojok Sejak dulu saya tidak pernah melewatkan Rubrik Pojok Kompas, yang penulisnya berjuluk Mang Usil. Namun sekitar 4-5 tahun terakhir sepertinya kesaktian mang Usil ini agak pudar. Dulu komentar usilnya selalu punya daya gigit yang tajam, tetapi sekarang cenderung sekedar sinistik dan frontal. Dulu rubrik kecil di sudut halaman ini seperti oase diantara gurun berita yang terik dan terkadang melelahkan. Tapi sekarang oase kecil itu berubah jadi gundukan pasir kecil yang garing. Seperti Pojok Kompas hari ini (18-5-09) yang teks-nya terlampir, kalau diperhatikan bahkan dua komentar yang dibawah hanyalah kutipan dari peribahasa yang umurnya sudah setua fosil, tidak orisinil. Salah satu kompetitor Mang Usil adalah Mr Pecut (bhs Jawa yang artinya cambuk) yang mengasuh Rubrik Plecit di Jawa Pos. Mr Pecut ini cambukannya masih lumayan terasa daripada usilannya Mang Usil. Barangkali Kompas memang sengaja merubah atmosfir opini di Rubrik Pojok ini, barangkali sudah di-studi bahwa kadungan humor di rubrik ini harus disunat. Atau barangkali juga Kompas berasumsi rubrik ini cuma petak kecil yang tidak perlu diperhatikan. Pojok Kompas 18-5-09 Kabinet pemerinatah adalah forum bekerja bukan forum politik *Bukan juga forum dagang sapi Elite parpol sering tidak sejalan dengan arus bawah *Maunya konstituen dan elite, tulalit ! KPU diminta tak ulangi kesalahan *Keledai tak mau terantuk batu dua kali ! Pemilu 2009 diwarnai fenomena caleg stres *Besar pasak daripada tiang [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kampanye udah Dimulai nich ???
JK juga sudah beberapa kali diwawancara di TV yang berbeda. Sama, pertanyaannya juga tampak sudah diatur. Tinggal Mega saja yang belum. Salam, Dari: P Giri Hatmoko masg...@yahoo.com Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Terkirim: Senin, 18 Mei, 2009 10:37:19 Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kampanye udah Dimulai nich ??? Baru beberapa jam deklarasi SBY Budiono, genderang kampanye udah dimulai. Sepertinya Fox Indonesia bener2 memanfaatkan setiap[ detik untuk mengkampanyekan kliennya. Sorry, saya hanya berbagi pengalaman, kebetulan saya lama berkecimpung di Konsultan Public Relations. jadi mungkin pendapat saya bisa jadi bahan diskusi kita di forum ini, mungkin juga KPU dan Bawaslu bisa mencermati, apakah sekarang sudah boleh kampanye atau belum. Hari minggu, 17 Mei 2009, saya melihat acara berita di RCTI (Seputar Indonesia) dan SCTV (Liputan Enam Petang). Melihat wawancara antara presenter dengan Budiono, saya agak terhenyak, apakah kampanye sudah dimulai ? Sorry, saya kok melihat ini tidak sekedar news, tapi sudah ada aspek lain. Dalam kajian Public Relations, mungkin wawancara budiono adalah sah-sah saja, tapi bagaimana dengan kajian apakan ini kampanye atau bukan. Lebih2 setelah melihat dan mendengar beberapa pertanyaan dari presenter SCTV, saya kok melihat ini tidak sekedar news untuk kepentingan pemberitaan dari redaksi SCTV, tapi sudah berbau kampanye. Bagaiama mungkin sebuah TV Stations sekelas SCTV, memberikan pertanyaan yang saya lihat seperti pertanyaan yang disiapkan oleh seorang konsultan PR ? Sekali lagi, sah-sah saja SCTV menyiarkan itu. Tapi, jangan lupa, bahwa pemirsa anda mungkin ada yang bisa melihat dari aspek lain. (Kebetulan saya melihat dari aspek PR). Ayo, konsultan JK Win, dan Mega Pro, buatlah program2 yang kreatif.
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hore... Bulan Depan Pemerintah Bagi Gaji ke-13
Jadwalnya gaji ke-13 buat PNS memang bulan Juni. Kebijakan ini sudah berjalan rutin sejak SBY-JK berkuasa, sejak Juni 2005 dan atas persetujuan DPR. Mengapa bulan Juni? Pertimbangannya adalah untuk mengantisipasi kebutuhan biaya jelang musim masuknya siswa baru ke sekolah. Salam, Dari: Charles P charles_paul...@yahoo.com Kepada: Forum Pembaca Kompas forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Terkirim: Senin, 18 Mei, 2009 10:43:33 Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hore... Bulan Depan Pemerintah Bagi Gaji ke-13 sebelum pemilu legislatif, bagikan BLT.sebelum pemilu Presiden, bagikan gaji ke 13.Muantap tenan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Buat Bung PH: Nasib Nelayan Tradisional di Proyek CTI
buat bung PH... Kenapa anda bingung??? kenapa pula anda menyerahkan bahkan menyuruh orang lain mengerjakan pekerjaan yang menentukan nasib banyak orang lain termasuk nasib anda sendiri? kenapa anda sendiri tidak melakukannya??? kenapa anda malah menuntut orang untuk melakukan apa yg anda pikirkan?? jadi coba anda lakukan dan yang lain akan coba untuk meniru anda... salam YT --- Pada Sen, 18/5/09, pahalahutabarat pahalahutaba...@yahoo.com menulis: Dari: pahalahutabarat pahalahutaba...@yahoo.com Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Nasib Nelayan Tradisional di Proyek CTI Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 18 Mei, 2009, 11:18 PM Coral Triangle Initiatives (CTI). Apakah CTI ini sudah di-implementasikan dengan tegas ?. Apakah 'kita' sudah baca detail dari CTI ini ? Dengan cara bagaimana CTI menguntungkan atau merugikan nelayan tradisionil Indonesia ?. Dalam kemajuan teknologi saat ini, apakah usaha yang sudah 'kita' lakukan untuk mengantisipasi CTI ini sebelum diberlakukan ?. Jelas WOC - sebagai kenderaan CTI - bukan lah kegiatan dadakan sehari-dua hari atau sepekan-dua pekan. Dalam masa itu apa yang 'selayaknya sudah 'kita' kerjakan' ?. Sayang sekali, 'kita' yang peduli rakyat ini, selalau reaktif. Mengapa tidak pro-aktif dari kemarin-kemarin ?. Sering kali, setelah 'palu diketuk' kita heboh. Tapi sebelum itu..., kita cuma ...cuci-cuci botol ?. Dan kita yang rakyat jelata (dalam hal ini nelayan tradisionil) , kebagian bingung nya. Mungkin mereka juga sambil berpikir 'para pemikir Indonesia cuma bisa bereaksi !. Kapan ya merencanakan dan mengimplementasikan sesuatu yang besar untuk kita rakyat jelata ini ?' Bingung saya. Salam PH
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Fw: Indonesia Masih Juara Dunia Dalam Hal *Senyum*
Beritanya ada di: http://id.news.yahoo.com/dtik/20090517/twl-indonesia-masih-paling-murah-senyum-1ac1e41.html Senyum apakah gerangan yang dimaksud berita di atas? Apakah: - senyum ikhlas dalam lapar - senyum terpaksa mendengar atasan membanyol tetapi sama sekali tidak lucu - senyum mesum ala ME YZ - senyum inggih-inggih, iya Pak, iya Buk - senyum amat jipan (ambil muka angkat t?l?r jilat p?nt?t) - senyum sinis nan ironis - senyum borjuis inner circle oknum pejabat - senyum tamak ala Qarun - senyum tak-tertebak ala Monalisa - senyum malu-maluin karena tertangkap di lift sedang tukeran kopor uang - senyum senyum sendiri baca BlackBerry yang belum lunas? : Salam bias, Andri Sent from my BlackBerry® Bold smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono Tidak Konsisten?
Bagaimana konsistensi Pak Boed dgn 2 pernyataan beliau yang bertolak belakang? Bandingkan 2 pernyataan berikut: (1) Boediono: Wapres yang Baik Paling Pas Sebagai Ban Serep (Link: http://hariansib. com/2009/ 05/boediono- wapres-yang- baik-paling- pas-sebagai- ban-serep/ dan ada juga di Detikcom): Bagaimana kriteria wapres yang baik bagi seorang Boediono, yang baru saja resmi menjadi cawapres SBY? Jawabannya adalah yang paling pas untuk menjadi ‘ban serep’ presiden.“Wakil presiden yang baik yang paling pas sebagai ban serep,” kata Boediono dalam jumpa pers usai deklarasi pasangan ‘SBY-Berbudi’ di Sabuga, Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/5). (2) Pernyataan pada artikel wawancara Kompas (Link: http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/05/19/ 1546498/Kenapa. Boediono. Mau.Jadi. Cawapres): Saya bertekad untuk tidak jadi ban serep. Titik, tegasnya. Boediono menerima tawaran tersebut karena ia meyakini ada kesempatan baginya untuk memberikan kontribusi lebih besar sesuai kapabilitasnya. Satu hal yang saya tidak ingin adalah saya jadi ban serep... Kalau Pak Boed konsisten, maka alur logika dari kedua pernyataan di atas adalah: (A) Wapres yang baik yang paling pas adalah sebagai ban serep. (B) Boediono tidak ingin jadi ban serep. Maka: Boediono tidak ingin menjadi Wapres yang baik yang paling pas. Nah lho...??! Best regards, Martin Manurung www.martinmanurung.com
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Strategi pencitraan SBY-NO di Media TV
Bukankah tujuan kampanye adalah menjual citra? Jadi ga apa2 karena sekarang memang masanya kampanye. Yg salah adalah jika sepanjang pemerintahan melulu hanya untuk citra. Salam, Dari: Satrio Arismunandar satrioarismunan...@yahoo.com Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Strategi pencitraan SBY-NO di Media TV -Original Message- From: afriadi ajo afriadi.ajo@ gmail.com Date: Sun, 17 May 2009 01:05:03 Subject: HASANUDDIN: Deklarasi SBY-NO Boroskan Uang Negara SBY-NO memang lagi unjuk kekuatan duit. Yang megah dan mewah tidak saja pelaksanaan acara, tetapi juga sudah pasti belanja jam tayang TV. Tim SBY betul2 menyadari bahwa jualan mereka HANYALAH CITRA SBY --tidak lebih dari itu, karena ga ada lagi yg bisa dijual dari SBY selain citra itu. Karena itu mereka membelanjakan duit membeli jam tayang atau iklan TV untuk setiap momen-momen penting. Saya mulai mempelototi siaran khusus mereka di TV --ANTV, TVOne, Metro, TVRI, Global, RCTI, dsb-- mulai sejak keberangkatan ke Bandung. Jangan keliru menilai bung: Budiono ke bandung naik kereta bukan atas kemauan bebas dari Budiono, tp bagian dari jualan citra. Mereka bawa banyak wartawan dan reporter dalam rombongan. Semuanya serba diatur. Dalam rombongan juga terdapat RIZAL MALLARANGENG, petinggi FOX INDONESIA, konsultan politik tim SBY. Jadi, naik kereta bukan karena berhemat tp lebih karena membangun imej ke masyarakat. ...hanya masyarakat bodoh saja yg bisa dikibuli, dasarnya BUDIONO ya bukan pro rakyat kecil, tp dedengkotnya pro asing, pro investor luar, pro peran minimal negara, dst. TV juga mereka BELI untuk menyiarkan agenda SBY sebelum acara dimulai. Kamera TV tak pernah lepas menyorot setiap agenda ke agenda SBY. Puncaknya adalah ketika pelaksanaan acara Deklarasi itu sendiri. Tak sedetikpun prosesi acara lepas dari soroton TV. JELAS, belanja jam tayang TV mereka ini berada pada sebutan puluhan MILIAR --angka pastinya tanya aja ama FOX Indonesia. Atau tanya ke orang yang terbiasa berurusan dengan urusan beli jam tayang, mereka juga bisa memperkirakan angkanya. Metro TV, miliknya Surya Paloh, sepertinya mendapat jatah belanja paling besar dari Tim SBY. Teman saya menunjukkan keheranannya: bukankah SP itu pendukung JK-Wiranto tp kok Metro paling besar2an menyiarkan deklarasi SBY-NO. Ah kau bagai org bodoh aja, ujar saya. Bisnis is bisnis, politik is politik. Selain alasan itu, kaitannya dengan Metro TV td, ada satu lagi strategi utama SBY dalam menghadapi pesaingnya, yaitu menyerbu kandang lawan. Ini sudah pakem bagi mereka. Pada saat acara deklarasi, kandang yang mereka serbu adalah kandangnya JK. Pertama Metro TV. Metro TV yang sepertinya agak memihak JK, mereka beli untuk menyiarkan acara deklarasi. Kedua, mendaulat GAMAWAN FAUZI, Gubernur Sumatera Barat, membacakan pernyataan para pendukung. Sumbar, jelas salah satu lumbung suara potensial JK-Wiranto nantinya. JK selama ini terkenal sangat peduli terhadap perkembangan sumbar. Istrinya juga memberikan pembinaan yang sangat banyak terhadap para pelaku UKM di daerah sini. Tim SBY-NO sangat sadar akan hal ini. Lalu dia bujuklah Gamawan Fauzi, gubernur ku itu. Entah apa yang SBY tawarkan ke Gamawan sehingga sang Gubernut LUPA ADAT ISTIADAT, LUPO NAN AMPEK --maaf, hanya kami orang sumbar saja yang ngerti istilah ini. Ketiga, yang baca doa --saya lupa namanya-- diambil dari Sulawesi Selatan (katanya dia org bugis). Siap pula yg tak tahu kalo Sulsel adalah basisnya JK. Salam, Afriadi Ajo
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kesehatan Jiwa Paling Utama
Mudah-mudahan tidak ada penggantian pasangan seperti dimaksud UU No.24/2008. Paling tidak, sudah ada jaminan menghindari pelantikan penderita gangguan jiwa. Apalagi kata gila sering terdengar sebagai reaksi atas berbagai kejadian yang tidak lazim di negeri ini. Kayaknya belum ada bocoran info nama cadangan pengganti yang harus dipersiapkan. Padahal tenggat waktunya cuma 3 hari. DJP Kesehatan Jiwa Paling Utama JAKARTA, KOMPAS (19/5) - Uji kesehatan tiga pasang calon pre¬siden dan calon wakil presiden selesai dilakukan di Rumah Sakit Pusat Angkat Darat Gatot Socbroto, Jakarta, Senin (18/5). Keschatan jiwa pasangan capres dan cawapres mcnjadi mata uji utama di samping 12 mata uji kesehatan lainnya. Kc-12 mata uji kcsehatan lain itu, scperti disebutkan Penanggung Jawab Uji Kesehatan Dr dr Fahmi Idris, adalah penyakit dalam, saraf, mata, telinga hidung dan tenggorokan, paru, jantung, bedah umum, bedah urologi, bedah ortopedi, radiologi, patologi klinis, dan patologi anatomi. Untuk capres perempuan, ada tambahan uji kebidanan dan kandungan, ujar Fahmi. Karena banyaknya mata uji kesehatan yang dilakukan, waktu yang dibutuhkan untuk capres dan cawapres masing-masing sekitar tujuh jam. Setelah pasangan Jusuf Kalla-Wiranto dan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto diuji kesehatannya pada hari Minggu, Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono diuji kesehatannya Senin kemarin. Instrumen yang digunakan untuk menguji kami semua, para calon, baik presiden maupun wapres, saya nilai cukup tepat, berat, dan tidak mudah. Tetapi, begitulah namanya ujian. Kami juga menunggu hasilnya. Mudah¬mudahan lulus, ujar Yudhoyono seusai uji kesehatan, didampingi Boediono. 43 dokter uji Untuk pemeriksaan capres dan cawapres, Fahmi mengemukakan, ada 43 dokter spesialis yang dilibatkan. Dari 43 dokter spesialis, 29 dokter berasal dari Ikatan Dokter Indonesia dan 14 dokter dari RSPAD Gatot Soebroto. Setiap mata uji kesehatan ditangani tiga dokter spesialis. Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak mengumumkan hasil tes kesehatan ketiga pasang capres dan cawapres tersebut. Alasannya, syarat kesehatan itu merupakan bagian dari keseluruhan syarat untuk menjadi capres. Menurut Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary, KPU belum menerima hasil tes kesehatan semua capres dari RSPAD Gatot Soebroto. Hafiz mengatakan, hasil tes kesehatan tidak diumumkan. Hasil tes kesehatan tidak diumumkan, yang tahu hanya pihak rumah sakit dan kami, calon pun kadang-kadang tidak diberi tahu, katanya. Berbeda dengan Pemilu Presiden 2004, kata Hafiz, pada pemilu kali ini partai politik bisa mengganti pasangan capres dan cawapres. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008, penggantian pasangan calon dilakukan apabila tidak memenuhi syarat atau berhalangan tetap. Nanti akan ada masa perbaikan untuk parpol. Kami akan memberi tahu kepada parpol bila ada syarat yang tidak terpenuhi, kemudian parpol mempunyai waktu untuk perbaikan selama tiga hari, katanya. Ketika menerima pendaftaran pasangan capres-cawares, Hafiz mengatakan, parpol mempunyai tenggat sampai dengan 26 Mei untuk mengganti pasangan calon. (INU/SIE)
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan Talkshow bersama Faisal Basri
Sedikit banyak, forum ini kayaknya juga akan bicara tentang Boediono. apakah Bung Rusdi membaca undangan ini? Jika beliau datang, tentu akan menjadi diskusi yang menarik dengan Bung Faisal. Saya berharap ini terjadi.. Salam, Dari: Dharma Hutauruk dharma_hutau...@erlangga.net Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Terkirim: Senin, 18 Mei, 2009 19:41:10 Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan Talkshow bersama Faisal Basri Kepada Yth. Bapak dan Ibu Anggota FPK Di Tempat Undangan Dengan hormat, Pada tanggal 01 Juni 2009, di Pejaten Village- Jalan Raya Pasar Minggu, mulai pukul 16.00 akan dilakukan Talkshow bersama Faisal Basri dengan tema Indonesia Masa Depan Berkaca dari Imaginasi Capres Kami berharap dalam dialog ini akan banyak Anda dapatkan masukan-masukan baru. Terima kasih, Dharma Hutauruk Penerbit Erlangga [Non-text portions of this message have been removed] Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. Tambah lebih banyak teman ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hutang indonesia 106jt per kepala
Sebenarnya ini isu lama, sejak dari jaman Soeharto. Perlu ada penjelasan yg lebih dalam soal utang ini, karena sebenarnya yg penting adalah pengelolaan utang: apakah memenuhi asas good governance? termasuk di dalamnya untuk sektor-sektor apa saja utang itu digunakan? Bagaimana mengukur sehatnya utang bagi ekonomi negara, dihitung dari PDB, kekuatan fiskal, cadangan devisa, dsb? Untuk pembanding saja, iseng googling di internet, kalo cuma lihat besarnya utang doang: 1. China's foreign debt rises 5.1% to $393b http://www.chinadaily.com.cn/bizchina/2008-07/05/content_6822004.htm 2. As of May 7, 2009, the total U.S. federal debt was $11,256,266,640,050.20,[2]or about $36,995 per capita http://en.wikipedia.org/wiki/United_States_public_debt Salam, Dari: tere tere_cut...@yahoo.com Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Terkirim: Senin, 18 Mei, 2009 12:37:53 Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hutang indonesia 106jt per kepala wah3x... parah bgt nih jd kita semua per kepala udah nanggung 106jt?? gak adil bgt buat rakyat indonesia yang pasti gak ngerasain hasilnya dr utang itu???
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: : SBY Gandeng Boediono, was ban serep
Sebaliknya, saya malah berpendapat pilihan terhadap Boediono, selain sejumlah alasan untuk memperkuat policy ekonomi, adalah untuk menghindari kekalahan Demokrat dalam pemilu 2014. Dengan memilih orang non-partai sebagai calon wakilnya, SBY menghindar dari konsekuensi mengorbitkan kader partai lain untuk manggung di 2014, sementara Demokrat tidak punya kader lain yang bisa 'dijual' di tahun itu setelah SBY tak lagi bisa dicalonkan. Jadi SBY berhitung, jika dia terpilih lagi tahun ini, di 2014 semua partai akan bersaing dari 0 lagi: semua dengan figur baru. Saya ga yakin Boediono mau mencalonkan diri jadi presiden 2014, selain faktor usia, dia bukan orang yang ambisius. Setelah selesai mengabdi dalam kabinet Mega, beliau kan harus dibujuk-bujuk untuk mau ikut dalam kabinet SBY-Kalla saat reshuffle kabinet. Salam, Dari: sohibmachmud no_re...@yahoogroups.com Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Terkirim: Senin, 18 Mei, 2009 09:57:55 Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: : SBY Gandeng Boediono, was ban serep budiono bisa menjadi capres lima tahun kemudian dari P Demokrat karena SBY telah dua kali menjabat. proses ini nanti dilihat apakah dalam lima tahun ini budiono bisa bermain dalam politik di antara preman2 politik di negeri ini baik yg di legislatif maupun yg di eksekutif. di antara calon2 lain budiono tetap yg terbaik. sohib
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Berita KIARA, 19 Mei 2009: Konservasi Perairan Laut Sawu Genapi Target Indonesia
Konservasi Perairan Laut Sawu Genapi Target Indonesia Tuesday, 19 May 2009 Politik dan Ekonomi | 13.05.2009 Konservasi perairan Laut Sawu diresmikan. Konservasi perairan di Nusa Tenggara Timur seluas 3,5 juta hektar itu meliputi 14 kabupaten di masyarakat perairan selat Sumba dan perairan sekitar kepulauan Timor, Rote, Sawu dan Batek . Kawasan ini merupakan tempat migrasi 14 spesies satwa laut termasuk ikan paus biru dan paus sperma. Dengan diresmikannya Laut Sawu menjadi taman nasional, secara otomatis target program 10 juta hektar konservasi laut pada tahun 2010 telah terlampaui. Dengan tujuan perlindungan lingkungan dan menjaga sumber daya alam, dalam pengembangan wilayah konservasi laut ini, Indonesia tidak berdiri sendiri. Organisasi perlindungan lingkungan The Nature Conservancy TNC ditunjuk untuk mengelola administrasi pengembangan konservasi Laut Sawu disamping Organisasi pemerhati lingkungan hidup WWF dan Kementrian Perlindungan Alam dan Keamanan Reaktor Nuklir Jerman, BMU. Dalam hal ini, pemerintah Jerman merupakan satu-satunya negara donor dalam mendanai kegiatan awal proyek perlindungan Laut Sawu dengan mengucurkan dana sebesar 530.000 Euro untuk masa kerja Desember 2008 hingga Februari 2010. Kepala proyek Taman Laut Sawu dari TNC Hirmen Syofyanto menjelaskan: “Ini adalah inisiatif pemerintah Jerman dalam mensupport Coral Triangle Inisiative itu. Proyek ini adalah proyek yang dihibahkan oleh pemerintah Jerman melalui kementrian lingkungan dan keamana nuklir untuk menjamin food security, dan melihat perubahan iklim terhadap sumber perikanan”. Hirmen Sofyanto mengatakan bahwa tujuan kerjasama ini adalah menyiapkan pengelolaan perairan itu agar bisa lebih efektif. Bagi pemeritnah Jerman, Proyek Laut Sawu ini merupakan sister project dengan perairan di Papua Nugini yang juga merupakan anggota Deklarasi Segitiga Terumbu Karang. Dengan bergulirnya berbagai peraturan perikanan, konsep konservasi laut telah mengalami pergeseran. Direktur Konservasi Taman Nasional Laut Departemen Kelautan dan Perikanan, Agus Dermawan menjelaskan : Pertama, terkait dengan masalah keterkaitan kawassan konservasi perikanan, dulu seringakali, terjadi konflik antara nelayan yang memanfaatkan sumber daya perikanandi wilayah konservasi karena ada aturan aturan yang sangat keras. Yang sekarang dengan PP 60, kita mengalokasikan 1 zona sebagai zona berkelanjutan yang memberikan kesempatan bagi para nelayan tradisional untuk menangkap ikan didalam wilayah konservasi.“ Sementara itu, menurut pantauan Koalisi Rakyat Untuk Keadilan perikanan, KIARA, masuknya Laut Sawu sebagai taman nasional belum dikonsultasikan dengan masyarakat setempat dan dinilai sebagai tindakan yang terburu-buru. Sekjen KIARA Riza Damanik mengatakan: Kami melihat, kawasan konservasi laut yang ada hari ini, itikadnya tidak lebih dari mengejar kuantitas, artinya memang targetnya adalah luasan- luasan bukan pada kualitas konservasi itu sendiri. Kita tahu betul bahwa inisiatif konservasi sesungguhnya.“ Miranti Hirschmann editor : Ayu Purwaningsih Sumber: http://www.dw-world.de/dw/article/0,,4248464,00.html -- Abdul Halim Koordinator Penguatan Jaringan KIARA sobatliem...@gmail.com Sekretariat Nasional Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) Jl. Tegal Parang Utara No. 43 Mampang, Jakarta 12790 Telp./Faks. +62(0)21 797 0482 email. i...@kiara.or.id Website. www.kiara.or.id [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Strategi pencitraan SBY-NO di Media TV
Pencitraan dalam konteks mematut diri agar layak enak dipandang, sebetulnya melekat dalam kehidupan sehari-hari. Dari kaki sampai ujung rambut harus ditata apik dan disesuaikan dengan ruang gerak setiap individu. Makanya ada aturan, tak perlu dituliskan, bagaimana seharusnya berpenampilan di rumah, di kantor, di kondangan; pada event-event penting; apalagi pada kontes jadi orang nomor satu. Orang berpenampilan norak overacting, mungkin bikin sebel mual orang banyak. Tapi si norak juga punya komunitas yang justru sangat ketagihan pada si norak. Hanya mencela si norak, tidak serta merta merobah tampilannya. Bisa saja dengan enteng dia bilang... gue yang punya duit kok situ yang ribut...,..hu... kata pecandunya. Khusus buat orang Sumbar dia bisa bilang,...hidup baraka, baukua jo bajangka... Sudah kami ukur hitung cermat semua dalam time frame sampai skala detik. Lha iya juga ya, ketawa lucu nonton parodi republik BBM. Eh, Jarwo Kuat nggak muncul lagi. Tapi Mega Karti adem lugu tak ada yang peduli; malah main yoyo... Kalau saja ada yang bikin parodi dengan tema lagu Penasaran Bang Haji. Yang jadi rebutan dikelilingi nenek-nenek bongkok lagi makan sirih Maksudnya citra berbalas citra. Kata orang Sumbar..raja datang raja mananti, sutan datang sutan mananti... DJP --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar satrioarismunan...@... wrote: -Original Message- From: afriadi ajo afriadi@... Date: Sun, 17 May 2009 01:05:03 Subject: HASANUDDIN: Deklarasi SBY-NO Boroskan Uang Negara ... lagi unjuk kekuatan duit...LUPA ADAT ISTIADAT, LUPO NAN AMPEK --maaf...
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan Memperingati Hari Kebangkitan Nasional
Dengan Hormat Dalam rangka peringatan hari Kebangkitan Nasional, Teater Utan Kayu (TUK) mengundang Anda untuk ikut serta memperingati hari bersejarah ini bersama-sama. Rencananya akan hadir Boediono (calon wakil presiden) dan akan diisi renungan hari Kebangkitan Nasional oleh Laksmi Pamuntjak (Budayawan) dan berdoa bersama Musdah Mulia (ketua umum Indonesia Conference on Religion and Peace, ICRP) serta musik lagu perjuangan oleh Jamaica Cafe. Acara akan diselenggarakan pada, Hari, tanggal : Rabu, 20 Mei 2009 Jam : 10.30 – 12.30 (diakhiri makan siang bersama) Tempat : Gedung STOVIA Museum Kebangkitan Nasional Jalan Abdul Rachman Saleh No. 26 Jakarta Pusat (samping Paviliun Kartika RSPAD Gatot Subroto) Kami tunggu kehadiran anda. Terima kasih. Teater Utan Kayu Selalu bisa chat di profil jaringan, blog, atau situs web pribadi! Yahoo! memungkinkan Anda selalu bisa chat melalui Pingbox. Coba! http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Konsep Oposisi di Indonesia Kabur
Bisa tunjukkan kalimat saya yang bilang: segala kritik, uneg-uneg, pertentangan terhadap kebijakan pemerintah mesti disalurkan dan dibahas di gedung DPR? Kalau nggak bisa, akuilah bahwa itu tafsiran subyektif Anda sendiri. Tapi okelah, barangkali perlu diulang lagi pelan-pelan.. Begini, sejauh mata membaca, nggak bakal kita temukan istilah 'oposisi' dalam UUD'45. Mudah dipahami karena para pendiri doeloe itu yakin bahwa Indonesia adalah negara kesatuan yang kedaulatannya ada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat -- sebagaimana mereka cantumkan dalam Pasal 1 UUD'45. Jadi, jelas bahwa demokrasi Indonesia itu penekanannya ada pada kedaulatan rakyat; persatuan; kesatuan; dan musyawarah (yang dilakukan sepenuhnya oleh MPR - parlemen). Tolong pahami dulu bagian ini. Kalau sudah paham dan tetap nggak setuju, boleh protes ke MPR-DPR. Tapi sebelum buru-buru protes sebaiknya periksa lagi pasal-pasal selanjutnya yang menyangkut hal-hal mendasar tentang tatacara bernegara di Indonesia. Soal perbedaan misalnya (sebagai konsekuensi dari kebinekaan), tidak harus dikembangkan menjadi 'pertentangan' dalam pengertian oposisi. Kalau ada perbedaan pandang atas kebijakan pemerintah, ya silakan sampaikan tanggapan, kritik, bahkan protes (sebagai penerapan azas kedaulatan) untuk dicarikan titik-temunya melalui musyawarah (terkait prinsip persatuan-kesatuan). Siapa yang bermusyawarah? Tentu saja rakyat Indonesia. Dan, supaya musyawarah berjalan efektif, sistem demokrasi kita mempercayakan suara rakyat diwakili anggota-anggota dewan, baik yang perwakilan rakyat maupun yang perwakilan daerah. Nah, silakan para wakil itu bermusyawarah, berdebat, dan bila perlu menolak kebijakan pemerintah maupun RUU yang tidak berpihak pada rakyat. Bagaimanapun, perlawanan melalui dewan (dikenal sbg model Westminster) punya kekuatan hukum untuk menolak kebijakan / RUU usulan pemerintah. Itu sebabnya para pendiri tidak berkenan dengan model 'partai oposisi'. Selain karena tidak sesuai dengan prinsip persatuan kesatuan (pertentangan bisa mengundang perpecahan), juga karena model whig party seperti ini terlalu subyektif. Tidak lagi membidik masalah / kebijakan pemerintah tapi memandang pemerintah sebagai masalah itu sendiri. Prinsip partai oposisi adalah berseberangan dengan pemerintah dan selalu menjaga sikap antipemerintah. Penyikapan yang hanya mempertebal garis perbedaan antarsesama anak bangsa. Contoh gamblangnya, PDIP yang memproklamirkan diri sebagai partai oposisi harusnya konsisten memerangi pemerintah. Tapi pada prakteknya kan cuma mempolitisir perseteruan antara ketua umum PDIP dan ketua pembina PD. Serangan kata-katanya samasekali tidak berakibat apapun terhadap kebijakan pemerintah. Rakyat tetap saja terlantar, lumpur lapindo tetap dilupakan, dan kocaknya lagi itu partai oposisi malah mendukung kebijakan pemerintah (BLT). Akan lebih berarti dan terhormat kalau PDIP berjibaku menggalang interpelasi di DPR untuk kasus lumpur lapindo misalkan, daripada mengaku sebagai partai oposisi tapi malah mendukung kebijakan pemerintah! - Betul, demokrasi lebih luas dari MPR-DPR. Tetapi sistem demokrasi kita telah menetapkan MPR-DPR sebagai saluran forum resmi. Siapa pun boleh menyampaikan pendapat, mengkritik, bahkan memprotes pemerintah, karena Pasal 28 UUD'45 menjamin kemerdekaan rakyat untuk melakukan itu. Tapi kalau protes cuma digembor lewat media massa dlsb (di luar saluran resmi), jangan salahkan siapa-siapa kalau protesnya tidak digubris pemerintah karena protes seperti itu tidak punya kekuatan hukum untuk menghadang langkah pemerintah. Lain cerita kalau protes disalurkan lewat dewan yang memang punya legitimasi untuk menolak kebijakan pemerintah. Sampai di titik ini persoalannya tinggal tergantung kualitas komitmen anggota dewan. Mau protes lewat jalanan (demo) juga silakan. Supaya efektif, demonya harus cukup kuat untuk menekan penguasa. Kalau tidak kuat, tidak ada dukungan orang banyak seperti '66 '98, apabolehbuat, hasilnya ya cuma malapetaka seperti '74. Minimal, cuma bikin macet jalan. Baik jalan raya maupun jalan perubahan. Untuk membela kepentingan nasional, partai oposisi tidak perlu ragu untuk turun ke jalan. Ini biasa dilakukan partai oposisi di banyak negara. Karena itu sangat mengherankan, PDIP berani menyebut diri partai oposisi tapi takut memimpin aksi turun ke jalan menggugat kekisruhan pemilu. Tentu bukan untuk menggugat kekalahannya, tapi untuk membela hak rakyat yang suaranya dihilangkan secara sistematis. Kalau partai oposisi ini berani memimpin turun ke jalan, bukan mustahil jutaan orang di seluruh Indonesia yang kehilangan hak suaranya akan mendukung. Kalau tidak berani ya jangan dipaksakan. Mending balik kandang saja, kembali menegakkan UUD'45. ajeg= --- Sulaeman_H. sulaem...@... wrote: Kalau tidak perlu istilah baru, lantas apa itu istilah demokrasi parlemen yang anda maksud?
[Forum-Pembaca-KOMPAS] karena serbet selembar, rusak teluk sebelanga...
Sentilan bagus! Pejabat manapun di negeri ini tidak pernah mengenakan baju nasional Teluk Belanga ... Gampangnya, sebut saja ini bentuk kepribadian terbelah dari politik bernegara kita; antara keinginan menjadi negara-bangsa dan trend sebagai negara-birokrat (dengan busana ala seragam FBI atau mafia...:) Anekdot dari M.Noor itu patut mendapat perhatian para cendekia budayawan. Karena setelan Teluk Belanga dengan aksesori serbet di lengan pasti mengingatkan orang pada ciri layanan hotel resto Malaysia. Kritik yang tersirat, para pejabat di KBRI seolah duta kesiapan bangsa Indonesia menjadi pelayan di negeri sendiri... Ali Sadikin lain lagi. Dia berusaha kompromis. Pendapatnya, Teluk Belanga (juga Jas Betawi) adalah pakaian kebesaran. Diambil dari tradisi pakaian resmi para pembesar pribumi. Selain repot gerah, pakaian kebesaran itu dinilainya kurang mencerminkan apa yang ada di masyarakat luas. Maka pada konperensi PATA tahun '74 Ali Sadikin memilih batik untuk dipopulerkan sebagai busana rakyat Indonesia. Terserah para cendekia, budayawan, perancang, dan kalangan industri wisata, mau memodifikasi Teluk Belanga atau merubah dandanan petugas resto hotel. ajeg= --- Adyanto Aditomo adyantoadit...@... wrote: Bung Ajegile, Soal Baju Nasional Teluk Belanga kelihatannya kok cuma digunakan oleh para Duta Besar kita saat bertugas diluar negri ketika menghadiri upacara kenegaraan di negara setempat, tetapi tidak pernah digunakan oleh pejabat manapun di negri ini, termasuk Presiden dan para mentrinya saat menghadiri upacara kenegaraan, misalnya Perayaan 17 Agustus, Sidang DPR dan sebagainya. Sebetulnya Baju Nasional kita itu apa sih? Salam, Adyanto Aditomo
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Sketsa XIII Kematian David: Membantu NTU Menista Nyawa
Pada 20-26 Mei 2009 sidang koroner kematian David Hartanto Widjaja, 22 tahun, mahasiswa jurusan EEE, NTU, di Singapura digelar. Saksi signifikan di ruang profesor dan di tangga darurat mengkuatirkan. Temuan sebaliknya: ada data konglomerat Indonesia menyumbang NTU, NUS jutaan dolar US. Dan kilas balik angka 13. SKETSA ihwal David ini sudah ke-13. Bila menyebut angka 13, di dalam benak saya selalu muncul nama almarhum Lumenta, mantan Direktur Utama Garuda. Untuk sebuah wawancara bagi majalah MATRA di rubrik Pria dan Kesenggangan, sekitar 1986, penggemar motor besar itu, memberikan sebuah buku fotokopian, yang diketiknya sendiri. Di buku itu, almarhum Lumenta berkisah tentang jatuhnya dua pesawat Dakota (DC 3) yang saling bertibanan di udara pada penghujung 1960-an. Kedua pesawat itu, masing-masing berpenumpang 13 orang. Operasi pencarian di perbatasan Lampung-Jambi itu tanpa kami duga tuntas dalam tiga belas hari, ujar Lumenta kala itu. Ketika saya meminta Lumenta menerbitkan kisahnya, ia bilang tidak tega dengan keluarga korban. Nanti saja ketika saya sudah tak ada. Di dalam arsip saya, buku kenangan tulisan Lumenta itu hingga kini masih tersimpan. Urusan angka 13 berikutnya. Jika Anda perhatikan di gedung jangkung di Jakarta, acap lantai 13-nya oleh pemilik diubah menjadi lantai 12 A. Sebaliknya di Singapura. Kendati sudah datang ke-3 kali memverifikasi kasus kematian David ke Singapura, saya jarang sekali naik ke gedung menjulang. Satu dua kali pernah saya lakukan ke lantai 17 Gedung SGX, di mana Shahi Nathan, lawyer keluarga David, berkantor di Harry Ellias Partnership. Di gedung itu, lantai 13-nya dibiarkan ada. Umumnya lantai 4 yang dijadikan lantai 3A di sini, ujar seorang pejabat di Kedubes RI di Singapura. Angka empat dalam perhitungan Cina berkonotasi Si = mati. Entah berhubungan atau tidak, konotasi angka 13 dengan sebuah kejutan, bagi saya pekan lalu terjadi. Saya menemukan data pada hari ulang tahun ke-40 National University of Singapura (NUS) dan NTU pada 2006, seorang konglomerat Indonesia memberikan sumbangan beasiswa masing-masing US $ 1 juta. Karena sulit untuk mengkonfirmasi, perihal nama penyumbang yang memang ada dan dituliskan oleh perguruan tinggi itu di websitenya itu, tidak saya tuliskan di sini. Agar saya tidak celaka 13, terkena ketentuan yang berkait kepada UU ITE, khususnya pasal 27 ayat 3 - - sebuah pasal di mana saya pernah menjadi legal standing di Mahkamah Konstitusi, dan dinyatakan kalah. Proses kerja jurnalisme yang mengutamakan verifikasi dari bahan tertulis, seakan mendapatkan ancaman nyata, karena UU itu telah memberikan hukuman kurungan 6 tahun dan denda Rp 1 miliar. Inilah beban runyam yang kini dihadapi oleh para jurnalis online di Indonesia. Beban pahit itu kami rasakan pula bagaimana dalam dua bulan ini sulit mencari saksi-saksi mata kematian David. Terlebih penggalan keadaan yang terjadi di ruang Profesor Chan Kap Luk. Dugaan sosok Zhou Zheng, Project Officer, yang menjadi saksi mata di ruang itu, empat hari setelah kematian David, ditemukan pula tewas. Seutas tali gantungan menggelayut di apartmentnya di lingkungan NTU, namun jasadnya sudah berada di lantai di saat polisi Singapura datang. Poin berikutnya apa dan siapa yang menyaksikan David di tangga darurat dari lantai B1 ke lantai B2 hingga hari belum juga ditemukan. Sosok Nany, pekerja cleaning service, yang pernah menuturkan mendengar teriakan David, They want to kill me, juga tidak bersua. Sebaliknya dari keterangan seorang mahasiswa NTU sejurusan dan seangkatan dengan David, ada saksi yang melihat David di jembatan kaca yang menguhubungkan kaca dengan gedung Techno Park, ketika hendak terjatuh dari ketinggian 14 meter itu. Bahkan ada yang memvideokan dengan mobile phone-nya. Malam harinya, setelah makan bertiga Nofiyanto Kartamihardja, blogger Cah Ndeso, yang Kamis pekan lalu bergabung ke Singapura, plus bersama Yasmin, sosok alumni NTU yang banyak memasok info pihak-pihak yang dapat kami wawancarai berkait dengan peristiwa ini, kami lalu mengunjungi Henderson Wave, jembatan penyeberangan tertingi yang di Sketsa XII sudah saya tuliskan itu. Sekalian saya meralat penulisan Hendersen, yang seharusnya: Henderson, itu. Kami pulang dengan taksi dan entah kebetulan atau tidak argonya S $ 13 dolar. Dan ketika persidangan 20 Mei, pas 13 hari kamu di Singapura, ujar Yasmin. Lagi-lagi urusan angka 13. Yang pasti ketika menuliskan Sketsa XIII ini, paling-panjang waktu tertunda menuntaskannya, ada saja yang membuat tulisan menjadi terbengkalai. Di luar liputan Sketsa dan media mainstream yang telah mengemuka, kisah behind the scene liputan tidak kalah heboh dan seru dibanding upaya pencarian saksi, terutama adegan para crew televisi yang mendatangani apartment profesor Chan Kap Luk di Park Oasis, Jurong East, berkelit dari petugas keamanan apartment,
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Deklarasi SBY berboedi simbol kemewahan
apel koq dibandingkan sama jeruk apel ya bandinginnya sama apel lagi Oom.. yang kayak gini ini neeh...yang bikin bangsa kita banyak yang tulalit kalau saya kaya dan bukan seorang presiden juga, suka-suka saya mau ngabisin uang. Anjing saya mau saya beliin pesawat satu buat nganterin mandi ke salon hewan yaa suka-suka saya gitu loh. mbandingin presiden koq sama pengusaha aneeh...:D mbandingin biaya deklarasi capres cawapres koq sama tas apa? birkin hesmes? maaf nggak kenal tuh..saya orang Indonesia nggak tau itu birkin hesmes..kirain bikin herpes :D jaka sembung bawa golok. lanjutannya tau sendiri kan :D salam aneh judo --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, titi rusdi ai...@... wrote: Masih batas wajar kok pakdeklarasi seorang calon presiden dan wakilnya yang didukung 23 partai Yang dipilih juga sabuga, punya itb sewanya murah Masih mahalan pesta nikah keluarga bakrie Masih mahalan rumah pak prabowo di paris, btw tas birkin hesmes yg gede aja dipake buat naro anjing piaraan sama anaknya :)...(Kalo ini saya ngiri :p) Bu mega juga selalu jalan2 sekeluarga di amerika.mungkin mau study banding kehidupan wong cilik disana ya Gak setuju bole ajabut jangan nutup mata ama yg lain2 ...luv ur self 1st, then u know how to luv others... Sent from my funfearlessBerry®
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Gandeng Boediono
nggak usah dibikin ruwet, Boediono dipinang SBY supaya koalisi partai islam pendukungnya nggak pecah. Sudah liat sendiri kan? yang tadinya bilang tidak mau berkoalisi ujung-ujungnya gabung lagi. bisa dibayangkan kalau HNW yang dipinang, bisa jadi PKB Muhaimin, dan PAN bakal uring-uringan. atau sebaliknya dan seterusnya. Tinggal nanti bagi-bagi jabatan di kabinetnya PKS dapat jabatan apa saja, PKB dapat jabatan apa saja, PAN dapat apa. Yang jelas Pan sudah berhasil melanggengkan posisi Hatta Rajasa di kabinet. dari berbagai analisa politik yang ada, jangan lupa dengan budaya sebagian bangsa kita yang masih budaya bangsa terjajah, yang membuat mereka berpikir orang yang sering memberi uang atau materi berarti orang baik. pemerintahan SBY memberikan keringanan pajak untuk orang kaya dan penghapusan visa keluar negeri untuk WNI berNPWP, memberi BLT untuk rakyat miskin. dampaknya apa? orang kaya merasa dimanja oleh pemerintahan SBY, orang miskin merasa diperhatikan. Klop sudah..memang dasarnya mental bangsa jajahan, korup dan senangnya menadahkan tangan. kesimpulannya , SBY memiliki peluang menang paling besar dibandingkan lawan-lawan lainnya karena kondisi itu. Oh iya satu lagi...seperti alasan ibu-ibu dan perempuan yang memilih SBY, SBY kan ganteng...yang laen nggak gitu deh..hahahahahahaha pengen presiden yang pekerja bukan pesolek judo --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Adyanto Aditomo adyantoadit...@... wrote: Bung Iwan Kelana Putra, He he he he masuk akal juga pendapat anda, bahwa Boediono cenderung hanya akan berfungsi sebagai Ban Serep saja, sesuai yang diamanatkan dalam UUD'45 dan sulit untuk menyaingi peran JK yang berani ambil inisiatif saat SBY terlihat tergagap - gagap dan ragu - ragu dalam menyikapi suatu kasus yang sangat strategis. Pertanyaan berikutnya adalah: Apakah SBY berani memilih para mentrinya dari kalangan Profesional? Jika itu dilakukan oleh SBY, maka bisa dipastikan pemerintahannya tidak akan efektif karena akan selalu di rongrong oleh DPR. Suara PD di DPR cuma 26 %, tidak cukup kuat untuk melawan oposisi dan juga Partai Koalisinya yang bisa Balik Badan akibat tidak dapat keuntungan maksimal dari hasil koalisi tersebut. Tapi pemilihan Budiono sebagai wapres memang lebih memiliki potensi SBY untuk memenangkan Pilpres dibandingkan dengan memilih Hidayat Nurwahid dari PKS, Dengan duet SBY - Budiono, diharapkan suara PD yang 21 % tidak berkurang dan diharapkan mendapatkan tambahan suara dari partai koalisinya. Tetapi mengingat arus bawah dari partai koalisi cenderung menentang dukungan terhadap SBY yang cenderung melecehkan harkat partai mereka, kemungkinan juga dukungan dari arus bawah partai koalisi tidak ke SBY - Budiono. Tetapi bila cawapresnya Hidayat Nur Wahid dari PKS, kemungkinan 14 % suara tambahan PD di Pileg 9 April 2009 akan beralih ke Megawati Prabowo atau JK - Wiranto, tetapi akan dapat tambahan suara dari seluruh Partai Islam yang berkoalisi dengan PD, sekitar 26 %. Dengan peta politik seperti ini, resiko SBY - Budiono akan kalah dalam Pilpres semakin besar. Siapa yang paling berpotensi akan memenangkan Pilpres? Kalau SBY - Budiono sudah bisa dipastikan lolos ke putaran kedua, tetapi belum tentu memenangkan Pilpres Yang paling berpotensi menang adalah yang berhasil masuk keputaran kedua Pilpres diluar pasangan SBY - Budiono. Jika yang masuk ke putaran 2 JK - Wiranto, ada potensi mereka menang Pilpres. Demikian pula jika Megawati - Prabowo yang masuk ke putaran kedua. Mengapa demikian? Ada kecenderungan dari para pendukung mereka untuk bergabung jika salah satu dari pasangan mereka masuk ke putaran kedua. Untuk membuktikannya, mari kita simak bersama proses Pilpres ini secara seksama. Semoga dalam Pilpres ini tidak ada kasus kekacauan DPT seperti pada Pileg 9 April 2009 yang baru lalu. Salam, Adyanto Aditomo
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Konsep Oposisi di Indonesia Kabur
bung ajeg, bisa tolong diperjelas pasal dan ayat berapa dalam UUD '45 yang menyatakan tidak perlu ada partai oposisi. kayaknya saya kelewat terus baca pasal-pasal dan ayat-ayat UUD'45 yang isinya itu deh... tipikalnya anda tuh Partai Demokrat banget yaah? ketika orang membahas mengenai organisasi atau lembaga eh nyeruduknya pasti ke pribadi seseorang. tipikalnya persis banget sama orang-orang petinggi Partai Demokrat yang diundang talkshow di stasiun TV. ketika bahasan tentang lembaga atau organisasi nggak pernah bisa jelaskan tapi pasti ujung-ujungnya muji-muji SBY dan menjelekkan pribadi yang lain. salam aje'g judo --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, ajegile ajegil...@... wrote: Betul, yang rumit memang orang-orangnya. Kalau orang-orang partai memahami UUD'45, tentu di negeri ini tidak perlu ada partai oposisi segala. Apalagi itu partai punya orang-orang di DPR dan pemerintahan (gubernur, bupati). Ketidaksetujuan partai terhadap langkah pemerintah bisa disampaikan lewat jalur DPR, karena sistem oposisi di kita menganut oposisi parlemen - atau biasa disebut gaya Westminster. Yang terjadi sepanjang 5 tahun ini sebenarnya bukanlah oposisi partai terhadap pemerintah, melainkan cuma lontaran uneg-uneg ketua partai oposisi terhadap figur presiden. Di luar tindak-tanduk presiden, partai oposisi itu tidak bunyi. Pemerintah, siapapun presidennya, tidak boleh terpengaruh oposisi-pribadi ini. ajeg=
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tifatul Puji Boediono
yang lebih parah yaa pencetus pulitik dagang sapi sekarang ketauan kan siapa yang pedagang sapi. qeqeqeqeqeqeq salam dagang sapi judo --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, prabowo bobbie kastu...@... wrote: setuju mas yanuar, 'konsistensi' itu yg tidak dipunyai kebanyakan politisi kita. (pagi kedele, sore tempe, eee..alah, tul... tul!) kastubie.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Info
aturan di jalan dan yang berhubungan dengan keselamatan seharusnya memang tidak ada toleransinya. saya sebagai pengendara motor saja paling jengkel kalau di depan saya berjalan motor tanpa lampu belakang, atau lampu belakang warna tidak sesuai standar atau bahkan kapnya dibikin bening/telanjang. begitu di rem, lampunya bikin silau. setuju dengan bu yuliati, kalau sudah pernah tinggal di luar negeri dan membawa kendaraan sendiri di luar bakal berasa bedanya. kalau di sini Bersama Kita Bisa melanggar aturan lalu lintas, jadi sarannya jangan hati hati kalau lewat karet-kuningan-ambasador karena ada polisi' tapi akan lebih mendidik kalau lengkapilah kelengkapan berkendara anda untuk keamanan bersama begitu mas/mbak kouna salam safety riding judo --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yuliati Soebeno yuliati_s...@... wrote: Sebenarnya pak, dinegara manapun, ada peraturan yang mengharuskan kendaraan yang masih dipakai dijalanan itu harus dalam keadaan sempurna, ataupun onderdil-onderdilnya berfungsi dengan baik. Soalnya itu bukan untuk keuntungan bagi kendaraan lain-nya, namun bagi keselamatan diri kita sendiri. Jadi setiap minggu jika bapak ada waktu, sempatkanlah mengecek fungsi-fungsi dari alat-alat kendaraan anda, dari lampu rem, lampu mundur, sampai klakson dan rem-nya, semua bekerja dengan baik atau tidak. Jadi keselamatan anda dijalan terjamin. Di negara tetangga saja, setiap tahun kita harus menjalankan test kendaraan ataupun yang dinamakan MOT, jika ada fungsi kendaraan yang gagal, maka bengkel tersebut akan mengatakan bahwa perbaiki dahulu, misalnya, lampu mundur anda, maka MOT akan lulus, ataupun fungsi kendaraan lainnya yang tidak berjalan dengan baik. Badan yang ditunjuk untuk mengecek MOT tidaklah bengkel yang KORUP. Jadi kita tidak perlu takut bahwa kita akan dibohongi. Namun jika itu di Indonesia, saya percaya akan ada permainan uang atau setan korupsi. IMHO, jaga fungsi-fungsi kendaraan anda dengan baik, maka anda akan selalu selamat diperjalanan. Jika lampu rem atau lampu mundur, mobil saya mati, maka dengan segera saya menggantinya. Dan janganlah mengganti warna lampu mundur ataupun lampu rem anda dengan warna-warna yang sudah distandard-kan oleh International, yaitu merah dan putih. Karena di Indonesia ada yang menggantinya dengan warna biru dan kuning. Teman saya yang orang asing mengatakan, di Indonesia ini maka dikatakan, BERSAMA KITA BISA, karena kesalahan apapun yang dibuat, tidak ada sangsinya. Soalnya jika warna lampu rem kita berbeda, di Inggris, misalnya, kita akan ditangkap polisi. Karena sudah menyalahi peraturan. Selamat menjalankan tugas dan hati-hati dijalan, Yuli
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dukung SBY-Boediono
Korea Selatan dan Indonesia pada saat krisis 1998 sama-sama menandatangani Letter of Intent (LOI) IMF yg salah satu jurus andalan atasi hutang swasta-nya, di bail out lalu di Privatisasi. Inilah sebenarnya pendekatan IMF atasi krisis Fiskal dgn melepas aset yg dimiliki. Tahun 2000, saya studi banding ke Korsel tentang pasar modal.. Saya tanya satu hal sama ekesekutif di Korsel 'Privatisasi di Negara saya jadi polemik, karena menjadi asing' Korsel adalah negara yang berhasil meningkatkan literasi finansial (masyarakat yang berada dan memiliki pengetahuan pasar finansial) dari 14% (1998) ke 70% (2000). Banyak program 'Kampanye Budaya Investasi Lokal' dijalankan.. Poinnya Pemimpin berkarakter Nasionalis.. Semua privatisasi dan divestasi di Korsel diawali dengan meningkatkan kapasitas masyarakat di pasar finansial.. Ketika program privatisasi dilakukan, yg terjadi dr 'aset warga negara yg di proxy kan ke pemerintah menjadi aset negara' diredistribusi menjadi 'aset warga negara yg berkemampuan' .. Meskipun jalannya sama privatisasi, Korsel tetap Lokal sebagai pemain.. Inilah kegagalan utama dari 'penganut aliran pasar di Indonesia', yaitu tak menciptakan terlebih dahulu kapasitas pasar lokal.. Hanya ingin cepat, dan ditekan 'asing'. Itu kenapa, Korsel pulih lebih cepat dan terfokus ke Industrialisasi dibanding Indonesia.. Mereka tetap menjaga 'market maker' adalah Lokal! Jadi, yang penting itu Nasionalisme bukan jurusnya.. Korsel mengajarkan itu.. Tradisi panjang 'mengalahkan asing dari ilmunya' juga dikenalkan Kaisar Meiji (Jepang) dg Restorasi Meiji nya.. Deng Xioping (Cina) dg kekuatan Cina yg terlihat nyata hari ini.. Jadi, apa yang sudah ditancapkan wahai pemimpin untuk menanamkan karakter nasionalis bangsamu yang berdaya saing ataukah berdaya gadai? Kata Zhou Xiauchuan (Gub Bank Sentral Cina) di Acara IMF ttg Reformasi sistem keuangan dunia: 'Reforms begin on self critism' .. Kalo banyak aliran pasar mengatakan mendahulukan kepentingan nasional, buktilah yg berbicara dgn anda melakukan 'self critism' bukan 'pembenaran atas tindakan' Salam anak muda Indonesia biasa saja, -Yanuar Rizky- (mail to: ri...@elrizky.net) transmitted by tukang pos®[on the net: www.elrizky.net] -Original Message- From: okkie okkie.wimarta...@psu-food.com Date: Mon, 18 May 2009 16:46:53 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dukung SBY-Boediono Yup, setuju .. saya nggak habis pikir dengan orang-orang yang bangga melihat bangsa kita didukung oleh amerika. Derajat mereka itu jauh dibawah warga korea selatan atau Iraq yang berani susah dari pada didikte oleh amerika. Maka dari itu Indonesia gak pernah bisa maju .. karena ada orang-orang yang berpikir macam itu. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Cadangan devisa negara berasal dari pinjaman
Cadangan devisa Indonesia sampai akhir 2009 diperkirakan US$ 51,639 tapi pembayaran serta penarikan utang luar negeri pemerintah dan swasta akan menjadi satu penyebab penurunan dan kenaikan cadangan devisa. Kondisi Bank sentral Indonesia yang terus mencari langkah antisipasi guna menghadapi situasi terburuk pada krisis globalisasi yang diperkirakan akan mengalami puncaknya pada akhir tahun 2009-2010. Mayoritas cadangan devisa negara berasal dari berbagai pinjaman. Penambahan cadangan devisa Indonesia didapat dari hasil penerbitan global medium term notes (GMTN). Dengan penambahan cadangan devisa diperkirakan cukup untuk menjaga stabilitas rupiah jika tidak terjadi gejolak. Secara garis besar cadangan devisa Indonesia yang mencapai US$ 51,639 miliar, hanya cukup membiayai 4,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri. Kemampuan BI sebagai penjaga moneter sangat mengkhawatirkan. Beban utang luar negeri, baik pemerintah maupun swasta masih menekan cadangan devisa. Investor sangat mengkhawatirkan cadangan devisa negara yang makin tergerus akibat ketidakseimbangan suplai dan demand dolar di pasar domestik, kondisi pasar uang ini sangat berbahaya. Dengan ketatnya likuiditas di pasar keuangan, mata uang lokal akan mengalami keterpurukan, setiap saat bisa menembus level 12 ribu per dolar AS. Rupiah sangat rentan terhadap pergerakan dolar karena munculnya permintaan dolar dapat menekan rupiah hingga ratusan poin. Suplai dolar sangat minim karena tidak ada investor yang masuk ke sektor riil, sedangkan investor asing banyak melepas aset portofolionya di Indonesia. Selain kerugian bank atas produk derivatif, penurunan perolehan devisa hasil ekspor dan kebutuhan menutup utang valas yang jatuh tempo. Dengan kondisi seperti ini, yang bisa dilakukan BI adalah meredam permintaan dolar atau menambah suplai.Beberapa langkah memang telah digelontorkan pemerintah dan BI untuk menambah pasokan dolar AS dan melonggarkan likuiditas. Pemerintah berusaha mencari negara tujuan baru untuk ekspor untuk menghasilkan devisa. Pemerintah terus mengupayakan pinjaman dari luar negeri. Indonesia banyak mendapat cadangan devisa dari pinjaman. Pinjaman demi pinjaman yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia tersebut dapat memperkuat cadangan devisa Indonesia. BI mengupayakan pinjaman dari bank sentral negara lain,karena Indonesia membutuhkan valuta asing tak hanya untuk menahan kurs rupiah, tapi juga mendanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dana dari swap dan budget support ini disiapkan sebagai pertahanan lini kedua. Di sisi lain, Pemerintah telah menerbitkan Medium Term Notes (MTN) Global sekitar US$ 3 miliar. Transaksi ini merupakan penawaran surat utang terbesar di Asia, sekaligus tertinggi yang pernah diterbitkan Pemerintah Indonesia. Peringkat surat utang Indonesia tersebut menurut Moodys adalah Ba3,Standard PoorBB-, dan FitchBB. MTN ini bertenor lima tahun yang jatuh tempo Mei 2014 senilai US$ 1 miliar ditawarkan dengan imbal hasil (yield) 10,5%, harga 99,45, dan kupon 10,37%. Surat utang kedua sebesar US$ 2 miliar, diterbitkan dengan tenor 10 tahun yang jatuh Maret 2019, dengan imbal hasil 11,75%, harga 99,28,dan kupon 11,62%. Kedua jenis surat utang tadi ditawarkan kepada lebih dari 200 investor. Tak heran, MTN global ini mengalami kelebihan permintaan 2,4 kali atau US$7.25 miliar dari target pemerintah sekitar US$ 1,5-2 miliar. Dengan MTN ini, tentu cadangan devisa Indonesia mengalami penambahan. Apakah dengan posisi cadangan devisa (saat ini) bisa dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan valas dalam rangka membayar utang korporasi, utang pemerintah, dan juga setoran impor barang-barang kita tidak tahu.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Sayang Binatang...salute...!!!
Prabowo Subianto sangat menyayangi binatang kata Emon, pegawai Nusantara Polo Club. Perlu diikuti, binatang sangat butuh perlindungan. Selain kuda, beliau juga punya sapi, kambing dan hewan lain di sekitar villa kediamannya. Patut ditiru. Bagaimana dengan manusia Pak? Need a Holiday? Win a $10,000 Holiday of your choice. Enter now.http://us.lrd.yahoo.com/_ylc=X3oDMTJxN2x2ZmNpBF9zAzIwMjM2MTY2MTMEdG1fZG1lY2gDVGV4dCBMaW5rBHRtX2xuawNVMTEwMzk3NwR0bV9uZXQDWWFob28hBHRtX3BvcwN0YWdsaW5lBHRtX3BwdHkDYXVueg--/SIG=14600t3ni/**http%3A//au.rd.yahoo.com/mail/tagline/creativeholidays/*http%3A//au.docs.yahoo.com/homepageset/%3Fp1=other%26p2=au%26p3=mailtagline [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: GAMAWAN PANCILOK MALIANG
Pacak nian Deklarasi SBY Berboedi, soalnyo kalau di komering, berboedi itu artinyo pacak bohong atau galo galo bohong. Wong kito di Palembang bilang kalau SBY berboedi itu artinyo SBY pacak bohong, atau SBY galo-galo bohong. Jadi pacak tidak menang. Apo tim sukses tidak tahu SBY berboedi artinyo SBY galo-galo bohong. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Achmad Jauzi achmad_ja...@... wrote: Sebagai orang beribu Minang tadinya saya kagum dengan Gamawan Fauzi, seorang Bupati yang terpuji mendapatkan Bung Hatta Award...Kemudian saya sangat kecewa karena tidak ada partai yang memajukan beliau dalam pilkada sumbar padahal arus akar rumput menyokong Gamawan dipasangkan dengan siapapun dan dimajukan dari partai manapun...Partai yang (dulu) saya kagumi justru memajukan Irwan Prayitno namun untungnya ada partai yang tanggap menangkap profit ups sorry maksud saya arus bawah dan memajukan Gamawan menjadi Cagub...Partai itu adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dalam Pilpres PDIP memajukan Mega tapi Gamawan menjadi deklarator SBY-Boediono Berbudi (katanya) LuhurDimana moral anda Pak Gubernur??? Mengapa anda tidak berterima kasih kepada partai yang dulu menjual tiketnya kepada anda??? Apakah anda dijanjikan menjadi menteri Pancilok maliang...Itulah mungkin ungkapan Minang yang paling tepat bagi anda... __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PAPER - MAFIA BERKELEY
Apa Bang Faisal tidak tahu hantunya sudah ada sejak tahun 1967. Hantu-hantu itu sudah gentayangan hingga sekarang. Coba bang faisal lihat hantu-hantunya sekarang. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Faisal Basri faisalba...@... wrote: Kok di Indonesia banyak hantu-hantu tak jelas, ya? (oh, namanya juga hantu, ya..). Ketimbang menciptakan hantu-hantu baru (neolib misalnya), lebih baik ajukan konsep saja untuk buat rakyat sejahtera. Tabik, faisal basri
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bayi Dinyatakan Mati, Tiba-tiba Hidup, Lalu menghilang
Ya.. tulisan yang sangat aneh dan meresahkan. Kalau toh bayi itu dinyatakan meninggal oleh Rumah Sakit. Kemudian saat di rumah, kemudian dia hidup, bergerak dan membuka mata, seharusnya kan tidak dikubur dong. Seharusnya diconsult lagi ke RS lah.. masak bayi yang hidup dikubur ? Jadi dikubur hidup2 atau gimana ? --- On Tue, 19/5/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id mailto:agushamonangan%40yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id mailto:agushamonangan%40yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bayi Dinyatakan Mati, Tiba-tiba Hidup, Lalu menghilang To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com mailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com Received: Tuesday, 19 May, 2009, 2:09 AM http://regional. kompas.com/ read/xml/ 2009/05/18/ 12454144% 20/bayi.dinyatak an.mati.tiba- tiba.hidup. lalu.menghilang MATARAM, KOMPAS.com - Penduduk Kampung Pejarakan, Kelurahan Pejarakan Karya, Kecamatan Ampenan Kota Mataram, NTB, menjadi gempar gara-gara hilangnya mayat bayi dari kuburannya. Bayi yang dilahirkan dari pasangan suami istri Irwan dan Jamilah tersebut meninggal pada Sabtu di Rumah Sakit Umum (RSU) Mataram dan langsung dimakamkan, kata salah seorang warga Pejarakan, Ihsan Priadi di Mataram, Senin (18/5). Bayi tersebut diketahui tidak berada di kuburnya pada Minggu petang oleh seorang peternak yang sedang menyabit rumput di kuburan dan langsung memberitahukan kepada keluarga bayi yang malang tersebut. Petugas dari Polres Kota Mataram datang ke lokasi kejadian sekaligus membongkar kuburan mayat bayi tersebut. Polisi hanya menemukan kulit kepala bayi sementara seluruh anggota badan hilang. Menurut masyarakat Pejarakan, ketika bayi dilahirkan diperkirakan sudah meninggal dan oleh dokter rumah sakit dan menyuruh keluarga membawa pulang untuk dikuburkan. Ketika sampai di rumah, diumumkan melalui pengeras suara di masjid, bayi Jamilah meninggal dan segera dimakamkan, tidak lama banyak masyarakat yang datang melayat. Namun ketika akan dimandikan ternyata bayi yang tadinya diduga sudah meninggal menunjukkan tanda-tanda masih hidup dengan bergerak dan membuka mata, sehingga masyarakat menjadi kaget. Karena sudah diputuskan meninggal dunia, akhirnya si bayi dimandikan kemudian dikubur di pekuburan umum Pejarakan. Kasus hilangnya bayi dari kuburnya itu kini masih dalam penyelidikan pihak berwajib. BNJ Sumber : Ant
[Forum-Pembaca-KOMPAS] HEPENG DO NA MANGATUR KOALISI ON
Kalau saya kok punya perasaan yang berbeda ... Semua sudah diskenariokan...Kalau melihat omongan Mahfudz Sidik, Fachri Hamzah, Zulkiplimansah dll Godfather PKS yang lain...Sepertinya Tifatul Ngambek...Kemudian dibujuk SBY langsung...Dikasih permen...Lalu cium tangan...Itu semua hanyalah bagian dari lakon pencitraan SBY (Katanya) Berbudi...Kita-kita aja rakyat yang dibikin bingung bahkan ada yang sampai panas, bawa-bawa isu agama segala...NO...Semua bohong...Orang kampung papa saya bilang Hepeng do na mangatur koalisi on... --- On Mon, 5/18/09, pahalahutabarat pahalahutaba...@yahoo.com wrote: From: pahalahutabarat pahalahutaba...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tifatul Puji Boediono To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, May 18, 2009, 1:01 PM Analisisi Bung Halim ini lebih masuk di akal. Jadi jelas dan terbukti, TIDAK ADA NASIONALISME. Yang ada adalah SEPARATISME. Atau dahulu kita ketawai dengan USDEK (baca : Untuk Saya Dahulu Engkau Kemudian !!!) Bangsa yang malang. Salam PH
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kuda Prabowo Seharga Rp 3 Miliar
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/20/05460516/Kuda.Prabowo.Seharga.Rp.3.Miliar JAKARTA, KOMPAS.com Calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto mendaftarkan binatang peliharaan kuda berjumlah 84 ekor, yang membuat dia menjadi cawapres terkaya dengan total harta Rp 1,7 triliun. Mantan Panglima Kostrad itu mendaftarkan binatang peliharaan sebagai harta kekayaan karena ternyata harganya melebihi mobil mewah. Mobil sedan BMW 750Li saja berharga sekitar Rp 2,5 miliar, atau Mercedes Benz terbaru, seri E300, sekitar Rp 1,3 miliar, sementara tiga kuda milik Prabowo mencapai harga Rp 3 miliar per ekor. Kuda itu harganya Rp 3 miliar per ekor. Tidak ada orang lain di Indonesia yang punya kuda semahal itu. Bahkan, mungkin termahal di Asia, ungkap Emon, karyawan Nusantara Polo Club saat ditemui Persda Network di Jagorawi Golf and Country Club (JGCC), Bogor, Jawa Barat. Hari ini, Rabu (20/5), tim KPK akan mendatangi kediaman tiga cawapres untuk mengklarifikasi kekayaannya. Ketiga cawapres ini adalah Prabowo Subianto, Wiranto, dan Boediono. Khusus untuk Prabowo, karena dalam laporan kekayaannya mencantumkan kepemilikan kuda sebanyak 84 ekor, tim KPK juga akan bergerak mengecek kuda-kuda tersebut di peternakan Prabowo yang terletak di Bukit Hambalang, Sentul, Bogor. Kuda-kuda piaraan Prawobo sebagian besar ditempatkan di Nusantara Polo Club JGCC, Jalan Karanggan Raya, Cibinong, Jawa Barat. Kuda-kuda tersebut terdiri dari tiga jenis, yaitu poni, polo, dan equestrian. Selain itu, Prabowo menyimpan tiga jenis kuda istimewa di kawasan vilanya di Bukit Hambalan, Sentul Selatan, Bogor, Jawa Barat. Mengapa istimewa? Kuda itu adalah jenis unggulan yang disebut lusiano. Emon menjelaskan, kuda lusiano juga termasuk kuda kategori equestrian. Binatang ini adalah binatang yang memiliki kemampuan akrobatik. Tidak hanya mampu seperti kuda pacuan yang dipakai berlomba dan menjadi alat bantu atlet yang berlari dan melompati halang rintang, seekor lusiano bisa menunjukkan sikap sopan. Kuda jenis ini sering dipakai di arena sirkus. Dia bisa melakukan gaya hormat seekor kuda, duduk, dan gerakan akrobatik lainnya. Memerintahnya tidak sulit seperti jenis kuda lain, kata dia. Untuk lusiano, Emon melanjutkan, Prabowo memiliki sebuah kandang khusus yang dibuat di dekat vila di Bukit Hambalan. Ada juga tempat latihan yang berbentuk seperti auditorium. Lantai tempat latihan tersebut berupa pasir sehingga lembut. Waktu beberapa hari sebelum pemilu kemarin, Bapak (Prabowo) sempat memperlihatkan kebolehannya menunggang lusiano dan ditayangkan oleh salah satu televisi. Untuk kuda jenis ini memang biasanya ditunggangi di dalam ruang tertutup. Makanya ada tempat khusus. Kandangnya juga khusus, papar Emon yang sepertinya sudah memiliki pengetahuan tentang kuda cukup banyak walau baru bekerja di Nusantara Polo Club selama kurang lebih empat bulan. Selain ditunggangi sendiri, kuda-kuda peliharaan Prabowo juga dapat menghasilkan uang. Hewan-hewan itu disewakan kepada orang umum yang ingin kursus menunggang kuda. Seorang wanita pegawai JGCC mengatakan, JGCC menyediakan jadwal latihan pagi dan sore, saban hari. Jam latihan pagi pukul 08.00-10.00, dan sore pukul 15.00-17.00. Orang umum dapat menjadi anggota untuk latihan menunggang kuda. Biaya sewa kuda dan pelatih Rp 500.000 untuk durasi 45 menit, kata pegawai, seorang perempuan. Peserta kursus menunggang kuda yang dibolehkan berlatih minimum berusia 6 tahun. Sebagai pembanding, di kawasan Sentul memang ada bebarapa arena latihan menunggang kuda. Selain milik Prabowo, juga ada Jakarta Perkumpulan Equestrian Centre (JPEC). Dulu Pak Prabowo dan adiknya, Pak Hasyim, juga sering memacu kuda di sini, kata seorang resepsionis. JPEC juga memberi layanan kursus menunggang kuda. Uang iuran membership Rp 3,5 juta per tiga bulan dengan fasilitas 8 kali free lesson, kata resepsionis tadi. Lalu, setiap latihan bayar Rp 150.000 hingga Rp 250.000 per 45 menit dengan latihan empat kali dalam seminggu, ujar perempuan itu. Selain non-anggota, dikenai biaya latihan. Untuk sewa kuda Rp 50.000 per 45 menit, dan Rp 130.000 untuk biaya upah instruktur/asisten instruktur. Emon mengatakan bahwa Prabowo diketahuinya sebagai seorang penyayang binatang. Tidak hanya kuda, ada juga beberapa binatang peliharaan lain yang berada di kawasan vila di Bukit Hambalang. Kambing, sapi, dan beberapa hewan ternak lainnya ada di kawasan vila yang menjadi tempat tinggal Prabowo di saat tidak memiliki kegiatan cukup padat. Sesekali Prabowo datang ke Nusantara Polo Club untuk menyalurkan hobinya berkuda. Seingat Emon, Prabowo setidaknya datang sebanyak empat kali dalam seminggu. Namun, pria yang saat ditemui Persda tengah mengenakan kaus putih berkerah merah dan berlambang logo Gerindra, partai politik yang dipimpin Prabowo, itu memastikan kedatangan pemilik Nusantara Polo Club tersebut sangat bergantung dengan jadwal kesibukannya. Kalau sekarang-sekarang ini, Bapak
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Belum Genap 18 Tahun, Riana Sudah Jadi Dokter
Laporan wartawan KOMPAS Irene Sarwindaningrum http://edukasi.kompas.com/read/xml/2009/05/20/05410696/Belum.Genap.18.Tahun..Riana.Sudah.Jadi.Dokter KOMPAS.com - SELAMAT dan luar biasa! Hanya kata itu yang tepat diucapkan untuk dr Riana Helmi. Dalam usianya yang belum genap 18 tahun, tepatnya 17 tahun 11 bulan, remaja kelahiran Banda Aceh itu diwisuda sebagai dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Wisuda dilakukan di gedung pertemuan UGM Grha Sabha Pramana, Yogyakarta, Selasa (19/5) kemarin. Riana, demikian gadis berperawakan kecil itu akrab disapa, menyelesaikan kuliah dalam waktu tiga tahun enam bulan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) sangat memuaskan, yaitu 3,67. Karena prestasinya itu, Riana sempat menerima pujian dan diminta berdiri oleh Rektor UGM Soedjarwadi. Ya, Alhamdulillah saya bisa jadi wisudawan termuda, ucapnya didampingi kedua orangtuanya, Ajun Komisaris Helmi dan Rofiah seusai wisuda. Riana lahir di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, 22 Maret 1991. Dia masuk ke Fakultas Kedokteran UGM melalui jalur Penelusuran Bakat Skolastik (PBS) pada September 2005. Usianya saat itu masih 14 tahun lewat tiga bulan, atau setara dengan pelajar kelas dua SMP pada umumnya. Meski sangat muda, Riana mengaku tidak banyak kendala dalam menyesuaikan diri dengan mahasiswa lain yang rata-rata berusia empat tahun lebih tua darinya. Dia juga menjalani kuliah kedokteran secara normal, dengan banyak tugas seperti mahasiswa lainnya. Sebagai mahasiswa termuda, hal ini kerap membuatnya gelisah. Kesulitan karena tugas sangat banyak sih ada, tapi syukurlah semua bisa saya atasi, kata Riana yang mempelajari kanker payudara dalam skripsinya. Lulus dalam usia yang masih sangat muda, Riana masih ingin melanjutkan sekolahnya. Menurut rencana, dia akan mengambil pendidikan spesialis untuk meraih cita-citanya sebagai dokter spesialis kandungan. Kelas akselerasi Riana dikenal cerdas sejak kecil. Selama di bangku SMP dan SMA Negeri 3 Sukabumi, Jawa Barat, Riana yang menghabiskan masa kecilnya di Garut dan Sukabumi itu selalu duduk di kelas percepatan (akselerasi). Selain itu, Riana juga masuk SD pada usia sangat muda, yaitu empat tahun. Sejak usia tiga tahun dia sudah lancar membaca, kata Helmi yang berprofesi sebagai perwira polisi pendidik di Sekolah Polri Lido, Sukabumi, Jawa Barat itu. Menurut Helmi, sejak kecil rasa ingin tahu Riana sangat besar. Dia juga lebih gemar belajar daripada bermain. Meskipun tidak ada yang menyuruh, sebagian besar waktu luangnya justru dia isi dengan membaca. Riana kecil juga tidak suka bermain boneka. Dia malah takut dan menjerit kalau melihat boneka di dekatnya, ujar Helmi.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Siapa Pun Presiden Terpilih, Pasti Berutang
Laporan wartawan PERSDA Hasanuddin Aco http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/05/19/09164753%20/siapa.pun.presiden.terpilih.pasti.berutang JAKARTA, KOMPAS.com Siapa pun presiden yang bakal terpilih pada pemilu presiden nanti, pasti tetap akan mengambil utang luar negeri. Demikian dikemukakan Ketua Komisi XI (Komisi Keuangan) DPR Hafiz Zawawi pada konferensi pers di Jakarta, Senin (18/5). Siapa pun presidennya pasti ngutang. Utang luar negeri terutama dilakukan karena kebijakan proaktif yang berguna bagi masyarakat, seperti untuk mengurangi kemiskinan dan sebagainya, kata Hafiz. Menurut dia, masalah utang luar negeri memang secara politis tidak menguntungkan, tapi dampaknya ke masyarakat banyak dirasakan. Ini soal manajemen cash flow. Utang kalau dari penjualan obligasi dengan pinjaman dari IMF misalnya kan beda. Namun, kalau dari IMF kan terlalu aroma politik, papar Hafiz. Selain itu, dia memaparkan struktur utang harus dilihat dari banyak faktor, seperti fee dan sebagainya. PERSDA Hasanuddin Aco
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Wah, Tiap Tahun Utang Terus Bertambah
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/05/14/09321122/wah.tiap.tahun.utang.terus.bertambah JAKARTA, KOMPAS.com Pemerintah membenarkan penambahan utang setiap tahun. Bukan saja dalam empat tahun terakhir, tapi juga dari tahun-tahun sebelumnya. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, selama empat tahun terakhir jumlah utang yang dipikul pemerintah bertambah 8,61 miliar dollar AS. Tapi, jumlah penambahan tersebut jauh lebih rendah dibanding empat tahun sebelumnya. Selama 2001 hingga 2004, ada penambahan utang 17,81 miliar dollar AS. Jika dikonversi dalam dollar Amerika Serikat, posisi utang selama empat tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono mencapai 149,47 miliar dollar AS. Akhir 2004, posisi utang pemerintah mencapai 139,86 miliar dollar AS. Ada penambahan 8,61 miliar dollar AS, kata Sri Mulyani. Padahal, posisi utang pemerintah tahun 2001 hanya 121,95 miliar dollar AS. Menurut Sri Mulyani, masih banyak yang traumatis melihat utang pemerintah yang bengkak akibat krisis 1998. Tapi, sekarang Pemerintah telah berkomitmen mengelola utang dengan baik, katanya. (Martina Prianti/Kontan)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kenapa Boediono Mau Jadi Cawapres?
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/19/1546498/kenapa.boediono.mau.jadi.cawapres JAKARTA, KOMPAS.com Penilaian terhadap Boediono sebagai Muslim yang lurus dengan pribadi yang jujur, sederhana, dan konsisten diungkapkan secara gamblang oleh Susilo Bambang Yudhoyono sebagai alasannya memilih Gubernur BI itu untuk mendampinginya sebagai calon wakil presiden. Di sisi lain, secara profesional mantan Menko Perekonomian ini pun dikenal sebagai akademisi yang berpikir utuh, loyal, cermat, dan jauh dari keinginan mencari muka. Itulah sederet alasan SBY yang diungkapkannya saat pendeklarasian pasangan SBY Boediono di Sabuga, Bandung, Jumat lalu. Lantas bagaimana cerita Boediono sendiri? Apa yang terpikirkan olehnya saat pertama kali mendapat tawaran tersebut? Mengapa ia bersedia? Siang ini (Selasa, 19/5), Boediono bersama rombongan berkunjung ke kantor harian Kompas di kawasan Palmerah, Jakarta. Dalam dialog dengan sang cawapres, antara lain terungkap sekelumit cerita seputar pencalonannya. Di sini, Boediono mengaku bahwa pendekatan yang dilakukan SBY terhadap dirinya sudah dilakukan tiga atau empat minggu sebelum pendeklarasian. Dan dilanjutkan dengan sejumlah pertemuan sebelum akhirnya Boediono menyanggupi tawaran tersebut. Gini ya, kalau saudara-saudara pada suatu saat mungkin dipanggil oleh Presiden, the President of your country, untuk ngomong-ngomong mengenai masalah bangsa, kemudian memberikan ruang bahwa look ini ada ruang, di mana saudara bisa ambil peran ke depan. Kemudian ditawari would you mendampingi saya? Jawabannya gimana sih? Enggak banyak yang bisa kita lakukan kecuali, ya Pak, segera, kata Boediono. Namun, toh tidak semudah itu. Boediono mengaku sempat meminta waktu cukup lama sebelum memberikan jawabannya. Saya meminta waktu yang cukup banyak untuk merenung, sebenarnya. Apa iya saya cocok dan sebagainya. Ini saya pikir juga dengan keluarga dan sebagainya. BI bagaimana? Itu masuk dalam pikiran saya sebelum saya memutuskan. Jadi bukan serta-merta waktu itu. Itu makan waktu tiga mingguan, mungkin lebih, dari awalnya. Suatu proses, bukan mendadak, kemudian diputuskan oleh kedua belah pihak, tuturnya lagi. Yang lebih menarik, pendekatan SBY ternyata diakui Boediono telah dirasakannya jauh sebelum mereka bertemu. Melalui percakapan per telepon yang sudah dilakukan SBY, Boediono sebenarnya sudah menduga mengenai sesuatu hal yang akan diberikan oleh SBY. Sebelum itu saya sudah bisa merasakan ada sesuatu dari Pak SBY kok. Yang mungkin saya baru diajak ngomong tentang sesuatu. Signal melalui hubungan telepon pun ada. Getarannya bisa ditangkap gitu ya, katanya sambil tertawa. Namun, ia kembali menegaskan bahwa tawaran resmi dari SBY baru diterimanya sekitar tiga minggu silam. Dan, jawaban kesediaan Boediono baru disampaikan pada sebuah acara di Cikeas hari Minggu sebelum pendeklarasian. Saya kan tidak bisa mengatakan iya. Karena saya bukan politikus. Kalau politikus seketika bilang iya pasti. Kalau saya mikir dulu. Dengan keluarga dengan macem-macem. Tapi akhirnya baru mungkin syukuran di Cikeas, Minggu malam, malamnya kami ketemu lagi. Jadi belum lama juga ya? Tapi prosesnya panjang. Saya bertekad untuk tidak jadi ban serep. Titik, tegasnya. Boediono menerima tawaran tersebut karena ia meyakini ada kesempatan baginya untuk memberikan kontribusi lebih besar sesuai kapabilitasnya. Satu hal yang saya tidak ingin adalah saya jadi ban serep. Itu. Dari awal saya sudah tekad begitu. Dan saya melihat pengalaman saya beberapa waktu dengan Pak SBY ini, beliau itu orangnya terbuka. Mendengarkan, dan kalau itu idenya bagus, akhirnya diterima. Kapasitas untuk mendengarkan itu ada. Ini saya timbang-timbang juga sebagai bahan untuk mengambil, ok yes, ujarnya. Dengan jujur ia pun mengaku bahwa jaminan finansialnya akan membaik jika pencalonan ini berjalan dengan mulus. Namun, ia menegaskan bukan hal itu yang menjadi perhatiannya. Kalau dipikir saya ya lebih enak dipilih. Dari berbagai segi, termasuk finansial, saya yakin lebih baik. Tapi bukan itu. Saya tidak mencari itu. Saya kira, kalau sudah mendekati lap atau putaran hidup yang terakhir, ya akhirnya you want something to leave di dunia. Itu saja, there's nothing more than that, katanya lagi. Intinya, sebelumnya saya tidak menandatangani apa-apa dengan Presiden. Dengan pengertian itu. Pengertian bahwa saya tidak jadi ban serep. Dan saya percaya itu bisa, tidak harus pakai kontrak-kontrak politik hitam putih. Kalau saya bisa merasakan style beliau, tampaknya ada ruang bagi saya untuk melakukan kontribusi yang lebih baik, demikian Boediono. GLO
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono: Jangan Alergi terhadap Utang!
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/05/19/15112612/Boediono.Jangan.Alergi.terhadap.Utang JAKARTA, KOMPAS.com Calon wakil presiden Boediono menyatakan, utang merupakan proses kehidupan dalam ekonomi modern. Karenanya ia meminta tidak perlu alergi terhadap utang untuk membangun Indonesia. Nah kalau utang, dari dulu saya tidak berubah dari posisi awal. Jangan alergi terhadap utang. Utang itu bagian dari proses kehidupan ekonomi modern. Siapa yang enggak punya utang? tandas Boediono saat berkunjung ke kantor Kompas, Jakarta, Selasa (19/5). Hanya, lanjutnya, utang tersebut harus diperhatikan dan dikawal, jangan sampai jumlahnya melebihi dari kemampuan. Terutama utang luar negeri. Utang dalam negeri risikonya lebih kecil. Utang luar negeri harus berada dalam rambu-rambu yang jelas. Dan itu ada, itung-itungannya jelas, tegasnya. Dikatakan Boediono, utang harus digunakan secara produktif. Setiap sen dari utang itu harus digunakan secara produktif. Produktif dalam dua hal, untuk meningkatkan kapasitas ekonomi nasional jadi infrastruktur macam-macam dan untuk meningkatkan kualitas manusianya, jelas mantan Menko Perekonomian ini. Kalau dua-duanya bisa kita jadikan sasaran penggunaan utang, ya enggak ada masalah. Jadi jangan, sekali lagi, jangan mengambil utang sebagai tujuan akhir, seperti juga pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan lain sebagainya, demikian Boediono. GLO,EDJ
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PAPER - MAFIA BERKELEY
ah mas faisal nih belgak pilon kalii.pasti gak senaig PH yg ngira yg diserang adalah Univ Berkeleynya , yg diserang Kwikdgn kelompok itu kan jelas.. pakai istilah kan cuma buat ngejelasin yg kemarin beda dgn yg mau di buat konsep barunya kan ju ntar dengerin aja kalau mas faizal mau ikut Budiono ya gak papa ayo dee masFaizal gak usah risau soal itu ... kan setuju selama ini sektor riil gak jalan.. orang kecil terpinggirkan terus .. ayo banting stir spypemerataamn terealisasi dan kita mayoritas rakyat merasa yg punya tanah air ini .. yang nggak pandai menario ya para pemikir ekonomi selama ini...buktinya kita tertinggal terus dari Malaysia, Singapore, Tghailand BRIC apa kurangnya tanah air kita dibanding mrk ya itu kurnagnya adalah ekonom yg bisa mneyejahterakan rakyat , entahlah kalau PH dan Faizal udah puas.. HS At 02:17 AM 19-05-09, you wrote: Kok di Indonesia banyak hantu-hantu tak jelas, ya? (oh, namanya juga hantu, ya..). Ketimbang menciptakan hantu-hantu baru (neolib misalnya), lebih baik ajukan konsep saja untuk buat rakyat sejahtera. Tabik, faisal basri
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono: Jangan Alergi terhadap Utang!
Wah... Kasihan sekali Bangsa Indonesia kalau sampai diajari prinsip : mengutang adalah hal yang wajar.. Dan bahkan dengan tambahan bahwa Utang adalah bagian dari process kehidupan ekonomi modern, seolah kalau tidak berhutang berarti tidak menjadi bagian dari ekonomi modern. Ckckckck... From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Agus Hamonangan Sent: Wednesday, May 20, 2009 8:43 AM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono: Jangan Alergi terhadap Utang! http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/05/19/15112612/Boediono.J angan.Alergi.terhadap.Utang http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/05/19/15112612/Boediono. Jangan.Alergi.terhadap.Utang JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden Boediono menyatakan, utang merupakan proses kehidupan dalam ekonomi modern. Karenanya ia meminta tidak perlu alergi terhadap utang untuk membangun Indonesia. Nah kalau utang, dari dulu saya tidak berubah dari posisi awal. Jangan alergi terhadap utang. Utang itu bagian dari proses kehidupan ekonomi modern. Siapa yang enggak punya utang? tandas Boediono saat berkunjung ke kantor Kompas, Jakarta, Selasa (19/5). Hanya, lanjutnya, utang tersebut harus diperhatikan dan dikawal, jangan sampai jumlahnya melebihi dari kemampuan. Terutama utang luar negeri. Utang dalam negeri risikonya lebih kecil. Utang luar negeri harus berada dalam rambu-rambu yang jelas. Dan itu ada, itung-itungannya jelas, tegasnya. Dikatakan Boediono, utang harus digunakan secara produktif. Setiap sen dari utang itu harus digunakan secara produktif. Produktif dalam dua hal, untuk meningkatkan kapasitas ekonomi nasional jadi infrastruktur macam-macam dan untuk meningkatkan kualitas manusianya, jelas mantan Menko Perekonomian ini. Kalau dua-duanya bisa kita jadikan sasaran penggunaan utang, ya enggak ada masalah. Jadi jangan, sekali lagi, jangan mengambil utang sebagai tujuan akhir, seperti juga pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan lain sebagainya, demikian Boediono. GLO,EDJ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kenapa Boediono Mau Jadi Cawapres?
ya itulah boediono, jwban orang bukan dr partai. masih terlihat profesionalismenya, sy berdoa semoga beliau dapat memposisikan diri sebagai wakil, siap menerima bag tugas presiden yg didelegasikan. tp bukan meminta sebagian tugas presiden u kepentingannya pribadi, kelompok atau keluarganya. selamat bertugas pa boedi, jaga budi pekertimu agar selamat dunia akhirat. salam sukses- achmad mochtarom www.hukumbisnis.co.cc From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 20, 2009 7:28:51 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kenapa Boediono Mau Jadi Cawapres? http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/05/19/ 1546498/kenapa. boediono. mau.jadi. cawapres JAKARTA, KOMPAS.com — Penilaian terhadap Boediono sebagai Muslim yang lurus dengan pribadi yang jujur, sederhana, dan konsisten diungkapkan secara gamblang oleh Susilo Bambang Yudhoyono sebagai alasannya memilih Gubernur BI itu untuk mendampinginya sebagai calon wakil presiden. Di sisi lain, secara profesional mantan Menko Perekonomian ini pun dikenal sebagai akademisi yang berpikir utuh, loyal, cermat, dan jauh dari keinginan mencari muka. Itulah sederet alasan SBY yang diungkapkannya saat pendeklarasian pasangan SBY Boediono di Sabuga, Bandung, Jumat lalu. Lantas bagaimana cerita Boediono sendiri? Apa yang terpikirkan olehnya saat pertama kali mendapat tawaran tersebut? Mengapa ia bersedia? Siang ini (Selasa, 19/5), Boediono bersama rombongan berkunjung ke kantor harian Kompas di kawasan Palmerah, Jakarta. Dalam dialog dengan sang cawapres, antara lain terungkap sekelumit cerita seputar pencalonannya. Di sini, Boediono mengaku bahwa pendekatan yang dilakukan SBY terhadap dirinya sudah dilakukan tiga atau empat minggu sebelum pendeklarasian. Dan dilanjutkan dengan sejumlah pertemuan sebelum akhirnya Boediono menyanggupi tawaran tersebut. Gini ya, kalau saudara-saudara pada suatu saat mungkin dipanggil oleh Presiden, the President of your country, untuk ngomong-ngomong mengenai masalah bangsa, kemudian memberikan ruang bahwa look ini ada ruang, di mana saudara bisa ambil peran ke depan. Kemudian ditawari would you mendampingi saya? Jawabannya gimana sih? Enggak banyak yang bisa kita lakukan kecuali, ya Pak, segera, kata Boediono. Namun, toh tidak semudah itu. Boediono mengaku sempat meminta waktu cukup lama sebelum memberikan jawabannya. Saya meminta waktu yang cukup banyak untuk merenung, sebenarnya. Apa iya saya cocok dan sebagainya. Ini saya pikir juga dengan keluarga dan sebagainya. BI bagaimana? Itu masuk dalam pikiran saya sebelum saya memutuskan. Jadi bukan serta-merta waktu itu. Itu makan waktu tiga mingguan, mungkin lebih, dari awalnya. Suatu proses, bukan mendadak, kemudian diputuskan oleh kedua belah pihak, tuturnya lagi. Yang lebih menarik, pendekatan SBY ternyata diakui Boediono telah dirasakannya jauh sebelum mereka bertemu. Melalui percakapan per telepon yang sudah dilakukan SBY, Boediono sebenarnya sudah menduga mengenai sesuatu hal yang akan diberikan oleh SBY. Sebelum itu saya sudah bisa merasakan ada sesuatu dari Pak SBY kok. Yang mungkin saya baru diajak ngomong tentang sesuatu. Signal melalui hubungan telepon pun ada. Getarannya bisa ditangkap gitu ya, katanya sambil tertawa. Namun, ia kembali menegaskan bahwa tawaran resmi dari SBY baru diterimanya sekitar tiga minggu silam. Dan, jawaban kesediaan Boediono baru disampaikan pada sebuah acara di Cikeas hari Minggu sebelum pendeklarasian. Saya kan tidak bisa mengatakan iya. Karena saya bukan politikus. Kalau politikus seketika bilang iya pasti. Kalau saya mikir dulu. Dengan keluarga dengan macem-macem. Tapi akhirnya baru mungkin syukuran di Cikeas, Minggu malam, malamnya kami ketemu lagi. Jadi belum lama juga ya? Tapi prosesnya panjang. Saya bertekad untuk tidak jadi ban serep. Titik, tegasnya. Boediono menerima tawaran tersebut karena ia meyakini ada kesempatan baginya untuk memberikan kontribusi lebih besar sesuai kapabilitasnya. Satu hal yang saya tidak ingin adalah saya jadi ban serep. Itu. Dari awal saya sudah tekad begitu. Dan saya melihat pengalaman saya beberapa waktu dengan Pak SBY ini, beliau itu orangnya terbuka. Mendengarkan, dan kalau itu idenya bagus, akhirnya diterima. Kapasitas untuk mendengarkan itu ada. Ini saya timbang-timbang juga sebagai bahan untuk mengambil, ok yes, ujarnya. Dengan jujur ia pun mengaku bahwa jaminan finansialnya akan membaik jika pencalonan ini berjalan dengan mulus. Namun, ia menegaskan bukan hal itu yang menjadi perhatiannya. Kalau dipikir saya ya lebih enak dipilih. Dari berbagai segi, termasuk finansial, saya yakin lebih baik. Tapi bukan itu. Saya tidak mencari itu. Saya kira, kalau sudah mendekati lap atau putaran hidup yang terakhir, ya akhirnya you want something to leave di dunia. Itu saja, there's nothing more than that, katanya lagi. Intinya, sebelumnya saya tidak menandatangani
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Siapa Pun Presiden Terpilih, Pasti Berutang
Mulai sekarang setiap presiden yang berutang harus melunasi utang itu sebelum masa jabatannya berakhir. Kalau tidak lunas, sita saja kekayaannya. ajeg= From: Agus Hamonangan agushamonan...@... Laporan wartawan PERSDA Hasanuddin Aco http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/05/19/09164753%20/siapa.pun.presiden.terpilih.pasti.berutang JAKARTA, KOMPAS.com — Siapa pun presiden yang bakal terpilih pada pemilu presiden nanti, pasti tetap akan mengambil utang luar negeri. Demikian dikemukakan Ketua Komisi XI (Komisi Keuangan) DPR Hafiz Zawawi pada konferensi pers di Jakarta, Senin (18/5). Siapa pun presidennya pasti ngutang. Utang luar negeri terutama dilakukan karena kebijakan proaktif yang berguna bagi masyarakat, seperti untuk mengurangi kemiskinan dan sebagainya, kata Hafiz. Menurut dia, masalah utang luar negeri memang secara politis tidak menguntungkan, tapi dampaknya ke masyarakat banyak dirasakan. Ini soal manajemen cash flow. Utang kalau dari penjualan obligasi dengan pinjaman dari IMF misalnya kan beda. Namun, kalau dari IMF kan terlalu aroma politik, papar Hafiz. Selain itu, dia memaparkan struktur utang harus dilihat dari banyak faktor, seperti fee dan sebagainya. PERSDA Hasanuddin Aco
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono: Jangan Alergi terhadap Utang!
anda bisa bilang seperti itu , karena anda gak harus mikir mikir siapa yang akan membayarnya nanti . enambelas turunan gak bakalan mampu bayar pak . dan anak cucu kita akan terus jadi bangsa pengutang . --- On Wed, 5/20/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono: Jangan Alergi terhadap Utang! To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, May 20, 2009, 12:43 AM http://bisniskeuang an.kompas. com/read/ xml/2009/ 05/19/15112612/ Boediono. Jangan.Alergi. terhadap. Utang JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil presiden Boediono menyatakan, utang merupakan proses kehidupan dalam ekonomi modern. Karenanya ia meminta tidak perlu alergi terhadap utang untuk membangun Indonesia. Nah kalau utang, dari dulu saya tidak berubah dari posisi awal. Jangan alergi terhadap utang. Utang itu bagian dari proses kehidupan ekonomi modern. Siapa yang enggak punya utang? tandas Boediono saat berkunjung ke kantor Kompas, Jakarta, Selasa (19/5). Hanya, lanjutnya, utang tersebut harus diperhatikan dan dikawal, jangan sampai jumlahnya melebihi dari kemampuan. Terutama utang luar negeri. Utang dalam negeri risikonya lebih kecil. Utang luar negeri harus berada dalam rambu-rambu yang jelas. Dan itu ada, itung-itungannya jelas, tegasnya. Dikatakan Boediono, utang harus digunakan secara produktif. Setiap sen dari utang itu harus digunakan secara produktif. Produktif dalam dua hal, untuk meningkatkan kapasitas ekonomi nasional jadi infrastruktur macam-macam dan untuk meningkatkan kualitas manusianya, jelas mantan Menko Perekonomian ini. Kalau dua-duanya bisa kita jadikan sasaran penggunaan utang, ya enggak ada masalah. Jadi jangan, sekali lagi, jangan mengambil utang sebagai tujuan akhir, seperti juga pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan lain sebagainya, demikian Boediono. GLO,EDJ
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dukung SBY-Boediono
Saya setuju dengan Bung YR. Kesalahan terbesar kita adalah menelan bulat-bulat teori fundamentalisme pasar sebagaimana dikehendaki oleh Williamson dengan Washington Consensusnya. Saya tidak menolak ekonomi pasar, bahkan setuju dengan perekonomian berbasis pasar. u know what? Jika bukan pasar, maka mekanisme apa yang bisa mengalokasikan sumber-sumber daya? Dengan perintah-perintah? Dengan membuat aturan moral untuk mengatur ekonomi? Perintah-perintah akan terjebak pada self interest, sebab yang memerintah juga akan terjerumus kepada kenikmatannya sendiri. Korupsi akan meraja lela di lingkungan maupun di luar birokrasi. Dengan aturan moral? Moralitas tidak berbicara mengenai situasi nyata, tetapi suatu konsep mengenai kebaikan. Aturan demikian ini dapat terjerumus ke dalam gelombang-gelombang berbahaya. Telah dicoba di masa lalu perusahaan-perusahaan dipimpin oleh pastor yang tidak punya istri dan tanggungan hidup. Maka yang terjadi adalah munculnya perusahaan-perusahaan di luar perusahaan yang dipimpin pastor, dan juga munculnya perusahaan-perusahaan yang mengerjai perusahaan-perusahaan si pastor-pastor itu. Singkat kata, mekanisme pasar masih satu-satunya mekanisime pertukaran yang paling 'diterima' ummat manusia. Di tingkat pasar barang dan jasa, maka jika engkau tidak teliti sebelum serah-terima, relakan dirimu untuk kecewa oleh ketidak-puasan memperoleh apa yang kau harapkan. Salah sendiri, mengapa tidak teliti sebelum membeli. Jika engkau pengusaha yang rugi karena 'salah hitung' maka likidasikan perusahaanmu karena engkau sudah buta-hitung dan mungkin karena terlalu pikun, atau mungkin juga karena kelewat sejahtera oleh keberuntungan beruntun sebelumnya. Karena terlalu makmur maka cara hitungmu menjadi buta. Engkau berlibur ke Jenewa dan terus ke Afrika berburu kijang. Akibatnya engkau kehilangan kendali atas biaya-biaya produksi yang sebelumnya engkau pantau sendiri, karena dahulu rumahmu bersebelahan dengan pabrik (Setelah bisnismu sukses engkau pindah tinggal di Menteng, bolak-balik ke Langkawi untuk diskusi bisnis sambil menikmati enaknya pijitan-pijitan pemijat profesional) Jika sebaliknya, engkau adalah buruh yang dirugikan oleh pengusaha yang tamak, maka bersatulah dengan rekan buruh lain untuk menyatakan tidak kepada upah yang kelewat rendah. Karena jika engkau mogok, maka pengusaha akan berhitung berapa besar risiko dari pemogokan alias ketamakan pengusaha. Dengan begitu ia akan pulih ke jalan Tuhan: tidak tamak. Kalau memang dia tidak punya cara memperbaiki pendapatanmu, iya dia akan tutup itu perusahaan, dan perusahaan-perusahaan lain akan mengajakmu ikut mereka! Begitulah kira-kira. --- On Wed, 5/20/09, Yanuar Rizky rizky.elri...@gmail.com wrote: From: Yanuar Rizky rizky.elri...@gmail.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dukung SBY-Boediono To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, May 20, 2009, 6:00 AM Korea Selatan dan Indonesia pada saat krisis 1998 sama-sama menandatangani Letter of Intent (LOI) IMF yg salah satu jurus andalan atasi hutang swasta-nya, di bail out lalu di Privatisasi. Inilah sebenarnya pendekatan IMF atasi krisis Fiskal dgn melepas aset yg dimiliki. Tahun 2000, saya studi banding ke Korsel tentang pasar modal.. Saya tanya satu hal sama ekesekutif di Korsel 'Privatisasi di Negara saya jadi polemik, karena menjadi asing' Korsel adalah negara yang berhasil meningkatkan literasi finansial (masyarakat yang berada dan memiliki pengetahuan pasar finansial) dari 14% (1998) ke 70% (2000). Banyak program 'Kampanye Budaya Investasi Lokal' dijalankan.. Poinnya Pemimpin berkarakter Nasionalis.. Semua privatisasi dan divestasi di Korsel diawali dengan meningkatkan kapasitas masyarakat di pasar finansial.. Ketika program privatisasi dilakukan, yg terjadi dr 'aset warga negara yg di proxy kan ke pemerintah menjadi aset negara' diredistribusi menjadi 'aset warga negara yg berkemampuan' .. Meskipun jalannya sama privatisasi, Korsel tetap Lokal sebagai pemain.. Inilah kegagalan utama dari 'penganut aliran pasar di Indonesia', yaitu tak menciptakan terlebih dahulu kapasitas pasar lokal.. Hanya ingin cepat, dan ditekan 'asing'. Itu kenapa, Korsel pulih lebih cepat dan terfokus ke Industrialisasi dibanding Indonesia.. Mereka tetap menjaga 'market maker' adalah Lokal! Jadi, yang penting itu Nasionalisme bukan jurusnya.. Korsel mengajarkan itu.. Tradisi panjang 'mengalahkan asing dari ilmunya' juga dikenalkan Kaisar Meiji (Jepang) dg Restorasi Meiji nya.. Deng Xioping (Cina) dg kekuatan Cina yg terlihat nyata hari ini.. Jadi, apa yang sudah ditancapkan wahai pemimpin untuk menanamkan karakter nasionalis bangsamu yang berdaya saing ataukah berdaya gadai? Kata Zhou Xiauchuan (Gub Bank Sentral Cina) di Acara IMF ttg Reformasi sistem keuangan dunia: 'Reforms begin on self critism' .. Kalo banyak aliran pasar mengatakan mendahulukan kepentingan nasional, buktilah yg berbicara dgn
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Iklan Partai Demokrat soal korupsi pembodohan
Bung, dalam kaidah komunikasi, ada istilah AIDA + T A ; Attentions -- Mencuri perhatian khalayak I ; Interest -- Menciptakan ketertarikan khalayak D ; Desire -- Menciptakan keyakinan khalayak A ; Actions -- Mendorong khalayak untuk berbuat + T ; TERTIPU Jadi apa pendapat anda ? --- Pada Sel, 19/5/09, AVIE abdul_fir...@yahoo.com menulis: Dari: AVIE abdul_fir...@yahoo.com Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Iklan Partai Demokrat soal korupsi pembodohan Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 19 Mei, 2009, 2:30 AM bung !! strategi pencitraan melalui alat teknologi informasi baik tv,radio dsb sudah merupakan kemajuan jaman saat ini dah paling efektif dalam memikat suara pemilih apalagi bila bisa dikemas dengan sangat apik dan kreatif !! wah.makin memikat aja yg melihatnya !!? nah mengenai isinya apakah beliau berbohong or tidaknya !! itu khan tergantung masyarakat yg menilainya.. . . . .kalau beliau berbohong trus nanti pemilu capres dan cawapres nya menang !! berarti yg pintar dan yg bodohnya yang mana dong !! hehe.ayo dong kasih clue lagi !!
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Strategi pencitraan SBY-NO di Media TV
Lagian bohong kalau yang lain juga nggak jual citra. Jangan kalau nggak suka sama SBY lalu yang dicecar dia terus seolah-olah yang lain tidak melakukannya. Untuk apa Prabowo menghabiskan uang puluhan milyar waktu kampanye legislatif yang lalu kalau tidak mau jual citra? Ada ada aja! Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Asep Kurniawan ask...@yahoo.com Date: Tue, 19 May 2009 18:35:26 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Strategi pencitraan SBY-NO di Media TV Bukankah tujuan kampanye adalah menjual citra? Jadi ga apa2 karena sekarang memang masanya kampanye. Yg salah adalah jika sepanjang pemerintahan melulu hanya untuk citra. Salam, = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY MEMANG BERBUDI, Bulan Depan Pemerintah Bagi Gaji ke-13
SBY MEMANG BERBUDI, Bulan Depan Pemerintah Bagi Gaji ke-13 Senin, 18 Mei 2009 | 10:16 WIB JAKARTA, KOMPAS.com Ini jelas kabar yang menyenangkan buat pegawai negeri sipil (PNS), pejabat negara, dan pensiunan. Termasuk mereka yang masih berstatus CPNS dan yang diberhentikan sementara. Bulan depan, pemerintah akan membagikan gaji ke-13. Saat ini pemerintah sedang melakukan finalisasi payung hukum gaji ke-13 itu. Yakni, Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pemberian Gaji/Pensiunan/Tunjangan Bulan Ketiga Belas dalam Tahun Anggaran 2009 kepada Pegawai Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun atau Tunjangan. Deputi Informasi Kepegawaian Badan Kepegawaian Nasional Masnirani Mochtar menyatakan, pemberian gaji tersebut merupakan hasil kesepakatan pemerintah dan DPR sewaktu merumuskan APBN 2009. Sejak delapan tahun lalu, gaji ke-13 memang cair setiap Juni, katanya kepada Kontan akhir pekan lalu. Namun, Masnirani menjelaskan, gaji ke-13 sebetulnya merupakan bentuk subsidi pendidikan bagi PNS yang memiliki anak yang masih mengenyam pendidikan. Karena itu, pembagiannya dilakukan menjelang tahun ajaran baru sekolah. Selain untuk membantu biaya pendidikan, Masnirani menambahkan, pemberian gaji ke-13 juga bertujuan meningkatkan kesejahteraan para abdi negara. Apakah kebijakan ini akan berlaku juga tahun depan, masih menunggu pembahasan RAPBN 2010, ujar dia. Besarnya gaji ke-13 sama persis dengan gaji bulanan yang diterima para PNS. Upah terkecil yang diterima pegawai negeri tahun ini Rp 1,72 juta per bulan. Sedang total belanja negara untuk membayar gaji PNS mencapai Rp 143,8 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap, pemberian gaji ke-13 tahun ini bisa menjadi pendorong semangat bagi PNS, CPNS, dan pejabat negara untuk meningkatkan kinerja. PNS harus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat katanya. (Martina Prianti/Kontan) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mencampuradukkan Urusan Negara Bisnis Keluarga -- Ciri Khas Oknum Pejabat Indonesia
Saya percaya visi dan misi yang dinyatakan pasangan SBY - Budiono karena mereka tinggal melanjutkan apa yang telah dilakukannya selama ini. Kalau JK Win dan Mega Pro kira2 apa berani mengatakan itu? Track record yang ada selama ini malah melindungi koruptor kok. Nggak percaya? Coba NH yg jadi sampai sekarang masih ketua PSSI walaupun sudah terbukti sebagai koruptor, kira2 siapa yang melindungi. Dan pengakuan Agus Condro yang malah dipecat dari PDIP. Kalau SBY-Budiono menang pastilah hal itu nanti akan dibongkar. Malahan PS dari Golkar dan K dari PBB sekarang mungkin sudah ketar ketir karena sebentar lagi akan menjadi tersangka? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Mohammad Andri Budiman mand...@gmail.com Date: Tue, 19 May 2009 06:42:48 Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mencampuradukkan Urusan Negara Bisnis Keluarga -- Ciri Khas Oknum Pejabat Indonesia Assalamu'alaikum wr wb, Rekan-rekan yth, Di Kompas edisi cetak halaman pertama hari ini (Selasa, 19 Mei 2009), dicantumkan intisari visi dan misi ketiga pasangan capres-cawapres yang ada. Sejauh pengamatan saya yang bias, ketiga konsep visi-misi yang disarikan Kompas tersebut masih mengambang dan normatif tanpa ada ketegasan dalam bentuk apa implementasinya. Namun, cukup menarik, bahwa hanya pasangan Yudhoyono-Boediono yang dengan tegas menyebutkan akan membangun pemerintahan yang bersih, tidak dikotori oleh suap, memperdagangkan kekuasaan, dan mencampuradukkan urusan negara dan bisnis keluarga. Seandainya penegasan Yudhoyono-Boediono ini kemudian dimaktubkan di dalam suatu *kontrak politik* -- yang tentunya *terikat hukum* sehingga wanprestasi terhadap janji dapat disebut sebagai *tindak kriminal* yang dapat diajukan ke pengadilan -- yang maka saya kira tidak ada alasan (terutama bagi saya pribadi) untuk kali ini lebih favour kepada pasangan yang tegas-tegas menyebutkan hal ini dalam visi-misinya. ** Pencampuradukan bisnis keluarga dengan urusan negara inilah salah satu tindak kriminal utama yang membuat ekonomi negara kita nyaris hancur-lebur -- terutama rakyat kecil. Padahal, hampir dalam hal apapun (apalagi sumber daya alam) negara ini jauh lebih kaya daripada, misalnya, Singapura. Jadi, timbul pertanyaan, mengapa selama ini kebanyakan hanya Inner circle oknum pejabat tertentu yang sejahtera melebihi taraf kewajaran? ** Marilah kita bersikap jujur, dan melihat di sekeliling kita, terutama sekali pada masa pra-terbentuknya-KPK, betapa bila ada seorang *oknum pejabat* dilantik, maka *keluarga besarnya* yang dulu tidak punya apa-apa menjadi punya kebun sawit, pom bensin, rumah mewah, prioritas dalam proyek-proyek pengadaan, dll. Mungkin sebagian dari orang yang mempunyai penyakit dalam hatinya masih akan berupaya untuk ngeles bahwa, Itu kan sudah rezeki mereka, Jagalah hati. Hisablah dirimu sendiri, Jangan urus orang lain, just be a 'happy ignorant' like the rest of us, dsb, dst, dll. Namun, terus-terang saja, bila masih ada orang Indonesia yang mempunyai alasan-alasan jahiliyah semacam itu -- yang tentu saja akan menimbulkan iklim segar untuk menghambat pemberantasan korupsi -- barangkali kemungkinan besar orang itu sendiri adalah termasuk bagian dari oknum yang kecipratan rezeki yang mungkin saja juga termasuk inner circle (kroni dan keluarga besar) oknum pejabat korup. ** Saya tidak mengajak Anda memilih Yudhoyono-Boediono -- karena visi misi di atas pun kemungkinan besar masih tentatif dan rentan terhadap last minute change without notice. Saya mengajak Anda untuk memilih *siapapun* capres yang komit terhadap pemberantasan korupsi di negeri ini, termasuk asset oknum keluarga besar pejabat dan kroninya yang masih ada di dalam dan luar negeri tanpa seorang pun berani menyentuhnya karena nanti bisa bernasib sama seperti Romli Atmasasmita dan Antasari Azhar, yang justru menjadi korban ketika mencoba mengungkap tindak pidana korupsi di negeri ini. Kecuali, tentu saja, bila Anda atau keluarga Anda sendiri adalah bagian dari inner circle oknum penguasa tadi. Afwan jiddan atas segala kesalahan. Wallahu a'lam. Wassalamu'alaikum wr wb, Andri Sent from my BlackBerry® Bold smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to:
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: GAMAWAN PANCILOK MALIANG
Bung Bungaran, Saya ini orang Palembang tulen ! kelahiran salah satu Dusun di Kecamatan Sanga Desa Kabupaten Muba Propinsi Sumatra Selatan. Untuk anda ketahui, jumlah bahasa daerah di SumSel itu merupakan yang terbanyak didunia bo' jelasnya antar kecamatan yang satu dengan yang lainnya dah berbeda bahkan antar dusun aja bahasanya dah berbeda. Jadi...kau tidak bisa men-generalisirnya bung ! komering itu sendiri juga dibagi 2 yaitu OKI alias Ogan Komering Ilir dan OKU alias Ogan Komering Ulu. Jargon wong kito galo yang dipopulerkan oleh aktor Anwar Fuadi bersama Taufik Kiemas dimasa pemerintahan Mega itu tidaklah serta merta mewakili warga SumSel loh...palage sekarang si Anwar Fuadi kini menjadi salah satu Tim Suksesnya JK-WIN karena ybs menjadi salah satu kader Hanura so, emangnya anda ga tau itu ? he he he... Salam hangat, Suhaimi - Original Message - From: bungaran To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 20, 2009 6:46 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: GAMAWAN PANCILOK MALIANG Pacak nian Deklarasi SBY Berboedi, soalnyo kalau di komering, berboedi itu artinyo pacak bohong atau galo galo bohong. Wong kito di Palembang bilang kalau SBY berboedi itu artinyo SBY pacak bohong, atau SBY galo-galo bohong. Jadi pacak tidak menang. Apo tim sukses tidak tahu SBY berboedi artinyo SBY galo-galo bohong.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mau jadi apa Indonesia ?
Pilres tinggal beberapa saat lagi, marilah coba kita membayangkan apa yang akan terjadi di Perpolitikan Indonesia setelah pilpres usai. KALAU SBY-BOEDIONO MENANG. - SBY akan pusing membagi kursi kabinet kepada partai2 koalisinya.Jadi, politik dagang sapi akan lebih meriah dibandingkan 2004. - SBY akan bertindak tidak pandang bulu, kumpulkan kekayaan sebanyak-banyaknya, kalau perlu kroni2nya, sebab 2009-2014 adalah jabatan terakhir dia. - Hatta Rajasa akan menjadi ketua Umum PAN, dan dia akan memiliki posisi strategis di kabinet. PAN pasti akan mendukung PD di DPR. - JK akan tergusur dari ketua umum Golkar, dan aburizal bakrie akan menggantikan posisinya. Selanjutnya aburizal (and gang) akan mendapat posisi di kabinet, dengan catatan mau mendukung PD di DPR. - PKS akan tersenyum, karena mendapat jatah menteri yang lebih banyak dari 2004. - PDIP dan Gerindra (mungkin hanura), akan menjadi kekuatan oposisi di Parlemen. KALAU MEGA PRO YANG MENANG - Kabinet akan diisi oleh orang2 baru yang dijanjikan akan melakukan penataan ekonomi baru. - Golkar dan Hanura akan merpapat dengan PDIP, sehingga mendapat jatan kursi di Kabinet. - PKS akan menunjukkan kembali sifat aslinya, INKONSISTEN, dan akan merapat ke PDIP, tapi tidak akan ditanggapi oleh PDIP. - PD akan menjadi kekuatan oposisi (kira2 bisa nggak ya ?) KALAU JK-WIN YANG MENANG - Kabinet akan diisi mayoritas orang2 golkar. - Akan terjadi perang pengaruh antara PD dan PDIP untuk mendekat ke Golkar. - Partai2 menengah akan menjual diri ke Golkar. Indonesia, ohhh Indonesia, Negaraku tercinta sebentar lagi para peternak yang memiliki hewan SAPI dan KAMBING HITAM akan menuai untung besar, karena banyak yang akan DAGANG SAPI dan mencari KAMBING HITAM. Salam Cepat, Bebas Iklan, Kapasitas Tanpa Batas - Dengan Yahoo! Mail Anda bisa mendapatkan semuanya. http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Konsep Oposisi di Indonesia Kabur
maap ikutan nimbrung. kegagalan pdip 'menggiring' orang turun ke jalan bukan masalah berani tdk berani. pdip cuma gagal meyakinkan jutaan orang bahwa 'kesalahan' pemerintah hrs dihukum dng cara seperti itu. seperti juga di parlemen, kegagalan mereka adalah juga meyakinkan partai lain utk kuorum dlm interpelasi dan semacamnya, bukan masalah ketidakberanian. sedikit banyak mereka sudah lakukan itu seperti thd uu pornografi kemaren. analisa anda benar soal pdip yg berkutat hanya pd 'peperangan' megawati melawan sby. seperti kasus terakhir, seharusnya pdip tdk latah memaksakan diri ikut dlm pilpres. selain krn elektibilitas megawati yg tdk pernah tinggi, pertaruhan ini jika kalah justru semakin menambah ketidakyakinan jutaan orang pd perjuangan pdip. mendingan memperkuat karakter partai agar dpt meyakinkan masyarakat bahwa apa yg dilakukan pemerintah selama ini adalah salah. dlm jangka panjang perjuangan ini akan lebih menguntungkan pdip dan bisa memperkuat konsep oposisi di indonesia yg buram krn restraint2 yg memperumitnya. satu hal, jangan pula sekali kali berpikir kembali ke uud 45 awal, selain krn faktor sejarah hitam yg ditorehkan, juga dinamika masyarakat justru mengarah utk lebih menyempurnakan uud45 tsb lewat amandemen2 ulang. - Original Message - From: ajegile To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 19, 2009 11:17 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Konsep Oposisi di Indonesia Kabur --deleted--- Karena itu sangat mengherankan, PDIP berani menyebut diri partai oposisi tapi takut memimpin aksi turun ke jalan menggugat kekisruhan pemilu. Tentu bukan untuk menggugat kekalahannya, tapi untuk membela hak rakyat yang suaranya dihilangkan secara sistematis. Kalau partai oposisi ini berani memimpin turun ke jalan, bukan mustahil jutaan orang di seluruh Indonesia yang kehilangan hak suaranya akan mendukung. Kalau tidak berani ya jangan dipaksakan. Mending balik kandang saja, kembali menegakkan UUD'45. ajeg= PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER: This email and any files transmitted with it are confidential and intended solely for the use of the individual or entity to whom they are addressed. If you have received this email in error please notify the system manager. This message contains confidential information and is intended only for the individual named. If you are not the named addressee you should not disseminate, distribute or copy this e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your system. If you are not the intended recipient you are notified that disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] LETHAL WEAPONS MULAI KELUAR
Kalau memang bisa kasih gaji ke-13 mengapa tidak? Kan tahun pelajaran baru sehingga uang tsb memang sangat diperlukan. Kenapa sih melihat segala sesuatu selalu negatif? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Achmad Jauzi achmad_ja...@yahoo.com Date: Mon, 18 May 2009 17:45:10 To: Forum Pembaca Kompasforum-pembaca-kompas@yahoogroups.com; Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] LETHAL WEAPONS MULAI KELUAR Seperti saya pernah posting dua bulan lalu...sekarang lethal weapon mulai keluar...Setelah BLT tahap 2 maka bulan depan akan ada pembagian gaji ke-13 bagi TNI-Polri-PNS...Terus terang kedua senjata pemusnah masal ini sulit dilawan oleh JK-Win maupun Mega-Bowo (kok jadinya mirip nama gubernur ya???)Kalau JK-Win dan Mega-Bowo mau bagi-bagi rejeki dituduh politik uang...Tidak bagi uang, lawan bagi-bagi uang pake uang negara pulaAduh, terus terang kalau saya jadi konsultan politik JK-Win dan Mega-Bowo, untuk kedua senjata ini saya tidak punya penangkalnya... [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Konsep Oposisi di Indonesia Kabur
Bisa tunjukin mana pujian ke SBY yang Anda maksud? ajeg= --- ndo goodguy...@... wrote: bung ajeg, bisa tolong diperjelas pasal dan ayat berapa dalam UUD '45 yang menyatakan tidak perlu ada partai oposisi. kayaknya saya kelewat terus baca pasal-pasal dan ayat-ayat UUD'45 yang isinya itu deh... tipikalnya anda tuh Partai Demokrat banget yaah? ketika orang membahas mengenai organisasi atau lembaga eh nyeruduknya pasti ke pribadi seseorang. tipikalnya persis banget sama orang-orang petinggi Partai Demokrat yang diundang talkshow di stasiun TV. ketika bahasan tentang lembaga atau organisasi nggak pernah bisa jelaskan tapi pasti ujung-ujungnya muji-muji SBY dan menjelekkan pribadi yang lain. salam aje'g judo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wah, Tiap Tahun Utang Terus Bertambah
berita ini akan semakin seru jika mengutip pernyataan dirjen pengelolaan utang rahmat waluyanto bahwa utang pemerintah periode 2001 - 2004 bertambah 12 triliun, sedangkan periode 2004 - 2008 bertambah 348 triliun. waktu ditanya wartawan kok beda sama itungannya menkeu, pak dirjen menyarankan utk pake punya menkeu saja. nah lho. dan akan lebih seru lagi jika fans berat mega vs sby di fpk ini 'berduel' lagi menyikapi berita tsb. ;-] - Original Message - From: Agus Hamonangan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 20, 2009 7:23 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wah, Tiap Tahun Utang Terus Bertambah http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/05/14/09321122/wah.tiap.tahun.utang.terus.bertambah JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah membenarkan penambahan utang setiap tahun. Bukan saja dalam empat tahun terakhir, tapi juga dari tahun-tahun sebelumnya. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, selama empat tahun terakhir jumlah utang yang dipikul pemerintah bertambah 8,61 miliar dollar AS. Tapi, jumlah penambahan tersebut jauh lebih rendah dibanding empat tahun sebelumnya. Selama 2001 hingga 2004, ada penambahan utang 17,81 miliar dollar AS. Jika dikonversi dalam dollar Amerika Serikat, posisi utang selama empat tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono mencapai 149,47 miliar dollar AS. Akhir 2004, posisi utang pemerintah mencapai 139,86 miliar dollar AS. Ada penambahan 8,61 miliar dollar AS, kata Sri Mulyani. Padahal, posisi utang pemerintah tahun 2001 hanya 121,95 miliar dollar AS. Menurut Sri Mulyani, masih banyak yang traumatis melihat utang pemerintah yang bengkak akibat krisis 1998. Tapi, sekarang Pemerintah telah berkomitmen mengelola utang dengan baik, katanya. (Martina Prianti/Kontan) PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER: This email and any files transmitted with it are confidential and intended solely for the use of the individual or entity to whom they are addressed. If you have received this email in error please notify the system manager. This message contains confidential information and is intended only for the individual named. If you are not the named addressee you should not disseminate, distribute or copy this e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your system. If you are not the intended recipient you are notified that disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PAPER - MAFIA BERKELEY
siapa yang mau fasilitasi debat faisal basri dan revrisond baswir? barangkali seru dan menarik... soal neolib, boediono dan mafia barkeley tentunya juga konsep yang ditawarkan seperti tantangan bung faisal --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, bungaran no_re...@... wrote: Apa Bang Faisal tidak tahu hantunya sudah ada sejak tahun 1967. Hantu-hantu itu sudah gentayangan hingga sekarang. Coba bang faisal lihat hantu-hantunya sekarang.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono: Jangan Alergi terhadap Utang!
buktiin dong pak, utang digunakan secara produktif. selama ini sektor2 yg andil dlm pdb dan pertumbuhan konsumsi mulu. sektor yg produktif justru semakin menurun. apa mo ngeles lagi kondisi perekonomian lagi suram. klo iya pak budiono berarti sudah pinter kayak politisi. pinter beretorika. - Original Message - From: Agus Hamonangan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 20, 2009 7:43 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono: Jangan Alergi terhadap Utang! http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/05/19/15112612/Boediono.Jangan.Alergi.terhadap.Utang JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden Boediono menyatakan, utang merupakan proses kehidupan dalam ekonomi modern. Karenanya ia meminta tidak perlu alergi terhadap utang untuk membangun Indonesia. Nah kalau utang, dari dulu saya tidak berubah dari posisi awal. Jangan alergi terhadap utang. Utang itu bagian dari proses kehidupan ekonomi modern. Siapa yang enggak punya utang? tandas Boediono saat berkunjung ke kantor Kompas, Jakarta, Selasa (19/5). Hanya, lanjutnya, utang tersebut harus diperhatikan dan dikawal, jangan sampai jumlahnya melebihi dari kemampuan. Terutama utang luar negeri. Utang dalam negeri risikonya lebih kecil. Utang luar negeri harus berada dalam rambu-rambu yang jelas. Dan itu ada, itung-itungannya jelas, tegasnya. Dikatakan Boediono, utang harus digunakan secara produktif. Setiap sen dari utang itu harus digunakan secara produktif. Produktif dalam dua hal, untuk meningkatkan kapasitas ekonomi nasional jadi infrastruktur macam-macam dan untuk meningkatkan kualitas manusianya, jelas mantan Menko Perekonomian ini. Kalau dua-duanya bisa kita jadikan sasaran penggunaan utang, ya enggak ada masalah. Jadi jangan, sekali lagi, jangan mengambil utang sebagai tujuan akhir, seperti juga pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan lain sebagainya, demikian Boediono. GLO,EDJ PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER: This email and any files transmitted with it are confidential and intended solely for the use of the individual or entity to whom they are addressed. If you have received this email in error please notify the system manager. This message contains confidential information and is intended only for the individual named. If you are not the named addressee you should not disseminate, distribute or copy this e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your system. If you are not the intended recipient you are notified that disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited. [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bayi Dinyatakan Mati, Tiba-tiba Hidup, Lalu menghilang
Wagh... Kalau masih hidup walaupun dinyatakan meninggal ya harusnya jangan dikubur lah. Pakai akal sehat bukan hilang mungkin dimakan binatang? Karena kulit kepala masih ada kan? Kasihan bayi itu ya... -laura --- On Wed, 5/20/09, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@chevron.com wrote: From: Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@chevron.com Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bayi Dinyatakan Mati, Tiba-tiba Hidup, Lalu menghilang To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, May 20, 2009, 6:51 AM Ya.. tulisan yang sangat aneh dan meresahkan. Kalau toh bayi itu dinyatakan meninggal oleh Rumah Sakit. Kemudian saat di rumah, kemudian dia hidup, bergerak dan membuka mata, seharusnya kan tidak dikubur dong. Seharusnya diconsult lagi ke RS lah.. masak bayi yang hidup dikubur ? Jadi dikubur hidup2 atau gimana ? --- On Tue, 19/5/09, Agus Hamonangan agushamonangan@ yahoo.co. id mailto:agushamonan gan%40yahoo. co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonangan@ yahoo.co. id mailto:agushamonan gan%40yahoo. co.id Subject: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Bayi Dinyatakan Mati, Tiba-tiba Hidup, Lalu menghilang To: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com mailto:Forum- Pembaca-Kompas% 40yahoogroups. com Received: Tuesday, 19 May, 2009, 2:09 AM http://regional. kompas.com/ read/xml/ 2009/05/18/ 12454144% 20/bayi.dinyatak an.mati.tiba- tiba.hidup. lalu.menghilang MATARAM, KOMPAS.com - Penduduk Kampung Pejarakan, Kelurahan Pejarakan Karya, Kecamatan Ampenan Kota Mataram, NTB, menjadi gempar gara-gara hilangnya mayat bayi dari kuburannya. Bayi yang dilahirkan dari pasangan suami istri Irwan dan Jamilah tersebut meninggal pada Sabtu di Rumah Sakit Umum (RSU) Mataram dan langsung dimakamkan, kata salah seorang warga Pejarakan, Ihsan Priadi di Mataram, Senin (18/5). Bayi tersebut diketahui tidak berada di kuburnya pada Minggu petang oleh seorang peternak yang sedang menyabit rumput di kuburan dan langsung memberitahukan kepada keluarga bayi yang malang tersebut. Petugas dari Polres Kota Mataram datang ke lokasi kejadian sekaligus membongkar kuburan mayat bayi tersebut. Polisi hanya menemukan kulit kepala bayi sementara seluruh anggota badan hilang. Menurut masyarakat Pejarakan, ketika bayi dilahirkan diperkirakan sudah meninggal dan oleh dokter rumah sakit dan menyuruh keluarga membawa pulang untuk dikuburkan. Ketika sampai di rumah, diumumkan melalui pengeras suara di masjid, bayi Jamilah meninggal dan segera dimakamkan, tidak lama banyak masyarakat yang datang melayat. Namun ketika akan dimandikan ternyata bayi yang tadinya diduga sudah meninggal menunjukkan tanda-tanda masih hidup dengan bergerak dan membuka mata, sehingga masyarakat menjadi kaget. Karena sudah diputuskan meninggal dunia, akhirnya si bayi dimandikan kemudian dikubur di pekuburan umum Pejarakan. Kasus hilangnya bayi dari kuburnya itu kini masih dalam penyelidikan pihak berwajib. BNJ Sumber : Ant [Non-text portions of this message have been removed]
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono: Jangan Alergi terhadap Utang!
Yah, ono-ono... utang luar negeri karya pemikiran sampean tuh yg menjadi pintu hegemoni terhada SDA yg sekarang sudah bikin lingkngan Indonesia kritis. Say no to Boediono, PASTIII Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Terkirim: Rabu, 20 Mei, 2009 00:43:08 Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono: Jangan Alergi terhadap Utang! http://bisniskeuang an.kompas. com/read/ xml/2009/ 05/19/15112612/ Boediono. Jangan.Alergi. terhadap. Utang JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil presiden Boediono menyatakan, utang merupakan proses kehidupan dalam ekonomi modern. Karenanya ia meminta tidak perlu alergi terhadap utang untuk membangun Indonesia. Nah kalau utang, dari dulu saya tidak berubah dari posisi awal. Jangan alergi terhadap utang. Utang itu bagian dari proses kehidupan ekonomi modern. Siapa yang enggak punya utang? tandas Boediono saat berkunjung ke kantor Kompas, Jakarta, Selasa (19/5). Hanya, lanjutnya, utang tersebut harus diperhatikan dan dikawal, jangan sampai jumlahnya melebihi dari kemampuan. Terutama utang luar negeri. Utang dalam negeri risikonya lebih kecil. Utang luar negeri harus berada dalam rambu-rambu yang jelas. Dan itu ada, itung-itungannya jelas, tegasnya. Dikatakan Boediono, utang harus digunakan secara produktif. Setiap sen dari utang itu harus digunakan secara produktif. Produktif dalam dua hal, untuk meningkatkan kapasitas ekonomi nasional jadi infrastruktur macam-macam dan untuk meningkatkan kualitas manusianya, jelas mantan Menko Perekonomian ini. Kalau dua-duanya bisa kita jadikan sasaran penggunaan utang, ya enggak ada masalah. Jadi jangan, sekali lagi, jangan mengambil utang sebagai tujuan akhir, seperti juga pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan lain sebagainya, demikian Boediono. GLO,EDJ Lebih bersih, Lebih baik, Lebih cepat - Yahoo! Mail: Kini tanpa iklan. Rasakan bedanya! http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] HEPENG DO NA MANGATUR KOALISI ON
Kalau begini ceritanya berarti PKS bodoh sekali, mau-maunya diskenariokan sebagai partai mencla-mencle, mengemis sana-sini, penjilat, sangar dan berbagai macam label buruk. Logikanya, apakah mereka sudi diskenariokan sejelek itu ? Rgds, Har.- On 5/20/09, Achmad Jauzi achmad_ja...@yahoo.com wrote: Kalau saya kok punya perasaan yang berbeda ... Semua sudah diskenariokan...Kalau melihat omongan Mahfudz Sidik, Fachri Hamzah, Zulkiplimansah dll Godfather PKS yang lain...Sepertinya Tifatul Ngambek...Kemudian dibujuk SBY langsung...Dikasih permen...Lalu cium tangan...Itu semua hanyalah bagian dari lakon pencitraan SBY (Katanya) Berbudi...Kita-kita aja rakyat yang dibikin bingung bahkan ada yang sampai panas, bawa-bawa isu agama segala...NO...Semua bohong...Orang kampung papa saya bilang Hepeng do na mangatur koalisi on... [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY-Budi vs JKWIN Vs MegaBowo
Ass.Wr.Wb. Itu mah sindiran karena ada kalimat mudah ditebak Tak perlu lah ucapkan terima kasih, tapi justru harus lebih hati-hati terhadap tulisan-tulisannya. Meski saya pun suka buat salah setelah dibaca ulang, malah berbalik dengan tujuan apa yang dikehendaki tapi sudah terlambat untuk mengkoreksinya karena sudah terkirim. Wassalam Mamang 2009/5/18 P Giri Hatmoko masg...@yahoo.com terima kasih mas bambang, atas masukannya. Tapi kalau dibandingkan dengan apa yang pernah ditulis mas bambang, jelas saya bukan apa2nya. Apalagi aku ini wong ndeso mas. --- Pada Ming, 17/5/09, Bambang Sulistomo pembebasan.bsulist...@gmail.compembebasan.bsulistomo%40gmail.com menulis: Dari: Bambang Sulistomo pembebasan.bsulist...@gmail.compembebasan.bsulistomo%40gmail.com Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY-Budi vs JKWIN Vs MegaBowo Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 17 Mei, 2009, 12:07 PM saya kagum pada tulisannya om Giri ini, singkat , jelas, dan mudah ditebak, anda mempunyai kemampuan menulis yang sangat hebat om, sehingga sadar atau enggak sadar kita bisa juga dipengaruhi, apapun juga anda bisa dipertarungkan dengan penulis cerdas lain yang tidak senada, salambambangsulisto mo. [Non-text portions of this message have been removed]
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono: Jangan Alergi terhadap Utang!
Wah wah, saya kok kurang bisa memahami analoginya ya ? setahu saya, hutang hanyalah salah satu instrumen pembiayaan, jadi sifatnya optional. Bisa dipakai, bisa juga tidak, jadi pengertiannya, dalam membangun negara tidak harus dengan hutang. Pak budiono, (Kira2 tim suksesnya baca gak ya) menurut bapak, bisa gak negara kita membangun tanpa hutang ? Kalau masalah Indonesia tidak bebas dari hutang, itu sich bukan berita. Angap saja mulai sekarang kita tidak berhutang, tinggal mencicil. Lha, berapa tahun indonesia terbeban hutang pak ? --- Pada Rab, 20/5/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id menulis: Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono: Jangan Alergi terhadap Utang! Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 20 Mei, 2009, 7:43 AM http://bisniskeuang an.kompas. com/read/ xml/2009/ 05/19/15112612/ Boediono. Jangan.Alergi. terhadap. Utang JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil presiden Boediono menyatakan, utang merupakan proses kehidupan dalam ekonomi modern. Karenanya ia meminta tidak perlu alergi terhadap utang untuk membangun Indonesia. Nah kalau utang, dari dulu saya tidak berubah dari posisi awal. Jangan alergi terhadap utang. Utang itu bagian dari proses kehidupan ekonomi modern. Siapa yang enggak punya utang? tandas Boediono saat berkunjung ke kantor Kompas, Jakarta, Selasa (19/5). Hanya, lanjutnya, utang tersebut harus diperhatikan dan dikawal, jangan sampai jumlahnya melebihi dari kemampuan. Terutama utang luar negeri. Utang dalam negeri risikonya lebih kecil. Utang luar negeri harus berada dalam rambu-rambu yang jelas. Dan itu ada, itung-itungannya jelas, tegasnya. Dikatakan Boediono, utang harus digunakan secara produktif. Setiap sen dari utang itu harus digunakan secara produktif. Produktif dalam dua hal, untuk meningkatkan kapasitas ekonomi nasional jadi infrastruktur macam-macam dan untuk meningkatkan kualitas manusianya, jelas mantan Menko Perekonomian ini. Kalau dua-duanya bisa kita jadikan sasaran penggunaan utang, ya enggak ada masalah. Jadi jangan, sekali lagi, jangan mengambil utang sebagai tujuan akhir, seperti juga pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan lain sebagainya, demikian Boediono. GLO,EDJ Apakah saya bisa menurunkan berat badan? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Artis DPR...
banyak yang berpendapat (juga dari para artis), bahwa kebanggaan artis yang masuk DPR adalah Tidak ada artis yang korupsi. Waduh, tugas anggota DPR adalah legislasi, budget dan pengawasan. Jadi jangan hanya dilihat tidak korupsi. Kalau misal seorang artis masuk DPR, dia tidak korupsi, tapi juga nggak ngerti masalah legislasi, budget dan pengawasan, terus dia mau ngapain di DPR ? Syarat menjadi anggota DPR, jelas tidak korupsi, tapi mereka juga harus memiliki kemampuan berdasarkan tugas dan fungsi DPR. Coba lihat sepak terjang anggota DPR dari kalangan artis, apa yang telah mereka perbuat untuk masyarakat Memang tidak semua artis seperti itu, kita tentu ingat Sophan Sophian (Alm), yang memiliki kemampuan dan dedikasi untuk menjadi seorang legislator. Salam. --- Pada Sel, 19/5/09, Fahry Enambelas fahry_1...@yahoo.com menulis: Dari: Fahry Enambelas fahry_1...@yahoo.com Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Artis DPR... Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 19 Mei, 2009, 11:33 AM Kenapa forum ini terkesan sinis dengan kehadiran Artis di DPR? Apa yang salah dengan Artis? Apa kalau artis tidak mengerti Hukum tata Negar? Apa artis tidak punya kepekaan pada persoalan2 rakyat? Ada nggak dari anggota forum ini yang bisa melacak berapa banyak anggota DPR terpilih yang yang latar belakangnya DEBTCOLLECTOR? Artis paling tidak maju dengan keringatnya sendiri, dipilih rakyat karena nama yang mereka bangun dengan karya mereka. DAN PASTI TIDAK KORUPSI, karena mereka tidak punya beban hutang yang harus dibayar. Salam. _ _ __ From: Mohammad Andri Budiman mand...@gmail. com Sent: Monday, May 18, 2009 10:59:32 PM Subject: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Artis DPR... Apa ya kata-kata mutiara yang pas buat preambule? Selamat atas pilihan Anda? Salam, Andri Sent from my BlackBerry® Bold smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... !
[Forum-Pembaca-KOMPAS] BERITA DARI KOMPAS.COM
Sejarah Duh, Apa Perlu Ditunjuk Duta Museum? DHONI SETIAWAN/KOMPAS.COM Ilustrasi: Pengunjung menikmati Wayang Golek di Museum Wayang, Jakarta Barat. Banyaknya pilihan tempat rekreasi yang menarik kini ikut mempersempit kemungkinan generasi muda berkunjung ke museum. / Artikel Terkait: Cahaya Kamera Percepat Rusaknya Koleksi Museum WayangMuseum Bahari Perlu DirenovasiCegah Pencurian, Museum Nasional Perbanyak CCTVPengelolaan Museum Berbasis TI dan Konservasi Museologi, Ilmu Apa Itu? Selasa, 19 Mei 2009 | 12:14 WIB JAKARTA, KOMPAS.com — Walaupun museum banyak menyimpan catatan sejarah, minat generasi muda untuk mengunjunginya masih sangat rendah. Salah satu penyebab adalah kian banyaknya pilihan tempat rekreasi menarik, yang mempersempit kemungkinan generasi muda berkunjung ke museum. Wacana tersebut mengemuka dalam diskusi Menumbuhkan Minat Generasi Muda Terhadap Museum dan Sejarah, Senin (18/5) di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta. Menurut sejarawan Dasman Djamaluddin, diskusi tersebut sangat menarik karena, ke depan, museum harusnya betul-betul bisa menjadi arena pembelajaran bagi generasi muda, yaitu sejarah, kebudayaan, sekaligus juga sebagai arena rekreasi. Sehingga para generasi muda bisa mengenal sejarah lebih dekat dan lebih rinci, sebagai wujud cinta pada sejarah negerinya sendiri dan mengetahui makna pentingnya sejarah bagi kemajuan negara, kata Dasman. Selain itu, Dasman menambahkan, sangat disayangkan bahwa makna dan pentingnya sejarah masih belum menjadi prioritas dalam nilai akademis siswa. Kendalanya, pemasaran museum kurang maksimal dalam menarik perhatian masyarakat, di samping pemerintah pun kurang bekerja sama dengan berbagai instansi terkait untuk meningkatkan jumlah pengunjung museum. Hal itu, tambah Dasman, berlaku juga pada slogan Visit Indonesia Year. Di mata Dasman, slogan tersebut cenderung lebih melirik bidang pariwisata, ketimbang museum sejarah. Harusnya juga dipikirkan bagaimana ke depan kita bisa menarik minat generasi muda berkunjung ke museum. Apakah perlu ditunjuk duta museum atau boleh juga dipertimbangkan masuknya musik ke dalam museum? kata Dasman. [Non-text portions of this message have been removed]