[iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-04 Terurut Topik Sujatmiko
Rekan-rekan IAGI yang budiman,

 

Di tengah riuhnya berita dan diskusi tentang Piramida Gunung Sadahurip ,
kemaren dulu 2 Februari 2012 , Pak Stephen Oppenheimer, penulis buku Eden in
The East , diberitakan berkunjung ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di
kantor beliau, didampingi Rektor UI Gumilar Rusliwa Sumantri. Mang Okim
membaca beritanya dari koran Pikiran Rakyat dan  Kompas Online. Berbeda
dengan berita yang santer ditiupkan selama ini bahwa Pak Stephen Oppenheimer
mendukung hipotesis piramida untuk G. Sadahurip di Garut, ternyata  ketika
didesak oleh wartawan tentang hal itu, beliau  menjawab dengan enteng : Saya
belum bisa memastikan apakah G.Sadahurip di Garut itu piramida atau bukan -
- - Soalnya saya belum melihatnya secara langsung ! Beliau juga mengaku
tidak pernah menemukan bukti bahwa kawasan Indonesia pada zaman dahulu kala
adalah Benua Atlantis yang hilang - - - - nah lho, pada hal bukti  itulah
yang sedang marak dicari oleh banyak orang, baik lewat peralatan super
canggih , penggalian, trenching, pemboran , dll, ataupun  lewat wangsit dari
leluhur  - - - demi menggali kejayaan bangsa kita di zaman baheula !

 

Hal lain yang membuat mang Okim bertanya-tanya adalah pernyataan Presiden
SBY yang disampaikan melalui Mendikbud M.Nuh yang ikut hadir dalam pertemuan
tersebut  sbb : Presiden mengusulkan penelitian lanjutan tentang tesis Benua
Sunda yang terletak di Indonesia sebagai asal muasal bangsa-bangsa lain di
Asia. Jika terbukti, tesis Benua Sunda dapat membangkitkan semangat bagi
kebangkitan bangsa Indonesia pada khususnya dan Asia Tenggara pada umumnya.
Pertanyaan mang Okim :  Apakah karena nenek moyang kita di zaman dahulu
kala merupakan cikal bakal bangsa-bangsa lain di Asia, semangat  kita
kemudian akan bangkit ?  Bukankah kita memiliki begitu banyak tinggalan
prasejarah yang hebat-hebat yang dibiarkan tak terurus seperti antara lain
500-800 an Menhir Megalitik di Nagari Mahat , Payakumbuh, yang setiap
Menhirnya merupakan tanda kubur dari tokoh nenek moyang terkemuka pada zaman
itu ?  Mengapa kita harus mencari piramida dalam perut gunung yang oleh
embahnya ahli gunung api dinyatakan sebagai gunung api purba ? Barangkali
kalau yang memberikan pernyataan tersebut bukan Prof. Riset Dr. Sutikno
Bronto atau Drs. Luitfi Yondri M.Hum. dan apalagi mang Okim, tetapi  Stephen
Oppenheimer - - - mungkin ceritanya akan lain - - - ta' iya ! 

 

Semoga bermanfaat, Salam cinta geologi ,

 

Mang Okim

attachment: winmail.dat
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-

Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-04 Terurut Topik koesoema
Oppenheimer sejak akhir 2010 pada suatu kongres di  Bogor telah berubah 
pikirannya mengenai Sundaland sebagai pusat kebudayaan tertua atau Atlantis, 
dia lebih cenderung Taiwan sebagai pusat pertanian pertama, dan menyebar ke 
Indonesia. Oppenheimer pada waktu itu sudah tdk berbicara lagi mengenai 
Atlantis. Hanya saja moderatornya pada waktu mengatakan dia sebagai pendukung 
keberadaan Atlantis di Sundaland, padahal dia tdk bicara demikian sama sekali 
tetapi mengenai sejarah pnyebaran budaya pertanian. Aneh juga kalau sekarang 
dia diminta pendapatnya mengenai piramid. Dia itu pada dasarnya seorang dokter, 
di Papua, kemudian memperdalam genetika tanaman dan hewan ternak serta 
penyebaran. Pada mulanya memang dia berkesimpulan pusatnya itu berasal dari 
Sundaland, kemudian orang mengaitkannya dg Atlantis. Saya pernah berbicara 
langsung dg beliau di Kongre itu. RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Sujatmiko m...@cbn.net.id
Date: Sat, 4 Feb 2012 16:10:45 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] KUNJUNGAN  STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Rekan-rekan IAGI yang budiman,

 

Di tengah riuhnya berita dan diskusi tentang Piramida Gunung Sadahurip ,
kemaren dulu 2 Februari 2012 , Pak Stephen Oppenheimer, penulis buku Eden in
The East , diberitakan berkunjung ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di
kantor beliau, didampingi Rektor UI Gumilar Rusliwa Sumantri. Mang Okim
membaca beritanya dari koran Pikiran Rakyat dan  Kompas Online. Berbeda
dengan berita yang santer ditiupkan selama ini bahwa Pak Stephen Oppenheimer
mendukung hipotesis piramida untuk G. Sadahurip di Garut, ternyata  ketika
didesak oleh wartawan tentang hal itu, beliau  menjawab dengan enteng : Saya
belum bisa memastikan apakah G.Sadahurip di Garut itu piramida atau bukan -
- - Soalnya saya belum melihatnya secara langsung ! Beliau juga mengaku
tidak pernah menemukan bukti bahwa kawasan Indonesia pada zaman dahulu kala
adalah Benua Atlantis yang hilang - - - - nah lho, pada hal bukti  itulah
yang sedang marak dicari oleh banyak orang, baik lewat peralatan super
canggih , penggalian, trenching, pemboran , dll, ataupun  lewat wangsit dari
leluhur  - - - demi menggali kejayaan bangsa kita di zaman baheula !

 

Hal lain yang membuat mang Okim bertanya-tanya adalah pernyataan Presiden
SBY yang disampaikan melalui Mendikbud M.Nuh yang ikut hadir dalam pertemuan
tersebut  sbb : Presiden mengusulkan penelitian lanjutan tentang tesis Benua
Sunda yang terletak di Indonesia sebagai asal muasal bangsa-bangsa lain di
Asia. Jika terbukti, tesis Benua Sunda dapat membangkitkan semangat bagi
kebangkitan bangsa Indonesia pada khususnya dan Asia Tenggara pada umumnya.
Pertanyaan mang Okim :  Apakah karena nenek moyang kita di zaman dahulu
kala merupakan cikal bakal bangsa-bangsa lain di Asia, semangat  kita
kemudian akan bangkit ?  Bukankah kita memiliki begitu banyak tinggalan
prasejarah yang hebat-hebat yang dibiarkan tak terurus seperti antara lain
500-800 an Menhir Megalitik di Nagari Mahat , Payakumbuh, yang setiap
Menhirnya merupakan tanda kubur dari tokoh nenek moyang terkemuka pada zaman
itu ?  Mengapa kita harus mencari piramida dalam perut gunung yang oleh
embahnya ahli gunung api dinyatakan sebagai gunung api purba ? Barangkali
kalau yang memberikan pernyataan tersebut bukan Prof. Riset Dr. Sutikno
Bronto atau Drs. Luitfi Yondri M.Hum. dan apalagi mang Okim, tetapi  Stephen
Oppenheimer - - - mungkin ceritanya akan lain - - - ta' iya ! 

 

Semoga bermanfaat, Salam cinta geologi ,

 

Mang Okim




Re: [iagi-net-l] SADAHURIP apa bencana katastropik purba ?

2012-02-04 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Rekan

Apa yang ditulis Andang memnag benar adalah suatu pekerjaan yang sangat penting 
apabila kita dapat melakukan suatu evaluasi  katastropikn purba untuk 
dimanfaatkan dalam kehidupan kita saat ini.
Bukankah kita masih menganut The present  is the key to the past  eh apa 
terbalik ??? hehehe
Suatu usaha yang perlu dihargai dari Pemerintah, terlepas kwalitas pemerintah  
SBY saat ini yang banyak dikritik oleh masyarakat .
.
Jadi Sadahurip mestinya hanya jadi pemanis saja  lah .

Saya ingin denger dan hadir pada  saresehan ini , tapi sampai  saat ini kok 
belum ada jawabannya ya ?

si Abah








 From: abacht...@cbn.net.id abacht...@cbn.net.id
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, February 3, 2012 10:32 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] SADAHURIP DARI ATAS SEPEDA
 

Luar biasa memang efek pemberitaan Sadahurip ini. Sampai2 meskipun saya sudah 
menuliskan sanggahan di IAGINET 1Feb kmrn ttg tulisan di media yang salah dan 
juga sesudahnya dikoreksi dalam pemberitaan Vivanews, tapi tetap saja komunitas 
di milis ini membayangkan akan terjadi debat yang seru di acara Seminar 7Feb 
nanti ttg Sadahurip piramid vs non-piramid.

Padahal dlm sanggahan saya dan koreksi berita yg dituliskan Vivanews jelas2 
saya sebutkan bhw saya dan Danny Hilman akan banyak membahas ttg riset2 kami 
yang jauh lebih banyak progress-nya dibanding Sadahurip - yg meski sdh dimulai 
setahun lalu dg berkali-kali akuisisi data tapi kami anggap statusnya masih 
belum sampai pada kesimpulan ttg piramid atau bukan. Kami akan banyak fokus 
pada Banda Aceh, Batujaya, Trowulan, dan Gunung Padang. Sementara u/Sadahurip 
kami akan tampilkan hasil beberapa kali survey: akuisisi GG surface dan 
subsurface data, mapping, sampling dan lab analyses, Jadi yg kami lakukan bukan 
sehari kunjungan dan bukan sekedar surface makro saja. Itupun dari awal kemarin 
(dan saya tegaskan lagi sekarang) kami belum sampai pada kesimpulan piramid 
atau non-piramid, krn masih akan ada akuisisi data lagi yg akan kami lakukan 
Maret mendatang (auger, coring, trenching, dsb).

Perdebatan seru tentang piramid vs non piramid mungkin akan terjadi minggu 
depan itu kalau saja yg tampil Turangga Seta (TS) yg secara terbuka mengumumkan 
mereka bekerja atas petunjuk gaib dsb. Tapi kami bukan TS dan kami tidak punya 
kaitan dg TS, spt juga sdh dijelaskan oleh Danny Hilman di postingnya di thread 
serupa ini sebelumnya (malah kami jadi korban mereka). Makanya kalau konco2 
IAGI mengharapkan akan ada debat seru, adu argumen membela piramid vs mentah2 
menolak piramid, terus ada pengambilan keputusan / kesimpulan seminar seperti 
dulu di 2007 IAGI melakukannya untuk kasus Lapindo (yg diprotes terbuka dan 
jadi berkepanjangan sesudahnya), sampeyan semua salah menduga. Para proponen 
anti piramida gak akan punya lawan tanding di seminar itu nanti krn memang TS 
tdk naik panggung, sementara kami hanya akan menampilkan data dan analisis kami 
serta membahas berbagai kemungkinan interpretasinya, tapi blm memutuskan apa2.

Malahan lebih seru hasil2 riset kami di Gn Padang, Trowulan, Batujaya, dan 
Banda Aceh, lho.

Dan soal kekuatiran bbrp orang bhw keputusan/kesimpulan seminar sudah 
dipersiapkan sebelumnya, shg yg hadir nanti dianggap menyetujuinya (spt kasus 
Seminar IAGI 2007 Lumpur Lapindo): hal itu benar2 out-of-context. Lha wong 
judul seminarnya saja: “MENGUAK TABIR PERADABAN DAN BENCANA KATASTROPIK PURBA 
DI NUSANTARA UNTUK MEMPERKUAT KARAKTER DAN KETAHANAN NASIONAL” koq 
kesimpulannya ttg Sadahurip itu piramid atau bukan. Saya pikir itu kejauhan. 
Lagi pula, saya dan Danny blm akan menyimpulkan status Sadahurip di 
sarasehan/seminar itu krn riset kami sedang berlangsung, ngapain juga ikutan 
lepas kontrol dg buru2 menyimpulkan kemudian memaksakan kesimpulan itu ke 
publik dengan merekayasa sarasehan? Seminar/sarasehan itu nanti bukan event 
organisasi profesi tertentu dan tidak ada mekanisme yg memungkinkan Panitia 
Sarasehan mengklaim pendapat peserta, karena memang tidak akan ada kesimpulan.  
Biasanya yang suka mengklaim kesimpulan2 ilmiah di acara2
 sarasehan/diskusi spt ini nanti  adalah orang2/pihak2 yg menganggap diskusi 
ilmiah adalah rapat anggota partai, atau para pencari/pembuat berita 
sensasional dg plintiran2, atau mrk yg berkepentingan mempengaruhi opini publik 
dg klaim2 kebenaran sepihak, entah untuk rujukan hukum, bisnis, atau politik. 

Makanya agak2 kaget juga ketika tiba2 ada berita ttg seminar khusus IAGI 
Jabar-Banten yg dilakukan di Bandung hari ini tadi membahas ttg Sadahurip dan 
Lalakon, undangannya dibikin hanya 3 hari sebelumnya (31Jan), tidak diumumkan 
di IAGiNET, PP-IAGIpun tdk tahu, dan kesimpulan seminar ilmiahnya langsung 
langsung saja: Vulkanolog-Arkeolog-Geolog Patahkan Teori Piramid Sadahurip.

Mudah2an kita bisa belajar lebih merunduk dan rendah hati.

ADB
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 
Date: Fri, 3 Feb 2012 17:24:03 +0700

Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY mungkin membawa berkah

2012-02-04 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Man Okim dan Rekan rekan

Ndak usah khawatir degan permintaan pak SBY 
Kita ambil hikmahnya saja  Lah ,... apa itu ?
Yaitu kalau presiden 2 yang lalu belum tertarik pada ilmu geologi ,  maka 
Presiden SBY mulai tertarik bahkan mulai terjun pada ilmu geologi kan !!
Mudah mudahan ini membawa pengaruh positip , umpamanya Beliau bertanya Apakah 
IAGI saudah punya Kantor yang repersentatip  ?
 Haaah , masih nebeng , wah kalau begitu pak Jero Wacik tolong disusun biaya 
untuk bikin kantor IAGI 
Kan sip..

si Abah




 From: Sujatmiko m...@cbn.net.id
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Saturday, February 4, 2012 4:10 PM
Subject: [iagi- net-l] KUNJUNGAN  STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
 
Rekan-rekan IAGI yang budiman,



Di tengah riuhnya berita dan diskusi tentang Piramida Gunung Sadahurip ,
kemaren dulu 2 Februari 2012 , Pak Stephen Oppenheimer, penulis buku Eden in
The East , diberitakan berkunjung ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di
kantor beliau, didampingi Rektor UI Gumilar Rusliwa Sumantri. Mang Okim
membaca beritanya dari koran Pikiran Rakyat dan  Kompas Online. Berbeda
dengan berita yang santer ditiupkan selama ini bahwa Pak Stephen Oppenheimer
mendukung hipotesis piramida untuk G. Sadahurip di Garut, ternyata  ketika
didesak oleh wartawan tentang hal itu, beliau  menjawab dengan enteng : Saya
belum bisa memastikan apakah G.Sadahurip di Garut itu piramida atau bukan -
- - Soalnya saya belum melihatnya secara langsung ! Beliau juga mengaku
tidak pernah menemukan bukti bahwa kawasan Indonesia pada zaman dahulu kala
adalah Benua Atlantis yang hilang - - - - nah lho, pada hal bukti  itulah
yang sedang marak dicari oleh banyak orang, baik lewat peralatan super
canggih , penggalian, trenching, pemboran , dll, ataupun  lewat wangsit dari
leluhur  - - - demi menggali kejayaan bangsa kita di zaman baheula !



Hal lain yang membuat mang Okim bertanya-tanya adalah pernyataan Presiden
SBY yang disampaikan melalui Mendikbud M.Nuh yang ikut hadir dalam pertemuan
tersebut  sbb : Presiden mengusulkan penelitian lanjutan tentang tesis Benua
Sunda yang terletak di Indonesia sebagai asal muasal bangsa-bangsa lain di
Asia. Jika terbukti, tesis Benua Sunda dapat membangkitkan semangat bagi
kebangkitan bangsa Indonesia pada khususnya dan Asia Tenggara pada umumnya.
Pertanyaan mang Okim :  Apakah karena nenek moyang kita di zaman dahulu
kala merupakan cikal bakal bangsa-bangsa lain di Asia, semangat  kita
kemudian akan bangkit ?  Bukankah kita memiliki begitu banyak tinggalan
prasejarah yang hebat-hebat yang dibiarkan tak terurus seperti antara lain
500-800 an Menhir Megalitik di Nagari Mahat , Payakumbuh, yang setiap
Menhirnya merupakan tanda kubur dari tokoh nenek moyang terkemuka pada zaman
itu ?  Mengapa kita harus mencari piramida dalam perut gunung yang oleh
embahnya ahli gunung api dinyatakan sebagai gunung api purba ? Barangkali
kalau yang memberikan pernyataan tersebut bukan Prof. Riset Dr. Sutikno
Bronto atau Drs. Luitfi Yondri M.Hum. dan apalagi mang Okim, tetapi  Stephen
Oppenheimer - - - mungkin ceritanya akan lain - - - ta' iya ! 



Semoga bermanfaat, Salam cinta geologi ,



Mang Okim



PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-

Re: [iagi-net-l] SADAHURIP DARI ATAS SEPEDA

2012-02-04 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Aya aya wae Enta nah Is 


si Abah




 From: Ismail lia...@indo.net.id
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Saturday, February 4, 2012 10:14 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] SADAHURIP DARI ATAS SEPEDA
 

 
Disana gunung disini gunung ditengah pulau Jawa , wayangnya bingung dalangnya 
bingung semuanya bingung  yg penting semua bisa tertawa , itu kalau OVJ

Sent by Liamsi's Mobile Phone


From:  R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id 
Date: Sat, 4 Feb 2012 09:18:25 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] SADAHURIP DARI ATAS SEPEDA

Puyeng juga mengikuti Diskusi Sadahurip ini, terus 
terang saja tambah pusing. Ada kepentingan politik apa saja sih soal 
katastrofik purba dan sadahurip ini, sehingga wacanna jadi panas ini?. Di satu 
pihak  ada yang mengatakan tidak hubungan antara Sadahurip dengan 
Katastropik Purba, ada yang mengatakan ada hubungan, karena munculnya peradaban 
diakhiri dengan katastropik. Sarasehan Selasa ini ada yang mengatakan tidak 
akan 
membahas Sadahurip, ada juga yang ngomong bakal ada, sehingga ada terjadi 
perdebatan sengit, sehingga banyak orang ingin ikut hadir dalam sarasehan ini, 
termasuk Ketum IAGI, padahal jumlah peserta dibatasi. Di satu pihak Pengda 
Jabar 
IAGI secara keburu-buru melakukan seminar Sadahurip dengan hasil yang jelas, 
seolah-olah mendahului Sarasehan hari Selasa di Jakarta
Jadi ada apa sebetulnya dibalik ribut-ribut ini? 
atau sekadar topik ini dibuat hot untuk banyak menarik perhatian 
peserta?
RPK
 
- Original Message - 
From: Ok Taufik 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Saturday, February 04, 2012 8:12  AM
Subject: Re: [iagi-net-l] SADAHURIP DARI  ATAS SEPEDA

Yang,

Kelihatannya ada kekacuan komunikasi antara tim 
  TS, oknum ES dan ADB, Danny di pihak lainnya. Berulangkali ADB mengcounter 
  berita2 yang beredar di media untuk menyangkal anggapan penemuan Piramida di 
  kawasan Jawa Barat. Isu ini sebenarnya sudah duluan beredar di milis IA-ITB 
  yang gencar di thread oleh saudara ES, jadi terjadi kesimpang siuran dimana 
ES 
  ini apakah team dari TS atau tim mana?..sementara kalau saya tak salah, 
  postingan undangan sarasehan yg di forward oleh RDP ke milis IAGI juga di 
  kirimkan oleh oknum ES ini. Jadi sementara ini ada anggapan yang 
  melenceng  ES adalah bagian dari tim TS dan saresahan ini juga menjadi 
  pesan terselubung dari tim dia. Karena tim TS dengan gencar menggunakan 
media, 
  maka gaung  bangunan piramid di jabar lebih terdengara, sementara ADB dan 
  Danny hanya menggunakan jalur yg terbatas, milis ini, facebook tak cukup 
ampuh 
  meluruskan pseudo berita tersebut.


2012/2/3 abacht...@cbn.net.id

 
Luar biasa memang efek pemberitaan Sadahurip ini. Sampai2 meskipun saya  
sudah menuliskan sanggahan di IAGINET 1Feb kmrn ttg tulisan di media yang  
salah dan juga sesudahnya dikoreksi dalam pemberitaan Vivanews, tapi tetap  
saja komunitas di milis ini membayangkan akan terjadi debat yang seru di  
acara Seminar 7Feb nanti ttg Sadahurip piramid vs  non-piramid.

Padahal dlm sanggahan saya dan koreksi berita yg 
dituliskan Vivanews jelas2 saya sebutkan bhw saya dan Danny Hilman akan 
banyak membahas ttg riset2 kami yang jauh lebih banyak progress-nya 
dibanding Sadahurip - yg meski sdh dimulai setahun lalu dg berkali-kali 
akuisisi data tapi kami anggap statusnya masih belum sampai pada kesimpulan 
ttg piramid atau bukan. Kami akan banyak fokus pada Banda Aceh, Batujaya, 
Trowulan, dan Gunung Padang. Sementara u/Sadahurip kami akan tampilkan 
hasil 
beberapa kali survey: akuisisi GG surface dan subsurface data, mapping, 
sampling dan lab analyses, Jadi yg kami lakukan bukan sehari kunjungan dan 
bukan sekedar surface makro saja. Itupun dari awal kemarin (dan saya 
tegaskan lagi sekarang) kami belum sampai pada kesimpulan piramid atau 
non-piramid, krn masih akan ada akuisisi data lagi yg akan kami lakukan 
Maret mendatang (auger, coring, trenching, dsb).

Perdebatan seru 
tentang piramid vs non piramid mungkin akan terjadi minggu depan itu kalau 
saja yg tampil Turangga Seta (TS) yg secara terbuka mengumumkan mereka 
bekerja atas petunjuk gaib dsb. Tapi kami bukan TS dan kami tidak punya 
kaitan dg TS, spt juga sdh dijelaskan oleh Danny Hilman di postingnya di 
thread serupa ini sebelumnya (malah kami jadi korban mereka). Makanya 
kalau konco2 IAGI mengharapkan akan ada debat seru, adu argumen membela 
piramid vs mentah2 menolak piramid, terus ada pengambilan keputusan / 
kesimpulan seminar seperti dulu di 2007 IAGI melakukannya untuk kasus 
Lapindo (yg diprotes terbuka dan jadi berkepanjangan sesudahnya), sampeyan 
semua salah menduga. Para proponen anti piramida gak akan punya lawan 
tanding di seminar itu nanti krn memang TS tdk naik panggung, sementara 
kami 
hanya akan menampilkan data dan analisis kami serta membahas berbagai 

Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY mungkin membawa berkah

2012-02-04 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
On Saturday, February 4, 2012, Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com wrote:
 Man Okim dan Rekan rekan
 Ndak usah khawatir degan permintaan pak SBY 
 Kita ambil hikmahnya saja  Lah ,... apa itu ?
 Yaitu kalau presiden 2 yang lalu belum tertarik pada ilmu geologi ,  maka
Presiden SBY mulai tertarik bahkan mulai terjun pada ilmu geologi kan !!
 Mudah mudahan ini membawa pengaruh positip , umpamanya Beliau bertanya
Apakah IAGI saudah punya Kantor yang repersentatip  ?
  Haaah , masih nebeng , wah kalau begitu pak Jero Wacik tolong disusun
biaya untuk bikin kantor IAGI 
 Kan sip..
 si Abah

Abah, sewaktu saya dinner satu meja bareng pak beye di KL tahun 2005. Saya
mendongeng tentang tsunami dan juga kiprah geologist di malaysia.
http://rovicky.wordpress.com/2005/12/15/dinner-dengan-pak-sby-bag1/
http://rovicky.wordpress.com/2005/12/20/dinner-dengan-pak-sby-bag2/
Waktu itu beliau mendengarkan cukup antusias. Macem macam yg ditanyakan.
Tetapi terutama kiprah profesi ini. Ktika ndongeng tsunami saya bilang
kalau tews itu mungkin merepotkan kita karena tidak mampu menyelamatkan
masyarakat disitu, karena waktu tiba setelah gempanya sangat cepat. Tapi
beliau berargumen bahwa itu perlu juga ubtuk menyelamatkan bangsa lain yg
ada diseberang lautan. Ya saya kira beliau benar. Dan bener juga akhirnya
beliau mendapat anugerah champion for disaster preparadness.

Sekilas saja pengalaman ngobrol langsung dengan pak beye
Btw, mudah mudahan nanti IAGI bisa ngundang beliau utk membuka PIT IAGI.

Rdp

-- 
*Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari*


RE: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-04 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Mang Okim dan Rekan-rekan IAGI yang baik,

Perkenankan saya menguraikan ini dari sudut yang berbeda.

Kebetulan saya berkesempatan berdiskusi panjang lebar sampai 1 jam lebih
dengan Mang Stephen Oppenheimer itu waktu  tgl 2 Februari kemarin.  Saya
juga hadir ketika rombongan Pak Gumilar dan Mang Oppenheimer  bertemu dan
berbincang-bincang dengan Presiden SBY.  

 

Oppenheimer adalah seorang dokter spesialisasi di bidang genetika. Obyek
utama dari riset beliau adalah DNA manusia dari berbagai pelosok Indonesia,
Asia, Afrika, dll. Saya sangat kagum dengan kemampuan dari riset DNA ini,
meskipun terusterang belum mengerti sepenuhnya.  Yang jelas, dari DNA
manusia yang hidup di satu wilayah kita bisa merekonstruksi evolusi
perkembangan DNA tersebut sampai sampai puluhan ribu tahun ke belakang
dengan ketelitian yang mengagumkan (meskipun tentu saja tidak seakurat
radiometric dating untuk time histories-nya).  Nah berdasarkan riset DNA,
manusia Indonesia yang hidup sekarang dapat diketahui bahwa nenek moyang nya
sudah di Nusantara sejak 60.000 tahun lalu.  Ini sangat menarik, karena
kemungkinannya adalah permulaan masa re-populasi manusia setelah Letusan
Katastropik Toba!

Dari meneliti DNA ini pula Openheimer dapat memetakan pergerakan populasi
manusia purba. Yang membuat saya excited adalah hasil pemetaan DNA yang
menunjukan adanya penyebaran populasi tiba-tiba dari manusia (human
dispersions) sebagai respon terhadap bencana banjir besar (kenaikan airlaut
yang sangat cepat atau tiba-tiba) sebanyak tiga kali yaitu dalam perioda
15.000 sampai dengan 8.000 tahun lalu (seperti yang pernah saya uraikan di
email ke Pak Koesoema).  Alhamdulillah, saya juga dapat Info baru dari
Oppenheimer bahwa diduga kuat terjadi banjir katastropik purba sekitar 8000
tahun lalu (6000 SM) ditandai oleh human dispersal tsb .  Jadi banjir
katastropik ini tidak hanya terjadi pada sekitar 14.800 tahun lalu dan
12.000-an tahun lalu saja seperti yang saya pahami sebelumnya.

 

Ngomong-ngomong soal penggenangan daratan Sunda sejak 20.000 s/d 8000 tahun
lalu itu, Openheimer bilang bahwa dia terpaksa ngomong bak geologist untuk
bukunya tsb, dan dengan rendah hati minta maaf kalau salah-salah katanya
(sambil tersenyum). Kemudian kita ngobrol tentang betapa indah permainya
lembah Laut Jawa pada waktu masa sebelum tergenang laut, yaitu sebuah
dataran padang rumput yang sangat luas dialiri oleh sungai yang sangat besar
yang berhulu ke Pulau Sumatra, Jawa dan Kalimantan sekarang, juga
dikelilingi oleh hutan tropis, dan gunung-gunung api... benar-benar Eden in
the East. Ingat juga bahwa pada jaman dingin diantara 20.000 s/d 10.000
tahun lalu iklim masih ekstrim - dan wilayah yang paling tidak ekstrim adaah
di dekat khatulistiwa (Saya dengarbaru-baru ini ada larangan ke beberapa
Negara di Eropa karena iklim di sana sangat ekstrim - banyak orang
meninggal...). Saya bercanda bahwa:kalau saya adalah bangsa yang paling
adikuasa di Dunia waktu itu maka sudah dipastikan wilayah Indonesia
khususnya lembah Laut Jawa yang akan saya diami (kalau perlu saya taklukan
dulu penduduk aslinya) -  Oppenheimer tertawa, lalu bilang: Benar, tentu
saja; Saya yakin bahwa manusia  Nusantara Purba mendiami wilayah dataran
rendah tersebut sebelum digenangi air. Lalu teman di sebelah langsung
nyeletuk iseng:  Jadi Pak Oppenheimer percaya bahwa Atlantis itu di
Indonesia.  Ini jawaban Oppenheimer: Hmm, saya selalu berusaha menghindari
nama itu (bukannya tidak percaya) karena setiap saya bilang Atlantis
orang-orang langsung memalingkan muka.  Katanya sambil mesem-mesem.
Kemudian teman di sebelah saya nyeletuk lagi: Sudah dengar tentang Piramid
Sadahurip?  Apakah Pak Oppenheimer percaya Piramid itu ada? (dalam hati
saya: waduhh konyol juga nih teman...kaya pertanyaan wartawan aja J).
Jawaban Oppenheimer, seperti yang saya duga: Hmm, yeahh, that's
interesting, but forgive me that I always be skeptical to hear such things
until I know the facts.  Teman itu terlihat agak kecewa, tapi saya bisikan
: Jawaban dia justru bagus, artinya dia peneliti beneran; kalau dia bilang
percaya saya malah akan kecewa.  Kemudian saya cerita bahwa kami menemukan
hard facts yang menakjubkan di Gunung Padang - yang dikenal sebagai Situs
Megalitikum.  Saya cerita sedikit - dan Oppenheimer kelihatannya sangat
tertarik, dia bilang ingin sekali berdiskusi tentang masalah scientific
findings detil di Gunung Padang.  Dia bilang kalau punya waktu ingin
berkunjung ke sana.  Oppenheimer sebetulnay berencana datang pada acara tgl
7 Februari, tapi minta maaf tidak bisa karena harus segera ke Bali untuk
persiapan acara Seminar Kebudayaan di Sanur yang diadakan oleh UI.  

 

Kemudian Oppenheimer bilang bahwa tentu saja akan sangat mengagumkan apabila
kita dapat menemukan artefak berupa sebuah  Monumen/bangunan purba yang
megah, meskipun demikian dia tidak riset kearah sana karena terlalu susah
katanya (dalam hati saya:tentu saja, ente kan dokter... ).  Yang saya cari
adalah domestikasi/peralatan-peralatan 

Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-04 Terurut Topik o - musakti
Kalau baca paragraf terahirnya kang Hilman, kelihatannya pak beye itu sudah 
mengerti dan santai-santai saja soal pembuktian kebudayaan  agung bangsa 
Indonesia dimasa lampau. jangan-jangan yang berlebay-lebay itu adalah para 
punggawanya, ingin unjuk prestasi meskipun dibudang yang jauh dari 
portfolionya.

Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-04 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Dari penjelasan Pak Danny, terkuak adanya pemunculan teori atau lebih yang 
prinsip yang mendasar (fundamental prinsiple) baru yaitu kembalinya 
Catastrophism Principle (atau dalam bahasa Indonesia disebut teori 
Malapetaka) dalam ilmu geologi, dan sekarang diaplikasikan ke bidang 
Archeologi, runtuhnya atau hilangnya suatu peradaban adalah disebabkan 
karena adanya bencana, bencana lokal maupun bencana global.


Sebagaimana diketahui ilmu geologi modern dinyatakan setelah munculnya 
Prinsip Uniformitarianism dari James Hutton yang melawan prinsip Malapetaka, 
yang terutama meng-invoke adanya suatu  bencana (global) untuk 
perubahan-perubahan yang terjadi di muka bumi, khususnya kepunahan massal 
yang pada waktu itu diketahui dari penelitian fossil, adanya urut-urutan 
lapisan yang masing-masing mengandung susunan (assemblage) fossil tertentu 
dibandingkan dengan urutan lapisan yang di atas maupun di bawahnya, yang 
oleh Cuvier disebabkan terjadi malapetaka global setiap kalinya (kalau tidak 
salah dinyatakan ada 13 kali bencana global). Prinsip ini secara telak 
dikalahkan dengan prinsip uniformitarianism, di mana proses2 di bumi 
berjalan seragam, kepunahan massal masih dapat diterangkan dengan evolusi 
yang dipercepat (tentu sangat diperkuat dengan ajaran Darwin). Juga 
gejala-gejala besar seperti Grand Canyon, Pegunungan Himalaya, dsb tidak 
perlu dijelaskan dengan suatu event yang katastropik, cukup dengan proses-2 
yang berlangsung sekarang yang sangat perlahan-perlahan tetapi berilah waktu 
jutaan, bahkan ratusan juta tahun maka gejala geologi yang maha besar itu 
akan terwujud. Prinsip uniformitarianism ini menjadi prinsip utama dalam 
ilmu geologi modern bahkan masih dianut, khususnya dalam industri minyak. 
Dalam presentasi mengenai geologi sejarah mengenai suatu cekungan minyak 
bumi tidak pernah disinggung terjadinya bencana untuk menjelaskan 
unconformities, bahkan dalam membahas dari Kapur ke Tersier sekalipun dsb.


Namun prinsip katastrophism mulai muncul kembali dengan hasil temuan Alvarez 
ayah-anak (Alvarez Sr adalah nuclear physicist, Alvarez Jr. Geologist) di 
tahun 80-an, yang menemukan adanya peningkatan kadar isotop Irridium yang 
luar biasa pada batas Kapur-Tersier yang kemudian disebutnya KT-boundary 
pada Gubio Shale di Itali. Gejala ini dijelaskan dengan adanya benturan 
meteor di selatan Teluk Mexico, dan menjadi sangat populer untuk menjelaskan 
punahnya dinosaurus. Bukti-bukti untuk ini banyak ditemukan dalam bentuknya 
jelaga, shocked quartz dan banyak lagi. Selain itu para ahli mulai mencari 
kawah2 meteor lainnya yang banyak diketemukan. Punahnya fauna Paleozoic di 
jelaskan pula dengan benturan asteroid, sehingga terjadi bencana jenis ini 
harus diakui sebagai proses geologi yang lumrah. Nah mulai lah kembali 
prinsip malapetaka ini atau disebut Neo-Catastrophism. Selain benturan 
asteroid sekrang juga keberadaan supervolcanic eruption mulai disadari yang 
dapat merubah iklim dunia dengan nuclear winternya dan kepunahan kehidupan 
massal, dan mulai dikenalnya konsep supervolcano yang tidak berbentuk 
kerucut, seperti Toba Supervolcano, Yellowstone Supervolcano. Juga 
keberadaan flood-basalt seperti Deccan Trap, Siberian Trap, Columbia 
Plateau, sekarang ini ditafsirkan sebagai suatu letupan yang dahsyat yang 
mengeluarkan abu dan gas-gas CO2 dan belerang dan menjadi malapetaka untuk 
seluruh dunia.


Saluran televisi seperti National Geographic, Discover Channel, BBC 
Knowledge, History sangat rajin menayangkan masalah malapetaka global ini. 
Silahkan simak di Indovision atau Cable Vision. Namun 'mainstream geology 
kelihatannya belum terlalu terpengaruhi dengan fakta-fakta ini dan masih 
mempertahankan Uniformitarianism. Paling tidak merevisinya dengan apa yang 
disebut Punctuated Uniformitarianism (proses-proses geologi  berjalan 
seperti biasa, tetapi diwarnai dengan terjadinya katastrofi pada waktu-waktu 
tertentu). Apakah prinsip ini sekarang sudah diajarkan pada matakuliah 
Geologi Dasar Gl 101 atau Geologi Sejarah, saya tidak tahu. Sebagaimana 
dijelaskan di atas Prinsip uniformitarianism ini menjadi prinsip utama dalam 
ilmu geologi modern bahkan masih dianut, khususnya dalam industri minyak. 
Dalam presentasi mengenai geologi sejarah mengenai suatu cekungan minyak 
bumi tidak pernah disinggung terjadinya bencana untuk menjelaskan 
unconformities, bahkan dalam membahas dari Kapur ke Tersier sekalipun dsb.


Saya baru sadar dari penjelasan Pak Danny Hilman, bahwa Prinsip 
Neo-Catastrophism ini sekarang juga kelihatannya diterapkan dibidang 
arkeologi, bahwa suatu peradaban itu berakhir oleh karena suatu bencana, 
meskipun bencana yang bersifat lokal, seperti Peradaban Maya dengan 
piramide-nya berakhir karena bencana perubahan iklim yang dahsyat, atau 
peradaban Borobudur dengan letusan Merapi. Makanya research-nya Pak Andang 
dan Pak Danny ini giat mencari bukti-bukti adanya peristiwa bencana purba, 
seperti tsunami, gempa bumi, ledakan gunung api dan mencoba 

Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-04 Terurut Topik mohammadsyaiful
Rasa2nya plong membaca penuturan guru besar kita ini. Runut, jelas, dan logis 
sekali. Terimakasih, pak Koesoema.

Salam,
Syaiful

Sent from my deep hart

On Feb 5, 2012, at 1:54 PM, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id wrote:

 Dari penjelasan Pak Danny, terkuak adanya pemunculan teori atau lebih yang 
 prinsip yang mendasar (fundamental prinsiple) baru yaitu kembalinya 
 Catastrophism Principle (atau dalam bahasa Indonesia disebut teori 
 Malapetaka) dalam ilmu geologi, dan sekarang diaplikasikan ke bidang 
 Archeologi, runtuhnya atau hilangnya suatu peradaban adalah disebabkan karena 
 adanya bencana, bencana lokal maupun bencana global.
 
 Sebagaimana diketahui ilmu geologi modern dinyatakan setelah munculnya 
 Prinsip Uniformitarianism dari James Hutton yang melawan prinsip Malapetaka, 
 yang terutama meng-invoke adanya suatu  bencana (global) untuk 
 perubahan-perubahan yang terjadi di muka bumi, khususnya kepunahan massal 
 yang pada waktu itu diketahui dari penelitian fossil, adanya urut-urutan 
 lapisan yang masing-masing mengandung susunan (assemblage) fossil tertentu 
 dibandingkan dengan urutan lapisan yang di atas maupun di bawahnya, yang oleh 
 Cuvier disebabkan terjadi malapetaka global setiap kalinya (kalau tidak salah 
 dinyatakan ada 13 kali bencana global). Prinsip ini secara telak dikalahkan 
 dengan prinsip uniformitarianism, di mana proses2 di bumi berjalan seragam, 
 kepunahan massal masih dapat diterangkan dengan evolusi yang dipercepat 
 (tentu sangat diperkuat dengan ajaran Darwin). Juga gejala-gejala besar 
 seperti Grand Canyon, Pegunungan Himalaya, dsb tidak perlu dijelaskan dengan 
 suatu event yang katastropik, cukup dengan proses-2 yang berlangsung sekarang 
 yang sangat perlahan-perlahan tetapi berilah waktu jutaan, bahkan ratusan 
 juta tahun maka gejala geologi yang maha besar itu akan terwujud. Prinsip 
 uniformitarianism ini menjadi prinsip utama dalam ilmu geologi modern bahkan 
 masih dianut, khususnya dalam industri minyak. Dalam presentasi mengenai 
 geologi sejarah mengenai suatu cekungan minyak bumi tidak pernah disinggung 
 terjadinya bencana untuk menjelaskan unconformities, bahkan dalam membahas 
 dari Kapur ke Tersier sekalipun dsb.
 
 Namun prinsip katastrophism mulai muncul kembali dengan hasil temuan Alvarez 
 ayah-anak (Alvarez Sr adalah nuclear physicist, Alvarez Jr. Geologist) di 
 tahun 80-an, yang menemukan adanya peningkatan kadar isotop Irridium yang 
 luar biasa pada batas Kapur-Tersier yang kemudian disebutnya KT-boundary pada 
 Gubio Shale di Itali. Gejala ini dijelaskan dengan adanya benturan meteor di 
 selatan Teluk Mexico, dan menjadi sangat populer untuk menjelaskan punahnya 
 dinosaurus. Bukti-bukti untuk ini banyak ditemukan dalam bentuknya jelaga, 
 shocked quartz dan banyak lagi. Selain itu para ahli mulai mencari kawah2 
 meteor lainnya yang banyak diketemukan. Punahnya fauna Paleozoic di jelaskan 
 pula dengan benturan asteroid, sehingga terjadi bencana jenis ini harus 
 diakui sebagai proses geologi yang lumrah. Nah mulai lah kembali prinsip 
 malapetaka ini atau disebut Neo-Catastrophism. Selain benturan asteroid 
 sekrang juga keberadaan supervolcanic eruption mulai disadari yang dapat 
 merubah iklim dunia dengan nuclear winternya dan kepunahan kehidupan 
 massal, dan mulai dikenalnya konsep supervolcano yang tidak berbentuk 
 kerucut, seperti Toba Supervolcano, Yellowstone Supervolcano. Juga keberadaan 
 flood-basalt seperti Deccan Trap, Siberian Trap, Columbia Plateau, sekarang 
 ini ditafsirkan sebagai suatu letupan yang dahsyat yang mengeluarkan abu dan 
 gas-gas CO2 dan belerang dan menjadi malapetaka untuk seluruh dunia.
 
 Saluran televisi seperti National Geographic, Discover Channel, BBC 
 Knowledge, History sangat rajin menayangkan masalah malapetaka global ini. 
 Silahkan simak di Indovision atau Cable Vision. Namun 'mainstream geology 
 kelihatannya belum terlalu terpengaruhi dengan fakta-fakta ini dan masih 
 mempertahankan Uniformitarianism. Paling tidak merevisinya dengan apa yang 
 disebut Punctuated Uniformitarianism (proses-proses geologi  berjalan 
 seperti biasa, tetapi diwarnai dengan terjadinya katastrofi pada waktu-waktu 
 tertentu). Apakah prinsip ini sekarang sudah diajarkan pada matakuliah 
 Geologi Dasar Gl 101 atau Geologi Sejarah, saya tidak tahu. Sebagaimana 
 dijelaskan di atas Prinsip uniformitarianism ini menjadi prinsip utama dalam 
 ilmu geologi modern bahkan masih dianut, khususnya dalam industri minyak. 
 Dalam presentasi mengenai geologi sejarah mengenai suatu cekungan minyak bumi 
 tidak pernah disinggung terjadinya bencana untuk menjelaskan unconformities, 
 bahkan dalam membahas dari Kapur ke Tersier sekalipun dsb.
 
 Saya baru sadar dari penjelasan Pak Danny Hilman, bahwa Prinsip 
 Neo-Catastrophism ini sekarang juga kelihatannya diterapkan dibidang 
 arkeologi, bahwa suatu peradaban itu berakhir oleh karena suatu bencana, 
 meskipun bencana yang bersifat lokal, seperti Peradaban Maya