RE: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012

2012-02-11 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Mas Rovicky,
Kalau materi umum dan yang sudah resmi di publikasi (di Jurnal) tentu boleh
di-share.
Tapi data-analisa yang masih in progress tentunya belum bisa.

Salam
Danny

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] 
Sent: Saturday, February 11, 2012 10:03 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba,
Tgl 7 Februari 2012

Mas danny,
Apakah ada yg bisa dishare materi usaha mitigasi ini ? Siapa tahu bisa saya
share ke rekan-rekan kita di manca negara dalam acara Geosea2012 bulan depan
di Bangkok yg dihadiri kawan-kawan geosaintis seluruh Southeast Asia.
Suwun

Rp

Sent from my iPad

On Feb 11, 2012, at 12:43 AM, Danny Hilman Natawidjaja
danny.hil...@gmail.com wrote:

 IAGI-netter yang budiman,
 Mohon maaf baru dapat me-respon email karena sedang mengikuti
Int.Conference
 Kebudayaan yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Kebudayaan UI di Sanur Bali,
 saya dan ADB diminta untuk bicara bersama Prof. Oppenheimer kemarin.
 
 Saresehan Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di
 Nusantara untuk Memperkuat  Karakter dan Ketahanan Nasional Tgl 7
Februari
 kemarin berlangsung dengan sangat meriah dihadiri oleh sekitar 500-an
 pengunjung dari berbagai kalangan dan juga bidang keilmuan.  Luarbiasanya
 lagi, sebagian besar pengunjung setia duduk dari pkl 9 pagi sampai selesai
 (pkl 16:00).  Sebagian malah sudah datang sejak pkl 7 pagi, dan sebagian
 tidak kebagian makan siang tapi rela duduk sambil menahan lapar sampai
sore.
 Uniknya saresehan ditutup tanpa sesi kesimpulan.  Pasalnya panitia lupa
 mempersiapkan dan melakukannya, dan mereka juga heran kok bisa sampai
 lupa... Mungkin terlalu excited dengan jalannya saresehan yang kata
 pengunjung memang seru.  Jadi perkenankan saya mencoba membuat resume-nya.
 Silahkan bagi rekan-rekan yang kebetulan hadir di saresehan untuk
mengoreksi
 atau menambah-kurangi resume ini.
 
 Presentasi dimulai dari perkenalan tentang Tim Bencana Katastropik Purba
 (apa, siapa, visi, konsep, hipotesa kerja, metoda, dan goals).  Kemudian
 dilanjutkan dengan presentasi singkat oleh DHN dan ADB tentang hasil
 penelitian di Banda Aceh, Batujaya, dan Trowulan.  DHN presentasi tentang
 temuan dua gempa besar yang terjadi sekitar tahun 1390 dan 1440 M  di Aceh
 yang diikuti tsunami sebesar yang terjadi pada tahun 2004.  Bukti berupa
 data pengangkatan dari koral mikroatol di P. Simelue dan lapisan endapan
 tsunami yang ditemukan di dekat Kota Banda Aceh.  Pada lapisan tsunami
 banyak ditemukan artefak-artefak keramik.  Dua bencana tsunami ini diduga
 berperan besar dalam keruntuhan kerajaan Samudra Pasai yang kemudian
diikuti
 dengan kemunculan Kerajaan Iskandar Muda.  Adanya 'diskontinuitas' dari
 peralihan dua kerajaan ini banyak membuat para sejarawan bingung.  Baru
 mereka mengerti setelah tahu peristiwa bencana tsunami ini.  Sebetulnya
 'kenangan' tentang bencana tsunami ini masih ada dalam masyarakat Aceh
 sekarang yaitu dengan adanya istilah IEU-BEUNA (Airbesar) namun sayangnya
 mereka sudah tidak paham lagi apa maksud dari kata itu... sampai terjadi
 lagi bencana serupa tahun 2004.  
 
 Selanjutnya ADB mempresentaskan tentang penelitian di Situs Batujaya,
 Krawang. Survey Georadar memperlihatkan bahwa di beberapa situs bangunan
 batubata merah yang hanya tersembul beberapa meter saja dipermukaan
ternyata
 dibawahnya ada bangunan yang terkubur sampai 15 meter yang bisa merupakan
 bagian bangunan dengan umur sama (Abad 4 Masehi) atau peninggalan
peradaban
 yang lebih tua lagi.  ADB juga menguraikan bahwa di sekitar situs
ditemukan
 endapan marin (laut). jadi dulunya situs ada di dekat garis pantai.
 Kemudian ADB juga memperlihatkan sayatan horizontal dari hasil survey
 seismic 3D di utara Jakarta yang memperlihatkan jejak sungai purba dengan
 jelas sekali dan mengemukakan pentingnya dunia industri minyak
menyumbangkan
 data seismic hanya sebatas data Pleistosen-Holosen yang tidak ada gunanya
 untuk ekslorasi minyak tapi akan banyak manfaatnya untuk penelitian
pemetaan
 Patahan Aktif, pemetaan paleogeografi, kebencanaan, dll.  Untuk Trowulan,
 ADB memperlihatkan bahwa dari hasil survey Georadar dan pemboran tangan
 dangkal juga analisa carbon dating ditemukan bahwa (jejak) kanal besar
yang
 disimpulkan oleh para arkeolog dibuat pada Jaman Majapahit ternyata
 posisinya ada di bawah ketidakselarasan struktur batamerah Majapahit di
 (dekat) permukaan, atau dengan kata lain kanal itu dibuat oleh peradaban
 sebelum Majapahit.  Hasil carbon dating menunjukan bahwa umur dari lapisan
 peradaban di bawah Majapahit itu sekitar 600 SM (kelahiran Budha).  Dari
 berbagai singkapan karena penggalian tanah yang diambil untuk industri
 pembuatan bata ditemukan banyak struktur sisa bangunan dari batamerah di
 bawah lapisan Majapahit yang tertimbun oleh endapan lumpur mirip LUSI. Di
 singkapan lain ada juga reruntuhan batamerah (pra-Majapahit) yang
tertimbun
 endapan seperti lahar. 
 
 SESI GUNUNG 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-11 Terurut Topik Sukendar Asikin
Sebenarnya saya agak enggan untuk memberikan pendapat atau komentar terhadap 
rame-2 piramida ini, karena ini akan menyalahi metoda atau cara-2 untuk 
melakukan interpretasi geologi. Waktu memberi kuliah lapangan di Karangsambung, 
saya selalu menekankan pentingnya melakukan pengamatan lapangan dengan teliti. 
Singkapan itu harus diraba, diukur unsur-2 geologinya (jurus/kemringan bidang, 
orientasindan plunge kalau garis dll).bentuknya diperikan dll.

Dari kedua piramida yang diributkan ini, tidak satupun yang saya kunjungi, 
amati apalagi melakukan pengukuran-2. Jadi singkatnya apa yang saya kemukakan 
disini, pasti akan diketawain oleh pk ADB, pk Miko, pk Sutikno Bronto dll. Yang 
disamping mereka ini adalah pakar-2 dibidangnya, juga bergelut di lapangan.

Sejak saya sakit ginjal dan harus cuci darah 3 x seminggu, saya sudah tidak 
bisa jalan-2 seperti waktu di Karangsambung.

Bekal saya dalam menyampaikan penafsiran ini, hanya apa yang saya lihat di TV 
dan membaca tulisan-2 dalam millis iagi ini. Jadi kalau ada yang mengatskan 
saya bicara ngawur, saya akan menerima dengan besar hati dan..hapunten 
tidak didasarkan kepada kaidah-2 yang selalu saya ajarkan kalau kuliah lapangan.

Intinya adalah :
1. Tampilan di TV-ONE  dari G.Padang, batuan yang tergeletak 
berserakan di kaki
 Piramid dalam mata saya (sekali lagi maaf karena bukan di 
lapangan), sepertinya
 bentuk-2 columnar joints yang biasanya kita jumpai pada 
igneous intrusion ( dike, 
 sill ) atau lava, yang membeku dalam kondisi tertentu (jenis 
magma dan kedudu-
 kannya terhadap bidang pindinginan (cooling surface).
 Saya coba mempersamakannya dengan devil tower di Wyoming, 
AS. (kalau yang 
 inimemang saya melihat dan merabanya di lapangan). Di buku-2  
pelajaran
 geologi juga banyak digunakan.

  2. Bentuk piramid itu adalah bentuk intrusi (volcanic chamber, 
pipe) yang mevmbentuk
  columnar jointing. Kemudian karena proses pelapukan, erosi 
dll.mereka bertumba-
  ngan dan berserakan di kakinya. Apalagi kalau komposisinya 
sama (andesitis)

  3. Kemudian oleh penduduk yang hidup disekelilingnya, mencoba 
untuk membangun
  tempat pemujaan diatasnya dengan merataksn bagian puncaknya 
(seperti yang
  saya dengar dari uraian penjaganya di TV).

  4. Jadi singkatnya intrusi juga ada dan peninggalan archeologi 
juga ada. Atau kita
  katakan : intrusi yang berbentuk piramida itu, dimanfaatkan 
oleh penduduk yg
  Hidup pada jaman itu sebagai tempat pemujaan (umumnya mereka 
mencari tempat-
  yang tinggi agar lebih dekat ke Sang Penguasa.

Masih ingat Gunung Parang di belakang kampus lapangan, dari sudut tertentu juga 
nampak seperti piramida dan didalamnya ada columnar joints yang selalu di pakai 
sebagai contohnuntuk melakukan analisa pembentukannya?

Sekali lagi saya siap menerima kritikan atau kecaman atas pendapat saya ini, 
karena saya
akui tidak melihat dan apalagi meraba di lapangan.
I
Ini sekedar meramaikan saja. Saya setuju kita tunggu datanya yang lebih lengkap 
lagi. Salut dan bravo kpd saudara-2 kita yang terus mencari kebenaran. Dalam 
science perbedaan
pendapat yang didasarkan kepada  bukti-2 adalah wajar. Saya hanya ingin memberi 
tempat 
kepada kedua disiplin yang sekarang sedang bersama-sama mencari pemecahan. 
Kedua disiplin (geologi dan Archeologi) akan melanjutkan masing-2 dengan 
caranya sendiri, tapi
Setelah semua data terkumpul pasti akan ketemu.

Salam S.A.

Sent from my iPad

On 10 Feb 2012, at 16:42, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote:

 Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman,
 
 Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga.
 Seperti halnya pak Yatno, menjelang akhir acara diskusi Bencana Katastropik
 Purba ( BKP ) di Jakarta tanggal 7 Februari 2012, Prof. Sutikno Bronto,
 penulis Publikasi Khusus GEOLOGI GUNUNG API PURBA  mengingatkan Tim BKP agar
 lebih berhati-hati kalau berbicara tentang kegunung-apian, apalagi yang
 berhubungan dengan gunung api purba. Beliau rupanya menengarai adanya
 asumsi-asumsi atau interpretasi yang tidak sesuai dengan ilmu yang beliau
 tekuni dan pengalaman lapangan yang beliau miliki. Pertimbangan dan masukan
 beliau rupanya bagaikan angin lalu, dipatahkan oleh interpretasi hasil
 geolistrik yang sebetulnya masih harus dibuktikan  kebenarannya.
 
 Dari perspektif arkeologi, pertimbangan yang diberikan  oleh para pakar
 arkeologi, baik dari Balar Bandung , Puslit Arkenas Jakarta, dan lain
 sebagainya, sami mawon, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik dan
 hasil pemboran inti yang diameter mata bornya  hanya beberapa sentimeter
 saja. Ruang kosong yang dilalui oleh mata bor langsung diinterpretasikan
 sebagai ruang budaya ciptaan manusia zaman baheula. Demikian juga 3 lapisan
 pasir 

Re: [iagi-net-l] Penggunaan Sample / Data dan Etika Penelitian Ilmiah

2012-02-11 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Mungkin perlu dijelaskan perbedaan antara authorship dan ownership.
Data berhubungan dengan kepemilikan (ownership), sedangkan hasil telitian dan 
publikasi ini menyangkut authorship. 
Apakah tanpa memiliki data bisa melakukan analisa atau penelitian dalam kasus 
yg sama? Mnurutku, Ya bisa saja kalau studi atau risetnya hanya studi 
literatur. Artinya menggunakan refrensi hasil temuan orang lain. Ini termasuk 
dalam milist ini ataupun publikasi lainnya. Tetapi jelas dalam dunia ilmiah 
kalau bukan pemilik data tidak bisa memaksa yg memiliki data utuk 
memberikannya. Kecuali data itu diperoleh dengan dana publik.

Soal ownership data ini mungkin lebih ribet karena sudah menyangkut nilai 
materi dalam pembiayaan juga kekuasaan pemberi perijinan dalam perolehannya.

Kasus rumit perebutan data juga pernah terjadi pada tengkorak manusia kerdil 
(hobit) yg diketemukan di Flores, floresiensis. Kasus rebutan data ini antara 
Indonesia (negara) sebagai pemilik teritorial dan masyarakat publik ilmiah yg 
merasa itu adalah hertitage dunia. Akhirnya malah ada cemoohan karena dugaan 
rusaknya sample. 
Kalau ga salah sample (fosil) di Gua Pawon, juga meninggalkan kisah buruk 
karena rusaknya sample akibat salah dalam proses pemindahan tangan. Dan 
hilangnya atau rusaknya spesimen langka ini menjadi preseden butuk dalam soal 
data arkeologi.

Monggo silahkan sample itu dikunyah (diproses) dulu supaya ketika dirilis  
sesuai dengan harapan. 

rdp
Sent from my iPad

On Feb 11, 2012, at 2:43 PM, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote:

 Ok, begitu memang tatatertib,
 Lha kalau sekedar komentar hasil telitian di milis bagaimana?
 Apakah ini melanggar etika?
 Salam.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012

2012-02-11 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Sakbetulnya akan lebih bagus kalau salah satu anggota team ini menjadi 
pembicara di forum Geosea ini, barangkali amas Danny atau mas Andang bersedia 
menjadi pembicara di acara panel diskusi kebencanaan di Geosea 2012 ini? 
Walaupun masih berupa ongoing research tetapi usaha mitigasi ini unik diantara 
para geoscientist dan syapa tahu memberikan inspirasi baru bagi mereka.
Salam

Rdp

Sent from my iPad

On Feb 11, 2012, at 3:18 PM, Danny Hilman Natawidjaja 
danny.hil...@gmail.com wrote:

 Mas Rovicky,
 Kalau materi umum dan yang sudah resmi di publikasi (di Jurnal) tentu boleh
 di-share.
 Tapi data-analisa yang masih in progress tentunya belum bisa.
 
 Salam
 Danny
 
 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] 
 Sent: Saturday, February 11, 2012 10:03 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba,
 Tgl 7 Februari 2012
 
 Mas danny,
 Apakah ada yg bisa dishare materi usaha mitigasi ini ? Siapa tahu bisa saya
 share ke rekan-rekan kita di manca negara dalam acara Geosea2012 bulan depan
 di Bangkok yg dihadiri kawan-kawan geosaintis seluruh Southeast Asia.
 Suwun
 
 Rp
 
 Sent from my iPad
 
 On Feb 11, 2012, at 12:43 AM, Danny Hilman Natawidjaja
 danny.hil...@gmail.com wrote:
 
 IAGI-netter yang budiman,
 Mohon maaf baru dapat me-respon email karena sedang mengikuti
 Int.Conference
 Kebudayaan yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Kebudayaan UI di Sanur Bali,
 saya dan ADB diminta untuk bicara bersama Prof. Oppenheimer kemarin.
 
 Saresehan Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di
 Nusantara untuk Memperkuat  Karakter dan Ketahanan Nasional Tgl 7
 Februari
 kemarin berlangsung dengan sangat meriah dihadiri oleh sekitar 500-an
 pengunjung dari berbagai kalangan dan juga bidang keilmuan.  Luarbiasanya
 lagi, sebagian besar pengunjung setia duduk dari pkl 9 pagi sampai selesai
 (pkl 16:00).  Sebagian malah sudah datang sejak pkl 7 pagi, dan sebagian
 tidak kebagian makan siang tapi rela duduk sambil menahan lapar sampai
 sore.
 Uniknya saresehan ditutup tanpa sesi kesimpulan.  Pasalnya panitia lupa
 mempersiapkan dan melakukannya, dan mereka juga heran kok bisa sampai
 lupa... Mungkin terlalu excited dengan jalannya saresehan yang kata
 pengunjung memang seru.  Jadi perkenankan saya mencoba membuat resume-nya.
 Silahkan bagi rekan-rekan yang kebetulan hadir di saresehan untuk
 mengoreksi
 atau menambah-kurangi resume ini.
 
 Presentasi dimulai dari perkenalan tentang Tim Bencana Katastropik Purba
 (apa, siapa, visi, konsep, hipotesa kerja, metoda, dan goals).  Kemudian
 dilanjutkan dengan presentasi singkat oleh DHN dan ADB tentang hasil
 penelitian di Banda Aceh, Batujaya, dan Trowulan.  DHN presentasi tentang
 temuan dua gempa besar yang terjadi sekitar tahun 1390 dan 1440 M  di Aceh
 yang diikuti tsunami sebesar yang terjadi pada tahun 2004.  Bukti berupa
 data pengangkatan dari koral mikroatol di P. Simelue dan lapisan endapan
 tsunami yang ditemukan di dekat Kota Banda Aceh.  Pada lapisan tsunami
 banyak ditemukan artefak-artefak keramik.  Dua bencana tsunami ini diduga
 berperan besar dalam keruntuhan kerajaan Samudra Pasai yang kemudian
 diikuti
 dengan kemunculan Kerajaan Iskandar Muda.  Adanya 'diskontinuitas' dari
 peralihan dua kerajaan ini banyak membuat para sejarawan bingung.  Baru
 mereka mengerti setelah tahu peristiwa bencana tsunami ini.  Sebetulnya
 'kenangan' tentang bencana tsunami ini masih ada dalam masyarakat Aceh
 sekarang yaitu dengan adanya istilah IEU-BEUNA (Airbesar) namun sayangnya
 mereka sudah tidak paham lagi apa maksud dari kata itu... sampai terjadi
 lagi bencana serupa tahun 2004.  
 
 Selanjutnya ADB mempresentaskan tentang penelitian di Situs Batujaya,
 Krawang. Survey Georadar memperlihatkan bahwa di beberapa situs bangunan
 batubata merah yang hanya tersembul beberapa meter saja dipermukaan
 ternyata
 dibawahnya ada bangunan yang terkubur sampai 15 meter yang bisa merupakan
 bagian bangunan dengan umur sama (Abad 4 Masehi) atau peninggalan
 peradaban
 yang lebih tua lagi.  ADB juga menguraikan bahwa di sekitar situs
 ditemukan
 endapan marin (laut). jadi dulunya situs ada di dekat garis pantai.
 Kemudian ADB juga memperlihatkan sayatan horizontal dari hasil survey
 seismic 3D di utara Jakarta yang memperlihatkan jejak sungai purba dengan
 jelas sekali dan mengemukakan pentingnya dunia industri minyak
 menyumbangkan
 data seismic hanya sebatas data Pleistosen-Holosen yang tidak ada gunanya
 untuk ekslorasi minyak tapi akan banyak manfaatnya untuk penelitian
 pemetaan
 Patahan Aktif, pemetaan paleogeografi, kebencanaan, dll.  Untuk Trowulan,
 ADB memperlihatkan bahwa dari hasil survey Georadar dan pemboran tangan
 dangkal juga analisa carbon dating ditemukan bahwa (jejak) kanal besar
 yang
 disimpulkan oleh para arkeolog dibuat pada Jaman Majapahit ternyata
 posisinya ada di bawah ketidakselarasan struktur batamerah Majapahit di
 (dekat) permukaan, atau dengan 

Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh

2012-02-11 Terurut Topik rakhmadi . avianto
Untung masih ingat cak coba ga ingat kan berbanoyo

Isih week eend sing enteng2 sik lah

Avi 0666
No cantik

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 14:24:15 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh
Lha candi sukuh bukan dibuat jaman mojopait, abad  14-15 dan kalao tak salah 
diakhir kerajaan mojopait;
Punden berundak di gnpadang 2500 sakbelun masehi;
Ini seingat aku, mungkin ada yang koreksi? Silakan;
 

- Original Message -
From: anoms...@gmail.com
Sent: 11 February 2012 12:06
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh

Bangunan candi sukuh lbh kasar,,ada kemungkinan teknologinya pun lbh lawas

-seto-
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 05:00:12 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh
Musti diingat, cAndi sukuh itu jauh lebih muda, dibanding dengan punden 
berundak maupun piramid.
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: amienwid...@yahoo.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 04:49:09 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh
Mungkin bisa dipakai tambahan adanya Candi Sukuh di Karang anyar yg mirip 
pramid di Meksiko. Keterangan lengkap bisa dilihat disini 
http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Sukuh



PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012

2012-02-11 Terurut Topik mufarazi
Btw kalo sudah publish dan peer reviewed di forum international mgkn akan 
menarik perhatian UNESCO utk masuk dan membantu (tapi menguntungkan gak ya 
melibatkan UNESCO ini?)  

Tapi sebelumnya apa ndak peer review di dalam negri dulu? IAGI mengundang para 
pakar geologi utk diskusi bareng? Bapak2 professor tentu dgn senang hati kan 
berdiskusi? 
Salam
Razi
2708
-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 15:36:39 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 
7 Februari 2012
Sakbetulnya akan lebih bagus kalau salah satu anggota team ini menjadi 
pembicara di forum Geosea ini, barangkali amas Danny atau mas Andang bersedia 
menjadi pembicara di acara panel diskusi kebencanaan di Geosea 2012 ini? 
Walaupun masih berupa ongoing research tetapi usaha mitigasi ini unik diantara 
para geoscientist dan syapa tahu memberikan inspirasi baru bagi mereka.
Salam

Rdp

Sent from my iPad

On Feb 11, 2012, at 3:18 PM, Danny Hilman Natawidjaja 
danny.hil...@gmail.com wrote:

 Mas Rovicky,
 Kalau materi umum dan yang sudah resmi di publikasi (di Jurnal) tentu boleh
 di-share.
 Tapi data-analisa yang masih in progress tentunya belum bisa.
 
 Salam
 Danny
 
 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] 
 Sent: Saturday, February 11, 2012 10:03 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba,
 Tgl 7 Februari 2012
 
 Mas danny,
 Apakah ada yg bisa dishare materi usaha mitigasi ini ? Siapa tahu bisa saya
 share ke rekan-rekan kita di manca negara dalam acara Geosea2012 bulan depan
 di Bangkok yg dihadiri kawan-kawan geosaintis seluruh Southeast Asia.
 Suwun
 
 Rp
 
 Sent from my iPad
 
 On Feb 11, 2012, at 12:43 AM, Danny Hilman Natawidjaja
 danny.hil...@gmail.com wrote:
 
 IAGI-netter yang budiman,
 Mohon maaf baru dapat me-respon email karena sedang mengikuti
 Int.Conference
 Kebudayaan yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Kebudayaan UI di Sanur Bali,
 saya dan ADB diminta untuk bicara bersama Prof. Oppenheimer kemarin.
 
 Saresehan Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di
 Nusantara untuk Memperkuat  Karakter dan Ketahanan Nasional Tgl 7
 Februari
 kemarin berlangsung dengan sangat meriah dihadiri oleh sekitar 500-an
 pengunjung dari berbagai kalangan dan juga bidang keilmuan.  Luarbiasanya
 lagi, sebagian besar pengunjung setia duduk dari pkl 9 pagi sampai selesai
 (pkl 16:00).  Sebagian malah sudah datang sejak pkl 7 pagi, dan sebagian
 tidak kebagian makan siang tapi rela duduk sambil menahan lapar sampai
 sore.
 Uniknya saresehan ditutup tanpa sesi kesimpulan.  Pasalnya panitia lupa
 mempersiapkan dan melakukannya, dan mereka juga heran kok bisa sampai
 lupa... Mungkin terlalu excited dengan jalannya saresehan yang kata
 pengunjung memang seru.  Jadi perkenankan saya mencoba membuat resume-nya.
 Silahkan bagi rekan-rekan yang kebetulan hadir di saresehan untuk
 mengoreksi
 atau menambah-kurangi resume ini.
 
 Presentasi dimulai dari perkenalan tentang Tim Bencana Katastropik Purba
 (apa, siapa, visi, konsep, hipotesa kerja, metoda, dan goals).  Kemudian
 dilanjutkan dengan presentasi singkat oleh DHN dan ADB tentang hasil
 penelitian di Banda Aceh, Batujaya, dan Trowulan.  DHN presentasi tentang
 temuan dua gempa besar yang terjadi sekitar tahun 1390 dan 1440 M  di Aceh
 yang diikuti tsunami sebesar yang terjadi pada tahun 2004.  Bukti berupa
 data pengangkatan dari koral mikroatol di P. Simelue dan lapisan endapan
 tsunami yang ditemukan di dekat Kota Banda Aceh.  Pada lapisan tsunami
 banyak ditemukan artefak-artefak keramik.  Dua bencana tsunami ini diduga
 berperan besar dalam keruntuhan kerajaan Samudra Pasai yang kemudian
 diikuti
 dengan kemunculan Kerajaan Iskandar Muda.  Adanya 'diskontinuitas' dari
 peralihan dua kerajaan ini banyak membuat para sejarawan bingung.  Baru
 mereka mengerti setelah tahu peristiwa bencana tsunami ini.  Sebetulnya
 'kenangan' tentang bencana tsunami ini masih ada dalam masyarakat Aceh
 sekarang yaitu dengan adanya istilah IEU-BEUNA (Airbesar) namun sayangnya
 mereka sudah tidak paham lagi apa maksud dari kata itu... sampai terjadi
 lagi bencana serupa tahun 2004.  
 
 Selanjutnya ADB mempresentaskan tentang penelitian di Situs Batujaya,
 Krawang. Survey Georadar memperlihatkan bahwa di beberapa situs bangunan
 batubata merah yang hanya tersembul beberapa meter saja dipermukaan
 ternyata
 dibawahnya ada bangunan yang terkubur sampai 15 meter yang bisa merupakan
 bagian bangunan dengan umur sama (Abad 4 Masehi) atau peninggalan
 peradaban
 yang lebih tua lagi.  ADB juga menguraikan bahwa di sekitar situs
 ditemukan
 endapan marin (laut). jadi dulunya situs ada di dekat garis pantai.
 Kemudian ADB juga memperlihatkan sayatan horizontal dari hasil survey
 seismic 3D di utara 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-11 Terurut Topik rakhmadi . avianto
Pak Sukendar Asikin ikut prihatin dg cuci darahnya dan saya sangat respect 
kepada bpk meskipun saya tidak kuliah di ITB tapi justru saya banyak belajar 
dari teman2 UPN Yogya setelah menerima kuliah dari bpk jadi indirect saya ini 
murid bapak juga

Saya kira cara penalaran pak SA sama dg yg saya rasakan bahwa bisa saja ini 
peristiwa proses pembentukan kolumnar join yg mungkin berbarengan dg tempat 
BUDAYA yg mirip Piramid, kalo memang ini di duga sebagai remnant of culture 
mestinya yo Arkeolog yg turun juga, biasanya cara bongkar Arkeolog sudah sngat 
sistimatis krn mrk kuliah untuk cracking masalah yg kaya gitu

Balik ke pokok masalah kalo memang ini di duga Piiramid biar Arkeolog yg kerja 
yg Geologist diluar dulu

Kalo ada biaya selama dipake buat yg berbau sain saya kira ya OK2 saja

Pak SA tetap semangat ya and believe you can pak

Avi 0666
Nomor cantik

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 15:24:48 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Sebenarnya saya agak enggan untuk memberikan pendapat atau komentar terhadap 
rame-2 piramida ini, karena ini akan menyalahi metoda atau cara-2 untuk 
melakukan interpretasi geologi. Waktu memberi kuliah lapangan di Karangsambung, 
saya selalu menekankan pentingnya melakukan pengamatan lapangan dengan teliti. 
Singkapan itu harus diraba, diukur unsur-2 geologinya (jurus/kemringan bidang, 
orientasindan plunge kalau garis dll).bentuknya diperikan dll.

Dari kedua piramida yang diributkan ini, tidak satupun yang saya kunjungi, 
amati apalagi melakukan pengukuran-2. Jadi singkatnya apa yang saya kemukakan 
disini, pasti akan diketawain oleh pk ADB, pk Miko, pk Sutikno Bronto dll. Yang 
disamping mereka ini adalah pakar-2 dibidangnya, juga bergelut di lapangan.

Sejak saya sakit ginjal dan harus cuci darah 3 x seminggu, saya sudah tidak 
bisa jalan-2 seperti waktu di Karangsambung.

Bekal saya dalam menyampaikan penafsiran ini, hanya apa yang saya lihat di TV 
dan membaca tulisan-2 dalam millis iagi ini. Jadi kalau ada yang mengatskan 
saya bicara ngawur, saya akan menerima dengan besar hati dan..hapunten 
tidak didasarkan kepada kaidah-2 yang selalu saya ajarkan kalau kuliah lapangan.

Intinya adalah :
1. Tampilan di TV-ONE  dari G.Padang, batuan yang tergeletak 
berserakan di kaki
 Piramid dalam mata saya (sekali lagi maaf karena bukan di 
lapangan), sepertinya
 bentuk-2 columnar joints yang biasanya kita jumpai pada 
igneous intrusion ( dike, 
 sill ) atau lava, yang membeku dalam kondisi tertentu (jenis 
magma dan kedudu-
 kannya terhadap bidang pindinginan (cooling surface).
 Saya coba mempersamakannya dengan devil tower di Wyoming, 
AS. (kalau yang 
 inimemang saya melihat dan merabanya di lapangan). Di buku-2  
pelajaran
 geologi juga banyak digunakan.

  2. Bentuk piramid itu adalah bentuk intrusi (volcanic chamber, 
pipe) yang mevmbentuk
  columnar jointing. Kemudian karena proses pelapukan, erosi 
dll.mereka bertumba-
  ngan dan berserakan di kakinya. Apalagi kalau komposisinya 
sama (andesitis)

  3. Kemudian oleh penduduk yang hidup disekelilingnya, mencoba 
untuk membangun
  tempat pemujaan diatasnya dengan merataksn bagian puncaknya 
(seperti yang
  saya dengar dari uraian penjaganya di TV).

  4. Jadi singkatnya intrusi juga ada dan peninggalan archeologi 
juga ada. Atau kita
  katakan : intrusi yang berbentuk piramida itu, dimanfaatkan 
oleh penduduk yg
  Hidup pada jaman itu sebagai tempat pemujaan (umumnya mereka 
mencari tempat-
  yang tinggi agar lebih dekat ke Sang Penguasa.

Masih ingat Gunung Parang di belakang kampus lapangan, dari sudut tertentu juga 
nampak seperti piramida dan didalamnya ada columnar joints yang selalu di pakai 
sebagai contohnuntuk melakukan analisa pembentukannya?

Sekali lagi saya siap menerima kritikan atau kecaman atas pendapat saya ini, 
karena saya
akui tidak melihat dan apalagi meraba di lapangan.
I
Ini sekedar meramaikan saja. Saya setuju kita tunggu datanya yang lebih lengkap 
lagi. Salut dan bravo kpd saudara-2 kita yang terus mencari kebenaran. Dalam 
science perbedaan
pendapat yang didasarkan kepada  bukti-2 adalah wajar. Saya hanya ingin memberi 
tempat 
kepada kedua disiplin yang sekarang sedang bersama-sama mencari pemecahan. 
Kedua disiplin (geologi dan Archeologi) akan melanjutkan masing-2 dengan 
caranya sendiri, tapi
Setelah semua data terkumpul pasti akan ketemu.

Salam S.A.

Sent from my iPad

On 10 Feb 2012, at 16:42, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote:

 Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang 

Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

2012-02-11 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Mufrazi

Satu blok dengan dua operator juga di Indonesia memang diaplikasi kan

Contohnya Blok di Papua (kalau ndak salah termasuk Tangguh ) dan beberapa TAC 
di Suamtera. (?)

si Abah





 From: rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, February 10, 2012 5:26 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
 

 
Wooo very nice ya
Gimana Geologynya apa nice out crop kaya di Alpen apa Rocky Mountain, struktur 
kalo di Google yg bagus di Lybia sih

Suwun mas
Avi 0666

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  mufar...@gmail.com 
Date: Fri, 10 Feb 2012 10:12:06 +
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
B, sedingin puncak lah pak hehehe (15-25 degC) 

And waktu yg cocok utk field trip (kali aja ada yg mau jalan-jalan kesini) 

Salam,
Razi
2708 



From:  rakhmadi.avia...@gmail.com 
Date: Fri, 10 Feb 2012 10:06:46 +
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Oman dingin ga Zi

Avi 0666

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  mufar...@gmail.com 
Date: Fri, 10 Feb 2012 09:57:51 +
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Hehehe, jeli sekali pak, shale dan coal bisa jadi termasuk definisi itu, tapi 
rasanya tight sand tidak.

Tentang pengklasifikasiannya ada diterangkan di permen gak ya? 

Btw, di tempat saya yangkul di oman, satu wk migas bisa saja punya dua 
operator, seperti contoh shallow reservoir di blok 6 dikuasai PDO (oman gov + 
shell + total); deep tight gas reservoir operatornya petronas dan BP. (Jadi 
mikir kalo di indo, bayar PBB nya bagi dua dong berarti ya hehehe) 

Karena oman sangat memerlukan gas (upaya pembelian ke negara tetangga selalu 
gagal), jadinya unconventional tight gas ini jadi satu satunya pilihan, dengan 
biaya sumur yg super mahal utk ukuran onshore shallow depth (karena horizontal 
plus fract) 

Salam
Razi
2708


From:  Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com 
Date: Fri, 10 Feb 2012 06:52:29 +
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli  Geofisika 
Indonesia (fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

Pasal-1 Ayat-1 berbunyi “Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang selanjutnya 
disebut Migas Non Konvensional adalah Minyak dan Gas Bumi yang diusahakan dari 
reservoir tempat terbentuknya Minyak dan Gas Bumidengan permeabilitas yang 
rendah (low permeability) antara lain Shale Oil, Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas 
Metana Batubara, dan Methane-Hydrate dengan menggunakan teknologi tertentu 
seperti fracturing”. 
 
Berarti “Tight Sand Gas” yang dimaksud disini adalah apabila “tight sand”-nya 
sekaligus sebagai “batuan induk” (?). Apakah itu berarti kalau TOC batupasir 
tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori konventional reservoir yang 
dikelola oleh pemilik WK MIGAS?
 
Monggo pencerahannya bapak-bapak.
 
Salam,
MJP
 
From:mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com] 
Sent: Friday, February 10, 2012 12:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
 
Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis “Badan Pelaksana adalah suatu badan yang 
dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan 
Gas Bumi”.

Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas ya? 
Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur permen nya?
Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak punya 
pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya? 

Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu, kriteria 
permeabilitynya berapa ya? 

Salam
Razi
2708 




 
From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com 
Date: Fri, 10 Feb 2012 04:46:23 +
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika 
Indonesia (fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
 
Dear Para Geoscientist Indonesia,
 
Sebagai selingan demam “piramida” Gn. Sadahurip dan Gn. Padang, saking demamnya 
sampai ada teman (sambil bercanda tentunya) yang nyelonong comment di status 
fb-ku yang sama sekali tidak nyambung dengan status yang dikomennya “saya mau 
membelot ke negari tetangga nih…abis sama state own (mungkin maksudnya 
Indonesia) tidak dihargai”. Dia ingin meninggalkan Indonesia dan jadi Warga 
Negara Pasundan Merdeka ha ha ha… Just kidding, jangan ditanggapi serius.
 
Ini ada berita menarik tentang telah terbitnya Peraturan Menteri ESDM No. 5 
Tahun 2012 tentang 

Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

2012-02-11 Terurut Topik Muhammad Razi
Noted Abah, saya lupa di indonesia juga sudah lama di aplikasi kan
seingat saya di kaltim juga ada antara Vico dan Medco (di sekitar Lempake)

Jadi relinquishment bisa by-depth juga ya

salam
Razi

2012/2/11 Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com

 Mufrazi

 Satu blok dengan dua operator juga di Indonesia memang diaplikasi kan
 Contohnya Blok di Papua (kalau ndak salah termasuk Tangguh ) dan beberapa
 TAC di Suamtera. (?)

 si Abah

   --
 *From:* rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Friday, February 10, 2012 5:26 PM

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

  Wooo very nice ya
 Gimana Geologynya apa nice out crop kaya di Alpen apa Rocky Mountain,
 struktur kalo di Google yg bagus di Lybia sih

 Suwun mas
 Avi 0666
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * mufar...@gmail.com
 *Date: *Fri, 10 Feb 2012 10:12:06 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

 B, sedingin puncak lah pak hehehe (15-25 degC)

 And waktu yg cocok utk field trip (kali aja ada yg mau jalan-jalan kesini)

 Salam,
 Razi
 2708

 --
 *From: * rakhmadi.avia...@gmail.com
 *Date: *Fri, 10 Feb 2012 10:06:46 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

 Oman dingin ga Zi

 Avi 0666
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * mufar...@gmail.com
 *Date: *Fri, 10 Feb 2012 09:57:51 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

 Hehehe, jeli sekali pak, shale dan coal bisa jadi termasuk definisi itu,
 tapi rasanya tight sand tidak.

 Tentang pengklasifikasiannya ada diterangkan di permen gak ya?

 Btw, di tempat saya yangkul di oman, satu wk migas bisa saja punya dua
 operator, seperti contoh shallow reservoir di blok 6 dikuasai PDO (oman gov
 + shell + total); deep tight gas reservoir operatornya petronas dan BP.
 (Jadi mikir kalo di indo, bayar PBB nya bagi dua dong berarti ya hehehe)

 Karena oman sangat memerlukan gas (upaya pembelian ke negara tetangga
 selalu gagal), jadinya unconventional tight gas ini jadi satu satunya
 pilihan, dengan biaya sumur yg super mahal utk ukuran onshore shallow depth
 (karena horizontal plus fract)

 Salam
 Razi
 2708
 --
 *From: * Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com
 *Date: *Fri, 10 Feb 2012 06:52:29 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli
 Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

  Pasal-1 Ayat-1 berbunyi “Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang
 selanjutnya disebut Migas Non Konvensional adalah *Minyak dan Gas Bumi
 yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya Minyak dan Gas Bumi*dengan 
 permeabilitas yang rendah (low permeability) antara lain Shale Oil,
 Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas Metana Batubara, dan Methane-Hydrate dengan
 menggunakan teknologi tertentu seperti fracturing”.

 Berarti “Tight Sand Gas” yang dimaksud disini adalah apabila “tight
 sand”-nya sekaligus sebagai “batuan induk” (?). Apakah itu berarti kalau
 TOC batupasir tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori
 konventional reservoir yang dikelola oleh pemilik WK MIGAS?

 Monggo pencerahannya bapak-bapak.

 Salam,
 MJP

  *From:* mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com]
 *Sent:* Friday, February 10, 2012 12:17 PM
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

 Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis “Badan Pelaksana adalah suatu badan yang
 dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak
 dan Gas Bumi”.

 Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas
 ya? Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur
 permen nya?
 Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak
 punya pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya?

 Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu, kriteria
 permeabilitynya berapa ya?

 Salam
 Razi
 2708

  --
  *From: *Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com
  *Date: *Fri, 10 Feb 2012 04:46:23 +
  *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli
 Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id
  *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
  *Subject: *[iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

  Dear Para Geoscientist Indonesia,

 Sebagai selingan demam “piramida” Gn. Sadahurip dan Gn. Padang, saking
 demamnya sampai ada teman (sambil bercanda tentunya) yang nyelonong comment
 di status fb-ku yang sama sekali tidak nyambung dengan status 

RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-11 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Para Arkeolog sudah meneliti di Situs Gunung Padang ini sejak tahun 1980-an.
Pak Luthfi Yondri itu salah satunya yang meniliti situs tahun 2000-an.
Oleh para arkeolog keliatannya penelitian Situs Gunung Padang ini SUDAH
DIANGGAP SELESAI.  Metoda arkeologi tidak akan mampu mengungkap bangunan
yang terkubur karena SOP-nya kalau ada artefak baru bisa gali.  Kalau
digali, misalnya, sudah 2 meter tidak ketemu artfak, ya sudah berhenti,
tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk mneruskan penelitian.  Pak Lutfi itu
tahun 2000 sudah trencing ampai sekitar 1.8 meter (ini tipikal) di beberapa
lokasi di atas situs.  Dia hanya ketemu lapisan dari kolom-kolom andesit
yang ditata.  Meskipun sebenarnya kolom-kolom andesit itu sangat
mencurigakan karena seperti dilumuri semen tapi dia kelihatannya tidak punya
alasan cukup kuat untuk meneruskan penggalian lebih lanjut.  Untuk
subsurface eksploration tentunya para arkeolog tidak akan bisa, hanya geolog
yang bisa.  Kalau Arkeolog-nya sehebat Indiana Jones sih mungkin bisa :-) 

Ke depan kita memang akan lebih bahu-membahu dengan para arkeolog dan ahli
lainnya juga. Misalnya apabila kami harus memindahkan batu-batu situs yang
berserakan untuk keperluan nge-bor, tentu ini butuh bantuan ahli khusus yang
dapat memindahkan dan nanti mengembalikannya ke tempat asal persis seperti
semula.  Untuk nge-bor lebih ke-dalampun tentu harus ada konsultasi dengan
ahli-nya yang ngerti struktur dlsb tidak bisa asal bor saja karena kita
berhadapan dengan produk peradaban/teknologi yang masih asing; Bisa saja ada
'ranjau'nya.  Sekarang sudah saatnya kita bekerja bahu-membahu secara
inter-disipliner pak.  Jangan pake kacamata Kuda, kata Ok.Taufik sih  :-)

Salam
DHN


-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com] 
Sent: Saturday, February 11, 2012 3:53 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Sukendar Asikin ikut prihatin dg cuci darahnya dan saya sangat respect
kepada bpk meskipun saya tidak kuliah di ITB tapi justru saya banyak belajar
dari teman2 UPN Yogya setelah menerima kuliah dari bpk jadi indirect saya
ini murid bapak juga

Saya kira cara penalaran pak SA sama dg yg saya rasakan bahwa bisa saja ini
peristiwa proses pembentukan kolumnar join yg mungkin berbarengan dg tempat
BUDAYA yg mirip Piramid, kalo memang ini di duga sebagai remnant of culture
mestinya yo Arkeolog yg turun juga, biasanya cara bongkar Arkeolog sudah
sngat sistimatis krn mrk kuliah untuk cracking masalah yg kaya gitu

Balik ke pokok masalah kalo memang ini di duga Piiramid biar Arkeolog yg
kerja yg Geologist diluar dulu

Kalo ada biaya selama dipake buat yg berbau sain saya kira ya OK2 saja

Pak SA tetap semangat ya and believe you can pak

Avi 0666
Nomor cantik

Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 15:24:48 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Sebenarnya saya agak enggan untuk memberikan pendapat atau komentar terhadap
rame-2 piramida ini, karena ini akan menyalahi metoda atau cara-2 untuk
melakukan interpretasi geologi. Waktu memberi kuliah lapangan di
Karangsambung, saya selalu menekankan pentingnya melakukan pengamatan
lapangan dengan teliti. Singkapan itu harus diraba, diukur unsur-2
geologinya (jurus/kemringan bidang, orientasindan plunge kalau garis
dll).bentuknya diperikan dll.

Dari kedua piramida yang diributkan ini, tidak satupun yang saya kunjungi,
amati apalagi melakukan pengukuran-2. Jadi singkatnya apa yang saya
kemukakan disini, pasti akan diketawain oleh pk ADB, pk Miko, pk Sutikno
Bronto dll. Yang disamping mereka ini adalah pakar-2 dibidangnya, juga
bergelut di lapangan.

Sejak saya sakit ginjal dan harus cuci darah 3 x seminggu, saya sudah tidak
bisa jalan-2 seperti waktu di Karangsambung.

Bekal saya dalam menyampaikan penafsiran ini, hanya apa yang saya lihat di
TV dan membaca tulisan-2 dalam millis iagi ini. Jadi kalau ada yang
mengatskan saya bicara ngawur, saya akan menerima dengan besar hati
dan..hapunten tidak didasarkan kepada kaidah-2 yang selalu saya
ajarkan kalau kuliah lapangan.

Intinya adalah :
1. Tampilan di TV-ONE  dari G.Padang, batuan yang tergeletak
berserakan di kaki
 Piramid dalam mata saya (sekali lagi maaf karena bukan di
lapangan), sepertinya
 bentuk-2 columnar joints yang biasanya kita jumpai pada
igneous intrusion ( dike, 
 sill ) atau lava, yang membeku dalam kondisi tertentu
(jenis magma dan kedudu-
 kannya terhadap bidang pindinginan (cooling surface).
 Saya coba mempersamakannya dengan devil tower di Wyoming,
AS. (kalau yang 
 inimemang saya melihat dan merabanya di lapangan). Di
buku-2  pelajaran
 

Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh

2012-02-11 Terurut Topik amien widodo


Atau candi/piramid lain di dunia, bisa dilihat disini 
http://www.touropia.com/step-pyramids-of-the-world/ 

AW

Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

2012-02-11 Terurut Topik muharram
Kalau pembagian operator by depth mungkin akan lebih mudah dikontrol, tapi 
kalau by play apakah tidak akan menimbulkan komplik? Karena tentu kedalamannya 
akan saling silang.
Apalagi tigth sand gas dan gas hydrate bisa jadi rebutan antara pemilik WK 
Konvensional dan WK Non Konvensional, karena adanya tempat minyak dan gas 
terbentuk sebagai batasan migas non konvensional dalam Permen ini.

Salam,
MJP

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 13:35:57 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

Noted Abah, saya lupa di indonesia juga sudah lama di aplikasi kan
seingat saya di kaltim juga ada antara Vico dan Medco (di sekitar Lempake)

Jadi relinquishment bisa by-depth juga ya

salam
Razi

2012/2/11 Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com

 Mufrazi

 Satu blok dengan dua operator juga di Indonesia memang diaplikasi kan
 Contohnya Blok di Papua (kalau ndak salah termasuk Tangguh ) dan beberapa
 TAC di Suamtera. (?)

 si Abah

   --
 *From:* rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Friday, February 10, 2012 5:26 PM

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

  Wooo very nice ya
 Gimana Geologynya apa nice out crop kaya di Alpen apa Rocky Mountain,
 struktur kalo di Google yg bagus di Lybia sih

 Suwun mas
 Avi 0666
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * mufar...@gmail.com
 *Date: *Fri, 10 Feb 2012 10:12:06 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

 B, sedingin puncak lah pak hehehe (15-25 degC)

 And waktu yg cocok utk field trip (kali aja ada yg mau jalan-jalan kesini)

 Salam,
 Razi
 2708

 --
 *From: * rakhmadi.avia...@gmail.com
 *Date: *Fri, 10 Feb 2012 10:06:46 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

 Oman dingin ga Zi

 Avi 0666
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * mufar...@gmail.com
 *Date: *Fri, 10 Feb 2012 09:57:51 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

 Hehehe, jeli sekali pak, shale dan coal bisa jadi termasuk definisi itu,
 tapi rasanya tight sand tidak.

 Tentang pengklasifikasiannya ada diterangkan di permen gak ya?

 Btw, di tempat saya yangkul di oman, satu wk migas bisa saja punya dua
 operator, seperti contoh shallow reservoir di blok 6 dikuasai PDO (oman gov
 + shell + total); deep tight gas reservoir operatornya petronas dan BP.
 (Jadi mikir kalo di indo, bayar PBB nya bagi dua dong berarti ya hehehe)

 Karena oman sangat memerlukan gas (upaya pembelian ke negara tetangga
 selalu gagal), jadinya unconventional tight gas ini jadi satu satunya
 pilihan, dengan biaya sumur yg super mahal utk ukuran onshore shallow depth
 (karena horizontal plus fract)

 Salam
 Razi
 2708
 --
 *From: * Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com
 *Date: *Fri, 10 Feb 2012 06:52:29 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli
 Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

  Pasal-1 Ayat-1 berbunyi “Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang
 selanjutnya disebut Migas Non Konvensional adalah *Minyak dan Gas Bumi
 yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya Minyak dan Gas Bumi*dengan 
 permeabilitas yang rendah (low permeability) antara lain Shale Oil,
 Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas Metana Batubara, dan Methane-Hydrate dengan
 menggunakan teknologi tertentu seperti fracturing”.

 Berarti “Tight Sand Gas” yang dimaksud disini adalah apabila “tight
 sand”-nya sekaligus sebagai “batuan induk” (?). Apakah itu berarti kalau
 TOC batupasir tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori
 konventional reservoir yang dikelola oleh pemilik WK MIGAS?

 Monggo pencerahannya bapak-bapak.

 Salam,
 MJP

  *From:* mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com]
 *Sent:* Friday, February 10, 2012 12:17 PM
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

 Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis “Badan Pelaksana adalah suatu badan yang
 dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak
 dan Gas Bumi”.

 Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas
 ya? Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur
 permen nya?
 Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak
 punya pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya?

 Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu, 

Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

2012-02-11 Terurut Topik Fatchur Zamil
Abah, kalau antar PSC migas, 2 blok bisa satu tempat dg kontrak kedalaman 
contoh Vico dan TAC Ptm Semberah dll. Bisa juga 1tempat 2 blok antara Migas dan 
CBM contoh blok migas EP diSumatra dan di Kaltim dg blok2 CBM yg baru 
disetujui. Tkh FZ

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 01:13:31 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

Mufrazi

Satu blok dengan dua operator juga di Indonesia memang diaplikasi kan

Contohnya Blok di Papua (kalau ndak salah termasuk Tangguh ) dan beberapa TAC 
di Suamtera. (?)

si Abah





 From: rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, February 10, 2012 5:26 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
 

 
Wooo very nice ya
Gimana Geologynya apa nice out crop kaya di Alpen apa Rocky Mountain, struktur 
kalo di Google yg bagus di Lybia sih

Suwun mas
Avi 0666

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  mufar...@gmail.com 
Date: Fri, 10 Feb 2012 10:12:06 +
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
B, sedingin puncak lah pak hehehe (15-25 degC) 

And waktu yg cocok utk field trip (kali aja ada yg mau jalan-jalan kesini) 

Salam,
Razi
2708 



From:  rakhmadi.avia...@gmail.com 
Date: Fri, 10 Feb 2012 10:06:46 +
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Oman dingin ga Zi

Avi 0666

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  mufar...@gmail.com 
Date: Fri, 10 Feb 2012 09:57:51 +
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Hehehe, jeli sekali pak, shale dan coal bisa jadi termasuk definisi itu, tapi 
rasanya tight sand tidak.

Tentang pengklasifikasiannya ada diterangkan di permen gak ya? 

Btw, di tempat saya yangkul di oman, satu wk migas bisa saja punya dua 
operator, seperti contoh shallow reservoir di blok 6 dikuasai PDO (oman gov + 
shell + total); deep tight gas reservoir operatornya petronas dan BP. (Jadi 
mikir kalo di indo, bayar PBB nya bagi dua dong berarti ya hehehe) 

Karena oman sangat memerlukan gas (upaya pembelian ke negara tetangga selalu 
gagal), jadinya unconventional tight gas ini jadi satu satunya pilihan, dengan 
biaya sumur yg super mahal utk ukuran onshore shallow depth (karena horizontal 
plus fract) 

Salam
Razi
2708


From:  Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com 
Date: Fri, 10 Feb 2012 06:52:29 +
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli  Geofisika 
Indonesia (fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

Pasal-1 Ayat-1 berbunyi “Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang selanjutnya 
disebut Migas Non Konvensional adalah Minyak dan Gas Bumi yang diusahakan dari 
reservoir tempat terbentuknya Minyak dan Gas Bumidengan permeabilitas yang 
rendah (low permeability) antara lain Shale Oil, Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas 
Metana Batubara, dan Methane-Hydrate dengan menggunakan teknologi tertentu 
seperti fracturing”. 
 
Berarti “Tight Sand Gas” yang dimaksud disini adalah apabila “tight sand”-nya 
sekaligus sebagai “batuan induk” (?). Apakah itu berarti kalau TOC batupasir 
tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori konventional reservoir yang 
dikelola oleh pemilik WK MIGAS?
 
Monggo pencerahannya bapak-bapak.
 
Salam,
MJP
 
From:mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com] 
Sent: Friday, February 10, 2012 12:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
 
Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis “Badan Pelaksana adalah suatu badan yang 
dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan 
Gas Bumi”.

Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas ya? 
Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur permen nya?
Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak punya 
pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya? 

Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu, kriteria 
permeabilitynya berapa ya? 

Salam
Razi
2708 




 
From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com 
Date: Fri, 10 Feb 2012 04:46:23 +
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika 
Indonesia (fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
 
Dear Para Geoscientist Indonesia,
 
Sebagai selingan demam “piramida” Gn. 

Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012

2012-02-11 Terurut Topik Bandono Salim
Iya tu pak/ abah/ mas  Sukendar Asikin sudah kasih komentar.
Iagi mBandung boleh lah, ntar KRCB (hehe mas Miko) bantuin yaa. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 08:50:36 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 
7 Februari 2012
Btw kalo sudah publish dan peer reviewed di forum international mgkn akan 
menarik perhatian UNESCO utk masuk dan membantu (tapi menguntungkan gak ya 
melibatkan UNESCO ini?)  

Tapi sebelumnya apa ndak peer review di dalam negri dulu? IAGI mengundang para 
pakar geologi utk diskusi bareng? Bapak2 professor tentu dgn senang hati kan 
berdiskusi? 
Salam
Razi
2708
-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 15:36:39 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 
7 Februari 2012
Sakbetulnya akan lebih bagus kalau salah satu anggota team ini menjadi 
pembicara di forum Geosea ini, barangkali amas Danny atau mas Andang bersedia 
menjadi pembicara di acara panel diskusi kebencanaan di Geosea 2012 ini? 
Walaupun masih berupa ongoing research tetapi usaha mitigasi ini unik diantara 
para geoscientist dan syapa tahu memberikan inspirasi baru bagi mereka.
Salam

Rdp

Sent from my iPad

On Feb 11, 2012, at 3:18 PM, Danny Hilman Natawidjaja 
danny.hil...@gmail.com wrote:

 Mas Rovicky,
 Kalau materi umum dan yang sudah resmi di publikasi (di Jurnal) tentu boleh
 di-share.
 Tapi data-analisa yang masih in progress tentunya belum bisa.
 
 Salam
 Danny
 
 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] 
 Sent: Saturday, February 11, 2012 10:03 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba,
 Tgl 7 Februari 2012
 
 Mas danny,
 Apakah ada yg bisa dishare materi usaha mitigasi ini ? Siapa tahu bisa saya
 share ke rekan-rekan kita di manca negara dalam acara Geosea2012 bulan depan
 di Bangkok yg dihadiri kawan-kawan geosaintis seluruh Southeast Asia.
 Suwun
 
 Rp
 
 Sent from my iPad
 
 On Feb 11, 2012, at 12:43 AM, Danny Hilman Natawidjaja
 danny.hil...@gmail.com wrote:
 
 IAGI-netter yang budiman,
 Mohon maaf baru dapat me-respon email karena sedang mengikuti
 Int.Conference
 Kebudayaan yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Kebudayaan UI di Sanur Bali,
 saya dan ADB diminta untuk bicara bersama Prof. Oppenheimer kemarin.
 
 Saresehan Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di
 Nusantara untuk Memperkuat  Karakter dan Ketahanan Nasional Tgl 7
 Februari
 kemarin berlangsung dengan sangat meriah dihadiri oleh sekitar 500-an
 pengunjung dari berbagai kalangan dan juga bidang keilmuan.  Luarbiasanya
 lagi, sebagian besar pengunjung setia duduk dari pkl 9 pagi sampai selesai
 (pkl 16:00).  Sebagian malah sudah datang sejak pkl 7 pagi, dan sebagian
 tidak kebagian makan siang tapi rela duduk sambil menahan lapar sampai
 sore.
 Uniknya saresehan ditutup tanpa sesi kesimpulan.  Pasalnya panitia lupa
 mempersiapkan dan melakukannya, dan mereka juga heran kok bisa sampai
 lupa... Mungkin terlalu excited dengan jalannya saresehan yang kata
 pengunjung memang seru.  Jadi perkenankan saya mencoba membuat resume-nya.
 Silahkan bagi rekan-rekan yang kebetulan hadir di saresehan untuk
 mengoreksi
 atau menambah-kurangi resume ini.
 
 Presentasi dimulai dari perkenalan tentang Tim Bencana Katastropik Purba
 (apa, siapa, visi, konsep, hipotesa kerja, metoda, dan goals).  Kemudian
 dilanjutkan dengan presentasi singkat oleh DHN dan ADB tentang hasil
 penelitian di Banda Aceh, Batujaya, dan Trowulan.  DHN presentasi tentang
 temuan dua gempa besar yang terjadi sekitar tahun 1390 dan 1440 M  di Aceh
 yang diikuti tsunami sebesar yang terjadi pada tahun 2004.  Bukti berupa
 data pengangkatan dari koral mikroatol di P. Simelue dan lapisan endapan
 tsunami yang ditemukan di dekat Kota Banda Aceh.  Pada lapisan tsunami
 banyak ditemukan artefak-artefak keramik.  Dua bencana tsunami ini diduga
 berperan besar dalam keruntuhan kerajaan Samudra Pasai yang kemudian
 diikuti
 dengan kemunculan Kerajaan Iskandar Muda.  Adanya 'diskontinuitas' dari
 peralihan dua kerajaan ini banyak membuat para sejarawan bingung.  Baru
 mereka mengerti setelah tahu peristiwa bencana tsunami ini.  Sebetulnya
 'kenangan' tentang bencana tsunami ini masih ada dalam masyarakat Aceh
 sekarang yaitu dengan adanya istilah IEU-BEUNA (Airbesar) namun sayangnya
 mereka sudah tidak paham lagi apa maksud dari kata itu... sampai terjadi
 lagi bencana serupa tahun 2004.  
 
 Selanjutnya ADB mempresentaskan tentang penelitian di Situs Batujaya,
 Krawang. Survey Georadar memperlihatkan bahwa di beberapa situs bangunan
 batubata merah yang hanya tersembul beberapa meter saja dipermukaan
 ternyata
 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-11 Terurut Topik Bandono Salim
Lha itu mr Lutfi Yondri kan dari bAle arkeologi jabar banten sumsel, sudah 
bicara dipelbgai forum piramida gn Padang, Sada hurip Lalakon.
Tidak ditemukan peralatan tinggalan untuk bekerja memotong batu, dsb disekitar 
lokasi piramida, dia sedang cari lagi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 08:53:02 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Sukendar Asikin ikut prihatin dg cuci darahnya dan saya sangat respect 
kepada bpk meskipun saya tidak kuliah di ITB tapi justru saya banyak belajar 
dari teman2 UPN Yogya setelah menerima kuliah dari bpk jadi indirect saya ini 
murid bapak juga

Saya kira cara penalaran pak SA sama dg yg saya rasakan bahwa bisa saja ini 
peristiwa proses pembentukan kolumnar join yg mungkin berbarengan dg tempat 
BUDAYA yg mirip Piramid, kalo memang ini di duga sebagai remnant of culture 
mestinya yo Arkeolog yg turun juga, biasanya cara bongkar Arkeolog sudah sngat 
sistimatis krn mrk kuliah untuk cracking masalah yg kaya gitu

Balik ke pokok masalah kalo memang ini di duga Piiramid biar Arkeolog yg kerja 
yg Geologist diluar dulu

Kalo ada biaya selama dipake buat yg berbau sain saya kira ya OK2 saja

Pak SA tetap semangat ya and believe you can pak

Avi 0666
Nomor cantik

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 15:24:48 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Sebenarnya saya agak enggan untuk memberikan pendapat atau komentar terhadap 
rame-2 piramida ini, karena ini akan menyalahi metoda atau cara-2 untuk 
melakukan interpretasi geologi. Waktu memberi kuliah lapangan di Karangsambung, 
saya selalu menekankan pentingnya melakukan pengamatan lapangan dengan teliti. 
Singkapan itu harus diraba, diukur unsur-2 geologinya (jurus/kemringan bidang, 
orientasindan plunge kalau garis dll).bentuknya diperikan dll.

Dari kedua piramida yang diributkan ini, tidak satupun yang saya kunjungi, 
amati apalagi melakukan pengukuran-2. Jadi singkatnya apa yang saya kemukakan 
disini, pasti akan diketawain oleh pk ADB, pk Miko, pk Sutikno Bronto dll. Yang 
disamping mereka ini adalah pakar-2 dibidangnya, juga bergelut di lapangan.

Sejak saya sakit ginjal dan harus cuci darah 3 x seminggu, saya sudah tidak 
bisa jalan-2 seperti waktu di Karangsambung.

Bekal saya dalam menyampaikan penafsiran ini, hanya apa yang saya lihat di TV 
dan membaca tulisan-2 dalam millis iagi ini. Jadi kalau ada yang mengatskan 
saya bicara ngawur, saya akan menerima dengan besar hati dan..hapunten 
tidak didasarkan kepada kaidah-2 yang selalu saya ajarkan kalau kuliah lapangan.

Intinya adalah :
1. Tampilan di TV-ONE  dari G.Padang, batuan yang tergeletak 
berserakan di kaki
 Piramid dalam mata saya (sekali lagi maaf karena bukan di 
lapangan), sepertinya
 bentuk-2 columnar joints yang biasanya kita jumpai pada 
igneous intrusion ( dike, 
 sill ) atau lava, yang membeku dalam kondisi tertentu (jenis 
magma dan kedudu-
 kannya terhadap bidang pindinginan (cooling surface).
 Saya coba mempersamakannya dengan devil tower di Wyoming, 
AS. (kalau yang 
 inimemang saya melihat dan merabanya di lapangan). Di buku-2  
pelajaran
 geologi juga banyak digunakan.

  2. Bentuk piramid itu adalah bentuk intrusi (volcanic chamber, 
pipe) yang mevmbentuk
  columnar jointing. Kemudian karena proses pelapukan, erosi 
dll.mereka bertumba-
  ngan dan berserakan di kakinya. Apalagi kalau komposisinya 
sama (andesitis)

  3. Kemudian oleh penduduk yang hidup disekelilingnya, mencoba 
untuk membangun
  tempat pemujaan diatasnya dengan merataksn bagian puncaknya 
(seperti yang
  saya dengar dari uraian penjaganya di TV).

  4. Jadi singkatnya intrusi juga ada dan peninggalan archeologi 
juga ada. Atau kita
  katakan : intrusi yang berbentuk piramida itu, dimanfaatkan 
oleh penduduk yg
  Hidup pada jaman itu sebagai tempat pemujaan (umumnya mereka 
mencari tempat-
  yang tinggi agar lebih dekat ke Sang Penguasa.

Masih ingat Gunung Parang di belakang kampus lapangan, dari sudut tertentu juga 
nampak seperti piramida dan didalamnya ada columnar joints yang selalu di pakai 
sebagai contohnuntuk melakukan analisa pembentukannya?

Sekali lagi saya siap menerima kritikan atau kecaman atas pendapat saya ini, 
karena saya
akui tidak melihat dan apalagi meraba di lapangan.
I
Ini sekedar meramaikan saja. Saya setuju kita tunggu datanya yang lebih lengkap 
lagi. Salut dan bravo kpd saudara-2 

Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh

2012-02-11 Terurut Topik Bandono Salim
Hehe mirip di Sukuh.
Kta EY di penataran, ada gambar suku Indian, aku blm pernah ke penataran.
Perlu di cek dulu umur penataran dan sukuh, mana dulu? Trus yang di meksiko.
Tapi semua candi tadi jauh lbh muda drpd punden berundak gn padang.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: amienwid...@yahoo.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 09:11:31 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh
Ini candi fi meksiko, siapa yg njiplak ya..




Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-11 Terurut Topik Bandono Salim
Lho kalau bahan semennya dikerik atau dipotong, trus dilihat pake mikroskopnya 
Andri Slamet kan langsung ketahuan apa bahan semen tsb secara petrografi
. Apa waktu test gak bawa HCl?
Ketahuan semennya ada carbonatnya kan?
Wah kalo dah pake alat canggih lupa ilmu dasar kalee.
Salam, bdn.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 10:24:58 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: bandon...@gmail.com
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Lha itu mr Lutfi Yondri kan dari bAle arkeologi jabar banten sumsel, sudah 
bicara dipelbgai forum piramida gn Padang, Sada hurip Lalakon.
Tidak ditemukan peralatan tinggalan untuk bekerja memotong batu, dsb disekitar 
lokasi piramida, dia sedang cari lagi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 08:53:02 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Sukendar Asikin ikut prihatin dg cuci darahnya dan saya sangat respect 
kepada bpk meskipun saya tidak kuliah di ITB tapi justru saya banyak belajar 
dari teman2 UPN Yogya setelah menerima kuliah dari bpk jadi indirect saya ini 
murid bapak juga

Saya kira cara penalaran pak SA sama dg yg saya rasakan bahwa bisa saja ini 
peristiwa proses pembentukan kolumnar join yg mungkin berbarengan dg tempat 
BUDAYA yg mirip Piramid, kalo memang ini di duga sebagai remnant of culture 
mestinya yo Arkeolog yg turun juga, biasanya cara bongkar Arkeolog sudah sngat 
sistimatis krn mrk kuliah untuk cracking masalah yg kaya gitu

Balik ke pokok masalah kalo memang ini di duga Piiramid biar Arkeolog yg kerja 
yg Geologist diluar dulu

Kalo ada biaya selama dipake buat yg berbau sain saya kira ya OK2 saja

Pak SA tetap semangat ya and believe you can pak

Avi 0666
Nomor cantik

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 15:24:48 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Sebenarnya saya agak enggan untuk memberikan pendapat atau komentar terhadap 
rame-2 piramida ini, karena ini akan menyalahi metoda atau cara-2 untuk 
melakukan interpretasi geologi. Waktu memberi kuliah lapangan di Karangsambung, 
saya selalu menekankan pentingnya melakukan pengamatan lapangan dengan teliti. 
Singkapan itu harus diraba, diukur unsur-2 geologinya (jurus/kemringan bidang, 
orientasindan plunge kalau garis dll).bentuknya diperikan dll.

Dari kedua piramida yang diributkan ini, tidak satupun yang saya kunjungi, 
amati apalagi melakukan pengukuran-2. Jadi singkatnya apa yang saya kemukakan 
disini, pasti akan diketawain oleh pk ADB, pk Miko, pk Sutikno Bronto dll. Yang 
disamping mereka ini adalah pakar-2 dibidangnya, juga bergelut di lapangan.

Sejak saya sakit ginjal dan harus cuci darah 3 x seminggu, saya sudah tidak 
bisa jalan-2 seperti waktu di Karangsambung.

Bekal saya dalam menyampaikan penafsiran ini, hanya apa yang saya lihat di TV 
dan membaca tulisan-2 dalam millis iagi ini. Jadi kalau ada yang mengatskan 
saya bicara ngawur, saya akan menerima dengan besar hati dan..hapunten 
tidak didasarkan kepada kaidah-2 yang selalu saya ajarkan kalau kuliah lapangan.

Intinya adalah :
1. Tampilan di TV-ONE  dari G.Padang, batuan yang tergeletak 
berserakan di kaki
 Piramid dalam mata saya (sekali lagi maaf karena bukan di 
lapangan), sepertinya
 bentuk-2 columnar joints yang biasanya kita jumpai pada 
igneous intrusion ( dike, 
 sill ) atau lava, yang membeku dalam kondisi tertentu (jenis 
magma dan kedudu-
 kannya terhadap bidang pindinginan (cooling surface).
 Saya coba mempersamakannya dengan devil tower di Wyoming, 
AS. (kalau yang 
 inimemang saya melihat dan merabanya di lapangan). Di buku-2  
pelajaran
 geologi juga banyak digunakan.

  2. Bentuk piramid itu adalah bentuk intrusi (volcanic chamber, 
pipe) yang mevmbentuk
  columnar jointing. Kemudian karena proses pelapukan, erosi 
dll.mereka bertumba-
  ngan dan berserakan di kakinya. Apalagi kalau komposisinya 
sama (andesitis)

  3. Kemudian oleh penduduk yang hidup disekelilingnya, mencoba 
untuk membangun
  tempat pemujaan diatasnya dengan merataksn bagian puncaknya 
(seperti yang
  saya dengar dari uraian penjaganya di TV).

  4. Jadi singkatnya intrusi juga ada dan peninggalan archeologi 
juga ada. Atau kita
  katakan : intrusi yang berbentuk piramida itu, dimanfaatkan 
oleh penduduk yg
  Hidup pada jaman itu sebagai tempat pemujaan (umumnya mereka 
mencari tempat-

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-11 Terurut Topik ok.taufik
semen cibinong memang ada karbonatnya pak, tapi banyak situs bangunan tua 
perekatnya bukan berbasis karbonat, bangsa romawi yg pertama kali menggunakan 
campuran karbonat untuk perekat bangunan mereka.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 10:40:59 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Lho kalau bahan semennya dikerik atau dipotong, trus dilihat pake mikroskopnya 
Andri Slamet kan langsung ketahuan apa bahan semen tsb secara petrografi
. Apa waktu test gak bawa HCl?
Ketahuan semennya ada carbonatnya kan?
Wah kalo dah pake alat canggih lupa ilmu dasar kalee.
Salam, bdn.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 10:24:58 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: bandon...@gmail.com
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Lha itu mr Lutfi Yondri kan dari bAle arkeologi jabar banten sumsel, sudah 
bicara dipelbgai forum piramida gn Padang, Sada hurip Lalakon.
Tidak ditemukan peralatan tinggalan untuk bekerja memotong batu, dsb disekitar 
lokasi piramida, dia sedang cari lagi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 08:53:02 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Sukendar Asikin ikut prihatin dg cuci darahnya dan saya sangat respect 
kepada bpk meskipun saya tidak kuliah di ITB tapi justru saya banyak belajar 
dari teman2 UPN Yogya setelah menerima kuliah dari bpk jadi indirect saya ini 
murid bapak juga

Saya kira cara penalaran pak SA sama dg yg saya rasakan bahwa bisa saja ini 
peristiwa proses pembentukan kolumnar join yg mungkin berbarengan dg tempat 
BUDAYA yg mirip Piramid, kalo memang ini di duga sebagai remnant of culture 
mestinya yo Arkeolog yg turun juga, biasanya cara bongkar Arkeolog sudah sngat 
sistimatis krn mrk kuliah untuk cracking masalah yg kaya gitu

Balik ke pokok masalah kalo memang ini di duga Piiramid biar Arkeolog yg kerja 
yg Geologist diluar dulu

Kalo ada biaya selama dipake buat yg berbau sain saya kira ya OK2 saja

Pak SA tetap semangat ya and believe you can pak

Avi 0666
Nomor cantik

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 15:24:48 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Sebenarnya saya agak enggan untuk memberikan pendapat atau komentar terhadap 
rame-2 piramida ini, karena ini akan menyalahi metoda atau cara-2 untuk 
melakukan interpretasi geologi. Waktu memberi kuliah lapangan di Karangsambung, 
saya selalu menekankan pentingnya melakukan pengamatan lapangan dengan teliti. 
Singkapan itu harus diraba, diukur unsur-2 geologinya (jurus/kemringan bidang, 
orientasindan plunge kalau garis dll).bentuknya diperikan dll.

Dari kedua piramida yang diributkan ini, tidak satupun yang saya kunjungi, 
amati apalagi melakukan pengukuran-2. Jadi singkatnya apa yang saya kemukakan 
disini, pasti akan diketawain oleh pk ADB, pk Miko, pk Sutikno Bronto dll. Yang 
disamping mereka ini adalah pakar-2 dibidangnya, juga bergelut di lapangan.

Sejak saya sakit ginjal dan harus cuci darah 3 x seminggu, saya sudah tidak 
bisa jalan-2 seperti waktu di Karangsambung.

Bekal saya dalam menyampaikan penafsiran ini, hanya apa yang saya lihat di TV 
dan membaca tulisan-2 dalam millis iagi ini. Jadi kalau ada yang mengatskan 
saya bicara ngawur, saya akan menerima dengan besar hati dan..hapunten 
tidak didasarkan kepada kaidah-2 yang selalu saya ajarkan kalau kuliah lapangan.

Intinya adalah :
1. Tampilan di TV-ONE  dari G.Padang, batuan yang tergeletak 
berserakan di kaki
 Piramid dalam mata saya (sekali lagi maaf karena bukan di 
lapangan), sepertinya
 bentuk-2 columnar joints yang biasanya kita jumpai pada 
igneous intrusion ( dike, 
 sill ) atau lava, yang membeku dalam kondisi tertentu (jenis 
magma dan kedudu-
 kannya terhadap bidang pindinginan (cooling surface).
 Saya coba mempersamakannya dengan devil tower di Wyoming, 
AS. (kalau yang 
 inimemang saya melihat dan merabanya di lapangan). Di buku-2  
pelajaran
 geologi juga banyak digunakan.

  2. Bentuk piramid itu adalah bentuk intrusi (volcanic chamber, 
pipe) yang mevmbentuk
  columnar jointing. Kemudian karena proses pelapukan, erosi 
dll.mereka bertumba-
  ngan dan berserakan di kakinya. Apalagi kalau komposisinya 
sama (andesitis)

  3. Kemudian oleh penduduk yang hidup disekelilingnya, mencoba 
untuk 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-11 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Saat ini jam 9 20 di TVone ada diskusi talkshow ttg sadahurip.
Narasumber , mang okim, arkeolog dan pak bupati garut.
Sore tadi saya juga didatangi TVone utk soal g padang dan sadahurip ini.
Paling tidak geologist sudah jadi berita .

Rdp

On Saturday, February 11, 2012, Wayan Heru Young londob...@yahoo.com
wrote:
 Saya setuju sekali dengan Pak Danny dalam hal bahu-membahu ini..
 Memang seharusnya dalam hal ini (atau mungkin dalam setiap penelitian
arkeologi) ada masukan dari berbagai disiplin ilmu, termasuk geologi yang
cukup penting.
 Di beberapa universitas di luar negeri sudah mulai ada program S2
Geoarcheology, yang menjembatani antara ilmu geologi-geophysics dan
archeologi serta paleoantropologi.
 Keahlian menginterpretasi keadaan bawah permukaan yang dimiliki oleh
geologist/geophysics tentu akan sangat membantu archeologist.
 Geologi kan bukan hanya melulu pekerja minyak atau tambang atau sipil
saja toh?
 Salam,
 Heru
 
 From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Saturday, February 11, 2012 5:36 PM
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 Para Arkeolog sudah meneliti di Situs Gunung Padang ini sejak tahun
1980-an.
 Pak Luthfi Yondri itu salah satunya yang meniliti situs tahun 2000-an.
 Oleh para arkeolog keliatannya penelitian Situs Gunung Padang ini SUDAH
 DIANGGAP SELESAI.  Metoda arkeologi tidak akan mampu mengungkap bangunan
 yang terkubur karena SOP-nya kalau ada artefak baru bisa gali.  Kalau
 digali, misalnya, sudah 2 meter tidak ketemu artfak, ya sudah berhenti,
 tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk mneruskan penelitian.  Pak Lutfi
itu
 tahun 2000 sudah trencing ampai sekitar 1.8 meter (ini tipikal) di
beberapa
 lokasi di atas situs.  Dia hanya ketemu lapisan dari kolom-kolom andesit
 yang ditata.  Meskipun sebenarnya kolom-kolom andesit itu sangat
 mencurigakan karena seperti dilumuri semen tapi dia kelihatannya tidak
punya
 alasan cukup kuat untuk meneruskan penggalian lebih lanjut.  Untuk
 subsurface eksploration tentunya para arkeolog tidak akan bisa, hanya
geolog
 yang bisa.  Kalau Arkeolog-nya sehebat Indiana Jones sih mungkin bisa :-)

 Ke depan kita memang akan lebih bahu-membahu dengan para arkeolog dan ahli
 lainnya juga. Misalnya apabila kami harus memindahkan batu-batu situs yang
 berserakan untuk keperluan nge-bor, tentu ini butuh bantuan ahli khusus
yang
 dapat memindahkan dan nanti mengembalikannya ke tempat asal persis seperti
 semula.  Untuk nge-bor lebih ke-dalampun tentu harus ada konsultasi dengan
 ahli-nya yang ngerti struktur dlsb tidak bisa asal bor saja karena kita
 berhadapan dengan produk peradaban/teknologi yang masih asing; Bisa saja
ada
 'ranjau'nya.  Sekarang sudah saatnya kita bekerja bahu-membahu secara
 inter-disipliner pak.  Jangan pake kacamata Kuda, kata Ok.Taufik sih
:-)

 Salam
 DHN


 -Original Message-
 From: rakhmadi.avia...@gmail.com [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com]
 Sent: Saturday, February 11, 2012 3:53 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 Pak Sukendar Asikin ikut prihatin dg cuci darahnya dan saya sangat respect
 kepada bpk meskipun saya tidak kuliah di ITB tapi justru saya banyak
belajar
 dari teman2 UPN Yogya setelah menerima kuliah dari bpk jadi indirect saya
 ini murid bapak juga

 Saya kira cara penalaran pak SA sama dg yg saya rasakan bahwa bisa saja
ini
 peristiwa proses pembentukan kolumnar join yg mungkin berbarengan dg
tempat
 BUDAYA yg mirip Piramid, kalo memang ini di duga sebagai remnant of
culture
 mestinya yo Arkeolog yg turun juga, biasanya cara bongkar Arkeolog sudah
 sngat sistimatis krn mrk kuliah untuk cracking masalah yg kaya gitu

 Balik ke pokok masalah kalo memang ini di duga Piiramid biar Arkeolog yg
 kerja yg Geologist diluar dulu

 Kalo ada biaya selama dipake buat yg berbau sain saya kira ya OK2 saja

 Pak SA tetap semangat ya and believe you can pak

 Avi 0666
 Nomor cantik

 Powered by Telkomsel BlackBerryR

 -Original Message-
 From: Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com
 Date: Sat, 11 Feb 2012 15:24:48
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 Sebenarnya saya agak enggan untuk memberikan pendapat atau komentar
terhadap
 rame-2 piramida ini, karena ini akan menyalahi metoda atau cara-2 untuk
 melakukan interpretasi geologi. Waktu memberi kuliah lapangan di
 Karangsambung, saya selalu menekankan pentingnya melakukan pengamatan
 lapangan dengan teliti. Singkapan itu harus diraba, diukur unsur-2
 geologinya (jurus/kemringan bidang, orientasindan plunge kalau garis
 dll).bentuknya diperikan dll.

 Dari kedua piramida yang diributkan ini, tidak satupun yang saya kunjungi,
 amati apalagi melakukan pengukuran-2. Jadi singkatnya apa yang saya
 kemukakan disini, pasti akan diketawain oleh pk ADB, pk 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-11 Terurut Topik dartadjuddin
Bupati Garut ngotot pertahankan pendapat G Sadahurip sbg pyramid dgn argumen 
bahwa secara bentuk dari tampak atas benar2 simetris. 
Mang Okim dan Arkeolog sampaikan argumen2 ilmiah yg tdk mendukung pendapat 
Bupati, tapi tetap saja sang Bupati bertahan dgn pendapatnya.

Wss,
Dar
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 21:29:30 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Saat ini jam 9 20 di TVone ada diskusi talkshow ttg sadahurip.
Narasumber , mang okim, arkeolog dan pak bupati garut.
Sore tadi saya juga didatangi TVone utk soal g padang dan sadahurip ini.
Paling tidak geologist sudah jadi berita .

Rdp

On Saturday, February 11, 2012, Wayan Heru Young londob...@yahoo.com
wrote:
 Saya setuju sekali dengan Pak Danny dalam hal bahu-membahu ini..
 Memang seharusnya dalam hal ini (atau mungkin dalam setiap penelitian
arkeologi) ada masukan dari berbagai disiplin ilmu, termasuk geologi yang
cukup penting.
 Di beberapa universitas di luar negeri sudah mulai ada program S2
Geoarcheology, yang menjembatani antara ilmu geologi-geophysics dan
archeologi serta paleoantropologi.
 Keahlian menginterpretasi keadaan bawah permukaan yang dimiliki oleh
geologist/geophysics tentu akan sangat membantu archeologist.
 Geologi kan bukan hanya melulu pekerja minyak atau tambang atau sipil
saja toh?
 Salam,
 Heru
 
 From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Saturday, February 11, 2012 5:36 PM
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 Para Arkeolog sudah meneliti di Situs Gunung Padang ini sejak tahun
1980-an.
 Pak Luthfi Yondri itu salah satunya yang meniliti situs tahun 2000-an.
 Oleh para arkeolog keliatannya penelitian Situs Gunung Padang ini SUDAH
 DIANGGAP SELESAI.  Metoda arkeologi tidak akan mampu mengungkap bangunan
 yang terkubur karena SOP-nya kalau ada artefak baru bisa gali.  Kalau
 digali, misalnya, sudah 2 meter tidak ketemu artfak, ya sudah berhenti,
 tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk mneruskan penelitian.  Pak Lutfi
itu
 tahun 2000 sudah trencing ampai sekitar 1.8 meter (ini tipikal) di
beberapa
 lokasi di atas situs.  Dia hanya ketemu lapisan dari kolom-kolom andesit
 yang ditata.  Meskipun sebenarnya kolom-kolom andesit itu sangat
 mencurigakan karena seperti dilumuri semen tapi dia kelihatannya tidak
punya
 alasan cukup kuat untuk meneruskan penggalian lebih lanjut.  Untuk
 subsurface eksploration tentunya para arkeolog tidak akan bisa, hanya
geolog
 yang bisa.  Kalau Arkeolog-nya sehebat Indiana Jones sih mungkin bisa :-)

 Ke depan kita memang akan lebih bahu-membahu dengan para arkeolog dan ahli
 lainnya juga. Misalnya apabila kami harus memindahkan batu-batu situs yang
 berserakan untuk keperluan nge-bor, tentu ini butuh bantuan ahli khusus
yang
 dapat memindahkan dan nanti mengembalikannya ke tempat asal persis seperti
 semula.  Untuk nge-bor lebih ke-dalampun tentu harus ada konsultasi dengan
 ahli-nya yang ngerti struktur dlsb tidak bisa asal bor saja karena kita
 berhadapan dengan produk peradaban/teknologi yang masih asing; Bisa saja
ada
 'ranjau'nya.  Sekarang sudah saatnya kita bekerja bahu-membahu secara
 inter-disipliner pak.  Jangan pake kacamata Kuda, kata Ok.Taufik sih
:-)

 Salam
 DHN


 -Original Message-
 From: rakhmadi.avia...@gmail.com [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com]
 Sent: Saturday, February 11, 2012 3:53 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 Pak Sukendar Asikin ikut prihatin dg cuci darahnya dan saya sangat respect
 kepada bpk meskipun saya tidak kuliah di ITB tapi justru saya banyak
belajar
 dari teman2 UPN Yogya setelah menerima kuliah dari bpk jadi indirect saya
 ini murid bapak juga

 Saya kira cara penalaran pak SA sama dg yg saya rasakan bahwa bisa saja
ini
 peristiwa proses pembentukan kolumnar join yg mungkin berbarengan dg
tempat
 BUDAYA yg mirip Piramid, kalo memang ini di duga sebagai remnant of
culture
 mestinya yo Arkeolog yg turun juga, biasanya cara bongkar Arkeolog sudah
 sngat sistimatis krn mrk kuliah untuk cracking masalah yg kaya gitu

 Balik ke pokok masalah kalo memang ini di duga Piiramid biar Arkeolog yg
 kerja yg Geologist diluar dulu

 Kalo ada biaya selama dipake buat yg berbau sain saya kira ya OK2 saja

 Pak SA tetap semangat ya and believe you can pak

 Avi 0666
 Nomor cantik

 Powered by Telkomsel BlackBerryR

 -Original Message-
 From: Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com
 Date: Sat, 11 Feb 2012 15:24:48
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 Sebenarnya saya agak enggan untuk memberikan pendapat atau komentar
terhadap
 rame-2 piramida ini, 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-11 Terurut Topik Ismail
Paling tidak geologist sudah jadi berita .

=

Makanya harus trima ksih ke AA dg Timnya  yg bisa membuat berita “ heboh “ 
sehingga Geologi semakin dikenal. Jadi tdk perlu pakai PR untuk sosialisasikan 
geologi

Ism


Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 21:29:30 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Saat ini jam 9 20 di TVone ada diskusi talkshow ttg sadahurip.
Narasumber , mang okim, arkeolog dan pak bupati garut.
Sore tadi saya juga didatangi TVone utk soal g padang dan sadahurip ini.
Paling tidak geologist sudah jadi berita .

Rdp

On Saturday, February 11, 2012, Wayan Heru Young londob...@yahoo.com
wrote:
 Saya setuju sekali dengan Pak Danny dalam hal bahu-membahu ini..
 Memang seharusnya dalam hal ini (atau mungkin dalam setiap penelitian
arkeologi) ada masukan dari berbagai disiplin ilmu, termasuk geologi yang
cukup penting.
 Di beberapa universitas di luar negeri sudah mulai ada program S2
Geoarcheology, yang menjembatani antara ilmu geologi-geophysics dan
archeologi serta paleoantropologi.
 Keahlian menginterpretasi keadaan bawah permukaan yang dimiliki oleh
geologist/geophysics tentu akan sangat membantu archeologist.
 Geologi kan bukan hanya melulu pekerja minyak atau tambang atau sipil
saja toh?
 Salam,
 Heru
 
 From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Saturday, February 11, 2012 5:36 PM
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 Para Arkeolog sudah meneliti di Situs Gunung Padang ini sejak tahun
1980-an.
 Pak Luthfi Yondri itu salah satunya yang meniliti situs tahun 2000-an.
 Oleh para arkeolog keliatannya penelitian Situs Gunung Padang ini SUDAH
 DIANGGAP SELESAI.  Metoda arkeologi tidak akan mampu mengungkap bangunan
 yang terkubur karena SOP-nya kalau ada artefak baru bisa gali.  Kalau
 digali, misalnya, sudah 2 meter tidak ketemu artfak, ya sudah berhenti,
 tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk mneruskan penelitian.  Pak Lutfi
itu
 tahun 2000 sudah trencing ampai sekitar 1.8 meter (ini tipikal) di
beberapa
 lokasi di atas situs.  Dia hanya ketemu lapisan dari kolom-kolom andesit
 yang ditata.  Meskipun sebenarnya kolom-kolom andesit itu sangat
 mencurigakan karena seperti dilumuri semen tapi dia kelihatannya tidak
punya
 alasan cukup kuat untuk meneruskan penggalian lebih lanjut.  Untuk
 subsurface eksploration tentunya para arkeolog tidak akan bisa, hanya
geolog
 yang bisa.  Kalau Arkeolog-nya sehebat Indiana Jones sih mungkin bisa :-)

 Ke depan kita memang akan lebih bahu-membahu dengan para arkeolog dan ahli
 lainnya juga. Misalnya apabila kami harus memindahkan batu-batu situs yang
 berserakan untuk keperluan nge-bor, tentu ini butuh bantuan ahli khusus
yang
 dapat memindahkan dan nanti mengembalikannya ke tempat asal persis seperti
 semula.  Untuk nge-bor lebih ke-dalampun tentu harus ada konsultasi dengan
 ahli-nya yang ngerti struktur dlsb tidak bisa asal bor saja karena kita
 berhadapan dengan produk peradaban/teknologi yang masih asing; Bisa saja
ada
 'ranjau'nya.  Sekarang sudah saatnya kita bekerja bahu-membahu secara
 inter-disipliner pak.  Jangan pake kacamata Kuda, kata Ok.Taufik sih
:-)

 Salam
 DHN


 -Original Message-
 From: rakhmadi.avia...@gmail.com [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com]
 Sent: Saturday, February 11, 2012 3:53 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 Pak Sukendar Asikin ikut prihatin dg cuci darahnya dan saya sangat respect
 kepada bpk meskipun saya tidak kuliah di ITB tapi justru saya banyak
belajar
 dari teman2 UPN Yogya setelah menerima kuliah dari bpk jadi indirect saya
 ini murid bapak juga

 Saya kira cara penalaran pak SA sama dg yg saya rasakan bahwa bisa saja
ini
 peristiwa proses pembentukan kolumnar join yg mungkin berbarengan dg
tempat
 BUDAYA yg mirip Piramid, kalo memang ini di duga sebagai remnant of
culture
 mestinya yo Arkeolog yg turun juga, biasanya cara bongkar Arkeolog sudah
 sngat sistimatis krn mrk kuliah untuk cracking masalah yg kaya gitu

 Balik ke pokok masalah kalo memang ini di duga Piiramid biar Arkeolog yg
 kerja yg Geologist diluar dulu

 Kalo ada biaya selama dipake buat yg berbau sain saya kira ya OK2 saja

 Pak SA tetap semangat ya and believe you can pak

 Avi 0666
 Nomor cantik

 Powered by Telkomsel BlackBerryR

 -Original Message-
 From: Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com
 Date: Sat, 11 Feb 2012 15:24:48
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 Sebenarnya saya agak enggan untuk memberikan pendapat atau komentar
terhadap
 rame-2 piramida ini, karena ini akan menyalahi metoda atau cara-2 untuk
 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-11 Terurut Topik ajiseno
Ada satu comment bupati yg gak enak, saya tidak menyuruh pak miko melakukan 
penelitian, itu mendahuluan pemda.
Heheheterus maju mang okim.

Salam
SA
Sekjen IAGI 2011-2014



sent from my @ipad

-Original Message-
From: dartadjud...@yahoo.co.id
Date: Sat, 11 Feb 2012 14:36:48 
To: IAGIiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Bupati Garut ngotot pertahankan pendapat G Sadahurip sbg pyramid dgn argumen 
bahwa secara bentuk dari tampak atas benar2 simetris. 
Mang Okim dan Arkeolog sampaikan argumen2 ilmiah yg tdk mendukung pendapat 
Bupati, tapi tetap saja sang Bupati bertahan dgn pendapatnya.

Wss,
Dar
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 21:29:30 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Saat ini jam 9 20 di TVone ada diskusi talkshow ttg sadahurip.
Narasumber , mang okim, arkeolog dan pak bupati garut.
Sore tadi saya juga didatangi TVone utk soal g padang dan sadahurip ini.
Paling tidak geologist sudah jadi berita .

Rdp

On Saturday, February 11, 2012, Wayan Heru Young londob...@yahoo.com
wrote:
 Saya setuju sekali dengan Pak Danny dalam hal bahu-membahu ini..
 Memang seharusnya dalam hal ini (atau mungkin dalam setiap penelitian
arkeologi) ada masukan dari berbagai disiplin ilmu, termasuk geologi yang
cukup penting.
 Di beberapa universitas di luar negeri sudah mulai ada program S2
Geoarcheology, yang menjembatani antara ilmu geologi-geophysics dan
archeologi serta paleoantropologi.
 Keahlian menginterpretasi keadaan bawah permukaan yang dimiliki oleh
geologist/geophysics tentu akan sangat membantu archeologist.
 Geologi kan bukan hanya melulu pekerja minyak atau tambang atau sipil
saja toh?
 Salam,
 Heru
 
 From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Saturday, February 11, 2012 5:36 PM
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 Para Arkeolog sudah meneliti di Situs Gunung Padang ini sejak tahun
1980-an.
 Pak Luthfi Yondri itu salah satunya yang meniliti situs tahun 2000-an.
 Oleh para arkeolog keliatannya penelitian Situs Gunung Padang ini SUDAH
 DIANGGAP SELESAI.  Metoda arkeologi tidak akan mampu mengungkap bangunan
 yang terkubur karena SOP-nya kalau ada artefak baru bisa gali.  Kalau
 digali, misalnya, sudah 2 meter tidak ketemu artfak, ya sudah berhenti,
 tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk mneruskan penelitian.  Pak Lutfi
itu
 tahun 2000 sudah trencing ampai sekitar 1.8 meter (ini tipikal) di
beberapa
 lokasi di atas situs.  Dia hanya ketemu lapisan dari kolom-kolom andesit
 yang ditata.  Meskipun sebenarnya kolom-kolom andesit itu sangat
 mencurigakan karena seperti dilumuri semen tapi dia kelihatannya tidak
punya
 alasan cukup kuat untuk meneruskan penggalian lebih lanjut.  Untuk
 subsurface eksploration tentunya para arkeolog tidak akan bisa, hanya
geolog
 yang bisa.  Kalau Arkeolog-nya sehebat Indiana Jones sih mungkin bisa :-)

 Ke depan kita memang akan lebih bahu-membahu dengan para arkeolog dan ahli
 lainnya juga. Misalnya apabila kami harus memindahkan batu-batu situs yang
 berserakan untuk keperluan nge-bor, tentu ini butuh bantuan ahli khusus
yang
 dapat memindahkan dan nanti mengembalikannya ke tempat asal persis seperti
 semula.  Untuk nge-bor lebih ke-dalampun tentu harus ada konsultasi dengan
 ahli-nya yang ngerti struktur dlsb tidak bisa asal bor saja karena kita
 berhadapan dengan produk peradaban/teknologi yang masih asing; Bisa saja
ada
 'ranjau'nya.  Sekarang sudah saatnya kita bekerja bahu-membahu secara
 inter-disipliner pak.  Jangan pake kacamata Kuda, kata Ok.Taufik sih
:-)

 Salam
 DHN


 -Original Message-
 From: rakhmadi.avia...@gmail.com [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com]
 Sent: Saturday, February 11, 2012 3:53 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 Pak Sukendar Asikin ikut prihatin dg cuci darahnya dan saya sangat respect
 kepada bpk meskipun saya tidak kuliah di ITB tapi justru saya banyak
belajar
 dari teman2 UPN Yogya setelah menerima kuliah dari bpk jadi indirect saya
 ini murid bapak juga

 Saya kira cara penalaran pak SA sama dg yg saya rasakan bahwa bisa saja
ini
 peristiwa proses pembentukan kolumnar join yg mungkin berbarengan dg
tempat
 BUDAYA yg mirip Piramid, kalo memang ini di duga sebagai remnant of
culture
 mestinya yo Arkeolog yg turun juga, biasanya cara bongkar Arkeolog sudah
 sngat sistimatis krn mrk kuliah untuk cracking masalah yg kaya gitu

 Balik ke pokok masalah kalo memang ini di duga Piiramid biar Arkeolog yg
 kerja yg Geologist diluar dulu

 Kalo ada biaya selama dipake buat yg berbau sain saya kira ya OK2 saja

 Pak SA tetap semangat ya and believe you can pak

 Avi 0666
 Nomor cantik

 Powered by 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-11 Terurut Topik taufik . manan
Saya sejak awal kurang antusias terhadap masalah ini karena masih banyak 
potensi sumber daya alam di Garut dan sekitarnya yang lebih bermanfaat untuk 
dibahas dan dikembangkan bagi perkembangan ilmu dan kesejahteraan masyarakat 
dibandingkan masalah ini yang mendadak hangat (apa ada skenario lain?).

Tapi salut dan apresiasi tinggi atas penelitian ilmiah dari para sahabat yang 
lebih pakar dan peduli (Mang Okim, Mas Andang, Pak Danny, dll) dalam aplikasi 
ilmu (geologi, arkeologi, dll) terhadap kasus ini dan yang sejenisnya.

Sedangkan pada sisi lain dalam Talkshow di TVOne tsb, Bupati Garut (mewakili 
pemda  pemerintah?) mencoba membahas dengan prinsip pembuktian terbalik. Jadi 
itu pasti piramid dan dicari alasan untuk mendukungnya. Silakan saja dianalisa 
dan disampaikan asal logis dan tanpa rekayasa ilmiah.

Jelas ada benang merah nya dan alternatif solusi menurut saya untuk terus 
diteliti secara komprehensif dan hasil penelitian ilmiah harus merdeka dan 
independen sesuai kaidah disiplin berbagai ilmu terkait. Masyarakatpun perlu 
mendapatkan penjelasan yang obyektif, sehingga boleh berpendapat sesuai 
pandangannya.

Selanjutnya, mari bersama membangun bangsa sesuai kemampuan kita yang 
bermanfaat untuk semuanya.

Salam akhir pekan.


TAM
NPA 3005


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: ajis...@ymail.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 15:04:22 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Ada satu comment bupati yg gak enak, saya tidak menyuruh pak miko melakukan 
penelitian, itu mendahuluan pemda.
Heheheterus maju mang okim.

Salam
SA
Sekjen IAGI 2011-2014



sent from my @ipad

-Original Message-
From: dartadjud...@yahoo.co.id
Date: Sat, 11 Feb 2012 14:36:48 
To: IAGIiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Bupati Garut ngotot pertahankan pendapat G Sadahurip sbg pyramid dgn argumen 
bahwa secara bentuk dari tampak atas benar2 simetris. 
Mang Okim dan Arkeolog sampaikan argumen2 ilmiah yg tdk mendukung pendapat 
Bupati, tapi tetap saja sang Bupati bertahan dgn pendapatnya.

Wss,
Dar
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 21:29:30 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Saat ini jam 9 20 di TVone ada diskusi talkshow ttg sadahurip.
Narasumber , mang okim, arkeolog dan pak bupati garut.
Sore tadi saya juga didatangi TVone utk soal g padang dan sadahurip ini.
Paling tidak geologist sudah jadi berita .

Rdp

On Saturday, February 11, 2012, Wayan Heru Young londob...@yahoo.com
wrote:
 Saya setuju sekali dengan Pak Danny dalam hal bahu-membahu ini..
 Memang seharusnya dalam hal ini (atau mungkin dalam setiap penelitian
arkeologi) ada masukan dari berbagai disiplin ilmu, termasuk geologi yang
cukup penting.
 Di beberapa universitas di luar negeri sudah mulai ada program S2
Geoarcheology, yang menjembatani antara ilmu geologi-geophysics dan
archeologi serta paleoantropologi.
 Keahlian menginterpretasi keadaan bawah permukaan yang dimiliki oleh
geologist/geophysics tentu akan sangat membantu archeologist.
 Geologi kan bukan hanya melulu pekerja minyak atau tambang atau sipil
saja toh?
 Salam,
 Heru
 
 From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Saturday, February 11, 2012 5:36 PM
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 Para Arkeolog sudah meneliti di Situs Gunung Padang ini sejak tahun
1980-an.
 Pak Luthfi Yondri itu salah satunya yang meniliti situs tahun 2000-an.
 Oleh para arkeolog keliatannya penelitian Situs Gunung Padang ini SUDAH
 DIANGGAP SELESAI.  Metoda arkeologi tidak akan mampu mengungkap bangunan
 yang terkubur karena SOP-nya kalau ada artefak baru bisa gali.  Kalau
 digali, misalnya, sudah 2 meter tidak ketemu artfak, ya sudah berhenti,
 tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk mneruskan penelitian.  Pak Lutfi
itu
 tahun 2000 sudah trencing ampai sekitar 1.8 meter (ini tipikal) di
beberapa
 lokasi di atas situs.  Dia hanya ketemu lapisan dari kolom-kolom andesit
 yang ditata.  Meskipun sebenarnya kolom-kolom andesit itu sangat
 mencurigakan karena seperti dilumuri semen tapi dia kelihatannya tidak
punya
 alasan cukup kuat untuk meneruskan penggalian lebih lanjut.  Untuk
 subsurface eksploration tentunya para arkeolog tidak akan bisa, hanya
geolog
 yang bisa.  Kalau Arkeolog-nya sehebat Indiana Jones sih mungkin bisa :-)

 Ke depan kita memang akan lebih bahu-membahu dengan para arkeolog dan ahli
 lainnya juga. Misalnya apabila kami harus memindahkan batu-batu situs yang
 berserakan untuk keperluan nge-bor, tentu ini butuh bantuan ahli khusus
yang
 dapat memindahkan dan nanti mengembalikannya ke tempat asal persis seperti
 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-11 Terurut Topik rakhmadi . avianto
Well done mas dan juga teman2 geologi lainnya

Avi

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 21:29:30 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Saat ini jam 9 20 di TVone ada diskusi talkshow ttg sadahurip.
Narasumber , mang okim, arkeolog dan pak bupati garut.
Sore tadi saya juga didatangi TVone utk soal g padang dan sadahurip ini.
Paling tidak geologist sudah jadi berita .

Rdp

On Saturday, February 11, 2012, Wayan Heru Young londob...@yahoo.com
wrote:
 Saya setuju sekali dengan Pak Danny dalam hal bahu-membahu ini..
 Memang seharusnya dalam hal ini (atau mungkin dalam setiap penelitian
arkeologi) ada masukan dari berbagai disiplin ilmu, termasuk geologi yang
cukup penting.
 Di beberapa universitas di luar negeri sudah mulai ada program S2
Geoarcheology, yang menjembatani antara ilmu geologi-geophysics dan
archeologi serta paleoantropologi.
 Keahlian menginterpretasi keadaan bawah permukaan yang dimiliki oleh
geologist/geophysics tentu akan sangat membantu archeologist.
 Geologi kan bukan hanya melulu pekerja minyak atau tambang atau sipil
saja toh?
 Salam,
 Heru
 
 From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Saturday, February 11, 2012 5:36 PM
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 Para Arkeolog sudah meneliti di Situs Gunung Padang ini sejak tahun
1980-an.
 Pak Luthfi Yondri itu salah satunya yang meniliti situs tahun 2000-an.
 Oleh para arkeolog keliatannya penelitian Situs Gunung Padang ini SUDAH
 DIANGGAP SELESAI.  Metoda arkeologi tidak akan mampu mengungkap bangunan
 yang terkubur karena SOP-nya kalau ada artefak baru bisa gali.  Kalau
 digali, misalnya, sudah 2 meter tidak ketemu artfak, ya sudah berhenti,
 tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk mneruskan penelitian.  Pak Lutfi
itu
 tahun 2000 sudah trencing ampai sekitar 1.8 meter (ini tipikal) di
beberapa
 lokasi di atas situs.  Dia hanya ketemu lapisan dari kolom-kolom andesit
 yang ditata.  Meskipun sebenarnya kolom-kolom andesit itu sangat
 mencurigakan karena seperti dilumuri semen tapi dia kelihatannya tidak
punya
 alasan cukup kuat untuk meneruskan penggalian lebih lanjut.  Untuk
 subsurface eksploration tentunya para arkeolog tidak akan bisa, hanya
geolog
 yang bisa.  Kalau Arkeolog-nya sehebat Indiana Jones sih mungkin bisa :-)

 Ke depan kita memang akan lebih bahu-membahu dengan para arkeolog dan ahli
 lainnya juga. Misalnya apabila kami harus memindahkan batu-batu situs yang
 berserakan untuk keperluan nge-bor, tentu ini butuh bantuan ahli khusus
yang
 dapat memindahkan dan nanti mengembalikannya ke tempat asal persis seperti
 semula.  Untuk nge-bor lebih ke-dalampun tentu harus ada konsultasi dengan
 ahli-nya yang ngerti struktur dlsb tidak bisa asal bor saja karena kita
 berhadapan dengan produk peradaban/teknologi yang masih asing; Bisa saja
ada
 'ranjau'nya.  Sekarang sudah saatnya kita bekerja bahu-membahu secara
 inter-disipliner pak.  Jangan pake kacamata Kuda, kata Ok.Taufik sih
:-)

 Salam
 DHN


 -Original Message-
 From: rakhmadi.avia...@gmail.com [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com]
 Sent: Saturday, February 11, 2012 3:53 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 Pak Sukendar Asikin ikut prihatin dg cuci darahnya dan saya sangat respect
 kepada bpk meskipun saya tidak kuliah di ITB tapi justru saya banyak
belajar
 dari teman2 UPN Yogya setelah menerima kuliah dari bpk jadi indirect saya
 ini murid bapak juga

 Saya kira cara penalaran pak SA sama dg yg saya rasakan bahwa bisa saja
ini
 peristiwa proses pembentukan kolumnar join yg mungkin berbarengan dg
tempat
 BUDAYA yg mirip Piramid, kalo memang ini di duga sebagai remnant of
culture
 mestinya yo Arkeolog yg turun juga, biasanya cara bongkar Arkeolog sudah
 sngat sistimatis krn mrk kuliah untuk cracking masalah yg kaya gitu

 Balik ke pokok masalah kalo memang ini di duga Piiramid biar Arkeolog yg
 kerja yg Geologist diluar dulu

 Kalo ada biaya selama dipake buat yg berbau sain saya kira ya OK2 saja

 Pak SA tetap semangat ya and believe you can pak

 Avi 0666
 Nomor cantik

 Powered by Telkomsel BlackBerryR

 -Original Message-
 From: Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com
 Date: Sat, 11 Feb 2012 15:24:48
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 Sebenarnya saya agak enggan untuk memberikan pendapat atau komentar
terhadap
 rame-2 piramida ini, karena ini akan menyalahi metoda atau cara-2 untuk
 melakukan interpretasi geologi. Waktu memberi kuliah lapangan di
 Karangsambung, saya selalu menekankan pentingnya melakukan pengamatan
 lapangan dengan teliti. Singkapan itu harus 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-11 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Saya tidak mendapatkan kesan demikian dari talk-show di TV One kemarin. Saya 
pikir Pemda Garut cukup netral bahkan positif. Yang dikatakan adalah kalau ada 
yang mau meneliti ya silahkan saja, tidak akan dihalang-halangi
Positif-nya tidak akan menghalang-halangi yang mau research.
RPK
  - Original Message - 
  From: taufik.ma...@gmail.com 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Saturday, February 11, 2012 10:43 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


  Saya sejak awal kurang antusias terhadap masalah ini karena masih banyak 
potensi sumber daya alam di Garut dan sekitarnya yang lebih bermanfaat untuk 
dibahas dan dikembangkan bagi perkembangan ilmu dan kesejahteraan masyarakat 
dibandingkan masalah ini yang mendadak hangat (apa ada skenario lain?).

  Tapi salut dan apresiasi tinggi atas penelitian ilmiah dari para sahabat yang 
lebih pakar dan peduli (Mang Okim, Mas Andang, Pak Danny, dll) dalam aplikasi 
ilmu (geologi, arkeologi, dll) terhadap kasus ini dan yang sejenisnya.

  Sedangkan pada sisi lain dalam Talkshow di TVOne tsb, Bupati Garut (mewakili 
pemda  pemerintah?) mencoba membahas dengan prinsip pembuktian terbalik. Jadi 
itu pasti piramid dan dicari alasan untuk mendukungnya. Silakan saja dianalisa 
dan disampaikan asal logis dan tanpa rekayasa ilmiah.

  Jelas ada benang merah nya dan alternatif solusi menurut saya untuk terus 
diteliti secara komprehensif dan hasil penelitian ilmiah harus merdeka dan 
independen sesuai kaidah disiplin berbagai ilmu terkait. Masyarakatpun perlu 
mendapatkan penjelasan yang obyektif, sehingga boleh berpendapat sesuai 
pandangannya.

  Selanjutnya, mari bersama membangun bangsa sesuai kemampuan kita yang 
bermanfaat untuk semuanya.

  Salam akhir pekan.


  TAM
  NPA 3005


  Powered by Telkomsel BlackBerry®

--

  From: ajis...@ymail.com 
  Date: Sat, 11 Feb 2012 15:04:22 +
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


  Ada satu comment bupati yg gak enak, saya tidak menyuruh pak miko melakukan 
penelitian, itu mendahuluan pemda.
  Heheheterus maju mang okim.

  Salam
  SA
  Sekjen IAGI 2011-2014



  sent from my @ipad

--

  From: dartadjud...@yahoo.co.id 
  Date: Sat, 11 Feb 2012 14:36:48 +
  To: IAGIiagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


  Bupati Garut ngotot pertahankan pendapat G Sadahurip sbg pyramid dgn argumen 
bahwa secara bentuk dari tampak atas benar2 simetris. 
  Mang Okim dan Arkeolog sampaikan argumen2 ilmiah yg tdk mendukung pendapat 
Bupati, tapi tetap saja sang Bupati bertahan dgn pendapatnya.

  Wss,
  Dar
  Powered by Telkomsel BlackBerry®

--

  From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 
  Date: Sat, 11 Feb 2012 21:29:30 +0700
  To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


  Saat ini jam 9 20 di TVone ada diskusi talkshow ttg sadahurip.
  Narasumber , mang okim, arkeolog dan pak bupati garut.
  Sore tadi saya juga didatangi TVone utk soal g padang dan sadahurip ini.
  Paling tidak geologist sudah jadi berita .

  Rdp

  On Saturday, February 11, 2012, Wayan Heru Young londob...@yahoo.com wrote:
   Saya setuju sekali dengan Pak Danny dalam hal bahu-membahu ini..
   Memang seharusnya dalam hal ini (atau mungkin dalam setiap penelitian 
arkeologi) ada masukan dari berbagai disiplin ilmu, termasuk geologi yang cukup 
penting.
   Di beberapa universitas di luar negeri sudah mulai ada program S2 
Geoarcheology, yang menjembatani antara ilmu geologi-geophysics dan archeologi 
serta paleoantropologi.
   Keahlian menginterpretasi keadaan bawah permukaan yang dimiliki oleh 
geologist/geophysics tentu akan sangat membantu archeologist.
   Geologi kan bukan hanya melulu pekerja minyak atau tambang atau sipil saja 
toh?
   Salam,
   Heru
   
   From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
   To: iagi-net@iagi.or.id
   Sent: Saturday, February 11, 2012 5:36 PM
   Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
  
   Para Arkeolog sudah meneliti di Situs Gunung Padang ini sejak tahun 1980-an.
   Pak Luthfi Yondri itu salah satunya yang meniliti situs tahun 2000-an.
   Oleh para arkeolog keliatannya penelitian Situs Gunung Padang ini SUDAH
   DIANGGAP SELESAI.  Metoda arkeologi tidak akan mampu mengungkap bangunan
   yang terkubur karena SOP-nya kalau ada artefak baru bisa gali.  Kalau
   digali, misalnya, sudah 2 meter tidak ketemu artfak, ya sudah berhenti,
   tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk mneruskan penelitian.  Pak Lutfi itu
   tahun 2000 sudah trencing 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-11 Terurut Topik Ismail
Beliau pak bupati  juga bilang kalau hikmah dari semua ini sekarang Garut 
dikenal bahkan sampai ke LN , nanti daerah tsb akan dijadikan daerah tujuan 
wisata khusus , 
Dan saya kira kalau ditambah lagi dg wisata yg lain spt Kawah Kamojang dan 
sekitarnya akan lbh banyak lagi orang ke Garut , di Kawah Kamojang disamping 
air panas ada sumur Panasbumi yg dibor belanda thn 30 an sampai saat ini masih 
mengeluarkana uap panas kering yg suaranya cukup keras spt raungan pesawat 
terbang , di Kamojang ini juga merupakan panasbumi pertama kali dimanfaatkan 
untuk listrik dg teknologi yg paling awal sampai PLTP yg baru , dan masih 
banyak lagi yg bisa ditawarkan sbg Geowisata 


Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
Date: Sun, 12 Feb 2012 08:57:51 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Saya tidak mendapatkan kesan demikian dari talk-show di TV One kemarin. Saya 
pikir Pemda Garut cukup netral bahkan positif. Yang dikatakan adalah kalau ada 
yang mau meneliti ya silahkan saja, tidak akan dihalang-halangi
Positif-nya tidak akan menghalang-halangi yang mau research.
RPK
  - Original Message - 
  From: taufik.ma...@gmail.com 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Saturday, February 11, 2012 10:43 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


  Saya sejak awal kurang antusias terhadap masalah ini karena masih banyak 
potensi sumber daya alam di Garut dan sekitarnya yang lebih bermanfaat untuk 
dibahas dan dikembangkan bagi perkembangan ilmu dan kesejahteraan masyarakat 
dibandingkan masalah ini yang mendadak hangat (apa ada skenario lain?).

  Tapi salut dan apresiasi tinggi atas penelitian ilmiah dari para sahabat yang 
lebih pakar dan peduli (Mang Okim, Mas Andang, Pak Danny, dll) dalam aplikasi 
ilmu (geologi, arkeologi, dll) terhadap kasus ini dan yang sejenisnya.

  Sedangkan pada sisi lain dalam Talkshow di TVOne tsb, Bupati Garut (mewakili 
pemda  pemerintah?) mencoba membahas dengan prinsip pembuktian terbalik. Jadi 
itu pasti piramid dan dicari alasan untuk mendukungnya. Silakan saja dianalisa 
dan disampaikan asal logis dan tanpa rekayasa ilmiah.

  Jelas ada benang merah nya dan alternatif solusi menurut saya untuk terus 
diteliti secara komprehensif dan hasil penelitian ilmiah harus merdeka dan 
independen sesuai kaidah disiplin berbagai ilmu terkait. Masyarakatpun perlu 
mendapatkan penjelasan yang obyektif, sehingga boleh berpendapat sesuai 
pandangannya.

  Selanjutnya, mari bersama membangun bangsa sesuai kemampuan kita yang 
bermanfaat untuk semuanya.

  Salam akhir pekan.


  TAM
  NPA 3005


  Powered by Telkomsel BlackBerry®

--

  From: ajis...@ymail.com 
  Date: Sat, 11 Feb 2012 15:04:22 +
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


  Ada satu comment bupati yg gak enak, saya tidak menyuruh pak miko melakukan 
penelitian, itu mendahuluan pemda.
  Heheheterus maju mang okim.

  Salam
  SA
  Sekjen IAGI 2011-2014



  sent from my @ipad

--

  From: dartadjud...@yahoo.co.id 
  Date: Sat, 11 Feb 2012 14:36:48 +
  To: IAGIiagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


  Bupati Garut ngotot pertahankan pendapat G Sadahurip sbg pyramid dgn argumen 
bahwa secara bentuk dari tampak atas benar2 simetris. 
  Mang Okim dan Arkeolog sampaikan argumen2 ilmiah yg tdk mendukung pendapat 
Bupati, tapi tetap saja sang Bupati bertahan dgn pendapatnya.

  Wss,
  Dar
  Powered by Telkomsel BlackBerry®

--

  From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 
  Date: Sat, 11 Feb 2012 21:29:30 +0700
  To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


  Saat ini jam 9 20 di TVone ada diskusi talkshow ttg sadahurip.
  Narasumber , mang okim, arkeolog dan pak bupati garut.
  Sore tadi saya juga didatangi TVone utk soal g padang dan sadahurip ini.
  Paling tidak geologist sudah jadi berita .

  Rdp

  On Saturday, February 11, 2012, Wayan Heru Young londob...@yahoo.com wrote:
   Saya setuju sekali dengan Pak Danny dalam hal bahu-membahu ini..
   Memang seharusnya dalam hal ini (atau mungkin dalam setiap penelitian 
arkeologi) ada masukan dari berbagai disiplin ilmu, termasuk geologi yang cukup 
penting.
   Di beberapa universitas di luar negeri sudah mulai ada program S2 
Geoarcheology, yang menjembatani antara ilmu geologi-geophysics dan archeologi 
serta paleoantropologi.
   Keahlian menginterpretasi keadaan bawah permukaan yang dimiliki oleh 
geologist/geophysics 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-11 Terurut Topik Bandono Salim
Berfikir positif saja, kalau tidak ketemu piramid; paling tidak penelitian ke 
gunungapian jadi lebih dalam.

Pengenalan berbagai bentuk hasil evusi maupun hasil letusan akan lebih baik, 
minimal untuk wilayah jawa barat, makin dikenal.

Pengembangan geoarkeologi maupun geotataruang kuno dan mendatang akan lebih 
baik.

Salam, bandono.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ismail lia...@indo.net.id
Date: Sun, 12 Feb 2012 02:45:25 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Beliau pak bupati  juga bilang kalau hikmah dari semua ini sekarang Garut 
dikenal bahkan sampai ke LN , nanti daerah tsb akan dijadikan daerah tujuan 
wisata khusus , 
Dan saya kira kalau ditambah lagi dg wisata yg lain spt Kawah Kamojang dan 
sekitarnya akan lbh banyak lagi orang ke Garut , di Kawah Kamojang disamping 
air panas ada sumur Panasbumi yg dibor belanda thn 30 an sampai saat ini masih 
mengeluarkana uap panas kering yg suaranya cukup keras spt raungan pesawat 
terbang , di Kamojang ini juga merupakan panasbumi pertama kali dimanfaatkan 
untuk listrik dg teknologi yg paling awal sampai PLTP yg baru , dan masih 
banyak lagi yg bisa ditawarkan sbg Geowisata 


Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
Date: Sun, 12 Feb 2012 08:57:51 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Saya tidak mendapatkan kesan demikian dari talk-show di TV One kemarin. Saya 
pikir Pemda Garut cukup netral bahkan positif. Yang dikatakan adalah kalau ada 
yang mau meneliti ya silahkan saja, tidak akan dihalang-halangi
Positif-nya tidak akan menghalang-halangi yang mau research.
RPK
  - Original Message - 
  From: taufik.ma...@gmail.com 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Saturday, February 11, 2012 10:43 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


  Saya sejak awal kurang antusias terhadap masalah ini karena masih banyak 
potensi sumber daya alam di Garut dan sekitarnya yang lebih bermanfaat untuk 
dibahas dan dikembangkan bagi perkembangan ilmu dan kesejahteraan masyarakat 
dibandingkan masalah ini yang mendadak hangat (apa ada skenario lain?).

  Tapi salut dan apresiasi tinggi atas penelitian ilmiah dari para sahabat yang 
lebih pakar dan peduli (Mang Okim, Mas Andang, Pak Danny, dll) dalam aplikasi 
ilmu (geologi, arkeologi, dll) terhadap kasus ini dan yang sejenisnya.

  Sedangkan pada sisi lain dalam Talkshow di TVOne tsb, Bupati Garut (mewakili 
pemda  pemerintah?) mencoba membahas dengan prinsip pembuktian terbalik. Jadi 
itu pasti piramid dan dicari alasan untuk mendukungnya. Silakan saja dianalisa 
dan disampaikan asal logis dan tanpa rekayasa ilmiah.

  Jelas ada benang merah nya dan alternatif solusi menurut saya untuk terus 
diteliti secara komprehensif dan hasil penelitian ilmiah harus merdeka dan 
independen sesuai kaidah disiplin berbagai ilmu terkait. Masyarakatpun perlu 
mendapatkan penjelasan yang obyektif, sehingga boleh berpendapat sesuai 
pandangannya.

  Selanjutnya, mari bersama membangun bangsa sesuai kemampuan kita yang 
bermanfaat untuk semuanya.

  Salam akhir pekan.


  TAM
  NPA 3005


  Powered by Telkomsel BlackBerry®

--

  From: ajis...@ymail.com 
  Date: Sat, 11 Feb 2012 15:04:22 +
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


  Ada satu comment bupati yg gak enak, saya tidak menyuruh pak miko melakukan 
penelitian, itu mendahuluan pemda.
  Heheheterus maju mang okim.

  Salam
  SA
  Sekjen IAGI 2011-2014



  sent from my @ipad

--

  From: dartadjud...@yahoo.co.id 
  Date: Sat, 11 Feb 2012 14:36:48 +
  To: IAGIiagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


  Bupati Garut ngotot pertahankan pendapat G Sadahurip sbg pyramid dgn argumen 
bahwa secara bentuk dari tampak atas benar2 simetris. 
  Mang Okim dan Arkeolog sampaikan argumen2 ilmiah yg tdk mendukung pendapat 
Bupati, tapi tetap saja sang Bupati bertahan dgn pendapatnya.

  Wss,
  Dar
  Powered by Telkomsel BlackBerry®

--

  From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 
  Date: Sat, 11 Feb 2012 21:29:30 +0700
  To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


  Saat ini jam 9 20 di TVone ada diskusi talkshow ttg sadahurip.
  Narasumber , mang okim, arkeolog dan pak bupati garut.
  Sore tadi saya juga didatangi TVone utk soal g padang dan sadahurip ini.
  Paling tidak geologist sudah jadi berita .

  Rdp

 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-11 Terurut Topik koesoema
Itu yg saya dukung. Kalau core-drilling terlaksana dan ternyata tdk ada 
piramid, can core-samples dapat dilakukan petrographic-petrologic study, dg 
geokimia dan isotope analysis sekalian utk mengetahui asal-usul /orogin dari 
gejala volkanik ini. Kalau sengaja cari biaya utk studi volkanism ini engga 
mungkin dapat. Dapat dijadikan tesis doktor sekalian.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 12 Feb 2012 03:32:24 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Berfikir positif saja, kalau tidak ketemu piramid; paling tidak penelitian ke 
gunungapian jadi lebih dalam.

Pengenalan berbagai bentuk hasil evusi maupun hasil letusan akan lebih baik, 
minimal untuk wilayah jawa barat, makin dikenal.

Pengembangan geoarkeologi maupun geotataruang kuno dan mendatang akan lebih 
baik.

Salam, bandono.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ismail lia...@indo.net.id
Date: Sun, 12 Feb 2012 02:45:25 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Beliau pak bupati  juga bilang kalau hikmah dari semua ini sekarang Garut 
dikenal bahkan sampai ke LN , nanti daerah tsb akan dijadikan daerah tujuan 
wisata khusus , 
Dan saya kira kalau ditambah lagi dg wisata yg lain spt Kawah Kamojang dan 
sekitarnya akan lbh banyak lagi orang ke Garut , di Kawah Kamojang disamping 
air panas ada sumur Panasbumi yg dibor belanda thn 30 an sampai saat ini masih 
mengeluarkana uap panas kering yg suaranya cukup keras spt raungan pesawat 
terbang , di Kamojang ini juga merupakan panasbumi pertama kali dimanfaatkan 
untuk listrik dg teknologi yg paling awal sampai PLTP yg baru , dan masih 
banyak lagi yg bisa ditawarkan sbg Geowisata 


Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
Date: Sun, 12 Feb 2012 08:57:51 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Saya tidak mendapatkan kesan demikian dari talk-show di TV One kemarin. Saya 
pikir Pemda Garut cukup netral bahkan positif. Yang dikatakan adalah kalau ada 
yang mau meneliti ya silahkan saja, tidak akan dihalang-halangi
Positif-nya tidak akan menghalang-halangi yang mau research.
RPK
  - Original Message - 
  From: taufik.ma...@gmail.com 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Saturday, February 11, 2012 10:43 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


  Saya sejak awal kurang antusias terhadap masalah ini karena masih banyak 
potensi sumber daya alam di Garut dan sekitarnya yang lebih bermanfaat untuk 
dibahas dan dikembangkan bagi perkembangan ilmu dan kesejahteraan masyarakat 
dibandingkan masalah ini yang mendadak hangat (apa ada skenario lain?).

  Tapi salut dan apresiasi tinggi atas penelitian ilmiah dari para sahabat yang 
lebih pakar dan peduli (Mang Okim, Mas Andang, Pak Danny, dll) dalam aplikasi 
ilmu (geologi, arkeologi, dll) terhadap kasus ini dan yang sejenisnya.

  Sedangkan pada sisi lain dalam Talkshow di TVOne tsb, Bupati Garut (mewakili 
pemda  pemerintah?) mencoba membahas dengan prinsip pembuktian terbalik. Jadi 
itu pasti piramid dan dicari alasan untuk mendukungnya. Silakan saja dianalisa 
dan disampaikan asal logis dan tanpa rekayasa ilmiah.

  Jelas ada benang merah nya dan alternatif solusi menurut saya untuk terus 
diteliti secara komprehensif dan hasil penelitian ilmiah harus merdeka dan 
independen sesuai kaidah disiplin berbagai ilmu terkait. Masyarakatpun perlu 
mendapatkan penjelasan yang obyektif, sehingga boleh berpendapat sesuai 
pandangannya.

  Selanjutnya, mari bersama membangun bangsa sesuai kemampuan kita yang 
bermanfaat untuk semuanya.

  Salam akhir pekan.


  TAM
  NPA 3005


  Powered by Telkomsel BlackBerry®

--

  From: ajis...@ymail.com 
  Date: Sat, 11 Feb 2012 15:04:22 +
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


  Ada satu comment bupati yg gak enak, saya tidak menyuruh pak miko melakukan 
penelitian, itu mendahuluan pemda.
  Heheheterus maju mang okim.

  Salam
  SA
  Sekjen IAGI 2011-2014



  sent from my @ipad

--

  From: dartadjud...@yahoo.co.id 
  Date: Sat, 11 Feb 2012 14:36:48 +
  To: IAGIiagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


  Bupati Garut ngotot pertahankan pendapat G Sadahurip sbg pyramid dgn argumen 
bahwa secara bentuk dari tampak atas benar2 simetris. 
  Mang Okim dan Arkeolog sampaikan argumen2 ilmiah yg tdk mendukung pendapat 
Bupati, tapi tetap saja sang Bupati bertahan dgn pendapatnya.

  

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-11 Terurut Topik Ismail
Berita di TV One saat ini Kementerian Ristek juga akan kirim Tim untuk riset 
piramida garut yg heboh itu , wah bakalan ramai lagi risetnya kalau yg ini 
pastinya pakai uang negara / APBN 

Ism

 
Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 12 Feb 2012 03:32:24 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Berfikir positif saja, kalau tidak ketemu piramid; paling tidak penelitian ke 
gunungapian jadi lebih dalam.

Pengenalan berbagai bentuk hasil evusi maupun hasil letusan akan lebih baik, 
minimal untuk wilayah jawa barat, makin dikenal.

Pengembangan geoarkeologi maupun geotataruang kuno dan mendatang akan lebih 
baik.

Salam, bandono.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ismail lia...@indo.net.id
Date: Sun, 12 Feb 2012 02:45:25 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Beliau pak bupati  juga bilang kalau hikmah dari semua ini sekarang Garut 
dikenal bahkan sampai ke LN , nanti daerah tsb akan dijadikan daerah tujuan 
wisata khusus , 
Dan saya kira kalau ditambah lagi dg wisata yg lain spt Kawah Kamojang dan 
sekitarnya akan lbh banyak lagi orang ke Garut , di Kawah Kamojang disamping 
air panas ada sumur Panasbumi yg dibor belanda thn 30 an sampai saat ini masih 
mengeluarkana uap panas kering yg suaranya cukup keras spt raungan pesawat 
terbang , di Kamojang ini juga merupakan panasbumi pertama kali dimanfaatkan 
untuk listrik dg teknologi yg paling awal sampai PLTP yg baru , dan masih 
banyak lagi yg bisa ditawarkan sbg Geowisata 


Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
Date: Sun, 12 Feb 2012 08:57:51 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Saya tidak mendapatkan kesan demikian dari talk-show di TV One kemarin. Saya 
pikir Pemda Garut cukup netral bahkan positif. Yang dikatakan adalah kalau ada 
yang mau meneliti ya silahkan saja, tidak akan dihalang-halangi
Positif-nya tidak akan menghalang-halangi yang mau research.
RPK
  - Original Message - 
  From: taufik.ma...@gmail.com 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Saturday, February 11, 2012 10:43 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


  Saya sejak awal kurang antusias terhadap masalah ini karena masih banyak 
potensi sumber daya alam di Garut dan sekitarnya yang lebih bermanfaat untuk 
dibahas dan dikembangkan bagi perkembangan ilmu dan kesejahteraan masyarakat 
dibandingkan masalah ini yang mendadak hangat (apa ada skenario lain?).

  Tapi salut dan apresiasi tinggi atas penelitian ilmiah dari para sahabat yang 
lebih pakar dan peduli (Mang Okim, Mas Andang, Pak Danny, dll) dalam aplikasi 
ilmu (geologi, arkeologi, dll) terhadap kasus ini dan yang sejenisnya.

  Sedangkan pada sisi lain dalam Talkshow di TVOne tsb, Bupati Garut (mewakili 
pemda  pemerintah?) mencoba membahas dengan prinsip pembuktian terbalik. Jadi 
itu pasti piramid dan dicari alasan untuk mendukungnya. Silakan saja dianalisa 
dan disampaikan asal logis dan tanpa rekayasa ilmiah.

  Jelas ada benang merah nya dan alternatif solusi menurut saya untuk terus 
diteliti secara komprehensif dan hasil penelitian ilmiah harus merdeka dan 
independen sesuai kaidah disiplin berbagai ilmu terkait. Masyarakatpun perlu 
mendapatkan penjelasan yang obyektif, sehingga boleh berpendapat sesuai 
pandangannya.

  Selanjutnya, mari bersama membangun bangsa sesuai kemampuan kita yang 
bermanfaat untuk semuanya.

  Salam akhir pekan.


  TAM
  NPA 3005


  Powered by Telkomsel BlackBerry®

--

  From: ajis...@ymail.com 
  Date: Sat, 11 Feb 2012 15:04:22 +
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


  Ada satu comment bupati yg gak enak, saya tidak menyuruh pak miko melakukan 
penelitian, itu mendahuluan pemda.
  Heheheterus maju mang okim.

  Salam
  SA
  Sekjen IAGI 2011-2014



  sent from my @ipad

--

  From: dartadjud...@yahoo.co.id 
  Date: Sat, 11 Feb 2012 14:36:48 +
  To: IAGIiagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


  Bupati Garut ngotot pertahankan pendapat G Sadahurip sbg pyramid dgn argumen 
bahwa secara bentuk dari tampak atas benar2 simetris. 
  Mang Okim dan Arkeolog sampaikan argumen2 ilmiah yg tdk mendukung pendapat 
Bupati, tapi tetap saja sang Bupati bertahan dgn pendapatnya.

  Wss,
  Dar
  Powered by Telkomsel BlackBerry®

--

  From: Rovicky Dwi Putrohari 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-11 Terurut Topik mufarazi
LIPI itu independen tdk dibawah kementrian riset ya? 

Salam 
Razi
2708 

-Original Message-
From: Ismail lia...@indo.net.id
Date: Sun, 12 Feb 2012 05:30:10 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Berita di TV One saat ini Kementerian Ristek juga akan kirim Tim untuk riset 
piramida garut yg heboh itu , wah bakalan ramai lagi risetnya kalau yg ini 
pastinya pakai uang negara / APBN 

Ism

 
Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 12 Feb 2012 03:32:24 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Berfikir positif saja, kalau tidak ketemu piramid; paling tidak penelitian ke 
gunungapian jadi lebih dalam.

Pengenalan berbagai bentuk hasil evusi maupun hasil letusan akan lebih baik, 
minimal untuk wilayah jawa barat, makin dikenal.

Pengembangan geoarkeologi maupun geotataruang kuno dan mendatang akan lebih 
baik.

Salam, bandono.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ismail lia...@indo.net.id
Date: Sun, 12 Feb 2012 02:45:25 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Beliau pak bupati  juga bilang kalau hikmah dari semua ini sekarang Garut 
dikenal bahkan sampai ke LN , nanti daerah tsb akan dijadikan daerah tujuan 
wisata khusus , 
Dan saya kira kalau ditambah lagi dg wisata yg lain spt Kawah Kamojang dan 
sekitarnya akan lbh banyak lagi orang ke Garut , di Kawah Kamojang disamping 
air panas ada sumur Panasbumi yg dibor belanda thn 30 an sampai saat ini masih 
mengeluarkana uap panas kering yg suaranya cukup keras spt raungan pesawat 
terbang , di Kamojang ini juga merupakan panasbumi pertama kali dimanfaatkan 
untuk listrik dg teknologi yg paling awal sampai PLTP yg baru , dan masih 
banyak lagi yg bisa ditawarkan sbg Geowisata 


Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
Date: Sun, 12 Feb 2012 08:57:51 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Saya tidak mendapatkan kesan demikian dari talk-show di TV One kemarin. Saya 
pikir Pemda Garut cukup netral bahkan positif. Yang dikatakan adalah kalau ada 
yang mau meneliti ya silahkan saja, tidak akan dihalang-halangi
Positif-nya tidak akan menghalang-halangi yang mau research.
RPK
  - Original Message - 
  From: taufik.ma...@gmail.com 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Saturday, February 11, 2012 10:43 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


  Saya sejak awal kurang antusias terhadap masalah ini karena masih banyak 
potensi sumber daya alam di Garut dan sekitarnya yang lebih bermanfaat untuk 
dibahas dan dikembangkan bagi perkembangan ilmu dan kesejahteraan masyarakat 
dibandingkan masalah ini yang mendadak hangat (apa ada skenario lain?).

  Tapi salut dan apresiasi tinggi atas penelitian ilmiah dari para sahabat yang 
lebih pakar dan peduli (Mang Okim, Mas Andang, Pak Danny, dll) dalam aplikasi 
ilmu (geologi, arkeologi, dll) terhadap kasus ini dan yang sejenisnya.

  Sedangkan pada sisi lain dalam Talkshow di TVOne tsb, Bupati Garut (mewakili 
pemda  pemerintah?) mencoba membahas dengan prinsip pembuktian terbalik. Jadi 
itu pasti piramid dan dicari alasan untuk mendukungnya. Silakan saja dianalisa 
dan disampaikan asal logis dan tanpa rekayasa ilmiah.

  Jelas ada benang merah nya dan alternatif solusi menurut saya untuk terus 
diteliti secara komprehensif dan hasil penelitian ilmiah harus merdeka dan 
independen sesuai kaidah disiplin berbagai ilmu terkait. Masyarakatpun perlu 
mendapatkan penjelasan yang obyektif, sehingga boleh berpendapat sesuai 
pandangannya.

  Selanjutnya, mari bersama membangun bangsa sesuai kemampuan kita yang 
bermanfaat untuk semuanya.

  Salam akhir pekan.


  TAM
  NPA 3005


  Powered by Telkomsel BlackBerry®

--

  From: ajis...@ymail.com 
  Date: Sat, 11 Feb 2012 15:04:22 +
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


  Ada satu comment bupati yg gak enak, saya tidak menyuruh pak miko melakukan 
penelitian, itu mendahuluan pemda.
  Heheheterus maju mang okim.

  Salam
  SA
  Sekjen IAGI 2011-2014



  sent from my @ipad

--

  From: dartadjud...@yahoo.co.id 
  Date: Sat, 11 Feb 2012 14:36:48 +
  To: IAGIiagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


  Bupati Garut ngotot pertahankan pendapat G Sadahurip sbg pyramid dgn argumen 
bahwa secara bentuk dari tampak atas benar2 simetris. 
  Mang Okim dan Arkeolog