TEMAN-TEMAN ILUNI FHUI DAN FIB UI KAPAN KITA BERKUMPUL ?

Sesekali tidak ada salahnya kita bernostalgia. Saya hanya ingin
mengajak teman-teman alumni FHUI dan FIB-UI berkumpul membicarakan masa depan
bangsa dan negara menjelang Pilpres mendatang. 
Pemikiran-pemikiran seperti apa yang dapat kita berikan ?  Ya, sudah lama 
sekali kita tidak berdialog.
Siapa yang memulai ? Terakhir saya hadir pada 10 Juli 2008. Sudah lama sekali.
Di bawah ini ada salinan rangkuman tulisan adik-adik kita dari FHUI pada waktu
itu, hanya sekedar untuk mengingatkan.

“‘Bila tua nanti kita telah
hidup masing-masing ingatlah hari ini”, demikian potongan lirik dari lagu
berjudul ‘ingatlah hari ini’ dari Project Pop. Ternyata lirik tersebut dapat
dinyanyikan untuk para alumni FH UI yang kembali berkumpul dalam suatu acara
bertajuk “warming up party” di Bugs Café, Pondok Indah (10/7). Usia tak akan
menjadi hambatan dalam sebuah kenangan akan persahabatan… 



Pada Hari Kamis, 10 Juli 2008 di Bugs Café Pondok Indah telah diadakan acara
kampanye calon ketua ILUNI Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI). Acara
tersebut dihadiri oleh alumni FHUI dari berbagai angkatan. Adapun lima calon 
ketua ILUNI
FHUI yang terdaftar yaitu: 

Dasman Djamaluddin, S.H., M.H. 

Pria kelahiran Jambi, 22 September 1955 ini merupakan alumnus FH UI program
ekstensi angkatan 1995. Setelah lulus pada tahun 2003, ia melanjutan pendidikan
di FIB Ui jurusan ilmu sejarah. Dasman bekerja sebagai pimpinan redaksi majalah
Fakta dan Hukum, direktur eksekutif LPSS (Lembaga Pengkajian Sejarah
Supersemar). Sosoknya yang pendiam ternyata ramai dalam prestasi khususnya
karya berupa buku dan tulisan, salah satu bukunya yang terkenal adalah Jenderal
TNI Anumerta Jenderal Basoeki Rachmat dan Supersemar. Dasman mengatakan
perasaannya saat dicalonkan sebagai alah satu kandidat cukup berbangga bahkan
ini merupakan pencalonan ketiga kalinya untuk menjadi calon ketua ILUNI. ” Saya
tidak mempersoalkan menang atau kalah” ujar Dasman saat ditanya mengenai
kansnya sebagai pemenang diantara kelima kandidat. Singkat kata, Dasman
merupakan sosok alumni FH UI yang ingin memimpin ILUNI untuk menjadi lebih baik
lagi di kemudian hari dan ILUNI FH UI kelak dapat merangkul semua angkatan tanpa
hanya terpusat di satu angkatan. 

 

DR. Chandra Motik Yusuf, S.H., M.Sc. 

Chandra Motik
merupakan nama yang familier di telinga namun siapakah Chandra Motik? 

Ia adalah sosok wanita feminim tercantik diantara kelima kandidat tentunya
karena ia merupakan satu-satunya kandidat wanita, yang terkenal dengan
rambutnya yang indah. Chandra Motik bekerja sebagai penasehat ahli kepala staf
TNI AL bidang maritim dan hukum dan sebagai legal consultants law firm
miliknya. Chandra Motik terpilih menjadi salah satu kandidat setelah melalui
perbincangan ringan dengan para sahabatnya yang zaman mahasiswa dahulu
merupakan gank warung senggol. Dari perbincangan itu lah muncul ide untuk
mencalonkan dirinya yang datang dari para sahabat. Visi seorang Chandra Motik
terhadap ILUNI adalah bagaimana kelak ILUNI FH UI dapat menjadi wadah
berkumpulnya para alumni FH UI yang solid dan bersatu. 



Asrul Harun, S.H., M.Kn. 

Pria murah senyum yang saat warming up party datang mengenakan jas rapi
ini merupakan salah seorang alumni FH UI dari angkatan 1995. Asrul lahir di 
Medan, 23 Oktober 1948 dan kini ia berprofesi sebagai
pengusaha dan konsultan hukum di ”ASA” law firm Jakarta. Asrul berbangga hati 
karena dapat
dicalonkan sebagai salah satu kandidat calon ketua ILUNI oleh beberapa rekannya
semasa di FH UI dahulu. Sebagai calon kandidat Ketua ILUNI FH UI Asrul berpesan
pada adik-adik mahasiswa FH UI untuk berpikir positif tentang dosen walau
segalak apapun dosen itu. ”Jangan pernah berpikir tentang dosen killer, killer
itu datang dari diri kita sendiri dan jangan pernah putus sekolah hanya karena
biaya, selalu rajinlah belajar maka bantuan pasti akan datang” ujarnya di
sela-sela warming up party. 



Gandjar Laksmana Bonaprata Bondan, S.H., M.H.


Diantara kelima kandidat ketua ILUNI, Gandjar merupakan kandidat termuda.. Pria
kelahiran Pekalongan, 9 Februari 1971 yang akrab disapa bang Gandjar ini saat
warming up party datang mengenakan training dan helm sepeda di tangan setelah
menempuh perjalanan dengan menggunakan sepeda dari kampus UI menuju pondok
indah. Gandjar yang berprofesi sebagai dosen di FH UI dan pengacara, sosoknya
yang karismatik menyimpan segudang mimpi untuk ILUNI kelak. Visi seorang
Gandjar untuk ILUNI adalah agar kelak ILUNI dapat menjadi organisasi yang mampu
menjadi mitra pengembangan universitas. 



Chudry Sitompul, S.H., M.H. 

Sama halnya dengan Gandjar Laksmana, Chaudry Sitompul merupakan salah seorang
kandidat Ketua ILUNI yang berprofesi sebagai dosen di FH UI. Chudry lahir di 
Jakarta, 12 Desember 1955
dan merupakan alumni FH UI dari angkatan 1986. Sama halnya dengan kandidat
lainnya Chudry pun memiliki keinginan untuk memajukan ILUNI FH UI sebagai atu
organisasi kealumnian yang memiliki sekretariat jelas dan bergerak sebagai
penghubung antar alumni kelak. 



Setiap calon masing-masing diberi waktu lima
menit untuk melakukan kampanyenya. Bapak Djasman memperoleh kesempatan pertama
untuk melakukan kampanye. Ini adalah kali kedua bagi Beliau mencalonkan diri
sebagai calon Ketua ILUNI FHUI. Beliau mengungkapkan visinya bahwa Beliau ingin
memangkas birokrasi dan menginginkan ILUNI FHUI memiliki kejujuran. Dalam
kampanyenya, Bapak Djasman mengatakan bahwa Beliau adalah seorang penulis buku,
Beliau juga memperlihatkan sebuah majalah yang bernama FAHUM (Fakta Hukum) yang
dibuatnya bekerja sama dengan Mabes POLRI. 



Usai Bapak Djasman melakukan kampanye, Bapak Choudry Sitompul atau lebih
dikenal dengan Bang Ucok memperoleh giliran kedua untuk melakukan kampanye.
Bang Ucok mengatakan bahwa Beliau tidak mau terlalu muluk-muluk asalkan 
workable,
”Saya ingin ILUNI FHUI menjadi organisasi yang berperan untuk mencapai
cita-cita bangsa,” ujar pria yang saat ini tercatat sebagai Dosen Tetap FHUI.
Kampanye ketiga disusul oleh Ibu Chandra Motik yang menjadi satu-satunya
kandidat wanita dalam pencalonan Ketua ILUNI FHUI. Menurutnya, menjadi ketua
ILUNI FHUI bukanlah tugas yang mudah, ”Ia harus bersedia mengorbankan materi,
waktu, dan mau kerja keras.” Kandidat keempat calon Ketua ILUNI FHUI disusul
oleh Gandjar Laksmana Bonaprapta Bondan yang sering dipanggil oleh mahasiswa
Bang Gandjar. Uniknya, Bang Gandjar yang memang terkenal humoris ini datang
menuju Bugs Cafe dengan menggunakan sepeda. Beliau mengusung tema Kebersamaan,
Kebanggaan, dan Kehormatan dalam kampanyenya. Usai Bang Gandjar melakukan 
kampanya,
disusul oleh Bapak Asrul Harun sebagai kandidat terakhir yang melakukan
kampanye. Dalam kampanyenya, Beliau bersedia menyediakan kantornya untuk
dijadikan sekretariat ILUNI FHUI. 



Di sela-sela kampanye Tim Jurnalistik menyempatkan untuk melakukan wawancara
dengan beberapa alumni FHUI. Bapak Teuku Nasrullah atau lebih dikenal dengan
Bang Ullah dari angkatan ’82, praktisi hukum terkenal sekaligus pengajar Mata
Kuliah Hukum Acara Pidana paling fenomenal di FHUI mengatakan bahwa acara
seperti ini dapat menjadi sarana silaturahmi begitu para alumni lulus. Beliau
mengaku bahwa setelah lulus kuliah, sulit sekali untuk dapat bertemu dengan
teman-teman, ”ini dapat menjadi momentum untuk membangun UI ke depan dan
memberi sikap,” ucapnya. Ketika ditanya mengapa Beliau tidak turut mencalonkan
diri padahal begitu banyak alumni yang mendukungnya untuk maju, Beliau
mengatakan, ”Saya tidak ikut mencalonkan karena Saya sadar diri, sadar
kemampuan. Kalau hanya ingin sekedar memperoleh jabatan, Saya mungkin dapat 
ikut.
Akan tetapi, kalau dilihat dari segi motivasi, Saya tidak punya kemampuan untuk
itu.” Beliau juga menambahkan bahwa seorang Ketua ILUNI FHUI harus bersedia
mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, dan biaya. ”Saya merasa masih terbatas
baik waktu, tenaga, pikiran, apa lagi biaya.” ujarnya sambil tertawa dan
mengatakan bahwa tidak menuntup kemungkinan bila Beliau ikut untuk pencalonan
ILUNI FHUI ke depan. Menurutya, seorang Ketua ILUNI FHUI harus memiliki
keluasan jaringan dan siap berkorban. 



Mba Dayu dari angkatan’77 yang masih terlihat cantik dan muda mengatakan hal
senada bahwa acara ini dapat menjadi sarana untuk silaturahmi, bertemu
teman-teman lama, dan membangun network, ”Oppurtunity always come from
relationship, buat saya FHUI seperti keluarga kedua,” ucapnya sambil tersenyum.
Ketika ditanya mengenai calon ketua ILUNI FHUI, mba Dayu mengatakan bahwa semua
calon memiliki konsep dan visi yang baik hanya tinggal dihayati dan
direalisasikan. Mba Dayu juga berharap agar ILUNI FHUI memiliki peran dalam 
berbagai
isu hukum baik nasional dan internasional. Beliau amat menyayangkan bahwa ILUNI
FHUI terutama akademisi selama ini kurang berperan serta dalam merumuskan isu
hukum secara bersama-sama seperti UU Pos, UU ITE, dan UU lain yang amat sangat
berperan penting dalam mewarnai transaksi kita. 



Bang Budi dari angkatan ’98 mengatakan bahwa tujuannya datang ke kampanye ILUNI
FHUI adalah untuk bertemu dengan teman-teman dan senior-senior. Bang Budi
mengaku bahwa tempat pertemuan ini dekat dengan kantor dan rumahnya, akan
tetapi Ia akan lebih senang lagi kalau pertemuan semacam ini diadakan di Kampus
FHUI. Bang Budi berharap agar Ketua ILUNI FHUI yang terpilih merupakan orang
yang peduli dengan ILUNI, almamater, serta realistis. (AQ/CK/DA


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke