Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Konflik Ambon, (SBY) Anda Pulang Saja

2009-06-26 Terurut Topik Nursalam AR
IMHO, buka-bukaan fakta seperti ini -- yang justru penting untuk diketahui
para pemilih -- mestinya jangan dihalang-halangi dengan dalih etika atau
kesantunan -- yang tendensinya bias kepentingan karena rawan dipelintir.
Etika itu satu hal, sementara fakta ini hal lain. Kubu SBY tidak usah
kebakaran jenggot, cukup klarifikasi saja dengan fakta versi SBY, jika
memang tidak demikian. Bagaimanapun juga ini antitesis dari gaya kampanye
SBY yang condong pada pencitraan seseorang yang sempurna. Siapa menuai
angin, ia akan menuai badai. Itu saja hukum alamnya.

Jadi, biarkan saja mereka, para capres itu, saling bongkar dan korek aib
agar rakyat bisa pilih kucingnya dengan waras. Bukan kucing dalam karung.
Malah ditunggu juga beberan fakta dari SBY soal isu bisnis keluarga JK
selama ini.Jangan cuma sebatas melempar wacana kapitalis rambut hitam atau
tidak memperkaya diri dalam iklan atau statement di media massa yang
notabene sangat bias dan tidak fact-oriented.

Tabik,


-Nursalam AR
Translator  Writer
0813-10040723
021-92727391
YM ID: nursalam_ar
www.nursalam.multiply.com
www.pensilmania.multiply.com


On 6/23/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:




 http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/23/12355375/Konflik.Ambon..SBY.Anda.Pulang.Saja

 Laporan wartawan KOMPAS Suhartono

 JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah menelanjangi peran Presiden Susilo Bambang
 Yudhoyono dalam perdamaian Aceh beberapa waktu lalu, Wakil Presiden Muhammad
 Jusuf Kalla yang juga calon presiden dalam pilpres mendatang kembali
 menelanjangi Presiden SBY dalam mewujudkan perdamaian di Ambon dan Poso.

 Wapres Kalla membeberkan hal itu saat menjawab pertanyaan peserta dalam
 Forum Dialog Perdamaian di Pusat Perfilman Usmar Ismail di Jakarta, Selasa
 (23/6) pagi. Dalam acara itu hadir sejumlah tokoh yang terlibat dalam proses
 perdamaian di Ambon, Poso, dan Aceh. Mereka di antaranya Koordinator Front
 Muslim Ustaz Farid S Lemba, Thamrin Ely, Pendeta Damanik, dan mantan
 Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Syaid Mustafa dan lainnya.

 Mohon maaf kalau saya ceritakan lagi waktu konflik Ambon dimulai. Waktu
 itu saya Menko Kesra. Saya ikut dalam rombongan Menko Polkam (waktu itu
 Susilo Bambang Yudhoyono) ke Ambon. Tujuan saya menyelesaikan masalah
 pengungsi yang jumlahnya sekitar 2 juta orang. Namun, saya pikir, pengungsi
 tidak akan selesai tanpa diselesaikan konfliknya dulu. Karena itu, saya
 harus selesaikan konfliknya, papar Wapres Kalla.

 Oleh sebab itu, tambahnya, setelah ia bersama Menko Polkam Yudhoyono tiba
 di Kota Ambon dan melakukan pertemuan dengan para tokoh, ia memilih tetap
 tinggal di Ambon, sementara rombongan Menko Polkam pulang ke Jakarta.

 Anda pulang saja, biar saya tinggal dan menyelesaikan konflik ini. Saya
 kemudian keliling Kota Ambon. Berbagai parang orang Ambon saya lihat di
 jalan-jalan, lanjutnya.

 Minta izin Mega

 Menurut Kalla, untuk menjaga keamanannya selama proses perdamaian di Ambon,
 satu peleton TNI disiapkan untuk mengawalnya. Akan tetapi, saya minta
 tinggal di rumah Gubernur. Dan, malam itu saya mulai melakukan perundingan
 dengan para panglima perang Islam dan Kristen, jelas Kalla.

 Melalui jalan yang berliku, tutur dia, akhirnya selama kurang lebih dua
 minggu ia dapat menyelesaikan perdamaian di Ambon dan membawa kelompok Islam
 dan Kristen duduk berunding untuk mengakhiri konflik.

 Sebelumnya, Kalla mengaku ia terlebih dahulu meminta izin menyelesaikan
 langsung konflik Ambon dan Poso dengan caranya sendiri kepada Presiden
 Megawati Soekarnoputri. Presiden Megawati, menurut Kalla, memberikan izin
 lisan. Namun, tidak mengeluarkan surat perintah.

 Jadilah, saya jalankan proses perdamaian dengan hanya berbekal perintah
 lisan. Waktu itu, cara saya dengan melakukan pendekatan langsung ke para
 panglima perang kedua kelompok yang bertikai, demikian Wapres Kalla.

[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Konflik Ambon, (SBY) Anda Pulang Saja

2009-06-26 Terurut Topik pudimartini
Akuur !
jangan ada dalih lagi soalh saling m,enjatuhkan,
rakyat harus tahu kebenaran dan katakan kebenaran sebagai benar

Slogan Etika, Santun, dsb  rawan  dalih


Nursalam AR wrote:

 Jadi, biarkan saja mereka, para capres itu, saling bongkar dan korek aib
 agar rakyat bisa pilih kucingnya dengan waras. Bukan kucing dalam karung.
 Malah ditunggu juga beberan fakta dari SBY soal isu bisnis keluarga JK
 selama ini.Jangan cuma sebatas melempar wacana kapitalis rambut hitam atau
 tidak memperkaya diri dalam iklan atau statement di media massa yang
 notabene sangat bias dan tidak fact-oriented.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Konflik Ambon, (SBY) Anda Pulang Saja

2009-06-25 Terurut Topik Joseph D Santos
Memang seharusnya begitu. Sebutan pepatah katanya gimana ya, lupa jadinya.
Jadi Kita Ga perlu lah memuji diri sendiri dengan menceritakan hasil jerih
payah Kita Dan menjelekkan orang lain. Tak baik itu. JAdi malu lho. si A
bunyi bla 1x si be nyautin Bla 2x wah parah deh.
 
---Original Message---
 
From: Adyanto Aditomo
Date: 6/25/2009 2:40:32 AM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Konflik Ambon, (SBY) Anda Pulang Saja
 



Bung Hakiki Akbari,
 
Inilah konsekuensi dari dihapusnya pendidikan Budi Pekerti di bumi pertiwi
kita.
Akibat pecah kongsi, maka segala cara digunakan untuk menjatuhkan
kredibilitas lawannya, gak perduli itu melanggar moral dan etika atau tidak.
Padahal mereka itu kan para Pemimpin Politik kita yang seharusnya memberikan
keteladanan kepada masyarakat luas.
Kalau sudah begini, saya kok khawatir kerusuhan Pemilu Iran akan merembet ke
Indonesia, karena semua pihak yang sedang bersaing untuk memenangkan Pilpres
2009, sudah menghalallkan segala cara dalam upayanya memenangkan
persaingan tersebut.
Itulah kalau moral dan etika sudah tidak menjadi prioritas lagi dalam
bertindak.
Hanya moral, moral dan sekali lagi moral yang dapat menyelamatkan bangsa ini
dari kekacauan dan kehancuran.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Konflik Ambon, (SBY) Anda Pulang Saja

2009-06-24 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung Hakiki Akbari,
 
Inilah konsekuensi dari dihapusnya pendidikan Budi Pekerti di bumi pertiwi kita.
Akibat pecah kongsi, maka segala cara digunakan untuk menjatuhkan 
kredibilitas lawannya, gak perduli itu melanggar moral dan etika atau tidak.
Padahal mereka itu kan para Pemimpin Politik kita yang seharusnya memberikan 
keteladanan kepada masyarakat luas.
Kalau sudah begini, saya kok khawatir kerusuhan Pemilu Iran akan merembet ke 
Indonesia, karena semua pihak yang sedang bersaing untuk memenangkan Pilpres 
2009, sudah menghalallkan segala cara dalam upayanya memenangkan persaingan 
tersebut.
Itulah kalau moral dan etika sudah tidak menjadi prioritas lagi dalam 
bertindak.
Hanya moral, moral dan sekali lagi moral yang dapat menyelamatkan bangsa ini 
dari kekacauan dan kehancuran.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Sel, 23/6/09, Hakiki Akbari hakikiakb...@yahoo.com menulis:


Dari: Hakiki Akbari hakikiakb...@yahoo.com
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Konflik Ambon, (SBY) Anda Pulang Saja
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 23 Juni, 2009, 12:10 PM








ceuk urang sunda mah Ngudat- ngundat , yaitu cerita2 ke orang lain tentang 
perbuatan baiknya yang dilakukan untuk mendapatkan penialaian baik, atau pujian 
dari orang lain.
waktu saya belajar ngaji ,  perilaku ini katanya termasuk dosa. alias ga boleh 
dilakukan, dilarang Allah. Anehnya Capres sekarang banyak yang suka Ngundat2  
begini... dosa tau!!
hayo Tobat ah! 


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Konflik Ambon, (SBY) Anda Pulang Saja

2009-06-23 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/23/12355375/Konflik.Ambon..SBY.Anda.Pulang.Saja


Laporan wartawan KOMPAS Suhartono

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah menelanjangi peran Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono dalam perdamaian Aceh beberapa waktu lalu, Wakil Presiden Muhammad 
Jusuf Kalla yang juga calon presiden dalam pilpres mendatang kembali 
menelanjangi Presiden SBY dalam mewujudkan perdamaian di Ambon dan Poso.

Wapres Kalla membeberkan hal itu saat menjawab pertanyaan peserta dalam Forum 
Dialog Perdamaian di Pusat Perfilman Usmar Ismail di Jakarta, Selasa (23/6) 
pagi. Dalam acara itu hadir sejumlah tokoh yang terlibat dalam proses 
perdamaian di Ambon, Poso, dan Aceh. Mereka di antaranya Koordinator Front 
Muslim Ustaz Farid S Lemba, Thamrin Ely, Pendeta Damanik, dan mantan Panglima 
Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Syaid Mustafa dan lainnya.

Mohon maaf kalau saya ceritakan lagi waktu konflik Ambon dimulai. Waktu itu 
saya Menko Kesra. Saya ikut dalam rombongan Menko Polkam (waktu itu Susilo 
Bambang Yudhoyono) ke Ambon. Tujuan saya menyelesaikan masalah pengungsi yang 
jumlahnya sekitar 2 juta orang. Namun, saya pikir, pengungsi tidak akan selesai 
tanpa diselesaikan konfliknya dulu. Karena itu, saya harus selesaikan 
konfliknya, papar Wapres Kalla.

Oleh sebab itu, tambahnya, setelah ia bersama Menko Polkam Yudhoyono tiba di 
Kota Ambon dan melakukan pertemuan dengan para tokoh, ia memilih tetap tinggal 
di Ambon, sementara rombongan Menko Polkam pulang ke Jakarta. 

Anda pulang saja, biar saya tinggal dan menyelesaikan konflik ini. Saya 
kemudian keliling Kota Ambon. Berbagai parang orang Ambon saya lihat di 
jalan-jalan, lanjutnya.

Minta izin Mega

Menurut Kalla, untuk menjaga keamanannya selama proses perdamaian di Ambon, 
satu peleton TNI disiapkan untuk mengawalnya. Akan tetapi, saya minta tinggal 
di rumah Gubernur. Dan, malam itu saya mulai melakukan perundingan dengan para 
panglima perang Islam dan Kristen, jelas Kalla.

Melalui jalan yang berliku, tutur dia, akhirnya selama kurang lebih dua minggu 
ia dapat menyelesaikan perdamaian di Ambon dan membawa kelompok Islam dan 
Kristen duduk berunding untuk mengakhiri konflik.

Sebelumnya, Kalla mengaku ia terlebih dahulu meminta izin menyelesaikan 
langsung konflik Ambon dan Poso dengan caranya sendiri kepada Presiden Megawati 
Soekarnoputri. Presiden Megawati, menurut Kalla, memberikan izin lisan. Namun, 
tidak mengeluarkan surat perintah.

Jadilah, saya jalankan proses perdamaian dengan hanya berbekal perintah lisan. 
Waktu itu, cara saya dengan melakukan pendekatan langsung ke para panglima 
perang kedua kelompok yang bertikai, demikian Wapres Kalla.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Konflik Ambon, (SBY) Anda Pulang Saja

2009-06-23 Terurut Topik indri
Hahahahahaha
jualannya pak JK emang TOP BGT..



 
   
  regards, 
   indri





From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, June 23, 2009 2:40:45 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Konflik Ambon, (SBY) Anda Pulang Saja





http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/23/ 12355375/ Konflik.Ambon. 
..SBY.Anda. Pulang.Saja

Laporan wartawan KOMPAS Suhartono

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah menelanjangi peran Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono dalam perdamaian Aceh beberapa waktu lalu, Wakil Presiden Muhammad 
Jusuf Kalla yang juga calon presiden dalam pilpres mendatang kembali 
menelanjangi Presiden SBY dalam mewujudkan perdamaian di Ambon dan Poso.

Wapres Kalla membeberkan hal itu saat menjawab pertanyaan peserta dalam Forum 
Dialog Perdamaian di Pusat Perfilman Usmar Ismail di Jakarta, Selasa (23/6) 
pagi. Dalam acara itu hadir sejumlah tokoh yang terlibat dalam proses 
perdamaian di Ambon, Poso, dan Aceh. Mereka di antaranya Koordinator Front 
Muslim Ustaz Farid S Lemba, Thamrin Ely, Pendeta Damanik, dan mantan Panglima 
Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Syaid Mustafa dan lainnya.

Mohon maaf kalau saya ceritakan lagi waktu konflik Ambon dimulai. Waktu itu 
saya Menko Kesra. Saya ikut dalam rombongan Menko Polkam (waktu itu Susilo 
Bambang Yudhoyono) ke Ambon. Tujuan saya menyelesaikan masalah pengungsi yang 
jumlahnya sekitar 2 juta orang. Namun, saya pikir, pengungsi tidak akan selesai 
tanpa diselesaikan konfliknya dulu. Karena itu, saya harus selesaikan 
konfliknya, papar Wapres Kalla.

Oleh sebab itu, tambahnya, setelah ia bersama Menko Polkam Yudhoyono tiba di 
Kota Ambon dan melakukan pertemuan dengan para tokoh, ia memilih tetap tinggal 
di Ambon, sementara rombongan Menko Polkam pulang ke Jakarta. 

Anda pulang saja, biar saya tinggal dan menyelesaikan konflik ini. Saya 
kemudian keliling Kota Ambon. Berbagai parang orang Ambon saya lihat di 
jalan-jalan,  lanjutnya.

Minta izin Mega

Menurut Kalla, untuk menjaga keamanannya selama proses perdamaian di Ambon, 
satu peleton TNI disiapkan untuk mengawalnya. Akan tetapi, saya minta tinggal 
di rumah Gubernur. Dan, malam itu saya mulai melakukan perundingan dengan para 
panglima perang Islam dan Kristen, jelas Kalla.

Melalui jalan yang berliku, tutur dia, akhirnya selama kurang lebih dua minggu 
ia dapat menyelesaikan perdamaian di Ambon dan membawa kelompok Islam dan 
Kristen duduk berunding untuk mengakhiri konflik.

Sebelumnya, Kalla mengaku ia terlebih dahulu meminta izin menyelesaikan 
langsung konflik Ambon dan Poso dengan caranya sendiri kepada Presiden Megawati 
Soekarnoputri. Presiden Megawati, menurut Kalla, memberikan izin lisan. Namun, 
tidak mengeluarkan surat perintah.

Jadilah, saya jalankan proses perdamaian dengan hanya berbekal perintah lisan. 
Waktu itu, cara saya dengan melakukan pendekatan langsung ke para panglima 
perang kedua kelompok yang bertikai, demikian Wapres Kalla.


   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Konflik Ambon, (SBY) Anda Pulang Saja

2009-06-23 Terurut Topik Hakiki Akbari
ceuk urang sunda mah Ngudat- ngundat , yaitu cerita2 ke orang lain tentang 
perbuatan baiknya yang dilakukan untuk mendapatkan penialaian baik, atau pujian 
dari orang lain.
waktu saya belajar ngaji ,  perilaku ini katanya termasuk dosa. alias ga boleh 
dilakukan, dilarang Allah. Anehnya Capres sekarang banyak yang suka Ngundat2  
begini... dosa tau!!
hayo Tobat ah!  





From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, June 23, 2009 2:40:45 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Konflik Ambon, (SBY) Anda Pulang Saja





http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/23/ 12355375/ Konflik.Ambon. 
.SBY.Anda. Pulang.Saja

Laporan wartawan KOMPAS Suhartono

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah menelanjangi peran Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono dalam perdamaian Aceh beberapa waktu lalu, Wakil Presiden Muhammad 
Jusuf Kalla yang juga calon presiden dalam pilpres mendatang kembali 
menelanjangi Presiden SBY dalam mewujudkan perdamaian di Ambon dan Poso.

Wapres Kalla membeberkan hal itu saat menjawab pertanyaan peserta dalam Forum 
Dialog Perdamaian di Pusat Perfilman Usmar Ismail di Jakarta, Selasa (23/6) 
pagi. Dalam acara itu hadir sejumlah tokoh yang terlibat dalam proses 
perdamaian di Ambon, Poso, dan Aceh. Mereka di antaranya Koordinator Front 
Muslim Ustaz Farid S Lemba, Thamrin Ely, Pendeta Damanik, dan mantan Panglima 
Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Syaid Mustafa dan lainnya.

Mohon maaf kalau saya ceritakan lagi waktu konflik Ambon dimulai. Waktu itu 
saya Menko Kesra. Saya ikut dalam rombongan Menko Polkam (waktu itu Susilo 
Bambang Yudhoyono) ke Ambon. Tujuan saya menyelesaikan masalah pengungsi yang 
jumlahnya sekitar 2 juta orang. Namun, saya pikir, pengungsi tidak akan selesai 
tanpa diselesaikan konfliknya dulu. Karena itu, saya harus selesaikan 
konfliknya, papar Wapres Kalla.

Oleh sebab itu, tambahnya, setelah ia bersama Menko Polkam Yudhoyono tiba di 
Kota Ambon dan melakukan pertemuan dengan para tokoh, ia memilih tetap tinggal 
di Ambon, sementara rombongan Menko Polkam pulang ke Jakarta. 

Anda pulang saja, biar saya tinggal dan menyelesaikan konflik ini. Saya 
kemudian keliling Kota Ambon. Berbagai parang orang Ambon saya lihat di 
jalan-jalan,  lanjutnya.

Minta izin Mega

Menurut Kalla, untuk menjaga keamanannya selama proses perdamaian di Ambon, 
satu peleton TNI disiapkan untuk mengawalnya. Akan tetapi, saya minta tinggal 
di rumah Gubernur. Dan, malam itu saya mulai melakukan perundingan dengan para 
panglima perang Islam dan Kristen, jelas Kalla.

Melalui jalan yang berliku, tutur dia, akhirnya selama kurang lebih dua minggu 
ia dapat menyelesaikan perdamaian di Ambon dan membawa kelompok Islam dan 
Kristen duduk berunding untuk mengakhiri konflik.

Sebelumnya, Kalla mengaku ia terlebih dahulu meminta izin menyelesaikan 
langsung konflik Ambon dan Poso dengan caranya sendiri kepada Presiden Megawati 
Soekarnoputri. Presiden Megawati, menurut Kalla, memberikan izin lisan. Namun, 
tidak mengeluarkan surat perintah.

Jadilah, saya jalankan proses perdamaian dengan hanya berbekal perintah lisan. 
Waktu itu, cara saya dengan melakukan pendekatan langsung ke para panglima 
perang kedua kelompok yang bertikai, demikian Wapres Kalla.





  

[Non-text portions of this message have been removed]