[iagi-net-l] image dari hasil geolistrik Re: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam?

2012-02-19 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
ada seseorang yang posting di blog nya image dari hasil geolistrik dan gpr.  
tetapi tidak ada penjelasannya.  silahkan dibaca dan di simak.


http://harunjaya33.wordpress.com/2011/12/23/gunung-padang-kedahsyatan-teknologi-masa-lalu/ 



salam,
frank



 From: Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, February 17, 2012 2:03 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam?
 

Pak Benyamin, maaf ada sedikit koreksi lagi,

Penemuan lapisan pasir well sorted yg diduga tidak insitu adalah hasil pemboran 
inti (coring) di Gn. Padang (Situs Megalitikum di Cianjur), bukan di Gn. 
Sadahurip (gunung di Garut yg tampak luar identik sekali dengan bentuk Piramida 
Giza dari beberapa sudut pandang, namun tak simetris di sudut lain). Di Gn. 
Sadahurip belum dilakukan coring, baru survey geolistrik di permukaan. Hal-hal 
ini dituliskan dalam klarifikasi Mas Andang dan Pak Danny Hilman di milis 
beberapa hari yang lalu. 

Mohon maaf saya perlu menulis beberapa koreksi ini karena dari beberapa hari 
ini saya melihat ada kesimpangsiuran informasi yang disebabkan kita terlalu 
fokus terhadap Gn. Sadahurip yg memang mirip piramida, sehingga semua temuan 
selalu dihubungkan ke gunung tersebut. Padahal jika kita baca baik-baik 
klarifikasi Mas Andang dan Pak Danny Hilman, jelas bahwa yg dibicarakan adalah 
2 gunung:

1. Gunung Padang, lokasi di Cianjur, adalah situs megalitikum yg telah 
ditemukan lama di zaman Hindia Belanda dan sudah diakui sebagai bangunan buatan 
manusia. Di situs Gunung Padang ini Tim Bencana Katastropik Purba dalam 
surveynya menemukan indikasi bahwa di bawah situs yg saat ini tersingkap di 
permukaan, masih ada bangunan yg tertimbun/terkubur. Untuk itu tim tersebut 
melakukan survey pendahuluan geofisika dan memperkuat dugaan tersebut, sehingga 
akhirnya minggu yg lalu dilakukan coring. Hasilnya adalah seperti yg Pak 
Benyamin tulis sesuai klarifikasi Mas Andang dan Pak Danny.

2. Gunung Sadahurip, lokasi Garut. Adalah gunung yg secara morfologi bentuknya 
hampir identik dengan bentuk Piramida Giza, di Mesir. Gunung ini yg digadang2 
oleh Tim Turangga Seta sebagai PIRAMIDA BUATAN MANUSIA. Tim Katastropik Purba 
juga riset di sini. Dan berkenaan dengan dugaan tersebut, telah pula dilakukan 
survey geofosika di gunung ini. Hasilnya belum dishare. Gunung inilah yg 
menghebohkan akhir-akhir ini. Dengar-dengar, akan dilakukan coring juga di 
gunung ini pada bulan Maret.


Demikian Pak Benyamin, trims.


Salam,
Firman Fauzi



 From: benyamin sembiring benyaminsembir...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, 17 February 2012, 11:48
Subject: Re: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam?
 

terima kasih koreksinya

maksud saya kelompok tersebut menduga hasil temuan mereka adalah pasir yang 
tidak insitu, ada perlakuan manusia terhadap pasir tersebut dan diduga ada juga 
ruangan yang dipergunakan /dibuat oleh manusia.

benz 



Pada 17 Februari 2012 09:30, Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk menulis:

Pak Benyamin,


Koreksi sedikit untuk poin ke-3, kelompok ahli geologi yg telah melakukan 
penelitian (survey) geofisika tidak (belum) menemukan artefak/ekofak di Gn. 
Sadahurip. Trims.


Salam,
Firman Fauzi





 From: benyamin sembiring benyaminsembir...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, 16 February 2012, 17:33

Subject: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam?
 


Gunung Sadahurip : Piramida Alam?
 
Menyimak diskusi tentang Gunung Sadahurip apakah sebuah
piramida buatan manusia atau gunung bentukan alam sangat menarik. Masing-masing
punya argumentasi nya. 
Dari diskusi ini ada beberpa hal yang menjadi ketertarikan saya
untuk mengambil “kesimpulan sementara” tentang perdebatan ini, yaitu :
1.   - Piramida bukan saja harus mengacu kepada
piramida besar , Giza,  yang ada di
mesir.  Menurut saya pernyataan ini bahwa
apabila ada bentukan mirip piramida bisa saja dikatan piramida walaupun tidak
mengikuti aturan piramida di Mesir
2.  -  Hasil penelitian beberapa ahli geologi bahwa di
Gunung Sadahurip terdapat batuan beku yang berbentuk columnar joint, andesit
dll. Sehingga kelompok ini menapsirkan bahwa Gunung Sadahurip adalah bentukan
alam yang mirip piramida. 
3.  -  Ada juga sekelompok ahli geologi yang melakukan
penelitian di Gunung Sadahurip bahwa disana ditemukan sisa sisa/bekas aktivitas
manusia (artefak/ekofak). Bahkan kelompok ini juga melakukan penelitian
geofisika sehingga yakin betul bentukan tersebut berbeda (ada bedanya) dengan
bentukan alam biasa. Kelompok ini meyakini bahwa Gunung Sadahurip adalah
piramida buatan manusia.
Ada banyak bentukan alam yang dipergunakan oleh manusia untuk
membangun suatu tempat beraktivitas, bisa saja itu tempat hunian maupun tempat
pemujaan. Misalnya Gua Gajah di Bali, Gua Selomangleng di Kediri. Paling tidak
kedua tempat itu adalah batuan bentukan alam yang dibangun 

Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]

2012-02-19 Terurut Topik Bandono Salim
Terimakasih Pa Kusumadinata.
Apakah sampai saat ini belum ada keterangan maupun kisah tentang kerajaan 
sebelum masehi pa ?  Meskipun hanya sekedar cerita?   

Krn setahu saya kisah legenda {kecuali Sangkuriang (?)} semua berhubungan dgn 
kerajaan Sunda recent

Salam hormat, bandono.
.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
Date: Sun, 19 Feb 2012 12:18:53 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]
Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham 
mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler 
seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang.
Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di daerah 
Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. 
Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi 
pemukiman.
Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 oleh 
Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi 
Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient,  dan dapat dibeli di Gramedia. 
Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007.
Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), dan 
juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan 
jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur 
sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. 
Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan 
di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak 
obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin 
sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di 
Cekungan Bandung.
Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan 
Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah selesai.
Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat 
telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa 
agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. 
Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai abad 
ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di serang 
oleh Kerajaan Sriwijaya.
Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, itu 
adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya orang 
Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' adalah 
kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan 
mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di 
Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya.
RPK

  - Original Message - 
  From: Bandono Salim 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


  Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm bhs sunda jua.
  Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, belum jadi 
pengetahuan di kepalaku, apalagi faham.
  Pak Kusumadinata dapat bantu?
  Powered by Telkomsel BlackBerry®

--

  From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 
  Date: Thu, 16 Feb 2012 08:27:14 +0700
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]


  Aku ubah dikit judulnya.


  2012/2/16 Bandono Salim bandon...@gmail.com

Nah nah, jabar the lain afiliasi majapait. Terafiliasi mah jaman sultan 
agung mau perangi kompeni di batavia.
Jaman mojopait jabar/sunda negeri merdeka.
Jadi tiada hub piramid jabar dgn mojopait (aslinya sih negeri Majalengka 
dan atau wilwatikta).


  Saya agak heran mengapa sejarah sunda itu agak sedikit gelap dibanding 
sejarah kerajaan lain di nusantara. Paling tidak sewaktu pelajaran sejarah saya 
sekolah dulu. Apakah ada usaha penghapusan sejarah sunda oleh majapahit ? Atau 
karena secara keseluruhan Majapahit mendominasi nusantara sedangkan Sunda sudah 
'merdeka' dimana akhirnya sejarah Sunda 'terpinggirkan' ?
  Mohon pencerahan atau info ttg Sejarah Sunda.


  RDP


Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

2012-02-19 Terurut Topik Bandono Salim
Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi?

Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
*Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban*
*Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB*


*Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi
Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan
proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa
Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama
kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya
terintegrasi dengan petrokimia.

Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase
selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan
analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara
Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2).

Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur
Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan
Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi
Aramco, Dawood M. Dawood.

Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang
Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk
petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus
meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara.

Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi
Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk
memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal.

Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina
untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia.

Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting
pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga
sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global.

Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan
sehingga menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi
bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, ujarnya.

Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) merupakan anak perusahaan Saudi
Arabian Oil Company (Saudi Aramco). Bisnis SAAC ditujukan mendukung operasi
bisnis Saudi Aramco di kawasan Asia. Saudi Aramco ini merupakan perusahaan
yang dimiliki penuh Pemerintah Arab Saudi dengan kantor pusat di Dhahran,
Arab Saudi.

Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, yakni
sebesar 260 miliar barel dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di
dunia.(Ant/BEY)



Re: [iagi-net-l] image dari hasil geolistrik Re: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam?

2012-02-19 Terurut Topik leonardl

Kalau benar ini datanya, georadarnya tidak terlalu cerita kelihatannya

LL
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 00:34:37 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] image dari hasil geolistrikRe: [iagi-net-l] Gunung 
Sadahurip : Piramida Alam?

ada seseorang yang posting di blog nya image dari hasil geolistrik dan gpr.  
tetapi tidak ada penjelasannya.  silahkan dibaca dan di simak.


http://harunjaya33.wordpress.com/2011/12/23/gunung-padang-kedahsyatan-teknologi-masa-lalu/ 



salam,
frank



 From: Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, February 17, 2012 2:03 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam?
 

Pak Benyamin, maaf ada sedikit koreksi lagi,

Penemuan lapisan pasir well sorted yg diduga tidak insitu adalah hasil pemboran 
inti (coring) di Gn. Padang (Situs Megalitikum di Cianjur), bukan di Gn. 
Sadahurip (gunung di Garut yg tampak luar identik sekali dengan bentuk Piramida 
Giza dari beberapa sudut pandang, namun tak simetris di sudut lain). Di Gn. 
Sadahurip belum dilakukan coring, baru survey geolistrik di permukaan. Hal-hal 
ini dituliskan dalam klarifikasi Mas Andang dan Pak Danny Hilman di milis 
beberapa hari yang lalu. 

Mohon maaf saya perlu menulis beberapa koreksi ini karena dari beberapa hari 
ini saya melihat ada kesimpangsiuran informasi yang disebabkan kita terlalu 
fokus terhadap Gn. Sadahurip yg memang mirip piramida, sehingga semua temuan 
selalu dihubungkan ke gunung tersebut. Padahal jika kita baca baik-baik 
klarifikasi Mas Andang dan Pak Danny Hilman, jelas bahwa yg dibicarakan adalah 
2 gunung:

1. Gunung Padang, lokasi di Cianjur, adalah situs megalitikum yg telah 
ditemukan lama di zaman Hindia Belanda dan sudah diakui sebagai bangunan buatan 
manusia. Di situs Gunung Padang ini Tim Bencana Katastropik Purba dalam 
surveynya menemukan indikasi bahwa di bawah situs yg saat ini tersingkap di 
permukaan, masih ada bangunan yg tertimbun/terkubur. Untuk itu tim tersebut 
melakukan survey pendahuluan geofisika dan memperkuat dugaan tersebut, sehingga 
akhirnya minggu yg lalu dilakukan coring. Hasilnya adalah seperti yg Pak 
Benyamin tulis sesuai klarifikasi Mas Andang dan Pak Danny.

2. Gunung Sadahurip, lokasi Garut. Adalah gunung yg secara morfologi bentuknya 
hampir identik dengan bentuk Piramida Giza, di Mesir. Gunung ini yg digadang2 
oleh Tim Turangga Seta sebagai PIRAMIDA BUATAN MANUSIA. Tim Katastropik Purba 
juga riset di sini. Dan berkenaan dengan dugaan tersebut, telah pula dilakukan 
survey geofosika di gunung ini. Hasilnya belum dishare. Gunung inilah yg 
menghebohkan akhir-akhir ini. Dengar-dengar, akan dilakukan coring juga di 
gunung ini pada bulan Maret.


Demikian Pak Benyamin, trims.


Salam,
Firman Fauzi



 From: benyamin sembiring benyaminsembir...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, 17 February 2012, 11:48
Subject: Re: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam?
 

terima kasih koreksinya

maksud saya kelompok tersebut menduga hasil temuan mereka adalah pasir yang 
tidak insitu, ada perlakuan manusia terhadap pasir tersebut dan diduga ada juga 
ruangan yang dipergunakan /dibuat oleh manusia.

benz 



Pada 17 Februari 2012 09:30, Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk menulis:

Pak Benyamin,


Koreksi sedikit untuk poin ke-3, kelompok ahli geologi yg telah melakukan 
penelitian (survey) geofisika tidak (belum) menemukan artefak/ekofak di Gn. 
Sadahurip. Trims.


Salam,
Firman Fauzi





 From: benyamin sembiring benyaminsembir...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, 16 February 2012, 17:33

Subject: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam?
 


Gunung Sadahurip : Piramida Alam?
 
Menyimak diskusi tentang Gunung Sadahurip apakah sebuah
piramida buatan manusia atau gunung bentukan alam sangat menarik. Masing-masing
punya argumentasi nya. 
Dari diskusi ini ada beberpa hal yang menjadi ketertarikan saya
untuk mengambil “kesimpulan sementara” tentang perdebatan ini, yaitu :
1.   - Piramida bukan saja harus mengacu kepada
piramida besar , Giza,  yang ada di
mesir.  Menurut saya pernyataan ini bahwa
apabila ada bentukan mirip piramida bisa saja dikatan piramida walaupun tidak
mengikuti aturan piramida di Mesir
2.  -  Hasil penelitian beberapa ahli geologi bahwa di
Gunung Sadahurip terdapat batuan beku yang berbentuk columnar joint, andesit
dll. Sehingga kelompok ini menapsirkan bahwa Gunung Sadahurip adalah bentukan
alam yang mirip piramida. 
3.  -  Ada juga sekelompok ahli geologi yang melakukan
penelitian di Gunung Sadahurip bahwa disana ditemukan sisa sisa/bekas aktivitas
manusia (artefak/ekofak). Bahkan kelompok ini juga melakukan penelitian
geofisika sehingga yakin betul bentukan tersebut berbeda 

Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

2012-02-19 Terurut Topik ok.taufik
Minyak Indonesia mana yg mau dikuras?, discovery saja sudah jarang, yang jelas 
crude oilnya sebagian dipasok dari arab saudi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 08:39:34 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi?

Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
*Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban*
*Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB*


*Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi
Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan
proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa
Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama
kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya
terintegrasi dengan petrokimia.

Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase
selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan
analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara
Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2).

Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur
Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan
Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi
Aramco, Dawood M. Dawood.

Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang
Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk
petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus
meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara.

Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi
Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk
memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal.

Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina
untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia.

Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting
pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga
sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global.

Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan
sehingga menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi
bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, ujarnya.

Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) merupakan anak perusahaan Saudi
Arabian Oil Company (Saudi Aramco). Bisnis SAAC ditujukan mendukung operasi
bisnis Saudi Aramco di kawasan Asia. Saudi Aramco ini merupakan perusahaan
yang dimiliki penuh Pemerintah Arab Saudi dengan kantor pusat di Dhahran,
Arab Saudi.

Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, yakni
sebesar 260 miliar barel dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di
dunia.(Ant/BEY)



Re: [iagi-net-l] image dari hasil geolistrik Re: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam?

2012-02-19 Terurut Topik a_baiquni

Terimakasih Pak Franc buat linknya. Sudah sempat saya intip.

Apakah ini image yang diprovide oleh Pak Danny (dan tim)? Kok tidak ada 
tercantum narasumbernya yah. Atau mungkin saya yang tidak lihat.

Salam,
Andi.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: leona...@centrin.net.id
Date: Sun, 19 Feb 2012 08:49:11 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] image dari hasil geolistrikRe: [iagi-net-l] 
Gunung Sadahurip : Piramida Alam?


Kalau benar ini datanya, georadarnya tidak terlalu cerita kelihatannya

LL
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 00:34:37 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] image dari hasil geolistrikRe: [iagi-net-l] Gunung 
Sadahurip : Piramida Alam?

ada seseorang yang posting di blog nya image dari hasil geolistrik dan gpr.  
tetapi tidak ada penjelasannya.  silahkan dibaca dan di simak.


http://harunjaya33.wordpress.com/2011/12/23/gunung-padang-kedahsyatan-teknologi-masa-lalu/ 



salam,
frank



 From: Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, February 17, 2012 2:03 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam?
 

Pak Benyamin, maaf ada sedikit koreksi lagi,

Penemuan lapisan pasir well sorted yg diduga tidak insitu adalah hasil pemboran 
inti (coring) di Gn. Padang (Situs Megalitikum di Cianjur), bukan di Gn. 
Sadahurip (gunung di Garut yg tampak luar identik sekali dengan bentuk Piramida 
Giza dari beberapa sudut pandang, namun tak simetris di sudut lain). Di Gn. 
Sadahurip belum dilakukan coring, baru survey geolistrik di permukaan. Hal-hal 
ini dituliskan dalam klarifikasi Mas Andang dan Pak Danny Hilman di milis 
beberapa hari yang lalu. 

Mohon maaf saya perlu menulis beberapa koreksi ini karena dari beberapa hari 
ini saya melihat ada kesimpangsiuran informasi yang disebabkan kita terlalu 
fokus terhadap Gn. Sadahurip yg memang mirip piramida, sehingga semua temuan 
selalu dihubungkan ke gunung tersebut. Padahal jika kita baca baik-baik 
klarifikasi Mas Andang dan Pak Danny Hilman, jelas bahwa yg dibicarakan adalah 
2 gunung:

1. Gunung Padang, lokasi di Cianjur, adalah situs megalitikum yg telah 
ditemukan lama di zaman Hindia Belanda dan sudah diakui sebagai bangunan buatan 
manusia. Di situs Gunung Padang ini Tim Bencana Katastropik Purba dalam 
surveynya menemukan indikasi bahwa di bawah situs yg saat ini tersingkap di 
permukaan, masih ada bangunan yg tertimbun/terkubur. Untuk itu tim tersebut 
melakukan survey pendahuluan geofisika dan memperkuat dugaan tersebut, sehingga 
akhirnya minggu yg lalu dilakukan coring. Hasilnya adalah seperti yg Pak 
Benyamin tulis sesuai klarifikasi Mas Andang dan Pak Danny.

2. Gunung Sadahurip, lokasi Garut. Adalah gunung yg secara morfologi bentuknya 
hampir identik dengan bentuk Piramida Giza, di Mesir. Gunung ini yg digadang2 
oleh Tim Turangga Seta sebagai PIRAMIDA BUATAN MANUSIA. Tim Katastropik Purba 
juga riset di sini. Dan berkenaan dengan dugaan tersebut, telah pula dilakukan 
survey geofosika di gunung ini. Hasilnya belum dishare. Gunung inilah yg 
menghebohkan akhir-akhir ini. Dengar-dengar, akan dilakukan coring juga di 
gunung ini pada bulan Maret.


Demikian Pak Benyamin, trims.


Salam,
Firman Fauzi



 From: benyamin sembiring benyaminsembir...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, 17 February 2012, 11:48
Subject: Re: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam?
 

terima kasih koreksinya

maksud saya kelompok tersebut menduga hasil temuan mereka adalah pasir yang 
tidak insitu, ada perlakuan manusia terhadap pasir tersebut dan diduga ada juga 
ruangan yang dipergunakan /dibuat oleh manusia.

benz 



Pada 17 Februari 2012 09:30, Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk menulis:

Pak Benyamin,


Koreksi sedikit untuk poin ke-3, kelompok ahli geologi yg telah melakukan 
penelitian (survey) geofisika tidak (belum) menemukan artefak/ekofak di Gn. 
Sadahurip. Trims.


Salam,
Firman Fauzi





 From: benyamin sembiring benyaminsembir...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, 16 February 2012, 17:33

Subject: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam?
 


Gunung Sadahurip : Piramida Alam?
 
Menyimak diskusi tentang Gunung Sadahurip apakah sebuah
piramida buatan manusia atau gunung bentukan alam sangat menarik. Masing-masing
punya argumentasi nya. 
Dari diskusi ini ada beberpa hal yang menjadi ketertarikan saya
untuk mengambil “kesimpulan sementara” tentang perdebatan ini, yaitu :
1.   - Piramida bukan saja harus mengacu kepada
piramida besar , Giza,  yang ada di
mesir.  Menurut saya pernyataan ini bahwa
apabila ada bentukan mirip piramida bisa saja dikatan piramida walaupun tidak
mengikuti aturan piramida di Mesir
2.  

Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

2012-02-19 Terurut Topik Bandono Salim
Wah lha blok cepu, katanya cadangannya terbesar di indonesia? 
Trus yang dijual pertamina ke luar, yang katanya buat beli crude oil, kemana 
atau dari blok mana?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: ok.taufik ok.tau...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 09:19:11 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Minyak Indonesia mana yg mau dikuras?, discovery saja sudah jarang, yang jelas 
crude oilnya sebagian dipasok dari arab saudi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 08:39:34 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi?

Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
*Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban*
*Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB*


*Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi
Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan
proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa
Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama
kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya
terintegrasi dengan petrokimia.

Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase
selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan
analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara
Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2).

Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur
Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan
Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi
Aramco, Dawood M. Dawood.

Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang
Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk
petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus
meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara.

Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi
Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk
memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal.

Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina
untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia.

Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting
pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga
sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global.

Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan
sehingga menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi
bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, ujarnya.

Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) merupakan anak perusahaan Saudi
Arabian Oil Company (Saudi Aramco). Bisnis SAAC ditujukan mendukung operasi
bisnis Saudi Aramco di kawasan Asia. Saudi Aramco ini merupakan perusahaan
yang dimiliki penuh Pemerintah Arab Saudi dengan kantor pusat di Dhahran,
Arab Saudi.

Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, yakni
sebesar 260 miliar barel dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di
dunia.(Ant/BEY)



Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]

2012-02-19 Terurut Topik Junrial Hairul Huzaen
ada kemungkinan begitu. kompas juga menyatakan yg mengalahkan raja Darmawangsa, 
mertua Airlangga adalah Sriwijaya atau raja bawahan Sriwijaya. jadi kekuasaan 
Sriwijaya pada abad itu mungkin sudah sampai Jabar/Jateng.




 From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Sunday, 19 February 2012 1:54 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]
 

Jadi kerajaan Sunda ini punah setelah munculnya Sriwijaya di abad ke-7 ya? 
pasalnya Sriwijaya membangun borobudur di Jawa tengah, tidak di ibu kota 
kerajaan (Sumatera), tentunya kerajaan di Jawa barat dan tengah di abad ke -7 
semua tunduk ke Sriwijaya

salam
Razi


2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

 
Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya 
sebetulnya kurang begitu faham mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang 
diketahui kurang spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali 
Megalith di G. Padang.
Tetapi penemuan penting dan sangat significant 
adalah Candi Batujaya di daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks 
percandian dekat sungai Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat 
ibadah Buddha, tetapi juga meliputi pemukiman.
Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini 
dipublikasikan tahun 2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung 
bersama Pusat Penelitian Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient, 
 dan dapat dibeli di Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini 
dipertahankan di UI tahun 2007.
Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu 
andesit seperti Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari 
tanah liat dengan camburan jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, 
yang menghasilkan umur sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh 
sebelum Borobudur dsb. Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan 
artefact yang diketemukan di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di 
Batujaya tidak diketemukan artefak obsidian (kalau adapun sangat-sangat 
jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin sudah ada komunikasi lewat sungai 
Citarum 
dengan budaya yang terdapat di Cekungan Bandung.
Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat 
Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling 
tidak 2 sudah selesai.
Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan 
bahwa peradaban di Jawa Barat telah mendahului yang berada di Jawa 
Tengah/Timur, 
serta juga menunjukkan bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai 
di 
Jawa. 
Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan 
Tarumanagara yang dimulai abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 
waktumana Tarumanagara di serang oleh Kerajaan Sriwijaya.
Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di 
Pajajaran dan yang di Galuh, itu adalah tergolong 'recent', bahkan 
Pajajaran masih ada mejelang datangnya orang Portugis, sedangkan yang berperang 
dengan Majapahit di medan 'bubat' adalah kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang 
Sunda yang sekarang ini kebanyakan mengenai yang masih 'recent' ini. 
Candi-candi 
di Jawa Barat seperti di Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas 
hubungannnya.RPK
 
- Original Message - 
From: Bandono  Salim 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46  AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda  - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]

Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm  bhs sunda 
jua.
Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, 
  belum jadi pengetahuan di kepalaku, apalagi faham.
Pak Kusumadinata dapat 
  bantu? 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

 
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 
Date: Thu, 16 Feb 2012 08:27:14 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG...  Angle of 
Repose]

Aku ubah dikit judulnya.


2012/2/16 Bandono Salim bandon...@gmail.com

Nah nah, jabar the lain afiliasi majapait. Terafiliasi mah jaman sultan  
agung mau perangi kompeni di batavia.
Jaman mojopait jabar/sunda negeri 
merdeka.
Jadi tiada hub piramid jabar dgn mojopait (aslinya sih negeri 
Majalengka dan atau wilwatikta).


Saya agak heran mengapa sejarah sunda itu agak sedikit gelap dibanding  
sejarah kerajaan lain di nusantara. Paling tidak sewaktu pelajaran sejarah  
saya sekolah dulu. Apakah ada usaha penghapusan sejarah sunda oleh majapahit 
?  Atau karena secara keseluruhan Majapahit mendominasi nusantara sedangkan 
Sunda  sudah 'merdeka' dimana akhirnya sejarah Sunda 'terpinggirkan' ?
Mohon pencerahan atau info ttg Sejarah Sunda.


RDP 

Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]

2012-02-19 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Ya paling-paling cerita kerajaan Sangkuriang dalam kerangka Geologi Cekungan 
Bandung atau Danau Purba Bandung. Untuk itu saya akan berikan URL-nya, karena 
saya pernah presentasikan dan ada tulisannya internet.:
RPK

  - Original Message - 
  From: Bandono Salim 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Sunday, February 19, 2012 3:36 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


  Terimakasih Pa Kusumadinata.
  Apakah sampai saat ini belum ada keterangan maupun kisah tentang kerajaan 
sebelum masehi pa ? Meskipun hanya sekedar cerita? 

  Krn setahu saya kisah legenda {kecuali Sangkuriang (?)} semua berhubungan dgn 
kerajaan Sunda recent

  Salam hormat, bandono.
  .
  Powered by Telkomsel BlackBerry®

--

  From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id 
  Date: Sun, 19 Feb 2012 12:18:53 +0700
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


  Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham 
mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler 
seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang.
  Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di 
daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. 
Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi 
pemukiman.
  Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 
oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi 
Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient,  dan dapat dibeli di Gramedia. 
Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007.
  Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), 
dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan 
jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur 
sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. 
Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan 
di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak 
obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin 
sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di 
Cekungan Bandung.
  Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan 
Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah 
selesai.
  Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat 
telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa 
agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. 
  Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai 
abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di 
serang oleh Kerajaan Sriwijaya.
  Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, 
itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya 
orang Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' 
adalah kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan 
mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di 
Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya.
  RPK

- Original Message - 
From: Bandono Salim 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm bhs sunda 
jua.
Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, belum jadi 
pengetahuan di kepalaku, apalagi faham.
Pak Kusumadinata dapat bantu? 
Powered by Telkomsel BlackBerry®



From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 
Date: Thu, 16 Feb 2012 08:27:14 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


Aku ubah dikit judulnya.


2012/2/16 Bandono Salim bandon...@gmail.com

  Nah nah, jabar the lain afiliasi majapait. Terafiliasi mah jaman sultan 
agung mau perangi kompeni di batavia.
  Jaman mojopait jabar/sunda negeri merdeka.
  Jadi tiada hub piramid jabar dgn mojopait (aslinya sih negeri 
Majalengka dan atau wilwatikta).


Saya agak heran mengapa sejarah sunda itu agak sedikit gelap dibanding 
sejarah kerajaan lain di nusantara. Paling tidak sewaktu pelajaran sejarah saya 
sekolah dulu. Apakah ada usaha penghapusan sejarah sunda oleh majapahit ? Atau 
karena secara keseluruhan Majapahit mendominasi nusantara sedangkan Sunda sudah 

Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]

2012-02-19 Terurut Topik Bandono Salim
Hatur nuhun Pa.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
Date: Sun, 19 Feb 2012 16:34:19 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]
Ya paling-paling cerita kerajaan Sangkuriang dalam kerangka Geologi Cekungan 
Bandung atau Danau Purba Bandung. Untuk itu saya akan berikan URL-nya, karena 
saya pernah presentasikan dan ada tulisannya internet.:
RPK

  - Original Message - 
  From: Bandono Salim 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Sunday, February 19, 2012 3:36 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


  Terimakasih Pa Kusumadinata.
  Apakah sampai saat ini belum ada keterangan maupun kisah tentang kerajaan 
sebelum masehi pa ? Meskipun hanya sekedar cerita? 

  Krn setahu saya kisah legenda {kecuali Sangkuriang (?)} semua berhubungan dgn 
kerajaan Sunda recent

  Salam hormat, bandono.
  .
  Powered by Telkomsel BlackBerry®

--

  From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id 
  Date: Sun, 19 Feb 2012 12:18:53 +0700
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


  Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham 
mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler 
seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang.
  Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di 
daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. 
Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi 
pemukiman.
  Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 
oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi 
Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient,  dan dapat dibeli di Gramedia. 
Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007.
  Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), 
dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan 
jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur 
sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. 
Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan 
di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak 
obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin 
sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di 
Cekungan Bandung.
  Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan 
Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah 
selesai.
  Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat 
telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa 
agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. 
  Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai 
abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di 
serang oleh Kerajaan Sriwijaya.
  Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, 
itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya 
orang Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' 
adalah kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan 
mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di 
Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya.
  RPK

- Original Message - 
From: Bandono Salim 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm bhs sunda 
jua.
Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, belum jadi 
pengetahuan di kepalaku, apalagi faham.
Pak Kusumadinata dapat bantu? 
Powered by Telkomsel BlackBerry®



From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 
Date: Thu, 16 Feb 2012 08:27:14 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


Aku ubah dikit judulnya.


2012/2/16 Bandono Salim bandon...@gmail.com

  Nah nah, jabar the lain afiliasi majapait. Terafiliasi mah jaman sultan 
agung mau perangi kompeni di batavia.
  Jaman mojopait jabar/sunda negeri merdeka.
  Jadi tiada hub piramid jabar dgn mojopait (aslinya sih negeri 
Majalengka dan atau wilwatikta).


Saya agak heran mengapa 

Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

2012-02-19 Terurut Topik rakhmadi . avianto
Ya ini kan B2B ya ga masalah, mestinya bisnis kilang ini bagus, coba bayangin 
Balongan itu bisa refine 110% -120% dari crude to fine, artinya kalo 
1bbl(160lt) crude ~ 180-190ltr, kalo 1bbl crude 90USD dan refinery cost/bbl 
4USD maka per liter 94USD/180=4700 IDR

Lha kalo eceran di jual 6500IDR kan udah untung toh, apalagi kalo di jual 8000 
pasti masuk keekonomiannya

Kabarnya hanya Balongan yg bisa refine 110%, sedangkan Cilacap, Plaju dan Dumai 
masih dibawah 70%

Mungkin itu dasarnya buat Aramco untuk berani bangun kilang dimaksud

Salam
Avi 0666 
Nomor cantik

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 08:39:34 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi?

Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
*Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban*
*Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB*


*Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi
Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan
proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa
Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama
kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya
terintegrasi dengan petrokimia.

Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase
selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan
analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara
Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2).

Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur
Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan
Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi
Aramco, Dawood M. Dawood.

Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang
Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk
petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus
meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara.

Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi
Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk
memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal.

Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina
untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia.

Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting
pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga
sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global.

Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan
sehingga menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi
bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, ujarnya.

Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) merupakan anak perusahaan Saudi
Arabian Oil Company (Saudi Aramco). Bisnis SAAC ditujukan mendukung operasi
bisnis Saudi Aramco di kawasan Asia. Saudi Aramco ini merupakan perusahaan
yang dimiliki penuh Pemerintah Arab Saudi dengan kantor pusat di Dhahran,
Arab Saudi.

Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, yakni
sebesar 260 miliar barel dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di
dunia.(Ant/BEY)



Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

2012-02-19 Terurut Topik Bandono Salim
Gitu ya, mksh keterangan nya. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 09:42:59 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Ya ini kan B2B ya ga masalah, mestinya bisnis kilang ini bagus, coba bayangin 
Balongan itu bisa refine 110% -120% dari crude to fine, artinya kalo 
1bbl(160lt) crude ~ 180-190ltr, kalo 1bbl crude 90USD dan refinery cost/bbl 
4USD maka per liter 94USD/180=4700 IDR

Lha kalo eceran di jual 6500IDR kan udah untung toh, apalagi kalo di jual 8000 
pasti masuk keekonomiannya

Kabarnya hanya Balongan yg bisa refine 110%, sedangkan Cilacap, Plaju dan Dumai 
masih dibawah 70%

Mungkin itu dasarnya buat Aramco untuk berani bangun kilang dimaksud

Salam
Avi 0666 
Nomor cantik

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 08:39:34 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi?

Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
*Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban*
*Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB*


*Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi
Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan
proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa
Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama
kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya
terintegrasi dengan petrokimia.

Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase
selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan
analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara
Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2).

Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur
Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan
Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi
Aramco, Dawood M. Dawood.

Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang
Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk
petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus
meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara.

Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi
Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk
memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal.

Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina
untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia.

Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting
pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga
sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global.

Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan
sehingga menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi
bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, ujarnya.

Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) merupakan anak perusahaan Saudi
Arabian Oil Company (Saudi Aramco). Bisnis SAAC ditujukan mendukung operasi
bisnis Saudi Aramco di kawasan Asia. Saudi Aramco ini merupakan perusahaan
yang dimiliki penuh Pemerintah Arab Saudi dengan kantor pusat di Dhahran,
Arab Saudi.

Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, yakni
sebesar 260 miliar barel dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di
dunia.(Ant/BEY)



Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]

2012-02-19 Terurut Topik rakhmadi . avianto
Loh kalo Gitu secara stratigrafi Majapahit sudah ada pada saat Sriwijaya ada, 
bisa jadi Majapahit lebih tua dari Sriwijaya ato sebaliknya oto setara, shg 
bisa terjadi cultural exchange pre war, shg sangat mungkin cultural remnantnya 
tidak jauh beda, krn adanya cultural exchange tadi

Saya akan sulit membayangkan kalo cultural remnant Kerajaan Sunda berbeda 100% 
dg Majapahit / Sriwijaya, ya ini mungkin hal yg logis yg bisa tawarkan

Terima kasih
Selamat week End
Avi 0666
Nomor Cantik
 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Junrial Hairul Huzaen junria...@yahoo.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 01:30:26 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]
ada kemungkinan begitu. kompas juga menyatakan yg mengalahkan raja Darmawangsa, 
mertua Airlangga adalah Sriwijaya atau raja bawahan Sriwijaya. jadi kekuasaan 
Sriwijaya pada abad itu mungkin sudah sampai Jabar/Jateng.




 From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Sunday, 19 February 2012 1:54 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]
 

Jadi kerajaan Sunda ini punah setelah munculnya Sriwijaya di abad ke-7 ya? 
pasalnya Sriwijaya membangun borobudur di Jawa tengah, tidak di ibu kota 
kerajaan (Sumatera), tentunya kerajaan di Jawa barat dan tengah di abad ke -7 
semua tunduk ke Sriwijaya

salam
Razi


2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

 
Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya 
sebetulnya kurang begitu faham mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang 
diketahui kurang spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali 
Megalith di G. Padang.
Tetapi penemuan penting dan sangat significant 
adalah Candi Batujaya di daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks 
percandian dekat sungai Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat 
ibadah Buddha, tetapi juga meliputi pemukiman.
Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini 
dipublikasikan tahun 2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung 
bersama Pusat Penelitian Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient, 
 dan dapat dibeli di Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini 
dipertahankan di UI tahun 2007.
Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu 
andesit seperti Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari 
tanah liat dengan camburan jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, 
yang menghasilkan umur sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh 
sebelum Borobudur dsb. Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan 
artefact yang diketemukan di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di 
Batujaya tidak diketemukan artefak obsidian (kalau adapun sangat-sangat 
jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin sudah ada komunikasi lewat sungai 
Citarum 
dengan budaya yang terdapat di Cekungan Bandung.
Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat 
Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling 
tidak 2 sudah selesai.
Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan 
bahwa peradaban di Jawa Barat telah mendahului yang berada di Jawa 
Tengah/Timur, 
serta juga menunjukkan bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai 
di 
Jawa. 
Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan 
Tarumanagara yang dimulai abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 
waktumana Tarumanagara di serang oleh Kerajaan Sriwijaya.
Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di 
Pajajaran dan yang di Galuh, itu adalah tergolong 'recent', bahkan 
Pajajaran masih ada mejelang datangnya orang Portugis, sedangkan yang berperang 
dengan Majapahit di medan 'bubat' adalah kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang 
Sunda yang sekarang ini kebanyakan mengenai yang masih 'recent' ini. 
Candi-candi 
di Jawa Barat seperti di Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas 
hubungannnya.RPK
 
- Original Message - 
From: Bandono  Salim 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46  AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda  - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]

Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm  bhs sunda 
jua.
Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, 
  belum jadi pengetahuan di kepalaku, apalagi faham.
Pak Kusumadinata dapat 
  bantu? 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

 
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 
Date: Thu, 16 Feb 2012 08:27:14 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG...  Angle of 
Repose]

Aku ubah dikit judulnya.


2012/2/16 Bandono Salim bandon...@gmail.com

Nah nah, jabar the lain afiliasi majapait. Terafiliasi mah jaman sultan  
agung mau perangi kompeni di batavia.
Jaman mojopait jabar/sunda negeri 
merdeka.
Jadi tiada hub piramid jabar dgn mojopait (aslinya sih 

Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]

2012-02-19 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Oh tidak demikian, pada waktu Tarumanagara pun negara ini sudah mengembangkan 
wilayahnya ke Cekungan Bandung via Citarum sebagai mana ditunjukkan oleh Candi 
Bojongmene dekat Ujung Berung, bahkan juga ke daerah Garut sebagaimana 
ditunjukkan oleh Candi Cangkuang. Diperkirakan berkembang terus sampai Galuh 
(Ciamis) dan memunculkan kerajaan Sunda Galuh sesudah abad ke-10. Apa yang 
terjadi dengan kerajaan Galuh sesudah perang di medan perang 'Bubat' dengan 
Majapahit, tidak jelas, karena raja Galuh ikut gugur di sana. Tetapi ada yang 
mengatakan salah seorang patih-nya lolos dan kembali ke Galuh untuk melanjutkan 
pemerintahan
Selain itu Kerajaan Tarumanagara itu mencangkup wilayah Jakarta sekarang, dan 
boleh jadi juga mencakup daerah Bogor, dan memunculkan Kerajaan Sunda Pajajaran 
dengan Siliwanginya sampai munculnya Portugis dan Kean Santang/Islam dari 
Banten (yang konon masih keturunan Siliwangi).
Hanya saja keberadaan dua kerajaan Sunda ini minim dengan catatan sejarah 
tertulis, sehingga banyak berdasarkan cerita rakyat, folklore.
Kerajaan Sunda terakhir adalah Sumedang Larang (berkedudukan di Sumedang) pada 
abad ke-17 (?) yang juga dikaitkan dengan keturunan Siliwangi. Kerjaan ini 
setelah berperang dengan kesultanan Cirebon mengintegrasikan diri dengan 
Kerajaan Mataram.
Perlu diketahui bahwa dengan diketemukannya candi Batujaya ini telah banyak 
memperkaya sejarah Jawa Barat, yang mungkin belum diajarkan di sekolah.
RPK
  - Original Message - 
  From: Muhammad Razi 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Sunday, February 19, 2012 1:54 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


  Jadi kerajaan Sunda ini punah setelah munculnya Sriwijaya di abad ke-7 ya? 
pasalnya Sriwijaya membangun borobudur di Jawa tengah, tidak di ibu kota 
kerajaan (Sumatera), tentunya kerajaan di Jawa barat dan tengah di abad ke -7 
semua tunduk ke Sriwijaya


  salam
  Razi


  2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham 
mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler 
seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang.
Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di 
daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. 
Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi 
pemukiman.
Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 
oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi 
Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient,  dan dapat dibeli di Gramedia. 
Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007.
Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), 
dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan 
jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur 
sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. 
Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan 
di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak 
obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin 
sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di 
Cekungan Bandung.
Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan 
Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah 
selesai.
Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa 
Barat telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan 
bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. 
Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai 
abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di 
serang oleh Kerajaan Sriwijaya.
Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, 
itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya 
orang Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' 
adalah kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan 
mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di 
Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya.
RPK

  - Original Message - 
  From: Bandono Salim 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle 
of Repose]


  Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm bhs sunda 
jua.
  Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, belum jadi 
pengetahuan di kepalaku, apalagi faham.
  Pak Kusumadinata dapat bantu? 
  Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]

2012-02-19 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Mengenai pra-sejarah Sunda saya pernah membuat makalah:\
http://www.kalangsunda.net/apps/forums/topics/show/4853530-asal-usul-dan-pra-sejarah-ki-sunda?page=last
atau:
http://ahmadsamantho.wordpress.com/2010/11/09/asal-usul-dan-pra-sejarah-ki-sunda/

Silahkan baca
RPK
  - Original Message - 
  From: Bandono Salim 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Sunday, February 19, 2012 3:36 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


  Terimakasih Pa Kusumadinata.
  Apakah sampai saat ini belum ada keterangan maupun kisah tentang kerajaan 
sebelum masehi pa ? Meskipun hanya sekedar cerita? 

  Krn setahu saya kisah legenda {kecuali Sangkuriang (?)} semua berhubungan dgn 
kerajaan Sunda recent

  Salam hormat, bandono.
  .
  Powered by Telkomsel BlackBerry®

--

  From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id 
  Date: Sun, 19 Feb 2012 12:18:53 +0700
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


  Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham 
mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler 
seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang.
  Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di 
daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. 
Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi 
pemukiman.
  Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 
oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi 
Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient,  dan dapat dibeli di Gramedia. 
Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007.
  Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), 
dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan 
jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur 
sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. 
Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan 
di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak 
obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin 
sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di 
Cekungan Bandung.
  Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan 
Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah 
selesai.
  Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat 
telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa 
agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. 
  Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai 
abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di 
serang oleh Kerajaan Sriwijaya.
  Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, 
itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya 
orang Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' 
adalah kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan 
mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di 
Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya.
  RPK

- Original Message - 
From: Bandono Salim 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm bhs sunda 
jua.
Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, belum jadi 
pengetahuan di kepalaku, apalagi faham.
Pak Kusumadinata dapat bantu? 
Powered by Telkomsel BlackBerry®



From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 
Date: Thu, 16 Feb 2012 08:27:14 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


Aku ubah dikit judulnya.


2012/2/16 Bandono Salim bandon...@gmail.com

  Nah nah, jabar the lain afiliasi majapait. Terafiliasi mah jaman sultan 
agung mau perangi kompeni di batavia.
  Jaman mojopait jabar/sunda negeri merdeka.
  Jadi tiada hub piramid jabar dgn mojopait (aslinya sih negeri 
Majalengka dan atau wilwatikta).


Saya agak heran mengapa sejarah sunda itu agak sedikit gelap dibanding 
sejarah kerajaan lain di nusantara. Paling tidak sewaktu pelajaran sejarah saya 
sekolah dulu. Apakah ada usaha penghapusan sejarah sunda oleh majapahit ? Atau 
karena secara keseluruhan Majapahit 

Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]

2012-02-19 Terurut Topik Muhammad Razi
Jadi kerajaan Sunda terus berkembang meski Sriwijaya sangat kuat di abad ke
-7? mungkin cukup sulit membuktikannya.
satu poin yg perlu garisbawahi adalah jika ada satu peninggalan sejarah
berupa candi atau bangunan lain, belum tentu culture-nya insitu kan ya,
Sriwijaya membangun borobudur di jawa tengah instead of sumatera,
jangan-jangan Aztec membangun candi Sukuh sebagai tanda daerah kekuasaannya
juga
kalaupun nanti gunung padang terbukti sebagai piramide man-made, apa tidak
mungkin ini hanya candi penanda daerah kekuasaan juga sementara pusat
kerajaan (pusat peradaban) bukan di Cianjur tapi di benua lain
Jadi Indonesia (sunda-land) hanya sebagai wilayah transit saja untuk menuju
tempat yg lebih subur (china daratan misalnya yg terbukti sudah memiliki
bukti peradaban pertanian sejak 10,000 BCE)

salam
Razi

2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

 **
 Oh tidak demikian, pada waktu Tarumanagara pun negara ini sudah
 mengembangkan wilayahnya ke Cekungan Bandung via Citarum sebagai mana
 ditunjukkan oleh Candi Bojongmene dekat Ujung Berung, bahkan juga ke daerah
 Garut sebagaimana ditunjukkan oleh Candi Cangkuang. Diperkirakan berkembang
 terus sampai Galuh (Ciamis) dan memunculkan kerajaan Sunda Galuh sesudah
 abad ke-10. Apa yang terjadi dengan kerajaan Galuh sesudah perang di medan
 perang 'Bubat' dengan Majapahit, tidak jelas, karena raja Galuh ikut gugur
 di sana. Tetapi ada yang mengatakan salah seorang patih-nya lolos dan
 kembali ke Galuh untuk melanjutkan pemerintahan
 Selain itu Kerajaan Tarumanagara itu mencangkup wilayah Jakarta sekarang,
 dan boleh jadi juga mencakup daerah Bogor, dan memunculkan Kerajaan Sunda
 Pajajaran dengan Siliwanginya sampai munculnya Portugis dan Kean
 Santang/Islam dari Banten (yang konon masih keturunan Siliwangi).
 Hanya saja keberadaan dua kerajaan Sunda ini minim dengan catatan sejarah
 tertulis, sehingga banyak berdasarkan cerita rakyat, folklore.
 Kerajaan Sunda terakhir adalah Sumedang Larang (berkedudukan di Sumedang)
 pada abad ke-17 (?) yang juga dikaitkan dengan keturunan Siliwangi. Kerjaan
 ini setelah berperang dengan kesultanan Cirebon mengintegrasikan diri
 dengan Kerajaan Mataram.
 Perlu diketahui bahwa dengan diketemukannya candi Batujaya ini telah
 banyak memperkaya sejarah Jawa Barat, yang mungkin belum diajarkan di
 sekolah.
 RPK

 - Original Message -
 *From:* Muhammad Razi mufar...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Sunday, February 19, 2012 1:54 PM
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle
 of Repose]

 Jadi kerajaan Sunda ini punah setelah munculnya Sriwijaya di abad ke-7 ya?
 pasalnya Sriwijaya membangun borobudur di Jawa tengah, tidak di ibu kota
 kerajaan (Sumatera), tentunya kerajaan di Jawa barat dan tengah di abad ke
 -7 semua tunduk ke Sriwijaya

 salam
 Razi

 2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

 **
 Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham
 mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang
 spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G.
 Padang.
 Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di
 daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai
 Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi
 juga meliputi pemukiman.
 Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun
 2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian
 Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient,  dan dapat dibeli di
 Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun
 2007.
 Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti
 Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat
 dengan camburan jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang
 menghasilkan umur sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh
 sebelum Borobudur dsb. Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai
 dengan artefact yang diketemukan di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di
 Batujaya tidak diketemukan artefak obsidian (kalau adapun sangat-sangat
 jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin sudah ada komunikasi lewat sungai
 Citarum dengan budaya yang terdapat di Cekungan Bandung.
 Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan
 Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2
 sudah selesai.
 Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa
 Barat telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga
 menunjukkan bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa.
 Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang
 dimulai abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana
 Tarumanagara di serang oleh Kerajaan Sriwijaya.
 Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di
 Galuh, itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran 

Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

2012-02-19 Terurut Topik Muhammad Razi
Aramco sekarang 100% punya negara, dulu nya memang dikembangkan oleh
amerika.
sama seperti PDO Oman yang dulu nya dikuasai Shell tapi sekarang saham
mayoritas dipegang pemerintah
nasionalisasi cara damai

salam
Razi

2012/2/19 Bandono Salim bandon...@gmail.com

 **
 Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi?

 Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya?
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Muhammad Razi mufar...@gmail.com
 *Date: *Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 +0400
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *[iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

 *Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban*
 *Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB*


 *Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi
 Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan
 proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa
 Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama
 kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya
 terintegrasi dengan petrokimia.

 Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase
 selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan
 analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara
 Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2).

 Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur
 Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan
 Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi
 Aramco, Dawood M. Dawood.

 Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang
 Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk
 petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus
 meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara.

 Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi
 Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk
 memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal.

 Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina
 untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia.

 Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting
 pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga
 sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global.

 Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan
 sehingga menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi
 bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, ujarnya.

 Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) merupakan anak perusahaan Saudi
 Arabian Oil Company (Saudi Aramco). Bisnis SAAC ditujukan mendukung operasi
 bisnis Saudi Aramco di kawasan Asia. Saudi Aramco ini merupakan perusahaan
 yang dimiliki penuh Pemerintah Arab Saudi dengan kantor pusat di Dhahran,
 Arab Saudi.

 Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, yakni
 sebesar 260 miliar barel dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di
 dunia.(Ant/BEY)



Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]

2012-02-19 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Saya tidak mengatakan kerajaan Sunda berkembang terus setelah Sriwijaya 
menguasai Jawa, tetapi kelihatannya terdesak ke pedalaman, dan membentuk dan 
bertahan sebagai kerajaan Galuh dan kerjaan Pajajaran, dan peninggalan 
sejarahnya adalah candi Bojongmene di Bandung, dan Cani Cangkuang di Garut, dan 
Candi Pananjung di Pangandaran. Keberadaan Galuh itu diketahui keberadaannya 
dengan adanya perang Bubat, yang juga diabadikan dalam bentuk sendra-tari di 
Bali.
Hubungan dari Gunung Padang dengan Tarumanagara tentu belum diketahui. Saya 
kira budaya megalitik Gunung Padang itu terjadi beberapa ribu tahun sebelum 
Masehi. Juga belum diketahui hubungannya antara budaya mikrolitik danau purba 
Bandung dengan budaya megalitk Gunung Padang. Tetapi ada petunjuk bahwa telah 
terjadi hubungan antara budaya mikrolitik danau purba Bandung dengan 
Tarumanagara pada abad-abad permulaan Masehi
RPK
  - Original Message - 
  From: Muhammad Razi 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Sunday, February 19, 2012 5:31 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


  Jadi kerajaan Sunda terus berkembang meski Sriwijaya sangat kuat di abad ke 
-7? mungkin cukup sulit membuktikannya.
  satu poin yg perlu garisbawahi adalah jika ada satu peninggalan sejarah 
berupa candi atau bangunan lain, belum tentu culture-nya insitu kan ya, 
  Sriwijaya membangun borobudur di jawa tengah instead of sumatera, 
jangan-jangan Aztec membangun candi Sukuh sebagai tanda daerah kekuasaannya 
juga 
  kalaupun nanti gunung padang terbukti sebagai piramide man-made, apa tidak 
mungkin ini hanya candi penanda daerah kekuasaan juga sementara pusat kerajaan 
(pusat peradaban) bukan di Cianjur tapi di benua lain
  Jadi Indonesia (sunda-land) hanya sebagai wilayah transit saja untuk menuju 
tempat yg lebih subur (china daratan misalnya yg terbukti sudah memiliki bukti 
peradaban pertanian sejak 10,000 BCE)


  salam
  Razi


  2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

Oh tidak demikian, pada waktu Tarumanagara pun negara ini sudah 
mengembangkan wilayahnya ke Cekungan Bandung via Citarum sebagai mana 
ditunjukkan oleh Candi Bojongmene dekat Ujung Berung, bahkan juga ke daerah 
Garut sebagaimana ditunjukkan oleh Candi Cangkuang. Diperkirakan berkembang 
terus sampai Galuh (Ciamis) dan memunculkan kerajaan Sunda Galuh sesudah abad 
ke-10. Apa yang terjadi dengan kerajaan Galuh sesudah perang di medan perang 
'Bubat' dengan Majapahit, tidak jelas, karena raja Galuh ikut gugur di sana. 
Tetapi ada yang mengatakan salah seorang patih-nya lolos dan kembali ke Galuh 
untuk melanjutkan pemerintahan
Selain itu Kerajaan Tarumanagara itu mencangkup wilayah Jakarta sekarang, 
dan boleh jadi juga mencakup daerah Bogor, dan memunculkan Kerajaan Sunda 
Pajajaran dengan Siliwanginya sampai munculnya Portugis dan Kean Santang/Islam 
dari Banten (yang konon masih keturunan Siliwangi).
Hanya saja keberadaan dua kerajaan Sunda ini minim dengan catatan sejarah 
tertulis, sehingga banyak berdasarkan cerita rakyat, folklore.
Kerajaan Sunda terakhir adalah Sumedang Larang (berkedudukan di Sumedang) 
pada abad ke-17 (?) yang juga dikaitkan dengan keturunan Siliwangi. Kerjaan ini 
setelah berperang dengan kesultanan Cirebon mengintegrasikan diri dengan 
Kerajaan Mataram.
Perlu diketahui bahwa dengan diketemukannya candi Batujaya ini telah banyak 
memperkaya sejarah Jawa Barat, yang mungkin belum diajarkan di sekolah.
RPK
  - Original Message - 
  From: Muhammad Razi 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Sunday, February 19, 2012 1:54 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle 
of Repose]


  Jadi kerajaan Sunda ini punah setelah munculnya Sriwijaya di abad ke-7 
ya? pasalnya Sriwijaya membangun borobudur di Jawa tengah, tidak di ibu kota 
kerajaan (Sumatera), tentunya kerajaan di Jawa barat dan tengah di abad ke -7 
semua tunduk ke Sriwijaya 


  salam
  Razi


  2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu 
faham mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang 
spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. 
Padang.
Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di 
daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. 
Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi 
pemukiman.
Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 
2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian 
Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient,  dan dapat dibeli di 
Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 
2007.
Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti 
Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat 

Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

2012-02-19 Terurut Topik Fatchur Zamil
Minyk ind.diexpt dg hrg mhl (kwltas bgs), beli dari Arab dg hrg lbh mrh

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: ok.taufik ok.tau...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 09:19:11 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

Minyak Indonesia mana yg mau dikuras?, discovery saja sudah jarang, yang jelas 
crude oilnya sebagian dipasok dari arab saudi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 08:39:34 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi?

Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
*Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban*
*Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB*


*Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi
Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan
proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa
Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama
kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya
terintegrasi dengan petrokimia.

Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase
selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan
analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara
Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2).

Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur
Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan
Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi
Aramco, Dawood M. Dawood.

Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang
Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk
petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus
meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara.

Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi
Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk
memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal.

Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina
untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia.

Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting
pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga
sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global.

Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan
sehingga menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi
bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, ujarnya.

Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) merupakan anak perusahaan Saudi
Arabian Oil Company (Saudi Aramco). Bisnis SAAC ditujukan mendukung operasi
bisnis Saudi Aramco di kawasan Asia. Saudi Aramco ini merupakan perusahaan
yang dimiliki penuh Pemerintah Arab Saudi dengan kantor pusat di Dhahran,
Arab Saudi.

Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, yakni
sebesar 260 miliar barel dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di
dunia.(Ant/BEY)



Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

2012-02-19 Terurut Topik Bandono Salim
Katanya ni sdh tdk punya minyak lagi. Krn eksplorasi terhenti. Lha duit 
keuntungan jual minyak apa tak ada yang dipakai eksplorasi?
 Atau hanya buat gaji pns saja?
Wah urusan negara bukan urusan saya, hanya sekedar pengin tau.
Salam,bdn.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Fatchur Zamil fatchurza...@yahoo.co.id
Date: Sun, 19 Feb 2012 11:52:51 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Minyk ind.diexpt dg hrg mhl (kwltas bgs), beli dari Arab dg hrg lbh mrh

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: ok.taufik ok.tau...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 09:19:11 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

Minyak Indonesia mana yg mau dikuras?, discovery saja sudah jarang, yang jelas 
crude oilnya sebagian dipasok dari arab saudi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 08:39:34 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi?

Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
*Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban*
*Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB*


*Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi
Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan
proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa
Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama
kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya
terintegrasi dengan petrokimia.

Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase
selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan
analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara
Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2).

Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur
Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan
Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi
Aramco, Dawood M. Dawood.

Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang
Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk
petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus
meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara.

Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi
Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk
memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal.

Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina
untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia.

Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting
pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga
sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global.

Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan
sehingga menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi
bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, ujarnya.

Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) merupakan anak perusahaan Saudi
Arabian Oil Company (Saudi Aramco). Bisnis SAAC ditujukan mendukung operasi
bisnis Saudi Aramco di kawasan Asia. Saudi Aramco ini merupakan perusahaan
yang dimiliki penuh Pemerintah Arab Saudi dengan kantor pusat di Dhahran,
Arab Saudi.

Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, yakni
sebesar 260 miliar barel dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di
dunia.(Ant/BEY)



Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]

2012-02-19 Terurut Topik Bandono Salim
Antara megalitik gn padang dng makrolitik belum jelas korelasinya.
Nah jaman megalitik apAkah sudah ada teknologi maju dan sudah banyak manusia? 
Kalau memang sdh maju, pada kemana manusia hebat itu, kenapa jadi mundur ke 
kebudayaan berburu dgn sisa panah dan pisau dari obsidian?
Ini kan jadi wacana baru, kalau pernah maju jadi mundur sekali budayanya. 
Artinya ada siklus budaya yang mungkin akan terjadi di masa depan, teknologi 
hilang?
Mundur jadi jaman tiada listrik dll. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
Date: Sun, 19 Feb 2012 18:11:40 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]
Saya tidak mengatakan kerajaan Sunda berkembang terus setelah Sriwijaya 
menguasai Jawa, tetapi kelihatannya terdesak ke pedalaman, dan membentuk dan 
bertahan sebagai kerajaan Galuh dan kerjaan Pajajaran, dan peninggalan 
sejarahnya adalah candi Bojongmene di Bandung, dan Cani Cangkuang di Garut, dan 
Candi Pananjung di Pangandaran. Keberadaan Galuh itu diketahui keberadaannya 
dengan adanya perang Bubat, yang juga diabadikan dalam bentuk sendra-tari di 
Bali.
Hubungan dari Gunung Padang dengan Tarumanagara tentu belum diketahui. Saya 
kira budaya megalitik Gunung Padang itu terjadi beberapa ribu tahun sebelum 
Masehi. Juga belum diketahui hubungannya antara budaya mikrolitik danau purba 
Bandung dengan budaya megalitk Gunung Padang. Tetapi ada petunjuk bahwa telah 
terjadi hubungan antara budaya mikrolitik danau purba Bandung dengan 
Tarumanagara pada abad-abad permulaan Masehi
RPK
  - Original Message - 
  From: Muhammad Razi 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Sunday, February 19, 2012 5:31 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


  Jadi kerajaan Sunda terus berkembang meski Sriwijaya sangat kuat di abad ke 
-7? mungkin cukup sulit membuktikannya.
  satu poin yg perlu garisbawahi adalah jika ada satu peninggalan sejarah 
berupa candi atau bangunan lain, belum tentu culture-nya insitu kan ya, 
  Sriwijaya membangun borobudur di jawa tengah instead of sumatera, 
jangan-jangan Aztec membangun candi Sukuh sebagai tanda daerah kekuasaannya 
juga 
  kalaupun nanti gunung padang terbukti sebagai piramide man-made, apa tidak 
mungkin ini hanya candi penanda daerah kekuasaan juga sementara pusat kerajaan 
(pusat peradaban) bukan di Cianjur tapi di benua lain
  Jadi Indonesia (sunda-land) hanya sebagai wilayah transit saja untuk menuju 
tempat yg lebih subur (china daratan misalnya yg terbukti sudah memiliki bukti 
peradaban pertanian sejak 10,000 BCE)


  salam
  Razi


  2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

Oh tidak demikian, pada waktu Tarumanagara pun negara ini sudah 
mengembangkan wilayahnya ke Cekungan Bandung via Citarum sebagai mana 
ditunjukkan oleh Candi Bojongmene dekat Ujung Berung, bahkan juga ke daerah 
Garut sebagaimana ditunjukkan oleh Candi Cangkuang. Diperkirakan berkembang 
terus sampai Galuh (Ciamis) dan memunculkan kerajaan Sunda Galuh sesudah abad 
ke-10. Apa yang terjadi dengan kerajaan Galuh sesudah perang di medan perang 
'Bubat' dengan Majapahit, tidak jelas, karena raja Galuh ikut gugur di sana. 
Tetapi ada yang mengatakan salah seorang patih-nya lolos dan kembali ke Galuh 
untuk melanjutkan pemerintahan
Selain itu Kerajaan Tarumanagara itu mencangkup wilayah Jakarta sekarang, 
dan boleh jadi juga mencakup daerah Bogor, dan memunculkan Kerajaan Sunda 
Pajajaran dengan Siliwanginya sampai munculnya Portugis dan Kean Santang/Islam 
dari Banten (yang konon masih keturunan Siliwangi).
Hanya saja keberadaan dua kerajaan Sunda ini minim dengan catatan sejarah 
tertulis, sehingga banyak berdasarkan cerita rakyat, folklore.
Kerajaan Sunda terakhir adalah Sumedang Larang (berkedudukan di Sumedang) 
pada abad ke-17 (?) yang juga dikaitkan dengan keturunan Siliwangi. Kerjaan ini 
setelah berperang dengan kesultanan Cirebon mengintegrasikan diri dengan 
Kerajaan Mataram.
Perlu diketahui bahwa dengan diketemukannya candi Batujaya ini telah banyak 
memperkaya sejarah Jawa Barat, yang mungkin belum diajarkan di sekolah.
RPK
  - Original Message - 
  From: Muhammad Razi 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Sunday, February 19, 2012 1:54 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle 
of Repose]


  Jadi kerajaan Sunda ini punah setelah munculnya Sriwijaya di abad ke-7 
ya? pasalnya Sriwijaya membangun borobudur di Jawa tengah, tidak di ibu kota 
kerajaan (Sumatera), tentunya kerajaan di Jawa barat dan tengah di abad ke -7 
semua tunduk ke Sriwijaya 


  salam
  Razi


  2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu 
faham mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang 
spektakuler 

Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

2012-02-19 Terurut Topik Ismail
Uangnya sdh habis hasil dari jualan minyak sdh relatif  sama dengan yg untuk 
nomboki minyak {subsidi } yg dibakar dilalanan dan yg dibakar untuk menerangi 
rumah disisi lain yg dihasilkan / diproduksi juga sama / malah lbh kecil dengan 
yg dipakai , wis bukbukan nggak ada yg dibawa pulang


Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 12:39:43 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

Katanya ni sdh tdk punya minyak lagi. Krn eksplorasi terhenti. Lha duit 
keuntungan jual minyak apa tak ada yang dipakai eksplorasi?
 Atau hanya buat gaji pns saja?
Wah urusan negara bukan urusan saya, hanya sekedar pengin tau.
Salam,bdn.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Fatchur Zamil fatchurza...@yahoo.co.id
Date: Sun, 19 Feb 2012 11:52:51 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Minyk ind.diexpt dg hrg mhl (kwltas bgs), beli dari Arab dg hrg lbh mrh

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: ok.taufik ok.tau...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 09:19:11 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

Minyak Indonesia mana yg mau dikuras?, discovery saja sudah jarang, yang jelas 
crude oilnya sebagian dipasok dari arab saudi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 08:39:34 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi?

Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
*Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban*
*Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB*


*Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi
Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan
proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa
Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama
kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya
terintegrasi dengan petrokimia.

Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase
selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan
analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara
Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2).

Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur
Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan
Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi
Aramco, Dawood M. Dawood.

Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang
Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk
petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus
meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara.

Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi
Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk
memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal.

Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina
untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia.

Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting
pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga
sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global.

Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan
sehingga menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi
bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, ujarnya.

Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) merupakan anak perusahaan Saudi
Arabian Oil Company (Saudi Aramco). Bisnis SAAC ditujukan mendukung operasi
bisnis Saudi Aramco di kawasan Asia. Saudi Aramco ini merupakan perusahaan
yang dimiliki penuh Pemerintah Arab Saudi dengan kantor pusat di Dhahran,
Arab Saudi.

Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, yakni
sebesar 260 miliar barel dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di
dunia.(Ant/BEY)



Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

2012-02-19 Terurut Topik Bandono Salim
Hehehe mismanagement, padahal pertamina ahli dagang dan cari minyak.
Gimana yaa kok bisa gitu?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ismail lia...@indo.net.id
Date: Sun, 19 Feb 2012 12:56:58 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Uangnya sdh habis hasil dari jualan minyak sdh relatif  sama dengan yg untuk 
nomboki minyak {subsidi } yg dibakar dilalanan dan yg dibakar untuk menerangi 
rumah disisi lain yg dihasilkan / diproduksi juga sama / malah lbh kecil dengan 
yg dipakai , wis bukbukan nggak ada yg dibawa pulang


Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 12:39:43 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

Katanya ni sdh tdk punya minyak lagi. Krn eksplorasi terhenti. Lha duit 
keuntungan jual minyak apa tak ada yang dipakai eksplorasi?
 Atau hanya buat gaji pns saja?
Wah urusan negara bukan urusan saya, hanya sekedar pengin tau.
Salam,bdn.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Fatchur Zamil fatchurza...@yahoo.co.id
Date: Sun, 19 Feb 2012 11:52:51 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Minyk ind.diexpt dg hrg mhl (kwltas bgs), beli dari Arab dg hrg lbh mrh

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: ok.taufik ok.tau...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 09:19:11 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

Minyak Indonesia mana yg mau dikuras?, discovery saja sudah jarang, yang jelas 
crude oilnya sebagian dipasok dari arab saudi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 08:39:34 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi?

Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
*Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban*
*Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB*


*Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi
Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan
proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa
Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama
kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya
terintegrasi dengan petrokimia.

Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase
selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan
analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara
Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2).

Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur
Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan
Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi
Aramco, Dawood M. Dawood.

Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang
Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk
petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus
meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara.

Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi
Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk
memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal.

Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina
untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia.

Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting
pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga
sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global.

Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan
sehingga menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi
bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, ujarnya.

Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) merupakan anak perusahaan Saudi
Arabian Oil Company (Saudi Aramco). Bisnis SAAC ditujukan mendukung operasi
bisnis Saudi Aramco di kawasan Asia. Saudi Aramco ini merupakan perusahaan
yang dimiliki penuh Pemerintah Arab Saudi dengan kantor pusat di Dhahran,
Arab Saudi.

Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, yakni
sebesar 260 miliar barel dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di

[iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]

2012-02-19 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Kalau dari survey gpr dan juga stratigrafi di Trowulan yg dilakukan ADB dkk
terlihat bahwa ada konstruksi lain dibawah konstruksi yang saat ini
dikenal sebagai Majapahit. Bisa diinterpretasikan ada sekelompok
komunitas lain sebelum adanya majapahit. Bisa saja berupa kerajaan lain
atau kota atau bahkan bisa saja kerajaan lain.
Ini kang ADB mestinya bisa cerita nantinya. Btw, PP IAGI sedang
mempersiapkan seminar, mudah-mudahan akan dilaunch dalam waktu dekat.

Yang masih menjadi pertanyaan dasar saya adalah, apakah benar bahwa
kerajaan-kerajaan ini Indonesia (nusantara) ini tumbuh kembang dan tergeser
akibat saling berperang fisik, atau karena kompetsisi perdagangan ?

Salam
Rp

On Sunday, February 19, 2012,  rakhmadi.avia...@gmail.com wrote:
 Loh kalo Gitu secara stratigrafi Majapahit sudah ada pada saat Sriwijaya
ada, bisa jadi Majapahit lebih tua dari Sriwijaya ato sebaliknya oto
setara, shg bisa terjadi cultural exchange pre war, shg sangat mungkin
cultural remnantnya tidak jauh beda, krn adanya cultural exchange tadi

 Saya akan sulit membayangkan kalo cultural remnant Kerajaan Sunda berbeda
100% dg Majapahit / Sriwijaya, ya ini mungkin hal yg logis yg bisa tawarkan

 Terima kasih
 Selamat week End
 Avi 0666
 Nomor Cantik
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 From: Junrial Hairul Huzaen junria...@yahoo.com
 Date: Sun, 19 Feb 2012 01:30:26 -0800 (PST)
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle
of Repose]
 ada kemungkinan begitu. kompas juga menyatakan yg mengalahkan raja
Darmawangsa, mertua Airlangga adalah Sriwijaya atau raja bawahan Sriwijaya.
jadi kekuasaan Sriwijaya pada abad itu mungkin sudah sampai Jabar/Jateng.

 
 From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Sunday, 19 February 2012 1:54 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle
of Repose]

 Jadi kerajaan Sunda ini punah setelah munculnya Sriwijaya di abad ke-7
ya? pasalnya Sriwijaya membangun borobudur di Jawa tengah, tidak di ibu
kota kerajaan (Sumatera), tentunya kerajaan di Jawa barat dan tengah di
abad ke -7 semua tunduk ke Sriwijaya
 salam
 Razi

 2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

 Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham
mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang
spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G.
Padang.
 Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di
daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai
Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi
juga meliputi pemukiman.
 Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun
2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian
Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient,  dan dapat dibeli di
Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun
2007.
 Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti
Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat
dengan camburan jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang
menghasilkan umur sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh
sebelum Borobudur dsb. Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai
dengan artefact yang diketemukan di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di
Batujaya tidak diketemukan artefak obsidian (kalau adapun sangat-sangat
jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin sudah ada komunikasi lewat sungai
Citarum dengan budaya yang terdapat di Cekungan Bandung.
 Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan
Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2
sudah selesai.
 Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa
Barat telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga
menunjukkan bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa.
 Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang
dimulai abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana
Tarumanagara di serang oleh Kerajaan Sriwijaya.
 Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di
Galuh, itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang
datangnya orang Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di
medan 'bubat' adalah kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang
sekarang ini kebanyakan mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di
Jawa Barat seperti di Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas
hubungannnya.
 RPK


 - Original Message -
 From:

-- 
*Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari*


Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

2012-02-19 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
On Sunday, February 19, 2012, Muhammad Razi mufar...@gmail.com wrote:
 Aramco sekarang 100% punya negara, dulu nya memang dikembangkan oleh
amerika.
 sama seperti PDO Oman yang dulu nya dikuasai Shell tapi sekarang saham
mayoritas dipegang pemerintah
 nasionalisasi cara damai
 salam
 Razi

Zi, kalau namanya arabco akau percaya sudah dinasionalisasi damai hingga
100% tapi  kalau masih bernama Aramco, kayaknya ada saham tersembunyi
disana ;-)

Rdp

-- 
*Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari*


Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

2012-02-19 Terurut Topik Ismail
Bukanya ahli segala bidang kecuali bidangnya bukan hanya dagang dan 
memproduksinya saja.  he he he he

Penambahan pertumbuhan yg cepat kendaraan shg menyebabkan pertumbuhan kebutuhan 
BBM disisi lain produksi tetap bahkan cenderung menurun gimana nggak nombok.
Subsidi BBM untuk transportasi  kira kira untuk 40 juta KL kalau 1 liternya 
disubsidi 3 ribu jumlahnya kan sdh 120 trilyun, belum yg dibakar untuk listrik 
sdh mendekati 100 T , kalau lifting kita 950 ribu brl/ hari kira kira setahun 
kan 325 juta brl , kalau setelah dipotong bag kontraktor dan harga minyak 100 
USD maka penghasilannya kan kira kira sama dg jumlah subsidi tsb , itu kalau 
itung itungane coro bodon / sederhananya




Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 13:00:15 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

Hehehe mismanagement, padahal pertamina ahli dagang dan cari minyak.
Gimana yaa kok bisa gitu?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ismail lia...@indo.net.id
Date: Sun, 19 Feb 2012 12:56:58 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Uangnya sdh habis hasil dari jualan minyak sdh relatif  sama dengan yg untuk 
nomboki minyak {subsidi } yg dibakar dilalanan dan yg dibakar untuk menerangi 
rumah disisi lain yg dihasilkan / diproduksi juga sama / malah lbh kecil dengan 
yg dipakai , wis bukbukan nggak ada yg dibawa pulang


Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 12:39:43 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

Katanya ni sdh tdk punya minyak lagi. Krn eksplorasi terhenti. Lha duit 
keuntungan jual minyak apa tak ada yang dipakai eksplorasi?
 Atau hanya buat gaji pns saja?
Wah urusan negara bukan urusan saya, hanya sekedar pengin tau.
Salam,bdn.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Fatchur Zamil fatchurza...@yahoo.co.id
Date: Sun, 19 Feb 2012 11:52:51 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Minyk ind.diexpt dg hrg mhl (kwltas bgs), beli dari Arab dg hrg lbh mrh

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: ok.taufik ok.tau...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 09:19:11 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

Minyak Indonesia mana yg mau dikuras?, discovery saja sudah jarang, yang jelas 
crude oilnya sebagian dipasok dari arab saudi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 08:39:34 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi?

Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
*Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban*
*Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB*


*Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi
Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan
proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa
Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama
kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya
terintegrasi dengan petrokimia.

Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase
selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan
analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara
Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2).

Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur
Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan
Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi
Aramco, Dawood M. Dawood.

Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang
Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk
petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus
meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara.

Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi
Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk
memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal.

Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban 

Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

2012-02-19 Terurut Topik Bandono Salim
Apa ndak adA cara lain untuk menaikkan produksi? Mungkin ini bukan geologi yaa? 
 Lha  kenaikan kendaraan kan juga upaya pemerintah buat narik pajak dari pabrik 
dari pembeli dari jual oli sampai jual onderdil? 
 Cukup banyak lho kalo diitung. Wah ini urusan hatta rajasa yaa, ahli minyak 
jadi koordinator ekonomi.
Lha jual gas apa gak ada pemasukan? 
Hehehe memang komplek urusan mandi minyak di negara penghasil minyak. 
Ini pitakon wong gak gablek urusan ekonomi negara, maaf  kalo ada yang gak pas.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ismail lia...@indo.net.id
Date: Sun, 19 Feb 2012 13:27:18 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Bukanya ahli segala bidang kecuali bidangnya bukan hanya dagang dan 
memproduksinya saja.  he he he he

Penambahan pertumbuhan yg cepat kendaraan shg menyebabkan pertumbuhan kebutuhan 
BBM disisi lain produksi tetap bahkan cenderung menurun gimana nggak nombok.
Subsidi BBM untuk transportasi  kira kira untuk 40 juta KL kalau 1 liternya 
disubsidi 3 ribu jumlahnya kan sdh 120 trilyun, belum yg dibakar untuk listrik 
sdh mendekati 100 T , kalau lifting kita 950 ribu brl/ hari kira kira setahun 
kan 325 juta brl , kalau setelah dipotong bag kontraktor dan harga minyak 100 
USD maka penghasilannya kan kira kira sama dg jumlah subsidi tsb , itu kalau 
itung itungane coro bodon / sederhananya




Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 13:00:15 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

Hehehe mismanagement, padahal pertamina ahli dagang dan cari minyak.
Gimana yaa kok bisa gitu?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ismail lia...@indo.net.id
Date: Sun, 19 Feb 2012 12:56:58 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Uangnya sdh habis hasil dari jualan minyak sdh relatif  sama dengan yg untuk 
nomboki minyak {subsidi } yg dibakar dilalanan dan yg dibakar untuk menerangi 
rumah disisi lain yg dihasilkan / diproduksi juga sama / malah lbh kecil dengan 
yg dipakai , wis bukbukan nggak ada yg dibawa pulang


Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 12:39:43 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

Katanya ni sdh tdk punya minyak lagi. Krn eksplorasi terhenti. Lha duit 
keuntungan jual minyak apa tak ada yang dipakai eksplorasi?
 Atau hanya buat gaji pns saja?
Wah urusan negara bukan urusan saya, hanya sekedar pengin tau.
Salam,bdn.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Fatchur Zamil fatchurza...@yahoo.co.id
Date: Sun, 19 Feb 2012 11:52:51 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Minyk ind.diexpt dg hrg mhl (kwltas bgs), beli dari Arab dg hrg lbh mrh

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: ok.taufik ok.tau...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 09:19:11 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

Minyak Indonesia mana yg mau dikuras?, discovery saja sudah jarang, yang jelas 
crude oilnya sebagian dipasok dari arab saudi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 08:39:34 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi?

Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
*Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban*
*Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB*


*Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi
Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan
proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa
Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama
kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya
terintegrasi dengan petrokimia.

Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase
selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan
analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara
Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2).


Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]

2012-02-19 Terurut Topik Bandono Salim
Wah kalau di trowulan kan endapan sungai brantas, dulu kan delta, jadi ya ada 
saja sungai yang ketutup endapan baru.
Sebelum mojopait kan ada singasari, ada kerajaan/kabupaten lain. Yang juga 
gunakan pelabuhan di sekitar trowulan. Jadi ya tidak luar biasa kalau bangunan 
mojopait  menutup bangunan lama yang sudah terbenam endapan sungai.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 20:19:25 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]
Kalau dari survey gpr dan juga stratigrafi di Trowulan yg dilakukan ADB dkk
terlihat bahwa ada konstruksi lain dibawah konstruksi yang saat ini
dikenal sebagai Majapahit. Bisa diinterpretasikan ada sekelompok
komunitas lain sebelum adanya majapahit. Bisa saja berupa kerajaan lain
atau kota atau bahkan bisa saja kerajaan lain.
Ini kang ADB mestinya bisa cerita nantinya. Btw, PP IAGI sedang
mempersiapkan seminar, mudah-mudahan akan dilaunch dalam waktu dekat.

Yang masih menjadi pertanyaan dasar saya adalah, apakah benar bahwa
kerajaan-kerajaan ini Indonesia (nusantara) ini tumbuh kembang dan tergeser
akibat saling berperang fisik, atau karena kompetsisi perdagangan ?

Salam
Rp

On Sunday, February 19, 2012,  rakhmadi.avia...@gmail.com wrote:
 Loh kalo Gitu secara stratigrafi Majapahit sudah ada pada saat Sriwijaya
ada, bisa jadi Majapahit lebih tua dari Sriwijaya ato sebaliknya oto
setara, shg bisa terjadi cultural exchange pre war, shg sangat mungkin
cultural remnantnya tidak jauh beda, krn adanya cultural exchange tadi

 Saya akan sulit membayangkan kalo cultural remnant Kerajaan Sunda berbeda
100% dg Majapahit / Sriwijaya, ya ini mungkin hal yg logis yg bisa tawarkan

 Terima kasih
 Selamat week End
 Avi 0666
 Nomor Cantik
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 From: Junrial Hairul Huzaen junria...@yahoo.com
 Date: Sun, 19 Feb 2012 01:30:26 -0800 (PST)
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle
of Repose]
 ada kemungkinan begitu. kompas juga menyatakan yg mengalahkan raja
Darmawangsa, mertua Airlangga adalah Sriwijaya atau raja bawahan Sriwijaya.
jadi kekuasaan Sriwijaya pada abad itu mungkin sudah sampai Jabar/Jateng.

 
 From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Sunday, 19 February 2012 1:54 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle
of Repose]

 Jadi kerajaan Sunda ini punah setelah munculnya Sriwijaya di abad ke-7
ya? pasalnya Sriwijaya membangun borobudur di Jawa tengah, tidak di ibu
kota kerajaan (Sumatera), tentunya kerajaan di Jawa barat dan tengah di
abad ke -7 semua tunduk ke Sriwijaya
 salam
 Razi

 2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

 Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham
mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang
spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G.
Padang.
 Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di
daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai
Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi
juga meliputi pemukiman.
 Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun
2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian
Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient,  dan dapat dibeli di
Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun
2007.
 Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti
Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat
dengan camburan jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang
menghasilkan umur sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh
sebelum Borobudur dsb. Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai
dengan artefact yang diketemukan di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di
Batujaya tidak diketemukan artefak obsidian (kalau adapun sangat-sangat
jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin sudah ada komunikasi lewat sungai
Citarum dengan budaya yang terdapat di Cekungan Bandung.
 Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan
Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2
sudah selesai.
 Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa
Barat telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga
menunjukkan bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa.
 Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang
dimulai abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana
Tarumanagara di serang oleh Kerajaan Sriwijaya.
 Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di
Galuh, itu adalah 

Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]

2012-02-19 Terurut Topik Bandono Salim
Kalau tumbuh kembang dan rusak suatu negeri, dari dulu sampe sekarang yaa sama 
saja. Pengin memperluas kekuasaan, menjajah secara fisik, politis  maupun 
ekonomi.
Manusia kan sama haus kekuasaan dan harta benda.
(Kecuali anggota iagi, para dai pendeta pastur yang tidak memikirkan keduniaan, 
mungkin)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 20:19:25 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]
Kalau dari survey gpr dan juga stratigrafi di Trowulan yg dilakukan ADB dkk
terlihat bahwa ada konstruksi lain dibawah konstruksi yang saat ini
dikenal sebagai Majapahit. Bisa diinterpretasikan ada sekelompok
komunitas lain sebelum adanya majapahit. Bisa saja berupa kerajaan lain
atau kota atau bahkan bisa saja kerajaan lain.
Ini kang ADB mestinya bisa cerita nantinya. Btw, PP IAGI sedang
mempersiapkan seminar, mudah-mudahan akan dilaunch dalam waktu dekat.

Yang masih menjadi pertanyaan dasar saya adalah, apakah benar bahwa
kerajaan-kerajaan ini Indonesia (nusantara) ini tumbuh kembang dan tergeser
akibat saling berperang fisik, atau karena kompetsisi perdagangan ?

Salam
Rp

On Sunday, February 19, 2012,  rakhmadi.avia...@gmail.com wrote:
 Loh kalo Gitu secara stratigrafi Majapahit sudah ada pada saat Sriwijaya
ada, bisa jadi Majapahit lebih tua dari Sriwijaya ato sebaliknya oto
setara, shg bisa terjadi cultural exchange pre war, shg sangat mungkin
cultural remnantnya tidak jauh beda, krn adanya cultural exchange tadi

 Saya akan sulit membayangkan kalo cultural remnant Kerajaan Sunda berbeda
100% dg Majapahit / Sriwijaya, ya ini mungkin hal yg logis yg bisa tawarkan

 Terima kasih
 Selamat week End
 Avi 0666
 Nomor Cantik
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 From: Junrial Hairul Huzaen junria...@yahoo.com
 Date: Sun, 19 Feb 2012 01:30:26 -0800 (PST)
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle
of Repose]
 ada kemungkinan begitu. kompas juga menyatakan yg mengalahkan raja
Darmawangsa, mertua Airlangga adalah Sriwijaya atau raja bawahan Sriwijaya.
jadi kekuasaan Sriwijaya pada abad itu mungkin sudah sampai Jabar/Jateng.

 
 From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Sunday, 19 February 2012 1:54 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle
of Repose]

 Jadi kerajaan Sunda ini punah setelah munculnya Sriwijaya di abad ke-7
ya? pasalnya Sriwijaya membangun borobudur di Jawa tengah, tidak di ibu
kota kerajaan (Sumatera), tentunya kerajaan di Jawa barat dan tengah di
abad ke -7 semua tunduk ke Sriwijaya
 salam
 Razi

 2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

 Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham
mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang
spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G.
Padang.
 Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di
daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai
Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi
juga meliputi pemukiman.
 Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun
2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian
Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient,  dan dapat dibeli di
Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun
2007.
 Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti
Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat
dengan camburan jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang
menghasilkan umur sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh
sebelum Borobudur dsb. Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai
dengan artefact yang diketemukan di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di
Batujaya tidak diketemukan artefak obsidian (kalau adapun sangat-sangat
jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin sudah ada komunikasi lewat sungai
Citarum dengan budaya yang terdapat di Cekungan Bandung.
 Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan
Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2
sudah selesai.
 Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa
Barat telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga
menunjukkan bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa.
 Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang
dimulai abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana
Tarumanagara di serang oleh Kerajaan Sriwijaya.
 Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di
Galuh, itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran 

Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

2012-02-19 Terurut Topik ajiseno
Pertamina terlalu yakin bahwa crude yg di impor dari saudi akan bisa digunakan 
unt kebutuhan dalam negeri. Tapi sebagai investor tentu saja aramco tidak 
semudah yang dibayangkan.
Harus dibuat perhitungan berapa persen hasil kilang bisa digunakan unt supply 
dalam negeri, bagaimana dengan harga jualnya dsb dsb...

Salam
Seno Aji



sent from my @ipad

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 13:00:15 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

Hehehe mismanagement, padahal pertamina ahli dagang dan cari minyak.
Gimana yaa kok bisa gitu?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ismail lia...@indo.net.id
Date: Sun, 19 Feb 2012 12:56:58 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Uangnya sdh habis hasil dari jualan minyak sdh relatif  sama dengan yg untuk 
nomboki minyak {subsidi } yg dibakar dilalanan dan yg dibakar untuk menerangi 
rumah disisi lain yg dihasilkan / diproduksi juga sama / malah lbh kecil dengan 
yg dipakai , wis bukbukan nggak ada yg dibawa pulang


Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 12:39:43 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

Katanya ni sdh tdk punya minyak lagi. Krn eksplorasi terhenti. Lha duit 
keuntungan jual minyak apa tak ada yang dipakai eksplorasi?
 Atau hanya buat gaji pns saja?
Wah urusan negara bukan urusan saya, hanya sekedar pengin tau.
Salam,bdn.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Fatchur Zamil fatchurza...@yahoo.co.id
Date: Sun, 19 Feb 2012 11:52:51 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Minyk ind.diexpt dg hrg mhl (kwltas bgs), beli dari Arab dg hrg lbh mrh

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: ok.taufik ok.tau...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 09:19:11 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

Minyak Indonesia mana yg mau dikuras?, discovery saja sudah jarang, yang jelas 
crude oilnya sebagian dipasok dari arab saudi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 08:39:34 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi?

Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
*Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban*
*Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB*


*Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi
Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan
proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa
Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama
kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya
terintegrasi dengan petrokimia.

Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase
selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan
analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara
Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2).

Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur
Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan
Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi
Aramco, Dawood M. Dawood.

Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang
Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk
petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus
meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara.

Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi
Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk
memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal.

Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina
untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia.

Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting
pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga
sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global.

Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan

Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

2012-02-19 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
Membangun kilang di Indonesia akan lebih banyak efek positip nya dari pada efek 
negatip nya.
terserah minyak nya dari mana.  Kalau dari Indonesia berarti menambahkan nilai 
ekonomis minyak mentah sebelum di ekspor. kalau untuk konsumsi dalam negeri 
berarti mengalihkan biaya refinnery yang dilakukan di luarnegeri ke dalam 
negeri.
Kalau minyaknya dari luar negeri pun bagus juga, berarti membuat suatu industry 
yang akan menyerap tenaga kerja di Indonesia dan menambhakan penghasilan negara.

saya tidak bisa perpikir ada efek negatip dari kerjasama ini, kecuali kalau 
Saudi Aramco minta barteran dengan sesuatu yang lain, misalnya blok yang 
prolific di Indonesia.  Tapi sampai sekarang tidak ada tanda2 kearah itu kan?

selamat dan sukses terus untuk Pertamina


fbs




 




From:  Muhammad Razi mufar...@gmail.com 
Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 +0400
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB



Metrotvnews.com, Jakarta: Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco 
Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek 
kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota 
kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara 
ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan 
petrokimia.

Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase 
selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis 
keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. 
Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2).

Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur Perencanaan 
Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan Vice President 
of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi Aramco, Dawood M. 
Dawood.

Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang Tuban 
berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk petrokimia 
dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di 
Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara.

Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi Pertamina 
dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk memenuhi 
permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal.

Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina untuk 
meningkatkan ketahanan energi Indonesia.

Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting 
pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga 
sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global.

Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan sehingga 
menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi bagi pertumbuhan 
ekonomi dan pembangunan, ujarnya.

Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) merupakan anak perusahaan Saudi 
Arabian Oil Company (Saudi Aramco). Bisnis SAAC ditujukan mendukung operasi 
bisnis Saudi Aramco di kawasan Asia. Saudi Aramco ini merupakan perusahaan yang 
dimiliki penuh Pemerintah Arab Saudi dengan kantor pusat di Dhahran, Arab Saudi.

Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, yakni sebesar 
260 miliar barel dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di dunia.(Ant/BEY)

Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

2012-02-19 Terurut Topik Bandono Salim
Investor kalau tidak untung besar yaa tidak mau. Dunia dagang suDah begitu.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: ajis...@ymail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 14:43:23 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Pertamina terlalu yakin bahwa crude yg di impor dari saudi akan bisa digunakan 
unt kebutuhan dalam negeri. Tapi sebagai investor tentu saja aramco tidak 
semudah yang dibayangkan.
Harus dibuat perhitungan berapa persen hasil kilang bisa digunakan unt supply 
dalam negeri, bagaimana dengan harga jualnya dsb dsb...

Salam
Seno Aji



sent from my @ipad

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 13:00:15 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

Hehehe mismanagement, padahal pertamina ahli dagang dan cari minyak.
Gimana yaa kok bisa gitu?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ismail lia...@indo.net.id
Date: Sun, 19 Feb 2012 12:56:58 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Uangnya sdh habis hasil dari jualan minyak sdh relatif  sama dengan yg untuk 
nomboki minyak {subsidi } yg dibakar dilalanan dan yg dibakar untuk menerangi 
rumah disisi lain yg dihasilkan / diproduksi juga sama / malah lbh kecil dengan 
yg dipakai , wis bukbukan nggak ada yg dibawa pulang


Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 12:39:43 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

Katanya ni sdh tdk punya minyak lagi. Krn eksplorasi terhenti. Lha duit 
keuntungan jual minyak apa tak ada yang dipakai eksplorasi?
 Atau hanya buat gaji pns saja?
Wah urusan negara bukan urusan saya, hanya sekedar pengin tau.
Salam,bdn.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Fatchur Zamil fatchurza...@yahoo.co.id
Date: Sun, 19 Feb 2012 11:52:51 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Minyk ind.diexpt dg hrg mhl (kwltas bgs), beli dari Arab dg hrg lbh mrh

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: ok.taufik ok.tau...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 09:19:11 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

Minyak Indonesia mana yg mau dikuras?, discovery saja sudah jarang, yang jelas 
crude oilnya sebagian dipasok dari arab saudi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 08:39:34 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Aramco itu perusahaan amerika yang mengeduk kekayAan arab saudi?

Whalah, ntar juga ngutas minyak indonesia ya?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
*Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban*
*Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB*


*Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi
Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan
proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa
Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama
kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya
terintegrasi dengan petrokimia.

Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase
selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan
analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara
Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2).

Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur
Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan
Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi
Aramco, Dawood M. Dawood.

Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang
Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk
petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus
meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara.

Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi
Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk
memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal.

Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina
untuk 

Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

2012-02-19 Terurut Topik Bandono Salim
Syukur kalau begitu. Biasanya rifenary di singapur. 
Eh bisa turun gak harga minyak bakar kalau ada kilang di negeri sendiri?
Hehe kalau tetep mahal yaa artinya tetep kurang manfaat bagi golongan menengah 
bawah kebawah.
Padahal itu yang terbanyak manusianya di negeri ini.

Salam dan buat kemudahan bagi banyak manusia.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 10:07:25 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Membangun kilang di Indonesia akan lebih banyak efek positip nya dari pada efek 
negatip nya.
terserah minyak nya dari mana.  Kalau dari Indonesia berarti menambahkan nilai 
ekonomis minyak mentah sebelum di ekspor. kalau untuk konsumsi dalam negeri 
berarti mengalihkan biaya refinnery yang dilakukan di luarnegeri ke dalam 
negeri.
Kalau minyaknya dari luar negeri pun bagus juga, berarti membuat suatu industry 
yang akan menyerap tenaga kerja di Indonesia dan menambhakan penghasilan negara.

saya tidak bisa perpikir ada efek negatip dari kerjasama ini, kecuali kalau 
Saudi Aramco minta barteran dengan sesuatu yang lain, misalnya blok yang 
prolific di Indonesia.  Tapi sampai sekarang tidak ada tanda2 kearah itu kan?

selamat dan sukses terus untuk Pertamina


fbs




 




From:  Muhammad Razi mufar...@gmail.com 
Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 +0400
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB



Metrotvnews.com, Jakarta: Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco 
Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek 
kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota 
kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara 
ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan 
petrokimia.

Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase 
selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis 
keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. 
Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2).

Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur Perencanaan 
Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan Vice President 
of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi Aramco, Dawood M. 
Dawood.

Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang Tuban 
berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk petrokimia 
dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di 
Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara.

Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi Pertamina 
dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk memenuhi 
permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal.

Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina untuk 
meningkatkan ketahanan energi Indonesia.

Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting 
pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga 
sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global.

Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan sehingga 
menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi bagi pertumbuhan 
ekonomi dan pembangunan, ujarnya.

Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) merupakan anak perusahaan Saudi 
Arabian Oil Company (Saudi Aramco). Bisnis SAAC ditujukan mendukung operasi 
bisnis Saudi Aramco di kawasan Asia. Saudi Aramco ini merupakan perusahaan yang 
dimiliki penuh Pemerintah Arab Saudi dengan kantor pusat di Dhahran, Arab Saudi.

Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, yakni sebesar 
260 miliar barel dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di dunia.(Ant/BEY)


Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

2012-02-19 Terurut Topik rumlan dwiyatno
Frank, 
Sisi ruginya hanya satu, yaitu jika refinery ini hanya bisa mengolah khusus 
minyak dari Arab Saudi saja .. What if nanti, ketemu lapangan minyak besar di 
laut jawa atau di onshore jawa atau daerah lain sana dengan API dan 
specifikasinya berbeda dengan minyak dari Arab Saudi, sementara specifikasi 
refinery ini hanya untuk minyak mentah dari Arab ?? Apakah kita akan meneruskan 
tradisi minyak mentah kita di ekspor, sementara kita mengimpor minyak mentah 
dari negeri lain? 

Dulu, saya dibilangin, ini semua disebabkan minyak mentah kita lebih bagus dan 
harganya lebih mahal, sementara minyak mentah negara lain harganya lebih murah 
dan kualitasnya cukup untuk kebutuhan dalam negeri. Dan saya percaya. 
Tapi,setelah sedikit mengerti tentang spesifikasi refinery yg di-design khusus 
untuk minyak mentah tertentu saja, saya baru ngeh jawabanya. Namun timbul 
pertanyaan lagi, lha kenapa tidak dibuat refinery yg bisa mengolah minyak dalam 
negeri, yg mana dengan demikian bisa mengurangi double dip biaya transportasi 
export/import minyak mentah ? 

Untuk pertanyaan yang ini, saya belum menemukan jawaban yg memuaskan. Ada dua 
spekulasi :
1. Hal itu tidak bisa dihindari karena kita bisa meramalkan kapan akan 
ditemukanya lapangan minyak baru di Indonesia, apalagi specifikasi API dan 
kualitasnya.  
2. Pemikiran agak su-udzon, bahwa itu semua disengaja, supaya bussines 
transportasi yg membawa minyak mentah Indonesia keluar negeri, dan pulangnya 
membawa minyak mentah dari negara lain untuk diolah di refinery2 dalam negeri 
tetap berjalan dengan baik. Bisa dibayangkan berapa besar keuntungan dari para 
pemilik tanker2 ini ya, kecuali kalau yang punya tanker itu Pertamina sendiri, 
dengan demikian 'kerugian' double dip transportasi ini bisa diminimalisasikan. 

Mohon pencerahanya, kalau ada yg mempunyai jawaban yg lebih tepat. Haturnuwun 
sebelumnya.

Namun demikian, saya salut dengan perkembangan Pertamina sekarang ini, semoga 
semakin gagah berani, maju dan professional demi kesejahteraan dan kehormatan 
bangsa.

Lebih kurangnya mohon maaf.
Salam



 From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, 20 February 2012 4:37 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
 

Membangun kilang di Indonesia akan lebih banyak efek positip nya dari pada efek 
negatip nya.
terserah minyak nya dari mana.  Kalau dari Indonesia berarti menambahkan nilai 
ekonomis minyak mentah sebelum di ekspor. kalau untuk konsumsi dalam negeri 
berarti mengalihkan biaya refinnery yang dilakukan di luarnegeri ke dalam 
negeri.
Kalau minyaknya dari luar negeri pun bagus juga, berarti membuat suatu industry 
yang akan menyerap tenaga kerja di Indonesia dan menambhakan penghasilan negara.

saya tidak bisa perpikir ada efek negatip dari kerjasama ini, kecuali kalau 
Saudi Aramco minta barteran dengan sesuatu yang lain, misalnya blok yang 
prolific di Indonesia.  Tapi sampai sekarang tidak ada tanda2 kearah itu kan?

selamat dan sukses terus untuk Pertamina


fbs




 




From:  Muhammad Razi mufar...@gmail.com 
Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 +0400
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB



Metrotvnews.com, Jakarta: Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco 
Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek 
kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota 
kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara 
ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan 
petrokimia.

Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase 
selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis 
keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. 
Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2).

Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur Perencanaan 
Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan Vice President 
of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi Aramco, Dawood M. 
Dawood.

Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang Tuban 
berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk petrokimia 
dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di 
Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara.

Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi Pertamina 
dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk memenuhi 
permintaan domestik dan regional yang sangat besar, kata Afdal.

Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina untuk 
meningkatkan 

Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

2012-02-19 Terurut Topik rumlan dwiyatno
Mohon maaf sedikit koreksi, spekulasi nomor satu seharusnya tertulis :
1. Hal itu tidak bisa dihindari karena kita tidak bisa meramalkan kapan akan 
ditemukanya lapangan minyak baru di Indonesia, apalagi specifikasi API dan 
kualitasnya.

trimakasih
Dwiyatno   




 From: rumlan dwiyatno dwisant...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, 20 February 2012 12:23 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
 

Frank, 
Sisi ruginya hanya satu, yaitu jika refinery ini hanya bisa mengolah khusus 
minyak dari Arab Saudi saja .. What if nanti, ketemu lapangan minyak besar di 
laut jawa atau di onshore jawa atau daerah lain sana dengan API dan 
specifikasinya berbeda dengan minyak dari Arab Saudi, sementara specifikasi 
refinery ini hanya untuk minyak mentah dari Arab ?? Apakah kita akan meneruskan 
tradisi minyak mentah kita di ekspor, sementara kita mengimpor minyak mentah 
dari negeri lain? 

Dulu, saya dibilangin, ini semua disebabkan minyak mentah kita lebih bagus dan 
harganya lebih mahal, sementara minyak mentah negara lain harganya lebih murah 
dan kualitasnya cukup untuk kebutuhan dalam negeri. Dan saya percaya. 
Tapi,setelah sedikit mengerti tentang spesifikasi refinery yg di-design khusus 
untuk minyak mentah tertentu saja, saya baru ngeh jawabanya. Namun timbul 
pertanyaan lagi, lha kenapa tidak dibuat refinery yg bisa mengolah minyak dalam 
negeri, yg mana dengan demikian bisa mengurangi double dip biaya transportasi 
export/import minyak mentah ? 

Untuk pertanyaan yang ini, saya belum menemukan jawaban yg memuaskan. Ada dua 
spekulasi :
1. Hal itu tidak bisa dihindari karena kita bisa meramalkan kapan akan 
ditemukanya lapangan minyak baru di Indonesia, apalagi specifikasi API dan 
kualitasnya.  
2. Pemikiran agak su-udzon, bahwa itu semua disengaja, supaya bussines 
transportasi yg membawa minyak mentah Indonesia keluar negeri, dan pulangnya 
membawa minyak mentah dari negara lain untuk diolah di refinery2 dalam negeri 
tetap berjalan dengan baik. Bisa dibayangkan berapa besar keuntungan dari para 
pemilik tanker2 ini ya, kecuali kalau yang punya tanker itu Pertamina sendiri, 
dengan demikian 'kerugian' double dip transportasi ini bisa diminimalisasikan. 

Mohon pencerahanya, kalau ada yg mempunyai jawaban yg lebih tepat. Haturnuwun 
sebelumnya.

Namun demikian, saya salut dengan perkembangan Pertamina sekarang ini, semoga 
semakin gagah berani, maju dan professional demi kesejahteraan dan kehormatan 
bangsa.

Lebih kurangnya mohon maaf.
Salam



 From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, 20 February 2012 4:37 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
 

Membangun kilang di Indonesia akan lebih banyak efek positip nya dari pada efek 
negatip nya.
terserah minyak nya dari mana.  Kalau dari Indonesia berarti menambahkan nilai 
ekonomis minyak mentah sebelum di ekspor. kalau untuk konsumsi dalam negeri 
berarti mengalihkan biaya refinnery yang dilakukan di luarnegeri ke dalam 
negeri.
Kalau minyaknya dari luar negeri pun bagus juga, berarti membuat suatu industry 
yang akan menyerap tenaga kerja di Indonesia dan menambhakan penghasilan negara.

saya tidak bisa perpikir ada efek negatip dari kerjasama ini, kecuali kalau 
Saudi Aramco minta barteran dengan sesuatu yang lain, misalnya blok yang 
prolific di Indonesia.  Tapi sampai sekarang tidak ada tanda2 kearah itu kan?

selamat dan sukses terus untuk Pertamina


fbs




 




From:  Muhammad Razi mufar...@gmail.com 
Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 +0400
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB



Metrotvnews.com, Jakarta: Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco 
Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek 
kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota 
kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara 
ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan 
petrokimia.

Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase 
selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis 
keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. 
Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2).

Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur Perencanaan 
Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan Vice President 
of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi Aramco, Dawood M. 
Dawood.

Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang Tuban 
berdasarkan 

Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

2012-02-19 Terurut Topik Eko Prasetyo
Calonya bisa meradang nanti...biaya kampanye nya kurang hehehe

2012/2/20 rumlan dwiyatno dwisant...@yahoo.com

 yg mana dengan demikian bisa mengurangi double dip biaya transportasi
 export/import minyak mentah ?



Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]

2012-02-19 Terurut Topik sigit prabowo
Selamat pagi IAGI Netters YTH.,
 
Mengikuti diskusi yang sudah berjalan lebih dari satu minggu ini, rupa nya 
semakin menarik dan tetap hangat...
Namun sebelum nya, izinkan saya untuk memberikan beberapa koreksi:
 
1. Sriwijaya membangun candi Borobudur di Jawa tengah?
Koreksi : Di dalam beberapa buku sejarah, yang berdasarkan naskah2 berbahasa 
Jawa Kuno, seperti Kitab Canda Agastya Purwa, Adi Parwa, Saba Parwa,  dll., 
juga serat Pustaka Raja Purwa, prasasti Mantyasih di Kedu (berangka tahun 907 
M), dsb., diketahui bahwa yang saat ini meliputi wilayah Jawa Tengah, telah 
berdiri kerajaan Mataram Kuno, yang antara lain dimulai dari Rakai Sanjaya 
(732-760 M), Rakai Panangkaran (760-780M), Rakai Pananggalan (780-800 M), Rakai 
Warak (800-820), Rakai Garung (820-840 M), Rakai Pikatan (840-856 M), Rakai 
Kayuwangi (856-882 M), Rakai Watuhumalang (882-899 M), Rakai Watukumara Dyah 
Balitung (898-915M), Rakai Daksa (915-919M), Rakai Tulodong (919-921 M), Rakai 
Wawa (921-928), Rakai Empu Sindok (929-930 M). Kemudian selain kerajaan 
tersebut, juga ada kerajaan Syailendra (sekitar 750-850 M), dengan raja yang 
terkenal adalah Samaratungga (778 M). Raja ini mempunyai 2 anak yaitu Pramodha 
Wardhani dan Balaputradewa. Dan diketahui
 juga bahwa pada jaman Samarotungga inilah candi Borobudur didirikan. Selain 
itu pada masa pemerintahan Rakai Pikatan (840-856 M), didirikan candi 
Prambanan. Dalam masa itu juga tercatat terjadi perkawinan antara Rakai Pikatan 
dengan putri Samarotungga yaitu Pramodhawardani, dan kemudian Rakai Pikatan lah 
yang melanjutkan pengintegrasian dua dinasti ini. Sedangkan anak dari 
Samarotungga yang lain yaitu Balaputradewa, merasa kurang senang dengan 
penambahan kekuasaan dan pengaruh Rakai Pikatan setelah Samarotungga wafat, dia 
merasa berhak juga untuk menggantikan tahta bapak nya, bukan malah oleh Rakai 
Pikatan. Kemudian Balaputradewa berpindah ke wilayah yang saat ini di Sumatera 
Selatan, dan menjadi salah satu pendiri dinasti Sriwijaya. Dalam prasasti Ratu 
Baka, diketahui bahwa pasukan Sriwijaya (dengan diperintahkan oleh 
Balaputradewa) pernah mencoba untuk melengserkan Rakai Pikatan, namun ternyata 
tidak sempat sampai mengganggu ketertiban, dan Rakai
 Pikatan tetap dapat melanjutkan pemerintahan nya secara damai dan kemudian 
lengser, digantikan oleh Rakai Kayuwangi. Dan kerajaan2 di wilayah2 tersebut 
tetap bisa melanjutkan tata pemerintahan nya, yang mana dilanjutkan oleh 
Kerajaan Medang-Kahuripan-Kediri-Singosari-Majapahit-Demak-Pajang-Mataram.
 
2. Sriwijaya mengalahkan Darmawangsa?
Koreksi : Raja Darmawangsa, adalah penerus dari kepemimpinan raja Empu Sindok 
(yang diketahui memeindahkan wilayah Kerajaan Mataram kuno ke dekat sungai 
Brantas)meneruskan kerajaan Medang dari tahun 991-1007 M. Namun di masa 
pemerintahan nya, dia diserang oleh kerajaan Wora-Wari. Penerus dari 
Darmawangsa adalah Airlangga, yang bapak nya merupakan raja di Bali, bernama 
Dharma Udayana Warmadewa. Airlangga saat itu sedang melakukan pesta pernikahan 
dengan anak Darmawangsa (yang bernama Dewi Sanggramawijaya atau Dewi Kilisuci), 
dan dikejutkan oleh serangan dari kerajaan Wora-Wari, yang masih vasal kerajaan 
Medang sebenarnya. Airlangga menyelamatkan diri bersama Narottama, dan akhir 
nya nanti bisa mengambil alih kekuasaan kembali dari kerajaan Wora-wari. Belum 
ada bukti kekuasaan Sriwijaya sampai di wilayah Medang, dari banyak naskah, 
prasasti, dan penemuan2 lain di wilayah tersebut.
 
3. Kerajaan Sunda punah di abad ke-7 ?
Kerajaan Pajajaran dengan raja nyaTarumanegara, adalah kerajaan yang mempunyai 
wilayah yang saat ini berada di Jawa Barat, dan kemudian pada abad2 berikut nya 
diteruskan oleh kerajaan Sunda dan Galuh, karena masing2 raja di dua kerajaan 
tersebut sebenar nya bersaudara. Kemudian kerajaan Galuh dan Sunda tetap exist 
sampai tahun2 berikut nya, sampai dengan saat saat kasultanan Cirebon dan 
Banten berdiri, tanpa gangguan ketertiban yang berarti, kalo enggak keliru 
sebenar nya kerajaan Cirebon juga masih bersaudara dengan kerajaan Sunda dan 
Galuh. Koreksi: Jadi belum ada bukti bahwa ada pengaruh Sriwijaya sampai di 
wilayah2 kerajaan Pajajaran, kemudian kerajaan Sunda dan kerajaan Galuh.
 
Mencermati pembahasan sebelum nya tentang situs2 di Gunung Padang, situs 
Batujaya, dll; saya mempunyai pemikiran bahwa sebenarnya kehidupan masyarakat 
saat itu memang kemungkinan hampir berdekatan dengan geografis pinggir sungai, 
pegunungan, wilayah2 bertopografi tinggi, ladang dan persawahan, gua, 
dll., sebagai masyarakat agraris, terlihat kecenderungan bahwa masyarat yang 
mendiami wilayah2 di pulau Jawa, sangat dimungkinkan dulu nya merupakan 
penduduk yang bermigrasi dari wilayah antara China dan Siam, kalau menilik dari 
karya Thomas Stanford Raffles, mempunyai kemiripan dengan bangsa Tartar. Selain 
itu juga dimungkinkan migrasi2 tersebut terjadi jauh sebelum Masehi, dan 
terjadi berangsur angsur, dengan berbagai hal yang mendasari nya. Saya masih 
mencoba mencari 

Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]

2012-02-19 Terurut Topik Firman Fauzi
Terima kasih Pak.

Salam,
Firman Fauzi




 From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Sunday, 19 February 2012, 17:21
Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]
 

 
Mengenai pra-sejarah Sunda saya pernah membuat 
makalah:\
http://www.kalangsunda.net/apps/forums/topics/show/4853530-asal-usul-dan-pra-sejarah-ki-sunda?page=last
atau:
http://ahmadsamantho.wordpress.com/2010/11/09/asal-usul-dan-pra-sejarah-ki-sunda/
 
Silahkan baca
RPK
- Original Message - 
From: Bandono  Salim 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Sunday, February 19, 2012 3:36  PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda  - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]

Terimakasih Pa Kusumadinata.
Apakah sampai saat ini belum 
  ada keterangan maupun kisah tentang kerajaan sebelum masehi pa ? Meskipun 
  hanya sekedar cerita? 

Krn setahu saya kisah legenda {kecuali 
  Sangkuriang (?)} semua berhubungan dgn kerajaan Sunda recent

Salam 
  hormat, bandono.
. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

 
From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id 
Date: Sun, 19 Feb 2012 12:18:53 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG...  Angle of 
Repose]


Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya  sebetulnya kurang begitu faham 
mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang  diketahui kurang spektakuler 
seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali  Megalith di G. Padang.
Tetapi penemuan penting dan sangat significant  adalah Candi Batujaya di 
daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks  percandian dekat sungai 
Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat  ibadah Buddha, tetapi 
juga meliputi pemukiman.
Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini  dipublikasikan tahun 
2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung  bersama Pusat Penelitian 
Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient,   dan dapat dibeli di 
Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini  dipertahankan di UI tahun 
2007.
Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu  andesit seperti Borobudur), 
dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari  tanah liat dengan camburan 
jerami, sehingga radiometric dating dapat  dilakukan, yang menghasilkan umur 
sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah  Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur 
dsb. Artefact yang banayk diketemukan  sangat sesuai dengan artefact yang 
diketemukan di bukit Kordon Dago-Pakar,  kecuali di Batujaya tidak diketemukan 
artefak obsidian (kalau adapun  sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa 
mungkin sudah ada komunikasi  lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat 
di Cekungan  Bandung.
Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh  Pusat Penelitian dan 
Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan  paling tidak 2 sudah 
selesai.
Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan  bahwa peradaban di Jawa Barat 
telah mendahului yang berada di Jawa  Tengah/Timur, serta juga menunjukkan 
bahwa agama Buddha telah mendahului agama  Hindu sampai di Jawa. 
Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan  Tarumanagara yang dimulai 
abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10  waktumana Tarumanagara di 
serang oleh Kerajaan Sriwijaya.
Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di  Pajajaran dan yang di Galuh, 
itu adalah tergolong 'recent', bahkan  Pajajaran masih ada mejelang datangnya 
orang Portugis, sedangkan yang  berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' 
adalah kerajaan Galuh. Buku  sejaran tentang Sunda yang sekarang ini 
kebanyakan mengenai yang masih  'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat 
seperti di Cangkuang (Garut) dan yang  dekat Bandung belum jelas hubungannnya.
RPK
 
- Original Message - 
From: Bandono  Salim 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46  AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan  Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]

Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis  dlm bhs sunda 
jua.
Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar 
baca, belum jadi pengetahuan di kepalaku, apalagi faham.
Pak Kusumadinata 
dapat bantu? 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

 
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 
Date: Thu, 16 Feb 2012 08:27:14 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG...  Angle of 
Repose]

Aku ubah dikit judulnya.


2012/2/16 Bandono Salim bandon...@gmail.com

Nah nah, jabar the lain afiliasi majapait. Terafiliasi mah jaman  sultan 
agung mau perangi kompeni di batavia.
Jaman mojopait jabar/sunda 
  negeri merdeka.
Jadi tiada hub piramid jabar dgn mojopait (aslinya 
  sih negeri Majalengka dan atau wilwatikta).


Saya agak heran mengapa sejarah sunda itu agak sedikit gelap dibanding  
sejarah kerajaan lain di nusantara. Paling tidak sewaktu pelajaran 

Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]

2012-02-19 Terurut Topik sigit prabowo
 
 

Selamat pagi IAGI Netters YTH.,
 
Mengikuti diskusi yang sudah berjalan lebih dari satu minggu ini, rupa nya 
semakin menarik dan tetap hangat...
Namun sebelum nya, izinkan saya untuk memberikan beberapa koreksi:
 
1. Sriwijaya membangun candi Borobudur di Jawa tengah?
Koreksi : Di dalam beberapa buku sejarah, yang berdasarkan naskah2 berbahasa 
Jawa Kuno, seperti Kitab Canda Agastya Purwa, Adi Parwa, Saba Parwa,  dll., 
juga serat Pustaka Raja Purwa, prasasti Mantyasih di Kedu (berangka tahun 907 
M), dsb., diketahui bahwa yang saat ini meliputi wilayah Jawa Tengah, telah 
berdiri kerajaan Mataram Kuno, yang antara lain dimulai dari Rakai Sanjaya 
(732-760 M), Rakai Panangkaran (760-780M), Rakai Pananggalan (780-800 M), Rakai 
Warak (800-820), Rakai Garung (820-840 M), Rakai Pikatan (840-856 M), Rakai 
Kayuwangi (856-882 M), Rakai Watuhumalang (882-899 M), Rakai Watukumara Dyah 
Balitung (898-915M), Rakai Daksa (915-919M), Rakai Tulodong (919-921 M), Rakai 
Wawa (921-928), Rakai Empu Sindok (929-930 M). Kemudian selain kerajaan 
tersebut, juga ada kerajaan Syailendra (sekitar 750-850 M), dengan raja yang 
terkenal adalah Samaratungga (778 M). Raja ini mempunyai 2 anak yaitu Pramodha 
Wardhani dan Balaputradewa. Dan diketahui
 juga bahwa pada jaman Samarotungga inilah candi Borobudur didirikan. Selain 
itu pada masa pemerintahan Rakai Pikatan (840-856 M), didirikan candi 
Prambanan. Dalam masa itu juga tercatat terjadi perkawinan antara Rakai Pikatan 
dengan putri Samarotungga yaitu Pramodhawardani, dan kemudian Rakai Pikatan lah 
yang melanjutkan pengintegrasian dua dinasti ini. Sedangkan anak dari 
Samarotungga yang lain yaitu Balaputradewa, merasa kurang senang dengan 
penambahan kekuasaan dan pengaruh Rakai Pikatan setelah Samarotungga wafat, dia 
merasa berhak juga untuk menggantikan tahta bapak nya, bukan malah oleh Rakai 
Pikatan. Kemudian Balaputradewa berpindah ke wilayah yang saat ini di Sumatera 
Selatan, dan menjadi salah satu pendiri dinasti Sriwijaya. Dalam prasasti Ratu 
Baka, diketahui bahwa pasukan Sriwijaya (dengan diperintahkan oleh 
Balaputradewa) pernah mencoba untuk melengserkan Rakai Pikatan, namun ternyata 
tidak sempat sampai mengganggu ketertiban, dan Rakai
 Pikatan tetap dapat melanjutkan pemerintahan nya secara damai dan kemudian 
lengser, digantikan oleh Rakai Kayuwangi. Dan kerajaan2 di wilayah2 tersebut 
tetap bisa melanjutkan tata pemerintahan nya, yang mana dilanjutkan oleh 
Kerajaan Medang-Kahuripan-Kediri-Singosari-Majapahit-Demak-Pajang-Mataram.
 
2. Sriwijaya mengalahkan Darmawangsa?
Koreksi : Raja Darmawangsa, adalah penerus dari kepemimpinan raja Empu Sindok 
(yang diketahui memeindahkan wilayah Kerajaan Mataram kuno ke dekat sungai 
Brantas)meneruskan kerajaan Medang dari tahun 991-1007 M. Namun di masa 
pemerintahan nya, dia diserang oleh kerajaan Wora-Wari. Penerus dari 
Darmawangsa adalah Airlangga, yang bapak nya merupakan raja di Bali, bernama 
Dharma Udayana Warmadewa. Airlangga saat itu sedang melakukan pesta pernikahan 
dengan anak Darmawangsa (yang bernama Dewi Sanggramawijaya atau Dewi Kilisuci), 
dan dikejutkan oleh serangan dari kerajaan Wora-Wari, yang masih vasal kerajaan 
Medang sebenarnya. Airlangga menyelamatkan diri bersama Narottama, dan akhir 
nya nanti bisa mengambil alih kekuasaan kembali dari kerajaan Wora-wari. Belum 
ada bukti kekuasaan Sriwijaya sampai di wilayah Medang, dari banyak naskah, 
prasasti, dan penemuan2 lain di wilayah tersebut.
 
3. Kerajaan Sunda punah di abad ke-7 ?
[KerajaanTarumanegara (dengan raja Purnawarman/Mulawarman?), notes : kalimat 
saya sebelumnya saya koreksi ] adalah kerajaan yang mempunyai wilayah yang saat 
ini berada di Jawa Barat, dan kemudian pada abad2 berikut nya diteruskan oleh 
kerajaan Sunda dan Galuh, dan Pajajaran (?) . Kemudian sebenarnya 
kerajaan Galuh dan Sunda tetap exist sampai tahun2 berikut nya, sampai dengan 
saat saat kasultanan Cirebon dan Banten berdiri, tanpa gangguan ketertiban yang 
berarti, kalo enggak keliru sebenar nya kerajaan Cirebon juga masih bersaudara 
dengan kerajaan Sunda dan Galuh. Koreksi: Jadi belum ada bukti bahwa ada 
pengaruh Sriwijaya sampai di wilayah2 kerajaan Pajajaran, kemudian kerajaan 
Sunda dan kerajaan Galuh.
 
Mencermati pembahasan sebelum nya tentang situs2 di Gunung Padang, situs 
Batujaya, dll; saya mempunyai pemikiran bahwa sebenarnya kehidupan masyarakat 
saat itu memang kemungkinan hampir berdekatan dengan geografis pinggir sungai, 
pegunungan, wilayah2 bertopografi tinggi, ladang dan persawahan, gua, 
dll., sebagai masyarakat agraris, terlihat kecenderungan bahwa masyarat yang 
mendiami wilayah2 di pulau Jawa, sangat dimungkinkan dulu nya merupakan 
penduduk yang bermigrasi dari wilayah antara China dan Siam, kalau menilik dari 
karya Thomas Stanford Raffles, mempunyai kemiripan dengan bangsa Tartar. Selain 
itu juga dimungkinkan migrasi2 tersebut terjadi jauh sebelum Masehi, dan 
terjadi berangsur angsur, dengan berbagai hal yang mendasari nya. 

Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

2012-02-19 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Yang saya dengar minyak mentah Indonesia berkwalitas baik, kadar belerang tidak 
ada dan harga lebih baik. Kita impor minyak mentah Saudi untuk dikilang di 
dalam negeri  karena selain lebih murah juga kwalitas kurang baik dengan kadar 
belerang tinggi, jadi sekalin import polusi!
Sama dengan petani yang tanam padi untuk beras Cianjur untuk dijual, tapi untuk 
makan sendiri beli beras C4
Entah benar, entah tidak
RPK
  - Original Message - 
  From: rumlan dwiyatno 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, February 20, 2012 8:53 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban


  Frank, 
  Sisi ruginya hanya satu, yaitu jika refinery ini hanya bisa mengolah khusus 
minyak dari Arab Saudi saja .. What if nanti, ketemu lapangan minyak besar di 
laut jawa atau di onshore jawa atau daerah lain sana dengan API dan 
specifikasinya berbeda dengan minyak dari Arab Saudi, sementara specifikasi 
refinery ini hanya untuk minyak mentah dari Arab ?? Apakah kita akan meneruskan 
tradisi minyak mentah kita di ekspor, sementara kita mengimpor minyak mentah 
dari negeri lain? 


  Dulu, saya dibilangin, ini semua disebabkan minyak mentah kita lebih bagus 
dan harganya lebih mahal, sementara minyak mentah negara lain harganya lebih 
murah dan kualitasnya cukup untuk kebutuhan dalam negeri. Dan saya percaya. 
Tapi,setelah sedikit mengerti tentang spesifikasi refinery yg di-design khusus 
untuk minyak mentah tertentu saja, saya baru ngeh jawabanya. Namun timbul 
pertanyaan lagi, lha kenapa tidak dibuat refinery yg bisa mengolah minyak dalam 
negeri, yg mana dengan demikian bisa mengurangi double dip biaya transportasi 
export/import minyak mentah ? 


  Untuk pertanyaan yang ini, saya belum menemukan jawaban yg memuaskan. Ada dua 
spekulasi :
  1. Hal itu tidak bisa dihindari karena kita bisa meramalkan kapan akan 
ditemukanya lapangan minyak baru di Indonesia, apalagi specifikasi API dan 
kualitasnya.  
  2. Pemikiran agak su-udzon, bahwa itu semua disengaja, supaya bussines 
transportasi yg membawa minyak mentah Indonesia keluar negeri, dan pulangnya 
membawa minyak mentah dari negara lain untuk diolah di refinery2 dalam negeri 
tetap berjalan dengan baik. Bisa dibayangkan berapa besar keuntungan dari para 
pemilik tanker2 ini ya, kecuali kalau yang punya tanker itu Pertamina sendiri, 
dengan demikian 'kerugian' double dip transportasi ini bisa diminimalisasikan. 


  Mohon pencerahanya, kalau ada yg mempunyai jawaban yg lebih tepat. Haturnuwun 
sebelumnya.


  Namun demikian, saya salut dengan perkembangan Pertamina sekarang ini, semoga 
semakin gagah berani, maju dan professional demi kesejahteraan dan kehormatan 
bangsa.


  Lebih kurangnya mohon maaf.
  Salam



--
  From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com
  To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, 20 February 2012 4:37 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban



  Membangun kilang di Indonesia akan lebih banyak efek positip nya dari pada 
efek negatip nya.
  terserah minyak nya dari mana.  Kalau dari Indonesia berarti menambahkan 
nilai ekonomis minyak mentah sebelum di ekspor. kalau untuk konsumsi dalam 
negeri berarti mengalihkan biaya refinnery yang dilakukan di luarnegeri ke 
dalam negeri.
  Kalau minyaknya dari luar negeri pun bagus juga, berarti membuat suatu 
industry yang akan menyerap tenaga kerja di Indonesia dan menambhakan 
penghasilan negara.


  saya tidak bisa perpikir ada efek negatip dari kerjasama ini, kecuali kalau 
Saudi Aramco minta barteran dengan sesuatu yang lain, misalnya blok yang 
prolific di Indonesia.  Tapi sampai sekarang tidak ada tanda2 kearah itu kan?


  selamat dan sukses terus untuk Pertamina




  fbs





--



--

  From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com 
  Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 +0400
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban


  Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
  Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB




  Metrotvnews.com, Jakarta: Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco 
Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek 
kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota 
kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara 
ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan 
petrokimia.

  Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase 
selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis 
keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. 
Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2).

  

RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-19 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Pak Danny yang baik.

Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
interpretasinya.
Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? 

Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
sibuk dan melupakannya???

He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
Salam,
Yatno (bulan ini pension dari PNS)


-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Terimakasih pak Yatno,
Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
ngambil S3 di Caltech.
Saran saya lebih baik kita encourage orang untuk belajar geologi gunung
api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi
kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.

Salam
DHN


-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Danny,
Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek
heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati-
hati interpretasi di volkanik.
Salam,
Yatno

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.

Salam
DHN

-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya.

Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di
bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik.
Mungkin kecil sehingga tersamarkan  karena rentang geolistriknya cukup
panjang.
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id
Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Rekan rekan Yth.

Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya
ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de
cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks,
bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan
gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti
kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya
bentuk dome yang isinya 

RE: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam?

2012-02-19 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Setuju Bang Ben, and Horasss.

Masih sementara kan kesimpulannya?
Salam,

Yatno

 

From: benyamin sembiring [mailto:benyaminsembir...@gmail.com] 
Sent: Thursday, February 16, 2012 5:34 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Gunung Sadahurip : Piramida Alam?

 

Gunung Sadahurip : Piramida Alam?

 

Menyimak diskusi tentang Gunung Sadahurip apakah sebuah piramida buatan
manusia atau gunung bentukan alam sangat menarik. Masing-masing punya
argumentasi nya. 

Dari diskusi ini ada beberpa hal yang menjadi ketertarikan saya untuk
mengambil kesimpulan sementara tentang perdebatan ini, yaitu :

1.   - Piramida bukan saja harus mengacu kepada piramida besar , Giza,
yang ada di mesir.  Menurut saya pernyataan ini bahwa apabila ada bentukan
mirip piramida bisa saja dikatan piramida walaupun tidak mengikuti aturan
piramida di Mesir

2.  -  Hasil penelitian beberapa ahli geologi bahwa di Gunung Sadahurip
terdapat batuan beku yang berbentuk columnar joint, andesit dll. Sehingga
kelompok ini menapsirkan bahwa Gunung Sadahurip adalah bentukan alam yang
mirip piramida. 

3.  -  Ada juga sekelompok ahli geologi yang melakukan penelitian di
Gunung Sadahurip bahwa disana ditemukan sisa sisa/bekas aktivitas manusia
(artefak/ekofak). Bahkan kelompok ini juga melakukan penelitian geofisika
sehingga yakin betul bentukan tersebut berbeda (ada bedanya) dengan bentukan
alam biasa. Kelompok ini meyakini bahwa Gunung Sadahurip adalah piramida
buatan manusia.

Ada banyak bentukan alam yang dipergunakan oleh manusia untuk membangun
suatu tempat beraktivitas, bisa saja itu tempat hunian maupun tempat
pemujaan. Misalnya Gua Gajah di Bali, Gua Selomangleng di Kediri. Paling
tidak kedua tempat itu adalah batuan bentukan alam yang dibangun oleh
manusia untuk keperluan beribadah, mungkin. Namun dilakukan berbabagi
bentukan sehingga tempat itu bukan murni hasil bentukan alam, tapi sudah ada
modifikasi manusia. Nah..bisakah Gunung Sadahurip seperti itu?

 

Yang ingin saya katakan bahwa ada banyak bentukan alam yang bisa
dipergunakan oleh manusia untuk berbagai keperluannya. Jadi kalau Gunung
Sadahurip yang berbentuk piramida itu dipergunakan oleh manusia untuk
keperluannya dan membangun sesuatu disana adalah hal yang wajar saja.
Apalagi kalau piramida gak harus mengacu kepada bentuk piramida Giza.

 

Memperhatikan hal di atas apakah tidak mungkin Gunung Sadahurip adalah
gunung bentukan alam, yang kebetulan berbentuk piramida, dimanfaatkan
manusia untuk dijadikan tempat untuk keperluan manusia saat itu. Begitu
cerdasnya manusia saat itu, untuk apa mengangkat batuan sekian banyaknya
untuk buat piramida, toh sudah ada gunung bentukan alam yang bisa
dipergunakan, tinggal memolesnya saja menjadi seperti yang diinginkan. Bisa
saja membangun suatu bangunan di puncak ataupun sisi lain sehingga
diperkirakan beberapa ahli ada sebuah ruangan hasil karya manusia.

 

Oleh karena itu, jadilah Gunung Sadahurip adalah Piramida Alam. 

 

Terlalu dini memang.

 

Salam 

Benyamin Sembiring



Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-19 Terurut Topik Ok Taufik
Pak Yatno,

kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan petrologi
volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak mempersiapkan kadernya..wah bapak
bisa di class action nih pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:)))
2012/2/20 Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id

 Pak Danny yang baik.

 Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak
 yang
 peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
 interpretasinya.
 Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
 kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
 banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
 volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
 terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
 yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
 peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan
 geologi
 kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain
 dan
 mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
 yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
 and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya?

 Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
 yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
 sibuk dan melupakannya???

 He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
 pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
 Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
 beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
 Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
 Salam,
 Yatno (bulan ini pension dari PNS)


 -Original Message-
 From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
  Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 Terimakasih pak Yatno,
 Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
 setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
 ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
 ngambil S3 di Caltech.
 Saran saya lebih baik kita encourage orang untuk belajar geologi gunung
 api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
 decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
 seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
 kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
 pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
 saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
 besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik...
 tapi
 kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.

 Salam
 DHN


 -Original Message-
 From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id]
 Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 Pak Danny,
 Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali
 aspek
 heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma
 hati-
 hati interpretasi di volkanik.
 Salam,
 Yatno

 -Original Message-
 From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
 Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
 Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
 Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
 untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
 geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.

 Salam
 DHN

 -Original Message-
 From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com]
 Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya.

 Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di
 bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik.
 Mungkin kecil sehingga tersamarkan  karena rentang geolistriknya cukup
 panjang.
 Powered by Telkomsel BlackBerryR

 -Original Message-
 From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id
 Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 Rekan rekan Yth.

 Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya
 ratusan meter 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-19 Terurut Topik liamsi
yo gak harus begitu to , tugasnya memberikan pencerahan , lha
urusan minat atau karir kan itu pilihan masing masing.Mungkin banyak yg minat 
ke yg lain spt migas biar cepet duitnya
banyak...
ISM



 Pak Yatno,

 kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan
 petrologi volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak
 mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa di class action nih
 pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:))) 2012/2/20
 Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id

 Pak Danny yang baik.

 Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada
 lebih banyak yang
 peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati
 membuat
 interpretasinya.
 Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65
 th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan
 penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada
 juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya
 bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
 terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan
 usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi
 volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau
 meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya
 kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan???
 Berapa % lulusan geologi
 kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di
 volcanic terrain dan
 mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil
 sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di
 lapangan sampai analisa petrografi, major and trace
 elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya?

 Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing
 malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada
 lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan
 melupakannya???

 He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products,
 dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika
 beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga
 selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P
 Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
 Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
 Salam,
 Yatno (bulan ini pension dari PNS)


 -Original Message-
 From: Danny Hilman Natawidjaja
 [mailto:danny.hil...@gmail.com]
  Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK
 YATNO

 Terimakasih pak Yatno,
 Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung
 apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal
 Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan
 juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil
 S3 di Caltech.
 Saran saya lebih baik kita encourage orang untuk belajar
 geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti
 dengan kompleksitasnya.  Dalam dua decade terakhir ini
 penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
 seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada
 pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi.
 Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan
 stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja.
 Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu
 hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara
 tumpukan endapan volkanik... tapi
 kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab
 tantangan.

 Salam
 DHN


 -Original Message-
 From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id]
 Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK
 YATNO

 Pak Danny,
 Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu
 banyak sekali aspek
 heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical.
 Pesan saya cuma hati-
 hati interpretasi di volkanik.
 Salam,
 Yatno

 -Original Message-
 From: Danny Hilman Natawidjaja
 [mailto:danny.hil...@gmail.com]
 Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK
 YATNO

 Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat
 menarik dan berguna. Kalau saja ada survey geophysical
 subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
 Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih
 bermanfaat lagi untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.
 G.Padang, dari penampang geolistrik dan georadar, tidak
 mirip dengan sketsa cinder cone ini.

 Salam
 DHN

 -Original Message-
 From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com]
 Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK
 YATNO

 Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya.

 Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan
 volkanik neck di bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar
 hasil geolistrik.
 Mungkin kecil sehingga tersamarkan  karena rentang
 geolistriknya cukup panjang.
 Powered by Telkomsel BlackBerryR

 -Original Message-
 From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id
 Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02
 To: 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-19 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
Pak Yatno tidak menakuti siapapun, tetapi membuat orang lebih tertarik pada 
batuan sediment.
Seingat saya dulu, Pak Yatno jadi reference ttg sedimentology beberapa senior 
saya dulu di perusahaan minyak.

tapi benar juga nih Taufik, apa Pak Yatno tidak sedih tidak ada penerus nya?
kayak cerita Kho Ping Ho, mesti terus bertahan di dunia persilatan sampai 
ketemu murid yang bisa digemleng jadi penggantinya.

selamat berhari senin.

fbs




 From: Ok Taufik ok.tau...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, February 20, 2012 1:29 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 

Pak Yatno,
 
kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan petrologi 
volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa 
di class action nih pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:)))

2012/2/20 Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id

Pak Danny yang baik.

Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
interpretasinya.
Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya?

Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
sibuk dan melupakannya???

He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
Salam,
Yatno (bulan ini pension dari PNS)



-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]

Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Terimakasih pak Yatno,
Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
ngambil S3 di Caltech.
Saran saya lebih baik kita encourage orang untuk belajar geologi gunung
api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi
kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.

Salam
DHN


-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id]
Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Danny,
Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek
heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati-
hati interpretasi di volkanik.
Salam,
Yatno

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.

Salam
DHN

-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com]
Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya.

Kata piramider (pendukung 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-19 Terurut Topik Prianggito Sulistiono
Pak Yatno,
Utk geologis yg menggeluti eksplorasi mineral (Au Ag Cu) pemetaan batuan 
volkanik dan pengenalan volcanic products amat sangat penting. Kursus 
pengenalan volcanic products yg diasuh Ray Cas dari Monash Univ laku keras. 
Bahkan geologis Indonesia banyak yg mengikutinya. Hal ini disebabkan di 
Indonesia tidak ada kursus sejenis, padahal ahli volkanologi banyak, kondisi 
lapangan ideal, contoh2 proses masa sekarang mudah dijumpai di sekitar kota2 
besar. 
Alangkah indahnya bila para economic geologists Indonesia bisa belajar dari 
ahli2 bangsa sendiri di negara sendiri

salam
Prianggito (waktu sidang sarjana diuji oleh pak Yatno)

Sent from my iPhone


On 20/02/2012, at 6:20 PM, Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id 
wrote:

 Pak Danny yang baik.
 
 Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
 peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
 interpretasinya.
 Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
 kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
 banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
 volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
 terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
 yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
 peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
 kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
 mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
 yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
 and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? 
 
 Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
 yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
 sibuk dan melupakannya???
 
 He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
 pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
 Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
 beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
 Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
 Salam,
 Yatno (bulan ini pension dari PNS)
 
 
 -Original Message-
 From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
 Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 
 Terimakasih pak Yatno,
 Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
 setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
 ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
 ngambil S3 di Caltech.
 Saran saya lebih baik kita encourage orang untuk belajar geologi gunung
 api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
 decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
 seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
 kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
 pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
 saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
 besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi
 kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.
 
 Salam
 DHN
 
 
 -Original Message-
 From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
 Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 
 Pak Danny,
 Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek
 heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati-
 hati interpretasi di volkanik.
 Salam,
 Yatno
 
 -Original Message-
 From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
 Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 
 Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
 Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
 Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
 untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
 geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.
 
 Salam
 DHN
 
 -Original Message-
 From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
 Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 
 Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya.
 
 Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di
 bawah gn padang maupun sadahurip,