[Forum-Pembaca-KOMPAS] Trauma oleh Patwal Presiden
Trauma oleh Patwal Presiden di rubrik Opini Kompas pagi ini semoga di dengar dan dibaca oleh Presiden Sby. Sent from warnet
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Catatan kaki : Indonesia Yang Tidak Siap Berkompetisi dan Belajar dari Captain Tsubasa untuk Piala Dunia 2022.
Piala Dunia 2010 telah usai, Spanyol keluar sebagai Juara Baru World Cup 2010. Piala Dunia 2014 akan digelar di Brazil. Pelajaran berharga bagi bangsa ini tentang visi, kemauan dan semangat untuk maju, serta mental sang Juara salah satunya adalah belajar dari kemajuan dan keberhasilan bangsa Jepang yang tidak saja maju di bidang industri dengan etos kerja yang tak tertandingi tapi juga olah raga disamping tetap mempertahankan tradisi adluhur dan budaya bangsanya. Dalam Piala Dunia 2010, Jepang yang berada di peringkat 45 Dunia berhasil melaju ke babak 16 besar namun gagal ke semifinal ketika harus kandas melawan Paraguay tapi prestasi yang terukir dalam keikutsertaan Jepang untuk ke empat kalinya dalam Piala Dunia sejak 1998, 2002 dan 2006 merupakan catatan sejarah tersendiri yang membanggakan rakyat dan bangsa Jepang. Dua puluh empat tahun lalu komikus Jepang Shueisha-Yoichi Takahashi membuat komik Kapten Tsubasa/Kyaputen Tsubasa/ Captain Tsubasa yang mempunyai tema sepak bola dan kemudian populer melalui film animasi Kapten Tsubasa yang dirilis di Televisi tahun 1986 yang sangat digandrungi anak-anak dan remaja Jepang dan dunia. Cerita Komik Kapten Tsubasa ini dimulai dari kisah seorang anak SD yang bernama Tsubasa Ozora yang ingin sekali bermain sepak bola dan menjadi pemain bola terbaik. Hebatnya Pemerintah Jepang sangat mendukung dan memfasilitasi minat anak-anak dan remaja Jepang untuk menjadi Kapten Tsubasa dengan menyediakan fasilitas olah raga dan lapangan bola. Dua belas tahun kemudian, 1998 dunia terkaget-kaget, Tim sepakbola nasional Jepang berhasil lolos dan ikut Piala Dunia FIFA pertamakali di Perancis setelah Timnas Jepang menang berkali-kali di ajang Piala Asia, menjadi juara 3 kali dalam empat final terakhir melawan Korea Selatan, China dan Iran. Pencapaian Timnas Jepang semua gara-gara remaja Jepang yang keranjingan sepakbola dan semua ingin menjadi Captain Tsubasa. Sementara di Indonesia tidak punya tokoh olahraga panutan dan bahkan komik asli pengarang Indonesia yg dapat menggugah dan membangkitkan minat baca dan spirit untuk menjadi juara dan pahlawan olahraga. Anak-anak Indonesia sejak 30 atau 40 tahun lalu sejak TK hingga SD mendapat asupan kisah kecerdikan dan akal bulus Si Kancil Mencuri Ketimun. Kemudian, ketika anak-anak Indonesia tadi beranjak memasuki dunia kerja mereka faham benar ilmu kecerdikan Si Kancil Mencuri Ketimun ketika kelicikan dan akal bulus menjadi kecurangan dan seni pat gulipat tingkat tinggi bagaimana mengelabui orang lain maka jadilah korupsi ada dimana-mana dan koruptor merajalela. Korupsi adalah hal yang paling mudah dilakukan di Indonesia karena UU dan tindakan hukum di Indonesia tidak memberi efek jera kepada pelaku korupsi. Indonesia adalah surga bagi koruptor. Aparat dan penegak hukum masih bisa disuap, pengacara, jaksa dan hakim masih bisa main mata. Penjara hanya tempat istirahat sementara sembari mengatur strategi selanjutnya yang bisa dikendalikan dari dalam penjara. Harta hasil korupsi tidak terusik. Soal fasilitas dan kenyamanan hanya kurang sedikit dari kenyamanan di rumah sendiri tapi tidak kurang mewah dari hotel kelas melati. Indonesia punya spirit selalu ingin menjadi yang Nomor Satu namun hal tersebut selalu terganjal karena dikondisikan oleh sebuah kepentingan yang memiliki urgensi komersil dan dominasi kepentingan individu yang sifatnya hanya sesaat tanpa memberi efek kedepan apapun yang lebih baik bagi si Nomor Satu. Berapa banyak manusia Indonesia yang sudah tercatat dalam sebuah Rekor Ter..., dan Paling di sebuah musium rekor tapi lihatlah apakah ada efek menuju perubahan kehidupan yang lebih baik bagi bangsa ini utamanya bagi pemegang rekor tersebut selain hanya sebuah sejarah dan catatan rekor fenomenal semata. Berapa banyak pelajar Indonesia yang cerdas, jenius dan berprestasi mendapat tempat terhormat dan pekerjaan yang luar biasa baik di negeri orang dan akhirnya tidak pernah lagi kembali ke Indonnesia ? Ambisi menjadi Nomor Satu ditunjukkan oleh PSSI secara mengejutkan mengirim proposal kepada FIFA mengajukan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 menjadi berita paling fenomenal. Indonesia dalam sejarahnya tak pernah lolos ke putaran final Piala Dunia, bahkan tidak pula di tahap akhir di babak kualifikasi zona Asia. Tujuh puluh dua tahun lalu, Indonesia adalah negara Asia pertama yang berlaga di ajang Piala Dunia 1938 di Prancis mengusung nama Nederlandsche Indiesche atau Netherland East Indies berbendera Hindia Belanda. Tapi itu bukan PSSI. Turnamen sepakbola terbesar yang pernah digelar di Indonesia adalah Piala Asia 2007. Terus prestasi apa yang mau ditunjukkan Indonesia kepada dunia dalam Piala Dunia 2022 ? Tapi syukurlah, berita terakhir Indonesia mundur dari pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2022. Satu-satunya negara di dunia yang menyelenggarakan konggres sepakbola adalah Indonesia. Usulan Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) yang
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Apakabar Yahya Sacawiria ?
Apakabar Yahya Sacawiria, Ketua Harian Tim Sukses AU yang lompat pagar ke kibu AM H-1 Pembukaan Konggres PD ? Kasihan orang-orang seperti dia yang jelas nyata mencari posisi dan kedudukan dalam PD dan terlalu silau melihat keunggulan salah satu kandidat Ketum dan ditambah terlalu pede dengan keseniorannya. Malu. Ya iyalah ?! Muka mo tarok dimana setelah kemenangan gemilang AU yang ditinggalkannya demi sebuah keyakinan dan posisi jabaran yang akhirnya kandas ?! Wasalam,
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Hukuman Mati bagi Koruptor
HUKUMAN MATI bagi GAYUS. Pantes Banget jika terbukti ia Koruptor dan juga bagi rekan-rekannya ! Hukuman penjara bahi Koruptor tidak pernah memberukan efek jera, 5 - 10 tahun di penjara setelah menghirup udara bebas mereka menikmati Kekayaan korupsinya yang tidak habis tujuh turunan. Jika dihukum Mati seluruh harta korupsinya tetap harus disita Negara. Merindukan Negara yang Bebas Korupsi.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kisah Pemeriksa Pajak (yang Bersih tentunya)
From: ar-dee prananta kloro_ph...@yahoo.com Date: Thu, 8 Apr 2010 21:18:20 -0700 (PDT) To: readersdigest_indone...@yahoogroups.com Subject: [readersdigest_indonesia] Kisah Pemeriksa Pajak (yang Bersih tentunya) Minta izin share cerita ini, yang saya dapat dari salah satu FORUM Online. Sumber: (Majalah Tarbawi Edisi 111 Th. 7/Jumadal Ula 1426 H/23 Juni 2005) Sebagai pegawai Departemen Keuangan, saya tidak gelisah dan tidak kalangkabut akibat prinsip hidup korupsi. Ketika misalnya, tim Inspektorat Jenderal datang, BPKP datang, BPK datang, teman-teman di kantor gelisah dan belingsatan, kami tenang saja. Jadi sebenarnya hidup tanpa korupsi itu menyenangkan sekali. Hidup tidak korupsi itu sebenarnya lebih menyenangkan. Meski orang melihat kita sepertinya sengsara, tapi sebetulnya lebih menyenangkan. Keadaan itu paling tidak yang saya rasakan langsung. Saya Arif Sarjono, lahir di Jawa Timur tahun 1970, sampai dengan SMA di Mojokerto, kemudian kuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan selesai pada 1992. Pada 17 Oktober 1992 saya menikah dan kemudian saya ditugaskan di Medan. Saya ketika itu mungkin termasuk generasi pertama yang mencoba menghilangkan dan melawan arus korupsi yang sudah sangat lazim. Waktu itu pertentangan memang sangat keras. Saya punya prinsip satu saja, karena takut pada Allah, jangan sampai ada rezeki haram menjadi daging dalam diri dan keturunan. Itu saja yang selalu ada dalam hati saya. Kalau ingat prinsip itu, saya selalu menegaskan lagi untuk mengambil jarak yang jelas dan tidak menikmati sedikit pun harta yang haram. Syukurlah, prinsip itu bisa didukung keluarga, karena isteri juga aktif dalam pengajian keislaman. Sejak awal ketika menikah, saya sampaikan kepada isteri bahwa saya pegawai negeri di Departemen Keuangan, meski imej banyak orang, pegawai Departemen Keuangan kaya, tapi sebenarnya tidak begitu. Gaji saya hanya sekian, kalau mau diajak hidup sederhana dan tanpa korupsi, ayo. Kalau tidak mau, ya sudah tidak jadi. Dari awal saya sudah berusaha menanamkan komitmen kami seperti itu. Saya juga sering ingatkan kepada isteri, bahwa kalau kita konsisten dengan jalan yang kita pilih ini, pada saat kita membutuhkan maka Allah akan selesaikan kebutuhan itu. Jadi yg penting usaha dan konsistensi kita. Saya juga suka mengulang beberapa kejadian yg kami alami selama menjalankan prinsip hidup seperti ini kepada istri. Bahwa yg penting bagi kita adalah cukup dan berkahnya, bahwa kita bisa menjalani hidup layak. Bukan berlebih seperti memiliki rumah dan mobil mewah. Menjalani prinsip seperti ini jelas banyak ujiannya. Di mata keluarga besar misalnya, orangtua saya juga sebenarnya mengikuti logika umum bahwa orang pajak pasti kaya. Sehingga mereka biasa meminta kami membantu adik-adik dan keluarga. Tapi kami berusaha menjelaskan bahwa kondisi kami berbeda dengan imej dan anggapan orang. Proses memberi pemahaman seperti ini pada keluarga sulit dan membutuhkan waktu bertahun-tahun. Sampai akhirnya pernah mereka berkunjung ke rumah saya di Medan, saat itulah mereka baru mengetahui dan melihat bagaimana kondisi keluarga saya, barulah perlahan-lahan mereka bisa memahami. Jabatan saya sampai sekarang adalah petugas verifikasi lapangan atau pemeriksa pajak. Kalau dibandingkan teman-teman seangkatan sebenarnya karir saya bisa dikatakan terhambat antara empat sampai lima tahun. Seharusnya paling tidak sudah menjabat Kepala Seksi, Eselon IV. Tapi sekarang baru Eselon V. Apalagi dahulu di masa Orde Baru, penentangan untuk tidak menerima uang korupsi sama saja dengan karir terhambat. Karena saya dianggap tidak cocok dengan atasan, maka kondite saya di mata mereka buruk. Terutama poin ketaatannya, dianggap tidak baik dan jatuh. Banyak pelajaran yang bisa saya petik dari semua pengalaman itu. Antara lain, orang-orang yang berbuat jahat akan selalu berusaha mencari kawan apa pun caranya. Cara keras, pelan, lewat bujukan atau apa pun akan mereka lakukan agar mereka mendapat dukungan. Mereka pada dasarnya tidak ingin ada orang yang bersih. Mereka tidak ingin ada orang yang tidak seperti mereka. Pengalaman di kantor yang paling berkesan ketika mereka menggunakan cara paling halus, pura-pura berteman dan bersahabat. Tapi belakangan, setelah sekian tahun barulah ketahuan, kita sudah dikhianati. Cara seperti in seperti sudah direkayasa. Misalnya, pegawai-pegawai baru didekati. Mereka dikenalkan dengan gaya hidup dan cara bekerja pegawai lama, bahwa seperti inilah gaya hidup pegawai Departemen Keuangan. Bila tidak berhasil, mereka akan pakai cara lain lagi, begitu seterusnya. Pola-pola apa saja dipakai, sampai mereka bisa merangkul orang itu menjadi teman. Saya pernah punya atasan. Dari awal ketika memperkenalkan diri, dia sangat simpatik di mata saya. Dia juga satu-satunya atasan yang mau bermain ke rumah bawahan. Saya dengan atasan itu kemudian menjadi seperti sahabat, bahkan seperti keluarga sendiri. Di akhir pekan, kami biasa memancing
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ayin Artalita Suryani memang Mafia Hukum Sejati
Ayin lagi...Ayin lagi !!! Ayin Artalita Suryani, dia memang Mafia Hukum Sejati di dalam penjara punya Sel khusus yang nyaman ber-AC, HP Blackberry, TV, bisa karaoke, bisa rapat perusahaan Alamak !!! Di luar penjara aja bisa dia atur apalagi cuma di dalam penjara yang butuh subsidi lebih banyak...??? Hmm, dua jempol untuk Satgas Pemberatasan Mafia Hukum kalau memang bisa membersihkan semua mafia hukum yang masih wara wiri seenak udelnya. ..ayin + anggodo ??? __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Membongkar Gurita Cikeas..... Kenapa mesti dilarang ?
Membongkar Gurita Cikeas. Kenapa mesti dilarang ? Jika isi buku tidak benar Presiden SBY keluarga bisa memberikan hak jawab dan membuktikan segala tuduhan dan hal menyangkut dana bisa diaudit oleh akuntan publik yang kredibel dan indpenden. Jika bertendensi fitnah dan tidak didukung data, fakta dan bukti yang cukup dan kuat tuntut saja penulisnya ke pengadilan. Gitu aja kok Repot..
[Forum-Pembaca-KOMPAS] ANGGODO YANG SUPER !!!
Pimpinan, Petinggi, Pejabat Negeri ini dari Presiden, institusi Polri, Kejaksaan, KPK, LPSK hingga DPR, Mahasiswa, elemen/tokoh masyarakat, Tim 8 Pencari Fakta, LSM, Jurnalis Media telah dibuat repot dan pusing oleh seorang tersangka Koruptor bernama Anggodo. Program dan kinerja 100 hari Kabinet Presiden SBY terganggu bahkan DPR harus bersidang berkali-kali dari pagi hingga pagi lagi (tentu saja biaya sidang yg dibayar oleh rakyat) utk klarifikasi dg institusi terkait karena institusi doobok-obok dan oknum pejabat bisa diattur oleh Anggodo yang Super. Meskipun sudah dikritik habis-habisan Penegak hukum negeri ini masih ngotot dan berkutat dengan Hukum Normatif, Hukum Positif, Pro Yustisia, Berdasarkan KUHP, Alat Bukti, dstdst.dstnya. Sementara waktu terus berjalan tapi hingga hari ini Anggodo sang Pengacau si Destroyer hukum negeri ini tidak juga ditahan utk segera diajukan ke Pengadilan. Mau apa lagi Apakah tidak cukup bukti rekaman suara yg disadap dan diakui sebagai suaranya serta uang suap yg diberikan walau tak tahu rimba dimana uang tersebut kini berada tapi ada tanda terimanya utk menahan dan menuntut Anggodo sebagai Tersangka Koruptor Marah. Geram. Sedih. Menyaksikan hukum dikangkangi oleh Markus bersama para Koruptor namun tidak mampu ditegakkan oleh insitusi Polri dan Kejaksaan yang telah diperlakukan dan direndahkan sehina-hinanya. Mau apa lagi, Mau tunggu apa lagi Setelah 10 tahun Reformasi negeri ini, UU Pemberantasan Korupsi dan KPK baru mulai efektif berjalan 5 tahun terakhir sedangkan upaya penuntasan pemberantasan korupsi untuk mencapai hasil 70-80% saja memerlukan waktu hingga paling sedikit 30-40 tahun lagi dengan memutus semua mata rantai terkait di Institusi, Departemen dan Pemerintahan yang menjadi objek dan subjek suap. Mau dibawa kemana hukum kita, Lalu kapan negeri ini akan bersih dari Korupsi dan Para Koruptor jika penegak hukum masih bermain dan bertindak separoh hati, hukuman beberapa tahun berdasarkan KUHP yang tidak memberikan efek jera ! Ooo Negeri yang Malang ! Apakah Presiden berniat menuntaskan dan meluruskan Hal ini ??
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Akhirnya Penangguhan Penahanan Bibit-Chandra Tercapai !
Lega Satu tuntutan perjuangan awal civil society yg bergabung dalam 1 juta facebookers bersama elemen masyarakat yg lain Berhasil dipenuhi penangguhan penahanan Bibit-Chandra pukul 24:00 tadi malam. Selamat pak Bibit dan pak Chandra teruskan perjuangan KPK rakyat mendukung di belakangmu... Berantas Tuntas Koruptor2 penghancur hukum negara ini ! Bravo KPK... I love U Full.!
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Lepas, Tidak, Lepas, Tidak, Lep........????
SBY via Menkopolhukam malam ini bilang yg salah dihukum yg benar harus dibebaskan.. Katanya kemarin tidak boleh intervensi. PANIKK Polri jd bingung besok atau lusa hrs melepaskan Bibit - Chandra kalo gak tekanan rakyat makin deras tarohannya jabatan Kapolri... Pucing
[Forum-Pembaca-KOMPAS] OC KALIGIS, SIAPA DIBELA MEMBELA SIAPA ?
OC Kaligis dalam kapasitasnya sebagai praktisi hukum dan dedengkotnya lawyer yg paham hukum dan UU namun berdasarkan perspektif dan pemahamannya menuding dan melempar isu panas bahwa Bibit dan Chandra telah melakukan kebohongan publik termasuk DPR perangkat pembuat produk UU pembentuk KPK sehingga menimbulkan persengitan dan kemarahan dari Gayus Lumbuun seorang anggota DPR. Isu yg dilempar OC Kaligis membuat substansi permasalahan yg lg hangat dan fokus untuk dituntaskan menjadi bias dan menjalar kemana-mana gak karuan. Lupakan OC Kaligis, fokus pada permasalahan penahanan Bibit-Chandra karena bukan saatnya kini utk membahas UU tentang hak dan kewenangan KPK. Nanti, jika ucapannya tidak bisa dibuktikan nyatalah sudah penyataan tersembunyi dari OC Kaligis seorang lawyer yg harus mencari peluang menjadi pembela siapa. Bos can do NO wrong jangan dipakai lagi, everybody can do wrong termasuk OC Kaligis, Kapolri bahkan Presiden. Jangan ngotot dan berkutat lagi dengan hak dan wewenang insitusi yg mutlak berdasarkan UU pertimbangkan juga azas keadilan yang mengusik dan melukai rasa keadilan masyarakat karena berdasarkan fakta yg nyata bahwa pasal2 sangkaan Polri terhadap Bibit -Chandra yg berubah-ubah membuat masyarakat yg sudah mulai melek hukum menjadi gusar. Tim Pencari Fakta yg akan dibentuk Presiden semoga bisa menjadi solusi. Salam,
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Rakyat ke Istana Menuntut Pembebasan Bibit-Chandra
Massa HMI dan komponen Gerakan Kekuatan Rakyat bergerak menuju istana negara dari Bundaran HI menuntut presiden SBY segera saat ini juga membebaskan Bibit-Chandra.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Gaji Menteri KIB II TIdak Pantas Naik.
SBY dan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I merasa sudah bekerja dengan baik selama 5 tahun pertama sehingga merasa pantas dan berhak untuk menaikkan gaji menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Belum kerja koq sudah naik gaji.? Hatta Rajasa dan EE Mangindaan coba melempar bola panas kenaikan gaji menteri kalau aman tancap terus tapi begitu mendapat kritik dan penolakan rakyat termasuk dari wakil rakyat di DPR, sekarang pernyataannya mencla mencle cenderung meralat katanya itu merujuk peraturan pemerintah yg sdh lama dulu yah sambil menunggu keadaan kondusif dan adem saat yg tepat utk menaikkan gaji para menteri karena sdh dialokasikan dlm APBN 2010. Sementara masih ada menteri yg blm melepaskan jabatannya sbgai ketua Parpol dan anggota dewan menunggu gaji terakhir bulan Oktober sebagai anggota dewan. Ada menteri yang menjawab ketika diwawancara ttg kenaikan gaji, kalau naik alhamdulillah jika tidak gak apa2.. karena beliau pengusaha sementara yang lain menjawab, jika naik bisa menyisihkan lebih banyak infaq dan sodaqoh utk kaum dhuafa? Pertanyaannya sudah tepatkah para menteri naik gaji saat ini, kinerja 100 hari belum tampak, gaji mau gede Wallahualam, Rakyat di Negeri yang Aneh
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Nila Gita
Ada pepatah baru Gara-gara Nila setitik rusak Gita sebelanga Sent from my iPhone __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
[Forum-Pembaca-KOMPAS] PDIP TAKUT MAKAN BUAH SIMALAKAMA
Akhirnya PDIP kebingungan ketika dibukakan kesempatan antara memilih peluang dan kesempatan jabatan menteri atau tetap komitmen dgn platform partai sesuai suara mayoritas konsituen sebagai partai oposisi bak makan buah simalakama, dimakan mati mamak tidak dimakan mati bapak. Tabik, Sent from my iPhone
[Forum-Pembaca-KOMPAS] ISU SMS BANTUAN KORBAN GEMPA PADANG BERITA BOHONG
BERITA BOHONG !!! Buat kwn2 yg keluarga nya di Padang yg mem butuhkan indomie atau air bisa menghubungi Patrick di Padang HP No: 0817 6545 422. Berita baik lainnya:Nasi goreng air minum cuma2 utk siapa saja,di Resto TIRTA INDAH/Rmh Sdr.G. Kianto (Toto) Jl.HOS Cokroami- noto No 44 A, terhitung mulai hari ini..!!! Tolong disebarluaskan kpd yg memerlukan. Investigasi langsung dari Padang Pak Ayin terpaksa harus capek membantah isu SMS yg terlanjur disebarluaskan oleh oknum yg gak jelas karena alamat tempat usahanya Resto Tirta Indah didatangi ratusan orang korban gempa di Kota Padang untuk minta bantuan Air, Mi Instan, Nasi Goreng Gratis. Maksud baiknya bbrp hari lalu membuatkan nasi goreng dan membagikan kpd tetangganya yg terkena musibah gempa terlanjur diekspos via SMS. Patrick, penyebar isu SMS tdk bisa dihubungi hpnya. Sent from my iPhone [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: LSI Kembalikan Dana Fox Indonesia
Bravo LSI ! Go headsebagian besar rakyat Infonesia sangat percaya legitimasi dan akuntabilitas LSI sebagai lembaga survey yang telah terbukti dan teruji akurasi hasil suvey dan quick countnya. Seperti kata bung Fauny mau percaya silahkan, gak percaya itu urusan anda Ngapain pusing2 ngeladeni orang2 yg asbun, gak ngerti metodology survey dan kecewa hasil survey LSI karena kandidat capres-cawapres yg mereka usung ratingnya jauh ketinggalan diluar perkiraan mereka dan itu FAKTA. Bagi yang faham independensi lembaga survey sangat percaya LSI tidak sembarangan dan mau mempertaruhkan reputasi harum dan sukses yg telah dibangunnya dan akurasi hasil quick countnya selama ini menjadi bukti acuan dan referensi banyak pihak baik lembaga dan media dalam dan luar negeri sebagai bentuk profesionalisme sebuah lembaga survey yang independen. Bravo LSI ! Salam On Jun 29, 2009, at 4:50 PM, Puput pu...@kpbb.org wrote: kecian deh ... sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya. Ppt - Original Message - From: fauny hidayat To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, June 29, 2009 11:46 AM Subject: Re: [Pembaca-KOMPAS] LSI Kembalikan Dana Fox Indonesia Sekedar info saja. Yang tepat sebenarnya adalah: Lembaga Survei Indonesia (LSI) akan melakukan quickcount (perhitungan cepat) dengan menggunakan dana sendiri dari Yayasan Pengambangan Demokrasi Indonesia (YPDI)--yayasan yang menaungi LSI; tidak menggunakan dana sepeserpun dari Tim Capres manapun. Pengurus yayasan, dengan kesadaran penuh, mendanai sendiri pekerjaan ini. Alasannya mendasar: sebagian besar arus opini di publik saat ini masih kuat anggapan bahwa: dana itu sangat mempengaruhi hasil. Padahal tidak selalu begitu dan LSI menjamin hal itu (rekomendasi atau hasil pemeriksaan dokter yang Anda bayar itu apakah hasilnya disesuaikan dengan kemauan Anda? Tidak bukan...). Alasan lain: LSI sangat kuatir, quickcount yang dananya dibantu Timses itu, karena arus opini yang negatif tersebut, akan dengan mudah digiring kearah pen-de-legitimasi-an hasil quickcount yang sangat penting dan krusial itu. Apalagi, KPU tidak melakukan penghitungan atau pen-tabulasian suara secara nasional dan sebagaimana pengalaman di Pemilu Legislatif lalu, hasil quickcount benar-benar menjadi dasar untuk tindakan politik para elit dan publik umumnya. Di sisi lain, kita tentu saja sangat kuatir, kekacauan Pemilu seperti di Iran bisa saja terjadi, hanya karena ketidakpastian menyangkut hasil Pemilu yang membutuhkan waktu lama untuk diketahui masyarakat. Jadi, bila Anda beranggapan negatif terus dengan apa yang dilakukan LSI selama ini, baik melalui survei yang sebagian ada didanai Fox Indonesia (konsultan salahsatu Timses), atau atas kebijakan quickcount yang akan dilakukan; itu urusan Anda sendiri yang selalu berfikir negatif tentang apa yang telah dilakukan orang lain. LSI sudah berusaha menjelaskan sebaik-baiknya, selengkap-lengkapnya, karena itu bagian dari pertanggungjawaban ilmiah dan etik terhadap masyarakat. Termasuk soal perpindahan penyelenggaran quickcount LSI dari Metro TV ke Trans TV. Mohon diingat, quickcount memerlukan dana besar untuk kerja peneliti LSI di lapangan. Kita gak dapat duit jatuh begitu saja dari langit. LSI juga gak punya cetakan uang sendiri untuk itu! Tapi, LSI gak pernah berniat sedikitpun, apalagi berusaha, untuk melacurkan diri hanya karena duit Selain itu perlu juga diinfokan: LSI terdaftar/ter-registrasi di KPU sebagai lembaga yang boleh melakukan survei dan quickcount, juga mempublikasikan hasilnya ke publik. Silakan cek ke KPU. Untuk mendapatkan kewenangan itu, pihak KPU telah mencek eksistensi LSI dengan mendatangi langsung kantor LSI, dan melihat langsung bagaimana LSI bekerja. LSI juga anggota PERSEPI (Perhimpunan Survei Opini Publik) yang melalui Majelis Etik-nya bertugas mengawasi dan mengontrol kinerja LSI, apakah sesuai dengan kode etik survei atau tidak. Jadi, bila ada yang tetap berkeberatan dengan cara kerja LSI, silakan lapor ke PERSEPI.. Salam hangat fauny hidayat Lembaga Survei Indonesia (LSI) Jl. Lembang Terusan D 57, Menteng, Jakarta T. 021-3156373 F. 021-3156473 HP. 0852 805 44402, 021-93003024 Emal: faunyhida...@yahoo.co.id faunyhida...@gmail.com Website: www.lsi.or.id [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Moderator: 5 Tahun Milis FPK
Selamat dan sukses selalu untuk Bung AH dan member FPK atas 5 tahun kiprahnya yg telah memberikan pencerahan, mengkritisi dan berdebat secara cerdas dan sehat dalam berbagai hal dan telah turut memberikan kontribusi positif dalam wacana dan pemikiran pembangunan berbangsa dan bernegara. Salute. Maju Terus FPK !!! Sent from my iPhone On Jun 30, 2009, at 3:55 AM, Agus Hamonangan agus.hamonan...@gmail.com wrote: Bapak/Ibu yang saya hormati, Hari ini, Selasa 30 Juni 2009, Milis Komunitas FPK berusia 5 Tahun. Terima kasih atas dukungan Bapak/Ibu semua dan Yahoogroups sebagai penyedia layanan. Semoga milis (diskusi email) tetap eksis dan menghasilkan opini terbaik bagi kita semua. Dari awal berdirinya milis FPK hingga sekarang banyak pengalaman yang saya dapat untuk dijadikan pelajaran. Mari terus beropini! Hari ini juga, komunitas FPK resmi memiliki Blog, sub domain dari kompasiana.com (channel khusus FPK), dapat kita pergunakan setelah tampilan baru Blog Kompasiana, mungkin dalam 2-3 hari mendatang. Semoga Members : 9798 Category: Indonesia Founded : Jun 30, 2004 Language: Indonesian Salam, Agus Hamonangan (Owner Moderator) Sent from my BlackBerry® Jave Powered by XL GPRS/EDGE/3G Network
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] LSI: Terlalu Keras Tuduh Lembaga Survei Bagian dari Konspirasi
Kasihan orang2 seperti Ara ini dalam Tim Sukes para Capres Cawapres selalu ada tidak terkecuali capres dan cawapres itu sendiri menyimpan ketakutan dan kecemasan berlebihan karena hasil survey dari berbagai lembaga survey telah menggambarkan kekalahan capres cawapres yang diusungnya sementara tim sukses mereka sendiri baik melalui survey maupun kampanye yg dilakukan tidak mampu mengangkat rating capres cawapresnya untuk mengungguli kandidat lain, sehingga melakukan tuduhan2 konspirasi, survey yg dipesan, menyerang dgn melakukan black campaign, menjelekkan kandidat capres cawapres lain dst padahal setiap lembaga survey punya standar survey, metodologi dan data responden yg dapat dipertanggungjawabkan kecuali LRI yg sdh 2x berjanji akan membubarkan lembaga surveynya apabila hasil surveynya tidak terbukti, kita tunggu saja komitmennya dan pembuktian rating survey siapa capres cawapres terbaik yg dipercaya rakyat memimpin negeri ini 5 tahun mendatang. Salam, Sent from my iPhone On Jun 25, 2009, at 3:06 AM, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/24/13083494%20/lsi.terlalu.keras.tuduh.lembaga.survei.bagian.dari.konspirasi JAKARTA, KOMPAS.com — Peneliti senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) Saiful Mujani tampaknya tersinggung dengan tuduhan anggota Timkamnas Mega-Prabowo, Maruarar Sirait, yang mencurigai lembaga survei menjadi bagian dari desain besar melegitimasi pemilu satu putaran. Saiful dan Ara sempat saling bersitegang dan berdiri dengan tatapan tajam satu sama lain. Saiful dengan tegas mengatakan, hasil survei tak bisa disalahkan.. Apalagi, menuduh lembaga survei menjadi bagian dari konspirasi tersebut. Tim sukses itu seharusnya membicarakan apa yang akan dilakukan dengan hasil survei. Tidak perlu mencari kambing hitam, mengatakan lembaga survei memobilisasi pemilih. Jangan terlalu keras bahwa survei ini bagian dari desain, kata mantan Direktur LSI ini. Mendengar tanggapan ini, Maruarar—yang biasa disapa Ara, langsung menyahut, Anda tanpa sadar dijadikan bagian dari kecurangan. Dalam film itu ada sutradara, aktor, ujarnya. Itu hanya spekulasi kalau menuduh survei bagian dari konspirasi kecurangan pemilu. Bahaya sekali kalau banyak orang seperti Ara di negeri ini, timpalnya. Ketegangan antarkeduanya ditengahi oleh moderator, Burhanuddin Muhtadi, yang juga peneliti senior LSI. Saiful juga menegaskan, hasil survei hanya merupakan potret opini publik. Sementara Ara tetap berkeyakinan ada desain seperti yang disangkakannya. Suatu saat pasti terungkap, kata politisi PDI Perjuangan ini. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ratna Sarumpaet Ragukan Cerita Manohara
Saran utk Ratna Sarumpaet. Ratna Sarumpaet datang ke Ibu Daisy dan Manohara minta maaf atas sikap sebelumnya yg shuuzon terhadap kasus Manohara dan lanjutkan dukungannya terhadap perjuangan dan pembelaan hak2 perempuan yang direndahkan martabatnya dan terzolimi. Salam, On Jun 1, 2009, at 9:08 AM, udhien .net techvolut...@gmail.com wrote: Dari Wawancara di Topik Petang ANTV hari minggu kemarin (31 mei 2009), manohara sempat memberi penjelasan kenapa dia menjadi lebih gemuk. Hal ini karena dia sering disuntik hormon secara paksa oleh anggota keluarga kerajaan. Kalo nggak salah ingat tiap 4 hari sekali. Kenapa disuntik hormon? hal ini agar publik meyakini bahwa manohara sehat-sehat saja. Kalau publik nanya, maka keluarga kerajaan bisa jawab dengan.. itu manohara sehat-sehat saja, tambah gemuk itu manohara agak gemukan, dia nampaknya sedang hamil itu yang saya denger dari wawancara ekslusif ANTV kemarin. -- thanks and regards, udhien.net -- email : udh...@udhien.net website : http://www.udhien.net - TECHVOLUTION Deviant : http://techvolution.deviantart.com - My Selected works of photography 2009/6/1 Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id http://www.surya.co.id/2009/06/01/ratna-sarumpaet-ragukan-cerita-manohara.html SURYA Online - Manohara sudah kembali ke pelukan ibundanya dan membeber peristiwa getir yang dialami selama menjadi istri Tengku Muhammad Fakhry. Namun, pengakuan Manohara ini diragukan kebenarannya oleh Ratna Sarumpaet. Jangan tertipu air mata yang berderai. Kita harus membuka mata lebar-lebar atas setiap permasalahan. Kalau memang benar Manohara pernah mengalami penyiksaan selama menjadi istri Raja Kelantan itu, mestinya dia gering dan bukannya segar bugar seperti itu, cetus aktivis perempuan ini kepada Surya, Minggu (31/5). Wanita kelahiran Tarutung, Sumatera Utara, 16 Juni 1949 ini mengaku nyaris tak bisa menahan emosi ketika menyaksikan sosok Manohara di televisi. Saya tadi kontan marah begitu melihat dia dalam keadaan sehat wal afiat. Seseorang yang katanya pernah disundut rokok, disilet, mestinya badannya kurus kering, dan bukan gemuk gitu! ujarnya. Jika memang Manohara pernah mengalami ketidaknyamanan atas perlakuan Fakhry, lanjut Ratna, Manohara harus bisa membuktikannya di depan publik. Kita jangan mudah tertipu. Ini masalah negara. Kita juga harus ingat di sana (Malaysia) ada ribuan warga kita yang jadi TKW. Jangan karena satu orang yang berbohong, yang lain dengan jumlah lebih banyak mendapat perlakuan lebih tidak enak, kata Ratna yang pernah mementaskan Marsinah Menggugat. Dengan alasan tidak adanya bukti ini pula, Ratna beberapa hari lalu memutuskan mencabut dukungannya pada Deasy Fajarina, ibunda Manohara. Waktu saya minta datang ke Polda dengan membawa bukti-bukti penyiksaan yang dialami Manohara, dia tidak datang dan berkelit macam-macam, saya langsung timbul pertanyaan, ada apa sebenarnya ini? Kalau memang benar, sampai kapan pun harus kita perjuangkan kebenaran itu! sergahnya. pra ; } div#ygrp-mlmsg #ygrp-msg p a span.yshortcuts { font-family: Verdana; font-size: 10px; font-weight: normal; } #ygrp-msg p a { font-family: Verdana; font-size: 10px; } #ygrp-mlmsg a { color: #1E66AE; } div.attach-table div div a { text-decoration: none; } div.attach-table { width: 400px; } -- html [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: IKLAN TERBARU SBY
Sudut pandang, persepsi dan pemahaman tiap orang berbeda dalam menterjemahkan maksud iklan yg dilihatnya. Pencitraan diri sebuah perusahaan atau pribadi sesorang tentu saja penting dan sah-sah saja dan jika ada yg tersinggung there is somenthing wrong with him. Kembali lagi dari sisi mana ia menilai demikian pula wong ndeso mungkin memahami dari sisi yang berbeda pula. Salam Sent from my iPhone On May 28, 2009, at 5:47 AM, sohibmachmud no_re...@yahoogroups.com wrote: penyampaian kelebihan produk di banding produk kompetitor dalam iklan tidaklah melanggar etika. di samping itu tidak ada dalam iklan menyebut nama TK atau prabowo jadi apanya yg disebut berbahaya dan penyerangan pribadi ? yg disayangkan dalam kondisi ekonomi yg begini ratusan milayar dibuang utk iklan yg tidak produktif. sohib
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
Hati-hati terhadap isu-isu yg dilontarkan oleh orang-orang iseng yg ingin mendiskreditkan SBY dan tidak perlu ditanggapi serius. Lempar isu lampirkan fakta itu baru namanya Isu yang Bertanggungjawab. Salam, Sent from my iPhone On Apr 27, 2009, at 9:52 AM, marnagan2...@yahoo.com wrote: Jauh amat Pak ke Sarwo Edhi? Masa perbuatan ayah mertua harus ditanggung sama menantu? SBY terindikasi membunuh 1500 orang Timor Leste? Saya terus terang baru dengar tuh? Ada yang bisa menanggapi? Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
Mana ada sih tokoh politik Indonesia saat ini yg tulus Tanpa Pamrih kecuali arogansi dan haus mengejar tampuk kekuasaan tertinggi di negeri ini dan itu akan terus ditunjukkan elit politik setiap Pemilu tahun-tahun mendatang hingga pemerintah merevisi kembali UU Politik menyangkut keberadaan parpol baik dibubarkan ataupun difusikan hingga menjadi 3 atau 4 parpol saja. Sedangkan kedewasaan demokrasi pemilu yg ditunjukkan Obama dan Hillarry Clinton di AS membutuhkan proses berdemokrasi yg sangat panjang di negeri adidaya tersebut selama 300 thn lebih dgn hanya 2 parpol yg dewasa, kuat dan legitimate pula. Salam, Indra Sent from my iPhone On Apr 26, 2009, at 11:00 AM, djajaprana no_re...@yahoogroups.com wrote: http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/04/26/03041657/tepuk.tangan..untuk.prabowo.dan.wiranto ... Mantan Menteri Pertahanan dan Panglima ABRI itu juga menyitir pemikiran-pemikiran Bung Karno tentang Tri Sakti untuk membangkitkan rakyat Indonesia yang belum menjadi tuan di negeri sendiri, yaitu berdikari di bidang ekonomi, berdaulat secara politik, dan berkepribadian dalam budaya Menurut Prabowo, yang membuat bangsa Indonesia sudah 60 tahun merdeka tetapi... Kalau pernyataan itu benar tulus, masih ada harapan untuk mengoreksi arah sejarah bangsa ini dan menemukan kembali semangat nasionalisme yang pernah menggentarkan bangsa lain. Akan lebih menjanjikan lagi bila tokoh-tokoh PDI-P yang hengkang kembali bergabung. Dan akan lebih berpeluang lagi apabila ada kelegawaan menampilkan cawapres baru yang betul-betul baru... DJP RAKERNAS V PDI PERJUANGAN Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto Minggu, 26 April 2009 | 03:04 WIB Hubungan antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan Partai Gerakan Indonesia Raya dan Partai Hati Nurani Rakyat semakin dekat dari hari ke hari. Kedekatan itu terlihat bukan saja dari ideologi dan nilai-nilai yang mereka perjuangkan, tetapi juga dari kedekatan tokoh-tokohnya, yaitu antara Megawati Soekarnoputri, Wiranto, dan Prabowo Subianto. Dalam Rapat Kerja Nasional V PDI-P di Kantor DPP PDI-P, Lenteng Agung, Sabtu (25/4), kedekatan itu juga semakin tampak. Wiranto dan Prabowo diundang secara khusus bahkan diberi kesempatan berbicara di hadapan para Ketua, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah, dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu tingkat provinsi se-Indonesia. Hadir juga sejumlah kepala daerah antara lain Gubernur Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Sulawesi Utara, dan Bali. Dalam pidatonya, Wiranto dan Prabowo juga menegaskan adanya kedekatan itu. Selain membuat suasana menjadi cair, keduanya juga menunjukkan kedekatan nilai-nilai dan personalitas. Wiranto membuka pidatonya dengan mengatakan merasa tidak canggung berbicara di PDI-P. Menurut Wiranto, sejarah mencatat hubungan dirinya dengan Megawati sudah cukup lama, cukup intens, dan tidak satu hal pun yang menjadi alasan menjadi jauh. PDI-P sebagai partai wong cilik. Partai rakyat jelata. PDI-P juga secara intens memperjuangkan kaum duafa itu. Sementara itu, Hanura adalah partai yang lahir dan tumbuh berkembang karena kepedulian pada nasib wong cilik dan ingin memahami hati nurani rakyat jelata. Saya sangat yakin PDI-P dan Hanura basudara, kata Wiranto disambut tepuk tangan. Batik Hanura ini juga ada merahnya sejak dulu, ucap Wiranto lagi. Tri Sakti Mantan Menteri Pertahanan dan Panglima ABRI itu juga menyitir pemikiran-pemikiran Bung Karno tentang Tri Sakti untuk membangkitkan rakyat Indonesia yang belum menjadi tuan di negeri sendiri, yaitu berdikari di bidang ekonomi, berdaulat secara politik, dan berkepribadian dalam budaya. Teriakan mereka, jeritan mereka, tenggelam oleh hiruk pikuknya pembangunan perkotaan yang katanya menjadi indikator dari keberhasilan ekonomi nasional kita yang sudah menganut neoliberalisme, kata Wiranto. Wiranto juga mengingatkan pesan Bung Karno. Bung Karno mengatakan perubahan membutuhkan gerakan. Gerakan membutuhkan suatu kekuatan. Dan kekuatan yang besarlah yang dapat membangun perubahan itu. Maka kami partai kecil, bukan partai besar, mendorong, mengajak dan ingin bersama-sama membangun kekuatan yang besar itu, kata Wiranto langsung disambut gemuruh tepuk tangan. Gerindra cucu PNI Prabowo yang berpidato setelah Wiranto juga banyak disambut gemuruh tepuk tangan. Gemuruh tepuk tangan pertama terjadi ketika Prabowo yang mantan Komandan Komando Pasukan Khusus itu memekikkan kata merdeka tiga kali dengan suara lantang. Kalau tadi Pak Wiranto tidak canggung berdiri di sini, saya terbalik. Saya canggung berdiri di sini, kata Prabowo. Menurut Prabowo, dirinya merasa canggung karena berasal dari keluarga lawan politik Bung Karno. Ayahanda saya, Sumitro Djojohadikusumo, lawan politik Bung Karno tahun 50-an. Namun saat kecil, waktu Bung Karno di pengasingan, ayah selalu mengatakan, meski ia berbeda pandangan dengan Bung Karno, Bung Karno itu pemimpin terbesar di
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ke Mana Cinta SBY Berlabuh?
Sri Mulyani currently is the right woman in the right place, so jgn sampe SBY salah memilih pendamping. Lebih tepat pilih cawapres politisi partai yg memiliki konsituen kuat dan jelas platform partainya tidak mengumbar janji2 busuk dan palsu saat kampanye pemilu. Sri Mulyani masih amat sangat dibutuhkan dalam tim ekonomi SBY palig tidak untuk 5 tahun kedepan kecuali bila memang ia dikondisikan untuk menandingi langkah Megawati atau keterwakilan perempuan sebagai cawapres maka Sri Mulyani adalah ekonom cerdas dan putri terbaik bangsa diantara pilihan yang ada. Salam, Indra Sent from my iPhone On Apr 26, 2009, at 2:58 PM, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: g akan dipilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi sesuatu yang menarik untuk diulik. Keputusan Golkar yang menetapkan Jusuf Kalla sebagai capres, meluluhlantakkan peta koalisi yang sebelumnya melihat kepastian koalisi Demokrat dan Golkar. Ada beberapa spekulasi atas skenario cawapres yang dibaca sejumlah pengamat. Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Bachtiar Effendy, memprediksi SBY sebenarnya sudah mengantongi nama calon yang akan dipilihnya. Ngomongnya saja katanya belum ada.. Saya yakin, SBY sudah punya nama yang akan dipilihnya, kata Bachtiar. Beberapa nama yang diperkirakannya ada di kantong SBY, diantaranya Akbar Tandjung, Hatta Radjasa, dan Hidayat Nur Wahid. Siapa yang dipilih, tergantung 'jatuh cinta'-nya ke siapa, ujar dia. Nama Akbar Tandjung, tampaknya tipis harapan. Sebab, SBY sendiri menyatakan khawatir akan terjadi komplikasi politik jika memilih kader Golkar, di saat partai berlambang pohon beringin itu sudah menetapkan calon sendiri. Meskipun, menurut Bachtiar, mantan Ketua Umum Golkar dinilainya cukup aman bagi SBY. Dia butuh pendamping yang punya kemampuan negosiasi kekuatan di parlemen, ujar Bachtiar. Kandidat lainnya, anggota MPP PAN Hatta Radjasa yang didukung penuh oleh Amien Rais untuk disodorkan sebagai pendamping SBY. Namun, PAN sendiri belum bulat akan berkoalisi ke barisan Teuku Umar (PDI-P), Cikeas (Demokrat) atau Slipi (Golkar). Memilih pendamping tanpa basis partai, dinilai riskan bagi SBY. Hidayat Nur Wahid, kabarnya, calon kuat yang akan diajukan PKS sebagai cawapres SBY, jika diminta. Peluang Ketua MPR ini juga cukup besar untuk dipilih. Di tengah sejumlah nama dari kalangan partai yang mencuat, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman justru mengatakan, tak tertutup kemungkinan SBY memilih calon nonpartai. Hanya saja, ia enggan menyebut siapa nama calon independen yang kemungkinan 'ditembak' SBY. Menteri Keuangan Sri Mulyani dinilai sejumlah pengamat memiliki peluang dilirik Demokrat untuk disandingkan dengan SBY. Calon perempuan memang jarang yang meramaikan bursa capres-cawapres. Hanya ada satu nama, Megawati Soekarnoputri yang berani bertarung di antara para petarung pria. Mungkinkah Demokrat memilih Sri Mulyani untuk menandingi aura Megawati? Segala keputusan berpulang pada SBY, ke mana 'cinta'-nya akan dilabuhkan. --PeruYXFM8A8QKFt5OByo0aKJ4XppGyt9f5DO86O Content-Type: text/html; charset=ISO-8859-1 Content-Transfer-Encoding: quoted-printable Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/04/26/08203422%20/ke.mana.quotcintaquot.sby.berlabuh KOMPAS.com — Menebak siapa pendamping yang akan dipilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi sesuatu yang menarik untuk diulik. Keputusan Golkar yang menetapkan Jusuf Kalla sebagai capres, meluluhlantakkan peta koalisi yang sebelumnya melihat kepastian koalisi Demokrat dan Golkar. Ada beberapa spekulasi atas skenario cawapres yang dibaca sejumlah pengamat. Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Bachtiar Effendy, memprediksi SBY sebenarnya sudah mengantongi nama calon yang akan dipilihnya. Ngomongnya saja katanya belum ada. Saya yakin, SBY sudah punya nama yang akan dipilihnya, kata Bachtiar. Beberapa nama yang diperkirakannya ada di kantong SBY, diantaranya Akbar Tandjung, Hatta Radjasa, dan Hidayat Nur Wahid. Siapa yang dipilih, tergantung 'jatuh cinta'-nya ke siapa, ujar dia. Nama Akbar Tandjung, tampaknya tipis harapan. Sebab, SBY sendiri menyatakan khawatir akan terjadi komplikasi politik jika memilih kader Golkar, di saat partai berlambang pohon beringin itu sudah menetapkan calon sendiri. Meskipun, menurut Bachtiar, mantan Ketua Umum Golkar dinilainya cukup aman bagi SBY. Dia butuh pendamping yang punya kemampuan negosiasi kekuatan di parlemen, ujar Bachtiar. Kandidat lainnya, anggota MPP PAN Hatta Radjasa yang didukung penuh oleh Amien Rais untuk disodorkan sebagai pendamping SBY. Namun, PAN sendiri belum bulat akan berkoalisi ke barisan Teuku Umar (PDI-P), Cikeas (Demokrat) atau Slipi (Golkar). Memilih pendamping tanpa basis partai, dinilai riskan bagi SBY. Hidayat Nur Wahid, kabarnya, calon kuat yang akan diajukan PKS sebagai cawapres SBY, jika diminta. Peluang Ketua MPR ini juga cukup besar untuk dipilih. Di tengah
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Partai-partai Politik Yang Gatal
Sesungguhnya ini memang lg musim kawin partai tapi tidak satupun dari mereka kawin secara resmi dan sah kecuali kawin siri karena paling lama 5 tahun lagi mereka bakal cerai dan kawin mawin lg sama yg lain tergantung siapa yg melanar dan dilamar Salam, Indra On Apr 20, 2009, at 2:40 AM, Mula Harahap mulahara...@yahoo.com wrote: Partai-partai politik ini gatal sekali. Belum lagi dilirik sama SBY, koq sudah bicara tentang perkawinan. Bahkan ada pula yang bersikeras bahwa dia hanya mau menjadi isteri satu-satunya dan tak ingin dimadu. Dan ironisnya partai itu adalah partai yang dalam praktek sehari-hari justeru membela poligami :-) Mula Harahap
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SITU GINTUNG, Situ Genting!
Pejabat Pemda Tangerang mulai dari Lurah, Camat, Walikota/ Bupati dan Guberrnur Banten adalah yang palling bertanggung jawab atas Tragedi Situ Gintung dan harus ada yang diajukan ke meja hijau atas peristiwa ini. Sent from my iPhone On Apr 1, 2009, at 5:02 PM, Adhie Massardi massardisp...@yahoo.com wrote: Tulisan ini 78 persen diilhami dari bunyi-bunyian di milis ini. Saya hanya nambahi dikit dan menjahit ala kadarnya. Bagi yang memberikan ide penulisan ini, saya ucapkan terima kasih. Seamat membaca. Salam! Situ Gintung, Situ Genting! Oleh Adhie M Massardi ALAM terus mengguncang pemerintahan Presiden Yudhoyono. Pada kuartal pertama memerintah, tepatnya tanggal 26 Desember 2004, badai tsunami yang dahsyat itu meluluhlantakkan Nanggroe Aceh Darusalam dan sebagian Pulau Nias. Ratusan ribu nyawa melayang. Umat manusia di muka bumi berduka. Inilah bencana alam paling menggelisahkan yang akan terus dikenang bangsa Indonesia. Jumat pekan lalu, memasuki semester akhir kekuasaannya, pemerintahan Yudhoyono kembali dihadapkan pada gejolak alam. Kali ini “little tsunami” dari Situ Gintung, kawasan perbatasan Jakarta Selatan dan Tangerang, Banten. Meskipun tidak sedahsyat tsunami Aceh, tapi air bah yang liar akibat tanggulnya jebol itu, menerjang perkampungan rakyat, menghanyutkan apa saja, dan menorehkan duka yang dalam di hati warga bangsa. Lebih dari seratus orang hilang atau tewas. Situ (danau) Gintung sebelum jadi “kawasan tragedi kemanusiaan” pernah diiklankan sebagai tempat rekreasi yang menghadirkan suasana pegunungan di tengah kota. Di sana ada restoran, aneka saung, arena bermain anak-anak lengkap dengan waterboom-nya, zona petualangan, dan tentu saja, ada tempat pemancingannya. Tapi sejak dini hari 27 Maret itu, nasib Situ Gintung dan warganya yang terkena musibah, menggantung. Siapa yang akan memperhatikan mereka setelah malapetaka itu tidak lagi jadi berita? Wallahualam bisawab! Sekarang Situ Gintung memang masih jadi magnet berita. Banyak wartawan mengais warta di sana. Posko-posko caleg dan parpol juga masih tampak di sana-sini. Pada hari pertama kejadian, pagi pukul 10.12 Wapres Jusuf Kalla dan beberapa menteri datang ke lokasi. Atas nama pemerintah, Wapres menyampaikan dukacita. Tak lama kemudian, Presiden Yudhoyono mempersingkat masa kampanye Partai Demokrat di Bandung. Lalu menyusul Wapres ke Situ Gintung. Tidak ada penjelasan di mana “ketua dewan pembina” itu beralih rupa kembali menjadi “presiden”. Tapi menurut berita, atas nama negara, Presiden menyampaikan dukacita kepada warga Situ Gintung yang terkena musibah. Di lokasi bencana, digelar rapat kabinet terbatas. Singkat, makanya tak jelas apa hasil rapat itu. Kita hanya tahu, rapat para pembesar itu tidak membahas kelambanan pemerintah dalam merespon keluhan warga yang sudah cukup lama was-was akan kondisi tanggul. Kita juga tidak mendengar rapat itu membahas kondisi tanggul-tanggul dan waduk-waduk di tempat lain yang juga rawan jebol. Tapi tragedi Situ Gintung itu menjelaskan tiga hal pada kita. Pertama, anggaran Rp 300 milyar untuk konservasi alam di seluruh Indonesia sangat tidak memadai. Kini dana BLT yang triliunan rupiah jadi terasa lebih efektif kalau dipakai membenahi dan membangun infrastruktur, termasuk waduk-waduk yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Tidak menunggu tanggul jebol dulu, korban jatuh dulu. Kedua, makin jelas pemerintah sekarang ini lebih asyik mematut diri depan cermin daripada mendengar keluhan rakyat. Ketiga, di Situ Gintung kita melihat dengan jelas bahwa pemerintahan dan negara ternyata sudah “dipisah”. Wapres mengatasnamakan “pemerintah” dan Presiden atas nama negara. Jadi, dalam situasi “darurat”, kepala pemerintahan dan kepala negara bisa saja dipisah. Namun demikian, tidak satu pun di antara keduanya yang mengakui kesalahan dan kealpaannya sebagai pengelola negara, yang lalai mengurus tanggul Situ Gintung sehingga jebol dan menelan sangat banyak korban. Lalu minta maaf pada rakyat. Jadi benar kata pepatah, kegagalan memang selalu jadi “anak haram”, tak jelas siapa bapaknya. Maka tak ada salahnya di Situ Gintung nanti kita bangun monumen, atau kita jadikan Situ Gintung sebagai “situs nggantung”. Sebagai simbol nasib rakyat yang selalu “digantung”, diabaikan oleh penguasa. Hal yang tak boleh dilakuan oleh pemerintahan mendatang. Jadi kalau kasus Situ Gintung terulang, akan jadi pertanda: “situ yang genting!” Pemerintahan genting!• [Non-text portions of this message have been removed]