[iagi-net-l] Golf IAGI Yogya ---- Register NOW !
Annual IAGI Golf Tournament (IAGT) 2012 Dear all, IAGI as professional organization is aiming to raise fund which will be used to build IAGI own building (office), and also as the main engine for the whole IAGI programs such as Scholarship, Tour Lecturing and Other Social activities. Hopefully IAGI Golf Tournament participants can discuss things informally to others to achieve each goal of each company. The IAGI Annual Golf Tournament (IAGT) will be as follows: Day/date : Monday, 17th September 2012 Venue : Merapi Golf Course Yogyakarta Shot Gun : 06:30 WIB sharp Participants : IAGI members and partners` Registration : Ardina Angreini (DINA) HP: 0815-8378-256 Office Phone 021-392-0444 (PT.Suma Sarana) Fax: 021-391-5544 (PT.Suma Sarana) Email: mailto:ardina.anggre...@sumasarana.com ardina.anggre...@sumasarana.com Email: mailto:avia...@sumasarana.com avia...@sumasarana.com Email: mailto:avi7.avia...@gmail.com avi7.avia...@gmail.com Tournament fee : IDR 1,500,000.- (One million five hundred rupiahs) IAGI account : 123-008-5005-314 Mandiri Account KCU Wisma Alia, Jkt Game : 18 holes stroke play based on honest handicap We lovely to invite you on this colorful event, please support IAGI to materialize IAGI programs and see you in Yogyakarta Regards, Rakhmadi Avianto Rovicky Dwi Putohari (Chairman of IAGT)(President of IAGI) TROPHIES AND REWARDS : - Best Gross Overall - Best Nett Overall - Best Gross (Flight A, B and C) - Best Nett 1 (Flight A, B and C) - Best Nett 2 (Flight A, B and C) - Nearest to the pin - Longest drive RETURN TO GOLFERS ARE AS FOLLOWS: THROPIES and Voucher In amount not more than Rp. 32.000.000,- LUCKY DRAW GRAND PRIZES In amount not more than Rp. 35.000.000,- HOLE IN ONE in all Par 3 1. Honda Jazz (1st 9 holes) 2. Avanza Veloz (2nd 9 holes) SOUVENIRS : T Shirt with IAGI Logo, Ball and Soft Drink ENTERTAINMENT will be all beautiful singers from Jakarta and Yogyakarta to please you after winning Tournament or Hole in One -- Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari 1.IAGI.Golf.Registration.Form.docx Description: application/vnd.openxmlformats-officedocument.wordprocessingml.document PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. REGISTER NOW ! Contact Person: Email : pit.iagi.2...@gmail.com Phone : +62 82223 222341 (lisa) To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Ceramah Reklamasi
Pra konco yth., Kalau ada yang berminat, saya besok 6/9 jam 13 ceramah tentang hal di atas di Dinas Perindustrian dan Energi DKI. Mungkin ada yang berminat. Otto S.R. Ongkosongo
Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
uppsss... saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika (georadar, geolistrik maupun seismik) itu memang sifatnya interpretatif/tafsiran... makanya sangat tergantung kontek dan hipotesis yang dipakai dalam prosesnya interpretasi seismik di daerah delta dan turbidit laut dalam, tentu sangat dipengaruhi konteknya... kalau sama sekali nggak tahu settingya, ya bisa ketukar-tukar.. salam, From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 12:26 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Rekan Bob, “Kalimat” itu khusus ditujukan untuk meluruskan bahwa ‘INTERPRETASI’ bukan ‘HIPOTESIS’. Itu poinnya. Menurut hemat saya pemindaian geofisik (georadar, geolistrik, seisik dll) bisa dianalogikan dengan pemindaian/imaging dalam dunia kedokteran seperti ultrasonografi dan x-ray. Tentu kejelasan hasil image terantung dari resolusi, obyek dll. Georadar dengan frekuensi tinggi (misalnya lebih dari 1GHz) biasa dipakai untuk mendeteksi/melihat adanya ‘tulang’ beton yang patah atau bengkok atau retakan pada struktur di dalam suatu bangunan sehingga ahli sipil dapat memperbaikinya dengan tepat sasaran tanpa harus bongkar-bongkar dulu, sama seperti dokter yang mendiagnosa tangan anda dengan x-ray untuk mengobatinya bukan? Georadar dengan frekuensi yang lebih rendah dapat dipakai untuk melihat struktur dan stratigrafi detil dari lapisan tanah/batuan sama halnya seperti survey seismik refeksi dengan frekuensi tinggi. Limitasi nya makin tinggi frekuensi yang dipakai (untuk menajamkan resolusinya) akan makin dangkal penetrasinya atau “skin-depth”nya. Jadi harus menentukan optimum desain-nya sesuai target. Banyak cara untuk membuat hasil pemindaian menjadi lebih jelas, seperti membuat 3-D survey atau mengaplikasikan prinsip tomografi. Singkatnya detil-teknis dari berbagai teknik pemindaian tentu beda tapi fungsi dan tujuannya bisa dianalogikan. Salam DHN From:bob yuris [mailto:bopol...@yahoo.com] Sent: 04 September 2012 20:02 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu “Georadar Geolistrik” Yth Bapak / Ibu Geologist, Saya belum pernah sekalipun membaca hasil penelitian ilmiah mengenai Piramida atau Punden Berundak di Gunung Padang dari sumber manapun. Saya hanya membaca laporan utama Tempo Edisi 27 Agu – 2 Sep 2012 dengan judul sampul: Mimpi Emas di Gunung Padang. Tempo memaparkannya secara menarik dan berimbang, baik dari sisi tim peneliti terpadu maupun dari pihak yang tidak sepaham. Tempo edisi 3-9 September 2012, memuat surat pembaca dari Bapak DR. Danny Hilman Natawidjaja. Isinya kurang lebih tanggapan Bapak Danny atas tulisan Prof Mundardjito dan Junus S. Atmodjo pada Tempo edisi G Padang. Ada bagian kalimat tanggapan dari Pak Danny yang saya kutipkan disini: “ Interpretasi georadar dan geolistrik oleh geolog sama dengan imaji ultrasonografi atau sinar-X oleh dokter”. Saya sepenuhnya tidak paham apa itu interpretasi georadar dan geolistrik, hanya kalau sinar-X, saya bingung juga kalau dikatakan hasilnya “Interpretasi”. Saya punya pengalaman disinar-X karena patah tulang ruas telapak tangan, hasil rontgennya diperlihatkan oleh dokter kepada saya. Saya lihat betul bahwa ruas tangan saya patah dan tidak perlu lagi pembuktian dengan pembedahan untuk meyakinkan bahwa ruas tulang tangan saya benar-benar patah. Pertanyaan saya, apa yang dimaksud dengan “interpretasi Georadar dan Geolistrik” ?. Apakah produknya seperti gambaran patah tulang ruas tangan yang tidak perlu lagi pembuktian dengan pembedahan ? Mohon pencerahan Bapak Danny dan atau juga Bapak/Ibu Geolog yang paham dengan Georadar / Geolistrik. Salam Pencerahan, Bob Yuris Chandra Palynologist Partikelir
Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
Your point exactly... Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com Date: Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik uppsss... saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika (georadar, geolistrik maupun seismik) itu memang sifatnya interpretatif/tafsiran... makanya sangat tergantung kontek dan hipotesis yang dipakai dalam prosesnya interpretasi seismik di daerah delta dan turbidit laut dalam, tentu sangat dipengaruhi konteknya... kalau sama sekali nggak tahu settingya, ya bisa ketukar-tukar.. salam, From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 12:26 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Rekan Bob, “Kalimat” itu khusus ditujukan untuk meluruskan bahwa ‘INTERPRETASI’ bukan ‘HIPOTESIS’. Itu poinnya. Menurut hemat saya pemindaian geofisik (georadar, geolistrik, seisik dll) bisa dianalogikan dengan pemindaian/imaging dalam dunia kedokteran seperti ultrasonografi dan x-ray. Tentu kejelasan hasil image terantung dari resolusi, obyek dll. Georadar dengan frekuensi tinggi (misalnya lebih dari 1GHz) biasa dipakai untuk mendeteksi/melihat adanya ‘tulang’ beton yang patah atau bengkok atau retakan pada struktur di dalam suatu bangunan sehingga ahli sipil dapat memperbaikinya dengan tepat sasaran tanpa harus bongkar-bongkar dulu, sama seperti dokter yang mendiagnosa tangan anda dengan x-ray untuk mengobatinya bukan? Georadar dengan frekuensi yang lebih rendah dapat dipakai untuk melihat struktur dan stratigrafi detil dari lapisan tanah/batuan sama halnya seperti survey seismik refeksi dengan frekuensi tinggi. Limitasi nya makin tinggi frekuensi yang dipakai (untuk menajamkan resolusinya) akan makin dangkal penetrasinya atau “skin-depth”nya. Jadi harus menentukan optimum desain-nya sesuai target. Banyak cara untuk membuat hasil pemindaian menjadi lebih jelas, seperti membuat 3-D survey atau mengaplikasikan prinsip tomografi. Singkatnya detil-teknis dari berbagai teknik pemindaian tentu beda tapi fungsi dan tujuannya bisa dianalogikan. Salam DHN From:bob yuris [mailto:bopol...@yahoo.com] Sent: 04 September 2012 20:02 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu “Georadar Geolistrik” Yth Bapak / Ibu Geologist, Saya belum pernah sekalipun membaca hasil penelitian ilmiah mengenai Piramida atau Punden Berundak di Gunung Padang dari sumber manapun. Saya hanya membaca laporan utama Tempo Edisi 27 Agu – 2 Sep 2012 dengan judul sampul: Mimpi Emas di Gunung Padang. Tempo memaparkannya secara menarik dan berimbang, baik dari sisi tim peneliti terpadu maupun dari pihak yang tidak sepaham. Tempo edisi 3-9 September 2012, memuat surat pembaca dari Bapak DR. Danny Hilman Natawidjaja. Isinya kurang lebih tanggapan Bapak Danny atas tulisan Prof Mundardjito dan Junus S. Atmodjo pada Tempo edisi G Padang. Ada bagian kalimat tanggapan dari Pak Danny yang saya kutipkan disini: “ Interpretasi georadar dan geolistrik oleh geolog sama dengan imaji ultrasonografi atau sinar-X oleh dokter”. Saya sepenuhnya tidak paham apa itu interpretasi georadar dan geolistrik, hanya kalau sinar-X, saya bingung juga kalau dikatakan hasilnya “Interpretasi”. Saya punya pengalaman disinar-X karena patah tulang ruas telapak tangan, hasil rontgennya diperlihatkan oleh dokter kepada saya. Saya lihat betul bahwa ruas tangan saya patah dan tidak perlu lagi pembuktian dengan pembedahan untuk meyakinkan bahwa ruas tulang tangan saya benar-benar patah. Pertanyaan saya, apa yang dimaksud dengan “interpretasi Georadar dan Geolistrik” ?. Apakah produknya seperti gambaran patah tulang ruas tangan yang tidak perlu lagi pembuktian dengan pembedahan ? Mohon pencerahan Bapak Danny dan atau juga Bapak/Ibu Geolog yang paham dengan Georadar / Geolistrik. Salam Pencerahan, Bob Yuris Chandra Palynologist Partikelir
[iagi-net-l] Kesempatan untuk dosen geologi pindah ke UI
Ada kesempatan bagi dosen geologi, PNS, yang berkeinginan pindah ke UI. Saat ini sedang dikembangkan fakultas ilmu kebumian dengan memisahkanya dari FMIPA UI adapun jurusan tersebut adalah: 1. Geofisika 2. Geologi 3. Geografi 4. Ilmu kelautan Bagi rekan-rekan geologist PNS yang bergerak dibidang pendidikan yang ingin pindah ke Jakarta silahkan. Selain pengajaran saat ini juga terbuka peluang kerjasama penelitian dengan industri perminyakan. Perlu diketahui bahwa saat ini sebahagian besar dari pengajar adalah dari luar universitas seperti: Lemigas, Pertamina, KPS dan perusahaan jasa; sehingga terbuka peluang kesempatan yang baik bagi dosen tetap. Informasi ini kami dapatkan tadi siang langsung dari Dr Abdul Haris sekretaris Dekan FMIPA UI. Salam Anggoro Dradjat PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. REGISTER NOW ! Contact Person: Email : pit.iagi.2...@gmail.com Phone : +62 82223 222341 (lisa) To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
Apa yang bikin bingung ya ? Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis. Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data, processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting. Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan yg mana yang dianggap paling mungkin. Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya 'simpel') ya interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi tulang patah dari xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton dilihar dari hi-res GPR. DHN Danny Hilman Natawidjaja LabEarth (Laboratory for Earth Hazards) Geoteknologi - LIPI -Original Message- From: bsap...@geodin.net Date: Wed, 5 Sep 2012 07:53:20 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Your point exactly... Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com Date: Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik uppsss... saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika (georadar, geolistrik maupun seismik) itu memang sifatnya interpretatif/tafsiran... makanya sangat tergantung kontek dan hipotesis yang dipakai dalam prosesnya interpretasi seismik di daerah delta dan turbidit laut dalam, tentu sangat dipengaruhi konteknya... kalau sama sekali nggak tahu settingya, ya bisa ketukar-tukar.. salam, From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 12:26 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Rekan Bob, “Kalimat” itu khusus ditujukan untuk meluruskan bahwa ‘INTERPRETASI’ bukan ‘HIPOTESIS’. Itu poinnya. Menurut hemat saya pemindaian geofisik (georadar, geolistrik, seisik dll) bisa dianalogikan dengan pemindaian/imaging dalam dunia kedokteran seperti ultrasonografi dan x-ray. Tentu kejelasan hasil image terantung dari resolusi, obyek dll. Georadar dengan frekuensi tinggi (misalnya lebih dari 1GHz) biasa dipakai untuk mendeteksi/melihat adanya ‘tulang’ beton yang patah atau bengkok atau retakan pada struktur di dalam suatu bangunan sehingga ahli sipil dapat memperbaikinya dengan tepat sasaran tanpa harus bongkar-bongkar dulu, sama seperti dokter yang mendiagnosa tangan anda dengan x-ray untuk mengobatinya bukan? Georadar dengan frekuensi yang lebih rendah dapat dipakai untuk melihat struktur dan stratigrafi detil dari lapisan tanah/batuan sama halnya seperti survey seismik refeksi dengan frekuensi tinggi. Limitasi nya makin tinggi frekuensi yang dipakai (untuk menajamkan resolusinya) akan makin dangkal penetrasinya atau “skin-depth”nya. Jadi harus menentukan optimum desain-nya sesuai target. Banyak cara untuk membuat hasil pemindaian menjadi lebih jelas, seperti membuat 3-D survey atau mengaplikasikan prinsip tomografi. Singkatnya detil-teknis dari berbagai teknik pemindaian tentu beda tapi fungsi dan tujuannya bisa dianalogikan. Salam DHN From:bob yuris [mailto:bopol...@yahoo.com] Sent: 04 September 2012 20:02 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu “Georadar Geolistrik” Yth Bapak / Ibu Geologist, Saya belum pernah sekalipun membaca hasil penelitian ilmiah mengenai Piramida atau Punden Berundak di Gunung Padang dari sumber manapun. Saya hanya membaca laporan utama Tempo Edisi 27 Agu – 2 Sep 2012 dengan judul sampul: Mimpi Emas di Gunung Padang. Tempo memaparkannya secara menarik dan berimbang, baik dari sisi tim peneliti terpadu maupun dari pihak yang tidak sepaham. Tempo edisi 3-9 September 2012, memuat surat pembaca dari Bapak DR. Danny Hilman Natawidjaja. Isinya kurang lebih tanggapan Bapak Danny atas tulisan Prof Mundardjito dan Junus S. Atmodjo pada Tempo edisi G Padang. Ada bagian kalimat tanggapan dari Pak Danny yang saya kutipkan disini: “ Interpretasi georadar dan geolistrik oleh geolog sama dengan imaji ultrasonografi atau sinar-X oleh dokter”. Saya sepenuhnya tidak paham apa itu interpretasi georadar dan geolistrik, hanya kalau sinar-X, saya bingung juga kalau dikatakan hasilnya “Interpretasi”. Saya punya pengalaman disinar-X karena patah tulang ruas telapak tangan, hasil rontgennya diperlihatkan oleh dokter kepada saya. Saya lihat betul bahwa ruas tangan saya patah dan tidak perlu lagi pembuktian dengan pembedahan untuk meyakinkan bahwa ruas tulang tangan saya benar-benar patah. Pertanyaan saya, apa yang dimaksud dengan “interpretasi Georadar dan Geolistrik” ?. Apakah produknya seperti gambaran patah tulang ruas tangan yang
RE: [iagi-net-l] Kesempatan untuk dosen geologi pindah ke UI
Pak Anggoro Ada alamatnya pak , E-mail atau alamat Surat ? Salam Dandy Date: Wed, 5 Sep 2012 15:43:22 +0700 From: adradjat@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kesempatan untuk dosen geologi pindah ke UI Ada kesempatan bagi dosen geologi, PNS, yang berkeinginan pindah ke UI. Saat ini sedang dikembangkan fakultas ilmu kebumian dengan memisahkanya dari FMIPA UI adapun jurusan tersebut adalah: 1. Geofisika 2. Geologi 3. Geografi 4. Ilmu kelautan Bagi rekan-rekan geologist PNS yang bergerak dibidang pendidikan yang ingin pindah ke Jakarta silahkan. Selain pengajaran saat ini juga terbuka peluang kerjasama penelitian dengan industri perminyakan. Perlu diketahui bahwa saat ini sebahagian besar dari pengajar adalah dari luar universitas seperti: Lemigas, Pertamina, KPS dan perusahaan jasa; sehingga terbuka peluang kesempatan yang baik bagi dosen tetap. Informasi ini kami dapatkan tadi siang langsung dari Dr Abdul Haris sekretaris Dekan FMIPA UI. Salam Anggoro Dradjat PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. REGISTER NOW ! Contact Person: Email : pit.iagi.2...@gmail.com Phone : +62 82223 222341 (lisa) To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
Kang Dhanny, apa yang dimaksud atau apa kriteria sangat jelas itu..? - menghadapi outcrops yang di depan mata saja bisa beda penafsirannya... - dr kandungan juga suka kesulitan menentukan jenis kelamin bayi padahal sudah via USG yang Hi-res ...:-) salam, From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 4:05 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Apa yang bikin bingung ya ? Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis. Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data, processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting. Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan yg mana yang dianggap paling mungkin. Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya 'simpel') ya interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi tulang patah dari xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton dilihar dari hi-res GPR. DHN Danny Hilman Natawidjaja LabEarth (Laboratory for Earth Hazards) Geoteknologi - LIPI From: bsap...@geodin.net Date: Wed, 5 Sep 2012 07:53:20 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Your point exactly... Powered by Telkomsel BlackBerry® From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com Date: Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik uppsss... saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika (georadar, geolistrik maupun seismik) itu memang sifatnya interpretatif/tafsiran... makanya sangat tergantung kontek dan hipotesis yang dipakai dalam prosesnya interpretasi seismik di daerah delta dan turbidit laut dalam, tentu sangat dipengaruhi konteknya... kalau sama sekali nggak tahu settingya, ya bisa ketukar-tukar.. salam, From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 12:26 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Rekan Bob, “Kalimat” itu khusus ditujukan untuk meluruskan bahwa ‘INTERPRETASI’ bukan ‘HIPOTESIS’. Itu poinnya. Menurut hemat saya pemindaian geofisik (georadar, geolistrik, seisik dll) bisa dianalogikan dengan pemindaian/imaging dalam dunia kedokteran seperti ultrasonografi dan x-ray. Tentu kejelasan hasil image terantung dari resolusi, obyek dll. Georadar dengan frekuensi tinggi (misalnya lebih dari 1GHz) biasa dipakai untuk mendeteksi/melihat adanya ‘tulang’ beton yang patah atau bengkok atau retakan pada struktur di dalam suatu bangunan sehingga ahli sipil dapat memperbaikinya dengan tepat sasaran tanpa harus bongkar-bongkar dulu, sama seperti dokter yang mendiagnosa tangan anda dengan x-ray untuk mengobatinya bukan? Georadar dengan frekuensi yang lebih rendah dapat dipakai untuk melihat struktur dan stratigrafi detil dari lapisan tanah/batuan sama halnya seperti survey seismik refeksi dengan frekuensi tinggi. Limitasi nya makin tinggi frekuensi yang dipakai (untuk menajamkan resolusinya) akan makin dangkal penetrasinya atau “skin-depth”nya. Jadi harus menentukan optimum desain-nya sesuai target. Banyak cara untuk membuat hasil pemindaian menjadi lebih jelas, seperti membuat 3-D survey atau mengaplikasikan prinsip tomografi. Singkatnya detil-teknis dari berbagai teknik pemindaian tentu beda tapi fungsi dan tujuannya bisa dianalogikan. Salam DHN From:bob yuris [mailto:bopol...@yahoo.com] Sent: 04 September 2012 20:02 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu “Georadar Geolistrik” Yth Bapak / Ibu Geologist, Saya belum pernah sekalipun membaca hasil penelitian ilmiah mengenai Piramida atau Punden Berundak di Gunung Padang dari sumber manapun. Saya hanya membaca laporan utama Tempo Edisi 27 Agu – 2 Sep 2012 dengan judul sampul: Mimpi Emas di Gunung Padang. Tempo memaparkannya secara menarik dan berimbang, baik dari sisi tim peneliti terpadu maupun dari pihak yang tidak sepaham. Tempo edisi 3-9 September 2012, memuat surat pembaca dari Bapak DR. Danny Hilman Natawidjaja. Isinya kurang lebih tanggapan Bapak Danny atas tulisan Prof Mundardjito dan Junus S. Atmodjo pada Tempo edisi G Padang. Ada bagian kalimat tanggapan dari Pak Danny yang saya kutipkan disini: “ Interpretasi georadar dan geolistrik oleh geolog sama dengan imaji ultrasonografi atau sinar-X oleh dokter”. Saya sepenuhnya tidak paham apa itu interpretasi georadar dan geolistrik, hanya kalau sinar-X, saya bingung juga kalau dikatakan hasilnya “Interpretasi”. Saya punya pengalaman
Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
Yang ngomong pertama 'jelas-jelasan' kan Bung Bob Yuris ttg X-Ray tulang patah yg engga pake interpretasi dokter juga udah jelas. Nah contoh anda ttg interpretasi USG yg bisa salah itu setuju banget. Artinya dokter juga bisa salah kaya geolog toh. Jadi membandingkan interpretasi geolog dan dokter bentul kan? :-) Ngomong-ngomong kalo misalnya Bung Mino interpretasi narik garis patahan dari Seismic section bisa dibilang jelas engga ya? Atau masih hipotesa? :-) wk wk wk DHN Danny Hilman Natawidjaja LabEarth (Laboratory for Earth Hazards) Geoteknologi - LIPI -Original Message- From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com Date: Wed, 5 Sep 2012 03:17:38 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Kang Dhanny, apa yang dimaksud atau apa kriteria sangat jelas itu..? - menghadapi outcrops yang di depan mata saja bisa beda penafsirannya... - dr kandungan juga suka kesulitan menentukan jenis kelamin bayi padahal sudah via USG yang Hi-res ...:-) salam, From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 4:05 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Apa yang bikin bingung ya ? Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis. Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data, processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting. Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan yg mana yang dianggap paling mungkin. Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya 'simpel') ya interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi tulang patah dari xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton dilihar dari hi-res GPR. DHN Danny Hilman Natawidjaja LabEarth (Laboratory for Earth Hazards) Geoteknologi - LIPI From: bsap...@geodin.net Date: Wed, 5 Sep 2012 07:53:20 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Your point exactly... Powered by Telkomsel BlackBerry® From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com Date: Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik uppsss... saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika (georadar, geolistrik maupun seismik) itu memang sifatnya interpretatif/tafsiran... makanya sangat tergantung kontek dan hipotesis yang dipakai dalam prosesnya interpretasi seismik di daerah delta dan turbidit laut dalam, tentu sangat dipengaruhi konteknya... kalau sama sekali nggak tahu settingya, ya bisa ketukar-tukar.. salam, From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 12:26 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Rekan Bob, “Kalimat” itu khusus ditujukan untuk meluruskan bahwa ‘INTERPRETASI’ bukan ‘HIPOTESIS’. Itu poinnya. Menurut hemat saya pemindaian geofisik (georadar, geolistrik, seisik dll) bisa dianalogikan dengan pemindaian/imaging dalam dunia kedokteran seperti ultrasonografi dan x-ray. Tentu kejelasan hasil image terantung dari resolusi, obyek dll. Georadar dengan frekuensi tinggi (misalnya lebih dari 1GHz) biasa dipakai untuk mendeteksi/melihat adanya ‘tulang’ beton yang patah atau bengkok atau retakan pada struktur di dalam suatu bangunan sehingga ahli sipil dapat memperbaikinya dengan tepat sasaran tanpa harus bongkar-bongkar dulu, sama seperti dokter yang mendiagnosa tangan anda dengan x-ray untuk mengobatinya bukan? Georadar dengan frekuensi yang lebih rendah dapat dipakai untuk melihat struktur dan stratigrafi detil dari lapisan tanah/batuan sama halnya seperti survey seismik refeksi dengan frekuensi tinggi. Limitasi nya makin tinggi frekuensi yang dipakai (untuk menajamkan resolusinya) akan makin dangkal penetrasinya atau “skin-depth”nya. Jadi harus menentukan optimum desain-nya sesuai target. Banyak cara untuk membuat hasil pemindaian menjadi lebih jelas, seperti membuat 3-D survey atau mengaplikasikan prinsip tomografi. Singkatnya detil-teknis dari berbagai teknik pemindaian tentu beda tapi fungsi dan tujuannya bisa dianalogikan. Salam DHN From:bob yuris [mailto:bopol...@yahoo.com] Sent: 04 September 2012 20:02 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu “Georadar Geolistrik” Yth Bapak / Ibu Geologist, Saya belum pernah sekalipun membaca hasil penelitian ilmiah mengenai Piramida atau Punden Berundak di Gunung Padang
Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
Up Mino , kam memang ngelmu geologi itu begitu kan , termasuk cabangnya yaitu geofisika. By nature begitu , tetapi bukan berarti ngawur. si Abah From: bsap...@geodin.net bsap...@geodin.net To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 2:53 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Your point exactly... Powered by Telkomsel BlackBerry® From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com Date: Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik uppsss... saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika (georadar, geolistrik maupun seismik) itu memang sifatnya interpretatif/tafsiran... makanya sangat tergantung kontek dan hipotesis yang dipakai dalam prosesnya interpretasi seismik di daerah delta dan turbidit laut dalam, tentu sangat dipengaruhi konteknya... kalau sama sekali nggak tahu settingya, ya bisa ketukar-tukar.. salam, From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 12:26 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Rekan Bob, “Kalimat” itu khusus ditujukan untuk meluruskan bahwa ‘INTERPRETASI’ bukan ‘HIPOTESIS’. Itu poinnya. Menurut hemat saya pemindaian geofisik (georadar, geolistrik, seisik dll) bisa dianalogikan dengan pemindaian/imaging dalam dunia kedokteran seperti ultrasonografi dan x-ray. Tentu kejelasan hasil image terantung dari resolusi, obyek dll. Georadar dengan frekuensi tinggi (misalnya lebih dari 1GHz) biasa dipakai untuk mendeteksi/melihat adanya ‘tulang’ beton yang patah atau bengkok atau retakan pada struktur di dalam suatu bangunan sehingga ahli sipil dapat memperbaikinya dengan tepat sasaran tanpa harus bongkar-bongkar dulu, sama seperti dokter yang mendiagnosa tangan anda dengan x-ray untuk mengobatinya bukan? Georadar dengan frekuensi yang lebih rendah dapat dipakai untuk melihat struktur dan stratigrafi detil dari lapisan tanah/batuan sama halnya seperti survey seismik refeksi dengan frekuensi tinggi. Limitasi nya makin tinggi frekuensi yang dipakai (untuk menajamkan resolusinya) akan makin dangkal penetrasinya atau “skin-depth”nya. Jadi harus menentukan optimum desain-nya sesuai target. Banyak cara untuk membuat hasil pemindaian menjadi lebih jelas, seperti membuat 3-D survey atau mengaplikasikan prinsip tomografi. Singkatnya detil-teknis dari berbagai teknik pemindaian tentu beda tapi fungsi dan tujuannya bisa dianalogikan. Salam DHN From:bob yuris [mailto:bopol...@yahoo.com] Sent: 04 September 2012 20:02 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu “Georadar Geolistrik” Yth Bapak / Ibu Geologist, Saya belum pernah sekalipun membaca hasil penelitian ilmiah mengenai Piramida atau Punden Berundak di Gunung Padang dari sumber manapun. Saya hanya membaca laporan utama Tempo Edisi 27 Agu – 2 Sep 2012 dengan judul sampul: Mimpi Emas di Gunung Padang. Tempo memaparkannya secara menarik dan berimbang, baik dari sisi tim peneliti terpadu maupun dari pihak yang tidak sepaham. Tempo edisi 3-9 September 2012, memuat surat pembaca dari Bapak DR. Danny Hilman Natawidjaja. Isinya kurang lebih tanggapan Bapak Danny atas tulisan Prof Mundardjito dan Junus S. Atmodjo pada Tempo edisi G Padang. Ada bagian kalimat tanggapan dari Pak Danny yang saya kutipkan disini: “ Interpretasi georadar dan geolistrik oleh geolog sama dengan imaji ultrasonografi atau sinar-X oleh dokter”. Saya sepenuhnya tidak paham apa itu interpretasi georadar dan geolistrik, hanya kalau sinar-X, saya bingung juga kalau dikatakan hasilnya “Interpretasi”. Saya punya pengalaman disinar-X karena patah tulang ruas telapak tangan, hasil rontgennya diperlihatkan oleh dokter kepada saya. Saya lihat betul bahwa ruas tangan saya patah dan tidak perlu lagi pembuktian dengan pembedahan untuk meyakinkan bahwa ruas tulang tangan saya benar-benar patah. Pertanyaan saya, apa yang dimaksud dengan “interpretasi Georadar dan Geolistrik” ?. Apakah produknya seperti gambaran patah tulang ruas tangan yang tidak perlu lagi pembuktian dengan pembedahan ? Mohon pencerahan Bapak Danny dan atau juga Bapak/Ibu Geolog yang paham dengan Georadar / Geolistrik. Salam Pencerahan, Bob Yuris Chandra Palynologist Partikelir
Re: [iagi-net-l] Ceramah Reklamasi
Hai bung Ongkosono , kemana saja nih . Berapa tahun sudah ndal nongol di IAGI ? Tapi sehat sehat saja kan ??? si Abah From: otto ongkosongo ottoongkoso...@yahoo.co.id To: Teknik Geologi UGM geologi...@googlegroups.com; IAGI iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 2:17 PM Subject: [iagi-net-l] Ceramah Reklamasi Pra konco yth., Kalau ada yang berminat, saya besok 6/9 jam 13 ceramah tentang hal di atas di Dinas Perindustrian dan Energi DKI. Mungkin ada yang berminat. Otto S.R. Ongkosongo
Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41
Setahu saya undangan artinya menghadiri saja tanpa bayar. Kemungkinan tidak dapat sertifikat dan tidak ada jatah makan siang? Salam, Ery 2525 Sent from my iPad On 5 Sep 2012, at 11:54, iagi iagi...@cbn.net.id wrote: Nomor : 070/PP-IAGI/Sep/2012 Jakarta, 03 September 2012 Lampiran : - Perihal : Undangan Menghadiri PIT IAGI ke 41 Kepada Yth, Anggota IAGI di tempat. Dengan hormat, Bersama ini kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada acara Pertemuan Ilmiah Tahunan ( PIT IAGI ) ke 41 di Yogyakarta, yang akan dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Senin- Kamis, 17-20 September 2012 Waktu: 08:00 WIB - selesai Tempat : Hotel Melia Purosani Yogyakarta Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Pengurus Pusat IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI) Ketua Umum TTD Rovicky Dwi Putrohari
Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
Interpretasi prospect apapun tetep bener sampai di bor, interpretasi kelamin bayi tetep bener sampai bayi lahirjadi inget cerita nilai..A untuk Tuhan, B untuk dosen, mahasiswa cukup C sama D. On Sep 5, 2012 5:18 PM, noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com wrote: Kang Dhanny, apa yang dimaksud atau apa kriteria sangat jelas itu..? - menghadapi outcrops yang di depan mata saja bisa beda penafsirannya... - dr kandungan juga suka kesulitan menentukan jenis kelamin bayi padahal sudah via USG yang Hi-res ...:-) salam, From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 4:05 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Apa yang bikin bingung ya ? Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis. Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data, processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting. Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan yg mana yang dianggap paling mungkin. Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya 'simpel') ya interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi tulang patah dari xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton dilihar dari hi-res GPR. DHN Danny Hilman Natawidjaja LabEarth (Laboratory for Earth Hazards) Geoteknologi - LIPI From: bsap...@geodin.net Date: Wed, 5 Sep 2012 07:53:20 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Your point exactly... Powered by Telkomsel BlackBerry® From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com Date: Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik uppsss... saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika (georadar, geolistrik maupun seismik) itu memang sifatnya interpretatif/tafsiran... makanya sangat tergantung kontek dan hipotesis yang dipakai dalam prosesnya interpretasi seismik di daerah delta dan turbidit laut dalam, tentu sangat dipengaruhi konteknya... kalau sama sekali nggak tahu settingya, ya bisa ketukar-tukar.. salam, From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 12:26 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Rekan Bob, “Kalimat” itu khusus ditujukan untuk meluruskan bahwa ‘INTERPRETASI’ bukan ‘HIPOTESIS’. Itu poinnya. Menurut hemat saya pemindaian geofisik (georadar, geolistrik, seisik dll) bisa dianalogikan dengan pemindaian/imaging dalam dunia kedokteran seperti ultrasonografi dan x-ray. Tentu kejelasan hasil image terantung dari resolusi, obyek dll. Georadar dengan frekuensi tinggi (misalnya lebih dari 1GHz) biasa dipakai untuk mendeteksi/melihat adanya ‘tulang’ beton yang patah atau bengkok atau retakan pada struktur di dalam suatu bangunan sehingga ahli sipil dapat memperbaikinya dengan tepat sasaran tanpa harus bongkar-bongkar dulu, sama seperti dokter yang mendiagnosa tangan anda dengan x-ray untuk mengobatinya bukan? Georadar dengan frekuensi yang lebih rendah dapat dipakai untuk melihat struktur dan stratigrafi detil dari lapisan tanah/batuan sama halnya seperti survey seismik refeksi dengan frekuensi tinggi. Limitasi nya makin tinggi frekuensi yang dipakai (untuk menajamkan resolusinya) akan makin dangkal penetrasinya atau “skin-depth”nya. Jadi harus menentukan optimum desain-nya sesuai target. Banyak cara untuk membuat hasil pemindaian menjadi lebih jelas, seperti membuat 3-D survey atau mengaplikasikan prinsip tomografi. Singkatnya detil-teknis dari berbagai teknik pemindaian tentu beda tapi fungsi dan tujuannya bisa dianalogikan. Salam DHN From: bob yuris [mailto:bopol...@yahoo.com] Sent: 04 September 2012 20:02 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu “Georadar Geolistrik” Yth Bapak / Ibu Geologist, Saya belum pernah sekalipun membaca hasil penelitian ilmiah mengenai Piramida atau Punden Berundak di Gunung Padang dari sumber manapun. Saya hanya membaca laporan utama Tempo Edisi 27 Agu – 2 Sep 2012 dengan judul sampul: Mimpi Emas di Gunung Padang. Tempo memaparkannya secara menarik dan berimbang, baik dari sisi tim peneliti terpadu maupun dari pihak yang tidak sepaham. Tempo edisi 3-9 September 2012, memuat surat pembaca dari Bapak DR. Danny Hilman Natawidjaja. Isinya kurang lebih tanggapan Bapak Danny atas tulisan Prof Mundardjito dan Junus S. Atmodjo pada Tempo edisi G Padang. Ada bagian kalimat tanggapan dari Pak Danny yang saya kutipkan disini: “ Interpretasi
Re: [iagi-net-l] Kesempatan untuk dosen geologi pindah ke UI
Lg trend nih ilmu kebumian, sampai banyak yg buka jurusan baru...semoga makin berkembang ke depannya...tp kalau minyak udah habis apa masih banyak ya yg minat dgn ilmu kebumian..? On Sep 5, 2012 3:43 PM, Anggoro Dradjat adradjat@gmail.com wrote: Ada kesempatan bagi dosen geologi, PNS, yang berkeinginan pindah ke UI. Saat ini sedang dikembangkan fakultas ilmu kebumian dengan memisahkanya dari FMIPA UI adapun jurusan tersebut adalah: 1. Geofisika 2. Geologi 3. Geografi 4. Ilmu kelautan Bagi rekan-rekan geologist PNS yang bergerak dibidang pendidikan yang ingin pindah ke Jakarta silahkan. Selain pengajaran saat ini juga terbuka peluang kerjasama penelitian dengan industri perminyakan. Perlu diketahui bahwa saat ini sebahagian besar dari pengajar adalah dari luar universitas seperti: Lemigas, Pertamina, KPS dan perusahaan jasa; sehingga terbuka peluang kesempatan yang baik bagi dosen tetap. Informasi ini kami dapatkan tadi siang langsung dari Dr Abdul Haris sekretaris Dekan FMIPA UI. Salam Anggoro Dradjat PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. REGISTER NOW ! Contact Person: Email : pit.iagi.2...@gmail.com Phone : +62 82223 222341 (lisa) To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI
Kepada Yth. Ketua Umum *Rovicky Dwi Putrohari* *dan* Pengurus Pusat *IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)* ** ** Terimakasih atas undangannya. Bersama surat ini saya memohon maaf yang sedalam dalamnya dan memberitahukan bahwasanya saya berhalangan hadir dalam rakernas PIT IAGI 19 September 2012 berhubung tanggal pelaksanaannya bersamaan dengan kegiatan konferensi CINEST 2012 di ITB Bandung dimana saya salah satu presenter dalam kegiatan ini. Oh ya mengoreksi sedikit isi surat undangannya dimana dialamatkan kepada Ketua *Pengda IAGI Manado*. Mohon dikoreksi dan diganti sesuai Surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Nomor: * Kpts/03/03/In-08* tentang Pengangkatan dan Penetapan Pengurus Ikatan Ahli Geologi Indonesia *Daerah Sulawesi Utara-Gorontalo*, dimana dikoreksi menjadi *Pengda Sulawesi Utara dan Gorontalo*. Semoga PIT IAGI-41 sukses dan berjaya. Terimakasih. Salam Dr. Eng. Hendra Riogilang Pengda IAGI Sulawesi Utara-Gorontalo 2012/9/5 iagi iagi...@cbn.net.id Nomor : 072/PP-IAGI/Sep/2012 Jakarta, 03 September 2012 Lampiran : -** Perihal : *Undangan Menghadiri **Rakernas dan Rapat Anggota * ** ** ** Kepada Yth, Bapak /Ibu PP-IAGI / Anggota IAGI di tempat. ** ** ** ** Dengan hormat. ** ** Dengan ini Pengurus Pusat IAGI mengundang Pengurus Pusat IAGI ( PP-IAGI ) dan Ketua Pengurus Daerah IAGI ( Pengda IAGI ) Anggota IAGI untuk Rapat Kerja Nasional ( RAKERNAS ) bersamaan dengan pelaksanaan Pertemuan Ilmiah Tahunan IAGI ke 41 di Yogyakarta, Rakernas tersebut akan diselenggarakan : ** ** Hari / Tanggal : Rabu, 19 September 2012. Waktu: Setelah acara presentasi Tehnis PIT IAGI (akan ditentukan kemudian) Tempat : Hotel Melia Purasani Yogyakarta ** ** Agenda acara Yang akan dibahas adalah Sebagai berikut: **1. **Laporan PP –IAGI tentang kegiatan tahun 2012 **2. **Laporan Pengda-Pengda IAGI **3. **Pembahasan rancangan AD/ART IAGI oleh Team Adhoc AD/ART yang dipimpin oleh Sekjen PP-IAGI **4. **Penutup Demikian undangan kami ini kami sampaikan, atas segala perhatian dan kerjasamanya ,kami ucapkan terimakasih. ** ** Hormat kami, Pengurus Pusat *IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)* Ketua Umum TTD *Rovicky Dwi Putrohari* ** **
Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
Pak Danny, terimakasih untuk penjelasannya. Maaf menyimpang dari pertanyaan pertama saya, sekarang saya menangkap dengan jelas maksud tujuan tulisan surat pembaca Bapak di Tempo edisi Bandar Anggaran (3-9 Sep 2012). Jadi Dugaan adanya bangunan terpendam (Tempo 27 Agu – 2 Sep 2012) adalah hasil “Interpretasi”, sehingga Pak Danny menyampaikan keberatan terhadap pernyataan Bapak Junus Satrio Atmodjo (Arkeolog Senior) yang mengatakan pernyataan adanya bangunan terpendam sebagai “Hipotesis diatas Hipotesis”. Ok, sekarang saya paham Pak. Cuma sekarang saya bingung lagi nih, lalu dimana ya batasan Interpretasi dengan Hipotesis? Kapan suatu pernyataan itu adalah Hipotesis kapan disebut Interpretasi? Lalu mengenai Georadar dan Geolistrik, Terimakasih buat Pak Danny dan Pak Noor, serta Bapak2 yg lain untuk penjelasannya. Kenapa saya menilai foto rontgen bukan interpretasi, karena melihat hasil fotonya (dengan keterbatasan pengetahuan saya mengenai foto x-ray), saya menyimpulkan bahwa foto rontgen adalah “alat bantu” untuk melihat “ruas tulang tangan” saya yang tertutup jaringan tubuh. Tetapi kalau memang foto rontgen tersebut tampak jelas (tanpa interpretasi) karena konteksnya jelas, yaitu “jelas2 difoto rontgen diatas tangan”, maka tentu saja perbandingan antara metode georadar dengan USG / X-ray yang dibuat oleh Pak Danny, menjadi relevan. Satu lagi pertanyaan saya, apakah produk berupa profil penampang seismic / georadar / geolistrik adalah “potret” sebagaimana foto kamera? atau merupakan hasil olah data dari suatu instrument elektronik? Palynologist Partikelir From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 9:33 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Interpretasi prospect apapun tetep bener sampai di bor, interpretasi kelamin bayi tetep bener sampai bayi lahirjadi inget cerita nilai..A untuk Tuhan, B untuk dosen, mahasiswa cukup C sama D. On Sep 5, 2012 5:18 PM, noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com wrote: Kang Dhanny, apa yang dimaksud atau apa kriteria sangat jelas itu..? - menghadapi outcrops yang di depan mata saja bisa beda penafsirannya... - dr kandungan juga suka kesulitan menentukan jenis kelamin bayi padahal sudah via USG yang Hi-res ...:-) salam, From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 4:05 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Apa yang bikin bingung ya ? Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis. Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data, processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting. Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan yg mana yang dianggap paling mungkin. Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya 'simpel') ya interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi tulang patah dari xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton dilihar dari hi-res GPR. DHN Danny Hilman Natawidjaja LabEarth (Laboratory for Earth Hazards) Geoteknologi - LIPI From: bsap...@geodin.net Date: Wed, 5 Sep 2012 07:53:20 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Your point exactly... Powered by Telkomsel BlackBerry® From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com Date: Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik uppsss... saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika (georadar, geolistrik maupun seismik) itu memang sifatnya interpretatif/tafsiran... makanya sangat tergantung kontek dan hipotesis yang dipakai dalam prosesnya interpretasi seismik di daerah delta dan turbidit laut dalam, tentu sangat dipengaruhi konteknya... kalau sama sekali nggak tahu settingya, ya bisa ketukar-tukar.. salam, From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 12:26 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Rekan Bob, “Kalimat” itu khusus ditujukan untuk meluruskan bahwa ‘INTERPRETASI’ bukan ‘HIPOTESIS’. Itu poinnya. Menurut hemat saya pemindaian geofisik (georadar, geolistrik, seisik dll) bisa dianalogikan dengan pemindaian/imaging dalam dunia kedokteran seperti ultrasonografi dan x-ray. Tentu kejelasan hasil image terantung dari resolusi, obyek dll. Georadar dengan frekuensi tinggi (misalnya lebih dari 1GHz) biasa dipakai untuk
Re: [iagi-net-l] Ceramah Reklamasi
Pak Otto. Saya berminat tapi sedang perjalanan ke Batu Hijau dengan IAGI Korwil NTB. Masalah Geology (Resources) makin lebar singgungannya dengan masalah legalenvironmentHAM. Sukses kegiatannya Dan go green (Real) Indonesia Radja. .. (bisa Di baca Raya..juga Raja..dua duanya our Dream). Salam Expl. Aji Suhadi Mineral Exploration Geologist On Sep 5, 2012 4:18 PM, otto ongkosongo ottoongkoso...@yahoo.co.id wrote: Pra konco yth., Kalau ada yang berminat, saya besok 6/9 jam 13 ceramah tentang hal di atas di Dinas Perindustrian dan Energi DKI. Mungkin ada yang berminat. Otto S.R. Ongkosongo
Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
Agak terlalu extreme membandingkan xray tulang patah dgn georadar. Xtray tulang mengukur sesuatu dgn bentuk yg sudah kita ketahui sebelumnya (dokter sudah tahu apa yg ingin dia lihat dan bentuk variasi tulang lengan akan sangat terbatas), sementara georadar terutama gunung padang, kita belum tahu apa yg kita cari dan bentuknya seperti apa. Seperti yg disampaikan sebelumnya oleh pak noor, konteks membantu kita untuk mengetahui kira kira bentuk apa yang kita cari sehingga kita juga tidak asal saat menginterpretasi mouth bar delta atau lobe turbidit. Sama seperti gunung padang, saat orang berangkat dengan konteks bgn maka dia menginterpretasi bgn, saat berangkat dengan konteks columnar joint ya dia menginterpretasi columnar joint. Kedua interpretasi sah saja sampai kita bongkar gunung padang dan buktikan apa itu... On Sep 5, 2012 10:09 PM, bob yuris bopol...@yahoo.com wrote: Pak Danny, terimakasih untuk penjelasannya. ** ** ** Maaf menyimpang dari pertanyaan pertama saya, sekarang saya menangkap dengan jelas maksud tujuan tulisan surat pembaca Bapak di Tempo edisi Bandar Anggaran (3-9 Sep 2012). ** ** Jadi Dugaan adanya bangunan terpendam (Tempo 27 Agu – 2 Sep 2012) adalah hasil “Interpretasi”, sehingga Pak Danny menyampaikan keberatan terhadap pernyataan Bapak Junus Satrio Atmodjo (Arkeolog Senior) yang mengatakan pernyataan adanya bangunan terpendam sebagai “Hipotesis diatas Hipotesis”. Ok, sekarang saya paham Pak. ** ** Cuma sekarang saya bingung lagi nih, lalu dimana ya batasan Interpretasi dengan Hipotesis? Kapan suatu pernyataan itu adalah Hipotesis kapan disebut Interpretasi? ** ** *Lalu mengenai Georadar dan Geolistrik,* ** ** Terimakasih buat Pak Danny dan Pak Noor, serta Bapak2 yg lain untuk penjelasannya. ** ** Kenapa saya menilai foto rontgen bukan interpretasi, karena melihat hasil fotonya (dengan keterbatasan pengetahuan saya mengenai foto x-ray), saya menyimpulkan bahwa foto rontgen adalah “alat bantu” untuk melihat “ruas tulang tangan” saya yang tertutup jaringan tubuh. Tetapi kalau memang foto rontgen tersebut tampak jelas (tanpa interpretasi) karena konteksnya jelas, yaitu “jelas2 difoto rontgen diatas tangan”, maka tentu saja perbandingan antara metode georadar dengan USG / X-ray yang dibuat oleh Pak Danny, menjadi relevan. ** ** Satu lagi pertanyaan saya, apakah produk berupa profil penampang seismic / georadar / geolistrik adalah “potret” sebagaimana foto kamera? atau merupakan hasil olah data dari suatu instrument elektronik? Bob Yuris Chandra *Palynologist Partikelir* *From:* kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Wednesday, September 5, 2012 9:33 PM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Interpretasi prospect apapun tetep bener sampai di bor, interpretasi kelamin bayi tetep bener sampai bayi lahirjadi inget cerita nilai..A untuk Tuhan, B untuk dosen, mahasiswa cukup C sama D. On Sep 5, 2012 5:18 PM, noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com wrote: Kang Dhanny, apa yang dimaksud atau apa kriteria sangat jelas itu..? - menghadapi outcrops yang di depan mata saja bisa beda penafsirannya... - dr kandungan juga suka kesulitan menentukan jenis kelamin bayi padahal sudah via USG yang Hi-res ...:-) salam, From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 4:05 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Apa yang bikin bingung ya ? Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis. Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data, processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting. Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan yg mana yang dianggap paling mungkin. Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya 'simpel') ya interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi tulang patah dari xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton dilihar dari hi-res GPR. DHN Danny Hilman Natawidjaja LabEarth (Laboratory for Earth Hazards) Geoteknologi - LIPI From: bsap...@geodin.net Date: Wed, 5 Sep 2012 07:53:20 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Your point exactly... Powered by Telkomsel BlackBerry® From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com Date: Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik uppsss... saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika
Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
Lho kan saat diagak awal sudah saya katakan, asumsinya/dasar pikiran/hipotesisnya apa, maka semua data akan dibawa untuk membenarkan asumsi awal. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com Date: Thu, 6 Sep 2012 06:01:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Agak terlalu extreme membandingkan xray tulang patah dgn georadar. Xtray tulang mengukur sesuatu dgn bentuk yg sudah kita ketahui sebelumnya (dokter sudah tahu apa yg ingin dia lihat dan bentuk variasi tulang lengan akan sangat terbatas), sementara georadar terutama gunung padang, kita belum tahu apa yg kita cari dan bentuknya seperti apa. Seperti yg disampaikan sebelumnya oleh pak noor, konteks membantu kita untuk mengetahui kira kira bentuk apa yang kita cari sehingga kita juga tidak asal saat menginterpretasi mouth bar delta atau lobe turbidit. Sama seperti gunung padang, saat orang berangkat dengan konteks bgn maka dia menginterpretasi bgn, saat berangkat dengan konteks columnar joint ya dia menginterpretasi columnar joint. Kedua interpretasi sah saja sampai kita bongkar gunung padang dan buktikan apa itu... On Sep 5, 2012 10:09 PM, bob yuris bopol...@yahoo.com wrote: Pak Danny, terimakasih untuk penjelasannya. ** ** ** Maaf menyimpang dari pertanyaan pertama saya, sekarang saya menangkap dengan jelas maksud tujuan tulisan surat pembaca Bapak di Tempo edisi Bandar Anggaran (3-9 Sep 2012). ** ** Jadi Dugaan adanya bangunan terpendam (Tempo 27 Agu – 2 Sep 2012) adalah hasil “Interpretasi”, sehingga Pak Danny menyampaikan keberatan terhadap pernyataan Bapak Junus Satrio Atmodjo (Arkeolog Senior) yang mengatakan pernyataan adanya bangunan terpendam sebagai “Hipotesis diatas Hipotesis”. Ok, sekarang saya paham Pak. ** ** Cuma sekarang saya bingung lagi nih, lalu dimana ya batasan Interpretasi dengan Hipotesis? Kapan suatu pernyataan itu adalah Hipotesis kapan disebut Interpretasi? ** ** *Lalu mengenai Georadar dan Geolistrik,* ** ** Terimakasih buat Pak Danny dan Pak Noor, serta Bapak2 yg lain untuk penjelasannya. ** ** Kenapa saya menilai foto rontgen bukan interpretasi, karena melihat hasil fotonya (dengan keterbatasan pengetahuan saya mengenai foto x-ray), saya menyimpulkan bahwa foto rontgen adalah “alat bantu” untuk melihat “ruas tulang tangan” saya yang tertutup jaringan tubuh. Tetapi kalau memang foto rontgen tersebut tampak jelas (tanpa interpretasi) karena konteksnya jelas, yaitu “jelas2 difoto rontgen diatas tangan”, maka tentu saja perbandingan antara metode georadar dengan USG / X-ray yang dibuat oleh Pak Danny, menjadi relevan. ** ** Satu lagi pertanyaan saya, apakah produk berupa profil penampang seismic / georadar / geolistrik adalah “potret” sebagaimana foto kamera? atau merupakan hasil olah data dari suatu instrument elektronik? Bob Yuris Chandra *Palynologist Partikelir* *From:* kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Wednesday, September 5, 2012 9:33 PM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Interpretasi prospect apapun tetep bener sampai di bor, interpretasi kelamin bayi tetep bener sampai bayi lahirjadi inget cerita nilai..A untuk Tuhan, B untuk dosen, mahasiswa cukup C sama D. On Sep 5, 2012 5:18 PM, noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com wrote: Kang Dhanny, apa yang dimaksud atau apa kriteria sangat jelas itu..? - menghadapi outcrops yang di depan mata saja bisa beda penafsirannya... - dr kandungan juga suka kesulitan menentukan jenis kelamin bayi padahal sudah via USG yang Hi-res ...:-) salam, From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 4:05 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Apa yang bikin bingung ya ? Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis. Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data, processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting. Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan yg mana yang dianggap paling mungkin. Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya 'simpel') ya interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi tulang patah dari xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton dilihar dari hi-res GPR. DHN Danny Hilman Natawidjaja LabEarth (Laboratory for Earth Hazards) Geoteknologi - LIPI From: bsap...@geodin.net Date: Wed, 5 Sep 2012 07:53:20 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan
Bls: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
Pak Bandono, Adakah rambu atau batasan / kaidah / aturan yg mesti dipatuhi sebelum berasumsi atau mengajukan hipotesis dalam konteks keilmuan? Tks Dikirim dari Yahoo! Mail pada Android
Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41
Kalo setahu saya sih, undangan adalah menghadirinya dengan membubuhkan nama dan tanda-tangan kita, terus memasukkan amplop dengan rupiah di dalamnya ke tempat yang sudah disediakan. Artinya bukan gratis. Pas ketemu yang mengundang, kita salami dan jabat-tangan. Pun kita bebas melahap makanan yang disediakan (ada jatahnya). Pun bisa lihat presentasi (keynote speech dari pihak pengantin, dll. Jadi demikianlah, he..he.. Salam, Syaiful Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ery Arifullah eariful...@yahoo.com Date: Wed, 5 Sep 2012 14:19:56 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41 Setahu saya undangan artinya menghadiri saja tanpa bayar. Kemungkinan tidak dapat sertifikat dan tidak ada jatah makan siang? Salam, Ery 2525 Sent from my iPad On 5 Sep 2012, at 11:54, iagi iagi...@cbn.net.id wrote: Nomor : 070/PP-IAGI/Sep/2012 Jakarta, 03 September 2012 Lampiran : - Perihal : Undangan Menghadiri PIT IAGI ke 41 Kepada Yth, Anggota IAGI di tempat. Dengan hormat, Bersama ini kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada acara Pertemuan Ilmiah Tahunan ( PIT IAGI ) ke 41 di Yogyakarta, yang akan dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Senin- Kamis, 17-20 September 2012 Waktu: 08:00 WIB - selesai Tempat : Hotel Melia Purosani Yogyakarta Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Pengurus Pusat IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI) Ketua Umum TTD Rovicky Dwi Putrohari
Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41
Kayak undangan pernikahan saja yaa. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Wed, 5 Sep 2012 23:32:24 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41 Kalo setahu saya sih, undangan adalah menghadirinya dengan membubuhkan nama dan tanda-tangan kita, terus memasukkan amplop dengan rupiah di dalamnya ke tempat yang sudah disediakan. Artinya bukan gratis. Pas ketemu yang mengundang, kita salami dan jabat-tangan. Pun kita bebas melahap makanan yang disediakan (ada jatahnya). Pun bisa lihat presentasi (keynote speech dari pihak pengantin, dll. Jadi demikianlah, he..he.. Salam, Syaiful Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ery Arifullah eariful...@yahoo.com Date: Wed, 5 Sep 2012 14:19:56 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41 Setahu saya undangan artinya menghadiri saja tanpa bayar. Kemungkinan tidak dapat sertifikat dan tidak ada jatah makan siang? Salam, Ery 2525 Sent from my iPad On 5 Sep 2012, at 11:54, iagi iagi...@cbn.net.id wrote: Nomor : 070/PP-IAGI/Sep/2012 Jakarta, 03 September 2012 Lampiran : - Perihal : Undangan Menghadiri PIT IAGI ke 41 Kepada Yth, Anggota IAGI di tempat. Dengan hormat, Bersama ini kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada acara Pertemuan Ilmiah Tahunan ( PIT IAGI ) ke 41 di Yogyakarta, yang akan dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Senin- Kamis, 17-20 September 2012 Waktu: 08:00 WIB - selesai Tempat : Hotel Melia Purosani Yogyakarta Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Pengurus Pusat IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI) Ketua Umum TTD Rovicky Dwi Putrohari
Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41
Rupiah yg dimasukan suka suka yg diundang Tidak ada batasanya apa 10ribu atau 1 juta setelah masuk semuanya sama tdk dibedakan berdasarkan amplop nya. He. He. He. He Untuk PIT PITan di Jogya masih segerrr lan longgar Sent by Liamsi's Mobile Phone -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Wed, 5 Sep 2012 23:33:00 To: Iagiiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41 Kayak undangan pernikahan saja yaa. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Wed, 5 Sep 2012 23:32:24 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41 Kalo setahu saya sih, undangan adalah menghadirinya dengan membubuhkan nama dan tanda-tangan kita, terus memasukkan amplop dengan rupiah di dalamnya ke tempat yang sudah disediakan. Artinya bukan gratis. Pas ketemu yang mengundang, kita salami dan jabat-tangan. Pun kita bebas melahap makanan yang disediakan (ada jatahnya). Pun bisa lihat presentasi (keynote speech dari pihak pengantin, dll. Jadi demikianlah, he..he.. Salam, Syaiful Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ery Arifullah eariful...@yahoo.com Date: Wed, 5 Sep 2012 14:19:56 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41 Setahu saya undangan artinya menghadiri saja tanpa bayar. Kemungkinan tidak dapat sertifikat dan tidak ada jatah makan siang? Salam, Ery 2525 Sent from my iPad On 5 Sep 2012, at 11:54, iagi iagi...@cbn.net.id wrote: Nomor : 070/PP-IAGI/Sep/2012 Jakarta, 03 September 2012 Lampiran : - Perihal : Undangan Menghadiri PIT IAGI ke 41 Kepada Yth, Anggota IAGI di tempat. Dengan hormat, Bersama ini kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada acara Pertemuan Ilmiah Tahunan ( PIT IAGI ) ke 41 di Yogyakarta, yang akan dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Senin- Kamis, 17-20 September 2012 Waktu: 08:00 WIB - selesai Tempat : Hotel Melia Purosani Yogyakarta Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Pengurus Pusat IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI) Ketua Umum TTD Rovicky Dwi Putrohari
Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
Betul juga Pak, explorasionist berbuih-buih menerangkan interpretasi data, paling-paling statusnya setingkat drillable prospect.. Untuk membuktikan nya ya harus di bor sampai ke basement, baru interpretasinya terbuktiSelama interpretasi G padang belum dilakukan penggalian, ya statusnya tetap lead atau paling banter prospek. Biarkanlah statusnya spt itu, supaya masih punya banyak lead-lead yang lain. RUS 1061. -Original Message- From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com Date: Thu, 6 Sep 2012 06:01:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Agak terlalu extreme membandingkan xray tulang patah dgn georadar. Xtray tulang mengukur sesuatu dgn bentuk yg sudah kita ketahui sebelumnya (dokter sudah tahu apa yg ingin dia lihat dan bentuk variasi tulang lengan akan sangat terbatas), sementara georadar terutama gunung padang, kita belum tahu apa yg kita cari dan bentuknya seperti apa. Seperti yg disampaikan sebelumnya oleh pak noor, konteks membantu kita untuk mengetahui kira kira bentuk apa yang kita cari sehingga kita juga tidak asal saat menginterpretasi mouth bar delta atau lobe turbidit. Sama seperti gunung padang, saat orang berangkat dengan konteks bgn maka dia menginterpretasi bgn, saat berangkat dengan konteks columnar joint ya dia menginterpretasi columnar joint. Kedua interpretasi sah saja sampai kita bongkar gunung padang dan buktikan apa itu... On Sep 5, 2012 10:09 PM, bob yuris bopol...@yahoo.com wrote: Pak Danny, terimakasih untuk penjelasannya. ** ** ** Maaf menyimpang dari pertanyaan pertama saya, sekarang saya menangkap dengan jelas maksud tujuan tulisan surat pembaca Bapak di Tempo edisi Bandar Anggaran (3-9 Sep 2012). ** ** Jadi Dugaan adanya bangunan terpendam (Tempo 27 Agu – 2 Sep 2012) adalah hasil “Interpretasi”, sehingga Pak Danny menyampaikan keberatan terhadap pernyataan Bapak Junus Satrio Atmodjo (Arkeolog Senior) yang mengatakan pernyataan adanya bangunan terpendam sebagai “Hipotesis diatas Hipotesis”. Ok, sekarang saya paham Pak. ** ** Cuma sekarang saya bingung lagi nih, lalu dimana ya batasan Interpretasi dengan Hipotesis? Kapan suatu pernyataan itu adalah Hipotesis kapan disebut Interpretasi? ** ** *Lalu mengenai Georadar dan Geolistrik,* ** ** Terimakasih buat Pak Danny dan Pak Noor, serta Bapak2 yg lain untuk penjelasannya. ** ** Kenapa saya menilai foto rontgen bukan interpretasi, karena melihat hasil fotonya (dengan keterbatasan pengetahuan saya mengenai foto x-ray), saya menyimpulkan bahwa foto rontgen adalah “alat bantu” untuk melihat “ruas tulang tangan” saya yang tertutup jaringan tubuh. Tetapi kalau memang foto rontgen tersebut tampak jelas (tanpa interpretasi) karena konteksnya jelas, yaitu “jelas2 difoto rontgen diatas tangan”, maka tentu saja perbandingan antara metode georadar dengan USG / X-ray yang dibuat oleh Pak Danny, menjadi relevan. ** ** Satu lagi pertanyaan saya, apakah produk berupa profil penampang seismic / georadar / geolistrik adalah “potret” sebagaimana foto kamera? atau merupakan hasil olah data dari suatu instrument elektronik? Bob Yuris Chandra *Palynologist Partikelir* *From:* kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Wednesday, September 5, 2012 9:33 PM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Interpretasi prospect apapun tetep bener sampai di bor, interpretasi kelamin bayi tetep bener sampai bayi lahirjadi inget cerita nilai..A untuk Tuhan, B untuk dosen, mahasiswa cukup C sama D. On Sep 5, 2012 5:18 PM, noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com wrote: Kang Dhanny, apa yang dimaksud atau apa kriteria sangat jelas itu..? - menghadapi outcrops yang di depan mata saja bisa beda penafsirannya... - dr kandungan juga suka kesulitan menentukan jenis kelamin bayi padahal sudah via USG yang Hi-res ...:-) salam, From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 4:05 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Apa yang bikin bingung ya ? Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis. Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data, processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting. Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan yg mana yang dianggap paling mungkin. Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya 'simpel') ya interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi tulang patah dari xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton dilihar dari hi-res GPR. DHN Danny Hilman
Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41
Betul, om Liamsi, isi amplop tergantung masing2 kemampuan dan kebaikan hati, he..he.. Tampaknya akhir2 ini om Liamsi tidak bener2 pit2an di Yogya ya? Kami petrobikers wis sering nggowes di sana, mesti hati2 om, polusi asapnya nggak jauh beda dengan ibukota; macetnya pun mulai terasa. Jadi rute nggenjot, paling2 ke Sleman biar bisa sueger lan longgarrr... Salam, Syaiful * PetroBikers = komunitas bersepeda di lingkungan industri migas, acara nggowes bulanan di wilayah jabodetabek, serta kadang2 ke luar seperti Bandung, Yogya, Bromo, Bali, maupun Bangkok n Ho Chi Min.. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ismail lia...@indo.net.id Date: Wed, 5 Sep 2012 23:43:52 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41 Rupiah yg dimasukan suka suka yg diundang Tidak ada batasanya apa 10ribu atau 1 juta setelah masuk semuanya sama tdk dibedakan berdasarkan amplop nya. He. He. He. He Untuk PIT PITan di Jogya masih segerrr lan longgar Sent by Liamsi's Mobile Phone -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Wed, 5 Sep 2012 23:33:00 To: Iagiiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41 Kayak undangan pernikahan saja yaa. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Wed, 5 Sep 2012 23:32:24 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41 Kalo setahu saya sih, undangan adalah menghadirinya dengan membubuhkan nama dan tanda-tangan kita, terus memasukkan amplop dengan rupiah di dalamnya ke tempat yang sudah disediakan. Artinya bukan gratis. Pas ketemu yang mengundang, kita salami dan jabat-tangan. Pun kita bebas melahap makanan yang disediakan (ada jatahnya). Pun bisa lihat presentasi (keynote speech dari pihak pengantin, dll. Jadi demikianlah, he..he.. Salam, Syaiful Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ery Arifullah eariful...@yahoo.com Date: Wed, 5 Sep 2012 14:19:56 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41 Setahu saya undangan artinya menghadiri saja tanpa bayar. Kemungkinan tidak dapat sertifikat dan tidak ada jatah makan siang? Salam, Ery 2525 Sent from my iPad On 5 Sep 2012, at 11:54, iagi iagi...@cbn.net.id wrote: Nomor : 070/PP-IAGI/Sep/2012 Jakarta, 03 September 2012 Lampiran : - Perihal : Undangan Menghadiri PIT IAGI ke 41 Kepada Yth, Anggota IAGI di tempat. Dengan hormat, Bersama ini kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada acara Pertemuan Ilmiah Tahunan ( PIT IAGI ) ke 41 di Yogyakarta, yang akan dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Senin- Kamis, 17-20 September 2012 Waktu: 08:00 WIB - selesai Tempat : Hotel Melia Purosani Yogyakarta Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Pengurus Pusat IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI) Ketua Umum TTD Rovicky Dwi Putrohari
Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
Bung Dani DR, Pertama, saya sudah hadir di presentasi anda di IAGI office di Supomo bbrapa waktu yg lalu, memang data dan pengolahannya sudah benar, tapi setuju dg rekan2 yg lain bahwa MODEL itu sangat tergantung dari dream awal kita. Sejujurnya karena team anda adalah team yg akan mencari BENCANA PURBA maka angan2 team pada umumnya adalah suatu Komuniti KUNO, bisa berupa kampung KUNO, bisa berupa Candi, Piramid dsb. Nah driver ini yg mungkin akan membuat anda terbelenggu dan mungkin cenderung mengarahkan jawaban2 yg akan mendukung thesis anda (baca katastropi purba). Dalam hal ini secara prospect maturation estimasi anda ini baru sampe tingkat PROSPECT, yg namanya prospect ya ngga bisa di buktikan secara Ilmiyah sampai Prospect tadi di gali. Yg Kedua, kebetulan lokasi yg anda pilih sbg tempat research kok ya di daerah Gunung Api Purba dilihat dari Morpologi yg ada sekarang dan banyak mengandung kolumnar join, sebetulnya ini memang menyulitkan buat anda untuk bisa langsung benar, karena chance of sukses untuk benar menjadi 50%, artinya bisa memang Piramida, tapi bisa juga Kolumnar Join spt yg telah di bahas sebelumnya oleh DR Yatno. kalau seandainya yg anda selidiki lokasi disekitarnya bukan daerah pegunungan, misal di daerah Karst spt di Madura atau Pacitan maka chance of sukses anda bisa naik menjadi 75%, which is sudah sangat tinggi. yang ke tiga SEMANGAT PAGI! . jangan lupa daftar PIT IAGI (18-20 Sept) dan IAGI Golf (17 Sept). Avi npa 0666 nomor cantik 2012/9/5 danny.hil...@gmail.com Apa yang bikin bingung ya ? Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis. Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data, processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting. Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan yg mana yang dianggap paling mungkin. Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya 'simpel') ya interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi tulang patah dari xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton dilihar dari hi-res GPR. DHN Danny Hilman Natawidjaja LabEarth (Laboratory for Earth Hazards) Geoteknologi - LIPI -- *From: * bsap...@geodin.net *Date: *Wed, 5 Sep 2012 07:53:20 + *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Your point exactly... Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com *Date: *Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 -0700 (PDT) *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik uppsss... saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika (georadar, geolistrik maupun seismik) itu memang sifatnya interpretatif/tafsiran... makanya sangat tergantung kontek dan hipotesis yang dipakai dalam prosesnya interpretasi seismik di daerah delta dan turbidit laut dalam, tentu sangat dipengaruhi konteknya... kalau sama sekali nggak tahu settingya, ya bisa ketukar-tukar.. salam, *From:* Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Wednesday, September 5, 2012 12:26 PM *Subject:* RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Rekan Bob, “Kalimat” itu khusus ditujukan untuk meluruskan bahwa ‘INTERPRETASI’ bukan ‘HIPOTESIS’. Itu poinnya. Menurut hemat saya pemindaian geofisik (georadar, geolistrik, seisik dll) bisa dianalogikan dengan pemindaian/imaging dalam dunia kedokteran seperti ultrasonografi dan x-ray. Tentu kejelasan hasil image terantung dari resolusi, obyek dll. Georadar dengan frekuensi tinggi (misalnya lebih dari 1GHz) biasa dipakai untuk mendeteksi/melihat adanya ‘tulang’ beton yang patah atau bengkok atau retakan pada struktur di dalam suatu bangunan sehingga ahli sipil dapat memperbaikinya dengan tepat sasaran tanpa harus bongkar-bongkar dulu, sama seperti dokter yang mendiagnosa tangan anda dengan x-ray untuk mengobatinya bukan? Georadar dengan frekuensi yang lebih rendah dapat dipakai untuk melihat struktur dan stratigrafi detil dari lapisan tanah/batuan sama halnya seperti survey seismik refeksi dengan frekuensi tinggi. Limitasi nya makin tinggi frekuensi yang dipakai (untuk menajamkan resolusinya) akan makin dangkal penetrasinya atau “skin-depth”nya. Jadi harus menentukan optimum desain-nya sesuai target. Banyak cara untuk membuat hasil pemindaian menjadi lebih jelas, seperti membuat 3-D survey atau mengaplikasikan prinsip tomografi. Singkatnya detil-teknis dari berbagai teknik pemindaian tentu beda tapi fungsi dan tujuannya bisa dianalogikan. Salam DHN *From:* bob
Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI
Pak Hendra Mungkin ada kawan lain dari PengDa Sulut yang mewakili ? si Abah From: Hendra Riogilang riogilanghen...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 9:46 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI Kepada Yth. Ketua Umum Rovicky Dwi Putrohari dan Pengurus Pusat IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI) Terimakasih atas undangannya. Bersama surat ini saya memohon maaf yang sedalam dalamnya dan memberitahukan bahwasanya saya berhalangan hadir dalam rakernas PIT IAGI 19 September 2012 berhubung tanggal pelaksanaannya bersamaan dengan kegiatan konferensi CINEST 2012 di ITB Bandung dimana saya salah satu presenter dalam kegiatan ini. Oh ya mengoreksi sedikit isi surat undangannya dimana dialamatkan kepada Ketua Pengda IAGI Manado. Mohon dikoreksi dan diganti sesuai Surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Nomor: Kpts/03/03/In-08 tentang Pengangkatan dan Penetapan Pengurus Ikatan Ahli Geologi Indonesia Daerah Sulawesi Utara-Gorontalo, dimana dikoreksi menjadi Pengda Sulawesi Utara dan Gorontalo. Semoga PIT IAGI-41 sukses dan berjaya. Terimakasih. Salam Dr. Eng. Hendra Riogilang Pengda IAGI Sulawesi Utara-Gorontalo 2012/9/5 iagi iagi...@cbn.net.id Nomor : 072/PP-IAGI/Sep/2012 Jakarta, 03 September 2012 Lampiran : - Perihal : Undangan Menghadiri Rakernas dan Rapat Anggota Kepada Yth, Bapak /Ibu PP-IAGI / Anggota IAGI di tempat. Dengan hormat. Dengan ini Pengurus Pusat IAGI mengundang Pengurus Pusat IAGI ( PP-IAGI ) dan Ketua Pengurus Daerah IAGI ( Pengda IAGI ) Anggota IAGI untuk Rapat Kerja Nasional ( RAKERNAS ) bersamaan dengan pelaksanaan Pertemuan Ilmiah Tahunan IAGI ke 41 di Yogyakarta, Rakernas tersebut akan diselenggarakan : Hari / Tanggal : Rabu, 19 September 2012. Waktu : Setelah acara presentasi Tehnis PIT IAGI (akan ditentukan kemudian) Tempat : Hotel Melia Purasani Yogyakarta Agenda acara Yang akan dibahas adalah Sebagai berikut: 1. Laporan PP –IAGI tentang kegiatan tahun 2012 2. Laporan Pengda-Pengda IAGI 3. Pembahasan rancangan AD/ART IAGI oleh Team Adhoc AD/ART yang dipimpin oleh Sekjen PP-IAGI 4. Penutup Demikian undangan kami ini kami sampaikan, atas segala perhatian dan kerjasamanya ,kami ucapkan terimakasih. Hormat kami, Pengurus Pusat IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI) Ketua Umum TTD Rovicky Dwi Putrohari
RE: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41
Selamat pagi pak, Saya sudah mendafftar dengan mengisi form dan dikirim via email tgl.5 September 2012, tapi belum mendapat jawaban dari panitya. Contact person, ibu Lisa sudah dicoba dihubungi via telepon tapi tidak dijawab. Apakah ada alamat lain yang bisa dihubungi? Terima kasih, Dindot Soebandrio IAGI 0674 _ From: iagi [mailto:iagi...@cbn.net.id] Sent: Wednesday, September 05, 2012 10:54 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41 Nomor : 070/PP-IAGI/Sep/2012 Jakarta, 03 September 2012 Lampiran : - Perihal : Undangan Menghadiri PIT IAGI ke 41 Kepada Yth, Anggota IAGI di tempat. Dengan hormat, Bersama ini kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada acara Pertemuan Ilmiah Tahunan ( PIT IAGI ) ke 41 di Yogyakarta, yang akan dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Senin- Kamis, 17-20 September 2012 Waktu: 08:00 WIB - selesai Tempat : Hotel Melia Purosani Yogyakarta Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Pengurus Pusat IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI) Ketua Umum TTD Rovicky Dwi Putrohari
Re: [iagi-net-l] Kesempatan untuk dosen geologi pindah ke UI
kalau sasarannya hanya untuk memenuhi kebutuhan industri bakal tak berkembang, lihat saja jurusan t.sipil yang menjamur di seluruh PT, akhirnya over supply dan terjadi stagnasi perkembangan civil engg. dikarenekan tak adanya projek pembangunan dan riset bagi PT. Baru-baru ini Dikti juga membentuk Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang pembangunan dan pengembangannya di bawah ITB, Itera di khususkan untuk pemenuhan sarjana teknik di kawasan barat Indonesia, dan rencananya kampus akan didirikan di lampung (termasuk ilmu kebumian), penerimaan PNS juga sudah dilakukan dan pengemblengan awal akan di pusatkan di kampus baru ITB di jatinangor. Untuk wilayah timur Indonesia akan di tunjuk ITS untuk membentuk Institut Teknologi Kalimantan, apa pusatnya di balikpapan atau kota lain belum ada informasinya. Itera dan ITK (kalimantan) jelas dibentuk demi pasaran kebutuhan industri juga, yang sifatnya bisa lokal dikarenakan banyaknya perusahaan migas dan pertambangan di Sumatera dan kalimantan. PT ilmu kebumian lama beruntung karena sasaran pendidikan tidak terpaku pada satu disiplin, dan untuk menuju kesana jelas butuh kompetensi, focus dan kesinambungan. kehilangan Alm. Prof. Rubini saja jelas kehilangan besar dalam keilmuan petrology khususnya dan geology umumnya, butuh waktu dan jam terbang untuk menggantikan seorang keahlian Petrology yang mumpuni. Atau lihat juga betapa kekurangannya ahli vulcanology kita, sehingga di Program S2-S3 Sains Kebumian untuk menyelenggarakan Kuliah Topik Khusus Volkanologi (Intro., Volcano Seismology, Volcano deformation, Volcanic degassing etc.) harus mengundang dosen tamu dari Université de Savoie: Prof. Jean-Paul Toutain, Dr. Philipson Bani, Dr. Jean-Philippe Métaxian, Dr. Virginie Pinel, Prof. Clive Oppenheimer (Cambridge Univ.), Prof. Chris Bean (Univ. College Dublin). sebagai renungan copas dari status FB ADB (Izinnya Yang): masih mending lho kita ini, di perg-perg tinggi para dosen masih dg semangat menanamkan pengertian bhw salah satu tugas utama geologist itu adlh eksplorasi, yaitu mencari dan menemukan cadangan dan sumberdaya migas dan mineral baru, meskipun pd kenyataannya di bagian akhir dr masa belajarnya kebanyakan mahasiswa lebih diarahkan u/menguasai gadget-software dan prosedur operasi rutin dunia industri u/mengelola cadangan2 yg sdh ditemukan atau eksplorasi paling jauh di sblah2 lapangan yg sdh ada, shg di dunia kenyataan kerja lebih banyak kita jumpa geosaintist sekrup dan baut yg menguasai prosedur dan teknologi tapi miskin ide, konsep, dan pemikiran2 baru ttg eksplorasi...masih mendingnya adlh: masih bisa kita sadarkan mrk bhw kita harus berubah kalau mau indonesia keluar dr krisis energi, asal kita bener2 melakukan eksplorasi, bkn eksplorasi2an; masalahnya: para birokrat - regulator dan pemimpin politik negeri ini yg kebetulan punya latar belakang geologi juga tdk begitu faham bgmn harus melakukan eksplorasi itu dan lebih parah lagi para suhu - suheng di perg2 tinggi juga sdh terlalu lama tenggelam dlm rutinitas melayani industri, shg lupa bikin riset2 berarti u/gali konsep2 baru u/nemukan sumberdaya dan cadangan2 yg masih sembunyi;... ayo, monggo dipun derek-a-ken kampanye perubahan paradigma eksplorasi meniki salam, adb #arema-geologistmerdeka# 2012/9/5 kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com Lg trend nih ilmu kebumian, sampai banyak yg buka jurusan baru...semoga makin berkembang ke depannya...tp kalau minyak udah habis apa masih banyak ya yg minat dgn ilmu kebumian..? On Sep 5, 2012 3:43 PM, Anggoro Dradjat adradjat@gmail.com wrote: Ada kesempatan bagi dosen geologi, PNS, yang berkeinginan pindah ke UI. Saat ini sedang dikembangkan fakultas ilmu kebumian dengan memisahkanya dari FMIPA UI adapun jurusan tersebut adalah: 1. Geofisika 2. Geologi 3. Geografi 4. Ilmu kelautan Bagi rekan-rekan geologist PNS yang bergerak dibidang pendidikan yang ingin pindah ke Jakarta silahkan. Selain pengajaran saat ini juga terbuka peluang kerjasama penelitian dengan industri perminyakan. Perlu diketahui bahwa saat ini sebahagian besar dari pengajar adalah dari luar universitas seperti: Lemigas, Pertamina, KPS dan perusahaan jasa; sehingga terbuka peluang kesempatan yang baik bagi dosen tetap. Informasi ini kami dapatkan tadi siang langsung dari Dr Abdul Haris sekretaris Dekan FMIPA UI. Salam Anggoro Dradjat PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. REGISTER NOW ! Contact Person: Email : pit.iagi.2...@gmail.com Phone : +62 82223 222341 (lisa) To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to:
Re: [iagi-net-l] Kesempatan untuk dosen geologi pindah ke UI
Ilmu kebumian kan gak sebatas dunia perminyakan om ferdi.. hehehhe.. Bencana Geologi akan selalu ada di sekeliling masyarakat, sampai akhir zaman.. semangat pagi, Gatot On 9/5/12, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote: Lg trend nih ilmu kebumian, sampai banyak yg buka jurusan baru...semoga makin berkembang ke depannya...tp kalau minyak udah habis apa masih banyak ya yg minat dgn ilmu kebumian..? On Sep 5, 2012 3:43 PM, Anggoro Dradjat adradjat@gmail.com wrote: Ada kesempatan bagi dosen geologi, PNS, yang berkeinginan pindah ke UI. Saat ini sedang dikembangkan fakultas ilmu kebumian dengan memisahkanya dari FMIPA UI adapun jurusan tersebut adalah: 1. Geofisika 2. Geologi 3. Geografi 4. Ilmu kelautan Bagi rekan-rekan geologist PNS yang bergerak dibidang pendidikan yang ingin pindah ke Jakarta silahkan. Selain pengajaran saat ini juga terbuka peluang kerjasama penelitian dengan industri perminyakan. Perlu diketahui bahwa saat ini sebahagian besar dari pengajar adalah dari luar universitas seperti: Lemigas, Pertamina, KPS dan perusahaan jasa; sehingga terbuka peluang kesempatan yang baik bagi dosen tetap. Informasi ini kami dapatkan tadi siang langsung dari Dr Abdul Haris sekretaris Dekan FMIPA UI. Salam Anggoro Dradjat PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. REGISTER NOW ! Contact Person: Email : pit.iagi.2...@gmail.com Phone : +62 82223 222341 (lisa) To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. REGISTER NOW ! Contact Person: Email : pit.iagi.2...@gmail.com Phone : +62 82223 222341 (lisa) To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41
Tidak diisi amplopnya juga ada, kalo tidak malu dan mau dateng. Semua itu khan dr diri masing2, kalo merasa memiliki tentunya tanggung jawab bersama utk tanggung renteng bersama. Iagi buka punya ketua dan pengurus he he he he. Bahkan sbg anggota ada yg mau ngurus hrs alhamdulillah. Lah iya begitu bukan ketua nengurus hrs nanggung luar dalam. Ip Sent from Yahoo! Mail on Android
Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI
Secara umum pendekatan interpretasi bisa dua2nya dalam science. Bisa berdasarkan hipotesa sehingga sudah mengarah pada pembuktian mengikuti model tertentu. Science juga bisa menginterpretasi yang lebih bebas dengan tujuan mentes banyak kemungkinan. Satu persatu interpretasinya dites utk mendapatkan hal yang lebih non-bias. Keburukannya metoda ini bisa sangat panjang dan rumit dibandingkan yang pendekatan hipotesa. Utk suatu science yang sudah banyak modelnya dan lebih pasti seperti xray tulang pendekatan hipotesa akan lebih tepat karena kita sudah banyak kasus dan model yang bisa digunakan utk menginterpretasi. Bagi saya interpretasi adalah sesuatu yg hrs dibuktikan kebenarannya jadi tergantung pada siapa dan apa (hipotesa dan asumsi) yg akan dicari. Seandainya sama sekalai tidak dikenali ya susah membuat interpretasi. Ini yang saya kira dumaksud oleh Cak Noor. Ya Geologist kalau image dari otak nanti interpretasinya hidrocarbon. Dalam kasus Gn. Padang misalnya hasil georadar menunjukan object yang mempunyai sudut tajam seperti kotak, piramida dll. Kan wajar saja berhipotesa bahwa ini tidak alami karena agak sulit atau sangat jarang alam membuat sesuatu yang sangat perfect. Ya, hrs dibuktikan.. Seperti lead tadi.. Banyak interpretasi akan sangat baik krn akan memdapat banyak hipotesa yg hrs dibuktikan, ya kalau sdh pasti tidak diperlukan scientist utk membuktikan. Walaupun geologi tidak bisa seperti hukum matematika, rupa seperti monyet, bentuk seperti monyet, jalan seperti monyet ini pasti monyet. Mungkin geologist lain akan mengatakan bisa enggak ya beruang? Teman2 saya kira kita sebagai scientist harus open minded dan skeptist biar mempunyai banyak inovasi dan kreativitas.. Kerennya out of the box thinking... As long as not too far from the box. Sekedar sumbangan... Just my cent contribution.. Salam, BS Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com Date: Wed, 5 Sep 2012 17:39:31 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI Pak Hendra Mungkin ada kawan lain dari PengDa Sulut yang mewakili ? si Abah From: Hendra Riogilang riogilanghen...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 9:46 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI Kepada Yth. Ketua Umum Rovicky Dwi Putrohari dan Pengurus Pusat IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI) Terimakasih atas undangannya. Bersama surat ini saya memohon maaf yang sedalam dalamnya dan memberitahukan bahwasanya saya berhalangan hadir dalam rakernas PIT IAGI 19 September 2012 berhubung tanggal pelaksanaannya bersamaan dengan kegiatan konferensi CINEST 2012 di ITB Bandung dimana saya salah satu presenter dalam kegiatan ini. Oh ya mengoreksi sedikit isi surat undangannya dimana dialamatkan kepada Ketua Pengda IAGI Manado. Mohon dikoreksi dan diganti sesuai Surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Nomor: Kpts/03/03/In-08 tentang Pengangkatan dan Penetapan Pengurus Ikatan Ahli Geologi Indonesia Daerah Sulawesi Utara-Gorontalo, dimana dikoreksi menjadi Pengda Sulawesi Utara dan Gorontalo. Semoga PIT IAGI-41 sukses dan berjaya. Terimakasih. Salam Dr. Eng. Hendra Riogilang Pengda IAGI Sulawesi Utara-Gorontalo 2012/9/5 iagi iagi...@cbn.net.id Nomor : 072/PP-IAGI/Sep/2012 Jakarta, 03 September 2012 Lampiran : - Perihal : Undangan Menghadiri Rakernas dan Rapat Anggota Kepada Yth, Bapak /Ibu PP-IAGI / Anggota IAGI di tempat. Dengan hormat. Dengan ini Pengurus Pusat IAGI mengundang Pengurus Pusat IAGI ( PP-IAGI ) dan Ketua Pengurus Daerah IAGI ( Pengda IAGI ) Anggota IAGI untuk Rapat Kerja Nasional ( RAKERNAS ) bersamaan dengan pelaksanaan Pertemuan Ilmiah Tahunan IAGI ke 41 di Yogyakarta, Rakernas tersebut akan diselenggarakan : Hari / Tanggal : Rabu, 19 September 2012. Waktu : Setelah acara presentasi Tehnis PIT IAGI (akan ditentukan kemudian) Tempat : Hotel Melia Purasani Yogyakarta Agenda acara Yang akan dibahas adalah Sebagai berikut: 1. Laporan PP –IAGI tentang kegiatan tahun 2012 2. Laporan Pengda-Pengda IAGI 3. Pembahasan rancangan AD/ART IAGI oleh Team Adhoc AD/ART yang dipimpin oleh Sekjen PP-IAGI 4. Penutup Demikian undangan kami ini kami sampaikan, atas segala perhatian dan kerjasamanya ,kami ucapkan terimakasih. Hormat kami, Pengurus Pusat IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI) Ketua Umum TTD Rovicky Dwi Putrohari
Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI
Kang Mino, sampeyan salah kamar, prttt... Salam, Syaiful 2012/9/6 bsap...@geodin.net Secara umum pendekatan interpretasi bisa dua2nya dalam science. Bisa berdasarkan hipotesa sehingga sudah mengarah pada pembuktian mengikuti model tertentu. Science juga bisa menginterpretasi yang lebih bebas dengan tujuan mentes banyak kemungkinan. Satu persatu interpretasinya dites utk mendapatkan hal yang lebih non-bias. Keburukannya metoda ini bisa sangat panjang dan rumit dibandingkan yang pendekatan hipotesa. Utk suatu science yang sudah banyak modelnya dan lebih pasti seperti xray tulang pendekatan hipotesa akan lebih tepat karena kita sudah banyak kasus dan model yang bisa digunakan utk menginterpretasi. Bagi saya interpretasi adalah sesuatu yg hrs dibuktikan kebenarannya jadi tergantung pada siapa dan apa (hipotesa dan asumsi) yg akan dicari. Seandainya sama sekalai tidak dikenali ya susah membuat interpretasi. Ini yang saya kira dumaksud oleh Cak Noor. Ya Geologist kalau image dari otak nanti interpretasinya hidrocarbon. Dalam kasus Gn. Padang misalnya hasil georadar menunjukan object yang mempunyai sudut tajam seperti kotak, piramida dll. Kan wajar saja berhipotesa bahwa ini tidak alami karena agak sulit atau sangat jarang alam membuat sesuatu yang sangat perfect. Ya, hrs dibuktikan.. Seperti lead tadi.. Banyak interpretasi akan sangat baik krn akan memdapat banyak hipotesa yg hrs dibuktikan, ya kalau sdh pasti tidak diperlukan scientist utk membuktikan. Walaupun geologi tidak bisa seperti hukum matematika, rupa seperti monyet, bentuk seperti monyet, jalan seperti monyet ini pasti monyet. Mungkin geologist lain akan mengatakan bisa enggak ya beruang? Teman2 saya kira kita sebagai scientist harus open minded dan skeptist biar mempunyai banyak inovasi dan kreativitas.. Kerennya out of the box thinking... As long as not too far from the box. Sekedar sumbangan... Just my cent contribution.. Salam, BS Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com *Date: *Wed, 5 Sep 2012 17:39:31 -0700 (PDT) *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI Pak Hendra Mungkin ada kawan lain dari PengDa Sulut yang mewakili ? si Abah -- *From:* Hendra Riogilang riogilanghen...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Wednesday, September 5, 2012 9:46 PM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI Kepada Yth. Ketua Umum *Rovicky Dwi Putrohari* *dan* Pengurus Pusat *IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)* ** ** Terimakasih atas undangannya. Bersama surat ini saya memohon maaf yang sedalam dalamnya dan memberitahukan bahwasanya saya berhalangan hadir dalam rakernas PIT IAGI 19 September 2012 berhubung tanggal pelaksanaannya bersamaan dengan kegiatan konferensi CINEST 2012 di ITB Bandung dimana saya salah satu presenter dalam kegiatan ini. Oh ya mengoreksi sedikit isi surat undangannya dimana dialamatkan kepada Ketua *Pengda IAGI Manado*. Mohon dikoreksi dan diganti sesuai Surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Nomor: * Kpts/03/03/In-08* tentang Pengangkatan dan Penetapan Pengurus Ikatan Ahli Geologi Indonesia *Daerah Sulawesi Utara-Gorontalo*, dimana dikoreksi menjadi *Pengda Sulawesi Utara dan Gorontalo*. Semoga PIT IAGI-41 sukses dan berjaya. Terimakasih. Salam Dr. Eng. Hendra Riogilang Pengda IAGI Sulawesi Utara-Gorontalo 2012/9/5 iagi iagi...@cbn.net.id Nomor : 072/PP-IAGI/Sep/2012 Jakarta, 03 September 2012 Lampiran : -** Perihal : *Undangan Menghadiri **Rakernas dan Rapat Anggota * ** ** ** Kepada Yth, Bapak /Ibu PP-IAGI / Anggota IAGI di tempat. ** ** ** ** Dengan hormat. ** ** Dengan ini Pengurus Pusat IAGI mengundang Pengurus Pusat IAGI ( PP-IAGI ) dan Ketua Pengurus Daerah IAGI ( Pengda IAGI ) Anggota IAGI untuk Rapat Kerja Nasional ( RAKERNAS ) bersamaan dengan pelaksanaan Pertemuan Ilmiah Tahunan IAGI ke 41 di Yogyakarta, Rakernas tersebut akan diselenggarakan : ** ** Hari / Tanggal : Rabu, 19 September 2012. Waktu: Setelah acara presentasi Tehnis PIT IAGI (akan ditentukan kemudian) Tempat : Hotel Melia Purasani Yogyakarta ** ** Agenda acara Yang akan dibahas adalah Sebagai berikut: **1. **Laporan PP –IAGI tentang kegiatan tahun 2012 **2. **Laporan Pengda-Pengda IAGI **3. **Pembahasan rancangan AD/ART IAGI oleh Team Adhoc AD/ART yang dipimpin oleh Sekjen PP-IAGI **4. **Penutup Demikian undangan kami ini kami sampaikan, atas segala perhatian dan kerjasamanya ,kami ucapkan terimakasih. ** ** Hormat kami, Pengurus Pusat *IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)* Ketua Umum TTD *Rovicky Dwi Putrohari* ** **
Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41
Hubungi HP saya aja di 0813-1030-9933, Avianto Bendahara Umum IAGI, silahkan mau ngomong apa. 2012/9/6 Dindot Soebandrio dindot_soeband...@moeco.co.id ** Selamat pagi pak, Saya sudah mendafftar dengan mengisi form dan dikirim via email tgl.5 September 2012, tapi belum mendapat jawaban dari panitya. Contact person, ibu Lisa sudah dicoba dihubungi via telepon tapi tidak dijawab. Apakah ada alamat lain yang bisa dihubungi? Terima kasih, Dindot Soebandrio IAGI 0674 ** ** ** ** -- *From:* iagi [mailto:iagi...@cbn.net.id] *Sent:* Wednesday, September 05, 2012 10:54 AM *To:* **iagi-net@iagi.or.id** *Subject:* [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41 ** ** Nomor : 070/PP-IAGI/Sep/2012 Jakarta, 03 September 2012 Lampiran : -** Perihal : *Undangan Menghadiri PIT IAGI ke 41 * ** ** ** Kepada Yth, Anggota IAGI di tempat. ** ** ** ** Dengan hormat, ** ** Bersama ini kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada acara Pertemuan Ilmiah Tahunan ( PIT IAGI ) ke 41 di Yogyakarta, yang akan dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Senin- Kamis, 17-20 September 2012 Waktu: 08:00 WIB - selesai Tempat : Hotel Melia Purosani Yogyakarta ** ** Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. ** ** ** ** Hormat kami, Pengurus Pusat *IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)* Ketua Umum TTD *Rovicky Dwi Putrohari* ** **
Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
Ini email balasan dari Benyamin Safiie DR yg salah kamar ke PP-IAGI aku kopi paste ke sini, duduh pak DR pagi2 kok ya udah ngantuk toh. Peace bro Secara umum pendekatan interpretasi bisa dua2nya dalam science. Bisa berdasarkan hipotesa sehingga sudah mengarah pada pembuktian mengikuti model tertentu. Science juga bisa menginterpretasi yang lebih bebas dengan tujuan mentes banyak kemungkinan. Satu persatu interpretasinya dites utk mendapatkan hal yang lebih non-bias. Keburukannya metoda ini bisa sangat panjang dan rumit dibandingkan yang pendekatan hipotesa. Utk suatu science yang sudah banyak modelnya dan lebih pasti seperti xray tulang pendekatan hipotesa akan lebih tepat karena kita sudah banyak kasus dan model yang bisa digunakan utk menginterpretasi. Bagi saya interpretasi adalah sesuatu yg hrs dibuktikan kebenarannya jadi tergantung pada siapa dan apa (hipotesa dan asumsi) yg akan dicari. Seandainya sama sekalai tidak dikenali ya susah membuat interpretasi. Ini yang saya kira dumaksud oleh Cak Noor. Ya Geologist kalau image dari otak nanti interpretasinya hidrocarbon. Dalam kasus Gn. Padang misalnya hasil georadar menunjukan object yang mempunyai sudut tajam seperti kotak, piramida dll. Kan wajar saja berhipotesa bahwa ini tidak alami karena agak sulit atau sangat jarang alam membuat sesuatu yang sangat perfect. Ya, hrs dibuktikan.. Seperti lead tadi.. Banyak interpretasi akan sangat baik krn akan memdapat banyak hipotesa yg hrs dibuktikan, ya kalau sdh pasti tidak diperlukan scientist utk membuktikan. Walaupun geologi tidak bisa seperti hukum matematika, rupa seperti monyet, bentuk seperti monyet, jalan seperti monyet ini pasti monyet. Mungkin geologist lain akan mengatakan bisa enggak ya beruang? Teman2 saya kira kita sebagai scientist harus open minded dan skeptist biar mempunyai banyak inovasi dan kreativitas.. Kerennya out of the box thinking... As long as not too far from the box. Sekedar sumbangan... Just my cent contribution.. Salam, BS 2012/9/5 danny.hil...@gmail.com Apa yang bikin bingung ya ? Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis. Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data, processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting. Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan yg mana yang dianggap paling mungkin. Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya 'simpel') ya interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi tulang patah dari xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton dilihar dari hi-res GPR. DHN Danny Hilman Natawidjaja LabEarth (Laboratory for Earth Hazards) Geoteknologi - LIPI -- *From: * bsap...@geodin.net *Date: *Wed, 5 Sep 2012 07:53:20 + *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Your point exactly... Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com *Date: *Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 -0700 (PDT) *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik uppsss... saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika (georadar, geolistrik maupun seismik) itu memang sifatnya interpretatif/tafsiran... makanya sangat tergantung kontek dan hipotesis yang dipakai dalam prosesnya interpretasi seismik di daerah delta dan turbidit laut dalam, tentu sangat dipengaruhi konteknya... kalau sama sekali nggak tahu settingya, ya bisa ketukar-tukar.. salam, *From:* Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Wednesday, September 5, 2012 12:26 PM *Subject:* RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Rekan Bob, “Kalimat” itu khusus ditujukan untuk meluruskan bahwa ‘INTERPRETASI’ bukan ‘HIPOTESIS’. Itu poinnya. Menurut hemat saya pemindaian geofisik (georadar, geolistrik, seisik dll) bisa dianalogikan dengan pemindaian/imaging dalam dunia kedokteran seperti ultrasonografi dan x-ray. Tentu kejelasan hasil image terantung dari resolusi, obyek dll. Georadar dengan frekuensi tinggi (misalnya lebih dari 1GHz) biasa dipakai untuk mendeteksi/melihat adanya ‘tulang’ beton yang patah atau bengkok atau retakan pada struktur di dalam suatu bangunan sehingga ahli sipil dapat memperbaikinya dengan tepat sasaran tanpa harus bongkar-bongkar dulu, sama seperti dokter yang mendiagnosa tangan anda dengan x-ray untuk mengobatinya bukan? Georadar dengan frekuensi yang lebih rendah dapat dipakai untuk melihat struktur dan stratigrafi detil dari lapisan tanah/batuan sama halnya seperti survey seismik refeksi dengan
Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI
He..he... Yang penting nggak niat selingkuh kok.. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com Date: Thu, 6 Sep 2012 08:59:17 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI Kang Mino, sampeyan salah kamar, prttt... Salam, Syaiful 2012/9/6 bsap...@geodin.net Secara umum pendekatan interpretasi bisa dua2nya dalam science. Bisa berdasarkan hipotesa sehingga sudah mengarah pada pembuktian mengikuti model tertentu. Science juga bisa menginterpretasi yang lebih bebas dengan tujuan mentes banyak kemungkinan. Satu persatu interpretasinya dites utk mendapatkan hal yang lebih non-bias. Keburukannya metoda ini bisa sangat panjang dan rumit dibandingkan yang pendekatan hipotesa. Utk suatu science yang sudah banyak modelnya dan lebih pasti seperti xray tulang pendekatan hipotesa akan lebih tepat karena kita sudah banyak kasus dan model yang bisa digunakan utk menginterpretasi. Bagi saya interpretasi adalah sesuatu yg hrs dibuktikan kebenarannya jadi tergantung pada siapa dan apa (hipotesa dan asumsi) yg akan dicari. Seandainya sama sekalai tidak dikenali ya susah membuat interpretasi. Ini yang saya kira dumaksud oleh Cak Noor. Ya Geologist kalau image dari otak nanti interpretasinya hidrocarbon. Dalam kasus Gn. Padang misalnya hasil georadar menunjukan object yang mempunyai sudut tajam seperti kotak, piramida dll. Kan wajar saja berhipotesa bahwa ini tidak alami karena agak sulit atau sangat jarang alam membuat sesuatu yang sangat perfect. Ya, hrs dibuktikan.. Seperti lead tadi.. Banyak interpretasi akan sangat baik krn akan memdapat banyak hipotesa yg hrs dibuktikan, ya kalau sdh pasti tidak diperlukan scientist utk membuktikan. Walaupun geologi tidak bisa seperti hukum matematika, rupa seperti monyet, bentuk seperti monyet, jalan seperti monyet ini pasti monyet. Mungkin geologist lain akan mengatakan bisa enggak ya beruang? Teman2 saya kira kita sebagai scientist harus open minded dan skeptist biar mempunyai banyak inovasi dan kreativitas.. Kerennya out of the box thinking... As long as not too far from the box. Sekedar sumbangan... Just my cent contribution.. Salam, BS Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com *Date: *Wed, 5 Sep 2012 17:39:31 -0700 (PDT) *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI Pak Hendra Mungkin ada kawan lain dari PengDa Sulut yang mewakili ? si Abah -- *From:* Hendra Riogilang riogilanghen...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Wednesday, September 5, 2012 9:46 PM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI Kepada Yth. Ketua Umum *Rovicky Dwi Putrohari* *dan* Pengurus Pusat *IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)* ** ** Terimakasih atas undangannya. Bersama surat ini saya memohon maaf yang sedalam dalamnya dan memberitahukan bahwasanya saya berhalangan hadir dalam rakernas PIT IAGI 19 September 2012 berhubung tanggal pelaksanaannya bersamaan dengan kegiatan konferensi CINEST 2012 di ITB Bandung dimana saya salah satu presenter dalam kegiatan ini. Oh ya mengoreksi sedikit isi surat undangannya dimana dialamatkan kepada Ketua *Pengda IAGI Manado*. Mohon dikoreksi dan diganti sesuai Surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Nomor: * Kpts/03/03/In-08* tentang Pengangkatan dan Penetapan Pengurus Ikatan Ahli Geologi Indonesia *Daerah Sulawesi Utara-Gorontalo*, dimana dikoreksi menjadi *Pengda Sulawesi Utara dan Gorontalo*. Semoga PIT IAGI-41 sukses dan berjaya. Terimakasih. Salam Dr. Eng. Hendra Riogilang Pengda IAGI Sulawesi Utara-Gorontalo 2012/9/5 iagi iagi...@cbn.net.id Nomor : 072/PP-IAGI/Sep/2012 Jakarta, 03 September 2012 Lampiran : -** Perihal : *Undangan Menghadiri **Rakernas dan Rapat Anggota * ** ** ** Kepada Yth, Bapak /Ibu PP-IAGI / Anggota IAGI di tempat. ** ** ** ** Dengan hormat. ** ** Dengan ini Pengurus Pusat IAGI mengundang Pengurus Pusat IAGI ( PP-IAGI ) dan Ketua Pengurus Daerah IAGI ( Pengda IAGI ) Anggota IAGI untuk Rapat Kerja Nasional ( RAKERNAS ) bersamaan dengan pelaksanaan Pertemuan Ilmiah Tahunan IAGI ke 41 di Yogyakarta, Rakernas tersebut akan diselenggarakan : ** ** Hari / Tanggal : Rabu, 19 September 2012. Waktu: Setelah acara presentasi Tehnis PIT IAGI (akan ditentukan kemudian) Tempat : Hotel Melia Purasani Yogyakarta ** ** Agenda acara Yang akan dibahas adalah Sebagai berikut: **1. **Laporan PP –IAGI tentang kegiatan tahun 2012 **2. **Laporan Pengda-Pengda IAGI **3. **Pembahasan rancangan AD/ART IAGI oleh Team Adhoc AD/ART yang dipimpin oleh Sekjen PP-IAGI
RE: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41
Terima kasih infonya pak. _ From: rakhmadi avianto [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com] Sent: Thursday, September 06, 2012 9:01 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41 Hubungi HP saya aja di 0813-1030-9933, Avianto Bendahara Umum IAGI, silahkan mau ngomong apa. 2012/9/6 Dindot Soebandrio dindot_soeband...@moeco.co.id Selamat pagi pak, Saya sudah mendafftar dengan mengisi form dan dikirim via email tgl.5 September 2012, tapi belum mendapat jawaban dari panitya. Contact person, ibu Lisa sudah dicoba dihubungi via telepon tapi tidak dijawab. Apakah ada alamat lain yang bisa dihubungi? Terima kasih, Dindot Soebandrio IAGI 0674 _ From: iagi [mailto:iagi...@cbn.net.id] Sent: Wednesday, September 05, 2012 10:54 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41 Nomor : 070/PP-IAGI/Sep/2012 Jakarta, 03 September 2012 Lampiran : - Perihal : Undangan Menghadiri PIT IAGI ke 41 Kepada Yth, Anggota IAGI di tempat. Dengan hormat, Bersama ini kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada acara Pertemuan Ilmiah Tahunan ( PIT IAGI ) ke 41 di Yogyakarta, yang akan dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Senin- Kamis, 17-20 September 2012 Waktu: 08:00 WIB - selesai Tempat : Hotel Melia Purosani Yogyakarta Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Pengurus Pusat IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI) Ketua Umum TTD Rovicky Dwi Putrohari
Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41
Mas Avianto, daftarx bs on the desk pd saat hari H nya gak, biasanya sebelum or saat opening ceremony kan masih bs. Mohon penjelasannya, tk. Salam, Syamsul Ma'rif - sumbawa Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Thu, 6 Sep 2012 09:24:29 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Rovicky Dwi Putroharirovi...@gmail.com; mohammad syaifulmohammadsyai...@gmail.com; panitia-pit2...@iagi.or.idpanitia-pit2...@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41 PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. REGISTER NOW ! Contact Person: Email : pit.iagi.2...@gmail.com Phone : +62 82223 222341 (lisa) To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Kesempatan untuk dosen geologi pindah ke UI
Pembukaan prodi baru tentu harus disertai dengan recruitment baru... kalau yang ditawari adalah dosen-dosen PTN (silakan saja), tapi PTS yang sudah tercatat jadi dosen tetap di pergururuan tinggi itu...? itu sama saja dengan membunuh Perg. Tinggi yang sudah ada, terutama PTS yang tercatat sebagai pinggiran. Karena dosen yang memiliki kualifikasi baik akan tertarik untuk resign dan bergabung dengan PTN yang lebih menjanjikan. Pertanyaannya adalah Jika sekarang saja PTS-PTS tersebut masih sangat kekurangan dosen...(dengan kualifikasi tentunya), ditambah juga tidak ada lagi lulusan S2 yang mau mendaftar sebagai PNS dosen DPK (kopertis) untuk diperbantukan di PTS... bagaimana nasib Prodi yang pinggiran tersebut? Padahal DIKTI sudah punya aturan yang harus ditaati tahun ini bahwa semua dosen PT yang mengajar S1 harus minimal berpendidikan S2; sementara itu jika PTS menerima caldos S1 maka harus mau menyekolahkan S2 dulu dengan biaya kampus. Padahal... dana yang dimiliki PTS berasal dari mahasiswa, ya memang ada sih dana hibah dari DIKTI (yang mendapatkannya dengan cara kompetisi, dan telah berhasil diborong oleh PTS-PTS yang punya resources lebih besar). Ayolah... jangan cuma mau hidup sendiri..! Salam Sri Mulyaningsih From: Ok Taufik ok.tau...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, September 6, 2012 8:14 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Kesempatan untuk dosen geologi pindah ke UI kalau sasarannya hanya untuk memenuhi kebutuhan industri bakal tak berkembang, lihat saja jurusan t.sipil yang menjamur di seluruh PT, akhirnya over supply dan terjadi stagnasi perkembangan civil engg. dikarenekan tak adanya projek pembangunan dan riset bagi PT. Baru-baru ini Dikti juga membentuk Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang pembangunan dan pengembangannya di bawah ITB, Itera di khususkan untuk pemenuhan sarjana teknik di kawasan barat Indonesia, dan rencananya kampus akan didirikan di lampung (termasuk ilmu kebumian), penerimaan PNS juga sudah dilakukan dan pengemblengan awal akan di pusatkan di kampus baru ITB di jatinangor. Untuk wilayah timur Indonesia akan di tunjuk ITS untuk membentuk Institut Teknologi Kalimantan, apa pusatnya di balikpapan atau kota lain belum ada informasinya. Itera dan ITK (kalimantan) jelas dibentuk demi pasaran kebutuhan industri juga, yang sifatnya bisa lokal dikarenakan banyaknya perusahaan migas dan pertambangan di Sumatera dan kalimantan. PT ilmu kebumian lama beruntung karena sasaran pendidikan tidak terpaku pada satu disiplin, dan untuk menuju kesana jelas butuh kompetensi, focus dan kesinambungan. kehilangan Alm. Prof. Rubini saja jelas kehilangan besar dalam keilmuan petrology khususnya dan geology umumnya, butuh waktu dan jam terbang untuk menggantikan seorang keahlian Petrology yang mumpuni. Atau lihat juga betapa kekurangannya ahli vulcanology kita, sehingga di Program S2-S3 Sains Kebumian untuk menyelenggarakan Kuliah Topik Khusus Volkanologi (Intro., Volcano Seismology, Volcano deformation, Volcanic degassing etc.) harus mengundang dosen tamu dari Université de Savoie: Prof. Jean-Paul Toutain, Dr. Philipson Bani, Dr. Jean-Philippe Métaxian, Dr. Virginie Pinel, Prof. Clive Oppenheimer (Cambridge Univ.), Prof. Chris Bean (Univ. College Dublin). sebagai renungan copas dari status FB ADB (Izinnya Yang): masih mending lho kita ini, di perg-perg tinggi para dosen masih dg semangat menanamkan pengertian bhw salah satu tugas utama geologist itu adlh eksplorasi, yaitu mencari dan menemukan cadangan dan sumberdaya migas dan mineral baru, meskipun pd kenyataannya di bagian akhir dr masa belajarnya kebanyakan mahasiswa lebih diarahkan u/menguasai gadget-software dan prosedur operasi rutin dunia industri u/mengelola cadangan2 yg sdh ditemukan atau eksplorasi paling jauh di sblah2 lapangan yg sdh ada, shg di dunia kenyataan kerja lebih banyak kita jumpa geosaintist sekrup dan baut yg menguasai prosedur dan teknologi tapi miskin ide, konsep, dan pemikiran2 baru ttg eksplorasi...masih mendingnya adlh: masih bisa kita sadarkan mrk bhw kita harus berubah kalau mau indonesia keluar dr krisis energi, asal kita bener2 melakukan eksplorasi, bkn eksplorasi2an; masalahnya: para birokrat - regulator dan pemimpin politik negeri ini yg kebetulan punya latar belakang geologi juga tdk begitu faham bgmn harus melakukan eksplorasi itu dan lebih parah lagi para suhu - suheng di perg2 tinggi juga sdh terlalu lama tenggelam dlm rutinitas melayani industri, shg lupa bikin riset2 berarti u/gali konsep2 baru u/nemukan sumberdaya dan cadangan2 yg masih sembunyi;... ayo, monggo dipun derek-a-ken kampanye perubahan paradigma eksplorasi meniki salam, adb #arema-geologistmerdeka# 2012/9/5 kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com Lg trend nih ilmu kebumian, sampai banyak yg buka jurusan baru...semoga makin berkembang ke depannya...tp kalau minyak udah habis apa masih
RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
Benar. Seperti yang saya bilang sebelumnya, image x-ray tulang patah lebih cocok disebandingkan dengan image hi-res GPR (Georadar) dari struktur besi di dalam satu tembok bangunan yang skin-depthnya berskala senti - puluhan senti saja. Kasus Gunung Padang jauh lebih kompleks. Itulah sebabnya kenapa sampai harus dilakukan lintasan georadar sampai puluhan dan dicoba pula dengan berbagai frekuensi (resolusi dan skin depth), kemudian dilakukan juga survey geolistrik 2-D dan 3-D untuk dibandingkan, terus di bor untuk melihat apa litologi/material yang terlihat pada image georadar dan geolistrik tersebut dan juga melakukan analisis carbon dating dari sampelnya... Dan kami menganggap semua itu masih belum cukup. Masih akan dilakukan analisis dan survey lanjutan, Insya Allah. From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com] Sent: 06 September 2012 6:01 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Agak terlalu extreme membandingkan xray tulang patah dgn georadar. Xtray tulang mengukur sesuatu dgn bentuk yg sudah kita ketahui sebelumnya (dokter sudah tahu apa yg ingin dia lihat dan bentuk variasi tulang lengan akan sangat terbatas), sementara georadar terutama gunung padang, kita belum tahu apa yg kita cari dan bentuknya seperti apa. Seperti yg disampaikan sebelumnya oleh pak noor, konteks membantu kita untuk mengetahui kira kira bentuk apa yang kita cari sehingga kita juga tidak asal saat menginterpretasi mouth bar delta atau lobe turbidit. Sama seperti gunung padang, saat orang berangkat dengan konteks bgn maka dia menginterpretasi bgn, saat berangkat dengan konteks columnar joint ya dia menginterpretasi columnar joint. Kedua interpretasi sah saja sampai kita bongkar gunung padang dan buktikan apa itu... On Sep 5, 2012 10:09 PM, bob yuris bopol...@yahoo.com wrote: Pak Danny, terimakasih untuk penjelasannya. Maaf menyimpang dari pertanyaan pertama saya, sekarang saya menangkap dengan jelas maksud tujuan tulisan surat pembaca Bapak di Tempo edisi Bandar Anggaran (3-9 Sep 2012). Jadi Dugaan adanya bangunan terpendam (Tempo 27 Agu - 2 Sep 2012) adalah hasil Interpretasi, sehingga Pak Danny menyampaikan keberatan terhadap pernyataan Bapak Junus Satrio Atmodjo (Arkeolog Senior) yang mengatakan pernyataan adanya bangunan terpendam sebagai Hipotesis diatas Hipotesis. Ok, sekarang saya paham Pak. Cuma sekarang saya bingung lagi nih, lalu dimana ya batasan Interpretasi dengan Hipotesis? Kapan suatu pernyataan itu adalah Hipotesis kapan disebut Interpretasi? Lalu mengenai Georadar dan Geolistrik, Terimakasih buat Pak Danny dan Pak Noor, serta Bapak2 yg lain untuk penjelasannya. Kenapa saya menilai foto rontgen bukan interpretasi, karena melihat hasil fotonya (dengan keterbatasan pengetahuan saya mengenai foto x-ray), saya menyimpulkan bahwa foto rontgen adalah alat bantu untuk melihat ruas tulang tangan saya yang tertutup jaringan tubuh. Tetapi kalau memang foto rontgen tersebut tampak jelas (tanpa interpretasi) karena konteksnya jelas, yaitu jelas2 difoto rontgen diatas tangan, maka tentu saja perbandingan antara metode georadar dengan USG / X-ray yang dibuat oleh Pak Danny, menjadi relevan. Satu lagi pertanyaan saya, apakah produk berupa profil penampang seismic / georadar / geolistrik adalah potret sebagaimana foto kamera? atau merupakan hasil olah data dari suatu instrument elektronik? Bob Yuris Chandra Palynologist Partikelir From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 9:33 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Interpretasi prospect apapun tetep bener sampai di bor, interpretasi kelamin bayi tetep bener sampai bayi lahirjadi inget cerita nilai..A untuk Tuhan, B untuk dosen, mahasiswa cukup C sama D. On Sep 5, 2012 5:18 PM, noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com wrote: Kang Dhanny, apa yang dimaksud atau apa kriteria sangat jelas itu..? - menghadapi outcrops yang di depan mata saja bisa beda penafsirannya... - dr kandungan juga suka kesulitan menentukan jenis kelamin bayi padahal sudah via USG yang Hi-res ...:-) salam, From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 4:05 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Apa yang bikin bingung ya ? Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis. Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data, processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting. Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan yg mana yang dianggap paling mungkin. Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya
RE: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
Kalo yang dikatakan Pak Bandono itu namanya PSEUDO SCIENCE alias penelitian boong-boongan untuk suatu tujuan tertentu (yang bukan untuk tujuan mencari kebenaran ilmiah), sehingga yang dilakukan adalah mencari-cari ‘bukti/data’ yang dapat menguatkan dan kalau perlu membuang atau menutup data yang melemahkan sesuatu tujuan tersebut. Kalo ini namanya penipuan bukan penelitian. Hipotesa awal bisa dirubah kalau data penelitian menunjukkan sebaliknya atau bisa juga dihentikan dengan kesimpulan bahwa hipotesa itu tidak benar, dan inipun dapat dikatakan hasil penelitian bukan kegagalan. From: bob yuris [mailto:bopol...@yahoo.com] Sent: 06 September 2012 6:18 To: iagi-net@iagi.or.id; bandon...@gmail.com Subject: Bls: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Pak Bandono, Adakah rambu atau batasan / kaidah / aturan yg mesti dipatuhi sebelum berasumsi atau mengajukan hipotesis dalam konteks keilmuan? Tks Dikirim dari Yahoo! Mail pada Android _ From: Bandono Salim bandon...@gmail.com; To: Iagi iagi-net@iagi.or.id; Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Sent: Wed, Sep 5, 2012 11:10:38 PM Lho kan saat diagak awal sudah saya katakan, asumsinya/dasar pikiran/hipotesisnya apa, maka semua data akan dibawa untuk membenarkan asumsi awal. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® _ From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com Date: Thu, 6 Sep 2012 06:01:18 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Agak terlalu extreme membandingkan xray tulang patah dgn georadar. Xtray tulang mengukur sesuatu dgn bentuk yg sudah kita ketahui sebelumnya (dokter sudah tahu apa yg ingin dia lihat dan bentuk variasi tulang lengan akan sangat terbatas), sementara georadar terutama gunung padang, kita belum tahu apa yg kita cari dan bentuknya seperti apa. Seperti yg disampaikan sebelumnya oleh pak noor, konteks membantu kita untuk mengetahui kira kira bentuk apa yang kita cari sehingga kita juga tidak asal saat menginterpretasi mouth bar delta atau lobe turbidit. Sama seperti gunung padang, saat orang berangkat dengan konteks bgn maka dia menginterpretasi bgn, saat berangkat dengan konteks columnar joint ya dia menginterpretasi columnar joint. Kedua interpretasi sah saja sampai kita bongkar gunung padang dan buktikan apa itu... On Sep 5, 2012 10:09 PM, bob yuris bopol...@yahoo.com javascript:return wrote: Pak Danny, terimakasih untuk penjelasannya. Maaf menyimpang dari pertanyaan pertama saya, sekarang saya menangkap dengan jelas maksud tujuan tulisan surat pembaca Bapak di Tempo edisi Bandar Anggaran (3-9 Sep 2012). Jadi Dugaan adanya bangunan terpendam (Tempo 27 Agu – 2 Sep 2012) adalah hasil “Interpretasi”, sehingga Pak Danny menyampaikan keberatan terhadap pernyataan Bapak Junus Satrio Atmodjo (Arkeolog Senior) yang mengatakan pernyataan adanya bangunan terpendam sebagai “Hipotesis diatas Hipotesis”. Ok, sekarang saya paham Pak. Cuma sekarang saya bingung lagi nih, lalu dimana ya batasan Interpretasi dengan Hipotesis? Kapan suatu pernyataan itu adalah Hipotesis kapan disebut Interpretasi? Lalu mengenai Georadar dan Geolistrik, Terimakasih buat Pak Danny dan Pak Noor, serta Bapak2 yg lain untuk penjelasannya. Kenapa saya menilai foto rontgen bukan interpretasi, karena melihat hasil fotonya (dengan keterbatasan pengetahuan saya mengenai foto x-ray), saya menyimpulkan bahwa foto rontgen adalah “alat bantu” untuk melihat “ruas tulang tangan” saya yang tertutup jaringan tubuh. Tetapi kalau memang foto rontgen tersebut tampak jelas (tanpa interpretasi) karena konteksnya jelas, yaitu “jelas2 difoto rontgen diatas tangan”, maka tentu saja perbandingan antara metode georadar dengan USG / X-ray yang dibuat oleh Pak Danny, menjadi relevan. Satu lagi pertanyaan saya, apakah produk berupa profil penampang seismic / georadar / geolistrik adalah “potret” sebagaimana foto kamera? atau merupakan hasil olah data dari suatu instrument elektronik? Bob Yuris Chandra Palynologist Partikelir From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com javascript:return To: iagi-net@iagi.or.id javascript:return Sent: Wednesday, September 5, 2012 9:33 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Interpretasi prospect apapun tetep bener sampai di bor, interpretasi kelamin bayi tetep bener sampai bayi lahirjadi inget cerita nilai..A untuk Tuhan, B untuk dosen, mahasiswa cukup C sama D. On Sep 5, 2012 5:18 PM, noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com javascript:return wrote: Kang Dhanny, apa yang dimaksud atau apa kriteria sangat jelas itu..? - menghadapi outcrops yang di depan mata saja bisa beda penafsirannya... - dr kandungan juga suka kesulitan menentukan jenis kelamin bayi padahal sudah via USG
RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
Gunung Padang sudah di-bor untuk mengetahui stratifikasi dan bentukan yang terlihat pada georadar dan geolistrik meskipun sayangnya belum mencapai target depth yang diinginkan, dan juga belum di lokasi yang benar-benar strategis (karena kalau di-bor dilokasi itu terpaksa harus 'mengganggu situs batu di permukaannya). Sudah juga dilakukan penggalian (test-pit) tapi belum mencapai kedalaman yang diinginkan untuk mendapatkan bukti yang lebih solid karena waktu itu masih ada pihak-pihak yang 'berisik' sehingga kami malas meneruskannya. From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com] Sent: 06 September 2012 6:54 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Betul juga Pak, explorasionist berbuih-buih menerangkan interpretasi data, paling-paling statusnya setingkat drillable prospect.. Untuk membuktikan nya ya harus di bor sampai ke basement, baru interpretasinya terbukti Selama interpretasi G padang belum dilakukan penggalian, ya statusnya tetap lead atau paling banter prospek. Biarkanlah statusnya spt itu, supaya masih punya banyak lead-lead yang lain. RUS 1061. _ From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com Date: Thu, 6 Sep 2012 06:01:18 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Agak terlalu extreme membandingkan xray tulang patah dgn georadar. Xtray tulang mengukur sesuatu dgn bentuk yg sudah kita ketahui sebelumnya (dokter sudah tahu apa yg ingin dia lihat dan bentuk variasi tulang lengan akan sangat terbatas), sementara georadar terutama gunung padang, kita belum tahu apa yg kita cari dan bentuknya seperti apa. Seperti yg disampaikan sebelumnya oleh pak noor, konteks membantu kita untuk mengetahui kira kira bentuk apa yang kita cari sehingga kita juga tidak asal saat menginterpretasi mouth bar delta atau lobe turbidit. Sama seperti gunung padang, saat orang berangkat dengan konteks bgn maka dia menginterpretasi bgn, saat berangkat dengan konteks columnar joint ya dia menginterpretasi columnar joint. Kedua interpretasi sah saja sampai kita bongkar gunung padang dan buktikan apa itu... On Sep 5, 2012 10:09 PM, bob yuris bopol...@yahoo.com wrote: Pak Danny, terimakasih untuk penjelasannya. Maaf menyimpang dari pertanyaan pertama saya, sekarang saya menangkap dengan jelas maksud tujuan tulisan surat pembaca Bapak di Tempo edisi Bandar Anggaran (3-9 Sep 2012). Jadi Dugaan adanya bangunan terpendam (Tempo 27 Agu - 2 Sep 2012) adalah hasil Interpretasi, sehingga Pak Danny menyampaikan keberatan terhadap pernyataan Bapak Junus Satrio Atmodjo (Arkeolog Senior) yang mengatakan pernyataan adanya bangunan terpendam sebagai Hipotesis diatas Hipotesis. Ok, sekarang saya paham Pak. Cuma sekarang saya bingung lagi nih, lalu dimana ya batasan Interpretasi dengan Hipotesis? Kapan suatu pernyataan itu adalah Hipotesis kapan disebut Interpretasi? Lalu mengenai Georadar dan Geolistrik, Terimakasih buat Pak Danny dan Pak Noor, serta Bapak2 yg lain untuk penjelasannya. Kenapa saya menilai foto rontgen bukan interpretasi, karena melihat hasil fotonya (dengan keterbatasan pengetahuan saya mengenai foto x-ray), saya menyimpulkan bahwa foto rontgen adalah alat bantu untuk melihat ruas tulang tangan saya yang tertutup jaringan tubuh. Tetapi kalau memang foto rontgen tersebut tampak jelas (tanpa interpretasi) karena konteksnya jelas, yaitu jelas2 difoto rontgen diatas tangan, maka tentu saja perbandingan antara metode georadar dengan USG / X-ray yang dibuat oleh Pak Danny, menjadi relevan. Satu lagi pertanyaan saya, apakah produk berupa profil penampang seismic / georadar / geolistrik adalah potret sebagaimana foto kamera? atau merupakan hasil olah data dari suatu instrument elektronik? Bob Yuris Chandra Palynologist Partikelir From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 9:33 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Interpretasi prospect apapun tetep bener sampai di bor, interpretasi kelamin bayi tetep bener sampai bayi lahirjadi inget cerita nilai..A untuk Tuhan, B untuk dosen, mahasiswa cukup C sama D. On Sep 5, 2012 5:18 PM, noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com wrote: Kang Dhanny, apa yang dimaksud atau apa kriteria sangat jelas itu..? - menghadapi outcrops yang di depan mata saja bisa beda penafsirannya... - dr kandungan juga suka kesulitan menentukan jenis kelamin bayi padahal sudah via USG yang Hi-res ...:-) salam, From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 4:05 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Apa yang bikin bingung ya ? Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis. Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari
Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41
Rekan2, spt biasanya, registration on desk nntinya dibuka sejak hari Senin jam 09.00 dan seterusnya selama PIT. Tks. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: rijang@gmail.com Date: Thu, 6 Sep 2012 03:09:42 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41 Mas Avianto, daftarx bs on the desk pd saat hari H nya gak, biasanya sebelum or saat opening ceremony kan masih bs. Mohon penjelasannya, tk. Salam, Syamsul Ma'rif - sumbawa Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Thu, 6 Sep 2012 09:24:29 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Rovicky Dwi Putroharirovi...@gmail.com; mohammad syaifulmohammadsyai...@gmail.com; panitia-pit2...@iagi.or.idpanitia-pit2...@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41 PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. REGISTER NOW ! Contact Person: Email : pit.iagi.2...@gmail.com Phone : +62 82223 222341 (lisa) To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
Bung Avi, Data dan analisa yang kami punya sekarang sudah jauh lebih banyak dan lebih baik processing-nya. Misalnya waktu di Supomo kami belum punya data velocity lapisan untuk me-migrasikan data georadarnya, sekarang sudah punya sehingga semua lintasan georadar sudah di-migrasi dengan baik. Lintasan georadarnya pun sudah jauh lebih banyak. Konsep dan hipotesis kami bukan sekedar angan-angan tapi ada background ilmiah yang kuat... akan panjang kalau diuraikan lagi. Geologi Gunung Padang memang komplek sehingga banyak tes yang harus dilakukan untuk mengidentifikasi apakah ada man-made structures didalam itu. Ini penelitian frontier dan hipotesisnya memang cukup kontroversial. Sayang anda tidak hadir pada presentasi Gunung Padang di SetNeg tgl 14 Agustus lalu. Waktu itu Bu WaMen Dikbud hadir dan sangat mendukung penelitian ini untuk diteruskan dan dikembangkan. From: rakhmadi avianto [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com] Sent: 06 September 2012 7:39 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Bung Dani DR, Pertama, saya sudah hadir di presentasi anda di IAGI office di Supomo bbrapa waktu yg lalu, memang data dan pengolahannya sudah benar, tapi setuju dg rekan2 yg lain bahwa MODEL itu sangat tergantung dari dream awal kita. Sejujurnya karena team anda adalah team yg akan mencari BENCANA PURBA maka angan2 team pada umumnya adalah suatu Komuniti KUNO, bisa berupa kampung KUNO, bisa berupa Candi, Piramid dsb. Nah driver ini yg mungkin akan membuat anda terbelenggu dan mungkin cenderung mengarahkan jawaban2 yg akan mendukung thesis anda (baca katastropi purba). Dalam hal ini secara prospect maturation estimasi anda ini baru sampe tingkat PROSPECT, yg namanya prospect ya ngga bisa di buktikan secara Ilmiyah sampai Prospect tadi di gali. Yg Kedua, kebetulan lokasi yg anda pilih sbg tempat research kok ya di daerah Gunung Api Purba dilihat dari Morpologi yg ada sekarang dan banyak mengandung kolumnar join, sebetulnya ini memang menyulitkan buat anda untuk bisa langsung benar, karena chance of sukses untuk benar menjadi 50%, artinya bisa memang Piramida, tapi bisa juga Kolumnar Join spt yg telah di bahas sebelumnya oleh DR Yatno. kalau seandainya yg anda selidiki lokasi disekitarnya bukan daerah pegunungan, misal di daerah Karst spt di Madura atau Pacitan maka chance of sukses anda bisa naik menjadi 75%, which is sudah sangat tinggi. yang ke tiga SEMANGAT PAGI! . jangan lupa daftar PIT IAGI (18-20 Sept) dan IAGI Golf (17 Sept). Avi npa 0666 nomor cantik 2012/9/5 danny.hil...@gmail.com Apa yang bikin bingung ya ? Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis. Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data, processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting. Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan yg mana yang dianggap paling mungkin. Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya 'simpel') ya interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi tulang patah dari xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton dilihar dari hi-res GPR. DHN Danny Hilman Natawidjaja LabEarth (Laboratory for Earth Hazards) Geoteknologi - LIPI _ From: bsap...@geodin.net Date: Wed, 5 Sep 2012 07:53:20 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Your point exactly... Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com Date: Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik uppsss... saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika (georadar, geolistrik maupun seismik) itu memang sifatnya interpretatif/tafsiran... makanya sangat tergantung kontek dan hipotesis yang dipakai dalam prosesnya interpretasi seismik di daerah delta dan turbidit laut dalam, tentu sangat dipengaruhi konteknya... kalau sama sekali nggak tahu settingya, ya bisa ketukar-tukar.. salam, From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 12:26 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Rekan Bob, Kalimat itu khusus ditujukan untuk meluruskan bahwa 'INTERPRETASI' bukan 'HIPOTESIS'. Itu poinnya. Menurut hemat saya pemindaian geofisik (georadar, geolistrik, seisik dll) bisa dianalogikan dengan pemindaian/imaging dalam dunia kedokteran seperti ultrasonografi dan x-ray. Tentu kejelasan hasil image terantung dari resolusi, obyek dll. Georadar dengan frekuensi tinggi (misalnya lebih dari 1GHz)
Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41
Biaya sudah termasuk biaya akomodasi seperti penginapan?? send from heaven! -Original Message- From: premonow...@gmail.com Date: Thu, 6 Sep 2012 03:30:29 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41 Rekan2, spt biasanya, registration on desk nntinya dibuka sejak hari Senin jam 09.00 dan seterusnya selama PIT. Tks. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: rijang@gmail.com Date: Thu, 6 Sep 2012 03:09:42 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41 Mas Avianto, daftarx bs on the desk pd saat hari H nya gak, biasanya sebelum or saat opening ceremony kan masih bs. Mohon penjelasannya, tk. Salam, Syamsul Ma'rif - sumbawa Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Thu, 6 Sep 2012 09:24:29 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Rovicky Dwi Putroharirovi...@gmail.com; mohammad syaifulmohammadsyai...@gmail.com; panitia-pit2...@iagi.or.idpanitia-pit2...@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] PIT IAGI Ke 41 PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. REGISTER NOW ! Contact Person: Email : pit.iagi.2...@gmail.com Phone : +62 82223 222341 (lisa) To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
Kayanya Bung Ben (Mino) Sapii kamarnya emang terlalu banyak jadi wajar kalo salah-salah kamar, mungkin belum ngopi J Setuju dengan apa yang dibilang Bung Ben. Ngomong-ngomong, memang ada tuh 'penampakan' body GPR berbentuk kotak di bawah teras batu yang kontak dengan sampingna tegas dan tegak lurus; jadi bukan perubahan facies, bukan juga kontak patahan karena tidak menerus ke kanan-kirinya, lalu apa? Intrusi batuan beku (korok) berbentuk kubus? Hmmm J From: rakhmadi avianto [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com] Sent: 06 September 2012 9:03 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Ini email balasan dari Benyamin Safiie DR yg salah kamar ke PP-IAGI aku kopi paste ke sini, duduh pak DR pagi2 kok ya udah ngantuk toh. Peace bro Secara umum pendekatan interpretasi bisa dua2nya dalam science. Bisa berdasarkan hipotesa sehingga sudah mengarah pada pembuktian mengikuti model tertentu. Science juga bisa menginterpretasi yang lebih bebas dengan tujuan mentes banyak kemungkinan. Satu persatu interpretasinya dites utk mendapatkan hal yang lebih non-bias. Keburukannya metoda ini bisa sangat panjang dan rumit dibandingkan yang pendekatan hipotesa. Utk suatu science yang sudah banyak modelnya dan lebih pasti seperti xray tulang pendekatan hipotesa akan lebih tepat karena kita sudah banyak kasus dan model yang bisa digunakan utk menginterpretasi. Bagi saya interpretasi adalah sesuatu yg hrs dibuktikan kebenarannya jadi tergantung pada siapa dan apa (hipotesa dan asumsi) yg akan dicari. Seandainya sama sekalai tidak dikenali ya susah membuat interpretasi. Ini yang saya kira dumaksud oleh Cak Noor. Ya Geologist kalau image dari otak nanti interpretasinya hidrocarbon. Dalam kasus Gn. Padang misalnya hasil georadar menunjukan object yang mempunyai sudut tajam seperti kotak, piramida dll. Kan wajar saja berhipotesa bahwa ini tidak alami karena agak sulit atau sangat jarang alam membuat sesuatu yang sangat perfect. Ya, hrs dibuktikan.. Seperti lead tadi.. Banyak interpretasi akan sangat baik krn akan memdapat banyak hipotesa yg hrs dibuktikan, ya kalau sdh pasti tidak diperlukan scientist utk membuktikan. Walaupun geologi tidak bisa seperti hukum matematika, rupa seperti monyet, bentuk seperti monyet, jalan seperti monyet ini pasti monyet. Mungkin geologist lain akan mengatakan bisa enggak ya beruang? Teman2 saya kira kita sebagai scientist harus open minded dan skeptist biar mempunyai banyak inovasi dan kreativitas.. Kerennya out of the box thinking... As long as not too far from the box. Sekedar sumbangan... Just my cent contribution.. Salam, BS 2012/9/5 danny.hil...@gmail.com Apa yang bikin bingung ya ? Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis. Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data, processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting. Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan yg mana yang dianggap paling mungkin. Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya 'simpel') ya interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi tulang patah dari xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton dilihar dari hi-res GPR. DHN Danny Hilman Natawidjaja LabEarth (Laboratory for Earth Hazards) Geoteknologi - LIPI _ From: bsap...@geodin.net Date: Wed, 5 Sep 2012 07:53:20 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Your point exactly... Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com Date: Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik uppsss... saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika (georadar, geolistrik maupun seismik) itu memang sifatnya interpretatif/tafsiran... makanya sangat tergantung kontek dan hipotesis yang dipakai dalam prosesnya interpretasi seismik di daerah delta dan turbidit laut dalam, tentu sangat dipengaruhi konteknya... kalau sama sekali nggak tahu settingya, ya bisa ketukar-tukar.. salam, From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 5, 2012 12:26 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Rekan Bob, Kalimat itu khusus ditujukan untuk meluruskan bahwa 'INTERPRETASI' bukan 'HIPOTESIS'. Itu poinnya. Menurut hemat saya pemindaian geofisik (georadar, geolistrik, seisik dll) bisa dianalogikan dengan pemindaian/imaging dalam dunia kedokteran seperti ultrasonografi dan x-ray. Tentu kejelasan hasil image terantung dari resolusi, obyek dll.
Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
Untuk Gn. Padang kayanya memang kita semua hrs menunggu hasil dan kesimpulan yang lebih matang berkaitan dengan hipotesa dan dreamnya. Karena kita semua tidak ikutan dalam penelitian dan juga tidak bisa membuat interpretasi tandingan jika memang tidak setuju. Sekali lagi pembuktian hipotesa bisa memakan waktu yang sangat panjang bahkan pada akhirnya tetap saja ada yang skeptik.. Sebagai conto teori tektonik lempeng yang masih di challenge sampai hari ini walaupun seabrek bukti sdh di presentasikan. Yang salut utk penelitian ini disupport sampai - milyar.. Sedangkan kita cari utk penelitian unconventional energi susah sekali dapetnya. Salam, BS Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com Date: Thu, 6 Sep 2012 10:31:15 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Bung Avi, Data dan analisa yang kami punya sekarang sudah jauh lebih banyak dan lebih baik processing-nya. Misalnya waktu di Supomo kami belum punya data velocity lapisan untuk me-migrasikan data georadarnya, sekarang sudah punya sehingga semua lintasan georadar sudah di-migrasi dengan baik. Lintasan georadarnya pun sudah jauh lebih banyak. Konsep dan hipotesis kami bukan sekedar angan-angan tapi ada background ilmiah yang kuat... akan panjang kalau diuraikan lagi. Geologi Gunung Padang memang komplek sehingga banyak tes yang harus dilakukan untuk mengidentifikasi apakah ada man-made structures didalam itu. Ini penelitian frontier dan hipotesisnya memang cukup kontroversial. Sayang anda tidak hadir pada presentasi Gunung Padang di SetNeg tgl 14 Agustus lalu. Waktu itu Bu WaMen Dikbud hadir dan sangat mendukung penelitian ini untuk diteruskan dan dikembangkan. From: rakhmadi avianto [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com] Sent: 06 September 2012 7:39 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Bung Dani DR, Pertama, saya sudah hadir di presentasi anda di IAGI office di Supomo bbrapa waktu yg lalu, memang data dan pengolahannya sudah benar, tapi setuju dg rekan2 yg lain bahwa MODEL itu sangat tergantung dari dream awal kita. Sejujurnya karena team anda adalah team yg akan mencari BENCANA PURBA maka angan2 team pada umumnya adalah suatu Komuniti KUNO, bisa berupa kampung KUNO, bisa berupa Candi, Piramid dsb. Nah driver ini yg mungkin akan membuat anda terbelenggu dan mungkin cenderung mengarahkan jawaban2 yg akan mendukung thesis anda (baca katastropi purba). Dalam hal ini secara prospect maturation estimasi anda ini baru sampe tingkat PROSPECT, yg namanya prospect ya ngga bisa di buktikan secara Ilmiyah sampai Prospect tadi di gali. Yg Kedua, kebetulan lokasi yg anda pilih sbg tempat research kok ya di daerah Gunung Api Purba dilihat dari Morpologi yg ada sekarang dan banyak mengandung kolumnar join, sebetulnya ini memang menyulitkan buat anda untuk bisa langsung benar, karena chance of sukses untuk benar menjadi 50%, artinya bisa memang Piramida, tapi bisa juga Kolumnar Join spt yg telah di bahas sebelumnya oleh DR Yatno. kalau seandainya yg anda selidiki lokasi disekitarnya bukan daerah pegunungan, misal di daerah Karst spt di Madura atau Pacitan maka chance of sukses anda bisa naik menjadi 75%, which is sudah sangat tinggi. yang ke tiga SEMANGAT PAGI! . jangan lupa daftar PIT IAGI (18-20 Sept) dan IAGI Golf (17 Sept). Avi npa 0666 nomor cantik 2012/9/5 danny.hil...@gmail.com Apa yang bikin bingung ya ? Interpretasi DATA bisa salah tapi ga sama dengan Hipotesis. Baik dan akuratnya interpretasi sangat tgt dari seberapa baik data, processingnya, dan keahlian serta pengalaman si interpreter, juga seberapa komplek obyeknya. Konteks tentu saja penting. Apabila tidak mungkin diinterpretasi tunggal (ada dua atau lebih kemungkinannya), ya itulah hasilnya. Tentu si interpreter bisa mengemukakan yg mana yang dianggap paling mungkin. Tapi kalo image-nya sudah sangat jelas (karena hi-res dan obyeknya 'simpel') ya interpretasinya juga straight forward, seperti interpretasi tulang patah dari xray atau struktur besi yang bengkok di dalam beton dilihar dari hi-res GPR. DHN Danny Hilman Natawidjaja LabEarth (Laboratory for Earth Hazards) Geoteknologi - LIPI _ From: bsap...@geodin.net Date: Wed, 5 Sep 2012 07:53:20 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik Your point exactly... Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com Date: Wed, 5 Sep 2012 00:49:56 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik uppsss... saya malah jadi bingung saya rasa pembacaan citra geofisika (georadar,
Re: [iagi-net-l] Kesempatan untuk dosen geologi pindah ke UI
Menyambung diskusi ini, Gubernur Kaltim mendorong Universitas Mulawarman membuka program studi agar lulusannya bisa memasok pasar industri. Artinya jadi skrup/baut lagi.(kutipan istilah dari pak ADB). Nah sekarang geofisika sudah dibuka dan kedepan geologi menyusul. Memang kebetulan disini tidak ada jurusan kebumian. Beberapa pertanyaan: 1. Apa tujuan sebenarnya pendidikan nasional? 2. Apakah dibenarkan sistem pendidikan tinggi dibangun untuk memasok kebutuhan industri? Pendidikan dibuat untuk memanusiakan manusia (Ki Hajar Dewantara)... jadi bener2 manusia sejati. Kriteria manusia sejati adalah merdeka. Bukan skrup/ baut (bagian operasional industri dalam bentuk fixed/variable cost = gaji, tunjangan dst.) Lulusan PT dihadapkan pada realita: masalah ekonomi yg mendesak...gaji...penghasilan...untuk memenuhi kebutuhan/keinginan. Ketika kuliah sering sekali mahasiswa mendapati masukan, yang membuat mereka terbuai pada indahnya menjadi skrup/baut atau operator software gadget dunia industri (kutipan dari pak ADB)...sebuah cara cepat untuk gaji...penghasilan...dst. Bagaimana bila tidak jadi skrup/baut?.. resikonya harus tahan lapar, tahan banting, siap kreatif...siap buat terobosan...ide-ide segar dan konsep2 berani.. semangat enterpreneurship (sebuah semangat yg jarang diajarkan di kampus). Semangat inilah yg terus diberikan pengda IAGI Kaltim terhadap Universitas Mulawarman, melalui kegiatan IAGI mengajar. Salam, Ery Arifullah (2525) Pengda IAGI Kalimantan Timur. Sent from my iPad On 6 Sep 2012, at 09:14, Ok Taufik ok.tau...@gmail.com wrote: kalau sasarannya hanya untuk memenuhi kebutuhan industri bakal tak berkembang, lihat saja jurusan t.sipil yang menjamur di seluruh PT, akhirnya over supply dan terjadi stagnasi perkembangan civil engg. dikarenekan tak adanya projek pembangunan dan riset bagi PT. Baru-baru ini Dikti juga membentuk Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang pembangunan dan pengembangannya di bawah ITB, Itera di khususkan untuk pemenuhan sarjana teknik di kawasan barat Indonesia, dan rencananya kampus akan didirikan di lampung (termasuk ilmu kebumian), penerimaan PNS juga sudah dilakukan dan pengemblengan awal akan di pusatkan di kampus baru ITB di jatinangor. Untuk wilayah timur Indonesia akan di tunjuk ITS untuk membentuk Institut Teknologi Kalimantan, apa pusatnya di balikpapan atau kota lain belum ada informasinya. Itera dan ITK (kalimantan) jelas dibentuk demi pasaran kebutuhan industri juga, yang sifatnya bisa lokal dikarenakan banyaknya perusahaan migas dan pertambangan di Sumatera dan kalimantan. PT ilmu kebumian lama beruntung karena sasaran pendidikan tidak terpaku pada satu disiplin, dan untuk menuju kesana jelas butuh kompetensi, focus dan kesinambungan. kehilangan Alm. Prof. Rubini saja jelas kehilangan besar dalam keilmuan petrology khususnya dan geology umumnya, butuh waktu dan jam terbang untuk menggantikan seorang keahlian Petrology yang mumpuni. Atau lihat juga betapa kekurangannya ahli vulcanology kita, sehingga di Program S2-S3 Sains Kebumian untuk menyelenggarakan Kuliah Topik Khusus Volkanologi (Intro., Volcano Seismology, Volcano deformation, Volcanic degassing etc.) harus mengundang dosen tamu dari Université de Savoie: Prof. Jean-Paul Toutain, Dr. Philipson Bani, Dr. Jean-Philippe Métaxian, Dr. Virginie Pinel, Prof. Clive Oppenheimer (Cambridge Univ.), Prof. Chris Bean (Univ. College Dublin). sebagai renungan copas dari status FB ADB (Izinnya Yang): masih mending lho kita ini, di perg-perg tinggi para dosen masih dg semangat menanamkan pengertian bhw salah satu tugas utama geologist itu adlh eksplorasi, yaitu mencari dan menemukan cadangan dan sumberdaya migas dan mineral baru, meskipun pd kenyataannya di bagian akhir dr masa belajarnya kebanyakan mahasiswa lebih diarahkan u/menguasai gadget-software dan prosedur operasi rutin dunia industri u/mengelola cadangan2 yg sdh ditemukan atau eksplorasi paling jauh di sblah2 lapangan yg sdh ada, shg di dunia kenyataan kerja lebih banyak kita jumpa geosaintist sekrup dan baut yg menguasai prosedur dan teknologi tapi miskin ide, konsep, dan pemikiran2 baru ttg eksplorasi...masih mendingnya adlh: masih bisa kita sadarkan mrk bhw kita harus berubah kalau mau indonesia keluar dr krisis energi, asal kita bener2 melakukan eksplorasi, bkn eksplorasi2an; masalahnya: para birokrat - regulator dan pemimpin politik negeri ini yg kebetulan punya latar belakang geologi juga tdk begitu faham bgmn harus melakukan eksplorasi itu dan lebih parah lagi para suhu - suheng di perg2 tinggi juga sdh terlalu lama tenggelam dlm rutinitas melayani industri, shg lupa bikin riset2 berarti u/gali konsep2 baru u/nemukan sumberdaya dan cadangan2 yg masih sembunyi;... ayo, monggo dipun derek-a-ken kampanye perubahan paradigma eksplorasi meniki salam, adb #arema-geologistmerdeka# 2012/9/5 kartiko samodro
Re: [iagi-net-l] Kesempatan untuk dosen geologi pindah ke UI
Pak Ery , Aku punya teman dekat dulu Dosen di UnMul Samarinda ngajar di Tambang namanya Sakdilah ( arek Geodesi S1 nya dulu) apa masih ada ya.?... Sebetulnya minat masuk Jurusan tertentu itu karena minat dengan ilmu tsb atau Karena jurusan tsb dapat menjanjikan pekerjaan yang gampang dan baik setelah lulus ? ( kayaknya banyak yg kedua... )Kenapa ada Jur Kering dan Basah. karena tuntutan pasar atau Apa pertimbangan utama untuk mendirikan Jur/Fak baru itu ? Apa ada data Lulusan Geologi seluruh Indonesia saat inipertahun dan kemana saja mereka itu ( berapa persen yg masuk ke Industri... )Konsekwensi kalau pasar sdh jenuh maka keringlah jurusan tsb. ISM Menyambung diskusi ini, Gubernur Kaltim mendorong Universitas Mulawarman membuka program studi agar lulusannya bisa memasok pasar industri. Artinya jadi skrup/baut lagi.(kutipan istilah dari pak ADB). Nah sekarang geofisika sudah dibuka dan kedepan geologi menyusul. Memang kebetulan disini tidak ada jurusan kebumian. Beberapa pertanyaan: 1. Apa tujuan sebenarnya pendidikan nasional? 2. Apakah dibenarkan sistem pendidikan tinggi dibangun untuk memasok kebutuhan industri? Pendidikan dibuat untuk memanusiakan manusia (Ki Hajar Dewantara)... jadi bener2 manusia sejati. Kriteria manusia sejati adalah merdeka. Bukan skrup/ baut (bagian operasional industri dalam bentuk fixed/variable cost = gaji, tunjangan dst.) Lulusan PT dihadapkan pada realita: masalah ekonomi yg mendesak...gaji...penghasilan...untuk memenuhi kebutuhan/keinginan. Ketika kuliah sering sekali mahasiswa mendapati masukan, yang membuat mereka terbuai pada indahnya menjadi skrup/baut atau operator software gadget dunia industri (kutipan dari pak ADB)...sebuah cara cepat untuk gaji...penghasilan...dst. Bagaimana bila tidak jadi skrup/baut?.. resikonya harus tahan lapar, tahan banting, siap kreatif...siap buat terobosan...ide-ide segar dan konsep2 berani.. semangat enterpreneurship (sebuah semangat yg jarang diajarkan di kampus). Semangat inilah yg terus diberikan pengda IAGI Kaltim terhadap Universitas Mulawarman, melalui kegiatan IAGI mengajar. Salam, Ery Arifullah (2525) Pengda IAGI Kalimantan Timur. Sent from my iPad On 6 Sep 2012, at 09:14, Ok Taufik ok.tau...@gmail.com wrote: kalau sasarannya hanya untuk memenuhi kebutuhan industri bakal tak berkembang, lihat saja jurusan t.sipil yang menjamur di seluruh PT, akhirnya over supply dan terjadi stagnasi perkembangan civil engg. dikarenekan tak adanya projek pembangunan dan riset bagi PT. Baru-baru ini Dikti juga membentuk Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang pembangunan dan pengembangannya di bawah ITB, Itera di khususkan untuk pemenuhan sarjana teknik di kawasan barat Indonesia, dan rencananya kampus akan didirikan di lampung (termasuk ilmu kebumian), penerimaan PNS juga sudah dilakukan dan pengemblengan awal akan di pusatkan di kampus baru ITB di jatinangor. Untuk wilayah timur Indonesia akan di tunjuk ITS untuk membentuk Institut Teknologi Kalimantan, apa pusatnya di balikpapan atau kota lain belum ada informasinya. Itera dan ITK (kalimantan) jelas dibentuk demi pasaran kebutuhan industri juga, yang sifatnya bisa lokal dikarenakan banyaknya perusahaan migas dan pertambangan di Sumatera dan kalimantan. PT ilmu kebumian lama beruntung karena sasaran pendidikan tidak terpaku pada satu disiplin, dan untuk menuju kesana jelas butuh kompetensi, focus dan kesinambungan. kehilangan Alm. Prof. Rubini saja jelas kehilangan besar dalam keilmuan petrology khususnya dan geology umumnya, butuh waktu dan jam terbang untuk menggantikan seorang keahlian Petrology yang mumpuni. Atau lihat juga betapa kekurangannya ahli vulcanology kita, sehingga di Program S2-S3 Sains Kebumian untuk menyelenggarakan Kuliah Topik Khusus Volkanologi (Intro., Volcano Seismology, Volcano deformation, Volcanic degassing etc.) harus mengundang dosen tamu dari Université de Savoie: Prof. Jean-Paul Toutain, Dr. Philipson Bani, Dr. Jean-Philippe Métaxian, Dr. Virginie Pinel, Prof. Clive Oppenheimer (Cambridge Univ.), Prof. Chris Bean (Univ. College Dublin). sebagai renungan copas dari status FB ADB (Izinnya Yang): masih mending lho kita ini, di perg-perg tinggi para dosen masih dg semangat menanamkan pengertian bhw salah satu tugas utama geologist itu adlh eksplorasi, yaitu mencari dan menemukan cadangan dan sumberdaya migas dan mineral baru, meskipun pd kenyataannya di bagian akhir dr masa belajarnya kebanyakan mahasiswa lebih diarahkan u/menguasai gadget-software dan prosedur operasi rutin dunia industri u/mengelola cadangan2 yg sdh ditemukan atau eksplorasi paling jauh di sblah2 lapangan yg sdh ada, shg di dunia kenyataan kerja lebih banyak kita jumpa geosaintist sekrup dan baut yg menguasai prosedur dan teknologi tapi miskin ide, konsep, dan pemikiran2 baru ttg eksplorasi...masih mendingnya adlh: masih bisa kita sadarkan mrk bhw kita harus berubah kalau mau
Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI
InsyaAllah saya coba carikan yang bersedia menggantikan saya. Mengenai yg salah kamar nga apa apa...asal bayar aja :) he he.. Salam Hendra 2012/9/6 bsap...@geodin.net ** He..he... Yang penting nggak niat selingkuh kok.. Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: *mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com *Date: *Thu, 6 Sep 2012 08:59:17 +0700 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI Kang Mino, sampeyan salah kamar, prttt... Salam, Syaiful 2012/9/6 bsap...@geodin.net Secara umum pendekatan interpretasi bisa dua2nya dalam science. Bisa berdasarkan hipotesa sehingga sudah mengarah pada pembuktian mengikuti model tertentu. Science juga bisa menginterpretasi yang lebih bebas dengan tujuan mentes banyak kemungkinan. Satu persatu interpretasinya dites utk mendapatkan hal yang lebih non-bias. Keburukannya metoda ini bisa sangat panjang dan rumit dibandingkan yang pendekatan hipotesa. Utk suatu science yang sudah banyak modelnya dan lebih pasti seperti xray tulang pendekatan hipotesa akan lebih tepat karena kita sudah banyak kasus dan model yang bisa digunakan utk menginterpretasi. Bagi saya interpretasi adalah sesuatu yg hrs dibuktikan kebenarannya jadi tergantung pada siapa dan apa (hipotesa dan asumsi) yg akan dicari. Seandainya sama sekalai tidak dikenali ya susah membuat interpretasi. Ini yang saya kira dumaksud oleh Cak Noor. Ya Geologist kalau image dari otak nanti interpretasinya hidrocarbon. Dalam kasus Gn. Padang misalnya hasil georadar menunjukan object yang mempunyai sudut tajam seperti kotak, piramida dll. Kan wajar saja berhipotesa bahwa ini tidak alami karena agak sulit atau sangat jarang alam membuat sesuatu yang sangat perfect. Ya, hrs dibuktikan.. Seperti lead tadi.. Banyak interpretasi akan sangat baik krn akan memdapat banyak hipotesa yg hrs dibuktikan, ya kalau sdh pasti tidak diperlukan scientist utk membuktikan. Walaupun geologi tidak bisa seperti hukum matematika, rupa seperti monyet, bentuk seperti monyet, jalan seperti monyet ini pasti monyet. Mungkin geologist lain akan mengatakan bisa enggak ya beruang? Teman2 saya kira kita sebagai scientist harus open minded dan skeptist biar mempunyai banyak inovasi dan kreativitas.. Kerennya out of the box thinking... As long as not too far from the box. Sekedar sumbangan... Just my cent contribution.. Salam, BS Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: *Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com *Date: *Wed, 5 Sep 2012 17:39:31 -0700 (PDT) *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI Pak Hendra Mungkin ada kawan lain dari PengDa Sulut yang mewakili ? si Abah -- *From:* Hendra Riogilang riogilanghen...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Wednesday, September 5, 2012 9:46 PM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI Kepada Yth. Ketua Umum *Rovicky Dwi Putrohari* *dan* Pengurus Pusat *IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI)* ** ** Terimakasih atas undangannya. Bersama surat ini saya memohon maaf yang sedalam dalamnya dan memberitahukan bahwasanya saya berhalangan hadir dalam rakernas PIT IAGI 19 September 2012 berhubung tanggal pelaksanaannya bersamaan dengan kegiatan konferensi CINEST 2012 di ITB Bandung dimana saya salah satu presenter dalam kegiatan ini. Oh ya mengoreksi sedikit isi surat undangannya dimana dialamatkan kepada Ketua *Pengda IAGI Manado*. Mohon dikoreksi dan diganti sesuai Surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Nomor: * Kpts/03/03/In-08* tentang Pengangkatan dan Penetapan Pengurus Ikatan Ahli Geologi Indonesia *Daerah Sulawesi Utara-Gorontalo*, dimana dikoreksi menjadi *Pengda Sulawesi Utara dan Gorontalo*. Semoga PIT IAGI-41 sukses dan berjaya. Terimakasih. Salam Dr. Eng. Hendra Riogilang Pengda IAGI Sulawesi Utara-Gorontalo 2012/9/5 iagi iagi...@cbn.net.id Nomor : 072/PP-IAGI/Sep/2012 Jakarta, 03 September 2012 Lampiran : -** Perihal : *Undangan Menghadiri **Rakernas dan Rapat Anggota * ** ** ** Kepada Yth, Bapak /Ibu PP-IAGI / Anggota IAGI di tempat. ** ** ** ** Dengan hormat. ** ** Dengan ini Pengurus Pusat IAGI mengundang Pengurus Pusat IAGI ( PP-IAGI ) dan Ketua Pengurus Daerah IAGI ( Pengda IAGI ) Anggota IAGI untuk Rapat Kerja Nasional ( RAKERNAS ) bersamaan dengan pelaksanaan Pertemuan Ilmiah Tahunan IAGI ke 41 di Yogyakarta, Rakernas tersebut akan diselenggarakan : ** ** Hari / Tanggal : Rabu, 19 September 2012. Waktu: Setelah acara presentasi Tehnis PIT IAGI (akan ditentukan kemudian) Tempat : Hotel Melia Purasani Yogyakarta ** ** Agenda acara Yang akan dibahas adalah Sebagai berikut: **1.