Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dokumen Indikasikan SBY Tahu

2009-12-28 Terurut Topik pudimartini

Di jaman dimana informasi masif seperti ini,
orang sibuk kaya Marzuki yang Ketua DPR
belu tentu bisa mengikuti perkembangan
informasi sebaik mereka yang poengangguran
sehingga pendapatnya bisa jadi tidak didukung
oleh info terakghir atau koordinasi informasi
terkait. Banyak kasus seperti ini.

Jadi, di jaman masif info ini, dan pers sebagai
pilar ke-empat demokrasi semakin mantap,
informasi yang keluar seperti ketua DPR ini
menjadi tidak bernilai dan seperti sampah
karena ada yang lain yang lebi koprehensif
dan cover both sides naturally.

Lupakan ucapan Ketua DPR, isinya belum tentu
mencerminkan jabatannya.


Agus Hamonangan wrote:

 Jakarta, Kompas - Sejumlah dokumen yang diperoleh Panitia Khusus 
 Angket Bank Century DPR mengindikasikan Presiden Susilo Bambang 
 Yudhoyono mengetahui proses pengambilan keputusan pengucuran dana 
 talangan ke Bank Century yang menyedot uang negara lebih dari Rp 6,7 
 triliun.

 Meski demikian, Partai Demokrat berpendapat sebaliknya. Menurut Ketua 
 DPR Marzuki Alie, yang juga mantan Sekretaris Jenderal Partai 
 Demokrat, dalam perbincangan dengan pers di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 
 (23/12), Presiden Yudhoyono sama sekali tidak terlibat.

 Berkali-kali Pak SBY menyampaikan bahwa keputusan bailout, beliau 
 tidak terlibat sama sekali. Seribu persen tidak terlibat sama sekali, 
 ujarnya.

 Menurut Marzuki, saat keputusan bailout diambil oleh Komite Stabilitas 
 Sistem Keuangan (KSSK) pada 21 November 2008, Presiden sedang bertugas 
 di luar negeri dan pejabat presidennya adalah wakil presiden. Bahwa 
 dilaporkan, setelah itu, ya. Sebagai kepala negara dan kepala 
 pemerintahan tentu dilaporkan, ujarnya.

 Adapun kehadiran Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program 
 Reformasi (UKP3R) dalam rapat KSSK, menurut Marzuki, sebagai 
 narasumber semata mengingat pejabat-pejabat yang terkait dengan 
 ekonomi dipanggil dan dimintakan pendapat. Ini juga sudah dijelaskan 
 Sekretaris KSSK Pak Raden Pardede, katanya.

 Isi dokumen

 Menurut anggota Pansus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, 
 Ganjar Pranowo, dokumen yang diperoleh Pansus Angket justru 
 mengindikasikan Presiden mengikuti proses Bank Century.

 Notulensi rapat KSSK pada 13 November 2008, misalnya, menunjukkan 
 bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah menginformasikan 
 masalah ini kepada Presiden. Namun, karena pada hari itu akan 
 melaksanakan tugas ke San Francisco, Amerika Serikat, Presiden RI 
 tidak bisa mengambil keputusan tentang kemungkinan penerapan blanket 
 guarantee (penjaminan 100 persen nasabah) sebagai alternatif keputusan 
 untuk Bank Century.

 Dalam notulen tersebut juga disebutkan, berdasarkan informasi Ketua 
 UKP3R Marsillam Simanjuntak, keputusan blanket guarantee tidak dapat 
 dilakukan atas persetujuan wakil presiden.

 Menurut Ganjar Pranowo, notulen rapat KSSK pada 13 November itu harus 
 diverifikasi. Apabila benar, notulen itu menunjukkan bahwa ada 
 komunikasi intensif antara pejabat KSSK dan Presiden. Jadi, tidak 
 benar kalau Presiden tidak tahu-menahu soal Century, ujarnya.

 Keterlibatan Marsillam dalam rapat, menurut Akbar Faishal dari Partai 
 Hanura, juga tertuang dalam transkrip rapat konsultasi KSSK pada 21 
 November 2008.

 Dalam transkrip itu ditulis bahwa Sri Mulyani pada awal rapat 
 menyebutkan Marsillam diminta Presiden untuk bekerja dengan KSSK. 
 Menurut Akbar, transkrip ini perlu diverifikasi oleh Pansus.

 Kutipan transkrip itu adalah: Tadi disebutkan oleh Pak Raden, 
 Sekretaris KSSK, kita mengundang berbagai pihak yang terkait, yaitu 
 dari Bank Indonesia yang meminta rapat ini, jajaran Depkeu yang 
 terkait, LPS, karena ini menyangkut bank yang sifatnya terbuka, kita 
 mengundang Bapepam. Ini bukan sebagai anak buah Menkeu, tapi sebagai 
 otoritas Bapepam. Dan narasumber yang kita memang undang dalam rapat 
 ini untuk bisa memberikan masukan termasuk di dalamnya Pak Marsillam 
 sebagai UKP yang memang diminta oleh Bapak Presiden untuk bekerja 
 dengan KSSK dan di sini kita undang dari Bank Mandiri.

 Berdasarkan catatan Kompas, dalam konferensi pers, 13 Desember lalu, 
 Raden Pardede juga menegaskan bahwa kehadiran Marsillam adalah karena 
 diminta Presiden Yudhoyono untuk bekerja sama dengan KSSK.

 Berdasarkan dokumen yang diperoleh Andi Rahmat, anggota Pansus dari 
 Partai Keadilan Sejahtera, Marsillam memang hadir tidak hanya sekali, 
 tetapi banyak hadir dalam rapat-rapat soal Bank Century, seperti rapat 
 tanggal 13, 15, 19, 20, 24 November 2008, juga Februari 2009.

 Dari Bank Indonesia

 Secara terpisah, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo 
 menyatakan, data yang dimiliki BPK bersumber dari Bank Indonesia. Dari 
 data itu juga diketahui, semua bank lain memiliki rasio kecukupan 
 modal (CAR) di atas 8.

 Penegasan tersebut disampaikan Hadi, Rabu, terkait pernyataan Boediono 
 yang menyanggah salah satu kesimpulan hasil investigasi BPK bahwa 
 perubahan syarat rasio kecukupan modal dalam peraturan Bank Indonesia 
 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] pengkaryaan kembali

2009-12-28 Terurut Topik pudimartini

BUMN yang menempatkan uangnya di Bank
bukan plat merah diusut dulu. Ada aturannya
bahwa BUMN menempatkan uangnya di
Bank plat merah. Mengapa ada bank BUMN
menempatkan uangnya di Century? Bahkan
bantuan dari Amerika juga ditempatkan disana?

Ini kenekadan, kegoblokan, atau ketidaktahuan?





james wrote:


 dear all,

 saat ini diakui atau tidak, ada beberapa instansi milik negara melakukan
 pelanggaran hukum secara pasti dan meyakinkan. yaitu dengan memasukkan
 atau merekrut kembali staf pegawai yang telah pensiun kedalam jajaran
 formatur dan struktur kepegawaian. padahal yang bersangkutan telah
 definitif mengantongi putusan hukum pernyataan
 purnabhakti/purnawira.mohon pencerahannya kepada viewers atas fenomena
 ini. dari sudut pandang yuridis, politik, SDM, dan Budaya. Bagaimana ?
 [#-o]

 [Non-text portions of this message have been removed]

 
 


 No virus found in this incoming message.
 Checked by AVG - www.avg.com 
 Version: 9.0.722 / Virus Database: 270.14.121/2589 - Release Date: 12/27/09 
 16:18:00

   






=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani

2009-12-28 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Saya tidak mengatakan tidak ada pelanggaran, banyak pelanggaaran dan itu harus 
diusut.  Yang saya bela hanya masalah kebijakan bailout oleh KSSK murni karena 
menghindari krisis dan keyakinan saya bahwa Pak Boed dan SMI tidak ada 
menikmati dana BC.   
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From:topi h no_re...@yahoogroups.com
Date: Sun, 27 Dec 2009 16:47:57 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani

Bang Goldip!Wong BPK dalam laporannya sudah menyatakan jelas ada pelanggaran 
dalam kasus dana talangan century, kok anda ngeyel dan mati matian membelanya, 
jangan2 anda termasuk nasabah bank centuty yang ikut manikmati dana tersebut




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Aku Menangis Melihat Prof Boediono

2009-12-28 Terurut Topik pudimartini
Pak Boed sendiri sudah mengakui bahwa bukan malaikat,
artinya manusia biasa.

Sebagai manusia biasa, demikian banyak kemungkinan
terjadi secara manusiawi.

Sekali ,lagi secara manusiwai, namun sering orang diluarnya
tetap bersperspsi atau mengharap sisi manusiawi itu tidak ada
dan yang ada adalah sisi malaikat

Ini juga berlaku untuk persepsi terhadap SMI





EKO KERTAJAYA wrote:

 klo pake analogi berkendara mungkin pak bud ini bisa pake mobil mewah, 
 tapi pake
 mobil yg sederhana, tools di mobilnya sangat lengkap sesuai ketentuan 
 berkendara,
 ga pernah terobos lampu merah, taat rambu, kecepatan dll.
 namun suatu saat lewat jalan tol, kondisi tengah macet, hujan deras 
 dan banjir tengah
 mengancam jalan tol tsb. memory pak bud melayang beberapa tahun lalu 
 ketika mengalami
 kejadian yg sama, mobilnya mogok dan mengabiskan dana yg tdk sedikit
 utk merepairnya. dan setelah tengok kiri kanan dan dng keyakinan 
 penuh, melajulah
 mobil pak bud lewat bahu jalan. akhir cerita mobil pak bud selamat 
 dengan diiringi sorak
 sorai penonton yg campur baur antara ygkagum dan yg benci dng beliau.
 merry christmas and happy long weekend for all.




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Natal

2009-12-28 Terurut Topik ning purnomohadi
Terimakasih pak Daniel Ronda,
Demikian pula hendaknya pesan selamat dan damai sejahtera buat kel bapak 
serta kel FPK semuanya.  Semoga selalu Damai di Bumi seperti pesan Jesus 
Krsitus. Amin.
Salam Natal dan Tahun Baru 2010,
Ning P



- Original Message - 
From: Daniel Ronda daniel_elisa...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Saturday, December 26, 2009 7:04 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Natal


 Dear member milis FPK yang merayakan Natal:
 Kami  mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2010 bersama keluarga.

 Blessings
 Kel Daniel Ronda
 Makassar
 Powered by Telkomsel BlackBerry®




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL

2009-12-28 Terurut Topik Satria D
Pak Andi,
Semua pertanyaan Anda tersebut sudah saya rangkum dalam sebuah artikel TANYA 
JAWAB TENTANG UJIAN NASIONAL yang bisa dilihat di 
http://satriadharma.wordpress.com/
Salam
Satria

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Andidj andidj2...@... wrote:
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL


Halo pak satria...
Menyambung diskusi kita soal UN

Saya percaya dengan data2 dari bapak, mengingat pengalaman bapak yang luas di
bidang pendidikan
Ada beberapa yang ingin saya tanyakan:

1. Soal standarisasi
Apakah standarisasi pendidikan diperlukan atau tidak?
Dalam bidang industri, kita mengenal SNI. Untuk menjaga kualitas, daya saing,
dll
Sekarang dalam bidang pendidikan. Kok ya saya masih merasa perlunya ada
standarisasi.
Semestinya juga tingkat universitas yang menghasilkan sarjana, harus juga ada
standarisasi. Sebagai contoh ya pak; seorang sarjana kedokteran seharusnya bisa
ini dan itu, minimum. Tentu saja antar universitas pasti ada beda kualitasnya.
Bahkan antar mahasiswa dari universitas yang sama juga beda kualitasnya. Tapi
sebagai seorang sarjana kedokteran yang lulus dengan IPK minimum (misal 2,00)
seharusnya ada kualitas minimum yang dia bisa lakukan. Kalo engga ada
standarisasi, bagaimana mengontrolnya? Nanti ada universitas yang dengan mudah
meluluskan seorang sarjana kedokteran dan bukankah ini mengerikan? Seorang
dokter tanpa ada yg mengontrol kualitasnya, tanggung-jawab intelektualnya? Saya
tidak mengatakan harus UI atau yg lain sebagai standar. UI bisa saja sudah over
qualified, nah siapa selama ini yang mengontrol standar minimum keahlian seorang
sarjana? Apakah selama ini dilepas saja? Kalau ya, apakah tidak berbahaya
mengingat karakteristik pendidikan tinggi kita yang condong berorientasi
komersial ?
Analogi yang sama dengan UN. Kalau dibebaskan dengan Ujian Sekolah saja, siapa
yang mengontrol kemampuan minimal seorang lulusan SD/SMP/SMA?
Ataukah memang tidak perlu dikontrol dan dilepas begitu saja?
Bagaimana saran bapak?

2. Soal kualitas pendidikan
Saya setuju dengan bapak (seperti data2 yang bapak sampaikan) bahwa untuk
meningkatkan kualitas pendidikan, pelayanan pendidikan yang harus ditingkatkan.
UN sendiri tidak serta merta secara otomatis akan meningkatkan kualitas
pendidikannya. Menurut data bapak, berapa persen yang masih belum memenuhi
pelayanan pendidikan yang standar (dari sabang sampai merauke)? Tapi kita
samakan persepsi dulu ya pak mengenai pelayanan pendidikan yang standar. Yang
standar itu bukan seperti SMAN 8 Jakarta, ini menurut saya over qualified untuk
dijadikan standar (sama seperti UI di perguruan tinggi).

Sambil menunggu jawaban dan data dari bapak, mungkin bapak bisa share kira-kira
untung rugi bila tidak ada UN? Selama ini, kita berfokus pada keuntungan dan
kerugian adanya UN. Tapi tidak pernah (atau sedikit sekali) bicara resiko yang
ada bila UN ditiadakan.

terima kasih
salam,
andidj




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Izinkan Luna Jadi Manusia

2009-12-28 Terurut Topik Indra J Piliang
Jawaban2 pintar dari Luna menunjukkan bhw dia bukanlah boneka yg tdk 
berpendidikan, sbgmn yg disebut sejumlah member milis ini. Nah, soal 
berpendidikan ini, siapa yg layak dikritisi: luna atau wartawan 
infotainmentnya? Di tangan Budi Suwarna, Luna terlihat -- eh terbaca -- 
berkelas. 

IJP
-Original Message-
From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Date: Sun, 27 Dec 2009 01:17:54 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Izinkan Luna Jadi Manusia

Oleh Budi Suwarna
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/12/27/04181265/izinkan.luna.jadi.manusia



Mari sejenak membayangkan Luna Maya kecil dengan kaki berlepotan lumpur karena 
sering main di sawah. Mari bayangkan Luna mengejar layang-layang di sebuah 
kampung di Bali.

Kita memang hanya bisa membayangkan karena jika Luna sekarang masih main lumpur 
atau mengejar layang-layang, barangkali hal itu akan menjadi berita besar. 
Maklum, Luna bukan lagi bocah kampung, melainkan artis yang pada pengujung 
tahun 2009 ini paling banyak diperbincangkan orang.

Sebagai artis terkenal, apa pun yang menyangkut hidupnya—meski remeh-temeh—bisa 
jadi berita. Sampai-sampai orang ingin tahu baju dalam saya bagaimana. Heran 
deh, apa pentingnya, kata Luna ketika ditemui seusai acara musik Dahsyat di 
Studio RCTI, Jakarta, Kamis (24/12).

Bagaimana rasanya jadi sorotan? Luna mendesahkan napas. Kadang saya merasa 
bukan lagi manusia, melainkan robot yang terus-terusan melayani keingintahuan 
publik, ujarnya.

Gadis kelahiran Bali, 26 Agustus 1983, itu mengaku sadar, ketika dia terjun ke 
dunia hiburan, kehidupan pribadinya bakal terusik. Namun, dia tidak menyangka 
seluruh aspek hidupnya akan diobok-obok dan jadi tontonan orang. Terus terang, 
saya risi.

Luna merasa jadi komoditas?

Ya, saya tidak ada bedanya dengan handphone di pertokoan Roxy, jawab Luna 
tanpa menutupi kegundahannya.

Belakangan ini Luna memang sedang gundah. Meski demikian, dia tetap cantik. 
Pipinya merona merah dan matanya bercahaya. Rambut lurusnya digerai begitu saja 
dan melambai-lambai tertiup angin yang keluar dari penyejuk ruangan di Studio 
RCTI.

Jadi, Luna ingin bagaimana?

Saya ingin diperlakukan seperti manusia biasa yang punya rasa dan hak 
individu. Saya ingin bebas melakukan sesuatu tanpa takut jadi sorotan orang. 
Saya juga ingin bisa berbagi, kata Luna yang tahun lalu bersama teman-temannya 
mendirikan Yayasan Syair untuk Sahabat.

Yayasan yang didedikasikan untuk ODHA (orang dengan HIV/AIDS) itu barangkali 
adalah sedikit ruang bagi Luna untuk menjauh barang sebentar dari dunia hiburan 
yang ingar-bingar, gemerlap, dan sarat intrik.

Sandiwara

Luna termasuk artis laris Tanah Air. Wajahnya hampir setiap hari muncul di 
acara musik, sinetron, video klip, gosip, hingga iklan. Padahal, dia mengaku 
tidak sengaja tercemplung ke dunia hiburan.

Pemicu awalnya adalah ketika wajah Luna terpilih sebagai pemenang ketiga cover 
girl majalah remaja tahun 1999. Saat itu ia masih kelas II SMP Swastiastu, 
Denpasar, Bali. Saya ikut pun karena desakan teman-teman, kenangnya.

Setelah lulus SMA, dia nekat hijrah sendirian dari Bali ke Jakarta dan 
bergabung dengan Look Model Inc. Dari sinilah dia mulai menjejaki dunia 
hiburan. Dia tampil sebagai model iklan dan video klip, kemudian main film, 
main sinetron, jadi Bintang Lux, presenter, dan belakangan menjadi penyanyi. 
Semua mengalir apa adanya, katanya.

Tidak terasa, hampir 10 tahun Luna mengalir di pentas hiburan. Selama periode 
itu, ia memetik banyak pelajaran berharga. Salah satunya adalah soal basa-basi. 
Dunia hiburan itu benar-benar seperti panggung sandiwara. Senyumnya sama 
artifisialnya dengan make up yang dipakai, ujar Luna.

Siang itu, dia mempraktikkan bagaimana senyum yang artifisial. Ketika itu, 
perbincangan terpotong karena ada beberapa perempuan yang ingin berfoto 
dengannya. Luna pun tersenyum manis dan melayani mereka satu per satu meski 
hari itu dia sedang gundah.

Apa tidak capek seperti itu?

Ya, capeklah. Itu tidak sesuai dengan karakter saya yang sebenarnya. Saya ini 
bukan tipe orang yang peres (basa-basi dan berpura-pura). Tapi, lama-lama saya 
harus mengerti dan bertoleransi juga, kata Luna.

Dunia hiburan, lanjutnya, juga kejam. Persaingannya saling menjatuhkan. Ada 
lho sahabat yang ternyata berusaha menjatuhkan. Kalau tidak hati-hati, kita 
bisa tergelincir, tuturnya.

Duh, siapa yang tega menggelincirkan orang secantik Luna!





[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ?

2009-12-28 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Sama Pak th 98 juga banyak Bank yang ditutup di Indonesia dan banyak juga yang 
diselamatkan.  Kebetulan di Indonesia pada saat terjadi ancaman krisis global 
baru BC yang mengalami kesulitan.  Sebelum yang lain terancam krisis apakah 
tidak lebih baik menyelamatkan dulu yang 1 ini?

Justru karena banyaknyalah masalah yang ditimbulkan krisis th 98 maka saya 
berpandangan agar jangan sampai terulang lagi.  Terlalu banyak ongkosnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bungaran no_re...@yahoogroups.com
Date: Sun, 27 Dec 2009 23:42:24 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ?

Pak Godlip kurang paham apa yang saya maksud dengan dampak sistemik terukur dan 
dampak psikologis. Apakah jika Pemerintah tidak membail-out Bank Century akan 
terjadi dampak sistemik ? Tentu tidak.
Kasus 1998 saja hingga saat ini masih meninggalkan banyak persoalan demikian 
juga dengan Bank Century.
Sebagai catatan Di Amerika sekitar 53 bank kecil sudah ditutup.




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out BOHONG bank century

2009-12-28 Terurut Topik Clara Lila
Betul sekali pak Godlip.

Tampaknya memang ada wabah amnesia menyerang kita.

Jikapun kita lupa, baiknya tidak menyebarkan kerancuan bagi orang2 terbaik yg 
sudh berjuang mempertahankan krebilitasnya, ibu SMI dan pak Boed. 



Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
Date: Sun, 27 Dec 2009 22:43:28 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out   BOHONG  bank century

Rasanya sudah berkali-kali dijelaskan bahwa BC diselamatkan karena timingnya 
(sewaktu BC) kalah kliring sedang terjadi krisis global, jadi karena ada 
kekuatiran terjadi lagi krisis seperti th. 98.  Jika sekiranya terjadinya bukan 
pada saat itu pasti akan ditutup.  Kok orang banyak yang pura2 lupa sih bahwa 
Oktober 98 ada krisis global yang sedang mengancam dunia?



Sebenarnya penyelamatan BC sudah benar dan sesuai keadaan krisis waktu itu. 
Dampak sistemik yang dikuatirkan terjadi akhirnya bisa dihindari.



Kalau ternyata ada dana penyelamatan itu yang ditilap baik oleh pemilik atau 
kalau dana2 tsb ada yang mengalir ke partai ya silahkan saja diusut dan dihukum 
jika ternyata bersalah.



Banyak orang yang menutup mata atas situasi pada saat penutupan yang sedang 
terjadi.  Ada lagi yang komentar bahwa penarikan uang BC pastilah diketahui Pak 
Boed dan SMI. Gila apa?  Apa kalau ada orang narik uang di Bank Harus lapor 
kepada  Pak Boed?  Berapa juta orang yang menarik uang dari Bank setiap hari 
dan harus dilaporkan kepada Gub BI/Menkeu?

Powered by Telkomsel BlackBerry®





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ironis! PWI Jaya dan Pengelola Infotainment Gunakan UU ITE Sikap

2009-12-28 Terurut Topik manneke budiman
Halah. Siapa juga sih yang tahu Anda ini gosipper infotainment atau bukan? Mau 
100- kali bilang bukan juga ngak ngefek deh.
 
Luna mau gendong anaknya Ariel atau anaknya jin, suka-suka dia dong. Emang dia 
mengganggu kuli gosip infotainment. Yang paling berhak protes juga anaknya 
Ariel, kalo emang dia kaga demen digendong LM. Kok kamu sewot?
 
Lagian, kalo udah di bilang nanti di bawah, atau di lobby, ya udah jangan 
dikeru butin terus dong. Tungguin aja di situ. Kok diuber-uber terus? Jadi, ya 
jangan sewot juga kalo LM jadisebel dan akhirnya tak menghiraukan para lintah 
itu.
 
Hehehe, yang dicaci LM juga pastinya yang ngerubutin dia. Kalo yang kaga ada 
urusannya ama dia, ngapain juga dia mencaci? Pakai otak dong. Mosok yang di 
Brazil, di Inggris, di Italia sana juga ikutan dicaci? Gengsinya kegedean sih, 
padahal kerjaannya cari duit dari penderitaan orang lain.
 
Rating itu mencerminkan responsi penonton, bukan permintaan pembaca! Kamu makin 
lama makin norak deh. Ada acara disuguhkan, selang beberapa waktu kemudian, 
penonton ditanya tanggapan mereka atas acara itu. Gitu lho Mbak/Mas, 
beriperasinya sistem rating itu.
 
Jadi bukan sebelumnya penontont ditanyai, maunya dikasih acara apa. Aduh 
ampyun deh Anda ini. Asal njeplak! Mirip banget ama kuli infotainment :)
 
manneke

--- On Wed, 12/23/09, oki okki...@yahoo.co.id wrote:


From: oki okki...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ironis! PWI Jaya dan Pengelola Infotainment 
Gunakan UU ITE Sikap
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Wednesday, December 23, 2009, 8:36 PM


  



Personally, I don;t Care. Gw gak suka berita gossip dan infotaiment. dan sekali 
lagi, saya bukan wartawan.

Selain saksi mata, bisa dilihat diTV, bahwa Luna menjanjikan berbicara di 
Lobby, namun dekat pintu keluar, Luna mengambil anak Ariel dari gendongan Baby 
Sitter, kemudian berkata lagi, nanti dibawah. Sudah tahu dia dikerubuti sekian 
banyak wartawan, kenapa masih mau menggendong anak ariel ? Anak ariel tidak 
digendong luna sejak awal, namun ia menggunakannya untuk menghindari wartawan. 

Kalo ada sebagian wartawan Infotaiment yang berlaku seperti itu, pantaskah 
semua pekerja infotaiment dicaci seperti itu ? apakah karena Oknum maka semua 
dicap seperti itu ? bahkan Artis senior seperti Widyawati disaat berkabung 
masih mau diwawancarai kok. Namanya Wartawan khan ada tingkatannya, pemburu 
berita-berita kecil tentu saja wartawan muda dan masih mengandalkan energi 
mudanya, dengan mengandalkan semangat. Sedikit demi sedikit tentu saja mereka 
akan mulai menjadi matang dan berlaku menyesuaikan keadaan sambil berpikir 
mencari sumber yang lain. Jadi sangat nggak adil menjudge sekian banyak pekerja 
infotaiment dengan kata-kata yang sedemikian kasar. 

Kalo pembaca tidak meminta, bagaimana anda menjelaskan rating berita yang 
dibuat Insert Trans TV tiap akhir minggu. Bagaimana anda menjelaskan maraknya 
berita Infotaiment di semua channel televisi ? kalo masyarakat hanya mau tahu 
berita bermutu, bagaimana anda menjelaskan rating acara macam termehek-mehek, 
orang ketiga, dll ? yang notabene membuka aib seseorang, bahkan Aib yang 
sedemikian memalukan ? Acara seperti itu tidak akan berlangsung hingga sekarang 
seandainya masyarakat kita, terutama para wanita menyukai berita seperti itu. 

[Non-text portions of this message have been removed]









  __
Be smarter than spam. See how smart SpamGuard is at giving junk email the boot 
with the All-new Yahoo! Mail.  Click on Options in Mail and switch to New Mail 
today or register for free at http://mail.yahoo.ca

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani

2009-12-28 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Anda baca baik2 tulisan saya.  Ibarat rumah yang ditinggali perampok, 
perampoknya kabur bawa seluruh isi rumah dan membakar rumah tsb.  Yang saya 
bela adalah Kepala Pemadam Kebakaran yang memutuskan untuj memadamkan kebakaran 
tab sehingga tidak menghanguskan seluruh rumah dan berisiko menjalarkan api ke 
tetangga2.  Kalau soal perampoknya silahkan dikejar dan dibui.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From:topi h no_re...@yahoogroups.com
Date: Sun, 27 Dec 2009 16:47:57 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani

Bang Goldip!Wong BPK dalam laporannya sudah menyatakan jelas ada pelanggaran 
dalam kasus dana talangan century, kok anda ngeyel dan mati matian membelanya, 
jangan2 anda termasuk nasabah bank centuty yang ikut manikmati dana tersebut




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Candi di Kampus UII Lengkapi Peradaban Bangsa

2009-12-28 Terurut Topik pudimartini
Lho. ka jelas Bos,

UII di hurus terakhir I itu artinya Indonesia
bukan Afganistan. Itu yang membedakan.

UII itu didirikan di Jkt dan etika hijrah ke Jogja
pertama kali di sebuah dalem di dalam Kraton Jogja

Saya pikir, bagi DIY, megganti lokasi untu UII
bukan hal yang sulit. Di Jogja komunikasi budaya
kan lumayan lancar. Sebagai contoh kegiatan Masy
tidak digusur tetapi dicarikan tempat yang lebih
manusiawi. Jadi, pembicaraan antara UII dengan
Pemda DIY pasti tengah dilangsungkan. Dan saya
yakin, peninggalan candi itu tentunya akan semakin
manaikkan branding UII karena keunikannya




Alex Simanjuntak wrote:

 Sikap luhur UII yang sangat menghargai heritage bangsa menunjukan beda 
 keadaban yang tinggi dan yang rendah dengan pendinamitan sampai hancur 
 arca raksasa Budha yang sangat tua dan langka di Afganistan beberapa 
 tahun yang lalu oleh Taliban.
 AS




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re : Google vs Politikus, Mabok Ludah. Krisis Ga Sih Woi!!?

2009-12-28 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Setuju Bu.  Kita lihat saja yang ribut kebanyakan adalah orang2 partai yang 
kalah dan pendukung2nya yang sama sekali tidak mau mengerti dan melihat 
permasalahan yang sesungguhnya.  Di mata mereka pokoknya Pak Boed dan SMI pasti 
salah dan harus dilengserkan, titik.  Tidak boleh ada comma dan tidak boleh ada 
pendapat yang beda.  Mungkin akhir2nya ya SBY?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Clara Lila claral...@gmail.com
Date: Sun, 27 Dec 2009 23:40:54 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re : Google vs Politikus, Mabok Ludah. 
Krisis Ga Sih Woi!!?

Betul sekali 
Persoalannya adalah perampokannya

Tapi yg skrg disidang adalah pengambil kebijakan yang telah menyelamatkan 
negara kita dari krisis. Dua orang yg paling bisa dibanggakan kredibilitasnya 
dalam reformasi keuangan dan birokrasi negara ini.

Sementara perhatian kita pada penindakan hukum robert tantular kita abaikan. 
Dan kita lebih senang memberikan ruang pada politikus senayan yang 
konsistensinya tergantung kepentingan politik yg sdg mrk upayakan.

Sayang sekali.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bail out BOHONG bank century

2009-12-28 Terurut Topik bungaran
SEkali lagi Pak Godlip tidak mengerti ? Coba jelaskan kalah kliring, krisis 
global terhadap dampak perekonomian Indonesia ?.
Bagaimana jika pemilik bank merampok bank hingga dimungkinkan terjadi situasi 
kalah kliring

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Godlip Pasaribu 
marnagan2...@... wrote:

 Rasanya sudah berkali-kali dijelaskan bahwa BC diselamatkan karena timingnya 
 (sewaktu BC) kalah kliring sedang terjadi krisis global, jadi karena ada 
 kekuatiran terjadi lagi krisis seperti th. 98.  Jika sekiranya terjadinya 
 bukan pada saat itu pasti akan ditutup.  Kok orang banyak yang pura2 lupa sih 
 bahwa Oktober 98 ada krisis global yang sedang mengancam dunia?

 Sebenarnya penyelamatan BC sudah benar dan sesuai keadaan krisis waktu itu. 
 Dampak sistemik yang dikuatirkan terjadi akhirnya bisa dihindari.

 Kalau ternyata ada dana penyelamatan itu yang ditilap baik oleh pemilik atau 
 kalau dana2 tsb ada yang mengalir ke partai ya silahkan saja diusut dan 
 dihukum jika ternyata bersalah.

 Banyak orang yang menutup mata atas situasi pada saat penutupan yang sedang 
 terjadi.  Ada lagi yang komentar bahwa penarikan uang BC pastilah diketahui 
 Pak Boed dan SMI. Gila apa?  Apa kalau ada orang narik uang di Bank Harus 
 lapor kepada  Pak Boed?  Berapa juta orang yang menarik uang dari Bank setiap 
 hari dan harus dilaporkan kepada Gub BI/Menkeu?
 Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out BOHONG bank century

2009-12-28 Terurut Topik Indra J Piliang
Begini aja, Bung Godlip. Silakan tanya kepada ekonom2 manapun, termasuk ekonom2 
neolib atau neokon: berapa banyak sih pengaruh pasar keuangan terhadap 
perekonomian nasional Indonesia? Berapa byk org menaruh uangnya di bank atau 
dikebunnya berupa kerbau atau dikolamnya berupa ikan? Kenapa justru dunia 
perbankan yg membawa Indonesia hanyut ke dalam krisis, lalu dunia pasar tanah 
abang, pasar klewer, yg mencegah kehanyutan itu?

Seluruh dana di bank2 pemerintah yg menguasai perbankan sudah dijamin dlm bulan 
Oktober 2008. Yg tidak dijamin adalah dana2 di bank swasta nasional dan asing 
yg terus diminta oleh ekonom2 neolib dan bankir2 santun. Alangkah aneh kalau 
org ambil uang di bank2 pemerintah, lalu alihkan di bank2 asing, justru disaat 
bank2 asing kena hantaman krisis global itu. Mestinya Pak Boed menjelaskan 
likuiditas mengering itu di bank mana? Bank pemerintah atau bank swasta atau 
bank century saja? 

Yg terpenting adalah: siapa pihak yg dgn gentle maju ke depan dan berkata: Saya 
bertanggungjawab atas otoritas yg saya miliki selama menjadi pejabat di BI, 
Depkeu, dan siap menanggung risiko apapun kalau ada kesalahan. Kalau Pak Boed 
dan Bu SMI siap, saya angkat jempol dan telunjuk sekaligus. 

IJP

-Original Message-
From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
Date: Sun, 27 Dec 2009 22:43:28 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out   BOHONG  bank century

Rasanya sudah berkali-kali dijelaskan bahwa BC diselamatkan karena timingnya 
(sewaktu BC) kalah kliring sedang terjadi krisis global, jadi karena ada 
kekuatiran terjadi lagi krisis seperti th. 98.  Jika sekiranya terjadinya bukan 
pada saat itu pasti akan ditutup.  Kok orang banyak yang pura2 lupa sih bahwa 
Oktober 98 ada krisis global yang sedang mengancam dunia?



Sebenarnya penyelamatan BC sudah benar dan sesuai keadaan krisis waktu itu. 
Dampak sistemik yang dikuatirkan terjadi akhirnya bisa dihindari.



Kalau ternyata ada dana penyelamatan itu yang ditilap baik oleh pemilik atau 
kalau dana2 tsb ada yang mengalir ke partai ya silahkan saja diusut dan dihukum 
jika ternyata bersalah.



Banyak orang yang menutup mata atas situasi pada saat penutupan yang sedang 
terjadi.  Ada lagi yang komentar bahwa penarikan uang BC pastilah diketahui Pak 
Boed dan SMI. Gila apa?  Apa kalau ada orang narik uang di Bank Harus lapor 
kepada  Pak Boed?  Berapa juta orang yang menarik uang dari Bank setiap hari 
dan harus dilaporkan kepada Gub BI/Menkeu?

Powered by Telkomsel BlackBerry®




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] FTA Hancurkan Industri

2009-12-28 Terurut Topik Kukuh Kumara
FTA hancurkan industri baru hari ini 28/12/09 jadi berita utama di KOMPAS 
setelah, berbulan-bulan berita utama di jejali dengan berita pertikaian 
politik dalam negeri.

FTA tinggal beberapa hari lagi dan tanpa tindakan2 nyata dari pemerintah dan 
para pemangku kepentingan industri Indonesia, maka perkiraan ttg keadaan 
industri Indonesia  yg cenderung semakin memprihatinkan setelah pemberlakuan 
FTA yaitu sebagian besar industri siap2 dihancurkan. 

Artinya kita juga perlu siap2 adanya gelombang pengangguran, karena bisa2 
banyak industri yg bakal gulung tikar.

Ada pilihan Pemerintah untuk mengajukan penundaan namun dari berita itu pilihan 
ini tidak diambil. 

Pemerintah begitu yakinnya dg komitmennya untuk patuh dg perjanjian itu. 
Janji Pemerintah untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja dilupakan saja 
demikian juga dgn penghematan devisa.  Bahkan kalau tidak salah bukan saja 
barang yg akan bebas masuk ke Indonesia, namun juga berbagai macam tenaga 
kerja.  Benarkah kita memang sudah siap???

Tanpa FTA saja kita sudah terseok-seok menciptakan lapangan kerja, apa yg akan 
terjadi kalau FTA jalan terus tanpa modifikasi/penundaan demi kepentingan 
rakyat dan bangsa Indonesia?

Penundaan saja memang tidak cukup, mau ditunda berapa kali/lama juga tidak akan 
ada artinya kalau kita tidak siapkan dan lakukan langkah2 nyata untuk 
menyiapkan dan membuat industri kita betul2 siap bersaing.

Saya belum pernah melihat prediksi keuntungan atau manfaat yg nyata yg bakal 
diperoleh rakyat dan bangsa Indonesia, mungkin ada rekan2 di milis ini yg mampu 
menyajikan prediksi itu secara meyakinkan.

Data yg ditampilkan di Kompas hari ini justru menunjukkan semakin meningkatnya 
nilai impor China oleh negara2 ASEAN dan semakin menurunnya nilai ekspornya.

Salam
Kukuh
Powered by Telkomsel BlackBerry®



=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mahalnya Sebuah Kejujuran / BUKTI - BUKTI TERJADINYA KRISIS TAHUN 2008

2009-12-28 Terurut Topik liman PAP
Salam,

Krisis global 2008 akan menyebabkan situasi perekonomian dunia gonjang ganjing, 
karena tanpa persiapan dan penanganan yang luar biasa, akan berdampak sistemik. 
Oleh sebab itu, jika tidak ada dasar maupun fakta bahwa sedang terjadi krisis 
yang dahsyat, maka indikator-indikator perekonomian lainnya masih bisa 
diperdebatkan.

Akhirnya, memang kejujuran dan kebenaran yang harus diutamakan, terlepas dari 
motivasi dan maksud di balik suatu pengungkapan suatu kejadian.

Manusia dengan 2 sisi wajah, sudah merupakan fenomena yang sering kita lihat 
dan rasakan, seperti kutipan di bawah ini :

Bambang Soesatyo April 2008 , mendesak BI mengatasi krisis
http://www.kompas.com/read/xml/2008/04/28/07541172/percepat.protokol.manajemen.krisis

Bambang Soesatyo November 2008 : Kadin mendesak pemerintah memberikan jaminan 
penuh atas dana simpanan nasabah bank.
http://bisnis.vivanews.com/news/read/11652-kadin_puji_pemerintah_sby_jk

Rapat DPR dan Depkeu Desember 2008 -
Melchias Mekeng FPG Anggota Pansus :
- Dulu : Anggota Komisi XI lainnya Melchias Mekeng mengatakan perekonomian 
Indonesia sekarang ibarat menyimpan api dalam sekam. Bila tidak diselesaikan 
dengan cepat akan berdampak sistemik terhadap berbagai sektor. “Terutama 
perbankan masalah yang terjadi dengan Bank Century bisa saja terjadi dengan 
bank-bank lain. Jangan diremehkan. Harus ada antisipasi dari pemerintah dan 
Bank Indonesia,” paparnya
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/02/14321398/dpr.cecar.menkeu.soal.krisis
- Sekarang : “Nggak pernah ada (upaya mendorong penyelamatan Century),” kata 
Melchias pada Tempo, Senin (21/12), di Gedung DPR, Jakarta. Dia menegaskan 
dirinya secara pribadi tidak pernah mendorong agar Century diselamatkan. 
“Secara pribadi saya tidak pernah setuju penyelamatan,” ujar dia
http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2009/12/21/brk,20091221-214903,id.html

Drajad Wibowo, Ekonom sekaligus Pengamat sekaligus Politikus sekaligus saksi 
alhli pansus century, Desember 2008 : judul tulisan : Waspadai Dampak Sistemik 
Kasus Century
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=214476
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=212225

PDIP Oktober 2008
http://bisnis.vivanews.com/news/read/2607-pdi_p_minta_pengusaha_dilindungi_dari_krisis_1

Henry Saparini Ekonom Econit, Oktober 2008 : “Pemerintah harus mampu 
mengamankan sistem ekonomi secara menyeluruh, karena ekonomi dalam negeri saat 
ini lebih rapuh dibanding krisis 1998, katanya. Ia mengatakan, sikap optimistis 
bahwa kondisi ekonomi cukup kuat menghadapi krisis, justru bisa berakibat buruk 
karena secara riil ekonomi nasional sangat tidak kondusif.”
http://beritasore.com/2008/10/07/dampak-krisis-keuangan-global-bagi-indonesia-tidak-terlalu-besar/

Amien Rais, Mantan Ketua MPR, Oktober 2008 : Menurut Amien, kondisi ekonomi dan 
keuangan Indonesia sebenarnya cukup terancam dengan yang terjadi di AS ini. 
Sebab Indonesia pernah mengalami krisis pada akhir tahun 1990-an. Pada waktu 
Thailand dan Korea terkena krisis, Indonesia menyatakan punya fundamental kuat 
ekonomi. “Ternyata justru kedodoran dibanding negara lain dan paling parah,”
http://www.detiknews.com/read/2008/10/09/165409/1017817/10/amien-pemerintah-over-optimistik-soal-krisis-as

Maruarar Sirait FPDIP Anggota Pansus, Oktober 2008 : Pemerintah harus segera 
bertindak cepat guna mengantisipasi krisis yang sudah melanda pasar modal 
meluas ke perbankan
http://www.suarapembaruan.com/News/2008/10/13/Utama/ut01.htm

Editorial Media Indonesia Oktober 2008 : JIKA dibandingkan dengan krisis 1998, 
krisis kali ini memperlihatkan pemerintah lebih sigap.Tidak terlena oleh 
kepercayaan berlebihan terhadap fundamental ekonomi yang selalu dikatakan kuat, 
tetapi ternyata rapuh, namun mengambil semua langkah antisipatif yang 
memungkinkan. Kurang dari dua minggu, tiga peraturan pemerintah pengganti 
undang-undang (perppu) dikeluarkan. Pertama, perppu tentang penaikan batas 
minimum simpanan yang dijamin pemerintah dari Rp100 juta menjadi Rp2 miliar. 
Kedua, perppu tentang perubahan aturan tentang Bank Indonesia dan, ketiga, 
perppu tentang bailout atau talangan terhadap bank-bank bila menghadapi krisis 
likuiditas akibat rush misalnya.
http://docs.google.com/viewer?a=vq=cache%3AuU2nAX1-BkgJ%3Aditpolkom.bappenas.go.id%2Fbasedir%2FArtikel%2F081.%2520Tiga%2520Payung%2520Krisis%2520%2820%2520Oktober%25202008%29.pdf+tiga+payung+krisis+media+indonesiahl=idgl=idsig=AHIEtbRj5jcivsU13yUb8WrlkUE-9s_Vzwpli=1

Ekonomi.memburuk.wapres.singkat.berpidato Kompas November 2008
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/19/09541419/ekonomi.memburuk.wapres.singkat.berpidato

sumber lainnya lengkap :
http://polhukam.kompasiana.com/2009/12/24/google-vs-politikus-mabok-ludah-krisis-ga-sih-woi/


Salam Kejujuran,

Liman








Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DRAJAD WIBOWO PERNAH MENDUKUNG PENYELAMATAN CENTURY

2009-12-28 Terurut Topik Haniwar Syarif
belum tentu  nara sumber sempat baca  koran dimaksud yg memuat  wawancaranya


coba dee kalau sdh jd spt Drajad ,   banyak wartawan nanya, 
sering  juga kita gak tahu dia wartawan koran apa, apalagi kapan 
terbitnya  hsl wawancara itu

memangnya mesti baca semua koran  setiap hari..???   gakada waktu deee

cuma kalau ada yg meragukan  baiknya tanya nara 
sumber   ..,  wartawan  gak jarang salah kutip,


seandainya  jawaban narasumber berbeda  dgn yang ada di koran ..


   ya salah sendiri  wartawan   yg hapus rekamannya  , kalau itu 
memang issue penting  ( metsinya sih ada juga ya  batas brp

tahun sbeuiah rekaman semacam itu baru boleh di hapus )




HS



At 10:28 AM 12/25/2009, you wrote:
Saya meragukan apakah setelah 1 tahun masih tersimpan rekaman tersebut.

Yang jadi pertanyaan kita semua, selama Desember 2008 sampai dengan 
November 2009 apakah Dradjad pernah membantah, menulis sanggahan, 
surat pembaca untuk meralat pelintiran berita tersebut.

Setahu saya, jika ada berita yang dipelintir, maka nara sumber akan 
segera memberikan bantahan ataupun menuntut media meralat berita 
yang dipelintir.

Atau lidah memang tak bertulang ya Pak Irwan?



Salam Kebenaran,

Liman


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Lantik Dahlan, Mustafa Sempat Marah

2009-12-28 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Saya bisa mengerti kalau orang kesal sedang berpidato orang lain malah asyik 
ngobrol.  Memang tanda2 kurang adanya etika sopan santun menghargai orang lain 
makin jelas nampak sekarang ini.  Kalau memang mau ngobrol ya di luar saja 
jangan ikut masuk.  Saya bicara secara umum, bukan mau belain Menneg BUMN.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Date: Thu, 24 Dec 2009 07:24:44 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Lantik Dahlan, Mustafa Sempat Marah

JAKARTA, KOMPAS.com — Menneg BUMN Mustafa Abubakar sempat marah kepada para 
hadirin yang hadir saat acara pelantikan Dewan Komisaris dan Direksi PT PLN. 
Saat itu, dia tengah menyampaikan sambutannya dengan penuh semangat. Namun, 
ternyata para hadirin justru sibuk mengobrol dan tidak mendengarkan kata-kata 
sambutannya. Hal ini membuatnya kesal dan memperingatkan para hadirin.

Tolong yang di belakang juga dengarkan. Jangan ada yang berbicara, saya mohon 
semuanya hening, diam, terima kasih, ujarnya dengan nada kesal, di Gedung PLN 
Pusat, Jakarta, Rabu (23/12/2009).

Dalam sambutannya, Mustafa menyampaikan harapan agar kondisi PLN menjadi lebih 
baik dibanding kondisi saat ini, apalagi setelah UU Nomor 30 Tahun 2009 di mana 
swasta akan ikut ambil bagian dalam investasi pembangunan pembangkit listrik. 
Diharapkan, PLN dapat meningkatkan kinerjanya dan mampu melayani masyarakat 
dengan lebih baik.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bos Grup Jawa Pos Dahlan Iskan resmi dilantik 
menjadi Dirut PLN. Pelantikan ini disambut unjuk rasa puluhan anggota Serikat 
Pekerja (SP) PLN yang menolak Dahlan sebagai Dirut, di luar Gedung PLN.

ANI

Editor: Edj 

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/12/23/16293156%20/lantik.dahlan.mustafa.sempat.quotmarahquot




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re : Mahalnya Sebuah Kejujuran (2) / Anwar Nasution 2008

2009-12-28 Terurut Topik liman PAP
Salam,

Wimar Witoelar : Kontribusi terbaik adalah menyebar-luaskan kebenaran, untuk 
mengimbangi penyebaran berita bohong.

Mengutip pernyataan AN saat masih menjabat Ketua BPK, supaya dapat dibandingkan 
dengan pernyataan AN saat di Pansus Desember 2009 :

Penanganan Krisis 2008 Lebih Sulit dari Tahun 1997

Medan (ANTARA News) - Krisis global yang mulai terjadi Oktober 2008 dinilai 
lebih sulit ditangani dari pada krisis yang terjadi tahun 1997-1998.

Dari analisis pakar-pakar ekonomi, setidaknya ada tiga alasan mengapa krisis 
tahun 2008 lebih sulit diatasi dari pada krisis yang terjadi tahun 1997-1998, 
kata Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Anwar Nasution, di Medan, Kamis.

Alasan pertama karena krisis yang terjadi dewasa ini sudah mendunia dan tidak 
lagi terbatas pada suatu kawasan tertentu seperti pada tahun 1997-1998 yang 
rata-rata hanya terjadi di Asia.

Kedua kris yang terjadi tahun 1997-1998, lembaga-lembaga keuangan internasional 
dan regional maupun negara-negara kaya masih memiliki kemampuan untuk 
mengulurkan bantuannya kepada negara-negara yang terimbas krisis.

Sementara dewasa ini kemampuan IMF dan bank dunia meupunlembaga-lembaga 
keuangan regional sangat terbatas sedangkan negara-negara kaya pun ikut dilanda 
krisis.

Alasan ketiga adalah pada tahun 1997, masih sangat mudah menarik modal asing 
maupun memperoleh kredit dari pasar komersial internasional. Pemasukan modal 
asing ini dapat dirangsang antara lain dengan menjual
badan usaha yang dikuasai oleh BPPN maupun dengan melakukan privatisasi BUMN.

Sementara pada krisis yang terjadi saat ini, aliran modal kenegara-negara 
berkembang menjadi semakin terbatas dan memperoleh kredit komersil pun menjadi 
semakin sulit, katanya.

Selain itu, tambah dia, diperkirakan dampak krisis global yang terjadi dewasa 
ini juga akan berdampak pada meningkatnya jumlah pengangguran akibat terjadinya 
PHK dan pemulangan TKI.

PHK dan pemulangan TKI itu tidak saja akan menambah berat tekanan pada pasar 
tenaga kerja di Indonesia tapi sekaligus juga mengurangi pendapatan devisa 
negara dari penghasilan mereka diluar negeri.

Berdasarkan data Badan Nasional Penempatan dan perlindungan TKI (BNP2TKI), 
tahun 2008 terdapat sebanyak 196.635 orang TKI bekerja diseluruh dunia, 
diantaranya sebanyak 105.166 bekerja di negara-negara Asia Pasifik dan Amerika, 
91.407 orang di Timur Tengah dan Afrika serta 62 orang di Eropa.

Dapat dibayangkan bagaimana beban negara ini kalau seandainya semua TKI itu 
harus kemabli ke Indonesia akibat krisis global itu,katanya.(*)

http://www.antaranews.com/view/?i=1244717710c=EKBs=MAK


Salam Kejujuran,

Liman



  


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: BAHAN BAKAR AIR, Solusi Untuk Resiko Perubahan Iklim

2009-12-28 Terurut Topik Ma'rufin Sudibyo
Air atau H2O atau bisa juga ditulis sebagai H-OH merupakan senyawa sederhana 
paling stabil di alam semesta. Selain berikatan kovalen antar H-OH, molekul ini 
juga mengalami kondisi ikatan Hidrogen yang disebabkan oleh tingginya polaritas 
antara atom H dan atom O yang berikatan. Kondisi ini tidak ditemukan pada 
senyawa hidrogen sederhana lainnya, katakanlah seperti H-F, H-Cl ataupun H-Br, 
apalagi H-I. Itulah yang membuat air bisa mempertahankan bentuk cairnya hingga 
temperatur 100 Celcius, bandingkan misalnya dengan H-F yang sudah mulai menguap 
ketika temperatur baru menyentuh 19 Celcius.  

Sebagai konsekuensinya, untuk memisahkan air menjadi unsur-unsur penyusunnya 
membutuhkan energi sangat tinggi dan hanya bisa dilakukan lewat cara 
elektrolisis. Proses ini membutuhkan daya listrik yang besar. Pertanyaannya 
kemudian daya listrik ini diambilkan darimana? Agar bener2 hijau, tidak lucu 
kalo daya listrik untuk elektrolisa air diambilkan dari sumber-sumber listrik 
berbahan bakar fosil seperti minyak, gas, apalagi batubara. Yang sudah tersedia 
pada saat ini baru PLT Air atau PLT Nuklir. PLT Geotermal sulit digunakan 
karena ongkos produksinya tinggi, yang ujung2nya harga seliter Hidrogen bakalan 
jah lebih mahal dari seliter bensin tanpa subsidi. Sementara PLT Matahari 
maupun PLT Angin kapasitas dayanya rendah sehingga tidak ekonomis untuk proses 
elektrolisis.

Ide Yull Brown (alias Brown gas) sudah lama bergaung dan sempat mencapai 
puncaknya saat heboh Blue Energy beberapa saat lalu, salah satu skandal konyol 
yang (lagi-lagi) melibatkan kroni Cikeas. Meski, Brown gas itu sendiri tidak 
lantas kemudian 100 % menggantikan bahan bakar fosil, karena hanya digunakan 
sebagai campuran untuk mengefektifkan pembakaran di ruang mesin.

Yup, Jules Verne itu salah satu penulis hebat dalam sejarah. Namun bukan 
berarti apa yang dituliskannya selalu benar. Tulisannya tentang Earth Second 
Moon (Bulan Kedua Bumi) misalnya, yang digambarkannya sanggup mendekati bumi 
hingga hanya 11 km dari permukaan Bumi (!), sampai kini tak pernah bisa 
dibuktikan. Astronomi modern sejauh ini hanya mengenal co-orbital Bumi, yakni 
benda langit kecil (asteroid) yang karakter orbitnya demikian rupa sehingga 
rasio perbandingan periode revolusinya dengan periode revolusi Bumi memiliki 
nilai 1 banding 1, alias mengalami resonansi.

Salam,


Ma'rufin




From: nyoman dundun nyomandun...@gmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thu, December 24, 2009 3:13:44 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BAHAN BAKAR AIR, Solusi Untuk Resiko  
Perubahan Iklim

  
Jules Verne memang seorang penulis jenius, tidak ada keraguan tentang
itu. Dan banyak hal besar dalam sejarah memang dimulai dari mimpi.
Namun demikian mimpi dan optimisme saja tidak cukup.

Pembahasan air (atau hydrogen di dalam air) sebagai sumber energi
selalu menjadi topik yang tidak habis-habisnya dibicarakan. Betul,
hydrogen adalah unsur yang paling banyak terdapat di alam semesta ini.
Dan merupakan salah satu unsur pertama yang terbentuk sekitar 100
detik setelah Big Bang
(http://www.superstr ingtheory. com/cosmo/ bang06.html). Namun sayangnya
hydrogen bebas tidak terdapat di Bumi kita saat ini.

Ada beberapa cara untuk mendapatkan hydrogen, salah satunya adalah
dengan 'memecah' air melalui proses elektrolisa. Namun sayangnya
proses ini tidak gratis dan memerlukan energi listrik yang selalu
lebih besar daripada energi kimia yang dikandung di dalam hydrogen
yang dihasilkan. Saat ini efisiensi yang dicapai dalam mengubah energi
listrik menjadi energi kimia dalam hydrogen melalui proses elektrolisa
air adalah antara 50% hingga 80%. Angka itu belum menggambarkan energi
yang hilang ketika membangkitkan energi listrik untuk mentenagai
proses elektrolisa air tersebut. Jadi total efisiensi yang dapat
dicapai kemungkinan sekitar 30% hingga 40%.

Pendapat yang mengatakan bahwa hydrogen adalah bahan bakar (fuel) atau
sumber energi adalah kurang tepat. Hydrogen lebih tepat dikatakan
sebagai penyimpan energi (energy storage) seperti halnya batere
lithium ion di dalam telepon seluler atau betere asam timbal di mobil
anda. Dan efisiensi kedua jenis batere tersebut dalam mengubah energi
listrik menjadi energi kimia adalah lebih baik dibanding hydrogen.

Dengan teknologi yang kita miliki saat ini, saya rasa hydrogen
bukanlah alternatif terbaik untuk mentenagai kendaraan kita. Riset
semestinya diarahkan untuk meningkatkan kerapatan energi di dalam
batere, sehingga kapasitas batere dapat ditingkatkan tanpa menambah
bobotnya. Demikian juga dengan teknologi motor listrik tanpa sikat
(brushless electric motor) yang saat ini efisiensinya mencapai 85%-90%
namun dapat ditingkatkan hingga lebih dari 95% (para periset di Jepang
melaporkan effisiensi hingga 96.5%).

Cerita mengenai Henry Garrett atau Yull Brown tentu akan selalu
menjadi gunjingan menarik karena memang klaim mereka yang sounds too
good to be true.  Saat ini diagram patent electrolytic 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ?

2009-12-28 Terurut Topik Priatna Dimas
Apapun alasannya, dalam benak dan pikiran para politisi, aktivis LSM/NGO, 
mahasiswa dan aktivis pemuda, bahwa SBY salah dan harus diturunkan, pertama 
dengan mencopot Boediono dan Sri Mulyani. Ini yang membuat alasan atau teoris 
tentang penyelamatan BC tidak akan pernah digubris oleh mereka. Kita tunggu 
aja, ceritera selanjutnya.





Dari: bungaran no_re...@yahoogroups.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Sen, 28 Desember, 2009 06:42:24
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ?


Pak Godlip kurang paham apa yang saya maksud dengan dampak sistemik terukur dan 
dampak psikologis. Apakah jika Pemerintah tidak membail-out Bank Century akan 
terjadi dampak sistemik ? Tentu tidak.
Kasus 1998 saja hingga saat ini masih meninggalkan banyak persoalan demikian 
juga dengan Bank Century.
Sebagai catatan Di Amerika sekitar 53 bank kecil sudah ditutup.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Salahkah Ayu Azhari jadi calon wakil bupati Sukabumi ?

2009-12-28 Terurut Topik Budi Dharma

 
Nyaris setiap pilkada, kalau ada sosok selebritis yang dicalonkan sebagai 
pejabat public di daerah mengundang atensi media terutama berita tv untuk 
“gatal” mengomentarinya. Apa kabar yach Rano Karno dan Dede Yusuf ? 
 
Kali ini, saya mau ngomentarin soal heboh Ayu Azhari yang mencalonkan dirinya 
sebagai calon wakil bupati Sukabumi. Maklum dari sisi infotainment, dia 
tergolong artis “panas” ( deket kompor nkali ) yang lumayan dibesarkan rekan2 
pekerja gosip gara2 kasus “begitulah” ( ntar kalo disebut detailnya kena 
semprot UU ITE khan saya yang berabe, he3… ). Dalam hal ini, saya sich tidak 
menyalahkan “keluguan” mbak Ayu ini, yang salah adalah kok ada partai politik 
yang sampai sebegitu desperate mengajukan dia sebagai calon pejabat. Apa kader 
internal parpolnya nggak ada yang berkualitas buat melayani rakyat sampai mesti 
harus mengusung popularitas artis segala ?
 
Usul saya, mendingan mengajukan mbak Happy Salma atau Desi Ratnasari yang asli 
kelahiran kota sejuk ini. Yach, sebagai orang yang tiap mudik lebaran melewati 
jalur Ciawi – Sukabumi, pastinya mereka memiliki agenda untuk mempercepat 
pembangunan jalan tol diantara kedua kota tersebut. 
Infrastruktur seperti itu yang dibutuhkan untuk menggenjot perekonomian dan 
iklim industri Sukabumi. Tak lupa juga untuk menghapus gambaran bahwa tiap 
libur panjang, yang terus diserbu kawasan Puncak, sedangkan Sukabumi sering 
menjadi “anak tiri” dari pariwisata di jalur selatan Jawa Barat. Jangan melulu 
soal tol selalu tentang prioritas arus mudik lebaran, perhatikan juga donk 
prospek daerah2 untuk berkembang maju. 
 
Kembali ke mbak Ayu, kita pengen denger donk visi dan misinya soal Sukabumi. 
Moga2 nggak cuman berkisah soal pengalamannya dulu syuting disana atau 
nostalgia waktu malam hari di pinggir jalan beli sekoteng, bandros, batagor, 
bajigur, dan seterusnya. Omong2 sayuran kangkung khas Sukabumi mantap loch 
dijadikan juga sebagai lalapan pelengkap sajian seafood, he he he…   
 


  Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari 
Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Jazz vs dangdut, lalu musik pop melayu ?

2009-12-28 Terurut Topik Budi Dharma

 
Kompas minggu kemarin memuat artikel hburan yang membahas soal trend musik jazz 
yang kian “memasyarakat”, sedangkan pamor dangdut kian terpinggirkan. Dua kutub 
jazz versus dangdut ini sebenarnya bkan berita baru lagi. Sebenarnya akan lebih 
menarik lagi bila dibahas juga pertarungan antara pelaku musik pop kreatif 
versus pop melayu. Di satu sisi ada grupband seperti GIGI, Naif, Ungu, dsb 
melawan sisi lainnya semacam ST12, Wali, Hijau Daun, dst.  
 
Bila mengenang satu dekade yang lalu, wah boleh dibilang merupakan masa 
kegairahan baru di musik Indonesia. Band2 baru ala Padi, Sheila on 7, Cokelat, 
The Groove menjamur di tahun 1999. Mungkin secara tak langsung itu dipengaruhi 
oleh 1 tahun masa reformasi baru lahir, sehingga eksplorasi yang menyegarkan 
seolah tak terbendung. Namun bila kite melihat proses, maka sesungguhnya hal 
tersebut didahului berbagai komunitas indie yang tidak mau didikte mainstream 
yang dipatok major label, meski pada akhirnya ada juga yang berkompromi dengan 
selera pasar.
 
Sekarang ? Industri musik tanah air boleh dibilang menunjukkan gejala “ditekan” 
oleh RBT dan rating tv. Lha, apa hubungannya dengan rating ? Lihat saja aliran 
band2 dadakan yang muncul sekarang ini di layar kaca ? Hanya berbeda wajah 
personilnya namun secara benang merah, yach nggak ada variasinya, monoton. Tapi 
tokh katanya itu digemari oleh pemirsa. Maka tak heran ada kecaman bahwa rata2 
penyanyi yang bersliweran tidak punya sense of quality sedang terkalahkan oleh 
kuantitas hunting dari satu stasiun ke stasiun lain, ibarat playlist sebuah 
radio yang dalam 1 hari bisa memutar 5-6 x untuk lagu yang sama sepanjang 
minggu, penikmat musik dibombardir dengan tembang2 yang tadinya bagus justru 
menjadi segera terdengar menjenuhkan. Too much !
 


  Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk 
Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka 
browser. Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani

2009-12-28 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Setuju sekali dengan tulisan ini.  Daripada kita saling nuduh yang belum tentu 
benar, kita tunggu sajalah hasil penyelidikan KPK. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: roypost...@gmail.com
Date: Thu, 24 Dec 2009 01:30:34 
To: Forum Kompas Pembacaforum-pembaca-kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri 
Mulyani

Agreed Pak Adyanto, semua pihak harus berpegang kepada hasil resmi pemeriksaan 
lembaga negara yang dalam hal ini adalah BPK.

Dengan semua pihak berpegang pada hasil pemeriksaan BPK, maka tidak sepatutnya 
ada tuduhan ada udang dibalik batu. Karena apa yang dilakukan pansus angket 
adalah untuk meminta klarifikasi dan pertanggungjawaban  pemerintah terhadap 
hasil pemeriksaan BPK atas Bailout Bank Century dan segala tindakan turunannya.

Sebaiknya kita tetaplah lurus, obyektif, dan kritis dalam mencermati setiap 
perkembangan. Mari kita hindarkan diri dari prasangka. Ini adalah pertaruhan 
serius bagi DPR untuk legitimasi mereka lima tahun kedepan.  Sekali ini mereka 
tidak obyektif, maka setelahnya mereka hanya akan menjadi mayat hidup saja di 
Senayan. 

Namun demikian, secara proses hukum bolehlah kita berharap kepada lembaga hukum 
KPK dalam menegakkan kebenaran pada kasus yang diduda skandal ini. Semoga.


Wassalam,
Roy


Powered by Telkomsel BlackBerry®




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Century sudah selesai?

2009-12-28 Terurut Topik nano_taxpayer

Saya copy paste tanggapanku atas posting sebelumnya di milis KD, dgn judul 
Google vs Politikus, Krisis Gak Sih? Tanggapan ini juga telah aku posting di 
milis KD.

Yang dipertanyakan masyarakat bukan krisis atau tindakan bailout, namun apakah 
uang bailout 6,7 triliun benar-2 digunakan untuk tujuan menyelamatkan 
perekonomian nasional, sesuai cara-2 bailout yang dilakukan di negara maju, 
misalkan Eropa atau Amerika.  
Nah kenyataan sekarang ada indikasi 6,7 triliun itu buat bancakan para 
perampok yang mengambil kesempatan dari krisis ekonomi dan kedok bailout 
melalui konspirasi dengan para pejabat di negara ini, kami TIDAK RELA.

Kutipan di atas diartikan Bung Liman, bukan bail-out itu yang masalah

Maksud dari pernyataan saya di atas seseorang tidak dapat dinyatakan bersalah 
karena melakukan bailout, namun dapat dinyatakan salah atau tidak salah setelah 
dikaji, dibuktikan apakah PROSES bailout telah memenuhi syarat-2nya sesuai 
aturan yang ada, dan tidak ada pelanggaran aturan hukum.

Informasi yang beredar sekarang ini ada dugaan bahwa Boed dan SMI tidak 
melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan dengan baik terhadap Century, sehingga 
tidak layak untuk di-bailout. Dugaan pada Boed dan SMI itulah yang saat ini 
sedang dikumpulkan bukti dan saksi oleh Pansus Century di DPR.

Pada postingan dgn judul Deal of The Century, tulisan Dicky Iskandar Di Nata, 
orang yang mengetahui aspek teknis. Bank Century bukanlah bank yang 
menjalankan fungsi pokoknya sebagai financial intermediary, menghimpun dana 
masyarakat untuk kemudian sebagai agent of development menyalurkan kembali 
dalam bentuk kredit. Contoh ini bukankah salah satu indikasi Boed tidak 
menjalankan pengawasannya dengan baik ketika menjabat di BI. Di BI Boed digaji 
sangat besar lho

Saya tidak pernah membela seseorang secara permanen, membabi buta, 
mengkultuskan meskipun orang itu integritas sebelumnya dikenal baik dan bersih 
jika pada suatu saat ada indikasi kurang baik. Memang sebelum kasus Century 
saya mengagumi Boed dan SMI tapi sekarang, sementara tidak, begitu juga dulu 
tidak menyukai HP namun sekarang begitu di BPK dan mengungkap kasus Century 
saya mendukung pernyataan/ pendapatnya. Suatu saat nanti jika Boed dan SMI 
ternyata terbukti tidak bersalah, pasti aku akan mengagumi kembali. Yang wajib 
kita bela adalah kebenaran yang dilakukan seseorang bukannya kita bela pribadi 
orangnya. Meskipun orang yang kita cintai,  jika melakukan kesalahan sebaiknya 
tetap dibebani resiko dari kesalahannya bukannya dianulir dan dibela.

Nampaknya Bung Liman ini memang membela seseorang secara membabi buta, meskipun 
ditunjukkan ketidakbenaran pada seseorang itu selalu dicari alasan-2 pembenar 
yang nampak dipaksakan.

Mohon maaf jika salah...


salam
nano
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, liman PAP liman_...@... wrote:

 Salam,
 
 Sebenarnya penyelamatan Century sudah benar dan sesuai keadaan krisis waktu 
 itu. Dampak sistemik yang dikuatirkan terjadi, akhirnya dapat dihindari lewat 
 langkah-langkah brilian dan jitu dari Menkeu dan Gubernur BI saat itu.
 
 Pemberitaan media, pernyataan pakar dan tokoh politik saat itu, sudah 
 menjelaskan semuanya. Terakhir postingan dari rekan miliser Nano Taxpayers 
 dan IJP (politisi Golkar) juga telah memberikan penegasan bahwa bukan 
 bail-out itu yang masalah, tetapi dugaan penyelewangan kekuasaan, adanya 
 aliran dana ke pihak lain hasil dari bail-out dan terutama karena perampokan 
 oleh pemilik bank itu sendiri. 
 
 Sabtu ini Kompas juga telah memberitakan pernyataan pemilik Century lainnya 
 bahwa SMI dan Boediono bersih dan tak terlibat. Dengan demikian apakah Pansus 
 telah mendapatkan pencerahan atau masih tetap membidik 2 sasaran tadi?
 
 Minggu lalu Eep saat diwawancarai RCTI menyatakan bahwa ada kemungkinan 
 terjadinya deal politik yang jika memungkinkan, cukup impeachment sampai RI 2 
 saja, tidak sampai ke RI-1.
 
 Pertanyaannya adalah mengapa musti terus membidik SMI dan Boed padahal 
 kompetensi,integritas dan kredibilitas mereka sudah sangat teruji?
 
 Ada beberapa asumsi sbb ini :
 
 1. Untuk membuktikan dugaan-dugaan penyelewangan di atas, maka satu-satunya 
 jalan adalah menjatuhkan Wapres dan Menkeu duluan. Jika Wapres dan Menkeu 
 diganti, maka di kemudian hari jika ditemukan bukti baru, maka untuk 
 menjatuhkan Presiden sudah lebih mudah. Saat ini untuk terus 'menembak' ke 
 Presiden tidak mudah, tidak punya bukti pendukung, dan terutama sangat 
 inkonstitusional; yang akan menghadapi penolakan yang sangat keras dari 
 segenap aparatur negara dan pendukung Presiden yang sah.
 
 2. Wapres bukan politisi, dan tidak punya parpol pendukung. Lebih mudah 
 dijadikan sasaran tembak. Sejak diumumkan sebagai Cawapres, sudah banyak yang 
 kecewa dan coba menghadang. Penggalangan opini publik dengan isu bahwa istri 
 Cawapres kurang Islami (karena tidak berjilbab) sampai dengan 'neolib' sudah 
 dihembuskan secara kencang untuk mempengaruhi pilihan SBY saat itu, dan 
 

Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pelantikan Dahlan Iskan Disambut Penyegelan Ruang Dirut PLN

2009-12-28 Terurut Topik Wal Suparmo
Salam,
Perusahaan2 BUMN yang strategis, banyak korupsinya dan setelah  64 tahun 
merdeka, tidak ada kemajuan yang berarti, akan dipertahankan mati2an oleh para 
pegawainya.Apalagi jika ada orang luar yang masuk dan membahayakan vested 
interest mereka.
Persoalan yang dihadap DIR/UTM yang  baru sangat berat apalagi menghadapi 
sabotase dari dalam yaitu dari pegawainya sendiri.
Wasalam,
Wal Suparmo 

--- Pada Kam, 24/12/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id menulis:


Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pelantikan Dahlan Iskan Disambut Penyegelan Ruang 
Dirut PLN
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 24 Desember, 2009, 2:45 PM


  



JAKARTA, KOMPAS.com — Kendati Dahlan Iskan telah resmi dilantik menjadi 
Direktur Utama PT PLN, Serikat Pekerja (SP) PT PLN tetap bersikukuh menyatakan 
penolakannya terhadap Dahlan. Atas penolakan tersebut, Serikat Pekerja PLN 
menyegel ruang Dirut PLN di lantai 9, Gedung PLN Pusat, Jalan Trunojoyo, 
Jakarta.

Namun, segel yang terpasang sejak pagi itu telah dicopot oleh petugas keamanan 
sejak pukul 16.30. Sebelumnya, di depan ruang Dirut PLN terpasang segel dengan 
selotip ukuran besar. Di depannya, ada sebuah kertas kuarto ukutan A1 berwarna 
merah yang dipasang dengan tulisan Ruangan Ini Disegel Oleh SP PLN.

Prinsipnya kita tetap menolak Dahlan Iskan jadi Dirut PLN. Tadi itu segelnya 
memang tidak permanen karena keterbatasan waktu tidak sempat pasang yang 
permanen, kata Ketua Serikat Pekerja BUMN Strategis, Ahmad Daryoko, Rabu 
(23/12/2009) .

Dia juga mengaku kaget saat mengetahui bahwa segel tersebut telah dicopot. 
Menurutnya, pihaknya bakal menyegel kembali ruang Dirut PLN hingga surat 
keputusan pengangkatan Dahlan sebagai dirut perusahaan pelat merah ini 
dibatalkan oleh pemerintah. Nanti akan kita pasang lagi. Nanti diganti yang 
permanen, tuturnya.

Menurutnya, penolakan tersebut karena Dahlan dinilai sebagai sosok dengan latar 
belakang sebagai pebisnis dan berpotensi akan melakukan privatisasi terhadap 
PLN. Masalah krisis listrik yang terjadi selama ini selalu membuat PLN 
dikambinghitamkan masyarakat. Namun, menurutnya, pergantian direksi bukanlah 
jawaban atas sistem kelistrikan yang kacau balau seperti saat ini. Apalagi, 
sepanjang sejarah PLN, baru kali ini posisi direktur utama diduduki oleh orang 
dari luar PLN. Menurutnya, permasalahan ini justru karena pemerintahlah yang 
membiarkan kondisi kelistrikan makin memburuk.

Berapa kali pun direksi diganti tidak akan menyelesaikan masalah, apalagi ini 
baru pertama kali sepanjang sejarah PLN ada orang luar masuk, tukasnya.

Sementara itu, pascapelantikannya menjadi Dirut, Dahlan langsung menggelar 
rapat koordinasi dengan jajaran direksi baru PLN.

ANI

Editor: wah

http://bisniskeuang an.kompas. com/read/ xml/2009/ 12/23/17401650/ pelantikan. 
dahlan.iskan. disambut. penyegelan. ruang.dirut. pln









  Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail 
ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] mencari kontak person Agustinus Wibowo

2009-12-28 Terurut Topik Ahsa Al-Banduni
Salam...Mohon bantuan informasi... seorang kawan saya, TASARO GK, penulis novel 
bestseller Galaksi Kinanthi sedang mencari kontak person Agustinus  Wibowo 
(penulis catatan perjalanan Titik Nol) di 
http://travel.kompas.com/read/xml/2009/05/14/11064886/titik.nol.202.negeri.berselimut.debu.
 Kalau ada e-mail dan nomor HP.
Terimakasih.Wassalam-

www.ahmadsahidin.wordpress.com

-


  Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang 
Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BAHAN BAKAR AIR, Solusi Untuk Resiko Perubahan Iklim

2009-12-28 Terurut Topik Wal Suparmo
Salam,
Indonesia sudah lebih maju karena sudah penah mendemonstrasikan BLUE EGERGY 
dari air, di depan presiden SBY dan pakar2nya.
Wasalam,
Wal Suparmo

--- Pada Kam, 24/12/09, nyoman dundun nyomandun...@gmail.com menulis:


Dari: nyoman dundun nyomandun...@gmail.com
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BAHAN BAKAR AIR, Solusi Untuk Resiko 
Perubahan Iklim
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 24 Desember, 2009, 3:13 PM


 



Jules Verne memang seorang penulis jenius, tidak ada keraguan tentang
itu. Dan banyak hal besar dalam sejarah memang dimulai dari mimpi.
Namun demikian mimpi dan optimisme saja tidak cukup.

Pembahasan air (atau hydrogen di dalam air) sebagai sumber energi
selalu menjadi topik yang tidak habis-habisnya dibicarakan. Betul,
hydrogen adalah unsur yang paling banyak terdapat di alam semesta ini.
Dan merupakan salah satu unsur pertama yang terbentuk sekitar 100
detik setelah Big Bang
(http://www.superstr ingtheory. com/cosmo/ bang06.html). Namun sayangnya
hydrogen bebas tidak terdapat di Bumi kita saat ini.

Ada beberapa cara untuk mendapatkan hydrogen, salah satunya adalah
dengan 'memecah' air melalui proses elektrolisa. Namun sayangnya
proses ini tidak gratis dan memerlukan energi listrik yang selalu
lebih besar daripada energi kimia yang dikandung di dalam hydrogen
yang dihasilkan. Saat ini efisiensi yang dicapai dalam mengubah energi
listrik menjadi energi kimia dalam hydrogen melalui proses elektrolisa
air adalah antara 50% hingga 80%. Angka itu belum menggambarkan energi
yang hilang ketika membangkitkan energi listrik untuk mentenagai
proses elektrolisa air tersebut. Jadi total efisiensi yang dapat
dicapai kemungkinan sekitar 30% hingga 40%.

Pendapat yang mengatakan bahwa hydrogen adalah bahan bakar (fuel) atau
sumber energi adalah kurang tepat. Hydrogen lebih tepat dikatakan
sebagai penyimpan energi (energy storage) seperti halnya batere
lithium ion di dalam telepon seluler atau betere asam timbal di mobil
anda. Dan efisiensi kedua jenis batere tersebut dalam mengubah energi
listrik menjadi energi kimia adalah lebih baik dibanding hydrogen.

Dengan teknologi yang kita miliki saat ini, saya rasa hydrogen
bukanlah alternatif terbaik untuk mentenagai kendaraan kita. Riset
semestinya diarahkan untuk meningkatkan kerapatan energi di dalam
batere, sehingga kapasitas batere dapat ditingkatkan tanpa menambah
bobotnya. Demikian juga dengan teknologi motor listrik tanpa sikat
(brushless electric motor) yang saat ini efisiensinya mencapai 85%-90%
namun dapat ditingkatkan hingga lebih dari 95% (para periset di Jepang
melaporkan effisiensi hingga 96.5%).

Cerita mengenai Henry Garrett atau Yull Brown tentu akan selalu
menjadi gunjingan menarik karena memang klaim mereka yang sounds too
good to be true.  Saat ini diagram patent electrolytic carburetor-nya
Henry Garrett dapat ditemukan di Internet cukup dengan sedikit usaha.
Namun belum ada berita orang dapat membuatnya bekerja (tentu dengan
verifikasi independen) seperti yang diklaim oleh Garrett dahulu.
Banyak referensi di Internet mengenai Yull Brown dan Brown Gas-nya,
silakan google dan pilah-pilah sendiri (favorit saya: I object most
strongly to the term Brown's Gas - who did he think he was?
Faraday? Cavendish?  dari phact.org).

Salam,
nyoman

Isn't it enough to see that a garden is beautiful without having to
believe that there are fairies at the bottom of it too?
(Douglas Adams)


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Membongkar Gurita Cikeas..... Kenapa mesti dilarang ?

2009-12-28 Terurut Topik elzaindra
Membongkar Gurita Cikeas. Kenapa mesti dilarang ?  

Jika isi buku tidak benar Presiden SBY  keluarga bisa memberikan hak jawab dan 
membuktikan segala tuduhan dan hal menyangkut dana bisa diaudit oleh akuntan 
publik yang kredibel dan indpenden.

Jika bertendensi fitnah dan tidak didukung data, fakta dan bukti yang cukup dan 
kuat tuntut saja penulisnya ke pengadilan.

Gitu aja kok Repot.. 


  


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ironis! PWI Jaya dan Pengelola Infotainment Gunakan UU ITE Sikap

2009-12-28 Terurut Topik ong_iwan
D'accord bang Indra,
We, echt journalist never once-jamais-compell our source to speak up. To deny 
or refuse to give any remark it's indeed news itself.
A good actor or actress does not need round the clock coverage as prevailed in 
Indo by savageously infotainment blue collar worker.
Personally I deem they're not journalist. Journalism is intellectually 
rewarding travaille. We're toiling day and night to-hopefully-create a better 
situation for the society instead to please ears and lustfull eyes for carnal 
pleasure (ghibah) of infotainment.
Groetjes-Iwan
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com
Date: Sun, 27 Dec 2009 22:56:51 
To: FPKForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ironis! PWI Jaya dan Pengelola 
Infotainment Gunakan UU ITE Sikap

Penjelasan anda tdk ada yg jelas, bung. 

Pertama: Luna atau siapapun, berhak menutup mulutnya utk tdk berbicara apapun. 
Mau wartawan, polisi, atau presiden sekalipun yg nyuruh, setiap org punya hak 
utk tutup mulutnya alias menolak mengatakan apapun. 

Kedua: tidak ada kaitannya antara rating dgn disukai atau apapun itu utk 
mengesahkan bhw infotainment ini menjadi sesuatu yg penting. Semua yg anda 
katakan itu terkait dgn industri pers. Sbg industri, wataknya kapitalistik. 
Semakin byk air mata yg keluar, semakin tinggi rating sebuah acara, semakin byk 
iklan masuk. Mau mengandung unsur edukasi atau tdk, mana ada yg peduli yg 
disebut wartawan infotainment itu. 

Kaidah jurnalistik apa yg dianut, kalau org dipaksa bicara? Itu bukan 
jurnalistik, tetapi militeristik!

IJP





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Diplomasi Kuat Harus Ditopang Kekuatan Senjata

2009-12-28 Terurut Topik james
sebetulnya kita sudah lebih dari cukup kalau hendak membuat sistem
pertahanan 3 matra udara sekelas kerajaan inggeris. mau udara kita punya
PT Dirgantara Indonesia, mau laut kita punya PT PAL dan PT Kodja Bahari,
dan terakhir mau darat kita punya PT Pindad. kalau mau dilengkapi sistem
arsenal rudal balistik kita punya BATAN dan LAPAN yang sanggup
mengerjakannya. Sumber daya Alam Uranium BERTABURAN BANYAK DIBUMI
BORNEO, mau buat BOM NAPALM kayak AMRIK berlaga dimedan Vietnam kita
tinggal kontak PT Pertamina untuk menyediakan stok bahan dasar
pembuatannya.MAU APA LAGI HAYO??? CUMA SATU YANG GA
KITA PUNYA DARI ITU SEMUA. JAWABANNYA ADALAH MENGHILANGKAN LIBIDO
MALING DARI DIRI KITA.Belum selesai kasus maling Mbah Cendana sekarang
ada lagi CENTURY.Pertanyaannya sekarang KAPAN KITA DAPAT BERSAING DENGAN
MILITER KERAJAAN INGGERIS??



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Alex Simanjuntak
alsimanjun...@... wrote:

 Khawatir siswa SMU pun bisa sakit perut tertawa! Diplomasi kuat
harus ditopang sistem sospolekbudham yang maju dan beradab, strategi
pertahanan tentu untuk pertahankan negara bukan melindungi suatu
kekuasaan. Senjata harus dibeli dengan uang dari ekonomi yang mulus,
bukan berutang, SDA harus memakmurkan bangsa. KKN di minimumkan,
keadilan dan hukum ditegakan. Jangan malu lirik sistem di Negeri Jiran,
Thailand atau Venezuela dengan Hugo Chavez dan diÂ
region Amerika Selatan lainnya.
 AS
 Â
 Diplomasi Kuat Harus Ditopang Kekuatan Senjata










 Artikel Terkait:

 Menhan ke Menko Polhukam Paparkan Produk Legislasi Usungannya
 Revitalisasi Industri Pertahanan Jadi Prioritas Program 100 Hari
 Purnomo Akan Prioritaskan Optimalisasi Anggaran
 Dephan Resmi Ambil Alih Bisnis TNI
 DPR Minta Dephan Paparkan Audit Senjata

 Minggu, 27 Desember 2009 | 10:07 WIB

 JAKARTA, KOMPAS.com †Pakar politik pertahanan, Dr Yusron Ihza
Mahendra, menyatakan, diplomasi suatu negara akan kuat jika ditopang
oleh kekuatan senjata.

 Bagi saya, pertahanan tidaklah hanya bermakna bagi pertahanan itu
sendiri, melainkan sekaligus juga bermakna sebagai alat utama dalam
menopang diplomasi, baik diplomasi politik maupun diplomasi ekonomi,
kata Yusron di Jakarta, Minggu (27/12/2009).

 Paradigma pertahanan oleh mantan Wakil Ketua Komisi I DPR RI (Bidang
Pertahanan) periode 2004-2009 tersebut dikemukakannya dalam sebuah buku
terbaru hasil karyanya yang diluncurkan awal pekan lalu di Jakarta.

 Artinya, memang ada beberapa gagasan menarik yang saya coba angkat
lagi dalam buku ini, yang merupakan tawaran untuk dijadikan sebagai
paradigma dalam memandang dan mengelola sistem pertahanan nasional.
Antara lain bahwa pertahanan tidaklah hanya bermakna bagi pertahanan itu
sendiri, ungkapnya.

 Jadi, menurut doktor lulusan Universitas Tsukuba, Jepang, ini,
pertahanan itu sekaligus juga bermakna sebagai alat utama dalam menopang
diplomasi. Baik diplomasi politik maupun diplomasi ekonomi. Karenanya,
diplomasi yang kuat harus ditopang oleh kekuatan senjata, katanya.

 Hal ini, lanjut Yusron, sesungguhnya telah berlaku sejak dulu hingga
kini, yakni mulai pada zaman Pax Romana, Pax Britanica, Pax Americana,
sampai ke persoalan Blok Ambalat sekarang di Indonesia.

 Tragedi pertahanan Â
 Yusron dalam bukunya yang berjudul Tragedi  Strategi Pertahanan
Nasional yang diluncurkan di Ballroom Hotel Dharmawangsa, Jakarta
Selatan, antara lain mengupas masalah pertahanan nasional secara
komprehensif itu.

 Mulanya merupakan Laporan Tim Alutsista Komisi I DPR RI periode
2004-2009, yaitu sebuah tim yang digagas dan diketuai oleh Yusron Ihza
Mahendra, terkait rentetan kecelakaan (terutama pesawat udara) di
lingkungan TNI pada tahun 2009.

 Sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI (Bidang Pertahanan), ia
mengerjakan, menyusun, dan menulis laporan itu. Saya kemudian mengolah
kembali naskah tersebut, termasuk melakukan wawancara secara lebih dalam
ke perusahaan-perusahaan BUMN industri strategis yang relevan.

 Terutama sekali, menurutnya, dalam rangka mengetahui permasalahan
serta potensi industri pertahanan nasional. Penulisan ulang dalam bahasa
yang lugas dan kasual menjadikan buku ini sebagai bacaan mengasyikkan
serta mudah dipahami masyarakat luas, khususnya bagi mereka yang
berminat terhadap isu-isu pertahanan.
 .indosat {font: bold italic 12px Tahoma;}

 Sent from Indosat BlackBerry powered by Â


 Editor: acandra
 Sumber : Ant




__
 Looking for the perfect gift? Give the gift of Flickr!

 http://www.flickr.com/gift/

 [Non-text portions of this message have been removed]





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Inflasi Cetak Rekor Terendah Sepanjang Sejarah

2009-12-28 Terurut Topik liman PAP
Senin, 28 Desember 2009 | 09:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu lagi sejarah ekonomi dicetak tahun ini. Pemerintah 
memprediksi, inflasi tahunan 2009 hanya sekitar 3 persen-3,5 persen. Jika 
proyeksi ini benar, maka ini lah inflasi terendah sepanjang sejarah ekonomi 
Republik Indonesia. Sebab, selama ini, inflasi kita tidak pernah kurang dari 5 
persen.

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Armida Salsiah 
Alisyahbana bilang, rendahnya inflasi tahunan tersebut tidak lepas dari 
minimnya inflasi Desember. Nyatanya, perayaan Natal dan Tahun Baru yang semula 
diprediksi mendongkrak permintaan tak mampu mengerek harga barang-barang hingga 
melahirkan lonjakan inflasi.

Direktur Perencanaan Makro Bappenas Bambang Prijambodo meramal, inflasi 
Desember dibandingkan November 2009 sebesar 0,5 persen atau berada di kisaran 
0,3 persen-0,7 persen. Stabilitas harga komoditas dan ketersediaan cadangan 
bahan pokok menjadi pemicu rendahnya angka inflasi Desember ini. Dengan angka 
bulanan itu, Bambang memprediksi, inflasi tahunan 2009 sekitar 3 persen plus 
minus 0,2 persen.

Ekonom Bank BNI Tony Prasetyantono dan Ekonom Standard Chartered Bank Eric Alex 
Soegandi juga sepakat inflasi Desember 2009 hanya sebesar 0,5 persen. Inflasi 
Desember 2009 cukup rendah dibanding Desember tahun sebelumnya sekitar 1 
persen, kata Eric.

Menurut kedua ekonom ini, konsumen masih menahan diri untuk tidak menaikkan 
konsumsi pada liburan Natal dan Tahun Baru. Akibatnya, permintaan masih rendah.

Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan belum mau berandai-andai. Kata 
dia, masih ada satu minggu untuk memastikan inflasi Desember 2009. Meski 
begitu, ia perkirakan inflasi Desember maksimum 0,5 persen. Jika itu terjadi, 
hampir pasti inflasi tahunan di bawah 3 persen. Kalau di atas 3 persen tidak 
mungkin, kata dia.

Menurut Rusman, harga sejumlah bahan pokok seperti beras, minyak goreng dan 
daging ayam memang naik. Cuma, dampak kenaikannya tergerus oleh imbas penurunan 
harga bahan pokok lain.  Hanya saja, tahun depan, inflasi mungkin kembali naik. 
Gelagat ini tampak dari kembali naiknya harga komoditas seiring membaiknya 
ekonomi. (Ruisa Khoiriyah, Uji Agung Santosa/Kontan)


  


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Hari Natal, damai di Sorga - damai di hati

2009-12-28 Terurut Topik arya wijaya
di negeri ini lebih mudah bikin diskotik ketimbang tempat ibadah

tabik,
AW





From: Dharma Hutauruk dharma.hutau...@gmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Hari Natal, damai di Sorga - damai di 
hati


Terus terang, di hari Natal tahun ini, Saya tidak berani mengucapkan
Selamat Hari Natal Damai di Sorga dan Damai di Bumi.
Jadi kepada sobat-sobat ku, Saya hanya mendoakan agar Kedamaian juga
bersemayam di hati ANDA sekalian.
Siaran berita seharian ini, baik di tv maupun Radio memberitakan Pengerahan
Militer dan Polisi dibantu unsur masyarakat melakukan pengamanan baik di
tempat keramaian maupun di kompleks Gereja.
Tampaknya banyak pihak yang belum memimpikan kedamaian bagi negeri kita.
Banyak pihak dicurigai belum mencitacitakan kedamaian dan di hatinya masih
membara KEMARAHAN sehingga harus diwaspadai agar kemarahan itu tidak
mencelakakan banyak pihak.
Saya di hari Natal ini mendoakan agar semakin banyak hati yang diberi
Kedamaian.

Tuhan Yesus Memberkati

dharma hutauruk

[Non-text portions of this message have been removed]


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re : Google vs Politikus, Mabok Ludah. Krisis Ga Sih Woi!!?

2009-12-28 Terurut Topik lanogan ginting
Makanya rakyat harus mendesak KPK yg mengusut, rakyat harus memaksa KPK, hanya 
KPK yg tidak punya kepentingan politik, paling KPK di intimidasi oleh mereka yg 
ketakutan tapi dengan dukungan rakyat saya yakin KPK akan memilike keberanian. 
Anggota DPR??? menurut saya mereka adalah salah satu problem negara ini yang 
harus diselesaikan oleh rakyat agar sesuai dengan fungsinya.

--- On Mon, 12/28/09, Clara Lila claral...@gmail.com wrote:

From: Clara Lila claral...@gmail.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re : Google vs Politikus, Mabok Ludah. 
Krisis Ga Sih Woi!!?
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Monday, December 28, 2009, 6:40 AM

Betul sekali
Persoalannya adalah perampokannya

Tapi yg skrg disidang adalah pengambil kebijakan yang telah menyelamatkan 
negara kita dari krisis. Dua orang yg paling bisa dibanggakan kredibilitasnya 
dalam reformasi keuangan dan birokrasi negara ini.

Sementara perhatian kita pada penindakan hukum robert tantular kita abaikan.. 
Dan kita lebih senang memberikan ruang pada politikus senayan yang 
konsistensinya tergantung kepentingan politik yg sdg mrk upayakan.

Sayang sekali.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pernyataan ISSI Menentang Pelarangan Buku 'Dalih Pembunuhan Massal'

2009-12-28 Terurut Topik Wal Suparmo
Salam,
Nasib Republik Indonesia ini tidak seuntung Republik Rakyat Tiongkok atau 
Rusia.Karena haus cukup berbahagia dengan  keterpurukannya sekarang dengan  40% 
orang miskin  dan 20% orang pengangguran.
Untunglah yang terbunuh kira2, 2 juta orang yang dituduh PKI sebab kalau PKI 
yang menang maka, juga sebanyak itu kira2 orang non PKI yang dibunuh. Tetapi 
andaikata PKI menang,Indonesia menjadi Republik Rakyat Indonesia, seperti 
Republik Rakyat Tiongkok atau Rusia. Yang telah mereformasi komunisme dan jadi 
seperti sekarang yang dicapainya ( RRT ) 50 tahun sedangkan  negara2 Barat 
membutuhkan 300 tahun untuk mencapai tingkat ekonomi dan  industrinya ,seperti 
sekarang. RRT dapat membanggakan mempunyai Kereta Api tercepat di dunia 
dan Indonesia bisa bangga menjadi salah satu negara terkorup di dunia.
Wasalam,
Wal Suparmo
 
--- Pada Jum, 25/12/09, Hartoyo jam_gadang2...@yahoo.com menulis:


Dari: Hartoyo jam_gadang2...@yahoo.com
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pernyataan ISSI Menentang Pelarangan Buku 'Dalih 
Pembunuhan Massal'

Tanggal: Jumat, 25 Desember, 2009, 9:08 AM





Maaf kalau double posting.

PERNYATAAN SIKAP INSTITUT SEJARAH SOSIAL INDONESIA (ISSI)

Rabu, 23
Desember 2009, Kejaksaan Agung mengumumkan pelarangan lima judul
buku yang
dianggap 'mengganggu ketertiban umum', termasuk Dalih Pembunuhan
Massal:
Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto karya John Roosa yang

diterbitkan oleh Institut Sejarah Sosial Indonesia (ISSI) pada 2008. Sebagai

penerbit buku ini dan warga yang sadar akan hak menyampaikan pendapat dan

menerima informasi kami menentang pelarangan itu. Pelarangan itu tidak saja

bertentangan dengan prinsip umum hak asasi manusia tapi juga amanat UUD 1945

untuk 'memajukan kecerdasan umum.'

Institut Sejarah Sosial Indonesia
menerbitkan buku Dalih Pembunuhan Massal
sebagai sumbangan terhadap
studi sejarah kontemporer Indonesia, khususnya
peristiwa G-30-S. Dalam buku
ini John Roosa menunjukkan sikap ilmiah yang
terpuji sebagai sejarawan: ia
mengungkapkan sumber-sumber baru mengenai
G-30-S yang belum pernah digunakan
sebelumnya, menelaah setiap sumber yang
ada mengenai peristiwa itu secara
teliti, lalu menghadirkan argumentasi dan
kesimpulan berdasarkan temuannya
itu. Pelarangan oleh Jaksa Agung jelas
menghalangi perkembangan studi
sejarah pada khususnya dan kerja ilmiah pada
umumnya.

Buku Dalih
Pembunuhan Massal sudah beredar selama satu tahun dan sembilan
bulan,
dan justru mendapat sambutan baik dari dalam maupun luar negeri. Buku
ini
masuk nominasi buku terbaik dalam International Convention of Asian

Scholars, perhelatan ilmiah terbesar untuk bidang studi Asia pada 2007.

Tinjauan terhadap buku ini dimuat dalam berbagai berkala ilmiah

internasional. Di Indonesia sendiri,  buku ini disambut baik oleh para
ahli
sejarah, guru sekolah dan masyarakat umum dalam berbagai seminar dan

pertemuan ilmiah yang digelar selama ini.

Singkatnya, jelas ada
banyak pihak yang menarik manfaat dari terbitnya buku
ini, dan keputusan
Jaksa Agung melarang buku ini dengan alasan 'mengganggu
ketertiban umum'
sesungguhnya justru merugikan kepentingan umum.

Karena itu kami menuntut
agar:

1. Kejaksaan Agung segera mencabut surat keputusan tersebut dan
menghentikan
praktek pelarangan secara umum. Perbedaan pandangan mengenai
sejarah
hendaknya diselesaikan secara ilmiah, bukan dengan unjuk kuasa
menggunakan
hukum warisan rezim otoriter.

2. Pemerintah dan DPR
segera mencabut semua aturan hukum yang mengekang
kebebasan berekspresi dan
hak mendapatkan informasi. Warisan kolonial dan
rezim otoriter yang ingin
mengatur arus informasi dan pemikiran sudah
sepatutnya diakhiri.

Kami
percaya bahwa pelarangan buku ini tidak akan menyurutkan kehendak
publik
untuk mencari kebenaran. Dengan semangat itu dan juga sebagai bentuk
konkret
perlawanan, dengan pernyataan ini kami melepas copyright atas buku

Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto
karya John
Roosa kepada publik sehingga dapat disebarluaskan melalui
berbagai media.
ISSI juga akan mengajukan somasi kepada Kejaksaan Agung dan
meminta agar
larangan itu dicabut. Jika tidak dipenuhi, ISSI akan menempuh
jalur hukum
dan menggugat keputusan Jaksa Agung tersebut.

Jakarta, 24
Desember 2009

ttd.

I Gusti Agung Ayu
Ratih
Direktur

Hilmar Farid
Ketua Dewan Pembina

 
 
 
 

njalanya
tak terpadamkan
hingga
kini
nanti
dan kapanpun
njalanya panas menempa
badja
kemerdekaan
badja kehidupan
ketika kita tidak lagi bertanja
pilih njala
atau pilih badjanya?
dan kita merebut kedua-duanja
 
Agam Wispi, Surabaja
(1965)

Pemerintahan yang jujur  bersih? Mungkin nggak ya? Temukan jawabannya di 
Yahoo! Answers! http://id.answers. yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Amunisi Baru Bank Century

2009-12-28 Terurut Topik lanogan ginting
Pannggil Sri Mulyani dan SBY ke DPR konfrontasikan ucapan mereka berdua siarkan 
langsung melalui TV dari situ kan bisa jelas ketahuan mana yg benar mana 
bohong. Bisa saja SBY tau tapi krn tidak menguntungkan buat dia akhirnya 
memberikan keterangan palsu, mengorbankan Sri Mulyani. Saya tambah yakin kasus 
Bank Century memang sekandal melibatkan orang orang partai Demokrat! Jangan 
jangan Boediono jadi Wapres atas imbalan jasanya membobol uang negara melalui 
Bank Century untuk kepentingan dana kampanye partai Demokrat dan membagikan 
uang rampokan kepada orang2 partai Demokrat seperti yg diungkapkan LSM Bendera.

--- On Sun, 12/27/09, Suryopratomo suryo_prat...@yahoo.com wrote:

From: Suryopratomo suryo_prat...@yahoo.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Amunisi Baru Bank Century
To: ipb-l...@yahoogroups.com, forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com
Date: Sunday, December 27, 2009, 6:55 PM

   Amunisi Baru Bank Century
    Dalam sebuah diskusi yang digelar Kantor Berita Antara, Ketua Umum 
Persatuan Bank Swasta Nasional, Sigit Pramono berharap skandal Bank Century 
bisa cepat dituntaskan. Hal ini penting agar ketenangan bisa segera tercipta 
dan gonjang-ganjing yang bisa menyebabkan ketidakpastian pada sistem perbankan 
bisa segera diakhiri.
     Sigit menilai bahwa hiruk-pikuk yang berkaitan dengan skandal Bank Century 
membuat masyarakat khawatir terhadap kondisi perbankan nasional. Kondisi ini 
bukan hanya akan mempersulitkan bank-bank nasional, tetapi memberi keuntungan 
bagi bank-bank asing karena masyarakat cenderung lalu akan memindahkan 
simpanannya ke sana.
      Bagaimana caranya agar skandal Bank Century tidak terus menjadi bahan 
perguncingan? Sigit mengatakan, Presiden harus berani mengatakan bahwa 
kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan Bank Century sudah 
benar. Presiden harus berani mengatakan bahwa langkah yang diambil Komite 
Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK)  memang sepenuhnya ditujukan untuk 
menyelamatkan sistem perbankan nasional dari ancaman krisis global ketika itu..
     Harapan Sigit itu tampaknya merupakan harapan yang terlalu tinggi. Di 
tengah tekanan ketidakpercayaan yang begitu tinggi dari masyarakat bahwa 
langkah kebijakan penyelamatan Bank Century merupakan sebuah langkah yang 
benar, Presiden tidak mungkin untuk melawan arus tersebut.
      Presiden tidak bisa menutup mata bahwa ada cara pandang yang berbeda 
dalam melihat langkah penyelamatan Bank Century. Bahkan di dalam pemerintahan 
SBY-Jusuf Kalla ketika itu, ada yang berpendapat bahwa langkah itu keliru. 
Salah satunya adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla yang pada saat keputusan itu 
diambil sebenarnya menjadi pelaksana tugas Presiden.
    Wapres Jusuf Kalla sangat tidak setuju dengan langkah yang diambil KSSK. 
Alasannya, situasi krisis hanya terjadi di tingkat global, tidak di Indonesia. 
Krisis yang terjadi di Bank Century bukan disebabkan oleh krisis global, tetapi 
karena bank itu sengaja dirusak oleh pemiliknya sendiri dan kemudian berlindung 
di balik krisis global.
      Landasan kebijakan KSSK itulah yang sekarang sedang diuji. Terutama para 
pengambil keputusan langkah penyelamatan Bank Century diminta untuk menjelaskan 
dasar yang bisa meyakinkan bahwa  keputusan itu memang harus diambil. 
Masyarakat tidak rela apabila keputusan tersebut hanya dimaksudkan untuk 
menyelamatkan kelompok tertentu saja.
      Walaupun dinilai beberapa anggota Panitia Khusus Hak Angket DPR kurang 
memuaskan, penjelasan Gubernur Bank Indonesia, Boediono--yang kini menjabat 
sebagai Wapres--sebenarnya bisa memberi pengertian kepada sebagian masyarakat 
bahwa langkah penyelamatan itu tidak bisa tidak terpaksa harus ditempuh. 
Dirinya dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak punya kepentingan apa 
pun kecuali menghindarkan sistem perbankan nasional dari ketidakpercayaan 
masyarakat.
      Memang masih menjadi pertanyaan apakah langkah tersebut dilakukan atas 
sepengetahuan Presiden? Hal ini penting agar KSSK tidak dianggap bekerja atas 
kemauan sendiri, tetapi tetap dalam koordinasi penuh dengan pimpinan nasional. 
Dukungan Presiden akan memperkuat bobot kekrisisan yang kita hadapi sebagai 
bangsa ketika itu.
       Sejauh ini Menkeu menegaskan bahwa dirinya selalu berkoordinasi dengan 
Presiden. Hal itu antara lain ditunjukkan dengan kehadiran Marsillam 
Simandjuntak sebagai Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program dan 
Reformasi (UKP3R) dalam rapat-rapat KSSK.
      Ternyata penjelasan yang selalu dipakai Menkeu, Sekretaris KSSK Raden 
Pardede, dan juga Ketua UKP3R sendiri tidak valid. Presiden melalui juru 
bicaranya Julian Aldrian Pasha kemarin membantah bahwa kehadiran Marsillam 
Simandjuntak dalam rapat-rapat KSSK mewakili Presiden. Marsillam Simandjuntak 
hadir dalam rapat-rapat itu sebagai penasihat Menkeu.
      Penjelasan Presiden tentu merupakan pukulan berat bagi KSSK. Berarti 
keputusan yang diambil KSSK merupakan keputusan yang diambil mereka sendiri dan 
tidak pernah mendapat 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani

2009-12-28 Terurut Topik ingan apul sitepu
audit BPK tentu sangat faktual.
kebijakan penyelamatan BC yang sesungguhnya berdasarkan opini dan
asumsi (dampak psikologis yang tak terukur).



Pada tanggal 24/12/09, Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com menulis:
 Sama seperti jawaban Boediono kita harus menghargai usaha BPK dalam
 mengungkap kasus BC, tetapi menurut saya belum konprihensif seperti kata Pak
 Boediono.  Mungkin juga karena keterbatasan waktu mereka tidak sempat
 melakukan klarifikasi atau meminta hak jawab orang-orang terkait.  Auditor
 seharusnya hanya menyajikan faktan bukan opini atau asumsi.  Kalau melihat
 banyaknya bantahan dari orang2 terkait, saya kuatir permintaan hak jawab ini
 belum sempat dilakukan.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Google vs Politikus, Mabok Ludah. Krisis Ga Sih Woi!!?

2009-12-28 Terurut Topik ingan apul sitepu
mengenai krisis 08,jelas terjadi. tetapi jangan disamakan dengan
krisis 98 karena sangat berbeda.
dengan adanya krisis bukan menjadi pembenaran terhadap kebijakan
penyelamatan BC yang telah berulang ulang melakukan pelanggaran aturan
perbankan. apa lagi kebijakan bail out dinyatakan sebagai kebijakan
yang menyebabkan ekonomi nasional berhasil mengatasi krisis 08,tanpa
melihat banyaknya faktor lain yang menopang ketahanan ekonomi
nasional.
bahkan bisa dinilai kebijakan penyelamatan BC menimbulkan dampak
sistemik,terbukti hingga hari ini menjadi persoalan besar Negri
ini,yang berimbas kesemua bidang sospol,ekonomi,hukum dan
keadilan,yang menyatakan kelirunya kebijakan tersebut.

Pada tanggal 26/12/09, liman PAP liman_...@yahoo.com menulis:
 Berikut kutipan dari www.kompas.com :

 Blog Kompasiana - Muhammad Irfani Sahnur |  24 Desember 2009  |  23:40

 Cuplikan berita di koran2 nasional akhir 2008

 Google Hebat sekali kawan2. Saya ingin membuktikan Krisis 2008, Hal Terkait
 Century, Kebijakan Pemerintah, Tanggapan pengamat, praktisi, Dpr,
 psikologis, sistemik, menggunakan bantuan Google.

 Lumrah di negeri ini plin plan, lumrah di negeri ini menyalahkan setiap
 kebijakan, lumrah di negeri ini inkonsisten dan tak berintegritas, lumrah di
 negeri ini lupa atapun amnesia, tanpa ada rasa malu, lumrah aja. Kita
 lupakan saja 2008, kita gunakan 2009. udah lupa tuh.


 * Bambang Soesatyo April 2008  sekarang Anggota DPR dan pansus :  kita
 krisis ga sih pak ?

 * Bambang Soesatyo November 2008 : ( Masa sih pak krisis 2008 jauh lebih
 besar dari krisis 1998 ? jadi sebenarnya kita krisis ga sih pak ?)

 * Bambang Soesatyo November 2008 : Kadin mendesak pemerintah memberikan
 jaminan penuh atas dana simpanan nasabah bank. “Kami sangat senang dengan
 kinerja pemerintahan SBY-JK,” (- berarti bail-out sukses ya pak ?)

 * Rapat DPR dan Depkeu Desember 2008 - Anggota Dewan yg terhormat kita
 krisis ga sih ?

 Dulu dan sekarang

 * Dradjad Wibowo, Ekonom sekaligus Pengamat sekaligus Politikus
 sekaligus saksi alhli pansus century, Desember 2008 : judul tulisan :
 Waspadai Dampak Sistemik Kasus Century  ( - Sistemik atau bukan sih pak ? -
 rupiah kita tertekan ga sih pak ? ) halo Pak Irwan Kurniawan ?

 * PDIP Oktober 2008 :  kita krisis ga sih pak ?

 * Editorial Media Indonesia September 2008 :  ANALISIS yang menyatakan
 bahwa krisis finansial yang menimpa Amerika Serikat (AS) telah berdampak
 kepada perekonomian nasional telah berkembang dari sebuah kekhawatiran
 menjadi kenyataan. - jadi kita krisis kan ?

 * Editorial Media Indonesia Oktober 2008 :  KRISIS keuangan sedang
 mengancam dunia. Raksasa ekonomi Amerika sudah jatuh ke lembah krisis dengan
 bangkrutnya sejumlah bank investasi. Kebangkrutan juga mulai mengancam
 institusi keuangan di Eropa.- Wahai manusia, kita krisis apa ga nih ?

 * Editorial Media Indonesia Oktober 2008 : JIKA dibandingkan dengan
 krisis 1998, krisis kali ini memperlihatkan pemerintah lebih sigap.Tidak
 terlena oleh kepercayaan berlebihan terhadap fundamental ekonomi yang selalu
 dikatakan kuat, tetapi ternyata rapuh, namun mengambil semua langkah
 antisipatif yang memungkinkan. Kurang dari dua minggu, tiga peraturan
 pemerintah pengganti undang-undang (perppu) dikeluarkan. Pertama, perppu
 tentang penaikan batas minimum simpanan yang dijamin pemerintah dari Rp100
 juta menjadi Rp2 miliar. Kedua, perppu tentang perubahan aturan tentang Bank
 Indonesia dan, ketiga, perppu tentang bailout atau talangan terhadap
 bank-bank bila menghadapi krisis likuiditas akibat rush misalnya. - Pujian
 thp kecepatan response pemerintah, tapi bener krisis ga sih ?

 * Editorial Media Indonesia Oktober 2008 : KRISIS keuangan global sudah
 dan sedang terjadi. Tidak ada yang membantah bahwa dunia, termasuk
 Indonesia, sudah dilanda krisis itu. Belajar dari krisis tahun 1997/1998,
 pemerintah Indonesia sekarang semakin arif. Tidak percaya diri berlebihan,
 tetapi tidak juga cemas berkepanjangan. Yang paling penting, berpikir lebih
 cerdas dan bertindak lebih cepat.  - Kita krisis atau ga ? yg bener dong ?

 * Editorial Media Indonesia November 2008 : RESPONSIF dan cepat. Itulah
 yang telah dilakukan pemerintah untuk mengurangi dampak berkepanjangan dari
 krisis keuangan global yang imbasnya mulai mendera Indonesia. Dengan respons
 yang cepat itu, keruntuhan ekonomi bisa dihindari. -  Berarti kita berhasil
 menghindari krisis ?

 * Ichsanuddin noorsy Oktober 2008 : krisis kali ini tidak melebihi
 krisis 1998, tapi akan menimbulkan lebih banyak pengangguran. (- Pak ichsan,
 jadi kita krisis toh ? halo halo Pak)

 * Editorial Media Indonesia :  IMBAS krisis ekonomi global sudah kita
 rasakan. Jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) dan tenaga kerja yang
 dirumahkan telah mencapai lebih dari 100 ribu orang. Ekspor mulai seret dan
 daya beli kian melemah. - Jadi benarkah kita krisis ?



 * Kompas Oktober 2008 :  “Pemerintah cukup tanggap,” kata Wakil Presiden
 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mencari buku MEMBONGKAR GURITA CIKEAS

2009-12-28 Terurut Topik anantö/ アナント
 ada yang bisa membantu, bagaimana cara mendapatkan buku MEMBONGKAR GURITA
CIKEAS?

saya sangat penasaran dengan isinya.

salam,
ananto


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hebatnya Boediono

2009-12-28 Terurut Topik ingan apul sitepu
hebatnya budiono ;
- sbg gubernur BI tidak merasa bertanggung jawab atas kebijakan BI
tetapi melempar tanggung jawab ke deputinya ( type tidak tanggung
jawab).
-membuat keputusan berdasarkan faktor tak terukur / prakiraan / duga
duga (ahli rekayasa).
-membiarkan BC dengan segala kecurangannya dalam waktu yang cukup lama
(menutup mata/pembiaran/pendukung atas kecurangan management BC) .
-memberikan data yang tdk valid ke menkeu sbg ketua KKSK (menjebak).
LENGKAP DEHKEHEBATANNYA.

Pada tanggal 23/12/09, liman PAP liman_...@yahoo.com menulis:
 Blog Kompasiana di www.kompas.com

 Setelah melihat bagaimana pak Boediono menjawab semua pertanyaan anggota
 dewan yang terhormat, saya semakin yakin bahwa pak Boediono adalah orang
 yang hebat. Kehebatannya terlihat dari bagaimana beliau menjawab semua
 pertanyaan itu dengan penuh ketenangan dan membuat siapa pun yang memberikan
 pertanyaan itu menjadi berpikir keras untuk mengajukan pertanyaan kembali.
 Nampak jelas kejujuran dan kepandaian seorang Boediono.

 Saya bukan seorang politikus. Juga bukan seorang jurnalist yang jago
 menulis. Saya hanya seorang guru yang melihat seorang Boediono dari kacamata
 seorang pendidik. Orang yang hebat adalah orang yang matang dalam berpikir
 dan bijak dalam bertindak. Apa yang telah dilakukan oleh Pak Boediono adalah
 kerja tim dan bukan semata-mata kerja personal. Di sinilah keahlian beliau
 dalam memimpin perekonomian di negeri ini. Orang cerdas yang selalu ramah
 dan tidak menyombongan diri. Keramahan itu terlihat jelas dari cara dan
 penampilan beliau yang sangat sederhana dan low profil. Kata orang banyak
 bilang, “Jawa banget”

 Saya pun kini semakin paham kenapa pak SBY memilih beliau untuk menjadi
 wakil presiden. Sebab beliau adalah orang yang bekerja dengan penuh rasa
 tanggungjawab. Bukan bekerja atas bapak senang, tetapi bekerja dengan penuh
 profesionalisme. Kesederhanaan dan kebersahajaan beliau inilah yang membuat
 pak SBY jatuh hati padanya dan juga kecerdasan beliau di bidang keuangan dan
 ekonomi yang di atas rata-rata. Jarang loh orang yang seperti ini!

 Sebagai seorang guru besar dari perguruan tinggi terkenal pula, tentu pak
 Boediono telah melewati berbagai rintangan yang tidak kecil. Saya menaruh
 hormat kepada beliau. Meskipun saya mendengar kabar bahwa keceriaan di
 sekretariat wakil presiden tidak seramai waktu pak JK jadi wapres, tetapi
 itulah keunikan pak Boediono yang tak bisa disamakan dengan orang lain.

 Hebatnya pak Boediono membuat saya bangga memiliki wakil presiden seperti
 beliau. Saya terharu dan bangga karena Tuhan yang Maha Perkasa telah
 memilihkan bangsa Indonesia, seorang pemimpin yang baik hati dan tidak
 sombong. Memiliki sifat kenabian, Siddiq, Tabligh, Amanah, dan Fathonah.
 Membuat siapa saja yang mengenalnya akan memberikan penghormatan yang
 tinggi.

 Akhirnya, saya harus mengakui bahwa pasangan SBY-JK, eh salah, SBY-Boediono
 adalah pasangan hebat yang harus diakui kehebatannya. Hebatnya pak SBY,
 ternyata juga diikuti oleh kehebatan wakil presidennya, pak Boediono. Apakah
 anda setuju dengan saya?


 Salam Persahabatan
 Omjay









=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Januari 2010, China Serbu Indonesia

2009-12-28 Terurut Topik ning purnomohadi
Ya mbak Yenny Tampi yb.
Saya juga sudah lama heran, kenapa etos kerja di kita umumnya rendah.
Khususnya peminta-minta itu (kecuali yang cacat atau ada juga yang sudah tua 
renta), masih gagah-2 bawa-2 bayi/balita mengemis. Kalau ditanya kenapa ga 
kerja, trus jawab ketus apa ibu mau kasih saya pekerjaan? 'galakan die 
dst. dst.  Jadi repot juga ya? ya bagaimana seharusnya?  Menurut saya 
mestinya selain upaya masyarakat sendiri yang tentu saja sporadis, ini 
seharusnya menjadi prioritan pemerintah dan merupakan kerja besar.  Mental 
pengemis ini tidak lah hanya mereka-2 yang dijalanan, tetapi langsung maupun 
tidak bahkan juga ada di jajaran peawai (pekerja) tak hanya strata bawah 
tapi seluruhnya dengan skala masing-2.  Padahal banyak yg mesti dikerjakan, 
misalnya (untuk pekerja kasar) misalnya - jalan-2 di seluruh Jkt ini (dan 
umumnya kota-2 besar lain) masih erlu tenaga bersh-2 dan keamnana.
Wah ga tau deh, yang penting mbak eny - mari kita mulai dgn diri sendiri 
atau lingkungan kel besar sendiri untuk berbuat dan berusaha sebaik mungkin, 
mudah-2an bisa menular ya? Menjadi suatu kebiasaan yang baik karena melihat 
contoh baik di sekelilingnya.
KOmentar yang cuma iseng-2 aja nih.
Salam HL,
Ning P
- Original Message - 
From: jenny tampi jenny_clari...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, December 22, 2009 8:48 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Januari 2010, China Serbu 
Indonesia


 kita harus belajar dari sejarah bangsa lain yang mulai dari nol
 China yang diembargo
 Jepang hancur lebur akibat perang.
 Vietnam juga kacau balau karena perang
 manusia Indonesia terlalu dimanja
 saya kadang2 bingung melihat orang2 dengan umur produktif masih santai2 
 duduk, isap
 rokok, ngobrol, berleha2..pada jam-jam kerja, jam-jam sibuk
 menghabiskan waktu dengan percuma tanpa mengerjakan sesuatu yang 
 menghasilkan..
 sementara di negara lain, orang2 berlomba2 bekerja keras, cari uang
 liat aja di Singapura...tiap pagi orang berjalan dengan cepat, keliatan 
 sibuk..
 kita, santai aja...
 jadi kalo negara lain berhasil dengan gemilang, jangan iri...
 dan jangan pula terlalu menyalahkan pemerintah.
 seperti lagu Koes Plus, tanah di Indonesia seperti di surga..
 tanam apa aja jadi...
 laut begitu luas, tanah begitu gembur
 inisiatifnya dari kita sendiri...
 mau gak kerja keras?
 dan jangan jadi rakyat yang cuma mau buka tangan aja alias peminta2...
 contoh yang pernah saya dengar: pengungsi Maluku/Ternate karena kasus 
 pembunuhan
 agama Islam dan Kristenbanyak yang lari ke Manado..
 Warga Manado karena kasihan, memberi mereka makanan dll..
 dan beberapa bulan dikasih makanan, cukuplah...mereka usia produktif..
 kerja apa saja lah
 mereka gak mau kerja, maunya terima aja.
 jangan jadi pengemis


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Amunisi Baru Bank Century

2009-12-28 Terurut Topik nano_taxpayer
Kasus Century lebih cepat dituntaskan memang lebih baik namun harus dengan 
aturan hukum agar masyarakat mendapatkan rasa keadilan.

Sedangkan penyataan yang bertentangan antara Jubir Presiden dan Menkeu seputar 
kehadiran MS atas ijin presiden atau bukan dan keputusan langkah bailout 
sepengetahuan Presiden atau tidak, sebaiknya tidak hanya menjadi perdebatan 
namun dijadikan data bagi Pansus Century untuk menggali lebih dalam, mencari  
bukti untuk menentukan sebetulnya siapa yang BENAR.

salam
nano


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Suryopratomo suryo_prat...@... 
wrote:

Amunisi Baru Bank Century
 Dalam sebuah diskusi yang digelar Kantor Berita Antara, Ketua Umum 
 Persatuan Bank Swasta Nasional, Sigit Pramono berharap skandal Bank Century 
 bisa cepat dituntaskan. Hal ini penting agar ketenangan bisa segera tercipta 
 dan gonjang-ganjing yang bisa menyebabkan ketidakpastian pada sistem 
 perbankan bisa segera diakhiri.
  Sigit menilai bahwa hiruk-pikuk yang berkaitan dengan skandal Bank 
 Century membuat masyarakat khawatir terhadap kondisi perbankan nasional. 
 Kondisi ini bukan hanya akan mempersulitkan bank-bank nasional, tetapi 
 memberi keuntungan bagi bank-bank asing karena masyarakat cenderung lalu akan 
 memindahkan simpanannya ke sana.
   Bagaimana caranya agar skandal Bank Century tidak terus menjadi bahan 
 perguncingan? Sigit mengatakan, Presiden harus berani mengatakan bahwa 
 kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan Bank Century sudah 
 benar. Presiden harus berani mengatakan bahwa langkah yang diambil Komite 
 Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK)  memang sepenuhnya ditujukan untuk 
 menyelamatkan sistem perbankan nasional dari ancaman krisis global ketika itu.
  Harapan Sigit itu tampaknya merupakan harapan yang terlalu tinggi. Di 
 tengah tekanan ketidakpercayaan yang begitu tinggi dari masyarakat bahwa 
 langkah kebijakan penyelamatan Bank Century merupakan sebuah langkah yang 
 benar, Presiden tidak mungkin untuk melawan arus tersebut.
   Presiden tidak bisa menutup mata bahwa ada cara pandang yang berbeda 
 dalam melihat langkah penyelamatan Bank Century. Bahkan di dalam pemerintahan 
 SBY-Jusuf Kalla ketika itu, ada yang berpendapat bahwa langkah itu keliru. 
 Salah satunya adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla yang pada saat keputusan itu 
 diambil sebenarnya menjadi pelaksana tugas Presiden.
 Wapres Jusuf Kalla sangat tidak setuju dengan langkah yang diambil KSSK. 
 Alasannya, situasi krisis hanya terjadi di tingkat global, tidak di 
 Indonesia. Krisis yang terjadi di Bank Century bukan disebabkan oleh krisis 
 global, tetapi karena bank itu sengaja dirusak oleh pemiliknya sendiri dan 
 kemudian berlindung di balik krisis global.
   Landasan kebijakan KSSK itulah yang sekarang sedang diuji. Terutama 
 para pengambil keputusan langkah penyelamatan Bank Century diminta untuk 
 menjelaskan dasar yang bisa meyakinkan bahwa  keputusan itu memang harus 
 diambil. Masyarakat tidak rela apabila keputusan tersebut hanya dimaksudkan 
 untuk menyelamatkan kelompok tertentu saja.
   Walaupun dinilai beberapa anggota Panitia Khusus Hak Angket DPR kurang 
 memuaskan, penjelasan Gubernur Bank Indonesia, Boediono--yang kini menjabat 
 sebagai Wapres--sebenarnya bisa memberi pengertian kepada sebagian masyarakat 
 bahwa langkah penyelamatan itu tidak bisa tidak terpaksa harus ditempuh. 
 Dirinya dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak punya kepentingan 
 apa pun kecuali menghindarkan sistem perbankan nasional dari ketidakpercayaan 
 masyarakat.
   Memang masih menjadi pertanyaan apakah langkah tersebut dilakukan atas 
 sepengetahuan Presiden? Hal ini penting agar KSSK tidak dianggap bekerja atas 
 kemauan sendiri, tetapi tetap dalam koordinasi penuh dengan pimpinan 
 nasional. Dukungan Presiden akan memperkuat bobot kekrisisan yang kita hadapi 
 sebagai bangsa ketika itu.
Sejauh ini Menkeu menegaskan bahwa dirinya selalu berkoordinasi dengan 
 Presiden. Hal itu antara lain ditunjukkan dengan kehadiran Marsillam 
 Simandjuntak sebagai Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program dan 
 Reformasi (UKP3R) dalam rapat-rapat KSSK.
   Ternyata penjelasan yang selalu dipakai Menkeu, Sekretaris KSSK Raden 
 Pardede, dan juga Ketua UKP3R sendiri tidak valid. Presiden melalui juru 
 bicaranya Julian Aldrian Pasha kemarin membantah bahwa kehadiran Marsillam 
 Simandjuntak dalam rapat-rapat KSSK mewakili Presiden. Marsillam Simandjuntak 
 hadir dalam rapat-rapat itu sebagai penasihat Menkeu.
   Penjelasan Presiden tentu merupakan pukulan berat bagi KSSK. Berarti 
 keputusan yang diambil KSSK merupakan keputusan yang diambil mereka sendiri 
 dan tidak pernah mendapat persetujuan Presiden. Ini bisa diartikan bahwa 
 bobot persoalan Bank Century terhadap gangguan pada perekonomian nasional 
 belum mendapat persetujuan dari Presiden.
  Penjelasan Presiden niscaya menjadi amunisi baru bagi makin dikejarnya 
 dasar 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out BOHONG bank century

2009-12-28 Terurut Topik uge basar
Saya kira kita semua harus mendukung penuntasan kasus  BC tanpa duga-menduga, 
sanga-menyangka atau bela-membela.
1. Bayangkan kalau pengucuran Dana 6,7 T demikian mudah dilakukan, bahkan 
presiden pun tidak tahu dan Wapres saja tidak setuju. tapi tetap dilakukan.
2. Bayangkan kalau Menkeunya bukan SMI dan Gub. BI nya bukan Boediono
3. Bayangkan kalau BC ditutup, siapa saja nasabah besar yang meradang, kmarena 
yang diganti cuma senilai 2 M

Kejadian ini akan menjadi preseden untuk masa yang akan datang, kalau hal ini 
dimaklumi, maka akan terjadi kisah-kisah yang sama di masa yang akan datang.
Seperti kita ketahui, pada negara yang korup kita tidak tahu harus percaya 
kepada siapa, karena semua terlibat korup baik secara langsung maupun  tidak 
langsung. dan sudah menjadi rahasia umum, semua bisa dibayar di negeri ini 
termasuk para pendukung dan penentang kasus BC.
Banyak berita simpang siur atas kasus BC ini yang makin mengaburkan inti 
permasalahannya. Terakhir Marsilam tidak diakui oleh jubir presiden sebagai 
mewakili presiden, Adhitjondro bikin rame lagi. Lalu kapan kasus BC ini 
tuntaswallahualam, mungkin kalau presiden sudah ganti, maka akan diusut 
lagi. Atau mungkin sengaja diambangkan sebagai bahan negosiasi atau jual-beli 
kekuasaan... ini juga wallahualam.

Mari kita tidak menduga-duga atau menyangka-sangka, lebih baik mari dukung dan 
dorong terus penuntasan kasus BC



--- On Mon, 12/28/09, Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com wrote:

From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out   BOHONG  bank century
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Monday, December 28, 2009, 5:43 AM

Rasanya sudah berkali-kali dijelaskan bahwa BC diselamatkan karena timingnya 
(sewaktu BC) kalah kliring sedang terjadi krisis global, jadi karena ada 
kekuatiran terjadi lagi krisis seperti th. 98.  Jika sekiranya terjadinya bukan 
pada saat itu pasti akan ditutup.  Kok orang banyak yang pura2 lupa sih bahwa 
Oktober 98 ada krisis global yang sedang mengancam dunia?

Sebenarnya penyelamatan BC sudah benar dan sesuai keadaan krisis waktu itu. 
Dampak sistemik yang dikuatirkan terjadi akhirnya bisa dihindari.

Kalau ternyata ada dana penyelamatan itu yang ditilap baik oleh pemilik atau 
kalau dana2 tsb ada yang mengalir ke partai ya silahkan saja diusut dan dihukum 
jika ternyata bersalah.

Banyak orang yang menutup mata atas situasi pada saat penutupan yang sedang 
terjadi.  Ada lagi yang komentar bahwa penarikan uang BC pastilah diketahui Pak 
Boed dan SMI. Gila apa?  Apa kalau ada orang narik uang di Bank Harus lapor 
kepada  Pak Boed?  Berapa juta orang yang menarik uang dari Bank setiap hari 
dan harus dilaporkan kepada Gub BI/Menkeu?
Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] RE: Jawaban Wapres Boediono, theoritical, generalization in nature and full of speculations!

2009-12-28 Terurut Topik ingan apul sitepu
perlu diingat bahwa tindakan pidana kasus BC tidak  terjadi tanpa ada
kebijakan yang mendorong /mendukung .
jika argumennya demikian berarti orang yang membuka pintu rumah untuk
dimaling tidak tersangkut pidana karena tidak mengambil barang dan
membawanya keluar untuk dimaling.


Pada tanggal 27/12/09, liman PAP liman_...@yahoo.com menulis:
 Salam,

 Setuju Pak Wal. Penyelamatan ekonomi negara dari krisis global berdampak
 sistemik sudah benar dan on-track. Jika dana bail-out disalah gunakan,
 pidana kepada yang menyalah-gunakan. Bukan pengambil kebijakan untuk
 menyelamatkan ekonomi melalui bail-out, yang kebetulan terhadap Century.

 Pemilu tidak sah, tidak perlu diulang. Pemenang NO.2 bisa langsung
 menggantikan tho?

 Salam Bijaksana,

 Liman


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re : Google vs Politikus, Mabok Ludah. Krisis Ga Sih Woi!!?

2009-12-28 Terurut Topik lanogan ginting
Krisis atau tidak krisis, kebijakannya benar atau tidak benar, SEKARANG 
buktikan aliaran dana itu kemana saja! Dari sana kita akan tau apa sebenarnya 
tujuan bailout bank century, ga usah ngomong sampai mulut berbusa. Berani tidak 
aliran dananya dibuka sampai lapis 6?? Bagi saya, selama aliran dana blum 
dibuka sampai lapis ke 6, ini tetap PERAMPOKAN, peduli amat dengan krisis atau 
tidak krisis, sistemik atau tidak sistemik,kebijakannya sudah benar atau tidak 
benar. Ngerti?? Selama blum dibuka aliran dananya ada kebohongan disitu!

--- On Sat, 12/26/09, Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com wrote:

From: Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re : Google vs Politikus, Mabok Ludah. Krisis 
Ga Sih Woi!!?
To: FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Saturday, December 26, 2009, 5:11 PM

Yg dipersoalkan bukan krisis, tetapi perampokan, kriminalitas, dlm pengucuran 
dana ke Bank Century. Jangan dialihkanlah. Kriteria sistemik hanya BI dan Tuhan 
yg tahu.

IJP



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan Konferensi Pers Catatan Akhir Tahun AJI Indonesia

2009-12-28 Terurut Topik Sekretariat AJI
ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN
 
Nomor : 063/AJI-KU/Und/XII/2009
Lampiran  : -
Perihal  : Undangan Konferensi Pers Catatan Akhir Tahun AJI 
Indonesia
 
 
Kepada Yth
Rekan-Rekan Jurnalis
Di 
   Jakarta
 
 
Dengan hormat,
 
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mengundang Jurnalis dari Media Anda 
untuk meliput Konferensi Pers Pernyataan Akhir Tahun Aliansi Jurnalis 
Independen (AJI) Indonesia tentang kondisi kebebasan pers di Indonesia tahun 
2009 yang akan diselenggarakan pada,
 
Hari/tanggal  : Selasa, 29 Desember 2009
Waktu  : 10.00 WIB s/d selesai
Tempat : Sekretariat AJI Indonesia
      Jl. Kembang Raya No.6 Kwitang, Senen, Jakarta Pusat
 
Dalam kesempatan ini Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia akan 
menyampaikan kondisi pers selama tahun 2009. 
 
Demikian undangan ini kami sampaikan. Kami sangat mengharapkan kehadiran anda. 
Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
 
 
Jakarta, 28 Desember 2009
 
 
 
 
Nezar Patria
Ketua Umum AJI Indonesia

Sekretariat AJI Indonesia 
Jl. Kembang Raya No. 6 
Kwitang, Senen, Jakarta Pusat 10420 
Indonesia 
Phone (62-21) 315 1214 
Fax (62-21) 315 1261 
Website : www.ajiindonesia.org


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Tahun Baru 2010!

2009-12-28 Terurut Topik firdaus cahyadi
Selamat Tahun Baru 2010! Di malam pergantian tahun 2009 ke 2010 mungkin
kita sedang terbahak-bahak, bergembira dan bersuka cita. Ada suara
terompet, ada makanan dan minuman berlimpah. Namun, pernahkah terbesit
di pikiran kita, bahwa di malam tahun baru 2010 itu ribuan korban
lumpur Lapindo masih kehilangan harapannya. Mereka kehilangan tanah,
rumah, pekerjaan dan masa depannya. Kini, korban lumpur Lapindo masih
harus dipaksa menghirup udara beracun dan juga menggunakan air tanah
yang tercemar.

Di malam tahun baru 2010 di Porong, tidak ada
gelak tawa. Tidak ada terompet. Bahkan nyaris tidak ada kehidupan.
Semua telah luluh lantak diterjang lumpur Lapindo yang tetap menggila.
Selamat Tahun Baru 2010. Semoga kita tidak terlarut dalam gelak
tawa..Semoga kita masih ingat bahwa kasus lumpur Lapindo belum selesai
atau belum diselesaikan secara adil!


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ?

2009-12-28 Terurut Topik prabowo bobbie
Benar2 pemerintahan yang aneh kan?
Tidak jelas maunya, semua serba tidak jelas, semua sibuk berkelit...

Waktu itu:-

Wapress tidak diajak bicara, Press keluar negeri dan..
Seolah-olah tidak tau menahu masalah... (adahal penasehatnya ikut dalam rapat).
Sekarang menterinya gak mau disalahkan, Gubernur BI nya juga gak mau
Pokoknya semuanya merasa BENAR, tidak ada salahnya sama sekali.
Semua mau cuci tangan.

Makanya dibuat adanya 'Dampak Sistemik' itu
he he.. untuk pembenaran mengucurkan 'uang kecil' tadi

Kastubie.



- Original Message 
From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thu, December 24, 2009 12:15:08 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal  Century ?

Burhanudin Abdulah yang mantan Gub BI
juga berkata yang sama, bahkan beliau berkata
bahwa di saat beliau menjabat setiap dua bulan
mereka selalu bertemu dengan SIB. Namun,
ini dibantah oleh Boediono bahwa bukan itu
yang dimaksud tetapi dampak sistemik akibat
putusan berdasar empat parameter yaitu

Empat hal ciri itu adalah :
1 Modal keluar dari Indonesia sangat cepat sekali
2 Likuditas dalam negeri kurang
3 Kemacetan dalam pasar uang
4 Rumor yang beredar laur biasa

Ketika Andi Rahmat membandingkan dengan
bank IFI maka Boediono menjawab bahwa
perkembangan IFI positif sedang BC semakin
jelek dan Bank apapun.sejelek apapaun sekecil
apapun tidak boleh ditutup. Itu fatwa karena
ketakutan atas perkembangan empat paramneter
tersebut. Argumentasi tolok ukur Uni Eropa
yang tidak memasukkan unsur dampak psikologis
juga dimentahkan oleh kondisi sosial masyarakat
yang berbeda dengan situasi berbeda

Jadi, kunci kekuatan dari kebijaksanaan itu
adalah PERPU karena ernyata, dalam hal pertama
KOMPAS hari ini Pres mengetahui Bailout
tersebut gedubraaak.
Lha Wk Presiden yang pada saat kebjaksanaan
itu diambil dan sedang berperan menggantikan Presiden
yang sedang ke LN malah tidak tahu
Padahal, kalau JK dilapori pasti menolak = ini menjadi
wilayah menarik untuk disibak...




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ?

2009-12-28 Terurut Topik prabowo bobbie
Makin jelas dan gamblang bahwa orang yang memahami penjelasan Boediono adalah 
orang2 yang merasa dirinya paling benar sendiri,
Mungkin Boediono dan SMI (?), ada rasa bersalah telah menjalankan kebijakan 
itu... tapi sudah kepalang basah, he he

Tapi ya sekarang inilah terbukti benar adanya Dampak Sistemik dari kasus 
tersebut.
Dengan merebaknya bermacam-macam kasus, kasus Cicak-Buaya, kasus rekaman 
Anggodo, kasus Hak Angket, kasus Pansus Century...
dan yang paling mutahir kasus Gurita.
Kasus apalagi ya nantinya...? betul2 berdampak sistemik ternyata.

Merdeka.



- Original Message 
From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thu, December 24, 2009 9:24:09 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal  Century ?

Sudah jelas dan gamblang bahwa orsang yang tidak mengerti penjelasan Boediono 
hanyalah orang2 yang kalah yang malu mengakui motifnya mengangkat masalah Bank 
Century.  Bukan perampokannya ya, perampokannya tetap akan ditangani KPK.
Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Aku Menangis Melihat Prof Boediono

2009-12-28 Terurut Topik lanogan ginting
akh..anda menangis dengan alasan yang salah teman, kenapa anda tidak menangis 
uang negara ini dirampok lebih TUJUH TRILYUN RUPIAH (RP 7.000.000.000.000), 
anda tau akibat perampokan ini, rakyat indonesia makin susah, ekonomi makin 
sulit, dampak ekonomi sulit bermacam macam teman, mungkin ada yg putus sekolah, 
melacurkan diri, bunuh diri, cerai, pertengkaran, meninggal karena tidak ada 
uang utk berobat, mencuri, merampok (mengganggu ketenteraman masyarakat) 
etc..etc.. Kalau anda menangis sedih karena merasa Prof Boediono merasa di 
zholimi, katakan saja kepada Prof Boediono itu, agar dia  menujukkan kepada 
siapa saya uang 7 milyar lebih itu, buktikan bahwa penyelamatan itu bukan untuk 
menyelamatkan segelintir orang dan bukan untuk kepentingan partai Demokrat. 
Soal kebijakan itu urusan sekunder, justru dari kebijakan itu bisa dibungkus 
niat merampok uang negara menjadi niat menyelematkan bank century. Yang primer 
adalah tunjukkan aliran dananya kemana saja,
 kalau itu sudah jelas, soal kebijakan salah atau benar itu soal kedua. Kalau 
pun kebijakannya benar tapi aliran dananya tidak benar, sama saja MENIPU! 
Ngerti kan??

--- On Sun, 12/27/09, retnokustiawan no_re...@yahoogroups.com wrote:

From: retnokustiawan no_re...@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Aku Menangis Melihat Prof Boediono
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Sunday, December 27, 2009, 11:08 PM







 









  Ah itu msh biasa,Dia kan seorang pemain watak yang ulung ,jadi pura pura 
tidak tau dan tidak mersa bersalah, padahal dia ikut andil menggelapkan uang 
rakyat.

Kan aneh seorang pimpinan tidak tau apa yang terjadi dibawahnya,kan tidak 
mungkin uang sebesar itu bs cair tanpa sepengetahuan dari gubernur BI.Century 
hanya bank kecil aneh kalau harus mengeluarkan dana sebesar itu untuk 
menyelamatkannya. Memang kalau kejahatan sudah dibungkus dengan undang undang 
maka yang nampak adalah musang berbulu domba, penipu nampak bagai pahlawan



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani

2009-12-28 Terurut Topik lusimayang
Setuju tuk menempatkan sesuatu sesuai proporsinya, masalahnya apakah nasabah 
perbankan di Indonesia sudah sedemikian dewasa sehingga kalau tahu ada satu 
bank ditutup kemudian bisa merasa yakin bahwa banknya juga aman? Apalagi kalau 
ingat ngga mungkin penutupan cuma satu bank wong pas tahun 1998 yang ditutup 
saja banyak, Boro2 masyarakat umum, anggota DPR yang tahun ini saja banyak 
yang berpendidikan tinggi tidak mau menempatkan suatu kasus sesuai konteks. 
Kalau menurut saya sih pansus Century cuman pengen nembak SBY apapun caranya

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, EKO KERTAJAYA id050_...@... 
wrote:

 krisis 98 beda sekali dibanding 2008. krisis 98 bersifat regional.
 rapuhnya sistem keuangan plus 'serangan' asing meluluhlantakkan
 perekonomian ri.
 tahun 2008 bi telah memperkokoh sistem keuangan dng basis basel
 shg perbankan bisa mereduksi segala jenis resiko. hampir semua bank
 telah menerapkan sistem tsb, shg adanya krisis di luar sana yg ujung
 pangkalnya krn over eskposure tdk berpengaruh pd perbankan nasional.
 bank centuri adalah anomali dari kebanyakan perbankan nasional, dimana
 eksposure non rating masih juga dikeep, ditambah camel yg buruk,
 ditambah lagi   motif kriminal pengelolaan bank.
 dari sinilah sebenarnya secara sederhana bisa ditarik kesimpulan apa yg
 hrsnya layak dilakukan pd bank century.
 secara komprehensif mungkin bisa ditanyakan ke bank indonesia bagaimana
 kondisi sistemik bisa dijelaskan secara ilmiah dlm metode ekonometrik.
 ada sistem internasional yg dipakai oleh bank2 di dunia.
 masalahnya bukan lupa atau tdk, ttp menempatkan sesuatu hal sesuai
 proporsinya.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Amir Syamsuddin: Buku Gurita Cikeas Tak Usah Ditarik

2009-12-28 Terurut Topik Agus Hamonangan
JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jendral Partai Demokrat Amir Syamsuddin 
menilai buku Membongkar Gurita Cikeas di Balik Skandal Bank Century karangan 
George Junus Aditjondro tak perlu ditarik dari pasaran. Hal tersebut menurutnya 
tidak penting di era kebebasan berekspersi saat ini.

Apalagi, ia menilai isi buku tersebut tidak sedahsyat yang digembar-gemborkan. 
Amir mengatakan, juga tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan dalam isi buku 
tersebut dan tidak ada sesuatu yang perlu dipersoalkan.

Kalau saya cenderung mengharapkan buku itu jangan ditarik. Kenapa? Ternyata 
buku itu sampah tidak sesuai judul dengan isi, kata Amir ketika dihubungi 
Kompas.com, MInggu (27/12/2009) di Jakarta.

Ia mengatakan setelah membaca isi buku tersebut, tak satu paragraf pun yang 
menjelaskan yang di balik skandal Bank Century. Menurut Amir, semua hal-hal 
yang diangkat di buku tersebut juga kutipan dari berbagai sumber yang 
kesahihannya tidak pernah teruji.

Amir menengarai kabar adanya penarikan buku tersebut merupakan isu yang sengaja 
dihembuskan untuk bisa menjual buku tersebut sebanyak-banyaknya. Dengan 
mendengar judul buku itu, kata Amir, semua orang pasti ingin membaca dan 
membeli. Inilah yang menurutnya dimanfaatkan apalagi saat kasus Century sedang 
hangat-hangatnya.

Saya kira perlu beredar biarkan saja agar orang lebih mengenal seorang Junus 
Aditjondro, ujar Amir. Namun, ia mengingatkan pembaca untuk siap-siap kecewa 
dengan isinya.

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/27/20270823/amir.syamsuddin.buku.gurita.cikeas.tak.usah.ditarik



[Forum-Pembaca-KOMPAS] 81 Hakim dan Pejabat MA Plesir ke 8 Negara

2009-12-28 Terurut Topik Agus Hamonangan
JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang akhir tahun 2009, Mahkamah Agung (MA) membuat 
kejutan. Sebanyak 81 hakim dan pejabat MA, melakukan perjalanan ke luar negeri 
ke delapan negara. Namun MA membantah kalau kepergian ini untuk plesiran yang 
hanya bertujuan menghabiskan sisa anggaran akhir tahun.

Juru bicara MA yang juga Ketua Muda Pengawasan MA Hatta Ali menegaskan, 
kegiatan yang dilakukan 81 pejabat MA adalah murni untuk kegiatan studi banding 
dan bukan untuk plesiran. .

Itu semua sudah diprogram dan sudah terencana. Jadi, tidak mungkin dana yang 
lebih di MA itu dihabiskan. Sebab, nanti akan kesulitan karena harus ada 
laporan pertanggungjawabannya. Masa  uang dihabiskan untuk melancong ke luar 
negeri, kata Hatta Ali kepada Persda Network, Jakarta, Senin (28/12).

Dari data yang diperoleh Persda Network, dari 81 orang yang ikut dalam 
rombongan tersebut, antara lain hakim agung, hakim tinggi, dan Ketua Pengadilan 
Negeri (PN) serta pejabat dan staf di lingkungan MA. Beberapa istri dan anak 
pejabat juga ikut serta dalam acara tersebut. Delapan negara yang dituju adalah 
Italia, Belanda, Australia, Mesir, Perancis, Jepang, Malaysia, dan Thailand.

Perjalanan ke-81 hakim dan pejabat serta staf MA tersebut atas persetujuan 
Ketua MA Harifin Tumpa dalam surat tertanggal 15 Oktober 2009. Perjalanan ke 
luar negeri dilaksanakan pada kurun waktu Oktober-Desember 2009.

Wakil Koordinator Badan Pekerja ICW Emerson Yuntho memandang program studi 
banding ke luar negeri ini dilakukan secara diam-diam. Karena, sampai hari ini 
tidak diumumkan kepada publik melalui website-nya.

Ada hal lain yang tidak kalah penting baginya. Studi banding ini juga dinilai 
mencurigakan, karena keikutsertaan puluhan pejabat MA tersebut dilakukan di 
akhir tahun dan terkesan hanya untuk menghabiskan sisa anggaran di MA.

Mencurigakan karena terjadi di akhir tahun. Terkesan tidak ada pertanggung 
jawaban akan hasilnya. Sampai sekarang kan belum ada poin hasilnya. Padahal 
mereka sudah pulang ke tanah air, cetusnya.

Untuk itu, ICW segera mengirim surat ke MA untuk meminta klarifikasi soal studi 
banding tersebut, yang harus disertai rincian laporan anggarannya. Ini kan 
uang APBN, berarti ini kan uang rakyat. Kalau uang ini dibuat untuk jalan-jalan 
atau studi banding yang diselingi jalan-jalan, berarti in ikan menggugah rasa 
keadilan masyarakat di saat ekonomi sekarang ini, paparnya.

Selain itu, ICW juga akan mengirim surat rekomendasi kepada Komisi Yudisial 
agar para hakim yang ikut serta dalam studi banding tersebut diperiksa sebagai 
pertanggung jawabannya. Nanti ke KY, minta dicek, adakah pelangaran kode etik 
hakim yang dilakukan, pungkasnya.(Persda Network/abdul qodir)


http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/28/22472585/81.hakim.dan.pejabat.ma.plesir.ke.8.negara



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Jakarta Ruwet Jakarta Stres

2009-12-28 Terurut Topik Agus Hamonangan
Jakarta yang semakin giat bersolek rupanya kian digemari orang. Banyaknya orang 
yang ingin mencari hidup di Jakarta telah membuat persaingan kian ketat. 
Persinggungan yang terjadi lantas menimbulkan pergesekan. Kini, sumbu yang bisa 
menyulut kekerasan rasanya semakin pendek.

Dengan alasan yang sepele, adu jotos cepat terjadi. Tawuran semakin jamak 
berlangsung. Nyawa orang juga makin mudah dihabisi dengan alasan yang 
sederhana, seumpama saling tatap.

Seorang mantan suami, AR, misalnya, tega menyiram cairan air keras ke wajah 
penyanyi kafe, Nurbani. Diduga, keinginan sang pria untuk rujuk ditolak oleh 
istrinya itu. Persoalan ini diperumit dengan urusan keuangan sang suami yang 
seret.

Wartawan pun tidak luput sebagai korban. Taufiqqurahman (24), wartawan 
Detik.com, dipukuli hanya karena persoalan sepele, yaitu senggolan sepeda motor 
di tengah jalan yang macet.

Mamat, seorang pemulung yang tinggal di pinggir rel dekat Stasiun Senen, Jakata 
Pusat, meninggal dengan tubuh terbakar. Diduga, korban dibakar oleh rekannya 
setelah cekcok mulut di kalangan para tunawisma yang terbiasa hidup keras.

Tiga orang yang merupakan satu grup pengamen di Tanah Abang tega mengeroyok 
Bambang Haruman (20) hingga tewas. Bambang yang juga berprofesi sebagai 
pengamen dihabisi lantaran kerap menghina salah satu dari pembunuh. Di tubuh 
korban, terdapat delapan luka tusuk.

Di Menteng, Srivita Motiram dibunuh sepasang pekerja rumah tangganya, BS dan T. 
Suami-istri ini menghabisi majikan mereka gara-gara tidak kuat lagi mendengar 
cacian majikan.

Sekitar 20 pramuniaga perusahaan penjual pakaian impor PT A di kawasan Pasar 
Baru dianiaya oleh RA, bos mereka. Penganiayaan yang terjadi dua hari itu 
diikuti dengan paksaan agar para karyawan ini menandatangani surat pernyataan 
bahwa korban mencuri uang perusahaan.

Pertengkaran yang kerap terjadi juga menyebabkan seorang anak dengan cepat 
menghabisi nyawa ibunya. Di kawasan Cempaka Putih, Susanti Lukas meninggal 
setelah dipukuli anak perempuannya.

Ketidakcocokan masalah duit di Bungur membuat karyawan menghabisi nyawa 
majikannya. Sekali hunus, samurai LFE membuat Gouwa Mie Sia alias Sumiati 
meninggal. Padahal, karyawan ini masih mempunyai hubungan darah dengan si 
majikan.

Pembunuhan di apartemen juga terjadi sepanjang tahun ini. Jovita Sugita, 
pemilik usaha pijat, ditemukan meninggal di apartemen di Jakarta Barat. 
Pembunuhnya diduga seorang yang dikenal korban.

Novita, seorang mahasiswi jurusan desain grafis, juga ditemukan di apartemen 
dalam kondisi membusuk dan berlumur darah. Di tubuh korban, terdapat sejumlah 
luka bacok. Telepon, uang, serta perhiasan korban hilang. Sama seperti yang 
dialami pemilik usaha pijat, mahasiswi ini dibunuh oleh orang yang dikenalnya. 
Alasannya, pembunuh sebal dimarahi Novita saat membayar utang.

Seorang model, Setianti Dwi Retno, juga meninggal di apartemen dengan luka 
pukul di kepala. Pelaku pembunuhan model cantik ini adalah perias artis. Sang 
perias mengaku sakit hati lantaran si model enggan dirias olehnya.

Tahan banting

Dr Ratna Mardiati SpKJ, dokter ahli jiwa dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol, 
Jakarta Barat, mengatakan, Jakarta memang tempat impian bisa terwujud. Jakarta 
adalah tempat untuk menjadi orang sukses. Lihat saja, pada saat Lebaran, banyak 
sepeda motor dan mobil dipertontonkan ke kampung halaman, perhiasan gemerlap, 
dan sebagainya.

Namun, Jakarta juga menjadi tempat yang bisa dengan cepat membuktikan kegagalan 
seseorang untuk membuktikan diri. Oleh karena itu, orang yang bisa tinggal di 
Jakarta hanyalah orang yang agresif, kreatif, siap untuk sikut-sikutan, dan 
tahan banting.

Medan laga tempat perburuan manusia mempertahankan hidupnya sangat memengaruhi 
sepak terjangnya. Maka, tempat hunian yang padat, atau tempat mencari nafkah 
yang padat saingannya, akan mendorong manusia untuk memakan satu atas lainnya, 
tutur Ratna.

Mengutip dari sebuah penelitian, Ratna mengatakan, 14 persen penduduk Jakarta 
mengalami depresi akibat frustrasi. Bahkan, di RSJ Grogol, setiap hari ada 
80-100 orang datang ke poliklinik untuk berkonsultasi, ujarnya.

Persaingan yang ketat, tuntutan kerja yang tinggi, dan tekanan masyarakat akan 
menimbulkan stres. Namun, menurut Ratna, tidak selamanya stres itu jelek. Jika 
manusia bisa mengelola stres, justru keberhasilan yang dia capai. Misalnya 
karena tekanan waktu, pekerjaan yang menumpuk bisa diselesaikan tepat waktu.

Namun, jika manusia tidak bisa mengelola stres itu, menjadikan stres sebagai 
alat pacu, maka stres menjadi distres. Ini yang berbahaya, ucap Ratna.

Untuk bisa mengelola stres dan tahan banting, Ratna mengatakan, tidak semudah 
membalik tangan. Ada beberapa syarat untuk menciptakan manusia yang bisa 
mengelola stres dan tahan banting. Pertama, manusia itu harus sehat, baik 
secara fisik maupun otak. Kedua, pola asuh yang mempersiapkannya untuk menang 
dalam persaingan. Ketiga, lingkungan yang kondusif untuk mengasah semangat 
berjuang.

Kemampuan itu 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bersepeda di Lembah Baliem

2009-12-28 Terurut Topik Tengku Muhammad Dhani Iqbal
*Mengarungi Lembah Baliem*
Oleh Prana Sunaryo

Sulit untuk tidak berdecak kagum jika Anda berkunjung ke Lembah Baliem di
dataran Papua. Ia seperti medan magnet yang mengundang siapa saja untuk
datang dan menjelajahinya. Dan itulah yang saya rasakan. Bersama istri di
akhir pekan yang cerah, saya mengarungi sebagian lembah indah ini dengan dua
sepeda.

Mengingat medan berat yang akan kami tempuh, maka sebelumnya saya harus
menyiapkan segala sesuatunya. Diantaranya adalah makan pagi dan meregangkan
otot-otot agar stamina tubuh tetap fit. Tak lupa saya juga menyiapkan
biskuit, air minum, sampai cadangan ban dalam dengan pompa ban mungil serta
tool kit.

Perjalanan dimulai pukul 09.00 WIT. Kami memulainya dari Kota Wamena,
ibukota Kabupaten Jayawijaya yang terletak di Wilayah Pegunungan Tengah,
Papua. Kota ini terletak sekitar 1500 meter dari permukaan laut (mdpl) dan
hanya dapat dicapai dengan moda transportasi udara. Posisinya seolah
menunjukkan ia terletak di jantung Papua. Tak aneh jika muncul anggapan
bahwa Anda belum ke Papua jika belum menginjakkan kaki di Wamena.

Saat itu hari sungguh cerah dan suhu udara berkisar di angka 22 derajat
celcius. Dan kami yakin penjelajahan di akhir pekan ini akan terasa sangat
menyegarkan dan membebaskan. Hanya saja, sengatan matahari perlu
diantisipasi dengan menggunakan baju lengan panjang dan topi atau helm
sepeda dengan sun-visor. Ini untuk menjaga agar kulit tidak perih atau
terbakar.

Tujuan kami adalah Asolotipo, sebuah tempat wisata yang sangat menarik.
Jaraknya sekitar 15 kilometer ke arah utara Kota Wamena. Dinamika medan
perjalanan cukup variatif, dengan kombinasi antara jalan datar, tanjakan,
dan turunan. Medan tanjakan mengisi sekitar 25 persen dari total jarak
perjalanan. Dengan kondisi ini, penggunaan sepeda gunung dengan minimal
kecepatan 21 (21 speed) cukup disarankan. Penggunaan sepeda gunung ini juga
berguna untuk menghadapi kondisi perjalanan off-road yang menyumbang sekitar
10 persen dari total perjalanan.

Selanjutnya klik *di
sinihttp://wisataloka.com/jelajah/mengarungi-lembah-baliem/
*.


Salam,
TM. Dhani Iqbal


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out BOHONG bank century

2009-12-28 Terurut Topik Tumpak silalahi
Dear Clara,
 
Ada fenomena di Bangsa ini pokoknya melakukan fitnah dulu, walaupun hanya 
diketahui informasinya secuil-cuil dari masalah yang sesungguhnya atas 
kebijakan masa lalu.
 
Sementara kebijakan kedepan lupa,ancaman krisis global yang belum 
sepenuhnya pulih tidak ada yang mendiskusikan...
 
sungguh prihatin
 
 
 


--- On Sun, 12/27/09, Clara Lila claral...@gmail.com wrote:


From: Clara Lila claral...@gmail.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out  BOHONG bank century
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Sunday, December 27, 2009, 6:54 PM


Betul sekali pak Godlip.

Tampaknya memang ada wabah amnesia menyerang kita.

Jikapun kita lupa, baiknya tidak menyebarkan kerancuan bagi orang2 terbaik yg 
sudh berjuang mempertahankan krebilitasnya, ibu SMI dan pak Boed.



Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Amien: Buku Gurita Cikeas Gunakan Data Sekunder

2009-12-28 Terurut Topik Agus Hamonangan
Laporan wartawan KOMPAS.com Hindra Liauw

JAKARTA, KOMPAS.com — Tokoh senior Muhammadiyah, Amien Rais, mengaku telah 
melahap habis buku Membongkar Gurita Cikeas dalam hitungan jam. Lantas, 
bagaimana pendapatnya setelah membaca habis buku karya George Aditjondro 
tersebut?

Saya mendapat info yang masih sepihak. Buku ini merupakan gabungan dari 
berbagai sumber sekunder, seperti internet, jurnal, dan koran. Data-data ini 
kemudian digabung-gabungkan. Tidak ada hasil penelitian sendiri, ujar Amien, 
Minggu (27/12/2009) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Ditambahkannya, dalam pemahaman akademis, memang kekuatan data sekunder tidak 
terlalu berbobot. Namun, lanjut Amien, tentu data-data sekunder yang digunakan 
George tetap mengacu pada realitas yang ada.

Sementara itu, mantan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault mengaku 
belum membaca buku tersebut. Namun, Adhyaksa meminta siapa pun jangan melakukan 
tindakan asal tuduh.

Tuduhan ini, bersama tuduhan lainnya, membuat pemerintah tidak fokus dalam 
menjalankan program kerja 100 hari. Maka itu, saya menyarankan agar kasus 
Century dapat segera dituntaskan sehingga pemerintah dapat fokus menjalankan 
perannya, ujar Adhyaksa.

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/28/06283412/amien.buku.gurita.cikeas.gunakan.data.sekunder



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bail out BOHONG bank century

2009-12-28 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Pak Bungaran,
Masalah perampokan berbeda, itu pidana yang harus dikejar dan harus 
dipertanggungjawabkan pemiliknya. Sudah berkali-kali dijelaskan bahwa rumah 
perampok yang kebakaran karena disengaja oleh perampoknya harus diselamatkan 
untuk mencegah kebakaran menjalas ke sekitarnya.  Rumahnya diperbaiki dengan 
harapan dapat dijual lebih mahal sedang perampoknya dicari dan ditangkap. 
Hubungan krisis global dengan kalah kliring BC sudah banyak diulas dan 
dijelaskan.  Baca sa penjelasan Miranda Gultom dan Pak Boediono.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bungaran no_re...@yahoogroups.com
Date: Sun, 27 Dec 2009 23:55:29 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bail out   BOHONG  bank century

SEkali lagi Pak Godlip tidak mengerti ? Coba jelaskan kalah kliring, krisis 
global terhadap dampak perekonomian Indonesia ?.
Bagaimana jika pemilik bank merampok bank hingga dimungkinkan terjadi situasi 
kalah kliring




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bail out BOHONG bank century

2009-12-28 Terurut Topik Yanuar Rizky
Reference: Laporan Auditan Bank Century 31 Des 2008

Fakta: tagihan antar Bank (inter Bank) adalah transaksi call money, artinya 
terjadi di pasar uang antar bank

Peristiwa: 13 November 2008, BC kalah kliring, dan artinya inter Bank itu atau 
kalah tidak bisa penuhi kewajiban call money..

Reference: Laporan Audit Investigasi BPK

Fakta: setelah mendapat dana FPJP pihak terafiliasi mengambil dana dgn cara 
inkaso ke rekening nasabah lain

Dampak: BC tidak menggunakan dana untuk selesaikan masalah kalah kliringnya, 
dana tak sesuai peruntukan (pidana perbankan terjadi setelah uang negara masuk, 
jadi masuk unsur indikasi pidana tipikor).. Sehingga, BC mengalami resiko 
kembali kalah kliring dan lalu dibawa ke rapat KSSK (angka yang dibahas masih 
sama sekitar 675 Miliar, dan ini interbank nya)..

Peristiwa: ref LK Century auditan 31 Des 08 uang interbank belum dibayar.. Jadi 
ada pola setelah diambil KSSK pola saat dana FPJP masuk berulang, ada indikasi 
prioritas ke dana pihak ketiga.. Anehnya, ini juga dilakukan BUMN (motif ketika 
Bank nya dikuasai negara malah BUMN ambil, dulu menempatkan saat Bank nya 
swasta mrk percaya!).. Ada motif dan ada uang negara masuk, indikasi tipikor 
pun terjadi..

Itu saja, semua dari yang dapat kita baca dari sumber data2x resmi (audit BPK, 
dan LK BC Auditan)..

Salam, 
-Yanuar Rizky- (mail to: ri...@elrizky.net) transmitted by tukang pos®[on the 
net: www.elrizky.net]



-Original Message-
From: bungaran no_re...@yahoogroups.com
Date: Sun, 27 Dec 2009 23:55:29 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bail out   BOHONG  bank century

SEkali lagi Pak Godlip tidak mengerti ? Coba jelaskan kalah kliring, krisis 
global terhadap dampak perekonomian Indonesia ?.
Bagaimana jika pemilik bank merampok bank hingga dimungkinkan terjadi situasi 
kalah kliring




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Rapor Polri Memprihatinkan

2009-12-28 Terurut Topik Agus Hamonangan


Jakarta, Kompas - Kinerja Polri selama kurun 2009 dinilai memprihatinkan. 
Berbagai kasus yang terjadi menggerus kepercayaan publik terhadap Polri dari 
waktu ke waktu. Kelemahan Polri yang dinilai masih harus diperbaiki adalah 
integritas dan akuntabilitas.

Komisi Kepolisian Nasional atau Kompolnas menilai, dalam kurun 2009, masalah 
transparansi masih disikapi Polri secara abu-abu. Anggota Kompolnas, Novel Ali, 
menilai, kultur transparansi abu-abu ini masih terpelihara di tubuh Polri. 
Polri baru bersikap terbuka atas keberhasilan penegakan hukum atau ketertiban 
masyarakat, tetapi tertutup atas kegagalan profesi ataupun etika.

Akibatnya, transparansi Polri tidak berhasil membangun akuntabilitas 
eksternalnya. Dampaknya, dari waktu ke waktu, kepercayaan publik terhadap Polri 
merosot, tutur Novel Ali.

Kompolnas juga menyorot soal reformasi birokrasi Polri yang dinilai tidak 
sepenuhnya terwujud. Penyebabnya, menurut Novel, sentralisasi yang dominan di 
tubuh Polri. Ia mencermati, banyak kebijakan dan tindakan yang seharusnya 
diserahkan ke tingkat bawah justru dilakukan tingkat atas.

Demi efisiensi, birokrasi Polri perlu dirampingkan. Mabes Polri bergerak di 
bidang kebijakan dan strategi. Organisasinya cukup kecil saja. Polda ke bawah 
lebih bergerak di bidang taktis, teknis, papar Novel.

Rapor merah

Sebelumnya, Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat menilai kinerja Polri berada pada 
urutan terendah dibandingkan dengan seluruh institusi penegakan hukum di 
Indonesia. Polri mendapat indeks prestasi minus 2,92 dalam skala rentang minus 
4 hingga 4. Padahal, LBH mencatat, Polri mengawali tahun 2009 dengan baik, 
khususnya dalam mengamankan pemilu serta membongkar jaringan terorisme. Namun, 
awal yang baik tersebut akhirnya dianggap rusak setelah Polri ambil bagian 
dalam drama berbau politis, yaitu perkara kriminalisasi Komisi Pemberantasan 
Korupsi, yang sempat memidanakan dua pimpinannya, Bibit Samad Rianto dan 
Chandra M Hamzah.

LBH Masyarakat yang diwakili Taufik Basari, Ricky Gunawan, dan Dhoho A Sastro 
menyampaikan, catatan evaluasi LBH Masyarakat terhadap lembaga penegak hukum 
itu disusun berdasarkan peringkat yang kriterianya telah ditentukan.

Aspek yang diukur adalah kinerja tiap lembaga, ketersediaan dan berjalannya 
mekanisme pengawasan internal, mekanisme penghargaan dan hukuman di tiap 
lembaga, persepsi publik, penilaian terhadap integritas lembaga tersebut, 
transparansi terhadap pengawasan eksternal, serta tingkat akuntabilitas. 
Ketujuh kriteria tersebut masing-masing memiliki bobot poin, yang totalnya 24 
poin. Dari hasil penghitungan, akan diperoleh skala yang terentang antara minus 
4 hingga 4.

Berdasarkan itu, Polri, dibandingkan dengan delapan lembaga lainnya, berada di 
peringkat paling bawah. Sementara peringkat teratas diduduki oleh KPK dengan 
indeks prestasi 3,42.

Selain soal kriminalisasi KPK yang menjadi noda bagi prestasi Polri, LBH juga 
menyoroti keputusan penghentian penyidikan terhadap perkara Lumpur Lapindo oleh 
Polda Jawa Timur. Selain itu, praktik kekerasan oleh oknum Polri terhadap 
rakyat juga menjadi sorotan evaluasi tersebut. (SF)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/12/29/03584463/rapor.polri.memprihatinkan



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Press Release Kabinet Indonesia Muda: Pelarangan Buku, Pelarangan Ilmu

2009-12-28 Terurut Topik Indra Jaya Piliang
Keterangan Pers
Kabinet Indonesia Muda (KIM)
28 Desember 2009

“Pelarangan Buku, Pelarangan Ilmu”



“There is nothing more frightening than active ignorance (Goethe)”

Berdasarkan Keputusan Jaksa Agung No.139 sampai dengan 143/A/JA/12/2009 tanggal 
22 Desember 2009, pihak Kejaksaan Agung Republik Indonesia mengumumkan 
pelarangan terhadap lima buah buku sebagai berikut:

1.  “Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto” 
karangan John Roosa, 
2.  “Lekra Tak Membakar Buku: Suara Senyap Lembar Kebudayaan Harian Rakjat 
1950-1965” karangan Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M. Dahlan; 
3.  “Suara Gereja bagi Umat Tertindas Penderitaan, Tetesan Darah, dan 
Cucuran Air Mata Umat Tuhan di Papua Barat Harus Diakhiri” karya Cocrates 
Sofyan Yoman;
4.  “Enam Jalan Menuju Tuhan” karya Darmawan MM; serta 
5.  “Mengungkap Misteri Keberagamaan Agama” yang ditulis Syahrudin Ahmad.

Dasar hukum pelarangan itu adalah Undang-Undang Nomor 4/PNPS/1963 tentang 
pengamanan terhadap barang-barang cetakan yang isinya dapat mengganggu 
ketertiban umum dan Pasal 30 ayat (3) huruf (b) Undang-Undang Kejaksaan RI. 
Sebelumnya, pihak Kejaksaan Agung RI juga mengeluarkan larangan pemakaian 13 
buah buku pelajaran sejarah tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah 
Menengah Atas lewat SK No. 19/A/JA/03/2007 tanggal 5 maret 2007, Kep. Jaksa 
Agung RI Nomor: Kep-123/A/J.A/11/2007 Tanggal 27   November 2007 Larangan 
Beredar Barang Cetakan Buku Tenggelamnya Rumpun Melanesia Pertarungan Politik 
NKRI di Papua Barat”, Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : 
Kep-050/A/JA/06/2006 Tanggal 16 Juni 2006 Tentang Larangan Beredar Barang 
Cetakan Buku Atlas yang  Mencantumkan Gambar Bendera Bintang Kejora Dengan 
Label “Wirian” dan Pembagian Propinsi Papua Menjadi 3 (Tiga) Propinsi, Yaitu 
Papua Barat, Papua Timur, dan Papua Tengah. Keputusan Jaksa Agung
 Republik Indonesia Nomor : Kep-051/A/JA/06/2006 Tanggal 16 Juni 2006 Tentang 
Larangan Beredar Barang Cetakan Buku Berjudul “Kutemukan Kebenaran Sejati Dalam 
Al-Qur’an” Penulis Drs. Maksud Simanungkalit Penerbit Yayasan Al-Hanif Po Box 
123 Batam Center.

Belakangan, buku karangan George Junus Aditjondro berjudul “Membongkar Gurita 
Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century” juga hilang di pasaran. Ditengarai bahwa 
buku ini dibeli oleh pihak yang merasa berkepentingan dengan ketidak-hadiran 
buku itu di masyarakat atau intimasi terhadap toko-toko buku. 

Menyikapi hal tersebut, Kabinet Indonesia Muda (KIM) memandang:

Bahwa warga negara Indonesia masih membutuhkan buku-buku, terutama buku-buku 
ilmiah yang diakui oleh dunia akademis. Selama ini, upaya menerbitkan buku-buku 
asing sangat terbatas, sehingga mengurangi akses masyarakat Indonesia – 
terutama lingkungan kampus – akan dunia buku. 

Bahwa salah satu tugas penyelenggara negara adalah mencerdaskan kehidupan 
bangsa. Dalam konteks itu, pelarangan buku-buku – terutama buku-buku ilmiah – 
adalah bertentangan dengan tujuan yang termaktub dalam konstitusi itu. 

Bahwa masyarakat Indonesia memiliki pengetahuan yang cukup atas bahaya yang 
dikandung oleh buku. Sejauh yang bisa dipahami selama ini, tidak pernah atau 
belum pernah sebuah buku menjadi penyebab bagi munculnya konflik di masyarakat. 

Bahwa rezim Kabinet Indonesia Bersatu II semakin nyata dalam menunjukkan diri 
sebagai rejim anti ilmu pengetahuan dan anti-intelektual. Rezim seperti ini 
telah mengambil semangat buruk dari perilaku tokoh-tokoh di masa lalu yang 
membakar atau menghancurkan perpustakaan-perpustakaan, seperti Gengis Khan dan 
Adolf Hitler, termasuk juga rezim pemerintahan Presiden Soeharto yang melarang 
peredaran banyak sekali buku. 

Atas dasar itu, KIM menyatakan:

Pertama, menolak keputusan Kejaksaan Agung RI yang menyatakan kelima buku itu 
sebagai buku-buku terlarang. Keputusan itu bertentangan dengan tujuan 
penyelenggaraan pemerintahan dan semangat memajukan ilmu pengetahuan. 

Kedua, menolak upaya kriminalisasi terhadap pengarang kelima buku itu. 
Pengarang kelima buku itu wajib diberikan perlindungan hukum, sesuai dengan 
ketentuan dalam UUD 1945 yang menjamin hak menyatakan pendapat. 

Ketiga, mengusahakan agar segala bentuk perundang-undangan yang bertentangan 
dengan tujuan untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa layak ditolak atau minimal 
diuji kembali di Mahkamah Konstitusi. Untuk itu KIM akan memberikan jaminan 
sebagai salah satu pihak yang mengajukan judicial review kepada Mahkamah 
Konstitusi terkait dengan penghapusan pasal-pasal dalam Undang-undang nomor 4 / 
PNPS / 1963 tentang Pengamanan terhadap Barang-Barang Cetakan yang Isinya dapat 
Mengganggu Ketertiban Umum. 

Keempat, menghimbau agar masyarakat Indonesia semakin mencintai buku-buku dan 
sekaligus melakukan upaya untuk mencegah agar ilmu pengetahuan tidak dijadikan 
sebagai sasaran ketidak-beresan dalam pengelolaan pemerintahan. 

Kelima, menolak kata-kata dan ilmu pengetahuan 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Anas: Gurita Cikeas Mirip Sinetron Mistik dan Infotainment

2009-12-28 Terurut Topik Agus Hamonangan
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, 
pihaknya menganggap buku Gurita Cikeas yang ditulis George Junus Aditjondro 
sebagai buku yang tidak bermutu.

Dikatakan Anas, buku seperti itu hanya dianggap sebagai hiburan, layaknya 
sinetron mistik dan infotainment.

Walaupun hiburannya tidak mendidik. Mirip sinetron-sinetron mistik atau 
infotainment gibah. Yang diharapkan George adalah bukunya terekspose luas dan 
mendapatkan iklan gratis, sehingga makin laris dan terus dicari, kata Anas 
melalui pesan singkat kepada Kompas.com, saat ditanya komentarnya tentang 
kontroversi buku terbitan Galang Press itu, Senin (28/12/2009).

Anas berpendapat, buku tersebut hanya dipenuhi sensasi yang berdaya analisis 
rendah. Lompatan-lompatan logikanya sangat insinuatif. Data-data yang 
digunakan tidak berdasar, bukan data primer yang dapat dibuktikan kebenarannya, 
alias hanya data sekunder. Bahkan tersier yang sangat bias, ujar Ketua Fraksi 
Partai Demokrat ini.

Buku Gurita Cikeas langsung menghilang dari peredaran setelah beberapa hari 
diluncurkan. Di sejumlah toko buku tak lagi ditemukan buku bersampul gambar 
gurita itu. Bagi Demokrat, terbitnya buku ini memunculkan sinyalemen skenario 
politik untuk menjatuhkan citra SBY.

Kami harap buku George ini bukan dimaksudkan sebagai bagian dari skenario 
politik untuk membusukkan citra SBY dan Pemerintah, karena merasa pemilu belum 
selesai atau karena ada yg tidak legowo dengan hasil Pemilu 2009. Meskipun kami 
juga mencium aroma politik di balik terbitnya buku sensasi ini, kata Anas.

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/28/09100962%20/anas.quotgurita.cikeasquot.mirip.sinetron.mistik.dan.quotinfotainmentquot



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out BOHONG bank century

2009-12-28 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Baiknya kita tunggu saja penyelidikan Tim Pansus BC dan KPK.  Rasanya kita 
sulit utk ketemu karena masing-masing berangkat dari sudut pandang yang 
berbeda.  Cuma kalau saya melihat SMI dan Pak Boed sudah berhasil menstabilkan 
ekonomi Indonesia beberapa tahun terakhir. Tks atas responsenya. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com
Date: Mon, 28 Dec 2009 00:08:02 
To: FPKForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out   BOHONG  bank century

Begini aja, Bung Godlip. Silakan tanya kepada ekonom2 manapun, termasuk ekonom2 
neolib atau neokon: berapa banyak sih pengaruh pasar keuangan terhadap 
perekonomian nasional Indonesia? Berapa byk org menaruh uangnya di bank atau 
dikebunnya berupa kerbau atau dikolamnya berupa ikan? Kenapa justru dunia 
perbankan yg membawa Indonesia hanyut ke dalam krisis, lalu dunia pasar tanah 
abang, pasar klewer, yg mencegah kehanyutan itu?

Seluruh dana di bank2 pemerintah yg menguasai perbankan sudah dijamin dlm bulan 
Oktober 2008. Yg tidak dijamin adalah dana2 di bank swasta nasional dan asing 
yg terus diminta oleh ekonom2 neolib dan bankir2 santun. Alangkah aneh kalau 
org ambil uang di bank2 pemerintah, lalu alihkan di bank2 asing, justru disaat 
bank2 asing kena hantaman krisis global itu. Mestinya Pak Boed menjelaskan 
likuiditas mengering itu di bank mana? Bank pemerintah atau bank swasta atau 
bank century saja? 

Yg terpenting adalah: siapa pihak yg dgn gentle maju ke depan dan berkata: Saya 
bertanggungjawab atas otoritas yg saya miliki selama menjadi pejabat di BI, 
Depkeu, dan siap menanggung risiko apapun kalau ada kesalahan. Kalau Pak Boed 
dan Bu SMI siap, saya angkat jempol dan telunjuk sekaligus. 

IJP




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Muladi: Presiden Yudhoyono Harus Tampil Klarifikasi Sendiri

2009-12-28 Terurut Topik Agus Hamonangan
Laporan wartawan KOMPAS Wisnu Dewabrata

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Muladi 
menyarankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera menggelar klarifikasi 
langsung untuk menjawab semua tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya menyusul 
terbitnya buku berjudul Membongkar Gurita Cikeas di Balik Skandal Bank Century 
oleh George Junus Aditjondro.

Menurut Muladi, klarifikasi langsung oleh Presiden Yudhoyono diyakini akan 
sangat efektif ketimbang memberikan sejumlah bantahan melalui para juru 
bicaranya seperti dilakukan selama ini. Dia juga mengingatkan, Presiden 
Yudhoyono tidak menempuh jalur hukum.

Saran tersebut disampaikan Muladi, Senin (28/12/2009), seusai membuka acara 
peluncuran dan bedah buku Karakter-Mengantar Bangsa Dari gelap Menuju Terang 
tulisan Soemarno Soedarsono di Gedung Lemhannas.

Presiden harus tegas dan terbuka mengklarifikasi apa yang ditulis Aditjondro 
dalam buku itu, apalagi ini menyangkut citra Presiden. Jangan melalui juru 
bicara lagi, langsung saja tanggapi sendiri. Saya yakin analisis pribadi 
(Aditjondro) dalam buku itu belum tentu benar, ujar Muladi.

Menurut Muladi, akhir-akhir ini Presiden Yudhoyono memang banyak mengalami 
serangan politis (political attack). Namun hal itu dinilai sesuatu yang biasa, 
apalagi mengingat Presiden Yudhoyono terpilih untuk yang kedua kalinya dan 
sampai saat ini masih tetap populer di mata masyarakat.

Untuk itu, tambah Muladi, Presiden Yudhoyono harus tetap menerima berbagai 
serangan politis tadi sambil tetap harus memberikan klarifikasi yang signifikan 
dan lengkap. Cara klarifikasi diyakini akan jauh lebih dihormati daripada 
menggunakan pendekatan hukum. Upaya hukum hanya akan menimbulkan implikasi 
terlalu jauh, pro dan kontra jangka panjang, dan semakin menghangatkan politik 
nasional.

Kasus ini berbeda dengan kasus Zaenal Maarif (politisi PBR) dahulu. Kalau 
kasus itu sih masalah kecil, ujar Muladi. Presiden Yudhoyono lebih lanjut 
diminta Muladi untuk mempelajari terlebih dahulu isi buku Aditjondro sebelum 
memberikan klarifikasi. Setelah itu, klarifikasi harus diberikan secara 
sistematis, termasuk soal kepastian bahwa sejumlah yayasan yang disebut memang 
berfungsi atau melakukan hal-hal seperti dituduhkan.

Muladi mengaku sepakat dengan pendapat Presiden Yudhoyono, yang memastikan 
pemerintah tidak akan melarang buku itu karena justru malah akan memicu 
keingintahuan orang banyak untuk mencari dan membaca tulisan Aditjondro tadi. 
Saya kenal yang namanya George Junus Aditjondro itu orangnya memang seperti 
itu. Zaman Pak Harto (mantan Presiden Soeharto) dahulu dia dicekal, juga di 
masa Pak Habibie (mantan Presiden BJ Habibie). Saya pribadi belum pernah baca 
bukunya sekarang ini, cuma dari ringkasannya, tambah Muladi.

Dari ringkasan tentang buku Membongkar Gurita Cikeas di Balik Skandal Bank 
Century tadi, Muladi menangkap kesan bahwa Aditjondro terlalu gampang menuduh 
orang hanya dengan mengutak-atik data yang dikumpulkan dan diolahnya sendiri, 
membuat skenario yang subyektif, kemudian menuduh. Padahal saya lihat data 
yang ada di buku itu diutak-atik dan digandeng-gandengkan sendiri secara 
subyektif. Saya yakin banyak data di buku itu yang dapat dengan mudah 
dibantah, ujar Muladi.

Lebih lanjut Muladi mengingatkan Aditjondro agar bersiap mempertanggungjawabkan 
tulisan dalam bukunya itu, baik secara sosial, moral, maupun hukum. Buku itu 
dinilai terbit pada masa yang sangat kritik terkait kondisi perpolitikan 
bangsa, apalagi isi buku tersebut juga memberi citra negatif bagi Presiden.

Pada kesempatan sama, walau mengaku hanya tahu buku tersebut dari pemberitaan 
di media massa, budayawan Katolik Franz Magnis Suseno menilai isi buku karangan 
Aditjondro bisa memberi banyak khazanah dan penjelasan baru, terutama terkait 
kasus dugaan skandal Bank Century, terlepas apakah isinya benar atau tidak. 
Namun, saya tidak setuju kalau dilarang karena masyarakat harus punya 
kebebasan mencari informasi. Biar mereka sendiri menilai dan mengkritik 
buku-buku seperti itu. Pelarangan hanya muncul dari kekhawatiran berlebihan 
(pemerintah) dan karena ketidakinginan untuk menerima adanya potensi kritis 
lain di masyarakat, tambah Magnis.

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/28/21132489/muladi.presiden.yudhoyono.harus.tampil.klarifikasi.sendiri



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Century sudah selesai?

2009-12-28 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Kalau yang dipertanyakan itu saya setuju.  Jangan kebijakan bailoutnya yang 
dipertanyakan, tetapi kemana larinya uang itu.  Itu sekarang yang malah tidak 
dipersoalkan yang ditembak SMI sama Pak Boed saja.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: nano_taxpayer nano_taxpa...@yahoo.com.sg
Date: Mon, 28 Dec 2009 02:01:16 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Century sudah selesai?


Saya copy paste tanggapanku atas posting sebelumnya di milis KD, dgn judul 
Google vs Politikus, Krisis Gak Sih? Tanggapan ini juga telah aku posting di 
milis KD.

Yang dipertanyakan masyarakat bukan krisis atau tindakan bailout, namun apakah 
uang bailout 6,7 triliun benar-2 digunakan untuk tujuan menyelamatkan 
perekonomian nasional, sesuai cara-2 bailout yang dilakukan di negara maju, 
misalkan Eropa atau Amerika.  
Nah kenyataan sekarang ada indikasi 6,7 triliun itu buat bancakan para 
perampok yang mengambil kesempatan dari krisis ekonomi dan kedok bailout 
melalui konspirasi dengan para pejabat di negara ini, kami TIDAK RELA.

Kutipan di atas diartikan Bung Liman, bukan bail-out itu yang masalah

Maksud dari pernyataan saya di atas seseorang tidak dapat dinyatakan bersalah 
karena melakukan bailout, namun dapat dinyatakan salah atau tidak salah setelah 
dikaji, dibuktikan apakah PROSES bailout telah memenuhi syarat-2nya sesuai 
aturan yang ada, dan tidak ada pelanggaran aturan hukum.

Informasi yang beredar sekarang ini ada dugaan bahwa Boed dan SMI tidak 
melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan dengan baik terhadap Century, sehingga 
tidak layak untuk di-bailout. Dugaan pada Boed dan SMI itulah yang saat ini 
sedang dikumpulkan bukti dan saksi oleh Pansus Century di DPR.

Pada postingan dgn judul Deal of The Century, tulisan Dicky Iskandar Di Nata, 
orang yang mengetahui aspek teknis. Bank Century bukanlah bank yang 
menjalankan fungsi pokoknya sebagai financial intermediary, menghimpun dana 
masyarakat untuk kemudian sebagai agent of development menyalurkan kembali 
dalam bentuk kredit. Contoh ini bukankah salah satu indikasi Boed tidak 
menjalankan pengawasannya dengan baik ketika menjabat di BI. Di BI Boed digaji 
sangat besar lho

Saya tidak pernah membela seseorang secara permanen, membabi buta, 
mengkultuskan meskipun orang itu integritas sebelumnya dikenal baik dan bersih 
jika pada suatu saat ada indikasi kurang baik. Memang sebelum kasus Century 
saya mengagumi Boed dan SMI tapi sekarang, sementara tidak, begitu juga dulu 
tidak menyukai HP namun sekarang begitu di BPK dan mengungkap kasus Century 
saya mendukung pernyataan/ pendapatnya. Suatu saat nanti jika Boed dan SMI 
ternyata terbukti tidak bersalah, pasti aku akan mengagumi kembali. Yang wajib 
kita bela adalah kebenaran yang dilakukan seseorang bukannya kita bela pribadi 
orangnya. Meskipun orang yang kita cintai,  jika melakukan kesalahan sebaiknya 
tetap dibebani resiko dari kesalahannya bukannya dianulir dan dibela.

Nampaknya Bung Liman ini memang membela seseorang secara membabi buta, meskipun 
ditunjukkan ketidakbenaran pada seseorang itu selalu dicari alasan-2 pembenar 
yang nampak dipaksakan.

Mohon maaf jika salah...


salam
nano




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hebatnya Boediono

2009-12-28 Terurut Topik lusimayang
Apakah memang treatment harus selalu sama kalau kondisinya beda.
Saya tidak ingat bank mana yang ditutup, tapi katakan misalnya bank A kondisi 
kesehatannya terus menurun dan ternyata langkah2 perbaikan yang dilakukan 
misalnya merger tidak mau, dicarikan penyetor modal tambahan gak ada yang mau 
ya jalan terakhir ditutup.
Nah dalam kasus Bank Century ini, kondisi saat itu mengharuskan KSSK 
menyimpulkan agar bank ini tidak ditutup ya itulah yang terjadi. Siapa sih yang 
bisa memastikan apa yang akan terjadi?.
Bahwa dengan keputusan bank Century tetap tidak ditutup tapi ada ekses yaitu 
adanya dugaan penyelewengan mengapa bukan yang menyelewengkan itu yang 
dipermasalahkan? Dalam hal ini harus komprehensif bukan hanya pembuat 
kebijakannya saja, tapi yang paling penting adalah penerima keuntungannya. 
Rasa2nya selama ini kalau di Indonesia, pada kasus-kasus korupsi yang 
dikejar-kejar bukan penerima keuntungan tapi justru pembuat kebijakan. Aneh bin 
ajaib.
Dalam kasus century ini, kalau memang pembuat kebijakannya juga menerima 
keuntungan ya silakan saja diperiksa, tapi oleh yang berwajib dalam hal ini 
penegak hukum. Lha disini malah anggota DPRnya yang bersikap seolah-olah 
menjadi pengadilan dan sometimes kebablasan menjadi Tuhan dengan mengadili 
semua orang.
Padahal, kita juga tahu Dewan Yang Terhormat ternyata juga penerima suap. 
Jangan2 anggota dewan ini mengukur orang lain dengan standarnya sendiri ya, 
jadi dipikirnya semua orang itu memang menerima suap,
Duuh kena UU ITE ngga nih nulis seperti ini, moga2 engga wong bukan artis...

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, retnokustiawan no_re...@... 
wrote:


 Memang Pak Boediono betul betul hebat sehingga pertanyaan2 para anggota DPR 
 bisa dijawab dengan lancar,itu menunjukkan bahwa beliau memang ahli dalam 
 memanipulasi data dan memutarbalikkan fakta.Mantan gubernur BI aja bilang 
 kasus seperti century ini 2 bank yang lain aja ditutup, kenapa century kok 
 tidak pasti ada udang dibalik rempeyek eh kliru batu


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Amunisi Baru Bank Century

2009-12-28 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Janganlah selalu berasumsi dan berburuk sangka.  Tunggu saja hasil penyelidikan 
KPK. Jangan2 nanti kalau KPK tidak memanggil SMI dan Boed, KPK yg disalahin dan 
dibilang sudah dibeli? 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: lanogan ginting olano...@yahoo.com
Date: Sun, 27 Dec 2009 19:43:45 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Amunisi Baru Bank Century

Pannggil Sri Mulyani dan SBY ke DPR konfrontasikan ucapan mereka berdua siarkan 
langsung melalui TV dari situ kan bisa jelas ketahuan mana yg benar mana 
bohong. Bisa saja SBY tau tapi krn tidak menguntungkan buat dia akhirnya 
memberikan keterangan palsu, mengorbankan Sri Mulyani. Saya tambah yakin kasus 
Bank Century memang sekandal melibatkan orang orang partai Demokrat! Jangan 
jangan Boediono jadi Wapres atas imbalan jasanya membobol uang negara melalui 
Bank Century untuk kepentingan dana kampanye partai Demokrat dan membagikan 
uang rampokan kepada orang2 partai Demokrat seperti yg diungkapkan LSM Bendera.




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pelantikan Dahlan Iskan Disambut Penyegelan Ruang Dirut PLN

2009-12-28 Terurut Topik Dharma Hutauruk
Selamat kepada Bung Dahlan Iskan yang sudah dilantik menjadi Presdir PLN,
mudah-mudahan betah dan dapat menghasilkan energi yang tidak byar pet lagi.
Kenapa kita berani mencoba orang luar langsung jadi Bos Besar?
Kita lihat banyak Gubernur dan Bupati yang sukses, kendati pun sebelumnya
dia berada di luar daerahnya.
Kita tunggu perjalanan akhir bung Dahlan Iskan.

BRAVO

2009/12/28 Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com



 Salam,
 Perusahaan2 BUMN yang strategis, banyak korupsinya dan setelah  64 tahun
 merdeka, tidak ada kemajuan yang berarti, akan dipertahankan mati2an oleh
 para pegawainya.Apalagi jika ada orang luar yang masuk dan membahayakan
 vested interest mereka.
 Persoalan yang dihadap DIR/UTM yang  baru sangat berat apalagi menghadapi
 sabotase dari dalam yaitu dari pegawainya sendiri.
 Wasalam,
 Wal Suparmo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Membongkar Gurita Cikeas..... Kenapa mesti dilarang ?

2009-12-28 Terurut Topik erdi kusumo
Nah ini yang menimbulkan kecurigaan di kalangan masyarakat. Kalaupun memang apa 
yang dituliskan di buku tersebut tidak benar dan ada tendensi pencemaran nama 
baik maka tinggal tuntut saja bukan. Toh ini negara hukum dan segala 
permasalahan bisa diselesaikan melalui jalur hukum.



Dikirim menggunakan Si Mutiara
Diperkuat oleh Si Merah


-Original Message-
From: elzaindra elzain...@yahoo.com
Date: Sun, 27 Dec 2009 18:49:35 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Membongkar Gurita Cikeas. Kenapa mesti 
dilarang ?

Membongkar Gurita Cikeas. Kenapa mesti dilarang ?  

Jika isi buku tidak benar Presiden SBY  keluarga bisa memberikan hak jawab dan 
membuktikan segala tuduhan dan hal menyangkut dana bisa diaudit oleh akuntan 
publik yang kredibel dan indpenden.

Jika bertendensi fitnah dan tidak didukung data, fakta dan bukti yang cukup dan 
kuat tuntut saja penulisnya ke pengadilan.

Gitu aja kok Repot.. 


  



[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Menneg LH: Alhamdulillah... Mobil Baru Lebih Sunyi Senyap

2009-12-28 Terurut Topik Agus Hamonangan
Laporan wartawan KOMPAS.COM Wahyu Satriani Ari Wulan

JAKARTA, KOMPAS.com — Para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II mulai 
menggunakan mobil dinas baru jenis Toyota Crown Royal Saloon seharga miliaran 
rupiah.

Menteri Negara Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta mengaku mengendarai mobil 
baru ini lebih sunyi dan tidak berisik dibandingkan Toyota Camry, mobil lama 
yang digunakan para menteri.

Lebih sunyi senyap. Alhamdulillah saja, ujar Gusti sambil tersenyum saat 
ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin 
(28/12/2009). Dia mengaku, mobil tersebut baru digunakan mulai hari ini.

Saat ditanya komentarnya soal mobil baru, Gusti mengucapkan terima kasih kepada 
pimpinannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang telah memberikan mobil 
tersebut. Menurutnya, dengan adanya mobil ini bisa meningkatkan semangatnya 
sebagai menteri.

Syukur alhamdulillah. Ini meningkatkan semangat saya sebagai menteri dan 
tanggung jawab saya, ujarnya.

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/28/11503716%20/menneg.lh.alhamdulillahmobil.baru.lebih.sunyi.senyap



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL

2009-12-28 Terurut Topik manneke budiman
Hehehe, nggak nyimak, jadi kayanya nggak bakalan dibaca. Percuma dikasih 
penjelasan. Semua hal yang ditanyakannya itu adalah ulangan berkali-kali dari 
penjelasan-penjelasan yang sudah diberikan, juga berkali-kali. 
 
manneke

--- On Sun, 12/27/09, Satria D satriadharma2...@yahoo.com wrote:


From: Satria D satriadharma2...@yahoo.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Sunday, December 27, 2009, 6:05 PM


  



Pak Andi,
Semua pertanyaan Anda tersebut sudah saya rangkum dalam sebuah artikel TANYA 
JAWAB TENTANG UJIAN NASIONAL yang bisa dilihat di http://satriadharma 
.wordpress. com/
Salam
Satria

--- In Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com, Andidj andidj2007@ ... wrote:
Re: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL

Halo pak satria...
Menyambung diskusi kita soal UN

Saya percaya dengan data2 dari bapak, mengingat pengalaman bapak yang luas di
bidang pendidikan
Ada beberapa yang ingin saya tanyakan:

1. Soal standarisasi
Apakah standarisasi pendidikan diperlukan atau tidak?
Dalam bidang industri, kita mengenal SNI. Untuk menjaga kualitas, daya saing,
dll
Sekarang dalam bidang pendidikan. Kok ya saya masih merasa perlunya ada
standarisasi.
Semestinya juga tingkat universitas yang menghasilkan sarjana, harus juga ada
standarisasi. Sebagai contoh ya pak; seorang sarjana kedokteran seharusnya bisa
ini dan itu, minimum. Tentu saja antar universitas pasti ada beda kualitasnya.
Bahkan antar mahasiswa dari universitas yang sama juga beda kualitasnya. Tapi
sebagai seorang sarjana kedokteran yang lulus dengan IPK minimum (misal 2,00)
seharusnya ada kualitas minimum yang dia bisa lakukan. Kalo engga ada
standarisasi, bagaimana mengontrolnya? Nanti ada universitas yang dengan mudah
meluluskan seorang sarjana kedokteran dan bukankah ini mengerikan? Seorang
dokter tanpa ada yg mengontrol kualitasnya, tanggung-jawab intelektualnya? Saya
tidak mengatakan harus UI atau yg lain sebagai standar. UI bisa saja sudah over
qualified, nah siapa selama ini yang mengontrol standar minimum keahlian seorang
sarjana? Apakah selama ini dilepas saja? Kalau ya, apakah tidak berbahaya
mengingat karakteristik pendidikan tinggi kita yang condong berorientasi
komersial ?
Analogi yang sama dengan UN. Kalau dibebaskan dengan Ujian Sekolah saja, siapa
yang mengontrol kemampuan minimal seorang lulusan SD/SMP/SMA?
Ataukah memang tidak perlu dikontrol dan dilepas begitu saja?
Bagaimana saran bapak?

2. Soal kualitas pendidikan
Saya setuju dengan bapak (seperti data2 yang bapak sampaikan) bahwa untuk
meningkatkan kualitas pendidikan, pelayanan pendidikan yang harus ditingkatkan.
UN sendiri tidak serta merta secara otomatis akan meningkatkan kualitas
pendidikannya. Menurut data bapak, berapa persen yang masih belum memenuhi
pelayanan pendidikan yang standar (dari sabang sampai merauke)? Tapi kita
samakan persepsi dulu ya pak mengenai pelayanan pendidikan yang standar. Yang
standar itu bukan seperti SMAN 8 Jakarta, ini menurut saya over qualified untuk
dijadikan standar (sama seperti UI di perguruan tinggi).

Sambil menunggu jawaban dan data dari bapak, mungkin bapak bisa share kira-kira
untung rugi bila tidak ada UN? Selama ini, kita berfokus pada keuntungan dan
kerugian adanya UN. Tapi tidak pernah (atau sedikit sekali) bicara resiko yang
ada bila UN ditiadakan.

terima kasih
salam,
andidj









  __
Be smarter than spam. See how smart SpamGuard is at giving junk email the boot 
with the All-new Yahoo! Mail.  Click on Options in Mail and switch to New Mail 
today or register for free at http://mail.yahoo.ca

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Aku Menangis Melihat Prof Boediono

2009-12-28 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Itulah rendah hatinya Pak  Boed.  Dan memang benar sebuah keputusan kebijakan 
bisa salah bisa benar.  Tetapi dalam kasus BC saya rasa kebijakannya sudah 
benar dan berhasil mencegah krisis. Yang harus dibereskan sekarang adalah 
masalah perampokan Banknya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
Date: Mon, 28 Dec 2009 04:53:59 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Aku Menangis Melihat Prof Boediono

Pak Boed sendiri sudah mengakui bahwa bukan malaikat,
artinya manusia biasa.

Sebagai manusia biasa, demikian banyak kemungkinan
terjadi secara manusiawi.

Sekali ,lagi secara manusiwai, namun sering orang diluarnya
tetap bersperspsi atau mengharap sisi manusiawi itu tidak ada
dan yang ada adalah sisi malaikat

Ini juga berlaku untuk persepsi terhadap SMI






=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ironis! PWI Jaya dan Pengelola Infotainment Gunakan UU ITE Sikap

2009-12-28 Terurut Topik vio prasetyo
Yang saya tau sih ketika si artis mulai tutup mulut, giliran para wartawan
infotaiment ramai2 ngeboikot dia spt kasus dessy Ratnasari yg No comment
para infotaiment ramai2 ngebikot dia, atau sapah seya lupa lagi, ketika
acara nikahan dan Infotaiment tidak diijinkan masuk meliput, hanya
diperbolehkan di luar sambil melihat gambar, langsung ramai di boikot. dan
sekarang Dessy Ratnasari masih terkenal tuh, padahal kalo kita liat jauh dr
berita infotaiment.
CMIIW

2009/12/28 Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com



 Penjelasan anda tdk ada yg jelas, bung.

 Pertama: Luna atau siapapun, berhak menutup mulutnya utk tdk berbicara
 apapun. Mau wartawan, polisi, atau presiden sekalipun yg nyuruh, setiap org
 punya hak utk tutup mulutnya alias menolak mengatakan apapun.

 Kedua: tidak ada kaitannya antara rating dgn disukai atau apapun itu utk
 mengesahkan bhw infotainment ini menjadi sesuatu yg penting. Semua yg anda
 katakan itu terkait dgn industri pers. Sbg industri, wataknya kapitalistik.
 Semakin byk air mata yg keluar, semakin tinggi rating sebuah acara, semakin
 byk iklan masuk. Mau mengandung unsur edukasi atau tdk, mana ada yg peduli
 yg disebut wartawan infotainment itu.

 Kaidah jurnalistik apa yg dianut, kalau org dipaksa bicara? Itu bukan
 jurnalistik, tetapi militeristik!

 IJP


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hebatnya Boediono

2009-12-28 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Kalau lae mengenal Boediono, saya yakin lae akan menyesal telah melontarkan 
kata-kata tidak senonoh dan mengandung fitnah terhadap beliau.  Boediono 
posisinya sama dengan SMI, tidak mungkin dia sempat ngurusin angka-angka sampai 
begitu detail, ada staf teknis di bawah beliau yang seharusnya bertanggung 
jawab terhadap angka2 yang disajikan dalam laporan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: ingan apul sitepu ias@gmail.com
Date: Mon, 28 Dec 2009 10:53:40 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hebatnya Boediono

hebatnya budiono ;
- sbg gubernur BI tidak merasa bertanggung jawab atas kebijakan BI
tetapi melempar tanggung jawab ke deputinya ( type tidak tanggung
jawab).
-membuat keputusan berdasarkan faktor tak terukur / prakiraan / duga
duga (ahli rekayasa).
-membiarkan BC dengan segala kecurangannya dalam waktu yang cukup lama
(menutup mata/pembiaran/pendukung atas kecurangan management BC) .
-memberikan data yang tdk valid ke menkeu sbg ketua KKSK (menjebak).
LENGKAP DEHKEHEBATANNYA.




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mencari buku MEMBONGKAR GURITA CIKEAS

2009-12-28 Terurut Topik pudimartini
Tunggu saja tanggal 30 atau datang ke Jl Mawar Jogja

Jogja ini memang pusat pembuat onar secara nyelèlèk,
guyon kéré.

Setelah monolog Butet, kemudian muncul protes lurah
se DIY yang mendukung RUUK dengan ucapan Merdiko,
lalu di Biennale X muncul dengan kritik-ktirik nylekhéthé
pokoknya asal menggemaskan dan membuat marah sambil
tertawa karena nyata-puisi kenyataaan.

Kemudian kini muncul GJA dengan Membongkar Gurita
Cikeas

Ada apa dengan Jogja? Kapan muncul,pisowanan Ageng
seperti 1998 karena katanya krisisnya mirip.. :-)






anantö/  wrote:

 ada yang bisa membantu, bagaimana cara mendapatkan buku MEMBONGKAR GURITA
 CIKEAS?

 saya sangat penasaran dengan isinya.

 salam,
 ananto

 [Non-text portions of this message have been removed]


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Membongkar Gurita Cikeas..... Kenapa mesti dilarang ?

2009-12-28 Terurut Topik EKO KERTAJAYA

  menurut headline koran tempo, istana akan mengeluarkan semacam buku putih,
  jadi kelihatannya dah bener tuh, tulisan dijawab dng tulisan, buku dijawab 
dng buku.
  yg paling ribut itu adalah orang2 disekitar sby, yg sadar bahwa jika tulisan 
george bener,
  merekalah yg paling pertama akan dikorbankan.


- Original Message - 
From: elzaindra 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
Sent: Monday, December 28, 2009 10:49 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Membongkar Gurita Cikeas. Kenapa 
mesti dilarang ?


  
Membongkar Gurita Cikeas. Kenapa mesti dilarang ? 

Jika isi buku tidak benar Presiden SBY  keluarga bisa memberikan hak jawab 
dan membuktikan segala tuduhan dan hal menyangkut dana bisa diaudit oleh 
akuntan publik yang kredibel dan indpenden.

Jika bertendensi fitnah dan tidak didukung data, fakta dan bukti yang cukup 
dan kuat tuntut saja penulisnya ke pengadilan.

Gitu aja kok Repot.. 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pernyataan Sikap Bersama PRP, KASBI, LBH-Jakarta, YLBHI, RAC, TC

2009-12-28 Terurut Topik Perhimpunan Rakyat Pekerja











Perhimpunan
Rakyat Pekerja, Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia,
Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum
Indonesia, Refugee Action Coalition, Tamil Congress










Jakarta,
26 Desember 2009





Kematian
Pencari Suaka di Merak Akibat dari “Solusi Indonesia” 





Meskipun
permohonan para pengungsi kepada IOM dan otoritas Indonesia yang
berwenang sejak pagi hari Selasa, 22 Desember 2009 namun akses untuk
kesehatan tidak juga diberikan. Otoritas Indonesia dan IOM
mengatakan berbagai hal sebagai alasan mengapa akses untuk kesehatan
susah untuk didapatkan. Mereka mengatakan tidak memiliki dana untuk
melakukan hal tersebut. Termasuk juga memaksa para pengungsi untuk
keluar dari kapal dahulu sebelum diberikan akses kesehatan yang
layak. Sikap IOM dan otoritas Indonesia seperti inilah
yang mengakibatkan seorang pengungsi bernama Jacob akhirnya meninggal
dunia pada hari Rabu, 23 Desember 2009.
Pada
hari selasa, 22 Desember 2009 pagi, Jacob mengalami muntah darah dan
meminta agar diijinkan ke rumah sakit. Kondisi tersebut berlangsung
terus dan baru pada hari rabu 23 Desember 2009 sekitar pukul 14:00,
Jacob dibawa ke Rumah Sakit. Di Rumah Sakit dia diberikan beberapa
obat dan diperintahkan kembali ke kapal. Beberapa jam kemudian dia
kembali mengalami muntah darah namun IOM dan Otoritas Indonesia tetap
menolak membawanya ke Rumah Sakit. IOM dan Otoritas Indonesia hanya
membawanya ke hostel didekat pelabuhan tempat IOM. Baru kemudian
ketika Jacob mengalami kejang-kejang, muntah darah, mulut berbusa
serta kehilangan penghilangan maka Jacob dibawa ke Rumah Sakit. 

Perlakukan
yang tidak manusiawi seperti itu bukanlah yang pertama kali. Namun
saat ini tindakan tersebut mengakibatkan hal yang fatal, yaitu
kematian dari salah satu pengungsi. Sebelumnya pada tanggal 26-30
Oktober suplai makanan sempat diputus sebagai upaya untuk memaksa
para pengungsi keluar dari kapal.  Akses kesehatan juga sering
terlambat diberikan demikian juga dengan makanan yang tidak layak
serta kurangnya supply kebutuhan hidup dasar para pengungsi. 

Ini
kembali mempertegas kejahatan yang diakbatkan oleh “Solusi
Indonesia”. Kebijakan bersama antara Pemerintah Australia dengan
Pemerintah Indonesia. Dengan “Solusi Indonesia”, Australia
menyediakan ratusan juta dollar untuk apa yang disebut dengan
perlindungan perbatasan, menempatkan polisi federal Australia di
Indonesia dan meminta pemerintah Indonesia untuk menangkap dan
menahan pencari suaka yang menuju Australia untuk mendapatkan
perlindungan. Ketika baru-baru saja kapal Australia Oceanic Viking
menyelamatkan para pengungsi Tamil, Australia menuntut agar mereka
ditempatkan di teritori Indonesia. Namun Australia tidak akan
menjamin re-settlement dari pengungsi UNHCR yang diproses di
Indonesia. 

Pada
awal bulan Oktober, Perdana Menteri Australia menelpon Presiden
Indonesia untuk meminta agar angkatan laut Indonesia menangkap perahu
pengungsi berisi lebih dari 250 orang Tamil bergerak yang menuju
Christmas Island. Orang-orang Tamil tersebut telah berada didalam
perahu mereka di Merak selama lebih dari dua setengah bulan. Jacob
adalah salah seorang Tamil yang berada diperahu tersebut. Dia adalah
korban dari “Solusi Indonesia” seperti juga ratusan pencari suaka
lainnya yang dikurung demi Australia di tempat tahanan di Indonesia. 

Organisasi
solidaritas pengungsi, serikat buruh dan organisasi-organisasi Kiri
menolak “Solusi Indonesia” dan para pengungsi dibiarkan masuk
ke Australia. Dibawah Konvensi PBB mengenai Pengungsi mencari suaka
di Negara manapun bukanlah tindakan kriminal. Para pengungsi di
Indonesia dan Australia harus dibebaskan dari tempat penahanan
imigrasi. 

Dibutuhkan
bantuan kemanusiaan untuk para pengungsi di Merak dan dijaminnya
solusi untuk kondisi buruk mereka. Solusi semacam itu harus termasuk
juga perwakilan legal selama verifikasi dilakukan oleh pemerintah
Indonesia; akses kepada UNHCR; jaminan tidak ada penahanan
semena-mena; penyediaan kebutuhan dasar mereka selama masa proses dan
jaminan non-refoulement (tidak dikirim kembali ke tempat asal mereka
yang berbahaya)  bagi para pengungsi. 




filtered {margin:0.79in;}P {margin-bottom:0.08in;}--___*___Sosialisme 
Jalan Sejati Pembebasan Rakyat Pekerja!
Sosialisme Solusi Bagi Krisis Kapitalisme Global!
Bersatu Bangun Partai  Kelas Pekerja!

Komite Pusat
Perhimpunan Rakyat Pekerja
(KP PRP)
JL Kramat Sawah IV No. 26 RT04/RW 07, Paseban, Jakarta Pusat
Phone/Fax: (021) 391-7317
Email: komite.pu...@prp-indonesia.org / prppu...@gmail.com / prppu...@yahoo.com
Website: www.prp-indonesia.org




  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out BOHONG bank century

2009-12-28 Terurut Topik prabowo bobbie
Karena ini permintaan dari Gurita mana berani Boed dan SMI menolak.



- Original Message 
From: retnokustiawan no_re...@yahoogroups.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Mon, December 28, 2009 12:24:08 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out   BOHONG  bank century

Kenapa yang diselamatkan kok Bank Century?kenapa bank yang lain yang kasusya 
sama kok ditutup? Ini pasti akal akalan mereka untuk merampok uang rakyat 
dengan mengatasnamakan intelektual untuk modal mereka menggapai kursi kekuasaan



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tentang Larangan Buku

2009-12-28 Terurut Topik Wal Suparmo
Salam,
Sampai sekarang penyakit para pejabat tinggi dan pemegang kekuasaan yang 
bertitel DOKTOR dsb, berusaha menangkal tulisan dalam buku  ydm dengan cara 
kampungan yaitu melarang atau cara agama yang mengutip ayat bahwa FITNAH lebih 
kejam dari pembunuhan dsb.
Pada hal seharusnya menyangkal dengan menunjukkan FAKTA apa yang ditulis dalam 
buku tsb tidak benar dengan menulis buku TANDINGANNYA.
 Wasalam,
Wal Suparmo

--- Pada Sab, 26/12/09, Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com menulis:


Dari: Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tentang Larangan Buku
Kepada: FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Sabtu, 26 Desember, 2009, 12:24 AM


 



Ada beberapa tiran yg membakar buku, atau melarang buku2 beredar. Misalnya 
Gengis Khan dan Adolf Hitler. Sepanjang sejarah Republik, jarang sekali atau 
bahkan tdk pernah buku2 menjadi penggerak revolusi, kerusuhan, ataupun konflik 
di tingkat masyarakat.

Indonesia pernah punya buku2 bagus, berpengaruh, tetapi tingkat pengaruhnya 
berbeda dari zaman ke zaman. Jadi, sebuah rezim yg melarang peredaran buku2 
adalah rezim yang takut dgn cermin wajahnya sendiri. Rezim yg membelenggu 
masyarakat dalam karantina pikiran, spt ternak2 yg dimasukkan ke dlm sebuah 
kebun ternak.

IJP


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ironis! PWI Jaya dan Pengelola Infotainment Gunakan UU ITE Sikap

2009-12-28 Terurut Topik t i t i r u s d i
Saya sangat memaklumi tindakan luna
Dia manusia biasa
Perempuan biasa yg kebetulan artis
Lagi jalan bareng calon mertua, calon anak tiri
Seperti layaknya perempuan biasa, perlu quality time ngambil hati camer, tapi 
direcokin terus, ya pasti sebel,  terlepas dari resiko dia sebagai artis.

Soal wartawan infotaiment yg masih muda penuh semangat bla bla blaemang itu 
urusannya luna?
Hehehehehe

Cuma artis nggak produktif n gak pinter n udah gak ngetop n gak PD yg demen 
curhat ama infotaiment




regards,

@titirusdi
http://7Langit.com
people can't see deep inside ur heart, they only read what u write

-Original Message-
From: oki okki...@yahoo.co.id
Date: Thu, 24 Dec 2009 08:36:09 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ironis! PWI Jaya dan Pengelola Infotainment 
Gunakan UU ITE Sikap

Personally, I don;t Care. Gw gak suka berita gossip dan infotaiment. dan sekali 
lagi, saya bukan wartawan.

Selain saksi mata, bisa dilihat diTV, bahwa Luna menjanjikan berbicara di 
Lobby, namun dekat pintu keluar, Luna mengambil anak Ariel dari gendongan Baby 
Sitter, kemudian berkata lagi, nanti dibawah. Sudah tahu dia dikerubuti sekian 
banyak wartawan, kenapa masih mau menggendong anak ariel ? Anak ariel tidak 
digendong luna sejak awal, namun ia menggunakannya untuk menghindari wartawan. 

Kalo ada sebagian wartawan Infotaiment yang berlaku seperti itu, pantaskah 
semua pekerja infotaiment dicaci seperti itu ? apakah karena Oknum maka semua 
dicap seperti itu ? bahkan Artis senior seperti Widyawati disaat berkabung 
masih mau diwawancarai kok. Namanya Wartawan khan ada tingkatannya, pemburu 
berita-berita kecil tentu saja wartawan muda dan masih mengandalkan energi 
mudanya, dengan mengandalkan semangat. Sedikit demi sedikit tentu saja mereka 
akan mulai menjadi matang dan berlaku menyesuaikan keadaan sambil berpikir 
mencari sumber yang lain. Jadi sangat nggak adil menjudge sekian banyak pekerja 
infotaiment dengan kata-kata yang sedemikian kasar. 

Kalo pembaca tidak meminta, bagaimana anda menjelaskan rating berita yang 
dibuat Insert Trans TV tiap akhir minggu. Bagaimana anda menjelaskan maraknya 
berita Infotaiment di semua channel televisi ? kalo masyarakat hanya mau tahu 
berita bermutu, bagaimana anda menjelaskan rating acara macam termehek-mehek, 
orang ketiga, dll ? yang notabene membuka aib seseorang, bahkan Aib yang 
sedemikian memalukan ? Acara seperti itu tidak akan berlangsung hingga sekarang 
seandainya masyarakat kita, terutama para wanita menyukai berita seperti itu. 



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Buku Gurita Cikeas Langsung Ditarik

2009-12-28 Terurut Topik Wal Suparmo
Salam,
Sampai sekarang penyakit para pejabat tinggi dan pemegang kekuasaan yang 
bertitel DOKTOR dsb, berusaha menangkal tulisan dalam buku  ydm dengan cara 
kampungan yaitu melarang bahkan membakar atau cara agama yang mengutip ayat 
bahwa FITNAH lebih kejam dari pembunuhan dsb.
Pada hal seharusnya menyangkal dengan menunjukkan FAKTA apa yang ditulis dalam 
buku tsb tidak benar dengan menulis buku TANDINGANNYA.
 Wasalam,
Wal Suparmo




--- Pada Ming, 27/12/09, aliefwikarta aliefwika...@yahoo.com menulis:


Dari: aliefwikarta aliefwika...@yahoo.com
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Buku Gurita Cikeas Langsung Ditarik
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 27 Desember, 2009, 5:35 AM


 



http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/12/26/ 14513673% 20/buku.quotguri 
ta.cikeasquot. langsung. ditarik

JAKARTA,KOMPAS. com — Buku Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank 
Century yang ditulis George Junus Adijtondro hanya bertahan beberapa jam di 
toko-toko buku. Atas instruksi dari sebuah pimpinan pusat, toko buku terbesar 
di Tanah Air berinisial TBG langsung menarik semua buku.

Persda Network yang berusaha membeli buku tersebut di toko buku TBG Bintaro 
harus beradu mulut dengan staf toko buku tersebut. Baru saja bukunya sudah 
ditarik. Ada instruksi dari pusat langsung telepon, ujar Indah, staf toko buku 
kepada Persda Network di Bintaro, Jakarta, Jumat (25/12/2009) sore. Padahal, 
sebelum berangkat, seorang staf TBG Bintaro mengatakan masih ada 20 buku dan 
mempersilakan datang untuk membeli.

Menurut Indah, buku yang menyebut keluarga lingkaran Presiden SBY dengan 
skandal Bank Century tersebut baru saja masuk siang hari pada Jumat yang sama. 
Hingga Jumat sore, sudah terjual 14 buku di TBG Bintaro.

Cover depannya warna pink. Ada gambar guritanya, Mas. Di lembar pertama ada 
foto keluarga SBY. Di lembar berikutnya ada percakapan Ong Juliana dengan 
Anggodo. Terus ada transkrip surat di bagian dalamnya, urainya.

Telepon gelap

Pra-peluncuran buku tersebut baru diadakan pada hari Rabu (23/12/2009) di 
Yogyakarta oleh penulisnya, George Aditjondro. Peluncuran buku tersebut 
sedianya pada awal Januari 2010 di Kantor ICW.

Saat dihubungi Persda Network, Direktur Utama Galang Press Julius Felicianus 
mendapat informasi bahwa pemilik TBG mendapat telepon dari orang tak dikenal 
yang menginstruksikan penarikan buku tersebut.

Saya sudah dapat kabar kalau pemilik toko buku mendapat telepon dari seseorang 
yang minta menarik dahulu buku itu. Kelihatannya mereka ketakutan karena 
telepon orang tak dikenal itu, kata Julius Felicianus kepada Persda Network, 
Jakarta, Jumat kemarin.

Ia mengaku kecewa dengan pihak yang memerintahkan penarikan buku tersebut. 
Biasanya, jika terjadi penarikan, maka itu berdasarkan perintah dari pihak 
kejaksaan. Namun, perusahaannya sendiri belum mendapat surat perintah dari 
kejaksaan terhadap buku tersebut.

Kan seharusnya ada surat perintah penarikan dari Kejaksaan Agung, dan itu 
tidak sebentar, setidaknya perlu waktu 3 bulan untuk eksekusi penarikannya,  
ujarnya.

Atas kejadiaan ini, Julius mengatakan telah berkoordinasi dengan Komnas HAM 
agar segera mengeluarkan surat rekomendasi supaya buku tersebut tetap bisa 
diperjualbelikan.

Baru saja saya telepon Pak Yosef Adi, Sub Komisi Penyuluhan Komnas HAM. 
Mungkin Senin (8/12/2009), surat rekomendasi itu bisa dikeluarkan. Lagi pula, 
dia, saat pralaunching di Yogyakarta, janji bahwa buku itu tidak ada masalah, 
paparnya.

Julius menegaskan bahwa buku tersebut tidak ada masalah secara hukum. Yang 
jelas, buku itu hasil data ilmiah dan bisa dipertanggungjawabk an, kok, 
ucapnya.

Koordinator ICW, Danang Widoyoko, mengaku kecewa dengan penarikan buku 
tersebut. Penarikan buku itu mirip dengan perilaku Orde Baru (Orba). Ya kalau 
enggak setuju, dibantah dong dengan buku. Jangan ditarik-tarik. Ini kan seperti 
Orba. Aparat hukum dipakai sebagai aparatur represi oleh pemerintah yang 
berkuasa, ungkap Danang. (persda network/yog/ coz/yls)




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out BOHONG bank century

2009-12-28 Terurut Topik prabowo bobbie
Jadi BC harus diselamatkan karena TIMING, itu sudah benar.
Yang membuat kebijakan gak perlu punya tanggung jawab moral kemana saja uang 
itu hilang.
Tindakan sudah benar - Selamatkan BC, untuk hindari dampak Sismatik.
Silahkan diusut lewat jalur hukum kalau ada yg mengalir ke partai.

Banyak yg menutup mata tapi tidak menutup hati nuraninya Pak.

kastubie





- Original Message 
From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Mon, December 28, 2009 6:43:28 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bail out   BOHONG  bank century

Rasanya sudah berkali-kali dijelaskan bahwa BC diselamatkan karena timingnya 
(sewaktu BC) kalah kliring sedang terjadi krisis global, jadi karena ada 
kekuatiran terjadi lagi krisis seperti th. 98.  Jika sekiranya terjadinya bukan 
pada saat itu pasti akan ditutup.  Kok orang banyak yang pura2 lupa sih bahwa 
Oktober 98 ada krisis global yang sedang mengancam dunia?

Sebenarnya penyelamatan BC sudah benar dan sesuai keadaan krisis waktu itu. 
Dampak sistemik yang dikuatirkan terjadi akhirnya bisa dihindari.

Kalau ternyata ada dana penyelamatan itu yang ditilap baik oleh pemilik atau 
kalau dana2 tsb ada yang mengalir ke partai ya silahkan saja diusut dan dihukum 
jika ternyata bersalah.

Banyak orang yang menutup mata atas situasi pada saat penutupan yang sedang 
terjadi.  Ada lagi yang komentar bahwa penarikan uang BC pastilah diketahui Pak 
Boed dan SMI. Gila apa?  Apa kalau ada orang narik uang di Bank Harus lapor 
kepada  Pak Boed?  Berapa juta orang yang menarik uang dari Bank setiap hari 
dan harus dilaporkan kepada Gub BI/Menkeu?
Powered by Telkomsel BlackBerry®


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pernyataan Sikap PRP Kecam Pelarangan Buku oleh Rezim Kapitalis

2009-12-28 Terurut Topik Perhimpunan Rakyat Pekerja











PERNYATAAN
SIKAP

PERHIMPUNAN
RAKYAT PEKERJA

Nomor:
165/PS/KP-PRP/e/XII/09




Tolak
pelarangan buku yang dilakukan oleh rezim kapitalis!
Rezim
kapitalis membungkam kebebasan berekspresi dan menghambat upaya
mencerdaskan bangsa!




Salam
rakyat pekerja,

Semakin
lama semakin terlihat bahwa rezim kapitalis yang saat ini dijalankan
oleh SBY-Boediono, menginginkan pembodohan yang terus menerus terjadi
diidap oleh rakyat pekerja Indonesia. Pembodohan terhadap rakyat
pekerja Indonesia tentunya dibutuhkan oleh rezim kapitalis agar
mereka dapat melancarkan agenda-agenda neoliberalisme tanpa diganggu
gugat oleh rakyat yang cerdas. Berjalannya agenda neoliberalisme
dengan lancar tentunya harus didukung oleh ketertundukan rakyat
terhadap apa yang diinginkan oleh rezim kapitalis.

Hal
ini kembali terlihat ketika Kejaksaan Agung pada tanggal 23 Desember
2009 mengumumkan pelarangan lima judul buku yang dianggap “mengganggu
ketertiban umum”. Buku-buku tersebut antara lain “Dalih
Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto”
(John Roosa), “Suara Gereja bagi Umat Penderitaan Tetesan Darah
dan Cucuran Air Mata Umat Tuhan di Papua Barat Harus diakhiri”
(Socrates Sofyan Yoman), “Lekra Tak Membakar Buku Suara
Senyap Lembar Kebudayaan Harian Rakyat 1950-1965” (Rhoma Dwi
Aria Yuliantri dan Muhidin M Dahlan), “Enam Jalan Menuju Tuhan”
(Darmawan), dan “Mengunngkap Misteri Keragaman Agama”
(Syahruddin Ahmad). 


Pelarangan
buku-buku tersebut semakin memicu kontroversial ketika Kejaksaan
Agung hanya menyatakan, bahwa buku-buku tersebut mengganggu
ketertiban dan keamanan masyarakat. Alasan dan tindakan Kejaksaan
Agung ini tentunya kembali mengingatkan kita kepada rezim Orde Baru
Soeharto yang otoriter-militeristik. Orde Baru tidak segan membunuh
kebebasan berpendapat demi mengamankan kekuasaannya. Pelarangan 5
buku oleh Kejaksaan Agung jelas merupakan suatu pola pembungkaman
terhadap demokrasi dan kebebasan berpendapat.

Pelarangan
buku-buku tersebut oleh pemerintahan kapitalis tentunya akan menjadi
sebuah preseden buruk bagi sistem demokrasi Indonesia hari ini.
Kekuasaan serta pola dan cara-cara bertindak rezim kapitalis saat ini
mencerminkan budaya-budaya Orde Baru yang membungkam kebebasan
berekspresi dan berdemokrasi yang dilakukan oleh rakyat Indonesia.
Padahal kebebasan berekspresi dan berpendapat merupakan hak dasar
yang justru harus dijamin secara tegas dalam konstitusi dasar Negara
kita.

Pelarangan
buku-buku tersebut bukan hanya bertentangan dengan prinsip umum hak
asasi manusia, namun juga amanat UUD 1945 untuk “memajukan
kecerdasan umum rakyat Indonesia”. Artinya, selain membungkam
kebebasan bereksrepsi, berpendapat, dan berdemokrasi bagi rakyat
Indonesia, rezim kapitalis juga menginginkan agar rakyat Indonesia
tetap bodoh sehingga dapat melancarkan agenda-agenda Neoliberalisme
tanpa gangguan apapun.

Tentu
saja pelarangan 5 buku ini bukan satu-satunya upaya pembungkaman
terhadap kebebasan berekspresi, berpendapat, dan berdemokrasi yang
dilancarkan oleh rezim kapitalis. Pelarangan 5 buku ini hanyalah
salah satu dari sekian banyak upaya pembungkaman terhadap kebebasan
berekspresi rakyat Indonesia. Untuk itu diperlukan suatu perlawanan
yang massif dari seluruh rakyat Indonesia untuk menghancurkan
bayangan ketakutan yang telah diciptakan oleh rezim kapitalis.

Upaya
pelarangan ini harus kita jadikan senjata untuk membangun kesadaran
rakyat, bahwa rezim kapitalis telah mengorbankan rakyat Indonesia
dengan membungkam kebebasan berekspresi, berpendapat, dan
berdemokrasi serta membodohi seluruh rakyat Indonesia. Institut
Sejarah Sosial Indonesia (ISSI), sebagai penerbit buku Dalih
Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto telah
melancarkan perlawanan terhadap upaya pelarangan buku tersebut. ISSI
telah melepas copyright buku tersebut kepada publik sehingga
dapat disebarluaskan kepada media dan masyarakat umum.

Tentunya
perlawanan seperti yang dilakukan oleh ISSI patut didukung oleh
seluruh rakyat Indonesia. Bahkan perlawanan ini juga harus diperbesar
dan diperkuat dengan membangun kekuatan politik alternatif dari
seluruh elemen gerakan rakyat Indonesia. Pemerintahan kapitalis telah
gagal untuk mensejahterakan rakyat Indonesia, maka dari itu
dibutuhkan suatu kekuatan politik alternatif baru untuk menggantikan
kekuasaan kapitalis yang telah menyengsarakan rakyat Indonesia.

Maka
dari itu, kami dari Perhimpunan Rakyat Pekerja menyatakan sikap:
Menolak
dan mengecam keras pelarangan 5 buku yang dilakukan oleh Kejaksaan
Agung.
Bangun
kekuatan politik alternatif baru untuk menggantikan kekuasaan
kapitalis yang telah menyengsarakan rakyat Indonesia.








Jakarta, 28 Desember
2009
Komite

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ironis! PWI Jaya dan Pengelola Infotainment Gunakan UU ITE Sikap

2009-12-28 Terurut Topik Sulaeman_H.
Artis yang pasrah saja diobok-obok privasinya sampai keampas-ampasnya
adalah mereka yang tidak peduli harga diri dan menjual apa saja demi
bisa dikenal orang banyak. Artis macam inilah yang jadi makanan empuk
wartawan aliran paparazzi dan dikiranya semua artis bisa diperlakukan
seenaknya sehingga si paparazzi makin lama makin berani memaksa artis
buka suara dan menjawab apapun yang ingin diketahuinya.
Ada sebagian wartawan yang selalu mendengungkan kebebasan pers tetapi
setelah mendapat kebebasan dia sendiri yang malah jadi otoriter
menekan sumber berita dengan memeras demi keuntungan bisnisnya atas
dalih kebebasan pers.
SH


On 12/28/09, Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com wrote:
 Penjelasan anda tdk ada yg jelas, bung.

 Pertama: Luna atau siapapun, berhak menutup mulutnya utk tdk berbicara
 apapun. Mau wartawan, polisi, atau presiden sekalipun yg nyuruh, setiap org
 punya hak utk tutup mulutnya alias menolak mengatakan apapun.

 Kedua: tidak ada kaitannya antara rating dgn disukai atau apapun itu utk
 mengesahkan bhw infotainment ini menjadi sesuatu yg penting. Semua yg anda
 katakan itu terkait dgn industri pers. Sbg industri, wataknya kapitalistik.
 Semakin byk air mata yg keluar, semakin tinggi rating sebuah acara, semakin
 byk iklan masuk. Mau mengandung unsur edukasi atau tdk, mana ada yg peduli
 yg disebut wartawan infotainment itu.

 Kaidah jurnalistik apa yg dianut, kalau org dipaksa bicara? Itu bukan
 jurnalistik, tetapi militeristik!

 IJP


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Penggagas Kaukus Golkar Bersih Desak Ical Mundur

2009-12-28 Terurut Topik liman PAP
Minggu, 27 Desember 2009 | 18:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggagas Kaukus Golkar Bersih Zaenal Bintang kembali 
meminta Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical segera mengundurkan 
diri dari jabatannya untuk sementara waktu.

Menurut Zaenal, penggelapan pajak yang dilakukan tiga perusahaan milik Bakrie 
Group sebagaimana tengah diusut Ditjen Pajak Depkeu telah membuat citra Golkar 
makin terpuruk, baik di mata masyarakat maupun pendukung partai pohon beringin 
itu.. Menurutnya, jika Golkar masih bertahan di bawah kepemimpinan Ical, maka 
masa depan Golkar makin suram dan citranya pun makin dipertanyakan publik.

Aburizal harus nonaktif sementara. Dia harus berjiwa satria dan sadar diri 
mengundurkan diri, kata Zaenal Bintang di kediaman mantan Menteri Perekonomian 
Rizal Ramli, Jakarta Selatan, Minggu (27/12/2009).

Politisi senior Partai Golkar ini merekomendasikan Wakil Ketua Umum Partai 
Golkar Agung Laksono yang kini menjabat sebagai Menko Kesejahteraan Rakyat 
untuk menggantikan Ical. Menurutnya, pergantian tidak memerlukan mekanisme 
partai, karena hal itu akan memerlukan waktu dan membuang-buang biaya.

Kalau Ical diganti, menurut saya Agung Laksono layak menggantinya. Dia harus 
mengundurkan diri dengan jiwa satria, jadi tidak perlu mekanisme kepartaian 
lagi, paparnya..

Pria asal Makkasar ini menilai Agung Laksono mumpuni menggantikan Ical karena 
tiga modal yang ia miliki. Pertama, Agung merupakan kader Golkar sejati. Kedua, 
ia memiliki massa pendukung (internal Golkar) yang cukup besar. Dan ketiga, 
posisi Agung lebih kuat dibanding Ical karena dirinya kini merupakan anggota 
kabinet.

Agung Laksono pernah memimpin organisasi pendiri Partai Golkar, Kesatuan 
Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957. Kosgoro merupakan satu dari tiga 
organisasi masyarakat pendiri Partai Golkar. Dua organisasi masyarakat pendiri 
Partai Golkar lainnya adalah Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia 
(SOKSI), dan Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR).

Agung sendiri terang-terangan pernah menyatakan keinginanannya memangku tahta 
tertinggi Partai Golkar itu pada pertengahan Juli lalu. 


  


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Perjuangan Menuntut Upah Layak

2009-12-28 Terurut Topik mundo

*Buletin Elektronik**www.Prakarsa-Rakyat.org*

*SADAR *

*Simpul Untuk Keadilan dan Demokrasi*
* Edisi: 260 Tahun V - 2009
Sumber: www.prakarsa-rakyat.org*



*PERJUANGAN MENUNTUT UPAH LAYAK*



*Oleh Hadi Purnomo **


Menjelang akhir tahun, biasanya isu tentang upah buruh mencuat. 
Demonstrasi buruh banyak terjadi menolak penetapan upah di tahun yang 
akan datang. Buruh menilai bahwa upah tersebut tidak layak bagi 
kehidupan mereka. Mengapa ini terus terjadi?

Upah adalah bentuk dari imbalan yang diberikan kepada buruh atas tenaga 
yang telah dijualnya agar pengusaha bisa tetap berproduksi dan mengambil 
keuntungan atas produksi tersebut. Perbedaan kepentingan antara 
pengusaha dan buruh, bahwa pengusaha harus menekan pengeluaran ongkos 
produksi termasuk upah buruh agar keuntungan yang diterimanya menjadi 
berlipat ganda.

Selengkapnya:
http://www.prakarsa-rakyat.org/download/Buletin%20SADAR/SADAR%20260%20tahun%20V%202009.html


 

*webmas...@prakarsa-rakyat.org http://www.prakarsa-rakyat.org   *



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Aku Menangis Melihat Prof Boediono

2009-12-28 Terurut Topik faizullah_sofyan
Beginalah cara orang berbicara yang ga punya ilmu dan latar pendidikan, sangat 
bodoh cara berpikirnya sm kualitasnya dengan wakil2 rakyat yang ga berbobot, bs 
nya cuma menfitnah, tetapi sok tahu! Yang ngomong begini bisanya berkoar2 tapi 
selama hidupnya ga pernah memberikan sesuatu untuk bangsanya sendiri, bisanya 
membacot, no action talk only!
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: retnokustiawan no_re...@yahoogroups.com
Date: Sun, 27 Dec 2009 16:08:35 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Aku Menangis Melihat Prof Boediono

Ah itu msh biasa,Dia kan seorang pemain watak yang ulung ,jadi pura pura tidak 
tau dan tidak mersa bersalah, padahal dia ikut andil menggelapkan uang rakyat.
Kan aneh seorang pimpinan tidak tau apa yang terjadi dibawahnya,kan tidak 
mungkin uang sebesar itu bs cair tanpa sepengetahuan dari gubernur BI.Century 
hanya bank kecil aneh kalau harus mengeluarkan dana sebesar itu untuk 
menyelamatkannya.Memang kalau kejahatan sudah dibungkus dengan undang undang 
maka yang nampak adalah musang berbulu domba, penipu nampak bagai pahlawan




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Istilah Sekwilda Bakal Dipakai Lagi

2009-12-28 Terurut Topik Agus Hamonangan
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengungkapkan bahwa 
jajaran Departemen Dalam Negeri akan memakai lagi istilah sekretaris wilayah 
daerah atau sekwilda pada pemerintah daerah untuk menggantikan istilah 
sekretaris daerah atau sekda.

Istilah sekwilda akan dipakai lagi untuk menggantikan istilah sekda karena 
seorang sekwilda juga harus melakukan pembinaan wilayah, kata Mendagri Gamawan 
Fauzi kepada pers di Jakarta, Senin (28/12/2009), seusai menghadiri acara 
peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Ke-37 
di Jakarta.

Penggunaan kembali istilah sekwilda akan dilakukan setelah Undang-Undang Nomor 
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah melalui revisi. Demikian dikatakan 
Mendagri. Ia juga mengemukakan bahwa sekalipun penggunaan istilah sekwilda 
harus menunggu revisi UU No 32 tersebut, penguatan kemampuan sekwilda sejak 
sekarang akan segera dilaksanakan.

Selama ini peranan seorang sekretaris daerah adalah lebih banyak pada  
pembinaan kegiatan administratif di daerahnya, misalnya perekrutan pegawai baru 
dan penyusunan RAPBD

Ia mengatakan pula, Departemen Dalam Negeri akan memperkuat posisi seorang 
gubernur yang pada dasarnya merupakan wakil pemerintah pusat di daerah.

Postur kewenangan gubernur akan diperkuat, kata mantan gubernur Sumatera  
Barat ini.

Pada rapat kerja gubernur seluruh Indonesia di Pekanbaru, Riau, dibahas 
berbagai upaya untuk memperkuat kewenangan para gubernur. Sejak berlangsungnya 
otonomi daerah mulai tahun 1998-1999, peranan gubenur sudah banyak berkurang 
karena pelaksanaan otonomi daerah kini lebih banyak di tangan wali kota dan 
bupati. Akibatnya, banyak wali kota atau bupati tidak mau tunduk lagi 
terhadap gubernurnya.

Sementara itu, ditanya tentang persiapan pelaksanaan pemilihan umum kepala 
daerah (pilkada) pada tahun 2010, ia menyebutkan bahwa persiapan itu terus 
berlangsung dan hingga saat ini tidak ada masalah yang berarti. Tidak ada 
kendala-kendala, kata Gamawan.

Pada tahun 2010 akan berlangsung 244 pilkada, mulai dari tingkatan gubernur 
hingga bupati dan wali kota. Departemen Dalam Negeri, kata Gamawan, sudah 
menyurati semua pemerintah daerah yang akan melaksanakan pilkada.

Pilkada akan diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di daerah 
masing-masing dengan dukungan panitia pengawas pemilu (panwaslu) setempat serta 
bantuan pemda dan Departemen Dalam Negeri.

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/28/19372644/istilah.sekwilda.bakal.dipakai.lagi



[Forum-Pembaca-KOMPAS] George Junus Aditjondro Tantang SBY Berdebat

2009-12-28 Terurut Topik Agus Hamonangan
Laporan wartawan KOMPAS Lukas Adi Prasetya

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — George Junus Aditjondro selaku penulis buku Membongkar 
Gurita Cikeas di Balik Skandal Bank Century mengatakan, apabila kontroversi 
terkait isi bukunya itu semakin panjang, maka dia bersedia melakukan debat 
publik dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kalau itu nanti terjadi, saya akan meminta bagian-bagian mana tulisan di buku 
saya yang dianggap tidak benar dan dianggap fitnah, ujarnya, Senin 
(28/12/2009) saat menggelar jumpa pers di Galangpress, Yogyakarta.

Sampai saat ini, dia belum pernah menerima keberatan atau protes dari SBY. Dia 
juga belum pernah menerima intimidasi lewat teror SMS atau telepon terkait 
bukunya yang sudah soft launching pada Rabu (23/12/2009) di Yogyakarta.

Pengacara dari Galangpress, Jeremias Lemek, yang juga memberi pernyataan kepada 
para wartawan, mengungkapkan, buku tersebut berdasarkan data ilmiah. Kalau ada 
yang tersinggung, silakan mengkritisi lewat buku juga. Buku ini tulisan ilmiah 
sehingga jika akan menanggapi, maka ya mesti secara ilmiah, paparnya.

Dalam buku itu, George antara lain menulis yayasan-yayasan yang memiliki kaitan 
dengan keluarga SBY. Yayasan-yayasan tersebut berperan memobilisasi dukungan 
politik dan ekonomi untuk pemilihan SBY.

Dalam periode 100 hari kepemimpinan SBY, muncul kasus Bank Century. Kasus ini 
menjadi heboh karena ada tudingan bahwa kucuran dana talangan sebesar Rp 6,7 
triliun untuk bank tersebut mengalir ke tim sukses kampanye Partai Demokrat dan 
pemenangan tim SBY-Boediono. Dalam kasus Century, SBY dinilai tidak tegas, dan 
itu dilihat George sebagai sesuatu yang patut dipertanyakan.

Baik Partai Demokrat maupun SBY berkali-kali menyangkal tudingan tersebut dan 
menyebutnya sebagai fitnah.

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/28/18045331%20/george.junus.aditjondro.tantang.sby.berdebat



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Fadjroel Rachman: Mobil Baru Pejabat, Hadiah Tahun Baru Terpahit

2009-12-28 Terurut Topik Agus Hamonangan
Laporan wartawan Persda Network Rachmat Hidayat

JAKARTA, KOMPAS.com — Kebijakan pemerintah dengan mengganti sejumlah mobil 
pejabat tinggi negara menjadi Toyota Crown Royal Saloon 3.000 cc seharga Rp 1,3 
miliar yang menggunakan uang negara ini langsung menuai kritik pedas dari Ketua 
Pedoman Indonesia yang juga Ketua Komisi Masyarakat Sipil Antikorupsi (Kompak) 
Fadjroel Rahman. Dengan suara lantang, Fadjroel menyatakan bahwa pemberian 
mobil mewah ini adalah kado terburuk bagi rakyat Indonesia.

Kenapa pemerintah tak menganggarkan dana untuk, misalnya, memperbaiki sekolah 
yang rusak. Menyantuni rakyat Indonesia yang masih miskin? Tapi, begitu 
mudahnya pemerintah memberikan fasilitas para pejabat negara yang sudah kaya, 
diberi mobil mewah? Apa ini bisa dikatakan pemerintah yang pro rakyat, papar 
Fadjroel kepada Persda Network, Senin (28/12/2009).

Kalau memang pemerintah dan para pejabat negara iba dengan nasib rakyatnya 
yang miskin, lebih baik kembalikan mobil dinas itu. Dijual lagi, dan uangnya 
diberikan kepada rakyatnya yang membutuhkan. Saya tentu tak habis pikir dengan 
pemikiran pemerintah seperti ini, kata Fadjroel lagi.

Dia kemudian menyatakan, fasilitas baru berupa mobil mewah yang diberikan 
kepada para pejabat negara itu adalah sebuah kado pahit bagi rakyat Indonesia 
dalam menyongsong tahun baru.

Pemerintah sama sekali tidak menunjukkan empatinya kepada rakyatnya yang masih 
hidup dalam kesusahan. Mobil baru untuk para pejabat itu pakai uang rakyat. Apa 
mereka sudah menunjukkan kinerjanya untuk rakyat? Mereka itu belum lama 
bekerja, tapi sudah mendapatkan fasilitas yang tidak sesuai dengan kerjanya 
bagi rakyat, cetus Fadjroel Rahman.

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/28/2046164/fadjroel.rachman.mobil.baru.pejabat.hadiah.tahun.baru.terpahit.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani

2009-12-28 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Setuju Bung Roy.
Hati saya rasanya seperti terkoyak melihat orang - orang terbaik kita, dari 
hasil audit Lembaga Tinggi Republik ini seperti BPK, tiba - tiba dicurigai 
terlibat dalam penyalah gunaan wewenang untuk kasus bailout Bank Century.
Kualitas Audit BPK selama ini termasuk kategori Bisa Dipercaya, sehingga kita 
tidak perlu lagi berdebat apakah hasil audit BPK tersebut dibuat untuk 
memojokkan pihak tertentu atau tidak.
 
Nama - nama seperti Sri Mulyani, Boediono dan Marsilam Simanjuntak adalah orang 
- orang yang selama ini terkenal sebagai Memiliki Integritas Tinggi, Jujur, 
Tidak Tercela dan Kompeten dibidangnya.
Pertanyaan saya:
Politisi Busuk mana yang telah menjebloskan mereka dalam perangkap KKN ???
 
Demi untuk azas keadilan, memang sudah pada tempatnya Pansus Bank Century DPR 
meminta klarifikasi terhadap seluruh pihak yang terkait dengan kasus ini.
Dalam melakukan klarifikasi, saya sangat setuju, sebaiknya kita menjauhkan diri 
dari segala prasangka buruk, agar hasilnya bisa seobyektif mungkin dan tidak 
dicemari oleh fitnah atau kepentingan politik lainnya.
 
Semoga upaya Pansus DPR ini mampu membongkar apa yang sebenarnya terjadi dalam 
bailout Bank Century, yaitu :
1. Apakah ada kesalahan kebijakan akibat informasi yang tidak akurat???
2. Apakah kompetensi mereka ternyata lemah dalam memahami persoalan yang 
dihadapi, sehingga kebijakan yang diambil ternyata keliru???
3. Apakah ada Penumpang Gelap yang memanfaatkan kelemahan tersebut diatas yang 
digunakan sebesar - besarnya untuk kepentingan Pribadi atau Kelompoknya dalam 
rangka Pemilu 2009???
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Kam, 24/12/09, roypost...@gmail.com roypost...@gmail.com menulis:


Dari: roypost...@gmail.com roypost...@gmail.com
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani
Kepada: Forum Kompas Pembaca forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 24 Desember, 2009, 1:30 AM


Agreed Pak Adyanto, semua pihak harus berpegang kepada hasil resmi pemeriksaan 
lembaga negara yang dalam hal ini adalah BPK.

Dengan semua pihak berpegang pada hasil pemeriksaan BPK, maka tidak sepatutnya 
ada tuduhan ada udang dibalik batu. Karena apa yang dilakukan pansus angket 
adalah untuk meminta klarifikasi dan pertanggungjawaban  pemerintah terhadap 
hasil pemeriksaan BPK atas Bailout Bank Century dan segala tindakan turunannya.

Sebaiknya kita tetaplah lurus, obyektif, dan kritis dalam mencermati setiap 
perkembangan. Mari kita hindarkan diri dari prasangka. Ini adalah pertaruhan 
serius bagi DPR untuk legitimasi mereka lima tahun kedepan.  Sekali ini mereka 
tidak obyektif, maka setelahnya mereka hanya akan menjadi mayat hidup saja di 
Senayan.

Namun demikian, secara proses hukum bolehlah kita berharap kepada lembaga hukum 
KPK dalam menegakkan kebenaran pada kasus yang diduda skandal ini. Semoga.


Wassalam,
Roy


Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Apakah SBY terlibat skandal Century ?

2009-12-28 Terurut Topik Irwan Kurniawan
Quote:
..
Peneliti Aspirasi Indonesia Research Institute Yanuar Rizky mengatakan
berdasarkan audit investigatif
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), YKKBI merupakan salah satu deposan yang
menempatkan dananya
di Bank Century.

Namun, paparnya, setelah disuntik Rp6,7 triliun oleh Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS), justru YKKBI tidak lagi menempatkan dananya di sana, dengan
menarik uang di Bank Century.

Ini yang justru dipertanyakan. Sudah tahu bank itu bermasalah semenjak
merger dan dimiliki oleh swasta, tapi justru menyimpan uangnya di sana.
Namun, ketika terjadi bailout dan dimiliki negara, dana malah ditarik, ujar
Yanuar di Jakarta, kemarin.
..

Kalau ini benar, sangat mungkin yang dimaksud dengan 'faktor/efek
psikologis' takut terjadi
rush dkk, merupakan akibat ulah BI sendiri sebagai pengambil keputusan
bail-out BC..
Jadi, sebenarnya yang disebut dampak sistemik dan 'faktor/efek psikologis'
itu adalah
karena keputusan dari kalangan dalam sistem sendiri.. :-(

CMIIW..

--
Wassalam,

Irwan.K
Better team works could lead us to better results
http://irwank.blogspot.com

http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/umum/1id153106.html

Dana YKKBI di Bank Century dicurigai
KPK harus secara cepat usut skandal Century

   - 
Cetak../../../cetak.php?cid=1id=153106url=http%3A%2F%2Fweb.bisnis.com%2Fedisi-cetak%2Fedisi-harian%2Fumum%2F1id153106.html
   - [image: Bookmark and
Share]http://www.addthis.com/bookmark.php?v=250pub=xa-4a7b92b54cc33bf7

JAKARTA: Aspirasi Indonesia Research Institute menaruh curiga terhadap
penempatan dana Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia (YKKBI) di PT
Bank Century Tbk, karena lembaga keuangan itu bermasalah sejak merger pada
2004.

Peneliti Aspirasi Indonesia Research Institute Yanuar Rizky mengatakan
berdasarkan audit investigatif Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), YKKBI
merupakan salah satu deposan yang menempatkan dananya di Bank Century.

Namun, paparnya, setelah disuntik Rp6,7 triliun oleh Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS), justru YKKBI tidak lagi menempatkan dananya di sana, dengan
menarik uang di Bank Century.

Ini yang justru dipertanyakan. Sudah tahu bank itu bermasalah semenjak
merger dan dimiliki oleh swasta, tapi justru menyimpan uangnya di sana.
Namun, ketika terjadi bailout dan dimiliki negara, dana malah ditarik, ujar
Yanuar di Jakarta, kemarin.

BPK dalam rapat dengar pendapat bersama Panita Khusus Hak Angket kasus Bank
Century menyatakan bahwa YKKBI menempatkan dananya sebesar Rp80 miliar.
Namun, dana itu sudah ditarik setelah LPS menyuntikkan dana ke bank
tersebut.

Selain itu, lembaga auditor negara itu menyebutkan sejumlah BUMN juga
menempatkan sebagian dananya di bank yang kini berganti nama dengan Bank
Mutiara.

Bank Century mengalami gagal kliring pada November 2008 sehingga diputuskan
penyaluran fasilitas pendanaan jangka pendek oleh BI dan penyertaan modal
sementara oleh LPS.

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK)-otoritas yang memutuskan
bailout-akhirnya menyetujui penyuntikan dana Rp6,7 triliun dari November
2008-Juli 2009 dalam empat tahap.

Yanuar menegaskan publik harus mengetahui secara detail mengapa penempatan
itu dilakukan oleh YKKBI ataupun sejumlah BUMN kepada bank yang sejak merger
sudah bermasalah.

Direktur Perencanaan Strategis dan Humas BI Dyah Nastiti Makhijani
mengatakan tidak ada yang tahu kontak juru bicara YKKBI. Itu kan
lembaga/yayasan terpisah dari lembaga BI. Jadi saya tidak punya kewenangan
menjawab, katanya.
*
Dalami FPJP*

Panitia Khusus Hak Angket kasus Bank Century diminta mendalami temuan
pemberian fasilitas pinjaman jangka pendek (FPJP) oleh Bank Indonesia,
karena dugaan penyelewengan terlihat dalam pengambilan kebijakan itu.

Ekonom Tim Indonesia Bangkit, Ichsanuddin Noorsy mengatakan pemberian FPJP
apabila dirunut lebih dalam bisa mengindikasikan bahwa bank sentral hanya
ingin menyelamatkan penempatan dana pensiun milik karyawan BI.

Kemudian, menurutnya, kebijakan tersebut gagal, sehingga bank sentral
mengajukan kepada KSSK melalui pernyataan sistemik agar diselamatkan oleh
LPS.

BI mau selamatkan dana yayasannya. Kemudian berlanjut bailout karena ingin
selamatkan dana yayasan, dana FPJP, dana BUMN Rp412 miliar dan dana Depkeu
Rp169miliar, ujarnya kepada Bisnis di Jakarta, kemarin.

Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia (TII) Teten Masduki
mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat menyelidiki mengapa
penempatanan dana secara besar dilakukan oleh YKKBI dan BUMN.

Apa yang menjadi motif penempatan dana itu oleh YKKBI dan BUMN di sana.
Publik mempertanyakan mengapa setelah dimiliki oleh negara, uang justru
ditarik semua? Ini ada apa? katanya.

Teten menjelaskan KPK bisa melakukan penelusuran terhadap persoalan tersebut
sebagai bagian dari penyelidikan kasus Bank Century.

Menurut Masyarakat Profesional Madani Ismed Hasan Putro, publik sudah
menangkap gejala 'masalah besar' yang justru disembunyikan pihak Cikeas.

Jika Presiden yakin bersih dan benar, tidak perlu risau. Dia harus secara
ksatria 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] BEI Minta BUMI Jelaskan Soal Tunggakan Pajak

2009-12-28 Terurut Topik liman PAP
Rabu, 23 Desember 2009 | 15:13 WIB

JAKARTA,KOMPAS.com -  Bursa Efek Indonesia (BEI) minta pihak PT Bumi Resources 
Tbk (BUMI) menjelaskan soal dugaan tunggakan pajaknya senilai Rp 376 miliar ke 
publik. BEI sendiri masih meminta perusahaan pertambangan batu bara itu untuk 
memberikan penjelasan selengkapnya.

Mengenai perpajakan, jika posisi catatan mereka tidak ada tunggakan. Kita 
mengimbau agar hal itu disampaikan ke publik, kata Direktur Penilaian 
Perusahaan BEI Eddy Sugito, di Jakarta Rabu (23/12/2009).

Eddy mengatakan, sebenarnya pihak BEI belum merasa puas dengan apa yang 
disampaikan oleh pihak manegement BUMI saat bertemu dengan pihaknya kemarin 
(Selasa). Belum banyak yang bisa kita dapat dari apa yang mereka sudah 
sampaikan, ujarnya.

Dia menambahkan banyak hal yang belum mereka sampaikan terkait dengan aktivitas 
yang tengah mereka lakukan. Misalnya, terkait masalah Berau Coal serta Newmont 
Nusa Tenggara. Tapi kita tetap meminta mereka untuk menyampaikan progres yang 
bisa memperjelas ke pasar, itu harus mereka sampaikan, tegasnya.

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tengah menunggu keterangan lebih lanjut atas 
tudingan adanya tunggakan pajak sebesar Rp 376 miliar yang dilayangkan oleh 
Dirjen Pajak kepada perusahaan batu bara terbesar Indonesia itu.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya Dirjen Pajak menyatakan PT Bumi Resources 
Tbk (BUMI) telah menunggak pajak sebesar Rp 376 miliar.  Menanggapi tudingan 
tunggakan pajak tersebut Investor Relation BUMI, Dileep Srivastava mengatakan 
pihaknya menunggu penjelasan lebih lanjut dari Dirjen pajak untuk menyamakan 
persepsi.

Sebelumnya, Ditjen Pajak  menilai tiga perusahaan tambang milik Grup Bakrie 
menunggak pajak hingga Rp 2,1 triliun. Mereka adalah PT Kaltim Prima Coal yang 
diduga kurang membayar pajak sebesar Rp 1,5 triliun, PT Bumi Resources Tbk 
sebesar Rp 376 miliar, dan PT Arutmin Indonesia sebesar 30,9 juta dollar AS 
atau sekitar Rp 300 miliar. Hingga 30 November 2009, Direktorat telah menerima 
pembayaran pajak dari KPC sebesar Rp 800 miliar dan dari Arutmin sebesar 27,5 
juta dollar AS atau sekitar Rp 250 miliar.


  


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani

2009-12-28 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Jadi masalahnya apa dong???
Yang penting, data yang disampaikan oleh BPK bukan data palsu atau fitnah.
Soal klarifikasi, selama yang dimaksud dari klarifikasi itu adalah: Apakah data 
yang disampaikan oleh BPK Valid atau Tidak, seharusnya itu tidak boleh terjadi.
Data yang tercantum dalam Audit BPK harus Valid.
Tetapi bila maksud dari klarifikasi adalah: Apakah tujuan dari kebijakan yang 
dibuat sudah sesuai dengan kewenangan yang mereka miliki, klarifikasi seperti 
itu bukan tugas dari BPK.
Makanya dibentuk Pansus Bank Century untuk melakukan klarifikasi terhadap 
seluruh pejabat terkait untuk mengungkap tentang apa yang sebenarnya terjadi..
 
Jadi mari kita ikuti dengan seksama jalannya Pansus Bank Century dalam upaya 
untuk memperjelas persoalan ini bagi masyarakat luas.
Sebaiknya anggota Pansus DPR dalam melaksanakan tugasnya, dilakukan secara 
profesional sehingga tidak muncul tudingan adanya Sikap Udang Dibalik Batu.
Demikian pula bagi Pemerintah SBY dan Partai Demokrat, sebaiknya jangan 
melakukan provokasi terhadap anggota Pansus dengan tuduhan telah melakukan 
Pengkhianatan terhadap SBY dan Partai Demokrat, hanya karena mereka mengajukan 
pertanyaan kritis terhadap para Penanggung Jawab Kasus Bailout Bank Century.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo
--- Pada Kam, 24/12/09, Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com menulis:


Dari: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 24 Desember, 2009, 2:06 AM


Sama seperti jawaban Boediono kita harus menghargai usaha BPK dalam mengungkap 
kasus BC, tetapi menurut saya belum konprihensif seperti kata Pak Boediono.  
Mungkin juga karena keterbatasan waktu mereka tidak sempat melakukan 
klarifikasi atau meminta hak jawab orang-orang terkait.  Auditor seharusnya 
hanya menyajikan faktan bukan opini atau asumsi.  Kalau melihat banyaknya 
bantahan dari orang2 terkait, saya kuatir permintaan hak jawab ini belum sempat 
dilakukan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Eko Patrio : the promotor atau the legislator ?

2009-12-28 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Proses pemilihan Kepala Daerah atau Anggota Parlemen secara Demokratis itu kan 
tujuannya agar Kepala Daerah atau Anggota Parlemen yang terpilih secara 
langsung oleh rakyat adalah orang yang diharapkan memahami persoalan yang 
dihadapi dan Kompeten untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi.
Itu adalah harapannya.
Pada kenyataannya, kelihatannya berlaku pepatah: Jauh Panggang dari Api.
Boro - boro memahami persoalan yang sedang dihadapi, lha apa hak dan tanggung 
jawabnya saja masih bingung.
Jangan lagi bicara soal kompetensi, waduh, jah banget tuh.
Jadi Demokrasi kita salahnya dimana ya
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo


--- Pada Kam, 24/12/09, pudimartini pudimart...@pirus.co.id menulis:


Dari: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Eko Patrio : the promotor atau the legislator 
?
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 24 Desember, 2009, 4:18 AM


ada berita bahwa Artis AA
maju di Pilkada Sukabumi ...

ada yang salah dengan demokrasi ?



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Franz Magnis: Jangan Cuma Kritik, Pemerintah Juga Introspeksi

2009-12-28 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/28/21363095/franz.magnis.jangan.cuma.kritik.pemerintah.juga.introspeksi.


JAKARTA, KOMPAS.com - Budayawan sekaligus rohaniawan Katolik Franz Magnis 
Suseno menilai tepat peringatan dan keprihatinan Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono, soal fenomena sosial belakangan di mana semakin mudah berkembangnya 
tabiat dan perilaku baru di masyarakat, saling fitnah dan menyebarkan berita 
bohong.

Namun begitu, pemerintah juga diingatkan untuk mengintrospeksi diri sehingga 
tidak sekadar berhenti pada memperingatkan dan mengkritik warga negaranya 
sendiri terkait masalah itu. Fenomena sosial macam itu diyakini Magnis ada 
penyebabnya.

Pernyataan itu disampaikan Magnis, Senin (28/12/2009), usai mengikuti 
peluncuran dan bedah buku Karakter-Mengantar Bangsa Dari gelap Menuju Terang 
tulisan Soemarno Soedarsono di Gedung Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). 
Turut hadir Gubernur Lemhannas Muladi.

Peringatan Presiden Yudhoyono tentunya tepat. Namun pemerintah juga harus 
ingat agar mampu memberi contoh, misalnya soal kesediaan untuk bertanggung 
jawab dan juga menerima sekaligus menangani berbagai kritik, yang datang dari 
masyarakatnya, ujar Magnis.

Tidak cukup sampai di situ saja, Magnis juga mendesak pemerintah bisa bersikap 
peka dan merasakan masyarakat, ketika mereka sudah mulai merasa muak atau ragu 
pada pemerintahan yang ada.

Saya lihat masyarakat sekarang sudah semakin resah. Hal itu beralasan, apalagi 
dalam beberapa bulan terakhir mereka mengalami banyak contoh ketidakadilan. 
Berbagai argumen politik (atas suatu peristiwa) dilihat masyarakat sangat tidak 
proporsional dan tidak meyakinkan, bahkan bagi mereka yang awam, ujar Magnis.

Dalam kondisi begitu tambah Magnis, masyarakat sebetulnya lebih membutuhkan 
figur dan sosok pemimpin yang tegas dan bisa meyakinkan mereka. Jika kekecewaan 
masyarakat tadi tidak segera ditanggapi, dia melihat akan muncul kekecewaan 
lain yang jauh lebih besar, baik kepada sistem maupun perorangan.

Kondisi seperti itu sangat berbahaya dan sama sekali tidak kita harapkan. 
Kalau masyarakat tetap dalam keadaan kecewa, tentu pemerintah dan masyarakat 
juga akan berada dalam kondisi yang semakin sulit, tambah Magnis.

Walau begitu tambah Magnis, dirinya melihat berbagai kekecewaan yang muncul  
masih belum terlalu jauh sampai memicu anarkisme di kalangan masyarakat. Akan 
tetapi masyarakat tetap, membutuhkan kehadiran seorang pemimpin, yang prima 
sehingga dapat memunculkan semangat bagi rakyat yang dipimpin.

Dalam kesempatan sama, Muladi mengingatkan Indonesia sebagai bangsa yang sangat 
pluralistik dan terdiri dari banyak suku, bangsa, bahasa, dan agama. Kondisi 
seperti itu menurutnya sangatlah rentan terpecah belah, terutama jika semua 
pihak tidak terus berupaya untuk selalu memperkuat kembali hubungan yang sudah 
ada melalui perkuatan jati diri bangsa.

Jadi harus diingatkan terus kalau kita ini punya benang merah yang selama ini 
mengikat kita semua. Bentuknya jati diri, filosofi, dan konstitusi bangsa. 
Caranya, kita harus kembali ke sejarah munculnya jati diri bangsa melalui 
sejumlah peristiwa bersejarah, ujar Muladi.

Beberapa kejadian bersejarah yang menandai terbentuknya Indonesia sebagai 
sebuah bangsa itu, tambah Muladi, antara lain mulai dari saat berdirinya Budi 
Utomo (tahun 1908), Sumpah Pemuda (tahun 1928), kelahiran Pancasila, 
kemerdekaan Indonesia, hingga masa sekarang.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Saya tidak bisa akses www.kompas.com

2009-12-28 Terurut Topik Hartati Nurwijaya
Dear all yang baik,

Apakah ada teman-teman milis yang berada di LN tidak bisa akses 
www.kompas.com?

Sejak pagi waktu Yunani, saya tidak bisa buka website www.kompas.com
Sedangkan www.republika.co.id, detik.com, tempointeraktif, dll website bisa 
saya buku seperti biasa.

Mohon bantuannya.

Thanks all
 Hartati Nurwijaya in Megara Greece
http://bahaya-alkohol.blogspot.com 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PD Curigai Ada Konspirasi

2009-12-28 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Ooh jadi Partai Demokrat memang berminat untuk mengadopsi kebijakan Suharto 
dalam menguasai Republik ini selama 32 tahun dengan cara menguasai unit - unit 
strategis yang ada di republik ini.
Pantas mereka menggunakan jasa Ruhut Sitompul yang sudah sangat berpengalaman 
untuk melaksanakan hal ini.
Kalau saat ini BIN sudah berada dibawah kendali Partai Demokrat, mungkin 
sebentar lagi ABRI, Kepolisian, Kejaksaaan Agung dan unit - unit strategis 
lainnya sepenuhnya bisa berada dibawah kendali Partai Demokrat.
 
Hebat juga sih strateginya.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Kam, 24/12/09, pudimartini pudimart...@pirus.co.id menulis:


Dari: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PD Curigai Ada Konspirasi
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 24 Desember, 2009, 4:19 AM


Lho lupa yah...
di jaman Orba bukannya dia juga sudah demikian?
dengan PG tentu saja :-)



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ironis! PWI Jaya dan Pengelola Infotainment Gunakan UU ITE Sikap

2009-12-28 Terurut Topik Sigit Mursidi
Bung IJK, Rekans semua,
Saya tidak tahu berapa banyak wartawan infotainment yang cari makan
dibidang ini, tapi saya cuma ngenes betapa PWI sedemikian mandul inspirasi
dan mabuk rejeki dengan adanya keterbukaan semenjak 1998.  Hanya setelah
pemerintahan Suharto tumbang maka infotainment menjamur.  Itu juga gara-gara
reformasi sudah ditinggalkan ruhnya sendiri yang ada tinggal kebebasan yang
digunakan untuk menjual ranjang, paha, talak tiga, atau pakaian dalam.
Tentu, tentu, pemirsa menghendakinya kok!  Iya toh?

Kemana perginya ruh wartawan yang bertanggung-jawab saya rindu kerja
wartawan bermutu sekelas Rosihan Anwar, Annie Bertha Simamora, Maruli
Tobing, dll. yang buanyak sekali jumlahnya - mohon maaf bagi yang tidak bisa
saya sebutkan namanya dengan investigative reporting nya yang dulu
membongkar skandal Pertamina, skandal Tampomas, dsb.  Padahal tahun-tahun
itu mereka berisiko koran mereka di breidel oleh pengusasa.

Perlukan kita diperintah oleh diktator lagi agar mutu kewartawanan kita
naik?  Habisnya kalau sudah bebas, kayaknya yang diurus cuma urusan kolor
melulu!




2009/12/28 Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com



 Penjelasan anda tdk ada yg jelas, bung.

 Pertama: Luna atau siapapun, berhak menutup mulutnya utk tdk berbicara
 apapun. Mau wartawan, polisi, atau presiden sekalipun yg nyuruh, setiap org
 punya hak utk tutup mulutnya alias menolak mengatakan apapun.

 Kedua: tidak ada kaitannya antara rating dgn disukai atau apapun itu utk
 mengesahkan bhw infotainment ini menjadi sesuatu yg penting. Semua yg anda
 katakan itu terkait dgn industri pers. Sbg industri, wataknya kapitalistik.
 Semakin byk air mata yg keluar, semakin tinggi rating sebuah acara, semakin
 byk iklan masuk. Mau mengandung unsur edukasi atau tdk, mana ada yg peduli
 yg disebut wartawan infotainment itu.

 Kaidah jurnalistik apa yg dianut, kalau org dipaksa bicara? Itu bukan
 jurnalistik, tetapi militeristik!

 IJP


  1   2   >