Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PKI

2010-04-03 Terurut Topik pudimartini
Faktanya memang Amerika tidak bisa membedakan
Pancasila dan Komunis. Maka, Amerika menanam Soewarto
yang akhirnya menggunakan Soeharto.




On 2/5/2010 7:45 AM, verdi adhanta wrote:


 ===
 Saya jawab ya... Kenapa?
 Mungkin saja kalau waktu itu tidak ada PKI, maka tidak muncul HMS.

 ===

 Sampai saat ini, ini adalah pernyataan ter-tolol dari seluruh 
 pernyataan tolol Anda di forum ini.
 Inilah akibat perbuatan Suharto, yang untuk menutup-nutupi sejarah 
 PKI, konsekuensinya ia harus menutup-nutupi sejarah nasional indonesia.

 YANG JELAS; Kalau PKI tidak pernah Ada, most likely TIDAK AKAN PERNAH 
 ADA INDONESIA.
 Kalau PKI tidak pernah Ada, most likely yang ada adalah NEGARA 
 NASIONAL HINDIA yang diwakili Volkstraad.
 Negara Nasional Hindia, seperti commonwealth Malaysia.

 Karena untuk menutup-nutupi sejarah PKI, Suharto mau tidak mau harus 
 menutup-nutupi sejarah pergerakan konsep nasional versus 
 nasionalisme Hindia yang merupakan jawaban Belanda atas perlawanan 
 kelompok kiri.

 Pada saat itu perlawanan kelompok kiri terhadap Belanda dengan 
 nasionalisme berdasarkan PERJUANGAN KELAS, (Class revolution).
 Konsep Nasional yang diusung, adalah perjuangan kelas secara 
 nasional (kaum buruh dan tani HINDIA) dalam konsep nasionalisme HINDIA.

 PKI lah (ISDV) yang terus menerus mengagitasi agar kepasifan Sarekat 
 Islam berubah menjadi militansi dan menjadi motor sosio-politik bagi 
 organisasi tersebut. ISDV juga yang menjadi motor dan sekutu utama 
 Insulinde (Tjipto Mangunkusumo, Douwes Dekker) pada awal pergerakan 
 mereka. Hanya setelah ISDV melihat ketidak-berpihakan Tjipto 
 Mangunkusumo terhadap rakyat proletar, akhirnya pada tahun 1916 ISDV 
 memutuskan aliansi dan menarik seluruh anggotanya keluar dari 
 Insulinde. Hal ini terutama karena Insulinde, ternyata, SEKEDAR 
 mementingkan kekuasaan politik (kepemimpinan) Eurasia dan pribumi 
 saja tapi tetap DALAM KONSEP NASIONAL HINDIA, tapi tidak memperhatikan 
 kemerdekaan identitas itu sendiri (konsep INDONESIA sebagai negara 
 yang mandiri).

 Hal ini berlangung terus selama Volksraad (Dewan Rakyat buatan 
 Belanda), ketika Tjipto Mangunkusumo, Muis, dan lain-lain ikut dengan 
 Belanda dalam bingkai NASIONAL BELANDA ini, PKI LAH organisasi yang 
 TERUS MENERUS mengagitasi dan menggembosi politik Volksraad.
 FAKTANYA, adalah Sosrokardono, Alimin, Semaun dan Bergsma, yang 
 menciptakan alternatif VOLKSRAAD YANG SESUNGGUHNYA, pada bulan Mei, 
 1919; Hanyalah PKI--terutama faksi semarang--yang dengan tegas menolak 
 kerja sama, saat tokoh-tokoh Nasional lainnya bermain di Volksraad 
 buatan Belanda. Dan terbukti, sampai akhir, dari seluruh proposal 
 Undang-undang yang diproduksi Volksraad, CUMA TIGA yang disetujui 
 pemerintah Belanda. DAN KENYATAANYA: Volksraad yang sesungguhnya 
 buatan Alimin, Semaun dkk-LAH yang membangun simpati rakyat/petani 
 sehingga berbondong-bondong masuk Sarekat Islam, yang menjadi momok 
 utama Belanda pada saat itu.

 Bahkan apa yang menjadi kesempatan besar bagi penyatuan kekuatan 
 revolusioner yang masif, yaitu anggota PKI dan non-PKI dalam Sarekat 
 Islam, dihancurkan karena tergiurnya Abdul Muis (Sarekat Islam non 
 PKI) dari CSI (Central Sarikat Islam) untuk bergabung dengan 
 Volksraad. Abdul Muis datang ke Belanda meminta agar DIIJINKAN 
 membentuk milisi Indonesia. (!!) Kesempatan penyatuan kekuatan masif 
 ini pun hampir berhasil ketika Tan Malaka (Ketua PKI setelah Semaun) 
 berpidato dalam kongres SI tahun 1921 tentang penyatuan SI non-PKI dan 
 PKI. Lagi-lagi Abdul Muis berulah menyerang. Untung KH Tubagus 
 Hadikusumo (Muhamadiyah) berdiri mendukung Tan Malaka, sehingga efek 
 perpecahan yang dibuat Abdul Muis tak datang segera.

 PKI juga mengajukan proposal bagi Komintern (Komunis Internasional) 
 untuk merangkul Islam, sebagai sekutu (Tan Malaka adalah satu-satunya 
 orang Asia yang pernah menjadi anggota yang sejajar dengan para filsuf 
 dunia dalam Komintern).

  Gerakan ini dipastikan pada dasarnya bersifat nasional dan 
 religius. Tapi islam selalu menjadi agama yang aktif dan politis; para 
 penganutnya bukan sekedar secara eksklusif atau bahkan lebih menonjol 
 sebagai kaum yang bersifat theologis, melainkan manusia-manusia 
 politis yang kehidupan beragama mereka di isi oleh semangat politik 
 yang militan. Pan-islamisme dapat digunakan untuk tujuan-tujuan 
 politik terutama untuk meningkatkan gerakan kemerdekaan 
 nasional.-- Soiuz Ozvoboshdeniia Vostoka; Liga Pembebasan Asia. - 
 Hurwitz, Orientpolitics, p.17-18.

 Komintern menyadari realitas berbeda di Asia, dan oleh karenanya 
 BOHONG BESAR bila dikatakan Komunis ingin menghancurkan Islam, 
 karena Islam JUSTRU adalah strategi utama dari gerakan pembebasan 
 nasional di Asia dalam strategi perlawanan komunis internasional 
 terhadap imperialisme dan kapitalisme yang saat itu berbentuk 
 penjajahan-penjajahan di Asia oleh bangsa-bangsa Eropa.

 =
 Justru penghapusan Tap 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PKI

2010-04-03 Terurut Topik manneke budiman
�
Kamu tau nggak, Indonesia resmi baru ada tahun 1945. Sebelumny adalah Hindia 
Belanda yang lalu diduduki oleh jepang semasa Perang Dunia II.
 
Kamu sama sekali tak ngerti sejarah, lalu nantangin orang bicara pake data, 
tapi kamu sendiri tak punya data sama sekali.
 
PKI memberontak di tahun 1920-an melawan pemerintah penjajah. PKI sudah 
memproklamasikan kemerdekaan RI padaa tahun itu--jauh sebelum Sukarno membacaan 
teks proklamasi pada 17 Agustus 1945. Sono perki ke Perpustakaan Nasional dan 
belajar lagi yang bener.
 
Sesudah kemerdekaan, PKI melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Pusat di 
bawah Sukarno-Hatta. Tapi siapa yang tak memberontak waktu itu? Ada 
PRRI/Permesta, itu ada Qahar Mudzakkar di Sulsel, Vence Sumual di Sumut, 
Sumitro Djojahadikusumo di Sumbar, Sultan Hamid di Kalbar, Soumokil di Ambon. 
Bahkan ada Zulkifli Lubis di Jakarta! Anda gak kenal dan gak pernah denger ya 
nama-nama itu? Memberontak pada masa antara 1945-1950-an bukan perbuatan khas 
PKI semata.
 
Hehehe, memang PKI bukan pememnang Pemilu tapi partai mayoritas. Yang jelas 
belum lahir dan belum ada, tapi ujug-ujug muncul lewat kudeta militer 1965, 
adalah Golkar. Itu partai ciptaan Orba yang Anda puja-puja.
 
manneke

--- On Fri, 1/29/10, Kicky mr.bela...@gmail.com wrote:


From: Kicky mr.bela...@gmail.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Kicky..Gus Dur Pahlawan Nasional, 
Suharto Penjahat Nasional!
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Friday, January 29, 2010, 12:10 AM


 



Quote Verdi
 = =

+ PKI --waktu itu bernama PKH -- ada S E B E L U M Indonesia ada, S E B E L
U M sumpah pemuda, dan YANG PERTAMA yang melakukan perlawanan politik,
sosial dan senjata DALAM BINGKAI NASIONAL, bukan bingkai ras, agama, ataupun
kedaerahan.

+ PKI adalah kekuatan real YANG MEMENANGKAN PEMILU YANG SAH.

 = 

Pak Verdi, waktu itu kapan yah?
Kalau tidak salah PKH ganti nama jadi PKI tahun 1924

Pak, boleh saya tahu link atau sumber statement Anda --- ada S E B E L U M
Indonesia ada, S E B E L U M sumpah pemuda, dan YANG PERTAMA yang melakukan
perlawanan politik, sosial dan senjata DALAM BINGKAI NASIONAL, bukan bingkai
ras, agama, ataupun kedaerahan.

Menurut catatan yg saya peroleh, tahun 1926 PKI melakukan pemberontakan.
Tahun 1927 PKI dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh Belanda

Nah disini saya lost data
kenapa PKI yang tahun 1948 melakukan pemberontakan Madiun, tapi tahun 1955
bisa ikut pemilu...
Maaf pak Verdi, rasanya PKI saat itu bukan pemenang, tapi termasuk 4 partai
yang mendapat suara signifikan.
Flash back, saat itu PKI kira-kira beranggotakan 2 juta dan pengikut 17
juta.

Wah kok jadi bahas PKI

Quote Verdi
 = 

+ Suharto BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP GENOSIDA, karena SAAT DAN SELAMA
PEMBANTAIAN BERLANGSUNG DIA ADALAH PANGLIMA YANG PUNYA KENDALI PENUH
TERHADAP MILTER, KHUSUSNYA ANGKATAN DARAT.

 = ===

kenapa PBB tidak pernah memberikan stempel penjahat perang pada HMS??
Apakah artinya dugaan artikel tersebut kurang kuat untuk sampai pada
kesimpulan HMS adalah penjahat perang??
 = ===

Mengapa tidak ditetapkan sebagai penjahat perang? KARENA MEREKA --
MERAYAKAN --- PEMBUNUHAN MASAL TERHADAP ORANG INDONESIA ITU.

End quote
 = ===

Pak Verdi, saya hanya menemukan 1 artikel saja soal celebrate genocide di
Indonesia yaitu artikel Dan Brook yang menyatakan ada celebrate genocide.

Bapak-bapak yang terhormat,
Rasanya di forum ini hanya mengangkat suara dan cerita korban Suharto...

Bagaimana kalau kita juga mencari tahu korban PKI Cukup banyak cerita
soal kebiadaban PKI
- petani yang dipaksa ikut PKI
- pedagang yang dirampas dagangannya
- pemuka agama NU
- kiai di daerah
- penduduk di madiun yang dibunuh massal oleh PKI
Semua di atas juga cerita yang saya sendiri tidak tahu persis faktanya
Tapi ada fakta yang tidak dapat dipungkiri bahwa di Madiun terjadi
pembantaian oleh PKI dan disana juga sudah didirikan monumen dengan
nama-nama korban genocide PKI
Kalau tidak salah anak pemilik tanah yang dijadikan museum itu masih
hidup

Maaf kalau saya salah memahami sejarah
Tapi mari kita berdiskusi dengan baik dan dengan data, sehingga diskusi kita
jadi lebih berarti Mungkin dari diskusi ini akan lebih terbuka pikiran
saya.
Itu saja, maaf kalau salah, karena saya bukan ahli sejarah... Tapi saya
terbuka akan diskusi yang elegan tanpa menyerang pribadi.
Maaf saya tidak bermaksud bilang pak Verdi menyerang pribadi.
Semua postingan selayaknya ditujukan pada kita member milis ini, bukan pada
perorangan saja

Kicky





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kacamata Kuda

2010-04-03 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Samuel Mulia

http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/02/28/03134573/kacamata.kuda




Kalau mendengar istilah seperti judul di atas, saya selalu merasa itu sebuah 
ungkapan yang negatif. Beberapa contoh, misalnya, Kamu jangan pakai kacamata 
kuda. Kuper nanti. Atau Bagaimana mau menjadi manusia yang penuh pengertian 
kalau tiap kali cuma pakai kacamata kuda.

Gara-gara seorang teman mengatakan saya ini jadi manusia terlalu genit, nggak 
setia, gampang berubah-ubah. Orang kayak elo itu emang pantesnya sering-sering 
pakai kacamata kuda, begitu ia mengungkapkan pemikirannya. Mendengar komentar 
itu, saya berpikir ulang, apakah begitu negatifnyakah ungkapan itu?

Kuda Liar

Mungkin ada benarnya kalau saya menjadi tidak setia karena tak memakai kacamata 
kuda yang membatasi cakrawala. Karena, kalau keseringan melihat cakrawala tanpa 
dibatasi dengan kacamata yang memaksa melihat pada satu arah tertentu saja, 
saya bisa gelagapan.

Seperti seorang yang sedang bertanding dalam gelanggang olahraga. Katakan 
pelari, misalnya. Dari sejak mengambil ancang-ancang, ia akan berkonsentrasi 
penuh, dan hanya punya satu tujuan, memenangi pertandingan. Nah, kalau mereka 
tak memakai kacamata kuda, konsentrasi buyar karena lirak-lirik ke kiri dan 
kanan, dan tujuan menjadi pemenang bisa jadi lepas dari impian.

Cakrawala nan luas itu penuh godaan. Saya sudah mengalaminya dan menjadi kuda 
liar karenanya. Mungkin itu yang menyebabkan teman tadi bisa mengatakan saya 
ini genit dan enggak setia. Beberapa contoh akan saya beberkan di bawah ini.

Dengan kacamata kuda, konsentrasi penuh, maksudnya, saya mendarat di negeri 
orang untuk belajar. Oh… tangan kanan saya juga membawa kitab suci. Tujuannya 
supaya bisa diusahakan tetap suci. Namun, baru saja tinggal beberapa bulan, 
godaan untuk membuka kacamata mulai datang. Singkat cerita, selama tiga tahun, 
kacamata plus kitab suci itu tergeletak dan berdebu.

Apa hasil dari membuka kacamata itu? Kebebasan dari keterkekangan bertahun 
lamanya akhirnya datang juga. Tak hanya soal melihat dan menikmati toko esek- 
esek, tetapi mulai menyerap nilai-nilai Barat.

Rumput tetangga memang selalu lebih cihui. Saya menikmati untuk menjadi Barat 
karena selama di Timur melihat Barat itu menarik sekali dan saat itu baru bisa 
merasakannya. Maka, nilai Barat itulah yang saya jalani.

Kalau dulu saya dicekoki harus perawan sebelum menikah atau tidak boleh 
berhubungan badan sebelum berkata I do, yaaa… kok di Barat ini bisa tidak 
begitu adanya. Bahkan bisa berkata I do dengan perut buncit. Bukan busung 
lapar, maksudnya. Dan, sejuta pemikiran serta perbuatan yang dilarang di rumah 
dan negeri ini terwujud dengan tanpa halangan di negeri orang.

Oom Tiger Woods

Kalau dahulu saya bisa setia sama pasangan, maka karena bisa meluaskan 
cakrawala, konsentrasi pada pasangan menjadi sedikit kabur dan kepala jadi 
cenut-cenut. Kekaburan makin menjadi- jadi karena mulai bisa berpikir, sayang 
sekali kalau hidup itu hanya dihabiskan dengan memakai kacamata kuda. Di luar 
lebih cihui daripada yang di dalam rumah. Kemane aje gue?

Demikian juga kalau saya sedang mendengar dan melihat fasilitas yang didapat 
teman-teman dari perusahaan tempat mereka bekerja. Kemudian mulai berpikir. 
Kok gue gak dapet fasilitas kayak gitu, ya? Terus dilanjutkan dengan ide 
melayangkan surat protes. Pemikiran yang dahulu tak terlintas di benak kini 
terlintas setiap saat. Itu efek dari melepaskan kacamata. Membuka wawasan, 
tetapi keder kemudian.

Kacamata itu memiliki efek fungsional dan emosional. Yang terakhir tentu Anda 
tahu maksud saya. Buat gaya-gayaan. Apalagi kalau Anda seperti saya, bekerja 
sebagai kuli tinta di dunia mode. Yang pertama dipikirkan bukan mempersiapkan 
alat rekam, tetapi y... itu kacamata. Makin gelap, makin hebat. Makin besar 
ukurannya, makin nendang efeknya.

Kalau dilihat dari fungsinya, selain untuk membaca, maka kacamata dibuat untuk 
melindungi si pemakai dari sinar matahari yang menyilaukan. Nah, kalau tak 
memakai kacamata itu, cakrawala bisa jadi menyilaukan mata. Contoh silaunya 
sudah saya jelaskan di atas.

Maka, menurut saya yang pernah gelagapan dan tersilaukan, untuk melepaskan 
kacamata, untuk memiliki wawasan yang luas bak samudra, untuk menjadi manusia 
yang tidak kuper, ternyata memerlukan kekuatan iman dan mental.

Iman dan mental ini seperti lensa kacamata baca yang memampukan si pemakai bisa 
melihat dan membaca dengan benar dan bukan hanya jelas. Kadang banyak hal yang 
jelas, tetapi tidak benar. Misalnya, mencintai itu jelas sebuah tindakan yang 
baik, tetapi tidak selalu benar. Mencintai orang lain di luar pasangan yang 
sah, seperti pada kasus Oom Tiger Woods, misalnya.

Akhir pekan lalu, saya dan mungkin bersama beberapa manusia di penjuru dunia 
ini, mantengin layar TV karena mau mendengar si Oom minta maaf. Pertanyaan 
saya, mengapa ia minta maaf? Coba Anda tebak. Mengapa?



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] TIKUS MINTA THR - DI SEMARANG

2010-04-03 Terurut Topik Mamang
Ass.Wr.Wb.

Apakah sudah lupa pd era ORBA, Sudomo sebagai Mentri Depnaker telah melarang
Citibank utk menaikin gajih para karyawannya dgn alasan akan menjadi
Bumerang bagi Industri jasa lainnya karena akan ikutan dan merupakan domina
effek. Bukannya berterima kasih ada perusahan yg memperhatikan karyawan agar
meningkatkan prestasi kerja.

Itu ada sebabnya agar Tikus2 di pusat dapat berlanglang buana antara
perusahaan2 asing dan minta THR, terbukti tingkah laku ini masih dipelihara
dari para birokrat kita yg telah mengikuti P7.
hahahaha, Sudomo, Sudomo yg selalu bangga dgn julukan  Sudomo datang semua
beres yg dia patronin SDSB, sekali lagi Sudomo, bagaimana ya sekarang dia
ini, apa masih mengincer bini muda lagi?

Wassalam
Mamang




2009/9/26 Bambang Sulistomo pembebasan.bsulist...@gmail.com



 om halim, itu kan sudah sering kita bahas ?
 bahwa para pengusaha semakin berat untuk buka usaha disini,
 dari dahulu argumentasinya selalu saja faktor
 karyawan yang dianggap rewel, terbukti kan sekarang, atau dari dahulu,
 bahwa faktor tenaga kerja itu ternyata bukan yang terutama.
 makanya itu birokrasi ketenaga kerjaan selalu menakut-nakuti buruh,
 ternyata bagi pengusaha, over head cost itu termasuk
 meladeni permintaan birokrasi kan ?
 dasar tikus ya tetap tikus,
 maunya menekan upah buruh terus,
 agar supaya dengan jasanya itu,
 para tikus merasa berhak memeras pengusaha.
 salambambangsulistomo.

 2009/9/25 halim hd halimh...@yahoo.com halimhade%40yahoo.com


 
 
  sms dari seorang teman akrab:
  kejadian di seputar bulan puasa yang lalu;
  pabrik sepatu ARA di semarang (investor
  jerman) dengan karyawan ribuan, nyaris tutup
  karena petinggi jateng (si tikus) minta THR
  3 (tiga) mobil mewah baru. manajemen ARA
  tidak bersedia memberi THR tersebut, ARA
  memilih tutup pabriknya daripada diperas oleh
  si tikus.
  akhirnya si tikus gagal memeras karena setelah
  3 (tiga) hari sempat tutup, karyawan semua
  menangis dan siap mendampingi manajemen
  untuk melabrak si tikus.
  horrre si tikus kalah !!
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
  



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fatwa Rokok

2010-04-03 Terurut Topik Kiki Soewarso
Setuju dengan Anda, rokok menyumbang cukai untuk negara. Negara seharusnya bisa 
mendapat pemasukan yang jauh lebih besar dengan cara menaikkan cukai rokok. 
Cukai rokok di Indonesia adalah yang terendah dibanding negara lain bahkan jika 
dibandingkan dengan negara-negara miskin.

-ks-






From: OEI APRINOVITA aprinov...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wed, March 17, 2010 12:57:05 PM
Subject: Re:  [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fatwa Rokok


Ass Wr Wb dan salam sejahtera putra putri NKRI,

Saya sebagai seorang non smoking dan juga non alcohol, secara kesehatan dan 
ramah lingkungan saya setuju pabrik rokok ditutup. Akan tetapi pabrik rokok 
merupakan masukan pajak terbesar di setiap negara, termasuk NKRI kita juga 
ajang promotor terbesar di event event olah raga terutama racing. Tidak 
ketinggalan juga untuk bencana alam.

Oleh karena itu sebenar tergantung dengan kita kitanya sebagai individu untuk 
memlih cara hidup, mau hidup sehat ya hindari rokok dan hindari alkohol. Nggak 
susah kok untuk memilih hidup sehat, tinggal niat, tabiat dan arah tujuan hidup 
kita.

Wassalam Wr Wb dan cinta kasihku bagi kalian satu per satu,
Aprinovita Nurfirdaus



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Cemburu

2010-04-03 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Samuel Mulia

http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/03/14/0331274/cemburu


Sudah lama saya ini tidak pacaran. Sekalinya baru mau berniat pacaran saya kena 
gempa. Minggu lalu sudah saya ceritakan. Hari Minggu ini saya mau bercerita 
penyebab terjadinya gempa. Persis seperti Hugo Chavez mengatakan kalau gempa di 
Haiti itu gara-gara Amrik lagi mainan senjata. Saking besarnya jadi gempa. Anda 
mau pro-Chavez silahken, Anda mau percaya sama Amrik, ya monggo wae. Anda tak 
mau percaya siapa-siapa, mungkin itu lebih baik.

Setelah puluhan tahun hati saya ini kosong melompong, maksudnya tak tersentuh 
cinta yang kata teman-teman saya bisa membuat hidup ini lebih hidup, saya 
memberanikan diri lagi buat pacaran. Kalau saya dulu jadi simpanan, itu bukan 
pacaran. Sembunyi-sembunyi itu bukan pacaran.

Gelagapan

Pacaran itu harus senang, membanggakan, dan berani tampil, bukan yang 
sembunyi-sembunyi. Itu tak membanggakan karena itu maling. Yaaa… ada buktinya. 
Diajak ke sana gak mau. Diajak ke situ gak mau. Ada saja alasannya. Takut kalau 
ketahuan homo. Takut ketahuan istri karena taman bermainnya sama dengan 
selingkuhannya. Meski ada saja yang secara terang-terangan berkeliaran dengan 
selingkuhannya ke mana-mana, dan bangga karenanya.

Saya bertemu dengan seseorang, dan sudah beberapa kali berjumpa, hanya sejauh 
ngobrol. Buat saya obrolan pertama itu mahapenting, dan yang akan menentukan 
apakah saya akan memutuskan untuk melanjutkannya atau tidak. Sampai suatu hari 
saya memergokinya sedang pergi dengan orang lain di sebuah kelab malam. Melihat 
itu, saya dibakar rasa cemburu yang sangat.

Selang beberapa waktu, saya sadar dan menjadi malu sendiri. Saya ini kan belum 
pacaran, baru ngobrol ke sana dan kemari, dan kami juga belum resmi menjalin 
hubungan. Jadi, memang seyogianya dia tak perlu harus memberitahu ke mana dan 
dengan siapa dia akan pergi, bukan? Kalau demikian adanya, kok saya yang jadi 
kelimpungan?

Maka bertanyalah saya kepada diri sendiri, mengapa kok saya ini cemburuan dan 
mengevaluasinya. Hasilnya? Ada dua faktor pemicu. Pertama, sudah lama saya tak 
memiliki hubungan cinta, saya jadi mudah panik karenanya. Kalau kita terbiasa 
menghadapi problem, akan lebih mudah mengatasinya. Gak gelagapan, dan bisa 
memperhitungkan akibat yang akan terjadi. Bayangkan kalau saya jarang kena 
problem, maka saya akan lebih mudah gelagapan.

Kedua, saya ini ternyata pencemburu. Bayangkan saja, belum pacaran sudah 
seperti itu, bagaimana kalau pacaran? Tidakkah saya ini jadi gila dalam waktu 
sesingkat-singkatnya? Saya harus belajar dahulu untuk bisa memercayai orang 
lain. Saya tak mau orang lain terluka karena sumber problemnya ada di pihak 
saya. Trust itu penting.

S-1 dan S-3

Empat hari sebelum menyetor naskah ini, saya makan malam dengan seorang teman 
dekat. Saya bertanya apakah dia itu sama seperti saya mudah cemburu? Dia 
menjelaskan kalau dia bukan tipe pencemburu. Ia sengaja membuat seolah-olah 
cemburu supaya pacarnya itu merasa dibutuhkan. Jadi, seperti pura-pura orgasme. 
Saya itu rasanya ingin minta sama Tuhan saat itu supaya saya bisa jadi manusia 
yang tak pernah cemburu. Alangkah menyenangkannya bisa dengan mudah memercayai 
orang di luar diri kita sendiri.

Setelah bertanya kepada teman itu, saya menelepon teman yang lain, yang sudah 
memiliki hubungan selama 13 tahun lamanya. Pertanyaannya sama, tidakkah ia 
cemburu? Ya pasti ada rasa cemburunya, tetapi aku sih realistis saja. If you 
feel secure, mengapa harus cemburu, jelasnya. Saya tersedak mendengar 
jawabannya. Jadi, setelah dua faktor di atas, masih ada satu faktor lagi yang 
harus saya evaluasi sebelum saya memutuskan untuk pacaran lagi. Apakah saya 
merasa secure atau tidak, terutama dengan diri sendiri.

Ternyata saya tidak secure karena secara fisik saya tidak tampan, secara 
kekayaan saya tidak kaya, secara jiwa saya ini ceplas-ceplos yang membuat orang 
keder. Jadi, kalau ada yang mencintai saya, saya malah jadi curiga, bagaimana 
dengan kualitas macam itu ada yang mencintai saya. Jangan-jangan ada sesuatu 
yang dimauinya. Saya tak pernah secure, dengan demikian saya tak pernah 
percaya, maka saya cemburu.

Mungkin saya harus beberapa kali berpacaran untuk bisa menaikkan nilai ambang, 
mengurangi menjadi pencemburu. Di tingkat lanjut saya berharap menjadi percaya 
dan merasa aman. Saya pikir, sekolah dan hubungan cinta ada tingkatannya. Dari 
kelas dasar ke perguruan tinggi.

Tetapi, saya tak tahu apakah saya mampu untuk tidak kapok kalau pasangan saya 
berselingkuh setelah saya bisa memercayainya, dan kemudian ia minta maaf dan 
saya melanjutkan lagi hubungan itu dengan manusia yang menipu?

Kalau ada S-1, maka kasus yang terakhir ini sudah setingkat S-3. Untuk itu, 
mungkin saya harus belajar lebih keras, dan dalam waktu yang bersamaan mencari 
beasiswa.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PKI

2010-04-03 Terurut Topik verdi adhanta
==
Jadi akan lebih fair kalau ada juga pemberitaan apa saja sih yang dilakukan
oleh PKI sebelum 1965. Itu saja.
=

ANDA masih belum NGERTI JUGA??
SIAPAKAH PKI Yang ANDA SEBUT ITU ???
Maksud Anda sejarah harus mencatat apa saja yang dilakukan oleh 3 JUTA ORANG 
INDONESIA anggota PKI???

Untuk BERTANYA saja Anda belum bisa, tapi Anda sudah memaksakan JAWABANnya???

Lihat kalimat Anda !!!:
=
Saya tidak bilang saya insist pada kebiadaban PKI
Seperti juga saya mengharapkan tidak insist pada justifikasi Suharto bersalah.


SIAPAKAH/APAKAH itu PKI??
SIAPAKAH/APAKAH itu SUHARTO???

APAKAH ANDA SUDAH MENDENGAR APA ITU YANG DISEBUT RULE OF LAW???
ENTITAS MANA YANG BISA MENJADI OBJEK HUKUM ???

APABILA ANDA MENULIS PKI MEMBUNUH, APAKAH ANDA BERMAKSUD 3 JUTA ORANG ANGGOTA 
PKI MEMBUNUH 


Coba pikir sekali lagi, saya hampir tidak percaya Ada orang yang tidak bisa 
membedakan apa itu PKI dan apa itu SUHARTO.






From: Kicky mr.bela...@gmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, February 2, 2010 11:57:04
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Kicky..Gus Dur Pahlawan Nasional,  
Suharto Penjahat Nasional!


Pak Verdi,

Mudah2an bapak sudah paham bahwa saya tidak mendemonisasi, dipostingan
sebelum ini.
Saya lebih suka kata-kata bapak, dua-duanya salah.
Jadi akan lebih fair kalau ada juga pemberitaan apa saja sih yang dilakukan
oleh PKI sebelum 1965. Itu saja.
Saya tidak bilang saya insist pada kebiadaban PKI. Seperti juga saya
mengharapkan tidak insist pada justifikasi Suharto bersalah.
Saya hanya mencoba menyeimbangkan tanpa ada maksud membela Suharto atau
bahkan membuka suatu versi lain.

Kalau kita mengangkat mengapa korban ekses PKI tidak mendapat hukuman
sebelum diadili pada jaman Suharto, lantas kita juga memberikan cap Suharto
bersalah tanpa diadili, lantas apa bedanya kita dengan Suharto?
Sekali lagi bukan saya menganggap Suharto tidak bersalah, saya justru masih
mencari-cari apakah Suharti bersalah atau tidak.
Dalam rangka pencarian saya yang belum jelas ini, saya menilai Suharto lebih
banyak jasanya, jadilah beliau layak diberi gelar pahlawan

Salam



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PKI

2010-04-03 Terurut Topik Kicky
Bu Ika,

Bukan saya yang mengajak buat pengadilan... saya hanya mengiyakan saja.
Rasanya bu Ika salah tangkap soal pandangan saya.
Justru saya hanya ingin mengangkat semua sisi akan suatu hal.
Dalam hal ini PKI, kok di milis ini PKI malah banyak dibahas positifnya
bagaimana dengan sisi negatifnya?

Maaf bu Ika, saya juga orang bodoh yang mungkin salah mengikuti alur diskusi
ini.

Salam

2010/2/2 Ika Sebayang me-myself-...@hotmail.com

 Waduh... Kok jadi berantakan gini yah pembahasan nya? Mbok yah satu2 dulu
 toh Mas kicky,, (atau mbak?).. Kan awalnya Pak Manneke bicara ttg kejahatan
 HMS.. Ya itu dulu yg dituntaskan.. Baru bicara kejahatan (mnrt Mas Kicky)
 PKI..

 Ini saya yg orang bodoh, jadi makin bodoh kalau tidak tuntas dan sistematik
 begini.. Loncat sana-sini..

 Salam,
 Ika Sebayang
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PKI

2010-04-03 Terurut Topik Suhaimi
Nah kalo saya malah dadi penasaran karo orang-orang antik macam si Kicky ini 
Pak'e so, mangkane melalui posting saya ini ta' tantang dia tuk kopdar dengan 
saya Ayo Kicky wani ora kowe ketemu langsung karo aku, kapan dan dimana 
silahkan kau yang tentukan, aku tunggu mau mu

Salam hangat,
Suhaimi

  - Original Message -
  From: manneke budiman
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
  Sent: Tuesday, February 02, 2010 1:30 PM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gus Dur PahlawanNasional,Suharto Penjahat 
Nasional!



  Si Kicky ini pake strategi aniaya, supaya dikasihani. Selalu mengaku 
dihujat, diejek, dikasari, dsb. Setelah kehabisan argumentasi, kini dia 
pura-pura tampil memelas.

  manneke


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Suharto Penjahat Nasional!

2010-04-03 Terurut Topik manneke budiman
Makanya tak heran di dunia ini banyak Hitler, Polpot, Idi Amin dan Kim Il Sung. 
Tak peduli berapapun jiwa manusia harus melayang, demi ketertiban maka semua 
jadi halal.
 
Ironis kan? Padahal tugas utama negara adalah memberikan perlindungan kepada 
warganya semua tanpa kecuali.
 
manneke

--- On Thu, 2/4/10, Y.B. Riyanto y.briya...@indosat.blackberry.com wrote:


From: Y.B. Riyanto y.briya...@indosat.blackberry.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Kicky..Gus Dur
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Thursday, February 4, 2010, 11:48 PM


 



Quote dr tulisan dibawah ini
Kalau saya diposisi HMS, mungkin saya akan melakukan hal yang sama demi 
terwujudnya ketertiban.

Wah wah...kalo ada banyak rakyat Indonesia seperti ini, jadi kayak apa ya 
bangsa ini...melegalkan pembantaian hanya untuk mewujudkan ketertiban?? ?

riyanto


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Susunan Kepengurusan Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional 2009-2011

2010-04-03 Terurut Topik Bambang Sulistomo
omtaruna,
punya emailnya iwan jaya azis dan nasir tamara,
wuaaah , udah lama gak ngobrol-ngobrol dengan mereka,
salam bambangsuliatomo

2010/2/27 Taruna Ikrar dr_ikrar_m...@yahoo.com





 TARUNA IKRAR, MD., Ph.D
 http://medicals.multiply.com/

 --- On Mon, 22/2/10, Teuku Reiza Yuanda 
 teukure...@yahoo.comteukureiza%40yahoo.com
 wrote:
 Subject: [oisaa] Susunan Kepengurusan Ikatan Ilmuwan Indonesia
 Internasional 2009-2011
 To: PPI Jerman ppijer...@yahoogroups.de ppijerman%40yahoogroups.de,
 PPI Bremen ppi-

 Dewan Penasehat

 Prof. Yohannes Surya, Ph.D. (Indonesia)
 Dr. Anies Baswedan (Indonesia)
 Dr. Inneke Indrawati (Indonesia)
 Dr. Bambang Brodjonegoro (Indonesia)
 Dr.-ing. Suhendra (Jerman)
 Dr. Muhammad Reza (Swedia)
 Dr. Etin Anwar (Amerika Serikat)
 Prof. Dr. Iwan Jaya Azis (Amerika Serikat)
 Dr. Nelson Tansu (Amerika Serikat)
 Dr.med. Yow Pin Lim (Amerika Serikat)
 Dr. Oki Gunawan (Amerika Serikat)
 Prof. Dr. Ken Sutanto (Jepang)
 Dr. Ugi Suharto (Bahrain)
 ** daftar nama di atas sedang diperbarui untuk aktualisasi data **

 Dewan Pengurus

 Ketua
 Dr. Nasir Tamara (Singapura)

 Unit Kerja Ketua:
 Asisten Ketua
 Arya Sandiyudha (Indonesia)
 Bendahara
 Mahir J. Bayasut (Indonesia)

 Wakil Ketua bidang Sumber Daya Manusia
 Dr.rer.nat. Johny Setiawan (Jerman)

 Unit Kerja bidang Sumber Daya Manusia:
 Koordinator Perwakilan Benua Asia
 Dr. Andreas Raharso (Singapura)
 Koordinator Perwakilan Benua Amerika
 Dr. Taruna Ikrar (Amerika Serikat)
 Koordinator Perwakilan Benua Afrika dan Wilayah Timur Tengah
 Dr. Fadlolan Musyaffa (Mesir)
 Koordinator Perwakilan Benua Eropa
 Andrea Paresthu (Belanda)
 Koordinator Perwakilan Benua Australia
 Dr. Priyambudi Sulistyanto (Australia)

 Wakil Ketua bidang Riset dan Teknologi
 Dr.Eng. Khoirul Anwar (Jepang)

 Unit Kerja bidang Riset dan Teknologi:
 Kepala Klaster Keilmuan
 Rizal F. Hariadi, Ph.D. Cand. (Amerika Serikat);

 Wakil Ketua bidang Sumber Daya Informasi
 Dr. Riza Muhida (Malaysia); klaster rekayasa industri  robotika

 Unit Kerja bidang Sumber Daya Informasi:
 Kepala Bidang Informasi Multimedia
 Hanif A. Widyanto (Indonesia)
 Kepala Bidang Informasi Interaktif
 Yohannes Widodo (Indonesia)

 Wakil Ketua bidang Kelembagaan
 Dr. Arif Satria (Indonesia)

 Unit Kerja Wakil Ketua bidang Kelembagaan:
 Kepala Bidang Kerjasama
 Berly Martawardaja, Ph.D. Cand. (Italia)

 Sekretaris Jenderal
 Achmad Adhitya, Ph.D. Cand. (Belanda)

 Unit Kerja Sekretariat Jenderal:
 Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Organisasi
 Teuku Reiza Yuanda, Ph.D. Cand. (Jerman)
 Kepala LO Dalam Negeri / Kesekretariatan Indonesia
 Willy Sakareza (Indonesia)
 Kepala LO Luar Negeri
 Victoria Sabon (Rusia)
 ---

  Ipon
  ___
 Teuku Reiza Yuanda
 http://www.linkedin .com/in/teukurei za


 New Email addresses available on Yahoo!
 Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and
 @rocketmail.
 Hurry before someone else does!
 http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

 [Non-text portions of this message have been removed]

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Denda Kebocoran Tritium suatu PLTN mahal sekali?

2010-04-03 Terurut Topik Zulkifli Harahap
Di sini persolan seperti itu mudah diselesaikan. Anggota DPR bersidang demi 
uang sidang, hasilnya: Fenomena alam! Lihat itu lumpur Lapindo; namanya saja 
secara resmi tidak boleh lagi dikaitkan dengan Lapindo tetapi harus dengan 
Sidoarjo karena fenomana alam itu terjadi di Kabupaten(?) Sidoarjo.

Mudah bukan?

Bgai saya boleh-boleh saja bangun PLTN berpuluh-puluh atau ratusan di 
Indonesia, asal semua tetek-bengeknya ditanggung oleh yang pro, misalnya 
dipusatkan di Kalimantan yang salah satu provinsi di sana sudah kesengsem 
dengan PLTN. Yang penting, BENGEK-nya jangan ditebar ke luar Kalimantan. Monggo 
. . . .

Zul

--- On Wed, 3/17/10, soedardjo batan soedardjoba...@yahoo.com wrote:

From: soedardjo batan soedardjoba...@yahoo.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Denda Kebocoran Tritium suatu PLTN mahal sekali?
To: WARTABATAN wartaba...@yahoogroups.com
Date: Wednesday, March 17, 2010, 12:25 PM







 



  



  
  
  Exelon diperintahkan untuk membayar US$ 1 juta dalam penyelesaian 
kebocoran tritium pada 3 PLTN. 



12 Maret 2010 - Exelon setuju untuk membayar lebih dari US$ 1 juta untuk 
menyelesaikan tuntutan hukum yang diajukan oleh pengacara umum di daerah 
Illinois setelah tiga PLTN dilaporkan terkontaminasi tritium yang bocor hingga 
masuk ke dalam air tanah. 



Penanggungjawab PLTN harus membayar denda sebesar US$ 628.000 dan US$ 548.000 
untuk mendanai proyek-proyek lingkungan hidup di tiga kabupaten di mana 
perusahaan PLTN berada, seperti di daerah  Braidwood, Byron dan  Dresden. 



Kebocoran Tritium terjadi dari bocornya sebuah pipa di PLTN  Braidwood yang 
mencemari sungai Kankakee, hingga menuju ke rumah penduduk di sekitar PLTN. 



Exelon sebelumnya setuju untuk membeli satu rumah penduduk di daerah Braidwood 
yang tercemar Tritium. Penanggungjawab PLTN juga setuju untuk membayar US$ 11,5 
juta untuk memasang instalasi baru untuk memasok air ke sebuah desa di 
lingkungan PLTN tersebut. 



Setelah kontaminasi Braidwood terungkap pada tahun 2006, komisi US Nuclear 
Regulatory menyatakan bahwa  Exelon gagal untuk merespon dengan cepat hingga 
terjadi 22 kebocoran tritium yang dimulai pada tahun 1996. Ini suatu contoh 
bahwa penanggungjawab PLTN telah mengabaikan masalah kesehatan masyarakat, yang 
dapat mengancam masyarakat sekitarnya menderita kanker.



Tritium, adalah radioaktif bentuk  hidrogen, ditemukan secara alami dalam tanah 
tetapi juga merupakan salah satu produk sampingan produksi energi nuklir. 
Paparan Tritium dapat meningkatkan risiko kanker, dan menurut  Badan 
Perlindungan Lingkungan AS menganggap Tritium adalah salah satu zat radioaktif 
yang paling berbahaya.



 http://www.powergen worldwide. com/index/ display/articled isplay/624127797 
3/articles/ powergenworldwid e/nuclear/ waste-and- decommissioning/ 
2010/03/Exelon- settlement. html



Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari Hotmail, 
Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger .yahoo.com/ invite/



[Non-text portions of this message have been removed]






 





 



  






  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Liberalisasi Pendidikan, Warga Miskin Silahkan Minggir!

2010-04-03 Terurut Topik sidoarjo57
Lha yang bikin Undang-undang nya banyak preman, ngaku rakyat.
Ambil gelar doktor ya di sekolah rukoDoktor Pangshit!
Sontoloyo.

__
Priatna Dimas priatnadi...@... wrote:

 Orang miskin dan orang pinter sudah tidak layak lagi melanjutkan pendidikan 
 di negeri ini. UU BHP yang liberal akan memotong generasi muda Indonesia 
 untuk mengeyam pendidikan. Bayangkan jika nanti 10 sampai 20 tahun, kita 
 tidak akan melihat anak negeri ini meraih gelar sarjananya di perguruan 
 tinggi kita dan anak negeri ini akan menjadi masyarakat yang bodoh, dungu dan 
 tolol. Kita tidak tahu akan mengadu kesiapa?


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hitler Kambing Hitam Sejarah ?

2010-04-03 Terurut Topik Nugrasius - W73
Hmm nyumbang lagi juga..
Benar bang Zul,
Jepang tidak punya sejarah dikalahkan oleh bangsa manapun,
Itu salah sebab, jepang punya jiwa superior dan pantang takluk,
Dan karena salah satu alasan itu pula Amrik mencoba mempressure dgn bom atom.
Hasilnya jutaan mati dalam hitungan detik (tidak terkategori penjahat 
kemanusiaan??)

Persoalan Yahudi, pada dasarnya semua negara Eropa yg kristen membenci yahudi 
karena menguasai kantong2 penting bisnis mereka.
Ferdinan-Isabela (spanyol) membantai habis yahudi pada abad 15,
Pasukan salib juga membantai habis yahudi pada abad 12,
Abraham Lincoln penah mengeluarkan maklumat melarang yahudi masuk amerika 
karena yahudi pasti akan menguasai amrik (terbukti.)
Dan salah mengapa barat merestui yahudi masuk ke palestina, agar orang2 yahudi 
yg ada di negara mereka dikeluarkan (pengusiran secara sopan).
Hitler hanya salah satu yg membenci yahudi.
Dan maaf, justru pada masa kekuasaan turki utsmani, yahudi lebih dilindungi 
daripada ketika berada di negara kristen.



Re: Hitler Kambing Hitam Sejarah ? 
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/message/150651;_ylc=X3oDMTJ0cXA2N2diBF9TAzk3MzU5NzE1BGdycElkAzEzMDA2NzAyBGdycHNwSWQDMTcwNTA0MzY5NQRtc2dJZAMxNTA2NTEEc2VjA2Rtc2cEc2xrA3Ztc2cEc3RpbWUDMTI2ODc4MzY4MA--
Posted by: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com 
mailto:zulk_...@yahoo.com?subject=%20re%3a%20hitler%20kambing%20hitam%20sejarah%20%3f
   zulk_har http://profiles.yahoo.com/zulk_har
Tue Mar 16, 2010 4:39 pm (PDT)


Nyumbang dikit.

Bom Naga-Hiro telah didahului oleh bom bakar yang ditabur di seluruh kota besar 
 Jepang yang maksudnya untuk mengurangi korban di pihak sipil. Pengeboman ini 
sudah dilakukan dengan perhitungan yang teliti bahkan McNamara sang dosen ikut 
menerapkan ilmu statistiknya dalam kampanye ini. Akan tetapi, Jepang 
takbergeming, sementara kamikaze mereka terus memakan korban. Para ahli di AS 
menyarankan untuk menghabisi sebagian rakyat Jepang agar Sang Kaisar 
bertekuk lutut, karena para tentara Jepang, khususnya dari AD, tidak akan mau 
menyerah begitu saja. Banyak korban di pihak Jepang sendiri yang bukan karena 
tertembak musuh tetapi karena aksi bunuh diri. Di Okinawa ada satu tempat yang 
dijadikan tempat ziarah oleh orang Jepang karena di situ, konon, banyak tentara 
Jepang mati bunuh diri-bersama dengan meledakkan granat yang dikelilingi oleh 
sejumlah tentara.

Saya belum melihat tujuan kemanusiaan Eichmann dalam penggasan warga Yahudi. 
Dari buku Irshad Manji ternyata proyek ini direstui juga oleh Turki ( apa lagi 
kalau bukan karena semangat anti-Yahudi!).

Salam,

Zul

--- On Mon, 2/15/10, Nugrasius - W73 
nugras...@ptadaro.commailto:nugrasius%40ptadaro.com wrote:

From: Nugrasius - W73 nugras...@ptadaro.commailto:nugrasius%40ptadaro.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hitler Kambing Hitam Sejarah ?
To: 
Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.commailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com
 
Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.commailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com
Date: Monday, February 15, 2010, 5:18 PM



Bang Verdi,

Soal kamar gas itu pun masih wilayah perdebatan, soal genocide pun masih 
wilayah perdebatan, karena saya pribadi tidak sepenuhnya percaya dgn opini yg 
digembar gemborkan itu..

Lalu apa yg membuat Anda membedakannya dgn bom atom Naga-Hiro?

Atau pengeboman NATO terhadap pesta pernikahan warga di Afghan yg terjadi 
beberapa kali? Tidak terlalu kejam gitu ya mas?


Nugra S.
Pit Geologist / QC
PT. Adaro Indonesia - Envirocoal
Wara Km 73, Tanjung Tabalong, Kal-Sel
p : +62-8115014724 | t : +62-526-2023677 | e : nugras...@ptadaro.com
 Berpikir positif awal dari kesuksesan 



Disclaimer :
This electronic mail transmission may contain material that is legally 
privileged and confidential for the sole use of the intended recipient. Any 
review, reliance or distribution by others or forwarding without express 
permission is strictly prohibited. If you are not the intended recipient or the 
employee or agent responsible for delivery of this message to the intended 
recipient, you are hereby notified that any disclosure, copying, dissemination, 
distribution or taking any action in reliance on the contents of this 
information is strictly prohibited and may be unlawful. If you have received 
this communication in error, please notify the sender immediately by responding 
to this electronic mail and then delete all copies including any attachments 
thereto from your computer, disk drive, diskette, or other storage device or 
media.

Adaro Group does not accept any liability in respect of communication made by 
its employee that is contrary to company policy or outside the scope of 
employment of the individual concerned.


[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PKI

2010-04-03 Terurut Topik manneke budiman
Di Bali pemerkosaan massal juga terjadi. Bahka ada orang yang dituduh PKI oleh 
tetangganya dan dibui, dengan tujuan supaya si tetangga bisa memperkosa istri 
si tertuduh. Baik si tertuduh, istrinya yang malang, maupun si penuduh yang 
juga pemerkosa, semuanya kini masih hidup dan tinggal di satu banjar. Cuma, 
orang sebanjar tak satupun mau membicarakan masa lalu yang kelam itu.
 
manneke

--- On Tue, 2/2/10, basw...@postpi.com basw...@postpi.com wrote:


From: basw...@postpi.com basw...@postpi.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Kicky..Gus Dur 
PahlawanNasional,Suharto Penjahat Nasional!
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Tuesday, February 2, 2010, 7:50 PM


 



Sebelum para pelaku dan saksinya meninggal,
kisah sadis aparat keamanan di Boyolali Jawa
Tengah yang memperkosa para tahanan wanita
sehingga akibatnya muncul tenaga-tenaga penggugur
kandungan juga harus diangkat, agar para aparat
kemanan bisa belajar bahwa mereka adalah manusia
dan anak bangsa Indonesia. Masak jaman kebesaran
Sriwijaya dan Majapahit dilanjutkan caranya untuk
membesarkan Indonesia merdeka.

Jangan sampai lagi ketamakan dan hipokrit
menguasai generasi Indonesia masa depan.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Gas dan Panas Bumi Perlu Mendapat Subsidi

2010-04-03 Terurut Topik iwan_budi99
Dear rekan FPK,
Kebijakan subsidi energi pemerintah selama ini dinilai salah kaprah oleh para 
pengamat migas. Pemerintah memilih menyubsidi energi komersial atau bahan bakar 
minyak. Energi terbarukan seperti panas bumi malah tak ada subsidi.

Pengamat energi, A Qoyyum Tjandranegara, menambahkan, pemerintah membiarkan 
bahan bakar gas yang murah diekspor. Harga gas alam cair yang diekspor tidak 
lebih dari 55 persen harga impor BBM. Tiap Indonesia menjual gas alam cair, 
pada saat sama harus menambah devisa 45 persen untuk impor BBM, 
Sangat disayangkan memang,bahkan ironi, disaat industri membutuhkan pasokan 
gas, kita malah mengekspor gas kita keluar negeri  dengan harga murah dan 
mengimpor gas dengan harga yang mahal. 

Salam,
Iwan


Gas dan Panas Bumi Perlu Mendapat Subsidi

Jakarta, Kompas - Paradigma kebijakan energi di Indonesia selama ini 
mengedepankan pertumbuhan ekonomi tanpa memerhatikan ketersediaan energi 
nasional. Hal itu mengakibatkan upaya pembangunan energi tidak terintegrasi 
sehingga menimbulkan krisis energi.
Agar ketergantungan bahan bakar minyak berkurang, pemerintah perlu subsidi 
bahan bakar gas dan panas bumi. Kebijakan ketahanan energi lewat pemanfaatan 
energi terbarukan justru mendorong ekonomi, kata anggota Dewan Energi 
Nasional, Rinaldy Dalimy, dalam diskusi Evaluasi Cetak Biru Energi Nasional, 
Kamis (11/3) di Jakarta.
Penyelesaian masalah energi justru dilakukan di luar sektor energi. Sejumlah 
badan usaha milik negara bidang energi lebih berorientasi laba, bukan ketahanan 
energi. Karena itu, kebijakan kewajiban alokasi gas untuk domestik, strategi 
menjaga cadangan migas, dan harga energi di bawah Kementerian Energi dan Sumber 
Daya Mineral.
Manajer Hubungan Publik, Pemerintah, dan Kebijakan Chevron Geothermal and Power 
Usman Slamet menyatakan, sejumlah kendala dihadapi pelaku usaha dalam 
mengembangkan panas bumi, antara lain belum ada kepastian pembelian dari PT PLN 
dalam dokumen tender dan kepastian harga jual uap atau listrik yang dihasilkan 
panas bumi.
Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi, terjadi 
perubahan landasan hukum panas bumi. Aturan itu memberikan kewenangan kepada 
pemerintah daerah untuk melaksanakan tender, sementara kemampuan pemda 
melakukan tender yang profesional masih bervariasi.
Menurut pengamat energi dari Universitas Indonesia, Widodo Wahyu, pemerintah 
salah kaprah dalam menerapkan kebijakan subsidi energi. Pemerintah memilih 
menyubsidi energi komersial atau bahan bakar minyak. Energi terbarukan seperti 
panas bumi malah tak ada subsidi.
Pengamat energi, A Qoyyum Tjandranegara, menambahkan, pemerintah membiarkan 
bahan bakar gas yang murah diekspor. Harga gas alam cair yang diekspor tidak 
lebih dari 55 persen harga impor BBM. Tiap Indonesia menjual gas alam cair, 
pada saat sama harus menambah devisa 45 persen untuk impor BBM, ujarnya. (EVY)




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bangka Belitung ingin punya PLTN

2010-04-03 Terurut Topik manneke budiman
Bung,
 
Bisa kasih contoh nggak sistem bikinan negara lain yang kaga beres dan orang 
diem aja atau tak berani tegas? Anda ngelindur ya?
 
Di negeri ini orang rame menolak PLTN sebab sudah melihat faktanya di 
negara-negara lain betapa berbahayanya PLTN itu jika tidak dikelola dengan 
standar 101% safety!
 
manneke

--- On Wed, 3/17/10, M. Irwan Hrp mirwan...@gmail.com wrote:


From: M. Irwan Hrp mirwan...@gmail.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bangka Belitung ingin punya PLTN
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Wednesday, March 17, 2010, 6:24 AM


 



Dear All,

Memang benar bahwa rakyat kita masih kurang care dengan SOP dan
keselamatan kerja. Bahkan sampai sekarang saya masih agak takut jiwa
lewat rel KA karena khawatir penjaga palangnya careless atau yg
maintain systemnya careless :)

Tapi disisi lain kita terkadang kurang adil dengan bangsa sendiri.
Saya melihat dan mengalami sendiri, jika ada system yang dibuat negara
lain dan system itu rusak, kita masih acceptable dan kurang berani
untuk tegas. Namun jika systemnya buatan anak bangsa, kita udah
langsung menjelek-jelekkan.

Yang saya tau, baik itu PLTN atau system yang dibuat oleh orang luar
negeri itu juga tidak langsung 100% sukses dan tidak menimbulkan
masalah/kecelakaan. Banyak perbaikan-perbaikan yang bisa dilakukan.

Bisakah kita memberikan kesempatan anak bangsa membangun sendiri PLTN ?

Memang dilema, disatu sisi, energi merupakan hal yang sangat vital dan
kita butuh PLTN untuk menyuplai energi yang berdaya besar, murah dan
bersih. Disisi lain banyak kekurangan yg dimiliki pemerintah kita,
seperti korupsi, penegakan hukum yang bisa dijual beli, etc. Kalau
soal skill, kedisiplinan dan etos kerja rakyat Indonesia sih tidak
diragukan lagi lah. Yang kerja di luar negeri banyak yang jadi core
person di institusi/company- nya. Apalagi doktor-doktor dan
professor-professor dari almamaternya pak Kusmayanto Kadiman :p


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gregetan kasus Antasari

2010-04-03 Terurut Topik ingan apul sitepu
dinegri para bedebah,para penguasa harus digebuk baru ngerti maksud dan
tujuan Rakyatnya.

Pada 16 Februari 2010 17:15, Adyanto Aditomo
adyantoadit...@yahoo.co.idmenulis:



 Hakim dan Jaksa dalam perkara Antasari kelihatannya sudah Buta dan Tuli
 dalam menangani keadilan bagi masyarakat.
 Mosok data yang sudah jelas gak masuk akal tetap diterima sebagai Bukti
 Yang Sah oleh Hakim dan Jaksa.
 Proses Pengadilan kita akan dibawa kemana???

 Salam,

 Adyanto Aditomo


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Usulan Pengkajian Gaya Hidup Aparat

2010-04-03 Terurut Topik mandrib
Mudah-mudahan usulan pengkajian di bawah bisa juga diaplikasikan juga untuk 
meneliti kekayaan beserta gaya hidup keluarga pimpinan beserta pegawai di Bea 
Cukai, Pertamina, PTPN, Kementerian, DPR, DPRD, DPD, Gubernur, Walikota, 
Bupati, Jaksa, Hakim, dll. 

Bila kebetulan yang bersangkutan hidup dengan sangat layak, tentunya mereka 
dengan senang hati *sudah membayar pajak penghasilan*, sehingga publik tahu 
bahwa *sumber kekayaan itu* adalah *sah*. 

Dengan demikian, tidak ada lagi kecurigaan dan prasangka yang tidak perlu 
terhadap pejabat negara, dan pembangunan manusia seutuhnya pun dapat berjalan 
lebih lancar dan lebih baik.

Salam,
MAB

Source: 
http://m.detik.com/read/2010/03/28/180516/1327171/10/satgas-usul-ada-pengkajian-gaya-hidup-aparat--pegawai-pajak

--begins--
Satgas Usul Ada Pengkajian Gaya Hidup Aparat  Pegawai Pajak

Mega Putra Ratya : detikNews

detikcom - Jakarta, Satgas Pemberantasan Mafia Hukum mengusulkan sejumlah 
perbaikan di lembaga penegak hukum dan kantor pajak agar kasus Gayus tidak 
terulang. Salah satunya adalah pemantauan terhadap kehidupan sehari-hari aparat 
penegak hukum dan pegawai pajak.

Perbaikan mendasar antara lain dapat berupa pengkajian atas gaya hidup aparat 
penegak hukum dan pegawai pajak serta memperketat sistem pengawasan internal, 
ujar anggota satgas, Denny Indrayana, dalam jumpa pers di Kantor PPATK, Jl 
juanda, Jakarta Pusat, Minggu (28/3/2010).

Denny mengatakan perlu didorong langkah-langkah pelaporan harta kekayaan 
penegak hukum dan pegawai pajak. Terhadap mereka, lanjut Denny, juga bisa 
dikenakan ketentuan pembuktian terbalik sebagai tindak lanjut pelaporan harta 
kekayaan.

Keberadaan Gayus di luar negeri tidak menghambat pengembangan kasusnya. Denny 
mengatakan aparat sudah memiliki bukti yang kuat untuk mengungkap dugaan adanya 
mafia hukum dalam kasus Gayus.

Keterangan AK (Andi Kosasih-red), informasi dari satgas, serta bukti-bukti 
yang sudah dimiliki kepolisian sendiri. Kesemuanya adalah bukti yang penting 
dan strategis untuk mengungkap dugaan mafia hukum dalam penanganan perkara GT, 
paparnya.
--ends--
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PKI

2010-04-03 Terurut Topik manneke budiman
Perlu saya tambahkan, bahwa gerakan 30 September adalah skenario Aidit denga 
dibantu Syam (yang rupanya agen susupan ABRI). Syam-lah yang bikin rencana 
operasi (aneh bukan, padahal dalam gerakan terdapat orang-orang militer yang 
mengerti taktik dan strategi, lalu kenapa Syam jadi komandan operasi?). Nyto 
sebagai Ketua Politbiro tidak tau apa-apa.
 
Jadi TIDAK BETUL gerakan 30 september adalah gerakan PKI. Aidit bergerak tanpa 
restu dan sepengetahuan partai sebab dia khawatir akan keselamatan jiwa 
presiden. Cakrabirawa mau kerja sama sebab tugas mereka menjaga keselamatan 
presiden. Lalu bagaimana dengan Syam? Siapa yang mengeduk keuntungan dengan 
adanya Syam dalam gerakan? Hehehe, sejarah sudah memperlihatkan toh siapa yang 
ketiban untung dari gerakan yang gagal itu?
 
manneke

--- On Mon, 2/1/10, verdi adhanta verdiadha...@yahoo.com wrote:


From: verdi adhanta verdiadha...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gus Dur Pahlawan Nasional, Suharto 
Penjahat Nasional!
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Monday, February 1, 2010, 9:52 PM


 




 = 
Soal buku John Rossa... saya baru baca beberapa halaman saja sih
Tapi saya mencatat dalam buku itu dikatakan bahwa dokumen PKI menyebut
gerakan itu adalah Gerakan 30 September
Jadi cukup jelas bahwa gerakan itu dilakukan oleh PKI, so apa salahnya
ditambahkan G-30 S PKI. Soal stigma PKI yang negatif menurut saya itu soal
lain.

 = ===

INI adalah bukti KECACATAN KOGNITIF ANDA.
Apabila MEMBACA TEKS saja MASIH BELUM BISA, GIMANA ANDA MAU MENGINTERPERTASI 
SEJARAH???

PENCATOLAN /PKI dibelakang G30S --- B E R A R T I  GERAKAN 30 
SEPTEMBER == DIKETAHUI === DILAKUKAN OLEH PKI.

PELEPASAN /PKI dari G30S --- B E R A R T I --- MENGEMBALIKAN SEJARAH PADA 
REALITAS YANG SEBENARNYA == YAITU == PELAKU G30S -- M A S I H B E L U M D I K 
E T A H U I!!!

 _ _ __
From: Kicky mr.bela...@gmail. com
To: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com
Sent: Monday, February 1, 2010 8:21:32
Subject: Re: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Re: Gus Dur Pahlawan Nasional, Suharto 
Penjahat Nasional!

Soal buku John Rossa... saya baru baca beberapa halaman saja sih
Tapi saya mencatat dalam buku itu dikatakan bahwa dokumen PKI menyebut
gerakan itu adalah Gerakan 30 September
Jadi cukup jelas bahwa gerakan itu dilakukan oleh PKI, so apa salahnya
ditambahkan G-30 S PKI. Soal stigma PKI yang negatif menurut saya itu soal
lain.

Salam

Kicky




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ini baru Menkes...

2010-04-03 Terurut Topik Kiki Soewarso
Kamis, 04/03/2010 12:00 WIB
Menkes: RPP Tembakau Juga Lindungi Kesehatan Petani Tembakau
Rachmadin Ismail - detikNews

Jakarta - Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih meminta petani tembakau memahami 
keberadaan
Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pengamanan Produk Tembakau
sebagai Zat Adiktif bagi Kesehatan. Aturan tersebut juga dibuat untuk
melindungi kesehatan mereka.

Sebagai Menkes, yang kami urusi adalah kesehatan, termasuk kesehatan
para petani tersebut, kata Endang lewat pesan singkat kepada detikcom,
Kamis (4/3/2010).

Menurut Endang, RPP tersebut saat ini masih dibahas secara
antardepartemen. Sebagai koordinator pembahasan, kini dipegang oleh
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono.

Endang juga membantah pernyataan Mantan Menkes Siti Fadilah Supari yang 
mempertanyakan angka kematian akibat rokok. Berdasarkan penelitian di dalam 
maupun luar negeri, kata Endang, bahaya rokok sudah jelas.

RPP berupaya melindungi generasi muda dari bahaya merokok, dampak
buruknya sudah terbukti dari banyak penelitian di seluruh dunia,
pungkasnya.

Dalam draf RPP Tembakau, perusahaan rokok dilarang untuk menerbitkan
iklan rokok dalam bentuk apa pun dan dilarang mensponsori acara.
Penjualan rokok juga dibatasi dan semakin diperketat seperti tidak
boleh pada wanita hamil dan anak di bawah 18 tahun. Rokok juga dilarang
dijual secara eceran di warung-warung/ jalanan.

Aturan ini diprotes oleh Aliansi Masyarakat Temabakau Indonesia (AMTI)
dan para pengusaha rokok. Mantan Menkes Siti Fadilah Supari juga minta
isi aturan tersebut dipertimbangkan kembali karena jumlah angka
kematian akibat rokok juga perlu dipertanyakan.

(mad/nrl)


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Meragukan Integritas Sri Mulyani

2010-04-03 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung Lisman Manurung,
 
Soal Pelayanan Umum, memang masyarakat seringkali ntidak bisa mengerti mengapa 
pengurusan Perpanjangan KTP bisa sangat beretele - tele, memerlukan waktu 
sampai 1 bulan, padahal semua datanya sudah ada di Computer.
Ketika diselipkan uang dalam jumlah tertentu, tiba - tiba semua proses 
administrasi bisa berjalan dengan cepat.
 
Sebelum ada Pelayanan SIM dan STNK yang menggunakan Mobil Keliling, pelayanan 
perpanjangan SIM dan STNK lambaat sekali, bisa memakan waktu antara 5 - 8 
jam.
Setelah ada pelayanan dengan menggunakan Mobil Keliling, prosesnya tidak sampai 
15 menit, semua selesai dengan baik dan murah.
 
Jadi jangan salahkan masyarakat bila menghendaki pelayanan yang cepat dari 
aparat Birokrasi Pemerintah.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

 Lisman Manurung lism...@yahoo.com menulis:


Dari: Lisman Manurung lism...@yahoo.com
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Meragukan Integritas Sri Mulyani
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 17 Maret, 2010, 2:04 AM


  



Penanganan ekonomi Indonesia tidak mungkin tanpa pilihan paradigma. Kendatipun 
kita malu-malu, namun masyarakatlah yang mendorong pemikiran-pemikiran 
liberalis menjadi semangat perekonomian dan pelayanan publik di negara ini. 
Harap maklum, birokrasi kita kurang pandai untuk menjalankan apa yang menjadi 
tugasnya, baik karena kompetensi yang pas-pasan maupun karena keterbatasan 
fasilitas.


Lihat contoh ringkas: Tatkala anda diminta bersabar 1 bulan untuk urusan 
perpanjangan KTP, maka anda, anti neo-liberalis sekalipun, 75 % akan minta 
Apakah bisa dipercepat? . Sebagian besar warga negeri ini tidak mematuhi 
ketentuan untuk melaporkan masa kedaluwarsa KTP sesuai ketentuan non-liberalis, 
yakni sekian minggu sebelum jatuh tempo. 

Padahal, petugas mengatakan bahwa prosedur administrasi baku memerlukan 
sejumlah tahap, yang dikerjakan secara prosedur, dan bukan atas dasar tekanan 
atau stimulus. Maksudnya, petugas mengatakan bahwa birokrasi tidak dapat 
merespons impuls (mekanisme pasar), atau permintaan anda, yang meminta 
pengurusan KTP dipercepat!

Jadi?
Kalau bukan kita sendiri, maka keponakan kita adalah penganut tersamar gagasan 
liberalis!.
Estimasi saya pragmatik ekonomi liberalis di negeri ini sudah semakin banyak 
jumlahnya. 


 _ _ __
From: rifky pradana rifkyp...@yahoo. com
To: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com
Subject: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Meragukan Integritas Sri Mulyani

Doktor Sri
Mulyani yang pernah dianugerahi gelar Menteri Keuangan terbaik Asia versi 
Lembaga
Emerging Market Forum dan gelar Menteri Keuangan terbaik Dunia versi majalah
Euro Money, oleh beberapa kalangan dinilai sebagai seorang ekonom berintegritas
tinggi serta nir kepentingan dan nir ambisi politik.

Disamping itu,
Doktor Sri Mulyani yang pernah menjadi pejabat tinggi di IMF ini oleh beberapa
kalangan itu juga dinilai sebagai sosok yang tak kenal kompromi dalam
menegakkan kebenaran.

Sebagaimana
diketahui pada masa menjelang akhir masa kerja Pansus DPR perihal Skandal Bank
Century, aparat Ditjen Pajak cq Kementrian Keuangan merilis berita tentang
adanya kasus penyelewenang pajak di sebuah perusahaan yang berafiliasi kepada
Ketua Umum partai Golkar, Aburizal Bakrie.

Bahkan berita
tentang penyelewenang pajak itu semakin santer dihembuskan bersamaan dengan
saat-saatmendekati pelaksanaan Sidang Paripurna DPR yang akan mengambil
keputusan DPR tentang Skandal Bank Century.

Dimunculkannya
kasus penyelewenang pajak itu oleh beberapa pihak ditengarai hanyalah bagian
dari upaya menekan partai Golkar agar mengendorkan tekanan politiknya kepada
Sri Mulyani terkait dengan sikap dan penilaian partai Golkar atas kasus Skandal
Bank Century.

Namun publik
tentu saja tak bisa mempercayai bahwa pemunculan kasus penyelewengan pajak itu
hanyalah sebagai bagian dari upaya untuk melakukan tukar guling (barter) dengan
kasus Skandal Bank Century, mengingat penilaian dari beberapa kalangan yang
sangat meyakini tingginya intergritas Doktor Sri Mulyani itu.

Sebagaimana
diketahui pula, hasil Sidang Paripurna DPR akhirnya tetap memberikan kesimpulan
bahwa ada tindak pidana korupsi terkait kebijakan bailout (blankeet guarantee)
bank Century.
Oleh sebab
itu, pihak DPR meminta agar kasus Skandal Bank Century itu segera diproses
secara hukum.

Dan seperti
diketahui, sampai saat ini pihak Kejagung dan Polri serta KPK masih belum
menunjukkan tanda-tanda mulai melaksanakan rekomendasi DPR itu dengan memulai
proses penyidikan atas kasus Skandal Bank Century.

Beberapa pihak
menengarai adanya tanda-tanda yang menunjukkan bahwa rekomendasi DPR yang
dihasilkan melalui Sidang Paripurna DPR itu akan diabaikan oleh aparat penegak
hukum maupun oleh pemerintah yang sedang berkuasa.

Menariknya,
tanda-tanda mulai tidak jelasnya kelanjutan dari rekomendasinya DPR itu
bersamaan pula dengan mulainya terjadi tanda-tanda ketidak jelasan kelanjutan
dari kasus penyelewengan pajak yang pernah dihembuskan oleh aparat Ditjen 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bak Menunggu Godot? Para Jenderal Berseteru, Presiden Harus Turun Tangan

2010-04-03 Terurut Topik Bismo DG
Masalahnya dari 2004, juga terkait Kasus Century, keraguan sangat dominan.
Hingga harapan pakar dibawah ini yang tepat dan juga didambakan oleh
masyarakat luas, bisa seperti Menunggu Godot.
Sosok (sesuatu) yang tidak jelas. Alhasil memang pengharapan tidak kunjung
datang, apalagi tercapai ...
Sikonnya di Indonesia juga absurd, agak surrrealis, tragikomedial. Tetapi
keajiban juga kadang terjadi.
Wassalam, Bismo DG

*Waiting for Godot* (pronounced
/ˈɡɒdoʊ/http://en.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:IPA_for_English)
is a play http://en.wikipedia.org/wiki/Play_(theatre) by Samuel
Becketthttp://en.wikipedia.org/wiki/Samuel_Beckett,
in which two characters, Vladimir and Estragon, wait for someone named
Godot. Godot's absence, as well as numerous other aspects of the play, have
led to many different interpretations since the play's premiere. The play is
often considered one of the most prominent works in the Theatre of the
Absurd http://en.wikipedia.org/wiki/Theatre_of_the_Absurd movement.
Voted the most significant English
languagehttp://en.wikipedia.org/wiki/English_languageplay of the
20th century,
[1] http://en.wikipedia.org/wiki/Waiting_for_Godot#cite_note-0 *Waiting
for Godot* is Beckett's translation of his own original
Frenchhttp://en.wikipedia.org/wiki/French_languageversion,
*En attendant Godot*, and is subtitled (in English only) a
tragicomedyhttp://en.wikipedia.org/wiki/Tragicomedyin two acts.
[2] http://en.wikipedia.org/wiki/Waiting_for_Godot#cite_note-1 The
original French text was composed between 9 October 1948, and 29 January
1949.[3] http://en.wikipedia.org/wiki/Waiting_for_Godot#cite_note-2 The
première was on 5 January
1953http://en.wikipedia.org/wiki/1953_in_literaturein the Théâtre
de 
Babylonehttp://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Th%C3%A9%C3%A2tre_de_Babyloneaction=editredlink=1.
The production was directed by Roger
Blinhttp://en.wikipedia.org/wiki/Roger_Blin,
who also played the role of
Pozzohttp://en.wikipedia.org/wiki/Pozzo_(Waiting_for_Godot).

(Dari Wikipedia)

Para Jenderal Berseteru, Presiden Harus Turun Tangan
*Laporan wartawan KOMPAS Wisnu Dewabrata*
*Sabtu, 20 Maret 2010 | 20:41 WIB*
 **
*SANDRO GATRA*
*Komjen Pol Susno Duaji *
**
*TERKAIT:*

   - *Mahfud: Kalau Saya Kapolri, Langsung Bentuk
Tim*http://nasional.kompas.com/read/2010/03/20/13312646/Mahfud:.Kalau.Saya.Kapolri..Langsung.Bentuk.Tim
   * *
   - *Sikap Susno sebagai Momentum Bersihkan
Polri*http://nasional.kompas.com/read/2010/03/20/08063966/Sikap.Susno.sebagai.Momentum.Bersihkan.Polri
   * *
   - *Kompolnas Dukung
Susno*http://nasional.kompas.com/read/2010/03/20/06502042/Kompolnas.Dukung.Susno
   * *
   - *Susno Akui Pernah Menyuap dan Tiga Kali Mencuri
*http://nasional.kompas.com/read/2010/03/19/23035975/Susno.Akui.Pernah.Menyuap.dan.Tiga.Kali.Mencuri.
   - *Jenderal Susno Resmi Dilaporkan ke Polisi
*http://nasional.kompas.com/read/2010/03/19/20151284/Jenderal.Susno.Resmi.Dilaporkan.ke.Polisi.

 *JAKARTA, KOMPAS.com - Perseteruan para jenderal di Kepolisian RI diyakini
sudah masuk tahap serius. Saling serang, tuduh dan kecam antarkubu yang
berseteru sudah terjadi secara terbuka. *

*Jika terus dibiarkan, konflik itu dikhawatirkan bisa merembet atau ditiru
sampai tingkat institusi terbawah. Untuk itu, Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) harus segera turun tangan. *

*Hal itu bisa dilakukan karena Presiden adalah atasan langsung tertinggi di
tubuh Polri, sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian RI.
*

*Presiden Yudhoyono (mestinya) tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk
membenahi institusi Polri yang selama ini dianggap banyak bermasalah oleh
masyarakat, saran guru besar ilmu kepolisian Universitas Indonesia, Bambang
Widodo Umar dihubungi melalui telepon, Sabtu (20/3/2010). *

*Menurut dia, Presiden SBY bisa memanfaatkan semua informasi yang keluar
dari pernyataan dan tuduhan mereka yang lagi berseteru itu. Lalu, lanjutnya,
dicari tahu sejauh mana kebenarannya. *

*Presiden untuk itu bisa perintahkan Kejaksaan Agung atau bahkan mengundang
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ujar Bambang. Ia menilai, kekisruhan di
tubuh Polri, khususnya di institusi Reserse dan Kriminal, tejadi akibat
persoalan lama, lemahnya birokrasi, manajemen personel, serta mekanisme
kontrol di dalam. *

*Kalau sampai dibiarkan oleh Presiden, ya sama saja bohong. Ini kan
kondisinya sudah sangat gawat, para petinggi di institusi penegak hukum
malah saling tuduh, ujar Bambang.*


[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Sketsa: Untuk Seorang Ayah, Paman, Kawan, BSH

2010-04-03 Terurut Topik iwan piliang
Profesi wartawan tak bisa dibeli.” Budiman S Hartojo (BSH), wartawan
senior dan penyair, mantan wartawan Tempo, ini, Jumat pekan lalu
dimakamkan. Ia berpulang di usia menjelang 70 tahun. Teman, ayah,
paman, sekaligus “ lawan” diskusi, BSH, begitu ia akrab disapa, menjadi
kamus berjalan wartawan muda. Sebuah penggalan kenangan bersama pendiri
Persatuan Wartawan Indonesia Reformasi(PWI-Reformasi) ini; tauladan
etika dan prinsip jurnalisme, tempat bersandar saling-silang belajar;
antara senior dan yunior. sebuah situasi nan kini sirna di meja redaksi
media.







JUMATsiang menjelang shalat Jumat, 19 Maret 2010 Mendung
menggayut. Matahari malu-malu dibalut awan. Hujan titik rintik. Keranda
jenazah Budiman S Hartojo, kelahiran Solo, berpulang Kamis, 18 Maret
2010 pukul 14.22, itu, dibawa ke masjid di sebelah halaman taman
rumahnya,di bilangan Jati Bening II, Bekasi, Jawa Barat.



Di saat itulah ingatan saya menerawang kepada sosoknya. Ketika saya
pindah ke Jakarta 1979, dari Pekanbaru,. Riau, semester akhir SMP, dan
tinggal di bilangan Karet Belakang, Karet Kuningan, Jakarta Selatan.
Saya tak menduga bertetangga dengan seorang wartawan Tempo, majalah
yang edisi bekasnya suka saya bulak-balik, beberapa artikel kadang saya
baca.



Menuju kelas 1 SMA, intensitas perjumpaan dan ngobrol dengan BSH
meninggi. Apalagi kedua orangtua saya yang sudah duluan tinggal di
Jakarta, sejak 1973, lebih dulu mengenal BSH dan isterinya Djati
Budiman, sosok perempuan cantik, kelahiran Cirebon.



“Ibumu kalau bikin rendang enak sekali,” ujar BSH.



Entah karena pintar memuji, setiap ibu saya memasak, termasuk gulai
kepala ikan, pastilah BSH tidak terlewatkan. Bahkan sup tulang tungkai
sapi, yang berisi sum-sum, menjadi santapan kegemaran BSH. Bisa Anda
bayangkan kolesterolnya? Sayalah kebagian mengantar ke kekediaman
kontrakannya. Sepenggalah saja jaraknya dari tempat kami.



Tukar-menukar penganan acap kali. Di jeda sowan itu, ada saja obrolan
dengan BSH. Dari situlah satu dua bukunya , suka saya pinjam dari
perpustakaan pribadinya. Banyak buku sastra, termasuk majalah Horison
yang lama. Buku kumpulan puisinya tak pernah terlewatkan.



Intensi mengobrol dengan BSH, seingat saya ketika saya kelas dua SMA,
soal pemberdelan Tempo. Saya banyak mendengar beragam masalah liputan
Tempo, yang tak disukai oleh rejim Ordebaru, kala itu. Juga soal
internal majalah berita mingguan itu. Di hari-hari deadline, terkadang
ia meminta saya tidur di kamar depan rumahnya, karena Tante Djati,
seorang diri di rumah. Mereka tak punya pembantu, juga belum dikaruniai
anak keturunan hingga akhir hayatnya.







MOBIL jeep Toyota Land Cruiser hardtop, coklat muda itu, baru
saja dipasang rak di atas plafonnya. BSH menaikkan barang berukuran
besar. Untuk ukuran badan kecil, pendek, dengan napas tersengal, tak
tega melihatnya. Barang bawaan itu umumnya buku. Di medio 1980-an itu,
BSH harus pindah ke Bandung, menjadi Kepala Biro Tempo, Bandung, Jawa
Barat.



Mengenakan topi, bak Mafioso Italia, lengkap dengan jas kotak-kotak
dengan bagian siku berornamen bulatan coklat, saya tertawa geli melihat
sosok mafia kecil seakan tenggelam di balik lingkaran setir mobil yang
besar. Kendati duduknya sudah diganjal bantal, badan BSH tetap tak
kunjung meninggi.



Saya, ayah, dan ibu, melepasnya berangkat menuju jabatan baru. Jadilah
kediamannya di Jakarta, bak rumah kami. Saya sehari-hari menunggui.
Beragam buku koleksinya, menjadi santapan hari-hari.. Ada dosa terasa
di dada saya. Satu dua buku koleksinya ada yang terbawa, lalu dipinjam
kawan, dan tak kembali. Dari sosoknya saya begitu memahami pentingnya
literasi.



Dosa berikutnya, ketika mobil dinasnya sudah berganti dengan Dauhatsu
Charade merah. Suatu waktu ia pertama dapat jatah dari Tempo menunaikan
hajji. Jadilah saya menemani Tante Djati, dan hari-hari wira-wiri
dengan mobil merah itu, mejeng.



Pertemanan BSH dengan sumber berita luas. Kendati kritis terhadap
pemerintahan Ordebaru, sosok macam almarhum Rudini, mantan Kasad,
secara khusus mengirim ucapan selamat lebaran pribadi: foto Rudini dan
isteri lengkap dengan tanda tangan pribadi, salah satu yang saya ingat
dipajang di meja rumahnya. Ia berkawan dengan banyak orang, terutama
seniman yang suka mangkal di Taman Ismail Marzuki (TIM). Ia memilih
bersahabat dengan banyak anak muda.



Suatu hari di Bandung. Saya melihatnya bekerja. Suara mesin
tik-ketak-ketuk. Suaranya keras, setajam tarikan pena kalau ia
menuliskan sesuatu, termasuk tanda tangannya dengan haruf B dominan
bertekanan. Entah karena melihat suara ketikan itu pula, hingga kini,
kolega saya programmer Anthony Seger, selalu protes akan gaya saya
mengetik di komputer.



Di Bandung saya melihat wartawan muda seperti Bambang Harimurti, kini
Pimpinan Umum Tempo, dan banyak nama lain yang beredar di dunia
penerbitan di Indonesia. Sosok Moebanoe Moera, kini Redaktur Pelaksana
TRUST, dulu juga di Tempo, yang kebetulan berdiri di kanan saya saat
men-shalatkan jenazah BSH, mengaku sebagai salah 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Hari Film Nasional 2010

2010-04-03 Terurut Topik Tomy W. Taslim
Pengelola situs FilmPelajar.com mengucapkan Selamat Hari Film Nasional 30 Maret 
2010 kepada seluruh stakeholder perfilman Indonesia.
Semoga perfilman Indonesia semakin berkembang dengan baik.

Kami juga mengajak anda, khususnya para pelajar, untuk bergabung di Forum Film 
Pelajar Indonesia melalui grup facebook berikut ini:
http://www.facebook.com/group.php?gid=87049254804ref=ts#


Salam Film Indonesia! :-)


http://filmpelajar.com/
Ruang belajar bersama, berbagi dan silaturahmi komunitas dan karya film 
Indonesia


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Menghormati Perbedaan

2010-04-03 Terurut Topik Hartoyo







 



  



  
  
  Oleh Airlangga Pribadi 

“Kalian lebih bejat daripada binatang!”ujar salah seorang pengunjuk rasa yang 
memprotes penyelenggaraan konferensi ILGA (International Lesbian and Gay 
Association) di Surabaya beberapa waktu lalu. Bagi saya hal ini sangat 
mengejutkan, bagaimana mungkin di negara yang telah lebih dari sepuluh tahun 
menapak jalan demokrasi, masih ada upaya pengusiran dan penghinaan dari 
kelompok-kelompok tertentu yang tidak sepakat terhadap kelompok lain, dan semua 
itu didiamkan saja oleh negara. 

Saat menimbang fenomena pengusiran terhadap kaum homoseksual, lesbian dan gay 
ini saya jadi teringat akan wajah muram dari catatan keadaban publik di 
republik ini. Dibawah sapuan besar capaian besar proses berdemokrasi di 
Indonesia yang selama ini kita banggakan betapa kehidupan berdemokrasi kita 
tumbuh dalam tiang-tiang yang dan diatas fondasi bangunan yang rapuh. Dengan 
mudahnya pengusiran, penistaan dan penghinaan terjadi di republik ini, ketika 
pada saat bersamaan kita mengaku tengah mengadopsi konsep kewargaan yang 
inklusif. Pandangan kewargaan yang membuka tiap-tiap orang untuk menjadi warga 
negara Indonesia tanpa pembatasan dan diskriminasi. 

Didalam narasi besar keindonesiaan yang terbuka ini, kerapkali kita temui 
tindakan kekerasan dan diskriminasi terhadap kaum Ahmadiyah, pengutukan 
terhadap kaum yang dipandang sebagai komunis, marjinalisasi terhadap kaum 
perempuan dan sekarang pengusiran terhadap kaum gay dan lesbian. Atas nama 
perjuangan untuk mengembalikan kebangsaan Indonesia sebagi rumah yang terbuka 
bagi tiap-tiap  orang yang ada didalamnya inilah, pembelaan terhadap mereka 
harus disuarakan, meskipun dalam tata nilai yang kita yakini kita menolak cara 
hidup mereka. 

Di sini saya tidak ingin berbicara dalam konteks memberikan pembelaan dalam 
kerangka teologis, terkait dengan persoalan homoseksualitas karena dalam tata 
nilai agama yang saya yakini saya turut menolak relasi seksual homoseksual 
sebagai sesuatu yang dibenarkan oleh agama. Namun demikian keadaban publik 
dalam konteks negara demokratik modern mensyaratkan bahwa penentuan konsensus 
bermasyarakat semestinya hadir diatas pagar-pagar penguatan keadilan ekonomi, 
keadilan budaya dan keadilan politik. 

Pendeknya substansi dari prinsip keadilan diatas tiga matra keadilan tersebut 
mensyaratkan eksisnya hak-hak yang setara bagi tiap-tiap orang untuk memiliki 
akses dalam wilayah kultural, politik dan budaya. Bahwa siapapun memiliki hak 
untuk berpartisipasi dan mengungkapkan pendapatnya dalam ruang publik yang 
bebas selama tidak mewartakan kebencian kepada yang lain, dan siapapun juga 
memiliki hak untuk menolak pandangan mereka. Hal ini harus dijaga oleh struktur 
politik negara demokrasi yang memberikan perlindungan terhadap hak-hak tiap 
orang bersuara dan mengamankan kelompok-kelompok yang ingin melakukan teror 
terhadap mereka. Ketika hal ini tidak menjadi fondasi utama dalam kehidupan 
bernegara, maka akan dengan mudah republik ini terjatuh menjadi negeri yang 
memuja Tirani Mayoritas. Atas nama norma dan budaya dominan yang kerap kali hal 
itu lebih merupakan klaim-klaim sepihak dengan landasan yang rapuh, setiap 
kelompok akan merasa tidak aman hidup
 sebagai warganegara di negeri yang kita cintai ini. 

Untuk kalangan yang merasa meyakini sebuah dalil bahwa kekuasaan negara akan 
dengan mudah menyingkirkan tiap-tiap kelompok yang memiliki perspektif dan 
perilaku berbeda dengan kultur dominan, hendaknyalah kita mengkaji kembali 
relasi kompleks antara kekuasaan, politik dan identitas. Bukalah hamparan 
sejarah diberbagai belahan dunia. Maka akan kita temukan relasi paradoks antara 
kekuasaan dan perkembangan identitas dan wacana. Di Eropa pada era pertengahan 
yang disebut sebagai zaman Victorian, moral aristokratik yang ditopang oleh 
kalangan ruhaniawan dan elite-elite politik begitu gigih melakukan pengawasan 
dan regulasi terhadap seksualitas. Mekanisme kekuasaan tersebut alih-alih 
meredam justru membiakkan dan memproduksi pola-pola seksualitas dimasyarakat. 
Hal inilah yang kemudian mencapi klimaksnya pada munculnya era liberalisme, 
yang didalamnya juga perjuangan untuk melegalkan kebebasan seksual.
 
Contoh yang lain dapat dituangkan disini soal pengekangan secara politik dan 
melalui fatwa agama terhadap berbagai pemikiran Islam progresif di wilayah 
Timur-Tengah. Alih-alih hal ini mengerdilkan pengaruh gagasan-gagasan progresif 
Islam di wilayah tersebut, pelarangan dan fatwa haram kepada mereka justru 
mengangkat dan mempopulerkan gagasan-gagasan dari pemikir-pemikir progresif 
Timur-Tengah seperti Fatimah Mernissi, Adonis, Hasan Hanafi, Ali Abdul Raziq 
dan Abdulkarim Soroush di masyarakat muslim. Pengekangan dan penindasan politik 
justru membuat fihak yang melakukannya sebagai fihak antagonis yang 
perlahan-lahan akan menuai protes keras dari khalayak publik. Menindas dan 
melarang eksistensi identitas secara politis justru akan memberikan 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kembali pada Sistem Ekonomi Pancasila

2010-04-03 Terurut Topik Alex Simanjuntak
Sungguh benar! Berdasarkan Pancasila, Indonesia memerlukan berkembangnya 
ekonomi tukar menukar barang dan jasa yang dilengkapi dengan kepedulian saling 
menolong secara sosial dan kerukunan antara semua kelompok masyarakat yang 
diperkuat dalam UU.
 
Suharto, juga sekarang SBY dan nanti mungkin derivat nya seperti Anas U, Andi M 
ataupun lalu Mas Ibas tidak akan hendak mengembangkan ekonomi Pancasila, atau 
ekonomi kerakyatan. Karena terbelenggu sangat erat oleh gebyar dan 
egosentrisme laba sistem kapitalisme ultra-liberal dalam skala global.
 
Disamping pendidikan moral dan lain lain sikap yang positif secara humanistik 
maupun ekologis, ekonomi kerakyatan Pancasila hanya akan diraih bila ada 
kekuasaan politik yang pro negeri, pro bangsa, pro rakyat.
AS

--- On Thu, 4/1/10, Satrio Arismunandar satrioarismunan...@yahoo.com wrote:







IDEOLOGI Pancasila sebagai jawaban untuk meluruskan kembali jalan reformasi 
tidak sebatas ideologi. Sebab, menurut Guru Besar Fakultas Ekonomi UGM, 
Yogyakarta, Prof Dr Mubyarto, Pancasila pun sudah mewarnai sistem ekonomi yang 
sesungguhnya dirasakan paling tepat untuk mengendalikan sistem perekonomian di 
negeri ini.
 
Sistem ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi etik yang pernah didambakan Prof 
Ace Partadirdja, yaitu sistem ekonomi yang didasarkan pada nilai budaya dan 
ideologi bangsa Indonesia, ialah Pancasila. Pengalaman pahit krisis moneter 
mulai tahun 1997 meyakinkan kita semua betapa besar arti perekonomian nasional 
yang benar-benar mandiri. Ekonomi mandiri adalah ekonomi yang meskipun tumbuh 
dengan laju relatif rendah, tetapi dalam jangka panjang terjaga 
keberlanjutannya,  ungkap Mubyarto.
 
Kegagalan
Indonesia membangun ekonomi yang berkeadilan- ekonomi Pancasila disebabkan 
kegagalan budayawan kita mempengaruhi sukma pembangunan ekonomi negeri ini 
yang sudah terlalu berat ditekankan pada pembangunan materi. Selama 
pemerintahan Orde Baru yang bertekad melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang 
Dasar (UUD) 1945 secara murni dan konsekuen, kata Mubyarto, memang ada 
keinginan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan keadilan sosial. Tetapi, 
keinginan itu tidak pernah terwujud karena strategi pembangunan dan politik 
ekonomi yang dikembangkan didasarkan pada liberalisme.
 
Seperti biasa, persaingan pasar yang liberal selalu dimenangi oleh yang kuat 
(konglomerat) dan melunglaikan yang lemah. Kondisi ini pernah dikritik oleh 
Muhammad Hatta.Walaupun Presiden Soeharto-saat itu-dalam pidatonya selalu 
menyebutkan tekad untuk memajukan ekonomi Pancasila, tetapi tegas Mubyarto, 
keinginan mewujudkan ekonomi Pancasila itu tidak pernah kesampaian. Bahkan, 
bukan hanya tak mewujud, melainkan sistem ekonomi yang dikembangkan semakin 
jauh dari cita-cita ekonomi Pancasila sehingga akhirnya meledak dalam bentuk
krisis moneter.
 
Pemikiran kembali ke ekonomi Pancasila yang tertunda selama 16 tahun 
(1981-1997) terbukti sangat terlambat. Tercemarlah nama Pancasila dan ekonomi 
Pancasila sehingga orang cenderung alergi dengan istilah ini. Secara 
keliru,orang beranggapan munculnya berbagai masalah sosial, ekonomi, dan budaya 
yang bermuara pada krisis moneter adalah justru karena Indonesia telah 
melaksanakan sistem ekonomi Pancasila. Kesalahkaprahan ini harus diluruskan, 
ungkap Mubyarto lagi.

Ekonomi Pancasila, menurut Mubyarto, bukanlah sistem ekonomi baru yang hendak 
diciptakan untuk mengganti sistem ekonomi yang kini dianut bangsa ini. Bibit 
sistem ekonomi Pancasila sudah ada dan sudah dilaksanakan sebagian masyarakat 
Indonesia, terutama masyarakat pedesaan dalam bentuk usaha bersama berdasarkan 
asas kekeluargaan.
 
Mengapa praktik kehidupan riil dan kegiatan ekonomi rakyat yang mengacu pada 
sistem ekonomi Pancasila ini terseok-seok? Alasannya jelas, karena politik 
ekonomi yang dijalankan pemerintah bersifat liberal dan berpihak pada 
konglomerat,  ujarnya.
 
Sistem ekonomi Pancasila berpihak pada ekonomi rakyat. Sistem ekonomi 
kerakyatan merupakan subsistem dari sistem ekonomi Pancasila yang diragukan 
oleh teknokrat yang terlalu silau dengan sistem ekonomi kapitalis liberal. 
Dan,memang masih diperlukan perjuangan untuk mewujudkan sistem ekonomi 
Pancasila tersebut. PANCASILA memang ditawarkan sebagai kompas untuk 
meluruskan kembali jalannya reformasi. Tetapi, yang ditawarkan adalah Pancasila 
yang direvitalisasi sebagai landasan ideologis berbangsa yang terbuka dengan 
tafsiran multikultural dan berasas kerakyatan.

Bukan politik dan penyeragaman. Pancasila baru ini didukung dengan
pengembangan moral melalui pendidikan yang dilandasi kepedulian religius dan 
pragmatis, sistem pendidikan yang demokratis dan bermartabat, pengembangan 
intelektual dan massa dalam platform yang jelas di atas nilai yang telah 
dirintis pendiri bangsa ini.
 
http://www.facebook .com/reqs. phpfriend# 
!/?page=1sk=messagestid=1239888606075







[Forum-Pembaca-KOMPAS] GILANYA MAFIA PERADILAN KOTA MEDAN

2010-04-03 Terurut Topik syamsuanwar
Senin tanggal 29 MAret 2010 di Pengadilan Negeri Medan digelar pemeriksaan 
perkara pidana Nomor 553/Pid.B/2010/PN.Mdn dengan Terdakwa TONNY WIJAYA, yang 
semula adalah sebagai pembeli beberapa bidang tanah yang telah diuraikan dalam 
Sertipikat Hak Guna Bangunan. Perkara ini adalah akibat dari laporan IR DULANG 
MARTAPA selaku DIRUT PT IRA WIDYA UTAMA.

Perjanjian jual beli atas tanah-tanah tsb telah dilakukan dihadapan SAN SMITH, 
SH NOTARIS KOTA MEDAN. Dan harga penjualan yang disepakati sebesar lebih kurang 
33 Milyar lebih telah dilunasi oleh pembeli, namun terdapat selisih luas tanah 
antara luas yang tercantum dalam sertipikat ± 273 M atas luas tanah semula ± 
23.000 M, namun atas kelebihan luas tsb TONNY WIJAYA telah berusaha melakukan 
pembayaran tambahan, tetapi IR DULANG MARTAPA tidak mau menerimanya, tetapi 
memilih melaporkan perkara tersebut ke POLISI.

Menurut Penasehat Hukum TONNY WIJAYA, Syamsu Anwar perkara ini murni adalah 
perkara perdata, tetapi akibat pengaruh MAFIA PERADILAN, POLISI, JAKSA DAN 
MEJELIS HAKIM memaksakan perkara ini diperiksa secara pidana. Maka berdasarkan 
pengamatan dilapangan memang perkara ini diduga sangat beraroma MAFIA PERADILAN.

Secara kasat mata pemeriksaan perkara ini terlihat ketidak adilan dimana 
sewaktu memeriksa IR DULANG MARTAPA terindikasi telah memberikan keterangan 
palsu yaitu antara fakta yang diakui di persidangan berbeda dengan fakta 
keterangan yang diberikan pada persidangan yang diberikan dalam perkara 
terdahulu dalam perkara Nomor 3036/Pid.B/2009/PN.Mdn dengan Terdakwa San Smith.

Atas kekuatan hukum pasal 174 KUHAP Penasehat Hukum TONNY WIJAYA meminta agar 
MEJELIS HAKIM menahan SAKSI IR DULANG MARTAPA tetapi permohonan tsb tidak 
ditanggapi oleh MAJELIS HAKIM maka Penasehat Hukum meminta MAJELIS HALIM yang 
telah terlibat memeriksa perkara Nomor 3036/Pid.B/2009/PN.Mdn untuk  
mengundurkan diri memeriksa perkara ini karena dikhawatirkan akan terdapat 
konplik kepentingan sehingga dikhawatirkan pemeriksaan perkara tidak akan 
netral.

Permohonan Penasehat Hukum tersebut adalah berdasarkan UNDANG-UNDANG KEKUASAAN 
KEHAKIMAN, jika pemeriksaan tsb tetap mempertahankan dengan MAJELIS HAKIM 
sekarang maka akan berakibat putusan yang dikeluarkan akan berakibat batal demi 
hukum dan MAJELIS HAKIM dipidana.

Salam Syamsu Anwar.  
Powered by Telkomsel BlackBerry®



=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Balada Markus - Episode Keep Jayus Alive

2010-04-03 Terurut Topik Satrio Arismunandar

“Saya akan ungkap semua, biarlah semua harta saya Bapak sita. Tapi tolong 
lindungi keluarga saya...hiks..hiks..” Terdengar suara Jayus Tambengan lirih 
sesengukan di hadapan Badan Perlindungan Saksi Negeri Impian (BPSNI).
    ”Ya, kami usahakan. Sekarang, Pak Jayus temuin penyidik polisi 
dulu, ungkap semua. Biar orang yang memburu bapak dapat ditangkap..” kata Anton 
si ketua BPSNI.
    Ya, siapa yang kenal Jayus Tambengan tahun lalu? Paling orang 
tuanya, keluarganya dan teman sekantornya. Dia hanya pegawai menengah lulusan 
Akademi Hitungan Negara (AhiNa) dengan golongan IIIA, gajinya sih sudah lumayan 
12 juta, karena selain gaji rutin pamong, dia dapat tunjangan jabatan sebagai 
pamong pajak yang diyakini bisa meredam godaan penyelewengan. Istri Jayus, 
Melina juga golongan IIIA di sekertariat Dewan Rakyat Impian, dan gajinya hanya 
6 juta perbulan.
    Namun nama Jayus Tambengan jadi terkenal setelah seorang Jendral 
non-job di kepolisian impian mengungkapkan adanya makelar kasus pajak yang 
melibatkan uang di rekening Jayus. Ya, Jayus dan istri yang perbulan gaji total 
hanya 18 juta, memiliki uang di rekening 25 milyar. Dan jumlah uang tak wajar 
ini terbaca oleh Badan Peneliti Transaksi Keuangan Perbankan.
    Jayus yang bingung dipertemukan oleh oknum polisi penyidik dengan 
penulis skenario sinetron/film berinisial M yang juga lihai menulis skenario 
pengaturan kasus. Si M mencari aktor bernama Api Kompasi yang mengakui uang 25 
milyar di rekening jayus adalah uang miliknya yang dititipkan. Oknum penyidik, 
oknum penuntut, oknum hakim, notaris yang buat surat keterangan penitipan uang, 
semua ditransfer 500 juta- 2 milyar dan masalah selesai. Penulis skenario pun 
dapat uang jasa 1,5 milyar. Lumayan, dibandingkan nulis skenario 1 episode 
sinetron paling dapat 5 juta.
    Setelah Jayus dibebaskan, dan bagi-bagi duit selesai, tahu-tahu si 
Jendral bicarakan lagi kasusnya. Para oknum penerima duit dan atasan Jayus pun 
resah. Lalu Jayus mulai mendengar dia akan dilenyapkan karena takut mulai 
bicara, dia pun lari ke Nagari Singha bersama istri tercinta dan 3 anak-anaknya 
harapan bangsa.
    Dua minggu pertama masih ada ketenangan di apartemen pelariannya. 
Tapi kemarin semua berubah. Lima pembunuh bayaran berhasil melumpuhkan 3 
security kompleks apartemennya. Saat memasuki apartemennya alarm berbunyi, 
Jayus yang pernah kursus menembak, dapat melumpuhkan 3 dari 5 pembunuh bayaran 
itu, lalu sisanya lari. Jayus dan istri selamat tetapi Dwi anak keduanya 
tertembak di dada kanan, dan sedang mengalami masa kritis sekarang.
    ” Tidak bisa terus begini, Papi. Ini bukan masalah uang lagi. 
Tampaknya mereka ingin kita semua mati, supaya tidak ada yang jadi saksi. Aku 
tak bisa hidup gila seperti ini. Aku tak tahan melihat anak-anakku satu persatu 
mati. Kita harus minta perlindungan, aku ingin anak-anakku tetap hidup walaupun 
harus miskin lagi...” Sang istri terisak menggenggam tangan Jayus Tambengan 
yang bergetar antara marah, geram, sesal dan takut. Miskin lagi? Sanggupkah Dia?
    Terlahir di keluarga miskin tapi pintar, Jayus berhasil masuk 
ikatan dinas di AhiNA dan lulus dengan cum laude, sempurna. Otomatis dia masuk 
ke Bendahara Negara, bagian pajak. Jayus bosan miskin, dan menjadi kaya sudah 
lama dia impiin. Dua tahun pertama dia berusaha idealis, tapi penghargaan 
atasan tidak ada. Yang cepat naik pangkat dan jabatan toh teman yang korup 
juga. Di tahun ketiga Jayus mulai belajar kongkalikong main hitung-hitungan 
pajak. Modusnya wajib pajak ditargetkan jumlah besar-besaran dulu, lalu terbuka 
peluang nego-negoan. Modus begini sudah umum di bagian pajak Negeri Impian. Wal 
hasil ya itulah, 25 Milyar penghasilan tak terduga selama 6 tahun 
mengabdi...Lumayan, kan? Tapi O..Ow..Jayus Ketahuan...
    Tapi Jayus Tambengan akhirnya lebih memilih keluarganya. Hidup 
dikejar-kejar dosa dan rasa bersalah sudah begitu menghantuinya 5 tahun 
terakhir. Tetapi 2 minggu ini malah dia benar-benar dikejar pembunuh bayaran. 
JAYUS MUST DIE, itu perintahnya.
    ” Bagaimana, pak? Kita lindungi Bangsat ini? Atau biarkan dia 
mati?” Tanya Tuan Chancan pada sejawatnya Bobit dari Tim Pemberantas Korupsi 
Negeri Impian, sebuah superbody yang terkenal bersih.
    ” Kalau dia mati. Tikus-tikus lain itu lepas lagi. Lindungi saja. 
Biarkan dia nyanyi, buat koor, buat konser sekalian, karena kasus ini bisa jadi 
kunci untuk buka pintu masuk untuk membersihkan lembaga hukum lain.” Tuan Bobit 
bicara dengan  bijaksana.
    Akhirnya Jayus terlindungi. Tiga minggu dia bikin konser dan 
bernyanyi di Tim Pemberantas Korupsi. Minggu keempatnya terjadi penangkapan 
besar-besaran oknum aparat, tetapi ada 7 orang yang memutuskan malu dan 
harakiri. 
Kini Jayus Tambengan tinggal kenangan. Nama, wajah, pekerjaannya sekarang sudah 
100% diganti. Dia seumur hidup dalam status perlindungan saksi. Tak pernah 
boleh dia berhubungan 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] DUA PLTN JERMAN AKAN DITUTUP, TIDAK ADA PLTN BARU DI JERMAN

2010-04-03 Terurut Topik soedardjo batan
Dua PLTN di Jerman akan ditutp oleh Menteri Lingkungan Hidup. Ada kemungkinan 
PLTN tersebut lebih mencemari lingkungan atau biayanya untuk mencegah agar 
tidak mencemari lingkungan (dari ekploitasi Uranium hingga pengelolaan limbah) 
sangat tinggi. Kelihatannya Jerman menginginkan sesuatu yang lebih ekonomis 
dengan menggunakan batubara bersih.

Jerman kelihatannya tidak akan membangun PLTN baru, tapi milih energi 
terbarukan lainnya.

http://www.powergenworldwide.com/index/display/articledisplay/0701536471/articles/powergenworldwide/nuclear/reactors/2010/02/german-environment.html?pc=ENL



  Pemanasan global? Apa sih itu? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! 
http://id.answers.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Suharto Penjahat Nasional!

2010-04-03 Terurut Topik verdi adhanta
===
De Yure, Soekarno masih menjadi Presiden/panglima tertinggi ABRI/Pemimpin
Besar Revolusi/Mandataris MPRS sampai 23 Maret 1966
==

S A L A H lagi!!!

Kalau seca De Jure, jabatan Soekarno TIDAK BERAKHIR sebelum 12 MARET 67!!
ARTINYA : SUHARTO  NASUTION SEHARUSNYA SUDAH DI MAHMIL KAN KARENA BERANI 
MENENTANG PERINTAH SUKARNO UNTUK DATANG KE HALIM PADA TANGGAL 1 OKTOBER, DAN 
KARENA SUHARTO MALAH M E N G U L T I M A T U M PRESIDENNYA SENDIRI UNTUK KELUAR 
DARI HALIM 

PERISTIWA ITU sebenarnya SUDAH BERES di Halim, Para pemimpin gerakan G30S / 
GESTOK SUDAH DALAM KENDALI SUKARNO.

H A N Y A  DAN  H A N Y A KARENA SUHARTO == MENENTANG == PERINTAH SUKARNO, 
MAKA KEADAAN JADI KACAU HINGGA BERAKHIR PADA PEMBANTAIAN MASAL SAMPAI 1966!!

Itu kalau Anda MAU BICARA DE JURE.

Dan Anda tidak tahu kapan kedua hal tersebut seharusnya diterapkan.
Orang-orang menggunakan argumen Dejure (prinsipnya secara hukum) atau Defakto 
(kenyataan yang terjadi) adalah ketika membicarakan PENYIMPANGAN atau 
KETIDAK-SESUAIAN antara hukum (lawful) dan kenyataannya.
Dan dengan membawa-bawa itu, Anda Justru MEMPERLEMAH argumentasi Anda sendiri.
Karena, terutama ketika kita sedang membahas fakta sejarah, atau APA YANG 
SEBENARNYA TERJADI, kita selalu MERUJUK PADA KENYATAAN yang terjadi, bukan pada 
BAGAIMANA SEHARUSNYA.

Semua orang juga sudah tahu bahwa SEHARUSNYA Sukarno adalah Presiden RI dan 
panglima tertinggi. Tapi KENYATAANYA, Suharto yang MENGUASAI AD dapat mendikte 
jalan sosial poilitik dan MEMBANGKANG perintah panglima tertinggi yang 
memerintahkan dia dan Pranoto datang ke Halim pada tanggal 1 Oktober, dan malah 
mengultimatum Sukarno untuk keluar dari Halim.

===
 Menurut buku Siapa Sebenarnya Soeharto (hal 70) dituliskan bahwa 
Soehartopernah akan dikeluarkan oleh Nasution karena terbukti melakukan
penyelundupan, bahkan ditulis disitu Soeharto memusuhi Nasution, 1959.

Logikanya nggak nyambung ya pak..
Apakah bapak ada memiliki data atau info soal ini? Atau teman-teman lain
bisa membantu?
=

Makanya, kalau baca sejarah jangan DISAMAKAN DENGAN CERITA UPIK ABU!!
POLITIK itu TIDAK TENTANG SUKA ATAU TIDAK SUKA  dan MUSUHAN ATAU BERKAWAN.

BENAR, seperti yang Anda tulis, SUHARTO sudah -- MENCURI -- dan --- KORUPSI -- 
sejak di AD=== satu alasan lain mengapa DIA TIDAK PANTAS JADI PRESIDEN, 
apalagi jadi pahlawan.

Tapi posisinya di AD adalah KEDUA setelah AHMAD YANI. Jadi ketika AHMAD YANI 
DIBUNUH, secara militer posisi Yani akan otomatis jatuh pada SUHARTO.
Tapi Sukarno sebagai panglima tertinggi mengangkat Pranoto.
Hal ini tidak menguntungkan bagi NASUTION, karena Pranoto adalah STAFF-nya YANI.
Sedangkan YANI ADALAH RIVAL POLITIK NASUTION.

PERTANYAANYA: APA HUBUNGANNYA PERTANYAAN ANDA DENGAN JUDUL THREAD INI 
KEPADA LOGIKA APA YANG ANDA SEBUT TIDAK NYAMBUNG

===
 saya juga menduga begitu pak.tapi dugaan kan perlu buktiWaktu itu ketua 
MPRS kan Nasution yang notabene dimusuhi Suharto, apa benar
MPRS saat itu dikendalikan Soeharto?
==

DUGAAN?

Anda masih BELUM PAHAM juga APA ARTINYA KENDALI MILITER dalam politik TERUTAMA 
pada saat itu..
Atau Anda cuma pura-pura tidak tahu???
Atau Anda masih terus memaksakan bicara formalitas?
Menamai peristiwa itu sebagai GESTOK saja Sukarno kalah, karena militer terus 
memaksa menggunakan nama GESTAPU
ITU BARU SEKEDAR NAMA!! APALAGI KEPUTUSAN POLITIK?
Faktanya, Sukarno SUDAH KEHILANGAN POWER dan SUHARTO YANG MEMEGANGNYA!
Faktanya MPRS itu dibuat Karena MPR SUDAH BUBAR!!

Sekali lagi, PAKAI LOGIKA ANDA.


Tapi saya belum sampai justifikasi bahwa TAP itu lahir karena kendali atau
suruhan Soeharto.


Siapa yang pernah bilang Suharto Menyuruh siapapun untuk membuat TAP???
POLITIK ITU BUKAN SOAL SURUH MENYURUH!!!
POLITIK BEKERJA VIA KEKUASAAN.
DAN KEKUASAAN PADA SAAT ITU DIPEGANG OLEH MILITER/SUHARTO.

Dan kalau Anda lupa; MPR--apakah itu Sementara atau tidak--ADALAH BADAN POLITIK.







From: Kicky mr.bela...@gmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, February 2, 2010 11:02:21
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Kicky..Gus Dur Pahlawan Nasional,  
Suharto Penjahat Nasional!


Wah...mudah- mudahan temen-temen di FPK masih mengikuti walaupun bingung
hehehe

Saya koreksi saja ya pak
De Yure, Soekarno masih menjadi Presiden/panglima tertinggi ABRI/Pemimpin
Besar Revolusi/Mandataris MPRS sampai 23 Maret 1966
De Facto
+ Suharto SUDAH menjadi Panglima AD sejak 14 Oktober 1965, dan MENGENDALIKAN
PENUH ANGKATAN DARAT---penjelasan lengkap ada di bawah.

Setuju kan pak?


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Rancangan PLTN AP1000 tidak tahan ditabrak pesawat terbang

2010-04-03 Terurut Topik soedardjo batan
Dikabarkan, rancangan pengungkung PLTN jenis AP1000 tidak tahan terhadap 
tabrakan pesawat terbang.

Menurut Peraturan dari Rekayasa Nuklir 
Internasional,  Direktorat Nuklir (ND), mengatakan bahwa Westinghouse 
mengusulkan untuk menggunakan metodologi konstruksi baru 
untuk struktur utama PLTN (Nuclear Island) yang mengandung radiasi tinggi, 
dengan menggunakan pelat
 baja yang dicampur dengan beton, dan bukan hanya menggunakan beton bertulang, 
yang diperkuat dengan jeruji baja didalamnya yang dicampur dengan beton secara 
konvensional

http://www.powergenworldwide.com/index/display/articledisplay/0650284690/articles/powergenworldwide/nuclear/reactors/2010/02/uk-nuclear_safety.html?pc=ENL



  Mulai chatting dengan teman di Yahoo! Pingbox baru sekarang!! Membuat 
tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. 
http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bambank suka Mencontek.....

2010-04-03 Terurut Topik Sulaeman_H.
Mencontek tidak selalu berkonotasi jelek, tergantung konteksnya apa.
Jadi hati-hati membuat definisi menyontek secara general.
Sebagian besar apa yang dilakukan manusia secara individu adalah hasil
mencontek/ jiplakan dari individu lainnya. Begitu pula sebagian besar
hasil industri teknologi modern Jepang mungkin didapat dari hasil
menyontek dari penemuan teknologi dari belahan dunia lainnya terutama
dari Barat yang kemudian perlahan dimodifikasi dan dikembangkan
sendiri.
Anak-anak yang cerdas justeru anak-anak yang punya daya menyontek yang
kuat dari lingkungan sekitarnya, termasuk dari kawan dan guru. Sebab
anak yang kurang cerdas, jangankan berkreasi menemukan pendapatnya
sendiri, mencontek saja masih salah-salah dan tidak teliti.

Anak sekolah boleh belajar menyontek pelajaran karena itu bukan
perbuatan tercela atau curang secara pendidikan. Yang tidak
diperbolehkan adalah menyontek jawaban saat ulangan tengah
berlangsung.
SH

On 3/1/10, rifky pradana rifkyp...@yahoo.com wrote:
 Mencontek secara
 sederhananya dapat diartikan sebagai suatu perbuatan yang bertujuan untuk
 mencapai suatu keberhasilan dengan jalan yang tidak sesuai dengan kaidah dan
 nilai moral yang berlaku umum di masyarakat.

 Kegiatan
 contek mencontek ini biasanya sering ditemui di dunianya anak-anak. Walau
 tak
 tertutup kemungkinan juga ditemui di dunianya orang dewasa.

 Banyak alasan
 dan dalih yang menjadi dasar pertimbangan dari seseorang yang melakukan
 perbuatan
 mencontek. Namun tujuan dari perbuatan mencontek itu hampir seragam, yaitu
 tujuan tunggal, bertujuan untuk mencapai keberhasilan.

 Mendapatkan
 nilai yang bagus atau nilai yang memenuhi passing grade untuk suatu
 kelulusan,
 adalah tujuan perbuatan mencontek dalam konteks perbuatan mencontek yang
 dilakukan sewaktu ujian sekolah.

 Mendapatkan
 nilai yang mampu menmgungguli para pesaingnya, adalah tujuan perbuatan
 mencontek dalam konteks perbuatan mencontek yang dilakukan sewaktu test
 saringan untuk memasuki suatu institusi pendidikan.


 Mencontek oleh
 hampir semua kaidah dan nilai moral yang berlaku umum di masyarakat,
 dikategorikan
 sebagai perbuatan curang. Namun anehnya, bukanlah rahasia umum jika
 mencontek sudah
 dianggap wajar dan sering dilakukan oleh banyak orang.

 Memang, godaan
 untuk mencontek ini terkadang memang sulit untuk dilawan. Apalagi disaat
 seseorang
 merasa dalam posisi kepepet, sedangkan ada suatu keberhasilan yang harus
 diraihnya ditengah persaingan kompetisi yang sedemikian ketat. Mencontek
 lalu
 menjadi pilihan cara yang paling masuk akal.


 Terkadang, perbuatan
 mencontek ini juga dilakukan secara berjamaah oleh suatu kelompok. Mereka
 saling melindungi antara satu dengan yang lainnya. Istilah kerennya,
 berkoalisi
 untuk bersama-sama melakukan perbuatan saling mencontek.


 Celakanya,
 jika mencontek ini tak terbatas hanya dilakukan secara berkoalisi dan
 berjamaah. Namun juga jika sudah dianggap sebagai hal yang sudah membudaya
 di
 masyarakat suatu negara.

 Keadaan dan
 situasi yang seperti itu bisa berakibat sangat fatal, bahkan dapat berdampak
 yang sistemik.

 Hasil akhirnya
 bisa merusak moral dan mental serta kejiwaan dari generasi muda sebagai
 penerus
 tongkat estafet kepemimpinan bangsa.


 Bagaimana
 tidak mengkhawatirkan, mengingat dalam dunia psikologi perkembangan anak,
 dikenal istilah proses imitasi.

 Imitasi dalam
 konteks ini, konon katanya berasal dari bahasa latin, imitari, yang artinya
 meniru atau mencontoh.

 Proses imitasi
 secara sederhanya dapat diartikan sebagai proses peniruan yang dilakukan
 anak
 terhadap suatu aksi yang berasal dari lingkungan sekitarnya.

 Jika proses
 imitasi itu disertai juga dengan proses memahami tujuan aksi dan pencapaian
 dengan
 target tujuan tertentu, maka akan membentuk teori pemikiran (Theory of Mind)
 yang melekat pada memori di benak anak yang melakukan proses imitasi
 tersebut.


 Proses imitasi
 ini juga erat kaitannya dengan proses identifikasi. Dimana dalam proses ini,
 anak atau orang secara tidak disadarinya akan berusaha menyamakan dirinya
 dengan lingkungan komunitasnya.

 Sehingga,
 boleh dikatakan bahwa fase dimana terjadi proses imitasi dan proses
 identifikasi itu merupakan fase yang paling penting dalam proses pembentukan
 intelektual
 dan kognisi serta karakter kepribadian dari seorang anak.


 Proses imitasi
 dan identifikasi, jika dilihat dari sisi sudut pandang yang positif, dapat
 mendorong anak untuk mematuhi kaidah dan nilai moral yang berlaku.

 Namun sebaliknya,
 jika dilihat dari sisi sudut pandang yang dari sisi negatif dapat juga
 berarti
 mendorong anak untuk meniru tindakan dan nilai moral yang menyimpang.

 Semua itu
 tergantung bagaimana situasi dan kondisi di komunitas lingkungan dimana si
 anak
 itu berada.


 Jika situasi
 dan kondisi di komunitas lingkungannya memberikan suri tauladan yang
 seringkali
 melanggar kaidah dan nilai moral yang berlaku umum di masyarakat, maka anak
 itupun akan tumbuh sesuai dengan suri tauladan yang 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hitler Kambing Hitam Sejarah ?

2010-04-03 Terurut Topik fishbed warlord
Mohon maaf sy ikut nimbrung. Interprestasi sejarah sebaiknya digunakan dengan 
netral (obyektif) serta bertujuan untuk kebaikan, kebenaran serta azas manfaat. 
Alangkah indahnya jika ilmu pengetahuan digunakan untuk memperkuat kebersamaan 
diantara kita.

http://sejarawan.blogspot.com


--- On Wed, 3/17/10, manneke budiman hepaest...@yahoo.ca wrote:

From: manneke budiman hepaest...@yahoo.ca
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hitler Kambing Hitam Sejarah ?
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, March 17, 2010, 12:35 AM







 



  



  
  
  Hehehe, menaksir trajektori sejarah itu tidak bisa dengan memakai cara 
Anda berlogika Bung Gueci. Masa dikatakan: Kalo tak ada hentakan dari Hitler, 
Indonesia mungkin masih dijajah Belanda? Historiografi macem apa ini?

 

Ada Hitler atau kaga ada Hitler, Jepang akan tetap melakukan ekspansi di Asia 
Pasifik sebab kebutuhannya akan sumber daya alam sudah tak terbendung lagi. 
Yang mengusir Belanda dari Nusantara itu Jepang, BUKAN Hitler!

 

manneke



--- On Wed, 2/17/10, Rizal Gueci rizal...@yahoo. com wrote:



From: Rizal Gueci rizal...@yahoo. com

Subject: Re: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Re: Hitler Kambing Hitam Sejarah ?

To: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com

Received: Wednesday, February 17, 2010, 7:03 AM



  



Pak Zul,

Jarak kita dengan perang dunia kedua sangat jauh (maaf kalau saya salah tebak, 
Pak Zul mungkin kelahiran tahun 1970 an). Mungkin karena sudah jauh ini , 
banyak saksi sejaarah yang sudah meninggal. Mungkin kita bisa baca dari buku 
diarinya atau suratnya dan bisa bercerita banyak.

Waktu saya bermukim di Jerman pernah baca selintas ada tokoh Indonesia yang 
simpatisan Partai NSB (Nazi Belanda), kalau dak salah namanya juga Harahap. 
Mungkin kita bisa gali dari anak cucu mereka, kenapa mereka mendukung 
NSB.  Siapakah anggota angota partai tersebut di HB, menarik untuk dikaji, 
mengapa? Saya tetap masih belum bisa terima proposisi Anda : Jika tidak ada 
hentakan Hitler saat itu, mungkin negara Anda saat ini masih dijajah Belanda 
bung!!




 





 



  






  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] TEKNOLOGI PLTN Bls: PLTN RISKAN?

2010-04-03 Terurut Topik soedardjo batan
Yth. Pak Syamsul mantan pegawai BAPETEN di bidang Perijinan PLTN.
Saya berpendapat, TEKNOLOGI PLTN, terdiri dari DUA KATA. yaitu TEKNOLOGI dan 
PLTN.
TEKNOLOGI dari akar kata TEKNIK dan LOGI (LOGOS), yang artinya ILMU TEKNIK. 
Sekarang ini banyak teknik yang merambah ke bidang sosial, misal teknik 
diseminasi, teknik perijinan dan perijinan teknik. teknik komunikasi, teknik 
intelejen, teknik teroris, dll. mengapa?. Karena sekarang ini urusan sosial, 
bank, pergaulan, manusia hampir semua menggunakan teknik komputer. Sehingga 
masalah teknik dan sosial sudah melebur jadi satu, sulit dipisahkan.

Lalu kita merembug PLTN. PLTN dari multi disiplin, dari lahannya, gedungnya, 
besinya, pengaruh ke lingkungan, operatornya , uangnya atau ekonomisnya dll. 
Jadi Man Money Machine masuk semua. Banyak sekali kajian tentang keekonomian 
PLTN, tentang Human Error Probabilistic dari operator supervisor reactor dll.
Kita tidak boleh meninggalkan ilpet PLTN yang integrated merupakan satu 
kesatuan, termasuk public opinion dan pablic hearing yang dipersyaratkan oleh 
IAEA.
Cilakanya, jika saya mengajak berdiskusi ilmiah dengan sering menggunakan 
referensi, malahan pihak lain mengimbangi yang tidak akurat, tidak benar, dan 
menyesatkan tanpa referensi 
http://www.nea.fr/nsd/docs/2008/csni-r2008-3.pdf



http://www-pub.iaea.org/MTCD/publications/PDF/te_751_web.pdf 

http://www.powergenworldwide.com/index/display/articledisplay/363986/articles/nuclear-power-international/volume-2/issue-2/nucleus/measuring-control-rod-guide-tube-wear-on-site.html

http://www.iaea.org/Publications/Magazines/Bulletin/Bull193/19304703440.pdf
Jadi menurut saya, dibidang perijinan PLTN, yang mayoritas orang hukum, harus 
ada orang tekniknya. dan orang teknik, jika akan menyusun perijinan harus 
menggandeng orang hukum. Jangan pisahkan antara TEKNOLOGI dan NON TEKNOLOGI 
PLTN, sebab masalah PLTN adalah masalah komplek, termasuk DENDA untuk OWNER 
PLTN, jika ada kecelakaan yang menyengsarakan Masyarakat sekitarnya.
Terima kasih atas informasinya.
 

--- Pada Jum, 19/3/10, Syamsul Rizal cikga...@yahoo.co.id menulis:

Dari: Syamsul Rizal cikga...@yahoo.co.id
Judul: Bls: [WARTABATAN nuke] Bls: PLTN RISKAN?
Kepada: wartaba...@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 19 Maret, 2010, 8:43 AM















 
 



  



  
  
  Saya ucapkan terimakasih buat Pak Dardjo yang mau menanggapi tulisan 
saya. Saya pikir saya hanya mengungkapkan kegundahan hati saya saja, tentang 
PLTN, kenapa demikian karena saya adalah bagian yang terzolimi oleh orang yang 
tidak profesional dalam bekerja sehingga banyak hal-hal yang sifatnya pribadi 
masuk dalam kebijakan karier seseorang, tapi hal itu biasa buat saya, maka 
tulisan-tulisan saya pun saya anggab biasa walaupun ini merupakan suatu 
kebohongan publik yang tak mungkin saya tutupi secara pribadi.

Kembali ke Laptop..he he he. perizinan PLTN bukan merupakan teknologi PLTN tapi 
bagian yang tak terpisahkan untuk mendukung teknologi tersebut. Seperti yang 
saya katakan dibawah banyak orang BATAN bicara teknologi PLTN dalam seminar 
dalam diskusi dan dimana saja hasilnya sangat
 bagus-bagus, tapi begitu masuk tahap perizinan hampir semuanya  bingung tak 
mau repot...katanya begitu saja kok repot...yah memang rapot.
Saya tiga tahun diperizinan Instalasi dan bahan nuklir sudah membuktikan itu 
semua,...hasilnya yah itu tadi tidak profesional. ..nuklir kok mau 
dimain-mainkan, memperpanjang perizinan reaktor saja ngak selesai-selesai 
bagaimana bikin baru dan itu pun dibantu dengan intervensi Kepala yang masih 
status diperbantukan dari BATAN masih susah, direktur perizinannya diganti 
dengan Plt terus diganti lagi.ah kayak sinetron...lagi- lagi nuklir kok 
dibuat kayak sinetron apa kata Pak Dardjo..???. Sekarang Kepalanya lain 
lagi..politisi ...ah nuklir kok dipolitisasi apa kata dunia..??.

Saya bicara tidak asal bicara walau kelihatanya asal-asalan tapi asal tahu saja 
saya punya informasi yang riskan untuk dibicarakan seperti PLTN 
Riskan..terimakasih Mas.


Dari: soedardjo batan soedardjobatan@ yahoo.com
Kepada: wartaba...@yahoogro ups.com
Terkirim: Kam, 18 Maret, 2010 23:59:20
Judul: [WARTABATAN nuke] Bls: PLTN RISKAN?








 




  
  
  Mengapa pak Syamsul yang pernah bekerja di BAPETEN berpendapat demikian? 
Apakah masalah perijinan PLTN juga merupakan TEKNOLOGI PLTN? Mohon teman-teman 
di BATAN mengemukakan, apa itu definisi TEKNOLOGI PLTN? Biar nanti saya 
teruskan ke milis lain.Terima kasih.

Salam Dardjo
--- Pada Kam, 18/3/10, Syamsul Rizal cikga...@yahoo. co.id menulis:

Dari: Syamsul Rizal cikga...@yahoo. co.id
Judul: Bls: [WARTABATAN nuke] Re: [OilGas] PLTN RISKAN?
Kepada: wartaba...@yahoogro ups.com
Tanggal: Kamis, 18 Maret, 2010, 9:30 AM















 
 



  



  
  
  Sepertinya kalau bicara teknologi bangsa kita paling jagonya tak ada yang 
menandingi, belum terjadi saja sudah ditanggulangi oleh beberapa alternatif 
teknologi canggih dalam forum 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Aktivitas Ilmiah di Negeri Ini

2010-04-03 Terurut Topik Drs.D.Budi Eman
Kalau bisa dapat kita kontak langsung ?
Salam untuk Anda yang begitu berani, dan memang benar pantas dicontoh.
Salut!!

D.Budi Eman

NB : Bagaimana kalau kita buat acara bincang bareng di radio
Tks,
DBE

2010/2/23 Roy Thaniago jagoanpa...@yahoo.co.id



 diambil dari http://roythaniago.wordpress.com

 Aktivitas Ilmiah di Negeri Ini

 Oleh: Roy Thaniago

 Nama AnakAgung Banyu Perwita mendadak jadi ramai dibicarakan. Sayang, bukan
 karena prestasi, melainkan aib. Ia, yang merupakan guru besar ITB itu,
 terbukti melakukan plagiarisme, sesuatu yang sangat pantang dilakukan
 di dunia akademis.

 DOSEN muda ini terbukti menjiplak karya Carl
 Ungerer dalam artikelnya di Jakarta Post edisi 12 November 2009.
 Ganjarannya, ia dicopot dari jabatan sebagai staf pengajar di ITB.

 Persoalan rendahnya kesadaran etis di kalangan akademisi pun punya
 catatan lain. Misalnya, kasus di Universitas Hasanuddin (Unhas),
 Makasar. Rasanya kita tak kaget dan memang tak perlu kaget membaca
 berita yang dilansir KOMPAS (6/2) (‘Dekan Sastra Bantah Penjualan
 Skripsi’). Pemberitaan ini, yang juga diberitakan pada hari-hari
 sebelumnya, mengabarkan soal ditemukannya buku dan skripsi Perpustakaan
 Fakultas Sastra Unhas yang dijual kiloan.

 Oleh dosen dan mahasiswa yang menemukannya, dikatakan bahwa skripsi
 tersebut dipungut dari karung buku yang dijual petugas kebersihan.
 Inilah yang melahirkan dugaan bahwa skripsi-skripsi tersebut dijual
 kiloan. Hal itu dibantah oleh Burhanuddin Arafah, Dekan Fakultas Sastra
 Unhas, yang mengatakan bahwa pihaknya tidak menjual skripsi-skripsi
 tersebut. Ia menduga bahwa skripsi-skripsi tersebut dicuri ketika atap
 ruang perpustakaan sedang direnovasi.

 Terlepas dari siapa benar siapa salah, kita tidak kaget bahwa
 aktivitas pencurian, pembajakan, dan penyepelaan gagasan ilmiah adalah
 hal yang lumrah di negeri ini. Bahwa hak kekayaan intelektual bukan
 sesuatu yang dihargai oleh banyak orang, sekali pun oleh kalangan
 akademis itu sendiri.
 Bagaimana tidak, kalau aktivitas colong-menyolong ide dan
 penjiplakan gagasan terjadi justru di lingkungan kampus, suatu zona
 yang seharusnya meluhurkan aktivitas intelektual tersebut? Inikah ekses
 buruk yang ditimbulkan dari konsep pendidikan kita yang lebih
 mengarahkan peserta didik dan pendidik ke sifatnya yang materialistik,
 mekanistik, dan formalistik? Atau mengutip Mangunwijaya, bahwa hukum
 rimba pun berlaku dalam sistem pendidikan kita. Siapa kuat, siapa
 bertahan. Ya, siapa kuat (tahan malu) bermain curang, ia akan terus
 eksis.

 Cerita Lama

 Cerita miring seputar aktivitas ilmiah di lingkungan pendidikan
 bukanlah hal asing buat kebanyakan orang. Dari penelusuran di internet
 saja, banyak sekali situs-situs yang menjual skripsi jadi dengan harga
 yang variatif. Sesuatu yang sebenarnya mudah diberantas kalau mau
 dilakukan. Ya, kalau mau.

 Tapi, siapa yang mau repot-repot dengan pemberantasan itu kalau para
 pemasok naskah skripsi – entah dosen, karyawan kampus, atau mahasiswa –
 tersebut pun menikmati rupiah yang tak sedikit ketimbang membiarkan
 skripsi-skripsi tersebut dibiarkan mendebu dibaca laba-laba? Pihak
 berwenang pun enggan memberantas, karena memang gagasan ilmiah bukan
 sesuatu yang lebih berharga dari pada uang bangku atau poin kredit
 untuk menjadi guru besar.

 Selain di internet, yang lebih menawarkan naskah jadi yang tinggal
 diutak-atik, ada juga yang sifatnya menjual jasa. Jasa penulisan
 skripsi. Maka tak heran kalau banyak sarjana yang setelah lulus tidak
 bisa mengaplikasikan ilmunya dalam pekerjaan – apalagi diajak berpikir
 abstrak. Itu tak lain karena mereka memakai jasa penulisan skripsi yang
 dikerjakan dosen di kampus sendiri maupun di kampus tetangga. Bahkan
 proses sidang skripsi pun bisa diskenariokan!

 Seperti halnya kencing pun yang tidak gratis, ‘bantuan ghoib’ ini
 pun ada bayarannya yang tidak kecil. Bantuan ghoib dari dosen bisa
 dimulai dari yang kecil, seperti ‘hanya’ membimbing dengan meminjamkan
 skripsi-skripsi terdahulu, sampai kemudian menuliskan skripsi dan
 merekayasa sidang skripsi.

 Akal bulus untuk meluluskan diri meraih gelar kesarjanaan bukan
 hanya dimonopoli para mahasiswa, karena pada pengajar pun tekun
 melakukannya. Cerita mengenai seorang guru besar yang menulis banyak
 buku, padahal isinya adalah kumpulan tugas kuliah mahasiswanya yang
 tidak pernah dimintai izin sebelumnya, sudah menjadi cerita klasik –
 untuk tidak mengatakan cerita legenda.

 Cerita lain, ternyata Lembaga Penelitian (Lemlit) yang ada di
 perguruan tinggi, adalah sumber pendapatan alternatif buat para dosen
 yang (katanya) kepepet kebutuhan ekonomi. Seorang dosen yang mengajukan
 proposal penelitian dan diloloskan, dengan mudah memakai skripsi
 mahasiswanya untuk dijadikan laporan penelitiannya. “Saya punya hak di
 sana, karena saya yang bimbing”,
 kira-kira begitu pikir mereka. Isi penelitiannya tentu sama persis
 karena tinggal menyalin dan mengubah nama dan data fiktif lainnya.

 Sebagai pelicin, dengan murah 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Bohongi Obama …!

2010-04-03 Terurut Topik arifin muliawan
Saya sepakat..! Negeri kita memang masih banyak rekayasa 
politik. 
Apakah ditundanya Obama ke Indonesia karena masalah RUU reformasi Kesehatan 
yang sedang berlangsung di USA ? ya kitatidak tahu juga...
arifin.


--- On Wed, 3/17/10, Rakyat Harus Sehat media...@yahoo.com wrote:


From: Rakyat Harus Sehat media...@yahoo.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Bohongi Obama…!
To: group--pembebasan sastra-pembeba...@yahoogroups.com, 
group-Forum-Pembaca-Kompas Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, 
group-GELORA45 gelor...@yahoogroups.com, group-mimbar-bebas 
mimbar-be...@yahoogroups.com, group-Pembebasan_Papua 
pembebasan_pa...@yahoogroups.com, group-persindonesia 
persindone...@yahoogroups.com, group-RumahKitaBersama 
rumahkitabers...@yahoogroups.com, group-santrikiri 
santrik...@yahoogroups.com, group-wahana-news 
wahana-n...@yahoogroups.com, group-wartawanindonesia 
wartawanindone...@yahoogroups.com, groupsnasional-list 
nasional-l...@yahoogroups.com
Date: Wednesday, March 17, 2010, 9:15 AM


  




SBY Bohongi Obama…!






Faizal Assegaf
Kompasiana |  12 Maret 2010  |  00:18



















SBY-Bush (google)

Partai Demokrat bentukan SBY
berbeda dengan Partai Demokrat di Amerika. Kesamaan hanya sebatas nama
saja. Namun oleh SBY dan kelompoknya, mengklaim kalau mereka itu punya
aliansi khusus dengan partainya Obama. Omong kosong!

Kehadiran Obama di Gedung Putih,
merupakan bentuk perlawanan rakyat Amerika kepada kubu George W. Bush,
yang kental dengan perilaku korup dan ekspansioner. Watak Bush
tersebut, dalam konteks politik dan ekonomi sejalan dengan arah
kebijakan SBY yang pro Neolib.

Selain itu, agenda politik Obama
di panggung nasional Amerika maupun dunia internasional, lebih
mengedepankan isu-isu perdamaian, kesetaraan dan keadilan
sosial-ekonomi. Pendekatan Obama ini merupakan manefestasi dari
aspirasi mayoritas rakyat Amerika, dan suara simpatik yang datang dari
negara-negara berkembang.

Dalam sebuah perbincangan khusus
saya dengan Siti Fadillah, mantan Menkes, beberapa waktu lalu, ia
mengatakan bahwa Obama tidak sepenuhnya mendukung rezim SBY.
Menurutnya, Obama sangat tahu kalau SBY dan kubunya, adalah bagian dari
jaringan Neolib yang loyal kepada kelompok Bush.

Siti Fadillah memberi contoh:
saat Obama terpilih menjadi Presiden, sikap Dubes Amerika di Jakarta,
secara drastis berbalik mendukung kebijakannya untuk meninjau
keberadaan Namru-2 di Indonesia. Pendekatan diplomatik Dubes Amerika
itu, jelas memberikan pesan khusus bahwa, Gedung Putih hendak membuka
diri dan menjalin kerjasama yang lebih transparan dengan Indonesia. 

Namun signal dari Dubes Amerika yang merupakan representasi political will
Obama, justru dihadang oleh SBY. Yakni, SBY membalas dengan menunjuk
Endang Rahayu Sedyaningsih, yang pernah berkarir di WHO, Jenewa, Swiss
sebagai penganti Siti Fadillah. Dan terbukti, jebolan Harvard School of Public 
Health
ini usai dilantik menjadi Menkes, ia langsung menyampaikan bahwa,
kehadiran Namru-2 di Indonesia sangat dibutuhkan. Pernyataan Endang
Rahayu tersebut membuat publik marah. (baca)

Makna Kunjungan

Obama ke Indonesia
Bicara soal hubungan kedekatan
SBY dan kelompok Bush adalah sebuah fakta. Dan kenyataan ini makin
diperkuat oleh kehadiran Fox Indonesia, kelompok Boediono, dan Sri
Mulyani dilingkaran kekuasaan SBY.

Sebutlah, kalau kubu Boediono
dan Sri Mulyani, sejak lama telah diketahui sebagai perpanjangan tangan
dari IMF dan Word Bank. Sementara, Fox Indonesia merupakan operasional
politik SBY yang diduga mendapat suplai dana besar-besaran dari donator
asing.

Kelompok-kelompok ini ditengarai
memiliki hubungan spesial dengan pusat-pusat jaringan Neolib
internasional. Maka tak heran, sepanjang SBY berkuasa, banyak kebijakan
nasional kita yang condong pada kepentingan asing. Hal ini bukan lagi
rahasia, namun fakta yang tak terbantahkan.

Lepas dari persoalan di atas,
tangal 20 Maret, Barack Obama rencananya akan berkunjung ke Jakarta.
Kehadiran orang nomor satu Amerika Serikat ini, memicu pembicaraan
dikalangan masyarakat luas.

Ada
anggapan yang berkembang bahwa, kunjungan Obama ditengah-tengah
memanasnya situasi politik nasional saat ini, memiliki makna politis
yang serius. Dan bisa dipastikan, saat Obama tiba, pertama yang ia
hendak sampaikan kepada SBY dan rakyat di negeri ini adalah: Amerika
tidak mencampuri urusan dalam negeri Indonesia.

Selebihnya, Obama juga telah
mendapatkan banyak informasi tentang dugaan keterlibatan SBY dalam
kasus Century. Di mana kasus ini telah bergulir mengancam posisi SBY
dari kekuasaan. Dan tentunya, Obama memiliki kepentingan untuk melihat
dari dekat situasi Indonesia secara objektif.

Artinya, jika ada gerakan rakyat
yang terus berkembang untuk mendesak SBY-Boediono mundur, maka tidak
mustahil Amerika akan ikut campur untuk mendorong gerakan itu.
Mengingat, Obama sangat berkepentingan untuk melanggengkan pengaruhnya
di Indonesia. Yang mana sampai saat ini terhalang oleh kubu SBY yang
masih dianggap menjadi bagian 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Jangan Bunuh Susno

2010-04-03 Terurut Topik rifky pradana
Pernyataannya mantan Kabareskrim (Kepala Badan Reserse dan Kriminal Markas 
Besar Kepolisian) Komisaris Jenderal Susno Duadji, SH, MSH, MSc, tentang adanya 
mafia hukum dan markus (makelar kasus) di Mabes Polri terkait uang senilai Rp. 
25 miliar miliknya pegawai Ditjen (Direktorat Jendral) Pajak, Gayus HP 
Tambunan, ternyata sedikit demi sedikit mulai terlihat kebenarannya.

Berkait dengan itu, Susno kembali melontarkan pernyataan bahwa dalam 
pengungkapan kasus Gayus ini pihak kepolisian belum mencapai tahap pengungkapan 
pelaku utamanya.

Menurut Susno, pelaku utamanya itu bukanlah Gayus, melainkan orang yang 
menghubungkan pemeriksa dengan kepala tim pemeriksa, kepala unit, wakil 
direktur, dan direktur di Bareskrim Mabes Polri.

“Gayus itu kecil sekali peranannya, jangan terbuai oleh Gayus, jangan terbuai 
dengan Kompol Arafat”, kata Susno Duadji.

Disamping itu, Susno juga berjanji akan mengungkap makelar kasus yang lebih 
besar dan tentunya akan melibatkan pejabat dengan posisi yang lebih tinggi.


Saat sekarang, beberapa kalangan mulai meyakini bahwa Susno yang mantan Wakil 
Ketua PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan) dan mantan 
Kabareskrim itu, masih mempunyai banyak informasi penting yang belum dibukanya.


Sebagaimana diketahui, Susno ini beberapa waktu yang lalu pernah menyampaikan 
serba sedikit informasi penting yang antara lainnya menyangkut soal kasus 
Skandal Bank Century dan kasus Antasari Azhar serta rekening tak wajarnya 
beberapa Petinggi Polri.


Perihal rekening beberapa Petinggi Polri ini, sebenarnya Kepala PPATK, Yunus 
Huesein, sekitar bulan September tahun 2005 pernah menyampaikan hal itu kepada 
Komisi Hukum DPR .

Rekening itu ada sekitar 15 buah yang dimiliki oleh beberapa petinggi Polri di 
Mabes Polri dan beberapa Polda seperti Sumatera Utara, Jawa Barat, Bali, 
Sulawesi Utara, Papua, Metro Jaya, Jawa Timur, Maluku.
Susno diyakini mempunyai informasi penting menyangkut kasus rekening-rekening 
itu, mengingat pada waktu itu ia menjabat sebagai Wakil Ketua PPATK.


Berkenaan dengan itu, beberapa kalangan mulai mengkhawatirkan keselamatan jiwa 
Susno.

Sebagaimana diketahui, seseorang yang diposisikan sebagai whistle blower dimana 
dirinya dianggap mempunyai banyak informasi tentang kasus-kasus yang dapat 
mengancam kepentingannya beberapa pihak itu, biasanya ditargetkan untuk dibunuh 
agar informasi yang dipunyainya itu tidak terekspose.


Beberapa saat yang lalu, saat usai Susno hadir sebagai saksi yang meringankan 
di persidangan Antazari Azhar, ia memang pernah menerima ancaman pembunuhan.

Saat sekarang pun, juga ada beberapa kalangan yang menengarai adanya rencana 
untuk membunuh Susno.

Menurut beberapa kalangan itu, Susno ada kemungkinan akan dibunuh dengan racun, 
sebagaimana dulu modus dan cara yang pernah dilakukan pada kasus terbunuhnya 
Munir.


Namun, beberapa kalangan yang lainnya justru meragukan adanya pihak yang berani 
membunuh Susno.
Keraguan itu berlandaskan pemikiran bahwa pembunuhan terhadap Susno itu tidak 
akan menyelesaikan persoalan. Justru akan mendatangkan kesulitan berekor 
panjang yang tak berkesudahan bagi pihak pembunuhnya, seperti halnya kasus 
terbunuhnya Munir.

Disamping itu, ada kemungkinan Susno telah memperhitungkan hal itu.

Sehingga sangat bisa jadi Susno telah mempersiapkan semacam surat wasiat berupa 
dokumen-dokumen perihal informasi-informasi penting itu. Dimana jika dirinya 
terbunuh maka dokumen itu malahan akan disebarkan oleh para ahli warisnya atau 
oleh pihak-pihak lain yang oleh Susno dititipi dokumen itu.


Oleh sebab itu, kalangan itu menyarankan bagi pihak-pihak yang merasa terancam 
dengan informasi-informasi yang dimiliki oleh Susno itu untuk menempuh cara 
lain diluar pembunuhan.

Cara lain itu antara lain dapat berupa informasi penyeimbang atau penjebakan 
atau negoisasi dengan imbalan.


Informasi penyeimbang itu dapat berupa daftar dosa dan data kesalahannya Susno 
di masa lampau.
Bisa juga daftar dosa dan data kesalahannya keluarga dan sanak saudaranya 
Susno. Atau bisa juga daftar dosa dan data kesalahannya pihak-pihak lain yang 
terkait dengan Susno.

Daftar dosa dan data kesalahannya keluarga dan sanak saudaranya Susno, atau 
pihak-pihak lain yang terkait dengan Susno itu bisa berupa pemeriksaan terhadap 
kewajiban pajaknya.

Sehingga dengan berbekal daftar dosa dan data kesalahan itu dapat dipakai 
sebagai ancaman balik terhadap Susno jika ia berani mengungkapkan 
informasi-informasi pentingnya itu.


Sedangkan penjebakan itu dapat berupa modus dan cara yang mencontoh terjebaknya 
Antasari Azhar dalam kasus Rani Juliani dan pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen.

Jika penjebakan dengan model seperti itu sulit dilakukan, maka bisa dengan 
penjebakan model lain yang intinya dapat menjebak Susno melakukan perbuatan 
kriminal atau perbuatan pidana atau perbuatan lain yang dapat dikasuskan.

Andai penjebakan dengan model lain itu juga masih tidak bisa dilakukan, maka 
sararan penjebakannya itu bisa dicoba 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gregetan kasus Antasari

2010-04-03 Terurut Topik Mamang
Ass.Wr.Wb.

Kehancuran mulai sejak kita diasup dgn Indoktrinasi pada Era ORBA dalam
memperbaiki program Pemerintahan, justru hasilnya kebalikan dgn
mengakibatkan senjata makan tuan, sedang persiapan bahan themannya bukan
demi kepentingan Bangsa dan Negara tapi centrung utk kepentingan
mempertahankan Hegamoni si Penguasa.

Wassalam
Mamang




2010/3/17 tjuk kasturi sukiadi kasturi_suki...@yahoo.co.id



 Mas Wal dan Bung Adyanto ,
 Inilah nasib kita terlahir sebagai bangsa Indonesia. Yang namanya Polisi,
 Jaksa, Hakim dan Pengacara yang menyandang atribut Penegak Hukum dan
 Praktisi Hukum pekerjaan utamanya bukan MENCARI KEADILAN DAN MEMBERIKANNYA
 KEPADA RAKYAT! tetapi bagaimana  MENCARI HARTA DAN KEKAYAAN SEBANYAK
 MUNGKIN DARI MEMPERMAINKAN RAKYAT DENGAN MENGATAS NAMAKAN HUKUM!. Saya jadi
 teringat ucapan dosen saya di FE UNAIR lebih 40 tahun yang lalu ( bayangkan
 sudah sejak zaman itu) yang kebetulan keturunan Cina. Dia mengatakan :
 Tjuk, hidup di negeri yg bernama Indonesia ini sangatlah nyaman; asalkan
 jangan sampai terlibat dengan URUSAN HUKUM! Jadi hindarilah jangan sampai
 berhubungan dengan Polisi, Jaksa dan Hakim serta Pengacara!. Wah saya pikir
 nasehat beliau ini terasa semakin relevan ketika MAFIA HUKUM YANG
 BERKONSPIRASI DENGAN PENGUASA DAN PENGUSAHA semakin marak di Indonesia pada
 zaman sekarang ini. Salam Tjuk KS


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fatwa Rokok

2010-04-03 Terurut Topik Bambang Sulistomo
apakah kemiskinan yang mewabah dinegara ini,
akan semakin diperparah dengan kebiasaan merokok,
berapa sebenarnya penghasilan orang miskin
dan berapa pengeluarannya untuk rokok perhari, perbulan, pertahun,
berapa biaya pengobatan yang diperlukan untuk menyembuhkan
penyakit akibat merokok tersebut, termasuk keluarganya yang tidak merokok
berapa biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk menjamin kesehatan para
perokok
berapa perbandingan pendapatan petani tembakau dengan pendapatan pedagang
dan industri rokok
berapa pabrik rokok kecil yang tergulung dalam persaingan dengan pabrik
rokok raksasa
berapa perbandingan besarnya cukai rokok dengan keuntungan industri rokok,
berapa keuntungan industri rokok yang tidak ditanamkan kembali disini,
oleh sebab itu-melihat beberapa hal tersebut diatas
apa produk tembakau tidak boleh diatur
salambambangsulistomo

2010/3/16 OEI APRINOVITA aprinov...@yahoo.com



 Ass Wr Wb dan salam sejahtera putra putri NKRI,

 Saya sebagai seorang non smoking dan juga non alcohol, secara kesehatan dan
 ramah lingkungan saya setuju pabrik rokok ditutup. Akan tetapi pabrik rokok
 merupakan masukan pajak terbesar di setiap negara, termasuk NKRI kita juga
 ajang promotor terbesar di event event olah raga terutama racing. Tidak
 ketinggalan juga untuk bencana alam.

 Oleh karena itu sebenar tergantung dengan kita kitanya sebagai individu
 untuk memlih cara hidup, mau hidup sehat ya hindari rokok dan hindari
 alkohol. Nggak susah kok untuk memilih hidup sehat, tinggal niat, tabiat dan
 arah tujuan hidup kita.

 Wassalam Wr Wb dan cinta kasihku bagi kalian satu per satu,
 Aprinovita Nurfirdaus


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pernyataan pemogokan di Koran Jakarta Minggu

2010-04-03 Terurut Topik Satrio Arismunandar


(dikutip dari milis tetangga)
Date: Monday, March 22, 2010, 1:32 PM


  



Kawan, berikut pernyataan sikap pemogokan awak Koran Jakarta
edisi Minggu. Pemogokan ini tergolong nekat, karena hanya dilakukan oleh 8
orang.



KEBENARAN ITU MAHAL

Salam sejahtera untuk kita semua,
Para sahabat terbaikku,

Seperti yang kalian dengar dan mungkin sebagian ada yang melihat langsung
bahwa pada Sabtu, 20 Maret 2010, Tim Edisi Minggu memutuskan untuk tidak
menerbitkan laporan dengan kata lain BOIKOT.

Tentu, gerakan ini bukan tanpa pertimbangan dan arah yang jelas. Ada
beberapa hal pertimbangan yang perlu diketahui dan dipahami kawan-kawan
sekalian atas aksi tersebut.

Pertama, tentu gerakan ini berangkat dari akumulasi kekecewaan atas sikap
yang tidak profesional, tindakan yang inkonsistensi, dan kesewenangan
manajemen dalam memperlakukan awak redaksi yang notabene adalah fondasi
bisnis media.

Mari kita renungkan bersama dan menolak amnesia sejarah, kembali memutar
memori dan sebagainya atas janji-janji yang pernah mereka, para pemegang
kuasa itu lontarkan. Yang hingga kini pada akhirnya tidak sedikit yang
dianulir begitu saja. Tanpa ada alasan yang jelas, baik itu menyangkut kerja
dan nasib kita secara individual maupun tim di setiap desk.

Sebutlah, persoalan yang langsung kita alami secara personal. Soal
pengangkatan menjadi karyawan tetap itu (bagi mereka yang sudah masuk masa
kerja tahun ketiga). Yang nyatanya dinisbihkan begitu saja.

Lalu, ternyata ada nasib kawan-kawan kita yang telah bekerja selama hampir 5
bulan, tanpa kejelasan statusnya dan/atau tidak memegang salinan kontrak
kerja yang merupakan haknya dan sejenisnya.

Kedua, hal itu belum termasuk tetek bengek yang sebenarnya lelah untuk kita
ungkit seperti soal reimbursement biaya liputan dalam atau ke luar kota,
ongkos pengobatan dan atau obat, dan sebagainya, yang tidak diselesaikan
dengan respons cepat-tanggap dan profesional oleh pihak manajemen.

Sedangkan janji-janji lain yang dianulir begitu saja, yang kemudian
dirasakan langsung saat kita bekerja secara tim. Tentulah beberapa di antara
kita pernah mendengar atau malah mengalami langsung bagaimana kerja dengan
tenaga ekstra untuk menutup halaman lantaran kekurangan personel dan
sebagainya.

Dan kemudian kita menyembah dan mengharapkan ada solusi berupa penambahan
awak desk dari pengambil keputusan. Nyatanya? lagi-lagi tidak ada respons
dan itikad baik dari manajemen apalagi disetujui.

Bahkan ada desk yang sempat dijanjikan akan ada penambahan awak, nyatanya
dianulir begitu saja atau malah menyusut jumlahnya karena ada awaknya yang
dioper untuk menutup desk lain yang bolong personelnya.

Imbasnya, tanyakan sendiri pada diri kita sendiri. Seberapa kuat dan sampai
kapan kita masih mampu membuat laporan yang berkualitas, akurat, dan
eksklusif bila dihadapkan dengan beban kerja yang tidak seimbang dengan
kondisi tubuh yang lelah akibat kerja ekstra itu?Ketiga, itu belum termasuk
janji-janji bawah tangan antara Pimpinan Redaksi atau pengambil keputusan
dengan pihak-pihak yang mencoba mengambil keuntungan dari kondisi
REDAKSI/PERUSAHAAN YANG BERJALAN TANPA SISTEM DAN PROSEDUR YANG JELAS.
Sehingga menimbulkan dishamonisasi, kecemburuan, dan kecurigaan antara awak
redaksi.

Akibatnya, tidak sedikit cerita yang dapat dihimpun hanya dari satu case
itu. Bagaimana persoalan internal desk justru diselesaikan secara by pass
dan tanpa diketahui otoritas internal desk lebih dahulu. Hal itu pula
terjadi akibat manuver mereka yang bermasalah atau punya kepentingan
langsung dengan cara merapat ke pimpinan atau orang-orang yang merasa punya
kuasa untuk menyelesaikan permasalahan.

Keempat, kondisi itu juga berimbas pada hal-hal yang krusial yang
berhubungan dengan reward and punishment dalam tata kelola sebuah perusahaan
dan karyawannya. Bukan hanya soal PROMOSI JABATAN, tapi juga SURAT
PERINGATAN hingga PEMECATAN, yang hingga kini masih misterius mekanisme dan
pertimbangan yang obyektif apa yang dipakai manajemen untuk melansir
keputusan itu.

Seakan-akan, imbas dari KETIADAAN SISTEM ITU, semua kebijakan bisa
dikeluarkan dan dijanjikan oleh seorang pimpinan secara seketika, mutlak,
dan tidak dapat diganggu gugat. Yang pada akhirnya, tidak sedikit pula
kebijakan itu kemudian dianulir oleh si pemberi janji/keputusan sehingga dia
tampak menjadi seorang pemimpin yang tidak punya sikap dan tidak ada yang
bisa dipegang dari apa yang dia utarakan.

Kelima, tentu, gerakan ini juga muncul dari keprihatinan atas nasib empat
awak terbaik redaksi (Nurkholis, Dudi, Rusdi, dan Hasbunal) yang dipecat
secara semena-mena, ketika ada yang belum sempat menarik napas setelah
deadline, sedang cuti untuk terapi pengobatan dan sebagainya.

Yang kemudian diperparah dengan kondisi tanpa adanya iktikad baik dari
manajemen untuk mengomunikasikan alasan pemecatan, penjelasan yang rasional,
atas perimbangan yang terukur dan obyektif dan bukti hitam di atas putih.

Kawan-kawanku sekalian, tentu kita sudah kehilangan banyak 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Amerika dan Sumber Daya Alam Indonesia

2010-04-03 Terurut Topik Alex Simanjuntak
Kalau malaikat pun menjadi presiden AS, beliau tidak akan mengubah sistem yang 
sangat menguntungkan korporasi raksasa AS. Hanya bangsa Indonesia sendiri yang 
dapat merebut kembali penggunaan SDA nya sesuai dengan UUD 1945. Lalu kapan 
bangsa ini mau tanggalkan mindset bangsa jajahan dan berani menguasai 
aset-asetnya?
 
Bambang Subaktyo - -, Jakarta 
Jumat, 19 Maret 2010 18:58 WIB 
Media Indonesia.com

AMERIKA dan SUMBER DAYA ALAM INDONESIA
Setahu saya, selama puluhan tahun (mungkin sudah 40 tahun) bangsa dan negara 
Indonesia hanya menerima pembagian dari pengerukan SDA-nya oleh 
perusahaan-perusahaan asing dalam bentuk ROYALTI!?
Kenapa bisa begitu?
 
Kapan bangsa ini bisa menasionalisasikan usaha-usaha pengelolaan SDA-nya?
 
Kenapa setelah puluhan tahun, tidak bisa berganti posisi, Indonesia menerima 
hampir keseluruhan hasil SDA itu dan hanya membayar perusahaan-perusahaan itu 
dalam bentuk ROYALTI? ... sampai kapan?
Siapakah yg bodoh ... atau dibodohi selama ini dan siapakah yg culas dalam hal 
ini?
 
Adakah OBAMA berani merubah posisi itu, ataukah dia akan tetap menutup mata 
atas ketidak-adilan yg telah berjalan berpuluh tahun itu?
Yang pernah sy dengar, seorang presiden berencana akan membuat lembaga yg akan 
membahas perubahan besaran Royalti dari 5% menjadi 20%. Kapan akan sampai 90% 
kalau cuma rencana-rencana saja.
 
Sy yakin, ada banyak warganegara yg tidak suka akan ketimpangan bagi-hasil 
selama ini ... dan sy yakin, kalau para wakil rakyat tahu pasti akan hal ini, 
tetapi kenapa mereka terus berdiam diri?
 
Atau mau dibiarkan terus sampai 100 tahun ... sampai SDA itu habis terkuras?


  __
Ask a question on any topic and get answers from real people. Go to Yahoo! 
Answers and share what you know at http://ca.answers.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mohon diisi yaa.. terima kasih

2010-04-03 Terurut Topik helena siboro


Ytc, teman2 forum pembaca kompas

saat ini saya sedang menyelesaikan kuliah manajemen.. saya sangat membutuhkan 
bantuan teman2 untuk mengisi kuesioner penelitian akademis tentang shopping 
online. bila berkenan mohon dibantu.

salam,
helena


If you have trouble viewing or submitting this form, you can fill it out online:


http://spreadsheets.google.com/viewform?formkey=dE5lcVBMMjVqZ3E5bEdtNEF1RkxWMVE6MA

shopping online

Selamat  pagi / siang / sore.   Perkenalkan nama saya Helena Mey Linda Purba 
Siboro.
•   Saya dari “Program Pasca Sarjana FE-UI”, saat ini sedang melakukan 
Penelitian Akademik untuk mengetahui pengaruh fitru website terhadap minat 
konsumen membeli ulang secara online
•   Kami mohon kesediaan Saudara untuk  memberikan informasi yang 
sebenar-benarnya. Data  informasi yang Anda berikan kami jamin kerahasiaannya.

Terimakasih.








Pertanyaan Screening

Apakah Saudara pernah melakukan pembelian online 6 (enam) bulan terakhir?
Ya Tidak -- Stop Wawancara

 
Bagaimana intensitas Saudara menggunakan internet?


Sangat sering  Sering Jarang Sangat jarang

 
Jenis produk yang pernah dibeli secara online :



Buku 
Komputer 
Barang Elektronik 
Tiket Pesawat  
Pakaian dan asesoris  
Software 
Bunga 
CD musik/film 
Tiket Bioskop 
Saham

Other:


 
Situs website yang  anda kunjungi untuk belanja online 



Kaskus.us 
Amazon.com 
ebay.com 
bhineka.com 
maskapai penerbangan (seperti airasia, garuda, dll) 
Glodok.com 
jakartaponsel 
jpckemang

Other:


 
Usia



15 tahun -- Stop wawancara 
15 -  20 tahun 
20 – 30 tahun 
31 – 40 tahun 
40 tahun -- Stop wawancara


 





 Berikut ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan penilaian dan sikap Saudara 
terhadap aspek-aspek website yang Saudara suka kunjungi untuk belanja online. 
Penilaian dilakukan menggunakan skala interval 5 titik 
*



Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat Setuju

Websitenya menunjukkan indikasi terjamin aman


 Isi halaman depannya jelas


 Jenis-jenis menu pada setiap halaman jelas


 Dapat menyediakan “shopping cart” untuk membeli berbagai jenis barang.


 Informasi yang tersedia selalu terkini


 Tersedia tombol “undo” (kembali ke halaman sebelumnya)


 Kerahasiaan data pribadi konsumen terjamin


 Ada pilihan cara pembayaran


 Memberikan layanan melacak (tracking) proses pembelian dan pengiriman produk


 Ada logo perusahaan


 Konsisten dengan disain isi halaman web


 Memberikan pernyataan tujuan penggunaan


 Informasi halaman web yang logis


 Menawarkan konfirmasi pesanan


 Menampilkan gambar produk dengan “thumbnail atau icon”


 Mempunyai fitur pencarian yang meluas (global)


 Humoris


 Menyediakan pilihan bahasa


 Terhubung dengan jenis website yang sama


 Mempunyai fitur feedback (balasan)


 Layanan hadiah


 Pengunjungnya banyak


 Websitenya seru


 Websitenya menyenangkan


 Websitenya menghibur


 Website tersebut merupakan sumber informasi produk yang bagus


 Website menyediakan informasi yang relevan


 Website bersifat informatif terhadap produk perusahaan


 Websitenya menjengkelkan


 Websitenya membingungkan


 Websitenya menyebalkan


 Membuat hasil belanja lebih baik


 Meningkatkan produktivitas berbelanja


 Sangat bermanfaat


 Memudahkan saya membangun relasional dengan perusahaannya


 Saya puas terhadap layanan yang diberikan website


 Saya merasa nyaman mengunjungi website tersebut


 Saya suka menghabiskan waktu luang untuk mengunjungi website tersebut


 Dibandingkan dengan website lainnya, website tersebut paling bagus


 Alur proses belanja online menarik


 Alur proses belanja menyenangkan


 Alur proses belanja online tidak membosankan


 Saya dapat menikmati alur proses belanja online


 Alur proses belanja online membuat saya bingung harus melakukan apa


 Belanja online membuat saya merasa gelisah


 Saya merasa tidak terkendali


 Saya rasa sangat tidak asik


 Perhatian saya tidak terfokus pada website


 Saya tidak sepenuhnya konsentrasi pada website


 Websitenya memicu rasa keingintahuan saya


 Websitenya sangat rumit


 Saya pasti akan kembali membeli barang-barang dari website tersebut.


 Saya bermaksud untuk membeli produk lewat website tersebut.


 Sepertinya saya akan beli barang lewat website tersebut.


 Saya harap saya akan membeli barang lewat website tersebut.


 Sepertinya saya akan mengunjungi website tersebut kembali


 Saya berkeinginan akan mengunjungi website tersebut kembali


 Saya yakin saya akan mengunjungi website tersebut kembali.


 Saya yakin saya akan mengunjungi website tersebut kembali.




 
Nama




 
Alamat




 
No Telp / HP




 
Jenis Kelamin



Pria 
Wanita


 
Status Perkawinan



Menikah 
Belum Menikah


 
Pekerjaan



Karyawan swasta 
Wiraswata 
PNS/Anggota TNI-Polri  
Karyawan 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pilkada: Bupati dan Parpol Disandera Bandar

2010-04-03 Terurut Topik mundo

*Buletin Elektronik** www.Prakarsa-Rakyat.org*

*SADAR
Simpul Untuk Keadilan dan Demokrasi*

*Buletin Elektronik SADAR Edisi 283 Tahun VI 2010
Sumber: www.Prakarsa-Rakyat.org*


*PILKADA: BUPATI DAN PARPOL DISANDERA BANDAR*

*Oleh : Edy Musyadad**

Pemilihan Bupati Kediri periode 2010 - 2015 menjadi perbincangan. Karena 
dua istrinya maju menjadi kandididat calon bupati. Haryanti sebagai 
istri pertama sudah berkuasa hampir 10 tahun sebagai ketua penggerak 
PKK Kabupaten Kediri. Sementara, Nurlaila adalah Kepala Desa Wates 
selama kurang lebih 20 tahun (3 periode). Dua istri bupati /incumbent/ 
ini akan bersaing dengan calon ketiga, yakni Sunardi, Direktur PT. BISI, 
sebuah perusahaan benih pertanian yang sering mengkriminalisasi petani 
di wilayah Kabupaten Kediri dan Kabupaten sekitarnya. Semua kandidat 
datang dari warga negara yang statusnya orang kaya. 

Selengkapnya:
http://www.prakarsa-rakyat.org/artikel/bulsad/artikel.php?aid=41158


 

*webmas...@prakarsa-rakyat.org*  



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perang Itu Merambat ke Indonesi

2010-04-03 Terurut Topik Nugrasius - W73
Lah si putri sendiri menjual murah negeri yang diperjuangkan mati2an oleh 
ayahnya
Pulau sipadan siapa yg lepas?
Jual murah migas ke china siapa yg putuskan?
Ya si putri...
Minus lagi tidak ada gebrakan yg mengangkat harkat Indonesia ketika si putri 
berkuasa...
Ayahnya gagah
Putrinya malu2in..

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perang Itu Merambat ke Indonesi 
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/message/150736;_ylc=X3oDMTJ0ZnFhaWpxBF9TAzk3MzU5NzE1BGdycElkAzEzMDA2NzAyBGdycHNwSWQDMTcwNTA0MzY5NQRtc2dJZAMxNTA3MzYEc2VjA2Rtc2cEc2xrA3Ztc2cEc3RpbWUDMTI2ODc5MDk5Mw--
Posted by: syamsuan...@yahoo.com syamsuan...@yahoo.com 
mailto:syamsuan...@yahoo.com?subject=%20re%3a%20%5bforum-pembaca-kompas%5d%20%93perang%94%20itu%20merambat%20ke%20indonesi
   syamsuanwar http://profiles.yahoo.com/syamsuanwar
Tue Mar 16, 2010 6:24 pm (PDT)


Millis sekalian !
Disinilah kita harus lebih banyak merenung dan berintropeksi diri, apakah 
kebijakan para pemimpin terdahulu dalam mengambil kebijaksanaan banyak 
bertentangan dengan kehendak  cita-cita bangsa ini.
Kita menyaksikan sendiri bagaimana pada tahun 1965 Bung Karno dipojokan hanya 
berdasarkan isu yang dibuat oleh lawan politik beliau yang tidak jelas landasan 
berfikirnya.
Apakah mungkin seorang PRESIDEN yang sedang berkuasa berdasarkan konstitusi 
waktu itu dikatakan terlibat dengan usaha cup detat ? Kalau memang terlibat 
dengan usaha cup detat untuk kepentingan siapa cup detat itu dilakukan ?
Kalau memang PRESIDEN pernah mengeluarkan SUPER-SEMAR kepada siapa seharusnya 
SUPER-SEMAR itu dipertanggung jawabkan oleh penerima SUPER-SEMAR tsb ?
Apa yang menjadi landasan hukum bagi sipengemban SUPER-SEMAR memenjarakan para 
toko politik pada waktu itu ?
Apa pula yang menjadi landasan hukum untuk mengeksekusi jutaan orang yang hanya 
dituduh terlibat G30.S/PKI ? Tanpa melalui proses persidangan pengadilan ?
Beginilah kalau sejarah hanya disusun oleh PEMBERONTAK YANG MENANG, sehingga 
dengan serta merta menyalahkan pihak yang kalah secara politik/kekuasaan ? 
Sehingga tdk ada jaminan kenetralitasan dari penyusunan sejarah itu sendiri.
Banyak anak bangsa ini yang perlu diberitahukan secara objektif terhadap 
peristiwa 1965-1967 tsb secara objektif tanpa memihak agar menjadi cermin 
perjuangan bangsa ini kedepan agar jangan menjadi keledai yang dungu.
Apakah pihak lawan politik yang menangkapi tokoh-tokoh anggota MPR/S dengan 
sewenang tanpa melalui prosedure hukum yang demokratis dapat dibenarkan ?
Siapa sebenarnya yang berwenang mengganti anggota DPR-GR dan anggota MPR/S 
waktu itu ? Dapatkah pengemban SUPER-SEMAR mengganti anggota DPR-GR dan MPR/S 
dan kemudian dipakai sebagai alat untuk menjatuhkan PRESIDEN yang menerbitkan 
SUPER-SEMAR itu sendiri ?
Apa yang menjadi dasar hukum untuk melarang AJARAN BUNG KARNO YANG SANGAT 
NASIONALIS untuk disebarkan dan dipelajari, sehingga banyak AJARAN BUNG KARNO 
tidak sempat dipelajari oleh putra-putri bangsa ini sehingga kita terlibat 
menjadi kapitalis dan liberalis.
Salam Syamsu Anwar
Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

-Original Message-
From: Wayan Sugara wayanleug...@gmail.commailto:wayanleugeug%40gmail.com
Date: Tue, 16 Feb 2010 10:21:09
To: 
Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.commailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perang Itu Merambat
ke Indonesia

Ada ada saja...
Negara yang didesain dan dibangun oleh pendiri pendiri yang ditakuti bangsa
asing, malah diacak acak para cucu cucu pewaris bangsa ini. Mungkinkah sudah
hukum alam di negara ini bahwa warisan akan bakal hilang tanpa jejak pada
generasi ketiga?

Baju yang pas bagi bangsa ini, sebagaimana didesain negarawan kita adalah
NasAkom
Wah lebih semrawut lagi kalau ini benar benar dipenuhi

Melayu dan nusantara kog mau jadi liberal...
Bajunya gak sesuai
Yang ada malah jadi budaknya barat.


Nugra S.
Pit Geologist / QC
PT. Adaro Indonesia - Envirocoal
Wara Km 73, Tanjung Tabalong, Kal-Sel
p : +62-8115014724 | t : +62-526-2023677 | e : nugras...@ptadaro.com
 Berpikir positif awal dari kesuksesan 



Disclaimer :
This electronic mail transmission may contain material that is legally 
privileged and confidential for the sole use of the intended recipient. Any 
review, reliance or distribution by others or forwarding without express 
permission is strictly prohibited. If you are not the intended recipient or the 
employee or agent responsible for delivery of this message to the intended 
recipient, you are hereby notified that any disclosure, copying, dissemination, 
distribution or taking any action in reliance on the contents of this 
information is strictly prohibited and may be unlawful. If you have received 
this communication in error, please notify the sender immediately by responding 
to this electronic mail and then delete all copies including any attachments 
thereto from your computer, disk drive, diskette, or other storage device or 
media.

Adaro Group does not accept any 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Harta Kepala BPK Melonjak, Terbanyak dari Hibah

2010-04-03 Terurut Topik Alex Simanjuntak
Hibahria! Hibahmania!
Semua hibah dari ybs berindikasi keras ada penyalahan hukum atau juga yang ia 
terima harus dilacak rapi dan tuntas oleh penegak hukum. Tidak cuma akta dan 
notarisnya. Juga bagaimana benda bergerak maupun tak bergerak yang dihibahkan 
itu telah dimiliki oleh pemberi hibah. Jadi pemeriksaan berlapis!
 
[ Rabu, 24 Maret 2010 ] JAWA POS
Harta Kepala BPK Melonjak, Terbanyak dari Hibah 

JAKARTA - Jajaran pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), termasuk Ketua Hadi 
Poernomo, mengumumkan harta kekayaan mereka di gedung Komisi Pemberantasan 
Korupsi (KPK) kemarin (23/3). Dalam pengumuman tersebut, harta kekayaan Hadi 
terungkap Rp 38,8 miliar. 

Jumlah kekayaan Hadi jauh mengungguli rekan-rekannya sesama pejabat tinggi di 
BPK. Di antara jumlah itu, Rp 36 miliar, kata dia, berasal dari hibah. ''Dari 
Rp 38,8 miliar, yang hibah adalah harta tidak bergerak berjumlah Rp 36 miliar. 
Tetapi, itu hibah pada 1983, 1985, 1987, dan 1990. Itu semua sembilan harta 
berupa tanah dan bangunan,'' papar Hadi saat pengumuman harta kekayaannya. 

Meski jumlah harta hibah milik Hadi cukup mencengangkan dibandingkan dengan 
total hartanya, mantan Dirjen pajak itu menuturkan bahwa semua kekayaannya 
halal. Sebab, semua harta hibah tersebut didapat Hadi dari orang tua, kerabat, 
dan mertua. 

''Semua harta hibah saya ada aktanya. Semua ada notarisnya. Jadi, harta saya 
ini lebih dari halal,'' ujar Hadi. 

Selain besarnya harta hibah, jumlah kekayaan Hadi melonjak Rp 12 miliar dalam 
kurun waktu empat tahun. Berdasar Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara 
(LHKPN) milik Hadi yang dilaporkan pada 14 Juni 2006, kekayaannya saat itu Rp 
26,6 miliar dan USD 50 ribu. Dalam LHKPN yang dilaporkan pada 9 Februari 2010, 
total kekayaannya meningkat menjadi Rp 38,8 miliar. 

Sebelumnya, dalam data LHKPN Hadi Poernomo tertanggal 6 Juli 2001, jumlah 
kekayaannya tercatat Rp 13,8 miliar dan USD 50 ribu. 

Sebelumnya, beredar berita bahwa KPK tengah meneliti harta kekayaan Hadi yang 
dinilai mencurigakan. Itu terkait banyaknya harta hibah yang dia peroleh. 
Namun, hingga kemarin KPK masih mendalami LHKPN milik Hadi. 

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan Haryono Umar setelah 
pengumuman harta kekayaan. ''Saya sudah mendapat laporan dari Direktur LHKPN 
KPK Cahyo Hardianto. Saat ini masih dalam proses verifikasi. Minggu depan akan 
saya tinjau lagi,'' tuturnya. 

Sementara itu, jumlah harta kekayaan pejabat BPK yang naik drastis adalah Ali 
Masykur Musa. Sesuai dengan LHKPN yang dilaporkan pada 5 Februari 2010, harta 
kekayaan Ali sebesar Rp 4,7 miliar dan USD 5.700. Jumlah itu meningkat tajam 
jika dibandingkan dengan LHKPN tertanggal 30 April 2002 yang menyebutkan harta 
kekayaan Ali senilai Rp 803,624 juta dan USD 4.312. 

Mantan ketua KPK yang kini menjadi anggota BPK, Taufiequrachman Ruki, memiliki 
kekayaan paling sedikit bila dibandingkan dengan rekan-rekannya. Berdasar LHKPN 
yang dilaporkan pada 20 Januari 2010, harta kekayaan Ruki tercatat Rp 960,143 
juta dan USD 10.000. Sebelumnya, jumlah kekayaan Ruki sesuai dengan LHKPN 
tertanggal 5 Juni 2008 adalah Rp 956,953 juta dan USD 10.000. 

Anggota BPK lainnya, Teuku Muhammad Nurlif, juga mengumumkan harta kekayaannya 
kemarin. Dia sempat dicecar wartawan terkait aliran dana berupa cek perjalanan 
(travelers cheque) yang diterimanya dari Hamka Yandhu, terdakwa kasus dugaan 
suap pemenangan Miranda Swaray Goeltom sebagai deputi gubernur senior Bank 
Indonesia (BI) pada 2004. Cek perjalanan sebanyak 11 lembar dengan total Rp 550 
juta itu tidak dilaporkan dalam LHKPN tertanggal 30 September 2009. 

Nurlif menuturkan, cek perjalanan tersebut tidak perlu dilaporkan karena dia 
menerima saat menjabat anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004. Selain itu, 
lanjut Nurlif, uang itu sudah dikembalikan kepada negara melalui KPK pada 2008. 
''Saya sudah serahkan itu ke KPK. Jadi, tidak dilaporkan di sini (LHKPN),'' 
ujarnya. 

Meski begitu, Nurlif juga tidak melaporkan cek perjalanan itu pada LHKPN Juni 
2004. Menanggapi hal tersebut, Nurlif yang kemarin mengenakan kemeja batik biru 
berkilah. ''Ini sudah tidak sesuai dengan forum,''kelitnya. 

Nurlif menjadi saksi dalam persidangan dengan terdakwa Hamka Yandhu pada Senin 
lalu (22/3). Dalam kesaksiaannya, Nurlif mengatakan telah menerima cek 
perjalanan sebanyak 11 lembar senilai Rp 550 juta. 

Namun, dia berkilah bahwa cek itu tidak terkait pemenangan Miranda, tapi 
bantuan keuangan dari Hamka. Pernyataan politikus dari Partai Golkar itu 
bertentangan dengan berita acara pemeriksaan (BAP) miliknya. (ken/c4/dwi) 


  


  __
Looking for the perfect gift? Give the gift of Flickr! 

http://www.flickr.com/gift/

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Aneh Lucu: Lapangan Kerja Mode Baru: Alim Tualeka Ancam Gugat Demokrat

2010-04-03 Terurut Topik Nanang Heriyanto
Aneh  Lucu

Sekaligus memprihatinkan, krn menunjukkan watak premanisme  jiwa koruptor
Nanti
kalau sdh dipenuhi keinginannya, yakni dapat uang, paling2 gugatan
dicabut dan akan berakrab2 lagi dg yg digugat, sambil liat kesempatan,
kapan  bagaimana ya orang2 ini bisa diperas lagi..
Tapi biarlah... namanya saja... Buaya makan Buaya

_
From: Indra Priangkasa indrap...@yahoo.com

Subject: heheee.. Lapangan Kerja Model Baru?: Alim Tualeka Ancam Gugat Demokrat

Date: Thursday, March 18, 2010, 1:33 PM




wah ini aneh... orang mendaftarkan diri untuk jadi kepala daerah,
begitu tidak mendapat rekomendasi dari partai dimana dia mendaftar,
maka dia minta ganti rugi uang atau kompensasi lain.
kalau tidak
akan mengancam lewat media massa atau menggugat ke pengadilan dengan
harapan mendapat uang atau kompensasi dalam bentuk lain, karena partai
yang bersangkutan takut tercemar atau tidak mau direpotkan 
Ini namanya lapangan pekerjaan baru
patut ditiru ya heheheh

***
Dari: Kompak Group kompakgr...@yahoo.co.id

Judul: Demokrat Jatim, Bukalah Dialog!!! : Basa Alim Tualeka Ancam Gugat 
Demokrat

Tanggal: Kamis, 25 Februari, 2010, 7:42 PM




Harusnya partai Demokrat Jatim, tidak menutup dialog dg pak Alim Tualeka
apalagi
pak Alim adalah ketua Pembina organisasi generasi muda partai Demokrat
Jawa Timur, yakni Angkatan Muda Demokrat Indonesia (AMDI)

Sebab
harus dipahami, bahwa biaya yang dikeluarkan oleh pak Alim untuk proses
penjaringan Calon Walikota Surabaya sudah cukup banyak. hal ini bisa
dilihat dari betapa sudah merakyat nama pak alim di surabaya, dengan
banyaknya baliho, poster, spanduk, brosur Obasa (Basa Alim Tualeka -
calon Wakil Walikota Surabaya)

Maka kami mendukung langkah pak
alim yang akan terus menggugat petinggi Partai Demokrat Jawa Timur,
yang telah salah langkah dalam proses penjaringan calon walikota
surabaya. Agar persoalan ini diketahui dengan benar oleh DPP partai
demokrat.

Sebenarnya persoalannya mudah saja, Partai Demokrat
Jatim harus mendengarkan pak alim yang juga tokoh baru yang langsung
terkenal di surabaya, karena kampanye beliau yang bagus. Sebagai sesama
kader partai demokrat tentunya pak alim tidak akan benar2 menyeret para
pengurus partai demokrat di pengadilan, hanya karena Partai Demokrat
jatim berkoalisi dengan Golkar Jatim yang personelnya ditetapkan
sebagai wakil walikota mendampingi Arif Afandi yang merupakan calon
walikota dari partai Demokrat. 

Kuncinya
adalah dialog. dengan dialog tentu ditemukan solusi. Karena sebagaimana
dalam pemberitaan koran yang sama pada hari sebelumnya pernah
disampaikan oleh pak Alim, bahwa biaya yang dikeluarkannya sudah cukup
banyak. Sehingga menurut beliau biaya itu harus diganti dan ditambah
dengan biaya ganti rugi karena besarnya kemungkinan pak alim akan
terpilih jika rekomendasi itu diberikan kepada pak alim.
Jadi bukan karena apriori pada partai Golkar sebagaimana isu2 miring dari 
petinggi Partai
 demokrat jatim.

Sebab
pak Alim juga pernah mengajukan diri melalui Partai Golkar sebagai
Wakil Walikota Ambon, juga pernah mencalonkan sebagai Wakil Gubernur
maluku beberapa saat yg lalu dari Partai Golkar. dan tidak terjadi
masalah, meski rekomendasi dari Partai Golkar akhirnya diberikan kepada
orang lain. Tapi semua diselesaikan dengan bijak dimana akhirnya
diberikanlah kompensasi atas biaya dan kerugian kepada pak Alim, sebab
sudah banyak biaya yang dikeluarkan saat itu untuk membuat spanduk,
baliho, poster aupun pembuatan iklan disejumlah media massa. Dan
kompensasi waktu itu juga menghitung kemungkinan kerugian jika pak Alim
terpilih karena dengan langkah2nya yg jitu, namanya sudah sangat
populer di masyarakat Ambon waktu itu.

Untuk itu agar para
petinggi Demokrat Jatim, harus bijak, dan mau membuka pintu dialog
dengan pak alim, apalagi beliau adalah sesama kader partai demokrat.
jangan hanya terus berdiam diri dan membuat cemar nama partai dengan
keributan dan opini negatif yang tidak perlu. Kalau tidak ada
kompensasi kerugian materiil maupun immateriil, maka para pengacara pak
Alim akan siap menyeret para oknum petinggi partai demokrat  ke
pengadilan (ingat ini oknum, bukan partai). dan siap2 saja para oknum
itu berhadapan di pengadilan

Jika
tidak segera diselesaikan dengan cara kekeluargaan dengan memberikan
kompensasi yang memadai, sehingga membuat opini yang mencemarkan nama
partai, maka itu adalah kesalahan oknum2 petinggi Demokrat dijatim.
Dan tentunya harus ada tindakan tegas dari DPP Partai Demokrat Jatim
pada oknum2 petinggi Demokrat jatim

***
From: adinan...@ymail.com adinan...@ymail.com
Subject: Basa Alim Tualeka dan Abimanyu Ancam Gugat Demokrat

Harian Jawa Pos
http://www.jawapos. com/metropolis/ index.php? act=detailnid=118338





 



  












 



  



  
  
  Basa Alim
Tualeka dan Abimanyu Ancam Gugat Demokrat

Rekomendasi Arif Masih Picu Polemik 




SURABAYA - Rekomendasi DPP Partai Demokrat untuk Arif Afandi
sebagai 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dilema Rumah Prajurit

2010-04-03 Terurut Topik Pu-Yee

Apapun ceritanya, rumah dinas adalah milik negara, dibangun dengan uang rakyat. 
Maka biasakan segera mengembalikan barang pinjaman. Jangan pakai azas manfaat. 
Banyak prajurit lain yang mengantri mau pakai rumah dinas. Jadi keluarga 
tentara kok cengeng. 

suryo pratomo suryo_prat...@... wrote:

 Dilema Perumahan Tentara
 Rabu, 17 Maret 2010 18:16 WIB
 
 KITA ikuti duka yang harus dialami dua orang istri purnawirawan Tentara 
 Nasional Indonesia dalam memperjuangkan tempat tinggal bagi mereka. Mereka 
 sampai mengadukan nasib yang harus dialami ke pusara suami mereka yang sudah 
 terbujur di Taman Makam Pahlawan.
 
 Siapapun pasti akan terenyuh mendengar penderitaan yang dihadapi para 
 warakawuri. Di saat suami mereka yang ikut memperjuangkan kemerdekaan 
 Indonesia sudah tiada, sisa hidupnya diwarnai ketidakpastian. Mereka harus 
 meninggalkan rumah dinas yang sejak dulu ditinggali bersama suami mereka, 
 tanpa tahu ke mana mereka harus bernaung.
 
 Para pejabat di lingkungan Tentara Nasional Indonesia pasti sedih melihat 
 kehidupan keluarga purnawirawan itu. Sebagai manusia biasa pasti mereka pun 
 membayangkan apa jadinya nasib istri dan anak mereka ketika satu saat 
 dihadapkan kepada kenyataan seperti itu.
 
 Namun gambaran yang dihadapi itu barulah satu sisi. Pada sisi lain kita 
 melihat bagaimana para prajurit TNI yang setiap saat harus siap 
 mempertahankan kedaulatan negara ini, tidak memiliki tempat tinggal yang 
 memadai.
 
 Banyak di antara para prajurit yang harus tinggal jauh dari kesatuannya. 
 Sebagian besar dari mereka harus mengeluarkan uang dari gaji bulanan mereka 
 untuk bisa mengontrak rumah.
 
 Jumlah anggota TNI sekarang ini ada sekitar 300.000 orang. TNI memiliki rumah 
 dinas mulai dari para jenderal hingga prajurit paling bawah sekitar 150.000 
 unit. Dari jumlah rumah yang ada, sekitar 50 persen ditempati oleh para 
 purnawirawan dan keluarganya.
 
 Dengan kenyataan seperti itu sangat wajar apabila TNI menghadapi dilema yang 
 luar biasa. Jumlah rumah dinas yang dimiliki pun tidak mencukupi untuk 
 menampung prajurit yang masih aktif. Boro-boro kemudian menyediakan bagi para 
 purnawirawan dan warakawuri.
 
 Dilema ini akan semakin rumit jika ditambah lagi dengan kenyataan adanya 
 purnawirawan, terutama perwira, yang menempati lebih dari satu rumah dinas. 
 Atau purnawirawan yang tempat mau menempati rumah dinas, sementara ia 
 sebenarnya sudah memiliki rumah pribadi.
 
 Lebih pelik lagi kalau ditambah dengan kenyataan, rumah dinas itu tidak lagi 
 ditempati oleh keluarga purnawirawan yang dulu diberi hak untuk tinggal di 
 sana. Padahal aturannya mengatakan, ketika seorang purnawirawan sudah wafat, 
 maka rumah dinas masih boleh ditempati istri sampai sang istri juga meninggal 
 dunia. Banyak rumah dinas TNI yang kemudian sudah berganti tangan, namun 
 namanya masih menggunakan anggota TNI yang lama.
 
 Dengan kenyataan seperti ini penyelesaian perumahan bagi TNI tidak bisa 
 dilakukan secara parsial. Pemerintah harus turun tangan untuk bisa mencari 
 penyelesaian yang paling baik.
 
 Berbagai bentrokan antara prajurit TNI dan keluarga TNI yang terjadi sekarang 
 ini sungguh memberikan citra yang kurang baik. Apalagi kasus ini kemudian 
 bergulir ke ranah hukum.
 
 Kita tidak bisa mempersalahkan institusi TNI dan juga keluarga para 
 purnawirawan. Keduanya benar dari kaca matanya masing-masing. TNI harus 
 mengamankan aset yang dimilikinya, karena itu sangat dibutuhkan oleh prajurit 
 TNI yang aktif sekarang ini. Keluarga purnawirawan--yang memang masih 
 mempunyai hak--pantas mendapatkan perlindungan ketika mereka tidak mempunyai 
 naungan pengganti.
 
 Salah satu usulan yang bisa dilakukan, pemerintah memberikan kredit perumahan 
 kepada keluarga TNI baik yang masih aktif maupun yang sudah purnawirawan 
 dengan bunga yang disubsidi. Bagaimana pun prajurit TNI merupakan 
 pribadi-pribadi yang sudah mempertaruhkan nyawanya untuk negeri tercinta ini. 
 Semasa mereka aktif tidaklah mungkin mereka memikirkan untuk mengumpulkan 
 kekayaan untuk hari tua mereka. Sepantasnya negara peduli kepada mereka yang 
 sudah berkorban untuk Republik ini.
 
 Setelah itu semua aset yang dimiliki TNI harus dikembalikan kepada TNI. Aset 
 itu sesuai aturannya hanya bisa dipergunakan oleh mereka yang masih aktif 
 bertugas sesuai dengan kepangkatan yang mereka miliki.
 
 Negara harus menutupi kekurangan kebutuhan perumahan untuk para prajurit TNI. 
 Tidak sepantasnya prajurit TNI tinggal jauh dari kesatuan. Tanggung jawab 
 dari negara untuk menyediakan kebutuhan para prajurit TNI, karena kita 
 menginginkan hadirnya prajurit TNI yang profesional.
 
 Tentunya kita juga mengimbau kepada para purnawirawan untuk meninggalkan 
 rumah dinas ketika mereka mengakhiri jabatannya. Bagaimana pun rumah dinas 
 itu diperlukan bagi mereka yang masih aktif. Apalagi ketika mereka sudah 
 mampu memiliki rumah sendiri, sepantasnya mereka berbesar hati untuk memberi 
 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PKI

2010-04-03 Terurut Topik verdi adhanta

PERSIS seperti YANG DILAKUKAN SUHARTO DKK terhadap PKI, Gerwani dan underbow 
nya.

-- GERWANI DIBERITAKAN MENARI-NARI TELANJANG DI LUBANG BUAYA.
--- SAMBIL MEMOTONGI PENIS PARA JENDRAL.
 DAN MENCONGKELI MATA PARA JENDRAL.

TERBUKTI DARI VISUM (SAAT ITU) BAHWA PENIS DAN MATA JENDRAL MASIH ADA 
DITEMPATNYA.
TAPI INFORMASI ITU TIDAK PERNAH DIBEBERKAN KE PUBLIK SENGAJA UNTUK MEMBIARKAN 
DEMONISASI BERLANGSUNG SEHINGGA PEMBUNUHAN MASAL DAPAT JALAN TERUS!

--- PKI DITUDUH MELAKUKAN KUDETA.
 PADAHAL YANG KENYATAANYA MELAKUKAN MOBILISASI ADALAH ANGKATAN DARAT.

--- BERIKUT SEGALA DEMONISASI MELALUI MEDIA PRO SUHARTO, SEMENTARA MEDIA-MEDIA 
YANG MELAWAN SUHARTO DIBUNGKAM.

SEHINGGA MEMBERIKAN PEMBENARAN BAGI ORANG UNTUK MEMBUNUH PKI SAMPAI KE 
AKAR-AKARNYA, HINGGA TEWAS ANTARA 500,000 SAMPAI 3 JUTA ORANG.







From: Kicky mr.bela...@gmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Monday, January 25, 2010 23:33:10
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Kicky..Gus Dur  
PahlawanNasional,Suharto Penjahat Nasional!


Hanya mau post saja

http://id.wikipedia .org/wiki/ Fitnah

Fitnah Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi
http://id.wikipedia .org/wiki/ Fitnah#column- one,
carihttp://id.wikipedia .org/wiki/ Fitnah#searchInp ut

*Fitnah* merupakan komunikasi
http://id.wikipedia .org/wiki/ Komunikasikepada satu orang atau lebih
yang bertujuan untuk memberikan stigma negatif
atas suatu peristiwa yang dilakukan oleh pihak lain berdasarkan atas fakta
palsu yang dapat mempengaruhi penghormatan, wibawa, atau reputasi seseorang.
Kata fitnah diserap dari bahasa
Arabhttp://id.wikipedia .org/wiki/ Bahasa_Arab,
dan pengertian aslinya adalah cobaan atau ujian.

Hal terkait fitnah adalah pengumuman fakta yang bersifat pribadi kepada
publik http://id.wikipedia .org/wiki/ Hukum_perdata, yang muncul ketika
seseorang mengungkapkan informasi
http://id.wikipedia .org/wiki/ Informasiyang bukan masalah umum, dan
hal tersebut bersifat menyerang pribadi yang
bersangkutan.

Hukum http://id.wikipedia .org/wiki/ Hukum penjelasan
palsuhttp://id.wikipedia .org/w/index. php?title= Penjelasan_ palsuaction= 
editredlink= 1terutama
ditujukan untuk melindungi kesejahteraan
mental http://id.wikipedia .org/wiki/ Pikiran atau
emosionalhttp://id.wikipedia .org/wiki/ Emosi
penuntuthttp://id.wikipedia .org/w/index.. php?title= Penuntut action=edit 
redlink=1.
Jika publikasihttp://id.wikipedia .org/w/index. php?title= Publikasi 
action=edit redlink=1informasi
itu palsu, terjadilah kesalahan berupa fitnah. Jika komunikasi itu
tidak salah secara teknis namun menyesatkan, kesalahan berupa penjelasan
palsu bisa terjadi.

[Non-text portions of this message have been removed]





  New Email names for you!
Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Surat Terbuka untuk Fitrajaya

2010-04-03 Terurut Topik sefdin_syaifudin
Pengantar:

Ini tulisan dari seorang kawan, yang sekarang sedang studi di Urbana, IL, untuk 
memberi dukungan pada kawan yang sekarang maju sebagai Calon Walikota Surabaya, 
dari Jalur Perseorangan (Independen). Kawan itu adalah Fitrajaya, aktivis 
90-an, yang dulu tergabung dalam Front Aksi Mahasiswa Indonesia (FAMI).

-

Surat Terbuka Untuk Fitrajaya *

By Andi Irawan 


‘Tra, selamat yo! Awak gak kaget, wis kudune, wis wayahe!

Sebagian mungkin sedang mengelu-elukanmu sebagai “from zero to hero”. Tanpa 
mengurangi rasa hormat terhadap mereka yang tulus memberikan penghargaan itu 
padamu, menurutku atribut itu (dapat) menyesatkan. Aku punya dua alasan.

Pertama, jalan yang pernah kita tempuh telah menancapkan suatu anti-hero 
attitude di benak kita sebagai suatu kesadaran. Satu-satunya lakon atau hero 
dalam gerakan pro-demokrasi dan reformasi adalah rakyat! Masih ingat prinsip 
ini ‘kan? Kita sering mendiskusikannya di warkop pinggir jalan,di kantin, 
lorong, dan parkiran berbagai kampus di Surabaya dan kota-kota lainnya, di 
rumah Bratang, serta di rumah Klampis. Kita juga mempercayainya sebagai 
pendekatan dalam pendampingan dan advokasi. Kita memupuknya sebagai suatu 
metode anti elitisme, menolak tunduk pada oligarki politik, mendorong 
inklusifitas dan partisipasi, serta menjaga akal sehat. Aku percaya, kamu masih 
menghayatinya. Bukankah kamu saat ini bisa menjadi Cawali tanpa perlu menghiba 
tiket dari parpol karena didukung ratusan elemen dan komunitas masyarakat yang 
tergabung dalam Konsolidasi Arek Suroboyo (KAS)? Aku yakin, bagimu, atribut di 
atas lebih tepat dialamatkan ke mereka.

Kedua, jika personifikasi kepahlawanan kolektif warga itu dilekatkan padamu, 
istilah “from zero to hero” tetap kurang presisi. Bagi semua yang pernah 
berinteraksi dengan kamu atau kamu dampingi- kawan lama, masyarakat daerah 
kasus, musibah, dan sengketa, kelompok-kelompok yang pernah teraniya rejim Orde 
Baru (termasuk didalamnya mereka yang saat ini jadi petinggi-petinggi parpol), 
komunitas-komunitas pencerahan melalui media keilmuan, kewirausahaan, 
kebudayaan, dan keagamaan – saya kira akan menyebutmu a long time hero. Warga 
biasa, bekas mahasiswa yang kumus-kumus, namun tidak takut berpikir besar dan 
memberinya kaki supaya bisa berjalan, melakukan ketidaklaziman, melawan 
kemustahilan, bahkan siap ‘membayar’ mahal dalam memperjuangkan gagasan. Those 
are traits of a hero! Jadi, istilah yang lebih pas untuk kamu adalah “from a 
hero to a greater hero”.

Setelah resmi tercatat sebagai Cawali dari calon independen, tantangan dan 
godaannya nya tentu lebih besar. Kalau kamu bisa mengatasinya dengan baik, 
bagiku, kamu sudah menjadi a greater hero, meski mungkin nanti kalah. Aku 
pikir, godaan pertama yang mungkin akan segera kamu hadapi adalah usaha untuk 
membelimu: dengan tunai atau dengan menghembuskan angin surga untuk nanti 
mendapat konsesi-konsesi proyek-proyek pasca Pilwali!

Sudah jamak, sebuah usaha kecil dengan gagasan besar ala hi-tech start-up yang 
berprospek, sudah pasti akan dilirik oleh perusahaan besar. Jika kamu berhenti 
sekarang sebelum berjuang mati-matian sampai peluit panjang dibunyikan, apalagi 
kalau hanya karena memilih untuk “mengijonkan sawah”, menggadaikan prospek dan 
potensi karena jerih pada ketidakpastian, tentu ini akan mengecewakan banyak 
ketulusan dukungan. Tapi aku percaya, kamu mampu mengamankan dirimu dan 
lingkaran sukarelawan yang saat ini bertarung di gelanggang pertempuran (Salam 
kangen dan respek untuk Muhaji, Gunardi, Sefdin, Wawan Kemplo, dan yang 
lain-lain).

Kalau nanti benar-benar jadi Walikota, harapan masyarakat tentu juga akan lebih 
besar. Apalah artinya sebutan Walikota dari jalur independen kalau kualitas 
penabdirannya, orientasi pembangunannya, dan moral kepemimpinan politiknya 
tidak lebih bagus? Jika kamu bisa, atribut a greater hero tentu juga akan 
dialamatkan ke kamu (meski aku tahu, kamu tidak peduli soal ini). Di tangan 
walikota independen, dinamika ekonomi dan kualitas multi dimensi hidup warga, 
harus lebih baik.

Kriwul, ente memang bonek! Ngluruk tanpo bondo!

Sebagian lagi mungkin saat ini sedang mencibirmu sebagai Don Quixote! Tenang 
saja, tidak perlu marah, tidak perlu sakit hati. Sarkasme semacam itu hanya 
muncul dari mereka yang merasa terganggu hegemoninya. Karena pongahnya, tidak 
sadar bahwa rakyat tidak buta, lantas kaget ketika otoritasnya digoyang oleh 
gerakan warga. Buruk rupa, dicermin dibelah. Karena cerminnya buram, kamulah 
yang di-Don Quixote-kan! :)

Bagiku jelas kamu beda dengan Don Quixote. Dia mencari glory dan grand 
adventure, sedangkan kamu adalah aktor yang dipilih untuk meneruskan pencapaian 
cita-cita kolektif. Ingat bukan, sejak 1992, saat Suharto masih ngangkangin 
Indonesia, mahasiswa Surabaya secara terbuka telah menyatakan menolak budaya 
calon tunggal pada pemilihan presiden. Dalam skala kota, saat ini, KAS mampu 
menjaganya dan memberi pemaknaan baru pada aspirasi itu. Tidak seperti laiknya 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Bohongi Obama…!

2010-04-03 Terurut Topik Pu-Yee

Provokatif . . .
Bukan merupakan kebenaran !. 

___
Rakyat Harus Sehat media...@... wrote:

 
   SBY Bohongi Obama…!
   
   
   
   
 
   
   Faizal Assegaf
   Kompasiana | 
  12 Maret 2010  |  00:18
   
   

   
   
 
   
   
 
   
 
  
   
 
   
 
 
 
   
   SBY-Bush (google)
 
 Partai Demokrat bentukan SBY
 berbeda dengan Partai Demokrat di Amerika. Kesamaan hanya sebatas nama
 saja. Namun oleh SBY dan kelompoknya, mengklaim kalau mereka itu punya
 aliansi khusus dengan partainya Obama. Omong kosong!
 
 Kehadiran Obama di Gedung Putih,
 merupakan bentuk perlawanan rakyat Amerika kepada kubu George W. Bush,
 yang kental dengan perilaku korup dan ekspansioner. Watak Bush
 tersebut, dalam konteks politik dan ekonomi sejalan dengan arah
 kebijakan SBY yang pro Neolib.
 
 Selain itu, agenda politik Obama
 di panggung nasional Amerika maupun dunia internasional, lebih
 mengedepankan isu-isu perdamaian, kesetaraan dan keadilan
 sosial-ekonomi. Pendekatan Obama ini merupakan manefestasi dari
 aspirasi mayoritas rakyat Amerika, dan suara simpatik yang datang dari
 negara-negara berkembang.
 
 Dalam sebuah perbincangan khusus
 saya dengan Siti Fadillah, mantan Menkes, beberapa waktu lalu, ia
 mengatakan bahwa Obama tidak sepenuhnya mendukung rezim SBY.
 Menurutnya, Obama sangat tahu kalau SBY dan kubunya, adalah bagian dari
 jaringan Neolib yang loyal kepada kelompok Bush.
 
 Siti Fadillah memberi contoh:
 saat Obama terpilih menjadi Presiden, sikap Dubes Amerika di Jakarta,
 secara drastis berbalik mendukung kebijakannya untuk meninjau
 keberadaan Namru-2 di Indonesia. Pendekatan diplomatik Dubes Amerika
 itu, jelas memberikan pesan khusus bahwa, Gedung Putih hendak membuka
 diri dan menjalin kerjasama yang lebih transparan dengan Indonesia. 
 
 
 Namun signal dari Dubes Amerika yang merupakan representasi political will
 Obama, justru dihadang oleh SBY. Yakni, SBY membalas dengan menunjuk
 Endang Rahayu Sedyaningsih, yang pernah berkarir di WHO, Jenewa, Swiss
 sebagai penganti Siti Fadillah. Dan terbukti, jebolan Harvard School of 
 Public Health
 ini usai dilantik menjadi Menkes, ia langsung menyampaikan bahwa,
 kehadiran Namru-2 di Indonesia sangat dibutuhkan. Pernyataan Endang
 Rahayu tersebut membuat publik marah. (baca)
 
 Makna Kunjungan
 
 Obama ke Indonesia
 Bicara soal hubungan kedekatan
 SBY dan kelompok Bush adalah sebuah fakta. Dan kenyataan ini makin
 diperkuat oleh kehadiran Fox Indonesia, kelompok Boediono, dan Sri
 Mulyani dilingkaran kekuasaan SBY.
 
 Sebutlah, kalau kubu Boediono
 dan Sri Mulyani, sejak lama telah diketahui sebagai perpanjangan tangan
 dari IMF dan Word Bank. Sementara, Fox Indonesia merupakan operasional
 politik SBY yang diduga mendapat suplai dana besar-besaran dari donator
 asing.
 
 Kelompok-kelompok ini ditengarai
 memiliki hubungan spesial dengan pusat-pusat jaringan Neolib
 internasional. Maka tak heran, sepanjang SBY berkuasa, banyak kebijakan
 nasional kita yang condong pada kepentingan asing. Hal ini bukan lagi
 rahasia, namun fakta yang tak terbantahkan.
 
 Lepas dari persoalan di atas,
 tangal 20 Maret, Barack Obama rencananya akan berkunjung ke Jakarta.
 Kehadiran orang nomor satu Amerika Serikat ini, memicu pembicaraan
 dikalangan masyarakat luas.
 
 Ada
 anggapan yang berkembang bahwa, kunjungan Obama ditengah-tengah
 memanasnya situasi politik nasional saat ini, memiliki makna politis
 yang serius. Dan bisa dipastikan, saat Obama tiba, pertama yang ia
 hendak sampaikan kepada SBY dan rakyat di negeri ini adalah: Amerika
 tidak mencampuri urusan dalam negeri Indonesia.
 
 Selebihnya, Obama juga telah
 mendapatkan banyak informasi tentang dugaan keterlibatan SBY dalam
 kasus Century. Di mana kasus ini telah bergulir mengancam posisi SBY
 dari kekuasaan. Dan tentunya, Obama memiliki kepentingan untuk melihat
 dari dekat situasi Indonesia secara objektif.
 
 Artinya, jika ada 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Suharto Penjahat Nasional!

2010-04-03 Terurut Topik Kicky
Saya tidak cinta mati sama Suharto pak
Bapak salah besar soal itu.

Pak, saya sih tidak bilang ditendang keluar, saya mendukung negosiasi ulang,
karena saya merasa dan menilai adanya ketidakseimbangan posisi antara
Freport dan negara.
Kalau dilihat dari situs Freeport, seolah-olah menunjukkan Freeport adalah
pihak yang diundang oleh Suharto untuk memulai kontraknya.
Pak, kalau memang jatah HMS buanyak, kira-kira setelah HMS meninggal,
jatahnya lari kemana yah? Curious aja sih

2010/2/2 manneke budiman hepaest...@yahoo.ca



 Kalo sudah Google tapi masih cinta berat sama Suharto, berarti ada yang
 amat sangat tidak beres dengan otakmu. Tak ada kesimpulan lain yang lebih
 masuk akal.

 Hehehe, kamu di posting lain mengaku mendukung freeport ditendang keluar
 ya? Ati-ati lho kamu kualat sama Eyang Hartomu yang kau sayangi itu, sebab
 yang bawa masuk Freeport adalah dia, dan bagian buat dia dari freeport
 buanyaaak banget. Hahahaha!


Re: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketua Umum PWI mencium tangan SBY....

2010-04-03 Terurut Topik Nursalam AR
Wah, postingan-postingan FPK baru muncul lagi hari ini ya. Kemana aja ya
nyaris sebulan ini?

Oh ya, Bung Priatna, saya rasa, kasus anak anda beda kontekslah. Dalam
perspektif demokrasi di mana pers sebagai pilar keempat, tentu lakon tubuh
dan bentuk komunikasi (verbal atau non-verbal) seorang ketua PWI -- sebagai
representasi insan pers Indonesia -- amat disorot. Apalagi di negara
Indonesia yang menganut budaya ketimuran, yang penuh simbol dan tafsir
perlambang. Seorang Michael Camdessus (perwakilan IMF) yang bersedekap
tangan saat Soeharto meneken perjanjian dengan IMF saja bisa ditafsirkn
bentuk arogansi -- meskipun barangkali dalam budaya Barat itu sah-sah saja.

Nah, seorang Margiono yang orang Indonesia tentu paham betul budaya cium
tangan dan apa yang dilakukannya. Jika itu tak disadarinya dan merupakan
bentuk spontanitas, barangkali pengaruh feodalisme Jawa kuno masih melekat
dalam dirinya.

salam,
'
Nursalam AR

2010/2/18 Priatna Dimas priatnadi...@yahoo.co.id



 Apa hubungannya mencium tangan dengan independensi koran?. anak saya saja
 masih kritis sama saya walaupun sehari-harinya mau berangkat kuliah cium
 tangan. Mungkin yang dicium tangannya SBY, coba kalau tangan Gus Dur?

 Salam
 Priatna

 
 Dari: Nursalam AR nursalam...@gmail.com nursalam.ar%40gmail.com
 Kepada: 
 Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com
 Terkirim: Rab, 17 Februari, 2010 07:50:13
 Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketua Umum PWI mencium tangan SBY


 Bukan soal sopan atau tidak sopan, Bung. Ini soal independensi pers dan
 simbol insan pers yang disandang Margiono itu. Jika lakon tubuhnya sudah
 seperti hamba begitu manalah mungkin bisa diharapkan kritis?

 Let's say the fact, apa sih bukti kekritisan PWI di bawah pimpinan
 Margiono?

 salam,

 NS
  




-- 
Going extra miles!
Nursalam AR
Translator - Writer
0813-10040723
021-92727391
Facebook: www.facebook.com/nursalam.ar
Blog: www.nursalam.multiply.com


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PKI

2010-04-03 Terurut Topik manneke budiman
Inilah hasilnya kalo orang tolol berbunyi terus, maka selalu statement-nya 
hancur lebur berantakan.
 
Bicara soal kekejaman PKI tahun 1924 tanpa mengerti konteks sejarahnya sama 
sekali. Disuruh Google,tapi rupanya terlalu o'on untuk mengerti data yang 
dibacanya.
 
Pemberontakan PKI tahun 1924 melawan Pemerintah Kolonial BELANDA! Dan waktu itu 
Republik Indonesia meredeka BELUM ADA! Dasar manusia tak berotak!

--- On Sun, 1/31/10, Kicky mr.bela...@gmail.com wrote:


From: Kicky mr.bela...@gmail.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Kicky..Gus Dur 
PahlawanNasional,Suharto Penjahat Nasional!
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Sunday, January 31, 2010, 8:35 PM


 



Sangat sepakat dengan Pudimartini,

Inilah yang perlu kita dorong, jika kita ingin adanya suatu pembelajaran
yang obyektif, tanpa ada campuran analisa dan dugaan atas
kebetulan-kebetulan yang terjadi.
Sebaiknya sejarah adalah fakta dan tidak tercampur dengan analisa.

Ada dugaan korban kekejaman PKI (1924-1965) dan ada juga dugaan korban
kekejaman 1965-1966.
Mari kita angkat secara seimbang.
Jangan hanya melulu mengangkat cerita korban 1965-1966.
Inilah inti dari apa yang menurut saya patut kita angkat dalam pembelajaran
kita bersama.

Salam

Kicky


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Siaran Pers Transparency International-Indonesia terhadap Publikasi, Political and Economy Risk Consultancy (10 Maret 2010)

2010-04-03 Terurut Topik Irwan Lubis
Salah satu kontributor thd peringkat korupsi Indonesia adalah KPK !!!
Karena KPK rajin memproduksi berita penangkapan kasus korupsi,
seolah-olah membuat ruang pamer korupsi di negeri sendiri. Tentu
saja ini memperparah persepsi orang terhadap korupsi di Indonesia.
Sayangnya, yg diurus KPK cuma kasus korupsi kecil. Belum ada satu
pun kasus korupsi besar, apalagi yg menyangkut konglomerat besar.
Masak tak ada satu pun konglomerat besar yg tidak menyuap?!

Seharusnya KPK kembali ke konsep awalnya, yaitu melakukan
supervisi kepada jaksa dan polisi dalam penanganan kasus korupsi.
Kalau KPK turun tangan, bertindak sebagai jaksa dan polisi, ambil
lah kasus korupsi yg besar. Yg melibatkan konglomerat hitam yg
dipersepsi orang sebagai the untouchable. Ini baru bisa memper-
baiki peringkat Indonesia dalam soal korupsi. Kalau perlu contoh,
KPK bisa meneruskan kasus mark down pajak PT. First Media
(grup Lippo) yg menggelapkan pajak sekitar 200 milyar!  Petugas
pajaknya sudah dihukum karena menerima suap dan melakukan
pencucian uang, tapi yg memberi suap tidak pernah diusut oleh
KPK. Padahal kasusnya sudah sekitar satu setengah tahun lalu
dilimpahkan Polda Jabar kepada KPK.

Kalau KPK masih seperti sekarang, hanya bisa menindak penerima
suap, itu pun yg kecil-kecil, sedang pemberi sogokan lebih sering
dibiarkan, wajar saja kalau Indonesia masih di peringkat atas dalam
hal korupsi.

-Irwan L-

2010/3/10 Soraya Aiman sor...@ti.or.id

 UNTUK SEGERA DITERBITKAN
 RILIS MEDIA


 INDONESIA NEGARA TERKORUP DI ASIA PASIFIK:
 Siaran Pers Transparency International-Indonesia terhadap Publikasi
 Political and Economy Risk Consultancy

 JAKARTA, (10 Maret 2010) – Indonesia kembali terpuruk dalam peringkat
 korupsi antar negara. Political and Economy Risk Consultancy (PERC),
 sebuah perusahaan konsultan yang berbasis di Hongkong mengeluarkan hasil
 studi tahunannya tentang tingkat korupsi di negara-negara tujuan
 investasi di kawasan Asia Pasifik. Dari 16 negara yang disurvei,
 Indonesia dikategorikan sebagai negara paling korup, diikuti Kamboja di
 urutan kedua, Vietnam, Filipina, Thailand, India, Cina, Malaysia,
 Taiwan, Korea Selatan, Macao, Jepang, Amerika Serikat, Hong Kong,
 Australia, dan Singapura. Skor Indonesia 9,27 dalam skala 0-10, di mana
 0 berarti sangat bersih, dan 10 sangat korup, turun cukup signifikan
 dari skor tahun lalu, yaitu 8,32. Survei tahun ini dilakukan PERC
 terhadap 2.174 responden eksekutif bisnis tingkat menengah dan senior di
 Asia, Australia, dan Amerika Serikat.

 Kondisi ini sangat memprihatinkan, terutama bila mengingat bahwa
 Indonesia dalam survei PERC dari tahun ke tahun tidak pernah beranjak
 dari posisi-posisi bawah. Artinya menurut PERC, Indonesia adalah negara
 terkorup di banding negara-negara lain yang disurvei. Hal ini seharusnya
 menjadi peringatan bagi pemerintah Indonesia untuk lebih serius dalam
 usaha pemberantasan korupsi. Apalagi bila dikaitkan dengan Rencana
 Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014 yang baru saja diformalisasi oleh
 pemerintah. Di dalamnya tertera target capaian pemberantasan korupsi di
 Indonesia pada tahun 2014 mencapai skor 5,0 berdasarkan Corruption
 Perception Index (CPI) dari Transparency International. Target ini
 membutuhkan upaya sungguh-sungguh mengingat skor CPI Indonesia pada
 tahun 2009 masih berada di angka 2,8. CPI merupakan indeks gabungan dari
 berbagai macam survei yang dilakukan berbagai organisasi, termasuk PERC.
 Turunnya skor Indonesia dalam survei PERC, dikhawatirkan menjadi tren
 terhadap survei-survei lain yang mengukur performa pemberantasan korupsi
 di Indonesia, yang pada tahun lalu dapat dikatakan memang mengalami
 keterpurukan akibat persoalan Cicak vs. Buaya, politisasi kasus Century,
 dan usaha-usaha pelemahan KPK.

 Menanggapi hasil survei ini, TI-Indonesia mendesak pemerintah Indonesia
 untuk melakukan usaha lebih keras dalam memperbaiki performa
 pemberantasan korupsi. TI-Indonesia melihat ada sejumlah aspek yang
 seharusnya menjadi prioritas pemerintah, yaitu reformasi birokasi,
 kepastian hukum, mafia peradilan, dan pelemahan KPK. Secara khusus,
 pemerintah perlu pula menjalankan reformasi yang menyeluruh terhadap
 birokrasi sistem perizinan bisnis. Dunia usaha sangat strategis dalam
 memperbaiki capaian negara dalam usaha pemberantasan korupsi, terbukti
 dari hasil survei PERC ini. Pelaku bisnis sebagai mata rantai penting
 dari persoalan korupsi, membutuhkan kepastian dalam menjalankan
 usahanya. Tanpa upaya yang sungguh-sungguh dari pemerintah dalam
 memberantas korupsi, TI-Indonesia pesimis Indonesia dapat mencapai skor
 CPI 5,0 pada tahun 2014.

 Jakarta, 10 Maret 2010



 Kontak Person:


 Rezki Sri Wibowo
 Deputy Secretary General
 HP : 0811 961 660
 Email : rwib...@ti.or.id

 Frenky Simanjuntak
 Manager Economic Reform Department
 HP : 0816 1356473
 Email : fsimanjun...@ti.or.id




 Transparency International-Indonesia (TI-Indonesia) adalah chapter
 otonom dari Transparency International (TI) yang bekerja di lebih 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Tiga Anggota DPR Dilaporkan ke Polisi Terkait Penghilangan Ayat

2010-04-03 Terurut Topik Kiki Soewarso


  
http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2010/03/19/ 0428381/tiga. anggota.dpr. 
dilaporkan. ke.polisi

PENGHILANGAN AYAT
Tiga Anggota DPR Dilaporkan ke Polisi

Jumat, 19 Maret 2010 | 04:28 WIB

Jakarta, Kompas - Kasus penghilangan ayat tentang tembakau dalam Undang-Undang 
Kesehatan berlanjut. Hari Kamis (18/3), Koalisi Anti-Korupsi Ayat Rokok 
melaporkan pimpinan dan dua anggota Komisi IX DPR ke Badan Reserse Kriminal 
Kepolisian Negara RI.

Anggota DPR yang dilaporkan adalah pimpinan komisi IX DPR, Ribka Tjiptaning, 
serta Mariani Akib Baramuli dan Aisyah Solekan. Koalisi Anti-Korupsi Ayat Rokok 
(KAKAR) yang terdiri dari beberapa organisasi dan LSM yang peduli kesehatan 
menyatakan, ketiganya menghilangkan Ayat 2 Pasal 113 UU Kesehatan yang 
berbunyi: ”Zat adiktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tembakau, 
produk yang mengandung tembakau padat, cairan, dan gas yang bersifat adiktif 
yang penggunaannya dapat menimbulkan kerugian bagi dirinya dan/atau masyarakat 
sekelilingnya”.

Mantan anggota Komisi IX DPR, Hakim Sorimuda Pohan, mewakili KAKAR, melaporkan 
kejadian itu kepada polisi dan diterima polisi kemarin. ”Akibat penghilangan 
ayat itu, soal tembakau tidak bisa diatur lagi,” kata anggota koalisi, Kartono 
Muhamad, yang ikut datang ke Badan Reserse Kriminal. Sebelumnya, KAKAR pernah 
melaporkan kasus itu ke Polda Metro Jaya, tetapi karena kasusnya bersifat 
nasional, pihak polda menyarankan laporannya ke Mabes Polri.

Penasihat hukum KAKAR, David ML Tobing, mengatakan, perbuatan Ribka Tjiptaning, 
Mariani, dan Aisyah dilakukan dengan cara memberikan perintah kepada pegawai 
Sekretariat Komisi IX DPR untuk menghilangkan ayat tersebut. Hal itu dilakukan 
setelah UU Kesehatan disahkan pada September 2009. Perintah penghilangan 
dilakukan secara tertulis, dengan tulisan tangan. ”Setelah menerima perintah 
itu, staf sekretariat lalu meminta tanda tangan. Tiga anggota komisi IX itu 
memberikan paraf. Kami membawa surat itu sebagai barang bukti,” ujar David.

”Kasus ini harus diusut tuntas, bukan hanya berhenti pada oknum terkait, 
melainkan harus ditelusuri motif dan pihak lain yang terlibat serta kemungkinan 
besar adanya penyuapan. Kasus seberat ini jelas tak mungkin berdiri sendiri,” 
kata Ade Irawan, anggota KAKAR dari ICW dalam siaran pers.

Perbuatan ketiga anggota DPR itu melanggar Pasal 263 KUHP tentang surat palsu 
atau pemalsuan yang dapat membatalkan satu hal dengan maksud surat itu seolah 
tidak dipalsukan. Mereka juga melanggar Pasal 226 KUHP tentang pihak yang 
menyuruh melakukan keterangan palsu pada akta otentik. (TRI/INE)


 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gregetan kasus Antasari

2010-04-03 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung Tjuk Kastury Sukiadi,
 
Bila benar tuduhan Susno Duadji soal keterlibatan Mabes Polri sebagai Mafia 
Kasus, dimana melibatkan beberapa jendral polisi, artinya wajah hukum kita 
memang muram.
 
Apalagi ketika Ketua MA marah terhadap Tim Pemberantasan Mafia Hukum karena 
telah berani mengirim surat kepada Ketua MA soal adanya penanganan kasus yang 
sangat aneh: Kasusnya tidak terkenal sehingga tidak menjadi perhatian publik, 
tetapi diproses ekstra cepat dan keputusan hakim di MA sangat menguntungkan 
pihak tertentu.
Padahal banyak perkara lain yang katanya jauh lebih mendesak tapi belum juga 
diproses di MA karena menunggu antrian perkara, yang bisa memakan waktu 
beberapa tahun, bahkan ada yang sampai belasan tahun.
Ketua MA marah besar ketika membaca isi surat tersebut yang memohon agar Ketua 
MA melakukan eksaminasi terhadap Sistem Pembagian Perkara di MA dan melakukan 
eksaminasi terhadap Hakim Agung yang telah memeriksa perkara tersebut, sehingga 
bisa dipastikan bahwa proses kasasi yang super cepat dan vonis yang sangat 
menguntungkan pihak tertentu tersebut merupakan proses yang normal dan tidak 
melibatkan Mafia Hukum.

Surat tersebut dianggap telah mencampuri kemandirian hakim.
 
Muram sekali wajah hukum kita.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Rab, 17/3/10, tjuk kasturi sukiadi kasturi_suki...@yahoo.co.id 
menulis:


Dari: tjuk kasturi sukiadi kasturi_suki...@yahoo.co.id
Judul: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gregetan kasus Antasari
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 17 Maret, 2010, 1:53 AM


  



Mas Wal dan Bung Adyanto ,
Inilah nasib kita terlahir sebagai bangsa Indonesia. Yang namanya Polisi, 
Jaksa, Hakim dan Pengacara yang menyandang atribut Penegak Hukum dan Praktisi 
Hukum pekerjaan utamanya bukan MENCARI KEADILAN DAN MEMBERIKANNYA KEPADA 
RAKYAT! tetapi bagaimana  MENCARI HARTA DAN KEKAYAAN SEBANYAK MUNGKIN DARI 
MEMPERMAINKAN RAKYAT DENGAN MENGATAS NAMAKAN HUKUM!. Saya jadi teringat ucapan 
dosen saya di FE UNAIR lebih 40 tahun yang lalu ( bayangkan sudah sejak zaman 
itu) yang kebetulan keturunan Cina. Dia mengatakan : Tjuk, hidup di negeri yg 
bernama Indonesia ini sangatlah nyaman; asalkan jangan sampai terlibat dengan 
URUSAN HUKUM! Jadi hindarilah jangan sampai berhubungan dengan Polisi, Jaksa 
dan Hakim serta Pengacara!. Wah saya pikir nasehat beliau ini terasa semakin 
relevan ketika MAFIA HUKUM YANG BERKONSPIRASI DENGAN PENGUASA DAN PENGUSAHA 
semakin marak di Indonesia pada zaman sekarang ini. Salam Tjuk KS

 _ _ __
Dari: Wal Suparmo wal.suparmo@ yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com
Terkirim: Kam, 18 Februari, 2010 18:17:43
Judul: Bls: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Gregetan kasus Antasari

Salam,
Sepertinya Anda tidak mengerti bahwa di Indonesia, yang merajalela adalah MAFIA 
PERADILAN yang terkutuk , seperti hakim yang mengadili kasus Munir dsb.

Wasalam
Wal Suparmo








  Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk 
Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka 
browser. Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Sketsa III: Tambun Raib di Transfer Pricing Pajak, Tambunan Kecil!

2010-04-03 Terurut Topik iwan piliang

Setelah Senin dan Selasa pekan ini saya menulis Sketsa soal
transfer pricing (TP) dan pengadilan pajak, Rabu 31 Maret, pintu-pintu
di ruang pengadilan pajak sudah mulai dibuka, tidak tertutup seperti
sebelumnya. Sayang, sebagaimna biasa, wartawan, televisi, tak ada
meliput ke dalam ruang sidang. Almarhum Budiman S Hartoyo, wartawan
senior, pernah bilang, “Kini jurnalisme kita, jurnalisme ludah.” Bagi
saya bukan saja liur, tetapi jurnalisme TSM ( trend sekejap mencuat).
Gayus Tambunan diuber bak artis terkenal. Ribuan triliun penggelapan
pajak tambun di proses pengadilan pajak, sepi wartawan. Sketsa ketiga,
soal penggelapan pajak, oleh UU, boleh diselesaikan di luar pengadilan.
Hanya di Indonesia kejahatan besar menggelapkan pajak, damai di UU!







RABU 31 Maret 2010 saya tidak ke Pengadilan Pajak di Gedung
Sutikno Slamet, Departemen Keuangan, Jl Dr. Wahidin Raya No. 1, Jakarta
Pusat. Cuaca Jakarta dibalut mendung. Beberapa area hujan. Saya
menghubungi Haryono, sebut saja namanya begitu, staf bagian Transfer
Pricing (TP), Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Ia mengatakan sudah ada
lagi perubahan situasi ruang persidangan pajak: Pintu-pintu masuknya
kini terbuka di saat sidang berlangsung. Berbeda dari hari sebelumnya:
tertutup.



Pembaca Sketsa ini di kompasiana.com, Ary Bustami, mengaku datang ke
pengadilan pajak Rabu. Ia menuliskan di Sketsa II, di bagian komentar “
Di beberapa sidang tampak orang boleh nonton, hadir dan keluar masuk.”



“Salah satu sidang sampai penontonnya luber.”



“Saya longok dari luar karena tidak kebagian tempat duduk. Ada
presentasi pake proyektor. Ada konsultan pajak ke luar dari ruangan itu
dengan beberapa stafnya dengan tas-tas besar bertuliskan TRANSFER
PRICING. Jangan-jangan itu sidang KI?” tulis Ary.



Setelah saya cek ke DJP, sidang yang dimaksud Ary, memang sidang KI,
sebagaimana yang telah saya tulis pada Sketsa I, Senin lalu.



“Ada bapak-bapak berambut putih dan gondrong nanya aku terus, ini
sidang apaan sih, kok presentasinya bahasa Inggris semua?” tulis Ary.



Adakalanya memang bahasan TP karena menyangkut perdagangan internasional 
mengutip apa yang dikeluarkan oleh Organization for Economic Co-operation an 
Development (OECD Tranfer Pricing Guidelines: Contohnya guideline paragraph 
7.33:



“Depending on the method being use to establish an arms’ length
charge for intra-groups services, the issue may arise whether it is
necessary that the charge be such that it result in a profit for the
service provider. In an arms length transaction, on independent
enterprise normally would seek to charge for services in such a way as
to generate profit, rather than providing the services merely at cost”



Begitulah, hal demikian dibacakan dalam persidangan.



Sebagaimana sudah saya deskripsikan di dua Sketsa sebelumnya, di dalam
persidangan itu pengunjung akan disuguhi dengan beragam istilah dari
para konsultan keuangan pajak, perusahaan bermasalah. Semua itu
rona-ramanya bermuara ke silat-lidah mengakali dengan berbagai teori;
bahwa laku terindikasi merampok hak negara dengan jalan TP dapat
dibenarkan. Pokoknya wajib pajak seakan mulia benar!



”Emang sidang pengadilan pajak sekarang terbuka ya?”  tanya Ary.



“Sidang memang terbuka untuk umum berdasarkan pasal 50 ayat (1) UU NO
14 tahun 2002, “ tulis Sebastian Napitupulu, masih di Kompasiana
menjawab pertanyaan Ary Bustami.



Setelah saya verifikasi, memang demikianlah adanya. Maka sangatlah
aneh, mengapa DJP, khususnya Depertemen Keuangan, membuat suasana
dirinya tertutup, bangunan dan ruang pengadilan sempit. Padahal mereka
bisa saja menganggarkan menggelar persidangan di ruang terbuka, lebar.



Lebih jauh lagi, karena adanya UU 14, 2002 itu, bagi saya tidak ada
lagi ketentuan secara etika jurnalisme tidak boleh menulis lengkap nama
perusahaan yang disidangkan, karena memang harus dibuka bagi publik.
Jurnalisme bekerja bagi publik



Dari dialog yang saya kutipkan di atas, inilah keunikan blogging, media
alternatif, yang dapat saling melengkapi tambahan info, bahkan termasuk
untuk mengoreksi seketika. Ini sebuah nilai tambah.



Maka ketika seorang pembaca di blog apakabar.ws (Super Koran), menulis
untuk saya: Mengapa tulisan yang komprehensif macam saya tulis ini
tidak dikirim saja ke media mainstream agar dapat disimak lebih banyak?



Saya menjawab ringan.



Sketsa ini panjang. Acuannya kata, acap kali ditulis di atas 2.000
kata. Sementara koran mengandalkan jumlah karakter. Plus pula media
mainstream mempunyai sudut pandang tentang sebuah isu. Di era kini kuat
dugaan indikasi keberpihakan kepentingan. Bagaimana mereka dengan
enteng memuat sebuah produsen makanan bermasalah, jika iklan produsen
itu berjibun di media mereka.



Simaklah ini: Demi keterbukaan itu, tiga perusahaan yang pernah saya
tulis dan hadiri persidanganya di dua Sketsa sebelumnya dengan inisial:
KI, Otomotif Terkenal dan HtY Indonesia, ketiga secara faktual adalah:
PT Kraft Indonesia, PT Toyota Manufacturing Indonesia, dan PT Hyatt

RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fatwa Rokok

2010-04-03 Terurut Topik Henny Hughes
He..he…sorry ya di tempat ku tinggal tak ada itu fatwa-fatwa tapi jumlah 
perokok berkurang terus. Restaurant dan Bar juga sudah bebas rokok. Usaha untuk 
membuat org tak merokok koq nihil alias tak ada.

 

Anak dibawah usis 18 tahun tak boleh membeli rokok kalau ketahuan yg jual juga 
kena tangkap atau denda tinggi. Asuransi bagi perokok lebih mahal, ruang 
lingkupnya terus berkurang, dikantor dilarang merokok, dirumah dilarang sama 
istri merokok dan berbagai fasilitas umum termasuk mall dan seperti diatas bar 
dan restaurant juga…..kalau mau merokok keluar….nah lagi diterjang dingin 
begini sana loe merokok diluar kalau masih kepala batu, sekalian jadi es batu.

 

Orang yang cari pacar juga banyak yg ogah sama perokok….nah dengan sendirinya 
berkurang.

 

Alah apa yang bisa dihasilkan fatwa? Fatwa Pujangga mungkin masih bisa kita 
nikmati. Heran aku orang sekaliber “tinggi” gitu di Muhammadiyah koq ya bisa 
hilang Commonsensenya.

 

Lalu kalau ada yang bawa-bawa petani alah tahu apa pernah nggak loe jadi 
petani? Petani dibawa-bawa.

 

Pemerintah yang  harus membuat aturan….lha kenapa nggak meniru negara yang sdh 
sukses saja sih?

 

Cheers

 

HH

 

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Suryopratomo
Sent: Sunday, March 14, 2010 7:29 PM
To: ipb-l...@yahoogroups.com; forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fatwa Rokok

 

  

⁠Fatwa Rokok Muhammadiyah⁠

Apa yang salah dengan fatwa haram yang dikeluarkan Muhammadiyah berkaitan 
dengan merokok? Adanya donasi yang diberikan Yayasan Michael Bloomberg membuat 
orang bertanya apakah fatwa itu murni untuk kebaikan umat ataukah ada pesanan 
dari pemberi donasi.

Pihak Muhammadiyah mengaku menerima donasi Rp 3,7 miliar dari Yayasan Michael 
Booolberg untuk kampanye antirokok di Indonesia. Namun mereka menyangkal bahwa 
penetapan fatwa rokok didasarkan oleh pemberian donasi tersebut.
  
Penyangkalan memang bisa saja disampaikan, namun sulit untuk menerima bahwa 
tidak ada hubungan antara pemberian donasi dengan penetapan fatwa. Apalagi 
donasi dari Yayasan Michael Bloomberg secara khusus ditujukan bagi kampanye 
antirokok di Indonesia.
  
Ini tentunya pelajaran berharga bagi Muhammadiyah. Sebagai organisasi 
masyarakat berbasis keagamaan betapa pentingnya arti sebuah kepercayaan. 
Apalagi ketika hendak mengeluarkan sebuah aturan yang berkaitan dengan 
kehidupan masyarakat banyak.
  
Dalam konteks Indonesia, isu rokok tidak bisa dilihat secara sederhana. Sebab 
ini berkaitan dengan kehidupan begitu banyak petani tembakaU dan masyarakat 
yang bekerja di industri rokok.

Memang ada faktor kesehatan yang harus diperhatikan dan biaya kesehatan yang 
begitu mahal harus kita keluarkan untuk menangani  penyakit akibat merokok, 
apabila pembatasan tidak dilakukan. Namun penyelesaian persoalan tidak boleh 
dilakukan dengan menimbulkan persoalan yang baru.
  
Dalam konteks inilah maka penyelesaian persoalan rokok harus dilakukan secara 
lebih komprehensif. Terutama pemerintah harus memikirkan terlebih dahulu petani 
tembakau yang jumlahnya besar. Sebab bertani tembakau merupakan kegiatan yang 
sudah berlangsung turun temurun dan kebanyakan lahan yang mereka miliki hanya 
cocok untuk tanaman tembakau.
  
Bisa saja memang dicarikan alternatif tanaman yang bisa memberikan pendapatan 
seperti halnya tembakau. Namun itu tidak bisa sekali jadi. Kalau pun ditemukan 
tanaman yang bisa memberikan pendapatan yang minimal sama dengan tembakau, 
pemerintah harus mengajari petani untuk mengganti tanamannya tersebut.
  
Proses pergantian tanaman membutuhkan waktu sedikitnya tiga tahun. Sepanjang 
waktu itu pemerintah bukan hanya berkewajiban untuk mendampingi, tetapi 
memberikan kompensasi atas pendapatannya yang hilang akibat berhenti menanam 
tembakau.
  
Mengapa pemerintah harus bertanggung jawab? Pertama, karena pergantian tanaman 
bukanlah keinginan petani. Kedua, pemerintah tidak bisa membiarkan para petani 
tembakau kehilangan mata pencaharian, karena kalau itu yang terjadi akan 
menimbulkan ledakan pengangguran yang tinggi.

Itu belum kita memikirkan nasib jutaan pekerja yang hidup di industri rokok. 
Para pemilik industri rokok bisa menggantikan tenaga kerja manusia dengan 
mesin. Mereka pasti bisa bertahan dengan menggeser produknya ke pasar 
internasional. Namun terutama buruh rokok merupakan orang-orang dengan 
keterampilan yang terbatas dan tidak mudah bagi mereka untuk mendapatkan 
pekerjaan baru.
  
Aspek sosial inilah yang harus menjadi perhatian kita saat hendak menangani 
persoalan rokok. Kita tidak bisa hanya ikut kampanye global antirokok, tanpa 
harus memahami persoalan mendasar yang dihadapi bangsa ini.
  
Kita harus akui gerakan global antirokok berlangsung luar biasa. Jutaan dollar 
dana disediakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar paham akan bahaya 
merokok. Mereka mempunyai kemampuan untuk menembus 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] DKR LAPORKAN KEPALA DINAS KESEHATAN DEPOK KE POLISI

2010-04-03 Terurut Topik Rakyat Harus Sehat




KEPALA DINKES DEPOK DILAPORKAN KE POLISI
Rabu, 31 Mar 2010 21:48:55| Hukum | Dibaca 8 kali

Depok, 31/3 (ANTARA) - Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok, Jawa
Barat, melaporkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok Hardiono,
ke Polrestro Depok dalam kasus pencemaran nama baik. 
 Kami
terpaksa menempuh jalur hukum, karena Kepala Dinkes tidak mau
menyelesaikan masalah ini secara baik-baik, tegas Roy Pangharapan usai
membuat laporan di Polrestro Depok, Rabu.

 Laporan kasus
tersebut tercatat dalam surat nomor STPLP/0815/K/III/2010/PMJ/Metro
Depok, tertanggal 31 Maret 2010. Dengan pihak pelapor ketua DKR Kota
Depok, Roy Pangharapan.

 Bukti-bukti pencemaran nama baik itu,
lanjut Roy, berupa kliping pernyataan Kepala Dinkes di koran, saksi
yang mendengarkan dan bukti lainnya. Seluruh bukti tersebut sudah
disampaikan ke petugas Polrestro Depok.

 Pelaporan tersebut,
kata Roy, dipicu oleh pernyataan Kepala Dinkes yang menuding anggota
DKR tidak berbeda dengan calo dan aktifitas DKR disebutnya sebagai calo
profesional.

 Ia mengatakan, tuduhan tersebut disampaikan
langsung oleh Hardiono yang kemudian dimuat di koran lokal edisi 31
Januari 2010, dengan judul Calo SKTM Bergentayangan.

 Ia
mengatakan sebagai organisasi nirlaba tidak ada anggotanya yang jadi
calo. Kalau memang ada tolong buktikan, dan tentunya akan diberikan
sanksi, tegasnya.

 Pihak DKR sudah melayangkan surat somasi ke
Dinkes Kota Depok untuk memberikan tanggapan atas pernyataan di media
lokal tersebut.

 Kami protes sudah dua kali, namun baru
ditanggapi beberapa minggu lalu. Dengan mengatakan Hardiono tidak
merasa menyampaikan hal yang mendiskreditkan DKR, jelasnya.


Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Hardiono
mengatakan dia tidak pernah menuding DKR sebagai calo, tetapi dalam
pengurusan SKTM memang banyak calo.

 Menurut dia, banyak di
antara calo-calo tersebut yang direkrut menjadi anggota DKR. Ini yang
menjadi kesalahan dari DKR. Kami hanya mengingatkan jangan salah
merekrut orang, katanya.

Feru Lantara


Coba Yahoo! Messenger 10 Beta yang baru 
 Kini dengan update real-time, panggilan video, dan banyak lagi!


  
___
Nama baru untuk Anda! 
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PKI

2010-04-03 Terurut Topik Kicky
Maaf Pak Manneke Budiman PHD.

Saya memang tidak suka berdiskusi dengan kata-kata menghujat dan mengejek
atau apapun lah namanya.
Saya lebih suka diskusi dengan cara saling berbagi informasi.
Saya memang tidak sepandai pak Manneke Budiman yang PHD...
Makanya saya belajar disini..

Apa yang saya dapatkan, dan kemudian bisa saya yakini hanya apabila ada
kebenaran fakta.
Bukan berarti saya mengabaikan informasi

Pak Manneke yang mendapat PHD Humaniter saya yakin jauh lebih pandai dan
menguasai soal-soal humaniter di negeri ini, makanya saya belajar disini

2010/2/2 manneke budiman hepaest...@yahoo.ca



 Si Kicky ini pake strategi aniaya, supaya dikasihani. Selalu mengaku
 dihujat, diejek, dikasari, dsb. Setelah kehabisan argumentasi, kini dia
 pura-pura tampil memelas.

 manneke


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Jangan tolak PLTA Peusangan (sebuah tanggapan untuk Arwinsyah AR)

2010-04-03 Terurut Topik Win Wan Nur
Kemarin  seorang teman di facebook men-tag saya sebuah tulisan yang mengkritisi 
rencana pembangunan PLTA Peusangan 
http://serambinews.com/news/view/27529/plta-peusangan-merusak-alam yang ditulis 
oleh Arwinsyah Abdul Rahim

Penulis artikel ini sangat saya kenal dengan baik, karena penulis artikel ini 
adalah Pak Cik (adik ibu) saya, yang juga sekaligus adik angkatan saya di UKM 
PA Leuser Unsyiah.

Sudah lebih dari 5 tahun ini saya tidak pernah bertemu ataupun melakukan kontak 
dengan penulis ini, sampai tiba-tiba artikel tentang PLTA Peusangan yang dia 
tulis ini muncul, tapi orangnya masih tidak saya ketahui keberadaannya dimana.

Kalau saya bisa bertemu dengannya sebetulnya saya ingin menanyakan beberapa hal 
mengenai argumen dalam tulisannya ini.

Petanyaan penting yang akan saya ajukan terhadap artikelnya yang dimuat oleh 
Serambi ini adalah indrustri apa yang tidak merusak Alam?...Pertanyaan yang 
sama diajukan oleh seseorang yang bernama Oryza Sativa ketika tulisan ini di 
post oleh seseorang di facebook.

Pertanyaan ini perlu diajukan karena sekarang manusia sudah sangat bergantung 
pada yang namanya industri. Meskipun banyak orang yang menuding industri adalah 
sebuah bentuk keserakahan, tapi sebenarnya Industri sendiri adalah kebutuhan.

Tanpa industri, tanpa teknologi, tanpa merusak Alam, BUMI sudah tidak bisa lagi 
menampung manusia dengan sejumlah yang ada sekarang ini.

Tanpa industri kita harus mengembalikan seleksi manusia kepada alam sehingga 
kita harus benar-benar konsisten dengan HUKUM ALAM,  artinya kita kembali 
menjadi seperti makhluk-makhluk lain yang menganut Selection of the Fittest, 
hanya yang terkuatlah yang berhak hidup. 
Untuk itu filsafatnya Nietsche soal Ueber Man, Sikap dan Gaya pemerintahan 
Hitler yang kejam tanpa kompromi harus secara luas kita adopsi. 

Untuk menjadikan bumi asri tanpa harus merusak alam sama sekali, setidaknya 80% 
manusia yang menghuni planet ini harus dihabisi.

Saat ini banyak LSM yang katanya pecinta lingkungan yang banyak mendapatkan 
suntikan dana dari luar yang selalu demikian gencar mengkritisi dan berusaha 
menghambat setiap keputusan yang sedikit saja mengganggu lingkungan. Alasan 
mereka untuk memprotes jelas dikatakan karena didasari oleh alasan mencintai 
alam dan menyelamatkan bumi. Tapi ide mereka itu seringkali lebih banyak untuk 
menguntungkan kebijakan para pendonor LSM mereka tanpa sama sekali 
mempertimbangkan kepentingan masyarakat lokal.

Contohnya sekarang, ada banyak LSM lingkungan yang memprotes rencana 
pembangunan PLTA Peusangan secara berlebihan, alasannya selalu alasan klise, 
merusak alam.

Salah satu model pendapat seperti itu adalah seperti yang ada dalam artikel 
yang ditulis oleh Pak Cik ku ini yang terlihat sedemikian menggebu-gebu 
menentang pembangunan PLTA ini.

Beberapa argumennya dalam artikel ini cukup bisa diterima, misalnya argumennya 
soal akibat keberadaan PLTA ini akan ada banyak lahan yang harus dibebaskan. 
Dan memang berdasarkan pengalaman yang ada, saat ada proyek pembebasan lahan, 
akan kemudian diikuti oleh penebangan dan pengalih fungsi hutan di lingkungan 
sekitarnya.

Tapi menurut saya, untuk mengatasi persoalan seperti ini, pengawasan peruntukan 
lahan itulah yang harus dengan ketat dilakukan, bukan pembangunan PLTA-nya yang 
dipermasalahkan.

Oke lah keberadaan PLTA ini kita akui agak sedikit merusak, tapi keberadaannya 
jelas bisa mengatasi solusi Listrik di Gayo secara khusus dan di Aceh secara 
umum.  Karena faktanya Aceh memang kekurangan listrik dan keberadaan PLTA 
Peusangan di daerah ini memang sangat dibutuhkan.

Ketersediaan pasokan listrik yang terjamin pada gilirannya akan memudahkan 
pengembangan ekonomi Aceh yang akan mensejahterakan rakyat banyak. Jadi kalau 
dihitung-hitung, saya pikir, keberadaan PLTA Peusangan ini masih lebih banyak 
manfaat ketimbang mudharatnya.

Sementara argumen lain soal kemungkinan adanya skenario besar kapitalisme 
asing, yang akan menggunakan energi yang dihasilkan oleh PLTA Peusangan sebagai 
pemasok energi listrik untuk menggerakkan tambang-tambang itu adalah dugaan 
yang terlalu spekulatif dan berlebihan.

Tapi bagaimanapun informasi dari Cik Win tentang adanya rencana pembangunan 
pertambangan emas besar-besaran di wilayah Aceh ini wajib kita cermati dan kita 
tentang, karena kalau industri ini memang lebih banyak mudharat ketimbang 
manfaatnya bagi Aceh dan Gayo secara khusus.

Kemudian solusi dari Cik Win soal mengalihkan fokus penyediaan listrik dari 
PLTA ke tenaga panas Bumi, saya pikir tidaklah semudah dan sesederhana yang dia 
bayangkan. Karena untuk membuat sebuah pembangkit listrik panas bumi, tidaklah 
bisa sim salabim langsung jadi.

Proses dari mulai risetnya, untuk meneliti uji kelayakan, dampak lingkungan dan 
yang terpenting untuk mendapatkan pemodalnya, akan utuh waktu yang sangat lama. 
Ada banyak proses birokrasi dan berbagai macam lobi dan berbagai konflik 
kepentingan yang harus dilewati. Untuk bisa memproduksi listrik dari 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Srikandi menggebrak Pacitan

2010-04-03 Terurut Topik rifky pradana
Arjuna disamping memiliki isteri Dewi Wara Sembadra dan Dewi Srikandi serta 
Dewi Larasati, juga memiliki beberapa isteri lainnya, yaitu Dewi Ulupi, Dewi 
Dresanala, Dewi Jiwambang, Dewi Wilutama, Endang Manuhara.

Dari beberapa isteri Arjuna itu ada dua orang isterinya yang populer di 
kalangan pecinta cerita wayang, yaitu Dewi Wara Sembadra dan Dewi Srikandi

Apabila Dewi Wara Sembadra digambarkan sebagai wanita cantik jelita yang 
gemulai dan lemah lembut, maka Dewi Srikandi digambarkan sebagai wanita cantik 
jelita yang gesit dan cekatan serta sikap penampilanmbranyak dengan posisi muka 
langak atau mendongak.

Srikandi ini bersaudara kandung dengan Dewi Drupadi, isterinya Prabu Kresna. 
Mereka berdua adalah putri dari Prabu Drupada dan Dewi Gandawati, penguasa 
negara Pancalareja.

Srikandi yang dikisahkan sebagai penitisannya Dewi Amba ini sangat gemar 
mempelajari ilmu olah kanuragan dan keprajuritan. Salah satu yang paling 
menonjol dari keahliannya memainkan senjata, adalah kemahirannya dalam memanah.

Keahliannya itu salah satunya didapatkan saat ia berguru kepada Arjuna, yang 
kemudian hari menjadi suaminya. Namun dalam perkawinannya dengan Arjuna itu, ia 
tidak dianugerahi anak.

Sehubungan dengan keahlian olah keprajuritannya itu, disamping bertugas sebagai 
isteri, Srikandi juga diserahi tugas sebagai penanggungjawab keselamatan dan 
keamanan kesatriyan Madukara dengan seluruh isinya.

Di dalam episode perang Bharatayudha, Srikandi ini tampil sebagai salah satu 
senapati perang dari pihak Pandawa. Saat itu ia bertindak sebagai senapati 
pengganti sehubungan dengan senopati sebelumnya, yaitu Resi Seta telah gugur 
dalam pertempuran melawan Resi Bisma. Srikandi yang merupakan titisannya Dewi 
Amba ini dengan mengandalkan senjata pusaka pana Hrusangkali akhirnya berhasil 
mengalahkan Resi Bisma.


Di dunia modern saat ini, Srikandi ini disamping RA Kartini seringkali 
dijadikan simbol dan lambang serta sumber inspirasinya perjuangan emansipasi 
wanita di masyarakat Jawa.


Berkait dengan emansipasi dan peningkatan partisipasinya kaum wanita. 
Seringkali jika ada publik figur di kalangan wanita yang berani tampil dengan 
menerabas batas-batas tabu dan paugeran yang dianggap kolot dan kuno serta 
membelenggu kebebasan wanita, maka publik figur itu oleh beberapa kalangan 
diidentikkan dengan sosoknya Srikandi.

Bisa jadi, itu merupakan sebuah pengidentikan yang kurang tepat. Namun, mungkin 
pengidentikan itu berlandaskan pemikiran yang mengambil latar belakang 
kehidupan Srikandi yang berada dalam suatu perkawinan model poligami, dikaitkan 
dengan cara Srikandi menyikapinya yang berbeda dengan Sembadra.


Salah satu misalnya, Ayu Azhari dan Julia Lopez serta Inul Daratista. Mereka 
bertiga, sebagaimana diketahui selama ini telah berani menujukkan penampilan 
yang dianggap sudah menerabas batas-batas tabu.

Penampilan mereka di depan publik yang berani menerabas batasan norma dan tabu 
serta paugeran yang berlaku selama ini telah dianggap membelenggu kebebasan 
wanita.


Maka mereka bertiga oleh beberapa kalangan dianggap sebagai salah satu sumber 
inspirasi dan ilham bagi perjuangan emansipasi dan peningkatan partisipasi kaum 
wanita, dalam rangka menuju ke tatanan peradaban baru yang lebih menjanjikan.

Dan karena itu, sepantasnyalah jika mereka bertiga dinisbatkan di jajaran 
Srikandi-Srikandi dunia modern Indonesia.


Saat ini, penisbatan gelar Srikandi bagi mereka bertiga semakin kukuh lantaran 
niat mereka yang ingin tampil ke dunia politik.

Trio Srikandi Indonesia ini, belum lama ini telah mendeklarasikan tekadnya 
untuk berkarya yang lebih nyata lagi dari sekedar hanya tampil dengan pose yang 
berani.

Mereka bertiga ingin menjadi pemimpin masyarakat dalam mengupayakan kemajuan 
dan kemakmuran serta kesejahteraannya rakyat Indonesia.


Ayu Azhari telah menyatakan niatnya untuk menjadi calon Bupati Sukabumi di 
propinsi Jawa Barat, dan Inul Daratista bertekad mencalonkan diri menjadi 
Bupati Malang di propinsi Jawa Timur, serta Julia Lopez memantapkan diri untuk 
bersaing memperebutkan posisi Bupati Pacitan di propinsi Jawa Timur.


Berbekal popularitas yang telah digenggamnya selama kiprah mereka sebagai 
selebriti, mereka bertiga mencoba untuk memulai menapaki dunia politik.

Dunia politik, sebuah dunia dengan carut marut dan polah tingkahnya itu 
sesungguhnya secara prinsipnya tak jauh-jauh dengan dunia selebriti yang telah 
mereka geluti sebelumnya. Karena, panggung politik itu nyaris tak berbeda 
dengan panggungnya para selebriti, penggabungan antara penciptaan sensasi 
dengan bedak gincu pembenaran dan selubung pencitraan.

Dimana jika mereka mampu memenej semua itu dengan baik, maka tak tertutup 
kemungkinan mereka juga akan mampu tampil sebagai sosok yang menonjol dan 
diperhitungkan.


Akhirulkalam, langkah Trio Srikandi Indonesia ini sangat bisa jadi akan menjadi 
penjuru kiblat serta sumber ilham dan inspirasi bagi para kolega mereka.

Lalu, akankah kemudian Srikandi-Srikandi 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Surat Cinta Buat Pahlawan Pertelevisian

2010-04-03 Terurut Topik Roy Thaniago

Diambil dari 
http://roythaniago.wordpress.com/2010/04/02/surat-cinta-buat-pahlawan-pertelevisian/
 


SuratCinta Buat
Pahlawan Pertelevisian
Oleh: Roy Thaniago
 
Mendadak saya ingin
mengomel seusai menonton penayangan perdana sinetron “Kisah Keluarga Parikin”
di DAAI TV pada 1 April 2010. Tapi saya bingung harus mengomel ke mana. Jadi
saya sebut saja nama-nama Anda, para tokoh dan lembaga yang merupakan pahlawan
pertelevisian yang saya kagumi itu. 
 
DUHAI tersayang Komisi Penyiaran Indonesia,
Raam Punjabi, SCTV, Bunga Citra Lestari, Manoj Punjabi, Helmy Yahya, Menkominfo,
Feni Rose, Dude Herlino, Ilham Bintang, Panasonic Awards, Shireen Sungkar, Leo
Sutanto, ABG Nielsen Media Research, Olga Syahputra, Karni Ilyas, TPI, Uya
Kuya, Rosiana Silalahi, RCTI, Tukul Arwana, dan karib-karibnya semua.
 
(Waduh! Kok sudah banyak sekali ya nama yang saya sebut?
Padahal saya masih menyisakan banyak nama lain untuk saya sebut loh!).
 
Saya sebut nama Anda sekalian bukan untuk protes soal
televisi, seperti apa yang dilakukan orang-orang mengenai tayangan televisi.
Sebaliknya, justru saya ingin bekerjasama dengan Anda untuk membikin suatu
ajang penghargaan bagi insan pertelevisian. Namun kalau takut repot, kita
sisipi saja ide saya ini ke ajang yang sudah mapan dan melahirkan banyak insan
televisi yang berkualitas, yakni Panasonic Awards.
 
Saya berharap di Panasonic Awards 2011, untuk ditambah kategori
penghargaan baru, yakni Produser Terkurangajar, Sutradara Terkurangajar, dan
Program Terkurangajar.
 
Sebentar-sebentar, biar saya jelaskan dulu. Saya tahu Anda
semua kaget dengan ide gila ini. Tapi saya yakin ide ini perlu diadakan, atau
setidaknya direspon dululah, kecuali kalau Anda ingin melihat tayangan televisi
yang selama ini sudah Anda standarkan tersebut tidak laku lagi. Apa pasal?
 
Begini. Seperti yang sudah saya tulis di awal surat ini, bahwa tayangan 
sinetron “Kisah Keluarga
Parikin”-lah yang memaksa saya mengomel, hingga akhirnya mengirimi Anda surat. 
Surat cinta.
 
Sinetron ini benar-benar kurang ajar! Garin Nugroho, sang
produser, dan Sugeng Wahyudi, sutradaranya, juga kurang ajar. Saya keki
dibuatnya.
 
Susah-susah begini, saya sengaja menyediakan waktu di depan
televisi untuk menonton sinetron ini. Tapi hanya kecewa yang saya dapat karena 
ia
amat berbeda dari sinetron-sinetron yang biasanya.
 
Misalnya saja, sinetron ini tayang 1 jam penuh tanpa iklan!
Anda bisa bayangkan, betapa membosankannya! Betapa rindu saya terhadap iklan
deterjen atau layanan telepon seluler begitu menggebu. Sungguh! Bukankah kita
sudah terbiasa menikmati sinetron dengan selingan iklan yang menggoda hasrat
membeli dan terbeli? Bukankah kita sudah sepakat sama-sama menjilati bokong
pengiklan? Sedang si Parikin itu, berani-beraninya bertayang tanpa iklan.
Jengkel saya!
 
Kita juga sudah sama-sama sepakat bahwa tema sinetron
haruslah seputar keluarga kaya yang berebutan harta atau pasangan, tentu dengan
seting di Jakarta.
Kan kota
modern dan metropolis, kata Anda sekalian. Eh, Sugeng Wahyudi, si sutradara,
malah temanya soal perjuangan hidup seorang guru SLB. Sudah begitu, setingnya
di Jawa Barat (Kuningan dan Cirebon).
Pakai bahasa Sunda segala pula. Itu kan
kampungan ya? Malah Mas Tukul bilang, “Ndeso!”.
 
Yang paling bikin saya sebal adalah aktingnya. Si Parikin,
pemeran utama, dimainkan oleh Agus Kuncoro. Sedang lawan mainnya, Juju,
diperankan Sita Nursanti. Tahukah Anda, mereka sama sekali tidak menampilkan
standar akting yang sudah Anda bangun dengan susah payah bertahun-tahun: mata
melotot membelakak kalau kaget, memaki kasar kalau marah, dan berdandan menor
menjelang tidur, bahkan waktu sakit sekali pun. Sebaliknya, yang bikin saya
sebal, mereka bermain sangat natural dan sangat kontemplatif dengan peran
masing-masing.
 
Ini sudah kurang ajar sekali. Sangat kurang ajar! Masak
sinetron kampungan yang masih hijau saja sudah berani mengubah-ubah standar
yang ada!? Apalagi pemainnya. Wong mereka saja belum pernah dapat tawaran main
iklan shampo atau menang di Panasonic Awards. Sungguh tega sekali mereka.
Kurang ajar!
 
Soal musik apalagi. Sinetron ini tidak dibalur musik yang
biasanya ada di sinetron-sinetron andalan kita yang sudah membelai manja jutaan
penonton: suara simbal, suara triangle, sesi gesek rasa kibor yang gaduh dan
mencekam, dan repetisi tema lagu dalam berbagai gaya, biasanya lagu anak band 
yang lagi
ngetop. Belum lagi teknik-teknik penyutradaraan lain yang membuat saya makin
jengkel terhadap si Parikin. Entah apa maunya.
 
Begini loh, saya cuma prihatin dan peduli dengan Anda. Anda kan sudah susah 
payah
membangun citra sinetron, apalagi sambil menunaikan tugas mulia mencerdaskan
masyarakat, tentunya tidak adil kalau tiba-tiba ada pendatang baru yang bermain
seenak udelnya. Apalagi pakai cara mengubah-ubah standar segala. Anda bisa
repot. Saya juga. Nanti malah berimbas kena kasus hukum karena dianggap
mengganggu ketertiban umum, seperti buku dan musik yang dilarang.
 
Ya toh? Masyarakat, sama seperti 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Isu PLTN adl persaingan Trading biasa

2010-04-03 Terurut Topik Mohamad Ilmi Hussein
Saya sangat setuju segala sesuatu diserahkan kepada ahlinya. Artinya sesuai
dengan bidangnya masing-masing. Kalau ahli ekonomi ya kita bicara seputar
CBA masing-masing alternatif energy baik itu yang bersifat nyata atau tidak
nyata. Kalau ahli Lingkungan ya berbicara seputar dampak dan manfaat setiap
alternatif, Ahli ketahanan negara ya berbicara seputar maruah dan martabat
bangsa jika punya PLTN atau tidak punya. Nah kalo Teknologi PLTN dan
jenisnya ya tentunya Batan, Ristek, Bapeten dan institusi terkait lainnya
yang mafhum membicarakannnya.

Sehingga semuanya dapat  berbicara dari perspektifnya masing-masing, tidak
langsung menuding ya atau tidak padahal dia bukan ahlinya untuk itu
(membaca dan mendengar tidak sama dengan yang melakukan ? maka perlu ditanya
kompetensi masing masing dulu baru kita bisa bicara secara apple to apple
comparison communication).

Saya tidak melihat doktrinisasi dari pihak pro PLTN tapi justru kata itu
muncul dari pihak anti PLTN. Maaf saya tidak mau menggunakan kata pro nuklir
dan anti nuklir, karena di aspek lain peranan nuklir tidak ada keraguan lagi
(kesehatan, industri, pertanian dll).

Serahkanlah segala urusan kepada ahlinya

M.I. Hussein
Maju Terus Bersama PLTN





2010/2/19 MANUSIA - Masyarakat Antinuklir Indonesia manusianuk...@yahoo.com






 Hh… aneh.. jawabannya nggak sesuai perilakunya atau
 realita lapangan….

 Kalau multi dimensi…. kompleks, ada sisi ketahanan negara,
 sisi ekonomi, sisi lingkungan, politik dalam negeri, blablabla… berarti kan
 nggak cuma urusan fisikawan, insinyur teknik nuklir, dan sejenisnya.. tapi
 juga
 urusan ahli ketahanan negara, ahli ekonomi ahli lingkungan, ahli politik,
 ahli
 sospol, ahli kesehatan, dll. Berarti semua orang atau ahli itu bisa ikut
 ngomong. Tapi kok orang2 (fisika) nuklir (baca: BATAN/BAPETEN/ RISTEK)
 cenderung
 menganggap rencana PLTN ini urusan mereka sendiri dan mendoktrin masyarakat
 supaya “Serahkan pada ahlinya!!” yang maksudnya tak lain “serahkan
 keputusannya
 pada ahli (fisika) nuklir” dan sejenisnya.

 Trus kalau masyarakat memprotes secara resmi dan terbuka (lewat
 pernyataan sikap, siaran pers, dll) kenapa dihujat habis-habisan sambil
 dibodoh-bodohin,
 “EMANGNYA TAU APA ITU RADIASI”, atau “DOKTORNYA APA dan TESISNYA
 APA??”. Memangnya ahli
 ketahanan negara pasti tau radiasi?? Memangnya supaya bisa urun-rembuk soal
 PLTN harus punya gelar doktor?

 Lalu, kok yang bilang “multifacet” dan prihatin bila urusan PLTN
 diminimalisir jadi satu hal saja justru meminimalisasi pihak yang berhak
 mengurus PLTN ini dengan bertindak
 membodoh-bodohi kami (kelompok dari dimensi non-nuklir)? ??? Dan ketika
 para pendukung nuklir yang lain ikut-ikutan menghujat
 habis-habisan, kok yang bilang ini “multi dimensi” juga tidak membela
 kami?
 Padahal saat teknologi nuklir “diserang”, pembelaannya muncul hari itu
 juga….

 Dan kalau multi dimensi, kok saya tidak menemukan di dalam naskah deklarasi
 5 LSM pronuklir itu alasan
 lain yang sangat kuat atas ide DIWAJIBKANNYA KEHADIRAN PLTN kecuali soal
 krisis
 energi dan perubahan iklim?
 Padahal naskahnya sudah dijaga teramat ketat agar tidak ada anasir-anasir
 antinuklir yang bisa mempengaruhinya, termasuk saat
 pendeklarasiannya?Anyway, sebenarnya saya senang bahwa akhirnya nuklir itu
 diakui bersifat multidimensi, tapi tetap saja berbagai ironi itu membuat
 saya bertanya-tanya, ini jawaban ngeles karena nggak punya jawaban atas
 pertanyaan pak Guntoro atau gimana? Atau ini memang cerminan bahwa hak hidup
 PLTN jauh lebih penting daripada hak (hidup) manusia?!Dian Abraham





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fatwa Rokok

2010-04-03 Terurut Topik Ronal Baharuddin Hutagaol
Bagi saya MEROKOK itu merusak KESEHATAN….. saya bukan PEROKOK jadi saya SENANG 
dengan PELARANGAN ROKOK ini…



Yang menjadi permasalahan saya adalah, apakah FATWA bisa menjadi ACUAN untuk 
digunakan di NEGARA INDONESIA (Bukan Negara yang berlandaskan Islam)??? APalagi 
saat ini  ada sekelompok orang yang mengusulkan agar dibuat FATWA antara lain 
(Haram Pra-Wedding, Perempuan Naik Ojek atau Jadi Tukang Ojek, sempat dulu mau 
keluar FB Haram, dll)…



RBH





From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of ek kho hsu
Sent: 17 Maret 2010 11:13
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fatwa Rokok





setuju sekali pak, persepsi selama ini bahwa larangan merokok akan berimbas 
negatif pada petani tembakau,
hanyalah berangkat dari emosional belaka dan cenderung dipolitisir. tdk 
berdasar pada penelitian yg sahih.
langkah Muhammadiyah terlepas atau tidak dengan adanya donasi tsb, tentu 
setidaknya telah melalui suatu
perhitungan bahwa jika mayoritas umat Muhammadiyah yg merokok, mentaati fatwa 
tsb akan berimbas pada
penghematan pengeluaran yg bisa dikompensasikan pada kenaikan kegiatan ekonomi, 
pendidikan etc umat
Muhammadiyah, yg dlm jangka panjang semakin menampakkan peran Muhammadiyah bagi 
bangsa ini.

ek


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Jalan Oom William Suryajaya!!

2010-04-03 Terurut Topik Drs.D.Budi Eman
 SELAMAT JALAN OOM WILLIAM!! Re: Oom William ASTRA - Telah berpulang

Turut berbelasungkawa dengan berpulangnya Oom William, salah satu tokoh yang
menurut kami : Pluralis juga dan tidak membedakan antara sarapol dalam
memilih
dan memilah anak buahnyabeliau menjalankan mirip Gus Dur alm juga :
tidak
terlalu memandang suku-ras-agama-antar golongan dan tidak terjun ke
politikpraktis.- tidak melihat sarapol istilah di LCJMM kami.

Semoga keluarga besar yang ditinggalkan diberikan penghiburan dan kekuatan
dari
Tuhan YME,

D.Budi Eman
Lions Club Jakarta Medika Media,District 307A-MD307-Indonesia.
a.n.BOD dan Members LCJMM
- Jababeka Research Center
- Forum Media Merah Putih Terpadu


--- In 
ipb-l...@yahoogroups.comhttp://groups.yahoo.com/group/ipb-link/post?postID=lu0aubbJdRBb7hWCxEuW0cQPvlHPnKdVjtfLuY4ODHnLOku_vu8uL7fF7Ujs7OSJgZburocSpL19ouCZRjcjMQ,
Abang MK ingma...@... wrote:

 Oom William, biasa orang menyebutnya... pendiri PT. Astra, telah berpulang
kembali kepada Sang Pencipta.
 Semoga beliau dilancarkan jalannya sesuai dengan amal dan kebaikan
beliau

 Salam
 Mk



[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamatkan masyarakat Bajau Pela'u

2010-04-03 Terurut Topik Charlie Yoseph
Dukung Seruan Aksi Bajau Pela'u

Maret 27 hingga 30, 2010 Dukung masyarakat Bajau Pela'u dengan
menandatangani Seruan Aksi Bajau Pela’u sebelum 30 Maret 2010. Kirimkan
email beserta nama lengkap, organisasi dan negara anda ke clianta_aruna[at]
yahoo.com or mnovawanty[at]gmail.com
--
Solidaritas Mendukung Perjuangan Suku Bajau Pela’u untuk Mendapatkan Hak
Hidup di Laut

Pada tanggal 12 Maret 2010 aparat Kepolisian Resort Berau telah mengumpulkan
penduduk suku Bajau Pela’u yang tinggal di sekitar Pulau Balikukup, di Desa
Batuputih, Kec. Talisayan, Kalimantan Timur. Sejumlah 103 orang suku Bajau
Pela’u digiring melalui jalan darat ke Tanjung Redeb, ibu kota Kabupaten
Berau, Kalimantan Timur, dan berakhir di penampungan Aula Dinas Sosial
Kabupaten Berau. Kapolres Kabupaten Berau mendapati mereka tidak memiliki
identitas dan sedang ditampung untuk proses deportasi ke Malaysia atau
Filipina.

Selama masa penampungan, suku Bajau Pela’u menderita fisik dan batin. Tubuh
mereka menjadi lemah dan segera ada yang jatuh sakit karena berpisah dengan
habitat asli. Dua ibu bahkan melahirkan di tempat ini.

Dari aspek epistemologi historis, Bajau Pela'u adalah bagian dari Suku Bajau
yang hidup, beranak cucu dan mati di atas perahu seperti nenek moyang semua
bangsa Bajau sejak kurang lebih sepuluh abad lalu. [1]  Dengan cara hidup
seperti itu, Bajau Pela’u tetap dapat mengikuti sebagian dari pola
pergerakan nenek moyang mereka di sepanjang jalur-jalur kuno persebaran
mereka di seluruh perairan nusantara. Mereka tidak pernah mandi secara
khusus tetapi senantiasa basah oleh air laut. Penduduk mendatangkan air laut
untuk air mandi mereka sekali-kali selama di penampungan.

Secara politis, posisi suku Bajau dilemahkan karena pada umumnya mereka
adalah warga bumi yang tidak punya kewarganegaraan. Bajau Pela’u memang
tidak memiliki identitas negara Indonesia, mereka yang datang dari Malaysia
tapi juga bukan warga negara Malaysia, asalnya dari Filipina tapi juga tidak
serta merta dapat dianggap sebagai warga negara Filipina. Mereka adalah
orang-orang bebas yang hidup sebagaimana cara hidup nenek moyangnya.
Perlakuan ke dua negara itu, selama ini tidak manusiawi. Jika mereka
kedapatan berada di darat sejenak saja pun, mereka akan dideportasi ke
Filipina setelah menjalani kurungan badan dan hukuman cambuk di penjara
Malaysia.

Mereka masuk ke Malaysia karena perbatasannya begitu dekat dan secara
tradisional adalah wilayah pergerakan mereka yang 'sah' menurut adat nenek
moyangnya.

Mereka memilih tinggal di Indonesia. Orang Bajau Pela'u beredar di
Kalimantan Timur, tepatnya bergerak di sekitar Pulau Balikukup, Tanjung
Buaya-buaya dan Desa Batuputih. Mereka memanfaatkan sumberdaya koral dan
perairan Pulau Balikukup, termasuk untuk pasokan beras dan bahan makanan
lainnya, air tawar, bahan bakar, pakaian dan peralatan rumah tangga bahkan
buah-buahan pada musimnya.

Polemik kepentingan kian menjadikan nasib penduduk suku Bajau Pela'u semakin
tidak jelas. Pihak imigrasi tidak bisa mendeportasi suku Bajau Pela'u.
Malaysia dan Filipina menolak mereka sebagaimana hasil komunikasi dengan
Konsulat Jenderal Filipina dan Malaysia. Di sisi lain, pihak Kapolres Kab.
Berau mendesak mereka agar segera dideportasi sesuai dengan aturan negara
yang ia yakini. Sementara, Pemerintah daerah Kab. Berau dan DPRD menerima
mereka sebagai warga negara Indonesia dan menganjurkan untuk bermukim di
Tanjung Buaya-buaya.

Menyikapi fakta-fakta diatas kami meminta :

1.  Pemerintah Republik Indonesia untuk  mengakui dan melindungi status
Suku Bajau Pela'u sebagai suku yang istimewa dan memilih cara hidupnya
sendiri yaitu tinggal di laut. Suku Bajau Pela'u juga tidak melakukan tindak
kriminal sehingga tidak pantas untuk ditahan dan diperlakukan seperti pelaku
kriminal.
2. Mendudukkan persoalan pada kerangka perikemanusiaan dan pertimbangan
cermat bahwa usaha melestarikan sebuah kebudayaan bahari yang sudah terancam
punah, mengingat tidak ada lagi suku bangsa di dunia ini yang memilih hidup
diatas perahu kecuali suku Bajau.
3. Mengembalikan dengan segera suku Bajau Pela'u ke rumahnya yakni di atas
16 perahu tempat mereka bernaung.
4. Mendorong Pemerintah Republik Indonesia, Malaysia dan Filipina untuk
mengakui keberadaan Suku Bajau dan hak penghidupan yang mereka yakini
layak.


Terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya,
Hormat saya,

1. M.Riza Damanik, KIARA (Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan)-Jl Tegal
Parang Utara No.43 Jakarta-Indonesia
2. Berry N Forqan, WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), Jl. Tegal
Parang Utara No.14 Jakarta-Indonesia
3. Muhammad Karim (Commit), Bogor Indonesia
4. Sukarman (Layar Nusantara-LBH Semarang), Semarang-Indonesia

5. Nama anda (Organisasi), Lokasi

Referensi:
[1] Menurut Dick-Read bahwa orang-orang Bajo atau Bajau adalah mereka yang
semula berdiam di kawasan Selat Melaka, terutama di sekitar Johor saat ini,
sebelum akhirnya menyebar ke berbagai penjuru Nusantara, dan pada sekitar
abad XIV 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan Talk Show Menggugat Kriminalisasi terhadap Anak dan Pengumuman Pemenang Penghargaan untuk Liputan Media Terbaik tentang Anak 2009

2010-04-03 Terurut Topik Sekretariat AJI

Kepada Yth 
Rekan-Rekan Jurnalis 
Di tempat 
  
   
UNDANGAN 
Talk Show Menggugat Kriminalisasi terhadap Anak dan Pengumuman Pemenang 
Penghargaan untuk Liputan Media Terbaik tentang Anak 2009 
  
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia bekerjasama dengan United Nation 
for Children (UNICEF) bermaksud mengadakan Talk Show dengan tema “Menggugat 
Kriminalisasi terhadap Anak”. Dalam acara tersebut, kami juga akan mengumumkan 
pemenang “Penghargaan untuk Liputan Media Terbaik tentang Anak 2010”. Untuk itu 
kami mengundang Bapak/Ibu untuk hadir dalam acara tersebut. 
  
Acara diselenggarakan pada : 
  
Hari / tanggal : Kamis, 8 April 2010 
Waktu  : 12.00 – 15.00 wib 
Tempat : Ballroom A, Hotel Arya Duta 
   Jl. Prapatan 44 – 48, Jakarta Pusat 
  
Kami sangat mengharapkan kehadiran dan partisipasi Bapak/Ibu. 
    
RSVP : Alida (0813-303-92480) atau Minda (0812-857-2252) 
Catatan : Gratis Buku dan DVD “Kompilasi Karya Jurnalistik tentang Anak 2010”, 
selama persediaan masih ada 
   
AGENDA 
  
12.00 – 12.30    Registrasi dan makan siang 
12.30 – 13.00    Pembukaan oleh MC 
    Sambutan Ketua AJI Indonesia, Nezar Patria 
    Sambutan Perwakilan UNICEF, Angela Kearney 
13.00 – 14.30    Talkshow ”Kriminalisasi terhadap Anak” 
    Moderator:  Tina Talisa 
    Keynote Speaker: Menhukham, Patrialis Akbar * 
    Pembicara: 
1) Harkristuti Harkrisnowo,Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia, 
2) Hadi Supeno, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia, 
3) Statemen Anak Korban Pidana 
 Penanggap: 
1) Muhammad Joni, Komnas Anak 
2) Irwanto, Peneliti dan Dosen Psikologi Universitas Atmajaya Jakarta 
3) Drs. Priyadi, Kepala Lapas Anak Pria, Tangerang 
14.30 – 15.00   Pengumuman pemenang dan penyerahan award 
15.00  Penutup 
  
*  Dalam konfirmasi

Sekretariat AJI Indonesia 
Jl. Kembang Raya No. 6 
Kwitang, Senen, Jakarta Pusat 10420 
Indonesia 
Phone (62-21) 315 1214 
Fax (62-21) 315 1261 
Website : www.ajiindonesia.org


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Single-Parent – Orang Tua Tunggal

2010-04-03 Terurut Topik MANG UCUP
Bagi kebanyakan perempuan menjadi Orang Tua Tunggal bukanlah pilihan;
melainkan nasib yang memaksakan demikian. Dan juga bukanlah suatu
trendi seperti yang banyak digembar-gemborkan oleh para selebritis,
walaupun tidak bisa dipungkiri, bahwa lebih dari 70% orang tua tunggal
adalah kaum perempuan. Kita semua mengerti akan makna dari kata
Single-Parent atau Orang Tua Tunggal, tetapi apakah kita juga
memahaminya problem maupun perasaan mereka sebagai Orang Tua Tunggal?

Ada dua jenis kategori orang tua tunggal yaitu yang sama sekali tidak
pernah menikah dan yang sempat/pernah menikah. Mereka menjadi orang
tua tunggal bisa saja disebabkan, karena ditinggal mati lebih awal
oleh pasangan hidupnya, ataupun akibat perceraian atau bisa juga
ditinggal oleh sang kekasih yang tidak mau bertanggung jawab atas
perbuatannya.

Pilihan untuk menjadi orang tua tunggal adalah satu pilihan yang
berat, walaupun demikian daripada aborsi dan harus menambah beban
dosa, mereka lebih ikhlas memilih untuk menjadi orang tua tunggal.
Untuk ini mereka juga harus siap menerima reaksi dari orang tua,
keluarga dengan risiko dikucilkan entah untuk sementara ataupun
selamanya. Belum lagi menjadi gujingan maupun dicibirkan oleh teman,
tetangga maupun rekan kerja. Untuk menjalani semua itu; dibutuhkan
kekuatan hati dan daya juang yang tinggi, termasuk mengikis perasaan
dendam kepada si lelaki notabene ayah dari anaknya sendiri. Sedangkan
bagi perempuan yang pernah menikah, siap atau tidak; predikat janda
dengan anak akan disandangnya. Untuk menjadi orang tunggal itu
tidaklah mudah.

Mereka harus siap dan mampu untuk berperan ganda: sebagai pencari
nafkah dan sekaligus membesarkan dan mendidik anak-anaknya seorang
diri, termasuk bagaimana mengatur waktu bagi anak-anaknya. Sebagai
orang tua tunggal, mau tak mau, dituntut untuk bisa mengatur segalanya
seorang diri, termasuk me-manage waktu. Kapan ia harus menyediakan
waktu bagi anak, kapan harus bekerja, bagaimana mengatasi masalah, dan
sebagainya. Mereka harus hidup tanpa ada pasangan di sampingnya,
tempat dimana ia bisa bertanya atau mencurahkan perasaannya untuk
berbagi suka maupun duka. Semuanya harus diselesaikan dan ditanggung
sendiri olehnya. Belum lagi apabila ia sendiri jatuh sakit, siapa yang
mau bantu mengurusnya?

Tugas yang seharusnya dipikul berdua (ayah dan ibu), harus diembannya
sendiri. Ia harus mampu berperan sebagai ibu sekaligus ayah, sementara
fungsi ayah berbeda dengan fungsi ibu. Cobalah renungkan bagaimana
perasaan seorang ibu apabila anaknya diberondong dengan berbagai macam
pertanyaan oleh teman-teman sekolahnya Kenapa ayahmu tidak pernah
jemput kamu? atau Ayahmu pernah ngasih kado apa aja buat kamu?
Juga, Lho, kenapa ayahmu tidak mau tinggal sama kamu lagi?

Dengan ini saya kutip pengalaman dari orang tua tunggal, agar pembaca
bisa lebih memahaminya bagaimana perasaan dari seorang tua tunggal
itu:
Teringat olehku ketika malam-malam barusan saja pulang dari kantor
dalam keadaan letih melihat sepasang gelandangan bermain dengan
anak-anak mereka yang kecil di tepi jalan yang telah sepi. Anak-anak
itu, walaupun kenyataannya dalam serba kekurangannya, tetapi bisa
tertawa ceria bersama dengan ayah bundanya. Walaupun pakaian mereka
compang-camping, bahkan mungkin tidak bisa duduk dibangku sekolah,
tetapi mereka masih memiliki orang tua utuh yang dapat memberikan
kasih sayang kepada sang anak. Airmataku tak kuasa kutahan turun
berlinang. Perasaanku terhimpit, seakan-akan akulah yang menjadi
penyebab anakku kehilangan kebahagiaan memiliki ayah yang
menyayanginya.

Jujur, aku merasa sebagai penyebab hilangnya kebahagiaan anakku. Aku
merasa terjepit. Berbulan-bulan setiap malam, sebelum tidur aku
mencium kaki anakku, berbisik pelan di telinganya, Maafkan Bunda,
sayang...

Aku ibu anakku. Anak yang sembilan bulan lamanya, kukandung dalam
rahimku. Anak yang pernah berada sangat dekat dengan jantungku. Mata
beningnya menatapku dengan sedih, ketika melihatku menangis. Aku
merasakan suara kanak-kanaknya yang lembut meyakinkanku, bahwa aku
mampu membahagiakannya. Hidup memang tak pernah sempurna. Impianku tak
banyak. Aku hanya tak ingin menghapus senyum itu dari bibir anakku.

Harus diakui, bahwa banyak orang telah bisa mencapai keberhasilan di
dalam kehidupannya, walaupun mereka harus hidup tanpa ayah misalnya
Barack Obama Presiden Amerika Serika yang ke 44.

Mang Ucup
Email: mang.ucupatgmail.com
Homepage: www.mangucup.org


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Meneropong Rencana KEK di Jawa Timur

2010-04-03 Terurut Topik mundo

*Buletin Elektronik** www.Prakarsa-Rakyat.org*

*SADAR
Simpul Untuk Keadilan dan Demokrasi*

*Buletin Elektronik SADAR Edisi 285 Tahun VI 2010
Sumber: www.Prakarsa-Rakyat.org*


*MENEROPONG RENCANA KEK DI JAWA TIMUR*

*Oleh : Kusrinani**

Undang-Undang 39 tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) 
disahkan oleh DPR pada tanggal 15 Septembar 2009 dan mulai diberlakukan 
sejak diundangkannya yaitu tanggal 14 Oktober 2009. KEK adalah bagian 
dari neoliberalisasi yang mendorong otonomi daerah sebagai tempat 
penanaman modal dan perputarannya.

Selengkapnya:
http://www.prakarsa-rakyat.org/artikel/bulsad/artikel.php?aid=41317

 
 

*webmas...@prakarsa-rakyat.org*  



[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Berita KIARA, 1 April 2010: Kondisi 105 Manusia Perahu dari Sabah dan Filipina Memburuk

2010-04-03 Terurut Topik Mida Saragih
*Kondisi 105 Manusia Perahu dari Sabah dan Filipina Memburuk
*Laporan wartawan KOMPAS Ambrosius Harto
Rabu, 31 Maret 2010 | 17:47 WIB

TANJUNGREDEB, KOMPAS.com - Kondisi kesehatan 105 manusia perahu tradisional
Bajau Pelau memburuk selama ditampung di kantor Dinas Kabupaten Berau di
Tanjungredeb, Kalimantan Timur, sejak Jumat (12/3/2010). Bahkan, 13 dari 16
perahu yang juga rumah mereka tenggelam karena tidak terurus.

Kondisi mereka memburuk karena makan sekali sehari dari sebelumnya tiga
kali sehari. Bahkan, dua perempuan melahirkan di penampungan, kata
Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) Riza
Damanik di Jakarta saat dihubungi dari Kota Balikpapan, Kaltim, Rabu
(31/3/2010). Riza baru pulang dari memantau kondisi manusia Bajau Pelau itu
di Tanjungredeb. Menurut dia, beberapa di antaranya terkena penyakit kulit.
Tidak ada yang berani merawat karena tidak ada penjamin mengingat mereka
selama ini hidup di laut dan tidak beridentitas secara tertulis.

Perahu-perahu mereka ditinggal begitu saja di perairan Pulau Balikukup,
Kabupaten Berau, sejak mereka ditangkap anggota Kepolisian Resor Berau.
Budaya mereka, perahu-perahu itu dirawat setiap hari. Namun, karena
ditinggalkan akibat mereka ditampung di Tanjungredeb, perahu-perahu itu
tidak terurus. Tenggelam dengan sendirinya, kata Riza.

Kepala Kepolisian Resor Berau Ajun Komisaris Besar Armed Wijaya pernah
menjelaskan, awalnya ada 103 orang Bajau Pelau yang dilaporkan oleh nelayan
ke Kepolisian Sektor Bidukbiduk. Soalnya, mereka diketahui memancing di
perairan Pulau Balikukup. Manusia perahu itu kemudian ditangkap dan dibawa
ke Tanjungredeb.

Armed mengatakan, tidak ada identitas yang dibawa manusia perahu itu. Namun,
dari pengakuan lisan, 90 orang berasal dari Provinsi Tawitawi di Filipina
Selatan. Yang 13 orang berasal dari Bangaubangau di Negara Bagian Sabah,
Malaysia Timur. Dua di antaranya bahkan adalah bayi berusia kurang dari 6
bulan. Mereka memasak, kawin, bahkan melahirkan dalam perahu sehingga tidak
terbiasa di darat. Mereka mendarat cuma untuk menukar hasil tangkapan ikan
dengan bahan pangan semisal beras, katanya.

Armed mengatakan, perahu orang Bajau Pelau itu terbuat dari kayu dengan
panjang 11 meter dan lebar 1-2 meter. D idalamnya terdapat peralatan memasak
dan pakaian. Sebanyak 13 perahu ada mesinnya dan dua perahu tanpa mesin.
*
Kembalikan ke Laut*
Riza mendesak pemerintah Indonesia mengembalikan manusia Bajau Pelau itu ke
laut. Tidak ada alasan menahan dan menempatkan mereka dalam posisi seperti
penjahat. Mereka itu terbiasa di laut, katanya.

Riza memaparkan, keberadaan manusia Bajau Pelau itu dilindungi Hukum Laut
Internasional 1982. Salah satu isinya, melindungi nelayan dan wilayah
tangkap tradisional. Terkadang wilayah tangkap tradisional melintasi
batas-batas antarnegara.

Kami mendesak Indonesia berbicara dengan Malaysia dan Filipina untuk
secepatnya melindungi keberadaan nelayan-nelayan tradisional seperti orang
Bajau Pelau itu, kata Riza.

Setiap tahun, lanjut Riza, 150 nelayan tradisional Indonesia ditangkap oleh
Australia. Setiap tahun pula, 20 nelayan ditangkap oleh India. Nah, kondisi
itu serupa dengan yang dialami manusia Bajau Pelau saat ini, katanya.

Sumber:
http://regional.kompas.com/read/2010/03/31/17471680/Kondisi.105.Manusia.Perahu.dari.Sabah.dan.Filipina.Memburuk


Keanekaragaman budaya Indonesia dari satu sisi adalah kekayaan, tetapi dari
sisi lain adalah kerawanan. Sebagai kekayaan, keanekaragaman budaya dapat
menjadi sumber pengembangan budaya hibrida yang kaya dan tangguh, melalui
penyuburan silang budaya. Sebagai kerawanan, keanekaragaman budaya
melemahkan kohesi antarsuku dan pulau.

Berbagi informasi adalah hal terpenting dalam bermasyarakat. Terlebih bagi
nelayan tradisional dan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil dan masyarakat luas yang tinggal di belahan bumi lainnya.

Kunjungi situs web KIARA di http://www.kiara.or.id. Pastikan Anda adalah
orang yang pertama kali mengetahui perkembangan informasi kelautan dan
perikanan nasional.


Mida Saragih
Divisi Manajemen Pengetahuan KIARA
m...@kiara.or.id

Sekretariat Nasional Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA)
Jl. Tegal Parang Utara No. 43
Mampang, Jakarta 12790
Indonesia
Telp. +62 21 797 0482
Faks. +62 21 797 0482


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: TIKUS MINTA THR - DI SEMARANG

2010-04-03 Terurut Topik Mamang
Ass.Wr.Wb.

Iya tuh, sewaktu mau menyampaikan pajak pada akhir Tahun Fiskal. Ada satu
kalimat yg merupakan jangkal bagi hati ku ini, masa ada pertanyaan apakah
kelebihan pembayaran Pajak mau disumbangkan pd Negara, apakah iya akan masuk
kedalam kas Negara.
Sebab bagaimana pun itu adalah suatu pertanyaan yg dapat dijawab yes or no,
kalau seandainya kita jawab yes, maka (maaf kalau pikiran ku ini negatip)
oleh oknum tersebut meneruskan pada Negara tdk ikhlas tapi mereka menilapnya
dibawah meja, toh sipemiliknya sdh mengikhlaskan sdg kalau di jawab no, ya
itu terror yg dialami oleh rekan2 tsb diatas.
Sebagai intermezzio, dimana kita perlu menyampaikan pd Pemerintah ataupun
pada Instansi terkait Pertanyaan semacam itu harus dihapuskan dan tdk ada
Negara lain yg menuliskan pertanyaan semacam itu dalam laporannya, karena
semua data diberlakukan secara terbuka, apa lagi sekarang Perpajakan secara
on line.

Wassalam
Mamang




2009/9/29 Bertha Suranto berth...@mac.com



 Jadi siapa yang menyebabkan ini semua ?

 Tikusnya atau Pengusahanya ?

 Ah saya mah gak mau ngasih umpan kpd tikus.

 Saya pernah minta kelebihan bayar pajak kepada negara,
 Ujung2nya kantor sy diperiksa, dan diputar balik sm mereka,
 bahwa saya kurang bayar.
 sudah sy yakinkan bahwa itu memang benar2 biaya produksi
 asli kantor tanpa rekayasa.
 Mereka tidak mau tahu, dan tetap mengharuskan sy bayar
 kekurangan yang jumlahnya lebih besar dari kelebihan pajak yg
 sy minta.
 Boso jowo ne, ngejar uceng kelangan bandeng.
 Kalau sudah begini mana ada yang membela pengusaha
 ya.sedih bener rasanya.
 Kerja tiap hari, cuma untuk bayar upeti sm pemerintah.
 Akhirnya saya datangi sendiri Kantor Pajaknya, sy bilang
 Tutup saja kantor saya Pak, drpd sy harus bayar segitu.
 Lha untungnya saja tidak sampe segitu.
 Saya rela ditutup Pak, tapi pegawai2 saya tolong diperhatikan
 ya Pak.
 eh ternyata Kasie nya minta nego, sanggup bayar brp ?
 hehehehhe...
 Saya bilang sy gak punya uang.

 Akhirnya sy suruh mereka mengeluarkan surat tagihan kekurangan
 bayarnya(dengan sangat berat hati sy menyerah)
 Saya tidak mau menyogok. Saya rela membayarnya kepada
 negara, tetapi tidak kepada oknumnya.
 Akhirnya saya bayar kpd negara, pdhal seharusnya negara
 mengembalikan kpd saya. Dan mungkin tikus nya kecewa sy tidak
 mau nego.
 Saya bayar secara mencicil, dan bunganya terus bertambah tiap
 bulan, tapi syukur Allah membantu saya.
 Akhirnya sedikit demi sedikit terbayar juga.
 Yang jelas sy tidak mau NYOGOK

 Dan kejadian ini berulang sm 2 x.
 Saya minta kelebihan pajak saya, dan lagi2 diperlakukan spt
 ini.

 Ah skrg sudah kapok, sy tak mau lagi nuntut kelebihan pajak
 saya. Biarlah pemerintah menerima uang pajak itu.
 Dan Biarlah Allah mengetahui ini semua, dan memberi saya
 berkatnya.

 Dan masih banyak teman2 saya sesama pengusaha yang memiliki
 pengalaman serupa.

 Dan kami bukan Pengusaha2 yang memanjakan Tikus2 demi
 sesuatu yang lebih besar.

 Kami sudah puas dengan apa yang kami miliki, tidak perlu
 lebih.

 Hidup terasa nyaman dan indah saat kita merasa cukup.

 Salam.

  



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fatwa Rokok

2010-04-03 Terurut Topik Lakshmi Meilany S.
Mendingan KOMPAS cari tahu langsung ke petani tembakau;
seberapa besar keuntungan jika ia tanam tembakau dibandingkan dengan
menanam yg lain.

Salam,
lm

Sebiaknya kita baca buku Ekonomi Tembakau di Indonesia yang dapat
didownload dari link berikut:

http://naikkan-hargarokok.com/page.php?lang=idmenu=news_viewnews_id=41

Ini adalah hasil penelitian Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia. Benarkah petani tembakau selama ini diuntungkan oleh pabrik
rokok? Bagaimana denagan adanya mekanisasi proses pembuatan rokok yang
semakin mengurangi buruh pabrik? Sebaiknya baca dulu buku yang telah saya
link-kan.

terima kasih

--- Pada Sen, 15/3/10, Suryopratomo suryo_prat...@yahoo.com menulis:

Dari: Suryopratomo suryo_prat...@yahoo.com
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fatwa Rokok
Kepada: ipb-l...@yahoogroups.com, forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 15 Maret, 2010, 12:28 AM







 









  ⁠Fatwa Rokok Muhammadiyah⁠



Apa yang salah dengan fatwa haram yang dikeluarkan Muhammadiyah berkaitan
dengan merokok? Adanya donasi yang diberikan Yayasan Michael Bloomberg
membuat orang bertanya apakah fatwa itu murni untuk kebaikan umat ataukah
ada pesanan dari pemberi donasi.

   

Pihak Muhammadiyah mengaku menerima donasi Rp 3,7 miliar dari Yayasan
Michael Booolberg untuk kampanye antirokok di Indonesia. Namun mereka
menyangkal bahwa penetapan fatwa rokok didasarkan oleh pemberian donasi
tersebut.

     

Penyangkalan memang bisa saja disampaikan, namun sulit untuk menerima
bahwa tidak ada hubungan antara pemberian donasi dengan penetapan fatwa.
Apalagi donasi dari Yayasan Michael Bloomberg secara khusus ditujukan bagi
kampanye antirokok di Indonesia.

     

Ini tentunya pelajaran berharga bagi Muhammadiyah. Sebagai organisasi
masyarakat berbasis keagamaan betapa pentingnya arti sebuah kepercayaan.
Apalagi ketika hendak mengeluarkan sebuah aturan yang berkaitan dengan
kehidupan masyarakat banyak.

     

Dalam konteks Indonesia, isu rokok tidak bisa dilihat secara sederhana.
Sebab ini berkaitan dengan kehidupan begitu banyak petani tembakaU dan
masyarakat yang bekerja di industri rokok.

   

Memang ada faktor kesehatan yang harus diperhatikan dan biaya kesehatan
yang begitu mahal harus kita keluarkan untuk menangani  penyakit akibat
merokok, apabila pembatasan tidak dilakukan. Namun penyelesaian persoalan
tidak boleh dilakukan dengan menimbulkan persoalan yang baru.

     

Dalam konteks inilah maka penyelesaian persoalan rokok harus dilakukan
secara lebih komprehensif. Terutama pemerintah harus memikirkan terlebih
dahulu petani tembakau yang jumlahnya besar. Sebab bertani tembakau
merupakan kegiatan yang sudah berlangsung turun temurun dan kebanyakan
lahan yang mereka miliki hanya cocok untuk tanaman tembakau.

     

Bisa saja memang dicarikan alternatif tanaman yang bisa memberikan
pendapatan seperti halnya tembakau. Namun itu tidak bisa sekali jadi.
Kalau pun ditemukan tanaman yang bisa memberikan pendapatan yang minimal
sama dengan tembakau, pemerintah harus mengajari petani untuk mengganti
tanamannya tersebut.

     

Proses pergantian tanaman membutuhkan waktu sedikitnya tiga tahun.
Sepanjang waktu itu pemerintah bukan hanya berkewajiban untuk mendampingi,
tetapi memberikan kompensasi atas pendapatannya yang hilang akibat
berhenti menanam tembakau.

     

Mengapa pemerintah harus bertanggung jawab? Pertama, karena pergantian
tanaman bukanlah keinginan petani. Kedua, pemerintah tidak bisa membiarkan
para petani tembakau kehilangan mata pencaharian, karena kalau itu yang
terjadi akan menimbulkan ledakan pengangguran yang tinggi.

   

Itu belum kita memikirkan nasib jutaan pekerja yang hidup di industri
rokok. Para pemilik industri rokok bisa menggantikan tenaga kerja manusia
dengan mesin. Mereka pasti bisa bertahan dengan menggeser produknya ke
pasar internasional. Namun terutama buruh rokok merupakan orang-orang
dengan keterampilan yang terbatas dan tidak mudah bagi mereka untuk
mendapatkan pekerjaan baru.

     

Aspek sosial inilah yang harus menjadi perhatian kita saat hendak
menangani persoalan rokok. Kita tidak bisa hanya ikut kampanye global
antirokok, tanpa harus memahami persoalan mendasar yang dihadapi bangsa
ini.

     

Kita harus akui gerakan global antirokok berlangsung luar biasa. Jutaan
dollar dana disediakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar paham
akan bahaya merokok. Mereka mempunyai kemampuan untuk menembus
kelompok-kelompok masyarakat yang dinilai bisa mendukung keberhasilan
mereka.

   

Namun sekali lagi, penyelesaian persoalan Indonesia dengan menggunakan
kaca mata global akan menyesatkan. Sekarang ini kita mulai melihat
perlawanan dari daerah, khususnya dari para petani tembakau. Mereka tidak
tinggal diam saat masa depan mereka diganggu.

     

Lalu bagaimana mencari cara penyelesaian yang terbaik? Tidak bisa lain
kecuali mengundang semua pemangku kepentingan (stakeholders) 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Cina - Amerika: Menonton Pertarungan Koboi Versus Naga

2010-04-03 Terurut Topik Win Wan Nur
Tanggal 22 dan 23 maret kemarin, dalam artikel 
http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/03/22/03405994/china.juga.merangsek.ke..asia.tengah
 dan 
http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/03/23/03222371/Rintis.Kembali.Jalan.Sutra 
Kompas dua hari berturut-turut menurunkan berita tentang ekspansi Cina 
membangun pengaruh di Asia Tengah.

Sebelumnya pada awal tahun 2009, Hu Jintao, presiden RRC melakukan safari ke 
Afrika yang kemudian diikuti dengan aksi menebarkan investasi yang hampir 
merata di semua negara afrika, mulai yang terkecil sebesar 330 juta euro untuk 
investasi di bidang pertambangan uranium, minyak dan konstruksi di Niger, 
sampai yang terbesar untuk Sudan dan Ethiopia masing-masing sebesar 15 miliar 
Euro. Di Sudan Cina menggelontorkan uang sebanyak itu untuk berinvestasi di 
bidang perminyakan, pertanian dan konstruksi, sementara di Ethiopia Cina 
menginvestasikan uang sebanyak itu untuk membangun bendungan, perumahan, jalan 
dan telekomunikasi (lengkapnya lihat 
http://www.lefigaro.fr/assets/pdf/090210-AFRIQUE-CHINE-V2.pdf ). Apa yang 
dilakukan oleh Cina di Afrika ini benar-benar membuat gentar eropa, terutama 
perancis yang memiliki hubungan khusus dengan Afrika karena hampir setengah 
benua ini adalah bekas jajahan mereka dan sampai saat ini pun tetap menggunakan 
bahasa
 Perancis sebagai bahasa Nasional. Le Figaro, salah satu koran paling 
berpengaruh di negara ini sampai merasa perlu menurunkan berita khusus untuk 
mengulas apa yang dilakukan oleh Cina di Afrika ini dalam artikel ini le Figaro 
menyalahkan sikap perancis yang selama ini kurang begitu mempedulikan Afrika 
sehingga peluang pun disambar oleh Cina (baca : 
http://www.lefigaro.fr/economie/2009/02/10/04001-20090210ARTFIG00462-pekin-profite-des-faiblesses-francaises-en-afrique-.php)

Berita-berita yang diturunkan oleh Kompas dan Le Figaro ini menunjukkan 
tanda-tanda yang begitu jelas kalau di abad ke 21 ini Cina akan dengan serius 
menggerogoti dominasi eropa dan terutama Amerika dalam politik dan ekonomi 
internasional yang telah menjadi hegemoni sejak berakhirnya perang dunia kedua. 
Sekarang dunia melihat Cina begitu giat berusaha membangun pengaruh kuat dalam 
pergaulan internasional.

Dari segi ekonomi apa yang dilakukan Cina ini bisa dipahami sebagai usaha Cina 
untuk membuka pasar baru bagi produk-produk yang mereka hasilkan. Karena 
sebagaimana ekonomi Amerika belakangan ini semakin lama semakin tidak sehat 
karena begitu bergantung pada konsumsi, ekonomi Cina juga juga tidak sehat, 
tapi dengan alasan yang berbanding terbalik dengan Amerika. Ekonomi Cina tidak 
sehat karena justru sangat tergantung pada produksi tanpa didukung oleh 
kemampuan konsumsi yang memadai.

Ekonomi bisa dikatakan sehat wal afiat adalah ketika kemampuan produksi bisa 
diimbangi oleh kemampuan konsumsi. Situasi seperti inilah yang membuat 
Indonesia secara konyol selamat dari terjangan krisis global yang terjadi 
beberapa waktu yang lalu. Saya katakan konyol karena situasi seperti ini 
terjadi bukan karena didesain sedemikian rupa oleh pemerintah Indonesia, tapi 
situasi seperti ini terjadi justru karena ketidak mampuan pemerintah Indonesia 
memacu ekspor. (Jadi teringat ketika dulu ketika krisis ini terjadi saya sempat 
berdebat dengan beberapa miliser perihal efek krisis ini terhadapa Indonesia, 
saat itu banyak miliser yang Amerika sentris yang melecehkan pendapat saya yang 
mengatakan kalau krisis ini tidak akan memiliki dampak yang cukup berarti untuk 
Indonesia)

Krisis yang sama telah membuat negara-negara yang menggantungkan ekonominya 
pada ekspor (di kawasan katakan saja SIngapura dan Thailand) benar-benar babak 
belur dan menderita.

Cina adalah negara yang ekonominya didorong oleh ekspor, bukan impor. Impor 
Cina memang cukup besar juga, tapi barang-barang yang diimpor oleh Cina seperti 
gas, minyak, karet, baja dan berbagai bahan mentah lainnya bukan untuk sekedar 
dikonsumsi sendiri, melainkan digunakan untuk membuat produk yang diolah dan 
kemudian dilempar kembali ke pasar luar negeri.

Pada sisi lain, pada kenyataannya, ekonomi dunia adalah buyer market - bukan 
seller market. Di pasar Internasional, jauh lebih mudah menemukan penjual 
ketimbang pembeli.

Cina sendiri bukan hanya sekedar negara produsen, tapi negara produsen raksasa 
yang benar-benar menggantungkan ekonominya pada kekuatan produksi. Lalu dengan 
status se-raksasa itu kita pun tentu bertanya, siapakah yang menjadi pembeli 
terbesar yang memiliki kemampuan memadai untuk menampung produk Cina yang 
memiliki skala raksasa itu?... jawabannya adalah AMERIKA.

Walmart jaringan supermarket terbesar di Amerika adalah distributor terbesar di 
dunia untuk barang-barang produksi Cina, sebegitu besarnya sampai nilai produk 
Cina yang didistribusikan Walmart bahkan lebih besar daripada ekspor Cina ke 
Jerman.

Dari segi ini, kita bisa melihat bahwa antara Cina dan Amerika terjadi hubungan 
yang dalam pelajaran biologi disebut simbiosis mutualisme, orang Amerika senang 
ke 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Belajar dari Ibu-ibu Pembatik

2010-04-03 Terurut Topik galata prihastanto
Perempuan-perempuan Pengusaha Batik Rembang


Kompas, Kamis 1 April 2010 
 
Ninuk Mardiana Pambudy
Ada lompatan besar antara menjadi pekerja dan menjadi pengusaha. Tidak semua 
orang berhasil melakukannya. Di Pancur, Rembang, 12 ibu bersepakat menjadi 
pengusaha batik, pengetahuan yang sudah mereka hidupi dari belia. 
Keinginan menjadi pengusaha batik tidak tiba-tiba. Lembaga swadaya masyarakat 
Institut Pluralisme Indonesia (IPI) yang menginduksi keinginan berubah dari 
pekerja menjadi majikan. Karya mereka dipamerkan di Jakarta awal pekan ini 
bersamaan dengan peluncuran buku terbitan IPI, Potret Kehidupan Pembatik di 
Lasem Rembang (Hempri Suyatna, William Kwan, Dyah Rosiana, dan Dewi Meiyani) 
serta Eksplorasi Sejarah Batik Lasem (William Kwan, Dyah Rosina, dan Aulia 
Hadi).
”Saya ditawari Pak William Kwan dari IPI untuk punya usaha batik sendiri tahun 
2004, tetapi belum berani karena saya sekolah hanya sampai kelas I SD. Lalu 
kalau mau pinjam kredit untuk modal bagaimana mengembalikannya,” kata Ramini 
(45).
Perlu waktu dua tahun sampai akhirnya Ramini pada 2006 mendirikan Kelompok 
Usaha Bersama Srikandi. Dia menjadi ketua dan memiliki 11 anggota. Motivasi 
utama tetaplah menyumbang pada pendapatan keluarga. Selain itu, mereka ingin 
memiliki usaha sendiri.
Keinginan untuk dikenal sebagai pembatik mendorong Mariyati (34), Wakil Ketua 
KUB Srikandi, rela tidak lagi menerima jahitan di rumah. Berasal dari keluarga 
pembatik, Mariyati memiliki keterampilan membatik. Namun, pekerjaan sebagai 
buruh batik membuat dia anonim karena yang mendapat nama perusahaan batik.
Meskipun KUB belum dapat membagi keuntungan kecuali uang kerja harian, tetapi 
Mariyati puas. Cita-citanya, batiknya akan dikenal orang. ”Kalau menjahit, 
sehari bisa menyelesaikan 2-3 baju, ongkosnya Rp 10.000-Rp 12.000 per baju. 
Dari membatik, sekarang dapat uang harian dari kelompok Rp 14.000, kerja dari 
Senin-Sabtu,” ujar Mariyati.
Modal awal dibantu IPI berupa bahan baku dan peralatan. Mereka juga didampingi 
IPI untuk menggunakan pewarna alam. ”Sengaja dari awal kami ajak mereka 
mengenal proses yang lebih sulit supaya tidak menggampangkan,” kata Kwan.
Pameran pertama mereka di Jakarta sukses, sebagian besar batik mereka terjual. 
Meski begitu, Ramini mengatakan, pemasaran masih menjadi kendala mereka. 
Pemasaran masih ke dekat-dekat Rembang; ke Juwana, Kudus, dan yang sampai 
Surabaya.
Jiwa wirausaha nyatanya berkembang pada anggota KUB. Mereka rajin menghasilkan 
corak baru agar pembeli tak bosan. Batik karya Ramini, Damai Sejahtera, bahkan 
menjadi finalis ASEAN Award for Young Artisans in Textiles setelah diikutkan 
Dekranas dalam ASEAN Handicraft Promotion and Development Association di 
Bangkok, Thailand, November 2009.
Pembagian kerja
Di Pancur, perempuan terlibat dalam semua proses, mulai dari membatik, mewarna, 
hingga melepas malam (lorodan). Para lelaki kebanyakan bekerja sebagai petani 
atau kerja lain, seperti mengojek.
Belakangan, IPI mencoba mengenalkan cap kepada perempuan pembatik. Selama ini 
cap dianggap sebagai pekerjaan untuk laki-laki karena alat cap yang terbuat 
dari logam cukup berat.
Di rumah tangga, pembagian peran juga tak terlalu ketat. Perempuan terbiasa ke 
luar rumah mengerjakan pekerjaan bernilai ekonomi. Tak jarang penghasilan 
mereka menjadi tiang penting rumah tangga karena penghasilannya lebih tetap.
Memburuh batik artinya meninggalkan rumah dari pagi sampai sore, bahkan kadang 
meninggalkan desa. Sebagian perempuan Pancur bersepeda sejauh 50 kilometer ke 
Lasem untuk memburuh batik.
Di rumah, meskipun sebagian kerja rumah tangga dikerjakan perempuan, para suami 
dan anak laki-laki tidak keberatan membantu.
”Bapak-bapak membolehkan kami ke Jakarta karena kami belum pernah ke Jakarta 
dan ini untuk pemasaran batik kami. Mereka bisa masak sendiri dan ada yang 
anaknya sudah besar, bisa bantu ngurus rumah,” kata Mariyati.
Jam kerja anggota KUB pukul 08.00-16.00. Sesampai di rumah, Mariyati dan Ramini 
mencuci baju dan bersih-bersih rumah, lalu beristirahat sejenak selepas magrib 
hingga pukul 19.00. Setelah itu, Mariyati membatik sampai pukul 22.00. Dia 
bangun pukul 04.00 untuk masak dan membereskan rumah. ”Suami dan anak-anak 
masih tidur ketika saya bangun,” katanya.
Suami Mariyati mengojek malam hari. Pada musim hujan, dia menggarap sawah milik 
orangtua. Saat musim kemarau, dia menjaga dan membersihkan rumah. Dengan cara 
ini, Mariyati dan ibu-ibu KUB bisa bekerja di luar rumah, mendapat penghasilan 
dan aktualisasi diri. Di Pancur, itu dimungkinkan karena relasi dalam rumah 
tangga lebih egaliter.
Beragam
Lasem terkenal sebagai salah satu sentra batik penting di Jawa pada akhir abad 
ke-19. Warna merah batik Lasem sangat khas yang dipercaya karena pengaruh air 
tanah dan iklim setempat.
Invasi Jepang pada 1942-1945 membuat semua usaha batik tutup. ”Di Pekalongan 
lahir corak hokokai, tetapi di Lasem tak tampak pengaruh Jepang,” kata Kwan.
Setelah itu, batik Lasem lambat bangkit kembali karena 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pernyataan Sikap Yayasan Pemantau Hak Anak

2010-04-03 Terurut Topik wawan suwandi
Terkait dengan pernyataan Nahdatul Ulama (NU)   yang menyatakan bahwa  tidak 
ada batasan umur dalam perkawinan menurut Agama Islam, Yayasan Pemantau Hak 
Anak (YPHA) menyatakan sikap sebagai berikut:

Pernyataan Sikap Yayasan Pemantau Hak Anak
Tentang Usia Minimum Perkawinan :
Lindungi Anak Perempuan Dari Perkawinan Dini.

Disetiap jaman, setiap bangsa mempunyai cara tersendiri dalam memandang dan 
memperlakukan anak-anaknya. Pandangan yang salah tentang anak berdampak pada 
perlakukan yang salah terhadap anak-anak yang pada gilirannya akan berdampak 
pada situasi masyarakat secara luas, karena mereka yang menjadi anak-anak pada 
hari ini akan menjadi orang dewasa suatu hari nanti. 

Komitmen untuk melindungi anak dari perlakukan yang salah telah diperjanjikan 
dalam Konvensi Internasional tentang Hak Anak. Konvensi ini memberikan 
pengakuan bahwa setiap anak dilekati oleh seperangkat hak asasi yang harus 
dipenuhi oleh Negara, hak mana juga harus dihormati oleh masyarakat pada 
umumnya. Sebagai sebuah konsensus internasional Konvensi   Hak Anak memuat 
pengakuan atas hak hidup, tumbuh dan berkembang, perlindungan, serta 
partisipasi yang inheren (melekat) pada diri setiap anak, tanpa terkecuali. 
Sebagai negara yang telah meratifikasi Konvensi Hak Anak, Indonesia 
berkewajiban melaksanakan seluruh perjanjian untuk menghormati, melindungi dan 
memenuhi hak –hak anak. 

Pasal 1 Konvensi Hak Anak menyatakan bahwa definisi anak adalah setiap orang 
yang berumur kurang dari 18 (delapan belas) tahun kecuali menurut undang-undang 
yang berlaku (ditingkat domestik) kedewasaan dicapai lebih awal. Dengan 
definisi ini, Konvensi Hak Anak memberikan kelonggaran kepada negara peserta 
untuk menentukan batas awal dan batas akhir dari periode masa kanak-kanak. Dan 
hukum domestik Indonesia telah menentukan bahwa masa itu dimulai sejak anak 
masih dalam kandungan sampai umur 18 (delapan belas) tahun (pasal 1 
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak). Dengan definisi 
tersebut jelas bahwa standar Internasional tentang batas usia kedewasaan telah 
diadopsi oleh hukum positif Indonesia. Konsekuensi dari ketentuan ini adalah 
semua peraturan yang menyangkut tentang anak dan perlindungan anak harus 
diharmonisasi dengan Undang-Undang tentang Perlindungan Anak. Penetapan batas 
usia kedewasaan untuk perkawinan, perekrutan tentara,
 dan lain-lain harus disesuaikan dengan pasal 1 Undang-Undang Nomor 23 tahun 
2002.

Pasal 26 Undang–Undang Nomor 23 tahun 2002 secara spesifik menentukan bahwa 
orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab mencegah terjadinya perkawinan 
pada usia anak-anak. Ketentuan ini merupakan perlindungan bagi anak khususnya 
anak perempuan dari tradisi dan sistem kepercayaan yang pada umumnya mendorong 
praktik perkawinan dini yang merugikan anak-anak perempuan, sekaligus 
menghalangi mereka untuk menikmati hak-hak tumbuh kembang yang dijamin oleh 
undang-undang. Beberapa penelitian ilmiah membuktikan bahwa praktik perkawinan 
dini yang berlanjut dengan kehamilan dini berisiko menyebabkan kematian 
perempuan saat melahirkan. Dengan demikian, pratik perkawinan dini telah secara 
tidak langsung mengancam hak hidup anak-anak perempuan.

Setiap negara yang berkomitmen melindungi anak-anaknya, berkewajiban untuk 
mengambil langkah-langkah legislatif, yudikatif, administratif, dan edukatif 
untuk memastikan bahwa perlindungan terhadap anak terlaksana dengan baik. 
Perlindungan terhadap anak perempuan dari praktik pernikahan dini yang didorong 
oleh tradisi dan sistem kepercayaan harus menjadi prioritas mengingat besarnya 
skala dampak kerugian yang diderita oleh anak-anak perempuan Indonesia.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Yayasan Pemantau Hak Anak mendesak 
pemerintah Indonesia baik ditingkat nasional maupun daerah untuk :

1. Melakukan revisi terhadap undang-undang perkawinan, terutama pada 
ketentuan batas minimum usia perkawinan dan disesuaikan dengan ketentuan batas 
kedewasaan sesuai dengan Undang-undang No 23 tahun 2002;
2. Memberikan sanksi kepada institusi negara atau non-negara yang  
mengesahkan perkawinan anak-anak;
3. Melakukan pengawasan terhadap masyarakat untuk mencegah praktik 
perkawinan anak-anak;
4. Melakukan pendidikan publik tentang hak-hak anak dan perlindungan anak 
secara formal dan informal.
5. Menjamin hak atas pendidikan dengan mengubah program wajib belajar 9 
tahun menjadi wajib belajar 12 tahun.


Jakarta, 29 Maret 2010


Yayasan Pemantau Hak Anak
Antarini Arna
Ketua



  Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? 
Buat Pingbox terbaru Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] HADIRI DISKUSI BUBARKAN SATPOL PP!

2010-04-03 Terurut Topik heru suprapto





Komite Pembubaran Satpol PP
mengundang segenap gerakan progresif dan masyarakat secara luas pada diskusi
Bubarkan Satpol PP pada:

Hari dan tanggal:Senin, 5 April 2010

Waktu:14.00 – 17.00 WIB

Tempat: Gedung YLBHI, Jl. Diponegoro 74 Jakarta 
Pusat



 

Narasumber:



 

 

·   
Edi Saidi: Organiser rakyat miskin kota 
(mendeskripsikan persoalan kekerasan Satpol PP terhadap warga miskin dan
penguatan perlawanan terhadap Satpol PP). 

·   
Ricky Elpakistani:
Mahasiswa dari Gema Satu (peran mahasiswa dalam menyikapi keberadaan Satpol PP
yang semakin meresahkan).  

·   
Wanda Hamidah:
Anggota DPRD DKI Jakarta 
(peran kontrol DPRD di dalam kinerja Satpol PP dan wewenang DPRD mengaji ulang
kebijakan yang diskriminatif terhadap warga miskin). 

·   
Jhonson Panjaitan
SH: PBHI Jakarta (langkah hukum
yang harus ditempuh dalam pembubaran Satpol PP).  

Moderator: Heru
Suprapto, Jakarta Centre for
Street Children - Aliansi Rakyat Miskin. 

   

Diskusi ini ajang
konsoildasi gerakan rakyat melawan Satpol PP sekaligus bagian dari advokasi
Komite Pembubaran Satpol PP. Bubarkan Satpol PP. 


  


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kasus Suap Migas Indonesia

2010-04-03 Terurut Topik rifky pradana
Kasus suap terhadap pejabat pemerintahan Indonesia ternyata dapat juga menjadi 
terbongkar dari suatu peristiwa persidangan yang berlangsung di luar negeri.

Pada 18 Maret 2010, Pengadilan Southwark Crown telah menjatuhkan vonis bersalah 
atas Innospec Ltd terhitung mulai 14 Februari 2002 hingga 31 Desember 2006 
telah terbukti melakukan suap kepada pejabat PT. Pertamina (Persero) dan 
pejabat pemerintahan Indonesia di bidang Migas.

Suap senilai USD 17 Juta atau setara Rp. 170 Miliar itu diberikan kepada para 
pejabat pemerintahan Indonesia melalui PT. Soegih Interjaya yang merupakan 
principal agennya Innospec di Indonesia.

Pemberian uang suap itu terkait dengan order proyek pembelian zat additif TEL 
(Tetra Ethyl Lead) yang senilai USD 170 Miliar atau setara Rp. 1,7 Triliun.


Kasus suap yang dinilai oleh Hakim Lord Justice Thomas sebagai sistematis dan 
berskala besar ini mengganjar Innospec Ltd dengan vonis denda sebesar USD 12,7 
juta atau setara Rp. 115 Miliar.


Selain itu, suap yang dilakukan oleh Innospec Ltd ini dinilai mempunyai andil 
yang besar sehingga mengakibatkan penghapusan bensin bertimbal di Indonesia 
menjadi tertunda pelaksanaannya.

Sebenarnya sejak tanggal 26 Mei 1999 berdasarkan UU (Undang Undang) No. 23 
tahun 1997 dan PP (Peraturan Pemerintah) No. 41 Tahun 1999 sudah mengamanatkan 
pengahapusan bensin bertimbal.

Namun baru di tanggal 17 Maret 2006 Kementerian ESDM mengeluarkan aturan bensin 
tanpa timbal melalui Keputusan Dirjen Migas Nomor 3674/K/24/DJM/2006.


Sebagaimana diketahui, bensin bertimbal yang mengandung TEL itu mempunyai efek 
neurotoksin atau racun penyerang syaraf yang dapat merusak pertumbuhan sel 
syaraf pada otak anak-anak sehingga akan menurunkan tingkat IQ dan 
kecerdasannya.

Disamping itu juga dapat mengganggu fungsi ginjal, saluran pencernaan, sistem 
saraf pada remaja, menurunkan fertilitas, meningkatkan spermatozoa abnormal, 
dan lain sebagainya.


Akhirulkalam, David Jones, Direktur komunikasi SFO (Serious Fraud Office) sudah 
menyatakan kesiapannya untuk membantu aparat Indonesia mengusut kasus penyuapan 
perusahaan Inggris, Innospec Ltd kepada sejumlah mantan pejabat migas di 
Indonesia, jika pihak berwenang di Indonesia ingin mengusut perkara ini lebih 
lanjut.

“Informasi yang sudah terungkap di pengadilan adalah informasi publik. Tetapi 
kalau pihak berwenang di Indonesia ingin mendapat informasi yang tidak 
terungkap secara publik sebagai hasil dari investigasi kami, itu bisa dilakukan 
secara resmi antar pemerintah melalui perjanjian yang disebut Mutual Legal 
Assistance”, kata David kepada BBC, pada hari Sabtu tanggal 27 Maret 2010.

Nah, apakah pihak yang berwenang di pemerintahan Indonesia mempunyai keinginan 
untuk mengusutnya ?.

Jika menilik logika dan sepak terjangnya pihak berwenang di Indonesia yang 
justru menetapkan Susno sebagai tersangka pelanggaran kode etik dan pencemaran 
nama baik lantaran ia mengungkapkan adanya makelar kasus dan penggelapan barang 
bukti pajak yang dilakukan oleh beberapa Jenderal Polisi.

Maka, patut disangsikan bahwa pihak yang berwenang di pemerintahan Indonesia 
akan menyambut tawaran SFO Inggris itu.

Malahan, jangan-jangan justru David Jones akan diperlakukan seperti halnya 
Susno ?.


Walllahualambishshawab.


*
Catatan Kaki :
* Artikel yang membahas seputar kenikmatannya para pegawai pajak 
Indonesia, dapat dibaca dengan mengklik di sini .
* Artikel yang membahas seputar pihak pemberi uang suap dan pihak 
penerima uang suap jika ditilik dari kacamata hukum, dapat dibaca dengan 
mengklik di sini .
* Artikel yang membahas seputar kebijakan energi dan tarif listrik 
antara Indonesia dengan Malaysia, dapat dibaca dengan mengklik di sini .
*
Kasus Suap di Migas Indonesia
http://polhukam.kompasiana.com/2010/03/28/kasus-suap-di-migas-indonesia/

*


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boikot Sri Mulyani - Potensi Krisis Konstitusional

2010-04-03 Terurut Topik lisno bin solikan

Artikel yang cukup menarik dari Bapak Chris Komari, saya ada sedikit masukan 
tentang APBN 2008 yang saya ambil dari pernyataan ketua BPK pada tahun 2009 
yakni Anwar Nasution di dalam penjelasan tentang LKPP (laporan keuangan 
pemerintah pusat) yang telah diaudit oleh BPK :

 
Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution di Jakarta,
Selasa mengatakan, defisit anggaran turun menjadi sekitar Rp4 triliun
dari semula Rp49,8 triliun ditahun 2007.
Menurut dia, bila dilihat dari komposisi belanja pemerintah tahun
anggaran 2008, belanja transfer merupakan komponen terbesar yaitu
sekitar 30 persen dari total realisasi belanja pemerintah sekitar Rp986
triliun.
Diikuti subsidi sebesar 28 persen, belanja pegawai 11 persen,
pembayaran bunga utang sembilan persen dan belanja modal sebesar tujuh
persen.
Selanjutnya belanja barang sebesar enam persen dan belanja bantuan
sosial sebesar enam persen dari total realisasi belanja pemerintah
selama tahun anggaran 2008.
Porsi belanja negara yang besar untuk transfer ke daerah
mencerminkan otonomi daerah dan sekaligus pesatnya pemekaran atau
pembentukan daerah otonomi baru.
Dia menjelaskan, hasil pemeriksaan BPK terhadap LKPD menggambarkan
bahwa penggunaan dana oleh pemda belum secara maksimal ditujukan bagi
peningkatan kemakmuran ekonomi dan kesejahteraan rakyat di daerahnya.
Pada rapat penyampaian hasil pemeriksaan BPK-RI atas laporan
keuangan pemerintah pusat (LKPP) 2008, di Gedung DPR RI, Nasution
menjelaskan, realisasi pendapatan dan belanja 2008 menunjukkan kenaikan
sebesar 39 persen dibandingkan dengan tahun 2007 dari Rp709 triliun
menjadi Rp982 triliun.
Saya garis bawahi lagi pernyataan yang penting :
Dia menjelaskan, hasil pemeriksaan BPK terhadap LKPD menggambarkan
bahwa penggunaan dana oleh pemda belum secara maksimal ditujukan bagi
peningkatan kemakmuran ekonomi dan kesejahteraan rakyat di daerahnya.

artinya apa?artinya gubernur dan bupati yang dipilih oleh rakyat dan juga DPRD 
memegang kesalahan besar dalam alokasi dana tersebut. Jika anggaran yang kecil 
saja gk maksimal, gimana yang besar?ntar malah uang tersebut dikorupsi lagi.
 
--- On Thu, 18/3/10, Chris Komari futureindone...@yahoo.com wrote:

From: Chris Komari futureindone...@yahoo.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boikot Sri Mulyani - Potensi Krisis 
Konstitusional
To: warnais...@yahoogroups.com, alumni-bkim-...@yahoogroups.com, 
alumni-...@yahoogroups.com, koran-digi...@googlegroups.com, 
Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, pan p...@yahoogroups.com, 
ekonomi-nasio...@yahoogroups.com, ekonomi-syar...@yahoogroups.com, 
i...@bojonegorokab.go.id, dik...@yahoogroups.com, 
kahmi_pro_netw...@yahoogroups.com, Komunitas Pengetahuan Peneliti di Kawasan 
Timur Indonesia penel...@bakti.org, ppiaflind...@yahoogroups.com, 
alu...@adsindonesia.or.id, kam...@yahoogroups.com, kotap...@yahoogroups.com, 
sult...@yahoogroups.com, sulawesistud...@yahoogroups.com, 
ppi...@yahoogroups.com, aiyep_...@yahoogroups.com, 
ppia-flind...@yahoogroups.com, andymatk...@yahoo.com, Budharta Budharta 
budha...@yahoo.com, irwan budiarto air_aj...@yahoo.com, 
fhim...@gmail.com, constant giawa constant...@gmail.com, Dapati Giawa 
dapatigi...@yahoo.co.id, BONDAN GUNAWAN bgs...@yahoo.com, Fatiz Hulu 
fatizaroh...@gmail.com,
 irwansyah_hasib...@yahoo.com, irwans...@indo.net.id, jppardi...@cbn.net.id, 
Saurip Kadi tentarabelarak...@yahoo.com, sudirman kadir 
diska_...@yahoo.com, kompasja...@kompas.co.id, Bambang Nugroho 
masnuke.pergera...@gmail.com, op...@tribunjabar.co.id, PS08 
cont...@prabowosubianto.info, muhammad taufik rahmat 
taufik_bl...@yahoo.com, pikiran rakyat redaksi 
reda...@pikiran-rakyat.com, endang soemarli 
endangsoema...@rocketmail.com, susa...@phonelistpage.info, 
sutad...@gmail.com, liman_...@yahoo.com
Date: Thursday, 18 March, 2010, 8:33







 



  



  
  
  uh..uh...



Hal itu malah mencerminkan betapa high political maneuvers yang bisa di lakukan 
DPR untuk melawan kekuatan dan kekusaan Executive masih belum bnayak diketahui 
orang. 



Malah sebaliknya. Bila rakyat biasa di pedesaan yang miskin bertahun-tahun, 
menggangur bertahun-tahun, tahu dan mengerti komposisi budget President SBY dan 
kemana larinya dana APBN, rakyat Indonesia justru akan menghujat Pemerintah 
pusat. 



Pernah

 meneliti Budget President SBY selama 5 tahun terkahir? 



Ini secara singkat komposiss budget President SBY tahun 2008:



1). Total Pendapatan negara Rp. 895.0 trilliun

2). Total pengeluaran negara Rp. 989.5 trilliun

3). Total deficit negara minus (-) Rp. 94.5 trilliun



Dari total pengeluaran negara sebesar Rp. 989.5 trilliun, kalian tahu berapa 
total pengeluaran Pemerintah Pusat sendiri? 



Lihat nih angkanya: Rp. 697.1 trilliun (77.88%) dari semua total pendapatan 
negara dalam APBN. 



Sementara itu sisanya yang hanya 22.12% sebesar Rp. 292.4 trilliun, 
dialokasikan kebawah:



1). Ke pemerintah daerah yang terdiri dari 33 -pemerintah Propinsi, 

2). 491 Pemerintah Kota Madya dan kabupaten, 


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Orang Pajak taat Bayar Pajak ?

2010-04-03 Terurut Topik rifky pradana
Pegawai Negeri Sipil di Ditjen Pajak sepertinya memang enak.

Paling tidak dalam soal gajinya yang jauh lebih besar dibandingkan dengan 
gajinya tentara (TNI) dan polisi (Polri) serta PNS di instansi lainnya yang non 
instansi Depkeu (Departemen Keuangan).

PNS di Ditjen Pajak dengan golongan kepegawaian III-A saja gaji resmi 
sebulannya sudah lebih dari Rp. 12 Juta. Suatu jumlah yang memang cukup 
spektakuler untuk ukuran gaji TNI dan Polri serta PNS non Depkeu pada umumnya.

Apalagi jika Gaji yang Rp. 12 Juta itu dibandingkan dengan UMR (Upah Minimum 
Regional) para buruh yang tak lebih dari Rp. 1 Juta saja.


Pegawai Negeri Sipil di Ditjen Pajak memang nikmat.

Paling tidak jika ditilik dari taraf dan tingkat kehidupannya Gayus Halomoan 
Tambunan, seorang PNS di Ditjen Pajak dengan golongan kepegawaian III-A.

Gayus Halomoan Tambunan, karena merupakan PNS golongan III-A di Ditjen Pajak 
yang merupakan instansi di lingkungan Depkeu, maka tentunya juga bergaji resmi 
sebesar lebih dari Rp. 12 Juta sebulannya.

Jumlah gaji yang sudah sangat lumayan bagus, jika dicoba dibandingkan dengan 
seorang berumur 30 tahun dengan ijasah strata D-4 yang bekerja di perusahaan 
swasta nasional.


Pegawai Negeri Sipil di Ditjen Pajak memanglah enak dan nikmat.

Rumah tinggalnya Gayus yang PNS di Ditjen Pajak ini tak lagi berstatus nebeng 
mertua, juga tak lagi hanya sekedar bisa sewa atau kontrak.

Tapi ia sudah bisa memiliki rumah pribadi milik sendiri. Rumahnya ini juga 
bukan di tengah perkampungan padat yang kumuh. Namun rumah tinggalnya itu 
berada di lingkungan real estate elit yang harga rumahnya lebih dari Rp. 2 
Milyar.

Kepemilikan mobil pribadinya juga berjumlah lebih dari satu buah mobil. Bahkan 
mobilnya itu bukanlah dari jenis mobil yang sembarangan saja, tapi mobil dengan 
kategori mobil mewah.


Pegawai Pajak memang enak.

Bahkan kepemilikan uang di rekening banknya juga sungguh mencengangkan. PNS di 
Ditjen Pajak ini di rekening pribadinya memiliki dana sampai sebesar Rp. 25 
Milyar.

Memang, uang sebesar Rp. 25 Milyar itu suatu jumlah yang sangat kecil jika 
dibandingkan dengan uang yang berjumlah Rp. 6,7 Trilyun.

Namun, uang sebesar Rp. 25 Milyar itu merupakan jumlah uang yang cukup besar, 
jika dibandingkan dengan jumlah maksimum penjaminan LPS atas dana simpanan di 
bank yang hanya Rp. 2 Milyar saja.


Pegawai Pajak memang betul-betul nikmat.

Nyatanya , saat selama menjadi terdakwa di sidang pengadilan, tak perlu status 
kepegawaiannya di-non aktif-kan.

Bahkan setelah diajukan ke depan pengadilan pun, para hakim di pengadilan pun 
mengganjar baginya dengan vonis bebas tak bersalah.


Pegawai Pajak memanglah betul-betul enak dan nikmat.

Setelah terbongkarnya kongkalingkopng dalam perekayasaan atas kasusnya itu, 
sehingga menghasilkan vonis pengadilang yang bebas itu pun, ia masih dilindungi 
oleh komplotannya.

Gayus yang PNS Ditjen Pajak dengan golongan III-A ini bisa berbuat seperti 
layaknya para bankir pengemplang BLBI. Yang bebas lenggang kangkung dengan 
melarikan diri ke Singapura.


Pegawai Pajak memanglah sungguh enak dan nikmat serta nyaman.

Harta kekayaan miliknya yang seperti itu, sangat diyakini, tentulah oleh Gayus 
tidak dilaporkannya di formulir SPPT Tahunan.

Dan, itu tentu tak menjadi soal dan tak terlalu dicermati SPPT Tahunannya, 
sebab pemeriksanya adalah teman-teman sekoleganya di Ditjen Pajak.

Dimana, para koleganya sesama pegawai Ditjen Pajak itu, sangat diyakini, 
tentulah akan menjadi sangat cermat jika meneliti SPPT Tahunannya rakyat biasa 
yang bukan pegawai pajak.


Ah, Pegawai Pajak memanglah sungguh betul-betul pancen oye.

Dimana, para koleganya sesama pegawai Ditjen Pajak itu pun, sangat bisa jadi, 
banyak juga yang mempunyai harta melimpah seperti kekayaannya Gayus Halomoan 
Tambunan. Bahkan sangat mungkin, justru melebihinya.

Dan, apakah para koleganya itu seperti halnya Gayus Halomoan Tambunan, dimana 
SPPT Tahunannya juga tak diisinya dengan data yang jujur ?.


Wallahualambishshawab.


*
Catatan Kaki :
* Artikel yang membahas seputar masalah ‘politiking pajak’ yang 
dilakukan oleh Menteri Keuangan, dapat dibaca dengan mengklik di sini .
* Artikel yang membahas seputar maslahat dan mudhorotnya jika Susno 
diangkat sebagai Ketua KPK, dapat dibaca dengan mengklik di sini .
* Artikel yang membahas seputar pihak pemberi uang suap dan pihak 
penerima uang suap jika ditilik dari kacamata hukum, dapat dibaca dengan 
mengklik di sini .
*
Nikmatnya Jadi Pegawai Pajak
http://ekonomi.kompasiana.com/2010/03/28/pegawai-pajak-memang-enak/
*


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Wirawan adnan tidak konsisten..........

2010-04-03 Terurut Topik Ozzy Mandeaz
Wirawan adnan dari TPM (Tim Pengacara muslim / Tim Pengacara Muchdi) yang saya 
tahu dulu sering mendengung-dengungkan soal intervensi asing pada saat 
mendampingi cliennya ( terdakwa terorisme.. juga terdakwa pembunuh Munir 
Muchdi Pr) )baik dalam persidangan maupun di luar persidangan. kini dia 
mengusulkan meng-outsourcing sdm penegak hukum dari luar negeri...

gak salah sieieieiieiiei..
Tapi... :)



Kini Tutup Mata Dewi Keadilan Sudah  Terbuka


 

 
  





Senin, 1 Maret 2010 | 03:10 WIB

Dewi Keadilan dalam mitologi Romawi digambarkan dengan 
seorang perempuan yang membawa pedang, mata tertutup kain, dan memegang 
timbangan. Itu gambaran penegakan hukum yang keras seharusnya diterapkan
 dengan adil dan tanpa pandang bulu atau tebang pilih.Akan 
tetapi, penggambaran itu sulit ditemukan dalam praktik penegakan hukum 
di Indonesia. Hal itu setidaknya terungkap dalam diskusi bertema 
”Karut-Marut Hukum, Orang Lemah Jadi Korban” yang digelar Forum Kajian 
Sosial Kemasyarakatan (FKSK) di Jakarta, Kamis (25/2).Berbagai 
kepentingan, baik politik, bisnis, kekuasaan, atau uang, pada akhirnya 
ikut menentukan proses hukum dan upaya mendapatkan keadilan. Status 
seseorang ikut berpengaruh dalam penanganan kasus hukum.Dalam 
diskusi itu, pengacara mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 
Antasari Azhar, Ari Yusuf Amir, mengaku setengah frustrasi dengan 
lembaga penegakan hukum, khususnya peradilan. ”Lembaga penegakan hukum 
sudah rusak. Mau teriak, ke mana? Namun, kondisi sekarang makin 
menjadi-jadi,” katanya.Ari mencontohkan, Satuan Tugas 
Pemberantasan Mafia Hukum pernah menemukan sel tahanan terpidana kasus 
suap Artalyta Suryani alias Ayin yang mewah. Apakah setelah temuan itu 
tak ada praktik jual beli kamar sel di rumah tahanan atau lembaga 
pemasyarakatan? ”Dua minggu setelah itu, penempatan kamar atau beli 
kamar masih saja terjadi,” katanya.Dari kasus itu terlihat 
keadilan mudah dibeli. Perlakuan khusus terhadap orang yang terkena 
kasus hukum tetap dapat diberikan. Penerapan hukum pada akhirnya melihat
 status sosial seseorang. Ibarat tutup mata Dewi Keadilan sudah terbuka.Kasus
 hukum sering kali juga sarat berbagai kepentingan politik. Mantan 
Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri, yang tampil sebagai 
pembicara, mengakui ada kepentingan politik di balik kasus hukum yang 
dialaminya. ”Ada beberapa mantan menteri kabinet era Megawati 
Soekarnoputri yang terkena kasus hukum,” katanya.Kepentingan 
politis dalam kasus hukum juga terlihat dalam kasus Bank Century. Secara
 hukum, KPK terkesan lambat mengusut kasus ini. Di sisi lain, secara 
politis, Pansus DPR tentang Hak Angket Bank Century dengan berbagai 
kepentingan parpol terus mengusut kasus itu siang dan malam, 
menggelinding bagaikan bola salju.Penegakan hukum yang 
karut-marut, tebang pilih, dan tidak konsisten pada akhirnya semakin 
membuat masyarakat apatis. Sikap apatis juga diungkapkan seorang peserta
 diskusi.Lalu, bagaimana memperbaiki sistem dan lembaga penegakan
 hukum, dari kepolisian, kejaksaan, sampai pengadilan? Memang, tidak 
mudah.Jawaban yang cukup liberal diungkapkan advokat Wirawan 
Adnan. Ia mengusulkan adanya outsourcing (mengambil dari luar) sumber 
daya manusia aparat penegak hukum. ”Untuk memperbaiki sumber daya 
manusia aparat penegak hukum dan sistem penegakan hukum diperlukan 
outsourcing aparat penegak hukum dari luar negeri,” katanya lagi.Dengan
 orang asing yang menjadi penegak hukum, diharapkan mereka tak lagi 
melihat status orang. Itu artinya, mata Dewi Keadilan seharusnya tetap 
tertutup. (Ferry Santoso)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/03/01/03104928/kini.tutup.mata.dewi.keadilan.sudah..terbuka



  Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] CAFTA, Sebuah Pembuktian Neoliberalisme

2010-04-03 Terurut Topik Alex Simanjuntak








Simpul Untuk Keadilan dan Demokrasi
Edisi: 276 Tahun VI - 2010
Sumber: www.prakarsa-rakyat.org











CAFTA, SEBUAH PEMBUKTIAN NEOLIBERALISME






Oleh Hermawan*




“Menghadapi free trade, globalisasi, kita tidak perlu takut, tidak perlu 
gamang. Globalisasi dan free trade ada ancaman harus kita hadang, kita jawab 
dengan cerdas dan cekatan. Tetapi free trade bila kita bisa manfaatkan akan 
bisa mensejahterakan rakyat…… “ (Cuplikan pidato SBY, Metro TV, 30 Januari 2010)




Pidato SBY yang disiarkan oleh salah satu stasiun televisi tersebut dengan 
jelas mengajak seluruh rakyat untuk “menyetujui” perdagangan bebas atau FTA 
(Free Trade Agreement). Tentunya ini menjawab aksi-aksi massa dari kaum buruh 
di Indonesia yang menolak pelaksanaan CAFTA (China-Asean Free Trade 
Agreement/Perjanjian Perdagangan Bebas China dengan ASEAN, termasuk Indonesia) 
yang muncul secara terus-menerus di Kota Bandung, Surabaya, Semarang, Jakarta 
dan kota-kota lainnya. Di dalam aksi-aksi ini juga mendesakkan pengusutan kasus 
Century dan gagalnya SBY-Budiono dalam 5 tahun 100 hari memimpin Indonesia.


Makna pidato presiden
Bisa kita tangkap dengan jelas, bahwa selain memaksa rakyat untuk menyetujui 
pasar bebas, ternyata SBY sangat paham apa itu pasar bebas dan hambatannya. 
Artinya dia telah berbohong pada publik saat kampanye dulu, yang bilang tidak 
paham akan neoliberalisme. Padahal sangat jelas, pasar bebas adalah ujung 
tombak dari neoliberalisme (kapitalisme). 


Pasar bebas sudah dijadikan program oleh kapitalisme internasional untuk 
menghilangkan hambatan-hambatan bagi akumulasi modal. Salah satu hambatan yang 
ingin dihilangkan melalui pasar bebas adalah peran-peran negara dalam urusan 
rakyat. 


Selain paham akan konsep dan alurnya neoliberalisme, SBY juga paham akan 
dampaknya kepada rakyat. Pun, kalau tidak tahu tentu sudah sadar, 
sesadar-sadarnya bahwa akan merugikan rakyat. Seperti yang sudah tergambar di 
akhir tahun sebelum CAFTA benar-benar dilaksanakan, salah satu media nasional 
memberitakan dampak dari CAFTA yakni Indonesia berpotensi kehilangan pendapatan 
sebesar Rp 35 triliun, tempat sekitar 56 persen di antaranya dari sektor 
tekstil dan produk tekstil. Sementara di Jawa Barat berpotensi kehilangan 
pendapatan sebesar Rp 5,7 triliun dari sektor perdagangan akibat penghapusan 
bea masuk tekstil dan produk tekstil (TPT) asal China pada 2010 mendatang.


Dampak yang disinyalir tersebut masih dalam tataran makro dan akan terus 
berlanjut pada kondisi di lapangan. Tentu sangat memberatkan masyarakat dan 
khususnya kaum buruh Indonesia, karena bagaimanapun CAFTA menjadi pukulan 
tersendiri dan sebelumnya telah dipukul oleh godam besar bernama krisis 
ekonomi. Bila dampak krisis ekonomi global mengurangi pasar ekspor 
internasional dan membuka pasar dalam negeri, maka sebaliknya CAFTA mematikan 
pasar dalam negeri karena digelontor oleh produksi dari luar. 


Dengan CAFTA ini pengusaha kecil dan menengah yang berasal serta berpasar lokal 
dan nasional akan hancur cepat atau lambat. Hanyalah pedagang kelas menengah ke 
atas dan pasar modern yang bisa mengambil untung dari situasi ini. Karena salah 
satu klausulnya adalah dihapuskannya Pedagang Kaki Lima (PKL) dan pasar 
tradisional dalam CAFTA. 


Dampak CAFTA
Saat sekarang secara nyata telah dirasakan dampak dari CAFTA di keseharian 
masyarakat, khususnya buruh. Dengan alasan CAFTA beberapa perusahaan telah 
menyatakan kekurangan order dan kesulitan pemesan dari konsumen dalam negeri. 
Karena alasan tersebut perusahaan yang memproduksi tekstil, garmen, sepatu dan 
makanan melakukan kebijakan :


Pertama, penangguhan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) 2010, sehingga 
perusahaan hanya memberikan upah tahun 2009 kepada buruhnya. Tercatat 81 
perusahaan mengajukan penundaan pelaksanaan UMK 2010 dan dari jumlah itu 69 
diizinkan serta 12 ditolak. Sementara secara nasional sudah ada 177 perusahaan 
mendapatkan ijin penangguhan upah dari total 235 perusahaan yang mengajukan 
penangguhan, 33 perusahaan ditolak dan sisanya masih dalam proses. 


Ini baru yang terdaftar, sementara banyak perusahaan yang tidak melaporkan 
kepada dinas tenaga kerja saat melakukan penundaan upah. 


Kedua, pengurangan jam kerja. Di beberapa perusahaan juga telah menerapkan 
pengurangan jam kerja kepada buruh dengan dibuat hanya sebatas 40 jam/minggu. 


Ketiga, pekerja dirumahkan, beberapa perusahaan melakukan kebijakan ekstrim 
dengan me-rumahkan pekerjanya dengan alasan order berkurang. Dari beberapa 
kasus menunjukkan perusahaan melakukan ini sebagai awal mem-PHK pekerjanya, 
sementara beberapa perusahaan melakukan upaya mengalihkan produksi 
(outsourcing) dan mengganti tenaga kerja menjadi berstatus kontrak. 


Keempat, pengurangan pekerja/PHK atau efisensi. Inilah dampak paling ekstrim 
dengan alasan kalah bersaing dan kekurangan order. Tragisnya lagi banyak PHK 
hanya sebagai alasan untuk merubah sistem kerja tetap menjadi 
kontrak-outsourcing. Di beberapa kasus 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan Peliputan : Terminal di Tengah Perumahan

2010-04-03 Terurut Topik Rach Leed
Dear kawan-kawan, 
Ada undangan liputan. Mohon bantuan peliputannya. Terima kasih 

Salam 
Rach Alida Bahaweres 

==
Kepada: kawan-kawan jurnalis
Dengan Hormat, 
kawan-kawan yang baik, kami warga perumahan puribeta saat ini sedang mengalami 
persoalan di lingkungan kami. karena developer perumahan kami akan menjual 
lahan di dalam perumahan kami untuk pembangunan terminal AKAP (Antar kota Antar 
Provinsi) ke pemerintah Kota Tangerang.
Terminal ini akan dibangun tepat di tengah-tengah perumahan kami.
Tak hanya akan melanggar ketentuan peruntukan lahan, namun tekad kami utk 
mendapatkan hak-hak ekosob (ekonomi,sosial dan budaya) juga lingkungan yang 
bersih juga terancam. 
Kami sudah melakukan beberapakali audiensi dan pertemuan dengan pemerintah kota 
Tangerang dan pihak developer, namun mereka seolah melempar kami dengan 
informasi yang berbeda-beda. Yang jelas, terminal ini akan tetap dibangun di 
tengah-tengah kami hidup selama ini. 
   
Padahal pihak developer menjanjikan, kami akan mendapatkan fasilitas yang 
mereka janjikan. Namun, janji ini ternyata hanya janji kosong belaka. 
Perda peruntukan tata ruang dan lahan yaitu Perda no.13/2005 dan SK pembangunan 
terminal ternyata sudah dikeluarkan pemkot tangerang, jauh sebelum kami membeli 
rumah ini. Padahal janjinya, developer akan membangun apartemen dan fasilitas 
umum dan fasilitas sosial di lahan ini.
Kami menerima kabar ini seperti tersambar petir di tengah hari bolong. 
Bagaimana tidak, jika terminal ini dibangun, bagaimana nasib kami? Kesehatan 
dan keamanan warga. apalagi kami, para perempuan dan anak-anak. tak hanya akan 
menghirup udara kotor, tanah dan udara kami akan tercemar, masa depan kami 
semua juga akan terlindas oleh kebisingan, kriminalitas dan premanisme.
Untuk itu kami mengundang kawan-kawan jurnalis untuk melakukan peliputan aksi 
tolak terminal yang akan kami lakukan pada:
  Hari/ Tgl : Sabtu,3 april 2010
  Tempat : Kantor Pemasaran PT.Puri Beta Gold Land- kolam renang puribeta 1 
(petos junction), jl. Ciledug raya/ belakang radio Mercy FM.
 Jam    : 09.00 wib 

Atas kedatangan dan dukungannya kami ucapkan banyak terimakasih.
Salam,
Luviana (0816-4809-844)

(Wartawan metro TV, anggota AJI, warga perumahan, korban.. he he he..)selama 
ini kami sudah didampingi dari PBHI. minta dukungan dan masukan ya 
teman-teman.terimakasih


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Survei lokasi PLTN sangat mahal Bls: (was) Inpres No 1 tahun 2010 tentang Sosialisasi PLTN

2010-04-03 Terurut Topik soedardjo batan
http://web.bisnis.com/senggang/iptek/1id169039.html

Survei lokasi PLTN sangat mahal
Kamis, 18/03/2010 18:37:52 WIBOleh: Rahmayulis Saleh 
JAKARTA (Bisnis.com): Pengembangan pembangkit tenaga nuklir (nuclear power 
plant/NPP), komponen terbesarnya adalah biaya untuk menentukan survei lokasi 
yang cocok untuk mendirikan reaktor nuklirnya, misalnya untuk pembangkit 
listrik tenaga nuklir (PLTN).

“Biaya untuk survai prapembangunan NPP ini bisa mencapai  100 kali lipat dari 
biaya pembangunan NPP itu sendiri,” kata Konno Takaaki, Direktur Japan Nuclear 
Technlogy Institute, di sela-sela Seminar Prospects of Nuclear Electric Power 
in Indonesia di kantor BPPT, Jakarta, hari ini.

Dia menyebutkan biaya besar terletak pada penentuan mencari lokasi yang pas 
untuk pendirian NPP tersebut. Hal itu meliputi kelayakan lokasi dan pemasangan 
perangkat sinyal gempa, sehingga dapat mengantisipasi besarnya goyangan gempa 
(percepatan gempa).

Komponen biaya lainnya, kata Konno yang menjadi salah seorang pembicara dalam 
seminar itu, adalah penyusunan regulasi yang sangat ketat mengenai pemilihan 
lokasi, keikut sertaan tender, dan juga penerimaan masyarakat atas pembangunan 
NPP. 

Menurut dia, proses pra pembangunan membutuhkan waktu 2 tahun, sementara 
pembangunan NPP mencapai 3-4 tahun. “Investasi NPP berkapasitas 1.000MW-1.400 
MW membutuhkan anggaran sekitar 300 miliar yen,” ungkapnya.

Dia menyebutkan sampai sekarang Jepang telah mengembangkan 57 NPP dengan 
teknologi yang mampu mendeteksi kegagalan, atau kelalaian manusia (failed-safe) 
sebuah reaktor, dan dilengkapi dengan software human ativity. Perangkat lunak 
tersebut berisi informasi mengenai budaya keselamatan, peringatan dini 
kecelakaan, prosedur evakuasi dan juga informasi kecelakaan nuklir di masa lalu.

Sementara itu Hudi Hastowo, Kepala Badan Tenaga Atom Nasional (Batan), 
menuturkan Indonesia pernah merencanakan pembangunan NPP pada 2016. “Namun 
sampai sekarang masih menunggu political will dari pemerintah untuk 
mewujudkannya. Butuh waktu sekitar 8 tahun dari komitmen awal sampai realisasi 
pembangunan NPP, ujarnya.

Dia menghitung waktu delapan tahun tersebut, adalah 2 tahun untuk sosialisasi 
pra pembangunan NPP, dan 6 tahun lagi untuk pembangunan NPP. “Jadi kalau 2010 
ini pemerintah sepakat untuk membangunnya, maka 2018 Indonesia akan mempunyai 
pembangkit listerik tenaga nuklir [PLTN] pertama,” ungkap Hudi.

Dia menambahkan Presiden sudah mengeluarkan Inpres No 1 tahun 2010, yang 
mengharuskan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dan Batan melakukan 
sosialisasi tentang PLTN kepada masyarakat.

Melalui Inpres tersebut, katanya, diharapkanh masyarakat bisa memahami dan 
menerima rencana pembangunan PLTN. “Namun, Inpres tersebut tidak diiringi 
dengan alokasi anggaran dalam Dipa Kemenristek yang rancangannya sudah Nikmati 
kemudahan mengakses koran Bisnis Indonesia dalam berbagai format hanya dengan 
mendaftar menjadi member, GRATIS !
Daftar member »
terlanjur diajukan tahun lalu,” ujarnya

--- Pada Jum, 19/3/10, Syamsul Rizal cikga...@yahoo.co.id menulis:

Dari: Syamsul Rizal cikga...@yahoo.co.id
Judul: Bls: Bls: [WARTABATAN nuke] Inpres No 1 tahun 2010 tentang Sosialisasi 
PLTN
Kepada: wartaba...@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 19 Maret, 2010, 8:48 AM















 
 



  



  
  
  Saya sependapat dengan Bisnis Indonesia, sekarang tambah 
lagi...sosialisasi tentang PLTN merupakan biaya termahal kedua mungkin setelah 
survai Lokasi, hal ini bila dikomulatifkan sejak 25 tahun yang lalu.


Dari: soedardjo batan soedardjobatan@ yahoo.com
Kepada: wartaba...@yahoogro ups.com
Terkirim: Kam, 18 Maret, 2010 23:27:12
Judul: Bls: [WARTABATAN nuke] Inpres No 1 tahun 2010 tentang Sosialisasi PLTN








 




  
  
  Dimana kira-kira dapat mendownload inpres tersebut secara gratis?

--- Pada Kam, 18/3/10, syafedi syafei syafsya2000@ yahoo.com menulis:

Dari: syafedi syafei syafsya2000@ yahoo.com
Judul: [WARTABATAN nuke] Inpres No 1 tahun 2010 tentang Sosialisasi PLTN
Kepada: wb wartaba...@yahoogro ups.com
Tanggal: Kamis, 18 Maret, 2010, 7:06 PM















 
 



  



  
  
  ANTARA: Presiden Terbitkan Inpres Tentang Sosialisasi PLTNKamis, 18 Maret 
2010 15:16 WIB 
Jakarta (ANTARA) - Presiden mengeluarkan Inpres No 1 tahun 2010 yang
mengharuskan Kementerian Riset dan Teknologi (KRT) dan Badan Tenaga
Nuklir Nasional (BATAN) melakukan sosialisasi tentang Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) kepada masyarakat.

Bisnis Indonesia: Survei lokasi PLTN sangat mahal
  Kamis, 18/03/2010 18:37:52 WIB Oleh: Rahmayulis Saleh
  
  

JAKARTA (Bisnis.com) : Pengembangan pembangkit tenaga nuklir (nuclear
power plant/NPP), komponen terbesarnya adalah biaya untuk menentukan
survei lokasi yang cocok untuk mendirikan reaktor nuklirnya, misalnya
untuk pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

selengkapnya lihat gopltn. blogspot. com



  


 


 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] OC Kaligis Mempertanyakan kinerja KPK

2010-04-03 Terurut Topik Rinaldi
Dear teman-teman Forum Pembaca Kompas, 
Kemarin, 29 Maret 2010, pengacara OC Kaligis menggelar acara peluncuran buku 
yang berjudul Korupsi Bibit Chandra di hotel Brobudur Jakarta.

OC Kaligis mengatakan bahwa buku ini tercipta dari rasa gelisah dan marahnya 
terhadap dijungkir balikkannya kebenaran di negara ini. Sebagai satu contoh 
adalah dalam kasus Anggodo dan keterkaitannya dengan kasus Bibit  Chandra, 
dimana Anggodo diperas oleh Ari Muladi, namun Ari Muladi sendiri dilindungi 
oleh KPK. 

Kaligis mengatakan, masih banyak sejuta kejanggalan yang dapat terkuak melalui 
isi bukunya ini. Seandainya rekaman hubungan Ade Rahardja dan Ari Muladi 
terkuak, semakin menjadi nyata betapa hebatnya korupsi oknum-oknum KPK, ujar 
Kaligis. 

Tidak lupa, Kaligis menyebut besarnya peranan tekanan publik terhadap 
penghentian kasus Bibit dan Chandra di kepolisian ataupun kejaksaan. 
Terpersepsikan di benak publik bahwa kriminalisasi terhadap Pimpinan KPK 
sebagai upaya memperlemah KPK sehingga harus segera dihentikan kasusnya. 
Pemerintah, kata dia, tentu dalam konteks tersebut memerhatikan dan 
mendengarkan suara publik. 

Tetapi dalam hal ini tidak berarti bahwa suatu pemerintahan, termasuk 
institusi penegak hukumnya, mengabaikan hukum, melanggar hukum hanya karena 
mendengarkan desakan atau tekanan publik, tegasnya. 

Turut hadir dalam peluncuran buku setebal 631 halaman itu, antara lain, mantan 
Hakim Konstitusi Prof Dr Laica Marzuki, Bonaran Situmeang yang merupakan kuasa 
hukum Anggodo Widjojo, hingga Muhammad Assegaf yang merupakan kuasa hukum 
mantan Ketua KPK Antasari Azhar. 
Buku 629 halaman itu berisi tentang ulasan kasus Bibit dan Chandra. Dimulai 
dengan laporan polisi tentang kasus, lalu testimoni Antasari Azhar, keterangan 
saksi-saksi hingga pendapat beberapa ahli hukum termasuk OC Kaligis sendiri 
tentang kasus tersebut.

Regards,
Erfan


http://nasional.kompas.com/read/2010/03/29/16292830/Kaligis.Luncurkan.Buku..quot.Korupsi.Bibit...Chandra.quot.


Kaligis Luncurkan Buku Korupsi Bibit  Chandra
Senin, 29 Maret 2010 | 16:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Di tengah memanasnya kasus dugaan makelar kasus di 
institusi Polri serta dugaan korupsi di Direktorat Jenderal Pajak oleh pegawai 
Direktorat Jenderal Pajak Gayus H Tambunan, advokat senior OC Kaligis mencoba 
menguak kembali kasus kriminalisasi Pimpinan KPK Bibit S Rianto dan Chandra M 
Hamzah yang sempat ramai dengan sebutan perseteruan antara cicak versus 
buaya. 

Kaligis meluncurkan bukunya bertajuk Korupsi Bibit  Chandra, Senin (29/3/2010) 
di Hotel Borobudur, Gambir, Jakarta Pusat. Turut hadir dalam peluncuran buku 
setebal 631 halaman itu, antara lain, mantan Hakim Konstitusi Prof Dr Laica 
Marzuki, Bonaran Situmeang yang merupakan kuasa hukum Anggodo Widjojo, hingga 
Muhammad Assegaf yang merupakan kuasa hukum mantan Ketua KPK Antasari Azhar. 

Dalam siaran pers tertulis yang disampaikan kepada wartawan, Kaligis 
mengatakan, penerbitan buku Korupsi Bibit  Chandra merupakan sebuah bentuk 
kegelisahan dan amarah atas apa yang terjadi dalam proses hukum kasus kedua 
Pimpinan KPK tersebut. 

Menurut Kaligis, dia merasa kebenaran telah dijungkirbalikkan dalam kelanjutan 
kasus tersebut. Seperti terhadap tersangka Anggodo Widjojo, dia mengatakan, 
Anggodo Widjojo telah diperas, sedangkan Ari Muladi justru dilindungi KPK. 

Kaligis mengatakan, masih banyak sejuta kejanggalan yang dapat terkuak melalui 
isi bukunya ini. Seandainya rekaman hubungan Ade Rahardja dan Ari Muladi 
terkuak, semakin menjadi nyata betapa hebatnya korupsi oknum-oknum KPK, ujar 
Kaligis. 

Tidak lupa, Kaligis menyebut besarnya peranan tekanan publik terhadap 
penghentian kasus Bibit dan Chandra di kepolisian ataupun kejaksaan. 
Terpersepsikan di benak publik bahwa kriminalisasi terhadap Pimpinan KPK 
sebagai upaya memperlemah KPK sehingga harus segera dihentikan kasusnya. 
Pemerintah, kata dia, tentu dalam konteks tersebut memerhatikan dan 
mendengarkan suara publik. 

Tetapi dalam hal ini tidak berarti bahwa suatu pemerintahan, termasuk 
institusi penegak hukumnya, mengabaikan hukum, melanggar hukum hanya karena 
mendengarkan desakan atau tekanan publik, tegasnya. 

Hal serupa disampaikan mantan Hakim Konstitusi Laica Marzuki. Dalam sambutannya 
dia mengatakan, kemandirian suatu institusi penegak hukum seyogianya mendapat 
jaminan normatif dari pembuat peraturan perundang-undangan sehingga pada 
saatnya meluangkan kondisi bagi perwujudan sistem hukum yang akuntabel. 

Penyelesaian perkara Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah yang di luar 
pengadilan (out of court) seyogianya tidak berulang lagi, karena amat 
mencederai citra penegakan hukum, bahkan telah merupakan skandal pro justitia, 
sebutnya.




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengapa Faisal memilih bersikap lugas dalam Kasus Century

2010-04-03 Terurut Topik fishbed warlord
terimakasih bung faisal basri, pendapat anda tergolong netral dalam menyikapi  
century. menurut sy memang betul pada saat kita membuat suatu keputusan harus 
bersifat prediktif bukan karena alasan-alasan reaktif.

http://sejarawan.blogspot.com

--- On Sun, 2/28/10, liman PAP liman_...@yahoo.com wrote:

From: liman PAP liman_...@yahoo.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengapa Faisal memilih bersikap lugas dalam 
Kasus Century
To: Koran Digital koran-digi...@googlegroups.com, FP Kompas 
Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Sunday, February 28, 2010, 7:30 AM







 



  



  
  
  http://umum. kompasiana. com/2010/ 02/01/mengapa- saya-memilih- bersikap- 
dalam-kasus- century/



Mengapa Saya Memilih Bersikap Lugas dalam Kasus Century?

Faisal Basri |  1 Februari 2010  |  00:09



Seorang yang tak mencantumkan identitas mengirim pesan singkat (SMS) hari 
minggu kemarin. Isinya sebagai berikut:



“Bpk Faisal Basri Yth. Saya mengamati bpk dan menujukkan tdk independen dalam 
menanggapi terkait dgn skandal Bank Century? Sgt disayangkan, mengapa bpk hrs 
bersikap spt itu! Ingat bhw bpk didengar dan dihargai masyarat selama ini 
karena bpk pengamat yg tajam, kritis dan memiliki integritas yg kuat. Apa sih 
yg diberikan Budiono dan Sri Mulyani pd anda sampai mau “bunuh diri”?” 
(catatan: isi sms saya cantumkan utuh, hanya space yang saya ubah supaya 
tampilannya lebih enak dibaca, dan istilah yang dicetak tebal.)



Dua hari sebelumnya saya mengisi acara di Surabaya. Panitia penyelenggara 
bercerita pada saya bahwa ada seorang anggota yang selalu hadir kalau saya 
sebagai pembicaranya mengatakan kali ini ia tak mau hadir karena Faisal Basri 
sudah tidak kritis lagi. Alasan peserta tersebut adalah karena saya mendukung 
pemerintah dalam bailout Bank Century.



Sewaktu diundang Pansus Century pada 21 Januari lalu, seorang anggota Pansus 
dari Partai Golkar, Harry Azhar Aziz, mengatakan: “Sikap kritis Faisal 
meredup.” Harry juga menyindir sikap inkonsistensi Faisal: “Setahu saya, Faisal 
Basri dikenal sangatlah kritis. Saya masih ingat, beliau pernah ungkapkan 
adanya potensi kerugian negara di Dirjen Pajak sampai Rp 7 triliun. Namun 
sekarang, kok kelihatannya berubah,’’ kata Harry Azhar Aziz, dalam sidang 
Pansus Centurygate, malam ini (Kamis, 21/1). Dikutip dari Rakyat Merdeka online.



Ada empat kata kunci dari tiga nukilan di atas: independen, integritas, kritis, 
dan inkonsisten. Kesemuanya mengandung penilaian bahwa saya tidak lagi kritis, 
tidak konsisten, dan tidak independen. Saya telah berubah, oleh karena itu 
diragukan integritasnya.



Tiga cuplikan yang saya angkat bisa mewakili banyak sekali penilaian terhadap 
saya belakangan ini, terutama setelah kasus Century merebak. Reaksi teman dan 
kerabat macam-macam. Ada yang men-delete saya sebagai teman di Facebook. Ada 
yang mencaci-maki lewat sms, email, dan milis. Ada pula yang “sebel” karena 
“sayang” sebagai cerminan dari pepatah: sahabat sejati adalah yang selalu 
mengingatkan, bukan yang kerap memuji.



Saya tak ingin membela diri. Apalagi mengklaim sinyalemen-sinyalem en di atas 
ngawur. Tidak.



***



Terus terang, saya sempat terombang-ambing menyikapi kasus Century ini. Cukup 
lama saya tak menyampaikan pandangan atau opini berkaitan dengan Century dan 
tak mau diwawancarai oleh media cetak maupun elektronik tentang Century. Saya 
tak memiliki cukup data dan informasi untuk bersikap dan menyampaikan 
pandangan. Apalagi mengingat isu Century kala itu sangat simpang siur, banyak 
dibumbui oleh fantasi, dan sarat muatan politis.



Dengan berjalannya waktu, saya memperoleh banyak sekali data dan informasi. 
Bermula dari seorang sahabat yang mengirimkan via email resume hasil audit BPK 
dan kronologis Century. Setelah itu, saya kebanjiran data dan informasi. 
Beberapa hari kemudian saya memperoleh hard copy hasil audit lengkap BPK yang 
sangat tebal (lebih tebal dari kitab suci).



Bahan yang juga sangat berharga adalah rekaman suara rapat KSSK tanggal 20-21 
November 2008. Rekaman yang berdurasi lebih dari 4 jam saya santap hingga 
menjelang subuh.



Sekarang saya memiliki cukup bahan, baik dalam bentuk hard copies maupun soft 
copies. Tak terkecuali bahan bacaan dari pemberitaan media massa sejak Oktober 
2008 hingga dewasa ini. Setiap hari saya menerima briefing media yang sangat 
lengkap dari seorang sahabat yang baik hati. Bahkan saya diperlihatkan pemetaan 
media dan nara sumbernya.



Mendalami kasus Century sungguh sangat menyita waktu. Sedangkan menyikapi kasus 
ini melibatkan perasaan.



***



Perbedaan pandangan adalah hal yang lumrah. Perdebatan sengit adalah bunga 
demokrasi, demi menghasilkan “kebenaran” walau mungkin tak pernah mencapai 
kebenaran 100 persen.



Dalam menyaring data dan informasi, saya menemukan banyak kebohongan atau 
setidaknya inkonsistensi pada sejumlah opinion leaders. Beberapa Postingan di 
Kompasiana membuktikan hal itu. Dari hari ke hari senarai inkonsistensi kian 
panjang, 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PRESIDEN SBY MEMBUKA TOPENG SANDIWARANYA

2010-04-03 Terurut Topik Suhaimi
Kangmas Ignas Iryanto,

Percuma, buang-buang energi aja Mas...orang-orang macam Opung kita ini atawa 
macam kawan kita seperti Adyanto Aditomo atawa pengamat macam Efendi Ghazali 
ato Kwiek Kian Gie, mereka itu baru akan puas pabila satu diantara 2 hal 
dibawah ini menjadi kenyataan :

1. SBY terpancing memecat Sri Mulyani dan Boediono.
2. DPR melanjutkan proses pansus ke tahapan pemakzulan SBY.

Sepanjang kedua hal tersebut tidak terjadi, maka mereka akan terus-menerus 
dengan segala cara dan kesempatan melakukan provokasi disertai ngedumel.

Salam hangat,
Suhaimi



  - Original Message -
  From: Ignas Iryanto

  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PRESIDEN SBY MEMBUKA TOPENG SANDIWARANYA



  Ini orang tua yang seharusnya kita hormati..namun kok lama lama makin aneh 
saja. Apa saja sih yang sudah dilakukan oleh Opung ini untuk negara, selain 
nyalah-nyalahin orang ?

  Opung, coba cek pemberitaan di seluruh media kita antara tanggal 1 Oktober 
hingga tanggal 21 november untuk bisa melihat apa sebenarnya yang waktu itu 
menjadi pikiran dan kekhawatiran baik publik, ekonom, politisi (bahkan beberapa 
diantaranya adalah anggota pansus), kalangan perbankan (perbanas dan Himbara). 
Saat itu Opung...saat itu.

  Pansus, dengan bantuan media memang telah berhasil membuat publik hanya 
melihat soal ini dari sisi yang diinginkan oleh Pansus' saja dan orang orang 
SBY di Pansus terlalu bebal untuk mengimbanginya, kecuali pembelaan gaya preman 
tanpa substansi dari Ruhut.

  DPR ingin membentuk tim pengawas khusus untuk mengawal rekomendasi pansus..he 
he , lalu apa fungsi komisi tiga ? Bukankah seluruh lembaga hukum tersebut 
dalah mitra komisi 3 ? Biarkan saja komisi 3 yang membentuk tim khusus untuk 
itu ? Jika tidak mau demokrat yang jadi ketua tim, pilih saja orang PDIP yang 
ada disana. Rupanya mereka belum puas jadi bintang TV selama ini dan ingin agar 
sinetronnya diperpanjang penayangannya kalau ini dengan episode TIM PENGAWAS 
DARI SENAYAN.

  Fokuslah pada pengejaran asset yang masih ada di LN serta pemidanaan 
kejahatan korporasi lainnya. (Mau ngejar dana ke Demokrat atau ke tim sukses 
SBY kok ceknya dari data transaksi antar Bank..he he. jika sekiranya memang itu 
pernah dilakukan, tidak akan dilakukan dengan modus transfer lah. jadi 
ngejarnya bukan dengan hanya dengan data dari PPATK...namun sudah lewat masa 
itu). Kalau soal kejahatan kebijakan..rasanya jauh sekali bahwa KPK mampu 
merubah informasi dan rekomendasi menjadi bukti legal.

  Sudah saatnya bekerja saat inidan 4 tahun 7 bulan lagi. Kita tumbuh 
positip bersama China dan India dimasa krisis lalu, momentum itu harus 
dimanfaatkan untuk melesat ke depan.

  Dibawah ini ada tulisan saya versi asli, sebelum diedit oleh harian nasional 
lain dan dimuat sebulan yang lalu (beberapa hari sebelum kesimpulan akhir).

  Fakta yang luput dalam rekonstruksi oleh Pansus
  Ignas Iryanto.

  Masa kerja pansus sudah mendekati akhir. Pemandangan awal, dengan skor 7 – 2, 
sudah disampaikan serta kini pansus berlomba dengan waktu untuk menyelesaikan 
agenda terakhir: menelusuri kemana larinya dana 6.7 Triliun rupiah. Walaupun 
ada beberapa catatan kritis atas kinerjanya, seperti misalnya perilaku etis 
yang memprihatinkan, rendahnya mutu substansi kompetensi dialektis yang 
dimiliki oleh beberapa anggota, (terkadang) tergesernya substansi “angket” yang 
pada prinsipnya merupakan hak untuk bertanya dan mengumpulkan informasi menjadi 
proses pemeriksaan, interogasi dengan gaya seorang penyidik, secara umum hasil 
kerja Pansus layak mendapat apresiasi seluruh rakyat. Berbagai misteri akhirnya 
terkuak oleh langkah-langkah taktis dari Pansus. Menyongsong adanya kesimpulan 
akhir, penulis dengan rendah hati memberanikan diri untuk mengingatkan adanya 
fakta yang luput dari pertimbangan dan  berharap agar arah dari hasil kerja 
Pansus benar-benar
  bermanfaat bagi perkembangan demokrasi serta kesejahteraan seluruh komponen 
bangsa.
  Fakta yang luput dari rekonstruksi
  Terdapat rangkaian fakta yang ditemukan dan menjadi pertimbangan 
fraksi-fraksi dalam pansus yang membawanya kepada kesimpulan bahwa telah 
terjadi pelanggaran dalam pengambilan keputusan oleh KSSK pada tanggal 21 
November 2008 dinihari.
  Pansus lalu melakukan rekonstruksi dua rapat penting yaitu di Bank Indonesia 
dan rapat KSSK di gedung Kementerian Keuangan. Rekonstruksi didasarkan pada 
fakta dalam dua rapat yang telah berhasil digali oleh pansus: peserta rapat, 
pembicaraan, debat, dokumen yang menjadi dasar pengambilan keputusan dan 
mekanisme pengambilan keputusan itu sendiri. Seluruh fakta itu lalu diuji 
legalitasnya, tertib administrasinya dengan mengacu pada berbagai regulasi yang 
berlaku saat itu. Tidak ada yang salah dalam seluruh kerangka kerja tersebut 
kecuali satu. Ada fakta penting yang luput dalam seluruh pola rekonstruksi yang 
dibuat. Fakta yang luput tersebut adalah konteks situasi ekonomi baik nasional 
maupun global yang terjadi dan telah mempengaruhi 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Indonesia Tidak Berdaya Atur Pasokan Gas

2010-04-03 Terurut Topik PB
Yap, hutan di kalimantan semakin berkurang. Setelah kalimantan dibantai, maka 
di masa depan pembantaian hutan terjadi di papua, dan akhirnya indonesia 
kehilangan hutan. 

Demikian juga migas di indonesia. Hanya bertahan hingga berapa puluh tahun ke 
depan. 

SDA Indonesia yg semakin menipis, tetapi rakyat belum juga makmur dan 
sejahtera. Mau pemerintah ke mana kan masa depan penduduk Indonesia ini. 

Lihat saja negara brunei yg hanya mengandalkan migas tanpa ada SDA lainnya, 
tapi rakyat di sana begitu makmur dan sejahtera. 
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Wayan Sugara wayanleug...@gmail.com
Date: Tue, 2 Feb 2010 09:48:12 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com; ekonomi-nasio...@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Indonesia Tidak Berdaya Atur Pasokan Gas

Apakah ada teman teman yang punya ide mengenai penyelamatan ESDM kita.
Karena selain kepemilikan lahan oleh segelintir rakyat mungkin hanya tambang
migas dan lainnya yang kita miliki saat ini, sebab hutan pohon kayu kita
sudah tidak ada lagi alias sudah habis.

Sangat dibutuhkan keberanian untuk melakukan reformasi perjanjian kontrak
karya yang menguntungkan bagi negeri ini.
Malaysia dan Mexico saja bisa.

Sudah seharusnya ada gerakan nyata pembasmian Markus di bidang
pertambangan dan migas.
Sudah adakah gerakan pendukung facebooknya?


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pembangunan PLTN di Babel Dinilai Layak

2010-04-03 Terurut Topik soedardjo batan
Hayo, para ahli BATAN, siapa yang membisiki Pak/Bu Trisworo, sehingga beliau 
membuat tulisan  Apalagi saya denger kebanggaan kita bersama, BATAN, sudah 
bisa mengolah limbah Nuklir dari recovery bahan bakar bekas Plutonium dan 
Uranium. . Hayo, bener nggak berita tersebut. Jika nggak bener malahan 
menurunkan kredibilitas BATAN LHO? Dimana hal itu dilakukan? Apa benar tidak 
melanggar aturan yang ada? Apa malahan kita nggak diwasai ketat oleh IAEAdan 
Amerika?. apa berita ini hanya isapan jempol agar para  teroris lebih marak di 
Indonesia mengincar bahan bakar nuklir untuk perang?
Bagaimana jika kenyataannya Indonesia masih nomor wahid korupsinya, sehingga 
dapat membahayakan kualitas proyek PLTN?

http://hukum.tvone.co.id/berita/view/34048/2010/03/08/indonesia_jadi_negara_terkorup_seasia_pasifik/
Kabar Hukum
Indonesia Jadi Negara Terkorup Se-Asia Pasifik
Senin, 8 Maret 2010 19:32 WIB

Jakarta, tvOne

Indonesia masuk peringkat negara paling korup di Asia-pasifik. Posisi ini 
menggeser peringkat pertama yang sebelumnya ditempati oleh Kamboja. Peringkat 
negara paling korup ini dikeluarkan dalam laporan tahunan Hong Kong-based 
Political  Economic Risk Consultancy Ltd, seperti dilansir Bloomberg. 
Penilaian didasarkan atas pandangan ekskutif bisnis yang menjalankan usaha di 
Indonesia.

Menanggapi kabar ini Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sudah 
menjadi komitmen untuk menegakkan pemerintahan yang transparan, akuntabel dan 
memiliki kredibilitas baik. Korupsi adalah sesuatu yang ingin diperbaiki dari 
sisi reputasi manajemen juga institusi. Sayang dalam penerapannya memang tidak 
mudah.

Untuk itu kami akan coba mengisi (menyeimbangkan informasi) dengan 
berita-berita positif tentang komitmen penegakan reformasi di Indonesia, ujar 
Sri Mulyani usai gelar konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Senin 8 
Maret 2010.

Pemerintah, kata dia, terus menjaga pelayanan dan komitmen integritas ini 
sebagai pejabat publik. Tak hanya kepada institusi atau kementerian di tingkat 
ekskutif, tapi di lembaga yudikatif dan legislatif lainnya pun juga ikut 
diseimbangkan.

Dengan berita-berita seperti itu akan bisa mengimbangi capaian kita semua 
untuk masing-masing pejabat juga institusi dalam memperbaiki reputasi kinerja 
yang menurun, kata dia.



--- Pada Sel, 9/3/10, Triez triswor...@yahoo.com menulis:

Dari: Triez triswor...@yahoo.com
Judul: Re: Bls: [OilGas] Pembangunan PLTN di Babel Dinilai Layak
Kepada: migas_indone...@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 12:31 PM
















 









  Semoga cepat bisa direalisasikan bukan hanya wacana belaka..Begitu juga 
rencana di Semenanjung Muria Jawa Tengah 2016 mendatang..persiapa n juga untuk 
20 tahun mendatang.. Apalagi saya denger kebanggaan kita bersama, BATAN, sudah 
bisa mengolah limbah Nuklir dari recovery bahan bakar bekas Plutonium dan 
Uranium. Tentunya akan sangat baik untuk mengurangi dampak lingkungan.

Maju terus bangsa-ku..Indonesi aku..

salam,

Triez


From:
 Budi Widayono b_widay...@yahoo. com
To: Migas_Indonesia@ yahoogroups. com
Sent: Tue, March 9, 2010 7:10:29 PM
Subject: Bls: [OilGas] Pembangunan PLTN di Babel Dinilai Layak









 






  Saya sangat setuju.
Letak Pulau Lepar yg berada di selatan pulau bangka yang sangat jauh dari 
komunitas, cocok untuk lokasi PLTN, namum harus dilakukan penelitihan dan 
dampak lingkungan.

--- Pada Sel, 9/3/10, Frank fta...@gmail. com menulis:

Dari: Frank fta...@gmail. com
Judul: [OilGas] Pembangunan PLTN di Babel Dinilai Layak
Kepada: migas_indonesia Migas_Indonesia@ yahoogroups. com
Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 12:56 PM







 













Pembangunan PLTN di Babel Dinilai Layak




Pembangunan PLTN di Babel Dinilai Layak
Selasa, 9 Maret 2010 10:44 WIB | Warta Bumi | Pemanasan
Global | Dibaca 266 kali
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Eko Maulana Ali.
(ANTARA)

Pangkalpinang (ANTARA) News- Gubernur Provinsi Bangka
Belitung (Babel), Eko Maulana Ali, menilai, pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir (PLTN)cukup layak dan strategis di provinsi
itu.

Pembangunan PLTN cukup layak dan strategis di provinsi ini untuk
mengatasi persoalan krisis listrik, katanya di Pangkalpinang,
Selasa.

Menurut dia, Babel sebagai provinsi kepulauan yang secara
geografis terletak di tengah-tengah sangat memungkinkan untuk dibangun
PLTN.

Tentu pembangunan PLTN ini tidak rencana jangka pendek, tetapi
adalah jangka panjang yang membutuhkan proses dan kajian mendalam,
ujarnya.

Ia mengatakan, pembangunan PLTN ini sudah menggunakan teknologi
tinggi dan canggih sehingga harus melalui kajian secara ilmiah.

Sebelum
dibangun tentu harus ditinjau berbagai aspek yang tidak merugikan daerah dan
masyarakat, ujarnya.

Pembangunan PLTN itu bukan tidak mungkin mengingat
persediaan batu bara dan minyak bumi akan habis.

Ketika produksi batu
bara dan minyak bumi mulai berkurang, tentu PLTN menjadi solusi yang strategis
untuk menjamin ketersediaan listrik di provinsi ini, katanya.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PKI

2010-04-03 Terurut Topik manneke budiman
Hehehehe, mutr ters. Jumpalitan, salto, akrobat, bolak-balik 
kata dan pernyataan. Pak Verdi, jangan mau dikadalin dan dijadiin kuli sama 
manusia satu ini. Ini orang sebetulnya sudah tau semua itu tapi dia sengaja 
pura-pura tolol dan memberi kesan naif. Tujuannya cuma mau ngerjain Anda doang.
 
Nama emailnya mister belajar, jadi suruh saja dia cari sendiri semua jawab dari 
pertanyaan pura-puranya itu. Ini zaman internet dan infoe tentang PKI segudang 
di dunia maya. Jadi omong kosong si mister belajar ini tidak tahu 
apa-apa,kecuali kalo dia baru mendarat dari planet Jupiter.
 
manneke

--- On Mon, 2/1/10, Kicky mr.bela...@gmail.com wrote:


From: Kicky mr.bela...@gmail.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Kicky..Gus Dur Pahlawan Nasional, 
Suharto Penjahat Nasional!
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Monday, February 1, 2010, 10:12 PM


 



Pak Verdi,
Saya senang berdiskusi dengan Anda
Anda jangan anggap saya ini adalah sejarawan yang mengerti segala sejarah
soal PKI dan Suharto.
Justru saya ingin belajar dari teman-teman termasuk Anda barangkali ada data
yang kelewat oleh saya.
Tapi saya jelas-jelas menampik semua dugaan dan prasangka yang kemudian
dijustifikasi.
Kalau dugaaan WAJIB kita tulis dugaan.
Anggap saja saya ini orang bodoh pak.

===
PKH, adalah kelompok yang memisahkan pada tahun 1917 memisahkan dari
Indische Sociaal-Democratisc he Vereeniging (ISDV) karena menolak
ketidak-adilan yang diterima oleh orang Indonesia dari pemerasan oleh
kaum kapitalis Belanda. H -- adalah Hindia, karena saat itu TIDAK ADA NAMA
INDONESIA.

 ===
Pak, boleh saya dapat link soal kenapa PKH, Partai Komunis di Hindia Belanda
berpisah dari ISDV?
Saya coba google tapi dapat info yang beragam

Saya coba menyamakan data soal ISDV dengan bapak, ini sekelumit soal ISDV
yang saya dapat

Partai ini didirikan atas inisiatif tokoh sosialis Belanda, Henk
Sneevliethttp://wapedia. mobi/id/Henk_ Sneevlietpada
1914 http://wapedia. mobi/id/1914, dengan nama Indische
Sociaal-Democratisc he Vereeniging
(ISDV)http://wapedia. mobi/id/Indische _Sociaal- Democratische_ 
Vereeniging(atau
Persatuan Sosial Demokrat Hindia Belanda). Keanggotaan awal ISDV pada
dasarnya terdiri atas 85 anggota dari dua partai sosialis Belanda, yaitu
SDAP (Partai Buruh Sosial Demokratis) dan SDP (Partai Sosial Demokratis),
yang aktif di Hindia Belanda [1]

Pada Oktober 1915 ISDV mulai aktif dalam penerbitan dalam bahasa Belanda, *Het
Vrije Woord* (Kata yang Merdeka). Editornya adalah Adolf
Baarshttp://wapedia. mobi/id/Adolf_ Baars
.

Pada saat pembentukannya, ISDV tidak menuntut kemerdekaan Indonesia. Pada
saat itu, ISDV mempunyai sekitar 100 orang anggota, dan dari semuanya itu
hanya tiga orang yang merupakan warga pribumi Indonesia. Namun demikian,
partai ini dengan cepat berkembang menjadi radikal dan anti kapitalis. Di
bawah pimpinan Sneevliet partai ini merasa tidak puas dengan kepemimpinan
SDAP di Belanda, dan yang menjauhkan diri dari ISDV. Pada
1917http://wapedia. mobi/id/1917,
kelompok reformis dari ISDV memisahkan diri dan membentuk partainya sendiri,
yaitu Partai Demokrat Sosial Hindia.
ISDV itu dibentuk dimana? Di Hindia Belanda atau di Belanda?
Dan bisakan bapak bantu saya akan pertanyaan pada awalnya ISDV ini beraliran
sosialis murni atau sosialis komunis?

 ===
Pak, boleh saya tahu link atau sumber statement Anda ---
ada S E B E L U MIndonesia ada, S E B E L U M sumpah pemuda, dan YANG
PERTAMA yang melakukan

perlawanan politik, sosial dan senjata DALAM BINGKAI NASIONAL, bukan bingkai
ras, agama, ataupun kedaerahan.
 ==
Anda bercanda ya?
Apakah Anda kira Indonesia sudah ada pada tahun 1917?
Apakah Anda kira PKH digerakan atas kepentingan daerah/ras tertentu?
Apakah Anda kira PKH digerakan atas kepentingan agama tertentu?
 ==

Pak Verdi, justru itu kan pertanyaan saya.. Indonesia belum ada saat PKH
ada (1917), tapi kok bapak pakai bingkai Nasional, bukan bingkai ras, agama
ataupun kedaerahan, karena kan saat itu anggota PKH hanya ratusan orang saja
Inilah yang saya inginkan kejelasan.


Instead, Anda memilih untuk melakukan DEMONISASI terhadap PKI sehingga
PEMBUNUHAN MASAL ITU SEOLAH-OLAH BISA DIBENARKAN.
Menarik, karena SELAIN CARA INI LAH PERSISNYA YANG DIGUNAKAN OLEH SUHARTO,
Anda jadi menunjukan BAGAIMANA CARA SUHARTO MEMBENARKAN JUTAAN LITER DARAH
di tangannya itu.

Pak Verdi, justru inilah kesalahn bapak, menganggap saya membenarkan
Suharto tidak pak...
Saya hanya mencoba menggambarkan bahwa PKI itu juga punya sisi buruk.
Itu saja
Kalau bapak menganggap saya punya pendapat PKI itu buruk lantas saya
membenarkan Suharto melakukan apa saja, rasanya terlalu sempit cara berpikir
seperti itu.
Yang saya inginkan, hayo mari kita sama-sama mengangkat soal ini secara
obyektif dan seimbang.
Dan biarkan masing-masing menilai setelah semua data terkuak jelas dan
berimbang.

 ==
+ Kata PEMBERONTAKAN 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kejahatan Melalui Internet: Yang Jahat Bukan Internetnya

2010-04-03 Terurut Topik setiawan_hasrul
Beberapa pekan terakhir ini, saya lihat media ramai memberitakan maraknya 
kejahatan yang dilakukan menggunakan jejaring sosial, facebook dan semacamnya. 
Salah satunya kasus penipuan yang dilakukan seseorang bernama Selly yang hingga 
kini masih terus dikejar polisi. Kemudian juga ada kasus penculikan seorang 
gadis yang bermula dari aktivitas berkenalan di facebook. Karena kabar-kabar 
negatif tersebut, mungkin kini orang mulai berfikir bahwa internet mempermudah 
orang melakukan kejahatan.

Sayang sekali jika kemudian orang menyalahkan internetnya. Jika suatu kejahatan 
terjadi, menurut saya, yang tidak benar adalah orangnya. Internet hanya 
dipergunakan untuk mempermudah si penjahat melakukan aksinya. Coba saja jika 
internet dipakai oleh seorang dokter untuk mempermudah dia melakukan operasi 
jantung, jadilah internet berguna untuk menyelamatkan nyawa orang. Internet 
menjadi bermanfaat untuk kebaikan. detailnya baca di 
http://www.hasnulsuhaimi.info/perspektif/kejahatan-melalui-internet-yang-jahat-bukan-internetnya/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Megawati: PRESIDEN HARUS SELAMATKAN POLRI

2010-04-03 Terurut Topik Alex Simanjuntak
Megawati: Presiden Harus Selamatkan Polri 

By Hadi Suprapto, Agus Dwi Darmawan - Senin, 22 Maret




 Megawati Saat Acara Dialog Calon Presiden 

VIVAnews - Pernyataan mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Komisaris 
Jenderal Susno Duadji yang mengungkap adanya 'makelar kasus' di tubuh Polri, 
membuat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri meragukan keabsahan 
seluruh instansi di negeri ini.
 
Megawati pun menyarankan agar sebaiknya Presiden terjun langsung mengintervensi 
kebenaran dugaan itu dan membersihkan makelar kasus itu.
Kalau pak Susno sampai menyampaikan hal itu (adanya makelar kasus) harus 
diambil alih Presiden, kata Megawati usai membuka Kongres Daerah ke III PDI 
Perjuangan Wilayah Jakarta, di Ancol, Jakarta, Minggu 21 Maret 2010.
Megawati melihat pernyataan Susno itu dari dua sisi pandang. Pertama bagaimana 
Susno sebagai mantan petinggi di Polri dan kedua pandangan secara pribadi.
 
PDI P berharap masalah ini tidak menjadi perdebatan dan kemudian memunculkan 
istilah-istilah baru seperti cicak vs buaya pada beberapa waktu lalu. Yang 
terpenting menurut Megawati adalah  Presiden harus menyelamatkan instansi itu 
atas hal-hal yang memang dianggap negatif.
Sebagai mantan Presiden, adanya pernyataan seperti itu maka harusnya instansi 
seperti Polri diselamatkan, ujar dia.
Tapi jangan kemudian hanya terpaku pada satu isntansi saja, karena mungkin saja 
instansi lain dinegara ini juga harus dipertanyakan statusnya kalau berbicara 
betul tentang makelar kasus.
 
Seperti ramai diberitakan, Susno beberapa waktu lalu menyebut inisial beberapa 
pejabat atas adanya dugaan 'jenderal markus' alias makelar kasus di Mabes Polri.
Susno mengatakan itu diketahui ketika dirinya masih menjabat sebagai 
Kabareskrim, pada 2009 lalu, terdapat laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis 
Transaksi Keuangan (PPATK). Laporan itu tentang pembengkakan pembengkakan 
rekening seorang karyawan pajak atas nama Gayus M Tampubolon. Uang dalam 
rekening itu senilai Rp 25 miliar.
 
Namun, dalam penyidikan, uang yang dinyatakan bermasalah adalah Rp 400 juta. 
Sedangkan sisanya, kata Susno, yakni sekitar Rp 24,6 miliar tidak diketahui 
keberadaanya.
Namun demikian, Susno menganggap tim propam bentukan Polri yang dipimpin oleh 
Wakapolri dan Irwasum untuk mengusut kasus ini tidak akan mendapatkan hasil 
maksimal.
 
Karena, kata dia, kasus ini adalah kasus suap yang harus ditangani oleh 
penyidik. Bukan tim (yang dibentuk), kalau tim itu nanti hasilnya akan 
mengarah pada pelanggaran disiplin, kata dia.
Menurut dia, kasus ini bukan menjadi urusan Wakapolri atau pun Irwasum. 
Sehingga, lanjut dia, tim yang dibentuk untuk mengusut kasus ini tidak akan 
berhasil mengungkap kasus 'jenderal markus' di Mabes Polri.
hadi.supra...@vivanews.com


  __
Yahoo! Canada Toolbar: Search from anywhere on the web, and bookmark your 
favourite sites. Download it now
http://ca.toolbar.yahoo.com.

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Markus pajak

2010-04-03 Terurut Topik Wayan Sugara
Katanya Pajak adalah sesuatu yang pasti, hampir sama dengan mati.
Kemarin isunya para artis berame rame meminta keringanan pajak. Cuma
keringanan...


http://id.news.yahoo.com/viva/20100310/tpl-susno-ada-markus-pajak-rp-25-m-di-ma-fa55e98.html

Menarik ya, ada yang berani bayar 25 milyar supaya tidak perlu membayar pajak..
Kebayang dong, besarnya pajak yang sebenarnya harus dibayar?

Siapa dan berapa nilainya?

Salam,
Wayan


[Forum-Pembaca-KOMPAS] REMINDER-AGENDA FESTIVAL APRIL-A CULTURAL FEMINIST FESTIVAL 13-17 APRIL 2010

2010-04-03 Terurut Topik Faiza Mardzoeki

FESTIVAL APRIL 2010

Untuk Pembebasan dan Kreativitas Perempuan


Pameran Foto “Desiring  The Body” /Mendamba Tubuh 


13-16 April 2010 di Goethe Haus, 
dibuka kembali tanggal 21-27 April 2010 bekerja sama dengan V Film Festival.
Kurator: Lisabona Rahman-Project Officer Irma Chantily

Pembukaan Pameran-Opening Party : 13 April 2007, pukul 18.30, lokasi Goethe Haus

Tentang Pameran Foto “Mendamba Tubuh”


Pameran ini bertujuan membuka pandangan lebih luas dan mendobrak
tabu soal tubuh perempuan yang dimaknai secara personal oleh 12 fotografer  
Indonesia. Rekaman lensa tersebut adalah analisa
kritis dimana perempuan menghargai, merefleksikan antar relasi yang
sifatnya personal dan sosial dan cara pandangnya terhadap tubuh yang
mempengaruhi pikiran, sikap dan perilakunya dalam masyarakat.  Tujuan
utamanya adalah memberikan ruang bagi perempuan untuk mengekspresikan
seksualitasnya secara kreatif dan menghasilkan wawasan kritis.

Pada pameran ini juga akan diselenggarakan satu kali Artist Talk atau
Obrolan bersama fotografer supaya para juru foto ini bisa berinteraksi
dan berdiskusi serta mendengar langsung tanggapan pemirsa tentang
karyanya. 


Artist Talk akan berlangsung di sekitar ruang pamer pada tanggal 16 April jam 
19 s/d 21.00.
   

Pentas Teateral  Surat-Surat  Kartini 
13 April 2007, Pukul 20.00 di Goethe Haus
Sutradara Laksmi Notokusumo



Bila kita menelaah surat-surat kartini yang sangat panjang dan
jumlahnya ratusan, yang ia tulis untuk para sahabatnya bangsa kulit
putih, ungkapan batinnya menunjukkan sikap kritis dan perhatian yang
sangat besar terhadap   persoalan perempuan dan bangsanya. Kartini
menulis tentang berbagai masalah antara lain tentang adat, ekonomi,
hukum, sosial politik, kesenian, dan agama.


Surat-Surat Kartini, bertutur tentang peristiwa dan pengalaman
kehidupan nyata penulis, lingkungan keluarga serta masyarakat
sekitarnya. Surat-surat Kartini juga menghadirkan sikap kritis, mimpi,
cita-cita, gagasan dan pikiran yang revolusioner khususnya terhadap
kehidupan perempuan Jawa dan seluruh bangsa  Indonesia dimasa itu dan
masa depan. Hal-hal tersebut selama ini kurang dikenal, dan belum
dihayati, yang ingin disampaikan kepada masyarakat, agar masyarakat
terutama kaum muda lebih mengenal Kartini dan terinspirasi mewujudkan
cita-citanya.


Pada salah satu rangkaian acara Festival April 2010, Penyusun
naskah  dan Sutradara Laksmi Notokusumo, dibantu Kurator Umi lasmina,
Asisten Sutradara Bei, Manager Produksi Dewi Djaja, Manager Panggung
Jerry Pattimana, Penata Kostum Asmoro Damais, Ilustrator Musik Mogan
Pasaribu, dan Penata Lampu Aziz D, akan menghidupkan sebagian kecil
surat-surat Kartini dari masa kanak sampai menjelang kematiannya pada
bulan Desember 1904 di usia yang sangat muda 25 tahun.
Peristiwa-peristiwa, sikap kritis, cita-cita,  pesan dan harapan
Kartini akan digaungkan melalui pertunjukkan teateral yang akan
dibacakan oleh 4 pelajar SMU (Feirina, Jessika, kenia, Viera) dan
diperankan  oleh 4 Alumni Jurusan Tari IKJ. (Achi/ Kartini,
Popy/Kardinah dan Rukmini keduanya adik Kartini dan Nana sebagai penari
Bedhoyo. 




Pidato Kebudayaan: “Feminis Indonesia Abad 21: “ Dari mana mau ke mana?”

Dimeriahkan oleh  MUSIK DAN LAGU PADUAN SUARA HARMONI ANTAREA DAN  SITA (RSD) 
NURSANTI
14 APRIL 2010, PUKUL 19.00 Di Goethe Haus


Pidato Kebudayaan “Feminis Indonesia abad 21: Dari maka akan ke mana?” 

Oleh Prof. Dr. Saskia E. Weiringa dan Mariana Amiruddin

Apa
yang dapat kita pelajari dari sejarah gerakan perempuan di Indonesia,
baik sebelum dan sesudah kemerdekaan? Apa tantangan hari ini untuk kaum
perempuan? 


Prof. Dr. Saskia E. Wieranga, seorang akademisi, peneliti dan
aktivis dari Universitas Amsterdam. Salah satu buku penting yang telah
ditulisnya adalah mengenai “Sejarah Penghancuran Gerakan Perempuan di
Indonesia”. Prof. Saskia  akan  menyampaikan pidatonya tentang sejarah
dan warisan apa yang telah ditinggalkan oleh  kaum pergerakan perempuan
di Indonesia. Apa saja fase  gerakan  yang telah terlewati? Apa yang
dapat dipelajari dari masa lalu? Apa perbedaan  situasi tahun 60-an
ketika Gerwani memiliki  sekitar satu juta anggota, di tengah perang
dingin, dengan situasi hari ini? Apa yang telah hubungan antara gerakan
perempuan internasional, dengan arus yang berbeda, dan gerakan di
Indonesia? 


Mariana Amiruddin, aktivis perempuan lulusan magister Humaniora
Kajian Wanita Pasca Sarjana Universitas Indonesia dan bekerja sebagai
direktur eksekutif JURNAL PEREMPUAN akan berbicara sebagai seorang
aktivis dalam gerakan Indonesia kontemporer. Mariana akan membahas
aspek-aspek dari situasi saat ini. Bagaimana keadaan organisasi gerakan
perempuan hari ini ? Sejauh mana masyarakat menyadari bahwa perempuan
tertindas atau menderita diskriminasi? Apakah hambatan utama dalam
perjuangan untuk mengakhiri situasi ketertindasan/kemiskinan dan
diskriminasi? Bagaima kaum perempuan Indonesia bisa berperan dan
memberi pengaruh terhadap masa depan bangsa ini ? 




Pentas Teater   “TIGA 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Lapor Korupsi, Guru Dipecat

2010-04-03 Terurut Topik Emanuel Dapa Loka


 Lapor Korupsi, Guru Dipecat
 
 
 

 Liputan6.com, Boyolali: 
Seorang guru melaporkan sejumlah kasus 
dugaan korupsi di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga 
Boyolali, Jawa Tengah. Sang guru juga melaporkan dugaan korupsi 
pembangunan pagar sekolah senilai ratusan juta rupiah.



 Namun anehnya, meski laporannya terbukti dan sejumlah pejabat 
sekolah sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian, guru bernama
 Purwanto itu harus kehilangan pekerjaan akibat dipecat oleh Bupati 
Boyolali.



 Merasa tidak bersalah, 
Purwanto menempuh jalur hukum untuk 
menyelesaikan kasus yang menimpanya. Didampingi 17 advokat dari Peradi 
Kota Solo, dia akan mempraperadilankan Bupati Boyolali karena dianggap 
sewenang-wenang.



 Sementara itu pihak Badan 
Kepegawaian Daerah Boyolali menyebut 
Purwanto terkait tindak indisipliner dengan meninggalkan tugas tanpa 
izin juga mengikuti ujian untuk melanjutkan studi ke luar negeri tanpa 
izin atasan. Purwanto membantah hal itu.(JUM)


  
___
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PKI

2010-04-03 Terurut Topik Wal Suparmo
Salam,
Kedua belah fihak telah melakukan kekejaman dan kalau mau obyektif ,juga kedua 
belah SALAH. Tetapi fakta sekarang selalu menunjukkan pemberitaannya berat 
sebelah.
Praktis  saja, setelah  45 tahun, apa hasilnya bagi negara dan bangsa?Bukan 
kegagalan tetapi juga bukan kemajuan seperti yang dipertunjukkan negara2 lain( 
RRT,Rusia termasuk Kuba,dan Vietnam yang mulai melambung Indonesia), yang telah 
mereformasi ideologi itu.Yang sekarang mulai dipelopori oleh KAUM BURUH dan 
PEKERJA yang mulai sadar dengan rayuan gombal sekarang yang tidak memihak 
rakyat miskin sedangkan pemimpinnya menjadi semakin kaya dengan fasilitas yang 
bertlimpah.
Wasalam,
Wal Suparmo

--- Pada Sen, 1/2/10, Kicky mr.bela...@gmail.com menulis:


Dari: Kicky mr.bela...@gmail.com
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gus Dur Pahlawan Nasional, Suharto 
Penjahat Nasional!
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 1 Februari, 2010, 8:16 AM


 



Yuk pak kita bikin pengadilannya. 
Pengadilan dimana yah?

Sebelum bapak menggelar pengadilan buat dugaan pembantaian 1966, gimana
dengan pembantaian yang dilakukan PKI terhadap para ulama dan petinggi agama
lainnya?
Bagaimana dengan pemberontakan Madiun yang jelas dipelopori PKI.

Pak, boleh share apa yang bapak ketahui soal PKI, maksud saya keburukan yang
dilakukan oleh PKI pada jamannya. Katakanlah periode 1924 - 1965.

Salam

Kicky


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Dosen: Pemantau atau Pengawas UN?

2010-04-03 Terurut Topik loekyh
Berikut pengalaman mayoritas teman-teman dosen Unhas yang menjadi 'pengawas 
independen' pelaksanaan UN di Makassar. Mereka tak bisa masuk ruang ujian 
dengan alasan setiap pemantau dilarang masuk. Padahal status mereka adalah 
pengawas (bukan pemantau) independen. Boro-boro mengawas ruang kelas, melihat 
bungkus paket soal saja di larang. Polisi yang ikut berjaga pun terkesan 
membantu mereka. Mereka yang melarang beralasan:Mereka kerja untuk Diknas, 
bukan untuk Unhas. Larangan tsb katanya sesuai arahan dari Diknas Sulsel. 

Jadi, para dosen Unhas hanya duduk2 di pos dan menerima gaji buta yang cukup 
besar (transport dalam kota 150 ribu/hari, luar kota mencapai 500 ribu/hari, 
belum termasuk honor), jauh lebih besar dibanding honor para guru pengawas UN.

Salam 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Nasihat kepada anggota DPR

2010-04-03 Terurut Topik Pu-Yee

Presiden Obama sudah membaca 5000-an buku politik dan sejarah Amerika sepanjang 
hidupnya utk mampu mengucapkan itu dengan penghayatan. 

Harap di-ingat bahwa di perpustakaan DPR-RI buku-buku sering berdebu tak pernah 
tersentuh tangan manusia.
(Twitter dan Facebook lancar !) Kecanduan pula tampil di televisi, ngobrol 
! (Kata orang Batak : Marpollung !)

_
Kartono Mohamad kmj...@... wrote:

 Melihat gaya anggota pansus bank century termasuk lobi-lobi yang dilakukan
 SBY and his team, ijinkan saya menyampaikan cuplikan pidato Presiden Obama
 di depan Kongres baru-baru ini, yang cocok untuk anggota DPR RI dan juga
 para pejabat di eksekutif. Tentu kata American people diganti dengan
 Indonesian people.
  
 The president said in his State of the Union address that we were sent here
 to serve our citizens, not our ambitions. So let's show the American people
 we can do it together. 
  
 Salam
 KM
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Polisi menistakan dirinya

2010-04-03 Terurut Topik Nugrasius - W73
(news) Polisi Menistakan Dirinya Sendiri 
http://groups.yahoo.com/group/Migas_Indonesia/message/91063;_ylc=X3oDMTJyZjB0MzZlBF9TAzk3MzU5NzE1BGdycElkAzM4NjI5MTcEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDgzMzQxBG1zZ0lkAzkxMDYzBHNlYwNkbXNnBHNsawN2bXNnBHN0aW1lAzEyNjkyNDEwMTU-
Posted by: Ahmad Mujib ahmad.mu...@gmail.com 
mailto:ahmad.mu...@gmail.com?subject=%20re%3a%28news%29%20polisi%20menistakan%20dirinya%20sendiri
   ahmad.mujib http://profiles.yahoo.com/ahmad.mujib
Sun Mar 21, 2010 5:04 pm (PDT)


Polisi Menistakan Dirinya Sendiri

Source :
http://polhukam.kompasiana.com/2010/03/22/polisi-menistakan-dirinya-sendiri/

Bapaeogi :
suka memperhatikan kehidupan dan membaca sifat sifat manusia dalam skala
personal maupun komunal. Di komunitas pedalungan, seorang dewasa biasa
dipanggil dengan nama anak pertamanya, jadi Bapae Ogi adalah nama saya
sekarang, sedang nama kedua saya adalah Bapae Dido.

| 22 Maret 2010 | 03:34

Alamarhum Bapak saya adalah polisi, tapi sudah pensiun sejak 1972, jaman
nya Polisi masih bersih dan belum ternista. Sekarang kalau melihat Polisi di
negara , orang pasti geram, muak dan selalu terbayang pencuri
berseragam. Bahkan ada Ketua Mahkamah Konstitusi memberikan gambaran, kalau
orang lapor kehilangan kambing, bisa-bisa sapi nya ikutan hilang. Orang
lapor kehilangan dompet saja musti bayar biaya pelaporan, padahal sudah
hilang kecopetan karena ketidak kompeten an petugas keamanan, lah kok ketika
lapor malah kena uang administrasi, biaya mengetik, uang stempel.

Belum lagi yang namanya Polantas, sudah tersohor dimana-mana, selalu main
uang damai. Mengadakan razia-razia liar terutama kalau sudah tanggal tua.
Banyak orang yang memiliki pengalaman tidak nyaman dengan Polisi di jalanan,
kalau melihat polisi malahan merasa tidak aman. Konon beberapa Kasatlantas
meminta setoran dari anak buahnya setiap mereka pakai mobil dinas atau motor
untuk berpatroli. Uang bensin untuk patroli sudah ditilep sehingga sang anak
buah harus swadaya dalam menjalankan tugasnya, ujungnya tentu saja malak
pengguna jalan yang selalu ada saja salahnya ..

Reskrim dan intel juga sama saja, permainannya dengan cukong-cukong dan
orang-orang kesandung kasus. Back up kejahatan, Jual beli kasus, tawar
menawar untuk penyelesaian damai, sudah jadi rahasia umum. Orang-orang yang
pernah berhubungan dengan reskrim pasti mengerti benar bagaimana rasanya
kalau punya masalah dengan mereka. Bagaikan serigala, mereka berebut mangsa,
bukan memberikan pelayanan dan bantuan, tapi malah lebih menyusahkan dan
membuat urusan semakin ruwet berkepanjangan. Semua didasarkan pada
kewenangan mereka untuk menilang, untuk memberkas, untuk memberlakukan
pasal-pasal.

Pengalaman buruk ini sudah menjadi umum di masyarakat, sangat nyata dan
terendus oleh banyak hidung. Polisi bukan lagi pekerjaan mulia, bad
Cop lebih banyak dibanding Good Cop, tapi setiap kali muncul masalah, selalu
saja dibilang oknum. Kalau sudah lebih dari 70% oknum, maka itu bukan lagi
suatu organisasi bersih, hanya sekedar sarang mafia. Orang bahkan bilang
cuma ada dua polisi jujur, yaitu polisi tidur dan polisi patung.

Itu adalah gambaran Polisi di negara , bagaimana di indonesia ? Ketika
kasus Cicak lawan Buaya mencuat, semua anak bangsa berbaris dibelakang
Cicak, belum pasti Cicak nya benar, tapi sudah terlanjur tergambar jelas
bahwa Buaya hanyalah sekedar mahluk buas yang jahat luar biasa. Sayangnya
dalam kasus itu, Buaya dikerucutkan pada sosok Susno, bukan di kambing
hitamkan tapi di buaya kan, bahkan ketika Susno menangis di depan forum DPR,
orang-orang bilang air mata buaya. Sebenarnya yang buaya bukan Susno, tetapi
institusi nya. Moment itu tidak disadari oleh Pimpinan kepolisian untuk
segera memperbaiki diri. Untuk mengubah image yang terlanjur berkembang di
masyarakat bahwa Polisi bukanlah sahabat rakyat. Tidak dilakukan gebrakan
pembersihan internal dan pendisiplinan agar kinerja kepolisian menjadi lebih
baik. Tetap saja kenakalan-kenakalan lama dipelihara, tidak berubah.
Prestasi yang dicapai Densus 88 dianggap anomali dan spesial, bukan korps
polisi secara umum. Tetap saja Kapolres-kapolres kaya raya dan bergaya hidup
mewah, tanpa rakyat tahu darimana mereka dapat uang sedemikian berlebihan,
jauh melebihi gaji nya.

Oleh karena itu ketika Jendral Polisi Susno bernyanyi bahwa ada makelar
kasus di kepolisian, penilapan uang 25 miliard, orang geleng-geleng dan
percaya padanya. Bantahan dari kepolisian sudah terlanjur tidak bisa
dipercaya. O begitu to caranya pejabat itu jadi kaya raya, mangkanya
kalau sudah laporan ke KPK hartanya bisa eM eM an . ternyata salah satu
modus pengutilan nya semacam itu. layak saja. Kemudian kalau ditengok gaya
hidup pejabat-pejabat yang lain dan menemukan model yang sama pasti
terfikirkan  modus yang bagaimana lagi yang dipakai pak pejabat yang ini
buat jadi kaya ? Apapun modus nya dasarnya pasti nyolong juga, korupsi.
Lengkaplah bukti yang menempatkan Indonesia raya di urutan pertama negara
paling korup se asia pasifik saat ini.

Balik 

  1   2   3   >