[iagi-net-l] image dari hasil geolistrik Re: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam?
ada seseorang yang posting di blog nya image dari hasil geolistrik dan gpr. tetapi tidak ada penjelasannya. silahkan dibaca dan di simak. http://harunjaya33.wordpress.com/2011/12/23/gunung-padang-kedahsyatan-teknologi-masa-lalu/ salam, frank From: Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, February 17, 2012 2:03 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam? Pak Benyamin, maaf ada sedikit koreksi lagi, Penemuan lapisan pasir well sorted yg diduga tidak insitu adalah hasil pemboran inti (coring) di Gn. Padang (Situs Megalitikum di Cianjur), bukan di Gn. Sadahurip (gunung di Garut yg tampak luar identik sekali dengan bentuk Piramida Giza dari beberapa sudut pandang, namun tak simetris di sudut lain). Di Gn. Sadahurip belum dilakukan coring, baru survey geolistrik di permukaan. Hal-hal ini dituliskan dalam klarifikasi Mas Andang dan Pak Danny Hilman di milis beberapa hari yang lalu. Mohon maaf saya perlu menulis beberapa koreksi ini karena dari beberapa hari ini saya melihat ada kesimpangsiuran informasi yang disebabkan kita terlalu fokus terhadap Gn. Sadahurip yg memang mirip piramida, sehingga semua temuan selalu dihubungkan ke gunung tersebut. Padahal jika kita baca baik-baik klarifikasi Mas Andang dan Pak Danny Hilman, jelas bahwa yg dibicarakan adalah 2 gunung: 1. Gunung Padang, lokasi di Cianjur, adalah situs megalitikum yg telah ditemukan lama di zaman Hindia Belanda dan sudah diakui sebagai bangunan buatan manusia. Di situs Gunung Padang ini Tim Bencana Katastropik Purba dalam surveynya menemukan indikasi bahwa di bawah situs yg saat ini tersingkap di permukaan, masih ada bangunan yg tertimbun/terkubur. Untuk itu tim tersebut melakukan survey pendahuluan geofisika dan memperkuat dugaan tersebut, sehingga akhirnya minggu yg lalu dilakukan coring. Hasilnya adalah seperti yg Pak Benyamin tulis sesuai klarifikasi Mas Andang dan Pak Danny. 2. Gunung Sadahurip, lokasi Garut. Adalah gunung yg secara morfologi bentuknya hampir identik dengan bentuk Piramida Giza, di Mesir. Gunung ini yg digadang2 oleh Tim Turangga Seta sebagai PIRAMIDA BUATAN MANUSIA. Tim Katastropik Purba juga riset di sini. Dan berkenaan dengan dugaan tersebut, telah pula dilakukan survey geofosika di gunung ini. Hasilnya belum dishare. Gunung inilah yg menghebohkan akhir-akhir ini. Dengar-dengar, akan dilakukan coring juga di gunung ini pada bulan Maret. Demikian Pak Benyamin, trims. Salam, Firman Fauzi From: benyamin sembiring benyaminsembir...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, 17 February 2012, 11:48 Subject: Re: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam? terima kasih koreksinya maksud saya kelompok tersebut menduga hasil temuan mereka adalah pasir yang tidak insitu, ada perlakuan manusia terhadap pasir tersebut dan diduga ada juga ruangan yang dipergunakan /dibuat oleh manusia. benz Pada 17 Februari 2012 09:30, Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk menulis: Pak Benyamin, Koreksi sedikit untuk poin ke-3, kelompok ahli geologi yg telah melakukan penelitian (survey) geofisika tidak (belum) menemukan artefak/ekofak di Gn. Sadahurip. Trims. Salam, Firman Fauzi From: benyamin sembiring benyaminsembir...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, 16 February 2012, 17:33 Subject: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam? Gunung Sadahurip : Piramida Alam? Menyimak diskusi tentang Gunung Sadahurip apakah sebuah piramida buatan manusia atau gunung bentukan alam sangat menarik. Masing-masing punya argumentasi nya. Dari diskusi ini ada beberpa hal yang menjadi ketertarikan saya untuk mengambil “kesimpulan sementara” tentang perdebatan ini, yaitu : 1. - Piramida bukan saja harus mengacu kepada piramida besar , Giza, yang ada di mesir. Menurut saya pernyataan ini bahwa apabila ada bentukan mirip piramida bisa saja dikatan piramida walaupun tidak mengikuti aturan piramida di Mesir 2. - Hasil penelitian beberapa ahli geologi bahwa di Gunung Sadahurip terdapat batuan beku yang berbentuk columnar joint, andesit dll. Sehingga kelompok ini menapsirkan bahwa Gunung Sadahurip adalah bentukan alam yang mirip piramida. 3. - Ada juga sekelompok ahli geologi yang melakukan penelitian di Gunung Sadahurip bahwa disana ditemukan sisa sisa/bekas aktivitas manusia (artefak/ekofak). Bahkan kelompok ini juga melakukan penelitian geofisika sehingga yakin betul bentukan tersebut berbeda (ada bedanya) dengan bentukan alam biasa. Kelompok ini meyakini bahwa Gunung Sadahurip adalah piramida buatan manusia. Ada banyak bentukan alam yang dipergunakan oleh manusia untuk membangun suatu tempat beraktivitas, bisa saja itu tempat hunian maupun tempat pemujaan. Misalnya Gua Gajah di Bali, Gua Selomangleng di Kediri. Paling tidak kedua tempat itu adalah batuan bentukan alam yang dibangun
Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]
Terimakasih Pa Kusumadinata. Apakah sampai saat ini belum ada keterangan maupun kisah tentang kerajaan sebelum masehi pa ? Meskipun hanya sekedar cerita? Krn setahu saya kisah legenda {kecuali Sangkuriang (?)} semua berhubungan dgn kerajaan Sunda recent Salam hormat, bandono. . Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Sun, 19 Feb 2012 12:18:53 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang. Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi pemukiman. Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient, dan dapat dibeli di Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007. Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di Cekungan Bandung. Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah selesai. Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di serang oleh Kerajaan Sriwijaya. Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya orang Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' adalah kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya. RPK - Original Message - From: Bandono Salim To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm bhs sunda jua. Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, belum jadi pengetahuan di kepalaku, apalagi faham. Pak Kusumadinata dapat bantu? Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Thu, 16 Feb 2012 08:27:14 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Aku ubah dikit judulnya. 2012/2/16 Bandono Salim bandon...@gmail.com Nah nah, jabar the lain afiliasi majapait. Terafiliasi mah jaman sultan agung mau perangi kompeni di batavia. Jaman mojopait jabar/sunda negeri merdeka. Jadi tiada hub piramid jabar dgn mojopait (aslinya sih negeri Majalengka dan atau wilwatikta). Saya agak heran mengapa sejarah sunda itu agak sedikit gelap dibanding sejarah kerajaan lain di nusantara. Paling tidak sewaktu pelajaran sejarah saya sekolah dulu. Apakah ada usaha penghapusan sejarah sunda oleh majapahit ? Atau karena secara keseluruhan Majapahit mendominasi nusantara sedangkan Sunda sudah 'merdeka' dimana akhirnya sejarah Sunda 'terpinggirkan' ? Mohon pencerahan atau info ttg Sejarah Sunda. RDP
Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi? Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban *Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban* *Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB* *Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan petrokimia. Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2). Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi Aramco, Dawood M. Dawood. Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara. Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal. Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia. Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global. Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan sehingga menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, ujarnya. Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) merupakan anak perusahaan Saudi Arabian Oil Company (Saudi Aramco). Bisnis SAAC ditujukan mendukung operasi bisnis Saudi Aramco di kawasan Asia. Saudi Aramco ini merupakan perusahaan yang dimiliki penuh Pemerintah Arab Saudi dengan kantor pusat di Dhahran, Arab Saudi. Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, yakni sebesar 260 miliar barel dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di dunia.(Ant/BEY)
Re: [iagi-net-l] image dari hasil geolistrik Re: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam?
Kalau benar ini datanya, georadarnya tidak terlalu cerita kelihatannya LL Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com Date: Sun, 19 Feb 2012 00:34:37 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] image dari hasil geolistrikRe: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam? ada seseorang yang posting di blog nya image dari hasil geolistrik dan gpr. tetapi tidak ada penjelasannya. silahkan dibaca dan di simak. http://harunjaya33.wordpress.com/2011/12/23/gunung-padang-kedahsyatan-teknologi-masa-lalu/ salam, frank From: Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, February 17, 2012 2:03 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam? Pak Benyamin, maaf ada sedikit koreksi lagi, Penemuan lapisan pasir well sorted yg diduga tidak insitu adalah hasil pemboran inti (coring) di Gn. Padang (Situs Megalitikum di Cianjur), bukan di Gn. Sadahurip (gunung di Garut yg tampak luar identik sekali dengan bentuk Piramida Giza dari beberapa sudut pandang, namun tak simetris di sudut lain). Di Gn. Sadahurip belum dilakukan coring, baru survey geolistrik di permukaan. Hal-hal ini dituliskan dalam klarifikasi Mas Andang dan Pak Danny Hilman di milis beberapa hari yang lalu. Mohon maaf saya perlu menulis beberapa koreksi ini karena dari beberapa hari ini saya melihat ada kesimpangsiuran informasi yang disebabkan kita terlalu fokus terhadap Gn. Sadahurip yg memang mirip piramida, sehingga semua temuan selalu dihubungkan ke gunung tersebut. Padahal jika kita baca baik-baik klarifikasi Mas Andang dan Pak Danny Hilman, jelas bahwa yg dibicarakan adalah 2 gunung: 1. Gunung Padang, lokasi di Cianjur, adalah situs megalitikum yg telah ditemukan lama di zaman Hindia Belanda dan sudah diakui sebagai bangunan buatan manusia. Di situs Gunung Padang ini Tim Bencana Katastropik Purba dalam surveynya menemukan indikasi bahwa di bawah situs yg saat ini tersingkap di permukaan, masih ada bangunan yg tertimbun/terkubur. Untuk itu tim tersebut melakukan survey pendahuluan geofisika dan memperkuat dugaan tersebut, sehingga akhirnya minggu yg lalu dilakukan coring. Hasilnya adalah seperti yg Pak Benyamin tulis sesuai klarifikasi Mas Andang dan Pak Danny. 2. Gunung Sadahurip, lokasi Garut. Adalah gunung yg secara morfologi bentuknya hampir identik dengan bentuk Piramida Giza, di Mesir. Gunung ini yg digadang2 oleh Tim Turangga Seta sebagai PIRAMIDA BUATAN MANUSIA. Tim Katastropik Purba juga riset di sini. Dan berkenaan dengan dugaan tersebut, telah pula dilakukan survey geofosika di gunung ini. Hasilnya belum dishare. Gunung inilah yg menghebohkan akhir-akhir ini. Dengar-dengar, akan dilakukan coring juga di gunung ini pada bulan Maret. Demikian Pak Benyamin, trims. Salam, Firman Fauzi From: benyamin sembiring benyaminsembir...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, 17 February 2012, 11:48 Subject: Re: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam? terima kasih koreksinya maksud saya kelompok tersebut menduga hasil temuan mereka adalah pasir yang tidak insitu, ada perlakuan manusia terhadap pasir tersebut dan diduga ada juga ruangan yang dipergunakan /dibuat oleh manusia. benz Pada 17 Februari 2012 09:30, Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk menulis: Pak Benyamin, Koreksi sedikit untuk poin ke-3, kelompok ahli geologi yg telah melakukan penelitian (survey) geofisika tidak (belum) menemukan artefak/ekofak di Gn. Sadahurip. Trims. Salam, Firman Fauzi From: benyamin sembiring benyaminsembir...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, 16 February 2012, 17:33 Subject: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam? Gunung Sadahurip : Piramida Alam? Menyimak diskusi tentang Gunung Sadahurip apakah sebuah piramida buatan manusia atau gunung bentukan alam sangat menarik. Masing-masing punya argumentasi nya. Dari diskusi ini ada beberpa hal yang menjadi ketertarikan saya untuk mengambil “kesimpulan sementara” tentang perdebatan ini, yaitu : 1. - Piramida bukan saja harus mengacu kepada piramida besar , Giza, yang ada di mesir. Menurut saya pernyataan ini bahwa apabila ada bentukan mirip piramida bisa saja dikatan piramida walaupun tidak mengikuti aturan piramida di Mesir 2. - Hasil penelitian beberapa ahli geologi bahwa di Gunung Sadahurip terdapat batuan beku yang berbentuk columnar joint, andesit dll. Sehingga kelompok ini menapsirkan bahwa Gunung Sadahurip adalah bentukan alam yang mirip piramida. 3. - Ada juga sekelompok ahli geologi yang melakukan penelitian di Gunung Sadahurip bahwa disana ditemukan sisa sisa/bekas aktivitas manusia (artefak/ekofak). Bahkan kelompok ini juga melakukan penelitian geofisika sehingga yakin betul bentukan tersebut berbeda
Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Minyak Indonesia mana yg mau dikuras?, discovery saja sudah jarang, yang jelas crude oilnya sebagian dipasok dari arab saudi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 08:39:34 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi? Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban *Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban* *Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB* *Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan petrokimia. Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2). Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi Aramco, Dawood M. Dawood. Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara. Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal. Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia. Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global. Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan sehingga menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, ujarnya. Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) merupakan anak perusahaan Saudi Arabian Oil Company (Saudi Aramco). Bisnis SAAC ditujukan mendukung operasi bisnis Saudi Aramco di kawasan Asia. Saudi Aramco ini merupakan perusahaan yang dimiliki penuh Pemerintah Arab Saudi dengan kantor pusat di Dhahran, Arab Saudi. Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, yakni sebesar 260 miliar barel dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di dunia.(Ant/BEY)
Re: [iagi-net-l] image dari hasil geolistrik Re: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam?
Terimakasih Pak Franc buat linknya. Sudah sempat saya intip. Apakah ini image yang diprovide oleh Pak Danny (dan tim)? Kok tidak ada tercantum narasumbernya yah. Atau mungkin saya yang tidak lihat. Salam, Andi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: leona...@centrin.net.id Date: Sun, 19 Feb 2012 08:49:11 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] image dari hasil geolistrikRe: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam? Kalau benar ini datanya, georadarnya tidak terlalu cerita kelihatannya LL Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com Date: Sun, 19 Feb 2012 00:34:37 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] image dari hasil geolistrikRe: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam? ada seseorang yang posting di blog nya image dari hasil geolistrik dan gpr. tetapi tidak ada penjelasannya. silahkan dibaca dan di simak. http://harunjaya33.wordpress.com/2011/12/23/gunung-padang-kedahsyatan-teknologi-masa-lalu/ salam, frank From: Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, February 17, 2012 2:03 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam? Pak Benyamin, maaf ada sedikit koreksi lagi, Penemuan lapisan pasir well sorted yg diduga tidak insitu adalah hasil pemboran inti (coring) di Gn. Padang (Situs Megalitikum di Cianjur), bukan di Gn. Sadahurip (gunung di Garut yg tampak luar identik sekali dengan bentuk Piramida Giza dari beberapa sudut pandang, namun tak simetris di sudut lain). Di Gn. Sadahurip belum dilakukan coring, baru survey geolistrik di permukaan. Hal-hal ini dituliskan dalam klarifikasi Mas Andang dan Pak Danny Hilman di milis beberapa hari yang lalu. Mohon maaf saya perlu menulis beberapa koreksi ini karena dari beberapa hari ini saya melihat ada kesimpangsiuran informasi yang disebabkan kita terlalu fokus terhadap Gn. Sadahurip yg memang mirip piramida, sehingga semua temuan selalu dihubungkan ke gunung tersebut. Padahal jika kita baca baik-baik klarifikasi Mas Andang dan Pak Danny Hilman, jelas bahwa yg dibicarakan adalah 2 gunung: 1. Gunung Padang, lokasi di Cianjur, adalah situs megalitikum yg telah ditemukan lama di zaman Hindia Belanda dan sudah diakui sebagai bangunan buatan manusia. Di situs Gunung Padang ini Tim Bencana Katastropik Purba dalam surveynya menemukan indikasi bahwa di bawah situs yg saat ini tersingkap di permukaan, masih ada bangunan yg tertimbun/terkubur. Untuk itu tim tersebut melakukan survey pendahuluan geofisika dan memperkuat dugaan tersebut, sehingga akhirnya minggu yg lalu dilakukan coring. Hasilnya adalah seperti yg Pak Benyamin tulis sesuai klarifikasi Mas Andang dan Pak Danny. 2. Gunung Sadahurip, lokasi Garut. Adalah gunung yg secara morfologi bentuknya hampir identik dengan bentuk Piramida Giza, di Mesir. Gunung ini yg digadang2 oleh Tim Turangga Seta sebagai PIRAMIDA BUATAN MANUSIA. Tim Katastropik Purba juga riset di sini. Dan berkenaan dengan dugaan tersebut, telah pula dilakukan survey geofosika di gunung ini. Hasilnya belum dishare. Gunung inilah yg menghebohkan akhir-akhir ini. Dengar-dengar, akan dilakukan coring juga di gunung ini pada bulan Maret. Demikian Pak Benyamin, trims. Salam, Firman Fauzi From: benyamin sembiring benyaminsembir...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, 17 February 2012, 11:48 Subject: Re: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam? terima kasih koreksinya maksud saya kelompok tersebut menduga hasil temuan mereka adalah pasir yang tidak insitu, ada perlakuan manusia terhadap pasir tersebut dan diduga ada juga ruangan yang dipergunakan /dibuat oleh manusia. benz Pada 17 Februari 2012 09:30, Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk menulis: Pak Benyamin, Koreksi sedikit untuk poin ke-3, kelompok ahli geologi yg telah melakukan penelitian (survey) geofisika tidak (belum) menemukan artefak/ekofak di Gn. Sadahurip. Trims. Salam, Firman Fauzi From: benyamin sembiring benyaminsembir...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, 16 February 2012, 17:33 Subject: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam? Gunung Sadahurip : Piramida Alam? Menyimak diskusi tentang Gunung Sadahurip apakah sebuah piramida buatan manusia atau gunung bentukan alam sangat menarik. Masing-masing punya argumentasi nya. Dari diskusi ini ada beberpa hal yang menjadi ketertarikan saya untuk mengambil “kesimpulan sementara” tentang perdebatan ini, yaitu : 1. - Piramida bukan saja harus mengacu kepada piramida besar , Giza, yang ada di mesir. Menurut saya pernyataan ini bahwa apabila ada bentukan mirip piramida bisa saja dikatan piramida walaupun tidak mengikuti aturan piramida di Mesir 2.
Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Wah lha blok cepu, katanya cadangannya terbesar di indonesia? Trus yang dijual pertamina ke luar, yang katanya buat beli crude oil, kemana atau dari blok mana? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: ok.taufik ok.tau...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 09:19:11 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Minyak Indonesia mana yg mau dikuras?, discovery saja sudah jarang, yang jelas crude oilnya sebagian dipasok dari arab saudi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 08:39:34 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi? Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban *Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban* *Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB* *Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan petrokimia. Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2). Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi Aramco, Dawood M. Dawood. Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara. Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal. Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia. Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global. Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan sehingga menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, ujarnya. Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) merupakan anak perusahaan Saudi Arabian Oil Company (Saudi Aramco). Bisnis SAAC ditujukan mendukung operasi bisnis Saudi Aramco di kawasan Asia. Saudi Aramco ini merupakan perusahaan yang dimiliki penuh Pemerintah Arab Saudi dengan kantor pusat di Dhahran, Arab Saudi. Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, yakni sebesar 260 miliar barel dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di dunia.(Ant/BEY)
Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]
ada kemungkinan begitu. kompas juga menyatakan yg mengalahkan raja Darmawangsa, mertua Airlangga adalah Sriwijaya atau raja bawahan Sriwijaya. jadi kekuasaan Sriwijaya pada abad itu mungkin sudah sampai Jabar/Jateng. From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, 19 February 2012 1:54 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Jadi kerajaan Sunda ini punah setelah munculnya Sriwijaya di abad ke-7 ya? pasalnya Sriwijaya membangun borobudur di Jawa tengah, tidak di ibu kota kerajaan (Sumatera), tentunya kerajaan di Jawa barat dan tengah di abad ke -7 semua tunduk ke Sriwijaya salam Razi 2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang. Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi pemukiman. Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient, dan dapat dibeli di Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007. Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di Cekungan Bandung. Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah selesai. Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di serang oleh Kerajaan Sriwijaya. Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya orang Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' adalah kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya.RPK - Original Message - From: Bandono Salim To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm bhs sunda jua. Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, belum jadi pengetahuan di kepalaku, apalagi faham. Pak Kusumadinata dapat bantu? Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Thu, 16 Feb 2012 08:27:14 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Aku ubah dikit judulnya. 2012/2/16 Bandono Salim bandon...@gmail.com Nah nah, jabar the lain afiliasi majapait. Terafiliasi mah jaman sultan agung mau perangi kompeni di batavia. Jaman mojopait jabar/sunda negeri merdeka. Jadi tiada hub piramid jabar dgn mojopait (aslinya sih negeri Majalengka dan atau wilwatikta). Saya agak heran mengapa sejarah sunda itu agak sedikit gelap dibanding sejarah kerajaan lain di nusantara. Paling tidak sewaktu pelajaran sejarah saya sekolah dulu. Apakah ada usaha penghapusan sejarah sunda oleh majapahit ? Atau karena secara keseluruhan Majapahit mendominasi nusantara sedangkan Sunda sudah 'merdeka' dimana akhirnya sejarah Sunda 'terpinggirkan' ? Mohon pencerahan atau info ttg Sejarah Sunda. RDP
Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]
Ya paling-paling cerita kerajaan Sangkuriang dalam kerangka Geologi Cekungan Bandung atau Danau Purba Bandung. Untuk itu saya akan berikan URL-nya, karena saya pernah presentasikan dan ada tulisannya internet.: RPK - Original Message - From: Bandono Salim To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, February 19, 2012 3:36 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Terimakasih Pa Kusumadinata. Apakah sampai saat ini belum ada keterangan maupun kisah tentang kerajaan sebelum masehi pa ? Meskipun hanya sekedar cerita? Krn setahu saya kisah legenda {kecuali Sangkuriang (?)} semua berhubungan dgn kerajaan Sunda recent Salam hormat, bandono. . Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Sun, 19 Feb 2012 12:18:53 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang. Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi pemukiman. Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient, dan dapat dibeli di Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007. Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di Cekungan Bandung. Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah selesai. Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di serang oleh Kerajaan Sriwijaya. Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya orang Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' adalah kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya. RPK - Original Message - From: Bandono Salim To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm bhs sunda jua. Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, belum jadi pengetahuan di kepalaku, apalagi faham. Pak Kusumadinata dapat bantu? Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Thu, 16 Feb 2012 08:27:14 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Aku ubah dikit judulnya. 2012/2/16 Bandono Salim bandon...@gmail.com Nah nah, jabar the lain afiliasi majapait. Terafiliasi mah jaman sultan agung mau perangi kompeni di batavia. Jaman mojopait jabar/sunda negeri merdeka. Jadi tiada hub piramid jabar dgn mojopait (aslinya sih negeri Majalengka dan atau wilwatikta). Saya agak heran mengapa sejarah sunda itu agak sedikit gelap dibanding sejarah kerajaan lain di nusantara. Paling tidak sewaktu pelajaran sejarah saya sekolah dulu. Apakah ada usaha penghapusan sejarah sunda oleh majapahit ? Atau karena secara keseluruhan Majapahit mendominasi nusantara sedangkan Sunda sudah
Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]
Hatur nuhun Pa. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Sun, 19 Feb 2012 16:34:19 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Ya paling-paling cerita kerajaan Sangkuriang dalam kerangka Geologi Cekungan Bandung atau Danau Purba Bandung. Untuk itu saya akan berikan URL-nya, karena saya pernah presentasikan dan ada tulisannya internet.: RPK - Original Message - From: Bandono Salim To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, February 19, 2012 3:36 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Terimakasih Pa Kusumadinata. Apakah sampai saat ini belum ada keterangan maupun kisah tentang kerajaan sebelum masehi pa ? Meskipun hanya sekedar cerita? Krn setahu saya kisah legenda {kecuali Sangkuriang (?)} semua berhubungan dgn kerajaan Sunda recent Salam hormat, bandono. . Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Sun, 19 Feb 2012 12:18:53 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang. Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi pemukiman. Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient, dan dapat dibeli di Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007. Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di Cekungan Bandung. Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah selesai. Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di serang oleh Kerajaan Sriwijaya. Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya orang Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' adalah kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya. RPK - Original Message - From: Bandono Salim To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm bhs sunda jua. Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, belum jadi pengetahuan di kepalaku, apalagi faham. Pak Kusumadinata dapat bantu? Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Thu, 16 Feb 2012 08:27:14 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Aku ubah dikit judulnya. 2012/2/16 Bandono Salim bandon...@gmail.com Nah nah, jabar the lain afiliasi majapait. Terafiliasi mah jaman sultan agung mau perangi kompeni di batavia. Jaman mojopait jabar/sunda negeri merdeka. Jadi tiada hub piramid jabar dgn mojopait (aslinya sih negeri Majalengka dan atau wilwatikta). Saya agak heran mengapa
Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Ya ini kan B2B ya ga masalah, mestinya bisnis kilang ini bagus, coba bayangin Balongan itu bisa refine 110% -120% dari crude to fine, artinya kalo 1bbl(160lt) crude ~ 180-190ltr, kalo 1bbl crude 90USD dan refinery cost/bbl 4USD maka per liter 94USD/180=4700 IDR Lha kalo eceran di jual 6500IDR kan udah untung toh, apalagi kalo di jual 8000 pasti masuk keekonomiannya Kabarnya hanya Balongan yg bisa refine 110%, sedangkan Cilacap, Plaju dan Dumai masih dibawah 70% Mungkin itu dasarnya buat Aramco untuk berani bangun kilang dimaksud Salam Avi 0666 Nomor cantik Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 08:39:34 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi? Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban *Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban* *Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB* *Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan petrokimia. Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2). Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi Aramco, Dawood M. Dawood. Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara. Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal. Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia. Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global. Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan sehingga menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, ujarnya. Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) merupakan anak perusahaan Saudi Arabian Oil Company (Saudi Aramco). Bisnis SAAC ditujukan mendukung operasi bisnis Saudi Aramco di kawasan Asia. Saudi Aramco ini merupakan perusahaan yang dimiliki penuh Pemerintah Arab Saudi dengan kantor pusat di Dhahran, Arab Saudi. Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, yakni sebesar 260 miliar barel dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di dunia.(Ant/BEY)
Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Gitu ya, mksh keterangan nya. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 09:42:59 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Ya ini kan B2B ya ga masalah, mestinya bisnis kilang ini bagus, coba bayangin Balongan itu bisa refine 110% -120% dari crude to fine, artinya kalo 1bbl(160lt) crude ~ 180-190ltr, kalo 1bbl crude 90USD dan refinery cost/bbl 4USD maka per liter 94USD/180=4700 IDR Lha kalo eceran di jual 6500IDR kan udah untung toh, apalagi kalo di jual 8000 pasti masuk keekonomiannya Kabarnya hanya Balongan yg bisa refine 110%, sedangkan Cilacap, Plaju dan Dumai masih dibawah 70% Mungkin itu dasarnya buat Aramco untuk berani bangun kilang dimaksud Salam Avi 0666 Nomor cantik Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 08:39:34 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi? Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban *Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban* *Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB* *Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan petrokimia. Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2). Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi Aramco, Dawood M. Dawood. Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara. Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal. Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia. Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global. Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan sehingga menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, ujarnya. Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) merupakan anak perusahaan Saudi Arabian Oil Company (Saudi Aramco). Bisnis SAAC ditujukan mendukung operasi bisnis Saudi Aramco di kawasan Asia. Saudi Aramco ini merupakan perusahaan yang dimiliki penuh Pemerintah Arab Saudi dengan kantor pusat di Dhahran, Arab Saudi. Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, yakni sebesar 260 miliar barel dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di dunia.(Ant/BEY)
Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]
Loh kalo Gitu secara stratigrafi Majapahit sudah ada pada saat Sriwijaya ada, bisa jadi Majapahit lebih tua dari Sriwijaya ato sebaliknya oto setara, shg bisa terjadi cultural exchange pre war, shg sangat mungkin cultural remnantnya tidak jauh beda, krn adanya cultural exchange tadi Saya akan sulit membayangkan kalo cultural remnant Kerajaan Sunda berbeda 100% dg Majapahit / Sriwijaya, ya ini mungkin hal yg logis yg bisa tawarkan Terima kasih Selamat week End Avi 0666 Nomor Cantik Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Junrial Hairul Huzaen junria...@yahoo.com Date: Sun, 19 Feb 2012 01:30:26 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] ada kemungkinan begitu. kompas juga menyatakan yg mengalahkan raja Darmawangsa, mertua Airlangga adalah Sriwijaya atau raja bawahan Sriwijaya. jadi kekuasaan Sriwijaya pada abad itu mungkin sudah sampai Jabar/Jateng. From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, 19 February 2012 1:54 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Jadi kerajaan Sunda ini punah setelah munculnya Sriwijaya di abad ke-7 ya? pasalnya Sriwijaya membangun borobudur di Jawa tengah, tidak di ibu kota kerajaan (Sumatera), tentunya kerajaan di Jawa barat dan tengah di abad ke -7 semua tunduk ke Sriwijaya salam Razi 2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang. Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi pemukiman. Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient, dan dapat dibeli di Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007. Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di Cekungan Bandung. Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah selesai. Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di serang oleh Kerajaan Sriwijaya. Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya orang Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' adalah kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya.RPK - Original Message - From: Bandono Salim To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm bhs sunda jua. Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, belum jadi pengetahuan di kepalaku, apalagi faham. Pak Kusumadinata dapat bantu? Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Thu, 16 Feb 2012 08:27:14 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Aku ubah dikit judulnya. 2012/2/16 Bandono Salim bandon...@gmail.com Nah nah, jabar the lain afiliasi majapait. Terafiliasi mah jaman sultan agung mau perangi kompeni di batavia. Jaman mojopait jabar/sunda negeri merdeka. Jadi tiada hub piramid jabar dgn mojopait (aslinya sih
Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]
Oh tidak demikian, pada waktu Tarumanagara pun negara ini sudah mengembangkan wilayahnya ke Cekungan Bandung via Citarum sebagai mana ditunjukkan oleh Candi Bojongmene dekat Ujung Berung, bahkan juga ke daerah Garut sebagaimana ditunjukkan oleh Candi Cangkuang. Diperkirakan berkembang terus sampai Galuh (Ciamis) dan memunculkan kerajaan Sunda Galuh sesudah abad ke-10. Apa yang terjadi dengan kerajaan Galuh sesudah perang di medan perang 'Bubat' dengan Majapahit, tidak jelas, karena raja Galuh ikut gugur di sana. Tetapi ada yang mengatakan salah seorang patih-nya lolos dan kembali ke Galuh untuk melanjutkan pemerintahan Selain itu Kerajaan Tarumanagara itu mencangkup wilayah Jakarta sekarang, dan boleh jadi juga mencakup daerah Bogor, dan memunculkan Kerajaan Sunda Pajajaran dengan Siliwanginya sampai munculnya Portugis dan Kean Santang/Islam dari Banten (yang konon masih keturunan Siliwangi). Hanya saja keberadaan dua kerajaan Sunda ini minim dengan catatan sejarah tertulis, sehingga banyak berdasarkan cerita rakyat, folklore. Kerajaan Sunda terakhir adalah Sumedang Larang (berkedudukan di Sumedang) pada abad ke-17 (?) yang juga dikaitkan dengan keturunan Siliwangi. Kerjaan ini setelah berperang dengan kesultanan Cirebon mengintegrasikan diri dengan Kerajaan Mataram. Perlu diketahui bahwa dengan diketemukannya candi Batujaya ini telah banyak memperkaya sejarah Jawa Barat, yang mungkin belum diajarkan di sekolah. RPK - Original Message - From: Muhammad Razi To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, February 19, 2012 1:54 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Jadi kerajaan Sunda ini punah setelah munculnya Sriwijaya di abad ke-7 ya? pasalnya Sriwijaya membangun borobudur di Jawa tengah, tidak di ibu kota kerajaan (Sumatera), tentunya kerajaan di Jawa barat dan tengah di abad ke -7 semua tunduk ke Sriwijaya salam Razi 2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang. Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi pemukiman. Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient, dan dapat dibeli di Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007. Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di Cekungan Bandung. Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah selesai. Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di serang oleh Kerajaan Sriwijaya. Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya orang Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' adalah kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya. RPK - Original Message - From: Bandono Salim To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm bhs sunda jua. Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, belum jadi pengetahuan di kepalaku, apalagi faham. Pak Kusumadinata dapat bantu? Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]
Mengenai pra-sejarah Sunda saya pernah membuat makalah:\ http://www.kalangsunda.net/apps/forums/topics/show/4853530-asal-usul-dan-pra-sejarah-ki-sunda?page=last atau: http://ahmadsamantho.wordpress.com/2010/11/09/asal-usul-dan-pra-sejarah-ki-sunda/ Silahkan baca RPK - Original Message - From: Bandono Salim To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, February 19, 2012 3:36 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Terimakasih Pa Kusumadinata. Apakah sampai saat ini belum ada keterangan maupun kisah tentang kerajaan sebelum masehi pa ? Meskipun hanya sekedar cerita? Krn setahu saya kisah legenda {kecuali Sangkuriang (?)} semua berhubungan dgn kerajaan Sunda recent Salam hormat, bandono. . Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Sun, 19 Feb 2012 12:18:53 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang. Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi pemukiman. Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient, dan dapat dibeli di Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007. Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di Cekungan Bandung. Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah selesai. Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di serang oleh Kerajaan Sriwijaya. Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya orang Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' adalah kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya. RPK - Original Message - From: Bandono Salim To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm bhs sunda jua. Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, belum jadi pengetahuan di kepalaku, apalagi faham. Pak Kusumadinata dapat bantu? Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Thu, 16 Feb 2012 08:27:14 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Aku ubah dikit judulnya. 2012/2/16 Bandono Salim bandon...@gmail.com Nah nah, jabar the lain afiliasi majapait. Terafiliasi mah jaman sultan agung mau perangi kompeni di batavia. Jaman mojopait jabar/sunda negeri merdeka. Jadi tiada hub piramid jabar dgn mojopait (aslinya sih negeri Majalengka dan atau wilwatikta). Saya agak heran mengapa sejarah sunda itu agak sedikit gelap dibanding sejarah kerajaan lain di nusantara. Paling tidak sewaktu pelajaran sejarah saya sekolah dulu. Apakah ada usaha penghapusan sejarah sunda oleh majapahit ? Atau karena secara keseluruhan Majapahit
Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]
Jadi kerajaan Sunda terus berkembang meski Sriwijaya sangat kuat di abad ke -7? mungkin cukup sulit membuktikannya. satu poin yg perlu garisbawahi adalah jika ada satu peninggalan sejarah berupa candi atau bangunan lain, belum tentu culture-nya insitu kan ya, Sriwijaya membangun borobudur di jawa tengah instead of sumatera, jangan-jangan Aztec membangun candi Sukuh sebagai tanda daerah kekuasaannya juga kalaupun nanti gunung padang terbukti sebagai piramide man-made, apa tidak mungkin ini hanya candi penanda daerah kekuasaan juga sementara pusat kerajaan (pusat peradaban) bukan di Cianjur tapi di benua lain Jadi Indonesia (sunda-land) hanya sebagai wilayah transit saja untuk menuju tempat yg lebih subur (china daratan misalnya yg terbukti sudah memiliki bukti peradaban pertanian sejak 10,000 BCE) salam Razi 2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id ** Oh tidak demikian, pada waktu Tarumanagara pun negara ini sudah mengembangkan wilayahnya ke Cekungan Bandung via Citarum sebagai mana ditunjukkan oleh Candi Bojongmene dekat Ujung Berung, bahkan juga ke daerah Garut sebagaimana ditunjukkan oleh Candi Cangkuang. Diperkirakan berkembang terus sampai Galuh (Ciamis) dan memunculkan kerajaan Sunda Galuh sesudah abad ke-10. Apa yang terjadi dengan kerajaan Galuh sesudah perang di medan perang 'Bubat' dengan Majapahit, tidak jelas, karena raja Galuh ikut gugur di sana. Tetapi ada yang mengatakan salah seorang patih-nya lolos dan kembali ke Galuh untuk melanjutkan pemerintahan Selain itu Kerajaan Tarumanagara itu mencangkup wilayah Jakarta sekarang, dan boleh jadi juga mencakup daerah Bogor, dan memunculkan Kerajaan Sunda Pajajaran dengan Siliwanginya sampai munculnya Portugis dan Kean Santang/Islam dari Banten (yang konon masih keturunan Siliwangi). Hanya saja keberadaan dua kerajaan Sunda ini minim dengan catatan sejarah tertulis, sehingga banyak berdasarkan cerita rakyat, folklore. Kerajaan Sunda terakhir adalah Sumedang Larang (berkedudukan di Sumedang) pada abad ke-17 (?) yang juga dikaitkan dengan keturunan Siliwangi. Kerjaan ini setelah berperang dengan kesultanan Cirebon mengintegrasikan diri dengan Kerajaan Mataram. Perlu diketahui bahwa dengan diketemukannya candi Batujaya ini telah banyak memperkaya sejarah Jawa Barat, yang mungkin belum diajarkan di sekolah. RPK - Original Message - *From:* Muhammad Razi mufar...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Sunday, February 19, 2012 1:54 PM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Jadi kerajaan Sunda ini punah setelah munculnya Sriwijaya di abad ke-7 ya? pasalnya Sriwijaya membangun borobudur di Jawa tengah, tidak di ibu kota kerajaan (Sumatera), tentunya kerajaan di Jawa barat dan tengah di abad ke -7 semua tunduk ke Sriwijaya salam Razi 2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id ** Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang. Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi pemukiman. Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient, dan dapat dibeli di Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007. Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di Cekungan Bandung. Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah selesai. Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di serang oleh Kerajaan Sriwijaya. Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran
Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Aramco sekarang 100% punya negara, dulu nya memang dikembangkan oleh amerika. sama seperti PDO Oman yang dulu nya dikuasai Shell tapi sekarang saham mayoritas dipegang pemerintah nasionalisasi cara damai salam Razi 2012/2/19 Bandono Salim bandon...@gmail.com ** Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi? Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya? Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Muhammad Razi mufar...@gmail.com *Date: *Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 +0400 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *[iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban *Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban* *Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB* *Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan petrokimia. Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2). Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi Aramco, Dawood M. Dawood. Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara. Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal. Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia. Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global. Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan sehingga menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, ujarnya. Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) merupakan anak perusahaan Saudi Arabian Oil Company (Saudi Aramco). Bisnis SAAC ditujukan mendukung operasi bisnis Saudi Aramco di kawasan Asia. Saudi Aramco ini merupakan perusahaan yang dimiliki penuh Pemerintah Arab Saudi dengan kantor pusat di Dhahran, Arab Saudi. Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, yakni sebesar 260 miliar barel dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di dunia.(Ant/BEY)
Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]
Saya tidak mengatakan kerajaan Sunda berkembang terus setelah Sriwijaya menguasai Jawa, tetapi kelihatannya terdesak ke pedalaman, dan membentuk dan bertahan sebagai kerajaan Galuh dan kerjaan Pajajaran, dan peninggalan sejarahnya adalah candi Bojongmene di Bandung, dan Cani Cangkuang di Garut, dan Candi Pananjung di Pangandaran. Keberadaan Galuh itu diketahui keberadaannya dengan adanya perang Bubat, yang juga diabadikan dalam bentuk sendra-tari di Bali. Hubungan dari Gunung Padang dengan Tarumanagara tentu belum diketahui. Saya kira budaya megalitik Gunung Padang itu terjadi beberapa ribu tahun sebelum Masehi. Juga belum diketahui hubungannya antara budaya mikrolitik danau purba Bandung dengan budaya megalitk Gunung Padang. Tetapi ada petunjuk bahwa telah terjadi hubungan antara budaya mikrolitik danau purba Bandung dengan Tarumanagara pada abad-abad permulaan Masehi RPK - Original Message - From: Muhammad Razi To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, February 19, 2012 5:31 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Jadi kerajaan Sunda terus berkembang meski Sriwijaya sangat kuat di abad ke -7? mungkin cukup sulit membuktikannya. satu poin yg perlu garisbawahi adalah jika ada satu peninggalan sejarah berupa candi atau bangunan lain, belum tentu culture-nya insitu kan ya, Sriwijaya membangun borobudur di jawa tengah instead of sumatera, jangan-jangan Aztec membangun candi Sukuh sebagai tanda daerah kekuasaannya juga kalaupun nanti gunung padang terbukti sebagai piramide man-made, apa tidak mungkin ini hanya candi penanda daerah kekuasaan juga sementara pusat kerajaan (pusat peradaban) bukan di Cianjur tapi di benua lain Jadi Indonesia (sunda-land) hanya sebagai wilayah transit saja untuk menuju tempat yg lebih subur (china daratan misalnya yg terbukti sudah memiliki bukti peradaban pertanian sejak 10,000 BCE) salam Razi 2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Oh tidak demikian, pada waktu Tarumanagara pun negara ini sudah mengembangkan wilayahnya ke Cekungan Bandung via Citarum sebagai mana ditunjukkan oleh Candi Bojongmene dekat Ujung Berung, bahkan juga ke daerah Garut sebagaimana ditunjukkan oleh Candi Cangkuang. Diperkirakan berkembang terus sampai Galuh (Ciamis) dan memunculkan kerajaan Sunda Galuh sesudah abad ke-10. Apa yang terjadi dengan kerajaan Galuh sesudah perang di medan perang 'Bubat' dengan Majapahit, tidak jelas, karena raja Galuh ikut gugur di sana. Tetapi ada yang mengatakan salah seorang patih-nya lolos dan kembali ke Galuh untuk melanjutkan pemerintahan Selain itu Kerajaan Tarumanagara itu mencangkup wilayah Jakarta sekarang, dan boleh jadi juga mencakup daerah Bogor, dan memunculkan Kerajaan Sunda Pajajaran dengan Siliwanginya sampai munculnya Portugis dan Kean Santang/Islam dari Banten (yang konon masih keturunan Siliwangi). Hanya saja keberadaan dua kerajaan Sunda ini minim dengan catatan sejarah tertulis, sehingga banyak berdasarkan cerita rakyat, folklore. Kerajaan Sunda terakhir adalah Sumedang Larang (berkedudukan di Sumedang) pada abad ke-17 (?) yang juga dikaitkan dengan keturunan Siliwangi. Kerjaan ini setelah berperang dengan kesultanan Cirebon mengintegrasikan diri dengan Kerajaan Mataram. Perlu diketahui bahwa dengan diketemukannya candi Batujaya ini telah banyak memperkaya sejarah Jawa Barat, yang mungkin belum diajarkan di sekolah. RPK - Original Message - From: Muhammad Razi To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, February 19, 2012 1:54 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Jadi kerajaan Sunda ini punah setelah munculnya Sriwijaya di abad ke-7 ya? pasalnya Sriwijaya membangun borobudur di Jawa tengah, tidak di ibu kota kerajaan (Sumatera), tentunya kerajaan di Jawa barat dan tengah di abad ke -7 semua tunduk ke Sriwijaya salam Razi 2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang. Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi pemukiman. Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient, dan dapat dibeli di Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007. Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat
Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Minyk ind.diexpt dg hrg mhl (kwltas bgs), beli dari Arab dg hrg lbh mrh Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: ok.taufik ok.tau...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 09:19:11 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Minyak Indonesia mana yg mau dikuras?, discovery saja sudah jarang, yang jelas crude oilnya sebagian dipasok dari arab saudi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 08:39:34 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi? Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban *Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban* *Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB* *Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan petrokimia. Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2). Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi Aramco, Dawood M. Dawood. Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara. Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal. Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia. Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global. Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan sehingga menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, ujarnya. Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) merupakan anak perusahaan Saudi Arabian Oil Company (Saudi Aramco). Bisnis SAAC ditujukan mendukung operasi bisnis Saudi Aramco di kawasan Asia. Saudi Aramco ini merupakan perusahaan yang dimiliki penuh Pemerintah Arab Saudi dengan kantor pusat di Dhahran, Arab Saudi. Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, yakni sebesar 260 miliar barel dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di dunia.(Ant/BEY)
Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Katanya ni sdh tdk punya minyak lagi. Krn eksplorasi terhenti. Lha duit keuntungan jual minyak apa tak ada yang dipakai eksplorasi? Atau hanya buat gaji pns saja? Wah urusan negara bukan urusan saya, hanya sekedar pengin tau. Salam,bdn. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Fatchur Zamil fatchurza...@yahoo.co.id Date: Sun, 19 Feb 2012 11:52:51 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Minyk ind.diexpt dg hrg mhl (kwltas bgs), beli dari Arab dg hrg lbh mrh Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: ok.taufik ok.tau...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 09:19:11 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Minyak Indonesia mana yg mau dikuras?, discovery saja sudah jarang, yang jelas crude oilnya sebagian dipasok dari arab saudi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 08:39:34 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi? Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban *Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban* *Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB* *Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan petrokimia. Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2). Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi Aramco, Dawood M. Dawood. Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara. Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal. Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia. Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global. Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan sehingga menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, ujarnya. Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) merupakan anak perusahaan Saudi Arabian Oil Company (Saudi Aramco). Bisnis SAAC ditujukan mendukung operasi bisnis Saudi Aramco di kawasan Asia. Saudi Aramco ini merupakan perusahaan yang dimiliki penuh Pemerintah Arab Saudi dengan kantor pusat di Dhahran, Arab Saudi. Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, yakni sebesar 260 miliar barel dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di dunia.(Ant/BEY)
Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]
Antara megalitik gn padang dng makrolitik belum jelas korelasinya. Nah jaman megalitik apAkah sudah ada teknologi maju dan sudah banyak manusia? Kalau memang sdh maju, pada kemana manusia hebat itu, kenapa jadi mundur ke kebudayaan berburu dgn sisa panah dan pisau dari obsidian? Ini kan jadi wacana baru, kalau pernah maju jadi mundur sekali budayanya. Artinya ada siklus budaya yang mungkin akan terjadi di masa depan, teknologi hilang? Mundur jadi jaman tiada listrik dll. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Sun, 19 Feb 2012 18:11:40 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Saya tidak mengatakan kerajaan Sunda berkembang terus setelah Sriwijaya menguasai Jawa, tetapi kelihatannya terdesak ke pedalaman, dan membentuk dan bertahan sebagai kerajaan Galuh dan kerjaan Pajajaran, dan peninggalan sejarahnya adalah candi Bojongmene di Bandung, dan Cani Cangkuang di Garut, dan Candi Pananjung di Pangandaran. Keberadaan Galuh itu diketahui keberadaannya dengan adanya perang Bubat, yang juga diabadikan dalam bentuk sendra-tari di Bali. Hubungan dari Gunung Padang dengan Tarumanagara tentu belum diketahui. Saya kira budaya megalitik Gunung Padang itu terjadi beberapa ribu tahun sebelum Masehi. Juga belum diketahui hubungannya antara budaya mikrolitik danau purba Bandung dengan budaya megalitk Gunung Padang. Tetapi ada petunjuk bahwa telah terjadi hubungan antara budaya mikrolitik danau purba Bandung dengan Tarumanagara pada abad-abad permulaan Masehi RPK - Original Message - From: Muhammad Razi To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, February 19, 2012 5:31 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Jadi kerajaan Sunda terus berkembang meski Sriwijaya sangat kuat di abad ke -7? mungkin cukup sulit membuktikannya. satu poin yg perlu garisbawahi adalah jika ada satu peninggalan sejarah berupa candi atau bangunan lain, belum tentu culture-nya insitu kan ya, Sriwijaya membangun borobudur di jawa tengah instead of sumatera, jangan-jangan Aztec membangun candi Sukuh sebagai tanda daerah kekuasaannya juga kalaupun nanti gunung padang terbukti sebagai piramide man-made, apa tidak mungkin ini hanya candi penanda daerah kekuasaan juga sementara pusat kerajaan (pusat peradaban) bukan di Cianjur tapi di benua lain Jadi Indonesia (sunda-land) hanya sebagai wilayah transit saja untuk menuju tempat yg lebih subur (china daratan misalnya yg terbukti sudah memiliki bukti peradaban pertanian sejak 10,000 BCE) salam Razi 2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Oh tidak demikian, pada waktu Tarumanagara pun negara ini sudah mengembangkan wilayahnya ke Cekungan Bandung via Citarum sebagai mana ditunjukkan oleh Candi Bojongmene dekat Ujung Berung, bahkan juga ke daerah Garut sebagaimana ditunjukkan oleh Candi Cangkuang. Diperkirakan berkembang terus sampai Galuh (Ciamis) dan memunculkan kerajaan Sunda Galuh sesudah abad ke-10. Apa yang terjadi dengan kerajaan Galuh sesudah perang di medan perang 'Bubat' dengan Majapahit, tidak jelas, karena raja Galuh ikut gugur di sana. Tetapi ada yang mengatakan salah seorang patih-nya lolos dan kembali ke Galuh untuk melanjutkan pemerintahan Selain itu Kerajaan Tarumanagara itu mencangkup wilayah Jakarta sekarang, dan boleh jadi juga mencakup daerah Bogor, dan memunculkan Kerajaan Sunda Pajajaran dengan Siliwanginya sampai munculnya Portugis dan Kean Santang/Islam dari Banten (yang konon masih keturunan Siliwangi). Hanya saja keberadaan dua kerajaan Sunda ini minim dengan catatan sejarah tertulis, sehingga banyak berdasarkan cerita rakyat, folklore. Kerajaan Sunda terakhir adalah Sumedang Larang (berkedudukan di Sumedang) pada abad ke-17 (?) yang juga dikaitkan dengan keturunan Siliwangi. Kerjaan ini setelah berperang dengan kesultanan Cirebon mengintegrasikan diri dengan Kerajaan Mataram. Perlu diketahui bahwa dengan diketemukannya candi Batujaya ini telah banyak memperkaya sejarah Jawa Barat, yang mungkin belum diajarkan di sekolah. RPK - Original Message - From: Muhammad Razi To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, February 19, 2012 1:54 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Jadi kerajaan Sunda ini punah setelah munculnya Sriwijaya di abad ke-7 ya? pasalnya Sriwijaya membangun borobudur di Jawa tengah, tidak di ibu kota kerajaan (Sumatera), tentunya kerajaan di Jawa barat dan tengah di abad ke -7 semua tunduk ke Sriwijaya salam Razi 2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler
Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Uangnya sdh habis hasil dari jualan minyak sdh relatif sama dengan yg untuk nomboki minyak {subsidi } yg dibakar dilalanan dan yg dibakar untuk menerangi rumah disisi lain yg dihasilkan / diproduksi juga sama / malah lbh kecil dengan yg dipakai , wis bukbukan nggak ada yg dibawa pulang Sent by Liamsi's Mobile Phone -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 12:39:43 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Katanya ni sdh tdk punya minyak lagi. Krn eksplorasi terhenti. Lha duit keuntungan jual minyak apa tak ada yang dipakai eksplorasi? Atau hanya buat gaji pns saja? Wah urusan negara bukan urusan saya, hanya sekedar pengin tau. Salam,bdn. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Fatchur Zamil fatchurza...@yahoo.co.id Date: Sun, 19 Feb 2012 11:52:51 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Minyk ind.diexpt dg hrg mhl (kwltas bgs), beli dari Arab dg hrg lbh mrh Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: ok.taufik ok.tau...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 09:19:11 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Minyak Indonesia mana yg mau dikuras?, discovery saja sudah jarang, yang jelas crude oilnya sebagian dipasok dari arab saudi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 08:39:34 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi? Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban *Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban* *Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB* *Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan petrokimia. Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2). Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi Aramco, Dawood M. Dawood. Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara. Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal. Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia. Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global. Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan sehingga menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, ujarnya. Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) merupakan anak perusahaan Saudi Arabian Oil Company (Saudi Aramco). Bisnis SAAC ditujukan mendukung operasi bisnis Saudi Aramco di kawasan Asia. Saudi Aramco ini merupakan perusahaan yang dimiliki penuh Pemerintah Arab Saudi dengan kantor pusat di Dhahran, Arab Saudi. Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, yakni sebesar 260 miliar barel dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di dunia.(Ant/BEY)
Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Hehehe mismanagement, padahal pertamina ahli dagang dan cari minyak. Gimana yaa kok bisa gitu? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ismail lia...@indo.net.id Date: Sun, 19 Feb 2012 12:56:58 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Uangnya sdh habis hasil dari jualan minyak sdh relatif sama dengan yg untuk nomboki minyak {subsidi } yg dibakar dilalanan dan yg dibakar untuk menerangi rumah disisi lain yg dihasilkan / diproduksi juga sama / malah lbh kecil dengan yg dipakai , wis bukbukan nggak ada yg dibawa pulang Sent by Liamsi's Mobile Phone -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 12:39:43 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Katanya ni sdh tdk punya minyak lagi. Krn eksplorasi terhenti. Lha duit keuntungan jual minyak apa tak ada yang dipakai eksplorasi? Atau hanya buat gaji pns saja? Wah urusan negara bukan urusan saya, hanya sekedar pengin tau. Salam,bdn. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Fatchur Zamil fatchurza...@yahoo.co.id Date: Sun, 19 Feb 2012 11:52:51 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Minyk ind.diexpt dg hrg mhl (kwltas bgs), beli dari Arab dg hrg lbh mrh Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: ok.taufik ok.tau...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 09:19:11 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Minyak Indonesia mana yg mau dikuras?, discovery saja sudah jarang, yang jelas crude oilnya sebagian dipasok dari arab saudi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 08:39:34 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi? Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban *Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban* *Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB* *Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan petrokimia. Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2). Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi Aramco, Dawood M. Dawood. Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara. Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal. Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia. Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global. Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan sehingga menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, ujarnya. Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) merupakan anak perusahaan Saudi Arabian Oil Company (Saudi Aramco). Bisnis SAAC ditujukan mendukung operasi bisnis Saudi Aramco di kawasan Asia. Saudi Aramco ini merupakan perusahaan yang dimiliki penuh Pemerintah Arab Saudi dengan kantor pusat di Dhahran, Arab Saudi. Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, yakni sebesar 260 miliar barel dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di
[iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]
Kalau dari survey gpr dan juga stratigrafi di Trowulan yg dilakukan ADB dkk terlihat bahwa ada konstruksi lain dibawah konstruksi yang saat ini dikenal sebagai Majapahit. Bisa diinterpretasikan ada sekelompok komunitas lain sebelum adanya majapahit. Bisa saja berupa kerajaan lain atau kota atau bahkan bisa saja kerajaan lain. Ini kang ADB mestinya bisa cerita nantinya. Btw, PP IAGI sedang mempersiapkan seminar, mudah-mudahan akan dilaunch dalam waktu dekat. Yang masih menjadi pertanyaan dasar saya adalah, apakah benar bahwa kerajaan-kerajaan ini Indonesia (nusantara) ini tumbuh kembang dan tergeser akibat saling berperang fisik, atau karena kompetsisi perdagangan ? Salam Rp On Sunday, February 19, 2012, rakhmadi.avia...@gmail.com wrote: Loh kalo Gitu secara stratigrafi Majapahit sudah ada pada saat Sriwijaya ada, bisa jadi Majapahit lebih tua dari Sriwijaya ato sebaliknya oto setara, shg bisa terjadi cultural exchange pre war, shg sangat mungkin cultural remnantnya tidak jauh beda, krn adanya cultural exchange tadi Saya akan sulit membayangkan kalo cultural remnant Kerajaan Sunda berbeda 100% dg Majapahit / Sriwijaya, ya ini mungkin hal yg logis yg bisa tawarkan Terima kasih Selamat week End Avi 0666 Nomor Cantik Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Junrial Hairul Huzaen junria...@yahoo.com Date: Sun, 19 Feb 2012 01:30:26 -0800 (PST) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] ada kemungkinan begitu. kompas juga menyatakan yg mengalahkan raja Darmawangsa, mertua Airlangga adalah Sriwijaya atau raja bawahan Sriwijaya. jadi kekuasaan Sriwijaya pada abad itu mungkin sudah sampai Jabar/Jateng. From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, 19 February 2012 1:54 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Jadi kerajaan Sunda ini punah setelah munculnya Sriwijaya di abad ke-7 ya? pasalnya Sriwijaya membangun borobudur di Jawa tengah, tidak di ibu kota kerajaan (Sumatera), tentunya kerajaan di Jawa barat dan tengah di abad ke -7 semua tunduk ke Sriwijaya salam Razi 2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang. Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi pemukiman. Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient, dan dapat dibeli di Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007. Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di Cekungan Bandung. Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah selesai. Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di serang oleh Kerajaan Sriwijaya. Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya orang Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' adalah kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya. RPK - Original Message - From: -- *Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari*
Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
On Sunday, February 19, 2012, Muhammad Razi mufar...@gmail.com wrote: Aramco sekarang 100% punya negara, dulu nya memang dikembangkan oleh amerika. sama seperti PDO Oman yang dulu nya dikuasai Shell tapi sekarang saham mayoritas dipegang pemerintah nasionalisasi cara damai salam Razi Zi, kalau namanya arabco akau percaya sudah dinasionalisasi damai hingga 100% tapi kalau masih bernama Aramco, kayaknya ada saham tersembunyi disana ;-) Rdp -- *Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari*
Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Bukanya ahli segala bidang kecuali bidangnya bukan hanya dagang dan memproduksinya saja. he he he he Penambahan pertumbuhan yg cepat kendaraan shg menyebabkan pertumbuhan kebutuhan BBM disisi lain produksi tetap bahkan cenderung menurun gimana nggak nombok. Subsidi BBM untuk transportasi kira kira untuk 40 juta KL kalau 1 liternya disubsidi 3 ribu jumlahnya kan sdh 120 trilyun, belum yg dibakar untuk listrik sdh mendekati 100 T , kalau lifting kita 950 ribu brl/ hari kira kira setahun kan 325 juta brl , kalau setelah dipotong bag kontraktor dan harga minyak 100 USD maka penghasilannya kan kira kira sama dg jumlah subsidi tsb , itu kalau itung itungane coro bodon / sederhananya Sent by Liamsi's Mobile Phone -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 13:00:15 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Hehehe mismanagement, padahal pertamina ahli dagang dan cari minyak. Gimana yaa kok bisa gitu? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ismail lia...@indo.net.id Date: Sun, 19 Feb 2012 12:56:58 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Uangnya sdh habis hasil dari jualan minyak sdh relatif sama dengan yg untuk nomboki minyak {subsidi } yg dibakar dilalanan dan yg dibakar untuk menerangi rumah disisi lain yg dihasilkan / diproduksi juga sama / malah lbh kecil dengan yg dipakai , wis bukbukan nggak ada yg dibawa pulang Sent by Liamsi's Mobile Phone -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 12:39:43 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Katanya ni sdh tdk punya minyak lagi. Krn eksplorasi terhenti. Lha duit keuntungan jual minyak apa tak ada yang dipakai eksplorasi? Atau hanya buat gaji pns saja? Wah urusan negara bukan urusan saya, hanya sekedar pengin tau. Salam,bdn. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Fatchur Zamil fatchurza...@yahoo.co.id Date: Sun, 19 Feb 2012 11:52:51 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Minyk ind.diexpt dg hrg mhl (kwltas bgs), beli dari Arab dg hrg lbh mrh Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: ok.taufik ok.tau...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 09:19:11 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Minyak Indonesia mana yg mau dikuras?, discovery saja sudah jarang, yang jelas crude oilnya sebagian dipasok dari arab saudi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 08:39:34 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi? Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban *Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban* *Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB* *Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan petrokimia. Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2). Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi Aramco, Dawood M. Dawood. Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara. Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal. Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban
Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Apa ndak adA cara lain untuk menaikkan produksi? Mungkin ini bukan geologi yaa? Lha kenaikan kendaraan kan juga upaya pemerintah buat narik pajak dari pabrik dari pembeli dari jual oli sampai jual onderdil? Cukup banyak lho kalo diitung. Wah ini urusan hatta rajasa yaa, ahli minyak jadi koordinator ekonomi. Lha jual gas apa gak ada pemasukan? Hehehe memang komplek urusan mandi minyak di negara penghasil minyak. Ini pitakon wong gak gablek urusan ekonomi negara, maaf kalo ada yang gak pas. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ismail lia...@indo.net.id Date: Sun, 19 Feb 2012 13:27:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Bukanya ahli segala bidang kecuali bidangnya bukan hanya dagang dan memproduksinya saja. he he he he Penambahan pertumbuhan yg cepat kendaraan shg menyebabkan pertumbuhan kebutuhan BBM disisi lain produksi tetap bahkan cenderung menurun gimana nggak nombok. Subsidi BBM untuk transportasi kira kira untuk 40 juta KL kalau 1 liternya disubsidi 3 ribu jumlahnya kan sdh 120 trilyun, belum yg dibakar untuk listrik sdh mendekati 100 T , kalau lifting kita 950 ribu brl/ hari kira kira setahun kan 325 juta brl , kalau setelah dipotong bag kontraktor dan harga minyak 100 USD maka penghasilannya kan kira kira sama dg jumlah subsidi tsb , itu kalau itung itungane coro bodon / sederhananya Sent by Liamsi's Mobile Phone -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 13:00:15 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Hehehe mismanagement, padahal pertamina ahli dagang dan cari minyak. Gimana yaa kok bisa gitu? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ismail lia...@indo.net.id Date: Sun, 19 Feb 2012 12:56:58 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Uangnya sdh habis hasil dari jualan minyak sdh relatif sama dengan yg untuk nomboki minyak {subsidi } yg dibakar dilalanan dan yg dibakar untuk menerangi rumah disisi lain yg dihasilkan / diproduksi juga sama / malah lbh kecil dengan yg dipakai , wis bukbukan nggak ada yg dibawa pulang Sent by Liamsi's Mobile Phone -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 12:39:43 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Katanya ni sdh tdk punya minyak lagi. Krn eksplorasi terhenti. Lha duit keuntungan jual minyak apa tak ada yang dipakai eksplorasi? Atau hanya buat gaji pns saja? Wah urusan negara bukan urusan saya, hanya sekedar pengin tau. Salam,bdn. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Fatchur Zamil fatchurza...@yahoo.co.id Date: Sun, 19 Feb 2012 11:52:51 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Minyk ind.diexpt dg hrg mhl (kwltas bgs), beli dari Arab dg hrg lbh mrh Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: ok.taufik ok.tau...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 09:19:11 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Minyak Indonesia mana yg mau dikuras?, discovery saja sudah jarang, yang jelas crude oilnya sebagian dipasok dari arab saudi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 08:39:34 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi? Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban *Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban* *Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB* *Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan petrokimia. Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2).
Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]
Wah kalau di trowulan kan endapan sungai brantas, dulu kan delta, jadi ya ada saja sungai yang ketutup endapan baru. Sebelum mojopait kan ada singasari, ada kerajaan/kabupaten lain. Yang juga gunakan pelabuhan di sekitar trowulan. Jadi ya tidak luar biasa kalau bangunan mojopait menutup bangunan lama yang sudah terbenam endapan sungai. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 20:19:25 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Kalau dari survey gpr dan juga stratigrafi di Trowulan yg dilakukan ADB dkk terlihat bahwa ada konstruksi lain dibawah konstruksi yang saat ini dikenal sebagai Majapahit. Bisa diinterpretasikan ada sekelompok komunitas lain sebelum adanya majapahit. Bisa saja berupa kerajaan lain atau kota atau bahkan bisa saja kerajaan lain. Ini kang ADB mestinya bisa cerita nantinya. Btw, PP IAGI sedang mempersiapkan seminar, mudah-mudahan akan dilaunch dalam waktu dekat. Yang masih menjadi pertanyaan dasar saya adalah, apakah benar bahwa kerajaan-kerajaan ini Indonesia (nusantara) ini tumbuh kembang dan tergeser akibat saling berperang fisik, atau karena kompetsisi perdagangan ? Salam Rp On Sunday, February 19, 2012, rakhmadi.avia...@gmail.com wrote: Loh kalo Gitu secara stratigrafi Majapahit sudah ada pada saat Sriwijaya ada, bisa jadi Majapahit lebih tua dari Sriwijaya ato sebaliknya oto setara, shg bisa terjadi cultural exchange pre war, shg sangat mungkin cultural remnantnya tidak jauh beda, krn adanya cultural exchange tadi Saya akan sulit membayangkan kalo cultural remnant Kerajaan Sunda berbeda 100% dg Majapahit / Sriwijaya, ya ini mungkin hal yg logis yg bisa tawarkan Terima kasih Selamat week End Avi 0666 Nomor Cantik Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Junrial Hairul Huzaen junria...@yahoo.com Date: Sun, 19 Feb 2012 01:30:26 -0800 (PST) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] ada kemungkinan begitu. kompas juga menyatakan yg mengalahkan raja Darmawangsa, mertua Airlangga adalah Sriwijaya atau raja bawahan Sriwijaya. jadi kekuasaan Sriwijaya pada abad itu mungkin sudah sampai Jabar/Jateng. From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, 19 February 2012 1:54 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Jadi kerajaan Sunda ini punah setelah munculnya Sriwijaya di abad ke-7 ya? pasalnya Sriwijaya membangun borobudur di Jawa tengah, tidak di ibu kota kerajaan (Sumatera), tentunya kerajaan di Jawa barat dan tengah di abad ke -7 semua tunduk ke Sriwijaya salam Razi 2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang. Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi pemukiman. Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient, dan dapat dibeli di Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007. Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di Cekungan Bandung. Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah selesai. Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di serang oleh Kerajaan Sriwijaya. Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, itu adalah
Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]
Kalau tumbuh kembang dan rusak suatu negeri, dari dulu sampe sekarang yaa sama saja. Pengin memperluas kekuasaan, menjajah secara fisik, politis maupun ekonomi. Manusia kan sama haus kekuasaan dan harta benda. (Kecuali anggota iagi, para dai pendeta pastur yang tidak memikirkan keduniaan, mungkin) Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 20:19:25 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Kalau dari survey gpr dan juga stratigrafi di Trowulan yg dilakukan ADB dkk terlihat bahwa ada konstruksi lain dibawah konstruksi yang saat ini dikenal sebagai Majapahit. Bisa diinterpretasikan ada sekelompok komunitas lain sebelum adanya majapahit. Bisa saja berupa kerajaan lain atau kota atau bahkan bisa saja kerajaan lain. Ini kang ADB mestinya bisa cerita nantinya. Btw, PP IAGI sedang mempersiapkan seminar, mudah-mudahan akan dilaunch dalam waktu dekat. Yang masih menjadi pertanyaan dasar saya adalah, apakah benar bahwa kerajaan-kerajaan ini Indonesia (nusantara) ini tumbuh kembang dan tergeser akibat saling berperang fisik, atau karena kompetsisi perdagangan ? Salam Rp On Sunday, February 19, 2012, rakhmadi.avia...@gmail.com wrote: Loh kalo Gitu secara stratigrafi Majapahit sudah ada pada saat Sriwijaya ada, bisa jadi Majapahit lebih tua dari Sriwijaya ato sebaliknya oto setara, shg bisa terjadi cultural exchange pre war, shg sangat mungkin cultural remnantnya tidak jauh beda, krn adanya cultural exchange tadi Saya akan sulit membayangkan kalo cultural remnant Kerajaan Sunda berbeda 100% dg Majapahit / Sriwijaya, ya ini mungkin hal yg logis yg bisa tawarkan Terima kasih Selamat week End Avi 0666 Nomor Cantik Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Junrial Hairul Huzaen junria...@yahoo.com Date: Sun, 19 Feb 2012 01:30:26 -0800 (PST) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] ada kemungkinan begitu. kompas juga menyatakan yg mengalahkan raja Darmawangsa, mertua Airlangga adalah Sriwijaya atau raja bawahan Sriwijaya. jadi kekuasaan Sriwijaya pada abad itu mungkin sudah sampai Jabar/Jateng. From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, 19 February 2012 1:54 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Jadi kerajaan Sunda ini punah setelah munculnya Sriwijaya di abad ke-7 ya? pasalnya Sriwijaya membangun borobudur di Jawa tengah, tidak di ibu kota kerajaan (Sumatera), tentunya kerajaan di Jawa barat dan tengah di abad ke -7 semua tunduk ke Sriwijaya salam Razi 2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang. Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi pemukiman. Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient, dan dapat dibeli di Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007. Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di Cekungan Bandung. Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah selesai. Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di serang oleh Kerajaan Sriwijaya. Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran
Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Pertamina terlalu yakin bahwa crude yg di impor dari saudi akan bisa digunakan unt kebutuhan dalam negeri. Tapi sebagai investor tentu saja aramco tidak semudah yang dibayangkan. Harus dibuat perhitungan berapa persen hasil kilang bisa digunakan unt supply dalam negeri, bagaimana dengan harga jualnya dsb dsb... Salam Seno Aji sent from my @ipad -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 13:00:15 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Hehehe mismanagement, padahal pertamina ahli dagang dan cari minyak. Gimana yaa kok bisa gitu? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ismail lia...@indo.net.id Date: Sun, 19 Feb 2012 12:56:58 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Uangnya sdh habis hasil dari jualan minyak sdh relatif sama dengan yg untuk nomboki minyak {subsidi } yg dibakar dilalanan dan yg dibakar untuk menerangi rumah disisi lain yg dihasilkan / diproduksi juga sama / malah lbh kecil dengan yg dipakai , wis bukbukan nggak ada yg dibawa pulang Sent by Liamsi's Mobile Phone -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 12:39:43 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Katanya ni sdh tdk punya minyak lagi. Krn eksplorasi terhenti. Lha duit keuntungan jual minyak apa tak ada yang dipakai eksplorasi? Atau hanya buat gaji pns saja? Wah urusan negara bukan urusan saya, hanya sekedar pengin tau. Salam,bdn. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Fatchur Zamil fatchurza...@yahoo.co.id Date: Sun, 19 Feb 2012 11:52:51 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Minyk ind.diexpt dg hrg mhl (kwltas bgs), beli dari Arab dg hrg lbh mrh Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: ok.taufik ok.tau...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 09:19:11 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Minyak Indonesia mana yg mau dikuras?, discovery saja sudah jarang, yang jelas crude oilnya sebagian dipasok dari arab saudi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 08:39:34 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi? Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban *Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban* *Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB* *Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan petrokimia. Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2). Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi Aramco, Dawood M. Dawood. Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara. Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal. Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia. Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global. Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan
Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Membangun kilang di Indonesia akan lebih banyak efek positip nya dari pada efek negatip nya. terserah minyak nya dari mana. Kalau dari Indonesia berarti menambahkan nilai ekonomis minyak mentah sebelum di ekspor. kalau untuk konsumsi dalam negeri berarti mengalihkan biaya refinnery yang dilakukan di luarnegeri ke dalam negeri. Kalau minyaknya dari luar negeri pun bagus juga, berarti membuat suatu industry yang akan menyerap tenaga kerja di Indonesia dan menambhakan penghasilan negara. saya tidak bisa perpikir ada efek negatip dari kerjasama ini, kecuali kalau Saudi Aramco minta barteran dengan sesuatu yang lain, misalnya blok yang prolific di Indonesia. Tapi sampai sekarang tidak ada tanda2 kearah itu kan? selamat dan sukses terus untuk Pertamina fbs From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 +0400 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB Metrotvnews.com, Jakarta: Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan petrokimia. Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2). Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi Aramco, Dawood M. Dawood. Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara. Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal. Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia. Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global. Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan sehingga menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, ujarnya. Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) merupakan anak perusahaan Saudi Arabian Oil Company (Saudi Aramco). Bisnis SAAC ditujukan mendukung operasi bisnis Saudi Aramco di kawasan Asia. Saudi Aramco ini merupakan perusahaan yang dimiliki penuh Pemerintah Arab Saudi dengan kantor pusat di Dhahran, Arab Saudi. Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, yakni sebesar 260 miliar barel dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di dunia.(Ant/BEY)
Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Investor kalau tidak untung besar yaa tidak mau. Dunia dagang suDah begitu. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: ajis...@ymail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 14:43:23 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Pertamina terlalu yakin bahwa crude yg di impor dari saudi akan bisa digunakan unt kebutuhan dalam negeri. Tapi sebagai investor tentu saja aramco tidak semudah yang dibayangkan. Harus dibuat perhitungan berapa persen hasil kilang bisa digunakan unt supply dalam negeri, bagaimana dengan harga jualnya dsb dsb... Salam Seno Aji sent from my @ipad -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 13:00:15 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Hehehe mismanagement, padahal pertamina ahli dagang dan cari minyak. Gimana yaa kok bisa gitu? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ismail lia...@indo.net.id Date: Sun, 19 Feb 2012 12:56:58 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Uangnya sdh habis hasil dari jualan minyak sdh relatif sama dengan yg untuk nomboki minyak {subsidi } yg dibakar dilalanan dan yg dibakar untuk menerangi rumah disisi lain yg dihasilkan / diproduksi juga sama / malah lbh kecil dengan yg dipakai , wis bukbukan nggak ada yg dibawa pulang Sent by Liamsi's Mobile Phone -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 12:39:43 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Katanya ni sdh tdk punya minyak lagi. Krn eksplorasi terhenti. Lha duit keuntungan jual minyak apa tak ada yang dipakai eksplorasi? Atau hanya buat gaji pns saja? Wah urusan negara bukan urusan saya, hanya sekedar pengin tau. Salam,bdn. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Fatchur Zamil fatchurza...@yahoo.co.id Date: Sun, 19 Feb 2012 11:52:51 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Minyk ind.diexpt dg hrg mhl (kwltas bgs), beli dari Arab dg hrg lbh mrh Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: ok.taufik ok.tau...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 09:19:11 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Minyak Indonesia mana yg mau dikuras?, discovery saja sudah jarang, yang jelas crude oilnya sebagian dipasok dari arab saudi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 08:39:34 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi? Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban *Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban* *Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB* *Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan petrokimia. Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2). Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi Aramco, Dawood M. Dawood. Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara. Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal. Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina untuk
Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Syukur kalau begitu. Biasanya rifenary di singapur. Eh bisa turun gak harga minyak bakar kalau ada kilang di negeri sendiri? Hehe kalau tetep mahal yaa artinya tetep kurang manfaat bagi golongan menengah bawah kebawah. Padahal itu yang terbanyak manusianya di negeri ini. Salam dan buat kemudahan bagi banyak manusia. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com Date: Sun, 19 Feb 2012 10:07:25 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Membangun kilang di Indonesia akan lebih banyak efek positip nya dari pada efek negatip nya. terserah minyak nya dari mana. Kalau dari Indonesia berarti menambahkan nilai ekonomis minyak mentah sebelum di ekspor. kalau untuk konsumsi dalam negeri berarti mengalihkan biaya refinnery yang dilakukan di luarnegeri ke dalam negeri. Kalau minyaknya dari luar negeri pun bagus juga, berarti membuat suatu industry yang akan menyerap tenaga kerja di Indonesia dan menambhakan penghasilan negara. saya tidak bisa perpikir ada efek negatip dari kerjasama ini, kecuali kalau Saudi Aramco minta barteran dengan sesuatu yang lain, misalnya blok yang prolific di Indonesia. Tapi sampai sekarang tidak ada tanda2 kearah itu kan? selamat dan sukses terus untuk Pertamina fbs From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 +0400 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB Metrotvnews.com, Jakarta: Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan petrokimia. Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2). Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi Aramco, Dawood M. Dawood. Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara. Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal. Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia. Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global. Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan sehingga menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, ujarnya. Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) merupakan anak perusahaan Saudi Arabian Oil Company (Saudi Aramco). Bisnis SAAC ditujukan mendukung operasi bisnis Saudi Aramco di kawasan Asia. Saudi Aramco ini merupakan perusahaan yang dimiliki penuh Pemerintah Arab Saudi dengan kantor pusat di Dhahran, Arab Saudi. Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, yakni sebesar 260 miliar barel dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di dunia.(Ant/BEY)
Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Frank, Sisi ruginya hanya satu, yaitu jika refinery ini hanya bisa mengolah khusus minyak dari Arab Saudi saja .. What if nanti, ketemu lapangan minyak besar di laut jawa atau di onshore jawa atau daerah lain sana dengan API dan specifikasinya berbeda dengan minyak dari Arab Saudi, sementara specifikasi refinery ini hanya untuk minyak mentah dari Arab ?? Apakah kita akan meneruskan tradisi minyak mentah kita di ekspor, sementara kita mengimpor minyak mentah dari negeri lain? Dulu, saya dibilangin, ini semua disebabkan minyak mentah kita lebih bagus dan harganya lebih mahal, sementara minyak mentah negara lain harganya lebih murah dan kualitasnya cukup untuk kebutuhan dalam negeri. Dan saya percaya. Tapi,setelah sedikit mengerti tentang spesifikasi refinery yg di-design khusus untuk minyak mentah tertentu saja, saya baru ngeh jawabanya. Namun timbul pertanyaan lagi, lha kenapa tidak dibuat refinery yg bisa mengolah minyak dalam negeri, yg mana dengan demikian bisa mengurangi double dip biaya transportasi export/import minyak mentah ? Untuk pertanyaan yang ini, saya belum menemukan jawaban yg memuaskan. Ada dua spekulasi : 1. Hal itu tidak bisa dihindari karena kita bisa meramalkan kapan akan ditemukanya lapangan minyak baru di Indonesia, apalagi specifikasi API dan kualitasnya. 2. Pemikiran agak su-udzon, bahwa itu semua disengaja, supaya bussines transportasi yg membawa minyak mentah Indonesia keluar negeri, dan pulangnya membawa minyak mentah dari negara lain untuk diolah di refinery2 dalam negeri tetap berjalan dengan baik. Bisa dibayangkan berapa besar keuntungan dari para pemilik tanker2 ini ya, kecuali kalau yang punya tanker itu Pertamina sendiri, dengan demikian 'kerugian' double dip transportasi ini bisa diminimalisasikan. Mohon pencerahanya, kalau ada yg mempunyai jawaban yg lebih tepat. Haturnuwun sebelumnya. Namun demikian, saya salut dengan perkembangan Pertamina sekarang ini, semoga semakin gagah berani, maju dan professional demi kesejahteraan dan kehormatan bangsa. Lebih kurangnya mohon maaf. Salam From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, 20 February 2012 4:37 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Membangun kilang di Indonesia akan lebih banyak efek positip nya dari pada efek negatip nya. terserah minyak nya dari mana. Kalau dari Indonesia berarti menambahkan nilai ekonomis minyak mentah sebelum di ekspor. kalau untuk konsumsi dalam negeri berarti mengalihkan biaya refinnery yang dilakukan di luarnegeri ke dalam negeri. Kalau minyaknya dari luar negeri pun bagus juga, berarti membuat suatu industry yang akan menyerap tenaga kerja di Indonesia dan menambhakan penghasilan negara. saya tidak bisa perpikir ada efek negatip dari kerjasama ini, kecuali kalau Saudi Aramco minta barteran dengan sesuatu yang lain, misalnya blok yang prolific di Indonesia. Tapi sampai sekarang tidak ada tanda2 kearah itu kan? selamat dan sukses terus untuk Pertamina fbs From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 +0400 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB Metrotvnews.com, Jakarta: Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan petrokimia. Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2). Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi Aramco, Dawood M. Dawood. Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara. Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal. Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina untuk meningkatkan
Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Mohon maaf sedikit koreksi, spekulasi nomor satu seharusnya tertulis : 1. Hal itu tidak bisa dihindari karena kita tidak bisa meramalkan kapan akan ditemukanya lapangan minyak baru di Indonesia, apalagi specifikasi API dan kualitasnya. trimakasih Dwiyatno From: rumlan dwiyatno dwisant...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, 20 February 2012 12:23 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Frank, Sisi ruginya hanya satu, yaitu jika refinery ini hanya bisa mengolah khusus minyak dari Arab Saudi saja .. What if nanti, ketemu lapangan minyak besar di laut jawa atau di onshore jawa atau daerah lain sana dengan API dan specifikasinya berbeda dengan minyak dari Arab Saudi, sementara specifikasi refinery ini hanya untuk minyak mentah dari Arab ?? Apakah kita akan meneruskan tradisi minyak mentah kita di ekspor, sementara kita mengimpor minyak mentah dari negeri lain? Dulu, saya dibilangin, ini semua disebabkan minyak mentah kita lebih bagus dan harganya lebih mahal, sementara minyak mentah negara lain harganya lebih murah dan kualitasnya cukup untuk kebutuhan dalam negeri. Dan saya percaya. Tapi,setelah sedikit mengerti tentang spesifikasi refinery yg di-design khusus untuk minyak mentah tertentu saja, saya baru ngeh jawabanya. Namun timbul pertanyaan lagi, lha kenapa tidak dibuat refinery yg bisa mengolah minyak dalam negeri, yg mana dengan demikian bisa mengurangi double dip biaya transportasi export/import minyak mentah ? Untuk pertanyaan yang ini, saya belum menemukan jawaban yg memuaskan. Ada dua spekulasi : 1. Hal itu tidak bisa dihindari karena kita bisa meramalkan kapan akan ditemukanya lapangan minyak baru di Indonesia, apalagi specifikasi API dan kualitasnya. 2. Pemikiran agak su-udzon, bahwa itu semua disengaja, supaya bussines transportasi yg membawa minyak mentah Indonesia keluar negeri, dan pulangnya membawa minyak mentah dari negara lain untuk diolah di refinery2 dalam negeri tetap berjalan dengan baik. Bisa dibayangkan berapa besar keuntungan dari para pemilik tanker2 ini ya, kecuali kalau yang punya tanker itu Pertamina sendiri, dengan demikian 'kerugian' double dip transportasi ini bisa diminimalisasikan. Mohon pencerahanya, kalau ada yg mempunyai jawaban yg lebih tepat. Haturnuwun sebelumnya. Namun demikian, saya salut dengan perkembangan Pertamina sekarang ini, semoga semakin gagah berani, maju dan professional demi kesejahteraan dan kehormatan bangsa. Lebih kurangnya mohon maaf. Salam From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, 20 February 2012 4:37 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Membangun kilang di Indonesia akan lebih banyak efek positip nya dari pada efek negatip nya. terserah minyak nya dari mana. Kalau dari Indonesia berarti menambahkan nilai ekonomis minyak mentah sebelum di ekspor. kalau untuk konsumsi dalam negeri berarti mengalihkan biaya refinnery yang dilakukan di luarnegeri ke dalam negeri. Kalau minyaknya dari luar negeri pun bagus juga, berarti membuat suatu industry yang akan menyerap tenaga kerja di Indonesia dan menambhakan penghasilan negara. saya tidak bisa perpikir ada efek negatip dari kerjasama ini, kecuali kalau Saudi Aramco minta barteran dengan sesuatu yang lain, misalnya blok yang prolific di Indonesia. Tapi sampai sekarang tidak ada tanda2 kearah itu kan? selamat dan sukses terus untuk Pertamina fbs From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 +0400 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB Metrotvnews.com, Jakarta: Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan petrokimia. Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2). Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi Aramco, Dawood M. Dawood. Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang Tuban berdasarkan
Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Calonya bisa meradang nanti...biaya kampanye nya kurang hehehe 2012/2/20 rumlan dwiyatno dwisant...@yahoo.com yg mana dengan demikian bisa mengurangi double dip biaya transportasi export/import minyak mentah ?
Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]
Selamat pagi IAGI Netters YTH., Mengikuti diskusi yang sudah berjalan lebih dari satu minggu ini, rupa nya semakin menarik dan tetap hangat... Namun sebelum nya, izinkan saya untuk memberikan beberapa koreksi: 1. Sriwijaya membangun candi Borobudur di Jawa tengah? Koreksi : Di dalam beberapa buku sejarah, yang berdasarkan naskah2 berbahasa Jawa Kuno, seperti Kitab Canda Agastya Purwa, Adi Parwa, Saba Parwa, dll., juga serat Pustaka Raja Purwa, prasasti Mantyasih di Kedu (berangka tahun 907 M), dsb., diketahui bahwa yang saat ini meliputi wilayah Jawa Tengah, telah berdiri kerajaan Mataram Kuno, yang antara lain dimulai dari Rakai Sanjaya (732-760 M), Rakai Panangkaran (760-780M), Rakai Pananggalan (780-800 M), Rakai Warak (800-820), Rakai Garung (820-840 M), Rakai Pikatan (840-856 M), Rakai Kayuwangi (856-882 M), Rakai Watuhumalang (882-899 M), Rakai Watukumara Dyah Balitung (898-915M), Rakai Daksa (915-919M), Rakai Tulodong (919-921 M), Rakai Wawa (921-928), Rakai Empu Sindok (929-930 M). Kemudian selain kerajaan tersebut, juga ada kerajaan Syailendra (sekitar 750-850 M), dengan raja yang terkenal adalah Samaratungga (778 M). Raja ini mempunyai 2 anak yaitu Pramodha Wardhani dan Balaputradewa. Dan diketahui juga bahwa pada jaman Samarotungga inilah candi Borobudur didirikan. Selain itu pada masa pemerintahan Rakai Pikatan (840-856 M), didirikan candi Prambanan. Dalam masa itu juga tercatat terjadi perkawinan antara Rakai Pikatan dengan putri Samarotungga yaitu Pramodhawardani, dan kemudian Rakai Pikatan lah yang melanjutkan pengintegrasian dua dinasti ini. Sedangkan anak dari Samarotungga yang lain yaitu Balaputradewa, merasa kurang senang dengan penambahan kekuasaan dan pengaruh Rakai Pikatan setelah Samarotungga wafat, dia merasa berhak juga untuk menggantikan tahta bapak nya, bukan malah oleh Rakai Pikatan. Kemudian Balaputradewa berpindah ke wilayah yang saat ini di Sumatera Selatan, dan menjadi salah satu pendiri dinasti Sriwijaya. Dalam prasasti Ratu Baka, diketahui bahwa pasukan Sriwijaya (dengan diperintahkan oleh Balaputradewa) pernah mencoba untuk melengserkan Rakai Pikatan, namun ternyata tidak sempat sampai mengganggu ketertiban, dan Rakai Pikatan tetap dapat melanjutkan pemerintahan nya secara damai dan kemudian lengser, digantikan oleh Rakai Kayuwangi. Dan kerajaan2 di wilayah2 tersebut tetap bisa melanjutkan tata pemerintahan nya, yang mana dilanjutkan oleh Kerajaan Medang-Kahuripan-Kediri-Singosari-Majapahit-Demak-Pajang-Mataram. 2. Sriwijaya mengalahkan Darmawangsa? Koreksi : Raja Darmawangsa, adalah penerus dari kepemimpinan raja Empu Sindok (yang diketahui memeindahkan wilayah Kerajaan Mataram kuno ke dekat sungai Brantas)meneruskan kerajaan Medang dari tahun 991-1007 M. Namun di masa pemerintahan nya, dia diserang oleh kerajaan Wora-Wari. Penerus dari Darmawangsa adalah Airlangga, yang bapak nya merupakan raja di Bali, bernama Dharma Udayana Warmadewa. Airlangga saat itu sedang melakukan pesta pernikahan dengan anak Darmawangsa (yang bernama Dewi Sanggramawijaya atau Dewi Kilisuci), dan dikejutkan oleh serangan dari kerajaan Wora-Wari, yang masih vasal kerajaan Medang sebenarnya. Airlangga menyelamatkan diri bersama Narottama, dan akhir nya nanti bisa mengambil alih kekuasaan kembali dari kerajaan Wora-wari. Belum ada bukti kekuasaan Sriwijaya sampai di wilayah Medang, dari banyak naskah, prasasti, dan penemuan2 lain di wilayah tersebut. 3. Kerajaan Sunda punah di abad ke-7 ? Kerajaan Pajajaran dengan raja nyaTarumanegara, adalah kerajaan yang mempunyai wilayah yang saat ini berada di Jawa Barat, dan kemudian pada abad2 berikut nya diteruskan oleh kerajaan Sunda dan Galuh, karena masing2 raja di dua kerajaan tersebut sebenar nya bersaudara. Kemudian kerajaan Galuh dan Sunda tetap exist sampai tahun2 berikut nya, sampai dengan saat saat kasultanan Cirebon dan Banten berdiri, tanpa gangguan ketertiban yang berarti, kalo enggak keliru sebenar nya kerajaan Cirebon juga masih bersaudara dengan kerajaan Sunda dan Galuh. Koreksi: Jadi belum ada bukti bahwa ada pengaruh Sriwijaya sampai di wilayah2 kerajaan Pajajaran, kemudian kerajaan Sunda dan kerajaan Galuh. Mencermati pembahasan sebelum nya tentang situs2 di Gunung Padang, situs Batujaya, dll; saya mempunyai pemikiran bahwa sebenarnya kehidupan masyarakat saat itu memang kemungkinan hampir berdekatan dengan geografis pinggir sungai, pegunungan, wilayah2 bertopografi tinggi, ladang dan persawahan, gua, dll., sebagai masyarakat agraris, terlihat kecenderungan bahwa masyarat yang mendiami wilayah2 di pulau Jawa, sangat dimungkinkan dulu nya merupakan penduduk yang bermigrasi dari wilayah antara China dan Siam, kalau menilik dari karya Thomas Stanford Raffles, mempunyai kemiripan dengan bangsa Tartar. Selain itu juga dimungkinkan migrasi2 tersebut terjadi jauh sebelum Masehi, dan terjadi berangsur angsur, dengan berbagai hal yang mendasari nya. Saya masih mencoba mencari
Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]
Terima kasih Pak. Salam, Firman Fauzi From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, 19 February 2012, 17:21 Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Mengenai pra-sejarah Sunda saya pernah membuat makalah:\ http://www.kalangsunda.net/apps/forums/topics/show/4853530-asal-usul-dan-pra-sejarah-ki-sunda?page=last atau: http://ahmadsamantho.wordpress.com/2010/11/09/asal-usul-dan-pra-sejarah-ki-sunda/ Silahkan baca RPK - Original Message - From: Bandono Salim To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, February 19, 2012 3:36 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Terimakasih Pa Kusumadinata. Apakah sampai saat ini belum ada keterangan maupun kisah tentang kerajaan sebelum masehi pa ? Meskipun hanya sekedar cerita? Krn setahu saya kisah legenda {kecuali Sangkuriang (?)} semua berhubungan dgn kerajaan Sunda recent Salam hormat, bandono. . Powered by Telkomsel BlackBerry® From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Sun, 19 Feb 2012 12:18:53 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang. Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi pemukiman. Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient, dan dapat dibeli di Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007. Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di Cekungan Bandung. Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah selesai. Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di serang oleh Kerajaan Sriwijaya. Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya orang Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' adalah kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya. RPK - Original Message - From: Bandono Salim To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm bhs sunda jua. Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, belum jadi pengetahuan di kepalaku, apalagi faham. Pak Kusumadinata dapat bantu? Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Thu, 16 Feb 2012 08:27:14 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Aku ubah dikit judulnya. 2012/2/16 Bandono Salim bandon...@gmail.com Nah nah, jabar the lain afiliasi majapait. Terafiliasi mah jaman sultan agung mau perangi kompeni di batavia. Jaman mojopait jabar/sunda negeri merdeka. Jadi tiada hub piramid jabar dgn mojopait (aslinya sih negeri Majalengka dan atau wilwatikta). Saya agak heran mengapa sejarah sunda itu agak sedikit gelap dibanding sejarah kerajaan lain di nusantara. Paling tidak sewaktu pelajaran
Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]
Selamat pagi IAGI Netters YTH., Mengikuti diskusi yang sudah berjalan lebih dari satu minggu ini, rupa nya semakin menarik dan tetap hangat... Namun sebelum nya, izinkan saya untuk memberikan beberapa koreksi: 1. Sriwijaya membangun candi Borobudur di Jawa tengah? Koreksi : Di dalam beberapa buku sejarah, yang berdasarkan naskah2 berbahasa Jawa Kuno, seperti Kitab Canda Agastya Purwa, Adi Parwa, Saba Parwa, dll., juga serat Pustaka Raja Purwa, prasasti Mantyasih di Kedu (berangka tahun 907 M), dsb., diketahui bahwa yang saat ini meliputi wilayah Jawa Tengah, telah berdiri kerajaan Mataram Kuno, yang antara lain dimulai dari Rakai Sanjaya (732-760 M), Rakai Panangkaran (760-780M), Rakai Pananggalan (780-800 M), Rakai Warak (800-820), Rakai Garung (820-840 M), Rakai Pikatan (840-856 M), Rakai Kayuwangi (856-882 M), Rakai Watuhumalang (882-899 M), Rakai Watukumara Dyah Balitung (898-915M), Rakai Daksa (915-919M), Rakai Tulodong (919-921 M), Rakai Wawa (921-928), Rakai Empu Sindok (929-930 M). Kemudian selain kerajaan tersebut, juga ada kerajaan Syailendra (sekitar 750-850 M), dengan raja yang terkenal adalah Samaratungga (778 M). Raja ini mempunyai 2 anak yaitu Pramodha Wardhani dan Balaputradewa. Dan diketahui juga bahwa pada jaman Samarotungga inilah candi Borobudur didirikan. Selain itu pada masa pemerintahan Rakai Pikatan (840-856 M), didirikan candi Prambanan. Dalam masa itu juga tercatat terjadi perkawinan antara Rakai Pikatan dengan putri Samarotungga yaitu Pramodhawardani, dan kemudian Rakai Pikatan lah yang melanjutkan pengintegrasian dua dinasti ini. Sedangkan anak dari Samarotungga yang lain yaitu Balaputradewa, merasa kurang senang dengan penambahan kekuasaan dan pengaruh Rakai Pikatan setelah Samarotungga wafat, dia merasa berhak juga untuk menggantikan tahta bapak nya, bukan malah oleh Rakai Pikatan. Kemudian Balaputradewa berpindah ke wilayah yang saat ini di Sumatera Selatan, dan menjadi salah satu pendiri dinasti Sriwijaya. Dalam prasasti Ratu Baka, diketahui bahwa pasukan Sriwijaya (dengan diperintahkan oleh Balaputradewa) pernah mencoba untuk melengserkan Rakai Pikatan, namun ternyata tidak sempat sampai mengganggu ketertiban, dan Rakai Pikatan tetap dapat melanjutkan pemerintahan nya secara damai dan kemudian lengser, digantikan oleh Rakai Kayuwangi. Dan kerajaan2 di wilayah2 tersebut tetap bisa melanjutkan tata pemerintahan nya, yang mana dilanjutkan oleh Kerajaan Medang-Kahuripan-Kediri-Singosari-Majapahit-Demak-Pajang-Mataram. 2. Sriwijaya mengalahkan Darmawangsa? Koreksi : Raja Darmawangsa, adalah penerus dari kepemimpinan raja Empu Sindok (yang diketahui memeindahkan wilayah Kerajaan Mataram kuno ke dekat sungai Brantas)meneruskan kerajaan Medang dari tahun 991-1007 M. Namun di masa pemerintahan nya, dia diserang oleh kerajaan Wora-Wari. Penerus dari Darmawangsa adalah Airlangga, yang bapak nya merupakan raja di Bali, bernama Dharma Udayana Warmadewa. Airlangga saat itu sedang melakukan pesta pernikahan dengan anak Darmawangsa (yang bernama Dewi Sanggramawijaya atau Dewi Kilisuci), dan dikejutkan oleh serangan dari kerajaan Wora-Wari, yang masih vasal kerajaan Medang sebenarnya. Airlangga menyelamatkan diri bersama Narottama, dan akhir nya nanti bisa mengambil alih kekuasaan kembali dari kerajaan Wora-wari. Belum ada bukti kekuasaan Sriwijaya sampai di wilayah Medang, dari banyak naskah, prasasti, dan penemuan2 lain di wilayah tersebut. 3. Kerajaan Sunda punah di abad ke-7 ? [KerajaanTarumanegara (dengan raja Purnawarman/Mulawarman?), notes : kalimat saya sebelumnya saya koreksi ] adalah kerajaan yang mempunyai wilayah yang saat ini berada di Jawa Barat, dan kemudian pada abad2 berikut nya diteruskan oleh kerajaan Sunda dan Galuh, dan Pajajaran (?) . Kemudian sebenarnya kerajaan Galuh dan Sunda tetap exist sampai tahun2 berikut nya, sampai dengan saat saat kasultanan Cirebon dan Banten berdiri, tanpa gangguan ketertiban yang berarti, kalo enggak keliru sebenar nya kerajaan Cirebon juga masih bersaudara dengan kerajaan Sunda dan Galuh. Koreksi: Jadi belum ada bukti bahwa ada pengaruh Sriwijaya sampai di wilayah2 kerajaan Pajajaran, kemudian kerajaan Sunda dan kerajaan Galuh. Mencermati pembahasan sebelum nya tentang situs2 di Gunung Padang, situs Batujaya, dll; saya mempunyai pemikiran bahwa sebenarnya kehidupan masyarakat saat itu memang kemungkinan hampir berdekatan dengan geografis pinggir sungai, pegunungan, wilayah2 bertopografi tinggi, ladang dan persawahan, gua, dll., sebagai masyarakat agraris, terlihat kecenderungan bahwa masyarat yang mendiami wilayah2 di pulau Jawa, sangat dimungkinkan dulu nya merupakan penduduk yang bermigrasi dari wilayah antara China dan Siam, kalau menilik dari karya Thomas Stanford Raffles, mempunyai kemiripan dengan bangsa Tartar. Selain itu juga dimungkinkan migrasi2 tersebut terjadi jauh sebelum Masehi, dan terjadi berangsur angsur, dengan berbagai hal yang mendasari nya.
Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Yang saya dengar minyak mentah Indonesia berkwalitas baik, kadar belerang tidak ada dan harga lebih baik. Kita impor minyak mentah Saudi untuk dikilang di dalam negeri karena selain lebih murah juga kwalitas kurang baik dengan kadar belerang tinggi, jadi sekalin import polusi! Sama dengan petani yang tanam padi untuk beras Cianjur untuk dijual, tapi untuk makan sendiri beli beras C4 Entah benar, entah tidak RPK - Original Message - From: rumlan dwiyatno To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 20, 2012 8:53 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Frank, Sisi ruginya hanya satu, yaitu jika refinery ini hanya bisa mengolah khusus minyak dari Arab Saudi saja .. What if nanti, ketemu lapangan minyak besar di laut jawa atau di onshore jawa atau daerah lain sana dengan API dan specifikasinya berbeda dengan minyak dari Arab Saudi, sementara specifikasi refinery ini hanya untuk minyak mentah dari Arab ?? Apakah kita akan meneruskan tradisi minyak mentah kita di ekspor, sementara kita mengimpor minyak mentah dari negeri lain? Dulu, saya dibilangin, ini semua disebabkan minyak mentah kita lebih bagus dan harganya lebih mahal, sementara minyak mentah negara lain harganya lebih murah dan kualitasnya cukup untuk kebutuhan dalam negeri. Dan saya percaya. Tapi,setelah sedikit mengerti tentang spesifikasi refinery yg di-design khusus untuk minyak mentah tertentu saja, saya baru ngeh jawabanya. Namun timbul pertanyaan lagi, lha kenapa tidak dibuat refinery yg bisa mengolah minyak dalam negeri, yg mana dengan demikian bisa mengurangi double dip biaya transportasi export/import minyak mentah ? Untuk pertanyaan yang ini, saya belum menemukan jawaban yg memuaskan. Ada dua spekulasi : 1. Hal itu tidak bisa dihindari karena kita bisa meramalkan kapan akan ditemukanya lapangan minyak baru di Indonesia, apalagi specifikasi API dan kualitasnya. 2. Pemikiran agak su-udzon, bahwa itu semua disengaja, supaya bussines transportasi yg membawa minyak mentah Indonesia keluar negeri, dan pulangnya membawa minyak mentah dari negara lain untuk diolah di refinery2 dalam negeri tetap berjalan dengan baik. Bisa dibayangkan berapa besar keuntungan dari para pemilik tanker2 ini ya, kecuali kalau yang punya tanker itu Pertamina sendiri, dengan demikian 'kerugian' double dip transportasi ini bisa diminimalisasikan. Mohon pencerahanya, kalau ada yg mempunyai jawaban yg lebih tepat. Haturnuwun sebelumnya. Namun demikian, saya salut dengan perkembangan Pertamina sekarang ini, semoga semakin gagah berani, maju dan professional demi kesejahteraan dan kehormatan bangsa. Lebih kurangnya mohon maaf. Salam -- From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, 20 February 2012 4:37 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Membangun kilang di Indonesia akan lebih banyak efek positip nya dari pada efek negatip nya. terserah minyak nya dari mana. Kalau dari Indonesia berarti menambahkan nilai ekonomis minyak mentah sebelum di ekspor. kalau untuk konsumsi dalam negeri berarti mengalihkan biaya refinnery yang dilakukan di luarnegeri ke dalam negeri. Kalau minyaknya dari luar negeri pun bagus juga, berarti membuat suatu industry yang akan menyerap tenaga kerja di Indonesia dan menambhakan penghasilan negara. saya tidak bisa perpikir ada efek negatip dari kerjasama ini, kecuali kalau Saudi Aramco minta barteran dengan sesuatu yang lain, misalnya blok yang prolific di Indonesia. Tapi sampai sekarang tidak ada tanda2 kearah itu kan? selamat dan sukses terus untuk Pertamina fbs -- -- From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 +0400 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB Metrotvnews.com, Jakarta: Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan petrokimia. Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2).
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Danny yang baik. Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat interpretasinya. Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan melupakannya??? He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. Salam, Yatno (bulan ini pension dari PNS) -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Terimakasih pak Yatno, Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil S3 di Caltech. Saran saya lebih baik kita encourage orang untuk belajar geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. Salam DHN -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny, Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati- hati interpretasi di volkanik. Salam, Yatno -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. Salam DHN -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya. Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik. Mungkin kecil sehingga tersamarkan karena rentang geolistriknya cukup panjang. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks, bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya bentuk dome yang isinya
RE: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam?
Setuju Bang Ben, and Horasss. Masih sementara kan kesimpulannya? Salam, Yatno From: benyamin sembiring [mailto:benyaminsembir...@gmail.com] Sent: Thursday, February 16, 2012 5:34 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam? Gunung Sadahurip : Piramida Alam? Menyimak diskusi tentang Gunung Sadahurip apakah sebuah piramida buatan manusia atau gunung bentukan alam sangat menarik. Masing-masing punya argumentasi nya. Dari diskusi ini ada beberpa hal yang menjadi ketertarikan saya untuk mengambil kesimpulan sementara tentang perdebatan ini, yaitu : 1. - Piramida bukan saja harus mengacu kepada piramida besar , Giza, yang ada di mesir. Menurut saya pernyataan ini bahwa apabila ada bentukan mirip piramida bisa saja dikatan piramida walaupun tidak mengikuti aturan piramida di Mesir 2. - Hasil penelitian beberapa ahli geologi bahwa di Gunung Sadahurip terdapat batuan beku yang berbentuk columnar joint, andesit dll. Sehingga kelompok ini menapsirkan bahwa Gunung Sadahurip adalah bentukan alam yang mirip piramida. 3. - Ada juga sekelompok ahli geologi yang melakukan penelitian di Gunung Sadahurip bahwa disana ditemukan sisa sisa/bekas aktivitas manusia (artefak/ekofak). Bahkan kelompok ini juga melakukan penelitian geofisika sehingga yakin betul bentukan tersebut berbeda (ada bedanya) dengan bentukan alam biasa. Kelompok ini meyakini bahwa Gunung Sadahurip adalah piramida buatan manusia. Ada banyak bentukan alam yang dipergunakan oleh manusia untuk membangun suatu tempat beraktivitas, bisa saja itu tempat hunian maupun tempat pemujaan. Misalnya Gua Gajah di Bali, Gua Selomangleng di Kediri. Paling tidak kedua tempat itu adalah batuan bentukan alam yang dibangun oleh manusia untuk keperluan beribadah, mungkin. Namun dilakukan berbabagi bentukan sehingga tempat itu bukan murni hasil bentukan alam, tapi sudah ada modifikasi manusia. Nah..bisakah Gunung Sadahurip seperti itu? Yang ingin saya katakan bahwa ada banyak bentukan alam yang bisa dipergunakan oleh manusia untuk berbagai keperluannya. Jadi kalau Gunung Sadahurip yang berbentuk piramida itu dipergunakan oleh manusia untuk keperluannya dan membangun sesuatu disana adalah hal yang wajar saja. Apalagi kalau piramida gak harus mengacu kepada bentuk piramida Giza. Memperhatikan hal di atas apakah tidak mungkin Gunung Sadahurip adalah gunung bentukan alam, yang kebetulan berbentuk piramida, dimanfaatkan manusia untuk dijadikan tempat untuk keperluan manusia saat itu. Begitu cerdasnya manusia saat itu, untuk apa mengangkat batuan sekian banyaknya untuk buat piramida, toh sudah ada gunung bentukan alam yang bisa dipergunakan, tinggal memolesnya saja menjadi seperti yang diinginkan. Bisa saja membangun suatu bangunan di puncak ataupun sisi lain sehingga diperkirakan beberapa ahli ada sebuah ruangan hasil karya manusia. Oleh karena itu, jadilah Gunung Sadahurip adalah Piramida Alam. Terlalu dini memang. Salam Benyamin Sembiring
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Yatno, kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan petrologi volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa di class action nih pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:))) 2012/2/20 Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Pak Danny yang baik. Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat interpretasinya. Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan melupakannya??? He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. Salam, Yatno (bulan ini pension dari PNS) -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Terimakasih pak Yatno, Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil S3 di Caltech. Saran saya lebih baik kita encourage orang untuk belajar geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. Salam DHN -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny, Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati- hati interpretasi di volkanik. Salam, Yatno -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. Salam DHN -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya. Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik. Mungkin kecil sehingga tersamarkan karena rentang geolistriknya cukup panjang. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya ratusan meter
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
yo gak harus begitu to , tugasnya memberikan pencerahan , lha urusan minat atau karir kan itu pilihan masing masing.Mungkin banyak yg minat ke yg lain spt migas biar cepet duitnya banyak... ISM Pak Yatno, kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan petrologi volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa di class action nih pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:))) 2012/2/20 Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Pak Danny yang baik. Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat interpretasinya. Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan melupakannya??? He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. Salam, Yatno (bulan ini pension dari PNS) -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Terimakasih pak Yatno, Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil S3 di Caltech. Saran saya lebih baik kita encourage orang untuk belajar geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. Salam DHN -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny, Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati- hati interpretasi di volkanik. Salam, Yatno -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. Salam DHN -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya. Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik. Mungkin kecil sehingga tersamarkan karena rentang geolistriknya cukup panjang. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 To:
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Yatno tidak menakuti siapapun, tetapi membuat orang lebih tertarik pada batuan sediment. Seingat saya dulu, Pak Yatno jadi reference ttg sedimentology beberapa senior saya dulu di perusahaan minyak. tapi benar juga nih Taufik, apa Pak Yatno tidak sedih tidak ada penerus nya? kayak cerita Kho Ping Ho, mesti terus bertahan di dunia persilatan sampai ketemu murid yang bisa digemleng jadi penggantinya. selamat berhari senin. fbs From: Ok Taufik ok.tau...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 20, 2012 1:29 PM Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Yatno, kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan petrologi volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa di class action nih pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:))) 2012/2/20 Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Pak Danny yang baik. Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat interpretasinya. Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan melupakannya??? He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. Salam, Yatno (bulan ini pension dari PNS) -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Terimakasih pak Yatno, Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil S3 di Caltech. Saran saya lebih baik kita encourage orang untuk belajar geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. Salam DHN -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny, Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati- hati interpretasi di volkanik. Salam, Yatno -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. Salam DHN -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya. Kata piramider (pendukung
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Yatno, Utk geologis yg menggeluti eksplorasi mineral (Au Ag Cu) pemetaan batuan volkanik dan pengenalan volcanic products amat sangat penting. Kursus pengenalan volcanic products yg diasuh Ray Cas dari Monash Univ laku keras. Bahkan geologis Indonesia banyak yg mengikutinya. Hal ini disebabkan di Indonesia tidak ada kursus sejenis, padahal ahli volkanologi banyak, kondisi lapangan ideal, contoh2 proses masa sekarang mudah dijumpai di sekitar kota2 besar. Alangkah indahnya bila para economic geologists Indonesia bisa belajar dari ahli2 bangsa sendiri di negara sendiri salam Prianggito (waktu sidang sarjana diuji oleh pak Yatno) Sent from my iPhone On 20/02/2012, at 6:20 PM, Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id wrote: Pak Danny yang baik. Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat interpretasinya. Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan melupakannya??? He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. Salam, Yatno (bulan ini pension dari PNS) -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Terimakasih pak Yatno, Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil S3 di Caltech. Saran saya lebih baik kita encourage orang untuk belajar geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. Salam DHN -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny, Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati- hati interpretasi di volkanik. Salam, Yatno -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. Salam DHN -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya. Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di bawah gn padang maupun sadahurip,