Re: [iagi-net-l] Fwd: [Geo_unpad] Re: Busur Magmatik Halmahera

2007-12-16 Terurut Topik Ade Kadarusman
Pak Awang,
   
  Pulau di tengah2 Maluku Sea plate (pulau Mayu?), adalah bukti dari intra 
oceanic thrusting, dulunya adalah MOR Maluku Sea plate yang membentuk double 
subduction, kemudian MOR tsb terhenti memproduksi oceanic crust ke arah timur 
dan barat, karena oceanic crust di arah timur berbalik arah gayanya karena gaya 
dari Philiphine Sea plate. Bukti dari MOR tsb bisa dilihat dari seismic 
tomography Pak Sri Widiantoro.
   
  Intra oceanic thrusting ini cikal bakal dari island arc kalau salah satu 
oceanic slab terus menunjam kebawah terhadap oceanic chust yang lainnya, dan 
jika mencapai kedalaman sekitar 100km slab tsb akan melting menciptakan arc 
magmatism.
   
  Boleh saya dikirimi paper Pak Awang tsb, walaupun beberapa statement yang 
disampaikan oleh paper tsb tidak sependapat dengan apa yang saya ketahui 
berdasarkan data-data yang saya punya yang berbeda dengan pendapat paper 
sebelumnya.
   
  just FYI, tahun ini tiga paper saya terbit di jurnal internasional, dua old 
study as co-author dan yang di Karang sambung is a new fresh data. Yang 
berminat silahkan kontak ke Japri.
   
  Masih ada dua lagi yang belum kelar, satu paper masih tertahan di Editor 
Jurnal karena dianggap tidak mengikuti saran dari reviewer (Ron Harris dan 
Robert Hall) untuk revisi.
  Dan satu lagi masih diselesaikan, sudah dikejar-kejar oleh Theo van Leeuwen, 
lanjutan dari paper yg publish di Jurnal asian Earth Sciences thn 2006 (malino 
met complex N Sulawesi),
   
  Judul paper tsb:
   
  Multiple generations of forearc mafic.ultramafic rocks in theTimor.Tanimbar 
ophiolite, eastern Indonesia.  Akira Ishikawa, Yoshiyuki Kaneko, Ade Kadarusman 
, Tsutomu Ota, Gondwana Research 11 (2007) 200-217.
   
  On-going orogeny in the outer-arc of the Timor–Tanimbar region, eastern 
Indonesia. Yoshiyuki Kaneko, Shigenori Maruyama, Ade Kadarusman , Tsutomu Ota, 
et al, Gondwana Research 11 (2007) 218–233
   
  P-T Evolution of Eclogites and Blueschists from the Luk Ulo Complex of 
Central Java, Indonesia, Ade Kadarusman et al, International Geology Review, 
Volume 49, Number 4, April 2007, pp. 329-356. 
   
  Salam dari Sorowako
  Ade Kadarusman
  just jumping to the other side of coin

Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Barangkali ada gunanya.

salam,
awang

Awang Satyana wrote:
To: bagus priyanto 
,
Geo Unpad 
From: Awang Satyana 
Date: Tue, 4 Dec 2007 22:29:23 -0800 (PST)
Subject: [Geo_unpad] Re: Busur Magmatik Halmahera

Bagus dan Handito,

Makalah saya dan kawan2 (Satyana et al., 2007) yang baru dipublikasi di 
pertemuan gabungan HAGI-IAGI-IATMI di Bali (14 Nov. 2007) atau wawancara 
wartawan Tempo dengan saya seputar gempa dan volkanisme di Halmahera (Majalah 
tempo edisi September 2007) memuat hal-hal yang ditanyakan.

Busur magmatik Halmahera tetap dikontrol oleh penunjaman kerak samudera Laut 
Maluku yang menunjam ke timur di bawah Halmahera dan menghasilkan busur 
gunungapi hasil penunjaman kerak samudera (subduction related-island arc 
volcanism), misalnya gunungapi2 Gamalama dan Gamkonora. Uniknya, kerak samudera 
Laut Maluku pun menunjam ke barat ke bawah busur Sangihe dan Sulawesi Utara, di 
sini melahirkan gunungapi2 seperti Soputan dan Lokon. Keunikan lain adalah 
bahwa penunjaman ke dua arah ini telah mendekatkan prisma akresi dan cekungan 
depan busur di sistem busur Halmahera dan Sangihe. Lalu, pada Pliosen kedua 
sistem prisma akresi dan cekungan depan busur ini berbenturan mengangkat suatu 
tinggian di tengah2 Laut Maluku yang kita kenal sebagai Punggungan Talaud dan 
Mayu. Pulau2 Talaud dan Mayu dibentuk oleh melange atau prisma akresi tersebut. 
Keunikan lain adalah bahwa model benturan sistem Halmahera dan Sangihe ini 
adalah menutup di utara dan membuka di selatan, seperti sistem
ritsleting di jaket, maka kita sebut saja zipper-shaped collision.

Obduksi di timur Sulawesi tak langsung berhubungan dengan busur magmatik 
Halmahera, yang terobduksi di sini adalah kerak tua Banda yang umurnya lebih 
tua dari kerak samudera Laut Maluku.

Di bawah ada salinan dari makalah tersebut, silakan dipelajari dulu nanti kita 
diskusikan lagi.

salam,
awang

The Molluca Sea Collisional Orogen

The Molucca Sea collision zone lies in the area of complex junction between the 
Eurasian, Australian, Pacific, and Philippine Sea plates. Both the Sangihe 
volcanic arc on the west and the Halmahera arc on the east are active, and both 
face inwards towards the Molucca Sea. The present day geology of the Molucca 
Sea region contains a record of the stages in the collision between these two 
arcs (Hall, 2000). The Molucca Sea Plate has an inverted U-shaped configuration 
and is dipping east under Halmahera and west under the Sangihe Arc. Regional 
seismicity suggests that approximately 200-300 km of lithosphere has been 
subducted beneath Halmahera. On the opposite side of the Molucca Sea, the 
Benioff Zone associated with the west-dipping slab can be identified at least 
to a depth of 600 km beneath the Celebes Sea. 

[iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Bukittinggi

2007-12-16 Terurut Topik Taufik Manan
Salam buat milisi HAGI dan IAGI

Bila ada sumur di ladang
Boleh kita menumpang mandi

Bila ada PIT HAGI di Bukittinggi
Boleh kita diberitahu informasinya

Yang muda yang memimpin 
Yang tua yang mengayomi

Mari kita bersama-sama maju
Maju untuk kemajuan HAGI dan IAGI juga

Sampai jumpa lagi

TAM

masih anggota HAGI dan IAGI
lama tidak ikut aktifitas HAGI dan IAGI
lebih sering melihat keluar
namun masih cinta Indonesia

--- basuki puspoputro [EMAIL PROTECTED] wrote:

 HAGI-Netters,

   Sebelum Bukittinggi menggelinding bagai bola salju
 menjadi gunungtinggi sebaiknya Pengurus HAGI
 mengetengahkan hasil sidang di Bali tentang rencana
 tempat PIT mendatang. Kami yang tua mengikuti yang
 muda saja sejauh itu baik bagi HAGI,

   Salam,
   Yangkung
 
 Muhammad Nur [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Wah Kalau PIT HAGI tahun depan jadi diputuskan di
 Bukittinggi, khusus untuk orang-orang awak, bisa
 mudik
 dong. bak papatah yang berbunyi : sambil menyelam
 minum air, artinya habis kita mandi-mandi dan
 menyelam
 di sungai angek terus kita makan ikan bakar
 bersama-sama, gitu he...he...he... Bagaimana menurut
 yang lain ?
 
 Salam,
 Jonur alias
 Muhammad Nur
 
 --- Doddy Priambodo wrote:
 
  Boleh jadi pak.., tapi arah gesernya barangkali
  harus dilihat ulang..
  
  Salam
  Doddy Priambodo
  
  -Original Message-
  From: [EMAIL PROTECTED]
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
  Behalf Of Nazirman
  Sent: Thursday, December 13, 2007 9:27 AM
  To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia
  Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Bukittinggi
  
  
  Benarkah ini seperti gambar attach?
  
  
  -Original Message-
  From: [EMAIL PROTECTED]
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
  Behalf Of Nugrahani
  Sent: Monday, December 03, 2007 1:35 PM
  To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia
  Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Bukittinggi
  
  PIT HAGI tahun depan di Bukittinggi ? Hayo atuh...
 !
  
  Salam,
  Nuning
  
  
  
  -Original Message-
  From: [EMAIL PROTECTED]
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
  Behalf Of Nazirman
  Sent: 27 Nopember 2007 8:27
  To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia;
  iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Mohon Ma'af
  Lahir dan Bathin -
  magnet
  
  Jika Convetion HAGI Ke 33 terpilih kota
 Bukittinggi
  Fenomena Geofisika
  Apa Yang Ada?
  
  Bukittinggi namanya sesuai dengan kejadian
 alamnya,
  yaitu bukit yang
  pungcaknya dataran, dimana dataran digunakan untuk
  pasar dan Convetion
  Hall Bung Hatta selain itu ada Mesjid, hotel,
 bank,
  Bioskop dan
  lain-lain.
  
  Bukittinggi merupakan kota dingin, dan tempat
  istirahat kawan-kawan HAGI
  yang bekerja di Caltex atau Chevron, biasanya
 Sabtu
  dan Minggu .
  
  Di sebelah selatan kota di peta kelihatan
 pelurusan
  sungai, ini
  kemungkinan merupakan bidang bidang sesar, sesar
 ini
  di aktifkan oleh
  gempa tektonik tanggal 06 Maret 2007 yang
  menimbulkan korban. Gempa yang
  terkenal sebelumnya yaitu gempa Padangpanjang yang
  dipakai sebagai
  patokan umur oleh orang pada kelahirannya saat
 itu.
  
  Di sekeliling Bukittinggi ada tinggian yang berupa
  gunung Yaitu Gunung
  Marapi yang masih aktif, G. Singgalang dan G.Sago.
  Daerah rendahan
  berupa danau Maningjau dan Singkarak.
  
  Tidak Jauh sebelah utara Bukittinggi ada sungai
  dibawah tanah nama
  kampungnya sungai angek (sungai yang panas
  artinya)dibawah bukit terumbu
  Gamping, sumber airnya dari Sungai Janih disini
  kolam penampungan ada
  ikan yang besar-besar yang dikeramatkan. Jadi
  Bukittinggi itu pernah
  juga merupakan lautan dibuktikan dengan terumbu
  gamping.
  
  Ada bereksi tua di Lembah Arau, sebetulnya nya
  banyak fenomena geofisika
  di Bukittinggi sebab dipengaruhi oleh tumbukkan
  Indo-Australian plate.
  
  Bagi pemain Golf adalapangan yang sangat menarik
  yaitu letaknya dekat
  Lembah Anai dimana far waynya sempit-sempit dan
  diputus oleh aliran air
  yang punya lembah besar, jadi siapkan bola
  banyak-banyak.
  
  Bukittinggi juga kota sejarah, pernah jadi ibukota
  RI, dan ada juga
  bukti sejarah berupa Gua Jepang di dalamnya ada
  rencana Museum Geologi,
  benteng Belanda namanya Vorkdekok kalau tidak
 salah
  penulisannya, dan
  juga tempat kelahiran Bung Hatta.
  
  Pak Maryanto,terjadinya Bukittingi dan kegempaan
  ordernya secara
  SALAMOLOGI bisa ditelusuri.
  
  Salam,
  
  nazirman
  
  
  
  
  ___
  Joint Convention Bali 2007
  HAGI - IAGI - IATMI
  
  Secretariat : 
  ETTI (Exploration Think Tank Indonesia)
  Jln. Tebet Barat Dalam III no.2-B
  Jakarta 12810 Indonesia
  Phone +62-21-8356276
  Fax +62-21-83784140
  ___
  The Indonesian Assosiation Of Geophysicists
 mailing
  list.
  [EMAIL PROTECTED]
  www.hagi.or.id
  
  ___
  Joint Convention Bali 2007
  HAGI - IAGI - IATMI
  
  Secretariat : 
  ETTI (Exploration Think Tank 

RE: [iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-16 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Di beberapa kota besar di Indonesia di beberapa tempat ada pembuangan sampah 
organik dan non-organik, di beberapa perumahan pun ada. Apakah masyarakat 
memisahkan sampah organik dan non-organiknya sejak dari rumah lalu membuangnya 
secara terpisah ke masing2 tempat ? Apakah tukang sampah yang mengambil sampah 
dari rumah juga mengambilnya dan membuangnya secara terpisah ? Container sampah 
yang suka diangkut truk2 sampah belum tentu dipisahkan antara yang organik dan 
non-organik. Secara ringkas, boleh dikatakan bahwa ada usaha2 untuk memisahkan 
sampah organik dan non-organik, tetapi belum terjadi secara serempak dari 
pangkal (sampah di rumah) sampai ke ujung (TPA). Barangkali, berbeda dengan 
pengelolaan sampah di LN yang konsisten dipisahkan antara sampah organik dan 
non-organik dari pangkal ke ujungnya; paling tidak begitulah yang pernah saya 
lihat saat pernah tinggal di Houston beberapa bulan 15 tahun yang lalu.

Tetapi, keunikan di Indonesia adalah bahwa pemisahan sampah organik dan 
non-organik dilakukan oleh sekian banyak pemungut sampah yang suka mengambil 
plastik atau karton dan lain2 barang non-organik yang ada di tempat sampah di 
depan rumah sampai TPA; dan ada juga wiraswasta2 yang membuka usaha 
mengumpulkan sampah2 non-organik untuk menjualnya untuk didaur ulang. Seberapa 
besar peranan mereka ke kebersihan lingkungan tanpa sampah non-organik ? Tidak 
bisa disepelekan.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, December 15, 2007 7:42 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Stop global warming !

Paul,
pertanyaan yang cukup menarik.
mestinya tetap terpisah dan bahkan TPA nya berbeda.
Akan tetapi, saya pernah mencoba mengamati cleaning service di suatu perusahaan 
minyak di daerah Sudirman (akhir 90 an), pada saat sore hari dia mengumpulkan 
sampah dari ketiga tempat sampah kedalam satu tempat sampah dan kemudian 
membuangnya ke satu tempat sampah di basement.
Waktu saya tanyakan kenapa tidak dibuang secara terpisah, dia malahan bingung.  
katanya sampah sama saja dan tugas dia akan lebih mudah kalau dibuang 
sekaligus.  Waktu saya tanya kenapa ada tiga tempat sampah berjejer disana. dia 
jadi bingung.
Dan setelah saya terangkan dia bilang mau tanya sama supervisor dia.  setelah 
beberapa minggu kemudian, saya kebetulan ingat lagi dan tanya dia lagi dan dia 
mengatakan bahwa supervisornya dia bingung juga.

Pengamatan yang sama pernah saya lakukan di kantor Petronas, dan cleaning 
servicenya hanya mengumpulkan satu jenis sampah  dalam satu  trip. Jadi setiap 
hari dia bikin 3 trip.

Kalau di kantor Paul sekarang bagaimana?

BTW, sampah plastik bisa dijual, demikian juga sampah kaleng. mungkin kalau 
cleaning service  tahu bahwa  mereka bisa menghasilkan duit dari recycling ini 
mungkin akan berbeda sikap mereka.  Tetapi tentu saja yang paling penting 
adalah perusahaan tempat mereka bekerja memberitahukan kenapa  ada recycling.

fbs


- Original Message 
From: Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Saturday, December 15, 2007 12:03:35 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Stop global warming !


saya masih tidak jelas soal memisahkan sampah ini.

setelah sampah organik dan non-organik dipisahkan di rumah,
ketika sampah mencapai TPA, apakah ada perlakuan yang berbeda antara
sampah organik dgn sampah non-organik ini?


--paulus


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
 Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
 event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or
 indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from
 loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use
 of any information posted on IAGI mailing list.
-






JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention 

Re: [iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-16 Terurut Topik Deni Rahayu
ass...
sangat setuju sekali dengan pendapat Pak de ini, saya
pikir ini hanya siklus alam geology biasa yang
terjadi, ini siklus global kita tidak bisa
menghentikannya. dan keliatannya ini hanya jebakan
dari negara2 maju untuk mematikan bahkan untuk
mengkondisikan negara2 berkembang agar tergantung
dengan negara maju dan Indonesia mungkin sudah
terjebak didalamnya---tuan rumah pertemuan Bali
(Perubahan Iklim)...dan saya pikir kita harus membuat
second opinion mengenai pemanasan global(yang berbeda
dr pendapat umum) khususnya ditinjau dari sudut
keilmuan geology dan sudut pandang negara
berkembang... 

salam,
dNr

--- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sebagai seorang geologist, aku ini masih sulit
 menerima bahwa fenomena
 global warming ini dapat dicegah. Saya kok yakin
 bahwa global
 warming ini lebih bersifat natural ketimbang man
 made. Walaupun
 begitu bukan berarti bahwa emisi karbon itu tidak
 berbahaya loo. Emisi
 karbon hanyalah bersifat polutan, artinya emisi
 karbon dari cerobong,
 maupun dari knalpot dan sebagainya, itu jelas
 menganggu dan
 mempengaruhi kenyamanan. Dalam skala kecil misalnya
 kalau kita berada
 pada satu kota yang pengap dengan asap kenalpot,
 maka kita akan
 merasakan udara semakin terasa panas. Tetapi panas
 ini disebabkan oleh
 sifat-sifat asap yang menghambat penghantaran panas.
 
 Yang saya takutkan adalah kalau kita menganggap
 bahwa kalau emsisi
 dikurangi sampai nol maka diharapkan pasti pemanasan
 global dapat
 disetop. Ini yang aku khawatirkan. Karena kalau ini
 yang ada didalam
 benak manusia, maka secara naluriah mereka akan
 mati-matian memerangi
 pengurangan emsisi gas buang karena dianggap sebagai
 musuh utama
 atau penyebab utama dari fenomena global warming.
 Sehingga usaha
 serta olah otak, dan target dalam menghadapi global
 warming hanya ke
 arah sini saja.
 
 Lah seandainya global warming itu merupakan kejadian
 alam biasa (hanya
 sebuah siklus panjang), Maka kita (manusia) harus
 mempersiapkan segala
 sesuatu demi menghadapi pemanasan global ini. Ini
 persiapannya mirip
 kalau mau menghadapi musim tahunan saja. tetapi kali
 ini kita
 menghadapi perubahan iklim yang siklusnya mungkin
 ribuan tahun, bukan
 siklus tahunan saja.
 
 Nah yang lebih parah lagi kalau hal yang menurutku
 belum pasti akibat
 manusia ini dibisniskan, dengan salah satunya jual
 beli carbon emsisi.
 Pinjaman utang Bank Dunia atau IMF utk mengatasi
 penggundulan hutan
 dll. Semua ini hanyalah jebakan dari negara adidaya
 dan super power,
 serta negara maju yang selama ini memakai carbon
 seenaknya.
 
 So ... kalau ada pemikiran STOP GLOBAL WARMING ...
 aku kok malah
 gedeg-gedeg sendiri. Jangan-jangan kita ini masuk ke
 syndroma
 Columbus, dimana ada yang takut kecemplung pinggiran
 laut karena
 dikira laut itu seperti meja !
 
 Salam
 
 RDP
 
 On Dec 14, 2007 9:44 PM, Yosef Khairil Amin
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Saya setuju dengan artikel dari csforum.net di
 bawah, juga contoh-contoh
  kecil yang bisa kita lakukan dalam keseharian.
  Saya kutipkan potongan dari artikel tadi:
 
  ==awal kutipan==
 
  ...akar masalah yang sebenarnya yaitu*
 keserakahan negara-negara* maju
  dalam mengkonsumsi barang dan jasa. Para delegasi
 harus menuntut negara
  maju untuk mengurangi emisinya secara
 significant, ujarnya.
 
  Krisis akibat perubahan iklim yang melanda
 negara-negara di dunia, lanjut
  Torry, telah dijadikan pembenaran bagi munculnya
 proyek-proyek utang baru.
  Ini jelas *bukan untuk menyelamatkan bumi*,
 tegasnya.
 
  Skenarionya ya lewat perdagangan karbon,
 perundingan bilateral dan
  mekanisme pembiayaan yang didasarkan oleh *utang
 dengan* *mengatasnamakan
  isu perubahan iklim*, jelasnya.
 
  ==akhir kutipan==
 
  Memang isu Global Warming (GW) ini lebih kental
 nuansa bisnis/ekonomi dan
  politis pemaksaan negara-2 maju terhadap negara-2
 berkembang, dengan dalih
  menyelamatkan bumi. Dan sangat laku untuk
 dijadikan komoditi dalam kampanye,
  dlsb.
 
  Jadi teringat kasus Y2K, yaitu menjelang
 pergantian angka ke tahun 2000.
  Banyak sekali analisa yg sangat kelihatan
 menakut-nakuti akan terjadi
  sesuatu yg bisa mencelakakan manusia akibat
 kegagalan sistem mengenali angka
  00 sebagai singkatan dari angka tahun 2000.
 Padahal kalau dicermati semua
  itu lebih ke arah bisnis dan politik dagang. Dan
 kenyataannya tak ada
  sedikitpun kejadian yg dikhawatirkan, padahal
 dampak psikologis dan beban
  ekonomi yg harus ditanggung sebagai ongkos yg
 terasa amat mahal dan tidak
  sebanding.
 
  Memang GW ini faktanya ada dan tengah terjadi,
 namun telah banyak juga usaha
  yg dilakukan para ahli untuk mengantisipasinya
 dengan didukung perkembangan
  teknologi sehingga hasilnya lebih bernada positif
 dan optimis (tanpa harus
  menakuti-nakuti dan dimuati politik bisnis dan
 pemaksaan).
 
  Dari buku-buku seperti:
  1. An End to Global Warming (oleh L.O.
 Williams),
  2. Can we defuse The Global Warming Time Bomb?
 

Re: [iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-16 Terurut Topik Awang Satyana
Perubahan iklim telah terjadi sepanjang sejarah Bumi. Catatan2 geologi yang 
tersimpan dalam fosil dan batuan menunjukkan bahwa pada masa lalu Bumi pernah 
lebih hangat (hothouse) atau lebih dingin (icehouse) daripada sekarang. Hal 
tersebut disebabkan peristiwa2 katastrofik atau siklus2 alam.
   
  Saat ini, temperatur global rata-rata sedang meningkat, tetapi peningkatan 
ini tak tersebar secara merata ke seluruh permukaan Bumi, beberapa wilayah 
malahan menjadi lebih dingin. Beberapa faktor berkontribusi terhadap 
penghangatan saat ini. Sebagian besar ahli iklim sepakat bahwa sebagian 
fenomena ini disebabkan enhanced greenhouse effect, yang disebabkan lepasnya 
gas-gas tertentu ketika bahan bakar fosil –batubara, minyak, dan gas alam – 
dibakar.
   
  Saya percaya bahwa global warming saat ini disebabkan baik oleh alam 
(natural) maupun manusia (man made).
   
  Fluktuasi dalam orbit Bumi mengelilingi Matahari dan rotasi pada porosnya 
dicerminkan oleh perubahan-perubahan iklim di Bumi yang bersifat siklik. 
Milutin Milankovich, ahli matematika dan iklim berkebangsaan Serbia (1879-1958) 
menemukan kaitan tersebut.  Ketika fluktuasi2 ini terjadi bersamaan, temperatur 
Bumi turun cukup signifikan sampai mampu mendatangkan zaman es. Jalur orbit 
Bumi bervariasi dari mulai hampir berbentuk lingkaran sampai sedikit elips 
dalam siklus sekitar 100.000 tahun, menyebabkan variasi dalam jarak 
Bumi-Matahari. Poros Bumi pun bervariasi kemiringannya dalam siklus sekitar 
42.000 tahun, menyebabkan variasi luas permukaan Bumi yang terpapar kepada 
Matahari. Lalu, poros rotasi Bumi pun bergoyang dalam siklus 25.800 tahun, 
menyebabkan tibanya tanggal-tanggal solstices dan equinoxes bergerak terus. 
Periode2 variasi orbit dan gerak poros Bumi itu telah mempengaruhi perubahan 
iklim sepanjang zaman. Ini adalah penyebab alam perubahan iklim.
   
  Penyebab alam lain adalah sebagai kompensasi setelah Bumi berada dalam Little 
Ice Age pada abad ke-15 sampai pertengahan abad ke-19. Osilasi alam juga 
penyebab yang lain, North Atlantic Oscillation (NAO) misalnya, yaitu perubahan 
iklim karena variasi siklik dalam distribusi tekanan udara  selama periode 
tertentu. NAO disebabkan perbedaan tekanan antara wilayah Azores yang tinggi 
dan Iceland yang rendah, para ahli iklim menyebutnya index NAO positif ketika 
tekanan di Azores jauh lebih tinggi daripada di Iceland.  Kondisi ini akan 
menyebakan gerak massa udara yang cepat (jet stream) mengalir dengan kuat di 
atas Atlantik, menyebabkan musim dingin yang basah di Eropa dan musim dingin 
yang kering dan lebih hangat di Mediterania. NAO juga membawa aliran air hangat 
ke Arctic Basin, meleburkan es di beberapa tempat. NAO tak dapat diprediksikan, 
tetapi selalu terjadi setiap beberapa tahun. Osilasi alam lain penyebab 
perubahan iklim adalah El Nino yaitu pembalikan aliran normal
 Arus Ekuator Selatan di Pasifik yang menyebabkan perubahan drastis cuaca di 
sekitarnya dalam periode waktu dua-tujuh tahun. Tahun paling panas akhir2 ini, 
yaitu yang terjadi pada 1998, adalah akibat peristiwa El Nino yang kuat.  
   
  Perubahan dalam solar output juga dapat mempengaruhi perubahan iklim. 
Sepanjang sejarah, periode aktivitas noda Matahari minimum biasanya terjadi 
bersamaan dengan periode dingin di Bumi. Periode paling dingin Little Ice Age 
abad ke-15 sampai pertengahan abad ke-19  terjadi bersamaan dengan periode low 
sunspot activity yang terkenal dengan istilah Maunder Minimum. Sebaliknya, 
ketika solar output meningkat, seperti pada tahun 1990-an, solar wind, semburan 
jet partikel2 Matahari meningkat. Solar wind ini akan membelokkan radiasi 
kosmik yang partikel2-nya bereaksi dengan molekul2 atmosfer memicu pembentukan 
awan. Meningkatnya solar output karena itu, akan mengurangi banyaknya awan. 
Dalam kondisi seperti ini sedikit saja sinar Matahari yang akan dipantulkan 
puncak-puncak awan kembali ke luar angkasa, kebanyakan mereka akan sampai ke 
permukaan Bumi dan memanaskan temperatur udara. Pemanasan pada tahun 1990-an 
menurut beberapa ilmuwan terjadi dengan cara tersebut.
   
  Pemanasan global juga jelas dipercepat datangnya oleh aktivitas manusia. 
Sejak awal 1800-an, tingkat CO2 di atmosfer telah meningkat hampir setengah 
asalnya, ini terutama disebabkan meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil. 
Peningkatan CO2 di atmosfer akan meningkatkan efek rumah kaca (greenhouse), 
membuat Bumi lebih cepat menghangat. Belakangan ini para ilmuwan cenderung 
lebih percaya bahwa global warming adalah man-made phenomenon daripada sebagai 
akibat natural climate change. Mungkin ini benar, terutama untuk peningkatan 
emisi karbon secara tajam yang terjadi sejak 1950-an. Bukan hanya karbon yang 
berupa gas2 rumah kaca, tetapi juga metana dan CFC.
   
  Meskipun pemicunya mungkin dominan man-made untuk kasus percepatan pemanasan 
global belakangan ini, efek globalnya sebenarnya sukar diprediksi sebab banyak 
sekali variabel yang terlibat. Juga, sistem dinamika Bumi, seperti 

Re: [iagi-net-l] Fwd: [Geo_unpad] Re: Busur Magmatik Halmahera

2007-12-16 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Ade,
   
  Terima kasih atas komentarnya. Section tomography dari Jan Spaakman dan Pak 
Sri Widyantoro kelihatannya menunjukkan bahwa yang terjadi adalah thrusting ke 
arah timur, forearc dari Sangihe menganjak forearc dari Halmahera. Mungkin 
benar juga bahwa gerak Philippine Sea Plate ke barat yang menyebabkan 
penganjakan ini, terutama di bagian utara, tetapi tidak berjalan untuk 
sepanjang collision zone sampai ke selatan sebab di selatan tetap terbuka 
(zipper-type collision). Yang selatan mungkin tetap sebagai akibat slab-pull 
dari sisi Sangihe dan Halmahera.
   
  Melihat dimensinya, saya pikir oceanic thrusting ini ini tak akan terjadi 
pengembangan ke oceanic magmatism sebab yang terlibat dalam thrusting sekarang 
adalah forearc accreted crust-nya, bukan oceanic crust hasil spreading dari 
tengah Laut Maluku. Arc magmatism oceanic crust yang masuk ke kedalaman lebih 
dari 100 km telah terjadi di dua sisi, baik di busur Sangihe maupun di busur 
Halmahera.
   
  Dalam paper saya itu, khusus collision sekitar Banda Sea termasuk 
Timor-Tanimbar dan Seram, saya membahas sejarah tektonik Banda Sea yang 
kompleks, dan agar penilaiannya berimbang saya menggunakan publikasi2 dari 
semua schools of thought yang ada yang pernah membahas sejarah Banda Sea : 
Jepang (Kaneko et al. 2007 - termasuk yang Pak Ade tulis di bawah), Prancis 
(Honthaas, Rehault, Maury, Belllon, Malod, Villeneuve, dkk.), dan Amerika (Ron 
Harris). Karena setiap pandangan mereka berbeda, sulit mengkompilasinya. 
   
  Papernya nanti saya kirimkan via ja-pri.
   
  salam,
  awang
  
Ade Kadarusman [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pak Awang,

Pulau di tengah2 Maluku Sea plate (pulau Mayu?), adalah bukti dari intra 
oceanic thrusting, dulunya adalah MOR Maluku Sea plate yang membentuk double 
subduction, kemudian MOR tsb terhenti memproduksi oceanic crust ke arah timur 
dan barat, karena oceanic crust di arah timur berbalik arah gayanya karena gaya 
dari Philiphine Sea plate. Bukti dari MOR tsb bisa dilihat dari seismic 
tomography Pak Sri Widiantoro.

Intra oceanic thrusting ini cikal bakal dari island arc kalau salah satu 
oceanic slab terus menunjam kebawah terhadap oceanic chust yang lainnya, dan 
jika mencapai kedalaman sekitar 100km slab tsb akan melting menciptakan arc 
magmatism.

Boleh saya dikirimi paper Pak Awang tsb, walaupun beberapa statement yang 
disampaikan oleh paper tsb tidak sependapat dengan apa yang saya ketahui 
berdasarkan data-data yang saya punya yang berbeda dengan pendapat paper 
sebelumnya.

just FYI, tahun ini tiga paper saya terbit di jurnal internasional, dua old 
study as co-author dan yang di Karang sambung is a new fresh data. Yang 
berminat silahkan kontak ke Japri.

Masih ada dua lagi yang belum kelar, satu paper masih tertahan di Editor Jurnal 
karena dianggap tidak mengikuti saran dari reviewer (Ron Harris dan Robert 
Hall) untuk revisi.
Dan satu lagi masih diselesaikan, sudah dikejar-kejar oleh Theo van Leeuwen, 
lanjutan dari paper yg publish di Jurnal asian Earth Sciences thn 2006 (malino 
met complex N Sulawesi),

Judul paper tsb:

Multiple generations of forearc mafic.ultramafic rocks in theTimor.Tanimbar 
ophiolite, eastern Indonesia. Akira Ishikawa, Yoshiyuki Kaneko, Ade Kadarusman 
, Tsutomu Ota, Gondwana Research 11 (2007) 200-217.

On-going orogeny in the outer-arc of the Timor–Tanimbar region, eastern 
Indonesia. Yoshiyuki Kaneko, Shigenori Maruyama, Ade Kadarusman , Tsutomu Ota, 
et al, Gondwana Research 11 (2007) 218–233

P-T Evolution of Eclogites and Blueschists from the Luk Ulo Complex of Central 
Java, Indonesia, Ade Kadarusman et al, International Geology Review, Volume 49, 
Number 4, April 2007, pp. 329-356. 

Salam dari Sorowako
Ade Kadarusman
just jumping to the other side of coin

Awang Satyana wrote:
Barangkali ada gunanya.

salam,
awang

Awang Satyana wrote:
To: bagus priyanto 
,
Geo Unpad 
From: Awang Satyana 
Date: Tue, 4 Dec 2007 22:29:23 -0800 (PST)
Subject: [Geo_unpad] Re: Busur Magmatik Halmahera

Bagus dan Handito,

Makalah saya dan kawan2 (Satyana et al., 2007) yang baru dipublikasi di 
pertemuan gabungan HAGI-IAGI-IATMI di Bali (14 Nov. 2007) atau wawancara 
wartawan Tempo dengan saya seputar gempa dan volkanisme di Halmahera (Majalah 
tempo edisi September 2007) memuat hal-hal yang ditanyakan.

Busur magmatik Halmahera tetap dikontrol oleh penunjaman kerak samudera Laut 
Maluku yang menunjam ke timur di bawah Halmahera dan menghasilkan busur 
gunungapi hasil penunjaman kerak samudera (subduction related-island arc 
volcanism), misalnya gunungapi2 Gamalama dan Gamkonora. Uniknya, kerak samudera 
Laut Maluku pun menunjam ke barat ke bawah busur Sangihe dan Sulawesi Utara, di 
sini melahirkan gunungapi2 seperti Soputan dan Lokon. Keunikan lain adalah 
bahwa penunjaman ke dua arah ini telah mendekatkan prisma akresi dan cekungan 
depan busur di sistem busur Halmahera dan Sangihe. Lalu, pada Pliosen kedua 
sistem prisma akresi dan cekungan depan busur ini berbenturan 

Re: [iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-16 Terurut Topik Fajar Lubis
Sepakat dengan Mas Vick, pemanasan global memang terjadi secara alami...
   
  Data inti bor Es di Antartika, data temperatur permukaan dan data rekaman 
temperatur bawah permukaan juga mendukung fenomena ini. 
   
  Hanya kalau mengacu pada data rekaman temperatur bawah permukaan global, 
kenaikan ini hanya berkisar 0.7 celcius/100 tahun. Sedangkan data-data di kota 
besar dunia menunjukkan kenaikan yang lebih besar dari 1 celcius/100 tahun.
   
  Inilah yang disebut fenomena pemanasan akibat aktifitas manusia (heat island 
effect) dan hal ini yang dikampanyekan di Bali kemarin, untuk terus dikurangi 
besaran pertambahannya.
   
  Dampaknya? cukup banyak yang telah ditulis di berbagai media. Apakah 
penyakit-penyakit baru di daerah tropis seperti flu burung dan chikungya juga 
termasuk dalam fenomena ini? Ini mungkin para ahli bakteriologi dan virulogi 
yang bisa menjawab.
   
  Yang perlu kita cermati adalah dampaknya terhadap bawah permukaan :
  1. Menghangatnya suhu tanah akan mengakibatkan peningkatan pertumbuhan 
bakteriologis di tanah dan airtanah yang pada akhirnya akan merubah  kualitas 
tanah, airtanah dan ekosistem?
   
  2. Dampak pemanasan permukaan akan merubah pola aliran airtanah lokal dan 
regional?
   
  3.  (mohon ditambahkan jika ada yang kurang)
   
   
  Dari sejarah geologi kita tahu bahwa bumi ini dinamis dan akan selalu 
berubah. Mengutip kalimat pak Kusuma waktu kuliah dulu: `beradaptasi atau 
musnah`.
   
   
  Salam,
  Fajar (1441)



   
-
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

[iagi-net-l] Paper Pak Ade Kadarusman

2007-12-16 Terurut Topik sucipta
Pak Ade ysh.

Mohon saya bisa dikirimi paper-paper tersebut secara pribadi, mengingat
kita pernah sama-sama di lapangan untuk mengambil data-datanya di tahun
1995/1996 lalu.

Salam,
Eddy Sucipta
GL-ITB


===
...deleted..

   just FYI, tahun ini tiga paper saya terbit di jurnal internasional,
 dua old study as co-author dan yang di Karang sambung is a new fresh
 data. Yang berminat silahkan kontak ke Japri.

   Masih ada dua lagi yang belum kelar, satu paper masih tertahan di
 Editor Jurnal karena dianggap tidak mengikuti saran dari reviewer (Ron
 Harris dan Robert Hall) untuk revisi. Dan satu lagi masih
 diselesaikan, sudah dikejar-kejar oleh Theo van Leeuwen, lanjutan dari
 paper yg publish di Jurnal asian Earth Sciences thn 2006 (malino met
 complex N Sulawesi),

   Judul paper tsb:

   Multiple generations of forearc mafic.ultramafic rocks in
 theTimor.Tanimbar ophiolite, eastern Indonesia.  Akira Ishikawa,
 Yoshiyuki Kaneko, Ade Kadarusman , Tsutomu Ota, Gondwana Research 11
 (2007) 200-217.

   On-going orogeny in the outer-arc of the Timor–Tanimbar region,
 eastern Indonesia. Yoshiyuki Kaneko, Shigenori Maruyama, Ade
 Kadarusman , Tsutomu Ota, et al, Gondwana Research 11 (2007) 218–233

   P-T Evolution of Eclogites and Blueschists from the Luk Ulo Complex of
 Central Java, Indonesia, Ade Kadarusman et al, International Geology
 Review, Volume 49, Number 4, April 2007, pp. 329-356.

   Salam dari Sorowako
   Ade Kadarusman
   just jumping to the other side of coin






JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-16 Terurut Topik oki musakti
Kalau mau ikut menikmati penyebab (manusia atau alam) GW (Global warming, 
bukannya George Walker) dalam bentuk fiksi, silahkan baca novel terbarunya 
Michael Crichton  dengan judul State of Fear. 
   
  Kita semua tahu Michael Crichton adalah novelis pengarang banyak best seller 
antara lain Jurassic Park, Lost Word sampai Disclosure yang difilemkan dengan 
agak glek glek nyem-nyem..
   
  Cheers
  Oki

Fajar Lubis [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Sepakat dengan Mas Vick, pemanasan global memang terjadi secara alami...

Data inti bor Es di Antartika, data temperatur permukaan dan data rekaman 
temperatur bawah permukaan juga mendukung fenomena ini. 

Hanya kalau mengacu pada data rekaman temperatur bawah permukaan global, 
kenaikan ini hanya berkisar 0.7 celcius/100 tahun. Sedangkan data-data di kota 
besar dunia menunjukkan kenaikan yang lebih besar dari 1 celcius/100 tahun.

Inilah yang disebut fenomena pemanasan akibat aktifitas manusia (heat island 
effect) dan hal ini yang dikampanyekan di Bali kemarin, untuk terus dikurangi 
besaran pertambahannya.

Dampaknya? cukup banyak yang telah ditulis di berbagai media. Apakah 
penyakit-penyakit baru di daerah tropis seperti flu burung dan chikungya juga 
termasuk dalam fenomena ini? Ini mungkin para ahli bakteriologi dan virulogi 
yang bisa menjawab.

Yang perlu kita cermati adalah dampaknya terhadap bawah permukaan :
1. Menghangatnya suhu tanah akan mengakibatkan peningkatan pertumbuhan 
bakteriologis di tanah dan airtanah yang pada akhirnya akan merubah kualitas 
tanah, airtanah dan ekosistem?

2. Dampak pemanasan permukaan akan merubah pola aliran airtanah lokal dan 
regional?

3.  (mohon ditambahkan jika ada yang kurang)


Dari sejarah geologi kita tahu bahwa bumi ini dinamis dan akan selalu berubah. 
Mengutip kalimat pak Kusuma waktu kuliah dulu: `beradaptasi atau musnah`.


Salam,
Fajar (1441)




-
Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.

   
-
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

Re: [iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-16 Terurut Topik Agus Irianto
Pak Yosef Khairil Amin,.salam hormat saya dan
salam kenal,.

Saya sangat...sangat...setuju sekali dengan pernyataan
yg bapak kutipkan...boleh dong saya dikirimi lewat
jalur pribadi ttg koleksi buku2 ttg global warnming
atau softcopy/digital file nya ?

Kata kunci dari hal ini adalah : KESERAKAHAN dan
KENTALNYA NUANSA POLITIS, BISNIS.

...akar masalah yang sebenarnya yaitu* keserakahan
negara-negara* maju dalam mengkonsumsi barang dan 
jasa..

Memang isu Global Warming (GW) ini lebih kental
nuansa bisnis/ekonomi dan politis pemaksaan negara-2
maju terhadap negara-2 berkembang, dengan dalih
menyelamatkan bumi.

Film2/penelitian ilmiah ttg global warming atau
pemanasan global yg merupakan suatu hal yg alami
dimana segala usaha apapun yg dilakukan manusia tidak
akan bisa menyetopnya sama seperti gejala2 alam
lainnya dan tindakan2 utk mengantisipasinya apa
mungkin tidak tersosialisasi dgn baik sampai ke kepala
para decision maker yg sarat nuansa politis dan
bisnis?!?

Nah pertanyaannya sampai dimana hasil dari suatu
penelitian ilmiah yg memakan waktu yg sangat lama dan
mantab, universal, humanis dan kredible menjadi
barometer dari setiap kebijakan politis dan bisnis..?
mengalahkan rasa ego dan kesombongan manusia bukan
malah sebaliknya...?!?

Kata2 stop global warming..sama seperti stop
globaldeathkayaknya cuma istilah wartawan yg
bombastis spy korannya laku atau memancing orang2
kritis spt kang RDP , kang ADB dll utk menyikapi hal
iniwong nantinya smua yg bernyawa akan
mati koqhanya mungkin proses kematian/pemanasan
global ini berapa persenkah akibat ulah manusia?
Mungkin saya harus tanya ke mbah Maryanto dulu
...untuk bisa menjawabnyahehecanda lho Mas
.!?maaf ya pak YKA..agar menghemat
bandwith saya kutip sedikit saja.

Salam,
Agus Irianto



--- Yosef Khairil Amin [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya setuju dengan artikel dari csforum.net di
 bawah, juga contoh-contoh
 kecil yang bisa kita lakukan dalam keseharian.
 Saya kutipkan potongan dari artikel tadi:
 
 ==awal kutipan==
 
 ...akar masalah yang sebenarnya yaitu* keserakahan
 negara-negara* maju
 dalam mengkonsumsi barang dan jasa. Para delegasi
 harus menuntut negara
 maju untuk mengurangi emisinya secara significant,
 ujarnya.
 
 Krisis akibat perubahan iklim yang melanda
 negara-negara di dunia, lanjut
 Torry, telah dijadikan pembenaran bagi munculnya
 proyek-proyek utang baru.
 Ini jelas *bukan untuk menyelamatkan bumi*,
 tegasnya.
 
 Skenarionya ya lewat perdagangan karbon,
 perundingan bilateral dan
 mekanisme pembiayaan yang didasarkan oleh *utang
 dengan* *mengatasnamakan
 isu perubahan iklim*, jelasnya.
 
 ==akhir kutipan==
 



  

Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
http://www.yahoo.com/r/hs


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-



[iagi-net-l] Global Warming : Man-Made or Natural ?

2007-12-16 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Perubahan iklim telah terjadi sepanjang sejarah Bumi. Catatan2 geologi yang 
tersimpan dalam fosil dan batuan menunjukkan bahwa pada masa lalu Bumi pernah 
lebih hangat (hothouse) atau lebih dingin (icehouse) daripada sekarang. Hal 
tersebut disebabkan peristiwa2 katastrofik atau siklus2 alam.

Saat ini, temperatur global rata-rata sedang meningkat, tetapi peningkatan ini 
tak tersebar secara merata ke seluruh permukaan Bumi, beberapa wilayah malahan 
menjadi lebih dingin. Beberapa faktor berkontribusi terhadap penghangatan saat 
ini. Sebagian besar ahli iklim sepakat bahwa sebagian fenomena ini disebabkan 
enhanced greenhouse effect, yang disebabkan lepasnya gas-gas tertentu ketika 
bahan bakar fosil -batubara, minyak, dan gas alam - dibakar.

Saya percaya bahwa global warming saat ini disebabkan baik oleh alam (natural) 
maupun manusia (man made).

Fluktuasi dalam orbit Bumi mengelilingi Matahari dan rotasi pada porosnya 
dicerminkan oleh perubahan-perubahan iklim di Bumi yang bersifat siklik. 
Milutin Milankovich, ahli matematika dan iklim berkebangsaan Serbia (1879-1958) 
menemukan kaitan tersebut.  Ketika fluktuasi2 ini terjadi bersamaan, temperatur 
Bumi turun cukup signifikan sampai mampu mendatangkan zaman es. Jalur orbit 
Bumi bervariasi dari mulai hampir berbentuk lingkaran sampai sedikit elips 
dalam siklus sekitar 100.000 tahun, menyebabkan variasi dalam jarak 
Bumi-Matahari. Poros Bumi pun bervariasi kemiringannya dalam siklus sekitar 
42.000 tahun, menyebabkan variasi luas permukaan Bumi yang terpapar kepada 
Matahari. Lalu, poros rotasi Bumi pun bergoyang dalam siklus 25.800 tahun, 
menyebabkan tibanya tanggal-tanggal solstices dan equinoxes bergerak terus. 
Periode2 variasi orbit dan gerak poros Bumi itu telah mempengaruhi perubahan 
iklim sepanjang zaman. Ini adalah penyebab alam perubahan iklim.

Penyebab alam lain adalah sebagai kompensasi setelah Bumi berada dalam Little 
Ice Age pada abad ke-15 sampai pertengahan abad ke-19. Osilasi alam juga 
penyebab yang lain, North Atlantic Oscillation (NAO) misalnya, yaitu perubahan 
iklim karena variasi siklik dalam distribusi tekanan udara  selama periode 
tertentu. NAO disebabkan perbedaan tekanan antara wilayah Azores yang tinggi 
dan Iceland yang rendah, para ahli iklim menyebutnya index NAO positif ketika 
tekanan di Azores jauh lebih tinggi daripada di Iceland.  Kondisi ini akan 
menyebakan gerak massa udara yang cepat (jet stream) mengalir dengan kuat di 
atas Atlantik, menyebabkan musim dingin yang basah di Eropa dan musim dingin 
yang kering dan lebih hangat di Mediterania. NAO juga membawa aliran air hangat 
ke Arctic Basin, meleburkan es di beberapa tempat. NAO tak dapat diprediksikan, 
tetapi selalu terjadi setiap beberapa tahun. Osilasi alam lain penyebab 
perubahan iklim adalah El Nino yaitu pembalikan aliran normal Arus Ekuator 
Selatan di Pasifik yang menyebabkan perubahan drastis cuaca di sekitarnya dalam 
periode waktu dua-tujuh tahun. Tahun paling panas akhir2 ini, yaitu yang 
terjadi pada 1998, adalah akibat peristiwa El Nino yang kuat.

Perubahan dalam solar output juga dapat mempengaruhi perubahan iklim. Sepanjang 
sejarah, periode aktivitas noda Matahari minimum biasanya terjadi bersamaan 
dengan periode dingin di Bumi. Periode paling dingin Little Ice Age abad ke-15 
sampai pertengahan abad ke-19  terjadi bersamaan dengan periode low sunspot 
activity yang terkenal dengan istilah Maunder Minimum. Sebaliknya, ketika solar 
output meningkat, seperti pada tahun 1990-an, solar wind, semburan jet 
partikel2 Matahari meningkat. Solar wind ini akan membelokkan radiasi kosmik 
yang partikel2-nya bereaksi dengan molekul2 atmosfer memicu pembentukan awan. 
Meningkatnya solar output karena itu, akan mengurangi banyaknya awan. Dalam 
kondisi seperti ini sedikit saja sinar Matahari yang akan dipantulkan 
puncak-puncak awan kembali ke luar angkasa, kebanyakan mereka akan sampai ke 
permukaan Bumi dan memanaskan temperatur udara. Pemanasan pada tahun 1990-an 
menurut beberapa ilmuwan terjadi dengan cara tersebut.

Pemanasan global juga jelas dipercepat datangnya oleh aktivitas manusia. Sejak 
awal 1800-an, tingkat CO2 di atmosfer telah meningkat hampir setengah asalnya, 
ini terutama disebabkan meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil. Peningkatan 
CO2 di atmosfer akan meningkatkan efek rumah kaca (greenhouse), membuat Bumi 
lebih cepat menghangat. Belakangan ini para ilmuwan cenderung lebih percaya 
bahwa global warming adalah man-made phenomenon daripada sebagai akibat natural 
climate change. Mungkin ini benar, terutama untuk peningkatan emisi karbon 
secara tajam yang terjadi sejak 1950-an. Bukan hanya karbon yang berupa gas2 
rumah kaca, tetapi juga metana dan CFC.

Meskipun pemicunya mungkin dominan man-made untuk kasus percepatan pemanasan 
global belakangan ini, efek globalnya sebenarnya sukar diprediksi sebab banyak 
sekali variabel yang terlibat. Juga, sistem dinamika Bumi, seperti variabilitas 
atmosferik dan perubahan dalam 

Re: [iagi-net-l] Global Warming : Man-Made or Natural ?

2007-12-16 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Pak Awang punya angkanya nggak ?
Berapa jumlah CO2 yg dihasilkan alam dan brapa yg dihasilkan pembakaran.
Mungkin siklus carbon dapat menghitung severapa persen jumlah yg
dihasilkan pembakaran minyak serta batubara

Setahu saya gas methan menyababkan dampak greenhouse hingga empat kali
dibanding co2.

Rdp

On 12/17/07, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Perubahan iklim telah terjadi sepanjang sejarah Bumi. Catatan2 geologi yang
 tersimpan dalam fosil dan batuan menunjukkan bahwa pada masa lalu Bumi
 pernah lebih hangat (hothouse) atau lebih dingin (icehouse) daripada
 sekarang. Hal tersebut disebabkan peristiwa2 katastrofik atau siklus2 alam.

 Saat ini, temperatur global rata-rata sedang meningkat, tetapi peningkatan
 ini tak tersebar secara merata ke seluruh permukaan Bumi, beberapa wilayah
 malahan menjadi lebih dingin. Beberapa faktor berkontribusi terhadap
 penghangatan saat ini. Sebagian besar ahli iklim sepakat bahwa sebagian
 fenomena ini disebabkan enhanced greenhouse effect, yang disebabkan lepasnya
 gas-gas tertentu ketika bahan bakar fosil -batubara, minyak, dan gas alam -
 dibakar.

 Saya percaya bahwa global warming saat ini disebabkan baik oleh alam
 (natural) maupun manusia (man made).

 Fluktuasi dalam orbit Bumi mengelilingi Matahari dan rotasi pada porosnya
 dicerminkan oleh perubahan-perubahan iklim di Bumi yang bersifat siklik.
 Milutin Milankovich, ahli matematika dan iklim berkebangsaan Serbia
 (1879-1958) menemukan kaitan tersebut.  Ketika fluktuasi2 ini terjadi
 bersamaan, temperatur Bumi turun cukup signifikan sampai mampu mendatangkan
 zaman es. Jalur orbit Bumi bervariasi dari mulai hampir berbentuk lingkaran
 sampai sedikit elips dalam siklus sekitar 100.000 tahun, menyebabkan variasi
 dalam jarak Bumi-Matahari. Poros Bumi pun bervariasi kemiringannya dalam
 siklus sekitar 42.000 tahun, menyebabkan variasi luas permukaan Bumi yang
 terpapar kepada Matahari. Lalu, poros rotasi Bumi pun bergoyang dalam siklus
 25.800 tahun, menyebabkan tibanya tanggal-tanggal solstices dan equinoxes
 bergerak terus. Periode2 variasi orbit dan gerak poros Bumi itu telah
 mempengaruhi perubahan iklim sepanjang zaman. Ini adalah penyebab alam
 perubahan iklim.

 Penyebab alam lain adalah sebagai kompensasi setelah Bumi berada dalam
 Little Ice Age pada abad ke-15 sampai pertengahan abad ke-19. Osilasi alam
 juga penyebab yang lain, North Atlantic Oscillation (NAO) misalnya, yaitu
 perubahan iklim karena variasi siklik dalam distribusi tekanan udara  selama
 periode tertentu. NAO disebabkan perbedaan tekanan antara wilayah Azores
 yang tinggi dan Iceland yang rendah, para ahli iklim menyebutnya index NAO
 positif ketika tekanan di Azores jauh lebih tinggi daripada di Iceland.
 Kondisi ini akan menyebakan gerak massa udara yang cepat (jet stream)
 mengalir dengan kuat di atas Atlantik, menyebabkan musim dingin yang basah
 di Eropa dan musim dingin yang kering dan lebih hangat di Mediterania. NAO
 juga membawa aliran air hangat ke Arctic Basin, meleburkan es di beberapa
 tempat. NAO tak dapat diprediksikan, tetapi selalu terjadi setiap beberapa
 tahun. Osilasi alam lain penyebab perubahan iklim adalah El Nino yaitu
 pembalikan aliran normal Arus Ekuator Selatan di Pasifik yang menyebabkan
 perubahan drastis cuaca di sekitarnya dalam periode waktu dua-tujuh tahun.
 Tahun paling panas akhir2 ini, yaitu yang terjadi pada 1998, adalah akibat
 peristiwa El Nino yang kuat.

 Perubahan dalam solar output juga dapat mempengaruhi perubahan iklim.
 Sepanjang sejarah, periode aktivitas noda Matahari minimum biasanya terjadi
 bersamaan dengan periode dingin di Bumi. Periode paling dingin Little Ice
 Age abad ke-15 sampai pertengahan abad ke-19  terjadi bersamaan dengan
 periode low sunspot activity yang terkenal dengan istilah Maunder Minimum.
 Sebaliknya, ketika solar output meningkat, seperti pada tahun 1990-an, solar
 wind, semburan jet partikel2 Matahari meningkat. Solar wind ini akan
 membelokkan radiasi kosmik yang partikel2-nya bereaksi dengan molekul2
 atmosfer memicu pembentukan awan. Meningkatnya solar output karena itu, akan
 mengurangi banyaknya awan. Dalam kondisi seperti ini sedikit saja sinar
 Matahari yang akan dipantulkan puncak-puncak awan kembali ke luar angkasa,
 kebanyakan mereka akan sampai ke permukaan Bumi dan memanaskan temperatur
 udara. Pemanasan pada tahun 1990-an menurut beberapa ilmuwan terjadi dengan
 cara tersebut.

 Pemanasan global juga jelas dipercepat datangnya oleh aktivitas manusia.
 Sejak awal 1800-an, tingkat CO2 di atmosfer telah meningkat hampir setengah
 asalnya, ini terutama disebabkan meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil.
 Peningkatan CO2 di atmosfer akan meningkatkan efek rumah kaca (greenhouse),
 membuat Bumi lebih cepat menghangat. Belakangan ini para ilmuwan cenderung
 lebih percaya bahwa global warming adalah man-made phenomenon daripada
 sebagai akibat natural climate change. Mungkin ini benar, terutama untuk
 peningkatan emisi karbon secara tajam 

Re: [iagi-net-l] Global Warming : Man-Made or Natural ?

2007-12-16 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Rovicky,
   
  Nanti saya cari lebih jauh, atau dari rekan2 lain silakan bila ada.
   
  salam,
  awang

Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pak Awang punya angkanya nggak ?
Berapa jumlah CO2 yg dihasilkan alam dan brapa yg dihasilkan pembakaran.
Mungkin siklus carbon dapat menghitung severapa persen jumlah yg
dihasilkan pembakaran minyak serta batubara

Setahu saya gas methan menyababkan dampak greenhouse hingga empat kali
dibanding co2.

Rdp

On 12/17/07, Awang Harun Satyana wrote:
 Perubahan iklim telah terjadi sepanjang sejarah Bumi. Catatan2 geologi yang
 tersimpan dalam fosil dan batuan menunjukkan bahwa pada masa lalu Bumi
 pernah lebih hangat (hothouse) atau lebih dingin (icehouse) daripada
 sekarang. Hal tersebut disebabkan peristiwa2 katastrofik atau siklus2 alam.

 Saat ini, temperatur global rata-rata sedang meningkat, tetapi peningkatan
 ini tak tersebar secara merata ke seluruh permukaan Bumi, beberapa wilayah
 malahan menjadi lebih dingin. Beberapa faktor berkontribusi terhadap
 penghangatan saat ini. Sebagian besar ahli iklim sepakat bahwa sebagian
 fenomena ini disebabkan enhanced greenhouse effect, yang disebabkan lepasnya
 gas-gas tertentu ketika bahan bakar fosil -batubara, minyak, dan gas alam -
 dibakar.

 Saya percaya bahwa global warming saat ini disebabkan baik oleh alam
 (natural) maupun manusia (man made).

 Fluktuasi dalam orbit Bumi mengelilingi Matahari dan rotasi pada porosnya
 dicerminkan oleh perubahan-perubahan iklim di Bumi yang bersifat siklik.
 Milutin Milankovich, ahli matematika dan iklim berkebangsaan Serbia
 (1879-1958) menemukan kaitan tersebut. Ketika fluktuasi2 ini terjadi
 bersamaan, temperatur Bumi turun cukup signifikan sampai mampu mendatangkan
 zaman es. Jalur orbit Bumi bervariasi dari mulai hampir berbentuk lingkaran
 sampai sedikit elips dalam siklus sekitar 100.000 tahun, menyebabkan variasi
 dalam jarak Bumi-Matahari. Poros Bumi pun bervariasi kemiringannya dalam
 siklus sekitar 42.000 tahun, menyebabkan variasi luas permukaan Bumi yang
 terpapar kepada Matahari. Lalu, poros rotasi Bumi pun bergoyang dalam siklus
 25.800 tahun, menyebabkan tibanya tanggal-tanggal solstices dan equinoxes
 bergerak terus. Periode2 variasi orbit dan gerak poros Bumi itu telah
 mempengaruhi perubahan iklim sepanjang zaman. Ini adalah penyebab alam
 perubahan iklim.

 Penyebab alam lain adalah sebagai kompensasi setelah Bumi berada dalam
 Little Ice Age pada abad ke-15 sampai pertengahan abad ke-19. Osilasi alam
 juga penyebab yang lain, North Atlantic Oscillation (NAO) misalnya, yaitu
 perubahan iklim karena variasi siklik dalam distribusi tekanan udara selama
 periode tertentu. NAO disebabkan perbedaan tekanan antara wilayah Azores
 yang tinggi dan Iceland yang rendah, para ahli iklim menyebutnya index NAO
 positif ketika tekanan di Azores jauh lebih tinggi daripada di Iceland.
 Kondisi ini akan menyebakan gerak massa udara yang cepat (jet stream)
 mengalir dengan kuat di atas Atlantik, menyebabkan musim dingin yang basah
 di Eropa dan musim dingin yang kering dan lebih hangat di Mediterania. NAO
 juga membawa aliran air hangat ke Arctic Basin, meleburkan es di beberapa
 tempat. NAO tak dapat diprediksikan, tetapi selalu terjadi setiap beberapa
 tahun. Osilasi alam lain penyebab perubahan iklim adalah El Nino yaitu
 pembalikan aliran normal Arus Ekuator Selatan di Pasifik yang menyebabkan
 perubahan drastis cuaca di sekitarnya dalam periode waktu dua-tujuh tahun.
 Tahun paling panas akhir2 ini, yaitu yang terjadi pada 1998, adalah akibat
 peristiwa El Nino yang kuat.

 Perubahan dalam solar output juga dapat mempengaruhi perubahan iklim.
 Sepanjang sejarah, periode aktivitas noda Matahari minimum biasanya terjadi
 bersamaan dengan periode dingin di Bumi. Periode paling dingin Little Ice
 Age abad ke-15 sampai pertengahan abad ke-19 terjadi bersamaan dengan
 periode low sunspot activity yang terkenal dengan istilah Maunder Minimum.
 Sebaliknya, ketika solar output meningkat, seperti pada tahun 1990-an, solar
 wind, semburan jet partikel2 Matahari meningkat. Solar wind ini akan
 membelokkan radiasi kosmik yang partikel2-nya bereaksi dengan molekul2
 atmosfer memicu pembentukan awan. Meningkatnya solar output karena itu, akan
 mengurangi banyaknya awan. Dalam kondisi seperti ini sedikit saja sinar
 Matahari yang akan dipantulkan puncak-puncak awan kembali ke luar angkasa,
 kebanyakan mereka akan sampai ke permukaan Bumi dan memanaskan temperatur
 udara. Pemanasan pada tahun 1990-an menurut beberapa ilmuwan terjadi dengan
 cara tersebut.

 Pemanasan global juga jelas dipercepat datangnya oleh aktivitas manusia.
 Sejak awal 1800-an, tingkat CO2 di atmosfer telah meningkat hampir setengah
 asalnya, ini terutama disebabkan meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil.
 Peningkatan CO2 di atmosfer akan meningkatkan efek rumah kaca (greenhouse),
 membuat Bumi lebih cepat menghangat. Belakangan ini para ilmuwan cenderung
 lebih percaya bahwa global warming adalah 

Re: [iagi-net-l] Global Warming : Man-Made or Natural ?

2007-12-16 Terurut Topik oki musakti
Vick,
  Soal angka, tergantung bicara sama siapa mungkin  ya..?
  BTW,  link artikel discover magazine di bawah memuat interpiu dengan salah 
satu scientist 'mbalelo' yang menyatakan bahwa global warming (mungkin lebih 
tepatnya universal atau at least solar system warming) lebih dipengaruhi oleh 
'solar wind' ketimbang emisi CO2 baik man made maupun natural (photosynthetis, 
volcanic activity etc)
   
  Cheers
  Oki
   
  
http://discovermagazine.com/2007/jul/the-discover-interview-henrik-svensmark/?searchterm=global%20warming%20sun

Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pak Awang punya angkanya nggak ?
Berapa jumlah CO2 yg dihasilkan alam dan brapa yg dihasilkan pembakaran.
Mungkin siklus carbon dapat menghitung severapa persen jumlah yg
dihasilkan pembakaran minyak serta batubara

Setahu saya gas methan menyababkan dampak greenhouse hingga empat kali
dibanding co2.

Rdp


   
-
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

Re: [iagi-net-l] Stop global warming !

2007-12-16 Terurut Topik Yosef Khairil Amin
Iya betul, buku novel terbitan th. 2004 ini memang layak disimak. Meskipun
novel berjenis techno-thriller ini murni fiksi tapi tetap mengambil
data-data ilmiah dari www.*giss*.*nasa*.*gov*, seperti Global Temperature
vs CO2 1940-1970, Global Temperature 1880-2003, US Temperature
1880-2000, juga beberapa citra satelit yg memperlihatkan alirah glasier,
dan banyak grafik yg bersumber dari USHCN (United States Historical
Climatology Network). Dengan gaya tutur berupa percakapan singkat diantara
pelakonnya, membuat novel ini enak dibaca.

Lulus dari SMA (thn 1960) dengan menyandang gelar bintang bola basket ia
meneruskan kuliah di departemen Antropologi (lulus dgn summa cum laude dari
Harvard University, thn 1964), kemudian melanjutkan ke Harvard School of
Medicine. Untuk membiayai kuliahnya inilah Crichton menulis beberapa novel
berjenis Spy Thriller. Tahun 1968 salahsatu novelnya (*A Case of
Need)*memenangkan penghargaan Mystery Writers of America's Edgar
Allan Poe.

Untuk jasanya yang dianggap ikut mempopulerkan ilmu paleontologi ke
masyarakat awam (salah satunya lewat novel Jurassic Park dan *The Lost World
*), pada tahun 2000 namanya diabadikan sebagai nama jenis dinosaurus yg
diketemukan fosilnya di China selatan: Crichton's Ankylosaur. Tentang
penghargaan inn Crichton berkata: For a person like me, this is much
better than an Academy Award.


YKA

On Dec 17, 2007 11:30 AM, oki musakti [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kalau mau ikut menikmati penyebab (manusia atau alam) GW (Global warming,
 bukannya George Walker) dalam bentuk fiksi, silahkan baca novel terbarunya
 Michael Crichton  dengan judul State of Fear.

  Kita semua tahu Michael Crichton adalah novelis pengarang banyak best
 seller antara lain Jurassic Park, Lost Word sampai Disclosure yang
 difilemkan dengan agak glek glek nyem-nyem..

  Cheers
  Oki