Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
Bang Fajar, Kenapa harus pindah gelanggang dulu? Silakan di sini (dan sekalian di gelanggang baru juga), agar forum ini lebih kaya dan variatif. Trims. Salam, Firman Fauzi From: Fajar Lubis fajardich...@yahoo.com To: amien widodo amienwid...@yahoo.com; iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, 27 February 2012, 14:27 Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Kurang jelasnya di kriteria hidrogeologinya pak, Apa yang menjadi dasar kawasan itu resapan mutlak, terbatas dan terbatas ketat? Nilai infiltrasi, Intensitas curah hujan, besaran konduktifitas hidraulik, parameter kimia fisik atau parameter lainnya? Kalau permasalahan penggunaan untuk hunian, itu adalah salahsatu implikasi tata ruangnya dan untuk yang satu ini kita juga harus mempertimbangkan unsur resapan buatan yang memungkinkan untuk mengatasi masalah ini. Untuk permasalahan debit sungai yang berkurang, ini harus dilihat satu persatu masalahnya. Apakah karena semakin banyak pengguna? berkurangnya debit mataair atau(bisa ditambahkan jika perlu). Salam, Fajar (2114) diskusi yang menarik.. atau kita pindah ke gelanggangnya Bang Bosman dulu? From: amien widodo amienwid...@yahoo.com To: Fajar Lubis fajardich...@yahoo.com; iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 27, 2012 12:14 PM Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG P Fajar, Saya share tulisan ini saya sangat berharap dari bapak-bapak dan ibu ibu semuanya tertarik dan mau menyumbangkan pikiran/tulisan/tekonologi untuk menyelamatkan air, karena saat ini air lebih banyak mengalir sebagai air banjir. Ada yang usul segera ditetapkan KAWASAN RESAPAN MUTLAK, KAWASAN RESAPAN TERBATAS, KAWASAN TERBATAS KETAT . Kurang jelasnya dimana pak? KAWASAN RESAPAN MUTLAK ( kawasan yang hanya untuk resapan, tidak boleh ada hunian sama sekali), KAWASAN RESAPAN TERBATAS (kawasan resapan dengan sedikit hunian (pedesaan), KAWASAN RESAPAN TERBATAS KETAT (kawasan resapan dengan hunian permukiman modern dan diharusan membangun air limbah komunal, Beberapa sungai di Jawa Timur yang dulunya berair saat musim kemarau sekarang tidak ada atau debitnya sangat kurang sehingga masyarakat menggunakan air tanah untuk pertanian. Ada usulan pak? AW
Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
Setahu saya, kalau ada pohon besar akarnya mampu membuat tanah berpori dan permeable, sehingga air bisa meresap dan tertahan. Makin banyak pohon makin mudah air meresap dan tersimpan. Beberapa literatur mengatakan satu pohon sejenis beringin/trembesi dpt menyimpan sampai 40mkbk. (Anda dpt hubungi supardiono sobirin untuk ini). Kalau tanah miring, yaa terjadi larian. Untuk meresap diperlukan waktu untuk tergenang. Maka akar pohon akan menuntun air meresap kedalam tanah. Ini yang aku tahu. Tambahkan ilmu Anda. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Fajar Lubis fajardich...@yahoo.com Date: Mon, 27 Feb 2012 15:27:47 To: amien widodoamienwid...@yahoo.com; iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Kurang jelasnya di kriteria hidrogeologinya pak, Apa yang menjadi dasar kawasan itu resapan mutlak, terbatas dan terbatas ketat? Nilai infiltrasi, Intensitas curah hujan, besaran konduktifitas hidraulik, parameter kimia fisik atau parameter lainnya? Kalau permasalahan penggunaan untuk hunian, itu adalah salahsatu implikasi tata ruangnya dan untuk yang satu ini kita juga harus mempertimbangkan unsur resapan buatan yang memungkinkan untuk mengatasi masalah ini. Untuk permasalahan debit sungai yang berkurang, ini harus dilihat satu persatu masalahnya. Apakah karena semakin banyak pengguna? berkurangnya debit mataair atau(bisa ditambahkan jika perlu). Salam, Fajar (2114) diskusi yang menarik.. atau kita pindah ke gelanggangnya Bang Bosman dulu? From: amien widodo amienwid...@yahoo.com To: Fajar Lubis fajardich...@yahoo.com; iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 27, 2012 12:14 PM Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG P Fajar, Saya share tulisan ini saya sangat berharap dari bapak-bapak dan ibu ibu semuanya tertarik dan mau menyumbangkan pikiran/tulisan/tekonologi untuk menyelamatkan air, karena saat ini air lebih banyak mengalir sebagai air banjir. Ada yang usul segera ditetapkan KAWASAN RESAPAN MUTLAK, KAWASAN RESAPAN TERBATAS, KAWASAN TERBATAS KETAT . Kurang jelasnya dimana pak? KAWASAN RESAPAN MUTLAK ( kawasan yang hanya untuk resapan, tidak boleh ada hunian sama sekali), KAWASAN RESAPAN TERBATAS (kawasan resapan dengan sedikit hunian (pedesaan), KAWASAN RESAPAN TERBATAS KETAT (kawasan resapan dengan hunian permukiman modern dan diharusan membangun air limbah komunal, Beberapa sungai di Jawa Timur yang dulunya berair saat musim kemarau sekarang tidak ada atau debitnya sangat kurang sehingga masyarakat menggunakan air tanah untuk pertanian. Ada usulan pak? AW
Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
Klita sangat butuh banyak masukan untuk bisa meyakinkan pemerintah dan dpr serta masyarakat umum tentang menyelamatkan air ini, makin banayka masukan akan berguna untuk kita. Nantinya setiap masukan yg didukung data ilmiah dan akurat akan kita bukukan untuk diberikan pada seluruh stake holder yg ikut Workshop Selamatkan air tg 23 April 2012 di ITS Surabaya. AW Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Mon, 27 Feb 2012 11:04:42 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Setahu saya, kalau ada pohon besar akarnya mampu membuat tanah berpori dan permeable, sehingga air bisa meresap dan tertahan. Makin banyak pohon makin mudah air meresap dan tersimpan. Beberapa literatur mengatakan satu pohon sejenis beringin/trembesi dpt menyimpan sampai 40mkbk. (Anda dpt hubungi supardiono sobirin untuk ini). Kalau tanah miring, yaa terjadi larian. Untuk meresap diperlukan waktu untuk tergenang. Maka akar pohon akan menuntun air meresap kedalam tanah. Ini yang aku tahu. Tambahkan ilmu Anda. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Fajar Lubis fajardich...@yahoo.com Date: Mon, 27 Feb 2012 15:27:47 To: amien widodoamienwid...@yahoo.com; iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Kurang jelasnya di kriteria hidrogeologinya pak, Apa yang menjadi dasar kawasan itu resapan mutlak, terbatas dan terbatas ketat? Nilai infiltrasi, Intensitas curah hujan, besaran konduktifitas hidraulik, parameter kimia fisik atau parameter lainnya? Kalau permasalahan penggunaan untuk hunian, itu adalah salahsatu implikasi tata ruangnya dan untuk yang satu ini kita juga harus mempertimbangkan unsur resapan buatan yang memungkinkan untuk mengatasi masalah ini. Untuk permasalahan debit sungai yang berkurang, ini harus dilihat satu persatu masalahnya. Apakah karena semakin banyak pengguna? berkurangnya debit mataair atau(bisa ditambahkan jika perlu). Salam, Fajar (2114) diskusi yang menarik.. atau kita pindah ke gelanggangnya Bang Bosman dulu? From: amien widodo amienwid...@yahoo.com To: Fajar Lubis fajardich...@yahoo.com; iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 27, 2012 12:14 PM Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG P Fajar, Saya share tulisan ini saya sangat berharap dari bapak-bapak dan ibu ibu semuanya tertarik dan mau menyumbangkan pikiran/tulisan/tekonologi untuk menyelamatkan air, karena saat ini air lebih banyak mengalir sebagai air banjir. Ada yang usul segera ditetapkan KAWASAN RESAPAN MUTLAK, KAWASAN RESAPAN TERBATAS, KAWASAN TERBATAS KETAT . Kurang jelasnya dimana pak? KAWASAN RESAPAN MUTLAK ( kawasan yang hanya untuk resapan, tidak boleh ada hunian sama sekali), KAWASAN RESAPAN TERBATAS (kawasan resapan dengan sedikit hunian (pedesaan), KAWASAN RESAPAN TERBATAS KETAT (kawasan resapan dengan hunian permukiman modern dan diharusan membangun air limbah komunal, Beberapa sungai di Jawa Timur yang dulunya berair saat musim kemarau sekarang tidak ada atau debitnya sangat kurang sehingga masyarakat menggunakan air tanah untuk pertanian. Ada usulan pak? AW
Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
Kebanyakan masyarakat sungai itu dijadikan tempat sampah bahkan septitank alias WC terpanjang , cara pandang terhadap sungai ini menimbulkan pola rumah rumah yg berada di pinggiran sungai selalu membelakangi sungai, padahal sungai oleh sebagain masyarakat juga dijadikan sumber air bahkan sebagai sumber air minum ( diolah untuk PAM ), kita lihat sungai Ciliwung sepanjang alirannya banyak sekali rumah rumah yg didirikan dan membelakangi sungai , sehingga limbah rumah tanggga ( dan juga industri RT ) semuanya masuk sungai , bahkan dibearapa tempat banyak pralon yg langsung mengalirkan libah dari RT , akibatnya saat ini kandungan bakteri coli Ciliwung sudah jauh diatas ambang batas nya sudah mencapai 80 %, begitu juga BOD ( biological oxygen demand) dan COD nya ( chemical oxygen demand ), sehingga sudah tidak layak untuk keperluan apapun.Hal ini diperparah dg sampah sampah kiriman dari hulu serta tingkat pencemaran lainnya , kalau diamati aliran sungai ini ketika masih di hulu nya Bogor warnanya masih agak bening-coklat muda , begitu masuk DKI mulai coklat tua dan setelah Manggarai sudah kehitam hitaman.., saya selalu amati kalau ada Banjir airnya bercampur bawur dg segala macam sampah , apalagi kalau banjir tsb baru pertama kalinya ( awal musim hujan )Oleh karena itu cara Pandang thd sungai ini perlu dirubah , Sungai sebagai taman atau tempat wisata' shg rumah rumah yg didirikan dipinggir sungai harus menghadap ke Sungai bukannya membelakanginya..sungai tidak lagi sebagai tempat buang sampah.. ISM Klita sangat butuh banyak masukan untuk bisa meyakinkan pemerintah dan dpr serta masyarakat umum tentang menyelamatkan air ini, makin banayka masukan akan berguna untuk kita. Nantinya setiap masukan yg didukung data ilmiah dan akurat akan kita bukukan untuk diberikan pada seluruh stake holder yg ikut Workshop Selamatkan air tg 23 April 2012 di ITS Surabaya. AW Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Mon, 27 Feb 2012 11:04:42 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Setahu saya, kalau ada pohon besar akarnya mampu membuat tanah berpori dan permeable, sehingga air bisa meresap dan tertahan. Makin banyak pohon makin mudah air meresap dan tersimpan. Beberapa literatur mengatakan satu pohon sejenis beringin/trembesi dpt menyimpan sampai 40mkbk. (Anda dpt hubungi supardiono sobirin untuk ini). Kalau tanah miring, yaa terjadi larian. Untuk meresap diperlukan waktu untuk tergenang. Maka akar pohon akan menuntun air meresap kedalam tanah. Ini yang aku tahu. Tambahkan ilmu Anda. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Fajar Lubis fajardich...@yahoo.com Date: Mon, 27 Feb 2012 15:27:47 To: amien widodoamienwid...@yahoo.com; iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Kurang jelasnya di kriteria hidrogeologinya pak, Apa yang menjadi dasar kawasan itu resapan mutlak, terbatas dan terbatas ketat? Nilai infiltrasi, Intensitas curah hujan, besaran konduktifitas hidraulik, parameter kimia fisik atau parameter lainnya? Kalau permasalahan penggunaan untuk hunian, itu adalah salahsatu implikasi tata ruangnya dan untuk yang satu ini kita juga harus mempertimbangkan unsur resapan buatan yang memungkinkan untuk mengatasi masalah ini. Untuk permasalahan debit sungai yang berkurang, ini harus dilihat satu persatu masalahnya. Apakah karena semakin banyak pengguna? berkurangnya debit mataair atau(bisa ditambahkan jika perlu). Salam, Fajar (2114) diskusi yang menarik.. atau kita pindah ke gelanggangnya Bang Bosman dulu? From: amien widodo amienwid...@yahoo.com To: Fajar Lubis fajardich...@yahoo.com; iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 27, 2012 12:14 PM Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG P Fajar, Saya share tulisan ini saya sangat berharap dari bapak-bapak dan ibu ibu semuanya tertarik dan mau menyumbangkan pikiran/tulisan/tekonologi untuk menyelamatkan air, karena saat ini air lebih banyak mengalir sebagai air banjir. Ada yang usul segera ditetapkan KAWASAN RESAPAN MUTLAK, KAWASAN RESAPAN TERBATAS, KAWASAN TERBATAS KETAT . Kurang jelasnya dimana pak? KAWASAN RESAPAN MUTLAK ( kawasan yang hanya untuk resapan, tidak boleh ada hunian sama sekali), KAWASAN RESAPAN TERBATAS (kawasan resapan dengan sedikit hunian (pedesaan), KAWASAN RESAPAN TERBATAS KETAT (kawasan resapan dengan hunian permukiman modern dan diharusan membangun air limbah komunal, Beberapa sungai di Jawa Timur yang dulunya berair saat musim kemarau sekarang tidak ada atau debitnya sangat kurang sehingga masyarakat menggunakan air tanah untuk pertanian. Ada usulan pak? AW ___ indomail -
Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
Sudah terjjadi di samarinda, surabaya. Seingatku hampir akhir th 70, semua rumah pingir sungai membelakagi sungai. Sekarang tersisa di arah loa janan. Di samarinda bantaran sungai jadi taman. Di sby juga demikian. Penting adalah ketegasan aparat tidak dg paksaan tetapi dengan diskusi dan penyadaran masyarakat, tAnpa arogansi aparat. Oh iya solo juga berhasil membuat bantaran kali pepe tempat sampah dulu, sekarang jadi taman. Jangan mengeluuh saja, bertindaklah. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: lia...@indo.net.id Date: Mon, 27 Feb 2012 19:35:57 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Kebanyakan masyarakat sungai itu dijadikan tempat sampah bahkan septitank alias WC terpanjang , cara pandang terhadap sungai ini menimbulkan pola rumah rumah yg berada di pinggiran sungai selalu membelakangi sungai, padahal sungai oleh sebagain masyarakat juga dijadikan sumber air bahkan sebagai sumber air minum ( diolah untuk PAM ), kita lihat sungai Ciliwung sepanjang alirannya banyak sekali rumah rumah yg didirikan dan membelakangi sungai , sehingga limbah rumah tanggga ( dan juga industri RT ) semuanya masuk sungai , bahkan dibearapa tempat banyak pralon yg langsung mengalirkan libah dari RT , akibatnya saat ini kandungan bakteri coli Ciliwung sudah jauh diatas ambang batas nya sudah mencapai 80 %, begitu juga BOD ( biological oxygen demand) dan COD nya ( chemical oxygen demand ), sehingga sudah tidak layak untuk keperluan apapun.Hal ini diperparah dg sampah sampah kiriman dari hulu serta tingkat pencemaran lainnya , kalau diamati aliran sungai ini ketika masih di hulu nya Bogor warnanya masih agak bening-coklat muda , begitu masuk DKI mulai coklat tua dan setelah Manggarai sudah kehitam hitaman.., saya selalu amati kalau ada Banjir airnya bercampur bawur dg segala macam sampah , apalagi kalau banjir tsb baru pertama kalinya ( awal musim hujan )Oleh karena itu cara Pandang thd sungai ini perlu dirubah , Sungai sebagai taman atau tempat wisata' shg rumah rumah yg didirikan dipinggir sungai harus menghadap ke Sungai bukannya membelakanginya..sungai tidak lagi sebagai tempat buang sampah.. ISM Klita sangat butuh banyak masukan untuk bisa meyakinkan pemerintah dan dpr serta masyarakat umum tentang menyelamatkan air ini, makin banayka masukan akan berguna untuk kita. Nantinya setiap masukan yg didukung data ilmiah dan akurat akan kita bukukan untuk diberikan pada seluruh stake holder yg ikut Workshop Selamatkan air tg 23 April 2012 di ITS Surabaya. AW Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Mon, 27 Feb 2012 11:04:42 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Setahu saya, kalau ada pohon besar akarnya mampu membuat tanah berpori dan permeable, sehingga air bisa meresap dan tertahan. Makin banyak pohon makin mudah air meresap dan tersimpan. Beberapa literatur mengatakan satu pohon sejenis beringin/trembesi dpt menyimpan sampai 40mkbk. (Anda dpt hubungi supardiono sobirin untuk ini). Kalau tanah miring, yaa terjadi larian. Untuk meresap diperlukan waktu untuk tergenang. Maka akar pohon akan menuntun air meresap kedalam tanah. Ini yang aku tahu. Tambahkan ilmu Anda. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Fajar Lubis fajardich...@yahoo.com Date: Mon, 27 Feb 2012 15:27:47 To: amien widodoamienwid...@yahoo.com; iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Kurang jelasnya di kriteria hidrogeologinya pak, Apa yang menjadi dasar kawasan itu resapan mutlak, terbatas dan terbatas ketat? Nilai infiltrasi, Intensitas curah hujan, besaran konduktifitas hidraulik, parameter kimia fisik atau parameter lainnya? Kalau permasalahan penggunaan untuk hunian, itu adalah salahsatu implikasi tata ruangnya dan untuk yang satu ini kita juga harus mempertimbangkan unsur resapan buatan yang memungkinkan untuk mengatasi masalah ini. Untuk permasalahan debit sungai yang berkurang, ini harus dilihat satu persatu masalahnya. Apakah karena semakin banyak pengguna? berkurangnya debit mataair atau(bisa ditambahkan jika perlu). Salam, Fajar (2114) diskusi yang menarik.. atau kita pindah ke gelanggangnya Bang Bosman dulu? From: amien widodo amienwid...@yahoo.com To: Fajar Lubis fajardich...@yahoo.com; iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 27, 2012 12:14 PM Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG P Fajar, Saya share tulisan ini saya sangat berharap dari bapak-bapak dan ibu ibu semuanya tertarik dan mau menyumbangkan pikiran/tulisan/tekonologi untuk menyelamatkan air, karena saat ini air lebih banyak mengalir sebagai air banjir. Ada yang usul
Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
Ikut urun rembug mengenai daerah resapan ini…Sering terjadi perdebatan mengenai daerah resapan ini: apakah airtanah di daerah resapan boleh diambil atau tidak?. Beberapa regulasi kalau saya tidak salah mempersyaratkan bahwa tidak boleh terjadi pengambilan airtanah di daerah resapan. Padahal, kalau menurut buku-buku teks hidrogeologi, justru pengambilan airtanah ‘dianjurkan’ untuk dilakukan di daerah resapan, dibandingkan dengan di daerah-daerah lainnya. Beberapa argumen yang diajukan untuk mendukung hal ini antara lain adalah: - Air di daerah resapan berumur relatif muda, sehingga tidak diperlukan waktu yang lama untuk pengisiannya. Di daerah bukan resapan (sebagai contoh daerah aliran), airtanah dapat berumur cukup tua. Sebagai contoh, analisis isotop di beberapa sumur airtanah di daerah Bandung Tengah (bukan daerah resapan) yang dilakukan oleh PAG (Pusat Airtanah dan Geologi Lingkungan/dulunya GTL) menunjukkan umur airtanah yang cukup fantastis, yaitu ribuan tahun (mungkin kawan-kawan PAG bisa menambahkan hal ini). Artinya di daerah bukan resapan ini, butuh ribuan tahun untuk airtanahnya dapat diisi kembali. Mungkin kita bisa sebutkan bahwa airtanah di daerah-daerah seperti ini adalah practically unrenewable resources. Sedihnya, airtanah yang relatif bagus itu, yang practically unrenewable itu, kadang-kadang digunakan sembarangan, misalnya hanya untuk mencuci motor bakar…ah… - Secara teori juga, di daerah resapan ini terdapat zona yang dinamakan ‘rejected recharge’, zona dimana air yang masuk ‘ditolak’ untuk meresap karena berbagai alasan hidrogeologis. Pengambilan airtanah di daerah recharge akan mengurangi ‘rejected recharge area’. Mungkin simplenya: semakin banyak air yang diambil di daerah resapan, semakin berkurang kejenuhan tanahnya, sehingga semakin banyak yang meresap. Jadi, sehubungan dengan konservasi airtanah, yang harus dilakukan di daerah resapan adalah mempertahankan fungsi resapannya, bukan tidak boleh mengambil airtanahnya. Correct me if I am wrong… Agus MR From: lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, 27 February 2012 7:35 PM Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Kebanyakan masyarakat sungai itu dijadikan tempat sampah bahkan septitank alias WC terpanjang , cara pandang terhadap sungai ini menimbulkan pola rumah rumah yg berada di pinggiran sungai selalu membelakangi sungai, padahal sungai oleh sebagain masyarakat juga dijadikan sumber air bahkan sebagai sumber air minum ( diolah untuk PAM ), kita lihat sungai Ciliwung sepanjang alirannya banyak sekali rumah rumah yg didirikan dan membelakangi sungai , sehingga limbah rumah tanggga ( dan juga industri RT ) semuanya masuk sungai , bahkan dibearapa tempat banyak pralon yg langsung mengalirkan libah dari RT , akibatnya saat ini kandungan bakteri coli Ciliwung sudah jauh diatas ambang batas nya sudah mencapai 80 %, begitu juga BOD ( biological oxygen demand) dan COD nya ( chemical oxygen demand ), sehingga sudah tidak layak untuk keperluan apapun.Hal ini diperparah dg sampah sampah kiriman dari hulu serta tingkat pencemaran lainnya , kalau diamati aliran sungai ini ketika masih di hulu nya Bogor warnanya masih agak bening-coklat muda , begitu masuk DKI mulai coklat tua dan setelah Manggarai sudah kehitam hitaman.., saya selalu amati kalau ada Banjir airnya bercampur bawur dg segala macam sampah , apalagi kalau banjir tsb baru pertama kalinya ( awal musim hujan )Oleh karena itu cara Pandang thd sungai ini perlu dirubah , Sungai sebagai taman atau tempat wisata' shg rumah rumah yg didirikan dipinggir sungai harus menghadap ke Sungai bukannya membelakanginya..sungai tidak lagi sebagai tempat buang sampah.. ISM Klita sangat butuh banyak masukan untuk bisa meyakinkan pemerintah dan dpr serta masyarakat umum tentang menyelamatkan air ini, makin banayka masukan akan berguna untuk kita. Nantinya setiap masukan yg didukung data ilmiah dan akurat akan kita bukukan untuk diberikan pada seluruh stake holder yg ikut Workshop Selamatkan air tg 23 April 2012 di ITS Surabaya. AW Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Mon, 27 Feb 2012 11:04:42 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Setahu saya, kalau ada pohon besar akarnya mampu membuat tanah berpori dan permeable, sehingga air bisa meresap dan tertahan. Makin banyak pohon makin mudah air meresap dan tersimpan. Beberapa literatur mengatakan satu pohon sejenis beringin/trembesi dpt menyimpan sampai 40mkbk. (Anda dpt hubungi supardiono sobirin untuk ini). Kalau tanah miring, yaa terjadi larian. Untuk meresap diperlukan waktu untuk tergenang. Maka akar pohon akan menuntun air meresap kedalam tanah. Ini yang aku tahu. Tambahkan ilmu Anda. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From:
Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
Ia aku pernah iseng ukur air tanah dari bogor baru sampai jakarta utara 10.000thn. Masalahnya kalau dihulu diambil, air tua tak tergantikan, penyedotan akan mengakibatkan amblesan dan membuatnya jadi daerah banjir. Hwarakadal mau apa? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Agus Mochamad Ramdhan agusmr1...@yahoo.com Date: Mon, 27 Feb 2012 04:59:20 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Ikut urun rembug mengenai daerah resapan ini…Sering terjadi perdebatan mengenai daerah resapan ini: apakah airtanah di daerah resapan boleh diambil atau tidak?. Beberapa regulasi kalau saya tidak salah mempersyaratkan bahwa tidak boleh terjadi pengambilan airtanah di daerah resapan. Padahal, kalau menurut buku-buku teks hidrogeologi, justru pengambilan airtanah ‘dianjurkan’ untuk dilakukan di daerah resapan, dibandingkan dengan di daerah-daerah lainnya. Beberapa argumen yang diajukan untuk mendukung hal ini antara lain adalah: - Air di daerah resapan berumur relatif muda, sehingga tidak diperlukan waktu yang lama untuk pengisiannya. Di daerah bukan resapan (sebagai contoh daerah aliran), airtanah dapat berumur cukup tua. Sebagai contoh, analisis isotop di beberapa sumur airtanah di daerah Bandung Tengah (bukan daerah resapan) yang dilakukan oleh PAG (Pusat Airtanah dan Geologi Lingkungan/dulunya GTL) menunjukkan umur airtanah yang cukup fantastis, yaitu ribuan tahun (mungkin kawan-kawan PAG bisa menambahkan hal ini). Artinya di daerah bukan resapan ini, butuh ribuan tahun untuk airtanahnya dapat diisi kembali. Mungkin kita bisa sebutkan bahwa airtanah di daerah-daerah seperti ini adalah practically unrenewable resources. Sedihnya, airtanah yang relatif bagus itu, yang practically unrenewable itu, kadang-kadang digunakan sembarangan, misalnya hanya untuk mencuci motor bakar…ah… - Secara teori juga, di daerah resapan ini terdapat zona yang dinamakan ‘rejected recharge’, zona dimana air yang masuk ‘ditolak’ untuk meresap karena berbagai alasan hidrogeologis. Pengambilan airtanah di daerah recharge akan mengurangi ‘rejected recharge area’. Mungkin simplenya: semakin banyak air yang diambil di daerah resapan, semakin berkurang kejenuhan tanahnya, sehingga semakin banyak yang meresap. Jadi, sehubungan dengan konservasi airtanah, yang harus dilakukan di daerah resapan adalah mempertahankan fungsi resapannya, bukan tidak boleh mengambil airtanahnya. Correct me if I am wrong… Agus MR From: lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, 27 February 2012 7:35 PM Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Kebanyakan masyarakat sungai itu dijadikan tempat sampah bahkan septitank alias WC terpanjang , cara pandang terhadap sungai ini menimbulkan pola rumah rumah yg berada di pinggiran sungai selalu membelakangi sungai, padahal sungai oleh sebagain masyarakat juga dijadikan sumber air bahkan sebagai sumber air minum ( diolah untuk PAM ), kita lihat sungai Ciliwung sepanjang alirannya banyak sekali rumah rumah yg didirikan dan membelakangi sungai , sehingga limbah rumah tanggga ( dan juga industri RT ) semuanya masuk sungai , bahkan dibearapa tempat banyak pralon yg langsung mengalirkan libah dari RT , akibatnya saat ini kandungan bakteri coli Ciliwung sudah jauh diatas ambang batas nya sudah mencapai 80 %, begitu juga BOD ( biological oxygen demand) dan COD nya ( chemical oxygen demand ), sehingga sudah tidak layak untuk keperluan apapun.Hal ini diperparah dg sampah sampah kiriman dari hulu serta tingkat pencemaran lainnya , kalau diamati aliran sungai ini ketika masih di hulu nya Bogor warnanya masih agak bening-coklat muda , begitu masuk DKI mulai coklat tua dan setelah Manggarai sudah kehitam hitaman.., saya selalu amati kalau ada Banjir airnya bercampur bawur dg segala macam sampah , apalagi kalau banjir tsb baru pertama kalinya ( awal musim hujan )Oleh karena itu cara Pandang thd sungai ini perlu dirubah , Sungai sebagai taman atau tempat wisata' shg rumah rumah yg didirikan dipinggir sungai harus menghadap ke Sungai bukannya membelakanginya..sungai tidak lagi sebagai tempat buang sampah.. ISM Klita sangat butuh banyak masukan untuk bisa meyakinkan pemerintah dan dpr serta masyarakat umum tentang menyelamatkan air ini, makin banayka masukan akan berguna untuk kita. Nantinya setiap masukan yg didukung data ilmiah dan akurat akan kita bukukan untuk diberikan pada seluruh stake holder yg ikut Workshop Selamatkan air tg 23 April 2012 di ITS Surabaya. AW Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Mon, 27 Feb 2012 11:04:42 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Setahu saya, kalau ada pohon besar akarnya mampu membuat tanah berpori dan permeable, sehingga
Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
Yth. Pak Bandono, Betul Pak, saya pernah juga mendengarkan presentasi isotop airtanah Bapak dari Batan, airtanah di Jakarta Utara memang berumur sangat tua, ada yang sampai berumur 10.000 Tahun. Kalau berumur 10.000 Tahun, sepertinya akan sulit untuk melakukan penggantian airtanah tersebut secara alamiah (mengandalkan dari daerah resapan). Diambil atau tidak diambil di daerah resapan, tetap akan terjadi amblesan kalau umur airnya demikian tua. Di daerah seperti ini, yang dapat dilakukan mungkin adalah program injeksi airtanah dalam. Tapi hal inipun tidak dapat mengembalikan tanah yang ambles, karena prosesnya yang irreversible. Berbicara mengenai amblesan tanah, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan: airtanah, beban bangunan, kompaksi alamiah, dan tektonik. Hal ini sangat menarik terutama untuk kota besar seperti Jakarta, dimana keempat faktor tersebut sangat boleh jadi hadir secara bersamaan. Salam, Agus MR From: Bandono Salim bandon...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, 27 February 2012 8:04 PM Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Ia aku pernah iseng ukur air tanah dari bogor baru sampai jakarta utara 10.000thn. Masalahnya kalau dihulu diambil, air tua tak tergantikan, penyedotan akan mengakibatkan amblesan dan membuatnya jadi daerah banjir. Hwarakadal mau apa? Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Agus Mochamad Ramdhan agusmr1...@yahoo.com Date: Mon, 27 Feb 2012 04:59:20 -0800 (PST) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Ikut urun rembug mengenai daerah resapan ini…Sering terjadi perdebatan mengenai daerah resapan ini: apakah airtanah di daerah resapan boleh diambil atau tidak?. Beberapa regulasi kalau saya tidak salah mempersyaratkan bahwa tidak boleh terjadi pengambilan airtanah di daerah resapan. Padahal, kalau menurut buku-buku teks hidrogeologi, justru pengambilan airtanah ‘dianjurkan’ untuk dilakukan di daerah resapan, dibandingkan dengan di daerah-daerah lainnya. Beberapa argumen yang diajukan untuk mendukung hal ini antara lain adalah: - Air di daerah resapan berumur relatif muda, sehingga tidak diperlukan waktu yang lama untuk pengisiannya. Di daerah bukan resapan (sebagai contoh daerah aliran), airtanah dapat berumur cukup tua. Sebagai contoh, analisis isotop di beberapa sumur airtanah di daerah Bandung Tengah (bukan daerah resapan) yang dilakukan oleh PAG (Pusat Airtanah dan Geologi Lingkungan/dulunya GTL) menunjukkan umur airtanah yang cukup fantastis, yaitu ribuan tahun (mungkin kawan-kawan PAG bisa menambahkan hal ini). Artinya di daerah bukan resapan ini, butuh ribuan tahun untuk airtanahnya dapat diisi kembali. Mungkin kita bisa sebutkan bahwa airtanah di daerah-daerah seperti ini adalah practically unrenewable resources. Sedihnya, airtanah yang relatif bagus itu, yang practically unrenewable itu, kadang-kadang digunakan sembarangan, misalnya hanya untuk mencuci motor bakar…ah… - Secara teori juga, di daerah resapan ini terdapat zona yang dinamakan ‘rejected recharge’, zona dimana air yang masuk ‘ditolak’ untuk meresap karena berbagai alasan hidrogeologis. Pengambilan airtanah di daerah recharge akan mengurangi ‘rejected recharge area’. Mungkin simplenya: semakin banyak air yang diambil di daerah resapan, semakin berkurang kejenuhan tanahnya, sehingga semakin banyak yang meresap. Jadi, sehubungan dengan konservasi airtanah, yang harus dilakukan di daerah resapan adalah mempertahankan fungsi resapannya, bukan tidak boleh mengambil airtanahnya. Correct me if I am wrong… Agus MR From: lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, 27 February 2012 7:35 PM Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Kebanyakan masyarakat sungai itu dijadikan tempat sampah bahkan septitank alias WC terpanjang , cara pandang terhadap sungai ini menimbulkan pola rumah rumah yg berada di pinggiran sungai selalu membelakangi sungai, padahal sungai oleh sebagain masyarakat juga dijadikan sumber air bahkan sebagai sumber air minum ( diolah untuk PAM ), kita lihat sungai Ciliwung sepanjang alirannya banyak sekali rumah rumah yg didirikan dan membelakangi sungai , sehingga limbah rumah tanggga ( dan juga industri RT ) semuanya masuk sungai , bahkan dibearapa tempat banyak pralon yg langsung mengalirkan libah dari RT , akibatnya saat ini kandungan bakteri coli Ciliwung sudah jauh diatas ambang batas nya sudah mencapai 80 %, begitu juga BOD ( biological oxygen demand) dan COD nya ( chemical oxygen demand ), sehingga sudah tidak layak untuk keperluan apapun.Hal ini diperparah dg sampah sampah kiriman dari hulu serta tingkat pencemaran lainnya , kalau diamati aliran sungai ini ketika masih di hulu nya Bogor warnanya masih agak bening-coklat muda , begitu masuk DKI mulai coklat tua dan setelah
Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
Itu airtanah dalam. Kalau yang dangkal yaa tak setua itulah. Kan ada juga daerah resapan yang dekat. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Agus Mochamad Ramdhan agusmr1...@yahoo.com Date: Mon, 27 Feb 2012 05:29:07 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Yth. Pak Bandono, Betul Pak, saya pernah juga mendengarkan presentasi isotop airtanah Bapak dari Batan, airtanah di Jakarta Utara memang berumur sangat tua, ada yang sampai berumur 10.000 Tahun. Kalau berumur 10.000 Tahun, sepertinya akan sulit untuk melakukan penggantian airtanah tersebut secara alamiah (mengandalkan dari daerah resapan). Diambil atau tidak diambil di daerah resapan, tetap akan terjadi amblesan kalau umur airnya demikian tua. Di daerah seperti ini, yang dapat dilakukan mungkin adalah program injeksi airtanah dalam. Tapi hal inipun tidak dapat mengembalikan tanah yang ambles, karena prosesnya yang irreversible. Berbicara mengenai amblesan tanah, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan: airtanah, beban bangunan, kompaksi alamiah, dan tektonik. Hal ini sangat menarik terutama untuk kota besar seperti Jakarta, dimana keempat faktor tersebut sangat boleh jadi hadir secara bersamaan. Salam, Agus MR From: Bandono Salim bandon...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, 27 February 2012 8:04 PM Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Ia aku pernah iseng ukur air tanah dari bogor baru sampai jakarta utara 10.000thn. Masalahnya kalau dihulu diambil, air tua tak tergantikan, penyedotan akan mengakibatkan amblesan dan membuatnya jadi daerah banjir. Hwarakadal mau apa? Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Agus Mochamad Ramdhan agusmr1...@yahoo.com Date: Mon, 27 Feb 2012 04:59:20 -0800 (PST) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Ikut urun rembug mengenai daerah resapan ini…Sering terjadi perdebatan mengenai daerah resapan ini: apakah airtanah di daerah resapan boleh diambil atau tidak?. Beberapa regulasi kalau saya tidak salah mempersyaratkan bahwa tidak boleh terjadi pengambilan airtanah di daerah resapan. Padahal, kalau menurut buku-buku teks hidrogeologi, justru pengambilan airtanah ‘dianjurkan’ untuk dilakukan di daerah resapan, dibandingkan dengan di daerah-daerah lainnya. Beberapa argumen yang diajukan untuk mendukung hal ini antara lain adalah: - Air di daerah resapan berumur relatif muda, sehingga tidak diperlukan waktu yang lama untuk pengisiannya. Di daerah bukan resapan (sebagai contoh daerah aliran), airtanah dapat berumur cukup tua. Sebagai contoh, analisis isotop di beberapa sumur airtanah di daerah Bandung Tengah (bukan daerah resapan) yang dilakukan oleh PAG (Pusat Airtanah dan Geologi Lingkungan/dulunya GTL) menunjukkan umur airtanah yang cukup fantastis, yaitu ribuan tahun (mungkin kawan-kawan PAG bisa menambahkan hal ini). Artinya di daerah bukan resapan ini, butuh ribuan tahun untuk airtanahnya dapat diisi kembali. Mungkin kita bisa sebutkan bahwa airtanah di daerah-daerah seperti ini adalah practically unrenewable resources. Sedihnya, airtanah yang relatif bagus itu, yang practically unrenewable itu, kadang-kadang digunakan sembarangan, misalnya hanya untuk mencuci motor bakar…ah… - Secara teori juga, di daerah resapan ini terdapat zona yang dinamakan ‘rejected recharge’, zona dimana air yang masuk ‘ditolak’ untuk meresap karena berbagai alasan hidrogeologis. Pengambilan airtanah di daerah recharge akan mengurangi ‘rejected recharge area’. Mungkin simplenya: semakin banyak air yang diambil di daerah resapan, semakin berkurang kejenuhan tanahnya, sehingga semakin banyak yang meresap. Jadi, sehubungan dengan konservasi airtanah, yang harus dilakukan di daerah resapan adalah mempertahankan fungsi resapannya, bukan tidak boleh mengambil airtanahnya. Correct me if I am wrong… Agus MR From: lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, 27 February 2012 7:35 PM Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Kebanyakan masyarakat sungai itu dijadikan tempat sampah bahkan septitank alias WC terpanjang , cara pandang terhadap sungai ini menimbulkan pola rumah rumah yg berada di pinggiran sungai selalu membelakangi sungai, padahal sungai oleh sebagain masyarakat juga dijadikan sumber air bahkan sebagai sumber air minum ( diolah untuk PAM ), kita lihat sungai Ciliwung sepanjang alirannya banyak sekali rumah rumah yg didirikan dan membelakangi sungai , sehingga limbah rumah tanggga ( dan juga industri RT ) semuanya masuk sungai , bahkan dibearapa tempat banyak pralon yg langsung mengalirkan libah dari RT , akibatnya saat ini kandungan bakteri coli Ciliwung sudah jauh diatas ambang batas nya sudah mencapai 80 %, begitu juga
Re: [iagi-net-l] Wajib publikasi S1/S2/S3
Kewajiban Publikasi Karya Ilmiah Dibatalkan? *DEPOK, KOMPAS.com* - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tampaknya mulai melunak terkait kewajiban publikasi jurnal ilmiah sebagai syarat kelulusan S-1, S-2, dan S-3. Ketentuan itu diedarkan melalui surat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada 27 Januari. Pro dan kontra datang dari kalangan perguruan tinggi. Pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, Senin (27/2/2012), menyiratkan bahwa ketentuan tersebut hanya bersifat dorongan. Nuh mengatakan, surat edaran Ditjen Dikti memang tak memiliki kekuatan hukum. Surat edaran Dikti memang tidak ada kekuatan hukum. Tapi kita mendorong ke arah sana, kata Nuh kepada para wartawan di sela-sela Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK), di Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kemdikbud, Bojongsari, Depok, Senin (27/2/2012). Akan tetapi, menurutnya, aturan itu berbanding lurus dengan upaya memperbanyak produksi jurnal ilmiah. Nuh mengungkapkan, jurnal ilmiah yang dihasilkan mahasiswa saat ini masih sangat rendah dan tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa. Jumlah produksi jurnal ilmiah Indonesia hanya sepertujuh dari jurnal ilmiah yang diterbitkan negara tetangga Malaysia. Sementara itu, Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (MRPTN) Idrus Paturusi menjelaskan, MRPTN dan Dirjen Dikti telah menyepakati surat edaran itu hanya sebagai dorongan. Ia mengatakan, karena sifatnya hanya dorongan, maka tidak ada sanksi bagi mahasiswa yang tidak menjalankannya. Artinya, kata dia, mahasiswa yang bersangkutan tetap bisa lulus meski makalahnya gagal diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Tidak ada sanksi untuk itu. Hanya mendorong agar mahasiswa membuat makalah dan memasukannya ke jurnal. Baik jurnal internal kampus maupun internasional, kata Idrus. Ia menegaskan, surat edaran itu hanya bersifat dorongan untuk membangun kesadaran menulis. Akan tetapi, predikat kelulusan tetap akan berbeda antara mahasiswa yang berhasil dengan mahasiswa yang gagal melakukan publikasi makalah dalam jurnal ilmiah. Gagalnya publikasi makalah dalam jurnal ilmiah akan berpengaruh pada penilaian akhir. Seperti diberitakan, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemdikbud mengeluarkan surat edaran yang mewajibkan seluruh mahasiswa (S-1, S-2, dan S-3) melakukan publikasi makalah dalam jurnal ilmiah. Alasan utamanya adalah untuk merangsang budaya analisis dan penulisan ilmiah di lingkungan perguruan tinggi. http://edukasi.kompas.com/read/2012/02/28/08094149/Kewajiban.Publikasi.Karya.Ilmiah.Dibatalkan 2012/2/8 Jerry Sihombing jerry.c.sihomb...@gmail.com jangan takut abah, *ibu sri mulyani*ngsih kan mantan menkeu kita dan sekarang jadi direktur di bank dunia, jadi donasi pasti banyak dari beliau.. hahaha sekedar intermeso yah bu.. :) salam, JCS 2012/2/8 Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com Sri Lalu uangnya dari mana ? Coba dihitung , kalau PTN maka akan membebani APBN atau membebani mahasiswa .Nah . Kalau PTS lebih repot lagi , uang uang dan uang . Apakah yang akan dihasilkan para limuwan ilmuwan yang lebih hebat belum tentu kan. Sikap seseorang adalah produk pendidikan , jreng jadi ., seperti saya sampaikan pada posting sebelumnya embenahan sistimus di pendidikan harus dimulai dari tingkat sekolah menengah..Dan ini pasti memerlukan waktu. Wallhuallam. si Abah -- *From:* sri mulyaningsih sri_mulyaning...@yahoo.com *To:* iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Wednesday, February 8, 2012 2:31 PM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Wajib publikasi S1/S2/S3 Jika aturan tersebut akan diberlakukan pada tahun 2012/2013 ini, PT harus segera bersiap dan berbenah, karena itu artinya setiap PT dengan 5 Prodi harus menyediakan 5 macam Jurnal untuk menampung semua lulusan itu. Jika setiap Prodi dapat meluluskan sedikitnya 10 orang per wisuda dengan 3x wisuda per tahun, itu tidak masalah. Dosen2nya masih kebagian jatah untuk publikasi. tetapi jika setiap Prodi besar dengan mahasiswa per periode wisuda meluluskan 100 orang alumni, maka PT tersebut harus mampu menyediakan Jurnal sedikitnya 100:10 = 10 jurnal, agar semua tulisan mahasiswa yang mau lulus bisa diterbitkan. Untuk PT yang memiliki resources tentunya tidak banyak mengalami kendala berarti. Resources itu meliputi: biaya produksi, biaya penerbitan, sdm yang harus mereview dan sdm yang mampu mengelola jurnal tersebut. namun, jika PT tersebut hidup segan mati tak hendak... dengan personalia yang juga sangat terbatas, dan lulusan yang lulusnya saja masih harus dengan dorongan maksimal ... bisa jadi tidak ada lulusannya. Tapi, bagaimana pun juga, jika memang pemerintah akan menerapkan peraturan tersebut pada tahun 2012/2013 ini, PT-PT perlu dukungan finansial dan sumber daya manusia yang memadai. Salam Sri Mulyaningsih -- *From:* o - musakti o_musa...@yahoo.com.au *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Wednesday,
Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG...Daerah Resapan
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa airtanah di sistem tertekan (confined aquifer) Jakarta memiliki umur yang lebih muda ... Pertanyaan mendasar adalah apakah MEMANG airtanah memerlukan waktu yang sangat panjang untuk mencapai daerah lepasan (discharge)nya atau airtanah (yang diukur tersebut) itu SUDAH cukup lama berada di daerah tersebut? Ada baiknya hasil pengukuran tersebut disebandingkan juga dengan metode pengukuran untuk airtanah muda (0-60 th) seperti Tritium, CFCs dan banyak lagi Daerah resapan lebih dicirikan dengan gerakan airtanah yang menjauhi muka airtanah dan pengurangan tekanan head secara vertikal. Misal: jika muka airtanah berada hampir mendekati permukaan tanah (+ 0-0,5 m dpl) maka penanaman vegetasi tidak akan berdampak banyak. Daerah resapan lepasan inipun bersifat dinamis, pengambilan airtanah yang melebihi kemampuan kambuh (recovery)nya akan mengubah suatu daerah lepasan menjadi daerah resapan. Hal ini sudah terjadi di kota-kota besar Indonesia dan akan saya usulkan untuk dipresentasikan pada PIT IAGI tahun ini (jangan lupa kalau hari ini adalah batas akhir pengumpulan abstrak :) ..mudah-mudahan kali ini abstrak saya dapat diterima. Salam, Fajar (2114) Pengambilan airtanah boleh-boleh saja, selama pengambilan ini dapat bersifat menerus (sustainable) From: Bandono Salim bandon...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 27, 2012 9:19 PM Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Itu airtanah dalam. Kalau yang dangkal yaa tak setua itulah. Kan ada juga daerah resapan yang dekat. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Agus Mochamad Ramdhan agusmr1...@yahoo.com Date: Mon, 27 Feb 2012 05:29:07 -0800 (PST) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Yth. Pak Bandono, Betul Pak, saya pernah juga mendengarkan presentasi isotop airtanah Bapak dari Batan, airtanah di Jakarta Utara memang berumur sangat tua, ada yang sampai berumur 10.000 Tahun. Kalau berumur 10.000 Tahun, sepertinya akan sulit untuk melakukan penggantian airtanah tersebut secara alamiah (mengandalkan dari daerah resapan). Diambil atau tidak diambil di daerah resapan, tetap akan terjadi amblesan kalau umur airnya demikian tua. Di daerah seperti ini, yang dapat dilakukan mungkin adalah program injeksi airtanah dalam. Tapi hal inipun tidak dapat mengembalikan tanah yang ambles, karena prosesnya yang irreversible. Berbicara mengenai amblesan tanah, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan: airtanah, beban bangunan, kompaksi alamiah, dan tektonik. Hal ini sangat menarik terutama untuk kota besar seperti Jakarta, dimana keempat faktor tersebut sangat boleh jadi hadir secara bersamaan. Salam, Agus MR From: Bandono Salim bandon...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, 27 February 2012 8:04 PM Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Ia aku pernah iseng ukur air tanah dari bogor baru sampai jakarta utara 10.000thn. Masalahnya kalau dihulu diambil, air tua tak tergantikan, penyedotan akan mengakibatkan amblesan dan membuatnya jadi daerah banjir. Hwarakadal mau apa? Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Agus Mochamad Ramdhan agusmr1...@yahoo.com Date: Mon, 27 Feb 2012 04:59:20 -0800 (PST) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Ikut urun rembug mengenai daerah resapan ini…Sering terjadi perdebatan mengenai daerah resapan ini: apakah airtanah di daerah resapan boleh diambil atau tidak?. Beberapa regulasi kalau saya tidak salah mempersyaratkan bahwa tidak boleh terjadi pengambilan airtanah di daerah resapan. Padahal, kalau menurut buku-buku teks hidrogeologi, justru pengambilan airtanah ‘dianjurkan’ untuk dilakukan di daerah resapan, dibandingkan dengan di daerah-daerah lainnya. Beberapa argumen yang diajukan untuk mendukung hal ini antara lain adalah: - Air di daerah resapan berumur relatif muda, sehingga tidak diperlukan waktu yang lama untuk pengisiannya. Di daerah bukan resapan (sebagai contoh daerah aliran), airtanah dapat berumur cukup tua. Sebagai contoh, analisis isotop di beberapa sumur airtanah di daerah Bandung Tengah (bukan daerah resapan) yang dilakukan oleh PAG (Pusat Airtanah dan Geologi Lingkungan/dulunya GTL) menunjukkan umur airtanah yang cukup fantastis, yaitu ribuan tahun (mungkin kawan-kawan PAG bisa menambahkan hal ini). Artinya di daerah bukan resapan ini, butuh ribuan tahun untuk airtanahnya dapat diisi kembali. Mungkin kita bisa sebutkan bahwa airtanah di daerah-daerah seperti ini adalah practically unrenewable resources. Sedihnya, airtanah yang relatif bagus itu, yang practically unrenewable itu, kadang-kadang digunakan sembarangan, misalnya hanya untuk mencuci motor bakar…ah… - Secara teori juga, di daerah resapan ini terdapat zona yang dinamakan
RE: [iagi-net-l] Wajib publikasi S1/S2/S3
Menarik ungkapandalam berita Kompas dibawah ini Akan tetapi, predikat kelulusan tetap akan berbeda antara mahasiswa yang berhasil dengan mahasiswa yang gagal melakukan publikasi makalah dalam jurnal ilmiah. Gagalnya publikasi makalah dalam jurnal ilmiah akan berpengaruh pada penilaian akhir. Jadi, dalam interview di perusahaan-perusahaan atau institusi-institusi bisa juga ditanyakan, Apakah TA anda dipublikasikan di Jurnal? Jurnal apa? :) ... Salam, MJP From: Ruswanto V [mailto:ruswant...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 28, 2012 8:26 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Wajib publikasi S1/S2/S3 Kewajiban Publikasi Karya Ilmiah Dibatalkan? DEPOK, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tampaknya mulai melunak terkait kewajiban publikasi jurnal ilmiah sebagai syarat kelulusan S-1, S-2, dan S-3. Ketentuan itu diedarkan melalui surat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada 27 Januari. Pro dan kontra datang dari kalangan perguruan tinggi. Pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, Senin (27/2/2012), menyiratkan bahwa ketentuan tersebut hanya bersifat dorongan. Nuh mengatakan, surat edaran Ditjen Dikti memang tak memiliki kekuatan hukum. Surat edaran Dikti memang tidak ada kekuatan hukum. Tapi kita mendorong ke arah sana, kata Nuh kepada para wartawan di sela-sela Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK), di Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kemdikbud, Bojongsari, Depok, Senin (27/2/2012). Akan tetapi, menurutnya, aturan itu berbanding lurus dengan upaya memperbanyak produksi jurnal ilmiah. Nuh mengungkapkan, jurnal ilmiah yang dihasilkan mahasiswa saat ini masih sangat rendah dan tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa. Jumlah produksi jurnal ilmiah Indonesia hanya sepertujuh dari jurnal ilmiah yang diterbitkan negara tetangga Malaysia. Sementara itu, Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (MRPTN) Idrus Paturusi menjelaskan, MRPTN dan Dirjen Dikti telah menyepakati surat edaran itu hanya sebagai dorongan. Ia mengatakan, karena sifatnya hanya dorongan, maka tidak ada sanksi bagi mahasiswa yang tidak menjalankannya. Artinya, kata dia, mahasiswa yang bersangkutan tetap bisa lulus meski makalahnya gagal diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Tidak ada sanksi untuk itu. Hanya mendorong agar mahasiswa membuat makalah dan memasukannya ke jurnal. Baik jurnal internal kampus maupun internasional, kata Idrus. Ia menegaskan, surat edaran itu hanya bersifat dorongan untuk membangun kesadaran menulis. Akan tetapi, predikat kelulusan tetap akan berbeda antara mahasiswa yang berhasil dengan mahasiswa yang gagal melakukan publikasi makalah dalam jurnal ilmiah. Gagalnya publikasi makalah dalam jurnal ilmiah akan berpengaruh pada penilaian akhir. Seperti diberitakan, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemdikbud mengeluarkan surat edaran yang mewajibkan seluruh mahasiswa (S-1, S-2, dan S-3) melakukan publikasi makalah dalam jurnal ilmiah. Alasan utamanya adalah untuk merangsang budaya analisis dan penulisan ilmiah di lingkungan perguruan tinggi. http://edukasi.kompas.com/read/2012/02/28/08094149/Kewajiban.Publikasi.Karya.Ilmiah.Dibatalkan 2012/2/8 Jerry Sihombing jerry.c.sihomb...@gmail.commailto:jerry.c.sihomb...@gmail.com jangan takut abah, ibu sri mulyaningsih kan mantan menkeu kita dan sekarang jadi direktur di bank dunia, jadi donasi pasti banyak dari beliau.. hahaha sekedar intermeso yah bu.. :) salam, JCS 2012/2/8 Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.commailto:yrs_...@yahoo.com Sri Lalu uangnya dari mana ? Coba dihitung , kalau PTN maka akan membebani APBN atau membebani mahasiswa .Nah . Kalau PTS lebih repot lagi , uang uang dan uang . Apakah yang akan dihasilkan para limuwan ilmuwan yang lebih hebat belum tentu kan. Sikap seseorang adalah produk pendidikan , jreng jadi ., seperti saya sampaikan pada posting sebelumnya embenahan sistimus di pendidikan harus dimulai dari tingkat sekolah menengah..Dan ini pasti memerlukan waktu. Wallhuallam. si Abah From: sri mulyaningsih sri_mulyaning...@yahoo.commailto:sri_mulyaning...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, February 8, 2012 2:31 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Wajib publikasi S1/S2/S3 Jika aturan tersebut akan diberlakukan pada tahun 2012/2013 ini, PT harus segera bersiap dan berbenah, karena itu artinya setiap PT dengan 5 Prodi harus menyediakan 5 macam Jurnal untuk menampung semua lulusan itu. Jika setiap Prodi dapat meluluskan sedikitnya 10 orang per wisuda dengan 3x wisuda per tahun, itu tidak masalah. Dosen2nya masih kebagian jatah untuk publikasi. tetapi jika setiap Prodi besar dengan mahasiswa per periode wisuda meluluskan 100 orang alumni, maka PT tersebut harus mampu menyediakan Jurnal sedikitnya 100:10 = 10 jurnal, agar semua tulisan mahasiswa yang mau lulus bisa
Re: [iagi-net-l] Abah YRS ulang tahun
Boleh juga tuh kalo ada Goldiveks ikutan, mungkin bisa di forward ke Herry Cak Suwun Avi 2012/2/24 suryadi_oe...@yahoo.com Abah, tgl 11 Maret ada Goldiveks. Cak Avi, ajakin tuh si Abah main di Goldiveks Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com *Date: *Thu, 23 Feb 2012 20:52:13 -0800 (PST) *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] Abah YRS ulang tahun Sok atuh diajak , asal masih mampu mukul ok saja. si Abah -- *From:* rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Friday, February 24, 2012 9:52 AM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Abah YRS ulang tahun Wah kalo mbah YRS pasti aman ngitarin bumi so far krn blio ini bisa misah antara onak dan duri yg ujung2nya membawa nikmat Bravo lagi Abah, kangen Golf bareng nih Avi Nomor cantik 0666 2012/2/24 Maryanto maryan...@yahoo.com Abah Yanto R Sumantri, Selamat Ulang Tahun. Semoga Allah selalu mberkahi, dan mempermudah perbanyakan amal sholeh untuk mendapat ucapan salam dari Allah yang Maha Penyayang di Akherat nanti. Refleksi menjelang angka 70 th, mungkin kita akan di suguhi ringkasan pesan-kesan-ringkasan pengalaman dari yang amat aktif membesarkan IAGI ini. Bisa berupa autobiografi, mungkin. Undang wartawan, lalu suruh dia menuliskannya. Dengan buku itu, maka tak hanya yang kenal ini akan menikmati isi bukunya, tapi juga generasi kemudian. Tanpa ada yang di baca, generasi kemudian tak akan kenal. Atawa, cerita membuat perusahaan minyak, ato apalah ya, namun yang bisa kita mboco-nya. Bagaimana dari EmBandung, Abah mengitari Bumi selama akan 70 th ini. Yang jelas, apa yang nyaman saja ding. Wass, Maryanto Yang lagi ngitung Evolusi jari-jari Alam semenjak Big Bang, setelah berhasil menghitung teliti Evolusi Jari-jari Bumi dengan teori geodinamiknya sejak jadinya 4.6 Gaa Giga annum ago. -- *From:* Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com *To:* iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Thursday, February 23, 2012 12:10 AM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Abah YRS ulang tahun Makasih Don si Abah -- *From:* Bandono Salim bandon...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Thursday, February 23, 2012 3:04 PM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Abah YRS ulang tahun Asal tetap aktif pasti ok. Belajar tiada habisnya Abah Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry®
[iagi-net-l] geothermal geologist drilling enggineer
Rekan rekan Satu perusahaan geotherml yang sedang melakukan eksplorasi membutuhkan seorang drilling engineer dan geothermal geologist. Diperlukan yang telah berpengalaman minimal 10 thn atau lebih dan sanggup bekerja sendiri. Apabila berminat dapat mengirimkan cv - nya kealamat saya , terima kasih si Abah/yanto r sumantri
[iagi-net-l] RE: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Wajib publikasi S1/S2/S3
Betul sekali pak Solehudin. Kalau baru lulus S1 sudah ada publikasinya tentunya yang bersangkutan sudah punya modal dalam membuat technical report yang baik. Salam, MJP -Original Message- From: forum-boun...@hagi.or.id [mailto:forum-boun...@hagi.or.id] On Behalf Of Solehudin Sent: Tuesday, February 28, 2012 12:49 PM To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Cc: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Wajib publikasi S1/S2/S3 Ya minimal bisa buat nambah 'bobot' di CV... he.. Salam, Solehudin Jadi, dalam interview di perusahaan-perusahaan.. atau institusi-institusi bisa juga ditanyakan, Apakah TA anda dipublikasikan di Jurnal? Jurnal apa? :) ... Salam, MJP From: Ruswanto V [mailto:ruswant...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 28, 2012 8:26 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Wajib publikasi S1/S2/S3 Kewajiban Publikasi Karya Ilmiah Dibatalkan? DEPOK, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tampaknya mulai melunak terkait kewajiban publikasi jurnal ilmiah sebagai syarat kelulusan S-1, S-2, dan S-3. Ketentuan itu diedarkan melalui surat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada 27 Januari. Pro dan kontra datang dari kalangan perguruan tinggi. Pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, Senin (27/2/2012), menyiratkan bahwa ketentuan tersebut hanya bersifat dorongan. Nuh mengatakan, surat edaran Ditjen Dikti memang tak memiliki kekuatan hukum. Surat edaran Dikti memang tidak ada kekuatan hukum. Tapi kita mendorong ke arah sana, kata Nuh kepada para wartawan di sela-sela Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK), di Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kemdikbud, Bojongsari, Depok, Senin (27/2/2012). Akan tetapi, menurutnya, aturan itu berbanding lurus dengan upaya memperbanyak produksi jurnal ilmiah. Nuh mengungkapkan, jurnal ilmiah yang dihasilkan mahasiswa saat ini masih sangat rendah dan tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa. Jumlah produksi jurnal ilmiah Indonesia hanya sepertujuh dari jurnal ilmiah yang diterbitkan negara tetangga Malaysia. Sementara itu, Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (MRPTN) Idrus Paturusi menjelaskan, MRPTN dan Dirjen Dikti telah menyepakati surat edaran itu hanya sebagai dorongan. Ia mengatakan, karena sifatnya hanya dorongan, maka tidak ada sanksi bagi mahasiswa yang tidak menjalankannya. Artinya, kata dia, mahasiswa yang bersangkutan tetap bisa lulus meski makalahnya gagal diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Tidak ada sanksi untuk itu. Hanya mendorong agar mahasiswa membuat makalah dan memasukannya ke jurnal. Baik jurnal internal kampus maupun internasional, kata Idrus. Ia menegaskan, surat edaran itu hanya bersifat dorongan untuk membangun kesadaran menulis. Akan tetapi, predikat kelulusan tetap akan berbeda antara mahasiswa yang berhasil dengan mahasiswa yang gagal melakukan publikasi makalah dalam jurnal ilmiah. Gagalnya publikasi makalah dalam jurnal ilmiah akan berpengaruh pada penilaian akhir. Seperti diberitakan, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemdikbud mengeluarkan surat edaran yang mewajibkan seluruh mahasiswa (S-1, S-2, dan S-3) melakukan publikasi makalah dalam jurnal ilmiah. Alasan utamanya adalah untuk merangsang budaya analisis dan penulisan ilmiah di lingkungan perguruan tinggi. http://edukasi.kompas.com/read/2012/02/28/08094149/Kewajiban.Publikasi .Karya.Ilmiah.Dibatalkan 2012/2/8 Jerry Sihombing jerry.c.sihomb...@gmail.commailto:jerry.c.sihomb...@gmail.com jangan takut abah, ibu sri mulyaningsih kan mantan menkeu kita dan sekarang jadi direktur di bank dunia, jadi donasi pasti banyak dari beliau.. hahaha sekedar intermeso yah bu.. :) salam, JCS 2012/2/8 Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.commailto:yrs_...@yahoo.com Sri Lalu uangnya dari mana ? Coba dihitung , kalau PTN maka akan membebani APBN atau membebani mahasiswa .Nah . Kalau PTS lebih repot lagi , uang uang dan uang . Apakah yang akan dihasilkan para limuwan ilmuwan yang lebih hebat belum tentu kan. Sikap seseorang adalah produk pendidikan , jreng jadi ., seperti saya sampaikan pada posting sebelumnya embenahan sistimus di pendidikan harus dimulai dari tingkat sekolah menengah..Dan ini pasti memerlukan waktu. Wallhuallam. si Abah From: sri mulyaningsih sri_mulyaning...@yahoo.commailto:sri_mulyaning...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, February 8, 2012 2:31 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Wajib publikasi S1/S2/S3 Jika aturan tersebut akan diberlakukan pada tahun 2012/2013 ini, PT harus segera bersiap dan berbenah, karena itu artinya setiap PT dengan 5 Prodi harus menyediakan 5 macam Jurnal untuk menampung semua lulusan itu. Jika setiap Prodi dapat meluluskan sedikitnya 10 orang per wisuda dengan 3x wisuda per tahun, itu tidak
[iagi-net-l] seismic acquisition specialist
Teman teman Ada titipan dari teman yang lagi cari tenaga diatas, yang minat harap japri. must be an Indonesian preferably experienced both onshore and offshore. A staff position with an oil company. Yusak
Bls: [iagi-net-l] Seminar sore Kebencanaan Purba dan Mitigasi kebencanaan (Kamis, 1 Maret, 17:00-20:00)
Menurut Saya, temanya rada bias (mungkin bisa diklarifikasi panitia) . Seminar dengan tema: Jejak Bencana dari Situs-situs Purbakala: Aplikasi Konsep dan Metoda Geologi Untuk Mitigasi Bencana Indonesia ini apakah pembahasannya : - Tentang pembuktian 'situs purbakala' yg dari kemarin sudah dibahas ? (karena diembel-embeli dengan catatan: “Ada apa dengan Sadahurip dan Gn Padang ?“). Karena Gn. Sadahurip pun belom jelas sebagai situs purbakala buatan manusia atau bentukan alam. - Tentang bencana (geologi) yg terjadi di situs2 purbakala ? Kebanyakan situs bangunan purbakala di Indonesia kan umumnya tertutup material erupsi volkanik dan sebagian mungkin karena banjir (air/lumpur), atau kena gempa ? Bencana ini kan sangat lumrah terjadi di wilayah NKRI. Lalu, apa kira2 yang akan dibahas ? Kalau secara teknologi, tentu masyarakat purba belum sampai pada tahap membuat bangunan/candi yang tahan-gempa (atau mungkin sudah?), tetapi kalau kena endapan material volkanik sih, jangankan candi zaman baheula, bangunan sekarang-pun ya bisa saja terkena, selama posisinya deket dengan Gunung Api. Kalau mau dipertanyakan, kenapa bangun Candi/kuil nya ko di deket Gn.Api ? Lha wong maunya mereka mbangun disitu dan memang dihadapkan ke gunung tsb. - Tentang Mitigasi Bencana Geologi (Aplikasi Konsep dan Metode Geologi) ?, nah kalo ini penting dan perlu. Tetapi, apakah sebaiknya juga ada narasumbe dari PVMGB yang lebih kompeten ? Maaf kalo pertanyaannya lugu dan naif. karena Saya tidak kompeten di bidang geoarkeolog maupun geobencana. Salam, BKG --- Pada Sel, 28/2/12, iagi iagi...@cbn.net.id menulis: Dari: iagi iagi...@cbn.net.id Judul: [iagi-net-l] Seminar sore Kebencanaan Purba dan Mitigasi kebencanaan (Kamis, 1 Maret, 17:00-20:00) Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Selasa, 28 Februari, 2012, 10:15 AM “Ada apa dengan Sadahurip dan Gn Padang ?“ PP-IAGI Mengundang anggota IAGI untuk berdiskusi dalam bahasa kegeologian. dalam Seminar Sore Jejak Bencana dari Situs-situs Purbakala: Aplikasi Konsep dan Metoda Geologi Untuk Mitigasi Bencana Indonesia Bersama Dr Andang Bachtiar, Dr Danny Hilman, dan Prof D Sutikno Bronto. Hari/Tanggal : Kamis, 1 Maret 2012 Waktu : 17:00 – 20:00 Wib Tempat : Ruang Rapat Gedung Batubara Lt 2, Direktorat Pembinaan Pengusahaan Batubara Jl. Prof. Dr. Supomo SH. No 10, Jakarta RSVP : Phone (62-21) 83702848 Fax (62-21) 8370257 Email iagi...@cbn.net.id PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] seismic acquisition specialist
Hehehe mas Batugamping sekarang ngrangkap jadi agen rahasia utk cari tenaga diatas ...ya ? Wass, nyoto On Tue, Feb 28, 2012 at 2:30 PM, batu gamping bgamp...@yahoo.com wrote: Teman teman Ada titipan dari teman yang lagi cari tenaga diatas, yang minat harap japri. must be an Indonesian preferably experienced both onshore and offshore. A staff position with an oil company. Yusak
RE: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
Menyelamatkan air? Mudah sekali Bro!! Sudah seabreg ahli dan praktisi kita di bidang hidrologi. Yang diperlukan adalah komitmen masarakat dan pejabatnya. Jangan mulai yang sulit-2 dulu teori resapan dsb. nya, rakyat gak ngerti Bro! Mulai aja yang keliatan, semua sungai harus disehatkan, lingkungan sungai dijaga, bila perlu bikin undang-2 siapa yang mengotori sungai dihukum berat. Lalu bereskan management DAS, neraca air dijaga, penghijauan digalakkan, ditanggung hasilnya pasti positip. Rakyat akan tau karena barang yang dikerjakan kelihatan semua dan mereka diajak partisipasi aktif, tidak perlu penelitian yang sulit-2 yang hanya kita-kita yang tahu. Jadi sekali lagi komitment pejabat dan rakyat itu yang perlu digalakkan. Salam, YSY From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Monday, February 27, 2012 6:50 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Wah kalau mengandalkan pemerintah (proyek ?) Ya agAk sulit, krn urusan energi, urusan longsor, karena air dianggap pemberian alam. Bagaimana cara menyimpan air yang secara alami melimpah, itu yang harus dipikir. Mau buat embung, bendung, bendungan atau kolam maupun bak dlm tanah semua itu ok saja. Tinggal memilih lokasi yang baik. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: amienwid...@yahoo.com Date: Mon, 27 Feb 2012 11:25:55 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Klita sangat butuh banyak masukan untuk bisa meyakinkan pemerintah dan dpr serta masyarakat umum tentang menyelamatkan air ini, makin banayka masukan akan berguna untuk kita. Nantinya setiap masukan yg didukung data ilmiah dan akurat akan kita bukukan untuk diberikan pada seluruh stake holder yg ikut Workshop Selamatkan air tg 23 April 2012 di ITS Surabaya. AW Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Mon, 27 Feb 2012 11:04:42 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Setahu saya, kalau ada pohon besar akarnya mampu membuat tanah berpori dan permeable, sehingga air bisa meresap dan tertahan. Makin banyak pohon makin mudah air meresap dan tersimpan. Beberapa literatur mengatakan satu pohon sejenis beringin/trembesi dpt menyimpan sampai 40mkbk. (Anda dpt hubungi supardiono sobirin untuk ini). Kalau tanah miring, yaa terjadi larian. Untuk meresap diperlukan waktu untuk tergenang. Maka akar pohon akan menuntun air meresap kedalam tanah. Ini yang aku tahu. Tambahkan ilmu Anda. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: Fajar Lubis fajardich...@yahoo.com Date: Mon, 27 Feb 2012 15:27:47 +0800 (SGT) To: amien widodoamienwid...@yahoo.com; iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Kurang jelasnya di kriteria hidrogeologinya pak, Apa yang menjadi dasar kawasan itu resapan mutlak, terbatas dan terbatas ketat? Nilai infiltrasi, Intensitas curah hujan, besaran konduktifitas hidraulik, parameter kimia fisik atau parameter lainnya? Kalau permasalahan penggunaan untuk hunian, itu adalah salahsatu implikasi tata ruangnya dan untuk yang satu ini kita juga harus mempertimbangkan unsur resapan buatan yang memungkinkan untuk mengatasi masalah ini. Untuk permasalahan debit sungai yang berkurang, ini harus dilihat satu persatu masalahnya. Apakah karena semakin banyak pengguna? berkurangnya debit mataair atau(bisa ditambahkan jika perlu). Salam, Fajar (2114) diskusi yang menarik.. atau kita pindah ke gelanggangnya Bang Bosman dulu? _ From: amien widodo amienwid...@yahoo.com To: Fajar Lubis fajardich...@yahoo.com; iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 27, 2012 12:14 PM Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG P Fajar, Saya share tulisan ini saya sangat berharap dari bapak-bapak dan ibu ibu semuanya tertarik dan mau menyumbangkan pikiran/tulisan/tekonologi untuk menyelamatkan air, karena saat ini air lebih banyak mengalir sebagai air banjir. Ada yang usul segera ditetapkan KAWASAN RESAPAN MUTLAK, KAWASAN RESAPAN TERBATAS, KAWASAN TERBATAS KETAT . Kurang jelasnya dimana pak? KAWASAN RESAPAN MUTLAK ( kawasan yang hanya untuk resapan, tidak boleh ada hunian sama sekali), KAWASAN RESAPAN TERBATAS (kawasan resapan dengan sedikit hunian (pedesaan), KAWASAN RESAPAN TERBATAS KETAT (kawasan resapan dengan hunian permukiman modern dan diharusan membangun air limbah komunal, Beberapa sungai di Jawa Timur yang dulunya berair saat musim kemarau sekarang tidak ada atau debitnya sangat kurang sehingga masyarakat menggunakan air tanah untuk pertanian. Ada usulan pak? AW
RE: [iagi-net-l] Stalagmit untuk mempelajari MFS Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR
Mas Bandono, Pak Zaim itu nyindir saya, mobil saya H accord th 1982 gak ganti-2, mobil dia kan umurnya lebih muda, jadi yang lebih NINGRAT siapa sih? Salam, YSY From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Sunday, February 26, 2012 5:02 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Stalagmit untuk mempelajari MFS Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR Jangan gitu prof, masak pening dan melarat. Tar gak bisa mikir lho. Yang penting prof selalu cukup, dpt mencapai apa yang di cita2kan. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® _ From: yahdi zaim z...@gc.itb.ac.id Date: Sun, 26 Feb 2012 09:50:57 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Stalagmit untuk mempelajari MFS Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR Rekans,agak panjang sy tulis ini. Teman saya mhs S3 di Perancis disertasinya ttg paleoklimatologi dgn penelitian stalagtit/mit Kuarter-Holosen gua di selatan Perancis. Ia melakukan penelitian dg berbagai metoda, mineralogi,dating,isotop dll,tapi yg menarik dan sbg temuan utama disertasinya adalah:BAKTERI! Dng SEM lingkaran2 kambium(bkn kambrium spt ditulis Kang Dany) stalagtit/mit dpt dideteksi adanya perkembangan bakteri yg pesat pd iklim hangat dan nyaris tdk ada bakteri pd iklim dingin. Jenis bakteri (genus dan spesies)nya pun berbeda dari tiap lingkaran,yg artinya jg berbeda tiap waktunya. Penelitian ini utk manyingkap iklim purba berkaitan dgn temuan manusia purba di Gua Tautavel,Perancis Selatan umur datingnya 700-800rb tyl. Jadi,penelitian dasar (basic research) geologi dlm pengertian luas,sangat berkembang dan banyak peminatnya di Eropa, tapi sebaliknya,kurang peminat di Indonesia krn,salah satu contohnya Geologi Kuarter, adalah ilmu NINGRAT sehingga tdk diminati,krn artinya: ilmunya PeNING tapi/dan melaRAT?? Wasalam, Zaim yang ningrat Powered by Telkomsel BlackBerry® _ From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com Date: Sun, 26 Feb 2012 00:48:02 -0800 (PST) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Stalagmit untuk mempelajari MFS Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR Pak Danny dan Pak Argo, menarik sekali. baru kali ini saya dengar penggunaan stalagmit dan stalagtit untuk deteksi MFS. Berarti rekamannya hanya yang big cycle nya saja? boleh dong di share disini kalau ada artikel lainnya tentang hal ini. fbs _ From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, February 26, 2012 3:06 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR Ulasan yang sangat relevan dan sangat menarik dari Pak Argo. Seperti di-email saya sebelumnya, penelitian ‘geologi-gua’ ini adalah “frontier research” yang luarbiasa. Seperti halnya terumbu karang di laut, karang digua ini adalah “multi-proxy recorder” yang luarbiasa untuk reknstruksi paleoclimate dan kejadian katastropik. Masing-masing punya lapisan tahun seperti kambrium di pohon dan juga bisa di-dating dengan sangat akurat (+/- beberapa tahun dan bahkan bulan!) oleh metoda U-Th radiometric dating. Bedanya kalau koral lapisan tahun ini 1-3 cm, tapi untuk stalagtit hanya 1-3 mm; jadi core stalagtit sepanjang 1 meter saja span datanya sampai 1000 tahun!. TIM RSES-ANU dan LIPI ini berambisi untuk merekonstruksi paleoclimate-environment sampai 500.000 tahun kebelakang. Dalam beberapa tahun mendatang data geologi-gua-tropis ini akan menjadi rival atau lebih tepatnya padanan untuk data dari kutub (ice-core) yang selama ini menjadi sumber data utama untuk plaeoclimate-environment. Masalahnya, memang tidak banyak ahli geologi atau mahasiswa yang rela menjadi ‘manusia gua’ di jaman modern sekarang ini J Wass DHN From: AWY [mailto:masargo...@yahoo.com] Sent: Sunday, February 26, 2012 1:27 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR Sugeng siang, Semalam di NGC didongengkan tentang penyelidikan gua karst di Kepulauan Bahama. Gua ini sendiri saat ini sudah digenangi air dengan kedalaman s/d 100m. Beberapa peneliti terlibat dlm penelitian tsb, tdr dari beragam multi disiplin mulai dari arkeologi, paleontologi, geologist yang juga tentu saja para penyelam yang handal. Background penelitiannya sendiri salah satunya adalah untuk menyelidiki siapakah yang menemukan Amerika? Apakah ada Penemu sebelum Colombus?. Di gua di bawah air tersebut, yang tentu saja menantang dari segi keselamatan para peneliti - karena seringnya jatuhan dari stalagtit2nya - ditemukan beberapa tengkorak kepala yang seingat memiliki ciri khas suku ..., dicirikan dengan defect pada tengkorak tsb (bentuk kerucut), yang dikenal sebagai kebiasaan suku trsbt yaitu dengan mengikat anak kecil/bayi di papan, demikian juga kepala eh kelapanya :), yg menyebabkan bentuk khas tsb. Sehingga bisa ditarik kesipulan sebenarnya sktr 800-1000thn y.l. Sudah ada suku2 dari Amerika Selatan yang
Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
om fajar dan om amien widodo, aku sebenarnya ingin bertanya, kenapa kok cuma mau menyelamatkan air sekarang? kenapa tidak air dimana pun kita berada? entah sepulau, bahkan banyak pulau, dan benua... salam, syaiful 2012/2/28 Fajar Lubis fajardich...@yahoo.com Tenang saja pak.. untuk yang sulit-sulit kita memang rencana mau pindah gelanggang. Untuk rakyat, kita pakai yang bapak bilang saja ..meskipun hasilnya ya begitu-begitu saja, malah katanya lebih parah. Salam, Fajar (2114) banyak geledek di Bandung hari ini -- *From:* Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Tuesday, February 28, 2012 1:51 PM *Subject:* RE: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Menyelamatkan air? Mudah sekali Bro!! Sudah seabreg ahli dan praktisi kita di bidang hidrologi. Yang diperlukan adalah komitmen masarakat dan pejabatnya. Jangan mulai yang sulit-2 dulu teori resapan dsb. nya, rakyat gak ngerti Bro! Mulai aja yang keliatan, semua sungai harus disehatkan, lingkungan sungai dijaga, bila perlu bikin undang-2 siapa yang mengotori sungai dihukum berat. Lalu bereskan management DAS, neraca air dijaga, penghijauan digalakkan, ditanggung hasilnya pasti positip. Rakyat akan tau karena barang yang dikerjakan kelihatan semua dan mereka diajak partisipasi aktif, tidak perlu penelitian yang sulit-2 yang hanya kita-kita yang tahu. Jadi sekali lagi komitment pejabat dan rakyat itu yang perlu digalakkan. Salam, YSY -- Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist Mobile: 62-812-9372808 Emails: msyai...@etti.co.id (business) mohammadsyai...@gmail.com Technical Manager of Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
Hehehe yen ngono rak ora ilmiah, ora payu gae proyek hehehe, jangan marah yaa Canda aja. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Date: Tue, 28 Feb 2012 13:51:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Menyelamatkan air? Mudah sekali Bro!! Sudah seabreg ahli dan praktisi kita di bidang hidrologi. Yang diperlukan adalah komitmen masarakat dan pejabatnya. Jangan mulai yang sulit-2 dulu teori resapan dsb. nya, rakyat gak ngerti Bro! Mulai aja yang keliatan, semua sungai harus disehatkan, lingkungan sungai dijaga, bila perlu bikin undang-2 siapa yang mengotori sungai dihukum berat. Lalu bereskan management DAS, neraca air dijaga, penghijauan digalakkan, ditanggung hasilnya pasti positip. Rakyat akan tau karena barang yang dikerjakan kelihatan semua dan mereka diajak partisipasi aktif, tidak perlu penelitian yang sulit-2 yang hanya kita-kita yang tahu. Jadi sekali lagi komitment pejabat dan rakyat itu yang perlu digalakkan. Salam, YSY From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Monday, February 27, 2012 6:50 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Wah kalau mengandalkan pemerintah (proyek ?) Ya agAk sulit, krn urusan energi, urusan longsor, karena air dianggap pemberian alam. Bagaimana cara menyimpan air yang secara alami melimpah, itu yang harus dipikir. Mau buat embung, bendung, bendungan atau kolam maupun bak dlm tanah semua itu ok saja. Tinggal memilih lokasi yang baik. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: amienwid...@yahoo.com Date: Mon, 27 Feb 2012 11:25:55 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Klita sangat butuh banyak masukan untuk bisa meyakinkan pemerintah dan dpr serta masyarakat umum tentang menyelamatkan air ini, makin banayka masukan akan berguna untuk kita. Nantinya setiap masukan yg didukung data ilmiah dan akurat akan kita bukukan untuk diberikan pada seluruh stake holder yg ikut Workshop Selamatkan air tg 23 April 2012 di ITS Surabaya. AW Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Mon, 27 Feb 2012 11:04:42 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Setahu saya, kalau ada pohon besar akarnya mampu membuat tanah berpori dan permeable, sehingga air bisa meresap dan tertahan. Makin banyak pohon makin mudah air meresap dan tersimpan. Beberapa literatur mengatakan satu pohon sejenis beringin/trembesi dpt menyimpan sampai 40mkbk. (Anda dpt hubungi supardiono sobirin untuk ini). Kalau tanah miring, yaa terjadi larian. Untuk meresap diperlukan waktu untuk tergenang. Maka akar pohon akan menuntun air meresap kedalam tanah. Ini yang aku tahu. Tambahkan ilmu Anda. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: Fajar Lubis fajardich...@yahoo.com Date: Mon, 27 Feb 2012 15:27:47 +0800 (SGT) To: amien widodoamienwid...@yahoo.com; iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Kurang jelasnya di kriteria hidrogeologinya pak, Apa yang menjadi dasar kawasan itu resapan mutlak, terbatas dan terbatas ketat? Nilai infiltrasi, Intensitas curah hujan, besaran konduktifitas hidraulik, parameter kimia fisik atau parameter lainnya? Kalau permasalahan penggunaan untuk hunian, itu adalah salahsatu implikasi tata ruangnya dan untuk yang satu ini kita juga harus mempertimbangkan unsur resapan buatan yang memungkinkan untuk mengatasi masalah ini. Untuk permasalahan debit sungai yang berkurang, ini harus dilihat satu persatu masalahnya. Apakah karena semakin banyak pengguna? berkurangnya debit mataair atau(bisa ditambahkan jika perlu). Salam, Fajar (2114) diskusi yang menarik.. atau kita pindah ke gelanggangnya Bang Bosman dulu? _ From: amien widodo amienwid...@yahoo.com To: Fajar Lubis fajardich...@yahoo.com; iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 27, 2012 12:14 PM Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG P Fajar, Saya share tulisan ini saya sangat berharap dari bapak-bapak dan ibu ibu semuanya tertarik dan mau menyumbangkan pikiran/tulisan/tekonologi untuk menyelamatkan air, karena saat ini air lebih banyak mengalir sebagai air banjir. Ada yang usul segera ditetapkan KAWASAN RESAPAN MUTLAK, KAWASAN RESAPAN TERBATAS, KAWASAN TERBATAS KETAT . Kurang jelasnya dimana pak? KAWASAN RESAPAN MUTLAK ( kawasan yang hanya untuk resapan, tidak boleh ada hunian sama sekali), KAWASAN RESAPAN TERBATAS (kawasan resapan dengan sedikit hunian (pedesaan), KAWASAN RESAPAN TERBATAS KETAT (kawasan resapan dengan hunian permukiman modern dan diharusan membangun air limbah komunal, Beberapa sungai di Jawa Timur yang dulunya berair saat musim
RE: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR
Rekan Danny yang bijak, Maju terus Kang, Geologi Kwarter akan makin penting di depan, anda bias kerjasama dengan rekan lain di Perguruan Tinggi (misalnya Pak Zaim), nanti akan membuahkan hasil. Saya berjuang 20 th lebih (sejak 1987) untuk memasyarakatkan surface mapping di volcanic terrain alhamdullilah, sekarang sudah banyak mhs yang ambil tugas akhir volkanik. Kuliah elektif saya (Petrogenesis) peminatnya tiap semester antara 20-35 mhs, lumayan buat bidang petrologi yang termasuk kategori kering juga. Semua perlu komitmen dan perjuangan. Salam, YSY From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Sunday, February 26, 2012 3:07 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR Ulasan yang sangat relevan dan sangat menarik dari Pak Argo. Seperti di-email saya sebelumnya, penelitian 'geologi-gua' ini adalah frontier research yang luarbiasa. Seperti halnya terumbu karang di laut, karang digua ini adalah multi-proxy recorder yang luarbiasa untuk reknstruksi paleoclimate dan kejadian katastropik. Masing-masing punya lapisan tahun seperti kambrium di pohon dan juga bisa di-dating dengan sangat akurat (+/- beberapa tahun dan bahkan bulan!) oleh metoda U-Th radiometric dating. Bedanya kalau koral lapisan tahun ini 1-3 cm, tapi untuk stalagtit hanya 1-3 mm; jadi core stalagtit sepanjang 1 meter saja span datanya sampai 1000 tahun!. TIM RSES-ANU dan LIPI ini berambisi untuk merekonstruksi paleoclimate-environment sampai 500.000 tahun kebelakang. Dalam beberapa tahun mendatang data geologi-gua-tropis ini akan menjadi rival atau lebih tepatnya padanan untuk data dari kutub (ice-core) yang selama ini menjadi sumber data utama untuk plaeoclimate-environment. Masalahnya, memang tidak banyak ahli geologi atau mahasiswa yang rela menjadi 'manusia gua' di jaman modern sekarang ini J Wass DHN From: AWY [mailto:masargo...@yahoo.com] Sent: Sunday, February 26, 2012 1:27 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR Sugeng siang, Semalam di NGC didongengkan tentang penyelidikan gua karst di Kepulauan Bahama. Gua ini sendiri saat ini sudah digenangi air dengan kedalaman s/d 100m. Beberapa peneliti terlibat dlm penelitian tsb, tdr dari beragam multi disiplin mulai dari arkeologi, paleontologi, geologist yang juga tentu saja para penyelam yang handal. Background penelitiannya sendiri salah satunya adalah untuk menyelidiki siapakah yang menemukan Amerika? Apakah ada Penemu sebelum Colombus?. Di gua di bawah air tersebut, yang tentu saja menantang dari segi keselamatan para peneliti - karena seringnya jatuhan dari stalagtit2nya - ditemukan beberapa tengkorak kepala yang seingat memiliki ciri khas suku ..., dicirikan dengan defect pada tengkorak tsb (bentuk kerucut), yang dikenal sebagai kebiasaan suku trsbt yaitu dengan mengikat anak kecil/bayi di papan, demikian juga kepala eh kelapanya :), yg menyebabkan bentuk khas tsb. Sehingga bisa ditarik kesipulan sebenarnya sktr 800-1000thn y.l. Sudah ada suku2 dari Amerika Selatan yang menyebrang melalui jembatan alami Kepulauan Karibia ke Amerika Utara. Dalam penelitian tersebut selain diambil tengkorak, juga diambil sampel stalagmit. Baru tahu saya, ternyata ketika stalagmit dibelah, secara bentukannya mirip kambium pohon, yang bisa digunakan utk menceritakan panjang pendeknya musim penghujan-kemarau dalam melalui garis2 kambium, sedangkan utk stalagmit ini bisa digunakan utk menceritakan bagaimana perubahan iklim berlangsung di dunia. Kepulauan Bahama ini sangat menarik karena kepulauan ini merupakan jalur arus laut atlantik yang dilewati oleh sirkulasi air panas dari afrika dan juga arus dingin dari kutub. Sehingga seperinya banyak koral2 yang senang hidup di kepulauan ini. Dari peristiwa perlarutan/ perkolasi koral (material karbonat) terbentuklah stalagtit dan stalagmit, yg juga berlaku sbg recorder perubahan iklim dan muka air laut. Dari conto stalagmit yang diambil sendiri, memberikan rekaman kurang lebih dari sekitar 200.000thn y.l. S/d saat ini. Dari hasil analisis dsimpulkan ada beberapa peristiwa pembanjiran/ sea level rise/ atau tepatnya mungkin MFS ya? (nah ini cara analisisnya gmn, klo di delta kan shale yg plg tebal yah? He...he.. :)) Ada hal lainnya yang tak kalah menarik, yaitu dari setiap peristiwa flooding / MFS tersebut selalu didahului oleh garis hitam-kemerahan yang tebal. Data sample menunjukan bahwa ada skrt 4 atau 5 (lupa?). Dimana dari hasil dating peristiwa hitam kemerahan tadi secara geologi relatif singkat, hanya berlangsung kurang lebih 40-50thn. Endapan hitam-kemerahan ini selain di stalagtit juga muncul di gua, sebagai lapisan tipis kurang lebih 2-5cm. Setelah diteliti secara kimia ternyata garis hitam tsb berasal dari unsur besi. Asumsi saya, material pembuat garis tersebut berasal dari hasil erupsi gunung api, ternyata dari hasil studi kimia, unsur penyusunnya berasal dari pasir Gurun Sahara yang tentu saja berjarak sekian ribu mil dari Bahama.
Re: [iagi-net-l] Stalagmit untuk mempelajari MFS Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR
Jangan gitu, aku minggu kemrin ketemu pak wiranto, dia aku bawa paker mbl VW 72 yang tidak ganti-ganti. Apa dia bilang beli th 74? Kalau gitu kamu kaya dong. Mobil tua dipakai sejak beli sAmpe skrang dibilang kaya? Aku bilang, ya terimakasih sama TuhanN mblku awet. Yang penting dpt menikmati apa yang ada. Hahaha Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Date: Tue, 28 Feb 2012 14:28:15 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Stalagmit untuk mempelajari MFS Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR Mas Bandono, Pak Zaim itu nyindir saya, mobil saya H accord th 1982 gak ganti-2, mobil dia kan umurnya lebih muda, jadi yang lebih NINGRAT siapa sih? Salam, YSY From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Sunday, February 26, 2012 5:02 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Stalagmit untuk mempelajari MFS Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR Jangan gitu prof, masak pening dan melarat. Tar gak bisa mikir lho. Yang penting prof selalu cukup, dpt mencapai apa yang di cita2kan. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® _ From: yahdi zaim z...@gc.itb.ac.id Date: Sun, 26 Feb 2012 09:50:57 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Stalagmit untuk mempelajari MFS Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR Rekans,agak panjang sy tulis ini. Teman saya mhs S3 di Perancis disertasinya ttg paleoklimatologi dgn penelitian stalagtit/mit Kuarter-Holosen gua di selatan Perancis. Ia melakukan penelitian dg berbagai metoda, mineralogi,dating,isotop dll,tapi yg menarik dan sbg temuan utama disertasinya adalah:BAKTERI! Dng SEM lingkaran2 kambium(bkn kambrium spt ditulis Kang Dany) stalagtit/mit dpt dideteksi adanya perkembangan bakteri yg pesat pd iklim hangat dan nyaris tdk ada bakteri pd iklim dingin. Jenis bakteri (genus dan spesies)nya pun berbeda dari tiap lingkaran,yg artinya jg berbeda tiap waktunya. Penelitian ini utk manyingkap iklim purba berkaitan dgn temuan manusia purba di Gua Tautavel,Perancis Selatan umur datingnya 700-800rb tyl. Jadi,penelitian dasar (basic research) geologi dlm pengertian luas,sangat berkembang dan banyak peminatnya di Eropa, tapi sebaliknya,kurang peminat di Indonesia krn,salah satu contohnya Geologi Kuarter, adalah ilmu NINGRAT sehingga tdk diminati,krn artinya: ilmunya PeNING tapi/dan melaRAT?? Wasalam, Zaim yang ningrat Powered by Telkomsel BlackBerry® _ From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com Date: Sun, 26 Feb 2012 00:48:02 -0800 (PST) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Stalagmit untuk mempelajari MFS Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR Pak Danny dan Pak Argo, menarik sekali. baru kali ini saya dengar penggunaan stalagmit dan stalagtit untuk deteksi MFS. Berarti rekamannya hanya yang big cycle nya saja? boleh dong di share disini kalau ada artikel lainnya tentang hal ini. fbs _ From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, February 26, 2012 3:06 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR Ulasan yang sangat relevan dan sangat menarik dari Pak Argo. Seperti di-email saya sebelumnya, penelitian ‘geologi-gua’ ini adalah “frontier research” yang luarbiasa. Seperti halnya terumbu karang di laut, karang digua ini adalah “multi-proxy recorder” yang luarbiasa untuk reknstruksi paleoclimate dan kejadian katastropik. Masing-masing punya lapisan tahun seperti kambrium di pohon dan juga bisa di-dating dengan sangat akurat (+/- beberapa tahun dan bahkan bulan!) oleh metoda U-Th radiometric dating. Bedanya kalau koral lapisan tahun ini 1-3 cm, tapi untuk stalagtit hanya 1-3 mm; jadi core stalagtit sepanjang 1 meter saja span datanya sampai 1000 tahun!. TIM RSES-ANU dan LIPI ini berambisi untuk merekonstruksi paleoclimate-environment sampai 500.000 tahun kebelakang. Dalam beberapa tahun mendatang data geologi-gua-tropis ini akan menjadi rival atau lebih tepatnya padanan untuk data dari kutub (ice-core) yang selama ini menjadi sumber data utama untuk plaeoclimate-environment. Masalahnya, memang tidak banyak ahli geologi atau mahasiswa yang rela menjadi ‘manusia gua’ di jaman modern sekarang ini J Wass DHN From: AWY [mailto:masargo...@yahoo.com] Sent: Sunday, February 26, 2012 1:27 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR Sugeng siang, Semalam di NGC didongengkan tentang penyelidikan gua karst di Kepulauan Bahama. Gua ini sendiri saat ini sudah digenangi air dengan kedalaman s/d 100m. Beberapa peneliti terlibat dlm penelitian tsb, tdr dari beragam multi disiplin mulai dari arkeologi, paleontologi, geologist yang juga tentu saja para penyelam yang handal. Background penelitiannya sendiri salah satunya adalah untuk menyelidiki siapakah