Re: [iagi-net-l] Tentang CBM (Coal Bed Methane)

2007-04-25 Terurut Topik Noel Pranoto

Sdr. Cipi Yth.
Hampir semua tambang dalam batubara (tidak hanya di Cina) memiliki
problem dengan gas beracun (toxic) seperti CH4, H2S, CO dll yg secara
alami terbentuk dan terperangkap dalam lapisan batubara selama proses
pembatubaraan. Jika sistem ventilasi dan faktor keselamatan kerja
lainnya berjalan baik, tentu gas-gas beracun tadi bisa dikelola
sehingga tidak menimbulkan ledakan atau keracunan yg membahayakan
manusia.

Sebagai tambahan, gas CH4 (metan) yang dikeluarkan akibat penambangan
batubara, baik terbuka maupun tambang dalam, berpotensi 20 kali lipat
sebagai kontributor efek rumah kaca dibanding CO2 sehinga sudah sejak
beberapa waktu terakhir menjadi topik yang serius. Gas metan
terbebaskan ke atmosfer bukan hanya pada saat batubara ditambang,
namun juga pada saat diangkut dan diproses, tentu dalam kuantitas yg
berbeda-beda. Di sisi yang lain, gas metan ini sebenarnya bisa
dimanfaatkan/memiliki nilai ekonomis jika bisa dikelola terutama pada
tambang dalam selain tentunya yang utama demi keselamatan  kesehatan
kerja dimana kandungan metan menurut standar di banyak negara harus
dibawah 1% per satuan volume wilayah kerja. Seperti kata Pak Yudi,
bukan karena beracun, namun karena mudah meledak dan terbakar.

Di Amerika Utara dan Australia, kalau tidak salah dimotori oleh
AngloCoal (AngloAmerica), pemanfaatan gas metan dari kegiatan tambang
dalam, sering disebut Coal Mine Methane (CMM), sudah berlangsung sejak
beberapa tahun kebelakang. Penelitiannya tidak hanya didorong oleh
departemen pertambangan dan energi setempat tapi juga oleh badan
pengelola lingkungan (EPA) sehingga percepatan pengembangannya cukup
mengesankan. Insentif yang diberikan pemerintah biasanya cukup
menarik, misalnya dengan membebaskan pajak perusahaan sebesar biaya
pengembangan dan penerapan CMM secara bertahap hingga proses ini mulai
memberikan keuntungan.

Jika dari hasil eksplorasi memang diketahui ada potensi gas metannya,
secara garis besar ada 2 cara ekstraksi CMM pada kegiatan tambang
dalam batubara.
Yang pertama adl sebelum tambang (pre-mining) dimana gas metan
diekstraksi melalui pemboran vertikal dr permukaan maupun horisontal
pada lorong kemajuan tambang. Keduanya menghasilkan gas metan yang
bersih dan layak untuk langsung diinjeksikan ke jaringan pipa gas
setempat untuk dijual/digunakan. Batubara yang kemudian ditambang dari
lapisan yg sudah diekstraksi metan-nya sama sekali tidak terpengaruh
dari sisi kualitas maupun kuantitasnya.
Cara kedua adl stlh tambang (post-mining), yakni setelah batubara
ditambang. Untuk metoda penambangan longwall, debris dari atap (roof)
akan ambruk mengisi kekosongan akibat hilangnya lapisan batubara
setelah penambangan dan meninggalkan area yg disebut goaf (gob). Gas
metan yang terperangkap dalam goaf/gob ini kemudian diekstraksi dgn
pemboran horisontal lewat lorong terdekat atau vertikal dari
permukaan. Saya belum pernah melihat ekstraksi gas metan pada metoda
penambangan bord and pillar namun menurut apa yang benar saya
baca/dengar, mereka mengekstraksi gas ini lewat sistem ventilasi. Cara
kedua ini kadang meski masih bisa mendapatkan gas metan yang bersih
dan bisa diinjeksikan langsung ke jaringan pipa terdekat, namun
seringnya sudah bercampur dengan gas lain pada goaf/gob sehingga perlu
proses pemisahan lanjut.

Demikian semoga membantu dan silakan kalau ada yang mau menambahkan/koreksi.

Salam,
Noel



On 4/25/07, cipi armandita [EMAIL PROTECTED] wrote:




Ikut nimbrung juga :

Target CBM adalah lapisan batubara yang belum tersingkap, kalau tidak salah
di kedalaman di bawah 300 meter target eksplorasi sudah bisa ditentukan. Di
Sumatera selatan kemungkinan besar ada di sayap-sayap antiklin formasi muara
enim yang ditutupi endapan yang lebih muda di atasnya. Yang menarik dari
CBM, batubara bertindak sebagai source sekaligus reservoir seperti yang
disadur oleh Pak Slamet dan Pak Yudi. Cekungan tempat pembentukan batubara
Formasi Muara Enim sangat luas sehingga potensi diperkirakan sangat besar.
Batubara tidak ekonomis kalau ditambang dengan Overburden lebih dari 300
meter, lagipula sangat berbahaya karena gas yang ada sering menimbulkan
ledakan seperti di tambang-tambang batubara bawah tanah di China. Sebagai
tambahan, Nilai kalori batubara muara enim berkisar 4000 – 5000 Kcal/kg
dengan kadar kandungan air/Total Moisture  yang tinggi (40%).

Salam, Cipi


- Original Message 
From: Yudi S Purnama [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, April 24, 2007 10:52:09 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Tentang CBM (Coal Bed Methane)




Tok, tok, tok, pnten (permisii), bade ngiringan yeuh (mau ikutan
nih)...



CBM (Coal Bed Methane) adalah gas metana yang dihasilkan selama proses
pembatubaraan dan (tetap) terperangkap dalam batubara. Gas tersebut dapat
terbentuk secara biogenic maupun thermogenic (dalam eksplorasi cbm yang
dicari adalah thermogenic). Ciri fisiknya gas ini: tak berwarna, tidak
berbau, tidak beracun, tapi ketika bercampur dengan udara bisa 

Re: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan

2007-04-25 Terurut Topik Sugeng Hartono
Pak Awang,

Buku Remaking Eden pasti menarik yha.
Jangan-2 walaupun hanya lamunan seorang akhli mikrobiologi genetika,
suatu saat nanti bisa terwujud: Seseorang bisa menghendaki/memesan
anaknya mau seperti siapa. Apakah ini tidak gawat yha?
Janin di dalam rahim Ibunya juga sudah bisa diketahui jenis kelaminnya.

Dulu, konon novel Jules Verne (Keliling dunia di dasar lautan) menjadi bahan
tertawaan;
sekarang cerita imajinasi tersebut sudah menjadi kenyataan.
Dalam buku Global Paradox, John Neisbit menceritakan (yang dulu sama sekali
tidak terbayangkan):
Seorang Amerika sedang ke Perancis, bermaksud mengambil uang lewat ATM di
Paris. Karena kartu
ATM-nya buatan USA maka kartu ditolak; namun nomor kode kartu dikirim (lewat
satelit) ke kota di
USA. Setelah kode dibaca, dan diketahui bahwa saldo kartu tersebut masih
cukup, maka berita ini segera
dikirim ke Paris. ATM di Paris segera mengeluarkan sejumlah uang seperti
yang diminta. Untuk ini
semua diperlukan waktu tidak lebih dari 7 detik.

18 tahun yll begitu selesai logging di salah satu sumur di tengah hutan
Salawati (masih ingat yha), seorang
geologist (sambil membawa logs) segera diantar dengan truck Unimog ke
pelabuhan; sebuah speedboat
kecil tetapi berkecepatan tinggi sudah menunggu, siap mengantar ke bandara
Jefman (gugusan pulau karang)
di depan kota Sorong. Selanjutnya pesawat Merpati Fokker F-28 membawanya
lewat Ambon-Makassar,
diteruskan Garuda ke Jakarta. Di bandara Jkt sudah siap mobil yang akan
menjemput logs untuk dibawa ke kantor.
Sekarang semua logs (ascii dan pdf) bisa dikirim ke Jkt lewat email/satelit
dalam hitungan menit atau detik saja.

Saya teringat cerita pewayangan, yiatu aji Pangrupak Jagat (mempersempit
dunia) yang hanya dimiliki oleh
Sri Kresna. Kalau dia akan berkunjung ke Pendawa, dia tidak menggunakan
kereta kencana tetapi hanya
menggunakan ajinya. Sri Kresna cukup berdiri di pintu gerbang istana
Dwarawati, memejamkan mata, sambil
membaca mantra/ajiannya, lalu telapak kakinya dihentakkan ke tanahi. Dalam
waktu sekejap, Sri
Kresna sudah tiba di depan gerbang istana Pendawa.
Tentu saja lewat internet/email ini kita semua sudah mempunyai ilmu
pangrupak jagat.

Salam hangat.
Sugeng
(besuk pagi mesti ke NE Betara-Jabung, kapan berkunjung ke sana?)


- Original Message - 
From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, April 25, 2007 9:12 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan
Masa Depan


Saya jadi ingat sebuah buku berjudul Remaking Eden tulisan seorang
microbiologist Princeton University  Lee Silver. Katanya, suatu hari
nanti pada beberapa abad ke depan akan ada dua spesies manusia :
naturals dan gene-enriched. Yang kedua adalah jelas hasil rekayasa
genetika. Kelak orang tua bisa menginginkan anaknya seperti apa atau
seperti siapa. Mau seperti van Gogh, mau seperti Eisntein, bahkan mau
punya penciuman setajam anjing, atau punya pandangan mata setajam elang
? Tinggal gosok kartu kredit di klinik rekayasa genetika setempat.

Usaha rekayasa genetika mula2 sah-sah saja untuk mengobati penyakit2
akibat gene defects seperti cystic fibrosis atau Tay-Sachs.  Tetapi
kemudian, rekayasa ini menjadi begitu terbuka, apalagi tahu bahwa Mother
Earth tengah berubah, maka ada kemungkinan membuat superhuman yang high
adaptable terhadap hostile environment.

Kromosom manusia kelak akan ditambah dari 46 ke 48, 2 kromosom tambahan
dilakukan untuk menyimpan karakter-karakter superhuman buat menghadapi
masa depan Bumi yang akan semakin keras. Tahun 2400, diperkirakan
semuanya itu akan terjadi.

Tetapi, ini hanya lamunan seorang ahli mikrobiologi genetika. Walaupun
saat ini manusia telah bisa memetakan genetic blueprint-nya via proyek
raksasa genome yang telah berjalan 15 tahun, masih begitu banyak kode2
genetika yang belum terpecahkan yang mengandung instruksi2 pembuatan
protein untuk membentuk tubuh manusia. Melakukuan sequencing human
genome berarti akan melakukan identifikasi terhadap 3.2 milyar kode
genetika yang tersimpan dalam  46 coiled strands DNA di hampir seluruh
sel manusia. Para ilmuwan baru mengetahui urutan bagaimana DNA  tersusun
di dalam kromosom, mereka belum memecahkan milyaran kode genetika
tersebut.

Manusia tak akan berhasil membuka seluruh misteri alam dan misteri di
dalam dirinya sendiri. Kita mungkin tengah dalam perjalanan to change
the very nature of nature. Tetapi untuk segala sesuatu yang punya
implikasi jauh ke depan, biarlah kita tinggalkan saja untuk generasi2
mendatang sebab kita meminjam Bumi ini dari mereka.

Salam,
awang


-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, April 24, 2007 7:00 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini,
dan Masa Depan

Manusia sebagai makhluk yang berakal dan berteknologi, lain dengan
species
yang sebelumnya, dapat 'survive' pada lingkungan baru bukan dengan
'natural
selection', tetapi mungkin dengan 'genetic 

Re: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan

2007-04-25 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Yang mas Sugeng ceriterakan dibawah itu beberapa aspek teknologi
rekayasa yang bikin kaget sekaligus thrilling. Walopun mas Sugeng
masih menyatakan gawath kalau ada usaha rekayasa dalam soal janin
dalam perut ibu. Ini mungkin gawath dalam artian moral dan tata nilai
saat ini.
Namun kalau diamat-amati, tata-nilai juga berkembang dari jaman ke
jaman kok. Dahulu yang namanya tranfusi darah sangat membingungkan
agamawan, karena mencampurkan hal yg sering dianggap haram. Namun lama
kelamaan menyumbangkan darah (donor) malah jadi sebuah tindakan yang
mulia. Saat ini kloning manusia masih ditakuti, terutama para
agamawan. Tapi saya yakin suatu saat nanti kloning akan menjadi
alternatif penyembuhan yang wajar untuk dilakukan oleh seorang
dokter.

Saya yakin suatu saat yg disebut gawat oleh Mas Sugeng menjadi hal
yang biasa atau bahkan lebih baik untuk dilakukan. Seperti yg
ditulis pak Koesoema ... genetic engineering ... Who knows.

Yang ditakutkan dalam kloning manusia barangkali kasus nantinya siapa
orang tuanya. Padahal setahu saya orang tua kita ada beberapa jenis.
Yaitu : Pertama yang melahirkan (biologic/genetic ancentors), Kedua
yang membesarkan (parents), Ketiga yang mengajar (guru /teachers), dan
yang mengawinkan (mertua). Jadi yang kita uthik-uthik dalam kloning
manusia masih hanya satu aspek orangtua saja yaitu genetic parent.

Lutjunya ortu yang mengawinkan ini (mertua) yang sering menjadi
musuh dari seorang menantu, bukan dianggap ortu. Sulit looh nyari
menantu yang deket dengan mertua.

salam
RDP

On 4/25/07, Sugeng Hartono [EMAIL PROTECTED] wrote:

Pak Awang,

Buku Remaking Eden pasti menarik yha.
Jangan-2 walaupun hanya lamunan seorang akhli mikrobiologi genetika,
suatu saat nanti bisa terwujud: Seseorang bisa menghendaki/memesan
anaknya mau seperti siapa. Apakah ini tidak gawat yha?
Janin di dalam rahim Ibunya juga sudah bisa diketahui jenis kelaminnya.

Dulu, konon novel Jules Verne (Keliling dunia di dasar lautan) menjadi bahan
tertawaan;
sekarang cerita imajinasi tersebut sudah menjadi kenyataan.
Dalam buku Global Paradox, John Neisbit menceritakan (yang dulu sama sekali
tidak terbayangkan):
Seorang Amerika sedang ke Perancis, bermaksud mengambil uang lewat ATM di
Paris. Karena kartu
ATM-nya buatan USA maka kartu ditolak; namun nomor kode kartu dikirim (lewat
satelit) ke kota di
USA. Setelah kode dibaca, dan diketahui bahwa saldo kartu tersebut masih
cukup, maka berita ini segera
dikirim ke Paris. ATM di Paris segera mengeluarkan sejumlah uang seperti
yang diminta. Untuk ini
semua diperlukan waktu tidak lebih dari 7 detik.

18 tahun yll begitu selesai logging di salah satu sumur di tengah hutan
Salawati (masih ingat yha), seorang
geologist (sambil membawa logs) segera diantar dengan truck Unimog ke
pelabuhan; sebuah speedboat
kecil tetapi berkecepatan tinggi sudah menunggu, siap mengantar ke bandara
Jefman (gugusan pulau karang)
di depan kota Sorong. Selanjutnya pesawat Merpati Fokker F-28 membawanya
lewat Ambon-Makassar,
diteruskan Garuda ke Jakarta. Di bandara Jkt sudah siap mobil yang akan
menjemput logs untuk dibawa ke kantor.
Sekarang semua logs (ascii dan pdf) bisa dikirim ke Jkt lewat email/satelit
dalam hitungan menit atau detik saja.

Saya teringat cerita pewayangan, yiatu aji Pangrupak Jagat (mempersempit
dunia) yang hanya dimiliki oleh
Sri Kresna. Kalau dia akan berkunjung ke Pendawa, dia tidak menggunakan
kereta kencana tetapi hanya
menggunakan ajinya. Sri Kresna cukup berdiri di pintu gerbang istana
Dwarawati, memejamkan mata, sambil
membaca mantra/ajiannya, lalu telapak kakinya dihentakkan ke tanahi. Dalam
waktu sekejap, Sri
Kresna sudah tiba di depan gerbang istana Pendawa.
Tentu saja lewat internet/email ini kita semua sudah mempunyai ilmu
pangrupak jagat.

Salam hangat.
Sugeng
(besuk pagi mesti ke NE Betara-Jabung, kapan berkunjung ke sana?)


- Original Message -
From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, April 25, 2007 9:12 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan
Masa Depan


Saya jadi ingat sebuah buku berjudul Remaking Eden tulisan seorang
microbiologist Princeton University  Lee Silver. Katanya, suatu hari
nanti pada beberapa abad ke depan akan ada dua spesies manusia :
naturals dan gene-enriched. Yang kedua adalah jelas hasil rekayasa
genetika. Kelak orang tua bisa menginginkan anaknya seperti apa atau
seperti siapa. Mau seperti van Gogh, mau seperti Eisntein, bahkan mau
punya penciuman setajam anjing, atau punya pandangan mata setajam elang
? Tinggal gosok kartu kredit di klinik rekayasa genetika setempat.

Usaha rekayasa genetika mula2 sah-sah saja untuk mengobati penyakit2
akibat gene defects seperti cystic fibrosis atau Tay-Sachs.  Tetapi
kemudian, rekayasa ini menjadi begitu terbuka, apalagi tahu bahwa Mother
Earth tengah berubah, maka ada kemungkinan membuat superhuman yang high
adaptable terhadap hostile environment.

Kromosom manusia kelak akan ditambah dari 46 ke 48, 2 

Re: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan

2007-04-25 Terurut Topik nyoto - ke-el

Selamat bertugas  berkarya untuk mas Sugeng Sri Kresna yang mau mangrupak
jagat Betara-Jabung

wass,




On 4/25/07, Sugeng Hartono [EMAIL PROTECTED] wrote:


Pak Awang,

Buku Remaking Eden pasti menarik yha.
Jangan-2 walaupun hanya lamunan seorang akhli mikrobiologi genetika,
suatu saat nanti bisa terwujud: Seseorang bisa menghendaki/memesan
anaknya mau seperti siapa. Apakah ini tidak gawat yha?
Janin di dalam rahim Ibunya juga sudah bisa diketahui jenis kelaminnya.

Dulu, konon novel Jules Verne (Keliling dunia di dasar lautan) menjadi
bahan
tertawaan;
sekarang cerita imajinasi tersebut sudah menjadi kenyataan.
Dalam buku Global Paradox, John Neisbit menceritakan (yang dulu sama
sekali
tidak terbayangkan):
Seorang Amerika sedang ke Perancis, bermaksud mengambil uang lewat ATM di
Paris. Karena kartu
ATM-nya buatan USA maka kartu ditolak; namun nomor kode kartu dikirim
(lewat
satelit) ke kota di
USA. Setelah kode dibaca, dan diketahui bahwa saldo kartu tersebut masih
cukup, maka berita ini segera
dikirim ke Paris. ATM di Paris segera mengeluarkan sejumlah uang seperti
yang diminta. Untuk ini
semua diperlukan waktu tidak lebih dari 7 detik.

18 tahun yll begitu selesai logging di salah satu sumur di tengah hutan
Salawati (masih ingat yha), seorang
geologist (sambil membawa logs) segera diantar dengan truck Unimog ke
pelabuhan; sebuah speedboat
kecil tetapi berkecepatan tinggi sudah menunggu, siap mengantar ke bandara
Jefman (gugusan pulau karang)
di depan kota Sorong. Selanjutnya pesawat Merpati Fokker F-28 membawanya
lewat Ambon-Makassar,
diteruskan Garuda ke Jakarta. Di bandara Jkt sudah siap mobil yang akan
menjemput logs untuk dibawa ke kantor.
Sekarang semua logs (ascii dan pdf) bisa dikirim ke Jkt lewat
email/satelit
dalam hitungan menit atau detik saja.

Saya teringat cerita pewayangan, yiatu aji Pangrupak Jagat (mempersempit
dunia) yang hanya dimiliki oleh
Sri Kresna. Kalau dia akan berkunjung ke Pendawa, dia tidak menggunakan
kereta kencana tetapi hanya
menggunakan ajinya. Sri Kresna cukup berdiri di pintu gerbang istana
Dwarawati, memejamkan mata, sambil
membaca mantra/ajiannya, lalu telapak kakinya dihentakkan ke tanahi. Dalam
waktu sekejap, Sri
Kresna sudah tiba di depan gerbang istana Pendawa.
Tentu saja lewat internet/email ini kita semua sudah mempunyai ilmu
pangrupak jagat.

Salam hangat.
Sugeng
(besuk pagi mesti ke NE Betara-Jabung, kapan berkunjung ke sana?)


- Original Message -
From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, April 25, 2007 9:12 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan
Masa Depan


Saya jadi ingat sebuah buku berjudul Remaking Eden tulisan seorang
microbiologist Princeton University  Lee Silver. Katanya, suatu hari
nanti pada beberapa abad ke depan akan ada dua spesies manusia :
naturals dan gene-enriched. Yang kedua adalah jelas hasil rekayasa
genetika. Kelak orang tua bisa menginginkan anaknya seperti apa atau
seperti siapa. Mau seperti van Gogh, mau seperti Eisntein, bahkan mau
punya penciuman setajam anjing, atau punya pandangan mata setajam elang
? Tinggal gosok kartu kredit di klinik rekayasa genetika setempat.

Usaha rekayasa genetika mula2 sah-sah saja untuk mengobati penyakit2
akibat gene defects seperti cystic fibrosis atau Tay-Sachs.  Tetapi
kemudian, rekayasa ini menjadi begitu terbuka, apalagi tahu bahwa Mother
Earth tengah berubah, maka ada kemungkinan membuat superhuman yang high
adaptable terhadap hostile environment.

Kromosom manusia kelak akan ditambah dari 46 ke 48, 2 kromosom tambahan
dilakukan untuk menyimpan karakter-karakter superhuman buat menghadapi
masa depan Bumi yang akan semakin keras. Tahun 2400, diperkirakan
semuanya itu akan terjadi.

Tetapi, ini hanya lamunan seorang ahli mikrobiologi genetika. Walaupun
saat ini manusia telah bisa memetakan genetic blueprint-nya via proyek
raksasa genome yang telah berjalan 15 tahun, masih begitu banyak kode2
genetika yang belum terpecahkan yang mengandung instruksi2 pembuatan
protein untuk membentuk tubuh manusia. Melakukuan sequencing human
genome berarti akan melakukan identifikasi terhadap 3.2 milyar kode
genetika yang tersimpan dalam  46 coiled strands DNA di hampir seluruh
sel manusia. Para ilmuwan baru mengetahui urutan bagaimana DNA  tersusun
di dalam kromosom, mereka belum memecahkan milyaran kode genetika
tersebut.

Manusia tak akan berhasil membuka seluruh misteri alam dan misteri di
dalam dirinya sendiri. Kita mungkin tengah dalam perjalanan to change
the very nature of nature. Tetapi untuk segala sesuatu yang punya
implikasi jauh ke depan, biarlah kita tinggalkan saja untuk generasi2
mendatang sebab kita meminjam Bumi ini dari mereka.

Salam,
awang


-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, April 24, 2007 7:00 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini,
dan Masa Depan

Manusia sebagai makhluk yang 

[iagi-net-l] Kapan melakukan DST ?

2007-04-25 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Dalam pengeboran eksplorasi sering ada program DST (Drill Stem Test)
atau UKL (Uji Kandung Lapisan) yg direncanakan untuk sumur eksplorasi
(+appraisal), namun ada pula yang memprogramkan untuk yang sumur yg
kedua (appraisal) dengan syarat sumur eksplorasi pertama sukses
dahulu.

Mana yang biasa anda lakukan ? DST pada sumur kedua (appraisal)
setelah yakin di struktur (trap) itu ada isinya, atau sumur pertama
(eksplorasi) sehingga memperoleh data secepat mungkin karena times
value of money ?

Adakah matematical background (numeric) analysisnya ?
atau sekedar kebiasaan perusahaan (corporate behaviors) ?

RDP
--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Kapan melakukan DST ?

2007-04-25 Terurut Topik Harry RW
Setelah bekerja untuk perusahaan raksasa dan sekarang perushaan kecil,
ternyata apa yang dilakukan oleh giant oil company dan dwarf oil company
sungguh bagai bumi dan langitperusahaan raksasa, cenderung untuk
melakukan test pada sumur pertama, sedang perusahaan pas2an akan menunggu
untuk melakukannya pada sumur kedua, jadi sumur pertama di set ke discovery
well, sumur kedua adalah sumur pembuktian besar cadangan termasuk
coring, testing, segala jenis logging tool yang sophisticated. Jelas
terlihat kalau perusahaan pas2an akan pikir2 dulu untuk spending kalau belum
jelas apakah uang itu akan kembali atau tidak


HRW

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 26, 2007 8:49 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI); migas
indonesia; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Kapan melakukan DST ?

Dalam pengeboran eksplorasi sering ada program DST (Drill Stem Test)
atau UKL (Uji Kandung Lapisan) yg direncanakan untuk sumur eksplorasi
(+appraisal), namun ada pula yang memprogramkan untuk yang sumur yg
kedua (appraisal) dengan syarat sumur eksplorasi pertama sukses
dahulu.

Mana yang biasa anda lakukan ? DST pada sumur kedua (appraisal)
setelah yakin di struktur (trap) itu ada isinya, atau sumur pertama
(eksplorasi) sehingga memperoleh data secepat mungkin karena times
value of money ?

Adakah matematical background (numeric) analysisnya ?
atau sekedar kebiasaan perusahaan (corporate behaviors) ?

RDP
-- 
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.463 / Virus Database: 269.6.1/776 - Release Date: 4/25/2007
12:19 PM
 

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.463 / Virus Database: 269.6.1/776 - Release Date: 4/25/2007
12:19 PM
 





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Earth Day : The Revenge of Gaia (Lovelock, 2006)

2007-04-25 Terurut Topik Agus Hendratno
Mother earth memang mempunyai ruh sebagaimana ummat manusia yang menghuninya. 
Bumi (batuan, fluida, air) - pun berDZIKIR kepada -NYA. Dari sekian banyak 
sifat DZIKIR-nya Bumi (yang berupa Zat Material /Padatan-fluida, dan Mekanika 
Proses Geodinamikanya), sebagian kita pelajari dan sebagian kita amalkan dalam 
bentuk profesi geosain ini. Hukum termodinamis dalam unsur kebumian ini yang 
sungguh-sungguh hidup itu, jika terusik dan terganggu karena paradigma 
eksploitasi lebih dominan daripada sustainability-nya, maka Zat dan Mekanikanya 
terganggu. Suasana mengganngu tersebut dalam atmosfer jagad raya akan 
berimplikasi dalam beberapa suasana jiwa manusia. Sehingga jiwa manusia yang 
terganggu akan cenderung lari dari hukum-hukum moral. 

Tuhan mempunyai 2 kitab utama : 1 kitab yang di CIPTAKAN (dalam jagad raya) 
yang iniliah sebagai the first Karya Utama.; yang ke-2 adalah kitab yang di 
TERTULIS (dalam kitba suci), sebagai pelengkap. Nah, kalau kita semua bisa 
memaksimalkan sumberdaya hasil karya Tuhan (yang berupa Bumi) dengan benar 
sesuai dengan karakter Zat dan Mekanikanya dan didukung dengan pemahaman dalam 
kitab suci, maka Mother earth akan terjaga dengan baik dan memberikan kemudahan 
kita. Pembawa dari karakter manusia adalah DNA. Dan unsur atom dalam DNA 
diluruhkan dari saripati apa yang sehari-hari kita makan. Apa yang kita makan 
semua berasal dari Zat dan Mekanika dalam Bumi (geomaterial dan geoproses). 
Kalau unsur ruh dari geomaterial dan geoproses terganggu maka saripati yang 
kita makan mengandung unsur-unsur yang akan mengganggu model ikatan atom dalam 
DNA, darah beredar ke seluruh tubuh dan lalu berimplikasi pada sifat dan 
karakter profesional dan karakter individu seseorang. 
Jadi kita tidak bisa dipisahkan pada denyut nadi dari geomaterial dan 
geoproses dalam kesehatan fisik dan jiwa kita. Subhanallah..
sungguh jika seorang geologist dan geosaintis di seluruh dunia beriman dan bisa 
jadi pemimpin, maka kemakmuran itu akan datang kepada semua orang. Memang 
kemiskinan itu ada kemiskinan struktural dan kemiskinan kultural. Untuk 
kemiskinan struktural bisa kita akselerasi dengan profesi geosain untuk 
membenahi, yang kemiskinan kultural kuncinya hanya pada masalah edukasi...

salam
agus hendratno 

Supardan [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagaimana dengan bangsa kita tercinta ini? 
Bumi Indonesia dengan hutan tropisnya, konon sangat penting perannya sebagai 
penyangga kelangsungan kehidupan di muka bumi ini, di samping hutan tropis 
Brasil. Mungkin sebagian besar manusia Indonesia sama sekali tidak tahu tentang 
perlunya kelestarian lingkungan hidup mereka, yang penting bagi mereka adalah 
tetap bisa makan. Hanya sebagian kecil dari bangsa ini yang tahu akan 
pentingnya kelestarian lingkungannya, namun dari yang sedikit itu hanya 
sebagian kecil saja yang sadar dan peduli lingkungan, sebagian lainnya dengan 
serakahnya mengeksploitasi habis-habisan sumberdaya alam yang ada di negeri 
ini. Sumberdaya hutan, sumberdaya mineral, sumberdaya laut dsb, semua 
disikatnya tanpa ampun. Oleh karena itu, lima tahun terakhir kita telah menuai/ 
panen bencana, karena daya dukung bumi Indonesia yang sudah sangat menurun 
karena setiap hari dihajar habis-habisan, mudah-mudahan tidak sampai mati
 seperti praja IPDN. Yang pintar dan yang kaya yang mestinya sadar lingkungan 
serta mereka yang miskin dan buta lingkungan yang sekedar mencari makan, secara 
bersama-sama menyakiti bumi pertiwi setiap hari. Belum lagi relokasi industri 
sarat polusi dari negara-negara kaya ke negara-negara dunia ketiga, termasuk 
Indonesia.   
  
 Kalau begini, siapa yang harus bertanggungjawab? Sudahkah kita-kita ini peduli 
terhadap nasib bumi pertiwi? Relakah jika generasi penerus kita nanti ternyata 
hanya generasi idiot dan kurang gizi?
  
 Wassalam.   

 
 On 4/24/07, Toto Santosa [EMAIL PROTECTED]  wrote:Allah Maha Besar.
 Siapakah yang menciptakan Mother Earth beserta isinya termasuk kita? Apakah 
jadi dengan sendirinya? Siapa yang mengatur peredaran bumi mengitari matahari, 
matahari beserta planit planit termasuk bumi berputar juga mengitari sistem 
tata surya nya? Dan tata surya ini mengitari yang lebih besar lagi (ada 7 
tingkatan menurut kitab suci Al Qur'an)? Apakah itu juga terjadi dengan 
sendirinya?  
 Manusia, kalau kita berbuat baik kepada keluarga, masyarakat, lingkungan dan 
diri kita sendiri - fine tidak ada celaan dari pandangan orang.
 Kalau kita berbuat jahat, korupsi, membunuh, mencuri atau membuat orang lain 
resah tetapi selamat tidak terjerat hukum di dunia ini karena satu dan lain hal 
- dimana keadilan then.  
 Semuanya itu kita yakini, setidaknya saya pribadi, bahwa nanti ada pengadilan 
akhir setelah kita mati dan dihidupkan lagi oleh Sang Pencipta kita. Disanalah 
pengadilan sejati dan keadilan hakiki akan terwujud. Pertimbangan kebaikan dan 
keburukan akan mendapatkan ganjaran yang setimpal.  
 Dan semuanya itu Sang Maha Pencipta mempunyai aturanNya yang wajib kita imani 
dan 

RE: [iagi-net-l] Kapan melakukan DST ?

2007-04-25 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Harry,

Kelihatannya tak selalu begitu. Pengamatan saya atas banyak operasi yang
dilakukan banyak oil company di Indonesia menunjukkan bahwa banyak
company kecil melakukan test di sumur wildcat-nya kalau semua data
menunjukkan positif. Bahkan, ada beberapa company besar yang selalu
menunda melakukan test sampai sumur ke-3, atau ke-4 bahkan ada yang
melakukan test setelah sumur appraisalnya mencapai sumur ke-6.

Saya pikir ini lebih dominan didorong masalah kecenderungan atau culture
company. Banyak company besar yang selalu melakukan test di sumur
wildcatnya bila positif, ada beberapa company besar yang menunda
test-nya di sumur2 apraisal saja, dan banyak company kecil melakukan
test di sumur wildcatnya. Kecenderungannya malahan terbalik dengan yang
pak Harry katakan, yaitu company kecil selalu melakukan test bila
sumurnya positif.

Dan, biaya test di sumur company kecil adalah murah atau jauh lebih
murah dibandingkan test yang dilakukan oleh company2 besar, bila tidak
ada problem.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Harry RW [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 26, 2007 9:20 C++
To: iagi-net@iagi.or.id; 'Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)';
'migas indonesia'; [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Kapan melakukan DST ?

Setelah bekerja untuk perusahaan raksasa dan sekarang perushaan kecil,
ternyata apa yang dilakukan oleh giant oil company dan dwarf oil company
sungguh bagai bumi dan langitperusahaan raksasa, cenderung untuk
melakukan test pada sumur pertama, sedang perusahaan pas2an akan
menunggu
untuk melakukannya pada sumur kedua, jadi sumur pertama di set ke
discovery
well, sumur kedua adalah sumur pembuktian besar cadangan
termasuk
coring, testing, segala jenis logging tool yang sophisticated. Jelas
terlihat kalau perusahaan pas2an akan pikir2 dulu untuk spending kalau
belum
jelas apakah uang itu akan kembali atau tidak


HRW

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 26, 2007 8:49 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI); migas
indonesia; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Kapan melakukan DST ?

Dalam pengeboran eksplorasi sering ada program DST (Drill Stem Test)
atau UKL (Uji Kandung Lapisan) yg direncanakan untuk sumur eksplorasi
(+appraisal), namun ada pula yang memprogramkan untuk yang sumur yg
kedua (appraisal) dengan syarat sumur eksplorasi pertama sukses
dahulu.

Mana yang biasa anda lakukan ? DST pada sumur kedua (appraisal)
setelah yakin di struktur (trap) itu ada isinya, atau sumur pertama
(eksplorasi) sehingga memperoleh data secepat mungkin karena times
value of money ?

Adakah matematical background (numeric) analysisnya ?
atau sekedar kebiasaan perusahaan (corporate behaviors) ?

RDP
-- 
http://rovicky.wordpress.com/



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.463 / Virus Database: 269.6.1/776 - Release Date: 4/25/2007
12:19 PM
 

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.463 / Virus Database: 269.6.1/776 - Release Date: 4/25/2007
12:19 PM
 






Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

Re: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan

2007-04-25 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Yah nonton saja Startreck atau film2 fiksi ilmiah lainnya.
Manusia ini sudah begitu maju dalam teknologinya, sehingga kita harus merenung 
apakah manusia itu bisa mengontrol alam, dan berperan sebagai Tuhan, dan dapat 
mengendalikan bumi dan dirinya sendiri, atau menghancurkan dirinya beserta 
buminya sendiri?
Silahkan merenung!
RPK
  - Original Message - 
  From: [EMAIL PROTECTED] 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, April 26, 2007 10:48 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan 
Masa Depan


   Pak Kuisumadinata

 Sampai batas tertentu (saya sendiri tidak tahu batas itu dimana) , 
memang engineering akan menolong .
  Tapi bukankah ada definisi  Bumi itu bukannya TIDAK terbatas.
  Justru yang akan menghancurkan kita adalah kita tidak percaya akan definisi 
tersebut , yang ditunjukan dengan ketamakan  mahluk yang bernama manusia.

  Si-Abah

  _

 Manusia sebagai makhluk yang berakal dan berteknologi, lain dengan species
   yang sebelumnya, dapat 'survive' pada lingkungan baru bukan dengan
   'natural
   selection', tetapi mungkin dengan 'genetic engineering'
   RPK
   - Original Message -
  
  From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]
   To: iagi-net@iagi.or.id
   Sent: Tuesday, April 24, 2007 1:18 PM
   Subject: [iagi-net-l] Earth Day : Kepunahan Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa
   Depan
   
   
   Kepunahan masal adalah fakta dalam sejarah Bumi. Sebab the present is
   the key to the past atau sebaliknya the past is a lesson for the
   present and the future maka bahwa kepunahan pun sedang terjadi, dan
   akan terjadi. Dalam rangka merenungi Earth Day, saya tulis beberapa hal
   di bawah ini dengan berdasar kepada rapid reading beberapa buku yang
   berhubungan.
  
   Sebagian besar spesies yang pernah hidup di Bumi sekarang ini telah
   punah. Catatan fosil menunjukkan bahwa spesies2 seperti amonit,
   trilobit, dan dinosaurus suatu saat pada masa lalu pernah begitu
   berlimpah jumlahnya hidup di Bumi. Kepunahan adalah salah satu mekanisme
   evolusi melalui seleksi alam. Ketika menghadapi iklim yang berubah,
   sumber makanan yang menurun drastis, dan banyaknya persaingan; beberapa
   spesies beradaptasi dan bisa meneruskan hidupnya, tetapi yang lain
   menyerah, mati, dan punah.
  
   Selama sejarah Bumi, telah tercatat perubahan2 besar dan cepat yang
   mengakibatkan terjadinya lima kepunahan masal. Raup dan Sepkoski (1986)
   : The Nemesis Affair - W.W. Norton, mendaftarkan kelimanya : ujung
   Ordovisium, ujung Devon, ujung Perem, ujung Trias, dan ujung Kapur. Dari
   kelima kepunahan masal tersebut, yang paling besar adalah kepunahan pada
   ujung Perem, 252 juta tahun yang lalu, yang sering disebut The Great
   Dying. Pada masa itu, 75 % spesies darat dan 90 % spesies laut punah.
  
   Kepunahan masal terakhir terjadi pada 65 Ma, pada K-T boundary, pada
   ujung Kapur dan awal Tersier. Dari kelima kepunahan masal itu, diketahui
   bahwa natural background rate of extinction di antara spesies tersebut
   adalah sekitar 1 spesies per 100 tahun.
  
   Itu adalah kepunahan masa lalu, yang telah terjadi.
  
   Kini, kita sebenarnya tengah mengalami kepunahan yang keenam. Bagaimana
   tidak, sebab saat ini tingkat kepunahan spesies sudah 1 spesies per
   hari, bahkan menurut Luhr (2004 : Earth - Dorling Kindersley)
   kadang-kadang 1 spesies punah per 20 menit. Biodiversitas Bumi sedang
   sangat menurun, steep decline, tingkat kepunahan saat ini adalah tingkat
   yang paling tinggi dalam 65 juta tahun terakhir. Manusia adalah agen
   kepunahan paling besar. Kalau kepunahan-kepunahan dulu disebabkan alam,
   maka kepunahan keenam terutama disebabkan manusia.
  
   Dampak kehadiran manusia di Bumi ini terhadap alam dengan bagus dan
   detail dituliskan Colin Tudge dalam The Time Before History : 5 Million
   Years of Human Impact (Simon  Schuster, 1997). Human beings are even
   more dangerous than they seem.
  
   Itu adalah kepunahan masa kini, yang sedang terjadi.
  
   Tulis Raup dan Sepkoski, kalau kita mengamati catatan fosil, maka setiap
   sehabis 26 juta tahun terjadi minor mass extinction. Raup dan Sepkoski
   mencari mekanisme-nya secara extra-terrestrial : karena setiap 26 juta
   tahun Bumi memotong sabuk asteroid yang sama-sama mengorbit Matahari.
   Katanya, saat ini kita ada di pertengahan siklus 26 juta tahun, artinya
   kepunahan akan terjadi lagi 13 juta tahun kemudian.
  
   Itu adalah kepunahan masa depan, yang akan terjadi.
  
   Bagaimana masa depan manusia ? Colin Tudge (1997) menuliskan
   spekulasinya. Sepanjang Kenozoik (Paleogen, Neogen, Kuarter), kebanyakan
   spesies mamalia bertahan hidup sekitar satu juta tahun, setelah itu ia
   akan berevolusi berubah bentuk dalam rangka adaptasi karena seleksi
   alam, atau akan punah karena tak sanggup beradaptasi terhadap seleksi
   alam. Bagaimana peluang manusia (Homo sapiens) bertahan selama