[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Boediono Neolib???

2009-06-25 Terurut Topik simson gintings

Mengenai pendapat anda dlm butir 2, tepatnya email itu punya orang lain, saya 
kira perlu dikoreksi. Untuk itu saya kutip pendapat  ketua Yayasan Mubyarto, 
Noer Sutrisno, sbgmn dimuat di harian Jawa Pos 6 Juni 2009 : 

Khusus mengenai Boediono yang sempat dikaitkan dengan buku Ekonomi Pancasila 
yang menjadi ''cetak biru'' ekonomi kerakyatan di Indonesia, Noer Sutrisno, 
ketua Mubyarto Institute berkata, masyarakat harus lebih kritis. Buku yang 
diterbitkan tahun 1981 itu memang memuat nama Boediono di dalamnya, tapi 
sebagai editor. Profesor Mubyarto adalah orang yang lebih konsisten menjalankan 
dan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan. 

Memang, ide awal sistem ekonomi kerakyatan bukan dicetuskan Pak Muby 
(Mubyarto, red) tapi oleh Emil Salim. Tapi yang secara konsisten mengembangkan 
ekonomi kerakyatan adalah Mubyarto,'' paparnya yang pernah menjadi asisten 
Mubyarto dari tahun 1974-1976. Karena itu, peran Boediono dalam penyusunan buku 
Ekonomi Pancasila hendaknya tidak perlu terlalu dibesar-besarkan.

sumber : http://jawapos.com/radar/index.php?act=detailrid=94114

Tindakan mencantelkan nama Boediono dengan Pak Mubyarto saya kira bukanlah 
perbuatan yg baik, malah mencoreng nama baik Boediono sendiri. Barangkali 
maksudnya utk menyanggah tuduhan neolib yg dialamatkan kepada Boediono tapi 
caranya tdk terpuji, ada unsur manipulasi kebenaran.

Semakin hari semakin harum saja nama Pak Mubyarto. Berikanlah apa yg menjadi 
hak Pak Mubyarto.


sg




--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, didi_ambar didi_am...@... 
wrote:

 Orang banyak dibingungkan dengan simpang-siurnya informasi yang ada di  media 
 massa cetak maupun elektronik, karena informasi yang ada di media yang 
 umumnya bersifat mengambang (hanya memberitakan kulit-kulitnya). 
 
 Kecenderungan menampilkan informasi yang setengah-setengah, tidak lengkap 
 ataupun mengambang adalah ciri khas pemberitaan media zaman sekarang. 
 
 Para pembaca berita yang merupakan konsumen daripada media modern, hendaknya 
 bersikap bijaksana dalam menyikapi berita-berita media ini. Berita-berita di 
 media sangat berguna sebagai pengetahuan awal mengenai sesuatu hal. 
 Terlepas dari pro kontra sesuatu hal di media, yang penting akhirnya adalah 
 dilakukannya proses check dan recheck sesudah informasi awal ini didapat 
 (dari media). 
 Sampai saat ini media massa masih hangat memperbincangkan Isu2 Neolib yang 
 kerap dialamatkan kepada Boediono.Informasi yang disampaikan pun saya rasa 
 relatif masih mengambang. Disinilah proses chek dan rechek perlu dilakukan. 
 Jangan sampai informasi yang tak lengkap itu kita telan bulat2.
 
 Berikut beberapa data yg saya kutip u me-Check dan Recheck Isu2 tersebut.
 
 1.Semua itu berawal ketika Boediono menjabat sebagai Menteri di zman 
 pemerintahan sebelum SBY.Ketika itu beliau mengambil tindakan  
 kontroversial yg hanya dikarenakan Beliau menjalankan mandat konstitusi 
 (setelah amandemen) dan kebijakan dari atasan.Jadi Neolib itu bukan karena 
 dianut Budiono, tapi siapa yang memimpinnya. 
 
 2.Boediono ialah ekonom yg mempunyai pemikiran strategis tentang
 ekonomi rakyat. Bersama Mubyarto dia menyusun pemikiran dasar tentang
 ekonomi Pancasila, dan sebagai pejabat BI di masa lalu Boediono juga yang 
 merancang aturan untuk pendirian BPR (Bank Perkreditan Rakyat) yang 
 menjangkau rakyat tanpa asset. Bahkan ide awalnya dulu BPR itu didirikan 
 untuk rakyat yang tidak punya aset untuk agunan. Pemikiran ekonomi rakyatnya 
 lebih radikal.
 
 3. Prof. Dr. Boediono
 Ekonom Bertangan Dingin
 Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping SBY, Capres Partai Demokrat, ini 
 seorang ekonom profesional bertangan dingin. Tangan dingin Guru Besar 
 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada dan Doktor Ekonomi Bisnis lulusan 
 Wharton School University of Pennsylvania, AS 1979, ini terbukti selama 
 menjabat Menteri Keuangan pada pemerintahan Megawati, Menko Perekonomian 
 Kabinet Indonesia Bersatu (resuffle Senin (5/12/2005), maupun sebagai 
 Gubernur Bank Indonesia.
 
 Selama menjabat Menkeu Kabinet Gotong-Royong, ini berhasil membenahi bidang 
 fiskal, masalah kurs, suku bunga dan pertumbuhan ekonomi. Bersama dalam The 
 Dream Team dan Bank Indonesia, Master of Economics, Monash University, 
 Melbourne, Australia (1972), itu berhasil menstabilkan kurs rupiah pada 
 kisaran Rp 9000-an per dolar AS. Begitu pula dengan suku bunga berada dalam 
 posisi yang cukup baik merangsang kegiatan bisnis, sehingga pertumbuhan 
 ekonomi menaik secara signifikan. 
 http://tokohindonesia.com/ensiklopedi/b/boediono/biografi/index.shtm
 
 Menurut saya Boediono orang yg tepat u mengarsiteki ekonomi bangsa 
 
 4. Ketika berbagai aktivis menentang ADB di Bali beberapa waktu lalu, mana 
 orang-orang dari partai politik . Padahal ADB itu wujud nyata dari 
 neoliberalisme, bahkan karena begitu tunduknya menteri keuangan kepada 
 ADB,sampai-sampai memberi tambahan modal sangat besar, dan lupa rakyat yang 
 sedang menderita kelaparan dan kurang gizi. Di 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Michael Jackson Meninggal Dunia

2009-06-25 Terurut Topik simson gintings

Terlepas dari apapun juga, satu hal yg membuat banyak orang tercenung, dari 
tindakannya dia seperti berkata Let the children come to me. Banyak orang tua 
bergidik.

Yah, begitulah langgam kehdiupan ini, mendapat banyak hal tapi pd saat 
bersamaan kehilangan hal lain yg tak kalah berharganya. Michael kehilangan masa 
kanak-kanaknya (without childhood) demi musik dan ternyata itu membuatnya 
menghadapi banyak skandal yg harus diselesaikan di luar gedung pengadilan.

Musik yg penuh warna. Entah dia merasa bahagia dgn pilihan hidupnya kita hanya 
bisa menduga, sementara kampanye pilpers di sini tidak jua membuat hidup tambah 
nyaman. Kita hanya saksikan percekcokan mulut (tim sukses) yg tidak menarik, 
spt mendengar percekcokan suami istri tetangga sebelah yg tidak ingin kita 
dengar selagi kita bersantap malam dgn lauk pauk pujaan bangsa.



sg






[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kesantunan Anies R Baswedan

2009-06-22 Terurut Topik simson gintings
Kesantunan tidak pada tempatnya malah mengganggu. Dalam hal debat capres, 
apakah memang diutamakan moderator yang santun atau moderator yg bisa membuat 
perdebatan benar-benar terjadi? 

Bisa saja ARB seorang yg cerdas, tapi agaknya bukan seorang pemandu acara agar 
enak ditonton dan menegangkan. Barangkali relevan utk merujuk film 
Frost/Nixon sebagai referensi, sekedar menunjukkan bhw pertanyaan yg tajam 
dan menghujam dapat disampaikan secara santun. 

Saya teringat akan W Karamoy, pewawancara di TVRI jaman dulu (kalau tak silap 
salah satu acara yg diasuhnya Gema Pancasila), mampu menempatkan dirinya 
sejajar dgn pejabat yg dia wawancarainya. Di era itu seorang pejabat bak 
manusia setengah dewa. Tapi tidak terlihat perasaan inferior dalam diri 
Karamoy. Kontras dengan gaya Tuty Adithama yg pada masa itu sangat santun.  

Tapi kalau sopan santun memang jadi utama, orang Kraton Solo atu Yogya 
barangkali sangat cocok jadi moderator acara penting spt debat capres itu. 


sg   



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Debat Tanpa Perdebatan

2009-06-18 Terurut Topik simson gintings
Begitulah kultur politik kita, dianggap tidak pantas berdebat (sanggah 
menyanggah secara frontal). Sopan santun dijunjung demikian tinggi sehingga 
membelunggu dan mengorbankan kreatiftas berpikir.
Maka, kesan mejeng politik tidak bisa tidak muncul di benak kita.

Perdebatan itu jadi tontotan yg membosankan, dan sama tidak bisa dikatakan 
sebagai proses penyeleksian yg seharusnya menarik dan penting.

sg

 

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/06/19/0500381/debat.tanpa.perdebatan
 
 
 Jakarta, Kompas - Perdebatan antarcalon presiden justru tidak muncul dalam 
 acara debat calon presiden yang berlangsung di Studio Trans Corporation, 
 Jakarta, Kamis (18/6). Debat diadakan Komisi Pemilihan Umum.
 
 Debat yang diikuti calon presiden Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang 
 Yudhoyono, dan M Jusuf Kalla itu berlangsung datar, menyerupai tanya jawab 
 karena tidak muncul pandangan yang bisa menunjukkan perbedaan pendapat dan 
 program masing-masing calon.
 
 Debat capres putaran pertama itu bertemakan Mewujudkan Tata Kelola 
 Pemerintahan yang Baik dan Bersih serta Menegakkan Supremasi Hukum dan Hak 
 Asasi Manusia. Diagendakan lima kali debat, tiga di antaranya diikuti capres 
 dan dua lainnya oleh calon wakil presiden.
 
 Debat yang dipandu Rektor Universitas Paramadina, Jakarta, Anies Rasyid 
 Baswedan itu dibagi atas empat tahapan, yaitu penyampaian visi-misi, 
 pendalaman, diskusi dengan kesempatan calon menanggapi pandangan calon lain, 
 serta penutup. Pada sesi ketiga, saat calon diberi kesempatan menanggapi 
 pendapat calon lain, kesempatan untuk menyerang itu tidak dipergunakan 
 mereka.
 
 Misalnya, ketika menyoal perlindungan bagi tenaga kerja Indonesia di luar 
 negeri, Megawati menyatakan akar masalah ada di dalam negeri sehingga 
 perlindungan harus dimulai dari dalam negeri. SBY menanggapinya dengan 
 menyatakan setuju 200 persen. Kalla juga menyebut apa yang disampaikan 
 Megawati dikerjakannya saat ia menjabat Menteri Koordinator Kesejahteraan 
 Rakyat pada masa pemerintahan Megawati.
 
 Ketika diberikan kesempatan menanggapi balik, Megawati hanya berujar singkat, 
 Semua ngikut saya.
 
 Dalam sesi kedua, Anies melontarkan tiga pertanyaan terkait dengan pembahasan 
 Rancangan Undang-Undang (RUU) Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, anggaran 
 pertahanan, dan penyelesaian kasus lumpur Lapindo Brantas. Kalla dan Megawati 
 menekankan agar RUU itu bisa dirampungkan maksimal September 2009 oleh DPR 
 periode sekarang. SBY menyebutkan, jika tidak bisa selesai, presiden punya 
 hak menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu).
 
 Saya sependapat dengan Pak SBY karena yang bisa membuat perppu Pak SBY, 
 kata Kalla.
 
 Soal anggaran pertahanan, Kalla menyebutkan, salah satu upaya membangun 
 militer yang kuat adalah dengan mengupayakan pemenuhan alat utama sistem 
 persenjataan dengan produk dalam negeri. Ia pernah memerintahkan PT Pindad 
 memproduksi 150 panser. SBY lebih menekankan peningkatan anggaran pertahanan 
 secara bertahap. Kebutuhan minimal mencapai Rp 120 triliun, tetapi tahun 2009 
 baru mencapai Rp 35 triliun.
 
 Tebarkan janji
 
 Jawaban yang disampaikan ketiga capres, semalam, juga masih bersifat umum, 
 seperti menyampaikan janji mereka kepada masyarakat. Megawati menyampaikan, 
 untuk menuju pemerintahan yang mengayomi masyarakat, harus dilakukan 
 reformasi birokrasi. Pada saat saya menjadi presiden, saya pernah mencoba 
 melakukan reformasi birokrasi ini, birokrasi diperbaiki, kesejahteraan juga 
 perlu ditingkatkan, katanya lagi.
 
 Di sisi lain, SBY mengawali dengan pertanyaan tentang pentingnya pemerintahan 
 yang baik. Sebagian sasaran tercapai, tetapi ada yang belum tercapai. Dalam 
 situasi krisis global, oleh banyak negara kita dianggap lebih siap. Kondisi 
 kita sekarang lebih baik dibandingkan 11 tahun yang lalu, ungkapnya.
 
 Kalla mengungkapkan mengenai pemerintahan yang efektif dan bersih mulai dari 
 tingkat pusat sampai daerah, mulai dari presiden sampai lurah. Kita harus 
 mempunyai sistem pemerintahan yang efektif dari atas sampai ke bawah, tetapi 
 aspirasi harus digali dari bawah ke atas, katanya.
 
 Ruangan untuk debat juga penuh sesak dengan undangan. Tim sukses ketiga 
 pasangan capres-cawapres, pejabat negara, tokoh masyarakat, sampai dengan 
 artis dan pengusaha ikut menyaksikan debat itu.
 
 Lebih menjanjikan
 
 Secara terpisah, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Ifdhal Kasim di 
 Jakarta, Kamis, menilai, meski ketiga capres menunjukkan intensi terhadap 
 persoalan HAM masa lalu dan masa kini, Kalla memiliki perhatian lebih dengan 
 membuka peluang pada proses penegakan dan pemenuhan keadilan bagi korban 
 pelanggaran HAM. Selain mengakui ada pelanggaran HAM masa lalu, Kalla tidak 
 hanya melihat proses rekonsiliasi sebagai sarana, tetapi juga membuka peluang 
 pengadilan HAM.
 
 Hal itu ditunjukkan Kalla dengan mengatakan, jika ada yang salah 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: OMNI di hakimi masyarakat

2009-06-13 Terurut Topik simson gintings
Siapa sebenarnya yang menjebloskan Prita ke dalam bui? RS OMNI atau pihak 
kejaksaan (plus polisi)?

Soal suicidal PR yg dilakukan oleh RS OMNI itu merupakan kekonyolan mereka yg 
akibatnya hrs mereka tanggung sendiri. Hanya saja dari segi hukum, saya setuju, 
bukan jadi tanggung jawab RS OMNI bila Prita sempat masuk bui. Soalnya ada 
undang-undang yang mendasari keputusan itu. Soal kepincangan pelaksanaan UU itu 
yg tidak mempertimbangkan faktor lain (Parita mempunyai dua anak kecil dan 
seorang masih menyusu), itu adalah kesalahan aparat penegak hukum.

Karena rata-rata orang Indonesia punya pengalaman buruk dengan rumah sakit 
kita, dukungan moril terhadap Prita membanjir dan ada pula yg emosional tanpa 
penilaian obyektif.

Banyak pelajaran yg bisa kita petik dari kasus ini.

sg

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Riqzan Radtam sazrt@... 
wrote:

 Saya sangat mendukung ibu Prita dalam hal ini.
 Menurut pendapat saya pihak manajemen RS OMNI kurang proposional dalam
 menanggapi kasus ibu Prita, sehingga bagai peribahasa 'karena nila
 setitik rusak susu sebelanga'.
 Seperti pada umumnya sebuah institusi, suatu kesalahan dapat
 diakibatkan hanya oleh beberapa oknum tetapi pihak RS OMNI main
 shortcut langsung mengarah pada ibu Prita.
 Pada dasarnya masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan, maka yang
 dibutuhkan adalah dokter dokter yang berkulitas...

 Salam


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Manohara Menyesal Menikah dengan Fakhry

2009-06-02 Terurut Topik simson gintings
Sikap menyesal merupakan koreksi terhadap tindakan di masa lalu. Apakah 
pernikahan itu tempo hari sesuatu yg harus, tidak terelakkan? Karena bukan 
suatu keterpaksaan, Manohara sebenarnya punya pilihan, dan dia telah memilih 
(atas anjuran skondan utama), maka dia pun harus menanggung segala akibatnya.

Cuma melihat lagak ibunya di depan kamera tv, timbul kesan penderitaan 
anaknya itu dijadikan barang dagangan utk kepentingannya sendiri. Tidak ada 
tampak duka nestapa tercermin di raut wajanya. Senyum di bibirnya diatur 
sedemikian rupa agar dia tampak cantik dan menarik.

Kalau dlm acara peringatan hari ibu kita membayangkan sosok ibu seperti dia, 
ambruklah penghayatan kita tentang keluhuran seorang ibu.

Ada yg bilang, kebanyakan persoalan dalam hidup kita hasil ciptaan kita 
sendiri. Memang demikian adanya.

Jangan kau menyesal Manohara. Paras elok atau buruk muka masing-masing punya 
untung-malangnya sendiri. Begitulah hukum besi kehidupan di dunia fana ini. 
Tidak seperti dalam dongeng dengan pangeran yang gagah dan baik budi. Kau telah 
mencicipinya. Kami juga telah mencicipi pahitnya empedu kehidupan, bukan di 
istana, tapi gubuk kami, yg bermimpi ttg ekonomi kerakyatan.

sg





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Prabowo: Indonesia Diremehkan karena Miskin

2009-06-02 Terurut Topik simson gintings
Petuah orang tua di kampung saya begini: kalau hidupmu miskin, janganlah 
gampang tersinggung.

Sudah hukum alam rupanya, orang miskin dianggap enteng, tidak hanya dlm 
hubungan antar manusia, juga dlm hubungan antar bangsa.

Apa yg dikatakan Prabowo itu bukan hal baru, saya kira itu aksioma kehidupan. 
Queen Anne is dead

Dosa siapa kalau alat-alat militer kita tua dan macet? Dosa siapa ketika 
dilakukan pembelian barang acap kali terjadi penggelembungan harga (mark up)?

Berani bertaruh, Malaysia akan terus melakukan manuver militernya di Ambalat. 
Mau marah? How?  Marah secara efektif memerlukan alat pendukung lho, alat 
penggentar. Kalau tidak, kita marah orang lain malah terpingkal-pingkal. Ikan 
lele berlagak jadi Moby Dick, kata pengamat.


sg



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/01/21150449/Prabowo.Indonesia.Diremehkan.karena.Miskin.
 
 JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil presiden Prabowo Subianto menilai sengketa 
 kawasan perbatasan di Ambalat dengan Malaysia salah satunya terjadi lantaran 
 kekuatan armada perang TNI tidak lagi ditakuti lantaran minimnya alokasi 
 anggaran pertahanan yang mampu diberikan pemerintah.
 
 Minimnya alokasi anggaran berdampak kemudian pada kemampuan TNI menyediakan 
 dan memelihara peralatan utama sistem persenjataan (alutsista) mereka. 
 Padahal, upaya menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik 
 Indonesia (NKRI) adalah harga mati yang tidak bisa ditawar.
 
 Pernyataan itu disampaikan Prabowo, Senin (1/6), seusai hadir dalam acara 
 peringatan delapan windu hari lahir Pancasila di Hing Puri Fatmawati , yang 
 juga kediaman putra bungsu Proklamator RI Ir Sukarno, Guruh Sukarno Putra.
 
 Saya minta kearifan dari para pemimpin kedua belah pihak, terutama Malaysia. 
 Namun tetap persoalan kedaulatan dan keutuhan NKRI seharusnya menjadi harga 
 mati. Saya berharap untuk masalah ini akan ada penyelesaian yang sebaik 
 mungkin, ujar Prabowo.
 
 Lebih lanjut Prabowo mengingatkan, Indonesia memang sering dilecehkan oleh 
 negara-negara lain, terutama sejumlah negara tetangga, lantaran posisi 
 Indonesia yang secara ekonomi masuk dalam kategori lemah. Hal itu berdampak 
 kemudian pada kemampuan pertahanannya.
 
 Menurut Prabowo, ada hubungan yang sangat erat antara sektor ekonomi dan 
 pertahanan. Jika perekonomian suatu negara kuat maka pertahanannya pun 
 dipastikan juga berada dalam kondisi kuat lantaran negara itu mampu 
 mengadakan teknologi persenjataan yang dibutuhkan.
 
 Dengan begitu sangat urgent bagi Indonesia kembali memperkuat 
 perekonomiannya. Sekarang ini ada banyak kekayaan kita yang tidak lagi kita 
 kuasai. Akibatnya, banyak negara meremehkan karena Indonesia dianggap miskin 
 dan tidak punya apa-apa. Tambah lagi kemarin banyak pesawat TNI kecelakaan, 
 ujar Prabowo.
 
 
 DWA





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ekonomi Kerakyatan

2009-05-31 Terurut Topik simson gintings
Kebetulan saya juga nonton acara di TVRI itu, kesan saya Prabowo belum 
sepenuhnya memahami konsep ekonomi rakyat, karena dalam kesempatan lain dia 
mengutamakan pertumbuhan ekonomi.
 
Agaknya masih relevan tulisan Prof Mubyarto tahun 2004 ini :
 
'Tidak terlalu sulit bagi para Capres/Cawapres untuk mengkampanyekan 
program-program yang benar-benar dapat memberdayakan ekonomi rakyat asal 
pengertian ekonomi rakyat dipahami secara benar. Ekonomi rakyat adalah 
ekonominya wong cilik yang telah tergeser, terjepit, dan tersingkir, ketika 
pemerintah Orde Baru memprioritaskan kebijakan, strategi, dan 
program-programnya pada tujuan pertumbuhan ekonomi tinggi sekaligus dengan 
mengabaikan atau menunda pemerataannya. Kini dengan paradigma baru yang 
menomorsatukan pemerataan dan keadilan sesuai asas-asas ekonomi Pancasila, maka 
pemberdayaan ekonomi rakyat harus dijadikan kebijakan, strategi, dan 
program-program utama.
 
Kami anjurkan para Capres/Cawapres tidak memilih menggunakan istilah “UKM” yang 
salah kaprah, dan lebih baik mengunakan istilah ekonomi rakyat yang setiap 
orang yang “tidak terpelajar” pun mengerti persis artinya, yang merupakan 
istilah dan konsep yang sudah dipakai Bung Karno dan Bung Hatta sejak zaman 
pergerakan kemerdekaan.
 
http://www.ekonomirakyat.org/edisi_22/artikel_4.htm
 
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, P Giri Hatmoko masg...@... wrote:

 Beberapa waktu lalu, saya melihat sebuah Dialog yang mengupas tentang Ekonomi 
 kerakyatan antara Prabowo Subianto dengan beberapa guru besar ekonomi dari FE 
 UI, yang disiarkan oleh TVRI. Disitu ada narasumber, Prof Dr Sri Edi Swasono, 
 seorang guru besar ekonomi dan tokoh koperasi yang pernah saya kenal 
 tulisan-tulisannya.
 Apakah rekan2 anggota milis ini memiliki kontak emailnya, bagaimana kalau 
 beliau kita undang ke milis ini untuk kita ajak diskusi tentang ekonomi 
 kerakyatan tersebut ?

 Salam


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ekonomi Kerakyatan

2009-05-31 Terurut Topik simson gintings
Pertumbuhan ekonomi 2 digit tapi tumbuhnya dinikmati rakyat, wah kalaulah hal  
itu mungkin...sungguh sebuah keajaiban. Angka pertumbuhan selalu menjadi target 
 para ekonom noeliberal dan begitu juga anjuran Bank Dunia kemana-mana (plus 
liberalisasi).

Bagi penganut mazhab ekonomi rakyat, bukan pertumbuhan yg jadi priroitas, 
menlainkan   kualitas pertumbuhan yang mengarah untuk  memantapkan demokrasi 
ekonomi.

Revrisond Baswir dalam artikelnya menanggapi pidato pengukuhan Budiono sebagai 
guru besar ekonomi di UGM tahun 2007 menulis :

Pertumbuhan yang berkualitas harus dilihat baik pada segi proses, 
keberlanjutan, maupun implikasinya terhadap kemandirian ekonomi nasional. 
Pertumbuhan ekonomi yang tersebar, tidak akan bermanfaat jika bersifat 
teknokratis dan memperdalam cengkeraman neokolonialisme. 
(http://www.prakarsa-rakyat.org/artikel/fokus/artikel.php?aid=16091)

Itulah pandangan penganut ekonomi rakyat. Tapi kalau Prabowo mengatakan akan 
menerapkan ekonomi rakyat tapi pd saat yg sama dia canangkan angka pertumbuhan  
2 digit, saya kira itu kontradisi, ibarat orang yg mau hidup saleh, tapi dia 
juga ingin mereguk kenikmatan dunia.

Atau, bisa juga Prabowo  tidak punya konsep yg mantap ttg apa itu ekonomi 
rakyat dan apa itu noeliberal. Tulisan I Wibowo di harian Kompas Sabut 30 Mei 
2009 Menjual Warga Negara, sangat bagus  menguraikan betapa mengerikannya 
faham neoliberal itu.

Banyak bangsa  yg pecaya globalisasi tidak dapat dihindari, harus diterima. 
Mendiang Prof Mubyarto   percaya kita bisa mensiasati globalisasi, dengan 
Ekonomi Pancasila, bukan dgn teori ekonomi neoklasik. Dengan cara kita sendiri.

Persoalannya soal percaya (diri), mau percaya mashab yg mana. Hidup adalah soal 
pilihan, kata Arthur Miller. Mubyarto tetap konsisten sampai akhir hayatnya 
(sekalipun konsep Ekonomi Pancasila-nya mendapat gempuran dari pemerintahan 
Orba, istilah yg dia pakai ditenggelamkan, tapi Mubyarto tidak pernah surut 
dari apa yang sangat dia yakini. Dia memilih dengan teguh. Dia benar-benar 
orang  meredeka).


sg


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Haniwar Syarif hani...@... wrote:

 bukankah dua dua nya perlu pak

 pertumbuhan  2  digits


 tapi tumbuhnya  di  nikmati rakyat banyak ?


 gak salah dong

 HS


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ekonomi Pancasila

2009-05-28 Terurut Topik simson gintings
Berkut cuplikan berita di harian Kompas (Senin, 10 November 2003,  Makna 
Kebangsaan Direnungkan di Eropa 
http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0311/10/ln/660790.htm)  tentang acara 
peringatan Hari Sumpah Pemuda yang diselenggarakan oleh PERKI (Persekutuan 
Kristen Indonesia) Eropa tanggal  24 Oktober 2003 di kota Tulln, Austria.  
Prof. Mubyarto menyampaikan makalah Ekonomi Pancasila Menggugat Kebudayaan 
Neo-Liberal.
 
Mubyarto, Guru Besar Ekonomi UGM, yang baru saja memasuki masa pensiun juga 
diundang ke Wina untuk membacakan makalah yang disampaikannya di depan kongres 
kebudayaan di Bukittinggi seminggu sebelumnya. Ekonom yang sederhana ini 
menggarisbawahi keyakinannya bahwa bangsa Indonesia harus percaya pada kekuatan 
sendiri dan meninggalkan ketergantungan pada pinjaman/modal asing.
 
Mubyarto yang sedang dirundung malang (karena merasa tidak dipercaya orang), 
sebenarnya tidak berdiri sendiri karena Kwik Kian Gie yang juga seorang ekonom 
berpendapat demikian pula.
 
Dalam tulisannya Menggugat Budaya Neoliberal, Mubyarto mengkaji secara kritis 
perjalanan kebangkitan nasional Indonesia (sejak tahun 1879, kebangkitan 
Kartini hingga Orde Reformasi 1998) dari sudut pandang ekonomi. Periode paling 
lama (32 tahun) adalah Orde Baru, dicapai melalui kestabilan politik tanpa 
mengandalkan kekuatan sendiri.
 
Yang terjadi adalah sikap over confidence, ditunjang banjirnya modal asing dan 
akibatnya adalah utang yang menumpuk. Akhirnya setelah setengah abad merdeka, 
rakyat Indonesia tetap saja terjajah (dijajah oleh ekonomi asing). Ini sudah 
diperingatkan oleh ahli ekonomi Ridlo Eisy (1990) bahwa …penjajahan tetap 
berlangsung sampai saat ini tetapi dalam bentuk yang lebih halus, meskipun daya 
hisapnya justru lebih hebat dan lebih sulit melawannya…. Bentuk paling umum 
adalah penjajahan ekonomi lewat cengkeraman perusahaan multinasional (MNC).
 
Warisan sistem ekonomi penjajah dalam arti pengisapan terus berlangsung dalam 
periode Orde Baru. Daerah yang kaya sumber alamnya diisap oleh pemerintah pusat 
(Kalimantan Timur, Riau, Irian Jaya). Melalui indikator PDRB (per kapita) dan 
nilai pengeluaran konsumsi (per kapita) diketahui bahwa sebagian besar PDRB 
tidak dinikmati oleh penduduk (daerah) setempat. Misalnya, tahun 1996, 100 
nilai PDRB dari Kaltim hanya 13 persen yang dinikmati penduduk setempat, 
sisanya yang 87 persen diisap oleh pemerintah pusat. Anehnya, waktu modal asing 
banyak yang lari dari RI (2000), dampaknya justru positif terhadap ekonomi 
daerah. Persentase pengisapan atas Kaltim menurun dari 87 persen menjadi 76 
persen.
 
Kesimpulan, tak benar bahwa banyaknya modal asing, termasuk pinjaman dari IMF, 
yang sebagian besar juga diselewengkan, akan menghasilkan manfaat bagi 
perekonomian rakyat. Semangat berdiri di atas kaki sendiri sudah dicanangkan 
oleh para mahasiswa Hindia-Belanda di Belanda dalam manifesto politik tahun 
1925. Di situ mereka berikrar bahwa Pemerintah Hindia-Belanda sebaiknya tidak 
dipegang oleh orang Belanda; dalam perjuangan kemerdekaan, bangsa 
Hindia-Belanda tidak perlu bantuan siapa pun (swadaya); dan kemerdekaan yang 
dicita-citakan mustahil tanpa persatuan suku-suku bangsa yang ada.
 
Mubyarto berkesimpulan, Indonesia sebaiknya meninggalkan paham ekonomi 
neoliberal yang jelas menguntungkan negara-negara industri maju saja. Ekonomi 
Pancasila-lah yang tepat untuk Indonesia. Melalui paham ekonomi kerakyatan 
berdasarkan asas gotong-royong dan melepaskan diri dari ketergantungan modal 
asing, kita kembali pada semangat UUD 45 yang dicetuskan oleh para pendiri 
NKRI.
 
 sg 
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Final Liga Champions: MU vs Barcelona

2009-05-27 Terurut Topik simson gintings
Saya pendukung setia Liverpool, jadi dukung Barca. Ini tidak sama dgn analogi, 
karena istri sendiri sedang berhalangan sementara, lalu dukung istri 
tetangga dgn sementara pula.

Ataupun, karena tidak sreg dgn calon yg didukung oleh partai sendiri, dukung 
capres dari partai lain.

sg




--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, rzain rz...@... wrote:

 Aq fans ke22nya tetapi kali ini Barca yang lebih baik, kebalikan di Pilpres 
 incunbent yang menang.


 --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, EKO KERTAJAYA id050_alt@ 
 wrote:
 
  waah .sama dong mas...jagoin barcelona.
  jangan biasakan memilih incunbent :-]


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Boediono Memang Penganut Neoliberal?

2009-05-25 Terurut Topik simson gintings
Saya kira menarik bila kita  melihat isu ini secara substantif. Kweek menantang 
Pak Budiono secara terbuka utk berdebat. Kalau kita berapriori bhw Pak Budiono 
bukan penganut mashab neoliberalisme, maka segala serangan dari pihak lain kita 
anggap omong kosong. Sebaliknya, kalau kita berapriori bhw semua tuduhan itu 
benar, maka kita beranggapan semua sanggahan itu omong kosong. Sikap yg mana 
pun kita ambil kita tidak berpikir obyektif.

Kwik sudah ajukan tantangan kepada Budiono utk naik ke atas gelanggan utk 
melakukakn pi bu secara intlektual.

Kalaulah tantangan itu dilayani oleh Pak Budiono, kita (rayat) akan mendapat 
pelajaran yg sangat berharga, daripada sekedar melontarkan tuduhan-tudah 
normatif, kita tidak akan dpt apa. Kweek punya alasan mengapa dia menganggap 
Pak Budiono penganut mashab neoliberlaisme. Pak Budiono  juga punya 
argumentasinya sendiri bahwa beliau bukan penganut mashab itu. 
Siapa yg benar? Apa indikatornya? 

Karena Pak Budiono sekarang sudah menjadi figur politik, tantangan Kweek itu 
pasti dihitung untung ruginya. Itu yg membuat harapan itu tidak akan terwujud.

Saya kutipkan tantangan Kwik dari situs KB Antara di bawah ini. 


sg



http://www.antara.co.id/en/arc/2009/5/23/kwik-challenges-boediono-for-debate-on-neo-liberalism/

Kwik challenges Boediono for debate on neo-liberalism

Jakarta (ANTARA News) - Kwik Gian Gie, a former chief economic minister, has 
challenged vice presidential candidate Boediono to hold a debate on 
neo-liberalism and its practice in Indonesia to prove the latter`s real 
predispositions as an economist.
I challenge Boediono and other members of the Berkeley mafia to hold a debate 
about it (neo-liberalism) because I am quite convinced Boediono is in a 
position where he hates the state`s role in the market, Kwik said in a public 
discussion themed Self-reliant Economy versus Neo-liberal Economy here 
Friday. 

He said he had a lot of proof that Boediono, former economic affairs 
coordinating minister in President Susilo Bambang Yudhoyono`s cabinet and later 
Bank Indonesia governor, was a strong advocate of the free market and against 
any form of state intervention. 

Therefore, he said, he very much doubted the sincerity of Boediono`s recent 
statement that the market needed to be regulated by the state and Indonesia 
must be freed from IMF and World Bank intervention. 

In Kwik`s view, Boediono`s appointment as Susilo Bambang Yudhoyono`s running 
mate in the upcoming presidential election was all the more proof that the 
present administration was far from committed to achieving economic 
self-reliance, and that this would remain so if the Susilo Bambang 
Yudhoyono-Boediono pair won the election. 

Kwik was coordinating minister for economic affairs in the Megawati 
Soekarnoputri administration from 2001 to 2004. (*)





  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hentikan Perdebatan Soal Teori Darwin !

2009-02-19 Terurut Topik simson gintings
Anda sendiri bertingkah spt paus dgn mengatasnamakan sains!,
memandang sejarah dengan geram, dengan keyakinan yg dogmatis,
berdasarkan sikap yg dari sononya sudah miring terhadap segala
sesuatu yg berkaitan dengan otoritas Paus (soal itu urusan pribadi
anda sih). Sebelumnya dlm topik pernyataan Paus ttg homoseks bbrp
waktu lalu sikap anda juga spt itu.

Soal pandangan orang lain, ah itu saya kutip karena saya merasa
pendapat tsb sbg informasi tambahan sbg bahan pertimbangan. Saya
tidak bersembunyi di belakang punggung orang lain bung, tidak bung,
apalagi sekedar berdiskusi di forum ini (saya bukan guru atau dosen,
tidak siapa-siapa), jadi tidak ada reputasi yg jadi taruhan.

Selama ini banyak orang yg menggambarkan Galileo sebagai pihak
yg lemah. Gara-gara mempertahankan pendapatnya yg bertentangan dgn
pandangan gereja maka dia ditindas oleh otoritas gereja Katholik.
Padahal bbrp pakar berpendapat bhw pd awalnya Paus bersimpati dgn
temuan-temuan Galileo. Tapi karena sikap Galileo yg arogan dan ngoceh
kesana kemari soal Alkitab utk mendukung temuannya itu, terjadilah
peristiwa yg sudah kita ketahui bersama bagaimana akhirnya.

Pd masa itu kekuasan Paus/gereja Katholik memang sangat besar shg
ketersinggungan gereja menjadi masalah yg serius (harap jangan
diberikan penilian yg besifat normatif thdp kuatnya otoritas Gereja
Katholik pada masa itu. Bila tidak, anda akan memandang sejarah
dengan sikap geram dan nafas yg mendengus-dengus karena emosi).

Mudah-mudahan tulisan ini tdk anda kritisi pula spt menguji sebuah
karya ilmiah...! He he he..

sg



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, manneke budiman
hepaest...@... wrote:

 Enggaklah Bung, Anda tak cuma sekadar memberikan informasi lain
atau hanya mengutip pandangan orang. Ada opini Anda yang sangat
jelas kok di situ. Jangan sembunyilah di belakang punggung orang lain
untuk pendapat pribadi yang Anda lontarkan sendiri. Kutipan dan info
dari smber lain itu kan cuma Anda pakai untuk mendukung opini pribadi
Anda.
 �
 Tidak ada buku yang tidak ada gunanya. Tapi kegunaan terbesar
sebuah buku tidak terletak pada keempukannya untuk bisa ditelan bulat-
bulat, melainkan terletak pada kemampuannya untuk membangkitkan daya
kritis pembacanya. Ini mungkin beda antara cara Anda dan cara saya
melihat buku.
 �
 Tidak ada kemungkinan lain yang saya tolak kecuali kemungkinan
ngawur yang tak masuk akal dan yang sudah menganggap dirinya final,
bukan lagi sebagai sebuah kemungkinan.
 �
 Saya terima kok kemungkinan bahwa Galileo arogan. Apakah ada
tertulis di posting saya bahwa saya membantah itu? Tapi, pada saat
yang sama saya juga menerima kemungkinan bahwa Paus pun arogan.
Makanya saya bilang, ketika dua orang arogan berhadapan, maka yang
jahat adalah yang memakai kekuasaan yang dimilikinya untuk membungkam
rivalnya. Faktanya, yang melakukan hal itu adalah Paus, bukan
Galileo. Anda mau nggak menerima kemungkinan ini?
 �
 Udah ngerti belum sekarang?
 �
 manneke


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hentikan Perdebatan Soal Teori Darwin !

2009-02-16 Terurut Topik simson gintings
Archbishop Canterbury pd tahun 1921 bertanya kepada Albert Enstein 
ttg padangannya apakah teori relativitas akan mempunyai dampak 
terhadap teologi. Enstein menjawab, Tidak ada. Karena teori 
relativitas relatif murni ilmu pengetahuan dan tidak ada kaitannya 
dengan agama. 

Galileo tidak memberikan jawaban seperti itu kepada Paus Urban VIII. 
Melainkan dengan sikap yg arogan dia bersikeras bahwa hanya ilmu 
pengetahuan yang dapat memberikan kebenaran tentang alam semesta. 
Sekalipun dia bukan seorang teolog dia mulai melibatkan diri dengan 
teolgia dgn menggunakan ayat-ayat Alkitab untuk mendukung 
pandangannya. 

Menurut  Wade Rowland dalam bukunya Galileo's Mistake: A New Look at 
the Epic Confrontation between Galileo and the Church mengatakan : 
Galileo was an arrogant insistence that science, mathematics, and 
the empirical precepts of the scientific method are the sole means of 
understanding the universe and knowing the truth.

Sejalan dengan itu Dr. Francis Collins, Director, National Human 
Genome Research Institute, penulis buku The Language of God: A 
Scientist Presents Evidence for Belief dalam sebuah wawancara 
mengatakan , The story of Galileo is an interesting one. But I think 
it might be fair to say that Galileo's greatest mistake was being a 
bit arrogant in the way he presented his own views and insulting the 
pope who, prior to that, had been fairly sympathetic with Galileo's 
conclusions. Basically the pope couldn't let Galileo get away with 
this kind of insult.



sg
 
 
 SEPUTAR KASUS GALILEO GALILEI
 (RELASI ANTARA SAINS DAN AGAMA)
 
 Galileo Galilei memang pernah divonis oleh suatu dewan tinggi agama
 Gereja Roma karena berpijak pada pengamatan2 nya lewat teleskop yang
 pada waktu itu masih langka. Galileo mengajukan tesis bahwa bukan
 matahari yang bergerak mengitari bumi yang diam, melainkan bumilah
 yang mengitari matahari yang diam. Ia memperteguh teori Copernicus
 yg lebih dulu menulis gerak planet2 mengitari matahari. Perdebatan
 panjang yang berakhir dengan pengucilan Galileo (dipenjara).
 Namun yang merisaukan saya adalah banyak sekali penyelewengan
 kebenaran historis, maupun salah kaprah dari segi ilmu pengetahuan
 itu sendiri diseputar kasus Galileo ini. Oleh karena itu saya
 ingin membagikan kerisauan saya tentang 2 hal dalam kasus Galileo
 ini, yang pertama adalah mengenai manipulasi kebenaran historis
 tentang hukuman mati bagi Galileo, dan yang kedua adalah tentang
 teori Heliosentris Galileo.
 Dalam hal yang pertama, ada beberapa artikel yang tidak setia pada
 kebenaran historis tentang kasus ini menulis: Galileo dihukum mati
 oleh pengadilan Gereja th 1663 (Majalah Forum, th V, 18 Okt 1996).
 Padahal Galileo tak pernah dijatuhi hukuman mati oleh siapapun. Juga
 Jakarta Post, 12 Januari 1997 menulis: Galileo was stretched on the
 rack (artikel berjudul The Ancient Battle between science and
 religion dan diambil dari harian the Guardian). Padahal Galileo tak
 pernah disiksa oleh siapapun. Yang lebih dramatis adalah salah satu
 artikel yang ditulis oleh seorang The Re-Educator  Mind Navigator
 dalam artikel Becoming a Money Magnet ada alinea yang
 berbunyi: Hmm, sesuatu yang tampaknya melawan arus bukan berarti
 salah, kan ? Ingat kasusnya Galileo? Galileo adalah orang yang
 berani berkata bahwa matahari adalah pusat tata surya padahal main-
 stream saat itu menyatakan bahwa bumi sebagai pusat tata surya. Ia
 bahkan sampai dihukum mati, dengan dibakar hidup-hidup, karena
 dianggap sesat dan tidak mau menarik pernyataannya. 
 Sedangkan suara sejarah yang resmi menyebutkan Sesudah proses
 pengadilan (1633) Galileo dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
 Tetapi, Galileo's sentence was then commuted to  move back to his
 country estate near Florence, where he resumed his writing. His
 Discourses Concerning Two New Sciences, regarded by many as his
 greatest scientific contribution, was published in 1638 (The
 Encyclopedia of Religion, Vol 5, NY: Macmillan Publishing Company,
 and London: Collier Macmillan Publishers, 1987; Article Galileo
 Galilei, hlm. 465-467).
 ...Dalam hal yg kedua, teori Galileo maupun semua teori fisika
 lainnya valid sebelum ada yang mematahkan. Namun sejak Albert
 Einstein meyakinkan civitas para cendekiawan tentang betapa
 relatifnya ruang dan waktu, ternyata Galileo pun salah. Inilah yang
 belum disadari oleh para pendukung Galileo walaupun usia teori
 relativitas Einstein sudah lebih dari 100 tahun! Bergerak dan tak
 bergerak dalam pandangan ilmiah ruang-waktu sejak Einstein sudah
 sangat relative, sangat canggih perhitungannya, tidak sesederhana
 yang dihayati spontan indrawi oleh kita kaum awam.
 Untuk memahami penyederhanaan teori ini, pertama-tama kita sebaiknya
 mengerti dulu apa yang dimaksud dengan gerak dalam ilmu fisika. Jika
 kita menyatakan suatu benda bergerak, maka ada benda yang
 kedudukannya berubah relatif terhadap benda lain. Misalnya, pedagang
 rokok dalam kereta api yang bergerak relatif terhadap kereta, kereta
 bergerak 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hentikan Perdebatan Soal Teori Darwin !

2009-02-16 Terurut Topik simson gintings
Bukan soal membela yg tertindas bung, sekedar berikan informasi lain,
utk melihat persoalan itu secara lebih luas. Saya hanya mengutip
pandangan dari orang yg juga mendalami masalah pertentangan antara
sains dgn agama.

Dgn prinsip anda spt itu tampaknya penelitian orang lain spt buku
Wade Rowland Gaileo's Mistake: A New Look at the Epic Confrontation
between Galileo and the Church tidak ada gunanya...

Sungguh anda memang orang yg berwawasan luas (tapi sangat menutup
diri terhadap kemungkinan lain.)


sg




--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, manneke budiman
hepaest...@... wrote:

 Lha? Bukankah Galileo seorang pastur? Juga Copernicus. Jadi ya
pasti ngerti dong ayat-ayat kitab.
 �
 Galileo arogan, Paus bisa pake kekuasaan untuk membungkam. Kalo
Paus yang arogan kaya gitu, Galileo bisa ngelawan pake apa? Dua orang
arogan ketemu, yang kesalahannya lebih besar adalah yang pake
kekuasaan untuk membungkam lawannya.
 �
 Jangan bela penguasa, tapi belalah yang ditindas oleh penguasa itu.
Siapapun si penguasa dan si tertindas.
 �
 manneke


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Yudhoyono Dinilai Sudah Tak Nyaman dengan Kalla

2009-02-12 Terurut Topik simson gintings

Yang menarik Tjahjo Kumolo tertawa, meskipun spt diakuinya, tidak ada 
yang lucu. Tertawa tdk mesti karena ada hal yang lucu, ujarnya.

Berarti cita rasa lawaknya memang kelas tinggi. Sama halnya dengan 
banyak orang, selalu tertawa melihat tingkah polah para politisi 
kita. 

Dunia politik di republik ini panggung pertunjukan black comedy.


sg


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus 
Hamonangan agushamonan...@... wrote:

 http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/12/02060535/
yudhoyono.dinilai.sudah.tak.nyaman.dengan.kalla
 
 
 Jakarta, Kompas - Susilo Bambang Yudhoyono dinilai sudah merasa 
tidak
 nyaman berduet dengan Jusuf Kalla. Hal itu ditandai dengan tidak
 segera dipastikannya sedari awal bahwa duet ini akan terus 
dilanjutkan
 dalam Pemilu 2009.
 
 Atas dasar penilaian itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari
 mengusulkan kepada Partai Golkar untuk segera mencarikan pasangan 
bagi
 Kalla guna menghadapi Pemilu 2009.
 
 â€#65533;Kalau SBY merasa nyaman dengan JK, sudah dari sejak lama 
ditetapkan.
 Dengan SBY tidak sebut-sebut nama itu sudah tanda-tanda. Apa yang
 tidak dikatakan itu lebih kuat dari yang diucapkan,â€#65533; papar Qodari,
 Rabu (11/2).
 
 Meski demikian, menurut Qodari, Kalla sebaiknya tidak diduetkan 
dengan
 Sutiyoso, seperti yang direncanakan Ketua Fraksi Partai Golkar Priyo
 Budi Santoso. Kalla justru lebih baik diduetkan dengan Sultan 
Hamengku
 Buwono X yang juga kader Golkar atau dengan ketua umum partai 
politik
 menengah, seperti Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan
 Pembangunan, atau Partai Kebangkitan Bangsa.
 
 Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono
 menyatakan, bagi Partai Golkar, tidak masalah sampai sekarang
 Yudhoyono belum memastikan Kalla sebagai calon wakil presiden pada
 Pemilu 2009.
 
 Agung Laksono juga menegaskan, pernyataan Priyo soal Kalla akan
 dipasangkan dengan Sutiyoso merupakan pernyataan perorangan, bukan
 sikap partai. Calon presiden dan calon wakil presiden dari Partai
 Golkar baru akan ditetapkan setelah pemilu legislatif. Dewan 
Pimpinan
 Pusat (DPP) Partai Golkar juga baru meminta pengurus partai di
 kabupaten, kota, dan provinsi untuk mengusulkan tujuh nama calon
 presiden untuk kemudian dilakukan survei dan setelah itu akan
 ditetapkan sebagai calon presiden dari Partai Golkar.
 
 Menanggapi munculnya keinginan Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi
 Santoso untuk menduetkan Kalla dengan Sutiyoso, Ketua DPP Partai
 Demokrat Anas Urbaningrum, dalam kesempatan terpisah, menegaskan 
bahwa
 wajar jika Golkar sebagai partai besar dan berpengalaman berpikir
 untuk mengajukan calon presiden atau calon wakil presiden.
 
 Ditertawakan
 
 Secara terpisah, walaupun mengaku tidak melihat ada satu hal pun 
yang
 lucu dalam konflik antara Partai Golkar dan Partai Demokrat, Ketua
 Fraksi PDI-P DPR Tjahjo Kumolo menilai kejadian itu membuatnya 
tertawa.
 
 Tjahjo menanggapi soal ketersinggungan Partai Golkar atas pernyataan
 Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Achmad Mubarok yang dinilai
 menghina dan meremehkan.
 
 â€#65533;Saya melihat itu jadi tertawa. Tetapi, kalau ditanya lucunya di 
mana,
 menurut saya, kan tertawa itu tidak harus karena ada yang lucu, toh?
 Ha-ha-ha. Kejadian seperti itu sangat unik dan mungkin cuma terjadi 
di
 Indonesia. Sejumlah media massa bahkan menjadikannya berita utama 
hari
 ini,â€#65533; ujar Tjahjo.
 
 Menanggapi sejumlah analisis yang menyebutkan adanya kemungkinan
 â€#65533;pecah kongsiâ€#65533; antara pasangan Yudhoyono dan Kalla dalam 
 Pemilu 
2009,
 Tjahjo menilai, kemungkinan seperti itu hanya diketahui dan bisa
 dijelaskan oleh keduanya.
 
 Menurut peneliti dari Centre for Strategic and International Studies
 (CSIS), J Kristiadi, jika Partai Golkar dan Partai Demokrat gagal
 mengelola persoalan yang muncul, hal itu dapat berdampak pada
 keberlangsungan koalisi mereka. Namun, di sisi lain, persoalan yang
 saat ini muncul di antara kedua partai itu, menurut Kristiadi, dapat
 menjadi sarana mengembangkan koalisi yang sudah ada.
 
 Menurut Kristiadi, kedua pemimpin partai tersebut selayaknya 
membangun
 dan mengembangkan politik kenegarawanan. Ia berharap kedua partai 
itu
 tidak tenggelam dalam konflik tersebut.
 
 â€#65533;Jusuf Kalla maupun Susilo Bambang Yudhoyono sebaiknya segera 
meredam
 jajarannya untuk tidak lebih jauh masuk dalam persoalan itu,â€#65533; 
katanya.
 
 Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Achmad Mubarok
 mengemukakan, dirinya tidak berpikir, berkata, dan berbuat seperti
 yang ditulis media dan ditanggapi Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf
 Kalla. Posisinya ini telah dipahami Ketua Dewan Pembina Partai
 Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang di depan media menegurnya.
 
 â€#65533;Biasa dalam politik seperti itu (politisasi pernyataan). Tidak
 mengapa saya digituin. Tidak jatuh mental. Pak SBY memahami siapa 
saya
 yang lurus dan lugu. Legowo saja saya,â€#65533; ujarnya.
 
 Ketua Departemen Sumber Daya Manusia DPP Partai Demokrat Andi
 

[F-P-K] Re: LELUCON - Kekerasan Bukan Kegemaran Orang Batak: Mohon Maaf

2009-02-11 Terurut Topik simson gintings
Saya pribadi melihat cara pandang bung Wal Suparmo ini berpusat pada 
dirinya sendiri: menurut dia oke, pengalaman pribadi dia juga ok, 
maka ok pula pada siapapun. Begitu pula nada emailnya lewat japir 
kepada saya.

Saya tdk merasa heran dia tdk mengatakan apa-apa. Apapun yg dia 
katakan sejauh ini ujung-ujungnya hanya utk menegaskan bhw lelucon 
dia sodorkan itu oke oke saja. No problem. Jika bagi orang lain itu 
masalah, itu masalah mereka, bukan masalah saya, beitu kira-kria alur 
pikirnya.

Tidak ada niatannya utk menyakiti hati orang Sumut, kata anda. Baik. 
Bagi sementara orang, NIAT BAIK saja sudah oke. Sedangkan bagi orang 
lain,  NIAT BAIK, dan DILAKUKAN DGN BAIK pula, barukah hasilnya juga 
BAIK. Niat baik semata tidak bisa menegasi hasilnya. 

Bung Wal Suparmo tdk merasa apa-apa, mengapa anda yg ambil inisiatif 
meminta maaf? Saya kira bukan perkara minta maaf. Bung Wal Suparmo 
sendiri tidak merasa ada masalah, kenapa anda melihatnya itu masalah? 

Soal memaafkan itu bukan urusan besar. Yg jadi soal, memaafkan orang 
yg tidak merasa bersalah itu agak aneh dan mengada-ada pulak.

Biarlah bung Wal Suparmo jadi dirinya sendiri. Tidak perlu ditukangi. 
Saya pun berkesimpulan, begitulah bung Wal Suparmo orangnya. Saya 
tidak pernah berpretensi mau mengubah sikapnya. Itu hak pribadinya 
mau mengatakan apa dan bersikap bagaimana. Alur pikir seseorang tidak 
boleh kita tangani. Ya nggak?



sg


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Berthy B Rahawarin 
brahawa...@... wrote:

 Dear All,
 
 Atas nama mas Wal Suparmo (meski tidak diberi kuasa), saya mohon 
maaf kepada Lae-Lae dan Ito-ito semuanya, atas LELUCON yang out 
of context itu. Saya turut bersedih karena situasi kekalutan dan 
kesedihan karena situasi di Prov. SUMUT.
 
 Tadinya, saya berharap keluar kata maaf dari mas Wal. Tapi, 
tampaknya ini tidak mudah untuk mas Wal, karena agak beda pandang 
saja. Hal yang kita hargai dari mas Wal adalah TIDAK ADA NIATAN untuk 
menyakiti hati teman2 dari Prov SUMUT.
 
 
 Sebagai Pertimbangan saja, cara berbahasa mas Wal:
 --
 (Ini sikap mas Wal, terhadap acara Empat Mata):
 
 Salam,
 Tukul sudah kaya.
 Saya kasian kodoknya sebab dia juga mahkluk Tuhan yang berjiwa.
 Wasalam,
 Wal suparmo





Re: [F-P-K] Dubes Israel dilempar dgn sepatu di Swedia

2009-02-10 Terurut Topik simson gintings
Pabrik sepatu sejagad pasti girang kalau kebiasan spt itu mengglobal.
Sebelum aksi pelemparan dilakukan, sebaiknya lebih dulu diolesin dgn
kotoran ayam yg kena flu burung plus trasi secukupnya. Biar lebih
afdol. Sekalipun luput toh aromanya cukup menggigit dan melahirkan
persoalan tesendiri.

Selamat mencoba (latihan dgn sasaran politisi yg bisa dibeli maupun
hanya bisa disewa... boleh juga)


sg




--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Lasma siregar
las032...@... wrote:


 Nampaknya lempar-lemparan sepatu telah ikut globalisasi
 dan bisa ngamuk dimana saja!
 Apakah akan jadi budaya dikalangan protester atau student
 yang hobby demo, kita lihat saja deh kisah selanjutnya!

 Waktu hari dan jam terakhir George W Bush dan family pergi
 dari White House, juga ada protester yang lempar sepatu
 ke halaman White House.

 Hampir semuanya sepasang sepatu (bukan hanya sebelah) dan
 kondisinya buat para pemulung (seperti kulo iki) aduhai..
 Masih bagus dan kelihatan designer dan manufacture terkenal!

 Pierre Cardin, Christian Dior, Cibaduyut/West Java?
 Jelas sekali impian para pemulung di siang bolong.
 Sayangnya di Washington DC/USA bukan di Bandar Betawi
 :=)).

 Salam
 Las


[F-P-K] Re: Essay - Prabowo sebagai Bung Karno Kecil?

2009-02-09 Terurut Topik simson gintings

Ada yg bilang, sebagian politisi dapat dibeli, sebagian lagi hanya bisa disewa. 
Berasumsi dari tesis tsb, semua politisi pd dasarnya adalah bandit. Hanya 
saja ada yg bandit betulan, ada yg setengah bandit, ada pula yg 
kebanditannya masih terpendam, karena belum dpt kesempatan utk beraksi, atau, 
masih malu-malu, maklum pendatang baru.
 
Diantara mereka tentu ada yg berbobot, ada yg begitu-begitu saja, ada pula 
sekedar ikut mantasin-mantasin pesta demokrasi saja, cari pengalaman. Ibarat 
aktor  film, dari dulu sampai tua hanya dpt peran tidak penting dan tidak 
pernah menanjak (contoh barang, Henry Silva, dpt peran figuran dalam film Viva 
Zapata)
 
Prabowo? Mungkin dia sudah banyak belajar. Otak  ada, uang ada, dia punya modal 
utk bisa berhasil. Ocehan Permadi soal Soekarno kecil, mungkin lebih enak di 
telinga kalau dia sebut Soekarno kecil-kecilan -- mengindikasikan bahwa semua 
yg berbau Soekarno masih laku dijual.   
 
Akan ironis seandainya nanti orang lain yg lebih berhasil menjual Soekarno 
ketimbang keturunannya.
 
Akhirul kata, kesan kita dunia politik di republik ini masih sebagai lahan 
cari makan yg menjanjikan ketimbang lahan utk menanam ide-ide utk memembangun 
masyarakat. Jangan heran, ketika mengalamai makanus interruptus ada yg dgn 
gigih membuka aib bekas teman-teman sesama bandit.
 

 sg 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[F-P-K] Re: JK: Jangan Anggap Remeh Partai Golkar

2009-02-09 Terurut Topik simson gintings

Kalau tidak ingin diremehkan, gampang, buktikan Golkar memang tidak 
bisa dianggap enteng. If you want to be respected, be respectable, 
kata orang sono, but first, you must respect yourselves. 

Sejarah partai kan cukup berliku-liku tempo hari. Ya nggak? He he 
he (maaf, saya tertawa dan geleng kepala beberapa 
pusingan..teringat seorang anggota umat manusia. He he he)


sg


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus 
Hamonangan agushamonan...@... wrote:

 Laporan Wartawan Kompas Suhartono
 
 http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/02/09/2599/
jk.jangan.anggap.remeh.partai.golkar
 
 
 DEN HAAG, SENIN †Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, 
yang
 juga Wakil Presiden RI, Muhammad Jusuf Kalla, meminta agar tidak
 menganggap remeh Partai Golkar dalam Pemilu 2009. Orang yang
 meremehkan Partai Golkar hanya mendapat 2,5 persen dalam perolehan
 suara dalam Pemilu 2009 dinilai orang yang tidak tahu Partai Golkar
 dan tengah bermimpi buruk.
 
 Demikian disampaikan Kalla, saat ditanya pers, seusai bertemu dengan
 Wakil Perdana Menteri Belanda Wouter Bos, yang juga Menteri Keuangan
 dan Menteri Luar Negeri Belanda Maxime Verhagen di Den Haag, 
Belanda,
 Senin (9/2). Jangan bermimpi (Golkar) hanya akan mendapatkan 2,5
 persen suara dalam pemilu mendatang. Silakan saja yang bermimpi 
buruk.
 Yang (bilang) itu cuma seseorang yang tidak tahu hal-hal itu
 (Golkar), tandas Kalla.
 
 Sebelumnya, pers meminta komentar Wapres Kalla mengenai pernyataan
 Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Achmad Mubarok dalam Rapat 
Kerja
 Nasional Partai Demokrat di Jakarta, yang menyatakan Partai Demokrat
 belum menentukan calon Wakil Presiden yaitu Jusuf Kalla untuk calon
 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingat Partai Golkar 
diperkirakan
 hanya akan memperoleh suara sebanyak 2,5 persen.
 
 Partai Golkar juga belum mencalonkan siapa-siapa. Golkar tetap
 komitmen untuk calonnya sendiri. Dan, itu juga belum ditentukan
 (calonnya) karena waktunya belum tepat. Jadi, sama dengan Partai
 Demokrat, ujar Kalla.
 
 Kalla sendiri menyatakan optimismenya dengan kalkulasi perhitungan
 suara Pemilu 2009 Partai Golkar yang akan mendapatkan suara yang
 terbaik, yaitu 25 persen. Dengan bantuan publikasi yang baik, suara
 terbanyak, kerja keras ribuan kader Partai Golkar di banyak tempat,
 masa hasilnya cuma 2,5 persen. Jadi, saya kira jauh lebih besar, 
kata
 Kalla lagi.
 
 Menurut Kalla, kalau Partai Golkar mencapai 25 persen suara, maka
 Partai Golkar akan siap memajukan calonnya. Namun, itu pada
 waktunya, tambah Kalla.
 
 HAR





[F-P-K] Re: LELUCON - Kekerasan Bukan Kegemaran Orang Batak

2009-02-09 Terurut Topik simson gintings
Bung Wal Supramo,

Lelucon menyangkut kelompok satu etnis bila dilontarkan dgn teman- teman 
akrab jelas tidak ada masalah. Saling ngeledek dgn membalas lelucon dari suku 
si teman itu biasa terjadi dari waktu ke waktu. Bila teman saya orang Jawa 
bikin lelucon ttg orang Batak, kontan saya balas dgn cerita seekor monyet yg 
bertapa di hutan yg pengen jadi manusia.

Bila cerita itu saya lontarkan di milis ini, boleh jadi - sekali lagi, boleh 
jadi ada orang Jawa di milis ini yg merasa  kelompok etnisnya direndahkan.

Gurauan semacam itu bila dilontarkan di forum ini dapat saja nuansanya gagal 
ditangkap oleh kelompok etnis yg merasa jadi bahan lelucon itu. Hanya sebagian 
saja anggota FPK  saling kenal, dan selera humornya pasti beraneka ragam.

Satu hal tentang orang Batak yg tidak  dapat dipungkiri adalah sifatnya yg 
ekspresif, dalam hal apa saja. Mudah dibaca. Termasuk terhadap lelucon yg 
dirasa tidak lucu sama sekali, dan dianggap ngeledek.

Kalau pihak lain merasa tersinggung jangan pula kiranya anda justru 
mempersoalkan sikap itu, Lho koq serius amat!. Jadi yg keliru  sikap orang 
lain yg serius? Kalau orang lain merasa tersinggung  apakah keteringgungan itu 
tidak pada tempatnya? Jangan reaksi itu yg dipermasalahkan. Jangan mencoba 
menangani pikiran dan perasaan orang lain.

Dalam hal ini alur pikir kita jelas bersebarangan. Everything is funny as long 
as it is happening to somebody else, kata orang sono.  Begitulah nampaknya. 
Efek sebuah lelucon ditentukan oleh tempat (forum), konteks dan suasana bathin 
pendengar. Apalagi berkaitan dgn lelucon yg kental dgn prasangka sosial. Di 
situ saya kira letak persoalannya.

Semoga tanggapan ini berfaedah sikit.


sg


--- On Mon, 2/9/09, Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com wrote:

From: Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com
Subject: Bls: [F-P-K] Re: LELUCON - Kekerasan Bukan Kegemaran Orang Batak
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Cc: simson gintings uncleiting2...@yahoo.com, ma_marpa...@yahoo.co.id 
halimh...@yahoo.com
Date: Monday, February 9, 2009, 2:39 AM







simson


Salam,
Namanya saja LELUCON. Mau dengar lelucon tentang orang Jawa,Sunda,Menado atau 
Ambon? Atau orang asing Yahudi,Jerman,Jepang, Rusia dsb?
Kok serius betul menanggapinya hal yang tidak benar .
Wsalam,
Wal Suparmo


[F-P-K] Re: LELUCON - Kekerasan Bukan Kegemaran Orang Batak

2009-02-08 Terurut Topik simson gintings
Berbicara ttg  'nation  charachter building' adalah menarik pendapat
mendiang Subadyo Sastrosatomo (seorang tokoh PSI): Soeharto telah
mengambil roh bangsa Indonesia.

Cukup beralasan. Lebih 30 tahun Orde Baru berkuasa, karakter bangsa
yang macam apa yang terbentuk? Malas kita bicara. Dari sudut 'nation
 charachter building' kita ini bak salah asuhan.

Berapa lama waktu dibutuhkan utk membentuk karakter bangsa? Kapan
muncul pemimpin yg manakala berkata A, seluruh rakyat mengatakan A?

Mari kita saksikan satu contoh yg kasat mata. Lewat iklan politik
dikataka harga BBM turun tiga kali sebagai kebijakan dari si  polan.
Padahal harga BBM turun karena harga minyak di pasaran dunia anjlok.
Justru kalau nggak turun itu aneh dan gila.

Rakyat dianggap bodoh. Kalau pemimpin kita sendiri berasumsi
rakyatnya bodoh apalagi oleh bangsa lain. Apakah sudah terbukti
kekhawatiran seorang pemimpin bangsa beberapa puluh tahun
silam jangan sampai kita menjadi bangsa kuli?

Kalau jawabannya ya, mohon jangan diucapkan.

sg


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, w.kasman1
wkasm...@... wrote:

 Saya juga menganggap lelucon ini tidak lucu, dan benar-benar tidak
sanggup untuk mengungkapkan atau mengatakannya. Tapi, memang ada satu
hal yang sangat menyakitkan. Setelah selama 60 tahun merdeka, yang
namanya 'nation  charachter building' ini tidak pernah jelas.
Perilaku politik tidak menjurus ke arah yang lebih baik, perilaku
dalam pergaulan juga tidak mengarah pada sikap santun bangsa. Kasus
meninggalnya Abdul Azis Angkat, mudah-mudahan membawa kesadaran baru
bagi bangsa kita terhadap perlunya perilaku dan nilai-nilai
kebersamaan yang lebih baik.

 WK

   --- On Sat, 2/7/09, Wal Suparmo wal.supa...@... wrote:
   From: Wal Suparmo wal.supa...@...
   Subject: [F-P-K] Re: Kekerasan Bukan Kegemaran Orang Batak
   To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
   Date: Saturday, February 7, 2009, 5:31 PM

   Salam,

   Karena itu ada lelucon tentang orang Batak:

   SATU orang Batak main gitar

   DUA orang Batak main catur

   TIGA orang Batak...merampok. ..

   Wasalam,

   Wal Suparmo



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY

2009-02-07 Terurut Topik simson gintings
Setiap mendengar blue energy selalu membuatku terkenang kepada
sebuah lagu lama, Blue Moon - yg menjadi musik pengiring iklan
kondom di tv :

blue moon
you saw me standing alone
without a dream in my heart
without a love of my own

blue energy
i saw you being bengong alone

wih, ndak cocok.!


-sg-


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Kartono
Mohamad kmj...@... wrote:

 SBY layak dpt gelar HC dari ITB karena berkat inisiatifnya maka
Blue Technology nya Djoko jadi terkenal. Nanti dpt lagi dari IPB
karena dia ikut merestui penanaman padi super yg disambut rakyat
Purworejo dengan meriah.

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hukum Para Perusuh

2009-02-05 Terurut Topik simson gintings
Setuju, penegakan hukum harus dilakukan secara tegas. Begitulah 
seharusnya. Jangan setelah jatuh korban baru kita teriak, Tindak 
tegas dong!. Katanya dilakukan jeda (moratorium) pemekaran daerah, 
PP 129/2000 tentang Persyaratan Pembentukan dan Kriteria Pemekaran, 
Penghapusan dan Penggabungan Daerah sudah diganti dengan PP 78/2007. 
Tapi yg sudah terlanjur berproses di DPR sebelum PP itu keluar tetap 
saja jalan. 

Kalau ada yg tidur selagi berpidato, karena tersinggung, barulah bisa 
tegas. Lewat takaran malah marahnya.

Penegakan hukum harus tegas, sudah seharusnya begitu, terlepas dari 
ada jatuh korban atau tidak. Kalau tdk, spt kita saksikan selama ini, 
penegakan hukum kita tetap memble.

Pingin tahu juga, dalam hal apa kira-kira pemerintah dgn seluruh 
jajarannya bisa tegas? Kayaknya masyarakat bukan masyarakat yg tegas, 
kecuali dlm hal-hal yg destruktif, ngamuk misalnya. Atau, dalam hal 
berebut sesuatu yg gratis atau murah. Rela menyabung nyawa.



sg



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus 
Hamonangan agushamonan...@... wrote:

 http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/05/00375013/
hukum.para.perusuh
 
 
 Jakarta, Kompas - Aksi demonstrasi anarkis di Medan, Sumatera Utara,
 yang berujung pada kematian Ketua DPRD Sumut Abdul Azis Angkat, 
Selasa
 (3/2) lalu, mengundang keprihatinan mendalam. Pemerintah didesak
 bertindak tuntas dan ekstrakeras terhadap para pelaku serta siapa 
pun
 yang terbukti terlibat.
 
 Rektor Universitas Paramadina Anies R Baswedan,Rabu (4/2), 
menegaskan,
 tindakan ekstrakeras bertujuan membangun efek jera bagi siapa saja.
 Dengan demikian, siapa pun yang berniat memaksakan kehendak dengan
 melakukan kekerasan, dengan alasan apa pun, harus berpikir
 berkali-kali sebelum berbuat.
 
 â€#65533;Kasus macam ini tidak bisa ditoleransi. Tindakan ekstrakeras 
harus
 dilakukan. Kasusnya pun harus tuntas. Hal itu tidak hanya untuk
 menjamin adanya jaminan keadilan, tetapi juga untuk memberi pesan 
yang
 jelas, zero tolerance bagi berbagai bentuk kekerasan dalam 
politik,â€#65533;
 ujar Anies.
 
 Anies mengingatkan, toleransi nol macam itu harus dilakukan jika
 Indonesia tak ingin bernasib serupa dengan sejumlah negara demokrasi
 lain, yang kerap akrab dengan berbagai macam aksi kekerasan, seperti
 India, Pakistan, Banglades, dan Filipina.
 
 Selain secara hukum, tindakan ekstrakeras juga dapat ditempuh dengan
 membatalkan seluruh gagasan atau agenda yang diusung para pelaku
 kekerasan. Dalam kasus Medan. berarti agenda pembentukan Provinsi
 Tapanuli.
 
 â€#65533;Jadi orang akan takut, kalau mau mengusung agenda tertentu, 
mereka
 akan melakukannya secara damai. Let’s do it peacefully. Begitu 
Anda
 lakukan kekerasan, keluar saja sana,â€#65533; katanya.
 
 Dalam kesempatan sama, Wakil Ketua MPR AM Fatwa menilai peristiwa
 tragis yang terjadi di Medan sebagai bentuk kebablasan dan emosional
 walau sebenarnya aturan perundang-undangan tentang pembentukan 
daerah
 seperti itu sudah diatur.
 
 â€#65533;Aksi kekerasan tidak boleh ditoleransi. Masyarakat juga jangan
 mengutamakan ego daerah masing-masing. Aturan dan prosesnya kan 
sudah
 ada dan jelas. Kenapa memaksa dengan kekerasan? Selain itu, apa
 momennya tepat (minta pemekaran)? Nantilah setelah Pemilihan Umum
 2009. Kenapa harus sekarang juga?â€#65533; ujar Fatwa menyesalkan.
 
 Budaya Timur
 
 Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Anas Urbaningrum menilai
 kasus meninggalnya Ketua DPRD Sumut bukan sekadar syahwat pemekaran,
 tetapi juga ekspresi politik demokrasi yang terlalu kasar dan tak
 terkontrol etika.
 
 â€#65533;Demi kepentingan pemekaran, emosi dan keinginan massa disulut dan
 dimanipulasi oleh kepentingan elite atas tersedianya jabatan-jabatan
 lokal,â€#65533; tuturnya.
 
 Sebelum kekerasan dan korban semakin mewarnai perjalanan demokrasi 
di
 Indonesia, sangat penting ditanamkan kesadaran berdemokrasi dalam
 konteks budaya Timur, yakni kesantunan, fatsun, etika, dan anti
 pemaksaaan kehendak. (DWA/SUT)





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Usai Didemo, Ketua DPRD Sumut Meninggal

2009-02-04 Terurut Topik simson gintings
Melihat langgam permainan politik kita dewasa ini, terutama menjelang
pemilu, kondisi kesehatan para politisi kita perlu tetap prima.
Selain itu harus pandai pula menjaga emosi agar tetap terkendali
sekalipun diyoyokan dlm irama yg kencang.


sg


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, laesem m14...@...
wrote:

 Tewasnya ketua DPRD Sumut bukan sebagai korban, tetapi sebagai
akibat
 dari pertikaian politik yang rakus. Justru para mahasiswa, pendemo,
 dan polisi telah menjadi korban ulah politikus. jelas disini terjadi
 perebutan kekuasaan atas suatu daerah. Yang mereka perebutkan adalah
 kekuasaan semata dan tujuannya adalah uang dan korupsi.
 Para pendemo itu tidak akan menikmati secuilpun hasil daripada
 kekuasaan itu. Pemekaran daerah atau tidak, tidak ada dampak ataupun
 manfaatnya bagi masyarakat.
 Contoh nyata di Jatim. Dimana terjadi pertikaian antara calon
 gubernur, hingga hampir 1 tahun Jatim tidak ada gubernur. Dampaknya
 bagi masyarakat apa? tidak ada. Kehidupan berjalan normal. Artinya,
 ada atau tidak ada gubernur/kepala daerah dsbnya tidak mempengaruhi
 kehidupan masyarakat.
 Oleh sebab itu saya himbau JANGAN KORBANKAN KAPOLDA. Jatuhnya korban
 jiwa adalah akibat ulah sendiri yang haus kekuasaan.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Presiden: Ada Isu Asal Bukan Capres S

2009-02-02 Terurut Topik simson gintings
Memang sulit membedakan apakah seorang pejabat negara berbicara dlm
kapasitasnya sbg presiden (kepala negara dan kepala pemerintahan)
atau sebagai capres.

Karena acara itu berlangsung di Istana Negara tentu beliau berbicara
dlm kapasitasnya sbg presiden. Kalau begitu, pertannya, berkaitan dgn
soal isu ABS itu, apakah pantas dikemukakan oleh presiden? Kalau
sebagai capres, dari segi substansi, jelas wajar. Tapi acara itu kan
bukan forum kampanye capres? Kalau TNI AD benar-benar TNI adalah
wajar bila mereka merasa tersinggung, paling tidak merasa tidak enak
badan selama bbrp waktu.

Semoga damai di bumi dan pemilu berjalan dgn tertib dan aman -
kalaupun ada gesekan, yah secukupnya sajalah.

sg


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, uge basar ugeba...@...
wrote:

 Adh, maaak, Pak Presiden jangan bahas issue donk, ga
pantes. issue atau rumor ga penting buat seorang presiden. issue cuma
diomongon di warung kopi atau tempat arisan.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mengapa Wanita Lebih Kuat Dibanding Pria

2009-01-29 Terurut Topik simson gintings
Kalau dalam hal ditinggal pasangan hidup, memang wanita lebih tahan 
hidup sendiri (boleh dibilang tahan kesepian) dibanding pria. Banyak 
kita jumpai wanita dlm usia ryg elatif muda, anak-anaknya masih 
kecil, dia sanggup bertahan hidup menjanda, membesarkan anak-anaknya, 
sampai meninggal tetap menjanda.

Menurut sebuah penelitian, faktor penyebab wanita sanggup menjalani 
hidup menjanda karena begitu bertemu (berkenalan)dgn wanita senasib, 
mereka langsung bisa sharing. Saling curhat.

Lain halnya dgn pria yg menduda. Mereka tidak bisa sharing 
perasaan. Bisanya, mungkin sharing pengalaman...! atau tukar 
menukar informasi dimana ada yg bisa menggantikan mendiang istri 
(comparing notes).

Karena tak tahan kesepian, pria langsung rasional banget : ngapain 
lagi awak setia sama mendiang istriku, toh dia sudah meninggal, dan 
tak mungkin hidup lagi.

Seorang paman yg tdk tahan lama-lama mendudada, punya alasan yg 
pragmatis : Bukan apa-apa, kalau punggungku gatal di tengah malam, 
siapa kalian pikir yg bisa kuminta bantuannya menggaruknya?

Entah punggung gatal itu dlm arti kiasan atau tidak, yg jelas orang 
pun mengangguk-angguk di warung kopi saat beliau berceramah soal 
duka nestapa hidup menduda.


sg


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus 
Hamonangan agushamonan...@... wrote:

 http://www.kompas.com/read/xml/2009/01/28/1531459/
mengapawanitalebihkuatdibandingpria
 
 
 Pria adalah mahluk yang lebih kuat, gigih, dan tahan banting bila
 dibandingkan dengan wanita. Paling tidak begitulah stereotip yang 
ada
 dalam benak banyak orang. Padahal faktanya di seluruh dunia wanita
 lebih mampu bertahan hidup daripada pria. Mengapa demikian? Banyak
 alasannya, termasuk di antaranya:
 
 - Bermain aman
 Pada usia muda, lebih banyak pria yang meninggal akibat kecelakaan
 dibanding wanita. Lebih banyak pria yang terbunuh atau bunuh diri
 dibandingkan wanita. Menurut para ahli, di usia muda remaja pria
 mengalami badai testoterone sehingga gejolak untuk melakukan hal-
hal
 berbahaya dan memicu adrenalin lebih tinggi.
 
 - Terbiasa sakit
 Dibanding pria, wanita lebih sering merasakan sakit. Mereka juga 
lebih
 sensitif terhadap rasa sakit. Meski begitu, wanita mampu menangani
 rasa sakit itu dengan baik dan jarang mengeluh. Menurut studi, 
wanita
 mengalami sakit persedian 40 persen lebih banyak dibanding pria. 
Tapi
 hebatnya, rasa sakit yang dialami tak membuat aktivitas harian 
mereka
 terganggu. Mengurus rumah tangga dan bekerja tetap dilakukan seperti
 biasa.
 
 - Pengemudi yang baik
 Wanita terlanjur dicap sebagai pengemudi yang buruk, tapi nyatanya
 lebih banyak pria yang meninggal di jalan raya. Survei yang 
dilakukan
 oleh Quality Planning, perusahaan yang melakukan penyelidikan atas
 sebuah klaim asuransi, pria lebih sembrono saat mengemudi. Mereka 
juga
 menemukan bahwa pria kurang mematuhi rambu lalu lintas dan batas
 kecepatan. Pelanggaran-pelanggaran tersebut biasanya berakhir dengan
 kecelakaan.
 
 - Lebih sehat
 Biasanya wanita lebih peduli pada kesehatannya. Selain menjaga pola
 makan, mereka juga lebih rajin berolahraga, tidak merokok dan jarang
 yang menyukai alkohol. Tak heran bila usia harapan hidup wanita 
lebih
 tinggi.
 
 - Tahan kesepian
 Secara mental wanita juga lebih kuat dibanding pria. Diminta 
jungkir
 balik mencari nafkah untuk keluarga bukanlah hal berat untuk pria.
 Tapi begitu ditinggal pasangan yang meninggal, tak perlu menunggu 
lama
 bagi pria untuk mencari pengganti. Kebanyakan pria memang tak tahan
 kesepian.
 
  
 
  
 
  
 
 AN
 Sumber : Shine





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kusmayanto Kadiman: Tak Akan Kalah

2009-01-28 Terurut Topik simson gintings
Kata orang, keberhasilan sistem pendidikan di sebuah negara
dipengaruhi oleh faktor keluarga dan lingkungan sosial (masyarakat).

Kalau kita percaya kualitas pendidikan kita (bisa) tidak kalah dengan
pendidikan di luar negeri, bahkan lebih maju, itu impian. Kalau hal
itu diucapkan oleh para pejabat republik ini, itu retorika.

Rasa-rasanya sistem pendidikan tdk hanya terkait dgn tersedianya
tenaga pengajar yg hebat dan fasilitas yg lengkap. Perlu pula
didukung oleh beberapa variabel lain.

Adakah kebijakan di bidang pendidikan yang holistik sedang digarap
oleh pemerintah guna meningkatan kualitas pendidikan nasional kita?

Rasa percaya diri yg tinggi jelas penting, tapi tidak titik tentunya.


sg



 Kusmayanto Kadiman kkadi...@... wrote:
   Terima kasih pak RnB,

 Kawan-kawan FPK,

 Kemarin saat imlek pesisir Anyer cerah sehingga astro-mania bisa
 menikmati kejadian langka ditanah air yaitu Gerhanan Matahari
Cincin.
 Pagi ini Jakarta hujan ...

 Selamat merayakan Imlek dan kiong hie...

 Re UNPAD tak akan kalah

 Saya tidak keceplosan dengan heureuy sastra Sunda tersebut. Saya
 bersedia dan terpilih jadi ketua (terpilih) Dewan Penyantun UNPAD
itu
 saya lakukan sepenuh hati. Saya yakin dengan keinginan kuat, niat
 membara dan kesungguhan pengelolaan maka UNPAD akan menduduki puncak
 anak tangga peringkat perguruan tinggi di tanah air ini bersama UI
dan
 UGM. UNPAD memiliki semua bahan baku untuk menjadi perguruan tinggi
 terkemuka ditanah air, ke regional bahkan terus ke kelas dunia.
Presiden
 Soekarno telah mengatakan hal tersebut pada saat pendirian UNPAD.

 Dengan prinsip: Think Big, Start Small, Move Fast  Act Now maka
saya
 bilang mulailah dengan hal yang UNPAD telah dan akan jadi juara,
tentu
 sastra Sunda adalah titik awal yang tepat. Dengan menggali dan
 mengembangkan sastra Sunda maka UNPAD akan terdengar dan tampak
 bersinar. Sastra Sunda akan menjadi atraktor bagai para peneliti,
 mahasiswa sastra bukan hanya di Indonesia juga di dunia. Sekali
lagi,
 ini titik awal bahkan akan menjadi lokomotif pengembangan UNPAD.

 Tentang profesor main angklung itu tidak lengkap ceritanya. Saat
Rektor
 UNPAD memberi paparan tentang fakta dan profil UNPAD ditampilkan
UNPAD
 membuat Rekor MURI dengan menampilkan ribuan warga kampus UNPAD
bermain
 angklung pada satu saat yang sama. Tak terkecuali para profesor.
Dalam
 paparan, saya memberi acungan jempul dalam upaya membangun citra ini
 sebagai salah satu wujud nyata bagaimana jika kekompakan semua warga
 kampus dan fokus maka rekor baru bisa dibangun. Bayangkan, sederet
 profesor dengan pakain kebesaran (toga) ikut memainkan ankglung
bersama
 warga kampus lainnya. Kata kuncinya: Kompak dan Fokus.

 Bahkan di 2007, saat saya memenuhi undangan Senat UNPAD, saya
sebelum
 menyampaikan paparan strategi riset: fakta, isu dan tatangan
mengatakan
 sambil bertanya Koq hari ini tidak libur? Bukankah hari ini hari
besar
 karena tadi malam seorang mahasiswi UNPAD terpilih menjadi Miss
 Indonesia 2007 namanya Disty yang tampil mempesona dengan pakaian
 panjang berwarna merah terang atau jika tidak libur mengapa tidak
ada
 karangan bunga dan umbul-umbul yang menunjukkan betapa bangganya
 UNPAD?. Intinya: membangun citra Unpad yang hebat itu dapat
ditempuh
 dalam beragam cara. Pepatah kuno mengatakan In any which way you
can,
 just do it !. Tentu musti dengan cara yang elegan sesuai dengan
 nilai-nilai luhur yang intrinsik dalam kampus.

 Unpad hebring pokona !
 KK



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Presiden Kata-kata

2009-01-28 Terurut Topik simson gintings

Peristiwa ini sekitar tahun 1989. Ketika menerima bingkisan dari 
seorang sahabatnya, seorang teman dalam surat balasannya menulis 
begini :

Terima kasih atas kirimanmu. Memang ini hanya kata-kata saja, karena 
hanya itulah yang aku miliki. Aku tidak pernah kekurangan kata-kata.

Setelah membaca tulisan anda Presiden Kata-Kata, saya lantas 
terkenang akan teman saya itu. Agaknya sudah sejak lama dia punya 
modal besar utk jadi seorang politisi ulung, bahkan utk jadi calon 
presiden pun layak : dia tidak pernah kekurangan kata-kata. Itu modal 
utama dan paling penting, bukan?


sg


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Adhie Massardi 
massardisp...@... wrote:

  
 Presiden Kata-kata
  
 Oleh Adhie M Massardi
   
 APA bedanya presiden kata-kata dengan kata-kata presiden? Para 
penggiat dan penikmat sastra tentu bisa menjawabnya dengan tepat. 
Cuma karena komunitas sastra di negeri ini tetap minoritas, maka 
tugas saya menjelaskannya kepada kaum mayoritas yang lebih paham 
idiom-idiom politik.
  
 Presiden kata-kata dalam dunia sastra kita mengacu pada satu nama: 
Sutardji Calzoum Bachri. Sastrawan kelahiran Riau – tempat bahasa 
Indonesia berasal – ini sejak tahun 80-an menyatakan diri sebagai 
Presiden Penyair Republik Indonesia. Tak ada yang membantah. Tapi 
juga tidak ada yang berniat memakzulkannya. Maka hingga usia 67 
sekarang ini, Sutardji tetap Presiden kata-kata.
  
 Ada dua hal yang membuat Sutardji dihormati. Dia pembaca puisi yang 
atraktif. Tapi yang paling monumental adalah kredo puisinya, 
konstitusi bagi sajak-sajaknya.
  
  Kata-kata bukanlah alat mengantarkan pengertian. Dia bukan 
seperti pipa yang menyalurkan air. Kata-kata adalah pengertian itu 
sendiri. Dia bebas, begitu kata Sutardji.
  
 Makanya, Kalau diumpamakan dengan kursi, kata adalah kursi itu 
sendiri dan bukan alat untuk duduk. Kalau diumpamakan dengan pisau, 
dia adalah pisau itu sendiri dan bukan alat untuk memotong atau 
menikam.
  
 Sutardji percaya, Bila kata dibebaskan, kreativitas pun 
dimungkinkan. Karena kata-kata bisa menciptakan dirinya sendiri, 
bermain dengan dirinya sendiri, dan menentukan kemauan dirinya 
sendiri.
  
 Begitulah pemahaman presiden kata-kata dalam konteks sastra. 
Penuh makna, filosofis. Bisa diperdebatkan berhari-hari. Dalam 
perspektif politik, presiden kata-kata hanya bisa ditafsirkan 
tunggal: presiden yang bisanya hanya berkata-kata. Titik.
  
 Sebaliknya, kata-kata presiden dalam khasanah sastra tak bisa 
dibahas panjang lebar. Tapi tafsiran politik kata-kata presiden 
maknanya bisa berbagai-bagai. Bisa melahirkan gelombang perubahan 
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
  
 Misalnya, kata-kata presiden (Soekarno) berbunyi revolusi belum 
selesai, melahirkan gelombang politik perlawanan, kehidupan pun 
bergolak-golak. Ketika kata-kata presiden (Soeharto) berbunyi, 
yang mengeritik dirinya dan keluarga menghambat pembangunan dan anti-
Pancasila, maka lahirlah kekuatan fasis yang bengis dalam menghadapi 
kelompok-kelompok kritis.
  
 Kata-kata presiden dalam konteks politik (kekuasaan) memang 
sering dimaknai oleh instrumen kekuasaan di bawahnya sebagai fatwa, 
sebagai perintah. 
  
 Itulah sebabnya ketika kata-kata presiden (Yudhoyono) tentang 
rakyat yang menyampaikan pendapat pakai pengeras suara mengganggu 
Istana, polisi negara pun lekas bertindak.
  
 Paling menarik adalah kata-kata presiden tentang unjuk rasa yang 
disampaikan dalam forum Lemhanas di Istana Negara (22/09/08), dan 
sudah banyak juga diberitakan.
  
 Menggerakkan unjuk rasa bukan kejahatan. Membiayai unjuk rasa 
bukan kejahatan. Menjadi aktor intelektual unjuk rasa bukan 
kejahatan. Tidak boleh yang berkategori itu dianggap melawan hukum 
kemudian ditahan dan diproses secara hukum. Tetapi kalau kata unjuk 
rasa saya ganti dengan kekerasan, anarki… Dst.
  
 Nah, di sinilah letak perbedaan kata-kata presiden dan presiden 
kata-kata itu. Presiden kata-kata Sutardji Calzoum Bachri ingin 
membebaskan kata-kata agar menemukan maknanya sendiri.
 
  Artinya, kata unjuk rasa ya biarkan tetap sebagai unjuk 
rasa. Jangan dong diganti-ganti sesuka hati. Lagi pula, apa 
kewenangan presiden mengganti kata-kata yang tumbuh di masyarakat, 
mengganti niat orang dengan niat versinya sendiri?
  
 Tapi instrumen kekuasaan sudah terlanjur mengikuti kata-kata 
presiden. Maka sudah saatnya Presiden Penyair Republik Indonesia 
Sutardji Calzoum Bachri bertindak: Bebaskan kata-kata…!
  
 
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pesan Natal - Paus versus Ajaran Yesus

2009-01-21 Terurut Topik simson gintings
Kalau tak salah, filosofi mata ganti mata itu adalah filosofi nenek
moyang bangsa Israel, bukan perintah Tuhan. Filosofi itu sampai
sekarang dilaksanakan bangsa Israel secara murni dan konsekwen, maka
suasana Timur Tengah panas terus. Satu tentara Israel mati, segera
dia bayar kontan. Yesus menjungkirkan filosofi itu, dalam konteks
itu pula, saya kira, kisah orang Samaria baik hati muncul.

Mengatakan apa yg salah tidak berarti tidak lagi ada unsur kasih di
situ. Mungkin anda pernah dengar atau baca kisah bagaimana Nabi
Nathan yg secara langsung dan tanpa tedeng aling-aling mengungkapkan
dosa Raja Daud mengambil Betseba, isteri panglimanya, Uria?

Mengatakan kebenaran (menurut keyakinan gereja), dalam hal ini
doktrin gereja Katolik, tidak berarti tidak ada lagi kasih di situ.
Kalau tak khilaf, gereja berfungsi sebagai pengadilan sekaligus
juga menjadi rumah sakit.

Kedua fungsi itu dijalankan oleh gereja. Jangan lah pula ketika
gereja menjalankan fungsinya sebagai pengadilan, menyatakan apa yg
salah menurut iman yang diyakini (doktrin), kita bicara pula soal
rumah sakit (kasih sayang dan perawatan).

Gereja mempunyai organ-organ atau badan yg menjalankan kasih itu,
baik yg memakai nama gereja maupun yg tidak.

Apakah gereja tidak punya kekurangan? Gereja punya cara sendiri
melakukan koreksi.

Maaf, tidak ada maksud memberikan sermon di bukit di sini, cuma
anda menyinggung soal filosofi mata-ganti-mata itu saya berikan
tanggapan menurut penghayatan saya. Jelas saya bukan seorang teolog.
Lebih banyak buku Khoo Ping Hoo yg saya bacara di masa muda saya (sok
tua pula awak ini sikit).


sg




--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Y. B.
Riyanto y.briya...@... wrote:

 Buns Simson,
 Sepemahaman saya, yang dimaksud Soe Tjen dengan kalimat Dengan
perkataan ini, Yesus justru merevisi Kitab Taurat, ada hubungannya
dengan konteks diatasnya, yakni tentang ajaran Kasih. Jadi bukan
merevisi/mengkoreksi seluruhnya. Bukankah di Perjanjian Lama ada
disebut, misalnya, tentang mata ganti mata? Inilah salah satu bentuk
revisi Yesus tentang makna kasih. Dan kasih itu universal, ditujukan
pada semua tanpa ada batasan pagar buatan manusia.

 riyanto


 Sent from my BlackBerry�
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pesan Natal Paus

2009-01-21 Terurut Topik simson gintings
Ada yg bilang begini : manusia itu unik, tidak ada yg persis sama,
antara saudara kembar sekalipun, perbedaan pasti ada. Tuhan sengaja
menciptakan manusia seperti itu, dia menghargai orang perorang,
karena itu manusia dibuat unik.

Satu orang seperti saya, satu orang seperti anda, sudah cukup.  Maka
itu tidak diciptakan lebih dari satu, kata orang itu.

Lalu kita berandai-andai kalau semua manusia di dunia ini seperti si
A saja? - ada pula dgn terang-terangan menyebut Paus! Kebebasan
berimajinasi tentu boleh. Tapi kalau imajinasi itu dikemukakan kepada
orang banyak, orang pun jadi bertanya-tanya, kok dikumandangkan.

Soal berandai-andai secara liar ini, seorang teman remaja di kota
kelahiran saya, karena kesal, suatu hari bilang begini :  kalau
kalian berandai-andai janganlah tanggung-tanggung. Andaikan ingusku
mengandung emas, pasti semua orang berebut, termasuk kau. Ya nggal?
Ngaku sajalah.

Itu kenangan masa remaja di kampung. Mungkin saja ada beranggapan
argumentasi teman saya itu kampungan. Tapi tunggu dulu, di ibu kota
republik ini, di tahun 2009 ini, andai-andai seperti itu masih saja
bermunculan. Ternyata soal sikap kampungan ini tidak ada hubungannya
dengan lokasi tempat tinggal,tapi alam pikir seseorang. Saya baru
sadar sekarang.

MERDEKA! Sekali merdeka tetap demikian.


sg


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Lina Dahlan
linadah...@... wrote:

 Kalo soal kejem. Sapapun, gak hetero gak homo gak mono, bisa berlaku
 kejem.

 Kalau dunia dipenuhi dengan orang2 spt Paus yang mau menyelamatkan
 dunia, ya selamat lah dunia dari perbuatan homoseks. Maka manusia
 akan bisa terus berkembang biak dan gak musnah.

 Tapi ini emang salah satu contoh yang ekstrim buanget.

 Soetjen ini suka bener membulak-balikkan pemikiran. Tapi emang udah
 trendnya sekarang dunia pake paradigma terbalik dalam berpikir.
 Sepertinya memang dah gak ada norma standar lagi. Masing2 boleh
 berpikir apa saja. Bahkan boleh berlaku apa saja.

 wassalam


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pesan Natal Paus dan Homoseksual

2009-01-19 Terurut Topik simson gintings
Fakta adalah persepsi, kata orang. Penafsiran, hiduplah dalam
penafasiran masing-masing. Semua agama, saya kira, melihat bagaimana
posisi dan misi atau tanggung jawabnya di dunia ini.

Apa Paus tidak boleh bicara soal umat manusia, karena menurut imannya
semua adalah ciptaan Tuhan, Tuhan yg diyakininya. Apakah Paus tidak
berhak mengatakan apa yg menjadi keyakinannya itu? Terlepas dari
siapa yg hadir di situ, kalaupun ada, berarti mereka adalah tamu
undangan (saya percaya mereka tamu terhormat), bukan pengecam tak
berdasar.

Pepatah mengatakan, matahari membuat es mencair, tapi matahari yg
sama membuat tanah liat semakin mengeras. Seperti mencari-cari
persoalan saja, semakin keras (ngotot). Sampai bicara normatif, itu
tidak pantas diucapkan Paus, itu menyangkut umat manusia dlsb.

Kalau ada yg merasa tdk mau termasuk dlm umat manusia, kenapa
rupanya? Mau melepaskan keanggotan? Atau, menyebut umat manusia
tidak boleh?  Dilarang menyebut umat manusia tanpa seijin kami,
karena termasuk anggota umat manusia?

Saya gagal utk tidak tersenyum di dalam hati seraya menggelengkan
kepala beberapa putaran.


sg


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, manneke budiman
hepaest...@... wrote:

 Man dalam pidato Paus (yang dipakai berulang kali) itu merujuk
pada mankind, bukan cuma para rohaniwan yang hadir dalam acara itu.
Jadi jelas pesan itu bukan cuma untuk kalangan sendiri.
  
 Tak perlu memang Paus repot-repot pakai kata homoseksual secara
eksplisit. Lha wong udah jelas dengan sendirinya kok maksudnya apa
dari bond between man and woman. Artinya, kalo di luar itu yang
homoseksual. Jadi, tak ada guna sembunyi di balik teknikalitas
istilah, sebab jika Anda mampu membaca secara between the line
tidak susah kok untuk menyimpulkan bahwa sasarannya homoseksualitas.
  
 Kalo orang lalu bilang: Paus menyerukan agar dunia diselamatkan
dari homoseksual, itu karena orang mengambil gagasan utamanya. Sama
kalau Anda baru keluar dari bisokop nonton filem james Bond dan
ketemu kawan Anda yang nanya filemnya gimana, maka tentu Anda tak
akan cerita dengan detil dan persis dengan pakai kata-kata yang
diucapkan Bond, tapi mengambil main idea-nya untuk disampaikan ke
kawan Anda itu.
  
 Vatikan juga tak membantah kok kalau topik bagian dari pidato Paus
itu adalah tentang homoseksualitas. Mereka hanya klarifikasi bahwa
Paus tidak bermaksud jelek terhadap kaum homo.
  
 manneke


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pesan Paus: Selamatkan Umat Manusia dari Siapa?

2009-01-19 Terurut Topik simson gintings
Selamatkan kami dari posting sampah.

Boleh juga nulis seperti ini ya. He he he he. Anda mengatakan
bercermin dari Paus, dan saya katakan saya bercermin dari anda. Fair,
toh?

He he he... (Maafkan saya, akhir-akhir ini saya banyak terkekeh kekeh
mengamati alur pikir antek-antek kaum homoseks di seluruh dunia.
Isilah kerennya, kaum liberal). Saya tidak katakan mereka itu para
pelaku seks menyimpang. Tidak, saya tidak mengatakannya. Tapi kaum
liberal, itulah mereka itu, kaum liberal.

Aneh ya, kaum homoseks menuntut hak-hak mereka, termasuk para
pendukungnya yg memberikan sokongan moril dgn gigih dan gegap
gempita.  Itu tidak jadi soal. Yg jadi soal sikap mereka, kepada
Paus, sepertinya Paus tidak boleh ngomong ttg hal-hal yg berkaitan
dgn pandangan doktrin Gereja Katholik ttg homoseks (baik langsung
maupun tidak langsung), yg nota bene hal itu dilakukan di negaranya
sendiri, Tahta Suci Vatikan. Ajaib, bukan?

Saya tidak katakan perlaku seks mereka sudah menyimpang apalagi alur
pikirnya. Tidak, saya tidak katakan hal itu. Jangan diplintir tulisan
ini. Please, mister please.


wassalam.

sg


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, smarching
smarch...@... wrote:

 Lina,
 Sebenarnya saya kan mau bercermin dari Paus. Dia kan yang memulai
 dengan: Selamatkan manusia dari homoseksual. Dan banyak orang
bilang
 maksud Paus baik pada homoseksual.

 Lalu, kalau saya balik: Selamatkan Umat Manusia dari Paus. Nah,
 kenapa kok tiba-tiba ada tuduhan yang begitu miring?

 Soe Tjen Marching.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] RAGAM HOMOSEKS

2009-01-19 Terurut Topik simson gintings

.sesungguhnya homoseksualitas itu tidak hanya satu tipe atau satu 
macam saja. Sebab itu, kita tidak boleh bersikap hantam kromo atau 
gebyah uyah menyama-ratakannya. Ini penting sekali!

Jenis pertama adalah, homoseksualitas sejak lahir. Sebagaimana Anda 
dan saya dilahirkan sebagai laki-laki atau perempuan, atau dilahirkan 
dengan rambut hitam atau pirang, demikianlah ada orang-orang yang 
dilahirkan sebagai homoseksual. Mereka tidak memilihnya. Mereka 
menjadi mereka, bukan karena sebab atau akibat apa pun juga. 
Homoseksualitas itu telah menjadi bagian dari dirinya, sejak semula. 
Sebab itu - sekali pun mau -- ia tak mampu mengubahnya.

Tapi, lebih kompleks lagi, homoseksual jenis pertama ini, ternyata 
juga tidak cuma satu macam. Tidak cuma satu, karena reaksi yang 
bersangkutan terhadap keadaan dan keberadaannya itu, juga beraneka 
ragam. Ada yang menerima keadaannya ini dengan keperihan yang sangat. 
Mereka menyadari kelainan mereka dibandingkan dengan orang-orang 
lain. Dan ini membuat mereka sangat tertekan dan amat tidak 
berbahagia.

Bagi orang-orang ini, setiap saat adalah pertempuran melawan diri 
sendiri. Setiap saat mereka berada di ajang perang, yang mereka tahu 
tak akan pernah mereka menangkan. Pada tipe inilah, kita berjumpa 
dengan orang-orang yang walau pada dasarnya homoseksual, tapi 
menolaknya dengan sekuat tenaga, yaitu dengan tidak mempraktikkannya. 
Meskipun sebagai konsekuensinya, mereka mesti melewati hari-hari 
mereka dengan kehancuran hati, dan digayuti rasa sepi.

Kemudian, ada pula tipe yang lain, yaitu orang-orang yang menerima 
keadaan mereka sebagai sesuatu yang alamiah. Mereka tidak merasa 
bersalah atau merasa aneh dengan keadaannya. Sebab itu, juga tidak 
berusaha untuk menutup-nutupinya, apa lagi berusaha untuk 
mengubahnya. Sebaliknya, tidak jarang mereka malah berusaha membujuk 
orang lain, untuk bersedia menjadi seperti mereka. Atau dengan 
galaknya menuntut hak mereka: respek dan penerimaan dari masyarakat.

DI SAMPING homoseksual sejak lahir, ada pula jenis lain. Jenis yang 
kedua inilah, yang acap menciptakan banyak masalah. Yaitu orang-orang 
yang tidak menjadi homoseksual sebab sudah ditentukan begitu, 
melainkan yang memilihnya dengan sengaja. Orang-orang ini mungkin 
sudah bosan dengan kehidupan normal, lalu mencari alternatif 
lain , yang bisa memberikan pengalaman lain.

(Cuplikan dari tulisan mendiang Eka Darmaputera, Menyoal Homoseksual 
Secara Proporsional, dikutip dari http://www.glorianet.org/
ekadarmaputera/ekadhomo.html)


sg



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pesan Natal Paus dan Homoseksual

2009-01-19 Terurut Topik simson gintings
Ha ha ha, koq sewot. Secara etis Paus tidak boleh bicara seperti itu?
Anda mau mengatur Paus? Lalu, apakah anda bertindak etis mengkritik
Paus dgn cara seperti itu, mengatakan kaum homoseks tidak makan dari
Paus?

Siapa yg berhak mengatur apa yg harus diomongin Paus? Dunia ini macam-
macam agama isinya itu benar. Lalu? Macam mana jalan pikiran anda
ini. Apakah anda bersikukuh homoseks itu harus diperlakukan secara
normal? Agama mana di muka bumi ini yg membenarkan homoseks atau
perkawinan sejenis? Tolonglah saya, berikan informasi ala kadarnya
saja.

Saya sengaja menggunakan kata-kata yg kurang ramah selama ini sekedar
membantu anda mengasah empati anda, barangkali dibutuhkan, bahwa
dikritik dgn cara yg tidak arif tidak mengenakkan, termasuk
mengkritik tokoh yg menjadi junjungan dari umat agama tertentu.

Mohon ijin saya tertawa terkekeh kekeh beberapa jurus lamanya. Karena
rupanya ada yg mau bertindak, setidaknya di alam pikiran, menjadi
polisi etis atas apa yg patut diucapkan oleh seorang tokoh dunia dan
apa pula yg tidak.

Itu sih hak dia, dan menjadi hak orang lain pula utk geleng-geleng
kepala beberapa pusingan... seperti yg saya lakukan sekarang.


wassalam

sg


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, manneke budiman
hepaest...@... wrote:

 Tentu saja Paus boleh biacara apa saja yang dia mau dan tentang
siapa saja yang dia mau bicarakan. Tapi, jika lalu akibat kata-
katanya muncul reaksi keras dari kelompok orang yang dijadikan
sasaran bicaranya, para pendukung pernyataan Paus jangan kebakaran
jenggot juga dong.
  
 Paus itu pimpinan semilyar lebih umat Katolik sedunia, dan pada
sata yang sama juga kepala negara Vatikan. Ia tak hanya pimpinan
spiritual tapi juga pimpinan politik. Ia dan semilyar lebih umat
Katolik boleh punya keyakinan pribadi sesuai dengan ajaran agamanya
(meski dalam kasus homoseksual ini, masih perlu diperjelas
dulu,ajaran yang mana sih yang dipakai dasar untuk
mendiskriminasikan kaum homoseksual). Dan mereka pun secara moral
boleh saja mengikat diri dengan keyakinan dan ajaran yang diyakininya.
  
 Tapi dari segi ETIS, Paus sebagai pimpinan politik dan kepala
negara tidak pantas mengeluarkan seruan agar dunia diselamatkan dari
homoseksualitas/transeksualitas. Dunia ini isinya bukan cuma orang
Katolik. Ada Islam, ada atheis, ada gay, ada waria, dll. Dan tak
semuanya adalah anak buah (atau domba) Paus. Jadi seruan paus
yang skalanya dunia itu tak mengherankan jika bikin orang bereaksi
keras. Kalau misalnya Ayatollah Ali Khameini di Iran berseru agar
dunia diselamatkan dari orang Yahudi, pasti akan banyak reaksi keras
juga berdatangan.
  
 Umat manusia itu tidak tunggal dan seragam, Bung. Tidak semua
umat manusia sedunia SAMA dengan Anda, dan meyakini hal yang sama
dengan yang Anda yakini. Di balik pertanyaan dn pernyataan Anda
tentang umat manusia itu, tersembul asumsi pongah bahwa kalau yang
namanya manusia, maka dia harus seperti Anda. Ini bukan soal siapa
yang manusia dan siapa yang bukan manusia. Ini soal kemampuan
menghormati perbedaan-perbedaan di antara manusia yang begitu majemuk
itu.
  
 Hati-hati tersenyum sambil kepala berputar 360 derajat. nanti jika
bibir Anda pindah ke ubun-ubun akibat putaran radikal itu, bisa-bisa
Anda disangka bukan bagian dari 'umat manusia.
  
 Masih tersenyum? Semoga kini sudah berhenti senyum dan mulai mikir.
  
 manneke


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pesan Natal Paus dan Homoseksual

2009-01-18 Terurut Topik simson gintings
Pesan Natal tgl 22 Desember 2008 itu jelas untuk kalangan sendiri� (umat 
Katholik), karena disampaikan oleh Paus dalam acara perayaan Natal untuk para 
karyawan Vatikan (Roman Curia) - pidato�Natal tahunan tgl 25 Desember 
disampaikan dari balkon Gereja St Petrus. �Kalau dampaknya ternyata luas itu 
persoalan lain. Berarti ucapan Paus memang berpengaruh�besar. Apakah�reaksi 
para�pengecam pidato itu yg ada di milis ini mempunyai dampak�membuat para 
homoseks dkk itu merasa terhibur sedikit,�itu pun soal lain pula.�
�
Paus membuka� amanatnya dengan sapaan Eminent Cardinals, Venerated brothers 
in the Episcopate and the Priesthood, dear brothers and sisters!� Sekali 
lagi, bukan untuk dunia.
�
Dlm sambutan itu tidak ada disebut tentang homoseksual, gay atau lesbian.
Ini cuplikannya :
�
The tropical rain forests deserve our protection, yes, but man does not 
deserve it less as a Creature of the Spirit himself, in whom is inscribed a 
message that does not mean a contradiction of human freedom but its condition.
�
The great theologians of Scholasticism described matrimony - which is the 
lifelong bond between a man and a woman - as a sacrament of Creation, that the 
Creator himself instituted, and that Christ, without changing the message of 
Creation, welcomed in the story of his alliance with men.
�
Part of the announcement that the Church should bring to men is a testimonial 
for the Spirit Creator present in all of nature, but specially in the nature of 
man, who was created in the image of God.
�
Tapi kelompok homoseksual dan para pendukungnya di mana-mana, memprotes pidato 
itu.�Kalau ada orang tidak merasa terpengaruh dgn pidato Paus itu, tidak 
menghormati� Paus� sebagai pemimpin, mengapa mesti ambil pusing? Bersikap 
EGP kan bisa ya. Koq mau repot-repot sampai mengeluarkan pernyataan yg sinis. 
Ada orang yg berpikir begitu.
�
Kata jubir Vatican, Paus berbicara secara umum mengenai teori gender yg 
mengabaikan perbedaan yg sangat mendasar antara�pria dan wanita dlm 
penciptaan. Tapi pernyataan Paus ditafsirkan sebagai seruan untuk menyelamatkan 
dunia dari homoseksual. Banyak pula orang yg termakan, entah karena alasan apa, 
ikut heboh.
�
Asas perbedaan pendapat dihargai sekedar menyatakan bahwa��betapa tidak 
berbobotnya pun sebuah pendapat�seseorang, dia�berhak mengemukakannya. 
Itulah yg membuat saya berani mengeluarkan pendapat waktu itu (semacam 
otosugesti lah, he he he he.).
�
Menurut pandangan gereja�homoskesual itu anomali, bagi yg menentang 
menganggapnya tidak demikian. Biarlah masing-masing berjalan menurut cara hidup 
dan misi masing-masing. Much ado about nothing, judul sebuah filem.
�
�
sg
�
�
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, manneke budiman hepaest...@... 
wrote:

 1) Jika memang prinsipnya adalah menyampaikan kebenaran menurut Gereja 
 Katolik, ngapain pada hebohketika Paus dikritik oleh berbagai kalangan karena 
 ucapannya? Sampai yang ngaku bukan Katolikpun ikut repot :)
 Yang tak setuju kan boleh menyampaikan kebenaran menurut mereka, meski 
 bertentangan dengan Paus, bukan?
�
 2) Para homoseksual itu juga tak minta makan sama Paus kok. Siapa pun tak 
 punya hak moral untuk meluruskan jalan mereka, apalagi pakai kasih guidance 
 segala. Dosa atau tidak dosa, itu adalah tanggung jawab mereka pribadi dengan 
 Tuhannya.
�
 3) Pidato Paus jelas tidak ditujukan kepada orang Katolik yang homoseksual. 
 Pidato itu ditujukan pada dunia, yang hendak diselamatkandari 
 homoseksualitas. Jika diasumsikan orang Katolik tulen bebas homo, lalu siapa 
 yang diposisikan sebagai ancaman bahaya itu? Jadi, siapa sesungguhnya yang 
 mau digembalai atau diposisikan sebagai domba di sini?
�
 4) Nggak tau juga jadiapa dunia ini jika semuanya dibiarkan berlangsung 
 alami. Wong belum pernah dites kok. Tapi yang jelas, jika semuanya dibiarkan 
 alami, tak akan ada perusakan lingkungan secara masif oleh mahkluk yang 
 namanya manusia beradab. Ini tak perlu spekulasi. Sudah jelas dari sononya.
�
 5) Suara moral perlu diperdengarkan. Setuju. Khususnya suara moral berkenaan 
 dengan perilaku diri sendiri dan kelompok sendiri. Tapi kalau suara moral itu 
 melakukan penghakiman terhadap orang lain di luar kelompok itu, masalahnya 
 jadi ruwet. Kalau Paus bukan gay dan percaya bahwa orang Katolik tak akan 
 jadi gay, dan bahwa yang gay berarti bukan Katolik, buat apa menyerukan agar 
 menyelamatkan dunia dari homoseksualitas?
�
 6) Emang yang tak menghargai kebebasan berpendapat Anda siapa? Apa ini 
 semacam pesan moral juga yang ditujukan buat orang lain tapi lupa berkaca 
 pada diri sendiri? Kalau saja Paus menghargai kebebasan orang untuk memilih 
 orientasi seksual yang terbaik bagi dirinya sendiri, tentu tak akan ada 
 keributan seperti sekarang ini. Bukan begitu?
�
 manneke


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Indonesia Mitra Strategis AS?

2009-01-18 Terurut Topik simson gintings
Menarik sekali pendapat Dian W. Logikanya, Indonesia menjadi 
strategis bukan karena terjadi perubahan kepala negara/pemerintahan 
di AS (baca: negeri orang)yg kebetulan Obama dgn masa kecilnya pernah 
tinggal beberapa waktu lamanya di Jakarta, melainkan Indonesia 
sendiri yg harus membuat dirinya menjadi strategis.

Kalaulah Indonesia dianalogikan seorang gadis, dia harus sering 
mandi, bersolek, dan banyak membaca shg luas pengetahuannya. Dgn 
begitu pasti banyak pemuda yg meliriknya.

Seandainya, (big IF) Obama mau menggunakan kartu masa kecilnya di 
Jakarta itu utk menggaet rasa simpati orang Indonesia, boleh jadi 
dia akan berhasil. Persoalannya, apa yg diharapkan atau diincar AS 
dari atau utk dilakukan Indonesia bagi kepentingan AS? Sebaliknya, 
kepentingan apa pula yg diharapkan Indonesia dari AS?

Mesin hitung yg bekerja. Selebihnya hanya cerita dalam kemasan 
diplomasi yg kelihatannya agung.


sg



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus 
Hamonangan agushamonan...@... wrote:

 Oleh Dian Wirengjurit
 
 http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/01/19/00062350/
indonesia.mitra.strategis.as
 
 
 
 Bagi kalangan romantis-nostalgik, pelantikan Barack Obama sebagai
 presiden AS ke-44 besok (20/1/2009) dinilai akan menjadi babak baru
 hubungan Indonesia-AS.
 
 Sebagai anak dari seorang ayah Kenya dan ibu kulit putih asal 
Kansas
 dan sebagian hidupnya dilewati di Indonesia, seperti kata Michelle
 Obama, cukup wajar jika kalangan ini berharap banyak. Dengan latar
 belakang itu pula diharapkan Obama akan lebih sensitif terhadap
 aspirasi negara berkembang, termasuk Indonesia. Di bawah Obama,
 diharapkan Indonesia akan menjadi strategic partner AS di Asia. Akan
 tetapi, benarkah Indonesia merupakan mitra strategis AS?
 
 Posisi Indonesia?
 
 Selama ini kita senantiasa berpegang pada modalitas bahwa Indonesia
 merupakan negara penting dan strategis secara geografis karena
 terletak di antara dua benua dan dua samudra. Secara demografis,
 karena memiliki jumlah penduduk keempat terbanyak di dunia. Secara
 ekonomis, karena memiliki kekayaan alam melimpah. Dan, secara 
politis,
 karena merupakan negara demokrasi ketiga terbesar dan memiliki
 penduduk Muslim terbanyak. Tetapi, sudahkah kita menikmati segala
 kelebihan itu?
 
 Secara geografis, misalnya, Singapura telah memanfaatkan letak
 strategisnya di antara dua benua dan dua lautan untuk menjadi hub
 utama antara kedua kawasan dan menjadi kekuatan ekonomi Asia;
 sementara Batam dan Tanjung Priok masih sebagai pelengkap.
 
 Secara ekonomis, Malaysia lebih merasakan manfaat kayu dari dan
 investasi kelapa sawit di Indonesia tanpa merusak hutan tropisnya,
 sementara hutan kita rusak dan kita pula yang menanggung dampak
 negatifnya. Secara demografis, banyaknya penduduk membuka pasar.
 Sayang justru Vietnam dan China yang memanfaatkan pasar itu.
 
 Secara politis, sebagai negara yang penduduknya dianggap sebagai 
Islam
 moderat, Indonesia berperan besar dalam memerangi terorisme
 internasional. Namun, lagi-lagi itu karena kita menjadi lahan dan
 sasaran. Selain itu, di mana kelebihan moderasi kita jika inisiatif
 dialog antaragama justru datang dari negara seperti Arab Saudi yang
 dominasi paham fundamentalis Wahabi-nya keras?
 
 Partai Demokrat
 
 Indikasi awal posisi Indonesia bagi Presiden Obama dapat dilihat di
 platform Partai Demokrat 2008. Dalam platform itu ditegaskan tujuh
 fokus strategi AS, antara lain mengakhiri perang Irak, menghancurkan
 Al Qaeda, merevitalisasi militer, memperbarui kemitraan dalam
 keamanan, dan memajukan demokrasi.
 
 Dalam platform itu juga dapat dilihat negara mana yang dianggap 
mitra
 strategis AS. Dalam platform itu Indonesia memang disebut dua 
kali(!),
 bukan sebagai mitra strategis, tetapi terkait dengan flu burung.
 
 Bagi AS, Eropa tetap merupakan indispensable partner dengan NATO
 sebagai tulang punggungnya. Dalam kaitan ini, AS menekankan 
pentingnya
 menjaga kemitraan strategis Turki. Di Asia, Thailand dan Filipina
 jelas disebut sebagai allies bersama Jepang, Korea Selatan, dan
 Australia, sementara India merupakan strategic allies dan vital
 democratic partner. Selain itu, newly emerging powers, di mana AS
 ingin mengembangkan effective collaboration-nya, adalah China, 
Rusia,
 India, Brasil, Nigeria, dan Afrika Selatan! Bahkan, seandainya John
 McCain yang memenangi pemilihan, platform Partai Republik sama 
sekali
 tidak menyebut nama Indonesia.
 
 Tambahan pula, meski merupakan sejarah baru, tidak ada keistimewaan
 dari terpilihnya Obama sebagai presiden berdarah Afrika-Amerika
 pertama. Obama dibesarkan pada era demokrasi yang sudah berkembang 
di
 AS. Mungkin akan lain maknanya jika Obama terpilih pada masa Martin
 Luther King atau Rosa Parks. Terpilihnya Nelson Mandela menjadi
 Presiden Afrika Selatan tahun 1994 lebih historik dan monumental!
 Sebagai Presiden AS, Obama tentu tetap mendasarkan kebijakannya pada
 platform partai dan tuntutan konstituennya.
 
 Di mana posisi Indonesia
 
 Jika selama ini 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pesan Natal - Paus versus Ajaran Yesus

2009-01-17 Terurut Topik simson gintings
Sebenarnya saya tidak tertarik utk menanggapinya lagi, tapi karena
anda sepertinya (terus-terusan) sok tahu amat soal iman Kristen, maka
saya merasa terdorong untuk menanggapi.

Anda katakan bahwa Yesus merivisi Taurat. Kata merivisi ini berbau
mengkoreksi dan pendapat ini amat ganjil. Hal ini menguatkan dugaan
saya bhw anda berasal bukan dari lingkungan agama Kristen apalagi
Katolik. Soalnya dalam Matius 5:17 tertulis ucapan Yesus
begini : Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan
hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk
meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

Saran saya, kalau tidak paham nggak usahlah anda MEMAKSAKAN DIRI utk
memberikan komengar yg ngawur. Apalagi anda hanya melihat Yesus sbg
seorang humanis, sungguh suatu pendangkalan. Sepertinya anda ini mau
kelihatan gagah. Tapi sayang kualitas komentar anda menunjukkan
sebaliknya. Maaf kalau saya ketus begini, karena komentar anda soal
Paus lebih dari ketus sih.

Selamat hari minggu.

sg


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, smarching
smarch...@... wrote:

 Kalau mau bilang Paus hanya menyampaikan pesan sesuai pedoman agama,
 seharusnya pedoman agama itu kemanusiaan. Bukan teks-teks atau
 buku-buku. Yesus sendiri malah mengritik ahli-ahli Taurat yang
bisanya
 cuma ngutip Kitab doang, tapi kemanusiaannya rendah. Ajarannya di
 bukit bukan berdasar teks tapi kisah yang diambil dari lingkungannya
 dan dibuat bahan renungan.

 Jadi, kalau dipandang dari ini, Yesus mengutamakan kemanusiaan,
 daripada hukum-hukum yang tertera di buku!

 Beginilah ajaran Yesus: Kasihilah sesamamu seperti engkau mengasihi
 dirimu sendiri. Ini tidak pernah diberi embel-embel kecuali
 homoseksual. Nggak pernah ada. Dengan perkataan ini, Yesus justru
 merevisi Kitab Taurat. Kemanusiaan itulah yang terpenting.

 Nah, kalau Paus maunya cuma ngutip buku dan melupakan kemanusiaan,
ini
 namanya bertentangan dengan Yesus!

 Soe Tjen.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pesan Natal, Paus: Selamatkan Umat Manusia dari Homoseksualitas

2009-01-15 Terurut Topik simson gintings
Menurut anda biarkan saja homoseksual mencari dan menemukan jalannya
sendiri. Itu menurut anda. Tapi menurut Paus dalam kapasitasnya
sebagai pemimpin Gereja Katolik tertinggi di dunia, beliau punya
pesan moral agama (pengembalaan) yg harus disampaikan kepada umat
Katolik di seluruh penjuru dunia. Dan beliau sudah melakukan
kewajibannya itu. Itu namanya penggembalaan (saya bukan beragama
Katholik).

Apakah seluruh umat mematuhinya itu soal lain. Kebenaran itu (tentu
menurut versi Gereja Katolik) harus disampaikan. Itu point-nya, saya
kira.

Kalau semua dibiarkan berjalan secara alamiah, tanpa guidence, nggak
tahu apa jadinya hidup ini.

Seruan seorang tokoh agama memang belum tentu dipatuhi oleh semua
orang. Misalnya, mereka mengatakan, mencuri itu adalah dosa. Biar
begitu toh pencurian akan tetap terjadi dimana-mana. Tapi tidak
berarti seruan itu tidak berguna. Coba kalau mereka katakan, mencuri
itu tidak apa-pa. Makin bersemangat semua pencuri-pencuri itu.

Suara moral itu harus terus diperdengarkan, entah didengarkan orang
entah tidak tak soal. Itu pula di agama Islam ada dikenal fatwa.

Kebebasan berpendapat tentu dihargai, asas itu pula yang mendorong
saya menanggapi posting anda.


sg

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, manneke budiman
hepaest...@... wrote:

 Menurut saya, biarkan saja kaum homoseksual mencari dan menemukan
jalannya sendiri. Mereka tidak minta diselematkan dari apa-apa, dan
kita pun tak berhak mengangkat diri jadi penyelamatnya siapa-siapa.
  
 Orang Katolik yang bukan homoseksual ya silakan tetap dijalur
heteroseksual. Mereka inilah domba-domba yang memerlukan Pausnya
sebagai gembala. Masih banyak kerja besar dalam Gereja Katolik yang
perlu advokasi Paus.
  
 Natal adalah pesan kasih dan harapan bagi semua orang. Tak
terkecuali kaum homoseksual. Sayang memang, bahwa pesan Natal itu kok
pakai diisi dengan seruan untuk menyelamatkan dunia dari
homoseksualitas. Yesus lahir membawa keselamatan bagi orang percaya.
Jika saja pesan Natal Paus sejalan dengan semangat Yesus itu, maka
mungkin tak akan ada susupan seruan yang bisa menjurus kepada
stigmatisasi homoseksual itu.
  
 manneke


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pesan Natal, Paus: Selamatkan Umat Manusia dari Homoseksualitas

2009-01-14 Terurut Topik simson gintings
Wah, pernyataan yg luar biasa, gagah nan perkasa. Semoga anda
berbahagia selalu dlm hidup ini.

wass

sg

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com,
smarching smarch...@... wrote:

 Mungkin,
 Sudah saatnya kita menyelamatkan Umat Manusia dari Paus, yang
rasanya
 sering menyebar kebencian pada golongan lain.

 Soe Tjen.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] DUNIA ROKOK

2009-01-13 Terurut Topik simson gintings
Ketika orang sanggup berhenti merokok, apalagi dgn kekuatan sendiri, 
atau karena program khusus, saya kira tidak ada yg luar biasa. 
Sebenarnya prestasi ybs cuma berhasil keluar dari kesalahan yg dia 
buat sendiri.

Karena, ketika dulu pertama kali merokok, pasti dia tidak bisa langsung 
menikmatinya. Harus berjuang keras. Ngotot. Barulah dia bisa menjadi 
seorang perokok yg sesungguhnya.

Yg jadi soal, ketika seseorang ingin berhenti merokok tapi tidak bisa. 
Jadilah dia manusia paradoks. Sudah tahu berbahaya tapi tetap saja 
melakukannya. Dia menjadi tawanan rokok, kebiasaan yg pd mulanya dia 
lakukan karena iseng atau utk memberi ketenangan psikologis (itu 
termasuk doping sebenarnya).

Di seluruh dunia, dilakukan berbagai cara agar orang berhenti merokok. 
Salah satu mencantumkan peringatan bahaya merokok (warning) pd bungkus 
rokok. Tapi toh orang tetap saja merokok. Saya yakin, seandainya  di 
setiap bungkus rokok dipasang gambar tengkorak juga tidak akan membuat 
orang takut/jera. Ada orang yg sudah pernah bypass jantung masih tetap 
merokok. 

Di sebuah rumah sakit terbesar di Wina bisa dilihat pemandangan 
yg menakjubkan. Di lantai dasar, disediakan ruangan terbuka bagi  
pasien perokok. Berkumpullah di sana para perokok sejati bahkan dgn 
mengusung tiang infus.

Lain lagi di kampung saya. Menurut kepercayaan tradisional, orang biasa 
meletakkan sebungkus rokok di atas kuburan. Bahkan menyalakan sebatang 
dan menaruhnya pd sebatang kayu yg ditancapkan di atas kuburan itu. 
Sebagai ekpresi pernyataan hormat dan kasih. Tidak pernah terpikir 
apakah si almarhum meninggal karena kanker paru-paru. Menawarkan rokok 
(dikalangan laki-laki) merupakan ungkapan rasa hormat secara adat.

Tentang gambaran seorang perokok sejati dapat ditemukan dalam 
film All That Jazz (sutradara Bob Fosse). Kisahnya ttg seorang 
koregrafer Joe Gideon (Roy Scheider) yg adalah seorang perokok berat. 
Ketika mandi (pake shower) pun dia merokok. Di akhir film, Gideon 
menyajikan koregrafinya dgn lagu Bye Bye Life dgn mengubah lirik lagu 
Everly Brothers Bye Bye Love (http://www.youtube.com/watch?v=feO64-
Ovt6Ufeature=related)


sg

 








[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Boikot, Cara Efektif Hentikan Serangan Israel

2009-01-12 Terurut Topik simson gintings

Atawa senandungkan lagu Neil Sadaka, Laughter in the Rain, terkekeh-
kekeh di bawah siraman air hujan, ato berjingkrak-jingkrak menari di 
kala hujan bersama Gene Kelly, Singing in the Rain.


sg

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, jajang c noer 
jcn...@... wrote:

 makanya kita dance aja, rain or shine 
 lagunya creedence clearwater revival tuh, enak buat dansa. who'll 
stop the rain..
 
 
 --- On Mon, 1/12/09, arthur francis arci...@... wrote:
 
  From: arthur francis arci...@...
  Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boikot, Cara Efektif Hentikan 
Serangan Israel
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
  Date: Monday, January 12, 2009, 12:04 AM
  Sebagai Individu mungkin sah-sah aja untuk memikirkan diri
  sendiri tapi
  sebagai warga dunia mungkin nggak ada salahnya juga
  memikirkan dunia...:-)
  
  Life isn't about waiting for the storm to pass. 
  It's about learning to dance in the rain





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tiga Cara Menekan Israel dan AS. Beranikah Pemerintah Indonesia?

2009-01-11 Terurut Topik simson gintings

Jangan lupa, faktor lain yg sangat mendasar bahkan mutlak: orang 
Palestina harus bersatu (Fatah dan Hamas), dan negara-negara Arab 
rapatkan barisan.

Kalau yg di luar itu betapa militan dan menggebu-gebunya sekalipun 
mau menekan Israel dan AS, saya kira tidak akan pernah efektif. 

sg


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, firdaus cahyadi 
firdau...@... wrote:

 kawan,
 Apa yang dilakukan pemerintah Indonesia dengan hanya mengirim 
bantuan kemanusiaan bagi rakyat palestina dan mengutuk kebiadaban 
Israel saja tidaklah cukup.Israel telah melakukan kejahatan perang 
dengan membunuh anak2, perempuan dan orang lanjut usia serta telah 
menyerang fasilitas2 publik. Rakyat Indonesia apapun agama, suku, ras 
dan aliran politiknya perlu mendesak Pemerintah Indonesia untuk lebih 
berani lagi, paling tidak seperti keberanian Pemerintah Venezuela.
 
 Tidak ada salahnya bila seluruh rakyat mendesak Pemerintah 
Indonesia untuk:
 1. Melakukan nasionalisasi perusahaan2 yang dimiliki oleh Israel 
dan/ atau Amerika Serikat di Indonesia. Termasuk perusahan2 tambang 
dsb
 2. Secara resmi menyatakan bahwa rakyat Indonesia memboikot produk2 
dari negara Israel dan Amerika Serikat
 3. Secara resmi menyatakan bahwa property right untuk produk2 
Israel dan Amerika Serikat tidak berlaku lagi di Indonesia alias 
mengijinkan rakyat Indonesia untuk membajak dan menggunakan produk2 
bajakan dari kedua negara itu.
 
 Ketiga cara tersebut akan berakhir seiring dengan berakhirnya 
pembantaian di Palestina dan diseretnya para penjahat perang dari 
Israel ke Mahkamah Internasional.
 
 Hmmmkira2 berani ga ya Presiden Yudhoyono berani menekan Israel 
dan AS dengan cara itu?
 
 
 
 
 
   
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Venezuela Usir Dubes Israel

2009-01-11 Terurut Topik simson gintings
Banyak org kagum terhadap tindakan Venezuela itu. Kagum sih tidak 
soal. Yg jadi soal kalau kita mau ikut-ikutan (melamun paling tidak) 
agar RI melakukan langkah yg berani pula. Lamunan itu macam lamunan 
si tukang cendol.

Kita jangan lupa, politik luar negeri itu sangat rasional sebenarnya. 
Sarat dgn hitung-hitungan yg matang. Venezuela berani menentang AS 
dan juga bersikap tegas thdp Israel, karena secara ekonomi Venezuela 
cukup kuat (karena ekspor minyak) dan tdk tergantung sama negara 
lain. GDP perkapitanya lebih 12000 usd.

Mengapa negara-negara Arab nggak serentak menyerbu Israel? Mereka 
berhitung untung rugi.

Indonesia? Jelas tdk sekuat Venezuela. Tapi kalau sudah lemah lalu 
ngomong lantang pula, hanya kekonyolan saja upahnya. Sama dgn lele 
berlagak moby dick. Orang terkekeh kekeh melihatnya. Jadi harus 
pandai-pandai membawa badan.

Sekedar mengumbar emosi apa saja boleh diucapkan di milis ini. 
Semacam katarsis. Biar nampak heroik, gagah dan garang.



sg






[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Aktivis Partai Sulit Bersaing dengan Pemodal di Partai

2008-12-13 Terurut Topik simson gintings

Pepatah asing katakan, Money is honey, my little sonny, a rich man's 
joke is always funny.

sg


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 Surabaya, Kompas - Para pemodal telah mengalahkan aktivis partai 
dalam
 perebutan kedudukan internal partai. Situasi itu menunjukkan 
hubungan
 tidak sehat antara partai politik dan kadernya.
 
 Demikian terangkum dalam seminar Partai Politik, Demokrasi, dan
 Dominasi Modal yang diselenggarakan Komunitas Indonesia untuk
 Demokrasi, Kamis (11/12) di Surabaya. Ketua Departemen Pemuda DPP
 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Budiman Sudjatmiko,
 pakar politik dari Universitas Gadjah Mada Mochtar Mas'oed, dan
 pengajar ilmu politik Universitas Brawijaya Ahmad Erani hadir 
sebagai
 pembicara.
 
 Budiman mengatakan, sejak tahun 1999 pemodal menghambat naiknya
 aktivis partai murni di struktur partai. Aktivis kurang kemampuan
 untuk bisa masuk jajaran pengambil keputusan. Hanya sebagian orang
 yang beruntung bisa masuk, ujarnya.
 
 Selain pemodal kuat secara ekonomi, aktivis partai juga dikalahkan
 oleh para pemilik modal sosial yang unik. Dalam jajaran ini termasuk
 para selebriti yang direkrut partai sebagai calon anggota 
legislatif.
 Tak hanya aktivis partai, aktivis gerakan massa juga tidak mudah 
masuk
 ke partai. Padahal, mereka benar-benar bekerja di jalur politik.
 
 Ini, antara lain, karena posisi tawar serikat pekerja atau petani
 belum terlalu kuat, ujarnya.
 
 Hubungan tidak sehat
 
 Mochtar mengatakan, relasi partai dan pemodal menunjukkan hubungan
 tidak sehat antara partai dan anggotanya. Selama ini para kader 
partai
 nyaris tidak bertanggung jawab untuk berbagai kegiatan partai. 
Anggota
 tidak menyumbang iuran untuk partai. Sebaliknya partai tidak terlalu
 mengurus kader.
 
 Saya tidak yakin PDI-P membiayai kegiatannya dari dalam. Sebagian
 biaya harus dicari dari luar, tuturnya.
 
 Hal itu, antara lain, disebabkan sistem ekonomi yang tidak 
demokratis.
 Aset bisa dihegemoni sekelompok elite tanpa perlu melibatkan massa.
 Akibatnya, elite tidak merasa perlu membina massa. Ini merusak
 demokrasi, ujar Mochtar.
 
 Kalaupun dimanfaatkan, massa tidak lebih sebagai pengumpul suara.
 Massa tak pernah dianggap sebagai kelompok yang harus diperjuangkan
 kepentingannya.
 
 Massa menjadi apatis dan siap menyumbang suara kepada siapa pun 
yang
 sanggup memberi manfaat ekonomi. Ini jalan lagi bagi pemodal untuk
 masuk struktur, ujarnya.
 
 Kondisi itu, antara lain, yang ditakutkan para demokrat untuk
 menerapkan demokrasi murni.
 
 Penerapan demokrasi murni dengan partisipasi langsung tidak menjamin
 demokrat bisa naik ke struktur.
 
 Namun, seburuk apa pun kondisinya, bukan alasan untuk mematahkan
 demokrasi yang sedang dibangun dengan cara-cara tidak demokratis,
 tuturnya.
 
 Sementara Erani menyatakan, struktur politik dan ekonomi Indonesia
 saat ini masih mencirikan otoritarianisme. Dalam struktur otoriter,
 elite politik memang sengaja memelihara saudagar untuk mendapatkan
 biaya bagi kegiatannya. (RAZ)
 
 
 
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/12/12/01004156/aktivis.partai.su
lit.bersaing.dengan.pemodal.di.partai





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sebuah Kisah Wartawan KOMPAS

2008-12-12 Terurut Topik simson gintings
Turut prihatin atas peristiwa yg menimpa wartawan Kompas di Medan. 
Telepas dari siapa yg benar dan salah, yg jelas hal itu jadi urusan 
yg merepotkan pun melelahkan. Apalagi lawan bertikai itu seorang 
polisi!  Tuhan Maha Baik, tinggal itu yg jadi pegangan.

Damai pun tak mau pula dia. Kalau tak salah, di Medan istilah damai-
damai punya konotasi yg berkaitan dgn uang perdamaian. Saya tidak 
mau katakan bhw gertakan dan sikap sang polisi itu bertujuan utk 
menaikkan kurs perdamaian. Bukan. Yg jelas, kalau dia tidak mau 
berdamai maka sang polisi itu nampak-nampaknya bukanlah penganut 
mashab dame-diho-hepeng-diau.

Semoga tabah dan kuat menghadapi persoalan ini. Damai di bumi, damai 
di kantong, damai pula di hati.

sg

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Arbain Rambey 
arba...@... wrote:

 
 Medan, 9 Desember 2008
  
  
 Khaerudin
 Wartawan Kompas Biro Sumbagut 
  
  
 Kronologi kejadian :
 Minggu (23/11)
 Sekitar pukul 20.00, saya bermaksud pulang ke rumah selepas 
bekerja. Dari pelataran parkir kantor Kompas biro Sumbagut, Jl KH 
Wahid Hasyim No.37 Medan, saya mengeluarkan mobil dengan 
memundurkannya. Dipandu oleh satpam Kompas, Sdr Dedi Candra, saya 
memundurkan mobil hingga separuh badan jalan KH Wahid Hasyim. Posisi 
Sdr Dedi saat itu sudah berada tepat di belakang mobil saya atau di 
tengah jalan. Namun dari arah Simpang Barat tiba-tiba ada sebuah 
mobil kijang yang berjalan cukup kencang sambil mengklakson berkali-
kali. 
 Sdr Dedi sudah meminta agar mobil tersebut memberi jalan dengan 
melakukan aba-aba tangan maupun lampu senter yang dipegangnya. Mobil 
saya pun saat itu sudah menyalakan lampu sign. Namun mobil kijang 
tersebut tetap berjalann kencang, sehingga Sdr Dedi terpaksa 
menghindar dengan meloncat ke arah samping kanan mobil saya. Saya pun 
langsung disuruh berhenti oleh Sdr Dedi agar tidak terjadi tabrakan.
 Dari dalam mobil saya lihat, mobil kijang tersebut membanting setir 
ke kanan lalu ke kiri  menghindari tubrukan dengan mobil saya. 
Spontan karena ulah pengemudi mobil kijang tersebut dari dalam mobil 
saya memakinya.
 Rupanya pengemudi kijang mendengar kata makian saya dan langsung 
turun. Saya pun ikut turun dari mobil. Begitu turun dari kijang, 
spontan dia membentak dengan mengatakan Apa maksud kau rupanya 
memaki?. Saya pun membalas dengan mengatakan, Mengapa Bapak ugal-
ugalan?. 
 Tak berapa lama, setelah jarak pengemudi kijang tersebut dengan 
saya sudah berhadap-hadapan, saya langsung didorong dan ditamparnya. 
Gerakan reflek saya membalas tamparan tersebut dengan pukulan yang 
mengenai pipi kiri pengemudi kijang. Usai saling pukul, pengemudi 
kijang ini berlalu sambil mengancam saya dengan mengatakan Awas kau 
ya!. 
 Dalam keadaan masih sedikit shock dan tegang oleh insiden tersebut, 
saya berusaha menenangkan diri. Tak berapa lama saya pulang ke rumah. 
Di tengah jalan, karena saya merasa terancam oleh ucapan pengemudi 
kijang, saya menelepon Sdr Dedi, bertanya, apakah pengemudi kijang 
datang ke kantor dan dijawab bahwa tidak ada yang datang. 
 Sekitar pukul 21.00 saya sampai di rumah dan langsung mendapat 
telepon dari Sdr Dedi yang mengabarkan, kedatangan tiga aparat polisi 
dari Polsek Medan Baru yang bertanya seputar kejadian baku pukul 
antara saya dan pengemudi kijang. Selain Sdr Dedi, polisi juga 
bertanya pemilik warung makan di depan kantor Kompas yang kemungkinan 
melihat kejadian tersebut. Dari Sdr Dedi saya ketahui, bahwa pemilik 
warung makan tak bersedia memberi keterangan seputar kejadian 
tersebut kepada polisi. 
  
 Selasa (25/11)
     Pukul 10.00, saya mengetahui ada berita tentang insiden 
hari Minggu malam di harian Waspada dengan judul Perwira Poldasu 
Dibogem Pengemudi Mobil.  Saat itu saya baru tahu bahwa pengemudi 
kijang tersebut merupakan anggota polisi yang bertugas di Polda Sumut 
dengan bernama Burhanudin Lubis dengan pangkat Ipda. Dalam berita 
tersebut Waspada, wartawan yang menulisnya sama sekali tak melakukan 
konfirmasi ke saya, meski belakangan saya ketahui yang wartawan yang 
bersangkutan sebenarnya tahu identitas saya dari rekan sekantornya.
 Sekitar pukul 18.00, saya berinisiatif menelepon Kabid Humas Polda 
Sumut Kombes Baharuddin Jafar terkait pemberitaan di harian Waspada 
tersebut. Saya jelaskan duduk perkara yang sebenarnya, termasuk 
kronologis kejadian Minggu malam. Saya juga meminta bantuan Beliau 
agar tidak terjadi kesalahpahaman akibat berita ini. 
 Pukul 20.00, Panit Jahtanras Poltabes Medan, Sdr Iwan (pangkatnya 
saya lupa) mendatangi kantor Kompas dan menanyakan alamat Sdr Dedi 
kepada satpam yang malam itu bertugas. Kebetulan Sdr Dedi malam itu 
tak bertugas. Saat itu saya sedang berada di ruang redaksi mengetik 
berita hasil liputan hari itu. Kedatangan polisi ini diberitahukan 
kepada wartawan yang berada di ruang redaksi oleh pegawai kantor 
Kompas, Sdr Subandi. 
 Saya beserta Kepala Biro Kompas Sumbagut Sdr Andreas Maryoto 
kemudian langsung ke tempat satpam jaga yang terletak di depan 
kantor. 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Presiden: Kepemimpinan Tidak Bisa Atasi Semua

2008-12-11 Terurut Topik simson gintings

Dalih perlu, untuk membenarkan apa yg tidak kita punya. Jurus itu 
pernah saya pergunakan, mau tak mau, sekitar 35 tahun lalu, saat 
mendekati seorang cewek di kota kelahiran saya, Kabanjahe. Mengapa 
abang tidak pelihara kumis? tanya si cewek itu suatu ketika. Tak 
tahu dia, kalau aku pelihara kumis jumlahnya cuma lima helai, seperti 
kumis Fu Man Chu, atau ikan lele, kalau kau mau.

Maka saya jawab dgn sikap dan suara setenang mungkin, biar kedengaran 
meyakinkan, Tidak semua lelaki cocok berkumis,dik. Dgn bahasa 
sekarang, Moustache is not everything, my dear. 

Habis nggak punya. Mau apa? Hayoo! Entah dimana kini cewek tsb. Entah 
dia sudah jadi seorang nenek, atau pengusaha panti pijat yg sukses, 
saya tidak tahu. Boleh jadi dia pun sudah tidak ingat lagi 
pertanyaannya itu. Tapi jurus yg saya pergunakan utk menjawab 
pertanyaannya dulu toh masih tetap aktuil. Polanya masih diterapkan 
orang sampai sekarang.

Bila teringat akan dia, saya merenung, dan berlinang air mata saya. 
Sayup-sayup terdengar lagu keronong pujaan bangsa dari radio 
tetangga, Keroncong Sampul Surat


sg
(pria tuna kumis)






[Forum Pembaca KOMPAS] Salah Debat

2008-02-10 Terurut Topik simson gintings

Konon di Tiongkok pernah hidup seorang hakim yang sangat dihormati 
karena tegas dan jujur. Ia memutuskan setiap perkara dengan adil, 
tanpa pandang bulu. Suatu hari, dua orang menghadap sang hakim. 
Mereka bertengkar hebat dan nyaris beradu fisik. Keduanya meminta 
keputusan atas kasus mereka, yang sebenarnya sangat sederhana. 
Keduanya berdebat tentang hitungan 3x7. Yang satu mengatakan 
hasilnya 21, yang lain bersikukuh mengatakan hasilnya 27. Ternyata 
sang hakim memvonis cambuk 10 kali bagi orang yang menjawab benar. 
Spontan si terhukum memprotes. Sang hakim menjawab, Kamu bodoh, mau-
maunya berdebat dengan orang bodoh yang tidak tahu kalau 3x7 adalah 
21! (dari Renungan Harian, Sabtu 9 Februari 2008)

Saya terinspirasi oleh renugan tsb, karena acap kali melakukan 
kebodohan yg kurang lebih sama, paling, tidak memperdebatkan yang 
tidak perlu.




-sg-
 



[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kulitmuka TEMPO

2008-02-08 Terurut Topik simson gintings

Ha ha ha kalau melihat persoalan itu dgn kaca mata normatif, 
maka akan banyak petuah yg keluar. Saya kira patut dihormati apa yg 
mereka rasa perlu dilakukan, protes atau apapun namanya, asal dengan 
cara-cara yang wajar, tidak ada yang berkebaratan.

Soal ketidaksetujuan akan suatu hal tentu ada kadarnya. Kalau memang 
seseorang merasa perlu mengajukan pendapatnya (keberatan), karena 
baginya itu masalah yg prinsipil, mengapa tidak, normal kalau mereka 
berbicara. Persoalan akan timbul bila bagi si A ini masalah 
prinsipil tapi bagi si B itu soal sepele. 

Kembali ke soal Kulitmuka Tempo, kita tidak tahu bagaimana persisnya 
suasana pertemuan itu. Yg jelas pihak Tempo pun tidak merasa 
diintimdasi. Tidak ada kekerasan (berarti pemukulan meja pun tidak 
terjadi) begiulah kesan yg kita tangkap dari penjelasan Pak GM.

Bisa juga, ini penafsiran saya, maksud organisasi Katolik itu datang 
bertadang ke kantor Tempo, mau meyakinkan diri mereka sendiri  bhw 
aksi protes ternyata bisa juga dilakukan dengan metode lain, bicara 
enak dan perlu.

Yah, proses terkadang lebih penting dari pada hasil. Melalaui 
kesalahan lah orang menjadi benar, melalui dosa lah orang menjadi 
saleh... Selamat hari Jumat. 


sg



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, sohibmachmud 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, simson gintings 
 uncleiting2002@ wrote:
  Minta maaf dengan tulus, tidak ada larangan. Minta maaf karena 
  tekanan, itu konyol. Apakah TEMPO minta maaf karena tada tekanan 
 yg  berarti tidak tulus?
 
 ===
 
 di milis ini jika ada satu email, tentu ada beberapa orang yg 
tidak 
 setuju, keberatan, protes.
 
 dalam satu media massa, koran, tv  ada puluhan artikel.
 di indonesia ada ratusan, ribuan  media massa (tv, koran, majalah, 
 tabloid) jika ada yg tidak setuju, protes dgn satu pemberitaan 
media 
 massa.  maka akan ada ribuan, jutaaan  orang tiap hari yg 
 berbondong2 ke kantor media massa utk protes, dialog, menuntut 
minta 
 maaf, mensomasi dll. 
 ini bukan suatu ciri manusia yg berakal dan beradab. 
 
 solusi nya kirim surat keberatan, protes, ralat ke media massa 
itu, 
 itu cara yg rasional. 
 memangnya yg berbondong2 itu nggak kerja, nggak kuliah, nggak cari 
 duit ? 
 ini juga salah satu indikasi pengangguran terselubung dan 
 produktivitas masyarakat yg rendah.
 yg masih punya banyak waktu utk hal2 yg tidak produktif.
 
 sohib





[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kulitmuka TEMPO

2008-02-07 Terurut Topik simson gintings

Minta maaf dengan tulus, tidak ada larangan. Minta maaf karena 
tekanan, itu konyol. Apakah TEMPO minta maaf karena tada tekanan yg 
berarti tidak tulus?

Kalau Tempo minta maaf karena terpaksa, justru itu yg tidak 
termaafkan publik.  Dari penjelasan Pak GM, di dalam Tempo sendiri 
ada otokritik.

Dlm diskusi yg berkembang di milis ini nampak ada keganjilan cara 
berpikir. Beberapa organisasi Katolik yang datang ke Tempo dianggap 
oleh sebagian orang tidak patut (ini ikan bentuk halus dari sebuah 
protes juga). Tempo minta maaf juga ada yg menganggap hal yg tidak 
perlu dgn alasan tertentu (ini juga bentuk protes secara halus, 
artinya, ketidak setujuan).

Tanggapan ini juga termasuk protes dlm kadar ketidaksetujuan terhadap 
dua pendapat tadi.


sg




--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, sohibmachmud 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Seyogyanya tempo memulai tradisi tidak harus meminta maaf setiap ada
 yg tidak setuju dgn pemuatan berita atau foto.
 mereka bisa protes dengan melayangkan surat keberatan yg nantinya
 dimuat sebagai hak jawab atau hak protes.
 tempo harus memulai tradisi utk tidak  melegalisir ormas yg mengaku
 mewakili agama, etnis atau ras.
 agama sebagai kepercayaan tidak dapat diwakilkan ke individu atau
 organisasi.
 demikian pula ras atau etnis tidak bisa diwakilkan ke segelintir
 orang kecuali dia membawa surat kuasa jutaan pemeluk agama atau ras
 atau etnik tsb.
 orang yg protes  hanya orang yg ingin mencari popularitas dgn
 memanfaatkan event yg menarik perhatian pers.
 seperti orang yg bezoek atau mendoakan suharto ketika di rumah
 sakit.  istilah tukul orang seperti ini adalah orang katro yg mau
 masuk tv.
 memaksa minta maaf bukanlah suatu indikasi kemajuan peradaban tetapi
 suatu kemunduran.
 
 
 sohib
 
 
 --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Goenawan Mohamad
 goenawan_mohamad@ wrote:
   Saya senang bahwa ada protes tapi tak ada kekerasan. Saya
 senang
  bahwa dengan tulus pimpinan TEMPO minta maaf, dan Sekjen KWI
  memberikan maafnya.
  Itu tanda kita masih bersedia menjaga peradaban.





[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kulitmuka TEMPO

2008-02-06 Terurut Topik simson gintings

Dalam upacara the last supper yg sebenarnya hadir disana Judas 
Iskariot, sang pengkhianat. Apakah dalam versi Tempo itu juga hadir 
figur dgn karakter yang sama?

Seandainya tidak, semakin banyak yg tidak mengena dlm kulit muka 
majalah Tempo itu. 


sg



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Goenawan Mohamad 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 KULITMUKA TEMPO
 
 
 Tentu tidak ada maksud majalah TEMPO untuk melukai hati orang  
 Kristen, tetapi tidak berarti tidak ada yang salah dalam gambar 
itu.
 Menurut hemat saya,  menggunakan tema Perjamuan Terakhir dalam  
 karya  Leonardo da Vinci jadi dasar tema kepergian Suharto
   sama sekali tidak tepat.  Tema dan suasana  Perjamuan 
Terakhir  
 dalam lukisan itu adalah kesedihan, keprihatinan
 dan kerelaan di antara mereka yang tak punya apa-apa.   Sedang 
justru  
 itu yang tak ada
 di hari terakhir Suharto.  Suharto tidak mati disalib.  Juga saya  
 ragu apakah kematiannya  akan melahirkan keyakinan baru. Dan yang  
 jelas, yang dibagi-bagikannya
 (dan dinikmati anak-anaknya) bukanlah  potongan roti dan beberapa  
 reguk   anggur, melainkan kekayaan yang berlimpah-limpah, yang  
 didapat karena kekuasaan politik.
 
 Saya senang bahwa ada protes tapi tak ada kekerasan. Saya senang  
 bahwa dengan tulus pimpinan TEMPO minta maaf, dan Sekjen KWI  
 memberikan maafnya.
 Itu tanda kita masih bersedia menjaga peradaban.





[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Pak Manneke was: Protes terhadap cover Tempo tentang Soeharto

2008-02-06 Terurut Topik simson gintings
Sependapat dgn sikap beberapa organiasi Katolik itu. Artinya, ada
yang dirasakan tidak tepat, lalu mereka ungkapkan kepada pihak
Tempo, tidak dengan cara berteriak-teriak, dan pihak Tempo menerima
tanggapan mereka dan bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Itu
silaturahmi.

Yang jadi soal seandainya orang tidak mau mengutarakan isi hatinya
lewat sebuah percakapan (dialog).

Kalau ada yang mempersoalkan mengapa beberapa organisasi Katolik itu
pergi ke kantor Tempo, justeru pertanyaan itu terasa tidak wajar.

Bagi saya (kebetulan Protestan), gambar kulit majalah Tempo itu
tidak jadi persoalan. Tentu hal itu tidak bisa saya jadikan ukuran
utk mengukur sikap orang Kristen yang lain.

Saya teringat tulisan di bis kota beberapa puluh tahun silam, anda
puas beritahu teman-teman, anda kecewa hubungi kami. Oragnisasi
Katolik itu kurang bahagia melihat gambar kulit Tempo lalu mereka
datang memberitahukannya. Lalu Tempo mendengarkan dan mahfum.
Selesailah sudah (dari Merahnya Merah Iwan Simatupang).


sg


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Fransiskus Abi
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak Maneke yang budiman, saya kira apa yang dilakukan oleh
beberapa organisasi Katolik ini masih dalam batas wajar dan tidak
anarkis apa lagi mengganggu orang lain. Mereka punya hak untuk
meminta klarifikasi (bukan kekerasan), supaya tidak terjadi efek
yang negatif terhadap kasus ini, karena interpretasi orang terhadap
kasus ini ternyata  bermacam-macam. Jadi menyamakan organisasi2
Katolik  ini dengan FPI atau MMI sangat berlebihan dan justru agak
norak.Kan esensinya sama seperti kita dimilis ini yang menyampaikan
keberatan/pendapat kepada TEMPO. Hanya mereka datang langsung ke
kantor TEMPO dan kita lewat milis ini. Kasus kulit sampul majalah
Tempo ini merupakan pembelajaran bagi indutri pers untuk lebih arif
dalam menyampaikan sesuatu kepada pembacanya. Kasus2 serupa supaya
tidak terjadi bagi umat lainnya di bumi Indonesia ini.

   Salam
   Fransiskus Abi


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Megawati: Pemerintah Harus Dengarkan Suara Rakyat

2008-02-05 Terurut Topik simson gintings
Berbicara soal bencana alam, dalam konsep politik Jawa, alam 
merupakan aktor politik. Gejala-gejala alam merupakan pesan gaib 
kepada pemangku kekuasaan pemerintahan.

Mengapa SBY berkantor di Yogya ketika terjadi gempa di sana? Silakan 
baca artikel almarhum Riswandha Imawan Itupun Saya Pikirkan (Kompas 
2 Juni 2006). 

Apakah bencana alam yg bertubi-tubi pd masa pemerintahan SBY 
merupakan pesan politik pertanda tidak berpihak kepada SBY? Terserah 
kpd kepercayaan masing-masing.

Saya melihat, masa pemerintahan Megawati ada kelemahan, demikian pula 
pd masa SBY sekarang. Kalau Megawati mengkiritik pemerintah, orang 
lantas melihat kelemahan pemerintahannya dulu, seakan dgn demikian dia 
tdk berhak melontarkan kritik.

PDIP menempatkan diri sebai oposisi. Biarkanlah dia memainkan perannya 
itu dalam bingkai pembangunan sistem politik yg sehat. Rakyat perlu 
mendengar suara lain, second opinion. 

Tapi kalau setiap kritik dibawa ke hati, LTT jadinya (lagi-lagi 
tersinggung).


sg


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Inez Dikara 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Susah memikirkan apa yang didapat selama pemerintahan Megawati (yang 
begitu beruntung karena pada saat pemerintahannya tidak didera oleh 
bencana alam yang datang bertubi-tubi dan juga resesi ekonomi dunia, 
yang salah satunya adalah kasus subprime mortgage di Amerika, yang 
sangat mempengaruhi perekonomian Amerika Serikat, di mana perekonomian 
Amerika tersebut menyumbang 30% dari perekonomian dunia) selain satu 
fakta yang menyakitkan (hanya salah satu fakta loh) yaitu ketika 
Laksamana Sukardi menjual Indosat ke Singapura! 
 
 Itu di bawah pemerintahan Megawati.





Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Protes terhadap cover Tempo tentang Soeharto

2008-02-04 Terurut Topik simson gintings

Saya beragama Kristen. Merasa bersyukur kepada Tuhan karena 
dikaruniai semangat humor kepada saya sesuai dgn kebutuhan. Dgn kata 
lain, citra rasa lawak secukupnya. Alhasil, saat melihat gambar 
sampul majalah Tempo tsb, dlm hati bergumam : ini lelucon. Tapi 
lelucon itu belum berhasil membuat saya terkekeh kekeh.

Lantas teringat film History of the World, karya Mel Brooks. Menurut 
versi Brooks, adegan the last supper terjadi di sebuah restoran. Si 
pelayan, Mel Brook sendiri, sedang memegang talam berwarna perak dlm 
posisi sedemikian rupa sehingga cahaya yg dipantulkan talam itu 
mengenai kepala yg digambarkan sebagai Yesus.

Sementara itu seorang pelukis, maksudnya Leonardo da Vinci, 
mengabadikan adegan itu dalam lukisan di kanvas. Kata Brooks lewat 
film itu, begitulah sejarah lahirnya lukisan the last supper yg 
tersohor itu - mohon dicatat, lukisan da Vinci itu tidak identik 
dengan agama Kristen, itu merupakan ekspresi estetis-religious si 
pelukisnya. Lukisan itu sendiri tidak sakral, menurut saya.

Adegan lain, Musa mengangkat tongkatnya sehingga Laut Merah pun 
terbelah. Ternyata, saat itu Musa sedang ditodong oleh seorang 
bandit dari belakang.

Yang lebih konyol, film Monthy Python's the Life of Brian dengan 
adegan penyaliban yg betul-betul dibuat dgn semangat membanyol 
(dengan lagu the bright side of life).

Saya merasa bersyukur olok-olok atau banyolan spt itu tidak membuat 
saya tersinggung. Dlm konteks tiopik didskusi di atas,  ada satu 
renungan, apakah gambar sampul Tempo edisi khusus Soeharto 
itu  enak dipandang dan perlu?. Atau, tidak enak dipandang 
apalagi perlu?

Ngomong-ngomong, agama mana yg memberikan ruang bagi humor (yg sehat 
tentunya)? 


sg



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Charles P 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ada dua poin yang saya catat dalam hal ini :
 1. Soeharto diidentikkan dengan Yesus. Yach gpp. Toh
 pada saat Yesus hioup di dunia dia sering dihujat tapi
 karena kasihNya Ia memaafkan. Semoga juga dengan para
 pengikutNya mampu tuk memaafkan Soeharto, tapi bukan
 harta yang dia korup tentunya. (,)
 2. Plagiat adalah bagian dari sebuah seni. Seni
 mencontek. Jadi menurut saya, sah-sah saja. kecuali
 telah berhubungan dengan hak cipta dan kalim
 mengklaim. Kalo pencipta seni plagiat dengan jujur
 mengakuin bahwa dia mencontek dari karya sesorang,
 justru saya memandang sebagai sudut pandang lain dari
 sebuah karya seni.
   
 
 
 
   
_
___
 Looking for last minute shopping deals?  
 Find them fast with Yahoo! Search.  
http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?
category=shopping





Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Megawati: Terbuka Saja

2008-02-03 Terurut Topik simson gintings
Seorang penyanyi jazz tentu akan selalu melantunkan lagu jazz.
Penyanyi dangdut, nyanyi dangdut. Kalau oposisi bicara lantang,
memang harus begitu. Kalau diam saja itu bukan oposisi namanya dan
akan jadi bahan tertawaan dunia.

Contoh yg anda kemukakan ttg orang yg menjengkelkan itu, saya juga
punya kenalan yg tidak kalah menjengkelkannya. Dia ketua orgnasiasi
di lingkungan kami. Memang dia pintar. Karena merasa pintar, bila
mimpin rapat dia sendiri yg bicara dan orang lain mendengarkan saja.

Ada juga ketua organisasi dimana seorang teman ikut jadi pengurus.
Ceritanya lain lagi. Katanya, kemampuan intlektual ketua mereka itu
biasa-biasa saja. Agak pendiam orangnya. Tidak banyak bicara tentu
saja. Kalau mimpin rapat, dia membuka ala kadarnya lalu memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada pengurus lain utk berbicara.
Perannya tidak ubahnya sbg seorang moderator belaka.

Yg enak jadi penonton, bisa ngomong sesuka hati, seperti kita-kita
ini. Dan penonton biasanya cenderung melihat penyanyinya, bukan
lagunya. Biarapun seseorang mengatakan sesuatu yg benar dan menarik,
tapi karena si X yang mengatakannya maka kita merasa dia tidak
berhak utk mengatakannya.

Memang susah mencari pemimpin yg berbobot, tegas dan cepat dlm
mengambil keputusan. Jangan sampai menangis saja pun terlambat.
Masyarakat sudah menjerit dan menangis 6 bulan lamanya, dia baru
menangis belakangan, ketika air mata orang lain nyaris kering.

Pelajaran dasar bagi seorang calon pemimpin: menangis harus tepat
waktu.


sg


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, stephanus Mulyadi
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya sering kali ngumpul sama anak-anak muda, entah untek sekedar
nongkrong, main kartu, gitaran kadang juga untuk hal-hal yang
serius. Nah untuk urusan yg serius ini, ada seorang anak muda di
dalam kelompok itu yang agak aneh, bahkan boleh dibilang urik atau
licik. Dia selalu saja menghindar dari tanggung jawab dengan alsan
yang kadang tidak masuk akal.

 Contohnya begini,
 ketika dalam sebuah rapat semua teman-teman lagi berkerut
keningnya mikir dengan serius, eh  dia malah leyeh-leyeh dgn mata
setengah terpejam.
 Kelakuannya itu tentu saja membuat teman lain merasa jengkel dan
ngajak dia untuk ikut mikir. Dia santai saja berkelit,  belum bisa
mikir, lagi lapar.
 Tapi setelah segala penganan disantap,  kembali dia leyeh-leyeh
dengan mata  tiga perempat terpejam. Kalau temannya protes, dia
punya alasan lagi, wah sekarang setelah makan malah jadi ngantuk.
Gak bisa mikir lagi...
 Besok aja ya, dalam rapat berikutnya aku akan memberikan ide yang
cemerlang, katanya. Tapi ini bukan janji loh...

 Memang menjengkelkan teman saya itu. Untung dia gak pernah jadi
orang penting.

 Salam
 Mulyadi


[Forum Pembaca KOMPAS] Soeharto dan Maaf

2008-01-28 Terurut Topik simson gintings
Saling memaafkan, saling mengampuni, itu kearifan yang berlaku umum. 
Karena, manusia memang bersifat khilaf. Tidak ada manusia yang 
sempurna.

Tapi hendaknya jangan dicampur aduk antara memaafkan seseorang sebagai 
seorang manusia dengan sosoknya sebagai orang yang mendapat wewenang, 
kekuasaan dan kesempatan utk mengurus bangsa ini.

Kalau seseorang memberikan kepercayaan dan wewenang kepada saya untuk 
mengurus mobilnya utk jadi angkot, utk itu saya digaji, tapi kemudian 
mobil itu saya jual utk berfoya-foya, lalu ketika bertemu dgn 
pemilikinya saya katakan Maafkan saya. Saya manusia biasa penuh 
dengan kekhilafan. Apa kata dunia? Apalagi kalau kekhilafan itu 
secara sistematis dilakukan dan berpuluh tahun!
  
Soeharto memerintah lebih 30 tahun lamanya. Jasanya banyak, itu jelas. 
Kesalahannya, diduga juga banyak. Bila demikian, tidak berarti jasanya 
sekian, kesalahannya sekian, total : impas.

Kita harus membedakan sosok Soeharto sebagai seorang manusia, dan 
sosok Soeharto sebagai presiden lebih 30 tahun. Mengingat apa yang 
dilakukannya mempengaruhi kehidupan bangsa kita sampai sekarang dan 
akibat-akibatnya harus ditanggulangi entah sampai kapan,maka yang 
perlu dinilai : adakah dia seorang negarawan yang bertanggung jawab 
atau tidak. Disini letak persoalannya. Bukan soal memaafkannya selaku 
seorang insan kamil.

Pada awalnya Soeharto memerintah dengan baik, kata orang sampai thn 80-
an. Ternyata, akhir yang menentukan makna awal. Awal yang baik rupanya 
tidak berakhir dengan baik pula.

Soeharto hanya berharga utk dibicarakan dalam konteks bangsa dan 
negara. Maka, sebagai warga negara saya pun menilai dirinya dari sudut 
kenegarawanannya. Menurut saya, dia telah berhutang banyak bagi bangsa 
ini. Kekayaan alam banyak terkuras tapi tidak dimanfaatkan secara 
optimal dan waktu, bagaimana kita mengejar keketertinggalan kita dari 
negara-negara tetangga, generasi sekarang dan mendatang menanggung 
akibat-akibatnya. Soeharto secara sengaja tidak membangun sebuah 
sistem politik shg memungkinkan bagi bangsa ini maju dan mampu 
bersaing dgn bangsa-bangsa lain. Yang dia kembangkan hayalah sebuah 
sistem politik yg bertujuan melanggengkan kekuasaannya semata. Dialah 
sistem itu.

Dilihat dari sudut ini, sbg seorang warga negara Indonesia, saya 
menilai Soeharto sebagai seorang negarawan, dia tidak bertanggung 
jawab. Anak-anaknya setingkat di atas menteri, tulis Jusuf Wanandi di 
Jakarta Post edisi 28 Januari. Contoh kecil dari 
ketidakbertanggungjawabannya itu.

Bila demikian, relevankah maaf dari orang perorang yg tidak punya 
hubungan pribadi dgn Soeharto? 


sg



 

 












[Forum-Pembaca-KOMPAS] Lee Kuan Yew dan Jurus Puji-pujiannya

2007-07-26 Terurut Topik simson gintings

Kompas hari ini memberitakan Lee Kuan Yew memuji Wapres Jusuf Kalla. 
Menurut hemat saya, tidak begitu penting apakah Lee tulus dgn 
pujiannya itu atau hanya sekedar berbasa basi saja. Yang penting, Lee 
Kuan Yew memuji. Dulu, Soeharto juga dia puji-puji setinggi langit. 
Dan perlu dicermati bagaimana rumusan kata-kata Lee memuji Kalla.

Bagaimana sikap pemimpin kita kalau dipuji dan disanjung orang? Ini 
yg perlu kita cermati. Persoalannya bukan pada Lee, tapi dalam diri 
kita.

Ada yg bilang, Singapura itu sangat cerdik. Kalau ada maunya, dia 
akan men-service pejabat terkait dgn berbagai cara. Kalau tdk 
berhasil, dia muliakan istri si pejabat itu, diundang ke Singapura 
lalu difasilitasi utk berfoya-foya dsb. Kalau itu juga belum 
berhasil, anaknya diberikan besiswa utk belajar di Singapura.

Singapura tahu betul mentalitet kita, dan juga paham betul bagaimana 
mekansisme proses pengambil keputusan di negara kita. Tahu persis 
mereka itu harus masuk dimana (siapa yg perlu didekati..)

Lee memuji Kalla. Kalau lawan sudah memuji kita, berhati-hatilah, 
kata seorang tokoh republik ini dulu. Itu yg membuat saya risau, 
petinggi kita gampang terbuai oleh pujian. 


sg

















[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Akhir Drama Gertak Sambal

2007-05-31 Terurut Topik simson gintings

Saya melihat persoalan ini dari segi moral, bukan dari segi politik. 
Kalau banyak pihak yg memuji tindakan AR, tentunya pujian itu keluar 
dlm konteks politik nasional. Bukan pujian yg membenarkan secara 
filosofis (dan moral) tindakan AR menerima dana non bujeter itu. 
Melainkan tindakan AR itu dipandang bisa dipergunakan sebagai tool 
utk membongkar kebobrokan lain yg lebih besar. Apakah itu yg hendak 
dituju oleh AR, membongkar semuanya? Atau hanya sebagai alat utk 
melakukan tawar menawar politik setelah terjadi pertemuan di Halim?

Kita lihat saja nanti.

Yg hendaknya saya katakan sejak awal sebenarnya adalah, tidak ada 
politisi kita yg secara moral bisa dibanggakan. AR sedikit lebih 
baik dari para politisi buruk itu. Cuma itu saja.

Sekali lagi, saya melihat persoalan ini dari segi moral. Menurut 
saya, disitulah letak barometer sejati utk mengetahui integritas 
seorang pemimpin. Apakah seseorang secara moral hanya pemimpin 
medioker atau kelas luar biasa, impian seluruh rakyat Indonesia, itu 
yg pertama-tama kita lihat.


sg


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, budi satria 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bung Simson,

   Opini anda sah-sah saja dan itu hak anda kok, anda cukup 
mengkritisi AR, dilain pihak ada juga yg mengapresiasi AR, seperti 
Prof. Satjipto Raharjo, guru besar hukum dari Undip Semarang. Tak 
ketinggalan wartawan senior Kompas Budiarto Shambazy melalui rubrik 
Politika-nya, ikut mendukung langkah AR.

   Melalui liku-liku logika yg anda kembangkan dlm postingan, jelas 
sekali anda bermaksud un tuk menyudutkan AR, anda sengaja lupa untuk 
mengatakan bahwa faktanya banyak pihak dan tokoh yg menerima dana 
DKP dari RD.

   Ada pepatah; lebih baik terlambat drpd tidak datang, lebih baik 
jujur drpd ingkar, nah. Maklum, mengertilah akan relaitas politik.

   salm jujur
   salam berantas korupsi-tegakkan demokrasi
   ibud
 
 simson gintings [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Manuver politik yg dilakukan AR adalah jurus kancil. 
 Pengakuan dosa baru dilakukan AR setelah namanya disebut-sebut 
 oleh Rokhmin Dahuri, si culas itu, sebagai salah satu pihak yg 
ikut 
 menerima dana non-bujeter DPK. 
 
 Dgn demikian agaknya pengakuan AR itu didasarkan kepada kalkulasi 
 politik. Kalau pengakuan itu lahir karena kesadaran telah 
melanggar 
 hukum dan kemudian merasa menyesal secara tulus, kenapa nggak jauh-
 hauh hari dia membuat pengakuan? Dia mengaku setelah ketahuan.
 
 Di tv Metro AR mengatakan, pd saat menerima amplop itu dia tdk 
ingat 
 akan uu dan peraturan ttg bantuan dana pemilu. Karena sibuk 
mikirin 
 kampanye, katanya. Tapi masak beberapa tahun berlalu tetap saja 
tdk 
 sadar kalau tindakannya menerima uang dari Menteri Kelautan dan 
 Perikanan itu melanggar hukum?
 
 Utk meredusir dosanya, AR kemudian tunjuk dosa pihak lain yg 
 lebih besar. Itulah drama yg terjadi minggu lalu. Celakanya, SBY 
 kebakaran jenggot. Akhirnya, dilakukanlah upaya rujuk politik 
(ada 
 yg menyebutnya kongkalikong politik). Menurut saya, itu tidak 
 penting. Hanya menguatkan motivasi politik dari AR.
 
 Terlepas dari kongkalikong politik itu, saya kira, ada satu hukum 
yg 
 paling tinggi yg tidak dapat dihindari siapapun, hukum moral. 
Siapun 
 yg telah menerima uang non bujeter dari DPK itu, terbukti tdk 
 terbukti, mengaku tdk mengaku, secara moral, tdk patut dipercayai 
 lagi.
 
 Mengaku dosa tdk dgn sendirinya membuat seseorang berbuah status 
 jadi orang saleh. Mengaku dosa adalah satu hal dan pengampunan 
 adalah soal lain. Jangan pula orang yg mengaku dosa lantas 
diberikan 
 surat penghargaan, tanda jasa, atau sertifikat sbg orang jujur.
 
 Bagaimana kita memandang drama ini? Komedi. Saya setuju. Humor itu 
 penting. Kalau pun tidak lucu, yah dilucu-lucukan saja.
 
 Martin Luter pernah bilang, kalau di sorga tidak ada gelak tawa, 
 maka saya tidak ingin pergi ke sana.
 
 Di negara kita ini, banyak bertebaran komedian, dan suara gelak 
 tawa, yg beraneka ragam. Ada seperti suara ember digebuk. 
 
 sg





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Akhir Drama Gertak Sambal

2007-05-31 Terurut Topik simson gintings

Rokhim Dahuri yg saya katakan si culas itu. Bukan AR. Coba baca lagi. 
Karena, menurut akal bulus RD, siapapun yg terpilih, posisi menteri 
tetap menjadi bagiannya. Maka itu dibagi-bagikannya amplop-amplop 
siluman itu. 


sg


- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, wahyu08 [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 kalo AR yg nggaku aja anda sebut kancil, culas, etc, lalu
 capres/cawapres yg nggak mau ngaku anda sebut apa?
 
 memang sudah selayaknya orang2 tua capres/cawapres bermasalah itu
 nggak usah dicalonkan lagi di pemilu 2009, entah itu AR, SBY, JK,
 wiranto, apalagi Mega atau GD.
 
 ganti aja deh dengan yg muda2 dengan track record yang bagus.
 
 --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, simson gintings
 uncleiting2002@ wrote:
 
  Manuver politik yg dilakukan AR adalah jurus kancil.
  Pengakuan dosa baru dilakukan AR setelah namanya disebut-sebut
  oleh Rokhmin Dahuri, si culas itu,  sebagai salah satu pihak yg 
ikut
  menerima dana non-bujeter DPK.
 
  Dgn demikian agaknya pengakuan AR itu didasarkan kepada kalkulasi
  politik. Kalau pengakuan itu lahir karena kesadaran telah 
melanggar
  hukum dan kemudian merasa menyesal secara tulus, kenapa nggak 
jauh-
  hauh hari dia membuat pengakuan? Dia mengaku setelah ketahuan.
 
  Di tv Metro AR mengatakan, pd saat menerima amplop itu dia tdk 
ingat
  akan uu dan peraturan ttg  bantuan dana pemilu. Karena sibuk 
mikirin
  kampanye, katanya. Tapi masak beberapa tahun berlalu tetap saja 
tdk
  sadar kalau tindakannya menerima uang dari Menteri Kelautan dan
  Perikanan itu melanggar hukum?
 
  Utk meredusir dosanya, AR kemudian tunjuk dosa pihak lain yg
  lebih besar. Itulah drama yg terjadi minggu lalu. Celakanya, SBY
  kebakaran jenggot. Akhirnya, dilakukanlah upaya rujuk politik 
(ada
  yg menyebutnya kongkalikong politik). Menurut saya, itu tidak
  penting. Hanya menguatkan motivasi politik dari AR.
 
  Terlepas dari kongkalikong politik itu, saya kira, ada satu hukum 
yg
  paling tinggi yg tidak dapat dihindari siapapun, hukum moral. 
Siapun
  yg telah menerima uang non bujeter dari DPK itu, terbukti tdk
  terbukti, mengaku tdk mengaku, secara moral, tdk patut dipercayai
  lagi.
 
  Mengaku dosa tdk dgn sendirinya membuat seseorang berbuah status
  jadi orang saleh. Mengaku dosa adalah satu hal dan pengampunan
  adalah soal lain. Jangan pula orang yg mengaku dosa lantas 
diberikan
  surat penghargaan, tanda jasa, atau sertifikat sbg orang jujur.
 
  Bagaimana kita memandang drama ini? Komedi. Saya setuju. Humor itu
  penting. Kalau pun tidak lucu, yah dilucu-lucukan saja.
 
  Martin Luter pernah bilang, kalau di sorga tidak ada gelak tawa,
  maka saya tidak ingin pergi ke sana.
 
  Di negara kita ini, banyak bertebaran komedian, dan suara gelak
  tawa, yg beraneka ragam. Ada seperti suara ember digebuk.
 
 
  sg





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tuhan di Luar, Tuhan di Dalam

2007-05-09 Terurut Topik simson gintings

Pak KM, dilihat dari respons beragam teman-teman di milis ini atas 
tulisan bapak, tidak berarti Pak KM belum pandai menulis dan 
berkomunikasi spt bpk katakan. Melainkan isi tulisan tsb memberikan 
inspirasi bagi orang lain dan mereka mencoba mengembangkannya. Kalau 
arah pengembangan itu, bisa berupa sanggahan atau pertanyaan, tdk 
lagi sejalan dgn isi tulisan itu sebagaimana bapak selaku penulis 
harapkan, soal itu saya kira masalah sekunder.

Apakah Pak KM mengharapkan isi tulisan itu diterima orang lain 
persis spt yg bapak inginkan, dgn kata lain, terjadi perpindahan 
(transfer)konsep dari benak bapak ke benak orang lain? Saya kira 
tidak.

Hukuman terberat bagi seorang penulis adalah apabila tulisannya 
tidak digubris orang, kata orang bijak.  Jadi, tidak pd tempatnya 
Pak KM mencela diri sendiri ..saya yakin tindakan itu sekedar 
tata krama atau sopan santun saja Ha ha ha Karena di balik 
semua itu Pak KM sebenarnya merasa berbahagia. 

Semua kita berbahagia, dgn voltage yg bervariasi..

sg

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Kartono Mohamad 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Jawaban ini untuk semua, baik mas Andi, RZain, Trihandoko Seto, 
Abd G Karim,
 Simson Ginting, Blasius, Cain, Manneke, dsb yang telah sudi 
membaca dan
 menggapi tulisan saya.
 Intinya begini: tulisan saya tidak untuk membahas ada atau tidak 
ada Tuhan
 dan di mana Tuhan berada (serta sedang apa Dia). Tulisan saya untuk
 mengkritik orang-orang yang mengaku mewakili Tuhan, menafsirkan 
firman Tuhan
 sesuai kepentingan dirinya, dan merasa paling benar dalam hal itu, 
lalu
 memaksakan agar orang lain menerimanya. Juga untuk mengkritik 
mereka yang
 mengaku ber Tuhan tetapi melakukan korupsi, mencuri, menipu, 
berlaku kasar
 dan kejam pada orang lain, memenangkan kepentingan 
peibadi/politik, membunuh
  merusak, dsb. Bahkan tidak jarang hal itu dilakukan segera sesudah
 meninggalkan tempat ibadahnya. Artinya ia telah meninggalkan Tuhan 
di tempat
 ibadah. Tuhan tidak dianggap selalu berada bersamanya. Kunjungan 
ke tempat
 ibadah sekadar berbasa basi dengan Tuhan.
 Tuhan ada atau tidak, Tuhan sedang apa sekarang, dan Tuhan di luar 
atau di
 dalam diri kita, terserah masing-masing. Diskusi tentang hal itu 
tidak akan
 pernah menemui titik temu, dan bukan itu inti tulisan saya.
 Kalau ternyata orang melihat keliru tentang tujuan tulisan saya, 
berarti
 saya belum pandai menulis dan berkomunikasi. Saya minta maaf.
 Sekali lagi terima kasih atas semua tanggapannya.
 Howgh! Kata Winnetou
 KM
 
  
 ---Original Message---
  
 From: si_andi
 Date: 07-05-2007 10:38:47
 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
 Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tuhan di Luar, Tuhan di Dalam
  
 Pak Kartono,
 
 Kata-kata Tuhan ada di dalam diri kita itu buat saya menampilkan 
 lebih banyak pertanyaan daripada jawaban; karena di dalam itu 
tentu 
 tidak sekedar menunjukkan tempat belaka, melainkan gambaran bahwa 
 manusia dan Tuhan adalah satu zat adanya. Selama Dia masih berbeda 
 zat dengan manusia tentu Dia tetap di luar, bukan?
 
 Bagaimana mungkin manusia (=Tuhan) itu bisa berbuat melanggar 
hukum 
 moralnya sendiri?
 
 Mungkin saya berandai-andai terlalu jauh, tapi kemungkinan lebih 
 besar sih karena saya tidak baca Kant :-). 
 
 Andi





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tuhan di Luar, Tuhan di Dalam

2007-05-06 Terurut Topik simson gintings
Pandangan Kant itu mengandung implikasi adanya hubungan yg intim 
antara manusia dengan Tuhan (kehadiran Tuhan dalam diri manusia dlm 
wujud Roh). Roh itu yg memberikan inspirasi dan menggerakkan manusia 
utk bertindak. Roh itu pula yg mengeluarkan suara apa yg benar dan 
apa yg salah. 

Timbul pertanyaan, apa mungkin Tuhan (Roh) mau berdiam dlm diri 
orang yg menolakNya atau yg tidak percaya kepadaNya? Dgn kata lain, 
Tuhan ngotot utk diam dlm diri mereka.
 
Manusia diciptakan memiliki kebebasan memilih. Bukan robot. Kalau 
tidak, mereka tidak bisa diminta pertanggung jawaban atas 
perbuatannya. Habis tdk punya pilihan lain, mereka berdalih. 

Hitler dan Pol Pot, pendekar dua sejoli pembetot nyawa itu, secara 
bebas dan sadar sesadar-dasarnya memilih menjadi pembunuh. Kalau 
mereka mau, mereka bisa menjadi orang yg berebda. Sebagai 
konskewensi dari pilihan bebas itu tadi, mereka menganggap perbuatan 
mereka itu benar. 

Sama halnya dgn koruptor. Kalau tidak ada hukum yg mengatakan mereka 
bersalah, mereka akan terus-terusan melakukan aksinya dan menikmati 
hasil korupsi tanpa rasa bersalah sedikit pun. Kalaupun rasa 
bersalah itu suatu ketika toh muncul juga, mrk bisa 
mengkonsumsi narkoba rohani, berbuat amal sebanyak-banyaknya, lalu 
merasa diri bersih kembali, segala dosa-dosa diampuni, dan lahan di 
surga sudah direservasi.
sg
  

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Sulaeman Herisuwendi 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Jangankan pula Hitler dan Pol Pot (atau siap lagi sih manusia yang 
lebih
 gila dari dua orang ini?), wong dalam diri Syaitan /Iblis pun Tuhan
 hadir.walau sama sekali tak dikendaki.
 SH
 
 
 On 5/6/07, manneke budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
Carl Gustav Jung melengkapi Kant dengan berkata bahwa, diminta 
atau
  tidak, Tuhan hadir dalam diri kita. Baik pernyataan Kant maupun 
Jung mungkin
  tak terlalu tepat diletakkan dalam paradigma 
dikotomi 'kenyataan' dan
  'idea', sebab suatu ide abstrak pun adalah sebentuk kenyataan, 
meski
  sifatnya lebih cenderung psikis daripada fisik. Barangkali lebih 
mudah
  melihatnya dalam konteks Tuhan sebagai pengalaman subjektif 
(hanya konkret
  bagi tiap orang per individual) atau objektif (kasat mata dan 
ada di luar
  sana).
 
  Hitler dan Pol Pot pun, kalo mengikuti gagasan kedua pemikir 
ini, bukan
  kekecualian. Tuhan hadir juga dalam diri mereka, tetapi 
kehadiran itu
  disangkali. Tuhan ada di situ, tetapi tak dibiarkan bekerja agar 
karuniaNya
  mewujud secara optimal.
 
  manneke





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kesadaran Moral

2007-04-22 Terurut Topik simson gintings
Harian Kompas edisi 19 April memuat sebuah artikel tulisan Toto Suprapto 
tentang kesadaran moral yg menarik. Dia menulis :
   
  Kesadaran moral dalam bahasa sehari-hari disebut suara hati. Manusia 
berkesadaran moral sama dengan mempunyai suara hati. Mereka mempertimbangkan 
tindakan dengan hati. Atas bimbingan suara hati, muncul keberanian yang 
membawanya kepada pilihan bernilai..
   
  Bagi orang bersuara hati, ia akan malu jika melakukan perbuatan tak bermoral. 
Ia akan malu jika membiarkan ada perbuatan tak bermoral di sekitarnya. Tentu 
bisa saja dibalik, orang yang suka perbuatan tak bermoral berarti tak bersuara 
hati. Atau, orang yang membiarkan perbuatan tak bermoral berlangsung di 
sekitarnya berarti tak bersuara hati. Inilah yang sering disebut ketumpulan 
suara hati. Ibarat pisau, ketumpulan terjadi karena jarang digunakan atau 
enggan diasah. Jika tiap tindakan selalu dipertimbangkan dengan suara hati, 
berarti seseorang sedang mengasah diri untuk menuju keutamaan moral.
   
  Manakala suara hati menjadi tumpul, demikian Toto  Suprapto, manusia telah 
kehilangan kesadaran moral. Timbul pertanyaan, apakah suara hati itu memang 
menjadi tumpul, atau telah diambil alih oleh suara lain? Suara lain itu 
menindas suara hati dengan justifikasi atau pembenaran agar tidak terjadi 
konflik batin atau muncul rasa bersalah manakala ada tindakan atau tidak 
melakukan sesuatu yang bertentangan dengan suara hati. 
   
  sg
   
   

   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[Non-text portions of this message have been removed]