RE: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012
Mas Rovicky, Kalau materi umum dan yang sudah resmi di publikasi (di Jurnal) tentu boleh di-share. Tapi data-analisa yang masih in progress tentunya belum bisa. Salam Danny -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: Saturday, February 11, 2012 10:03 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012 Mas danny, Apakah ada yg bisa dishare materi usaha mitigasi ini ? Siapa tahu bisa saya share ke rekan-rekan kita di manca negara dalam acara Geosea2012 bulan depan di Bangkok yg dihadiri kawan-kawan geosaintis seluruh Southeast Asia. Suwun Rp Sent from my iPad On Feb 11, 2012, at 12:43 AM, Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com wrote: IAGI-netter yang budiman, Mohon maaf baru dapat me-respon email karena sedang mengikuti Int.Conference Kebudayaan yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Kebudayaan UI di Sanur Bali, saya dan ADB diminta untuk bicara bersama Prof. Oppenheimer kemarin. Saresehan Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di Nusantara untuk Memperkuat Karakter dan Ketahanan Nasional Tgl 7 Februari kemarin berlangsung dengan sangat meriah dihadiri oleh sekitar 500-an pengunjung dari berbagai kalangan dan juga bidang keilmuan. Luarbiasanya lagi, sebagian besar pengunjung setia duduk dari pkl 9 pagi sampai selesai (pkl 16:00). Sebagian malah sudah datang sejak pkl 7 pagi, dan sebagian tidak kebagian makan siang tapi rela duduk sambil menahan lapar sampai sore. Uniknya saresehan ditutup tanpa sesi kesimpulan. Pasalnya panitia lupa mempersiapkan dan melakukannya, dan mereka juga heran kok bisa sampai lupa... Mungkin terlalu excited dengan jalannya saresehan yang kata pengunjung memang seru. Jadi perkenankan saya mencoba membuat resume-nya. Silahkan bagi rekan-rekan yang kebetulan hadir di saresehan untuk mengoreksi atau menambah-kurangi resume ini. Presentasi dimulai dari perkenalan tentang Tim Bencana Katastropik Purba (apa, siapa, visi, konsep, hipotesa kerja, metoda, dan goals). Kemudian dilanjutkan dengan presentasi singkat oleh DHN dan ADB tentang hasil penelitian di Banda Aceh, Batujaya, dan Trowulan. DHN presentasi tentang temuan dua gempa besar yang terjadi sekitar tahun 1390 dan 1440 M di Aceh yang diikuti tsunami sebesar yang terjadi pada tahun 2004. Bukti berupa data pengangkatan dari koral mikroatol di P. Simelue dan lapisan endapan tsunami yang ditemukan di dekat Kota Banda Aceh. Pada lapisan tsunami banyak ditemukan artefak-artefak keramik. Dua bencana tsunami ini diduga berperan besar dalam keruntuhan kerajaan Samudra Pasai yang kemudian diikuti dengan kemunculan Kerajaan Iskandar Muda. Adanya 'diskontinuitas' dari peralihan dua kerajaan ini banyak membuat para sejarawan bingung. Baru mereka mengerti setelah tahu peristiwa bencana tsunami ini. Sebetulnya 'kenangan' tentang bencana tsunami ini masih ada dalam masyarakat Aceh sekarang yaitu dengan adanya istilah IEU-BEUNA (Airbesar) namun sayangnya mereka sudah tidak paham lagi apa maksud dari kata itu... sampai terjadi lagi bencana serupa tahun 2004. Selanjutnya ADB mempresentaskan tentang penelitian di Situs Batujaya, Krawang. Survey Georadar memperlihatkan bahwa di beberapa situs bangunan batubata merah yang hanya tersembul beberapa meter saja dipermukaan ternyata dibawahnya ada bangunan yang terkubur sampai 15 meter yang bisa merupakan bagian bangunan dengan umur sama (Abad 4 Masehi) atau peninggalan peradaban yang lebih tua lagi. ADB juga menguraikan bahwa di sekitar situs ditemukan endapan marin (laut). jadi dulunya situs ada di dekat garis pantai. Kemudian ADB juga memperlihatkan sayatan horizontal dari hasil survey seismic 3D di utara Jakarta yang memperlihatkan jejak sungai purba dengan jelas sekali dan mengemukakan pentingnya dunia industri minyak menyumbangkan data seismic hanya sebatas data Pleistosen-Holosen yang tidak ada gunanya untuk ekslorasi minyak tapi akan banyak manfaatnya untuk penelitian pemetaan Patahan Aktif, pemetaan paleogeografi, kebencanaan, dll. Untuk Trowulan, ADB memperlihatkan bahwa dari hasil survey Georadar dan pemboran tangan dangkal juga analisa carbon dating ditemukan bahwa (jejak) kanal besar yang disimpulkan oleh para arkeolog dibuat pada Jaman Majapahit ternyata posisinya ada di bawah ketidakselarasan struktur batamerah Majapahit di (dekat) permukaan, atau dengan kata lain kanal itu dibuat oleh peradaban sebelum Majapahit. Hasil carbon dating menunjukan bahwa umur dari lapisan peradaban di bawah Majapahit itu sekitar 600 SM (kelahiran Budha). Dari berbagai singkapan karena penggalian tanah yang diambil untuk industri pembuatan bata ditemukan banyak struktur sisa bangunan dari batamerah di bawah lapisan Majapahit yang tertimbun oleh endapan lumpur mirip LUSI. Di singkapan lain ada juga reruntuhan batamerah (pra-Majapahit) yang tertimbun endapan seperti lahar. SESI GUNUNG
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Sebenarnya saya agak enggan untuk memberikan pendapat atau komentar terhadap rame-2 piramida ini, karena ini akan menyalahi metoda atau cara-2 untuk melakukan interpretasi geologi. Waktu memberi kuliah lapangan di Karangsambung, saya selalu menekankan pentingnya melakukan pengamatan lapangan dengan teliti. Singkapan itu harus diraba, diukur unsur-2 geologinya (jurus/kemringan bidang, orientasindan plunge kalau garis dll).bentuknya diperikan dll. Dari kedua piramida yang diributkan ini, tidak satupun yang saya kunjungi, amati apalagi melakukan pengukuran-2. Jadi singkatnya apa yang saya kemukakan disini, pasti akan diketawain oleh pk ADB, pk Miko, pk Sutikno Bronto dll. Yang disamping mereka ini adalah pakar-2 dibidangnya, juga bergelut di lapangan. Sejak saya sakit ginjal dan harus cuci darah 3 x seminggu, saya sudah tidak bisa jalan-2 seperti waktu di Karangsambung. Bekal saya dalam menyampaikan penafsiran ini, hanya apa yang saya lihat di TV dan membaca tulisan-2 dalam millis iagi ini. Jadi kalau ada yang mengatskan saya bicara ngawur, saya akan menerima dengan besar hati dan..hapunten tidak didasarkan kepada kaidah-2 yang selalu saya ajarkan kalau kuliah lapangan. Intinya adalah : 1. Tampilan di TV-ONE dari G.Padang, batuan yang tergeletak berserakan di kaki Piramid dalam mata saya (sekali lagi maaf karena bukan di lapangan), sepertinya bentuk-2 columnar joints yang biasanya kita jumpai pada igneous intrusion ( dike, sill ) atau lava, yang membeku dalam kondisi tertentu (jenis magma dan kedudu- kannya terhadap bidang pindinginan (cooling surface). Saya coba mempersamakannya dengan devil tower di Wyoming, AS. (kalau yang inimemang saya melihat dan merabanya di lapangan). Di buku-2 pelajaran geologi juga banyak digunakan. 2. Bentuk piramid itu adalah bentuk intrusi (volcanic chamber, pipe) yang mevmbentuk columnar jointing. Kemudian karena proses pelapukan, erosi dll.mereka bertumba- ngan dan berserakan di kakinya. Apalagi kalau komposisinya sama (andesitis) 3. Kemudian oleh penduduk yang hidup disekelilingnya, mencoba untuk membangun tempat pemujaan diatasnya dengan merataksn bagian puncaknya (seperti yang saya dengar dari uraian penjaganya di TV). 4. Jadi singkatnya intrusi juga ada dan peninggalan archeologi juga ada. Atau kita katakan : intrusi yang berbentuk piramida itu, dimanfaatkan oleh penduduk yg Hidup pada jaman itu sebagai tempat pemujaan (umumnya mereka mencari tempat- yang tinggi agar lebih dekat ke Sang Penguasa. Masih ingat Gunung Parang di belakang kampus lapangan, dari sudut tertentu juga nampak seperti piramida dan didalamnya ada columnar joints yang selalu di pakai sebagai contohnuntuk melakukan analisa pembentukannya? Sekali lagi saya siap menerima kritikan atau kecaman atas pendapat saya ini, karena saya akui tidak melihat dan apalagi meraba di lapangan. I Ini sekedar meramaikan saja. Saya setuju kita tunggu datanya yang lebih lengkap lagi. Salut dan bravo kpd saudara-2 kita yang terus mencari kebenaran. Dalam science perbedaan pendapat yang didasarkan kepada bukti-2 adalah wajar. Saya hanya ingin memberi tempat kepada kedua disiplin yang sekarang sedang bersama-sama mencari pemecahan. Kedua disiplin (geologi dan Archeologi) akan melanjutkan masing-2 dengan caranya sendiri, tapi Setelah semua data terkumpul pasti akan ketemu. Salam S.A. Sent from my iPad On 10 Feb 2012, at 16:42, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote: Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman, Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga. Seperti halnya pak Yatno, menjelang akhir acara diskusi Bencana Katastropik Purba ( BKP ) di Jakarta tanggal 7 Februari 2012, Prof. Sutikno Bronto, penulis Publikasi Khusus GEOLOGI GUNUNG API PURBA mengingatkan Tim BKP agar lebih berhati-hati kalau berbicara tentang kegunung-apian, apalagi yang berhubungan dengan gunung api purba. Beliau rupanya menengarai adanya asumsi-asumsi atau interpretasi yang tidak sesuai dengan ilmu yang beliau tekuni dan pengalaman lapangan yang beliau miliki. Pertimbangan dan masukan beliau rupanya bagaikan angin lalu, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik yang sebetulnya masih harus dibuktikan kebenarannya. Dari perspektif arkeologi, pertimbangan yang diberikan oleh para pakar arkeologi, baik dari Balar Bandung , Puslit Arkenas Jakarta, dan lain sebagainya, sami mawon, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik dan hasil pemboran inti yang diameter mata bornya hanya beberapa sentimeter saja. Ruang kosong yang dilalui oleh mata bor langsung diinterpretasikan sebagai ruang budaya ciptaan manusia zaman baheula. Demikian juga 3 lapisan pasir
Re: [iagi-net-l] Penggunaan Sample / Data dan Etika Penelitian Ilmiah
Mungkin perlu dijelaskan perbedaan antara authorship dan ownership. Data berhubungan dengan kepemilikan (ownership), sedangkan hasil telitian dan publikasi ini menyangkut authorship. Apakah tanpa memiliki data bisa melakukan analisa atau penelitian dalam kasus yg sama? Mnurutku, Ya bisa saja kalau studi atau risetnya hanya studi literatur. Artinya menggunakan refrensi hasil temuan orang lain. Ini termasuk dalam milist ini ataupun publikasi lainnya. Tetapi jelas dalam dunia ilmiah kalau bukan pemilik data tidak bisa memaksa yg memiliki data utuk memberikannya. Kecuali data itu diperoleh dengan dana publik. Soal ownership data ini mungkin lebih ribet karena sudah menyangkut nilai materi dalam pembiayaan juga kekuasaan pemberi perijinan dalam perolehannya. Kasus rumit perebutan data juga pernah terjadi pada tengkorak manusia kerdil (hobit) yg diketemukan di Flores, floresiensis. Kasus rebutan data ini antara Indonesia (negara) sebagai pemilik teritorial dan masyarakat publik ilmiah yg merasa itu adalah hertitage dunia. Akhirnya malah ada cemoohan karena dugaan rusaknya sample. Kalau ga salah sample (fosil) di Gua Pawon, juga meninggalkan kisah buruk karena rusaknya sample akibat salah dalam proses pemindahan tangan. Dan hilangnya atau rusaknya spesimen langka ini menjadi preseden butuk dalam soal data arkeologi. Monggo silahkan sample itu dikunyah (diproses) dulu supaya ketika dirilis sesuai dengan harapan. rdp Sent from my iPad On Feb 11, 2012, at 2:43 PM, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote: Ok, begitu memang tatatertib, Lha kalau sekedar komentar hasil telitian di milis bagaimana? Apakah ini melanggar etika? Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012
Sakbetulnya akan lebih bagus kalau salah satu anggota team ini menjadi pembicara di forum Geosea ini, barangkali amas Danny atau mas Andang bersedia menjadi pembicara di acara panel diskusi kebencanaan di Geosea 2012 ini? Walaupun masih berupa ongoing research tetapi usaha mitigasi ini unik diantara para geoscientist dan syapa tahu memberikan inspirasi baru bagi mereka. Salam Rdp Sent from my iPad On Feb 11, 2012, at 3:18 PM, Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com wrote: Mas Rovicky, Kalau materi umum dan yang sudah resmi di publikasi (di Jurnal) tentu boleh di-share. Tapi data-analisa yang masih in progress tentunya belum bisa. Salam Danny -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: Saturday, February 11, 2012 10:03 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012 Mas danny, Apakah ada yg bisa dishare materi usaha mitigasi ini ? Siapa tahu bisa saya share ke rekan-rekan kita di manca negara dalam acara Geosea2012 bulan depan di Bangkok yg dihadiri kawan-kawan geosaintis seluruh Southeast Asia. Suwun Rp Sent from my iPad On Feb 11, 2012, at 12:43 AM, Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com wrote: IAGI-netter yang budiman, Mohon maaf baru dapat me-respon email karena sedang mengikuti Int.Conference Kebudayaan yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Kebudayaan UI di Sanur Bali, saya dan ADB diminta untuk bicara bersama Prof. Oppenheimer kemarin. Saresehan Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di Nusantara untuk Memperkuat Karakter dan Ketahanan Nasional Tgl 7 Februari kemarin berlangsung dengan sangat meriah dihadiri oleh sekitar 500-an pengunjung dari berbagai kalangan dan juga bidang keilmuan. Luarbiasanya lagi, sebagian besar pengunjung setia duduk dari pkl 9 pagi sampai selesai (pkl 16:00). Sebagian malah sudah datang sejak pkl 7 pagi, dan sebagian tidak kebagian makan siang tapi rela duduk sambil menahan lapar sampai sore. Uniknya saresehan ditutup tanpa sesi kesimpulan. Pasalnya panitia lupa mempersiapkan dan melakukannya, dan mereka juga heran kok bisa sampai lupa... Mungkin terlalu excited dengan jalannya saresehan yang kata pengunjung memang seru. Jadi perkenankan saya mencoba membuat resume-nya. Silahkan bagi rekan-rekan yang kebetulan hadir di saresehan untuk mengoreksi atau menambah-kurangi resume ini. Presentasi dimulai dari perkenalan tentang Tim Bencana Katastropik Purba (apa, siapa, visi, konsep, hipotesa kerja, metoda, dan goals). Kemudian dilanjutkan dengan presentasi singkat oleh DHN dan ADB tentang hasil penelitian di Banda Aceh, Batujaya, dan Trowulan. DHN presentasi tentang temuan dua gempa besar yang terjadi sekitar tahun 1390 dan 1440 M di Aceh yang diikuti tsunami sebesar yang terjadi pada tahun 2004. Bukti berupa data pengangkatan dari koral mikroatol di P. Simelue dan lapisan endapan tsunami yang ditemukan di dekat Kota Banda Aceh. Pada lapisan tsunami banyak ditemukan artefak-artefak keramik. Dua bencana tsunami ini diduga berperan besar dalam keruntuhan kerajaan Samudra Pasai yang kemudian diikuti dengan kemunculan Kerajaan Iskandar Muda. Adanya 'diskontinuitas' dari peralihan dua kerajaan ini banyak membuat para sejarawan bingung. Baru mereka mengerti setelah tahu peristiwa bencana tsunami ini. Sebetulnya 'kenangan' tentang bencana tsunami ini masih ada dalam masyarakat Aceh sekarang yaitu dengan adanya istilah IEU-BEUNA (Airbesar) namun sayangnya mereka sudah tidak paham lagi apa maksud dari kata itu... sampai terjadi lagi bencana serupa tahun 2004. Selanjutnya ADB mempresentaskan tentang penelitian di Situs Batujaya, Krawang. Survey Georadar memperlihatkan bahwa di beberapa situs bangunan batubata merah yang hanya tersembul beberapa meter saja dipermukaan ternyata dibawahnya ada bangunan yang terkubur sampai 15 meter yang bisa merupakan bagian bangunan dengan umur sama (Abad 4 Masehi) atau peninggalan peradaban yang lebih tua lagi. ADB juga menguraikan bahwa di sekitar situs ditemukan endapan marin (laut). jadi dulunya situs ada di dekat garis pantai. Kemudian ADB juga memperlihatkan sayatan horizontal dari hasil survey seismic 3D di utara Jakarta yang memperlihatkan jejak sungai purba dengan jelas sekali dan mengemukakan pentingnya dunia industri minyak menyumbangkan data seismic hanya sebatas data Pleistosen-Holosen yang tidak ada gunanya untuk ekslorasi minyak tapi akan banyak manfaatnya untuk penelitian pemetaan Patahan Aktif, pemetaan paleogeografi, kebencanaan, dll. Untuk Trowulan, ADB memperlihatkan bahwa dari hasil survey Georadar dan pemboran tangan dangkal juga analisa carbon dating ditemukan bahwa (jejak) kanal besar yang disimpulkan oleh para arkeolog dibuat pada Jaman Majapahit ternyata posisinya ada di bawah ketidakselarasan struktur batamerah Majapahit di (dekat) permukaan, atau dengan
Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh
Untung masih ingat cak coba ga ingat kan berbanoyo Isih week eend sing enteng2 sik lah Avi 0666 No cantik Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 14:24:15 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh Lha candi sukuh bukan dibuat jaman mojopait, abad 14-15 dan kalao tak salah diakhir kerajaan mojopait; Punden berundak di gnpadang 2500 sakbelun masehi; Ini seingat aku, mungkin ada yang koreksi? Silakan; - Original Message - From: anoms...@gmail.com Sent: 11 February 2012 12:06 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh Bangunan candi sukuh lbh kasar,,ada kemungkinan teknologinya pun lbh lawas -seto- Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 05:00:12 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh Musti diingat, cAndi sukuh itu jauh lebih muda, dibanding dengan punden berundak maupun piramid. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: amienwid...@yahoo.com Date: Sat, 11 Feb 2012 04:49:09 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh Mungkin bisa dipakai tambahan adanya Candi Sukuh di Karang anyar yg mirip pramid di Meksiko. Keterangan lengkap bisa dilihat disini http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Sukuh PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012
Btw kalo sudah publish dan peer reviewed di forum international mgkn akan menarik perhatian UNESCO utk masuk dan membantu (tapi menguntungkan gak ya melibatkan UNESCO ini?) Tapi sebelumnya apa ndak peer review di dalam negri dulu? IAGI mengundang para pakar geologi utk diskusi bareng? Bapak2 professor tentu dgn senang hati kan berdiskusi? Salam Razi 2708 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 15:36:39 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012 Sakbetulnya akan lebih bagus kalau salah satu anggota team ini menjadi pembicara di forum Geosea ini, barangkali amas Danny atau mas Andang bersedia menjadi pembicara di acara panel diskusi kebencanaan di Geosea 2012 ini? Walaupun masih berupa ongoing research tetapi usaha mitigasi ini unik diantara para geoscientist dan syapa tahu memberikan inspirasi baru bagi mereka. Salam Rdp Sent from my iPad On Feb 11, 2012, at 3:18 PM, Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com wrote: Mas Rovicky, Kalau materi umum dan yang sudah resmi di publikasi (di Jurnal) tentu boleh di-share. Tapi data-analisa yang masih in progress tentunya belum bisa. Salam Danny -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: Saturday, February 11, 2012 10:03 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012 Mas danny, Apakah ada yg bisa dishare materi usaha mitigasi ini ? Siapa tahu bisa saya share ke rekan-rekan kita di manca negara dalam acara Geosea2012 bulan depan di Bangkok yg dihadiri kawan-kawan geosaintis seluruh Southeast Asia. Suwun Rp Sent from my iPad On Feb 11, 2012, at 12:43 AM, Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com wrote: IAGI-netter yang budiman, Mohon maaf baru dapat me-respon email karena sedang mengikuti Int.Conference Kebudayaan yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Kebudayaan UI di Sanur Bali, saya dan ADB diminta untuk bicara bersama Prof. Oppenheimer kemarin. Saresehan Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di Nusantara untuk Memperkuat Karakter dan Ketahanan Nasional Tgl 7 Februari kemarin berlangsung dengan sangat meriah dihadiri oleh sekitar 500-an pengunjung dari berbagai kalangan dan juga bidang keilmuan. Luarbiasanya lagi, sebagian besar pengunjung setia duduk dari pkl 9 pagi sampai selesai (pkl 16:00). Sebagian malah sudah datang sejak pkl 7 pagi, dan sebagian tidak kebagian makan siang tapi rela duduk sambil menahan lapar sampai sore. Uniknya saresehan ditutup tanpa sesi kesimpulan. Pasalnya panitia lupa mempersiapkan dan melakukannya, dan mereka juga heran kok bisa sampai lupa... Mungkin terlalu excited dengan jalannya saresehan yang kata pengunjung memang seru. Jadi perkenankan saya mencoba membuat resume-nya. Silahkan bagi rekan-rekan yang kebetulan hadir di saresehan untuk mengoreksi atau menambah-kurangi resume ini. Presentasi dimulai dari perkenalan tentang Tim Bencana Katastropik Purba (apa, siapa, visi, konsep, hipotesa kerja, metoda, dan goals). Kemudian dilanjutkan dengan presentasi singkat oleh DHN dan ADB tentang hasil penelitian di Banda Aceh, Batujaya, dan Trowulan. DHN presentasi tentang temuan dua gempa besar yang terjadi sekitar tahun 1390 dan 1440 M di Aceh yang diikuti tsunami sebesar yang terjadi pada tahun 2004. Bukti berupa data pengangkatan dari koral mikroatol di P. Simelue dan lapisan endapan tsunami yang ditemukan di dekat Kota Banda Aceh. Pada lapisan tsunami banyak ditemukan artefak-artefak keramik. Dua bencana tsunami ini diduga berperan besar dalam keruntuhan kerajaan Samudra Pasai yang kemudian diikuti dengan kemunculan Kerajaan Iskandar Muda. Adanya 'diskontinuitas' dari peralihan dua kerajaan ini banyak membuat para sejarawan bingung. Baru mereka mengerti setelah tahu peristiwa bencana tsunami ini. Sebetulnya 'kenangan' tentang bencana tsunami ini masih ada dalam masyarakat Aceh sekarang yaitu dengan adanya istilah IEU-BEUNA (Airbesar) namun sayangnya mereka sudah tidak paham lagi apa maksud dari kata itu... sampai terjadi lagi bencana serupa tahun 2004. Selanjutnya ADB mempresentaskan tentang penelitian di Situs Batujaya, Krawang. Survey Georadar memperlihatkan bahwa di beberapa situs bangunan batubata merah yang hanya tersembul beberapa meter saja dipermukaan ternyata dibawahnya ada bangunan yang terkubur sampai 15 meter yang bisa merupakan bagian bangunan dengan umur sama (Abad 4 Masehi) atau peninggalan peradaban yang lebih tua lagi. ADB juga menguraikan bahwa di sekitar situs ditemukan endapan marin (laut). jadi dulunya situs ada di dekat garis pantai. Kemudian ADB juga memperlihatkan sayatan horizontal dari hasil survey seismic 3D di utara
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Sukendar Asikin ikut prihatin dg cuci darahnya dan saya sangat respect kepada bpk meskipun saya tidak kuliah di ITB tapi justru saya banyak belajar dari teman2 UPN Yogya setelah menerima kuliah dari bpk jadi indirect saya ini murid bapak juga Saya kira cara penalaran pak SA sama dg yg saya rasakan bahwa bisa saja ini peristiwa proses pembentukan kolumnar join yg mungkin berbarengan dg tempat BUDAYA yg mirip Piramid, kalo memang ini di duga sebagai remnant of culture mestinya yo Arkeolog yg turun juga, biasanya cara bongkar Arkeolog sudah sngat sistimatis krn mrk kuliah untuk cracking masalah yg kaya gitu Balik ke pokok masalah kalo memang ini di duga Piiramid biar Arkeolog yg kerja yg Geologist diluar dulu Kalo ada biaya selama dipake buat yg berbau sain saya kira ya OK2 saja Pak SA tetap semangat ya and believe you can pak Avi 0666 Nomor cantik Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com Date: Sat, 11 Feb 2012 15:24:48 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Sebenarnya saya agak enggan untuk memberikan pendapat atau komentar terhadap rame-2 piramida ini, karena ini akan menyalahi metoda atau cara-2 untuk melakukan interpretasi geologi. Waktu memberi kuliah lapangan di Karangsambung, saya selalu menekankan pentingnya melakukan pengamatan lapangan dengan teliti. Singkapan itu harus diraba, diukur unsur-2 geologinya (jurus/kemringan bidang, orientasindan plunge kalau garis dll).bentuknya diperikan dll. Dari kedua piramida yang diributkan ini, tidak satupun yang saya kunjungi, amati apalagi melakukan pengukuran-2. Jadi singkatnya apa yang saya kemukakan disini, pasti akan diketawain oleh pk ADB, pk Miko, pk Sutikno Bronto dll. Yang disamping mereka ini adalah pakar-2 dibidangnya, juga bergelut di lapangan. Sejak saya sakit ginjal dan harus cuci darah 3 x seminggu, saya sudah tidak bisa jalan-2 seperti waktu di Karangsambung. Bekal saya dalam menyampaikan penafsiran ini, hanya apa yang saya lihat di TV dan membaca tulisan-2 dalam millis iagi ini. Jadi kalau ada yang mengatskan saya bicara ngawur, saya akan menerima dengan besar hati dan..hapunten tidak didasarkan kepada kaidah-2 yang selalu saya ajarkan kalau kuliah lapangan. Intinya adalah : 1. Tampilan di TV-ONE dari G.Padang, batuan yang tergeletak berserakan di kaki Piramid dalam mata saya (sekali lagi maaf karena bukan di lapangan), sepertinya bentuk-2 columnar joints yang biasanya kita jumpai pada igneous intrusion ( dike, sill ) atau lava, yang membeku dalam kondisi tertentu (jenis magma dan kedudu- kannya terhadap bidang pindinginan (cooling surface). Saya coba mempersamakannya dengan devil tower di Wyoming, AS. (kalau yang inimemang saya melihat dan merabanya di lapangan). Di buku-2 pelajaran geologi juga banyak digunakan. 2. Bentuk piramid itu adalah bentuk intrusi (volcanic chamber, pipe) yang mevmbentuk columnar jointing. Kemudian karena proses pelapukan, erosi dll.mereka bertumba- ngan dan berserakan di kakinya. Apalagi kalau komposisinya sama (andesitis) 3. Kemudian oleh penduduk yang hidup disekelilingnya, mencoba untuk membangun tempat pemujaan diatasnya dengan merataksn bagian puncaknya (seperti yang saya dengar dari uraian penjaganya di TV). 4. Jadi singkatnya intrusi juga ada dan peninggalan archeologi juga ada. Atau kita katakan : intrusi yang berbentuk piramida itu, dimanfaatkan oleh penduduk yg Hidup pada jaman itu sebagai tempat pemujaan (umumnya mereka mencari tempat- yang tinggi agar lebih dekat ke Sang Penguasa. Masih ingat Gunung Parang di belakang kampus lapangan, dari sudut tertentu juga nampak seperti piramida dan didalamnya ada columnar joints yang selalu di pakai sebagai contohnuntuk melakukan analisa pembentukannya? Sekali lagi saya siap menerima kritikan atau kecaman atas pendapat saya ini, karena saya akui tidak melihat dan apalagi meraba di lapangan. I Ini sekedar meramaikan saja. Saya setuju kita tunggu datanya yang lebih lengkap lagi. Salut dan bravo kpd saudara-2 kita yang terus mencari kebenaran. Dalam science perbedaan pendapat yang didasarkan kepada bukti-2 adalah wajar. Saya hanya ingin memberi tempat kepada kedua disiplin yang sekarang sedang bersama-sama mencari pemecahan. Kedua disiplin (geologi dan Archeologi) akan melanjutkan masing-2 dengan caranya sendiri, tapi Setelah semua data terkumpul pasti akan ketemu. Salam S.A. Sent from my iPad On 10 Feb 2012, at 16:42, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote: Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang
Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Mufrazi Satu blok dengan dua operator juga di Indonesia memang diaplikasi kan Contohnya Blok di Papua (kalau ndak salah termasuk Tangguh ) dan beberapa TAC di Suamtera. (?) si Abah From: rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, February 10, 2012 5:26 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Wooo very nice ya Gimana Geologynya apa nice out crop kaya di Alpen apa Rocky Mountain, struktur kalo di Google yg bagus di Lybia sih Suwun mas Avi 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® From: mufar...@gmail.com Date: Fri, 10 Feb 2012 10:12:06 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit B, sedingin puncak lah pak hehehe (15-25 degC) And waktu yg cocok utk field trip (kali aja ada yg mau jalan-jalan kesini) Salam, Razi 2708 From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Fri, 10 Feb 2012 10:06:46 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Oman dingin ga Zi Avi 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® From: mufar...@gmail.com Date: Fri, 10 Feb 2012 09:57:51 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Hehehe, jeli sekali pak, shale dan coal bisa jadi termasuk definisi itu, tapi rasanya tight sand tidak. Tentang pengklasifikasiannya ada diterangkan di permen gak ya? Btw, di tempat saya yangkul di oman, satu wk migas bisa saja punya dua operator, seperti contoh shallow reservoir di blok 6 dikuasai PDO (oman gov + shell + total); deep tight gas reservoir operatornya petronas dan BP. (Jadi mikir kalo di indo, bayar PBB nya bagi dua dong berarti ya hehehe) Karena oman sangat memerlukan gas (upaya pembelian ke negara tetangga selalu gagal), jadinya unconventional tight gas ini jadi satu satunya pilihan, dengan biaya sumur yg super mahal utk ukuran onshore shallow depth (karena horizontal plus fract) Salam Razi 2708 From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com Date: Fri, 10 Feb 2012 06:52:29 + To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Pasal-1 Ayat-1 berbunyi “Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang selanjutnya disebut Migas Non Konvensional adalah Minyak dan Gas Bumi yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya Minyak dan Gas Bumidengan permeabilitas yang rendah (low permeability) antara lain Shale Oil, Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas Metana Batubara, dan Methane-Hydrate dengan menggunakan teknologi tertentu seperti fracturing”. Berarti “Tight Sand Gas” yang dimaksud disini adalah apabila “tight sand”-nya sekaligus sebagai “batuan induk” (?). Apakah itu berarti kalau TOC batupasir tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori konventional reservoir yang dikelola oleh pemilik WK MIGAS? Monggo pencerahannya bapak-bapak. Salam, MJP From:mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com] Sent: Friday, February 10, 2012 12:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis “Badan Pelaksana adalah suatu badan yang dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan Gas Bumi”. Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas ya? Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur permen nya? Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak punya pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya? Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu, kriteria permeabilitynya berapa ya? Salam Razi 2708 From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com Date: Fri, 10 Feb 2012 04:46:23 + To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Dear Para Geoscientist Indonesia, Sebagai selingan demam “piramida” Gn. Sadahurip dan Gn. Padang, saking demamnya sampai ada teman (sambil bercanda tentunya) yang nyelonong comment di status fb-ku yang sama sekali tidak nyambung dengan status yang dikomennya “saya mau membelot ke negari tetangga nih…abis sama state own (mungkin maksudnya Indonesia) tidak dihargai”. Dia ingin meninggalkan Indonesia dan jadi Warga Negara Pasundan Merdeka ha ha ha… Just kidding, jangan ditanggapi serius. Ini ada berita menarik tentang telah terbitnya Peraturan Menteri ESDM No. 5 Tahun 2012 tentang
Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Noted Abah, saya lupa di indonesia juga sudah lama di aplikasi kan seingat saya di kaltim juga ada antara Vico dan Medco (di sekitar Lempake) Jadi relinquishment bisa by-depth juga ya salam Razi 2012/2/11 Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com Mufrazi Satu blok dengan dua operator juga di Indonesia memang diaplikasi kan Contohnya Blok di Papua (kalau ndak salah termasuk Tangguh ) dan beberapa TAC di Suamtera. (?) si Abah -- *From:* rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Friday, February 10, 2012 5:26 PM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Wooo very nice ya Gimana Geologynya apa nice out crop kaya di Alpen apa Rocky Mountain, struktur kalo di Google yg bagus di Lybia sih Suwun mas Avi 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * mufar...@gmail.com *Date: *Fri, 10 Feb 2012 10:12:06 + *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit B, sedingin puncak lah pak hehehe (15-25 degC) And waktu yg cocok utk field trip (kali aja ada yg mau jalan-jalan kesini) Salam, Razi 2708 -- *From: * rakhmadi.avia...@gmail.com *Date: *Fri, 10 Feb 2012 10:06:46 + *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Oman dingin ga Zi Avi 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * mufar...@gmail.com *Date: *Fri, 10 Feb 2012 09:57:51 + *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Hehehe, jeli sekali pak, shale dan coal bisa jadi termasuk definisi itu, tapi rasanya tight sand tidak. Tentang pengklasifikasiannya ada diterangkan di permen gak ya? Btw, di tempat saya yangkul di oman, satu wk migas bisa saja punya dua operator, seperti contoh shallow reservoir di blok 6 dikuasai PDO (oman gov + shell + total); deep tight gas reservoir operatornya petronas dan BP. (Jadi mikir kalo di indo, bayar PBB nya bagi dua dong berarti ya hehehe) Karena oman sangat memerlukan gas (upaya pembelian ke negara tetangga selalu gagal), jadinya unconventional tight gas ini jadi satu satunya pilihan, dengan biaya sumur yg super mahal utk ukuran onshore shallow depth (karena horizontal plus fract) Salam Razi 2708 -- *From: * Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com *Date: *Fri, 10 Feb 2012 06:52:29 + *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Pasal-1 Ayat-1 berbunyi “Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang selanjutnya disebut Migas Non Konvensional adalah *Minyak dan Gas Bumi yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya Minyak dan Gas Bumi*dengan permeabilitas yang rendah (low permeability) antara lain Shale Oil, Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas Metana Batubara, dan Methane-Hydrate dengan menggunakan teknologi tertentu seperti fracturing”. Berarti “Tight Sand Gas” yang dimaksud disini adalah apabila “tight sand”-nya sekaligus sebagai “batuan induk” (?). Apakah itu berarti kalau TOC batupasir tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori konventional reservoir yang dikelola oleh pemilik WK MIGAS? Monggo pencerahannya bapak-bapak. Salam, MJP *From:* mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com] *Sent:* Friday, February 10, 2012 12:17 PM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis “Badan Pelaksana adalah suatu badan yang dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan Gas Bumi”. Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas ya? Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur permen nya? Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak punya pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya? Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu, kriteria permeabilitynya berapa ya? Salam Razi 2708 -- *From: *Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com *Date: *Fri, 10 Feb 2012 04:46:23 + *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id *Subject: *[iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Dear Para Geoscientist Indonesia, Sebagai selingan demam “piramida” Gn. Sadahurip dan Gn. Padang, saking demamnya sampai ada teman (sambil bercanda tentunya) yang nyelonong comment di status fb-ku yang sama sekali tidak nyambung dengan status
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Para Arkeolog sudah meneliti di Situs Gunung Padang ini sejak tahun 1980-an. Pak Luthfi Yondri itu salah satunya yang meniliti situs tahun 2000-an. Oleh para arkeolog keliatannya penelitian Situs Gunung Padang ini SUDAH DIANGGAP SELESAI. Metoda arkeologi tidak akan mampu mengungkap bangunan yang terkubur karena SOP-nya kalau ada artefak baru bisa gali. Kalau digali, misalnya, sudah 2 meter tidak ketemu artfak, ya sudah berhenti, tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk mneruskan penelitian. Pak Lutfi itu tahun 2000 sudah trencing ampai sekitar 1.8 meter (ini tipikal) di beberapa lokasi di atas situs. Dia hanya ketemu lapisan dari kolom-kolom andesit yang ditata. Meskipun sebenarnya kolom-kolom andesit itu sangat mencurigakan karena seperti dilumuri semen tapi dia kelihatannya tidak punya alasan cukup kuat untuk meneruskan penggalian lebih lanjut. Untuk subsurface eksploration tentunya para arkeolog tidak akan bisa, hanya geolog yang bisa. Kalau Arkeolog-nya sehebat Indiana Jones sih mungkin bisa :-) Ke depan kita memang akan lebih bahu-membahu dengan para arkeolog dan ahli lainnya juga. Misalnya apabila kami harus memindahkan batu-batu situs yang berserakan untuk keperluan nge-bor, tentu ini butuh bantuan ahli khusus yang dapat memindahkan dan nanti mengembalikannya ke tempat asal persis seperti semula. Untuk nge-bor lebih ke-dalampun tentu harus ada konsultasi dengan ahli-nya yang ngerti struktur dlsb tidak bisa asal bor saja karena kita berhadapan dengan produk peradaban/teknologi yang masih asing; Bisa saja ada 'ranjau'nya. Sekarang sudah saatnya kita bekerja bahu-membahu secara inter-disipliner pak. Jangan pake kacamata Kuda, kata Ok.Taufik sih :-) Salam DHN -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com] Sent: Saturday, February 11, 2012 3:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Sukendar Asikin ikut prihatin dg cuci darahnya dan saya sangat respect kepada bpk meskipun saya tidak kuliah di ITB tapi justru saya banyak belajar dari teman2 UPN Yogya setelah menerima kuliah dari bpk jadi indirect saya ini murid bapak juga Saya kira cara penalaran pak SA sama dg yg saya rasakan bahwa bisa saja ini peristiwa proses pembentukan kolumnar join yg mungkin berbarengan dg tempat BUDAYA yg mirip Piramid, kalo memang ini di duga sebagai remnant of culture mestinya yo Arkeolog yg turun juga, biasanya cara bongkar Arkeolog sudah sngat sistimatis krn mrk kuliah untuk cracking masalah yg kaya gitu Balik ke pokok masalah kalo memang ini di duga Piiramid biar Arkeolog yg kerja yg Geologist diluar dulu Kalo ada biaya selama dipake buat yg berbau sain saya kira ya OK2 saja Pak SA tetap semangat ya and believe you can pak Avi 0666 Nomor cantik Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com Date: Sat, 11 Feb 2012 15:24:48 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Sebenarnya saya agak enggan untuk memberikan pendapat atau komentar terhadap rame-2 piramida ini, karena ini akan menyalahi metoda atau cara-2 untuk melakukan interpretasi geologi. Waktu memberi kuliah lapangan di Karangsambung, saya selalu menekankan pentingnya melakukan pengamatan lapangan dengan teliti. Singkapan itu harus diraba, diukur unsur-2 geologinya (jurus/kemringan bidang, orientasindan plunge kalau garis dll).bentuknya diperikan dll. Dari kedua piramida yang diributkan ini, tidak satupun yang saya kunjungi, amati apalagi melakukan pengukuran-2. Jadi singkatnya apa yang saya kemukakan disini, pasti akan diketawain oleh pk ADB, pk Miko, pk Sutikno Bronto dll. Yang disamping mereka ini adalah pakar-2 dibidangnya, juga bergelut di lapangan. Sejak saya sakit ginjal dan harus cuci darah 3 x seminggu, saya sudah tidak bisa jalan-2 seperti waktu di Karangsambung. Bekal saya dalam menyampaikan penafsiran ini, hanya apa yang saya lihat di TV dan membaca tulisan-2 dalam millis iagi ini. Jadi kalau ada yang mengatskan saya bicara ngawur, saya akan menerima dengan besar hati dan..hapunten tidak didasarkan kepada kaidah-2 yang selalu saya ajarkan kalau kuliah lapangan. Intinya adalah : 1. Tampilan di TV-ONE dari G.Padang, batuan yang tergeletak berserakan di kaki Piramid dalam mata saya (sekali lagi maaf karena bukan di lapangan), sepertinya bentuk-2 columnar joints yang biasanya kita jumpai pada igneous intrusion ( dike, sill ) atau lava, yang membeku dalam kondisi tertentu (jenis magma dan kedudu- kannya terhadap bidang pindinginan (cooling surface). Saya coba mempersamakannya dengan devil tower di Wyoming, AS. (kalau yang inimemang saya melihat dan merabanya di lapangan). Di buku-2 pelajaran
Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh
Atau candi/piramid lain di dunia, bisa dilihat disini http://www.touropia.com/step-pyramids-of-the-world/ AW
Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Kalau pembagian operator by depth mungkin akan lebih mudah dikontrol, tapi kalau by play apakah tidak akan menimbulkan komplik? Karena tentu kedalamannya akan saling silang. Apalagi tigth sand gas dan gas hydrate bisa jadi rebutan antara pemilik WK Konvensional dan WK Non Konvensional, karena adanya tempat minyak dan gas terbentuk sebagai batasan migas non konvensional dalam Permen ini. Salam, MJP Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 13:35:57 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Noted Abah, saya lupa di indonesia juga sudah lama di aplikasi kan seingat saya di kaltim juga ada antara Vico dan Medco (di sekitar Lempake) Jadi relinquishment bisa by-depth juga ya salam Razi 2012/2/11 Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com Mufrazi Satu blok dengan dua operator juga di Indonesia memang diaplikasi kan Contohnya Blok di Papua (kalau ndak salah termasuk Tangguh ) dan beberapa TAC di Suamtera. (?) si Abah -- *From:* rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Friday, February 10, 2012 5:26 PM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Wooo very nice ya Gimana Geologynya apa nice out crop kaya di Alpen apa Rocky Mountain, struktur kalo di Google yg bagus di Lybia sih Suwun mas Avi 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * mufar...@gmail.com *Date: *Fri, 10 Feb 2012 10:12:06 + *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit B, sedingin puncak lah pak hehehe (15-25 degC) And waktu yg cocok utk field trip (kali aja ada yg mau jalan-jalan kesini) Salam, Razi 2708 -- *From: * rakhmadi.avia...@gmail.com *Date: *Fri, 10 Feb 2012 10:06:46 + *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Oman dingin ga Zi Avi 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * mufar...@gmail.com *Date: *Fri, 10 Feb 2012 09:57:51 + *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Hehehe, jeli sekali pak, shale dan coal bisa jadi termasuk definisi itu, tapi rasanya tight sand tidak. Tentang pengklasifikasiannya ada diterangkan di permen gak ya? Btw, di tempat saya yangkul di oman, satu wk migas bisa saja punya dua operator, seperti contoh shallow reservoir di blok 6 dikuasai PDO (oman gov + shell + total); deep tight gas reservoir operatornya petronas dan BP. (Jadi mikir kalo di indo, bayar PBB nya bagi dua dong berarti ya hehehe) Karena oman sangat memerlukan gas (upaya pembelian ke negara tetangga selalu gagal), jadinya unconventional tight gas ini jadi satu satunya pilihan, dengan biaya sumur yg super mahal utk ukuran onshore shallow depth (karena horizontal plus fract) Salam Razi 2708 -- *From: * Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com *Date: *Fri, 10 Feb 2012 06:52:29 + *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Pasal-1 Ayat-1 berbunyi “Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang selanjutnya disebut Migas Non Konvensional adalah *Minyak dan Gas Bumi yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya Minyak dan Gas Bumi*dengan permeabilitas yang rendah (low permeability) antara lain Shale Oil, Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas Metana Batubara, dan Methane-Hydrate dengan menggunakan teknologi tertentu seperti fracturing”. Berarti “Tight Sand Gas” yang dimaksud disini adalah apabila “tight sand”-nya sekaligus sebagai “batuan induk” (?). Apakah itu berarti kalau TOC batupasir tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori konventional reservoir yang dikelola oleh pemilik WK MIGAS? Monggo pencerahannya bapak-bapak. Salam, MJP *From:* mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com] *Sent:* Friday, February 10, 2012 12:17 PM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis “Badan Pelaksana adalah suatu badan yang dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan Gas Bumi”. Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas ya? Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur permen nya? Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak punya pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya? Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu,
Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Abah, kalau antar PSC migas, 2 blok bisa satu tempat dg kontrak kedalaman contoh Vico dan TAC Ptm Semberah dll. Bisa juga 1tempat 2 blok antara Migas dan CBM contoh blok migas EP diSumatra dan di Kaltim dg blok2 CBM yg baru disetujui. Tkh FZ Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com Date: Sat, 11 Feb 2012 01:13:31 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Mufrazi Satu blok dengan dua operator juga di Indonesia memang diaplikasi kan Contohnya Blok di Papua (kalau ndak salah termasuk Tangguh ) dan beberapa TAC di Suamtera. (?) si Abah From: rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, February 10, 2012 5:26 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Wooo very nice ya Gimana Geologynya apa nice out crop kaya di Alpen apa Rocky Mountain, struktur kalo di Google yg bagus di Lybia sih Suwun mas Avi 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® From: mufar...@gmail.com Date: Fri, 10 Feb 2012 10:12:06 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit B, sedingin puncak lah pak hehehe (15-25 degC) And waktu yg cocok utk field trip (kali aja ada yg mau jalan-jalan kesini) Salam, Razi 2708 From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Fri, 10 Feb 2012 10:06:46 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Oman dingin ga Zi Avi 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® From: mufar...@gmail.com Date: Fri, 10 Feb 2012 09:57:51 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Hehehe, jeli sekali pak, shale dan coal bisa jadi termasuk definisi itu, tapi rasanya tight sand tidak. Tentang pengklasifikasiannya ada diterangkan di permen gak ya? Btw, di tempat saya yangkul di oman, satu wk migas bisa saja punya dua operator, seperti contoh shallow reservoir di blok 6 dikuasai PDO (oman gov + shell + total); deep tight gas reservoir operatornya petronas dan BP. (Jadi mikir kalo di indo, bayar PBB nya bagi dua dong berarti ya hehehe) Karena oman sangat memerlukan gas (upaya pembelian ke negara tetangga selalu gagal), jadinya unconventional tight gas ini jadi satu satunya pilihan, dengan biaya sumur yg super mahal utk ukuran onshore shallow depth (karena horizontal plus fract) Salam Razi 2708 From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com Date: Fri, 10 Feb 2012 06:52:29 + To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Pasal-1 Ayat-1 berbunyi “Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang selanjutnya disebut Migas Non Konvensional adalah Minyak dan Gas Bumi yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya Minyak dan Gas Bumidengan permeabilitas yang rendah (low permeability) antara lain Shale Oil, Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas Metana Batubara, dan Methane-Hydrate dengan menggunakan teknologi tertentu seperti fracturing”. Berarti “Tight Sand Gas” yang dimaksud disini adalah apabila “tight sand”-nya sekaligus sebagai “batuan induk” (?). Apakah itu berarti kalau TOC batupasir tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori konventional reservoir yang dikelola oleh pemilik WK MIGAS? Monggo pencerahannya bapak-bapak. Salam, MJP From:mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com] Sent: Friday, February 10, 2012 12:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis “Badan Pelaksana adalah suatu badan yang dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan Gas Bumi”. Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas ya? Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur permen nya? Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak punya pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya? Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu, kriteria permeabilitynya berapa ya? Salam Razi 2708 From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com Date: Fri, 10 Feb 2012 04:46:23 + To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Dear Para Geoscientist Indonesia, Sebagai selingan demam “piramida” Gn.
Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012
Iya tu pak/ abah/ mas Sukendar Asikin sudah kasih komentar. Iagi mBandung boleh lah, ntar KRCB (hehe mas Miko) bantuin yaa. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 08:50:36 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012 Btw kalo sudah publish dan peer reviewed di forum international mgkn akan menarik perhatian UNESCO utk masuk dan membantu (tapi menguntungkan gak ya melibatkan UNESCO ini?) Tapi sebelumnya apa ndak peer review di dalam negri dulu? IAGI mengundang para pakar geologi utk diskusi bareng? Bapak2 professor tentu dgn senang hati kan berdiskusi? Salam Razi 2708 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 15:36:39 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012 Sakbetulnya akan lebih bagus kalau salah satu anggota team ini menjadi pembicara di forum Geosea ini, barangkali amas Danny atau mas Andang bersedia menjadi pembicara di acara panel diskusi kebencanaan di Geosea 2012 ini? Walaupun masih berupa ongoing research tetapi usaha mitigasi ini unik diantara para geoscientist dan syapa tahu memberikan inspirasi baru bagi mereka. Salam Rdp Sent from my iPad On Feb 11, 2012, at 3:18 PM, Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com wrote: Mas Rovicky, Kalau materi umum dan yang sudah resmi di publikasi (di Jurnal) tentu boleh di-share. Tapi data-analisa yang masih in progress tentunya belum bisa. Salam Danny -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: Saturday, February 11, 2012 10:03 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Saresehan Peradaban dan Katastropik Purba, Tgl 7 Februari 2012 Mas danny, Apakah ada yg bisa dishare materi usaha mitigasi ini ? Siapa tahu bisa saya share ke rekan-rekan kita di manca negara dalam acara Geosea2012 bulan depan di Bangkok yg dihadiri kawan-kawan geosaintis seluruh Southeast Asia. Suwun Rp Sent from my iPad On Feb 11, 2012, at 12:43 AM, Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com wrote: IAGI-netter yang budiman, Mohon maaf baru dapat me-respon email karena sedang mengikuti Int.Conference Kebudayaan yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Kebudayaan UI di Sanur Bali, saya dan ADB diminta untuk bicara bersama Prof. Oppenheimer kemarin. Saresehan Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di Nusantara untuk Memperkuat Karakter dan Ketahanan Nasional Tgl 7 Februari kemarin berlangsung dengan sangat meriah dihadiri oleh sekitar 500-an pengunjung dari berbagai kalangan dan juga bidang keilmuan. Luarbiasanya lagi, sebagian besar pengunjung setia duduk dari pkl 9 pagi sampai selesai (pkl 16:00). Sebagian malah sudah datang sejak pkl 7 pagi, dan sebagian tidak kebagian makan siang tapi rela duduk sambil menahan lapar sampai sore. Uniknya saresehan ditutup tanpa sesi kesimpulan. Pasalnya panitia lupa mempersiapkan dan melakukannya, dan mereka juga heran kok bisa sampai lupa... Mungkin terlalu excited dengan jalannya saresehan yang kata pengunjung memang seru. Jadi perkenankan saya mencoba membuat resume-nya. Silahkan bagi rekan-rekan yang kebetulan hadir di saresehan untuk mengoreksi atau menambah-kurangi resume ini. Presentasi dimulai dari perkenalan tentang Tim Bencana Katastropik Purba (apa, siapa, visi, konsep, hipotesa kerja, metoda, dan goals). Kemudian dilanjutkan dengan presentasi singkat oleh DHN dan ADB tentang hasil penelitian di Banda Aceh, Batujaya, dan Trowulan. DHN presentasi tentang temuan dua gempa besar yang terjadi sekitar tahun 1390 dan 1440 M di Aceh yang diikuti tsunami sebesar yang terjadi pada tahun 2004. Bukti berupa data pengangkatan dari koral mikroatol di P. Simelue dan lapisan endapan tsunami yang ditemukan di dekat Kota Banda Aceh. Pada lapisan tsunami banyak ditemukan artefak-artefak keramik. Dua bencana tsunami ini diduga berperan besar dalam keruntuhan kerajaan Samudra Pasai yang kemudian diikuti dengan kemunculan Kerajaan Iskandar Muda. Adanya 'diskontinuitas' dari peralihan dua kerajaan ini banyak membuat para sejarawan bingung. Baru mereka mengerti setelah tahu peristiwa bencana tsunami ini. Sebetulnya 'kenangan' tentang bencana tsunami ini masih ada dalam masyarakat Aceh sekarang yaitu dengan adanya istilah IEU-BEUNA (Airbesar) namun sayangnya mereka sudah tidak paham lagi apa maksud dari kata itu... sampai terjadi lagi bencana serupa tahun 2004. Selanjutnya ADB mempresentaskan tentang penelitian di Situs Batujaya, Krawang. Survey Georadar memperlihatkan bahwa di beberapa situs bangunan batubata merah yang hanya tersembul beberapa meter saja dipermukaan ternyata
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Lha itu mr Lutfi Yondri kan dari bAle arkeologi jabar banten sumsel, sudah bicara dipelbgai forum piramida gn Padang, Sada hurip Lalakon. Tidak ditemukan peralatan tinggalan untuk bekerja memotong batu, dsb disekitar lokasi piramida, dia sedang cari lagi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 08:53:02 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Sukendar Asikin ikut prihatin dg cuci darahnya dan saya sangat respect kepada bpk meskipun saya tidak kuliah di ITB tapi justru saya banyak belajar dari teman2 UPN Yogya setelah menerima kuliah dari bpk jadi indirect saya ini murid bapak juga Saya kira cara penalaran pak SA sama dg yg saya rasakan bahwa bisa saja ini peristiwa proses pembentukan kolumnar join yg mungkin berbarengan dg tempat BUDAYA yg mirip Piramid, kalo memang ini di duga sebagai remnant of culture mestinya yo Arkeolog yg turun juga, biasanya cara bongkar Arkeolog sudah sngat sistimatis krn mrk kuliah untuk cracking masalah yg kaya gitu Balik ke pokok masalah kalo memang ini di duga Piiramid biar Arkeolog yg kerja yg Geologist diluar dulu Kalo ada biaya selama dipake buat yg berbau sain saya kira ya OK2 saja Pak SA tetap semangat ya and believe you can pak Avi 0666 Nomor cantik Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com Date: Sat, 11 Feb 2012 15:24:48 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Sebenarnya saya agak enggan untuk memberikan pendapat atau komentar terhadap rame-2 piramida ini, karena ini akan menyalahi metoda atau cara-2 untuk melakukan interpretasi geologi. Waktu memberi kuliah lapangan di Karangsambung, saya selalu menekankan pentingnya melakukan pengamatan lapangan dengan teliti. Singkapan itu harus diraba, diukur unsur-2 geologinya (jurus/kemringan bidang, orientasindan plunge kalau garis dll).bentuknya diperikan dll. Dari kedua piramida yang diributkan ini, tidak satupun yang saya kunjungi, amati apalagi melakukan pengukuran-2. Jadi singkatnya apa yang saya kemukakan disini, pasti akan diketawain oleh pk ADB, pk Miko, pk Sutikno Bronto dll. Yang disamping mereka ini adalah pakar-2 dibidangnya, juga bergelut di lapangan. Sejak saya sakit ginjal dan harus cuci darah 3 x seminggu, saya sudah tidak bisa jalan-2 seperti waktu di Karangsambung. Bekal saya dalam menyampaikan penafsiran ini, hanya apa yang saya lihat di TV dan membaca tulisan-2 dalam millis iagi ini. Jadi kalau ada yang mengatskan saya bicara ngawur, saya akan menerima dengan besar hati dan..hapunten tidak didasarkan kepada kaidah-2 yang selalu saya ajarkan kalau kuliah lapangan. Intinya adalah : 1. Tampilan di TV-ONE dari G.Padang, batuan yang tergeletak berserakan di kaki Piramid dalam mata saya (sekali lagi maaf karena bukan di lapangan), sepertinya bentuk-2 columnar joints yang biasanya kita jumpai pada igneous intrusion ( dike, sill ) atau lava, yang membeku dalam kondisi tertentu (jenis magma dan kedudu- kannya terhadap bidang pindinginan (cooling surface). Saya coba mempersamakannya dengan devil tower di Wyoming, AS. (kalau yang inimemang saya melihat dan merabanya di lapangan). Di buku-2 pelajaran geologi juga banyak digunakan. 2. Bentuk piramid itu adalah bentuk intrusi (volcanic chamber, pipe) yang mevmbentuk columnar jointing. Kemudian karena proses pelapukan, erosi dll.mereka bertumba- ngan dan berserakan di kakinya. Apalagi kalau komposisinya sama (andesitis) 3. Kemudian oleh penduduk yang hidup disekelilingnya, mencoba untuk membangun tempat pemujaan diatasnya dengan merataksn bagian puncaknya (seperti yang saya dengar dari uraian penjaganya di TV). 4. Jadi singkatnya intrusi juga ada dan peninggalan archeologi juga ada. Atau kita katakan : intrusi yang berbentuk piramida itu, dimanfaatkan oleh penduduk yg Hidup pada jaman itu sebagai tempat pemujaan (umumnya mereka mencari tempat- yang tinggi agar lebih dekat ke Sang Penguasa. Masih ingat Gunung Parang di belakang kampus lapangan, dari sudut tertentu juga nampak seperti piramida dan didalamnya ada columnar joints yang selalu di pakai sebagai contohnuntuk melakukan analisa pembentukannya? Sekali lagi saya siap menerima kritikan atau kecaman atas pendapat saya ini, karena saya akui tidak melihat dan apalagi meraba di lapangan. I Ini sekedar meramaikan saja. Saya setuju kita tunggu datanya yang lebih lengkap lagi. Salut dan bravo kpd saudara-2
Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh
Hehe mirip di Sukuh. Kta EY di penataran, ada gambar suku Indian, aku blm pernah ke penataran. Perlu di cek dulu umur penataran dan sukuh, mana dulu? Trus yang di meksiko. Tapi semua candi tadi jauh lbh muda drpd punden berundak gn padang. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: amienwid...@yahoo.com Date: Sat, 11 Feb 2012 09:11:31 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Resume Tgl 7 Februari 2012 vs Candi Sukuh Ini candi fi meksiko, siapa yg njiplak ya..
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Lho kalau bahan semennya dikerik atau dipotong, trus dilihat pake mikroskopnya Andri Slamet kan langsung ketahuan apa bahan semen tsb secara petrografi . Apa waktu test gak bawa HCl? Ketahuan semennya ada carbonatnya kan? Wah kalo dah pake alat canggih lupa ilmu dasar kalee. Salam, bdn. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 10:24:58 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: bandon...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Lha itu mr Lutfi Yondri kan dari bAle arkeologi jabar banten sumsel, sudah bicara dipelbgai forum piramida gn Padang, Sada hurip Lalakon. Tidak ditemukan peralatan tinggalan untuk bekerja memotong batu, dsb disekitar lokasi piramida, dia sedang cari lagi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 08:53:02 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Sukendar Asikin ikut prihatin dg cuci darahnya dan saya sangat respect kepada bpk meskipun saya tidak kuliah di ITB tapi justru saya banyak belajar dari teman2 UPN Yogya setelah menerima kuliah dari bpk jadi indirect saya ini murid bapak juga Saya kira cara penalaran pak SA sama dg yg saya rasakan bahwa bisa saja ini peristiwa proses pembentukan kolumnar join yg mungkin berbarengan dg tempat BUDAYA yg mirip Piramid, kalo memang ini di duga sebagai remnant of culture mestinya yo Arkeolog yg turun juga, biasanya cara bongkar Arkeolog sudah sngat sistimatis krn mrk kuliah untuk cracking masalah yg kaya gitu Balik ke pokok masalah kalo memang ini di duga Piiramid biar Arkeolog yg kerja yg Geologist diluar dulu Kalo ada biaya selama dipake buat yg berbau sain saya kira ya OK2 saja Pak SA tetap semangat ya and believe you can pak Avi 0666 Nomor cantik Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com Date: Sat, 11 Feb 2012 15:24:48 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Sebenarnya saya agak enggan untuk memberikan pendapat atau komentar terhadap rame-2 piramida ini, karena ini akan menyalahi metoda atau cara-2 untuk melakukan interpretasi geologi. Waktu memberi kuliah lapangan di Karangsambung, saya selalu menekankan pentingnya melakukan pengamatan lapangan dengan teliti. Singkapan itu harus diraba, diukur unsur-2 geologinya (jurus/kemringan bidang, orientasindan plunge kalau garis dll).bentuknya diperikan dll. Dari kedua piramida yang diributkan ini, tidak satupun yang saya kunjungi, amati apalagi melakukan pengukuran-2. Jadi singkatnya apa yang saya kemukakan disini, pasti akan diketawain oleh pk ADB, pk Miko, pk Sutikno Bronto dll. Yang disamping mereka ini adalah pakar-2 dibidangnya, juga bergelut di lapangan. Sejak saya sakit ginjal dan harus cuci darah 3 x seminggu, saya sudah tidak bisa jalan-2 seperti waktu di Karangsambung. Bekal saya dalam menyampaikan penafsiran ini, hanya apa yang saya lihat di TV dan membaca tulisan-2 dalam millis iagi ini. Jadi kalau ada yang mengatskan saya bicara ngawur, saya akan menerima dengan besar hati dan..hapunten tidak didasarkan kepada kaidah-2 yang selalu saya ajarkan kalau kuliah lapangan. Intinya adalah : 1. Tampilan di TV-ONE dari G.Padang, batuan yang tergeletak berserakan di kaki Piramid dalam mata saya (sekali lagi maaf karena bukan di lapangan), sepertinya bentuk-2 columnar joints yang biasanya kita jumpai pada igneous intrusion ( dike, sill ) atau lava, yang membeku dalam kondisi tertentu (jenis magma dan kedudu- kannya terhadap bidang pindinginan (cooling surface). Saya coba mempersamakannya dengan devil tower di Wyoming, AS. (kalau yang inimemang saya melihat dan merabanya di lapangan). Di buku-2 pelajaran geologi juga banyak digunakan. 2. Bentuk piramid itu adalah bentuk intrusi (volcanic chamber, pipe) yang mevmbentuk columnar jointing. Kemudian karena proses pelapukan, erosi dll.mereka bertumba- ngan dan berserakan di kakinya. Apalagi kalau komposisinya sama (andesitis) 3. Kemudian oleh penduduk yang hidup disekelilingnya, mencoba untuk membangun tempat pemujaan diatasnya dengan merataksn bagian puncaknya (seperti yang saya dengar dari uraian penjaganya di TV). 4. Jadi singkatnya intrusi juga ada dan peninggalan archeologi juga ada. Atau kita katakan : intrusi yang berbentuk piramida itu, dimanfaatkan oleh penduduk yg Hidup pada jaman itu sebagai tempat pemujaan (umumnya mereka mencari tempat-
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
semen cibinong memang ada karbonatnya pak, tapi banyak situs bangunan tua perekatnya bukan berbasis karbonat, bangsa romawi yg pertama kali menggunakan campuran karbonat untuk perekat bangunan mereka. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 10:40:59 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Lho kalau bahan semennya dikerik atau dipotong, trus dilihat pake mikroskopnya Andri Slamet kan langsung ketahuan apa bahan semen tsb secara petrografi . Apa waktu test gak bawa HCl? Ketahuan semennya ada carbonatnya kan? Wah kalo dah pake alat canggih lupa ilmu dasar kalee. Salam, bdn. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 10:24:58 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: bandon...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Lha itu mr Lutfi Yondri kan dari bAle arkeologi jabar banten sumsel, sudah bicara dipelbgai forum piramida gn Padang, Sada hurip Lalakon. Tidak ditemukan peralatan tinggalan untuk bekerja memotong batu, dsb disekitar lokasi piramida, dia sedang cari lagi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 08:53:02 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Sukendar Asikin ikut prihatin dg cuci darahnya dan saya sangat respect kepada bpk meskipun saya tidak kuliah di ITB tapi justru saya banyak belajar dari teman2 UPN Yogya setelah menerima kuliah dari bpk jadi indirect saya ini murid bapak juga Saya kira cara penalaran pak SA sama dg yg saya rasakan bahwa bisa saja ini peristiwa proses pembentukan kolumnar join yg mungkin berbarengan dg tempat BUDAYA yg mirip Piramid, kalo memang ini di duga sebagai remnant of culture mestinya yo Arkeolog yg turun juga, biasanya cara bongkar Arkeolog sudah sngat sistimatis krn mrk kuliah untuk cracking masalah yg kaya gitu Balik ke pokok masalah kalo memang ini di duga Piiramid biar Arkeolog yg kerja yg Geologist diluar dulu Kalo ada biaya selama dipake buat yg berbau sain saya kira ya OK2 saja Pak SA tetap semangat ya and believe you can pak Avi 0666 Nomor cantik Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com Date: Sat, 11 Feb 2012 15:24:48 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Sebenarnya saya agak enggan untuk memberikan pendapat atau komentar terhadap rame-2 piramida ini, karena ini akan menyalahi metoda atau cara-2 untuk melakukan interpretasi geologi. Waktu memberi kuliah lapangan di Karangsambung, saya selalu menekankan pentingnya melakukan pengamatan lapangan dengan teliti. Singkapan itu harus diraba, diukur unsur-2 geologinya (jurus/kemringan bidang, orientasindan plunge kalau garis dll).bentuknya diperikan dll. Dari kedua piramida yang diributkan ini, tidak satupun yang saya kunjungi, amati apalagi melakukan pengukuran-2. Jadi singkatnya apa yang saya kemukakan disini, pasti akan diketawain oleh pk ADB, pk Miko, pk Sutikno Bronto dll. Yang disamping mereka ini adalah pakar-2 dibidangnya, juga bergelut di lapangan. Sejak saya sakit ginjal dan harus cuci darah 3 x seminggu, saya sudah tidak bisa jalan-2 seperti waktu di Karangsambung. Bekal saya dalam menyampaikan penafsiran ini, hanya apa yang saya lihat di TV dan membaca tulisan-2 dalam millis iagi ini. Jadi kalau ada yang mengatskan saya bicara ngawur, saya akan menerima dengan besar hati dan..hapunten tidak didasarkan kepada kaidah-2 yang selalu saya ajarkan kalau kuliah lapangan. Intinya adalah : 1. Tampilan di TV-ONE dari G.Padang, batuan yang tergeletak berserakan di kaki Piramid dalam mata saya (sekali lagi maaf karena bukan di lapangan), sepertinya bentuk-2 columnar joints yang biasanya kita jumpai pada igneous intrusion ( dike, sill ) atau lava, yang membeku dalam kondisi tertentu (jenis magma dan kedudu- kannya terhadap bidang pindinginan (cooling surface). Saya coba mempersamakannya dengan devil tower di Wyoming, AS. (kalau yang inimemang saya melihat dan merabanya di lapangan). Di buku-2 pelajaran geologi juga banyak digunakan. 2. Bentuk piramid itu adalah bentuk intrusi (volcanic chamber, pipe) yang mevmbentuk columnar jointing. Kemudian karena proses pelapukan, erosi dll.mereka bertumba- ngan dan berserakan di kakinya. Apalagi kalau komposisinya sama (andesitis) 3. Kemudian oleh penduduk yang hidup disekelilingnya, mencoba untuk
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Saat ini jam 9 20 di TVone ada diskusi talkshow ttg sadahurip. Narasumber , mang okim, arkeolog dan pak bupati garut. Sore tadi saya juga didatangi TVone utk soal g padang dan sadahurip ini. Paling tidak geologist sudah jadi berita . Rdp On Saturday, February 11, 2012, Wayan Heru Young londob...@yahoo.com wrote: Saya setuju sekali dengan Pak Danny dalam hal bahu-membahu ini.. Memang seharusnya dalam hal ini (atau mungkin dalam setiap penelitian arkeologi) ada masukan dari berbagai disiplin ilmu, termasuk geologi yang cukup penting. Di beberapa universitas di luar negeri sudah mulai ada program S2 Geoarcheology, yang menjembatani antara ilmu geologi-geophysics dan archeologi serta paleoantropologi. Keahlian menginterpretasi keadaan bawah permukaan yang dimiliki oleh geologist/geophysics tentu akan sangat membantu archeologist. Geologi kan bukan hanya melulu pekerja minyak atau tambang atau sipil saja toh? Salam, Heru From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, February 11, 2012 5:36 PM Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Para Arkeolog sudah meneliti di Situs Gunung Padang ini sejak tahun 1980-an. Pak Luthfi Yondri itu salah satunya yang meniliti situs tahun 2000-an. Oleh para arkeolog keliatannya penelitian Situs Gunung Padang ini SUDAH DIANGGAP SELESAI. Metoda arkeologi tidak akan mampu mengungkap bangunan yang terkubur karena SOP-nya kalau ada artefak baru bisa gali. Kalau digali, misalnya, sudah 2 meter tidak ketemu artfak, ya sudah berhenti, tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk mneruskan penelitian. Pak Lutfi itu tahun 2000 sudah trencing ampai sekitar 1.8 meter (ini tipikal) di beberapa lokasi di atas situs. Dia hanya ketemu lapisan dari kolom-kolom andesit yang ditata. Meskipun sebenarnya kolom-kolom andesit itu sangat mencurigakan karena seperti dilumuri semen tapi dia kelihatannya tidak punya alasan cukup kuat untuk meneruskan penggalian lebih lanjut. Untuk subsurface eksploration tentunya para arkeolog tidak akan bisa, hanya geolog yang bisa. Kalau Arkeolog-nya sehebat Indiana Jones sih mungkin bisa :-) Ke depan kita memang akan lebih bahu-membahu dengan para arkeolog dan ahli lainnya juga. Misalnya apabila kami harus memindahkan batu-batu situs yang berserakan untuk keperluan nge-bor, tentu ini butuh bantuan ahli khusus yang dapat memindahkan dan nanti mengembalikannya ke tempat asal persis seperti semula. Untuk nge-bor lebih ke-dalampun tentu harus ada konsultasi dengan ahli-nya yang ngerti struktur dlsb tidak bisa asal bor saja karena kita berhadapan dengan produk peradaban/teknologi yang masih asing; Bisa saja ada 'ranjau'nya. Sekarang sudah saatnya kita bekerja bahu-membahu secara inter-disipliner pak. Jangan pake kacamata Kuda, kata Ok.Taufik sih :-) Salam DHN -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com] Sent: Saturday, February 11, 2012 3:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Sukendar Asikin ikut prihatin dg cuci darahnya dan saya sangat respect kepada bpk meskipun saya tidak kuliah di ITB tapi justru saya banyak belajar dari teman2 UPN Yogya setelah menerima kuliah dari bpk jadi indirect saya ini murid bapak juga Saya kira cara penalaran pak SA sama dg yg saya rasakan bahwa bisa saja ini peristiwa proses pembentukan kolumnar join yg mungkin berbarengan dg tempat BUDAYA yg mirip Piramid, kalo memang ini di duga sebagai remnant of culture mestinya yo Arkeolog yg turun juga, biasanya cara bongkar Arkeolog sudah sngat sistimatis krn mrk kuliah untuk cracking masalah yg kaya gitu Balik ke pokok masalah kalo memang ini di duga Piiramid biar Arkeolog yg kerja yg Geologist diluar dulu Kalo ada biaya selama dipake buat yg berbau sain saya kira ya OK2 saja Pak SA tetap semangat ya and believe you can pak Avi 0666 Nomor cantik Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com Date: Sat, 11 Feb 2012 15:24:48 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Sebenarnya saya agak enggan untuk memberikan pendapat atau komentar terhadap rame-2 piramida ini, karena ini akan menyalahi metoda atau cara-2 untuk melakukan interpretasi geologi. Waktu memberi kuliah lapangan di Karangsambung, saya selalu menekankan pentingnya melakukan pengamatan lapangan dengan teliti. Singkapan itu harus diraba, diukur unsur-2 geologinya (jurus/kemringan bidang, orientasindan plunge kalau garis dll).bentuknya diperikan dll. Dari kedua piramida yang diributkan ini, tidak satupun yang saya kunjungi, amati apalagi melakukan pengukuran-2. Jadi singkatnya apa yang saya kemukakan disini, pasti akan diketawain oleh pk ADB, pk
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Bupati Garut ngotot pertahankan pendapat G Sadahurip sbg pyramid dgn argumen bahwa secara bentuk dari tampak atas benar2 simetris. Mang Okim dan Arkeolog sampaikan argumen2 ilmiah yg tdk mendukung pendapat Bupati, tapi tetap saja sang Bupati bertahan dgn pendapatnya. Wss, Dar Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 21:29:30 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saat ini jam 9 20 di TVone ada diskusi talkshow ttg sadahurip. Narasumber , mang okim, arkeolog dan pak bupati garut. Sore tadi saya juga didatangi TVone utk soal g padang dan sadahurip ini. Paling tidak geologist sudah jadi berita . Rdp On Saturday, February 11, 2012, Wayan Heru Young londob...@yahoo.com wrote: Saya setuju sekali dengan Pak Danny dalam hal bahu-membahu ini.. Memang seharusnya dalam hal ini (atau mungkin dalam setiap penelitian arkeologi) ada masukan dari berbagai disiplin ilmu, termasuk geologi yang cukup penting. Di beberapa universitas di luar negeri sudah mulai ada program S2 Geoarcheology, yang menjembatani antara ilmu geologi-geophysics dan archeologi serta paleoantropologi. Keahlian menginterpretasi keadaan bawah permukaan yang dimiliki oleh geologist/geophysics tentu akan sangat membantu archeologist. Geologi kan bukan hanya melulu pekerja minyak atau tambang atau sipil saja toh? Salam, Heru From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, February 11, 2012 5:36 PM Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Para Arkeolog sudah meneliti di Situs Gunung Padang ini sejak tahun 1980-an. Pak Luthfi Yondri itu salah satunya yang meniliti situs tahun 2000-an. Oleh para arkeolog keliatannya penelitian Situs Gunung Padang ini SUDAH DIANGGAP SELESAI. Metoda arkeologi tidak akan mampu mengungkap bangunan yang terkubur karena SOP-nya kalau ada artefak baru bisa gali. Kalau digali, misalnya, sudah 2 meter tidak ketemu artfak, ya sudah berhenti, tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk mneruskan penelitian. Pak Lutfi itu tahun 2000 sudah trencing ampai sekitar 1.8 meter (ini tipikal) di beberapa lokasi di atas situs. Dia hanya ketemu lapisan dari kolom-kolom andesit yang ditata. Meskipun sebenarnya kolom-kolom andesit itu sangat mencurigakan karena seperti dilumuri semen tapi dia kelihatannya tidak punya alasan cukup kuat untuk meneruskan penggalian lebih lanjut. Untuk subsurface eksploration tentunya para arkeolog tidak akan bisa, hanya geolog yang bisa. Kalau Arkeolog-nya sehebat Indiana Jones sih mungkin bisa :-) Ke depan kita memang akan lebih bahu-membahu dengan para arkeolog dan ahli lainnya juga. Misalnya apabila kami harus memindahkan batu-batu situs yang berserakan untuk keperluan nge-bor, tentu ini butuh bantuan ahli khusus yang dapat memindahkan dan nanti mengembalikannya ke tempat asal persis seperti semula. Untuk nge-bor lebih ke-dalampun tentu harus ada konsultasi dengan ahli-nya yang ngerti struktur dlsb tidak bisa asal bor saja karena kita berhadapan dengan produk peradaban/teknologi yang masih asing; Bisa saja ada 'ranjau'nya. Sekarang sudah saatnya kita bekerja bahu-membahu secara inter-disipliner pak. Jangan pake kacamata Kuda, kata Ok.Taufik sih :-) Salam DHN -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com] Sent: Saturday, February 11, 2012 3:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Sukendar Asikin ikut prihatin dg cuci darahnya dan saya sangat respect kepada bpk meskipun saya tidak kuliah di ITB tapi justru saya banyak belajar dari teman2 UPN Yogya setelah menerima kuliah dari bpk jadi indirect saya ini murid bapak juga Saya kira cara penalaran pak SA sama dg yg saya rasakan bahwa bisa saja ini peristiwa proses pembentukan kolumnar join yg mungkin berbarengan dg tempat BUDAYA yg mirip Piramid, kalo memang ini di duga sebagai remnant of culture mestinya yo Arkeolog yg turun juga, biasanya cara bongkar Arkeolog sudah sngat sistimatis krn mrk kuliah untuk cracking masalah yg kaya gitu Balik ke pokok masalah kalo memang ini di duga Piiramid biar Arkeolog yg kerja yg Geologist diluar dulu Kalo ada biaya selama dipake buat yg berbau sain saya kira ya OK2 saja Pak SA tetap semangat ya and believe you can pak Avi 0666 Nomor cantik Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com Date: Sat, 11 Feb 2012 15:24:48 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Sebenarnya saya agak enggan untuk memberikan pendapat atau komentar terhadap rame-2 piramida ini,
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Paling tidak geologist sudah jadi berita . = Makanya harus trima ksih ke AA dg Timnya yg bisa membuat berita “ heboh “ sehingga Geologi semakin dikenal. Jadi tdk perlu pakai PR untuk sosialisasikan geologi Ism Sent by Liamsi's Mobile Phone -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 21:29:30 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saat ini jam 9 20 di TVone ada diskusi talkshow ttg sadahurip. Narasumber , mang okim, arkeolog dan pak bupati garut. Sore tadi saya juga didatangi TVone utk soal g padang dan sadahurip ini. Paling tidak geologist sudah jadi berita . Rdp On Saturday, February 11, 2012, Wayan Heru Young londob...@yahoo.com wrote: Saya setuju sekali dengan Pak Danny dalam hal bahu-membahu ini.. Memang seharusnya dalam hal ini (atau mungkin dalam setiap penelitian arkeologi) ada masukan dari berbagai disiplin ilmu, termasuk geologi yang cukup penting. Di beberapa universitas di luar negeri sudah mulai ada program S2 Geoarcheology, yang menjembatani antara ilmu geologi-geophysics dan archeologi serta paleoantropologi. Keahlian menginterpretasi keadaan bawah permukaan yang dimiliki oleh geologist/geophysics tentu akan sangat membantu archeologist. Geologi kan bukan hanya melulu pekerja minyak atau tambang atau sipil saja toh? Salam, Heru From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, February 11, 2012 5:36 PM Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Para Arkeolog sudah meneliti di Situs Gunung Padang ini sejak tahun 1980-an. Pak Luthfi Yondri itu salah satunya yang meniliti situs tahun 2000-an. Oleh para arkeolog keliatannya penelitian Situs Gunung Padang ini SUDAH DIANGGAP SELESAI. Metoda arkeologi tidak akan mampu mengungkap bangunan yang terkubur karena SOP-nya kalau ada artefak baru bisa gali. Kalau digali, misalnya, sudah 2 meter tidak ketemu artfak, ya sudah berhenti, tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk mneruskan penelitian. Pak Lutfi itu tahun 2000 sudah trencing ampai sekitar 1.8 meter (ini tipikal) di beberapa lokasi di atas situs. Dia hanya ketemu lapisan dari kolom-kolom andesit yang ditata. Meskipun sebenarnya kolom-kolom andesit itu sangat mencurigakan karena seperti dilumuri semen tapi dia kelihatannya tidak punya alasan cukup kuat untuk meneruskan penggalian lebih lanjut. Untuk subsurface eksploration tentunya para arkeolog tidak akan bisa, hanya geolog yang bisa. Kalau Arkeolog-nya sehebat Indiana Jones sih mungkin bisa :-) Ke depan kita memang akan lebih bahu-membahu dengan para arkeolog dan ahli lainnya juga. Misalnya apabila kami harus memindahkan batu-batu situs yang berserakan untuk keperluan nge-bor, tentu ini butuh bantuan ahli khusus yang dapat memindahkan dan nanti mengembalikannya ke tempat asal persis seperti semula. Untuk nge-bor lebih ke-dalampun tentu harus ada konsultasi dengan ahli-nya yang ngerti struktur dlsb tidak bisa asal bor saja karena kita berhadapan dengan produk peradaban/teknologi yang masih asing; Bisa saja ada 'ranjau'nya. Sekarang sudah saatnya kita bekerja bahu-membahu secara inter-disipliner pak. Jangan pake kacamata Kuda, kata Ok.Taufik sih :-) Salam DHN -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com] Sent: Saturday, February 11, 2012 3:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Sukendar Asikin ikut prihatin dg cuci darahnya dan saya sangat respect kepada bpk meskipun saya tidak kuliah di ITB tapi justru saya banyak belajar dari teman2 UPN Yogya setelah menerima kuliah dari bpk jadi indirect saya ini murid bapak juga Saya kira cara penalaran pak SA sama dg yg saya rasakan bahwa bisa saja ini peristiwa proses pembentukan kolumnar join yg mungkin berbarengan dg tempat BUDAYA yg mirip Piramid, kalo memang ini di duga sebagai remnant of culture mestinya yo Arkeolog yg turun juga, biasanya cara bongkar Arkeolog sudah sngat sistimatis krn mrk kuliah untuk cracking masalah yg kaya gitu Balik ke pokok masalah kalo memang ini di duga Piiramid biar Arkeolog yg kerja yg Geologist diluar dulu Kalo ada biaya selama dipake buat yg berbau sain saya kira ya OK2 saja Pak SA tetap semangat ya and believe you can pak Avi 0666 Nomor cantik Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com Date: Sat, 11 Feb 2012 15:24:48 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Sebenarnya saya agak enggan untuk memberikan pendapat atau komentar terhadap rame-2 piramida ini, karena ini akan menyalahi metoda atau cara-2 untuk
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Ada satu comment bupati yg gak enak, saya tidak menyuruh pak miko melakukan penelitian, itu mendahuluan pemda. Heheheterus maju mang okim. Salam SA Sekjen IAGI 2011-2014 sent from my @ipad -Original Message- From: dartadjud...@yahoo.co.id Date: Sat, 11 Feb 2012 14:36:48 To: IAGIiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Bupati Garut ngotot pertahankan pendapat G Sadahurip sbg pyramid dgn argumen bahwa secara bentuk dari tampak atas benar2 simetris. Mang Okim dan Arkeolog sampaikan argumen2 ilmiah yg tdk mendukung pendapat Bupati, tapi tetap saja sang Bupati bertahan dgn pendapatnya. Wss, Dar Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 21:29:30 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saat ini jam 9 20 di TVone ada diskusi talkshow ttg sadahurip. Narasumber , mang okim, arkeolog dan pak bupati garut. Sore tadi saya juga didatangi TVone utk soal g padang dan sadahurip ini. Paling tidak geologist sudah jadi berita . Rdp On Saturday, February 11, 2012, Wayan Heru Young londob...@yahoo.com wrote: Saya setuju sekali dengan Pak Danny dalam hal bahu-membahu ini.. Memang seharusnya dalam hal ini (atau mungkin dalam setiap penelitian arkeologi) ada masukan dari berbagai disiplin ilmu, termasuk geologi yang cukup penting. Di beberapa universitas di luar negeri sudah mulai ada program S2 Geoarcheology, yang menjembatani antara ilmu geologi-geophysics dan archeologi serta paleoantropologi. Keahlian menginterpretasi keadaan bawah permukaan yang dimiliki oleh geologist/geophysics tentu akan sangat membantu archeologist. Geologi kan bukan hanya melulu pekerja minyak atau tambang atau sipil saja toh? Salam, Heru From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, February 11, 2012 5:36 PM Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Para Arkeolog sudah meneliti di Situs Gunung Padang ini sejak tahun 1980-an. Pak Luthfi Yondri itu salah satunya yang meniliti situs tahun 2000-an. Oleh para arkeolog keliatannya penelitian Situs Gunung Padang ini SUDAH DIANGGAP SELESAI. Metoda arkeologi tidak akan mampu mengungkap bangunan yang terkubur karena SOP-nya kalau ada artefak baru bisa gali. Kalau digali, misalnya, sudah 2 meter tidak ketemu artfak, ya sudah berhenti, tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk mneruskan penelitian. Pak Lutfi itu tahun 2000 sudah trencing ampai sekitar 1.8 meter (ini tipikal) di beberapa lokasi di atas situs. Dia hanya ketemu lapisan dari kolom-kolom andesit yang ditata. Meskipun sebenarnya kolom-kolom andesit itu sangat mencurigakan karena seperti dilumuri semen tapi dia kelihatannya tidak punya alasan cukup kuat untuk meneruskan penggalian lebih lanjut. Untuk subsurface eksploration tentunya para arkeolog tidak akan bisa, hanya geolog yang bisa. Kalau Arkeolog-nya sehebat Indiana Jones sih mungkin bisa :-) Ke depan kita memang akan lebih bahu-membahu dengan para arkeolog dan ahli lainnya juga. Misalnya apabila kami harus memindahkan batu-batu situs yang berserakan untuk keperluan nge-bor, tentu ini butuh bantuan ahli khusus yang dapat memindahkan dan nanti mengembalikannya ke tempat asal persis seperti semula. Untuk nge-bor lebih ke-dalampun tentu harus ada konsultasi dengan ahli-nya yang ngerti struktur dlsb tidak bisa asal bor saja karena kita berhadapan dengan produk peradaban/teknologi yang masih asing; Bisa saja ada 'ranjau'nya. Sekarang sudah saatnya kita bekerja bahu-membahu secara inter-disipliner pak. Jangan pake kacamata Kuda, kata Ok.Taufik sih :-) Salam DHN -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com] Sent: Saturday, February 11, 2012 3:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Sukendar Asikin ikut prihatin dg cuci darahnya dan saya sangat respect kepada bpk meskipun saya tidak kuliah di ITB tapi justru saya banyak belajar dari teman2 UPN Yogya setelah menerima kuliah dari bpk jadi indirect saya ini murid bapak juga Saya kira cara penalaran pak SA sama dg yg saya rasakan bahwa bisa saja ini peristiwa proses pembentukan kolumnar join yg mungkin berbarengan dg tempat BUDAYA yg mirip Piramid, kalo memang ini di duga sebagai remnant of culture mestinya yo Arkeolog yg turun juga, biasanya cara bongkar Arkeolog sudah sngat sistimatis krn mrk kuliah untuk cracking masalah yg kaya gitu Balik ke pokok masalah kalo memang ini di duga Piiramid biar Arkeolog yg kerja yg Geologist diluar dulu Kalo ada biaya selama dipake buat yg berbau sain saya kira ya OK2 saja Pak SA tetap semangat ya and believe you can pak Avi 0666 Nomor cantik Powered by
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Saya sejak awal kurang antusias terhadap masalah ini karena masih banyak potensi sumber daya alam di Garut dan sekitarnya yang lebih bermanfaat untuk dibahas dan dikembangkan bagi perkembangan ilmu dan kesejahteraan masyarakat dibandingkan masalah ini yang mendadak hangat (apa ada skenario lain?). Tapi salut dan apresiasi tinggi atas penelitian ilmiah dari para sahabat yang lebih pakar dan peduli (Mang Okim, Mas Andang, Pak Danny, dll) dalam aplikasi ilmu (geologi, arkeologi, dll) terhadap kasus ini dan yang sejenisnya. Sedangkan pada sisi lain dalam Talkshow di TVOne tsb, Bupati Garut (mewakili pemda pemerintah?) mencoba membahas dengan prinsip pembuktian terbalik. Jadi itu pasti piramid dan dicari alasan untuk mendukungnya. Silakan saja dianalisa dan disampaikan asal logis dan tanpa rekayasa ilmiah. Jelas ada benang merah nya dan alternatif solusi menurut saya untuk terus diteliti secara komprehensif dan hasil penelitian ilmiah harus merdeka dan independen sesuai kaidah disiplin berbagai ilmu terkait. Masyarakatpun perlu mendapatkan penjelasan yang obyektif, sehingga boleh berpendapat sesuai pandangannya. Selanjutnya, mari bersama membangun bangsa sesuai kemampuan kita yang bermanfaat untuk semuanya. Salam akhir pekan. TAM NPA 3005 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: ajis...@ymail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 15:04:22 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Ada satu comment bupati yg gak enak, saya tidak menyuruh pak miko melakukan penelitian, itu mendahuluan pemda. Heheheterus maju mang okim. Salam SA Sekjen IAGI 2011-2014 sent from my @ipad -Original Message- From: dartadjud...@yahoo.co.id Date: Sat, 11 Feb 2012 14:36:48 To: IAGIiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Bupati Garut ngotot pertahankan pendapat G Sadahurip sbg pyramid dgn argumen bahwa secara bentuk dari tampak atas benar2 simetris. Mang Okim dan Arkeolog sampaikan argumen2 ilmiah yg tdk mendukung pendapat Bupati, tapi tetap saja sang Bupati bertahan dgn pendapatnya. Wss, Dar Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 21:29:30 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saat ini jam 9 20 di TVone ada diskusi talkshow ttg sadahurip. Narasumber , mang okim, arkeolog dan pak bupati garut. Sore tadi saya juga didatangi TVone utk soal g padang dan sadahurip ini. Paling tidak geologist sudah jadi berita . Rdp On Saturday, February 11, 2012, Wayan Heru Young londob...@yahoo.com wrote: Saya setuju sekali dengan Pak Danny dalam hal bahu-membahu ini.. Memang seharusnya dalam hal ini (atau mungkin dalam setiap penelitian arkeologi) ada masukan dari berbagai disiplin ilmu, termasuk geologi yang cukup penting. Di beberapa universitas di luar negeri sudah mulai ada program S2 Geoarcheology, yang menjembatani antara ilmu geologi-geophysics dan archeologi serta paleoantropologi. Keahlian menginterpretasi keadaan bawah permukaan yang dimiliki oleh geologist/geophysics tentu akan sangat membantu archeologist. Geologi kan bukan hanya melulu pekerja minyak atau tambang atau sipil saja toh? Salam, Heru From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, February 11, 2012 5:36 PM Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Para Arkeolog sudah meneliti di Situs Gunung Padang ini sejak tahun 1980-an. Pak Luthfi Yondri itu salah satunya yang meniliti situs tahun 2000-an. Oleh para arkeolog keliatannya penelitian Situs Gunung Padang ini SUDAH DIANGGAP SELESAI. Metoda arkeologi tidak akan mampu mengungkap bangunan yang terkubur karena SOP-nya kalau ada artefak baru bisa gali. Kalau digali, misalnya, sudah 2 meter tidak ketemu artfak, ya sudah berhenti, tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk mneruskan penelitian. Pak Lutfi itu tahun 2000 sudah trencing ampai sekitar 1.8 meter (ini tipikal) di beberapa lokasi di atas situs. Dia hanya ketemu lapisan dari kolom-kolom andesit yang ditata. Meskipun sebenarnya kolom-kolom andesit itu sangat mencurigakan karena seperti dilumuri semen tapi dia kelihatannya tidak punya alasan cukup kuat untuk meneruskan penggalian lebih lanjut. Untuk subsurface eksploration tentunya para arkeolog tidak akan bisa, hanya geolog yang bisa. Kalau Arkeolog-nya sehebat Indiana Jones sih mungkin bisa :-) Ke depan kita memang akan lebih bahu-membahu dengan para arkeolog dan ahli lainnya juga. Misalnya apabila kami harus memindahkan batu-batu situs yang berserakan untuk keperluan nge-bor, tentu ini butuh bantuan ahli khusus yang dapat memindahkan dan nanti mengembalikannya ke tempat asal persis seperti
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Well done mas dan juga teman2 geologi lainnya Avi Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 21:29:30 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saat ini jam 9 20 di TVone ada diskusi talkshow ttg sadahurip. Narasumber , mang okim, arkeolog dan pak bupati garut. Sore tadi saya juga didatangi TVone utk soal g padang dan sadahurip ini. Paling tidak geologist sudah jadi berita . Rdp On Saturday, February 11, 2012, Wayan Heru Young londob...@yahoo.com wrote: Saya setuju sekali dengan Pak Danny dalam hal bahu-membahu ini.. Memang seharusnya dalam hal ini (atau mungkin dalam setiap penelitian arkeologi) ada masukan dari berbagai disiplin ilmu, termasuk geologi yang cukup penting. Di beberapa universitas di luar negeri sudah mulai ada program S2 Geoarcheology, yang menjembatani antara ilmu geologi-geophysics dan archeologi serta paleoantropologi. Keahlian menginterpretasi keadaan bawah permukaan yang dimiliki oleh geologist/geophysics tentu akan sangat membantu archeologist. Geologi kan bukan hanya melulu pekerja minyak atau tambang atau sipil saja toh? Salam, Heru From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, February 11, 2012 5:36 PM Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Para Arkeolog sudah meneliti di Situs Gunung Padang ini sejak tahun 1980-an. Pak Luthfi Yondri itu salah satunya yang meniliti situs tahun 2000-an. Oleh para arkeolog keliatannya penelitian Situs Gunung Padang ini SUDAH DIANGGAP SELESAI. Metoda arkeologi tidak akan mampu mengungkap bangunan yang terkubur karena SOP-nya kalau ada artefak baru bisa gali. Kalau digali, misalnya, sudah 2 meter tidak ketemu artfak, ya sudah berhenti, tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk mneruskan penelitian. Pak Lutfi itu tahun 2000 sudah trencing ampai sekitar 1.8 meter (ini tipikal) di beberapa lokasi di atas situs. Dia hanya ketemu lapisan dari kolom-kolom andesit yang ditata. Meskipun sebenarnya kolom-kolom andesit itu sangat mencurigakan karena seperti dilumuri semen tapi dia kelihatannya tidak punya alasan cukup kuat untuk meneruskan penggalian lebih lanjut. Untuk subsurface eksploration tentunya para arkeolog tidak akan bisa, hanya geolog yang bisa. Kalau Arkeolog-nya sehebat Indiana Jones sih mungkin bisa :-) Ke depan kita memang akan lebih bahu-membahu dengan para arkeolog dan ahli lainnya juga. Misalnya apabila kami harus memindahkan batu-batu situs yang berserakan untuk keperluan nge-bor, tentu ini butuh bantuan ahli khusus yang dapat memindahkan dan nanti mengembalikannya ke tempat asal persis seperti semula. Untuk nge-bor lebih ke-dalampun tentu harus ada konsultasi dengan ahli-nya yang ngerti struktur dlsb tidak bisa asal bor saja karena kita berhadapan dengan produk peradaban/teknologi yang masih asing; Bisa saja ada 'ranjau'nya. Sekarang sudah saatnya kita bekerja bahu-membahu secara inter-disipliner pak. Jangan pake kacamata Kuda, kata Ok.Taufik sih :-) Salam DHN -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com] Sent: Saturday, February 11, 2012 3:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Sukendar Asikin ikut prihatin dg cuci darahnya dan saya sangat respect kepada bpk meskipun saya tidak kuliah di ITB tapi justru saya banyak belajar dari teman2 UPN Yogya setelah menerima kuliah dari bpk jadi indirect saya ini murid bapak juga Saya kira cara penalaran pak SA sama dg yg saya rasakan bahwa bisa saja ini peristiwa proses pembentukan kolumnar join yg mungkin berbarengan dg tempat BUDAYA yg mirip Piramid, kalo memang ini di duga sebagai remnant of culture mestinya yo Arkeolog yg turun juga, biasanya cara bongkar Arkeolog sudah sngat sistimatis krn mrk kuliah untuk cracking masalah yg kaya gitu Balik ke pokok masalah kalo memang ini di duga Piiramid biar Arkeolog yg kerja yg Geologist diluar dulu Kalo ada biaya selama dipake buat yg berbau sain saya kira ya OK2 saja Pak SA tetap semangat ya and believe you can pak Avi 0666 Nomor cantik Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com Date: Sat, 11 Feb 2012 15:24:48 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Sebenarnya saya agak enggan untuk memberikan pendapat atau komentar terhadap rame-2 piramida ini, karena ini akan menyalahi metoda atau cara-2 untuk melakukan interpretasi geologi. Waktu memberi kuliah lapangan di Karangsambung, saya selalu menekankan pentingnya melakukan pengamatan lapangan dengan teliti. Singkapan itu harus
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Saya tidak mendapatkan kesan demikian dari talk-show di TV One kemarin. Saya pikir Pemda Garut cukup netral bahkan positif. Yang dikatakan adalah kalau ada yang mau meneliti ya silahkan saja, tidak akan dihalang-halangi Positif-nya tidak akan menghalang-halangi yang mau research. RPK - Original Message - From: taufik.ma...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, February 11, 2012 10:43 PM Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saya sejak awal kurang antusias terhadap masalah ini karena masih banyak potensi sumber daya alam di Garut dan sekitarnya yang lebih bermanfaat untuk dibahas dan dikembangkan bagi perkembangan ilmu dan kesejahteraan masyarakat dibandingkan masalah ini yang mendadak hangat (apa ada skenario lain?). Tapi salut dan apresiasi tinggi atas penelitian ilmiah dari para sahabat yang lebih pakar dan peduli (Mang Okim, Mas Andang, Pak Danny, dll) dalam aplikasi ilmu (geologi, arkeologi, dll) terhadap kasus ini dan yang sejenisnya. Sedangkan pada sisi lain dalam Talkshow di TVOne tsb, Bupati Garut (mewakili pemda pemerintah?) mencoba membahas dengan prinsip pembuktian terbalik. Jadi itu pasti piramid dan dicari alasan untuk mendukungnya. Silakan saja dianalisa dan disampaikan asal logis dan tanpa rekayasa ilmiah. Jelas ada benang merah nya dan alternatif solusi menurut saya untuk terus diteliti secara komprehensif dan hasil penelitian ilmiah harus merdeka dan independen sesuai kaidah disiplin berbagai ilmu terkait. Masyarakatpun perlu mendapatkan penjelasan yang obyektif, sehingga boleh berpendapat sesuai pandangannya. Selanjutnya, mari bersama membangun bangsa sesuai kemampuan kita yang bermanfaat untuk semuanya. Salam akhir pekan. TAM NPA 3005 Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: ajis...@ymail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 15:04:22 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Ada satu comment bupati yg gak enak, saya tidak menyuruh pak miko melakukan penelitian, itu mendahuluan pemda. Heheheterus maju mang okim. Salam SA Sekjen IAGI 2011-2014 sent from my @ipad -- From: dartadjud...@yahoo.co.id Date: Sat, 11 Feb 2012 14:36:48 + To: IAGIiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Bupati Garut ngotot pertahankan pendapat G Sadahurip sbg pyramid dgn argumen bahwa secara bentuk dari tampak atas benar2 simetris. Mang Okim dan Arkeolog sampaikan argumen2 ilmiah yg tdk mendukung pendapat Bupati, tapi tetap saja sang Bupati bertahan dgn pendapatnya. Wss, Dar Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 21:29:30 +0700 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saat ini jam 9 20 di TVone ada diskusi talkshow ttg sadahurip. Narasumber , mang okim, arkeolog dan pak bupati garut. Sore tadi saya juga didatangi TVone utk soal g padang dan sadahurip ini. Paling tidak geologist sudah jadi berita . Rdp On Saturday, February 11, 2012, Wayan Heru Young londob...@yahoo.com wrote: Saya setuju sekali dengan Pak Danny dalam hal bahu-membahu ini.. Memang seharusnya dalam hal ini (atau mungkin dalam setiap penelitian arkeologi) ada masukan dari berbagai disiplin ilmu, termasuk geologi yang cukup penting. Di beberapa universitas di luar negeri sudah mulai ada program S2 Geoarcheology, yang menjembatani antara ilmu geologi-geophysics dan archeologi serta paleoantropologi. Keahlian menginterpretasi keadaan bawah permukaan yang dimiliki oleh geologist/geophysics tentu akan sangat membantu archeologist. Geologi kan bukan hanya melulu pekerja minyak atau tambang atau sipil saja toh? Salam, Heru From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, February 11, 2012 5:36 PM Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Para Arkeolog sudah meneliti di Situs Gunung Padang ini sejak tahun 1980-an. Pak Luthfi Yondri itu salah satunya yang meniliti situs tahun 2000-an. Oleh para arkeolog keliatannya penelitian Situs Gunung Padang ini SUDAH DIANGGAP SELESAI. Metoda arkeologi tidak akan mampu mengungkap bangunan yang terkubur karena SOP-nya kalau ada artefak baru bisa gali. Kalau digali, misalnya, sudah 2 meter tidak ketemu artfak, ya sudah berhenti, tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk mneruskan penelitian. Pak Lutfi itu tahun 2000 sudah trencing
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Beliau pak bupati juga bilang kalau hikmah dari semua ini sekarang Garut dikenal bahkan sampai ke LN , nanti daerah tsb akan dijadikan daerah tujuan wisata khusus , Dan saya kira kalau ditambah lagi dg wisata yg lain spt Kawah Kamojang dan sekitarnya akan lbh banyak lagi orang ke Garut , di Kawah Kamojang disamping air panas ada sumur Panasbumi yg dibor belanda thn 30 an sampai saat ini masih mengeluarkana uap panas kering yg suaranya cukup keras spt raungan pesawat terbang , di Kamojang ini juga merupakan panasbumi pertama kali dimanfaatkan untuk listrik dg teknologi yg paling awal sampai PLTP yg baru , dan masih banyak lagi yg bisa ditawarkan sbg Geowisata Sent by Liamsi's Mobile Phone -Original Message- From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Sun, 12 Feb 2012 08:57:51 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saya tidak mendapatkan kesan demikian dari talk-show di TV One kemarin. Saya pikir Pemda Garut cukup netral bahkan positif. Yang dikatakan adalah kalau ada yang mau meneliti ya silahkan saja, tidak akan dihalang-halangi Positif-nya tidak akan menghalang-halangi yang mau research. RPK - Original Message - From: taufik.ma...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, February 11, 2012 10:43 PM Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saya sejak awal kurang antusias terhadap masalah ini karena masih banyak potensi sumber daya alam di Garut dan sekitarnya yang lebih bermanfaat untuk dibahas dan dikembangkan bagi perkembangan ilmu dan kesejahteraan masyarakat dibandingkan masalah ini yang mendadak hangat (apa ada skenario lain?). Tapi salut dan apresiasi tinggi atas penelitian ilmiah dari para sahabat yang lebih pakar dan peduli (Mang Okim, Mas Andang, Pak Danny, dll) dalam aplikasi ilmu (geologi, arkeologi, dll) terhadap kasus ini dan yang sejenisnya. Sedangkan pada sisi lain dalam Talkshow di TVOne tsb, Bupati Garut (mewakili pemda pemerintah?) mencoba membahas dengan prinsip pembuktian terbalik. Jadi itu pasti piramid dan dicari alasan untuk mendukungnya. Silakan saja dianalisa dan disampaikan asal logis dan tanpa rekayasa ilmiah. Jelas ada benang merah nya dan alternatif solusi menurut saya untuk terus diteliti secara komprehensif dan hasil penelitian ilmiah harus merdeka dan independen sesuai kaidah disiplin berbagai ilmu terkait. Masyarakatpun perlu mendapatkan penjelasan yang obyektif, sehingga boleh berpendapat sesuai pandangannya. Selanjutnya, mari bersama membangun bangsa sesuai kemampuan kita yang bermanfaat untuk semuanya. Salam akhir pekan. TAM NPA 3005 Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: ajis...@ymail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 15:04:22 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Ada satu comment bupati yg gak enak, saya tidak menyuruh pak miko melakukan penelitian, itu mendahuluan pemda. Heheheterus maju mang okim. Salam SA Sekjen IAGI 2011-2014 sent from my @ipad -- From: dartadjud...@yahoo.co.id Date: Sat, 11 Feb 2012 14:36:48 + To: IAGIiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Bupati Garut ngotot pertahankan pendapat G Sadahurip sbg pyramid dgn argumen bahwa secara bentuk dari tampak atas benar2 simetris. Mang Okim dan Arkeolog sampaikan argumen2 ilmiah yg tdk mendukung pendapat Bupati, tapi tetap saja sang Bupati bertahan dgn pendapatnya. Wss, Dar Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 21:29:30 +0700 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saat ini jam 9 20 di TVone ada diskusi talkshow ttg sadahurip. Narasumber , mang okim, arkeolog dan pak bupati garut. Sore tadi saya juga didatangi TVone utk soal g padang dan sadahurip ini. Paling tidak geologist sudah jadi berita . Rdp On Saturday, February 11, 2012, Wayan Heru Young londob...@yahoo.com wrote: Saya setuju sekali dengan Pak Danny dalam hal bahu-membahu ini.. Memang seharusnya dalam hal ini (atau mungkin dalam setiap penelitian arkeologi) ada masukan dari berbagai disiplin ilmu, termasuk geologi yang cukup penting. Di beberapa universitas di luar negeri sudah mulai ada program S2 Geoarcheology, yang menjembatani antara ilmu geologi-geophysics dan archeologi serta paleoantropologi. Keahlian menginterpretasi keadaan bawah permukaan yang dimiliki oleh geologist/geophysics
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Berfikir positif saja, kalau tidak ketemu piramid; paling tidak penelitian ke gunungapian jadi lebih dalam. Pengenalan berbagai bentuk hasil evusi maupun hasil letusan akan lebih baik, minimal untuk wilayah jawa barat, makin dikenal. Pengembangan geoarkeologi maupun geotataruang kuno dan mendatang akan lebih baik. Salam, bandono. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ismail lia...@indo.net.id Date: Sun, 12 Feb 2012 02:45:25 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Beliau pak bupati juga bilang kalau hikmah dari semua ini sekarang Garut dikenal bahkan sampai ke LN , nanti daerah tsb akan dijadikan daerah tujuan wisata khusus , Dan saya kira kalau ditambah lagi dg wisata yg lain spt Kawah Kamojang dan sekitarnya akan lbh banyak lagi orang ke Garut , di Kawah Kamojang disamping air panas ada sumur Panasbumi yg dibor belanda thn 30 an sampai saat ini masih mengeluarkana uap panas kering yg suaranya cukup keras spt raungan pesawat terbang , di Kamojang ini juga merupakan panasbumi pertama kali dimanfaatkan untuk listrik dg teknologi yg paling awal sampai PLTP yg baru , dan masih banyak lagi yg bisa ditawarkan sbg Geowisata Sent by Liamsi's Mobile Phone -Original Message- From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Sun, 12 Feb 2012 08:57:51 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saya tidak mendapatkan kesan demikian dari talk-show di TV One kemarin. Saya pikir Pemda Garut cukup netral bahkan positif. Yang dikatakan adalah kalau ada yang mau meneliti ya silahkan saja, tidak akan dihalang-halangi Positif-nya tidak akan menghalang-halangi yang mau research. RPK - Original Message - From: taufik.ma...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, February 11, 2012 10:43 PM Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saya sejak awal kurang antusias terhadap masalah ini karena masih banyak potensi sumber daya alam di Garut dan sekitarnya yang lebih bermanfaat untuk dibahas dan dikembangkan bagi perkembangan ilmu dan kesejahteraan masyarakat dibandingkan masalah ini yang mendadak hangat (apa ada skenario lain?). Tapi salut dan apresiasi tinggi atas penelitian ilmiah dari para sahabat yang lebih pakar dan peduli (Mang Okim, Mas Andang, Pak Danny, dll) dalam aplikasi ilmu (geologi, arkeologi, dll) terhadap kasus ini dan yang sejenisnya. Sedangkan pada sisi lain dalam Talkshow di TVOne tsb, Bupati Garut (mewakili pemda pemerintah?) mencoba membahas dengan prinsip pembuktian terbalik. Jadi itu pasti piramid dan dicari alasan untuk mendukungnya. Silakan saja dianalisa dan disampaikan asal logis dan tanpa rekayasa ilmiah. Jelas ada benang merah nya dan alternatif solusi menurut saya untuk terus diteliti secara komprehensif dan hasil penelitian ilmiah harus merdeka dan independen sesuai kaidah disiplin berbagai ilmu terkait. Masyarakatpun perlu mendapatkan penjelasan yang obyektif, sehingga boleh berpendapat sesuai pandangannya. Selanjutnya, mari bersama membangun bangsa sesuai kemampuan kita yang bermanfaat untuk semuanya. Salam akhir pekan. TAM NPA 3005 Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: ajis...@ymail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 15:04:22 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Ada satu comment bupati yg gak enak, saya tidak menyuruh pak miko melakukan penelitian, itu mendahuluan pemda. Heheheterus maju mang okim. Salam SA Sekjen IAGI 2011-2014 sent from my @ipad -- From: dartadjud...@yahoo.co.id Date: Sat, 11 Feb 2012 14:36:48 + To: IAGIiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Bupati Garut ngotot pertahankan pendapat G Sadahurip sbg pyramid dgn argumen bahwa secara bentuk dari tampak atas benar2 simetris. Mang Okim dan Arkeolog sampaikan argumen2 ilmiah yg tdk mendukung pendapat Bupati, tapi tetap saja sang Bupati bertahan dgn pendapatnya. Wss, Dar Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 21:29:30 +0700 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saat ini jam 9 20 di TVone ada diskusi talkshow ttg sadahurip. Narasumber , mang okim, arkeolog dan pak bupati garut. Sore tadi saya juga didatangi TVone utk soal g padang dan sadahurip ini. Paling tidak geologist sudah jadi berita . Rdp
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Itu yg saya dukung. Kalau core-drilling terlaksana dan ternyata tdk ada piramid, can core-samples dapat dilakukan petrographic-petrologic study, dg geokimia dan isotope analysis sekalian utk mengetahui asal-usul /orogin dari gejala volkanik ini. Kalau sengaja cari biaya utk studi volkanism ini engga mungkin dapat. Dapat dijadikan tesis doktor sekalian. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 12 Feb 2012 03:32:24 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Berfikir positif saja, kalau tidak ketemu piramid; paling tidak penelitian ke gunungapian jadi lebih dalam. Pengenalan berbagai bentuk hasil evusi maupun hasil letusan akan lebih baik, minimal untuk wilayah jawa barat, makin dikenal. Pengembangan geoarkeologi maupun geotataruang kuno dan mendatang akan lebih baik. Salam, bandono. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ismail lia...@indo.net.id Date: Sun, 12 Feb 2012 02:45:25 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Beliau pak bupati juga bilang kalau hikmah dari semua ini sekarang Garut dikenal bahkan sampai ke LN , nanti daerah tsb akan dijadikan daerah tujuan wisata khusus , Dan saya kira kalau ditambah lagi dg wisata yg lain spt Kawah Kamojang dan sekitarnya akan lbh banyak lagi orang ke Garut , di Kawah Kamojang disamping air panas ada sumur Panasbumi yg dibor belanda thn 30 an sampai saat ini masih mengeluarkana uap panas kering yg suaranya cukup keras spt raungan pesawat terbang , di Kamojang ini juga merupakan panasbumi pertama kali dimanfaatkan untuk listrik dg teknologi yg paling awal sampai PLTP yg baru , dan masih banyak lagi yg bisa ditawarkan sbg Geowisata Sent by Liamsi's Mobile Phone -Original Message- From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Sun, 12 Feb 2012 08:57:51 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saya tidak mendapatkan kesan demikian dari talk-show di TV One kemarin. Saya pikir Pemda Garut cukup netral bahkan positif. Yang dikatakan adalah kalau ada yang mau meneliti ya silahkan saja, tidak akan dihalang-halangi Positif-nya tidak akan menghalang-halangi yang mau research. RPK - Original Message - From: taufik.ma...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, February 11, 2012 10:43 PM Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saya sejak awal kurang antusias terhadap masalah ini karena masih banyak potensi sumber daya alam di Garut dan sekitarnya yang lebih bermanfaat untuk dibahas dan dikembangkan bagi perkembangan ilmu dan kesejahteraan masyarakat dibandingkan masalah ini yang mendadak hangat (apa ada skenario lain?). Tapi salut dan apresiasi tinggi atas penelitian ilmiah dari para sahabat yang lebih pakar dan peduli (Mang Okim, Mas Andang, Pak Danny, dll) dalam aplikasi ilmu (geologi, arkeologi, dll) terhadap kasus ini dan yang sejenisnya. Sedangkan pada sisi lain dalam Talkshow di TVOne tsb, Bupati Garut (mewakili pemda pemerintah?) mencoba membahas dengan prinsip pembuktian terbalik. Jadi itu pasti piramid dan dicari alasan untuk mendukungnya. Silakan saja dianalisa dan disampaikan asal logis dan tanpa rekayasa ilmiah. Jelas ada benang merah nya dan alternatif solusi menurut saya untuk terus diteliti secara komprehensif dan hasil penelitian ilmiah harus merdeka dan independen sesuai kaidah disiplin berbagai ilmu terkait. Masyarakatpun perlu mendapatkan penjelasan yang obyektif, sehingga boleh berpendapat sesuai pandangannya. Selanjutnya, mari bersama membangun bangsa sesuai kemampuan kita yang bermanfaat untuk semuanya. Salam akhir pekan. TAM NPA 3005 Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: ajis...@ymail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 15:04:22 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Ada satu comment bupati yg gak enak, saya tidak menyuruh pak miko melakukan penelitian, itu mendahuluan pemda. Heheheterus maju mang okim. Salam SA Sekjen IAGI 2011-2014 sent from my @ipad -- From: dartadjud...@yahoo.co.id Date: Sat, 11 Feb 2012 14:36:48 + To: IAGIiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Bupati Garut ngotot pertahankan pendapat G Sadahurip sbg pyramid dgn argumen bahwa secara bentuk dari tampak atas benar2 simetris. Mang Okim dan Arkeolog sampaikan argumen2 ilmiah yg tdk mendukung pendapat Bupati, tapi tetap saja sang Bupati bertahan dgn pendapatnya.
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Berita di TV One saat ini Kementerian Ristek juga akan kirim Tim untuk riset piramida garut yg heboh itu , wah bakalan ramai lagi risetnya kalau yg ini pastinya pakai uang negara / APBN Ism Sent by Liamsi's Mobile Phone -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 12 Feb 2012 03:32:24 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Berfikir positif saja, kalau tidak ketemu piramid; paling tidak penelitian ke gunungapian jadi lebih dalam. Pengenalan berbagai bentuk hasil evusi maupun hasil letusan akan lebih baik, minimal untuk wilayah jawa barat, makin dikenal. Pengembangan geoarkeologi maupun geotataruang kuno dan mendatang akan lebih baik. Salam, bandono. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ismail lia...@indo.net.id Date: Sun, 12 Feb 2012 02:45:25 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Beliau pak bupati juga bilang kalau hikmah dari semua ini sekarang Garut dikenal bahkan sampai ke LN , nanti daerah tsb akan dijadikan daerah tujuan wisata khusus , Dan saya kira kalau ditambah lagi dg wisata yg lain spt Kawah Kamojang dan sekitarnya akan lbh banyak lagi orang ke Garut , di Kawah Kamojang disamping air panas ada sumur Panasbumi yg dibor belanda thn 30 an sampai saat ini masih mengeluarkana uap panas kering yg suaranya cukup keras spt raungan pesawat terbang , di Kamojang ini juga merupakan panasbumi pertama kali dimanfaatkan untuk listrik dg teknologi yg paling awal sampai PLTP yg baru , dan masih banyak lagi yg bisa ditawarkan sbg Geowisata Sent by Liamsi's Mobile Phone -Original Message- From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Sun, 12 Feb 2012 08:57:51 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saya tidak mendapatkan kesan demikian dari talk-show di TV One kemarin. Saya pikir Pemda Garut cukup netral bahkan positif. Yang dikatakan adalah kalau ada yang mau meneliti ya silahkan saja, tidak akan dihalang-halangi Positif-nya tidak akan menghalang-halangi yang mau research. RPK - Original Message - From: taufik.ma...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, February 11, 2012 10:43 PM Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saya sejak awal kurang antusias terhadap masalah ini karena masih banyak potensi sumber daya alam di Garut dan sekitarnya yang lebih bermanfaat untuk dibahas dan dikembangkan bagi perkembangan ilmu dan kesejahteraan masyarakat dibandingkan masalah ini yang mendadak hangat (apa ada skenario lain?). Tapi salut dan apresiasi tinggi atas penelitian ilmiah dari para sahabat yang lebih pakar dan peduli (Mang Okim, Mas Andang, Pak Danny, dll) dalam aplikasi ilmu (geologi, arkeologi, dll) terhadap kasus ini dan yang sejenisnya. Sedangkan pada sisi lain dalam Talkshow di TVOne tsb, Bupati Garut (mewakili pemda pemerintah?) mencoba membahas dengan prinsip pembuktian terbalik. Jadi itu pasti piramid dan dicari alasan untuk mendukungnya. Silakan saja dianalisa dan disampaikan asal logis dan tanpa rekayasa ilmiah. Jelas ada benang merah nya dan alternatif solusi menurut saya untuk terus diteliti secara komprehensif dan hasil penelitian ilmiah harus merdeka dan independen sesuai kaidah disiplin berbagai ilmu terkait. Masyarakatpun perlu mendapatkan penjelasan yang obyektif, sehingga boleh berpendapat sesuai pandangannya. Selanjutnya, mari bersama membangun bangsa sesuai kemampuan kita yang bermanfaat untuk semuanya. Salam akhir pekan. TAM NPA 3005 Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: ajis...@ymail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 15:04:22 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Ada satu comment bupati yg gak enak, saya tidak menyuruh pak miko melakukan penelitian, itu mendahuluan pemda. Heheheterus maju mang okim. Salam SA Sekjen IAGI 2011-2014 sent from my @ipad -- From: dartadjud...@yahoo.co.id Date: Sat, 11 Feb 2012 14:36:48 + To: IAGIiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Bupati Garut ngotot pertahankan pendapat G Sadahurip sbg pyramid dgn argumen bahwa secara bentuk dari tampak atas benar2 simetris. Mang Okim dan Arkeolog sampaikan argumen2 ilmiah yg tdk mendukung pendapat Bupati, tapi tetap saja sang Bupati bertahan dgn pendapatnya. Wss, Dar Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: Rovicky Dwi Putrohari
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
LIPI itu independen tdk dibawah kementrian riset ya? Salam Razi 2708 -Original Message- From: Ismail lia...@indo.net.id Date: Sun, 12 Feb 2012 05:30:10 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Berita di TV One saat ini Kementerian Ristek juga akan kirim Tim untuk riset piramida garut yg heboh itu , wah bakalan ramai lagi risetnya kalau yg ini pastinya pakai uang negara / APBN Ism Sent by Liamsi's Mobile Phone -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 12 Feb 2012 03:32:24 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Berfikir positif saja, kalau tidak ketemu piramid; paling tidak penelitian ke gunungapian jadi lebih dalam. Pengenalan berbagai bentuk hasil evusi maupun hasil letusan akan lebih baik, minimal untuk wilayah jawa barat, makin dikenal. Pengembangan geoarkeologi maupun geotataruang kuno dan mendatang akan lebih baik. Salam, bandono. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ismail lia...@indo.net.id Date: Sun, 12 Feb 2012 02:45:25 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Beliau pak bupati juga bilang kalau hikmah dari semua ini sekarang Garut dikenal bahkan sampai ke LN , nanti daerah tsb akan dijadikan daerah tujuan wisata khusus , Dan saya kira kalau ditambah lagi dg wisata yg lain spt Kawah Kamojang dan sekitarnya akan lbh banyak lagi orang ke Garut , di Kawah Kamojang disamping air panas ada sumur Panasbumi yg dibor belanda thn 30 an sampai saat ini masih mengeluarkana uap panas kering yg suaranya cukup keras spt raungan pesawat terbang , di Kamojang ini juga merupakan panasbumi pertama kali dimanfaatkan untuk listrik dg teknologi yg paling awal sampai PLTP yg baru , dan masih banyak lagi yg bisa ditawarkan sbg Geowisata Sent by Liamsi's Mobile Phone -Original Message- From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Sun, 12 Feb 2012 08:57:51 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saya tidak mendapatkan kesan demikian dari talk-show di TV One kemarin. Saya pikir Pemda Garut cukup netral bahkan positif. Yang dikatakan adalah kalau ada yang mau meneliti ya silahkan saja, tidak akan dihalang-halangi Positif-nya tidak akan menghalang-halangi yang mau research. RPK - Original Message - From: taufik.ma...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, February 11, 2012 10:43 PM Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saya sejak awal kurang antusias terhadap masalah ini karena masih banyak potensi sumber daya alam di Garut dan sekitarnya yang lebih bermanfaat untuk dibahas dan dikembangkan bagi perkembangan ilmu dan kesejahteraan masyarakat dibandingkan masalah ini yang mendadak hangat (apa ada skenario lain?). Tapi salut dan apresiasi tinggi atas penelitian ilmiah dari para sahabat yang lebih pakar dan peduli (Mang Okim, Mas Andang, Pak Danny, dll) dalam aplikasi ilmu (geologi, arkeologi, dll) terhadap kasus ini dan yang sejenisnya. Sedangkan pada sisi lain dalam Talkshow di TVOne tsb, Bupati Garut (mewakili pemda pemerintah?) mencoba membahas dengan prinsip pembuktian terbalik. Jadi itu pasti piramid dan dicari alasan untuk mendukungnya. Silakan saja dianalisa dan disampaikan asal logis dan tanpa rekayasa ilmiah. Jelas ada benang merah nya dan alternatif solusi menurut saya untuk terus diteliti secara komprehensif dan hasil penelitian ilmiah harus merdeka dan independen sesuai kaidah disiplin berbagai ilmu terkait. Masyarakatpun perlu mendapatkan penjelasan yang obyektif, sehingga boleh berpendapat sesuai pandangannya. Selanjutnya, mari bersama membangun bangsa sesuai kemampuan kita yang bermanfaat untuk semuanya. Salam akhir pekan. TAM NPA 3005 Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: ajis...@ymail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 15:04:22 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Ada satu comment bupati yg gak enak, saya tidak menyuruh pak miko melakukan penelitian, itu mendahuluan pemda. Heheheterus maju mang okim. Salam SA Sekjen IAGI 2011-2014 sent from my @ipad -- From: dartadjud...@yahoo.co.id Date: Sat, 11 Feb 2012 14:36:48 + To: IAGIiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Bupati Garut ngotot pertahankan pendapat G Sadahurip sbg pyramid dgn argumen bahwa secara bentuk dari tampak atas benar2 simetris. Mang Okim dan Arkeolog