Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-07-01 Terurut Topik Bambang Sulistomo
eh sama lo om Joseph,
sejak DPT amburadul,
saya juga paling males ngeliat tampang mereka
saya takut berpikir jahat terhadap mereka,
meskipun tidak semua dari mereka itu orang baik,
misalnya, t jangan kasih tau siapa-siapa ya om, rahasia lho !
jangan lah didalam fikiran menyamakan mereka dengan penampilan badut sirkus
tapi mereka sendiri yang kadang-kadang lucu, menggelikan, meng-gemaskan
tapi juga sangat menyebalkan
setuj, kata om joseph terbahak-bahak.
wah, jahat banget ya fikiran seperti  itu,
salambambangsulistomo



2009/6/24 Joseph D Santos joedev...@gmail.com



 Memang tampang saya tidak senecis ketua KPU.
 Tapi sejak pileg 2009 lalu yang amburadul, saya taerus terang saya sangat
 tidak suka sekali dengan sosok belau.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-26 Terurut Topik A Nizami
Dari berbagai berita disebut bahwa KPU tidak mendata sendiri.
Tapi data pemilih, diberikan oleh Departemen Dalam Negeri yang dipimpin Menteri 
Dalam Negeri.

Menteri Dalam Negeri ini adalah pembantu Presiden.

Jadi kalau Data Pemilih dari Depdagri salah, harusnya presiden selaku atasannya 
bertanggung jawab.

Kata orang tidak ada prajurut yang salah. Yang ada hanyalah komandan yang salah.


===
Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits
http://media-islam.or.id


--- Pada Kam, 25/6/09, Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com menulis:

 Dari: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
 Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN   DJAMALUDDIN
 Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
 Tanggal: Kamis, 25 Juni, 2009, 7:29 PM
 Setuju sekali. Saya pun kalau ada
 bukti yang jelas2 memperlihatkan SBY berbuat curang termasuk
 manipulasi data DPT, saya tidak akan pilih SBY.

 Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-26 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Sebaliknya di daerah say ada satu keluarga yang baru satu tahun pindah tidak 
terdaftar dalam DPT sehingga tidak bisa ikut pileg. Beberapa kali saya ngobrol 
dengan dia dan dari situ saya tahu bahwa dia pendukung PD. Nah melihat kedua 
kejadian ini apakah anda yakin SBY yang sengaja melakukan ekacauan ini?  Sampai 
saat ini sidang MK mengenai kecurangan2 pemilu belum pernah saya dengar ada 
kejadian di mana SBY atau PD ada yang berusaha memanipulasi data DPT, apa saya 
ketinggalan informasi?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Y.B. Riyanto y.briya...@yahoo.com

Date: Thu, 25 Jun 2009 18:24:26 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN


O begitu to Mas Suhaimi, terima kasih atas penjelasannya.

Kalau berkaca pada pengalaman Pileg yang lalu di daerah saya, emang ada 
beberapa kejanggalan. Antara lain, saya sudah mendaftar (setelah di DPS tidak 
tercantum), tapi tetep tidak terdaftar di DPT (mungkin bisa dimaklumi karena 
emang baru punya KTP Jakarta); pengurus PDIP yang sudah berkali-kali ikut 
pemilu di daerah tersebut tidak masuk di DPS dan DPT (padahal setelah tidak 
masuk di DPS sudah langsung diurus oleh partainya); warga yang sudah pindah 
lama, bahkan tidak ilkut pilkada DKI, toh masuk juga di DPT.

Jadi, sudah ada usaha dari warga yang tidak masuk DPS tapi toh tidak ada di 
DPT; sudah ada usaha dari partai tapi toh luput juga di DPT. Ini yang saya 
lihat di daerah saya, entah di tempat lain, apakah parpol dan warga juga aktif?

riyanto





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-26 Terurut Topik Y.B. Riyanto
Pak Godlip, mbok ya jangan membabi buta gitu to...
Tulisan saya ga ada hubungannya dengan - sekali lagi - siapa yang salah. Saya 
menanggapi tulisan Bung Suhaimi tentang proses validasi DPS dan DPT, utamanya 
yang mempertanyakan keaktifan warga dan parpol. Saya mengambil contoh dari 
parpol PDIP karena kebetulan kami satu RT dan kasusnya banyak dibicarakan. Mana 
di tulisan saya yang mengatakan SBY sengaja melakukan kekacauan ini? Jangan 
gelap mata dong kalau ada orang mempertanyakan hal-hal seperti ini...
Pilpres nanti saya masih belum menentukan pilihan, bahkan pilihannya bisa milih 
atau golput. Di postingan sebelumnya, plus-minus masing2 pasangan pernah saya 
sampaikan.

riyanto





From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Friday, June 26, 2009 11:25:37 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

Sebaliknya di daerah say ada satu keluarga yang baru satu tahun pindah tidak 
terdaftar dalam DPT sehingga tidak bisa ikut pileg. Beberapa kali saya ngobrol 
dengan dia dan dari situ saya tahu bahwa dia pendukung PD. Nah melihat kedua 
kejadian ini apakah anda yakin SBY yang sengaja melakukan ekacauan ini?  Sampai 
saat ini sidang MK mengenai kecurangan2 pemilu belum pernah saya dengar ada 
kejadian di mana SBY atau PD ada yang berusaha memanipulasi data DPT, apa saya 
ketinggalan informasi?

Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-25 Terurut Topik Suhaimi
He he he...Mas Riyanto,

Pan lumayan ato malah bersyukur ? jadi banyak dapatnya, kaya iklan beli atu 
dapat dua, he he he...

Anyway, KPU ora memperbaharui data Kangmas, do'i cuman terima data pemutahiran 
untuk kemudian diumumkan (dengan media diantaranya: Mading Kelurahan  Mading 
KPU  KPUD) sebagai DPS terus di anounce dech melalui TV  Radio agar warga 
ngecek dah terdaftar opo ndurung ? dan disini menurut UU para parpol peserta 
pemilu juga turut berkewajiban mengkoreksi DPS tsb sebelum KPU menjadikannya 
DPT, gono loh...Kangmas, dst...biar ora kepanjangan.

Selanjutnya dijadikan DPT nah...keanehan sekaligus pertanyaan saya adalah 
para parpol iku dah jalanin kewajibannya ndurung ? lah koq setelah hari 
pencontrengan baru ujug-ujug protes en nyalahin KPU,Presiden  Pemerintah, iki 
loh Mas yang aku ora deman !

Salam hangat,
Suhaimi


  - Original Message -
  From: y.briya...@yahoo.com
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
  Sent: Wednesday, June 24, 2009 1:41 PM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN





  Waduh Mas Suhaimi, saya gak nyinggung2 tentang siapa yang salah. Saya cuma 
tertarik dengan poin Mas Suhaimi tentang DPT 2009 yang didasarkan pada DPT 
2004. Tapi kok masih ada hal2 aneh dan tidak masuk logika jika asumsi tadi 
benar, seperti contoh yang saya sampaikan. Artinya, KPU tetap meperbarui DPT 
2004, entah dengan menambah atau mengurangi. Atau justri Depdagri sendiri yang 
mengubah DPT 2004 sebelum dirilis ke KPU?

  riyanto

  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT


Kisruh DPT - Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-25 Terurut Topik A Nizami
Kalau berdasarkan DPT 2004, berarti yang memilih di tahun 2004 bisa memilih di 
tahun 2009. Kenyatannya ada yang tidak bisa memilih.

Kalau berdasarkan KTP, berarti yang punya KTP bisa
memilih di tahun 2009. Kenyatannya ada yang tidak bisa memilih.

Ternyata ada anak umur 10 tahun di KK yang justru dapat panggilan memilih.

Kelihatannya Depdagri mengambil data pemilih dari Kartu Keluarga.
Tapi kenapa Suami dan Istri bisa kehilangan hak pilih, sementara anak 10 tahun 
justru dapat hak pilih.

Siapa yang salah?
Siapa yang tanggung-jawab?
Adakah upaya untuk memperbaiki DPT?



===

Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits

http://media-islam.or.id

--- Pada Sel, 23/6/09, y.briya...@yahoo.com y.briya...@yahoo.com menulis:

Dari: y.briya...@yahoo.com y.briya...@yahoo.com
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 23 Juni, 2009, 11:41 PM






  Waduh Mas Suhaimi, saya gak nyinggung2 tentang siapa yang salah. Saya 
cuma tertarik dengan poin Mas Suhaimi tentang DPT 2009 yang didasarkan pada DPT 
2004. Tapi kok masih ada hal2 aneh dan tidak masuk logika jika asumsi tadi 
benar, seperti contoh yang saya sampaikan. Artinya, KPU tetap meperbarui DPT 
2004, entah dengan menambah atau mengurangi. Atau justri Depdagri sendiri yang 
mengubah  DPT 2004 sebelum dirilis ke KPU?



riyanto



Sent from my BlackBerry®

powered by Sinyal Kuat INDOSAT



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-25 Terurut Topik Suhaimi
Pak'e Haniwar Syarif,

1. Kalo ada yang bisa membuktikan secara Kongkrit bahwa SBY secara 
sistimatis terlibat atas kesemrautan DPT pada pileg 2009 ini, maka pasti saya 
berikut keluarga ku tidak akan pilih SBY pada pilpres 8 Juli nanti. 
2. Setuju Pak'e, kami kalangan pekerja pabrik juga diajarkan bagai mana cara 
menganalisi suatu masalah, misale dengan menggunakan metodelogi seven tool 
atawa teori tulang ikan dengan why why why why why (5x) ampe ketemu akar 
masalahnya baru dech tarik kesimpulan guna membuat action plan yang berisikan : 
Temporary countermeasure; Permanent countermeasure dan Preventive action.  
3. Sopo seh Pak'e sing abu-abu itu ? kalo saya seh kayanya dah jelas dech ! 
saya pengagum Bung Karno, tapi pan tidak lah serta merta pula kudu mengagumi 
Mega toh !

Salam hangat,
Suhaimi

  - Original Message - 
  From: Haniwar Syarif 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, June 24, 2009 12:44 PM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN





  semua juga tahu Suhaimi pintar :)

  orang spt aku cuma bisa bawa photo Bung kannro ..:)

  cuma kalau ketika ada output beda

  waktu dulu sekolah

  belajar narik kesimpulan dlm ma metodologi penelitian

  diajari

  kalau ada beda hasil

  yg di cari variable yg beda lah yg enyebabkannya

  dan kalau faktor variabel Golkar dan PDIP nya sama dul;u dan skrng 
  , ya mestinya variable lain penyebabnya... nah itu lho yg sy 
  sebut dlm bodonya saya

  tapi ya susah berdebat dgn ornag yg pintar spt Suhaimi :)

  tapi masalah utamanya memang sy berpihak jelas pd no 1 ,, gak abu 
  abu ..suka angkat bender aBungKarno doang

  persis spt sobat Godlip yg juga jelas kepemihakannya :(

  bukan yg ngedukungX tapi gak ngaku :)

  HS

  


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-25 Terurut Topik Y.B. Riyanto
O begitu to Mas Suhaimi, terima kasih atas penjelasannya.

Kalau berkaca pada pengalaman Pileg yang lalu di daerah saya, emang ada 
beberapa kejanggalan. Antara lain, saya sudah mendaftar (setelah di DPS tidak 
tercantum), tapi tetep tidak terdaftar di DPT (mungkin bisa dimaklumi karena 
emang baru punya KTP Jakarta); pengurus PDIP yang sudah berkali-kali ikut 
pemilu di daerah tersebut tidak masuk di DPS dan DPT (padahal setelah tidak 
masuk di DPS sudah langsung diurus oleh partainya); warga yang sudah pindah 
lama, bahkan tidak ilkut pilkada DKI, toh masuk juga di DPT.

Jadi, sudah ada usaha dari warga yang tidak masuk DPS tapi toh tidak ada di 
DPT; sudah ada usaha dari partai tapi toh luput juga di DPT. Ini yang saya 
lihat di daerah saya, entah di tempat lain, apakah parpol dan warga juga aktif?

riyanto




From: Suhaimi suha...@mitsubishi-eai.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thursday, June 25, 2009 7:22:46 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN





He he he...Mas Riyanto,

Pan lumayan ato malah bersyukur ? jadi banyak dapatnya, kaya iklan beli atu 
dapat dua, he he he...

Anyway, KPU ora memperbaharui data Kangmas, do'i cuman terima data pemutahiran 
untuk kemudian diumumkan (dengan media diantaranya: Mading Kelurahan  Mading 
KPU  KPUD) sebagai DPS terus di anounce dech melalui TV  Radio agar warga 
ngecek dah terdaftar opo ndurung ? dan disini menurut UU para parpol peserta 
pemilu juga turut berkewajiban mengkoreksi DPS tsb sebelum KPU menjadikannya 
DPT, gono loh...Kangmas, dst...biar ora kepanjangan.

Selanjutnya dijadikan DPT nah...keanehan sekaligus pertanyaan saya adalah 
para parpol iku dah jalanin kewajibannya ndurung ? lah koq setelah hari 
pencontrengan baru ujug-ujug protes en nyalahin KPU,Presiden  Pemerintah, iki 
loh Mas yang aku ora deman !

Salam hangat,
Suhaimi


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-25 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Setuju sekali. Saya pun kalau ada bukti yang jelas2 memperlihatkan SBY berbuat 
curang termasuk manipulasi data DPT, saya tidak akan pilih SBY.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Suhaimi suha...@mitsubishi-eai.co.id

Date: Thu, 25 Jun 2009 11:23:47 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN   DJAMALUDDIN


Pak'e Haniwar Syarif,

1. Kalo ada yang bisa membuktikan secara Kongkrit bahwa SBY secara 
sistimatis terlibat atas kesemrautan DPT pada pileg 2009 ini, maka pasti saya 
berikut keluarga ku tidak akan pilih SBY pada pilpres 8 Juli nanti. 
2. Setuju Pak'e, kami kalangan pekerja pabrik juga diajarkan bagai mana cara 
menganalisi suatu masalah, misale dengan menggunakan metodelogi seven tool 
atawa teori tulang ikan dengan why why why why why (5x) ampe ketemu akar 
masalahnya baru dech tarik kesimpulan guna membuat action plan yang berisikan : 
Temporary countermeasure; Permanent countermeasure dan Preventive action.  
3. Sopo seh Pak'e sing abu-abu itu ? kalo saya seh kayanya dah jelas dech ! 
saya pengagum Bung Karno, tapi pan tidak lah serta merta pula kudu mengagumi 
Mega toh !

Salam hangat,
Suhaimi




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-24 Terurut Topik Joseph D Santos
Memang tampang saya tidak senecis ketua KPU.
Tapi sejak pileg 2009 lalu yang amburadul, saya taerus terang saya sangat
tidak suka sekali dengan sosok belau. 
 
---Original Message---
 
From: Godlip Pasaribu
Date: 6/24/2009 12:47:05 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN
DJAMALUDDIN
 



Jangan personallah. Memang tampang anda kayak apa sih?

sorry one liner

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Joseph D Santos joedev...@gmail.com

Date: Wed, 24 Jun 2009 08:25:21 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN
DJAMALUDDIN

Memang pada awalnya KPU Ga becus kerja, DPT bukannya bener malah amburadul.
Saya kalau ngeliat tampang muka Ketua KPU pengen muntah rasanya. Yang goblok
tuh yang di pilih atao yang milih??? Dosen kan kalau Ga salah??


 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Jurdilkah Pilpres 2009? Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-24 Terurut Topik pudimartini
Pertanyaannya adalah kenapa data base 2004 digunakan sebagai dasar ?
Masalahnya kan cuma mutasi data penduduk, tambahan data pemilih, dan
data yang meninggal

Jadi, mengapa yang mudah dibuat sulit dan malah berlepotan kemana-mana?




A Nizami wrote:


 Kalau data DPT 2004 yang diambil, tentu yang bisa memilih di tahun
 2004 bisa memilih kembali di tahun 2009.

 Kenyataannya, Ipar saya Suami Istri dan juga teman saya yang tahun
 2004 bisa memilih, sekarang kehilangan hak pilihnya di Pileg 2009 kemarin.

 Hingga sekarang kartu pemilih juga tidak dibagikan. Begitu pula DPS
 apalagi DPT katanya Parpol mengeluh belum dapat.

 Menang/kalah itu biasa. Cuma sebisa mungkin dilakukan dengan cara yang
 jujur dan adil. Bukan dengan kecurangan.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-24 Terurut Topik Haniwar Syarif
semua juga tahu Suhaimi pintar  :)

orang spt aku cuma bisa  bawa photo Bung kannro ..:)


cuma  kalau ketika ada output beda

waktu dulu sekolah

belajar narik kesimpulan dlm ma metodologi penelitian

diajari

kalau ada beda hasil

yg di cari variable yg beda lah yg enyebabkannya


dan kalau faktor variabel Golkar dan PDIP nya sama dul;u dan skrng 
,   ya mestinya  variable lain penyebabnya...  nah itu lho yg sy 
sebut dlm bodonya saya


tapi ya susah berdebat dgn ornag yg pintar spt Suhaimi  :)




tapi masalah utamanya memang sy berpihak jelas pd no 1 ,,  gak abu 
abu ..suka  angkat bender aBungKarno doang


persis spt sobat Godlip yg juga jelas kepemihakannya :(


bukan yg ngedukungX tapi gak ngaku :)


HS


At 12:23 PM 6/24/2009, you wrote:


Ciri khas pengikut Mega, cuman bisanya ngeyel dan 
membangga-banggakan serta membawa-bawa photo bapaknya, tapi tidak 
bisa membuktikan secara kongkrit dimana kecurangan yang di eyelinnya sendiri.

Salam hangat,
Suhaimi


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-24 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Sekali lagi saya katakan janganlah bersifat personal. Boleh cela perbuatannya 
jika memang ada yang salah tetapi jangan tampang atau bentuk tubuh seseorang, 
nanti kualat lo!
Powered by Telkomsel BlackBerry®




-Original Message-
From: Joseph D Santos joedev...@gmail.com

Date: Wed, 24 Jun 2009 13:15:11
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN


Memang tampang saya tidak senecis ketua KPU.

Tapi sejak pileg 2009 lalu yang amburadul, saya taerus terang saya sangat
tidak suka sekali dengan sosok belau.




Bls: Jurdilkah Pilpres 2009? Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-24 Terurut Topik Asep Kurniawan
Jawabannya sudah dijelaskan dalam posting Pak Suhaimi.

1. UU untuk pelaksanaan pemilu 2009  tidak menugaskan KPU untuk mendata ulang 
pemilih sebagai mana pada pemilu 2004.
2. Tanggung jawab pemutakhiran data menurut UU Pemilu diserahkan kepada 
Bupati/Walikota dan Gubernur.

Begitulah konteksnya. Bacalah UU-nya.




Dari: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 24 Juni, 2009 11:42:49
Topik: Re: Jurdilkah Pilpres 2009? Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA 
PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN





Pertanyaannya adalah kenapa data base 2004 digunakan sebagai dasar ?
Masalahnya kan cuma mutasi data penduduk, tambahan data pemilih, dan 
data yang meninggal

Jadi, mengapa yang mudah dibuat sulit dan malah berlepotan kemana-mana?


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-24 Terurut Topik y . briyanto
Waduh Mas Suhaimi, saya gak nyinggung2 tentang siapa yang salah. Saya cuma 
tertarik dengan poin Mas Suhaimi tentang DPT 2009 yang didasarkan pada DPT 
2004. Tapi kok masih ada hal2 aneh dan tidak masuk logika jika asumsi tadi 
benar, seperti contoh yang saya sampaikan. Artinya, KPU tetap meperbarui DPT 
2004, entah dengan menambah atau mengurangi. Atau justri Depdagri sendiri yang 
mengubah  DPT 2004 sebelum dirilis ke KPU?

riyanto

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Suhaimi suha...@mitsubishi-eai.co.id

Date: Wed, 24 Jun 2009 09:04:22
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN


Bung YB Riyanto,

DPT 2004 itu lebih baik dari pada DPT 2009, kita sepakat itu adalah fakta, Tapi 
bahwa DPT 2004 tidak sempurna itu juga merupakan fakta juga, contoh ekstrim 
dari ketidaksempurnaan dari DPT 2004 itu adalah tidak terdaftarnya seorang 
caleg DPR RI dari PDIP (do'i tiga periode loh..1998-2004, 2004-2009 dan kini 
2009-2014 kepeleh lage cing) di TPS saya, pada hal beliau merupakan warga saya 
(maklum saat itu gw pan sekretaris RTnya bo')

Satu hal yang akan tetap saya tuntut kejujurannya dari para elit PDIP  PG 
adalah mereka ga bisa hanya menyalahkan KPU  Presiden SBY atas kesemrautan DPT 
2009 ini sementara itu mereka cuci tangan dan lari dari tanggungjawabnya so, 
paling tidak dalam hal ini mereka punya 2 tanggungjawab yaitu :
1. UU pemilu untuk pelaksanaan pemilu 2009 ini yang salah satu isinya yang 
tidak menugaskan KPU untuk mendata ulang pemilih sebagai mana pada pemilu 2004 
dan anggota terbesar DPR RI itu dimiliki/berasal dari PDIP dan PG.
2. Pejabat pelaksana yang bertanggungjawab atas pemutahiran data pemilih itu 
berada pada Bupati/Walikota  Gubernur, sebab data itulah yang akan 
terdistribusi menjadi dapil yang hilirnya adalah TPS-TPS, nah bukankah para 
elit PDIP  PG selama ini berbusa-busa mengklaim bahwa sebagian besar dari 
Bupati/walikota dan Gubernur seluruh Indonesia ini berasal dari kader mereka 
(PDIP  PG) ? gitulo...Mas Riyanto.

Salam hangat,
Suhaimi



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-23 Terurut Topik Suhaimi
Pak'e Haniwar Syarif ki aneh loh ! lah satu sisi bilang orang IJP) bebas 
bersikap dan bergaya so, disisi lain tersirat mengekang (IP) bersikap dan 
berpendapat.

Janganlah rasa kebencian itu sampai membakar Rasionalitas pak'e loh...mending 
dibawa olah raga sehingga bisa membakar lemak yang berlebihan so, pan bisa 
mengurangi koleterol pada tubuh kita, bukan begitu Pak'e ? he he he...

Salam hangat,
Suhaimi


  - Original Message -
  From: Haniwar Syarif
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
  Sent: Tuesday, June 23, 2009 9:59 AM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN





  Bung Iwan

  aku pikir sih bung IJP O K O K aja kok dengan pendapatnya

  dan biasa aja kubu pendukung yg bertentangan
  ribut, walau bisa aja gak ngaku ada di kubu itu :(

  setiap orang punya style nya sendiri..

  gak usah di ributkan.

  setiap oarng punya pendapat sendiri itu haknya..

  paling
  nggakIndra jelkas sikapnya pendukung JK
  WIN.. dan dia bicara dlm posisi itu loud and clear

  yg penting bagi Bung Iwan semoga
  sukses urusan yg di singapore.. doa ku besertta anda dkk

  HS


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-23 Terurut Topik Suhaimi
A Nizami,

Ikut urun rembuk sebagai berikut ini :
1. Saya sependapat dengan anda bahwa pileg 2004 lebih baik dari pileg dalam hal 
(keakuratan DPT), kebetulan pada pileg 2004 saya adalah pelaku lapangan 
(sebagai sekretaris salah satu KPPS) diwilayah perumahan Lippo Cikarang Bekasi 
yang kebetulan saat itu saya juga salah satu pejabat cukup bergensi yaitu 
sekretaris RT setempat.
Kenapa DPTnya bisa akurat sebab KPUnya saat itu emang mendata langsung secara 
door to door.

2. Karena data DPT eks pemilu 2004 itu dianggap valid, makanya UU pemilu untuk 
pelaksanaan pemilu 2009 ini tidak menugaskan KPU untuk melakukan hal yang sama 
seperti KPU periode 2004, melainkan hanya menerima hasil pemutahiran data DPT 
2004 dari depdagri yang pelaksana lapangannya adalah dari tingkat RT-RW ampe 
dengan Propinsi, kenapa saya berkata demikian ? karena saya juga kebetulan 
menjadi salah satu pelaksana lapangan juga pada periode ini, sebab kebetulan 
sejak tahun 2007 lalu saya naik pangkat jadi sekretaris RW meski di wilayah 
yang berbeda tepatnya di perumahan Mutiara Bekasi jaya Cibarusah Bekasi.
3. Persoalan klasik (koordinasi) muncul saat data RT-RW tadi dah sampai dilevel 
Dati 2 dan Dati 1 ampe ke depdagri, lah wong Gubernur itu bukan bossnya Bupati 
or Walikota koq begitu pula Mendagri itu pan bukan bossnya Gubernur dan tambah 
runyam lage antar Bupati dg Gubernur or antar Gubernur dg Mendagri bedo parpol 
pengusung so, jadilah data pemutahiran itu bak anak ayam kehilangan induknya 
so, maka ngak heranlah kalo contoh ekstrimnya(Alm) Amrozy cs masih terdaftar 
dalam DPT.
4. Jangan terburu-burulah mengkorelasikan antara semrautnya data DPT dengan 
naiknya perolehan suara PD dan nyungsepnya perolehan suara PG dan PDIP.
5. Satu lagi, saat pelaksanaan pileg 2004 lalu, orang masih diberikan 
kesempatan nyoblos asal dapat menunjukkan KPTnya meskipun ia tak terdaftar pada 
DPT pada TPS bersangkutan, cumaan dapat giliran terakhir.

Salam hangat,
Suhaimi




  - Original Message -
  From: A Nizami
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
  Sent: Monday, June 22, 2009 3:55 PM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN





  Pileg kemarin terjadi kericuhan masalah DPT.
  Hamzah Haz mengakui bahwa 50% keluarganya tidak bisa memilih.
  Ipar saya suami istri kehilangan hak pilih, sementara anaknya yang baru 10 
tahun justru dapat panggilan memilih.
  Teman istri saya ada yang jadi panitia PPS tapi dia sendiri kehilangan hak 
Pilih.

  Konon KPU dapat data DPT dari Depdagri. KPU sama sekali tidak mendata dan 
memberikan kartu pemilih kepada calon pemilih.

  Jika data dari Depdagri, kenapa pemegang KTP tidak dapat hak suara? Kenapa 
anak di Akte Keluarga yang masih kecil justru dapat?

  Setelah kekacauan DPT tsb, perolehan PD melesat dari 7% jadi 21%. Sementara 
perolehan parpol lain merosot. Hanya PKS yang naik sedikit dari 7% jadi 8%..

  Pemilu Pilpres kali ini sepertinya kekacauan masalah DPT terulang lagi. 
Parpol mengeluh belum dapat daftar DPS. Para calon pemilih juga tidak tahu 
apakah dia bisa memilih atau tidak.

  Harusnya KPU memberikan kartu pemilih berisi no KTP, nama, alamat, dan juga 
tempat TPS. Tidak perlu mahal kartu tsb, cukup dgn kertas hvs dgn stempel dan 
tanda tangan panitia PPS. Jika sampai tanggal 30 juni warga belum dapat kartu 
misalnya, warga bisa lapor ketua RT untuk mendapatkannya.

  Jika hal di atas tidak dilakukan, maka masalah DPT ini akan terulang lagi.

  Pemilu kali ini jauh di bawah Pemilu 2004 yang betul2 jurdil di mana para 
pengamat dari kampus juga turut aktif.




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-23 Terurut Topik y . briyanto
Satu hal Mas Suhaimi, kalau DPT didasarkan pada DPT 2004, kok ada anak di bawah 
umur masuk dalam DPT padahal di tahun 2004 tidak masuk? Atau, th 2004 terdaftar 
tapi 2009 malah tidak padahal masih tinggal di tempat yang sama? Atau, anggota 
TNI yang dulu tidak terdaftar tp sekarang malah terdaftar?

riyanto


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Suhaimi suha...@mitsubishi-eai.co.id

Date: Tue, 23 Jun 2009 16:48:50
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN


A Nizami,

Ikut urun rembuk sebagai berikut ini :
1. Saya sependapat dengan anda bahwa pileg 2004 lebih baik dari pileg dalam hal 
(keakuratan DPT), kebetulan pada pileg 2004 saya adalah pelaku lapangan 
(sebagai sekretaris salah satu KPPS) diwilayah perumahan Lippo Cikarang Bekasi 
yang kebetulan saat itu saya juga salah satu pejabat cukup bergensi yaitu 
sekretaris RT setempat.
Kenapa DPTnya bisa akurat sebab KPUnya saat itu emang mendata langsung secara 
door to door.

2. Karena data DPT eks pemilu 2004 itu dianggap valid, makanya UU pemilu untuk 
pelaksanaan pemilu 2009 ini tidak menugaskan KPU untuk melakukan hal yang sama 
seperti KPU periode 2004, melainkan hanya menerima hasil pemutahiran data DPT 
2004 dari depdagri yang pelaksana lapangannya adalah dari tingkat RT-RW ampe 
dengan Propinsi, kenapa saya berkata demikian ? karena saya juga kebetulan 
menjadi salah satu pelaksana lapangan juga pada periode ini, sebab kebetulan 
sejak tahun 2007 lalu saya naik pangkat jadi sekretaris RW meski di wilayah 
yang berbeda tepatnya di perumahan Mutiara Bekasi jaya Cibarusah Bekasi.
3. Persoalan klasik (koordinasi) muncul saat data RT-RW tadi dah sampai dilevel 
Dati 2 dan Dati 1 ampe ke depdagri, lah wong Gubernur itu bukan bossnya Bupati 
or Walikota koq begitu pula Mendagri itu pan bukan bossnya Gubernur dan tambah 
runyam lage antar Bupati dg Gubernur or antar Gubernur dg Mendagri bedo parpol 
pengusung so, jadilah data pemutahiran itu bak anak ayam kehilangan induknya 
so, maka ngak heranlah kalo contoh ekstrimnya(Alm) Amrozy cs masih terdaftar 
dalam DPT.
4. Jangan terburu-burulah mengkorelasikan antara semrautnya data DPT dengan 
naiknya perolehan suara PD dan nyungsepnya perolehan suara PG dan PDIP.
5. Satu lagi, saat pelaksanaan pileg 2004 lalu, orang masih diberikan 
kesempatan nyoblos asal dapat menunjukkan KPTnya meskipun ia tak terdaftar pada 
DPT pada TPS bersangkutan, cumaan dapat giliran terakhir.

Salam hangat,
Suhaimi



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-23 Terurut Topik Joseph D Santos
Memang pada awalnya KPU Ga becus kerja, DPT bukannya bener malah amburadul.
Saya kalau ngeliat tampang muka Ketua KPU pengen muntah rasanya. Yang goblok
tuh yang di pilih atao yang milih??? Dosen kan kalau Ga salah??

---Original Message---

From: y.briya...@yahoo.com
Date: 6/24/2009 8:21:24 AM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN
DJAMALUDDIN




Satu hal Mas Suhaimi, kalau DPT didasarkan pada DPT 2004, kok ada anak di
bawah umur masuk dalam DPT padahal di tahun 2004 tidak masuk? Atau, th 2004
terdaftar tapi 2009 malah tidak padahal masih tinggal di tempat yang sama?
Atau, anggota TNI yang dulu tidak terdaftar tp sekarang malah terdaftar?

riyanto

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


Jurdilkah Pilpres 2009? Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-23 Terurut Topik A Nizami
Kalau data DPT 2004 yang diambil, tentu yang bisa memilih di tahun 2004 bisa 
memilih kembali di tahun 2009.

Kenyataannya, Ipar saya Suami Istri dan juga teman saya yang tahun 2004 bisa 
memilih, sekarang kehilangan hak pilihnya di Pileg 2009 kemarin.

Hingga sekarang kartu pemilih juga tidak dibagikan. Begitu pula DPS apalagi DPT 
katanya Parpol mengeluh belum dapat.

Menang/kalah itu biasa. Cuma sebisa mungkin dilakukan dengan cara yang jujur 
dan adil. Bukan dengan kecurangan.


===

Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits

http://media-islam.or.id

--- Pada Sel, 23/6/09, y.briya...@yahoo.com y.briya...@yahoo.com menulis:

Dari: y.briya...@yahoo.com y.briya...@yahoo.com
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 23 Juni, 2009, 6:05 PM


  Satu hal Mas Suhaimi, kalau DPT didasarkan pada DPT 2004, kok ada anak di 
bawah umur masuk dalam DPT padahal di tahun 2004 tidak masuk? Atau, th 2004 
terdaftar tapi 2009 malah tidak padahal masih tinggal di tempat yang sama? 
Atau, anggota TNI yang dulu tidak terdaftar tp sekarang malah terdaftar?



riyanto



Sent from my BlackBerry®

powered by Sinyal Kuat INDOSAT



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-23 Terurut Topik Suhaimi
Bung YB Riyanto,

DPT 2004 itu lebih baik dari pada DPT 2009, kita sepakat itu adalah fakta, Tapi 
bahwa DPT 2004 tidak sempurna itu juga merupakan fakta juga, contoh ekstrim 
dari ketidaksempurnaan dari DPT 2004 itu adalah tidak terdaftarnya seorang 
caleg DPR RI dari PDIP (do'i tiga periode loh..1998-2004, 2004-2009 dan kini 
2009-2014 kepeleh lage cing) di TPS saya, pada hal beliau merupakan warga saya 
(maklum saat itu gw pan sekretaris RTnya bo')

Satu hal yang akan tetap saya tuntut kejujurannya dari para elit PDIP  PG 
adalah mereka ga bisa hanya menyalahkan KPU  Presiden SBY atas kesemrautan DPT 
2009 ini sementara itu mereka cuci tangan dan lari dari tanggungjawabnya so, 
paling tidak dalam hal ini mereka punya 2 tanggungjawab yaitu :
1. UU pemilu untuk pelaksanaan pemilu 2009 ini yang salah satu isinya yang 
tidak menugaskan KPU untuk mendata ulang pemilih sebagai mana pada pemilu 2004 
dan anggota terbesar DPR RI itu dimiliki/berasal dari PDIP dan PG.
2. Pejabat pelaksana yang bertanggungjawab atas pemutahiran data pemilih itu 
berada pada Bupati/Walikota  Gubernur, sebab data itulah yang akan 
terdistribusi menjadi dapil yang hilirnya adalah TPS-TPS, nah bukankah para 
elit PDIP  PG selama ini berbusa-busa mengklaim bahwa sebagian besar dari 
Bupati/walikota dan Gubernur seluruh Indonesia ini berasal dari kader mereka 
(PDIP  PG) ? gitulo...Mas Riyanto.

Salam hangat,
Suhaimi


  - Original Message -
  From: y.briya...@yahoo.com
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
  Sent: Wednesday, June 24, 2009 8:05 AM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN





  Satu hal Mas Suhaimi, kalau DPT didasarkan pada DPT 2004, kok ada anak di 
bawah umur masuk dalam DPT padahal di tahun 2004 tidak masuk? Atau, th 2004 
terdaftar tapi 2009 malah tidak padahal masih tinggal di tempat yang sama? 
Atau, anggota TNI yang dulu tidak terdaftar tp sekarang malah terdaftar?

  riyanto

  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-23 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Setuju Pak. Sekarang apakah semua Parpol sudah berbuat maksimal untuk 
memutahirkan data utk Pilpres nanti? Jangan nanti sudah selesai Pilpres ribut 
lagi.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Suhaimi suha...@mitsubishi-eai.co.id

Date: Wed, 24 Jun 2009 09:04:22
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN


Bung YB Riyanto,

DPT 2004 itu lebih baik dari pada DPT 2009, kita sepakat itu adalah fakta, Tapi 
bahwa DPT 2004 tidak sempurna itu juga merupakan fakta juga, contoh ekstrim 
dari ketidaksempurnaan dari DPT 2004 itu adalah tidak terdaftarnya seorang 
caleg DPR RI dari PDIP (do'i tiga periode loh..1998-2004, 2004-2009 dan kini 
2009-2014 kepeleh lage cing) di TPS saya, pada hal beliau merupakan warga saya 
(maklum saat itu gw pan sekretaris RTnya bo')

Satu hal yang akan tetap saya tuntut kejujurannya dari para elit PDIP  PG 
adalah mereka ga bisa hanya menyalahkan KPU  Presiden SBY atas kesemrautan DPT 
2009 ini sementara itu mereka cuci tangan dan lari dari tanggungjawabnya so, 
paling tidak dalam hal ini mereka punya 2 tanggungjawab yaitu :
1. UU pemilu untuk pelaksanaan pemilu 2009 ini yang salah satu isinya yang 
tidak menugaskan KPU untuk mendata ulang pemilih sebagai mana pada pemilu 2004 
dan anggota terbesar DPR RI itu dimiliki/berasal dari PDIP dan PG.
2. Pejabat pelaksana yang bertanggungjawab atas pemutahiran data pemilih itu 
berada pada Bupati/Walikota  Gubernur, sebab data itulah yang akan 
terdistribusi menjadi dapil yang hilirnya adalah TPS-TPS, nah bukankah para 
elit PDIP  PG selama ini berbusa-busa mengklaim bahwa sebagian besar dari 
Bupati/walikota dan Gubernur seluruh Indonesia ini berasal dari kader mereka 
(PDIP  PG) ? gitulo...Mas Riyanto.

Salam hangat,
Suhaimi


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-23 Terurut Topik Haniwar Syarif
pastinya di era Mega ya baik baik aj atuh pemilu dan DPT

padahal sama aja peran  Golkar dan PDIP sbg  dua petrtai terbanyak di  dpr

yg beda  ya prsidennya dan   orang KPU nya


gitu aj akok gak repot

kalau ada yg beda penyebab ya faktor pembeda



HS

At 09:04 AM 6/24/2009, you wrote:


Bung YB Riyanto,

DPT 2004 itu lebih baik dari pada DPT 2009, kita
sepakat itu adalah fakta, Tapi bahwa DPT 2004
tidak sempurna itu juga merupakan fakta juga,
contoh ekstrim dari ketidaksempurnaan dari DPT
2004 itu adalah tidak terdaftarnya seorang caleg
DPR RI dari PDIP (do'i tiga periode
loh..1998-2004, 2004-2009 dan kini 2009-2014
kepeleh lage cing) di TPS saya, pada hal beliau
merupakan warga saya (maklum saat itu gw pan sekretaris RTnya bo')

Satu hal yang akan tetap saya tuntut
kejujurannya dari para elit PDIP  PG adalah
mereka ga bisa hanya menyalahkan KPU  Presiden
SBY atas kesemrautan DPT 2009 ini sementara itu
mereka cuci tangan dan lari dari
tanggungjawabnya so, paling tidak dalam hal ini
mereka punya 2 tanggungjawab yaitu :
1. UU pemilu untuk pelaksanaan pemilu 2009 ini
yang salah satu isinya yang tidak menugaskan KPU
untuk mendata ulang pemilih sebagai mana pada
pemilu 2004 dan anggota terbesar DPR RI itu dimiliki/berasal dari PDIP dan PG.
2. Pejabat pelaksana yang bertanggungjawab atas
pemutahiran data pemilih itu berada pada
Bupati/Walikota  Gubernur, sebab data itulah
yang akan terdistribusi menjadi dapil yang
hilirnya adalah TPS-TPS, nah bukankah para elit
PDIP  PG selama ini berbusa-busa mengklaim
bahwa sebagian besar dari Bupati/walikota dan
Gubernur seluruh Indonesia ini berasal dari
kader mereka (PDIP  PG) ? gitulo...Mas Riyanto.

Salam hangat,
Suhaimi


Re: Jurdilkah Pilpres 2009? Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-23 Terurut Topik EKO KERTAJAYA
ndak gitu bos, pasca keputusan mk ttg pileg 2009, dpt 2004 ndak bisa
dipakai lagi. maka kpu membuat dps pileg memakai data kependudukan
yg dimiliki depdagri. trus dps tsb diverifikasi ulang oleh aparat desa dan
kpud utk jadi dpt. krn data di depdagri kacao abis maka kacau pulalah
dpt pileg kemaren, plus ada pihak tertentu yg mengambil kesempatan
dari kekacauan itu, maka jadilah kacau balau ;-]



  - Original Message -
  From: A Nizami
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
  Sent: Wednesday, June 24, 2009 8:29 AM
  Subject: Jurdilkah Pilpres 2009? Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA 
PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN





  Kalau data DPT 2004 yang diambil, tentu yang bisa memilih di tahun 2004 bisa 
memilih kembali di tahun 2009.

  Kenyataannya, Ipar saya Suami Istri dan juga teman saya yang tahun 2004 bisa 
memilih, sekarang kehilangan hak pilihnya di Pileg 2009 kemarin.

  Hingga sekarang kartu pemilih juga tidak dibagikan. Begitu pula DPS apalagi 
DPT katanya Parpol mengeluh belum dapat.

  Menang/kalah itu biasa. Cuma sebisa mungkin dilakukan dengan cara yang jujur 
dan adil. Bukan dengan kecurangan.




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-23 Terurut Topik Suhaimi
Ciri khas pengikut Mega, cuman bisanya ngeyel dan membangga-banggakan serta  
membawa-bawa photo bapaknya, tapi tidak bisa membuktikan secara kongkrit dimana 
kecurangan yang di eyelinnya sendiri.

Salam hangat,
Suhaimi 

  - Original Message - 
  From: Haniwar Syarif 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, June 24, 2009 11:54 AM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN





  pastinya di era Mega ya baik baik aj atuh pemilu dan DPT

  padahal sama aja peran Golkar dan PDIP sbg dua petrtai terbanyak di dpr

  yg beda ya prsidennya dan orang KPU nya

  gitu aj akok gak repot

  kalau ada yg beda penyebab ya faktor pembeda

  HS


Re: Jurdilkah Pilpres 2009? Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-23 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Itu bukan kecurangan tetapi ketidakprofessionalan KPU. Memangnya siapa yang 
diuntungkan dengan kesalahan DPT 2009? Sampai saat ini belum ada bukti bahwa 
kealahan tsb sengaja dilakukan salah satu partai kan?

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: A Nizami nizam...@yahoo.com

Date: Wed, 24 Jun 2009 09:29:46 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Jurdilkah Pilpres 2009? Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG 
DAN DASMAN DJAMALUDDIN


Kalau data DPT 2004 yang diambil, tentu yang bisa memilih di tahun 2004 bisa 
memilih kembali di tahun 2009.

Kenyataannya, Ipar saya Suami Istri dan juga teman saya yang tahun 2004 bisa 
memilih, sekarang kehilangan hak pilihnya di Pileg 2009 kemarin.

Hingga sekarang kartu pemilih juga tidak dibagikan. Begitu pula DPS apalagi DPT 
katanya Parpol mengeluh belum dapat.

Menang/kalah itu biasa. Cuma sebisa mungkin dilakukan dengan cara yang jujur 
dan adil. Bukan dengan kecurangan.





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-23 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Jangan personallah. Memang tampang anda kayak apa sih?

sorry one liner


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Joseph D Santos joedev...@gmail.com

Date: Wed, 24 Jun 2009 08:25:21
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN


Memang pada awalnya KPU Ga becus kerja, DPT bukannya bener malah amburadul.
Saya kalau ngeliat tampang muka Ketua KPU pengen muntah rasanya. Yang goblok
tuh yang di pilih atao yang milih??? Dosen kan kalau Ga salah??


[Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-22 Terurut Topik dasman djamaluddin




KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN
DJAMALUDDIN

 

Sabtu, 20 Juni 2009
saya bertemu kembali dengan Indra Jaya Piliang, peneliti CSIS yang sekarang
jadi juru kampanye Jusuf Kalla-Wiranto. Banyak hal yang kita bicarakan mulai
dari obsesinya dan kenapa dia harus terjun ke dunia politik, sehingga banyak 
temannya
meninggalkan dirinya. Contoh konkrit yang diberikan kepada saya adalah mengenai
keluhannya terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang sejak awal tidak
independen. Itulah awalnya mengapa ia terjun ke dunia politik, bertarung di
luar arena bagi Indra Piliang hanya menimbulkan kekecewaan, sehingga sekarang
dia beranggapan, perubahan di dalam kekuasaan harus diubah dengan kekuasaan.
“Itulah sebabnya mengapa ia sekarang mendukung JK-Wiranto.”

“Niat untuk
berpolitik memang muncul belakangan. Itu muncul setelah saya dengan Pak Dasman
menggugat KPU melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Hasilnya bisa kita
lihat sekarang, melihat kapasistas KPU seperti ini, artinya apa yang kita
lakukan dulu baik untuk bangsa ini, kalau dulu kita melakukan gugatan sudah ada
catatan hukum yang mengingatkan kepada bangsa Indonesia, kalau tidak
diperhatikan inilah hasilnya. Semua protes kepada KPU. Dulu, ketika kita di
PTUN, mana yang bantu,” ulas Indra Piliang.

Ya, memang ketika
kita menggugat  KPU, DEPDAGRI dan
PRESIDEN, tidak ada yang bantu. Bahkan pengacara DEPDAGRI dan PRESIDEN setelah
dipanggil berkali-kali oleh  Panitera
Pengadilan, baru muncul pada waktu akan membacakan keputusan. Inilah wajah
sebuah kekuasaan.

Pada waktu itu, kita
yang tidak lulus tes psikologi mempertanyakan proses seleksi anggota KPU yang
menerapkan metode seleksi ala tes Sarlito Wirawan.. Saya di Harian Kompas,
Rabu, 8 Agustus 2007, halaman 2 
membantah pernyataan Sarlito bahwa tes kepada para peserta
merupakan tes tertulis (Kompas 7/8).

Tes yang diberikan benar-benar tes psikologi. Sebagian
tes sama dengan yang diberikan kepada saya sewaktu harus memperoleh surat 
keterangan sehat
jasmani dan rohani di rumah sakit. Jadi, tidak betul kalau itu dinyatakan tes
tertulis, ujar saya waktu itu. Saya juga menilai anggota tim seleksi
telah menunjukkan arogansi intelektual karena hanya mengukur dari bidang
ilmunya sendiri, tanpa mempertimbangkan bidang ilmu lain, seperti pemahaman
peserta tentang persoalan pemilu.

Setelah itu Harian Media Indonesia, Kamis, 1 November 2007, halaman 3 mengutip
pernyataan Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa bahwa

Presiden siap melayani gugatan calon yang tidak lolos dalam seleksi anggota
Komisi KPU.

Pemerintah akan menghadapi. Silakan saja, karena ini demokrasi,
kata Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa di Kantor Kepresidenan waktu itu.

Hatta menjelaskan pemerintah berpedoman bahwa apa yang dilakukan pemerintah
saat ini sudah benar sehingga tidak ada kekhawatiran untuk menghadapi gugatan
dari pihak-pihak yang tidak puas dengan keputusan pemerintah mengenai proses
seleksi anggota KPU. 

“Dua calon anggota KPU yang gagal dalam proses seleksi,
Dasman Djamaluddin dan Hasannudin, mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Tata
Usaha Negara (PTUN) Jakarta,
Selasa  (30/10). Gugatan itu terdaftar dengan
nomor 146/G/2007/PTUN.JKT,” ujar Harian Media
Indonesia.
Selanjutnya ditambahkan, calon lainnya, Indra J.Piliang, lebih dulu
mendaftarkan gugatannya.

Piliang yang ditemui di Jakarta,
kemarin menjelaskan dua orang itu menggugat agar keppres pengiriman 21 nama
calon anggota KPU ke DPR dan keppres pengangkatan enam anggota KPU dibatalkan.

Gugatan itu dilayangkan untuk memperkuat gugatan saya. Setelah pemerintah
menyerahkan 21 nama ke DPR, otomatis tim seleksi bubar. Makanya kami
melayangkan gugatan langsung kepada Presiden yang mengeluarkan keppres,
katanya.

Indra telah melayangkan gugatan terhadap Panitia Seleksi (Pansel) KPU. Gugatan
bernomor TUN/113b/2007 TUN itu didaftarkan dengan tergugat Pansel KPU dan 
Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono. Hasilnya semua gagal, kita kalah di dalam berbagai
hal. Indra Piliang melaju ke bidang politik, tetapi saya tetap menjadi seorang
pengamat (http://dasmandj.blogspot.com)





 




  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-22 Terurut Topik iwan piliang
Sebuah narasi buat catatan sejarah Pak Dasman. Mantap!

sol

Salam

--- On Mon, 6/22/09, dasman djamaluddin djamaluddindas...@yahoo.com wrote:

From: dasman djamaluddin djamaluddindas...@yahoo.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Monday, June 22, 2009, 6:16 AM




KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN

DJAMALUDDIN



 



Sabtu, 20 Juni 2009

saya bertemu kembali dengan Indra Jaya Piliang, peneliti CSIS yang sekarang

jadi juru kampanye Jusuf Kalla-Wiranto. Banyak hal yang kita bicarakan mulai

dari obsesinya dan kenapa dia harus terjun ke dunia politik, sehingga banyak 
temannya

meninggalkan dirinya. Contoh konkrit yang diberikan kepada saya adalah mengenai

keluhannya terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang sejak awal tidak

independen. Itulah awalnya mengapa ia terjun ke dunia politik, bertarung di

luar arena bagi Indra Piliang hanya menimbulkan kekecewaan, sehingga sekarang

dia beranggapan, perubahan di dalam kekuasaan harus diubah dengan kekuasaan.

“Itulah sebabnya mengapa ia sekarang mendukung JK-Wiranto.”



“Niat untuk

berpolitik memang muncul belakangan. Itu muncul setelah saya dengan Pak Dasman

menggugat KPU melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Hasilnya bisa kita

lihat sekarang, melihat kapasistas KPU seperti ini, artinya apa yang kita

lakukan dulu baik untuk bangsa ini, kalau dulu kita melakukan gugatan sudah ada

catatan hukum yang mengingatkan kepada bangsa Indonesia, kalau tidak

diperhatikan inilah hasilnya. Semua protes kepada KPU. Dulu, ketika kita di

PTUN, mana yang bantu,” ulas Indra Piliang.



Ya, memang ketika

kita menggugat  KPU, DEPDAGRI dan

PRESIDEN, tidak ada yang bantu. Bahkan pengacara DEPDAGRI dan PRESIDEN setelah

dipanggil berkali-kali oleh  Panitera

Pengadilan, baru muncul pada waktu akan membacakan keputusan. Inilah wajah

sebuah kekuasaan.



Pada waktu itu, kita

yang tidak lulus tes psikologi mempertanyakan proses seleksi anggota KPU yang

menerapkan metode seleksi ala tes Sarlito Wirawan.. Saya di Harian Kompas,

Rabu, 8 Agustus 2007, halaman 2 

membantah pernyataan Sarlito bahwa tes kepada para peserta

merupakan tes tertulis (Kompas 7/8).



Tes yang diberikan benar-benar tes psikologi. Sebagian

tes sama dengan yang diberikan kepada saya sewaktu harus memperoleh surat 
keterangan sehat

jasmani dan rohani di rumah sakit. Jadi, tidak betul kalau itu dinyatakan tes

tertulis, ujar saya waktu itu. Saya juga menilai anggota tim seleksi

telah menunjukkan arogansi intelektual karena hanya mengukur dari bidang

ilmunya sendiri, tanpa mempertimbangkan bidang ilmu lain, seperti pemahaman

peserta tentang persoalan pemilu.



Setelah itu Harian Media Indonesia, Kamis, 1 November 2007, halaman 3 mengutip

pernyataan Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa bahwa



Presiden siap melayani gugatan calon yang tidak lolos dalam seleksi anggota

Komisi KPU.



Pemerintah akan menghadapi. Silakan saja, karena ini demokrasi,

kata Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa di Kantor Kepresidenan waktu itu.



Hatta menjelaskan pemerintah berpedoman bahwa apa yang dilakukan pemerintah

saat ini sudah benar sehingga tidak ada kekhawatiran untuk menghadapi gugatan

dari pihak-pihak yang tidak puas dengan keputusan pemerintah mengenai proses

seleksi anggota KPU.



“Dua calon anggota KPU yang gagal dalam proses seleksi,

Dasman Djamaluddin dan Hasannudin, mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Tata

Usaha Negara (PTUN) Jakarta,

Selasa  (30/10). Gugatan itu terdaftar dengan

nomor 146/G/2007/PTUN. JKT,” ujar Harian Media

Indonesia.

Selanjutnya ditambahkan, calon lainnya, Indra J.Piliang, lebih dulu

mendaftarkan gugatannya.



Piliang yang ditemui di Jakarta,

kemarin menjelaskan dua orang itu menggugat agar keppres pengiriman 21 nama

calon anggota KPU ke DPR dan keppres pengangkatan enam anggota KPU dibatalkan.



Gugatan itu dilayangkan untuk memperkuat gugatan saya. Setelah pemerintah

menyerahkan 21 nama ke DPR, otomatis tim seleksi bubar. Makanya kami

melayangkan gugatan langsung kepada Presiden yang mengeluarkan keppres,

katanya.



Indra telah melayangkan gugatan terhadap Panitia Seleksi (Pansel) KPU. Gugatan

bernomor TUN/113b/2007 TUN itu didaftarkan dengan tergugat Pansel KPU dan 
Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono. Hasilnya semua gagal, kita kalah di dalam berbagai

hal. Indra Piliang melaju ke bidang politik, tetapi saya tetap menjadi seorang

pengamat (http://dasmandj. blogspot. com)



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-22 Terurut Topik Suhaimi
Bung Iwan Piliang,

Sayangnya kawan kita itu (IJP) sepertinya tidak dapat cukup suara didapilnya 
untuk melangkah ke Senayan.

Kini beliau menjadi salah satu tim suksesnya pasangan capres JK-WIN.

Sehabis acara debat capres putaran pertama pekan lalu, 3 tim sukses ketiga 
pasangan capres turut berdebat guna memperdebatkan isi debat ketiga pasangan 
capres mereka, saya sempat sedikit ngenes saat terjadi debat antara RM vs IJP, 
ke-ngenes-an saya itu timbul saat bung IJP bilang gini : perlu anda ketahui 
bahwa Indonesia adalah merupakan negara terkorup di asia (sampai disitu saya 
setuju) namun saya ngenes saat dia lanjutin dengan kalimat, sebagai bukti baru 
dimasa pemerintahan ini ada besan presiden yang dipenjara dan sudah diputisin 
pengadilan dengan kurungan 4,5 tahun penjara.

Saya hanya berpikir, ngertikah bung IJP dengan omongannya ? bukankah kasus 
korupsi yang dilakukan oleh sang besan presiden itu terjadi jauh sebelum ybs 
menjadi besan presiden !!! sadarkah bung IJP bahwa dengan 
ditangkapnya-ditahannya-diadilinya-dan kini dipenjarakannya terpidana itu 
yang nota bene justru malah mengangkat populeritas SBY ?

Sekali lagi saya ngenes saya kenal bung IJP bahkan ampe berdebat cukup panas 
dengannya  meskipun hanya melalui media FPK ini.

Salam hangat,
Suhaimi

  - Original Message -
  From: iwan piliang
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
  Sent: Monday, June 22, 2009 2:27 PM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN





  Sebuah narasi buat catatan sejarah Pak Dasman. Mantap!

  sol

  Salam

  --- On Mon, 6/22/09, dasman djamaluddin djamaluddindas...@yahoo.com wrote:

  From: dasman djamaluddin djamaluddindas...@yahoo.com
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
  Date: Monday, June 22, 2009, 6:16 AM

  KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN

  DJAMALUDDIN



  Sabtu, 20 Juni 2009

  saya bertemu kembali dengan Indra Jaya Piliang, peneliti CSIS yang sekarang

  jadi juru kampanye Jusuf Kalla-Wiranto. Banyak hal yang kita bicarakan mulai

  dari obsesinya dan kenapa dia harus terjun ke dunia politik, sehingga banyak 
temannya

  meninggalkan dirinya. Contoh konkrit yang diberikan kepada saya adalah 
mengenai

  keluhannya terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang sejak awal tidak

  independen. Itulah awalnya mengapa ia terjun ke dunia politik, bertarung di

  luar arena bagi Indra Piliang hanya menimbulkan kekecewaan, sehingga sekarang

  dia beranggapan, perubahan di dalam kekuasaan harus diubah dengan kekuasaan.

  “Itulah sebabnya mengapa ia sekarang mendukung JK-Wiranto.”

  “Niat untuk

  berpolitik memang muncul belakangan. Itu muncul setelah saya dengan Pak Dasman

  menggugat KPU melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Hasilnya bisa kita

  lihat sekarang, melihat kapasistas KPU seperti ini, artinya apa yang kita

  lakukan dulu baik untuk bangsa ini, kalau dulu kita melakukan gugatan sudah 
ada

  catatan hukum yang mengingatkan kepada bangsa Indonesia, kalau tidak

  diperhatikan inilah hasilnya. Semua protes kepada KPU. Dulu, ketika kita di

  PTUN, mana yang bantu,” ulas Indra Piliang.

  Ya, memang ketika

  kita menggugat  KPU, DEPDAGRI dan

  PRESIDEN, tidak ada yang bantu. Bahkan pengacara DEPDAGRI dan PRESIDEN setelah

  dipanggil berkali-kali oleh  Panitera

  Pengadilan, baru muncul pada waktu akan membacakan keputusan. Inilah wajah

  sebuah kekuasaan.

  Pada waktu itu, kita

  yang tidak lulus tes psikologi mempertanyakan proses seleksi anggota KPU yang

  menerapkan metode seleksi ala tes Sarlito Wirawan.. Saya di Harian Kompas,

  Rabu, 8 Agustus 2007, halaman 2

  membantah pernyataan Sarlito bahwa tes kepada para peserta

  merupakan tes tertulis (Kompas 7/8).

  Tes yang diberikan benar-benar tes psikologi. Sebagian

  tes sama dengan yang diberikan kepada saya sewaktu harus memperoleh surat 
keterangan sehat

  jasmani dan rohani di rumah sakit. Jadi, tidak betul kalau itu dinyatakan tes

  tertulis, ujar saya waktu itu. Saya juga menilai anggota tim seleksi

  telah menunjukkan arogansi intelektual karena hanya mengukur dari bidang

  ilmunya sendiri, tanpa mempertimbangkan bidang ilmu lain, seperti pemahaman

  peserta tentang persoalan pemilu.

  Setelah itu Harian Media Indonesia, Kamis, 1 November 2007, halaman 3 mengutip

  pernyataan Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa bahwa

  Presiden siap melayani gugatan calon yang tidak lolos dalam seleksi anggota

  Komisi KPU.

  Pemerintah akan menghadapi. Silakan saja, karena ini demokrasi,

  kata Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa di Kantor Kepresidenan waktu itu.

  Hatta menjelaskan pemerintah berpedoman bahwa apa yang dilakukan pemerintah

  saat ini sudah benar sehingga tidak ada kekhawatiran untuk menghadapi gugatan

  dari pihak-pihak yang tidak puas dengan keputusan pemerintah mengenai proses

  seleksi anggota KPU.

  “Dua calon anggota KPU yang gagal dalam proses seleksi

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-22 Terurut Topik A Nizami
Pileg kemarin terjadi kericuhan masalah DPT.
Hamzah Haz mengakui bahwa 50% keluarganya tidak bisa memilih.
Ipar saya suami istri kehilangan hak pilih, sementara anaknya yang baru 10 
tahun justru dapat panggilan memilih.
Teman istri saya ada yang jadi panitia PPS tapi dia sendiri kehilangan hak 
Pilih.

Konon KPU dapat data DPT dari Depdagri. KPU sama sekali tidak mendata dan 
memberikan kartu pemilih kepada calon pemilih.

Jika data dari Depdagri, kenapa pemegang KTP tidak dapat hak suara? Kenapa anak 
di Akte Keluarga yang masih kecil justru dapat?

Setelah kekacauan DPT tsb, perolehan PD melesat dari 7% jadi 21%. Sementara 
perolehan parpol lain merosot. Hanya PKS yang naik sedikit dari 7% jadi 8%..

Pemilu Pilpres kali ini sepertinya kekacauan masalah DPT terulang lagi. Parpol 
mengeluh belum dapat daftar DPS. Para calon pemilih juga tidak tahu apakah dia 
bisa memilih atau tidak.

Harusnya KPU memberikan kartu pemilih berisi no KTP, nama, alamat, dan juga 
tempat TPS. Tidak perlu mahal kartu tsb, cukup dgn kertas hvs dgn stempel dan 
tanda tangan panitia PPS. Jika sampai tanggal 30 juni warga belum dapat kartu 
misalnya, warga bisa lapor ketua RT untuk mendapatkannya.

Jika hal di atas tidak dilakukan, maka masalah DPT ini akan terulang lagi.

Pemilu kali ini jauh di bawah Pemilu 2004 yang betul2 jurdil di mana para 
pengamat dari kampus juga turut aktif.


===

Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits

http://media-islam.or.id

--- Pada Sen, 22/6/09, iwan piliang iwan.pili...@yahoo.com menulis:

Dari: iwan piliang iwan.pili...@yahoo.com
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 22 Juni, 2009, 12:27 AM


  Sebuah narasi buat catatan sejarah Pak Dasman. Mantap!



sol



Salam



--- On Mon, 6/22/09, dasman djamaluddin djamaluddindasman@ yahoo.com wrote:



From: dasman djamaluddin djamaluddindasman@ yahoo.com

Subject: [Forum-Pembaca- KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

To: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com

Date: Monday, June 22, 2009, 6:16 AM



KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN



DJAMALUDDIN



 



Sabtu, 20 Juni 2009



saya bertemu kembali dengan Indra Jaya Piliang, peneliti CSIS yang sekarang



jadi juru kampanye Jusuf Kalla-Wiranto. Banyak hal yang kita bicarakan mulai



dari obsesinya dan kenapa dia harus terjun ke dunia politik, sehingga banyak 
temannya



meninggalkan dirinya. Contoh konkrit yang diberikan kepada saya adalah mengenai



keluhannya terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang sejak awal tidak



independen. Itulah awalnya mengapa ia terjun ke dunia politik, bertarung di



luar arena bagi Indra Piliang hanya menimbulkan kekecewaan, sehingga sekarang



dia beranggapan, perubahan di dalam kekuasaan harus diubah dengan kekuasaan.



“Itulah sebabnya mengapa ia sekarang mendukung JK-Wiranto.”



“Niat untuk



berpolitik memang muncul belakangan. Itu muncul setelah saya dengan Pak Dasman



menggugat KPU melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Hasilnya bisa kita



lihat sekarang, melihat kapasistas KPU seperti ini, artinya apa yang kita



lakukan dulu baik untuk bangsa ini, kalau dulu kita melakukan gugatan sudah ada



catatan hukum yang mengingatkan kepada bangsa Indonesia, kalau tidak



diperhatikan inilah hasilnya. Semua protes kepada KPU. Dulu, ketika kita di



PTUN, mana yang bantu,” ulas Indra Piliang.



Ya, memang ketika



kita menggugat  KPU, DEPDAGRI dan



PRESIDEN, tidak ada yang bantu. Bahkan pengacara DEPDAGRI dan PRESIDEN setelah



dipanggil berkali-kali oleh  Panitera



Pengadilan, baru muncul pada waktu akan membacakan keputusan. Inilah wajah



sebuah kekuasaan.



Pada waktu itu, kita



yang tidak lulus tes psikologi mempertanyakan proses seleksi anggota KPU yang



menerapkan metode seleksi ala tes Sarlito Wirawan.. Saya di Harian Kompas,



Rabu, 8 Agustus 2007, halaman 2 



membantah pernyataan Sarlito bahwa tes kepada para peserta



merupakan tes tertulis (Kompas 7/8).



Tes yang diberikan benar-benar tes psikologi. Sebagian



tes sama dengan yang diberikan kepada saya sewaktu harus memperoleh surat 
keterangan sehat



jasmani dan rohani di rumah sakit. Jadi, tidak betul kalau itu dinyatakan tes



tertulis, ujar saya waktu itu. Saya juga menilai anggota tim seleksi



telah menunjukkan arogansi intelektual karena hanya mengukur dari bidang



ilmunya sendiri, tanpa mempertimbangkan bidang ilmu lain, seperti pemahaman



peserta tentang persoalan pemilu.



Setelah itu Harian Media Indonesia, Kamis, 1 November 2007, halaman 3 mengutip



pernyataan Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa bahwa



Presiden siap melayani gugatan calon yang tidak lolos dalam seleksi anggota



Komisi KPU.



Pemerintah akan menghadapi. Silakan saja, karena ini demokrasi,



kata Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa di Kantor Kepresidenan waktu itu.



Hatta menjelaskan pemerintah berpedoman bahwa apa yang dilakukan pemerintah



saat

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-22 Terurut Topik iwan piliang
Bung Suhaimi yang baik,

Saya selalu berusaha menginjak jempol kaki dengan telapak kaki di sebelahnya, 
jika kadang tampil dengan sok tahu. Sulit bagi saya untuk tampil rendah hati. 
Itulah salah satu kejelekan saya. Sayangnya kejelekan saya yang tengik ini, 
ternyata sudah  mewabah sejak dulu.

Saya punya solusinya, secara fisik: telan liur bauk sekali, tafakur 5 detik, 
biarkan bau mulut bau sendiri itu  menampar diri,   angkat kepala, dan 
bersuaralah... aku yakin kerendahan hati bicara aan ada di sana. Ng tahu apakah 
ini juga efektif untuk politisi, calon politisi, dan siapapun jika tampil di 
publik?

Saya tak menonton ketika Bung IJP tampil. Tetapi jika bener demikian, sesama 
Piliang, saya menyayangkannya.

Mungkin ke depan Bung IJP mencoba kiat saya tadi.

Wassalam
IP

--- On Mon, 6/22/09, Suhaimi suha...@mitsubishi-eai.co.id wrote:

From: Suhaimi suha...@mitsubishi-eai.co.id
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Monday, June 22, 2009, 8:18 AM




  Bung Iwan Piliang,



Sayangnya kawan kita itu (IJP) sepertinya tidak dapat cukup suara didapilnya 
untuk melangkah ke Senayan.



Kini beliau menjadi salah satu tim suksesnya pasangan capres JK-WIN.



Sehabis acara debat capres putaran pertama pekan lalu, 3 tim sukses ketiga 
pasangan capres turut berdebat guna memperdebatkan isi debat ketiga pasangan 
capres mereka, saya sempat sedikit ngenes saat terjadi debat antara RM vs IJP, 
ke-ngenes-an saya itu timbul saat bung IJP bilang gini : perlu anda ketahui 
bahwa Indonesia adalah merupakan negara terkorup di asia (sampai disitu saya 
setuju) namun saya ngenes saat dia lanjutin dengan kalimat, sebagai bukti baru 
dimasa pemerintahan ini ada besan presiden yang dipenjara dan sudah diputisin 
pengadilan dengan kurungan 4,5 tahun penjara.



Saya hanya berpikir, ngertikah bung IJP dengan omongannya ? bukankah kasus 
korupsi yang dilakukan oleh sang besan presiden itu terjadi jauh sebelum ybs 
menjadi besan presiden !!! sadarkah bung IJP bahwa dengan ditangkapnya- 
ditahannya- diadilinya- dan kini dipenjarakannya terpidana itu yang nota bene 
justru malah mengangkat populeritas SBY ?



Sekali lagi saya ngenes saya kenal bung IJP bahkan ampe berdebat cukup panas 
dengannya  meskipun hanya melalui media FPK ini.



Salam hangat,

Suhaimi



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-22 Terurut Topik Haniwar Syarif
Bung  Iwan


aku pikir sih bung IJP  O K  O K aja kok dengan pendapatnya


dan biasa  aja kubu pendukung yg bertentangan
ribut, walau bisa  aja gak ngaku ada di kubu itu  :(

setiap orang punya style nya sendiri..

gak usah di ributkan.


setiap oarng punya pendapat sendiri  itu haknya..



paling
nggakIndra  jelkas  sikapnya  pendukung  JK
WIN..  dan dia bicara dlm posisi  itu  loud and clear

yg penting  bagi  Bung  Iwan  semoga
sukses  urusan  yg di singapore.. doa  ku besertta  anda dkk

HS

At 09:26 AM 23-06-09, you wrote:
Bung Suhaimi yang baik,

Saya selalu berusaha menginjak jempol kaki
dengan telapak kaki di sebelahnya, jika kadang
tampil dengan sok tahu. Sulit bagi saya untuk
tampil rendah hati. Itulah salah satu kejelekan
saya. Sayangnya kejelekan saya yang tengik ini,
ternyata sudah  mewabah sejak dulu.

Saya punya solusinya, secara fisik: telan liur
bauk sekali, tafakur 5 detik, biarkan bau mulut
bau sendiri itu  menampar diri,   angkat
kepala, dan bersuaralah... aku yakin kerendahan
hati bicara aan ada di sana. Ng tahu apakah ini
juga efektif untuk politisi, calon politisi, dan
siapapun jika tampil di publik?

Saya tak menonton ketika Bung IJP tampil. Tetapi
jika bener demikian, sesama Piliang, saya menyayangkannya.

Mungkin ke depan Bung IJP mencoba kiat saya tadi.

Wassalam
IP