Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dokumen Indikasikan SBY Tahu
Di jaman dimana informasi masif seperti ini, orang sibuk kaya Marzuki yang Ketua DPR belu tentu bisa mengikuti perkembangan informasi sebaik mereka yang poengangguran sehingga pendapatnya bisa jadi tidak didukung oleh info terakghir atau koordinasi informasi terkait. Banyak kasus seperti ini. Jadi, di jaman masif info ini, dan pers sebagai pilar ke-empat demokrasi semakin mantap, informasi yang keluar seperti ketua DPR ini menjadi tidak bernilai dan seperti sampah karena ada yang lain yang lebi koprehensif dan cover both sides naturally. Lupakan ucapan Ketua DPR, isinya belum tentu mencerminkan jabatannya. Agus Hamonangan wrote: Jakarta, Kompas - Sejumlah dokumen yang diperoleh Panitia Khusus Angket Bank Century DPR mengindikasikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengetahui proses pengambilan keputusan pengucuran dana talangan ke Bank Century yang menyedot uang negara lebih dari Rp 6,7 triliun. Meski demikian, Partai Demokrat berpendapat sebaliknya. Menurut Ketua DPR Marzuki Alie, yang juga mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, dalam perbincangan dengan pers di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (23/12), Presiden Yudhoyono sama sekali tidak terlibat. Berkali-kali Pak SBY menyampaikan bahwa keputusan bailout, beliau tidak terlibat sama sekali. Seribu persen tidak terlibat sama sekali, ujarnya. Menurut Marzuki, saat keputusan bailout diambil oleh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada 21 November 2008, Presiden sedang bertugas di luar negeri dan pejabat presidennya adalah wakil presiden. Bahwa dilaporkan, setelah itu, ya. Sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan tentu dilaporkan, ujarnya. Adapun kehadiran Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program Reformasi (UKP3R) dalam rapat KSSK, menurut Marzuki, sebagai narasumber semata mengingat pejabat-pejabat yang terkait dengan ekonomi dipanggil dan dimintakan pendapat. Ini juga sudah dijelaskan Sekretaris KSSK Pak Raden Pardede, katanya. Isi dokumen Menurut anggota Pansus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ganjar Pranowo, dokumen yang diperoleh Pansus Angket justru mengindikasikan Presiden mengikuti proses Bank Century. Notulensi rapat KSSK pada 13 November 2008, misalnya, menunjukkan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah menginformasikan masalah ini kepada Presiden. Namun, karena pada hari itu akan melaksanakan tugas ke San Francisco, Amerika Serikat, Presiden RI tidak bisa mengambil keputusan tentang kemungkinan penerapan blanket guarantee (penjaminan 100 persen nasabah) sebagai alternatif keputusan untuk Bank Century. Dalam notulen tersebut juga disebutkan, berdasarkan informasi Ketua UKP3R Marsillam Simanjuntak, keputusan blanket guarantee tidak dapat dilakukan atas persetujuan wakil presiden. Menurut Ganjar Pranowo, notulen rapat KSSK pada 13 November itu harus diverifikasi. Apabila benar, notulen itu menunjukkan bahwa ada komunikasi intensif antara pejabat KSSK dan Presiden. Jadi, tidak benar kalau Presiden tidak tahu-menahu soal Century, ujarnya. Keterlibatan Marsillam dalam rapat, menurut Akbar Faishal dari Partai Hanura, juga tertuang dalam transkrip rapat konsultasi KSSK pada 21 November 2008. Dalam transkrip itu ditulis bahwa Sri Mulyani pada awal rapat menyebutkan Marsillam diminta Presiden untuk bekerja dengan KSSK. Menurut Akbar, transkrip ini perlu diverifikasi oleh Pansus. Kutipan transkrip itu adalah: Tadi disebutkan oleh Pak Raden, Sekretaris KSSK, kita mengundang berbagai pihak yang terkait, yaitu dari Bank Indonesia yang meminta rapat ini, jajaran Depkeu yang terkait, LPS, karena ini menyangkut bank yang sifatnya terbuka, kita mengundang Bapepam. Ini bukan sebagai anak buah Menkeu, tapi sebagai otoritas Bapepam. Dan narasumber yang kita memang undang dalam rapat ini untuk bisa memberikan masukan termasuk di dalamnya Pak Marsillam sebagai UKP yang memang diminta oleh Bapak Presiden untuk bekerja dengan KSSK dan di sini kita undang dari Bank Mandiri. Berdasarkan catatan Kompas, dalam konferensi pers, 13 Desember lalu, Raden Pardede juga menegaskan bahwa kehadiran Marsillam adalah karena diminta Presiden Yudhoyono untuk bekerja sama dengan KSSK. Berdasarkan dokumen yang diperoleh Andi Rahmat, anggota Pansus dari Partai Keadilan Sejahtera, Marsillam memang hadir tidak hanya sekali, tetapi banyak hadir dalam rapat-rapat soal Bank Century, seperti rapat tanggal 13, 15, 19, 20, 24 November 2008, juga Februari 2009. Dari Bank Indonesia Secara terpisah, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo menyatakan, data yang dimiliki BPK bersumber dari Bank Indonesia. Dari data itu juga diketahui, semua bank lain memiliki rasio kecukupan modal (CAR) di atas 8. Penegasan tersebut disampaikan Hadi, Rabu, terkait pernyataan Boediono yang menyanggah salah satu kesimpulan hasil investigasi BPK bahwa perubahan syarat rasio kecukupan modal dalam peraturan Bank Indonesia
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] pengkaryaan kembali
BUMN yang menempatkan uangnya di Bank bukan plat merah diusut dulu. Ada aturannya bahwa BUMN menempatkan uangnya di Bank plat merah. Mengapa ada bank BUMN menempatkan uangnya di Century? Bahkan bantuan dari Amerika juga ditempatkan disana? Ini kenekadan, kegoblokan, atau ketidaktahuan? james wrote: dear all, saat ini diakui atau tidak, ada beberapa instansi milik negara melakukan pelanggaran hukum secara pasti dan meyakinkan. yaitu dengan memasukkan atau merekrut kembali staf pegawai yang telah pensiun kedalam jajaran formatur dan struktur kepegawaian. padahal yang bersangkutan telah definitif mengantongi putusan hukum pernyataan purnabhakti/purnawira.mohon pencerahannya kepada viewers atas fenomena ini. dari sudut pandang yuridis, politik, SDM, dan Budaya. Bagaimana ? [#-o] [Non-text portions of this message have been removed] No virus found in this incoming message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 9.0.722 / Virus Database: 270.14.121/2589 - Release Date: 12/27/09 16:18:00 = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani
Saya tidak mengatakan tidak ada pelanggaran, banyak pelanggaaran dan itu harus diusut. Yang saya bela hanya masalah kebijakan bailout oleh KSSK murni karena menghindari krisis dan keyakinan saya bahwa Pak Boed dan SMI tidak ada menikmati dana BC. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From:topi h no_re...@yahoogroups.com Date: Sun, 27 Dec 2009 16:47:57 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani Bang Goldip!Wong BPK dalam laporannya sudah menyatakan jelas ada pelanggaran dalam kasus dana talangan century, kok anda ngeyel dan mati matian membelanya, jangan2 anda termasuk nasabah bank centuty yang ikut manikmati dana tersebut = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Aku Menangis Melihat Prof Boediono
Pak Boed sendiri sudah mengakui bahwa bukan malaikat, artinya manusia biasa. Sebagai manusia biasa, demikian banyak kemungkinan terjadi secara manusiawi. Sekali ,lagi secara manusiwai, namun sering orang diluarnya tetap bersperspsi atau mengharap sisi manusiawi itu tidak ada dan yang ada adalah sisi malaikat Ini juga berlaku untuk persepsi terhadap SMI EKO KERTAJAYA wrote: klo pake analogi berkendara mungkin pak bud ini bisa pake mobil mewah, tapi pake mobil yg sederhana, tools di mobilnya sangat lengkap sesuai ketentuan berkendara, ga pernah terobos lampu merah, taat rambu, kecepatan dll. namun suatu saat lewat jalan tol, kondisi tengah macet, hujan deras dan banjir tengah mengancam jalan tol tsb. memory pak bud melayang beberapa tahun lalu ketika mengalami kejadian yg sama, mobilnya mogok dan mengabiskan dana yg tdk sedikit utk merepairnya. dan setelah tengok kiri kanan dan dng keyakinan penuh, melajulah mobil pak bud lewat bahu jalan. akhir cerita mobil pak bud selamat dengan diiringi sorak sorai penonton yg campur baur antara ygkagum dan yg benci dng beliau. merry christmas and happy long weekend for all. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Natal
Terimakasih pak Daniel Ronda, Demikian pula hendaknya pesan selamat dan damai sejahtera buat kel bapak serta kel FPK semuanya. Semoga selalu Damai di Bumi seperti pesan Jesus Krsitus. Amin. Salam Natal dan Tahun Baru 2010, Ning P - Original Message - From: Daniel Ronda daniel_elisa...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Saturday, December 26, 2009 7:04 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Natal Dear member milis FPK yang merayakan Natal: Kami mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2010 bersama keluarga. Blessings Kel Daniel Ronda Makassar Powered by Telkomsel BlackBerry® = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL
Pak Andi, Semua pertanyaan Anda tersebut sudah saya rangkum dalam sebuah artikel TANYA JAWAB TENTANG UJIAN NASIONAL yang bisa dilihat di http://satriadharma.wordpress.com/ Salam Satria --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Andidj andidj2...@... wrote: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL Halo pak satria... Menyambung diskusi kita soal UN Saya percaya dengan data2 dari bapak, mengingat pengalaman bapak yang luas di bidang pendidikan Ada beberapa yang ingin saya tanyakan: 1. Soal standarisasi Apakah standarisasi pendidikan diperlukan atau tidak? Dalam bidang industri, kita mengenal SNI. Untuk menjaga kualitas, daya saing, dll Sekarang dalam bidang pendidikan. Kok ya saya masih merasa perlunya ada standarisasi. Semestinya juga tingkat universitas yang menghasilkan sarjana, harus juga ada standarisasi. Sebagai contoh ya pak; seorang sarjana kedokteran seharusnya bisa ini dan itu, minimum. Tentu saja antar universitas pasti ada beda kualitasnya. Bahkan antar mahasiswa dari universitas yang sama juga beda kualitasnya. Tapi sebagai seorang sarjana kedokteran yang lulus dengan IPK minimum (misal 2,00) seharusnya ada kualitas minimum yang dia bisa lakukan. Kalo engga ada standarisasi, bagaimana mengontrolnya? Nanti ada universitas yang dengan mudah meluluskan seorang sarjana kedokteran dan bukankah ini mengerikan? Seorang dokter tanpa ada yg mengontrol kualitasnya, tanggung-jawab intelektualnya? Saya tidak mengatakan harus UI atau yg lain sebagai standar. UI bisa saja sudah over qualified, nah siapa selama ini yang mengontrol standar minimum keahlian seorang sarjana? Apakah selama ini dilepas saja? Kalau ya, apakah tidak berbahaya mengingat karakteristik pendidikan tinggi kita yang condong berorientasi komersial ? Analogi yang sama dengan UN. Kalau dibebaskan dengan Ujian Sekolah saja, siapa yang mengontrol kemampuan minimal seorang lulusan SD/SMP/SMA? Ataukah memang tidak perlu dikontrol dan dilepas begitu saja? Bagaimana saran bapak? 2. Soal kualitas pendidikan Saya setuju dengan bapak (seperti data2 yang bapak sampaikan) bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pelayanan pendidikan yang harus ditingkatkan. UN sendiri tidak serta merta secara otomatis akan meningkatkan kualitas pendidikannya. Menurut data bapak, berapa persen yang masih belum memenuhi pelayanan pendidikan yang standar (dari sabang sampai merauke)? Tapi kita samakan persepsi dulu ya pak mengenai pelayanan pendidikan yang standar. Yang standar itu bukan seperti SMAN 8 Jakarta, ini menurut saya over qualified untuk dijadikan standar (sama seperti UI di perguruan tinggi). Sambil menunggu jawaban dan data dari bapak, mungkin bapak bisa share kira-kira untung rugi bila tidak ada UN? Selama ini, kita berfokus pada keuntungan dan kerugian adanya UN. Tapi tidak pernah (atau sedikit sekali) bicara resiko yang ada bila UN ditiadakan. terima kasih salam, andidj
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Izinkan Luna Jadi Manusia
Jawaban2 pintar dari Luna menunjukkan bhw dia bukanlah boneka yg tdk berpendidikan, sbgmn yg disebut sejumlah member milis ini. Nah, soal berpendidikan ini, siapa yg layak dikritisi: luna atau wartawan infotainmentnya? Di tangan Budi Suwarna, Luna terlihat -- eh terbaca -- berkelas. IJP -Original Message- From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Date: Sun, 27 Dec 2009 01:17:54 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Izinkan Luna Jadi Manusia Oleh Budi Suwarna http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/12/27/04181265/izinkan.luna.jadi.manusia Mari sejenak membayangkan Luna Maya kecil dengan kaki berlepotan lumpur karena sering main di sawah. Mari bayangkan Luna mengejar layang-layang di sebuah kampung di Bali. Kita memang hanya bisa membayangkan karena jika Luna sekarang masih main lumpur atau mengejar layang-layang, barangkali hal itu akan menjadi berita besar. Maklum, Luna bukan lagi bocah kampung, melainkan artis yang pada pengujung tahun 2009 ini paling banyak diperbincangkan orang. Sebagai artis terkenal, apa pun yang menyangkut hidupnyameski remeh-temehbisa jadi berita. Sampai-sampai orang ingin tahu baju dalam saya bagaimana. Heran deh, apa pentingnya, kata Luna ketika ditemui seusai acara musik Dahsyat di Studio RCTI, Jakarta, Kamis (24/12). Bagaimana rasanya jadi sorotan? Luna mendesahkan napas. Kadang saya merasa bukan lagi manusia, melainkan robot yang terus-terusan melayani keingintahuan publik, ujarnya. Gadis kelahiran Bali, 26 Agustus 1983, itu mengaku sadar, ketika dia terjun ke dunia hiburan, kehidupan pribadinya bakal terusik. Namun, dia tidak menyangka seluruh aspek hidupnya akan diobok-obok dan jadi tontonan orang. Terus terang, saya risi. Luna merasa jadi komoditas? Ya, saya tidak ada bedanya dengan handphone di pertokoan Roxy, jawab Luna tanpa menutupi kegundahannya. Belakangan ini Luna memang sedang gundah. Meski demikian, dia tetap cantik. Pipinya merona merah dan matanya bercahaya. Rambut lurusnya digerai begitu saja dan melambai-lambai tertiup angin yang keluar dari penyejuk ruangan di Studio RCTI. Jadi, Luna ingin bagaimana? Saya ingin diperlakukan seperti manusia biasa yang punya rasa dan hak individu. Saya ingin bebas melakukan sesuatu tanpa takut jadi sorotan orang. Saya juga ingin bisa berbagi, kata Luna yang tahun lalu bersama teman-temannya mendirikan Yayasan Syair untuk Sahabat. Yayasan yang didedikasikan untuk ODHA (orang dengan HIV/AIDS) itu barangkali adalah sedikit ruang bagi Luna untuk menjauh barang sebentar dari dunia hiburan yang ingar-bingar, gemerlap, dan sarat intrik. Sandiwara Luna termasuk artis laris Tanah Air. Wajahnya hampir setiap hari muncul di acara musik, sinetron, video klip, gosip, hingga iklan. Padahal, dia mengaku tidak sengaja tercemplung ke dunia hiburan. Pemicu awalnya adalah ketika wajah Luna terpilih sebagai pemenang ketiga cover girl majalah remaja tahun 1999. Saat itu ia masih kelas II SMP Swastiastu, Denpasar, Bali. Saya ikut pun karena desakan teman-teman, kenangnya. Setelah lulus SMA, dia nekat hijrah sendirian dari Bali ke Jakarta dan bergabung dengan Look Model Inc. Dari sinilah dia mulai menjejaki dunia hiburan. Dia tampil sebagai model iklan dan video klip, kemudian main film, main sinetron, jadi Bintang Lux, presenter, dan belakangan menjadi penyanyi. Semua mengalir apa adanya, katanya. Tidak terasa, hampir 10 tahun Luna mengalir di pentas hiburan. Selama periode itu, ia memetik banyak pelajaran berharga. Salah satunya adalah soal basa-basi. Dunia hiburan itu benar-benar seperti panggung sandiwara. Senyumnya sama artifisialnya dengan make up yang dipakai, ujar Luna. Siang itu, dia mempraktikkan bagaimana senyum yang artifisial. Ketika itu, perbincangan terpotong karena ada beberapa perempuan yang ingin berfoto dengannya. Luna pun tersenyum manis dan melayani mereka satu per satu meski hari itu dia sedang gundah. Apa tidak capek seperti itu? Ya, capeklah. Itu tidak sesuai dengan karakter saya yang sebenarnya. Saya ini bukan tipe orang yang peres (basa-basi dan berpura-pura). Tapi, lama-lama saya harus mengerti dan bertoleransi juga, kata Luna. Dunia hiburan, lanjutnya, juga kejam. Persaingannya saling menjatuhkan. Ada lho sahabat yang ternyata berusaha menjatuhkan. Kalau tidak hati-hati, kita bisa tergelincir, tuturnya. Duh, siapa yang tega menggelincirkan orang secantik Luna! [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ?
Sama Pak th 98 juga banyak Bank yang ditutup di Indonesia dan banyak juga yang diselamatkan. Kebetulan di Indonesia pada saat terjadi ancaman krisis global baru BC yang mengalami kesulitan. Sebelum yang lain terancam krisis apakah tidak lebih baik menyelamatkan dulu yang 1 ini? Justru karena banyaknyalah masalah yang ditimbulkan krisis th 98 maka saya berpandangan agar jangan sampai terulang lagi. Terlalu banyak ongkosnya. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: bungaran no_re...@yahoogroups.com Date: Sun, 27 Dec 2009 23:42:24 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ? Pak Godlip kurang paham apa yang saya maksud dengan dampak sistemik terukur dan dampak psikologis. Apakah jika Pemerintah tidak membail-out Bank Century akan terjadi dampak sistemik ? Tentu tidak. Kasus 1998 saja hingga saat ini masih meninggalkan banyak persoalan demikian juga dengan Bank Century. Sebagai catatan Di Amerika sekitar 53 bank kecil sudah ditutup. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out BOHONG bank century
Betul sekali pak Godlip. Tampaknya memang ada wabah amnesia menyerang kita. Jikapun kita lupa, baiknya tidak menyebarkan kerancuan bagi orang2 terbaik yg sudh berjuang mempertahankan krebilitasnya, ibu SMI dan pak Boed. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com Date: Sun, 27 Dec 2009 22:43:28 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out BOHONG bank century Rasanya sudah berkali-kali dijelaskan bahwa BC diselamatkan karena timingnya (sewaktu BC) kalah kliring sedang terjadi krisis global, jadi karena ada kekuatiran terjadi lagi krisis seperti th. 98. Jika sekiranya terjadinya bukan pada saat itu pasti akan ditutup. Kok orang banyak yang pura2 lupa sih bahwa Oktober 98 ada krisis global yang sedang mengancam dunia? Sebenarnya penyelamatan BC sudah benar dan sesuai keadaan krisis waktu itu. Dampak sistemik yang dikuatirkan terjadi akhirnya bisa dihindari. Kalau ternyata ada dana penyelamatan itu yang ditilap baik oleh pemilik atau kalau dana2 tsb ada yang mengalir ke partai ya silahkan saja diusut dan dihukum jika ternyata bersalah. Banyak orang yang menutup mata atas situasi pada saat penutupan yang sedang terjadi. Ada lagi yang komentar bahwa penarikan uang BC pastilah diketahui Pak Boed dan SMI. Gila apa? Apa kalau ada orang narik uang di Bank Harus lapor kepada Pak Boed? Berapa juta orang yang menarik uang dari Bank setiap hari dan harus dilaporkan kepada Gub BI/Menkeu? Powered by Telkomsel BlackBerry® = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ironis! PWI Jaya dan Pengelola Infotainment Gunakan UU ITE Sikap
Halah. Siapa juga sih yang tahu Anda ini gosipper infotainment atau bukan? Mau 100- kali bilang bukan juga ngak ngefek deh. Luna mau gendong anaknya Ariel atau anaknya jin, suka-suka dia dong. Emang dia mengganggu kuli gosip infotainment. Yang paling berhak protes juga anaknya Ariel, kalo emang dia kaga demen digendong LM. Kok kamu sewot? Lagian, kalo udah di bilang nanti di bawah, atau di lobby, ya udah jangan dikeru butin terus dong. Tungguin aja di situ. Kok diuber-uber terus? Jadi, ya jangan sewot juga kalo LM jadisebel dan akhirnya tak menghiraukan para lintah itu. Hehehe, yang dicaci LM juga pastinya yang ngerubutin dia. Kalo yang kaga ada urusannya ama dia, ngapain juga dia mencaci? Pakai otak dong. Mosok yang di Brazil, di Inggris, di Italia sana juga ikutan dicaci? Gengsinya kegedean sih, padahal kerjaannya cari duit dari penderitaan orang lain. Rating itu mencerminkan responsi penonton, bukan permintaan pembaca! Kamu makin lama makin norak deh. Ada acara disuguhkan, selang beberapa waktu kemudian, penonton ditanya tanggapan mereka atas acara itu. Gitu lho Mbak/Mas, beriperasinya sistem rating itu. Jadi bukan sebelumnya penontont ditanyai, maunya dikasih acara apa. Aduh ampyun deh Anda ini. Asal njeplak! Mirip banget ama kuli infotainment :) manneke --- On Wed, 12/23/09, oki okki...@yahoo.co.id wrote: From: oki okki...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ironis! PWI Jaya dan Pengelola Infotainment Gunakan UU ITE Sikap To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Wednesday, December 23, 2009, 8:36 PM Personally, I don;t Care. Gw gak suka berita gossip dan infotaiment. dan sekali lagi, saya bukan wartawan. Selain saksi mata, bisa dilihat diTV, bahwa Luna menjanjikan berbicara di Lobby, namun dekat pintu keluar, Luna mengambil anak Ariel dari gendongan Baby Sitter, kemudian berkata lagi, nanti dibawah. Sudah tahu dia dikerubuti sekian banyak wartawan, kenapa masih mau menggendong anak ariel ? Anak ariel tidak digendong luna sejak awal, namun ia menggunakannya untuk menghindari wartawan. Kalo ada sebagian wartawan Infotaiment yang berlaku seperti itu, pantaskah semua pekerja infotaiment dicaci seperti itu ? apakah karena Oknum maka semua dicap seperti itu ? bahkan Artis senior seperti Widyawati disaat berkabung masih mau diwawancarai kok. Namanya Wartawan khan ada tingkatannya, pemburu berita-berita kecil tentu saja wartawan muda dan masih mengandalkan energi mudanya, dengan mengandalkan semangat. Sedikit demi sedikit tentu saja mereka akan mulai menjadi matang dan berlaku menyesuaikan keadaan sambil berpikir mencari sumber yang lain. Jadi sangat nggak adil menjudge sekian banyak pekerja infotaiment dengan kata-kata yang sedemikian kasar. Kalo pembaca tidak meminta, bagaimana anda menjelaskan rating berita yang dibuat Insert Trans TV tiap akhir minggu. Bagaimana anda menjelaskan maraknya berita Infotaiment di semua channel televisi ? kalo masyarakat hanya mau tahu berita bermutu, bagaimana anda menjelaskan rating acara macam termehek-mehek, orang ketiga, dll ? yang notabene membuka aib seseorang, bahkan Aib yang sedemikian memalukan ? Acara seperti itu tidak akan berlangsung hingga sekarang seandainya masyarakat kita, terutama para wanita menyukai berita seperti itu. [Non-text portions of this message have been removed] __ Be smarter than spam. See how smart SpamGuard is at giving junk email the boot with the All-new Yahoo! Mail. Click on Options in Mail and switch to New Mail today or register for free at http://mail.yahoo.ca [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani
Anda baca baik2 tulisan saya. Ibarat rumah yang ditinggali perampok, perampoknya kabur bawa seluruh isi rumah dan membakar rumah tsb. Yang saya bela adalah Kepala Pemadam Kebakaran yang memutuskan untuj memadamkan kebakaran tab sehingga tidak menghanguskan seluruh rumah dan berisiko menjalarkan api ke tetangga2. Kalau soal perampoknya silahkan dikejar dan dibui. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From:topi h no_re...@yahoogroups.com Date: Sun, 27 Dec 2009 16:47:57 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani Bang Goldip!Wong BPK dalam laporannya sudah menyatakan jelas ada pelanggaran dalam kasus dana talangan century, kok anda ngeyel dan mati matian membelanya, jangan2 anda termasuk nasabah bank centuty yang ikut manikmati dana tersebut = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Candi di Kampus UII Lengkapi Peradaban Bangsa
Lho. ka jelas Bos, UII di hurus terakhir I itu artinya Indonesia bukan Afganistan. Itu yang membedakan. UII itu didirikan di Jkt dan etika hijrah ke Jogja pertama kali di sebuah dalem di dalam Kraton Jogja Saya pikir, bagi DIY, megganti lokasi untu UII bukan hal yang sulit. Di Jogja komunikasi budaya kan lumayan lancar. Sebagai contoh kegiatan Masy tidak digusur tetapi dicarikan tempat yang lebih manusiawi. Jadi, pembicaraan antara UII dengan Pemda DIY pasti tengah dilangsungkan. Dan saya yakin, peninggalan candi itu tentunya akan semakin manaikkan branding UII karena keunikannya Alex Simanjuntak wrote: Sikap luhur UII yang sangat menghargai heritage bangsa menunjukan beda keadaban yang tinggi dan yang rendah dengan pendinamitan sampai hancur arca raksasa Budha yang sangat tua dan langka di Afganistan beberapa tahun yang lalu oleh Taliban. AS = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re : Google vs Politikus, Mabok Ludah. Krisis Ga Sih Woi!!?
Setuju Bu. Kita lihat saja yang ribut kebanyakan adalah orang2 partai yang kalah dan pendukung2nya yang sama sekali tidak mau mengerti dan melihat permasalahan yang sesungguhnya. Di mata mereka pokoknya Pak Boed dan SMI pasti salah dan harus dilengserkan, titik. Tidak boleh ada comma dan tidak boleh ada pendapat yang beda. Mungkin akhir2nya ya SBY? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Clara Lila claral...@gmail.com Date: Sun, 27 Dec 2009 23:40:54 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re : Google vs Politikus, Mabok Ludah. Krisis Ga Sih Woi!!? Betul sekali Persoalannya adalah perampokannya Tapi yg skrg disidang adalah pengambil kebijakan yang telah menyelamatkan negara kita dari krisis. Dua orang yg paling bisa dibanggakan kredibilitasnya dalam reformasi keuangan dan birokrasi negara ini. Sementara perhatian kita pada penindakan hukum robert tantular kita abaikan. Dan kita lebih senang memberikan ruang pada politikus senayan yang konsistensinya tergantung kepentingan politik yg sdg mrk upayakan. Sayang sekali. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bail out BOHONG bank century
SEkali lagi Pak Godlip tidak mengerti ? Coba jelaskan kalah kliring, krisis global terhadap dampak perekonomian Indonesia ?. Bagaimana jika pemilik bank merampok bank hingga dimungkinkan terjadi situasi kalah kliring --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Godlip Pasaribu marnagan2...@... wrote: Rasanya sudah berkali-kali dijelaskan bahwa BC diselamatkan karena timingnya (sewaktu BC) kalah kliring sedang terjadi krisis global, jadi karena ada kekuatiran terjadi lagi krisis seperti th. 98. Jika sekiranya terjadinya bukan pada saat itu pasti akan ditutup. Kok orang banyak yang pura2 lupa sih bahwa Oktober 98 ada krisis global yang sedang mengancam dunia? Sebenarnya penyelamatan BC sudah benar dan sesuai keadaan krisis waktu itu. Dampak sistemik yang dikuatirkan terjadi akhirnya bisa dihindari. Kalau ternyata ada dana penyelamatan itu yang ditilap baik oleh pemilik atau kalau dana2 tsb ada yang mengalir ke partai ya silahkan saja diusut dan dihukum jika ternyata bersalah. Banyak orang yang menutup mata atas situasi pada saat penutupan yang sedang terjadi. Ada lagi yang komentar bahwa penarikan uang BC pastilah diketahui Pak Boed dan SMI. Gila apa? Apa kalau ada orang narik uang di Bank Harus lapor kepada Pak Boed? Berapa juta orang yang menarik uang dari Bank setiap hari dan harus dilaporkan kepada Gub BI/Menkeu? Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out BOHONG bank century
Begini aja, Bung Godlip. Silakan tanya kepada ekonom2 manapun, termasuk ekonom2 neolib atau neokon: berapa banyak sih pengaruh pasar keuangan terhadap perekonomian nasional Indonesia? Berapa byk org menaruh uangnya di bank atau dikebunnya berupa kerbau atau dikolamnya berupa ikan? Kenapa justru dunia perbankan yg membawa Indonesia hanyut ke dalam krisis, lalu dunia pasar tanah abang, pasar klewer, yg mencegah kehanyutan itu? Seluruh dana di bank2 pemerintah yg menguasai perbankan sudah dijamin dlm bulan Oktober 2008. Yg tidak dijamin adalah dana2 di bank swasta nasional dan asing yg terus diminta oleh ekonom2 neolib dan bankir2 santun. Alangkah aneh kalau org ambil uang di bank2 pemerintah, lalu alihkan di bank2 asing, justru disaat bank2 asing kena hantaman krisis global itu. Mestinya Pak Boed menjelaskan likuiditas mengering itu di bank mana? Bank pemerintah atau bank swasta atau bank century saja? Yg terpenting adalah: siapa pihak yg dgn gentle maju ke depan dan berkata: Saya bertanggungjawab atas otoritas yg saya miliki selama menjadi pejabat di BI, Depkeu, dan siap menanggung risiko apapun kalau ada kesalahan. Kalau Pak Boed dan Bu SMI siap, saya angkat jempol dan telunjuk sekaligus. IJP -Original Message- From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com Date: Sun, 27 Dec 2009 22:43:28 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out BOHONG bank century Rasanya sudah berkali-kali dijelaskan bahwa BC diselamatkan karena timingnya (sewaktu BC) kalah kliring sedang terjadi krisis global, jadi karena ada kekuatiran terjadi lagi krisis seperti th. 98. Jika sekiranya terjadinya bukan pada saat itu pasti akan ditutup. Kok orang banyak yang pura2 lupa sih bahwa Oktober 98 ada krisis global yang sedang mengancam dunia? Sebenarnya penyelamatan BC sudah benar dan sesuai keadaan krisis waktu itu. Dampak sistemik yang dikuatirkan terjadi akhirnya bisa dihindari. Kalau ternyata ada dana penyelamatan itu yang ditilap baik oleh pemilik atau kalau dana2 tsb ada yang mengalir ke partai ya silahkan saja diusut dan dihukum jika ternyata bersalah. Banyak orang yang menutup mata atas situasi pada saat penutupan yang sedang terjadi. Ada lagi yang komentar bahwa penarikan uang BC pastilah diketahui Pak Boed dan SMI. Gila apa? Apa kalau ada orang narik uang di Bank Harus lapor kepada Pak Boed? Berapa juta orang yang menarik uang dari Bank setiap hari dan harus dilaporkan kepada Gub BI/Menkeu? Powered by Telkomsel BlackBerry® = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] FTA Hancurkan Industri
FTA hancurkan industri baru hari ini 28/12/09 jadi berita utama di KOMPAS setelah, berbulan-bulan berita utama di jejali dengan berita pertikaian politik dalam negeri. FTA tinggal beberapa hari lagi dan tanpa tindakan2 nyata dari pemerintah dan para pemangku kepentingan industri Indonesia, maka perkiraan ttg keadaan industri Indonesia yg cenderung semakin memprihatinkan setelah pemberlakuan FTA yaitu sebagian besar industri siap2 dihancurkan. Artinya kita juga perlu siap2 adanya gelombang pengangguran, karena bisa2 banyak industri yg bakal gulung tikar. Ada pilihan Pemerintah untuk mengajukan penundaan namun dari berita itu pilihan ini tidak diambil. Pemerintah begitu yakinnya dg komitmennya untuk patuh dg perjanjian itu. Janji Pemerintah untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja dilupakan saja demikian juga dgn penghematan devisa. Bahkan kalau tidak salah bukan saja barang yg akan bebas masuk ke Indonesia, namun juga berbagai macam tenaga kerja. Benarkah kita memang sudah siap??? Tanpa FTA saja kita sudah terseok-seok menciptakan lapangan kerja, apa yg akan terjadi kalau FTA jalan terus tanpa modifikasi/penundaan demi kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia? Penundaan saja memang tidak cukup, mau ditunda berapa kali/lama juga tidak akan ada artinya kalau kita tidak siapkan dan lakukan langkah2 nyata untuk menyiapkan dan membuat industri kita betul2 siap bersaing. Saya belum pernah melihat prediksi keuntungan atau manfaat yg nyata yg bakal diperoleh rakyat dan bangsa Indonesia, mungkin ada rekan2 di milis ini yg mampu menyajikan prediksi itu secara meyakinkan. Data yg ditampilkan di Kompas hari ini justru menunjukkan semakin meningkatnya nilai impor China oleh negara2 ASEAN dan semakin menurunnya nilai ekspornya. Salam Kukuh Powered by Telkomsel BlackBerry® = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mahalnya Sebuah Kejujuran / BUKTI - BUKTI TERJADINYA KRISIS TAHUN 2008
Salam, Krisis global 2008 akan menyebabkan situasi perekonomian dunia gonjang ganjing, karena tanpa persiapan dan penanganan yang luar biasa, akan berdampak sistemik. Oleh sebab itu, jika tidak ada dasar maupun fakta bahwa sedang terjadi krisis yang dahsyat, maka indikator-indikator perekonomian lainnya masih bisa diperdebatkan. Akhirnya, memang kejujuran dan kebenaran yang harus diutamakan, terlepas dari motivasi dan maksud di balik suatu pengungkapan suatu kejadian. Manusia dengan 2 sisi wajah, sudah merupakan fenomena yang sering kita lihat dan rasakan, seperti kutipan di bawah ini : Bambang Soesatyo April 2008 , mendesak BI mengatasi krisis http://www.kompas.com/read/xml/2008/04/28/07541172/percepat.protokol.manajemen.krisis Bambang Soesatyo November 2008 : Kadin mendesak pemerintah memberikan jaminan penuh atas dana simpanan nasabah bank. http://bisnis.vivanews.com/news/read/11652-kadin_puji_pemerintah_sby_jk Rapat DPR dan Depkeu Desember 2008 - Melchias Mekeng FPG Anggota Pansus : - Dulu : Anggota Komisi XI lainnya Melchias Mekeng mengatakan perekonomian Indonesia sekarang ibarat menyimpan api dalam sekam. Bila tidak diselesaikan dengan cepat akan berdampak sistemik terhadap berbagai sektor. “Terutama perbankan masalah yang terjadi dengan Bank Century bisa saja terjadi dengan bank-bank lain. Jangan diremehkan. Harus ada antisipasi dari pemerintah dan Bank Indonesia,” paparnya http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/02/14321398/dpr.cecar.menkeu.soal.krisis - Sekarang : “Nggak pernah ada (upaya mendorong penyelamatan Century),” kata Melchias pada Tempo, Senin (21/12), di Gedung DPR, Jakarta. Dia menegaskan dirinya secara pribadi tidak pernah mendorong agar Century diselamatkan. “Secara pribadi saya tidak pernah setuju penyelamatan,” ujar dia http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2009/12/21/brk,20091221-214903,id.html Drajad Wibowo, Ekonom sekaligus Pengamat sekaligus Politikus sekaligus saksi alhli pansus century, Desember 2008 : judul tulisan : Waspadai Dampak Sistemik Kasus Century http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=214476 http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=212225 PDIP Oktober 2008 http://bisnis.vivanews.com/news/read/2607-pdi_p_minta_pengusaha_dilindungi_dari_krisis_1 Henry Saparini Ekonom Econit, Oktober 2008 : “Pemerintah harus mampu mengamankan sistem ekonomi secara menyeluruh, karena ekonomi dalam negeri saat ini lebih rapuh dibanding krisis 1998, katanya. Ia mengatakan, sikap optimistis bahwa kondisi ekonomi cukup kuat menghadapi krisis, justru bisa berakibat buruk karena secara riil ekonomi nasional sangat tidak kondusif.” http://beritasore.com/2008/10/07/dampak-krisis-keuangan-global-bagi-indonesia-tidak-terlalu-besar/ Amien Rais, Mantan Ketua MPR, Oktober 2008 : Menurut Amien, kondisi ekonomi dan keuangan Indonesia sebenarnya cukup terancam dengan yang terjadi di AS ini. Sebab Indonesia pernah mengalami krisis pada akhir tahun 1990-an. Pada waktu Thailand dan Korea terkena krisis, Indonesia menyatakan punya fundamental kuat ekonomi. “Ternyata justru kedodoran dibanding negara lain dan paling parah,” http://www.detiknews.com/read/2008/10/09/165409/1017817/10/amien-pemerintah-over-optimistik-soal-krisis-as Maruarar Sirait FPDIP Anggota Pansus, Oktober 2008 : Pemerintah harus segera bertindak cepat guna mengantisipasi krisis yang sudah melanda pasar modal meluas ke perbankan http://www.suarapembaruan.com/News/2008/10/13/Utama/ut01.htm Editorial Media Indonesia Oktober 2008 : JIKA dibandingkan dengan krisis 1998, krisis kali ini memperlihatkan pemerintah lebih sigap.Tidak terlena oleh kepercayaan berlebihan terhadap fundamental ekonomi yang selalu dikatakan kuat, tetapi ternyata rapuh, namun mengambil semua langkah antisipatif yang memungkinkan. Kurang dari dua minggu, tiga peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) dikeluarkan. Pertama, perppu tentang penaikan batas minimum simpanan yang dijamin pemerintah dari Rp100 juta menjadi Rp2 miliar. Kedua, perppu tentang perubahan aturan tentang Bank Indonesia dan, ketiga, perppu tentang bailout atau talangan terhadap bank-bank bila menghadapi krisis likuiditas akibat rush misalnya. http://docs.google.com/viewer?a=vq=cache%3AuU2nAX1-BkgJ%3Aditpolkom.bappenas.go.id%2Fbasedir%2FArtikel%2F081.%2520Tiga%2520Payung%2520Krisis%2520%2820%2520Oktober%25202008%29.pdf+tiga+payung+krisis+media+indonesiahl=idgl=idsig=AHIEtbRj5jcivsU13yUb8WrlkUE-9s_Vzwpli=1 Ekonomi.memburuk.wapres.singkat.berpidato Kompas November 2008 http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/19/09541419/ekonomi.memburuk.wapres.singkat.berpidato sumber lainnya lengkap : http://polhukam.kompasiana.com/2009/12/24/google-vs-politikus-mabok-ludah-krisis-ga-sih-woi/ Salam Kejujuran, Liman
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DRAJAD WIBOWO PERNAH MENDUKUNG PENYELAMATAN CENTURY
belum tentu nara sumber sempat baca koran dimaksud yg memuat wawancaranya coba dee kalau sdh jd spt Drajad , banyak wartawan nanya, sering juga kita gak tahu dia wartawan koran apa, apalagi kapan terbitnya hsl wawancara itu memangnya mesti baca semua koran setiap hari..??? gakada waktu deee cuma kalau ada yg meragukan baiknya tanya nara sumber .., wartawan gak jarang salah kutip, seandainya jawaban narasumber berbeda dgn yang ada di koran .. ya salah sendiri wartawan yg hapus rekamannya , kalau itu memang issue penting ( metsinya sih ada juga ya batas brp tahun sbeuiah rekaman semacam itu baru boleh di hapus ) HS At 10:28 AM 12/25/2009, you wrote: Saya meragukan apakah setelah 1 tahun masih tersimpan rekaman tersebut. Yang jadi pertanyaan kita semua, selama Desember 2008 sampai dengan November 2009 apakah Dradjad pernah membantah, menulis sanggahan, surat pembaca untuk meralat pelintiran berita tersebut. Setahu saya, jika ada berita yang dipelintir, maka nara sumber akan segera memberikan bantahan ataupun menuntut media meralat berita yang dipelintir. Atau lidah memang tak bertulang ya Pak Irwan? Salam Kebenaran, Liman
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Lantik Dahlan, Mustafa Sempat Marah
Saya bisa mengerti kalau orang kesal sedang berpidato orang lain malah asyik ngobrol. Memang tanda2 kurang adanya etika sopan santun menghargai orang lain makin jelas nampak sekarang ini. Kalau memang mau ngobrol ya di luar saja jangan ikut masuk. Saya bicara secara umum, bukan mau belain Menneg BUMN. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Date: Thu, 24 Dec 2009 07:24:44 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Lantik Dahlan, Mustafa Sempat Marah JAKARTA, KOMPAS.com Menneg BUMN Mustafa Abubakar sempat marah kepada para hadirin yang hadir saat acara pelantikan Dewan Komisaris dan Direksi PT PLN. Saat itu, dia tengah menyampaikan sambutannya dengan penuh semangat. Namun, ternyata para hadirin justru sibuk mengobrol dan tidak mendengarkan kata-kata sambutannya. Hal ini membuatnya kesal dan memperingatkan para hadirin. Tolong yang di belakang juga dengarkan. Jangan ada yang berbicara, saya mohon semuanya hening, diam, terima kasih, ujarnya dengan nada kesal, di Gedung PLN Pusat, Jakarta, Rabu (23/12/2009). Dalam sambutannya, Mustafa menyampaikan harapan agar kondisi PLN menjadi lebih baik dibanding kondisi saat ini, apalagi setelah UU Nomor 30 Tahun 2009 di mana swasta akan ikut ambil bagian dalam investasi pembangunan pembangkit listrik. Diharapkan, PLN dapat meningkatkan kinerjanya dan mampu melayani masyarakat dengan lebih baik. Seperti diberitakan sebelumnya, Bos Grup Jawa Pos Dahlan Iskan resmi dilantik menjadi Dirut PLN. Pelantikan ini disambut unjuk rasa puluhan anggota Serikat Pekerja (SP) PLN yang menolak Dahlan sebagai Dirut, di luar Gedung PLN. ANI Editor: Edj http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/12/23/16293156%20/lantik.dahlan.mustafa.sempat.quotmarahquot [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re : Mahalnya Sebuah Kejujuran (2) / Anwar Nasution 2008
Salam, Wimar Witoelar : Kontribusi terbaik adalah menyebar-luaskan kebenaran, untuk mengimbangi penyebaran berita bohong. Mengutip pernyataan AN saat masih menjabat Ketua BPK, supaya dapat dibandingkan dengan pernyataan AN saat di Pansus Desember 2009 : Penanganan Krisis 2008 Lebih Sulit dari Tahun 1997 Medan (ANTARA News) - Krisis global yang mulai terjadi Oktober 2008 dinilai lebih sulit ditangani dari pada krisis yang terjadi tahun 1997-1998. Dari analisis pakar-pakar ekonomi, setidaknya ada tiga alasan mengapa krisis tahun 2008 lebih sulit diatasi dari pada krisis yang terjadi tahun 1997-1998, kata Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Anwar Nasution, di Medan, Kamis. Alasan pertama karena krisis yang terjadi dewasa ini sudah mendunia dan tidak lagi terbatas pada suatu kawasan tertentu seperti pada tahun 1997-1998 yang rata-rata hanya terjadi di Asia. Kedua kris yang terjadi tahun 1997-1998, lembaga-lembaga keuangan internasional dan regional maupun negara-negara kaya masih memiliki kemampuan untuk mengulurkan bantuannya kepada negara-negara yang terimbas krisis. Sementara dewasa ini kemampuan IMF dan bank dunia meupunlembaga-lembaga keuangan regional sangat terbatas sedangkan negara-negara kaya pun ikut dilanda krisis. Alasan ketiga adalah pada tahun 1997, masih sangat mudah menarik modal asing maupun memperoleh kredit dari pasar komersial internasional. Pemasukan modal asing ini dapat dirangsang antara lain dengan menjual badan usaha yang dikuasai oleh BPPN maupun dengan melakukan privatisasi BUMN. Sementara pada krisis yang terjadi saat ini, aliran modal kenegara-negara berkembang menjadi semakin terbatas dan memperoleh kredit komersil pun menjadi semakin sulit, katanya. Selain itu, tambah dia, diperkirakan dampak krisis global yang terjadi dewasa ini juga akan berdampak pada meningkatnya jumlah pengangguran akibat terjadinya PHK dan pemulangan TKI. PHK dan pemulangan TKI itu tidak saja akan menambah berat tekanan pada pasar tenaga kerja di Indonesia tapi sekaligus juga mengurangi pendapatan devisa negara dari penghasilan mereka diluar negeri. Berdasarkan data Badan Nasional Penempatan dan perlindungan TKI (BNP2TKI), tahun 2008 terdapat sebanyak 196.635 orang TKI bekerja diseluruh dunia, diantaranya sebanyak 105.166 bekerja di negara-negara Asia Pasifik dan Amerika, 91.407 orang di Timur Tengah dan Afrika serta 62 orang di Eropa. Dapat dibayangkan bagaimana beban negara ini kalau seandainya semua TKI itu harus kemabli ke Indonesia akibat krisis global itu,katanya.(*) http://www.antaranews.com/view/?i=1244717710c=EKBs=MAK Salam Kejujuran, Liman
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: BAHAN BAKAR AIR, Solusi Untuk Resiko Perubahan Iklim
Air atau H2O atau bisa juga ditulis sebagai H-OH merupakan senyawa sederhana paling stabil di alam semesta. Selain berikatan kovalen antar H-OH, molekul ini juga mengalami kondisi ikatan Hidrogen yang disebabkan oleh tingginya polaritas antara atom H dan atom O yang berikatan. Kondisi ini tidak ditemukan pada senyawa hidrogen sederhana lainnya, katakanlah seperti H-F, H-Cl ataupun H-Br, apalagi H-I. Itulah yang membuat air bisa mempertahankan bentuk cairnya hingga temperatur 100 Celcius, bandingkan misalnya dengan H-F yang sudah mulai menguap ketika temperatur baru menyentuh 19 Celcius. Sebagai konsekuensinya, untuk memisahkan air menjadi unsur-unsur penyusunnya membutuhkan energi sangat tinggi dan hanya bisa dilakukan lewat cara elektrolisis. Proses ini membutuhkan daya listrik yang besar. Pertanyaannya kemudian daya listrik ini diambilkan darimana? Agar bener2 hijau, tidak lucu kalo daya listrik untuk elektrolisa air diambilkan dari sumber-sumber listrik berbahan bakar fosil seperti minyak, gas, apalagi batubara. Yang sudah tersedia pada saat ini baru PLT Air atau PLT Nuklir. PLT Geotermal sulit digunakan karena ongkos produksinya tinggi, yang ujung2nya harga seliter Hidrogen bakalan jah lebih mahal dari seliter bensin tanpa subsidi. Sementara PLT Matahari maupun PLT Angin kapasitas dayanya rendah sehingga tidak ekonomis untuk proses elektrolisis. Ide Yull Brown (alias Brown gas) sudah lama bergaung dan sempat mencapai puncaknya saat heboh Blue Energy beberapa saat lalu, salah satu skandal konyol yang (lagi-lagi) melibatkan kroni Cikeas. Meski, Brown gas itu sendiri tidak lantas kemudian 100 % menggantikan bahan bakar fosil, karena hanya digunakan sebagai campuran untuk mengefektifkan pembakaran di ruang mesin. Yup, Jules Verne itu salah satu penulis hebat dalam sejarah. Namun bukan berarti apa yang dituliskannya selalu benar. Tulisannya tentang Earth Second Moon (Bulan Kedua Bumi) misalnya, yang digambarkannya sanggup mendekati bumi hingga hanya 11 km dari permukaan Bumi (!), sampai kini tak pernah bisa dibuktikan. Astronomi modern sejauh ini hanya mengenal co-orbital Bumi, yakni benda langit kecil (asteroid) yang karakter orbitnya demikian rupa sehingga rasio perbandingan periode revolusinya dengan periode revolusi Bumi memiliki nilai 1 banding 1, alias mengalami resonansi. Salam, Ma'rufin From: nyoman dundun nyomandun...@gmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thu, December 24, 2009 3:13:44 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BAHAN BAKAR AIR, Solusi Untuk Resiko Perubahan Iklim Jules Verne memang seorang penulis jenius, tidak ada keraguan tentang itu. Dan banyak hal besar dalam sejarah memang dimulai dari mimpi. Namun demikian mimpi dan optimisme saja tidak cukup. Pembahasan air (atau hydrogen di dalam air) sebagai sumber energi selalu menjadi topik yang tidak habis-habisnya dibicarakan. Betul, hydrogen adalah unsur yang paling banyak terdapat di alam semesta ini. Dan merupakan salah satu unsur pertama yang terbentuk sekitar 100 detik setelah Big Bang (http://www.superstr ingtheory. com/cosmo/ bang06.html). Namun sayangnya hydrogen bebas tidak terdapat di Bumi kita saat ini. Ada beberapa cara untuk mendapatkan hydrogen, salah satunya adalah dengan 'memecah' air melalui proses elektrolisa. Namun sayangnya proses ini tidak gratis dan memerlukan energi listrik yang selalu lebih besar daripada energi kimia yang dikandung di dalam hydrogen yang dihasilkan. Saat ini efisiensi yang dicapai dalam mengubah energi listrik menjadi energi kimia dalam hydrogen melalui proses elektrolisa air adalah antara 50% hingga 80%. Angka itu belum menggambarkan energi yang hilang ketika membangkitkan energi listrik untuk mentenagai proses elektrolisa air tersebut. Jadi total efisiensi yang dapat dicapai kemungkinan sekitar 30% hingga 40%. Pendapat yang mengatakan bahwa hydrogen adalah bahan bakar (fuel) atau sumber energi adalah kurang tepat. Hydrogen lebih tepat dikatakan sebagai penyimpan energi (energy storage) seperti halnya batere lithium ion di dalam telepon seluler atau betere asam timbal di mobil anda. Dan efisiensi kedua jenis batere tersebut dalam mengubah energi listrik menjadi energi kimia adalah lebih baik dibanding hydrogen. Dengan teknologi yang kita miliki saat ini, saya rasa hydrogen bukanlah alternatif terbaik untuk mentenagai kendaraan kita. Riset semestinya diarahkan untuk meningkatkan kerapatan energi di dalam batere, sehingga kapasitas batere dapat ditingkatkan tanpa menambah bobotnya. Demikian juga dengan teknologi motor listrik tanpa sikat (brushless electric motor) yang saat ini efisiensinya mencapai 85%-90% namun dapat ditingkatkan hingga lebih dari 95% (para periset di Jepang melaporkan effisiensi hingga 96.5%). Cerita mengenai Henry Garrett atau Yull Brown tentu akan selalu menjadi gunjingan menarik karena memang klaim mereka yang sounds too good to be true. Saat ini diagram patent electrolytic
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ?
Apapun alasannya, dalam benak dan pikiran para politisi, aktivis LSM/NGO, mahasiswa dan aktivis pemuda, bahwa SBY salah dan harus diturunkan, pertama dengan mencopot Boediono dan Sri Mulyani. Ini yang membuat alasan atau teoris tentang penyelamatan BC tidak akan pernah digubris oleh mereka. Kita tunggu aja, ceritera selanjutnya. Dari: bungaran no_re...@yahoogroups.com Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Terkirim: Sen, 28 Desember, 2009 06:42:24 Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ? Pak Godlip kurang paham apa yang saya maksud dengan dampak sistemik terukur dan dampak psikologis. Apakah jika Pemerintah tidak membail-out Bank Century akan terjadi dampak sistemik ? Tentu tidak. Kasus 1998 saja hingga saat ini masih meninggalkan banyak persoalan demikian juga dengan Bank Century. Sebagai catatan Di Amerika sekitar 53 bank kecil sudah ditutup.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Salahkah Ayu Azhari jadi calon wakil bupati Sukabumi ?
Nyaris setiap pilkada, kalau ada sosok selebritis yang dicalonkan sebagai pejabat public di daerah mengundang atensi media terutama berita tv untuk “gatal” mengomentarinya. Apa kabar yach Rano Karno dan Dede Yusuf ? Kali ini, saya mau ngomentarin soal heboh Ayu Azhari yang mencalonkan dirinya sebagai calon wakil bupati Sukabumi. Maklum dari sisi infotainment, dia tergolong artis “panas” ( deket kompor nkali ) yang lumayan dibesarkan rekan2 pekerja gosip gara2 kasus “begitulah” ( ntar kalo disebut detailnya kena semprot UU ITE khan saya yang berabe, he3… ). Dalam hal ini, saya sich tidak menyalahkan “keluguan” mbak Ayu ini, yang salah adalah kok ada partai politik yang sampai sebegitu desperate mengajukan dia sebagai calon pejabat. Apa kader internal parpolnya nggak ada yang berkualitas buat melayani rakyat sampai mesti harus mengusung popularitas artis segala ? Usul saya, mendingan mengajukan mbak Happy Salma atau Desi Ratnasari yang asli kelahiran kota sejuk ini. Yach, sebagai orang yang tiap mudik lebaran melewati jalur Ciawi – Sukabumi, pastinya mereka memiliki agenda untuk mempercepat pembangunan jalan tol diantara kedua kota tersebut. Infrastruktur seperti itu yang dibutuhkan untuk menggenjot perekonomian dan iklim industri Sukabumi. Tak lupa juga untuk menghapus gambaran bahwa tiap libur panjang, yang terus diserbu kawasan Puncak, sedangkan Sukabumi sering menjadi “anak tiri” dari pariwisata di jalur selatan Jawa Barat. Jangan melulu soal tol selalu tentang prioritas arus mudik lebaran, perhatikan juga donk prospek daerah2 untuk berkembang maju. Kembali ke mbak Ayu, kita pengen denger donk visi dan misinya soal Sukabumi. Moga2 nggak cuman berkisah soal pengalamannya dulu syuting disana atau nostalgia waktu malam hari di pinggir jalan beli sekoteng, bandros, batagor, bajigur, dan seterusnya. Omong2 sayuran kangkung khas Sukabumi mantap loch dijadikan juga sebagai lalapan pelengkap sajian seafood, he he he… Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Jazz vs dangdut, lalu musik pop melayu ?
Kompas minggu kemarin memuat artikel hburan yang membahas soal trend musik jazz yang kian “memasyarakat”, sedangkan pamor dangdut kian terpinggirkan. Dua kutub jazz versus dangdut ini sebenarnya bkan berita baru lagi. Sebenarnya akan lebih menarik lagi bila dibahas juga pertarungan antara pelaku musik pop kreatif versus pop melayu. Di satu sisi ada grupband seperti GIGI, Naif, Ungu, dsb melawan sisi lainnya semacam ST12, Wali, Hijau Daun, dst. Bila mengenang satu dekade yang lalu, wah boleh dibilang merupakan masa kegairahan baru di musik Indonesia. Band2 baru ala Padi, Sheila on 7, Cokelat, The Groove menjamur di tahun 1999. Mungkin secara tak langsung itu dipengaruhi oleh 1 tahun masa reformasi baru lahir, sehingga eksplorasi yang menyegarkan seolah tak terbendung. Namun bila kite melihat proses, maka sesungguhnya hal tersebut didahului berbagai komunitas indie yang tidak mau didikte mainstream yang dipatok major label, meski pada akhirnya ada juga yang berkompromi dengan selera pasar. Sekarang ? Industri musik tanah air boleh dibilang menunjukkan gejala “ditekan” oleh RBT dan rating tv. Lha, apa hubungannya dengan rating ? Lihat saja aliran band2 dadakan yang muncul sekarang ini di layar kaca ? Hanya berbeda wajah personilnya namun secara benang merah, yach nggak ada variasinya, monoton. Tapi tokh katanya itu digemari oleh pemirsa. Maka tak heran ada kecaman bahwa rata2 penyanyi yang bersliweran tidak punya sense of quality sedang terkalahkan oleh kuantitas hunting dari satu stasiun ke stasiun lain, ibarat playlist sebuah radio yang dalam 1 hari bisa memutar 5-6 x untuk lagu yang sama sepanjang minggu, penikmat musik dibombardir dengan tembang2 yang tadinya bagus justru menjadi segera terdengar menjenuhkan. Too much ! Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani
Setuju sekali dengan tulisan ini. Daripada kita saling nuduh yang belum tentu benar, kita tunggu sajalah hasil penyelidikan KPK. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: roypost...@gmail.com Date: Thu, 24 Dec 2009 01:30:34 To: Forum Kompas Pembacaforum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani Agreed Pak Adyanto, semua pihak harus berpegang kepada hasil resmi pemeriksaan lembaga negara yang dalam hal ini adalah BPK. Dengan semua pihak berpegang pada hasil pemeriksaan BPK, maka tidak sepatutnya ada tuduhan ada udang dibalik batu. Karena apa yang dilakukan pansus angket adalah untuk meminta klarifikasi dan pertanggungjawaban pemerintah terhadap hasil pemeriksaan BPK atas Bailout Bank Century dan segala tindakan turunannya. Sebaiknya kita tetaplah lurus, obyektif, dan kritis dalam mencermati setiap perkembangan. Mari kita hindarkan diri dari prasangka. Ini adalah pertaruhan serius bagi DPR untuk legitimasi mereka lima tahun kedepan. Sekali ini mereka tidak obyektif, maka setelahnya mereka hanya akan menjadi mayat hidup saja di Senayan. Namun demikian, secara proses hukum bolehlah kita berharap kepada lembaga hukum KPK dalam menegakkan kebenaran pada kasus yang diduda skandal ini. Semoga. Wassalam, Roy Powered by Telkomsel BlackBerry® = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Century sudah selesai?
Saya copy paste tanggapanku atas posting sebelumnya di milis KD, dgn judul Google vs Politikus, Krisis Gak Sih? Tanggapan ini juga telah aku posting di milis KD. Yang dipertanyakan masyarakat bukan krisis atau tindakan bailout, namun apakah uang bailout 6,7 triliun benar-2 digunakan untuk tujuan menyelamatkan perekonomian nasional, sesuai cara-2 bailout yang dilakukan di negara maju, misalkan Eropa atau Amerika. Nah kenyataan sekarang ada indikasi 6,7 triliun itu buat bancakan para perampok yang mengambil kesempatan dari krisis ekonomi dan kedok bailout melalui konspirasi dengan para pejabat di negara ini, kami TIDAK RELA. Kutipan di atas diartikan Bung Liman, bukan bail-out itu yang masalah Maksud dari pernyataan saya di atas seseorang tidak dapat dinyatakan bersalah karena melakukan bailout, namun dapat dinyatakan salah atau tidak salah setelah dikaji, dibuktikan apakah PROSES bailout telah memenuhi syarat-2nya sesuai aturan yang ada, dan tidak ada pelanggaran aturan hukum. Informasi yang beredar sekarang ini ada dugaan bahwa Boed dan SMI tidak melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan dengan baik terhadap Century, sehingga tidak layak untuk di-bailout. Dugaan pada Boed dan SMI itulah yang saat ini sedang dikumpulkan bukti dan saksi oleh Pansus Century di DPR. Pada postingan dgn judul Deal of The Century, tulisan Dicky Iskandar Di Nata, orang yang mengetahui aspek teknis. Bank Century bukanlah bank yang menjalankan fungsi pokoknya sebagai financial intermediary, menghimpun dana masyarakat untuk kemudian sebagai agent of development menyalurkan kembali dalam bentuk kredit. Contoh ini bukankah salah satu indikasi Boed tidak menjalankan pengawasannya dengan baik ketika menjabat di BI. Di BI Boed digaji sangat besar lho Saya tidak pernah membela seseorang secara permanen, membabi buta, mengkultuskan meskipun orang itu integritas sebelumnya dikenal baik dan bersih jika pada suatu saat ada indikasi kurang baik. Memang sebelum kasus Century saya mengagumi Boed dan SMI tapi sekarang, sementara tidak, begitu juga dulu tidak menyukai HP namun sekarang begitu di BPK dan mengungkap kasus Century saya mendukung pernyataan/ pendapatnya. Suatu saat nanti jika Boed dan SMI ternyata terbukti tidak bersalah, pasti aku akan mengagumi kembali. Yang wajib kita bela adalah kebenaran yang dilakukan seseorang bukannya kita bela pribadi orangnya. Meskipun orang yang kita cintai, jika melakukan kesalahan sebaiknya tetap dibebani resiko dari kesalahannya bukannya dianulir dan dibela. Nampaknya Bung Liman ini memang membela seseorang secara membabi buta, meskipun ditunjukkan ketidakbenaran pada seseorang itu selalu dicari alasan-2 pembenar yang nampak dipaksakan. Mohon maaf jika salah... salam nano --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, liman PAP liman_...@... wrote: Salam, Sebenarnya penyelamatan Century sudah benar dan sesuai keadaan krisis waktu itu. Dampak sistemik yang dikuatirkan terjadi, akhirnya dapat dihindari lewat langkah-langkah brilian dan jitu dari Menkeu dan Gubernur BI saat itu. Pemberitaan media, pernyataan pakar dan tokoh politik saat itu, sudah menjelaskan semuanya. Terakhir postingan dari rekan miliser Nano Taxpayers dan IJP (politisi Golkar) juga telah memberikan penegasan bahwa bukan bail-out itu yang masalah, tetapi dugaan penyelewangan kekuasaan, adanya aliran dana ke pihak lain hasil dari bail-out dan terutama karena perampokan oleh pemilik bank itu sendiri. Sabtu ini Kompas juga telah memberitakan pernyataan pemilik Century lainnya bahwa SMI dan Boediono bersih dan tak terlibat. Dengan demikian apakah Pansus telah mendapatkan pencerahan atau masih tetap membidik 2 sasaran tadi? Minggu lalu Eep saat diwawancarai RCTI menyatakan bahwa ada kemungkinan terjadinya deal politik yang jika memungkinkan, cukup impeachment sampai RI 2 saja, tidak sampai ke RI-1. Pertanyaannya adalah mengapa musti terus membidik SMI dan Boed padahal kompetensi,integritas dan kredibilitas mereka sudah sangat teruji? Ada beberapa asumsi sbb ini : 1. Untuk membuktikan dugaan-dugaan penyelewangan di atas, maka satu-satunya jalan adalah menjatuhkan Wapres dan Menkeu duluan. Jika Wapres dan Menkeu diganti, maka di kemudian hari jika ditemukan bukti baru, maka untuk menjatuhkan Presiden sudah lebih mudah. Saat ini untuk terus 'menembak' ke Presiden tidak mudah, tidak punya bukti pendukung, dan terutama sangat inkonstitusional; yang akan menghadapi penolakan yang sangat keras dari segenap aparatur negara dan pendukung Presiden yang sah. 2. Wapres bukan politisi, dan tidak punya parpol pendukung. Lebih mudah dijadikan sasaran tembak. Sejak diumumkan sebagai Cawapres, sudah banyak yang kecewa dan coba menghadang. Penggalangan opini publik dengan isu bahwa istri Cawapres kurang Islami (karena tidak berjilbab) sampai dengan 'neolib' sudah dihembuskan secara kencang untuk mempengaruhi pilihan SBY saat itu, dan
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pelantikan Dahlan Iskan Disambut Penyegelan Ruang Dirut PLN
Salam, Perusahaan2 BUMN yang strategis, banyak korupsinya dan setelah 64 tahun merdeka, tidak ada kemajuan yang berarti, akan dipertahankan mati2an oleh para pegawainya.Apalagi jika ada orang luar yang masuk dan membahayakan vested interest mereka. Persoalan yang dihadap DIR/UTM yang baru sangat berat apalagi menghadapi sabotase dari dalam yaitu dari pegawainya sendiri. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Kam, 24/12/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id menulis: Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pelantikan Dahlan Iskan Disambut Penyegelan Ruang Dirut PLN Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 24 Desember, 2009, 2:45 PM JAKARTA, KOMPAS.com — Kendati Dahlan Iskan telah resmi dilantik menjadi Direktur Utama PT PLN, Serikat Pekerja (SP) PT PLN tetap bersikukuh menyatakan penolakannya terhadap Dahlan. Atas penolakan tersebut, Serikat Pekerja PLN menyegel ruang Dirut PLN di lantai 9, Gedung PLN Pusat, Jalan Trunojoyo, Jakarta. Namun, segel yang terpasang sejak pagi itu telah dicopot oleh petugas keamanan sejak pukul 16.30. Sebelumnya, di depan ruang Dirut PLN terpasang segel dengan selotip ukuran besar. Di depannya, ada sebuah kertas kuarto ukutan A1 berwarna merah yang dipasang dengan tulisan Ruangan Ini Disegel Oleh SP PLN. Prinsipnya kita tetap menolak Dahlan Iskan jadi Dirut PLN. Tadi itu segelnya memang tidak permanen karena keterbatasan waktu tidak sempat pasang yang permanen, kata Ketua Serikat Pekerja BUMN Strategis, Ahmad Daryoko, Rabu (23/12/2009) . Dia juga mengaku kaget saat mengetahui bahwa segel tersebut telah dicopot. Menurutnya, pihaknya bakal menyegel kembali ruang Dirut PLN hingga surat keputusan pengangkatan Dahlan sebagai dirut perusahaan pelat merah ini dibatalkan oleh pemerintah. Nanti akan kita pasang lagi. Nanti diganti yang permanen, tuturnya. Menurutnya, penolakan tersebut karena Dahlan dinilai sebagai sosok dengan latar belakang sebagai pebisnis dan berpotensi akan melakukan privatisasi terhadap PLN. Masalah krisis listrik yang terjadi selama ini selalu membuat PLN dikambinghitamkan masyarakat. Namun, menurutnya, pergantian direksi bukanlah jawaban atas sistem kelistrikan yang kacau balau seperti saat ini. Apalagi, sepanjang sejarah PLN, baru kali ini posisi direktur utama diduduki oleh orang dari luar PLN. Menurutnya, permasalahan ini justru karena pemerintahlah yang membiarkan kondisi kelistrikan makin memburuk. Berapa kali pun direksi diganti tidak akan menyelesaikan masalah, apalagi ini baru pertama kali sepanjang sejarah PLN ada orang luar masuk, tukasnya. Sementara itu, pascapelantikannya menjadi Dirut, Dahlan langsung menggelar rapat koordinasi dengan jajaran direksi baru PLN. ANI Editor: wah http://bisniskeuang an.kompas. com/read/ xml/2009/ 12/23/17401650/ pelantikan. dahlan.iskan. disambut. penyegelan. ruang.dirut. pln Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] mencari kontak person Agustinus Wibowo
Salam...Mohon bantuan informasi... seorang kawan saya, TASARO GK, penulis novel bestseller Galaksi Kinanthi sedang mencari kontak person Agustinus Wibowo (penulis catatan perjalanan Titik Nol) di http://travel.kompas.com/read/xml/2009/05/14/11064886/titik.nol.202.negeri.berselimut.debu. Kalau ada e-mail dan nomor HP. Terimakasih.Wassalam- www.ahmadsahidin.wordpress.com - Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BAHAN BAKAR AIR, Solusi Untuk Resiko Perubahan Iklim
Salam, Indonesia sudah lebih maju karena sudah penah mendemonstrasikan BLUE EGERGY dari air, di depan presiden SBY dan pakar2nya. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Kam, 24/12/09, nyoman dundun nyomandun...@gmail.com menulis: Dari: nyoman dundun nyomandun...@gmail.com Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BAHAN BAKAR AIR, Solusi Untuk Resiko Perubahan Iklim Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 24 Desember, 2009, 3:13 PM Jules Verne memang seorang penulis jenius, tidak ada keraguan tentang itu. Dan banyak hal besar dalam sejarah memang dimulai dari mimpi. Namun demikian mimpi dan optimisme saja tidak cukup. Pembahasan air (atau hydrogen di dalam air) sebagai sumber energi selalu menjadi topik yang tidak habis-habisnya dibicarakan. Betul, hydrogen adalah unsur yang paling banyak terdapat di alam semesta ini. Dan merupakan salah satu unsur pertama yang terbentuk sekitar 100 detik setelah Big Bang (http://www.superstr ingtheory. com/cosmo/ bang06.html). Namun sayangnya hydrogen bebas tidak terdapat di Bumi kita saat ini. Ada beberapa cara untuk mendapatkan hydrogen, salah satunya adalah dengan 'memecah' air melalui proses elektrolisa. Namun sayangnya proses ini tidak gratis dan memerlukan energi listrik yang selalu lebih besar daripada energi kimia yang dikandung di dalam hydrogen yang dihasilkan. Saat ini efisiensi yang dicapai dalam mengubah energi listrik menjadi energi kimia dalam hydrogen melalui proses elektrolisa air adalah antara 50% hingga 80%. Angka itu belum menggambarkan energi yang hilang ketika membangkitkan energi listrik untuk mentenagai proses elektrolisa air tersebut. Jadi total efisiensi yang dapat dicapai kemungkinan sekitar 30% hingga 40%. Pendapat yang mengatakan bahwa hydrogen adalah bahan bakar (fuel) atau sumber energi adalah kurang tepat. Hydrogen lebih tepat dikatakan sebagai penyimpan energi (energy storage) seperti halnya batere lithium ion di dalam telepon seluler atau betere asam timbal di mobil anda. Dan efisiensi kedua jenis batere tersebut dalam mengubah energi listrik menjadi energi kimia adalah lebih baik dibanding hydrogen. Dengan teknologi yang kita miliki saat ini, saya rasa hydrogen bukanlah alternatif terbaik untuk mentenagai kendaraan kita. Riset semestinya diarahkan untuk meningkatkan kerapatan energi di dalam batere, sehingga kapasitas batere dapat ditingkatkan tanpa menambah bobotnya. Demikian juga dengan teknologi motor listrik tanpa sikat (brushless electric motor) yang saat ini efisiensinya mencapai 85%-90% namun dapat ditingkatkan hingga lebih dari 95% (para periset di Jepang melaporkan effisiensi hingga 96.5%). Cerita mengenai Henry Garrett atau Yull Brown tentu akan selalu menjadi gunjingan menarik karena memang klaim mereka yang sounds too good to be true. Saat ini diagram patent electrolytic carburetor-nya Henry Garrett dapat ditemukan di Internet cukup dengan sedikit usaha. Namun belum ada berita orang dapat membuatnya bekerja (tentu dengan verifikasi independen) seperti yang diklaim oleh Garrett dahulu. Banyak referensi di Internet mengenai Yull Brown dan Brown Gas-nya, silakan google dan pilah-pilah sendiri (favorit saya: I object most strongly to the term Brown's Gas - who did he think he was? Faraday? Cavendish? dari phact.org). Salam, nyoman Isn't it enough to see that a garden is beautiful without having to believe that there are fairies at the bottom of it too? (Douglas Adams)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Membongkar Gurita Cikeas..... Kenapa mesti dilarang ?
Membongkar Gurita Cikeas. Kenapa mesti dilarang ? Jika isi buku tidak benar Presiden SBY keluarga bisa memberikan hak jawab dan membuktikan segala tuduhan dan hal menyangkut dana bisa diaudit oleh akuntan publik yang kredibel dan indpenden. Jika bertendensi fitnah dan tidak didukung data, fakta dan bukti yang cukup dan kuat tuntut saja penulisnya ke pengadilan. Gitu aja kok Repot..
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ironis! PWI Jaya dan Pengelola Infotainment Gunakan UU ITE Sikap
D'accord bang Indra, We, echt journalist never once-jamais-compell our source to speak up. To deny or refuse to give any remark it's indeed news itself. A good actor or actress does not need round the clock coverage as prevailed in Indo by savageously infotainment blue collar worker. Personally I deem they're not journalist. Journalism is intellectually rewarding travaille. We're toiling day and night to-hopefully-create a better situation for the society instead to please ears and lustfull eyes for carnal pleasure (ghibah) of infotainment. Groetjes-Iwan Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com Date: Sun, 27 Dec 2009 22:56:51 To: FPKForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ironis! PWI Jaya dan Pengelola Infotainment Gunakan UU ITE Sikap Penjelasan anda tdk ada yg jelas, bung. Pertama: Luna atau siapapun, berhak menutup mulutnya utk tdk berbicara apapun. Mau wartawan, polisi, atau presiden sekalipun yg nyuruh, setiap org punya hak utk tutup mulutnya alias menolak mengatakan apapun. Kedua: tidak ada kaitannya antara rating dgn disukai atau apapun itu utk mengesahkan bhw infotainment ini menjadi sesuatu yg penting. Semua yg anda katakan itu terkait dgn industri pers. Sbg industri, wataknya kapitalistik. Semakin byk air mata yg keluar, semakin tinggi rating sebuah acara, semakin byk iklan masuk. Mau mengandung unsur edukasi atau tdk, mana ada yg peduli yg disebut wartawan infotainment itu. Kaidah jurnalistik apa yg dianut, kalau org dipaksa bicara? Itu bukan jurnalistik, tetapi militeristik! IJP = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Diplomasi Kuat Harus Ditopang Kekuatan Senjata
sebetulnya kita sudah lebih dari cukup kalau hendak membuat sistem pertahanan 3 matra udara sekelas kerajaan inggeris. mau udara kita punya PT Dirgantara Indonesia, mau laut kita punya PT PAL dan PT Kodja Bahari, dan terakhir mau darat kita punya PT Pindad. kalau mau dilengkapi sistem arsenal rudal balistik kita punya BATAN dan LAPAN yang sanggup mengerjakannya. Sumber daya Alam Uranium BERTABURAN BANYAK DIBUMI BORNEO, mau buat BOM NAPALM kayak AMRIK berlaga dimedan Vietnam kita tinggal kontak PT Pertamina untuk menyediakan stok bahan dasar pembuatannya.MAU APA LAGI HAYO??? CUMA SATU YANG GA KITA PUNYA DARI ITU SEMUA. JAWABANNYA ADALAH MENGHILANGKAN LIBIDO MALING DARI DIRI KITA.Belum selesai kasus maling Mbah Cendana sekarang ada lagi CENTURY.Pertanyaannya sekarang KAPAN KITA DAPAT BERSAING DENGAN MILITER KERAJAAN INGGERIS?? --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Alex Simanjuntak alsimanjun...@... wrote: Khawatir siswa SMU pun bisa sakit perut tertawa! Diplomasi kuat harus ditopang sistem sospolekbudham yang maju dan beradab, strategi pertahanan tentu untuk pertahankan negara bukan melindungi suatu kekuasaan. Senjata harus dibeli dengan uang dari ekonomi yang mulus, bukan berutang, SDA harus memakmurkan bangsa. KKN di minimumkan, keadilan dan hukum ditegakan. Jangan malu lirik sistem di Negeri Jiran, Thailand atau Venezuela dengan Hugo Chavez dan di region Amerika Selatan lainnya. AS  Diplomasi Kuat Harus Ditopang Kekuatan Senjata Artikel Terkait: Menhan ke Menko Polhukam Paparkan Produk Legislasi Usungannya Revitalisasi Industri Pertahanan Jadi Prioritas Program 100 Hari Purnomo Akan Prioritaskan Optimalisasi Anggaran Dephan Resmi Ambil Alih Bisnis TNI DPR Minta Dephan Paparkan Audit Senjata Minggu, 27 Desember 2009 | 10:07 WIB JAKARTA, KOMPAS.com â Pakar politik pertahanan, Dr Yusron Ihza Mahendra, menyatakan, diplomasi suatu negara akan kuat jika ditopang oleh kekuatan senjata. Bagi saya, pertahanan tidaklah hanya bermakna bagi pertahanan itu sendiri, melainkan sekaligus juga bermakna sebagai alat utama dalam menopang diplomasi, baik diplomasi politik maupun diplomasi ekonomi, kata Yusron di Jakarta, Minggu (27/12/2009). Paradigma pertahanan oleh mantan Wakil Ketua Komisi I DPR RI (Bidang Pertahanan) periode 2004-2009 tersebut dikemukakannya dalam sebuah buku terbaru hasil karyanya yang diluncurkan awal pekan lalu di Jakarta. Artinya, memang ada beberapa gagasan menarik yang saya coba angkat lagi dalam buku ini, yang merupakan tawaran untuk dijadikan sebagai paradigma dalam memandang dan mengelola sistem pertahanan nasional. Antara lain bahwa pertahanan tidaklah hanya bermakna bagi pertahanan itu sendiri, ungkapnya. Jadi, menurut doktor lulusan Universitas Tsukuba, Jepang, ini, pertahanan itu sekaligus juga bermakna sebagai alat utama dalam menopang diplomasi. Baik diplomasi politik maupun diplomasi ekonomi. Karenanya, diplomasi yang kuat harus ditopang oleh kekuatan senjata, katanya. Hal ini, lanjut Yusron, sesungguhnya telah berlaku sejak dulu hingga kini, yakni mulai pada zaman Pax Romana, Pax Britanica, Pax Americana, sampai ke persoalan Blok Ambalat sekarang di Indonesia. Tragedi pertahanan  Yusron dalam bukunya yang berjudul Tragedi Strategi Pertahanan Nasional yang diluncurkan di Ballroom Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, antara lain mengupas masalah pertahanan nasional secara komprehensif itu. Mulanya merupakan Laporan Tim Alutsista Komisi I DPR RI periode 2004-2009, yaitu sebuah tim yang digagas dan diketuai oleh Yusron Ihza Mahendra, terkait rentetan kecelakaan (terutama pesawat udara) di lingkungan TNI pada tahun 2009. Sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI (Bidang Pertahanan), ia mengerjakan, menyusun, dan menulis laporan itu. Saya kemudian mengolah kembali naskah tersebut, termasuk melakukan wawancara secara lebih dalam ke perusahaan-perusahaan BUMN industri strategis yang relevan. Terutama sekali, menurutnya, dalam rangka mengetahui permasalahan serta potensi industri pertahanan nasional. Penulisan ulang dalam bahasa yang lugas dan kasual menjadikan buku ini sebagai bacaan mengasyikkan serta mudah dipahami masyarakat luas, khususnya bagi mereka yang berminat terhadap isu-isu pertahanan. .indosat {font: bold italic 12px Tahoma;} Sent from Indosat BlackBerry powered by  Editor: acandra Sumber : Ant __ Looking for the perfect gift? Give the gift of Flickr! http://www.flickr.com/gift/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Inflasi Cetak Rekor Terendah Sepanjang Sejarah
Senin, 28 Desember 2009 | 09:07 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - Satu lagi sejarah ekonomi dicetak tahun ini. Pemerintah memprediksi, inflasi tahunan 2009 hanya sekitar 3 persen-3,5 persen. Jika proyeksi ini benar, maka ini lah inflasi terendah sepanjang sejarah ekonomi Republik Indonesia. Sebab, selama ini, inflasi kita tidak pernah kurang dari 5 persen. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Armida Salsiah Alisyahbana bilang, rendahnya inflasi tahunan tersebut tidak lepas dari minimnya inflasi Desember. Nyatanya, perayaan Natal dan Tahun Baru yang semula diprediksi mendongkrak permintaan tak mampu mengerek harga barang-barang hingga melahirkan lonjakan inflasi. Direktur Perencanaan Makro Bappenas Bambang Prijambodo meramal, inflasi Desember dibandingkan November 2009 sebesar 0,5 persen atau berada di kisaran 0,3 persen-0,7 persen. Stabilitas harga komoditas dan ketersediaan cadangan bahan pokok menjadi pemicu rendahnya angka inflasi Desember ini. Dengan angka bulanan itu, Bambang memprediksi, inflasi tahunan 2009 sekitar 3 persen plus minus 0,2 persen. Ekonom Bank BNI Tony Prasetyantono dan Ekonom Standard Chartered Bank Eric Alex Soegandi juga sepakat inflasi Desember 2009 hanya sebesar 0,5 persen. Inflasi Desember 2009 cukup rendah dibanding Desember tahun sebelumnya sekitar 1 persen, kata Eric. Menurut kedua ekonom ini, konsumen masih menahan diri untuk tidak menaikkan konsumsi pada liburan Natal dan Tahun Baru. Akibatnya, permintaan masih rendah. Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan belum mau berandai-andai. Kata dia, masih ada satu minggu untuk memastikan inflasi Desember 2009. Meski begitu, ia perkirakan inflasi Desember maksimum 0,5 persen. Jika itu terjadi, hampir pasti inflasi tahunan di bawah 3 persen. Kalau di atas 3 persen tidak mungkin, kata dia. Menurut Rusman, harga sejumlah bahan pokok seperti beras, minyak goreng dan daging ayam memang naik. Cuma, dampak kenaikannya tergerus oleh imbas penurunan harga bahan pokok lain. Hanya saja, tahun depan, inflasi mungkin kembali naik. Gelagat ini tampak dari kembali naiknya harga komoditas seiring membaiknya ekonomi. (Ruisa Khoiriyah, Uji Agung Santosa/Kontan)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Hari Natal, damai di Sorga - damai di hati
di negeri ini lebih mudah bikin diskotik ketimbang tempat ibadah tabik, AW From: Dharma Hutauruk dharma.hutau...@gmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Hari Natal, damai di Sorga - damai di hati Terus terang, di hari Natal tahun ini, Saya tidak berani mengucapkan Selamat Hari Natal Damai di Sorga dan Damai di Bumi. Jadi kepada sobat-sobat ku, Saya hanya mendoakan agar Kedamaian juga bersemayam di hati ANDA sekalian. Siaran berita seharian ini, baik di tv maupun Radio memberitakan Pengerahan Militer dan Polisi dibantu unsur masyarakat melakukan pengamanan baik di tempat keramaian maupun di kompleks Gereja. Tampaknya banyak pihak yang belum memimpikan kedamaian bagi negeri kita. Banyak pihak dicurigai belum mencitacitakan kedamaian dan di hatinya masih membara KEMARAHAN sehingga harus diwaspadai agar kemarahan itu tidak mencelakakan banyak pihak. Saya di hari Natal ini mendoakan agar semakin banyak hati yang diberi Kedamaian. Tuhan Yesus Memberkati dharma hutauruk [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re : Google vs Politikus, Mabok Ludah. Krisis Ga Sih Woi!!?
Makanya rakyat harus mendesak KPK yg mengusut, rakyat harus memaksa KPK, hanya KPK yg tidak punya kepentingan politik, paling KPK di intimidasi oleh mereka yg ketakutan tapi dengan dukungan rakyat saya yakin KPK akan memilike keberanian. Anggota DPR??? menurut saya mereka adalah salah satu problem negara ini yang harus diselesaikan oleh rakyat agar sesuai dengan fungsinya. --- On Mon, 12/28/09, Clara Lila claral...@gmail.com wrote: From: Clara Lila claral...@gmail.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re : Google vs Politikus, Mabok Ludah. Krisis Ga Sih Woi!!? To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, December 28, 2009, 6:40 AM Betul sekali Persoalannya adalah perampokannya Tapi yg skrg disidang adalah pengambil kebijakan yang telah menyelamatkan negara kita dari krisis. Dua orang yg paling bisa dibanggakan kredibilitasnya dalam reformasi keuangan dan birokrasi negara ini. Sementara perhatian kita pada penindakan hukum robert tantular kita abaikan.. Dan kita lebih senang memberikan ruang pada politikus senayan yang konsistensinya tergantung kepentingan politik yg sdg mrk upayakan. Sayang sekali. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pernyataan ISSI Menentang Pelarangan Buku 'Dalih Pembunuhan Massal'
Salam, Nasib Republik Indonesia ini tidak seuntung Republik Rakyat Tiongkok atau Rusia.Karena haus cukup berbahagia dengan keterpurukannya sekarang dengan 40% orang miskin dan 20% orang pengangguran. Untunglah yang terbunuh kira2, 2 juta orang yang dituduh PKI sebab kalau PKI yang menang maka, juga sebanyak itu kira2 orang non PKI yang dibunuh. Tetapi andaikata PKI menang,Indonesia menjadi Republik Rakyat Indonesia, seperti Republik Rakyat Tiongkok atau Rusia. Yang telah mereformasi komunisme dan jadi seperti sekarang yang dicapainya ( RRT ) 50 tahun sedangkan negara2 Barat membutuhkan 300 tahun untuk mencapai tingkat ekonomi dan industrinya ,seperti sekarang. RRT dapat membanggakan mempunyai Kereta Api tercepat di dunia dan Indonesia bisa bangga menjadi salah satu negara terkorup di dunia. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Jum, 25/12/09, Hartoyo jam_gadang2...@yahoo.com menulis: Dari: Hartoyo jam_gadang2...@yahoo.com Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pernyataan ISSI Menentang Pelarangan Buku 'Dalih Pembunuhan Massal' Tanggal: Jumat, 25 Desember, 2009, 9:08 AM Maaf kalau double posting. PERNYATAAN SIKAP INSTITUT SEJARAH SOSIAL INDONESIA (ISSI) Rabu, 23 Desember 2009, Kejaksaan Agung mengumumkan pelarangan lima judul buku yang dianggap 'mengganggu ketertiban umum', termasuk Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto karya John Roosa yang diterbitkan oleh Institut Sejarah Sosial Indonesia (ISSI) pada 2008. Sebagai penerbit buku ini dan warga yang sadar akan hak menyampaikan pendapat dan menerima informasi kami menentang pelarangan itu. Pelarangan itu tidak saja bertentangan dengan prinsip umum hak asasi manusia tapi juga amanat UUD 1945 untuk 'memajukan kecerdasan umum.' Institut Sejarah Sosial Indonesia menerbitkan buku Dalih Pembunuhan Massal sebagai sumbangan terhadap studi sejarah kontemporer Indonesia, khususnya peristiwa G-30-S. Dalam buku ini John Roosa menunjukkan sikap ilmiah yang terpuji sebagai sejarawan: ia mengungkapkan sumber-sumber baru mengenai G-30-S yang belum pernah digunakan sebelumnya, menelaah setiap sumber yang ada mengenai peristiwa itu secara teliti, lalu menghadirkan argumentasi dan kesimpulan berdasarkan temuannya itu. Pelarangan oleh Jaksa Agung jelas menghalangi perkembangan studi sejarah pada khususnya dan kerja ilmiah pada umumnya. Buku Dalih Pembunuhan Massal sudah beredar selama satu tahun dan sembilan bulan, dan justru mendapat sambutan baik dari dalam maupun luar negeri. Buku ini masuk nominasi buku terbaik dalam International Convention of Asian Scholars, perhelatan ilmiah terbesar untuk bidang studi Asia pada 2007. Tinjauan terhadap buku ini dimuat dalam berbagai berkala ilmiah internasional. Di Indonesia sendiri, buku ini disambut baik oleh para ahli sejarah, guru sekolah dan masyarakat umum dalam berbagai seminar dan pertemuan ilmiah yang digelar selama ini. Singkatnya, jelas ada banyak pihak yang menarik manfaat dari terbitnya buku ini, dan keputusan Jaksa Agung melarang buku ini dengan alasan 'mengganggu ketertiban umum' sesungguhnya justru merugikan kepentingan umum. Karena itu kami menuntut agar: 1. Kejaksaan Agung segera mencabut surat keputusan tersebut dan menghentikan praktek pelarangan secara umum. Perbedaan pandangan mengenai sejarah hendaknya diselesaikan secara ilmiah, bukan dengan unjuk kuasa menggunakan hukum warisan rezim otoriter. 2. Pemerintah dan DPR segera mencabut semua aturan hukum yang mengekang kebebasan berekspresi dan hak mendapatkan informasi. Warisan kolonial dan rezim otoriter yang ingin mengatur arus informasi dan pemikiran sudah sepatutnya diakhiri. Kami percaya bahwa pelarangan buku ini tidak akan menyurutkan kehendak publik untuk mencari kebenaran. Dengan semangat itu dan juga sebagai bentuk konkret perlawanan, dengan pernyataan ini kami melepas copyright atas buku Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto karya John Roosa kepada publik sehingga dapat disebarluaskan melalui berbagai media. ISSI juga akan mengajukan somasi kepada Kejaksaan Agung dan meminta agar larangan itu dicabut. Jika tidak dipenuhi, ISSI akan menempuh jalur hukum dan menggugat keputusan Jaksa Agung tersebut. Jakarta, 24 Desember 2009 ttd. I Gusti Agung Ayu Ratih Direktur Hilmar Farid Ketua Dewan Pembina njalanya tak terpadamkan hingga kini nanti dan kapanpun njalanya panas menempa badja kemerdekaan badja kehidupan ketika kita tidak lagi bertanja pilih njala atau pilih badjanya? dan kita merebut kedua-duanja Agam Wispi, Surabaja (1965) Pemerintahan yang jujur bersih? Mungkin nggak ya? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers. yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Amunisi Baru Bank Century
Pannggil Sri Mulyani dan SBY ke DPR konfrontasikan ucapan mereka berdua siarkan langsung melalui TV dari situ kan bisa jelas ketahuan mana yg benar mana bohong. Bisa saja SBY tau tapi krn tidak menguntungkan buat dia akhirnya memberikan keterangan palsu, mengorbankan Sri Mulyani. Saya tambah yakin kasus Bank Century memang sekandal melibatkan orang orang partai Demokrat! Jangan jangan Boediono jadi Wapres atas imbalan jasanya membobol uang negara melalui Bank Century untuk kepentingan dana kampanye partai Demokrat dan membagikan uang rampokan kepada orang2 partai Demokrat seperti yg diungkapkan LSM Bendera. --- On Sun, 12/27/09, Suryopratomo suryo_prat...@yahoo.com wrote: From: Suryopratomo suryo_prat...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Amunisi Baru Bank Century To: ipb-l...@yahoogroups.com, forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Date: Sunday, December 27, 2009, 6:55 PM Amunisi Baru Bank Century Dalam sebuah diskusi yang digelar Kantor Berita Antara, Ketua Umum Persatuan Bank Swasta Nasional, Sigit Pramono berharap skandal Bank Century bisa cepat dituntaskan. Hal ini penting agar ketenangan bisa segera tercipta dan gonjang-ganjing yang bisa menyebabkan ketidakpastian pada sistem perbankan bisa segera diakhiri. Sigit menilai bahwa hiruk-pikuk yang berkaitan dengan skandal Bank Century membuat masyarakat khawatir terhadap kondisi perbankan nasional. Kondisi ini bukan hanya akan mempersulitkan bank-bank nasional, tetapi memberi keuntungan bagi bank-bank asing karena masyarakat cenderung lalu akan memindahkan simpanannya ke sana. Bagaimana caranya agar skandal Bank Century tidak terus menjadi bahan perguncingan? Sigit mengatakan, Presiden harus berani mengatakan bahwa kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan Bank Century sudah benar. Presiden harus berani mengatakan bahwa langkah yang diambil Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memang sepenuhnya ditujukan untuk menyelamatkan sistem perbankan nasional dari ancaman krisis global ketika itu.. Harapan Sigit itu tampaknya merupakan harapan yang terlalu tinggi. Di tengah tekanan ketidakpercayaan yang begitu tinggi dari masyarakat bahwa langkah kebijakan penyelamatan Bank Century merupakan sebuah langkah yang benar, Presiden tidak mungkin untuk melawan arus tersebut. Presiden tidak bisa menutup mata bahwa ada cara pandang yang berbeda dalam melihat langkah penyelamatan Bank Century. Bahkan di dalam pemerintahan SBY-Jusuf Kalla ketika itu, ada yang berpendapat bahwa langkah itu keliru. Salah satunya adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla yang pada saat keputusan itu diambil sebenarnya menjadi pelaksana tugas Presiden. Wapres Jusuf Kalla sangat tidak setuju dengan langkah yang diambil KSSK. Alasannya, situasi krisis hanya terjadi di tingkat global, tidak di Indonesia. Krisis yang terjadi di Bank Century bukan disebabkan oleh krisis global, tetapi karena bank itu sengaja dirusak oleh pemiliknya sendiri dan kemudian berlindung di balik krisis global. Landasan kebijakan KSSK itulah yang sekarang sedang diuji. Terutama para pengambil keputusan langkah penyelamatan Bank Century diminta untuk menjelaskan dasar yang bisa meyakinkan bahwa keputusan itu memang harus diambil. Masyarakat tidak rela apabila keputusan tersebut hanya dimaksudkan untuk menyelamatkan kelompok tertentu saja. Walaupun dinilai beberapa anggota Panitia Khusus Hak Angket DPR kurang memuaskan, penjelasan Gubernur Bank Indonesia, Boediono--yang kini menjabat sebagai Wapres--sebenarnya bisa memberi pengertian kepada sebagian masyarakat bahwa langkah penyelamatan itu tidak bisa tidak terpaksa harus ditempuh. Dirinya dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak punya kepentingan apa pun kecuali menghindarkan sistem perbankan nasional dari ketidakpercayaan masyarakat. Memang masih menjadi pertanyaan apakah langkah tersebut dilakukan atas sepengetahuan Presiden? Hal ini penting agar KSSK tidak dianggap bekerja atas kemauan sendiri, tetapi tetap dalam koordinasi penuh dengan pimpinan nasional. Dukungan Presiden akan memperkuat bobot kekrisisan yang kita hadapi sebagai bangsa ketika itu. Sejauh ini Menkeu menegaskan bahwa dirinya selalu berkoordinasi dengan Presiden. Hal itu antara lain ditunjukkan dengan kehadiran Marsillam Simandjuntak sebagai Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program dan Reformasi (UKP3R) dalam rapat-rapat KSSK. Ternyata penjelasan yang selalu dipakai Menkeu, Sekretaris KSSK Raden Pardede, dan juga Ketua UKP3R sendiri tidak valid. Presiden melalui juru bicaranya Julian Aldrian Pasha kemarin membantah bahwa kehadiran Marsillam Simandjuntak dalam rapat-rapat KSSK mewakili Presiden. Marsillam Simandjuntak hadir dalam rapat-rapat itu sebagai penasihat Menkeu. Penjelasan Presiden tentu merupakan pukulan berat bagi KSSK. Berarti keputusan yang diambil KSSK merupakan keputusan yang diambil mereka sendiri dan tidak pernah mendapat
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani
audit BPK tentu sangat faktual. kebijakan penyelamatan BC yang sesungguhnya berdasarkan opini dan asumsi (dampak psikologis yang tak terukur). Pada tanggal 24/12/09, Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com menulis: Sama seperti jawaban Boediono kita harus menghargai usaha BPK dalam mengungkap kasus BC, tetapi menurut saya belum konprihensif seperti kata Pak Boediono. Mungkin juga karena keterbatasan waktu mereka tidak sempat melakukan klarifikasi atau meminta hak jawab orang-orang terkait. Auditor seharusnya hanya menyajikan faktan bukan opini atau asumsi. Kalau melihat banyaknya bantahan dari orang2 terkait, saya kuatir permintaan hak jawab ini belum sempat dilakukan. Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Google vs Politikus, Mabok Ludah. Krisis Ga Sih Woi!!?
mengenai krisis 08,jelas terjadi. tetapi jangan disamakan dengan krisis 98 karena sangat berbeda. dengan adanya krisis bukan menjadi pembenaran terhadap kebijakan penyelamatan BC yang telah berulang ulang melakukan pelanggaran aturan perbankan. apa lagi kebijakan bail out dinyatakan sebagai kebijakan yang menyebabkan ekonomi nasional berhasil mengatasi krisis 08,tanpa melihat banyaknya faktor lain yang menopang ketahanan ekonomi nasional. bahkan bisa dinilai kebijakan penyelamatan BC menimbulkan dampak sistemik,terbukti hingga hari ini menjadi persoalan besar Negri ini,yang berimbas kesemua bidang sospol,ekonomi,hukum dan keadilan,yang menyatakan kelirunya kebijakan tersebut. Pada tanggal 26/12/09, liman PAP liman_...@yahoo.com menulis: Berikut kutipan dari www.kompas.com : Blog Kompasiana - Muhammad Irfani Sahnur | 24 Desember 2009 | 23:40 Cuplikan berita di koran2 nasional akhir 2008 Google Hebat sekali kawan2. Saya ingin membuktikan Krisis 2008, Hal Terkait Century, Kebijakan Pemerintah, Tanggapan pengamat, praktisi, Dpr, psikologis, sistemik, menggunakan bantuan Google. Lumrah di negeri ini plin plan, lumrah di negeri ini menyalahkan setiap kebijakan, lumrah di negeri ini inkonsisten dan tak berintegritas, lumrah di negeri ini lupa atapun amnesia, tanpa ada rasa malu, lumrah aja. Kita lupakan saja 2008, kita gunakan 2009. udah lupa tuh. * Bambang Soesatyo April 2008 sekarang Anggota DPR dan pansus : kita krisis ga sih pak ? * Bambang Soesatyo November 2008 : ( Masa sih pak krisis 2008 jauh lebih besar dari krisis 1998 ? jadi sebenarnya kita krisis ga sih pak ?) * Bambang Soesatyo November 2008 : Kadin mendesak pemerintah memberikan jaminan penuh atas dana simpanan nasabah bank. “Kami sangat senang dengan kinerja pemerintahan SBY-JK,” (- berarti bail-out sukses ya pak ?) * Rapat DPR dan Depkeu Desember 2008 - Anggota Dewan yg terhormat kita krisis ga sih ? Dulu dan sekarang * Dradjad Wibowo, Ekonom sekaligus Pengamat sekaligus Politikus sekaligus saksi alhli pansus century, Desember 2008 : judul tulisan : Waspadai Dampak Sistemik Kasus Century ( - Sistemik atau bukan sih pak ? - rupiah kita tertekan ga sih pak ? ) halo Pak Irwan Kurniawan ? * PDIP Oktober 2008 : kita krisis ga sih pak ? * Editorial Media Indonesia September 2008 : ANALISIS yang menyatakan bahwa krisis finansial yang menimpa Amerika Serikat (AS) telah berdampak kepada perekonomian nasional telah berkembang dari sebuah kekhawatiran menjadi kenyataan. - jadi kita krisis kan ? * Editorial Media Indonesia Oktober 2008 : KRISIS keuangan sedang mengancam dunia. Raksasa ekonomi Amerika sudah jatuh ke lembah krisis dengan bangkrutnya sejumlah bank investasi. Kebangkrutan juga mulai mengancam institusi keuangan di Eropa.- Wahai manusia, kita krisis apa ga nih ? * Editorial Media Indonesia Oktober 2008 : JIKA dibandingkan dengan krisis 1998, krisis kali ini memperlihatkan pemerintah lebih sigap.Tidak terlena oleh kepercayaan berlebihan terhadap fundamental ekonomi yang selalu dikatakan kuat, tetapi ternyata rapuh, namun mengambil semua langkah antisipatif yang memungkinkan. Kurang dari dua minggu, tiga peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) dikeluarkan. Pertama, perppu tentang penaikan batas minimum simpanan yang dijamin pemerintah dari Rp100 juta menjadi Rp2 miliar. Kedua, perppu tentang perubahan aturan tentang Bank Indonesia dan, ketiga, perppu tentang bailout atau talangan terhadap bank-bank bila menghadapi krisis likuiditas akibat rush misalnya. - Pujian thp kecepatan response pemerintah, tapi bener krisis ga sih ? * Editorial Media Indonesia Oktober 2008 : KRISIS keuangan global sudah dan sedang terjadi. Tidak ada yang membantah bahwa dunia, termasuk Indonesia, sudah dilanda krisis itu. Belajar dari krisis tahun 1997/1998, pemerintah Indonesia sekarang semakin arif. Tidak percaya diri berlebihan, tetapi tidak juga cemas berkepanjangan. Yang paling penting, berpikir lebih cerdas dan bertindak lebih cepat. - Kita krisis atau ga ? yg bener dong ? * Editorial Media Indonesia November 2008 : RESPONSIF dan cepat. Itulah yang telah dilakukan pemerintah untuk mengurangi dampak berkepanjangan dari krisis keuangan global yang imbasnya mulai mendera Indonesia. Dengan respons yang cepat itu, keruntuhan ekonomi bisa dihindari. - Berarti kita berhasil menghindari krisis ? * Ichsanuddin noorsy Oktober 2008 : krisis kali ini tidak melebihi krisis 1998, tapi akan menimbulkan lebih banyak pengangguran. (- Pak ichsan, jadi kita krisis toh ? halo halo Pak) * Editorial Media Indonesia : IMBAS krisis ekonomi global sudah kita rasakan. Jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) dan tenaga kerja yang dirumahkan telah mencapai lebih dari 100 ribu orang. Ekspor mulai seret dan daya beli kian melemah. - Jadi benarkah kita krisis ? * Kompas Oktober 2008 : “Pemerintah cukup tanggap,” kata Wakil Presiden
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mencari buku MEMBONGKAR GURITA CIKEAS
ada yang bisa membantu, bagaimana cara mendapatkan buku MEMBONGKAR GURITA CIKEAS? saya sangat penasaran dengan isinya. salam, ananto [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hebatnya Boediono
hebatnya budiono ; - sbg gubernur BI tidak merasa bertanggung jawab atas kebijakan BI tetapi melempar tanggung jawab ke deputinya ( type tidak tanggung jawab). -membuat keputusan berdasarkan faktor tak terukur / prakiraan / duga duga (ahli rekayasa). -membiarkan BC dengan segala kecurangannya dalam waktu yang cukup lama (menutup mata/pembiaran/pendukung atas kecurangan management BC) . -memberikan data yang tdk valid ke menkeu sbg ketua KKSK (menjebak). LENGKAP DEHKEHEBATANNYA. Pada tanggal 23/12/09, liman PAP liman_...@yahoo.com menulis: Blog Kompasiana di www.kompas.com Setelah melihat bagaimana pak Boediono menjawab semua pertanyaan anggota dewan yang terhormat, saya semakin yakin bahwa pak Boediono adalah orang yang hebat. Kehebatannya terlihat dari bagaimana beliau menjawab semua pertanyaan itu dengan penuh ketenangan dan membuat siapa pun yang memberikan pertanyaan itu menjadi berpikir keras untuk mengajukan pertanyaan kembali. Nampak jelas kejujuran dan kepandaian seorang Boediono. Saya bukan seorang politikus. Juga bukan seorang jurnalist yang jago menulis. Saya hanya seorang guru yang melihat seorang Boediono dari kacamata seorang pendidik. Orang yang hebat adalah orang yang matang dalam berpikir dan bijak dalam bertindak. Apa yang telah dilakukan oleh Pak Boediono adalah kerja tim dan bukan semata-mata kerja personal. Di sinilah keahlian beliau dalam memimpin perekonomian di negeri ini. Orang cerdas yang selalu ramah dan tidak menyombongan diri. Keramahan itu terlihat jelas dari cara dan penampilan beliau yang sangat sederhana dan low profil. Kata orang banyak bilang, “Jawa banget” Saya pun kini semakin paham kenapa pak SBY memilih beliau untuk menjadi wakil presiden. Sebab beliau adalah orang yang bekerja dengan penuh rasa tanggungjawab. Bukan bekerja atas bapak senang, tetapi bekerja dengan penuh profesionalisme. Kesederhanaan dan kebersahajaan beliau inilah yang membuat pak SBY jatuh hati padanya dan juga kecerdasan beliau di bidang keuangan dan ekonomi yang di atas rata-rata. Jarang loh orang yang seperti ini! Sebagai seorang guru besar dari perguruan tinggi terkenal pula, tentu pak Boediono telah melewati berbagai rintangan yang tidak kecil. Saya menaruh hormat kepada beliau. Meskipun saya mendengar kabar bahwa keceriaan di sekretariat wakil presiden tidak seramai waktu pak JK jadi wapres, tetapi itulah keunikan pak Boediono yang tak bisa disamakan dengan orang lain. Hebatnya pak Boediono membuat saya bangga memiliki wakil presiden seperti beliau. Saya terharu dan bangga karena Tuhan yang Maha Perkasa telah memilihkan bangsa Indonesia, seorang pemimpin yang baik hati dan tidak sombong. Memiliki sifat kenabian, Siddiq, Tabligh, Amanah, dan Fathonah. Membuat siapa saja yang mengenalnya akan memberikan penghormatan yang tinggi. Akhirnya, saya harus mengakui bahwa pasangan SBY-JK, eh salah, SBY-Boediono adalah pasangan hebat yang harus diakui kehebatannya. Hebatnya pak SBY, ternyata juga diikuti oleh kehebatan wakil presidennya, pak Boediono. Apakah anda setuju dengan saya? Salam Persahabatan Omjay = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Januari 2010, China Serbu Indonesia
Ya mbak Yenny Tampi yb. Saya juga sudah lama heran, kenapa etos kerja di kita umumnya rendah. Khususnya peminta-minta itu (kecuali yang cacat atau ada juga yang sudah tua renta), masih gagah-2 bawa-2 bayi/balita mengemis. Kalau ditanya kenapa ga kerja, trus jawab ketus apa ibu mau kasih saya pekerjaan? 'galakan die dst. dst. Jadi repot juga ya? ya bagaimana seharusnya? Menurut saya mestinya selain upaya masyarakat sendiri yang tentu saja sporadis, ini seharusnya menjadi prioritan pemerintah dan merupakan kerja besar. Mental pengemis ini tidak lah hanya mereka-2 yang dijalanan, tetapi langsung maupun tidak bahkan juga ada di jajaran peawai (pekerja) tak hanya strata bawah tapi seluruhnya dengan skala masing-2. Padahal banyak yg mesti dikerjakan, misalnya (untuk pekerja kasar) misalnya - jalan-2 di seluruh Jkt ini (dan umumnya kota-2 besar lain) masih erlu tenaga bersh-2 dan keamnana. Wah ga tau deh, yang penting mbak eny - mari kita mulai dgn diri sendiri atau lingkungan kel besar sendiri untuk berbuat dan berusaha sebaik mungkin, mudah-2an bisa menular ya? Menjadi suatu kebiasaan yang baik karena melihat contoh baik di sekelilingnya. KOmentar yang cuma iseng-2 aja nih. Salam HL, Ning P - Original Message - From: jenny tampi jenny_clari...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, December 22, 2009 8:48 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Januari 2010, China Serbu Indonesia kita harus belajar dari sejarah bangsa lain yang mulai dari nol China yang diembargo Jepang hancur lebur akibat perang. Vietnam juga kacau balau karena perang manusia Indonesia terlalu dimanja saya kadang2 bingung melihat orang2 dengan umur produktif masih santai2 duduk, isap rokok, ngobrol, berleha2..pada jam-jam kerja, jam-jam sibuk menghabiskan waktu dengan percuma tanpa mengerjakan sesuatu yang menghasilkan.. sementara di negara lain, orang2 berlomba2 bekerja keras, cari uang liat aja di Singapura...tiap pagi orang berjalan dengan cepat, keliatan sibuk.. kita, santai aja... jadi kalo negara lain berhasil dengan gemilang, jangan iri... dan jangan pula terlalu menyalahkan pemerintah. seperti lagu Koes Plus, tanah di Indonesia seperti di surga.. tanam apa aja jadi... laut begitu luas, tanah begitu gembur inisiatifnya dari kita sendiri... mau gak kerja keras? dan jangan jadi rakyat yang cuma mau buka tangan aja alias peminta2... contoh yang pernah saya dengar: pengungsi Maluku/Ternate karena kasus pembunuhan agama Islam dan Kristenbanyak yang lari ke Manado.. Warga Manado karena kasihan, memberi mereka makanan dll.. dan beberapa bulan dikasih makanan, cukuplah...mereka usia produktif.. kerja apa saja lah mereka gak mau kerja, maunya terima aja. jangan jadi pengemis
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Amunisi Baru Bank Century
Kasus Century lebih cepat dituntaskan memang lebih baik namun harus dengan aturan hukum agar masyarakat mendapatkan rasa keadilan. Sedangkan penyataan yang bertentangan antara Jubir Presiden dan Menkeu seputar kehadiran MS atas ijin presiden atau bukan dan keputusan langkah bailout sepengetahuan Presiden atau tidak, sebaiknya tidak hanya menjadi perdebatan namun dijadikan data bagi Pansus Century untuk menggali lebih dalam, mencari bukti untuk menentukan sebetulnya siapa yang BENAR. salam nano --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Suryopratomo suryo_prat...@... wrote: Amunisi Baru Bank Century Dalam sebuah diskusi yang digelar Kantor Berita Antara, Ketua Umum Persatuan Bank Swasta Nasional, Sigit Pramono berharap skandal Bank Century bisa cepat dituntaskan. Hal ini penting agar ketenangan bisa segera tercipta dan gonjang-ganjing yang bisa menyebabkan ketidakpastian pada sistem perbankan bisa segera diakhiri. Sigit menilai bahwa hiruk-pikuk yang berkaitan dengan skandal Bank Century membuat masyarakat khawatir terhadap kondisi perbankan nasional. Kondisi ini bukan hanya akan mempersulitkan bank-bank nasional, tetapi memberi keuntungan bagi bank-bank asing karena masyarakat cenderung lalu akan memindahkan simpanannya ke sana. Bagaimana caranya agar skandal Bank Century tidak terus menjadi bahan perguncingan? Sigit mengatakan, Presiden harus berani mengatakan bahwa kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan Bank Century sudah benar. Presiden harus berani mengatakan bahwa langkah yang diambil Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memang sepenuhnya ditujukan untuk menyelamatkan sistem perbankan nasional dari ancaman krisis global ketika itu. Harapan Sigit itu tampaknya merupakan harapan yang terlalu tinggi. Di tengah tekanan ketidakpercayaan yang begitu tinggi dari masyarakat bahwa langkah kebijakan penyelamatan Bank Century merupakan sebuah langkah yang benar, Presiden tidak mungkin untuk melawan arus tersebut. Presiden tidak bisa menutup mata bahwa ada cara pandang yang berbeda dalam melihat langkah penyelamatan Bank Century. Bahkan di dalam pemerintahan SBY-Jusuf Kalla ketika itu, ada yang berpendapat bahwa langkah itu keliru. Salah satunya adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla yang pada saat keputusan itu diambil sebenarnya menjadi pelaksana tugas Presiden. Wapres Jusuf Kalla sangat tidak setuju dengan langkah yang diambil KSSK. Alasannya, situasi krisis hanya terjadi di tingkat global, tidak di Indonesia. Krisis yang terjadi di Bank Century bukan disebabkan oleh krisis global, tetapi karena bank itu sengaja dirusak oleh pemiliknya sendiri dan kemudian berlindung di balik krisis global. Landasan kebijakan KSSK itulah yang sekarang sedang diuji. Terutama para pengambil keputusan langkah penyelamatan Bank Century diminta untuk menjelaskan dasar yang bisa meyakinkan bahwa keputusan itu memang harus diambil. Masyarakat tidak rela apabila keputusan tersebut hanya dimaksudkan untuk menyelamatkan kelompok tertentu saja. Walaupun dinilai beberapa anggota Panitia Khusus Hak Angket DPR kurang memuaskan, penjelasan Gubernur Bank Indonesia, Boediono--yang kini menjabat sebagai Wapres--sebenarnya bisa memberi pengertian kepada sebagian masyarakat bahwa langkah penyelamatan itu tidak bisa tidak terpaksa harus ditempuh. Dirinya dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak punya kepentingan apa pun kecuali menghindarkan sistem perbankan nasional dari ketidakpercayaan masyarakat. Memang masih menjadi pertanyaan apakah langkah tersebut dilakukan atas sepengetahuan Presiden? Hal ini penting agar KSSK tidak dianggap bekerja atas kemauan sendiri, tetapi tetap dalam koordinasi penuh dengan pimpinan nasional. Dukungan Presiden akan memperkuat bobot kekrisisan yang kita hadapi sebagai bangsa ketika itu. Sejauh ini Menkeu menegaskan bahwa dirinya selalu berkoordinasi dengan Presiden. Hal itu antara lain ditunjukkan dengan kehadiran Marsillam Simandjuntak sebagai Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program dan Reformasi (UKP3R) dalam rapat-rapat KSSK. Ternyata penjelasan yang selalu dipakai Menkeu, Sekretaris KSSK Raden Pardede, dan juga Ketua UKP3R sendiri tidak valid. Presiden melalui juru bicaranya Julian Aldrian Pasha kemarin membantah bahwa kehadiran Marsillam Simandjuntak dalam rapat-rapat KSSK mewakili Presiden. Marsillam Simandjuntak hadir dalam rapat-rapat itu sebagai penasihat Menkeu. Penjelasan Presiden tentu merupakan pukulan berat bagi KSSK. Berarti keputusan yang diambil KSSK merupakan keputusan yang diambil mereka sendiri dan tidak pernah mendapat persetujuan Presiden. Ini bisa diartikan bahwa bobot persoalan Bank Century terhadap gangguan pada perekonomian nasional belum mendapat persetujuan dari Presiden. Penjelasan Presiden niscaya menjadi amunisi baru bagi makin dikejarnya dasar
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out BOHONG bank century
Saya kira kita semua harus mendukung penuntasan kasus BC tanpa duga-menduga, sanga-menyangka atau bela-membela. 1. Bayangkan kalau pengucuran Dana 6,7 T demikian mudah dilakukan, bahkan presiden pun tidak tahu dan Wapres saja tidak setuju. tapi tetap dilakukan. 2. Bayangkan kalau Menkeunya bukan SMI dan Gub. BI nya bukan Boediono 3. Bayangkan kalau BC ditutup, siapa saja nasabah besar yang meradang, kmarena yang diganti cuma senilai 2 M Kejadian ini akan menjadi preseden untuk masa yang akan datang, kalau hal ini dimaklumi, maka akan terjadi kisah-kisah yang sama di masa yang akan datang. Seperti kita ketahui, pada negara yang korup kita tidak tahu harus percaya kepada siapa, karena semua terlibat korup baik secara langsung maupun tidak langsung. dan sudah menjadi rahasia umum, semua bisa dibayar di negeri ini termasuk para pendukung dan penentang kasus BC. Banyak berita simpang siur atas kasus BC ini yang makin mengaburkan inti permasalahannya. Terakhir Marsilam tidak diakui oleh jubir presiden sebagai mewakili presiden, Adhitjondro bikin rame lagi. Lalu kapan kasus BC ini tuntaswallahualam, mungkin kalau presiden sudah ganti, maka akan diusut lagi. Atau mungkin sengaja diambangkan sebagai bahan negosiasi atau jual-beli kekuasaan... ini juga wallahualam. Mari kita tidak menduga-duga atau menyangka-sangka, lebih baik mari dukung dan dorong terus penuntasan kasus BC --- On Mon, 12/28/09, Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com wrote: From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out BOHONG bank century To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, December 28, 2009, 5:43 AM Rasanya sudah berkali-kali dijelaskan bahwa BC diselamatkan karena timingnya (sewaktu BC) kalah kliring sedang terjadi krisis global, jadi karena ada kekuatiran terjadi lagi krisis seperti th. 98. Jika sekiranya terjadinya bukan pada saat itu pasti akan ditutup. Kok orang banyak yang pura2 lupa sih bahwa Oktober 98 ada krisis global yang sedang mengancam dunia? Sebenarnya penyelamatan BC sudah benar dan sesuai keadaan krisis waktu itu. Dampak sistemik yang dikuatirkan terjadi akhirnya bisa dihindari. Kalau ternyata ada dana penyelamatan itu yang ditilap baik oleh pemilik atau kalau dana2 tsb ada yang mengalir ke partai ya silahkan saja diusut dan dihukum jika ternyata bersalah. Banyak orang yang menutup mata atas situasi pada saat penutupan yang sedang terjadi. Ada lagi yang komentar bahwa penarikan uang BC pastilah diketahui Pak Boed dan SMI. Gila apa? Apa kalau ada orang narik uang di Bank Harus lapor kepada Pak Boed? Berapa juta orang yang menarik uang dari Bank setiap hari dan harus dilaporkan kepada Gub BI/Menkeu? Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] RE: Jawaban Wapres Boediono, theoritical, generalization in nature and full of speculations!
perlu diingat bahwa tindakan pidana kasus BC tidak terjadi tanpa ada kebijakan yang mendorong /mendukung . jika argumennya demikian berarti orang yang membuka pintu rumah untuk dimaling tidak tersangkut pidana karena tidak mengambil barang dan membawanya keluar untuk dimaling. Pada tanggal 27/12/09, liman PAP liman_...@yahoo.com menulis: Salam, Setuju Pak Wal. Penyelamatan ekonomi negara dari krisis global berdampak sistemik sudah benar dan on-track. Jika dana bail-out disalah gunakan, pidana kepada yang menyalah-gunakan. Bukan pengambil kebijakan untuk menyelamatkan ekonomi melalui bail-out, yang kebetulan terhadap Century. Pemilu tidak sah, tidak perlu diulang. Pemenang NO.2 bisa langsung menggantikan tho? Salam Bijaksana, Liman
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re : Google vs Politikus, Mabok Ludah. Krisis Ga Sih Woi!!?
Krisis atau tidak krisis, kebijakannya benar atau tidak benar, SEKARANG buktikan aliaran dana itu kemana saja! Dari sana kita akan tau apa sebenarnya tujuan bailout bank century, ga usah ngomong sampai mulut berbusa. Berani tidak aliran dananya dibuka sampai lapis 6?? Bagi saya, selama aliran dana blum dibuka sampai lapis ke 6, ini tetap PERAMPOKAN, peduli amat dengan krisis atau tidak krisis, sistemik atau tidak sistemik,kebijakannya sudah benar atau tidak benar. Ngerti?? Selama blum dibuka aliran dananya ada kebohongan disitu! --- On Sat, 12/26/09, Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com wrote: From: Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re : Google vs Politikus, Mabok Ludah. Krisis Ga Sih Woi!!? To: FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Saturday, December 26, 2009, 5:11 PM Yg dipersoalkan bukan krisis, tetapi perampokan, kriminalitas, dlm pengucuran dana ke Bank Century. Jangan dialihkanlah. Kriteria sistemik hanya BI dan Tuhan yg tahu. IJP
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan Konferensi Pers Catatan Akhir Tahun AJI Indonesia
ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN Nomor : 063/AJI-KU/Und/XII/2009 Lampiran : - Perihal : Undangan Konferensi Pers Catatan Akhir Tahun AJI Indonesia Kepada Yth Rekan-Rekan Jurnalis Di Jakarta Dengan hormat, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mengundang Jurnalis dari Media Anda untuk meliput Konferensi Pers Pernyataan Akhir Tahun Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia tentang kondisi kebebasan pers di Indonesia tahun 2009 yang akan diselenggarakan pada, Hari/tanggal : Selasa, 29 Desember 2009 Waktu : 10.00 WIB s/d selesai Tempat : Sekretariat AJI Indonesia Jl. Kembang Raya No.6 Kwitang, Senen, Jakarta Pusat Dalam kesempatan ini Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia akan menyampaikan kondisi pers selama tahun 2009. Demikian undangan ini kami sampaikan. Kami sangat mengharapkan kehadiran anda. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. Jakarta, 28 Desember 2009 Nezar Patria Ketua Umum AJI Indonesia Sekretariat AJI Indonesia Jl. Kembang Raya No. 6 Kwitang, Senen, Jakarta Pusat 10420 Indonesia Phone (62-21) 315 1214 Fax (62-21) 315 1261 Website : www.ajiindonesia.org [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Tahun Baru 2010!
Selamat Tahun Baru 2010! Di malam pergantian tahun 2009 ke 2010 mungkin kita sedang terbahak-bahak, bergembira dan bersuka cita. Ada suara terompet, ada makanan dan minuman berlimpah. Namun, pernahkah terbesit di pikiran kita, bahwa di malam tahun baru 2010 itu ribuan korban lumpur Lapindo masih kehilangan harapannya. Mereka kehilangan tanah, rumah, pekerjaan dan masa depannya. Kini, korban lumpur Lapindo masih harus dipaksa menghirup udara beracun dan juga menggunakan air tanah yang tercemar. Di malam tahun baru 2010 di Porong, tidak ada gelak tawa. Tidak ada terompet. Bahkan nyaris tidak ada kehidupan. Semua telah luluh lantak diterjang lumpur Lapindo yang tetap menggila. Selamat Tahun Baru 2010. Semoga kita tidak terlarut dalam gelak tawa..Semoga kita masih ingat bahwa kasus lumpur Lapindo belum selesai atau belum diselesaikan secara adil! [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ?
Benar2 pemerintahan yang aneh kan? Tidak jelas maunya, semua serba tidak jelas, semua sibuk berkelit... Waktu itu:- Wapress tidak diajak bicara, Press keluar negeri dan.. Seolah-olah tidak tau menahu masalah... (adahal penasehatnya ikut dalam rapat). Sekarang menterinya gak mau disalahkan, Gubernur BI nya juga gak mau Pokoknya semuanya merasa BENAR, tidak ada salahnya sama sekali. Semua mau cuci tangan. Makanya dibuat adanya 'Dampak Sistemik' itu he he.. untuk pembenaran mengucurkan 'uang kecil' tadi Kastubie. - Original Message From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thu, December 24, 2009 12:15:08 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ? Burhanudin Abdulah yang mantan Gub BI juga berkata yang sama, bahkan beliau berkata bahwa di saat beliau menjabat setiap dua bulan mereka selalu bertemu dengan SIB. Namun, ini dibantah oleh Boediono bahwa bukan itu yang dimaksud tetapi dampak sistemik akibat putusan berdasar empat parameter yaitu Empat hal ciri itu adalah : 1 Modal keluar dari Indonesia sangat cepat sekali 2 Likuditas dalam negeri kurang 3 Kemacetan dalam pasar uang 4 Rumor yang beredar laur biasa Ketika Andi Rahmat membandingkan dengan bank IFI maka Boediono menjawab bahwa perkembangan IFI positif sedang BC semakin jelek dan Bank apapun.sejelek apapaun sekecil apapun tidak boleh ditutup. Itu fatwa karena ketakutan atas perkembangan empat paramneter tersebut. Argumentasi tolok ukur Uni Eropa yang tidak memasukkan unsur dampak psikologis juga dimentahkan oleh kondisi sosial masyarakat yang berbeda dengan situasi berbeda Jadi, kunci kekuatan dari kebijaksanaan itu adalah PERPU karena ernyata, dalam hal pertama KOMPAS hari ini Pres mengetahui Bailout tersebut gedubraaak. Lha Wk Presiden yang pada saat kebjaksanaan itu diambil dan sedang berperan menggantikan Presiden yang sedang ke LN malah tidak tahu Padahal, kalau JK dilapori pasti menolak = ini menjadi wilayah menarik untuk disibak...
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ?
Makin jelas dan gamblang bahwa orang yang memahami penjelasan Boediono adalah orang2 yang merasa dirinya paling benar sendiri, Mungkin Boediono dan SMI (?), ada rasa bersalah telah menjalankan kebijakan itu... tapi sudah kepalang basah, he he Tapi ya sekarang inilah terbukti benar adanya Dampak Sistemik dari kasus tersebut. Dengan merebaknya bermacam-macam kasus, kasus Cicak-Buaya, kasus rekaman Anggodo, kasus Hak Angket, kasus Pansus Century... dan yang paling mutahir kasus Gurita. Kasus apalagi ya nantinya...? betul2 berdampak sistemik ternyata. Merdeka. - Original Message From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thu, December 24, 2009 9:24:09 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ? Sudah jelas dan gamblang bahwa orsang yang tidak mengerti penjelasan Boediono hanyalah orang2 yang kalah yang malu mengakui motifnya mengangkat masalah Bank Century. Bukan perampokannya ya, perampokannya tetap akan ditangani KPK. Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Aku Menangis Melihat Prof Boediono
akh..anda menangis dengan alasan yang salah teman, kenapa anda tidak menangis uang negara ini dirampok lebih TUJUH TRILYUN RUPIAH (RP 7.000.000.000.000), anda tau akibat perampokan ini, rakyat indonesia makin susah, ekonomi makin sulit, dampak ekonomi sulit bermacam macam teman, mungkin ada yg putus sekolah, melacurkan diri, bunuh diri, cerai, pertengkaran, meninggal karena tidak ada uang utk berobat, mencuri, merampok (mengganggu ketenteraman masyarakat) etc..etc.. Kalau anda menangis sedih karena merasa Prof Boediono merasa di zholimi, katakan saja kepada Prof Boediono itu, agar dia menujukkan kepada siapa saya uang 7 milyar lebih itu, buktikan bahwa penyelamatan itu bukan untuk menyelamatkan segelintir orang dan bukan untuk kepentingan partai Demokrat. Soal kebijakan itu urusan sekunder, justru dari kebijakan itu bisa dibungkus niat merampok uang negara menjadi niat menyelematkan bank century. Yang primer adalah tunjukkan aliran dananya kemana saja, kalau itu sudah jelas, soal kebijakan salah atau benar itu soal kedua. Kalau pun kebijakannya benar tapi aliran dananya tidak benar, sama saja MENIPU! Ngerti kan?? --- On Sun, 12/27/09, retnokustiawan no_re...@yahoogroups.com wrote: From: retnokustiawan no_re...@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Aku Menangis Melihat Prof Boediono To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Sunday, December 27, 2009, 11:08 PM Ah itu msh biasa,Dia kan seorang pemain watak yang ulung ,jadi pura pura tidak tau dan tidak mersa bersalah, padahal dia ikut andil menggelapkan uang rakyat. Kan aneh seorang pimpinan tidak tau apa yang terjadi dibawahnya,kan tidak mungkin uang sebesar itu bs cair tanpa sepengetahuan dari gubernur BI.Century hanya bank kecil aneh kalau harus mengeluarkan dana sebesar itu untuk menyelamatkannya. Memang kalau kejahatan sudah dibungkus dengan undang undang maka yang nampak adalah musang berbulu domba, penipu nampak bagai pahlawan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani
Setuju tuk menempatkan sesuatu sesuai proporsinya, masalahnya apakah nasabah perbankan di Indonesia sudah sedemikian dewasa sehingga kalau tahu ada satu bank ditutup kemudian bisa merasa yakin bahwa banknya juga aman? Apalagi kalau ingat ngga mungkin penutupan cuma satu bank wong pas tahun 1998 yang ditutup saja banyak, Boro2 masyarakat umum, anggota DPR yang tahun ini saja banyak yang berpendidikan tinggi tidak mau menempatkan suatu kasus sesuai konteks. Kalau menurut saya sih pansus Century cuman pengen nembak SBY apapun caranya --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, EKO KERTAJAYA id050_...@... wrote: krisis 98 beda sekali dibanding 2008. krisis 98 bersifat regional. rapuhnya sistem keuangan plus 'serangan' asing meluluhlantakkan perekonomian ri. tahun 2008 bi telah memperkokoh sistem keuangan dng basis basel shg perbankan bisa mereduksi segala jenis resiko. hampir semua bank telah menerapkan sistem tsb, shg adanya krisis di luar sana yg ujung pangkalnya krn over eskposure tdk berpengaruh pd perbankan nasional. bank centuri adalah anomali dari kebanyakan perbankan nasional, dimana eksposure non rating masih juga dikeep, ditambah camel yg buruk, ditambah lagi motif kriminal pengelolaan bank. dari sinilah sebenarnya secara sederhana bisa ditarik kesimpulan apa yg hrsnya layak dilakukan pd bank century. secara komprehensif mungkin bisa ditanyakan ke bank indonesia bagaimana kondisi sistemik bisa dijelaskan secara ilmiah dlm metode ekonometrik. ada sistem internasional yg dipakai oleh bank2 di dunia. masalahnya bukan lupa atau tdk, ttp menempatkan sesuatu hal sesuai proporsinya.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Amir Syamsuddin: Buku Gurita Cikeas Tak Usah Ditarik
JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jendral Partai Demokrat Amir Syamsuddin menilai buku Membongkar Gurita Cikeas di Balik Skandal Bank Century karangan George Junus Aditjondro tak perlu ditarik dari pasaran. Hal tersebut menurutnya tidak penting di era kebebasan berekspersi saat ini. Apalagi, ia menilai isi buku tersebut tidak sedahsyat yang digembar-gemborkan. Amir mengatakan, juga tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan dalam isi buku tersebut dan tidak ada sesuatu yang perlu dipersoalkan. Kalau saya cenderung mengharapkan buku itu jangan ditarik. Kenapa? Ternyata buku itu sampah tidak sesuai judul dengan isi, kata Amir ketika dihubungi Kompas.com, MInggu (27/12/2009) di Jakarta. Ia mengatakan setelah membaca isi buku tersebut, tak satu paragraf pun yang menjelaskan yang di balik skandal Bank Century. Menurut Amir, semua hal-hal yang diangkat di buku tersebut juga kutipan dari berbagai sumber yang kesahihannya tidak pernah teruji. Amir menengarai kabar adanya penarikan buku tersebut merupakan isu yang sengaja dihembuskan untuk bisa menjual buku tersebut sebanyak-banyaknya. Dengan mendengar judul buku itu, kata Amir, semua orang pasti ingin membaca dan membeli. Inilah yang menurutnya dimanfaatkan apalagi saat kasus Century sedang hangat-hangatnya. Saya kira perlu beredar biarkan saja agar orang lebih mengenal seorang Junus Aditjondro, ujar Amir. Namun, ia mengingatkan pembaca untuk siap-siap kecewa dengan isinya. http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/27/20270823/amir.syamsuddin.buku.gurita.cikeas.tak.usah.ditarik
[Forum-Pembaca-KOMPAS] 81 Hakim dan Pejabat MA Plesir ke 8 Negara
JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang akhir tahun 2009, Mahkamah Agung (MA) membuat kejutan. Sebanyak 81 hakim dan pejabat MA, melakukan perjalanan ke luar negeri ke delapan negara. Namun MA membantah kalau kepergian ini untuk plesiran yang hanya bertujuan menghabiskan sisa anggaran akhir tahun. Juru bicara MA yang juga Ketua Muda Pengawasan MA Hatta Ali menegaskan, kegiatan yang dilakukan 81 pejabat MA adalah murni untuk kegiatan studi banding dan bukan untuk plesiran. . Itu semua sudah diprogram dan sudah terencana. Jadi, tidak mungkin dana yang lebih di MA itu dihabiskan. Sebab, nanti akan kesulitan karena harus ada laporan pertanggungjawabannya. Masa uang dihabiskan untuk melancong ke luar negeri, kata Hatta Ali kepada Persda Network, Jakarta, Senin (28/12). Dari data yang diperoleh Persda Network, dari 81 orang yang ikut dalam rombongan tersebut, antara lain hakim agung, hakim tinggi, dan Ketua Pengadilan Negeri (PN) serta pejabat dan staf di lingkungan MA. Beberapa istri dan anak pejabat juga ikut serta dalam acara tersebut. Delapan negara yang dituju adalah Italia, Belanda, Australia, Mesir, Perancis, Jepang, Malaysia, dan Thailand. Perjalanan ke-81 hakim dan pejabat serta staf MA tersebut atas persetujuan Ketua MA Harifin Tumpa dalam surat tertanggal 15 Oktober 2009. Perjalanan ke luar negeri dilaksanakan pada kurun waktu Oktober-Desember 2009. Wakil Koordinator Badan Pekerja ICW Emerson Yuntho memandang program studi banding ke luar negeri ini dilakukan secara diam-diam. Karena, sampai hari ini tidak diumumkan kepada publik melalui website-nya. Ada hal lain yang tidak kalah penting baginya. Studi banding ini juga dinilai mencurigakan, karena keikutsertaan puluhan pejabat MA tersebut dilakukan di akhir tahun dan terkesan hanya untuk menghabiskan sisa anggaran di MA. Mencurigakan karena terjadi di akhir tahun. Terkesan tidak ada pertanggung jawaban akan hasilnya. Sampai sekarang kan belum ada poin hasilnya. Padahal mereka sudah pulang ke tanah air, cetusnya. Untuk itu, ICW segera mengirim surat ke MA untuk meminta klarifikasi soal studi banding tersebut, yang harus disertai rincian laporan anggarannya. Ini kan uang APBN, berarti ini kan uang rakyat. Kalau uang ini dibuat untuk jalan-jalan atau studi banding yang diselingi jalan-jalan, berarti in ikan menggugah rasa keadilan masyarakat di saat ekonomi sekarang ini, paparnya. Selain itu, ICW juga akan mengirim surat rekomendasi kepada Komisi Yudisial agar para hakim yang ikut serta dalam studi banding tersebut diperiksa sebagai pertanggung jawabannya. Nanti ke KY, minta dicek, adakah pelangaran kode etik hakim yang dilakukan, pungkasnya.(Persda Network/abdul qodir) http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/28/22472585/81.hakim.dan.pejabat.ma.plesir.ke.8.negara
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Jakarta Ruwet Jakarta Stres
Jakarta yang semakin giat bersolek rupanya kian digemari orang. Banyaknya orang yang ingin mencari hidup di Jakarta telah membuat persaingan kian ketat. Persinggungan yang terjadi lantas menimbulkan pergesekan. Kini, sumbu yang bisa menyulut kekerasan rasanya semakin pendek. Dengan alasan yang sepele, adu jotos cepat terjadi. Tawuran semakin jamak berlangsung. Nyawa orang juga makin mudah dihabisi dengan alasan yang sederhana, seumpama saling tatap. Seorang mantan suami, AR, misalnya, tega menyiram cairan air keras ke wajah penyanyi kafe, Nurbani. Diduga, keinginan sang pria untuk rujuk ditolak oleh istrinya itu. Persoalan ini diperumit dengan urusan keuangan sang suami yang seret. Wartawan pun tidak luput sebagai korban. Taufiqqurahman (24), wartawan Detik.com, dipukuli hanya karena persoalan sepele, yaitu senggolan sepeda motor di tengah jalan yang macet. Mamat, seorang pemulung yang tinggal di pinggir rel dekat Stasiun Senen, Jakata Pusat, meninggal dengan tubuh terbakar. Diduga, korban dibakar oleh rekannya setelah cekcok mulut di kalangan para tunawisma yang terbiasa hidup keras. Tiga orang yang merupakan satu grup pengamen di Tanah Abang tega mengeroyok Bambang Haruman (20) hingga tewas. Bambang yang juga berprofesi sebagai pengamen dihabisi lantaran kerap menghina salah satu dari pembunuh. Di tubuh korban, terdapat delapan luka tusuk. Di Menteng, Srivita Motiram dibunuh sepasang pekerja rumah tangganya, BS dan T. Suami-istri ini menghabisi majikan mereka gara-gara tidak kuat lagi mendengar cacian majikan. Sekitar 20 pramuniaga perusahaan penjual pakaian impor PT A di kawasan Pasar Baru dianiaya oleh RA, bos mereka. Penganiayaan yang terjadi dua hari itu diikuti dengan paksaan agar para karyawan ini menandatangani surat pernyataan bahwa korban mencuri uang perusahaan. Pertengkaran yang kerap terjadi juga menyebabkan seorang anak dengan cepat menghabisi nyawa ibunya. Di kawasan Cempaka Putih, Susanti Lukas meninggal setelah dipukuli anak perempuannya. Ketidakcocokan masalah duit di Bungur membuat karyawan menghabisi nyawa majikannya. Sekali hunus, samurai LFE membuat Gouwa Mie Sia alias Sumiati meninggal. Padahal, karyawan ini masih mempunyai hubungan darah dengan si majikan. Pembunuhan di apartemen juga terjadi sepanjang tahun ini. Jovita Sugita, pemilik usaha pijat, ditemukan meninggal di apartemen di Jakarta Barat. Pembunuhnya diduga seorang yang dikenal korban. Novita, seorang mahasiswi jurusan desain grafis, juga ditemukan di apartemen dalam kondisi membusuk dan berlumur darah. Di tubuh korban, terdapat sejumlah luka bacok. Telepon, uang, serta perhiasan korban hilang. Sama seperti yang dialami pemilik usaha pijat, mahasiswi ini dibunuh oleh orang yang dikenalnya. Alasannya, pembunuh sebal dimarahi Novita saat membayar utang. Seorang model, Setianti Dwi Retno, juga meninggal di apartemen dengan luka pukul di kepala. Pelaku pembunuhan model cantik ini adalah perias artis. Sang perias mengaku sakit hati lantaran si model enggan dirias olehnya. Tahan banting Dr Ratna Mardiati SpKJ, dokter ahli jiwa dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol, Jakarta Barat, mengatakan, Jakarta memang tempat impian bisa terwujud. Jakarta adalah tempat untuk menjadi orang sukses. Lihat saja, pada saat Lebaran, banyak sepeda motor dan mobil dipertontonkan ke kampung halaman, perhiasan gemerlap, dan sebagainya. Namun, Jakarta juga menjadi tempat yang bisa dengan cepat membuktikan kegagalan seseorang untuk membuktikan diri. Oleh karena itu, orang yang bisa tinggal di Jakarta hanyalah orang yang agresif, kreatif, siap untuk sikut-sikutan, dan tahan banting. Medan laga tempat perburuan manusia mempertahankan hidupnya sangat memengaruhi sepak terjangnya. Maka, tempat hunian yang padat, atau tempat mencari nafkah yang padat saingannya, akan mendorong manusia untuk memakan satu atas lainnya, tutur Ratna. Mengutip dari sebuah penelitian, Ratna mengatakan, 14 persen penduduk Jakarta mengalami depresi akibat frustrasi. Bahkan, di RSJ Grogol, setiap hari ada 80-100 orang datang ke poliklinik untuk berkonsultasi, ujarnya. Persaingan yang ketat, tuntutan kerja yang tinggi, dan tekanan masyarakat akan menimbulkan stres. Namun, menurut Ratna, tidak selamanya stres itu jelek. Jika manusia bisa mengelola stres, justru keberhasilan yang dia capai. Misalnya karena tekanan waktu, pekerjaan yang menumpuk bisa diselesaikan tepat waktu. Namun, jika manusia tidak bisa mengelola stres itu, menjadikan stres sebagai alat pacu, maka stres menjadi distres. Ini yang berbahaya, ucap Ratna. Untuk bisa mengelola stres dan tahan banting, Ratna mengatakan, tidak semudah membalik tangan. Ada beberapa syarat untuk menciptakan manusia yang bisa mengelola stres dan tahan banting. Pertama, manusia itu harus sehat, baik secara fisik maupun otak. Kedua, pola asuh yang mempersiapkannya untuk menang dalam persaingan. Ketiga, lingkungan yang kondusif untuk mengasah semangat berjuang. Kemampuan itu
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bersepeda di Lembah Baliem
*Mengarungi Lembah Baliem* Oleh Prana Sunaryo Sulit untuk tidak berdecak kagum jika Anda berkunjung ke Lembah Baliem di dataran Papua. Ia seperti medan magnet yang mengundang siapa saja untuk datang dan menjelajahinya. Dan itulah yang saya rasakan. Bersama istri di akhir pekan yang cerah, saya mengarungi sebagian lembah indah ini dengan dua sepeda. Mengingat medan berat yang akan kami tempuh, maka sebelumnya saya harus menyiapkan segala sesuatunya. Diantaranya adalah makan pagi dan meregangkan otot-otot agar stamina tubuh tetap fit. Tak lupa saya juga menyiapkan biskuit, air minum, sampai cadangan ban dalam dengan pompa ban mungil serta tool kit. Perjalanan dimulai pukul 09.00 WIT. Kami memulainya dari Kota Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya yang terletak di Wilayah Pegunungan Tengah, Papua. Kota ini terletak sekitar 1500 meter dari permukaan laut (mdpl) dan hanya dapat dicapai dengan moda transportasi udara. Posisinya seolah menunjukkan ia terletak di jantung Papua. Tak aneh jika muncul anggapan bahwa Anda belum ke Papua jika belum menginjakkan kaki di Wamena. Saat itu hari sungguh cerah dan suhu udara berkisar di angka 22 derajat celcius. Dan kami yakin penjelajahan di akhir pekan ini akan terasa sangat menyegarkan dan membebaskan. Hanya saja, sengatan matahari perlu diantisipasi dengan menggunakan baju lengan panjang dan topi atau helm sepeda dengan sun-visor. Ini untuk menjaga agar kulit tidak perih atau terbakar. Tujuan kami adalah Asolotipo, sebuah tempat wisata yang sangat menarik. Jaraknya sekitar 15 kilometer ke arah utara Kota Wamena. Dinamika medan perjalanan cukup variatif, dengan kombinasi antara jalan datar, tanjakan, dan turunan. Medan tanjakan mengisi sekitar 25 persen dari total jarak perjalanan. Dengan kondisi ini, penggunaan sepeda gunung dengan minimal kecepatan 21 (21 speed) cukup disarankan. Penggunaan sepeda gunung ini juga berguna untuk menghadapi kondisi perjalanan off-road yang menyumbang sekitar 10 persen dari total perjalanan. Selanjutnya klik *di sinihttp://wisataloka.com/jelajah/mengarungi-lembah-baliem/ *. Salam, TM. Dhani Iqbal [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out BOHONG bank century
Dear Clara, Ada fenomena di Bangsa ini pokoknya melakukan fitnah dulu, walaupun hanya diketahui informasinya secuil-cuil dari masalah yang sesungguhnya atas kebijakan masa lalu. Sementara kebijakan kedepan lupa,ancaman krisis global yang belum sepenuhnya pulih tidak ada yang mendiskusikan... sungguh prihatin --- On Sun, 12/27/09, Clara Lila claral...@gmail.com wrote: From: Clara Lila claral...@gmail.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out BOHONG bank century To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Sunday, December 27, 2009, 6:54 PM Betul sekali pak Godlip. Tampaknya memang ada wabah amnesia menyerang kita. Jikapun kita lupa, baiknya tidak menyebarkan kerancuan bagi orang2 terbaik yg sudh berjuang mempertahankan krebilitasnya, ibu SMI dan pak Boed. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Amien: Buku Gurita Cikeas Gunakan Data Sekunder
Laporan wartawan KOMPAS.com Hindra Liauw JAKARTA, KOMPAS.com Tokoh senior Muhammadiyah, Amien Rais, mengaku telah melahap habis buku Membongkar Gurita Cikeas dalam hitungan jam. Lantas, bagaimana pendapatnya setelah membaca habis buku karya George Aditjondro tersebut? Saya mendapat info yang masih sepihak. Buku ini merupakan gabungan dari berbagai sumber sekunder, seperti internet, jurnal, dan koran. Data-data ini kemudian digabung-gabungkan. Tidak ada hasil penelitian sendiri, ujar Amien, Minggu (27/12/2009) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Ditambahkannya, dalam pemahaman akademis, memang kekuatan data sekunder tidak terlalu berbobot. Namun, lanjut Amien, tentu data-data sekunder yang digunakan George tetap mengacu pada realitas yang ada. Sementara itu, mantan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault mengaku belum membaca buku tersebut. Namun, Adhyaksa meminta siapa pun jangan melakukan tindakan asal tuduh. Tuduhan ini, bersama tuduhan lainnya, membuat pemerintah tidak fokus dalam menjalankan program kerja 100 hari. Maka itu, saya menyarankan agar kasus Century dapat segera dituntaskan sehingga pemerintah dapat fokus menjalankan perannya, ujar Adhyaksa. http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/28/06283412/amien.buku.gurita.cikeas.gunakan.data.sekunder
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bail out BOHONG bank century
Pak Bungaran, Masalah perampokan berbeda, itu pidana yang harus dikejar dan harus dipertanggungjawabkan pemiliknya. Sudah berkali-kali dijelaskan bahwa rumah perampok yang kebakaran karena disengaja oleh perampoknya harus diselamatkan untuk mencegah kebakaran menjalas ke sekitarnya. Rumahnya diperbaiki dengan harapan dapat dijual lebih mahal sedang perampoknya dicari dan ditangkap. Hubungan krisis global dengan kalah kliring BC sudah banyak diulas dan dijelaskan. Baca sa penjelasan Miranda Gultom dan Pak Boediono. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: bungaran no_re...@yahoogroups.com Date: Sun, 27 Dec 2009 23:55:29 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bail out BOHONG bank century SEkali lagi Pak Godlip tidak mengerti ? Coba jelaskan kalah kliring, krisis global terhadap dampak perekonomian Indonesia ?. Bagaimana jika pemilik bank merampok bank hingga dimungkinkan terjadi situasi kalah kliring = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bail out BOHONG bank century
Reference: Laporan Auditan Bank Century 31 Des 2008 Fakta: tagihan antar Bank (inter Bank) adalah transaksi call money, artinya terjadi di pasar uang antar bank Peristiwa: 13 November 2008, BC kalah kliring, dan artinya inter Bank itu atau kalah tidak bisa penuhi kewajiban call money.. Reference: Laporan Audit Investigasi BPK Fakta: setelah mendapat dana FPJP pihak terafiliasi mengambil dana dgn cara inkaso ke rekening nasabah lain Dampak: BC tidak menggunakan dana untuk selesaikan masalah kalah kliringnya, dana tak sesuai peruntukan (pidana perbankan terjadi setelah uang negara masuk, jadi masuk unsur indikasi pidana tipikor).. Sehingga, BC mengalami resiko kembali kalah kliring dan lalu dibawa ke rapat KSSK (angka yang dibahas masih sama sekitar 675 Miliar, dan ini interbank nya).. Peristiwa: ref LK Century auditan 31 Des 08 uang interbank belum dibayar.. Jadi ada pola setelah diambil KSSK pola saat dana FPJP masuk berulang, ada indikasi prioritas ke dana pihak ketiga.. Anehnya, ini juga dilakukan BUMN (motif ketika Bank nya dikuasai negara malah BUMN ambil, dulu menempatkan saat Bank nya swasta mrk percaya!).. Ada motif dan ada uang negara masuk, indikasi tipikor pun terjadi.. Itu saja, semua dari yang dapat kita baca dari sumber data2x resmi (audit BPK, dan LK BC Auditan).. Salam, -Yanuar Rizky- (mail to: ri...@elrizky.net) transmitted by tukang pos®[on the net: www.elrizky.net] -Original Message- From: bungaran no_re...@yahoogroups.com Date: Sun, 27 Dec 2009 23:55:29 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bail out BOHONG bank century SEkali lagi Pak Godlip tidak mengerti ? Coba jelaskan kalah kliring, krisis global terhadap dampak perekonomian Indonesia ?. Bagaimana jika pemilik bank merampok bank hingga dimungkinkan terjadi situasi kalah kliring = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Rapor Polri Memprihatinkan
Jakarta, Kompas - Kinerja Polri selama kurun 2009 dinilai memprihatinkan. Berbagai kasus yang terjadi menggerus kepercayaan publik terhadap Polri dari waktu ke waktu. Kelemahan Polri yang dinilai masih harus diperbaiki adalah integritas dan akuntabilitas. Komisi Kepolisian Nasional atau Kompolnas menilai, dalam kurun 2009, masalah transparansi masih disikapi Polri secara abu-abu. Anggota Kompolnas, Novel Ali, menilai, kultur transparansi abu-abu ini masih terpelihara di tubuh Polri. Polri baru bersikap terbuka atas keberhasilan penegakan hukum atau ketertiban masyarakat, tetapi tertutup atas kegagalan profesi ataupun etika. Akibatnya, transparansi Polri tidak berhasil membangun akuntabilitas eksternalnya. Dampaknya, dari waktu ke waktu, kepercayaan publik terhadap Polri merosot, tutur Novel Ali. Kompolnas juga menyorot soal reformasi birokrasi Polri yang dinilai tidak sepenuhnya terwujud. Penyebabnya, menurut Novel, sentralisasi yang dominan di tubuh Polri. Ia mencermati, banyak kebijakan dan tindakan yang seharusnya diserahkan ke tingkat bawah justru dilakukan tingkat atas. Demi efisiensi, birokrasi Polri perlu dirampingkan. Mabes Polri bergerak di bidang kebijakan dan strategi. Organisasinya cukup kecil saja. Polda ke bawah lebih bergerak di bidang taktis, teknis, papar Novel. Rapor merah Sebelumnya, Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat menilai kinerja Polri berada pada urutan terendah dibandingkan dengan seluruh institusi penegakan hukum di Indonesia. Polri mendapat indeks prestasi minus 2,92 dalam skala rentang minus 4 hingga 4. Padahal, LBH mencatat, Polri mengawali tahun 2009 dengan baik, khususnya dalam mengamankan pemilu serta membongkar jaringan terorisme. Namun, awal yang baik tersebut akhirnya dianggap rusak setelah Polri ambil bagian dalam drama berbau politis, yaitu perkara kriminalisasi Komisi Pemberantasan Korupsi, yang sempat memidanakan dua pimpinannya, Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah. LBH Masyarakat yang diwakili Taufik Basari, Ricky Gunawan, dan Dhoho A Sastro menyampaikan, catatan evaluasi LBH Masyarakat terhadap lembaga penegak hukum itu disusun berdasarkan peringkat yang kriterianya telah ditentukan. Aspek yang diukur adalah kinerja tiap lembaga, ketersediaan dan berjalannya mekanisme pengawasan internal, mekanisme penghargaan dan hukuman di tiap lembaga, persepsi publik, penilaian terhadap integritas lembaga tersebut, transparansi terhadap pengawasan eksternal, serta tingkat akuntabilitas. Ketujuh kriteria tersebut masing-masing memiliki bobot poin, yang totalnya 24 poin. Dari hasil penghitungan, akan diperoleh skala yang terentang antara minus 4 hingga 4. Berdasarkan itu, Polri, dibandingkan dengan delapan lembaga lainnya, berada di peringkat paling bawah. Sementara peringkat teratas diduduki oleh KPK dengan indeks prestasi 3,42. Selain soal kriminalisasi KPK yang menjadi noda bagi prestasi Polri, LBH juga menyoroti keputusan penghentian penyidikan terhadap perkara Lumpur Lapindo oleh Polda Jawa Timur. Selain itu, praktik kekerasan oleh oknum Polri terhadap rakyat juga menjadi sorotan evaluasi tersebut. (SF) http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/12/29/03584463/rapor.polri.memprihatinkan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Press Release Kabinet Indonesia Muda: Pelarangan Buku, Pelarangan Ilmu
Keterangan Pers Kabinet Indonesia Muda (KIM) 28 Desember 2009 “Pelarangan Buku, Pelarangan Ilmu” “There is nothing more frightening than active ignorance (Goethe)” Berdasarkan Keputusan Jaksa Agung No.139 sampai dengan 143/A/JA/12/2009 tanggal 22 Desember 2009, pihak Kejaksaan Agung Republik Indonesia mengumumkan pelarangan terhadap lima buah buku sebagai berikut: 1. “Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto” karangan John Roosa, 2. “Lekra Tak Membakar Buku: Suara Senyap Lembar Kebudayaan Harian Rakjat 1950-1965” karangan Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M. Dahlan; 3. “Suara Gereja bagi Umat Tertindas Penderitaan, Tetesan Darah, dan Cucuran Air Mata Umat Tuhan di Papua Barat Harus Diakhiri” karya Cocrates Sofyan Yoman; 4. “Enam Jalan Menuju Tuhan” karya Darmawan MM; serta 5. “Mengungkap Misteri Keberagamaan Agama” yang ditulis Syahrudin Ahmad. Dasar hukum pelarangan itu adalah Undang-Undang Nomor 4/PNPS/1963 tentang pengamanan terhadap barang-barang cetakan yang isinya dapat mengganggu ketertiban umum dan Pasal 30 ayat (3) huruf (b) Undang-Undang Kejaksaan RI. Sebelumnya, pihak Kejaksaan Agung RI juga mengeluarkan larangan pemakaian 13 buah buku pelajaran sejarah tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas lewat SK No. 19/A/JA/03/2007 tanggal 5 maret 2007, Kep. Jaksa Agung RI Nomor: Kep-123/A/J.A/11/2007 Tanggal 27 November 2007 Larangan Beredar Barang Cetakan Buku Tenggelamnya Rumpun Melanesia Pertarungan Politik NKRI di Papua Barat”, Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : Kep-050/A/JA/06/2006 Tanggal 16 Juni 2006 Tentang Larangan Beredar Barang Cetakan Buku Atlas yang Mencantumkan Gambar Bendera Bintang Kejora Dengan Label “Wirian” dan Pembagian Propinsi Papua Menjadi 3 (Tiga) Propinsi, Yaitu Papua Barat, Papua Timur, dan Papua Tengah. Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : Kep-051/A/JA/06/2006 Tanggal 16 Juni 2006 Tentang Larangan Beredar Barang Cetakan Buku Berjudul “Kutemukan Kebenaran Sejati Dalam Al-Qur’an” Penulis Drs. Maksud Simanungkalit Penerbit Yayasan Al-Hanif Po Box 123 Batam Center. Belakangan, buku karangan George Junus Aditjondro berjudul “Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century” juga hilang di pasaran. Ditengarai bahwa buku ini dibeli oleh pihak yang merasa berkepentingan dengan ketidak-hadiran buku itu di masyarakat atau intimasi terhadap toko-toko buku. Menyikapi hal tersebut, Kabinet Indonesia Muda (KIM) memandang: Bahwa warga negara Indonesia masih membutuhkan buku-buku, terutama buku-buku ilmiah yang diakui oleh dunia akademis. Selama ini, upaya menerbitkan buku-buku asing sangat terbatas, sehingga mengurangi akses masyarakat Indonesia – terutama lingkungan kampus – akan dunia buku. Bahwa salah satu tugas penyelenggara negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam konteks itu, pelarangan buku-buku – terutama buku-buku ilmiah – adalah bertentangan dengan tujuan yang termaktub dalam konstitusi itu. Bahwa masyarakat Indonesia memiliki pengetahuan yang cukup atas bahaya yang dikandung oleh buku. Sejauh yang bisa dipahami selama ini, tidak pernah atau belum pernah sebuah buku menjadi penyebab bagi munculnya konflik di masyarakat. Bahwa rezim Kabinet Indonesia Bersatu II semakin nyata dalam menunjukkan diri sebagai rejim anti ilmu pengetahuan dan anti-intelektual. Rezim seperti ini telah mengambil semangat buruk dari perilaku tokoh-tokoh di masa lalu yang membakar atau menghancurkan perpustakaan-perpustakaan, seperti Gengis Khan dan Adolf Hitler, termasuk juga rezim pemerintahan Presiden Soeharto yang melarang peredaran banyak sekali buku. Atas dasar itu, KIM menyatakan: Pertama, menolak keputusan Kejaksaan Agung RI yang menyatakan kelima buku itu sebagai buku-buku terlarang. Keputusan itu bertentangan dengan tujuan penyelenggaraan pemerintahan dan semangat memajukan ilmu pengetahuan. Kedua, menolak upaya kriminalisasi terhadap pengarang kelima buku itu. Pengarang kelima buku itu wajib diberikan perlindungan hukum, sesuai dengan ketentuan dalam UUD 1945 yang menjamin hak menyatakan pendapat. Ketiga, mengusahakan agar segala bentuk perundang-undangan yang bertentangan dengan tujuan untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa layak ditolak atau minimal diuji kembali di Mahkamah Konstitusi. Untuk itu KIM akan memberikan jaminan sebagai salah satu pihak yang mengajukan judicial review kepada Mahkamah Konstitusi terkait dengan penghapusan pasal-pasal dalam Undang-undang nomor 4 / PNPS / 1963 tentang Pengamanan terhadap Barang-Barang Cetakan yang Isinya dapat Mengganggu Ketertiban Umum. Keempat, menghimbau agar masyarakat Indonesia semakin mencintai buku-buku dan sekaligus melakukan upaya untuk mencegah agar ilmu pengetahuan tidak dijadikan sebagai sasaran ketidak-beresan dalam pengelolaan pemerintahan. Kelima, menolak kata-kata dan ilmu pengetahuan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Anas: Gurita Cikeas Mirip Sinetron Mistik dan Infotainment
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary JAKARTA, KOMPAS.com Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, pihaknya menganggap buku Gurita Cikeas yang ditulis George Junus Aditjondro sebagai buku yang tidak bermutu. Dikatakan Anas, buku seperti itu hanya dianggap sebagai hiburan, layaknya sinetron mistik dan infotainment. Walaupun hiburannya tidak mendidik. Mirip sinetron-sinetron mistik atau infotainment gibah. Yang diharapkan George adalah bukunya terekspose luas dan mendapatkan iklan gratis, sehingga makin laris dan terus dicari, kata Anas melalui pesan singkat kepada Kompas.com, saat ditanya komentarnya tentang kontroversi buku terbitan Galang Press itu, Senin (28/12/2009). Anas berpendapat, buku tersebut hanya dipenuhi sensasi yang berdaya analisis rendah. Lompatan-lompatan logikanya sangat insinuatif. Data-data yang digunakan tidak berdasar, bukan data primer yang dapat dibuktikan kebenarannya, alias hanya data sekunder. Bahkan tersier yang sangat bias, ujar Ketua Fraksi Partai Demokrat ini. Buku Gurita Cikeas langsung menghilang dari peredaran setelah beberapa hari diluncurkan. Di sejumlah toko buku tak lagi ditemukan buku bersampul gambar gurita itu. Bagi Demokrat, terbitnya buku ini memunculkan sinyalemen skenario politik untuk menjatuhkan citra SBY. Kami harap buku George ini bukan dimaksudkan sebagai bagian dari skenario politik untuk membusukkan citra SBY dan Pemerintah, karena merasa pemilu belum selesai atau karena ada yg tidak legowo dengan hasil Pemilu 2009. Meskipun kami juga mencium aroma politik di balik terbitnya buku sensasi ini, kata Anas. http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/28/09100962%20/anas.quotgurita.cikeasquot.mirip.sinetron.mistik.dan.quotinfotainmentquot
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out BOHONG bank century
Baiknya kita tunggu saja penyelidikan Tim Pansus BC dan KPK. Rasanya kita sulit utk ketemu karena masing-masing berangkat dari sudut pandang yang berbeda. Cuma kalau saya melihat SMI dan Pak Boed sudah berhasil menstabilkan ekonomi Indonesia beberapa tahun terakhir. Tks atas responsenya. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com Date: Mon, 28 Dec 2009 00:08:02 To: FPKForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out BOHONG bank century Begini aja, Bung Godlip. Silakan tanya kepada ekonom2 manapun, termasuk ekonom2 neolib atau neokon: berapa banyak sih pengaruh pasar keuangan terhadap perekonomian nasional Indonesia? Berapa byk org menaruh uangnya di bank atau dikebunnya berupa kerbau atau dikolamnya berupa ikan? Kenapa justru dunia perbankan yg membawa Indonesia hanyut ke dalam krisis, lalu dunia pasar tanah abang, pasar klewer, yg mencegah kehanyutan itu? Seluruh dana di bank2 pemerintah yg menguasai perbankan sudah dijamin dlm bulan Oktober 2008. Yg tidak dijamin adalah dana2 di bank swasta nasional dan asing yg terus diminta oleh ekonom2 neolib dan bankir2 santun. Alangkah aneh kalau org ambil uang di bank2 pemerintah, lalu alihkan di bank2 asing, justru disaat bank2 asing kena hantaman krisis global itu. Mestinya Pak Boed menjelaskan likuiditas mengering itu di bank mana? Bank pemerintah atau bank swasta atau bank century saja? Yg terpenting adalah: siapa pihak yg dgn gentle maju ke depan dan berkata: Saya bertanggungjawab atas otoritas yg saya miliki selama menjadi pejabat di BI, Depkeu, dan siap menanggung risiko apapun kalau ada kesalahan. Kalau Pak Boed dan Bu SMI siap, saya angkat jempol dan telunjuk sekaligus. IJP = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Muladi: Presiden Yudhoyono Harus Tampil Klarifikasi Sendiri
Laporan wartawan KOMPAS Wisnu Dewabrata JAKARTA, KOMPAS.com Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Muladi menyarankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera menggelar klarifikasi langsung untuk menjawab semua tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya menyusul terbitnya buku berjudul Membongkar Gurita Cikeas di Balik Skandal Bank Century oleh George Junus Aditjondro. Menurut Muladi, klarifikasi langsung oleh Presiden Yudhoyono diyakini akan sangat efektif ketimbang memberikan sejumlah bantahan melalui para juru bicaranya seperti dilakukan selama ini. Dia juga mengingatkan, Presiden Yudhoyono tidak menempuh jalur hukum. Saran tersebut disampaikan Muladi, Senin (28/12/2009), seusai membuka acara peluncuran dan bedah buku Karakter-Mengantar Bangsa Dari gelap Menuju Terang tulisan Soemarno Soedarsono di Gedung Lemhannas. Presiden harus tegas dan terbuka mengklarifikasi apa yang ditulis Aditjondro dalam buku itu, apalagi ini menyangkut citra Presiden. Jangan melalui juru bicara lagi, langsung saja tanggapi sendiri. Saya yakin analisis pribadi (Aditjondro) dalam buku itu belum tentu benar, ujar Muladi. Menurut Muladi, akhir-akhir ini Presiden Yudhoyono memang banyak mengalami serangan politis (political attack). Namun hal itu dinilai sesuatu yang biasa, apalagi mengingat Presiden Yudhoyono terpilih untuk yang kedua kalinya dan sampai saat ini masih tetap populer di mata masyarakat. Untuk itu, tambah Muladi, Presiden Yudhoyono harus tetap menerima berbagai serangan politis tadi sambil tetap harus memberikan klarifikasi yang signifikan dan lengkap. Cara klarifikasi diyakini akan jauh lebih dihormati daripada menggunakan pendekatan hukum. Upaya hukum hanya akan menimbulkan implikasi terlalu jauh, pro dan kontra jangka panjang, dan semakin menghangatkan politik nasional. Kasus ini berbeda dengan kasus Zaenal Maarif (politisi PBR) dahulu. Kalau kasus itu sih masalah kecil, ujar Muladi. Presiden Yudhoyono lebih lanjut diminta Muladi untuk mempelajari terlebih dahulu isi buku Aditjondro sebelum memberikan klarifikasi. Setelah itu, klarifikasi harus diberikan secara sistematis, termasuk soal kepastian bahwa sejumlah yayasan yang disebut memang berfungsi atau melakukan hal-hal seperti dituduhkan. Muladi mengaku sepakat dengan pendapat Presiden Yudhoyono, yang memastikan pemerintah tidak akan melarang buku itu karena justru malah akan memicu keingintahuan orang banyak untuk mencari dan membaca tulisan Aditjondro tadi. Saya kenal yang namanya George Junus Aditjondro itu orangnya memang seperti itu. Zaman Pak Harto (mantan Presiden Soeharto) dahulu dia dicekal, juga di masa Pak Habibie (mantan Presiden BJ Habibie). Saya pribadi belum pernah baca bukunya sekarang ini, cuma dari ringkasannya, tambah Muladi. Dari ringkasan tentang buku Membongkar Gurita Cikeas di Balik Skandal Bank Century tadi, Muladi menangkap kesan bahwa Aditjondro terlalu gampang menuduh orang hanya dengan mengutak-atik data yang dikumpulkan dan diolahnya sendiri, membuat skenario yang subyektif, kemudian menuduh. Padahal saya lihat data yang ada di buku itu diutak-atik dan digandeng-gandengkan sendiri secara subyektif. Saya yakin banyak data di buku itu yang dapat dengan mudah dibantah, ujar Muladi. Lebih lanjut Muladi mengingatkan Aditjondro agar bersiap mempertanggungjawabkan tulisan dalam bukunya itu, baik secara sosial, moral, maupun hukum. Buku itu dinilai terbit pada masa yang sangat kritik terkait kondisi perpolitikan bangsa, apalagi isi buku tersebut juga memberi citra negatif bagi Presiden. Pada kesempatan sama, walau mengaku hanya tahu buku tersebut dari pemberitaan di media massa, budayawan Katolik Franz Magnis Suseno menilai isi buku karangan Aditjondro bisa memberi banyak khazanah dan penjelasan baru, terutama terkait kasus dugaan skandal Bank Century, terlepas apakah isinya benar atau tidak. Namun, saya tidak setuju kalau dilarang karena masyarakat harus punya kebebasan mencari informasi. Biar mereka sendiri menilai dan mengkritik buku-buku seperti itu. Pelarangan hanya muncul dari kekhawatiran berlebihan (pemerintah) dan karena ketidakinginan untuk menerima adanya potensi kritis lain di masyarakat, tambah Magnis. http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/28/21132489/muladi.presiden.yudhoyono.harus.tampil.klarifikasi.sendiri
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Century sudah selesai?
Kalau yang dipertanyakan itu saya setuju. Jangan kebijakan bailoutnya yang dipertanyakan, tetapi kemana larinya uang itu. Itu sekarang yang malah tidak dipersoalkan yang ditembak SMI sama Pak Boed saja. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: nano_taxpayer nano_taxpa...@yahoo.com.sg Date: Mon, 28 Dec 2009 02:01:16 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Century sudah selesai? Saya copy paste tanggapanku atas posting sebelumnya di milis KD, dgn judul Google vs Politikus, Krisis Gak Sih? Tanggapan ini juga telah aku posting di milis KD. Yang dipertanyakan masyarakat bukan krisis atau tindakan bailout, namun apakah uang bailout 6,7 triliun benar-2 digunakan untuk tujuan menyelamatkan perekonomian nasional, sesuai cara-2 bailout yang dilakukan di negara maju, misalkan Eropa atau Amerika. Nah kenyataan sekarang ada indikasi 6,7 triliun itu buat bancakan para perampok yang mengambil kesempatan dari krisis ekonomi dan kedok bailout melalui konspirasi dengan para pejabat di negara ini, kami TIDAK RELA. Kutipan di atas diartikan Bung Liman, bukan bail-out itu yang masalah Maksud dari pernyataan saya di atas seseorang tidak dapat dinyatakan bersalah karena melakukan bailout, namun dapat dinyatakan salah atau tidak salah setelah dikaji, dibuktikan apakah PROSES bailout telah memenuhi syarat-2nya sesuai aturan yang ada, dan tidak ada pelanggaran aturan hukum. Informasi yang beredar sekarang ini ada dugaan bahwa Boed dan SMI tidak melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan dengan baik terhadap Century, sehingga tidak layak untuk di-bailout. Dugaan pada Boed dan SMI itulah yang saat ini sedang dikumpulkan bukti dan saksi oleh Pansus Century di DPR. Pada postingan dgn judul Deal of The Century, tulisan Dicky Iskandar Di Nata, orang yang mengetahui aspek teknis. Bank Century bukanlah bank yang menjalankan fungsi pokoknya sebagai financial intermediary, menghimpun dana masyarakat untuk kemudian sebagai agent of development menyalurkan kembali dalam bentuk kredit. Contoh ini bukankah salah satu indikasi Boed tidak menjalankan pengawasannya dengan baik ketika menjabat di BI. Di BI Boed digaji sangat besar lho Saya tidak pernah membela seseorang secara permanen, membabi buta, mengkultuskan meskipun orang itu integritas sebelumnya dikenal baik dan bersih jika pada suatu saat ada indikasi kurang baik. Memang sebelum kasus Century saya mengagumi Boed dan SMI tapi sekarang, sementara tidak, begitu juga dulu tidak menyukai HP namun sekarang begitu di BPK dan mengungkap kasus Century saya mendukung pernyataan/ pendapatnya. Suatu saat nanti jika Boed dan SMI ternyata terbukti tidak bersalah, pasti aku akan mengagumi kembali. Yang wajib kita bela adalah kebenaran yang dilakukan seseorang bukannya kita bela pribadi orangnya. Meskipun orang yang kita cintai, jika melakukan kesalahan sebaiknya tetap dibebani resiko dari kesalahannya bukannya dianulir dan dibela. Nampaknya Bung Liman ini memang membela seseorang secara membabi buta, meskipun ditunjukkan ketidakbenaran pada seseorang itu selalu dicari alasan-2 pembenar yang nampak dipaksakan. Mohon maaf jika salah... salam nano = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hebatnya Boediono
Apakah memang treatment harus selalu sama kalau kondisinya beda. Saya tidak ingat bank mana yang ditutup, tapi katakan misalnya bank A kondisi kesehatannya terus menurun dan ternyata langkah2 perbaikan yang dilakukan misalnya merger tidak mau, dicarikan penyetor modal tambahan gak ada yang mau ya jalan terakhir ditutup. Nah dalam kasus Bank Century ini, kondisi saat itu mengharuskan KSSK menyimpulkan agar bank ini tidak ditutup ya itulah yang terjadi. Siapa sih yang bisa memastikan apa yang akan terjadi?. Bahwa dengan keputusan bank Century tetap tidak ditutup tapi ada ekses yaitu adanya dugaan penyelewengan mengapa bukan yang menyelewengkan itu yang dipermasalahkan? Dalam hal ini harus komprehensif bukan hanya pembuat kebijakannya saja, tapi yang paling penting adalah penerima keuntungannya. Rasa2nya selama ini kalau di Indonesia, pada kasus-kasus korupsi yang dikejar-kejar bukan penerima keuntungan tapi justru pembuat kebijakan. Aneh bin ajaib. Dalam kasus century ini, kalau memang pembuat kebijakannya juga menerima keuntungan ya silakan saja diperiksa, tapi oleh yang berwajib dalam hal ini penegak hukum. Lha disini malah anggota DPRnya yang bersikap seolah-olah menjadi pengadilan dan sometimes kebablasan menjadi Tuhan dengan mengadili semua orang. Padahal, kita juga tahu Dewan Yang Terhormat ternyata juga penerima suap. Jangan2 anggota dewan ini mengukur orang lain dengan standarnya sendiri ya, jadi dipikirnya semua orang itu memang menerima suap, Duuh kena UU ITE ngga nih nulis seperti ini, moga2 engga wong bukan artis... --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, retnokustiawan no_re...@... wrote: Memang Pak Boediono betul betul hebat sehingga pertanyaan2 para anggota DPR bisa dijawab dengan lancar,itu menunjukkan bahwa beliau memang ahli dalam memanipulasi data dan memutarbalikkan fakta.Mantan gubernur BI aja bilang kasus seperti century ini 2 bank yang lain aja ditutup, kenapa century kok tidak pasti ada udang dibalik rempeyek eh kliru batu
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Amunisi Baru Bank Century
Janganlah selalu berasumsi dan berburuk sangka. Tunggu saja hasil penyelidikan KPK. Jangan2 nanti kalau KPK tidak memanggil SMI dan Boed, KPK yg disalahin dan dibilang sudah dibeli? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: lanogan ginting olano...@yahoo.com Date: Sun, 27 Dec 2009 19:43:45 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Amunisi Baru Bank Century Pannggil Sri Mulyani dan SBY ke DPR konfrontasikan ucapan mereka berdua siarkan langsung melalui TV dari situ kan bisa jelas ketahuan mana yg benar mana bohong. Bisa saja SBY tau tapi krn tidak menguntungkan buat dia akhirnya memberikan keterangan palsu, mengorbankan Sri Mulyani. Saya tambah yakin kasus Bank Century memang sekandal melibatkan orang orang partai Demokrat! Jangan jangan Boediono jadi Wapres atas imbalan jasanya membobol uang negara melalui Bank Century untuk kepentingan dana kampanye partai Demokrat dan membagikan uang rampokan kepada orang2 partai Demokrat seperti yg diungkapkan LSM Bendera. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pelantikan Dahlan Iskan Disambut Penyegelan Ruang Dirut PLN
Selamat kepada Bung Dahlan Iskan yang sudah dilantik menjadi Presdir PLN, mudah-mudahan betah dan dapat menghasilkan energi yang tidak byar pet lagi. Kenapa kita berani mencoba orang luar langsung jadi Bos Besar? Kita lihat banyak Gubernur dan Bupati yang sukses, kendati pun sebelumnya dia berada di luar daerahnya. Kita tunggu perjalanan akhir bung Dahlan Iskan. BRAVO 2009/12/28 Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com Salam, Perusahaan2 BUMN yang strategis, banyak korupsinya dan setelah 64 tahun merdeka, tidak ada kemajuan yang berarti, akan dipertahankan mati2an oleh para pegawainya.Apalagi jika ada orang luar yang masuk dan membahayakan vested interest mereka. Persoalan yang dihadap DIR/UTM yang baru sangat berat apalagi menghadapi sabotase dari dalam yaitu dari pegawainya sendiri. Wasalam, Wal Suparmo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Membongkar Gurita Cikeas..... Kenapa mesti dilarang ?
Nah ini yang menimbulkan kecurigaan di kalangan masyarakat. Kalaupun memang apa yang dituliskan di buku tersebut tidak benar dan ada tendensi pencemaran nama baik maka tinggal tuntut saja bukan. Toh ini negara hukum dan segala permasalahan bisa diselesaikan melalui jalur hukum. Dikirim menggunakan Si Mutiara Diperkuat oleh Si Merah -Original Message- From: elzaindra elzain...@yahoo.com Date: Sun, 27 Dec 2009 18:49:35 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Membongkar Gurita Cikeas. Kenapa mesti dilarang ? Membongkar Gurita Cikeas. Kenapa mesti dilarang ? Jika isi buku tidak benar Presiden SBY keluarga bisa memberikan hak jawab dan membuktikan segala tuduhan dan hal menyangkut dana bisa diaudit oleh akuntan publik yang kredibel dan indpenden. Jika bertendensi fitnah dan tidak didukung data, fakta dan bukti yang cukup dan kuat tuntut saja penulisnya ke pengadilan. Gitu aja kok Repot.. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Menneg LH: Alhamdulillah... Mobil Baru Lebih Sunyi Senyap
Laporan wartawan KOMPAS.COM Wahyu Satriani Ari Wulan JAKARTA, KOMPAS.com Para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II mulai menggunakan mobil dinas baru jenis Toyota Crown Royal Saloon seharga miliaran rupiah. Menteri Negara Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta mengaku mengendarai mobil baru ini lebih sunyi dan tidak berisik dibandingkan Toyota Camry, mobil lama yang digunakan para menteri. Lebih sunyi senyap. Alhamdulillah saja, ujar Gusti sambil tersenyum saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin (28/12/2009). Dia mengaku, mobil tersebut baru digunakan mulai hari ini. Saat ditanya komentarnya soal mobil baru, Gusti mengucapkan terima kasih kepada pimpinannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang telah memberikan mobil tersebut. Menurutnya, dengan adanya mobil ini bisa meningkatkan semangatnya sebagai menteri. Syukur alhamdulillah. Ini meningkatkan semangat saya sebagai menteri dan tanggung jawab saya, ujarnya. http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/28/11503716%20/menneg.lh.alhamdulillahmobil.baru.lebih.sunyi.senyap
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL
Hehehe, nggak nyimak, jadi kayanya nggak bakalan dibaca. Percuma dikasih penjelasan. Semua hal yang ditanyakannya itu adalah ulangan berkali-kali dari penjelasan-penjelasan yang sudah diberikan, juga berkali-kali. manneke --- On Sun, 12/27/09, Satria D satriadharma2...@yahoo.com wrote: From: Satria D satriadharma2...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Sunday, December 27, 2009, 6:05 PM Pak Andi, Semua pertanyaan Anda tersebut sudah saya rangkum dalam sebuah artikel TANYA JAWAB TENTANG UJIAN NASIONAL yang bisa dilihat di http://satriadharma .wordpress. com/ Salam Satria --- In Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com, Andidj andidj2007@ ... wrote: Re: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL Halo pak satria... Menyambung diskusi kita soal UN Saya percaya dengan data2 dari bapak, mengingat pengalaman bapak yang luas di bidang pendidikan Ada beberapa yang ingin saya tanyakan: 1. Soal standarisasi Apakah standarisasi pendidikan diperlukan atau tidak? Dalam bidang industri, kita mengenal SNI. Untuk menjaga kualitas, daya saing, dll Sekarang dalam bidang pendidikan. Kok ya saya masih merasa perlunya ada standarisasi. Semestinya juga tingkat universitas yang menghasilkan sarjana, harus juga ada standarisasi. Sebagai contoh ya pak; seorang sarjana kedokteran seharusnya bisa ini dan itu, minimum. Tentu saja antar universitas pasti ada beda kualitasnya. Bahkan antar mahasiswa dari universitas yang sama juga beda kualitasnya. Tapi sebagai seorang sarjana kedokteran yang lulus dengan IPK minimum (misal 2,00) seharusnya ada kualitas minimum yang dia bisa lakukan. Kalo engga ada standarisasi, bagaimana mengontrolnya? Nanti ada universitas yang dengan mudah meluluskan seorang sarjana kedokteran dan bukankah ini mengerikan? Seorang dokter tanpa ada yg mengontrol kualitasnya, tanggung-jawab intelektualnya? Saya tidak mengatakan harus UI atau yg lain sebagai standar. UI bisa saja sudah over qualified, nah siapa selama ini yang mengontrol standar minimum keahlian seorang sarjana? Apakah selama ini dilepas saja? Kalau ya, apakah tidak berbahaya mengingat karakteristik pendidikan tinggi kita yang condong berorientasi komersial ? Analogi yang sama dengan UN. Kalau dibebaskan dengan Ujian Sekolah saja, siapa yang mengontrol kemampuan minimal seorang lulusan SD/SMP/SMA? Ataukah memang tidak perlu dikontrol dan dilepas begitu saja? Bagaimana saran bapak? 2. Soal kualitas pendidikan Saya setuju dengan bapak (seperti data2 yang bapak sampaikan) bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pelayanan pendidikan yang harus ditingkatkan. UN sendiri tidak serta merta secara otomatis akan meningkatkan kualitas pendidikannya. Menurut data bapak, berapa persen yang masih belum memenuhi pelayanan pendidikan yang standar (dari sabang sampai merauke)? Tapi kita samakan persepsi dulu ya pak mengenai pelayanan pendidikan yang standar. Yang standar itu bukan seperti SMAN 8 Jakarta, ini menurut saya over qualified untuk dijadikan standar (sama seperti UI di perguruan tinggi). Sambil menunggu jawaban dan data dari bapak, mungkin bapak bisa share kira-kira untung rugi bila tidak ada UN? Selama ini, kita berfokus pada keuntungan dan kerugian adanya UN. Tapi tidak pernah (atau sedikit sekali) bicara resiko yang ada bila UN ditiadakan. terima kasih salam, andidj __ Be smarter than spam. See how smart SpamGuard is at giving junk email the boot with the All-new Yahoo! Mail. Click on Options in Mail and switch to New Mail today or register for free at http://mail.yahoo.ca [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Aku Menangis Melihat Prof Boediono
Itulah rendah hatinya Pak Boed. Dan memang benar sebuah keputusan kebijakan bisa salah bisa benar. Tetapi dalam kasus BC saya rasa kebijakannya sudah benar dan berhasil mencegah krisis. Yang harus dibereskan sekarang adalah masalah perampokan Banknya. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id Date: Mon, 28 Dec 2009 04:53:59 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Aku Menangis Melihat Prof Boediono Pak Boed sendiri sudah mengakui bahwa bukan malaikat, artinya manusia biasa. Sebagai manusia biasa, demikian banyak kemungkinan terjadi secara manusiawi. Sekali ,lagi secara manusiwai, namun sering orang diluarnya tetap bersperspsi atau mengharap sisi manusiawi itu tidak ada dan yang ada adalah sisi malaikat Ini juga berlaku untuk persepsi terhadap SMI = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ironis! PWI Jaya dan Pengelola Infotainment Gunakan UU ITE Sikap
Yang saya tau sih ketika si artis mulai tutup mulut, giliran para wartawan infotaiment ramai2 ngeboikot dia spt kasus dessy Ratnasari yg No comment para infotaiment ramai2 ngebikot dia, atau sapah seya lupa lagi, ketika acara nikahan dan Infotaiment tidak diijinkan masuk meliput, hanya diperbolehkan di luar sambil melihat gambar, langsung ramai di boikot. dan sekarang Dessy Ratnasari masih terkenal tuh, padahal kalo kita liat jauh dr berita infotaiment. CMIIW 2009/12/28 Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com Penjelasan anda tdk ada yg jelas, bung. Pertama: Luna atau siapapun, berhak menutup mulutnya utk tdk berbicara apapun. Mau wartawan, polisi, atau presiden sekalipun yg nyuruh, setiap org punya hak utk tutup mulutnya alias menolak mengatakan apapun. Kedua: tidak ada kaitannya antara rating dgn disukai atau apapun itu utk mengesahkan bhw infotainment ini menjadi sesuatu yg penting. Semua yg anda katakan itu terkait dgn industri pers. Sbg industri, wataknya kapitalistik. Semakin byk air mata yg keluar, semakin tinggi rating sebuah acara, semakin byk iklan masuk. Mau mengandung unsur edukasi atau tdk, mana ada yg peduli yg disebut wartawan infotainment itu. Kaidah jurnalistik apa yg dianut, kalau org dipaksa bicara? Itu bukan jurnalistik, tetapi militeristik! IJP
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hebatnya Boediono
Kalau lae mengenal Boediono, saya yakin lae akan menyesal telah melontarkan kata-kata tidak senonoh dan mengandung fitnah terhadap beliau. Boediono posisinya sama dengan SMI, tidak mungkin dia sempat ngurusin angka-angka sampai begitu detail, ada staf teknis di bawah beliau yang seharusnya bertanggung jawab terhadap angka2 yang disajikan dalam laporan. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: ingan apul sitepu ias@gmail.com Date: Mon, 28 Dec 2009 10:53:40 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hebatnya Boediono hebatnya budiono ; - sbg gubernur BI tidak merasa bertanggung jawab atas kebijakan BI tetapi melempar tanggung jawab ke deputinya ( type tidak tanggung jawab). -membuat keputusan berdasarkan faktor tak terukur / prakiraan / duga duga (ahli rekayasa). -membiarkan BC dengan segala kecurangannya dalam waktu yang cukup lama (menutup mata/pembiaran/pendukung atas kecurangan management BC) . -memberikan data yang tdk valid ke menkeu sbg ketua KKSK (menjebak). LENGKAP DEHKEHEBATANNYA. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mencari buku MEMBONGKAR GURITA CIKEAS
Tunggu saja tanggal 30 atau datang ke Jl Mawar Jogja Jogja ini memang pusat pembuat onar secara nyelèlèk, guyon kéré. Setelah monolog Butet, kemudian muncul protes lurah se DIY yang mendukung RUUK dengan ucapan Merdiko, lalu di Biennale X muncul dengan kritik-ktirik nylekhéthé pokoknya asal menggemaskan dan membuat marah sambil tertawa karena nyata-puisi kenyataaan. Kemudian kini muncul GJA dengan Membongkar Gurita Cikeas Ada apa dengan Jogja? Kapan muncul,pisowanan Ageng seperti 1998 karena katanya krisisnya mirip.. :-) anantö/ wrote: ada yang bisa membantu, bagaimana cara mendapatkan buku MEMBONGKAR GURITA CIKEAS? saya sangat penasaran dengan isinya. salam, ananto [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Membongkar Gurita Cikeas..... Kenapa mesti dilarang ?
menurut headline koran tempo, istana akan mengeluarkan semacam buku putih, jadi kelihatannya dah bener tuh, tulisan dijawab dng tulisan, buku dijawab dng buku. yg paling ribut itu adalah orang2 disekitar sby, yg sadar bahwa jika tulisan george bener, merekalah yg paling pertama akan dikorbankan. - Original Message - From: elzaindra To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, December 28, 2009 10:49 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Membongkar Gurita Cikeas. Kenapa mesti dilarang ? Membongkar Gurita Cikeas. Kenapa mesti dilarang ? Jika isi buku tidak benar Presiden SBY keluarga bisa memberikan hak jawab dan membuktikan segala tuduhan dan hal menyangkut dana bisa diaudit oleh akuntan publik yang kredibel dan indpenden. Jika bertendensi fitnah dan tidak didukung data, fakta dan bukti yang cukup dan kuat tuntut saja penulisnya ke pengadilan. Gitu aja kok Repot..
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pernyataan Sikap Bersama PRP, KASBI, LBH-Jakarta, YLBHI, RAC, TC
Perhimpunan Rakyat Pekerja, Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia, Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Refugee Action Coalition, Tamil Congress Jakarta, 26 Desember 2009 Kematian Pencari Suaka di Merak Akibat dari “Solusi Indonesia” Meskipun permohonan para pengungsi kepada IOM dan otoritas Indonesia yang berwenang sejak pagi hari Selasa, 22 Desember 2009 namun akses untuk kesehatan tidak juga diberikan. Otoritas Indonesia dan IOM mengatakan berbagai hal sebagai alasan mengapa akses untuk kesehatan susah untuk didapatkan. Mereka mengatakan tidak memiliki dana untuk melakukan hal tersebut. Termasuk juga memaksa para pengungsi untuk keluar dari kapal dahulu sebelum diberikan akses kesehatan yang layak. Sikap IOM dan otoritas Indonesia seperti inilah yang mengakibatkan seorang pengungsi bernama Jacob akhirnya meninggal dunia pada hari Rabu, 23 Desember 2009. Pada hari selasa, 22 Desember 2009 pagi, Jacob mengalami muntah darah dan meminta agar diijinkan ke rumah sakit. Kondisi tersebut berlangsung terus dan baru pada hari rabu 23 Desember 2009 sekitar pukul 14:00, Jacob dibawa ke Rumah Sakit. Di Rumah Sakit dia diberikan beberapa obat dan diperintahkan kembali ke kapal. Beberapa jam kemudian dia kembali mengalami muntah darah namun IOM dan Otoritas Indonesia tetap menolak membawanya ke Rumah Sakit. IOM dan Otoritas Indonesia hanya membawanya ke hostel didekat pelabuhan tempat IOM. Baru kemudian ketika Jacob mengalami kejang-kejang, muntah darah, mulut berbusa serta kehilangan penghilangan maka Jacob dibawa ke Rumah Sakit. Perlakukan yang tidak manusiawi seperti itu bukanlah yang pertama kali. Namun saat ini tindakan tersebut mengakibatkan hal yang fatal, yaitu kematian dari salah satu pengungsi. Sebelumnya pada tanggal 26-30 Oktober suplai makanan sempat diputus sebagai upaya untuk memaksa para pengungsi keluar dari kapal. Akses kesehatan juga sering terlambat diberikan demikian juga dengan makanan yang tidak layak serta kurangnya supply kebutuhan hidup dasar para pengungsi. Ini kembali mempertegas kejahatan yang diakbatkan oleh “Solusi Indonesia”. Kebijakan bersama antara Pemerintah Australia dengan Pemerintah Indonesia. Dengan “Solusi Indonesia”, Australia menyediakan ratusan juta dollar untuk apa yang disebut dengan perlindungan perbatasan, menempatkan polisi federal Australia di Indonesia dan meminta pemerintah Indonesia untuk menangkap dan menahan pencari suaka yang menuju Australia untuk mendapatkan perlindungan. Ketika baru-baru saja kapal Australia Oceanic Viking menyelamatkan para pengungsi Tamil, Australia menuntut agar mereka ditempatkan di teritori Indonesia. Namun Australia tidak akan menjamin re-settlement dari pengungsi UNHCR yang diproses di Indonesia. Pada awal bulan Oktober, Perdana Menteri Australia menelpon Presiden Indonesia untuk meminta agar angkatan laut Indonesia menangkap perahu pengungsi berisi lebih dari 250 orang Tamil bergerak yang menuju Christmas Island. Orang-orang Tamil tersebut telah berada didalam perahu mereka di Merak selama lebih dari dua setengah bulan. Jacob adalah salah seorang Tamil yang berada diperahu tersebut. Dia adalah korban dari “Solusi Indonesia” seperti juga ratusan pencari suaka lainnya yang dikurung demi Australia di tempat tahanan di Indonesia. Organisasi solidaritas pengungsi, serikat buruh dan organisasi-organisasi Kiri menolak “Solusi Indonesia” dan para pengungsi dibiarkan masuk ke Australia. Dibawah Konvensi PBB mengenai Pengungsi mencari suaka di Negara manapun bukanlah tindakan kriminal. Para pengungsi di Indonesia dan Australia harus dibebaskan dari tempat penahanan imigrasi. Dibutuhkan bantuan kemanusiaan untuk para pengungsi di Merak dan dijaminnya solusi untuk kondisi buruk mereka. Solusi semacam itu harus termasuk juga perwakilan legal selama verifikasi dilakukan oleh pemerintah Indonesia; akses kepada UNHCR; jaminan tidak ada penahanan semena-mena; penyediaan kebutuhan dasar mereka selama masa proses dan jaminan non-refoulement (tidak dikirim kembali ke tempat asal mereka yang berbahaya) bagi para pengungsi. filtered {margin:0.79in;}P {margin-bottom:0.08in;}--___*___Sosialisme Jalan Sejati Pembebasan Rakyat Pekerja! Sosialisme Solusi Bagi Krisis Kapitalisme Global! Bersatu Bangun Partai Kelas Pekerja! Komite Pusat Perhimpunan Rakyat Pekerja (KP PRP) JL Kramat Sawah IV No. 26 RT04/RW 07, Paseban, Jakarta Pusat Phone/Fax: (021) 391-7317 Email: komite.pu...@prp-indonesia.org / prppu...@gmail.com / prppu...@yahoo.com Website: www.prp-indonesia.org [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out BOHONG bank century
Karena ini permintaan dari Gurita mana berani Boed dan SMI menolak. - Original Message From: retnokustiawan no_re...@yahoogroups.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, December 28, 2009 12:24:08 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out BOHONG bank century Kenapa yang diselamatkan kok Bank Century?kenapa bank yang lain yang kasusya sama kok ditutup? Ini pasti akal akalan mereka untuk merampok uang rakyat dengan mengatasnamakan intelektual untuk modal mereka menggapai kursi kekuasaan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tentang Larangan Buku
Salam, Sampai sekarang penyakit para pejabat tinggi dan pemegang kekuasaan yang bertitel DOKTOR dsb, berusaha menangkal tulisan dalam buku ydm dengan cara kampungan yaitu melarang atau cara agama yang mengutip ayat bahwa FITNAH lebih kejam dari pembunuhan dsb. Pada hal seharusnya menyangkal dengan menunjukkan FAKTA apa yang ditulis dalam buku tsb tidak benar dengan menulis buku TANDINGANNYA. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Sab, 26/12/09, Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com menulis: Dari: Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tentang Larangan Buku Kepada: FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Sabtu, 26 Desember, 2009, 12:24 AM Ada beberapa tiran yg membakar buku, atau melarang buku2 beredar. Misalnya Gengis Khan dan Adolf Hitler. Sepanjang sejarah Republik, jarang sekali atau bahkan tdk pernah buku2 menjadi penggerak revolusi, kerusuhan, ataupun konflik di tingkat masyarakat. Indonesia pernah punya buku2 bagus, berpengaruh, tetapi tingkat pengaruhnya berbeda dari zaman ke zaman. Jadi, sebuah rezim yg melarang peredaran buku2 adalah rezim yang takut dgn cermin wajahnya sendiri. Rezim yg membelenggu masyarakat dalam karantina pikiran, spt ternak2 yg dimasukkan ke dlm sebuah kebun ternak. IJP
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ironis! PWI Jaya dan Pengelola Infotainment Gunakan UU ITE Sikap
Saya sangat memaklumi tindakan luna Dia manusia biasa Perempuan biasa yg kebetulan artis Lagi jalan bareng calon mertua, calon anak tiri Seperti layaknya perempuan biasa, perlu quality time ngambil hati camer, tapi direcokin terus, ya pasti sebel, terlepas dari resiko dia sebagai artis. Soal wartawan infotaiment yg masih muda penuh semangat bla bla blaemang itu urusannya luna? Hehehehehe Cuma artis nggak produktif n gak pinter n udah gak ngetop n gak PD yg demen curhat ama infotaiment regards, @titirusdi http://7Langit.com people can't see deep inside ur heart, they only read what u write -Original Message- From: oki okki...@yahoo.co.id Date: Thu, 24 Dec 2009 08:36:09 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ironis! PWI Jaya dan Pengelola Infotainment Gunakan UU ITE Sikap Personally, I don;t Care. Gw gak suka berita gossip dan infotaiment. dan sekali lagi, saya bukan wartawan. Selain saksi mata, bisa dilihat diTV, bahwa Luna menjanjikan berbicara di Lobby, namun dekat pintu keluar, Luna mengambil anak Ariel dari gendongan Baby Sitter, kemudian berkata lagi, nanti dibawah. Sudah tahu dia dikerubuti sekian banyak wartawan, kenapa masih mau menggendong anak ariel ? Anak ariel tidak digendong luna sejak awal, namun ia menggunakannya untuk menghindari wartawan. Kalo ada sebagian wartawan Infotaiment yang berlaku seperti itu, pantaskah semua pekerja infotaiment dicaci seperti itu ? apakah karena Oknum maka semua dicap seperti itu ? bahkan Artis senior seperti Widyawati disaat berkabung masih mau diwawancarai kok. Namanya Wartawan khan ada tingkatannya, pemburu berita-berita kecil tentu saja wartawan muda dan masih mengandalkan energi mudanya, dengan mengandalkan semangat. Sedikit demi sedikit tentu saja mereka akan mulai menjadi matang dan berlaku menyesuaikan keadaan sambil berpikir mencari sumber yang lain. Jadi sangat nggak adil menjudge sekian banyak pekerja infotaiment dengan kata-kata yang sedemikian kasar. Kalo pembaca tidak meminta, bagaimana anda menjelaskan rating berita yang dibuat Insert Trans TV tiap akhir minggu. Bagaimana anda menjelaskan maraknya berita Infotaiment di semua channel televisi ? kalo masyarakat hanya mau tahu berita bermutu, bagaimana anda menjelaskan rating acara macam termehek-mehek, orang ketiga, dll ? yang notabene membuka aib seseorang, bahkan Aib yang sedemikian memalukan ? Acara seperti itu tidak akan berlangsung hingga sekarang seandainya masyarakat kita, terutama para wanita menyukai berita seperti itu.
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Buku Gurita Cikeas Langsung Ditarik
Salam, Sampai sekarang penyakit para pejabat tinggi dan pemegang kekuasaan yang bertitel DOKTOR dsb, berusaha menangkal tulisan dalam buku ydm dengan cara kampungan yaitu melarang bahkan membakar atau cara agama yang mengutip ayat bahwa FITNAH lebih kejam dari pembunuhan dsb. Pada hal seharusnya menyangkal dengan menunjukkan FAKTA apa yang ditulis dalam buku tsb tidak benar dengan menulis buku TANDINGANNYA. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Ming, 27/12/09, aliefwikarta aliefwika...@yahoo.com menulis: Dari: aliefwikarta aliefwika...@yahoo.com Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Buku Gurita Cikeas Langsung Ditarik Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 27 Desember, 2009, 5:35 AM http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/12/26/ 14513673% 20/buku.quotguri ta.cikeasquot. langsung. ditarik JAKARTA,KOMPAS. com — Buku Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century yang ditulis George Junus Adijtondro hanya bertahan beberapa jam di toko-toko buku. Atas instruksi dari sebuah pimpinan pusat, toko buku terbesar di Tanah Air berinisial TBG langsung menarik semua buku. Persda Network yang berusaha membeli buku tersebut di toko buku TBG Bintaro harus beradu mulut dengan staf toko buku tersebut. Baru saja bukunya sudah ditarik. Ada instruksi dari pusat langsung telepon, ujar Indah, staf toko buku kepada Persda Network di Bintaro, Jakarta, Jumat (25/12/2009) sore. Padahal, sebelum berangkat, seorang staf TBG Bintaro mengatakan masih ada 20 buku dan mempersilakan datang untuk membeli. Menurut Indah, buku yang menyebut keluarga lingkaran Presiden SBY dengan skandal Bank Century tersebut baru saja masuk siang hari pada Jumat yang sama. Hingga Jumat sore, sudah terjual 14 buku di TBG Bintaro. Cover depannya warna pink. Ada gambar guritanya, Mas. Di lembar pertama ada foto keluarga SBY. Di lembar berikutnya ada percakapan Ong Juliana dengan Anggodo. Terus ada transkrip surat di bagian dalamnya, urainya. Telepon gelap Pra-peluncuran buku tersebut baru diadakan pada hari Rabu (23/12/2009) di Yogyakarta oleh penulisnya, George Aditjondro. Peluncuran buku tersebut sedianya pada awal Januari 2010 di Kantor ICW. Saat dihubungi Persda Network, Direktur Utama Galang Press Julius Felicianus mendapat informasi bahwa pemilik TBG mendapat telepon dari orang tak dikenal yang menginstruksikan penarikan buku tersebut. Saya sudah dapat kabar kalau pemilik toko buku mendapat telepon dari seseorang yang minta menarik dahulu buku itu. Kelihatannya mereka ketakutan karena telepon orang tak dikenal itu, kata Julius Felicianus kepada Persda Network, Jakarta, Jumat kemarin. Ia mengaku kecewa dengan pihak yang memerintahkan penarikan buku tersebut. Biasanya, jika terjadi penarikan, maka itu berdasarkan perintah dari pihak kejaksaan. Namun, perusahaannya sendiri belum mendapat surat perintah dari kejaksaan terhadap buku tersebut. Kan seharusnya ada surat perintah penarikan dari Kejaksaan Agung, dan itu tidak sebentar, setidaknya perlu waktu 3 bulan untuk eksekusi penarikannya, ujarnya. Atas kejadiaan ini, Julius mengatakan telah berkoordinasi dengan Komnas HAM agar segera mengeluarkan surat rekomendasi supaya buku tersebut tetap bisa diperjualbelikan. Baru saja saya telepon Pak Yosef Adi, Sub Komisi Penyuluhan Komnas HAM. Mungkin Senin (8/12/2009), surat rekomendasi itu bisa dikeluarkan. Lagi pula, dia, saat pralaunching di Yogyakarta, janji bahwa buku itu tidak ada masalah, paparnya. Julius menegaskan bahwa buku tersebut tidak ada masalah secara hukum. Yang jelas, buku itu hasil data ilmiah dan bisa dipertanggungjawabk an, kok, ucapnya. Koordinator ICW, Danang Widoyoko, mengaku kecewa dengan penarikan buku tersebut. Penarikan buku itu mirip dengan perilaku Orde Baru (Orba). Ya kalau enggak setuju, dibantah dong dengan buku. Jangan ditarik-tarik. Ini kan seperti Orba. Aparat hukum dipakai sebagai aparatur represi oleh pemerintah yang berkuasa, ungkap Danang. (persda network/yog/ coz/yls)
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out BOHONG bank century
Jadi BC harus diselamatkan karena TIMING, itu sudah benar. Yang membuat kebijakan gak perlu punya tanggung jawab moral kemana saja uang itu hilang. Tindakan sudah benar - Selamatkan BC, untuk hindari dampak Sismatik. Silahkan diusut lewat jalur hukum kalau ada yg mengalir ke partai. Banyak yg menutup mata tapi tidak menutup hati nuraninya Pak. kastubie - Original Message From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, December 28, 2009 6:43:28 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out BOHONG bank century Rasanya sudah berkali-kali dijelaskan bahwa BC diselamatkan karena timingnya (sewaktu BC) kalah kliring sedang terjadi krisis global, jadi karena ada kekuatiran terjadi lagi krisis seperti th. 98. Jika sekiranya terjadinya bukan pada saat itu pasti akan ditutup. Kok orang banyak yang pura2 lupa sih bahwa Oktober 98 ada krisis global yang sedang mengancam dunia? Sebenarnya penyelamatan BC sudah benar dan sesuai keadaan krisis waktu itu. Dampak sistemik yang dikuatirkan terjadi akhirnya bisa dihindari. Kalau ternyata ada dana penyelamatan itu yang ditilap baik oleh pemilik atau kalau dana2 tsb ada yang mengalir ke partai ya silahkan saja diusut dan dihukum jika ternyata bersalah. Banyak orang yang menutup mata atas situasi pada saat penutupan yang sedang terjadi. Ada lagi yang komentar bahwa penarikan uang BC pastilah diketahui Pak Boed dan SMI. Gila apa? Apa kalau ada orang narik uang di Bank Harus lapor kepada Pak Boed? Berapa juta orang yang menarik uang dari Bank setiap hari dan harus dilaporkan kepada Gub BI/Menkeu? Powered by Telkomsel BlackBerry®
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pernyataan Sikap PRP Kecam Pelarangan Buku oleh Rezim Kapitalis
PERNYATAAN SIKAP PERHIMPUNAN RAKYAT PEKERJA Nomor: 165/PS/KP-PRP/e/XII/09 Tolak pelarangan buku yang dilakukan oleh rezim kapitalis! Rezim kapitalis membungkam kebebasan berekspresi dan menghambat upaya mencerdaskan bangsa! Salam rakyat pekerja, Semakin lama semakin terlihat bahwa rezim kapitalis yang saat ini dijalankan oleh SBY-Boediono, menginginkan pembodohan yang terus menerus terjadi diidap oleh rakyat pekerja Indonesia. Pembodohan terhadap rakyat pekerja Indonesia tentunya dibutuhkan oleh rezim kapitalis agar mereka dapat melancarkan agenda-agenda neoliberalisme tanpa diganggu gugat oleh rakyat yang cerdas. Berjalannya agenda neoliberalisme dengan lancar tentunya harus didukung oleh ketertundukan rakyat terhadap apa yang diinginkan oleh rezim kapitalis. Hal ini kembali terlihat ketika Kejaksaan Agung pada tanggal 23 Desember 2009 mengumumkan pelarangan lima judul buku yang dianggap “mengganggu ketertiban umum”. Buku-buku tersebut antara lain “Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto” (John Roosa), “Suara Gereja bagi Umat Penderitaan Tetesan Darah dan Cucuran Air Mata Umat Tuhan di Papua Barat Harus diakhiri” (Socrates Sofyan Yoman), “Lekra Tak Membakar Buku Suara Senyap Lembar Kebudayaan Harian Rakyat 1950-1965” (Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M Dahlan), “Enam Jalan Menuju Tuhan” (Darmawan), dan “Mengunngkap Misteri Keragaman Agama” (Syahruddin Ahmad). Pelarangan buku-buku tersebut semakin memicu kontroversial ketika Kejaksaan Agung hanya menyatakan, bahwa buku-buku tersebut mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat. Alasan dan tindakan Kejaksaan Agung ini tentunya kembali mengingatkan kita kepada rezim Orde Baru Soeharto yang otoriter-militeristik. Orde Baru tidak segan membunuh kebebasan berpendapat demi mengamankan kekuasaannya. Pelarangan 5 buku oleh Kejaksaan Agung jelas merupakan suatu pola pembungkaman terhadap demokrasi dan kebebasan berpendapat. Pelarangan buku-buku tersebut oleh pemerintahan kapitalis tentunya akan menjadi sebuah preseden buruk bagi sistem demokrasi Indonesia hari ini. Kekuasaan serta pola dan cara-cara bertindak rezim kapitalis saat ini mencerminkan budaya-budaya Orde Baru yang membungkam kebebasan berekspresi dan berdemokrasi yang dilakukan oleh rakyat Indonesia. Padahal kebebasan berekspresi dan berpendapat merupakan hak dasar yang justru harus dijamin secara tegas dalam konstitusi dasar Negara kita. Pelarangan buku-buku tersebut bukan hanya bertentangan dengan prinsip umum hak asasi manusia, namun juga amanat UUD 1945 untuk “memajukan kecerdasan umum rakyat Indonesia”. Artinya, selain membungkam kebebasan bereksrepsi, berpendapat, dan berdemokrasi bagi rakyat Indonesia, rezim kapitalis juga menginginkan agar rakyat Indonesia tetap bodoh sehingga dapat melancarkan agenda-agenda Neoliberalisme tanpa gangguan apapun. Tentu saja pelarangan 5 buku ini bukan satu-satunya upaya pembungkaman terhadap kebebasan berekspresi, berpendapat, dan berdemokrasi yang dilancarkan oleh rezim kapitalis. Pelarangan 5 buku ini hanyalah salah satu dari sekian banyak upaya pembungkaman terhadap kebebasan berekspresi rakyat Indonesia. Untuk itu diperlukan suatu perlawanan yang massif dari seluruh rakyat Indonesia untuk menghancurkan bayangan ketakutan yang telah diciptakan oleh rezim kapitalis. Upaya pelarangan ini harus kita jadikan senjata untuk membangun kesadaran rakyat, bahwa rezim kapitalis telah mengorbankan rakyat Indonesia dengan membungkam kebebasan berekspresi, berpendapat, dan berdemokrasi serta membodohi seluruh rakyat Indonesia. Institut Sejarah Sosial Indonesia (ISSI), sebagai penerbit buku Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto telah melancarkan perlawanan terhadap upaya pelarangan buku tersebut. ISSI telah melepas copyright buku tersebut kepada publik sehingga dapat disebarluaskan kepada media dan masyarakat umum. Tentunya perlawanan seperti yang dilakukan oleh ISSI patut didukung oleh seluruh rakyat Indonesia. Bahkan perlawanan ini juga harus diperbesar dan diperkuat dengan membangun kekuatan politik alternatif dari seluruh elemen gerakan rakyat Indonesia. Pemerintahan kapitalis telah gagal untuk mensejahterakan rakyat Indonesia, maka dari itu dibutuhkan suatu kekuatan politik alternatif baru untuk menggantikan kekuasaan kapitalis yang telah menyengsarakan rakyat Indonesia. Maka dari itu, kami dari Perhimpunan Rakyat Pekerja menyatakan sikap: Menolak dan mengecam keras pelarangan 5 buku yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung. Bangun kekuatan politik alternatif baru untuk menggantikan kekuasaan kapitalis yang telah menyengsarakan rakyat Indonesia. Jakarta, 28 Desember 2009 Komite
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ironis! PWI Jaya dan Pengelola Infotainment Gunakan UU ITE Sikap
Artis yang pasrah saja diobok-obok privasinya sampai keampas-ampasnya adalah mereka yang tidak peduli harga diri dan menjual apa saja demi bisa dikenal orang banyak. Artis macam inilah yang jadi makanan empuk wartawan aliran paparazzi dan dikiranya semua artis bisa diperlakukan seenaknya sehingga si paparazzi makin lama makin berani memaksa artis buka suara dan menjawab apapun yang ingin diketahuinya. Ada sebagian wartawan yang selalu mendengungkan kebebasan pers tetapi setelah mendapat kebebasan dia sendiri yang malah jadi otoriter menekan sumber berita dengan memeras demi keuntungan bisnisnya atas dalih kebebasan pers. SH On 12/28/09, Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com wrote: Penjelasan anda tdk ada yg jelas, bung. Pertama: Luna atau siapapun, berhak menutup mulutnya utk tdk berbicara apapun. Mau wartawan, polisi, atau presiden sekalipun yg nyuruh, setiap org punya hak utk tutup mulutnya alias menolak mengatakan apapun. Kedua: tidak ada kaitannya antara rating dgn disukai atau apapun itu utk mengesahkan bhw infotainment ini menjadi sesuatu yg penting. Semua yg anda katakan itu terkait dgn industri pers. Sbg industri, wataknya kapitalistik. Semakin byk air mata yg keluar, semakin tinggi rating sebuah acara, semakin byk iklan masuk. Mau mengandung unsur edukasi atau tdk, mana ada yg peduli yg disebut wartawan infotainment itu. Kaidah jurnalistik apa yg dianut, kalau org dipaksa bicara? Itu bukan jurnalistik, tetapi militeristik! IJP
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Penggagas Kaukus Golkar Bersih Desak Ical Mundur
Minggu, 27 Desember 2009 | 18:20 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - Penggagas Kaukus Golkar Bersih Zaenal Bintang kembali meminta Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical segera mengundurkan diri dari jabatannya untuk sementara waktu. Menurut Zaenal, penggelapan pajak yang dilakukan tiga perusahaan milik Bakrie Group sebagaimana tengah diusut Ditjen Pajak Depkeu telah membuat citra Golkar makin terpuruk, baik di mata masyarakat maupun pendukung partai pohon beringin itu.. Menurutnya, jika Golkar masih bertahan di bawah kepemimpinan Ical, maka masa depan Golkar makin suram dan citranya pun makin dipertanyakan publik. Aburizal harus nonaktif sementara. Dia harus berjiwa satria dan sadar diri mengundurkan diri, kata Zaenal Bintang di kediaman mantan Menteri Perekonomian Rizal Ramli, Jakarta Selatan, Minggu (27/12/2009). Politisi senior Partai Golkar ini merekomendasikan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono yang kini menjabat sebagai Menko Kesejahteraan Rakyat untuk menggantikan Ical. Menurutnya, pergantian tidak memerlukan mekanisme partai, karena hal itu akan memerlukan waktu dan membuang-buang biaya. Kalau Ical diganti, menurut saya Agung Laksono layak menggantinya. Dia harus mengundurkan diri dengan jiwa satria, jadi tidak perlu mekanisme kepartaian lagi, paparnya.. Pria asal Makkasar ini menilai Agung Laksono mumpuni menggantikan Ical karena tiga modal yang ia miliki. Pertama, Agung merupakan kader Golkar sejati. Kedua, ia memiliki massa pendukung (internal Golkar) yang cukup besar. Dan ketiga, posisi Agung lebih kuat dibanding Ical karena dirinya kini merupakan anggota kabinet. Agung Laksono pernah memimpin organisasi pendiri Partai Golkar, Kesatuan Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957. Kosgoro merupakan satu dari tiga organisasi masyarakat pendiri Partai Golkar. Dua organisasi masyarakat pendiri Partai Golkar lainnya adalah Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), dan Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR). Agung sendiri terang-terangan pernah menyatakan keinginanannya memangku tahta tertinggi Partai Golkar itu pada pertengahan Juli lalu.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Perjuangan Menuntut Upah Layak
*Buletin Elektronik**www.Prakarsa-Rakyat.org* *SADAR * *Simpul Untuk Keadilan dan Demokrasi* * Edisi: 260 Tahun V - 2009 Sumber: www.prakarsa-rakyat.org* *PERJUANGAN MENUNTUT UPAH LAYAK* *Oleh Hadi Purnomo ** Menjelang akhir tahun, biasanya isu tentang upah buruh mencuat. Demonstrasi buruh banyak terjadi menolak penetapan upah di tahun yang akan datang. Buruh menilai bahwa upah tersebut tidak layak bagi kehidupan mereka. Mengapa ini terus terjadi? Upah adalah bentuk dari imbalan yang diberikan kepada buruh atas tenaga yang telah dijualnya agar pengusaha bisa tetap berproduksi dan mengambil keuntungan atas produksi tersebut. Perbedaan kepentingan antara pengusaha dan buruh, bahwa pengusaha harus menekan pengeluaran ongkos produksi termasuk upah buruh agar keuntungan yang diterimanya menjadi berlipat ganda. Selengkapnya: http://www.prakarsa-rakyat.org/download/Buletin%20SADAR/SADAR%20260%20tahun%20V%202009.html *webmas...@prakarsa-rakyat.org http://www.prakarsa-rakyat.org * [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Aku Menangis Melihat Prof Boediono
Beginalah cara orang berbicara yang ga punya ilmu dan latar pendidikan, sangat bodoh cara berpikirnya sm kualitasnya dengan wakil2 rakyat yang ga berbobot, bs nya cuma menfitnah, tetapi sok tahu! Yang ngomong begini bisanya berkoar2 tapi selama hidupnya ga pernah memberikan sesuatu untuk bangsanya sendiri, bisanya membacot, no action talk only! Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: retnokustiawan no_re...@yahoogroups.com Date: Sun, 27 Dec 2009 16:08:35 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Aku Menangis Melihat Prof Boediono Ah itu msh biasa,Dia kan seorang pemain watak yang ulung ,jadi pura pura tidak tau dan tidak mersa bersalah, padahal dia ikut andil menggelapkan uang rakyat. Kan aneh seorang pimpinan tidak tau apa yang terjadi dibawahnya,kan tidak mungkin uang sebesar itu bs cair tanpa sepengetahuan dari gubernur BI.Century hanya bank kecil aneh kalau harus mengeluarkan dana sebesar itu untuk menyelamatkannya.Memang kalau kejahatan sudah dibungkus dengan undang undang maka yang nampak adalah musang berbulu domba, penipu nampak bagai pahlawan = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Istilah Sekwilda Bakal Dipakai Lagi
JAKARTA, KOMPAS.com Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengungkapkan bahwa jajaran Departemen Dalam Negeri akan memakai lagi istilah sekretaris wilayah daerah atau sekwilda pada pemerintah daerah untuk menggantikan istilah sekretaris daerah atau sekda. Istilah sekwilda akan dipakai lagi untuk menggantikan istilah sekda karena seorang sekwilda juga harus melakukan pembinaan wilayah, kata Mendagri Gamawan Fauzi kepada pers di Jakarta, Senin (28/12/2009), seusai menghadiri acara peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Ke-37 di Jakarta. Penggunaan kembali istilah sekwilda akan dilakukan setelah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah melalui revisi. Demikian dikatakan Mendagri. Ia juga mengemukakan bahwa sekalipun penggunaan istilah sekwilda harus menunggu revisi UU No 32 tersebut, penguatan kemampuan sekwilda sejak sekarang akan segera dilaksanakan. Selama ini peranan seorang sekretaris daerah adalah lebih banyak pada pembinaan kegiatan administratif di daerahnya, misalnya perekrutan pegawai baru dan penyusunan RAPBD Ia mengatakan pula, Departemen Dalam Negeri akan memperkuat posisi seorang gubernur yang pada dasarnya merupakan wakil pemerintah pusat di daerah. Postur kewenangan gubernur akan diperkuat, kata mantan gubernur Sumatera Barat ini. Pada rapat kerja gubernur seluruh Indonesia di Pekanbaru, Riau, dibahas berbagai upaya untuk memperkuat kewenangan para gubernur. Sejak berlangsungnya otonomi daerah mulai tahun 1998-1999, peranan gubenur sudah banyak berkurang karena pelaksanaan otonomi daerah kini lebih banyak di tangan wali kota dan bupati. Akibatnya, banyak wali kota atau bupati tidak mau tunduk lagi terhadap gubernurnya. Sementara itu, ditanya tentang persiapan pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah (pilkada) pada tahun 2010, ia menyebutkan bahwa persiapan itu terus berlangsung dan hingga saat ini tidak ada masalah yang berarti. Tidak ada kendala-kendala, kata Gamawan. Pada tahun 2010 akan berlangsung 244 pilkada, mulai dari tingkatan gubernur hingga bupati dan wali kota. Departemen Dalam Negeri, kata Gamawan, sudah menyurati semua pemerintah daerah yang akan melaksanakan pilkada. Pilkada akan diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di daerah masing-masing dengan dukungan panitia pengawas pemilu (panwaslu) setempat serta bantuan pemda dan Departemen Dalam Negeri. http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/28/19372644/istilah.sekwilda.bakal.dipakai.lagi
[Forum-Pembaca-KOMPAS] George Junus Aditjondro Tantang SBY Berdebat
Laporan wartawan KOMPAS Lukas Adi Prasetya YOGYAKARTA, KOMPAS.com George Junus Aditjondro selaku penulis buku Membongkar Gurita Cikeas di Balik Skandal Bank Century mengatakan, apabila kontroversi terkait isi bukunya itu semakin panjang, maka dia bersedia melakukan debat publik dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kalau itu nanti terjadi, saya akan meminta bagian-bagian mana tulisan di buku saya yang dianggap tidak benar dan dianggap fitnah, ujarnya, Senin (28/12/2009) saat menggelar jumpa pers di Galangpress, Yogyakarta. Sampai saat ini, dia belum pernah menerima keberatan atau protes dari SBY. Dia juga belum pernah menerima intimidasi lewat teror SMS atau telepon terkait bukunya yang sudah soft launching pada Rabu (23/12/2009) di Yogyakarta. Pengacara dari Galangpress, Jeremias Lemek, yang juga memberi pernyataan kepada para wartawan, mengungkapkan, buku tersebut berdasarkan data ilmiah. Kalau ada yang tersinggung, silakan mengkritisi lewat buku juga. Buku ini tulisan ilmiah sehingga jika akan menanggapi, maka ya mesti secara ilmiah, paparnya. Dalam buku itu, George antara lain menulis yayasan-yayasan yang memiliki kaitan dengan keluarga SBY. Yayasan-yayasan tersebut berperan memobilisasi dukungan politik dan ekonomi untuk pemilihan SBY. Dalam periode 100 hari kepemimpinan SBY, muncul kasus Bank Century. Kasus ini menjadi heboh karena ada tudingan bahwa kucuran dana talangan sebesar Rp 6,7 triliun untuk bank tersebut mengalir ke tim sukses kampanye Partai Demokrat dan pemenangan tim SBY-Boediono. Dalam kasus Century, SBY dinilai tidak tegas, dan itu dilihat George sebagai sesuatu yang patut dipertanyakan. Baik Partai Demokrat maupun SBY berkali-kali menyangkal tudingan tersebut dan menyebutnya sebagai fitnah. http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/28/18045331%20/george.junus.aditjondro.tantang.sby.berdebat
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Fadjroel Rachman: Mobil Baru Pejabat, Hadiah Tahun Baru Terpahit
Laporan wartawan Persda Network Rachmat Hidayat JAKARTA, KOMPAS.com Kebijakan pemerintah dengan mengganti sejumlah mobil pejabat tinggi negara menjadi Toyota Crown Royal Saloon 3.000 cc seharga Rp 1,3 miliar yang menggunakan uang negara ini langsung menuai kritik pedas dari Ketua Pedoman Indonesia yang juga Ketua Komisi Masyarakat Sipil Antikorupsi (Kompak) Fadjroel Rahman. Dengan suara lantang, Fadjroel menyatakan bahwa pemberian mobil mewah ini adalah kado terburuk bagi rakyat Indonesia. Kenapa pemerintah tak menganggarkan dana untuk, misalnya, memperbaiki sekolah yang rusak. Menyantuni rakyat Indonesia yang masih miskin? Tapi, begitu mudahnya pemerintah memberikan fasilitas para pejabat negara yang sudah kaya, diberi mobil mewah? Apa ini bisa dikatakan pemerintah yang pro rakyat, papar Fadjroel kepada Persda Network, Senin (28/12/2009). Kalau memang pemerintah dan para pejabat negara iba dengan nasib rakyatnya yang miskin, lebih baik kembalikan mobil dinas itu. Dijual lagi, dan uangnya diberikan kepada rakyatnya yang membutuhkan. Saya tentu tak habis pikir dengan pemikiran pemerintah seperti ini, kata Fadjroel lagi. Dia kemudian menyatakan, fasilitas baru berupa mobil mewah yang diberikan kepada para pejabat negara itu adalah sebuah kado pahit bagi rakyat Indonesia dalam menyongsong tahun baru. Pemerintah sama sekali tidak menunjukkan empatinya kepada rakyatnya yang masih hidup dalam kesusahan. Mobil baru untuk para pejabat itu pakai uang rakyat. Apa mereka sudah menunjukkan kinerjanya untuk rakyat? Mereka itu belum lama bekerja, tapi sudah mendapatkan fasilitas yang tidak sesuai dengan kerjanya bagi rakyat, cetus Fadjroel Rahman. http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/28/2046164/fadjroel.rachman.mobil.baru.pejabat.hadiah.tahun.baru.terpahit.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani
Setuju Bung Roy. Hati saya rasanya seperti terkoyak melihat orang - orang terbaik kita, dari hasil audit Lembaga Tinggi Republik ini seperti BPK, tiba - tiba dicurigai terlibat dalam penyalah gunaan wewenang untuk kasus bailout Bank Century. Kualitas Audit BPK selama ini termasuk kategori Bisa Dipercaya, sehingga kita tidak perlu lagi berdebat apakah hasil audit BPK tersebut dibuat untuk memojokkan pihak tertentu atau tidak. Nama - nama seperti Sri Mulyani, Boediono dan Marsilam Simanjuntak adalah orang - orang yang selama ini terkenal sebagai Memiliki Integritas Tinggi, Jujur, Tidak Tercela dan Kompeten dibidangnya. Pertanyaan saya: Politisi Busuk mana yang telah menjebloskan mereka dalam perangkap KKN ??? Demi untuk azas keadilan, memang sudah pada tempatnya Pansus Bank Century DPR meminta klarifikasi terhadap seluruh pihak yang terkait dengan kasus ini. Dalam melakukan klarifikasi, saya sangat setuju, sebaiknya kita menjauhkan diri dari segala prasangka buruk, agar hasilnya bisa seobyektif mungkin dan tidak dicemari oleh fitnah atau kepentingan politik lainnya. Semoga upaya Pansus DPR ini mampu membongkar apa yang sebenarnya terjadi dalam bailout Bank Century, yaitu : 1. Apakah ada kesalahan kebijakan akibat informasi yang tidak akurat??? 2. Apakah kompetensi mereka ternyata lemah dalam memahami persoalan yang dihadapi, sehingga kebijakan yang diambil ternyata keliru??? 3. Apakah ada Penumpang Gelap yang memanfaatkan kelemahan tersebut diatas yang digunakan sebesar - besarnya untuk kepentingan Pribadi atau Kelompoknya dalam rangka Pemilu 2009??? Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Kam, 24/12/09, roypost...@gmail.com roypost...@gmail.com menulis: Dari: roypost...@gmail.com roypost...@gmail.com Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani Kepada: Forum Kompas Pembaca forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 24 Desember, 2009, 1:30 AM Agreed Pak Adyanto, semua pihak harus berpegang kepada hasil resmi pemeriksaan lembaga negara yang dalam hal ini adalah BPK. Dengan semua pihak berpegang pada hasil pemeriksaan BPK, maka tidak sepatutnya ada tuduhan ada udang dibalik batu. Karena apa yang dilakukan pansus angket adalah untuk meminta klarifikasi dan pertanggungjawaban pemerintah terhadap hasil pemeriksaan BPK atas Bailout Bank Century dan segala tindakan turunannya. Sebaiknya kita tetaplah lurus, obyektif, dan kritis dalam mencermati setiap perkembangan. Mari kita hindarkan diri dari prasangka. Ini adalah pertaruhan serius bagi DPR untuk legitimasi mereka lima tahun kedepan. Sekali ini mereka tidak obyektif, maka setelahnya mereka hanya akan menjadi mayat hidup saja di Senayan. Namun demikian, secara proses hukum bolehlah kita berharap kepada lembaga hukum KPK dalam menegakkan kebenaran pada kasus yang diduda skandal ini. Semoga. Wassalam, Roy Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Apakah SBY terlibat skandal Century ?
Quote: .. Peneliti Aspirasi Indonesia Research Institute Yanuar Rizky mengatakan berdasarkan audit investigatif Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), YKKBI merupakan salah satu deposan yang menempatkan dananya di Bank Century. Namun, paparnya, setelah disuntik Rp6,7 triliun oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), justru YKKBI tidak lagi menempatkan dananya di sana, dengan menarik uang di Bank Century. Ini yang justru dipertanyakan. Sudah tahu bank itu bermasalah semenjak merger dan dimiliki oleh swasta, tapi justru menyimpan uangnya di sana. Namun, ketika terjadi bailout dan dimiliki negara, dana malah ditarik, ujar Yanuar di Jakarta, kemarin. .. Kalau ini benar, sangat mungkin yang dimaksud dengan 'faktor/efek psikologis' takut terjadi rush dkk, merupakan akibat ulah BI sendiri sebagai pengambil keputusan bail-out BC.. Jadi, sebenarnya yang disebut dampak sistemik dan 'faktor/efek psikologis' itu adalah karena keputusan dari kalangan dalam sistem sendiri.. :-( CMIIW.. -- Wassalam, Irwan.K Better team works could lead us to better results http://irwank.blogspot.com http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/umum/1id153106.html Dana YKKBI di Bank Century dicurigai KPK harus secara cepat usut skandal Century - Cetak../../../cetak.php?cid=1id=153106url=http%3A%2F%2Fweb.bisnis.com%2Fedisi-cetak%2Fedisi-harian%2Fumum%2F1id153106.html - [image: Bookmark and Share]http://www.addthis.com/bookmark.php?v=250pub=xa-4a7b92b54cc33bf7 JAKARTA: Aspirasi Indonesia Research Institute menaruh curiga terhadap penempatan dana Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia (YKKBI) di PT Bank Century Tbk, karena lembaga keuangan itu bermasalah sejak merger pada 2004. Peneliti Aspirasi Indonesia Research Institute Yanuar Rizky mengatakan berdasarkan audit investigatif Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), YKKBI merupakan salah satu deposan yang menempatkan dananya di Bank Century. Namun, paparnya, setelah disuntik Rp6,7 triliun oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), justru YKKBI tidak lagi menempatkan dananya di sana, dengan menarik uang di Bank Century. Ini yang justru dipertanyakan. Sudah tahu bank itu bermasalah semenjak merger dan dimiliki oleh swasta, tapi justru menyimpan uangnya di sana. Namun, ketika terjadi bailout dan dimiliki negara, dana malah ditarik, ujar Yanuar di Jakarta, kemarin. BPK dalam rapat dengar pendapat bersama Panita Khusus Hak Angket kasus Bank Century menyatakan bahwa YKKBI menempatkan dananya sebesar Rp80 miliar. Namun, dana itu sudah ditarik setelah LPS menyuntikkan dana ke bank tersebut. Selain itu, lembaga auditor negara itu menyebutkan sejumlah BUMN juga menempatkan sebagian dananya di bank yang kini berganti nama dengan Bank Mutiara. Bank Century mengalami gagal kliring pada November 2008 sehingga diputuskan penyaluran fasilitas pendanaan jangka pendek oleh BI dan penyertaan modal sementara oleh LPS. Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK)-otoritas yang memutuskan bailout-akhirnya menyetujui penyuntikan dana Rp6,7 triliun dari November 2008-Juli 2009 dalam empat tahap. Yanuar menegaskan publik harus mengetahui secara detail mengapa penempatan itu dilakukan oleh YKKBI ataupun sejumlah BUMN kepada bank yang sejak merger sudah bermasalah. Direktur Perencanaan Strategis dan Humas BI Dyah Nastiti Makhijani mengatakan tidak ada yang tahu kontak juru bicara YKKBI. Itu kan lembaga/yayasan terpisah dari lembaga BI. Jadi saya tidak punya kewenangan menjawab, katanya. * Dalami FPJP* Panitia Khusus Hak Angket kasus Bank Century diminta mendalami temuan pemberian fasilitas pinjaman jangka pendek (FPJP) oleh Bank Indonesia, karena dugaan penyelewengan terlihat dalam pengambilan kebijakan itu. Ekonom Tim Indonesia Bangkit, Ichsanuddin Noorsy mengatakan pemberian FPJP apabila dirunut lebih dalam bisa mengindikasikan bahwa bank sentral hanya ingin menyelamatkan penempatan dana pensiun milik karyawan BI. Kemudian, menurutnya, kebijakan tersebut gagal, sehingga bank sentral mengajukan kepada KSSK melalui pernyataan sistemik agar diselamatkan oleh LPS. BI mau selamatkan dana yayasannya. Kemudian berlanjut bailout karena ingin selamatkan dana yayasan, dana FPJP, dana BUMN Rp412 miliar dan dana Depkeu Rp169miliar, ujarnya kepada Bisnis di Jakarta, kemarin. Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia (TII) Teten Masduki mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat menyelidiki mengapa penempatanan dana secara besar dilakukan oleh YKKBI dan BUMN. Apa yang menjadi motif penempatan dana itu oleh YKKBI dan BUMN di sana. Publik mempertanyakan mengapa setelah dimiliki oleh negara, uang justru ditarik semua? Ini ada apa? katanya. Teten menjelaskan KPK bisa melakukan penelusuran terhadap persoalan tersebut sebagai bagian dari penyelidikan kasus Bank Century. Menurut Masyarakat Profesional Madani Ismed Hasan Putro, publik sudah menangkap gejala 'masalah besar' yang justru disembunyikan pihak Cikeas. Jika Presiden yakin bersih dan benar, tidak perlu risau. Dia harus secara ksatria
[Forum-Pembaca-KOMPAS] BEI Minta BUMI Jelaskan Soal Tunggakan Pajak
Rabu, 23 Desember 2009 | 15:13 WIB JAKARTA,KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) minta pihak PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjelaskan soal dugaan tunggakan pajaknya senilai Rp 376 miliar ke publik. BEI sendiri masih meminta perusahaan pertambangan batu bara itu untuk memberikan penjelasan selengkapnya. Mengenai perpajakan, jika posisi catatan mereka tidak ada tunggakan. Kita mengimbau agar hal itu disampaikan ke publik, kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito, di Jakarta Rabu (23/12/2009). Eddy mengatakan, sebenarnya pihak BEI belum merasa puas dengan apa yang disampaikan oleh pihak manegement BUMI saat bertemu dengan pihaknya kemarin (Selasa). Belum banyak yang bisa kita dapat dari apa yang mereka sudah sampaikan, ujarnya. Dia menambahkan banyak hal yang belum mereka sampaikan terkait dengan aktivitas yang tengah mereka lakukan. Misalnya, terkait masalah Berau Coal serta Newmont Nusa Tenggara. Tapi kita tetap meminta mereka untuk menyampaikan progres yang bisa memperjelas ke pasar, itu harus mereka sampaikan, tegasnya. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tengah menunggu keterangan lebih lanjut atas tudingan adanya tunggakan pajak sebesar Rp 376 miliar yang dilayangkan oleh Dirjen Pajak kepada perusahaan batu bara terbesar Indonesia itu. Sebagaimana diberitakan sebelumnya Dirjen Pajak menyatakan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) telah menunggak pajak sebesar Rp 376 miliar. Menanggapi tudingan tunggakan pajak tersebut Investor Relation BUMI, Dileep Srivastava mengatakan pihaknya menunggu penjelasan lebih lanjut dari Dirjen pajak untuk menyamakan persepsi. Sebelumnya, Ditjen Pajak menilai tiga perusahaan tambang milik Grup Bakrie menunggak pajak hingga Rp 2,1 triliun. Mereka adalah PT Kaltim Prima Coal yang diduga kurang membayar pajak sebesar Rp 1,5 triliun, PT Bumi Resources Tbk sebesar Rp 376 miliar, dan PT Arutmin Indonesia sebesar 30,9 juta dollar AS atau sekitar Rp 300 miliar. Hingga 30 November 2009, Direktorat telah menerima pembayaran pajak dari KPC sebesar Rp 800 miliar dan dari Arutmin sebesar 27,5 juta dollar AS atau sekitar Rp 250 miliar.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani
Jadi masalahnya apa dong??? Yang penting, data yang disampaikan oleh BPK bukan data palsu atau fitnah. Soal klarifikasi, selama yang dimaksud dari klarifikasi itu adalah: Apakah data yang disampaikan oleh BPK Valid atau Tidak, seharusnya itu tidak boleh terjadi. Data yang tercantum dalam Audit BPK harus Valid. Tetapi bila maksud dari klarifikasi adalah: Apakah tujuan dari kebijakan yang dibuat sudah sesuai dengan kewenangan yang mereka miliki, klarifikasi seperti itu bukan tugas dari BPK. Makanya dibentuk Pansus Bank Century untuk melakukan klarifikasi terhadap seluruh pejabat terkait untuk mengungkap tentang apa yang sebenarnya terjadi.. Jadi mari kita ikuti dengan seksama jalannya Pansus Bank Century dalam upaya untuk memperjelas persoalan ini bagi masyarakat luas. Sebaiknya anggota Pansus DPR dalam melaksanakan tugasnya, dilakukan secara profesional sehingga tidak muncul tudingan adanya Sikap Udang Dibalik Batu. Demikian pula bagi Pemerintah SBY dan Partai Demokrat, sebaiknya jangan melakukan provokasi terhadap anggota Pansus dengan tuduhan telah melakukan Pengkhianatan terhadap SBY dan Partai Demokrat, hanya karena mereka mengajukan pertanyaan kritis terhadap para Penanggung Jawab Kasus Bailout Bank Century. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Kam, 24/12/09, Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com menulis: Dari: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 24 Desember, 2009, 2:06 AM Sama seperti jawaban Boediono kita harus menghargai usaha BPK dalam mengungkap kasus BC, tetapi menurut saya belum konprihensif seperti kata Pak Boediono. Mungkin juga karena keterbatasan waktu mereka tidak sempat melakukan klarifikasi atau meminta hak jawab orang-orang terkait. Auditor seharusnya hanya menyajikan faktan bukan opini atau asumsi. Kalau melihat banyaknya bantahan dari orang2 terkait, saya kuatir permintaan hak jawab ini belum sempat dilakukan. Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Eko Patrio : the promotor atau the legislator ?
Proses pemilihan Kepala Daerah atau Anggota Parlemen secara Demokratis itu kan tujuannya agar Kepala Daerah atau Anggota Parlemen yang terpilih secara langsung oleh rakyat adalah orang yang diharapkan memahami persoalan yang dihadapi dan Kompeten untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Itu adalah harapannya. Pada kenyataannya, kelihatannya berlaku pepatah: Jauh Panggang dari Api. Boro - boro memahami persoalan yang sedang dihadapi, lha apa hak dan tanggung jawabnya saja masih bingung. Jangan lagi bicara soal kompetensi, waduh, jah banget tuh. Jadi Demokrasi kita salahnya dimana ya Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Kam, 24/12/09, pudimartini pudimart...@pirus.co.id menulis: Dari: pudimartini pudimart...@pirus.co.id Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Eko Patrio : the promotor atau the legislator ? Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 24 Desember, 2009, 4:18 AM ada berita bahwa Artis AA maju di Pilkada Sukabumi ... ada yang salah dengan demokrasi ?
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Franz Magnis: Jangan Cuma Kritik, Pemerintah Juga Introspeksi
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/28/21363095/franz.magnis.jangan.cuma.kritik.pemerintah.juga.introspeksi. JAKARTA, KOMPAS.com - Budayawan sekaligus rohaniawan Katolik Franz Magnis Suseno menilai tepat peringatan dan keprihatinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, soal fenomena sosial belakangan di mana semakin mudah berkembangnya tabiat dan perilaku baru di masyarakat, saling fitnah dan menyebarkan berita bohong. Namun begitu, pemerintah juga diingatkan untuk mengintrospeksi diri sehingga tidak sekadar berhenti pada memperingatkan dan mengkritik warga negaranya sendiri terkait masalah itu. Fenomena sosial macam itu diyakini Magnis ada penyebabnya. Pernyataan itu disampaikan Magnis, Senin (28/12/2009), usai mengikuti peluncuran dan bedah buku Karakter-Mengantar Bangsa Dari gelap Menuju Terang tulisan Soemarno Soedarsono di Gedung Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Turut hadir Gubernur Lemhannas Muladi. Peringatan Presiden Yudhoyono tentunya tepat. Namun pemerintah juga harus ingat agar mampu memberi contoh, misalnya soal kesediaan untuk bertanggung jawab dan juga menerima sekaligus menangani berbagai kritik, yang datang dari masyarakatnya, ujar Magnis. Tidak cukup sampai di situ saja, Magnis juga mendesak pemerintah bisa bersikap peka dan merasakan masyarakat, ketika mereka sudah mulai merasa muak atau ragu pada pemerintahan yang ada. Saya lihat masyarakat sekarang sudah semakin resah. Hal itu beralasan, apalagi dalam beberapa bulan terakhir mereka mengalami banyak contoh ketidakadilan. Berbagai argumen politik (atas suatu peristiwa) dilihat masyarakat sangat tidak proporsional dan tidak meyakinkan, bahkan bagi mereka yang awam, ujar Magnis. Dalam kondisi begitu tambah Magnis, masyarakat sebetulnya lebih membutuhkan figur dan sosok pemimpin yang tegas dan bisa meyakinkan mereka. Jika kekecewaan masyarakat tadi tidak segera ditanggapi, dia melihat akan muncul kekecewaan lain yang jauh lebih besar, baik kepada sistem maupun perorangan. Kondisi seperti itu sangat berbahaya dan sama sekali tidak kita harapkan. Kalau masyarakat tetap dalam keadaan kecewa, tentu pemerintah dan masyarakat juga akan berada dalam kondisi yang semakin sulit, tambah Magnis. Walau begitu tambah Magnis, dirinya melihat berbagai kekecewaan yang muncul masih belum terlalu jauh sampai memicu anarkisme di kalangan masyarakat. Akan tetapi masyarakat tetap, membutuhkan kehadiran seorang pemimpin, yang prima sehingga dapat memunculkan semangat bagi rakyat yang dipimpin. Dalam kesempatan sama, Muladi mengingatkan Indonesia sebagai bangsa yang sangat pluralistik dan terdiri dari banyak suku, bangsa, bahasa, dan agama. Kondisi seperti itu menurutnya sangatlah rentan terpecah belah, terutama jika semua pihak tidak terus berupaya untuk selalu memperkuat kembali hubungan yang sudah ada melalui perkuatan jati diri bangsa. Jadi harus diingatkan terus kalau kita ini punya benang merah yang selama ini mengikat kita semua. Bentuknya jati diri, filosofi, dan konstitusi bangsa. Caranya, kita harus kembali ke sejarah munculnya jati diri bangsa melalui sejumlah peristiwa bersejarah, ujar Muladi. Beberapa kejadian bersejarah yang menandai terbentuknya Indonesia sebagai sebuah bangsa itu, tambah Muladi, antara lain mulai dari saat berdirinya Budi Utomo (tahun 1908), Sumpah Pemuda (tahun 1928), kelahiran Pancasila, kemerdekaan Indonesia, hingga masa sekarang.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Saya tidak bisa akses www.kompas.com
Dear all yang baik, Apakah ada teman-teman milis yang berada di LN tidak bisa akses www.kompas.com? Sejak pagi waktu Yunani, saya tidak bisa buka website www.kompas.com Sedangkan www.republika.co.id, detik.com, tempointeraktif, dll website bisa saya buku seperti biasa. Mohon bantuannya. Thanks all Hartati Nurwijaya in Megara Greece http://bahaya-alkohol.blogspot.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PD Curigai Ada Konspirasi
Ooh jadi Partai Demokrat memang berminat untuk mengadopsi kebijakan Suharto dalam menguasai Republik ini selama 32 tahun dengan cara menguasai unit - unit strategis yang ada di republik ini. Pantas mereka menggunakan jasa Ruhut Sitompul yang sudah sangat berpengalaman untuk melaksanakan hal ini. Kalau saat ini BIN sudah berada dibawah kendali Partai Demokrat, mungkin sebentar lagi ABRI, Kepolisian, Kejaksaaan Agung dan unit - unit strategis lainnya sepenuhnya bisa berada dibawah kendali Partai Demokrat. Hebat juga sih strateginya. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Kam, 24/12/09, pudimartini pudimart...@pirus.co.id menulis: Dari: pudimartini pudimart...@pirus.co.id Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PD Curigai Ada Konspirasi Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 24 Desember, 2009, 4:19 AM Lho lupa yah... di jaman Orba bukannya dia juga sudah demikian? dengan PG tentu saja :-)
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ironis! PWI Jaya dan Pengelola Infotainment Gunakan UU ITE Sikap
Bung IJK, Rekans semua, Saya tidak tahu berapa banyak wartawan infotainment yang cari makan dibidang ini, tapi saya cuma ngenes betapa PWI sedemikian mandul inspirasi dan mabuk rejeki dengan adanya keterbukaan semenjak 1998. Hanya setelah pemerintahan Suharto tumbang maka infotainment menjamur. Itu juga gara-gara reformasi sudah ditinggalkan ruhnya sendiri yang ada tinggal kebebasan yang digunakan untuk menjual ranjang, paha, talak tiga, atau pakaian dalam. Tentu, tentu, pemirsa menghendakinya kok! Iya toh? Kemana perginya ruh wartawan yang bertanggung-jawab saya rindu kerja wartawan bermutu sekelas Rosihan Anwar, Annie Bertha Simamora, Maruli Tobing, dll. yang buanyak sekali jumlahnya - mohon maaf bagi yang tidak bisa saya sebutkan namanya dengan investigative reporting nya yang dulu membongkar skandal Pertamina, skandal Tampomas, dsb. Padahal tahun-tahun itu mereka berisiko koran mereka di breidel oleh pengusasa. Perlukan kita diperintah oleh diktator lagi agar mutu kewartawanan kita naik? Habisnya kalau sudah bebas, kayaknya yang diurus cuma urusan kolor melulu! 2009/12/28 Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com Penjelasan anda tdk ada yg jelas, bung. Pertama: Luna atau siapapun, berhak menutup mulutnya utk tdk berbicara apapun. Mau wartawan, polisi, atau presiden sekalipun yg nyuruh, setiap org punya hak utk tutup mulutnya alias menolak mengatakan apapun. Kedua: tidak ada kaitannya antara rating dgn disukai atau apapun itu utk mengesahkan bhw infotainment ini menjadi sesuatu yg penting. Semua yg anda katakan itu terkait dgn industri pers. Sbg industri, wataknya kapitalistik. Semakin byk air mata yg keluar, semakin tinggi rating sebuah acara, semakin byk iklan masuk. Mau mengandung unsur edukasi atau tdk, mana ada yg peduli yg disebut wartawan infotainment itu. Kaidah jurnalistik apa yg dianut, kalau org dipaksa bicara? Itu bukan jurnalistik, tetapi militeristik! IJP