Re: [iagi-net-l] Fwd: [Geo_unpad] Re: Busur Magmatik Halmahera
Pak Awang, Pulau di tengah2 Maluku Sea plate (pulau Mayu?), adalah bukti dari intra oceanic thrusting, dulunya adalah MOR Maluku Sea plate yang membentuk double subduction, kemudian MOR tsb terhenti memproduksi oceanic crust ke arah timur dan barat, karena oceanic crust di arah timur berbalik arah gayanya karena gaya dari Philiphine Sea plate. Bukti dari MOR tsb bisa dilihat dari seismic tomography Pak Sri Widiantoro. Intra oceanic thrusting ini cikal bakal dari island arc kalau salah satu oceanic slab terus menunjam kebawah terhadap oceanic chust yang lainnya, dan jika mencapai kedalaman sekitar 100km slab tsb akan melting menciptakan arc magmatism. Boleh saya dikirimi paper Pak Awang tsb, walaupun beberapa statement yang disampaikan oleh paper tsb tidak sependapat dengan apa yang saya ketahui berdasarkan data-data yang saya punya yang berbeda dengan pendapat paper sebelumnya. just FYI, tahun ini tiga paper saya terbit di jurnal internasional, dua old study as co-author dan yang di Karang sambung is a new fresh data. Yang berminat silahkan kontak ke Japri. Masih ada dua lagi yang belum kelar, satu paper masih tertahan di Editor Jurnal karena dianggap tidak mengikuti saran dari reviewer (Ron Harris dan Robert Hall) untuk revisi. Dan satu lagi masih diselesaikan, sudah dikejar-kejar oleh Theo van Leeuwen, lanjutan dari paper yg publish di Jurnal asian Earth Sciences thn 2006 (malino met complex N Sulawesi), Judul paper tsb: Multiple generations of forearc mafic.ultramafic rocks in theTimor.Tanimbar ophiolite, eastern Indonesia. Akira Ishikawa, Yoshiyuki Kaneko, Ade Kadarusman , Tsutomu Ota, Gondwana Research 11 (2007) 200-217. On-going orogeny in the outer-arc of the TimorTanimbar region, eastern Indonesia. Yoshiyuki Kaneko, Shigenori Maruyama, Ade Kadarusman , Tsutomu Ota, et al, Gondwana Research 11 (2007) 218233 P-T Evolution of Eclogites and Blueschists from the Luk Ulo Complex of Central Java, Indonesia, Ade Kadarusman et al, International Geology Review, Volume 49, Number 4, April 2007, pp. 329-356. Salam dari Sorowako Ade Kadarusman just jumping to the other side of coin Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Barangkali ada gunanya. salam, awang Awang Satyana wrote: To: bagus priyanto , Geo Unpad From: Awang Satyana Date: Tue, 4 Dec 2007 22:29:23 -0800 (PST) Subject: [Geo_unpad] Re: Busur Magmatik Halmahera Bagus dan Handito, Makalah saya dan kawan2 (Satyana et al., 2007) yang baru dipublikasi di pertemuan gabungan HAGI-IAGI-IATMI di Bali (14 Nov. 2007) atau wawancara wartawan Tempo dengan saya seputar gempa dan volkanisme di Halmahera (Majalah tempo edisi September 2007) memuat hal-hal yang ditanyakan. Busur magmatik Halmahera tetap dikontrol oleh penunjaman kerak samudera Laut Maluku yang menunjam ke timur di bawah Halmahera dan menghasilkan busur gunungapi hasil penunjaman kerak samudera (subduction related-island arc volcanism), misalnya gunungapi2 Gamalama dan Gamkonora. Uniknya, kerak samudera Laut Maluku pun menunjam ke barat ke bawah busur Sangihe dan Sulawesi Utara, di sini melahirkan gunungapi2 seperti Soputan dan Lokon. Keunikan lain adalah bahwa penunjaman ke dua arah ini telah mendekatkan prisma akresi dan cekungan depan busur di sistem busur Halmahera dan Sangihe. Lalu, pada Pliosen kedua sistem prisma akresi dan cekungan depan busur ini berbenturan mengangkat suatu tinggian di tengah2 Laut Maluku yang kita kenal sebagai Punggungan Talaud dan Mayu. Pulau2 Talaud dan Mayu dibentuk oleh melange atau prisma akresi tersebut. Keunikan lain adalah bahwa model benturan sistem Halmahera dan Sangihe ini adalah menutup di utara dan membuka di selatan, seperti sistem ritsleting di jaket, maka kita sebut saja zipper-shaped collision. Obduksi di timur Sulawesi tak langsung berhubungan dengan busur magmatik Halmahera, yang terobduksi di sini adalah kerak tua Banda yang umurnya lebih tua dari kerak samudera Laut Maluku. Di bawah ada salinan dari makalah tersebut, silakan dipelajari dulu nanti kita diskusikan lagi. salam, awang The Molluca Sea Collisional Orogen The Molucca Sea collision zone lies in the area of complex junction between the Eurasian, Australian, Pacific, and Philippine Sea plates. Both the Sangihe volcanic arc on the west and the Halmahera arc on the east are active, and both face inwards towards the Molucca Sea. The present day geology of the Molucca Sea region contains a record of the stages in the collision between these two arcs (Hall, 2000). The Molucca Sea Plate has an inverted U-shaped configuration and is dipping east under Halmahera and west under the Sangihe Arc. Regional seismicity suggests that approximately 200-300 km of lithosphere has been subducted beneath Halmahera. On the opposite side of the Molucca Sea, the Benioff Zone associated with the west-dipping slab can be identified at least to a depth of 600 km beneath the Celebes Sea.
[iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Bukittinggi
Salam buat milisi HAGI dan IAGI Bila ada sumur di ladang Boleh kita menumpang mandi Bila ada PIT HAGI di Bukittinggi Boleh kita diberitahu informasinya Yang muda yang memimpin Yang tua yang mengayomi Mari kita bersama-sama maju Maju untuk kemajuan HAGI dan IAGI juga Sampai jumpa lagi TAM masih anggota HAGI dan IAGI lama tidak ikut aktifitas HAGI dan IAGI lebih sering melihat keluar namun masih cinta Indonesia --- basuki puspoputro [EMAIL PROTECTED] wrote: HAGI-Netters, Sebelum Bukittinggi menggelinding bagai bola salju menjadi gunungtinggi sebaiknya Pengurus HAGI mengetengahkan hasil sidang di Bali tentang rencana tempat PIT mendatang. Kami yang tua mengikuti yang muda saja sejauh itu baik bagi HAGI, Salam, Yangkung Muhammad Nur [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah Kalau PIT HAGI tahun depan jadi diputuskan di Bukittinggi, khusus untuk orang-orang awak, bisa mudik dong. bak papatah yang berbunyi : sambil menyelam minum air, artinya habis kita mandi-mandi dan menyelam di sungai angek terus kita makan ikan bakar bersama-sama, gitu he...he...he... Bagaimana menurut yang lain ? Salam, Jonur alias Muhammad Nur --- Doddy Priambodo wrote: Boleh jadi pak.., tapi arah gesernya barangkali harus dilihat ulang.. Salam Doddy Priambodo -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Nazirman Sent: Thursday, December 13, 2007 9:27 AM To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Bukittinggi Benarkah ini seperti gambar attach? -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Nugrahani Sent: Monday, December 03, 2007 1:35 PM To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Bukittinggi PIT HAGI tahun depan di Bukittinggi ? Hayo atuh... ! Salam, Nuning -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Nazirman Sent: 27 Nopember 2007 8:27 To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Mohon Ma'af Lahir dan Bathin - magnet Jika Convetion HAGI Ke 33 terpilih kota Bukittinggi Fenomena Geofisika Apa Yang Ada? Bukittinggi namanya sesuai dengan kejadian alamnya, yaitu bukit yang pungcaknya dataran, dimana dataran digunakan untuk pasar dan Convetion Hall Bung Hatta selain itu ada Mesjid, hotel, bank, Bioskop dan lain-lain. Bukittinggi merupakan kota dingin, dan tempat istirahat kawan-kawan HAGI yang bekerja di Caltex atau Chevron, biasanya Sabtu dan Minggu . Di sebelah selatan kota di peta kelihatan pelurusan sungai, ini kemungkinan merupakan bidang bidang sesar, sesar ini di aktifkan oleh gempa tektonik tanggal 06 Maret 2007 yang menimbulkan korban. Gempa yang terkenal sebelumnya yaitu gempa Padangpanjang yang dipakai sebagai patokan umur oleh orang pada kelahirannya saat itu. Di sekeliling Bukittinggi ada tinggian yang berupa gunung Yaitu Gunung Marapi yang masih aktif, G. Singgalang dan G.Sago. Daerah rendahan berupa danau Maningjau dan Singkarak. Tidak Jauh sebelah utara Bukittinggi ada sungai dibawah tanah nama kampungnya sungai angek (sungai yang panas artinya)dibawah bukit terumbu Gamping, sumber airnya dari Sungai Janih disini kolam penampungan ada ikan yang besar-besar yang dikeramatkan. Jadi Bukittinggi itu pernah juga merupakan lautan dibuktikan dengan terumbu gamping. Ada bereksi tua di Lembah Arau, sebetulnya nya banyak fenomena geofisika di Bukittinggi sebab dipengaruhi oleh tumbukkan Indo-Australian plate. Bagi pemain Golf adalapangan yang sangat menarik yaitu letaknya dekat Lembah Anai dimana far waynya sempit-sempit dan diputus oleh aliran air yang punya lembah besar, jadi siapkan bola banyak-banyak. Bukittinggi juga kota sejarah, pernah jadi ibukota RI, dan ada juga bukti sejarah berupa Gua Jepang di dalamnya ada rencana Museum Geologi, benteng Belanda namanya Vorkdekok kalau tidak salah penulisannya, dan juga tempat kelahiran Bung Hatta. Pak Maryanto,terjadinya Bukittingi dan kegempaan ordernya secara SALAMOLOGI bisa ditelusuri. Salam, nazirman ___ Joint Convention Bali 2007 HAGI - IAGI - IATMI Secretariat : ETTI (Exploration Think Tank Indonesia) Jln. Tebet Barat Dalam III no.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone +62-21-8356276 Fax +62-21-83784140 ___ The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. [EMAIL PROTECTED] www.hagi.or.id ___ Joint Convention Bali 2007 HAGI - IAGI - IATMI Secretariat : ETTI (Exploration Think Tank
RE: [iagi-net-l] Stop global warming !
Di beberapa kota besar di Indonesia di beberapa tempat ada pembuangan sampah organik dan non-organik, di beberapa perumahan pun ada. Apakah masyarakat memisahkan sampah organik dan non-organiknya sejak dari rumah lalu membuangnya secara terpisah ke masing2 tempat ? Apakah tukang sampah yang mengambil sampah dari rumah juga mengambilnya dan membuangnya secara terpisah ? Container sampah yang suka diangkut truk2 sampah belum tentu dipisahkan antara yang organik dan non-organik. Secara ringkas, boleh dikatakan bahwa ada usaha2 untuk memisahkan sampah organik dan non-organik, tetapi belum terjadi secara serempak dari pangkal (sampah di rumah) sampai ke ujung (TPA). Barangkali, berbeda dengan pengelolaan sampah di LN yang konsisten dipisahkan antara sampah organik dan non-organik dari pangkal ke ujungnya; paling tidak begitulah yang pernah saya lihat saat pernah tinggal di Houston beberapa bulan 15 tahun yang lalu. Tetapi, keunikan di Indonesia adalah bahwa pemisahan sampah organik dan non-organik dilakukan oleh sekian banyak pemungut sampah yang suka mengambil plastik atau karton dan lain2 barang non-organik yang ada di tempat sampah di depan rumah sampai TPA; dan ada juga wiraswasta2 yang membuka usaha mengumpulkan sampah2 non-organik untuk menjualnya untuk didaur ulang. Seberapa besar peranan mereka ke kebersihan lingkungan tanpa sampah non-organik ? Tidak bisa disepelekan. Salam, awang -Original Message- From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, December 15, 2007 7:42 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Stop global warming ! Paul, pertanyaan yang cukup menarik. mestinya tetap terpisah dan bahkan TPA nya berbeda. Akan tetapi, saya pernah mencoba mengamati cleaning service di suatu perusahaan minyak di daerah Sudirman (akhir 90 an), pada saat sore hari dia mengumpulkan sampah dari ketiga tempat sampah kedalam satu tempat sampah dan kemudian membuangnya ke satu tempat sampah di basement. Waktu saya tanyakan kenapa tidak dibuang secara terpisah, dia malahan bingung. katanya sampah sama saja dan tugas dia akan lebih mudah kalau dibuang sekaligus. Waktu saya tanya kenapa ada tiga tempat sampah berjejer disana. dia jadi bingung. Dan setelah saya terangkan dia bilang mau tanya sama supervisor dia. setelah beberapa minggu kemudian, saya kebetulan ingat lagi dan tanya dia lagi dan dia mengatakan bahwa supervisornya dia bingung juga. Pengamatan yang sama pernah saya lakukan di kantor Petronas, dan cleaning servicenya hanya mengumpulkan satu jenis sampah dalam satu trip. Jadi setiap hari dia bikin 3 trip. Kalau di kantor Paul sekarang bagaimana? BTW, sampah plastik bisa dijual, demikian juga sampah kaleng. mungkin kalau cleaning service tahu bahwa mereka bisa menghasilkan duit dari recycling ini mungkin akan berbeda sikap mereka. Tetapi tentu saja yang paling penting adalah perusahaan tempat mereka bekerja memberitahukan kenapa ada recycling. fbs - Original Message From: Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, December 15, 2007 12:03:35 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Stop global warming ! saya masih tidak jelas soal memisahkan sampah ini. setelah sampah organik dan non-organik dipisahkan di rumah, ketika sampah mencapai TPA, apakah ada perlakuan yang berbeda antara sampah organik dgn sampah non-organik ini? --paulus JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention
Re: [iagi-net-l] Stop global warming !
ass... sangat setuju sekali dengan pendapat Pak de ini, saya pikir ini hanya siklus alam geology biasa yang terjadi, ini siklus global kita tidak bisa menghentikannya. dan keliatannya ini hanya jebakan dari negara2 maju untuk mematikan bahkan untuk mengkondisikan negara2 berkembang agar tergantung dengan negara maju dan Indonesia mungkin sudah terjebak didalamnya---tuan rumah pertemuan Bali (Perubahan Iklim)...dan saya pikir kita harus membuat second opinion mengenai pemanasan global(yang berbeda dr pendapat umum) khususnya ditinjau dari sudut keilmuan geology dan sudut pandang negara berkembang... salam, dNr --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebagai seorang geologist, aku ini masih sulit menerima bahwa fenomena global warming ini dapat dicegah. Saya kok yakin bahwa global warming ini lebih bersifat natural ketimbang man made. Walaupun begitu bukan berarti bahwa emisi karbon itu tidak berbahaya loo. Emisi karbon hanyalah bersifat polutan, artinya emisi karbon dari cerobong, maupun dari knalpot dan sebagainya, itu jelas menganggu dan mempengaruhi kenyamanan. Dalam skala kecil misalnya kalau kita berada pada satu kota yang pengap dengan asap kenalpot, maka kita akan merasakan udara semakin terasa panas. Tetapi panas ini disebabkan oleh sifat-sifat asap yang menghambat penghantaran panas. Yang saya takutkan adalah kalau kita menganggap bahwa kalau emsisi dikurangi sampai nol maka diharapkan pasti pemanasan global dapat disetop. Ini yang aku khawatirkan. Karena kalau ini yang ada didalam benak manusia, maka secara naluriah mereka akan mati-matian memerangi pengurangan emsisi gas buang karena dianggap sebagai musuh utama atau penyebab utama dari fenomena global warming. Sehingga usaha serta olah otak, dan target dalam menghadapi global warming hanya ke arah sini saja. Lah seandainya global warming itu merupakan kejadian alam biasa (hanya sebuah siklus panjang), Maka kita (manusia) harus mempersiapkan segala sesuatu demi menghadapi pemanasan global ini. Ini persiapannya mirip kalau mau menghadapi musim tahunan saja. tetapi kali ini kita menghadapi perubahan iklim yang siklusnya mungkin ribuan tahun, bukan siklus tahunan saja. Nah yang lebih parah lagi kalau hal yang menurutku belum pasti akibat manusia ini dibisniskan, dengan salah satunya jual beli carbon emsisi. Pinjaman utang Bank Dunia atau IMF utk mengatasi penggundulan hutan dll. Semua ini hanyalah jebakan dari negara adidaya dan super power, serta negara maju yang selama ini memakai carbon seenaknya. So ... kalau ada pemikiran STOP GLOBAL WARMING ... aku kok malah gedeg-gedeg sendiri. Jangan-jangan kita ini masuk ke syndroma Columbus, dimana ada yang takut kecemplung pinggiran laut karena dikira laut itu seperti meja ! Salam RDP On Dec 14, 2007 9:44 PM, Yosef Khairil Amin [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya setuju dengan artikel dari csforum.net di bawah, juga contoh-contoh kecil yang bisa kita lakukan dalam keseharian. Saya kutipkan potongan dari artikel tadi: ==awal kutipan== ...akar masalah yang sebenarnya yaitu* keserakahan negara-negara* maju dalam mengkonsumsi barang dan jasa. Para delegasi harus menuntut negara maju untuk mengurangi emisinya secara significant, ujarnya. Krisis akibat perubahan iklim yang melanda negara-negara di dunia, lanjut Torry, telah dijadikan pembenaran bagi munculnya proyek-proyek utang baru. Ini jelas *bukan untuk menyelamatkan bumi*, tegasnya. Skenarionya ya lewat perdagangan karbon, perundingan bilateral dan mekanisme pembiayaan yang didasarkan oleh *utang dengan* *mengatasnamakan isu perubahan iklim*, jelasnya. ==akhir kutipan== Memang isu Global Warming (GW) ini lebih kental nuansa bisnis/ekonomi dan politis pemaksaan negara-2 maju terhadap negara-2 berkembang, dengan dalih menyelamatkan bumi. Dan sangat laku untuk dijadikan komoditi dalam kampanye, dlsb. Jadi teringat kasus Y2K, yaitu menjelang pergantian angka ke tahun 2000. Banyak sekali analisa yg sangat kelihatan menakut-nakuti akan terjadi sesuatu yg bisa mencelakakan manusia akibat kegagalan sistem mengenali angka 00 sebagai singkatan dari angka tahun 2000. Padahal kalau dicermati semua itu lebih ke arah bisnis dan politik dagang. Dan kenyataannya tak ada sedikitpun kejadian yg dikhawatirkan, padahal dampak psikologis dan beban ekonomi yg harus ditanggung sebagai ongkos yg terasa amat mahal dan tidak sebanding. Memang GW ini faktanya ada dan tengah terjadi, namun telah banyak juga usaha yg dilakukan para ahli untuk mengantisipasinya dengan didukung perkembangan teknologi sehingga hasilnya lebih bernada positif dan optimis (tanpa harus menakuti-nakuti dan dimuati politik bisnis dan pemaksaan). Dari buku-buku seperti: 1. An End to Global Warming (oleh L.O. Williams), 2. Can we defuse The Global Warming Time Bomb?
Re: [iagi-net-l] Stop global warming !
Perubahan iklim telah terjadi sepanjang sejarah Bumi. Catatan2 geologi yang tersimpan dalam fosil dan batuan menunjukkan bahwa pada masa lalu Bumi pernah lebih hangat (hothouse) atau lebih dingin (icehouse) daripada sekarang. Hal tersebut disebabkan peristiwa2 katastrofik atau siklus2 alam. Saat ini, temperatur global rata-rata sedang meningkat, tetapi peningkatan ini tak tersebar secara merata ke seluruh permukaan Bumi, beberapa wilayah malahan menjadi lebih dingin. Beberapa faktor berkontribusi terhadap penghangatan saat ini. Sebagian besar ahli iklim sepakat bahwa sebagian fenomena ini disebabkan enhanced greenhouse effect, yang disebabkan lepasnya gas-gas tertentu ketika bahan bakar fosil batubara, minyak, dan gas alam dibakar. Saya percaya bahwa global warming saat ini disebabkan baik oleh alam (natural) maupun manusia (man made). Fluktuasi dalam orbit Bumi mengelilingi Matahari dan rotasi pada porosnya dicerminkan oleh perubahan-perubahan iklim di Bumi yang bersifat siklik. Milutin Milankovich, ahli matematika dan iklim berkebangsaan Serbia (1879-1958) menemukan kaitan tersebut. Ketika fluktuasi2 ini terjadi bersamaan, temperatur Bumi turun cukup signifikan sampai mampu mendatangkan zaman es. Jalur orbit Bumi bervariasi dari mulai hampir berbentuk lingkaran sampai sedikit elips dalam siklus sekitar 100.000 tahun, menyebabkan variasi dalam jarak Bumi-Matahari. Poros Bumi pun bervariasi kemiringannya dalam siklus sekitar 42.000 tahun, menyebabkan variasi luas permukaan Bumi yang terpapar kepada Matahari. Lalu, poros rotasi Bumi pun bergoyang dalam siklus 25.800 tahun, menyebabkan tibanya tanggal-tanggal solstices dan equinoxes bergerak terus. Periode2 variasi orbit dan gerak poros Bumi itu telah mempengaruhi perubahan iklim sepanjang zaman. Ini adalah penyebab alam perubahan iklim. Penyebab alam lain adalah sebagai kompensasi setelah Bumi berada dalam Little Ice Age pada abad ke-15 sampai pertengahan abad ke-19. Osilasi alam juga penyebab yang lain, North Atlantic Oscillation (NAO) misalnya, yaitu perubahan iklim karena variasi siklik dalam distribusi tekanan udara selama periode tertentu. NAO disebabkan perbedaan tekanan antara wilayah Azores yang tinggi dan Iceland yang rendah, para ahli iklim menyebutnya index NAO positif ketika tekanan di Azores jauh lebih tinggi daripada di Iceland. Kondisi ini akan menyebakan gerak massa udara yang cepat (jet stream) mengalir dengan kuat di atas Atlantik, menyebabkan musim dingin yang basah di Eropa dan musim dingin yang kering dan lebih hangat di Mediterania. NAO juga membawa aliran air hangat ke Arctic Basin, meleburkan es di beberapa tempat. NAO tak dapat diprediksikan, tetapi selalu terjadi setiap beberapa tahun. Osilasi alam lain penyebab perubahan iklim adalah El Nino yaitu pembalikan aliran normal Arus Ekuator Selatan di Pasifik yang menyebabkan perubahan drastis cuaca di sekitarnya dalam periode waktu dua-tujuh tahun. Tahun paling panas akhir2 ini, yaitu yang terjadi pada 1998, adalah akibat peristiwa El Nino yang kuat. Perubahan dalam solar output juga dapat mempengaruhi perubahan iklim. Sepanjang sejarah, periode aktivitas noda Matahari minimum biasanya terjadi bersamaan dengan periode dingin di Bumi. Periode paling dingin Little Ice Age abad ke-15 sampai pertengahan abad ke-19 terjadi bersamaan dengan periode low sunspot activity yang terkenal dengan istilah Maunder Minimum. Sebaliknya, ketika solar output meningkat, seperti pada tahun 1990-an, solar wind, semburan jet partikel2 Matahari meningkat. Solar wind ini akan membelokkan radiasi kosmik yang partikel2-nya bereaksi dengan molekul2 atmosfer memicu pembentukan awan. Meningkatnya solar output karena itu, akan mengurangi banyaknya awan. Dalam kondisi seperti ini sedikit saja sinar Matahari yang akan dipantulkan puncak-puncak awan kembali ke luar angkasa, kebanyakan mereka akan sampai ke permukaan Bumi dan memanaskan temperatur udara. Pemanasan pada tahun 1990-an menurut beberapa ilmuwan terjadi dengan cara tersebut. Pemanasan global juga jelas dipercepat datangnya oleh aktivitas manusia. Sejak awal 1800-an, tingkat CO2 di atmosfer telah meningkat hampir setengah asalnya, ini terutama disebabkan meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil. Peningkatan CO2 di atmosfer akan meningkatkan efek rumah kaca (greenhouse), membuat Bumi lebih cepat menghangat. Belakangan ini para ilmuwan cenderung lebih percaya bahwa global warming adalah man-made phenomenon daripada sebagai akibat natural climate change. Mungkin ini benar, terutama untuk peningkatan emisi karbon secara tajam yang terjadi sejak 1950-an. Bukan hanya karbon yang berupa gas2 rumah kaca, tetapi juga metana dan CFC. Meskipun pemicunya mungkin dominan man-made untuk kasus percepatan pemanasan global belakangan ini, efek globalnya sebenarnya sukar diprediksi sebab banyak sekali variabel yang terlibat. Juga, sistem dinamika Bumi, seperti
Re: [iagi-net-l] Fwd: [Geo_unpad] Re: Busur Magmatik Halmahera
Pak Ade, Terima kasih atas komentarnya. Section tomography dari Jan Spaakman dan Pak Sri Widyantoro kelihatannya menunjukkan bahwa yang terjadi adalah thrusting ke arah timur, forearc dari Sangihe menganjak forearc dari Halmahera. Mungkin benar juga bahwa gerak Philippine Sea Plate ke barat yang menyebabkan penganjakan ini, terutama di bagian utara, tetapi tidak berjalan untuk sepanjang collision zone sampai ke selatan sebab di selatan tetap terbuka (zipper-type collision). Yang selatan mungkin tetap sebagai akibat slab-pull dari sisi Sangihe dan Halmahera. Melihat dimensinya, saya pikir oceanic thrusting ini ini tak akan terjadi pengembangan ke oceanic magmatism sebab yang terlibat dalam thrusting sekarang adalah forearc accreted crust-nya, bukan oceanic crust hasil spreading dari tengah Laut Maluku. Arc magmatism oceanic crust yang masuk ke kedalaman lebih dari 100 km telah terjadi di dua sisi, baik di busur Sangihe maupun di busur Halmahera. Dalam paper saya itu, khusus collision sekitar Banda Sea termasuk Timor-Tanimbar dan Seram, saya membahas sejarah tektonik Banda Sea yang kompleks, dan agar penilaiannya berimbang saya menggunakan publikasi2 dari semua schools of thought yang ada yang pernah membahas sejarah Banda Sea : Jepang (Kaneko et al. 2007 - termasuk yang Pak Ade tulis di bawah), Prancis (Honthaas, Rehault, Maury, Belllon, Malod, Villeneuve, dkk.), dan Amerika (Ron Harris). Karena setiap pandangan mereka berbeda, sulit mengkompilasinya. Papernya nanti saya kirimkan via ja-pri. salam, awang Ade Kadarusman [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Awang, Pulau di tengah2 Maluku Sea plate (pulau Mayu?), adalah bukti dari intra oceanic thrusting, dulunya adalah MOR Maluku Sea plate yang membentuk double subduction, kemudian MOR tsb terhenti memproduksi oceanic crust ke arah timur dan barat, karena oceanic crust di arah timur berbalik arah gayanya karena gaya dari Philiphine Sea plate. Bukti dari MOR tsb bisa dilihat dari seismic tomography Pak Sri Widiantoro. Intra oceanic thrusting ini cikal bakal dari island arc kalau salah satu oceanic slab terus menunjam kebawah terhadap oceanic chust yang lainnya, dan jika mencapai kedalaman sekitar 100km slab tsb akan melting menciptakan arc magmatism. Boleh saya dikirimi paper Pak Awang tsb, walaupun beberapa statement yang disampaikan oleh paper tsb tidak sependapat dengan apa yang saya ketahui berdasarkan data-data yang saya punya yang berbeda dengan pendapat paper sebelumnya. just FYI, tahun ini tiga paper saya terbit di jurnal internasional, dua old study as co-author dan yang di Karang sambung is a new fresh data. Yang berminat silahkan kontak ke Japri. Masih ada dua lagi yang belum kelar, satu paper masih tertahan di Editor Jurnal karena dianggap tidak mengikuti saran dari reviewer (Ron Harris dan Robert Hall) untuk revisi. Dan satu lagi masih diselesaikan, sudah dikejar-kejar oleh Theo van Leeuwen, lanjutan dari paper yg publish di Jurnal asian Earth Sciences thn 2006 (malino met complex N Sulawesi), Judul paper tsb: Multiple generations of forearc mafic.ultramafic rocks in theTimor.Tanimbar ophiolite, eastern Indonesia. Akira Ishikawa, Yoshiyuki Kaneko, Ade Kadarusman , Tsutomu Ota, Gondwana Research 11 (2007) 200-217. On-going orogeny in the outer-arc of the TimorTanimbar region, eastern Indonesia. Yoshiyuki Kaneko, Shigenori Maruyama, Ade Kadarusman , Tsutomu Ota, et al, Gondwana Research 11 (2007) 218233 P-T Evolution of Eclogites and Blueschists from the Luk Ulo Complex of Central Java, Indonesia, Ade Kadarusman et al, International Geology Review, Volume 49, Number 4, April 2007, pp. 329-356. Salam dari Sorowako Ade Kadarusman just jumping to the other side of coin Awang Satyana wrote: Barangkali ada gunanya. salam, awang Awang Satyana wrote: To: bagus priyanto , Geo Unpad From: Awang Satyana Date: Tue, 4 Dec 2007 22:29:23 -0800 (PST) Subject: [Geo_unpad] Re: Busur Magmatik Halmahera Bagus dan Handito, Makalah saya dan kawan2 (Satyana et al., 2007) yang baru dipublikasi di pertemuan gabungan HAGI-IAGI-IATMI di Bali (14 Nov. 2007) atau wawancara wartawan Tempo dengan saya seputar gempa dan volkanisme di Halmahera (Majalah tempo edisi September 2007) memuat hal-hal yang ditanyakan. Busur magmatik Halmahera tetap dikontrol oleh penunjaman kerak samudera Laut Maluku yang menunjam ke timur di bawah Halmahera dan menghasilkan busur gunungapi hasil penunjaman kerak samudera (subduction related-island arc volcanism), misalnya gunungapi2 Gamalama dan Gamkonora. Uniknya, kerak samudera Laut Maluku pun menunjam ke barat ke bawah busur Sangihe dan Sulawesi Utara, di sini melahirkan gunungapi2 seperti Soputan dan Lokon. Keunikan lain adalah bahwa penunjaman ke dua arah ini telah mendekatkan prisma akresi dan cekungan depan busur di sistem busur Halmahera dan Sangihe. Lalu, pada Pliosen kedua sistem prisma akresi dan cekungan depan busur ini berbenturan
Re: [iagi-net-l] Stop global warming !
Sepakat dengan Mas Vick, pemanasan global memang terjadi secara alami... Data inti bor Es di Antartika, data temperatur permukaan dan data rekaman temperatur bawah permukaan juga mendukung fenomena ini. Hanya kalau mengacu pada data rekaman temperatur bawah permukaan global, kenaikan ini hanya berkisar 0.7 celcius/100 tahun. Sedangkan data-data di kota besar dunia menunjukkan kenaikan yang lebih besar dari 1 celcius/100 tahun. Inilah yang disebut fenomena pemanasan akibat aktifitas manusia (heat island effect) dan hal ini yang dikampanyekan di Bali kemarin, untuk terus dikurangi besaran pertambahannya. Dampaknya? cukup banyak yang telah ditulis di berbagai media. Apakah penyakit-penyakit baru di daerah tropis seperti flu burung dan chikungya juga termasuk dalam fenomena ini? Ini mungkin para ahli bakteriologi dan virulogi yang bisa menjawab. Yang perlu kita cermati adalah dampaknya terhadap bawah permukaan : 1. Menghangatnya suhu tanah akan mengakibatkan peningkatan pertumbuhan bakteriologis di tanah dan airtanah yang pada akhirnya akan merubah kualitas tanah, airtanah dan ekosistem? 2. Dampak pemanasan permukaan akan merubah pola aliran airtanah lokal dan regional? 3. (mohon ditambahkan jika ada yang kurang) Dari sejarah geologi kita tahu bahwa bumi ini dinamis dan akan selalu berubah. Mengutip kalimat pak Kusuma waktu kuliah dulu: `beradaptasi atau musnah`. Salam, Fajar (1441) - Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.
[iagi-net-l] Paper Pak Ade Kadarusman
Pak Ade ysh. Mohon saya bisa dikirimi paper-paper tersebut secara pribadi, mengingat kita pernah sama-sama di lapangan untuk mengambil data-datanya di tahun 1995/1996 lalu. Salam, Eddy Sucipta GL-ITB === ...deleted.. just FYI, tahun ini tiga paper saya terbit di jurnal internasional, dua old study as co-author dan yang di Karang sambung is a new fresh data. Yang berminat silahkan kontak ke Japri. Masih ada dua lagi yang belum kelar, satu paper masih tertahan di Editor Jurnal karena dianggap tidak mengikuti saran dari reviewer (Ron Harris dan Robert Hall) untuk revisi. Dan satu lagi masih diselesaikan, sudah dikejar-kejar oleh Theo van Leeuwen, lanjutan dari paper yg publish di Jurnal asian Earth Sciences thn 2006 (malino met complex N Sulawesi), Judul paper tsb: Multiple generations of forearc mafic.ultramafic rocks in theTimor.Tanimbar ophiolite, eastern Indonesia. Akira Ishikawa, Yoshiyuki Kaneko, Ade Kadarusman , Tsutomu Ota, Gondwana Research 11 (2007) 200-217. On-going orogeny in the outer-arc of the TimorTanimbar region, eastern Indonesia. Yoshiyuki Kaneko, Shigenori Maruyama, Ade Kadarusman , Tsutomu Ota, et al, Gondwana Research 11 (2007) 218233 P-T Evolution of Eclogites and Blueschists from the Luk Ulo Complex of Central Java, Indonesia, Ade Kadarusman et al, International Geology Review, Volume 49, Number 4, April 2007, pp. 329-356. Salam dari Sorowako Ade Kadarusman just jumping to the other side of coin JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Stop global warming !
Kalau mau ikut menikmati penyebab (manusia atau alam) GW (Global warming, bukannya George Walker) dalam bentuk fiksi, silahkan baca novel terbarunya Michael Crichton dengan judul State of Fear. Kita semua tahu Michael Crichton adalah novelis pengarang banyak best seller antara lain Jurassic Park, Lost Word sampai Disclosure yang difilemkan dengan agak glek glek nyem-nyem.. Cheers Oki Fajar Lubis [EMAIL PROTECTED] wrote: Sepakat dengan Mas Vick, pemanasan global memang terjadi secara alami... Data inti bor Es di Antartika, data temperatur permukaan dan data rekaman temperatur bawah permukaan juga mendukung fenomena ini. Hanya kalau mengacu pada data rekaman temperatur bawah permukaan global, kenaikan ini hanya berkisar 0.7 celcius/100 tahun. Sedangkan data-data di kota besar dunia menunjukkan kenaikan yang lebih besar dari 1 celcius/100 tahun. Inilah yang disebut fenomena pemanasan akibat aktifitas manusia (heat island effect) dan hal ini yang dikampanyekan di Bali kemarin, untuk terus dikurangi besaran pertambahannya. Dampaknya? cukup banyak yang telah ditulis di berbagai media. Apakah penyakit-penyakit baru di daerah tropis seperti flu burung dan chikungya juga termasuk dalam fenomena ini? Ini mungkin para ahli bakteriologi dan virulogi yang bisa menjawab. Yang perlu kita cermati adalah dampaknya terhadap bawah permukaan : 1. Menghangatnya suhu tanah akan mengakibatkan peningkatan pertumbuhan bakteriologis di tanah dan airtanah yang pada akhirnya akan merubah kualitas tanah, airtanah dan ekosistem? 2. Dampak pemanasan permukaan akan merubah pola aliran airtanah lokal dan regional? 3. (mohon ditambahkan jika ada yang kurang) Dari sejarah geologi kita tahu bahwa bumi ini dinamis dan akan selalu berubah. Mengutip kalimat pak Kusuma waktu kuliah dulu: `beradaptasi atau musnah`. Salam, Fajar (1441) - Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. - Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.
Re: [iagi-net-l] Stop global warming !
Pak Yosef Khairil Amin,.salam hormat saya dan salam kenal,. Saya sangat...sangat...setuju sekali dengan pernyataan yg bapak kutipkan...boleh dong saya dikirimi lewat jalur pribadi ttg koleksi buku2 ttg global warnming atau softcopy/digital file nya ? Kata kunci dari hal ini adalah : KESERAKAHAN dan KENTALNYA NUANSA POLITIS, BISNIS. ...akar masalah yang sebenarnya yaitu* keserakahan negara-negara* maju dalam mengkonsumsi barang dan jasa.. Memang isu Global Warming (GW) ini lebih kental nuansa bisnis/ekonomi dan politis pemaksaan negara-2 maju terhadap negara-2 berkembang, dengan dalih menyelamatkan bumi. Film2/penelitian ilmiah ttg global warming atau pemanasan global yg merupakan suatu hal yg alami dimana segala usaha apapun yg dilakukan manusia tidak akan bisa menyetopnya sama seperti gejala2 alam lainnya dan tindakan2 utk mengantisipasinya apa mungkin tidak tersosialisasi dgn baik sampai ke kepala para decision maker yg sarat nuansa politis dan bisnis?!? Nah pertanyaannya sampai dimana hasil dari suatu penelitian ilmiah yg memakan waktu yg sangat lama dan mantab, universal, humanis dan kredible menjadi barometer dari setiap kebijakan politis dan bisnis..? mengalahkan rasa ego dan kesombongan manusia bukan malah sebaliknya...?!? Kata2 stop global warming..sama seperti stop globaldeathkayaknya cuma istilah wartawan yg bombastis spy korannya laku atau memancing orang2 kritis spt kang RDP , kang ADB dll utk menyikapi hal iniwong nantinya smua yg bernyawa akan mati koqhanya mungkin proses kematian/pemanasan global ini berapa persenkah akibat ulah manusia? Mungkin saya harus tanya ke mbah Maryanto dulu ...untuk bisa menjawabnyahehecanda lho Mas .!?maaf ya pak YKA..agar menghemat bandwith saya kutip sedikit saja. Salam, Agus Irianto --- Yosef Khairil Amin [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya setuju dengan artikel dari csforum.net di bawah, juga contoh-contoh kecil yang bisa kita lakukan dalam keseharian. Saya kutipkan potongan dari artikel tadi: ==awal kutipan== ...akar masalah yang sebenarnya yaitu* keserakahan negara-negara* maju dalam mengkonsumsi barang dan jasa. Para delegasi harus menuntut negara maju untuk mengurangi emisinya secara significant, ujarnya. Krisis akibat perubahan iklim yang melanda negara-negara di dunia, lanjut Torry, telah dijadikan pembenaran bagi munculnya proyek-proyek utang baru. Ini jelas *bukan untuk menyelamatkan bumi*, tegasnya. Skenarionya ya lewat perdagangan karbon, perundingan bilateral dan mekanisme pembiayaan yang didasarkan oleh *utang dengan* *mengatasnamakan isu perubahan iklim*, jelasnya. ==akhir kutipan== Never miss a thing. Make Yahoo your home page. http://www.yahoo.com/r/hs JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Global Warming : Man-Made or Natural ?
Perubahan iklim telah terjadi sepanjang sejarah Bumi. Catatan2 geologi yang tersimpan dalam fosil dan batuan menunjukkan bahwa pada masa lalu Bumi pernah lebih hangat (hothouse) atau lebih dingin (icehouse) daripada sekarang. Hal tersebut disebabkan peristiwa2 katastrofik atau siklus2 alam. Saat ini, temperatur global rata-rata sedang meningkat, tetapi peningkatan ini tak tersebar secara merata ke seluruh permukaan Bumi, beberapa wilayah malahan menjadi lebih dingin. Beberapa faktor berkontribusi terhadap penghangatan saat ini. Sebagian besar ahli iklim sepakat bahwa sebagian fenomena ini disebabkan enhanced greenhouse effect, yang disebabkan lepasnya gas-gas tertentu ketika bahan bakar fosil -batubara, minyak, dan gas alam - dibakar. Saya percaya bahwa global warming saat ini disebabkan baik oleh alam (natural) maupun manusia (man made). Fluktuasi dalam orbit Bumi mengelilingi Matahari dan rotasi pada porosnya dicerminkan oleh perubahan-perubahan iklim di Bumi yang bersifat siklik. Milutin Milankovich, ahli matematika dan iklim berkebangsaan Serbia (1879-1958) menemukan kaitan tersebut. Ketika fluktuasi2 ini terjadi bersamaan, temperatur Bumi turun cukup signifikan sampai mampu mendatangkan zaman es. Jalur orbit Bumi bervariasi dari mulai hampir berbentuk lingkaran sampai sedikit elips dalam siklus sekitar 100.000 tahun, menyebabkan variasi dalam jarak Bumi-Matahari. Poros Bumi pun bervariasi kemiringannya dalam siklus sekitar 42.000 tahun, menyebabkan variasi luas permukaan Bumi yang terpapar kepada Matahari. Lalu, poros rotasi Bumi pun bergoyang dalam siklus 25.800 tahun, menyebabkan tibanya tanggal-tanggal solstices dan equinoxes bergerak terus. Periode2 variasi orbit dan gerak poros Bumi itu telah mempengaruhi perubahan iklim sepanjang zaman. Ini adalah penyebab alam perubahan iklim. Penyebab alam lain adalah sebagai kompensasi setelah Bumi berada dalam Little Ice Age pada abad ke-15 sampai pertengahan abad ke-19. Osilasi alam juga penyebab yang lain, North Atlantic Oscillation (NAO) misalnya, yaitu perubahan iklim karena variasi siklik dalam distribusi tekanan udara selama periode tertentu. NAO disebabkan perbedaan tekanan antara wilayah Azores yang tinggi dan Iceland yang rendah, para ahli iklim menyebutnya index NAO positif ketika tekanan di Azores jauh lebih tinggi daripada di Iceland. Kondisi ini akan menyebakan gerak massa udara yang cepat (jet stream) mengalir dengan kuat di atas Atlantik, menyebabkan musim dingin yang basah di Eropa dan musim dingin yang kering dan lebih hangat di Mediterania. NAO juga membawa aliran air hangat ke Arctic Basin, meleburkan es di beberapa tempat. NAO tak dapat diprediksikan, tetapi selalu terjadi setiap beberapa tahun. Osilasi alam lain penyebab perubahan iklim adalah El Nino yaitu pembalikan aliran normal Arus Ekuator Selatan di Pasifik yang menyebabkan perubahan drastis cuaca di sekitarnya dalam periode waktu dua-tujuh tahun. Tahun paling panas akhir2 ini, yaitu yang terjadi pada 1998, adalah akibat peristiwa El Nino yang kuat. Perubahan dalam solar output juga dapat mempengaruhi perubahan iklim. Sepanjang sejarah, periode aktivitas noda Matahari minimum biasanya terjadi bersamaan dengan periode dingin di Bumi. Periode paling dingin Little Ice Age abad ke-15 sampai pertengahan abad ke-19 terjadi bersamaan dengan periode low sunspot activity yang terkenal dengan istilah Maunder Minimum. Sebaliknya, ketika solar output meningkat, seperti pada tahun 1990-an, solar wind, semburan jet partikel2 Matahari meningkat. Solar wind ini akan membelokkan radiasi kosmik yang partikel2-nya bereaksi dengan molekul2 atmosfer memicu pembentukan awan. Meningkatnya solar output karena itu, akan mengurangi banyaknya awan. Dalam kondisi seperti ini sedikit saja sinar Matahari yang akan dipantulkan puncak-puncak awan kembali ke luar angkasa, kebanyakan mereka akan sampai ke permukaan Bumi dan memanaskan temperatur udara. Pemanasan pada tahun 1990-an menurut beberapa ilmuwan terjadi dengan cara tersebut. Pemanasan global juga jelas dipercepat datangnya oleh aktivitas manusia. Sejak awal 1800-an, tingkat CO2 di atmosfer telah meningkat hampir setengah asalnya, ini terutama disebabkan meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil. Peningkatan CO2 di atmosfer akan meningkatkan efek rumah kaca (greenhouse), membuat Bumi lebih cepat menghangat. Belakangan ini para ilmuwan cenderung lebih percaya bahwa global warming adalah man-made phenomenon daripada sebagai akibat natural climate change. Mungkin ini benar, terutama untuk peningkatan emisi karbon secara tajam yang terjadi sejak 1950-an. Bukan hanya karbon yang berupa gas2 rumah kaca, tetapi juga metana dan CFC. Meskipun pemicunya mungkin dominan man-made untuk kasus percepatan pemanasan global belakangan ini, efek globalnya sebenarnya sukar diprediksi sebab banyak sekali variabel yang terlibat. Juga, sistem dinamika Bumi, seperti variabilitas atmosferik dan perubahan dalam
Re: [iagi-net-l] Global Warming : Man-Made or Natural ?
Pak Awang punya angkanya nggak ? Berapa jumlah CO2 yg dihasilkan alam dan brapa yg dihasilkan pembakaran. Mungkin siklus carbon dapat menghitung severapa persen jumlah yg dihasilkan pembakaran minyak serta batubara Setahu saya gas methan menyababkan dampak greenhouse hingga empat kali dibanding co2. Rdp On 12/17/07, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Perubahan iklim telah terjadi sepanjang sejarah Bumi. Catatan2 geologi yang tersimpan dalam fosil dan batuan menunjukkan bahwa pada masa lalu Bumi pernah lebih hangat (hothouse) atau lebih dingin (icehouse) daripada sekarang. Hal tersebut disebabkan peristiwa2 katastrofik atau siklus2 alam. Saat ini, temperatur global rata-rata sedang meningkat, tetapi peningkatan ini tak tersebar secara merata ke seluruh permukaan Bumi, beberapa wilayah malahan menjadi lebih dingin. Beberapa faktor berkontribusi terhadap penghangatan saat ini. Sebagian besar ahli iklim sepakat bahwa sebagian fenomena ini disebabkan enhanced greenhouse effect, yang disebabkan lepasnya gas-gas tertentu ketika bahan bakar fosil -batubara, minyak, dan gas alam - dibakar. Saya percaya bahwa global warming saat ini disebabkan baik oleh alam (natural) maupun manusia (man made). Fluktuasi dalam orbit Bumi mengelilingi Matahari dan rotasi pada porosnya dicerminkan oleh perubahan-perubahan iklim di Bumi yang bersifat siklik. Milutin Milankovich, ahli matematika dan iklim berkebangsaan Serbia (1879-1958) menemukan kaitan tersebut. Ketika fluktuasi2 ini terjadi bersamaan, temperatur Bumi turun cukup signifikan sampai mampu mendatangkan zaman es. Jalur orbit Bumi bervariasi dari mulai hampir berbentuk lingkaran sampai sedikit elips dalam siklus sekitar 100.000 tahun, menyebabkan variasi dalam jarak Bumi-Matahari. Poros Bumi pun bervariasi kemiringannya dalam siklus sekitar 42.000 tahun, menyebabkan variasi luas permukaan Bumi yang terpapar kepada Matahari. Lalu, poros rotasi Bumi pun bergoyang dalam siklus 25.800 tahun, menyebabkan tibanya tanggal-tanggal solstices dan equinoxes bergerak terus. Periode2 variasi orbit dan gerak poros Bumi itu telah mempengaruhi perubahan iklim sepanjang zaman. Ini adalah penyebab alam perubahan iklim. Penyebab alam lain adalah sebagai kompensasi setelah Bumi berada dalam Little Ice Age pada abad ke-15 sampai pertengahan abad ke-19. Osilasi alam juga penyebab yang lain, North Atlantic Oscillation (NAO) misalnya, yaitu perubahan iklim karena variasi siklik dalam distribusi tekanan udara selama periode tertentu. NAO disebabkan perbedaan tekanan antara wilayah Azores yang tinggi dan Iceland yang rendah, para ahli iklim menyebutnya index NAO positif ketika tekanan di Azores jauh lebih tinggi daripada di Iceland. Kondisi ini akan menyebakan gerak massa udara yang cepat (jet stream) mengalir dengan kuat di atas Atlantik, menyebabkan musim dingin yang basah di Eropa dan musim dingin yang kering dan lebih hangat di Mediterania. NAO juga membawa aliran air hangat ke Arctic Basin, meleburkan es di beberapa tempat. NAO tak dapat diprediksikan, tetapi selalu terjadi setiap beberapa tahun. Osilasi alam lain penyebab perubahan iklim adalah El Nino yaitu pembalikan aliran normal Arus Ekuator Selatan di Pasifik yang menyebabkan perubahan drastis cuaca di sekitarnya dalam periode waktu dua-tujuh tahun. Tahun paling panas akhir2 ini, yaitu yang terjadi pada 1998, adalah akibat peristiwa El Nino yang kuat. Perubahan dalam solar output juga dapat mempengaruhi perubahan iklim. Sepanjang sejarah, periode aktivitas noda Matahari minimum biasanya terjadi bersamaan dengan periode dingin di Bumi. Periode paling dingin Little Ice Age abad ke-15 sampai pertengahan abad ke-19 terjadi bersamaan dengan periode low sunspot activity yang terkenal dengan istilah Maunder Minimum. Sebaliknya, ketika solar output meningkat, seperti pada tahun 1990-an, solar wind, semburan jet partikel2 Matahari meningkat. Solar wind ini akan membelokkan radiasi kosmik yang partikel2-nya bereaksi dengan molekul2 atmosfer memicu pembentukan awan. Meningkatnya solar output karena itu, akan mengurangi banyaknya awan. Dalam kondisi seperti ini sedikit saja sinar Matahari yang akan dipantulkan puncak-puncak awan kembali ke luar angkasa, kebanyakan mereka akan sampai ke permukaan Bumi dan memanaskan temperatur udara. Pemanasan pada tahun 1990-an menurut beberapa ilmuwan terjadi dengan cara tersebut. Pemanasan global juga jelas dipercepat datangnya oleh aktivitas manusia. Sejak awal 1800-an, tingkat CO2 di atmosfer telah meningkat hampir setengah asalnya, ini terutama disebabkan meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil. Peningkatan CO2 di atmosfer akan meningkatkan efek rumah kaca (greenhouse), membuat Bumi lebih cepat menghangat. Belakangan ini para ilmuwan cenderung lebih percaya bahwa global warming adalah man-made phenomenon daripada sebagai akibat natural climate change. Mungkin ini benar, terutama untuk peningkatan emisi karbon secara tajam
Re: [iagi-net-l] Global Warming : Man-Made or Natural ?
Pak Rovicky, Nanti saya cari lebih jauh, atau dari rekan2 lain silakan bila ada. salam, awang Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Awang punya angkanya nggak ? Berapa jumlah CO2 yg dihasilkan alam dan brapa yg dihasilkan pembakaran. Mungkin siklus carbon dapat menghitung severapa persen jumlah yg dihasilkan pembakaran minyak serta batubara Setahu saya gas methan menyababkan dampak greenhouse hingga empat kali dibanding co2. Rdp On 12/17/07, Awang Harun Satyana wrote: Perubahan iklim telah terjadi sepanjang sejarah Bumi. Catatan2 geologi yang tersimpan dalam fosil dan batuan menunjukkan bahwa pada masa lalu Bumi pernah lebih hangat (hothouse) atau lebih dingin (icehouse) daripada sekarang. Hal tersebut disebabkan peristiwa2 katastrofik atau siklus2 alam. Saat ini, temperatur global rata-rata sedang meningkat, tetapi peningkatan ini tak tersebar secara merata ke seluruh permukaan Bumi, beberapa wilayah malahan menjadi lebih dingin. Beberapa faktor berkontribusi terhadap penghangatan saat ini. Sebagian besar ahli iklim sepakat bahwa sebagian fenomena ini disebabkan enhanced greenhouse effect, yang disebabkan lepasnya gas-gas tertentu ketika bahan bakar fosil -batubara, minyak, dan gas alam - dibakar. Saya percaya bahwa global warming saat ini disebabkan baik oleh alam (natural) maupun manusia (man made). Fluktuasi dalam orbit Bumi mengelilingi Matahari dan rotasi pada porosnya dicerminkan oleh perubahan-perubahan iklim di Bumi yang bersifat siklik. Milutin Milankovich, ahli matematika dan iklim berkebangsaan Serbia (1879-1958) menemukan kaitan tersebut. Ketika fluktuasi2 ini terjadi bersamaan, temperatur Bumi turun cukup signifikan sampai mampu mendatangkan zaman es. Jalur orbit Bumi bervariasi dari mulai hampir berbentuk lingkaran sampai sedikit elips dalam siklus sekitar 100.000 tahun, menyebabkan variasi dalam jarak Bumi-Matahari. Poros Bumi pun bervariasi kemiringannya dalam siklus sekitar 42.000 tahun, menyebabkan variasi luas permukaan Bumi yang terpapar kepada Matahari. Lalu, poros rotasi Bumi pun bergoyang dalam siklus 25.800 tahun, menyebabkan tibanya tanggal-tanggal solstices dan equinoxes bergerak terus. Periode2 variasi orbit dan gerak poros Bumi itu telah mempengaruhi perubahan iklim sepanjang zaman. Ini adalah penyebab alam perubahan iklim. Penyebab alam lain adalah sebagai kompensasi setelah Bumi berada dalam Little Ice Age pada abad ke-15 sampai pertengahan abad ke-19. Osilasi alam juga penyebab yang lain, North Atlantic Oscillation (NAO) misalnya, yaitu perubahan iklim karena variasi siklik dalam distribusi tekanan udara selama periode tertentu. NAO disebabkan perbedaan tekanan antara wilayah Azores yang tinggi dan Iceland yang rendah, para ahli iklim menyebutnya index NAO positif ketika tekanan di Azores jauh lebih tinggi daripada di Iceland. Kondisi ini akan menyebakan gerak massa udara yang cepat (jet stream) mengalir dengan kuat di atas Atlantik, menyebabkan musim dingin yang basah di Eropa dan musim dingin yang kering dan lebih hangat di Mediterania. NAO juga membawa aliran air hangat ke Arctic Basin, meleburkan es di beberapa tempat. NAO tak dapat diprediksikan, tetapi selalu terjadi setiap beberapa tahun. Osilasi alam lain penyebab perubahan iklim adalah El Nino yaitu pembalikan aliran normal Arus Ekuator Selatan di Pasifik yang menyebabkan perubahan drastis cuaca di sekitarnya dalam periode waktu dua-tujuh tahun. Tahun paling panas akhir2 ini, yaitu yang terjadi pada 1998, adalah akibat peristiwa El Nino yang kuat. Perubahan dalam solar output juga dapat mempengaruhi perubahan iklim. Sepanjang sejarah, periode aktivitas noda Matahari minimum biasanya terjadi bersamaan dengan periode dingin di Bumi. Periode paling dingin Little Ice Age abad ke-15 sampai pertengahan abad ke-19 terjadi bersamaan dengan periode low sunspot activity yang terkenal dengan istilah Maunder Minimum. Sebaliknya, ketika solar output meningkat, seperti pada tahun 1990-an, solar wind, semburan jet partikel2 Matahari meningkat. Solar wind ini akan membelokkan radiasi kosmik yang partikel2-nya bereaksi dengan molekul2 atmosfer memicu pembentukan awan. Meningkatnya solar output karena itu, akan mengurangi banyaknya awan. Dalam kondisi seperti ini sedikit saja sinar Matahari yang akan dipantulkan puncak-puncak awan kembali ke luar angkasa, kebanyakan mereka akan sampai ke permukaan Bumi dan memanaskan temperatur udara. Pemanasan pada tahun 1990-an menurut beberapa ilmuwan terjadi dengan cara tersebut. Pemanasan global juga jelas dipercepat datangnya oleh aktivitas manusia. Sejak awal 1800-an, tingkat CO2 di atmosfer telah meningkat hampir setengah asalnya, ini terutama disebabkan meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil. Peningkatan CO2 di atmosfer akan meningkatkan efek rumah kaca (greenhouse), membuat Bumi lebih cepat menghangat. Belakangan ini para ilmuwan cenderung lebih percaya bahwa global warming adalah
Re: [iagi-net-l] Global Warming : Man-Made or Natural ?
Vick, Soal angka, tergantung bicara sama siapa mungkin ya..? BTW, link artikel discover magazine di bawah memuat interpiu dengan salah satu scientist 'mbalelo' yang menyatakan bahwa global warming (mungkin lebih tepatnya universal atau at least solar system warming) lebih dipengaruhi oleh 'solar wind' ketimbang emisi CO2 baik man made maupun natural (photosynthetis, volcanic activity etc) Cheers Oki http://discovermagazine.com/2007/jul/the-discover-interview-henrik-svensmark/?searchterm=global%20warming%20sun Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Awang punya angkanya nggak ? Berapa jumlah CO2 yg dihasilkan alam dan brapa yg dihasilkan pembakaran. Mungkin siklus carbon dapat menghitung severapa persen jumlah yg dihasilkan pembakaran minyak serta batubara Setahu saya gas methan menyababkan dampak greenhouse hingga empat kali dibanding co2. Rdp - Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.
Re: [iagi-net-l] Stop global warming !
Iya betul, buku novel terbitan th. 2004 ini memang layak disimak. Meskipun novel berjenis techno-thriller ini murni fiksi tapi tetap mengambil data-data ilmiah dari www.*giss*.*nasa*.*gov*, seperti Global Temperature vs CO2 1940-1970, Global Temperature 1880-2003, US Temperature 1880-2000, juga beberapa citra satelit yg memperlihatkan alirah glasier, dan banyak grafik yg bersumber dari USHCN (United States Historical Climatology Network). Dengan gaya tutur berupa percakapan singkat diantara pelakonnya, membuat novel ini enak dibaca. Lulus dari SMA (thn 1960) dengan menyandang gelar bintang bola basket ia meneruskan kuliah di departemen Antropologi (lulus dgn summa cum laude dari Harvard University, thn 1964), kemudian melanjutkan ke Harvard School of Medicine. Untuk membiayai kuliahnya inilah Crichton menulis beberapa novel berjenis Spy Thriller. Tahun 1968 salahsatu novelnya (*A Case of Need)*memenangkan penghargaan Mystery Writers of America's Edgar Allan Poe. Untuk jasanya yang dianggap ikut mempopulerkan ilmu paleontologi ke masyarakat awam (salah satunya lewat novel Jurassic Park dan *The Lost World *), pada tahun 2000 namanya diabadikan sebagai nama jenis dinosaurus yg diketemukan fosilnya di China selatan: Crichton's Ankylosaur. Tentang penghargaan inn Crichton berkata: For a person like me, this is much better than an Academy Award. YKA On Dec 17, 2007 11:30 AM, oki musakti [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau mau ikut menikmati penyebab (manusia atau alam) GW (Global warming, bukannya George Walker) dalam bentuk fiksi, silahkan baca novel terbarunya Michael Crichton dengan judul State of Fear. Kita semua tahu Michael Crichton adalah novelis pengarang banyak best seller antara lain Jurassic Park, Lost Word sampai Disclosure yang difilemkan dengan agak glek glek nyem-nyem.. Cheers Oki