[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: George Junus Vs Tjipta Lesmana dkk

2010-01-02 Terurut Topik Asep Kurniawan
Karena buku ini sudah di-publish (walaupun katanya resminya belum), saya kira 
wajar aja sih ada banyak kritik. Terserah deh, mau dikritik metodologinya, 
datanya, ilmiah-tidak ilmiah, dsb. Tapi janganlah juga kita kecemplung dalam 
kecupetan yang sama, dengan menyebut para pengritik sebagai pelacur 
intelektual atau sekumpulan anak kecil sekalipun. Yang beginian malah bikin 
perdebatan ga produktif, ga bikin rakyat jadi cerdas.

Saya justru jadi tertarik mencari jawaban, benarkah tidak ada metodologi riset 
waras untuk melakukan penyelidikan korupsi ini? Metodologi apa yang dipakai 
oleh teman2 ICW, misalnya? Jangan2 ada, sehingga tak perlu buru2 juga 
mengatakan tak ada metodologi yang memadai untuk soal ini (Catt. ICW 
menerbitkan buku2 modul untuk penelitian korupsi, KPK kalo tak salah juga 
pernah menerbitkan modul sejenis. Belum lagi training2 untuk para investigator).

Kembali ke bukunya George, sudah pula ada yang mengatakan, tulisan ini memang 
bukan karya ilmiah, tapi karya jurnalistik. Saya lebih sepakat dengan pendapat 
ini, jadi tidak perlu ditanggapi yang meragukan keilmiahan buku itu, wong bukan 
buku ilmiah kok. Nah, karya jurnalistik kan juga ada metodologinya, ada 
kaidahnya, ada kode etiknya. Apakah misalnya, George sudah mengutip dengan 
benar informasi yang didapat dari sumber-sumber yang ditulisnya itu? Jangan2 
George tidak sekadar mengutip, tapi sudah menginterpretasi ulang data 
sekundernya. Apakah ini dibenarkan? Apakah tidak semestinya ia mengkonfirmasi 
lagi interpretasinya itu ke sumber primernya? Ini salah satu pertanyaan 
kritisnya, barangkali. Nah, soal ini juga tinggal diperiksa saja oleh para 
pengritiknya, toh George juga menuliskan lengkap sumber (sekunder) tulisannya 
itu.

Terakhir, menurut saya buku berbeda dengan berita infotainment. Buku terlanjur 
dianggap sebagai sumber pengetahuan. Karenanya sekali menulis salah, tanggung 
jawab revisinya berlipat-lipat karena opini publik bisa jadi sudah terbangun 
seiring kesalahan itu. Pernyataan Bung Akhyar pada paragraf terakhir menurut 
saya terlalu menganggap enteng masalah, mirip dengan pandangan para pekerja 
infotainment yang berprinsip lempar aja dulu gosipnya.. karena yakin pasti 
akan ada klarifikasi dari artis yang diisukan, yang nantinya akan jadi bahan 
untuk tayangan berikutnya. Jurnalisme infotainment sudah lama dianggap tak 
memenuhi kaidah jurnalistik, bahkan sering disebut murahan. Tentunya, kualitas 
buku Gurita Cikeas ini tidak dimaksudkan penulisnya akan semurah 
infotainment. Semoga..

Salam,





Dari: akhyar_diansyah no_re...@yahoogroups.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Sab, 2 Januari, 2010 01:24:52
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: George Junus Vs Tjipta Lesmana dkk


Yups..Tjipta Lesmana,Denny Indrayana,Ramadhan Pohan dsb..hanyalah sekumpulan 
anak kecil yg masih dlm tahap perkembangan realita.
Kalimat sekumpulan anak kecil menurut saya...jauh lebih santun drpda vonis 
sekumpulan pelacur intelektual yg dgn tarif tertentu.. siap melakukan apa 
saja utk melayani kepentingan elite tanpa mempedulikan sisi keilmuawan yg mrk 
miliki.

Jika kita kembalikan pd sifat2 dr keilmuwan itu sndiri yg mncari kebenaran 
sbg tujuan akhirnya,dg brbagai metodologi penelitian sbg alat ukur.
Namun kenyataannya. .? mrk jauh lebih trtarik mengupas sisi metodologi riset 
(sesuatu yg mustahil dlm riset korupsi),ketimbang menindaklanjuti temuan2 dlm 
buku George Junus tsb.

Ghalibnya sebuah tulisan ilmiah populer yg brtujuan membangkitkan minat publik 
utk pemberantasan korupsi..,tujuan penulisan buku ini tentulah tidak 
dimaksudkan berakhir di ruang kepustakaan kampus.
Oleh krn itu..sedikit pernak-prnik asam garam sbg penyedap rasa adlh hal biasa 
utk modal awal penarik minat masyarakat utk penyelidikan korupsi selanjutnya.

Artinya..mengingat penelitian korupsi adlh sangat sulit mk..kalo pun ada pihak2 
yg tidak bersalah trtulis dibuku ini maka dianggap wajar dan jadi masukan 
buat revisi edisi berikutnya.

Terimakasih
Akhyar Diansyah


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Aditjondro Pukul Ramadhan Pohan di acara pralaunching buku Membongkar Gurita Cikeas

2010-01-02 Terurut Topik Asep Kurniawan
Jadi gitu ya... kalo kita melihat kekerasan dengan memahami prolog-nya, berarti 
kekerasan itu pantas dimaklumi dan kecerdasan tak tersesat? Sama juga dong 
dengan massa di pasar yang nangkap pencopet dan gebukin sampe mati karena 
(prolog-nya) gemes dengan copet2 yg merajalela? (copetnya udah diingatkan, 
dibawa ke polisi berkali-kali, tapi balik nyopet2 lagi). Hmm...

Hehehe... George mungkin harus rajin melongok milist ini, biar belajar bersikap 
dingin menghadapi orang2 ngeyel, tanpa perlu main fisik.. asyik kok ^_^

Gitu aja kok repot..
Salam,





Dari: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Sab, 2 Januari, 2010 11:16:39
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Aditjondro Pukul Ramadhan Pohan di acara 
pralaunching buku Membongkar Gurita Cikeas


Jawabannya tentu saja tidak,memotong gambar hanya di
pengibasan buku itu namun dari hari-hari sebelumnya ketika
RP ketemu GJA dan kemduian disana RP mengulang dan
GJA sudah mengingatkan dengan kata-katan anda sudah
mengatakan itu tiga kali dan tidak pernah menajwab
pertanyaan GJA mengenai uang Sampoerna uintuk mendirikan
Jurnas, ini dilakukan sejak mereka berdua pertama kali muncul
di TV. GJA sudah dua kali meminta jawaban itu namun tidak
pernah menjawab, malah selalu mengulang pernyataa itu.

Jadi, kalau kita hanya emmotong adegan atau memperhatikan
judul berita GJA memukul RP maka bisa saja kita sesat
kecerdasan. Apalagi sejak awal, RP datang  katanya mewakili
Andi Arif namun kemudian mengatakan alau mewakili diri
sendiri.

Saya hanya ingin kontekstual saja, tanpa bermaksud membela GJA
karena kalau itu terjadi pada saya maka saya pasti juga tidak
bisa menahan diri. Maka, janga heran kalau ada kekerasan di
kampus dimana dosen dihajar oleh Mhs atau mobilnya dicoret
mhs. Kita kadang hanya melihat perstiwanya tanbpa mau melihat
prolognya.



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Aditjondro Pukul Ramadhan Pohan di acara pralaunching buku Membongkar Gurita Cikeas

2010-01-02 Terurut Topik Asep Kurniawan
Provokasi dalam debat politik kan udah biasa, setidaknya dalam kekinian 
indonesia sekarang. Lihat aja acara2 dialog dan debat di TV (terutama TV One), 
provokatif kok argumen dan pertanyaannya... Kalo ga kuat diprovokasi, ya jangan 
masuk politik hehehe... Sabar dulu kali, nunggu politik indonesia lebih berisi 
argumen2nya. Lagian, bukunya George juga provokatif kok, masa sih ga kuat 
diprovokasi balik hehehe...

Hayo deh para selebriti politik, beri tontonan yang lebih baik, jangan sekadar 
tontonan seru.. ^_^

Salam,





Dari: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Sab, 2 Januari, 2010 10:02:22
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Aditjondro Pukul Ramadhan Pohan di acara  
pralaunching buku Membongkar Gurita Cikeas

  
Ceppie Iskandar wrote:
 


 iya tu orang cengeng banget, lagian kaya yang mancing2 emosi orang, saya
 juga sebel ngeliatnya padahal di tv. dipukul ama dikeplak kan beda, apa
 jadinya kalo nyamuk dipukul.


itu disampluk Pak, dengan buku
itu biasa terjadi dengan umpatan, misal kandani ora nggugu
atau ngeyel ...

 Saya tadinya dikit simpati pada RP yang mau menegakan (se-olah2) 
 kebenaran.
 Tapi kenape pertanyaan Geoge JA tidak dijawab oleh orang yang konon tidak
 terima aliran dana century, padahal tegas aja jawab TIDAK TERIMA apa
 susahnya.


memang bermula dari sana Pak,
di berbagai TV pertanyaan GJA mengenai uang untuk mendirikan
Jurnas dari Sampoerna itu tidak dijawab dan  malah muter-muter.

Anak saya pagi ini dengan kakaknya  menggunakan kalimat ini:
ora koyo Ramadan Pohan  lho!, ditakoni  njawab pitakonan
malah muter-muter ora jelas  Yang lain mendengar pada ngakak...

Maka, mari kita namakan oreang yang tidak menjawab pertanyaan
sebagai RP. he. he..


 Baguslah kalau cuma divisum, kenapa ga otopsi?


Di ANTV,
malah lebih vulgar Pak  ..

 


  Apakah demonstrasi  turun ke jalan itu hal yang wajar? Temukan 
jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Aditjondro Pukul Ramadhan Pohan di acara pralaunching buku Membongkar Gurita Cikeas

2010-01-02 Terurut Topik Asep Kurniawan
Berarti bener dong, tamparan buku Aditjondro mengenai Ramadhan..  Zidane pun 
mengakui perbuatannya (tanpa mengurangi sedikit pun) dan sportif menerima 
hukuman kartu merah. Bagaimana George Aditjondro? ^_^

Salam,





Dari: Budiman Sudjatmiko budiman.rep...@yahoo.com
Kepada: hendr...@gmail.com; Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Sab, 2 Januari, 2010 10:34:46
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Aditjondro Pukul Ramadhan Pohan di acara 
pralaunching buku Membongkar Gurita Cikeas


Kejadian GJA dgn Pamadhan memang mirip Zidane VS Materazzi di Final World Cup 
2006. GJA sama dgn Zidane...

Powered by Telkomsel BlackBerry®


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bonny: Buku George Tak Kena Ramadhan

2010-01-01 Terurut Topik Asep Kurniawan
Betul, George Aditjondro sudah kalah mental. Kena atau tidak kena, terlihat 
jelas tangannya melayang ke arah Ramadhan Pohan. Sayang sekali, bukunya sangat 
provokatif, tetapi pengarangnya tidak sanggup menahan diri diprovokasi orang.

Salam,





Dari: hendr...@gmail.com hendr...@gmail.com
Kepada: FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Jum, 1 Januari, 2010 10:36:07
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bonny: Buku George Tak Kena Ramadhan

Makanya, jangan suka maen kipas2 buku sembarangan... Apalagi kalau sedang duduk 
berimpitan. Andai si bonny pendukung fanatik SBY, pasti dia juga lapor polisi.

Salam,
Hendro.
Powered by Telkomsel BlackBerry®



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] klan Pohan Ayin di sarang Gurita Cikeas...

2010-01-01 Terurut Topik Asep Kurniawan
Anda komentar kayak baru sekarang baca koran aja... Periksa deh produk2 
legislasi DPR, ga perlu dari jaman Orba, setelah Soeharto jatoh masih begini2 
aja. Cep... cep... bangun atuh ^_^

Salam,





Dari: Ceppie Iskandar ceppieiskan...@gmail.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Sab, 2 Januari, 2010 09:23:48
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] klan Pohan  Ayin di sarang Gurita  Cikeas...

[[Menurut
sebuah situs berita
online, Ramadhan Pohan sempat menjelaskan bahwa *dirinya bersama
dengan sejumlah teman-temanya di DPR* sedang melakukan persiapan suatu upaya
untuk memberikan pelajaran kepada George Aditjondro lantaran tulisannya di
buku
yang berjudul �Membongkar
Gurita Cikeas : Di Balik Skandal Bank Century� .]]

Jadi bangunan milik rakyat itu dipakai untuk suatu persekongkolan pribadi
???.
Otaknya kaga dipake (jangan2 isi angin), kasihan deh partai yang
diwakilinya.

Salam prihatin
cepie iskandar



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Demo Bakar Photo

2009-11-29 Terurut Topik Asep Kurniawan
Foto Megawati jg pernah.. temen2 mahasiswa Makassar emang gitu dari dulu kok, 
jadi biasa aja ^_^





Dari: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rab, 25 November, 2009 17:28:36
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Demo Bakar Photo

Lho 
Bukannya foto GD ketika Pres juga pernah dibakar disana?




Saskia U wrote:

 Kemarin sempat melihat tayangan TV, Demo mahasiswa di Makasar membakar 
 photo RI 1 - 2, lepas dari persoalan akar masalah demo tersebut, 
 apakah santun membakar photo RI 1 ? mengingat status RI 1 / 2 adalah 
 Kepala Negara ?

 Salam
 Saskia Ubaidi



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi

2009-11-25 Terurut Topik Asep Kurniawan
Eh, saya tarik lagi deh bayangan tentang reformasi II atau bahkan revolusi. Ga 
yakin bakal kesampean, melihat di TV para 'tokoh oposisi' dari kalangan sipil 
masing-masing berpidato di Imparsial teriak LAWAN SBY!! tapi sambil tersenyum 
simpul. Lalu ada juga berita TV mahasiswa setelah demo malah berantem sendiri, 
padahal keliatan massanya paling baru seratus.

Ga tau deh, paling kasus-kasus ini bakal cuma jadi panggung-panggung kecil bagi 
sebagian orang, melengkapi panggung besarnya Sang Presiden ^_^

Salam,




Dari: Haniwar Syarif haniwarsya...@yahoo.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rab, 25 November, 2009 08:14:47
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi


saya juga yakin sekali bhw kalau di teruskan ke pengadilan  , maka
akan jadi pentas menarik  ..  lalu ada mimbar spt mimbar di
Diponegoro jaman peristiwa 27 Juli

saya pikir penghentian  ini..  memang baik  kok buat SBY  :)

dan  saya cuma takut kalau diteruskan perkaranya, dan situasinya
tepat spt itu,  ekonomi ikut mandeg..  jadi pelan pelan aja
dee  bikin  perubahannya

lha biang revolusioner  nya aja, Mas Suhaimi.., sudah  gak pernah
menyerukan revolusi  kok ( ingat jaman duklu.. jaman yg aku suka dgn
pendapat mas Suhaimi. ..itu duluuu   )

HS


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi

2009-11-24 Terurut Topik Asep Kurniawan
Nyela sedikit ah.. ^_^
Kalo saya sih sejak awal juga lebih berpendapat kasus Bibit-Chandra vs Mafia 
Hukum ini dibawa ke pengadilan. Berbeda dengan Pak Suhaimi, pertimbangan saya 
adalah:
1. Karena tuduhannya pelanggaran UU korupsi, maka sesuai dengan keputusan MK 
dan UU Pengadilan Tipikor yang baru, kasus ini mesti masuk dalam Pengadilan 
Tipikor. Lepas soal pro-kontra komposisi hakim, rekam jejak Pengadilan Tipikor 
selama ini cukup baik dalam menegakkan keadilan. Jadi tetap terbuka peluang 
bagi Bibit-Chandra untuk mendapat keadilan secara hukum.
2. Pengadilan ini bisa dimanfaatkan sebagai arena untuk menelanjangi 
sepak-terjang dan 'kebodohan' para aparat yang terlibat mafia hukum. Mulai dari 
memberi bukti tandingan yang bisa melepeh 'bukti kuat' yang disodorkan jaksa 
penuntut, sampai membeberkan rekaman percakapan para mafia, baik yang sudah 
diputar di MK atau yang masih tersimpan di KPK.
3. Pengadilan juga bisa dimanfaatkan sebagai mimbar publik, kira-kira seperti 
ketika aktivis diadili jaman Orde Baru. Yakin deh, pasti ruangan akan selalu 
penuh tiap minggu (dari awal sampe akhir sesuai jadwal pengadilan).  Lumayan, 
di luar juga bisa dibuat mimbar gratis yang bisa dipakai untuk kampanye soal 
kebusukan mafia hukum. Kesaksian atau bukti yang tidak diijinkan di ruang 
pengadilan, bisa diungkap di sini. Konsolidasi juga bisa lebih mudah dan lebih 
kuat.
4. Mengingat no 1 dan 2, saya berkeyakinan Bibit-Chandra akan bebas dari 
hukuman. Dengan begini, rehabilitasi atas diri mereka full berdasarkan hukum, 
bukan atas dasar keputusan atau desakan politis seperti saat ini. Sehingga, 
tidak ada keraguan sedikit pun untuk mengembalikan status mereka berdua ke 
posisi semula.
5. Jika Bibit-Chandra ternyata kalah di pengadilan, ya kembali ke no 3: mimbar 
publik lagi di PT Tipikor. Masih kalah juga, mimbar publik lagi ke MA. Itu pun 
jika belum keburu meletup reformasi II (revolusi?) karena konsolidasi sudah 
kadung membesar ^_^

Salam,





Dari: Suhaimi suha...@mitsubishi-eai.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Sel, 24 November, 2009 07:21:16
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi


Bung Andryansyah  Pak'e Manneke,

1. Hukum yang berlaku dinegeri ini memberikan peluang bagi setiap warga 
negaranya yang merasa dirugikan ato mendapat perlakuan tidak adil dari negara 
ini dapat mengajukan tuntutan ganti rugi kepada negara ini koq.
2. Coba tunjukkan pada saya contoh kasus tersangka/terdakwa tindak pidana 
(selain Bu Minah lah yau...) yang terutama sangkaan tindak pidananya adalah 
pidana korupsi yang berangkat ke ruang sidang pengadilan dari rumah ?

Salam hangat,
Suhaimi


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Inilah Lokasi Pemadaman Listrik di DKI dan Tangerang

2009-10-01 Terurut Topik Asep Kurniawan
Asal jangan bocor ke Pemda aja, Pak. Nanti malah ketauan mengalihkan status 
rumah tinggal menjadi tempat usaha. Kena denda deh.. Tadinya mau minta ganti 
rugi, malah rugi beneran. Hehehe... Mungkin ga apa2 kalo dendanya masuk ke kas 
daerah, lha kalo diajak kongkalikong? Repot.




Dari: halim hd halimh...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 30 September, 2009 15:37:34
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Inilah Lokasi Pemadaman Listrik di DKI dan 
Tangerang


numpang nanya: apakah kalau ada pemadaman seperti
ini, bisa nggak warga melakukan tuntutan ganti rugi? kan
ada rumah yang buka salon, rumah yang jadi tempat usaha,
lalu karena listrik mati, ekonominya mungkin selama beberapa
hari mandeg.


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Penganggur Bergelar = tulis:tanpa gelar dalam kurung

2009-09-30 Terurut Topik Asep Kurniawan
Memang selama ini ada yang nulis gelar dalam postingannya? Seingat saya ga ada..




Dari: Dapati Giawa fide...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 29 September, 2009 16:48:26
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Penganggur Bergelar = tulis:tanpa gelar dalam 
kurung


Untuk soal gelar ini sebaiknya pres dan wapres ga usah dibawa-bawa. Lha...pres 
kita emang sengaja memburu gelar. Ingat kan waktu mau nyalon? buru-buru 
nyelesaiin dia punya disertasi untuk capai gelar doktor. Mungkin karna kurang 
percaya diri pada kepemimpinannya, ya di back-up dengan gelarlah .buat 
nambah-nambah wibawa.
Jadi, kita mulai dari kita2 ajalah, toh ga ada ruginya ga nulis gelar di 
postingan kita...

Salam,
Fidel Dapati Giawa (tanpa gelar)


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perpu KPK

2009-09-28 Terurut Topik Asep Kurniawan
Yang jadi kebiasaan, Tim Seleksi menghasilkan calon sebanyak 2 kali jumlah yang 
dibutuhkan. Lalu diserahkan ke Presiden. Presiden menyampaikan hasil itu ke DPR 
untuk dipilih DPR. Sekali lagi, Presiden cuma tinggal teken doang.






 --- In Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com, Adyanto Aditomo 
adyantoaditomo@ ... wrote:

 Kebiasaan yang berlangsung selama ini, yang diajukan ke Presiden itu 2 kali 
 jumlah yang akan ditetapkan, sehingga Presiden memiliki sedikit keleluasaan 
 untuk memilih.
 Bila Presiden punya alasan kuat untuk menolak seluruh calon yang diajukan 
 (misalkan ketahuan beberapa calon anggota KPK pernah ketangkep jadi maling, 
 seperti yang terjadi pada beberapa calon Kepala Daerah beberapa waktu yang 
 lalu), maka seluruh proses seleksi harus diulang.
 Artinya: Presiden memiliki kewenangan untuk memilih atau menolak rekomendasi 
 yang disampaikan kepada beliau.
 Dalam kasus Tim 5 yang diberikan kewenangan penuh untuk menentukan anggota 
 Plt KPK, dan Presiden mau - tidak mau harus menyetujui apapun rekomendasi 
 dari Tim 5 ini, menurut saya merupakan suatu kesalahan yang sebetulnya untuk 
 menutup kesalahan yang lain.
 Awal kesalahan dimulai dari:
 1. SBY tidak bereaksi saat Kepolisian mengkriminalkan kewenangan KPK dalam 
 melaksanakan tugasnya. Setelah bukti suap dan pemerasan tidak ada, seharusnya 
 Polisi menerbitkan SP3.
 2. SBY menyatakan akan mengeluarkan PERPPU Plt KPK untuk mengisi kekosongan 
 Ketua dan wakil Ketua yang non aktif.
 3. Saat melihat reaksi masyarakat begitu keras menolak PERPPU Plt KPK, karena 
 SBY dalam kasus ini menerapkan motto Sabdo Pandito Ratu seperti Soeharto 
 yang artinya: Apapun yang sudah diucapkan pantang untuk ditarik kembali, maka 
 PERPPU Plt KPK tetap diterbitkan, tetapi dengan cara membentuk Tim 5 yang 
 diberi kewenangan penuh untuk menunjuk anggota Plt KPK.
 Jadi salahnya menjadi bertumpuk - tumpuk.
 Sayangnya motto Sabdo Pandito Ratu hanya berlaku pada hal yang 
 menyengsarakan masyarakat dan tidak berlaku pada hal yang bisa 
 mensejahterakan masyarakat, misalnya : Pemberantasan Korupsi.
  
 Salam,
  
 Adyanto Aditomo


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] mengungkap permainan elite tingkat tinggi ? was ]:Dua pertanyaan besar.

2009-09-25 Terurut Topik Asep Kurniawan
Ya, kalo begini kan lebih jelas. Saya hanya menggugat artikel Pak Chappy yang 
cuma berhenti di pertanyaan dasar yang disebut besar itu (postingnya yang 
pertama). Dari penjelasan tambahan ini, pertanyaan besarnya misalnya adalah 
kemana larinya atau digunakan untuk apa uang jasa/kompensasi dari pelayanan 
lalu lintas udara di FIR S'pore pada wilayah kedaulatan kita selama ini? Sambil 
Pak Chappy mengungkap data (perkiraan) berapa jumlahnya yang sudah terhimpun 
sampai sekarang. Kan enak, jadi ada pencerahan bagi kita semua.

Sekali lagi, saya melihat Pak Chappy sebagai mantan petinggi militer bintang 
empat yang di masanya punya akses informasi jauh lebih dalam ketimbang kita 
yang awam ini.

Salam,



Dari: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 23 September, 2009 22:54:38
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] mengungkap permainan elite tingkat tinggi ? 
was ]:Dua pertanyaan besar.

  
Pak Asep dan rekan FPK,

ini yang saya maksudkan biar Pers yang mengangkat,
Pak CH sudah bersuara sejak 1980 dan tidak didengar,
itu bisa dimaklumi. Namun sekarang ini, ketika nasionalisme
di tapal batas dan NKRI menggugat kedaulatannya serta
hasil reformasi perjuangan Mhs kita nikmati, suda saatnya
hal ini diangkat lagi agar masyarakat semakin paham dan
semakin sdadar mengenai PR negerinya.

Terima kasiuh Pak Chappy.

Freeport sudah jelas benar merahnya Pak.


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Idul Fitri, Transportasi di Belanda Gratis

2009-09-25 Terurut Topik Asep Kurniawan
Hehehe... Menarik. Bagaimana 2 fakta yang sebenarnya tidak berhubungan bisa 
ditautkan. Untung berita ringan saja... coba kalo peristiwa politik 
dibeginikan? Hehehe...




Dari: Jaka Santika jakasant...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 24 September, 2009 12:50:35
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Idul Fitri, Transportasi di Belanda Gratis

  
Wah, ini berita ngawur. Memang pada hari Minggu 21 September yang lalu gratis 
naik kendaraan umum di Den Haag, tapi sama sekali tidak ada hubungannya dengan 
Idul Fitri.
Hari itu diadakan Auto Vrijedag, Hari Bebas Mobil. Jadi tidak ada mobil yang 
boleh jalan.
Tapi Bebas Mobil ini hanya diberlakukan di pusat kota Den Haag saja.
Dan sebagai gantinya maka diberikan Gratis naik kendaraan umum (tram dan bus).


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jadi Penjabat Dilarang Terima Parsel Nih?

2009-09-25 Terurut Topik Asep Kurniawan
Begitulah policy pada masa itu (2005 kalo ga salah), menengahi kepentingan para 
pengusaha parcel yang katanya sudah terlanjur investasi gede belanja isi 
parcel. SBY, JK, dan para pejabat lain juga coba memberi teladan dengan 
membeli parcel tapi dikirim ke orang miskin dan pegawai rendahan. ^_^




Dari: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 23 September, 2009 16:46:25
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jadi Penjabat Dilarang Terima Parsel Nih?

Harusnya bebasin saja parcel tetapi batasi harganya daripada kayak sekarang 
tidak ketahuan bekasnya. Coba saja audit perusahaan2 swasta, saya pastikan 
masih ada biaya2 tak jelas yang dibagikan 1-2 minggu sebelum lebaran.


Powered by Telkomsel BlackBerry®


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perpu KPK

2009-09-25 Terurut Topik Asep Kurniawan
Tidak perlu semua hal digugat juga, Pak. Kesannya Anda jadi mengada-ada. pake 
analogi super semar jilid II pula. Dalam pembetukan banyak komisi negara, 
presiden juga selalu menerima saja hasil seleksi dari tim yang dibentuknya, 
lalu diteruskan ke DPR. Dalam seleksi reguler pimpinan KPK misalnya, presiden 
menerima 10 nama hasil tim seleksi untuk selanjutnya diserahkan ke DPR untuk 
dipilih 5 orang. Sejak jaman Megawati sudah begitu. Semua komisi negara begitu 
polanya. Malah waktu pembentukan Komnas HAM pertama, Soeharto juga teken 
Keppres pengangkatan anggota Komnas HAM hasil seleksi tim-nya Ali Said. Periksa 
deh... Tidak ada tuh yang mengatakan tim seleksi lebih berkuasa dari presiden.  
Cuma Anda seorang kayaknya...




Dari: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 24 September, 2009 19:18:02
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perpu KPK

  
Kalau saya pada posisi Adnan Buyung Nasution maupun Todung Mulya Lubis, saya 
juga akan mengambil sikap: Menerima penugasan dari SBY dengan sepenuh hati.
Mengapa???
1. Soal PERPU.
PERPU akan diuji oleh DPR.
Bila DPR menolak PERPU, otomatis PERPU harus dibatalkan.
Jika DPR bisa menerima PERPU, maka PERPU bisa dilanjutkan.
Jadi ujian demokrasi kita ada disitu.
2. Soal Rekomendasi.
Menurut penjelasan Adnan Buyung Nasution di Metro TV, Tim 5 ini bukan 
memberikan Rekomendasi tentang siapa yang dianggap patut menjadi pelaksana 
Tugas (Plt) KPK, tetapi MENENTUKAN siapa yang pantas menjadi Plt KPK.
Kesepakatan dengan SBY, apapun rekomendasi dari Tim 5 harus diterima oleh 
Presiden SBY. Untuk itu Tim 5 hanya akan merekomendasikan Plt KPK sebanyak 3 
orang dan ketiganya harus dilantik oleh SBY sebagai Plt KPK.
Bisa dibayangkan, kewenangan Tim 5 ini luar biasa besar, karena diberi 
kewenangan untuk memaksakan keputusannya agar menjadi Keputusan Presiden.
Dalam hal ini, kesepakatnnya, Presiden SBY pasrah bongkooan kepada Tim 5 ini.
Apa ini bukan SUPERSEMAR Jilid 2
 
Soal tanggung jawab:
1. Bila akibat adanya Plt KPK justru membuat kinerja KPK makin lemah, maka 
seluruh tanggung jawab ada dipundak SBY.
Situasi ini akan membuat SBY seperti pecundang yang pernyataannya tidak bisa 
dipercaya.
Bisa dibayangkan: yang menunjuk Plt KPK adalah Tim 5 atas nama SBY, tetapi yang 
bertanggung jawab kalau terjadi kegagalan sepenuhnya ada dipundak SBY.
2. Bila ternyata Plt KPK justru membuat kinerja KPK tambah bergigi, yaitu 
dengan menyatakan bahwa Sri Mulyani dan Boediono dinyatakan sebagai tersangka 
dalam kasus bailout Bank Century, posisi pemerintahan SBY periode 2009 - 2014 
bisa terguncang.
Bila Sri Mulyani dan Boediono menyebutkan SBY dan Partai Demokrat terlibat, 
Pemerintahan SBY bisa jatuh.
 
Disinilah kurang ajarnya PDIP melihat SBY masuk dalam perangkapnya sendiri, 
sehingga tidak mau ikut ribut mempersoalkan PERPU Plt KPK, karena apapun 
hasilnya, SBY berpotensi akan masuk jurang.
PDIP kelihatannya secara pasif justru ikut mendorong SBY masuk perangkapnya 
sendiri.
Yang paling kurang ajar menurut saya adalah Penasihat Presiden yang justru 
mendorong SBY masuk jurang.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo
 


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] GASAKNAS : Petisi Kenegaraan Peradaban Indonesia

2009-09-25 Terurut Topik Asep Kurniawan
2009 belum habis, apa iya IPK udah keluar? IPK 2008 kali ya, Pak.
Tapi menurut TII, Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia naik dari 2,3 di 
tahun 2007 menjadi 2,6 di tahun 2008. Artinya, tingkat korupsi di Indonesia 
menurun dan terjadi perbaikan dalam peringkat negara-negara yang dipersepsikan 
korup di dunia. Data tersebut dilansir Transparency International Indonesia 
(TII) di kantor TII, Jalan Senayan Bawah 17, Jakarta. Kenaikan IPK cukup 
signifikan, kinerja pemberantasan korupsi cukup membuahkan hasil, kata Ketua 
TII, Todung Mulya Lubis, Selasa (23/9).
Lihat link: http://www.kpk.go.id/modules/news/article.php?storyid=2928

Baca juga berita ini: 
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/09/19030628/proyeksi.indeks.persepsi.korupsi.2009.capai.30
SELASA, 9 DESEMBER 2008 | 19:03 WIB
DEPOK, SELASA- Proyeksi hasil survei Transparansi Internasional (TI) Indonesia 
yang menunjukkan tingkat korupsi di Indonesia tahun 2009 mendatang diperkirakan 
akan lebih baik dengan indeks persepsi korupsi mencapai skor 3,0.

Sampaikan informasi atau tulis statemen dengan data yang benar ya, Pak.

Salam,




Dari:Pandji R Hadinoto, www.pkpi.co.cc
Kepada: ANTARA 1 anta...@antara.co.id; AuliaBadar LKBN Antara
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] GASAKNAS : Petisi Kenegaraan  Peradaban Indonesia


PETISI KENEGARAAN  PERADABAN INDONESIA
GASAKNAS : Solusi Kontroversi PerPPU Plt KPK Yg Perlemah IPK
Tayangan MetroTV, Selasa 22 September 2009 seputar jam 19 wib, tentang 
Kontroversi PerPPU Plt KPK, menurut hemat kami, sungguh muatannya dirasakan 
memprihatinkan, karena dengan demikian malahan memperdalam kegalauan masyarakat 
tentang pemberantasan korupsi. Padahal Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia 
tahun 2009 ditandai menurun/melemah, dan dapat diduga keras akan lebih 
menurun/melemah pasca peristiwa hukum PerPPU Plt KPK tersebut.
Dampak penurunan/pelemahan IPK ini dapat dipastikan akan berkait dengan tingkat 
laju pertumbuhan ekonomi yang bahkan bisa beranting kearah pelemahan politika 
kenegaraan dan peradaban Indonesia. Artinya unjuk kerja pertumbuhan ekonomi 
positif Indonesia ditengah kegalauan politik dan ekonomi dunia kini dapat lebih 
terancam oleh IPK Indonesia yang terindikasi menurun/melemah, disamping tekanan 
yang “given” dari bencana2 alam sebagai konsekuensi kedudukan geografis 
Indonesia pada Ring of Fire.
Oleh karena itulah saatnya kini patut direvitalisasi GASAKNAS (Gerakan Anti 
Suap Anti Korupsi Nasional) yang pernah dideklarasikan tanggal 17 Agustus 2005 
di muka Patung Proklamator, dengan bertitik berat kepada upaya2 preventif atau 
penangkalan oleh masyarakat madani, berdampingan dengan lembaga2 negara penegak 
hukum yang bertitik berat di upaya2 kuratif atau penindakan berdasarkan 
perundang-undangan yang ada. Istilahnya, extra ordinary crime atau tindak 
pidana luar biasa sepantasnya dikelola dengan extra ordinary agency and 
society, bersemangat perang rakyat semesta.
Melalui GASAKNAS inilah diharapkan dapat diperbaiki IPK, karena kontribusi dari 
kinerja lembaga2 negara termaksud diatas, paling tidak akan mengalami 
penyesuaian kembali dalam kurun waktu 1 (satu) tahun kemuka bagi perkuatan IPK, 
bahkan bilamana cukup responsif, maka DPR RI 2009-2014 diharapkan membentuk UU 
GASAKNAS, sehingga pada gilirannya masyarakat madani dapat bergiat dengan 
payung hukum positif.
Jakarta Selatan 25 September 2009, FRONT DAULAT RAKYAT MERDEKA,
1.Pandji R Hadinoto (MBP, Koran Integritas, GASAKNAS / HP : 0817 983 4545), 
2.Hadori Yunus (KelBes Marhaenis), 3.Johanes Judiono, 4.Iqbal Daut (GASAKNAS), 
5.Sri Rosalinda (API Ia), 6.Romo Doesjanto (API Ia), 7.Awaluddin Ardiwijaya 
(Koran Integritas), 8.Jhon Huda (API Ia), 9.Bilung (API Ia), 10.Sandjaja 
Darmawan (HPPEL), 11.Juliaman Saragih (KelBes Marhaenis), 12.Mahyudin Nawawi 
(GIM), 13.Oti Setiawan Setiabudi (MBP), 14.Irwan Lubis (MASBETA), 15.M Zulfi 
Azwan (KMS), 16.Ery Monarfa (API Ia), 17.Ignatius Tricahyo (MBP),18.Permadi, 
19.Pribadio, 20.Sumardi Asmara (FRPI)

Map
Jakarta, Belanda
Jakarta, Belanda
Korupsi di Indonesia Mengkhawatirkan
Diterbitkan : 23 September 2009 - 4:38pm | Oleh Yunta Wijayanti
Diarsip dalam:

Corruption Watch

Danang Widyoko

indonesia

korupsi
Transparancy International Rabu ini mengeluarkan laporan tahunan pemberantasan 
korupsi di dunia. Indonesia berada di peringkat ke-126 dari 180 negara yang 
dilaporkan.
Indonesia termasuk kategori yang cukup mengkhawatirkan, kalau melirik negara 
tetangga Singapura yang berada di peringkat ke-4 negara terbersih di dunia. 
Danang Widyoko, direktur Indonesian Corruption Watch di Jakarta mengupas 
laporan tersebut.
Karena dinamiknya itu sangat cepat sekali ya.Saya menduga bahwa laporan 
tentang Indonesia itu disusun sebelum pemilu atau saat kampanye, sehingga 
kemudian soal transparansi dan partai itu mendapat tempat yang cukup banyak.
Jadi, laporan pemilu di Indonesia beserta dengan manipulasi. Masalah 
transparansi pemilu kemungkinan besar dibuat jauh hari sebelum pemilu 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: JALAN TOL

2009-09-25 Terurut Topik Asep Kurniawan
Berani ngga ya kita ambil resiko. Ok, kurangi lagi subsidi BBM (harga BBM naik 
lagi), tapi uangnya digunakan untuk:
1. Untuk kota: peremajaan sarana transportasi umum. Misalnya kredit ringan bagi 
para pengusaha transportasi umum, dengan syarat mau diaudit rutin karena kredit 
itu pakai duit negara. Lalu berlakukan skema simpanan bersama untuk peremajaan 
yang sinambung.
2. Untuk desa: perbaikan dan peningkatan prasarana jalan baik dalam desa maupun 
akses penghubung antar desa dan ke kota. Sebenarnya ini kewajiban Pemda, tapi 
ga apa2 karena efek pencabutan subsidi ini juga diterima oleh warga desa. 
Setelah itu, perawatan diserahkan sebagai kewajiban Pemda. Standar Pelayanan 
Minimum juga penting diterapkan pada jalan non-tol ini.

Salam,




Dari: M. Irwan Hrp mirwan...@gmail.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Jumat, 25 September, 2009 10:52:58
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: JALAN TOL

  
Dear Pak Harya,

Menurut bapak, kita jangan terlalu tergantung pada kendaraan pribadi.
Just wondering, apakah transportasi publik di Indonesia sudah dapat
dihandalkan ?

Apakah Metro Mini  Kopaja adalah kendaraan layak pakai ?
Apakah kita bisa on-time dengan kendaraan yang sering ngetem di sembarang
tempat ?
Apakah kita bisa nyaman di dalam bus yang isinya banyak orang yang merokok ?

Tampaknya end-to-end system transportasi di Indonesia memang harus
diperbaiki. Dan pemerintah atau siapapun itu yang bertanggung jawab, harus
punya KPI (Key Performance Indicator) yang dapat terukur dan mereka harus
memiliki SLA (Service Level Agreement) yang secara periodik di ukur dan
dipertanggungjawabk an.


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kekuatan matra udara Singapura

2009-09-24 Terurut Topik Asep Kurniawan
Betul, mereka akan meningkatkan anggaran militernya 2-3 kali lipat. Menambah 
pesawat lagi 2-3 skuadron, membeli ratusan roket penangkis, mengundang 
negara-negara besar untuk membuka pangkalan bagi armada militer, dlsb.

Dan para kapitalis pelaku industri militer pun bersorak gembira.




Dari: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 24 September, 2009 11:44:01
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kekuatan matra udara Singapura

  
Kalau Indoensia memasang ratusan roket
yang tersebar dan terkendali maka strategy
mereka akan berubah.


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upaya Jinakkan Gelombang Protes Bailout Century .

2009-09-24 Terurut Topik Asep Kurniawan
Koreksi dikit, yang menyebut kasus LPS mirip YPPI itu Bung Yanuar. Jadi yang 
pinter beliau, bukan saya. Saya cuma mengangguk membenarkan saja. ^_^




Dari: EKO id050_...@ag.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 22 September, 2009 21:14:19
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upaya Jinakkan Gelombang Protes Bailout  
Century .


pertanyaan itu susah dijawab pak krn aturan yg dipakai adalah dlm kondisi 
krisis global dan ukuran definisi sistemik yg tdk detail.
seandainya suatu bank dlm suatu periode laporan yg telah diperiksa bank 
indonesia sudah insolven spt bank century, maka likuidasi adalah sah adanya. 
namun krn century ini terperangkap dlm ruang dan waktu diatas dan ditambah 
adanya kepentingan tertentu maka jadilah kasus ini meledak.
uraian pak asep benar bahwa kasus lps mirip dng yppi, bahwa secara tdk langsung 
tdk ada uang negara yg hilang, tetapi itu tdk dpt dijadikan alibi bahwa suatu 
kejahatan tdk terjadi, tetap saja ada indikasi kesitu dan langkah investigasi 
yg dilakukan sudah benar.


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fauzi Bowo: Pendatang Baru Akan Ditindak

2009-09-24 Terurut Topik Asep Kurniawan
Kalo ga salah, dulu Bang Ali juga pernah menerapkan kebijakan Jakarta sebagai 
kota tertutup (tolong koreksi dari para senior jika salah), tapi ga efektif 
juga.

Salam,




Dari: Lasma siregar las032...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 23 September, 2009 12:20:26
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fauzi Bowo: Pendatang Baru Akan Ditindak


Jadinya Pak, para pendatang boleh datang kalau memenuhi syarat, antara lain
banyak uangnya atau berguna buat kota Jakarta.

Yang menentukan siapa yang memenuhi syarat dan siapa yang tidak, ini siapa?
Bagaimana kalau orangnya bisa dibayar untuk bisa memperoleh visa buat
masuk Jakarta?

Bukankah di dalam kesempitan banyak kesempatan buat siapa saja untuk ini
itu yang namanya cari duit?
Ke Jakarta aku kan kembali, walaupun apa yang telah terjadi (Koes Plus :=))

Salam
Las



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BIAYA TOL NAIK ,29 September 2009

2009-09-24 Terurut Topik Asep Kurniawan
Ada yang tau ga ya, apakah jalan2 bebas hambatan di LN itu sejak awal 
dibangunnya memang langsung gratis? Kalo ya, memang hebat sekali kemampuan 
mereka membangun infrastruktur. Kalo di sini kan pembebasan lahannya saja 
rumitnya sudah bukan main.

Gimana pula dengan Singapore, Malaysia, Thailand, Korea, Brasil, dan lain 
negara berkembang? Rasanya ini lebih pas untuk perbandingan soal jalan bebas 
hambatan berbayar. Lain halnya jika soalnya adalah fasilitasnya. Mungkin kita 
kalah mutu, bahkan dengan sesama negara berkembang sekalipun.

Salam,




Dari: Mubarik mubarik...@gmail.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 23 September, 2009 09:10:04
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BIAYA TOL NAIK ,29 September 2009

  
Jangan pernah deh mbanding2in sama LN, dijamin bakalan kecewa 100% :(
Di Jerman dan Inggris, AutoBahn dan Motor Way, udah nggak pake bayar, nyaman
lagi karena mutu dan kwalitas jalan tersebut. Rambu-rambu LLnyapun baik
sekali, bahkan sampai dijalan-jalan kecil di pedesaan terutama di Jerman.
Walaupun malam gelap gulita cukup hanya dengan bantuan lampu mobil, jalanan
terlihat jelas sekali dengan rambu dikanan kiri dan tengah jalan, begitu
rapat dipasang sehingga terang memantulkan cahaya lampu mobil, nampak rapat
seperti pagar.
Saya berani jamin seorang Indonesia yang baru pertama kali mengendarai
disana tidak akan pernah 'kesasar', karena rambu yang begitu jelas, besar
dan mudah terbaca dari kejauhab, cukup berbekal map. Karena peta jalan
sangat lengkap, bahkan peta2 jalan di Amerika nomor2 rumahpun tertera dipeta
tersebut, sehingga saya yang baru pertama kalai pada waktu itu berkunjung ke
LA dapat dengan mudah menemukan alamat seorang teman yang tinggal disana,
tanpa bertanya2 dengan membuka jendela atau turun dari mobil kepada orang2
yang ada dipinggir jalan.
Salam,
Mubarik


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] mengungkap permainan elite tingkat tinggi ? was ]:Dua pertanyaan besar.

2009-09-23 Terurut Topik Asep Kurniawan
Pemibicaraan ini kan dimulai dari posting pak Chappy yang menyoal masalah 
dengan Dua pertanyaan besar, jadi ya ga apa2 namanya disebut. Pak Chappy 
sampai sekarang juga belum ikut nimbrung lagi menjawab pertanyaan dan tanggapan 
miliser yang lain dari postingnya itu.




Dari: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 23 September, 2009 06:19:49
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] mengungkap permainan elite tingkat tinggi ? 
was ]:Dua pertanyaan besar.


semesta pembicaraan adalah penerbangan domestik
yang harus meminta clearance dari Spore

dan tidak perlu menggunakan nama P Chappy karena
beliau ada disini

sekali lagi pertanyaan benarkah dephub tidak mampu
mengelola dan Indonesia dibayar oleh Spore? Bagaimana
dengan pulau-pulau bagian NKRI yang hilang karena
diambil pasirnya oleh Spore untuk memperluas pantainya
dan kalau dari udara hanya tinggal berwarana abu-abu
dibawah permukaan laut?

tema pembicaraan kan masih seputar kedaulatan NKRI


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] MK Minta Polri Bebaskan Pimpinan KPK

2009-09-23 Terurut Topik Asep Kurniawan
Masih belum jelas, Pak. Tetap masih terbaca sebagai isu murahan.




Dari: goenardjo...@yahoo.com goenardjo...@yahoo.com
Kepada: forum Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 23 September, 2009 02:51:21
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] MK Minta Polri Bebaskan Pimpinan KPK

Mas

Kekuasaan itu bukan ditentukan oleh Deal (pembagian) antara SBY dan JK

Namun Kekuasaan de facto yang menggerakkan semuanya itu adalah siapa.

Jadi KPK itu hanya tools sementara

Ibarat punya menantu tidak direstui maka keuangan dikontrol.

Sekarang khan sudah ikut penugasan

Powered by Telkomsel BlackBerry�


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bimbo Tolak Perubahan di Tangkubanparahu

2009-09-23 Terurut Topik Asep Kurniawan
Kalo dari beritanya kan jelas, SMS itu ke Bu Ani. Baca aja lagi beritanya. 
Benar atau tidak, redaksi Kompas yang perlu konfirmasi.




Dari: Dapati Giawa fide...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 23 September, 2009 09:37:48
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bimbo Tolak Perubahan di Tangkubanparahu

  
Bung Harya SEntaka. .
Jelaslah diperiksa dan ditahan itu beda Itu ga perlu saya jelaskan di sini. 
Ada hal lain yang perlu saya beritahu kepada Anda sbb:
Kalau mau bicara hukum, dalam KUHAP tidak ada istilah razia. Kalau tindakan 
pemeriksaan surat dalam razia kendaraan bermotor tsb diatur dalam uu 
lalulintas. TApi kalau razia sampai memeriksa fisik, isi mobil, dan meminta 
anda turun dari mobil atau speda motor, nah...ini lebih tepat disebut sebagai 
penggeledahan.
Nah, kalau pemeriksaan dengan tanya jawab yang dulu sering disebut sebagai 
proses verbal, dalam rangka penyidikan.. .ini ada aturannya. Ga asal panggil 
dan periksa. Ingat, kewenangan Polisi untuk menahan dalam rangka memeriksa ini 
24 jam lho...waktu yang melelahkan dan cukup mengganggu bagi orang yang punya 
banyak aktifitas. Dari segi praktis aja udah cukup mengganggu, apa lagi kalau 
bicara hak seseorang dan batasan wewenang kepolisian yang harus merujuk pada 
prosedur yang telah diatur dalam KUHAP. Coba bayangkan kalau Anda, Tuan Harya 
SEntaka, yang berurusan dengan hal begini... apa lagi kalau Anda tadinya mau 
lapor malah diperiksa... .dengan tuduhan merepotkan aparat, ,  rasain 
lu..
Jika kontak 9949 sebagai tempat pengaduan, tetapi pengadu diperiksa tanpa 
terlebih dahulu menelusuri laporan tetapi malahan membuat pelapor terintimidasi 
dg acara pemeriksaan polisi sampai tengah malam, bukankah ini penzoliman? 
Laporannya ditindaklanjut dulu dong, kalau ternyata laporan gelap atau palsu 
atau malah cenderung fitnah, jangankan diperiksa bila perlu si guru itu harus 
pula menanggung akibat hukumnya.
Eh... omong2 diskusi kita ini kan di bahwa titel bimbo tolak perubahan 
tangkuban perahu kok bisa nyasar ke masalah pemeriksaan guru yang ngadu ke 
9949 ya?
Oh ya mohon konfirmasi ke Bung Adyanto, apakah betul ke 9949 atau ke no seluler 
bu Ani SBY? Hal ini perlu jelas karena kalau ke seluler pribadi Ani SBY, tentu 
ada dasar untuk memeriksa pengadu ybs. TApi kalau ke 9949 yang telah diumumkan 
sebagai no kontak pengaduan publik, nah ini harus kita bela habis 

Wass.
FDG


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wah! Di LP Cipinang, Koruptor Dapat Fasilitas VIP

2009-09-23 Terurut Topik Asep Kurniawan
Kalo di pengadilan tipikor, biasanya salah satu putusannya adalah mengembalikan 
harta yang dikorup itu kepada negara. Bukan denda lho ya, yg bisa diganti 
dengan hukuman tambahan. Masalahnya, eksekusi keputusan itu ga pernah 
diberitakan.

Salam,




Dari: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 23 September, 2009 11:10:15
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wah! Di LP Cipinang, Koruptor Dapat  
Fasilitas VIP

Setuju Pak, tetapi selain menyita harta sesuai dengan kerugian yang 
ditimbulkannya menurut saya kurungan badan juga perlu biar ada effek jera. 
Tetapi berbagai fasilitas tsb sangat tidak perlu. Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Harya Setyaka harya.sety...@gmail.com
Date: Tue, 22 Sep 2009 14:31:39
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wah! Di LP Cipinang, Koruptor Dapat  
Fasilitas VIP

Menurut saya ini bukan masalah standar kualitas yg tinggi bagi penghuni LP.. 
Tapi yg menohok adalah perlakuan istimewa bagi Napi berduit, yg notabene 
duitnya adalah hasil dari kejahatan yg diperbuat sehingga ybs jadi Napi.

Harusnya eksekusi utama bagi koruptor bukan kurungan, tapi sita aset 
seluas-luasnya..

Salam,
-K-


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jadi Penjabat Dilarang Terima Parsel Nih?

2009-09-23 Terurut Topik Asep Kurniawan
Belakangan kan (di masa itu) muncul gejala baru, Pak Godlip. Isi parcelnya 
kunci mobil dan surat2nya (mobil tinggal diambil ke dealer), atau perhiasan 
emas, atau perabot mewah, dll. Makanya KPK masa itu kan antisipatif aja, larang 
semua parcel!

Salam,




Dari: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 23 September, 2009 10:07:04
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jadi Penjabat Dilarang Terima Parsel Nih?

Ini memang serba salah. Dilarang terima parcel para pejabat bukannya jera malah 
sekarang terima cash yang jumlah jauh lebih besar dari nilai parcel. Kalau 
kasih parcel kan masih bisa dengan nilai antara Rp 150rb - Rp. 500rb, walaupun 
kalau mau kasih lebih juga bisa? Kalau kasih uang minimal Rp 5jutaan. Lebih 
baik bebasin parcel saja sekalian sehingga yang untung lebih banyak termasuk 
pengusaha parcel, jasa pengiriman, dll.
Powered by Telkomsel BlackBerry®


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: mengungkap permainan elite tingkat tinggi

2009-09-23 Terurut Topik Asep Kurniawan
Mengatur lalu-lintas benda-benda yang melayang dengan kecepatan hingga 
800km/jam, berat puluhan ton, berisi manusia hingga 300 orang dalam satu kolom 
udara, saya percaya pasti rumit. Untuk itu perlu satu otoritas pengatur. Ini 
menyangkut keselamatan manusia. Jadi isunya menurut saya bukan masalah 
kedaulatan. Kenapa Singapura? Dugaan awam ya benar dikatakan Bung Manneke, 
karena Changi adalah bandara paling sibuk di kolom itu. Kalo Hang Nadim di 
Batam nanti lebih rame, bisa jadi otoritas pindah ke Batam.

Salam,




Dari: herisetiono...@yahoo.com.sg herisetiono...@yahoo.com.sg
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 23 September, 2009 07:34:40
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: mengungkap permainan elite tingkat tinggi

Sebegitu rumitkah hingga mengorbankan  kedaulatan NKRI? Kalau punya pemikiran 
seperti ini jangan jangan nanti berkembang pemikiran  provinsi provinsi 
bermasalah dan menimbulkan kerumitan akan kita serahkan saja  ke negara 
tetangga toh DKI Jakarta masih milik Indonesia

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: manneke budiman hepaest...@yahoo.ca
Date: Tue, 22 Sep 2009 15:25:53
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: mengungkap permainan elite tingkat tinggi

Semoga bukan itu sebabnya.
�
Bisa jadi karena wilayah udara di atas Singapura tergolong salah satu yang 
paling sibuk di Asia Tenggara. Ada baiknya pengaturan lalu-lintas udara di 
wilayah itu ditangani satu otoritas daripada ada banyak otoritas tapi 
koordinasinya rumit. Batam sangat dekat ke Singapura daripada ke daratan 
Sumatra..
�
Kalau alasannya untuk keselamatan penerbangan, saya pribadi tak melihat ini 
sebagai masalah besar. Lain halnya kalau Singapura ikut mengatur lalu lintas 
penerbangan di sekitar Jakarta. Medan dan�Palembang tidak diatur otoritas 
Singapura toh?
�
manneke


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] mengungkap permainan elite tingkat tinggi ? was ]:Dua pertanyaan besar.

2009-09-23 Terurut Topik Asep Kurniawan
Yah... Pak Chappy justru yang pertama kali melempar isu itu ke milis ini. 
Artinya, mari diskusikan di milis ini. Sekarang yang nanggapi udah banyak, yang 
minta penjelasan lebih dalam juga banyak (termasuk saya). Masa sih, nunggu 
disamperin wartawan untuk diwawancara baru buka informasi?




Dari: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 23 September, 2009 15:49:04
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] mengungkap permainan elite tingkat tinggi ? 
was ]:Dua pertanyaan besar.

  
Let's the press taking care of it Pak.
Kalau pak Chappy berbicara di media
elektronik dan dep hub juga berbicara,
apalagi kalau tidak salah ingat Amin R
dulu juga pernah berbicara, maka akan
tentu menambah PR NKRI ini dan
memberi pesan kepada siapapaun mereka
yang akan maju di 2014.


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upaya Jinakkan Gelombang Protes Bailout Century .

2009-09-22 Terurut Topik Asep Kurniawan

Kapan suatu bank sebaiknya di likuidasi atau di bailout? Emang itu yang saya 
tanyakan sejak awal diskusi soal ini. Kemane aje, Pak? Urusan bail-out atau 
tidak bank Century, saya sudah cukup puas dengan jawaban Bung Yanuar, Cek 
posting beliau yang menjawab pertanyaan saya. Jadi ngga usah ditanyain lagi, 
kecuali Anda punya pertanyaan lain, tapi jangan mengulang pertanyaan saya.

Untuk posting saya yang terakhir ini, saya cuma ingin menegaskan bahwa dana LPS 
digunakan HANYA untuk menyelesaikan masalah bank gagal (bail-out atau 
likuidasi). Tak boleh digunakan untuk yang lain. Banyak orang yang saya temui, 
ngomel2 dengan mengatakan bahwa lebih baik dana untuk Century itu untuk bangun 
sekolah, kesehatan, dll. Saya katakan, ya ga bisa.. 1 rupiah pun dana LPS itu 
ga bisa dipake buat bangun sekolah atau yang lain. Sama deh dengan contoh soal 
YPPI yang uangnya dipake buat nyuap anggota DPR.

Kalo kemudian urusan penyelamatan Century ini ternyata melanggar hukum 
(sumbernya bisa dari hasil audit investigatif BPK atau penyelidikan KPK, atau 
lainnya), ya yang terlibat harus bertanggung jawab. Kan sudah dibilang, itu 
bagian dari objek keuangan negara. Dari mana Anda bisa mengatakan tidak dapat 
dituntut di pengadilan? Suka aneh aja Anda bikin pernyataan.

Salam,




Dari: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 22 September, 2009 12:11:54
Judul: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upaya Jinakkan Gelombang Protes Bailout  
Century .

  
Yang dipersoalkan masyarakat adalah : kapan suatu bank sebaiknya di likuidasi 
atau di bailout???
Kasus bailout Bank Century, banyak yang mencurigai sebagai penyalah gunaan 
kewenqangan oleh Ketua LPS dan BI untuk melindungi Konglomerat yang menyimpan 
uangnya di Bank Century lebih dari Rp. 2 Triliun. Seharusnya kan yang diganti 
cuma Rp. 2 Milyar saja sesuai peraturan LPS, tetapi pada kenyataann ya diganti 
semua.
Dengan dalih uang LPS bukan milik Negara dan juga bukan milik masyarakat, maka 
untuk setiap pelanggaran penggunaan uang LPS, selama hal tersebut dilakukan 
untuk menyelamatkan Bank Gagal, tidak dapat dituntut ke Pengadilan karena tidak 
ada pihak yang dirugikan.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] mengungkap permainan elite tingkat tinggi ? was ]:Dua pertanyaan besar.

2009-09-22 Terurut Topik Asep Kurniawan
Saya sih tetap bingung kenapa Pak Chappy Hakim mengajukan dua pertanyaan besar 
itu. Saya tidak yakin kalo beliau yang bintang empat itu sama sekali ngga 
ngerti...

Salam,




Dari: Martin Widjaja fmf7...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 22 September, 2009 12:09:41
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] mengungkap permainan elite tingkat tinggi ? was 
]:Dua pertanyaan besar.

  
Mas Wal, sehebat2nya peralatan AU Singapore, rasanya 
nggak berani cari gara2 nguasai kolom udara kita.
Saya pernah membaca Malaysia sudah membatalkan 
kendali kolom udara yang sebelumnya dikuasai Singapura
ketika ribut2 soal pulau karang dan juga soal air dari Johor,
atau soal penguasaan wilayah jalur KA oleh Malaysia sampai 
Tanjong Pagar di Singapura...
Singapura selama ini mau kelihatan negara taat hukum 
hingga susah ditembak [ aliansinya ngak mau ngebelain ]
Jadi 2 pertanyaan besar dari P CH yang Laksamana bintang 4
jelas memerlukan jawaban dari elite politik tertinggi NKRI 
deal apa sebenarnya yang terjadi.
Soal upeti kah, soal tukar dengan kepentingan RI yang lain ?

Kalau P CH yang bintang empat enggak ngerti hingga harus 
bertanya, jelas yang harus transparan dan nggak bisa dikatagorikan
rahasia negara...
Demikian juga soal freeport, rasanya nggak ada yang setuju 
kalau dibilang kurang pintar, atau kompeten atau goblok .
Pertanyaan siapa yang tahu produksi emas/tembaga yang di
ekspor keluar freeport sungguh menyedihkan, memalukan.
Kalau hal ini dijadikan sebab Indonesia harus mengelola 
tambang emas freeport juga sebenarnya kurang tepat.
Yang harus dicari jawabnya, deal2 apa sejak Maestro MHS 
dengan freeport dulu yang disetujui.
Mungkinkah hanya soal bagian buat negara saja, atau saham 
sekian % yang diantaranya juga buat beberapa konglomerat
yang dekat dengan Maestro MHS itu.
Apakah hingga kini deal tsb berkelanjutan hingga P SBY ?
Kalau sudah begini barangkali P CH akan sia2 bertanya karena 
jawaban tidak akan pernah akan ada...
Kalau sudah begini, saya sangat menyesal jaman P GD dan Mbak MS 
penjelasan2 soal 'KKN' ini nggak pernah dituntaskan. ..
Padahal jelas point plusnya tinggi .

Salam , martin - jkt 



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jadi Penjabat Dilarang Terima Parsel Nih?

2009-09-22 Terurut Topik Asep Kurniawan
Kalo ga salah inget, yang menyatakan larangan pejabat menerima parsel itu KPK, 
jaman Taufiqurahman Ruki. Makanya waktu itu pengusaha parsel kelimpungan dan 
minta 'fatwa' ke pemerintah.

Salam,




Dari: Mohammad Andri Budiman mand...@gmail.com
Terkirim: Selasa, 22 September, 2009 21:55:23
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jadi Penjabat Dilarang Terima Parsel Nih?

It's a parody, you have been warned...

Best,
MAB

---parody begins---
PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG PERPARSELAN

Mengingat-ingat: Parsel boleh jadi adalah sebuah tindakan suap.

Memikir-mikir: Betul juga ya.

Menimbang-nimbang: Perlu dipikirkan cara lain yang lebih elegan.

Memutuskan:
Menetapkan:
  - Para penjabat dilarang keras menerima parsel
  - Para rekan pengusaha agar mentransfer uang tunai sajah seperti biasah
  - Mohon informasi A1 ini jangan sampai diketahui KPK, pers, dan blogger
- Yang membocorkan rahasia ini akan dikenakan UU Rahasia Negara Republik Mimpi


---parody ends---
Sent from my AXIS BlackBerry�


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dua pertanyaan besar.

2009-09-20 Terurut Topik Asep Kurniawan
a. Masalah ini mestinya sudah berlangsung lama sekali. Sewaktu pak Chappy 
menduduki jabatan-jabatan strategis di TNI AU hingga menjadi KSAU, apa yang 
sudah dilakukan, baik dalam mengoptimalkan kewenangan yang dipegang ataupun 
dalam proses pembuatan keputusan di pemerintah? Bisa berbagi dengan kita di 
sini, Pak.

Kedua, masalah Freeport di papua juga sudah berlangsung puluhan tahun. Bisa 
berbagi Pak, terutama kaitannya dengan isu kuat bahwa ada dukungan TNI (dulu 
ABRI) sehingga Freeport bisa melenggang menguras kekayaan emas di Timika Papua 
itu? Adakah upeti yang diberikan Freeport kepada petinggi TNI (ABRI)? Isunya 
kan kuat bahwa peliknya masalah pengurasan dan perusakan yang dilakukan 
Freeport terjadi karena mereka di-backing oleh petinggi negara, termasuk dari 
unsur militer. Bapak kan dulunya orang dalam dan pejabat tinggi di TNI, 
sedikit-banyak barangkali tahu soal ini. Mari kita diskusikan pemecahan masalah 
ini dengan membuka informasi-informasi yang menjadi akar masalah.

Maaf, saya suka bingung jika ada mantan pejabat tinggi mempertanyakan suatu 
masalah, dengan pertanyaan yang sama dengan pertanyaan orang yang jauh dan 
tidak pernah berada di pusat kekuasaan. Gampangnya kata orang sekarang, Dulu 
kemane aje, Boss? ^_^

Salam,




Dari: Chappy Hakim chappyha...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Minggu, 20 September, 2009 05:52:51
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dua pertanyaan besar.

  
Dua Pertanyaan Besar ! 
  
Ada dua hal yang sangat penting dan bernilai sangat strategis di negeri ini 
yang masih perlu dijelaskan kepada masyarakat luas.   Pertama adalah tentang 
pengelolaan kolom wilayah udara kedaulatan Republik Indonesia yang sampai saat 
ini masih berada dalam pengawasan pihak otoritas penerbangan Singapur a.   
Sebagian dari kawasan udara kedaulatan kita yang berdekatan dengan wilayah 
udara Singapura, sampai dengan saat ini masih berada dalam pengawasan dan atau 
pengelolaan Air Traffic Control/Flight Information Region (FIR) Singapura.   
Antara lain ini artinya adalah walaupun kita terbang diwilayah kita sendiri , 
seperti misalnya di Tanjung Pinang dan sekitarnya, kita harus minta ijin ke 
Singapura.
Alasan yang sering dikemukakan antara lain adalah, kita belum/tidak punya 
peralatan yang canggih dan juga tidak memiliki SDM yang berkualitas untuk tugas 
pengelolaan tersebut.   Ada juga sementara orang yang mengatakan bahwa hal itu 
adalah hal yang biasa saja, bahwa kolom udara di dunia ini sudah dibagi habis 
oleh ICAO (International Civil Aviation Organization) , jadi ya terima  sajalah 
!   Di banyak negara di Eropa, negara yang kecil-kecil itu juga sudah biasa 
membagi wilayah kedaulatannya untuk dikendalikan oleh negara lain, sekedar 
pengaturan lalu lintas udara saja, jadi sekali lagi ini adalah soal biasa saja.
Pendapat yang seperti itu adalah pendapat orang-orang yang malas dan bermental 
dijajah.   Indonesia adalah negara besar yang tidak seharusnya menerima begitu 
saja kondisi yang seperti ini.   Banyak solusi yang dapat di tempuh untuk 
mengatasi masalah tersebut.   Dana yang diterima dari jasa pengaturan lalu 
lintas penerbangan internasional di wilayah tersebut cukup besar.   Seorang 
petinggi Singapura, menjelaskan kepada saya bahwa dana dari jasa penerbangan 
yang diperoleh dari penguasaan wilayah udara kedaulatan RI itu selalu di setor 
kan ke Pemerintah RI.   Jadi memang tidak ada masalah.Problemnya adalah, 
kita tidak ada yang tahu, berapa besar dana itu dan kemana disalurkan 
penggunaannya selama ini, serta untuk berapa lama akan berlangsung seperti itu. 
  Jadi sebenarnya, apabila dana hasil jasa pengeloalaan pengaturan lalu lintas 
penerbangan di investasikan kembali untuk keperluan Air Traffic Control, 
tentunya akan dapat secara
bertahap, bagi kita untuk memiliki peralatan yang canggih dan juga pelatihan 
SDM yang dibutuhkan.   Disini yang menjadi masalah utama adalah tinggal 
menghitung tenggang waktunya saja.   Katakan setelah 25 tahun atau bahkan 100 
tahun sekalipun , akan tetapi ada kurun waktunya yang jelas, untuk kemudian 
dikembalikan kepada pemilik sah nya yang berhak.Sampai sekarang tidak 
diketahui sampai kapan FIR Singapura itu berlangsung ?!  Adakah time schedule 
tentang masalah ini?
Yang kedua adalah tentang Timika atau “Freeport”, yang selalu saja bermasalah.  
2 bulan terakhir ini, aparat keamanan dibuat sibuk oleh ulah beberapa pengacau 
liar yang beredar diwilayah itu. Problemnya disini hampir sama.   Timika 
adalah milik yang sah Republik Indonesia, akan tetapi tambang emas yang konon 
terbesar dan termodern dan paling tinggi teknologinya yang pernah ada didunia 
itu hanya dinikmati oleh orang “luar negeri” dan tentunya sebagian dari 
orang-orang di Indonesia.   Masyarakat tidak pernah tahu, berapa sebenarnya 
hasil tambang emas itu selama ini.   Berapa bagi hasilnya dengan pemerintah 
Indonesia.  Apa manfaat yang selama ini dinikmati oleh Republik Indonesia dari 

Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Lelucon Apa Ini???

2009-09-19 Terurut Topik Asep Kurniawan
Dulu juga pernah ada 'sengketa' antara KPK (masa Taufiqurrahman Ruki) dengan 
Yusril Ihza Mahendra. Lalu SBY turun tangan dan 'menyelesaikan sengketa secara 
adat'.
Sekarang, SBY membiarkan sengketa KPK vs Polisi dan menyatakan bahwa tidak mau 
intervensi ke ranah hukum?




Dari: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 17 September, 2009 12:26:05
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Lelucon Apa Ini???

Setuju, kalau Polisi benar seharusnya didahulukan laporan KPK kepada Polisi 
mengenai Testimoni Antasari kan, kok malah laporan Anggoro sama Joko yang 
didahulukan? Apakah kita nggak pantas curiga?

Powered by Telkomsel BlackBerry®


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pertamina Vs Petronas !

2009-09-19 Terurut Topik Asep Kurniawan
Adakah study yang mendalam atas perbandingan kedua perusahaan migas ini?
Apakah Petronas dikelola secara good corporate governance? Sementara kita tahu 
Pertamina sejak awal (bahkan hingga saat ini?) telah menjadi sumur korupsi para 
petinggi negara.
Apakah di Malaysia tak ada persaingan usaha migas dan hanya Petronas pemegang 
monopoli?
Adakah Petronas dibebani kewajiban subsidi BBM sebagaimana Pertamina di masa 
Soeharto?

Salam,




Dari: A Nizami nizam...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 17 September, 2009 10:45:46
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pertamina Vs Petronas !

  
Petronas bisa berjaya karena BUMN itu diserahi negara Malaysia untuk mengurus 
Migasnya. Menurut orang Pertamina, Petronas dan Malaysia meniru UU tentang 
Migas/Pertamina.

Namun sayang UU tentang Migas/Pertamina dirubah dgn UU Migas yang dirancang 
USAID sehingga hasilnya migas di Indonesia dikuasai asing.

Tidak ada negara yang bisa maju/kaya jika kekayaan alam mereka dikuasai asing. 
Negara2 seperti Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Malaysia, Venezuela yang SDMnya 
lebih rendah dari Indonesia mengelola migas via BUMN mereka sehingga kekayaan 
alam masuk ke kas negara dan bisa mensejahterakan rakyat mereka.

Bahkan Norwegia yang liberal pun tetap menyerahkan pengelolaan migas pada 
BUMNnya.

Indonesia sebaliknya justru menyerahkannya pada swasta/asing sehingga uangnya 
sebagian besar dinikmati swasta/asing.

http://infoindonesi a.wordpress. com/2009/ 06/30/selama- kekayaan- 
alam-dirampas- asing-indonesia- akan-terus- miskin/


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upaya Jinakkan Gelombang Protes Bailout Century .

2009-09-19 Terurut Topik Asep Kurniawan
Lalu status dana 4 trilyun dari negara ke LPS itu apa? Logika saya, itu dana 
negara yang dipisahkan sehingga menjadi wewenang dan tanggung jawab LPS 
sepenuhnya.
Logika bahwa itu objek keuangan negara, saya sepakat. Tak ada penolakan saya 
atas hal itu. Tapi untuk lebih melengkapi, perlu disampaikan bahwa dana yang 
dikuasai LPS itu (modal awal dari negara + premi dari bank peserta) HANYA 
digunakan untuk kepentingan penyelesaian masalah atas bank gagal (yang 
diselamatkan atau yang dilikuidasi). Jika dana yang dikuasai LPS digunakan 
untuk urusan di luar itu, LPS pasti melanggar UU. ITU HUKUMNYA. Kasus dana YPPI 
contoh yang bagus. Dana YPPI menjadi kasus hukum karena digunakan tidak sesuai 
dengan tujuan peruntukannya.

Salam,




Dari: Yanuar Rizky rizky.elri...@gmail.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 15 September, 2009 07:58:46
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upaya Jinakkan Gelombang Protes Bailout  
Century .

  
Model Penjaminan dengan Dana Industri terjadi di Pasar Modal, yaitu KPEI
(Kliring Penjaminan Efek Indonesia).. . Modalnya dari para pelaku, lalu
jaminan yang dimasukkan untuk batasan transaksi juga dari harta
perusahaan sekuritas bukan nasabah.. Jadi, logikanya, kalau yang ini memang
dana Industri... Meski, kalau liat konvensi anti korupsi PBB (UNCAC) yang
juga ditandatangani Indonesia korupsi tak terbatas dana negara, tapi juga
swasta yang mengelola dana publik..

Kalau LPS, modal dasarnya dari negara (4 Triliun) dan dana jaminan
bergeraknya dari premi deposito (BUKAN MODAL BANK YANG DIPISAHKAN), jadi LPS
jelas berbeda dengan KPEI.. dia adalah lembaga negara... Yurisprudensi, dana
yayasan (YPPI, kasus aliran dana BI-DPR) dan Sisbenakum (Dep. Hukum dan HAM)
diputus pengadilan Tipikor sebagai objek keuangan negara, logika hukumnya
apalagi LPS?.

Mari kita lihat hukum, dari yurisprudensi- nya serta bisnis proses-nya..

Salam pembelajaran,

-Yanuar Rizky-

mail to: ri...@elrizky. net

on the net: http://www.elrizky. net

elrizkyNet:: dari RT-RW ke Internet menuju Pasar Modal::


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upaya Jinakkan Gelombang Protes Bailout Century .

2009-09-10 Terurut Topik Asep Kurniawan
Good answer, bung!

Hehehe... memang ga boong deh dipandang sebagai analis (pasar) keuangan. So far 
ini jawaban yang paling pas dan rasional buat saya.
Jadi keluar dari perdebatan sistemik atau tidak sistemik yang rumit itu, ya... 
Century diketahui memang sudah bobrok di dalam dan layak dilikuidasi. 
Perdebatan atas keputusan ini muncul karena pertimbangannya, apakah dampaknya 
sistemik atau tidak sistemik. Jika sistemik, bank-bank yang kena efek likuidasi 
itu yang dibail-out, tentu saja jika memang sejatinya bank sehat. Mungkin saja 
biayanya bakal lebih besar ketimbang hanya menyelamatkan 1 bank Century, tapi 
ya ga apa-apa jika dikeluarkan untuk menyelamatkan bank-bank sehat. Jika tidak 
sistemik, ya syukur... problemnya paling tinggal menyelesaikan dana nasabah di 
bawah 2 M dan pesangon karyawan. Ribut-ribut sedikit pasti ada, tapi rasanya 
masih di batas normal. 

Mantap!

Salam,




Dari: Yanuar Rizky rizky.elri...@gmail.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 9 September, 2009 09:36:49
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upaya Jinakkan Gelombang Protes  Bailout 
Century .

  
Itu inter-bank transaction dengan Century... Karena posisi Century di
Neraca-nya jelas banyak under-line di posisi valas di sisi pasiva dan
surat berharga (obligasi di Bank Dresden) di sisi aktiva.. Nilai
aktivanya terus turun, dan ada suntikan dari LPS setelah audit report,
ini menunjukan Obligasi-nya bodong tidak ada mark to market-nya,
karena berdasarkan standar akuntansi harus di-adjust tinggi.. Itulah,
kenapa CAR turun..

Menurut pendapat saya, saat itu saya akan pilih bubarkan Century
karena aset bodong tak bisa hasilkan recoery rate bahkan kayak sel
kanker 'nyedot terus (fakta setelah audit akhir tahun oleh akuntan
publik, LPS suntik lagi karena CAR kembali turun).. saya akan biarkan
pasar bekerja, dengan membail-out Bank yang terkena inter bank yang
masih memiliki aset produktif yang dibail-out.. . Cara ini dipilih Ben
Bernanke, Lehman dibiarkan, inter bank effect nya ke BOA dan AIG di
bail-out, karena BOA dan AIG memiliki aktiva produktif yang berpotensi
memenuhi recovery rate dana talangan (bail out) yang harus
dikembalikan karena milik publik..

Salam pembelajaran,
-Yanuar Rizky-
mail to: ri...@elrizky. net
on the net: http://www.elrizky. net
elrizkyNet:: dari RT-RW ke Internet menuju Pasar Modal::


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] CENTURY (Om Asep Om Godlip)

2009-09-10 Terurut Topik Asep Kurniawan
1. Anda kurang jeli membaca posting saya. Keputusan soal Century diambil masa 
krisis, tentu saja ada hubungannya. Sehingga muncul perdebatan, sebaiknya 
Century ditutup atau diselamatkan? Jadi dampaknya yang menjadi pertimbangan. 
Carilah perumpamaan yang lebih pas... ^_^

2. Nah, kira-kira seperti ini yang dimaksud. Mau dibilang langsung atau tidak 
langsung, migrasi dana itu berpotensi menurunkan CAR. BI mestinya punya data 
lengkap untuk mengatakan hal itu.

3. Nah, anda kurang jeli lagi. Untung sudah tidak jadi auditor.. kalo masih 
bisa kebanjiran kerjaan ente, banyak orang pasti senang dapat auditor yang 
tidak jeli seperti Anda, banyak yang luput dalam pemeriksaan hehehe... Saya kan 
berangkat dari hipotesis (BI) bahwa bank-bank kecil yang punya perkaitan dengan 
Century akan terbawa kolaps juga jika Century tidak diselamatkan. Bak-bank 
kecil ini yang saya maksud.. kasian kan, cuma kena getah dari Century, padahal 
barangkali mereka adalah good corporate bank. Tidak bijak andaikan kita menutup 
mata dari hal ini. Jaka sembung naik ojek, nyambung lah jek...

4. Tawaran yang dengan antusias saya terima. Kongkow sambil ngopi salah satu 
favorit saya, istilah sundanya mah ngawangkong hehehe... Kepastiannya saya 
tunggu lewat japri ya, boss...

5. Kita boleh tidak percaya pada aparatur negara, boleh bercuriga ada yang akan 
mereka tutupi sehingga hasilnya akan 86. Namun saya tetap percaya pada 
integritas kita, rakyat yang merdeka, bahwa kita akan tetap menunjung tinggi 
bahasa kebenaran (wuih.. kayak aktivis mahasiswa aje... hehehe). Caranya, ya 
dengan berusaha meminimalkan argumen yang dilandasi oleh rumor. Jadi sementara 
ini biarin aja para pejabat dan politisi begitu, asal rakyat ga ikut2an. Ini 
pandangan saya pribadi lho, ya...

Btw, sejauh ini saya cukup nyaman dengan jawaban dari Bung Yanuar Rizky. Jadi 
melihat kasus Century, kita lepas perdebatan soal sistemik atau tidak sistemik. 
Intinya, jika tidak sistemik, syukur... jika sistemik, yang dibail-out adalah 
bank-bank (kecil) yang terkena dampak Century itu.

Salam,




Dari: Achmad Jauzi achmad_ja...@yahoo.com
Kepada: Asep Kurniawan ask...@yahoo.com
Cc: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 9 September, 2009 14:06:48
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] CENTURY (Om Asep  Om Godlip)

  
Asep yang baik dan tidak mau dipanggil Om...

Sep, gue coba jawab semampunya karena gue udah cukup lama pensiun jadi 
auditor.Mengenai peraturan menyangkut besaran-besaran prosentase, mungkin udah 
beda dengan waktu gue masih kerja tapi prinsip dasarnya masih sama.

1. Menurut gue, menghubung-hubungka n kematian century dengan krisis sama saja 
dengan menghubungkan kematian seorang pasien di Ruang ICU RSU Tasik dengan 
kondisi berusia 80 tahun, komplikasi ginjal, hati, paru, kanker, gula, darah 
tinggi dengan terjadinya gempa. Kira-kira beliau meninggal karena gempa atau 
penyakit?

2. MIgrasi dana dari bank kecil ke bank besar menurunkan CAR?
Secara langsung tidak ada hubungannya migrasi dana ini dengan CAR. Jika terjadi 
perpindahan dana, maka BI selaku otoritas kliring akan memindahkan dana 
rekening GWM bank, jika masih cukup maka tidak akan menjadi masalah. Nah, 
persoalannya jika saldo giro bank tersebut tidak memadai...Ada beberapa 
alternatif dalam hal ini : cara dana segar (waktu mendesak, sepertinya sulit), 
pinjam dari PUAB (pasar uang antar bank) dengan resiko digebuk bunga tinggi, 
atau jual aset. Khusus untuk jual aset, dalam kondisi terdesak, berpotensi 
dijual secara diskon, nah kerugian diskon ini akan menjadi biaya, mengurangi 
laba (jika minus) baru akan menurunkan CAR. Selain itu CAR disusun menurut ATMR 
(aktiva tertimbang menurut resiko), ada potensi jika terjadi penurunan kualitas 
aktiva produktif akan menurunkan CAR karena bank harus membentuk PPAP 
(pencadangan penghapusan aktiva produktif) yang lebih besar. Ini mirip 
penyisihan piutang tak tertagih di perusahaan biasa,
ujung-ujungnya jadi biaya, mengurangi laba (bisa jadi laba negatif) ... Disini 
baru kita bisa mengatakan migrasi dana menurunkan CAR.

3. Membiarkan yang kecil mati tidak fair.
Ini bukan soal perlindungan si kecil atau free fight liberalism.. .Jaka sembung 
naik ojek...Nggak nyambung jek

4. Kalau mau lebih jelas, kita bisa ketemu sambil ngopi-ngopi. ..tapi setelah 
lebaran tentunya.

5. Mengenai fakta dan dugaan saya anda bisa buka posting pertama saya tentang 
kasus ini. Dan berdasarkan pengalaman hidup saya, latar belakang keluarga, 
pendidikan, pengalaman kerja dan lain-lain... .Saya yakin kasus ini akan 
berakhir 86Aman 100%...Paling tinggi ada kesalahan prosedur dari satu dua 
direksi century

--- On Tue, 9/8/09, Asep Kurniawan ask...@yahoo. com wrote:

From: Asep Kurniawan ask...@yahoo. com
Subject: Bls: Bls: [Forum-Pembaca- KOMPAS] CENTURY (Om Asep  Om Godlip)
To: Achmad Jauzi achmad_jauzi@ yahoo.com
Date: Tuesday, September 8, 2009, 8:33 PM

Soal Bank Global dilikuidasi Desember 2004, jauh dari krisis

Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hubungan Indonesia-Malaysia; Tanggapan Kritis Untuk Franz Magnis Suseno

2009-09-09 Terurut Topik Asep Kurniawan
Lha, yang mulai memublikasikan semua masalah ini kan wartawan juga. Barangkali 
berarti di sini isunya komunikasi antar wartawan? Lalu kenapa tidak sekalian 
di-share di sini hasil investigasinya, pak? 

Salam,




Dari: sonar sihombing sonarsihomb...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 8 September, 2009 21:46:10
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hubungan Indonesia-Malaysia; Tanggapan Kritis 
Untuk Franz Magnis Suseno

  
Teman2 kemarin saya kebetulan dapat kiriman lewat face book tulisan Sdr. Adi 
Lazuardi, perwakilan LKBN Antara di Kuala Lumpur. Beliau bersama teman2 
wartawan Indonesia di Malaysia telah mengadakan investigasi mengenai berbagai 
berita yang menuding Malaysia rampok, curi dlsb istilah yang memojokkan 
Malaysia. Semua tudingan kita menurut beliau membuat malu mereka. Rakyat 
Indonesia menurut dia hanya tau marah tapi tidak melihat dan mendalami masalah 
dengan baik sehingga teman2 wartawan yang kebetulan kerja di Malaysia menjadi 
malu. Semua hal-hal yang kita tuduhkan hingga yang terakhir P. Jemur tak satu 
pun yang benar. Lengkap dengan argumentasi yang mereka hasilkan dari lapangan 
investigasi mereka.
 
salam,
 
ss


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] CENTURY (Om Asep Om Godlip)

2009-09-09 Terurut Topik Asep Kurniawan
Ada kajian yang bisa di-share, Mas? Terutama soal pentingnya industri keuangan 
non-bank dilindungi sebagaimana dibentuknya LPS untuk perbankan?

Salam,




Dari: sekretariat pshb sekretariat.p...@ymail.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 8 September, 2009 08:35:26
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] CENTURY (Om Asep  Om Godlip)

  
LPS harus transparan dalam tangani bank bermasalah. sejak awal hanya industri 
bank yang selalu diselamatkan dg potensi kerugian negara. sebaliknya, industri 
asuransi, dana pensiun, leasing dicuekin negara/pemerintah, alhasil bangkrut n 
rakyat yg sengsara lagi. cobalah dipikirkan kembali, kalo pemerintah ingin 
bantu rakyat  tidak terjadi kebangkrutan sistemik.

salam sukses,
Pusat Studi Hukum  Bisnis (PSHB)
riset, kajian, konsultasi, advokasi, mediator  training
www.hukumbisnis. blogspot. com
www.pshbcenter. blogspot. com

tak tahu hukum kena perkara, tak tahu bisnis kena tipu


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] opini campur aduk yg semuanya benar [ was ] Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-08 Terurut Topik Asep Kurniawan
Nah, berarti jangan dipisahkan lagi ya, Pak... antara kompetensi dengan moral, 
apalagi untuk melihat pejabat publik. Soal latar keputusan bail-out untuk 
kepentingan apa/siapa, seperti yang Anda bilang, toh... bila di kemudian hari 
terbukti. Mari kita lihat nanti hasil audit investigasi BPK. Selama menunggu 
itu kelar, ya gossip dan analisa juga akan beredar, sebagaimana posting Anda 
ini. Ada yang setuju, ada pula yang tidak. Namanya juga isu sudah terbuka.

Sekali lagi, dalam hal ini saya lebih tertarik menimba ilmu, manakah keputusan 
terbaik yang mesti diambil dalam kasus ini, ditutup atau diselamatkan? Apa 
pertimbangannya? Bagaimana perhitungannya? Kalo Anda ada ilmu soal ini, saya 
tunggu kedermawanannya untuk berbagi. Soal fraud, sebagaimana sejak awal saya 
menanggapi Bung Jauzi, semua pejabat (terutama pengawasan) dalam BI perlu 
diperiksa.

Salam,




Dari: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Senin, 7 September, 2009 21:23:08
Judul: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] opini campur aduk yg semuanya benar [ was ]  
Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

  
Bung Asep Kurniawan,
 
Bila Moral adalah bagian dari Kompetensi, jadi kesimpulannya apa dong???
Bila dikemudian hari terbukti bahwa keputusan untuk bailout Bank Century itu 
dilakukan bukan untuk kepentingan rakyat tetapi kepentingan Para Deposan Besar 
(Group PT Sampoerna  dengan deposito mencapai Rp. 1,85 Triliun dan Hartati 
Murdaya dengan Deposito Rp. 325 Milyar),  maka masa depan perekonomian 
Indonesia 5 tahun mendatang akan suram, karena Pemegang Peran Utama 
Perekonomian Indonesia 5 tahun mendatang adalah pihak yang terlibat dalam 
bailout Bank Century.
Banyak yang terheran - heran, mengapa ada deposito dalam jumlah yang fantastis 
di bank gurem sekelas Bank Century???
Masalahnya para pemilik Deposito tersebut merupakan donatur SBY dalam Pileg dan 
Pilpres 2009.
 
Semoga saja keinginan SBY untuk berkoalisi dengan PDIP dan Golkar dalam kabinet 
mendatang tidak dilatar belakangi oleh kasus Bank Century, dimana menurut JK 
bila kasus ini diungkapkan ke masyarakat akan merubah peta politik di Indonesia.
Sayang JK menolak menjelaskan apa maksud dari pernyataannya tersebut.
Atas pernyataan JK tersebut, masyarakat jadi menduga - duga:
Apakah Koalisi dalam Kabinet Mendatang untuk berbagi sama rata kue kekuasaan 
antar Partai - Partai peserta pendukung Pilpres tidak dilatar belakangi oleh 
terungkapnya kasus bailout Bank Century???
Semoga saja semua dugaan miring tersebut akibat pernyataan JK yang kurang 
jelas tidak benar adanya.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upaya Jinakkan Gelombang Protes Bailout Century .

2009-09-08 Terurut Topik Asep Kurniawan
Yang masih jadi pertanyaan saya, benarkah terjadi perpindahan simpanan dari 
bank-bank kecil ke bank-bank besar yang menyebabkan CAR bank-bank kecil lain 
juga menunjukkan gejala menurun? Apakah ini bisa disebut sebagai salah satu 
gejala dampak sistemik yang disebutkan itu? Lalu bagaimana pula dengan 
pernyataan bahwa pinjaman antarbank Century itu ke bank-bank kecil, sehingga 
walaupun jumlahnya relatif tidak besar, tetap berpotensi membuat CAR bank-bank 
tersebut kolaps? Apakah karena cuma terhadap 5 bank (kecil pula) sehingga tidak 
bisa disebut sistemik? Apa problem BI sebenarnya sehingga fraud di Century tak 
segera diatasi (menurut Dradjad kan dari tahun 2005 sudah terdeteksi)?




Dari: Yanuar Rizky rizky.elri...@gmail.com

Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upaya Jinakkan Gelombang Protes Bailout 
Century .


Di blog Kompasiana sudah ada tanggapan saya, klik http://public. kompasiana. 
com/2009/ 09/08/upaya- jinakkan- gelombang- protes-kasus- century/# comment-8323

Jam 23 semalam di ANTV, artinya setelah acara 'heboh' ini, saya, mas Tony dan 
Mas Drajad.. Tidak ada yang berubah kan? Saya tetap bilang tegakkan hukum!


-Yanuar Rizky- (mail to: ri...@elrizky. net) transmitted by tukang pos®[on the 
net: www.elrizky. net]


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] CENTURY (Om Asep Om Godlip)

2009-09-08 Terurut Topik Asep Kurniawan
Saya masih punya banyak pertanyaan untuk likuidasi. Kan katanya hanya ada 5 
bank (bank kecil pula) punya interbank call money dengan Century. Walau 
jumlahnya tidak besar, hanya 750 milyar, tetapi kalo untuk bank kecil apakah 
pinjaman sebesar itu tidak berpotensi mengganggu CAR mereka? Apakah karena 
hanya 5 bank (kecil pula) tidak bisa dianggap sistemik? Juga pernyataan BI  
(dengan mengungkap data) bahwa terjadi gejala perpindahan simpanan nasabah dari 
bank-bank kecil ke bank-bank besar, apakah ini bukan sistemik? Bagaimana 
definisi sistemik itu?

Lalu, berapa lakunya nilai aset Century kalo dijual, mengingat bank itu ditutup 
dalam keadaan sakit? Apakah bisa menutup kewajiban yang sudah dibayarkan LPS 
kepada ex nasabah? Gimana pula penyelesaian nasib karyawan yang di-PHK? Siapa 
yang bayar pesangonnya? Dari mana uangnya?

Saya sih tidak menutup kemungkinan soal hubungan penyelamatan Century dengan 
simpanan milik HM Sampoerna dan Hartati Murdaya, tapi kan spekulasi ini harus 
dibuktikan. Jika tidak, ya cuma akan jadi rumor. Mudah2an investigasi BPK bisa 
menjawab hal ini. Mungkin para pengamat ekonomi bisa mengusulkan atau 
mendesakkan hal apa saja yang harus diinvestigasi oleh BPK. Saya setuju 
misalnya, desakan Iman Sugema agar LPS membuka data siapa saja deposan Century, 
jumlah simpanannya, serta apakah betul mereka langsung menarik dananya tak lama 
setelah dana disuntikkan. Mungkin bisa ditambahkan lebih tajam dari ini. Jika 
dari investigasi itu ada indikasi jelas, bisa dilanjutkan ke polisi. Atau jika 
ga percaya polisi, KPK deh. KPK ga bisa juga, DPR sekalian, biar jadi bahan hak 
angket. Buka saja semua hasilnya ke publik, biar dukungan bisa diperoleh. Cuma 
kalo sebaliknya yang didapat, ya jangan mengada-ada juga...

Salam,



Dari: Achmad Jauzi achmad_ja...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Cc: ask...@yahoo.com
Terkirim: Selasa, 8 September, 2009 10:05:14
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] CENTURY (Om Asep  Om Godlip)

  
Om Asep yang baik.

Sekarang kan mulai terkuak Om, siapa itu yang punya 2T? Ternyata HM Sampoerna 
dan Hartati Murdaya Poo...Jadi terbukti kan kalau dilikuidasi biayanya lebih 
murah daripada bailout? Maknya kalau saya yang memutuskan.. .Saya likuidasi 
saja, sambil menelusuri fraudnya...Tapi kalau melihat nama-nama beken yang 
mulai muncul dan kira-kira air mengalir sampai jauh (bisa tahulah kira-kira 
kemana)...Saya yakin kasus ini tidak akan terungkap... Kalaupun terungkap 
paling-paling ada satu dua orang direksi century yang dipenjara dianggap 
melakukan kesalahan prosedur...

Belajar decission making process? Wah, saya mah bukan akademisi om jadi udah 
lama gak buka-buka text book, saya juga bukan penguasa yang mesti membuat 
keputusan... Jadi Menteri?Walah, itu baju yang kebesaran bagi saya...

Apalagi bagi-bagi ilmu om, saya cuma orang awam yang juga masih belajar. Hanya 
satu yang bisa saya sampaikan, saya sudah tidak punya harapan ada perbaikan di 
negeri ini, mungkin kondisi ini mirip jaman jahiliyah...

Salam


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] opini campur aduk yg semuanya benar [ was ] Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-07 Terurut Topik Asep Kurniawan
Maaf, menurut saya ini salah satu cermin dari pikiran salah yang masih 
barangkali memang menggejala. Kompetensi itu termasuk moral di dalamnya. Salah 
besar jika memisahkan 'kompetensi' (hanya skill and knowledge?) dari moral, 
apalagi untuk pejabat.

Salam,




Dari: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Jumat, 4 September, 2009 09:23:56
Judul: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] opini campur aduk yg semuanya benar [ was ]  
Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

  
Bung Asep Kurniawan,
 
Bagi orang seperti saya tidaklah terlalu penting siapa yang akan duduk di 
kabinet.
Yang penting adalah: 
Apakah benar pernyataan pejabat BI bahwa ada 13 Bank Lain diluar Bank Century 
yang kondisinya tidak lebih baik dari Bank Century???
Apakah Benar tidak ada yang bisa dilakukan oleh BI kecuali hanya menunggu 
mukzizat agar 13 Bank tersebut tidak collaps???
Bila informasi ini benar adanya, potensi terjadinya BLBI Jilid 2 hanya tinggal 
menunggu waktu. 
Karena uang LPS yang katanya sebesar Rp. 18 Triliun sudah terpakai Rp. 6,7 
Triliun untuk menyelamatkan Bank Century, mau tidak mau kekurangannya akan 
harus ditalangi oleh APBN.
 
Soal kompetensi Sri Mulyani dan Boediono memang tidak perlu diragukan lagi. 
Mungkin mereka itu untuk saat ini merupakan Putra Terbaik bangsa ini.
Tetapi yang dipersoalkan oleh msyarakat bukan soal Kompetensi, tetapi soal 
Moral.
Apakah Moral Boediono dalam mengawasi bank yang bermasalah sudah sesuai dengan 
yang harus dilakukannya? ??
Kalau pernyataan Pejabat BI memang benar bahwa upaya BI dalam mengawasi Bank 
Bermasalah sudah optimal karena keterbatasan kewenangan sesuai yang diatur 
dalam UU Perbankkan, sehingga bila ada Bank yang tiba - tiba Collapse tidak 
bisa disalahkan ke BI, mengapa Boediono tidak menyampaikan hal tersebut ke 
DPR???
Ini persoalan moral atau kompetensi?? ?
Mengapa begitu mudahnya seorang Pejabat Publik mengelak dari tanggung jawab???
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pelecehan Nasionalisme didepan Kedubes Australia !!!.

2009-09-07 Terurut Topik Asep Kurniawan
Bung Rifky sudah bertindak benar. Posting beliau ini layak untuk disebarluaskan 
dan tindakannya ditiru. Ingat dulu pasca bom 2004 itu, ketika dilakukan gerakan 
membunyikan klakson di depan Kedubes Australia karena satu jalur kendaraan 
diambil? Cukup efektif mengembalikan hak warga!

Salam,




Dari: Fajrian difa vedder neo_x_cycl...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com;
Terkirim: Senin, 7 September, 2009 11:14:44
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pelecehan Nasionalisme didepan Kedubes 
Australia !!!.


ya wajar anda digituin..wong pemimpin kita kasih ijin gitu...


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] CENTURY (Om Asep Om Godlip)

2009-09-07 Terurut Topik Asep Kurniawan
Ya memang sih.. kalo mau gampang, saya juga bisa dan akan berpendapat begitu. 
Kalo saya sih ingin coba belajar lebih dalam lagi, makanya ingin kita 
berdiskusi kehebohan macam apa yang bisa terjadi bila bank itu ditutup? Tidak 
cuma soal uang, tapi soal2 lain yang sudah saya sampaikan. Coba Anda bisa jawab 
hal-hal itu, itung2 belajar decission making process, siapa tau kelak Anda ada 
peluang jadi menteri ^_^. Saya juga sedang megikuti rentetan posting dari Bung 
Arya, menarik untuk didiskusikan.

Premi yang bank bayarkan ke LPS uang Anda juga? Berarti bisa ditarik lagi dong, 
ya? Tau caranya? Atau Anda menyetarakan kewajiban premi bank ke LPS itu dengan 
pajak? Hmm... bagi2 dong ilmunya, biar saya ngerti.

Salam,






Dari: Achmad Jauzi achmad_ja...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Senin, 7 September, 2009 13:03:29
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] CENTURY (Om Asep  Om Godlip)

  
Kalau saya yang memutuskan ya saya tutup saja, tidak keluar itu uang 6.7 
T...Kemudian telusuri fraudnya, sehingga jumlah yang harus dibayar rakyat lebih 
kecil...Saya yakin tidak akan terjadi masalah sistemik...

Uang LPS bukan punya rakyat??? Terserah anda sih, tapi kalau saya sebagai orang 
yang membayar premi atas semua uang saya di bank, saya merasa itu uang saya 
juga.


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 85 Persen Wartawan Indonesia Tidak Memahami Kode Etik Jurnalistik

2009-09-06 Terurut Topik Asep Kurniawan
Betul, pak.
Hanya saja masalah ini tidak semata selembar kertas sertifikat atau ijazah, 
tetapi terkait dengan perlu adanya lembaga yang bertanggung jawab atas kualitas 
profesi ini. Dengan demikian, tidak cuma kebebasannya saja yang dinikmati dan 
dibela, tetapi juga ada jaminan atas terjaganya kualitas para jurnalis. Dengan 
begini kan jadi sama2 enak juga, misalnya ada kasus perselisihan macam wartawan 
dengan satpam BI kemaren, tidak perlu ke pengadilan kriminal, gugatan cukup 
adukan saja ke komisi etik-nya wartawan. Serahkan sidang profesi itu yang 
memutuskan.

Salam,




Dari: halim hd halimh...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 3 September, 2009 23:48:20
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 85 Persen Wartawan Indonesia Tidak Memahami 
Kode Etik Jurnalistik

  
ujian profesi jurnalis, jika memang perusahaan
media itu benar dan gableg kode etik, tentu saja
di dalam perusahaannya. seorang lulusan dari
jurusan komunikasi, belum tentu bisa jadi jurnalis.
maka beberapa perusahaan media, menerima 
sarjana dan kembali mendidiknya. 
dan sebenarnya, ujian bagi seorang profesional
sebenarnya setiap hari, setiap waktu, bukan 
sekedar dapat sertipikat atau ijasah. apa seeh
jaminannya ijasah atau sertipikat? berapa banyak
doktor di kampus kerjanya cuma dodok (duduk)
dan molor, kayak legislator di senayan, hehehe.


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] LOGIKA AWAM SAYA KASUS CENTURY

2009-09-06 Terurut Topik Asep Kurniawan
Setahu saya Bapepam-LK mengawasi pasar modal dan semua perusahaan jasa keuangan 
non-bank. Ini kan kompromi dari tarik-menarik antara BI dan rencana membuat 
OJT. Akhirnya OJT batal dibentuk dan pengawasan bank tetap ada di tangan BI. 
Saya hanya koreksi soal pernyataan Anda bahwa Bank Century diawasi oleh 
Bapepam-LK. Saya katakan tidak, karena pengawasan lembaga perbankan adalah 
tanggung jawab BI. Yang saya tahu sih gitu...

Salam,




Dari: Achmad Jauzi achmad_ja...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Jumat, 4 September, 2009 09:59:56
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] LOGIKA AWAM SAYA KASUS CENTURY

  
Om Asep yang baik...

Bapepam-LK tidak hanya mengawasi bank tapi mengawasi seluruh perusahaan yang 
bergelar Tbk atau perusahaan publik...Berhubung Bank Century adalah perusahaan 
publik, maka dengan sendirinya turut diawasi oleh Bapepam-LK.. .

Kasus Bank Century ini mulai muncul ketika ada reksadana Antaboga yang 
dikawinkan dengan deposito Century entah bagaimana produk ini dijual resmi di 
bank...karena imbal hasil yang ditawarkan sangat tinggi, banyak orang yang 
beli, mulanya aman tapi saat market crash, bermasalah.. .disinyalir dana 
tersebut digunakan oleh Robert Tantular untuk margin trading...Saat harga 
underlying naik gak masalah tapi saat turun hancur semuanya...Disinila h fungsi 
Bapepam-LK yang saya pertanyakan. ..TAPI... kalau anda buka-buka file di 
kompas, media lain khusus bisnis dan keuangan ataupun media on line, anda bisa 
melihat kembali komentar Ketua Bapepam yang cuma menyatakan keherananya dan 
bilang penipuannya canggih...Kalau DG BI cuma bilang produk tersebut ilegal 
(kok bisa ilegal karena dijual di bank resmi, bukan bank gelap)

Itu lho om yang saya maksudkan...


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] CENTURY (Om Asep Om Godlip)

2009-09-06 Terurut Topik Asep Kurniawan
Yang pasti interbank call money Bank Century itu ada (beritanya bertebaran 
dalam google), soal berapa banyaknya.. saya memang sempat searching, tetapi 
tidak dapat data angkanya. Angka 32 bank itu saya dapat dari posting Bung Eko 
Kertajaya.

Paparan Anda masih berkisar soal fraud yang terjadi di Century.Bahwa terjadi 
fraud di sana, saya sama sekali tidak menolak. Pokok diskusi yang menarik 
perhatian saya kan bukan di situ, tetapi mana keputusan yang paling tepat? 
Selamatkan atau tutup? Kalo selamatkan, sudah ketahuan resikonya keluar dana 
LPS 6,7 trilyun. Kalo tutup, tidakkah akan muncul kehebohan yang sama? 
Bisakah pertanyaan-pertanyaan saya sebagaimana dalam posting sebelum ini 
terjawab? 

Soal dana talangan Century, saya masih heran kok masih saja banyak yang anggap 
itu uang rakyat?  Berikut posting saya menanggapi tulisan bung rifky pradana:



Saya masih bingung. Saya tahu dari setiap tabungan kita di bank, selain pajak, 
ada potongan untuk administrasi. Saya memahaminya sebagai biaya jasa yang harus 
dibayarkan oleh nasabah kepada bank. Imbalannya, tabungan kita tercatat dengan 
baik, aman, bisa diambil kapanpun (melalui ATM), dsb. Selain ADM dan PJK, tak 
ada lagi potongan lain yang tercatat dalam buku tabungan saya. Lebih tegas 
lagi, tak ada dalam buku ditulis premi untuk LPS. Bahkan ada bank lain yang 
akhir-akhir ini malah beriklan tabungan tanpa potongan.

Mungkin saja dari potongan sekian ribu itu (kalo di BCA potongan ADM selalu 
fixed 10.000 per bulan) ada sekian persen yang disetorkan ke LPS (dlm UU LPS 
disebutkan Bank wajib menyetorkan premi sebesar 0,1% (satu perseribu) dari 
rata-rata saldo bulanan total Simpanan dalam setiap periode), tetapi saya 
menganggapnya itu bukan lagi uang saya sebagai nasabah, tetapi sudah merupakan 
hak milik bank atas jasa yang diberikan kepada saya. 

Penjelasan ini penting agar untuk verifikasi tulisan bung rifky yang menyatakan 
bahwa premi itu adalah dana masyarakat.


==

Setahu saya itu adalah dana simpanan LPS yang merupakan premi atas simpanan 
yang dihimpun dari setiap bank peserta penjaminan. Itu yang saya baca di UU 
LPS. Sama sekali bukan uang APBN atau uang BI. Bagaimana logikanya hingga dana 
talangan dari LPS itu bisa dipandang sebagai uang rakyat?

Salam,




Dari: Achmad Jauzi achmad_ja...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Jumat, 4 September, 2009 10:15:14
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] CENTURY (Om Asep  Om Godlip)

  
Om Asep Yang Baik...

Saya pernah kerja di akuntan publik asing di jakarta dan singapore dengan 
spesialisasi auditor perbankan... Interbank call money itu tidak bisa diberikan 
secara ujuk-ujuk (instant), ada prosesnya... Dibuka dulu money market 
line...Untuk  buka money morket line banyak faktor yang harus direview...Bank 
mana yang berani kasih line gede sama bank seperti century??? Kalaupun ada, 
akumulasi dari seluruh line yang diberikan bank tidak akan melebihi aset bank 
tersebut...Tagihan lebih gede daripada aset atau terjadi leveraging hanya bisa 
terjadi pada transaksi derivative.. .Lagi-lagi saya mempertanyakan fungsi 
pengawasan dari BI. Kenapa ini bisa terjadi sampe-sampe CAR minus...Padahal 
sedetikpun CAR kurang mestinya BI sudah bereaksi karena semua bank menghitung 
CAR setiap hari dan dilaporkan ke BI.

Selain itu katanya ada satu orang yang punya deposito 2T...Ck ck ck...Orang 
kaya sekalipun, Aburizal Bakrie sekalipun, saya kira tidak punya uang tunai 2T 
(kalau total kekayaan pasti lebih, tapi bukan dalam bentuk uang 
tunai)...Pertanyaan saya, siapa dia? Terafiliasi atau tidak? Karena menurut 
logika awam saya hanya yang sangat kaya tetapi gila yang mau membuka deposito 
2T di bank seperti century...Siapa dia? Kapan depositonya dibuka? Waktu buka 
depo pake setoran uang tunai tidak? Kalau pake tunai, dari mana uangnya? Setor 
bawa uang tunai (berapa banyak tuch), atau transfer dari bank lain...Jangan- 
jangan setoran bodong...Ini harus dibuka karena uang LPS adalah uang publik 
(sedikit banyak uang saya juga), itu kan akumulasi premi asuransi yang dibayar 
para penabung.

Jadi jangan bikin masalah gede...Pengawasan lemah (gak tahu karena bloon atau 
turut menikmati).. .Terus todong uang rakyat dan bilang : KASIH GUE DUIT ATAU 
TERJADI RESIKO SISTEMIK Aya aya wae...

Senang berdiskusi dengan anda...


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-03 Terurut Topik Asep Kurniawan
Pasangan calon yang kemaren itu neolib semua, pak..
Sorry one liner juga

Salam,




Dari: budiarto_shamb...@yahoo.com budiarto_shamb...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 2 September, 2009 14:29:10
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

Sa-pa su-ruh mi-lih neo-lib, sa-pa su-ruh mi-lih neo-lib, sen-di-ri su-ka 
sen-di-ri ra-sa. Sorry one liner.

Wass,
Budi Shambazy

Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-03 Terurut Topik Asep Kurniawan
6,7 trilyun yang ada di LPS itu duit siapa? Pernah ga sih melakukan riset 
kecil, baca UU LPS, tanya sana-sini sama yang lebih tahu supaya lebih jelas 
duduk perkaranya dalam berpendapat?

Salam,




Dari: Harya Setyaka harya.sety...@gmail.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 3 September, 2009 10:52:15
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet  SBY-Boediono.

  
Coba cara berpikirnya sperti ini pak:
6,7 Tril kalao dipakai untuk membiayai pendidikan, bisa menyekolahkan berapa
ratus ribu anak miskin?
Bisa dipakai untuk membangun berapa sekolah dan puskesmas, sehingga tidak
bobrok seperti sekarang ini?

Pertumbuhan yg bapak sampaikan itu dinikmati siapa pak? Robert Tantular et
al.?

Salam,
-K-


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank Nakal Jangan Dibantu

2009-09-03 Terurut Topik Asep Kurniawan
Pak Adyanto,

Perihal Boediono menolak melaporkan pemilik Bank Century ke Kepolisian dengan 
alasan tidak ada dasar hukumnya, kan baru cerita versi JK. Biarlah kita lihat 
dulu bagaimana duduk perkara lebih jelasnya. JK itu bagaimanapun politisi, dan 
juga ga bersih2 amat.. Posting Bung Martin mengingatkan saya soal permintaan JK 
dalam masalah menolong konglomerat pribumi ARB yang dengan berani ditolak Sri 
Mulyani (dalam kasus Bumi Resources).

Kasus ini memang sudah cukup kental nuansa politisnya, makanya saya ajukan 
pertanyaan andai-andai, yang intinya akan muncul kehebohan yang sama jika 
keputusan sebaliknya yang diambil.
Saya memang melihat bahwa masalah ini dihembuskan untuk menggoyang kredibilitas 
Sri Mulyani dan Boediono. Analisis Anda mewakili hal ini. Sekarang lagi proses 
menuju pembentukan kabinet, tho? Secara umum, banyak kalangan menilai keduanya 
merupakan ekonom paling sukses dan kredibilitasnya diakui kawan dan lawan, 
nasional dan internasional. Sri Mulyani kokoh sebagai calon tunggal menteri 
perekonomian, kan? Kalo Boediono ya jelas posisinya wapres.

Jadi kita lihat saja hasil politis dari kasus ini. Sementara ini saya lebih 
senang jika mendapat pencerahan soal perdebatan berpotensi sistemik atau 
tidak sistemik dan pilihan menyelamatkan atau menutup Bank Century sebagai 
bank gagal. Lumayan, ikut forum bisa nambah ilmu.

Salam,




Dari: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 3 September, 2009 14:13:52
Judul: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank Nakal Jangan Dibantu

  
Bung Asep Kurniawan,
 
Pertanyaan anda menurut saya sangat masuk akal.
Sebagai orang awam dalam hal Perbankkan, saya juga masih bingung, bagaimana 
seharusnya sikap BI, Pemerintah, Masyarakat dan Aparat Hukum terhadap 
kecurangan yang dilakukan oleh Pemilik Bank Century ini???
Pejabat BI bilang, sebetulnya tanda - tanda kecurangan yang terjadi di bank ini 
sudah mulai terendus sejak th. 2003 saat BI memergoki ada Surat Berharga 
senilai Rp. 2 Triliun yang ternyata bodong. Bukannya pemiliknya ditindak, eh 
malah diminta merger dengan Bank lainnya.
Setelah Bank Century Collaps akibat dijarah oleh pemiliknya, Boediono sebagai 
Gubernur BI menolak untuk melaporkan Pemilik Bank Century ke Kepolisian dengan 
alasan Tidak Ada Dasar Hukumnya.
Malah ada pejabat BI bilang, hasil pengawasan terhadap Bank Century sudah 
maksimal sesuai kewenangan yang dimiliki oleh BI.
Jadi kalau kemudian Pemilik Bank Century menjarah uang nasabahnya, ya jangan 
menyalahkan BI, karena kewenangan BI itu amat sangat terbatas.
 
Makanya, proses penangkapan terhadap pemilik Bank Century oleh Aparat 
Kepolisian akibat laporan dari Wakil Presiden, dilihat dari sisi Gubernur BI, 
bahwa Wapres JK dan Kepolisian telah melakukan Pelanggaran Hukum.
Bisa dibayangkan, Wapres dan Kepolisan secara terbuka telah melakukan 
Pelanggaran Hukum atas kasus penangkapan Bos Bank Century.
Apakah karena hal itu yang menyebabkan Kejaksaan menuntut hukuman bagi Pemilik 
Bank Century yang telah menjarah uang nasabahnya sampai Rp. 6,7 Triliun, cuma 
diancam hukuman penjara beberapa bulan dan denda Rp. 50 Milyar saja???
Lha yang harus nanggung kerugian Rp. 6,7 Triliun itu lantas siapa???
Mengapa pula banyak pihak yang menuduh Wapres JK telah bertindak ngawur dengan 
melaporkan pemilik Bank Century ke Kepolisian, mengusulkan untuk menyita 
seluruh harta pemilik Bank Century yang merupakan hasil jarahan serta menghukum 
Pemilik Bank tersebut seberat - beratnya???
Yang ngawur ini Wapres JK atau Gubernur BI dan Kejaksaan sih???
 
Pertanyaan saya:
Kalau tindakan pemilik Bank Century ini diikuti oleh pemilik bank lainnya, 
apakah benar secara hukum sebetulnya mereka tidak bisa ditangkap oleh Aparat 
Kepolisian?? ?
Karena yang tukang lapor itu Wapres JK, maka para pemilik bank jika akan 
menjarah uang nasabahnya harus sabar menunggu sampai jabatan Wapres dipegang 
oleh Boediono.
Dipastikan para penjarah uang nasabah itu akan bebas merdeka, karena Boediono 
tetap berpegang teguh pada pendapat bahwa Tidak ada dasar hukumnya melaporkan 
para penjarah uang nasabah ke Aparat Kepolisian.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono (Om Godlip)

2009-09-03 Terurut Topik Asep Kurniawan
Katanya kan ada 32 bank yang punya interbank call money ke Century. Kurang 
banyak ya?
Lalu kalo ditutup, pasti akan muncul kehebohan dari mulai penyelesaian dana 
nasabah sampai PHK bagi ribuan karyawannya. Barangkali Anda salah satu yang 
akan protes juga soal ini. Berapa nilai likuidasi dari bank dengan CAR sudah 
minus 3,25% bahkan pernah sampai lebih minus 35%? Siapa yang akan menanggung 
kerugiannya? Yang pasti negara, karena LPS hanya berkewajiban membayar klaim 
simpanan. Negara dari mana bayarnya? Kalo bukan B, ya APBN.

Salam,




Dari: Achmad Jauzi achmad_ja...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 3 September, 2009 14:36:05
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono (Om 
Godlip)


Om Godlip...

Century bank kecil...Dilikuidasi saat itu juga tidak akan memberikan kerusakan 
sistemik...Nasabahn ya tidak banyak, dari dana pihak ketiga 2T saja hanya milik 
satu orang (gak tahu siapa yang berani simpan uang 2T di bank busuk), nasabah 
lain juga tidak banyak...Century dilikuidasi tidak akan menimbulkan rush di 
bank lain...

Terus kerusakan sistemik akibat interbank money market? Berapa bank yang 
memberikan line kepada bank busuk seperti century??? Katakanlah ada, berapa 
banyak? Katakanlah ada beberapa bank, dengan asset Century 10T...dimana 2T 
bersumber dari deposito satu orang...modal 1.2 T sebelum menjadi minus (sesuai 
sarat minimum CAR)...DPK dan pinjaman dari bank lain katakanlah 50:50 maka 
interbank borrowing hanya 3.4 T...katakanlah dibagi empat bank maka exposure 
terbesar satu bank hanya 850 M...buat bank-bank besar seperti tempat Om Godlip 
pernah kerja...jumlah segitu tidak akan menjadi masalah...apalagi kalau dijamin 
BI...setelah diverivikasi mereka diganti BI...

Sistemik???


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] opini campur aduk yg semuanya benar [ was ] Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-03 Terurut Topik Asep Kurniawan
Sebagai indikasi keberanian Ibu Menkeu melawan P Wapres dalam masalah menolong 
konglomerat pribumi P ARB..


Hehehe.. jadi ngat lagi memang, bagaimana kuat pemberitaan soal perseteruan JK 
dan Sri Mulyani soal Bumi Resources.





Dari: Martin Widjaja fmf7...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com; mediacare mediacare 
mediac...@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 2 September, 2009 15:13:49
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] opini campur aduk yg semuanya benar [ was ]  
Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

  
Sebenarnya karena nggak ngerti benar soal 'resiko 
sistemik' yang kompleks saya takut mengomentari 
soal ini.
Mengikuti opini 'campur aduk' yang pakar sampai pada 
komentar P JK yang saya kira mengulang cara berkomentar
ceplas ceplos yang akhirnya menghancurkan beliau dalam
pilpres di Aceh...
Adalah benar belaka kalau kebrengsekan otoritas BI [ yg kala
itu pendahulu P Budiono] kalau B Century nggak ditindak 
padahal indikasinya sudah parah thn 2003 - 2005 [ ulasan 
P Drajat W di TV kemarin].
Saya jadi teringat kasus Bank Suma yang juga kalah clearing 
namun karena penguasa waktu itu [ Maestro MHS ] mau ngambil 
Astra ] dihancurkanlah Om William  dengan Astranya .
Bandingkan penguasa yang sama ketika me rule out BI dll 
untuk menyelamatkan Bank Duta yang dibobol cucu Pahlawan 
Nasional Otto Iskandar Dinata .
Disebut2nya BLBI jilid pertama sebenarnya ngga persis sama 
dengan kasus B Century namun di sama2kan.
Kehancuran Bank2 besar kepunyaan konglomerat bangsat karena 
memang kemudian menjarah uang negara yang dikucurkan buat 
menyelamatkan bank2 tsb kemudian dibayar dengan asset2 yang di 
gelembungkan , trus ketika asset2 tsb dijual semua pejabat nya 
sepertinya ikut memanfaatkan menikmati jual murah, dapat komisi dll
yang berarti sistim benar namun pelaksanaan penuh dengan amok 
KKN hampir di semua lini pejabatnya.
Politikus kita sampai saat ini sepertinya juga berilusi senaknya tergantung 
siapa yang mau dijadikan sasaran tembak.
Kasus B Century disebut BLBI jilid dua dengan sasaran tembak P Budiono
dan Ibu Ani sungguh kurang adil.
Saya coba perhatikan ketika kepanikan di otoritas keuangan AS dan dunia, 
semua politikus yg 'ahli' kebanyaklan bungkam.
Demikian sulitnya menghitung effek kerusakan sistim ekonomi ke Indonesia
dihadapi oleh tim ekonomi pimpinan P Budiono dan Ibu Ani dengan 'cermat'
Kekuatiran bank2 kita akan rontok macam thn 1998 memang dihadapi agak 
berlebihan, namun kalau otoritas keuangan AS menyelamatkan Fannie Mae 
dll sampai Citi Bank saya rasa kita harus berani mengakui keadaanya 
sulit dihitung begitu seenaknya .
Sebagai indikasi keberanian Ibu Menkeu melawan P Wapres dalam masalah 
menolong konglomerat pribumi P ARB , menyebabkan saya ngga percaya 
ada permainan seperti halnya Maestro MHS di bank Suma atau penguasa2 
lain pada tahun 1998 dalam mem bail out bank2 yang kolaps.
Yang saya bayangkan adalah bagaimana mengerikan kalau bank2 yang 
tampaknya sehat [ macam Citi Bank AS ] tiba2 harus rontok macam B Century
terutama kalau di rush out nasabahnya.. .
Memang kalau sudah selesai masalahnya, kelihatan faktor kesulitan2 yang 
sebenarnya  kita bisa bicara apa saja termasuk ber politik2 an menilai 
kebijaksanaan P Budiono dan Ibu Ani saat itu.
Sama kalau kita sedih dan ter heran2 kenapa Maestro MHS bisa munduk2
teken MOU dengan juragan IMF Camdesus dulu.
Saya girang lihat Ketua BPK sudah kembali garang diminta ngusut 
kasus B Century ini oleh KPK dan DPR , entah kalau ada kesimpulannya
mau diapakan laporan BPK itu seperti laporan2 lain yang ibaratnya masuk 
lemari ngumpulin debu doang
Saya berdoa semoga benar Ibu Ani dan P Budiono NGGAK PERNAH  makan 
duit dalam menentukan kebijaksanaanya , dengan demikian kalau memang 
dinilai salah , yah memang Ibu Ani dan P Budiono itu lebih goblok dari 
P JK atau politisi2 handal yang dulu diam sekarang kenceng bersuara

Salam , martin - jkt 


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] opini campur aduk yg semuanya benar [ was ] Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-03 Terurut Topik Asep Kurniawan
Kesimpulannya ini sudah isu politis, dengan sasaran tembak Sri Mulyani dan 
Boediono. Maklumlah, sudah jelang pembentukan kabinet. Yang ribut memang masih 
kubu JK, kalo kubu Mega kan masih belum jelas akan oposisi lagi atau ikut 
kabinet.

Salam,




Dari: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 3 September, 2009 12:22:43
Judul: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] opini campur aduk yg semuanya benar [ was ]  
Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.


Bung Martin Wijaya,
�
Jadi kesimpulan anda soal kasus Bank Century ini apa???
Apakah kasus ini akibat kelemahan BI yang kemudian untuk penyelamatannya 
diambil alih oleh Mentri Keuangan sebagai Ketua LPS???
Saya setuju bahwa kesalahan BI tersebut tidak sepenuhnya kesalahan Boediono, 
tetapi juga merupakan kesalahan pendahulunya, termasuk Besan SBY yang saat ini 
sudah dipenjara akibat KKN.
�
Agak berbeda dengan kasus di Amerika, dimana bangkrutnya Bank tersebut memang 
diakibatkan dari krisis keuangan yang parah, tetapi pada kasus Bank Century, 
kata pejabat BI dan JK,�diakibatkan oleh salah urus pemiliknya, mulai dari 
menjarah uang nasabah, melakukan transfer uang nasabah tanpa ijin nasabah yang 
bersangkutan, mengeluarkan Surat Berharga Bodong dan sebagainya.
Jadi sesuai pernyataan JK, penyebabnya memang benar - benar kriminal.
BI yang mengetahui tindakan kriminal pemilik Bank ternyata hanya duduk manis 
saja dan tidak melakukan tindakan apapun sampai kondisi keuangannya menjadi 
begitu parah.
Sampai disini, apakah informasi ini, terutama yang berasal dari JK, Pimpinan 
BI�dan�Media Massa�ini benar adanya atau cuma fitnah???
�
Selain data diatas, diinformasikan juga�oleh Pimpinan BI,�bahwa diluar 
kasus Bank Century, ada 13 Bank lagi yang kondisinya mirip dengan Bank Century.
Katanya tidak banyak yang bisa mereka lakukan untuk mencegahnya karena apa yang 
sudah mereka lakukan selama ini sudah merupakan upaya maksimal yang bisa 
dilakukan oleh BI.
Pertanyaan saya:
Begitu lemahkan posisi BI terhadap Bank yang ada dibawah pengawasannya? ??
Bila benar demikian, memang masuk akal kekhawatiran masayarakat bahwa akan 
terjadi BLBI Jilid 2.
�
Salam,
�
Adyanto Aditomo


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] LOGIKA AWAM SAYA KASUS CENTURY

2009-09-03 Terurut Topik Asep Kurniawan
Bapepam-LK mengawasi bank? Informasi baru dari mana, pak?

Yang harus bertanggung jawab memang pejabat BI pada periode 2003-2008, sesuai 
informasi Dradjad Wibowo bahwa kasusnya sebenarnya sudah diketahui sejak 2003. 
Bagaimana pengawasan yang mereka lakukan sehingga hal ini bisa berlanjut terus?




Dari: Achmad Jauzi achmad_ja...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 3 September, 2009 10:08:52
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] LOGIKA AWAM SAYA KASUS CENTURY


Om Adyanto...Semoga saja analisa saya memang ngaco dan ngawur...

Tapi...anda saya kasih informasi tambahan yang terkait dengan kasus Century 
ini...Semua saya baca di Kompas, saya yakin anda juga membacanya.. .Jadi tidak 
perlu saya kliping, lalu scan dan share di sini karena sama Lae Agus juga tidak 
boleh kirim attachment.. .

1. Sri Mulyani berkali-kali menekankan ini resiko sistemik...membahay akan 
industri perbankan bahkan perekonomian secara umum...ck ck ck...segitu 
dahsyatnya.. .

2. Waktu kasus Antaboga mencuat seorang Deputi Gubernur BI bilang bahwa produk 
yang dijual di customer service bank century (sebuah bank publik yang diawasi 
Bapepam LK dan BI) dinyatakan sebagai produk ilegal.ck ck ck...tukang ojek 
yang menang toto singapore yang dibeli di warung rokok dekat rumah saya saja 
biayar penuh

3. Setelah kasus mencuat� seorang Deputi Direktur BI bilang...sehebat apapun 
kita mengawasi kalau fraud mana kita tahu ??? ...ck ck ck...mending sopir saya 
saja yang jadi pengawas kalau hasilnya cuma bilang tidak tahu.kalau 
fraudnya cuma customer service atau teller nyolong jutaan masuk logika 
sayatapi kalau pemilik nyolong trilyunan hampir setengah aset, pengawas BI 
bisa gak tahu. ..ck ck ck

Anda khawatir nasib bangsa ini 5 tahun ke depan ??? Baru sekarang Om? Saya sih 
sudah dari dulu tidak khawatir??? Kenapa gak khawatir??? Karena saya sudah 
tidak punya harapan


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Koalisi Tak Jelas

2009-09-03 Terurut Topik Asep Kurniawan
Memang dilematis, saya memaklumi kegamangan PDIP. Namun barangkali memang 
konsep dan strategi oposisi PDIP perlu dievaluasi, sehingga bisa mendapat 
dukungan lebih kuat, terutama dengan menghitung bahwa tipe lawannya seperti SBY 
itu. Budiman Sudjatmiko adalah aset berharga bagi PDIP, tetapi apakah ia bisa 
melakukannya sendiri?

Salam,




Dari: hendr...@gmail.com hendr...@gmail.com
Kepada: FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 3 September, 2009 14:34:51
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Koalisi Tak Jelas

Khusus soal oposisi: ini juga karena selama 5 tahun melaksanakan oposisi secara 
konsisten, PDIP tak pernah dapat dukungan yg cukup kuat... Jadi wajar bila 
elit2 partai secara mudah menyimpulkan bahwa pilihan oposisi justru membuat 
partai makin lemah.

Salam,
Hendro.
Powered by Telkomsel BlackBerry�


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Korupsi karena Hukum bukan karena Gaji Kecil ?

2009-09-02 Terurut Topik Asep Kurniawan
Untuk Indonesia, saya setuju hukuman mati dipertahankan. Koruptor layak dihukum 
mati. Pemerkosa anak dan penjual anak/perempuan juga layak dihukum mati.

Salam,




Dari: liman PAP liman_...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 1 September, 2009 16:57:49
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Korupsi karena Hukum bukan karena Gaji Kecil ?

  
Sebelum Jepang masuk, kejahatan merajalela di mana-mana di wilayah pendudukan 
Hindia Belanda. Ada kisah di Sumatera, saat Jepang masuk ke kota-kota, ada 4 
orang yg digantung di tengah kota yaitu 1 org penyelundup, 1 org perampok, 1 
org pemerkosa dan 1 org preman. Selama 3 thn pendudukan Jepang, semua aman 
(kecuali tentara Jepang yg berbuat). Tdk ada pencurian krn tangan akan dipotong 
tanpa pandang bulu. Miskin? 

Saat itu siapa yg tdk miskin? Kakek nenek saya memakai baju dari karung goni. 
Tapi sepanjang malam sepeda ditaruh diluar rumah tidak pernah hilang. Saat 
Jepang menyerah, keadaan kembali normal seperti sebelum Jepang masuk

Lee Kuan Yew, mantan pemimpin Singapore, di memoar bukunya menulis;' apapun 
alasannya dan penyebab berbuat kejahatan, termasuk korupsi, jika hukum tegas 
dan ditegakkan, maka tdk akan ada yg berani berbuat.'

Dalam bukunya dicontohkan kisah saat Jepang menjajah Singapore, hukuman utk 
remaja AS yg berbuat vandalisme di Singapore walaupun ada tekanan dr pemerintah 
AS dan kelompok HAM.

Sungguh ironis, bukankah saat-saat kita merasa paling aman justru saat ada 
'Petrus' di Indonesia? Berani korupsi? 


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah dibuktikan

2009-09-02 Terurut Topik Asep Kurniawan
Lho, kan The Beatles dan Jimmy Hendrik sudah mendunia, bahkan punya fans banyak 
banget di Indonesia. Lha, jika mereka ini terinspirasi oleh Tilman Brothers, 
maka...? Hehehe, kita aja yang luput mengeksploitasi eksistensi saudara kita 
dari Maluku ini, walaupun benar sih kalo mereka berkewarganegaraan Belanda.

Sesungguhnya Tilman Brothers adalah idol dari para idol. Sorry kalo jadi 
ngomongin Tilman :-)




Dari: verdi adhanta verdiadha...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 2 September, 2009 10:36:38
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah  
dibuktikan

  
===
Bukti bahwa dalam budaya popular pun kita bisa jadi pionir, hehehe...
 =

Tapi, di Belanda kan, pak Asep .. ?
Artinya itu jadi pop culture-nya Belanda ...
Terus, di Indonesianya gimana dong? :-)


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank Nakal Jangan Dibantu

2009-09-02 Terurut Topik Asep Kurniawan
Saya berandai-andai saja...
Jika keputusan sebaliknya yang diambil, yaitu Bank Century ditutup, kehebohan 
akan tidak kalah hebatnya. Kritik tetap akan banyak muncul. Mengapa harus 
ditutup? Dalam kasus ini, pengelolanya yang salah sehingga cukup pengelola yang 
diganti, bukan malah lembaganya yang ditutup! Mengapa tidak lebih dulu 
memanfaatkan LPS yang berdasarkan UU tugas utamanya adalah menyelesaikan bank 
gagal? Karena ditutup dalam kondisi tidak sehat, by default nilai bank ini 
pasti jatuh, lagi-lagi negara yang akan menanggung resiko dalam proses 
likuidasi! Lalu bagaimana menyelesaikan kewajiban Bank Century terhadap sekitar 
32 bank yg mempunyai interbank call money ke Bank Century? Bagaimana nasib para 
nasabah? Bagaimana pula nasib ribuan karyawan yang harus kehilangan pekerjaan? 
Dan sederet gugatan dan pertanyaan bernada kritik lainnya.
Siapa yang melontarkan kritik? Ya pengamat ekonomi, anggota DPR, termasuk 
barangkali salah satunya Dradjad Wibowo juga. Ramai pula gugatan di 
milist-milist. Sekali lagi, ini berandai-andai saja...

Salam,




Dari: agushamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 2 September, 2009 07:53:03
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank Nakal Jangan Dibantu

  
http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/09/02/ 03503370/ bank.nakal. 
jangan.dibantu

Jakarta, Kompas - Bank yang kolaps karena dikelola secara sembrono tidak perlu 
diselamatkan dengan alasan apa pun. Apalagi, bank itu terbukti dimanfaatkan 
pemegang saham secara tidak wajar dan terindikasi ada penipuan. Penyelamatan 
hanya akan melukai rasa keadilan masyarakat.

Penyelamatan bank yang gagal akibat tata kelola yang buruk juga berpotensi 
membuat biaya penyelamatan membengkak mengingat bank seperti itu biasanya 
menyimpan potensi-potensi penipuan (fraud), yang baru bisa diketahui setelah 
bank diambil alih. Penipuan inilah yang merugikan negara dan masyarakat.

”Bank yang bermasalah dan cenderung gagal akibat dikelola tidak benar dan 
terindikasi fraud juga seharusnya segera ditutup. Pemberian kesempatan untuk 
terus hidup sama saja memberi peluang untuk melakukan fraud lebih besar,” kata 
anggota Komisi XI DPR, Dradjad Wibowo, Selasa (1/9) di Jakarta.

Ini kesalahan fatal yang telah dilakukan Bank Indonesia (BI) dalam menangani 
Bank Century. Menurut Dradjad, tindakan BI yang tidak tegas mencabut izin usaha 
Bank Century sejak beberapa tahun lalu dan diambilnya langkah penyelamatan saat 
bank itu kolaps terbukti telah membuat potensi kerugian negara dan masyarakat 
membengkak.

Sebagian besar biaya talangan Rp 6,7 triliun digunakan untuk menutup kerugian 
akibat penipuan yang dilakukan pemegang saham dan manajemen. Penipuan itu 
antara lain surat kredit (L/C) bodong sekitar Rp 1 triliun, pelarian dana Rp 
180 miliar, dan surat berharga valas sekitar Rp 1,4 triliun.

Penyelamatan kian melukai rasa keadilan karena hingga kini dua pemegang saham 
utama, yakni Alwarraq Hesyam Talaat M dari Arab Saudi dan Rafat Ali Rizvi, 
warga negara Inggris keturunan Pakistan, melarikan diri.

Tak ada keberanian

Kesalahan BI bukanlah terletak pada lemahnya pengawasan, tetapi lebih pada 
tiadanya keberanian untuk menghukum atau mengambil tindakan tegas.

Menurut Dradjad, BI pada tahun 2003 telah mengetahui ketidakberesan Bank CIC 
(yang lalu bersama Bank Danpac dan Bank Pikko merger menjadi Bank Century tahun 
2004) dengan indikasi adanya surat-surat berharga (SSB) valas sekitar Rp 2 
triliun yang tidak memiliki peringkat, berjangka panjang, berbunga rendah, dan 
sulit dijual.

SSB valas yang berpotensi bodong sebenarnya tidak boleh dibeli bank. Keberadaan 
SSB valas tersebut hanya untuk menyelamatkan neraca bank, yang sejatinya sudah 
kolaps. Ada indikasi penipuan yang dilakukan pemegang saham.

Namun, saat itu BI tidak tegas untuk tidak mengakui SSB valas tersebut. Sebagai 
solusi, BI malah menyarankan merger.

Pascamerger, ternyata SSB valas itu masih bercokol di neraca Bank Century. 
Instruksi BI agar SSB valas itu dijual ternyata tak bisa dilakukan pemegang 
saham. ”Saat itu BI sebetulnya kembali punya kesempatan untuk menutup Century, 
tetapi itu tak juga dilakukan,” katanya.

Solusi permasalahan saat itu adalah pembuatan asset management agreement di 
mana pemegang saham menjamin SSB valas tersebut dengan deposito di Bank 
Dresdner, Swiss, yang belakangan ternyata sulit ditagih.

Saat Bank Century akhirnya benar-benar kolaps akibat kekurangan likuiditas dan 
pemburukan aset tahun 2008, ternyata BI kembali menyelamatkannya dengan alasan 
sistemik.

”Ada tiga kesempatan di mana seharusnya bank tersebut ditutup, tetapi BI tak 
melakukannya,” kata Dradjad. Ia menjelaskan, meskipun kecenderungannya 
sistemik, bank yang kolaps gara-gara penipuan dan kriminal seharusnya tidak 
diselamatkan.

Masyarakat dan nasabah akan memahami, Bank Century kolaps bukan karena krisis 
global, tetapi karena perbuatan jahat pemilik dan manajemennya. Ketegasan BI 

Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kasus bank Century, embrio BLBI jilid II ?.

2009-09-02 Terurut Topik Asep Kurniawan
Jika demikian, miris juga membaca kengawuran itu sudah berkembang kemana-mana.

Saya setuju bahwa semua pihak yang terlibat harus diselidiki. Dradjad Wibowo 
menyatakan bahwa masalah ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2003. Jika benar, 
berarti semua pejabat, terutama di Bank Indonesia sebagai pemegang otoritas 
pengawas perbankan pada periode 2003 sampai sekarang harus memberi penjelasan 
dan yang bersalah harus bertanggung jawab. Mungkin audit BPK akan menjawab 
tuntas masalah ini. Eh, Ketua BPK saat ini adalah pimpinan BI masa itu ya? 
Walah... repot kalo gini ^_^

Salam,






Dari: EKO KERTAJAYA id050_...@ag.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 2 September, 2009 09:48:01
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kasus bank Century, embrio BLBI jilid II ?.

  
penjelasan anda absolutely right pak, gak ada urusannya nasabah bank
dng lps. premi asuransi dpk murni urusan bank dng pihak lps.
ada banyak komentar ttg suatu kasus, ttp jika yg berkomentar tdk kompeten
tentu saja yg tampil hanyalah suatu kengawuran.


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kasus bank Century, embrio BLBI jilid II ?.

2009-09-01 Terurut Topik Asep Kurniawan
Saya masih bingung. Saya tahu dari setiap tabungan kita di bank, selain pajak, 
ada potongan untuk administrasi. Saya memahaminya sebagai biaya jasa yang harus 
dibayarkan oleh nasabah kepada bank. Imbalannya, tabungan kita tercatat dengan 
baik, aman, bisa diambil kapanpun (melalui ATM), dsb. Selain ADM dan PJK, tak 
ada lagi potongan lain yang tercatat dalam buku tabungan saya. Lebih tegas 
lagi, tak ada dalam buku ditulis premi untuk LPS. Bahkan ada bank lain yang 
akhir-akhir ini malah beriklan tabungan tanpa potongan.

Mungkin saja dari potongan sekian ribu itu (kalo di BCA potongan ADM selalu 
fixed 10.000 per bulan) ada sekian persen yang disetorkan ke LPS (dlm UU LPS 
disebutkan Bank wajib menyetorkan premi sebesar 0,1% (satu perseribu) dari 
rata-rata saldo bulanan total Simpanan dalam setiap periode), tetapi saya 
menganggapnya itu bukan lagi uang saya sebagai nasabah, tetapi sudah merupakan 
hak milik bank atas jasa yang diberikan kepada saya. 

Penjelasan ini penting agar untuk verifikasi tulisan bung rifky yang menyatakan 
bahwa premi itu adalah dana masyarakat.

Salam,




Dari: gunawan setiadi gshitac...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 1 September, 2009 10:11:45
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kasus bank Century, embrio BLBI jilid II ?.

  
Setiap kita menabung di Bank ... ada sekian persen 
disetor ke LPS (Lembaga Pinjaman Simpanan) spt. 

FDIC di Amerika ( Federal Deposit Insurance Corp).

Masalah Bank Century ini sesuai dengan klarifikasi
Wapres hari ini di Metro TV , yakni BI yang lalai dlm.
pengawasan ... sehingga BC berkesempatan untuk
menjual produk bodong - discretionary funds dan juga
dana tetap berproteksi kepada masyarakat tanpa ijin
. Sekarang mana tanggung jawab Bank Century ?

Dan juga BI yang lalai tersebut cukup dengan BI
mengakui lalai / bersalah ?? Mana tanggung jawab BI ?
contohnya kalau BC jual Dollar palsu , apakah nasabah
harus minta klaim ke-pencetak dollar palsu ? Ya ke BC ?

BC harus bertanggung jawab ( sebagai Lembaga resmi
dan sudah tbk lagi ) untuk mengganti ke nasabahnya yang
ditipu ... urusan duitnya dari mana , ini urusan internal mereka.
Kita ( 1000 nasabah ) bahkan tidak minta dibayar sekaligus , 
mungkin bertahap 1 ~ 2 tahun dan sekaligus akan sebagai
tenaga marketing kepada teman-teman kita sekaligus akan
tidak menyebabkan rush pada BC karena aksi-2 kita yang
menuntut BC segera perhatikan nasabahnya yang loyal .
( kebanyakan lebih dari 5 tahun sebagai nasabah BC ).
Salam,
Gunawan S.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Batik Fractal, Hal yang tidak dimengerti kok di publikasi

2009-09-01 Terurut Topik Asep Kurniawan
Di youtube ada beberapa rekaman Tilman Brothers dari stasiun TV Jerman tahun 
50-an yang gaya panggung dan musiknya sudah gila2an untuk ukuran masanya, 
bahkan sebelum Jimmy Hendrik dikenal publik. Kabarnya aksi Tilman Brothers 
sempat diintip oleh John McCarthney dan Ringgo Star dan lalu ditiru oleh 
Beatles. Tilman Brothers berasal dari Maluku yang hijrah ke Belanda (kalo ga 
salah). Band ini juga kerap memainkan lagu2 daerah Indonesia dengan versinya. 
Bukti bahwa dalam budaya popular pun kita bisa jadi pionir, hehehe...

Salam,




Dari: verdi adhanta verdiadha...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 1 September, 2009 14:49:51
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Batik Fractal, Hal yang tidak dimengerti 
kok di publikasi


Pak Pud,

Senang ketemu dengan sesama penggemar musik progressif.

Kita setuju dengan banyak hal dan praktis mengatakan hal yang sama, tapi ada 
sedikit salah paham; saya bukan bilang bangsa Indonesia penjiplak dalam konteks 
seni-budaya; sebaliknya, kita adalah salah satu inovator. Yang saya sebut 
mengimpor itu adalah pop culture (budaya popular), yang bingkainya adalah 
industri seni, bukan karya seni.

Mbak Emie,

Produk yang disebut Batik Fraktal itu tidak perlu disamakan dengan konsep 
Batik (berikut seluruh fenomenanya baik teknis/teknologi maupun seni/budaya) 
. Keduanya adalah dua produk dalam dua ruang yang berbeda. Kemurnian pakem 
Batik akan tetap tersimpan dalam perpustakaan keilmuan orang-orang seperti mbak 
Emie, yang tugasnya adalah untuk melestarikannya, dan tetap memperkenalkannya 
pada khalayak, dan membutuhkan pula kaderisasi dan transfer knowledge. Dan 
batik fraktal akan jadi entitas yang lain lagi.

Malah saran saya, adalah bila pengusaha Batik tradisional atau mereka yang 
punya pengetahuan lengkap mengenai Batik seperti mbak Emie justru terjun 
langsung dan mengadopsi Batik Fraktal sebagai sebuah line-produksi lain dari 
usahanya. Dengan begitu, mbak Emie dan pengusaha Batik tradisi justru punya 
influence dalam perkembangan Batik fraktal ini, dan bisa menularkan sentuhan 
artistik tradisional pada dunia Batik fraktal.

Thx


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bersetubuh dengan Cendana, Yuddy Ternyata Bukan Aset Demokrasi

2009-09-01 Terurut Topik Asep Kurniawan
KALAU saya jadi Bung IJP, saya akan bilang bahwa pernyataan Yuddy itu lebih 
untuk menyentil para petinggi (terutama orang tua) yang menjagokan Ical lebih 
karena kesanggupannya menyediakan dana besar bagi Golkar. Jadi sekalian saja 
kalo memang duit yang jadi pertimbangan utama, diberikan juga lawan yang punya 
duit sepadan, bahkan lebih kuat.

Maaf, tapi ini kan KALAU... Sebab saya bukan kader Golkar dan bukan IJP, jadi 
sama sekali bukan fakta empiris.

Salam,




Dari: Tunjung Utomo tjthelea...@gmail.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Senin, 31 Agustus, 2009 15:37:29
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bersetubuh dengan Cendana, Yuddy  Ternyata 
Bukan Aset Demokrasi

  
Ternyata memang anda ini asal berapi-api,dan akhirnya termakan sendiri oleh
sikap berapi-api anda ketika segala macam omongan anda,yg ternyata tidak
lebih dari sekedar pencitraan itu (bukan aslinya),runtuh oleh kenyataan yang
menggelar dirinya sendiri didepan mata telanjang kita semua,bukan hanya anda
dan orang-orang Golkar.

Saya tertarik anda akan berkelit seperti apa lagi.Saya tunggu


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kasus bank Century, embrio BLBI jilid II ?.

2009-08-31 Terurut Topik Asep Kurniawan
Pertanyaan pertama harus dijawab, benarkah premi yang disetorkan oleh bank 
peserta LPS itu berasal dari simpanan masyarakat? Tolong jelaskan ini dulu 
sebelum lanjut ke premis-premis berikutnya.

Salam,




Dari: rifky pradana rifkyp...@yahoo.com


Saat ini salah satu berita yang menarik
perhatian saya adalah tentang empat kali suntikan dana dari LPS ke Bank
Century. Siapakah yang dirugikan ?.. Negara ?. Bank Anggota LPS ?. atau Nasabah
?.

Menurut Pradjoto, seperti yang dikutip
Kompas pada artikelnya bertajuk “Pengamat : Penyelamatan Century, Tidak
Ada Kerugian”
senin 31 Agustus 2009, kekayaan LPS (Lembaga
Penjamin Simpanan) per 31 Juli 2009 mencapai Rp. 18 triliun. Dari jumlah
itu, Rp. 14 triliun berasal dari premi
bankpeserta penjaminan dan hasil investasi. Jadi menurut Prajoto, tidak ada 
kerugian negara mengingat dana LPS
tidak ada hubungannya dengan APBN.

Jika kita melihat dari sudut pandang
tersebut, memang tidak ada kerugian negara.

Namun, jika kita fahami bahwa penyumbang terbesar kekayaan LPSitu
berasal dari premi bank peserta
penjaminanmaka ujung-ujungnya adalah berasal dari dana masyarakatyang disimpan 
pada bank-bank tersebut.  Keputusan untuk mengalokasikan dana yang
sangat besar tersebut harus dipertanggungjawabk an oleh LPS kepada bank-bank
anggota dan bank anggota harus mempertanggungjawab kan kepada nasabahnya.

Adakah mekanismenya ?. Seberapa efektif
kah ?. Lalu, siapakah yang memperhatikan dan membela kepentingan para nasabah
bank-bank anggota LPS tersebut ?.

Jika LPS dikemudian hari tidak bisa
mendapatkan kembali jumlah uang yang disuntikkan ke Century secara utuh alias
merugi, kira-kira apa pertanggungjawaban dari LPS terhadap Bank-Bank yang
menjadi anggotanya ? . Bisakah orang-orang yang bertanggungjawab di LPS,
diberhentikan atau dituntut ke pengadilan ?.  4 tahapan penyuntikan dana 
mengindikasikan apa
?.

Dalam artikel kompas sebelumnya bertajuk “Karena Century, Negara Bisa Jeblok Rp 
5 Triliun” tanggal 28 Agustus 2009, dinyatakan bahwa ada empat
kali suntikan dana dari LPS ke Bank Century, yakni :
Pertamapada 23 November 2008 senilai Rp 2,776 triliun (modal yang digunakan 
untuk
mengembalikan rasio kecukupan modal/CAR Bank Century dari negatif 3,53 persen
menjadi 8 persen)..
Kedua,
pada 5 Desember 2008 senilai Rp 2,201 triliun.
Ketiga,
pada 3 Februari 2009 sebesar Rp 1,155 triliun untuk menutup kekurangan CAR
berdasarkan hasil perhitungan BI.
Keempat,
pada 21 Juli 2009 senilai Rp 630 miliar.

Bertahapnya suntikan dana bisa disebabkan
berbagai kemungkinan, yaitu :
Pertama,
LPS tidak bisa sekaligus menyuntik dana.
Kedua,
tidak adanya hitung-hitungan yang pasti pada saat penetapan keputusuan
penyelamatan Bank Century
Ketiga,
salah hitung-hitungan untuk menetapkan berapa dana yang sebenarnya harus
disuntikkan.
Keempat, LPS
dicurigai meloloskan kucuran dana 18 juta dollar AS dari Bank Century kepada
pihak tertentu, yang memiliki hubungan utang piutang dengan pemegang saham
lama, tetapi masih dalam proses pengadilan.

Mari kita diskusikan kemungkinan yang kedua. Disinilah perlunya audit oleh 
BPKuntuk memastikan proses pengambilan keputusan
pengucuran dana tersebut.

Dan BPK sebaiknya melihat apakah dalam
pengambilan keputusan tersebut sudah dilakukan identifikasi berbagai alternatif 
pilihanpengambilan keputusan ?.
Apakah sudah secara sistematis
melaksanakan analisa cost, benefit dan
risikoyang terintegrasi? .
Apakah ada data-data nyata untuk digunakan
dalam membandingkan semua alternatif pilihan ?.

Jika proses pengambilan keputusannya tidak
bermutu, sebaiknya orang-orang yang bertanggungjawab mengundurkan diri saja atau
diberhentikan. Proses pengambilan keputusan yang tidak mencukupi menggambarkan
orang-orang yang terkait tidak perform alias tidak profesional, minimal dalam
pengambilan keputusan yang bermutu.

Sekarang kita diskusikan kemungkinan yang ketiga. Secara teknis, salah 
melakukan perhitungan bisa
dikarenakan penggunaan data dan asumsi yang tidak
akuratserta penggunaan pendekatan kalkulasi yang tidak tepat.

Hal seperti itu, seharusnya mudah untuk
diidentifikasi oleh BPK.

Jika terbukti terjadi salah perhitungan, itu
artinya posisi awalhasil
pembandingan cost, benefit dan risiko sudah tidak
tepat. Artinya, jika memang dana yang perlu disuntikkan itu HARUS sebesar
Rp. 6,77 triliun tersebut, mungkin keputusan yang paling tepat adalah Bank
Century tersebut ditutupsaja. Ini
juga bisa dianalisa oleh BPK.

Kesalahan melakukan perhitungan yang
menyebabkan kesalahan pengambilan keputusan adalah tindakan tidak perform dari
orang-orang yang terkait, alias tidak profesional.

Jika kemungkinan kedua ini yang terjadi,
maka diharapkan agar orang-orang yang bertanggungjawab tersebut mengundurkan
diri saja atau diberhentikan. .

Sekarang kita diskusikan kemungkinan keempat. BPK harus
membuktikan adanya indikasi tersebut. Jika ada, maka KPK dapat melaksanakan
penyidikan lebih dalam.

Karena, meloloskan kucuran dana 18
juta dollar AS dari Bank Century 

Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 85 Persen Wartawan Indonesia Tidak Memahami Kode Etik Jurnalistik

2009-08-31 Terurut Topik Asep Kurniawan
Baru ngeh juga. Status profesi wartawan itu apa ya? Apakah sama dengan 
advokat/pengacara, notaris, dokter, apoteker, dll.? Jika ya, berarti selama ini 
memang ada yang kurang dalam dunia pers karena untuk mendapat profesi yang lain 
seseorang harus mengikuti pendidikan dan harus lulus ujian profesi. Data ini 
menarik, apalagi jika dihubungkan dengan isi pemberitaan sampai perilaku 
wartawan terhadap narasumber. Apakah kode etik wartawan mengatur semua itu?

Salam,




Dari: Lasma siregar las032...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Sabtu, 29 Agustus, 2009 12:25:49
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 85 Persen Wartawan Indonesia Tidak Memahami 
Kode Etik Jurnalistik


Apakah benar 85% yang namanya wartawan tak pernah baca dan tak paham
kode etik jurnalistik ?
Hanya ada 15% yang pernah baca dan paham kode etik jurnalistik ?

Bagaimana bisa jadi begini?
Bukankah standard ke-wartawanan ini mestinya seperti Mokhtar Lubis,
Rosihan Anwar, Gunawan Mokhammad dkk?

Bukankah di dunia ada 3 jenis manusianya?
Yang terpelajar, yang selalu belajar dan yang kurang ajar (maksudnya
perlu ajaran/pelajaran) ?
Tak tahu masuk jenis yang mana yang 85% ini?

Salam
Las


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dilarang jadi pengemis?

2009-08-27 Terurut Topik Asep Kurniawan
Barangkali memang tidak tepat melarang mengemis atau mengharamkan orang untuk 
memberi pada pengemis, tetapi perlu diberantas sindikat yang menjadikan 
mengemis di jalanan sebagai bisnis.

Salam,




Dari: Lasma siregar las032...@yahoo.com
Kepada: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 27 Agustus, 2009 08:32:19
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dilarang jadi pengemis?

  
Dilarang jadi pengemis?

Dilarang mengemis di tempat tertentu (waktu yang telah tertentu?)
bisalah dimengerti dan diterima.
Bukankah mengemis bisa merusak pemandangan, mengganggu turis dan
bisnis plus lalu lintas dan sebagainya?

Tapi dilarang jadi pengemis ini sukar diterima apa lagi dimengerti!
Jadi pengemis bukanlah pilihan, hobby atau cita-cita masa kecil!

Sama misalnya dengan seorang penganggur dilarang menganggur!
Bagaimana kalau tempat bekerjanya bangkrut lantas dirinya di-phk
dan tak ada lowongan kerja yang terbuka?

Membuat larangan (fatwa) ini itu gampang sekali tapi kenyataan di luar,
di jalanan, bertanya apakah ada pilihan lain (jalan keluar)?
Bagaimana kalau begitu?

Jalanan, 2009

Salam
Las

 _ _ _ _ _ _
Find local businesses and services in your area with Yahoo!7 Local.
Get started: http://local. yahoo.com. au

   


  Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih 
cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. 
Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ken Arok, Mataram kuno sampai majapahit

2009-08-25 Terurut Topik Asep Kurniawan
pram dalam bukunya arok-dedes memberi tafsir yang berbeda atas sosok ken arok, 
pemimpin gerakan kolektif untuk menjatuhkan kekuasaan korup tunggul ametung. 
menarik, walau tetap boleh pro atau kontra atas versinya ini. ^_^




Dari: halim hd halimh...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 25 Agustus, 2009 14:56:35
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ken Arok, Mataram kuno sampai majapahit


dan ken arok itu bukan orang miskin; dia
sosok, kalou bahasa populernya, jenis
machiavellian, apapun dihalalkan, dan jenis
ini jelas-jelas bukan wong cilik, tapi elite
yang punya pikiran kompleks yang
mengincar kekuasaan dan juga wanito,
betisnya ken dedes itu, rek!!


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Benarkah Uang Recehan Langka ?

2009-08-24 Terurut Topik Asep Kurniawan
Lebih diperluas area transaksi Anda, Pak. Cobalah lebih sering belanja ke 
warung kecil tetangga Anda atau kios di pinggir jalan, mungkin Anda tidak akan 
seresah ini karena di warung-warung itu uang pecahan 1.000 masih banyak kok.

Salam,




Dari: rifky pradana rifkyp...@yahoo.com

Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Benarkah Uang Recehan Langka ?


Inikah tanda akan segera datangnya era kemakmuran kehidupannya Rakyat Indonesia 
?.

*
Benarkah uang recehan  Rp. 500 dan Rp. 1.000 menghilang dari
peredaran ?. Uang recehan menjadi langka ?. Bahkan mengakibatkan beberapa pintu
tol terpaksa tutup tak beroperasi ?.

Pada postingan terdahulu (8 Agustus 2009) yang berjudul ‘Inflasi
Tinggi?, Sanering-kahIni?’ secara sekilas disinggung
perihal kelangkaan uang pecahan Rp.1.000. Dimana fenomena ini dirasakan ketika
pada dua bulan terakhir ini saat menerima uang kembalian pembayaran tol yang
hampir tak pernah diberikan dalam bentuk uang pecahan Rp.1.000 semua. Selalu
dicampur dengan uang pecahan Rp.500.

Misalnya, kembalian uang Rp. 4.000 diberikan dalam bentuk satu lembar
uang pecahan Rp. 1.000 ditambah enam keeping uang pecahan Rp. 500.

Hal itu tidak hanya dijumpai jika membayar tol saja, namun juga
dijumpai saat belanja di beberapa supermarket. Kalaupun ada, hampir tak pernah
mendapatkan uang pecahan Rp. 1.000 dalam lembaran yang masih baru, yang
tidak kucel maksudnya.

Ternyata, fenomena itu dibenarkan oleh pihak pengelola jalan tol, yang
mengungkapkan adanya kelangkaan persediaan uang receh di Jakarta. Bahkan puncak
kelangkaan uang receh terjadi kemarin, Kamis, tanggal 20 Agustus 2009.
Akibat kelangkaan itu, beberapa pintu tol terpaksa harus ditutup karena
tak memiliki persediaan receh untuk kembalian.

Perihal kelangkaan recehan Rp. 500 dan Rp. 1.000 tersebut, Direktur Operasi PT.
CMNP ( Citra Marga Nusaphala Persada)
pengelola sejumlah ruas jalan tol Jakarta, mengatakan bahwa hal ini baru
pertama kalinya terjadi. Belum pernah PT CMNP harus menutup pintu tol seperti
sekarang karena kekurangan uang receh.

Sebanyak enam gerbang tol di ruas tol Cawang-Priok harus ditutup sejak
Kamis pagi. Akibat dari penutupan sejumlah pintu tol tersebut, telah
mengakibatkan kemacetan panjang di jalan-jalan arteri sekitar tol.

Sebenarnya, para petugas di masing-masing pintu tol sudah berupaya menukarkan
recehan ke berbagai tempat, di antaranya ke SPBU dan pasar swalayan. “ Namun, 
tetap saja kurang persediaan uang recehnya. Jumlah recehan yang biasanya 
diantarkan pihak bank ke pintu-pintu tol
untuk ditukar juga tak sebanyak biasanya. Kami juga tidak tahu. Sejak
dua-tiga hari belakangan, persediaan
recehan pecahan Rp.. 500 dan Rp. 1.000 langka. Tanya saja ke pengelola tol 
lainnya kalau tidak percaya. Dan, hari ini puncaknya“.

“ Insya Allah, tidak ada(penutupan lagi). Kami sudah meminta pihak perbankan 
untuk
menyediakan lebih banyak uang receh”, tambahnya. Namun, pihaknya mengimbau
agar masyarakat untuk menyiapkan uang pas jika akan bepergian melalui tol.

Hal tersebut dimaksudkan untuk berjaga-jaga, sebab sampai hari ini,
belum bisa dipastikan kapan uang receh akan normal lagi peredarannya.

Ah, ternyata kelangkaan uang recehan bukanlah kabar yang lebaysaja. Juga bukan 
hanya gosipatau isuatau rumorsaja.
Namun benar-benar telah terjadi.

Semoga ini bukan pertanda bahwa di Indonesia tidak lagi dibutuhkan uang
recahan, sebab harga-harga dan transaksinya tak lagi membutuhkan uang recehan.
Namun merupakan pertanda bahwa sebentar lagi, seluruh rakyat Indonesia akan
semakin makmur dan meningkat pendapatannya, sehingga tidak memerlukan uang
recehan lagi.

Benarkah begitu ?. Sudah makmur dan sejahterakah kehidupan anda ?.

Wallahualambishshaw ab.

*
Referensi Sumber Berita  Artikel
Terkait :
* 'Uang Receh Langka, Pintu Tol Ditutup',
klik disini
* 'Kekurangan Uang Receh, Gerbang Tol Ditutup',
klik disini
* 'Tak Ada Uang Receh, Beberapa Pintu Tol
Ditutup', klik disini
* 'Stok Uang Receh Menipis', klik disini
* 'Uang Receh Bikin Pusing PT ASDP Ujung-Kamal' ,
klik disini
* 'Tahukah Kamu Uang Receh Yang Sekarang Masih
Beredar ?', klik disini
* 'Ketika Uang Receh Tidak Lagi Diurus',
klik disini
* 'Inflasi Tinggi ?, Sanering-kah Ini ?', klik disini
* 'Gaji Lokal Biaya Hidup Internasional' ,
klik disini
*
Tulisan
ini dapat juga dibaca di Kompasiana dengan
mengklik disini atau
dapat juga dibaca di Politikana dengan
mengklik disini
*

Pada dua bulan terakhir ini, saya beberapa kali menemui kesulitan mencari uang 
kertas pecahan Rp.1.000. Maksudnya, uang kembalian pembayaran tol hampir tak 
pernah diberikan dalam bentuk uang pecahan Rp.1.000 semua. Selalu dicampur 
dengan uang pecahan Rp.500. Misalnya, kembalian uang Rp. 4.000 diberikan dalam 
bentuk satu lembar uang pecahan Rp. 1.000 ditambah enam keeping uang pecahan 
Rp. 500.

Hal itu tidak hanya saya jumpai jika membayar tol saja, namun juga saya jumpai 
di beberapa supermarket. Bahkan, sudah hampir tak pernah saya mendapatkan uang 
pecahan Rp. 1.000 dalam 

Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-23 Terurut Topik Asep Kurniawan
Apa yang Anda pertanyakan cukup menarik. Agak melebar sedikit, tapi tetap pada 
konteksnya bahwa sebenarnya setiap sidang di DPR pasti ada risalah atau 
notulensinya. Dulu jaman DPR Orde Baru bahkan direkam, tidak tahu sekarang. 
Saya pernah melihat tumpukan kaset ini di pusat dokumentasi DPR masa Orde baru 
dulu. Kita bisa berasumsi, lembaga negara besar macam DPR mestinya memiliki 
dokumentasi yang rapi. Tinggal sekarang, bagaimana menjadikan dokumen itu bisa 
diakses sebagai dokumen publik? Saya berharap pada Komisi Informasi Publik yang 
akan efektif 2010 nanti.

Sepemahaman saya, audit dalam hukum formal ya melalui judisial review. Maka 
satu-satunya yang berwenang meng-audit UU adalah MK. Adakah yang sudah 
melakukannya?

Salam,




Dari: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Jumat, 21 Agustus, 2009 09:04:02
Judul: Re:  [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

  
Maka Pak Asep,
bertanyalah kepada tim penyusun
UU Sisdiknas, bagaimana prosesnya
dan bagaimana hasilnya hingga
menjadi UU. Agar masyarakat tahu.

Kalau di Akutansi dikenal audit,
mungknkah audit dilakukan terhadap
UU dan peraturan kita apakah sesuai
dengan arah dan cita-cita proklamasi
serta UUD 1945. Misal Pendidikan
yang ber-Keadilan Sosial itu yang
bagaimana. Pendidikan yang ber-
Kebangsaan Indoensia itu yang
bagaimana? dst


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Membedah RUU Rahasia Negara

2009-08-20 Terurut Topik Asep Kurniawan
Sebenarnya ABPN/D menjadi rahasia negara itu akal2an birokrat saja. APBN/D itu 
kan produk legislasi, penetapannya melalui UU atau Perda. Nah, UU dan Perda itu 
harus masuk dalam lembaran negara/daerah dan publik berhak tahu. Bahkan 
implisit menjadi kewajiban aparat negara/daerah untuk mengumumkan kepada 
publik, sering disebut sosialisasi.

Anyway, sekarang sudah ada UU Kebebasan Informasi Publik dan Komisi Informasi 
Publik (KIP) yang anggotanya sudah terpilih 7 orang. KIP ini salah satu 
kewenangannya adalah memutuskan informasi apa yang diklasifikasi sebagai 
informasi publik. Mudah2an kehadirannya bisa memberi angin segar bagi kebutuhan 
informasi masyarakat. Sayangnya kita msh hrs sedikit sabar lagi karena UU itu 
baru dinyatakan efektif berlaku Januari 2010.

Salam,




Dari: ade_suerani ade.suer...@gmail.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 20 Agustus, 2009 13:12:07
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Membedah RUU Rahasia Negara


Mengenai APBD di daerah saya, saya jamin kebenarannya. Cuma belum ada LSM di 
tempatku yang kritis atas persoalan ini. Saya kira kasus di salah satu 
Kabupaten di Bali yang melibatkan anak/saudara Bupati adalah potret 
Pemerintahan di daerah.

UU Pemda dan Susduk (22/2003) menyamakan kedudukan Pemerintah Daerah dengan 
DPRD sebagai mitra sejajar. Dengan alasan itulah, bargaining power DPRD 
khususnya dalam pembahasan RAPBD begitu tinggi atas eksekutif. Anggota DPRD 
yang cermat, ia bisa mengumpulkan banyak angka atas angka2 di RAPBD yang 
dinilainya tidak rasional. Angka itu kemudiaan dikomulatifkan untuk disaving ke 
SKPD dan menjadi bagian dari programnya yang kemudian akan dikelola oleh orang 
yang diinginkannya. Itulah mengapa menjadi rahasia.

Kalau di ruang anggota Dewan, dokumen APBD itu bebas untuk dibaca siapa saja. 
Tapi begitu di tangan Pemerintah termasuk di Sekretariat DPRDnya, dokumen itu 
menjadi rahasia negara. Saya tidak tahu mengapa demikian. Entah konspirasi yang 
ditutupi Pemda, atau Pemda tidak mau saja rincian pembelanjaan publik diketahui 
khalayak karena takut rakyat akan menagih pembelanjaan yang tidak sesuai atau 
tidak adil, atau entahlah.

Kembali ke RUU Rahasia negara, poinnya adalah, RUU Rahasia Negara bisa 
disalahgunakan pejabat di instansi manapun termasuk di daerah. Dengan dalih 
rahasia negara, mereka bisa menutupi akses informasi yang sebenarnya hak publik.

Waasalam,
Ade Suerani
(perempuan tinggal di kendari)


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Benarkah Ada Rencana Teroris Membunuh Presiden SBY?

2009-08-20 Terurut Topik Asep Kurniawan
Hehehe.. betul, pointnya adalah pembuktian. Makanya sepanjang pembuktian sulit 
dikemukakan, sulit pula bagi saya untuk percaya konspirasi itu benar ada, walau 
teoritis mungkin ada.

Saya memang jarang baca yang gituan (kecuali novel Dan Brown atau Sidney 
Sheldon, hehe...), tapi pernah ketemu dan ngobrol sama orang yang ngaku bagian 
dari jaringan elit Yahudi. Perilakunya (seolah) penuh rahasia. Ceritanya 
macam-macam, salah satunya ngaku kalo jaringan dialah yang mendesain mulai dari 
kejatuhan Benazir Bhutto di Pakistan sampai Soeharto di Indonesia. Saya 
garuk-garuk kepala aja deh, mungkin terlalu bodoh untuk paham konspirasi 
tingkat tinggi macam begini. ^_^

Salam,




Dari: EKO KERTAJAYA id050_...@ag.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 20 Agustus, 2009 09:38:30
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Benarkah Ada Rencana Teroris Membunuh 
Presiden SBY?

  
yo..wislah.. .yg penting pak asep percaya kemungkinan konspirasi itu ada,
mungkin pointnya adalah pembuktiannya. 
apa yg bung iwan lakukan juga mencoba membuktikan adanya konspirasi 
dibalik terbunuhnya david. bukan cuma kasus bunuh diri 'biasa'.

oh..ya...klo lagi senggang coba klik keyword 'illuminati' , freemansonry'
or 'one word order' , isinya menarik lho he...he...he. ..


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-20 Terurut Topik Asep Kurniawan
Sekadar info aja: SBI itu amanah UU Sisdiknas, satu propinsi minimal satu 
sekolah SBI.

Salam,




Dari: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 20 Agustus, 2009 17:21:42
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

Bagaimana dengan RSBI dan SBI Pak?

yang kepingin kelihatan hebat siapa?
siswanya, ortunya, atau menterinya?
atau presidennya?

Kalau Martabak Inyternational itu mah
jualnya juga pakai bahasa Indoensia
Dr yang memeriksamPrita di Omnni
Internatiuonal juga pakai bhs Indonesia


Zulkifli Harahap wrote:

 Sama dengan mental oma/opa dulu kalau tidak dekat-dekat dengan Belanda 
 tidak afdol. Yang sekarang, kalau sudah nginggris mereka sudah merasa 
 menjadi pemain global. Lihat saja sekolah-sekolah negeri, di setiap 
 gapura ada istilah Inggrisnya. Pernah saya tanya seorang guru yang 
 keluar dari salah satu sekolah seperti ini (SMP) mengapa istilah itu 
 digunakan. Jawabnya untuk membiasakan penggunaan B. Inggris. Sungguh 
 kasihan kau guru!

 Zul


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Benarkah Ada Rencana Teroris Membunuh Presiden SBY?

2009-08-19 Terurut Topik Asep Kurniawan
Kreatif jika dalam membuat statement diiringi dengan argumen, Bung. Kurang 
lebih seperti yang dilakukan Bung Iwan Piliang dalam kasus kematian David. 
Walau tetap menuai pro-kontra, beliau sudah coba menyodorkan berbagai jenis 
bukti (indikasi, modus, motif, dll.) sebagai dasar argumen statement-nya. Jika 
asal njeplak dan tunjuk hidung, hmm saya belum mau ah menyebut itu kreatif.

Salam,




Dari: EKO KERTAJAYA id050_...@ag.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 19 Agustus, 2009 11:42:35
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Benarkah Ada Rencana Teroris Membunuh 
Presiden SBY?

  
yanggak bener juga klo setiap masalah selalu dijustifikasi sbg konspirasi.
sama juga nggak benernya jika setiap masalah adalah linier. fifty2 lah ;-].
cuma jika suatu masalah dieskpose oleh pemangku kepentingan diterima
dng keluarnya eksklamasi why, what, how etc, itu yg sy maksud dng add value
kreativitas dibanding yg hooh...hooh  saja. bukannya dng begitu niat busuk yg
dibungkus dng rapi bisa2 nongol he...he...he. 


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Benarkah Ada Rencana Teroris Membunuh Presiden SBY?

2009-08-18 Terurut Topik Asep Kurniawan
Tidak sekadar meniru atau mengutip, tetapi Anda membenarkan pernyataan Baasyir. 
Karenanya, itu menjadi pendapat Anda juga. Teori konspirasi memang sangat mudah 
melempar kesalahan/kebusukan ke pihak lain, terutama pihak yang selama ini 
dipandang super power. Di sisi lain pula, logika semacam ini disadari atau 
tidak, mengecilkan jati diri sendiri, seolah kita hanyalah pion yang jalan 
hidupnya disetir oleh segelintir orang (agen/bangsa/negara). Logika semacam ini 
pula yang tetap menyuburkan terorisme.

Masyarakat melindungi? Masyarakat yang mana? Siapa mereka? Berapa jumlahnya? 
Jangan-jangan ini cuma generalisasi yang berlebihan, asal sebut masyarakat 
padahal jumlahnya hanya puluhan. Lalu apa pula motifnya? 
Negara melindungi? Lagi-lagi teori konspirasi. Silakan dibuka saja 
indikasi/modus, orang, kepentingan/motif, dan lain sebagainya. Jika tidak, hal 
semacam ini hanya akan menjadi rumor yang selalu melayang kemana angin bertiup.

Salam,




Dari: Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Cc: Asep Kurniawan ask...@yahoo.com
Terkirim: Selasa, 18 Agustus, 2009 00:00:49
Judul: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Benarkah Ada Rencana Teroris Membunuh 
Presiden SBY?


Salam,
Saya hanya menirukan apa yang dikatakan oleh Abubakar Baasyir didepan TV dan 
didepan umum.Jadi seyogyanya Anda juga mendengar dan tidak mengatakan bahwa itu 
pendapat saya pribadi. Tetapi saya mengakui bahwa  masyarakat melindunginya 
bahkan negara juga.
Wasalam,
Wal Suparmo


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kopassus vs NMT???

2009-08-18 Terurut Topik Asep Kurniawan
Untuk menjinakkan sesuatu yang berbahaya, bukankah lebih baik over-estimated 
ketimbang menyepelekan, agar pasukan lebih waspada? Coba refleksikan hal itu ke 
diri sendiri. Makanya tidak salah juga jika polisi menduga di dalam terdapat 
lebih dari satu orang, mengenakan rompi bom dan merupakan gembong teroris.


Salam,




Dari: brsidharta brsidha...@mail.uajy.ac.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Senin, 17 Agustus, 2009 13:14:27
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kopassus vs NMT???

  
Bung Indarto, 

Pertanyaan: apakah si teroris tertangkap? (maksudnya hidup2 lo)... 

Dus, pernyataan bung Dimas mungkin patut dipertimbangkan. .soalnya publik 
seolah tahunya di dalam rumah tsb: 1) ada banyak teroris, 2) ada bom 
(termasuk bom rompi), dan 3) polisi akan menangkap gembong nomor wahid 

Kenyataannya: cuman satu orang, lagian bukan sang gembongnya sendiri, hhh... 

salam,


boy rahardjo sidharta 


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] TransTV: Pembawa Acara Peringatan Detik2 Pengibaran Bendera yang Sangat Menjengkelkan

2009-08-18 Terurut Topik Asep Kurniawan
Tanggung jawab terbesar ada pada para redaktur yang harus memompa skill dan 
motivasi belajar para reporter dan pembawa acara.




Dari: key...@yahoo.com key...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 19 Agustus, 2009 07:31:35
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] TransTV: Pembawa Acara Peringatan Detik2 
Pengibaran Bendera yang Sangat Menjengkelkan

Kebiasaan dari peliputan sehari-hari, akhirnya kelihatan tho modal dasar 
pembawa acara atau reporter di media2 elektronik itu.


Powered by Telkomsel BlackBerry®


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Benarkah Ada Rencana Teroris Membunuh Presiden SBY?

2009-08-18 Terurut Topik Asep Kurniawan
Hehehe.. Bung Eko,
Bagaimana jika setiap menghadapi benang kusut masalah, kita dengan mudahnya 
berpikir dan membuat pernyataan bahwa CIA yang mendalangi masalah ini, atau 
Amerika, atau Barat, atau Yahudi, atau Neolib, atau apalah namanya itu? Lha, 
kalo begini saya malah berpikir sebaliknya. Ketika masalah belum dicerna dan 
dipilah, merujuk adanya konspirasi di balik sebuah peristiwa atau fenomena 
justru menunjukkan kemalasan berpikir, sama sekali tidak kreatif.

Salam,




Dari: EKO KERTAJAYA id050_...@ag.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 18 Agustus, 2009 14:54:37
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Benarkah Ada Rencana Teroris Membunuh 
Presiden SBY?

  
suka atau tdk, diakui atau tdk, konspirasi tetap mempunyai kemungkinan ada.
dlm skala yg sederhana s/d tingkatan yg lebih tinggi, konspirasi diperlukan utk
mewujudkan suatu kepentingan. sedangkan baik buruknya hanyalah masalah
persepsi.
contoh sederhana misalkan kita punya anak yg dinilai kenakalannya telah melewati
batas. tentu orang tua bisa menggunakan cara konspirasi dng keluarga, guru, 
tetangga etc
utk melakukan tindakan yg tdk diketahui si anak agar kenakalannya mereda.
tentu saja dlm level konspirasi tingkat tinggi bisa saja pihak yg bertautan tdk 
saling
mengenal. dan memang tdk menyisakan apapun utk diekspos.
wajar saja klo berdebat masalah konspirasi seperti tdk akan habisnya, krn seolah
suatu hal yg tdk tampak dan hanya dirasakan dampaknya. namun  menafikan 
konspirasi
sesungguhnya hanya menjadikan kita terbiasa berpikir linier saja, memenjarakan
kreativitas berpikir yg jauh dari realitas diluar yg kompleks dan 
multidimensional.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Benarkah Ada Rencana Teroris Membunuh Presiden SBY?

2009-08-17 Terurut Topik Asep Kurniawan
Maaf, pendapat Pak Wal ini saya posisikan tidak lebih merupakan rumor saja, dan 
implisit terlalu berlebihan memuji CIA. Seolah CIA bisa berbuat apa saja di 
semua negara untuk kepentingan ini-itu. Persis seperti rumor lain soal 
superioritas Yahudi.

Salam,




Dari: Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Cc: godlip pasaribu marnagan2...@yahoo.com; Asep Kurniawan ask...@yahoo.com
Terkirim: Minggu, 16 Agustus, 2009 10:32:08
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Benarkah Ada Rencana Teroris Membunuh 
Presiden SBY?


Salam,
Sekali lagi Abubakar Baasyir benar dalam analisanya bahwa semua bom termasuk 
yang terakhir dilakukan oleh CIA Amerika untuk memojokkan umat Islam Indonesia.
Bom tersebut dimasukkan sendiri kedalam hotel oleh CIA bukan oleh Ibrohim yang 
orang saleh dan takwa.
Wasalam,
Wal Suparmo


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Benarkah Ada Rencana Teroris Membunuh Presiden SBY?

2009-08-17 Terurut Topik Asep Kurniawan
Justru itu yang saya tanyakan ke Mba Iyen, Pak. Biar dia melengkapi bolong dari 
pernyataannya, dengan begitu bisa dikritisi dan diuji keabsahan-nya.

Salam,




Dari: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Minggu, 16 Agustus, 2009 11:09:01
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Benarkah Ada Rencana Teroris Membunuh 
Presiden SBY?

  
Bung Asep Kurniawan,
 
Supaya isu Terorisme ini tidak menjadi bola liar yang bisa disundul dan 
ditendang kemana - mana, maka sebaiknya setiap informasi yang masuk, entah dari 
Kepolisian, Intelijen, Presiden, masyarakat dan sebagainya harus kita kritisi 
untuk  diuji keabsahannya.
Karena kalau sampai Pihak Yang Berwenang (Pemerintah, Aparat Keamanan, 
Intelijen, dsb) salah dalam mengambil kesimpulan, persoalan penanggulangan 
Terorisme tidak akan pernah tuntas.
Itulah sebabnya kita harus menerima semua informasi yang disampaikan oleh 
siapapun tentang Terorisme secara kritis dan tidak ditelan mentah - mentah.
Menurut hemat saya, semua informasi yang disampaikan, baik oleh Kepolisian 
maupun masyarakat yang berusaha untuk mengkritisi pernyataan pihak Kepolisian 
tersebut, pada dasarnya masuk akal, tetapi tetap saja tidak lengkap karena 
masih banyak bolongnya.
Dengan sikap masyarakat yang kritis terhadap setiap informasi yang disampaikan 
oleh Aparat Kepolisian, akan membuat pihak yang berwenang tidak sembarangan 
membuat pernyataan yang justru berpotensi dikoreksi oleh masyarakat karena 
tidak masuk akal.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Benarkah Ada Rencana Teroris Membunuh Presiden SBY?

2009-08-15 Terurut Topik Asep Kurniawan
Bersandar pada teori konspirasi memang enak Pak Godlip, bisa berimajinasi ke 
mana2. Tapi masih mending sekarang, dulu kan waktu gembongnya masih duet, NMT 
dan Dr Azahari, banyak orang yang kritis (sengaja saya beri tanda kutip) yang 
menyatakan kedua orang itu sebenarnya tak ada dan hanya rekaan polisi. Baru deh 
diem setelah si Dr tewas dan keluarganya memverifikasi.

Salam,




Dari: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Sabtu, 15 Agustus, 2009 06:22:19
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Benarkah Ada Rencana Teroris Membunuh 
Presiden SBY?

Orang2 kayak ginilah yang mempersubur terorisme di Indonesia. Masih banyak yang 
tidak percaya atau pura2 tidak percaya ada teroris, banyak yang melindungi 
bahkan melecehkan dan tidak mempercayai aparat yang menangkap teroris bahkan 
percaya bahwa itu rekayasa Amerika. Polisi yang seharusnya mendapat penghargaan 
malah dicerca habis-habisan.

Powered by Telkomsel BlackBerry®


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bls: Nama-nama kesebelasan Indonesia yang sangat mencitra

2009-08-15 Terurut Topik Asep Kurniawan
Saat hampir lolos ke PD dan kalah sama Korsel, kiper kita Hermansyah yang 
pernah hampir blunder waktu Indonesia tandang ke India dan menang 2-1. Salah 
satu striker andalannya Dede Sulaeman. Dede ini yang mencetak satu2nya gol 
Indonesia waktu kalah 1-4 dari Korsel di Senayan. Dede Sulaeman termasuk pemain 
bertubuh pendek, bahkan untuk ukuran Indonesia masa itu, tapi mencetak gol 
dengan sundulan kepala. Bersih, sama sekali tak dibantu tangan tuhan. :-)

Tambahan:
Kalo Ajat Sudrajat, Adolf Kabo dan Robby Darwis itu udah generasi akhir 80-an. 
Masa itu saya cukup fanatik membela Persib, tapi ngakui kalo pemain2 persib 
kebanyakan jago kandang. Saat diperkuat Ajat Sudrajat, PSSI kalah sampe 5-0 
dari Thailand, kalo ga salah ajang Sea games. Salah satu kekalahan memalukan 
yang pernah kita dapat.

Salam,




Dari: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Sabtu, 15 Agustus, 2009 06:14:31
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wapres Bilang Terima Kasih soal 
PepatahBugis SBY

Ada lagi Pak: Anwar Ujang, Nobon. Risdianto, Jacob Sihasale, Anjas Asmara, 
Timisela, Jacob Sihasale, Ronny Pattinasarany, Sarman Panggabean, mungkin yang 
lain bisa nambahin?

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id

Date: Sat, 15 Aug 2009 04:34:18
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wapres Bilang Terima Kasih soal Pepatah
Bugis SBY



Rindu dengan nama-nama kesebelasan Indonesia yang sangat mencitra
Nusantara dan nyaris lolos pra piala dunia karena dikalahkan oleh Korsel,
atau pernah menahan seri Rusia padahal tingkat ekonominya belum
sepeti sekarang ini, misal Simson Rumah Pasal, Timo Kapisa, Johanes Auri,
Iswadi Idris, Sutan Harhara, RonniyPasla, Ramang, Sueb Rizal, Abdul Kadir,
Yudo Hadianto, Ajat Sudrajat, Adolf Kabo, Robby darwis, Jonas Sawor,
Sutjipto, dll yang bangga dengan Garuda dan Merah Putih



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Benarkah Ada Rencana Teroris Membunuh Presiden SBY?

2009-08-15 Terurut Topik Asep Kurniawan
Barangkali benar jika si teroris tidak jelas tuntutannya apa, tapi di sisi 
lain, pertanyaan yang terus menghantui pikiran saya, peristiwa terorisme ini 
deception atau penyesatan dari kepentingan apa?? Ga pernah terang dan 
diterangkan juga... Ujungnya kan jadi seperti melambungkan isu ke udara dan 
menjadi bola liar yang bisa disundul atau ditendang kemana-mana.

Salam,




Dari: Wahyudin Trisnawan wahyudin.trisna...@gmail.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Sabtu, 15 Agustus, 2009 13:42:35
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Benarkah Ada Rencana Teroris Membunuh 
Presiden SBY?

  
Saya sebagai pembaca koq lebih memilih pendapat Iyen Nugraha yang lebih
masuk akal dan terang2an tanpa ada kepentingan untuk membela pihak2
tertentu yah..!!???

Bravo mas Iyen

salam
WT


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Masalah Serius, Teroris Rekrut Pengantin Remaja

2009-08-15 Terurut Topik Asep Kurniawan
Pernyataan Anda benar, Mba. Tetapi informasi soal Ibrohim adalah menarik. Ia 
bukan orang yang teralienasi karena bergaul seperti biasa dengan 
kawan-kawannya. Dalam wawancara di sejumlah televisi, informasi yang 
disampiakan kawan-kawannya menunjukkan Ibrohim cukup supel dan ekspresif. Sosok 
Ibrohim tampaknya mematahkan teori umum soal alienasi itu. Itulah mengapa saya 
cukup bersyukur ia akhirnya tewas. Ia adalah manusia luar biasa, karena bukan 
produk dari alienasi.

Salam,




Dari: ED my_tiger_s...@yahoo.com
Kepada: FPK Milist Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Sabtu, 15 Agustus, 2009 16:48:08
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Masalah Serius, Teroris Rekrut Pengantin 
Remaja

Hidup makin teralienasi krn fasilitas sosial u/bertemu dengan beragam manusia 
makin minim di banyak t4 di Indonesia.  Selain itu, makin lama masyarakat kita 
makin segreagatif.  Dulu kita masih punya gelanggang remaja di masing-masing 
wilayah dan tempat tsb merupakan t4 pertemuan dari manusia berlatar belakang 
yang beragam.  Gelanggang remaja tsb merupakan fasilitas yang disediakan 
o/pemda!


ED
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Benarkah Ada Rencana Teroris Membunuh Presiden SBY?

2009-08-15 Terurut Topik Asep Kurniawan
Mas Arya,
Terima kasih atas penjelasannya. Saya memang hanya ingin menegaskan bahwa 
analisis dan pertanyaan-pertanyaan Anda ga mungkin bisa dijawab dan 
diverifikasi tanpa punya informan kelas satu sebagaimana Washington Post 
membongkar Water Gate. Bahkan, kalo saya tak salah baca, terbongkarnya Water 
Gate itu awalnya karena inisiatif dari agen internal FBI sendiri yang menyuplai 
informasi ke wartawan. Jadi sang wartawan seperti mendapat durian jatuh.

Salam,






Dari: Arya Gunawan arya.guna...@gmail.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Sabtu, 15 Agustus, 2009 11:29:36
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Benarkah Ada Rencana Teroris Membunuh  
Presiden SBY?

  
kang asep,
saya tidak punya data intelijen apa pun. saya hanya menggunakan nalar
saja, plus sisa-sisa naluri jurnalistik saya sebagai orang yang
kebetulan pernah menjadi wartawan (di kompas mulai dari tahun 1987
selama 8 tahun, dan di bbc di london selama 5 tahun mulai dari tahun
1995), plus pergaulan rutin dengan kawan-kawan media selepas saya
tidak lagi jadi wartawan sungguhan di lapangan sepanjang hampir 9
tahun terakhir (namun saya masih memberikan berbagai pelatihan
jurnalisme, dan menjadi pengajar tak tetap di jurusan jurnalisme fisip
universitas indonesia). latar belakang mas satrio juga mirip dengan
saya, kami pernah sama-sama di kompas, tapi dia sampai sekarang masih
menjadi wartawan sungguhan di trans tv (plus juga mengajar seperti
saya di UI). mungkin saja dia punya sumber informasi dari kalangan
intelijen, saya tak tahu pasti. biarlah nanti dia sendiri yang akan
menjawab email anda ini.
nah, berdasarkan nalar dan naluri jurnalistik itulah saya mencoba
merenungkan peristiwa pengeboman di kawasan kuningan 17 juli, plus
penyerbuan di temanggung dan jati asih itu. dari perenungan itu saya
menemukan sejumlah bolong/lobang yang masih mengaga yang saya
sampaikan di posting kemarin itu. deretan bolong itu belum terjawab
dengan memuaskan. beberapa kawan sudah menawarkan alternatif
pemikiran/pandangan lain, yang mungkin juga mengandung kebenaran.
namun sampai hari ini, saya masih merasa ada banyak hal yang belum
terungkap, dan semestinya ditelusuri lebih jauh oleh kawan-kawan
media.

trims dan salam,
arya


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengapa harga BBM akan Naik lagi ?

2009-08-14 Terurut Topik Asep Kurniawan
Ikut nimbrung juga sedikit.

Analisis Bung Rifky ini sudahkah memperhitungkan perbandingan harga minyak 
dunia dan nilai tukar rupiah 2009 dan 2010? Jika saya baca APBN perubahan 
terakhir 2009 mengasumsikan harga minyak ICP rata2 45 dollar per barel, 
sementara RAPBN 2010 mengasumsikan rata2 ICP 60 dollar per barel. Berarti ada 
perbedaan harga 15 dollar lebih tinggi. Lalu nilai tukar rupiah APBN 2009 
sebesar Rp 11.000/dollar, sedangkan asumsi RAPBN 2010 sebesar Rp 10.000/dollar. 
Berarti ada perbedaan harga Rp 1000 lebih rendah.

Kita sama2 awam, tetapi saya kira cukup sederhana untuk bisa memperhitungkan 
variabel-variabel tersebut, tidak hanya melihat besaran total nilai subsidi dan 
konsumsi BBM semata. Seawaman saya, setidaknya 2 variabel itu sangat 
mempengaruhi berapa besaran subsidi yang mesti dikeluarkan negara dalam 
RAPBN-nya.

Cuma memberi masukan, bukan koreksi karena saya juga awam untuk sampai pada 
tindakan koreksi.

Salam,




Dari: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 13 Agustus, 2009 18:32:26
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengapa harga BBM akan Naik lagi ?


Kalau tujuannya agar SPBU asing laris tentu bagus buat pemerintah karena BBM 
milik pemerintah tidak laku sehingga arus kas Pertamina semakin sedikit. Arus 
kas yang semakin sedikit berarti nilai numerik kebocoran menjadi lebih kecil. 
Itu mungkin strategi untuk mengurangi uang rakyat yang diselewengkan oleh para 
koruptor.

Zul

--- On Mon, 8/10/09, rifky pradana rifkyp...@yahoo. com wrote:

From: rifky pradana rifkyp...@yahoo. com
Subject: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Mengapa harga BBM akan Naik lagi ?

Date: Monday, August 10, 2009, 7:12 PM



Saat ini, pemerintah telah menyiapkan tujuh opsiuntuk menghematsubsidi BBM 
2010. Salah satunya adalah dengan mengerekharga eceran bensin premium dan

solar semakin mendekati harga keekonomiannya,

alias menaikkan harga jual ecerannya.

Sejatinya, opsi ini agak aneh. Sebab,

tahun depan pemerintah telah menganggarkan subsidi BBM sebesar Rp 58,97

triliun, jumlah yang jauh lebih gedeketimbang tahun ini yang sebesar Rp. 52,59 
triliun. Ada kenaikan sekitar Rp. 6

trilyun.

Namun ada yang agak aneh lagi. Anggaran

lebih gedeitu justru diperuntukkan

bagi volume yang lebih kecil.. Pemerintah

mematok volume konsumsi BBM di 2010 sebanyak 36,5 juta kiloliter, lebih rendah

dari 2009 yang mencapai 36,8 juta kiloliter.

Volume yang dipatok lebih rendah itu,

mungkin dikaitkan dengan adanya rencana opsi pendistribusian BBM bersubsidi

dengan sistem tertutup.

Sistem ini bertujuan melakukan pembatasan

pengguna BBM bersubsidi hanya pada sektor rumah tangga, usaha kecil, perikanan,

nelayan, transportasi, dan pelayanan umum. Salah satu caranya dengan membatasi 
jumlah dispenserBBM bersubsidi yang ada di

pompa-pompa bensin tertentu saja.

Volume yang lebih kecil dengan jumlah

total anggaran yang lebih gede, sama artinya dengan jumlah nominal subsidi per

liternya lebih gede. Artinya, jika

tak ada kenaikan harga minyak dunia, maka tak perlu harga ecerannya dinaikkan.

Namun mengapa ada opsi akan mengerekharga ecerannya ?, apakah itu

tak berarti akan menaikkan harga ecerannya ?, apakah ada trendakan terjadi 
kenaikan harga minyak dunia ?.

Kita yang awam tentu akan mudah dijawab

iya, namun bagi kita yang awam ini hanya bisa mencermati perbedaan hargaantara 
BBM bersubsidi dengan yang BBM

nonbersubsidi.

Kata orang sih, opsi itu bertujuan untuk

mendekatkan antara harga ecerannya BBM bersubsidi dengan harga ecerannya BBM

nonbersubsidi. Kebenarannya ya Wallahulam..

Hanya jika mengacu pada saat tulisan yang

berjudul ‘Naikkan Harga Eceran BBM Agar

Gairahkan Investasi SPBU Asing’, sekitar tanggal 14 Juli 2009, harga BBM

nonsubsidi sekitar Rp. 6.200 sampai Rp. 6.300 per liternya. Ini berarti

perbedaan harga antara BBM bersubsidi dengan yang BBM nonbersubsidi berkisar

antara Rp. 1.700 sampai dengan Rp. 1..800 per liternya.

Jika ditelusuri dari berita-berita di

media massa perihal harga eceran BBM nonsubsidi, rupanya PT. Shelldan PT. Total 
Oilbeberapa kali terlihat lebih berani menurunkan harga

jual BBM nonsubsidi-nya ketimbang pesaing utamanya PT. Pertamina.

Harga baru BBM Shellyang mulai berlaku pada tanggal 16 Juli 2009 tepat pukul

00.00 WIB,. Harga Super R92 dijual Rp. 5.900 per liter dari harga sebelumnya Rp.

6.200 per liter, atau turun Rp. 300 per liter. Sementara itu, Super Extra R95

yang tadinya dijual Rp. 7.000 per liter, menjadi Rp. 6.900 per liter, alias

turun Rp. 100 per liter.

Pada waktu yang sama, Total Oil, mengumumkan bahwa  perusahaannya juga 
menurunkan

harga BBM non-subsidi yang dijual di SPBU-nya.Harga Performance 92 menjadi Rp.

6.050 per liter. Performance 95 Rp. 6.800 per liter.

Kata Brand

and Communicationnya, penurunan harga MOPS merupakan faktor utama penurunan

harga BBM-nya perusahaan minyak asal Perancistersebut.

Lalu, terhitung sejak hari Minggu tanggal 2

Agustus 

Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Megawati Kecewa Indonesia Mulai Kering Budaya

2009-08-14 Terurut Topik Asep Kurniawan
Tidak apa2 juga... nanti kalo bandingin sama diri sendiri, dihujat sebagai 
sombong. Jika memang Mega punya persepsi dan penilaian berdasarkan pengalaman 
hidupnya jaman Bung karno itu sebagai yang terbaik, tak ada salahnya 
mengingatkan. Lebih baik dilihat substansi omongannya, sepakatkah dengan 
pendapatnya itu?

Salam,




Dari: Fajrian difa vedder neo_x_cycl...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Jumat, 14 Agustus, 2009 15:12:05
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Megawati Kecewa Indonesia Mulai Kering Budaya

  
aduh ibu mega...bisanya bandingin dengan bapak anda terus...anda sendiri 
gimana? pas saat anda jadi presiden toh tidak ada program yang revolusioner 
yang dihasilkan dalam bidang apapun...kalau cuma bisa bandingin dengan jaman 
bapak anda ya artinya anda juga tidak sukses dan anda bagian dari generasi 
presiden yang tidak memberikan solusi, termasuk masalah budaya ini


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rahmat Gobel: Outsourcing Harus Dikurangi

2009-08-14 Terurut Topik Asep Kurniawan
Sejatinya, tuntutan penghapusan sistem outsourcing sudah diteriakkan banyak 
organisasi buruh lama sebelumnya, setidaknya sejak pembahasan dan pengesahan UU 
Ketenagakerjaan tahun 2003 yang melegalkan sistem ini. Setiap Peringatan May 
Day pun, isu ini selalu diangkat.

Salam,




Dari: Berthy B Rahawarin brahawa...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Jumat, 14 Agustus, 2009 17:44:09
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rahmat Gobel: Outsourcing Harus Dikurangi

  
Rachmat Gobel menghaluskan apa yang secara tegas dikampanyekan Cawapres Prabowo 
untuk dibasmi. Outsourcing menampung berapa jumlah tenaga kerja ya? Sebanyak 
itu pula kita menghitung mereka di wilayah abu-abu: Punya pekerjaan, tapi bukan 
Pegawai, JADI dihitung sebagai Pengangguran yang dipekerjakan?  Atau para 
pengusaha Warteg, PKL, dan bisnis2 kreatif lainnya yang memasukkan mereka 
dalam kategori Pegawai-Pengusaha , dan statistik kita menghitungnya sebagai 
Pengusaha dan Pegawai in public sense?

Itu akan mempengaruhi data base kita untuk Angka Pengangguran dan Pekerja, 
tetapi lebih penting, SIKAP MANUSIAWI dalam menyikapi para pahlawan yang 
siap-siaga diusir Polisi Pamong Praja, karena minimnya perlindungan dalam  
Undang-undang benci tapi rindu pada perjuangan mereka.


wassalam,  ex toto corde,  Berthy B Rahawarin brahawa...@yahoo. comQuo res 
cumque cadunt, semper stat linea recta.   (Apa pun yang terjadi, senantiasa 
berdiri di garis lurus.)


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kopassus -- Keren Abis, good news from Indonesia

2009-08-14 Terurut Topik Asep Kurniawan
Saya juga cari tidak ketemu :D
yang saya ingat Kopassus memang pernah mendapat pujian dan disetarakan dengan 
SAS dan Mossad, tapi itu saat sukses mengagalkan pembajakan Woyla, tahun 80-an 
awal.

Salam,




Dari: bolons bol...@gmail.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Jumat, 14 Agustus, 2009 09:22:15
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kopassus -- Keren Abis, good news from  
Indonesia

  
Saya juga ingin bangga tapi  agak ragu, saya cari di google tentang
informasi ini tapi tidak ketemu link ke website yg lebih otentik.
Selalu yg ketemu tulisan yg sama dengan yg di email. Kalau kita
perhatikan di http://military. discovery. com. program mereka tidak ada
TOP THREE, yang ada adalah  TOP TEN.
kalau discovery edisi special force benar ada  mestinya di list down
sampai sepuluh, yang ini koq cuma tiga??

Jadi kalau ada informasi link ke website yg lebih otentik bolehlah di
posting atau ada yg punya dvd nya, clip nya bolehlah di upload ke
youtube.


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Benarkah Ada Rencana Teroris Membunuh Presiden SBY?

2009-08-14 Terurut Topik Asep Kurniawan
Kasus watergate adalah skandal politik berupa penyalahgunaan wewenang atas 
lembaga spionase. Wartawan Washington Post mendapat informasi kelas 1 dari 
intelejen lembaga tersebut yang memakai nama samaran deep throat (kalo ga 
salah). Apakah analisis Mas Arya dan Bung Satrio ini berdasarkan informasi 
intelijen juga?




Dari: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Jumat, 14 Agustus, 2009 09:19:10
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Benarkah Ada Rencana Teroris Membunuh  
Presiden SBY?

Mas Arya,

setuju,
ini, seperti kasus Waterrgate sebagai misal,
memang kerja wartawan.

Dalam pilar demokrasi, pers memang dibutuhkan

Bagaimana kalau tesis itu benar ?




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kopassus -- Keren Abis, good news from I

2009-08-14 Terurut Topik Asep Kurniawan
Pak Wal,
Anda sepertinya yakin sekali dengan pendapat Anda. Bagaimana Anda bisa tahu 
kalau RAKYAT( masyarakat) yang dengan cepat memberi segala informasi kepada 
Nurdin M.Top? Masyarakat melindungi Nurdin M Top (seperti yang Anda tulis 
sebelumnya)? Maaf, saya menilai Anda over generalization.

Salam,



Dari: Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Cc: pandu Ganesa g...@dnet.net.id
Terkirim: Jumat, 14 Agustus, 2009 14:26:21
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kopassus -- Keren Abis, good news from I

  
Salam,
Seperti apa yang penah saya tulis.Masuknya Densus 88 di Temanggung diikuti 
ketat oleh RAKYAT( masyarakat) yang dengan cepat memberi segala informasi kepda 
Nurdin M.Top. Semula rumah sasaran berisi 4 orang diantaranya mungkin Nurdin, 
yang segera dapat  meloloskan diri atau diloloskan dan berbaur dengan 
masyarakat yang  MENONTON
 Maaf menurut saya Polisi telah terkecoh tetapi memang telah kewalahan 
menghadapi masyarakat yang menonton sehingga harus membuat SHOW yang menarik 
Meskipun sebenarnya sudah tahu kalau  yang ada di dalam rumah bukan Nurdin asli 
karena merintih dan minta tolong serta tidak bereaksi, apalagi meledakkan 
diri.Bagaimana juga bangsa Indonesia sudah mendapat hiburan yang menegangkan 
melalui berbagai TV sampai sekarang yang di-ULANG-ULANGI terus menerus untuk 
mendapat uang dan mungkin juga sudah dijual keluar negeri.Sama2 untunglah!.

Wasalam,
Wal Suparmo


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bukan Noordin M Top

2009-08-14 Terurut Topik Asep Kurniawan
Soal jumlah orang, itu berita simpang-siur yang tersiar lewat media. Padahal 
kita sama tahu, berita itu berubah dari waktu ke waktu sepanjang pengepungan 
tersebut. Sudah ada teguran dari KPI terhadap media yang menyebabkan masyarakat 
jadi bingung. Dugaan saya, informasi itu diperoleh media saat awal kejadian, 
tetapi lalu tidak diverifikasi lagi setelahnya. Soal darah, pertanyaan Anda kan 
sama dengan pertanyaan Mba Yuli, dan sudah dijawab oleh Mba/Mas (?) 
Pudimartini, bahwa ada tetapi ditutupi koran.

(1) Sampai saat ini, tidak ada informasi pasti soal ini. Mestinya ini ada dalam 
laporan forensik saat pemeriksaan jenazah. Mungkin wartawan luput menanyakan 
soal ini karena fokus pada apakah itu NMT atau bukan. Buat saya pribadi, hal 
ini tidak menjadi soal benar.

(2) Dalam hal begini seahli apapun tidak mungkin mendapat kepastian, mudah2an 
Anda bisa membayangkan jika berada pada posisi yang sama dengan Densus 88. Oleh 
karena itu, dalam konteks ini pula, menurut pendapat saya lebih baik over 
estimate ketimbang sebaliknya. Supaya lebih siap dan kerugian di pihak kita 
bisa dikurangi.

(3) Mahal itu relatif. Sekali lagi, sampai mayat bisa diidentifikasi, yang di 
dalam rumah itu diduga NMT sehingga resiko yang diambil harus yang seminimal 
mungkin. Jika saja yang berhasil dijinakkan itu NMT, kayaknya besarnya biaya 
ini tak akan jadi persoalan.

(5) Dinyatakan saat awal pengepungan, terjadi baku tembak. Seramai apa baku 
tembak itu, media tak ada yang melaporkan lebih jauh. Selebihnya, pendapat saya 
setara dengan nomor2 di atas, dugaan bahwa yang di dalam itu NMT (yang punya 
kebiasaan melilitkan bom di tubuhnya) membuat Densus 88 sangat berhati-hati dan 
berupaya mengambil resiko terkecil.

Salam,



Dari: purbadi hardjoprajitno hardjopraji...@purbadi.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Jumat, 14 Agustus, 2009 08:29:03
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bukan Noordin M Top

  
Kang Asep, kok berita simpang siur tentang  dor-doran di Beji, Temanggung , ya 
. Ternyata yang didalam rumah hanya satu orang , tapi breaking news  
meberitakan 4 orang. Lalu nenek-nenek serta 3 cucunya yang  tersandera kok 
beritanya terus hilang ditelan hiruk pikuk yang lai. Aneh lagi, ketiak mayat 
dibawa keluar rumah katanya tidak ada darah tercecer setetespun. Jadi 
kesimpulan orang bingung :  ( 1)  Apa Boim sudah meninggal karena sakit jantung 
mendengar bunyi tembakan dan bom , atau orang Jawa bilang MATI NGADEG , 
meninggal karena terkejut , atau mungkin minum apa saja yang langsung mematikan 
lah jadi bunuh diri bukan dengan Bom , jadi judulnya bukan BOM BUNUH DIRI lagi, 
Lalu ( 2) Salut pada densus 88 , tapi kok masa iya ahli-ahli tempur tidak bisa 
memperkirakan jumlah orang didalam rumah , 4 atau satu . Lalu ( 3 ) betapa 
mahalnya biaya operasi Beji, berapa ratus butir peluru ditembakkan , berapa bom 
diledakkan , berapa liter bensin dicurahkan
 untuk kendaraan bermotor , berapa puluh box konsumsi selama 18 jam puls plus  
, Lalu ( 5) berapa pucuk senjata yang dimiliki Boim dalam tembak menembak 
dengan Polisi dan apakah ditemukan dia punya bedil ? Ternyata kalau dihitung - 
hitung , untuk mendapatkan satu orang tersangka yang akhirnya ketahuan namanya 
Ibrahim , biayanya sangat mahal , dan tembakan-tembakan peluru berlebihan. 
Tidak bisakah ahli-ahli di Densus 88 untuk masa kedepan kalau melakukan operasi 
semacam itu agak hemat dan efisien sedikit , dengan melakukan perenacanaan yang 
lebih baik. Tetapi bagaimanapun rakyat sangat hormat pada Polisi yang berhasil 
menangkap bebebrapa orang pengacau , hidup atau mati.
Salam 


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mengapa Noordin ?

2009-08-13 Terurut Topik Asep Kurniawan
Menurut saya, Ibrohim ini bisa jadi pimpinan kuat dari kelompok teroris ini. 
Kemampuannya mengatur rencana dan pelaksanaan pengeboman itu menunjukkan 
kemampuannya sebagai arsitek terorisme. Lebih dari itu, kehidupannya yang 
biasa2 saja yang tidak menimbulkan kecurigaan teman2nya menujukkan mentalitas 
yang teramat kuat. Tak ada yang menduga, seorang florist yang sehari-hari 
bergaul biasa seperti anak muda kebanyakan ternyata menjadi perencana teror. 
Untungnya ia masih belum perpengalaman, sehingga bertindak ceroboh membuang bon 
pembayaran dan menyalakan hp sehingga dapat terlacak.

Salam,




Dari: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 13 Agustus, 2009 04:54:19
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mengapa Noordin ?


Yang perlu diacungi jempol adalah Unit Intelijennya, kok sampai bisa tahu 
dimana saja persembunyian para teroris tersebut.
Walaupun yang terbunuh itu ternyata bukan Nordin M Top, tetapi kan bagian dari 
kelompok Nordin M Top juga.
Hanya sayangnya unit Pelumpuh Pelaku Teror kok kelihatannya gak profesional 
banget kerjanya.
Tapi ya sudahlah pak, mohon dimaklumi saja karena bisanya ya baru segitu itu.
Ya�sebaiknya latihan lagi yang lebih serius bagaimana caranya melumpuhkan 
Teroris tanpa harus membunuhnya agar bisa diucapai hasil yang optimal.
Kalau lihat di TV, latihannya kelihatannya sudah bagus: menunjukkan bagaimana 
cara melumpuhkan teroris tanpa harus membunuhnya, tetapi mungkin karena 
frekuensi latihannya kurang banyak, jadinya saat menghadapi kenyataan jadi 
bingung.
Ibarat orang yang belajar�Ilmu Bela Diri, saat menghadapi lawan betulan eh 
malah bingung dalam menggunakan ilmu�Bela Dirinya.
Penyebabnya sih katanya karena kurang latihan.
�
Salam,
�
Adyanto Aditomo


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kopassus -- Keren Abis, good news from Indonesia

2009-08-13 Terurut Topik Asep Kurniawan
Penilaian soal Kopassus ini lebih pada aspek profesionalitasnya. Soal klaim 
politik TNI, itu soal lain dan saya sepakat dengan Pak Wal.

Salam,




Dari: Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 13 Agustus, 2009 10:24:49
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kopassus -- Keren Abis, good news from 
Indonesia


Saam,
TNI atau Kopassus( atau Kopasanda ,setelah terbentuk), belum pernah menang 
melawan tentara asing termasuk tentara Belanda. Tentara Belanda belum pernah 
bertekuk lutut di depan TNI seperti tentara KNIL di depan tentara 
Jepang.Apalagi hanya karena peristiwa JANUR KUNINGNYA  Suharto atau Komando  
Mandala, karena belanda keluar dari Irian Barat berdasarkan resolusi PBB..
TNI atau Kopassus hanya menang perang dalam membunuh banganya sendiri seperti 
RMS,DI,TII,Kahar Muzakar,PRRI, Permesta dan PKI, bahkan  Tentara NAD dan Papua 
sampai sekarang  tidak pernah terkalahkan. Maaf, sangat menyakitkan 
kedengarannya tetapi itulah kenyataannya. Jangan lupa bahwa jawaban ini khusus 
untuk menyangkal kenyataan prestasi  tentara Vietnam melawan raksasa Amerika 
dan jasa berlebih yang selalu dituntut TNI dalam andil nya dalam perjuangan 
mencapai Indonesia merdeka padahal bidang DIPLOMATIK juga minimal berandil  
setengahnya tetapi tidak menuntut andil dan bagian serta KEKUASAAN yang selalu 
dituntut oleh TNI.

Wasalam,
Wal Suparmo


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tahun 2014, Indonesia Punya Roket Peluncur Satelit

2009-08-11 Terurut Topik Asep Kurniawan
Jika kita flashback ke belakang, barangkali memang akan ada banyak hal yang 
kita sesali. Lepas dari itu semua, saya juga termasuk orang yang bangga dan 
percaya akan pencapaian yang sudah dan akan dilakukan oleh para ahli Indonesia. 
Jika benar 2014 peluncur roket itu terwujud, saya membayangkan akan pesatnya 
kemajuan telekomunikasi kita. Saya kira tak ada yang menolak bahwa ini salah 
satu faktor penting untuk penunjang kemajuan bangsa. Bangsa yang mampu membuat 
ini baru terhitung jari sehingga tidak perlu dikatakan terlambat juga. Apalagi 
katanya, kita punya posisi yang terhitung sangat baik untuk kepentingan 
peluncuran satelit karena berada di garis ekuator.

Di luar soal masih karut-marutnya sistem pendidikan kita, pencapaian inovatif 
para siswa SMK dan mahasiswa juga patut diapresiasi. Desakan memang harus 
diberikan kepada pemerintah agar memberi ruang lebih besar lagi. Himbauan, atau 
mungkin desakan juga, harus ditujukan kepada kalangan bisnis agar bisa 
memanfaatkan karya-karya inovatif ini. Tentunya dengan imbalan yang memadai, 
jangan tega-tegaan sama sodara sebangsa (semoga semangat bisnis rente yang 
subur di masa Orba sudah makin terkikis).

Salam,




Dari: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 11 Agustus, 2009 07:51:12
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tahun 2014, Indonesia Punya Roket Peluncur 
Satelit

  
Pak Asep,

Kalau kita melihat kerja Pak Salatun dan Lapan
serta geliat peroketan sehak 1963, yang melibatkan
Perti besar dan komunitas peroketan, bayangkan !,
maka kalau kita berbicara peroketan sekarang
sebenarnuya sebuah learning process yang terputus
dan membutuhkan effort lebih besar dibanding
kalau learning rate itu tetap. Bukan tidak mustahil
kini kita sudah bisa membangun persenjataan
sendiri. Saya senang, apel jatuh tidak jauh dari
pohonnya, Salatun junior melanjutkan karya
Bapaknya.

Saya tetap percaya dan berharap bahwa kelak
suatu saat anak-anak bangsa yang hebat ini bisa
bersatu padu dalam simponi Indonesia Raya
yang dipimpin oleh dirigen yang hebat. Dan
pendidikan dari awal harus sudah menyadarkan hal
ini.

Malangnya BHP dan SBI akan semakin menjauhkan
pendidkan sebagai salah satu instrumen untuk mewujudkan
cita-cita proklamasi. Lihat pameran 15 sekolah bertaraf
internasional di Jakarta yang kurikulumnya mengacu kepada
negara lain.

Pendidikan adalah investasi peradaban masa depan, dan
setiap bangsa mempunyai keunikan untuk menyiapkan
masa depannya based on theoir endowment. Mengambil
model kelas 1-12 namun dari TK ke SD hingga SMA ada
test.dan ujian, adalah salah satu contoh.

Maju bukan berarti BARAT !.


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bukan Noordin M Top

2009-08-11 Terurut Topik Asep Kurniawan
Hehehe.. kalo yang terakhir saya sepakat 100%. Media (terutama TV) memang 
terjebak euphoria sehingga malah larut dalam isu dan informasi yang sejatinya 
semua masih praduga. Ujungnya, berita mencla-mencle yang keluar dan (bagi 
saya) lebih mirip tebaran rumor, bahkan hingga saat ini.

Sekadar contoh lain, semua tayangan TV saat peristiwa penggerebekan itu fokus 
pada rumah sasaran, lalu mengesankan bahwa rumah itu letaknya terpencil. 
Sampai-sampai seorang pengamat intelejen yang diwawancara meragukan bahwa itu 
bukan NMT karena letak rumah yang terpencil itu bukan ciri safe-house NMT. 
Begitu penggerebekan selesai, dalam liputan pasca kejadian, baru ketahuan kalo 
di depan rumah itu berjejer rumah-rumah lain yang menandakan bahwa rumah 
persembunyian teroris itu sama sekali tidak terpencil!

Salam,




Dari: Yuliati Soebeno yuliati_s...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 11 Agustus, 2009 11:34:45
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kemungkinan Noordin M Top

  
Lho Mas Asep ini gimana? Ya tentunya saya tidak ke Temanggung untuk melihat 
darah-darah tercecer, gitu? Semua orang yang menulis dimilis ini kan 
mendapatkan berita dari koran-koran ataupun dari berita di TV-TV, atau anda 
memikirkan-nya sendiri lalu membuat perkiraan? 
Jika ada yang memberitakan bahwa si NMT ini tertembak didadanya, segala, lalau 
diberitakan lagi bahwa dia memakai rompi bom dibadan-nay, ya mestinya bom 
rompi itu sudah MENGGELEGAR, meletus, bukan? Kok gak meletus? Dan kok bisa 
ditembus peluru jika dia memakai bom rompi didada?. Gitu loch mas, berita 
lucu-lucu dikoran dan TV-TV tersebut. jadi makanya masyarakat RIBUT, menanyakan 
mana sebenarnya yang benar-benar akurat?
 
Makanya jika menayangkan berita jangan mencla-mencle , hari ini bilang A, 
selanjutnya bilang B. mana yang benar jadinya? Masih lucu, kan?
 
Salam,
Yuli


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kemungkinan Pasti Noordin M Top Diringkus

2009-08-10 Terurut Topik Asep Kurniawan
Hahaha... posting ini lucu sekali.
Memangnya Anda sudah berkunjung ke rumah itu Mba Yul, sehingga bisa menyatakan 
tidak ada berkas darah?
Saya sama sekali tidak terpikir, dan di milist ini sampe ketemu posting Anda 
juga tak yang memunculkan isu ini, eh.. anda justru yang ungkapkan soal klenik 
angka itu. Siapa yang klenik kalo begitu? Ada-ada saja.

Salam,




Dari: Yuliati Soebeno yuliati_s...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Minggu, 9 Agustus, 2009 10:04:32
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kemungkinan Pasti Noordin M Top Diringkus


Ya rumahnya kok tidak ada bekas darah yang tercecer, padahal jika kena tembakan 
peluru kan berdarah-darah? Ya begitu yang saya lihat di FILM-FILM James Bond.
Tapi Indonesia harus memperlihatkan kecanggihan- nya untuk melawan teroris, 
karena Bulan November mendatang Presiden Barrack Obama akan datang ke 
Indonesia, bukan? Jadi harus membuktikan bahwa Indonesia BERSIH dari segala 
macam KERIBUTAN.
Yang lucunya sesudah 18 jam beroperasi (total angka tersebut = 9, adalah angka 
FAVOURITE Presiden SBY) dan bulan-nya 8 (Agustus), etcetc.. ..langsung NMT 
terbunuh. Kok selalu pakai KLENIK-KLENIK begituan, ya?
Dulu Presiden Bush datang, ki Joko Bodo harus menerapkan segala macam 
jampi-jampi , dan Bush diharuskan MELOMPAT dari helikopter, sewaktu 
menginjakan tanah di Bogor. He...he..he. .ada-ada saja.

Salam damai,
Yul


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mengapa Noordin Tak Dibiarkan Hidup?

2009-08-10 Terurut Topik Asep Kurniawan
Kenapa tidak berpikir bahwa 17 jam itu dilalui untuk membujuk orang di dalam 
rumah supaya menyerah? Setelah tidak mau menyerah, baru disusun rencana untuk 
melakukan penyergapan.

Salam,




Dari: Dapati Giawa fide...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Senin, 10 Agustus, 2009 14:39:43
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mengapa Noordin Tak Dibiarkan Hidup?

  
Betul bung Dewa, kalau ngepung kaya yang di temanggung kemaren itu
cukuplah pasukan ormas atau satgas partai dengan dibekali pentungan dan
batu-batuan, hamburkan aja ke dalam rumah. Atau yang lebih praktis
siram bensin aja tuh rumah trus dibakar, tamatlah sudah.. Sayang
tuh peluru, bom canggih, robot segala, yang harganya mahal dan dibeli
dari pajak rakyat dihambur-hambur untuk drama picisan.

Kalo emang mau dihabisin seperti hasil akhir yang telah kita lihat
bersama, kok pake nunggu ga kurang 17 jam pula. Ah. pantas dong
kita kecewa. Bukannya kita ga menghargai upaya Polri, tapi ya...
bekerja yang profesional dong. Jangan pake ngejar tayang segala

Saya juga bertanya-tanya seperti halnya bung Jusfiq, kok sepertinya ga
ada upaya negosiasi? Tidakkah Densus 88 tahu bahwa teroris lebih
bernilai ditangkap hidup dari pada dimatiin, ini malah dibuat jasadnya
hancur-hancuran gitu. 

Drama yang dipertunjukkan itu justru menempatkan sang target menjadi
pahlwan. Bayangkan, harus belah dulu kepalanya baru bisa lumpuh. Harus
dengan persenjataan lengkap dan pasukan yang demikian banyak pula.
Operasi macam apa itu?

Melihat rangkaian adegan yang sperti reality show itu, curiga saya juga
melebar kemana-mana, termasuk pada informasi bahwa teroris menarget
presiden. Ah jangan-jangan ini cuma sekedar pembenaran atas
pernyataan yang over acting presiden tempohari bahwa pipinya menjadi
target teroris. Supaya ga malu-malu amat gitu lho...telah mengeluarkan
pernyataan konyol.

Udah kerja ga profesional, ngarang ceritanya terlalu simpel. Apakah
hanya karena eksekusi Amarozi cs dan fakta bahwa jarak antara kediaman
presiden dengan rumah yang dikontrak hanya berwaktu tempuh 15 menit,
sehingga kesimpulannya langsung ke arah sana??? 

Luar biasa... ...

Salam, 

FDG


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tahun 2014, Indonesia Punya Roket Peluncur Satelit

2009-08-10 Terurut Topik Asep Kurniawan
1. Semua pertanyaan itu sebenarnya saya tujukan kepada Anda, agar Anda bisa 
mengkaji persoalan dengan informasi yang simetris. Harapannya, bisa memberi 
konklusi dan solusi yang lebih obyektif.

2. Posting2 saya soal ini sengaja mengabaikan masalah ICBM atau bukan, karena 
tadinya saya kira itu kelebihan mengetik saja. Namun ternyata beberapa kali 
Anda tegaskan lagi. Tentu saja saya mengerti sekali yang dimaksud bukan ICBM 
karena sesuai namanya, ICBM itu rudal antar benua (minimum kelas ini mampu 
mencapai range 5.500 km). Mencapai Malaysia atau Singapore tak perlu sekelas 
ICBM, apalagi jika rudal digelar di perbatasan sebagaimana gagasan Anda yang 
saya komentari ini. Hal ini yang sejak awal saya tak sepakat dengan gagasan 
Anda.

3. Mengembangkan roket kan juga butuh waktu. LAPAN sekarang baru sukses 
mengembangkan roket 420 dan baru akan eksperimen roket 2 tingkatnya. Bandingkan 
dengan PT PAL yang sudah mampu membuat kapal patroli, bahkan jika saya tak 
salah, sebenarnya mampu membuat kelas fregat jika diberi dana memadai.

4. Sekali lagi, yang penting adalah memberi amunisi yang memadai terhadap semua 
alutsista yang ada, tak perlu mimpi bikin rudal.

Salam,
Pax melior est quam iustissimum bellum
-perdamaian lebih baik ketimbang perang yang beralasan





Dari: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Jumat, 7 Agustus, 2009 18:10:00
Judul: Re:  [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tahun 2014, Indonesia Punya Roket Peluncur 
Satelit

  
Pa Asep,

No # 2 adalah kuncinya, maka jawaban dari
pertanyaan Bapak menjadi penting untuk
menjawab No # 1.

No  # 3 ada hubungannya dengan diskusi
mengenai Roket buatan LAPAN.  Sekali
lagi yang kita diskusikan bukan kelas ICBM

No # 4 terkait dengam No # 3 bila biaya
besar dan butuh waktu padahal Malay
sering provokartif di Ambalat. Bagaimana
kalau squadron tempur AU dengan pesawat
barunya juga provokatif  di selat Malaka ?



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tahun 2014, Indonesia Punya Roket Peluncur Satelit

2009-08-07 Terurut Topik Asep Kurniawan

1. Lha, Anda tahu ada FPDA (Five Power Defence Agreement -- jadi 5 negara, plus 
Inggris, bukan 4), kenapa gagasannya membuat rudal, memasang di perbatasan dan 
mengarahkannya ke Malaysia/Singapura? Apa ga akan mengundang militer Inggris, 
Australia dan Selandia Baru mengarahkan senjatanya ke Indonesia? Kalau sudah 
begini, ketegangan kawasan akan meningkat. Apa ini yang Anda inginkan? Siapa 
yang untung dari ketegangan ini?

2.  Pakta pertahanan FPDA itu memang sebuah fakta, namun apakah itu dibuat 
memang ditujukan buat Indonesia? Apakah pakta ini similar dengan NATO atau 
Pakta Warsawa di masa perang dingin? Lalu mengapa negara-negara anggotanya juga 
menjalin kerjasama militer dengan Indonesia (walau bukan berupa pakta 
pertahanan)?

3. Menurut saya deterrence theory itu sudah usang karena teori itu memang 
dikembangkan masa perang dingin. Jika mau berpikir konspiratif gaya intelejen, 
tidakkah Anda juga berpikir bahwa teori semacam itu memang sengaja dibuat 
sebagai alas pembenar bagi disediakannya anggaran pengadaan dan pergelaran 
peluru kendali dua raksasa dunia di berbagai negara masa perang dingin itu? 
Padahal seperti Anda katakan, dipake juga ngga tuh ^.^  AS-US sekarang dengan 
perjanjian START malah harus keluar biaya lagi untuk mengurangi rudal2nya yang 
ngga pernah kepake itu. Apakah kita akan begitu?

4. Jika untuk menjaga wilayah perairan dan pulau terdepan, tidakkah yang 
dibutuhkan adalah armada kapal yang kuat? Jadi bukan rudal toh?


Salam,




Dari: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 6 Agustus, 2009 19:46:58
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tahun 2014, Indonesia Punya Roket Peluncur 
Satelit

  
Rudal perangndingin sudah dibahas oleh yang lain
bahwa tidak pernah akan dilakukan karena mereka
hanya untuk saling adu posisi.

Mengapa ada traktat perthanan 4 negara itu dimana
Indonesia yang ada ditengahnya tidak tercantum?
Karena mereka teragbung dalam negara persemakmuran,
benarkajh argumentasi itu?
padahal Malay dan Spore tergabung dalam Asean.
Pertanyaan: ada apa? Ada apa pula pengadilan Spore
dengan segala cara membenarkan David bunuh diri
kalau memang tidak punya tujuan tertentu, katanya
ASEAN. Bagaimana pula dengan Malay  yang aresif
di Ambalat, katanya ASEAN?
Disatu sisi ingin membentuk Asean Community atau
Asean Regional Forum namun disisi lain mengepung dan
bahkan memperkuat angkatan udaranya secara luiar biasa.
Ada apa?

Jadi, ini bukan ICBM, ttp soal roket buatan sendiri
untuk menunjukkan integritas dan kehormatan bangsa.
Anda luar biasa telah sampai di Natuna dan mengibarkan
bendera disana. tentu memahami benar pada saat disana
bagaimana pulau terpencil yang kaya sda tersebut rawan
rebutan. China so far masih diam. Lihat Posisi  Natuna
dengan Semenanjung dan Kalimantan Utara. Kalau Malay
berani dengan  Ambalat karena cekungan minyak itu,
bagaiman dengan Natuna? Soal perjanjian dengan Ausi
yang alot sampai Pak Harto mengutus utusan khusus ke
Pak Johanes yang selalau bersiul juga karena cekungan
minyak disalah satu blok yang lebih besar.

Semakin lemah perthanan bangsa ini, in term of persenjataannya
maka semakin akan semakin lemah posisi tawarnya.
Itu argumentasi saya dan sudah didukung oleh argumentasi
soal Swedia. Memeprkuat pertahanan adalah untuk damai.
Jadi, terlalu jauh kalau menganalogikan dengan perang ideologi
antara USA dan Rusia yang menjadi perangndingin itu..

Btw, kapal selam asing yang lewat P Jawa dan by accident
terpaksa muncul itu, serta kasus F16 yang head to head dg
AU asing tentu bisa dimaknai sebagai sebuah pelecehan ,
termasuk kapal Malay di Ambalat itu. 

Bayangkan seandainya kita bisa menjaga seluruh perairan dalam
kita dengan baik. Ausi atau NZ yang akan ke Malay atrau Spore
atau kapal2 lain harus melewati Indonesia (3 pelayaran internasional)
terpaksa harus melingkar atau mengeluarkan biaya lebih besar bila
Indonesia memalaknya atau ada konfrontasi dengan Indonesia.

Gitu Pak.

Maka, pemimpin Indonesia yang disenangi adalah yang tidak
agresif, karena berbahaya bagi kawasan lingkungannnya.

Berita Kompas hari ini memuat tentang Pulau-Pulau terluar
Indonesia yang rawan perbatasan.

salam


  1   2   3   4   5   >