Re: [iagi-net-l] Undangan Silaturahmi dan ulang tahun IAGI ke 52

2012-04-04 Terurut Topik mohammadsyaiful
Mungkin MC-nya si None Jakarte

Sent from my deep hart

On Apr 4, 2012, at 8:42 AM, iagi iagi...@cbn.net.id wrote:

  
 Nomor   : 021/PP-IAGI/IV/2012Jakarta, 
 03 April  2012
 Lampiran   :  -
 Perihal   : Undangan Silaturahmi dan ulang tahun IAGI ke 52
  
  
 Kepada Yth. :
 Bapak / Ibu /Sdr/i Anggota IAGI 
 di tempat.
  
  
 Sehubungan dengan akan dilaksanakannya Silaturahmi antara Pengurus dan 
 anggota IAGI sekaligus memperingati hari ulang tahun IAGI ke 52, yang akan 
 diselenggarakan pada :
  
 Hari/ Tanggal  : Jum’at / 13 April 2012
 Tempat : Auditorium Badan Geologi
 Jl. Diponegoro 57, Bandung .
 Waktu  : 18.00 WIB – selesai
  
 Mohon kehadirannya Bapak / Ibu/ Sdr/i dalam acara tersebut diatas.
  
 Atas kehadirannya kami PP-IAGI mengucapkan banyak terima kasih.
  
  
 Pengurus Pusat
 Ikatan Ahli Geologi Indonesia
 Sekretaris Jenderal,
  
 TTD 
  
 Seno Aji
  
 Undangan Ulang tahun IAGI ke 520001.pdf
 
 PP-IAGI 2011-2014:
 Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
 Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
 
 Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
 Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
 abstrak 28 Februari 2012.
 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 For topics not directly related to Geology, users are advised to post the 
 email to: o...@iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
 on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
 IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or 
 indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of 
 use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
 information posted on IAGI mailing list.
 -


Re: [iagi-net-l] Petrophysics - Swirr

2012-04-04 Terurut Topik kartiko samodro
Mas

untuk rock typing memang ada beberapa versi, tapi memang tugas kita untuk
mengintegrasikan dan mencari yang paling pas untuk lapangan kita.

kalau ada full core coba minta ke sedimentologistnya untuk membuat typical
faciesnya, setelah kita memiliki deskripsi faciesnya kemudian gabungkan
dengan data petrophysic
yang mas punya,  baru kita lakukan rock typing ( jadi sudah
mengintegrasikan facies geologi dan reservoir karakteristik)
informasi facies dari sedimentologist akan sangat berguna saat kita hendak
mendistribusikan facies yang akan menjadi wadah untuk petrophysical
parameters yang kita definisikan.
yang saya pernah dapatkan untuk koral memang memiliki distribusi yang
sifatnya bimodal, permeability yg variatif sementara untuk typical
foram, red algae dsb cenderung memiliki
distribusi yang seragam  (tapi tetap tergantung pada proses geologi di tiap
area), dan tentunya pendistribusian facies coral dan foram juga berbeda.

Untuk SWirr , mungkin memang kita bisa dapatkan SWirr yang rendah 10%,
atau bahkan 5% dari beberapa sample core, tapi apakah memang beberapa
sample core cukup bisa mewakili suatu section dari carbonate ? hal ini
sering menjadi diskusi karena sering kali hasil perhitungan sw (sw yang
berasal dari quantitative interpretation) suatu carbonate section tidak
bisa terkalibrasi dengan baik karena begitu variatifnya nilai core data dan
akhirnya kita mengambil harga rata rata yang umumnya jatuh di kisaran
10%  ( mungkin Mas Bambang bisa menambahkana apakah sample swirr 5% dari
jenis ooilit tersebut merupakan nilai minimum atau nilai rata rata dari
beberapa sample ? )


2012/4/4 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com

 mas Bambang,
 Betul sekali, saya suspect awalnya begitu. Setelah data MICP datang,
 memang pore throat size menunjukan bimodal, kebanyakan dari micro
 sampe meso, tapi ada beberapa yang mencapai sekala macro.

 Definisi dari rock class perlu di revisit lagi menurut saya, karena
 secara Geologi akan merujuk kepada golongan batuan, misal pakcstone,
 wackstone dsb dsb. Di tempat saya, penggolongan batuan hanya bisa
 dilihat dari core semata, tapi tidak bisa digunakan dari kacamata log
 character. Ini artinya, log character tidak mencerminkan rock class.
  Crossplot antara rock class dan distribusi porositi dan
 permeabilitasnya juga gak nyambung alias scatter. Setelah kita tahu,
 itu semua gak nyambung, kita berkesimpulan bahwa proses proses
 pembentukan porositas sekunder sebagai hasil diagenesa merata di semua
 rock class.

 Secara petrophysics akhirnya saya mencoba mendefiniskan kembali arti
 rock class ini lebih menunjukkan kepada rock quality yang bisa
 saja di representasikan denga Rock Quality Index (RQI) ataupun Flow
 Zone Indicator (FZI). Secara petrofisik, ini lebih masuk akal hanya
 bicara rock properties saja tetapi kendalanya adalah bagaimana kita
 mempropagate rock class baru ini ke sumur yang tidak ada data
 permeabilitasnya?
 saya lagi ngerjain projek ini melalui neural network dan kelihatannya
 cukup positif. Kalau abstract saya disetujui, saya akan presentasi ke
 IAGI September mendatang.

 Shofi





 On Tue, Apr 3, 2012 at 11:29 PM, Bambang Gumilar
  bgumilar.mailingl...@gmail.com wrote:
  Shofi,
  Menarik sekali kasus yang anda hadapi. Pengalaman saya di beberapa proyek
  karbonat (Saudi/Kuwait) juga ada juga yang seperti itu. Karena Swirr vs
 Perm
  tidak mengikuti teori, maka orang dengan mudah mengatakan data-nya tidak
  valid.
 
  Kalau mau berpikir jernih sebentar, mundur selangkah, coba lakukan
  pendekatan lain. Salah satu solusinya adalah membuat korelasi berdasarkan
  facies (rock types). Dari keterangan Shofi, bahwa untuk batuan yang
  permeabilitas besar, malah Swirr-nya tinggi. Jika anda punya data MICP
 atau
  NMR, plugs yang aneh ini mungkin memiliki tingkat heterogenitas yang
  tinggi. Ini bisa dilihat dari pola distribusi pore throat-nya. Biasanya
  polanya bi-modal. Ada dua peaks di histogramnya, bisa berupa kombinasi
  micro pore throat dengan mega pore throat atau micro dengan meso,
 dst.
  Porositas kecil karena didominasi micro pores ini sementara
  permeabilitasnya ditentukan oleh pore throat yang besar.
 
  Kita tahu bahwa permeabilitas adalah parameter tensor (besaran yang punya
  arah), diukur dari ujung ke ujung core plug dengan memberi beda tekanan
  udara/helium di salah satu ujungnya. Untuk batuan yang homogen, geometri
 dan
  distribusi pore throat-nya tidak banyak variasi. Helium mengalir
  steady/laminer dan seragam di setiap segmen sample. Jadi hasil
 pengukuran
  tersebut sudah representatif. Bagaimana dengan batuan yang heterogen
 (vuggy,
  granular, dll)? Di satu segmen pore throat-nya 1 micron dan 1 mm di
  sampingnya pore throat-nya lebih besar daripada 10 micron. Ingat, kita
 hanya
  perlu satu conduit/ saluran bebas hambatan sebesar sehelai rambut
  yang sejajar dengan arah aliran helium di core plug untuk menjadi high
 perm
  channel yang memberi nilai permeabilitas 10 Darcy (1 mD). Saluran
 ini
  bisa berada di sample 

RE: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia

2012-04-04 Terurut Topik Nugrahani
Temen2,

Bila masih perlu info ini silakan dibaca, bila enggak perlu lagi ya langsung 
di-delete aja :

Berikut info dari teman di Divisi Operasi Lapangan BPMIGAS :
Selama tahun 2011 : Pengawasan secara langsung, terhadap Pelaksanaan Lifting di 
201 Titik penyerahan KKKS (Minyak, LPG dan Gas Bumi) dengan frekuensi 
penyerahan Minyak sebanyak 3.448 kali, LPG 230 kali dan Gas bumi 678 kali 
pengawasan.
Salah satu pengawasan BPMIGAS terhadap operasional Arus Minyak dan Gas Bumi 
KKKS adalah dengan menerapkan Pedoman Tata cara pengukuran dan Perhitungan Arus 
Minyak dan Gas Bumi (PTPPM) atau Quantity Acounting System (QAS). Pengawasan 
operasional lainnya adalah WPB, Monitoring 
bulanan/kuartalan/semesteran/tahunan, dan pengawasan langsung di lapangan. 

Soal pembinaan dan pengawasan penggunaan alat ukur dan sistem alat ukur 
(assesment dan verifikasi terhadap kemampuan, fasilitas dan prosedur mutu) 
adalah tanggungjawabnya Ditjen Migas.
Dan ini info dari temen2 DitJen Migas :
Guna menjamin akurasi dan keandalan sistem alat ukur migas, Ditjen Migas 
Kementerian ESDM melakukan hal-hal sebagai berikut:
a.  Verifikasi teknis alat ukur
b.  Assessment dan verifikasi terhadap kemampuan, fasilitas, prosedur, 
manajemen mutu yang diakui secara internasional dan tenaga ahli pada perusahaan 
perakit perekayasa.
c.  Pengawasan selama pembangunan sistem alat ukur dilakukan oleh Ditjen 
Migas yang meliputi: hydrotest, Factory Acceptance Test (FAT), System 
Integration Test (SIT), Site Acceptance Test (SAT), kalibrasi dan commissioning.
d.  Menyetujui Prosedur Teknis Operasi Serah Terima Migas
e.  Pembinaan dalam bentuk pelatihan mengenai peraturan dan teknis operasi 
serah terima migas kepada para petugas/operator.

Gitu aja ya.
Mudah2an info ini berguna.


Salam,
Nuning






-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: 03 April 2012 7:43
To: Iagi
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia

Makasih atas info dan kerja kerasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

-Original Message-
From: Nugrahani nugrah...@bpmigas.go.id
Date: Tue, 3 Apr 2012 12:38:35 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Muliawan 
Hajimulia...@bpmigas.go.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak
 Indonesia

Menurutku sih, gak elok lah seorang DirJen mengomentari hal yang di luar 
bidangnya, kecuali komentar seperti itu keluar dari para pengamat alias 
komentator (ibarat komentatornya sepakbola, yang selalu aja pintar menganalisa 
ketimbang pemain bola beneran), atau para LSM/NGO, yang memang hidupnya dari 
ngomong sana sini. Tetap aja perlu utk membalas komentarnya (ketimbang diem 
aja) seperti yg dilakukan oleh Kadiv Humas BPMIGAS (yg aku kirim itu).

Btw, soal kita perlu introspeksi, memperbaiki diri, transparansi, dll... iya 
lah .. (tapi tetep mbales dulu dong  Qiqiqiqiqqii Sebel banget lah 
dibilang cincai-cincai ama angka lifting).

Ada hikmahnya juga kita dihajar seperti ini, setidaknya kita jadi punya 
kesempatan untuk bisa lebih memberikan informasi kepada masyarakat mengenai 
industri migas (setidaknya aku bisa ngoceh lebih banyak di milis ini). .

Bila perlu, besok aku carikan data (sekarang aku masih di jalan, otw ke rumah, 
lagi macet spt biasa), berapa kali (berapa ribu kali) pengawasan terhadap 
lifting, yg kami lakukan, dalam setahun, berapa ratus titik lifting, bagaimana 
kami melakukan pengawasan, dan bahwa semua titik lifting/lapangan itu sudah 
terhubung dgn komputer di lantai 28 Wisma Mulia (BPMIGAS) sehingga produksi 
harian bisa dipantau termasuk mana yg lagi shut down, dll.

Btw, info soal tanker kencing dan kebocoran yg dikemukakan oleh mas Andang 
akan aku sampaikan ke Divisi Operasi Lapangan.

Aku cc ini ke temanku Muliawan (Kadiv Operasi Lapangan BPMIGAS) supaya besok 
beliau bisa memberikanku data soal pengawasan lifting itu. Setidaknya di milis 
ini, yg umumnya adalah orang2 yg kerja di industri migas, bisa tau juga soal 
pengawasan lifting migas.



Salam,
Nuning


Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

From: suryadi_oe...@yahoo.com
Date: Tue, 3 Apr 2012 11:32:32 +
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia

Sependapat Sam, ambil positifnya aja, gak ada salahnya saling mengawasi.

Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

From: Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id
Date: Tue, 3 Apr 2012 18:23:14 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia

karena dulu ketahuan tanker pernah bisa kencing bebas di lawe2 kalimantan, 
karena pipa prabumulih-palembang masih juga bocor di bbrp tempat sepanjang 
puluhan kilometer bentangan, karena sebagian minyak yg diproduksi juga bisa 
dipakai untuk kebutuhan sendiri, justru 

Re: [iagi-net-l] Petrophysics - Swirr

2012-04-04 Terurut Topik Bandono Salim
Apa tak dilakukan uji laboratorium? 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
Date: Wed, 4 Apr 2012 15:09:25 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Petrophysics - Swirr
Mas

untuk rock typing memang ada beberapa versi, tapi memang tugas kita untuk
mengintegrasikan dan mencari yang paling pas untuk lapangan kita.

kalau ada full core coba minta ke sedimentologistnya untuk membuat typical
faciesnya, setelah kita memiliki deskripsi faciesnya kemudian gabungkan
dengan data petrophysic
yang mas punya,  baru kita lakukan rock typing ( jadi sudah
mengintegrasikan facies geologi dan reservoir karakteristik)
informasi facies dari sedimentologist akan sangat berguna saat kita hendak
mendistribusikan facies yang akan menjadi wadah untuk petrophysical
parameters yang kita definisikan.
yang saya pernah dapatkan untuk koral memang memiliki distribusi yang
sifatnya bimodal, permeability yg variatif sementara untuk typical
foram, red algae dsb cenderung memiliki
distribusi yang seragam  (tapi tetap tergantung pada proses geologi di tiap
area), dan tentunya pendistribusian facies coral dan foram juga berbeda.

Untuk SWirr , mungkin memang kita bisa dapatkan SWirr yang rendah 10%,
atau bahkan 5% dari beberapa sample core, tapi apakah memang beberapa
sample core cukup bisa mewakili suatu section dari carbonate ? hal ini
sering menjadi diskusi karena sering kali hasil perhitungan sw (sw yang
berasal dari quantitative interpretation) suatu carbonate section tidak
bisa terkalibrasi dengan baik karena begitu variatifnya nilai core data dan
akhirnya kita mengambil harga rata rata yang umumnya jatuh di kisaran
10%  ( mungkin Mas Bambang bisa menambahkana apakah sample swirr 5% dari
jenis ooilit tersebut merupakan nilai minimum atau nilai rata rata dari
beberapa sample ? )


2012/4/4 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com

 mas Bambang,
 Betul sekali, saya suspect awalnya begitu. Setelah data MICP datang,
 memang pore throat size menunjukan bimodal, kebanyakan dari micro
 sampe meso, tapi ada beberapa yang mencapai sekala macro.

 Definisi dari rock class perlu di revisit lagi menurut saya, karena
 secara Geologi akan merujuk kepada golongan batuan, misal pakcstone,
 wackstone dsb dsb. Di tempat saya, penggolongan batuan hanya bisa
 dilihat dari core semata, tapi tidak bisa digunakan dari kacamata log
 character. Ini artinya, log character tidak mencerminkan rock class.
  Crossplot antara rock class dan distribusi porositi dan
 permeabilitasnya juga gak nyambung alias scatter. Setelah kita tahu,
 itu semua gak nyambung, kita berkesimpulan bahwa proses proses
 pembentukan porositas sekunder sebagai hasil diagenesa merata di semua
 rock class.

 Secara petrophysics akhirnya saya mencoba mendefiniskan kembali arti
 rock class ini lebih menunjukkan kepada rock quality yang bisa
 saja di representasikan denga Rock Quality Index (RQI) ataupun Flow
 Zone Indicator (FZI). Secara petrofisik, ini lebih masuk akal hanya
 bicara rock properties saja tetapi kendalanya adalah bagaimana kita
 mempropagate rock class baru ini ke sumur yang tidak ada data
 permeabilitasnya?
 saya lagi ngerjain projek ini melalui neural network dan kelihatannya
 cukup positif. Kalau abstract saya disetujui, saya akan presentasi ke
 IAGI September mendatang.

 Shofi





 On Tue, Apr 3, 2012 at 11:29 PM, Bambang Gumilar
  bgumilar.mailingl...@gmail.com wrote:
  Shofi,
  Menarik sekali kasus yang anda hadapi. Pengalaman saya di beberapa proyek
  karbonat (Saudi/Kuwait) juga ada juga yang seperti itu. Karena Swirr vs
 Perm
  tidak mengikuti teori, maka orang dengan mudah mengatakan data-nya tidak
  valid.
 
  Kalau mau berpikir jernih sebentar, mundur selangkah, coba lakukan
  pendekatan lain. Salah satu solusinya adalah membuat korelasi berdasarkan
  facies (rock types). Dari keterangan Shofi, bahwa untuk batuan yang
  permeabilitas besar, malah Swirr-nya tinggi. Jika anda punya data MICP
 atau
  NMR, plugs yang aneh ini mungkin memiliki tingkat heterogenitas yang
  tinggi. Ini bisa dilihat dari pola distribusi pore throat-nya. Biasanya
  polanya bi-modal. Ada dua peaks di histogramnya, bisa berupa kombinasi
  micro pore throat dengan mega pore throat atau micro dengan meso,
 dst.
  Porositas kecil karena didominasi micro pores ini sementara
  permeabilitasnya ditentukan oleh pore throat yang besar.
 
  Kita tahu bahwa permeabilitas adalah parameter tensor (besaran yang punya
  arah), diukur dari ujung ke ujung core plug dengan memberi beda tekanan
  udara/helium di salah satu ujungnya. Untuk batuan yang homogen, geometri
 dan
  distribusi pore throat-nya tidak banyak variasi. Helium mengalir
  steady/laminer dan seragam di setiap segmen sample. Jadi hasil
 pengukuran
  tersebut sudah representatif. Bagaimana dengan batuan yang heterogen
 (vuggy,
  granular, dll)? Di satu segmen pore throat-nya 1 micron dan 1 mm di
  sampingnya pore throat-nya lebih besar daripada 

Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia

2012-04-04 Terurut Topik Ismail
Dalam peresmian KKP Migas di Kantor pajak Kalibata kemarin Dirjen  migas 
mengatakan  akan membentuk Surveyor Independent yg bisa secara rutin memberikan 
data pembanding ttg profil produksi dan ekpor riil wajib pajakmigas.data tsb 
akan digunakan sbg data pembanding atas laporan pajak yg disampaikan wajib 
pajak migas / kampeni, selama ini Ditjen pajak sebatas menerima saja laporan 
kampeni wajib pajak tanpa bisa mengecek silang kebenarannya
 { wah ada lowongan nih siapa mau jadi surveyornya lifting }

Ism

Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: Nugrahani nugrah...@bpmigas.go.id
Date: Wed, 4 Apr 2012 10:31:01 
To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak
 Indonesia

Temen2,

Bila masih perlu info ini silakan dibaca, bila enggak perlu lagi ya langsung 
di-delete aja :

Berikut info dari teman di Divisi Operasi Lapangan BPMIGAS :
Selama tahun 2011 : Pengawasan secara langsung, terhadap Pelaksanaan Lifting di 
201 Titik penyerahan KKKS (Minyak, LPG dan Gas Bumi) dengan frekuensi 
penyerahan Minyak sebanyak 3.448 kali, LPG 230 kali dan Gas bumi 678 kali 
pengawasan.
Salah satu pengawasan BPMIGAS terhadap operasional Arus Minyak dan Gas Bumi 
KKKS adalah dengan menerapkan Pedoman Tata cara pengukuran dan Perhitungan Arus 
Minyak dan Gas Bumi (PTPPM) atau Quantity Acounting System (QAS). Pengawasan 
operasional lainnya adalah WPB, Monitoring 
bulanan/kuartalan/semesteran/tahunan, dan pengawasan langsung di lapangan. 

Soal pembinaan dan pengawasan penggunaan alat ukur dan sistem alat ukur 
(assesment dan verifikasi terhadap kemampuan, fasilitas dan prosedur mutu) 
adalah tanggungjawabnya Ditjen Migas.
Dan ini info dari temen2 DitJen Migas :
Guna menjamin akurasi dan keandalan sistem alat ukur migas, Ditjen Migas 
Kementerian ESDM melakukan hal-hal sebagai berikut:
a.  Verifikasi teknis alat ukur
b.  Assessment dan verifikasi terhadap kemampuan, fasilitas, prosedur, 
manajemen mutu yang diakui secara internasional dan tenaga ahli pada perusahaan 
perakit perekayasa.
c.  Pengawasan selama pembangunan sistem alat ukur dilakukan oleh Ditjen 
Migas yang meliputi: hydrotest, Factory Acceptance Test (FAT), System 
Integration Test (SIT), Site Acceptance Test (SAT), kalibrasi dan commissioning.
d.  Menyetujui Prosedur Teknis Operasi Serah Terima Migas
e.  Pembinaan dalam bentuk pelatihan mengenai peraturan dan teknis operasi 
serah terima migas kepada para petugas/operator.

Gitu aja ya.
Mudah2an info ini berguna.


Salam,
Nuning






-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: 03 April 2012 7:43
To: Iagi
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia

Makasih atas info dan kerja kerasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

-Original Message-
From: Nugrahani nugrah...@bpmigas.go.id
Date: Tue, 3 Apr 2012 12:38:35 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Muliawan 
Hajimulia...@bpmigas.go.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak
 Indonesia

Menurutku sih, gak elok lah seorang DirJen mengomentari hal yang di luar 
bidangnya, kecuali komentar seperti itu keluar dari para pengamat alias 
komentator (ibarat komentatornya sepakbola, yang selalu aja pintar menganalisa 
ketimbang pemain bola beneran), atau para LSM/NGO, yang memang hidupnya dari 
ngomong sana sini. Tetap aja perlu utk membalas komentarnya (ketimbang diem 
aja) seperti yg dilakukan oleh Kadiv Humas BPMIGAS (yg aku kirim itu).

Btw, soal kita perlu introspeksi, memperbaiki diri, transparansi, dll... iya 
lah .. (tapi tetep mbales dulu dong  Qiqiqiqiqqii Sebel banget lah 
dibilang cincai-cincai ama angka lifting).

Ada hikmahnya juga kita dihajar seperti ini, setidaknya kita jadi punya 
kesempatan untuk bisa lebih memberikan informasi kepada masyarakat mengenai 
industri migas (setidaknya aku bisa ngoceh lebih banyak di milis ini). .

Bila perlu, besok aku carikan data (sekarang aku masih di jalan, otw ke rumah, 
lagi macet spt biasa), berapa kali (berapa ribu kali) pengawasan terhadap 
lifting, yg kami lakukan, dalam setahun, berapa ratus titik lifting, bagaimana 
kami melakukan pengawasan, dan bahwa semua titik lifting/lapangan itu sudah 
terhubung dgn komputer di lantai 28 Wisma Mulia (BPMIGAS) sehingga produksi 
harian bisa dipantau termasuk mana yg lagi shut down, dll.

Btw, info soal tanker kencing dan kebocoran yg dikemukakan oleh mas Andang 
akan aku sampaikan ke Divisi Operasi Lapangan.

Aku cc ini ke temanku Muliawan (Kadiv Operasi Lapangan BPMIGAS) supaya besok 
beliau bisa memberikanku data soal pengawasan lifting itu. Setidaknya di milis 
ini, yg umumnya adalah orang2 yg kerja di industri migas, bisa tau juga soal 
pengawasan lifting migas.



Salam,
Nuning


Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

From: 

Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia

2012-04-04 Terurut Topik Eko Prasetyo
Sumber pengeluaran kps lagi dah..birokrasi lagi, high cost lagi...

On Apr 4, 2012 7:06 PM, Ismail lia...@indo.net.id wrote:

 Dalam peresmian KKP Migas di Kantor pajak Kalibata kemarin Dirjen  migas
 mengatakan  akan membentuk Surveyor Independent yg bisa secara rutin
 memberikan data pembanding ttg profil produksi dan ekpor riil wajib
 pajakmigas.data tsb akan digunakan sbg data pembanding atas laporan pajak
 yg disampaikan wajib pajak migas / kampeni, selama ini Ditjen pajak sebatas
 menerima saja laporan kampeni wajib pajak tanpa bisa mengecek silang
 kebenarannya
  { wah ada lowongan nih siapa mau jadi surveyornya lifting }

 Ism

 Sent by Liamsi's Mobile Phone

 -Original Message-
 From: Nugrahani nugrah...@bpmigas.go.id
 Date: Wed, 4 Apr 2012 10:31:01
 To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak
  Indonesia

 Temen2,

 Bila masih perlu info ini silakan dibaca, bila enggak perlu lagi ya
 langsung di-delete aja :

 Berikut info dari teman di Divisi Operasi Lapangan BPMIGAS :
 Selama tahun 2011 : Pengawasan secara langsung, terhadap Pelaksanaan
 Lifting di 201 Titik penyerahan KKKS (Minyak, LPG dan Gas Bumi) dengan
 frekuensi penyerahan Minyak sebanyak 3.448 kali, LPG 230 kali dan Gas bumi
 678 kali pengawasan.
 Salah satu pengawasan BPMIGAS terhadap operasional Arus Minyak dan Gas
 Bumi KKKS adalah dengan menerapkan Pedoman Tata cara pengukuran dan
 Perhitungan Arus Minyak dan Gas Bumi (PTPPM) atau Quantity Acounting System
 (QAS). Pengawasan operasional lainnya adalah WPB, Monitoring
 bulanan/kuartalan/semesteran/tahunan, dan pengawasan langsung di lapangan.

 Soal pembinaan dan pengawasan penggunaan alat ukur dan sistem alat ukur
 (assesment dan verifikasi terhadap kemampuan, fasilitas dan prosedur mutu)
 adalah tanggungjawabnya Ditjen Migas.
 Dan ini info dari temen2 DitJen Migas :
 Guna menjamin akurasi dan keandalan sistem alat ukur migas, Ditjen Migas
 Kementerian ESDM melakukan hal-hal sebagai berikut:
 a.  Verifikasi teknis alat ukur
 b.  Assessment dan verifikasi terhadap kemampuan, fasilitas, prosedur,
 manajemen mutu yang diakui secara internasional dan tenaga ahli pada
 perusahaan perakit perekayasa.
 c.  Pengawasan selama pembangunan sistem alat ukur dilakukan oleh
 Ditjen Migas yang meliputi: hydrotest, Factory Acceptance Test (FAT),
 System Integration Test (SIT), Site Acceptance Test (SAT), kalibrasi dan
 commissioning.
 d.  Menyetujui Prosedur Teknis Operasi Serah Terima Migas
 e.  Pembinaan dalam bentuk pelatihan mengenai peraturan dan teknis
 operasi serah terima migas kepada para petugas/operator.

 Gitu aja ya.
 Mudah2an info ini berguna.


 Salam,
 Nuning






 -Original Message-
 From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com]
 Sent: 03 April 2012 7:43
 To: Iagi
 Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak
 Indonesia

 Makasih atas info dan kerja kerasnya.
 Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

 -Original Message-
 From: Nugrahani nugrah...@bpmigas.go.id
 Date: Tue, 3 Apr 2012 12:38:35
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Muliawan Haji
 mulia...@bpmigas.go.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak
  Indonesia

 Menurutku sih, gak elok lah seorang DirJen mengomentari hal yang di luar
 bidangnya, kecuali komentar seperti itu keluar dari para pengamat alias
 komentator (ibarat komentatornya sepakbola, yang selalu aja pintar
 menganalisa ketimbang pemain bola beneran), atau para LSM/NGO, yang memang
 hidupnya dari ngomong sana sini. Tetap aja perlu utk membalas komentarnya
 (ketimbang diem aja) seperti yg dilakukan oleh Kadiv Humas BPMIGAS (yg aku
 kirim itu).

 Btw, soal kita perlu introspeksi, memperbaiki diri, transparansi, dll...
 iya lah .. (tapi tetep mbales dulu dong  Qiqiqiqiqqii Sebel banget
 lah dibilang cincai-cincai ama angka lifting).

 Ada hikmahnya juga kita dihajar seperti ini, setidaknya kita jadi punya
 kesempatan untuk bisa lebih memberikan informasi kepada masyarakat mengenai
 industri migas (setidaknya aku bisa ngoceh lebih banyak di milis ini). .

 Bila perlu, besok aku carikan data (sekarang aku masih di jalan, otw ke
 rumah, lagi macet spt biasa), berapa kali (berapa ribu kali) pengawasan
 terhadap lifting, yg kami lakukan, dalam setahun, berapa ratus titik
 lifting, bagaimana kami melakukan pengawasan, dan bahwa semua titik
 lifting/lapangan itu sudah terhubung dgn komputer di lantai 28 Wisma Mulia
 (BPMIGAS) sehingga produksi harian bisa dipantau termasuk mana yg lagi shut
 down, dll.

 Btw, info soal tanker kencing dan kebocoran yg dikemukakan oleh mas
 Andang akan aku sampaikan ke Divisi Operasi Lapangan.

 Aku cc ini ke temanku Muliawan (Kadiv Operasi Lapangan BPMIGAS) supaya
 besok beliau bisa memberikanku data soal pengawasan lifting itu. Setidaknya
 di milis ini, yg umumnya adalah orang2 yg kerja 

Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia

2012-04-04 Terurut Topik Bandono Salim
Memang kerja perpajakan diawali tidak percaya. Spert bpkp, kalao mriksa projek.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ismail lia...@indo.net.id
Date: Wed, 4 Apr 2012 11:05:56 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia
Dalam peresmian KKP Migas di Kantor pajak Kalibata kemarin Dirjen  migas 
mengatakan  akan membentuk Surveyor Independent yg bisa secara rutin memberikan 
data pembanding ttg profil produksi dan ekpor riil wajib pajakmigas.data tsb 
akan digunakan sbg data pembanding atas laporan pajak yg disampaikan wajib 
pajak migas / kampeni, selama ini Ditjen pajak sebatas menerima saja laporan 
kampeni wajib pajak tanpa bisa mengecek silang kebenarannya
 { wah ada lowongan nih siapa mau jadi surveyornya lifting }

Ism

Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: Nugrahani nugrah...@bpmigas.go.id
Date: Wed, 4 Apr 2012 10:31:01 
To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak
 Indonesia

Temen2,

Bila masih perlu info ini silakan dibaca, bila enggak perlu lagi ya langsung 
di-delete aja :

Berikut info dari teman di Divisi Operasi Lapangan BPMIGAS :
Selama tahun 2011 : Pengawasan secara langsung, terhadap Pelaksanaan Lifting di 
201 Titik penyerahan KKKS (Minyak, LPG dan Gas Bumi) dengan frekuensi 
penyerahan Minyak sebanyak 3.448 kali, LPG 230 kali dan Gas bumi 678 kali 
pengawasan.
Salah satu pengawasan BPMIGAS terhadap operasional Arus Minyak dan Gas Bumi 
KKKS adalah dengan menerapkan Pedoman Tata cara pengukuran dan Perhitungan Arus 
Minyak dan Gas Bumi (PTPPM) atau Quantity Acounting System (QAS). Pengawasan 
operasional lainnya adalah WPB, Monitoring 
bulanan/kuartalan/semesteran/tahunan, dan pengawasan langsung di lapangan. 

Soal pembinaan dan pengawasan penggunaan alat ukur dan sistem alat ukur 
(assesment dan verifikasi terhadap kemampuan, fasilitas dan prosedur mutu) 
adalah tanggungjawabnya Ditjen Migas.
Dan ini info dari temen2 DitJen Migas :
Guna menjamin akurasi dan keandalan sistem alat ukur migas, Ditjen Migas 
Kementerian ESDM melakukan hal-hal sebagai berikut:
a.  Verifikasi teknis alat ukur
b.  Assessment dan verifikasi terhadap kemampuan, fasilitas, prosedur, 
manajemen mutu yang diakui secara internasional dan tenaga ahli pada perusahaan 
perakit perekayasa.
c.  Pengawasan selama pembangunan sistem alat ukur dilakukan oleh Ditjen 
Migas yang meliputi: hydrotest, Factory Acceptance Test (FAT), System 
Integration Test (SIT), Site Acceptance Test (SAT), kalibrasi dan commissioning.
d.  Menyetujui Prosedur Teknis Operasi Serah Terima Migas
e.  Pembinaan dalam bentuk pelatihan mengenai peraturan dan teknis operasi 
serah terima migas kepada para petugas/operator.

Gitu aja ya.
Mudah2an info ini berguna.


Salam,
Nuning






-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: 03 April 2012 7:43
To: Iagi
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia

Makasih atas info dan kerja kerasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

-Original Message-
From: Nugrahani nugrah...@bpmigas.go.id
Date: Tue, 3 Apr 2012 12:38:35 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Muliawan 
Hajimulia...@bpmigas.go.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak
 Indonesia

Menurutku sih, gak elok lah seorang DirJen mengomentari hal yang di luar 
bidangnya, kecuali komentar seperti itu keluar dari para pengamat alias 
komentator (ibarat komentatornya sepakbola, yang selalu aja pintar menganalisa 
ketimbang pemain bola beneran), atau para LSM/NGO, yang memang hidupnya dari 
ngomong sana sini. Tetap aja perlu utk membalas komentarnya (ketimbang diem 
aja) seperti yg dilakukan oleh Kadiv Humas BPMIGAS (yg aku kirim itu).

Btw, soal kita perlu introspeksi, memperbaiki diri, transparansi, dll... iya 
lah .. (tapi tetep mbales dulu dong  Qiqiqiqiqqii Sebel banget lah 
dibilang cincai-cincai ama angka lifting).

Ada hikmahnya juga kita dihajar seperti ini, setidaknya kita jadi punya 
kesempatan untuk bisa lebih memberikan informasi kepada masyarakat mengenai 
industri migas (setidaknya aku bisa ngoceh lebih banyak di milis ini). .

Bila perlu, besok aku carikan data (sekarang aku masih di jalan, otw ke rumah, 
lagi macet spt biasa), berapa kali (berapa ribu kali) pengawasan terhadap 
lifting, yg kami lakukan, dalam setahun, berapa ratus titik lifting, bagaimana 
kami melakukan pengawasan, dan bahwa semua titik lifting/lapangan itu sudah 
terhubung dgn komputer di lantai 28 Wisma Mulia (BPMIGAS) sehingga produksi 
harian bisa dipantau termasuk mana yg lagi shut down, dll.

Btw, info soal tanker kencing dan kebocoran yg dikemukakan oleh mas Andang 
akan aku sampaikan ke Divisi Operasi Lapangan.

Aku cc ini ke temanku Muliawan 

Re: [iagi-net-l] Petrophysics - Swirr

2012-04-04 Terurut Topik Bambang Gumilar
Mas Kartiko, sila tengok kat laman ni.
https://docs.google.com/open?id=1qn1tCyZysnlCL1eGva3CfFEwuU_ZTQ7LSgy01BTDcppCUsEpaoDDkkPTJ7Jn

-bg

2012/4/4 kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com

 Mas

 untuk rock typing memang ada beberapa versi, tapi memang tugas kita untuk
 mengintegrasikan dan mencari yang paling pas untuk lapangan kita.

 kalau ada full core coba minta ke sedimentologistnya untuk membuat typical
 faciesnya, setelah kita memiliki deskripsi faciesnya kemudian gabungkan
 dengan data petrophysic
 yang mas punya,  baru kita lakukan rock typing ( jadi sudah
 mengintegrasikan facies geologi dan reservoir karakteristik)
 informasi facies dari sedimentologist akan sangat berguna saat kita hendak
 mendistribusikan facies yang akan menjadi wadah untuk petrophysical
 parameters yang kita definisikan.
 yang saya pernah dapatkan untuk koral memang memiliki distribusi yang
 sifatnya bimodal, permeability yg variatif sementara untuk typical
 foram, red algae dsb cenderung memiliki
 distribusi yang seragam  (tapi tetap tergantung pada proses geologi di
 tiap area), dan tentunya pendistribusian facies coral dan foram juga
 berbeda.

 Untuk SWirr , mungkin memang kita bisa dapatkan SWirr yang rendah 10%,
 atau bahkan 5% dari beberapa sample core, tapi apakah memang beberapa
 sample core cukup bisa mewakili suatu section dari carbonate ? hal ini
 sering menjadi diskusi karena sering kali hasil perhitungan sw (sw yang
 berasal dari quantitative interpretation) suatu carbonate section tidak
 bisa terkalibrasi dengan baik karena begitu variatifnya nilai core data dan
 akhirnya kita mengambil harga rata rata yang umumnya jatuh di kisaran
 10%  ( mungkin Mas Bambang bisa menambahkana apakah sample swirr 5% dari
 jenis ooilit tersebut merupakan nilai minimum atau nilai rata rata dari
 beberapa sample ? )


 2012/4/4 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com

 mas Bambang,
 Betul sekali, saya suspect awalnya begitu. Setelah data MICP datang,
 memang pore throat size menunjukan bimodal, kebanyakan dari micro
 sampe meso, tapi ada beberapa yang mencapai sekala macro.

 Definisi dari rock class perlu di revisit lagi menurut saya, karena
 secara Geologi akan merujuk kepada golongan batuan, misal pakcstone,
 wackstone dsb dsb. Di tempat saya, penggolongan batuan hanya bisa
 dilihat dari core semata, tapi tidak bisa digunakan dari kacamata log
 character. Ini artinya, log character tidak mencerminkan rock class.
  Crossplot antara rock class dan distribusi porositi dan
 permeabilitasnya juga gak nyambung alias scatter. Setelah kita tahu,
 itu semua gak nyambung, kita berkesimpulan bahwa proses proses
 pembentukan porositas sekunder sebagai hasil diagenesa merata di semua
 rock class.

 Secara petrophysics akhirnya saya mencoba mendefiniskan kembali arti
 rock class ini lebih menunjukkan kepada rock quality yang bisa
 saja di representasikan denga Rock Quality Index (RQI) ataupun Flow
 Zone Indicator (FZI). Secara petrofisik, ini lebih masuk akal hanya
 bicara rock properties saja tetapi kendalanya adalah bagaimana kita
 mempropagate rock class baru ini ke sumur yang tidak ada data
 permeabilitasnya?
 saya lagi ngerjain projek ini melalui neural network dan kelihatannya
 cukup positif. Kalau abstract saya disetujui, saya akan presentasi ke
 IAGI September mendatang.

 Shofi





 On Tue, Apr 3, 2012 at 11:29 PM, Bambang Gumilar
  bgumilar.mailingl...@gmail.com wrote:
  Shofi,
  Menarik sekali kasus yang anda hadapi. Pengalaman saya di beberapa
 proyek
  karbonat (Saudi/Kuwait) juga ada juga yang seperti itu. Karena Swirr vs
 Perm
  tidak mengikuti teori, maka orang dengan mudah mengatakan data-nya tidak
  valid.
 
  Kalau mau berpikir jernih sebentar, mundur selangkah, coba lakukan
  pendekatan lain. Salah satu solusinya adalah membuat korelasi
 berdasarkan
  facies (rock types). Dari keterangan Shofi, bahwa untuk batuan yang
  permeabilitas besar, malah Swirr-nya tinggi. Jika anda punya data MICP
 atau
  NMR, plugs yang aneh ini mungkin memiliki tingkat heterogenitas yang
  tinggi. Ini bisa dilihat dari pola distribusi pore throat-nya.
 Biasanya
  polanya bi-modal. Ada dua peaks di histogramnya, bisa berupa kombinasi
  micro pore throat dengan mega pore throat atau micro dengan meso,
 dst.
  Porositas kecil karena didominasi micro pores ini sementara
  permeabilitasnya ditentukan oleh pore throat yang besar.
 
  Kita tahu bahwa permeabilitas adalah parameter tensor (besaran yang
 punya
  arah), diukur dari ujung ke ujung core plug dengan memberi beda
 tekanan
  udara/helium di salah satu ujungnya. Untuk batuan yang
 homogen, geometri dan
  distribusi pore throat-nya tidak banyak variasi. Helium mengalir
  steady/laminer dan seragam di setiap segmen sample. Jadi hasil
 pengukuran
  tersebut sudah representatif. Bagaimana dengan batuan yang heterogen
 (vuggy,
  granular, dll)? Di satu segmen pore throat-nya 1 micron dan 1 mm di
  sampingnya pore throat-nya lebih besar daripada 10 micron. Ingat, kita
 hanya
  perlu satu conduit/ 

Re: [iagi-net-l] Migas / BBM lagi

2012-04-04 Terurut Topik liamsi
Walaupun agak Emosi, tapi komentarnya valid lho. PSC sudah
bagus, Cost 30%, net 70%, pemerintah 85% (60% nett) dan
kontraktor 10-15%. Batubara dan  Mineral ?? Pemerintah
hanya kebagian 37 % dari Tax 25% dan royalty 12%, pengusaha
kaya raya dan gak pernah dipersoalkan, bisa jual ke sister
co dengan transfer price cincai..

Kemarin Pak Wamen juga sempat kesel dg batubara ini .
Di Kompas pagi ini : Di Kalimantan ada 10.000 Ijin Pertambangan
Batubara , hanya 349 saja yang sesuai prosedure ( 3 % ? ) , ini
baru Kalimantan saja dan inipun baru batubara belum mineral yg
lain ( spt emas ), mungkin kalau dijejer IUP IUP tsb Kalimantan
itu sudah tertutup dengan Pertambangan semua , atau jangan
jangan malah sudah melebihi luas daerahnya.Kalau dilihat dari segi pemasukan 
untuk negara dari usaha
Pertambangan ini bisa dilihat dari profil APBN 2012 , ternyata
Penerimaan Negara dari sumberdaya alam Non Migas ( Minerba ,
Kehutanan, dll ) Hanya 17,7 T Rp atau hanya kira kira 10% nya
saja dari penerimaan Migas ( Migas kira kira 160 T Rp ) disisi
lain produksi batubara itu sudah kira kira 300 juta Ton ,
dengan hitungan 1 ton batubara setara dg kira kira 4 BOE maka
sudah berapa BOE yg diekploitasi. Kalau dilihat pemakian untuk
dalam negeri (DMO) itu hanya kira kira 24 % , bandingkan dg
minyak hampir 50% diolah di DN, padahal batubara itu di keruk
yg meninggalkan lubang besar , sedangkan minyak dicoblosi
saja.

ISM


 Walaupun agak Emosi, tapi komentarnya valid lho. PSC sudah
 bagus, Cost 30%, net 70%, pemerintah 85% (60% nett) dan
 kontraktor 10-15%.
 Batubara dan  Mineral ?? Pemerintah
 hanya kebagian 37 % dari Tax 25% dan royalty 12%, pengusaha
 kaya raya dan gak pernah dipersoalkan, bisa jual ke sister
 co dengan transfer price cincai..

 Kompas pagi ini mengulas Kebijaksanaan Anggaran yang salah
 Subsidi BBM menyantap 25% anggaran, pembangunan hanya 16%,
 mau kemana negeri kita ?
 Mosok mensubsidi Lexus Alpahrd
 dan Penambang batubara ?
 RUS 1061



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id




PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Migas / BBM lagi

2012-04-04 Terurut Topik adie
Pak Wamen boleh saja kesal dengan urusan Batubara dan Mineral... Tapi beliau 
itu wakil menteri ESDM, bukan cuma urusi migas... Kalau merasa kontribusi 
batubara dan mineral ke negara kurang, patutlah kita tunggu gebrakan beliau 
dalam meningkatkannya... Entah melalui pengetatan pelaksanaan aturan, 
renegosiasi dll...

Regards,
Adie - 3602 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id
Date: Thu, 5 Apr 2012 10:04:46 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Migas / BBM lagi

Walaupun agak Emosi, tapi komentarnya valid lho. PSC sudah
bagus, Cost 30%, net 70%, pemerintah 85% (60% nett) dan
kontraktor 10-15%. Batubara dan  Mineral ?? Pemerintah
hanya kebagian 37 % dari Tax 25% dan royalty 12%, pengusaha
kaya raya dan gak pernah dipersoalkan, bisa jual ke sister
co dengan transfer price cincai..

Kemarin Pak Wamen juga sempat kesel dg batubara ini .
Di Kompas pagi ini : Di Kalimantan ada 10.000 Ijin Pertambangan
Batubara , hanya 349 saja yang sesuai prosedure ( 3 % ? ) , ini
baru Kalimantan saja dan inipun baru batubara belum mineral yg
lain ( spt emas ), mungkin kalau dijejer IUP IUP tsb Kalimantan
itu sudah tertutup dengan Pertambangan semua , atau jangan
jangan malah sudah melebihi luas daerahnya.Kalau dilihat dari segi pemasukan 
untuk negara dari usaha
Pertambangan ini bisa dilihat dari profil APBN 2012 , ternyata
Penerimaan Negara dari sumberdaya alam Non Migas ( Minerba ,
Kehutanan, dll ) Hanya 17,7 T Rp atau hanya kira kira 10% nya
saja dari penerimaan Migas ( Migas kira kira 160 T Rp ) disisi
lain produksi batubara itu sudah kira kira 300 juta Ton ,
dengan hitungan 1 ton batubara setara dg kira kira 4 BOE maka
sudah berapa BOE yg diekploitasi. Kalau dilihat pemakian untuk
dalam negeri (DMO) itu hanya kira kira 24 % , bandingkan dg
minyak hampir 50% diolah di DN, padahal batubara itu di keruk
yg meninggalkan lubang besar , sedangkan minyak dicoblosi
saja.

ISM


 Walaupun agak Emosi, tapi komentarnya valid lho. PSC sudah
 bagus, Cost 30%, net 70%, pemerintah 85% (60% nett) dan
 kontraktor 10-15%.
 Batubara dan  Mineral ?? Pemerintah
 hanya kebagian 37 % dari Tax 25% dan royalty 12%, pengusaha
 kaya raya dan gak pernah dipersoalkan, bisa jual ke sister
 co dengan transfer price cincai..

 Kompas pagi ini mengulas Kebijaksanaan Anggaran yang salah
 Subsidi BBM menyantap 25% anggaran, pembangunan hanya 16%,
 mau kemana negeri kita ?
 Mosok mensubsidi Lexus Alpahrd
 dan Penambang batubara ?
 RUS 1061



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id




PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-