Re: [iagi-net-l] Tentang CBM (Coal Bed Methane)
Sdr. Cipi Yth. Hampir semua tambang dalam batubara (tidak hanya di Cina) memiliki problem dengan gas beracun (toxic) seperti CH4, H2S, CO dll yg secara alami terbentuk dan terperangkap dalam lapisan batubara selama proses pembatubaraan. Jika sistem ventilasi dan faktor keselamatan kerja lainnya berjalan baik, tentu gas-gas beracun tadi bisa dikelola sehingga tidak menimbulkan ledakan atau keracunan yg membahayakan manusia. Sebagai tambahan, gas CH4 (metan) yang dikeluarkan akibat penambangan batubara, baik terbuka maupun tambang dalam, berpotensi 20 kali lipat sebagai kontributor efek rumah kaca dibanding CO2 sehinga sudah sejak beberapa waktu terakhir menjadi topik yang serius. Gas metan terbebaskan ke atmosfer bukan hanya pada saat batubara ditambang, namun juga pada saat diangkut dan diproses, tentu dalam kuantitas yg berbeda-beda. Di sisi yang lain, gas metan ini sebenarnya bisa dimanfaatkan/memiliki nilai ekonomis jika bisa dikelola terutama pada tambang dalam selain tentunya yang utama demi keselamatan kesehatan kerja dimana kandungan metan menurut standar di banyak negara harus dibawah 1% per satuan volume wilayah kerja. Seperti kata Pak Yudi, bukan karena beracun, namun karena mudah meledak dan terbakar. Di Amerika Utara dan Australia, kalau tidak salah dimotori oleh AngloCoal (AngloAmerica), pemanfaatan gas metan dari kegiatan tambang dalam, sering disebut Coal Mine Methane (CMM), sudah berlangsung sejak beberapa tahun kebelakang. Penelitiannya tidak hanya didorong oleh departemen pertambangan dan energi setempat tapi juga oleh badan pengelola lingkungan (EPA) sehingga percepatan pengembangannya cukup mengesankan. Insentif yang diberikan pemerintah biasanya cukup menarik, misalnya dengan membebaskan pajak perusahaan sebesar biaya pengembangan dan penerapan CMM secara bertahap hingga proses ini mulai memberikan keuntungan. Jika dari hasil eksplorasi memang diketahui ada potensi gas metannya, secara garis besar ada 2 cara ekstraksi CMM pada kegiatan tambang dalam batubara. Yang pertama adl sebelum tambang (pre-mining) dimana gas metan diekstraksi melalui pemboran vertikal dr permukaan maupun horisontal pada lorong kemajuan tambang. Keduanya menghasilkan gas metan yang bersih dan layak untuk langsung diinjeksikan ke jaringan pipa gas setempat untuk dijual/digunakan. Batubara yang kemudian ditambang dari lapisan yg sudah diekstraksi metan-nya sama sekali tidak terpengaruh dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. Cara kedua adl stlh tambang (post-mining), yakni setelah batubara ditambang. Untuk metoda penambangan longwall, debris dari atap (roof) akan ambruk mengisi kekosongan akibat hilangnya lapisan batubara setelah penambangan dan meninggalkan area yg disebut goaf (gob). Gas metan yang terperangkap dalam goaf/gob ini kemudian diekstraksi dgn pemboran horisontal lewat lorong terdekat atau vertikal dari permukaan. Saya belum pernah melihat ekstraksi gas metan pada metoda penambangan bord and pillar namun menurut apa yang benar saya baca/dengar, mereka mengekstraksi gas ini lewat sistem ventilasi. Cara kedua ini kadang meski masih bisa mendapatkan gas metan yang bersih dan bisa diinjeksikan langsung ke jaringan pipa terdekat, namun seringnya sudah bercampur dengan gas lain pada goaf/gob sehingga perlu proses pemisahan lanjut. Demikian semoga membantu dan silakan kalau ada yang mau menambahkan/koreksi. Salam, Noel On 4/25/07, cipi armandita [EMAIL PROTECTED] wrote: Ikut nimbrung juga : Target CBM adalah lapisan batubara yang belum tersingkap, kalau tidak salah di kedalaman di bawah 300 meter target eksplorasi sudah bisa ditentukan. Di Sumatera selatan kemungkinan besar ada di sayap-sayap antiklin formasi muara enim yang ditutupi endapan yang lebih muda di atasnya. Yang menarik dari CBM, batubara bertindak sebagai source sekaligus reservoir seperti yang disadur oleh Pak Slamet dan Pak Yudi. Cekungan tempat pembentukan batubara Formasi Muara Enim sangat luas sehingga potensi diperkirakan sangat besar. Batubara tidak ekonomis kalau ditambang dengan Overburden lebih dari 300 meter, lagipula sangat berbahaya karena gas yang ada sering menimbulkan ledakan seperti di tambang-tambang batubara bawah tanah di China. Sebagai tambahan, Nilai kalori batubara muara enim berkisar 4000 – 5000 Kcal/kg dengan kadar kandungan air/Total Moisture yang tinggi (40%). Salam, Cipi - Original Message From: Yudi S Purnama [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, April 24, 2007 10:52:09 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Tentang CBM (Coal Bed Methane) Tok, tok, tok, pnten (permisii), bade ngiringan yeuh (mau ikutan nih)... CBM (Coal Bed Methane) adalah gas metana yang dihasilkan selama proses pembatubaraan dan (tetap) terperangkap dalam batubara. Gas tersebut dapat terbentuk secara biogenic maupun thermogenic (dalam eksplorasi cbm yang dicari adalah thermogenic). Ciri fisiknya gas ini: tak berwarna, tidak berbau, tidak beracun, tapi ketika bercampur dengan udara bisa
Re: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan
Pak Awang, Buku Remaking Eden pasti menarik yha. Jangan-2 walaupun hanya lamunan seorang akhli mikrobiologi genetika, suatu saat nanti bisa terwujud: Seseorang bisa menghendaki/memesan anaknya mau seperti siapa. Apakah ini tidak gawat yha? Janin di dalam rahim Ibunya juga sudah bisa diketahui jenis kelaminnya. Dulu, konon novel Jules Verne (Keliling dunia di dasar lautan) menjadi bahan tertawaan; sekarang cerita imajinasi tersebut sudah menjadi kenyataan. Dalam buku Global Paradox, John Neisbit menceritakan (yang dulu sama sekali tidak terbayangkan): Seorang Amerika sedang ke Perancis, bermaksud mengambil uang lewat ATM di Paris. Karena kartu ATM-nya buatan USA maka kartu ditolak; namun nomor kode kartu dikirim (lewat satelit) ke kota di USA. Setelah kode dibaca, dan diketahui bahwa saldo kartu tersebut masih cukup, maka berita ini segera dikirim ke Paris. ATM di Paris segera mengeluarkan sejumlah uang seperti yang diminta. Untuk ini semua diperlukan waktu tidak lebih dari 7 detik. 18 tahun yll begitu selesai logging di salah satu sumur di tengah hutan Salawati (masih ingat yha), seorang geologist (sambil membawa logs) segera diantar dengan truck Unimog ke pelabuhan; sebuah speedboat kecil tetapi berkecepatan tinggi sudah menunggu, siap mengantar ke bandara Jefman (gugusan pulau karang) di depan kota Sorong. Selanjutnya pesawat Merpati Fokker F-28 membawanya lewat Ambon-Makassar, diteruskan Garuda ke Jakarta. Di bandara Jkt sudah siap mobil yang akan menjemput logs untuk dibawa ke kantor. Sekarang semua logs (ascii dan pdf) bisa dikirim ke Jkt lewat email/satelit dalam hitungan menit atau detik saja. Saya teringat cerita pewayangan, yiatu aji Pangrupak Jagat (mempersempit dunia) yang hanya dimiliki oleh Sri Kresna. Kalau dia akan berkunjung ke Pendawa, dia tidak menggunakan kereta kencana tetapi hanya menggunakan ajinya. Sri Kresna cukup berdiri di pintu gerbang istana Dwarawati, memejamkan mata, sambil membaca mantra/ajiannya, lalu telapak kakinya dihentakkan ke tanahi. Dalam waktu sekejap, Sri Kresna sudah tiba di depan gerbang istana Pendawa. Tentu saja lewat internet/email ini kita semua sudah mempunyai ilmu pangrupak jagat. Salam hangat. Sugeng (besuk pagi mesti ke NE Betara-Jabung, kapan berkunjung ke sana?) - Original Message - From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, April 25, 2007 9:12 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan Saya jadi ingat sebuah buku berjudul Remaking Eden tulisan seorang microbiologist Princeton University Lee Silver. Katanya, suatu hari nanti pada beberapa abad ke depan akan ada dua spesies manusia : naturals dan gene-enriched. Yang kedua adalah jelas hasil rekayasa genetika. Kelak orang tua bisa menginginkan anaknya seperti apa atau seperti siapa. Mau seperti van Gogh, mau seperti Eisntein, bahkan mau punya penciuman setajam anjing, atau punya pandangan mata setajam elang ? Tinggal gosok kartu kredit di klinik rekayasa genetika setempat. Usaha rekayasa genetika mula2 sah-sah saja untuk mengobati penyakit2 akibat gene defects seperti cystic fibrosis atau Tay-Sachs. Tetapi kemudian, rekayasa ini menjadi begitu terbuka, apalagi tahu bahwa Mother Earth tengah berubah, maka ada kemungkinan membuat superhuman yang high adaptable terhadap hostile environment. Kromosom manusia kelak akan ditambah dari 46 ke 48, 2 kromosom tambahan dilakukan untuk menyimpan karakter-karakter superhuman buat menghadapi masa depan Bumi yang akan semakin keras. Tahun 2400, diperkirakan semuanya itu akan terjadi. Tetapi, ini hanya lamunan seorang ahli mikrobiologi genetika. Walaupun saat ini manusia telah bisa memetakan genetic blueprint-nya via proyek raksasa genome yang telah berjalan 15 tahun, masih begitu banyak kode2 genetika yang belum terpecahkan yang mengandung instruksi2 pembuatan protein untuk membentuk tubuh manusia. Melakukuan sequencing human genome berarti akan melakukan identifikasi terhadap 3.2 milyar kode genetika yang tersimpan dalam 46 coiled strands DNA di hampir seluruh sel manusia. Para ilmuwan baru mengetahui urutan bagaimana DNA tersusun di dalam kromosom, mereka belum memecahkan milyaran kode genetika tersebut. Manusia tak akan berhasil membuka seluruh misteri alam dan misteri di dalam dirinya sendiri. Kita mungkin tengah dalam perjalanan to change the very nature of nature. Tetapi untuk segala sesuatu yang punya implikasi jauh ke depan, biarlah kita tinggalkan saja untuk generasi2 mendatang sebab kita meminjam Bumi ini dari mereka. Salam, awang -Original Message- From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 24, 2007 7:00 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan Manusia sebagai makhluk yang berakal dan berteknologi, lain dengan species yang sebelumnya, dapat 'survive' pada lingkungan baru bukan dengan 'natural selection', tetapi mungkin dengan 'genetic
Re: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan
Yang mas Sugeng ceriterakan dibawah itu beberapa aspek teknologi rekayasa yang bikin kaget sekaligus thrilling. Walopun mas Sugeng masih menyatakan gawath kalau ada usaha rekayasa dalam soal janin dalam perut ibu. Ini mungkin gawath dalam artian moral dan tata nilai saat ini. Namun kalau diamat-amati, tata-nilai juga berkembang dari jaman ke jaman kok. Dahulu yang namanya tranfusi darah sangat membingungkan agamawan, karena mencampurkan hal yg sering dianggap haram. Namun lama kelamaan menyumbangkan darah (donor) malah jadi sebuah tindakan yang mulia. Saat ini kloning manusia masih ditakuti, terutama para agamawan. Tapi saya yakin suatu saat nanti kloning akan menjadi alternatif penyembuhan yang wajar untuk dilakukan oleh seorang dokter. Saya yakin suatu saat yg disebut gawat oleh Mas Sugeng menjadi hal yang biasa atau bahkan lebih baik untuk dilakukan. Seperti yg ditulis pak Koesoema ... genetic engineering ... Who knows. Yang ditakutkan dalam kloning manusia barangkali kasus nantinya siapa orang tuanya. Padahal setahu saya orang tua kita ada beberapa jenis. Yaitu : Pertama yang melahirkan (biologic/genetic ancentors), Kedua yang membesarkan (parents), Ketiga yang mengajar (guru /teachers), dan yang mengawinkan (mertua). Jadi yang kita uthik-uthik dalam kloning manusia masih hanya satu aspek orangtua saja yaitu genetic parent. Lutjunya ortu yang mengawinkan ini (mertua) yang sering menjadi musuh dari seorang menantu, bukan dianggap ortu. Sulit looh nyari menantu yang deket dengan mertua. salam RDP On 4/25/07, Sugeng Hartono [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Awang, Buku Remaking Eden pasti menarik yha. Jangan-2 walaupun hanya lamunan seorang akhli mikrobiologi genetika, suatu saat nanti bisa terwujud: Seseorang bisa menghendaki/memesan anaknya mau seperti siapa. Apakah ini tidak gawat yha? Janin di dalam rahim Ibunya juga sudah bisa diketahui jenis kelaminnya. Dulu, konon novel Jules Verne (Keliling dunia di dasar lautan) menjadi bahan tertawaan; sekarang cerita imajinasi tersebut sudah menjadi kenyataan. Dalam buku Global Paradox, John Neisbit menceritakan (yang dulu sama sekali tidak terbayangkan): Seorang Amerika sedang ke Perancis, bermaksud mengambil uang lewat ATM di Paris. Karena kartu ATM-nya buatan USA maka kartu ditolak; namun nomor kode kartu dikirim (lewat satelit) ke kota di USA. Setelah kode dibaca, dan diketahui bahwa saldo kartu tersebut masih cukup, maka berita ini segera dikirim ke Paris. ATM di Paris segera mengeluarkan sejumlah uang seperti yang diminta. Untuk ini semua diperlukan waktu tidak lebih dari 7 detik. 18 tahun yll begitu selesai logging di salah satu sumur di tengah hutan Salawati (masih ingat yha), seorang geologist (sambil membawa logs) segera diantar dengan truck Unimog ke pelabuhan; sebuah speedboat kecil tetapi berkecepatan tinggi sudah menunggu, siap mengantar ke bandara Jefman (gugusan pulau karang) di depan kota Sorong. Selanjutnya pesawat Merpati Fokker F-28 membawanya lewat Ambon-Makassar, diteruskan Garuda ke Jakarta. Di bandara Jkt sudah siap mobil yang akan menjemput logs untuk dibawa ke kantor. Sekarang semua logs (ascii dan pdf) bisa dikirim ke Jkt lewat email/satelit dalam hitungan menit atau detik saja. Saya teringat cerita pewayangan, yiatu aji Pangrupak Jagat (mempersempit dunia) yang hanya dimiliki oleh Sri Kresna. Kalau dia akan berkunjung ke Pendawa, dia tidak menggunakan kereta kencana tetapi hanya menggunakan ajinya. Sri Kresna cukup berdiri di pintu gerbang istana Dwarawati, memejamkan mata, sambil membaca mantra/ajiannya, lalu telapak kakinya dihentakkan ke tanahi. Dalam waktu sekejap, Sri Kresna sudah tiba di depan gerbang istana Pendawa. Tentu saja lewat internet/email ini kita semua sudah mempunyai ilmu pangrupak jagat. Salam hangat. Sugeng (besuk pagi mesti ke NE Betara-Jabung, kapan berkunjung ke sana?) - Original Message - From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, April 25, 2007 9:12 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan Saya jadi ingat sebuah buku berjudul Remaking Eden tulisan seorang microbiologist Princeton University Lee Silver. Katanya, suatu hari nanti pada beberapa abad ke depan akan ada dua spesies manusia : naturals dan gene-enriched. Yang kedua adalah jelas hasil rekayasa genetika. Kelak orang tua bisa menginginkan anaknya seperti apa atau seperti siapa. Mau seperti van Gogh, mau seperti Eisntein, bahkan mau punya penciuman setajam anjing, atau punya pandangan mata setajam elang ? Tinggal gosok kartu kredit di klinik rekayasa genetika setempat. Usaha rekayasa genetika mula2 sah-sah saja untuk mengobati penyakit2 akibat gene defects seperti cystic fibrosis atau Tay-Sachs. Tetapi kemudian, rekayasa ini menjadi begitu terbuka, apalagi tahu bahwa Mother Earth tengah berubah, maka ada kemungkinan membuat superhuman yang high adaptable terhadap hostile environment. Kromosom manusia kelak akan ditambah dari 46 ke 48, 2
Re: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan
Selamat bertugas berkarya untuk mas Sugeng Sri Kresna yang mau mangrupak jagat Betara-Jabung wass, On 4/25/07, Sugeng Hartono [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Awang, Buku Remaking Eden pasti menarik yha. Jangan-2 walaupun hanya lamunan seorang akhli mikrobiologi genetika, suatu saat nanti bisa terwujud: Seseorang bisa menghendaki/memesan anaknya mau seperti siapa. Apakah ini tidak gawat yha? Janin di dalam rahim Ibunya juga sudah bisa diketahui jenis kelaminnya. Dulu, konon novel Jules Verne (Keliling dunia di dasar lautan) menjadi bahan tertawaan; sekarang cerita imajinasi tersebut sudah menjadi kenyataan. Dalam buku Global Paradox, John Neisbit menceritakan (yang dulu sama sekali tidak terbayangkan): Seorang Amerika sedang ke Perancis, bermaksud mengambil uang lewat ATM di Paris. Karena kartu ATM-nya buatan USA maka kartu ditolak; namun nomor kode kartu dikirim (lewat satelit) ke kota di USA. Setelah kode dibaca, dan diketahui bahwa saldo kartu tersebut masih cukup, maka berita ini segera dikirim ke Paris. ATM di Paris segera mengeluarkan sejumlah uang seperti yang diminta. Untuk ini semua diperlukan waktu tidak lebih dari 7 detik. 18 tahun yll begitu selesai logging di salah satu sumur di tengah hutan Salawati (masih ingat yha), seorang geologist (sambil membawa logs) segera diantar dengan truck Unimog ke pelabuhan; sebuah speedboat kecil tetapi berkecepatan tinggi sudah menunggu, siap mengantar ke bandara Jefman (gugusan pulau karang) di depan kota Sorong. Selanjutnya pesawat Merpati Fokker F-28 membawanya lewat Ambon-Makassar, diteruskan Garuda ke Jakarta. Di bandara Jkt sudah siap mobil yang akan menjemput logs untuk dibawa ke kantor. Sekarang semua logs (ascii dan pdf) bisa dikirim ke Jkt lewat email/satelit dalam hitungan menit atau detik saja. Saya teringat cerita pewayangan, yiatu aji Pangrupak Jagat (mempersempit dunia) yang hanya dimiliki oleh Sri Kresna. Kalau dia akan berkunjung ke Pendawa, dia tidak menggunakan kereta kencana tetapi hanya menggunakan ajinya. Sri Kresna cukup berdiri di pintu gerbang istana Dwarawati, memejamkan mata, sambil membaca mantra/ajiannya, lalu telapak kakinya dihentakkan ke tanahi. Dalam waktu sekejap, Sri Kresna sudah tiba di depan gerbang istana Pendawa. Tentu saja lewat internet/email ini kita semua sudah mempunyai ilmu pangrupak jagat. Salam hangat. Sugeng (besuk pagi mesti ke NE Betara-Jabung, kapan berkunjung ke sana?) - Original Message - From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, April 25, 2007 9:12 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan Saya jadi ingat sebuah buku berjudul Remaking Eden tulisan seorang microbiologist Princeton University Lee Silver. Katanya, suatu hari nanti pada beberapa abad ke depan akan ada dua spesies manusia : naturals dan gene-enriched. Yang kedua adalah jelas hasil rekayasa genetika. Kelak orang tua bisa menginginkan anaknya seperti apa atau seperti siapa. Mau seperti van Gogh, mau seperti Eisntein, bahkan mau punya penciuman setajam anjing, atau punya pandangan mata setajam elang ? Tinggal gosok kartu kredit di klinik rekayasa genetika setempat. Usaha rekayasa genetika mula2 sah-sah saja untuk mengobati penyakit2 akibat gene defects seperti cystic fibrosis atau Tay-Sachs. Tetapi kemudian, rekayasa ini menjadi begitu terbuka, apalagi tahu bahwa Mother Earth tengah berubah, maka ada kemungkinan membuat superhuman yang high adaptable terhadap hostile environment. Kromosom manusia kelak akan ditambah dari 46 ke 48, 2 kromosom tambahan dilakukan untuk menyimpan karakter-karakter superhuman buat menghadapi masa depan Bumi yang akan semakin keras. Tahun 2400, diperkirakan semuanya itu akan terjadi. Tetapi, ini hanya lamunan seorang ahli mikrobiologi genetika. Walaupun saat ini manusia telah bisa memetakan genetic blueprint-nya via proyek raksasa genome yang telah berjalan 15 tahun, masih begitu banyak kode2 genetika yang belum terpecahkan yang mengandung instruksi2 pembuatan protein untuk membentuk tubuh manusia. Melakukuan sequencing human genome berarti akan melakukan identifikasi terhadap 3.2 milyar kode genetika yang tersimpan dalam 46 coiled strands DNA di hampir seluruh sel manusia. Para ilmuwan baru mengetahui urutan bagaimana DNA tersusun di dalam kromosom, mereka belum memecahkan milyaran kode genetika tersebut. Manusia tak akan berhasil membuka seluruh misteri alam dan misteri di dalam dirinya sendiri. Kita mungkin tengah dalam perjalanan to change the very nature of nature. Tetapi untuk segala sesuatu yang punya implikasi jauh ke depan, biarlah kita tinggalkan saja untuk generasi2 mendatang sebab kita meminjam Bumi ini dari mereka. Salam, awang -Original Message- From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 24, 2007 7:00 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan Manusia sebagai makhluk yang
[iagi-net-l] Kapan melakukan DST ?
Dalam pengeboran eksplorasi sering ada program DST (Drill Stem Test) atau UKL (Uji Kandung Lapisan) yg direncanakan untuk sumur eksplorasi (+appraisal), namun ada pula yang memprogramkan untuk yang sumur yg kedua (appraisal) dengan syarat sumur eksplorasi pertama sukses dahulu. Mana yang biasa anda lakukan ? DST pada sumur kedua (appraisal) setelah yakin di struktur (trap) itu ada isinya, atau sumur pertama (eksplorasi) sehingga memperoleh data secepat mungkin karena times value of money ? Adakah matematical background (numeric) analysisnya ? atau sekedar kebiasaan perusahaan (corporate behaviors) ? RDP -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Kapan melakukan DST ?
Setelah bekerja untuk perusahaan raksasa dan sekarang perushaan kecil, ternyata apa yang dilakukan oleh giant oil company dan dwarf oil company sungguh bagai bumi dan langitperusahaan raksasa, cenderung untuk melakukan test pada sumur pertama, sedang perusahaan pas2an akan menunggu untuk melakukannya pada sumur kedua, jadi sumur pertama di set ke discovery well, sumur kedua adalah sumur pembuktian besar cadangan termasuk coring, testing, segala jenis logging tool yang sophisticated. Jelas terlihat kalau perusahaan pas2an akan pikir2 dulu untuk spending kalau belum jelas apakah uang itu akan kembali atau tidak HRW -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 26, 2007 8:49 AM To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI); migas indonesia; [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Kapan melakukan DST ? Dalam pengeboran eksplorasi sering ada program DST (Drill Stem Test) atau UKL (Uji Kandung Lapisan) yg direncanakan untuk sumur eksplorasi (+appraisal), namun ada pula yang memprogramkan untuk yang sumur yg kedua (appraisal) dengan syarat sumur eksplorasi pertama sukses dahulu. Mana yang biasa anda lakukan ? DST pada sumur kedua (appraisal) setelah yakin di struktur (trap) itu ada isinya, atau sumur pertama (eksplorasi) sehingga memperoleh data secepat mungkin karena times value of money ? Adakah matematical background (numeric) analysisnya ? atau sekedar kebiasaan perusahaan (corporate behaviors) ? RDP -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.463 / Virus Database: 269.6.1/776 - Release Date: 4/25/2007 12:19 PM No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.463 / Virus Database: 269.6.1/776 - Release Date: 4/25/2007 12:19 PM Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Earth Day : The Revenge of Gaia (Lovelock, 2006)
Mother earth memang mempunyai ruh sebagaimana ummat manusia yang menghuninya. Bumi (batuan, fluida, air) - pun berDZIKIR kepada -NYA. Dari sekian banyak sifat DZIKIR-nya Bumi (yang berupa Zat Material /Padatan-fluida, dan Mekanika Proses Geodinamikanya), sebagian kita pelajari dan sebagian kita amalkan dalam bentuk profesi geosain ini. Hukum termodinamis dalam unsur kebumian ini yang sungguh-sungguh hidup itu, jika terusik dan terganggu karena paradigma eksploitasi lebih dominan daripada sustainability-nya, maka Zat dan Mekanikanya terganggu. Suasana mengganngu tersebut dalam atmosfer jagad raya akan berimplikasi dalam beberapa suasana jiwa manusia. Sehingga jiwa manusia yang terganggu akan cenderung lari dari hukum-hukum moral. Tuhan mempunyai 2 kitab utama : 1 kitab yang di CIPTAKAN (dalam jagad raya) yang iniliah sebagai the first Karya Utama.; yang ke-2 adalah kitab yang di TERTULIS (dalam kitba suci), sebagai pelengkap. Nah, kalau kita semua bisa memaksimalkan sumberdaya hasil karya Tuhan (yang berupa Bumi) dengan benar sesuai dengan karakter Zat dan Mekanikanya dan didukung dengan pemahaman dalam kitab suci, maka Mother earth akan terjaga dengan baik dan memberikan kemudahan kita. Pembawa dari karakter manusia adalah DNA. Dan unsur atom dalam DNA diluruhkan dari saripati apa yang sehari-hari kita makan. Apa yang kita makan semua berasal dari Zat dan Mekanika dalam Bumi (geomaterial dan geoproses). Kalau unsur ruh dari geomaterial dan geoproses terganggu maka saripati yang kita makan mengandung unsur-unsur yang akan mengganggu model ikatan atom dalam DNA, darah beredar ke seluruh tubuh dan lalu berimplikasi pada sifat dan karakter profesional dan karakter individu seseorang. Jadi kita tidak bisa dipisahkan pada denyut nadi dari geomaterial dan geoproses dalam kesehatan fisik dan jiwa kita. Subhanallah.. sungguh jika seorang geologist dan geosaintis di seluruh dunia beriman dan bisa jadi pemimpin, maka kemakmuran itu akan datang kepada semua orang. Memang kemiskinan itu ada kemiskinan struktural dan kemiskinan kultural. Untuk kemiskinan struktural bisa kita akselerasi dengan profesi geosain untuk membenahi, yang kemiskinan kultural kuncinya hanya pada masalah edukasi... salam agus hendratno Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagaimana dengan bangsa kita tercinta ini? Bumi Indonesia dengan hutan tropisnya, konon sangat penting perannya sebagai penyangga kelangsungan kehidupan di muka bumi ini, di samping hutan tropis Brasil. Mungkin sebagian besar manusia Indonesia sama sekali tidak tahu tentang perlunya kelestarian lingkungan hidup mereka, yang penting bagi mereka adalah tetap bisa makan. Hanya sebagian kecil dari bangsa ini yang tahu akan pentingnya kelestarian lingkungannya, namun dari yang sedikit itu hanya sebagian kecil saja yang sadar dan peduli lingkungan, sebagian lainnya dengan serakahnya mengeksploitasi habis-habisan sumberdaya alam yang ada di negeri ini. Sumberdaya hutan, sumberdaya mineral, sumberdaya laut dsb, semua disikatnya tanpa ampun. Oleh karena itu, lima tahun terakhir kita telah menuai/ panen bencana, karena daya dukung bumi Indonesia yang sudah sangat menurun karena setiap hari dihajar habis-habisan, mudah-mudahan tidak sampai mati seperti praja IPDN. Yang pintar dan yang kaya yang mestinya sadar lingkungan serta mereka yang miskin dan buta lingkungan yang sekedar mencari makan, secara bersama-sama menyakiti bumi pertiwi setiap hari. Belum lagi relokasi industri sarat polusi dari negara-negara kaya ke negara-negara dunia ketiga, termasuk Indonesia. Kalau begini, siapa yang harus bertanggungjawab? Sudahkah kita-kita ini peduli terhadap nasib bumi pertiwi? Relakah jika generasi penerus kita nanti ternyata hanya generasi idiot dan kurang gizi? Wassalam. On 4/24/07, Toto Santosa [EMAIL PROTECTED] wrote:Allah Maha Besar. Siapakah yang menciptakan Mother Earth beserta isinya termasuk kita? Apakah jadi dengan sendirinya? Siapa yang mengatur peredaran bumi mengitari matahari, matahari beserta planit planit termasuk bumi berputar juga mengitari sistem tata surya nya? Dan tata surya ini mengitari yang lebih besar lagi (ada 7 tingkatan menurut kitab suci Al Qur'an)? Apakah itu juga terjadi dengan sendirinya? Manusia, kalau kita berbuat baik kepada keluarga, masyarakat, lingkungan dan diri kita sendiri - fine tidak ada celaan dari pandangan orang. Kalau kita berbuat jahat, korupsi, membunuh, mencuri atau membuat orang lain resah tetapi selamat tidak terjerat hukum di dunia ini karena satu dan lain hal - dimana keadilan then. Semuanya itu kita yakini, setidaknya saya pribadi, bahwa nanti ada pengadilan akhir setelah kita mati dan dihidupkan lagi oleh Sang Pencipta kita. Disanalah pengadilan sejati dan keadilan hakiki akan terwujud. Pertimbangan kebaikan dan keburukan akan mendapatkan ganjaran yang setimpal. Dan semuanya itu Sang Maha Pencipta mempunyai aturanNya yang wajib kita imani dan
RE: [iagi-net-l] Kapan melakukan DST ?
Pak Harry, Kelihatannya tak selalu begitu. Pengamatan saya atas banyak operasi yang dilakukan banyak oil company di Indonesia menunjukkan bahwa banyak company kecil melakukan test di sumur wildcat-nya kalau semua data menunjukkan positif. Bahkan, ada beberapa company besar yang selalu menunda melakukan test sampai sumur ke-3, atau ke-4 bahkan ada yang melakukan test setelah sumur appraisalnya mencapai sumur ke-6. Saya pikir ini lebih dominan didorong masalah kecenderungan atau culture company. Banyak company besar yang selalu melakukan test di sumur wildcatnya bila positif, ada beberapa company besar yang menunda test-nya di sumur2 apraisal saja, dan banyak company kecil melakukan test di sumur wildcatnya. Kecenderungannya malahan terbalik dengan yang pak Harry katakan, yaitu company kecil selalu melakukan test bila sumurnya positif. Dan, biaya test di sumur company kecil adalah murah atau jauh lebih murah dibandingkan test yang dilakukan oleh company2 besar, bila tidak ada problem. Salam, awang -Original Message- From: Harry RW [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 26, 2007 9:20 C++ To: iagi-net@iagi.or.id; 'Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)'; 'migas indonesia'; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Kapan melakukan DST ? Setelah bekerja untuk perusahaan raksasa dan sekarang perushaan kecil, ternyata apa yang dilakukan oleh giant oil company dan dwarf oil company sungguh bagai bumi dan langitperusahaan raksasa, cenderung untuk melakukan test pada sumur pertama, sedang perusahaan pas2an akan menunggu untuk melakukannya pada sumur kedua, jadi sumur pertama di set ke discovery well, sumur kedua adalah sumur pembuktian besar cadangan termasuk coring, testing, segala jenis logging tool yang sophisticated. Jelas terlihat kalau perusahaan pas2an akan pikir2 dulu untuk spending kalau belum jelas apakah uang itu akan kembali atau tidak HRW -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 26, 2007 8:49 AM To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI); migas indonesia; [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Kapan melakukan DST ? Dalam pengeboran eksplorasi sering ada program DST (Drill Stem Test) atau UKL (Uji Kandung Lapisan) yg direncanakan untuk sumur eksplorasi (+appraisal), namun ada pula yang memprogramkan untuk yang sumur yg kedua (appraisal) dengan syarat sumur eksplorasi pertama sukses dahulu. Mana yang biasa anda lakukan ? DST pada sumur kedua (appraisal) setelah yakin di struktur (trap) itu ada isinya, atau sumur pertama (eksplorasi) sehingga memperoleh data secepat mungkin karena times value of money ? Adakah matematical background (numeric) analysisnya ? atau sekedar kebiasaan perusahaan (corporate behaviors) ? RDP -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.463 / Virus Database: 269.6.1/776 - Release Date: 4/25/2007 12:19 PM No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.463 / Virus Database: 269.6.1/776 - Release Date: 4/25/2007 12:19 PM Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
Re: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan
Yah nonton saja Startreck atau film2 fiksi ilmiah lainnya. Manusia ini sudah begitu maju dalam teknologinya, sehingga kita harus merenung apakah manusia itu bisa mengontrol alam, dan berperan sebagai Tuhan, dan dapat mengendalikan bumi dan dirinya sendiri, atau menghancurkan dirinya beserta buminya sendiri? Silahkan merenung! RPK - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, April 26, 2007 10:48 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan Pak Kuisumadinata Sampai batas tertentu (saya sendiri tidak tahu batas itu dimana) , memang engineering akan menolong . Tapi bukankah ada definisi Bumi itu bukannya TIDAK terbatas. Justru yang akan menghancurkan kita adalah kita tidak percaya akan definisi tersebut , yang ditunjukan dengan ketamakan mahluk yang bernama manusia. Si-Abah _ Manusia sebagai makhluk yang berakal dan berteknologi, lain dengan species yang sebelumnya, dapat 'survive' pada lingkungan baru bukan dengan 'natural selection', tetapi mungkin dengan 'genetic engineering' RPK - Original Message - From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, April 24, 2007 1:18 PM Subject: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan Kepunahan masal adalah fakta dalam sejarah Bumi. Sebab the present is the key to the past atau sebaliknya the past is a lesson for the present and the future maka bahwa kepunahan pun sedang terjadi, dan akan terjadi. Dalam rangka merenungi Earth Day, saya tulis beberapa hal di bawah ini dengan berdasar kepada rapid reading beberapa buku yang berhubungan. Sebagian besar spesies yang pernah hidup di Bumi sekarang ini telah punah. Catatan fosil menunjukkan bahwa spesies2 seperti amonit, trilobit, dan dinosaurus suatu saat pada masa lalu pernah begitu berlimpah jumlahnya hidup di Bumi. Kepunahan adalah salah satu mekanisme evolusi melalui seleksi alam. Ketika menghadapi iklim yang berubah, sumber makanan yang menurun drastis, dan banyaknya persaingan; beberapa spesies beradaptasi dan bisa meneruskan hidupnya, tetapi yang lain menyerah, mati, dan punah. Selama sejarah Bumi, telah tercatat perubahan2 besar dan cepat yang mengakibatkan terjadinya lima kepunahan masal. Raup dan Sepkoski (1986) : The Nemesis Affair - W.W. Norton, mendaftarkan kelimanya : ujung Ordovisium, ujung Devon, ujung Perem, ujung Trias, dan ujung Kapur. Dari kelima kepunahan masal tersebut, yang paling besar adalah kepunahan pada ujung Perem, 252 juta tahun yang lalu, yang sering disebut The Great Dying. Pada masa itu, 75 % spesies darat dan 90 % spesies laut punah. Kepunahan masal terakhir terjadi pada 65 Ma, pada K-T boundary, pada ujung Kapur dan awal Tersier. Dari kelima kepunahan masal itu, diketahui bahwa natural background rate of extinction di antara spesies tersebut adalah sekitar 1 spesies per 100 tahun. Itu adalah kepunahan masa lalu, yang telah terjadi. Kini, kita sebenarnya tengah mengalami kepunahan yang keenam. Bagaimana tidak, sebab saat ini tingkat kepunahan spesies sudah 1 spesies per hari, bahkan menurut Luhr (2004 : Earth - Dorling Kindersley) kadang-kadang 1 spesies punah per 20 menit. Biodiversitas Bumi sedang sangat menurun, steep decline, tingkat kepunahan saat ini adalah tingkat yang paling tinggi dalam 65 juta tahun terakhir. Manusia adalah agen kepunahan paling besar. Kalau kepunahan-kepunahan dulu disebabkan alam, maka kepunahan keenam terutama disebabkan manusia. Dampak kehadiran manusia di Bumi ini terhadap alam dengan bagus dan detail dituliskan Colin Tudge dalam The Time Before History : 5 Million Years of Human Impact (Simon Schuster, 1997). Human beings are even more dangerous than they seem. Itu adalah kepunahan masa kini, yang sedang terjadi. Tulis Raup dan Sepkoski, kalau kita mengamati catatan fosil, maka setiap sehabis 26 juta tahun terjadi minor mass extinction. Raup dan Sepkoski mencari mekanisme-nya secara extra-terrestrial : karena setiap 26 juta tahun Bumi memotong sabuk asteroid yang sama-sama mengorbit Matahari. Katanya, saat ini kita ada di pertengahan siklus 26 juta tahun, artinya kepunahan akan terjadi lagi 13 juta tahun kemudian. Itu adalah kepunahan masa depan, yang akan terjadi. Bagaimana masa depan manusia ? Colin Tudge (1997) menuliskan spekulasinya. Sepanjang Kenozoik (Paleogen, Neogen, Kuarter), kebanyakan spesies mamalia bertahan hidup sekitar satu juta tahun, setelah itu ia akan berevolusi berubah bentuk dalam rangka adaptasi karena seleksi alam, atau akan punah karena tak sanggup beradaptasi terhadap seleksi alam. Bagaimana peluang manusia (Homo sapiens) bertahan selama