[iagi-net-l] Golf IAGI Yogya ---- Register NOW !

2012-09-05 Terurut Topik iagi
 

Annual IAGI Golf Tournament (IAGT) 2012

 

Dear all,

 

IAGI as professional organization is aiming to raise fund which will be used
to build IAGI own building (office), and also as the main engine for the
whole IAGI programs such as Scholarship, Tour Lecturing and Other Social
activities. Hopefully IAGI Golf Tournament participants can discuss things
informally to others to achieve each goal of each company. The IAGI Annual
Golf Tournament (IAGT) will be as follows:

 

Day/date : Monday, 17th September 2012

Venue  : Merapi Golf Course Yogyakarta

Shot Gun : 06:30 WIB sharp

Participants : IAGI members and partners`

 

Registration : Ardina Angreini (DINA) HP: 0815-8378-256

 Office Phone 021-392-0444  (PT.Suma
Sarana)

 Fax: 021-391-5544 (PT.Suma Sarana)

 Email:
mailto:ardina.anggre...@sumasarana.com ardina.anggre...@sumasarana.com

 Email:  mailto:avia...@sumasarana.com
avia...@sumasarana.com

 Email:  mailto:avi7.avia...@gmail.com
avi7.avia...@gmail.com

 

Tournament fee  : IDR 1,500,000.- (One million five hundred rupiahs)

IAGI account   : 123-008-5005-314 Mandiri Account KCU Wisma
Alia, Jkt

Game  : 18 holes stroke play based on honest
handicap

 

We lovely to invite you on this colorful event, please support IAGI to
materialize IAGI programs and see you in Yogyakarta

 

Regards,

Rakhmadi Avianto  Rovicky Dwi Putohari

(Chairman of IAGT)(President of IAGI)

 

TROPHIES AND REWARDS :  - Best Gross Overall

   - Best Nett Overall

   - Best Gross (Flight A, B and C)

   - Best Nett 1 (Flight A, B and C)

   - Best Nett 2 (Flight A, B and C)

   - Nearest to the pin

   - Longest drive

RETURN TO GOLFERS ARE AS FOLLOWS:

THROPIES and Voucher 

In amount not more than Rp. 32.000.000,-

LUCKY DRAW  GRAND PRIZES 

In amount not more than Rp. 35.000.000,-

HOLE IN ONE in all Par 3

1. Honda Jazz (1st 9 holes)

2. Avanza Veloz (2nd 9 holes)

SOUVENIRS : T Shirt with IAGI Logo, Ball and Soft Drink

ENTERTAINMENT will be all beautiful singers from Jakarta and Yogyakarta to
please you after winning Tournament or Hole in One




-- 
Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari



1.IAGI.Golf.Registration.Form.docx
Description: application/vnd.openxmlformats-officedocument.wordprocessingml.document

PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
REGISTER NOW !
Contact Person:
Email : pit.iagi.2...@gmail.com
Phone : +62 82223 222341 (lisa) 

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-

[iagi-net-l] Ceramah Reklamasi

2012-09-05 Terurut Topik otto ongkosongo
Pra konco yth.,
Kalau ada yang berminat, saya besok 6/9 jam 13 ceramah tentang hal di atas di 
Dinas Perindustrian dan Energi DKI. Mungkin ada yang berminat.
Otto S.R. Ongkosongo

Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

2012-09-05 Terurut Topik noor syarifuddin
uppsss...
saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika (georadar, 
geolistrik maupun seismik) itu memang sifatnya interpretatif/tafsiran... 
makanya sangat tergantung kontek dan hipotesis yang dipakai dalam prosesnya
interpretasi seismik di daerah delta dan turbidit laut dalam, tentu sangat 
dipengaruhi konteknya... kalau sama sekali nggak tahu settingya, ya bisa 
ketukar-tukar..
 
 
salam,

From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, September 5, 2012 12:26 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik


Rekan Bob,
“Kalimat” itu khusus ditujukan untuk meluruskan bahwa ‘INTERPRETASI’ bukan 
‘HIPOTESIS’. Itu poinnya.
Menurut hemat saya pemindaian geofisik (georadar, geolistrik, seisik dll) bisa 
dianalogikan dengan pemindaian/imaging dalam dunia kedokteran seperti 
ultrasonografi dan x-ray.  Tentu kejelasan hasil image terantung dari resolusi, 
obyek dll.  Georadar dengan frekuensi tinggi (misalnya lebih dari 1GHz) biasa 
dipakai untuk mendeteksi/melihat adanya ‘tulang’ beton yang patah atau bengkok 
atau retakan pada struktur di dalam suatu bangunan sehingga ahli sipil dapat 
memperbaikinya dengan tepat sasaran tanpa harus bongkar-bongkar dulu, sama 
seperti dokter yang mendiagnosa tangan anda dengan x-ray untuk mengobatinya 
bukan?  
Georadar dengan frekuensi yang lebih rendah dapat dipakai untuk melihat 
struktur dan stratigrafi detil dari lapisan tanah/batuan sama halnya seperti 
survey seismik refeksi dengan frekuensi tinggi.  Limitasi nya makin tinggi 
frekuensi yang dipakai (untuk menajamkan resolusinya) akan makin dangkal 
penetrasinya atau “skin-depth”nya.   Jadi harus menentukan optimum desain-nya 
sesuai target. Banyak cara untuk membuat hasil pemindaian menjadi lebih jelas, 
seperti membuat 3-D survey atau mengaplikasikan prinsip tomografi.  Singkatnya 
detil-teknis dari berbagai teknik pemindaian tentu beda tapi fungsi dan 
tujuannya bisa dianalogikan.  
 
Salam
DHN
 
From:bob yuris [mailto:bopol...@yahoo.com] 
Sent: 04 September 2012 20:02
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
 
Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu “Georadar  Geolistrik”
Yth Bapak / Ibu Geologist,
Saya belum pernah sekalipun membaca hasil penelitian ilmiah mengenai Piramida 
atau Punden Berundak di Gunung Padang dari sumber manapun. Saya hanya membaca 
laporan utama Tempo Edisi 27 Agu – 2 Sep 2012 dengan judul sampul: Mimpi Emas 
di Gunung Padang. Tempo memaparkannya secara menarik dan berimbang, baik dari 
sisi tim peneliti terpadu maupun dari pihak yang tidak sepaham.
Tempo edisi 3-9 September 2012, memuat surat pembaca dari Bapak DR. Danny 
Hilman Natawidjaja. Isinya kurang lebih tanggapan Bapak Danny atas tulisan Prof 
Mundardjito dan Junus S. Atmodjo pada Tempo edisi G Padang. Ada bagian kalimat 
tanggapan dari Pak Danny yang saya kutipkan disini: 
“ Interpretasi georadar dan geolistrik oleh geolog sama dengan imaji 
ultrasonografi atau sinar-X oleh dokter”.
Saya sepenuhnya tidak paham apa itu interpretasi georadar dan geolistrik, hanya 
kalau sinar-X, saya bingung juga kalau dikatakan hasilnya “Interpretasi”. Saya 
punya pengalaman disinar-X karena patah tulang ruas telapak tangan, hasil 
rontgennya diperlihatkan oleh dokter kepada saya. Saya lihat betul bahwa ruas 
tangan saya patah dan tidak perlu lagi pembuktian dengan pembedahan untuk 
meyakinkan bahwa ruas tulang tangan saya benar-benar patah.
Pertanyaan saya, apa yang dimaksud dengan “interpretasi Georadar dan 
Geolistrik” ?. Apakah produknya seperti gambaran patah tulang ruas tangan yang 
tidak perlu lagi pembuktian dengan pembedahan ?
Mohon pencerahan Bapak Danny dan atau juga Bapak/Ibu Geolog yang paham dengan 
Georadar / Geolistrik.
Salam Pencerahan,
Bob Yuris Chandra
Palynologist Partikelir

Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

2012-09-05 Terurut Topik bsapiie
Your point exactly...

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com
Date: Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
uppsss...
saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika (georadar, 
geolistrik maupun seismik) itu memang sifatnya interpretatif/tafsiran... 
makanya sangat tergantung kontek dan hipotesis yang dipakai dalam prosesnya
interpretasi seismik di daerah delta dan turbidit laut dalam, tentu sangat 
dipengaruhi konteknya... kalau sama sekali nggak tahu settingya, ya bisa 
ketukar-tukar..
 
 
salam,

From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, September 5, 2012 12:26 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik


Rekan Bob,
“Kalimat” itu khusus ditujukan untuk meluruskan bahwa ‘INTERPRETASI’ bukan 
‘HIPOTESIS’. Itu poinnya.
Menurut hemat saya pemindaian geofisik (georadar, geolistrik, seisik dll) bisa 
dianalogikan dengan pemindaian/imaging dalam dunia kedokteran seperti 
ultrasonografi dan x-ray.  Tentu kejelasan hasil image terantung dari resolusi, 
obyek dll.  Georadar dengan frekuensi tinggi (misalnya lebih dari 1GHz) biasa 
dipakai untuk mendeteksi/melihat adanya ‘tulang’ beton yang patah atau bengkok 
atau retakan pada struktur di dalam suatu bangunan sehingga ahli sipil dapat 
memperbaikinya dengan tepat sasaran tanpa harus bongkar-bongkar dulu, sama 
seperti dokter yang mendiagnosa tangan anda dengan x-ray untuk mengobatinya 
bukan?  
Georadar dengan frekuensi yang lebih rendah dapat dipakai untuk melihat 
struktur dan stratigrafi detil dari lapisan tanah/batuan sama halnya seperti 
survey seismik refeksi dengan frekuensi tinggi.  Limitasi nya makin tinggi 
frekuensi yang dipakai (untuk menajamkan resolusinya) akan makin dangkal 
penetrasinya atau “skin-depth”nya.   Jadi harus menentukan optimum desain-nya 
sesuai target. Banyak cara untuk membuat hasil pemindaian menjadi lebih jelas, 
seperti membuat 3-D survey atau mengaplikasikan prinsip tomografi.  Singkatnya 
detil-teknis dari berbagai teknik pemindaian tentu beda tapi fungsi dan 
tujuannya bisa dianalogikan.  
 
Salam
DHN
 
From:bob yuris [mailto:bopol...@yahoo.com] 
Sent: 04 September 2012 20:02
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
 
Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu “Georadar  Geolistrik”
Yth Bapak / Ibu Geologist,
Saya belum pernah sekalipun membaca hasil penelitian ilmiah mengenai Piramida 
atau Punden Berundak di Gunung Padang dari sumber manapun. Saya hanya membaca 
laporan utama Tempo Edisi 27 Agu – 2 Sep 2012 dengan judul sampul: Mimpi Emas 
di Gunung Padang. Tempo memaparkannya secara menarik dan berimbang, baik dari 
sisi tim peneliti terpadu maupun dari pihak yang tidak sepaham.
Tempo edisi 3-9 September 2012, memuat surat pembaca dari Bapak DR. Danny 
Hilman Natawidjaja. Isinya kurang lebih tanggapan Bapak Danny atas tulisan Prof 
Mundardjito dan Junus S. Atmodjo pada Tempo edisi G Padang. Ada bagian kalimat 
tanggapan dari Pak Danny yang saya kutipkan disini: 
“ Interpretasi georadar dan geolistrik oleh geolog sama dengan imaji 
ultrasonografi atau sinar-X oleh dokter”.
Saya sepenuhnya tidak paham apa itu interpretasi georadar dan geolistrik, hanya 
kalau sinar-X, saya bingung juga kalau dikatakan hasilnya “Interpretasi”. Saya 
punya pengalaman disinar-X karena patah tulang ruas telapak tangan, hasil 
rontgennya diperlihatkan oleh dokter kepada saya. Saya lihat betul bahwa ruas 
tangan saya patah dan tidak perlu lagi pembuktian dengan pembedahan untuk 
meyakinkan bahwa ruas tulang tangan saya benar-benar patah.
Pertanyaan saya, apa yang dimaksud dengan “interpretasi Georadar dan 
Geolistrik” ?. Apakah produknya seperti gambaran patah tulang ruas tangan yang 
tidak perlu lagi pembuktian dengan pembedahan ?
Mohon pencerahan Bapak Danny dan atau juga Bapak/Ibu Geolog yang paham dengan 
Georadar / Geolistrik.
Salam Pencerahan,
Bob Yuris Chandra
Palynologist Partikelir


[iagi-net-l] Kesempatan untuk dosen geologi pindah ke UI

2012-09-05 Terurut Topik Anggoro Dradjat
Ada kesempatan bagi dosen geologi, PNS, yang  berkeinginan pindah ke UI.

Saat ini sedang dikembangkan fakultas ilmu kebumian dengan
memisahkanya dari FMIPA  UI adapun jurusan tersebut adalah:
1. Geofisika
2. Geologi
3. Geografi
4. Ilmu kelautan

Bagi rekan-rekan geologist PNS yang bergerak dibidang pendidikan yang
ingin pindah ke Jakarta silahkan.
Selain pengajaran saat ini juga terbuka peluang kerjasama penelitian
dengan industri perminyakan.
Perlu diketahui bahwa saat ini sebahagian besar dari pengajar adalah
dari luar universitas seperti: Lemigas, Pertamina, KPS dan perusahaan
jasa; sehingga terbuka peluang kesempatan yang baik bagi dosen tetap.

Informasi ini kami dapatkan tadi siang langsung dari Dr Abdul Haris
sekretaris Dekan FMIPA UI.


Salam
Anggoro Dradjat


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
REGISTER NOW !
Contact Person:
Email : pit.iagi.2...@gmail.com
Phone : +62 82223 222341 (lisa) 

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

2012-09-05 Terurut Topik danny . hilman
Apa yang bikin bingung ya ?
Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis.
Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data, 
processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa 
komplek obyeknya. Konteks  tentu saja penting.
Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih 
kemungkinannya),  ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan yg 
mana yang dianggap paling mungkin.
Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya 'simpel') ya 
interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi tulang patah dari 
xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton dilihar dari hi-res GPR.

DHN

Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI

-Original Message-
From: bsap...@geodin.net
Date: Wed, 5 Sep 2012 07:53:20 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
Your point exactly...

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com
Date: Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
uppsss...
saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika (georadar, 
geolistrik maupun seismik) itu memang sifatnya interpretatif/tafsiran... 
makanya sangat tergantung kontek dan hipotesis yang dipakai dalam prosesnya
interpretasi seismik di daerah delta dan turbidit laut dalam, tentu sangat 
dipengaruhi konteknya... kalau sama sekali nggak tahu settingya, ya bisa 
ketukar-tukar..
 
 
salam,

From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, September 5, 2012 12:26 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik


Rekan Bob,
“Kalimat” itu khusus ditujukan untuk meluruskan bahwa ‘INTERPRETASI’ bukan 
‘HIPOTESIS’. Itu poinnya.
Menurut hemat saya pemindaian geofisik (georadar, geolistrik, seisik dll) bisa 
dianalogikan dengan pemindaian/imaging dalam dunia kedokteran seperti 
ultrasonografi dan x-ray.  Tentu kejelasan hasil image terantung dari resolusi, 
obyek dll.  Georadar dengan frekuensi tinggi (misalnya lebih dari 1GHz) biasa 
dipakai untuk mendeteksi/melihat adanya ‘tulang’ beton yang patah atau bengkok 
atau retakan pada struktur di dalam suatu bangunan sehingga ahli sipil dapat 
memperbaikinya dengan tepat sasaran tanpa harus bongkar-bongkar dulu, sama 
seperti dokter yang mendiagnosa tangan anda dengan x-ray untuk mengobatinya 
bukan?  
Georadar dengan frekuensi yang lebih rendah dapat dipakai untuk melihat 
struktur dan stratigrafi detil dari lapisan tanah/batuan sama halnya seperti 
survey seismik refeksi dengan frekuensi tinggi.  Limitasi nya makin tinggi 
frekuensi yang dipakai (untuk menajamkan resolusinya) akan makin dangkal 
penetrasinya atau “skin-depth”nya.   Jadi harus menentukan optimum desain-nya 
sesuai target. Banyak cara untuk membuat hasil pemindaian menjadi lebih jelas, 
seperti membuat 3-D survey atau mengaplikasikan prinsip tomografi.  Singkatnya 
detil-teknis dari berbagai teknik pemindaian tentu beda tapi fungsi dan 
tujuannya bisa dianalogikan.  
 
Salam
DHN
 
From:bob yuris [mailto:bopol...@yahoo.com] 
Sent: 04 September 2012 20:02
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
 
Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu “Georadar  Geolistrik”
Yth Bapak / Ibu Geologist,
Saya belum pernah sekalipun membaca hasil penelitian ilmiah mengenai Piramida 
atau Punden Berundak di Gunung Padang dari sumber manapun. Saya hanya membaca 
laporan utama Tempo Edisi 27 Agu – 2 Sep 2012 dengan judul sampul: Mimpi Emas 
di Gunung Padang. Tempo memaparkannya secara menarik dan berimbang, baik dari 
sisi tim peneliti terpadu maupun dari pihak yang tidak sepaham.
Tempo edisi 3-9 September 2012, memuat surat pembaca dari Bapak DR. Danny 
Hilman Natawidjaja. Isinya kurang lebih tanggapan Bapak Danny atas tulisan Prof 
Mundardjito dan Junus S. Atmodjo pada Tempo edisi G Padang. Ada bagian kalimat 
tanggapan dari Pak Danny yang saya kutipkan disini: 
“ Interpretasi georadar dan geolistrik oleh geolog sama dengan imaji 
ultrasonografi atau sinar-X oleh dokter”.
Saya sepenuhnya tidak paham apa itu interpretasi georadar dan geolistrik, hanya 
kalau sinar-X, saya bingung juga kalau dikatakan hasilnya “Interpretasi”. Saya 
punya pengalaman disinar-X karena patah tulang ruas telapak tangan, hasil 
rontgennya diperlihatkan oleh dokter kepada saya. Saya lihat betul bahwa ruas 
tangan saya patah dan tidak perlu lagi pembuktian dengan pembedahan untuk 
meyakinkan bahwa ruas tulang tangan saya benar-benar patah.
Pertanyaan saya, apa yang dimaksud dengan “interpretasi Georadar dan 
Geolistrik” ?. Apakah produknya seperti gambaran patah tulang ruas tangan yang 

RE: [iagi-net-l] Kesempatan untuk dosen geologi pindah ke UI

2012-09-05 Terurut Topik Dandy Hidayat

Pak Anggoro 

 
Ada alamatnya pak , E-mail atau alamat Surat ? 
 
Salam 
 
Dandy 
 

 Date: Wed, 5 Sep 2012 15:43:22 +0700
 From: adradjat@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Kesempatan untuk dosen geologi pindah ke UI
 
 Ada kesempatan bagi dosen geologi, PNS, yang berkeinginan pindah ke UI.
 
 Saat ini sedang dikembangkan fakultas ilmu kebumian dengan
 memisahkanya dari FMIPA UI adapun jurusan tersebut adalah:
 1. Geofisika
 2. Geologi
 3. Geografi
 4. Ilmu kelautan
 
 Bagi rekan-rekan geologist PNS yang bergerak dibidang pendidikan yang
 ingin pindah ke Jakarta silahkan.
 Selain pengajaran saat ini juga terbuka peluang kerjasama penelitian
 dengan industri perminyakan.
 Perlu diketahui bahwa saat ini sebahagian besar dari pengajar adalah
 dari luar universitas seperti: Lemigas, Pertamina, KPS dan perusahaan
 jasa; sehingga terbuka peluang kesempatan yang baik bagi dosen tetap.
 
 Informasi ini kami dapatkan tadi siang langsung dari Dr Abdul Haris
 sekretaris Dekan FMIPA UI.
 
 
 Salam
 Anggoro Dradjat
 
 
 PP-IAGI 2011-2014:
 Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
 Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
 
 Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
 REGISTER NOW !
 Contact Person:
 Email : pit.iagi.2...@gmail.com
 Phone : +62 82223 222341 (lisa) 
 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 For topics not directly related to Geology, users are advised to post the 
 email to: o...@iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
 on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
 IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or 
 indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of 
 use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
 information posted on IAGI mailing list.
 -
 
  

Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

2012-09-05 Terurut Topik noor syarifuddin
Kang Dhanny,
apa yang dimaksud atau apa kriteria sangat jelas itu..?
- menghadapi outcrops yang di depan mata saja bisa beda penafsirannya...
- dr kandungan juga suka kesulitan menentukan jenis kelamin bayi padahal sudah 
via USG yang Hi-res ...:-)
 
 
 
salam,

From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, September 5, 2012 4:05 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik


Apa yang bikin bingung ya ?
Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis.
Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data, 
processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa 
komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting.
Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih 
kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan yg 
mana yang dianggap paling mungkin.
Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya 'simpel') ya 
interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi tulang patah dari 
xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton dilihar dari hi-res GPR.

DHN

Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI
From: bsap...@geodin.net 
Date: Wed, 5 Sep 2012 07:53:20 +
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
Your point exactly...

Powered by Telkomsel BlackBerry®
From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com 
Date: Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 -0700 (PDT)
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

uppsss...
saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika (georadar, 
geolistrik maupun seismik) itu memang sifatnya interpretatif/tafsiran... 
makanya sangat tergantung kontek dan hipotesis yang dipakai dalam prosesnya
interpretasi seismik di daerah delta dan turbidit laut dalam, tentu sangat 
dipengaruhi konteknya... kalau sama sekali nggak tahu settingya, ya bisa 
ketukar-tukar..
 
 
salam,

From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, September 5, 2012 12:26 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik


Rekan Bob,
“Kalimat” itu khusus ditujukan untuk meluruskan bahwa ‘INTERPRETASI’ bukan 
‘HIPOTESIS’. Itu poinnya.
Menurut hemat saya pemindaian geofisik (georadar, geolistrik, seisik dll) bisa 
dianalogikan dengan pemindaian/imaging dalam dunia kedokteran seperti 
ultrasonografi dan x-ray.  Tentu kejelasan hasil image terantung dari resolusi, 
obyek dll.  Georadar dengan frekuensi tinggi (misalnya lebih dari 1GHz) biasa 
dipakai untuk mendeteksi/melihat adanya ‘tulang’ beton yang patah atau bengkok 
atau retakan pada struktur di dalam suatu bangunan sehingga ahli sipil dapat 
memperbaikinya dengan tepat sasaran tanpa harus bongkar-bongkar dulu, sama 
seperti dokter yang mendiagnosa tangan anda dengan x-ray untuk mengobatinya 
bukan?  
Georadar dengan frekuensi yang lebih rendah dapat dipakai untuk melihat 
struktur dan stratigrafi detil dari lapisan tanah/batuan sama halnya seperti 
survey seismik refeksi dengan frekuensi tinggi.  Limitasi nya makin tinggi 
frekuensi yang dipakai (untuk menajamkan resolusinya) akan makin dangkal 
penetrasinya atau “skin-depth”nya.   Jadi harus menentukan optimum desain-nya 
sesuai target. Banyak cara untuk membuat hasil pemindaian menjadi lebih jelas, 
seperti membuat 3-D survey atau mengaplikasikan prinsip tomografi.  Singkatnya 
detil-teknis dari berbagai teknik pemindaian tentu beda tapi fungsi dan 
tujuannya bisa dianalogikan.  
 
Salam
DHN
 
From:bob yuris [mailto:bopol...@yahoo.com] 
Sent: 04 September 2012 20:02
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu “Georadar  Geolistrik”
Yth Bapak / Ibu Geologist,
Saya belum pernah sekalipun membaca hasil penelitian ilmiah mengenai Piramida 
atau Punden Berundak di Gunung Padang dari sumber manapun. Saya hanya membaca 
laporan utama Tempo Edisi 27 Agu – 2 Sep 2012 dengan judul sampul: Mimpi Emas 
di Gunung Padang. Tempo memaparkannya secara menarik dan berimbang, baik dari 
sisi tim peneliti terpadu maupun dari pihak yang tidak sepaham.
Tempo edisi 3-9 September 2012, memuat surat pembaca dari Bapak DR. Danny 
Hilman Natawidjaja. Isinya kurang lebih tanggapan Bapak Danny atas tulisan Prof 
Mundardjito dan Junus S. Atmodjo pada Tempo edisi G Padang. Ada bagian kalimat 
tanggapan dari Pak Danny yang saya kutipkan disini: 
“ Interpretasi georadar dan geolistrik oleh geolog sama dengan imaji 
ultrasonografi atau sinar-X oleh dokter”.
Saya sepenuhnya tidak paham apa itu interpretasi georadar dan geolistrik, hanya 
kalau sinar-X, saya bingung juga kalau dikatakan hasilnya “Interpretasi”. Saya 
punya pengalaman 

Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

2012-09-05 Terurut Topik danny . hilman

Yang ngomong pertama 'jelas-jelasan' kan Bung Bob Yuris ttg X-Ray tulang patah 
yg engga pake interpretasi dokter juga udah jelas.  Nah contoh anda ttg 
interpretasi USG yg bisa salah itu setuju banget.  Artinya dokter juga bisa 
salah kaya geolog toh. 
Jadi membandingkan interpretasi geolog dan dokter bentul kan?  :-)

Ngomong-ngomong kalo misalnya Bung Mino interpretasi narik garis patahan dari 
Seismic section bisa dibilang jelas engga ya?  Atau masih hipotesa?  :-) wk wk 
wk

DHN

Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI

-Original Message-
From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com
Date: Wed, 5 Sep 2012 03:17:38 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
Kang Dhanny,
apa yang dimaksud atau apa kriteria sangat jelas itu..?
- menghadapi outcrops yang di depan mata saja bisa beda penafsirannya...
- dr kandungan juga suka kesulitan menentukan jenis kelamin bayi padahal sudah 
via USG yang Hi-res ...:-)
 
 
 
salam,

From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, September 5, 2012 4:05 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik


Apa yang bikin bingung ya ?
Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis.
Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data, 
processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa 
komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting.
Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih 
kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan yg 
mana yang dianggap paling mungkin.
Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya 'simpel') ya 
interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi tulang patah dari 
xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton dilihar dari hi-res GPR.

DHN

Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI
From: bsap...@geodin.net 
Date: Wed, 5 Sep 2012 07:53:20 +
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
Your point exactly...

Powered by Telkomsel BlackBerry®
From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com 
Date: Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 -0700 (PDT)
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

uppsss...
saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika (georadar, 
geolistrik maupun seismik) itu memang sifatnya interpretatif/tafsiran... 
makanya sangat tergantung kontek dan hipotesis yang dipakai dalam prosesnya
interpretasi seismik di daerah delta dan turbidit laut dalam, tentu sangat 
dipengaruhi konteknya... kalau sama sekali nggak tahu settingya, ya bisa 
ketukar-tukar..
 
 
salam,

From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, September 5, 2012 12:26 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik


Rekan Bob,
“Kalimat” itu khusus ditujukan untuk meluruskan bahwa ‘INTERPRETASI’ bukan 
‘HIPOTESIS’. Itu poinnya.
Menurut hemat saya pemindaian geofisik (georadar, geolistrik, seisik dll) bisa 
dianalogikan dengan pemindaian/imaging dalam dunia kedokteran seperti 
ultrasonografi dan x-ray.  Tentu kejelasan hasil image terantung dari resolusi, 
obyek dll.  Georadar dengan frekuensi tinggi (misalnya lebih dari 1GHz) biasa 
dipakai untuk mendeteksi/melihat adanya ‘tulang’ beton yang patah atau bengkok 
atau retakan pada struktur di dalam suatu bangunan sehingga ahli sipil dapat 
memperbaikinya dengan tepat sasaran tanpa harus bongkar-bongkar dulu, sama 
seperti dokter yang mendiagnosa tangan anda dengan x-ray untuk mengobatinya 
bukan?  
Georadar dengan frekuensi yang lebih rendah dapat dipakai untuk melihat 
struktur dan stratigrafi detil dari lapisan tanah/batuan sama halnya seperti 
survey seismik refeksi dengan frekuensi tinggi.  Limitasi nya makin tinggi 
frekuensi yang dipakai (untuk menajamkan resolusinya) akan makin dangkal 
penetrasinya atau “skin-depth”nya.   Jadi harus menentukan optimum desain-nya 
sesuai target. Banyak cara untuk membuat hasil pemindaian menjadi lebih jelas, 
seperti membuat 3-D survey atau mengaplikasikan prinsip tomografi.  Singkatnya 
detil-teknis dari berbagai teknik pemindaian tentu beda tapi fungsi dan 
tujuannya bisa dianalogikan.  
 
Salam
DHN
 
From:bob yuris [mailto:bopol...@yahoo.com] 
Sent: 04 September 2012 20:02
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu “Georadar  Geolistrik”
Yth Bapak / Ibu Geologist,
Saya belum pernah sekalipun membaca hasil penelitian ilmiah mengenai Piramida 
atau Punden Berundak di Gunung Padang 

Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

2012-09-05 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Up

Mino , kam memang ngelmu geologi itu begitu kan , termasuk cabangnya yaitu 
geofisika.
By nature begitu , tetapi bukan berarti ngawur. 


si Abah





 From: bsap...@geodin.net bsap...@geodin.net
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, September 5, 2012 2:53 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
 

Your point exactly...

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com 
Date: Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 -0700 (PDT)
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

uppsss...
saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika (georadar, 
geolistrik maupun seismik) itu memang sifatnya interpretatif/tafsiran... 
makanya sangat tergantung kontek dan hipotesis yang dipakai dalam prosesnya
interpretasi seismik di daerah delta dan turbidit laut dalam, tentu sangat 
dipengaruhi konteknya... kalau sama sekali nggak tahu settingya, ya bisa 
ketukar-tukar..
 
 
salam,

From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, September 5, 2012 12:26 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik


 
Rekan Bob,
“Kalimat” itu khusus ditujukan untuk meluruskan bahwa ‘INTERPRETASI’ bukan 
‘HIPOTESIS’. Itu poinnya.
Menurut hemat saya pemindaian geofisik (georadar, geolistrik, seisik dll) bisa 
dianalogikan dengan pemindaian/imaging dalam dunia kedokteran seperti 
ultrasonografi dan x-ray.  Tentu kejelasan hasil image terantung dari resolusi, 
obyek dll.  Georadar dengan frekuensi tinggi (misalnya lebih dari 1GHz) biasa 
dipakai untuk mendeteksi/melihat adanya ‘tulang’ beton yang patah atau bengkok 
atau retakan pada struktur di dalam suatu bangunan sehingga ahli sipil dapat 
memperbaikinya dengan tepat sasaran tanpa harus bongkar-bongkar dulu, sama 
seperti dokter yang mendiagnosa tangan anda dengan x-ray untuk mengobatinya 
bukan?  
Georadar dengan frekuensi yang lebih rendah dapat dipakai untuk melihat 
struktur dan stratigrafi detil dari lapisan tanah/batuan sama halnya seperti 
survey seismik refeksi dengan frekuensi tinggi.  Limitasi nya makin tinggi 
frekuensi yang dipakai (untuk menajamkan resolusinya) akan makin dangkal 
penetrasinya atau “skin-depth”nya.   Jadi harus menentukan optimum desain-nya 
sesuai target. Banyak cara untuk membuat hasil pemindaian menjadi lebih jelas, 
seperti membuat 3-D survey atau mengaplikasikan prinsip tomografi.  Singkatnya 
detil-teknis dari berbagai teknik pemindaian tentu beda tapi fungsi dan 
tujuannya bisa dianalogikan.  
 
Salam
DHN
 
From:bob yuris [mailto:bopol...@yahoo.com] 
Sent: 04 September 2012 20:02
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
 
Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu “Georadar  Geolistrik”
Yth Bapak / Ibu Geologist,
Saya belum pernah sekalipun membaca hasil penelitian ilmiah mengenai Piramida 
atau Punden Berundak di Gunung Padang dari sumber manapun. Saya hanya membaca 
laporan utama Tempo Edisi 27 Agu – 2 Sep 2012 dengan judul sampul: Mimpi Emas 
di Gunung Padang. Tempo memaparkannya secara menarik dan berimbang, baik dari 
sisi tim peneliti terpadu maupun dari pihak yang tidak sepaham.
Tempo edisi 3-9 September 2012, memuat surat pembaca dari Bapak DR. Danny 
Hilman Natawidjaja. Isinya kurang lebih tanggapan Bapak Danny atas tulisan Prof 
Mundardjito dan Junus S. Atmodjo pada Tempo edisi G Padang. Ada bagian kalimat 
tanggapan dari Pak Danny yang saya kutipkan disini: 
“ Interpretasi georadar dan geolistrik oleh geolog sama dengan imaji 
ultrasonografi atau sinar-X oleh dokter”.
Saya sepenuhnya tidak paham apa itu interpretasi georadar dan geolistrik, hanya 
kalau sinar-X, saya bingung juga kalau dikatakan hasilnya “Interpretasi”. Saya 
punya pengalaman disinar-X karena patah tulang ruas telapak tangan, hasil 
rontgennya diperlihatkan oleh dokter kepada saya. Saya lihat betul bahwa ruas 
tangan saya patah dan tidak perlu lagi pembuktian dengan pembedahan untuk 
meyakinkan bahwa ruas tulang tangan saya benar-benar patah.
Pertanyaan saya, apa yang dimaksud dengan “interpretasi Georadar dan 
Geolistrik” ?. Apakah produknya seperti gambaran patah tulang ruas tangan yang 
tidak perlu lagi pembuktian dengan pembedahan ?
Mohon pencerahan Bapak Danny dan atau juga Bapak/Ibu Geolog yang paham dengan 
Georadar / Geolistrik.
Salam Pencerahan,
Bob Yuris Chandra
Palynologist Partikelir

Re: [iagi-net-l] Ceramah Reklamasi

2012-09-05 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Hai bung Ongkosono , kemana saja nih .
Berapa tahun sudah ndal nongol di IAGI ?

Tapi sehat sehat saja kan ???

si Abah



 From: otto ongkosongo ottoongkoso...@yahoo.co.id
To: Teknik Geologi UGM geologi...@googlegroups.com; IAGI 
iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, September 5, 2012 2:17 PM
Subject: [iagi-net-l] Ceramah Reklamasi
 

Pra konco yth.,
Kalau ada yang berminat, saya besok 6/9 jam 13 ceramah tentang hal di atas di 
Dinas Perindustrian dan Energi DKI. Mungkin ada yang berminat.
Otto S.R. Ongkosongo 

Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41

2012-09-05 Terurut Topik Ery Arifullah
Setahu saya undangan artinya menghadiri saja tanpa bayar. Kemungkinan tidak 
dapat sertifikat dan tidak ada jatah makan siang? 

Salam,
Ery
2525

Sent from my iPad

On 5 Sep 2012, at 11:54, iagi iagi...@cbn.net.id wrote:

 Nomor   :   070/PP-IAGI/Sep/2012 Jakarta, 03 
 September 2012
 Lampiran   :   -
 Perihal   : Undangan Menghadiri PIT IAGI ke 41
  

 Kepada Yth,
 Anggota IAGI
 di tempat.
  
  
 Dengan hormat,
  
 Bersama ini kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada acara Pertemuan Ilmiah 
 Tahunan ( PIT IAGI  ) ke 41 di Yogyakarta, yang akan dilaksanakan pada :
 Hari/Tanggal   : Senin- Kamis, 17-20 September 2012
 Waktu: 08:00 WIB - selesai
 Tempat  : Hotel Melia Purosani Yogyakarta
  
 Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima 
 kasih.
  
  
 Hormat kami,
 Pengurus Pusat
 IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)
 Ketua Umum
 TTD
 Rovicky Dwi Putrohari
  

Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

2012-09-05 Terurut Topik kartiko samodro
Interpretasi prospect apapun tetep bener sampai di bor, interpretasi
kelamin bayi tetep bener sampai bayi lahirjadi inget cerita nilai..A
untuk Tuhan, B untuk dosen, mahasiswa cukup C sama D.
On Sep 5, 2012 5:18 PM, noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com
wrote:

 Kang Dhanny,
 apa yang dimaksud atau apa kriteria sangat jelas itu..?
 - menghadapi outcrops yang di depan mata saja bisa beda penafsirannya...
 - dr kandungan juga suka kesulitan menentukan jenis kelamin bayi padahal
sudah via USG yang Hi-res ...:-)



 salam,

 From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, September 5, 2012 4:05 PM

 Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
Geolistrik

 Apa yang bikin bingung ya ?
 Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis.
 Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data,
processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa
komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting.
 Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih
kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan
yg mana yang dianggap paling mungkin.
 Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya
'simpel') ya interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi
tulang patah dari xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton
dilihar dari hi-res GPR.

 DHN
 Danny Hilman Natawidjaja
 LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
 Geoteknologi - LIPI
 From: bsap...@geodin.net
 Date: Wed, 5 Sep 2012 07:53:20 +
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
Geolistrik

 Your point exactly...
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com
 Date: Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 -0700 (PDT)
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
Geolistrik

 uppsss...
 saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika
(georadar, geolistrik maupun seismik) itu memang sifatnya
interpretatif/tafsiran... makanya sangat tergantung kontek dan hipotesis
yang dipakai dalam prosesnya
 interpretasi seismik di daerah delta dan turbidit laut dalam, tentu
sangat dipengaruhi konteknya... kalau sama sekali nggak tahu settingya, ya
bisa ketukar-tukar..


 salam,

 From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, September 5, 2012 12:26 PM
 Subject: RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
Geolistrik

 Rekan Bob,
 “Kalimat” itu khusus ditujukan untuk meluruskan bahwa ‘INTERPRETASI’
bukan ‘HIPOTESIS’. Itu poinnya.
 Menurut hemat saya pemindaian geofisik (georadar, geolistrik, seisik dll)
bisa dianalogikan dengan pemindaian/imaging dalam dunia kedokteran seperti
ultrasonografi dan x-ray.  Tentu kejelasan hasil image terantung dari
resolusi, obyek dll.  Georadar dengan frekuensi tinggi (misalnya lebih dari
1GHz) biasa dipakai untuk mendeteksi/melihat adanya ‘tulang’ beton yang
patah atau bengkok atau retakan pada struktur di dalam suatu bangunan
sehingga ahli sipil dapat memperbaikinya dengan tepat sasaran tanpa harus
bongkar-bongkar dulu, sama seperti dokter yang mendiagnosa tangan anda
dengan x-ray untuk mengobatinya bukan?
 Georadar dengan frekuensi yang lebih rendah dapat dipakai untuk melihat
struktur dan stratigrafi detil dari lapisan tanah/batuan sama halnya
seperti survey seismik refeksi dengan frekuensi tinggi.  Limitasi nya makin
tinggi frekuensi yang dipakai (untuk menajamkan resolusinya) akan makin
dangkal penetrasinya atau “skin-depth”nya.   Jadi harus menentukan optimum
desain-nya sesuai target. Banyak cara untuk membuat hasil pemindaian
menjadi lebih jelas, seperti membuat 3-D survey atau mengaplikasikan
prinsip tomografi.  Singkatnya detil-teknis dari berbagai teknik pemindaian
tentu beda tapi fungsi dan tujuannya bisa dianalogikan.

 Salam
 DHN

 From: bob yuris [mailto:bopol...@yahoo.com]
 Sent: 04 September 2012 20:02
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
Geolistrik

 Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu “Georadar  Geolistrik”
 Yth Bapak / Ibu Geologist,
 Saya belum pernah sekalipun membaca hasil penelitian ilmiah mengenai
Piramida atau Punden Berundak di Gunung Padang dari sumber manapun. Saya
hanya membaca laporan utama Tempo Edisi 27 Agu – 2 Sep 2012 dengan judul
sampul: Mimpi Emas di Gunung Padang. Tempo memaparkannya secara menarik dan
berimbang, baik dari sisi tim peneliti terpadu maupun dari pihak yang tidak
sepaham.
 Tempo edisi 3-9 September 2012, memuat surat pembaca dari Bapak DR. Danny
Hilman Natawidjaja. Isinya kurang lebih tanggapan Bapak Danny atas tulisan
Prof Mundardjito dan Junus S. Atmodjo pada Tempo edisi G Padang. Ada bagian
kalimat tanggapan dari Pak Danny yang saya kutipkan disini:
 “ Interpretasi 

Re: [iagi-net-l] Kesempatan untuk dosen geologi pindah ke UI

2012-09-05 Terurut Topik kartiko samodro
Lg trend nih ilmu kebumian, sampai banyak yg buka jurusan baru...semoga
makin berkembang ke depannya...tp kalau minyak udah habis apa masih banyak
ya yg minat dgn ilmu kebumian..?
On Sep 5, 2012 3:43 PM, Anggoro Dradjat adradjat@gmail.com wrote:

 Ada kesempatan bagi dosen geologi, PNS, yang  berkeinginan pindah ke UI.

 Saat ini sedang dikembangkan fakultas ilmu kebumian dengan
 memisahkanya dari FMIPA  UI adapun jurusan tersebut adalah:
 1. Geofisika
 2. Geologi
 3. Geografi
 4. Ilmu kelautan

 Bagi rekan-rekan geologist PNS yang bergerak dibidang pendidikan yang
 ingin pindah ke Jakarta silahkan.
 Selain pengajaran saat ini juga terbuka peluang kerjasama penelitian
 dengan industri perminyakan.
 Perlu diketahui bahwa saat ini sebahagian besar dari pengajar adalah
 dari luar universitas seperti: Lemigas, Pertamina, KPS dan perusahaan
 jasa; sehingga terbuka peluang kesempatan yang baik bagi dosen tetap.

 Informasi ini kami dapatkan tadi siang langsung dari Dr Abdul Haris
 sekretaris Dekan FMIPA UI.


 Salam
 Anggoro Dradjat


 
 PP-IAGI 2011-2014:
 Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
 Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

 
 Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
 REGISTER NOW !
 Contact Person:
 Email : pit.iagi.2...@gmail.com
 Phone : +62 82223 222341 (lisa)

 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
 email to: o...@iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
 shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
 direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
 use of any information posted on IAGI mailing list.
 -




Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI

2012-09-05 Terurut Topik Hendra Riogilang
Kepada Yth.

Ketua Umum

*Rovicky Dwi Putrohari*

*dan*

Pengurus Pusat

*IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)*

**

**

Terimakasih atas undangannya.

Bersama surat ini saya memohon maaf yang sedalam dalamnya
dan memberitahukan bahwasanya saya berhalangan hadir dalam rakernas PIT
IAGI 19 September 2012 berhubung tanggal pelaksanaannya bersamaan dengan
kegiatan konferensi CINEST 2012 di ITB Bandung dimana saya salah satu
presenter dalam kegiatan ini.

Oh ya mengoreksi sedikit isi surat undangannya dimana dialamatkan kepada
Ketua *Pengda IAGI Manado*. Mohon dikoreksi dan diganti sesuai Surat
Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Nomor: *
Kpts/03/03/In-08* tentang Pengangkatan dan Penetapan Pengurus Ikatan Ahli
Geologi Indonesia *Daerah Sulawesi Utara-Gorontalo*, dimana
dikoreksi menjadi *Pengda Sulawesi Utara dan Gorontalo*.

Semoga PIT IAGI-41 sukses dan berjaya.

Terimakasih.



Salam

Dr. Eng. Hendra Riogilang

Pengda IAGI Sulawesi Utara-Gorontalo




2012/9/5 iagi iagi...@cbn.net.id

  Nomor   :   072/PP-IAGI/Sep/2012
  Jakarta, 03 September 2012

 Lampiran   :   -**

 Perihal   : *Undangan Menghadiri **Rakernas dan Rapat Anggota *

 ** **

 **

 Kepada Yth,

 Bapak /Ibu  PP-IAGI / Anggota IAGI

 di tempat.

 ** **

 ** **

 Dengan hormat.

 ** **

 Dengan ini Pengurus Pusat IAGI mengundang Pengurus Pusat IAGI ( PP-IAGI  )
 dan Ketua Pengurus Daerah  IAGI ( Pengda IAGI ) Anggota IAGI untuk Rapat
 Kerja Nasional ( RAKERNAS ) bersamaan dengan pelaksanaan Pertemuan Ilmiah
 Tahunan IAGI ke 41 di Yogyakarta, Rakernas tersebut akan diselenggarakan :
 

 ** **

 Hari / Tanggal : Rabu, 19 September 2012.

 Waktu: Setelah acara presentasi Tehnis PIT IAGI
 (akan ditentukan  kemudian)

 Tempat  : Hotel Melia Purasani Yogyakarta

 ** **

 Agenda acara Yang akan dibahas adalah Sebagai berikut:

 **1.  **Laporan PP –IAGI tentang kegiatan tahun 2012 

 **2.  **Laporan Pengda-Pengda IAGI

 **3.  **Pembahasan rancangan AD/ART IAGI oleh Team Adhoc AD/ART yang
 dipimpin oleh Sekjen PP-IAGI

 **4.  **Penutup

 Demikian undangan kami ini kami sampaikan, atas segala perhatian dan
 kerjasamanya ,kami ucapkan terimakasih.

 ** **

 Hormat kami,

 Pengurus Pusat

 *IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)*

 Ketua Umum

 TTD

 *Rovicky Dwi Putrohari*

 ** **



Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

2012-09-05 Terurut Topik bob yuris
Pak Danny, terimakasih untuk penjelasannya. 
 
Maaf menyimpang dari pertanyaan pertama saya, sekarang saya menangkap dengan 
jelas maksud tujuan tulisan surat pembaca Bapak di Tempo edisi Bandar Anggaran 
(3-9 Sep 2012).
 
 Jadi Dugaan adanya bangunan terpendam (Tempo 27 Agu – 2 Sep 2012) adalah hasil 
“Interpretasi”, sehingga Pak Danny menyampaikan keberatan terhadap pernyataan 
Bapak Junus Satrio Atmodjo (Arkeolog Senior)  yang mengatakan pernyataan adanya 
bangunan terpendam sebagai “Hipotesis diatas Hipotesis”. Ok, sekarang saya 
paham Pak.
 
Cuma sekarang saya bingung lagi nih, lalu dimana ya batasan Interpretasi dengan 
Hipotesis? Kapan suatu pernyataan itu adalah Hipotesis kapan disebut 
Interpretasi?
 
Lalu mengenai Georadar dan Geolistrik,
 
Terimakasih buat Pak Danny dan Pak Noor, serta Bapak2 yg lain untuk 
penjelasannya.
 
Kenapa saya menilai foto rontgen bukan interpretasi, karena melihat hasil 
fotonya (dengan keterbatasan pengetahuan saya mengenai foto x-ray), saya 
menyimpulkan bahwa foto rontgen adalah “alat bantu” untuk melihat “ruas tulang 
tangan” saya yang tertutup jaringan tubuh.  
Tetapi kalau memang foto rontgen tersebut tampak jelas (tanpa interpretasi) 
karena konteksnya jelas, yaitu “jelas2 difoto rontgen diatas tangan”, maka 
tentu saja perbandingan antara metode georadar dengan USG / X-ray yang dibuat 
oleh Pak Danny, menjadi relevan.
 
Satu lagi pertanyaan saya, apakah produk berupa profil penampang seismic / 
georadar / geolistrik adalah “potret” sebagaimana foto kamera? atau merupakan 
hasil olah data dari suatu instrument elektronik?
 
Palynologist Partikelir
 

From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, September 5, 2012 9:33 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik


Interpretasi prospect apapun tetep bener sampai di bor, interpretasi kelamin 
bayi tetep bener sampai bayi lahirjadi inget cerita nilai..A untuk Tuhan, B 
untuk dosen, mahasiswa cukup C sama D.
On Sep 5, 2012 5:18 PM, noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com wrote:

 Kang Dhanny,
 apa yang dimaksud atau apa kriteria sangat jelas itu..?
 - menghadapi outcrops yang di depan mata saja bisa beda penafsirannya...
 - dr kandungan juga suka kesulitan menentukan jenis kelamin bayi padahal 
 sudah via USG yang Hi-res ...:-)
  
  
  
 salam,

 From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Wednesday, September 5, 2012 4:05 PM

 Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan 
 Geolistrik

 Apa yang bikin bingung ya ?
 Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis.
 Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data, 
 processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa 
 komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting.
 Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih 
 kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan 
 yg mana yang dianggap paling mungkin.
 Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya 'simpel') 
 ya interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi tulang patah 
 dari xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton dilihar dari hi-res 
 GPR.

 DHN
 Danny Hilman Natawidjaja
 LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
 Geoteknologi - LIPI
 From: bsap...@geodin.net
 Date: Wed, 5 Sep 2012 07:53:20 +
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan 
 Geolistrik

 Your point exactly...
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com
 Date: Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 -0700 (PDT)
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan 
 Geolistrik

 uppsss...
 saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika (georadar, 
 geolistrik maupun seismik) itu memang sifatnya interpretatif/tafsiran... 
 makanya sangat tergantung kontek dan hipotesis yang dipakai dalam 
 prosesnya
 interpretasi seismik di daerah delta dan turbidit laut dalam, tentu sangat 
 dipengaruhi konteknya... kalau sama sekali nggak tahu settingya, ya bisa 
 ketukar-tukar..
  
  
 salam,

 From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Wednesday, September 5, 2012 12:26 PM
 Subject: RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan 
 Geolistrik

 Rekan Bob,
 “Kalimat” itu khusus ditujukan untuk meluruskan bahwa ‘INTERPRETASI’ bukan 
 ‘HIPOTESIS’. Itu poinnya.
 Menurut hemat saya pemindaian geofisik (georadar, geolistrik, seisik dll) 
 bisa dianalogikan dengan pemindaian/imaging dalam dunia kedokteran seperti 
 ultrasonografi dan x-ray.  Tentu kejelasan hasil image terantung dari 
 resolusi, obyek dll.  Georadar dengan frekuensi tinggi (misalnya lebih dari 
 1GHz) biasa dipakai untuk 

Re: [iagi-net-l] Ceramah Reklamasi

2012-09-05 Terurut Topik Aji Suhadi
Pak Otto.
Saya berminat tapi sedang perjalanan ke Batu Hijau dengan IAGI Korwil NTB.

Masalah Geology (Resources) makin lebar singgungannya dengan masalah
legalenvironmentHAM.

Sukses kegiatannya Dan go green (Real) Indonesia Radja. .. (bisa Di baca
Raya..juga Raja..dua duanya our Dream).

Salam Expl.

Aji Suhadi
Mineral Exploration Geologist
On Sep 5, 2012 4:18 PM, otto ongkosongo ottoongkoso...@yahoo.co.id
wrote:

 Pra konco yth.,
 Kalau ada yang berminat, saya besok 6/9 jam 13 ceramah tentang hal di atas
 di Dinas Perindustrian dan Energi DKI. Mungkin ada yang berminat.
 Otto S.R. Ongkosongo



Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

2012-09-05 Terurut Topik kartiko samodro
Agak terlalu extreme membandingkan xray tulang patah dgn georadar. Xtray
tulang mengukur sesuatu dgn bentuk yg sudah kita ketahui sebelumnya (dokter
sudah tahu apa yg ingin dia lihat dan bentuk variasi tulang lengan akan
sangat terbatas), sementara georadar terutama gunung padang,  kita belum
tahu apa yg kita cari dan  bentuknya seperti apa. Seperti yg disampaikan
sebelumnya oleh pak noor, konteks membantu kita untuk mengetahui kira kira
bentuk apa yang kita cari sehingga kita juga tidak asal saat
menginterpretasi mouth bar delta atau lobe turbidit. Sama seperti gunung
padang, saat orang berangkat dengan konteks bgn maka dia menginterpretasi
bgn, saat berangkat dengan konteks columnar joint ya dia menginterpretasi
columnar joint.  Kedua interpretasi sah saja sampai kita bongkar gunung
padang dan buktikan apa itu...
On Sep 5, 2012 10:09 PM, bob yuris bopol...@yahoo.com wrote:

 Pak Danny, terimakasih untuk penjelasannya. **
 ** **
 Maaf menyimpang dari pertanyaan pertama saya, sekarang saya menangkap
 dengan jelas maksud tujuan tulisan surat pembaca Bapak di Tempo edisi
 Bandar Anggaran (3-9 Sep 2012).
 ** **
  Jadi Dugaan adanya bangunan terpendam (Tempo 27 Agu – 2 Sep 2012) adalah
 hasil “Interpretasi”, sehingga Pak Danny menyampaikan keberatan terhadap
 pernyataan Bapak Junus Satrio Atmodjo (Arkeolog Senior)  yang mengatakan
 pernyataan adanya bangunan terpendam sebagai “Hipotesis diatas Hipotesis”.
 Ok, sekarang saya paham Pak.
 ** **
 Cuma sekarang saya bingung lagi nih, lalu dimana ya batasan Interpretasi
 dengan Hipotesis? Kapan suatu pernyataan itu adalah Hipotesis kapan disebut
 Interpretasi?
 ** **
 *Lalu mengenai Georadar dan Geolistrik,*
 ** **
 Terimakasih buat Pak Danny dan Pak Noor, serta Bapak2 yg lain untuk
 penjelasannya.
 ** **
 Kenapa saya menilai foto rontgen bukan interpretasi, karena melihat hasil
 fotonya (dengan keterbatasan pengetahuan saya mengenai foto x-ray), saya
 menyimpulkan bahwa foto rontgen adalah “alat bantu” untuk melihat “ruas
 tulang tangan” saya yang tertutup jaringan tubuh.  
 Tetapi kalau memang foto rontgen tersebut tampak jelas (tanpa
 interpretasi) karena konteksnya jelas, yaitu “jelas2 difoto rontgen
 diatas tangan”, maka tentu saja perbandingan antara metode georadar dengan
 USG / X-ray yang dibuat oleh Pak Danny, menjadi relevan.
 ** **
 Satu lagi pertanyaan saya, apakah produk berupa profil penampang seismic /
 georadar / geolistrik adalah “potret” sebagaimana foto kamera? atau
 merupakan hasil olah data dari suatu instrument elektronik?

 Bob Yuris Chandra
 *Palynologist Partikelir*


   *From:* kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Wednesday, September 5, 2012 9:33 PM
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
 Geolistrik

  Interpretasi prospect apapun tetep bener sampai di bor, interpretasi
 kelamin bayi tetep bener sampai bayi lahirjadi inget cerita nilai..A
 untuk Tuhan, B untuk dosen, mahasiswa cukup C sama D.
 On Sep 5, 2012 5:18 PM, noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com
 wrote:
 
  Kang Dhanny,
  apa yang dimaksud atau apa kriteria sangat jelas itu..?
  - menghadapi outcrops yang di depan mata saja bisa beda penafsirannya...
  - dr kandungan juga suka kesulitan menentukan jenis kelamin bayi padahal
 sudah via USG yang Hi-res ...:-)
 
 
 
  salam,
 
  From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Wednesday, September 5, 2012 4:05 PM
 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
 Geolistrik
 
  Apa yang bikin bingung ya ?
  Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis.
  Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data,
 processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa
 komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting.
  Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih
 kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan
 yg mana yang dianggap paling mungkin.
  Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya
 'simpel') ya interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi
 tulang patah dari xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton
 dilihar dari hi-res GPR.
 
  DHN
  Danny Hilman Natawidjaja
  LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
  Geoteknologi - LIPI
  From: bsap...@geodin.net
  Date: Wed, 5 Sep 2012 07:53:20 +
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
 Geolistrik
 
  Your point exactly...
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
  From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com
  Date: Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 -0700 (PDT)
  To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
 Geolistrik
 
  uppsss...
  saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika

Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

2012-09-05 Terurut Topik Bandono Salim
Lho kan saat diagak awal sudah saya katakan, asumsinya/dasar 
pikiran/hipotesisnya apa, maka semua data akan dibawa untuk membenarkan asumsi 
awal.
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
Date: Thu, 6 Sep 2012 06:01:18 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
Agak terlalu extreme membandingkan xray tulang patah dgn georadar. Xtray
tulang mengukur sesuatu dgn bentuk yg sudah kita ketahui sebelumnya (dokter
sudah tahu apa yg ingin dia lihat dan bentuk variasi tulang lengan akan
sangat terbatas), sementara georadar terutama gunung padang,  kita belum
tahu apa yg kita cari dan  bentuknya seperti apa. Seperti yg disampaikan
sebelumnya oleh pak noor, konteks membantu kita untuk mengetahui kira kira
bentuk apa yang kita cari sehingga kita juga tidak asal saat
menginterpretasi mouth bar delta atau lobe turbidit. Sama seperti gunung
padang, saat orang berangkat dengan konteks bgn maka dia menginterpretasi
bgn, saat berangkat dengan konteks columnar joint ya dia menginterpretasi
columnar joint.  Kedua interpretasi sah saja sampai kita bongkar gunung
padang dan buktikan apa itu...
On Sep 5, 2012 10:09 PM, bob yuris bopol...@yahoo.com wrote:

 Pak Danny, terimakasih untuk penjelasannya. **
 ** **
 Maaf menyimpang dari pertanyaan pertama saya, sekarang saya menangkap
 dengan jelas maksud tujuan tulisan surat pembaca Bapak di Tempo edisi
 Bandar Anggaran (3-9 Sep 2012).
 ** **
  Jadi Dugaan adanya bangunan terpendam (Tempo 27 Agu – 2 Sep 2012) adalah
 hasil “Interpretasi”, sehingga Pak Danny menyampaikan keberatan terhadap
 pernyataan Bapak Junus Satrio Atmodjo (Arkeolog Senior)  yang mengatakan
 pernyataan adanya bangunan terpendam sebagai “Hipotesis diatas Hipotesis”.
 Ok, sekarang saya paham Pak.
 ** **
 Cuma sekarang saya bingung lagi nih, lalu dimana ya batasan Interpretasi
 dengan Hipotesis? Kapan suatu pernyataan itu adalah Hipotesis kapan disebut
 Interpretasi?
 ** **
 *Lalu mengenai Georadar dan Geolistrik,*
 ** **
 Terimakasih buat Pak Danny dan Pak Noor, serta Bapak2 yg lain untuk
 penjelasannya.
 ** **
 Kenapa saya menilai foto rontgen bukan interpretasi, karena melihat hasil
 fotonya (dengan keterbatasan pengetahuan saya mengenai foto x-ray), saya
 menyimpulkan bahwa foto rontgen adalah “alat bantu” untuk melihat “ruas
 tulang tangan” saya yang tertutup jaringan tubuh.  
 Tetapi kalau memang foto rontgen tersebut tampak jelas (tanpa
 interpretasi) karena konteksnya jelas, yaitu “jelas2 difoto rontgen
 diatas tangan”, maka tentu saja perbandingan antara metode georadar dengan
 USG / X-ray yang dibuat oleh Pak Danny, menjadi relevan.
 ** **
 Satu lagi pertanyaan saya, apakah produk berupa profil penampang seismic /
 georadar / geolistrik adalah “potret” sebagaimana foto kamera? atau
 merupakan hasil olah data dari suatu instrument elektronik?

 Bob Yuris Chandra
 *Palynologist Partikelir*


   *From:* kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Wednesday, September 5, 2012 9:33 PM
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
 Geolistrik

  Interpretasi prospect apapun tetep bener sampai di bor, interpretasi
 kelamin bayi tetep bener sampai bayi lahirjadi inget cerita nilai..A
 untuk Tuhan, B untuk dosen, mahasiswa cukup C sama D.
 On Sep 5, 2012 5:18 PM, noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com
 wrote:
 
  Kang Dhanny,
  apa yang dimaksud atau apa kriteria sangat jelas itu..?
  - menghadapi outcrops yang di depan mata saja bisa beda penafsirannya...
  - dr kandungan juga suka kesulitan menentukan jenis kelamin bayi padahal
 sudah via USG yang Hi-res ...:-)
 
 
 
  salam,
 
  From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Wednesday, September 5, 2012 4:05 PM
 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
 Geolistrik
 
  Apa yang bikin bingung ya ?
  Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis.
  Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data,
 processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa
 komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting.
  Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih
 kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan
 yg mana yang dianggap paling mungkin.
  Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya
 'simpel') ya interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi
 tulang patah dari xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton
 dilihar dari hi-res GPR.
 
  DHN
  Danny Hilman Natawidjaja
  LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
  Geoteknologi - LIPI
  From: bsap...@geodin.net
  Date: Wed, 5 Sep 2012 07:53:20 +
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan 

Bls: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

2012-09-05 Terurut Topik bob yuris
Pak Bandono,
Adakah rambu atau batasan / kaidah / aturan yg mesti dipatuhi sebelum 
berasumsi atau mengajukan hipotesis dalam konteks keilmuan? Tks



Dikirim dari Yahoo! Mail pada Android



Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41

2012-09-05 Terurut Topik mohammadsyaiful
Kalo setahu saya sih, undangan adalah menghadirinya dengan membubuhkan nama dan 
tanda-tangan kita, terus memasukkan amplop dengan rupiah di dalamnya ke tempat 
yang sudah disediakan. Artinya bukan gratis.

Pas ketemu yang mengundang, kita salami dan jabat-tangan. Pun kita bebas 
melahap makanan yang disediakan (ada jatahnya). Pun bisa lihat presentasi 
(keynote speech dari pihak pengantin, dll.

Jadi demikianlah, he..he..

Salam,
Syaiful

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ery Arifullah eariful...@yahoo.com
Date: Wed, 5 Sep 2012 14:19:56 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41
Setahu saya undangan artinya menghadiri saja tanpa bayar. Kemungkinan tidak 
dapat sertifikat dan tidak ada jatah makan siang? 

Salam,
Ery
2525

Sent from my iPad

On 5 Sep 2012, at 11:54, iagi iagi...@cbn.net.id wrote:

 Nomor   :   070/PP-IAGI/Sep/2012 Jakarta, 03 
 September 2012
 Lampiran   :   -
 Perihal   : Undangan Menghadiri PIT IAGI ke 41
  

 Kepada Yth,
 Anggota IAGI
 di tempat.
  
  
 Dengan hormat,
  
 Bersama ini kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada acara Pertemuan Ilmiah 
 Tahunan ( PIT IAGI  ) ke 41 di Yogyakarta, yang akan dilaksanakan pada :
 Hari/Tanggal   : Senin- Kamis, 17-20 September 2012
 Waktu: 08:00 WIB - selesai
 Tempat  : Hotel Melia Purosani Yogyakarta
  
 Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima 
 kasih.
  
  
 Hormat kami,
 Pengurus Pusat
 IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)
 Ketua Umum
 TTD
 Rovicky Dwi Putrohari
  


Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41

2012-09-05 Terurut Topik Bandono Salim
Kayak undangan pernikahan saja yaa.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Wed, 5 Sep 2012 23:32:24 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41
Kalo setahu saya sih, undangan adalah menghadirinya dengan membubuhkan nama dan 
tanda-tangan kita, terus memasukkan amplop dengan rupiah di dalamnya ke tempat 
yang sudah disediakan. Artinya bukan gratis.

Pas ketemu yang mengundang, kita salami dan jabat-tangan. Pun kita bebas 
melahap makanan yang disediakan (ada jatahnya). Pun bisa lihat presentasi 
(keynote speech dari pihak pengantin, dll.

Jadi demikianlah, he..he..

Salam,
Syaiful

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ery Arifullah eariful...@yahoo.com
Date: Wed, 5 Sep 2012 14:19:56 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41
Setahu saya undangan artinya menghadiri saja tanpa bayar. Kemungkinan tidak 
dapat sertifikat dan tidak ada jatah makan siang? 

Salam,
Ery
2525

Sent from my iPad

On 5 Sep 2012, at 11:54, iagi iagi...@cbn.net.id wrote:

 Nomor   :   070/PP-IAGI/Sep/2012 Jakarta, 03 
 September 2012
 Lampiran   :   -
 Perihal   : Undangan Menghadiri PIT IAGI ke 41
  

 Kepada Yth,
 Anggota IAGI
 di tempat.
  
  
 Dengan hormat,
  
 Bersama ini kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada acara Pertemuan Ilmiah 
 Tahunan ( PIT IAGI  ) ke 41 di Yogyakarta, yang akan dilaksanakan pada :
 Hari/Tanggal   : Senin- Kamis, 17-20 September 2012
 Waktu: 08:00 WIB - selesai
 Tempat  : Hotel Melia Purosani Yogyakarta
  
 Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima 
 kasih.
  
  
 Hormat kami,
 Pengurus Pusat
 IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)
 Ketua Umum
 TTD
 Rovicky Dwi Putrohari
  


Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41

2012-09-05 Terurut Topik Ismail
Rupiah yg dimasukan suka suka yg diundang Tidak ada batasanya apa 10ribu atau 1 
juta  setelah masuk semuanya sama tdk dibedakan berdasarkan amplop nya.  He. 
He. He. He

Untuk PIT PITan di Jogya masih segerrr lan longgar 

Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Wed, 5 Sep 2012 23:33:00 
To: Iagiiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41

Kayak undangan pernikahan saja yaa.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Wed, 5 Sep 2012 23:32:24 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41
Kalo setahu saya sih, undangan adalah menghadirinya dengan membubuhkan nama dan 
tanda-tangan kita, terus memasukkan amplop dengan rupiah di dalamnya ke tempat 
yang sudah disediakan. Artinya bukan gratis.

Pas ketemu yang mengundang, kita salami dan jabat-tangan. Pun kita bebas 
melahap makanan yang disediakan (ada jatahnya). Pun bisa lihat presentasi 
(keynote speech dari pihak pengantin, dll.

Jadi demikianlah, he..he..

Salam,
Syaiful

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ery Arifullah eariful...@yahoo.com
Date: Wed, 5 Sep 2012 14:19:56 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41
Setahu saya undangan artinya menghadiri saja tanpa bayar. Kemungkinan tidak 
dapat sertifikat dan tidak ada jatah makan siang? 

Salam,
Ery
2525

Sent from my iPad

On 5 Sep 2012, at 11:54, iagi iagi...@cbn.net.id wrote:

 Nomor   :   070/PP-IAGI/Sep/2012 Jakarta, 03 
 September 2012
 Lampiran   :   -
 Perihal   : Undangan Menghadiri PIT IAGI ke 41
  

 Kepada Yth,
 Anggota IAGI
 di tempat.
  
  
 Dengan hormat,
  
 Bersama ini kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada acara Pertemuan Ilmiah 
 Tahunan ( PIT IAGI  ) ke 41 di Yogyakarta, yang akan dilaksanakan pada :
 Hari/Tanggal   : Senin- Kamis, 17-20 September 2012
 Waktu: 08:00 WIB - selesai
 Tempat  : Hotel Melia Purosani Yogyakarta
  
 Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima 
 kasih.
  
  
 Hormat kami,
 Pengurus Pusat
 IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)
 Ketua Umum
 TTD
 Rovicky Dwi Putrohari
  


Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

2012-09-05 Terurut Topik Ruskamto
Betul juga Pak, explorasionist berbuih-buih menerangkan interpretasi data, 
paling-paling statusnya setingkat drillable prospect.. Untuk membuktikan nya ya 
harus di bor sampai ke basement, baru interpretasinya terbuktiSelama 
interpretasi G padang belum dilakukan penggalian, ya  statusnya tetap lead atau 
paling banter prospek. Biarkanlah statusnya spt itu,  supaya masih punya banyak 
lead-lead yang lain.  
RUS 1061.
-Original Message-
From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
Date: Thu, 6 Sep 2012 06:01:18 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

Agak terlalu extreme membandingkan xray tulang patah dgn georadar. Xtray
tulang mengukur sesuatu dgn bentuk yg sudah kita ketahui sebelumnya (dokter
sudah tahu apa yg ingin dia lihat dan bentuk variasi tulang lengan akan
sangat terbatas), sementara georadar terutama gunung padang,  kita belum
tahu apa yg kita cari dan  bentuknya seperti apa. Seperti yg disampaikan
sebelumnya oleh pak noor, konteks membantu kita untuk mengetahui kira kira
bentuk apa yang kita cari sehingga kita juga tidak asal saat
menginterpretasi mouth bar delta atau lobe turbidit. Sama seperti gunung
padang, saat orang berangkat dengan konteks bgn maka dia menginterpretasi
bgn, saat berangkat dengan konteks columnar joint ya dia menginterpretasi
columnar joint.  Kedua interpretasi sah saja sampai kita bongkar gunung
padang dan buktikan apa itu...
On Sep 5, 2012 10:09 PM, bob yuris bopol...@yahoo.com wrote:

 Pak Danny, terimakasih untuk penjelasannya. **
 ** **
 Maaf menyimpang dari pertanyaan pertama saya, sekarang saya menangkap
 dengan jelas maksud tujuan tulisan surat pembaca Bapak di Tempo edisi
 Bandar Anggaran (3-9 Sep 2012).
 ** **
  Jadi Dugaan adanya bangunan terpendam (Tempo 27 Agu – 2 Sep 2012) adalah
 hasil “Interpretasi”, sehingga Pak Danny menyampaikan keberatan terhadap
 pernyataan Bapak Junus Satrio Atmodjo (Arkeolog Senior)  yang mengatakan
 pernyataan adanya bangunan terpendam sebagai “Hipotesis diatas Hipotesis”.
 Ok, sekarang saya paham Pak.
 ** **
 Cuma sekarang saya bingung lagi nih, lalu dimana ya batasan Interpretasi
 dengan Hipotesis? Kapan suatu pernyataan itu adalah Hipotesis kapan disebut
 Interpretasi?
 ** **
 *Lalu mengenai Georadar dan Geolistrik,*
 ** **
 Terimakasih buat Pak Danny dan Pak Noor, serta Bapak2 yg lain untuk
 penjelasannya.
 ** **
 Kenapa saya menilai foto rontgen bukan interpretasi, karena melihat hasil
 fotonya (dengan keterbatasan pengetahuan saya mengenai foto x-ray), saya
 menyimpulkan bahwa foto rontgen adalah “alat bantu” untuk melihat “ruas
 tulang tangan” saya yang tertutup jaringan tubuh.  
 Tetapi kalau memang foto rontgen tersebut tampak jelas (tanpa
 interpretasi) karena konteksnya jelas, yaitu “jelas2 difoto rontgen
 diatas tangan”, maka tentu saja perbandingan antara metode georadar dengan
 USG / X-ray yang dibuat oleh Pak Danny, menjadi relevan.
 ** **
 Satu lagi pertanyaan saya, apakah produk berupa profil penampang seismic /
 georadar / geolistrik adalah “potret” sebagaimana foto kamera? atau
 merupakan hasil olah data dari suatu instrument elektronik?

 Bob Yuris Chandra
 *Palynologist Partikelir*


   *From:* kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Wednesday, September 5, 2012 9:33 PM
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
 Geolistrik

  Interpretasi prospect apapun tetep bener sampai di bor, interpretasi
 kelamin bayi tetep bener sampai bayi lahirjadi inget cerita nilai..A
 untuk Tuhan, B untuk dosen, mahasiswa cukup C sama D.
 On Sep 5, 2012 5:18 PM, noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com
 wrote:
 
  Kang Dhanny,
  apa yang dimaksud atau apa kriteria sangat jelas itu..?
  - menghadapi outcrops yang di depan mata saja bisa beda penafsirannya...
  - dr kandungan juga suka kesulitan menentukan jenis kelamin bayi padahal
 sudah via USG yang Hi-res ...:-)
 
 
 
  salam,
 
  From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Wednesday, September 5, 2012 4:05 PM
 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
 Geolistrik
 
  Apa yang bikin bingung ya ?
  Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis.
  Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data,
 processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa
 komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting.
  Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih
 kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan
 yg mana yang dianggap paling mungkin.
  Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya
 'simpel') ya interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi
 tulang patah dari xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton
 dilihar dari hi-res GPR.
 
  DHN
  Danny Hilman 

Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41

2012-09-05 Terurut Topik mohammadsyaiful
Betul, om Liamsi, isi amplop tergantung masing2 kemampuan dan kebaikan hati, 
he..he..

Tampaknya akhir2 ini om Liamsi tidak bener2 pit2an di Yogya ya? Kami 
petrobikers wis sering nggowes di sana, mesti hati2 om, polusi asapnya nggak 
jauh beda dengan ibukota; macetnya pun mulai terasa. Jadi rute nggenjot, 
paling2 ke Sleman biar bisa sueger lan longgarrr...

Salam,
Syaiful
* PetroBikers = komunitas bersepeda di lingkungan industri migas, acara nggowes 
bulanan di wilayah jabodetabek, serta kadang2 ke luar seperti Bandung, Yogya, 
Bromo, Bali, maupun Bangkok n Ho Chi Min..

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ismail lia...@indo.net.id
Date: Wed, 5 Sep 2012 23:43:52 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41
Rupiah yg dimasukan suka suka yg diundang Tidak ada batasanya apa 10ribu atau 1 
juta  setelah masuk semuanya sama tdk dibedakan berdasarkan amplop nya.  He. 
He. He. He

Untuk PIT PITan di Jogya masih segerrr lan longgar 

Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Wed, 5 Sep 2012 23:33:00 
To: Iagiiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41

Kayak undangan pernikahan saja yaa.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Wed, 5 Sep 2012 23:32:24 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41
Kalo setahu saya sih, undangan adalah menghadirinya dengan membubuhkan nama dan 
tanda-tangan kita, terus memasukkan amplop dengan rupiah di dalamnya ke tempat 
yang sudah disediakan. Artinya bukan gratis.

Pas ketemu yang mengundang, kita salami dan jabat-tangan. Pun kita bebas 
melahap makanan yang disediakan (ada jatahnya). Pun bisa lihat presentasi 
(keynote speech dari pihak pengantin, dll.

Jadi demikianlah, he..he..

Salam,
Syaiful

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ery Arifullah eariful...@yahoo.com
Date: Wed, 5 Sep 2012 14:19:56 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41
Setahu saya undangan artinya menghadiri saja tanpa bayar. Kemungkinan tidak 
dapat sertifikat dan tidak ada jatah makan siang? 

Salam,
Ery
2525

Sent from my iPad

On 5 Sep 2012, at 11:54, iagi iagi...@cbn.net.id wrote:

 Nomor   :   070/PP-IAGI/Sep/2012 Jakarta, 03 
 September 2012
 Lampiran   :   -
 Perihal   : Undangan Menghadiri PIT IAGI ke 41
  

 Kepada Yth,
 Anggota IAGI
 di tempat.
  
  
 Dengan hormat,
  
 Bersama ini kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada acara Pertemuan Ilmiah 
 Tahunan ( PIT IAGI  ) ke 41 di Yogyakarta, yang akan dilaksanakan pada :
 Hari/Tanggal   : Senin- Kamis, 17-20 September 2012
 Waktu: 08:00 WIB - selesai
 Tempat  : Hotel Melia Purosani Yogyakarta
  
 Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima 
 kasih.
  
  
 Hormat kami,
 Pengurus Pusat
 IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)
 Ketua Umum
 TTD
 Rovicky Dwi Putrohari
  


Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

2012-09-05 Terurut Topik rakhmadi avianto
Bung Dani DR,

Pertama, saya sudah hadir di presentasi anda di IAGI office di Supomo
bbrapa waktu yg lalu, memang data dan pengolahannya sudah benar, tapi
setuju dg rekan2 yg lain bahwa MODEL itu sangat tergantung dari dream
awal kita. Sejujurnya karena team anda adalah team yg akan mencari BENCANA
PURBA maka angan2 team pada umumnya adalah suatu Komuniti KUNO, bisa
berupa kampung KUNO, bisa berupa Candi, Piramid dsb.

Nah driver ini yg mungkin akan membuat anda terbelenggu dan mungkin
cenderung mengarahkan jawaban2 yg akan mendukung thesis anda (baca
katastropi purba). Dalam hal ini secara prospect maturation estimasi anda
ini baru sampe tingkat PROSPECT, yg namanya prospect ya ngga bisa di
buktikan secara Ilmiyah sampai Prospect tadi di gali.

Yg Kedua, kebetulan lokasi yg anda pilih sbg tempat research kok ya di
daerah Gunung Api Purba dilihat dari Morpologi yg ada sekarang dan banyak
mengandung kolumnar join, sebetulnya ini memang menyulitkan buat anda untuk
bisa langsung benar, karena chance of sukses untuk benar menjadi 50%,
artinya bisa memang Piramida, tapi bisa juga Kolumnar Join spt yg telah di
bahas sebelumnya oleh DR Yatno. kalau seandainya yg anda selidiki lokasi
disekitarnya bukan daerah pegunungan, misal di daerah Karst spt di Madura
atau Pacitan maka chance of sukses anda bisa naik menjadi 75%, which is
sudah sangat tinggi.

yang  ke tiga SEMANGAT PAGI! . jangan lupa daftar PIT
IAGI (18-20 Sept) dan IAGI Golf (17 Sept).

Avi
npa 0666 nomor cantik

2012/9/5 danny.hil...@gmail.com

 Apa yang bikin bingung ya ?
 Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis.
 Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data,
 processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa
 komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting.
 Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih
 kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan
 yg mana yang dianggap paling mungkin.
 Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya
 'simpel') ya interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi
 tulang patah dari xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton
 dilihar dari hi-res GPR.

 DHN
 Danny Hilman Natawidjaja
 LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
 Geoteknologi - LIPI
 --
 *From: * bsap...@geodin.net
 *Date: *Wed, 5 Sep 2012 07:53:20 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
 Geolistrik

 Your point exactly...
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com
 *Date: *Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 -0700 (PDT)
 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
 Geolistrik

 uppsss...
 saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika (georadar,
 geolistrik maupun seismik) itu memang sifatnya interpretatif/tafsiran...
 makanya sangat tergantung kontek dan hipotesis yang dipakai dalam
 prosesnya
 interpretasi seismik di daerah delta dan turbidit laut dalam, tentu sangat
 dipengaruhi konteknya... kalau sama sekali nggak tahu settingya, ya bisa
 ketukar-tukar..


 salam,

   *From:* Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Wednesday, September 5, 2012 12:26 PM
 *Subject:* RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
 Geolistrik

   Rekan Bob,
 “Kalimat” itu khusus ditujukan untuk meluruskan bahwa ‘INTERPRETASI’ bukan
 ‘HIPOTESIS’. Itu poinnya.
 Menurut hemat saya pemindaian geofisik (georadar, geolistrik, seisik dll)
 bisa dianalogikan dengan pemindaian/imaging dalam dunia kedokteran seperti
 ultrasonografi dan x-ray.  Tentu kejelasan hasil image terantung dari
 resolusi, obyek dll.  Georadar dengan frekuensi tinggi (misalnya lebih dari
 1GHz) biasa dipakai untuk mendeteksi/melihat adanya ‘tulang’ beton yang
 patah atau bengkok atau retakan pada struktur di dalam suatu bangunan
 sehingga ahli sipil dapat memperbaikinya dengan tepat sasaran tanpa harus
 bongkar-bongkar dulu, sama seperti dokter yang mendiagnosa tangan anda
 dengan x-ray untuk mengobatinya bukan?
 Georadar dengan frekuensi yang lebih rendah dapat dipakai untuk melihat
 struktur dan stratigrafi detil dari lapisan tanah/batuan sama halnya
 seperti survey seismik refeksi dengan frekuensi tinggi.  Limitasi nya makin
 tinggi frekuensi yang dipakai (untuk menajamkan resolusinya) akan makin
 dangkal penetrasinya atau “skin-depth”nya.   Jadi harus menentukan optimum
 desain-nya sesuai target. Banyak cara untuk membuat hasil pemindaian
 menjadi lebih jelas, seperti membuat 3-D survey atau mengaplikasikan
 prinsip tomografi.  Singkatnya detil-teknis dari berbagai teknik pemindaian
 tentu beda tapi fungsi dan tujuannya bisa dianalogikan.

 Salam
 DHN

  *From:* bob 

Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI

2012-09-05 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Pak Hendra

Mungkin ada kawan lain dari PengDa Sulut yang mewakili ?

si Abah




 From: Hendra Riogilang riogilanghen...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, September 5, 2012 9:46 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI
 

Kepada Yth.
Ketua Umum
Rovicky Dwi Putrohari
dan
Pengurus Pusat
IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)
 
 
Terimakasih atas undangannya.
Bersama surat ini saya memohon maaf yang sedalam dalamnya dan memberitahukan 
bahwasanya saya berhalangan hadir dalam rakernas PIT IAGI 19 September 2012 
berhubung tanggal pelaksanaannya bersamaan dengan kegiatan konferensi CINEST 
2012 di ITB Bandung dimana saya salah satu presenter dalam kegiatan ini. 
Oh ya mengoreksi sedikit isi surat undangannya dimana dialamatkan kepada Ketua 
Pengda IAGI Manado. Mohon dikoreksi dan diganti sesuai Surat Keputusan Pengurus 
Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Nomor: Kpts/03/03/In-08 tentang 
Pengangkatan dan Penetapan Pengurus Ikatan Ahli Geologi Indonesia Daerah 
Sulawesi Utara-Gorontalo, dimana dikoreksi menjadi Pengda Sulawesi Utara dan 
Gorontalo.
Semoga PIT IAGI-41 sukses dan berjaya.
Terimakasih. 
 
Salam 
Dr. Eng. Hendra Riogilang
Pengda IAGI Sulawesi Utara-Gorontalo
 


2012/9/5 iagi iagi...@cbn.net.id

Nomor   :   072/PP-IAGI/Sep/2012          Jakarta, 03 
September 2012
Lampiran   :   -
Perihal   : Undangan Menghadiri Rakernas dan Rapat Anggota 
 
    
Kepada Yth,
Bapak /Ibu  PP-IAGI / Anggota IAGI
di tempat.
 
 
Dengan hormat.
 
Dengan ini Pengurus Pusat IAGI mengundang Pengurus Pusat IAGI ( PP-IAGI  ) dan 
Ketua Pengurus Daerah  IAGI ( Pengda IAGI ) Anggota IAGI untuk Rapat Kerja 
Nasional ( RAKERNAS ) bersamaan dengan pelaksanaan Pertemuan Ilmiah Tahunan 
IAGI ke 41 di Yogyakarta, Rakernas tersebut akan diselenggarakan :
 
Hari / Tanggal     : Rabu, 19 September 2012.
Waktu    : Setelah acara presentasi Tehnis PIT IAGI (akan 
ditentukan  kemudian)
Tempat  : Hotel Melia Purasani Yogyakarta
 
Agenda acara Yang akan dibahas adalah Sebagai berikut:
1.  Laporan PP –IAGI tentang kegiatan tahun 2012 
2.  Laporan Pengda-Pengda IAGI
3.  Pembahasan rancangan AD/ART IAGI oleh Team Adhoc AD/ART yang dipimpin 
oleh Sekjen PP-IAGI
4.  Penutup
Demikian undangan kami ini kami sampaikan, atas segala perhatian dan 
kerjasamanya ,kami ucapkan terimakasih.
 
Hormat kami,
Pengurus Pusat
IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)
Ketua Umum
TTD
Rovicky Dwi Putrohari
 

RE: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41

2012-09-05 Terurut Topik Dindot Soebandrio
Selamat pagi pak,

Saya sudah mendafftar dengan mengisi form dan dikirim via email tgl.5
September 2012, tapi belum mendapat jawaban dari panitya.

Contact person, ibu Lisa sudah dicoba dihubungi via telepon tapi tidak
dijawab.

Apakah ada alamat lain yang bisa dihubungi?

Terima kasih,

Dindot Soebandrio

IAGI 0674  

 

 

  _  

From: iagi [mailto:iagi...@cbn.net.id] 
Sent: Wednesday, September 05, 2012 10:54 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41

 

Nomor   :   070/PP-IAGI/Sep/2012 Jakarta, 03
September 2012

Lampiran   :   -

Perihal   : Undangan Menghadiri PIT IAGI ke 41 

 



Kepada Yth,

Anggota IAGI

di tempat.

 

 

Dengan hormat,

 

Bersama ini kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada acara Pertemuan
Ilmiah Tahunan ( PIT IAGI  ) ke 41 di Yogyakarta, yang akan dilaksanakan
pada :

Hari/Tanggal   : Senin- Kamis, 17-20 September 2012

Waktu: 08:00 WIB - selesai 

Tempat  : Hotel Melia Purosani Yogyakarta

 

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima
kasih.

 

 

Hormat kami,

Pengurus Pusat

IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)

Ketua Umum

TTD

Rovicky Dwi Putrohari

 



Re: [iagi-net-l] Kesempatan untuk dosen geologi pindah ke UI

2012-09-05 Terurut Topik Ok Taufik
kalau sasarannya hanya untuk memenuhi kebutuhan industri bakal tak
berkembang, lihat saja jurusan t.sipil yang menjamur di seluruh PT,
akhirnya over supply dan terjadi stagnasi perkembangan civil engg.
dikarenekan tak adanya projek pembangunan dan riset bagi PT.
Baru-baru ini Dikti juga membentuk Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang
pembangunan dan pengembangannya di bawah ITB, Itera di khususkan untuk
pemenuhan sarjana teknik di kawasan barat Indonesia, dan rencananya kampus
akan didirikan di lampung  (termasuk ilmu kebumian), penerimaan PNS juga
sudah dilakukan dan pengemblengan awal akan di pusatkan di kampus baru ITB
di jatinangor.

Untuk wilayah timur Indonesia akan di tunjuk ITS untuk membentuk Institut
Teknologi Kalimantan, apa pusatnya di balikpapan atau kota lain belum ada
informasinya. Itera dan ITK (kalimantan) jelas dibentuk demi pasaran
kebutuhan industri juga, yang sifatnya bisa lokal dikarenakan banyaknya
perusahaan migas dan pertambangan di Sumatera dan kalimantan.
PT ilmu kebumian lama beruntung karena sasaran pendidikan tidak terpaku
pada satu disiplin, dan untuk menuju kesana jelas butuh kompetensi, focus
dan kesinambungan. kehilangan Alm. Prof. Rubini saja jelas kehilangan besar
dalam keilmuan petrology khususnya dan geology umumnya, butuh waktu dan jam
terbang untuk menggantikan seorang keahlian Petrology yang mumpuni.

Atau lihat juga betapa kekurangannya ahli vulcanology kita, sehingga di Program
S2-S3 Sains Kebumian untuk menyelenggarakan Kuliah Topik Khusus Volkanologi
(Intro., Volcano Seismology, Volcano deformation, Volcanic degassing etc.)
harus mengundang dosen tamu dari Université de Savoie: Prof. Jean-Paul
Toutain, Dr. Philipson Bani, Dr. Jean-Philippe Métaxian, Dr. Virginie
Pinel, Prof. Clive Oppenheimer (Cambridge Univ.), Prof. Chris Bean (Univ.
College Dublin).

sebagai renungan copas dari status FB ADB (Izinnya Yang):
masih mending lho kita ini, di perg-perg tinggi para dosen masih dg
semangat menanamkan pengertian bhw salah satu tugas utama geologist itu
adlh eksplorasi, yaitu mencari dan menemukan cadangan dan sumberdaya migas
dan mineral baru, meskipun pd kenyataannya di bagian akhir dr masa
belajarnya kebanyakan mahasiswa lebih diarahkan u/menguasai gadget-software
dan prosedur operasi rutin dunia industri
u/mengelola cadangan2 yg sdh ditemukan atau eksplorasi paling jauh di
sblah2 lapangan yg sdh ada, shg di dunia kenyataan kerja lebih banyak kita
jumpa geosaintist sekrup dan baut yg menguasai prosedur dan teknologi tapi
miskin ide, konsep, dan pemikiran2 baru ttg eksplorasi...masih mendingnya
adlh: masih bisa kita sadarkan mrk bhw kita harus berubah kalau mau
indonesia keluar dr krisis energi, asal kita bener2 melakukan eksplorasi,
bkn eksplorasi2an; masalahnya: para birokrat - regulator dan pemimpin
politik negeri ini yg kebetulan punya latar belakang geologi juga tdk
begitu faham bgmn harus melakukan eksplorasi itu dan lebih parah lagi para
suhu - suheng di perg2 tinggi juga sdh terlalu lama tenggelam dlm rutinitas
melayani industri, shg lupa bikin riset2 berarti u/gali konsep2 baru
u/nemukan sumberdaya dan cadangan2 yg masih sembunyi;... ayo, monggo dipun
derek-a-ken kampanye perubahan paradigma eksplorasi meniki  salam, adb
#arema-geologistmerdeka#


2012/9/5 kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com

 Lg trend nih ilmu kebumian, sampai banyak yg buka jurusan baru...semoga
 makin berkembang ke depannya...tp kalau minyak udah habis apa masih banyak
 ya yg minat dgn ilmu kebumian..?
 On Sep 5, 2012 3:43 PM, Anggoro Dradjat adradjat@gmail.com wrote:

 Ada kesempatan bagi dosen geologi, PNS, yang  berkeinginan pindah ke UI.

 Saat ini sedang dikembangkan fakultas ilmu kebumian dengan
 memisahkanya dari FMIPA  UI adapun jurusan tersebut adalah:
 1. Geofisika
 2. Geologi
 3. Geografi
 4. Ilmu kelautan

 Bagi rekan-rekan geologist PNS yang bergerak dibidang pendidikan yang
 ingin pindah ke Jakarta silahkan.
 Selain pengajaran saat ini juga terbuka peluang kerjasama penelitian
 dengan industri perminyakan.
 Perlu diketahui bahwa saat ini sebahagian besar dari pengajar adalah
 dari luar universitas seperti: Lemigas, Pertamina, KPS dan perusahaan
 jasa; sehingga terbuka peluang kesempatan yang baik bagi dosen tetap.

 Informasi ini kami dapatkan tadi siang langsung dari Dr Abdul Haris
 sekretaris Dekan FMIPA UI.


 Salam
 Anggoro Dradjat


 
 PP-IAGI 2011-2014:
 Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
 Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

 
 Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
 REGISTER NOW !
 Contact Person:
 Email : pit.iagi.2...@gmail.com
 Phone : +62 82223 222341 (lisa)

 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: 

Re: [iagi-net-l] Kesempatan untuk dosen geologi pindah ke UI

2012-09-05 Terurut Topik Gatot dwi j
Ilmu kebumian kan gak sebatas dunia perminyakan om ferdi.. hehehhe..

Bencana Geologi akan selalu ada di sekeliling masyarakat, sampai akhir zaman..


semangat pagi,

Gatot

On 9/5/12, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote:
 Lg trend nih ilmu kebumian, sampai banyak yg buka jurusan baru...semoga
 makin berkembang ke depannya...tp kalau minyak udah habis apa masih banyak
 ya yg minat dgn ilmu kebumian..?
 On Sep 5, 2012 3:43 PM, Anggoro Dradjat adradjat@gmail.com wrote:

 Ada kesempatan bagi dosen geologi, PNS, yang  berkeinginan pindah ke UI.

 Saat ini sedang dikembangkan fakultas ilmu kebumian dengan
 memisahkanya dari FMIPA  UI adapun jurusan tersebut adalah:
 1. Geofisika
 2. Geologi
 3. Geografi
 4. Ilmu kelautan

 Bagi rekan-rekan geologist PNS yang bergerak dibidang pendidikan yang
 ingin pindah ke Jakarta silahkan.
 Selain pengajaran saat ini juga terbuka peluang kerjasama penelitian
 dengan industri perminyakan.
 Perlu diketahui bahwa saat ini sebahagian besar dari pengajar adalah
 dari luar universitas seperti: Lemigas, Pertamina, KPS dan perusahaan
 jasa; sehingga terbuka peluang kesempatan yang baik bagi dosen tetap.

 Informasi ini kami dapatkan tadi siang langsung dari Dr Abdul Haris
 sekretaris Dekan FMIPA UI.


 Salam
 Anggoro Dradjat


 
 PP-IAGI 2011-2014:
 Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
 Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

 
 Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
 REGISTER NOW !
 Contact Person:
 Email : pit.iagi.2...@gmail.com
 Phone : +62 82223 222341 (lisa)

 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
 email to: o...@iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
 event
 shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
 direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
 the
 use of any information posted on IAGI mailing list.
 -





PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
REGISTER NOW !
Contact Person:
Email : pit.iagi.2...@gmail.com
Phone : +62 82223 222341 (lisa) 

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41

2012-09-05 Terurut Topik ipranto wignyowinoto

Tidak diisi amplopnya juga ada, kalo tidak malu dan mau dateng. Semua itu khan 
dr diri masing2, kalo merasa memiliki tentunya tanggung jawab bersama utk 
tanggung renteng bersama. Iagi buka punya ketua dan pengurus he he he he. 
Bahkan sbg anggota ada yg mau ngurus hrs alhamdulillah. Lah iya begitu bukan 
ketua nengurus hrs nanggung luar dalam.

Ip

Sent from Yahoo! Mail on Android



Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI

2012-09-05 Terurut Topik bsapiie
Secara umum pendekatan interpretasi bisa dua2nya dalam science. Bisa 
berdasarkan hipotesa sehingga sudah mengarah pada pembuktian mengikuti model 
tertentu.  Science juga bisa menginterpretasi yang lebih bebas dengan tujuan 
mentes banyak kemungkinan. Satu persatu interpretasinya dites utk mendapatkan 
hal yang lebih non-bias. Keburukannya metoda ini bisa sangat panjang dan rumit 
dibandingkan yang pendekatan hipotesa.  Utk suatu science yang sudah banyak 
modelnya dan lebih pasti seperti xray tulang pendekatan hipotesa akan lebih 
tepat karena kita sudah banyak kasus dan model yang bisa digunakan utk 
menginterpretasi. 

Bagi saya interpretasi adalah sesuatu yg hrs dibuktikan kebenarannya jadi 
tergantung pada siapa dan apa (hipotesa dan asumsi) yg akan dicari.  Seandainya 
sama sekalai tidak dikenali ya susah membuat interpretasi. Ini yang saya kira 
dumaksud oleh Cak Noor.  Ya Geologist kalau image dari otak nanti 
interpretasinya hidrocarbon. Dalam kasus Gn. Padang misalnya hasil georadar 
menunjukan object yang mempunyai sudut tajam seperti kotak, piramida dll. Kan 
wajar saja berhipotesa bahwa ini tidak alami karena agak sulit atau sangat 
jarang alam membuat sesuatu yang sangat perfect. Ya, hrs dibuktikan.. Seperti 
lead tadi.. Banyak interpretasi akan sangat baik krn akan memdapat banyak 
hipotesa yg hrs dibuktikan, ya kalau sdh pasti tidak diperlukan scientist utk 
membuktikan. Walaupun geologi tidak bisa seperti hukum matematika, rupa seperti 
monyet, bentuk seperti monyet, jalan seperti monyet ini pasti monyet. Mungkin 
geologist lain akan mengatakan bisa enggak ya beruang? 

Teman2 saya kira kita sebagai scientist harus open minded dan skeptist biar 
mempunyai banyak inovasi dan kreativitas.. Kerennya out of the box thinking... 
As long as not too far from the box.  

Sekedar sumbangan... Just my cent contribution..

Salam, 

BS
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
Date: Wed, 5 Sep 2012 17:39:31 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI
Pak Hendra

Mungkin ada kawan lain dari PengDa Sulut yang mewakili ?

si Abah




 From: Hendra Riogilang riogilanghen...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, September 5, 2012 9:46 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI
 

Kepada Yth.
Ketua Umum
Rovicky Dwi Putrohari
dan
Pengurus Pusat
IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)
 
 
Terimakasih atas undangannya.
Bersama surat ini saya memohon maaf yang sedalam dalamnya dan memberitahukan 
bahwasanya saya berhalangan hadir dalam rakernas PIT IAGI 19 September 2012 
berhubung tanggal pelaksanaannya bersamaan dengan kegiatan konferensi CINEST 
2012 di ITB Bandung dimana saya salah satu presenter dalam kegiatan ini. 
Oh ya mengoreksi sedikit isi surat undangannya dimana dialamatkan kepada Ketua 
Pengda IAGI Manado. Mohon dikoreksi dan diganti sesuai Surat Keputusan Pengurus 
Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Nomor: Kpts/03/03/In-08 tentang 
Pengangkatan dan Penetapan Pengurus Ikatan Ahli Geologi Indonesia Daerah 
Sulawesi Utara-Gorontalo, dimana dikoreksi menjadi Pengda Sulawesi Utara dan 
Gorontalo.
Semoga PIT IAGI-41 sukses dan berjaya.
Terimakasih. 
 
Salam 
Dr. Eng. Hendra Riogilang
Pengda IAGI Sulawesi Utara-Gorontalo
 


2012/9/5 iagi iagi...@cbn.net.id

Nomor   :   072/PP-IAGI/Sep/2012          Jakarta, 03 
September 2012
Lampiran   :   -
Perihal   : Undangan Menghadiri Rakernas dan Rapat Anggota 
 
    
Kepada Yth,
Bapak /Ibu  PP-IAGI / Anggota IAGI
di tempat.
 
 
Dengan hormat.
 
Dengan ini Pengurus Pusat IAGI mengundang Pengurus Pusat IAGI ( PP-IAGI  ) dan 
Ketua Pengurus Daerah  IAGI ( Pengda IAGI ) Anggota IAGI untuk Rapat Kerja 
Nasional ( RAKERNAS ) bersamaan dengan pelaksanaan Pertemuan Ilmiah Tahunan 
IAGI ke 41 di Yogyakarta, Rakernas tersebut akan diselenggarakan :
 
Hari / Tanggal     : Rabu, 19 September 2012.
Waktu    : Setelah acara presentasi Tehnis PIT IAGI (akan 
ditentukan  kemudian)
Tempat  : Hotel Melia Purasani Yogyakarta
 
Agenda acara Yang akan dibahas adalah Sebagai berikut:
1.  Laporan PP –IAGI tentang kegiatan tahun 2012 
2.  Laporan Pengda-Pengda IAGI
3.  Pembahasan rancangan AD/ART IAGI oleh Team Adhoc AD/ART yang dipimpin 
oleh Sekjen PP-IAGI
4.  Penutup
Demikian undangan kami ini kami sampaikan, atas segala perhatian dan 
kerjasamanya ,kami ucapkan terimakasih.
 
Hormat kami,
Pengurus Pusat
IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)
Ketua Umum
TTD
Rovicky Dwi Putrohari
 


Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI

2012-09-05 Terurut Topik mohammad syaiful
Kang Mino, sampeyan salah kamar, prttt...

Salam,
Syaiful

2012/9/6 bsap...@geodin.net

 Secara umum pendekatan interpretasi bisa dua2nya dalam science. Bisa
 berdasarkan hipotesa sehingga sudah mengarah pada pembuktian mengikuti
 model tertentu. Science juga bisa menginterpretasi yang lebih bebas dengan
 tujuan mentes banyak kemungkinan. Satu persatu interpretasinya dites utk
 mendapatkan hal yang lebih non-bias. Keburukannya metoda ini bisa sangat
 panjang dan rumit dibandingkan yang pendekatan hipotesa. Utk suatu science
 yang sudah banyak modelnya dan lebih pasti seperti xray tulang pendekatan
 hipotesa akan lebih tepat karena kita sudah banyak kasus dan model yang
 bisa digunakan utk menginterpretasi.

 Bagi saya interpretasi adalah sesuatu yg hrs dibuktikan kebenarannya jadi
 tergantung pada siapa dan apa (hipotesa dan asumsi) yg akan dicari.
 Seandainya sama sekalai tidak dikenali ya susah membuat interpretasi. Ini
 yang saya kira dumaksud oleh Cak Noor. Ya Geologist kalau image dari otak
 nanti interpretasinya hidrocarbon. Dalam kasus Gn. Padang misalnya hasil
 georadar menunjukan object yang mempunyai sudut tajam seperti kotak,
 piramida dll. Kan wajar saja berhipotesa bahwa ini tidak alami karena agak
 sulit atau sangat jarang alam membuat sesuatu yang sangat perfect. Ya, hrs
 dibuktikan.. Seperti lead tadi.. Banyak interpretasi akan sangat baik krn
 akan memdapat banyak hipotesa yg hrs dibuktikan, ya kalau sdh pasti tidak
 diperlukan scientist utk membuktikan. Walaupun geologi tidak bisa seperti
 hukum matematika, rupa seperti monyet, bentuk seperti monyet, jalan seperti
 monyet ini pasti monyet. Mungkin geologist lain akan mengatakan bisa enggak
 ya beruang?

 Teman2 saya kira kita sebagai scientist harus open minded dan skeptist
 biar mempunyai banyak inovasi dan kreativitas.. Kerennya out of the box
 thinking... As long as not too far from the box.

 Sekedar sumbangan... Just my cent contribution..

 Salam,

 BS
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
 *Date: *Wed, 5 Sep 2012 17:39:31 -0700 (PDT)
 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI

 Pak Hendra

 Mungkin ada kawan lain dari PengDa Sulut yang mewakili ?

 si Abah


   --
 *From:* Hendra Riogilang riogilanghen...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Wednesday, September 5, 2012 9:46 PM
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI

 Kepada Yth.
  Ketua Umum
  *Rovicky Dwi Putrohari*
 *dan*
  Pengurus Pusat
 *IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)*
 **
 **
 Terimakasih atas undangannya.
 Bersama surat ini saya memohon maaf yang sedalam dalamnya
 dan memberitahukan bahwasanya saya berhalangan hadir dalam rakernas PIT
 IAGI 19 September 2012 berhubung tanggal pelaksanaannya bersamaan dengan
 kegiatan konferensi CINEST 2012 di ITB Bandung dimana saya salah satu
 presenter dalam kegiatan ini.
 Oh ya mengoreksi sedikit isi surat undangannya dimana dialamatkan kepada
 Ketua *Pengda IAGI Manado*. Mohon dikoreksi dan diganti sesuai Surat
 Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Nomor: *
 Kpts/03/03/In-08* tentang Pengangkatan dan Penetapan Pengurus Ikatan Ahli
 Geologi Indonesia *Daerah Sulawesi Utara-Gorontalo*, dimana
 dikoreksi menjadi *Pengda Sulawesi Utara dan Gorontalo*.
 Semoga PIT IAGI-41 sukses dan berjaya.
 Terimakasih.

 Salam
 Dr. Eng. Hendra Riogilang
 Pengda IAGI Sulawesi Utara-Gorontalo



 2012/9/5 iagi iagi...@cbn.net.id

  Nomor   :   072/PP-IAGI/Sep/2012
  Jakarta, 03 September 2012
 Lampiran   :   -**
 Perihal   : *Undangan Menghadiri **Rakernas dan Rapat Anggota *
 ** **
 **
 Kepada Yth,
 Bapak /Ibu  PP-IAGI / Anggota IAGI
 di tempat.
 ** **
 ** **
 Dengan hormat.
 ** **
 Dengan ini Pengurus Pusat IAGI mengundang Pengurus Pusat IAGI ( PP-IAGI  )
 dan Ketua Pengurus Daerah  IAGI ( Pengda IAGI ) Anggota IAGI untuk Rapat
 Kerja Nasional ( RAKERNAS ) bersamaan dengan pelaksanaan Pertemuan Ilmiah
 Tahunan IAGI ke 41 di Yogyakarta, Rakernas tersebut akan diselenggarakan :
 
 ** **
 Hari / Tanggal : Rabu, 19 September 2012.
 Waktu: Setelah acara presentasi Tehnis PIT IAGI
 (akan ditentukan  kemudian)
 Tempat  : Hotel Melia Purasani Yogyakarta
 ** **
 Agenda acara Yang akan dibahas adalah Sebagai berikut:
 **1.  **Laporan PP –IAGI tentang kegiatan tahun 2012 
 **2.  **Laporan Pengda-Pengda IAGI
 **3.  **Pembahasan rancangan AD/ART IAGI oleh Team Adhoc AD/ART yang
 dipimpin oleh Sekjen PP-IAGI
 **4.  **Penutup
 Demikian undangan kami ini kami sampaikan, atas segala perhatian dan
 kerjasamanya ,kami ucapkan terimakasih.
 ** **
 Hormat kami,
 Pengurus Pusat
 *IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)*
 Ketua Umum
 TTD
 *Rovicky Dwi Putrohari*
 ** **







Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41

2012-09-05 Terurut Topik rakhmadi avianto
Hubungi HP saya aja di 0813-1030-9933, Avianto Bendahara Umum IAGI,
silahkan mau ngomong apa.

2012/9/6 Dindot Soebandrio dindot_soeband...@moeco.co.id

 **

 Selamat pagi pak,

 Saya sudah mendafftar dengan mengisi form dan dikirim via email tgl.5
 September 2012, tapi belum mendapat jawaban dari panitya.

 Contact person, ibu Lisa sudah dicoba dihubungi via telepon tapi tidak
 dijawab.

 Apakah ada alamat lain yang bisa dihubungi?

 Terima kasih,

 Dindot Soebandrio

 IAGI 0674  

 ** **

 ** **
  --

 *From:* iagi [mailto:iagi...@cbn.net.id]
 *Sent:* Wednesday, September 05, 2012 10:54 AM
 *To:* **iagi-net@iagi.or.id**
 *Subject:* [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41

 ** **

 Nomor   :   070/PP-IAGI/Sep/2012 Jakarta,
 03 September 2012

 Lampiran   :   -**

 Perihal   : *Undangan Menghadiri PIT IAGI ke 41 *

 ** **

 **

 Kepada Yth,

 Anggota IAGI

 di tempat.

 ** **

 ** **

 Dengan hormat,

 ** **

 Bersama ini kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada acara Pertemuan
 Ilmiah Tahunan ( PIT IAGI  ) ke 41 di Yogyakarta, yang akan dilaksanakan
 pada :

 Hari/Tanggal   : Senin- Kamis, 17-20 September 2012

 Waktu: 08:00 WIB - selesai 

 Tempat  : Hotel Melia Purosani Yogyakarta

 ** **

 Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan
 terima kasih.

 ** **

 ** **

 Hormat kami,

 Pengurus Pusat

 *IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)*

 Ketua Umum

 TTD

 *Rovicky Dwi Putrohari*

 ** **



Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

2012-09-05 Terurut Topik rakhmadi avianto
Ini email balasan dari Benyamin Safiie DR yg salah kamar ke PP-IAGI aku
kopi paste ke sini, duduh pak DR pagi2 kok ya udah ngantuk toh. Peace bro

Secara umum pendekatan interpretasi bisa dua2nya dalam science. Bisa
berdasarkan hipotesa sehingga sudah mengarah pada pembuktian mengikuti
model tertentu. Science juga bisa menginterpretasi yang lebih bebas dengan
tujuan mentes banyak kemungkinan. Satu persatu interpretasinya dites utk
mendapatkan hal yang lebih non-bias. Keburukannya metoda ini bisa sangat
panjang dan rumit dibandingkan yang pendekatan hipotesa. Utk suatu science
yang sudah banyak modelnya dan lebih pasti seperti xray tulang pendekatan
hipotesa akan lebih tepat karena kita sudah banyak kasus dan model yang
bisa digunakan utk menginterpretasi.

Bagi saya interpretasi adalah sesuatu yg hrs dibuktikan kebenarannya jadi
tergantung pada siapa dan apa (hipotesa dan asumsi) yg akan dicari.
Seandainya sama sekalai tidak dikenali ya susah membuat interpretasi. Ini
yang saya kira dumaksud oleh Cak Noor. Ya Geologist kalau image dari otak
nanti interpretasinya hidrocarbon. Dalam kasus Gn. Padang misalnya hasil
georadar menunjukan object yang mempunyai sudut tajam seperti kotak,
piramida dll. Kan wajar saja berhipotesa bahwa ini tidak alami karena agak
sulit atau sangat jarang alam membuat sesuatu yang sangat perfect. Ya, hrs
dibuktikan.. Seperti lead tadi.. Banyak interpretasi akan sangat baik krn
akan memdapat banyak hipotesa yg hrs dibuktikan, ya kalau sdh pasti tidak
diperlukan scientist utk membuktikan. Walaupun geologi tidak bisa seperti
hukum matematika, rupa seperti monyet, bentuk seperti monyet, jalan seperti
monyet ini pasti monyet. Mungkin geologist lain akan mengatakan bisa enggak
ya beruang?

Teman2 saya kira kita sebagai scientist harus open minded dan skeptist biar
mempunyai banyak inovasi dan kreativitas.. Kerennya out of the box
thinking... As long as not too far from the box.

Sekedar sumbangan... Just my cent contribution..

Salam,

BS

2012/9/5 danny.hil...@gmail.com

 Apa yang bikin bingung ya ?
 Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis.
 Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data,
 processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa
 komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting.
 Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih
 kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan
 yg mana yang dianggap paling mungkin.
 Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya
 'simpel') ya interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi
 tulang patah dari xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton
 dilihar dari hi-res GPR.

 DHN
 Danny Hilman Natawidjaja
 LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
 Geoteknologi - LIPI
 --
 *From: * bsap...@geodin.net
 *Date: *Wed, 5 Sep 2012 07:53:20 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
 Geolistrik

 Your point exactly...
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com
 *Date: *Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 -0700 (PDT)
 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
 Geolistrik

 uppsss...
 saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika (georadar,
 geolistrik maupun seismik) itu memang sifatnya interpretatif/tafsiran...
 makanya sangat tergantung kontek dan hipotesis yang dipakai dalam
 prosesnya
 interpretasi seismik di daerah delta dan turbidit laut dalam, tentu sangat
 dipengaruhi konteknya... kalau sama sekali nggak tahu settingya, ya bisa
 ketukar-tukar..


 salam,

   *From:* Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Wednesday, September 5, 2012 12:26 PM
 *Subject:* RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
 Geolistrik

   Rekan Bob,
 “Kalimat” itu khusus ditujukan untuk meluruskan bahwa ‘INTERPRETASI’ bukan
 ‘HIPOTESIS’. Itu poinnya.
 Menurut hemat saya pemindaian geofisik (georadar, geolistrik, seisik dll)
 bisa dianalogikan dengan pemindaian/imaging dalam dunia kedokteran seperti
 ultrasonografi dan x-ray.  Tentu kejelasan hasil image terantung dari
 resolusi, obyek dll.  Georadar dengan frekuensi tinggi (misalnya lebih dari
 1GHz) biasa dipakai untuk mendeteksi/melihat adanya ‘tulang’ beton yang
 patah atau bengkok atau retakan pada struktur di dalam suatu bangunan
 sehingga ahli sipil dapat memperbaikinya dengan tepat sasaran tanpa harus
 bongkar-bongkar dulu, sama seperti dokter yang mendiagnosa tangan anda
 dengan x-ray untuk mengobatinya bukan?
 Georadar dengan frekuensi yang lebih rendah dapat dipakai untuk melihat
 struktur dan stratigrafi detil dari lapisan tanah/batuan sama halnya
 seperti survey seismik refeksi dengan 

Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI

2012-09-05 Terurut Topik bsapiie
He..he... Yang penting nggak niat selingkuh kok..


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com
Date: Thu, 6 Sep 2012 08:59:17 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI
Kang Mino, sampeyan salah kamar, prttt...

Salam,
Syaiful

2012/9/6 bsap...@geodin.net

 Secara umum pendekatan interpretasi bisa dua2nya dalam science. Bisa
 berdasarkan hipotesa sehingga sudah mengarah pada pembuktian mengikuti
 model tertentu. Science juga bisa menginterpretasi yang lebih bebas dengan
 tujuan mentes banyak kemungkinan. Satu persatu interpretasinya dites utk
 mendapatkan hal yang lebih non-bias. Keburukannya metoda ini bisa sangat
 panjang dan rumit dibandingkan yang pendekatan hipotesa. Utk suatu science
 yang sudah banyak modelnya dan lebih pasti seperti xray tulang pendekatan
 hipotesa akan lebih tepat karena kita sudah banyak kasus dan model yang
 bisa digunakan utk menginterpretasi.

 Bagi saya interpretasi adalah sesuatu yg hrs dibuktikan kebenarannya jadi
 tergantung pada siapa dan apa (hipotesa dan asumsi) yg akan dicari.
 Seandainya sama sekalai tidak dikenali ya susah membuat interpretasi. Ini
 yang saya kira dumaksud oleh Cak Noor. Ya Geologist kalau image dari otak
 nanti interpretasinya hidrocarbon. Dalam kasus Gn. Padang misalnya hasil
 georadar menunjukan object yang mempunyai sudut tajam seperti kotak,
 piramida dll. Kan wajar saja berhipotesa bahwa ini tidak alami karena agak
 sulit atau sangat jarang alam membuat sesuatu yang sangat perfect. Ya, hrs
 dibuktikan.. Seperti lead tadi.. Banyak interpretasi akan sangat baik krn
 akan memdapat banyak hipotesa yg hrs dibuktikan, ya kalau sdh pasti tidak
 diperlukan scientist utk membuktikan. Walaupun geologi tidak bisa seperti
 hukum matematika, rupa seperti monyet, bentuk seperti monyet, jalan seperti
 monyet ini pasti monyet. Mungkin geologist lain akan mengatakan bisa enggak
 ya beruang?

 Teman2 saya kira kita sebagai scientist harus open minded dan skeptist
 biar mempunyai banyak inovasi dan kreativitas.. Kerennya out of the box
 thinking... As long as not too far from the box.

 Sekedar sumbangan... Just my cent contribution..

 Salam,

 BS
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
 *Date: *Wed, 5 Sep 2012 17:39:31 -0700 (PDT)
 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI

 Pak Hendra

 Mungkin ada kawan lain dari PengDa Sulut yang mewakili ?

 si Abah


   --
 *From:* Hendra Riogilang riogilanghen...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Wednesday, September 5, 2012 9:46 PM
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI

 Kepada Yth.
  Ketua Umum
  *Rovicky Dwi Putrohari*
 *dan*
  Pengurus Pusat
 *IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)*
 **
 **
 Terimakasih atas undangannya.
 Bersama surat ini saya memohon maaf yang sedalam dalamnya
 dan memberitahukan bahwasanya saya berhalangan hadir dalam rakernas PIT
 IAGI 19 September 2012 berhubung tanggal pelaksanaannya bersamaan dengan
 kegiatan konferensi CINEST 2012 di ITB Bandung dimana saya salah satu
 presenter dalam kegiatan ini.
 Oh ya mengoreksi sedikit isi surat undangannya dimana dialamatkan kepada
 Ketua *Pengda IAGI Manado*. Mohon dikoreksi dan diganti sesuai Surat
 Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Nomor: *
 Kpts/03/03/In-08* tentang Pengangkatan dan Penetapan Pengurus Ikatan Ahli
 Geologi Indonesia *Daerah Sulawesi Utara-Gorontalo*, dimana
 dikoreksi menjadi *Pengda Sulawesi Utara dan Gorontalo*.
 Semoga PIT IAGI-41 sukses dan berjaya.
 Terimakasih.

 Salam
 Dr. Eng. Hendra Riogilang
 Pengda IAGI Sulawesi Utara-Gorontalo



 2012/9/5 iagi iagi...@cbn.net.id

  Nomor   :   072/PP-IAGI/Sep/2012
  Jakarta, 03 September 2012
 Lampiran   :   -**
 Perihal   : *Undangan Menghadiri **Rakernas dan Rapat Anggota *
 ** **
 **
 Kepada Yth,
 Bapak /Ibu  PP-IAGI / Anggota IAGI
 di tempat.
 ** **
 ** **
 Dengan hormat.
 ** **
 Dengan ini Pengurus Pusat IAGI mengundang Pengurus Pusat IAGI ( PP-IAGI  )
 dan Ketua Pengurus Daerah  IAGI ( Pengda IAGI ) Anggota IAGI untuk Rapat
 Kerja Nasional ( RAKERNAS ) bersamaan dengan pelaksanaan Pertemuan Ilmiah
 Tahunan IAGI ke 41 di Yogyakarta, Rakernas tersebut akan diselenggarakan :
 
 ** **
 Hari / Tanggal : Rabu, 19 September 2012.
 Waktu: Setelah acara presentasi Tehnis PIT IAGI
 (akan ditentukan  kemudian)
 Tempat  : Hotel Melia Purasani Yogyakarta
 ** **
 Agenda acara Yang akan dibahas adalah Sebagai berikut:
 **1.  **Laporan PP –IAGI tentang kegiatan tahun 2012 
 **2.  **Laporan Pengda-Pengda IAGI
 **3.  **Pembahasan rancangan AD/ART IAGI oleh Team Adhoc AD/ART yang
 dipimpin oleh Sekjen PP-IAGI

RE: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41

2012-09-05 Terurut Topik Dindot Soebandrio
Terima kasih infonya pak.

 

  _  

From: rakhmadi avianto [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com] 
Sent: Thursday, September 06, 2012 9:01 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41

 

Hubungi HP saya aja di 0813-1030-9933, Avianto Bendahara Umum IAGI, silahkan
mau ngomong apa.

2012/9/6 Dindot Soebandrio dindot_soeband...@moeco.co.id

Selamat pagi pak,

Saya sudah mendafftar dengan mengisi form dan dikirim via email tgl.5
September 2012, tapi belum mendapat jawaban dari panitya.

Contact person, ibu Lisa sudah dicoba dihubungi via telepon tapi tidak
dijawab.

Apakah ada alamat lain yang bisa dihubungi?

Terima kasih,

Dindot Soebandrio

IAGI 0674  

 

 

  _  

From: iagi [mailto:iagi...@cbn.net.id] 
Sent: Wednesday, September 05, 2012 10:54 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41

 

Nomor   :   070/PP-IAGI/Sep/2012 Jakarta, 03
September 2012

Lampiran   :   -

Perihal   : Undangan Menghadiri PIT IAGI ke 41 

 



Kepada Yth,

Anggota IAGI

di tempat.

 

 

Dengan hormat,

 

Bersama ini kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada acara Pertemuan
Ilmiah Tahunan ( PIT IAGI  ) ke 41 di Yogyakarta, yang akan dilaksanakan
pada :

Hari/Tanggal   : Senin- Kamis, 17-20 September 2012

Waktu: 08:00 WIB - selesai 

Tempat  : Hotel Melia Purosani Yogyakarta

 

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima
kasih.

 

 

Hormat kami,

Pengurus Pusat

IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)

Ketua Umum

TTD

Rovicky Dwi Putrohari

 

 



Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41

2012-09-05 Terurut Topik rijang . g87
Mas Avianto, daftarx bs on the desk pd saat hari H nya gak, biasanya sebelum 
or saat opening ceremony kan masih bs.
Mohon penjelasannya, tk.

Salam,
Syamsul Ma'rif - sumbawa

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Thu, 6 Sep 2012 09:24:29 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Rovicky Dwi Putroharirovi...@gmail.com; mohammad 
syaifulmohammadsyai...@gmail.com; 
panitia-pit2...@iagi.or.idpanitia-pit2...@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41

PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
REGISTER NOW !
Contact Person:
Email : pit.iagi.2...@gmail.com
Phone : +62 82223 222341 (lisa) 

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-


Re: [iagi-net-l] Kesempatan untuk dosen geologi pindah ke UI

2012-09-05 Terurut Topik sri mulyaningsih
Pembukaan prodi baru tentu harus disertai dengan recruitment baru... kalau yang 
ditawari adalah dosen-dosen PTN (silakan saja), tapi PTS yang sudah tercatat 
jadi dosen tetap di pergururuan tinggi itu...? itu sama saja dengan membunuh 
Perg. Tinggi yang sudah ada, terutama PTS yang tercatat sebagai pinggiran. 
Karena dosen yang memiliki kualifikasi baik akan tertarik untuk resign dan 
bergabung dengan PTN yang lebih menjanjikan. Pertanyaannya adalah Jika 
sekarang saja PTS-PTS tersebut masih sangat kekurangan dosen...(dengan 
kualifikasi tentunya), ditambah juga tidak ada lagi lulusan S2 yang mau 
mendaftar sebagai PNS dosen DPK (kopertis) untuk diperbantukan di PTS... 
bagaimana nasib Prodi yang pinggiran tersebut? Padahal DIKTI sudah punya aturan 
yang harus ditaati tahun ini bahwa semua dosen PT yang mengajar S1 harus 
minimal berpendidikan S2; sementara itu jika PTS menerima caldos S1 maka harus 
mau menyekolahkan S2 dulu dengan biaya kampus. Padahal...
 dana yang dimiliki PTS berasal dari mahasiswa, ya memang ada sih dana hibah 
dari DIKTI (yang mendapatkannya dengan cara kompetisi, dan telah berhasil 
diborong oleh PTS-PTS yang punya resources lebih besar). Ayolah... jangan cuma 
mau hidup sendiri..!

 
Salam


Sri Mulyaningsih



 From: Ok Taufik ok.tau...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, September 6, 2012 8:14 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Kesempatan untuk dosen geologi pindah ke UI
 

kalau sasarannya hanya untuk memenuhi kebutuhan industri bakal tak berkembang, 
lihat saja jurusan t.sipil yang menjamur di seluruh PT, akhirnya over supply 
dan terjadi stagnasi perkembangan civil engg. dikarenekan tak adanya projek 
pembangunan dan riset bagi PT.
Baru-baru ini Dikti juga membentuk Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang 
pembangunan dan pengembangannya di bawah ITB, Itera di khususkan untuk 
pemenuhan sarjana teknik di kawasan barat Indonesia, dan rencananya kampus akan 
didirikan di lampung  (termasuk ilmu kebumian), penerimaan PNS juga sudah 
dilakukan dan pengemblengan awal akan di pusatkan di kampus baru ITB di 
jatinangor.

Untuk wilayah timur Indonesia akan di tunjuk ITS untuk membentuk Institut 
Teknologi Kalimantan, apa pusatnya di balikpapan atau kota lain belum ada 
informasinya. Itera dan ITK (kalimantan) jelas dibentuk demi pasaran kebutuhan 
industri juga, yang sifatnya bisa lokal dikarenakan banyaknya perusahaan migas 
dan pertambangan di Sumatera dan kalimantan.
PT ilmu kebumian lama beruntung karena sasaran pendidikan tidak terpaku pada 
satu disiplin, dan untuk menuju kesana jelas butuh kompetensi, focus dan 
kesinambungan. kehilangan Alm. Prof. Rubini saja jelas kehilangan besar dalam 
keilmuan petrology khususnya dan geology umumnya, butuh waktu dan jam terbang 
untuk menggantikan seorang keahlian Petrology yang mumpuni. 

Atau lihat juga betapa kekurangannya ahli vulcanology kita, sehingga di Program 
S2-S3 Sains Kebumian untuk 
menyelenggarakan Kuliah Topik Khusus Volkanologi (Intro., Volcano 
Seismology, Volcano deformation, Volcanic degassing etc.) harus mengundang 
dosen tamu dari Université de Savoie: Prof. Jean-Paul Toutain, Dr. 
Philipson Bani, Dr. Jean-Philippe Métaxian, Dr. Virginie Pinel, Prof. 
Clive Oppenheimer (Cambridge Univ.), Prof. Chris Bean (Univ. College 
Dublin).

sebagai renungan copas dari status FB ADB (Izinnya Yang):
masih mending lho kita ini, di perg-perg 
tinggi para dosen masih dg semangat menanamkan pengertian bhw salah satu tugas 
utama geologist itu adlh eksplorasi, yaitu mencari dan menemukan 
cadangan dan sumberdaya migas dan mineral baru, meskipun pd kenyataannya di 
bagian akhir dr masa belajarnya kebanyakan mahasiswa lebih diarahkan 
u/menguasai gadget-software dan prosedur operasi rutin dunia industri 
u/mengelola cadangan2 yg sdh ditemukan atau eksplorasi paling jauh di sblah2 
lapangan yg sdh ada, shg di dunia kenyataan kerja lebih banyak kita 
jumpa geosaintist sekrup dan baut yg menguasai prosedur dan teknologi 
tapi miskin ide, konsep, dan pemikiran2 baru ttg eksplorasi...masih 
mendingnya adlh: masih bisa kita sadarkan mrk bhw kita harus berubah 
kalau mau indonesia keluar dr krisis energi, asal kita bener2 melakukan 
eksplorasi, bkn eksplorasi2an; masalahnya: para birokrat - regulator dan 
pemimpin politik negeri ini yg kebetulan punya latar belakang geologi 
juga tdk begitu faham bgmn harus melakukan eksplorasi itu dan lebih 
parah lagi para suhu - suheng di perg2 tinggi juga sdh terlalu lama 
tenggelam dlm rutinitas melayani industri, shg lupa bikin riset2 berarti u/gali 
konsep2 baru u/nemukan sumberdaya dan cadangan2 yg masih 
sembunyi;... ayo, monggo dipun derek-a-ken kampanye perubahan paradigma 
eksplorasi meniki  salam, adb #arema-geologistmerdeka#
 

2012/9/5 kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com

Lg trend nih ilmu kebumian, sampai banyak yg buka jurusan baru...semoga makin 
berkembang ke depannya...tp kalau minyak udah habis apa masih 

RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

2012-09-05 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Benar.  Seperti yang saya bilang sebelumnya, image x-ray tulang patah lebih
cocok disebandingkan dengan image hi-res GPR (Georadar) dari struktur besi
di dalam satu tembok bangunan yang skin-depthnya berskala senti - puluhan
senti saja.  Kasus Gunung Padang jauh lebih kompleks.  Itulah sebabnya
kenapa sampai harus dilakukan lintasan georadar sampai puluhan dan dicoba
pula dengan berbagai frekuensi (resolusi dan skin depth), kemudian dilakukan
juga survey geolistrik 2-D dan 3-D untuk dibandingkan, terus di bor untuk
melihat apa litologi/material yang terlihat pada image georadar dan
geolistrik tersebut dan juga melakukan analisis carbon dating dari
sampelnya... Dan kami menganggap semua itu masih belum cukup.  Masih akan
dilakukan analisis dan survey lanjutan, Insya Allah.

 

 

From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com] 
Sent: 06 September 2012 6:01
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
Geolistrik

 

Agak terlalu extreme membandingkan xray tulang patah dgn georadar. Xtray
tulang mengukur sesuatu dgn bentuk yg sudah kita ketahui sebelumnya (dokter
sudah tahu apa yg ingin dia lihat dan bentuk variasi tulang lengan akan
sangat terbatas), sementara georadar terutama gunung padang,  kita belum
tahu apa yg kita cari dan  bentuknya seperti apa. Seperti yg disampaikan
sebelumnya oleh pak noor, konteks membantu kita untuk mengetahui kira kira
bentuk apa yang kita cari sehingga kita juga tidak asal saat
menginterpretasi mouth bar delta atau lobe turbidit. Sama seperti gunung
padang, saat orang berangkat dengan konteks bgn maka dia menginterpretasi
bgn, saat berangkat dengan konteks columnar joint ya dia menginterpretasi
columnar joint.  Kedua interpretasi sah saja sampai kita bongkar gunung
padang dan buktikan apa itu...

On Sep 5, 2012 10:09 PM, bob yuris bopol...@yahoo.com wrote:

Pak Danny, terimakasih untuk penjelasannya. 

 

Maaf menyimpang dari pertanyaan pertama saya, sekarang saya menangkap dengan
jelas maksud tujuan tulisan surat pembaca Bapak di Tempo edisi Bandar
Anggaran (3-9 Sep 2012).

 

 Jadi Dugaan adanya bangunan terpendam (Tempo 27 Agu - 2 Sep 2012) adalah
hasil Interpretasi, sehingga Pak Danny menyampaikan keberatan terhadap
pernyataan Bapak Junus Satrio Atmodjo (Arkeolog Senior)  yang mengatakan
pernyataan adanya bangunan terpendam sebagai Hipotesis diatas Hipotesis.
Ok, sekarang saya paham Pak.

 

Cuma sekarang saya bingung lagi nih, lalu dimana ya batasan Interpretasi
dengan Hipotesis? Kapan suatu pernyataan itu adalah Hipotesis kapan disebut
Interpretasi?

 

Lalu mengenai Georadar dan Geolistrik,

 

Terimakasih buat Pak Danny dan Pak Noor, serta Bapak2 yg lain untuk
penjelasannya.

 

Kenapa saya menilai foto rontgen bukan interpretasi, karena melihat hasil
fotonya (dengan keterbatasan pengetahuan saya mengenai foto x-ray), saya
menyimpulkan bahwa foto rontgen adalah alat bantu untuk melihat ruas
tulang tangan saya yang tertutup jaringan tubuh.  

Tetapi kalau memang foto rontgen tersebut tampak jelas (tanpa interpretasi)
karena konteksnya jelas, yaitu jelas2 difoto rontgen diatas tangan, maka
tentu saja perbandingan antara metode georadar dengan USG / X-ray yang
dibuat oleh Pak Danny, menjadi relevan.

 

Satu lagi pertanyaan saya, apakah produk berupa profil penampang seismic /
georadar / geolistrik adalah potret sebagaimana foto kamera? atau
merupakan hasil olah data dari suatu instrument elektronik?

 

Bob Yuris Chandra

Palynologist Partikelir

 

 

From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, September 5, 2012 9:33 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
Geolistrik

 

Interpretasi prospect apapun tetep bener sampai di bor, interpretasi kelamin
bayi tetep bener sampai bayi lahirjadi inget cerita nilai..A untuk
Tuhan, B untuk dosen, mahasiswa cukup C sama D.
On Sep 5, 2012 5:18 PM, noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com
wrote:

 Kang Dhanny,
 apa yang dimaksud atau apa kriteria sangat jelas itu..?
 - menghadapi outcrops yang di depan mata saja bisa beda penafsirannya...
 - dr kandungan juga suka kesulitan menentukan jenis kelamin bayi padahal
sudah via USG yang Hi-res ...:-)
  
  
  
 salam,

 From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Wednesday, September 5, 2012 4:05 PM

 Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
Geolistrik

 Apa yang bikin bingung ya ?
 Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis.
 Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data,
processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa
komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting.
 Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih
kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan
yg mana yang dianggap paling mungkin.
 Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya

RE: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

2012-09-05 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Kalo yang dikatakan Pak Bandono itu namanya PSEUDO SCIENCE alias penelitian 
boong-boongan untuk suatu tujuan tertentu (yang bukan untuk tujuan mencari 
kebenaran ilmiah), sehingga yang dilakukan adalah mencari-cari ‘bukti/data’ 
yang dapat menguatkan dan kalau perlu membuang atau menutup data yang 
melemahkan sesuatu tujuan tersebut.  Kalo ini namanya penipuan bukan penelitian.

Hipotesa awal bisa dirubah kalau data penelitian menunjukkan sebaliknya atau 
bisa juga dihentikan dengan kesimpulan bahwa hipotesa itu tidak benar, dan 
inipun dapat dikatakan hasil penelitian bukan kegagalan.

 

 

From: bob yuris [mailto:bopol...@yahoo.com] 
Sent: 06 September 2012 6:18
To: iagi-net@iagi.or.id; bandon...@gmail.com
Subject: Bls: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan 
Geolistrik

 


Pak Bandono,
Adakah rambu atau batasan / kaidah / aturan yg mesti dipatuhi sebelum 
berasumsi atau mengajukan hipotesis dalam konteks keilmuan? Tks




Dikirim dari Yahoo! Mail pada Android

 

  _  

From: Bandono Salim bandon...@gmail.com; 
To: Iagi iagi-net@iagi.or.id; 
Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan 
Geolistrik 
Sent: Wed, Sep 5, 2012 11:10:38 PM 


Lho kan saat diagak awal sudah saya katakan, asumsinya/dasar 
pikiran/hipotesisnya apa, maka semua data akan dibawa untuk membenarkan asumsi 
awal.
Salam.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

  _  

From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com 

Date: Thu, 6 Sep 2012 06:01:18 +0700

To: iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

 

Agak terlalu extreme membandingkan xray tulang patah dgn georadar. Xtray tulang 
mengukur sesuatu dgn bentuk yg sudah kita ketahui sebelumnya (dokter sudah tahu 
apa yg ingin dia lihat dan bentuk variasi tulang lengan akan sangat terbatas), 
sementara georadar terutama gunung padang,  kita belum tahu apa yg kita cari 
dan  bentuknya seperti apa. Seperti yg disampaikan sebelumnya oleh pak noor, 
konteks membantu kita untuk mengetahui kira kira bentuk apa yang kita cari 
sehingga kita juga tidak asal saat  menginterpretasi mouth bar delta atau lobe 
turbidit. Sama seperti gunung padang, saat orang berangkat dengan konteks bgn 
maka dia menginterpretasi bgn, saat berangkat dengan konteks columnar joint ya 
dia menginterpretasi columnar joint.  Kedua interpretasi sah saja sampai kita 
bongkar gunung padang dan buktikan apa itu...

On Sep 5, 2012 10:09 PM, bob yuris bopol...@yahoo.com javascript:return  
wrote:

Pak Danny, terimakasih untuk penjelasannya. 

 

Maaf menyimpang dari pertanyaan pertama saya, sekarang saya menangkap dengan 
jelas maksud tujuan tulisan surat pembaca Bapak di Tempo edisi Bandar Anggaran 
(3-9 Sep 2012).

 

 Jadi Dugaan adanya bangunan terpendam (Tempo 27 Agu – 2 Sep 2012) adalah hasil 
“Interpretasi”, sehingga Pak Danny menyampaikan keberatan terhadap pernyataan 
Bapak Junus Satrio Atmodjo (Arkeolog Senior)  yang mengatakan pernyataan adanya 
bangunan terpendam sebagai “Hipotesis diatas Hipotesis”. Ok, sekarang saya 
paham Pak.

 

Cuma sekarang saya bingung lagi nih, lalu dimana ya batasan Interpretasi dengan 
Hipotesis? Kapan suatu pernyataan itu adalah Hipotesis kapan disebut 
Interpretasi?

 

Lalu mengenai Georadar dan Geolistrik,

 

Terimakasih buat Pak Danny dan Pak Noor, serta Bapak2 yg lain untuk 
penjelasannya.

 

Kenapa saya menilai foto rontgen bukan interpretasi, karena melihat hasil 
fotonya (dengan keterbatasan pengetahuan saya mengenai foto x-ray), saya 
menyimpulkan bahwa foto rontgen adalah “alat bantu” untuk melihat “ruas tulang 
tangan” saya yang tertutup jaringan tubuh.  

Tetapi kalau memang foto rontgen tersebut tampak jelas (tanpa interpretasi) 
karena konteksnya jelas, yaitu “jelas2 difoto rontgen diatas tangan”, maka 
tentu saja perbandingan antara metode georadar dengan USG / X-ray yang dibuat 
oleh Pak Danny, menjadi relevan.

 

Satu lagi pertanyaan saya, apakah produk berupa profil penampang seismic / 
georadar / geolistrik adalah “potret” sebagaimana foto kamera? atau merupakan 
hasil olah data dari suatu instrument elektronik?

 

Bob Yuris Chandra

Palynologist Partikelir

 

 

From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com javascript:return 
To: iagi-net@iagi.or.id javascript:return  
Sent: Wednesday, September 5, 2012 9:33 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

 

Interpretasi prospect apapun tetep bener sampai di bor, interpretasi kelamin 
bayi tetep bener sampai bayi lahirjadi inget cerita nilai..A untuk Tuhan, B 
untuk dosen, mahasiswa cukup C sama D.
On Sep 5, 2012 5:18 PM, noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com 
javascript:return  wrote:

 Kang Dhanny,
 apa yang dimaksud atau apa kriteria sangat jelas itu..?
 - menghadapi outcrops yang di depan mata saja bisa beda penafsirannya...
 - dr kandungan juga suka kesulitan menentukan jenis kelamin bayi padahal 
 sudah via USG 

RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

2012-09-05 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Gunung Padang sudah di-bor untuk mengetahui stratifikasi dan bentukan yang
terlihat pada georadar dan geolistrik meskipun sayangnya belum mencapai
target depth yang diinginkan, dan juga belum di lokasi yang benar-benar
strategis (karena kalau di-bor dilokasi itu terpaksa harus 'mengganggu situs
batu di permukaannya). Sudah juga dilakukan penggalian (test-pit) tapi belum
mencapai kedalaman yang diinginkan untuk mendapatkan bukti yang lebih
solid karena waktu itu masih ada pihak-pihak yang 'berisik' sehingga kami
malas meneruskannya.

 

From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com] 
Sent: 06 September 2012 6:54
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
Geolistrik

 

Betul juga Pak, explorasionist berbuih-buih menerangkan interpretasi data,
paling-paling statusnya setingkat drillable prospect.. Untuk membuktikan nya
ya harus di bor sampai ke basement, baru interpretasinya terbukti Selama
interpretasi G padang belum dilakukan penggalian, ya statusnya tetap lead
atau paling banter prospek. Biarkanlah statusnya spt itu, supaya masih punya
banyak lead-lead yang lain. 
RUS 1061. 

  _  

From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com 

Date: Thu, 6 Sep 2012 06:01:18 +0700

To: iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
Geolistrik

 

Agak terlalu extreme membandingkan xray tulang patah dgn georadar. Xtray
tulang mengukur sesuatu dgn bentuk yg sudah kita ketahui sebelumnya (dokter
sudah tahu apa yg ingin dia lihat dan bentuk variasi tulang lengan akan
sangat terbatas), sementara georadar terutama gunung padang,  kita belum
tahu apa yg kita cari dan  bentuknya seperti apa. Seperti yg disampaikan
sebelumnya oleh pak noor, konteks membantu kita untuk mengetahui kira kira
bentuk apa yang kita cari sehingga kita juga tidak asal saat
menginterpretasi mouth bar delta atau lobe turbidit. Sama seperti gunung
padang, saat orang berangkat dengan konteks bgn maka dia menginterpretasi
bgn, saat berangkat dengan konteks columnar joint ya dia menginterpretasi
columnar joint.  Kedua interpretasi sah saja sampai kita bongkar gunung
padang dan buktikan apa itu...

On Sep 5, 2012 10:09 PM, bob yuris bopol...@yahoo.com wrote:

Pak Danny, terimakasih untuk penjelasannya. 

 

Maaf menyimpang dari pertanyaan pertama saya, sekarang saya menangkap dengan
jelas maksud tujuan tulisan surat pembaca Bapak di Tempo edisi Bandar
Anggaran (3-9 Sep 2012).

 

 Jadi Dugaan adanya bangunan terpendam (Tempo 27 Agu - 2 Sep 2012) adalah
hasil Interpretasi, sehingga Pak Danny menyampaikan keberatan terhadap
pernyataan Bapak Junus Satrio Atmodjo (Arkeolog Senior)  yang mengatakan
pernyataan adanya bangunan terpendam sebagai Hipotesis diatas Hipotesis.
Ok, sekarang saya paham Pak.

 

Cuma sekarang saya bingung lagi nih, lalu dimana ya batasan Interpretasi
dengan Hipotesis? Kapan suatu pernyataan itu adalah Hipotesis kapan disebut
Interpretasi?

 

Lalu mengenai Georadar dan Geolistrik,

 

Terimakasih buat Pak Danny dan Pak Noor, serta Bapak2 yg lain untuk
penjelasannya.

 

Kenapa saya menilai foto rontgen bukan interpretasi, karena melihat hasil
fotonya (dengan keterbatasan pengetahuan saya mengenai foto x-ray), saya
menyimpulkan bahwa foto rontgen adalah alat bantu untuk melihat ruas
tulang tangan saya yang tertutup jaringan tubuh.  

Tetapi kalau memang foto rontgen tersebut tampak jelas (tanpa interpretasi)
karena konteksnya jelas, yaitu jelas2 difoto rontgen diatas tangan, maka
tentu saja perbandingan antara metode georadar dengan USG / X-ray yang
dibuat oleh Pak Danny, menjadi relevan.

 

Satu lagi pertanyaan saya, apakah produk berupa profil penampang seismic /
georadar / geolistrik adalah potret sebagaimana foto kamera? atau
merupakan hasil olah data dari suatu instrument elektronik?

 

Bob Yuris Chandra

Palynologist Partikelir

 

 

From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, September 5, 2012 9:33 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
Geolistrik

 

Interpretasi prospect apapun tetep bener sampai di bor, interpretasi kelamin
bayi tetep bener sampai bayi lahirjadi inget cerita nilai..A untuk
Tuhan, B untuk dosen, mahasiswa cukup C sama D.
On Sep 5, 2012 5:18 PM, noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com
wrote:

 Kang Dhanny,
 apa yang dimaksud atau apa kriteria sangat jelas itu..?
 - menghadapi outcrops yang di depan mata saja bisa beda penafsirannya...
 - dr kandungan juga suka kesulitan menentukan jenis kelamin bayi padahal
sudah via USG yang Hi-res ...:-)
  
  
  
 salam,

 From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Wednesday, September 5, 2012 4:05 PM

 Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
Geolistrik

 Apa yang bikin bingung ya ?
 Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis.
 Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari 

Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41

2012-09-05 Terurut Topik premonowati
Rekan2, spt biasanya, registration on desk nntinya dibuka sejak hari Senin jam 
09.00 dan seterusnya selama PIT. Tks.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: rijang@gmail.com
Date: Thu, 6 Sep 2012 03:09:42 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41
Mas Avianto, daftarx bs on the desk pd saat hari H nya gak, biasanya sebelum 
or saat opening ceremony kan masih bs.
Mohon penjelasannya, tk.

Salam,
Syamsul Ma'rif - sumbawa

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Thu, 6 Sep 2012 09:24:29 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Rovicky Dwi Putroharirovi...@gmail.com; mohammad 
syaifulmohammadsyai...@gmail.com; 
panitia-pit2...@iagi.or.idpanitia-pit2...@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41

PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
REGISTER NOW !
Contact Person:
Email : pit.iagi.2...@gmail.com
Phone : +62 82223 222341 (lisa) 

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-


RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

2012-09-05 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Bung Avi,

Data dan analisa yang kami punya sekarang sudah jauh lebih banyak dan lebih
baik processing-nya.  Misalnya waktu di Supomo kami belum punya data
velocity lapisan untuk me-migrasikan data georadarnya,  sekarang sudah punya
sehingga semua lintasan georadar sudah di-migrasi dengan baik.  Lintasan
georadarnya pun sudah jauh lebih banyak.

Konsep dan hipotesis kami bukan sekedar angan-angan tapi ada background
ilmiah yang kuat... akan panjang kalau diuraikan lagi.  

Geologi Gunung Padang memang komplek sehingga banyak tes yang harus
dilakukan untuk mengidentifikasi apakah ada man-made structures didalam
itu.   Ini penelitian frontier dan hipotesisnya memang cukup
kontroversial.  Sayang anda tidak hadir pada presentasi Gunung Padang di
SetNeg tgl 14 Agustus lalu.  Waktu itu Bu WaMen Dikbud hadir dan sangat
mendukung penelitian ini untuk diteruskan dan dikembangkan.

 

 

 

From: rakhmadi avianto [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com] 
Sent: 06 September 2012 7:39
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
Geolistrik

 

Bung Dani DR,

Pertama, saya sudah hadir di presentasi anda di IAGI office di Supomo bbrapa
waktu yg lalu, memang data dan pengolahannya sudah benar, tapi setuju dg
rekan2 yg lain bahwa MODEL itu sangat tergantung dari dream awal kita.
Sejujurnya karena team anda adalah team yg akan mencari BENCANA PURBA maka
angan2 team pada umumnya adalah suatu Komuniti KUNO, bisa berupa kampung
KUNO, bisa berupa Candi, Piramid dsb.

Nah driver ini yg mungkin akan membuat anda terbelenggu dan mungkin
cenderung mengarahkan jawaban2 yg akan mendukung thesis anda (baca
katastropi purba). Dalam hal ini secara prospect maturation estimasi anda
ini baru sampe tingkat PROSPECT, yg namanya prospect ya ngga bisa di
buktikan secara Ilmiyah sampai Prospect tadi di gali.

Yg Kedua, kebetulan lokasi yg anda pilih sbg tempat research kok ya di
daerah Gunung Api Purba dilihat dari Morpologi yg ada sekarang dan banyak
mengandung kolumnar join, sebetulnya ini memang menyulitkan buat anda untuk
bisa langsung benar, karena chance of sukses untuk benar menjadi 50%,
artinya bisa memang Piramida, tapi bisa juga Kolumnar Join spt yg telah di
bahas sebelumnya oleh DR Yatno. kalau seandainya yg anda selidiki lokasi
disekitarnya bukan daerah pegunungan, misal di daerah Karst spt di Madura
atau Pacitan maka chance of sukses anda bisa naik menjadi 75%, which is
sudah sangat tinggi.

yang  ke tiga SEMANGAT PAGI! . jangan lupa daftar PIT
IAGI (18-20 Sept) dan IAGI Golf (17 Sept).

Avi
npa 0666 nomor cantik

2012/9/5 danny.hil...@gmail.com

Apa yang bikin bingung ya ?
Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis.
Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data,
processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa
komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting.
Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih
kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan
yg mana yang dianggap paling mungkin.
Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya 'simpel')
ya interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi tulang patah
dari xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton dilihar dari hi-res
GPR.

DHN

Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI

  _  

From: bsap...@geodin.net 

Date: Wed, 5 Sep 2012 07:53:20 +

To: iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
Geolistrik

 

Your point exactly...

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _  

From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com 

Date: Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 -0700 (PDT)

To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
Geolistrik

 

uppsss...

saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika (georadar,
geolistrik maupun seismik) itu memang sifatnya interpretatif/tafsiran...
makanya sangat tergantung kontek dan hipotesis yang dipakai dalam
prosesnya

interpretasi seismik di daerah delta dan turbidit laut dalam, tentu sangat
dipengaruhi konteknya... kalau sama sekali nggak tahu settingya, ya bisa
ketukar-tukar..

 

 

salam,

 

From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, September 5, 2012 12:26 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
Geolistrik

 

Rekan Bob,

Kalimat itu khusus ditujukan untuk meluruskan bahwa 'INTERPRETASI' bukan
'HIPOTESIS'. Itu poinnya.

Menurut hemat saya pemindaian geofisik (georadar, geolistrik, seisik dll)
bisa dianalogikan dengan pemindaian/imaging dalam dunia kedokteran seperti
ultrasonografi dan x-ray.  Tentu kejelasan hasil image terantung dari
resolusi, obyek dll.  Georadar dengan frekuensi tinggi (misalnya lebih dari
1GHz) 

Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41

2012-09-05 Terurut Topik Adi Fahdrurozi
Biaya sudah termasuk biaya akomodasi seperti penginapan??
send from heaven!

-Original Message-
From: premonow...@gmail.com
Date: Thu, 6 Sep 2012 03:30:29 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41

Rekan2, spt biasanya, registration on desk nntinya dibuka sejak hari Senin jam 
09.00 dan seterusnya selama PIT. Tks.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: rijang@gmail.com
Date: Thu, 6 Sep 2012 03:09:42 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41
Mas Avianto, daftarx bs on the desk pd saat hari H nya gak, biasanya sebelum 
or saat opening ceremony kan masih bs.
Mohon penjelasannya, tk.

Salam,
Syamsul Ma'rif - sumbawa

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Thu, 6 Sep 2012 09:24:29 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Rovicky Dwi Putroharirovi...@gmail.com; mohammad 
syaifulmohammadsyai...@gmail.com; 
panitia-pit2...@iagi.or.idpanitia-pit2...@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41

PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
REGISTER NOW !
Contact Person:
Email : pit.iagi.2...@gmail.com
Phone : +62 82223 222341 (lisa) 

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-


RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

2012-09-05 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Kayanya Bung Ben (Mino) Sapii kamarnya emang terlalu banyak jadi wajar kalo
salah-salah kamar, mungkin belum ngopi J

Setuju dengan apa yang dibilang Bung Ben.  Ngomong-ngomong, memang ada tuh
'penampakan' body GPR berbentuk kotak di bawah teras batu yang kontak dengan
sampingna tegas dan tegak lurus; jadi bukan perubahan facies, bukan juga
kontak patahan karena tidak menerus ke kanan-kirinya, lalu apa? Intrusi
batuan beku (korok) berbentuk kubus?  Hmmm J

 

From: rakhmadi avianto [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com] 
Sent: 06 September 2012 9:03
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
Geolistrik

 

Ini email balasan dari Benyamin Safiie DR yg salah kamar ke PP-IAGI aku kopi
paste ke sini, duduh pak DR pagi2 kok ya udah ngantuk toh. Peace bro

Secara umum pendekatan interpretasi bisa dua2nya dalam science. Bisa
berdasarkan hipotesa sehingga sudah mengarah pada pembuktian mengikuti model
tertentu. Science juga bisa menginterpretasi yang lebih bebas dengan tujuan
mentes banyak kemungkinan. Satu persatu interpretasinya dites utk
mendapatkan hal yang lebih non-bias. Keburukannya metoda ini bisa sangat
panjang dan rumit dibandingkan yang pendekatan hipotesa. Utk suatu science
yang sudah banyak modelnya dan lebih pasti seperti xray tulang pendekatan
hipotesa akan lebih tepat karena kita sudah banyak kasus dan model yang bisa
digunakan utk menginterpretasi. 

Bagi saya interpretasi adalah sesuatu yg hrs dibuktikan kebenarannya jadi
tergantung pada siapa dan apa (hipotesa dan asumsi) yg akan dicari.
Seandainya sama sekalai tidak dikenali ya susah membuat interpretasi. Ini
yang saya kira dumaksud oleh Cak Noor. Ya Geologist kalau image dari otak
nanti interpretasinya hidrocarbon. Dalam kasus Gn. Padang misalnya hasil
georadar menunjukan object yang mempunyai sudut tajam seperti kotak,
piramida dll. Kan wajar saja berhipotesa bahwa ini tidak alami karena agak
sulit atau sangat jarang alam membuat sesuatu yang sangat perfect. Ya, hrs
dibuktikan.. Seperti lead tadi.. Banyak interpretasi akan sangat baik krn
akan memdapat banyak hipotesa yg hrs dibuktikan, ya kalau sdh pasti tidak
diperlukan scientist utk membuktikan. Walaupun geologi tidak bisa seperti
hukum matematika, rupa seperti monyet, bentuk seperti monyet, jalan seperti
monyet ini pasti monyet. Mungkin geologist lain akan mengatakan bisa enggak
ya beruang? 

Teman2 saya kira kita sebagai scientist harus open minded dan skeptist biar
mempunyai banyak inovasi dan kreativitas.. Kerennya out of the box
thinking... As long as not too far from the box. 

Sekedar sumbangan... Just my cent contribution..

Salam, 

BS

2012/9/5 danny.hil...@gmail.com

Apa yang bikin bingung ya ?
Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis.
Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data,
processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa
komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting.
Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih
kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan
yg mana yang dianggap paling mungkin.
Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya 'simpel')
ya interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi tulang patah
dari xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton dilihar dari hi-res
GPR.

DHN

Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI

  _  

From: bsap...@geodin.net 

Date: Wed, 5 Sep 2012 07:53:20 +

To: iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
Geolistrik

 

Your point exactly...

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _  

From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com 

Date: Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 -0700 (PDT)

To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
Geolistrik

 

uppsss...

saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika (georadar,
geolistrik maupun seismik) itu memang sifatnya interpretatif/tafsiran...
makanya sangat tergantung kontek dan hipotesis yang dipakai dalam
prosesnya

interpretasi seismik di daerah delta dan turbidit laut dalam, tentu sangat
dipengaruhi konteknya... kalau sama sekali nggak tahu settingya, ya bisa
ketukar-tukar..

 

 

salam,

 

From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, September 5, 2012 12:26 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
Geolistrik

 

Rekan Bob,

Kalimat itu khusus ditujukan untuk meluruskan bahwa 'INTERPRETASI' bukan
'HIPOTESIS'. Itu poinnya.

Menurut hemat saya pemindaian geofisik (georadar, geolistrik, seisik dll)
bisa dianalogikan dengan pemindaian/imaging dalam dunia kedokteran seperti
ultrasonografi dan x-ray.  Tentu kejelasan hasil image terantung dari
resolusi, obyek dll.  

Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

2012-09-05 Terurut Topik bsapiie
Untuk Gn. Padang kayanya memang kita semua hrs menunggu hasil dan kesimpulan 
yang lebih matang berkaitan dengan hipotesa dan dreamnya. Karena kita semua 
tidak ikutan dalam penelitian dan juga tidak bisa membuat interpretasi 
tandingan jika memang tidak setuju.  Sekali lagi pembuktian hipotesa bisa 
memakan waktu yang sangat panjang bahkan pada akhirnya tetap saja ada yang 
skeptik.. Sebagai conto teori tektonik lempeng yang masih di challenge sampai 
hari ini walaupun seabrek bukti sdh di presentasikan. 

Yang salut utk penelitian ini disupport sampai - milyar.. Sedangkan kita cari 
utk penelitian unconventional energi susah sekali dapetnya. 

Salam, 

BS
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
Date: Thu, 6 Sep 2012 10:31:15 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
Bung Avi,

Data dan analisa yang kami punya sekarang sudah jauh lebih banyak dan lebih
baik processing-nya.  Misalnya waktu di Supomo kami belum punya data
velocity lapisan untuk me-migrasikan data georadarnya,  sekarang sudah punya
sehingga semua lintasan georadar sudah di-migrasi dengan baik.  Lintasan
georadarnya pun sudah jauh lebih banyak.

Konsep dan hipotesis kami bukan sekedar angan-angan tapi ada background
ilmiah yang kuat... akan panjang kalau diuraikan lagi.  

Geologi Gunung Padang memang komplek sehingga banyak tes yang harus
dilakukan untuk mengidentifikasi apakah ada man-made structures didalam
itu.   Ini penelitian frontier dan hipotesisnya memang cukup
kontroversial.  Sayang anda tidak hadir pada presentasi Gunung Padang di
SetNeg tgl 14 Agustus lalu.  Waktu itu Bu WaMen Dikbud hadir dan sangat
mendukung penelitian ini untuk diteruskan dan dikembangkan.

 

 

 

From: rakhmadi avianto [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com] 
Sent: 06 September 2012 7:39
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
Geolistrik

 

Bung Dani DR,

Pertama, saya sudah hadir di presentasi anda di IAGI office di Supomo bbrapa
waktu yg lalu, memang data dan pengolahannya sudah benar, tapi setuju dg
rekan2 yg lain bahwa MODEL itu sangat tergantung dari dream awal kita.
Sejujurnya karena team anda adalah team yg akan mencari BENCANA PURBA maka
angan2 team pada umumnya adalah suatu Komuniti KUNO, bisa berupa kampung
KUNO, bisa berupa Candi, Piramid dsb.

Nah driver ini yg mungkin akan membuat anda terbelenggu dan mungkin
cenderung mengarahkan jawaban2 yg akan mendukung thesis anda (baca
katastropi purba). Dalam hal ini secara prospect maturation estimasi anda
ini baru sampe tingkat PROSPECT, yg namanya prospect ya ngga bisa di
buktikan secara Ilmiyah sampai Prospect tadi di gali.

Yg Kedua, kebetulan lokasi yg anda pilih sbg tempat research kok ya di
daerah Gunung Api Purba dilihat dari Morpologi yg ada sekarang dan banyak
mengandung kolumnar join, sebetulnya ini memang menyulitkan buat anda untuk
bisa langsung benar, karena chance of sukses untuk benar menjadi 50%,
artinya bisa memang Piramida, tapi bisa juga Kolumnar Join spt yg telah di
bahas sebelumnya oleh DR Yatno. kalau seandainya yg anda selidiki lokasi
disekitarnya bukan daerah pegunungan, misal di daerah Karst spt di Madura
atau Pacitan maka chance of sukses anda bisa naik menjadi 75%, which is
sudah sangat tinggi.

yang  ke tiga SEMANGAT PAGI! . jangan lupa daftar PIT
IAGI (18-20 Sept) dan IAGI Golf (17 Sept).

Avi
npa 0666 nomor cantik

2012/9/5 danny.hil...@gmail.com

Apa yang bikin bingung ya ?
Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis.
Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data,
processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa
komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting.
Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih
kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan
yg mana yang dianggap paling mungkin.
Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya 'simpel')
ya interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi tulang patah
dari xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton dilihar dari hi-res
GPR.

DHN

Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI

  _  

From: bsap...@geodin.net 

Date: Wed, 5 Sep 2012 07:53:20 +

To: iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
Geolistrik

 

Your point exactly...

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _  

From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com 

Date: Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 -0700 (PDT)

To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan
Geolistrik

 

uppsss...

saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika (georadar,

Re: [iagi-net-l] Kesempatan untuk dosen geologi pindah ke UI

2012-09-05 Terurut Topik Ery Arifullah
Menyambung diskusi ini, Gubernur Kaltim mendorong Universitas Mulawarman 
membuka program studi agar lulusannya bisa memasok pasar industri. Artinya jadi 
skrup/baut lagi.(kutipan istilah dari pak ADB). Nah sekarang geofisika 
sudah dibuka dan kedepan geologi menyusul. Memang kebetulan disini tidak ada 
jurusan kebumian.

Beberapa pertanyaan:
1. Apa tujuan sebenarnya pendidikan nasional?
2. Apakah dibenarkan sistem pendidikan tinggi dibangun untuk memasok kebutuhan 
industri?

Pendidikan dibuat untuk memanusiakan manusia (Ki Hajar Dewantara)... jadi 
bener2 manusia sejati. Kriteria manusia sejati adalah merdeka. Bukan skrup/ 
baut (bagian operasional industri dalam bentuk fixed/variable cost = gaji, 
tunjangan dst.)

Lulusan PT dihadapkan pada realita: masalah ekonomi yg 
mendesak...gaji...penghasilan...untuk memenuhi kebutuhan/keinginan. Ketika 
kuliah sering sekali mahasiswa mendapati masukan, yang membuat mereka terbuai 
pada indahnya menjadi skrup/baut atau operator software gadget dunia industri 
(kutipan dari pak ADB)...sebuah cara cepat untuk gaji...penghasilan...dst.

Bagaimana bila tidak jadi skrup/baut?..
resikonya harus tahan lapar, tahan banting, siap kreatif...siap buat 
terobosan...ide-ide segar dan konsep2 berani.. semangat enterpreneurship 
(sebuah semangat yg jarang diajarkan di kampus). Semangat inilah yg terus 
diberikan pengda IAGI Kaltim terhadap Universitas Mulawarman, melalui kegiatan 
IAGI mengajar.

Salam,
Ery Arifullah (2525)
Pengda IAGI Kalimantan Timur.

Sent from my iPad

On 6 Sep 2012, at 09:14, Ok Taufik ok.tau...@gmail.com wrote:

 kalau sasarannya hanya untuk memenuhi kebutuhan industri bakal tak 
 berkembang, lihat saja jurusan t.sipil yang menjamur di seluruh PT, akhirnya 
 over supply dan terjadi stagnasi perkembangan civil engg. dikarenekan tak 
 adanya projek pembangunan dan riset bagi PT.
 Baru-baru ini Dikti juga membentuk Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang 
 pembangunan dan pengembangannya di bawah ITB, Itera di khususkan untuk 
 pemenuhan sarjana teknik di kawasan barat Indonesia, dan rencananya kampus 
 akan didirikan di lampung  (termasuk ilmu kebumian), penerimaan PNS juga 
 sudah dilakukan dan pengemblengan awal akan di pusatkan di kampus baru ITB di 
 jatinangor.
 
 Untuk wilayah timur Indonesia akan di tunjuk ITS untuk membentuk Institut 
 Teknologi Kalimantan, apa pusatnya di balikpapan atau kota lain belum ada 
 informasinya. Itera dan ITK (kalimantan) jelas dibentuk demi pasaran 
 kebutuhan industri juga, yang sifatnya bisa lokal dikarenakan banyaknya 
 perusahaan migas dan pertambangan di Sumatera dan kalimantan.
 PT ilmu kebumian lama beruntung karena sasaran pendidikan tidak terpaku pada 
 satu disiplin, dan untuk menuju kesana jelas butuh kompetensi, focus dan 
 kesinambungan. kehilangan Alm. Prof. Rubini saja jelas kehilangan besar dalam 
 keilmuan petrology khususnya dan geology umumnya, butuh waktu dan jam terbang 
 untuk menggantikan seorang keahlian Petrology yang mumpuni. 
 
 Atau lihat juga betapa kekurangannya ahli vulcanology kita, sehingga di 
 Program S2-S3 Sains Kebumian untuk menyelenggarakan Kuliah Topik Khusus 
 Volkanologi (Intro., Volcano Seismology, Volcano deformation, Volcanic 
 degassing etc.) harus mengundang dosen tamu dari Université de Savoie: Prof. 
 Jean-Paul Toutain, Dr. Philipson Bani, Dr. Jean-Philippe Métaxian, Dr. 
 Virginie Pinel, Prof. Clive Oppenheimer (Cambridge Univ.), Prof. Chris Bean 
 (Univ. College Dublin).
 
 sebagai renungan copas dari status FB ADB (Izinnya Yang):
 masih mending lho kita ini, di perg-perg tinggi para dosen masih dg semangat 
 menanamkan pengertian bhw salah satu tugas utama geologist itu adlh 
 eksplorasi, yaitu mencari dan menemukan cadangan dan sumberdaya migas dan 
 mineral baru, meskipun pd kenyataannya di bagian akhir dr masa belajarnya 
 kebanyakan mahasiswa lebih diarahkan u/menguasai gadget-software dan prosedur 
 operasi rutin dunia industri
 u/mengelola cadangan2 yg sdh ditemukan atau eksplorasi paling jauh di sblah2 
 lapangan yg sdh ada, shg di dunia kenyataan kerja lebih banyak kita jumpa 
 geosaintist sekrup dan baut yg menguasai prosedur dan teknologi tapi miskin 
 ide, konsep, dan pemikiran2 baru ttg eksplorasi...masih mendingnya adlh: 
 masih bisa kita sadarkan mrk bhw kita harus berubah kalau mau indonesia 
 keluar dr krisis energi, asal kita bener2 melakukan eksplorasi, bkn 
 eksplorasi2an; masalahnya: para birokrat - regulator dan pemimpin politik 
 negeri ini yg kebetulan punya latar belakang geologi juga tdk begitu faham 
 bgmn harus melakukan eksplorasi itu dan lebih parah lagi para suhu - suheng 
 di perg2 tinggi juga sdh terlalu lama tenggelam dlm rutinitas melayani 
 industri, shg lupa bikin riset2 berarti u/gali konsep2 baru u/nemukan 
 sumberdaya dan cadangan2 yg masih sembunyi;... ayo, monggo dipun derek-a-ken 
 kampanye perubahan paradigma eksplorasi meniki  salam, adb 
 #arema-geologistmerdeka#
 
  
 2012/9/5 kartiko samodro 

Re: [iagi-net-l] Kesempatan untuk dosen geologi pindah ke UI

2012-09-05 Terurut Topik liamsi
Pak Ery , Aku punya teman dekat dulu Dosen di UnMul Samarinda
ngajar di Tambang namanya Sakdilah ( arek Geodesi S1 nya dulu)
apa masih ada ya.?...
Sebetulnya minat masuk Jurusan tertentu itu karena minat dengan
ilmu tsb atau Karena jurusan tsb dapat menjanjikan pekerjaan
yang gampang dan baik setelah lulus ? ( kayaknya  banyak yg
kedua... )Kenapa ada Jur Kering dan Basah. karena tuntutan pasar atau
Apa pertimbangan utama untuk mendirikan Jur/Fak baru itu ?
 Apa ada data Lulusan Geologi seluruh Indonesia saat
 inipertahun dan kemana saja mereka itu ( berapa persen yg
 masuk ke Industri... )Konsekwensi kalau pasar sdh jenuh maka keringlah jurusan 
tsb.

ISM


 Menyambung diskusi ini, Gubernur Kaltim mendorong
 Universitas Mulawarman membuka program studi agar lulusannya
 bisa memasok pasar industri. Artinya jadi skrup/baut
 lagi.(kutipan istilah dari pak ADB). Nah sekarang
 geofisika sudah dibuka dan kedepan geologi menyusul. Memang
 kebetulan disini tidak ada jurusan kebumian.

 Beberapa pertanyaan:
 1. Apa tujuan sebenarnya pendidikan nasional?
 2. Apakah dibenarkan sistem pendidikan tinggi dibangun untuk
 memasok kebutuhan industri?

 Pendidikan dibuat untuk memanusiakan manusia (Ki Hajar
 Dewantara)... jadi bener2 manusia sejati. Kriteria manusia
 sejati adalah merdeka. Bukan skrup/ baut (bagian operasional
 industri dalam bentuk fixed/variable cost = gaji, tunjangan
 dst.)

 Lulusan PT dihadapkan pada realita: masalah ekonomi yg
 mendesak...gaji...penghasilan...untuk memenuhi
 kebutuhan/keinginan. Ketika kuliah sering sekali mahasiswa
 mendapati masukan, yang membuat mereka terbuai pada indahnya
 menjadi skrup/baut atau operator software gadget dunia
 industri (kutipan dari pak ADB)...sebuah cara cepat untuk
 gaji...penghasilan...dst.

 Bagaimana bila tidak jadi skrup/baut?..
 resikonya harus tahan lapar, tahan banting, siap
 kreatif...siap buat terobosan...ide-ide segar dan konsep2
 berani.. semangat enterpreneurship (sebuah semangat yg
 jarang diajarkan di kampus). Semangat inilah yg terus
 diberikan pengda IAGI Kaltim terhadap Universitas
 Mulawarman, melalui kegiatan IAGI mengajar.

 Salam,
 Ery Arifullah (2525)
 Pengda IAGI Kalimantan Timur.

 Sent from my iPad

 On 6 Sep 2012, at 09:14, Ok Taufik ok.tau...@gmail.com
 wrote:

 kalau sasarannya hanya untuk memenuhi kebutuhan industri
 bakal tak berkembang, lihat saja jurusan t.sipil yang
 menjamur di seluruh PT, akhirnya over supply dan terjadi
 stagnasi perkembangan civil engg. dikarenekan tak adanya
 projek pembangunan dan riset bagi PT. Baru-baru ini Dikti
 juga membentuk Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang
 pembangunan dan pengembangannya di bawah ITB, Itera di
 khususkan untuk pemenuhan sarjana teknik di kawasan barat
 Indonesia, dan rencananya kampus akan didirikan di lampung
 (termasuk ilmu kebumian), penerimaan PNS juga sudah
 dilakukan dan pengemblengan awal akan di pusatkan di kampus
 baru ITB di jatinangor.

 Untuk wilayah timur Indonesia akan di tunjuk ITS untuk
 membentuk Institut Teknologi Kalimantan, apa pusatnya di
 balikpapan atau kota lain belum ada informasinya. Itera dan
 ITK (kalimantan) jelas dibentuk demi pasaran kebutuhan
 industri juga, yang sifatnya bisa lokal dikarenakan
 banyaknya perusahaan migas dan pertambangan di Sumatera dan
 kalimantan. PT ilmu kebumian lama beruntung karena sasaran
 pendidikan tidak terpaku pada satu disiplin, dan untuk
 menuju kesana jelas butuh kompetensi, focus dan
 kesinambungan. kehilangan Alm. Prof. Rubini saja jelas
 kehilangan besar dalam keilmuan petrology khususnya dan
 geology umumnya, butuh waktu dan jam terbang untuk
 menggantikan seorang keahlian Petrology yang mumpuni.

 Atau lihat juga betapa kekurangannya ahli vulcanology kita,
 sehingga di Program S2-S3 Sains Kebumian untuk
 menyelenggarakan Kuliah Topik Khusus Volkanologi (Intro.,
 Volcano Seismology, Volcano deformation, Volcanic degassing
 etc.) harus mengundang dosen tamu dari Université de
 Savoie: Prof. Jean-Paul Toutain, Dr. Philipson Bani, Dr.
 Jean-Philippe Métaxian, Dr. Virginie Pinel, Prof. Clive
 Oppenheimer (Cambridge Univ.), Prof. Chris Bean (Univ.
 College Dublin).

 sebagai renungan copas dari status FB ADB (Izinnya Yang):
 masih mending lho kita ini, di perg-perg tinggi para dosen
 masih dg semangat menanamkan pengertian bhw salah satu
 tugas utama geologist itu adlh eksplorasi, yaitu mencari
 dan menemukan cadangan dan sumberdaya migas dan mineral
 baru, meskipun pd kenyataannya di bagian akhir dr masa
 belajarnya kebanyakan mahasiswa lebih diarahkan u/menguasai
 gadget-software dan prosedur operasi rutin dunia industri
 u/mengelola cadangan2 yg sdh ditemukan atau eksplorasi
 paling jauh di sblah2 lapangan yg sdh ada, shg di dunia
 kenyataan kerja lebih banyak kita jumpa geosaintist sekrup
 dan baut yg menguasai prosedur dan teknologi tapi miskin
 ide, konsep, dan pemikiran2 baru ttg eksplorasi...masih
 mendingnya adlh: masih bisa kita sadarkan mrk bhw kita
 harus berubah kalau mau 

Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI

2012-09-05 Terurut Topik Hendra Riogilang
InsyaAllah saya coba carikan yang bersedia menggantikan saya.
Mengenai yg salah kamar nga apa apa...asal bayar aja :) he he..

Salam
Hendra

2012/9/6 bsap...@geodin.net

 **
 He..he... Yang penting nggak niat selingkuh kok..


 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
  *From: *mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com
 *Date: *Thu, 6 Sep 2012 08:59:17 +0700
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
  *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI

 Kang Mino, sampeyan salah kamar, prttt...

 Salam,
 Syaiful

 2012/9/6 bsap...@geodin.net

 Secara umum pendekatan interpretasi bisa dua2nya dalam science. Bisa
 berdasarkan hipotesa sehingga sudah mengarah pada pembuktian mengikuti
 model tertentu. Science juga bisa menginterpretasi yang lebih bebas dengan
 tujuan mentes banyak kemungkinan. Satu persatu interpretasinya dites utk
 mendapatkan hal yang lebih non-bias. Keburukannya metoda ini bisa sangat
 panjang dan rumit dibandingkan yang pendekatan hipotesa. Utk suatu science
 yang sudah banyak modelnya dan lebih pasti seperti xray tulang pendekatan
 hipotesa akan lebih tepat karena kita sudah banyak kasus dan model yang
 bisa digunakan utk menginterpretasi.

 Bagi saya interpretasi adalah sesuatu yg hrs dibuktikan kebenarannya jadi
 tergantung pada siapa dan apa (hipotesa dan asumsi) yg akan dicari.
 Seandainya sama sekalai tidak dikenali ya susah membuat interpretasi. Ini
 yang saya kira dumaksud oleh Cak Noor. Ya Geologist kalau image dari otak
 nanti interpretasinya hidrocarbon. Dalam kasus Gn. Padang misalnya hasil
 georadar menunjukan object yang mempunyai sudut tajam seperti kotak,
 piramida dll. Kan wajar saja berhipotesa bahwa ini tidak alami karena agak
 sulit atau sangat jarang alam membuat sesuatu yang sangat perfect. Ya, hrs
 dibuktikan.. Seperti lead tadi.. Banyak interpretasi akan sangat baik krn
 akan memdapat banyak hipotesa yg hrs dibuktikan, ya kalau sdh pasti tidak
 diperlukan scientist utk membuktikan. Walaupun geologi tidak bisa seperti
 hukum matematika, rupa seperti monyet, bentuk seperti monyet, jalan seperti
 monyet ini pasti monyet. Mungkin geologist lain akan mengatakan bisa enggak
 ya beruang?

 Teman2 saya kira kita sebagai scientist harus open minded dan skeptist
 biar mempunyai banyak inovasi dan kreativitas.. Kerennya out of the box
 thinking... As long as not too far from the box.

 Sekedar sumbangan... Just my cent contribution..

 Salam,

 BS
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: *Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
 *Date: *Wed, 5 Sep 2012 17:39:31 -0700 (PDT)
 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
  *Subject: *Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI

  Pak Hendra

 Mungkin ada kawan lain dari PengDa Sulut yang mewakili ?

 si Abah


   --
 *From:* Hendra Riogilang riogilanghen...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Wednesday, September 5, 2012 9:46 PM
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI

  Kepada Yth.
  Ketua Umum
  *Rovicky Dwi Putrohari*
 *dan*
  Pengurus Pusat
 *IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)*
 **
 **
 Terimakasih atas undangannya.
 Bersama surat ini saya memohon maaf yang sedalam dalamnya
 dan memberitahukan bahwasanya saya berhalangan hadir dalam rakernas PIT
 IAGI 19 September 2012 berhubung tanggal pelaksanaannya bersamaan dengan
 kegiatan konferensi CINEST 2012 di ITB Bandung dimana saya salah satu
 presenter dalam kegiatan ini.
 Oh ya mengoreksi sedikit isi surat undangannya dimana dialamatkan kepada
 Ketua *Pengda IAGI Manado*. Mohon dikoreksi dan diganti sesuai Surat
 Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Nomor: *
 Kpts/03/03/In-08* tentang Pengangkatan dan Penetapan Pengurus Ikatan
 Ahli Geologi Indonesia *Daerah Sulawesi Utara-Gorontalo*, dimana
 dikoreksi menjadi *Pengda Sulawesi Utara dan Gorontalo*.
 Semoga PIT IAGI-41 sukses dan berjaya.
 Terimakasih.

 Salam
 Dr. Eng. Hendra Riogilang
 Pengda IAGI Sulawesi Utara-Gorontalo



 2012/9/5 iagi iagi...@cbn.net.id

  Nomor   :   072/PP-IAGI/Sep/2012
  Jakarta, 03 September 2012
 Lampiran   :   -**
 Perihal   : *Undangan Menghadiri **Rakernas dan Rapat Anggota *
 ** **
 **
 Kepada Yth,
 Bapak /Ibu  PP-IAGI / Anggota IAGI
 di tempat.
 ** **
 ** **
 Dengan hormat.
 ** **
 Dengan ini Pengurus Pusat IAGI mengundang Pengurus Pusat IAGI ( PP-IAGI
 ) dan Ketua Pengurus Daerah  IAGI ( Pengda IAGI ) Anggota IAGI untuk Rapat
 Kerja Nasional ( RAKERNAS ) bersamaan dengan pelaksanaan Pertemuan Ilmiah
 Tahunan IAGI ke 41 di Yogyakarta, Rakernas tersebut akan diselenggarakan :
 
 ** **
 Hari / Tanggal : Rabu, 19 September 2012.
 Waktu: Setelah acara presentasi Tehnis PIT IAGI
 (akan ditentukan  kemudian)
 Tempat  : Hotel Melia Purasani Yogyakarta
 ** **
 Agenda acara Yang akan dibahas adalah Sebagai berikut:
 **1.