Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah
Sebetulnya langsung menyalahkan hujan, yang ini jelas sulit diterima wong kita ini daerah hujan, waktu itu musim hujan lagi deras derasnya, dan Jakarta sudah sering diterpa hujan dengan intensiatas yang lebih besar. Menyalahkan alam itu suatu sikap yang jelek menurut saya, ini hanya menghindari dari tanggung jawab saja, makanya seperi tulisan saya terakhir bahwa bangsa TIDAK AKAN PERNAH BELAJAR DARI KESALAHAN, sehingga kita akan mengalami atau TERANTUK masalah yang sama berulang ulang. Kita bisa menjawab lebih smart misalnya seperti ini tanggul jebol itu seperti bangunan pada umumnya yang akan jebol/roboh dikarenakan beberapa faktor yaitu : faktor internal, eksternal dan human erorr. Ini lagi diselidiki apa penyebabnya ... Kalau ditanya lebih detail bisa dijelaskan misalnya sbb: (1). Faktor internal terkait dengan desain, bahan dan tahapan pengerjaan yang akan mempengaruhi kekuatan dan umur bangunan. (2) Faktor eksternal terkait dengan kondisi daerah setempat misalnya rawan gempa, tsunami, gunungapi, tanah kembang susut, tanah sangat lunak, ditabrak kendaraan besar (saat ini banyak kendaraan remnya blong dan nabrak apa saja), terorisme dll dll. (3) Faktor human error ini terkait kesalahan manusia misalnya ADA KORUPSI sejak tender, perencanaan dan pembangunan sehingga bangunan tidak sesuai dengan spesifikasinya. dan yang paling sering dilakukan oleh kita semua adalah tidak menyediakan dana monitoring dan perawatan. AW From: yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, January 26, 2013 11:56 PM Subject: Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah Rekan2. Budaya kambing hitam sangat kental di Indon ini, senang tidak senang sadar tidak sadar, hal ini mungkin sekali sudah terbentuk sejak kecil? Coba kita introspeksi: kalo anak balita kesandung batu, jatuh dan menangis, si pengasuh (pembantu, ibu, nenek, kakak, tante dll) akan langsung menggendongnya lalu dihibur dengan kata2 laa.kodoknya nakal ya?atau batunya nakal ya, bukan dididik untuk lebih hati2 supaya lain kali tidak kesandung lagi, seperti yang saya liat di negeri seberang (Prancis, mungkin tempat lain juga ya?). Mereka mendidik anaknya sejak usia dini untuk selalu berhati- hati, kalo kesandung jatuh ya dikasi tahu disitu ada batu, tidak menyalahkan kodok hanya sekedar supaya berhenti menangis; juga terhadap barang berbahaya seperti pisau, gunting dsb., mereka diperkenalkan dengan alat2 rumah tangga terlebih yang dapat membahayakan, sesuai dengan usia anak2 ybs. Ditambah lagi anak2 di sini selalu diberi contoh oleh org dewasa (sadar ataupun tidak), oleh kita2, pejabat dsb yang ketagihan kambing hitam ini, tak iyo? Tak heran yang muncul adalah keluhan seperti ini. Sekedar introspeksi, jangan- jangan kita juga ketempelan semangat kambing hitam ini ya? Salam, Yatno 2013/1/27 Mulyady Airmas airmas...@yahoo.co.id mumpung lagi banjir jadi paling enak 'cuci tangan'hujan jadi 'kambing hitam'. mungkin suatu saat kalo gempa atau erupsi gn api pasti yang disalahkan gempanya atau gn apinya kali(ckckckckcknegeri yang hebat diisi oleh orang2 yang hebat) kalo kata prof. kovetlhycenko dari negeri antah berantah,jangan pernah dengar atau jangan pernah belajar sebelum kejadian.. negeriku sayang, negeriku malang... - Pesan yang Diteruskan - Dari: amien widodo amienwid...@yahoo.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Minggu, 27 Januari 2013 12:00 Judul: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah KITA BANGSA YANG HEBAT TIDAK PERNAH SALAH Jebolnya tanggul Banjir Kanal Barat (BKB) di Jl. Latuharhary selebar 30 meter pada Kamis (17/1) menyebabkan banjir menggenangi kawasan sebagian Jl. Sudirman, Bunderan HI, Jl Thamrin dan sekitarnya serta masuk ke Sungai Cideng .Waduk Pluit menerima aliran dari Kali Cideng dan beberapa sungai di sekitarnya, sehingga menenggelamkan pompa air yang ada di waduk yang semestinya dipakai saat waduk Pluit penuh Pada saat itu selama seminggu mulai hari Sabtu (19/1) terjadi pasang laut tertinggi. Pada Kamis (24/1) hingga Sabtu (26/1) pasang tertinggi mencapai 1 meter antara 09.09 – 09.46. Akibatnya Waduk Pluit meluap dan menenggelamkan kelurahan yang ada di sekitarnya. Jebolnya tanggul ini juga menenggelamkan basemen UOB yang menyebabkan meninggalnya beberapa orang. Gubernur Joko Widodo menyebutkan kerugian mencapai 20 triliun (amazing – diucapkan seperti logat Tukul). Siapa yang salah? Lagi lagi yang disalahkan HUJAN (neh diucapkan seperti Patrick Spongbob). Berikut wawancara Tribunnews dengan pihak Kementrian PU Jebolnya tanggul di Jalan Latuharhary pihak Kementerian PU tidak mau disalahkan. Kementerian PU justru menyalahkan tingginya intensitas hujan yang turun. Bukan karena kesalahan material. Tapi ini kan tanggul lama, sudah lama sekali. Ini gara-gara curah hujan tinggi saja, kan curah hujan tinggi di
Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang
Wah, Pak Yatno lupa ya... Di Geologi ITB ada ahli Geologi Kwarter Pak Zaim dan Pak Yan Rizal... :( Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 27 Jan 2013 14:32:42 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Menarik sekali. Rekan2 Geologi Kwarter mungkin bisa diminta pencerahannya, di LIPI ada rekan Wahyu Hantoro dan Dany Hilman, halo akang gimana nih, ada fenomena menarik! Salam, YSY 2013/1/27 Bandono Salim bandon...@gmail.com ** Fiel trip geologi resen dibawah permukaan laut. Cek dulu jarak dari pantai, kejernihan air, kalau butek yaa percuma ndak nampak lah. Powered by Telkomsel BlackBerryĀ® -- *From: * fatchurza...@yahoo.co.id *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sun, 27 Jan 2013 02:21:32 + *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Cak Andang buat aja Field Trip Sedimen Quarter Madura dari IAGI selama 3 hari+ penyelaman, fz Powered by Telkomsel BlackBerryĀ® -- *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sun, 27 Jan 2013 01:34:27 + *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Kalau mau atur2 dibikin saja semacam tour geologi bawah permukaan. Isi tabung, hubungi possi surabaya. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerryĀ® -- *From: * ok.taufik ok.tau...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sun, 27 Jan 2013 00:02:53 + *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Penyelam geologist banyak di IAGI diantaranya Parvita Siregar, Aris Nugraha, Tiur Alda dll, Cak Ipul juga sering pakai baju selam belakangan ini :) Powered by Geologist never died just stonedĀ® -- *From: * suryadi_oe...@yahoo.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sat, 26 Jan 2013 23:11:12 + *To: *IAGIiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Ada teman seangatan saya di geologi saat isi sebagai dosen di Kelautan Undip, namanya Hariadi, pernah sbg ketua HMTG. Selain itu Hariadi juga mengajar nyelam di Akpol Powered by Telkomsel BlackBerryĀ® -- *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sat, 26 Jan 2013 14:42:49 + *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Wildan itu geologist penyelam di jkty juga banyak, di Sby aku tdk tau. Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sat, 26 Jan 2013 18:29:34 +0800 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Yg diperlukan geologist penyelam, kalau cuman penyelam aja malah tambah bingung nanti, gak bisa menerangkan apa yg kira2 telah terjadi wass, nyoto 2013/1/26 Bandono Salim bandon...@gmail.com Apa tidak ada foto? Apa bukan sesar naik? Di surabaya banyak penyelam loh, mungkin bisa diminta ke POSSI surabayA kirim penyelam? Salam. Atau AITBGK yang dapat nyelam? Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sat, 26 Jan 2013 01:05:02 -0800 (PST) *To: *xcon...@googlegroups.comxcon...@googlegroups.com; iagi iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia fo...@hagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *[iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang * ini ada tambahan berita di merdeka.com http://id.berita.yahoo.com/pulau-karang-tiba-tiba-muncul-di-tengah-laut-002917666.html Pulau karang tiba-tiba muncul di tengah laut Madura[image: Merdeka.com]http://us.lrd.yahoo.com/_ylt=AliHBRF34K74zm9a3qPGR_N9V8d_;_ylu=X3oDMTFiN2pzZDVyBG1pdANBcnRpY2xlIEhlYWQEcG9zAzEEc2VjA01lZGlhQXJ0aWNsZUhlYWQ-;_ylg=X3oDMTJyNTc4YzE5BGludGwDaWQEbGFuZwNpZC1pZARwc3RhaWQDOWU2MjA0ZGUtNjEwMC0zNzlhLWEzNjgtZmNmN2E4YWRhY2Q4BHBzdGNhdANuYXNpb25hbARwdANzdG9yeXBhZ2U-;_ylv=0/SIG=11bqjgdaj/EXP=1360398838/**http%3A//www.merdeka.com/ Merdeka.com – Kam, 24 Jan 2013 * * * *MERDEKA.COM*, Pulau karang sepanjang 50 meter di tengah laut, tiba-tiba muncul di pesisir yang berada di Desa Labuhan, Kec Sepuluh, Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Fenomena kemunculan gundukan karang setinggi sekitar
Re: [iagi-net] Kantor IAGI
Hallo semuanya, Ikutan rembuk ya Soal kantor saya lihat di Jakarta banyak yang mendiakan jasa virtual office. Intinya perusahaan tersebut menyediakan ruang meeting, telconference/video conference, alamat pos dan jasa sekretaris yang jumlahnya bisa di atur sesuai kepentingan dan keperluan kita. Mungkin bisa menjadi pertimbangan bila sesuai dengan kebutuhan dan biaya . Ini salah satu contohnya: http://www.estubizi.com/ Soal majalah populer, menurut saya itu ide bagus. Selain untuk berbagi ilmu kita harus terus menerus mengkomunikasikan keilmuan dan industri kita sehingga orang2 lebih mengerti dan menghargai apa yang kita lakukan ... Salam hangat, Henky --- On Sat, 1/26/13, Aji Suhadi aji.suh...@gmail.com wrote: From: Aji Suhadi aji.suh...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net] Kantor IAGI To: iagi-net@iagi.or.id Date: Saturday, January 26, 2013, 8:32 AM Pak Noor Syarifussin berarti ini PR IAGI database dulu manual..mudah mudahan sekarang dengan internet lebih komprehensive. Pak Ketua dah bisa follow up sedikit demi sedikit , focus seperti biji beras_ futuristik inspirative. Usul klo boleh kantor IAGI nanti di selatan jakarta, memulai dari akhir foreward process tinggalkan jakarta yang padat. Salam Geology 2013/1/26 noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com Klo boleh urun rembug: - ide iuran seumur hidup sdh pernah dijalankan bbrpa kali sejak tahun 80-an - tantangan utama adalah administrasi dan kesinambungan dari satu ke pengurus berikutnya...(spt yg ditulis di bwh ini...) - kalau tdk, maka spt yg terjadi sebelumnya.. Sdh byr iuran seumur hidup, tapi tiap thn masih ditagih iuran... Mudah-mudahan bisa jd tambahan masukkan supaya tdk terulang kejadian yg sdh lalu2... Salam, From: mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com; To: iagi-net@iagi.or.id; Subject: Re: [iagi-net] Kantor IAGI Sent: Fri, Jan 25, 2013 11:15:16 PM Om Avi, sebelumnya mengenai iuran seumur hidup ini juga sudah ada dan diterapkan. Datanya ada di pak Sutar. Salam, Syaiful 2013/1/25 rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com Bener juga tuh iuran seumur hidup, nanti senen akan mulai di gerilya. Lam salam Avi 2013/1/25 yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com Pak Ketum, Sedih juga sampai sekarang IAGI belum punya kantor sendiri padahal organisasi profesi ini sudah berdiri sejak '60 an. Saya waktu itu terdaftar sebagai anggota ke 425 (th 1976). Sekarang anggotanya sudah berapa ribu ya? Ada usulan saya, atau sudah dilaksanakan ya? Jual kenggotaan seumur hidup gk tahu sebaiknya berapa nominalnya, utk menambah kas IAGI. Saya kira banyak teman-2 yang menyambut, daripada tiap th harus bayar iuran, kadang lupa. Salam, YSY -- Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist Mobile: 62-812-9372808 Emails: msyai...@etti.co.id (business) mohammadsyai...@gmail.com President Director of Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) -- Aji Suhadi Mineral Exploration Geologist +62 81257179737 http://about.me/aji.suhadi
[iagi-net] Inspirasi dari Qatar
Tahun ini adalah tahun ke-enam saya di Qatar bekerja di sektor perminyakan, dan selama ini banyak yang saya dengar dan saya lihat tentang pengelolaan industri migasnya. Tidak hanya berhenti sampai disitu, saya juga mencoba membandingkannya dng bagaimana hal tsb dilakukan di negeri kita di Indonesia. Tulisan ini merupakan rangkuman dari sedikit apa yang saya ketahui yang mudah2an bisa memberikan inspirasi bagi pengembangan industri migas kita. Sama dengan di Indonesia, Qatar-pun mempunyai Qatar Petroleum (QP), yang merupakan State Oil Company-nya yang menangani perusahaan2 asing sebagai kontraktornya, sebagaimana dahulu Pertamina atau sekarang SKK-MIGAS di Negara kita. Perbedaannya hanyalah di dalam penanganannya, yang mungkin bisa kita “adopt” jika hal itu dirasa lebih baik dari apa yang selama ini kita lakukan, seperti misalnya: 1. Kerjasama / Kepemilikan. Sebagaimana di Indonesia, Qatar memberikan konsesi kepada para kontraktor migasnya, dan dalam banyak usaha yang dibentuk, baik sebagai KKKS maupun sebagai entitas lain, Joint Venture misalnya, QP memegang peranan penting sebagai pengawas atau sebagai pemilik saham mayoritas. QP yang mewakili negara, dapat bertindak sesuai dengan kebijakan yang terlihat sbb: • Apabila konsesi yang diberikan hanya menghasilkan minyak bumi (karena kontraknya hanya minyak bumi), maka QP akan bertindak sebagai pengawas atas KKKS tsb. • Tetapi apabila konsesi memproduksi produk migas lain selain minyak bumi, maka QP akan menjadi pemegang saham mayoritas atas Joint Venture yang dibentuk sebagai entitas baru yang berbasis di Qatar. Perusahaan minyak internasional seperti ExxonMobil, Total, Conoco Phillips, Shell dsb, beroperasi di Qatar baik sebagai KKKS dan/ataupun pemegang saham minoritas pada joint venture yang dibentuk. Qatarpun membentuk perusahaan pengapalan LNG yang bernama Nakilat, yang sahamnya dimiliki oleh berbagai negara. Dengan kepemilikan bersama oleh banyak negara ini, maka armada tanker-nya relatif aman di dalam melintasi berbagai wilayah negara di dunia. 2. Pembinaan SDM local. Majoritas pegawai Joint Venture maupun KKKS adalah pekerja asing (ekspatriat). Pegawai perusahaan minyak internasional/kontraktor yang dipekerjakan (secondee) umumnya dipekerjakan hanya untuk waktu terbatas (+/- 3 tahun). Ekspatriat dan secondee wajib membina, melatih, dan mengajarkan keahlian masing2 kepada pegawai lokal pribumi, yang masih merupakan pegawai minoritas di masing2 KKKS ataupun joint venture. Sebagai gambaran suasananya, dapat diambil sebagai contoh peraturan kepegawaian di QP yang sangat berpihak kepada pegawai local, baik dalam hal yang berkaitan dengan pembinaannya, maupun dalam hal yang berkaitan dengan remunerasinya. Dampak positif dari hal ini adalah, posisi pegawai local menjadi sangat kuat, dan dengan posisi/dukungan yang kuat tsb, mereka dapat mengawasi, mengarahkan dan belajar dari pegawai expat dan para secondee dengan baik. Dengan suasana yang demikian, keputusan dapat diambil secara professional untuk kepentingan Negara. Pola pembinaan umumnya adalah on the job training di masing2 KKKS/joint venture, dibarengi dengan training2 keahlian yang diselenggarakan oleh lembaga2 pelatihan/pendidikan. Target tahunan Qatarisasi diwajibkan bagi setiap KPS/joint venture. Pola developmental assignment pada mitra perusahaan minyak asing (istilah yang digunakan adalah “Attachment”) tidak umum dilakukan. Dengan melihat hal ini, untuk developmental assignment seorang pegawai yang biasa dilakukan oleh kontraktor Migas kita, apabila penekanannya kepada kebijakan, mungkin lebih baik jika hal itu dilakukan di Negara lain tempat perusahaan kontraktor tsb beroperasi, daripada ke Negara asal dimana induk perusahaannya berada. Dengan dikirim ke Negara lain, maka pegawai kita bisa mempelajari system di Negara tsb sehingga mempunyai pembanding, sedangkan jika dikirim ke induk perusahaan, maka pegawai kita hanya akan menjadi lebih familiar dengan system perusahaan tsb. 3. Synergy. Walaupun Qatar kaya dan terlihat boros, tetapi dalam beberapa hal, mereka juga mengelola bisnisnya secara efisien. Pola sinergi sangat digalakkan untuk menekan biaya dan pemanfaatan keahlian secara maksimum, diantaranya penggunaan fasilitas secara bersama dibawah operasi/pengelolaaan badan/organisasi ahli yang diawasi bersama2. Contohnya adalah: • Pengelolaan pembangunan berbagai proyek investasi yang dimiliki beberapa pemilik oleh satu badan bersama, • Operasi kegiatan ekspor macam2 produk migas milik beberapa perusahaan oleh satu badan, • Pengelolaan persediaan spare-parts bersama oleh satu badan, • Operasi fasilitas produksi dari produk semacam yang dimiliki beberapa joint venture/KPS oleh satu badan. Badan ini yang berbentuk operating company memiliki tenaga ahli, sistim, prosedur, standar operasi, terbukti mampu mengawasi pembangunan proyek baru, sampai mengoperasikan fasilitas milik banyak joint venture secara transparan, tanpa
Re: [iagi-net] Penurunan tanah dapat di STOP !
Mengenai water injeksi sebagai solusi, ini seperti kasus reservoir engineering klasik. Sebelum melakukan injeksi air, mungkin perlu di studi distribusi reservoir, volume reservoir, influx air dan output air (produksi atau konsumsi) dan hitung meterial balance sedikit. Compressibility air kan rendah, jadi itungan material balancenya gampang :) Jadi kita bisa punya ide, berapa air yang harus di injeksi, jangan2 besar sekali worth studying. Salam hangat, Henky --- On Fri, 1/25/13, Eko Prasetyo strivea...@gmail.com wrote: From: Eko Prasetyo strivea...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net] Penurunan tanah dapat di STOP ! To: iagi-net@iagi.or.id Date: Friday, January 25, 2013, 12:24 PM Jadi inget para pendeta-arsitek Angkor Wat yang membuat parit2 penampung air di sekitar Angkor Wat supaya Angkor Wat sendiri gak tenggelam 2013/1/25 makkaw...@gmail.com Result grafiknya sangat baik, layak diuji, metode dan tekniknya sdh ada tinggal perhitungan cost dan willingness nya pemerintah saja nih kayaknya, ini jg bisa jadi alternatif penanggulangan genangan air akibat turunnya muka tanah yg out of box. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Fri, 25 Jan 2013 11:29:59 +0700 To: IAGIiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Penurunan tanah dapat di STOP ! All, Gambar terlampir adalah salah satu contoh penyetopan penurunan tanah di Shanghai China. berhasil dengan cepat untuk mengurangi/menghentikan penurunannya ... Caranya, water injection !... Ini salah satu statement (wacana) yang saya lontarkan sewaktu meninjau Pluit duahari lalu bersama TVOne. Bagaimana menurut rekan-rekan IAGI utk mengaplikasikannya di Jakarta khususnya Pluit atau lokasi lain ? Rovicky Dwi Putrohari -- Good idea is important key to success, working on it will make it real. -- Visit http://www.strivearth.com and be entertained
[iagi-net] Longsor Kerinci Jambi.jpg
Foto lokasi Longsor Pemboran Geothermal Kerinci Jambi, Fz Powered by Telkomsel BlackBerry®attachment: Longsor Kerinci Jambi.jpg
Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah
Mas Amien, Mencoba berpikir kesamping, kalau memang hujan itu salah marilah kita hukum berama, kita lakukan modifikasi hujan (cuaca) supaya hujan tidak turun mengguyur Jakarta. Manusia sudah merekayasa lingkungan dengan membuat saluran air, memodifikasi sungai, membendung kali, mengatur jalannya air ... Nah, Ada yg menganggap bahwa *Meteoneering* bahasa kerennya modifikasi cuaca adalah salah satu solusi mengatur hujan... Apakah menurut Mas Amien atau rekan2 lain, modifikasi cuaca itu sebuah tindakan yang benar ? Adakah alasan ilmiah atau alasan wisdom bahwa hujan itu berkah ? salam RDP 2013/1/27 amien widodo amienwid...@yahoo.com Sebetulnya langsung menyalahkan hujan, yang ini jelas sulit diterima wong kita ini daerah hujan, waktu itu musim hujan lagi deras derasnya, dan Jakarta sudah sering diterpa hujan dengan intensiatas yang lebih besar. Menyalahkan alam itu suatu sikap yang jelek menurut saya, ini hanya menghindari dari tanggung jawab saja, makanya seperi tulisan saya terakhir bahwa bangsa TIDAK AKAN PERNAH BELAJAR DARI KESALAHAN, sehingga kita akan mengalami atau TERANTUK masalah yang sama berulang ulang. Kita bisa menjawab lebih smart misalnya seperti ini tanggul jebol itu seperti bangunan pada umumnya yang akan jebol/roboh dikarenakan beberapa faktor yaitu : faktor internal, eksternal dan human erorr. Ini lagi diselidiki apa penyebabnya ... Kalau ditanya lebih detail bisa dijelaskan misalnya sbb: (1). Faktor internal terkait dengan desain, bahan dan tahapan pengerjaan yang akan mempengaruhi kekuatan dan umur bangunan. (2) Faktor eksternal terkait dengan kondisi daerah setempat misalnya rawan gempa, tsunami, gunungapi, tanah kembang susut, tanah sangat lunak, ditabrak kendaraan besar (saat ini banyak kendaraan remnya blong dan nabrak apa saja), terorisme dll dll. (3) Faktor human error ini terkait kesalahan manusia misalnya ADA KORUPSI sejak tender, perencanaan dan pembangunan sehingga bangunan tidak sesuai dengan spesifikasinya. dan yang paling sering dilakukan oleh kita semua adalah tidak menyediakan dana monitoring dan perawatan. AW -- *From:* yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Saturday, January 26, 2013 11:56 PM *Subject:* Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah Rekan2. Budaya kambing hitam sangat kental di Indon ini, senang tidak senang sadar tidak sadar, hal ini mungkin sekali sudah terbentuk sejak kecil? Coba kita introspeksi: kalo anak balita kesandung batu, jatuh dan menangis, si pengasuh (pembantu, ibu, nenek, kakak, tante dll) akan langsung menggendongnya lalu dihibur dengan kata2 laa.kodoknya nakal ya?atau batunya nakal ya, bukan dididik untuk lebih hati2 supaya lain kali tidak kesandung lagi, seperti yang saya liat di negeri seberang (Prancis, mungkin tempat lain juga ya?). Mereka mendidik anaknya sejak usia dini untuk selalu berhati- hati, kalo kesandung jatuh ya dikasi tahu disitu ada batu, tidak menyalahkan kodok hanya sekedar supaya berhenti menangis; juga terhadap barang berbahaya seperti pisau, gunting dsb., mereka diperkenalkan dengan alat2 rumah tangga terlebih yang dapat membahayakan, sesuai dengan usia anak2 ybs. Ditambah lagi anak2 di sini selalu diberi contoh oleh org dewasa (sadar ataupun tidak), oleh kita2, pejabat dsb yang ketagihan kambing hitam ini, tak iyo? Tak heran yang muncul adalah keluhan seperti ini. Sekedar introspeksi, jangan- jangan kita juga ketempelan semangat kambing hitam ini ya? Salam, Yatno 2013/1/27 Mulyady Airmas airmas...@yahoo.co.id mumpung lagi banjir jadi paling enak 'cuci tangan'hujan jadi 'kambing hitam'. mungkin suatu saat kalo gempa atau erupsi gn api pasti yang disalahkan gempanya atau gn apinya kali(ckckckckcknegeri yang hebat diisi oleh orang2 yang hebat) kalo kata prof. kovetlhycenko dari negeri antah berantah,jangan pernah dengar atau jangan pernah belajar sebelum kejadian.. negeriku sayang, negeriku malang... - Pesan yang Diteruskan - *Dari:* amien widodo amienwid...@yahoo.com *Kepada:* iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id *Dikirim:* Minggu, 27 Januari 2013 12:00 *Judul:* [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah KITA BANGSA YANG HEBAT TIDAK PERNAH SALAH Jebolnya tanggul Banjir Kanal Barat (BKB) di Jl. Latuharhary selebar 30 meter pada Kamis (17/1) menyebabkan banjir menggenangi kawasan sebagian Jl. Sudirman, Bunderan HI, Jl Thamrin dan sekitarnya serta masuk ke Sungai Cideng .Waduk Pluit menerima aliran dari Kali Cideng dan beberapa sungai di sekitarnya, sehingga menenggelamkan pompa air yang ada di waduk yang semestinya dipakai saat waduk Pluit penuh Pada saat itu selama seminggu mulai hari Sabtu (19/1) terjadi pasang laut tertinggi. Pada Kamis (24/1) hingga Sabtu (26/1) pasang tertinggi mencapai 1 meter antara 09.09 – 09.46. Akibatnya Waduk Pluit meluap dan menenggelamkan kelurahan yang ada di sekitarnya.
Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah
Dulu namanya hujan buatan dan sdh ada sejak tahun 80 an , karena bukan membuat hujan tapi lbh ke mempercepat proses dan mengarahkannya maka dinamakan rekayasa awan atau modifikasi hujan karena persaratan untuk hujan sdh terpenuhi. Memang kadang suatu penerapan teknologi itu disatu sisi ada yg diuntungkan disisi lain ada yg dirugikan , Proyek “hujan buatan“ ini banyak juga digunakan untuk mengisi waduk / Dam dg mempercepat proses terjadinya hujan dan mengarahkannya, namun demikian disisi lain ada daerah sekiytarnya yg belum memerlukan hujan { misalnya ada jenis tanaman tertentu yg rusak kakalu ada hujan } , oleh krn itu penerapan suatu teknologi harus dikaji lbh dulu dsr berbagai aspek shg menjadikan suatu berkah krn teknologi itu independent bisa menjadi berkah dan bisa menjadi musibah Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 27 Jan 2013 20:19:55 To: IAGIiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah Mas Amien, Mencoba berpikir kesamping, kalau memang hujan itu salah marilah kita hukum berama, kita lakukan modifikasi hujan (cuaca) supaya hujan tidak turun mengguyur Jakarta. Manusia sudah merekayasa lingkungan dengan membuat saluran air, memodifikasi sungai, membendung kali, mengatur jalannya air ... Nah, Ada yg menganggap bahwa *Meteoneering* bahasa kerennya modifikasi cuaca adalah salah satu solusi mengatur hujan... Apakah menurut Mas Amien atau rekan2 lain, modifikasi cuaca itu sebuah tindakan yang benar ? Adakah alasan ilmiah atau alasan wisdom bahwa hujan itu berkah ? salam RDP 2013/1/27 amien widodo amienwid...@yahoo.com Sebetulnya langsung menyalahkan hujan, yang ini jelas sulit diterima wong kita ini daerah hujan, waktu itu musim hujan lagi deras derasnya, dan Jakarta sudah sering diterpa hujan dengan intensiatas yang lebih besar. Menyalahkan alam itu suatu sikap yang jelek menurut saya, ini hanya menghindari dari tanggung jawab saja, makanya seperi tulisan saya terakhir bahwa bangsa TIDAK AKAN PERNAH BELAJAR DARI KESALAHAN, sehingga kita akan mengalami atau TERANTUK masalah yang sama berulang ulang. Kita bisa menjawab lebih smart misalnya seperti ini tanggul jebol itu seperti bangunan pada umumnya yang akan jebol/roboh dikarenakan beberapa faktor yaitu : faktor internal, eksternal dan human erorr. Ini lagi diselidiki apa penyebabnya ... Kalau ditanya lebih detail bisa dijelaskan misalnya sbb: (1). Faktor internal terkait dengan desain, bahan dan tahapan pengerjaan yang akan mempengaruhi kekuatan dan umur bangunan. (2) Faktor eksternal terkait dengan kondisi daerah setempat misalnya rawan gempa, tsunami, gunungapi, tanah kembang susut, tanah sangat lunak, ditabrak kendaraan besar (saat ini banyak kendaraan remnya blong dan nabrak apa saja), terorisme dll dll. (3) Faktor human error ini terkait kesalahan manusia misalnya ADA KORUPSI sejak tender, perencanaan dan pembangunan sehingga bangunan tidak sesuai dengan spesifikasinya. dan yang paling sering dilakukan oleh kita semua adalah tidak menyediakan dana monitoring dan perawatan. AW -- *From:* yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Saturday, January 26, 2013 11:56 PM *Subject:* Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah Rekan2. Budaya kambing hitam sangat kental di Indon ini, senang tidak senang sadar tidak sadar, hal ini mungkin sekali sudah terbentuk sejak kecil? Coba kita introspeksi: kalo anak balita kesandung batu, jatuh dan menangis, si pengasuh (pembantu, ibu, nenek, kakak, tante dll) akan langsung menggendongnya lalu dihibur dengan kata2 laa.kodoknya nakal ya?atau batunya nakal ya, bukan dididik untuk lebih hati2 supaya lain kali tidak kesandung lagi, seperti yang saya liat di negeri seberang (Prancis, mungkin tempat lain juga ya?). Mereka mendidik anaknya sejak usia dini untuk selalu berhati- hati, kalo kesandung jatuh ya dikasi tahu disitu ada batu, tidak menyalahkan kodok hanya sekedar supaya berhenti menangis; juga terhadap barang berbahaya seperti pisau, gunting dsb., mereka diperkenalkan dengan alat2 rumah tangga terlebih yang dapat membahayakan, sesuai dengan usia anak2 ybs. Ditambah lagi anak2 di sini selalu diberi contoh oleh org dewasa (sadar ataupun tidak), oleh kita2, pejabat dsb yang ketagihan kambing hitam ini, tak iyo? Tak heran yang muncul adalah keluhan seperti ini. Sekedar introspeksi, jangan- jangan kita juga ketempelan semangat kambing hitam ini ya? Salam, Yatno 2013/1/27 Mulyady Airmas airmas...@yahoo.co.id mumpung lagi banjir jadi paling enak 'cuci tangan'hujan jadi 'kambing hitam'. mungkin suatu saat kalo gempa atau erupsi gn api pasti yang disalahkan gempanya atau gn apinya kali(ckckckckcknegeri yang hebat diisi oleh orang2 yang hebat) kalo kata prof. kovetlhycenko dari
Re: [iagi-net] Indonesia membutuhkan energi itu.
Menarik Mas Noor, Efisiensi energi termasuk salah satu yang jarang disentuh dalam beberapa dekade. Ini tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi dunia pada umumnya. Tinjauan kebutuhan energi selalu diproyeksikan meningkat karena kebutuhan linier. Riset-riset efisiensi jauh tertinggal ketimbang riset untuk mencari, menemukan, ataupun mengambil yg sudah diketemukan. Salah satu pemborosan energi adalah transportasi dimana menurut studi fisis terbanyak hilang karena panas dan friksi. Ini yang memicu berkembangnya tehnologi pelumas. Sepakat bahwa gas akan menjadi komoditas strategis global. Amerika mulai tahun 2022 malah berpotensi exportir gas. Semua prediksi-prediksi ini hanya berdasarkan historical perspective, jelas akan berubah apabila ada sebuah penemuan baru. Baik penemuan jenis energi baru, tehnologi baru dsb. Salah satu yg perlu diperhatikan juga adalah daya beli masyarakat Indonesia. Menurut Mas Ariadi, di Indonesia ini ada 160 juta penduduk yang belanja perharinya 2$-20$. Artinya belanja Indonesia ini sangat besar. Ini berpotensi untuk membuat Indonesia memiliki pasar besar. Bagaimana kita menghadapi ini untuk lebih memakmurkan mereka dengan menyediakan sumberdaya alam dan energi serta lingkungan sehat dan aman. Salam RDP 2013/1/27 noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com All, Sedkit berbeda kemarin GM Total malah memberikan tantangan dan contoh bagaimana melakukan konservasi SDE yang sekarang sudah ada supaya dapat dimanfaatkan dengan seefisien mungkin termasuk menyisakan kepada generasi mendatang... Kalau menyitir kata-kata Alm Wamen dulu: .kita ini memang bangsa yang lucu, sudah miskin tapi mau gaya dengan boros energi yang mintanya dihargai semurah-murahnya:-) dan sampai sekarang sindirian ini hampri gak ada efeknya sama sekali...bisa dilihat dari jebolnya kuota BBM subsidi bahkan seorang sopirpun masih merasa nyaman dan tidak ada rasa bersalah untuk tidur dalam mobil dgn mesin dan AC menyala. mungkin receiving LNG merupakan alternatif, tapi bisa dipastikan di dekade ke depan semua SDE akan menjadi komoditi strategis jadi jangan harap akan mendapatkannya dengan murahFYI, Regas Nusantara bisa membuat receiving terminal di teluk Jakarta dalam waktu yang cukup singkat, jadi soal ini mestinya bukan masalah besar...asal ada pemasoknya... salam, -- *From:* Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com *To:* IAGI iagi-net@iagi.or.id; geologi...@googlegroups.com geologi...@googlegroups.com *Sent:* Saturday, January 26, 2013 9:34 PM *Subject:* [iagi-net] Indonesia membutuhkan energi itu. Dear All, Terlampir abstract serta presentasi saya sewaktu mengisi acara IndoGas-2013 di JHCC Jakarta pekan lalu. Satu hal yang saya soroti adalah adanya *potensi *besar di Indonesia pada tahun 2020-2030 dimana Indonesia mendapatkan *bonus demografi*. Saat itu nanti lebih dari 50% penduduk Indonesia masuk dalam usia produktif. Adalah tanggung jawab generasi saat ini, yang rata-rata sedang menduduki posisi kunci, untuk menyediakan sumberdaya alam dan energi untuk membuat mereka sibuk dan berprestasi. Tidak hanya migas dan energi, namun juga bahan mineral tambang dan sumberdaya alam lainnya termasuk air bersih serta lingkungan yang sehat dan aman. Dalam diskusinya saya menekankan untuk penyediaan energi ini tidak hanya dari eksplorasi saja, karena proyeksi supply produksi domestik serta eksplorasi pada tahun 2020 akan masih jauh dibawah dari kebutuhan. Sehingga menjadi tugas para pemerhati dan investor energi untuk mulai membangun *recieving LNG terminal* di Indonesia. Proyeksi saya memperkirakan Indonesia akan menjadi net importir gas pada 2022, dan net-importir energi pada tahun 2028. Sehingga persiapan pembuatan dan konstruksi LNG recieving terminal ini harus sudah dimulai dari sekarang. Lokasi-lokasi pembangunan recieving terminal ini menjadi sebuah keputusan penting dan strategis karena ini akan menjadi sentra pertumbuhan ekonomi nantinya. Dengan tersedianya sumberdaya dan lingkungan sehat dan aman ini tidak mustahil Indonesia akan masuk dalam jajaran 10 negara perekonomian terbesar di dunia pada 2030 mendatang. Mengalahkan Jerman dan Inggris !. Salam Rovicky DP -- Good idea is important key to success, working on it will make it real. -- ***Good idea is important key to success, working on it will make it real.*
Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang
He...he.. Nggak mungkin saya lupa Wan, saya hanya sebut LIPI karena mereka seharusnya lebih tanggap mengenai hal2 semacam ini, dus tanggung jwb langsung. Sedangkan di Univ tugas pokok ngajar meskipun ada tugas lain, yaitu Tri Dharma itu (Penelitian dan Pengabdian Masyarakat). LIPI lebih punya akses langsung, peralatan memadai dan tentunya dana juga tersedia, jadi bukannya saya melupakan rekan-rekan di Univ apa lagi dianggap meremehkan kemampuannya, jauh dari itu. Selain Di ITB, di UGM, UPN, LON dll juga ada ahli Geol Kwarter-nya Salam, YSY 2013/1/27 aswan...@yahoo.com ** Wah, Pak Yatno lupa ya... Di Geologi ITB ada ahli Geologi Kwarter Pak Zaim dan Pak Yan Rizal... :( Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sun, 27 Jan 2013 14:32:42 +0700 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Menarik sekali. Rekan2 Geologi Kwarter mungkin bisa diminta pencerahannya, di LIPI ada rekan Wahyu Hantoro dan Dany Hilman, halo akang gimana nih, ada fenomena menarik! Salam, YSY 2013/1/27 Bandono Salim bandon...@gmail.com ** Fiel trip geologi resen dibawah permukaan laut. Cek dulu jarak dari pantai, kejernihan air, kalau butek yaa percuma ndak nampak lah. Powered by Telkomsel BlackBerryĀ® -- *From: * fatchurza...@yahoo.co.id *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sun, 27 Jan 2013 02:21:32 + *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Cak Andang buat aja Field Trip Sedimen Quarter Madura dari IAGI selama 3 hari+ penyelaman, fz Powered by Telkomsel BlackBerryĀ® -- *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sun, 27 Jan 2013 01:34:27 + *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Kalau mau atur2 dibikin saja semacam tour geologi bawah permukaan. Isi tabung, hubungi possi surabaya. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerryĀ® -- *From: * ok.taufik ok.tau...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sun, 27 Jan 2013 00:02:53 + *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Penyelam geologist banyak di IAGI diantaranya Parvita Siregar, Aris Nugraha, Tiur Alda dll, Cak Ipul juga sering pakai baju selam belakangan ini :) Powered by Geologist never died just stonedĀ® -- *From: * suryadi_oe...@yahoo.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sat, 26 Jan 2013 23:11:12 + *To: *IAGIiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Ada teman seangatan saya di geologi saat isi sebagai dosen di Kelautan Undip, namanya Hariadi, pernah sbg ketua HMTG. Selain itu Hariadi juga mengajar nyelam di Akpol Powered by Telkomsel BlackBerryĀ® -- *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sat, 26 Jan 2013 14:42:49 + *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Wildan itu geologist penyelam di jkty juga banyak, di Sby aku tdk tau. Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sat, 26 Jan 2013 18:29:34 +0800 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Yg diperlukan geologist penyelam, kalau cuman penyelam aja malah tambah bingung nanti, gak bisa menerangkan apa yg kira2 telah terjadi wass, nyoto 2013/1/26 Bandono Salim bandon...@gmail.com Apa tidak ada foto? Apa bukan sesar naik? Di surabaya banyak penyelam loh, mungkin bisa diminta ke POSSI surabayA kirim penyelam? Salam. Atau AITBGK yang dapat nyelam? Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sat, 26 Jan 2013 01:05:02 -0800 (PST) *To: *xcon...@googlegroups.comxcon...@googlegroups.com; iagi iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia fo...@hagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *[iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang * ini ada tambahan berita di merdeka.com http://id.berita.yahoo.com/pulau-karang-tiba-tiba-muncul-di-tengah-laut-002917666.html Pulau karang tiba-tiba muncul di tengah laut Madura[image:
Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah
BNPB bekerjasama dengan BPPT untuk memodifikasi cuaca dengan menghambat pertumbuhan awan dan mendorongnya untuk mendistribusikan awan secara merata agar hujan juga merata. Pawang hujan telah lama menahan hujan agar lokasi tertentu terhindar dari hujan. Lapangan golf banyak menggunakan jasa pawang hujan. Pawang hujan di lapangan golf di Bodetabek berusaha mendorong awan kearah Jakarta agar hujan pindah ke wilayah Jakarta. Kalau dulu BPPT sebagai rain maker (hujan buatan), sekarang BPPT sebagai rain distribution (weather modificator) bersaing dengan pawang hujan... Bakal ser...d. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 27 Jan 2013 20:19:55 To: IAGIiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah Mas Amien, Mencoba berpikir kesamping, kalau memang hujan itu salah marilah kita hukum berama, kita lakukan modifikasi hujan (cuaca) supaya hujan tidak turun mengguyur Jakarta. Manusia sudah merekayasa lingkungan dengan membuat saluran air, memodifikasi sungai, membendung kali, mengatur jalannya air ... Nah, Ada yg menganggap bahwa *Meteoneering* bahasa kerennya modifikasi cuaca adalah salah satu solusi mengatur hujan... Apakah menurut Mas Amien atau rekan2 lain, modifikasi cuaca itu sebuah tindakan yang benar ? Adakah alasan ilmiah atau alasan wisdom bahwa hujan itu berkah ? salam RDP 2013/1/27 amien widodo amienwid...@yahoo.com Sebetulnya langsung menyalahkan hujan, yang ini jelas sulit diterima wong kita ini daerah hujan, waktu itu musim hujan lagi deras derasnya, dan Jakarta sudah sering diterpa hujan dengan intensiatas yang lebih besar. Menyalahkan alam itu suatu sikap yang jelek menurut saya, ini hanya menghindari dari tanggung jawab saja, makanya seperi tulisan saya terakhir bahwa bangsa TIDAK AKAN PERNAH BELAJAR DARI KESALAHAN, sehingga kita akan mengalami atau TERANTUK masalah yang sama berulang ulang. Kita bisa menjawab lebih smart misalnya seperti ini tanggul jebol itu seperti bangunan pada umumnya yang akan jebol/roboh dikarenakan beberapa faktor yaitu : faktor internal, eksternal dan human erorr. Ini lagi diselidiki apa penyebabnya ... Kalau ditanya lebih detail bisa dijelaskan misalnya sbb: (1). Faktor internal terkait dengan desain, bahan dan tahapan pengerjaan yang akan mempengaruhi kekuatan dan umur bangunan. (2) Faktor eksternal terkait dengan kondisi daerah setempat misalnya rawan gempa, tsunami, gunungapi, tanah kembang susut, tanah sangat lunak, ditabrak kendaraan besar (saat ini banyak kendaraan remnya blong dan nabrak apa saja), terorisme dll dll. (3) Faktor human error ini terkait kesalahan manusia misalnya ADA KORUPSI sejak tender, perencanaan dan pembangunan sehingga bangunan tidak sesuai dengan spesifikasinya. dan yang paling sering dilakukan oleh kita semua adalah tidak menyediakan dana monitoring dan perawatan. AW -- *From:* yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Saturday, January 26, 2013 11:56 PM *Subject:* Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah Rekan2. Budaya kambing hitam sangat kental di Indon ini, senang tidak senang sadar tidak sadar, hal ini mungkin sekali sudah terbentuk sejak kecil? Coba kita introspeksi: kalo anak balita kesandung batu, jatuh dan menangis, si pengasuh (pembantu, ibu, nenek, kakak, tante dll) akan langsung menggendongnya lalu dihibur dengan kata2 laa.kodoknya nakal ya?atau batunya nakal ya, bukan dididik untuk lebih hati2 supaya lain kali tidak kesandung lagi, seperti yang saya liat di negeri seberang (Prancis, mungkin tempat lain juga ya?). Mereka mendidik anaknya sejak usia dini untuk selalu berhati- hati, kalo kesandung jatuh ya dikasi tahu disitu ada batu, tidak menyalahkan kodok hanya sekedar supaya berhenti menangis; juga terhadap barang berbahaya seperti pisau, gunting dsb., mereka diperkenalkan dengan alat2 rumah tangga terlebih yang dapat membahayakan, sesuai dengan usia anak2 ybs. Ditambah lagi anak2 di sini selalu diberi contoh oleh org dewasa (sadar ataupun tidak), oleh kita2, pejabat dsb yang ketagihan kambing hitam ini, tak iyo? Tak heran yang muncul adalah keluhan seperti ini. Sekedar introspeksi, jangan- jangan kita juga ketempelan semangat kambing hitam ini ya? Salam, Yatno 2013/1/27 Mulyady Airmas airmas...@yahoo.co.id mumpung lagi banjir jadi paling enak 'cuci tangan'hujan jadi 'kambing hitam'. mungkin suatu saat kalo gempa atau erupsi gn api pasti yang disalahkan gempanya atau gn apinya kali(ckckckckcknegeri yang hebat diisi oleh orang2 yang hebat) kalo kata prof. kovetlhycenko dari negeri antah berantah,jangan pernah dengar atau jangan pernah belajar sebelum kejadian.. negeriku sayang, negeriku malang... - Pesan yang Diteruskan -
Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang
Hehehe ini kan geologi resen. Jaman baru lah yaa. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: aswan...@yahoo.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 27 Jan 2013 10:37:35 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Wah, Pak Yatno lupa ya... Di Geologi ITB ada ahli Geologi Kwarter Pak Zaim dan Pak Yan Rizal... :( Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 27 Jan 2013 14:32:42 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Menarik sekali. Rekan2 Geologi Kwarter mungkin bisa diminta pencerahannya, di LIPI ada rekan Wahyu Hantoro dan Dany Hilman, halo akang gimana nih, ada fenomena menarik! Salam, YSY 2013/1/27 Bandono Salim bandon...@gmail.com ** Fiel trip geologi resen dibawah permukaan laut. Cek dulu jarak dari pantai, kejernihan air, kalau butek yaa percuma ndak nampak lah. Powered by Telkomsel BlackBerryĀ® -- *From: * fatchurza...@yahoo.co.id *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sun, 27 Jan 2013 02:21:32 + *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Cak Andang buat aja Field Trip Sedimen Quarter Madura dari IAGI selama 3 hari+ penyelaman, fz Powered by Telkomsel BlackBerryĀ® -- *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sun, 27 Jan 2013 01:34:27 + *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Kalau mau atur2 dibikin saja semacam tour geologi bawah permukaan. Isi tabung, hubungi possi surabaya. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerryĀ® -- *From: * ok.taufik ok.tau...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sun, 27 Jan 2013 00:02:53 + *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Penyelam geologist banyak di IAGI diantaranya Parvita Siregar, Aris Nugraha, Tiur Alda dll, Cak Ipul juga sering pakai baju selam belakangan ini :) Powered by Geologist never died just stonedĀ® -- *From: * suryadi_oe...@yahoo.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sat, 26 Jan 2013 23:11:12 + *To: *IAGIiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Ada teman seangatan saya di geologi saat isi sebagai dosen di Kelautan Undip, namanya Hariadi, pernah sbg ketua HMTG. Selain itu Hariadi juga mengajar nyelam di Akpol Powered by Telkomsel BlackBerryĀ® -- *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sat, 26 Jan 2013 14:42:49 + *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Wildan itu geologist penyelam di jkty juga banyak, di Sby aku tdk tau. Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sat, 26 Jan 2013 18:29:34 +0800 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Yg diperlukan geologist penyelam, kalau cuman penyelam aja malah tambah bingung nanti, gak bisa menerangkan apa yg kira2 telah terjadi wass, nyoto 2013/1/26 Bandono Salim bandon...@gmail.com Apa tidak ada foto? Apa bukan sesar naik? Di surabaya banyak penyelam loh, mungkin bisa diminta ke POSSI surabayA kirim penyelam? Salam. Atau AITBGK yang dapat nyelam? Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sat, 26 Jan 2013 01:05:02 -0800 (PST) *To: *xcon...@googlegroups.comxcon...@googlegroups.com; iagi iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia fo...@hagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *[iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang * ini ada tambahan berita di merdeka.com http://id.berita.yahoo.com/pulau-karang-tiba-tiba-muncul-di-tengah-laut-002917666.html Pulau karang tiba-tiba muncul di tengah laut Madura[image:
Re: [iagi-net] Longsor Kerinci Jambi.jpg
Lho bagaimana memilih lokasinya? Apa tidak melihat kestabilan tanah trmpat berdirinya ? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: fatchurza...@yahoo.co.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 27 Jan 2013 12:52:37 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Longsor Kerinci Jambi.jpg Foto lokasi Longsor Pemboran Geothermal Kerinci Jambi, Fz Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah
Hehehe usaha mengalihkan masalah ke tempat lain. Apa itu tidak membahayakan tempat yang dijatuhi air berlebih? Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 27 Jan 2013 20:19:55 To: IAGIiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah Mas Amien, Mencoba berpikir kesamping, kalau memang hujan itu salah marilah kita hukum berama, kita lakukan modifikasi hujan (cuaca) supaya hujan tidak turun mengguyur Jakarta. Manusia sudah merekayasa lingkungan dengan membuat saluran air, memodifikasi sungai, membendung kali, mengatur jalannya air ... Nah, Ada yg menganggap bahwa *Meteoneering* bahasa kerennya modifikasi cuaca adalah salah satu solusi mengatur hujan... Apakah menurut Mas Amien atau rekan2 lain, modifikasi cuaca itu sebuah tindakan yang benar ? Adakah alasan ilmiah atau alasan wisdom bahwa hujan itu berkah ? salam RDP 2013/1/27 amien widodo amienwid...@yahoo.com Sebetulnya langsung menyalahkan hujan, yang ini jelas sulit diterima wong kita ini daerah hujan, waktu itu musim hujan lagi deras derasnya, dan Jakarta sudah sering diterpa hujan dengan intensiatas yang lebih besar. Menyalahkan alam itu suatu sikap yang jelek menurut saya, ini hanya menghindari dari tanggung jawab saja, makanya seperi tulisan saya terakhir bahwa bangsa TIDAK AKAN PERNAH BELAJAR DARI KESALAHAN, sehingga kita akan mengalami atau TERANTUK masalah yang sama berulang ulang. Kita bisa menjawab lebih smart misalnya seperti ini tanggul jebol itu seperti bangunan pada umumnya yang akan jebol/roboh dikarenakan beberapa faktor yaitu : faktor internal, eksternal dan human erorr. Ini lagi diselidiki apa penyebabnya ... Kalau ditanya lebih detail bisa dijelaskan misalnya sbb: (1). Faktor internal terkait dengan desain, bahan dan tahapan pengerjaan yang akan mempengaruhi kekuatan dan umur bangunan. (2) Faktor eksternal terkait dengan kondisi daerah setempat misalnya rawan gempa, tsunami, gunungapi, tanah kembang susut, tanah sangat lunak, ditabrak kendaraan besar (saat ini banyak kendaraan remnya blong dan nabrak apa saja), terorisme dll dll. (3) Faktor human error ini terkait kesalahan manusia misalnya ADA KORUPSI sejak tender, perencanaan dan pembangunan sehingga bangunan tidak sesuai dengan spesifikasinya. dan yang paling sering dilakukan oleh kita semua adalah tidak menyediakan dana monitoring dan perawatan. AW -- *From:* yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Saturday, January 26, 2013 11:56 PM *Subject:* Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah Rekan2. Budaya kambing hitam sangat kental di Indon ini, senang tidak senang sadar tidak sadar, hal ini mungkin sekali sudah terbentuk sejak kecil? Coba kita introspeksi: kalo anak balita kesandung batu, jatuh dan menangis, si pengasuh (pembantu, ibu, nenek, kakak, tante dll) akan langsung menggendongnya lalu dihibur dengan kata2 laa.kodoknya nakal ya?atau batunya nakal ya, bukan dididik untuk lebih hati2 supaya lain kali tidak kesandung lagi, seperti yang saya liat di negeri seberang (Prancis, mungkin tempat lain juga ya?). Mereka mendidik anaknya sejak usia dini untuk selalu berhati- hati, kalo kesandung jatuh ya dikasi tahu disitu ada batu, tidak menyalahkan kodok hanya sekedar supaya berhenti menangis; juga terhadap barang berbahaya seperti pisau, gunting dsb., mereka diperkenalkan dengan alat2 rumah tangga terlebih yang dapat membahayakan, sesuai dengan usia anak2 ybs. Ditambah lagi anak2 di sini selalu diberi contoh oleh org dewasa (sadar ataupun tidak), oleh kita2, pejabat dsb yang ketagihan kambing hitam ini, tak iyo? Tak heran yang muncul adalah keluhan seperti ini. Sekedar introspeksi, jangan- jangan kita juga ketempelan semangat kambing hitam ini ya? Salam, Yatno 2013/1/27 Mulyady Airmas airmas...@yahoo.co.id mumpung lagi banjir jadi paling enak 'cuci tangan'hujan jadi 'kambing hitam'. mungkin suatu saat kalo gempa atau erupsi gn api pasti yang disalahkan gempanya atau gn apinya kali(ckckckckcknegeri yang hebat diisi oleh orang2 yang hebat) kalo kata prof. kovetlhycenko dari negeri antah berantah,jangan pernah dengar atau jangan pernah belajar sebelum kejadian.. negeriku sayang, negeriku malang... - Pesan yang Diteruskan - *Dari:* amien widodo amienwid...@yahoo.com *Kepada:* iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id *Dikirim:* Minggu, 27 Januari 2013 12:00 *Judul:* [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah KITA BANGSA YANG HEBAT TIDAK PERNAH SALAH Jebolnya tanggul Banjir Kanal Barat (BKB) di Jl. Latuharhary selebar 30 meter pada Kamis (17/1) menyebabkan banjir menggenangi kawasan sebagian Jl. Sudirman, Bunderan HI, Jl Thamrin dan sekitarnya serta masuk ke Sungai Cideng .Waduk Pluit menerima aliran dari Kali Cideng dan
Re: [iagi-net] Indonesia membutuhkan energi itu.
Kalau strateginya impor, buat apa eksplorasi? Apa memang gas kita lebih bagus sehingga dijual untuk beli gas murah; seperti halnya ekspor minyak mentah untuk beli. Premium? Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 27 Jan 2013 21:18:14 To: IAGIiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Indonesia membutuhkan energi itu. Mas Henky info yang menarik ttg kesuksesan eksplorasi tahun 2012 lalu. Secara khusus saya memang menyoroti tahun 2020-2030 yg sebentar lagi akan kita alami bersama. Kalau perhitungan saya tidak meleset, karena asumsi saya berdasarkan trend produksi dan konsumsi gas. Kemungkinan net importir gas akan terjadi tahun 2022, kemarin Pak Dodi Priambodo (PHE) mengemukakan sekitar 2023. Dimana dalam waktu dekat hanya beberapa lapangan baru akan mulai produksi. Tetapi untuk jangka panjang, tentusaja eksplorasi menjadi hal yang utama. Untuk memenuhi kebutuhan saat adanya puncak bonus demografi 2020-2030 ini tentusaja kita harus impor, dan memang berdasarkan data selama ini kita sudah impor minyak dengan prosentase seperti grafik terlampir. Untuk impor gas tentunya perlu recieving terminal LNG. Dan ini memerlukan waktu lebih 5 tahunan. Dalam setiap kuliah tamu saya sering mengemukakan ke mhs, *jangan takut impor migas, tapi hindari dan jauhilah orang-orang yang pesimis menghadapinya*. Salam sukses ! Rovicky DP 2013/1/27 Henricus Herwin henricus_her...@yahoo.com Pak Rovicky, Terima kasih untuk sharing presentasinya yang sangat menarik. Seperti yang disampaikan Mas Noor diemail yang lain, saya setuju bahwa receiving LNG terminal adalah teknologi yang sudah kita kuasai, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mendapat pasokannya. Beberapa potensi untuk pasokan masa depan: 1. Potensi pasokan utama mungkin bisa dari East Natuna (Natuna D Alpha di presentasi bapak). Reserves yang dipublikasi di media masa 46 TCF (IGIP 222 TCF dengan CO2 71% yang membuat development lapangan ini sangat menantang). Kita doakan saja semoga lapangan ini dapat segera dikembangkan. 2. Explorasi frontier terutama di daerah Timur Indonesia. Sebagai catatan dari ex^plorasi tahun lalu (2012) sekitar 50 TCF dibukukan di laut sangat dalam (1500m) dan 35 TCF dibukukan di laut dalam (400 - 1500m) dibelahan dunia lain. 3. Shale gas dan CBM. Setuju dengan bapak, potensinya harus digarap. Perlu dicatat ketika blok shale gas nanti ditawarkan, mungkin titik berat terhadap komitment program explorasi dan appraisal harus tegas. 4. Sebagai Plan B, kenapa tidak dipikirkan untuk membeli gas dari tempat lain. Bila USA membuka pintu expor gas nya, lapangan2 baru di Afrika Timur mulai berproduksi, project shale gas di Australia dan Cina berhasil, mungkin harga gas akan menjadi murah. Bila kita bisa memanfaatkan energi murah untuk industri kita sehingga bisa membuat barang dengan harga yang lebih tinggi, kenapa tidak ? :) Note: Saya lampirkan resume penemuan tahun 2012. Sebagian besar dari penemuan itu didapat oleh International Oil Company. Salah satu national company yang berhasil adalah PETRONAS dengan penemuan 8 TCF di Serawak yang mendukung proyek Malaysia LNG (MLNG) mereka. Salam hangat, Henky --- On *Sat, 1/26/13, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com* wrote: From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Subject: [iagi-net] Indonesia membutuhkan energi itu. To: IAGI iagi-net@iagi.or.id, geologi...@googlegroups.com geologi...@googlegroups.com Date: Saturday, January 26, 2013, 9:34 PM Dear All, Terlampir abstract serta presentasi saya sewaktu mengisi acara IndoGas-2013 di JHCC Jakarta pekan lalu. Satu hal yang saya soroti adalah adanya *potensi *besar di Indonesia pada tahun 2020-2030 dimana Indonesia mendapatkan *bonus demografi*. Saat itu nanti lebih dari 50% penduduk Indonesia masuk dalam usia produktif. Adalah tanggung jawab generasi saat ini, yang rata-rata sedang menduduki posisi kunci, untuk menyediakan sumberdaya alam dan energi untuk membuat mereka sibuk dan berprestasi. Tidak hanya migas dan energi, namun juga bahan mineral tambang dan sumberdaya alam lainnya termasuk air bersih serta lingkungan yang sehat dan aman. Dalam diskusinya saya menekankan untuk penyediaan energi ini tidak hanya dari eksplorasi saja, karena proyeksi supply produksi domestik serta eksplorasi pada tahun 2020 akan masih jauh dibawah dari kebutuhan. Sehingga menjadi tugas para pemerhati dan investor energi untuk mulai membangun *recieving LNG terminal* di Indonesia. Proyeksi saya memperkirakan Indonesia akan menjadi net importir gas pada 2022, dan net-importir energi pada tahun 2028. Sehingga persiapan pembuatan dan konstruksi LNG recieving terminal ini harus sudah dimulai dari sekarang. Lokasi-lokasi pembangunan recieving terminal ini menjadi sebuah keputusan penting dan strategis karena ini akan menjadi sentra pertumbuhan ekonomi
Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah
Hehe Mari belajar jadi Pawang hujan, bersaing dengan BPPT maupun LIPI Ooo iya kenapa nggak panggil itu sobatnya BNPB kelompok Turangga yang membuat Menyan Institut Teknologi, untuk mengalihkan hujan? Beayanya ndak setinggi nerbangin pesawat dan beli garam ratusan ton. Iriiit banget lho. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: aluthfi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 27 Jan 2013 17:53:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah BNPB bekerjasama dengan BPPT untuk memodifikasi cuaca dengan menghambat pertumbuhan awan dan mendorongnya untuk mendistribusikan awan secara merata agar hujan juga merata. Pawang hujan telah lama menahan hujan agar lokasi tertentu terhindar dari hujan. Lapangan golf banyak menggunakan jasa pawang hujan. Pawang hujan di lapangan golf di Bodetabek berusaha mendorong awan kearah Jakarta agar hujan pindah ke wilayah Jakarta. Kalau dulu BPPT sebagai rain maker (hujan buatan), sekarang BPPT sebagai rain distribution (weather modificator) bersaing dengan pawang hujan... Bakal ser...d. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 27 Jan 2013 20:19:55 To: IAGIiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah Mas Amien, Mencoba berpikir kesamping, kalau memang hujan itu salah marilah kita hukum berama, kita lakukan modifikasi hujan (cuaca) supaya hujan tidak turun mengguyur Jakarta. Manusia sudah merekayasa lingkungan dengan membuat saluran air, memodifikasi sungai, membendung kali, mengatur jalannya air ... Nah, Ada yg menganggap bahwa *Meteoneering* bahasa kerennya modifikasi cuaca adalah salah satu solusi mengatur hujan... Apakah menurut Mas Amien atau rekan2 lain, modifikasi cuaca itu sebuah tindakan yang benar ? Adakah alasan ilmiah atau alasan wisdom bahwa hujan itu berkah ? salam RDP 2013/1/27 amien widodo amienwid...@yahoo.com Sebetulnya langsung menyalahkan hujan, yang ini jelas sulit diterima wong kita ini daerah hujan, waktu itu musim hujan lagi deras derasnya, dan Jakarta sudah sering diterpa hujan dengan intensiatas yang lebih besar. Menyalahkan alam itu suatu sikap yang jelek menurut saya, ini hanya menghindari dari tanggung jawab saja, makanya seperi tulisan saya terakhir bahwa bangsa TIDAK AKAN PERNAH BELAJAR DARI KESALAHAN, sehingga kita akan mengalami atau TERANTUK masalah yang sama berulang ulang. Kita bisa menjawab lebih smart misalnya seperti ini tanggul jebol itu seperti bangunan pada umumnya yang akan jebol/roboh dikarenakan beberapa faktor yaitu : faktor internal, eksternal dan human erorr. Ini lagi diselidiki apa penyebabnya ... Kalau ditanya lebih detail bisa dijelaskan misalnya sbb: (1). Faktor internal terkait dengan desain, bahan dan tahapan pengerjaan yang akan mempengaruhi kekuatan dan umur bangunan. (2) Faktor eksternal terkait dengan kondisi daerah setempat misalnya rawan gempa, tsunami, gunungapi, tanah kembang susut, tanah sangat lunak, ditabrak kendaraan besar (saat ini banyak kendaraan remnya blong dan nabrak apa saja), terorisme dll dll. (3) Faktor human error ini terkait kesalahan manusia misalnya ADA KORUPSI sejak tender, perencanaan dan pembangunan sehingga bangunan tidak sesuai dengan spesifikasinya. dan yang paling sering dilakukan oleh kita semua adalah tidak menyediakan dana monitoring dan perawatan. AW -- *From:* yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Saturday, January 26, 2013 11:56 PM *Subject:* Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah Rekan2. Budaya kambing hitam sangat kental di Indon ini, senang tidak senang sadar tidak sadar, hal ini mungkin sekali sudah terbentuk sejak kecil? Coba kita introspeksi: kalo anak balita kesandung batu, jatuh dan menangis, si pengasuh (pembantu, ibu, nenek, kakak, tante dll) akan langsung menggendongnya lalu dihibur dengan kata2 laa.kodoknya nakal ya?atau batunya nakal ya, bukan dididik untuk lebih hati2 supaya lain kali tidak kesandung lagi, seperti yang saya liat di negeri seberang (Prancis, mungkin tempat lain juga ya?). Mereka mendidik anaknya sejak usia dini untuk selalu berhati- hati, kalo kesandung jatuh ya dikasi tahu disitu ada batu, tidak menyalahkan kodok hanya sekedar supaya berhenti menangis; juga terhadap barang berbahaya seperti pisau, gunting dsb., mereka diperkenalkan dengan alat2 rumah tangga terlebih yang dapat membahayakan, sesuai dengan usia anak2 ybs. Ditambah lagi anak2 di sini selalu diberi contoh oleh org dewasa (sadar ataupun tidak), oleh kita2, pejabat dsb yang ketagihan kambing hitam ini, tak iyo? Tak heran yang muncul adalah keluhan seperti ini. Sekedar introspeksi, jangan- jangan kita juga ketempelan semangat kambing hitam
Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang
Lho, jangan kaget, om Bandono itu 'kan juga penyelam handal, cuma mungkin nggak enak aja mau menonjolkan dirinya sendiri, he..he.. Salam, Syaiful Sent from my deep heart On Jan 27, 2013, at 7:02 AM, ok.taufik ok.tau...@gmail.com wrote: Penyelam geologist banyak di IAGI diantaranya Parvita Siregar, Aris Nugraha, Tiur Alda dll, Cak Ipul juga sering pakai baju selam belakangan ini :) Powered by Geologist never died just stoned® From: suryadi_oe...@yahoo.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 26 Jan 2013 23:11:12 + To: IAGIiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Ada teman seangatan saya di geologi saat isi sebagai dosen di Kelautan Undip, namanya Hariadi, pernah sbg ketua HMTG. Selain itu Hariadi juga mengajar nyelam di Akpol Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 26 Jan 2013 14:42:49 + To: Iagiiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Wildan itu geologist penyelam di jkty juga banyak, di Sby aku tdk tau. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 26 Jan 2013 18:29:34 +0800 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Yg diperlukan geologist penyelam, kalau cuman penyelam aja malah tambah bingung nanti, gak bisa menerangkan apa yg kira2 telah terjadi wass, nyoto 2013/1/26 Bandono Salim bandon...@gmail.com Apa tidak ada foto? Apa bukan sesar naik? Di surabaya banyak penyelam loh, mungkin bisa diminta ke POSSI surabayA kirim penyelam? Salam. Atau AITBGK yang dapat nyelam? Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 26 Jan 2013 01:05:02 -0800 (PST) To: xcon...@googlegroups.comxcon...@googlegroups.com; iagiiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesiafo...@hagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang ini ada tambahan berita di merdeka.com http://id.berita.yahoo.com/pulau-karang-tiba-tiba-muncul-di-tengah-laut-002917666.html Pulau karang tiba-tiba muncul di tengah laut Madura Merdeka.com – Kam, 24 Jan 2013 MERDEKA.COM, Pulau karang sepanjang 50 meter di tengah laut, tiba-tiba muncul di pesisir yang berada di Desa Labuhan, Kec Sepuluh, Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Fenomena kemunculan gundukan karang setinggi sekitar tiga meter ini, diyakini masyarakat sekitar sebagai tanda akan terjadinya bencana. Menurut warga sekitar, sebelum cuaca ekstrem melanda Laut Jawa, pulau baru di tengah laut yang terdiri dari puluhan batu karang dengan ukuran besar dan ribuan lebih karang berukuran kecil itu, tidak pernah ada. Karang-karang dengan ukuran dan bentuk yang tidak lazim (tidak seperti yang biasa dilihat warga di bibir pantai) itu, muncul awal Januari lalu, kata Nur Afiah, warga Desa Labuhan, Rabu (23/1). Awalnya, penduduk sekitar mengira cuma kumpulan pasir di tengah laut yang terdorong oleh ombak besar. Tapi lama-lama tambah membesar, membentuk seperti kapal raksasa yang terdampar. Karena penasaran, penduduk akhirnya mendekat dan ternyata ada banyak karang. Bentuknya aneh-aneh, ada yang seperti tengkorak manusia, ada yang berbentuk lempengan dan karang yang kecil-kecil seperti tulang belulang. Fenomena alam ini, dikhawatirkan sebagai pertanda akan terjadinya petaka di kawasan sekitar. Terus terang saja, kami, warga di sini kaget dan takut, soalnya batu berukuran besar ini sebelumnya tidak ada, tapi kenapa kok tiba-tiba bermunculan, jangan-jangan ini isyarat sesuatu, sahut Firman (35), warga Desa Labuhan yang lain. Meski demikian, misteri kemunculan pulau karang yang secara tiba-tiba ini, belum bisa dibuktikan secara pasti kalau nantinya akan terjadinya bencana. Hanya saja, kekhawatiran dan berbagai opini tetap muncul di desa setempat. Beberapa di antaranya, menganggap kalau Desa Labuhan akan segera tenggelam disapu air laut. Ada juga yang berpikir, untuk selalu waspada saja, karena bencana apapun bakal terjadi dengan munculnya pulau karang tersebut. Bentuk bencana itu, kita ya nggak tahu. Hanya saja kita patut waspada dan selalu istighfar, itu saja, kata Nur Afiah lagi, menimpali ucapan Firman. Kendati memunculkan kekhawatiran dan spekulasi bernuansa mistis, warga sekitar tetap memanfaatkan keanehan pulau karang tersebut sebagai obyek wisata baru. Para nelayan di Desa Labuhan-pun, memanfaatkan perahunya untuk mengantar wisatawan lokal melihat dari dekat keunikan batu karang di pulau karang tersebut. Cukup Rp 4 ribu per kepala, bisa mengobati rasa penasaran warga. Tak hanya warga di Pulau Madura yang
Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang
Ndak gitu, yang muda lebih baik. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 28 Jan 2013 06:13:24 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Lho, jangan kaget, om Bandono itu 'kan juga penyelam handal, cuma mungkin nggak enak aja mau menonjolkan dirinya sendiri, he..he.. Salam, Syaiful Sent from my deep heart On Jan 27, 2013, at 7:02 AM, ok.taufik ok.tau...@gmail.com wrote: Penyelam geologist banyak di IAGI diantaranya Parvita Siregar, Aris Nugraha, Tiur Alda dll, Cak Ipul juga sering pakai baju selam belakangan ini :) Powered by Geologist never died just stoned® From: suryadi_oe...@yahoo.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 26 Jan 2013 23:11:12 + To: IAGIiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Ada teman seangatan saya di geologi saat isi sebagai dosen di Kelautan Undip, namanya Hariadi, pernah sbg ketua HMTG. Selain itu Hariadi juga mengajar nyelam di Akpol Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 26 Jan 2013 14:42:49 + To: Iagiiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Wildan itu geologist penyelam di jkty juga banyak, di Sby aku tdk tau. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 26 Jan 2013 18:29:34 +0800 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang Yg diperlukan geologist penyelam, kalau cuman penyelam aja malah tambah bingung nanti, gak bisa menerangkan apa yg kira2 telah terjadi wass, nyoto 2013/1/26 Bandono Salim bandon...@gmail.com Apa tidak ada foto? Apa bukan sesar naik? Di surabaya banyak penyelam loh, mungkin bisa diminta ke POSSI surabayA kirim penyelam? Salam. Atau AITBGK yang dapat nyelam? Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 26 Jan 2013 01:05:02 -0800 (PST) To: xcon...@googlegroups.comxcon...@googlegroups.com; iagiiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesiafo...@hagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Re: di Madura: Aneh, Tiba-Tiba Muncul Pulau Karang ini ada tambahan berita di merdeka.com http://id.berita.yahoo.com/pulau-karang-tiba-tiba-muncul-di-tengah-laut-002917666.html Pulau karang tiba-tiba muncul di tengah laut Madura Merdeka.com – Kam, 24 Jan 2013 MERDEKA.COM, Pulau karang sepanjang 50 meter di tengah laut, tiba-tiba muncul di pesisir yang berada di Desa Labuhan, Kec Sepuluh, Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Fenomena kemunculan gundukan karang setinggi sekitar tiga meter ini, diyakini masyarakat sekitar sebagai tanda akan terjadinya bencana. Menurut warga sekitar, sebelum cuaca ekstrem melanda Laut Jawa, pulau baru di tengah laut yang terdiri dari puluhan batu karang dengan ukuran besar dan ribuan lebih karang berukuran kecil itu, tidak pernah ada. Karang-karang dengan ukuran dan bentuk yang tidak lazim (tidak seperti yang biasa dilihat warga di bibir pantai) itu, muncul awal Januari lalu, kata Nur Afiah, warga Desa Labuhan, Rabu (23/1). Awalnya, penduduk sekitar mengira cuma kumpulan pasir di tengah laut yang terdorong oleh ombak besar. Tapi lama-lama tambah membesar, membentuk seperti kapal raksasa yang terdampar. Karena penasaran, penduduk akhirnya mendekat dan ternyata ada banyak karang. Bentuknya aneh-aneh, ada yang seperti tengkorak manusia, ada yang berbentuk lempengan dan karang yang kecil-kecil seperti tulang belulang. Fenomena alam ini, dikhawatirkan sebagai pertanda akan terjadinya petaka di kawasan sekitar. Terus terang saja, kami, warga di sini kaget dan takut, soalnya batu berukuran besar ini sebelumnya tidak ada, tapi kenapa kok tiba-tiba bermunculan, jangan-jangan ini isyarat sesuatu, sahut Firman (35), warga Desa Labuhan yang lain. Meski demikian, misteri kemunculan pulau karang yang secara tiba-tiba ini, belum bisa dibuktikan secara pasti kalau nantinya akan terjadinya bencana. Hanya saja, kekhawatiran dan berbagai opini tetap muncul di desa setempat. Beberapa di antaranya, menganggap kalau Desa Labuhan akan segera tenggelam disapu air laut. Ada juga yang berpikir, untuk selalu waspada saja, karena bencana apapun bakal terjadi dengan munculnya pulau karang tersebut. Bentuk bencana itu, kita ya nggak tahu. Hanya saja kita patut waspada dan selalu istighfar, itu saja, kata Nur Afiah lagi, menimpali ucapan Firman. Kendati memunculkan kekhawatiran dan spekulasi bernuansa mistis, warga sekitar tetap
Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah
$alam Geologi Indonesia Jujur sebetulnya kita tahu apa yang harus dikerjakan perorang ataupun dalam komunitas, warga Jakarta ataupun bangsa Indonesia. Bencana ada 2, alam dan buatan . bermain 3 kata sebagai logika kelurlah kalimat 1. Bencana alam buatan (manunia) dan 2. Bencana buatan (semesta). Terlihat secara tegas tidak ada unsur tambahan yang direkayasa..Jujur tidak ada kambing hitam atau kambing conge.. Perjalanan warga dunia ini masih panjang untuk hidup berkelanjutan seperti jargon dunia ini kita pinjam untuk anak cucu generasi mendatang. kita butuh energi konstruktif minimal simpan sampah pada tempatnya karena niat kita buang sampah kadang alam buatan (mal, terminal, bandara...rumah sakit all construction enginering)...gak ada tempat sampahnya ! so gampangnya buang aja di alam ini...sungai, bawah pohon dll... siap aja di denda atau di panah klo pake cara ini di pedalam Papua atau Kalimatan 10-20 tahun lalu.. Alam dan Manusia punya kekuatannya...Alam memberi Manusia untuk Konstruktif bukan Destructive..buktikan jargon economic atau apalah group sustainable development Ayo mulai dari raga (individu), keluarga, warga hingga negara untuk simpan sampah..di celana kargo .. stop buang sampah sembarangan...jadilah Nature Lover Sejati... ..Masih mau cari kambing..? On 1/28/13, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote: Hehe Mari belajar jadi Pawang hujan, bersaing dengan BPPT maupun LIPI Ooo iya kenapa nggak panggil itu sobatnya BNPB kelompok Turangga yang membuat Menyan Institut Teknologi, untuk mengalihkan hujan? Beayanya ndak setinggi nerbangin pesawat dan beli garam ratusan ton. Iriiit banget lho. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: aluthfi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 27 Jan 2013 17:53:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah BNPB bekerjasama dengan BPPT untuk memodifikasi cuaca dengan menghambat pertumbuhan awan dan mendorongnya untuk mendistribusikan awan secara merata agar hujan juga merata. Pawang hujan telah lama menahan hujan agar lokasi tertentu terhindar dari hujan. Lapangan golf banyak menggunakan jasa pawang hujan. Pawang hujan di lapangan golf di Bodetabek berusaha mendorong awan kearah Jakarta agar hujan pindah ke wilayah Jakarta. Kalau dulu BPPT sebagai rain maker (hujan buatan), sekarang BPPT sebagai rain distribution (weather modificator) bersaing dengan pawang hujan... Bakal ser...d. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 27 Jan 2013 20:19:55 To: IAGIiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah Mas Amien, Mencoba berpikir kesamping, kalau memang hujan itu salah marilah kita hukum berama, kita lakukan modifikasi hujan (cuaca) supaya hujan tidak turun mengguyur Jakarta. Manusia sudah merekayasa lingkungan dengan membuat saluran air, memodifikasi sungai, membendung kali, mengatur jalannya air ... Nah, Ada yg menganggap bahwa *Meteoneering* bahasa kerennya modifikasi cuaca adalah salah satu solusi mengatur hujan... Apakah menurut Mas Amien atau rekan2 lain, modifikasi cuaca itu sebuah tindakan yang benar ? Adakah alasan ilmiah atau alasan wisdom bahwa hujan itu berkah ? salam RDP 2013/1/27 amien widodo amienwid...@yahoo.com Sebetulnya langsung menyalahkan hujan, yang ini jelas sulit diterima wong kita ini daerah hujan, waktu itu musim hujan lagi deras derasnya, dan Jakarta sudah sering diterpa hujan dengan intensiatas yang lebih besar. Menyalahkan alam itu suatu sikap yang jelek menurut saya, ini hanya menghindari dari tanggung jawab saja, makanya seperi tulisan saya terakhir bahwa bangsa TIDAK AKAN PERNAH BELAJAR DARI KESALAHAN, sehingga kita akan mengalami atau TERANTUK masalah yang sama berulang ulang. Kita bisa menjawab lebih smart misalnya seperti ini tanggul jebol itu seperti bangunan pada umumnya yang akan jebol/roboh dikarenakan beberapa faktor yaitu : faktor internal, eksternal dan human erorr. Ini lagi diselidiki apa penyebabnya ... Kalau ditanya lebih detail bisa dijelaskan misalnya sbb: (1). Faktor internal terkait dengan desain, bahan dan tahapan pengerjaan yang akan mempengaruhi kekuatan dan umur bangunan. (2) Faktor eksternal terkait dengan kondisi daerah setempat misalnya rawan gempa, tsunami, gunungapi, tanah kembang susut, tanah sangat lunak, ditabrak kendaraan besar (saat ini banyak kendaraan remnya blong dan nabrak apa saja), terorisme dll dll. (3) Faktor human error ini terkait kesalahan manusia misalnya ADA KORUPSI sejak tender, perencanaan dan pembangunan sehingga bangunan tidak sesuai dengan spesifikasinya. dan yang paling sering dilakukan oleh kita semua adalah tidak menyediakan dana monitoring dan perawatan. AW --
Re: [iagi-net] Longsor Kerinci Jambi.jpg
baru kali ini saya lihat rig site terkena longsor. 2013/1/28 Bandono Salim bandon...@gmail.com Lho bagaimana memilih lokasinya? Apa tidak melihat kestabilan tanah trmpat berdirinya ? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: fatchurza...@yahoo.co.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 27 Jan 2013 12:52:37 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Longsor Kerinci Jambi.jpg Foto lokasi Longsor Pemboran Geothermal Kerinci Jambi, Fz Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *** Amir Al Amin Operations/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com
RE: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian
Mengenai Majalah Populer: Usul yang sangat menarik, nanti saya bisa sumbang foto2 bawah permukaan laut kalau saya menyelam. Jadi sekalian ada geotraveling section juga. Kalau tidak salah IAGI mempunyai website. Mohon maaf saya sudah lama tidak mengunjungi situs IAGI, tetapi apakah kita bisa menyumbang artikel di situs ini? Mungkin ada baiknya kita mengembangkan apa yang kita miliki supaya lebih ciamik sebelum memulai yang baru. Sekedar usulan. PARVITA SIREGAR | SENIOR GEOLOGIST | AWE (NORTHWEST NATUNA) PTE LTD | AWE LIMITED P +62 21 2934 2934 | D EXT 107 | F +62 21 780 3566 | M +62 811 996 616 | E parvita.sire...@awexplore.commailto:parvita.sire...@awexplore.com From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yustinus yuwono Sent: Sunday, January 27, 2013 3:16 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian Menambahi ide Majalah Populer, Saya bayangkan, nanti isi tulisan banyak kisah- kisah mencekam saat rekan2 para geologiwan menembus rimba melakukan survey sismik dll, tidak dijemput helikopter di tengah hutan krn cuaca berubah mendadak dsb., selain artikel ilmiah populer, yang paling mudah diserap masarakat yaitu peristiwa spektakuler, letusan gunungapi, gempa, tsunami dsb dan juga lingkungan hidup, selain artikel ilmiah populer temuan lap minyak dan gas baru, tambang baru, invest baru dsb nya. Majalah awang-awang ini akan menjadi narasumber yang handal bagi para guru dan orang tua bagi kepentingan anak didiknya. Ditambah foto2 menarik, misalnya geologiawati cantik di tengah rimba untuk survey, atau di atas offshore rig. Wuahh betapa bangga kita? Mudah2an ada yang bersemangat dan tergerak hatinya. Salam YSY alias Oemar Bakrie 2013/1/26 Aji Suhadi aji.suh...@gmail.commailto:aji.suh...@gmail.com Pak Oemar Bakrie dan Pak Ketum, Saya siap pasarkan di IBT base from Makassar. Geo pastinya traveller, banyak liat, banyak belajar sosial budaya lokasi project, dan banyak juga Fotographer nya. InsyAllah mudah karena banyak sumber daya nya. Penulis populer Mang Okim (PP Sujatmiko) pasti ikut ikut. Salam Geologi Indonesia 2013/1/26 yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.commailto:yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com Pak Ketum RDP Mungkin penerbitan Majalah Populer ini (nantinya harus pake bhs populer yg mudah dimengerti masyarakat awam) anda bs bicarakan juga dengan pengurus hari Senin nanti. Mimpi saya ini bila terwujud akan membuat Milestone penting bagi kepengurusan anda dan teman2. Saya kira persiapan bs mulai saat ini jg tidak perlu menunggu sampe punya gedung sendiri. Kalo perlu Pak Ketum bs datangi Boss Medco Hilmy Panigoro utk minta dukungan finansial siapa tahu beliau/Medco mau jadi sponsor utama. Kalo sungkan anda bisa ajak saya, mudah2an beliau masih ingat saya, karena dulu waktu mhs dia bersama Aussi Gautama (Ex Total Indonesie) adalah asisten Min Opt Petrogr di lab kita, Geol ITB, mudah2an Oemar Bakrie ini masih diingat dan didengarnya. Nah silakan dibicarakan dengan divisi yang relevan di IAGI tercinta ini. Saya ingat rekan Maryanto yg sering nulis ngelmu Salamology pasti akan antusias menyambut ide ini, bahkan mungkin berkenan untuk ikut terjun langsung mem-bidani kelahiran majalah yg msh di awang-awang ini. Salam, YSY -- Aji Suhadi Mineral Exploration Geologist +62 81257179737tel:%2B62%2081257179737 http://about.me/aji.suhadi
Re: [iagi-net] FGMI Experience Sharing Knowledge (ESK) 5
Mantab Mas!! Maju terus Geosaintis Muda Indonesia!!! :D *jempol* Sent from my RaspBerry® powered by Sinyal Koko Krunch -Original Message- From: prihatin tri setyobudi pt_bu...@yahoo.co.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 28 Jan 2013 09:50:03 To: Milis FGMIf...@iagi.or.id; iagi-netiagi-net@iagi.or.id; Forum Ahli Geofisika Indonesiafo...@hagi.or.id; milis SC AAPGsca...@yahoogroups.com Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Bhaskara Ajikoko_krunc...@yahoo.co.id; Akhmad Aksinakhmad.ak...@gmail.com; Rizki Syawalsyawa...@gmail.com Subject: [iagi-net] FGMI Experience Sharing Knowledge (ESK) 5 Forum Geosaintis Muda Indonesia (FGMI) Menyelenggarakan dan Mengundang Geosaintis Muda Indonesia dalam acara: “Eksperience Sharing Knowledge (ESK) 5 dan Diskusi Pengembangan Pusat Data FGMI Hari/Tanggal: Sabtu, 2 Februari 2013 Waktu: 09.00 s.d 13.00 WIB Tempat: Sekretariat IAGI - Gedung Mineral dan Batubara Lantai 5. Jl. Prof. Dr Soepomo SH No 10 Jakarta Selatan. Jumlah Peserta: 30 Orang Participation Fee: Rp. 20.000,- Tema Diskusi: 1. Biogenic Gas Exploration and Development in Bentu PSC, Central Sumatra Basin, Indonesia (Top 10 Poster presentation pada AAPG International Conference and Exhibition 2012 di Singapura); oleh: Radig Wisnu Yuwono - Kalila Bentu PSC 2. Pemrosesan Data Seismik Menggunakan Metode Common Reflection Surface Stack; oleh: Akhmad Aksin – Elnusa 3. Diskusi Pengembangan Pusat Data FGMI Terimakasih, FGMI - 2013 untuk informasi lebih lengkap silahkan kunjungi: website: http://fgmi.iagi.or.id webforum: http://forum.iagi.or.id
Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah
Akhirnya yang menentukan pemenangnya siapa Luthfi ? si Abah From: aluthfi...@gmail.com aluthfi...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, January 28, 2013 12:53 AM Subject: Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah BNPB bekerjasama dengan BPPT untuk memodifikasi cuaca dengan menghambat pertumbuhan awan dan mendorongnya untuk mendistribusikan awan secara merata agar hujan juga merata. Pawang hujan telah lama menahan hujan agar lokasi tertentu terhindar dari hujan. Lapangan golf banyak menggunakan jasa pawang hujan. Pawang hujan di lapangan golf di Bodetabek berusaha mendorong awan kearah Jakarta agar hujan pindah ke wilayah Jakarta. Kalau dulu BPPT sebagai rain maker (hujan buatan), sekarang BPPT sebagai rain distribution (weather modificator) bersaing dengan pawang hujan... Bakal ser...d. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 27 Jan 2013 20:19:55 +0700 To: IAGIiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah Mas Amien, Mencoba berpikir kesamping, kalau memang hujan itu salah marilah kita hukum berama, kita lakukan modifikasi hujan (cuaca) supaya hujan tidak turun mengguyur Jakarta. Manusia sudah merekayasa lingkungan dengan membuat saluran air, memodifikasi sungai, membendung kali, mengatur jalannya air ... Nah, Ada yg menganggap bahwa Meteoneering bahasa kerennya modifikasi cuaca adalah salah satu solusi mengatur hujan... Apakah menurut Mas Amien atau rekan2 lain, modifikasi cuaca itu sebuah tindakan yang benar ? Adakah alasan ilmiah atau alasan wisdom bahwa hujan itu berkah ? salam RDP 2013/1/27 amien widodo amienwid...@yahoo.com Sebetulnya langsung menyalahkan hujan, yang ini jelas sulit diterima wong kita ini daerah hujan, waktu itu musim hujan lagi deras derasnya, dan Jakarta sudah sering diterpa hujan dengan intensiatas yang lebih besar. Menyalahkan alam itu suatu sikap yang jelek menurut saya, ini hanya menghindari dari tanggung jawab saja, makanya seperi tulisan saya terakhir bahwa bangsa TIDAK AKAN PERNAH BELAJAR DARI KESALAHAN, sehingga kita akan mengalami atau TERANTUK masalah yang sama berulang ulang. Kita bisa menjawab lebih smart misalnya seperti ini tanggul jebol itu seperti bangunan pada umumnya yang akan jebol/roboh dikarenakan beberapa faktor yaitu : faktor internal, eksternal dan human erorr. Ini lagi diselidiki apa penyebabnya ... Kalau ditanya lebih detail bisa dijelaskan misalnya sbb: (1). Faktor internal terkait dengan desain, bahan dan tahapan pengerjaan yang akan mempengaruhi kekuatan dan umur bangunan. (2) Faktor eksternal terkait dengan kondisi daerah setempat misalnya rawan gempa, tsunami, gunungapi, tanah kembang susut, tanah sangat lunak, ditabrak kendaraan besar (saat ini banyak kendaraan remnya blong dan nabrak apa saja), terorisme dll dll. (3) Faktor human error ini terkait kesalahan manusia misalnya ADA KORUPSI sejak tender, perencanaan dan pembangunan sehingga bangunan tidak sesuai dengan spesifikasinya. dan yang paling sering dilakukan oleh kita semua adalah tidak menyediakan dana monitoring dan perawatan. AW From: yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, January 26, 2013 11:56 PM Subject: Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah Rekan2. Budaya kambing hitam sangat kental di Indon ini, senang tidak senang sadar tidak sadar, hal ini mungkin sekali sudah terbentuk sejak kecil? Coba kita introspeksi: kalo anak balita kesandung batu, jatuh dan menangis, si pengasuh (pembantu, ibu, nenek, kakak, tante dll) akan langsung menggendongnya lalu dihibur dengan kata2 laa.kodoknya nakal ya?atau batunya nakal ya, bukan dididik untuk lebih hati2 supaya lain kali tidak kesandung lagi, seperti yang saya liat di negeri seberang (Prancis, mungkin tempat lain juga ya?). Mereka mendidik anaknya sejak usia dini untuk selalu berhati- hati, kalo kesandung jatuh ya dikasi tahu disitu ada batu, tidak menyalahkan kodok hanya sekedar supaya berhenti menangis; juga terhadap barang berbahaya seperti pisau, gunting dsb., mereka diperkenalkan dengan alat2 rumah tangga terlebih yang dapat membahayakan, sesuai dengan usia anak2 ybs. Ditambah lagi anak2 di sini selalu diberi contoh oleh org dewasa (sadar ataupun tidak), oleh kita2, pejabat dsb yang ketagihan kambing hitam ini, tak iyo? Tak heran yang muncul adalah keluhan seperti ini. Sekedar introspeksi, jangan- jangan kita juga ketempelan semangat kambing hitam ini ya? Salam, Yatno 2013/1/27 Mulyady Airmas airmas...@yahoo.co.id mumpung lagi banjir jadi paling enak 'cuci tangan'hujan jadi 'kambing hitam'. mungkin suatu saat kalo gempa atau erupsi gn api pasti yang disalahkan gempanya atau gn apinya
Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian
Dear All, Senang sekali mendengarkan semangat rekan-rekan di hari senin ini :) Salah satu yang menjadi kendala dalam penerbitan di IAGI itu antara lain kesulitan mencari penulis. Dengan munculnya semangat ini semoga nantinya Majalah Berita IAGI tidak lagi kesulitan disini. Untuk Web IAGI, jelas masih ada, silahkan mengirimkan artikel, foto atau apapun ke Gayuh atau Agus MU yang bertanggung jawab dalam hal ini. Ditunggu kirimannya, Salam RDP 2013/1/28 Parvita Siregar parvita.sire...@awexplore.com Mengenai Majalah Populer: ** ** Usul yang sangat menarik, nanti saya bisa sumbang foto2 bawah permukaan laut kalau saya menyelam. Jadi sekalian ada geotraveling section juga. ** ** ** ** Kalau tidak salah IAGI mempunyai website. Mohon maaf saya sudah lama tidak mengunjungi situs IAGI, tetapi apakah kita bisa menyumbang artikel di situs ini? Mungkin ada baiknya kita mengembangkan apa yang kita miliki supaya lebih ciamik sebelum memulai yang baru. ** ** Sekedar usulan. ** ** *PARVITA SIREGAR** |* SENIOR GEOLOGIST | AWE (NORTHWEST NATUNA) PTE LTD | AWE LIMITED -- P +62 21 2934 2934 | D EXT 107 | F +62 21 780 3566 | M +62 811 996 616 | E parvita.sire...@awexplore.com *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of *yustinus yuwono *Sent:* Sunday, January 27, 2013 3:16 PM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian ** ** Menambahi ide Majalah Populer, ** ** Saya bayangkan, nanti isi tulisan banyak kisah- kisah mencekam saat rekan2 para geologiwan menembus rimba melakukan survey sismik dll, tidak dijemput helikopter di tengah hutan krn cuaca berubah mendadak dsb., selain artikel ilmiah populer, yang paling mudah diserap masarakat yaitu peristiwa spektakuler, letusan gunungapi, gempa, tsunami dsb dan juga lingkungan hidup, selain artikel ilmiah populer temuan lap minyak dan gas baru, tambang baru, invest baru dsb nya. Majalah awang-awang ini akan menjadi narasumber yang handal bagi para guru dan orang tua bagi kepentingan anak didiknya. Ditambah foto2 menarik, misalnya geologiawati cantik di tengah rimba untuk survey, atau di atas offshore rig. Wuahh betapa bangga kita? ** ** Mudah2an ada yang bersemangat dan tergerak hatinya. ** ** Salam YSY alias Oemar Bakrie 2013/1/26 Aji Suhadi aji.suh...@gmail.com Pak Oemar Bakrie dan Pak Ketum, ** ** Saya siap pasarkan di IBT base from Makassar. Geo pastinya traveller, banyak liat, banyak belajar sosial budaya lokasi project, dan banyak juga Fotographer nya. InsyAllah mudah karena banyak sumber daya nya. Penulis populer Mang Okim (PP Sujatmiko) pasti ikut ikut. ** ** Salam Geologi Indonesia ** ** ** ** ** ** 2013/1/26 yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com Pak Ketum RDP Mungkin penerbitan Majalah Populer ini (nantinya harus pake bhs populer yg mudah dimengerti masyarakat awam) anda bs bicarakan juga dengan pengurus hari Senin nanti. Mimpi saya ini bila terwujud akan membuat Milestone penting bagi kepengurusan anda dan teman2. Saya kira persiapan bs mulai saat ini jg tidak perlu menunggu sampe punya gedung sendiri. Kalo perlu Pak Ketum bs datangi Boss Medco Hilmy Panigoro utk minta dukungan finansial siapa tahu beliau/Medco mau jadi sponsor utama. Kalo sungkan anda bisa ajak saya, mudah2an beliau masih ingat saya, karena dulu waktu mhs dia bersama Aussi Gautama (Ex Total Indonesie) adalah asisten Min Opt Petrogr di lab kita, Geol ITB, mudah2an Oemar Bakrie ini masih diingat dan didengarnya. Nah silakan dibicarakan dengan divisi yang relevan di IAGI tercinta ini.** ** ** ** Saya ingat rekan Maryanto yg sering nulis ngelmu Salamology pasti akan antusias menyambut ide ini, bahkan mungkin berkenan untuk ikut terjun langsung mem-bidani kelahiran majalah yg msh di awang-awang ini. Salam, YSY ** ** ** ** -- Aji Suhadi Mineral Exploration Geologist +62 81257179737 http://about.me/aji.suhadi ** ** -- ***Good idea is important key to success, working on it will make it real.*
[iagi-net] LAUNCHING KANTOR IAGI
Pak Ketum. Untuk merealisasikan keinginan memiliki Kantor IAGI bisa juga diadakan acara Launching atau Kick Off? keinginan memiliki kantor IAGI. Acara ini dikemas sederhana saja dalam bentuk coffee morning atau apa saja bentuknya, mengundang prospek donatur dan rekan-2 anggota IAGI yg berminat. Untuk menghemat biaya bisa meminjam Gedung MINERBA , lantai V, Jl. Soepomo 10 Jakarta. Insyaallah pada acara tsb akan terkumpul dana/komitmen dari para hadirin untuk menunjang program tersebut. Nggak perlu ada adu pendapat apalagi otot2 an pro dan kontra. Bagaimana IAGI mengemas acara ini sangat penting, sehingga calon kontributor merasa firm utk menjadi donor. Sekedar info saja, PERHAPI (Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia) memiliki Kantor sendiri di Kompleks RUKAN Jl.Soepomo sebelah Uni versitas Sahid dengan cara membeli cash. PERHAPI membeli 2 rukan masing-2 3 lantai dengan harga masing2 2 milyard dan 2.6 milyard termasuk pajak.(harga 3 tahun yang lalu). Mudah-2 program memiliki kantor sendiri dapat terealisir tdk telalu lama, asal kita istiqomah utk itu yakinlah Tuhan akan menolong kita. Jangan sampai Tuhan ketawa sudah berumur 60 tahun kok masih belum dewasa, alias minta belas kasih orang/institusi lain teyuus. Ayo SEMANGAT. Salam Aak
Bls: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian
Usul juga nich, sudah sepantasnya IAGI mengeluarkan BUKU KHUSUS tentang Tokoh2 Geologi Indonesia yang sudah banyak jasanya thd perkembangan ke geologian di Indonesia seperti pak Katili, Sutaryo Sigit, pak Koesoemadinata, pak Sukendar Asikin dan masih banyak yang lainnya. Beliau2 ini patut di apresiasi oleh IAGI karena jasa-2nya. Siapa lagi kalau bukan IAGI???Jangan sampai malah IDI atau ISEI yang mengapresiasi beliau2, who knows? Salam Aak Dari: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Kepada: IAGI iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Senin, 28 Januari 2013 8:55 Judul: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian Dear All, Senang sekali mendengarkan semangat rekan-rekan di hari senin ini :) Salah satu yang menjadi kendala dalam penerbitan di IAGI itu antara lain kesulitan mencari penulis. Dengan munculnya semangat ini semoga nantinya Majalah Berita IAGI tidak lagi kesulitan disini. Untuk Web IAGI, jelas masih ada, silahkan mengirimkan artikel, foto atau apapun ke Gayuh atau Agus MU yang bertanggung jawab dalam hal ini. Ditunggu kirimannya, Salam RDP 2013/1/28 Parvita Siregar parvita.sire...@awexplore.com Mengenai Majalah Populer: Usul yang sangat menarik, nanti saya bisa sumbang foto2 bawah permukaan laut kalau saya menyelam. Jadi sekalian ada geotraveling section juga. Kalau tidak salah IAGI mempunyai website. Mohon maaf saya sudah lama tidak mengunjungi situs IAGI, tetapi apakah kita bisa menyumbang artikel di situs ini? Mungkin ada baiknya kita mengembangkan apa yang kita miliki supaya lebih ciamik sebelum memulai yang baru. Sekedar usulan. PARVITA SIREGAR| SENIOR GEOLOGIST| AWE (NORTHWEST NATUNA) PTE LTD| AWE LIMITED P +62 21 2934 2934 | D EXT 107 | F +62 21 780 3566 | M +62 811 996 616 | eparvita.sire...@awexplore.com From:iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yustinus yuwono Sent: Sunday, January 27, 2013 3:16 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian Menambahi ide Majalah Populer, Saya bayangkan, nanti isi tulisan banyak kisah- kisah mencekam saat rekan2 para geologiwan menembus rimba melakukan survey sismik dll, tidak dijemput helikopter di tengah hutan krn cuaca berubah mendadak dsb., selain artikel ilmiah populer, yang paling mudah diserap masarakat yaitu peristiwa spektakuler, letusan gunungapi, gempa, tsunami dsb dan juga lingkungan hidup, selain artikel ilmiah populer temuan lap minyak dan gas baru, tambang baru, invest baru dsb nya. Majalah awang-awang ini akan menjadi narasumber yang handal bagi para guru dan orang tua bagi kepentingan anak didiknya. Ditambah foto2 menarik, misalnya geologiawati cantik di tengah rimba untuk survey, atau di atas offshore rig. Wuahh betapa bangga kita? Mudah2an ada yang bersemangat dan tergerak hatinya. Salam YSY alias Oemar Bakrie 2013/1/26 Aji Suhadi aji.suh...@gmail.com Pak Oemar Bakrie dan Pak Ketum, Saya siap pasarkan di IBT base from Makassar. Geo pastinya traveller, banyak liat, banyak belajar sosial budaya lokasi project, dan banyak juga Fotographer nya. InsyAllah mudah karena banyak sumber daya nya. Penulis populer Mang Okim (PP Sujatmiko) pasti ikut ikut. Salam Geologi Indonesia 2013/1/26 yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com Pak Ketum RDP Mungkin penerbitan Majalah Populer ini (nantinya harus pake bhs populer yg mudah dimengerti masyarakat awam) anda bs bicarakan juga dengan pengurus hari Senin nanti. Mimpi saya ini bila terwujud akan membuat Milestone penting bagi kepengurusan anda dan teman2. Saya kira persiapan bs mulai saat ini jg tidak perlu menunggu sampe punya gedung sendiri. Kalo perlu Pak Ketum bs datangi Boss Medco Hilmy Panigoro utk minta dukungan finansial siapa tahu beliau/Medco mau jadi sponsor utama. Kalo sungkan anda bisa ajak saya, mudah2an beliau masih ingat saya, karena dulu waktu mhs dia bersama Aussi Gautama (Ex Total Indonesie) adalah asisten Min Opt Petrogr di lab kita, Geol ITB, mudah2an Oemar Bakrie ini masih diingat dan didengarnya. Nah silakan dibicarakan dengan divisi yang relevan di IAGI tercinta ini. Saya ingat rekan Maryanto yg sering nulis ngelmu Salamology pasti akan antusias menyambut ide ini, bahkan mungkin berkenan untuk ikut terjun langsung mem-bidani kelahiran majalah yg msh di awang-awang ini. Salam, YSY -- Aji Suhadi Mineral Exploration Geologist +62 81257179737 http://about.me/aji.suhadi -- Good idea is important key to success, working on it will make it real.
Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian
Maaf, bukan mengurangi semangat, tetapi ini sebuah pengalaman, sebuah realita. Pak Rovicky tentu sudah merasakan sulitnya mencari penulis artikel untuk Berita IAGI apalagi majalah Geologi Indonesia. Begitulah, itu pengalaman saya beberapa tahun yang lalu saat saya menjadi pengurus publikasi Betita IAGI dan Geologi Indonesia. Sehingga, publikasi-publikasi ini tidak pernah bisa rutin terbit sesuai diharapkan sebab kelangkaan atau ketiadaan artikel. Sekalipun terbit, biasanya hampir setengah dari artikel2-nya saya tulis sendiri, tidak lucu sebenarnya sebab saya pengurusnya, tetapi apa boleh buat sebab bila tidak begitu publikasi-publikasi akan tidak pernah terjadi. Menurut hemat saya, rutinitas publikasi adalah indikator sehat atau sakitnya suatu organisasi, lihat saja AAPG atau GSA (Geological Society of America), dua organisasi geologi sangat sehat di dunia. Sulit sekali menemukan penulis yang mau menulis for nothing. Mereka dari kalangan lembaga riset atau perguruan tinggi, anggota IAGI juga, bila diminta menulis selalu akan bertanya dulu, apa akreditasi jurnal ini, bagaimana ISSN-nya, dibandingkan dengam jurnal ini, itu bagaimana, mana yang lebih tinggi. Mereka menulis demi kredit mereka. Sebab saat itu majalah Geologi Indonesia belum ada ISSN-nya, maka sepi sekali penulis dari kalangan ini. Mencari penulis ke company, problemnya lain, sibuk...atau mereka tidak punya tema buat ditulis (mungkin hanya bekerja dan bekerja, tak pernah memikirkan aspek sains di balik pekerjaannya, padahal tak terbilang banyaknya aspek tersebut kalau kita mau sedikit saja membagi perhatian). Bersemangat itu bagus dan suatu keharusan, sayangnya pengalaman menunjukkan kita hanya bersemangat di awal, setelah itu gone with the wind ...memudar dengan berjalannya waktu. Konsistensi, menjaganya, jauh lebih sulit daripada membangunnya. Bila kita mau serius membangun publikasi populer IAGI, mari kita bersumpah untuk konsisten baik para pengurusnya maupun para anggotanya. Salam, Awang
[iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.
Rekan rekan Data yang menarik , sayang didapat dari luar Indonesia ,apakah valid ? . Semestinya data seperti ini harus dibuka se-lebar2nya kepada masyarakat , dan disampaikan oleh otoritas di ESDM/MenDag. Ada kecenderungan bahwa data impor crude dan BBM disembunyikan dari rakyat ..,termasuk (or terutama ?) siapa yang ngimpor , berapa banyak , dari mana , dsb. Adalah satu keniscayaan pada era keterbukaan ini hal tersebut juga di informasikan kepada masyarakat. Sehingga dengan demikian masyarakat tahu bahwa NKRI tidak sekaya dulu , dan dengan demikian Era bahwa energi murah dan mudah sudah lewat disadari oleh masyarakat. Dan , bahwa NKRI yang kaya raya dengan cadangan migas , sebagaimana disampaikan oleh banyak peng - amat , (mantan Menteri , anggota DPR , para ahli ekonomidsb) , ada batasan batasannya. Hal ini dengan sendirinya akan merupakan sosialisasi bahwa kita sudah krisis bbm_ ,cara yang mudah dan murah yang paling tepat dibandingkan dengan cara cara inkonvensional seperti striker , himbauan dsb. si Abah From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com To: IAGI iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, January 27, 2013 9:37 PM Subject: Re: [iagi-net] Indonesia membutuhkan energi itu. Lampiran lupa :) 2013/1/27 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Mas Henky info yang menarik ttg kesuksesan eksplorasi tahun 2012 lalu. Secara khusus saya memang menyoroti tahun 2020-2030 yg sebentar lagi akan kita alami bersama. Kalau perhitungan saya tidak meleset, karena asumsi saya berdasarkan trend produksi dan konsumsi gas. Kemungkinan net importir gas akan terjadi tahun 2022, kemarin Pak Dodi Priambodo (PHE) mengemukakan sekitar 2023. Dimana dalam waktu dekat hanya beberapa lapangan baru akan mulai produksi. Tetapi untuk jangka panjang, tentusaja eksplorasi menjadi hal yang utama. Untuk memenuhi kebutuhan saat adanya puncak bonus demografi 2020-2030 ini tentusaja kita harus impor, dan memang berdasarkan data selama ini kita sudah impor minyak dengan prosentase seperti grafik terlampir. Untuk impor gas tentunya perlu recieving terminal LNG. Dan ini memerlukan waktu lebih 5 tahunan. Dalam setiap kuliah tamu saya sering mengemukakan ke mhs, jangan takut impor migas, tapi hindari dan jauhilah orang-orang yang pesimis menghadapinya. Salam sukses ! Rovicky DP 2013/1/27 Henricus Herwin henricus_her...@yahoo.com Pak Rovicky, Terima kasih untuk sharing presentasinya yang sangat menarik. Seperti yang disampaikan Mas Noor diemail yang lain, saya setuju bahwa receiving LNG terminal adalah teknologi yang sudah kita kuasai, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mendapat pasokannya. Beberapa potensi untuk pasokan masa depan: 1. Potensi pasokan utama mungkin bisa dari East Natuna (Natuna D Alpha di presentasi bapak). Reserves yang dipublikasi di media masa 46 TCF (IGIP 222 TCF dengan CO2 71% yang membuat development lapangan ini sangat menantang). Kita doakan saja semoga lapangan ini dapat segera dikembangkan. 2. Explorasi frontier terutama di daerah Timur Indonesia. Sebagai catatan dari ex^plorasi tahun lalu (2012) sekitar 50 TCF dibukukan di laut sangat dalam (1500m) dan 35 TCF dibukukan di laut dalam (400 - 1500m) dibelahan dunia lain. 3. Shale gas dan CBM. Setuju dengan bapak, potensinya harus digarap. Perlu dicatat ketika blok shale gas nanti ditawarkan, mungkin titik berat terhadap komitment program explorasi dan appraisal harus tegas. 4. Sebagai Plan B, kenapa tidak dipikirkan untuk membeli gas dari tempat lain. Bila USA membuka pintu expor gas nya, lapangan2 baru di Afrika Timur mulai berproduksi, project shale gas di Australia dan Cina berhasil, mungkin harga gas akan menjadi murah. Bila kita bisa memanfaatkan energi murah untuk industri kita sehingga bisa membuat barang dengan harga yang lebih tinggi, kenapa tidak ? :) Note: Saya lampirkan resume penemuan tahun 2012. Sebagian besar dari penemuan itu didapat oleh International Oil Company. Salah satu national company yang berhasil adalah PETRONAS dengan penemuan 8 TCF di Serawak yang mendukung proyek Malaysia LNG (MLNG) mereka. Salam hangat, Henky --- On Sat, 1/26/13, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote: From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Subject: [iagi-net] Indonesia membutuhkan energi itu. To: IAGI iagi-net@iagi.or.id, geologi...@googlegroups.com geologi...@googlegroups.com Date: Saturday, January 26, 2013, 9:34 PM Dear All, Terlampir abstract serta presentasi saya sewaktu mengisi acara IndoGas-2013 di JHCC Jakarta pekan lalu. Satu hal yang saya soroti adalah adanya potensi besar di Indonesia pada tahun 2020-2030 dimana Indonesia mendapatkan bonus demografi. Saat itu nanti lebih dari 50% penduduk Indonesia masuk dalam usia produktif. Adalah tanggung jawab generasi saat ini, yang rata-rata sedang menduduki posisi kunci, untuk menyediakan sumberdaya alam dan energi untuk membuat mereka sibuk dan
Re: [iagi-net] Longsor Kerinci Jambi.jpg
Kalau drilling onshore/geothermal , apakah tidak ada study ukl/upl terlebih dulu ? On 1/28/13, Amir Al Amin amir.al.a...@gmail.com wrote: baru kali ini saya lihat rig site terkena longsor. 2013/1/28 Bandono Salim bandon...@gmail.com Lho bagaimana memilih lokasinya? Apa tidak melihat kestabilan tanah trmpat berdirinya ? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: fatchurza...@yahoo.co.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 27 Jan 2013 12:52:37 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Longsor Kerinci Jambi.jpg Foto lokasi Longsor Pemboran Geothermal Kerinci Jambi, Fz Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *** Amir Al Amin Operations/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com
Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.
Abah, NKRI tidak kaya dengan cadangan migas, itu betul. Bisa dihitung dengan mudah bahwa cadangan terbukti minyak kita tidak akan tahan sampai 15 tahun ke depan dengan tingkat produksi harian seperti sekarang. Tetapi NKRI kita memang kaya POTENSI migas, bukan cadangan migas. Ada semua catatannya di kami. Berapa banyak struktur dan perhitungan sumberdayanya (bukan cadangan) tentu ada. Masalahnya, itu tetap hitungan di atas kertas sebab eksplorasi kita menurun drastis dalam sepuluh tahun terakhir ini, maka potensi sebagian besar tetap menjadi potensi. Kita juga punya hitungan potensi CBM, shale gas, oil shale, gas hidrat. Panas bumi? Terbesar potensinya di dunia. Sekali lagi, akan tetap potensi bila tidak dikerjakan. Dan bahwa potensi itu akan tetap dijadikan potensi saja, sebab lebih mudah dan menguntungkan segolongan pihak untuk mengimpor minyak mentah atau BBM saja, wajar memang dicurigai sebab di sektor yang lain pun ada kecurigaan seperti itu. Kita mau dijadikan bangsa pembeli saja, sekalipun negara kita kaya dengan berbagai sumberdaya energi atau hasil bumi lainnya; patut dicurigai dan ditanyakan sebagai permainan kalangan atas. Contoh sederhana saja, sebuah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan garis pantai kedua terpanjang di dunia, dengan luas laut pedalaman (di antara pulau2) terluas di dunia, masa mengimpor garam? Kecurigaannya, sebab ada yang diuntungkan dengan mengimpor garam itu. Disebutkan alasannya bahwa kualitas garam petani kita rendah, ah itu kan bisa ditingkatkan dengan teknologi, apa sulitnya. Senang juga kemarin mendengar berita di radio bahwa untuk enam bulan ke depan, beberapa buah2an impor akan dilarang masuk Indonesia, termasuk durian monthong dari Thailand, alasannya adalah buah2an dari petani kita tak kalah mutunya. Kalau harus diproteksi, proteksilah... Selama ada kalangan2 yang bermain, makan tulang kawan, Negara kaya ini hanya akan mengayakan kalangan2 tersebut. Semoga tidak terjadi resource curse. Salam, Awang
Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian
Kang Awang betul sekali. Memang memprihatinkan di republik tercinta ini dengan seabreg orang pinter, para ahli geologi dan peneliti tapi utk mendapat tulisan dari mereka sulit sekali, umumnya yang dicari credit coin bukan credit point. Sudah dirangsangpun masih sulit utk mendapat kontributor tulisan. Walaupun mesti kita sadari yang namanya nulis juga tidak bisa terlepas dari hobi dan nurani, Nggak tau bagaimana caranya IAGI bisa menciptakan rangsangan yang super canggih (bagaikan pil koplo???) sehingga sekali menulis para cerdik-cendekia geolgi ketagihan terus utk berkarya ewat tulisannyaKalau IAGI bisa lakukan hal itu alhamdulillah. Salam Aak Dari: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com Kepada: IAGI iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Senin, 28 Januari 2013 9:28 Judul: Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian Maaf, bukan mengurangi semangat, tetapi ini sebuah pengalaman, sebuah realita. Pak Rovicky tentu sudah merasakan sulitnya mencari penulis artikel untuk Berita IAGI apalagi majalah Geologi Indonesia. Begitulah, itu pengalaman saya beberapa tahun yang lalu saat saya menjadi pengurus publikasi Betita IAGI dan Geologi Indonesia. Sehingga, publikasi-publikasi ini tidak pernah bisa rutin terbit sesuai diharapkan sebab kelangkaan atau ketiadaan artikel. Sekalipun terbit, biasanya hampir setengah dari artikel2-nya saya tulis sendiri, tidak lucu sebenarnya sebab saya pengurusnya, tetapi apa boleh buat sebab bila tidak begitu publikasi-publikasi akan tidak pernah terjadi. Menurut hemat saya, rutinitas publikasi adalah indikator sehat atau sakitnya suatu organisasi, lihat saja AAPG atau GSA (Geological Society of America), dua organisasi geologi sangat sehat di dunia. Sulit sekali menemukan penulis yang mau menulis for nothing. Mereka dari kalangan lembaga riset atau perguruan tinggi, anggota IAGI juga, bila diminta menulis selalu akan bertanya dulu, apa akreditasi jurnal ini, bagaimana ISSN-nya, dibandingkan dengam jurnal ini, itu bagaimana, mana yang lebih tinggi. Mereka menulis demi kredit mereka. Sebab saat itu majalah Geologi Indonesia belum ada ISSN-nya, maka sepi sekali penulis dari kalangan ini. Mencari penulis ke company, problemnya lain, sibuk...atau mereka tidak punya tema buat ditulis (mungkin hanya bekerja dan bekerja, tak pernah memikirkan aspek sains di balik pekerjaannya, padahal tak terbilang banyaknya aspek tersebut kalau kita mau sedikit saja membagi perhatian). Bersemangat itu bagus dan suatu keharusan, sayangnya pengalaman menunjukkan kita hanya bersemangat di awal, setelah itu gone with the wind ...memudar dengan berjalannya waktu. Konsistensi, menjaganya, jauh lebih sulit daripada membangunnya. Bila kita mau serius membangun publikasi populer IAGI, mari kita bersumpah untuk konsisten baik para pengurusnya maupun para anggotanya. Salam, Awang From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com; To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; Subject: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian Sent: Mon, Jan 28, 2013 1:55:08 AM Dear All, Senang sekali mendengarkan semangat rekan-rekan di hari senin ini :) Salah satu yang menjadi kendala dalam penerbitan di IAGI itu antara lain kesulitan mencari penulis. Dengan munculnya semangat ini semoga nantinya Majalah Berita IAGI tidak lagi kesulitan disini. Untuk Web IAGI, jelas masih ada, silahkan mengirimkan artikel, foto atau apapun ke Gayuh atau Agus MU yang bertanggung jawab dalam hal ini. Ditunggu kirimannya, Salam RDP 2013/1/28 Parvita Siregar parvita.sire...@awexplore.com Mengenai Majalah Populer: Usul yang sangat menarik, nanti saya bisa sumbang foto2 bawah permukaan laut kalau saya menyelam. Jadi sekalian ada geotraveling section juga. Kalau tidak salah IAGI mempunyai website. Mohon maaf saya sudah lama tidak mengunjungi situs IAGI, tetapi apakah kita bisa menyumbang artikel di situs ini? Mungkin ada baiknya kita mengembangkan apa yang kita miliki supaya lebih ciamik sebelum memulai yang baru. Sekedar usulan. PARVITA SIREGAR| SENIOR GEOLOGIST| AWE (NORTHWEST NATUNA) PTE LTD| AWE LIMITED P +62 21 2934 2934 | D EXT 107 | F +62 21 780 3566 | M +62 811 996 616 | eparvita.sire...@awexplore.com From:iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yustinus yuwono Sent: Sunday, January 27, 2013 3:16 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian Menambahi ide Majalah Populer, Saya bayangkan, nanti isi tulisan banyak kisah- kisah mencekam saat rekan2 para geologiwan menembus rimba melakukan survey sismik dll, tidak dijemput helikopter di tengah hutan krn cuaca berubah mendadak dsb., selain artikel ilmiah populer, yang paling mudah diserap masarakat yaitu peristiwa spektakuler, letusan gunungapi, gempa, tsunami dsb dan juga lingkungan hidup, selain artikel ilmiah populer temuan lap minyak dan gas baru, tambang baru,
Re: [iagi-net] LAUNCHING KANTOR IAGI
Aku dukung ide om Hadiyanto utk acara ini. Boleh juga kita ngobrol tanpa agenda macem2 sambil ngopi, ngeteh, atau nyusu rame2... Salam, Syaiful 2013/1/28 Hadiyanto Sapardi hadiyanto...@yahoo.co.id Pak Ketum. Untuk merealisasikan keinginan memiliki Kantor IAGI bisa juga diadakan acara Launching atau Kick Off? keinginan memiliki kantor IAGI. Acara ini dikemas sederhana saja dalam bentuk coffee morning atau apa saja bentuknya, mengundang prospek donatur dan rekan-2 anggota IAGI yg berminat. Untuk menghemat biaya bisa meminjam Gedung MINERBA , lantai V, Jl. Soepomo 10 Jakarta. Insyaallah pada acara tsb akan terkumpul dana/komitmen dari para hadirin untuk menunjang program tersebut. Nggak perlu ada adu pendapat apalagi otot2 an pro dan kontra. Bagaimana IAGI mengemas acara ini sangat penting, sehingga calon kontributor merasa firm utk menjadi donor. Sekedar info saja, PERHAPI (Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia) memiliki Kantor sendiri di Kompleks RUKAN Jl.Soepomo sebelah Uni versitas Sahid dengan cara membeli cash. PERHAPI membeli 2 rukan masing-2 3 lantai dengan harga masing2 2 milyard dan 2.6 milyard termasuk pajak.(harga 3 tahun yang lalu). Mudah-2 program memiliki kantor sendiri dapat terealisir tdk telalu lama, asal kita istiqomah utk itu yakinlah Tuhan akan menolong kita. Jangan sampai Tuhan ketawa sudah berumur 60 tahun kok masih belum dewasa, alias minta belas kasih orang/institusi lain teyuus. Ayo SEMANGAT. Salam Aak -- Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist Mobile: 62-812-9372808 Emails: msyai...@etti.co.id (business) mohammadsyai...@gmail.com President Director of Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
Bls: [iagi-net] LAUNCHING KANTOR IAGI
Siiip. Jok lali awaku diundang yo?? Ngopi2 Thiam juga uenak rek! Salam Aak Dari: mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Senin, 28 Januari 2013 10:07 Judul: Re: [iagi-net] LAUNCHING KANTOR IAGI Aku dukung ide om Hadiyanto utk acara ini. Boleh juga kita ngobrol tanpa agenda macem2 sambil ngopi, ngeteh, atau nyusu rame2... Salam, Syaiful 2013/1/28 Hadiyanto Sapardi hadiyanto...@yahoo.co.id Pak Ketum. Untuk merealisasikan keinginan memiliki Kantor IAGI bisa juga diadakan acara Launching atau Kick Off? keinginan memiliki kantor IAGI. Acara ini dikemas sederhana saja dalam bentuk coffee morning atau apa saja bentuknya, mengundang prospek donatur dan rekan-2 anggota IAGI yg berminat. Untuk menghemat biaya bisa meminjam Gedung MINERBA , lantai V, Jl. Soepomo 10 Jakarta. Insyaallah pada acara tsb akan terkumpul dana/komitmen dari para hadirin untuk menunjang program tersebut. Nggak perlu ada adu pendapat apalagi otot2 an pro dan kontra. Bagaimana IAGI mengemas acara ini sangat penting, sehingga calon kontributor merasa firm utk menjadi donor. Sekedar info saja, PERHAPI (Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia) memiliki Kantor sendiri di Kompleks RUKAN Jl.Soepomo sebelah Uni versitas Sahid dengan cara membeli cash. PERHAPI membeli 2 rukan masing-2 3 lantai dengan harga masing2 2 milyard dan 2.6 milyard termasuk pajak.(harga 3 tahun yang lalu). Mudah-2 program memiliki kantor sendiri dapat terealisir tdk telalu lama, asal kita istiqomah utk itu yakinlah Tuhan akan menolong kita. Jangan sampai Tuhan ketawa sudah berumur 60 tahun kok masih belum dewasa, alias minta belas kasih orang/institusi lain teyuus. Ayo SEMANGAT. Salam Aak -- Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist Mobile: 62-812-9372808 Emails: msyai...@etti.co.id (business) mohammadsyai...@gmail.com President Director of Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian
Kang Aak, itu namanya paradoks, banyak orang pintar dengan gelar akademik tinggi atau panjang, tetapi sulit dimintai menulis untuk majalah atau jurnal organisasi di mana mereka juga jadi anggotanya... Mungkin karena kebiasaan terlalu banyak bicara sedikit menulis. Sekali mau menulis, lihat dulu jurnalnya apa. Salam, Awang
Re: Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian
Kalau sdh hoby itu tdk memperhitungkan imbalan {kredit point } bahkan mau berkurban , masalahnya yg berhobi menulis itu sedikit , contoh sederhana millis iagi ini ratusan ~ ribuan anggotanya , tapi hanya. sedikit sekali yg manulis disini padahal tinggal pencet pencet tanpa hrs memenenuhi kaidah suatu tulisan spt di majalah dan fenomena ini tdk hanya diorganisasi ini saja Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Hadiyanto Sapardi hadiyanto...@yahoo.co.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 28 Jan 2013 11:02:11 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian Kang Awang betul sekali. Memang memprihatinkan di republik tercinta ini dengan seabreg orang pinter, para ahli geologi dan peneliti tapi utk mendapat tulisan dari mereka sulit sekali, umumnya yang dicari credit coin bukan credit point. Sudah dirangsangpun masih sulit utk mendapat kontributor tulisan. Walaupun mesti kita sadari yang namanya nulis juga tidak bisa terlepas dari hobi dan nurani, Nggak tau bagaimana caranya IAGI bisa menciptakan rangsangan yang super canggih (bagaikan pil koplo???) sehingga sekali menulis para cerdik-cendekia geolgi ketagihan terus utk berkarya ewat tulisannyaKalau IAGI bisa lakukan hal itu alhamdulillah. Salam Aak Dari: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com Kepada: IAGI iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Senin, 28 Januari 2013 9:28 Judul: Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian Maaf, bukan mengurangi semangat, tetapi ini sebuah pengalaman, sebuah realita. Pak Rovicky tentu sudah merasakan sulitnya mencari penulis artikel untuk Berita IAGI apalagi majalah Geologi Indonesia. Begitulah, itu pengalaman saya beberapa tahun yang lalu saat saya menjadi pengurus publikasi Betita IAGI dan Geologi Indonesia. Sehingga, publikasi-publikasi ini tidak pernah bisa rutin terbit sesuai diharapkan sebab kelangkaan atau ketiadaan artikel. Sekalipun terbit, biasanya hampir setengah dari artikel2-nya saya tulis sendiri, tidak lucu sebenarnya sebab saya pengurusnya, tetapi apa boleh buat sebab bila tidak begitu publikasi-publikasi akan tidak pernah terjadi. Menurut hemat saya, rutinitas publikasi adalah indikator sehat atau sakitnya suatu organisasi, lihat saja AAPG atau GSA (Geological Society of America), dua organisasi geologi sangat sehat di dunia. Sulit sekali menemukan penulis yang mau menulis for nothing. Mereka dari kalangan lembaga riset atau perguruan tinggi, anggota IAGI juga, bila diminta menulis selalu akan bertanya dulu, apa akreditasi jurnal ini, bagaimana ISSN-nya, dibandingkan dengam jurnal ini, itu bagaimana, mana yang lebih tinggi. Mereka menulis demi kredit mereka. Sebab saat itu majalah Geologi Indonesia belum ada ISSN-nya, maka sepi sekali penulis dari kalangan ini. Mencari penulis ke company, problemnya lain, sibuk...atau mereka tidak punya tema buat ditulis (mungkin hanya bekerja dan bekerja, tak pernah memikirkan aspek sains di balik pekerjaannya, padahal tak terbilang banyaknya aspek tersebut kalau kita mau sedikit saja membagi perhatian). Bersemangat itu bagus dan suatu keharusan, sayangnya pengalaman menunjukkan kita hanya bersemangat di awal, setelah itu gone with the wind ...memudar dengan berjalannya waktu. Konsistensi, menjaganya, jauh lebih sulit daripada membangunnya. Bila kita mau serius membangun publikasi populer IAGI, mari kita bersumpah untuk konsisten baik para pengurusnya maupun para anggotanya. Salam, Awang From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com; To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; Subject: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian Sent: Mon, Jan 28, 2013 1:55:08 AM Dear All, Senang sekali mendengarkan semangat rekan-rekan di hari senin ini :) Salah satu yang menjadi kendala dalam penerbitan di IAGI itu antara lain kesulitan mencari penulis. Dengan munculnya semangat ini semoga nantinya Majalah Berita IAGI tidak lagi kesulitan disini. Untuk Web IAGI, jelas masih ada, silahkan mengirimkan artikel, foto atau apapun ke Gayuh atau Agus MU yang bertanggung jawab dalam hal ini. Ditunggu kirimannya, Salam RDP 2013/1/28 Parvita Siregar parvita.sire...@awexplore.com Mengenai Majalah Populer: Usul yang sangat menarik, nanti saya bisa sumbang foto2 bawah permukaan laut kalau saya menyelam. Jadi sekalian ada geotraveling section juga. Kalau tidak salah IAGI mempunyai website. Mohon maaf saya sudah lama tidak mengunjungi situs IAGI, tetapi apakah kita bisa menyumbang artikel di situs ini? Mungkin ada baiknya kita mengembangkan apa yang kita miliki supaya lebih ciamik sebelum memulai yang baru. Sekedar usulan. PARVITA SIREGAR| SENIOR GEOLOGIST| AWE (NORTHWEST NATUNA) PTE LTD| AWE LIMITED P +62 21 2934 2934 | D EXT 107 | F +62 21 780 3566 | M +62 811 996 616 | eparvita.sire...@awexplore.com
Re: Bls: [iagi-net] LAUNCHING KANTOR IAGI
Dear Pak Ketum Pakdhe RDP, Pak Avi dan Pak Hadiyanto S dkk MaafSabtu, minggu kemaren babar blas aku gak buka emailshg tdk memantau perkembangan..senen ini niatnya mau nyetor janjiku kemaren jumaat utk secara sukarela menyumbang utk kantor IAGIyah 500 rb dululahntar kalau ada rezeki lagi bisa nyumbang lagitetapi ke norek mana harus di7kan.? (mohon cantumkan noreknya Pak Dhe/pak Avi/Aak...?!) Idenya mas Hadiyanto, mas Yatno dan temen2 lainnya bagus juga...kapan dilaksanakan? juga minta sponsor, bikin kartu anggota seumur hidup atau kartu anggota selama masa periode pemerintahan .pengurus IAGI...bisa juga dilaksanakan krn kita kadang lupa utk registrasi ulang setiap tahun..thn ini dan thn kemaren 2012 saja saya mungkin belum bayar..??? (saya masih tercatat sbg anggota gak ini pak Sutar/pak Avihehe...?) Kitaorang sdh kepala 5 nih ttp masih berbangga dgn IAGI..hidup mungkin sdh tak lama lagi, nunggu kaya jg gak kaya2, biasa2 saja, kapan kita mau beramal? saran saya cantumkan saja norek utk tujuan membangun ktr iagi dll.atau setorannya di 7 kan ke norek IAGI...kah? bagaimana pak Avi..?!? agar sebutir beras bisa terkumpul menjadi sekarung beras...bismillah ikhlas mari roworo yuuk podo nyumbang utk membangun kantor IAGI..!!! Salam, Agus Irianto From: Hadiyanto Sapardi hadiyanto...@yahoo.co.id To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, January 28, 2013 10:10 AM Subject: Bls: [iagi-net] LAUNCHING KANTOR IAGI Siiip. Jok lali awaku diundang yo?? Ngopi2 Thiam juga uenak rek! Salam Aak Dari: mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Senin, 28 Januari 2013 10:07 Judul: Re: [iagi-net] LAUNCHING KANTOR IAGI Aku dukung ide om Hadiyanto utk acara ini. Boleh juga kita ngobrol tanpa agenda macem2 sambil ngopi, ngeteh, atau nyusu rame2... Salam, Syaiful 2013/1/28 Hadiyanto Sapardi hadiyanto...@yahoo.co.id Pak Ketum. Untuk merealisasikan keinginan memiliki Kantor IAGI bisa juga diadakan acara Launching atau Kick Off? keinginan memiliki kantor IAGI. Acara ini dikemas sederhana saja dalam bentuk coffee morning atau apa saja bentuknya, mengundang prospek donatur dan rekan-2 anggota IAGI yg berminat. Untuk menghemat biaya bisa meminjam Gedung MINERBA , lantai V, Jl. Soepomo 10 Jakarta. Insyaallah pada acara tsb akan terkumpul dana/komitmen dari para hadirin untuk menunjang program tersebut. Nggak perlu ada adu pendapat apalagi otot2 an pro dan kontra. Bagaimana IAGI mengemas acara ini sangat penting, sehingga calon kontributor merasa firm utk menjadi donor. Sekedar info saja, PERHAPI (Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia) memiliki Kantor sendiri di Kompleks RUKAN Jl.Soepomo sebelah Uni versitas Sahid dengan cara membeli cash. PERHAPI membeli 2 rukan masing-2 3 lantai dengan harga masing2 2 milyard dan 2.6 milyard termasuk pajak.(harga 3 tahun yang lalu). Mudah-2 program memiliki kantor sendiri dapat terealisir tdk telalu lama, asal kita istiqomah utk itu yakinlah Tuhan akan menolong kita. Jangan sampai Tuhan ketawa sudah berumur 60 tahun kok masih belum dewasa, alias minta belas kasih orang/institusi lain teyuus. Ayo SEMANGAT. Salam Aak -- Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist Mobile: 62-812-9372808 Emails: msyai...@etti.co.id (business) mohammadsyai...@gmail.com President Director of Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian
Bu Parvita, Silakan mengirimkan artikelnya untuk dimuat di web IAGI dg mengirimkannya via email ke gayuh.putra...@gmail.com Dipersilakan juga untuk IAGI-netters yang lain yang ingin berkontribusi tulisan. Fyi, selain website resmi (http://www.iagi.or.id) yang berisi berita, IAGI juga punya blog di laman: http://geologi.iagi.or.id untuk tulisan-tulisan popular. Salam, Gayuh - 2583 From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com To: IAGI iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, January 28, 2013 8:55 AM Subject: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian Dear All, Senang sekali mendengarkan semangat rekan-rekan di hari senin ini :) Salah satu yang menjadi kendala dalam penerbitan di IAGI itu antara lain kesulitan mencari penulis. Dengan munculnya semangat ini semoga nantinya Majalah Berita IAGI tidak lagi kesulitan disini. Untuk Web IAGI, jelas masih ada, silahkan mengirimkan artikel, foto atau apapun ke Gayuh atau Agus MU yang bertanggung jawab dalam hal ini. Ditunggu kirimannya, Salam RDP 2013/1/28 Parvita Siregar parvita.sire...@awexplore.com Mengenai Majalah Populer: Usul yang sangat menarik, nanti saya bisa sumbang foto2 bawah permukaan laut kalau saya menyelam. Jadi sekalian ada geotraveling section juga. Kalau tidak salah IAGI mempunyai website. Mohon maaf saya sudah lama tidak mengunjungi situs IAGI, tetapi apakah kita bisa menyumbang artikel di situs ini? Mungkin ada baiknya kita mengembangkan apa yang kita miliki supaya lebih ciamik sebelum memulai yang baru. Sekedar usulan. PARVITA SIREGAR| SENIOR GEOLOGIST| AWE (NORTHWEST NATUNA) PTE LTD| AWE LIMITED P +62 21 2934 2934 | D EXT 107 | F +62 21 780 3566 | M +62 811 996 616 | eparvita.sire...@awexplore.com From:iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yustinus yuwono Sent: Sunday, January 27, 2013 3:16 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian Menambahi ide Majalah Populer, Saya bayangkan, nanti isi tulisan banyak kisah- kisah mencekam saat rekan2 para geologiwan menembus rimba melakukan survey sismik dll, tidak dijemput helikopter di tengah hutan krn cuaca berubah mendadak dsb., selain artikel ilmiah populer, yang paling mudah diserap masarakat yaitu peristiwa spektakuler, letusan gunungapi, gempa, tsunami dsb dan juga lingkungan hidup, selain artikel ilmiah populer temuan lap minyak dan gas baru, tambang baru, invest baru dsb nya. Majalah awang-awang ini akan menjadi narasumber yang handal bagi para guru dan orang tua bagi kepentingan anak didiknya. Ditambah foto2 menarik, misalnya geologiawati cantik di tengah rimba untuk survey, atau di atas offshore rig. Wuahh betapa bangga kita? Mudah2an ada yang bersemangat dan tergerak hatinya. Salam YSY alias Oemar Bakrie 2013/1/26 Aji Suhadi aji.suh...@gmail.com Pak Oemar Bakrie dan Pak Ketum, Saya siap pasarkan di IBT base from Makassar. Geo pastinya traveller, banyak liat, banyak belajar sosial budaya lokasi project, dan banyak juga Fotographer nya. InsyAllah mudah karena banyak sumber daya nya. Penulis populer Mang Okim (PP Sujatmiko) pasti ikut ikut. Salam Geologi Indonesia 2013/1/26 yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com Pak Ketum RDP Mungkin penerbitan Majalah Populer ini (nantinya harus pake bhs populer yg mudah dimengerti masyarakat awam) anda bs bicarakan juga dengan pengurus hari Senin nanti. Mimpi saya ini bila terwujud akan membuat Milestone penting bagi kepengurusan anda dan teman2. Saya kira persiapan bs mulai saat ini jg tidak perlu menunggu sampe punya gedung sendiri. Kalo perlu Pak Ketum bs datangi Boss Medco Hilmy Panigoro utk minta dukungan finansial siapa tahu beliau/Medco mau jadi sponsor utama. Kalo sungkan anda bisa ajak saya, mudah2an beliau masih ingat saya, karena dulu waktu mhs dia bersama Aussi Gautama (Ex Total Indonesie) adalah asisten Min Opt Petrogr di lab kita, Geol ITB, mudah2an Oemar Bakrie ini masih diingat dan didengarnya. Nah silakan dibicarakan dengan divisi yang relevan di IAGI tercinta ini. Saya ingat rekan Maryanto yg sering nulis ngelmu Salamology pasti akan antusias menyambut ide ini, bahkan mungkin berkenan untuk ikut terjun langsung mem-bidani kelahiran majalah yg msh di awang-awang ini. Salam, YSY -- Aji Suhadi Mineral Exploration Geologist +62 81257179737 http://about.me/aji.suhadi -- Good idea is important key to success, working on it will make it real.
Re: [iagi-net] LAUNCHING KANTOR IAGI
Walau sudah pangsiun , Abah mendukung . Tapi coba dibuat atau direka kira kira impiannya seperti apa gedungnya dan berapa targetnya (Ayo seno , mimpi yang indah) si Abah From: mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, January 28, 2013 10:07 AM Subject: Re: [iagi-net] LAUNCHING KANTOR IAGI Aku dukung ide om Hadiyanto utk acara ini. Boleh juga kita ngobrol tanpa agenda macem2 sambil ngopi, ngeteh, atau nyusu rame2... Salam, Syaiful 2013/1/28 Hadiyanto Sapardi hadiyanto...@yahoo.co.id Pak Ketum. Untuk merealisasikan keinginan memiliki Kantor IAGI bisa juga diadakan acara Launching atau Kick Off? keinginan memiliki kantor IAGI. Acara ini dikemas sederhana saja dalam bentuk coffee morning atau apa saja bentuknya, mengundang prospek donatur dan rekan-2 anggota IAGI yg berminat. Untuk menghemat biaya bisa meminjam Gedung MINERBA , lantai V, Jl. Soepomo 10 Jakarta. Insyaallah pada acara tsb akan terkumpul dana/komitmen dari para hadirin untuk menunjang program tersebut. Nggak perlu ada adu pendapat apalagi otot2 an pro dan kontra. Bagaimana IAGI mengemas acara ini sangat penting, sehingga calon kontributor merasa firm utk menjadi donor. Sekedar info saja, PERHAPI (Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia) memiliki Kantor sendiri di Kompleks RUKAN Jl.Soepomo sebelah Uni versitas Sahid dengan cara membeli cash. PERHAPI membeli 2 rukan masing-2 3 lantai dengan harga masing2 2 milyard dan 2.6 milyard termasuk pajak.(harga 3 tahun yang lalu). Mudah-2 program memiliki kantor sendiri dapat terealisir tdk telalu lama, asal kita istiqomah utk itu yakinlah Tuhan akan menolong kita. Jangan sampai Tuhan ketawa sudah berumur 60 tahun kok masih belum dewasa, alias minta belas kasih orang/institusi lain teyuus. Ayo SEMANGAT. Salam Aak -- Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist Mobile: 62-812-9372808 Emails: msyai...@etti.co.id (business) mohammadsyai...@gmail.com President Director of Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.
Di awal th 1966, dosen ITB bilang minyak kita akan habis dalam kurun waktu 20th. Artinya th 1988 habislah minyak, mungkin bener yaa, karena th 1982 kita keluar dari OPEC dan sudah mulai impor, atau memang sejak dulu juga sudah jadi importir ? Sekarang 2011 masih bisa bertahan 15 tahun. Hasil 15 tahun ini kemana? Semoga aku msh dapat menikmati habisnya BBM asli indonesia. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 28 Jan 2013 10:59:37 To: IAGIiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan. Abah, NKRI tidak kaya dengan cadangan migas, itu betul. Bisa dihitung dengan mudah bahwa cadangan terbukti minyak kita tidak akan tahan sampai 15 tahun ke depan dengan tingkat produksi harian seperti sekarang. Tetapi NKRI kita memang kaya POTENSI migas, bukan cadangan migas. Ada semua catatannya di kami. Berapa banyak struktur dan perhitungan sumberdayanya (bukan cadangan) tentu ada. Masalahnya, itu tetap hitungan di atas kertas sebab eksplorasi kita menurun drastis dalam sepuluh tahun terakhir ini, maka potensi sebagian besar tetap menjadi potensi. Kita juga punya hitungan potensi CBM, shale gas, oil shale, gas hidrat. Panas bumi? Terbesar potensinya di dunia. Sekali lagi, akan tetap potensi bila tidak dikerjakan. Dan bahwa potensi itu akan tetap dijadikan potensi saja, sebab lebih mudah dan menguntungkan segolongan pihak untuk mengimpor minyak mentah atau BBM saja, wajar memang dicurigai sebab di sektor yang lain pun ada kecurigaan seperti itu. Kita mau dijadikan bangsa pembeli saja, sekalipun negara kita kaya dengan berbagai sumberdaya energi atau hasil bumi lainnya; patut dicurigai dan ditanyakan sebagai permainan kalangan atas. Contoh sederhana saja, sebuah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan garis pantai kedua terpanjang di dunia, dengan luas laut pedalaman (di antara pulau2) terluas di dunia, masa mengimpor garam? Kecurigaannya, sebab ada yang diuntungkan dengan mengimpor garam itu. Disebutkan alasannya bahwa kualitas garam petani kita rendah, ah itu kan bisa ditingkatkan dengan teknologi, apa sulitnya. Senang juga kemarin mendengar berita di radio bahwa untuk enam bulan ke depan, beberapa buah2an impor akan dilarang masuk Indonesia, termasuk durian monthong dari Thailand, alasannya adalah buah2an dari petani kita tak kalah mutunya. Kalau harus diproteksi, proteksilah... Selama ada kalangan2 yang bermain, makan tulang kawan, Negara kaya ini hanya akan mengayakan kalangan2 tersebut. Semoga tidak terjadi resource curse. Salam, Awang
Re: Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian
Dibayar tidak? Lha nulis dikoran saja ada duitnya lho. Kalau di majalah ilmiah malah bayar ya? Belum mau menulis saja mungkiin. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 28 Jan 2013 11:12:22 To: IAGIiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian Kang Aak, itu namanya paradoks, banyak orang pintar dengan gelar akademik tinggi atau panjang, tetapi sulit dimintai menulis untuk majalah atau jurnal organisasi di mana mereka juga jadi anggotanya... Mungkin karena kebiasaan terlalu banyak bicara sedikit menulis. Sekali mau menulis, lihat dulu jurnalnya apa. Salam, Awang
Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.
Kang Awang dan Abah. Punten pisan kalau pandangan abdi agak beda. Kalau kita jabarkan pasal 33 UUD kita, maka arti se besar-2 nya utk kemakmuran rakyat bisa punya arti konservasi???, artinya kita harus memanage sumberdaya alam kita selama mungkin utk keperluan anak cucu kita bukan? ESDM kita umumnya unrenewable supaya sustainable bisa dg cara menggunakan se besar-2nya renewable energy atau meng conserve yg non-renewable se besar-2 nya. Memang agak dilematis, disatu sisi kita perlu revenue di lain sisi kita perlu jaga sumber daya energi kita yg non-renewable utk selama mungkin artinya hrs ada langkah konservasi yg significant. Sebagai contoh, pengeloaan batubara kita dilakukan secara ugal-2 an, dalam artian, cadangan kita hanya kurang 3% cadangan dunia, tapi kita merupakan produsen dan eksportir terbesar ke 3 di dunia (terutama thermal coal). Minyak juga demikian, targetnya adalah lifting minyak, maka kinerja instansi terkait dinilai berhasil jika tercapai se besar-2nya produksi migas bukan se optimumnya produksinya. Kondisi demikian yg perlu menjadi perhatian serius pengambil keputusan termasuk DPR dan Executifnya. Konsekuensi dari konservasi sdh barang tentu menyangkut penghematan produksi dan konsumsi. Kalau produksi dalam negeri dihemat maka seperti yg dilakukan negara maju spt Amerika, China dll yaitu dengan meng import energi dari negara2 lain dan menghemat produksi dalam negerinya utk semua komoditas energi. Atau membuat aktivitas bisnis ke energian di luar negaranya seperti yg dilakukan Amerika, Janada, China dan msh banyak lagi negara yg melakukan bisnis energinya diuar negaranya.. Walaupun PERTAMINA sdh merintisnya, tapi mesti diikuti oleh pemilik-2 modal dlm negeri yg mampu utk itu, bukan jadi ayam sayur. Jadi bukanlah tabu bagi Indonesia utk meng import energi dan memperlambat produk dalam negeri. Pertanyaannya, sanggupkah kita kehilangan revenue dari migas??? Disinilah peran Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian terkait utk dapat menggenjot pendapatan negara sebagai pengganti dari pendapatan negara dari migas dan batubara serta mineral. Sanggupkah? Kayaknya bisa lho kalau memang ditangani secara komprehensif-integral. Bukankah 2/3 wilayah NKRI adalah laut yg memiliki potensi sumber daya laut yg luar biasa? Belum klapa sawit, belum peternakan dan masih banyak potensi yang menganggur, seperti jahe, singkong, palawija dll yg permintaan pasarnya luar biasa tapi kita belum sanggup memenuhinya, padahal kita banyak lahan yg terlantar. So, apa yg dicari negeri ini, mau memperbesar kesejahteraan rakyat yg se besar-2 nya dan sustain atau hanya sesaat saja (sesaat disini bisa 20 tahun atau lebih). Ada baiknya umur geologi yg mesti jadi patokan utk mengartikan se besar-2nya kemakmuran rakyar ( paling tidak jutaan tahun??? ), sehingga pasal 33 UUD kita (kalau tdk dirubah kelak) bisa abadi seabadi warna mawar yg diciptakan Tuhan? Ngimpi bole dong Udah dulu ya, nanti tambah nglantur. Untuk Abah, tos lami teu kepanggih euy... Iraha atuh ngopi-2 bari ngobrol ngalor ngidul. Bangga dg Abah, aktif keneh di millist. Hayu atuh SEMANGAT teras! Salam Aak Dari: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com Kepada: IAGI iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Senin, 28 Januari 2013 9:59 Judul: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan. Abah, NKRI tidak kaya dengan cadangan migas, itu betul. Bisa dihitung dengan mudah bahwa cadangan terbukti minyak kita tidak akan tahan sampai 15 tahun ke depan dengan tingkat produksi harian seperti sekarang. Tetapi NKRI kita memang kaya POTENSI migas, bukan cadangan migas. Ada semua catatannya di kami. Berapa banyak struktur dan perhitungan sumberdayanya (bukan cadangan) tentu ada. Masalahnya, itu tetap hitungan di atas kertas sebab eksplorasi kita menurun drastis dalam sepuluh tahun terakhir ini, maka potensi sebagian besar tetap menjadi potensi. Kita juga punya hitungan potensi CBM, shale gas, oil shale, gas hidrat. Panas bumi? Terbesar potensinya di dunia. Sekali lagi, akan tetap potensi bila tidak dikerjakan. Dan bahwa potensi itu akan tetap dijadikan potensi saja, sebab lebih mudah dan menguntungkan segolongan pihak untuk mengimpor minyak mentah atau BBM saja, wajar memang dicurigai sebab di sektor yang lain pun ada kecurigaan seperti itu. Kita mau dijadikan bangsa pembeli saja, sekalipun negara kita kaya dengan berbagai sumberdaya energi atau hasil bumi lainnya; patut dicurigai dan ditanyakan sebagai permainan kalangan atas. Contoh sederhana saja, sebuah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan garis pantai kedua terpanjang di dunia, dengan luas laut pedalaman (di antara pulau2) terluas di dunia, masa mengimpor garam? Kecurigaannya, sebab ada yang diuntungkan dengan mengimpor garam itu. Disebutkan alasannya bahwa kualitas garam petani kita rendah, ah itu kan bisa ditingkatkan dengan teknologi, apa sulitnya. Senang juga kemarin mendengar berita di radio bahwa