Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PDI-P dan Pilihan-Pilihannya (Goenawan Mohamad)
pencitraan.. ya, hal ini mungkin yang membuat SBY dan Demokrat diprekdisikan bisa menjadi Indonesia-1... Tapi bola panas masih berputar kompromi politik masih bisa dilakukan... Saya kira perlu sosok yang dapat memberikan andil besar untuk mengatasi hal ini... karena Indonesia perlu sejahtera, dihargai dunia dan bukan sekedar omong kosong belaka.. Jadi mungkin PDI-P dan pilihannya adalah : 1. Tetap konsisten dengan pendiriannya, jika tidak bisa jadi RI-1 menurut saya tidak masalah...pada saat inilah PDI-P perlu melakuakan pencitraan yang baik terhadap para kader, anggota2nya yang ada di parlement dan semua pimpinan2 PDI-P baik dipusat maupun didaerah jangan buat para kader2 dan rakyat Indonesia kecewa... 2. Rakyat perlu kail bukan ikan, bersih dan bebas KKN bukan sekedar omongan saja... beri raport yang baik kepada masyarakat bahwa PDI-P sudah berubah menjadi lebih merakyat dan ngerakyati...kader yang terkena kasus KKN atau yang ada indikasi tersebut sebelum terekspos media langsung dibuang saja... 3. PDI-P, dengan background merahnya, mata merahnya dan moncong putihnya sepertinya seharusnya mencerminkan pada jiwa raga PDI-P ; a. mata merah, marah terhadap semua kebatilan dan tetap mengutamakan rakyat diatas segalanya.. b. moncong putihnya, berbicara jujur dan ga ada yang ditutupi semuanya c. backgound merah, semangat dan terus berjuang untuk memajukan indonesia raya.. dan setelah pencitraan tersebut berhasil, insya allah PDIP bisa terus memperjuangkan amanat Bung Karno untuk rakyat...dan jika semua berhasil terus mempertahankannya biar menjadi dan terus lebih baik lagi... thanks/rgrds Doni --- Pada Jum, 8/5/09, Anju Nainggolan unzoo_hi...@yahoo.com menulis: Dari: Anju Nainggolan unzoo_hi...@yahoo.com Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PDI-P dan Pilihan-Pilihannya (Goenawan Mohamad) Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Jumat, 8 Mei, 2009, 4:26 PM Pilihan tepat untuk PDIP saat ini saya kira bergabung dengan Demokrat.PDIP tidak perlu berkecil hati menawarkan calon wapres asal jelas dan diteil agenda yang diusung. PDIP harus bicara agenda perubahan apa yg ingin dilakukan bersama Demokrat. Sekali lagi agenda harus detail termasuk MENGEMBALIKAN hak-hak korban Lapindo. salam, pencontreng PDIP
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PDI-P dan Pilihan-Pilihannya (Goenawan Mohamad)
sama pak... saya juga senang membaca tulisan beliau mudah2an ada petinggi PDIP juga membaca pandangan beliau tentang koalisi besok untuk dijadikan bahan pertimbangan salam andidj - Original Message - From: Edwin Juniawan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Friday, May 08, 2009 6:04 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PDI-P dan Pilihan-Pilihannya (Goenawan Mohamad) Ini tulisan seorang pilosofer yang capingnya tidak bosan saya baca ulang2. Tulisan nya ini saya kelompokan pada pandangan cenayang seperti madam lauren. tetap saja saya terkejut kenapa Pak Gun ini bikin tulisan seperti ini, apa memang gregetnya sudah kebelet. Tahan2 emosi Pak.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PDI-P dan Pilihan-Pilihannya (Goenawan Mohamad)
hmm,,,bahasan yang menarik mas,,tetapi bener kaya kata mas gun tadi apakah mau megawati jadi pendampingnya SBY?kayanya agak sulit ya...nginget track record mereka yang slalu berantem From: MGR indun...@yahoo.com To: komunitasutank...@yahoogroups.com Sent: Friday, May 8, 2009 9:29:15 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PDI-P dan Pilihan-Pilihannya (Goenawan Mohamad) http://www.utankayu .org/in/index. cfm?action= detailcat= newsid=44 PDI-P dan Pilihan-Pilihannya (Goenawan Mohamad) Jika benar apa yang diprediksikan pelbagai jajak pendapat, SBY akan menang dalam persaingan ke kursi kepresidenan. Berarti baik Megawati maupun Jusuf Kalla tak punya peluang -- atau memerlukan kejadian yang luar biasa.. Apalagi Prabowo dan Wiranto. Saya tidak begitu berminat tentang apa yang dapat dilakukan Golkar, Gerindra dan Hanura dalam kondisi itu. Saya lebih berminat, dan lebih prihatin, tentang pilihan langkah yang harus diambil PDI-P. Partai inilah yang saya pilih dalam pemilu untuk lembaga legislatif yang baru lalu. Tampaknya ada dua pilihan: 1. Megawati maju terus sebagai calon presiden, didampingi dengan seorang tokoh lain: Prabowo atau Sultan Hamengku Buwono X. Dengan Sri Sultan, saya belum tahu apa hambatannya. Dengan Prabowo ada persoalan pokok: mantan jenderal dan menantu Suharto ini ngin dirinyalah yang jadi calon presiden, dengan dukungan PDI-P. Koalisi agaknya sulit terbentuk karena itu. Persoalan ini terpecahkan seanndainya Prabowo bersedia hanya jadi calon wakil presiden. Ini bisa akan meramaikan pemilihan dan tak menghambat Megawati maju bertanding. Tapi dengan catatan: pasangan Mega-Prabowo juga bisa memperlemah daya saing menghadapi SBY, apalagi jika SBY jadi berpasangan dengan pakar ekonomi Budiono. Budiono memang bukan tokoh yang dikenal luas. Tapi ia akan memproyeksikan citra yang lebih bebas dari usreg-usergan parpol seperti sekarang. Budiono juga dinela bersih, setidaknya tak dikenal punya bisnis seperti Jusuf Kalla; ia juga mengesankan perhatian khusus SBY dalam menghadapi kriris ekonomi global. Sebaliknya Prabowo: diakui atau tidak, ia sejak mula tokoh yang menimbulkan kontroversi; ia punya banyak musuh di kalangan ABRI (baca buku Sintong Panjaitan) dan di kalangan pro-demokrasi. 2. Untuk menyelamatkan Megawati dari pertandingan yang tak menjanjikan kemenangan, PDI-P_membiarkan Prabowo maju sebagai calon presiden dengan didampingi Puan Maharani (puteri Megawati) sebagai wakil. Tapi akan ada pertanyaan besar. Kenapa Partai tidak menampilkan tokoh dari tubuhnya sendiri sebagai calon presiden? Mengapa harus pinjam Prabowo -- yang belum tentu bisa diatur oleh PDI-P? Mengapa harus memakai Prabowo, yang hanya dapat sekitar 5% suara (sedang PDI-P sendiri hampir 15%)? Mungkinkah Puan bisa mengimbangi kehadiran Prabowo dalam lima tahun mendatang? Bagaimana masa depan PDI-P sebagai hanya partainya Wakil Presiden? Jangan-jangan pendukung dan posisinya akan diambil-alih Gerindra. 3. Megawati tak akan ikut dalam pemilihan presiden dan PDI-P berkoalisi dengan Demokrat. PDI-P masuk ke dalam kabinet. Ini bisa menguntungkan PDI-P (tidak harus memimpin, tapi bisa berpengaruh) , dan bisa menguntungkan Demokrat (akan dapat dukungan tambahan sekitar 90 kursi di parlemen). Sementara itu, PDI-P bisa terus mengadakan kaderisasi untuk 2014, masa pasca-Mega. Di luar kabinet, kaderisasi juga bisa dilakukan, tapi jika orang bisa bertaruh bahwa ekonomi Indonesia akan pulih sebelum 2014, berada di dalam kabinet lebih menguntungkan. Koalisi PDI-P dan Demokrat juga baik untuk membangun pemerintahan yang lebih punya komitmen kepada kebhinekaan. Bukan hanya komitmen kepada golongan Islam,. Tapi opsi terakhir akan punya problim: bersediakah Megawati? Juga: siapa yang akan berada dalam Oposisi? Pemerintahan SBY yang berjalan tanpa Oposisi bisa jadi complacent dan mudah menyeleweng. Maka peran Gerindra dan Hanura (dan mudah=mudahan Golkar) sebagai oposisi diperlukan. Jangan-jangan PKS juga akan mempertimbangkan koalisinya kembali. Sebab PDI-P dengan suara lebih kuat, bisa meminta SBY memberikan posisi yang lebih penting ketimbang PKS dan PAN. Hari-hari ini, apa yang akan muncul dari pilihan-pilihan itu akan penting bagi Indonesia lima tahun lagi, meskipun tak akan mengubah Republik secara radikal. Semoga kita selamat meniti ke seberang. Goenawan Mohamad Cepat, Bebas Iklan, Kapasitas Tanpa Batas - Dengan Yahoo! Mail Anda bisa mendapatkan semuanya. http://id.mail. yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PDI-P dan Pilihan-Pilihannya (Goenawan Mohamad)
Pilihan tepat untuk PDIP saat ini saya kira bergabung dengan Demokrat.PDIP tidak perlu berkecil hati menawarkan calon wapres asal jelas dan diteil agenda yang diusung. PDIP harus bicara agenda perubahan apa yg ingin dilakukan bersama Demokrat. Sekali lagi agenda harus detail termasuk MENGEMBALIKAN hak-hak korban Lapindo. salam, pencontreng PDIP --- On Fri, 5/8/09, MGR indun...@yahoo.com wrote: From: MGR indun...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PDI-P dan Pilihan-Pilihannya (Goenawan Mohamad) To: komunitasutank...@yahoogroups.com Date: Friday, May 8, 2009, 9:29 AM http://www.utankayu .org/in/index. cfm?action= detailcat= newsid=44 PDI-P dan Pilihan-Pilihannya (Goenawan Mohamad) Jika benar apa yang diprediksikan pelbagai jajak pendapat, SBY akan menang dalam persaingan ke kursi kepresidenan. Berarti baik Megawati maupun Jusuf Kalla tak punya peluang -- atau memerlukan kejadian yang luar biasa.. Apalagi Prabowo dan Wiranto. Saya tidak begitu berminat tentang apa yang dapat dilakukan Golkar, Gerindra dan Hanura dalam kondisi itu. Saya lebih berminat, dan lebih prihatin, tentang pilihan langkah yang harus diambil PDI-P. Partai inilah yang saya pilih dalam pemilu untuk lembaga legislatif yang baru lalu. Tampaknya ada dua pilihan: 1. Megawati maju terus sebagai calon presiden, didampingi dengan seorang tokoh lain: Prabowo atau Sultan Hamengku Buwono X. Dengan Sri Sultan, saya belum tahu apa hambatannya. Dengan Prabowo ada persoalan pokok: mantan jenderal dan menantu Suharto ini ngin dirinyalah yang jadi calon presiden, dengan dukungan PDI-P. Koalisi agaknya sulit terbentuk karena itu. Persoalan ini terpecahkan seanndainya Prabowo bersedia hanya jadi calon wakil presiden. Ini bisa akan meramaikan pemilihan dan tak menghambat Megawati maju bertanding. Tapi dengan catatan: pasangan Mega-Prabowo juga bisa memperlemah daya saing menghadapi SBY, apalagi jika SBY jadi berpasangan dengan pakar ekonomi Budiono. Budiono memang bukan tokoh yang dikenal luas. Tapi ia akan memproyeksikan citra yang lebih bebas dari usreg-usergan parpol seperti sekarang. Budiono juga dinela bersih, setidaknya tak dikenal punya bisnis seperti Jusuf Kalla; ia juga mengesankan perhatian khusus SBY dalam menghadapi kriris ekonomi global. Sebaliknya Prabowo: diakui atau tidak, ia sejak mula tokoh yang menimbulkan kontroversi; ia punya banyak musuh di kalangan ABRI (baca buku Sintong Panjaitan) dan di kalangan pro-demokrasi. 2. Untuk menyelamatkan Megawati dari pertandingan yang tak menjanjikan kemenangan, PDI-P_membiarkan Prabowo maju sebagai calon presiden dengan didampingi Puan Maharani (puteri Megawati) sebagai wakil. Tapi akan ada pertanyaan besar. Kenapa Partai tidak menampilkan tokoh dari tubuhnya sendiri sebagai calon presiden? Mengapa harus pinjam Prabowo -- yang belum tentu bisa diatur oleh PDI-P? Mengapa harus memakai Prabowo, yang hanya dapat sekitar 5% suara (sedang PDI-P sendiri hampir 15%)? Mungkinkah Puan bisa mengimbangi kehadiran Prabowo dalam lima tahun mendatang? Bagaimana masa depan PDI-P sebagai hanya partainya Wakil Presiden? Jangan-jangan pendukung dan posisinya akan diambil-alih Gerindra. 3. Megawati tak akan ikut dalam pemilihan presiden dan PDI-P berkoalisi dengan Demokrat. PDI-P masuk ke dalam kabinet. Ini bisa menguntungkan PDI-P (tidak harus memimpin, tapi bisa berpengaruh) , dan bisa menguntungkan Demokrat (akan dapat dukungan tambahan sekitar 90 kursi di parlemen). Sementara itu, PDI-P bisa terus mengadakan kaderisasi untuk 2014, masa pasca-Mega. Di luar kabinet, kaderisasi juga bisa dilakukan, tapi jika orang bisa bertaruh bahwa ekonomi Indonesia akan pulih sebelum 2014, berada di dalam kabinet lebih menguntungkan. Koalisi PDI-P dan Demokrat juga baik untuk membangun pemerintahan yang lebih punya komitmen kepada kebhinekaan. Bukan hanya komitmen kepada golongan Islam,. Tapi opsi terakhir akan punya problim: bersediakah Megawati? Juga: siapa yang akan berada dalam Oposisi? Pemerintahan SBY yang berjalan tanpa Oposisi bisa jadi complacent dan mudah menyeleweng. Maka peran Gerindra dan Hanura (dan mudah=mudahan Golkar) sebagai oposisi diperlukan. Jangan-jangan PKS juga akan mempertimbangkan koalisinya kembali. Sebab PDI-P dengan suara lebih kuat, bisa meminta SBY memberikan posisi yang lebih penting ketimbang PKS dan PAN. Hari-hari ini, apa yang akan muncul dari pilihan-pilihan itu akan penting bagi Indonesia lima tahun lagi, meskipun tak akan mengubah Republik secara radikal. Semoga kita selamat meniti ke seberang. Goenawan Mohamad Cepat, Bebas Iklan, Kapasitas Tanpa Batas - Dengan Yahoo! Mail Anda bisa mendapatkan semuanya. http://id.mail. yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PDI-P dan Pilihan-Pilihannya (Goenawan Mohamad)
Ini tulisan seorang pilosofer yang capingnya tidak bosan saya baca ulang2. Tulisan nya ini saya kelompokan pada pandangan cenayang seperti madam lauren. tetap saja saya terkejut kenapa Pak Gun ini bikin tulisan seperti ini, apa memang gregetnya sudah kebelet. Tahan2 emosi Pak. _ _ __ From: MGR indun...@yahoo. com To: komunitasutankayu@ yahoogroups. com Sent: Friday, May 8, 2009 9:29:15 AM Subject: [Forum-Pembaca- KOMPAS] PDI-P dan Pilihan-Pilihannya (Goenawan Mohamad) http://www.utankayu .org/in/index. cfm?action= detailcat= newsid=44 PDI-P dan Pilihan-Pilihannya (Goenawan Mohamad) Jika benar apa yang diprediksikan pelbagai jajak pendapat, SBY akan menang dalam persaingan ke kursi kepresidenan. Berarti baik Megawati maupun Jusuf Kalla tak punya peluang -- atau memerlukan kejadian yang luar biasa.. Apalagi Prabowo dan Wiranto. Saya tidak begitu berminat tentang apa yang dapat dilakukan Golkar, Gerindra dan Hanura dalam kondisi itu. Saya lebih berminat, dan lebih prihatin, tentang pilihan langkah yang harus diambil PDI-P. Partai inilah yang saya pilih dalam pemilu untuk lembaga legislatif yang baru lalu. Tampaknya ada dua pilihan: 1. Megawati maju terus sebagai calon presiden, didampingi dengan seorang tokoh lain: Prabowo atau Sultan Hamengku Buwono X. Dengan Sri Sultan, saya belum tahu apa hambatannya. Dengan Prabowo ada persoalan pokok: mantan jenderal dan menantu Suharto ini ngin dirinyalah yang jadi calon presiden, dengan dukungan PDI-P. Koalisi agaknya sulit terbentuk karena itu. Persoalan ini terpecahkan seanndainya Prabowo bersedia hanya jadi calon wakil presiden. Ini bisa akan meramaikan pemilihan dan tak menghambat Megawati maju bertanding. Tapi dengan catatan: pasangan Mega-Prabowo juga bisa memperlemah daya saing menghadapi SBY, apalagi jika SBY jadi berpasangan dengan pakar ekonomi Budiono. Budiono memang bukan tokoh yang dikenal luas. Tapi ia akan memproyeksikan citra yang lebih bebas dari usreg-usergan parpol seperti sekarang. Budiono juga dinela bersih, setidaknya tak dikenal punya bisnis seperti Jusuf Kalla; ia juga mengesankan perhatian khusus SBY dalam menghadapi kriris ekonomi global. Sebaliknya Prabowo: diakui atau tidak, ia sejak mula tokoh yang menimbulkan kontroversi; ia punya banyak musuh di kalangan ABRI (baca buku Sintong Panjaitan) dan di kalangan pro-demokrasi. 2. Untuk menyelamatkan Megawati dari pertandingan yang tak menjanjikan kemenangan, PDI-P_membiarkan Prabowo maju sebagai calon presiden dengan didampingi Puan Maharani (puteri Megawati) sebagai wakil. Tapi akan ada pertanyaan besar. Kenapa Partai tidak menampilkan tokoh dari tubuhnya sendiri sebagai calon presiden? Mengapa harus pinjam Prabowo -- yang belum tentu bisa diatur oleh PDI-P? Mengapa harus memakai Prabowo, yang hanya dapat sekitar 5% suara (sedang PDI-P sendiri hampir 15%)? Mungkinkah Puan bisa mengimbangi kehadiran Prabowo dalam lima tahun mendatang? Bagaimana masa depan PDI-P sebagai hanya partainya Wakil Presiden? Jangan-jangan pendukung dan posisinya akan diambil-alih Gerindra. 3. Megawati tak akan ikut dalam pemilihan presiden dan PDI-P berkoalisi dengan Demokrat. PDI-P masuk ke dalam kabinet. Ini bisa menguntungkan PDI-P (tidak harus memimpin, tapi bisa berpengaruh) , dan bisa menguntungkan Demokrat (akan dapat dukungan tambahan sekitar 90 kursi di parlemen). Sementara itu, PDI-P bisa terus mengadakan kaderisasi untuk 2014, masa pasca-Mega. Di luar kabinet, kaderisasi juga bisa dilakukan, tapi jika orang bisa bertaruh bahwa ekonomi Indonesia akan pulih sebelum 2014, berada di dalam kabinet lebih menguntungkan. Koalisi PDI-P dan Demokrat juga baik untuk membangun pemerintahan yang lebih punya komitmen kepada kebhinekaan. Bukan hanya komitmen kepada golongan Islam,. Tapi opsi terakhir akan punya problim: bersediakah Megawati? Juga: siapa yang akan berada dalam Oposisi? Pemerintahan SBY yang berjalan tanpa Oposisi bisa jadi complacent dan mudah menyeleweng. Maka peran Gerindra dan Hanura (dan mudah=mudahan Golkar) sebagai oposisi diperlukan. Jangan-jangan PKS juga akan mempertimbangkan koalisinya kembali. Sebab PDI-P dengan suara lebih kuat, bisa meminta SBY memberikan posisi yang lebih penting ketimbang PKS dan PAN. Hari-hari ini, apa yang akan muncul dari pilihan-pilihan itu akan penting bagi Indonesia lima tahun lagi, meskipun tak akan mengubah Republik secara radikal. Semoga kita selamat meniti ke seberang. Goenawan Mohamad
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PDI-P dan Pilihan-Pilihannya (Goenawan Mohamad)
Lha, bagaimana bisa mengembalikan hak-hak korban Lapindo kalau Aburizal Bakrie bergabung dengan susilo bambang :( Selamat meratap.. /Lou Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Anju Nainggolan unzoo_hi...@yahoo.com Date: Fri, 8 May 2009 02:26:52 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PDI-P dan Pilihan-Pilihannya (Goenawan Mohamad) Pilihan tepat untuk PDIP saat ini saya kira bergabung dengan Demokrat.PDIP tidak perlu berkecil hati menawarkan calon wapres asal jelas dan diteil agenda yang diusung. PDIP harus bicara agenda perubahan apa yg ingin dilakukan bersama Demokrat. Sekali lagi agenda harus detail termasuk MENGEMBALIKAN hak-hak korban Lapindo. salam, pencontreng PDIP = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] PDI-P dan Pilihan-Pilihannya (Goenawan Mohamad)
http://www.utankayu.org/in/index.cfm?action=detailcat=newsid=44 PDI-P dan Pilihan-Pilihannya (Goenawan Mohamad) Jika benar apa yang diprediksikan pelbagai jajak pendapat, SBY akan menang dalam persaingan ke kursi kepresidenan. Berarti baik Megawati maupun Jusuf Kalla tak punya peluang -- atau memerlukan kejadian yang luar biasa.. Apalagi Prabowo dan Wiranto. Saya tidak begitu berminat tentang apa yang dapat dilakukan Golkar, Gerindra dan Hanura dalam kondisi itu. Saya lebih berminat, dan lebih prihatin, tentang pilihan langkah yang harus diambil PDI-P. Partai inilah yang saya pilih dalam pemilu untuk lembaga legislatif yang baru lalu. Tampaknya ada dua pilihan: 1. Megawati maju terus sebagai calon presiden, didampingi dengan seorang tokoh lain: Prabowo atau Sultan Hamengku Buwono X. Dengan Sri Sultan, saya belum tahu apa hambatannya. Dengan Prabowo ada persoalan pokok: mantan jenderal dan menantu Suharto ini ngin dirinyalah yang jadi calon presiden, dengan dukungan PDI-P. Koalisi agaknya sulit terbentuk karena itu. Persoalan ini terpecahkan seanndainya Prabowo bersedia hanya jadi calon wakil presiden. Ini bisa akan meramaikan pemilihan dan tak menghambat Megawati maju bertanding. Tapi dengan catatan: pasangan Mega-Prabowo juga bisa memperlemah daya saing menghadapi SBY, apalagi jika SBY jadi berpasangan dengan pakar ekonomi Budiono. Budiono memang bukan tokoh yang dikenal luas. Tapi ia akan memproyeksikan citra yang lebih bebas dari usreg-usergan parpol seperti sekarang. Budiono juga dinela bersih, setidaknya tak dikenal punya bisnis seperti Jusuf Kalla; ia juga mengesankan perhatian khusus SBY dalam menghadapi kriris ekonomi global. Sebaliknya Prabowo: diakui atau tidak, ia sejak mula tokoh yang menimbulkan kontroversi; ia punya banyak musuh di kalangan ABRI (baca buku Sintong Panjaitan) dan di kalangan pro-demokrasi. 2. Untuk menyelamatkan Megawati dari pertandingan yang tak menjanjikan kemenangan, PDI-P_membiarkan Prabowo maju sebagai calon presiden dengan didampingi Puan Maharani (puteri Megawati) sebagai wakil. Tapi akan ada pertanyaan besar. Kenapa Partai tidak menampilkan tokoh dari tubuhnya sendiri sebagai calon presiden? Mengapa harus pinjam Prabowo -- yang belum tentu bisa diatur oleh PDI-P? Mengapa harus memakai Prabowo, yang hanya dapat sekitar 5% suara (sedang PDI-P sendiri hampir 15%)? Mungkinkah Puan bisa mengimbangi kehadiran Prabowo dalam lima tahun mendatang? Bagaimana masa depan PDI-P sebagai hanya partainya Wakil Presiden? Jangan-jangan pendukung dan posisinya akan diambil-alih Gerindra. 3. Megawati tak akan ikut dalam pemilihan presiden dan PDI-P berkoalisi dengan Demokrat. PDI-P masuk ke dalam kabinet. Ini bisa menguntungkan PDI-P (tidak harus memimpin, tapi bisa berpengaruh), dan bisa menguntungkan Demokrat (akan dapat dukungan tambahan sekitar 90 kursi di parlemen). Sementara itu, PDI-P bisa terus mengadakan kaderisasi untuk 2014, masa pasca-Mega. Di luar kabinet, kaderisasi juga bisa dilakukan, tapi jika orang bisa bertaruh bahwa ekonomi Indonesia akan pulih sebelum 2014, berada di dalam kabinet lebih menguntungkan. Koalisi PDI-P dan Demokrat juga baik untuk membangun pemerintahan yang lebih punya komitmen kepada kebhinekaan. Bukan hanya komitmen kepada golongan Islam,. Tapi opsi terakhir akan punya problim: bersediakah Megawati? Juga: siapa yang akan berada dalam Oposisi? Pemerintahan SBY yang berjalan tanpa Oposisi bisa jadi complacent dan mudah menyeleweng. Maka peran Gerindra dan Hanura (dan mudah=mudahan Golkar) sebagai oposisi diperlukan. Jangan-jangan PKS juga akan mempertimbangkan koalisinya kembali. Sebab PDI-P dengan suara lebih kuat, bisa meminta SBY memberikan posisi yang lebih penting ketimbang PKS dan PAN. Hari-hari ini, apa yang akan muncul dari pilihan-pilihan itu akan penting bagi Indonesia lima tahun lagi, meskipun tak akan mengubah Republik secara radikal. Semoga kita selamat meniti ke seberang. Goenawan Mohamad Cepat, Bebas Iklan, Kapasitas Tanpa Batas - Dengan Yahoo! Mail Anda bisa mendapatkan semuanya. http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]