[Pembaca-KOMPAS] Re: Gerakan Bunuh KPK

2009-06-28 Terurut Topik liman_pap
Dear all,

Saya tidak mengerti kenapa untuk audit KPK tidak boleh? Jika yang diaudit 
adalah soal penggunaan dana maka mestinya tidak boleh ada hambatan. Masa uang 
negara yang dipakai tidak boleh diaudit?

Kita mungkin tidak setuju terhadap pernyataan SBY, tapi saya rasa itu sangat 
masuk akal. Sejak dulu ada istilah,'Power tends to Corrupt. Absolute Power 
Corrupts Absolutely'.

Tidak ada malaikat di antara kita


Wass,

LM


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Apresiasi Independensi Kompas

2009-06-25 Terurut Topik liman_pap

Saat ini, Independensi Kompas menuai hasil bagus. Integritas wartawannya 
mungkin belum tertandingi koran lainnya. Dampak positif, banyak iklan dan oplah 
meningkat karena pembaca percaya pada nilai-nilai dan akurasi pemberitaan dari 
Kompas.

Tetapi ada yang sedikit mengganjal rasa ingin tahu saya. Nampaknya sekarang 
Kompas sering melakukan 'sensor diri' yang tidak perlu. Berita seperti monolog 
Butet di KPU yg berisi kritik, sampai sekarang tidak diinformasikan dan digali 
lebih dalam apa isi kritiknya walau cuma sekilas (kecuali isi cerpen di Kompas 
Minggu 21/6-2009). Saat silahturami wartawan dengan Mega di rumah Diponegoro, 
ada pernyataan dari Mega yang menanyakan kabar wartawan Rakyat Merdeka yg 
sering mengkritiknya, tetapi Kompas tidak menyebutkan nama media massa tsb 
walaupun acaranya penuh guyon.

Mungkin Kompas menganggap pembaca sudah menonton melalui TV maupun media 
lainnya sehingga sudah tahu apa yang dimaksud. Sebagai seorang pembaca setia 
Kompas sejak 20 tahun lalu, saya ingin mendapatkan informasi yang lengkap dan 
cermat dari setiap berita, untuk pengetahuan dan menambah wawasan apalagi dari 
koran sekaliber Kompas. Apakah Kompas sedang mengalami budaya sungkan atau 
menganggap berita lengkap tidak terlalu penting untuk pembaca nya dibanding 
kode etik pers?

Saya rindu pada wartawan2 Kompas yang membongkar skandal bank Bali, yang 
mewawancarai Eddy Tansil, yang memuat kebobrokan PSSI saat ini dan yang selalu 
menganut azas 'both-sides coverage'.

Semoga wartawan-wartawan senior Kompas tidak setengah-setengah menurunkan 
ilmunya kepada para yunionya.

Wass,

Liman
--- On Wed, 6/24/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:

From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Apresiasi Independensi Kompas
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, June 24, 2009, 12:59 AM
















  
  http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/24/ 10455164/ 
sby.apresiasi. independensi. kompas



JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan 
apresiasinya kepada harian Kompas sebagai media yang mampu menjaga 
independensinya dalam setiap pemberitaan yang dimuat. Harian Kompas juga 
dinilai mampu menjalankan perannya di tengah-tengah masyarakat. 



Saya berharap, sebagai incumbent, harian Kompas dapat selalu menjaga peran, 
posisi, dan jati dirinya. Biar bagaimanapun, media yang lekat di hati 
masyarakat adalah media yang tetap di tengah (netral) dan menjalankan tugasnya 
dengan bertanggung jawab, ujarnya ketika berkunjung ke Kantor Harian Kompas, 
Jakarta, Rabu (24/6). 



Presiden SBY juga meminta harian Kompas untuk tetap mengawal proses demokrasi 
di Indonesia. Menurutnya, Indonesia telah berhasil menjalankan pilpres langsung 
pertama dengan sukses pada 2004. Jika Indonesia berhasil menjalankan pilpres 
2009 dan 2014, Presiden SBY mengatakan, Indonesia mampu menjalankan demokrasi 
yang matang. 



Kemudian, terkait kapasitasnya sebagai calon presiden yang akan maju pada 
Pilpres 2009, SBY mengulang kembali visi-misinya dalam tiga kata, Continuity 
and change. 



Program-program yang berhasil dijalankan selama lima tahun ini akan 
dipertahankan. Sementara itu, program-program yang belum baik akan 
ditingkatkan. Keliru jika semboyan 'Lanjutkan!' tidak disertai change dan 
improvement,  ujarnya. 




 

  




 

















  


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dukungan Terhadap Prita Mengalir di Facebook

2009-06-04 Terurut Topik liman_pap

Dear rekan,
 
Kita sepakat bahwa tdk perlu ada penahanan terhadap Prita; tdk perlu adanya UU 
ITE apalagi sampai mengekang kebebasan berpendapat. Benar bahwa keluhan 
kualitas pelayanan tdk perlu ditanggapi secara berlebihan, masa sampai ke 
pengadilan segala. Hentikan segala penzaliman, apalagi terhadap rakyat jelata.
Minggu lalu saya sudah serukan boikot, sayang gak dimuat moderator. 
 
Sekarang kasus tersebut sudah di ranah pengadilan. Saya mencoba berpikir 
rasional. Seandainya pihak RS benar dan tidak bersalah; kira2 solusi apa yg 
terbaik untuk kedua belah pihak??
 
Demi rakyat jelata, kita mesti berpihak kepada Prita. Tetapi, jika apa yg 
disampaikan Prita di milis tidak sepenuhnya betul, RS benar2 'tidak menipu', 
sedangkan opini masyarakat sudah terbentuk sedemikian rupa bahwa RS tdk adil 
dan bersalah, maka bagaimana nasib dokter yg bertugas ??? Siapa yg akan ke RS 
tsb lagi?? Bayangkan wajah keluarga dari dokter2 yg disebut 'menipu' itu 
bagaimana??? Nasib polisi dan jaksa yg kalau kebetulan kali ini 'lurus' dalam 
bertugas???
 
Mungkin media perlu menganut 'cover-both sides policy'. Jika Prita benar, 
seperti saran seorang anggota DPR, cabut saja izin RS tsb.
 


--- On Wed, 6/3/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:


From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dukungan Terhadap Prita Mengalir di Facebook
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, June 3, 2009, 12:29 AM








Hingga pukul 04:30 WIB jumlah yang mendukung Prita sudah menembus angka 83.000

Silahkan join di Causes Facebook Dukungan buat ibu Prita

http://apps. facebook. com/causes/ 290597/

http://apps. facebook. com/causes/ 290597/

Salam,

AH (Admin Utama Causes Dukungan buat ibu Prita)

http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/ 09241833/ Dukungan. 
Terhadap. Prita.Mengalir. di.Facebook

JAKARTA, KOMPAS.com — Dukungan terhadap Prita Mulyasari yang kini ditahan di LP 
Wanita Tangerang karena menulis surat keluhan di internet atas layanan RS Omni 
Internasional Alam Sutra mengalir deras di Facebook.
 Halaman dukungan yang dibuat oleh Ika Ardina pada Jumat (29/5), hingga berita 
ini diturunkan sudah berhasil menggalang 23.000 dukungan. 

Di Halaman itu, Facebooker juga menuliskan komentar terkait kasus ini. Seorang 
Facebooker, Panji Wijanarko, menulis, Keadilan harus ditegakkan. Orang emang 
pelayanannya udah buruk, kok masih mau nyangkal dibilang pencemaran nama baik. 
Kalau emang bagus, kenapa ada konsumen yang protes.

Facebooker lain, Rahmad Sabri, menulis, Wahai RS yang tersohor, kalau 
pelayanan Anda bagus, enggak akan mungkin pasien akan kabur gara-gara keluhan 
kecil yang seharusnya menjadi masukan untuk Anda.

Pada halaman dukungan ini, masyarakat Facebook meminta agar RS Omni mencabut 
segala ketentuan hukum pidana tentang pencemaran nama baik karena sering 
disalahgunakan untuk membungkam hak kemerdekaan mengeluarkan pendapat. Mereka 
juga berpendapat bahwa keluhan atau curhat Prita terhadap RS Omni tidak bisa 
dijerat dengan
 Pasal 27 Ayat (3) UU ITE. Sebab, UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan 
Konsumen menjamin setiap warga negara sebagai konsumen untuk menyampaikan 
keluhannya. RS Omni hendaknya memberikan hak jawab, bukan melakukan tuntutan 
perdata dan pidana atas keluhan atau curhat yang dimuat di suara pembaca dan 
milis-milis,  demikian tuntutan warga digital ini.

Status

Selain dukungan komunal di halaman khusus, masyarakat Facebook juga 
menyampaikan dukungan dan protesnya secara personal dalam status mereka.

Alexander Sudrajat menulis pada statusnya, Berkeluh kesahlah, kau 
kupenjarakan. 

Status lainnya pada halaman Sigit Kurniawan, Solidaritas buat Prita dan lawan 
kesewenang-wenangan korporasi bernama RS Omni Internasional, Alam Sutera, 
Serpong, dan pengadilan yang tidak adil.

Djoko Tjiptono juga menulis hal senada dalam statusnya, Hidup Prita, lawan 
kezaliman RS Omni!

MBK