Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PKI
Faktanya memang Amerika tidak bisa membedakan Pancasila dan Komunis. Maka, Amerika menanam Soewarto yang akhirnya menggunakan Soeharto. On 2/5/2010 7:45 AM, verdi adhanta wrote: === Saya jawab ya... Kenapa? Mungkin saja kalau waktu itu tidak ada PKI, maka tidak muncul HMS. === Sampai saat ini, ini adalah pernyataan ter-tolol dari seluruh pernyataan tolol Anda di forum ini. Inilah akibat perbuatan Suharto, yang untuk menutup-nutupi sejarah PKI, konsekuensinya ia harus menutup-nutupi sejarah nasional indonesia. YANG JELAS; Kalau PKI tidak pernah Ada, most likely TIDAK AKAN PERNAH ADA INDONESIA. Kalau PKI tidak pernah Ada, most likely yang ada adalah NEGARA NASIONAL HINDIA yang diwakili Volkstraad. Negara Nasional Hindia, seperti commonwealth Malaysia. Karena untuk menutup-nutupi sejarah PKI, Suharto mau tidak mau harus menutup-nutupi sejarah pergerakan konsep nasional versus nasionalisme Hindia yang merupakan jawaban Belanda atas perlawanan kelompok kiri. Pada saat itu perlawanan kelompok kiri terhadap Belanda dengan nasionalisme berdasarkan PERJUANGAN KELAS, (Class revolution). Konsep Nasional yang diusung, adalah perjuangan kelas secara nasional (kaum buruh dan tani HINDIA) dalam konsep nasionalisme HINDIA. PKI lah (ISDV) yang terus menerus mengagitasi agar kepasifan Sarekat Islam berubah menjadi militansi dan menjadi motor sosio-politik bagi organisasi tersebut. ISDV juga yang menjadi motor dan sekutu utama Insulinde (Tjipto Mangunkusumo, Douwes Dekker) pada awal pergerakan mereka. Hanya setelah ISDV melihat ketidak-berpihakan Tjipto Mangunkusumo terhadap rakyat proletar, akhirnya pada tahun 1916 ISDV memutuskan aliansi dan menarik seluruh anggotanya keluar dari Insulinde. Hal ini terutama karena Insulinde, ternyata, SEKEDAR mementingkan kekuasaan politik (kepemimpinan) Eurasia dan pribumi saja tapi tetap DALAM KONSEP NASIONAL HINDIA, tapi tidak memperhatikan kemerdekaan identitas itu sendiri (konsep INDONESIA sebagai negara yang mandiri). Hal ini berlangung terus selama Volksraad (Dewan Rakyat buatan Belanda), ketika Tjipto Mangunkusumo, Muis, dan lain-lain ikut dengan Belanda dalam bingkai NASIONAL BELANDA ini, PKI LAH organisasi yang TERUS MENERUS mengagitasi dan menggembosi politik Volksraad. FAKTANYA, adalah Sosrokardono, Alimin, Semaun dan Bergsma, yang menciptakan alternatif VOLKSRAAD YANG SESUNGGUHNYA, pada bulan Mei, 1919; Hanyalah PKI--terutama faksi semarang--yang dengan tegas menolak kerja sama, saat tokoh-tokoh Nasional lainnya bermain di Volksraad buatan Belanda. Dan terbukti, sampai akhir, dari seluruh proposal Undang-undang yang diproduksi Volksraad, CUMA TIGA yang disetujui pemerintah Belanda. DAN KENYATAANYA: Volksraad yang sesungguhnya buatan Alimin, Semaun dkk-LAH yang membangun simpati rakyat/petani sehingga berbondong-bondong masuk Sarekat Islam, yang menjadi momok utama Belanda pada saat itu. Bahkan apa yang menjadi kesempatan besar bagi penyatuan kekuatan revolusioner yang masif, yaitu anggota PKI dan non-PKI dalam Sarekat Islam, dihancurkan karena tergiurnya Abdul Muis (Sarekat Islam non PKI) dari CSI (Central Sarikat Islam) untuk bergabung dengan Volksraad. Abdul Muis datang ke Belanda meminta agar DIIJINKAN membentuk milisi Indonesia. (!!) Kesempatan penyatuan kekuatan masif ini pun hampir berhasil ketika Tan Malaka (Ketua PKI setelah Semaun) berpidato dalam kongres SI tahun 1921 tentang penyatuan SI non-PKI dan PKI. Lagi-lagi Abdul Muis berulah menyerang. Untung KH Tubagus Hadikusumo (Muhamadiyah) berdiri mendukung Tan Malaka, sehingga efek perpecahan yang dibuat Abdul Muis tak datang segera. PKI juga mengajukan proposal bagi Komintern (Komunis Internasional) untuk merangkul Islam, sebagai sekutu (Tan Malaka adalah satu-satunya orang Asia yang pernah menjadi anggota yang sejajar dengan para filsuf dunia dalam Komintern). Gerakan ini dipastikan pada dasarnya bersifat nasional dan religius. Tapi islam selalu menjadi agama yang aktif dan politis; para penganutnya bukan sekedar secara eksklusif atau bahkan lebih menonjol sebagai kaum yang bersifat theologis, melainkan manusia-manusia politis yang kehidupan beragama mereka di isi oleh semangat politik yang militan. Pan-islamisme dapat digunakan untuk tujuan-tujuan politik terutama untuk meningkatkan gerakan kemerdekaan nasional.-- Soiuz Ozvoboshdeniia Vostoka; Liga Pembebasan Asia. - Hurwitz, Orientpolitics, p.17-18. Komintern menyadari realitas berbeda di Asia, dan oleh karenanya BOHONG BESAR bila dikatakan Komunis ingin menghancurkan Islam, karena Islam JUSTRU adalah strategi utama dari gerakan pembebasan nasional di Asia dalam strategi perlawanan komunis internasional terhadap imperialisme dan kapitalisme yang saat itu berbentuk penjajahan-penjajahan di Asia oleh bangsa-bangsa Eropa. = Justru penghapusan Tap
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PKI
� Kamu tau nggak, Indonesia resmi baru ada tahun 1945. Sebelumny adalah Hindia Belanda yang lalu diduduki oleh jepang semasa Perang Dunia II. Kamu sama sekali tak ngerti sejarah, lalu nantangin orang bicara pake data, tapi kamu sendiri tak punya data sama sekali. PKI memberontak di tahun 1920-an melawan pemerintah penjajah. PKI sudah memproklamasikan kemerdekaan RI padaa tahun itu--jauh sebelum Sukarno membacaan teks proklamasi pada 17 Agustus 1945. Sono perki ke Perpustakaan Nasional dan belajar lagi yang bener. Sesudah kemerdekaan, PKI melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Pusat di bawah Sukarno-Hatta. Tapi siapa yang tak memberontak waktu itu? Ada PRRI/Permesta, itu ada Qahar Mudzakkar di Sulsel, Vence Sumual di Sumut, Sumitro Djojahadikusumo di Sumbar, Sultan Hamid di Kalbar, Soumokil di Ambon. Bahkan ada Zulkifli Lubis di Jakarta! Anda gak kenal dan gak pernah denger ya nama-nama itu? Memberontak pada masa antara 1945-1950-an bukan perbuatan khas PKI semata. Hehehe, memang PKI bukan pememnang Pemilu tapi partai mayoritas. Yang jelas belum lahir dan belum ada, tapi ujug-ujug muncul lewat kudeta militer 1965, adalah Golkar. Itu partai ciptaan Orba yang Anda puja-puja. manneke --- On Fri, 1/29/10, Kicky mr.bela...@gmail.com wrote: From: Kicky mr.bela...@gmail.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Kicky..Gus Dur Pahlawan Nasional, Suharto Penjahat Nasional! To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Friday, January 29, 2010, 12:10 AM Quote Verdi = = + PKI --waktu itu bernama PKH -- ada S E B E L U M Indonesia ada, S E B E L U M sumpah pemuda, dan YANG PERTAMA yang melakukan perlawanan politik, sosial dan senjata DALAM BINGKAI NASIONAL, bukan bingkai ras, agama, ataupun kedaerahan. + PKI adalah kekuatan real YANG MEMENANGKAN PEMILU YANG SAH. = Pak Verdi, waktu itu kapan yah? Kalau tidak salah PKH ganti nama jadi PKI tahun 1924 Pak, boleh saya tahu link atau sumber statement Anda --- ada S E B E L U M Indonesia ada, S E B E L U M sumpah pemuda, dan YANG PERTAMA yang melakukan perlawanan politik, sosial dan senjata DALAM BINGKAI NASIONAL, bukan bingkai ras, agama, ataupun kedaerahan. Menurut catatan yg saya peroleh, tahun 1926 PKI melakukan pemberontakan. Tahun 1927 PKI dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh Belanda Nah disini saya lost data kenapa PKI yang tahun 1948 melakukan pemberontakan Madiun, tapi tahun 1955 bisa ikut pemilu... Maaf pak Verdi, rasanya PKI saat itu bukan pemenang, tapi termasuk 4 partai yang mendapat suara signifikan. Flash back, saat itu PKI kira-kira beranggotakan 2 juta dan pengikut 17 juta. Wah kok jadi bahas PKI Quote Verdi = + Suharto BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP GENOSIDA, karena SAAT DAN SELAMA PEMBANTAIAN BERLANGSUNG DIA ADALAH PANGLIMA YANG PUNYA KENDALI PENUH TERHADAP MILTER, KHUSUSNYA ANGKATAN DARAT. = === kenapa PBB tidak pernah memberikan stempel penjahat perang pada HMS?? Apakah artinya dugaan artikel tersebut kurang kuat untuk sampai pada kesimpulan HMS adalah penjahat perang?? = === Mengapa tidak ditetapkan sebagai penjahat perang? KARENA MEREKA -- MERAYAKAN --- PEMBUNUHAN MASAL TERHADAP ORANG INDONESIA ITU. End quote = === Pak Verdi, saya hanya menemukan 1 artikel saja soal celebrate genocide di Indonesia yaitu artikel Dan Brook yang menyatakan ada celebrate genocide. Bapak-bapak yang terhormat, Rasanya di forum ini hanya mengangkat suara dan cerita korban Suharto... Bagaimana kalau kita juga mencari tahu korban PKI Cukup banyak cerita soal kebiadaban PKI - petani yang dipaksa ikut PKI - pedagang yang dirampas dagangannya - pemuka agama NU - kiai di daerah - penduduk di madiun yang dibunuh massal oleh PKI Semua di atas juga cerita yang saya sendiri tidak tahu persis faktanya Tapi ada fakta yang tidak dapat dipungkiri bahwa di Madiun terjadi pembantaian oleh PKI dan disana juga sudah didirikan monumen dengan nama-nama korban genocide PKI Kalau tidak salah anak pemilik tanah yang dijadikan museum itu masih hidup Maaf kalau saya salah memahami sejarah Tapi mari kita berdiskusi dengan baik dan dengan data, sehingga diskusi kita jadi lebih berarti Mungkin dari diskusi ini akan lebih terbuka pikiran saya. Itu saja, maaf kalau salah, karena saya bukan ahli sejarah... Tapi saya terbuka akan diskusi yang elegan tanpa menyerang pribadi. Maaf saya tidak bermaksud bilang pak Verdi menyerang pribadi. Semua postingan selayaknya ditujukan pada kita member milis ini, bukan pada perorangan saja Kicky
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kacamata Kuda
Oleh Samuel Mulia http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/02/28/03134573/kacamata.kuda Kalau mendengar istilah seperti judul di atas, saya selalu merasa itu sebuah ungkapan yang negatif. Beberapa contoh, misalnya, Kamu jangan pakai kacamata kuda. Kuper nanti. Atau Bagaimana mau menjadi manusia yang penuh pengertian kalau tiap kali cuma pakai kacamata kuda. Gara-gara seorang teman mengatakan saya ini jadi manusia terlalu genit, nggak setia, gampang berubah-ubah. Orang kayak elo itu emang pantesnya sering-sering pakai kacamata kuda, begitu ia mengungkapkan pemikirannya. Mendengar komentar itu, saya berpikir ulang, apakah begitu negatifnyakah ungkapan itu? Kuda Liar Mungkin ada benarnya kalau saya menjadi tidak setia karena tak memakai kacamata kuda yang membatasi cakrawala. Karena, kalau keseringan melihat cakrawala tanpa dibatasi dengan kacamata yang memaksa melihat pada satu arah tertentu saja, saya bisa gelagapan. Seperti seorang yang sedang bertanding dalam gelanggang olahraga. Katakan pelari, misalnya. Dari sejak mengambil ancang-ancang, ia akan berkonsentrasi penuh, dan hanya punya satu tujuan, memenangi pertandingan. Nah, kalau mereka tak memakai kacamata kuda, konsentrasi buyar karena lirak-lirik ke kiri dan kanan, dan tujuan menjadi pemenang bisa jadi lepas dari impian. Cakrawala nan luas itu penuh godaan. Saya sudah mengalaminya dan menjadi kuda liar karenanya. Mungkin itu yang menyebabkan teman tadi bisa mengatakan saya ini genit dan enggak setia. Beberapa contoh akan saya beberkan di bawah ini. Dengan kacamata kuda, konsentrasi penuh, maksudnya, saya mendarat di negeri orang untuk belajar. Oh tangan kanan saya juga membawa kitab suci. Tujuannya supaya bisa diusahakan tetap suci. Namun, baru saja tinggal beberapa bulan, godaan untuk membuka kacamata mulai datang. Singkat cerita, selama tiga tahun, kacamata plus kitab suci itu tergeletak dan berdebu. Apa hasil dari membuka kacamata itu? Kebebasan dari keterkekangan bertahun lamanya akhirnya datang juga. Tak hanya soal melihat dan menikmati toko esek- esek, tetapi mulai menyerap nilai-nilai Barat. Rumput tetangga memang selalu lebih cihui. Saya menikmati untuk menjadi Barat karena selama di Timur melihat Barat itu menarik sekali dan saat itu baru bisa merasakannya. Maka, nilai Barat itulah yang saya jalani. Kalau dulu saya dicekoki harus perawan sebelum menikah atau tidak boleh berhubungan badan sebelum berkata I do, yaaa kok di Barat ini bisa tidak begitu adanya. Bahkan bisa berkata I do dengan perut buncit. Bukan busung lapar, maksudnya. Dan, sejuta pemikiran serta perbuatan yang dilarang di rumah dan negeri ini terwujud dengan tanpa halangan di negeri orang. Oom Tiger Woods Kalau dahulu saya bisa setia sama pasangan, maka karena bisa meluaskan cakrawala, konsentrasi pada pasangan menjadi sedikit kabur dan kepala jadi cenut-cenut. Kekaburan makin menjadi- jadi karena mulai bisa berpikir, sayang sekali kalau hidup itu hanya dihabiskan dengan memakai kacamata kuda. Di luar lebih cihui daripada yang di dalam rumah. Kemane aje gue? Demikian juga kalau saya sedang mendengar dan melihat fasilitas yang didapat teman-teman dari perusahaan tempat mereka bekerja. Kemudian mulai berpikir. Kok gue gak dapet fasilitas kayak gitu, ya? Terus dilanjutkan dengan ide melayangkan surat protes. Pemikiran yang dahulu tak terlintas di benak kini terlintas setiap saat. Itu efek dari melepaskan kacamata. Membuka wawasan, tetapi keder kemudian. Kacamata itu memiliki efek fungsional dan emosional. Yang terakhir tentu Anda tahu maksud saya. Buat gaya-gayaan. Apalagi kalau Anda seperti saya, bekerja sebagai kuli tinta di dunia mode. Yang pertama dipikirkan bukan mempersiapkan alat rekam, tetapi y... itu kacamata. Makin gelap, makin hebat. Makin besar ukurannya, makin nendang efeknya. Kalau dilihat dari fungsinya, selain untuk membaca, maka kacamata dibuat untuk melindungi si pemakai dari sinar matahari yang menyilaukan. Nah, kalau tak memakai kacamata itu, cakrawala bisa jadi menyilaukan mata. Contoh silaunya sudah saya jelaskan di atas. Maka, menurut saya yang pernah gelagapan dan tersilaukan, untuk melepaskan kacamata, untuk memiliki wawasan yang luas bak samudra, untuk menjadi manusia yang tidak kuper, ternyata memerlukan kekuatan iman dan mental. Iman dan mental ini seperti lensa kacamata baca yang memampukan si pemakai bisa melihat dan membaca dengan benar dan bukan hanya jelas. Kadang banyak hal yang jelas, tetapi tidak benar. Misalnya, mencintai itu jelas sebuah tindakan yang baik, tetapi tidak selalu benar. Mencintai orang lain di luar pasangan yang sah, seperti pada kasus Oom Tiger Woods, misalnya. Akhir pekan lalu, saya dan mungkin bersama beberapa manusia di penjuru dunia ini, mantengin layar TV karena mau mendengar si Oom minta maaf. Pertanyaan saya, mengapa ia minta maaf? Coba Anda tebak. Mengapa?
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] TIKUS MINTA THR - DI SEMARANG
Ass.Wr.Wb. Apakah sudah lupa pd era ORBA, Sudomo sebagai Mentri Depnaker telah melarang Citibank utk menaikin gajih para karyawannya dgn alasan akan menjadi Bumerang bagi Industri jasa lainnya karena akan ikutan dan merupakan domina effek. Bukannya berterima kasih ada perusahan yg memperhatikan karyawan agar meningkatkan prestasi kerja. Itu ada sebabnya agar Tikus2 di pusat dapat berlanglang buana antara perusahaan2 asing dan minta THR, terbukti tingkah laku ini masih dipelihara dari para birokrat kita yg telah mengikuti P7. hahahaha, Sudomo, Sudomo yg selalu bangga dgn julukan Sudomo datang semua beres yg dia patronin SDSB, sekali lagi Sudomo, bagaimana ya sekarang dia ini, apa masih mengincer bini muda lagi? Wassalam Mamang 2009/9/26 Bambang Sulistomo pembebasan.bsulist...@gmail.com om halim, itu kan sudah sering kita bahas ? bahwa para pengusaha semakin berat untuk buka usaha disini, dari dahulu argumentasinya selalu saja faktor karyawan yang dianggap rewel, terbukti kan sekarang, atau dari dahulu, bahwa faktor tenaga kerja itu ternyata bukan yang terutama. makanya itu birokrasi ketenaga kerjaan selalu menakut-nakuti buruh, ternyata bagi pengusaha, over head cost itu termasuk meladeni permintaan birokrasi kan ? dasar tikus ya tetap tikus, maunya menekan upah buruh terus, agar supaya dengan jasanya itu, para tikus merasa berhak memeras pengusaha. salambambangsulistomo. 2009/9/25 halim hd halimh...@yahoo.com halimhade%40yahoo.com sms dari seorang teman akrab: kejadian di seputar bulan puasa yang lalu; pabrik sepatu ARA di semarang (investor jerman) dengan karyawan ribuan, nyaris tutup karena petinggi jateng (si tikus) minta THR 3 (tiga) mobil mewah baru. manajemen ARA tidak bersedia memberi THR tersebut, ARA memilih tutup pabriknya daripada diperas oleh si tikus. akhirnya si tikus gagal memeras karena setelah 3 (tiga) hari sempat tutup, karyawan semua menangis dan siap mendampingi manajemen untuk melabrak si tikus. horrre si tikus kalah !! [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fatwa Rokok
Setuju dengan Anda, rokok menyumbang cukai untuk negara. Negara seharusnya bisa mendapat pemasukan yang jauh lebih besar dengan cara menaikkan cukai rokok. Cukai rokok di Indonesia adalah yang terendah dibanding negara lain bahkan jika dibandingkan dengan negara-negara miskin. -ks- From: OEI APRINOVITA aprinov...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wed, March 17, 2010 12:57:05 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fatwa Rokok Ass Wr Wb dan salam sejahtera putra putri NKRI, Saya sebagai seorang non smoking dan juga non alcohol, secara kesehatan dan ramah lingkungan saya setuju pabrik rokok ditutup. Akan tetapi pabrik rokok merupakan masukan pajak terbesar di setiap negara, termasuk NKRI kita juga ajang promotor terbesar di event event olah raga terutama racing. Tidak ketinggalan juga untuk bencana alam. Oleh karena itu sebenar tergantung dengan kita kitanya sebagai individu untuk memlih cara hidup, mau hidup sehat ya hindari rokok dan hindari alkohol. Nggak susah kok untuk memilih hidup sehat, tinggal niat, tabiat dan arah tujuan hidup kita. Wassalam Wr Wb dan cinta kasihku bagi kalian satu per satu, Aprinovita Nurfirdaus
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Cemburu
Oleh Samuel Mulia http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/03/14/0331274/cemburu Sudah lama saya ini tidak pacaran. Sekalinya baru mau berniat pacaran saya kena gempa. Minggu lalu sudah saya ceritakan. Hari Minggu ini saya mau bercerita penyebab terjadinya gempa. Persis seperti Hugo Chavez mengatakan kalau gempa di Haiti itu gara-gara Amrik lagi mainan senjata. Saking besarnya jadi gempa. Anda mau pro-Chavez silahken, Anda mau percaya sama Amrik, ya monggo wae. Anda tak mau percaya siapa-siapa, mungkin itu lebih baik. Setelah puluhan tahun hati saya ini kosong melompong, maksudnya tak tersentuh cinta yang kata teman-teman saya bisa membuat hidup ini lebih hidup, saya memberanikan diri lagi buat pacaran. Kalau saya dulu jadi simpanan, itu bukan pacaran. Sembunyi-sembunyi itu bukan pacaran. Gelagapan Pacaran itu harus senang, membanggakan, dan berani tampil, bukan yang sembunyi-sembunyi. Itu tak membanggakan karena itu maling. Yaaa ada buktinya. Diajak ke sana gak mau. Diajak ke situ gak mau. Ada saja alasannya. Takut kalau ketahuan homo. Takut ketahuan istri karena taman bermainnya sama dengan selingkuhannya. Meski ada saja yang secara terang-terangan berkeliaran dengan selingkuhannya ke mana-mana, dan bangga karenanya. Saya bertemu dengan seseorang, dan sudah beberapa kali berjumpa, hanya sejauh ngobrol. Buat saya obrolan pertama itu mahapenting, dan yang akan menentukan apakah saya akan memutuskan untuk melanjutkannya atau tidak. Sampai suatu hari saya memergokinya sedang pergi dengan orang lain di sebuah kelab malam. Melihat itu, saya dibakar rasa cemburu yang sangat. Selang beberapa waktu, saya sadar dan menjadi malu sendiri. Saya ini kan belum pacaran, baru ngobrol ke sana dan kemari, dan kami juga belum resmi menjalin hubungan. Jadi, memang seyogianya dia tak perlu harus memberitahu ke mana dan dengan siapa dia akan pergi, bukan? Kalau demikian adanya, kok saya yang jadi kelimpungan? Maka bertanyalah saya kepada diri sendiri, mengapa kok saya ini cemburuan dan mengevaluasinya. Hasilnya? Ada dua faktor pemicu. Pertama, sudah lama saya tak memiliki hubungan cinta, saya jadi mudah panik karenanya. Kalau kita terbiasa menghadapi problem, akan lebih mudah mengatasinya. Gak gelagapan, dan bisa memperhitungkan akibat yang akan terjadi. Bayangkan kalau saya jarang kena problem, maka saya akan lebih mudah gelagapan. Kedua, saya ini ternyata pencemburu. Bayangkan saja, belum pacaran sudah seperti itu, bagaimana kalau pacaran? Tidakkah saya ini jadi gila dalam waktu sesingkat-singkatnya? Saya harus belajar dahulu untuk bisa memercayai orang lain. Saya tak mau orang lain terluka karena sumber problemnya ada di pihak saya. Trust itu penting. S-1 dan S-3 Empat hari sebelum menyetor naskah ini, saya makan malam dengan seorang teman dekat. Saya bertanya apakah dia itu sama seperti saya mudah cemburu? Dia menjelaskan kalau dia bukan tipe pencemburu. Ia sengaja membuat seolah-olah cemburu supaya pacarnya itu merasa dibutuhkan. Jadi, seperti pura-pura orgasme. Saya itu rasanya ingin minta sama Tuhan saat itu supaya saya bisa jadi manusia yang tak pernah cemburu. Alangkah menyenangkannya bisa dengan mudah memercayai orang di luar diri kita sendiri. Setelah bertanya kepada teman itu, saya menelepon teman yang lain, yang sudah memiliki hubungan selama 13 tahun lamanya. Pertanyaannya sama, tidakkah ia cemburu? Ya pasti ada rasa cemburunya, tetapi aku sih realistis saja. If you feel secure, mengapa harus cemburu, jelasnya. Saya tersedak mendengar jawabannya. Jadi, setelah dua faktor di atas, masih ada satu faktor lagi yang harus saya evaluasi sebelum saya memutuskan untuk pacaran lagi. Apakah saya merasa secure atau tidak, terutama dengan diri sendiri. Ternyata saya tidak secure karena secara fisik saya tidak tampan, secara kekayaan saya tidak kaya, secara jiwa saya ini ceplas-ceplos yang membuat orang keder. Jadi, kalau ada yang mencintai saya, saya malah jadi curiga, bagaimana dengan kualitas macam itu ada yang mencintai saya. Jangan-jangan ada sesuatu yang dimauinya. Saya tak pernah secure, dengan demikian saya tak pernah percaya, maka saya cemburu. Mungkin saya harus beberapa kali berpacaran untuk bisa menaikkan nilai ambang, mengurangi menjadi pencemburu. Di tingkat lanjut saya berharap menjadi percaya dan merasa aman. Saya pikir, sekolah dan hubungan cinta ada tingkatannya. Dari kelas dasar ke perguruan tinggi. Tetapi, saya tak tahu apakah saya mampu untuk tidak kapok kalau pasangan saya berselingkuh setelah saya bisa memercayainya, dan kemudian ia minta maaf dan saya melanjutkan lagi hubungan itu dengan manusia yang menipu? Kalau ada S-1, maka kasus yang terakhir ini sudah setingkat S-3. Untuk itu, mungkin saya harus belajar lebih keras, dan dalam waktu yang bersamaan mencari beasiswa.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PKI
== Jadi akan lebih fair kalau ada juga pemberitaan apa saja sih yang dilakukan oleh PKI sebelum 1965. Itu saja. = ANDA masih belum NGERTI JUGA?? SIAPAKAH PKI Yang ANDA SEBUT ITU ??? Maksud Anda sejarah harus mencatat apa saja yang dilakukan oleh 3 JUTA ORANG INDONESIA anggota PKI??? Untuk BERTANYA saja Anda belum bisa, tapi Anda sudah memaksakan JAWABANnya??? Lihat kalimat Anda !!!: = Saya tidak bilang saya insist pada kebiadaban PKI Seperti juga saya mengharapkan tidak insist pada justifikasi Suharto bersalah. SIAPAKAH/APAKAH itu PKI?? SIAPAKAH/APAKAH itu SUHARTO??? APAKAH ANDA SUDAH MENDENGAR APA ITU YANG DISEBUT RULE OF LAW??? ENTITAS MANA YANG BISA MENJADI OBJEK HUKUM ??? APABILA ANDA MENULIS PKI MEMBUNUH, APAKAH ANDA BERMAKSUD 3 JUTA ORANG ANGGOTA PKI MEMBUNUH Coba pikir sekali lagi, saya hampir tidak percaya Ada orang yang tidak bisa membedakan apa itu PKI dan apa itu SUHARTO. From: Kicky mr.bela...@gmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 2, 2010 11:57:04 Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Kicky..Gus Dur Pahlawan Nasional, Suharto Penjahat Nasional! Pak Verdi, Mudah2an bapak sudah paham bahwa saya tidak mendemonisasi, dipostingan sebelum ini. Saya lebih suka kata-kata bapak, dua-duanya salah. Jadi akan lebih fair kalau ada juga pemberitaan apa saja sih yang dilakukan oleh PKI sebelum 1965. Itu saja. Saya tidak bilang saya insist pada kebiadaban PKI. Seperti juga saya mengharapkan tidak insist pada justifikasi Suharto bersalah. Saya hanya mencoba menyeimbangkan tanpa ada maksud membela Suharto atau bahkan membuka suatu versi lain. Kalau kita mengangkat mengapa korban ekses PKI tidak mendapat hukuman sebelum diadili pada jaman Suharto, lantas kita juga memberikan cap Suharto bersalah tanpa diadili, lantas apa bedanya kita dengan Suharto? Sekali lagi bukan saya menganggap Suharto tidak bersalah, saya justru masih mencari-cari apakah Suharti bersalah atau tidak. Dalam rangka pencarian saya yang belum jelas ini, saya menilai Suharto lebih banyak jasanya, jadilah beliau layak diberi gelar pahlawan Salam
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PKI
Bu Ika, Bukan saya yang mengajak buat pengadilan... saya hanya mengiyakan saja. Rasanya bu Ika salah tangkap soal pandangan saya. Justru saya hanya ingin mengangkat semua sisi akan suatu hal. Dalam hal ini PKI, kok di milis ini PKI malah banyak dibahas positifnya bagaimana dengan sisi negatifnya? Maaf bu Ika, saya juga orang bodoh yang mungkin salah mengikuti alur diskusi ini. Salam 2010/2/2 Ika Sebayang me-myself-...@hotmail.com Waduh... Kok jadi berantakan gini yah pembahasan nya? Mbok yah satu2 dulu toh Mas kicky,, (atau mbak?).. Kan awalnya Pak Manneke bicara ttg kejahatan HMS.. Ya itu dulu yg dituntaskan.. Baru bicara kejahatan (mnrt Mas Kicky) PKI.. Ini saya yg orang bodoh, jadi makin bodoh kalau tidak tuntas dan sistematik begini.. Loncat sana-sini.. Salam, Ika Sebayang Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PKI
Nah kalo saya malah dadi penasaran karo orang-orang antik macam si Kicky ini Pak'e so, mangkane melalui posting saya ini ta' tantang dia tuk kopdar dengan saya Ayo Kicky wani ora kowe ketemu langsung karo aku, kapan dan dimana silahkan kau yang tentukan, aku tunggu mau mu Salam hangat, Suhaimi - Original Message - From: manneke budiman To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 02, 2010 1:30 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gus Dur PahlawanNasional,Suharto Penjahat Nasional! Si Kicky ini pake strategi aniaya, supaya dikasihani. Selalu mengaku dihujat, diejek, dikasari, dsb. Setelah kehabisan argumentasi, kini dia pura-pura tampil memelas. manneke
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Suharto Penjahat Nasional!
Makanya tak heran di dunia ini banyak Hitler, Polpot, Idi Amin dan Kim Il Sung. Tak peduli berapapun jiwa manusia harus melayang, demi ketertiban maka semua jadi halal. Ironis kan? Padahal tugas utama negara adalah memberikan perlindungan kepada warganya semua tanpa kecuali. manneke --- On Thu, 2/4/10, Y.B. Riyanto y.briya...@indosat.blackberry.com wrote: From: Y.B. Riyanto y.briya...@indosat.blackberry.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Kicky..Gus Dur To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Thursday, February 4, 2010, 11:48 PM Quote dr tulisan dibawah ini Kalau saya diposisi HMS, mungkin saya akan melakukan hal yang sama demi terwujudnya ketertiban. Wah wah...kalo ada banyak rakyat Indonesia seperti ini, jadi kayak apa ya bangsa ini...melegalkan pembantaian hanya untuk mewujudkan ketertiban?? ? riyanto
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Susunan Kepengurusan Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional 2009-2011
omtaruna, punya emailnya iwan jaya azis dan nasir tamara, wuaaah , udah lama gak ngobrol-ngobrol dengan mereka, salam bambangsuliatomo 2010/2/27 Taruna Ikrar dr_ikrar_m...@yahoo.com TARUNA IKRAR, MD., Ph.D http://medicals.multiply.com/ --- On Mon, 22/2/10, Teuku Reiza Yuanda teukure...@yahoo.comteukureiza%40yahoo.com wrote: Subject: [oisaa] Susunan Kepengurusan Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional 2009-2011 To: PPI Jerman ppijer...@yahoogroups.de ppijerman%40yahoogroups.de, PPI Bremen ppi- Dewan Penasehat Prof. Yohannes Surya, Ph.D. (Indonesia) Dr. Anies Baswedan (Indonesia) Dr. Inneke Indrawati (Indonesia) Dr. Bambang Brodjonegoro (Indonesia) Dr.-ing. Suhendra (Jerman) Dr. Muhammad Reza (Swedia) Dr. Etin Anwar (Amerika Serikat) Prof. Dr. Iwan Jaya Azis (Amerika Serikat) Dr. Nelson Tansu (Amerika Serikat) Dr.med. Yow Pin Lim (Amerika Serikat) Dr. Oki Gunawan (Amerika Serikat) Prof. Dr. Ken Sutanto (Jepang) Dr. Ugi Suharto (Bahrain) ** daftar nama di atas sedang diperbarui untuk aktualisasi data ** Dewan Pengurus Ketua Dr. Nasir Tamara (Singapura) Unit Kerja Ketua: Asisten Ketua Arya Sandiyudha (Indonesia) Bendahara Mahir J. Bayasut (Indonesia) Wakil Ketua bidang Sumber Daya Manusia Dr.rer.nat. Johny Setiawan (Jerman) Unit Kerja bidang Sumber Daya Manusia: Koordinator Perwakilan Benua Asia Dr. Andreas Raharso (Singapura) Koordinator Perwakilan Benua Amerika Dr. Taruna Ikrar (Amerika Serikat) Koordinator Perwakilan Benua Afrika dan Wilayah Timur Tengah Dr. Fadlolan Musyaffa (Mesir) Koordinator Perwakilan Benua Eropa Andrea Paresthu (Belanda) Koordinator Perwakilan Benua Australia Dr. Priyambudi Sulistyanto (Australia) Wakil Ketua bidang Riset dan Teknologi Dr.Eng. Khoirul Anwar (Jepang) Unit Kerja bidang Riset dan Teknologi: Kepala Klaster Keilmuan Rizal F. Hariadi, Ph.D. Cand. (Amerika Serikat); Wakil Ketua bidang Sumber Daya Informasi Dr. Riza Muhida (Malaysia); klaster rekayasa industri robotika Unit Kerja bidang Sumber Daya Informasi: Kepala Bidang Informasi Multimedia Hanif A. Widyanto (Indonesia) Kepala Bidang Informasi Interaktif Yohannes Widodo (Indonesia) Wakil Ketua bidang Kelembagaan Dr. Arif Satria (Indonesia) Unit Kerja Wakil Ketua bidang Kelembagaan: Kepala Bidang Kerjasama Berly Martawardaja, Ph.D. Cand. (Italia) Sekretaris Jenderal Achmad Adhitya, Ph.D. Cand. (Belanda) Unit Kerja Sekretariat Jenderal: Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Organisasi Teuku Reiza Yuanda, Ph.D. Cand. (Jerman) Kepala LO Dalam Negeri / Kesekretariatan Indonesia Willy Sakareza (Indonesia) Kepala LO Luar Negeri Victoria Sabon (Rusia) --- Ipon ___ Teuku Reiza Yuanda http://www.linkedin .com/in/teukurei za New Email addresses available on Yahoo! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Denda Kebocoran Tritium suatu PLTN mahal sekali?
Di sini persolan seperti itu mudah diselesaikan. Anggota DPR bersidang demi uang sidang, hasilnya: Fenomena alam! Lihat itu lumpur Lapindo; namanya saja secara resmi tidak boleh lagi dikaitkan dengan Lapindo tetapi harus dengan Sidoarjo karena fenomana alam itu terjadi di Kabupaten(?) Sidoarjo. Mudah bukan? Bgai saya boleh-boleh saja bangun PLTN berpuluh-puluh atau ratusan di Indonesia, asal semua tetek-bengeknya ditanggung oleh yang pro, misalnya dipusatkan di Kalimantan yang salah satu provinsi di sana sudah kesengsem dengan PLTN. Yang penting, BENGEK-nya jangan ditebar ke luar Kalimantan. Monggo . . . . Zul --- On Wed, 3/17/10, soedardjo batan soedardjoba...@yahoo.com wrote: From: soedardjo batan soedardjoba...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Denda Kebocoran Tritium suatu PLTN mahal sekali? To: WARTABATAN wartaba...@yahoogroups.com Date: Wednesday, March 17, 2010, 12:25 PM Exelon diperintahkan untuk membayar US$ 1 juta dalam penyelesaian kebocoran tritium pada 3 PLTN. 12 Maret 2010 - Exelon setuju untuk membayar lebih dari US$ 1 juta untuk menyelesaikan tuntutan hukum yang diajukan oleh pengacara umum di daerah Illinois setelah tiga PLTN dilaporkan terkontaminasi tritium yang bocor hingga masuk ke dalam air tanah. Penanggungjawab PLTN harus membayar denda sebesar US$ 628.000 dan US$ 548.000 untuk mendanai proyek-proyek lingkungan hidup di tiga kabupaten di mana perusahaan PLTN berada, seperti di daerah Braidwood, Byron dan Dresden. Kebocoran Tritium terjadi dari bocornya sebuah pipa di PLTN Braidwood yang mencemari sungai Kankakee, hingga menuju ke rumah penduduk di sekitar PLTN. Exelon sebelumnya setuju untuk membeli satu rumah penduduk di daerah Braidwood yang tercemar Tritium. Penanggungjawab PLTN juga setuju untuk membayar US$ 11,5 juta untuk memasang instalasi baru untuk memasok air ke sebuah desa di lingkungan PLTN tersebut. Setelah kontaminasi Braidwood terungkap pada tahun 2006, komisi US Nuclear Regulatory menyatakan bahwa Exelon gagal untuk merespon dengan cepat hingga terjadi 22 kebocoran tritium yang dimulai pada tahun 1996. Ini suatu contoh bahwa penanggungjawab PLTN telah mengabaikan masalah kesehatan masyarakat, yang dapat mengancam masyarakat sekitarnya menderita kanker. Tritium, adalah radioaktif bentuk hidrogen, ditemukan secara alami dalam tanah tetapi juga merupakan salah satu produk sampingan produksi energi nuklir. Paparan Tritium dapat meningkatkan risiko kanker, dan menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS menganggap Tritium adalah salah satu zat radioaktif yang paling berbahaya. http://www.powergen worldwide. com/index/ display/articled isplay/624127797 3/articles/ powergenworldwid e/nuclear/ waste-and- decommissioning/ 2010/03/Exelon- settlement. html Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger .yahoo.com/ invite/ [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Liberalisasi Pendidikan, Warga Miskin Silahkan Minggir!
Lha yang bikin Undang-undang nya banyak preman, ngaku rakyat. Ambil gelar doktor ya di sekolah rukoDoktor Pangshit! Sontoloyo. __ Priatna Dimas priatnadi...@... wrote: Orang miskin dan orang pinter sudah tidak layak lagi melanjutkan pendidikan di negeri ini. UU BHP yang liberal akan memotong generasi muda Indonesia untuk mengeyam pendidikan. Bayangkan jika nanti 10 sampai 20 tahun, kita tidak akan melihat anak negeri ini meraih gelar sarjananya di perguruan tinggi kita dan anak negeri ini akan menjadi masyarakat yang bodoh, dungu dan tolol. Kita tidak tahu akan mengadu kesiapa?
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hitler Kambing Hitam Sejarah ?
Hmm nyumbang lagi juga.. Benar bang Zul, Jepang tidak punya sejarah dikalahkan oleh bangsa manapun, Itu salah sebab, jepang punya jiwa superior dan pantang takluk, Dan karena salah satu alasan itu pula Amrik mencoba mempressure dgn bom atom. Hasilnya jutaan mati dalam hitungan detik (tidak terkategori penjahat kemanusiaan??) Persoalan Yahudi, pada dasarnya semua negara Eropa yg kristen membenci yahudi karena menguasai kantong2 penting bisnis mereka. Ferdinan-Isabela (spanyol) membantai habis yahudi pada abad 15, Pasukan salib juga membantai habis yahudi pada abad 12, Abraham Lincoln penah mengeluarkan maklumat melarang yahudi masuk amerika karena yahudi pasti akan menguasai amrik (terbukti.) Dan salah mengapa barat merestui yahudi masuk ke palestina, agar orang2 yahudi yg ada di negara mereka dikeluarkan (pengusiran secara sopan). Hitler hanya salah satu yg membenci yahudi. Dan maaf, justru pada masa kekuasaan turki utsmani, yahudi lebih dilindungi daripada ketika berada di negara kristen. Re: Hitler Kambing Hitam Sejarah ? http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/message/150651;_ylc=X3oDMTJ0cXA2N2diBF9TAzk3MzU5NzE1BGdycElkAzEzMDA2NzAyBGdycHNwSWQDMTcwNTA0MzY5NQRtc2dJZAMxNTA2NTEEc2VjA2Rtc2cEc2xrA3Ztc2cEc3RpbWUDMTI2ODc4MzY4MA-- Posted by: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com mailto:zulk_...@yahoo.com?subject=%20re%3a%20hitler%20kambing%20hitam%20sejarah%20%3f zulk_har http://profiles.yahoo.com/zulk_har Tue Mar 16, 2010 4:39 pm (PDT) Nyumbang dikit. Bom Naga-Hiro telah didahului oleh bom bakar yang ditabur di seluruh kota besar Jepang yang maksudnya untuk mengurangi korban di pihak sipil. Pengeboman ini sudah dilakukan dengan perhitungan yang teliti bahkan McNamara sang dosen ikut menerapkan ilmu statistiknya dalam kampanye ini. Akan tetapi, Jepang takbergeming, sementara kamikaze mereka terus memakan korban. Para ahli di AS menyarankan untuk menghabisi sebagian rakyat Jepang agar Sang Kaisar bertekuk lutut, karena para tentara Jepang, khususnya dari AD, tidak akan mau menyerah begitu saja. Banyak korban di pihak Jepang sendiri yang bukan karena tertembak musuh tetapi karena aksi bunuh diri. Di Okinawa ada satu tempat yang dijadikan tempat ziarah oleh orang Jepang karena di situ, konon, banyak tentara Jepang mati bunuh diri-bersama dengan meledakkan granat yang dikelilingi oleh sejumlah tentara. Saya belum melihat tujuan kemanusiaan Eichmann dalam penggasan warga Yahudi. Dari buku Irshad Manji ternyata proyek ini direstui juga oleh Turki ( apa lagi kalau bukan karena semangat anti-Yahudi!). Salam, Zul --- On Mon, 2/15/10, Nugrasius - W73 nugras...@ptadaro.commailto:nugrasius%40ptadaro.com wrote: From: Nugrasius - W73 nugras...@ptadaro.commailto:nugrasius%40ptadaro.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hitler Kambing Hitam Sejarah ? To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.commailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.commailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com Date: Monday, February 15, 2010, 5:18 PM Bang Verdi, Soal kamar gas itu pun masih wilayah perdebatan, soal genocide pun masih wilayah perdebatan, karena saya pribadi tidak sepenuhnya percaya dgn opini yg digembar gemborkan itu.. Lalu apa yg membuat Anda membedakannya dgn bom atom Naga-Hiro? Atau pengeboman NATO terhadap pesta pernikahan warga di Afghan yg terjadi beberapa kali? Tidak terlalu kejam gitu ya mas? Nugra S. Pit Geologist / QC PT. Adaro Indonesia - Envirocoal Wara Km 73, Tanjung Tabalong, Kal-Sel p : +62-8115014724 | t : +62-526-2023677 | e : nugras...@ptadaro.com Berpikir positif awal dari kesuksesan Disclaimer : This electronic mail transmission may contain material that is legally privileged and confidential for the sole use of the intended recipient. Any review, reliance or distribution by others or forwarding without express permission is strictly prohibited. If you are not the intended recipient or the employee or agent responsible for delivery of this message to the intended recipient, you are hereby notified that any disclosure, copying, dissemination, distribution or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited and may be unlawful. If you have received this communication in error, please notify the sender immediately by responding to this electronic mail and then delete all copies including any attachments thereto from your computer, disk drive, diskette, or other storage device or media. Adaro Group does not accept any liability in respect of communication made by its employee that is contrary to company policy or outside the scope of employment of the individual concerned. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PKI
Di Bali pemerkosaan massal juga terjadi. Bahka ada orang yang dituduh PKI oleh tetangganya dan dibui, dengan tujuan supaya si tetangga bisa memperkosa istri si tertuduh. Baik si tertuduh, istrinya yang malang, maupun si penuduh yang juga pemerkosa, semuanya kini masih hidup dan tinggal di satu banjar. Cuma, orang sebanjar tak satupun mau membicarakan masa lalu yang kelam itu. manneke --- On Tue, 2/2/10, basw...@postpi.com basw...@postpi.com wrote: From: basw...@postpi.com basw...@postpi.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Kicky..Gus Dur PahlawanNasional,Suharto Penjahat Nasional! To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, February 2, 2010, 7:50 PM Sebelum para pelaku dan saksinya meninggal, kisah sadis aparat keamanan di Boyolali Jawa Tengah yang memperkosa para tahanan wanita sehingga akibatnya muncul tenaga-tenaga penggugur kandungan juga harus diangkat, agar para aparat kemanan bisa belajar bahwa mereka adalah manusia dan anak bangsa Indonesia. Masak jaman kebesaran Sriwijaya dan Majapahit dilanjutkan caranya untuk membesarkan Indonesia merdeka. Jangan sampai lagi ketamakan dan hipokrit menguasai generasi Indonesia masa depan.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Gas dan Panas Bumi Perlu Mendapat Subsidi
Dear rekan FPK, Kebijakan subsidi energi pemerintah selama ini dinilai salah kaprah oleh para pengamat migas. Pemerintah memilih menyubsidi energi komersial atau bahan bakar minyak. Energi terbarukan seperti panas bumi malah tak ada subsidi. Pengamat energi, A Qoyyum Tjandranegara, menambahkan, pemerintah membiarkan bahan bakar gas yang murah diekspor. Harga gas alam cair yang diekspor tidak lebih dari 55 persen harga impor BBM. Tiap Indonesia menjual gas alam cair, pada saat sama harus menambah devisa 45 persen untuk impor BBM, Sangat disayangkan memang,bahkan ironi, disaat industri membutuhkan pasokan gas, kita malah mengekspor gas kita keluar negeri dengan harga murah dan mengimpor gas dengan harga yang mahal. Salam, Iwan Gas dan Panas Bumi Perlu Mendapat Subsidi Jakarta, Kompas - Paradigma kebijakan energi di Indonesia selama ini mengedepankan pertumbuhan ekonomi tanpa memerhatikan ketersediaan energi nasional. Hal itu mengakibatkan upaya pembangunan energi tidak terintegrasi sehingga menimbulkan krisis energi. Agar ketergantungan bahan bakar minyak berkurang, pemerintah perlu subsidi bahan bakar gas dan panas bumi. Kebijakan ketahanan energi lewat pemanfaatan energi terbarukan justru mendorong ekonomi, kata anggota Dewan Energi Nasional, Rinaldy Dalimy, dalam diskusi Evaluasi Cetak Biru Energi Nasional, Kamis (11/3) di Jakarta. Penyelesaian masalah energi justru dilakukan di luar sektor energi. Sejumlah badan usaha milik negara bidang energi lebih berorientasi laba, bukan ketahanan energi. Karena itu, kebijakan kewajiban alokasi gas untuk domestik, strategi menjaga cadangan migas, dan harga energi di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Manajer Hubungan Publik, Pemerintah, dan Kebijakan Chevron Geothermal and Power Usman Slamet menyatakan, sejumlah kendala dihadapi pelaku usaha dalam mengembangkan panas bumi, antara lain belum ada kepastian pembelian dari PT PLN dalam dokumen tender dan kepastian harga jual uap atau listrik yang dihasilkan panas bumi. Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi, terjadi perubahan landasan hukum panas bumi. Aturan itu memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk melaksanakan tender, sementara kemampuan pemda melakukan tender yang profesional masih bervariasi. Menurut pengamat energi dari Universitas Indonesia, Widodo Wahyu, pemerintah salah kaprah dalam menerapkan kebijakan subsidi energi. Pemerintah memilih menyubsidi energi komersial atau bahan bakar minyak. Energi terbarukan seperti panas bumi malah tak ada subsidi. Pengamat energi, A Qoyyum Tjandranegara, menambahkan, pemerintah membiarkan bahan bakar gas yang murah diekspor. Harga gas alam cair yang diekspor tidak lebih dari 55 persen harga impor BBM. Tiap Indonesia menjual gas alam cair, pada saat sama harus menambah devisa 45 persen untuk impor BBM, ujarnya. (EVY)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bangka Belitung ingin punya PLTN
Bung, Bisa kasih contoh nggak sistem bikinan negara lain yang kaga beres dan orang diem aja atau tak berani tegas? Anda ngelindur ya? Di negeri ini orang rame menolak PLTN sebab sudah melihat faktanya di negara-negara lain betapa berbahayanya PLTN itu jika tidak dikelola dengan standar 101% safety! manneke --- On Wed, 3/17/10, M. Irwan Hrp mirwan...@gmail.com wrote: From: M. Irwan Hrp mirwan...@gmail.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bangka Belitung ingin punya PLTN To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Wednesday, March 17, 2010, 6:24 AM Dear All, Memang benar bahwa rakyat kita masih kurang care dengan SOP dan keselamatan kerja. Bahkan sampai sekarang saya masih agak takut jiwa lewat rel KA karena khawatir penjaga palangnya careless atau yg maintain systemnya careless :) Tapi disisi lain kita terkadang kurang adil dengan bangsa sendiri. Saya melihat dan mengalami sendiri, jika ada system yang dibuat negara lain dan system itu rusak, kita masih acceptable dan kurang berani untuk tegas. Namun jika systemnya buatan anak bangsa, kita udah langsung menjelek-jelekkan. Yang saya tau, baik itu PLTN atau system yang dibuat oleh orang luar negeri itu juga tidak langsung 100% sukses dan tidak menimbulkan masalah/kecelakaan. Banyak perbaikan-perbaikan yang bisa dilakukan. Bisakah kita memberikan kesempatan anak bangsa membangun sendiri PLTN ? Memang dilema, disatu sisi, energi merupakan hal yang sangat vital dan kita butuh PLTN untuk menyuplai energi yang berdaya besar, murah dan bersih. Disisi lain banyak kekurangan yg dimiliki pemerintah kita, seperti korupsi, penegakan hukum yang bisa dijual beli, etc. Kalau soal skill, kedisiplinan dan etos kerja rakyat Indonesia sih tidak diragukan lagi lah. Yang kerja di luar negeri banyak yang jadi core person di institusi/company- nya. Apalagi doktor-doktor dan professor-professor dari almamaternya pak Kusmayanto Kadiman :p
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gregetan kasus Antasari
dinegri para bedebah,para penguasa harus digebuk baru ngerti maksud dan tujuan Rakyatnya. Pada 16 Februari 2010 17:15, Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.idmenulis: Hakim dan Jaksa dalam perkara Antasari kelihatannya sudah Buta dan Tuli dalam menangani keadilan bagi masyarakat. Mosok data yang sudah jelas gak masuk akal tetap diterima sebagai Bukti Yang Sah oleh Hakim dan Jaksa. Proses Pengadilan kita akan dibawa kemana??? Salam, Adyanto Aditomo
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Usulan Pengkajian Gaya Hidup Aparat
Mudah-mudahan usulan pengkajian di bawah bisa juga diaplikasikan juga untuk meneliti kekayaan beserta gaya hidup keluarga pimpinan beserta pegawai di Bea Cukai, Pertamina, PTPN, Kementerian, DPR, DPRD, DPD, Gubernur, Walikota, Bupati, Jaksa, Hakim, dll. Bila kebetulan yang bersangkutan hidup dengan sangat layak, tentunya mereka dengan senang hati *sudah membayar pajak penghasilan*, sehingga publik tahu bahwa *sumber kekayaan itu* adalah *sah*. Dengan demikian, tidak ada lagi kecurigaan dan prasangka yang tidak perlu terhadap pejabat negara, dan pembangunan manusia seutuhnya pun dapat berjalan lebih lancar dan lebih baik. Salam, MAB Source: http://m.detik.com/read/2010/03/28/180516/1327171/10/satgas-usul-ada-pengkajian-gaya-hidup-aparat--pegawai-pajak --begins-- Satgas Usul Ada Pengkajian Gaya Hidup Aparat Pegawai Pajak Mega Putra Ratya : detikNews detikcom - Jakarta, Satgas Pemberantasan Mafia Hukum mengusulkan sejumlah perbaikan di lembaga penegak hukum dan kantor pajak agar kasus Gayus tidak terulang. Salah satunya adalah pemantauan terhadap kehidupan sehari-hari aparat penegak hukum dan pegawai pajak. Perbaikan mendasar antara lain dapat berupa pengkajian atas gaya hidup aparat penegak hukum dan pegawai pajak serta memperketat sistem pengawasan internal, ujar anggota satgas, Denny Indrayana, dalam jumpa pers di Kantor PPATK, Jl juanda, Jakarta Pusat, Minggu (28/3/2010). Denny mengatakan perlu didorong langkah-langkah pelaporan harta kekayaan penegak hukum dan pegawai pajak. Terhadap mereka, lanjut Denny, juga bisa dikenakan ketentuan pembuktian terbalik sebagai tindak lanjut pelaporan harta kekayaan. Keberadaan Gayus di luar negeri tidak menghambat pengembangan kasusnya. Denny mengatakan aparat sudah memiliki bukti yang kuat untuk mengungkap dugaan adanya mafia hukum dalam kasus Gayus. Keterangan AK (Andi Kosasih-red), informasi dari satgas, serta bukti-bukti yang sudah dimiliki kepolisian sendiri. Kesemuanya adalah bukti yang penting dan strategis untuk mengungkap dugaan mafia hukum dalam penanganan perkara GT, paparnya. --ends-- Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PKI
Perlu saya tambahkan, bahwa gerakan 30 September adalah skenario Aidit denga dibantu Syam (yang rupanya agen susupan ABRI). Syam-lah yang bikin rencana operasi (aneh bukan, padahal dalam gerakan terdapat orang-orang militer yang mengerti taktik dan strategi, lalu kenapa Syam jadi komandan operasi?). Nyto sebagai Ketua Politbiro tidak tau apa-apa. Jadi TIDAK BETUL gerakan 30 september adalah gerakan PKI. Aidit bergerak tanpa restu dan sepengetahuan partai sebab dia khawatir akan keselamatan jiwa presiden. Cakrabirawa mau kerja sama sebab tugas mereka menjaga keselamatan presiden. Lalu bagaimana dengan Syam? Siapa yang mengeduk keuntungan dengan adanya Syam dalam gerakan? Hehehe, sejarah sudah memperlihatkan toh siapa yang ketiban untung dari gerakan yang gagal itu? manneke --- On Mon, 2/1/10, verdi adhanta verdiadha...@yahoo.com wrote: From: verdi adhanta verdiadha...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gus Dur Pahlawan Nasional, Suharto Penjahat Nasional! To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Monday, February 1, 2010, 9:52 PM = Soal buku John Rossa... saya baru baca beberapa halaman saja sih Tapi saya mencatat dalam buku itu dikatakan bahwa dokumen PKI menyebut gerakan itu adalah Gerakan 30 September Jadi cukup jelas bahwa gerakan itu dilakukan oleh PKI, so apa salahnya ditambahkan G-30 S PKI. Soal stigma PKI yang negatif menurut saya itu soal lain. = === INI adalah bukti KECACATAN KOGNITIF ANDA. Apabila MEMBACA TEKS saja MASIH BELUM BISA, GIMANA ANDA MAU MENGINTERPERTASI SEJARAH??? PENCATOLAN /PKI dibelakang G30S --- B E R A R T I GERAKAN 30 SEPTEMBER == DIKETAHUI === DILAKUKAN OLEH PKI. PELEPASAN /PKI dari G30S --- B E R A R T I --- MENGEMBALIKAN SEJARAH PADA REALITAS YANG SEBENARNYA == YAITU == PELAKU G30S -- M A S I H B E L U M D I K E T A H U I!!! _ _ __ From: Kicky mr.bela...@gmail. com To: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com Sent: Monday, February 1, 2010 8:21:32 Subject: Re: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Re: Gus Dur Pahlawan Nasional, Suharto Penjahat Nasional! Soal buku John Rossa... saya baru baca beberapa halaman saja sih Tapi saya mencatat dalam buku itu dikatakan bahwa dokumen PKI menyebut gerakan itu adalah Gerakan 30 September Jadi cukup jelas bahwa gerakan itu dilakukan oleh PKI, so apa salahnya ditambahkan G-30 S PKI. Soal stigma PKI yang negatif menurut saya itu soal lain. Salam Kicky
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ini baru Menkes...
Kamis, 04/03/2010 12:00 WIB Menkes: RPP Tembakau Juga Lindungi Kesehatan Petani Tembakau Rachmadin Ismail - detikNews Jakarta - Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih meminta petani tembakau memahami keberadaan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pengamanan Produk Tembakau sebagai Zat Adiktif bagi Kesehatan. Aturan tersebut juga dibuat untuk melindungi kesehatan mereka. Sebagai Menkes, yang kami urusi adalah kesehatan, termasuk kesehatan para petani tersebut, kata Endang lewat pesan singkat kepada detikcom, Kamis (4/3/2010). Menurut Endang, RPP tersebut saat ini masih dibahas secara antardepartemen. Sebagai koordinator pembahasan, kini dipegang oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono. Endang juga membantah pernyataan Mantan Menkes Siti Fadilah Supari yang mempertanyakan angka kematian akibat rokok. Berdasarkan penelitian di dalam maupun luar negeri, kata Endang, bahaya rokok sudah jelas. RPP berupaya melindungi generasi muda dari bahaya merokok, dampak buruknya sudah terbukti dari banyak penelitian di seluruh dunia, pungkasnya. Dalam draf RPP Tembakau, perusahaan rokok dilarang untuk menerbitkan iklan rokok dalam bentuk apa pun dan dilarang mensponsori acara. Penjualan rokok juga dibatasi dan semakin diperketat seperti tidak boleh pada wanita hamil dan anak di bawah 18 tahun. Rokok juga dilarang dijual secara eceran di warung-warung/ jalanan. Aturan ini diprotes oleh Aliansi Masyarakat Temabakau Indonesia (AMTI) dan para pengusaha rokok. Mantan Menkes Siti Fadilah Supari juga minta isi aturan tersebut dipertimbangkan kembali karena jumlah angka kematian akibat rokok juga perlu dipertanyakan. (mad/nrl) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Meragukan Integritas Sri Mulyani
Bung Lisman Manurung, Soal Pelayanan Umum, memang masyarakat seringkali ntidak bisa mengerti mengapa pengurusan Perpanjangan KTP bisa sangat beretele - tele, memerlukan waktu sampai 1 bulan, padahal semua datanya sudah ada di Computer. Ketika diselipkan uang dalam jumlah tertentu, tiba - tiba semua proses administrasi bisa berjalan dengan cepat. Sebelum ada Pelayanan SIM dan STNK yang menggunakan Mobil Keliling, pelayanan perpanjangan SIM dan STNK lambaat sekali, bisa memakan waktu antara 5 - 8 jam. Setelah ada pelayanan dengan menggunakan Mobil Keliling, prosesnya tidak sampai 15 menit, semua selesai dengan baik dan murah. Jadi jangan salahkan masyarakat bila menghendaki pelayanan yang cepat dari aparat Birokrasi Pemerintah. Salam, Adyanto Aditomo Lisman Manurung lism...@yahoo.com menulis: Dari: Lisman Manurung lism...@yahoo.com Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Meragukan Integritas Sri Mulyani Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 17 Maret, 2010, 2:04 AM Penanganan ekonomi Indonesia tidak mungkin tanpa pilihan paradigma. Kendatipun kita malu-malu, namun masyarakatlah yang mendorong pemikiran-pemikiran liberalis menjadi semangat perekonomian dan pelayanan publik di negara ini. Harap maklum, birokrasi kita kurang pandai untuk menjalankan apa yang menjadi tugasnya, baik karena kompetensi yang pas-pasan maupun karena keterbatasan fasilitas. Lihat contoh ringkas: Tatkala anda diminta bersabar 1 bulan untuk urusan perpanjangan KTP, maka anda, anti neo-liberalis sekalipun, 75 % akan minta Apakah bisa dipercepat? . Sebagian besar warga negeri ini tidak mematuhi ketentuan untuk melaporkan masa kedaluwarsa KTP sesuai ketentuan non-liberalis, yakni sekian minggu sebelum jatuh tempo. Padahal, petugas mengatakan bahwa prosedur administrasi baku memerlukan sejumlah tahap, yang dikerjakan secara prosedur, dan bukan atas dasar tekanan atau stimulus. Maksudnya, petugas mengatakan bahwa birokrasi tidak dapat merespons impuls (mekanisme pasar), atau permintaan anda, yang meminta pengurusan KTP dipercepat! Jadi? Kalau bukan kita sendiri, maka keponakan kita adalah penganut tersamar gagasan liberalis!. Estimasi saya pragmatik ekonomi liberalis di negeri ini sudah semakin banyak jumlahnya. _ _ __ From: rifky pradana rifkyp...@yahoo. com To: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com Subject: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Meragukan Integritas Sri Mulyani Doktor Sri Mulyani yang pernah dianugerahi gelar Menteri Keuangan terbaik Asia versi Lembaga Emerging Market Forum dan gelar Menteri Keuangan terbaik Dunia versi majalah Euro Money, oleh beberapa kalangan dinilai sebagai seorang ekonom berintegritas tinggi serta nir kepentingan dan nir ambisi politik. Disamping itu, Doktor Sri Mulyani yang pernah menjadi pejabat tinggi di IMF ini oleh beberapa kalangan itu juga dinilai sebagai sosok yang tak kenal kompromi dalam menegakkan kebenaran. Sebagaimana diketahui pada masa menjelang akhir masa kerja Pansus DPR perihal Skandal Bank Century, aparat Ditjen Pajak cq Kementrian Keuangan merilis berita tentang adanya kasus penyelewenang pajak di sebuah perusahaan yang berafiliasi kepada Ketua Umum partai Golkar, Aburizal Bakrie. Bahkan berita tentang penyelewenang pajak itu semakin santer dihembuskan bersamaan dengan saat-saatmendekati pelaksanaan Sidang Paripurna DPR yang akan mengambil keputusan DPR tentang Skandal Bank Century. Dimunculkannya kasus penyelewenang pajak itu oleh beberapa pihak ditengarai hanyalah bagian dari upaya menekan partai Golkar agar mengendorkan tekanan politiknya kepada Sri Mulyani terkait dengan sikap dan penilaian partai Golkar atas kasus Skandal Bank Century. Namun publik tentu saja tak bisa mempercayai bahwa pemunculan kasus penyelewengan pajak itu hanyalah sebagai bagian dari upaya untuk melakukan tukar guling (barter) dengan kasus Skandal Bank Century, mengingat penilaian dari beberapa kalangan yang sangat meyakini tingginya intergritas Doktor Sri Mulyani itu. Sebagaimana diketahui pula, hasil Sidang Paripurna DPR akhirnya tetap memberikan kesimpulan bahwa ada tindak pidana korupsi terkait kebijakan bailout (blankeet guarantee) bank Century. Oleh sebab itu, pihak DPR meminta agar kasus Skandal Bank Century itu segera diproses secara hukum. Dan seperti diketahui, sampai saat ini pihak Kejagung dan Polri serta KPK masih belum menunjukkan tanda-tanda mulai melaksanakan rekomendasi DPR itu dengan memulai proses penyidikan atas kasus Skandal Bank Century. Beberapa pihak menengarai adanya tanda-tanda yang menunjukkan bahwa rekomendasi DPR yang dihasilkan melalui Sidang Paripurna DPR itu akan diabaikan oleh aparat penegak hukum maupun oleh pemerintah yang sedang berkuasa. Menariknya, tanda-tanda mulai tidak jelasnya kelanjutan dari rekomendasinya DPR itu bersamaan pula dengan mulainya terjadi tanda-tanda ketidak jelasan kelanjutan dari kasus penyelewengan pajak yang pernah dihembuskan oleh aparat Ditjen
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bak Menunggu Godot? Para Jenderal Berseteru, Presiden Harus Turun Tangan
Masalahnya dari 2004, juga terkait Kasus Century, keraguan sangat dominan. Hingga harapan pakar dibawah ini yang tepat dan juga didambakan oleh masyarakat luas, bisa seperti Menunggu Godot. Sosok (sesuatu) yang tidak jelas. Alhasil memang pengharapan tidak kunjung datang, apalagi tercapai ... Sikonnya di Indonesia juga absurd, agak surrrealis, tragikomedial. Tetapi keajiban juga kadang terjadi. Wassalam, Bismo DG *Waiting for Godot* (pronounced /ˈɡɒdoʊ/http://en.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:IPA_for_English) is a play http://en.wikipedia.org/wiki/Play_(theatre) by Samuel Becketthttp://en.wikipedia.org/wiki/Samuel_Beckett, in which two characters, Vladimir and Estragon, wait for someone named Godot. Godot's absence, as well as numerous other aspects of the play, have led to many different interpretations since the play's premiere. The play is often considered one of the most prominent works in the Theatre of the Absurd http://en.wikipedia.org/wiki/Theatre_of_the_Absurd movement. Voted the most significant English languagehttp://en.wikipedia.org/wiki/English_languageplay of the 20th century, [1] http://en.wikipedia.org/wiki/Waiting_for_Godot#cite_note-0 *Waiting for Godot* is Beckett's translation of his own original Frenchhttp://en.wikipedia.org/wiki/French_languageversion, *En attendant Godot*, and is subtitled (in English only) a tragicomedyhttp://en.wikipedia.org/wiki/Tragicomedyin two acts. [2] http://en.wikipedia.org/wiki/Waiting_for_Godot#cite_note-1 The original French text was composed between 9 October 1948, and 29 January 1949.[3] http://en.wikipedia.org/wiki/Waiting_for_Godot#cite_note-2 The première was on 5 January 1953http://en.wikipedia.org/wiki/1953_in_literaturein the Théâtre de Babylonehttp://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Th%C3%A9%C3%A2tre_de_Babyloneaction=editredlink=1. The production was directed by Roger Blinhttp://en.wikipedia.org/wiki/Roger_Blin, who also played the role of Pozzohttp://en.wikipedia.org/wiki/Pozzo_(Waiting_for_Godot). (Dari Wikipedia) Para Jenderal Berseteru, Presiden Harus Turun Tangan *Laporan wartawan KOMPAS Wisnu Dewabrata* *Sabtu, 20 Maret 2010 | 20:41 WIB* ** *SANDRO GATRA* *Komjen Pol Susno Duaji * ** *TERKAIT:* - *Mahfud: Kalau Saya Kapolri, Langsung Bentuk Tim*http://nasional.kompas.com/read/2010/03/20/13312646/Mahfud:.Kalau.Saya.Kapolri..Langsung.Bentuk.Tim * * - *Sikap Susno sebagai Momentum Bersihkan Polri*http://nasional.kompas.com/read/2010/03/20/08063966/Sikap.Susno.sebagai.Momentum.Bersihkan.Polri * * - *Kompolnas Dukung Susno*http://nasional.kompas.com/read/2010/03/20/06502042/Kompolnas.Dukung.Susno * * - *Susno Akui Pernah Menyuap dan Tiga Kali Mencuri *http://nasional.kompas.com/read/2010/03/19/23035975/Susno.Akui.Pernah.Menyuap.dan.Tiga.Kali.Mencuri. - *Jenderal Susno Resmi Dilaporkan ke Polisi *http://nasional.kompas.com/read/2010/03/19/20151284/Jenderal.Susno.Resmi.Dilaporkan.ke.Polisi. *JAKARTA, KOMPAS.com - Perseteruan para jenderal di Kepolisian RI diyakini sudah masuk tahap serius. Saling serang, tuduh dan kecam antarkubu yang berseteru sudah terjadi secara terbuka. * *Jika terus dibiarkan, konflik itu dikhawatirkan bisa merembet atau ditiru sampai tingkat institusi terbawah. Untuk itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus segera turun tangan. * *Hal itu bisa dilakukan karena Presiden adalah atasan langsung tertinggi di tubuh Polri, sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian RI. * *Presiden Yudhoyono (mestinya) tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk membenahi institusi Polri yang selama ini dianggap banyak bermasalah oleh masyarakat, saran guru besar ilmu kepolisian Universitas Indonesia, Bambang Widodo Umar dihubungi melalui telepon, Sabtu (20/3/2010). * *Menurut dia, Presiden SBY bisa memanfaatkan semua informasi yang keluar dari pernyataan dan tuduhan mereka yang lagi berseteru itu. Lalu, lanjutnya, dicari tahu sejauh mana kebenarannya. * *Presiden untuk itu bisa perintahkan Kejaksaan Agung atau bahkan mengundang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ujar Bambang. Ia menilai, kekisruhan di tubuh Polri, khususnya di institusi Reserse dan Kriminal, tejadi akibat persoalan lama, lemahnya birokrasi, manajemen personel, serta mekanisme kontrol di dalam. * *Kalau sampai dibiarkan oleh Presiden, ya sama saja bohong. Ini kan kondisinya sudah sangat gawat, para petinggi di institusi penegak hukum malah saling tuduh, ujar Bambang.* [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Sketsa: Untuk Seorang Ayah, Paman, Kawan, BSH
Profesi wartawan tak bisa dibeli.” Budiman S Hartojo (BSH), wartawan senior dan penyair, mantan wartawan Tempo, ini, Jumat pekan lalu dimakamkan. Ia berpulang di usia menjelang 70 tahun. Teman, ayah, paman, sekaligus “ lawan” diskusi, BSH, begitu ia akrab disapa, menjadi kamus berjalan wartawan muda. Sebuah penggalan kenangan bersama pendiri Persatuan Wartawan Indonesia Reformasi(PWI-Reformasi) ini; tauladan etika dan prinsip jurnalisme, tempat bersandar saling-silang belajar; antara senior dan yunior. sebuah situasi nan kini sirna di meja redaksi media. JUMATsiang menjelang shalat Jumat, 19 Maret 2010 Mendung menggayut. Matahari malu-malu dibalut awan. Hujan titik rintik. Keranda jenazah Budiman S Hartojo, kelahiran Solo, berpulang Kamis, 18 Maret 2010 pukul 14.22, itu, dibawa ke masjid di sebelah halaman taman rumahnya,di bilangan Jati Bening II, Bekasi, Jawa Barat. Di saat itulah ingatan saya menerawang kepada sosoknya. Ketika saya pindah ke Jakarta 1979, dari Pekanbaru,. Riau, semester akhir SMP, dan tinggal di bilangan Karet Belakang, Karet Kuningan, Jakarta Selatan. Saya tak menduga bertetangga dengan seorang wartawan Tempo, majalah yang edisi bekasnya suka saya bulak-balik, beberapa artikel kadang saya baca. Menuju kelas 1 SMA, intensitas perjumpaan dan ngobrol dengan BSH meninggi. Apalagi kedua orangtua saya yang sudah duluan tinggal di Jakarta, sejak 1973, lebih dulu mengenal BSH dan isterinya Djati Budiman, sosok perempuan cantik, kelahiran Cirebon. “Ibumu kalau bikin rendang enak sekali,” ujar BSH. Entah karena pintar memuji, setiap ibu saya memasak, termasuk gulai kepala ikan, pastilah BSH tidak terlewatkan. Bahkan sup tulang tungkai sapi, yang berisi sum-sum, menjadi santapan kegemaran BSH. Bisa Anda bayangkan kolesterolnya? Sayalah kebagian mengantar ke kekediaman kontrakannya. Sepenggalah saja jaraknya dari tempat kami. Tukar-menukar penganan acap kali. Di jeda sowan itu, ada saja obrolan dengan BSH. Dari situlah satu dua bukunya , suka saya pinjam dari perpustakaan pribadinya. Banyak buku sastra, termasuk majalah Horison yang lama. Buku kumpulan puisinya tak pernah terlewatkan. Intensi mengobrol dengan BSH, seingat saya ketika saya kelas dua SMA, soal pemberdelan Tempo. Saya banyak mendengar beragam masalah liputan Tempo, yang tak disukai oleh rejim Ordebaru, kala itu. Juga soal internal majalah berita mingguan itu. Di hari-hari deadline, terkadang ia meminta saya tidur di kamar depan rumahnya, karena Tante Djati, seorang diri di rumah. Mereka tak punya pembantu, juga belum dikaruniai anak keturunan hingga akhir hayatnya. MOBIL jeep Toyota Land Cruiser hardtop, coklat muda itu, baru saja dipasang rak di atas plafonnya. BSH menaikkan barang berukuran besar. Untuk ukuran badan kecil, pendek, dengan napas tersengal, tak tega melihatnya. Barang bawaan itu umumnya buku. Di medio 1980-an itu, BSH harus pindah ke Bandung, menjadi Kepala Biro Tempo, Bandung, Jawa Barat. Mengenakan topi, bak Mafioso Italia, lengkap dengan jas kotak-kotak dengan bagian siku berornamen bulatan coklat, saya tertawa geli melihat sosok mafia kecil seakan tenggelam di balik lingkaran setir mobil yang besar. Kendati duduknya sudah diganjal bantal, badan BSH tetap tak kunjung meninggi. Saya, ayah, dan ibu, melepasnya berangkat menuju jabatan baru. Jadilah kediamannya di Jakarta, bak rumah kami. Saya sehari-hari menunggui. Beragam buku koleksinya, menjadi santapan hari-hari.. Ada dosa terasa di dada saya. Satu dua buku koleksinya ada yang terbawa, lalu dipinjam kawan, dan tak kembali. Dari sosoknya saya begitu memahami pentingnya literasi. Dosa berikutnya, ketika mobil dinasnya sudah berganti dengan Dauhatsu Charade merah. Suatu waktu ia pertama dapat jatah dari Tempo menunaikan hajji. Jadilah saya menemani Tante Djati, dan hari-hari wira-wiri dengan mobil merah itu, mejeng. Pertemanan BSH dengan sumber berita luas. Kendati kritis terhadap pemerintahan Ordebaru, sosok macam almarhum Rudini, mantan Kasad, secara khusus mengirim ucapan selamat lebaran pribadi: foto Rudini dan isteri lengkap dengan tanda tangan pribadi, salah satu yang saya ingat dipajang di meja rumahnya. Ia berkawan dengan banyak orang, terutama seniman yang suka mangkal di Taman Ismail Marzuki (TIM). Ia memilih bersahabat dengan banyak anak muda. Suatu hari di Bandung. Saya melihatnya bekerja. Suara mesin tik-ketak-ketuk. Suaranya keras, setajam tarikan pena kalau ia menuliskan sesuatu, termasuk tanda tangannya dengan haruf B dominan bertekanan. Entah karena melihat suara ketikan itu pula, hingga kini, kolega saya programmer Anthony Seger, selalu protes akan gaya saya mengetik di komputer. Di Bandung saya melihat wartawan muda seperti Bambang Harimurti, kini Pimpinan Umum Tempo, dan banyak nama lain yang beredar di dunia penerbitan di Indonesia. Sosok Moebanoe Moera, kini Redaktur Pelaksana TRUST, dulu juga di Tempo, yang kebetulan berdiri di kanan saya saat men-shalatkan jenazah BSH, mengaku sebagai salah
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Hari Film Nasional 2010
Pengelola situs FilmPelajar.com mengucapkan Selamat Hari Film Nasional 30 Maret 2010 kepada seluruh stakeholder perfilman Indonesia. Semoga perfilman Indonesia semakin berkembang dengan baik. Kami juga mengajak anda, khususnya para pelajar, untuk bergabung di Forum Film Pelajar Indonesia melalui grup facebook berikut ini: http://www.facebook.com/group.php?gid=87049254804ref=ts# Salam Film Indonesia! :-) http://filmpelajar.com/ Ruang belajar bersama, berbagi dan silaturahmi komunitas dan karya film Indonesia [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Menghormati Perbedaan
Oleh Airlangga Pribadi “Kalian lebih bejat daripada binatang!”ujar salah seorang pengunjuk rasa yang memprotes penyelenggaraan konferensi ILGA (International Lesbian and Gay Association) di Surabaya beberapa waktu lalu. Bagi saya hal ini sangat mengejutkan, bagaimana mungkin di negara yang telah lebih dari sepuluh tahun menapak jalan demokrasi, masih ada upaya pengusiran dan penghinaan dari kelompok-kelompok tertentu yang tidak sepakat terhadap kelompok lain, dan semua itu didiamkan saja oleh negara. Saat menimbang fenomena pengusiran terhadap kaum homoseksual, lesbian dan gay ini saya jadi teringat akan wajah muram dari catatan keadaban publik di republik ini. Dibawah sapuan besar capaian besar proses berdemokrasi di Indonesia yang selama ini kita banggakan betapa kehidupan berdemokrasi kita tumbuh dalam tiang-tiang yang dan diatas fondasi bangunan yang rapuh. Dengan mudahnya pengusiran, penistaan dan penghinaan terjadi di republik ini, ketika pada saat bersamaan kita mengaku tengah mengadopsi konsep kewargaan yang inklusif. Pandangan kewargaan yang membuka tiap-tiap orang untuk menjadi warga negara Indonesia tanpa pembatasan dan diskriminasi. Didalam narasi besar keindonesiaan yang terbuka ini, kerapkali kita temui tindakan kekerasan dan diskriminasi terhadap kaum Ahmadiyah, pengutukan terhadap kaum yang dipandang sebagai komunis, marjinalisasi terhadap kaum perempuan dan sekarang pengusiran terhadap kaum gay dan lesbian. Atas nama perjuangan untuk mengembalikan kebangsaan Indonesia sebagi rumah yang terbuka bagi tiap-tiap orang yang ada didalamnya inilah, pembelaan terhadap mereka harus disuarakan, meskipun dalam tata nilai yang kita yakini kita menolak cara hidup mereka. Di sini saya tidak ingin berbicara dalam konteks memberikan pembelaan dalam kerangka teologis, terkait dengan persoalan homoseksualitas karena dalam tata nilai agama yang saya yakini saya turut menolak relasi seksual homoseksual sebagai sesuatu yang dibenarkan oleh agama. Namun demikian keadaban publik dalam konteks negara demokratik modern mensyaratkan bahwa penentuan konsensus bermasyarakat semestinya hadir diatas pagar-pagar penguatan keadilan ekonomi, keadilan budaya dan keadilan politik. Pendeknya substansi dari prinsip keadilan diatas tiga matra keadilan tersebut mensyaratkan eksisnya hak-hak yang setara bagi tiap-tiap orang untuk memiliki akses dalam wilayah kultural, politik dan budaya. Bahwa siapapun memiliki hak untuk berpartisipasi dan mengungkapkan pendapatnya dalam ruang publik yang bebas selama tidak mewartakan kebencian kepada yang lain, dan siapapun juga memiliki hak untuk menolak pandangan mereka. Hal ini harus dijaga oleh struktur politik negara demokrasi yang memberikan perlindungan terhadap hak-hak tiap orang bersuara dan mengamankan kelompok-kelompok yang ingin melakukan teror terhadap mereka. Ketika hal ini tidak menjadi fondasi utama dalam kehidupan bernegara, maka akan dengan mudah republik ini terjatuh menjadi negeri yang memuja Tirani Mayoritas. Atas nama norma dan budaya dominan yang kerap kali hal itu lebih merupakan klaim-klaim sepihak dengan landasan yang rapuh, setiap kelompok akan merasa tidak aman hidup sebagai warganegara di negeri yang kita cintai ini. Untuk kalangan yang merasa meyakini sebuah dalil bahwa kekuasaan negara akan dengan mudah menyingkirkan tiap-tiap kelompok yang memiliki perspektif dan perilaku berbeda dengan kultur dominan, hendaknyalah kita mengkaji kembali relasi kompleks antara kekuasaan, politik dan identitas. Bukalah hamparan sejarah diberbagai belahan dunia. Maka akan kita temukan relasi paradoks antara kekuasaan dan perkembangan identitas dan wacana. Di Eropa pada era pertengahan yang disebut sebagai zaman Victorian, moral aristokratik yang ditopang oleh kalangan ruhaniawan dan elite-elite politik begitu gigih melakukan pengawasan dan regulasi terhadap seksualitas. Mekanisme kekuasaan tersebut alih-alih meredam justru membiakkan dan memproduksi pola-pola seksualitas dimasyarakat. Hal inilah yang kemudian mencapi klimaksnya pada munculnya era liberalisme, yang didalamnya juga perjuangan untuk melegalkan kebebasan seksual. Contoh yang lain dapat dituangkan disini soal pengekangan secara politik dan melalui fatwa agama terhadap berbagai pemikiran Islam progresif di wilayah Timur-Tengah. Alih-alih hal ini mengerdilkan pengaruh gagasan-gagasan progresif Islam di wilayah tersebut, pelarangan dan fatwa haram kepada mereka justru mengangkat dan mempopulerkan gagasan-gagasan dari pemikir-pemikir progresif Timur-Tengah seperti Fatimah Mernissi, Adonis, Hasan Hanafi, Ali Abdul Raziq dan Abdulkarim Soroush di masyarakat muslim. Pengekangan dan penindasan politik justru membuat fihak yang melakukannya sebagai fihak antagonis yang perlahan-lahan akan menuai protes keras dari khalayak publik. Menindas dan melarang eksistensi identitas secara politis justru akan memberikan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kembali pada Sistem Ekonomi Pancasila
Sungguh benar! Berdasarkan Pancasila, Indonesia memerlukan berkembangnya ekonomi tukar menukar barang dan jasa yang dilengkapi dengan kepedulian saling menolong secara sosial dan kerukunan antara semua kelompok masyarakat yang diperkuat dalam UU. Suharto, juga sekarang SBY dan nanti mungkin derivat nya seperti Anas U, Andi M ataupun lalu Mas Ibas tidak akan hendak mengembangkan ekonomi Pancasila, atau ekonomi kerakyatan. Karena terbelenggu sangat erat oleh gebyar dan egosentrisme laba sistem kapitalisme ultra-liberal dalam skala global. Disamping pendidikan moral dan lain lain sikap yang positif secara humanistik maupun ekologis, ekonomi kerakyatan Pancasila hanya akan diraih bila ada kekuasaan politik yang pro negeri, pro bangsa, pro rakyat. AS --- On Thu, 4/1/10, Satrio Arismunandar satrioarismunan...@yahoo.com wrote: IDEOLOGI Pancasila sebagai jawaban untuk meluruskan kembali jalan reformasi tidak sebatas ideologi. Sebab, menurut Guru Besar Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta, Prof Dr Mubyarto, Pancasila pun sudah mewarnai sistem ekonomi yang sesungguhnya dirasakan paling tepat untuk mengendalikan sistem perekonomian di negeri ini. Sistem ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi etik yang pernah didambakan Prof Ace Partadirdja, yaitu sistem ekonomi yang didasarkan pada nilai budaya dan ideologi bangsa Indonesia, ialah Pancasila. Pengalaman pahit krisis moneter mulai tahun 1997 meyakinkan kita semua betapa besar arti perekonomian nasional yang benar-benar mandiri. Ekonomi mandiri adalah ekonomi yang meskipun tumbuh dengan laju relatif rendah, tetapi dalam jangka panjang terjaga keberlanjutannya, ungkap Mubyarto. Kegagalan Indonesia membangun ekonomi yang berkeadilan- ekonomi Pancasila disebabkan kegagalan budayawan kita mempengaruhi sukma pembangunan ekonomi negeri ini yang sudah terlalu berat ditekankan pada pembangunan materi. Selama pemerintahan Orde Baru yang bertekad melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 secara murni dan konsekuen, kata Mubyarto, memang ada keinginan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan keadilan sosial. Tetapi, keinginan itu tidak pernah terwujud karena strategi pembangunan dan politik ekonomi yang dikembangkan didasarkan pada liberalisme. Seperti biasa, persaingan pasar yang liberal selalu dimenangi oleh yang kuat (konglomerat) dan melunglaikan yang lemah. Kondisi ini pernah dikritik oleh Muhammad Hatta.Walaupun Presiden Soeharto-saat itu-dalam pidatonya selalu menyebutkan tekad untuk memajukan ekonomi Pancasila, tetapi tegas Mubyarto, keinginan mewujudkan ekonomi Pancasila itu tidak pernah kesampaian. Bahkan, bukan hanya tak mewujud, melainkan sistem ekonomi yang dikembangkan semakin jauh dari cita-cita ekonomi Pancasila sehingga akhirnya meledak dalam bentuk krisis moneter. Pemikiran kembali ke ekonomi Pancasila yang tertunda selama 16 tahun (1981-1997) terbukti sangat terlambat. Tercemarlah nama Pancasila dan ekonomi Pancasila sehingga orang cenderung alergi dengan istilah ini. Secara keliru,orang beranggapan munculnya berbagai masalah sosial, ekonomi, dan budaya yang bermuara pada krisis moneter adalah justru karena Indonesia telah melaksanakan sistem ekonomi Pancasila. Kesalahkaprahan ini harus diluruskan, ungkap Mubyarto lagi. Ekonomi Pancasila, menurut Mubyarto, bukanlah sistem ekonomi baru yang hendak diciptakan untuk mengganti sistem ekonomi yang kini dianut bangsa ini. Bibit sistem ekonomi Pancasila sudah ada dan sudah dilaksanakan sebagian masyarakat Indonesia, terutama masyarakat pedesaan dalam bentuk usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Mengapa praktik kehidupan riil dan kegiatan ekonomi rakyat yang mengacu pada sistem ekonomi Pancasila ini terseok-seok? Alasannya jelas, karena politik ekonomi yang dijalankan pemerintah bersifat liberal dan berpihak pada konglomerat, ujarnya. Sistem ekonomi Pancasila berpihak pada ekonomi rakyat. Sistem ekonomi kerakyatan merupakan subsistem dari sistem ekonomi Pancasila yang diragukan oleh teknokrat yang terlalu silau dengan sistem ekonomi kapitalis liberal. Dan,memang masih diperlukan perjuangan untuk mewujudkan sistem ekonomi Pancasila tersebut. PANCASILA memang ditawarkan sebagai kompas untuk meluruskan kembali jalannya reformasi. Tetapi, yang ditawarkan adalah Pancasila yang direvitalisasi sebagai landasan ideologis berbangsa yang terbuka dengan tafsiran multikultural dan berasas kerakyatan. Bukan politik dan penyeragaman. Pancasila baru ini didukung dengan pengembangan moral melalui pendidikan yang dilandasi kepedulian religius dan pragmatis, sistem pendidikan yang demokratis dan bermartabat, pengembangan intelektual dan massa dalam platform yang jelas di atas nilai yang telah dirintis pendiri bangsa ini. http://www.facebook .com/reqs. phpfriend# !/?page=1sk=messagestid=1239888606075
[Forum-Pembaca-KOMPAS] GILANYA MAFIA PERADILAN KOTA MEDAN
Senin tanggal 29 MAret 2010 di Pengadilan Negeri Medan digelar pemeriksaan perkara pidana Nomor 553/Pid.B/2010/PN.Mdn dengan Terdakwa TONNY WIJAYA, yang semula adalah sebagai pembeli beberapa bidang tanah yang telah diuraikan dalam Sertipikat Hak Guna Bangunan. Perkara ini adalah akibat dari laporan IR DULANG MARTAPA selaku DIRUT PT IRA WIDYA UTAMA. Perjanjian jual beli atas tanah-tanah tsb telah dilakukan dihadapan SAN SMITH, SH NOTARIS KOTA MEDAN. Dan harga penjualan yang disepakati sebesar lebih kurang 33 Milyar lebih telah dilunasi oleh pembeli, namun terdapat selisih luas tanah antara luas yang tercantum dalam sertipikat ± 273 M atas luas tanah semula ± 23.000 M, namun atas kelebihan luas tsb TONNY WIJAYA telah berusaha melakukan pembayaran tambahan, tetapi IR DULANG MARTAPA tidak mau menerimanya, tetapi memilih melaporkan perkara tersebut ke POLISI. Menurut Penasehat Hukum TONNY WIJAYA, Syamsu Anwar perkara ini murni adalah perkara perdata, tetapi akibat pengaruh MAFIA PERADILAN, POLISI, JAKSA DAN MEJELIS HAKIM memaksakan perkara ini diperiksa secara pidana. Maka berdasarkan pengamatan dilapangan memang perkara ini diduga sangat beraroma MAFIA PERADILAN. Secara kasat mata pemeriksaan perkara ini terlihat ketidak adilan dimana sewaktu memeriksa IR DULANG MARTAPA terindikasi telah memberikan keterangan palsu yaitu antara fakta yang diakui di persidangan berbeda dengan fakta keterangan yang diberikan pada persidangan yang diberikan dalam perkara terdahulu dalam perkara Nomor 3036/Pid.B/2009/PN.Mdn dengan Terdakwa San Smith. Atas kekuatan hukum pasal 174 KUHAP Penasehat Hukum TONNY WIJAYA meminta agar MEJELIS HAKIM menahan SAKSI IR DULANG MARTAPA tetapi permohonan tsb tidak ditanggapi oleh MAJELIS HAKIM maka Penasehat Hukum meminta MAJELIS HALIM yang telah terlibat memeriksa perkara Nomor 3036/Pid.B/2009/PN.Mdn untuk mengundurkan diri memeriksa perkara ini karena dikhawatirkan akan terdapat konplik kepentingan sehingga dikhawatirkan pemeriksaan perkara tidak akan netral. Permohonan Penasehat Hukum tersebut adalah berdasarkan UNDANG-UNDANG KEKUASAAN KEHAKIMAN, jika pemeriksaan tsb tetap mempertahankan dengan MAJELIS HAKIM sekarang maka akan berakibat putusan yang dikeluarkan akan berakibat batal demi hukum dan MAJELIS HAKIM dipidana. Salam Syamsu Anwar. Powered by Telkomsel BlackBerry® = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Balada Markus - Episode Keep Jayus Alive
“Saya akan ungkap semua, biarlah semua harta saya Bapak sita. Tapi tolong lindungi keluarga saya...hiks..hiks..” Terdengar suara Jayus Tambengan lirih sesengukan di hadapan Badan Perlindungan Saksi Negeri Impian (BPSNI). ”Ya, kami usahakan. Sekarang, Pak Jayus temuin penyidik polisi dulu, ungkap semua. Biar orang yang memburu bapak dapat ditangkap..” kata Anton si ketua BPSNI. Ya, siapa yang kenal Jayus Tambengan tahun lalu? Paling orang tuanya, keluarganya dan teman sekantornya. Dia hanya pegawai menengah lulusan Akademi Hitungan Negara (AhiNa) dengan golongan IIIA, gajinya sih sudah lumayan 12 juta, karena selain gaji rutin pamong, dia dapat tunjangan jabatan sebagai pamong pajak yang diyakini bisa meredam godaan penyelewengan. Istri Jayus, Melina juga golongan IIIA di sekertariat Dewan Rakyat Impian, dan gajinya hanya 6 juta perbulan. Namun nama Jayus Tambengan jadi terkenal setelah seorang Jendral non-job di kepolisian impian mengungkapkan adanya makelar kasus pajak yang melibatkan uang di rekening Jayus. Ya, Jayus dan istri yang perbulan gaji total hanya 18 juta, memiliki uang di rekening 25 milyar. Dan jumlah uang tak wajar ini terbaca oleh Badan Peneliti Transaksi Keuangan Perbankan. Jayus yang bingung dipertemukan oleh oknum polisi penyidik dengan penulis skenario sinetron/film berinisial M yang juga lihai menulis skenario pengaturan kasus. Si M mencari aktor bernama Api Kompasi yang mengakui uang 25 milyar di rekening jayus adalah uang miliknya yang dititipkan. Oknum penyidik, oknum penuntut, oknum hakim, notaris yang buat surat keterangan penitipan uang, semua ditransfer 500 juta- 2 milyar dan masalah selesai. Penulis skenario pun dapat uang jasa 1,5 milyar. Lumayan, dibandingkan nulis skenario 1 episode sinetron paling dapat 5 juta. Setelah Jayus dibebaskan, dan bagi-bagi duit selesai, tahu-tahu si Jendral bicarakan lagi kasusnya. Para oknum penerima duit dan atasan Jayus pun resah. Lalu Jayus mulai mendengar dia akan dilenyapkan karena takut mulai bicara, dia pun lari ke Nagari Singha bersama istri tercinta dan 3 anak-anaknya harapan bangsa. Dua minggu pertama masih ada ketenangan di apartemen pelariannya. Tapi kemarin semua berubah. Lima pembunuh bayaran berhasil melumpuhkan 3 security kompleks apartemennya. Saat memasuki apartemennya alarm berbunyi, Jayus yang pernah kursus menembak, dapat melumpuhkan 3 dari 5 pembunuh bayaran itu, lalu sisanya lari. Jayus dan istri selamat tetapi Dwi anak keduanya tertembak di dada kanan, dan sedang mengalami masa kritis sekarang. ” Tidak bisa terus begini, Papi. Ini bukan masalah uang lagi. Tampaknya mereka ingin kita semua mati, supaya tidak ada yang jadi saksi. Aku tak bisa hidup gila seperti ini. Aku tak tahan melihat anak-anakku satu persatu mati. Kita harus minta perlindungan, aku ingin anak-anakku tetap hidup walaupun harus miskin lagi...” Sang istri terisak menggenggam tangan Jayus Tambengan yang bergetar antara marah, geram, sesal dan takut. Miskin lagi? Sanggupkah Dia? Terlahir di keluarga miskin tapi pintar, Jayus berhasil masuk ikatan dinas di AhiNA dan lulus dengan cum laude, sempurna. Otomatis dia masuk ke Bendahara Negara, bagian pajak. Jayus bosan miskin, dan menjadi kaya sudah lama dia impiin. Dua tahun pertama dia berusaha idealis, tapi penghargaan atasan tidak ada. Yang cepat naik pangkat dan jabatan toh teman yang korup juga. Di tahun ketiga Jayus mulai belajar kongkalikong main hitung-hitungan pajak. Modusnya wajib pajak ditargetkan jumlah besar-besaran dulu, lalu terbuka peluang nego-negoan. Modus begini sudah umum di bagian pajak Negeri Impian. Wal hasil ya itulah, 25 Milyar penghasilan tak terduga selama 6 tahun mengabdi...Lumayan, kan? Tapi O..Ow..Jayus Ketahuan... Tapi Jayus Tambengan akhirnya lebih memilih keluarganya. Hidup dikejar-kejar dosa dan rasa bersalah sudah begitu menghantuinya 5 tahun terakhir. Tetapi 2 minggu ini malah dia benar-benar dikejar pembunuh bayaran. JAYUS MUST DIE, itu perintahnya. ” Bagaimana, pak? Kita lindungi Bangsat ini? Atau biarkan dia mati?” Tanya Tuan Chancan pada sejawatnya Bobit dari Tim Pemberantas Korupsi Negeri Impian, sebuah superbody yang terkenal bersih. ” Kalau dia mati. Tikus-tikus lain itu lepas lagi. Lindungi saja. Biarkan dia nyanyi, buat koor, buat konser sekalian, karena kasus ini bisa jadi kunci untuk buka pintu masuk untuk membersihkan lembaga hukum lain.” Tuan Bobit bicara dengan bijaksana. Akhirnya Jayus terlindungi. Tiga minggu dia bikin konser dan bernyanyi di Tim Pemberantas Korupsi. Minggu keempatnya terjadi penangkapan besar-besaran oknum aparat, tetapi ada 7 orang yang memutuskan malu dan harakiri. Kini Jayus Tambengan tinggal kenangan. Nama, wajah, pekerjaannya sekarang sudah 100% diganti. Dia seumur hidup dalam status perlindungan saksi. Tak pernah boleh dia berhubungan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] DUA PLTN JERMAN AKAN DITUTUP, TIDAK ADA PLTN BARU DI JERMAN
Dua PLTN di Jerman akan ditutp oleh Menteri Lingkungan Hidup. Ada kemungkinan PLTN tersebut lebih mencemari lingkungan atau biayanya untuk mencegah agar tidak mencemari lingkungan (dari ekploitasi Uranium hingga pengelolaan limbah) sangat tinggi. Kelihatannya Jerman menginginkan sesuatu yang lebih ekonomis dengan menggunakan batubara bersih. Jerman kelihatannya tidak akan membangun PLTN baru, tapi milih energi terbarukan lainnya. http://www.powergenworldwide.com/index/display/articledisplay/0701536471/articles/powergenworldwide/nuclear/reactors/2010/02/german-environment.html?pc=ENL Pemanasan global? Apa sih itu? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Suharto Penjahat Nasional!
=== De Yure, Soekarno masih menjadi Presiden/panglima tertinggi ABRI/Pemimpin Besar Revolusi/Mandataris MPRS sampai 23 Maret 1966 == S A L A H lagi!!! Kalau seca De Jure, jabatan Soekarno TIDAK BERAKHIR sebelum 12 MARET 67!! ARTINYA : SUHARTO NASUTION SEHARUSNYA SUDAH DI MAHMIL KAN KARENA BERANI MENENTANG PERINTAH SUKARNO UNTUK DATANG KE HALIM PADA TANGGAL 1 OKTOBER, DAN KARENA SUHARTO MALAH M E N G U L T I M A T U M PRESIDENNYA SENDIRI UNTUK KELUAR DARI HALIM PERISTIWA ITU sebenarnya SUDAH BERES di Halim, Para pemimpin gerakan G30S / GESTOK SUDAH DALAM KENDALI SUKARNO. H A N Y A DAN H A N Y A KARENA SUHARTO == MENENTANG == PERINTAH SUKARNO, MAKA KEADAAN JADI KACAU HINGGA BERAKHIR PADA PEMBANTAIAN MASAL SAMPAI 1966!! Itu kalau Anda MAU BICARA DE JURE. Dan Anda tidak tahu kapan kedua hal tersebut seharusnya diterapkan. Orang-orang menggunakan argumen Dejure (prinsipnya secara hukum) atau Defakto (kenyataan yang terjadi) adalah ketika membicarakan PENYIMPANGAN atau KETIDAK-SESUAIAN antara hukum (lawful) dan kenyataannya. Dan dengan membawa-bawa itu, Anda Justru MEMPERLEMAH argumentasi Anda sendiri. Karena, terutama ketika kita sedang membahas fakta sejarah, atau APA YANG SEBENARNYA TERJADI, kita selalu MERUJUK PADA KENYATAAN yang terjadi, bukan pada BAGAIMANA SEHARUSNYA. Semua orang juga sudah tahu bahwa SEHARUSNYA Sukarno adalah Presiden RI dan panglima tertinggi. Tapi KENYATAANYA, Suharto yang MENGUASAI AD dapat mendikte jalan sosial poilitik dan MEMBANGKANG perintah panglima tertinggi yang memerintahkan dia dan Pranoto datang ke Halim pada tanggal 1 Oktober, dan malah mengultimatum Sukarno untuk keluar dari Halim. === Menurut buku Siapa Sebenarnya Soeharto (hal 70) dituliskan bahwa Soehartopernah akan dikeluarkan oleh Nasution karena terbukti melakukan penyelundupan, bahkan ditulis disitu Soeharto memusuhi Nasution, 1959. Logikanya nggak nyambung ya pak.. Apakah bapak ada memiliki data atau info soal ini? Atau teman-teman lain bisa membantu? = Makanya, kalau baca sejarah jangan DISAMAKAN DENGAN CERITA UPIK ABU!! POLITIK itu TIDAK TENTANG SUKA ATAU TIDAK SUKA dan MUSUHAN ATAU BERKAWAN. BENAR, seperti yang Anda tulis, SUHARTO sudah -- MENCURI -- dan --- KORUPSI -- sejak di AD=== satu alasan lain mengapa DIA TIDAK PANTAS JADI PRESIDEN, apalagi jadi pahlawan. Tapi posisinya di AD adalah KEDUA setelah AHMAD YANI. Jadi ketika AHMAD YANI DIBUNUH, secara militer posisi Yani akan otomatis jatuh pada SUHARTO. Tapi Sukarno sebagai panglima tertinggi mengangkat Pranoto. Hal ini tidak menguntungkan bagi NASUTION, karena Pranoto adalah STAFF-nya YANI. Sedangkan YANI ADALAH RIVAL POLITIK NASUTION. PERTANYAANYA: APA HUBUNGANNYA PERTANYAAN ANDA DENGAN JUDUL THREAD INI KEPADA LOGIKA APA YANG ANDA SEBUT TIDAK NYAMBUNG === saya juga menduga begitu pak.tapi dugaan kan perlu buktiWaktu itu ketua MPRS kan Nasution yang notabene dimusuhi Suharto, apa benar MPRS saat itu dikendalikan Soeharto? == DUGAAN? Anda masih BELUM PAHAM juga APA ARTINYA KENDALI MILITER dalam politik TERUTAMA pada saat itu.. Atau Anda cuma pura-pura tidak tahu??? Atau Anda masih terus memaksakan bicara formalitas? Menamai peristiwa itu sebagai GESTOK saja Sukarno kalah, karena militer terus memaksa menggunakan nama GESTAPU ITU BARU SEKEDAR NAMA!! APALAGI KEPUTUSAN POLITIK? Faktanya, Sukarno SUDAH KEHILANGAN POWER dan SUHARTO YANG MEMEGANGNYA! Faktanya MPRS itu dibuat Karena MPR SUDAH BUBAR!! Sekali lagi, PAKAI LOGIKA ANDA. Tapi saya belum sampai justifikasi bahwa TAP itu lahir karena kendali atau suruhan Soeharto. Siapa yang pernah bilang Suharto Menyuruh siapapun untuk membuat TAP??? POLITIK ITU BUKAN SOAL SURUH MENYURUH!!! POLITIK BEKERJA VIA KEKUASAAN. DAN KEKUASAAN PADA SAAT ITU DIPEGANG OLEH MILITER/SUHARTO. Dan kalau Anda lupa; MPR--apakah itu Sementara atau tidak--ADALAH BADAN POLITIK. From: Kicky mr.bela...@gmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 2, 2010 11:02:21 Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Kicky..Gus Dur Pahlawan Nasional, Suharto Penjahat Nasional! Wah...mudah- mudahan temen-temen di FPK masih mengikuti walaupun bingung hehehe Saya koreksi saja ya pak De Yure, Soekarno masih menjadi Presiden/panglima tertinggi ABRI/Pemimpin Besar Revolusi/Mandataris MPRS sampai 23 Maret 1966 De Facto + Suharto SUDAH menjadi Panglima AD sejak 14 Oktober 1965, dan MENGENDALIKAN PENUH ANGKATAN DARAT---penjelasan lengkap ada di bawah. Setuju kan pak?
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Rancangan PLTN AP1000 tidak tahan ditabrak pesawat terbang
Dikabarkan, rancangan pengungkung PLTN jenis AP1000 tidak tahan terhadap tabrakan pesawat terbang. Menurut Peraturan dari Rekayasa Nuklir Internasional, Direktorat Nuklir (ND), mengatakan bahwa Westinghouse mengusulkan untuk menggunakan metodologi konstruksi baru untuk struktur utama PLTN (Nuclear Island) yang mengandung radiasi tinggi, dengan menggunakan pelat baja yang dicampur dengan beton, dan bukan hanya menggunakan beton bertulang, yang diperkuat dengan jeruji baja didalamnya yang dicampur dengan beton secara konvensional http://www.powergenworldwide.com/index/display/articledisplay/0650284690/articles/powergenworldwide/nuclear/reactors/2010/02/uk-nuclear_safety.html?pc=ENL Mulai chatting dengan teman di Yahoo! Pingbox baru sekarang!! Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bambank suka Mencontek.....
Mencontek tidak selalu berkonotasi jelek, tergantung konteksnya apa. Jadi hati-hati membuat definisi menyontek secara general. Sebagian besar apa yang dilakukan manusia secara individu adalah hasil mencontek/ jiplakan dari individu lainnya. Begitu pula sebagian besar hasil industri teknologi modern Jepang mungkin didapat dari hasil menyontek dari penemuan teknologi dari belahan dunia lainnya terutama dari Barat yang kemudian perlahan dimodifikasi dan dikembangkan sendiri. Anak-anak yang cerdas justeru anak-anak yang punya daya menyontek yang kuat dari lingkungan sekitarnya, termasuk dari kawan dan guru. Sebab anak yang kurang cerdas, jangankan berkreasi menemukan pendapatnya sendiri, mencontek saja masih salah-salah dan tidak teliti. Anak sekolah boleh belajar menyontek pelajaran karena itu bukan perbuatan tercela atau curang secara pendidikan. Yang tidak diperbolehkan adalah menyontek jawaban saat ulangan tengah berlangsung. SH On 3/1/10, rifky pradana rifkyp...@yahoo.com wrote: Mencontek secara sederhananya dapat diartikan sebagai suatu perbuatan yang bertujuan untuk mencapai suatu keberhasilan dengan jalan yang tidak sesuai dengan kaidah dan nilai moral yang berlaku umum di masyarakat. Kegiatan contek mencontek ini biasanya sering ditemui di dunianya anak-anak. Walau tak tertutup kemungkinan juga ditemui di dunianya orang dewasa. Banyak alasan dan dalih yang menjadi dasar pertimbangan dari seseorang yang melakukan perbuatan mencontek. Namun tujuan dari perbuatan mencontek itu hampir seragam, yaitu tujuan tunggal, bertujuan untuk mencapai keberhasilan. Mendapatkan nilai yang bagus atau nilai yang memenuhi passing grade untuk suatu kelulusan, adalah tujuan perbuatan mencontek dalam konteks perbuatan mencontek yang dilakukan sewaktu ujian sekolah. Mendapatkan nilai yang mampu menmgungguli para pesaingnya, adalah tujuan perbuatan mencontek dalam konteks perbuatan mencontek yang dilakukan sewaktu test saringan untuk memasuki suatu institusi pendidikan. Mencontek oleh hampir semua kaidah dan nilai moral yang berlaku umum di masyarakat, dikategorikan sebagai perbuatan curang. Namun anehnya, bukanlah rahasia umum jika mencontek sudah dianggap wajar dan sering dilakukan oleh banyak orang. Memang, godaan untuk mencontek ini terkadang memang sulit untuk dilawan. Apalagi disaat seseorang merasa dalam posisi kepepet, sedangkan ada suatu keberhasilan yang harus diraihnya ditengah persaingan kompetisi yang sedemikian ketat. Mencontek lalu menjadi pilihan cara yang paling masuk akal. Terkadang, perbuatan mencontek ini juga dilakukan secara berjamaah oleh suatu kelompok. Mereka saling melindungi antara satu dengan yang lainnya. Istilah kerennya, berkoalisi untuk bersama-sama melakukan perbuatan saling mencontek. Celakanya, jika mencontek ini tak terbatas hanya dilakukan secara berkoalisi dan berjamaah. Namun juga jika sudah dianggap sebagai hal yang sudah membudaya di masyarakat suatu negara. Keadaan dan situasi yang seperti itu bisa berakibat sangat fatal, bahkan dapat berdampak yang sistemik. Hasil akhirnya bisa merusak moral dan mental serta kejiwaan dari generasi muda sebagai penerus tongkat estafet kepemimpinan bangsa. Bagaimana tidak mengkhawatirkan, mengingat dalam dunia psikologi perkembangan anak, dikenal istilah proses imitasi. Imitasi dalam konteks ini, konon katanya berasal dari bahasa latin, imitari, yang artinya meniru atau mencontoh. Proses imitasi secara sederhanya dapat diartikan sebagai proses peniruan yang dilakukan anak terhadap suatu aksi yang berasal dari lingkungan sekitarnya. Jika proses imitasi itu disertai juga dengan proses memahami tujuan aksi dan pencapaian dengan target tujuan tertentu, maka akan membentuk teori pemikiran (Theory of Mind) yang melekat pada memori di benak anak yang melakukan proses imitasi tersebut. Proses imitasi ini juga erat kaitannya dengan proses identifikasi. Dimana dalam proses ini, anak atau orang secara tidak disadarinya akan berusaha menyamakan dirinya dengan lingkungan komunitasnya. Sehingga, boleh dikatakan bahwa fase dimana terjadi proses imitasi dan proses identifikasi itu merupakan fase yang paling penting dalam proses pembentukan intelektual dan kognisi serta karakter kepribadian dari seorang anak. Proses imitasi dan identifikasi, jika dilihat dari sisi sudut pandang yang positif, dapat mendorong anak untuk mematuhi kaidah dan nilai moral yang berlaku. Namun sebaliknya, jika dilihat dari sisi sudut pandang yang dari sisi negatif dapat juga berarti mendorong anak untuk meniru tindakan dan nilai moral yang menyimpang. Semua itu tergantung bagaimana situasi dan kondisi di komunitas lingkungan dimana si anak itu berada. Jika situasi dan kondisi di komunitas lingkungannya memberikan suri tauladan yang seringkali melanggar kaidah dan nilai moral yang berlaku umum di masyarakat, maka anak itupun akan tumbuh sesuai dengan suri tauladan yang
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hitler Kambing Hitam Sejarah ?
Mohon maaf sy ikut nimbrung. Interprestasi sejarah sebaiknya digunakan dengan netral (obyektif) serta bertujuan untuk kebaikan, kebenaran serta azas manfaat. Alangkah indahnya jika ilmu pengetahuan digunakan untuk memperkuat kebersamaan diantara kita. http://sejarawan.blogspot.com --- On Wed, 3/17/10, manneke budiman hepaest...@yahoo.ca wrote: From: manneke budiman hepaest...@yahoo.ca Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hitler Kambing Hitam Sejarah ? To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, March 17, 2010, 12:35 AM Hehehe, menaksir trajektori sejarah itu tidak bisa dengan memakai cara Anda berlogika Bung Gueci. Masa dikatakan: Kalo tak ada hentakan dari Hitler, Indonesia mungkin masih dijajah Belanda? Historiografi macem apa ini? Ada Hitler atau kaga ada Hitler, Jepang akan tetap melakukan ekspansi di Asia Pasifik sebab kebutuhannya akan sumber daya alam sudah tak terbendung lagi. Yang mengusir Belanda dari Nusantara itu Jepang, BUKAN Hitler! manneke --- On Wed, 2/17/10, Rizal Gueci rizal...@yahoo. com wrote: From: Rizal Gueci rizal...@yahoo. com Subject: Re: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Re: Hitler Kambing Hitam Sejarah ? To: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com Received: Wednesday, February 17, 2010, 7:03 AM Pak Zul, Jarak kita dengan perang dunia kedua sangat jauh (maaf kalau saya salah tebak, Pak Zul mungkin kelahiran tahun 1970 an). Mungkin karena sudah jauh ini , banyak saksi sejaarah yang sudah meninggal. Mungkin kita bisa baca dari buku diarinya atau suratnya dan bisa bercerita banyak. Waktu saya bermukim di Jerman pernah baca selintas ada tokoh Indonesia yang simpatisan Partai NSB (Nazi Belanda), kalau dak salah namanya juga Harahap. Mungkin kita bisa gali dari anak cucu mereka, kenapa mereka mendukung NSB. Siapakah anggota angota partai tersebut di HB, menarik untuk dikaji, mengapa? Saya tetap masih belum bisa terima proposisi Anda : Jika tidak ada hentakan Hitler saat itu, mungkin negara Anda saat ini masih dijajah Belanda bung!! [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] TEKNOLOGI PLTN Bls: PLTN RISKAN?
Yth. Pak Syamsul mantan pegawai BAPETEN di bidang Perijinan PLTN. Saya berpendapat, TEKNOLOGI PLTN, terdiri dari DUA KATA. yaitu TEKNOLOGI dan PLTN. TEKNOLOGI dari akar kata TEKNIK dan LOGI (LOGOS), yang artinya ILMU TEKNIK. Sekarang ini banyak teknik yang merambah ke bidang sosial, misal teknik diseminasi, teknik perijinan dan perijinan teknik. teknik komunikasi, teknik intelejen, teknik teroris, dll. mengapa?. Karena sekarang ini urusan sosial, bank, pergaulan, manusia hampir semua menggunakan teknik komputer. Sehingga masalah teknik dan sosial sudah melebur jadi satu, sulit dipisahkan. Lalu kita merembug PLTN. PLTN dari multi disiplin, dari lahannya, gedungnya, besinya, pengaruh ke lingkungan, operatornya , uangnya atau ekonomisnya dll. Jadi Man Money Machine masuk semua. Banyak sekali kajian tentang keekonomian PLTN, tentang Human Error Probabilistic dari operator supervisor reactor dll. Kita tidak boleh meninggalkan ilpet PLTN yang integrated merupakan satu kesatuan, termasuk public opinion dan pablic hearing yang dipersyaratkan oleh IAEA. Cilakanya, jika saya mengajak berdiskusi ilmiah dengan sering menggunakan referensi, malahan pihak lain mengimbangi yang tidak akurat, tidak benar, dan menyesatkan tanpa referensi http://www.nea.fr/nsd/docs/2008/csni-r2008-3.pdf http://www-pub.iaea.org/MTCD/publications/PDF/te_751_web.pdf http://www.powergenworldwide.com/index/display/articledisplay/363986/articles/nuclear-power-international/volume-2/issue-2/nucleus/measuring-control-rod-guide-tube-wear-on-site.html http://www.iaea.org/Publications/Magazines/Bulletin/Bull193/19304703440.pdf Jadi menurut saya, dibidang perijinan PLTN, yang mayoritas orang hukum, harus ada orang tekniknya. dan orang teknik, jika akan menyusun perijinan harus menggandeng orang hukum. Jangan pisahkan antara TEKNOLOGI dan NON TEKNOLOGI PLTN, sebab masalah PLTN adalah masalah komplek, termasuk DENDA untuk OWNER PLTN, jika ada kecelakaan yang menyengsarakan Masyarakat sekitarnya. Terima kasih atas informasinya. --- Pada Jum, 19/3/10, Syamsul Rizal cikga...@yahoo.co.id menulis: Dari: Syamsul Rizal cikga...@yahoo.co.id Judul: Bls: [WARTABATAN nuke] Bls: PLTN RISKAN? Kepada: wartaba...@yahoogroups.com Tanggal: Jumat, 19 Maret, 2010, 8:43 AM Saya ucapkan terimakasih buat Pak Dardjo yang mau menanggapi tulisan saya. Saya pikir saya hanya mengungkapkan kegundahan hati saya saja, tentang PLTN, kenapa demikian karena saya adalah bagian yang terzolimi oleh orang yang tidak profesional dalam bekerja sehingga banyak hal-hal yang sifatnya pribadi masuk dalam kebijakan karier seseorang, tapi hal itu biasa buat saya, maka tulisan-tulisan saya pun saya anggab biasa walaupun ini merupakan suatu kebohongan publik yang tak mungkin saya tutupi secara pribadi. Kembali ke Laptop..he he he. perizinan PLTN bukan merupakan teknologi PLTN tapi bagian yang tak terpisahkan untuk mendukung teknologi tersebut. Seperti yang saya katakan dibawah banyak orang BATAN bicara teknologi PLTN dalam seminar dalam diskusi dan dimana saja hasilnya sangat bagus-bagus, tapi begitu masuk tahap perizinan hampir semuanya bingung tak mau repot...katanya begitu saja kok repot...yah memang rapot. Saya tiga tahun diperizinan Instalasi dan bahan nuklir sudah membuktikan itu semua,...hasilnya yah itu tadi tidak profesional. ..nuklir kok mau dimain-mainkan, memperpanjang perizinan reaktor saja ngak selesai-selesai bagaimana bikin baru dan itu pun dibantu dengan intervensi Kepala yang masih status diperbantukan dari BATAN masih susah, direktur perizinannya diganti dengan Plt terus diganti lagi.ah kayak sinetron...lagi- lagi nuklir kok dibuat kayak sinetron apa kata Pak Dardjo..???. Sekarang Kepalanya lain lagi..politisi ...ah nuklir kok dipolitisasi apa kata dunia..??. Saya bicara tidak asal bicara walau kelihatanya asal-asalan tapi asal tahu saja saya punya informasi yang riskan untuk dibicarakan seperti PLTN Riskan..terimakasih Mas. Dari: soedardjo batan soedardjobatan@ yahoo.com Kepada: wartaba...@yahoogro ups.com Terkirim: Kam, 18 Maret, 2010 23:59:20 Judul: [WARTABATAN nuke] Bls: PLTN RISKAN? Mengapa pak Syamsul yang pernah bekerja di BAPETEN berpendapat demikian? Apakah masalah perijinan PLTN juga merupakan TEKNOLOGI PLTN? Mohon teman-teman di BATAN mengemukakan, apa itu definisi TEKNOLOGI PLTN? Biar nanti saya teruskan ke milis lain.Terima kasih. Salam Dardjo --- Pada Kam, 18/3/10, Syamsul Rizal cikga...@yahoo. co.id menulis: Dari: Syamsul Rizal cikga...@yahoo. co.id Judul: Bls: [WARTABATAN nuke] Re: [OilGas] PLTN RISKAN? Kepada: wartaba...@yahoogro ups.com Tanggal: Kamis, 18 Maret, 2010, 9:30 AM Sepertinya kalau bicara teknologi bangsa kita paling jagonya tak ada yang menandingi, belum terjadi saja sudah ditanggulangi oleh beberapa alternatif teknologi canggih dalam forum
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Aktivitas Ilmiah di Negeri Ini
Kalau bisa dapat kita kontak langsung ? Salam untuk Anda yang begitu berani, dan memang benar pantas dicontoh. Salut!! D.Budi Eman NB : Bagaimana kalau kita buat acara bincang bareng di radio Tks, DBE 2010/2/23 Roy Thaniago jagoanpa...@yahoo.co.id diambil dari http://roythaniago.wordpress.com Aktivitas Ilmiah di Negeri Ini Oleh: Roy Thaniago Nama AnakAgung Banyu Perwita mendadak jadi ramai dibicarakan. Sayang, bukan karena prestasi, melainkan aib. Ia, yang merupakan guru besar ITB itu, terbukti melakukan plagiarisme, sesuatu yang sangat pantang dilakukan di dunia akademis. DOSEN muda ini terbukti menjiplak karya Carl Ungerer dalam artikelnya di Jakarta Post edisi 12 November 2009. Ganjarannya, ia dicopot dari jabatan sebagai staf pengajar di ITB. Persoalan rendahnya kesadaran etis di kalangan akademisi pun punya catatan lain. Misalnya, kasus di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makasar. Rasanya kita tak kaget dan memang tak perlu kaget membaca berita yang dilansir KOMPAS (6/2) (Dekan Sastra Bantah Penjualan Skripsi). Pemberitaan ini, yang juga diberitakan pada hari-hari sebelumnya, mengabarkan soal ditemukannya buku dan skripsi Perpustakaan Fakultas Sastra Unhas yang dijual kiloan. Oleh dosen dan mahasiswa yang menemukannya, dikatakan bahwa skripsi tersebut dipungut dari karung buku yang dijual petugas kebersihan. Inilah yang melahirkan dugaan bahwa skripsi-skripsi tersebut dijual kiloan. Hal itu dibantah oleh Burhanuddin Arafah, Dekan Fakultas Sastra Unhas, yang mengatakan bahwa pihaknya tidak menjual skripsi-skripsi tersebut. Ia menduga bahwa skripsi-skripsi tersebut dicuri ketika atap ruang perpustakaan sedang direnovasi. Terlepas dari siapa benar siapa salah, kita tidak kaget bahwa aktivitas pencurian, pembajakan, dan penyepelaan gagasan ilmiah adalah hal yang lumrah di negeri ini. Bahwa hak kekayaan intelektual bukan sesuatu yang dihargai oleh banyak orang, sekali pun oleh kalangan akademis itu sendiri. Bagaimana tidak, kalau aktivitas colong-menyolong ide dan penjiplakan gagasan terjadi justru di lingkungan kampus, suatu zona yang seharusnya meluhurkan aktivitas intelektual tersebut? Inikah ekses buruk yang ditimbulkan dari konsep pendidikan kita yang lebih mengarahkan peserta didik dan pendidik ke sifatnya yang materialistik, mekanistik, dan formalistik? Atau mengutip Mangunwijaya, bahwa hukum rimba pun berlaku dalam sistem pendidikan kita. Siapa kuat, siapa bertahan. Ya, siapa kuat (tahan malu) bermain curang, ia akan terus eksis. Cerita Lama Cerita miring seputar aktivitas ilmiah di lingkungan pendidikan bukanlah hal asing buat kebanyakan orang. Dari penelusuran di internet saja, banyak sekali situs-situs yang menjual skripsi jadi dengan harga yang variatif. Sesuatu yang sebenarnya mudah diberantas kalau mau dilakukan. Ya, kalau mau. Tapi, siapa yang mau repot-repot dengan pemberantasan itu kalau para pemasok naskah skripsi entah dosen, karyawan kampus, atau mahasiswa tersebut pun menikmati rupiah yang tak sedikit ketimbang membiarkan skripsi-skripsi tersebut dibiarkan mendebu dibaca laba-laba? Pihak berwenang pun enggan memberantas, karena memang gagasan ilmiah bukan sesuatu yang lebih berharga dari pada uang bangku atau poin kredit untuk menjadi guru besar. Selain di internet, yang lebih menawarkan naskah jadi yang tinggal diutak-atik, ada juga yang sifatnya menjual jasa. Jasa penulisan skripsi. Maka tak heran kalau banyak sarjana yang setelah lulus tidak bisa mengaplikasikan ilmunya dalam pekerjaan apalagi diajak berpikir abstrak. Itu tak lain karena mereka memakai jasa penulisan skripsi yang dikerjakan dosen di kampus sendiri maupun di kampus tetangga. Bahkan proses sidang skripsi pun bisa diskenariokan! Seperti halnya kencing pun yang tidak gratis, bantuan ghoib ini pun ada bayarannya yang tidak kecil. Bantuan ghoib dari dosen bisa dimulai dari yang kecil, seperti hanya membimbing dengan meminjamkan skripsi-skripsi terdahulu, sampai kemudian menuliskan skripsi dan merekayasa sidang skripsi. Akal bulus untuk meluluskan diri meraih gelar kesarjanaan bukan hanya dimonopoli para mahasiswa, karena pada pengajar pun tekun melakukannya. Cerita mengenai seorang guru besar yang menulis banyak buku, padahal isinya adalah kumpulan tugas kuliah mahasiswanya yang tidak pernah dimintai izin sebelumnya, sudah menjadi cerita klasik untuk tidak mengatakan cerita legenda. Cerita lain, ternyata Lembaga Penelitian (Lemlit) yang ada di perguruan tinggi, adalah sumber pendapatan alternatif buat para dosen yang (katanya) kepepet kebutuhan ekonomi. Seorang dosen yang mengajukan proposal penelitian dan diloloskan, dengan mudah memakai skripsi mahasiswanya untuk dijadikan laporan penelitiannya. Saya punya hak di sana, karena saya yang bimbing, kira-kira begitu pikir mereka. Isi penelitiannya tentu sama persis karena tinggal menyalin dan mengubah nama dan data fiktif lainnya. Sebagai pelicin, dengan murah
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Bohongi Obama …!
Saya sepakat..! Negeri kita memang masih banyak rekayasa politik. Apakah ditundanya Obama ke Indonesia karena masalah RUU reformasi Kesehatan yang sedang berlangsung di USA ? ya kitatidak tahu juga... arifin. --- On Wed, 3/17/10, Rakyat Harus Sehat media...@yahoo.com wrote: From: Rakyat Harus Sehat media...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Bohongi Obama…! To: group--pembebasan sastra-pembeba...@yahoogroups.com, group-Forum-Pembaca-Kompas Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, group-GELORA45 gelor...@yahoogroups.com, group-mimbar-bebas mimbar-be...@yahoogroups.com, group-Pembebasan_Papua pembebasan_pa...@yahoogroups.com, group-persindonesia persindone...@yahoogroups.com, group-RumahKitaBersama rumahkitabers...@yahoogroups.com, group-santrikiri santrik...@yahoogroups.com, group-wahana-news wahana-n...@yahoogroups.com, group-wartawanindonesia wartawanindone...@yahoogroups.com, groupsnasional-list nasional-l...@yahoogroups.com Date: Wednesday, March 17, 2010, 9:15 AM SBY Bohongi Obama…! Faizal Assegaf Kompasiana | 12 Maret 2010 | 00:18 SBY-Bush (google) Partai Demokrat bentukan SBY berbeda dengan Partai Demokrat di Amerika. Kesamaan hanya sebatas nama saja. Namun oleh SBY dan kelompoknya, mengklaim kalau mereka itu punya aliansi khusus dengan partainya Obama. Omong kosong! Kehadiran Obama di Gedung Putih, merupakan bentuk perlawanan rakyat Amerika kepada kubu George W. Bush, yang kental dengan perilaku korup dan ekspansioner. Watak Bush tersebut, dalam konteks politik dan ekonomi sejalan dengan arah kebijakan SBY yang pro Neolib. Selain itu, agenda politik Obama di panggung nasional Amerika maupun dunia internasional, lebih mengedepankan isu-isu perdamaian, kesetaraan dan keadilan sosial-ekonomi. Pendekatan Obama ini merupakan manefestasi dari aspirasi mayoritas rakyat Amerika, dan suara simpatik yang datang dari negara-negara berkembang. Dalam sebuah perbincangan khusus saya dengan Siti Fadillah, mantan Menkes, beberapa waktu lalu, ia mengatakan bahwa Obama tidak sepenuhnya mendukung rezim SBY. Menurutnya, Obama sangat tahu kalau SBY dan kubunya, adalah bagian dari jaringan Neolib yang loyal kepada kelompok Bush. Siti Fadillah memberi contoh: saat Obama terpilih menjadi Presiden, sikap Dubes Amerika di Jakarta, secara drastis berbalik mendukung kebijakannya untuk meninjau keberadaan Namru-2 di Indonesia. Pendekatan diplomatik Dubes Amerika itu, jelas memberikan pesan khusus bahwa, Gedung Putih hendak membuka diri dan menjalin kerjasama yang lebih transparan dengan Indonesia. Namun signal dari Dubes Amerika yang merupakan representasi political will Obama, justru dihadang oleh SBY. Yakni, SBY membalas dengan menunjuk Endang Rahayu Sedyaningsih, yang pernah berkarir di WHO, Jenewa, Swiss sebagai penganti Siti Fadillah. Dan terbukti, jebolan Harvard School of Public Health ini usai dilantik menjadi Menkes, ia langsung menyampaikan bahwa, kehadiran Namru-2 di Indonesia sangat dibutuhkan. Pernyataan Endang Rahayu tersebut membuat publik marah. (baca) Makna Kunjungan Obama ke Indonesia Bicara soal hubungan kedekatan SBY dan kelompok Bush adalah sebuah fakta. Dan kenyataan ini makin diperkuat oleh kehadiran Fox Indonesia, kelompok Boediono, dan Sri Mulyani dilingkaran kekuasaan SBY. Sebutlah, kalau kubu Boediono dan Sri Mulyani, sejak lama telah diketahui sebagai perpanjangan tangan dari IMF dan Word Bank. Sementara, Fox Indonesia merupakan operasional politik SBY yang diduga mendapat suplai dana besar-besaran dari donator asing. Kelompok-kelompok ini ditengarai memiliki hubungan spesial dengan pusat-pusat jaringan Neolib internasional. Maka tak heran, sepanjang SBY berkuasa, banyak kebijakan nasional kita yang condong pada kepentingan asing. Hal ini bukan lagi rahasia, namun fakta yang tak terbantahkan. Lepas dari persoalan di atas, tangal 20 Maret, Barack Obama rencananya akan berkunjung ke Jakarta. Kehadiran orang nomor satu Amerika Serikat ini, memicu pembicaraan dikalangan masyarakat luas. Ada anggapan yang berkembang bahwa, kunjungan Obama ditengah-tengah memanasnya situasi politik nasional saat ini, memiliki makna politis yang serius. Dan bisa dipastikan, saat Obama tiba, pertama yang ia hendak sampaikan kepada SBY dan rakyat di negeri ini adalah: Amerika tidak mencampuri urusan dalam negeri Indonesia. Selebihnya, Obama juga telah mendapatkan banyak informasi tentang dugaan keterlibatan SBY dalam kasus Century. Di mana kasus ini telah bergulir mengancam posisi SBY dari kekuasaan. Dan tentunya, Obama memiliki kepentingan untuk melihat dari dekat situasi Indonesia secara objektif. Artinya, jika ada gerakan rakyat yang terus berkembang untuk mendesak SBY-Boediono mundur, maka tidak mustahil Amerika akan ikut campur untuk mendorong gerakan itu. Mengingat, Obama sangat berkepentingan untuk melanggengkan pengaruhnya di Indonesia. Yang mana sampai saat ini terhalang oleh kubu SBY yang masih dianggap menjadi bagian
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Jangan Bunuh Susno
Pernyataannya mantan Kabareskrim (Kepala Badan Reserse dan Kriminal Markas Besar Kepolisian) Komisaris Jenderal Susno Duadji, SH, MSH, MSc, tentang adanya mafia hukum dan markus (makelar kasus) di Mabes Polri terkait uang senilai Rp. 25 miliar miliknya pegawai Ditjen (Direktorat Jendral) Pajak, Gayus HP Tambunan, ternyata sedikit demi sedikit mulai terlihat kebenarannya. Berkait dengan itu, Susno kembali melontarkan pernyataan bahwa dalam pengungkapan kasus Gayus ini pihak kepolisian belum mencapai tahap pengungkapan pelaku utamanya. Menurut Susno, pelaku utamanya itu bukanlah Gayus, melainkan orang yang menghubungkan pemeriksa dengan kepala tim pemeriksa, kepala unit, wakil direktur, dan direktur di Bareskrim Mabes Polri. “Gayus itu kecil sekali peranannya, jangan terbuai oleh Gayus, jangan terbuai dengan Kompol Arafat”, kata Susno Duadji. Disamping itu, Susno juga berjanji akan mengungkap makelar kasus yang lebih besar dan tentunya akan melibatkan pejabat dengan posisi yang lebih tinggi. Saat sekarang, beberapa kalangan mulai meyakini bahwa Susno yang mantan Wakil Ketua PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan) dan mantan Kabareskrim itu, masih mempunyai banyak informasi penting yang belum dibukanya. Sebagaimana diketahui, Susno ini beberapa waktu yang lalu pernah menyampaikan serba sedikit informasi penting yang antara lainnya menyangkut soal kasus Skandal Bank Century dan kasus Antasari Azhar serta rekening tak wajarnya beberapa Petinggi Polri. Perihal rekening beberapa Petinggi Polri ini, sebenarnya Kepala PPATK, Yunus Huesein, sekitar bulan September tahun 2005 pernah menyampaikan hal itu kepada Komisi Hukum DPR . Rekening itu ada sekitar 15 buah yang dimiliki oleh beberapa petinggi Polri di Mabes Polri dan beberapa Polda seperti Sumatera Utara, Jawa Barat, Bali, Sulawesi Utara, Papua, Metro Jaya, Jawa Timur, Maluku. Susno diyakini mempunyai informasi penting menyangkut kasus rekening-rekening itu, mengingat pada waktu itu ia menjabat sebagai Wakil Ketua PPATK. Berkenaan dengan itu, beberapa kalangan mulai mengkhawatirkan keselamatan jiwa Susno. Sebagaimana diketahui, seseorang yang diposisikan sebagai whistle blower dimana dirinya dianggap mempunyai banyak informasi tentang kasus-kasus yang dapat mengancam kepentingannya beberapa pihak itu, biasanya ditargetkan untuk dibunuh agar informasi yang dipunyainya itu tidak terekspose. Beberapa saat yang lalu, saat usai Susno hadir sebagai saksi yang meringankan di persidangan Antazari Azhar, ia memang pernah menerima ancaman pembunuhan. Saat sekarang pun, juga ada beberapa kalangan yang menengarai adanya rencana untuk membunuh Susno. Menurut beberapa kalangan itu, Susno ada kemungkinan akan dibunuh dengan racun, sebagaimana dulu modus dan cara yang pernah dilakukan pada kasus terbunuhnya Munir. Namun, beberapa kalangan yang lainnya justru meragukan adanya pihak yang berani membunuh Susno. Keraguan itu berlandaskan pemikiran bahwa pembunuhan terhadap Susno itu tidak akan menyelesaikan persoalan. Justru akan mendatangkan kesulitan berekor panjang yang tak berkesudahan bagi pihak pembunuhnya, seperti halnya kasus terbunuhnya Munir. Disamping itu, ada kemungkinan Susno telah memperhitungkan hal itu. Sehingga sangat bisa jadi Susno telah mempersiapkan semacam surat wasiat berupa dokumen-dokumen perihal informasi-informasi penting itu. Dimana jika dirinya terbunuh maka dokumen itu malahan akan disebarkan oleh para ahli warisnya atau oleh pihak-pihak lain yang oleh Susno dititipi dokumen itu. Oleh sebab itu, kalangan itu menyarankan bagi pihak-pihak yang merasa terancam dengan informasi-informasi yang dimiliki oleh Susno itu untuk menempuh cara lain diluar pembunuhan. Cara lain itu antara lain dapat berupa informasi penyeimbang atau penjebakan atau negoisasi dengan imbalan. Informasi penyeimbang itu dapat berupa daftar dosa dan data kesalahannya Susno di masa lampau. Bisa juga daftar dosa dan data kesalahannya keluarga dan sanak saudaranya Susno. Atau bisa juga daftar dosa dan data kesalahannya pihak-pihak lain yang terkait dengan Susno. Daftar dosa dan data kesalahannya keluarga dan sanak saudaranya Susno, atau pihak-pihak lain yang terkait dengan Susno itu bisa berupa pemeriksaan terhadap kewajiban pajaknya. Sehingga dengan berbekal daftar dosa dan data kesalahan itu dapat dipakai sebagai ancaman balik terhadap Susno jika ia berani mengungkapkan informasi-informasi pentingnya itu. Sedangkan penjebakan itu dapat berupa modus dan cara yang mencontoh terjebaknya Antasari Azhar dalam kasus Rani Juliani dan pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen. Jika penjebakan dengan model seperti itu sulit dilakukan, maka bisa dengan penjebakan model lain yang intinya dapat menjebak Susno melakukan perbuatan kriminal atau perbuatan pidana atau perbuatan lain yang dapat dikasuskan. Andai penjebakan dengan model lain itu juga masih tidak bisa dilakukan, maka sararan penjebakannya itu bisa dicoba
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gregetan kasus Antasari
Ass.Wr.Wb. Kehancuran mulai sejak kita diasup dgn Indoktrinasi pada Era ORBA dalam memperbaiki program Pemerintahan, justru hasilnya kebalikan dgn mengakibatkan senjata makan tuan, sedang persiapan bahan themannya bukan demi kepentingan Bangsa dan Negara tapi centrung utk kepentingan mempertahankan Hegamoni si Penguasa. Wassalam Mamang 2010/3/17 tjuk kasturi sukiadi kasturi_suki...@yahoo.co.id Mas Wal dan Bung Adyanto , Inilah nasib kita terlahir sebagai bangsa Indonesia. Yang namanya Polisi, Jaksa, Hakim dan Pengacara yang menyandang atribut Penegak Hukum dan Praktisi Hukum pekerjaan utamanya bukan MENCARI KEADILAN DAN MEMBERIKANNYA KEPADA RAKYAT! tetapi bagaimana MENCARI HARTA DAN KEKAYAAN SEBANYAK MUNGKIN DARI MEMPERMAINKAN RAKYAT DENGAN MENGATAS NAMAKAN HUKUM!. Saya jadi teringat ucapan dosen saya di FE UNAIR lebih 40 tahun yang lalu ( bayangkan sudah sejak zaman itu) yang kebetulan keturunan Cina. Dia mengatakan : Tjuk, hidup di negeri yg bernama Indonesia ini sangatlah nyaman; asalkan jangan sampai terlibat dengan URUSAN HUKUM! Jadi hindarilah jangan sampai berhubungan dengan Polisi, Jaksa dan Hakim serta Pengacara!. Wah saya pikir nasehat beliau ini terasa semakin relevan ketika MAFIA HUKUM YANG BERKONSPIRASI DENGAN PENGUASA DAN PENGUSAHA semakin marak di Indonesia pada zaman sekarang ini. Salam Tjuk KS
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fatwa Rokok
apakah kemiskinan yang mewabah dinegara ini, akan semakin diperparah dengan kebiasaan merokok, berapa sebenarnya penghasilan orang miskin dan berapa pengeluarannya untuk rokok perhari, perbulan, pertahun, berapa biaya pengobatan yang diperlukan untuk menyembuhkan penyakit akibat merokok tersebut, termasuk keluarganya yang tidak merokok berapa biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk menjamin kesehatan para perokok berapa perbandingan pendapatan petani tembakau dengan pendapatan pedagang dan industri rokok berapa pabrik rokok kecil yang tergulung dalam persaingan dengan pabrik rokok raksasa berapa perbandingan besarnya cukai rokok dengan keuntungan industri rokok, berapa keuntungan industri rokok yang tidak ditanamkan kembali disini, oleh sebab itu-melihat beberapa hal tersebut diatas apa produk tembakau tidak boleh diatur salambambangsulistomo 2010/3/16 OEI APRINOVITA aprinov...@yahoo.com Ass Wr Wb dan salam sejahtera putra putri NKRI, Saya sebagai seorang non smoking dan juga non alcohol, secara kesehatan dan ramah lingkungan saya setuju pabrik rokok ditutup. Akan tetapi pabrik rokok merupakan masukan pajak terbesar di setiap negara, termasuk NKRI kita juga ajang promotor terbesar di event event olah raga terutama racing. Tidak ketinggalan juga untuk bencana alam. Oleh karena itu sebenar tergantung dengan kita kitanya sebagai individu untuk memlih cara hidup, mau hidup sehat ya hindari rokok dan hindari alkohol. Nggak susah kok untuk memilih hidup sehat, tinggal niat, tabiat dan arah tujuan hidup kita. Wassalam Wr Wb dan cinta kasihku bagi kalian satu per satu, Aprinovita Nurfirdaus
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pernyataan pemogokan di Koran Jakarta Minggu
(dikutip dari milis tetangga) Date: Monday, March 22, 2010, 1:32 PM Kawan, berikut pernyataan sikap pemogokan awak Koran Jakarta edisi Minggu. Pemogokan ini tergolong nekat, karena hanya dilakukan oleh 8 orang. KEBENARAN ITU MAHAL Salam sejahtera untuk kita semua, Para sahabat terbaikku, Seperti yang kalian dengar dan mungkin sebagian ada yang melihat langsung bahwa pada Sabtu, 20 Maret 2010, Tim Edisi Minggu memutuskan untuk tidak menerbitkan laporan dengan kata lain BOIKOT. Tentu, gerakan ini bukan tanpa pertimbangan dan arah yang jelas. Ada beberapa hal pertimbangan yang perlu diketahui dan dipahami kawan-kawan sekalian atas aksi tersebut. Pertama, tentu gerakan ini berangkat dari akumulasi kekecewaan atas sikap yang tidak profesional, tindakan yang inkonsistensi, dan kesewenangan manajemen dalam memperlakukan awak redaksi yang notabene adalah fondasi bisnis media. Mari kita renungkan bersama dan menolak amnesia sejarah, kembali memutar memori dan sebagainya atas janji-janji yang pernah mereka, para pemegang kuasa itu lontarkan. Yang hingga kini pada akhirnya tidak sedikit yang dianulir begitu saja. Tanpa ada alasan yang jelas, baik itu menyangkut kerja dan nasib kita secara individual maupun tim di setiap desk. Sebutlah, persoalan yang langsung kita alami secara personal. Soal pengangkatan menjadi karyawan tetap itu (bagi mereka yang sudah masuk masa kerja tahun ketiga). Yang nyatanya dinisbihkan begitu saja. Lalu, ternyata ada nasib kawan-kawan kita yang telah bekerja selama hampir 5 bulan, tanpa kejelasan statusnya dan/atau tidak memegang salinan kontrak kerja yang merupakan haknya dan sejenisnya. Kedua, hal itu belum termasuk tetek bengek yang sebenarnya lelah untuk kita ungkit seperti soal reimbursement biaya liputan dalam atau ke luar kota, ongkos pengobatan dan atau obat, dan sebagainya, yang tidak diselesaikan dengan respons cepat-tanggap dan profesional oleh pihak manajemen. Sedangkan janji-janji lain yang dianulir begitu saja, yang kemudian dirasakan langsung saat kita bekerja secara tim. Tentulah beberapa di antara kita pernah mendengar atau malah mengalami langsung bagaimana kerja dengan tenaga ekstra untuk menutup halaman lantaran kekurangan personel dan sebagainya. Dan kemudian kita menyembah dan mengharapkan ada solusi berupa penambahan awak desk dari pengambil keputusan. Nyatanya? lagi-lagi tidak ada respons dan itikad baik dari manajemen apalagi disetujui. Bahkan ada desk yang sempat dijanjikan akan ada penambahan awak, nyatanya dianulir begitu saja atau malah menyusut jumlahnya karena ada awaknya yang dioper untuk menutup desk lain yang bolong personelnya. Imbasnya, tanyakan sendiri pada diri kita sendiri. Seberapa kuat dan sampai kapan kita masih mampu membuat laporan yang berkualitas, akurat, dan eksklusif bila dihadapkan dengan beban kerja yang tidak seimbang dengan kondisi tubuh yang lelah akibat kerja ekstra itu?Ketiga, itu belum termasuk janji-janji bawah tangan antara Pimpinan Redaksi atau pengambil keputusan dengan pihak-pihak yang mencoba mengambil keuntungan dari kondisi REDAKSI/PERUSAHAAN YANG BERJALAN TANPA SISTEM DAN PROSEDUR YANG JELAS. Sehingga menimbulkan dishamonisasi, kecemburuan, dan kecurigaan antara awak redaksi. Akibatnya, tidak sedikit cerita yang dapat dihimpun hanya dari satu case itu. Bagaimana persoalan internal desk justru diselesaikan secara by pass dan tanpa diketahui otoritas internal desk lebih dahulu. Hal itu pula terjadi akibat manuver mereka yang bermasalah atau punya kepentingan langsung dengan cara merapat ke pimpinan atau orang-orang yang merasa punya kuasa untuk menyelesaikan permasalahan. Keempat, kondisi itu juga berimbas pada hal-hal yang krusial yang berhubungan dengan reward and punishment dalam tata kelola sebuah perusahaan dan karyawannya. Bukan hanya soal PROMOSI JABATAN, tapi juga SURAT PERINGATAN hingga PEMECATAN, yang hingga kini masih misterius mekanisme dan pertimbangan yang obyektif apa yang dipakai manajemen untuk melansir keputusan itu. Seakan-akan, imbas dari KETIADAAN SISTEM ITU, semua kebijakan bisa dikeluarkan dan dijanjikan oleh seorang pimpinan secara seketika, mutlak, dan tidak dapat diganggu gugat. Yang pada akhirnya, tidak sedikit pula kebijakan itu kemudian dianulir oleh si pemberi janji/keputusan sehingga dia tampak menjadi seorang pemimpin yang tidak punya sikap dan tidak ada yang bisa dipegang dari apa yang dia utarakan. Kelima, tentu, gerakan ini juga muncul dari keprihatinan atas nasib empat awak terbaik redaksi (Nurkholis, Dudi, Rusdi, dan Hasbunal) yang dipecat secara semena-mena, ketika ada yang belum sempat menarik napas setelah deadline, sedang cuti untuk terapi pengobatan dan sebagainya. Yang kemudian diperparah dengan kondisi tanpa adanya iktikad baik dari manajemen untuk mengomunikasikan alasan pemecatan, penjelasan yang rasional, atas perimbangan yang terukur dan obyektif dan bukti hitam di atas putih. Kawan-kawanku sekalian, tentu kita sudah kehilangan banyak
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Amerika dan Sumber Daya Alam Indonesia
Kalau malaikat pun menjadi presiden AS, beliau tidak akan mengubah sistem yang sangat menguntungkan korporasi raksasa AS. Hanya bangsa Indonesia sendiri yang dapat merebut kembali penggunaan SDA nya sesuai dengan UUD 1945. Lalu kapan bangsa ini mau tanggalkan mindset bangsa jajahan dan berani menguasai aset-asetnya? Bambang Subaktyo - -, Jakarta Jumat, 19 Maret 2010 18:58 WIB Media Indonesia.com AMERIKA dan SUMBER DAYA ALAM INDONESIA Setahu saya, selama puluhan tahun (mungkin sudah 40 tahun) bangsa dan negara Indonesia hanya menerima pembagian dari pengerukan SDA-nya oleh perusahaan-perusahaan asing dalam bentuk ROYALTI!? Kenapa bisa begitu? Kapan bangsa ini bisa menasionalisasikan usaha-usaha pengelolaan SDA-nya? Kenapa setelah puluhan tahun, tidak bisa berganti posisi, Indonesia menerima hampir keseluruhan hasil SDA itu dan hanya membayar perusahaan-perusahaan itu dalam bentuk ROYALTI? ... sampai kapan? Siapakah yg bodoh ... atau dibodohi selama ini dan siapakah yg culas dalam hal ini? Adakah OBAMA berani merubah posisi itu, ataukah dia akan tetap menutup mata atas ketidak-adilan yg telah berjalan berpuluh tahun itu? Yang pernah sy dengar, seorang presiden berencana akan membuat lembaga yg akan membahas perubahan besaran Royalti dari 5% menjadi 20%. Kapan akan sampai 90% kalau cuma rencana-rencana saja. Sy yakin, ada banyak warganegara yg tidak suka akan ketimpangan bagi-hasil selama ini ... dan sy yakin, kalau para wakil rakyat tahu pasti akan hal ini, tetapi kenapa mereka terus berdiam diri? Atau mau dibiarkan terus sampai 100 tahun ... sampai SDA itu habis terkuras? __ Ask a question on any topic and get answers from real people. Go to Yahoo! Answers and share what you know at http://ca.answers.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mohon diisi yaa.. terima kasih
Ytc, teman2 forum pembaca kompas saat ini saya sedang menyelesaikan kuliah manajemen.. saya sangat membutuhkan bantuan teman2 untuk mengisi kuesioner penelitian akademis tentang shopping online. bila berkenan mohon dibantu. salam, helena If you have trouble viewing or submitting this form, you can fill it out online: http://spreadsheets.google.com/viewform?formkey=dE5lcVBMMjVqZ3E5bEdtNEF1RkxWMVE6MA shopping online Selamat pagi / siang / sore. Perkenalkan nama saya Helena Mey Linda Purba Siboro. • Saya dari “Program Pasca Sarjana FE-UI”, saat ini sedang melakukan Penelitian Akademik untuk mengetahui pengaruh fitru website terhadap minat konsumen membeli ulang secara online • Kami mohon kesediaan Saudara untuk memberikan informasi yang sebenar-benarnya. Data informasi yang Anda berikan kami jamin kerahasiaannya. Terimakasih. Pertanyaan Screening Apakah Saudara pernah melakukan pembelian online 6 (enam) bulan terakhir? Ya Tidak -- Stop Wawancara Bagaimana intensitas Saudara menggunakan internet? Sangat sering Sering Jarang Sangat jarang Jenis produk yang pernah dibeli secara online : Buku Komputer Barang Elektronik Tiket Pesawat Pakaian dan asesoris Software Bunga CD musik/film Tiket Bioskop Saham Other: Situs website yang anda kunjungi untuk belanja online Kaskus.us Amazon.com ebay.com bhineka.com maskapai penerbangan (seperti airasia, garuda, dll) Glodok.com jakartaponsel jpckemang Other: Usia 15 tahun -- Stop wawancara 15 - 20 tahun 20 – 30 tahun 31 – 40 tahun 40 tahun -- Stop wawancara Berikut ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan penilaian dan sikap Saudara terhadap aspek-aspek website yang Saudara suka kunjungi untuk belanja online. Penilaian dilakukan menggunakan skala interval 5 titik * Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat Setuju Websitenya menunjukkan indikasi terjamin aman Isi halaman depannya jelas Jenis-jenis menu pada setiap halaman jelas Dapat menyediakan “shopping cart” untuk membeli berbagai jenis barang. Informasi yang tersedia selalu terkini Tersedia tombol “undo” (kembali ke halaman sebelumnya) Kerahasiaan data pribadi konsumen terjamin Ada pilihan cara pembayaran Memberikan layanan melacak (tracking) proses pembelian dan pengiriman produk Ada logo perusahaan Konsisten dengan disain isi halaman web Memberikan pernyataan tujuan penggunaan Informasi halaman web yang logis Menawarkan konfirmasi pesanan Menampilkan gambar produk dengan “thumbnail atau icon” Mempunyai fitur pencarian yang meluas (global) Humoris Menyediakan pilihan bahasa Terhubung dengan jenis website yang sama Mempunyai fitur feedback (balasan) Layanan hadiah Pengunjungnya banyak Websitenya seru Websitenya menyenangkan Websitenya menghibur Website tersebut merupakan sumber informasi produk yang bagus Website menyediakan informasi yang relevan Website bersifat informatif terhadap produk perusahaan Websitenya menjengkelkan Websitenya membingungkan Websitenya menyebalkan Membuat hasil belanja lebih baik Meningkatkan produktivitas berbelanja Sangat bermanfaat Memudahkan saya membangun relasional dengan perusahaannya Saya puas terhadap layanan yang diberikan website Saya merasa nyaman mengunjungi website tersebut Saya suka menghabiskan waktu luang untuk mengunjungi website tersebut Dibandingkan dengan website lainnya, website tersebut paling bagus Alur proses belanja online menarik Alur proses belanja menyenangkan Alur proses belanja online tidak membosankan Saya dapat menikmati alur proses belanja online Alur proses belanja online membuat saya bingung harus melakukan apa Belanja online membuat saya merasa gelisah Saya merasa tidak terkendali Saya rasa sangat tidak asik Perhatian saya tidak terfokus pada website Saya tidak sepenuhnya konsentrasi pada website Websitenya memicu rasa keingintahuan saya Websitenya sangat rumit Saya pasti akan kembali membeli barang-barang dari website tersebut. Saya bermaksud untuk membeli produk lewat website tersebut. Sepertinya saya akan beli barang lewat website tersebut. Saya harap saya akan membeli barang lewat website tersebut. Sepertinya saya akan mengunjungi website tersebut kembali Saya berkeinginan akan mengunjungi website tersebut kembali Saya yakin saya akan mengunjungi website tersebut kembali. Saya yakin saya akan mengunjungi website tersebut kembali. Nama Alamat No Telp / HP Jenis Kelamin Pria Wanita Status Perkawinan Menikah Belum Menikah Pekerjaan Karyawan swasta Wiraswata PNS/Anggota TNI-Polri Karyawan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pilkada: Bupati dan Parpol Disandera Bandar
*Buletin Elektronik** www.Prakarsa-Rakyat.org* *SADAR Simpul Untuk Keadilan dan Demokrasi* *Buletin Elektronik SADAR Edisi 283 Tahun VI 2010 Sumber: www.Prakarsa-Rakyat.org* *PILKADA: BUPATI DAN PARPOL DISANDERA BANDAR* *Oleh : Edy Musyadad** Pemilihan Bupati Kediri periode 2010 - 2015 menjadi perbincangan. Karena dua istrinya maju menjadi kandididat calon bupati. Haryanti sebagai istri pertama sudah berkuasa hampir 10 tahun sebagai ketua penggerak PKK Kabupaten Kediri. Sementara, Nurlaila adalah Kepala Desa Wates selama kurang lebih 20 tahun (3 periode). Dua istri bupati /incumbent/ ini akan bersaing dengan calon ketiga, yakni Sunardi, Direktur PT. BISI, sebuah perusahaan benih pertanian yang sering mengkriminalisasi petani di wilayah Kabupaten Kediri dan Kabupaten sekitarnya. Semua kandidat datang dari warga negara yang statusnya orang kaya. Selengkapnya: http://www.prakarsa-rakyat.org/artikel/bulsad/artikel.php?aid=41158 *webmas...@prakarsa-rakyat.org* [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perang Itu Merambat ke Indonesi
Lah si putri sendiri menjual murah negeri yang diperjuangkan mati2an oleh ayahnya Pulau sipadan siapa yg lepas? Jual murah migas ke china siapa yg putuskan? Ya si putri... Minus lagi tidak ada gebrakan yg mengangkat harkat Indonesia ketika si putri berkuasa... Ayahnya gagah Putrinya malu2in.. Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perang Itu Merambat ke Indonesi http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/message/150736;_ylc=X3oDMTJ0ZnFhaWpxBF9TAzk3MzU5NzE1BGdycElkAzEzMDA2NzAyBGdycHNwSWQDMTcwNTA0MzY5NQRtc2dJZAMxNTA3MzYEc2VjA2Rtc2cEc2xrA3Ztc2cEc3RpbWUDMTI2ODc5MDk5Mw-- Posted by: syamsuan...@yahoo.com syamsuan...@yahoo.com mailto:syamsuan...@yahoo.com?subject=%20re%3a%20%5bforum-pembaca-kompas%5d%20%93perang%94%20itu%20merambat%20ke%20indonesi syamsuanwar http://profiles.yahoo.com/syamsuanwar Tue Mar 16, 2010 6:24 pm (PDT) Millis sekalian ! Disinilah kita harus lebih banyak merenung dan berintropeksi diri, apakah kebijakan para pemimpin terdahulu dalam mengambil kebijaksanaan banyak bertentangan dengan kehendak cita-cita bangsa ini. Kita menyaksikan sendiri bagaimana pada tahun 1965 Bung Karno dipojokan hanya berdasarkan isu yang dibuat oleh lawan politik beliau yang tidak jelas landasan berfikirnya. Apakah mungkin seorang PRESIDEN yang sedang berkuasa berdasarkan konstitusi waktu itu dikatakan terlibat dengan usaha cup detat ? Kalau memang terlibat dengan usaha cup detat untuk kepentingan siapa cup detat itu dilakukan ? Kalau memang PRESIDEN pernah mengeluarkan SUPER-SEMAR kepada siapa seharusnya SUPER-SEMAR itu dipertanggung jawabkan oleh penerima SUPER-SEMAR tsb ? Apa yang menjadi landasan hukum bagi sipengemban SUPER-SEMAR memenjarakan para toko politik pada waktu itu ? Apa pula yang menjadi landasan hukum untuk mengeksekusi jutaan orang yang hanya dituduh terlibat G30.S/PKI ? Tanpa melalui proses persidangan pengadilan ? Beginilah kalau sejarah hanya disusun oleh PEMBERONTAK YANG MENANG, sehingga dengan serta merta menyalahkan pihak yang kalah secara politik/kekuasaan ? Sehingga tdk ada jaminan kenetralitasan dari penyusunan sejarah itu sendiri. Banyak anak bangsa ini yang perlu diberitahukan secara objektif terhadap peristiwa 1965-1967 tsb secara objektif tanpa memihak agar menjadi cermin perjuangan bangsa ini kedepan agar jangan menjadi keledai yang dungu. Apakah pihak lawan politik yang menangkapi tokoh-tokoh anggota MPR/S dengan sewenang tanpa melalui prosedure hukum yang demokratis dapat dibenarkan ? Siapa sebenarnya yang berwenang mengganti anggota DPR-GR dan anggota MPR/S waktu itu ? Dapatkah pengemban SUPER-SEMAR mengganti anggota DPR-GR dan MPR/S dan kemudian dipakai sebagai alat untuk menjatuhkan PRESIDEN yang menerbitkan SUPER-SEMAR itu sendiri ? Apa yang menjadi dasar hukum untuk melarang AJARAN BUNG KARNO YANG SANGAT NASIONALIS untuk disebarkan dan dipelajari, sehingga banyak AJARAN BUNG KARNO tidak sempat dipelajari oleh putra-putri bangsa ini sehingga kita terlibat menjadi kapitalis dan liberalis. Salam Syamsu Anwar Powered by Telkomsel BlackBerry(r) -Original Message- From: Wayan Sugara wayanleug...@gmail.commailto:wayanleugeug%40gmail.com Date: Tue, 16 Feb 2010 10:21:09 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.commailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perang Itu Merambat ke Indonesia Ada ada saja... Negara yang didesain dan dibangun oleh pendiri pendiri yang ditakuti bangsa asing, malah diacak acak para cucu cucu pewaris bangsa ini. Mungkinkah sudah hukum alam di negara ini bahwa warisan akan bakal hilang tanpa jejak pada generasi ketiga? Baju yang pas bagi bangsa ini, sebagaimana didesain negarawan kita adalah NasAkom Wah lebih semrawut lagi kalau ini benar benar dipenuhi Melayu dan nusantara kog mau jadi liberal... Bajunya gak sesuai Yang ada malah jadi budaknya barat. Nugra S. Pit Geologist / QC PT. Adaro Indonesia - Envirocoal Wara Km 73, Tanjung Tabalong, Kal-Sel p : +62-8115014724 | t : +62-526-2023677 | e : nugras...@ptadaro.com Berpikir positif awal dari kesuksesan Disclaimer : This electronic mail transmission may contain material that is legally privileged and confidential for the sole use of the intended recipient. Any review, reliance or distribution by others or forwarding without express permission is strictly prohibited. If you are not the intended recipient or the employee or agent responsible for delivery of this message to the intended recipient, you are hereby notified that any disclosure, copying, dissemination, distribution or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited and may be unlawful. If you have received this communication in error, please notify the sender immediately by responding to this electronic mail and then delete all copies including any attachments thereto from your computer, disk drive, diskette, or other storage device or media. Adaro Group does not accept any
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Harta Kepala BPK Melonjak, Terbanyak dari Hibah
Hibahria! Hibahmania! Semua hibah dari ybs berindikasi keras ada penyalahan hukum atau juga yang ia terima harus dilacak rapi dan tuntas oleh penegak hukum. Tidak cuma akta dan notarisnya. Juga bagaimana benda bergerak maupun tak bergerak yang dihibahkan itu telah dimiliki oleh pemberi hibah. Jadi pemeriksaan berlapis! [ Rabu, 24 Maret 2010 ] JAWA POS Harta Kepala BPK Melonjak, Terbanyak dari Hibah JAKARTA - Jajaran pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), termasuk Ketua Hadi Poernomo, mengumumkan harta kekayaan mereka di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin (23/3). Dalam pengumuman tersebut, harta kekayaan Hadi terungkap Rp 38,8 miliar. Jumlah kekayaan Hadi jauh mengungguli rekan-rekannya sesama pejabat tinggi di BPK. Di antara jumlah itu, Rp 36 miliar, kata dia, berasal dari hibah. ''Dari Rp 38,8 miliar, yang hibah adalah harta tidak bergerak berjumlah Rp 36 miliar. Tetapi, itu hibah pada 1983, 1985, 1987, dan 1990. Itu semua sembilan harta berupa tanah dan bangunan,'' papar Hadi saat pengumuman harta kekayaannya. Meski jumlah harta hibah milik Hadi cukup mencengangkan dibandingkan dengan total hartanya, mantan Dirjen pajak itu menuturkan bahwa semua kekayaannya halal. Sebab, semua harta hibah tersebut didapat Hadi dari orang tua, kerabat, dan mertua. ''Semua harta hibah saya ada aktanya. Semua ada notarisnya. Jadi, harta saya ini lebih dari halal,'' ujar Hadi. Selain besarnya harta hibah, jumlah kekayaan Hadi melonjak Rp 12 miliar dalam kurun waktu empat tahun. Berdasar Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Hadi yang dilaporkan pada 14 Juni 2006, kekayaannya saat itu Rp 26,6 miliar dan USD 50 ribu. Dalam LHKPN yang dilaporkan pada 9 Februari 2010, total kekayaannya meningkat menjadi Rp 38,8 miliar. Sebelumnya, dalam data LHKPN Hadi Poernomo tertanggal 6 Juli 2001, jumlah kekayaannya tercatat Rp 13,8 miliar dan USD 50 ribu. Sebelumnya, beredar berita bahwa KPK tengah meneliti harta kekayaan Hadi yang dinilai mencurigakan. Itu terkait banyaknya harta hibah yang dia peroleh. Namun, hingga kemarin KPK masih mendalami LHKPN milik Hadi. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan Haryono Umar setelah pengumuman harta kekayaan. ''Saya sudah mendapat laporan dari Direktur LHKPN KPK Cahyo Hardianto. Saat ini masih dalam proses verifikasi. Minggu depan akan saya tinjau lagi,'' tuturnya. Sementara itu, jumlah harta kekayaan pejabat BPK yang naik drastis adalah Ali Masykur Musa. Sesuai dengan LHKPN yang dilaporkan pada 5 Februari 2010, harta kekayaan Ali sebesar Rp 4,7 miliar dan USD 5.700. Jumlah itu meningkat tajam jika dibandingkan dengan LHKPN tertanggal 30 April 2002 yang menyebutkan harta kekayaan Ali senilai Rp 803,624 juta dan USD 4.312. Mantan ketua KPK yang kini menjadi anggota BPK, Taufiequrachman Ruki, memiliki kekayaan paling sedikit bila dibandingkan dengan rekan-rekannya. Berdasar LHKPN yang dilaporkan pada 20 Januari 2010, harta kekayaan Ruki tercatat Rp 960,143 juta dan USD 10.000. Sebelumnya, jumlah kekayaan Ruki sesuai dengan LHKPN tertanggal 5 Juni 2008 adalah Rp 956,953 juta dan USD 10.000. Anggota BPK lainnya, Teuku Muhammad Nurlif, juga mengumumkan harta kekayaannya kemarin. Dia sempat dicecar wartawan terkait aliran dana berupa cek perjalanan (travelers cheque) yang diterimanya dari Hamka Yandhu, terdakwa kasus dugaan suap pemenangan Miranda Swaray Goeltom sebagai deputi gubernur senior Bank Indonesia (BI) pada 2004. Cek perjalanan sebanyak 11 lembar dengan total Rp 550 juta itu tidak dilaporkan dalam LHKPN tertanggal 30 September 2009. Nurlif menuturkan, cek perjalanan tersebut tidak perlu dilaporkan karena dia menerima saat menjabat anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004. Selain itu, lanjut Nurlif, uang itu sudah dikembalikan kepada negara melalui KPK pada 2008. ''Saya sudah serahkan itu ke KPK. Jadi, tidak dilaporkan di sini (LHKPN),'' ujarnya. Meski begitu, Nurlif juga tidak melaporkan cek perjalanan itu pada LHKPN Juni 2004. Menanggapi hal tersebut, Nurlif yang kemarin mengenakan kemeja batik biru berkilah. ''Ini sudah tidak sesuai dengan forum,''kelitnya. Nurlif menjadi saksi dalam persidangan dengan terdakwa Hamka Yandhu pada Senin lalu (22/3). Dalam kesaksiaannya, Nurlif mengatakan telah menerima cek perjalanan sebanyak 11 lembar senilai Rp 550 juta. Namun, dia berkilah bahwa cek itu tidak terkait pemenangan Miranda, tapi bantuan keuangan dari Hamka. Pernyataan politikus dari Partai Golkar itu bertentangan dengan berita acara pemeriksaan (BAP) miliknya. (ken/c4/dwi) __ Looking for the perfect gift? Give the gift of Flickr! http://www.flickr.com/gift/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Aneh Lucu: Lapangan Kerja Mode Baru: Alim Tualeka Ancam Gugat Demokrat
Aneh Lucu Sekaligus memprihatinkan, krn menunjukkan watak premanisme jiwa koruptor Nanti kalau sdh dipenuhi keinginannya, yakni dapat uang, paling2 gugatan dicabut dan akan berakrab2 lagi dg yg digugat, sambil liat kesempatan, kapan bagaimana ya orang2 ini bisa diperas lagi.. Tapi biarlah... namanya saja... Buaya makan Buaya _ From: Indra Priangkasa indrap...@yahoo.com Subject: heheee.. Lapangan Kerja Model Baru?: Alim Tualeka Ancam Gugat Demokrat Date: Thursday, March 18, 2010, 1:33 PM wah ini aneh... orang mendaftarkan diri untuk jadi kepala daerah, begitu tidak mendapat rekomendasi dari partai dimana dia mendaftar, maka dia minta ganti rugi uang atau kompensasi lain. kalau tidak akan mengancam lewat media massa atau menggugat ke pengadilan dengan harapan mendapat uang atau kompensasi dalam bentuk lain, karena partai yang bersangkutan takut tercemar atau tidak mau direpotkan Ini namanya lapangan pekerjaan baru patut ditiru ya heheheh *** Dari: Kompak Group kompakgr...@yahoo.co.id Judul: Demokrat Jatim, Bukalah Dialog!!! : Basa Alim Tualeka Ancam Gugat Demokrat Tanggal: Kamis, 25 Februari, 2010, 7:42 PM Harusnya partai Demokrat Jatim, tidak menutup dialog dg pak Alim Tualeka apalagi pak Alim adalah ketua Pembina organisasi generasi muda partai Demokrat Jawa Timur, yakni Angkatan Muda Demokrat Indonesia (AMDI) Sebab harus dipahami, bahwa biaya yang dikeluarkan oleh pak Alim untuk proses penjaringan Calon Walikota Surabaya sudah cukup banyak. hal ini bisa dilihat dari betapa sudah merakyat nama pak alim di surabaya, dengan banyaknya baliho, poster, spanduk, brosur Obasa (Basa Alim Tualeka - calon Wakil Walikota Surabaya) Maka kami mendukung langkah pak alim yang akan terus menggugat petinggi Partai Demokrat Jawa Timur, yang telah salah langkah dalam proses penjaringan calon walikota surabaya. Agar persoalan ini diketahui dengan benar oleh DPP partai demokrat. Sebenarnya persoalannya mudah saja, Partai Demokrat Jatim harus mendengarkan pak alim yang juga tokoh baru yang langsung terkenal di surabaya, karena kampanye beliau yang bagus. Sebagai sesama kader partai demokrat tentunya pak alim tidak akan benar2 menyeret para pengurus partai demokrat di pengadilan, hanya karena Partai Demokrat jatim berkoalisi dengan Golkar Jatim yang personelnya ditetapkan sebagai wakil walikota mendampingi Arif Afandi yang merupakan calon walikota dari partai Demokrat. Kuncinya adalah dialog. dengan dialog tentu ditemukan solusi. Karena sebagaimana dalam pemberitaan koran yang sama pada hari sebelumnya pernah disampaikan oleh pak Alim, bahwa biaya yang dikeluarkannya sudah cukup banyak. Sehingga menurut beliau biaya itu harus diganti dan ditambah dengan biaya ganti rugi karena besarnya kemungkinan pak alim akan terpilih jika rekomendasi itu diberikan kepada pak alim. Jadi bukan karena apriori pada partai Golkar sebagaimana isu2 miring dari petinggi Partai demokrat jatim. Sebab pak Alim juga pernah mengajukan diri melalui Partai Golkar sebagai Wakil Walikota Ambon, juga pernah mencalonkan sebagai Wakil Gubernur maluku beberapa saat yg lalu dari Partai Golkar. dan tidak terjadi masalah, meski rekomendasi dari Partai Golkar akhirnya diberikan kepada orang lain. Tapi semua diselesaikan dengan bijak dimana akhirnya diberikanlah kompensasi atas biaya dan kerugian kepada pak Alim, sebab sudah banyak biaya yang dikeluarkan saat itu untuk membuat spanduk, baliho, poster aupun pembuatan iklan disejumlah media massa. Dan kompensasi waktu itu juga menghitung kemungkinan kerugian jika pak Alim terpilih karena dengan langkah2nya yg jitu, namanya sudah sangat populer di masyarakat Ambon waktu itu. Untuk itu agar para petinggi Demokrat Jatim, harus bijak, dan mau membuka pintu dialog dengan pak alim, apalagi beliau adalah sesama kader partai demokrat. jangan hanya terus berdiam diri dan membuat cemar nama partai dengan keributan dan opini negatif yang tidak perlu. Kalau tidak ada kompensasi kerugian materiil maupun immateriil, maka para pengacara pak Alim akan siap menyeret para oknum petinggi partai demokrat ke pengadilan (ingat ini oknum, bukan partai). dan siap2 saja para oknum itu berhadapan di pengadilan Jika tidak segera diselesaikan dengan cara kekeluargaan dengan memberikan kompensasi yang memadai, sehingga membuat opini yang mencemarkan nama partai, maka itu adalah kesalahan oknum2 petinggi Demokrat dijatim. Dan tentunya harus ada tindakan tegas dari DPP Partai Demokrat Jatim pada oknum2 petinggi Demokrat jatim *** From: adinan...@ymail.com adinan...@ymail.com Subject: Basa Alim Tualeka dan Abimanyu Ancam Gugat Demokrat Harian Jawa Pos http://www.jawapos. com/metropolis/ index.php? act=detailnid=118338 Basa Alim Tualeka dan Abimanyu Ancam Gugat Demokrat Rekomendasi Arif Masih Picu Polemik SURABAYA - Rekomendasi DPP Partai Demokrat untuk Arif Afandi sebagai
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dilema Rumah Prajurit
Apapun ceritanya, rumah dinas adalah milik negara, dibangun dengan uang rakyat. Maka biasakan segera mengembalikan barang pinjaman. Jangan pakai azas manfaat. Banyak prajurit lain yang mengantri mau pakai rumah dinas. Jadi keluarga tentara kok cengeng. suryo pratomo suryo_prat...@... wrote: Dilema Perumahan Tentara Rabu, 17 Maret 2010 18:16 WIB KITA ikuti duka yang harus dialami dua orang istri purnawirawan Tentara Nasional Indonesia dalam memperjuangkan tempat tinggal bagi mereka. Mereka sampai mengadukan nasib yang harus dialami ke pusara suami mereka yang sudah terbujur di Taman Makam Pahlawan. Siapapun pasti akan terenyuh mendengar penderitaan yang dihadapi para warakawuri. Di saat suami mereka yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sudah tiada, sisa hidupnya diwarnai ketidakpastian. Mereka harus meninggalkan rumah dinas yang sejak dulu ditinggali bersama suami mereka, tanpa tahu ke mana mereka harus bernaung. Para pejabat di lingkungan Tentara Nasional Indonesia pasti sedih melihat kehidupan keluarga purnawirawan itu. Sebagai manusia biasa pasti mereka pun membayangkan apa jadinya nasib istri dan anak mereka ketika satu saat dihadapkan kepada kenyataan seperti itu. Namun gambaran yang dihadapi itu barulah satu sisi. Pada sisi lain kita melihat bagaimana para prajurit TNI yang setiap saat harus siap mempertahankan kedaulatan negara ini, tidak memiliki tempat tinggal yang memadai. Banyak di antara para prajurit yang harus tinggal jauh dari kesatuannya. Sebagian besar dari mereka harus mengeluarkan uang dari gaji bulanan mereka untuk bisa mengontrak rumah. Jumlah anggota TNI sekarang ini ada sekitar 300.000 orang. TNI memiliki rumah dinas mulai dari para jenderal hingga prajurit paling bawah sekitar 150.000 unit. Dari jumlah rumah yang ada, sekitar 50 persen ditempati oleh para purnawirawan dan keluarganya. Dengan kenyataan seperti itu sangat wajar apabila TNI menghadapi dilema yang luar biasa. Jumlah rumah dinas yang dimiliki pun tidak mencukupi untuk menampung prajurit yang masih aktif. Boro-boro kemudian menyediakan bagi para purnawirawan dan warakawuri. Dilema ini akan semakin rumit jika ditambah lagi dengan kenyataan adanya purnawirawan, terutama perwira, yang menempati lebih dari satu rumah dinas. Atau purnawirawan yang tempat mau menempati rumah dinas, sementara ia sebenarnya sudah memiliki rumah pribadi. Lebih pelik lagi kalau ditambah dengan kenyataan, rumah dinas itu tidak lagi ditempati oleh keluarga purnawirawan yang dulu diberi hak untuk tinggal di sana. Padahal aturannya mengatakan, ketika seorang purnawirawan sudah wafat, maka rumah dinas masih boleh ditempati istri sampai sang istri juga meninggal dunia. Banyak rumah dinas TNI yang kemudian sudah berganti tangan, namun namanya masih menggunakan anggota TNI yang lama. Dengan kenyataan seperti ini penyelesaian perumahan bagi TNI tidak bisa dilakukan secara parsial. Pemerintah harus turun tangan untuk bisa mencari penyelesaian yang paling baik. Berbagai bentrokan antara prajurit TNI dan keluarga TNI yang terjadi sekarang ini sungguh memberikan citra yang kurang baik. Apalagi kasus ini kemudian bergulir ke ranah hukum. Kita tidak bisa mempersalahkan institusi TNI dan juga keluarga para purnawirawan. Keduanya benar dari kaca matanya masing-masing. TNI harus mengamankan aset yang dimilikinya, karena itu sangat dibutuhkan oleh prajurit TNI yang aktif sekarang ini. Keluarga purnawirawan--yang memang masih mempunyai hak--pantas mendapatkan perlindungan ketika mereka tidak mempunyai naungan pengganti. Salah satu usulan yang bisa dilakukan, pemerintah memberikan kredit perumahan kepada keluarga TNI baik yang masih aktif maupun yang sudah purnawirawan dengan bunga yang disubsidi. Bagaimana pun prajurit TNI merupakan pribadi-pribadi yang sudah mempertaruhkan nyawanya untuk negeri tercinta ini. Semasa mereka aktif tidaklah mungkin mereka memikirkan untuk mengumpulkan kekayaan untuk hari tua mereka. Sepantasnya negara peduli kepada mereka yang sudah berkorban untuk Republik ini. Setelah itu semua aset yang dimiliki TNI harus dikembalikan kepada TNI. Aset itu sesuai aturannya hanya bisa dipergunakan oleh mereka yang masih aktif bertugas sesuai dengan kepangkatan yang mereka miliki. Negara harus menutupi kekurangan kebutuhan perumahan untuk para prajurit TNI. Tidak sepantasnya prajurit TNI tinggal jauh dari kesatuan. Tanggung jawab dari negara untuk menyediakan kebutuhan para prajurit TNI, karena kita menginginkan hadirnya prajurit TNI yang profesional. Tentunya kita juga mengimbau kepada para purnawirawan untuk meninggalkan rumah dinas ketika mereka mengakhiri jabatannya. Bagaimana pun rumah dinas itu diperlukan bagi mereka yang masih aktif. Apalagi ketika mereka sudah mampu memiliki rumah sendiri, sepantasnya mereka berbesar hati untuk memberi
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PKI
PERSIS seperti YANG DILAKUKAN SUHARTO DKK terhadap PKI, Gerwani dan underbow nya. -- GERWANI DIBERITAKAN MENARI-NARI TELANJANG DI LUBANG BUAYA. --- SAMBIL MEMOTONGI PENIS PARA JENDRAL. DAN MENCONGKELI MATA PARA JENDRAL. TERBUKTI DARI VISUM (SAAT ITU) BAHWA PENIS DAN MATA JENDRAL MASIH ADA DITEMPATNYA. TAPI INFORMASI ITU TIDAK PERNAH DIBEBERKAN KE PUBLIK SENGAJA UNTUK MEMBIARKAN DEMONISASI BERLANGSUNG SEHINGGA PEMBUNUHAN MASAL DAPAT JALAN TERUS! --- PKI DITUDUH MELAKUKAN KUDETA. PADAHAL YANG KENYATAANYA MELAKUKAN MOBILISASI ADALAH ANGKATAN DARAT. --- BERIKUT SEGALA DEMONISASI MELALUI MEDIA PRO SUHARTO, SEMENTARA MEDIA-MEDIA YANG MELAWAN SUHARTO DIBUNGKAM. SEHINGGA MEMBERIKAN PEMBENARAN BAGI ORANG UNTUK MEMBUNUH PKI SAMPAI KE AKAR-AKARNYA, HINGGA TEWAS ANTARA 500,000 SAMPAI 3 JUTA ORANG. From: Kicky mr.bela...@gmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, January 25, 2010 23:33:10 Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Kicky..Gus Dur PahlawanNasional,Suharto Penjahat Nasional! Hanya mau post saja http://id.wikipedia .org/wiki/ Fitnah Fitnah Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi http://id.wikipedia .org/wiki/ Fitnah#column- one, carihttp://id.wikipedia .org/wiki/ Fitnah#searchInp ut *Fitnah* merupakan komunikasi http://id.wikipedia .org/wiki/ Komunikasikepada satu orang atau lebih yang bertujuan untuk memberikan stigma negatif atas suatu peristiwa yang dilakukan oleh pihak lain berdasarkan atas fakta palsu yang dapat mempengaruhi penghormatan, wibawa, atau reputasi seseorang. Kata fitnah diserap dari bahasa Arabhttp://id.wikipedia .org/wiki/ Bahasa_Arab, dan pengertian aslinya adalah cobaan atau ujian. Hal terkait fitnah adalah pengumuman fakta yang bersifat pribadi kepada publik http://id.wikipedia .org/wiki/ Hukum_perdata, yang muncul ketika seseorang mengungkapkan informasi http://id.wikipedia .org/wiki/ Informasiyang bukan masalah umum, dan hal tersebut bersifat menyerang pribadi yang bersangkutan. Hukum http://id.wikipedia .org/wiki/ Hukum penjelasan palsuhttp://id.wikipedia .org/w/index. php?title= Penjelasan_ palsuaction= editredlink= 1terutama ditujukan untuk melindungi kesejahteraan mental http://id.wikipedia .org/wiki/ Pikiran atau emosionalhttp://id.wikipedia .org/wiki/ Emosi penuntuthttp://id.wikipedia .org/w/index.. php?title= Penuntut action=edit redlink=1. Jika publikasihttp://id.wikipedia .org/w/index. php?title= Publikasi action=edit redlink=1informasi itu palsu, terjadilah kesalahan berupa fitnah. Jika komunikasi itu tidak salah secara teknis namun menyesatkan, kesalahan berupa penjelasan palsu bisa terjadi. [Non-text portions of this message have been removed] New Email names for you! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Surat Terbuka untuk Fitrajaya
Pengantar: Ini tulisan dari seorang kawan, yang sekarang sedang studi di Urbana, IL, untuk memberi dukungan pada kawan yang sekarang maju sebagai Calon Walikota Surabaya, dari Jalur Perseorangan (Independen). Kawan itu adalah Fitrajaya, aktivis 90-an, yang dulu tergabung dalam Front Aksi Mahasiswa Indonesia (FAMI). - Surat Terbuka Untuk Fitrajaya * By Andi Irawan ‘Tra, selamat yo! Awak gak kaget, wis kudune, wis wayahe! Sebagian mungkin sedang mengelu-elukanmu sebagai “from zero to hero”. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap mereka yang tulus memberikan penghargaan itu padamu, menurutku atribut itu (dapat) menyesatkan. Aku punya dua alasan. Pertama, jalan yang pernah kita tempuh telah menancapkan suatu anti-hero attitude di benak kita sebagai suatu kesadaran. Satu-satunya lakon atau hero dalam gerakan pro-demokrasi dan reformasi adalah rakyat! Masih ingat prinsip ini ‘kan? Kita sering mendiskusikannya di warkop pinggir jalan,di kantin, lorong, dan parkiran berbagai kampus di Surabaya dan kota-kota lainnya, di rumah Bratang, serta di rumah Klampis. Kita juga mempercayainya sebagai pendekatan dalam pendampingan dan advokasi. Kita memupuknya sebagai suatu metode anti elitisme, menolak tunduk pada oligarki politik, mendorong inklusifitas dan partisipasi, serta menjaga akal sehat. Aku percaya, kamu masih menghayatinya. Bukankah kamu saat ini bisa menjadi Cawali tanpa perlu menghiba tiket dari parpol karena didukung ratusan elemen dan komunitas masyarakat yang tergabung dalam Konsolidasi Arek Suroboyo (KAS)? Aku yakin, bagimu, atribut di atas lebih tepat dialamatkan ke mereka. Kedua, jika personifikasi kepahlawanan kolektif warga itu dilekatkan padamu, istilah “from zero to hero” tetap kurang presisi. Bagi semua yang pernah berinteraksi dengan kamu atau kamu dampingi- kawan lama, masyarakat daerah kasus, musibah, dan sengketa, kelompok-kelompok yang pernah teraniya rejim Orde Baru (termasuk didalamnya mereka yang saat ini jadi petinggi-petinggi parpol), komunitas-komunitas pencerahan melalui media keilmuan, kewirausahaan, kebudayaan, dan keagamaan – saya kira akan menyebutmu a long time hero. Warga biasa, bekas mahasiswa yang kumus-kumus, namun tidak takut berpikir besar dan memberinya kaki supaya bisa berjalan, melakukan ketidaklaziman, melawan kemustahilan, bahkan siap ‘membayar’ mahal dalam memperjuangkan gagasan. Those are traits of a hero! Jadi, istilah yang lebih pas untuk kamu adalah “from a hero to a greater hero”. Setelah resmi tercatat sebagai Cawali dari calon independen, tantangan dan godaannya nya tentu lebih besar. Kalau kamu bisa mengatasinya dengan baik, bagiku, kamu sudah menjadi a greater hero, meski mungkin nanti kalah. Aku pikir, godaan pertama yang mungkin akan segera kamu hadapi adalah usaha untuk membelimu: dengan tunai atau dengan menghembuskan angin surga untuk nanti mendapat konsesi-konsesi proyek-proyek pasca Pilwali! Sudah jamak, sebuah usaha kecil dengan gagasan besar ala hi-tech start-up yang berprospek, sudah pasti akan dilirik oleh perusahaan besar. Jika kamu berhenti sekarang sebelum berjuang mati-matian sampai peluit panjang dibunyikan, apalagi kalau hanya karena memilih untuk “mengijonkan sawah”, menggadaikan prospek dan potensi karena jerih pada ketidakpastian, tentu ini akan mengecewakan banyak ketulusan dukungan. Tapi aku percaya, kamu mampu mengamankan dirimu dan lingkaran sukarelawan yang saat ini bertarung di gelanggang pertempuran (Salam kangen dan respek untuk Muhaji, Gunardi, Sefdin, Wawan Kemplo, dan yang lain-lain). Kalau nanti benar-benar jadi Walikota, harapan masyarakat tentu juga akan lebih besar. Apalah artinya sebutan Walikota dari jalur independen kalau kualitas penabdirannya, orientasi pembangunannya, dan moral kepemimpinan politiknya tidak lebih bagus? Jika kamu bisa, atribut a greater hero tentu juga akan dialamatkan ke kamu (meski aku tahu, kamu tidak peduli soal ini). Di tangan walikota independen, dinamika ekonomi dan kualitas multi dimensi hidup warga, harus lebih baik. Kriwul, ente memang bonek! Ngluruk tanpo bondo! Sebagian lagi mungkin saat ini sedang mencibirmu sebagai Don Quixote! Tenang saja, tidak perlu marah, tidak perlu sakit hati. Sarkasme semacam itu hanya muncul dari mereka yang merasa terganggu hegemoninya. Karena pongahnya, tidak sadar bahwa rakyat tidak buta, lantas kaget ketika otoritasnya digoyang oleh gerakan warga. Buruk rupa, dicermin dibelah. Karena cerminnya buram, kamulah yang di-Don Quixote-kan! :) Bagiku jelas kamu beda dengan Don Quixote. Dia mencari glory dan grand adventure, sedangkan kamu adalah aktor yang dipilih untuk meneruskan pencapaian cita-cita kolektif. Ingat bukan, sejak 1992, saat Suharto masih ngangkangin Indonesia, mahasiswa Surabaya secara terbuka telah menyatakan menolak budaya calon tunggal pada pemilihan presiden. Dalam skala kota, saat ini, KAS mampu menjaganya dan memberi pemaknaan baru pada aspirasi itu. Tidak seperti laiknya
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Bohongi Obamaâ¦!
Provokatif . . . Bukan merupakan kebenaran !. ___ Rakyat Harus Sehat media...@... wrote: SBY Bohongi Obamaâ¦! Faizal Assegaf Kompasiana |  12 Maret 2010 |  00:18 SBY-Bush (google) Partai Demokrat bentukan SBY berbeda dengan Partai Demokrat di Amerika. Kesamaan hanya sebatas nama saja. Namun oleh SBY dan kelompoknya, mengklaim kalau mereka itu punya aliansi khusus dengan partainya Obama. Omong kosong! Kehadiran Obama di Gedung Putih, merupakan bentuk perlawanan rakyat Amerika kepada kubu George W. Bush, yang kental dengan perilaku korup dan ekspansioner. Watak Bush tersebut, dalam konteks politik dan ekonomi sejalan dengan arah kebijakan SBY yang pro Neolib. Selain itu, agenda politik Obama di panggung nasional Amerika maupun dunia internasional, lebih mengedepankan isu-isu perdamaian, kesetaraan dan keadilan sosial-ekonomi. Pendekatan Obama ini merupakan manefestasi dari aspirasi mayoritas rakyat Amerika, dan suara simpatik yang datang dari negara-negara berkembang. Dalam sebuah perbincangan khusus saya dengan Siti Fadillah, mantan Menkes, beberapa waktu lalu, ia mengatakan bahwa Obama tidak sepenuhnya mendukung rezim SBY. Menurutnya, Obama sangat tahu kalau SBY dan kubunya, adalah bagian dari jaringan Neolib yang loyal kepada kelompok Bush. Siti Fadillah memberi contoh: saat Obama terpilih menjadi Presiden, sikap Dubes Amerika di Jakarta, secara drastis berbalik mendukung kebijakannya untuk meninjau keberadaan Namru-2 di Indonesia. Pendekatan diplomatik Dubes Amerika itu, jelas memberikan pesan khusus bahwa, Gedung Putih hendak membuka diri dan menjalin kerjasama yang lebih transparan dengan Indonesia. Namun signal dari Dubes Amerika yang merupakan representasi political will Obama, justru dihadang oleh SBY. Yakni, SBY membalas dengan menunjuk Endang Rahayu Sedyaningsih, yang pernah berkarir di WHO, Jenewa, Swiss sebagai penganti Siti Fadillah. Dan terbukti, jebolan Harvard School of Public Health ini usai dilantik menjadi Menkes, ia langsung menyampaikan bahwa, kehadiran Namru-2 di Indonesia sangat dibutuhkan. Pernyataan Endang Rahayu tersebut membuat publik marah. (baca) Makna Kunjungan Obama ke Indonesia Bicara soal hubungan kedekatan SBY dan kelompok Bush adalah sebuah fakta. Dan kenyataan ini makin diperkuat oleh kehadiran Fox Indonesia, kelompok Boediono, dan Sri Mulyani dilingkaran kekuasaan SBY. Sebutlah, kalau kubu Boediono dan Sri Mulyani, sejak lama telah diketahui sebagai perpanjangan tangan dari IMF dan Word Bank. Sementara, Fox Indonesia merupakan operasional politik SBY yang diduga mendapat suplai dana besar-besaran dari donator asing. Kelompok-kelompok ini ditengarai memiliki hubungan spesial dengan pusat-pusat jaringan Neolib internasional. Maka tak heran, sepanjang SBY berkuasa, banyak kebijakan nasional kita yang condong pada kepentingan asing. Hal ini bukan lagi rahasia, namun fakta yang tak terbantahkan. Lepas dari persoalan di atas, tangal 20 Maret, Barack Obama rencananya akan berkunjung ke Jakarta. Kehadiran orang nomor satu Amerika Serikat ini, memicu pembicaraan dikalangan masyarakat luas. Ada anggapan yang berkembang bahwa, kunjungan Obama ditengah-tengah memanasnya situasi politik nasional saat ini, memiliki makna politis yang serius. Dan bisa dipastikan, saat Obama tiba, pertama yang ia hendak sampaikan kepada SBY dan rakyat di negeri ini adalah: Amerika tidak mencampuri urusan dalam negeri Indonesia. Selebihnya, Obama juga telah mendapatkan banyak informasi tentang dugaan keterlibatan SBY dalam kasus Century. Di mana kasus ini telah bergulir mengancam posisi SBY dari kekuasaan. Dan tentunya, Obama memiliki kepentingan untuk melihat dari dekat situasi Indonesia secara objektif. Artinya, jika ada
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Suharto Penjahat Nasional!
Saya tidak cinta mati sama Suharto pak Bapak salah besar soal itu. Pak, saya sih tidak bilang ditendang keluar, saya mendukung negosiasi ulang, karena saya merasa dan menilai adanya ketidakseimbangan posisi antara Freport dan negara. Kalau dilihat dari situs Freeport, seolah-olah menunjukkan Freeport adalah pihak yang diundang oleh Suharto untuk memulai kontraknya. Pak, kalau memang jatah HMS buanyak, kira-kira setelah HMS meninggal, jatahnya lari kemana yah? Curious aja sih 2010/2/2 manneke budiman hepaest...@yahoo.ca Kalo sudah Google tapi masih cinta berat sama Suharto, berarti ada yang amat sangat tidak beres dengan otakmu. Tak ada kesimpulan lain yang lebih masuk akal. Hehehe, kamu di posting lain mengaku mendukung freeport ditendang keluar ya? Ati-ati lho kamu kualat sama Eyang Hartomu yang kau sayangi itu, sebab yang bawa masuk Freeport adalah dia, dan bagian buat dia dari freeport buanyaaak banget. Hahahaha!
Re: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketua Umum PWI mencium tangan SBY....
Wah, postingan-postingan FPK baru muncul lagi hari ini ya. Kemana aja ya nyaris sebulan ini? Oh ya, Bung Priatna, saya rasa, kasus anak anda beda kontekslah. Dalam perspektif demokrasi di mana pers sebagai pilar keempat, tentu lakon tubuh dan bentuk komunikasi (verbal atau non-verbal) seorang ketua PWI -- sebagai representasi insan pers Indonesia -- amat disorot. Apalagi di negara Indonesia yang menganut budaya ketimuran, yang penuh simbol dan tafsir perlambang. Seorang Michael Camdessus (perwakilan IMF) yang bersedekap tangan saat Soeharto meneken perjanjian dengan IMF saja bisa ditafsirkn bentuk arogansi -- meskipun barangkali dalam budaya Barat itu sah-sah saja. Nah, seorang Margiono yang orang Indonesia tentu paham betul budaya cium tangan dan apa yang dilakukannya. Jika itu tak disadarinya dan merupakan bentuk spontanitas, barangkali pengaruh feodalisme Jawa kuno masih melekat dalam dirinya. salam, ' Nursalam AR 2010/2/18 Priatna Dimas priatnadi...@yahoo.co.id Apa hubungannya mencium tangan dengan independensi koran?. anak saya saja masih kritis sama saya walaupun sehari-harinya mau berangkat kuliah cium tangan. Mungkin yang dicium tangannya SBY, coba kalau tangan Gus Dur? Salam Priatna Dari: Nursalam AR nursalam...@gmail.com nursalam.ar%40gmail.com Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com Terkirim: Rab, 17 Februari, 2010 07:50:13 Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketua Umum PWI mencium tangan SBY Bukan soal sopan atau tidak sopan, Bung. Ini soal independensi pers dan simbol insan pers yang disandang Margiono itu. Jika lakon tubuhnya sudah seperti hamba begitu manalah mungkin bisa diharapkan kritis? Let's say the fact, apa sih bukti kekritisan PWI di bawah pimpinan Margiono? salam, NS -- Going extra miles! Nursalam AR Translator - Writer 0813-10040723 021-92727391 Facebook: www.facebook.com/nursalam.ar Blog: www.nursalam.multiply.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PKI
Inilah hasilnya kalo orang tolol berbunyi terus, maka selalu statement-nya hancur lebur berantakan. Bicara soal kekejaman PKI tahun 1924 tanpa mengerti konteks sejarahnya sama sekali. Disuruh Google,tapi rupanya terlalu o'on untuk mengerti data yang dibacanya. Pemberontakan PKI tahun 1924 melawan Pemerintah Kolonial BELANDA! Dan waktu itu Republik Indonesia meredeka BELUM ADA! Dasar manusia tak berotak! --- On Sun, 1/31/10, Kicky mr.bela...@gmail.com wrote: From: Kicky mr.bela...@gmail.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Kicky..Gus Dur PahlawanNasional,Suharto Penjahat Nasional! To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Sunday, January 31, 2010, 8:35 PM Sangat sepakat dengan Pudimartini, Inilah yang perlu kita dorong, jika kita ingin adanya suatu pembelajaran yang obyektif, tanpa ada campuran analisa dan dugaan atas kebetulan-kebetulan yang terjadi. Sebaiknya sejarah adalah fakta dan tidak tercampur dengan analisa. Ada dugaan korban kekejaman PKI (1924-1965) dan ada juga dugaan korban kekejaman 1965-1966. Mari kita angkat secara seimbang. Jangan hanya melulu mengangkat cerita korban 1965-1966. Inilah inti dari apa yang menurut saya patut kita angkat dalam pembelajaran kita bersama. Salam Kicky
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Siaran Pers Transparency International-Indonesia terhadap Publikasi, Political and Economy Risk Consultancy (10 Maret 2010)
Salah satu kontributor thd peringkat korupsi Indonesia adalah KPK !!! Karena KPK rajin memproduksi berita penangkapan kasus korupsi, seolah-olah membuat ruang pamer korupsi di negeri sendiri. Tentu saja ini memperparah persepsi orang terhadap korupsi di Indonesia. Sayangnya, yg diurus KPK cuma kasus korupsi kecil. Belum ada satu pun kasus korupsi besar, apalagi yg menyangkut konglomerat besar. Masak tak ada satu pun konglomerat besar yg tidak menyuap?! Seharusnya KPK kembali ke konsep awalnya, yaitu melakukan supervisi kepada jaksa dan polisi dalam penanganan kasus korupsi. Kalau KPK turun tangan, bertindak sebagai jaksa dan polisi, ambil lah kasus korupsi yg besar. Yg melibatkan konglomerat hitam yg dipersepsi orang sebagai the untouchable. Ini baru bisa memper- baiki peringkat Indonesia dalam soal korupsi. Kalau perlu contoh, KPK bisa meneruskan kasus mark down pajak PT. First Media (grup Lippo) yg menggelapkan pajak sekitar 200 milyar! Petugas pajaknya sudah dihukum karena menerima suap dan melakukan pencucian uang, tapi yg memberi suap tidak pernah diusut oleh KPK. Padahal kasusnya sudah sekitar satu setengah tahun lalu dilimpahkan Polda Jabar kepada KPK. Kalau KPK masih seperti sekarang, hanya bisa menindak penerima suap, itu pun yg kecil-kecil, sedang pemberi sogokan lebih sering dibiarkan, wajar saja kalau Indonesia masih di peringkat atas dalam hal korupsi. -Irwan L- 2010/3/10 Soraya Aiman sor...@ti.or.id UNTUK SEGERA DITERBITKAN RILIS MEDIA INDONESIA NEGARA TERKORUP DI ASIA PASIFIK: Siaran Pers Transparency International-Indonesia terhadap Publikasi Political and Economy Risk Consultancy JAKARTA, (10 Maret 2010) Indonesia kembali terpuruk dalam peringkat korupsi antar negara. Political and Economy Risk Consultancy (PERC), sebuah perusahaan konsultan yang berbasis di Hongkong mengeluarkan hasil studi tahunannya tentang tingkat korupsi di negara-negara tujuan investasi di kawasan Asia Pasifik. Dari 16 negara yang disurvei, Indonesia dikategorikan sebagai negara paling korup, diikuti Kamboja di urutan kedua, Vietnam, Filipina, Thailand, India, Cina, Malaysia, Taiwan, Korea Selatan, Macao, Jepang, Amerika Serikat, Hong Kong, Australia, dan Singapura. Skor Indonesia 9,27 dalam skala 0-10, di mana 0 berarti sangat bersih, dan 10 sangat korup, turun cukup signifikan dari skor tahun lalu, yaitu 8,32. Survei tahun ini dilakukan PERC terhadap 2.174 responden eksekutif bisnis tingkat menengah dan senior di Asia, Australia, dan Amerika Serikat. Kondisi ini sangat memprihatinkan, terutama bila mengingat bahwa Indonesia dalam survei PERC dari tahun ke tahun tidak pernah beranjak dari posisi-posisi bawah. Artinya menurut PERC, Indonesia adalah negara terkorup di banding negara-negara lain yang disurvei. Hal ini seharusnya menjadi peringatan bagi pemerintah Indonesia untuk lebih serius dalam usaha pemberantasan korupsi. Apalagi bila dikaitkan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014 yang baru saja diformalisasi oleh pemerintah. Di dalamnya tertera target capaian pemberantasan korupsi di Indonesia pada tahun 2014 mencapai skor 5,0 berdasarkan Corruption Perception Index (CPI) dari Transparency International. Target ini membutuhkan upaya sungguh-sungguh mengingat skor CPI Indonesia pada tahun 2009 masih berada di angka 2,8. CPI merupakan indeks gabungan dari berbagai macam survei yang dilakukan berbagai organisasi, termasuk PERC. Turunnya skor Indonesia dalam survei PERC, dikhawatirkan menjadi tren terhadap survei-survei lain yang mengukur performa pemberantasan korupsi di Indonesia, yang pada tahun lalu dapat dikatakan memang mengalami keterpurukan akibat persoalan Cicak vs. Buaya, politisasi kasus Century, dan usaha-usaha pelemahan KPK. Menanggapi hasil survei ini, TI-Indonesia mendesak pemerintah Indonesia untuk melakukan usaha lebih keras dalam memperbaiki performa pemberantasan korupsi. TI-Indonesia melihat ada sejumlah aspek yang seharusnya menjadi prioritas pemerintah, yaitu reformasi birokasi, kepastian hukum, mafia peradilan, dan pelemahan KPK. Secara khusus, pemerintah perlu pula menjalankan reformasi yang menyeluruh terhadap birokrasi sistem perizinan bisnis. Dunia usaha sangat strategis dalam memperbaiki capaian negara dalam usaha pemberantasan korupsi, terbukti dari hasil survei PERC ini. Pelaku bisnis sebagai mata rantai penting dari persoalan korupsi, membutuhkan kepastian dalam menjalankan usahanya. Tanpa upaya yang sungguh-sungguh dari pemerintah dalam memberantas korupsi, TI-Indonesia pesimis Indonesia dapat mencapai skor CPI 5,0 pada tahun 2014. Jakarta, 10 Maret 2010 Kontak Person: Rezki Sri Wibowo Deputy Secretary General HP : 0811 961 660 Email : rwib...@ti.or.id Frenky Simanjuntak Manager Economic Reform Department HP : 0816 1356473 Email : fsimanjun...@ti.or.id Transparency International-Indonesia (TI-Indonesia) adalah chapter otonom dari Transparency International (TI) yang bekerja di lebih
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Tiga Anggota DPR Dilaporkan ke Polisi Terkait Penghilangan Ayat
http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2010/03/19/ 0428381/tiga. anggota.dpr. dilaporkan. ke.polisi PENGHILANGAN AYAT Tiga Anggota DPR Dilaporkan ke Polisi Jumat, 19 Maret 2010 | 04:28 WIB Jakarta, Kompas - Kasus penghilangan ayat tentang tembakau dalam Undang-Undang Kesehatan berlanjut. Hari Kamis (18/3), Koalisi Anti-Korupsi Ayat Rokok melaporkan pimpinan dan dua anggota Komisi IX DPR ke Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara RI. Anggota DPR yang dilaporkan adalah pimpinan komisi IX DPR, Ribka Tjiptaning, serta Mariani Akib Baramuli dan Aisyah Solekan. Koalisi Anti-Korupsi Ayat Rokok (KAKAR) yang terdiri dari beberapa organisasi dan LSM yang peduli kesehatan menyatakan, ketiganya menghilangkan Ayat 2 Pasal 113 UU Kesehatan yang berbunyi: ”Zat adiktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tembakau, produk yang mengandung tembakau padat, cairan, dan gas yang bersifat adiktif yang penggunaannya dapat menimbulkan kerugian bagi dirinya dan/atau masyarakat sekelilingnya”. Mantan anggota Komisi IX DPR, Hakim Sorimuda Pohan, mewakili KAKAR, melaporkan kejadian itu kepada polisi dan diterima polisi kemarin. ”Akibat penghilangan ayat itu, soal tembakau tidak bisa diatur lagi,” kata anggota koalisi, Kartono Muhamad, yang ikut datang ke Badan Reserse Kriminal. Sebelumnya, KAKAR pernah melaporkan kasus itu ke Polda Metro Jaya, tetapi karena kasusnya bersifat nasional, pihak polda menyarankan laporannya ke Mabes Polri. Penasihat hukum KAKAR, David ML Tobing, mengatakan, perbuatan Ribka Tjiptaning, Mariani, dan Aisyah dilakukan dengan cara memberikan perintah kepada pegawai Sekretariat Komisi IX DPR untuk menghilangkan ayat tersebut. Hal itu dilakukan setelah UU Kesehatan disahkan pada September 2009. Perintah penghilangan dilakukan secara tertulis, dengan tulisan tangan. ”Setelah menerima perintah itu, staf sekretariat lalu meminta tanda tangan. Tiga anggota komisi IX itu memberikan paraf. Kami membawa surat itu sebagai barang bukti,” ujar David. ”Kasus ini harus diusut tuntas, bukan hanya berhenti pada oknum terkait, melainkan harus ditelusuri motif dan pihak lain yang terlibat serta kemungkinan besar adanya penyuapan. Kasus seberat ini jelas tak mungkin berdiri sendiri,” kata Ade Irawan, anggota KAKAR dari ICW dalam siaran pers. Perbuatan ketiga anggota DPR itu melanggar Pasal 263 KUHP tentang surat palsu atau pemalsuan yang dapat membatalkan satu hal dengan maksud surat itu seolah tidak dipalsukan. Mereka juga melanggar Pasal 226 KUHP tentang pihak yang menyuruh melakukan keterangan palsu pada akta otentik. (TRI/INE) [Non-text portions of this message have been removed]
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gregetan kasus Antasari
Bung Tjuk Kastury Sukiadi, Bila benar tuduhan Susno Duadji soal keterlibatan Mabes Polri sebagai Mafia Kasus, dimana melibatkan beberapa jendral polisi, artinya wajah hukum kita memang muram. Apalagi ketika Ketua MA marah terhadap Tim Pemberantasan Mafia Hukum karena telah berani mengirim surat kepada Ketua MA soal adanya penanganan kasus yang sangat aneh: Kasusnya tidak terkenal sehingga tidak menjadi perhatian publik, tetapi diproses ekstra cepat dan keputusan hakim di MA sangat menguntungkan pihak tertentu. Padahal banyak perkara lain yang katanya jauh lebih mendesak tapi belum juga diproses di MA karena menunggu antrian perkara, yang bisa memakan waktu beberapa tahun, bahkan ada yang sampai belasan tahun. Ketua MA marah besar ketika membaca isi surat tersebut yang memohon agar Ketua MA melakukan eksaminasi terhadap Sistem Pembagian Perkara di MA dan melakukan eksaminasi terhadap Hakim Agung yang telah memeriksa perkara tersebut, sehingga bisa dipastikan bahwa proses kasasi yang super cepat dan vonis yang sangat menguntungkan pihak tertentu tersebut merupakan proses yang normal dan tidak melibatkan Mafia Hukum. Surat tersebut dianggap telah mencampuri kemandirian hakim. Muram sekali wajah hukum kita. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Rab, 17/3/10, tjuk kasturi sukiadi kasturi_suki...@yahoo.co.id menulis: Dari: tjuk kasturi sukiadi kasturi_suki...@yahoo.co.id Judul: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gregetan kasus Antasari Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 17 Maret, 2010, 1:53 AM Mas Wal dan Bung Adyanto , Inilah nasib kita terlahir sebagai bangsa Indonesia. Yang namanya Polisi, Jaksa, Hakim dan Pengacara yang menyandang atribut Penegak Hukum dan Praktisi Hukum pekerjaan utamanya bukan MENCARI KEADILAN DAN MEMBERIKANNYA KEPADA RAKYAT! tetapi bagaimana MENCARI HARTA DAN KEKAYAAN SEBANYAK MUNGKIN DARI MEMPERMAINKAN RAKYAT DENGAN MENGATAS NAMAKAN HUKUM!. Saya jadi teringat ucapan dosen saya di FE UNAIR lebih 40 tahun yang lalu ( bayangkan sudah sejak zaman itu) yang kebetulan keturunan Cina. Dia mengatakan : Tjuk, hidup di negeri yg bernama Indonesia ini sangatlah nyaman; asalkan jangan sampai terlibat dengan URUSAN HUKUM! Jadi hindarilah jangan sampai berhubungan dengan Polisi, Jaksa dan Hakim serta Pengacara!. Wah saya pikir nasehat beliau ini terasa semakin relevan ketika MAFIA HUKUM YANG BERKONSPIRASI DENGAN PENGUASA DAN PENGUSAHA semakin marak di Indonesia pada zaman sekarang ini. Salam Tjuk KS _ _ __ Dari: Wal Suparmo wal.suparmo@ yahoo.com Kepada: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com Terkirim: Kam, 18 Februari, 2010 18:17:43 Judul: Bls: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Gregetan kasus Antasari Salam, Sepertinya Anda tidak mengerti bahwa di Indonesia, yang merajalela adalah MAFIA PERADILAN yang terkutuk , seperti hakim yang mengadili kasus Munir dsb. Wasalam Wal Suparmo Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Sketsa III: Tambun Raib di Transfer Pricing Pajak, Tambunan Kecil!
Setelah Senin dan Selasa pekan ini saya menulis Sketsa soal transfer pricing (TP) dan pengadilan pajak, Rabu 31 Maret, pintu-pintu di ruang pengadilan pajak sudah mulai dibuka, tidak tertutup seperti sebelumnya. Sayang, sebagaimna biasa, wartawan, televisi, tak ada meliput ke dalam ruang sidang. Almarhum Budiman S Hartoyo, wartawan senior, pernah bilang, “Kini jurnalisme kita, jurnalisme ludah.” Bagi saya bukan saja liur, tetapi jurnalisme TSM ( trend sekejap mencuat). Gayus Tambunan diuber bak artis terkenal. Ribuan triliun penggelapan pajak tambun di proses pengadilan pajak, sepi wartawan. Sketsa ketiga, soal penggelapan pajak, oleh UU, boleh diselesaikan di luar pengadilan. Hanya di Indonesia kejahatan besar menggelapkan pajak, damai di UU! RABU 31 Maret 2010 saya tidak ke Pengadilan Pajak di Gedung Sutikno Slamet, Departemen Keuangan, Jl Dr. Wahidin Raya No. 1, Jakarta Pusat. Cuaca Jakarta dibalut mendung. Beberapa area hujan. Saya menghubungi Haryono, sebut saja namanya begitu, staf bagian Transfer Pricing (TP), Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Ia mengatakan sudah ada lagi perubahan situasi ruang persidangan pajak: Pintu-pintu masuknya kini terbuka di saat sidang berlangsung. Berbeda dari hari sebelumnya: tertutup. Pembaca Sketsa ini di kompasiana.com, Ary Bustami, mengaku datang ke pengadilan pajak Rabu. Ia menuliskan di Sketsa II, di bagian komentar “ Di beberapa sidang tampak orang boleh nonton, hadir dan keluar masuk.” “Salah satu sidang sampai penontonnya luber.” “Saya longok dari luar karena tidak kebagian tempat duduk. Ada presentasi pake proyektor. Ada konsultan pajak ke luar dari ruangan itu dengan beberapa stafnya dengan tas-tas besar bertuliskan TRANSFER PRICING. Jangan-jangan itu sidang KI?” tulis Ary. Setelah saya cek ke DJP, sidang yang dimaksud Ary, memang sidang KI, sebagaimana yang telah saya tulis pada Sketsa I, Senin lalu. “Ada bapak-bapak berambut putih dan gondrong nanya aku terus, ini sidang apaan sih, kok presentasinya bahasa Inggris semua?” tulis Ary. Adakalanya memang bahasan TP karena menyangkut perdagangan internasional mengutip apa yang dikeluarkan oleh Organization for Economic Co-operation an Development (OECD Tranfer Pricing Guidelines: Contohnya guideline paragraph 7.33: “Depending on the method being use to establish an arms’ length charge for intra-groups services, the issue may arise whether it is necessary that the charge be such that it result in a profit for the service provider. In an arms length transaction, on independent enterprise normally would seek to charge for services in such a way as to generate profit, rather than providing the services merely at cost” Begitulah, hal demikian dibacakan dalam persidangan. Sebagaimana sudah saya deskripsikan di dua Sketsa sebelumnya, di dalam persidangan itu pengunjung akan disuguhi dengan beragam istilah dari para konsultan keuangan pajak, perusahaan bermasalah. Semua itu rona-ramanya bermuara ke silat-lidah mengakali dengan berbagai teori; bahwa laku terindikasi merampok hak negara dengan jalan TP dapat dibenarkan. Pokoknya wajib pajak seakan mulia benar! ”Emang sidang pengadilan pajak sekarang terbuka ya?” tanya Ary. “Sidang memang terbuka untuk umum berdasarkan pasal 50 ayat (1) UU NO 14 tahun 2002, “ tulis Sebastian Napitupulu, masih di Kompasiana menjawab pertanyaan Ary Bustami. Setelah saya verifikasi, memang demikianlah adanya. Maka sangatlah aneh, mengapa DJP, khususnya Depertemen Keuangan, membuat suasana dirinya tertutup, bangunan dan ruang pengadilan sempit. Padahal mereka bisa saja menganggarkan menggelar persidangan di ruang terbuka, lebar. Lebih jauh lagi, karena adanya UU 14, 2002 itu, bagi saya tidak ada lagi ketentuan secara etika jurnalisme tidak boleh menulis lengkap nama perusahaan yang disidangkan, karena memang harus dibuka bagi publik. Jurnalisme bekerja bagi publik Dari dialog yang saya kutipkan di atas, inilah keunikan blogging, media alternatif, yang dapat saling melengkapi tambahan info, bahkan termasuk untuk mengoreksi seketika. Ini sebuah nilai tambah. Maka ketika seorang pembaca di blog apakabar.ws (Super Koran), menulis untuk saya: Mengapa tulisan yang komprehensif macam saya tulis ini tidak dikirim saja ke media mainstream agar dapat disimak lebih banyak? Saya menjawab ringan. Sketsa ini panjang. Acuannya kata, acap kali ditulis di atas 2.000 kata. Sementara koran mengandalkan jumlah karakter. Plus pula media mainstream mempunyai sudut pandang tentang sebuah isu. Di era kini kuat dugaan indikasi keberpihakan kepentingan. Bagaimana mereka dengan enteng memuat sebuah produsen makanan bermasalah, jika iklan produsen itu berjibun di media mereka. Simaklah ini: Demi keterbukaan itu, tiga perusahaan yang pernah saya tulis dan hadiri persidanganya di dua Sketsa sebelumnya dengan inisial: KI, Otomotif Terkenal dan HtY Indonesia, ketiga secara faktual adalah: PT Kraft Indonesia, PT Toyota Manufacturing Indonesia, dan PT Hyatt
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fatwa Rokok
He..he…sorry ya di tempat ku tinggal tak ada itu fatwa-fatwa tapi jumlah perokok berkurang terus. Restaurant dan Bar juga sudah bebas rokok. Usaha untuk membuat org tak merokok koq nihil alias tak ada. Anak dibawah usis 18 tahun tak boleh membeli rokok kalau ketahuan yg jual juga kena tangkap atau denda tinggi. Asuransi bagi perokok lebih mahal, ruang lingkupnya terus berkurang, dikantor dilarang merokok, dirumah dilarang sama istri merokok dan berbagai fasilitas umum termasuk mall dan seperti diatas bar dan restaurant juga…..kalau mau merokok keluar….nah lagi diterjang dingin begini sana loe merokok diluar kalau masih kepala batu, sekalian jadi es batu. Orang yang cari pacar juga banyak yg ogah sama perokok….nah dengan sendirinya berkurang. Alah apa yang bisa dihasilkan fatwa? Fatwa Pujangga mungkin masih bisa kita nikmati. Heran aku orang sekaliber “tinggi” gitu di Muhammadiyah koq ya bisa hilang Commonsensenya. Lalu kalau ada yang bawa-bawa petani alah tahu apa pernah nggak loe jadi petani? Petani dibawa-bawa. Pemerintah yang harus membuat aturan….lha kenapa nggak meniru negara yang sdh sukses saja sih? Cheers HH From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Suryopratomo Sent: Sunday, March 14, 2010 7:29 PM To: ipb-l...@yahoogroups.com; forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fatwa Rokok Fatwa Rokok Muhammadiyah Apa yang salah dengan fatwa haram yang dikeluarkan Muhammadiyah berkaitan dengan merokok? Adanya donasi yang diberikan Yayasan Michael Bloomberg membuat orang bertanya apakah fatwa itu murni untuk kebaikan umat ataukah ada pesanan dari pemberi donasi. Pihak Muhammadiyah mengaku menerima donasi Rp 3,7 miliar dari Yayasan Michael Booolberg untuk kampanye antirokok di Indonesia. Namun mereka menyangkal bahwa penetapan fatwa rokok didasarkan oleh pemberian donasi tersebut. Penyangkalan memang bisa saja disampaikan, namun sulit untuk menerima bahwa tidak ada hubungan antara pemberian donasi dengan penetapan fatwa. Apalagi donasi dari Yayasan Michael Bloomberg secara khusus ditujukan bagi kampanye antirokok di Indonesia. Ini tentunya pelajaran berharga bagi Muhammadiyah. Sebagai organisasi masyarakat berbasis keagamaan betapa pentingnya arti sebuah kepercayaan. Apalagi ketika hendak mengeluarkan sebuah aturan yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat banyak. Dalam konteks Indonesia, isu rokok tidak bisa dilihat secara sederhana. Sebab ini berkaitan dengan kehidupan begitu banyak petani tembakaU dan masyarakat yang bekerja di industri rokok. Memang ada faktor kesehatan yang harus diperhatikan dan biaya kesehatan yang begitu mahal harus kita keluarkan untuk menangani penyakit akibat merokok, apabila pembatasan tidak dilakukan. Namun penyelesaian persoalan tidak boleh dilakukan dengan menimbulkan persoalan yang baru. Dalam konteks inilah maka penyelesaian persoalan rokok harus dilakukan secara lebih komprehensif. Terutama pemerintah harus memikirkan terlebih dahulu petani tembakau yang jumlahnya besar. Sebab bertani tembakau merupakan kegiatan yang sudah berlangsung turun temurun dan kebanyakan lahan yang mereka miliki hanya cocok untuk tanaman tembakau. Bisa saja memang dicarikan alternatif tanaman yang bisa memberikan pendapatan seperti halnya tembakau. Namun itu tidak bisa sekali jadi. Kalau pun ditemukan tanaman yang bisa memberikan pendapatan yang minimal sama dengan tembakau, pemerintah harus mengajari petani untuk mengganti tanamannya tersebut. Proses pergantian tanaman membutuhkan waktu sedikitnya tiga tahun. Sepanjang waktu itu pemerintah bukan hanya berkewajiban untuk mendampingi, tetapi memberikan kompensasi atas pendapatannya yang hilang akibat berhenti menanam tembakau. Mengapa pemerintah harus bertanggung jawab? Pertama, karena pergantian tanaman bukanlah keinginan petani. Kedua, pemerintah tidak bisa membiarkan para petani tembakau kehilangan mata pencaharian, karena kalau itu yang terjadi akan menimbulkan ledakan pengangguran yang tinggi. Itu belum kita memikirkan nasib jutaan pekerja yang hidup di industri rokok. Para pemilik industri rokok bisa menggantikan tenaga kerja manusia dengan mesin. Mereka pasti bisa bertahan dengan menggeser produknya ke pasar internasional. Namun terutama buruh rokok merupakan orang-orang dengan keterampilan yang terbatas dan tidak mudah bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan baru. Aspek sosial inilah yang harus menjadi perhatian kita saat hendak menangani persoalan rokok. Kita tidak bisa hanya ikut kampanye global antirokok, tanpa harus memahami persoalan mendasar yang dihadapi bangsa ini. Kita harus akui gerakan global antirokok berlangsung luar biasa. Jutaan dollar dana disediakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar paham akan bahaya merokok. Mereka mempunyai kemampuan untuk menembus
[Forum-Pembaca-KOMPAS] DKR LAPORKAN KEPALA DINAS KESEHATAN DEPOK KE POLISI
KEPALA DINKES DEPOK DILAPORKAN KE POLISI Rabu, 31 Mar 2010 21:48:55| Hukum | Dibaca 8 kali Depok, 31/3 (ANTARA) - Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok, Jawa Barat, melaporkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok Hardiono, ke Polrestro Depok dalam kasus pencemaran nama baik. Kami terpaksa menempuh jalur hukum, karena Kepala Dinkes tidak mau menyelesaikan masalah ini secara baik-baik, tegas Roy Pangharapan usai membuat laporan di Polrestro Depok, Rabu. Laporan kasus tersebut tercatat dalam surat nomor STPLP/0815/K/III/2010/PMJ/Metro Depok, tertanggal 31 Maret 2010. Dengan pihak pelapor ketua DKR Kota Depok, Roy Pangharapan. Bukti-bukti pencemaran nama baik itu, lanjut Roy, berupa kliping pernyataan Kepala Dinkes di koran, saksi yang mendengarkan dan bukti lainnya. Seluruh bukti tersebut sudah disampaikan ke petugas Polrestro Depok. Pelaporan tersebut, kata Roy, dipicu oleh pernyataan Kepala Dinkes yang menuding anggota DKR tidak berbeda dengan calo dan aktifitas DKR disebutnya sebagai calo profesional. Ia mengatakan, tuduhan tersebut disampaikan langsung oleh Hardiono yang kemudian dimuat di koran lokal edisi 31 Januari 2010, dengan judul Calo SKTM Bergentayangan. Ia mengatakan sebagai organisasi nirlaba tidak ada anggotanya yang jadi calo. Kalau memang ada tolong buktikan, dan tentunya akan diberikan sanksi, tegasnya. Pihak DKR sudah melayangkan surat somasi ke Dinkes Kota Depok untuk memberikan tanggapan atas pernyataan di media lokal tersebut. Kami protes sudah dua kali, namun baru ditanggapi beberapa minggu lalu. Dengan mengatakan Hardiono tidak merasa menyampaikan hal yang mendiskreditkan DKR, jelasnya. Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Hardiono mengatakan dia tidak pernah menuding DKR sebagai calo, tetapi dalam pengurusan SKTM memang banyak calo. Menurut dia, banyak di antara calo-calo tersebut yang direkrut menjadi anggota DKR. Ini yang menjadi kesalahan dari DKR. Kami hanya mengingatkan jangan salah merekrut orang, katanya. Feru Lantara Coba Yahoo! Messenger 10 Beta yang baru Kini dengan update real-time, panggilan video, dan banyak lagi! ___ Nama baru untuk Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PKI
Maaf Pak Manneke Budiman PHD. Saya memang tidak suka berdiskusi dengan kata-kata menghujat dan mengejek atau apapun lah namanya. Saya lebih suka diskusi dengan cara saling berbagi informasi. Saya memang tidak sepandai pak Manneke Budiman yang PHD... Makanya saya belajar disini.. Apa yang saya dapatkan, dan kemudian bisa saya yakini hanya apabila ada kebenaran fakta. Bukan berarti saya mengabaikan informasi Pak Manneke yang mendapat PHD Humaniter saya yakin jauh lebih pandai dan menguasai soal-soal humaniter di negeri ini, makanya saya belajar disini 2010/2/2 manneke budiman hepaest...@yahoo.ca Si Kicky ini pake strategi aniaya, supaya dikasihani. Selalu mengaku dihujat, diejek, dikasari, dsb. Setelah kehabisan argumentasi, kini dia pura-pura tampil memelas. manneke
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Jangan tolak PLTA Peusangan (sebuah tanggapan untuk Arwinsyah AR)
Kemarin seorang teman di facebook men-tag saya sebuah tulisan yang mengkritisi rencana pembangunan PLTA Peusangan http://serambinews.com/news/view/27529/plta-peusangan-merusak-alam yang ditulis oleh Arwinsyah Abdul Rahim Penulis artikel ini sangat saya kenal dengan baik, karena penulis artikel ini adalah Pak Cik (adik ibu) saya, yang juga sekaligus adik angkatan saya di UKM PA Leuser Unsyiah. Sudah lebih dari 5 tahun ini saya tidak pernah bertemu ataupun melakukan kontak dengan penulis ini, sampai tiba-tiba artikel tentang PLTA Peusangan yang dia tulis ini muncul, tapi orangnya masih tidak saya ketahui keberadaannya dimana. Kalau saya bisa bertemu dengannya sebetulnya saya ingin menanyakan beberapa hal mengenai argumen dalam tulisannya ini. Petanyaan penting yang akan saya ajukan terhadap artikelnya yang dimuat oleh Serambi ini adalah indrustri apa yang tidak merusak Alam?...Pertanyaan yang sama diajukan oleh seseorang yang bernama Oryza Sativa ketika tulisan ini di post oleh seseorang di facebook. Pertanyaan ini perlu diajukan karena sekarang manusia sudah sangat bergantung pada yang namanya industri. Meskipun banyak orang yang menuding industri adalah sebuah bentuk keserakahan, tapi sebenarnya Industri sendiri adalah kebutuhan. Tanpa industri, tanpa teknologi, tanpa merusak Alam, BUMI sudah tidak bisa lagi menampung manusia dengan sejumlah yang ada sekarang ini. Tanpa industri kita harus mengembalikan seleksi manusia kepada alam sehingga kita harus benar-benar konsisten dengan HUKUM ALAM, artinya kita kembali menjadi seperti makhluk-makhluk lain yang menganut Selection of the Fittest, hanya yang terkuatlah yang berhak hidup. Untuk itu filsafatnya Nietsche soal Ueber Man, Sikap dan Gaya pemerintahan Hitler yang kejam tanpa kompromi harus secara luas kita adopsi. Untuk menjadikan bumi asri tanpa harus merusak alam sama sekali, setidaknya 80% manusia yang menghuni planet ini harus dihabisi. Saat ini banyak LSM yang katanya pecinta lingkungan yang banyak mendapatkan suntikan dana dari luar yang selalu demikian gencar mengkritisi dan berusaha menghambat setiap keputusan yang sedikit saja mengganggu lingkungan. Alasan mereka untuk memprotes jelas dikatakan karena didasari oleh alasan mencintai alam dan menyelamatkan bumi. Tapi ide mereka itu seringkali lebih banyak untuk menguntungkan kebijakan para pendonor LSM mereka tanpa sama sekali mempertimbangkan kepentingan masyarakat lokal. Contohnya sekarang, ada banyak LSM lingkungan yang memprotes rencana pembangunan PLTA Peusangan secara berlebihan, alasannya selalu alasan klise, merusak alam. Salah satu model pendapat seperti itu adalah seperti yang ada dalam artikel yang ditulis oleh Pak Cik ku ini yang terlihat sedemikian menggebu-gebu menentang pembangunan PLTA ini. Beberapa argumennya dalam artikel ini cukup bisa diterima, misalnya argumennya soal akibat keberadaan PLTA ini akan ada banyak lahan yang harus dibebaskan. Dan memang berdasarkan pengalaman yang ada, saat ada proyek pembebasan lahan, akan kemudian diikuti oleh penebangan dan pengalih fungsi hutan di lingkungan sekitarnya. Tapi menurut saya, untuk mengatasi persoalan seperti ini, pengawasan peruntukan lahan itulah yang harus dengan ketat dilakukan, bukan pembangunan PLTA-nya yang dipermasalahkan. Oke lah keberadaan PLTA ini kita akui agak sedikit merusak, tapi keberadaannya jelas bisa mengatasi solusi Listrik di Gayo secara khusus dan di Aceh secara umum. Karena faktanya Aceh memang kekurangan listrik dan keberadaan PLTA Peusangan di daerah ini memang sangat dibutuhkan. Ketersediaan pasokan listrik yang terjamin pada gilirannya akan memudahkan pengembangan ekonomi Aceh yang akan mensejahterakan rakyat banyak. Jadi kalau dihitung-hitung, saya pikir, keberadaan PLTA Peusangan ini masih lebih banyak manfaat ketimbang mudharatnya. Sementara argumen lain soal kemungkinan adanya skenario besar kapitalisme asing, yang akan menggunakan energi yang dihasilkan oleh PLTA Peusangan sebagai pemasok energi listrik untuk menggerakkan tambang-tambang itu adalah dugaan yang terlalu spekulatif dan berlebihan. Tapi bagaimanapun informasi dari Cik Win tentang adanya rencana pembangunan pertambangan emas besar-besaran di wilayah Aceh ini wajib kita cermati dan kita tentang, karena kalau industri ini memang lebih banyak mudharat ketimbang manfaatnya bagi Aceh dan Gayo secara khusus. Kemudian solusi dari Cik Win soal mengalihkan fokus penyediaan listrik dari PLTA ke tenaga panas Bumi, saya pikir tidaklah semudah dan sesederhana yang dia bayangkan. Karena untuk membuat sebuah pembangkit listrik panas bumi, tidaklah bisa sim salabim langsung jadi. Proses dari mulai risetnya, untuk meneliti uji kelayakan, dampak lingkungan dan yang terpenting untuk mendapatkan pemodalnya, akan utuh waktu yang sangat lama. Ada banyak proses birokrasi dan berbagai macam lobi dan berbagai konflik kepentingan yang harus dilewati. Untuk bisa memproduksi listrik dari
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Srikandi menggebrak Pacitan
Arjuna disamping memiliki isteri Dewi Wara Sembadra dan Dewi Srikandi serta Dewi Larasati, juga memiliki beberapa isteri lainnya, yaitu Dewi Ulupi, Dewi Dresanala, Dewi Jiwambang, Dewi Wilutama, Endang Manuhara. Dari beberapa isteri Arjuna itu ada dua orang isterinya yang populer di kalangan pecinta cerita wayang, yaitu Dewi Wara Sembadra dan Dewi Srikandi Apabila Dewi Wara Sembadra digambarkan sebagai wanita cantik jelita yang gemulai dan lemah lembut, maka Dewi Srikandi digambarkan sebagai wanita cantik jelita yang gesit dan cekatan serta sikap penampilanmbranyak dengan posisi muka langak atau mendongak. Srikandi ini bersaudara kandung dengan Dewi Drupadi, isterinya Prabu Kresna. Mereka berdua adalah putri dari Prabu Drupada dan Dewi Gandawati, penguasa negara Pancalareja. Srikandi yang dikisahkan sebagai penitisannya Dewi Amba ini sangat gemar mempelajari ilmu olah kanuragan dan keprajuritan. Salah satu yang paling menonjol dari keahliannya memainkan senjata, adalah kemahirannya dalam memanah. Keahliannya itu salah satunya didapatkan saat ia berguru kepada Arjuna, yang kemudian hari menjadi suaminya. Namun dalam perkawinannya dengan Arjuna itu, ia tidak dianugerahi anak. Sehubungan dengan keahlian olah keprajuritannya itu, disamping bertugas sebagai isteri, Srikandi juga diserahi tugas sebagai penanggungjawab keselamatan dan keamanan kesatriyan Madukara dengan seluruh isinya. Di dalam episode perang Bharatayudha, Srikandi ini tampil sebagai salah satu senapati perang dari pihak Pandawa. Saat itu ia bertindak sebagai senapati pengganti sehubungan dengan senopati sebelumnya, yaitu Resi Seta telah gugur dalam pertempuran melawan Resi Bisma. Srikandi yang merupakan titisannya Dewi Amba ini dengan mengandalkan senjata pusaka pana Hrusangkali akhirnya berhasil mengalahkan Resi Bisma. Di dunia modern saat ini, Srikandi ini disamping RA Kartini seringkali dijadikan simbol dan lambang serta sumber inspirasinya perjuangan emansipasi wanita di masyarakat Jawa. Berkait dengan emansipasi dan peningkatan partisipasinya kaum wanita. Seringkali jika ada publik figur di kalangan wanita yang berani tampil dengan menerabas batas-batas tabu dan paugeran yang dianggap kolot dan kuno serta membelenggu kebebasan wanita, maka publik figur itu oleh beberapa kalangan diidentikkan dengan sosoknya Srikandi. Bisa jadi, itu merupakan sebuah pengidentikan yang kurang tepat. Namun, mungkin pengidentikan itu berlandaskan pemikiran yang mengambil latar belakang kehidupan Srikandi yang berada dalam suatu perkawinan model poligami, dikaitkan dengan cara Srikandi menyikapinya yang berbeda dengan Sembadra. Salah satu misalnya, Ayu Azhari dan Julia Lopez serta Inul Daratista. Mereka bertiga, sebagaimana diketahui selama ini telah berani menujukkan penampilan yang dianggap sudah menerabas batas-batas tabu. Penampilan mereka di depan publik yang berani menerabas batasan norma dan tabu serta paugeran yang berlaku selama ini telah dianggap membelenggu kebebasan wanita. Maka mereka bertiga oleh beberapa kalangan dianggap sebagai salah satu sumber inspirasi dan ilham bagi perjuangan emansipasi dan peningkatan partisipasi kaum wanita, dalam rangka menuju ke tatanan peradaban baru yang lebih menjanjikan. Dan karena itu, sepantasnyalah jika mereka bertiga dinisbatkan di jajaran Srikandi-Srikandi dunia modern Indonesia. Saat ini, penisbatan gelar Srikandi bagi mereka bertiga semakin kukuh lantaran niat mereka yang ingin tampil ke dunia politik. Trio Srikandi Indonesia ini, belum lama ini telah mendeklarasikan tekadnya untuk berkarya yang lebih nyata lagi dari sekedar hanya tampil dengan pose yang berani. Mereka bertiga ingin menjadi pemimpin masyarakat dalam mengupayakan kemajuan dan kemakmuran serta kesejahteraannya rakyat Indonesia. Ayu Azhari telah menyatakan niatnya untuk menjadi calon Bupati Sukabumi di propinsi Jawa Barat, dan Inul Daratista bertekad mencalonkan diri menjadi Bupati Malang di propinsi Jawa Timur, serta Julia Lopez memantapkan diri untuk bersaing memperebutkan posisi Bupati Pacitan di propinsi Jawa Timur. Berbekal popularitas yang telah digenggamnya selama kiprah mereka sebagai selebriti, mereka bertiga mencoba untuk memulai menapaki dunia politik. Dunia politik, sebuah dunia dengan carut marut dan polah tingkahnya itu sesungguhnya secara prinsipnya tak jauh-jauh dengan dunia selebriti yang telah mereka geluti sebelumnya. Karena, panggung politik itu nyaris tak berbeda dengan panggungnya para selebriti, penggabungan antara penciptaan sensasi dengan bedak gincu pembenaran dan selubung pencitraan. Dimana jika mereka mampu memenej semua itu dengan baik, maka tak tertutup kemungkinan mereka juga akan mampu tampil sebagai sosok yang menonjol dan diperhitungkan. Akhirulkalam, langkah Trio Srikandi Indonesia ini sangat bisa jadi akan menjadi penjuru kiblat serta sumber ilham dan inspirasi bagi para kolega mereka. Lalu, akankah kemudian Srikandi-Srikandi
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Surat Cinta Buat Pahlawan Pertelevisian
Diambil dari http://roythaniago.wordpress.com/2010/04/02/surat-cinta-buat-pahlawan-pertelevisian/ SuratCinta Buat Pahlawan Pertelevisian Oleh: Roy Thaniago Mendadak saya ingin mengomel seusai menonton penayangan perdana sinetron “Kisah Keluarga Parikin” di DAAI TV pada 1 April 2010. Tapi saya bingung harus mengomel ke mana. Jadi saya sebut saja nama-nama Anda, para tokoh dan lembaga yang merupakan pahlawan pertelevisian yang saya kagumi itu. DUHAI tersayang Komisi Penyiaran Indonesia, Raam Punjabi, SCTV, Bunga Citra Lestari, Manoj Punjabi, Helmy Yahya, Menkominfo, Feni Rose, Dude Herlino, Ilham Bintang, Panasonic Awards, Shireen Sungkar, Leo Sutanto, ABG Nielsen Media Research, Olga Syahputra, Karni Ilyas, TPI, Uya Kuya, Rosiana Silalahi, RCTI, Tukul Arwana, dan karib-karibnya semua. (Waduh! Kok sudah banyak sekali ya nama yang saya sebut? Padahal saya masih menyisakan banyak nama lain untuk saya sebut loh!). Saya sebut nama Anda sekalian bukan untuk protes soal televisi, seperti apa yang dilakukan orang-orang mengenai tayangan televisi. Sebaliknya, justru saya ingin bekerjasama dengan Anda untuk membikin suatu ajang penghargaan bagi insan pertelevisian. Namun kalau takut repot, kita sisipi saja ide saya ini ke ajang yang sudah mapan dan melahirkan banyak insan televisi yang berkualitas, yakni Panasonic Awards. Saya berharap di Panasonic Awards 2011, untuk ditambah kategori penghargaan baru, yakni Produser Terkurangajar, Sutradara Terkurangajar, dan Program Terkurangajar. Sebentar-sebentar, biar saya jelaskan dulu. Saya tahu Anda semua kaget dengan ide gila ini. Tapi saya yakin ide ini perlu diadakan, atau setidaknya direspon dululah, kecuali kalau Anda ingin melihat tayangan televisi yang selama ini sudah Anda standarkan tersebut tidak laku lagi. Apa pasal? Begini. Seperti yang sudah saya tulis di awal surat ini, bahwa tayangan sinetron “Kisah Keluarga Parikin”-lah yang memaksa saya mengomel, hingga akhirnya mengirimi Anda surat. Surat cinta. Sinetron ini benar-benar kurang ajar! Garin Nugroho, sang produser, dan Sugeng Wahyudi, sutradaranya, juga kurang ajar. Saya keki dibuatnya. Susah-susah begini, saya sengaja menyediakan waktu di depan televisi untuk menonton sinetron ini. Tapi hanya kecewa yang saya dapat karena ia amat berbeda dari sinetron-sinetron yang biasanya. Misalnya saja, sinetron ini tayang 1 jam penuh tanpa iklan! Anda bisa bayangkan, betapa membosankannya! Betapa rindu saya terhadap iklan deterjen atau layanan telepon seluler begitu menggebu. Sungguh! Bukankah kita sudah terbiasa menikmati sinetron dengan selingan iklan yang menggoda hasrat membeli dan terbeli? Bukankah kita sudah sepakat sama-sama menjilati bokong pengiklan? Sedang si Parikin itu, berani-beraninya bertayang tanpa iklan. Jengkel saya! Kita juga sudah sama-sama sepakat bahwa tema sinetron haruslah seputar keluarga kaya yang berebutan harta atau pasangan, tentu dengan seting di Jakarta. Kan kota modern dan metropolis, kata Anda sekalian. Eh, Sugeng Wahyudi, si sutradara, malah temanya soal perjuangan hidup seorang guru SLB. Sudah begitu, setingnya di Jawa Barat (Kuningan dan Cirebon). Pakai bahasa Sunda segala pula. Itu kan kampungan ya? Malah Mas Tukul bilang, “Ndeso!”. Yang paling bikin saya sebal adalah aktingnya. Si Parikin, pemeran utama, dimainkan oleh Agus Kuncoro. Sedang lawan mainnya, Juju, diperankan Sita Nursanti. Tahukah Anda, mereka sama sekali tidak menampilkan standar akting yang sudah Anda bangun dengan susah payah bertahun-tahun: mata melotot membelakak kalau kaget, memaki kasar kalau marah, dan berdandan menor menjelang tidur, bahkan waktu sakit sekali pun. Sebaliknya, yang bikin saya sebal, mereka bermain sangat natural dan sangat kontemplatif dengan peran masing-masing. Ini sudah kurang ajar sekali. Sangat kurang ajar! Masak sinetron kampungan yang masih hijau saja sudah berani mengubah-ubah standar yang ada!? Apalagi pemainnya. Wong mereka saja belum pernah dapat tawaran main iklan shampo atau menang di Panasonic Awards. Sungguh tega sekali mereka. Kurang ajar! Soal musik apalagi. Sinetron ini tidak dibalur musik yang biasanya ada di sinetron-sinetron andalan kita yang sudah membelai manja jutaan penonton: suara simbal, suara triangle, sesi gesek rasa kibor yang gaduh dan mencekam, dan repetisi tema lagu dalam berbagai gaya, biasanya lagu anak band yang lagi ngetop. Belum lagi teknik-teknik penyutradaraan lain yang membuat saya makin jengkel terhadap si Parikin. Entah apa maunya. Begini loh, saya cuma prihatin dan peduli dengan Anda. Anda kan sudah susah payah membangun citra sinetron, apalagi sambil menunaikan tugas mulia mencerdaskan masyarakat, tentunya tidak adil kalau tiba-tiba ada pendatang baru yang bermain seenak udelnya. Apalagi pakai cara mengubah-ubah standar segala. Anda bisa repot. Saya juga. Nanti malah berimbas kena kasus hukum karena dianggap mengganggu ketertiban umum, seperti buku dan musik yang dilarang. Ya toh? Masyarakat, sama seperti
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Isu PLTN adl persaingan Trading biasa
Saya sangat setuju segala sesuatu diserahkan kepada ahlinya. Artinya sesuai dengan bidangnya masing-masing. Kalau ahli ekonomi ya kita bicara seputar CBA masing-masing alternatif energy baik itu yang bersifat nyata atau tidak nyata. Kalau ahli Lingkungan ya berbicara seputar dampak dan manfaat setiap alternatif, Ahli ketahanan negara ya berbicara seputar maruah dan martabat bangsa jika punya PLTN atau tidak punya. Nah kalo Teknologi PLTN dan jenisnya ya tentunya Batan, Ristek, Bapeten dan institusi terkait lainnya yang mafhum membicarakannnya. Sehingga semuanya dapat berbicara dari perspektifnya masing-masing, tidak langsung menuding ya atau tidak padahal dia bukan ahlinya untuk itu (membaca dan mendengar tidak sama dengan yang melakukan ? maka perlu ditanya kompetensi masing masing dulu baru kita bisa bicara secara apple to apple comparison communication). Saya tidak melihat doktrinisasi dari pihak pro PLTN tapi justru kata itu muncul dari pihak anti PLTN. Maaf saya tidak mau menggunakan kata pro nuklir dan anti nuklir, karena di aspek lain peranan nuklir tidak ada keraguan lagi (kesehatan, industri, pertanian dll). Serahkanlah segala urusan kepada ahlinya M.I. Hussein Maju Terus Bersama PLTN 2010/2/19 MANUSIA - Masyarakat Antinuklir Indonesia manusianuk...@yahoo.com Hh aneh.. jawabannya nggak sesuai perilakunya atau realita lapangan . Kalau multi dimensi . kompleks, ada sisi ketahanan negara, sisi ekonomi, sisi lingkungan, politik dalam negeri, blablabla berarti kan nggak cuma urusan fisikawan, insinyur teknik nuklir, dan sejenisnya.. tapi juga urusan ahli ketahanan negara, ahli ekonomi ahli lingkungan, ahli politik, ahli sospol, ahli kesehatan, dll. Berarti semua orang atau ahli itu bisa ikut ngomong. Tapi kok orang2 (fisika) nuklir (baca: BATAN/BAPETEN/ RISTEK) cenderung menganggap rencana PLTN ini urusan mereka sendiri dan mendoktrin masyarakat supaya Serahkan pada ahlinya!! yang maksudnya tak lain serahkan keputusannya pada ahli (fisika) nuklir dan sejenisnya. Trus kalau masyarakat memprotes secara resmi dan terbuka (lewat pernyataan sikap, siaran pers, dll) kenapa dihujat habis-habisan sambil dibodoh-bodohin, EMANGNYA TAU APA ITU RADIASI, atau DOKTORNYA APA dan TESISNYA APA??. Memangnya ahli ketahanan negara pasti tau radiasi?? Memangnya supaya bisa urun-rembuk soal PLTN harus punya gelar doktor? Lalu, kok yang bilang multifacet dan prihatin bila urusan PLTN diminimalisir jadi satu hal saja justru meminimalisasi pihak yang berhak mengurus PLTN ini dengan bertindak membodoh-bodohi kami (kelompok dari dimensi non-nuklir)? ??? Dan ketika para pendukung nuklir yang lain ikut-ikutan menghujat habis-habisan, kok yang bilang ini multi dimensi juga tidak membela kami? Padahal saat teknologi nuklir diserang, pembelaannya muncul hari itu juga . Dan kalau multi dimensi, kok saya tidak menemukan di dalam naskah deklarasi 5 LSM pronuklir itu alasan lain yang sangat kuat atas ide DIWAJIBKANNYA KEHADIRAN PLTN kecuali soal krisis energi dan perubahan iklim? Padahal naskahnya sudah dijaga teramat ketat agar tidak ada anasir-anasir antinuklir yang bisa mempengaruhinya, termasuk saat pendeklarasiannya?Anyway, sebenarnya saya senang bahwa akhirnya nuklir itu diakui bersifat multidimensi, tapi tetap saja berbagai ironi itu membuat saya bertanya-tanya, ini jawaban ngeles karena nggak punya jawaban atas pertanyaan pak Guntoro atau gimana? Atau ini memang cerminan bahwa hak hidup PLTN jauh lebih penting daripada hak (hidup) manusia?!Dian Abraham = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fatwa Rokok
Bagi saya MEROKOK itu merusak KESEHATAN….. saya bukan PEROKOK jadi saya SENANG dengan PELARANGAN ROKOK ini… Yang menjadi permasalahan saya adalah, apakah FATWA bisa menjadi ACUAN untuk digunakan di NEGARA INDONESIA (Bukan Negara yang berlandaskan Islam)??? APalagi saat ini ada sekelompok orang yang mengusulkan agar dibuat FATWA antara lain (Haram Pra-Wedding, Perempuan Naik Ojek atau Jadi Tukang Ojek, sempat dulu mau keluar FB Haram, dll)… RBH From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of ek kho hsu Sent: 17 Maret 2010 11:13 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fatwa Rokok setuju sekali pak, persepsi selama ini bahwa larangan merokok akan berimbas negatif pada petani tembakau, hanyalah berangkat dari emosional belaka dan cenderung dipolitisir. tdk berdasar pada penelitian yg sahih. langkah Muhammadiyah terlepas atau tidak dengan adanya donasi tsb, tentu setidaknya telah melalui suatu perhitungan bahwa jika mayoritas umat Muhammadiyah yg merokok, mentaati fatwa tsb akan berimbas pada penghematan pengeluaran yg bisa dikompensasikan pada kenaikan kegiatan ekonomi, pendidikan etc umat Muhammadiyah, yg dlm jangka panjang semakin menampakkan peran Muhammadiyah bagi bangsa ini. ek
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Jalan Oom William Suryajaya!!
SELAMAT JALAN OOM WILLIAM!! Re: Oom William ASTRA - Telah berpulang Turut berbelasungkawa dengan berpulangnya Oom William, salah satu tokoh yang menurut kami : Pluralis juga dan tidak membedakan antara sarapol dalam memilih dan memilah anak buahnyabeliau menjalankan mirip Gus Dur alm juga : tidak terlalu memandang suku-ras-agama-antar golongan dan tidak terjun ke politikpraktis.- tidak melihat sarapol istilah di LCJMM kami. Semoga keluarga besar yang ditinggalkan diberikan penghiburan dan kekuatan dari Tuhan YME, D.Budi Eman Lions Club Jakarta Medika Media,District 307A-MD307-Indonesia. a.n.BOD dan Members LCJMM - Jababeka Research Center - Forum Media Merah Putih Terpadu --- In ipb-l...@yahoogroups.comhttp://groups.yahoo.com/group/ipb-link/post?postID=lu0aubbJdRBb7hWCxEuW0cQPvlHPnKdVjtfLuY4ODHnLOku_vu8uL7fF7Ujs7OSJgZburocSpL19ouCZRjcjMQ, Abang MK ingma...@... wrote: Oom William, biasa orang menyebutnya... pendiri PT. Astra, telah berpulang kembali kepada Sang Pencipta. Semoga beliau dilancarkan jalannya sesuai dengan amal dan kebaikan beliau Salam Mk [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamatkan masyarakat Bajau Pela'u
Dukung Seruan Aksi Bajau Pela'u Maret 27 hingga 30, 2010 Dukung masyarakat Bajau Pela'u dengan menandatangani Seruan Aksi Bajau Pelau sebelum 30 Maret 2010. Kirimkan email beserta nama lengkap, organisasi dan negara anda ke clianta_aruna[at] yahoo.com or mnovawanty[at]gmail.com -- Solidaritas Mendukung Perjuangan Suku Bajau Pelau untuk Mendapatkan Hak Hidup di Laut Pada tanggal 12 Maret 2010 aparat Kepolisian Resort Berau telah mengumpulkan penduduk suku Bajau Pelau yang tinggal di sekitar Pulau Balikukup, di Desa Batuputih, Kec. Talisayan, Kalimantan Timur. Sejumlah 103 orang suku Bajau Pelau digiring melalui jalan darat ke Tanjung Redeb, ibu kota Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dan berakhir di penampungan Aula Dinas Sosial Kabupaten Berau. Kapolres Kabupaten Berau mendapati mereka tidak memiliki identitas dan sedang ditampung untuk proses deportasi ke Malaysia atau Filipina. Selama masa penampungan, suku Bajau Pelau menderita fisik dan batin. Tubuh mereka menjadi lemah dan segera ada yang jatuh sakit karena berpisah dengan habitat asli. Dua ibu bahkan melahirkan di tempat ini. Dari aspek epistemologi historis, Bajau Pela'u adalah bagian dari Suku Bajau yang hidup, beranak cucu dan mati di atas perahu seperti nenek moyang semua bangsa Bajau sejak kurang lebih sepuluh abad lalu. [1] Dengan cara hidup seperti itu, Bajau Pelau tetap dapat mengikuti sebagian dari pola pergerakan nenek moyang mereka di sepanjang jalur-jalur kuno persebaran mereka di seluruh perairan nusantara. Mereka tidak pernah mandi secara khusus tetapi senantiasa basah oleh air laut. Penduduk mendatangkan air laut untuk air mandi mereka sekali-kali selama di penampungan. Secara politis, posisi suku Bajau dilemahkan karena pada umumnya mereka adalah warga bumi yang tidak punya kewarganegaraan. Bajau Pelau memang tidak memiliki identitas negara Indonesia, mereka yang datang dari Malaysia tapi juga bukan warga negara Malaysia, asalnya dari Filipina tapi juga tidak serta merta dapat dianggap sebagai warga negara Filipina. Mereka adalah orang-orang bebas yang hidup sebagaimana cara hidup nenek moyangnya. Perlakuan ke dua negara itu, selama ini tidak manusiawi. Jika mereka kedapatan berada di darat sejenak saja pun, mereka akan dideportasi ke Filipina setelah menjalani kurungan badan dan hukuman cambuk di penjara Malaysia. Mereka masuk ke Malaysia karena perbatasannya begitu dekat dan secara tradisional adalah wilayah pergerakan mereka yang 'sah' menurut adat nenek moyangnya. Mereka memilih tinggal di Indonesia. Orang Bajau Pela'u beredar di Kalimantan Timur, tepatnya bergerak di sekitar Pulau Balikukup, Tanjung Buaya-buaya dan Desa Batuputih. Mereka memanfaatkan sumberdaya koral dan perairan Pulau Balikukup, termasuk untuk pasokan beras dan bahan makanan lainnya, air tawar, bahan bakar, pakaian dan peralatan rumah tangga bahkan buah-buahan pada musimnya. Polemik kepentingan kian menjadikan nasib penduduk suku Bajau Pela'u semakin tidak jelas. Pihak imigrasi tidak bisa mendeportasi suku Bajau Pela'u. Malaysia dan Filipina menolak mereka sebagaimana hasil komunikasi dengan Konsulat Jenderal Filipina dan Malaysia. Di sisi lain, pihak Kapolres Kab. Berau mendesak mereka agar segera dideportasi sesuai dengan aturan negara yang ia yakini. Sementara, Pemerintah daerah Kab. Berau dan DPRD menerima mereka sebagai warga negara Indonesia dan menganjurkan untuk bermukim di Tanjung Buaya-buaya. Menyikapi fakta-fakta diatas kami meminta : 1. Pemerintah Republik Indonesia untuk mengakui dan melindungi status Suku Bajau Pela'u sebagai suku yang istimewa dan memilih cara hidupnya sendiri yaitu tinggal di laut. Suku Bajau Pela'u juga tidak melakukan tindak kriminal sehingga tidak pantas untuk ditahan dan diperlakukan seperti pelaku kriminal. 2. Mendudukkan persoalan pada kerangka perikemanusiaan dan pertimbangan cermat bahwa usaha melestarikan sebuah kebudayaan bahari yang sudah terancam punah, mengingat tidak ada lagi suku bangsa di dunia ini yang memilih hidup diatas perahu kecuali suku Bajau. 3. Mengembalikan dengan segera suku Bajau Pela'u ke rumahnya yakni di atas 16 perahu tempat mereka bernaung. 4. Mendorong Pemerintah Republik Indonesia, Malaysia dan Filipina untuk mengakui keberadaan Suku Bajau dan hak penghidupan yang mereka yakini layak. Terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya, Hormat saya, 1. M.Riza Damanik, KIARA (Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan)-Jl Tegal Parang Utara No.43 Jakarta-Indonesia 2. Berry N Forqan, WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), Jl. Tegal Parang Utara No.14 Jakarta-Indonesia 3. Muhammad Karim (Commit), Bogor Indonesia 4. Sukarman (Layar Nusantara-LBH Semarang), Semarang-Indonesia 5. Nama anda (Organisasi), Lokasi Referensi: [1] Menurut Dick-Read bahwa orang-orang Bajo atau Bajau adalah mereka yang semula berdiam di kawasan Selat Melaka, terutama di sekitar Johor saat ini, sebelum akhirnya menyebar ke berbagai penjuru Nusantara, dan pada sekitar abad XIV
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan Talk Show Menggugat Kriminalisasi terhadap Anak dan Pengumuman Pemenang Penghargaan untuk Liputan Media Terbaik tentang Anak 2009
Kepada Yth Rekan-Rekan Jurnalis Di tempat UNDANGAN Talk Show Menggugat Kriminalisasi terhadap Anak dan Pengumuman Pemenang Penghargaan untuk Liputan Media Terbaik tentang Anak 2009 Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia bekerjasama dengan United Nation for Children (UNICEF) bermaksud mengadakan Talk Show dengan tema “Menggugat Kriminalisasi terhadap Anak”. Dalam acara tersebut, kami juga akan mengumumkan pemenang “Penghargaan untuk Liputan Media Terbaik tentang Anak 2010”. Untuk itu kami mengundang Bapak/Ibu untuk hadir dalam acara tersebut. Acara diselenggarakan pada : Hari / tanggal : Kamis, 8 April 2010 Waktu : 12.00 – 15.00 wib Tempat : Ballroom A, Hotel Arya Duta Jl. Prapatan 44 – 48, Jakarta Pusat Kami sangat mengharapkan kehadiran dan partisipasi Bapak/Ibu. RSVP : Alida (0813-303-92480) atau Minda (0812-857-2252) Catatan : Gratis Buku dan DVD “Kompilasi Karya Jurnalistik tentang Anak 2010”, selama persediaan masih ada AGENDA 12.00 – 12.30 Registrasi dan makan siang 12.30 – 13.00 Pembukaan oleh MC Sambutan Ketua AJI Indonesia, Nezar Patria Sambutan Perwakilan UNICEF, Angela Kearney 13.00 – 14.30 Talkshow ”Kriminalisasi terhadap Anak” Moderator: Tina Talisa Keynote Speaker: Menhukham, Patrialis Akbar * Pembicara: 1) Harkristuti Harkrisnowo,Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia, 2) Hadi Supeno, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia, 3) Statemen Anak Korban Pidana Penanggap: 1) Muhammad Joni, Komnas Anak 2) Irwanto, Peneliti dan Dosen Psikologi Universitas Atmajaya Jakarta 3) Drs. Priyadi, Kepala Lapas Anak Pria, Tangerang 14.30 – 15.00 Pengumuman pemenang dan penyerahan award 15.00 Penutup * Dalam konfirmasi Sekretariat AJI Indonesia Jl. Kembang Raya No. 6 Kwitang, Senen, Jakarta Pusat 10420 Indonesia Phone (62-21) 315 1214 Fax (62-21) 315 1261 Website : www.ajiindonesia.org [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Single-Parent – Orang Tua Tunggal
Bagi kebanyakan perempuan menjadi Orang Tua Tunggal bukanlah pilihan; melainkan nasib yang memaksakan demikian. Dan juga bukanlah suatu trendi seperti yang banyak digembar-gemborkan oleh para selebritis, walaupun tidak bisa dipungkiri, bahwa lebih dari 70% orang tua tunggal adalah kaum perempuan. Kita semua mengerti akan makna dari kata Single-Parent atau Orang Tua Tunggal, tetapi apakah kita juga memahaminya problem maupun perasaan mereka sebagai Orang Tua Tunggal? Ada dua jenis kategori orang tua tunggal yaitu yang sama sekali tidak pernah menikah dan yang sempat/pernah menikah. Mereka menjadi orang tua tunggal bisa saja disebabkan, karena ditinggal mati lebih awal oleh pasangan hidupnya, ataupun akibat perceraian atau bisa juga ditinggal oleh sang kekasih yang tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya. Pilihan untuk menjadi orang tua tunggal adalah satu pilihan yang berat, walaupun demikian daripada aborsi dan harus menambah beban dosa, mereka lebih ikhlas memilih untuk menjadi orang tua tunggal. Untuk ini mereka juga harus siap menerima reaksi dari orang tua, keluarga dengan risiko dikucilkan entah untuk sementara ataupun selamanya. Belum lagi menjadi gujingan maupun dicibirkan oleh teman, tetangga maupun rekan kerja. Untuk menjalani semua itu; dibutuhkan kekuatan hati dan daya juang yang tinggi, termasuk mengikis perasaan dendam kepada si lelaki notabene ayah dari anaknya sendiri. Sedangkan bagi perempuan yang pernah menikah, siap atau tidak; predikat janda dengan anak akan disandangnya. Untuk menjadi orang tunggal itu tidaklah mudah. Mereka harus siap dan mampu untuk berperan ganda: sebagai pencari nafkah dan sekaligus membesarkan dan mendidik anak-anaknya seorang diri, termasuk bagaimana mengatur waktu bagi anak-anaknya. Sebagai orang tua tunggal, mau tak mau, dituntut untuk bisa mengatur segalanya seorang diri, termasuk me-manage waktu. Kapan ia harus menyediakan waktu bagi anak, kapan harus bekerja, bagaimana mengatasi masalah, dan sebagainya. Mereka harus hidup tanpa ada pasangan di sampingnya, tempat dimana ia bisa bertanya atau mencurahkan perasaannya untuk berbagi suka maupun duka. Semuanya harus diselesaikan dan ditanggung sendiri olehnya. Belum lagi apabila ia sendiri jatuh sakit, siapa yang mau bantu mengurusnya? Tugas yang seharusnya dipikul berdua (ayah dan ibu), harus diembannya sendiri. Ia harus mampu berperan sebagai ibu sekaligus ayah, sementara fungsi ayah berbeda dengan fungsi ibu. Cobalah renungkan bagaimana perasaan seorang ibu apabila anaknya diberondong dengan berbagai macam pertanyaan oleh teman-teman sekolahnya Kenapa ayahmu tidak pernah jemput kamu? atau Ayahmu pernah ngasih kado apa aja buat kamu? Juga, Lho, kenapa ayahmu tidak mau tinggal sama kamu lagi? Dengan ini saya kutip pengalaman dari orang tua tunggal, agar pembaca bisa lebih memahaminya bagaimana perasaan dari seorang tua tunggal itu: Teringat olehku ketika malam-malam barusan saja pulang dari kantor dalam keadaan letih melihat sepasang gelandangan bermain dengan anak-anak mereka yang kecil di tepi jalan yang telah sepi. Anak-anak itu, walaupun kenyataannya dalam serba kekurangannya, tetapi bisa tertawa ceria bersama dengan ayah bundanya. Walaupun pakaian mereka compang-camping, bahkan mungkin tidak bisa duduk dibangku sekolah, tetapi mereka masih memiliki orang tua utuh yang dapat memberikan kasih sayang kepada sang anak. Airmataku tak kuasa kutahan turun berlinang. Perasaanku terhimpit, seakan-akan akulah yang menjadi penyebab anakku kehilangan kebahagiaan memiliki ayah yang menyayanginya. Jujur, aku merasa sebagai penyebab hilangnya kebahagiaan anakku. Aku merasa terjepit. Berbulan-bulan setiap malam, sebelum tidur aku mencium kaki anakku, berbisik pelan di telinganya, Maafkan Bunda, sayang... Aku ibu anakku. Anak yang sembilan bulan lamanya, kukandung dalam rahimku. Anak yang pernah berada sangat dekat dengan jantungku. Mata beningnya menatapku dengan sedih, ketika melihatku menangis. Aku merasakan suara kanak-kanaknya yang lembut meyakinkanku, bahwa aku mampu membahagiakannya. Hidup memang tak pernah sempurna. Impianku tak banyak. Aku hanya tak ingin menghapus senyum itu dari bibir anakku. Harus diakui, bahwa banyak orang telah bisa mencapai keberhasilan di dalam kehidupannya, walaupun mereka harus hidup tanpa ayah misalnya Barack Obama Presiden Amerika Serika yang ke 44. Mang Ucup Email: mang.ucupatgmail.com Homepage: www.mangucup.org
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Meneropong Rencana KEK di Jawa Timur
*Buletin Elektronik** www.Prakarsa-Rakyat.org* *SADAR Simpul Untuk Keadilan dan Demokrasi* *Buletin Elektronik SADAR Edisi 285 Tahun VI 2010 Sumber: www.Prakarsa-Rakyat.org* *MENEROPONG RENCANA KEK DI JAWA TIMUR* *Oleh : Kusrinani** Undang-Undang 39 tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) disahkan oleh DPR pada tanggal 15 Septembar 2009 dan mulai diberlakukan sejak diundangkannya yaitu tanggal 14 Oktober 2009. KEK adalah bagian dari neoliberalisasi yang mendorong otonomi daerah sebagai tempat penanaman modal dan perputarannya. Selengkapnya: http://www.prakarsa-rakyat.org/artikel/bulsad/artikel.php?aid=41317 *webmas...@prakarsa-rakyat.org* [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Berita KIARA, 1 April 2010: Kondisi 105 Manusia Perahu dari Sabah dan Filipina Memburuk
*Kondisi 105 Manusia Perahu dari Sabah dan Filipina Memburuk *Laporan wartawan KOMPAS Ambrosius Harto Rabu, 31 Maret 2010 | 17:47 WIB TANJUNGREDEB, KOMPAS.com - Kondisi kesehatan 105 manusia perahu tradisional Bajau Pelau memburuk selama ditampung di kantor Dinas Kabupaten Berau di Tanjungredeb, Kalimantan Timur, sejak Jumat (12/3/2010). Bahkan, 13 dari 16 perahu yang juga rumah mereka tenggelam karena tidak terurus. Kondisi mereka memburuk karena makan sekali sehari dari sebelumnya tiga kali sehari. Bahkan, dua perempuan melahirkan di penampungan, kata Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) Riza Damanik di Jakarta saat dihubungi dari Kota Balikpapan, Kaltim, Rabu (31/3/2010). Riza baru pulang dari memantau kondisi manusia Bajau Pelau itu di Tanjungredeb. Menurut dia, beberapa di antaranya terkena penyakit kulit. Tidak ada yang berani merawat karena tidak ada penjamin mengingat mereka selama ini hidup di laut dan tidak beridentitas secara tertulis. Perahu-perahu mereka ditinggal begitu saja di perairan Pulau Balikukup, Kabupaten Berau, sejak mereka ditangkap anggota Kepolisian Resor Berau. Budaya mereka, perahu-perahu itu dirawat setiap hari. Namun, karena ditinggalkan akibat mereka ditampung di Tanjungredeb, perahu-perahu itu tidak terurus. Tenggelam dengan sendirinya, kata Riza. Kepala Kepolisian Resor Berau Ajun Komisaris Besar Armed Wijaya pernah menjelaskan, awalnya ada 103 orang Bajau Pelau yang dilaporkan oleh nelayan ke Kepolisian Sektor Bidukbiduk. Soalnya, mereka diketahui memancing di perairan Pulau Balikukup. Manusia perahu itu kemudian ditangkap dan dibawa ke Tanjungredeb. Armed mengatakan, tidak ada identitas yang dibawa manusia perahu itu. Namun, dari pengakuan lisan, 90 orang berasal dari Provinsi Tawitawi di Filipina Selatan. Yang 13 orang berasal dari Bangaubangau di Negara Bagian Sabah, Malaysia Timur. Dua di antaranya bahkan adalah bayi berusia kurang dari 6 bulan. Mereka memasak, kawin, bahkan melahirkan dalam perahu sehingga tidak terbiasa di darat. Mereka mendarat cuma untuk menukar hasil tangkapan ikan dengan bahan pangan semisal beras, katanya. Armed mengatakan, perahu orang Bajau Pelau itu terbuat dari kayu dengan panjang 11 meter dan lebar 1-2 meter. D idalamnya terdapat peralatan memasak dan pakaian. Sebanyak 13 perahu ada mesinnya dan dua perahu tanpa mesin. * Kembalikan ke Laut* Riza mendesak pemerintah Indonesia mengembalikan manusia Bajau Pelau itu ke laut. Tidak ada alasan menahan dan menempatkan mereka dalam posisi seperti penjahat. Mereka itu terbiasa di laut, katanya. Riza memaparkan, keberadaan manusia Bajau Pelau itu dilindungi Hukum Laut Internasional 1982. Salah satu isinya, melindungi nelayan dan wilayah tangkap tradisional. Terkadang wilayah tangkap tradisional melintasi batas-batas antarnegara. Kami mendesak Indonesia berbicara dengan Malaysia dan Filipina untuk secepatnya melindungi keberadaan nelayan-nelayan tradisional seperti orang Bajau Pelau itu, kata Riza. Setiap tahun, lanjut Riza, 150 nelayan tradisional Indonesia ditangkap oleh Australia. Setiap tahun pula, 20 nelayan ditangkap oleh India. Nah, kondisi itu serupa dengan yang dialami manusia Bajau Pelau saat ini, katanya. Sumber: http://regional.kompas.com/read/2010/03/31/17471680/Kondisi.105.Manusia.Perahu.dari.Sabah.dan.Filipina.Memburuk Keanekaragaman budaya Indonesia dari satu sisi adalah kekayaan, tetapi dari sisi lain adalah kerawanan. Sebagai kekayaan, keanekaragaman budaya dapat menjadi sumber pengembangan budaya hibrida yang kaya dan tangguh, melalui penyuburan silang budaya. Sebagai kerawanan, keanekaragaman budaya melemahkan kohesi antarsuku dan pulau. Berbagi informasi adalah hal terpenting dalam bermasyarakat. Terlebih bagi nelayan tradisional dan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dan masyarakat luas yang tinggal di belahan bumi lainnya. Kunjungi situs web KIARA di http://www.kiara.or.id. Pastikan Anda adalah orang yang pertama kali mengetahui perkembangan informasi kelautan dan perikanan nasional. Mida Saragih Divisi Manajemen Pengetahuan KIARA m...@kiara.or.id Sekretariat Nasional Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) Jl. Tegal Parang Utara No. 43 Mampang, Jakarta 12790 Indonesia Telp. +62 21 797 0482 Faks. +62 21 797 0482 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: TIKUS MINTA THR - DI SEMARANG
Ass.Wr.Wb. Iya tuh, sewaktu mau menyampaikan pajak pada akhir Tahun Fiskal. Ada satu kalimat yg merupakan jangkal bagi hati ku ini, masa ada pertanyaan apakah kelebihan pembayaran Pajak mau disumbangkan pd Negara, apakah iya akan masuk kedalam kas Negara. Sebab bagaimana pun itu adalah suatu pertanyaan yg dapat dijawab yes or no, kalau seandainya kita jawab yes, maka (maaf kalau pikiran ku ini negatip) oleh oknum tersebut meneruskan pada Negara tdk ikhlas tapi mereka menilapnya dibawah meja, toh sipemiliknya sdh mengikhlaskan sdg kalau di jawab no, ya itu terror yg dialami oleh rekan2 tsb diatas. Sebagai intermezzio, dimana kita perlu menyampaikan pd Pemerintah ataupun pada Instansi terkait Pertanyaan semacam itu harus dihapuskan dan tdk ada Negara lain yg menuliskan pertanyaan semacam itu dalam laporannya, karena semua data diberlakukan secara terbuka, apa lagi sekarang Perpajakan secara on line. Wassalam Mamang 2009/9/29 Bertha Suranto berth...@mac.com Jadi siapa yang menyebabkan ini semua ? Tikusnya atau Pengusahanya ? Ah saya mah gak mau ngasih umpan kpd tikus. Saya pernah minta kelebihan bayar pajak kepada negara, Ujung2nya kantor sy diperiksa, dan diputar balik sm mereka, bahwa saya kurang bayar. sudah sy yakinkan bahwa itu memang benar2 biaya produksi asli kantor tanpa rekayasa. Mereka tidak mau tahu, dan tetap mengharuskan sy bayar kekurangan yang jumlahnya lebih besar dari kelebihan pajak yg sy minta. Boso jowo ne, ngejar uceng kelangan bandeng. Kalau sudah begini mana ada yang membela pengusaha ya.sedih bener rasanya. Kerja tiap hari, cuma untuk bayar upeti sm pemerintah. Akhirnya saya datangi sendiri Kantor Pajaknya, sy bilang Tutup saja kantor saya Pak, drpd sy harus bayar segitu. Lha untungnya saja tidak sampe segitu. Saya rela ditutup Pak, tapi pegawai2 saya tolong diperhatikan ya Pak. eh ternyata Kasie nya minta nego, sanggup bayar brp ? hehehehhe... Saya bilang sy gak punya uang. Akhirnya sy suruh mereka mengeluarkan surat tagihan kekurangan bayarnya(dengan sangat berat hati sy menyerah) Saya tidak mau menyogok. Saya rela membayarnya kepada negara, tetapi tidak kepada oknumnya. Akhirnya saya bayar kpd negara, pdhal seharusnya negara mengembalikan kpd saya. Dan mungkin tikus nya kecewa sy tidak mau nego. Saya bayar secara mencicil, dan bunganya terus bertambah tiap bulan, tapi syukur Allah membantu saya. Akhirnya sedikit demi sedikit terbayar juga. Yang jelas sy tidak mau NYOGOK Dan kejadian ini berulang sm 2 x. Saya minta kelebihan pajak saya, dan lagi2 diperlakukan spt ini. Ah skrg sudah kapok, sy tak mau lagi nuntut kelebihan pajak saya. Biarlah pemerintah menerima uang pajak itu. Dan Biarlah Allah mengetahui ini semua, dan memberi saya berkatnya. Dan masih banyak teman2 saya sesama pengusaha yang memiliki pengalaman serupa. Dan kami bukan Pengusaha2 yang memanjakan Tikus2 demi sesuatu yang lebih besar. Kami sudah puas dengan apa yang kami miliki, tidak perlu lebih. Hidup terasa nyaman dan indah saat kita merasa cukup. Salam. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fatwa Rokok
Mendingan KOMPAS cari tahu langsung ke petani tembakau; seberapa besar keuntungan jika ia tanam tembakau dibandingkan dengan menanam yg lain. Salam, lm Sebiaknya kita baca buku Ekonomi Tembakau di Indonesia yang dapat didownload dari link berikut: http://naikkan-hargarokok.com/page.php?lang=idmenu=news_viewnews_id=41 Ini adalah hasil penelitian Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Benarkah petani tembakau selama ini diuntungkan oleh pabrik rokok? Bagaimana denagan adanya mekanisasi proses pembuatan rokok yang semakin mengurangi buruh pabrik? Sebaiknya baca dulu buku yang telah saya link-kan. terima kasih --- Pada Sen, 15/3/10, Suryopratomo suryo_prat...@yahoo.com menulis: Dari: Suryopratomo suryo_prat...@yahoo.com Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fatwa Rokok Kepada: ipb-l...@yahoogroups.com, forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 15 Maret, 2010, 12:28 AM  â Fatwa Rokok Muhammadiyahâ Apa yang salah dengan fatwa haram yang dikeluarkan Muhammadiyah berkaitan dengan merokok? Adanya donasi yang diberikan Yayasan Michael Bloomberg membuat orang bertanya apakah fatwa itu murni untuk kebaikan umat ataukah ada pesanan dari pemberi donasi.    Pihak Muhammadiyah mengaku menerima donasi Rp 3,7 miliar dari Yayasan Michael Booolberg untuk kampanye antirokok di Indonesia. Namun mereka menyangkal bahwa penetapan fatwa rokok didasarkan oleh pemberian donasi tersebut.      Penyangkalan memang bisa saja disampaikan, namun sulit untuk menerima bahwa tidak ada hubungan antara pemberian donasi dengan penetapan fatwa. Apalagi donasi dari Yayasan Michael Bloomberg secara khusus ditujukan bagi kampanye antirokok di Indonesia.      Ini tentunya pelajaran berharga bagi Muhammadiyah. Sebagai organisasi masyarakat berbasis keagamaan betapa pentingnya arti sebuah kepercayaan. Apalagi ketika hendak mengeluarkan sebuah aturan yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat banyak.      Dalam konteks Indonesia, isu rokok tidak bisa dilihat secara sederhana. Sebab ini berkaitan dengan kehidupan begitu banyak petani tembakaU dan masyarakat yang bekerja di industri rokok.    Memang ada faktor kesehatan yang harus diperhatikan dan biaya kesehatan yang begitu mahal harus kita keluarkan untuk menangani penyakit akibat merokok, apabila pembatasan tidak dilakukan. Namun penyelesaian persoalan tidak boleh dilakukan dengan menimbulkan persoalan yang baru.      Dalam konteks inilah maka penyelesaian persoalan rokok harus dilakukan secara lebih komprehensif. Terutama pemerintah harus memikirkan terlebih dahulu petani tembakau yang jumlahnya besar. Sebab bertani tembakau merupakan kegiatan yang sudah berlangsung turun temurun dan kebanyakan lahan yang mereka miliki hanya cocok untuk tanaman tembakau.      Bisa saja memang dicarikan alternatif tanaman yang bisa memberikan pendapatan seperti halnya tembakau. Namun itu tidak bisa sekali jadi. Kalau pun ditemukan tanaman yang bisa memberikan pendapatan yang minimal sama dengan tembakau, pemerintah harus mengajari petani untuk mengganti tanamannya tersebut.      Proses pergantian tanaman membutuhkan waktu sedikitnya tiga tahun. Sepanjang waktu itu pemerintah bukan hanya berkewajiban untuk mendampingi, tetapi memberikan kompensasi atas pendapatannya yang hilang akibat berhenti menanam tembakau.      Mengapa pemerintah harus bertanggung jawab? Pertama, karena pergantian tanaman bukanlah keinginan petani. Kedua, pemerintah tidak bisa membiarkan para petani tembakau kehilangan mata pencaharian, karena kalau itu yang terjadi akan menimbulkan ledakan pengangguran yang tinggi.    Itu belum kita memikirkan nasib jutaan pekerja yang hidup di industri rokok. Para pemilik industri rokok bisa menggantikan tenaga kerja manusia dengan mesin. Mereka pasti bisa bertahan dengan menggeser produknya ke pasar internasional. Namun terutama buruh rokok merupakan orang-orang dengan keterampilan yang terbatas dan tidak mudah bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan baru.      Aspek sosial inilah yang harus menjadi perhatian kita saat hendak menangani persoalan rokok. Kita tidak bisa hanya ikut kampanye global antirokok, tanpa harus memahami persoalan mendasar yang dihadapi bangsa ini.      Kita harus akui gerakan global antirokok berlangsung luar biasa. Jutaan dollar dana disediakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar paham akan bahaya merokok. Mereka mempunyai kemampuan untuk menembus kelompok-kelompok masyarakat yang dinilai bisa mendukung keberhasilan mereka.    Namun sekali lagi, penyelesaian persoalan Indonesia dengan menggunakan kaca mata global akan menyesatkan. Sekarang ini kita mulai melihat perlawanan dari daerah, khususnya dari para petani tembakau. Mereka tidak tinggal diam saat masa depan mereka diganggu.      Lalu bagaimana mencari cara penyelesaian yang terbaik? Tidak bisa lain kecuali mengundang semua pemangku kepentingan (stakeholders)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Cina - Amerika: Menonton Pertarungan Koboi Versus Naga
Tanggal 22 dan 23 maret kemarin, dalam artikel http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/03/22/03405994/china.juga.merangsek.ke..asia.tengah dan http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/03/23/03222371/Rintis.Kembali.Jalan.Sutra Kompas dua hari berturut-turut menurunkan berita tentang ekspansi Cina membangun pengaruh di Asia Tengah. Sebelumnya pada awal tahun 2009, Hu Jintao, presiden RRC melakukan safari ke Afrika yang kemudian diikuti dengan aksi menebarkan investasi yang hampir merata di semua negara afrika, mulai yang terkecil sebesar 330 juta euro untuk investasi di bidang pertambangan uranium, minyak dan konstruksi di Niger, sampai yang terbesar untuk Sudan dan Ethiopia masing-masing sebesar 15 miliar Euro. Di Sudan Cina menggelontorkan uang sebanyak itu untuk berinvestasi di bidang perminyakan, pertanian dan konstruksi, sementara di Ethiopia Cina menginvestasikan uang sebanyak itu untuk membangun bendungan, perumahan, jalan dan telekomunikasi (lengkapnya lihat http://www.lefigaro.fr/assets/pdf/090210-AFRIQUE-CHINE-V2.pdf ). Apa yang dilakukan oleh Cina di Afrika ini benar-benar membuat gentar eropa, terutama perancis yang memiliki hubungan khusus dengan Afrika karena hampir setengah benua ini adalah bekas jajahan mereka dan sampai saat ini pun tetap menggunakan bahasa Perancis sebagai bahasa Nasional. Le Figaro, salah satu koran paling berpengaruh di negara ini sampai merasa perlu menurunkan berita khusus untuk mengulas apa yang dilakukan oleh Cina di Afrika ini dalam artikel ini le Figaro menyalahkan sikap perancis yang selama ini kurang begitu mempedulikan Afrika sehingga peluang pun disambar oleh Cina (baca : http://www.lefigaro.fr/economie/2009/02/10/04001-20090210ARTFIG00462-pekin-profite-des-faiblesses-francaises-en-afrique-.php) Berita-berita yang diturunkan oleh Kompas dan Le Figaro ini menunjukkan tanda-tanda yang begitu jelas kalau di abad ke 21 ini Cina akan dengan serius menggerogoti dominasi eropa dan terutama Amerika dalam politik dan ekonomi internasional yang telah menjadi hegemoni sejak berakhirnya perang dunia kedua. Sekarang dunia melihat Cina begitu giat berusaha membangun pengaruh kuat dalam pergaulan internasional. Dari segi ekonomi apa yang dilakukan Cina ini bisa dipahami sebagai usaha Cina untuk membuka pasar baru bagi produk-produk yang mereka hasilkan. Karena sebagaimana ekonomi Amerika belakangan ini semakin lama semakin tidak sehat karena begitu bergantung pada konsumsi, ekonomi Cina juga juga tidak sehat, tapi dengan alasan yang berbanding terbalik dengan Amerika. Ekonomi Cina tidak sehat karena justru sangat tergantung pada produksi tanpa didukung oleh kemampuan konsumsi yang memadai. Ekonomi bisa dikatakan sehat wal afiat adalah ketika kemampuan produksi bisa diimbangi oleh kemampuan konsumsi. Situasi seperti inilah yang membuat Indonesia secara konyol selamat dari terjangan krisis global yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Saya katakan konyol karena situasi seperti ini terjadi bukan karena didesain sedemikian rupa oleh pemerintah Indonesia, tapi situasi seperti ini terjadi justru karena ketidak mampuan pemerintah Indonesia memacu ekspor. (Jadi teringat ketika dulu ketika krisis ini terjadi saya sempat berdebat dengan beberapa miliser perihal efek krisis ini terhadapa Indonesia, saat itu banyak miliser yang Amerika sentris yang melecehkan pendapat saya yang mengatakan kalau krisis ini tidak akan memiliki dampak yang cukup berarti untuk Indonesia) Krisis yang sama telah membuat negara-negara yang menggantungkan ekonominya pada ekspor (di kawasan katakan saja SIngapura dan Thailand) benar-benar babak belur dan menderita. Cina adalah negara yang ekonominya didorong oleh ekspor, bukan impor. Impor Cina memang cukup besar juga, tapi barang-barang yang diimpor oleh Cina seperti gas, minyak, karet, baja dan berbagai bahan mentah lainnya bukan untuk sekedar dikonsumsi sendiri, melainkan digunakan untuk membuat produk yang diolah dan kemudian dilempar kembali ke pasar luar negeri. Pada sisi lain, pada kenyataannya, ekonomi dunia adalah buyer market - bukan seller market. Di pasar Internasional, jauh lebih mudah menemukan penjual ketimbang pembeli. Cina sendiri bukan hanya sekedar negara produsen, tapi negara produsen raksasa yang benar-benar menggantungkan ekonominya pada kekuatan produksi. Lalu dengan status se-raksasa itu kita pun tentu bertanya, siapakah yang menjadi pembeli terbesar yang memiliki kemampuan memadai untuk menampung produk Cina yang memiliki skala raksasa itu?... jawabannya adalah AMERIKA. Walmart jaringan supermarket terbesar di Amerika adalah distributor terbesar di dunia untuk barang-barang produksi Cina, sebegitu besarnya sampai nilai produk Cina yang didistribusikan Walmart bahkan lebih besar daripada ekspor Cina ke Jerman. Dari segi ini, kita bisa melihat bahwa antara Cina dan Amerika terjadi hubungan yang dalam pelajaran biologi disebut simbiosis mutualisme, orang Amerika senang ke
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Belajar dari Ibu-ibu Pembatik
Perempuan-perempuan Pengusaha Batik Rembang Kompas, Kamis 1 April 2010 Ninuk Mardiana Pambudy Ada lompatan besar antara menjadi pekerja dan menjadi pengusaha. Tidak semua orang berhasil melakukannya. Di Pancur, Rembang, 12 ibu bersepakat menjadi pengusaha batik, pengetahuan yang sudah mereka hidupi dari belia. Keinginan menjadi pengusaha batik tidak tiba-tiba. Lembaga swadaya masyarakat Institut Pluralisme Indonesia (IPI) yang menginduksi keinginan berubah dari pekerja menjadi majikan. Karya mereka dipamerkan di Jakarta awal pekan ini bersamaan dengan peluncuran buku terbitan IPI, Potret Kehidupan Pembatik di Lasem Rembang (Hempri Suyatna, William Kwan, Dyah Rosiana, dan Dewi Meiyani) serta Eksplorasi Sejarah Batik Lasem (William Kwan, Dyah Rosina, dan Aulia Hadi). ”Saya ditawari Pak William Kwan dari IPI untuk punya usaha batik sendiri tahun 2004, tetapi belum berani karena saya sekolah hanya sampai kelas I SD. Lalu kalau mau pinjam kredit untuk modal bagaimana mengembalikannya,” kata Ramini (45). Perlu waktu dua tahun sampai akhirnya Ramini pada 2006 mendirikan Kelompok Usaha Bersama Srikandi. Dia menjadi ketua dan memiliki 11 anggota. Motivasi utama tetaplah menyumbang pada pendapatan keluarga. Selain itu, mereka ingin memiliki usaha sendiri. Keinginan untuk dikenal sebagai pembatik mendorong Mariyati (34), Wakil Ketua KUB Srikandi, rela tidak lagi menerima jahitan di rumah. Berasal dari keluarga pembatik, Mariyati memiliki keterampilan membatik. Namun, pekerjaan sebagai buruh batik membuat dia anonim karena yang mendapat nama perusahaan batik. Meskipun KUB belum dapat membagi keuntungan kecuali uang kerja harian, tetapi Mariyati puas. Cita-citanya, batiknya akan dikenal orang. ”Kalau menjahit, sehari bisa menyelesaikan 2-3 baju, ongkosnya Rp 10.000-Rp 12.000 per baju. Dari membatik, sekarang dapat uang harian dari kelompok Rp 14.000, kerja dari Senin-Sabtu,” ujar Mariyati. Modal awal dibantu IPI berupa bahan baku dan peralatan. Mereka juga didampingi IPI untuk menggunakan pewarna alam. ”Sengaja dari awal kami ajak mereka mengenal proses yang lebih sulit supaya tidak menggampangkan,” kata Kwan. Pameran pertama mereka di Jakarta sukses, sebagian besar batik mereka terjual. Meski begitu, Ramini mengatakan, pemasaran masih menjadi kendala mereka. Pemasaran masih ke dekat-dekat Rembang; ke Juwana, Kudus, dan yang sampai Surabaya. Jiwa wirausaha nyatanya berkembang pada anggota KUB. Mereka rajin menghasilkan corak baru agar pembeli tak bosan. Batik karya Ramini, Damai Sejahtera, bahkan menjadi finalis ASEAN Award for Young Artisans in Textiles setelah diikutkan Dekranas dalam ASEAN Handicraft Promotion and Development Association di Bangkok, Thailand, November 2009. Pembagian kerja Di Pancur, perempuan terlibat dalam semua proses, mulai dari membatik, mewarna, hingga melepas malam (lorodan). Para lelaki kebanyakan bekerja sebagai petani atau kerja lain, seperti mengojek. Belakangan, IPI mencoba mengenalkan cap kepada perempuan pembatik. Selama ini cap dianggap sebagai pekerjaan untuk laki-laki karena alat cap yang terbuat dari logam cukup berat. Di rumah tangga, pembagian peran juga tak terlalu ketat. Perempuan terbiasa ke luar rumah mengerjakan pekerjaan bernilai ekonomi. Tak jarang penghasilan mereka menjadi tiang penting rumah tangga karena penghasilannya lebih tetap. Memburuh batik artinya meninggalkan rumah dari pagi sampai sore, bahkan kadang meninggalkan desa. Sebagian perempuan Pancur bersepeda sejauh 50 kilometer ke Lasem untuk memburuh batik. Di rumah, meskipun sebagian kerja rumah tangga dikerjakan perempuan, para suami dan anak laki-laki tidak keberatan membantu. ”Bapak-bapak membolehkan kami ke Jakarta karena kami belum pernah ke Jakarta dan ini untuk pemasaran batik kami. Mereka bisa masak sendiri dan ada yang anaknya sudah besar, bisa bantu ngurus rumah,” kata Mariyati. Jam kerja anggota KUB pukul 08.00-16.00. Sesampai di rumah, Mariyati dan Ramini mencuci baju dan bersih-bersih rumah, lalu beristirahat sejenak selepas magrib hingga pukul 19.00. Setelah itu, Mariyati membatik sampai pukul 22.00. Dia bangun pukul 04.00 untuk masak dan membereskan rumah. ”Suami dan anak-anak masih tidur ketika saya bangun,” katanya. Suami Mariyati mengojek malam hari. Pada musim hujan, dia menggarap sawah milik orangtua. Saat musim kemarau, dia menjaga dan membersihkan rumah. Dengan cara ini, Mariyati dan ibu-ibu KUB bisa bekerja di luar rumah, mendapat penghasilan dan aktualisasi diri. Di Pancur, itu dimungkinkan karena relasi dalam rumah tangga lebih egaliter. Beragam Lasem terkenal sebagai salah satu sentra batik penting di Jawa pada akhir abad ke-19. Warna merah batik Lasem sangat khas yang dipercaya karena pengaruh air tanah dan iklim setempat. Invasi Jepang pada 1942-1945 membuat semua usaha batik tutup. ”Di Pekalongan lahir corak hokokai, tetapi di Lasem tak tampak pengaruh Jepang,” kata Kwan. Setelah itu, batik Lasem lambat bangkit kembali karena
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pernyataan Sikap Yayasan Pemantau Hak Anak
Terkait dengan pernyataan Nahdatul Ulama (NU) yang menyatakan bahwa tidak ada batasan umur dalam perkawinan menurut Agama Islam, Yayasan Pemantau Hak Anak (YPHA) menyatakan sikap sebagai berikut: Pernyataan Sikap Yayasan Pemantau Hak Anak Tentang Usia Minimum Perkawinan : Lindungi Anak Perempuan Dari Perkawinan Dini. Disetiap jaman, setiap bangsa mempunyai cara tersendiri dalam memandang dan memperlakukan anak-anaknya. Pandangan yang salah tentang anak berdampak pada perlakukan yang salah terhadap anak-anak yang pada gilirannya akan berdampak pada situasi masyarakat secara luas, karena mereka yang menjadi anak-anak pada hari ini akan menjadi orang dewasa suatu hari nanti. Komitmen untuk melindungi anak dari perlakukan yang salah telah diperjanjikan dalam Konvensi Internasional tentang Hak Anak. Konvensi ini memberikan pengakuan bahwa setiap anak dilekati oleh seperangkat hak asasi yang harus dipenuhi oleh Negara, hak mana juga harus dihormati oleh masyarakat pada umumnya. Sebagai sebuah konsensus internasional Konvensi Hak Anak memuat pengakuan atas hak hidup, tumbuh dan berkembang, perlindungan, serta partisipasi yang inheren (melekat) pada diri setiap anak, tanpa terkecuali. Sebagai negara yang telah meratifikasi Konvensi Hak Anak, Indonesia berkewajiban melaksanakan seluruh perjanjian untuk menghormati, melindungi dan memenuhi hak –hak anak. Pasal 1 Konvensi Hak Anak menyatakan bahwa definisi anak adalah setiap orang yang berumur kurang dari 18 (delapan belas) tahun kecuali menurut undang-undang yang berlaku (ditingkat domestik) kedewasaan dicapai lebih awal. Dengan definisi ini, Konvensi Hak Anak memberikan kelonggaran kepada negara peserta untuk menentukan batas awal dan batas akhir dari periode masa kanak-kanak. Dan hukum domestik Indonesia telah menentukan bahwa masa itu dimulai sejak anak masih dalam kandungan sampai umur 18 (delapan belas) tahun (pasal 1 Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak). Dengan definisi tersebut jelas bahwa standar Internasional tentang batas usia kedewasaan telah diadopsi oleh hukum positif Indonesia. Konsekuensi dari ketentuan ini adalah semua peraturan yang menyangkut tentang anak dan perlindungan anak harus diharmonisasi dengan Undang-Undang tentang Perlindungan Anak. Penetapan batas usia kedewasaan untuk perkawinan, perekrutan tentara, dan lain-lain harus disesuaikan dengan pasal 1 Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002. Pasal 26 Undang–Undang Nomor 23 tahun 2002 secara spesifik menentukan bahwa orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak. Ketentuan ini merupakan perlindungan bagi anak khususnya anak perempuan dari tradisi dan sistem kepercayaan yang pada umumnya mendorong praktik perkawinan dini yang merugikan anak-anak perempuan, sekaligus menghalangi mereka untuk menikmati hak-hak tumbuh kembang yang dijamin oleh undang-undang. Beberapa penelitian ilmiah membuktikan bahwa praktik perkawinan dini yang berlanjut dengan kehamilan dini berisiko menyebabkan kematian perempuan saat melahirkan. Dengan demikian, pratik perkawinan dini telah secara tidak langsung mengancam hak hidup anak-anak perempuan. Setiap negara yang berkomitmen melindungi anak-anaknya, berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah legislatif, yudikatif, administratif, dan edukatif untuk memastikan bahwa perlindungan terhadap anak terlaksana dengan baik. Perlindungan terhadap anak perempuan dari praktik pernikahan dini yang didorong oleh tradisi dan sistem kepercayaan harus menjadi prioritas mengingat besarnya skala dampak kerugian yang diderita oleh anak-anak perempuan Indonesia. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Yayasan Pemantau Hak Anak mendesak pemerintah Indonesia baik ditingkat nasional maupun daerah untuk : 1. Melakukan revisi terhadap undang-undang perkawinan, terutama pada ketentuan batas minimum usia perkawinan dan disesuaikan dengan ketentuan batas kedewasaan sesuai dengan Undang-undang No 23 tahun 2002; 2. Memberikan sanksi kepada institusi negara atau non-negara yang mengesahkan perkawinan anak-anak; 3. Melakukan pengawasan terhadap masyarakat untuk mencegah praktik perkawinan anak-anak; 4. Melakukan pendidikan publik tentang hak-hak anak dan perlindungan anak secara formal dan informal. 5. Menjamin hak atas pendidikan dengan mengubah program wajib belajar 9 tahun menjadi wajib belajar 12 tahun. Jakarta, 29 Maret 2010 Yayasan Pemantau Hak Anak Antarini Arna Ketua Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? Buat Pingbox terbaru Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] HADIRI DISKUSI BUBARKAN SATPOL PP!
Komite Pembubaran Satpol PP mengundang segenap gerakan progresif dan masyarakat secara luas pada diskusi Bubarkan Satpol PP pada: Hari dan tanggal:Senin, 5 April 2010 Waktu:14.00 – 17.00 WIB Tempat: Gedung YLBHI, Jl. Diponegoro 74 Jakarta Pusat Narasumber: · Edi Saidi: Organiser rakyat miskin kota (mendeskripsikan persoalan kekerasan Satpol PP terhadap warga miskin dan penguatan perlawanan terhadap Satpol PP). · Ricky Elpakistani: Mahasiswa dari Gema Satu (peran mahasiswa dalam menyikapi keberadaan Satpol PP yang semakin meresahkan). · Wanda Hamidah: Anggota DPRD DKI Jakarta (peran kontrol DPRD di dalam kinerja Satpol PP dan wewenang DPRD mengaji ulang kebijakan yang diskriminatif terhadap warga miskin). · Jhonson Panjaitan SH: PBHI Jakarta (langkah hukum yang harus ditempuh dalam pembubaran Satpol PP). Moderator: Heru Suprapto, Jakarta Centre for Street Children - Aliansi Rakyat Miskin. Diskusi ini ajang konsoildasi gerakan rakyat melawan Satpol PP sekaligus bagian dari advokasi Komite Pembubaran Satpol PP. Bubarkan Satpol PP. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kasus Suap Migas Indonesia
Kasus suap terhadap pejabat pemerintahan Indonesia ternyata dapat juga menjadi terbongkar dari suatu peristiwa persidangan yang berlangsung di luar negeri. Pada 18 Maret 2010, Pengadilan Southwark Crown telah menjatuhkan vonis bersalah atas Innospec Ltd terhitung mulai 14 Februari 2002 hingga 31 Desember 2006 telah terbukti melakukan suap kepada pejabat PT. Pertamina (Persero) dan pejabat pemerintahan Indonesia di bidang Migas. Suap senilai USD 17 Juta atau setara Rp. 170 Miliar itu diberikan kepada para pejabat pemerintahan Indonesia melalui PT. Soegih Interjaya yang merupakan principal agennya Innospec di Indonesia. Pemberian uang suap itu terkait dengan order proyek pembelian zat additif TEL (Tetra Ethyl Lead) yang senilai USD 170 Miliar atau setara Rp. 1,7 Triliun. Kasus suap yang dinilai oleh Hakim Lord Justice Thomas sebagai sistematis dan berskala besar ini mengganjar Innospec Ltd dengan vonis denda sebesar USD 12,7 juta atau setara Rp. 115 Miliar. Selain itu, suap yang dilakukan oleh Innospec Ltd ini dinilai mempunyai andil yang besar sehingga mengakibatkan penghapusan bensin bertimbal di Indonesia menjadi tertunda pelaksanaannya. Sebenarnya sejak tanggal 26 Mei 1999 berdasarkan UU (Undang Undang) No. 23 tahun 1997 dan PP (Peraturan Pemerintah) No. 41 Tahun 1999 sudah mengamanatkan pengahapusan bensin bertimbal. Namun baru di tanggal 17 Maret 2006 Kementerian ESDM mengeluarkan aturan bensin tanpa timbal melalui Keputusan Dirjen Migas Nomor 3674/K/24/DJM/2006. Sebagaimana diketahui, bensin bertimbal yang mengandung TEL itu mempunyai efek neurotoksin atau racun penyerang syaraf yang dapat merusak pertumbuhan sel syaraf pada otak anak-anak sehingga akan menurunkan tingkat IQ dan kecerdasannya. Disamping itu juga dapat mengganggu fungsi ginjal, saluran pencernaan, sistem saraf pada remaja, menurunkan fertilitas, meningkatkan spermatozoa abnormal, dan lain sebagainya. Akhirulkalam, David Jones, Direktur komunikasi SFO (Serious Fraud Office) sudah menyatakan kesiapannya untuk membantu aparat Indonesia mengusut kasus penyuapan perusahaan Inggris, Innospec Ltd kepada sejumlah mantan pejabat migas di Indonesia, jika pihak berwenang di Indonesia ingin mengusut perkara ini lebih lanjut. “Informasi yang sudah terungkap di pengadilan adalah informasi publik. Tetapi kalau pihak berwenang di Indonesia ingin mendapat informasi yang tidak terungkap secara publik sebagai hasil dari investigasi kami, itu bisa dilakukan secara resmi antar pemerintah melalui perjanjian yang disebut Mutual Legal Assistance”, kata David kepada BBC, pada hari Sabtu tanggal 27 Maret 2010. Nah, apakah pihak yang berwenang di pemerintahan Indonesia mempunyai keinginan untuk mengusutnya ?. Jika menilik logika dan sepak terjangnya pihak berwenang di Indonesia yang justru menetapkan Susno sebagai tersangka pelanggaran kode etik dan pencemaran nama baik lantaran ia mengungkapkan adanya makelar kasus dan penggelapan barang bukti pajak yang dilakukan oleh beberapa Jenderal Polisi. Maka, patut disangsikan bahwa pihak yang berwenang di pemerintahan Indonesia akan menyambut tawaran SFO Inggris itu. Malahan, jangan-jangan justru David Jones akan diperlakukan seperti halnya Susno ?. Walllahualambishshawab. * Catatan Kaki : * Artikel yang membahas seputar kenikmatannya para pegawai pajak Indonesia, dapat dibaca dengan mengklik di sini . * Artikel yang membahas seputar pihak pemberi uang suap dan pihak penerima uang suap jika ditilik dari kacamata hukum, dapat dibaca dengan mengklik di sini . * Artikel yang membahas seputar kebijakan energi dan tarif listrik antara Indonesia dengan Malaysia, dapat dibaca dengan mengklik di sini . * Kasus Suap di Migas Indonesia http://polhukam.kompasiana.com/2010/03/28/kasus-suap-di-migas-indonesia/ * [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boikot Sri Mulyani - Potensi Krisis Konstitusional
Artikel yang cukup menarik dari Bapak Chris Komari, saya ada sedikit masukan tentang APBN 2008 yang saya ambil dari pernyataan ketua BPK pada tahun 2009 yakni Anwar Nasution di dalam penjelasan tentang LKPP (laporan keuangan pemerintah pusat) yang telah diaudit oleh BPK : Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution di Jakarta, Selasa mengatakan, defisit anggaran turun menjadi sekitar Rp4 triliun dari semula Rp49,8 triliun ditahun 2007. Menurut dia, bila dilihat dari komposisi belanja pemerintah tahun anggaran 2008, belanja transfer merupakan komponen terbesar yaitu sekitar 30 persen dari total realisasi belanja pemerintah sekitar Rp986 triliun. Diikuti subsidi sebesar 28 persen, belanja pegawai 11 persen, pembayaran bunga utang sembilan persen dan belanja modal sebesar tujuh persen. Selanjutnya belanja barang sebesar enam persen dan belanja bantuan sosial sebesar enam persen dari total realisasi belanja pemerintah selama tahun anggaran 2008. Porsi belanja negara yang besar untuk transfer ke daerah mencerminkan otonomi daerah dan sekaligus pesatnya pemekaran atau pembentukan daerah otonomi baru. Dia menjelaskan, hasil pemeriksaan BPK terhadap LKPD menggambarkan bahwa penggunaan dana oleh pemda belum secara maksimal ditujukan bagi peningkatan kemakmuran ekonomi dan kesejahteraan rakyat di daerahnya. Pada rapat penyampaian hasil pemeriksaan BPK-RI atas laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP) 2008, di Gedung DPR RI, Nasution menjelaskan, realisasi pendapatan dan belanja 2008 menunjukkan kenaikan sebesar 39 persen dibandingkan dengan tahun 2007 dari Rp709 triliun menjadi Rp982 triliun. Saya garis bawahi lagi pernyataan yang penting : Dia menjelaskan, hasil pemeriksaan BPK terhadap LKPD menggambarkan bahwa penggunaan dana oleh pemda belum secara maksimal ditujukan bagi peningkatan kemakmuran ekonomi dan kesejahteraan rakyat di daerahnya. artinya apa?artinya gubernur dan bupati yang dipilih oleh rakyat dan juga DPRD memegang kesalahan besar dalam alokasi dana tersebut. Jika anggaran yang kecil saja gk maksimal, gimana yang besar?ntar malah uang tersebut dikorupsi lagi. --- On Thu, 18/3/10, Chris Komari futureindone...@yahoo.com wrote: From: Chris Komari futureindone...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boikot Sri Mulyani - Potensi Krisis Konstitusional To: warnais...@yahoogroups.com, alumni-bkim-...@yahoogroups.com, alumni-...@yahoogroups.com, koran-digi...@googlegroups.com, Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, pan p...@yahoogroups.com, ekonomi-nasio...@yahoogroups.com, ekonomi-syar...@yahoogroups.com, i...@bojonegorokab.go.id, dik...@yahoogroups.com, kahmi_pro_netw...@yahoogroups.com, Komunitas Pengetahuan Peneliti di Kawasan Timur Indonesia penel...@bakti.org, ppiaflind...@yahoogroups.com, alu...@adsindonesia.or.id, kam...@yahoogroups.com, kotap...@yahoogroups.com, sult...@yahoogroups.com, sulawesistud...@yahoogroups.com, ppi...@yahoogroups.com, aiyep_...@yahoogroups.com, ppia-flind...@yahoogroups.com, andymatk...@yahoo.com, Budharta Budharta budha...@yahoo.com, irwan budiarto air_aj...@yahoo.com, fhim...@gmail.com, constant giawa constant...@gmail.com, Dapati Giawa dapatigi...@yahoo.co.id, BONDAN GUNAWAN bgs...@yahoo.com, Fatiz Hulu fatizaroh...@gmail.com, irwansyah_hasib...@yahoo.com, irwans...@indo.net.id, jppardi...@cbn.net.id, Saurip Kadi tentarabelarak...@yahoo.com, sudirman kadir diska_...@yahoo.com, kompasja...@kompas.co.id, Bambang Nugroho masnuke.pergera...@gmail.com, op...@tribunjabar.co.id, PS08 cont...@prabowosubianto.info, muhammad taufik rahmat taufik_bl...@yahoo.com, pikiran rakyat redaksi reda...@pikiran-rakyat.com, endang soemarli endangsoema...@rocketmail.com, susa...@phonelistpage.info, sutad...@gmail.com, liman_...@yahoo.com Date: Thursday, 18 March, 2010, 8:33 uh..uh... Hal itu malah mencerminkan betapa high political maneuvers yang bisa di lakukan DPR untuk melawan kekuatan dan kekusaan Executive masih belum bnayak diketahui orang. Malah sebaliknya. Bila rakyat biasa di pedesaan yang miskin bertahun-tahun, menggangur bertahun-tahun, tahu dan mengerti komposisi budget President SBY dan kemana larinya dana APBN, rakyat Indonesia justru akan menghujat Pemerintah pusat. Pernah meneliti Budget President SBY selama 5 tahun terkahir? Ini secara singkat komposiss budget President SBY tahun 2008: 1). Total Pendapatan negara Rp. 895.0 trilliun 2). Total pengeluaran negara Rp. 989.5 trilliun 3). Total deficit negara minus (-) Rp. 94.5 trilliun Dari total pengeluaran negara sebesar Rp. 989.5 trilliun, kalian tahu berapa total pengeluaran Pemerintah Pusat sendiri? Lihat nih angkanya: Rp. 697.1 trilliun (77.88%) dari semua total pendapatan negara dalam APBN. Sementara itu sisanya yang hanya 22.12% sebesar Rp. 292.4 trilliun, dialokasikan kebawah: 1). Ke pemerintah daerah yang terdiri dari 33 -pemerintah Propinsi, 2). 491 Pemerintah Kota Madya dan kabupaten,
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Orang Pajak taat Bayar Pajak ?
Pegawai Negeri Sipil di Ditjen Pajak sepertinya memang enak. Paling tidak dalam soal gajinya yang jauh lebih besar dibandingkan dengan gajinya tentara (TNI) dan polisi (Polri) serta PNS di instansi lainnya yang non instansi Depkeu (Departemen Keuangan). PNS di Ditjen Pajak dengan golongan kepegawaian III-A saja gaji resmi sebulannya sudah lebih dari Rp. 12 Juta. Suatu jumlah yang memang cukup spektakuler untuk ukuran gaji TNI dan Polri serta PNS non Depkeu pada umumnya. Apalagi jika Gaji yang Rp. 12 Juta itu dibandingkan dengan UMR (Upah Minimum Regional) para buruh yang tak lebih dari Rp. 1 Juta saja. Pegawai Negeri Sipil di Ditjen Pajak memang nikmat. Paling tidak jika ditilik dari taraf dan tingkat kehidupannya Gayus Halomoan Tambunan, seorang PNS di Ditjen Pajak dengan golongan kepegawaian III-A. Gayus Halomoan Tambunan, karena merupakan PNS golongan III-A di Ditjen Pajak yang merupakan instansi di lingkungan Depkeu, maka tentunya juga bergaji resmi sebesar lebih dari Rp. 12 Juta sebulannya. Jumlah gaji yang sudah sangat lumayan bagus, jika dicoba dibandingkan dengan seorang berumur 30 tahun dengan ijasah strata D-4 yang bekerja di perusahaan swasta nasional. Pegawai Negeri Sipil di Ditjen Pajak memanglah enak dan nikmat. Rumah tinggalnya Gayus yang PNS di Ditjen Pajak ini tak lagi berstatus nebeng mertua, juga tak lagi hanya sekedar bisa sewa atau kontrak. Tapi ia sudah bisa memiliki rumah pribadi milik sendiri. Rumahnya ini juga bukan di tengah perkampungan padat yang kumuh. Namun rumah tinggalnya itu berada di lingkungan real estate elit yang harga rumahnya lebih dari Rp. 2 Milyar. Kepemilikan mobil pribadinya juga berjumlah lebih dari satu buah mobil. Bahkan mobilnya itu bukanlah dari jenis mobil yang sembarangan saja, tapi mobil dengan kategori mobil mewah. Pegawai Pajak memang enak. Bahkan kepemilikan uang di rekening banknya juga sungguh mencengangkan. PNS di Ditjen Pajak ini di rekening pribadinya memiliki dana sampai sebesar Rp. 25 Milyar. Memang, uang sebesar Rp. 25 Milyar itu suatu jumlah yang sangat kecil jika dibandingkan dengan uang yang berjumlah Rp. 6,7 Trilyun. Namun, uang sebesar Rp. 25 Milyar itu merupakan jumlah uang yang cukup besar, jika dibandingkan dengan jumlah maksimum penjaminan LPS atas dana simpanan di bank yang hanya Rp. 2 Milyar saja. Pegawai Pajak memang betul-betul nikmat. Nyatanya , saat selama menjadi terdakwa di sidang pengadilan, tak perlu status kepegawaiannya di-non aktif-kan. Bahkan setelah diajukan ke depan pengadilan pun, para hakim di pengadilan pun mengganjar baginya dengan vonis bebas tak bersalah. Pegawai Pajak memanglah betul-betul enak dan nikmat. Setelah terbongkarnya kongkalingkopng dalam perekayasaan atas kasusnya itu, sehingga menghasilkan vonis pengadilang yang bebas itu pun, ia masih dilindungi oleh komplotannya. Gayus yang PNS Ditjen Pajak dengan golongan III-A ini bisa berbuat seperti layaknya para bankir pengemplang BLBI. Yang bebas lenggang kangkung dengan melarikan diri ke Singapura. Pegawai Pajak memanglah sungguh enak dan nikmat serta nyaman. Harta kekayaan miliknya yang seperti itu, sangat diyakini, tentulah oleh Gayus tidak dilaporkannya di formulir SPPT Tahunan. Dan, itu tentu tak menjadi soal dan tak terlalu dicermati SPPT Tahunannya, sebab pemeriksanya adalah teman-teman sekoleganya di Ditjen Pajak. Dimana, para koleganya sesama pegawai Ditjen Pajak itu, sangat diyakini, tentulah akan menjadi sangat cermat jika meneliti SPPT Tahunannya rakyat biasa yang bukan pegawai pajak. Ah, Pegawai Pajak memanglah sungguh betul-betul pancen oye. Dimana, para koleganya sesama pegawai Ditjen Pajak itu pun, sangat bisa jadi, banyak juga yang mempunyai harta melimpah seperti kekayaannya Gayus Halomoan Tambunan. Bahkan sangat mungkin, justru melebihinya. Dan, apakah para koleganya itu seperti halnya Gayus Halomoan Tambunan, dimana SPPT Tahunannya juga tak diisinya dengan data yang jujur ?. Wallahualambishshawab. * Catatan Kaki : * Artikel yang membahas seputar masalah ‘politiking pajak’ yang dilakukan oleh Menteri Keuangan, dapat dibaca dengan mengklik di sini . * Artikel yang membahas seputar maslahat dan mudhorotnya jika Susno diangkat sebagai Ketua KPK, dapat dibaca dengan mengklik di sini . * Artikel yang membahas seputar pihak pemberi uang suap dan pihak penerima uang suap jika ditilik dari kacamata hukum, dapat dibaca dengan mengklik di sini . * Nikmatnya Jadi Pegawai Pajak http://ekonomi.kompasiana.com/2010/03/28/pegawai-pajak-memang-enak/ * [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Wirawan adnan tidak konsisten..........
Wirawan adnan dari TPM (Tim Pengacara muslim / Tim Pengacara Muchdi) yang saya tahu dulu sering mendengung-dengungkan soal intervensi asing pada saat mendampingi cliennya ( terdakwa terorisme.. juga terdakwa pembunuh Munir Muchdi Pr) )baik dalam persidangan maupun di luar persidangan. kini dia mengusulkan meng-outsourcing sdm penegak hukum dari luar negeri... gak salah sieieieiieiiei.. Tapi... :) Kini Tutup Mata Dewi Keadilan Sudah Terbuka Senin, 1 Maret 2010 | 03:10 WIB Dewi Keadilan dalam mitologi Romawi digambarkan dengan seorang perempuan yang membawa pedang, mata tertutup kain, dan memegang timbangan. Itu gambaran penegakan hukum yang keras seharusnya diterapkan dengan adil dan tanpa pandang bulu atau tebang pilih.Akan tetapi, penggambaran itu sulit ditemukan dalam praktik penegakan hukum di Indonesia. Hal itu setidaknya terungkap dalam diskusi bertema ”Karut-Marut Hukum, Orang Lemah Jadi Korban” yang digelar Forum Kajian Sosial Kemasyarakatan (FKSK) di Jakarta, Kamis (25/2).Berbagai kepentingan, baik politik, bisnis, kekuasaan, atau uang, pada akhirnya ikut menentukan proses hukum dan upaya mendapatkan keadilan. Status seseorang ikut berpengaruh dalam penanganan kasus hukum.Dalam diskusi itu, pengacara mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar, Ari Yusuf Amir, mengaku setengah frustrasi dengan lembaga penegakan hukum, khususnya peradilan. ”Lembaga penegakan hukum sudah rusak. Mau teriak, ke mana? Namun, kondisi sekarang makin menjadi-jadi,” katanya.Ari mencontohkan, Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum pernah menemukan sel tahanan terpidana kasus suap Artalyta Suryani alias Ayin yang mewah. Apakah setelah temuan itu tak ada praktik jual beli kamar sel di rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan? ”Dua minggu setelah itu, penempatan kamar atau beli kamar masih saja terjadi,” katanya.Dari kasus itu terlihat keadilan mudah dibeli. Perlakuan khusus terhadap orang yang terkena kasus hukum tetap dapat diberikan. Penerapan hukum pada akhirnya melihat status sosial seseorang. Ibarat tutup mata Dewi Keadilan sudah terbuka.Kasus hukum sering kali juga sarat berbagai kepentingan politik. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri, yang tampil sebagai pembicara, mengakui ada kepentingan politik di balik kasus hukum yang dialaminya. ”Ada beberapa mantan menteri kabinet era Megawati Soekarnoputri yang terkena kasus hukum,” katanya.Kepentingan politis dalam kasus hukum juga terlihat dalam kasus Bank Century. Secara hukum, KPK terkesan lambat mengusut kasus ini. Di sisi lain, secara politis, Pansus DPR tentang Hak Angket Bank Century dengan berbagai kepentingan parpol terus mengusut kasus itu siang dan malam, menggelinding bagaikan bola salju.Penegakan hukum yang karut-marut, tebang pilih, dan tidak konsisten pada akhirnya semakin membuat masyarakat apatis. Sikap apatis juga diungkapkan seorang peserta diskusi.Lalu, bagaimana memperbaiki sistem dan lembaga penegakan hukum, dari kepolisian, kejaksaan, sampai pengadilan? Memang, tidak mudah.Jawaban yang cukup liberal diungkapkan advokat Wirawan Adnan. Ia mengusulkan adanya outsourcing (mengambil dari luar) sumber daya manusia aparat penegak hukum. ”Untuk memperbaiki sumber daya manusia aparat penegak hukum dan sistem penegakan hukum diperlukan outsourcing aparat penegak hukum dari luar negeri,” katanya lagi.Dengan orang asing yang menjadi penegak hukum, diharapkan mereka tak lagi melihat status orang. Itu artinya, mata Dewi Keadilan seharusnya tetap tertutup. (Ferry Santoso) http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/03/01/03104928/kini.tutup.mata.dewi.keadilan.sudah..terbuka Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] CAFTA, Sebuah Pembuktian Neoliberalisme
Simpul Untuk Keadilan dan Demokrasi Edisi: 276 Tahun VI - 2010 Sumber: www.prakarsa-rakyat.org CAFTA, SEBUAH PEMBUKTIAN NEOLIBERALISME Oleh Hermawan* “Menghadapi free trade, globalisasi, kita tidak perlu takut, tidak perlu gamang. Globalisasi dan free trade ada ancaman harus kita hadang, kita jawab dengan cerdas dan cekatan. Tetapi free trade bila kita bisa manfaatkan akan bisa mensejahterakan rakyat…… “ (Cuplikan pidato SBY, Metro TV, 30 Januari 2010) Pidato SBY yang disiarkan oleh salah satu stasiun televisi tersebut dengan jelas mengajak seluruh rakyat untuk “menyetujui” perdagangan bebas atau FTA (Free Trade Agreement). Tentunya ini menjawab aksi-aksi massa dari kaum buruh di Indonesia yang menolak pelaksanaan CAFTA (China-Asean Free Trade Agreement/Perjanjian Perdagangan Bebas China dengan ASEAN, termasuk Indonesia) yang muncul secara terus-menerus di Kota Bandung, Surabaya, Semarang, Jakarta dan kota-kota lainnya. Di dalam aksi-aksi ini juga mendesakkan pengusutan kasus Century dan gagalnya SBY-Budiono dalam 5 tahun 100 hari memimpin Indonesia. Makna pidato presiden Bisa kita tangkap dengan jelas, bahwa selain memaksa rakyat untuk menyetujui pasar bebas, ternyata SBY sangat paham apa itu pasar bebas dan hambatannya. Artinya dia telah berbohong pada publik saat kampanye dulu, yang bilang tidak paham akan neoliberalisme. Padahal sangat jelas, pasar bebas adalah ujung tombak dari neoliberalisme (kapitalisme). Pasar bebas sudah dijadikan program oleh kapitalisme internasional untuk menghilangkan hambatan-hambatan bagi akumulasi modal. Salah satu hambatan yang ingin dihilangkan melalui pasar bebas adalah peran-peran negara dalam urusan rakyat. Selain paham akan konsep dan alurnya neoliberalisme, SBY juga paham akan dampaknya kepada rakyat. Pun, kalau tidak tahu tentu sudah sadar, sesadar-sadarnya bahwa akan merugikan rakyat. Seperti yang sudah tergambar di akhir tahun sebelum CAFTA benar-benar dilaksanakan, salah satu media nasional memberitakan dampak dari CAFTA yakni Indonesia berpotensi kehilangan pendapatan sebesar Rp 35 triliun, tempat sekitar 56 persen di antaranya dari sektor tekstil dan produk tekstil. Sementara di Jawa Barat berpotensi kehilangan pendapatan sebesar Rp 5,7 triliun dari sektor perdagangan akibat penghapusan bea masuk tekstil dan produk tekstil (TPT) asal China pada 2010 mendatang. Dampak yang disinyalir tersebut masih dalam tataran makro dan akan terus berlanjut pada kondisi di lapangan. Tentu sangat memberatkan masyarakat dan khususnya kaum buruh Indonesia, karena bagaimanapun CAFTA menjadi pukulan tersendiri dan sebelumnya telah dipukul oleh godam besar bernama krisis ekonomi. Bila dampak krisis ekonomi global mengurangi pasar ekspor internasional dan membuka pasar dalam negeri, maka sebaliknya CAFTA mematikan pasar dalam negeri karena digelontor oleh produksi dari luar. Dengan CAFTA ini pengusaha kecil dan menengah yang berasal serta berpasar lokal dan nasional akan hancur cepat atau lambat. Hanyalah pedagang kelas menengah ke atas dan pasar modern yang bisa mengambil untung dari situasi ini. Karena salah satu klausulnya adalah dihapuskannya Pedagang Kaki Lima (PKL) dan pasar tradisional dalam CAFTA. Dampak CAFTA Saat sekarang secara nyata telah dirasakan dampak dari CAFTA di keseharian masyarakat, khususnya buruh. Dengan alasan CAFTA beberapa perusahaan telah menyatakan kekurangan order dan kesulitan pemesan dari konsumen dalam negeri. Karena alasan tersebut perusahaan yang memproduksi tekstil, garmen, sepatu dan makanan melakukan kebijakan : Pertama, penangguhan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) 2010, sehingga perusahaan hanya memberikan upah tahun 2009 kepada buruhnya. Tercatat 81 perusahaan mengajukan penundaan pelaksanaan UMK 2010 dan dari jumlah itu 69 diizinkan serta 12 ditolak. Sementara secara nasional sudah ada 177 perusahaan mendapatkan ijin penangguhan upah dari total 235 perusahaan yang mengajukan penangguhan, 33 perusahaan ditolak dan sisanya masih dalam proses. Ini baru yang terdaftar, sementara banyak perusahaan yang tidak melaporkan kepada dinas tenaga kerja saat melakukan penundaan upah. Kedua, pengurangan jam kerja. Di beberapa perusahaan juga telah menerapkan pengurangan jam kerja kepada buruh dengan dibuat hanya sebatas 40 jam/minggu. Ketiga, pekerja dirumahkan, beberapa perusahaan melakukan kebijakan ekstrim dengan me-rumahkan pekerjanya dengan alasan order berkurang. Dari beberapa kasus menunjukkan perusahaan melakukan ini sebagai awal mem-PHK pekerjanya, sementara beberapa perusahaan melakukan upaya mengalihkan produksi (outsourcing) dan mengganti tenaga kerja menjadi berstatus kontrak. Keempat, pengurangan pekerja/PHK atau efisensi. Inilah dampak paling ekstrim dengan alasan kalah bersaing dan kekurangan order. Tragisnya lagi banyak PHK hanya sebagai alasan untuk merubah sistem kerja tetap menjadi kontrak-outsourcing. Di beberapa kasus
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan Peliputan : Terminal di Tengah Perumahan
Dear kawan-kawan, Ada undangan liputan. Mohon bantuan peliputannya. Terima kasih Salam Rach Alida Bahaweres == Kepada: kawan-kawan jurnalis Dengan Hormat, kawan-kawan yang baik, kami warga perumahan puribeta saat ini sedang mengalami persoalan di lingkungan kami. karena developer perumahan kami akan menjual lahan di dalam perumahan kami untuk pembangunan terminal AKAP (Antar kota Antar Provinsi) ke pemerintah Kota Tangerang. Terminal ini akan dibangun tepat di tengah-tengah perumahan kami. Tak hanya akan melanggar ketentuan peruntukan lahan, namun tekad kami utk mendapatkan hak-hak ekosob (ekonomi,sosial dan budaya) juga lingkungan yang bersih juga terancam. Kami sudah melakukan beberapakali audiensi dan pertemuan dengan pemerintah kota Tangerang dan pihak developer, namun mereka seolah melempar kami dengan informasi yang berbeda-beda. Yang jelas, terminal ini akan tetap dibangun di tengah-tengah kami hidup selama ini. Padahal pihak developer menjanjikan, kami akan mendapatkan fasilitas yang mereka janjikan. Namun, janji ini ternyata hanya janji kosong belaka. Perda peruntukan tata ruang dan lahan yaitu Perda no.13/2005 dan SK pembangunan terminal ternyata sudah dikeluarkan pemkot tangerang, jauh sebelum kami membeli rumah ini. Padahal janjinya, developer akan membangun apartemen dan fasilitas umum dan fasilitas sosial di lahan ini. Kami menerima kabar ini seperti tersambar petir di tengah hari bolong. Bagaimana tidak, jika terminal ini dibangun, bagaimana nasib kami? Kesehatan dan keamanan warga. apalagi kami, para perempuan dan anak-anak. tak hanya akan menghirup udara kotor, tanah dan udara kami akan tercemar, masa depan kami semua juga akan terlindas oleh kebisingan, kriminalitas dan premanisme. Untuk itu kami mengundang kawan-kawan jurnalis untuk melakukan peliputan aksi tolak terminal yang akan kami lakukan pada: Hari/ Tgl : Sabtu,3 april 2010 Tempat : Kantor Pemasaran PT.Puri Beta Gold Land- kolam renang puribeta 1 (petos junction), jl. Ciledug raya/ belakang radio Mercy FM. Jam : 09.00 wib Atas kedatangan dan dukungannya kami ucapkan banyak terimakasih. Salam, Luviana (0816-4809-844) (Wartawan metro TV, anggota AJI, warga perumahan, korban.. he he he..)selama ini kami sudah didampingi dari PBHI. minta dukungan dan masukan ya teman-teman.terimakasih [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Survei lokasi PLTN sangat mahal Bls: (was) Inpres No 1 tahun 2010 tentang Sosialisasi PLTN
http://web.bisnis.com/senggang/iptek/1id169039.html Survei lokasi PLTN sangat mahal Kamis, 18/03/2010 18:37:52 WIBOleh: Rahmayulis Saleh JAKARTA (Bisnis.com): Pengembangan pembangkit tenaga nuklir (nuclear power plant/NPP), komponen terbesarnya adalah biaya untuk menentukan survei lokasi yang cocok untuk mendirikan reaktor nuklirnya, misalnya untuk pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). “Biaya untuk survai prapembangunan NPP ini bisa mencapai 100 kali lipat dari biaya pembangunan NPP itu sendiri,” kata Konno Takaaki, Direktur Japan Nuclear Technlogy Institute, di sela-sela Seminar Prospects of Nuclear Electric Power in Indonesia di kantor BPPT, Jakarta, hari ini. Dia menyebutkan biaya besar terletak pada penentuan mencari lokasi yang pas untuk pendirian NPP tersebut. Hal itu meliputi kelayakan lokasi dan pemasangan perangkat sinyal gempa, sehingga dapat mengantisipasi besarnya goyangan gempa (percepatan gempa). Komponen biaya lainnya, kata Konno yang menjadi salah seorang pembicara dalam seminar itu, adalah penyusunan regulasi yang sangat ketat mengenai pemilihan lokasi, keikut sertaan tender, dan juga penerimaan masyarakat atas pembangunan NPP. Menurut dia, proses pra pembangunan membutuhkan waktu 2 tahun, sementara pembangunan NPP mencapai 3-4 tahun. “Investasi NPP berkapasitas 1.000MW-1.400 MW membutuhkan anggaran sekitar 300 miliar yen,” ungkapnya. Dia menyebutkan sampai sekarang Jepang telah mengembangkan 57 NPP dengan teknologi yang mampu mendeteksi kegagalan, atau kelalaian manusia (failed-safe) sebuah reaktor, dan dilengkapi dengan software human ativity. Perangkat lunak tersebut berisi informasi mengenai budaya keselamatan, peringatan dini kecelakaan, prosedur evakuasi dan juga informasi kecelakaan nuklir di masa lalu. Sementara itu Hudi Hastowo, Kepala Badan Tenaga Atom Nasional (Batan), menuturkan Indonesia pernah merencanakan pembangunan NPP pada 2016. “Namun sampai sekarang masih menunggu political will dari pemerintah untuk mewujudkannya. Butuh waktu sekitar 8 tahun dari komitmen awal sampai realisasi pembangunan NPP, ujarnya. Dia menghitung waktu delapan tahun tersebut, adalah 2 tahun untuk sosialisasi pra pembangunan NPP, dan 6 tahun lagi untuk pembangunan NPP. “Jadi kalau 2010 ini pemerintah sepakat untuk membangunnya, maka 2018 Indonesia akan mempunyai pembangkit listerik tenaga nuklir [PLTN] pertama,” ungkap Hudi. Dia menambahkan Presiden sudah mengeluarkan Inpres No 1 tahun 2010, yang mengharuskan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dan Batan melakukan sosialisasi tentang PLTN kepada masyarakat. Melalui Inpres tersebut, katanya, diharapkanh masyarakat bisa memahami dan menerima rencana pembangunan PLTN. “Namun, Inpres tersebut tidak diiringi dengan alokasi anggaran dalam Dipa Kemenristek yang rancangannya sudah Nikmati kemudahan mengakses koran Bisnis Indonesia dalam berbagai format hanya dengan mendaftar menjadi member, GRATIS ! Daftar member » terlanjur diajukan tahun lalu,” ujarnya --- Pada Jum, 19/3/10, Syamsul Rizal cikga...@yahoo.co.id menulis: Dari: Syamsul Rizal cikga...@yahoo.co.id Judul: Bls: Bls: [WARTABATAN nuke] Inpres No 1 tahun 2010 tentang Sosialisasi PLTN Kepada: wartaba...@yahoogroups.com Tanggal: Jumat, 19 Maret, 2010, 8:48 AM Saya sependapat dengan Bisnis Indonesia, sekarang tambah lagi...sosialisasi tentang PLTN merupakan biaya termahal kedua mungkin setelah survai Lokasi, hal ini bila dikomulatifkan sejak 25 tahun yang lalu. Dari: soedardjo batan soedardjobatan@ yahoo.com Kepada: wartaba...@yahoogro ups.com Terkirim: Kam, 18 Maret, 2010 23:27:12 Judul: Bls: [WARTABATAN nuke] Inpres No 1 tahun 2010 tentang Sosialisasi PLTN Dimana kira-kira dapat mendownload inpres tersebut secara gratis? --- Pada Kam, 18/3/10, syafedi syafei syafsya2000@ yahoo.com menulis: Dari: syafedi syafei syafsya2000@ yahoo.com Judul: [WARTABATAN nuke] Inpres No 1 tahun 2010 tentang Sosialisasi PLTN Kepada: wb wartaba...@yahoogro ups.com Tanggal: Kamis, 18 Maret, 2010, 7:06 PM ANTARA: Presiden Terbitkan Inpres Tentang Sosialisasi PLTNKamis, 18 Maret 2010 15:16 WIB Jakarta (ANTARA) - Presiden mengeluarkan Inpres No 1 tahun 2010 yang mengharuskan Kementerian Riset dan Teknologi (KRT) dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) melakukan sosialisasi tentang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) kepada masyarakat. Bisnis Indonesia: Survei lokasi PLTN sangat mahal Kamis, 18/03/2010 18:37:52 WIB Oleh: Rahmayulis Saleh JAKARTA (Bisnis.com) : Pengembangan pembangkit tenaga nuklir (nuclear power plant/NPP), komponen terbesarnya adalah biaya untuk menentukan survei lokasi yang cocok untuk mendirikan reaktor nuklirnya, misalnya untuk pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). selengkapnya lihat gopltn. blogspot. com
[Forum-Pembaca-KOMPAS] OC Kaligis Mempertanyakan kinerja KPK
Dear teman-teman Forum Pembaca Kompas, Kemarin, 29 Maret 2010, pengacara OC Kaligis menggelar acara peluncuran buku yang berjudul Korupsi Bibit Chandra di hotel Brobudur Jakarta. OC Kaligis mengatakan bahwa buku ini tercipta dari rasa gelisah dan marahnya terhadap dijungkir balikkannya kebenaran di negara ini. Sebagai satu contoh adalah dalam kasus Anggodo dan keterkaitannya dengan kasus Bibit Chandra, dimana Anggodo diperas oleh Ari Muladi, namun Ari Muladi sendiri dilindungi oleh KPK. Kaligis mengatakan, masih banyak sejuta kejanggalan yang dapat terkuak melalui isi bukunya ini. Seandainya rekaman hubungan Ade Rahardja dan Ari Muladi terkuak, semakin menjadi nyata betapa hebatnya korupsi oknum-oknum KPK, ujar Kaligis. Tidak lupa, Kaligis menyebut besarnya peranan tekanan publik terhadap penghentian kasus Bibit dan Chandra di kepolisian ataupun kejaksaan. Terpersepsikan di benak publik bahwa kriminalisasi terhadap Pimpinan KPK sebagai upaya memperlemah KPK sehingga harus segera dihentikan kasusnya. Pemerintah, kata dia, tentu dalam konteks tersebut memerhatikan dan mendengarkan suara publik. Tetapi dalam hal ini tidak berarti bahwa suatu pemerintahan, termasuk institusi penegak hukumnya, mengabaikan hukum, melanggar hukum hanya karena mendengarkan desakan atau tekanan publik, tegasnya. Turut hadir dalam peluncuran buku setebal 631 halaman itu, antara lain, mantan Hakim Konstitusi Prof Dr Laica Marzuki, Bonaran Situmeang yang merupakan kuasa hukum Anggodo Widjojo, hingga Muhammad Assegaf yang merupakan kuasa hukum mantan Ketua KPK Antasari Azhar. Buku 629 halaman itu berisi tentang ulasan kasus Bibit dan Chandra. Dimulai dengan laporan polisi tentang kasus, lalu testimoni Antasari Azhar, keterangan saksi-saksi hingga pendapat beberapa ahli hukum termasuk OC Kaligis sendiri tentang kasus tersebut. Regards, Erfan http://nasional.kompas.com/read/2010/03/29/16292830/Kaligis.Luncurkan.Buku..quot.Korupsi.Bibit...Chandra.quot. Kaligis Luncurkan Buku Korupsi Bibit Chandra Senin, 29 Maret 2010 | 16:29 WIB JAKARTA, KOMPAS.com Di tengah memanasnya kasus dugaan makelar kasus di institusi Polri serta dugaan korupsi di Direktorat Jenderal Pajak oleh pegawai Direktorat Jenderal Pajak Gayus H Tambunan, advokat senior OC Kaligis mencoba menguak kembali kasus kriminalisasi Pimpinan KPK Bibit S Rianto dan Chandra M Hamzah yang sempat ramai dengan sebutan perseteruan antara cicak versus buaya. Kaligis meluncurkan bukunya bertajuk Korupsi Bibit Chandra, Senin (29/3/2010) di Hotel Borobudur, Gambir, Jakarta Pusat. Turut hadir dalam peluncuran buku setebal 631 halaman itu, antara lain, mantan Hakim Konstitusi Prof Dr Laica Marzuki, Bonaran Situmeang yang merupakan kuasa hukum Anggodo Widjojo, hingga Muhammad Assegaf yang merupakan kuasa hukum mantan Ketua KPK Antasari Azhar. Dalam siaran pers tertulis yang disampaikan kepada wartawan, Kaligis mengatakan, penerbitan buku Korupsi Bibit Chandra merupakan sebuah bentuk kegelisahan dan amarah atas apa yang terjadi dalam proses hukum kasus kedua Pimpinan KPK tersebut. Menurut Kaligis, dia merasa kebenaran telah dijungkirbalikkan dalam kelanjutan kasus tersebut. Seperti terhadap tersangka Anggodo Widjojo, dia mengatakan, Anggodo Widjojo telah diperas, sedangkan Ari Muladi justru dilindungi KPK. Kaligis mengatakan, masih banyak sejuta kejanggalan yang dapat terkuak melalui isi bukunya ini. Seandainya rekaman hubungan Ade Rahardja dan Ari Muladi terkuak, semakin menjadi nyata betapa hebatnya korupsi oknum-oknum KPK, ujar Kaligis. Tidak lupa, Kaligis menyebut besarnya peranan tekanan publik terhadap penghentian kasus Bibit dan Chandra di kepolisian ataupun kejaksaan. Terpersepsikan di benak publik bahwa kriminalisasi terhadap Pimpinan KPK sebagai upaya memperlemah KPK sehingga harus segera dihentikan kasusnya. Pemerintah, kata dia, tentu dalam konteks tersebut memerhatikan dan mendengarkan suara publik. Tetapi dalam hal ini tidak berarti bahwa suatu pemerintahan, termasuk institusi penegak hukumnya, mengabaikan hukum, melanggar hukum hanya karena mendengarkan desakan atau tekanan publik, tegasnya. Hal serupa disampaikan mantan Hakim Konstitusi Laica Marzuki. Dalam sambutannya dia mengatakan, kemandirian suatu institusi penegak hukum seyogianya mendapat jaminan normatif dari pembuat peraturan perundang-undangan sehingga pada saatnya meluangkan kondisi bagi perwujudan sistem hukum yang akuntabel. Penyelesaian perkara Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah yang di luar pengadilan (out of court) seyogianya tidak berulang lagi, karena amat mencederai citra penegakan hukum, bahkan telah merupakan skandal pro justitia, sebutnya.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengapa Faisal memilih bersikap lugas dalam Kasus Century
terimakasih bung faisal basri, pendapat anda tergolong netral dalam menyikapi century. menurut sy memang betul pada saat kita membuat suatu keputusan harus bersifat prediktif bukan karena alasan-alasan reaktif. http://sejarawan.blogspot.com --- On Sun, 2/28/10, liman PAP liman_...@yahoo.com wrote: From: liman PAP liman_...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengapa Faisal memilih bersikap lugas dalam Kasus Century To: Koran Digital koran-digi...@googlegroups.com, FP Kompas Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Sunday, February 28, 2010, 7:30 AM http://umum. kompasiana. com/2010/ 02/01/mengapa- saya-memilih- bersikap- dalam-kasus- century/ Mengapa Saya Memilih Bersikap Lugas dalam Kasus Century? Faisal Basri | 1 Februari 2010 | 00:09 Seorang yang tak mencantumkan identitas mengirim pesan singkat (SMS) hari minggu kemarin. Isinya sebagai berikut: “Bpk Faisal Basri Yth. Saya mengamati bpk dan menujukkan tdk independen dalam menanggapi terkait dgn skandal Bank Century? Sgt disayangkan, mengapa bpk hrs bersikap spt itu! Ingat bhw bpk didengar dan dihargai masyarat selama ini karena bpk pengamat yg tajam, kritis dan memiliki integritas yg kuat. Apa sih yg diberikan Budiono dan Sri Mulyani pd anda sampai mau “bunuh diri”?” (catatan: isi sms saya cantumkan utuh, hanya space yang saya ubah supaya tampilannya lebih enak dibaca, dan istilah yang dicetak tebal.) Dua hari sebelumnya saya mengisi acara di Surabaya. Panitia penyelenggara bercerita pada saya bahwa ada seorang anggota yang selalu hadir kalau saya sebagai pembicaranya mengatakan kali ini ia tak mau hadir karena Faisal Basri sudah tidak kritis lagi. Alasan peserta tersebut adalah karena saya mendukung pemerintah dalam bailout Bank Century. Sewaktu diundang Pansus Century pada 21 Januari lalu, seorang anggota Pansus dari Partai Golkar, Harry Azhar Aziz, mengatakan: “Sikap kritis Faisal meredup.” Harry juga menyindir sikap inkonsistensi Faisal: “Setahu saya, Faisal Basri dikenal sangatlah kritis. Saya masih ingat, beliau pernah ungkapkan adanya potensi kerugian negara di Dirjen Pajak sampai Rp 7 triliun. Namun sekarang, kok kelihatannya berubah,’’ kata Harry Azhar Aziz, dalam sidang Pansus Centurygate, malam ini (Kamis, 21/1). Dikutip dari Rakyat Merdeka online. Ada empat kata kunci dari tiga nukilan di atas: independen, integritas, kritis, dan inkonsisten. Kesemuanya mengandung penilaian bahwa saya tidak lagi kritis, tidak konsisten, dan tidak independen. Saya telah berubah, oleh karena itu diragukan integritasnya. Tiga cuplikan yang saya angkat bisa mewakili banyak sekali penilaian terhadap saya belakangan ini, terutama setelah kasus Century merebak. Reaksi teman dan kerabat macam-macam. Ada yang men-delete saya sebagai teman di Facebook. Ada yang mencaci-maki lewat sms, email, dan milis. Ada pula yang “sebel” karena “sayang” sebagai cerminan dari pepatah: sahabat sejati adalah yang selalu mengingatkan, bukan yang kerap memuji. Saya tak ingin membela diri. Apalagi mengklaim sinyalemen-sinyalem en di atas ngawur. Tidak. *** Terus terang, saya sempat terombang-ambing menyikapi kasus Century ini. Cukup lama saya tak menyampaikan pandangan atau opini berkaitan dengan Century dan tak mau diwawancarai oleh media cetak maupun elektronik tentang Century. Saya tak memiliki cukup data dan informasi untuk bersikap dan menyampaikan pandangan. Apalagi mengingat isu Century kala itu sangat simpang siur, banyak dibumbui oleh fantasi, dan sarat muatan politis. Dengan berjalannya waktu, saya memperoleh banyak sekali data dan informasi. Bermula dari seorang sahabat yang mengirimkan via email resume hasil audit BPK dan kronologis Century. Setelah itu, saya kebanjiran data dan informasi. Beberapa hari kemudian saya memperoleh hard copy hasil audit lengkap BPK yang sangat tebal (lebih tebal dari kitab suci). Bahan yang juga sangat berharga adalah rekaman suara rapat KSSK tanggal 20-21 November 2008. Rekaman yang berdurasi lebih dari 4 jam saya santap hingga menjelang subuh. Sekarang saya memiliki cukup bahan, baik dalam bentuk hard copies maupun soft copies. Tak terkecuali bahan bacaan dari pemberitaan media massa sejak Oktober 2008 hingga dewasa ini. Setiap hari saya menerima briefing media yang sangat lengkap dari seorang sahabat yang baik hati. Bahkan saya diperlihatkan pemetaan media dan nara sumbernya. Mendalami kasus Century sungguh sangat menyita waktu. Sedangkan menyikapi kasus ini melibatkan perasaan. *** Perbedaan pandangan adalah hal yang lumrah. Perdebatan sengit adalah bunga demokrasi, demi menghasilkan “kebenaran” walau mungkin tak pernah mencapai kebenaran 100 persen. Dalam menyaring data dan informasi, saya menemukan banyak kebohongan atau setidaknya inkonsistensi pada sejumlah opinion leaders. Beberapa Postingan di Kompasiana membuktikan hal itu. Dari hari ke hari senarai inkonsistensi kian panjang,
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PRESIDEN SBY MEMBUKA TOPENG SANDIWARANYA
Kangmas Ignas Iryanto, Percuma, buang-buang energi aja Mas...orang-orang macam Opung kita ini atawa macam kawan kita seperti Adyanto Aditomo atawa pengamat macam Efendi Ghazali ato Kwiek Kian Gie, mereka itu baru akan puas pabila satu diantara 2 hal dibawah ini menjadi kenyataan : 1. SBY terpancing memecat Sri Mulyani dan Boediono. 2. DPR melanjutkan proses pansus ke tahapan pemakzulan SBY. Sepanjang kedua hal tersebut tidak terjadi, maka mereka akan terus-menerus dengan segala cara dan kesempatan melakukan provokasi disertai ngedumel. Salam hangat, Suhaimi - Original Message - From: Ignas Iryanto Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PRESIDEN SBY MEMBUKA TOPENG SANDIWARANYA Ini orang tua yang seharusnya kita hormati..namun kok lama lama makin aneh saja. Apa saja sih yang sudah dilakukan oleh Opung ini untuk negara, selain nyalah-nyalahin orang ? Opung, coba cek pemberitaan di seluruh media kita antara tanggal 1 Oktober hingga tanggal 21 november untuk bisa melihat apa sebenarnya yang waktu itu menjadi pikiran dan kekhawatiran baik publik, ekonom, politisi (bahkan beberapa diantaranya adalah anggota pansus), kalangan perbankan (perbanas dan Himbara). Saat itu Opung...saat itu. Pansus, dengan bantuan media memang telah berhasil membuat publik hanya melihat soal ini dari sisi yang diinginkan oleh Pansus' saja dan orang orang SBY di Pansus terlalu bebal untuk mengimbanginya, kecuali pembelaan gaya preman tanpa substansi dari Ruhut. DPR ingin membentuk tim pengawas khusus untuk mengawal rekomendasi pansus..he he , lalu apa fungsi komisi tiga ? Bukankah seluruh lembaga hukum tersebut dalah mitra komisi 3 ? Biarkan saja komisi 3 yang membentuk tim khusus untuk itu ? Jika tidak mau demokrat yang jadi ketua tim, pilih saja orang PDIP yang ada disana. Rupanya mereka belum puas jadi bintang TV selama ini dan ingin agar sinetronnya diperpanjang penayangannya kalau ini dengan episode TIM PENGAWAS DARI SENAYAN. Fokuslah pada pengejaran asset yang masih ada di LN serta pemidanaan kejahatan korporasi lainnya. (Mau ngejar dana ke Demokrat atau ke tim sukses SBY kok ceknya dari data transaksi antar Bank..he he. jika sekiranya memang itu pernah dilakukan, tidak akan dilakukan dengan modus transfer lah. jadi ngejarnya bukan dengan hanya dengan data dari PPATK...namun sudah lewat masa itu). Kalau soal kejahatan kebijakan..rasanya jauh sekali bahwa KPK mampu merubah informasi dan rekomendasi menjadi bukti legal. Sudah saatnya bekerja saat inidan 4 tahun 7 bulan lagi. Kita tumbuh positip bersama China dan India dimasa krisis lalu, momentum itu harus dimanfaatkan untuk melesat ke depan. Dibawah ini ada tulisan saya versi asli, sebelum diedit oleh harian nasional lain dan dimuat sebulan yang lalu (beberapa hari sebelum kesimpulan akhir). Fakta yang luput dalam rekonstruksi oleh Pansus Ignas Iryanto. Masa kerja pansus sudah mendekati akhir. Pemandangan awal, dengan skor 7 – 2, sudah disampaikan serta kini pansus berlomba dengan waktu untuk menyelesaikan agenda terakhir: menelusuri kemana larinya dana 6.7 Triliun rupiah. Walaupun ada beberapa catatan kritis atas kinerjanya, seperti misalnya perilaku etis yang memprihatinkan, rendahnya mutu substansi kompetensi dialektis yang dimiliki oleh beberapa anggota, (terkadang) tergesernya substansi “angket” yang pada prinsipnya merupakan hak untuk bertanya dan mengumpulkan informasi menjadi proses pemeriksaan, interogasi dengan gaya seorang penyidik, secara umum hasil kerja Pansus layak mendapat apresiasi seluruh rakyat. Berbagai misteri akhirnya terkuak oleh langkah-langkah taktis dari Pansus. Menyongsong adanya kesimpulan akhir, penulis dengan rendah hati memberanikan diri untuk mengingatkan adanya fakta yang luput dari pertimbangan dan berharap agar arah dari hasil kerja Pansus benar-benar bermanfaat bagi perkembangan demokrasi serta kesejahteraan seluruh komponen bangsa. Fakta yang luput dari rekonstruksi Terdapat rangkaian fakta yang ditemukan dan menjadi pertimbangan fraksi-fraksi dalam pansus yang membawanya kepada kesimpulan bahwa telah terjadi pelanggaran dalam pengambilan keputusan oleh KSSK pada tanggal 21 November 2008 dinihari. Pansus lalu melakukan rekonstruksi dua rapat penting yaitu di Bank Indonesia dan rapat KSSK di gedung Kementerian Keuangan. Rekonstruksi didasarkan pada fakta dalam dua rapat yang telah berhasil digali oleh pansus: peserta rapat, pembicaraan, debat, dokumen yang menjadi dasar pengambilan keputusan dan mekanisme pengambilan keputusan itu sendiri. Seluruh fakta itu lalu diuji legalitasnya, tertib administrasinya dengan mengacu pada berbagai regulasi yang berlaku saat itu. Tidak ada yang salah dalam seluruh kerangka kerja tersebut kecuali satu. Ada fakta penting yang luput dalam seluruh pola rekonstruksi yang dibuat. Fakta yang luput tersebut adalah konteks situasi ekonomi baik nasional maupun global yang terjadi dan telah mempengaruhi
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Indonesia Tidak Berdaya Atur Pasokan Gas
Yap, hutan di kalimantan semakin berkurang. Setelah kalimantan dibantai, maka di masa depan pembantaian hutan terjadi di papua, dan akhirnya indonesia kehilangan hutan. Demikian juga migas di indonesia. Hanya bertahan hingga berapa puluh tahun ke depan. SDA Indonesia yg semakin menipis, tetapi rakyat belum juga makmur dan sejahtera. Mau pemerintah ke mana kan masa depan penduduk Indonesia ini. Lihat saja negara brunei yg hanya mengandalkan migas tanpa ada SDA lainnya, tapi rakyat di sana begitu makmur dan sejahtera. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Wayan Sugara wayanleug...@gmail.com Date: Tue, 2 Feb 2010 09:48:12 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com; ekonomi-nasio...@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Indonesia Tidak Berdaya Atur Pasokan Gas Apakah ada teman teman yang punya ide mengenai penyelamatan ESDM kita. Karena selain kepemilikan lahan oleh segelintir rakyat mungkin hanya tambang migas dan lainnya yang kita miliki saat ini, sebab hutan pohon kayu kita sudah tidak ada lagi alias sudah habis. Sangat dibutuhkan keberanian untuk melakukan reformasi perjanjian kontrak karya yang menguntungkan bagi negeri ini. Malaysia dan Mexico saja bisa. Sudah seharusnya ada gerakan nyata pembasmian Markus di bidang pertambangan dan migas. Sudah adakah gerakan pendukung facebooknya?
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pembangunan PLTN di Babel Dinilai Layak
Hayo, para ahli BATAN, siapa yang membisiki Pak/Bu Trisworo, sehingga beliau membuat tulisan Apalagi saya denger kebanggaan kita bersama, BATAN, sudah bisa mengolah limbah Nuklir dari recovery bahan bakar bekas Plutonium dan Uranium. . Hayo, bener nggak berita tersebut. Jika nggak bener malahan menurunkan kredibilitas BATAN LHO? Dimana hal itu dilakukan? Apa benar tidak melanggar aturan yang ada? Apa malahan kita nggak diwasai ketat oleh IAEAdan Amerika?. apa berita ini hanya isapan jempol agar para teroris lebih marak di Indonesia mengincar bahan bakar nuklir untuk perang? Bagaimana jika kenyataannya Indonesia masih nomor wahid korupsinya, sehingga dapat membahayakan kualitas proyek PLTN? http://hukum.tvone.co.id/berita/view/34048/2010/03/08/indonesia_jadi_negara_terkorup_seasia_pasifik/ Kabar Hukum Indonesia Jadi Negara Terkorup Se-Asia Pasifik Senin, 8 Maret 2010 19:32 WIB Jakarta, tvOne Indonesia masuk peringkat negara paling korup di Asia-pasifik. Posisi ini menggeser peringkat pertama yang sebelumnya ditempati oleh Kamboja. Peringkat negara paling korup ini dikeluarkan dalam laporan tahunan Hong Kong-based Political Economic Risk Consultancy Ltd, seperti dilansir Bloomberg. Penilaian didasarkan atas pandangan ekskutif bisnis yang menjalankan usaha di Indonesia. Menanggapi kabar ini Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sudah menjadi komitmen untuk menegakkan pemerintahan yang transparan, akuntabel dan memiliki kredibilitas baik. Korupsi adalah sesuatu yang ingin diperbaiki dari sisi reputasi manajemen juga institusi. Sayang dalam penerapannya memang tidak mudah. Untuk itu kami akan coba mengisi (menyeimbangkan informasi) dengan berita-berita positif tentang komitmen penegakan reformasi di Indonesia, ujar Sri Mulyani usai gelar konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Senin 8 Maret 2010. Pemerintah, kata dia, terus menjaga pelayanan dan komitmen integritas ini sebagai pejabat publik. Tak hanya kepada institusi atau kementerian di tingkat ekskutif, tapi di lembaga yudikatif dan legislatif lainnya pun juga ikut diseimbangkan. Dengan berita-berita seperti itu akan bisa mengimbangi capaian kita semua untuk masing-masing pejabat juga institusi dalam memperbaiki reputasi kinerja yang menurun, kata dia. --- Pada Sel, 9/3/10, Triez triswor...@yahoo.com menulis: Dari: Triez triswor...@yahoo.com Judul: Re: Bls: [OilGas] Pembangunan PLTN di Babel Dinilai Layak Kepada: migas_indone...@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 12:31 PM Semoga cepat bisa direalisasikan bukan hanya wacana belaka..Begitu juga rencana di Semenanjung Muria Jawa Tengah 2016 mendatang..persiapa n juga untuk 20 tahun mendatang.. Apalagi saya denger kebanggaan kita bersama, BATAN, sudah bisa mengolah limbah Nuklir dari recovery bahan bakar bekas Plutonium dan Uranium. Tentunya akan sangat baik untuk mengurangi dampak lingkungan. Maju terus bangsa-ku..Indonesi aku.. salam, Triez From: Budi Widayono b_widay...@yahoo. com To: Migas_Indonesia@ yahoogroups. com Sent: Tue, March 9, 2010 7:10:29 PM Subject: Bls: [OilGas] Pembangunan PLTN di Babel Dinilai Layak Saya sangat setuju. Letak Pulau Lepar yg berada di selatan pulau bangka yang sangat jauh dari komunitas, cocok untuk lokasi PLTN, namum harus dilakukan penelitihan dan dampak lingkungan. --- Pada Sel, 9/3/10, Frank fta...@gmail. com menulis: Dari: Frank fta...@gmail. com Judul: [OilGas] Pembangunan PLTN di Babel Dinilai Layak Kepada: migas_indonesia Migas_Indonesia@ yahoogroups. com Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 12:56 PM Pembangunan PLTN di Babel Dinilai Layak Pembangunan PLTN di Babel Dinilai Layak Selasa, 9 Maret 2010 10:44 WIB | Warta Bumi | Pemanasan Global | Dibaca 266 kali Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Eko Maulana Ali. (ANTARA) Pangkalpinang (ANTARA) News- Gubernur Provinsi Bangka Belitung (Babel), Eko Maulana Ali, menilai, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)cukup layak dan strategis di provinsi itu. Pembangunan PLTN cukup layak dan strategis di provinsi ini untuk mengatasi persoalan krisis listrik, katanya di Pangkalpinang, Selasa. Menurut dia, Babel sebagai provinsi kepulauan yang secara geografis terletak di tengah-tengah sangat memungkinkan untuk dibangun PLTN. Tentu pembangunan PLTN ini tidak rencana jangka pendek, tetapi adalah jangka panjang yang membutuhkan proses dan kajian mendalam, ujarnya. Ia mengatakan, pembangunan PLTN ini sudah menggunakan teknologi tinggi dan canggih sehingga harus melalui kajian secara ilmiah. Sebelum dibangun tentu harus ditinjau berbagai aspek yang tidak merugikan daerah dan masyarakat, ujarnya. Pembangunan PLTN itu bukan tidak mungkin mengingat persediaan batu bara dan minyak bumi akan habis. Ketika produksi batu bara dan minyak bumi mulai berkurang, tentu PLTN menjadi solusi yang strategis untuk menjamin ketersediaan listrik di provinsi ini, katanya.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PKI
Hehehehe, mutr ters. Jumpalitan, salto, akrobat, bolak-balik kata dan pernyataan. Pak Verdi, jangan mau dikadalin dan dijadiin kuli sama manusia satu ini. Ini orang sebetulnya sudah tau semua itu tapi dia sengaja pura-pura tolol dan memberi kesan naif. Tujuannya cuma mau ngerjain Anda doang. Nama emailnya mister belajar, jadi suruh saja dia cari sendiri semua jawab dari pertanyaan pura-puranya itu. Ini zaman internet dan infoe tentang PKI segudang di dunia maya. Jadi omong kosong si mister belajar ini tidak tahu apa-apa,kecuali kalo dia baru mendarat dari planet Jupiter. manneke --- On Mon, 2/1/10, Kicky mr.bela...@gmail.com wrote: From: Kicky mr.bela...@gmail.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Buat Kicky..Gus Dur Pahlawan Nasional, Suharto Penjahat Nasional! To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Monday, February 1, 2010, 10:12 PM Pak Verdi, Saya senang berdiskusi dengan Anda Anda jangan anggap saya ini adalah sejarawan yang mengerti segala sejarah soal PKI dan Suharto. Justru saya ingin belajar dari teman-teman termasuk Anda barangkali ada data yang kelewat oleh saya. Tapi saya jelas-jelas menampik semua dugaan dan prasangka yang kemudian dijustifikasi. Kalau dugaaan WAJIB kita tulis dugaan. Anggap saja saya ini orang bodoh pak. === PKH, adalah kelompok yang memisahkan pada tahun 1917 memisahkan dari Indische Sociaal-Democratisc he Vereeniging (ISDV) karena menolak ketidak-adilan yang diterima oleh orang Indonesia dari pemerasan oleh kaum kapitalis Belanda. H -- adalah Hindia, karena saat itu TIDAK ADA NAMA INDONESIA. === Pak, boleh saya dapat link soal kenapa PKH, Partai Komunis di Hindia Belanda berpisah dari ISDV? Saya coba google tapi dapat info yang beragam Saya coba menyamakan data soal ISDV dengan bapak, ini sekelumit soal ISDV yang saya dapat Partai ini didirikan atas inisiatif tokoh sosialis Belanda, Henk Sneevliethttp://wapedia. mobi/id/Henk_ Sneevlietpada 1914 http://wapedia. mobi/id/1914, dengan nama Indische Sociaal-Democratisc he Vereeniging (ISDV)http://wapedia. mobi/id/Indische _Sociaal- Democratische_ Vereeniging(atau Persatuan Sosial Demokrat Hindia Belanda). Keanggotaan awal ISDV pada dasarnya terdiri atas 85 anggota dari dua partai sosialis Belanda, yaitu SDAP (Partai Buruh Sosial Demokratis) dan SDP (Partai Sosial Demokratis), yang aktif di Hindia Belanda [1] Pada Oktober 1915 ISDV mulai aktif dalam penerbitan dalam bahasa Belanda, *Het Vrije Woord* (Kata yang Merdeka). Editornya adalah Adolf Baarshttp://wapedia. mobi/id/Adolf_ Baars . Pada saat pembentukannya, ISDV tidak menuntut kemerdekaan Indonesia. Pada saat itu, ISDV mempunyai sekitar 100 orang anggota, dan dari semuanya itu hanya tiga orang yang merupakan warga pribumi Indonesia. Namun demikian, partai ini dengan cepat berkembang menjadi radikal dan anti kapitalis. Di bawah pimpinan Sneevliet partai ini merasa tidak puas dengan kepemimpinan SDAP di Belanda, dan yang menjauhkan diri dari ISDV. Pada 1917http://wapedia. mobi/id/1917, kelompok reformis dari ISDV memisahkan diri dan membentuk partainya sendiri, yaitu Partai Demokrat Sosial Hindia. ISDV itu dibentuk dimana? Di Hindia Belanda atau di Belanda? Dan bisakan bapak bantu saya akan pertanyaan pada awalnya ISDV ini beraliran sosialis murni atau sosialis komunis? === Pak, boleh saya tahu link atau sumber statement Anda --- ada S E B E L U MIndonesia ada, S E B E L U M sumpah pemuda, dan YANG PERTAMA yang melakukan perlawanan politik, sosial dan senjata DALAM BINGKAI NASIONAL, bukan bingkai ras, agama, ataupun kedaerahan. == Anda bercanda ya? Apakah Anda kira Indonesia sudah ada pada tahun 1917? Apakah Anda kira PKH digerakan atas kepentingan daerah/ras tertentu? Apakah Anda kira PKH digerakan atas kepentingan agama tertentu? == Pak Verdi, justru itu kan pertanyaan saya.. Indonesia belum ada saat PKH ada (1917), tapi kok bapak pakai bingkai Nasional, bukan bingkai ras, agama ataupun kedaerahan, karena kan saat itu anggota PKH hanya ratusan orang saja Inilah yang saya inginkan kejelasan. Instead, Anda memilih untuk melakukan DEMONISASI terhadap PKI sehingga PEMBUNUHAN MASAL ITU SEOLAH-OLAH BISA DIBENARKAN. Menarik, karena SELAIN CARA INI LAH PERSISNYA YANG DIGUNAKAN OLEH SUHARTO, Anda jadi menunjukan BAGAIMANA CARA SUHARTO MEMBENARKAN JUTAAN LITER DARAH di tangannya itu. Pak Verdi, justru inilah kesalahn bapak, menganggap saya membenarkan Suharto tidak pak... Saya hanya mencoba menggambarkan bahwa PKI itu juga punya sisi buruk. Itu saja Kalau bapak menganggap saya punya pendapat PKI itu buruk lantas saya membenarkan Suharto melakukan apa saja, rasanya terlalu sempit cara berpikir seperti itu. Yang saya inginkan, hayo mari kita sama-sama mengangkat soal ini secara obyektif dan seimbang. Dan biarkan masing-masing menilai setelah semua data terkuak jelas dan berimbang. == + Kata PEMBERONTAKAN
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kejahatan Melalui Internet: Yang Jahat Bukan Internetnya
Beberapa pekan terakhir ini, saya lihat media ramai memberitakan maraknya kejahatan yang dilakukan menggunakan jejaring sosial, facebook dan semacamnya. Salah satunya kasus penipuan yang dilakukan seseorang bernama Selly yang hingga kini masih terus dikejar polisi. Kemudian juga ada kasus penculikan seorang gadis yang bermula dari aktivitas berkenalan di facebook. Karena kabar-kabar negatif tersebut, mungkin kini orang mulai berfikir bahwa internet mempermudah orang melakukan kejahatan. Sayang sekali jika kemudian orang menyalahkan internetnya. Jika suatu kejahatan terjadi, menurut saya, yang tidak benar adalah orangnya. Internet hanya dipergunakan untuk mempermudah si penjahat melakukan aksinya. Coba saja jika internet dipakai oleh seorang dokter untuk mempermudah dia melakukan operasi jantung, jadilah internet berguna untuk menyelamatkan nyawa orang. Internet menjadi bermanfaat untuk kebaikan. detailnya baca di http://www.hasnulsuhaimi.info/perspektif/kejahatan-melalui-internet-yang-jahat-bukan-internetnya/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Megawati: PRESIDEN HARUS SELAMATKAN POLRI
Megawati: Presiden Harus Selamatkan Polri By Hadi Suprapto, Agus Dwi Darmawan - Senin, 22 Maret Megawati Saat Acara Dialog Calon Presiden VIVAnews - Pernyataan mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Komisaris Jenderal Susno Duadji yang mengungkap adanya 'makelar kasus' di tubuh Polri, membuat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri meragukan keabsahan seluruh instansi di negeri ini. Megawati pun menyarankan agar sebaiknya Presiden terjun langsung mengintervensi kebenaran dugaan itu dan membersihkan makelar kasus itu. Kalau pak Susno sampai menyampaikan hal itu (adanya makelar kasus) harus diambil alih Presiden, kata Megawati usai membuka Kongres Daerah ke III PDI Perjuangan Wilayah Jakarta, di Ancol, Jakarta, Minggu 21 Maret 2010. Megawati melihat pernyataan Susno itu dari dua sisi pandang. Pertama bagaimana Susno sebagai mantan petinggi di Polri dan kedua pandangan secara pribadi. PDI P berharap masalah ini tidak menjadi perdebatan dan kemudian memunculkan istilah-istilah baru seperti cicak vs buaya pada beberapa waktu lalu. Yang terpenting menurut Megawati adalah Presiden harus menyelamatkan instansi itu atas hal-hal yang memang dianggap negatif. Sebagai mantan Presiden, adanya pernyataan seperti itu maka harusnya instansi seperti Polri diselamatkan, ujar dia. Tapi jangan kemudian hanya terpaku pada satu isntansi saja, karena mungkin saja instansi lain dinegara ini juga harus dipertanyakan statusnya kalau berbicara betul tentang makelar kasus. Seperti ramai diberitakan, Susno beberapa waktu lalu menyebut inisial beberapa pejabat atas adanya dugaan 'jenderal markus' alias makelar kasus di Mabes Polri. Susno mengatakan itu diketahui ketika dirinya masih menjabat sebagai Kabareskrim, pada 2009 lalu, terdapat laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Laporan itu tentang pembengkakan pembengkakan rekening seorang karyawan pajak atas nama Gayus M Tampubolon. Uang dalam rekening itu senilai Rp 25 miliar. Namun, dalam penyidikan, uang yang dinyatakan bermasalah adalah Rp 400 juta. Sedangkan sisanya, kata Susno, yakni sekitar Rp 24,6 miliar tidak diketahui keberadaanya. Namun demikian, Susno menganggap tim propam bentukan Polri yang dipimpin oleh Wakapolri dan Irwasum untuk mengusut kasus ini tidak akan mendapatkan hasil maksimal. Karena, kata dia, kasus ini adalah kasus suap yang harus ditangani oleh penyidik. Bukan tim (yang dibentuk), kalau tim itu nanti hasilnya akan mengarah pada pelanggaran disiplin, kata dia. Menurut dia, kasus ini bukan menjadi urusan Wakapolri atau pun Irwasum. Sehingga, lanjut dia, tim yang dibentuk untuk mengusut kasus ini tidak akan berhasil mengungkap kasus 'jenderal markus' di Mabes Polri. hadi.supra...@vivanews.com __ Yahoo! Canada Toolbar: Search from anywhere on the web, and bookmark your favourite sites. Download it now http://ca.toolbar.yahoo.com. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Markus pajak
Katanya Pajak adalah sesuatu yang pasti, hampir sama dengan mati. Kemarin isunya para artis berame rame meminta keringanan pajak. Cuma keringanan... http://id.news.yahoo.com/viva/20100310/tpl-susno-ada-markus-pajak-rp-25-m-di-ma-fa55e98.html Menarik ya, ada yang berani bayar 25 milyar supaya tidak perlu membayar pajak.. Kebayang dong, besarnya pajak yang sebenarnya harus dibayar? Siapa dan berapa nilainya? Salam, Wayan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] REMINDER-AGENDA FESTIVAL APRIL-A CULTURAL FEMINIST FESTIVAL 13-17 APRIL 2010
FESTIVAL APRIL 2010 Untuk Pembebasan dan Kreativitas Perempuan Pameran Foto Desiring The Body /Mendamba Tubuh 13-16 April 2010 di Goethe Haus, dibuka kembali tanggal 21-27 April 2010 bekerja sama dengan V Film Festival. Kurator: Lisabona Rahman-Project Officer Irma Chantily Pembukaan Pameran-Opening Party : 13 April 2007, pukul 18.30, lokasi Goethe Haus Tentang Pameran Foto Mendamba Tubuh Pameran ini bertujuan membuka pandangan lebih luas dan mendobrak tabu soal tubuh perempuan yang dimaknai secara personal oleh 12 fotografer Indonesia. Rekaman lensa tersebut adalah analisa kritis dimana perempuan menghargai, merefleksikan antar relasi yang sifatnya personal dan sosial dan cara pandangnya terhadap tubuh yang mempengaruhi pikiran, sikap dan perilakunya dalam masyarakat. Tujuan utamanya adalah memberikan ruang bagi perempuan untuk mengekspresikan seksualitasnya secara kreatif dan menghasilkan wawasan kritis. Pada pameran ini juga akan diselenggarakan satu kali Artist Talk atau Obrolan bersama fotografer supaya para juru foto ini bisa berinteraksi dan berdiskusi serta mendengar langsung tanggapan pemirsa tentang karyanya. Artist Talk akan berlangsung di sekitar ruang pamer pada tanggal 16 April jam 19 s/d 21.00. Pentas Teateral Surat-Surat Kartini 13 April 2007, Pukul 20.00 di Goethe Haus Sutradara Laksmi Notokusumo Bila kita menelaah surat-surat kartini yang sangat panjang dan jumlahnya ratusan, yang ia tulis untuk para sahabatnya bangsa kulit putih, ungkapan batinnya menunjukkan sikap kritis dan perhatian yang sangat besar terhadap persoalan perempuan dan bangsanya. Kartini menulis tentang berbagai masalah antara lain tentang adat, ekonomi, hukum, sosial politik, kesenian, dan agama. Surat-Surat Kartini, bertutur tentang peristiwa dan pengalaman kehidupan nyata penulis, lingkungan keluarga serta masyarakat sekitarnya. Surat-surat Kartini juga menghadirkan sikap kritis, mimpi, cita-cita, gagasan dan pikiran yang revolusioner khususnya terhadap kehidupan perempuan Jawa dan seluruh bangsa Indonesia dimasa itu dan masa depan. Hal-hal tersebut selama ini kurang dikenal, dan belum dihayati, yang ingin disampaikan kepada masyarakat, agar masyarakat terutama kaum muda lebih mengenal Kartini dan terinspirasi mewujudkan cita-citanya. Pada salah satu rangkaian acara Festival April 2010, Penyusun naskah dan Sutradara Laksmi Notokusumo, dibantu Kurator Umi lasmina, Asisten Sutradara Bei, Manager Produksi Dewi Djaja, Manager Panggung Jerry Pattimana, Penata Kostum Asmoro Damais, Ilustrator Musik Mogan Pasaribu, dan Penata Lampu Aziz D, akan menghidupkan sebagian kecil surat-surat Kartini dari masa kanak sampai menjelang kematiannya pada bulan Desember 1904 di usia yang sangat muda 25 tahun. Peristiwa-peristiwa, sikap kritis, cita-cita, pesan dan harapan Kartini akan digaungkan melalui pertunjukkan teateral yang akan dibacakan oleh 4 pelajar SMU (Feirina, Jessika, kenia, Viera) dan diperankan oleh 4 Alumni Jurusan Tari IKJ. (Achi/ Kartini, Popy/Kardinah dan Rukmini keduanya adik Kartini dan Nana sebagai penari Bedhoyo. Pidato Kebudayaan: Feminis Indonesia Abad 21: Dari mana mau ke mana? Dimeriahkan oleh MUSIK DAN LAGU PADUAN SUARA HARMONI ANTAREA DAN SITA (RSD) NURSANTI 14 APRIL 2010, PUKUL 19.00 Di Goethe Haus Pidato Kebudayaan Feminis Indonesia abad 21: Dari maka akan ke mana? Oleh Prof. Dr. Saskia E. Weiringa dan Mariana Amiruddin Apa yang dapat kita pelajari dari sejarah gerakan perempuan di Indonesia, baik sebelum dan sesudah kemerdekaan? Apa tantangan hari ini untuk kaum perempuan? Prof. Dr. Saskia E. Wieranga, seorang akademisi, peneliti dan aktivis dari Universitas Amsterdam. Salah satu buku penting yang telah ditulisnya adalah mengenai Sejarah Penghancuran Gerakan Perempuan di Indonesia. Prof. Saskia akan menyampaikan pidatonya tentang sejarah dan warisan apa yang telah ditinggalkan oleh kaum pergerakan perempuan di Indonesia. Apa saja fase gerakan yang telah terlewati? Apa yang dapat dipelajari dari masa lalu? Apa perbedaan situasi tahun 60-an ketika Gerwani memiliki sekitar satu juta anggota, di tengah perang dingin, dengan situasi hari ini? Apa yang telah hubungan antara gerakan perempuan internasional, dengan arus yang berbeda, dan gerakan di Indonesia? Mariana Amiruddin, aktivis perempuan lulusan magister Humaniora Kajian Wanita Pasca Sarjana Universitas Indonesia dan bekerja sebagai direktur eksekutif JURNAL PEREMPUAN akan berbicara sebagai seorang aktivis dalam gerakan Indonesia kontemporer. Mariana akan membahas aspek-aspek dari situasi saat ini. Bagaimana keadaan organisasi gerakan perempuan hari ini ? Sejauh mana masyarakat menyadari bahwa perempuan tertindas atau menderita diskriminasi? Apakah hambatan utama dalam perjuangan untuk mengakhiri situasi ketertindasan/kemiskinan dan diskriminasi? Bagaima kaum perempuan Indonesia bisa berperan dan memberi pengaruh terhadap masa depan bangsa ini ? Pentas Teater TIGA
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Lapor Korupsi, Guru Dipecat
Lapor Korupsi, Guru Dipecat Liputan6.com, Boyolali: Seorang guru melaporkan sejumlah kasus dugaan korupsi di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Boyolali, Jawa Tengah. Sang guru juga melaporkan dugaan korupsi pembangunan pagar sekolah senilai ratusan juta rupiah. Namun anehnya, meski laporannya terbukti dan sejumlah pejabat sekolah sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian, guru bernama Purwanto itu harus kehilangan pekerjaan akibat dipecat oleh Bupati Boyolali. Merasa tidak bersalah, Purwanto menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan kasus yang menimpanya. Didampingi 17 advokat dari Peradi Kota Solo, dia akan mempraperadilankan Bupati Boyolali karena dianggap sewenang-wenang. Sementara itu pihak Badan Kepegawaian Daerah Boyolali menyebut Purwanto terkait tindak indisipliner dengan meninggalkan tugas tanpa izin juga mengikuti ujian untuk melanjutkan studi ke luar negeri tanpa izin atasan. Purwanto membantah hal itu.(JUM) ___ Dapatkan nama yang Anda sukai! Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PKI
Salam, Kedua belah fihak telah melakukan kekejaman dan kalau mau obyektif ,juga kedua belah SALAH. Tetapi fakta sekarang selalu menunjukkan pemberitaannya berat sebelah. Praktis saja, setelah 45 tahun, apa hasilnya bagi negara dan bangsa?Bukan kegagalan tetapi juga bukan kemajuan seperti yang dipertunjukkan negara2 lain( RRT,Rusia termasuk Kuba,dan Vietnam yang mulai melambung Indonesia), yang telah mereformasi ideologi itu.Yang sekarang mulai dipelopori oleh KAUM BURUH dan PEKERJA yang mulai sadar dengan rayuan gombal sekarang yang tidak memihak rakyat miskin sedangkan pemimpinnya menjadi semakin kaya dengan fasilitas yang bertlimpah. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Sen, 1/2/10, Kicky mr.bela...@gmail.com menulis: Dari: Kicky mr.bela...@gmail.com Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gus Dur Pahlawan Nasional, Suharto Penjahat Nasional! Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 1 Februari, 2010, 8:16 AM Yuk pak kita bikin pengadilannya. Pengadilan dimana yah? Sebelum bapak menggelar pengadilan buat dugaan pembantaian 1966, gimana dengan pembantaian yang dilakukan PKI terhadap para ulama dan petinggi agama lainnya? Bagaimana dengan pemberontakan Madiun yang jelas dipelopori PKI. Pak, boleh share apa yang bapak ketahui soal PKI, maksud saya keburukan yang dilakukan oleh PKI pada jamannya. Katakanlah periode 1924 - 1965. Salam Kicky
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Dosen: Pemantau atau Pengawas UN?
Berikut pengalaman mayoritas teman-teman dosen Unhas yang menjadi 'pengawas independen' pelaksanaan UN di Makassar. Mereka tak bisa masuk ruang ujian dengan alasan setiap pemantau dilarang masuk. Padahal status mereka adalah pengawas (bukan pemantau) independen. Boro-boro mengawas ruang kelas, melihat bungkus paket soal saja di larang. Polisi yang ikut berjaga pun terkesan membantu mereka. Mereka yang melarang beralasan:Mereka kerja untuk Diknas, bukan untuk Unhas. Larangan tsb katanya sesuai arahan dari Diknas Sulsel. Jadi, para dosen Unhas hanya duduk2 di pos dan menerima gaji buta yang cukup besar (transport dalam kota 150 ribu/hari, luar kota mencapai 500 ribu/hari, belum termasuk honor), jauh lebih besar dibanding honor para guru pengawas UN. Salam
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Nasihat kepada anggota DPR
Presiden Obama sudah membaca 5000-an buku politik dan sejarah Amerika sepanjang hidupnya utk mampu mengucapkan itu dengan penghayatan. Harap di-ingat bahwa di perpustakaan DPR-RI buku-buku sering berdebu tak pernah tersentuh tangan manusia. (Twitter dan Facebook lancar !) Kecanduan pula tampil di televisi, ngobrol ! (Kata orang Batak : Marpollung !) _ Kartono Mohamad kmj...@... wrote: Melihat gaya anggota pansus bank century termasuk lobi-lobi yang dilakukan SBY and his team, ijinkan saya menyampaikan cuplikan pidato Presiden Obama di depan Kongres baru-baru ini, yang cocok untuk anggota DPR RI dan juga para pejabat di eksekutif. Tentu kata American people diganti dengan Indonesian people. The president said in his State of the Union address that we were sent here to serve our citizens, not our ambitions. So let's show the American people we can do it together. Salam KM [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Polisi menistakan dirinya
(news) Polisi Menistakan Dirinya Sendiri http://groups.yahoo.com/group/Migas_Indonesia/message/91063;_ylc=X3oDMTJyZjB0MzZlBF9TAzk3MzU5NzE1BGdycElkAzM4NjI5MTcEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDgzMzQxBG1zZ0lkAzkxMDYzBHNlYwNkbXNnBHNsawN2bXNnBHN0aW1lAzEyNjkyNDEwMTU- Posted by: Ahmad Mujib ahmad.mu...@gmail.com mailto:ahmad.mu...@gmail.com?subject=%20re%3a%28news%29%20polisi%20menistakan%20dirinya%20sendiri ahmad.mujib http://profiles.yahoo.com/ahmad.mujib Sun Mar 21, 2010 5:04 pm (PDT) Polisi Menistakan Dirinya Sendiri Source : http://polhukam.kompasiana.com/2010/03/22/polisi-menistakan-dirinya-sendiri/ Bapaeogi : suka memperhatikan kehidupan dan membaca sifat sifat manusia dalam skala personal maupun komunal. Di komunitas pedalungan, seorang dewasa biasa dipanggil dengan nama anak pertamanya, jadi Bapae Ogi adalah nama saya sekarang, sedang nama kedua saya adalah Bapae Dido. | 22 Maret 2010 | 03:34 Alamarhum Bapak saya adalah polisi, tapi sudah pensiun sejak 1972, jaman nya Polisi masih bersih dan belum ternista. Sekarang kalau melihat Polisi di negara , orang pasti geram, muak dan selalu terbayang pencuri berseragam. Bahkan ada Ketua Mahkamah Konstitusi memberikan gambaran, kalau orang lapor kehilangan kambing, bisa-bisa sapi nya ikutan hilang. Orang lapor kehilangan dompet saja musti bayar biaya pelaporan, padahal sudah hilang kecopetan karena ketidak kompeten an petugas keamanan, lah kok ketika lapor malah kena uang administrasi, biaya mengetik, uang stempel. Belum lagi yang namanya Polantas, sudah tersohor dimana-mana, selalu main uang damai. Mengadakan razia-razia liar terutama kalau sudah tanggal tua. Banyak orang yang memiliki pengalaman tidak nyaman dengan Polisi di jalanan, kalau melihat polisi malahan merasa tidak aman. Konon beberapa Kasatlantas meminta setoran dari anak buahnya setiap mereka pakai mobil dinas atau motor untuk berpatroli. Uang bensin untuk patroli sudah ditilep sehingga sang anak buah harus swadaya dalam menjalankan tugasnya, ujungnya tentu saja malak pengguna jalan yang selalu ada saja salahnya .. Reskrim dan intel juga sama saja, permainannya dengan cukong-cukong dan orang-orang kesandung kasus. Back up kejahatan, Jual beli kasus, tawar menawar untuk penyelesaian damai, sudah jadi rahasia umum. Orang-orang yang pernah berhubungan dengan reskrim pasti mengerti benar bagaimana rasanya kalau punya masalah dengan mereka. Bagaikan serigala, mereka berebut mangsa, bukan memberikan pelayanan dan bantuan, tapi malah lebih menyusahkan dan membuat urusan semakin ruwet berkepanjangan. Semua didasarkan pada kewenangan mereka untuk menilang, untuk memberkas, untuk memberlakukan pasal-pasal. Pengalaman buruk ini sudah menjadi umum di masyarakat, sangat nyata dan terendus oleh banyak hidung. Polisi bukan lagi pekerjaan mulia, bad Cop lebih banyak dibanding Good Cop, tapi setiap kali muncul masalah, selalu saja dibilang oknum. Kalau sudah lebih dari 70% oknum, maka itu bukan lagi suatu organisasi bersih, hanya sekedar sarang mafia. Orang bahkan bilang cuma ada dua polisi jujur, yaitu polisi tidur dan polisi patung. Itu adalah gambaran Polisi di negara , bagaimana di indonesia ? Ketika kasus Cicak lawan Buaya mencuat, semua anak bangsa berbaris dibelakang Cicak, belum pasti Cicak nya benar, tapi sudah terlanjur tergambar jelas bahwa Buaya hanyalah sekedar mahluk buas yang jahat luar biasa. Sayangnya dalam kasus itu, Buaya dikerucutkan pada sosok Susno, bukan di kambing hitamkan tapi di buaya kan, bahkan ketika Susno menangis di depan forum DPR, orang-orang bilang air mata buaya. Sebenarnya yang buaya bukan Susno, tetapi institusi nya. Moment itu tidak disadari oleh Pimpinan kepolisian untuk segera memperbaiki diri. Untuk mengubah image yang terlanjur berkembang di masyarakat bahwa Polisi bukanlah sahabat rakyat. Tidak dilakukan gebrakan pembersihan internal dan pendisiplinan agar kinerja kepolisian menjadi lebih baik. Tetap saja kenakalan-kenakalan lama dipelihara, tidak berubah. Prestasi yang dicapai Densus 88 dianggap anomali dan spesial, bukan korps polisi secara umum. Tetap saja Kapolres-kapolres kaya raya dan bergaya hidup mewah, tanpa rakyat tahu darimana mereka dapat uang sedemikian berlebihan, jauh melebihi gaji nya. Oleh karena itu ketika Jendral Polisi Susno bernyanyi bahwa ada makelar kasus di kepolisian, penilapan uang 25 miliard, orang geleng-geleng dan percaya padanya. Bantahan dari kepolisian sudah terlanjur tidak bisa dipercaya. O begitu to caranya pejabat itu jadi kaya raya, mangkanya kalau sudah laporan ke KPK hartanya bisa eM eM an . ternyata salah satu modus pengutilan nya semacam itu. layak saja. Kemudian kalau ditengok gaya hidup pejabat-pejabat yang lain dan menemukan model yang sama pasti terfikirkan modus yang bagaimana lagi yang dipakai pak pejabat yang ini buat jadi kaya ? Apapun modus nya dasarnya pasti nyolong juga, korupsi. Lengkaplah bukti yang menempatkan Indonesia raya di urutan pertama negara paling korup se asia pasifik saat ini. Balik