Re: [iagi-net] Apa iya ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?

2013-01-29 Terurut Topik mohammad syaiful
Sebenarnya pun, IAGI ketika kerjasama dengan HAGI, di JCS (Surabaya) 2005
dan JCB (Bali) 2007, membuka satu topik unconventional geology. Atau
malah mulai JCJ (Jakarta) 2003? Di dalam topik inilah termasuk medical
geology, army geology, dll. Yg memenangkan presentasi poster adalah dari
kelompok unconventional geology ini, yaitu om Maryanto dengan Teori
Salam-nya.

Salam,
Syaiful

2013/1/29 Hadiyanto Sapardi hadiyanto...@yahoo.co.id

 Setuju bung Ipranta IAGI harus jemput bola utk bersinergi dg organisasi
 profesi lainnya dan juga institusi terkait baik yg dari dlm/luar negeri.
 Banyak cabang-2 ilmu geologi lama tapi mungkin baru utk di Indonesia
 seperti salah satu contohnya  Medical Geology yg lagi ngetrend di mana-2
 sehingga beberapa perguruan tinggi di Amerika, Kanada, beberapa negara-2di
 Eropa dan Australia punya program study Medical Geology. MG seyogyanya juga
 dikembangkan di Indonesia, mengingat aktivitas tektonik dan vulkanik kita
 yang kompleks dan juga berbagai aktivitas penambangan dan aktivitas lainnya
 yg terkait dengan Medical Geology. Tahun 2000 kita pernah mengadakan South
 East Asia Coal Geology Conference di Bandung yg dibuka bpk SBY pada saat
 beliau menjadi Menteri Tamben, diacara itu ada workshop Medical Geology yg
 diberikan oleh rekan2 dari USGS, Prof Bob Flinkelman dan mas Yok Sumartoyo
 (alumni ITB) yg sdh lama sekali tinggal di Amrik.

 Salam
 Hadiyanto


   --
 *Dari:* ipranto wignyowinoto ipra...@yahoo.com
 *Kepada:* iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 *Dikirim:* Selasa, 29 Januari 2013 11:20
 *Judul:* Bls: [iagi-net] Apa iya ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?

 Abah, kita sudah mulai kesana khususnya Badan Geologi sudah mulai cuma
 mungkin gaungnya belum membumi, ini tantangan saja untuk IAGI agar selalu
 mendekat dan mensuport juga ke institusi pemerintah, karena iagi khan gak
 mungkin sendiri, terus terang gak punya supportnya he he he.
 tahun kemarin Badan Geologi ngadain seminar/workshop/lokakarya juga
 mengenai perubahan iklim di Jakarta ada pembicara dari Lapan, BMKG, BPPT
 selain dari para Geologis sendiri. Geopark bahkan sudah menelorkan Geopark
 Batur, sekarang BG gencar untuk mengusulkan Rinjani, Toba, Raja Ampat dan
 masih ada beberapa lagi, bahkan untuk Geo kesehatan sudah mulai juga.
 Disini mungkin IAGI bisa mengambil manfaat dengan mendekatkan atau bisa
 urun rembug.

 Terima kasih.

 Ipranto


   --
 *Dari:* Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
 *Kepada:* iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 *Dikirim:* Selasa, 29 Januari 2013 10:18
 *Judul:* [iagi-net] Apa iya ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?



 Rekan rekan

 Iseng iseng saya copy-kan acara /seminar dari IUGS , saya melihat begitu
 bsnysk bidang ilmu geologi yang belum saya dengar ada seminarnya di
 Indonesia .
 Dimana pemikiran pemikiran yang muncul , kemudian menjadi bahan
 pertimbangan parapengambil kebijakan.
 Kelihatannya masih banyak cabang ilmu geologi yang harus dilirik oleh
 IAGI .
 Apa saya ketinggalan informasi ?

 si Abah

 *February 20-21, 2013. *Mountains Under Watch, Observing Climate Change
 Effects in the
 Alps, Forte di Bard, Aosta Valley – Italy:___ ___Mountains Under Watch is
 an interdisciplinary conference that aims at bringing together scientists
 and experts working in the diverse fields of climate change studies in
 mountain areas around the world. The specific goal of the conference is to
 share experiences, methods and strategies for long term observations and
 monitoring of the climate change effects on different alpine environments
 ranging from the cryosphere to the biosphere. Details can be found at:
 http://www.muw2013.it/program

 Note : Kita sudah merasakan derita akibat climate change ini !! Banjir
 dan longsor di-mana 2./ http://www.muw2013.it/program/

  *May 17-20**th**, 2013 *Hammamet, Tunisia. The Tunisian Association of
 Applied Geology
 (ATGA) and The Tunisian Association of Geomatics (ATG) in collaboration
 with the Research Laboratory « Water-Energy-Environment» (Sfax University),
 the North African Group for Earthquakes and Tsunamis Studies (NAGET) and
 the Center for Research on terrestrial Environment (CRET, Lausanne,
 Switzerland) organize 2 events:
 u 1) The 5th Tunisian Days of Applied Geology from May 17th to May 19th
 2013
 u 2) International Conference on Natural Hazards and Geomatics
 (ICNHG2013) from May 17th to May 20th 2013
 For further information, please visit: http://www.atga.fr/

 Tsunami ??  Je kita rasakan deritanya.las sudah

 § *September 4–6, 2013*. 12th European Geopark Conference. Geoparks: an
 innovative
 approach to raise public awareness about geohazard, climate change and the
 sustain-able use of our natural resources. Cilento and Vallo di Diano
 Geopark is hosting the 12th EGN conference, in Ascea-Velia-Elea, southern
 Italy. For details see:

 http://egnconference2013.cilentoediano.it/index.asp?ref=pagineid=109lan=ita



  *September 23*‐*25, 2013*. 6th 

Re: [iagi-net] Indonesia membutuhkan energi itu.

2013-01-29 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
http://www.tempo.co/read/news/2013/01/27/090457172/50-Juta-Orang-Indonesia-Bergaji-Rp-20-Juta-Sebulan
50 Juta Orang Indonesia Bergaji Rp 20 Juta Sebulan
*TEMPO.CO*, *Surakarta - *Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi
mengatakan masyarakat kategori ekonomi menengah ke atas di Indonesia
lumayan banyak.
Saat ini ada 50 juta orang Indonesia yang punya penghasilan Rp 20 juta
sebulan, kata Bayu saat menjadi pembicara seminar nasional Pengembangan
Ekonomi Kreatif Berbasis Komoditas Pertanian di Universitas Sebelas Maret
(UNS) Surakarta, Sabtu, 26 Januari 2013.
--
Kalau memang berita ini benar, barangkali Indonesia harus berani bersaing
untuk membeli energi. Daya beli masyarakat Indonesia sudah meningkat. Kalau
bener bahwa ada 160 juta orang Indonesia membelanjakan 2-20$ sehari,
tentusanya retail bussiness menjadi industri menarik, nah dukungan supaya
industri ini terus meningkat tentunya infrastruktur harus diperbaiki.

Kegagalan menyediakan SDA dan SDE pada saat Demografi Bonus Period
(2020-2030) akan mengakibatkan brain drain.

Salam
RDP



2013/1/28 Andi AB Salahuddin a_baiq...@yahoo.com

 Serupa dengan yang disampaikan oleh pak Noor sebelumnya, saya tidak akan
 berharap terlalu banyak bahwa harga gas otomatis akan semakin murah disaat
 melimpah ketersediaannya. 

 ** **
 Kemungkinan bahwa harga dikontrol tetap tinggi oleh produsen tetap ada.
 Ditambah lagi dengan trend demand yang semakin tinggi dari negara2 haus
 energi (gas) lainnya, yang salah satu implikasinya adalah semakin tingginya
 persaingan di antara calon pembeli.


 Salaam,

 --
 2013/1/27 noor syarifuddin 
 noorsyarifud...@yahoo.comhttp://us.mc1222.mail.yahoo.com/mc/compose?to=noorsyarifud...@yahoo.com
 

 All,
 Sedkit berbeda kemarin GM Total malah memberikan tantangan dan contoh
 bagaimana melakukan konservasi SDE yang sekarang sudah ada supaya dapat
 dimanfaatkan dengan seefisien mungkin termasuk menyisakan kepada generasi
 mendatang...

 Kalau menyitir kata-kata Alm Wamen dulu: .kita ini memang bangsa yang
 lucu, sudah miskin tapi mau gaya dengan boros energi yang mintanya dihargai
 semurah-murahnya:-)
 dan sampai sekarang sindirian ini hampri gak ada efeknya sama
 sekali...bisa dilihat dari jebolnya kuota BBM subsidi  bahkan seorang
 sopirpun masih merasa nyaman dan tidak ada rasa  bersalah untuk tidur dalam
 mobil dgn mesin dan AC menyala.

 mungkin receiving LNG merupakan alternatif, tapi bisa dipastikan di dekade
 ke depan semua SDE akan menjadi komoditi strategis jadi jangan harap
 akan mendapatkannya dengan murahFYI, Regas Nusantara bisa membuat
 receiving terminal di teluk Jakarta dalam waktu yang cukup singkat, jadi
 soal ini mestinya bukan masalah besar...asal ada pemasoknya...

 salam,
 --
 *From:* Rovicky Dwi Putrohari 
 rovi...@gmail.comhttp://us.mc1222.mail.yahoo.com/mc/compose?to=rovi...@gmail.com
 
 *To:* IAGI 
 iagi-net@iagi.or.idhttp://us.mc1222.mail.yahoo.com/mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id;
 geologi...@googlegroups.comhttp://us.mc1222.mail.yahoo.com/mc/compose?to=geologi...@googlegroups.com
 geologi...@googlegroups.comhttp://us.mc1222.mail.yahoo.com/mc/compose?to=geologi...@googlegroups.com
 
 *Sent:* Saturday, January 26, 2013 9:34 PM
 *Subject:* [iagi-net] Indonesia membutuhkan energi itu.

 Dear All,
 Terlampir abstract serta presentasi saya sewaktu mengisi acara
 IndoGas-2013 di JHCC Jakarta pekan lalu.

 Satu hal yang saya soroti adalah adanya *potensi *besar di Indonesia pada
 tahun 2020-2030 dimana Indonesia mendapatkan*bonus demografi*. Saat itu
 nanti lebih dari 50% penduduk Indonesia masuk dalam usia produktif.


 Adalah tanggung jawab generasi saat ini, yang rata-rata sedang menduduki
 posisi kunci, untuk menyediakan sumberdaya alam dan energi untuk membuat
 mereka sibuk dan berprestasi. Tidak hanya migas dan energi, namun juga
 bahan mineral tambang dan sumberdaya alam lainnya termasuk air bersih serta
 lingkungan yang sehat dan aman.

 Dalam diskusinya saya menekankan untuk penyediaan energi ini tidak hanya
 dari eksplorasi saja, karena proyeksi supply produksi domestik serta
 eksplorasi pada tahun 2020 akan masih jauh dibawah dari kebutuhan. Sehingga
 menjadi tugas para pemerhati dan investor energi untuk mulai membangun 
 *recieving
 LNG terminal* di Indonesia.

 Proyeksi saya memperkirakan Indonesia akan menjadi net importir gas  pada
 2022, dan net-importir energi pada tahun 2028.  Sehingga persiapan
 pembuatan dan konstruksi LNG recieving terminal ini harus sudah dimulai
 dari sekarang. Lokasi-lokasi pembangunan recieving terminal ini menjadi
 sebuah keputusan penting dan strategis karena ini akan menjadi sentra
 pertumbuhan ekonomi nantinya.

 Dengan tersedianya sumberdaya dan lingkungan sehat dan aman ini tidak
 mustahil Indonesia akan masuk dalam jajaran 10 negara perekonomian terbesar
 di dunia pada 2030 mendatang.Mengalahkan Jerman dan Inggris !.

 Salam

 Rovicky DP




-- 
***Good idea is important key to 

Re: [iagi-net] Indonesia membutuhkan energi itu.

2013-01-29 Terurut Topik liamsi
Dalam suatu penelitian  untuk studi kenaikan harga listrik ternyata masarakat 
lbh banyak menghabiskan uang untuk beli pulsa HP daripada untuk membeli energi 
khususnya listrik, padahal energi/ listrik merupakan kebutuhan primer
Jadi kalau harga energi khusunya listrik dihargai sesuai keekonomiannya tanpa 
subsidi sakjane wis mampu , kalau ini bisa terjadi harga energi primernya { gas 
, geothermal, batubara } bisa sesuai juga dg harga kekonominanya untuk di DN { 
DMO } dan tdk perlu diekspor untuk  security energy domestik   

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 29 Jan 2013 17:16:53 
To: IAGIiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Indonesia membutuhkan energi itu.

http://www.tempo.co/read/news/2013/01/27/090457172/50-Juta-Orang-Indonesia-Bergaji-Rp-20-Juta-Sebulan
50 Juta Orang Indonesia Bergaji Rp 20 Juta Sebulan
*TEMPO.CO*, *Surakarta - *Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi
mengatakan masyarakat kategori ekonomi menengah ke atas di Indonesia
lumayan banyak.
Saat ini ada 50 juta orang Indonesia yang punya penghasilan Rp 20 juta
sebulan, kata Bayu saat menjadi pembicara seminar nasional Pengembangan
Ekonomi Kreatif Berbasis Komoditas Pertanian di Universitas Sebelas Maret
(UNS) Surakarta, Sabtu, 26 Januari 2013.
--
Kalau memang berita ini benar, barangkali Indonesia harus berani bersaing
untuk membeli energi. Daya beli masyarakat Indonesia sudah meningkat. Kalau
bener bahwa ada 160 juta orang Indonesia membelanjakan 2-20$ sehari,
tentusanya retail bussiness menjadi industri menarik, nah dukungan supaya
industri ini terus meningkat tentunya infrastruktur harus diperbaiki.

Kegagalan menyediakan SDA dan SDE pada saat Demografi Bonus Period
(2020-2030) akan mengakibatkan brain drain.

Salam
RDP



2013/1/28 Andi AB Salahuddin a_baiq...@yahoo.com

 Serupa dengan yang disampaikan oleh pak Noor sebelumnya, saya tidak akan
 berharap terlalu banyak bahwa harga gas otomatis akan semakin murah disaat
 melimpah ketersediaannya. 

 ** **
 Kemungkinan bahwa harga dikontrol tetap tinggi oleh produsen tetap ada.
 Ditambah lagi dengan trend demand yang semakin tinggi dari negara2 haus
 energi (gas) lainnya, yang salah satu implikasinya adalah semakin tingginya
 persaingan di antara calon pembeli.


 Salaam,

 --
 2013/1/27 noor syarifuddin 
 noorsyarifud...@yahoo.comhttp://us.mc1222.mail.yahoo.com/mc/compose?to=noorsyarifud...@yahoo.com
 

 All,
 Sedkit berbeda kemarin GM Total malah memberikan tantangan dan contoh
 bagaimana melakukan konservasi SDE yang sekarang sudah ada supaya dapat
 dimanfaatkan dengan seefisien mungkin termasuk menyisakan kepada generasi
 mendatang...

 Kalau menyitir kata-kata Alm Wamen dulu: .kita ini memang bangsa yang
 lucu, sudah miskin tapi mau gaya dengan boros energi yang mintanya dihargai
 semurah-murahnya:-)
 dan sampai sekarang sindirian ini hampri gak ada efeknya sama
 sekali...bisa dilihat dari jebolnya kuota BBM subsidi  bahkan seorang
 sopirpun masih merasa nyaman dan tidak ada rasa  bersalah untuk tidur dalam
 mobil dgn mesin dan AC menyala.

 mungkin receiving LNG merupakan alternatif, tapi bisa dipastikan di dekade
 ke depan semua SDE akan menjadi komoditi strategis jadi jangan harap
 akan mendapatkannya dengan murahFYI, Regas Nusantara bisa membuat
 receiving terminal di teluk Jakarta dalam waktu yang cukup singkat, jadi
 soal ini mestinya bukan masalah besar...asal ada pemasoknya...

 salam,
 --
 *From:* Rovicky Dwi Putrohari 
 rovi...@gmail.comhttp://us.mc1222.mail.yahoo.com/mc/compose?to=rovi...@gmail.com
 
 *To:* IAGI 
 iagi-net@iagi.or.idhttp://us.mc1222.mail.yahoo.com/mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id;
 geologi...@googlegroups.comhttp://us.mc1222.mail.yahoo.com/mc/compose?to=geologi...@googlegroups.com
 geologi...@googlegroups.comhttp://us.mc1222.mail.yahoo.com/mc/compose?to=geologi...@googlegroups.com
 
 *Sent:* Saturday, January 26, 2013 9:34 PM
 *Subject:* [iagi-net] Indonesia membutuhkan energi itu.

 Dear All,
 Terlampir abstract serta presentasi saya sewaktu mengisi acara
 IndoGas-2013 di JHCC Jakarta pekan lalu.

 Satu hal yang saya soroti adalah adanya *potensi *besar di Indonesia pada
 tahun 2020-2030 dimana Indonesia mendapatkan*bonus demografi*. Saat itu
 nanti lebih dari 50% penduduk Indonesia masuk dalam usia produktif.


 Adalah tanggung jawab generasi saat ini, yang rata-rata sedang menduduki
 posisi kunci, untuk menyediakan sumberdaya alam dan energi untuk membuat
 mereka sibuk dan berprestasi. Tidak hanya migas dan energi, namun juga
 bahan mineral tambang dan sumberdaya alam lainnya termasuk air bersih serta
 lingkungan yang sehat dan aman.

 Dalam diskusinya saya menekankan untuk penyediaan energi ini tidak hanya
 dari eksplorasi saja, karena proyeksi supply produksi domestik serta
 eksplorasi pada tahun 2020 akan masih 

Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-29 Terurut Topik Bandono Salim
Seperti ku kenal, artinya tidak kenal,
Kalo jaman remysilado itu masuk puisi mbeling.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Agus Irianto agiria...@yahoo.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 28 Jan 2013 23:55:58 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: fo...@hagi.or.idfo...@hagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
MERDEKAAA...3x...!!!

Bagi saya ceracak ADB kita satu ini sudah melewati maqom geologist...menuju 
ke makrifatul geologist/Geosastrology. .luasnya ilmu serta seringnya 
berkolaborasi dgn banyaknya ilmuwan dan ulama mengkristal sehingga memberanikan 
diri utk menyebut diri sbg GEOLOGIST MERDEKA...ungkapan yg bermakna dalam 
yg seharusnya kita renungi dan kita panuti..selamat dan saluuut utk 
anda  DR. ANDANG BACHTIAR .puisinya indah, menyentak dan mengharu 
biru..! ..

Salam,
AIR





 From: Dandy Hidayat dandy.hidayat@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, January 29, 2013 8:23 AM
Subject: Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
 

GEOSASTROLOGY .. 
 
sangat bagus mas Andang .. MERDEKA (Karena sudah Bukan Geologist Lagi) 
 
Dandy 
Negeri Jiran 
 


 
2013/1/29 Fotunadi, Didik (KPC) didik.fotun...@kpc.co.id

Dan kadang lenggok tarian sang pesinden lebih merdu dibanding suaranya

Semangat pagi Cak Andang,
Mencerahkan.

Didik Fotunadi
--
Sent using BlackBerry



- Original Message -
From: andangbacht...@yahoo.com [mailto:andangbacht...@yahoo.com]
Sent: Tuesday, January 29, 2013 08:26 AM
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali


Seperti pesinden padahal penari
Seperti presiden padahal penyanyi

Seperti asisten padahal menteri
Seperti dosen padahal administrasi

Seperti superman padahal selebriti
Seperti wartawan padahal polisi

Seperti pertemuan padahal nggele'-party
Seperti pengajian padahal nyebar benci

Seperti demonstran padahal diskusi
Seperti negarawan padahal politisi

Seperti.seniman padahal pandai besi
Seperti usulan padahal instruksi

Seperti independen padahal dibayari
Seperti manajemen padahal kuli

Seperti teman padahal beda visi
Seperti pemberian padahal korupsi

Seperti komentator padahal pemain inti
Seperti pensiunan padahal mroyek lagi

Seperti genangan padahal banjir lagi
Seperti baru kejadian padahal berkali-kali

Seperti tektonik padahal stratigrafi
Seperti struktur padahal sedimentologi

Seperti mantra padahal puisi
Seperti paranormal padahal geologi

Seperti malam padahal sudah pagi
Tersenyumlah menawan, wahai matahari

Merdeka!! (Berkali-kali)
ADB, 29 Jan 2013
Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [iagi-net] Indonesia membutuhkan energi itu.

2013-01-29 Terurut Topik Bandono Salim
Pastiv pegawai perminyakan, kalau pns yaa nggak ada, anggota DPR, pemimpin 
partai, paranormal, koruptor hahaha.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 29 Jan 2013 17:16:53 
To: IAGIiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Indonesia membutuhkan energi itu.
http://www.tempo.co/read/news/2013/01/27/090457172/50-Juta-Orang-Indonesia-Bergaji-Rp-20-Juta-Sebulan
50 Juta Orang Indonesia Bergaji Rp 20 Juta Sebulan
*TEMPO.CO*, *Surakarta - *Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi
mengatakan masyarakat kategori ekonomi menengah ke atas di Indonesia
lumayan banyak.
Saat ini ada 50 juta orang Indonesia yang punya penghasilan Rp 20 juta
sebulan, kata Bayu saat menjadi pembicara seminar nasional Pengembangan
Ekonomi Kreatif Berbasis Komoditas Pertanian di Universitas Sebelas Maret
(UNS) Surakarta, Sabtu, 26 Januari 2013.
--
Kalau memang berita ini benar, barangkali Indonesia harus berani bersaing
untuk membeli energi. Daya beli masyarakat Indonesia sudah meningkat. Kalau
bener bahwa ada 160 juta orang Indonesia membelanjakan 2-20$ sehari,
tentusanya retail bussiness menjadi industri menarik, nah dukungan supaya
industri ini terus meningkat tentunya infrastruktur harus diperbaiki.

Kegagalan menyediakan SDA dan SDE pada saat Demografi Bonus Period
(2020-2030) akan mengakibatkan brain drain.

Salam
RDP



2013/1/28 Andi AB Salahuddin a_baiq...@yahoo.com

 Serupa dengan yang disampaikan oleh pak Noor sebelumnya, saya tidak akan
 berharap terlalu banyak bahwa harga gas otomatis akan semakin murah disaat
 melimpah ketersediaannya. 

 ** **
 Kemungkinan bahwa harga dikontrol tetap tinggi oleh produsen tetap ada.
 Ditambah lagi dengan trend demand yang semakin tinggi dari negara2 haus
 energi (gas) lainnya, yang salah satu implikasinya adalah semakin tingginya
 persaingan di antara calon pembeli.


 Salaam,

 --
 2013/1/27 noor syarifuddin 
 noorsyarifud...@yahoo.comhttp://us.mc1222.mail.yahoo.com/mc/compose?to=noorsyarifud...@yahoo.com
 

 All,
 Sedkit berbeda kemarin GM Total malah memberikan tantangan dan contoh
 bagaimana melakukan konservasi SDE yang sekarang sudah ada supaya dapat
 dimanfaatkan dengan seefisien mungkin termasuk menyisakan kepada generasi
 mendatang...

 Kalau menyitir kata-kata Alm Wamen dulu: .kita ini memang bangsa yang
 lucu, sudah miskin tapi mau gaya dengan boros energi yang mintanya dihargai
 semurah-murahnya:-)
 dan sampai sekarang sindirian ini hampri gak ada efeknya sama
 sekali...bisa dilihat dari jebolnya kuota BBM subsidi  bahkan seorang
 sopirpun masih merasa nyaman dan tidak ada rasa  bersalah untuk tidur dalam
 mobil dgn mesin dan AC menyala.

 mungkin receiving LNG merupakan alternatif, tapi bisa dipastikan di dekade
 ke depan semua SDE akan menjadi komoditi strategis jadi jangan harap
 akan mendapatkannya dengan murahFYI, Regas Nusantara bisa membuat
 receiving terminal di teluk Jakarta dalam waktu yang cukup singkat, jadi
 soal ini mestinya bukan masalah besar...asal ada pemasoknya...

 salam,
 --
 *From:* Rovicky Dwi Putrohari 
 rovi...@gmail.comhttp://us.mc1222.mail.yahoo.com/mc/compose?to=rovi...@gmail.com
 
 *To:* IAGI 
 iagi-net@iagi.or.idhttp://us.mc1222.mail.yahoo.com/mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id;
 geologi...@googlegroups.comhttp://us.mc1222.mail.yahoo.com/mc/compose?to=geologi...@googlegroups.com
 geologi...@googlegroups.comhttp://us.mc1222.mail.yahoo.com/mc/compose?to=geologi...@googlegroups.com
 
 *Sent:* Saturday, January 26, 2013 9:34 PM
 *Subject:* [iagi-net] Indonesia membutuhkan energi itu.

 Dear All,
 Terlampir abstract serta presentasi saya sewaktu mengisi acara
 IndoGas-2013 di JHCC Jakarta pekan lalu.

 Satu hal yang saya soroti adalah adanya *potensi *besar di Indonesia pada
 tahun 2020-2030 dimana Indonesia mendapatkan*bonus demografi*. Saat itu
 nanti lebih dari 50% penduduk Indonesia masuk dalam usia produktif.


 Adalah tanggung jawab generasi saat ini, yang rata-rata sedang menduduki
 posisi kunci, untuk menyediakan sumberdaya alam dan energi untuk membuat
 mereka sibuk dan berprestasi. Tidak hanya migas dan energi, namun juga
 bahan mineral tambang dan sumberdaya alam lainnya termasuk air bersih serta
 lingkungan yang sehat dan aman.

 Dalam diskusinya saya menekankan untuk penyediaan energi ini tidak hanya
 dari eksplorasi saja, karena proyeksi supply produksi domestik serta
 eksplorasi pada tahun 2020 akan masih jauh dibawah dari kebutuhan. Sehingga
 menjadi tugas para pemerhati dan investor energi untuk mulai membangun 
 *recieving
 LNG terminal* di Indonesia.

 Proyeksi saya memperkirakan Indonesia akan menjadi net importir gas  pada
 2022, dan net-importir energi pada tahun 2028.  Sehingga persiapan
 pembuatan dan konstruksi LNG recieving terminal ini harus sudah dimulai
 dari sekarang. Lokasi-lokasi pembangunan recieving 

Re: [iagi-net] Histometabasis

2013-01-29 Terurut Topik Aji Suhadi
Pak Andang
mantap, saya suka ini, trims
makin terbukti ilmu langit..diatas ilmu filosofi (Phd), grand master (Msc),
atau pun Dr.
struktur dan energy alam semsta sudah tertata rapi, indah dan menarik untuk
daya guna.

ujian kita adalah batas ambang 'sequence boundary untuk berubah, bedanya
kita dng silica flood hidrothermal fluid atau metamorf derajat rendah,
mereka benda mati hanya naluri escape to low presure...

$alam alam merdeka

2013/1/29 andang bachtiar andangbacht...@yahoo.com

 Kayu bisa menjadi silika (silicified wood) bila terpapar pada larutan yang
 mengandung silika pada ambang batas temperature yang memungkinkan silika
 tersebut mengendap, yaitu antara 70-80 derajad celsius, dalam waktu yang
 cukup lama (pelahan-lahan) sehingga silika yang menginvasi dan mengganti
 struktur jaringan kayu tersebut akan membentuk kristal2 sempurna sambil
 tetap mempertahankan tekstur kayunya (lingkaran tahun, kambium, xylem,
 serabut akar, dsb).


 Proses penggantian jaringan yang pelahan tersebut sering disebut sebagai
 proses histometabasis.


 Proses tsb bisa terjadi apabila ada larutan hidrotermal yg berasal dari
 sisa pergerakan magma yg banyak mengandung silika menggenangi / merendam
 sang kayu.


 Selain itu, cara lain terjadinya  –tanpa harus ada kegiatan volkanisme /
 magmatisme -  adalah melalui proses diagenesa batuan sedimen, yaitu:
 penguburan (burial) sang kayu pada lingkungan batuan sedimen pasir kwarsa
 yang porous sampai di kedalaman cekungan yang memungkinkan temperatur bawah
 permukaan berada di ambang batas 70-80 derajad celcius. Dengan demikian
 kayu yang ada dalam lapisan sedimen pasir kwarsa tersebut akan mulai
 mendapatkan pasokan larutan silika dari arah cekungan yang lebih dalam dan
 lebih panas dan sekaligus pelan-pelan mengganti struktur-tekstur kayunya
 dengan silika2 yang mengendap sempurna.


 Itulah tadi salah satu ayat – sunatullah yg kupelajari di depan singkapan
 PIT-202, Seam 46U, Separi, Samarinda; dimana terlihat banyak sekali
 glondongan kayu silika menyisip di foreset maupun bottom-set dari satuan
 batupasir kasar kerikilan-konglomeratan, fasies sungai teranyam yang
 menggerus endapan pasang-surut, selang-seling lempung pasir
 mengkasar-menebal keatas, fasies muka delta. Benar-benar batas sikuen dan
 marker korelasi yang sempurna.


 Pertanyaannya adalah: Apakah kitab Allah dan sunnah Nabi sudah merendam
 dan menghistometabasis kayu jiwa kita? (sehingga posisi kita bisa makin
 tinggi di atas sequence boundary….?)


 ADB

 Separi, Samarinda ,26 Januari 2013




-- 
Aji Suhadi
Mineral Exploration Geologist
+62 81257179737
http://about.me/aji.suhadi


Re: [iagi-net] Histometabasis

2013-01-29 Terurut Topik aluthfi143

Silicified wood sangat keras dan kaku dan membuat density-nya bertambah besar. 
Janganlah Kang kayu jiwa kita mengalami proses seperti yang terjadi dalam 
silified wood, nanti jiwa kita menjadi kaku, keras dan very dense (alias 
bebal). 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: andang bachtiar andangbacht...@yahoo.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 29 Jan 2013 11:25:15 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Histometabasis
Kayu bisa menjadi silika (silicified wood) bila terpapar
pada larutan yang mengandung silika pada ambang batas temperature yang
memungkinkan silika tersebut mengendap, yaitu antara 70-80 derajad celsius,
dalam waktu yang cukup lama (pelahan-lahan) sehingga silika yang menginvasi dan
mengganti struktur jaringan kayu tersebut akan membentuk kristal2 sempurna
sambil tetap mempertahankan tekstur kayunya (lingkaran tahun, kambium, xylem,
serabut akar, dsb).


Proses penggantian jaringan yang pelahan tersebut sering
disebut sebagai proses histometabasis.


Proses tsb bisa terjadi apabila ada larutan hidrotermal yg
berasal dari sisa pergerakan magma yg banyak mengandung silika menggenangi /
merendam sang kayu.


Selain itu, cara lain terjadinya  –tanpa harus ada kegiatan volkanisme /
magmatisme -  adalah melalui proses
diagenesa batuan sedimen, yaitu: penguburan (burial) sang kayu pada lingkungan
batuan sedimen pasir kwarsa yang porous sampai di kedalaman cekungan yang
memungkinkan temperatur bawah permukaan berada di ambang batas 70-80 derajad
celcius. Dengan demikian kayu yang ada dalam lapisan sedimen pasir kwarsa
tersebut akan mulai mendapatkan pasokan larutan silika dari arah cekungan yang
lebih dalam dan lebih panas dan sekaligus pelan-pelan mengganti
struktur-tekstur kayunya dengan silika2 yang mengendap sempurna.


Itulah tadi salah satu ayat – sunatullah yg kupelajari di
depan singkapan PIT-202, Seam 46U, Separi, Samarinda; dimana terlihat banyak 
sekali glondongan
kayu silika menyisip di foreset maupun bottom-set dari satuan batupasir kasar
kerikilan-konglomeratan, fasies sungai teranyam yang menggerus endapan
pasang-surut, selang-seling lempung pasir mengkasar-menebal keatas, fasies muka
delta. Benar-benar batas sikuen dan marker korelasi yang sempurna.


Pertanyaannya adalah: Apakah kitab Allah dan sunnah Nabi sudah
merendam dan menghistometabasis kayu jiwa kita? (sehingga posisi kita bisa
makin tinggi di atas sequence boundary….?)


ADB

Separi, Samarinda ,26 Januari 2013




Re: [iagi-net] Histometabasis

2013-01-29 Terurut Topik Ruskamto
Tul Cak, jangan sampai proses tsb terjadi di geologist muda, dalam istilah HRD 
menjadi deadwood dan madesu.  
RUS
-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 29 Jan 2013 12:58:29 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Histometabasis


Silicified wood sangat keras dan kaku dan membuat density-nya bertambah besar. 
Janganlah Kang kayu jiwa kita mengalami proses seperti yang terjadi dalam 
silified wood, nanti jiwa kita menjadi kaku, keras dan very dense (alias 
bebal). 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: andang bachtiar andangbacht...@yahoo.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 29 Jan 2013 11:25:15 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Histometabasis
Kayu bisa menjadi silika (silicified wood) bila terpapar
pada larutan yang mengandung silika pada ambang batas temperature yang
memungkinkan silika tersebut mengendap, yaitu antara 70-80 derajad celsius,
dalam waktu yang cukup lama (pelahan-lahan) sehingga silika yang menginvasi dan
mengganti struktur jaringan kayu tersebut akan membentuk kristal2 sempurna
sambil tetap mempertahankan tekstur kayunya (lingkaran tahun, kambium, xylem,
serabut akar, dsb).


Proses penggantian jaringan yang pelahan tersebut sering
disebut sebagai proses histometabasis.


Proses tsb bisa terjadi apabila ada larutan hidrotermal yg
berasal dari sisa pergerakan magma yg banyak mengandung silika menggenangi /
merendam sang kayu.


Selain itu, cara lain terjadinya  –tanpa harus ada kegiatan volkanisme /
magmatisme -  adalah melalui proses
diagenesa batuan sedimen, yaitu: penguburan (burial) sang kayu pada lingkungan
batuan sedimen pasir kwarsa yang porous sampai di kedalaman cekungan yang
memungkinkan temperatur bawah permukaan berada di ambang batas 70-80 derajad
celcius. Dengan demikian kayu yang ada dalam lapisan sedimen pasir kwarsa
tersebut akan mulai mendapatkan pasokan larutan silika dari arah cekungan yang
lebih dalam dan lebih panas dan sekaligus pelan-pelan mengganti
struktur-tekstur kayunya dengan silika2 yang mengendap sempurna.


Itulah tadi salah satu ayat – sunatullah yg kupelajari di
depan singkapan PIT-202, Seam 46U, Separi, Samarinda; dimana terlihat banyak 
sekali glondongan
kayu silika menyisip di foreset maupun bottom-set dari satuan batupasir kasar
kerikilan-konglomeratan, fasies sungai teranyam yang menggerus endapan
pasang-surut, selang-seling lempung pasir mengkasar-menebal keatas, fasies muka
delta. Benar-benar batas sikuen dan marker korelasi yang sempurna.


Pertanyaannya adalah: Apakah kitab Allah dan sunnah Nabi sudah
merendam dan menghistometabasis kayu jiwa kita? (sehingga posisi kita bisa
makin tinggi di atas sequence boundary….?)


ADB

Separi, Samarinda ,26 Januari 2013




Re: [iagi-net] Batubara di Foreland Basin dan Passive Margin

2013-01-29 Terurut Topik aluthfi143

Satuju Kang, kita harus pahami garis waktu agar kita bisa mengkorelasikan dalam 
pemanfaatan/penggunaan waktu, agar kita tidak termasuk orang yang 
merugi Ingat wal asyri innal insana lafikhusrin.. 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 29 Jan 2013 10:34:36 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Batubara di Foreland Basin dan Passive Margin
di warukin, di muara enim, di foreland basin
: tak ada yang meragukanmu menarik kesamaan waktu
di sepanjang pelamparan batubara berkilo-kilometer jauh.

di mahakam purba, di endapan delta; di passive margin, di kutai basin
: batubara terputus-putus, di sela jari-jari saluran distributary
lebih baik kau gantungkan waktumu
pada serpih panas radioaktif tinggi atau batugamping tipis sama sekali

yang begitu itu jauh lebih baik dan berarti
bagi orang-orang yang mengerti
korelasi

sudah kau tarikkah
garis kesamaan waktumu
pagi ini?

adb, samarinda, 28 jan 2013




Re: Bls: [iagi-net] Apa iya ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?

2013-01-29 Terurut Topik Gayuh Putranto
Menarik nih medical geology. 

Salah satu kampus yg tertarik dg bidang medical geology adalah Prodi Geologi 
Univ Negeri Gorontalo. Mereka pernah mengadakan semacam seminar/kuliah umum ttg 
medical geology ini pada September 2012 kemarin dg pembicara utama professor 
dari Univ Ehime Jepang. 
Semoga ke depannya, jurusan-jurusan geologi di kampus2 perlu mulai menjalin 
hubungan kerja sama (riset) dengan fakultas kedokteran. 



Salam,
Gayuh Putranto - 2583




Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Hadiyanto Sapardi hadiyanto...@yahoo.co.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 29 Jan 2013 12:44:49 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bls: [iagi-net] Apa iya   ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?
Setuju bung Ipranta IAGI harus jemput bola utk bersinergi dg organisasi profesi 
lainnya dan juga institusi terkait baik yg dari dlm/luar negeri. Banyak 
cabang-2 ilmu geologi lama tapi mungkin baru utk di Indonesia seperti salah 
satu contohnya  Medical Geology yg lagi ngetrend di mana-2 sehingga beberapa 
perguruan tinggi di Amerika, Kanada, beberapa negara-2di Eropa dan Australia 
punya program study Medical Geology. MG seyogyanya juga dikembangkan di 
Indonesia, mengingat aktivitas tektonik dan vulkanik kita yang kompleks dan 
juga berbagai aktivitas penambangan dan aktivitas lainnya yg terkait dengan 
Medical Geology. Tahun 2000 kita pernah mengadakan South East Asia Coal Geology 
Conference di Bandung yg dibuka bpk SBY pada saat beliau menjadi Menteri 
Tamben, diacara itu ada workshop Medical Geology yg diberikan oleh rekan2 dari 
USGS, Prof Bob Flinkelman dan mas Yok Sumartoyo (alumni ITB) yg sdh lama sekali 
tinggal di Amrik.

Salam
Hadiyanto





 Dari: ipranto wignyowinoto ipra...@yahoo.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Selasa, 29 Januari 2013 11:20
Judul: Bls: [iagi-net] Apa iya   ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?
 

Abah, kita sudah mulai kesana khususnya Badan Geologi sudah mulai cuma mungkin 
gaungnya belum membumi, ini tantangan saja untuk IAGI agar selalu mendekat dan 
mensuport juga ke institusi pemerintah, karena iagi khan gak mungkin sendiri, 
terus terang gak punya supportnya he he he.
tahun kemarin Badan Geologi ngadain seminar/workshop/lokakarya juga mengenai 
perubahan iklim di Jakarta ada pembicara dari Lapan, BMKG, BPPT selain dari 
para Geologis sendiri. Geopark bahkan sudah menelorkan Geopark Batur, sekarang 
BG gencar untuk mengusulkan Rinjani, Toba, Raja Ampat dan masih ada beberapa 
lagi, bahkan untuk Geo kesehatan sudah mulai juga. Disini mungkin IAGI bisa 
mengambil manfaat dengan mendekatkan atau bisa urun rembug.

Terima kasih.

Ipranto





 Dari: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Selasa, 29 Januari 2013 10:18
Judul: [iagi-net] Apa iya   ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?
 




Rekan rekan 

Iseng iseng saya copy-kan acara /seminar dari IUGS , saya melihat begitu bsnysk 
bidang ilmu geologi yang belum saya dengar ada seminarnya di Indonesia .
Dimana pemikiran pemikiran yang muncul , kemudian menjadi bahan pertimbangan 
parapengambil kebijakan.
Kelihatannya masih banyak cabang ilmu geologi yang harus dilirik oleh IAGI .
Apa saya ketinggalan informasi ?

si Abah

February 20-21, 2013. Mountains Under Watch, Observing
Climate Change Effects in the
Alps,
Forte di Bard, Aosta Valley – Italy:___ ___Mountains Under Watch is an
interdisciplinary conference that aims at bringing together scientists and
experts working in the diverse fields of climate change studies in mountain
areas around the world. The specific goal of the conference is to share
experiences, methods and strategies for long term observations and monitoring
of the climate change effects on different alpine environments ranging from the
cryosphere to the biosphere. Details can be found at: 
http://www.muw2013.it/program

Note : Kita sudah merasakan derita akibat climate change ini !! Banjir dan 
longsor di-mana 2./
 
May 17-20th, 2013 Hammamet, Tunisia. The Tunisian
Association of Applied Geology
(ATGA)
and The Tunisian Association of Geomatics (ATG) in collaboration with the
Research Laboratory « Water-Energy-Environment» (Sfax University), the North
African Group for Earthquakes and Tsunamis Studies (NAGET) and the Center for
Research on terrestrial Environment (CRET, Lausanne, Switzerland) organize 2
events:
u1) The 5th Tunisian Days of Applied Geology
from May 17th to May
19th 2013
u2) International Conference on Natural Hazards and
Geomatics (ICNHG2013) from May 17th to May 20th 2013
For
further information, please visit: http://www.atga.fr/
 
Tsunami ??  Je kita rasakan deritanya.las sudah

§September 4–6, 2013. 12th European Geopark
Conference. Geoparks: an innovative
approach to raise public
awareness about geohazard, climate change and the sustain-able use of our
natural 

Re: Re: [iagi-net] BACK TO BASIC # 1 - INDONESIA SECARA UMUM BUKAN ISLAND ARC

2013-01-29 Terurut Topik kartiko samodro
Mas Andi

Mungkin tahu nama lapangan/basin yg di pantai timur amerika selatan ? Dan
apakah memang thermogenic atau lebih ke biogenic ?

2013/1/28 Andi AB Salahuddin a_baiq...@yahoo.com

 Mas Kartiko, pak Awang:

 ** **

 Jika dari yang saya pahami kira-kira begini. Kematangan suatu SR tidak
 semata-mata berhubungan dengan basal HF. Yang lebih penting mungkin malah
 gradient geothermal (GG)-nya. Meskipun HF suatu basin rendah namun jika
 overburdennya didominasi oleh litologi dengan konduktivitas relatif rendah
 semisal shale, akan menghasilkan GG yang relatif tinggi.

 ** **

 Dengan demikian, hubungan rasio sukses eksplorasi tidak berhubungan
 langsung dengan posisi prospek kita terletak di atas kerak samudera atau
 benua. Oil/gas fields di pantai timur Amerika Selatan mungkin bisa jadi
 contoh dari temuan migas diatas/dekat dari kerak samudera?

 ** **

 Mungkin pak Awang dan mas Kartiko bisa mengoreksi/beri pencerahan? 

 ** **

 salam,

 Andi.

 --- On *Wed, 1/16/13, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com* wrote:


 From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
 Subject: Re: Re: [iagi-net] BACK TO BASIC # 1 - INDONESIA SECARA UMUM
 BUKAN ISLAND ARC
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Wednesday, January 16, 2013, 4:19 PM

 Pak Awang,

 mungkin di situ memang dilemanya...
 Kalau bekerja di daerah rifting yang aktif maka petroleum system dan
 playnya masih belum ada walaupun heatflownya tinggi. Kalau bekerja di ex
 rifting, petroleum system dan play sudah ada tapi bisa jadi belum matang
 karena heatflownya rendah..tentunya butuh banyak banget sedimen yang bisa
 menjadi overburden untuk mengkompensasi heat flow yg rendah ini kalau mau
 mengejar thermogenic, kemungkinan lainnya ya paling biogenic.

 Mungkin Pak Awang ada informasi/contoh di mana kita bisa temukan discovery
 lapangan migas /discovery di daerah basement oceanic ?

 Mengenai membedakan seamount dan reef , mungkin Pak Awang ada tip dan
 trick khusus ? Dulu sepertinya pernah dibahas penggunaan magnetik survey
 untuk membedakan seamount dan reef , apakah sudah ada study dan
 pembuktiannya bahwa dengan menggunakan magnetik akan lebih tepat membedakan
 antara seamount dan reef ?
 Sepertinya kalau cuma mengandalkan kenampakan dari seismic sepertinya
 cukup berisiko karena baik seamount atau reef bisa membentuk kenampakan
 yang mirip walaupun di beberapa literatur mengatakan bahwa bentukan dari
 seamount lebih runcing runcing dibandingkan dengan reef.

 Salam

 Kartiko

 walah.pagi ini hujan kok enggak reda reda..

 2013/1/17 Awang Satyana 
 awangsaty...@yahoo.comhttp://mc/compose?to=awangsaty...@yahoo.com
 

 Kartiko,

 Bila rifting atau spreading terjadi saat ini, kerak basalt akan menjadi
 penanda heatflow tinggi sebab dibentuk oleh thermal uplift dari mantel yang
 naik di kerak benua yang menipis atau spreading. Tetapi bila terjadi pada
 masa lalu, maka sekarang heat flow basalt di ex rifting itu rendah
 termalnya. Sebab saat rifting atau spreading berhenti, digantikan sagging,
 maka thermal subsidence yang terjadi.

 Kebanyakan eksplorasi hidrokarbon sekarang terjadi di ex rifting yang
 lama, maka asosiasi dengan kerak samudera dianggap berheatflow rendah.
 Eksplorasi umumnya tidak dilakukan di atas basement kerak samudera. Hanya
 beberapa company saya lihat sekarang masuk ke wilayah2 basement kerak
 samudera seperti wilayah Halmahera, utara Kepala Burung dekat Waigeo dan
 Teluk Cenderawasih, semua targetnya sama: build up reefs umur sekitar
 Miosen. Tetapi harus diantipasi juga bila berasosiasi dengan kerak samudera
 bahwa itu bukan buildup reefs, tetapi sea mounts.

 Salam,
 Awang

  --
 * From: * kartiko samodro 
 kartiko.samo...@gmail.comhttp://mc/compose?to=kartiko.samo...@gmail.com;

 * To: * iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id;
 * Subject: * Re: [iagi-net] BACK TO BASIC # 1 - INDONESIA SECARA UMUM
 BUKAN ISLAND ARC
 * Sent: * Wed, Jan 16, 2013 1:01:26 PM

   Pak Awang

 Apakah ada hubungan antara jenis batuan pembentuk basement ( basaltic atau
 silisic) akan mempengaruhi heat flow yang akan berpengaruh dengan
 kematangan suatu source rock ? Paradigma yang sekarang berkembang bahwa di
 daerah basement basaltic /oceanic akan sulit terbentuk source rock yang
 matang karena HF yg rendah sehingga explorasi yang berasosiasi dengan
 basement basaltic/ kerak oceanic hampir tidak mungkin ?

 2013/1/16 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com



 The basis is the most important thing.

 Harus dibedakan dengan jelas antara island arc, yang sering diterjemahkan
 sebagai busur kepulauan dan continental arc, yang padanannya dalam istilah
 geologi bahasa Indonesia tidak biasa kita jumpai. Saya terjemahkan saja
 continental arc sebagai busur benua.

 Orang umum menyebut Indonesia sebagai busur kepulauan, baik yang
 menyebutnya itu geologist maupun nongeologist. Menurut hemat saya, ini
 sebuah kekeliruan kalau kita tahu dengan jelas perbedaan kejadian antara
 busur kepulauan dan 

Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah

2013-01-29 Terurut Topik kartiko samodro
Tapi Jokowi keren lho...

minta bppt untuk mengatur hujan supaya jatuh ke laut dan tidak ke jakarta...


2013/1/29 Dandy Hidayat dandy.hidayat@gmail.com

 Jadi ingat waktu kejadian Lumpur Lapindo ... yang disalahkan adalah Gempa
 Jogya .

 

 2013/1/27 amien widodo amienwid...@yahoo.com

   KITA BANGSA YANG HEBAT TIDAK PERNAH SALAH
 ** **
 Jebolnya tanggul Banjir Kanal Barat (BKB) di Jl. Latuharhary selebar **30
 meter** pada Kamis (17/1) menyebabkan banjir menggenangi kawasan
 sebagian Jl. Sudirman, Bunderan HI, Jl Thamrin dan sekitarnya serta masuk
 ke Sungai Cideng .Waduk Pluit menerima aliran dari Kali Cideng dan beberapa
 sungai di sekitarnya, sehingga menenggelamkan pompa air yang ada di waduk
 yang semestinya dipakai saat waduk Pluit penuh  Pada saat itu selama
 seminggu mulai hari Sabtu (19/1) terjadi pasang laut tertinggi. Pada Kamis
 (24/1) hingga Sabtu (26/1) pasang tertinggi mencapai **1 meter** antara
 09.09 – 09.46. Akibatnya Waduk Pluit meluap dan menenggelamkan kelurahan
 yang ada di sekitarnya. Jebolnya tanggul ini juga menenggelamkan basemen
 UOB yang menyebabkan meninggalnya beberapa orang.
 ** **
 Gubernur Joko Widodo menyebutkan kerugian mencapai 20 triliun (amazing –
 diucapkan seperti  logat Tukul).
 ** **
 Siapa yang salah? Lagi lagi yang disalahkan HUJAN (neh diucapkan
 seperti Patrick Spongbob). 
 ** **
 Berikut wawancara Tribunnews dengan pihak Kementrian PU
 Jebolnya tanggul di Jalan Latuharhary pihak Kementerian PU tidak mau
 disalahkan. Kementerian PU justru menyalahkan tingginya intensitas hujan
 yang turun.
 *Bukan karena kesalahan material. **Tapi ini kan tanggul lama, sudah
 lama sekali. **Ini gara-gara curah hujan tinggi saja, kan curah hujan
 tinggi di mana-mana banjir. Kalau kami melawan alam tidak bisa apa-apa,* 
 kata
 Kepala BBWS Imam Santoso, saat ditemui Tribunnews.com di lokasi jebolnya
 tanggul, Jalan Laturharhary, Menteng, Jakpus, Jumat (18/1/2013) siang.***
 *
 Selain masalah hujan, Imam mengungkapkan sebenarnya pengerjaan proyek BKB
 belum selesai dilakukan. Adapun sisi tanggul yang jebol hanyalah tanggul
 yang dibangun dengan *gundukan tanah*. Beberapa tempat memang masih
 belum selesai dibeton, katanya. Andai sudah selesai dibeton, air tidak
 akan melimpah. Kalau tanggul tanah ini melimpah karena air, *dia akan
 larut*. Makanya akan dibuat seperti di seberang itu tetap aman, kata
 Imam sambil menunjuk deretan beton di sisi seberang BKB.
 Dari wawancara ini terungkap Kementrian PU tahu bahwa :
 1.  Tanggul masih gundukan tanah
 2.  Tanggul tanah akan larut oleh air (ingat Situ Gintung)
 3.  Tidak ada upaya pemantauan tanggul walau
 revitalisasi(pembetonan) sudah tahun 2009
 4.  Seperti biasa setelah jebol pemerintah bilang ”akan dibeton
 seperti tanggul diseblahnya”


 ”kita memang bangsa TIDAK PERNAH SALAH, dan TIDAK AKAN PERNAH BELAJAR
 DARI KESALAHAN, sehingga kita akan mengalami TERANTUK masalah yang sama dan
 berulang tanpa melakukan apa apa”





Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-29 Terurut Topik yustinus yuwono
Rekan Yayang (ADB) yth.

Bagus sekali puisinya, bagi rekan lain yang merasa sedikit tersinggung ya
apunteun wae anggap aja guyonan tingkat tinggi...

Seperti setan padahal tikus
Seperti ilmuwan padahal politikus
..Weh sory kok saya latah ya?

Good Yang, yang sering dong nyentak gitu. Para milis jadi terbangun.

Salam,
YSY



2013/1/29 Bandono Salim bandon...@gmail.com

 Seperti ku kenal, artinya tidak kenal,
 Kalo jaman remysilado itu masuk puisi mbeling.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Agus Irianto agiria...@yahoo.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Mon, 28 Jan 2013 23:55:58 -0800 (PST)
 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Cc: *fo...@hagi.or.idfo...@hagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

 MERDEKAAA...3x...!!!

 Bagi saya ceracak ADB kita satu ini sudah melewati maqom
 geologist...menuju ke makrifatul geologist/Geosastrology. .luasnya
 ilmu serta seringnya berkolaborasi dgn banyaknya ilmuwan dan ulama
 mengkristal sehingga memberanikan diri utk menyebut diri sbg GEOLOGIST
 MERDEKA...ungkapan yg bermakna dalam yg seharusnya kita renungi dan
 kita panuti..selamat dan saluuut utk anda  DR. ANDANG BACHTIAR
 .puisinya indah, menyentak dan mengharu biru..! ..

 Salam,
 AIR


   --
 *From:* Dandy Hidayat dandy.hidayat@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Tuesday, January 29, 2013 8:23 AM
 *Subject:* Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

 GEOSASTROLOGY ..

 sangat bagus mas Andang .. MERDEKA (Karena sudah Bukan Geologist Lagi)

 Dandy
 Negeri Jiran




 2013/1/29 Fotunadi, Didik (KPC) didik.fotun...@kpc.co.id

 Dan kadang lenggok tarian sang pesinden lebih merdu dibanding suaranya

 Semangat pagi Cak Andang,
 Mencerahkan.

 Didik Fotunadi
 --
 Sent using BlackBerry


 - Original Message -
 From: andangbacht...@yahoo.com [mailto:andangbacht...@yahoo.com]
 Sent: Tuesday, January 29, 2013 08:26 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

  Seperti pesinden padahal penari
 Seperti presiden padahal penyanyi

 Seperti asisten padahal menteri
 Seperti dosen padahal administrasi

 Seperti superman padahal selebriti
 Seperti wartawan padahal polisi

 Seperti pertemuan padahal nggele'-party
 Seperti pengajian padahal nyebar benci

 Seperti demonstran padahal diskusi
 Seperti negarawan padahal politisi

 Seperti.seniman padahal pandai besi
 Seperti usulan padahal instruksi

 Seperti independen padahal dibayari
 Seperti manajemen padahal kuli

 Seperti teman padahal beda visi
 Seperti pemberian padahal korupsi

 Seperti komentator padahal pemain inti
 Seperti pensiunan padahal mroyek lagi

 Seperti genangan padahal banjir lagi
 Seperti baru kejadian padahal berkali-kali

 Seperti tektonik padahal stratigrafi
 Seperti struktur padahal sedimentologi

 Seperti mantra padahal puisi
 Seperti paranormal padahal geologi

 Seperti malam padahal sudah pagi
 Tersenyumlah menawan, wahai matahari

 Merdeka!! (Berkali-kali)
 ADB, 29 Jan 2013
 Powered by Telkomsel BlackBerry®







Re: Bls: [iagi-net] Apa iya ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?

2013-01-29 Terurut Topik yustinus yuwono
Kang Yanto Abah,

Kalaupun ketinggalan ya wajar Kang gk usah kecil hati, di Indon ini riset/
periset kan prioritas sekian, sedikit peminat, kering, kekurangan dana,
income kecil dsb.
Waktu saya berkunjung ke Tsukuba, dekat Tokyo th 93, saya kaget dan
terkagum- kagum dengan pemerintah Jepang. Di situ berkumpul periset muda
dari seluruh penjuru dunia termasuk bule-bule yang melakukan studi di sana
atas biaya pemerintah Jepang.
Salam,
YSY

2013/1/29 Gayuh Putranto dwiputra...@gmail.com

 Menarik nih medical geology.

 Salah satu kampus yg tertarik dg bidang medical geology adalah Prodi
 Geologi Univ Negeri Gorontalo. Mereka pernah mengadakan semacam
 seminar/kuliah umum ttg medical geology ini pada September 2012 kemarin dg
 pembicara utama professor dari Univ Ehime Jepang.
 Semoga ke depannya, jurusan-jurusan geologi di kampus2 perlu mulai
 menjalin hubungan kerja sama (riset) dengan fakultas kedokteran.



 Salam,
 Gayuh Putranto - 2583



 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Hadiyanto Sapardi hadiyanto...@yahoo.co.id
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Tue, 29 Jan 2013 12:44:49 +0800 (SGT)
 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Bls: [iagi-net] Apa iya ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?

 Setuju bung Ipranta IAGI harus jemput bola utk bersinergi dg organisasi
 profesi lainnya dan juga institusi terkait baik yg dari dlm/luar negeri.
 Banyak cabang-2 ilmu geologi lama tapi mungkin baru utk di Indonesia
 seperti salah satu contohnya  Medical Geology yg lagi ngetrend di mana-2
 sehingga beberapa perguruan tinggi di Amerika, Kanada, beberapa negara-2di
 Eropa dan Australia punya program study Medical Geology. MG seyogyanya juga
 dikembangkan di Indonesia, mengingat aktivitas tektonik dan vulkanik kita
 yang kompleks dan juga berbagai aktivitas penambangan dan aktivitas lainnya
 yg terkait dengan Medical Geology. Tahun 2000 kita pernah mengadakan South
 East Asia Coal Geology Conference di Bandung yg dibuka bpk SBY pada saat
 beliau menjadi Menteri Tamben, diacara itu ada workshop Medical Geology yg
 diberikan oleh rekan2 dari USGS, Prof Bob Flinkelman dan mas Yok Sumartoyo
 (alumni ITB) yg sdh lama sekali tinggal di Amrik.

 Salam
 Hadiyanto


   --
 *Dari:* ipranto wignyowinoto ipra...@yahoo.com
 *Kepada:* iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 *Dikirim:* Selasa, 29 Januari 2013 11:20
 *Judul:* Bls: [iagi-net] Apa iya ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?

 Abah, kita sudah mulai kesana khususnya Badan Geologi sudah mulai cuma
 mungkin gaungnya belum membumi, ini tantangan saja untuk IAGI agar selalu
 mendekat dan mensuport juga ke institusi pemerintah, karena iagi khan gak
 mungkin sendiri, terus terang gak punya supportnya he he he.
 tahun kemarin Badan Geologi ngadain seminar/workshop/lokakarya juga
 mengenai perubahan iklim di Jakarta ada pembicara dari Lapan, BMKG, BPPT
 selain dari para Geologis sendiri. Geopark bahkan sudah menelorkan Geopark
 Batur, sekarang BG gencar untuk mengusulkan Rinjani, Toba, Raja Ampat dan
 masih ada beberapa lagi, bahkan untuk Geo kesehatan sudah mulai juga.
 Disini mungkin IAGI bisa mengambil manfaat dengan mendekatkan atau bisa
 urun rembug.

 Terima kasih.

 Ipranto


   --
 *Dari:* Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
 *Kepada:* iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 *Dikirim:* Selasa, 29 Januari 2013 10:18
 *Judul:* [iagi-net] Apa iya ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?



 Rekan rekan

 Iseng iseng saya copy-kan acara /seminar dari IUGS , saya melihat begitu
 bsnysk bidang ilmu geologi yang belum saya dengar ada seminarnya di
 Indonesia .
 Dimana pemikiran pemikiran yang muncul , kemudian menjadi bahan
 pertimbangan parapengambil kebijakan.
 Kelihatannya masih banyak cabang ilmu geologi yang harus dilirik oleh
 IAGI .
 Apa saya ketinggalan informasi ?

 si Abah

 *February 20-21, 2013. *Mountains Under Watch, Observing Climate Change
 Effects in the
 Alps, Forte di Bard, Aosta Valley – Italy:___ ___Mountains Under Watch is
 an interdisciplinary conference that aims at bringing together scientists
 and experts working in the diverse fields of climate change studies in
 mountain areas around the world. The specific goal of the conference is to
 share experiences, methods and strategies for long term observations and
 monitoring of the climate change effects on different alpine environments
 ranging from the cryosphere to the biosphere. Details can be found at:
 http://www.muw2013.it/program

 Note : Kita sudah merasakan derita akibat climate change ini !! Banjir
 dan longsor di-mana 2./ http://www.muw2013.it/program/

  *May 17-20**th**, 2013 *Hammamet, Tunisia. The Tunisian Association of
 Applied Geology
 (ATGA) and The Tunisian Association of Geomatics (ATG) in collaboration
 with the Research Laboratory « Water-Energy-Environment» (Sfax University),
 the North African Group for Earthquakes and Tsunamis 

Re: Re: [iagi-net] BACK TO BASIC # 1 - INDONESIA SECARA UMUM BUKAN ISLAND ARC

2013-01-29 Terurut Topik Andi AB Salahuddin
Mas Kartiko,

Saya koreksi sekalian pernyataan saya sebelumnya. Lebih
tepatnya di sisi NE Amerika Selatan, di sekitar Trinidad-Tobago, lapangan
minyak dan gas, termogenik. 

 

Seandainya mas masih tertarik dengan “cerita”
lengkapnya, mungkin yang berikut ini bisa jadi salah satu referensi yang
menarik. AAPG Memoir #79, Lithospheric Structure and Supracrustal Hydrocarbon
Systems, Offshore Eastern Trinidad, (Boettcher et all, 2003).

 

Salam,--- On Tue, 1/29/13, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote:

From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
Subject: Re: Re: [iagi-net] BACK TO BASIC # 1 - INDONESIA SECARA UMUM BUKAN 
ISLAND ARC
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tuesday, January 29, 2013, 7:11 AM

Mas Andi 
Mungkin tahu nama lapangan/basin yg di pantai timur amerika selatan ? Dan 
apakah memang thermogenic atau lebih ke biogenic ? 

2013/1/28 Andi AB Salahuddin a_baiq...@yahoo.com


Mas Kartiko, pak Awang:

 

Jika dari yang saya pahami
kira-kira begini. Kematangan suatu SR tidak semata-mata berhubungan dengan basal
HF. Yang lebih penting mungkin malah gradient geothermal (GG)-nya. Meskipun HF 
suatu
basin rendah namun jika overburdennya didominasi oleh litologi dengan
konduktivitas relatif rendah semisal shale, akan menghasilkan GG yang relatif
tinggi.

 

Dengan demikian, hubungan rasio
sukses eksplorasi tidak berhubungan langsung dengan posisi prospek kita
terletak di atas kerak samudera atau benua. Oil/gas fields di pantai
timur Amerika Selatan mungkin bisa jadi contoh dari temuan migas diatas/dekat
dari kerak samudera?

 

Mungkin pak Awang dan mas Kartiko
bisa mengoreksi/beri pencerahan? 

 

salam,

Andi.
--- On Wed, 1/16/13, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote:


From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
Subject: Re: Re: [iagi-net] BACK TO BASIC # 1 - INDONESIA SECARA UMUM BUKAN 
ISLAND ARC

To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wednesday, January 16, 2013, 4:19 PM

Pak Awang, 
mungkin di situ memang dilemanya...Kalau bekerja di daerah rifting yang aktif 
maka petroleum system dan playnya masih belum ada walaupun heatflownya tinggi. 
Kalau bekerja di ex rifting, petroleum system dan play sudah ada tapi
 bisa jadi belum matang karena heatflownya rendah..tentunya butuh banyak banget 
sedimen yang bisa menjadi overburden untuk mengkompensasi heat flow yg rendah 
ini kalau mau mengejar thermogenic, kemungkinan lainnya ya paling biogenic.


Mungkin Pak Awang ada informasi/contoh di mana kita bisa temukan discovery 
lapangan migas /discovery di daerah basement oceanic ?
Mengenai membedakan seamount dan reef , mungkin Pak Awang ada tip dan trick 
khusus ? Dulu sepertinya pernah dibahas penggunaan magnetik survey untuk 
membedakan seamount dan reef , apakah sudah ada study dan pembuktiannya bahwa 
dengan menggunakan magnetik akan lebih tepat membedakan antara seamount dan 
reef ? 

Sepertinya kalau cuma mengandalkan kenampakan dari seismic sepertinya cukup 
berisiko karena baik seamount atau reef bisa membentuk kenampakan yang mirip 
walaupun di beberapa literatur mengatakan bahwa bentukan dari seamount lebih 
runcing runcing dibandingkan dengan reef.


Salam 
Kartiko
walah.pagi ini hujan kok enggak reda reda..
2013/1/17 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com


Kartiko,


Bila rifting atau spreading terjadi saat ini, kerak basalt akan menjadi penanda 
heatflow tinggi sebab dibentuk oleh thermal uplift dari mantel yang naik di 
kerak benua yang menipis atau spreading. Tetapi bila terjadi pada masa lalu, 
maka sekarang heat flow basalt di ex rifting itu rendah termalnya. Sebab saat 
rifting atau spreading berhenti, digantikan sagging, maka thermal subsidence 
yang terjadi.



Kebanyakan eksplorasi hidrokarbon sekarang terjadi di ex rifting yang lama, 
maka asosiasi dengan kerak samudera dianggap berheatflow rendah. Eksplorasi 
umumnya tidak dilakukan di atas basement kerak samudera. Hanya beberapa company 
saya lihat sekarang masuk ke wilayah2 basement kerak samudera seperti wilayah 
Halmahera, utara Kepala Burung dekat Waigeo dan Teluk Cenderawasih, semua 
targetnya sama: build up reefs umur sekitar Miosen.
 Tetapi harus diantipasi juga bila berasosiasi dengan kerak samudera bahwa itu 
bukan buildup reefs, tetapi sea mounts.

Salam,
Awang







From:

kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com;



To:

 iagi-net@iagi.or.id; 




Subject:

Re: [iagi-net] BACK TO BASIC # 1 - INDONESIA SECARA 
UMUM 

Re: Re: [iagi-net] BACK TO BASIC # 1 - INDONESIA SECARA UMUM BUKAN ISLAND ARC

2013-01-29 Terurut Topik Andi AB Salahuddin
Cak Min,

 

Saya sangat sepakat...  :-)  pernyataan
saya sebelumnya memang simply didasarkan pada formula sederhana yang mas 
tuliskan
di bawah. Sehingga dengan demikian maka di cekungan yang didominasi oleh 
litologi
berkonduktivitas relatif rendah akan memiliki GG yang relatif tinggi
dibandingkan GG di suatu cekungan yang didominasi oleh litologi
berkonduktivitas relatif tinggi semisal sand atau bahkan salt. Asumsi: hal
lainnya seperti basal HF, sejarah subsidence, dll sama.

 

Jika dikembangkan sedikit
lebih jauh lagi, kita bisa sampai kepada diskusi parameter2 pengontrol
konduktivitas termal yang ternyata bukan semata-mata hanya dipegnaruhi oleh
litologi tapi juga besar pori dan kandungan fluidanya. Tentunya suhu2 di sini
termasuk mas Min sudah familiar dengan referensi2 yang menguraikan hal di atas.

 

He he.., itu dia mas, dengan
keterbatasan data seringkali seseorang yang melakukan pemodelan mesti membuat
pseudowell di suatu titik dimana litologi dan parameter2 lainnya tidak diketahui
secara pasti. Dengan bekal kemampuan “imajinasi” paleogeografi, sejarah 
subsidence dll ditambah
dengan utak atik uncertainty komposisi/ketebalan litologi, maka –semoga saja - 
low dan
high ends nya bisa di-capture.

Terimakasih atas tambahannya mas...

 

salam, 

Andi.
--- On Tue, 1/29/13, MINARWAN minarw...@gmail.com wrote:

From: MINARWAN minarw...@gmail.com
Subject: Re: Re: [iagi-net] BACK TO BASIC # 1 - INDONESIA SECARA UMUM BUKAN 
ISLAND ARC
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tuesday, January 29, 2013, 8:43 AM

Mas Andi,

Jika GG = basal heat flow : konduktivitas termal batuan dan basal HF kita 
anggap konstan seperti pernyataan Mas Andi di bawah ini, maka yang lebih 
penting secara geologi menurut saya justru batuan-nya, bukan GG-nya karena GG 
hanyalah hasil perhitungan, cuma matematika belaka. Dalam pemodelan kematangan 
batuan induk, campuran litologi yang berbeda dengan heat flow yang sama akan 
membuat hasil pemodelan sedikit berbeda.


Proses pengendapan sedimen sendiri memerlukan waktu yang belum tentu sama 
antara tiap litologi. Misalnya untuk mengendapkan 100 m lempung akan memerlukan 
waktu yang lebih lama daripada mengendapkan 100 m campuran pasir dan lempung. 
Demikian pula selama kurun waktu pengendapan 100 m litologi tersebut, heat flow 
akan berubah. Tanpa ada tambahan panas dari sumber lain dan jika hanya 
mengandalkan panas dari astenosfer, maka basal HF seharusnya akan turun menjadi 
lebih kecil pada saat 100 m litologi itu terendapkan. Dengan demikian, jika 
dikembalikan lagi ke formula matematika sederhana di atas, HF kecil 
dikombinasikan dengan konduktivitas termal batuan yang kecil, GG menjadi kecil 
juga.


Salam
Minarwan

2013/1/28 Andi AB Salahuddin a_baiq...@yahoo.com


Mas Kartiko, pak Awang:

 

Jika dari yang saya pahami
kira-kira begini. Kematangan suatu SR tidak semata-mata berhubungan dengan basal
HF. Yang lebih penting mungkin malah gradient geothermal (GG)-nya. Meskipun HF 
suatu
basin rendah namun jika overburdennya didominasi oleh litologi dengan
konduktivitas relatif rendah semisal shale, akan menghasilkan GG yang relatif
tinggi.

 

Dengan demikian, hubungan rasio
sukses eksplorasi tidak berhubungan langsung dengan posisi prospek kita
terletak di atas kerak samudera atau benua. Oil/gas fields di pantai
timur Amerika Selatan mungkin bisa jadi contoh dari temuan migas diatas/dekat
dari kerak samudera?

 

Mungkin pak Awang dan mas Kartiko
bisa mengoreksi/beri pencerahan? 

 

salam,

Andi.
--- On Wed, 1/16/13, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote:


From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
Subject: Re: Re: [iagi-net] BACK TO BASIC # 1 - INDONESIA SECARA UMUM BUKAN 
ISLAND ARC

To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wednesday, January 16, 2013, 4:19 PM

Pak Awang, 
mungkin di situ memang dilemanya...
Kalau bekerja di daerah rifting yang aktif maka petroleum system dan playnya 
masih belum ada walaupun heatflownya tinggi. Kalau bekerja di ex rifting, 
petroleum system dan play sudah ada tapi
 bisa jadi belum matang karena heatflownya rendah..tentunya butuh banyak banget 
sedimen yang bisa menjadi overburden untuk mengkompensasi heat flow yg rendah 
ini kalau mau mengejar thermogenic, kemungkinan lainnya ya paling biogenic.


Mungkin Pak Awang ada informasi/contoh di mana kita bisa temukan discovery 
lapangan migas /discovery di daerah basement oceanic ?
Mengenai membedakan seamount dan reef , mungkin Pak Awang ada tip dan trick 
khusus ? Dulu sepertinya pernah dibahas penggunaan magnetik survey untuk 
membedakan seamount dan reef , apakah sudah ada study dan pembuktiannya bahwa 
dengan menggunakan magnetik akan lebih tepat membedakan antara seamount dan 
reef ? 

Sepertinya kalau cuma mengandalkan kenampakan dari seismic sepertinya cukup 
berisiko karena baik seamount atau reef bisa membentuk kenampakan yang mirip 
walaupun di beberapa literatur mengatakan bahwa bentukan dari seamount lebih 
runcing runcing dibandingkan dengan reef.


Salam 
Kartiko
walah.pagi ini 

Re: [iagi-net] Indonesia membutuhkan energi itu.

2013-01-29 Terurut Topik seno aji
50 juta orang bergaji 20juta per bulan?
Kalau jumlah angkatan kerja indonesia ada 120 juta, dan sisanya sebesar 70 juta 
dianggap bergaji 1 jt per bulan dan jumlah rakyat indonesia 230 juta, maka 
pendapatan perkapita kita akan mencapai lebih dari USD 60 ribu, atau rata2 
pendapatan perbulan IDR 6 juta.
 
 Apa mungkin ya?

Salam
Sent from my @smartmail

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 29 Jan 2013 17:16:53 
To: IAGIiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Indonesia membutuhkan energi itu.

http://www.tempo.co/read/news/2013/01/27/090457172/50-Juta-Orang-Indonesia-Bergaji-Rp-20-Juta-Sebulan
50 Juta Orang Indonesia Bergaji Rp 20 Juta Sebulan
*TEMPO.CO*, *Surakarta - *Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi
mengatakan masyarakat kategori ekonomi menengah ke atas di Indonesia
lumayan banyak.
Saat ini ada 50 juta orang Indonesia yang punya penghasilan Rp 20 juta
sebulan, kata Bayu saat menjadi pembicara seminar nasional Pengembangan
Ekonomi Kreatif Berbasis Komoditas Pertanian di Universitas Sebelas Maret
(UNS) Surakarta, Sabtu, 26 Januari 2013.
--
Kalau memang berita ini benar, barangkali Indonesia harus berani bersaing
untuk membeli energi. Daya beli masyarakat Indonesia sudah meningkat. Kalau
bener bahwa ada 160 juta orang Indonesia membelanjakan 2-20$ sehari,
tentusanya retail bussiness menjadi industri menarik, nah dukungan supaya
industri ini terus meningkat tentunya infrastruktur harus diperbaiki.

Kegagalan menyediakan SDA dan SDE pada saat Demografi Bonus Period
(2020-2030) akan mengakibatkan brain drain.

Salam
RDP



2013/1/28 Andi AB Salahuddin a_baiq...@yahoo.com

 Serupa dengan yang disampaikan oleh pak Noor sebelumnya, saya tidak akan
 berharap terlalu banyak bahwa harga gas otomatis akan semakin murah disaat
 melimpah ketersediaannya. 

 ** **
 Kemungkinan bahwa harga dikontrol tetap tinggi oleh produsen tetap ada.
 Ditambah lagi dengan trend demand yang semakin tinggi dari negara2 haus
 energi (gas) lainnya, yang salah satu implikasinya adalah semakin tingginya
 persaingan di antara calon pembeli.


 Salaam,

 --
 2013/1/27 noor syarifuddin 
 noorsyarifud...@yahoo.comhttp://us.mc1222.mail.yahoo.com/mc/compose?to=noorsyarifud...@yahoo.com
 

 All,
 Sedkit berbeda kemarin GM Total malah memberikan tantangan dan contoh
 bagaimana melakukan konservasi SDE yang sekarang sudah ada supaya dapat
 dimanfaatkan dengan seefisien mungkin termasuk menyisakan kepada generasi
 mendatang...

 Kalau menyitir kata-kata Alm Wamen dulu: .kita ini memang bangsa yang
 lucu, sudah miskin tapi mau gaya dengan boros energi yang mintanya dihargai
 semurah-murahnya:-)
 dan sampai sekarang sindirian ini hampri gak ada efeknya sama
 sekali...bisa dilihat dari jebolnya kuota BBM subsidi  bahkan seorang
 sopirpun masih merasa nyaman dan tidak ada rasa  bersalah untuk tidur dalam
 mobil dgn mesin dan AC menyala.

 mungkin receiving LNG merupakan alternatif, tapi bisa dipastikan di dekade
 ke depan semua SDE akan menjadi komoditi strategis jadi jangan harap
 akan mendapatkannya dengan murahFYI, Regas Nusantara bisa membuat
 receiving terminal di teluk Jakarta dalam waktu yang cukup singkat, jadi
 soal ini mestinya bukan masalah besar...asal ada pemasoknya...

 salam,
 --
 *From:* Rovicky Dwi Putrohari 
 rovi...@gmail.comhttp://us.mc1222.mail.yahoo.com/mc/compose?to=rovi...@gmail.com
 
 *To:* IAGI 
 iagi-net@iagi.or.idhttp://us.mc1222.mail.yahoo.com/mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id;
 geologi...@googlegroups.comhttp://us.mc1222.mail.yahoo.com/mc/compose?to=geologi...@googlegroups.com
 geologi...@googlegroups.comhttp://us.mc1222.mail.yahoo.com/mc/compose?to=geologi...@googlegroups.com
 
 *Sent:* Saturday, January 26, 2013 9:34 PM
 *Subject:* [iagi-net] Indonesia membutuhkan energi itu.

 Dear All,
 Terlampir abstract serta presentasi saya sewaktu mengisi acara
 IndoGas-2013 di JHCC Jakarta pekan lalu.

 Satu hal yang saya soroti adalah adanya *potensi *besar di Indonesia pada
 tahun 2020-2030 dimana Indonesia mendapatkan*bonus demografi*. Saat itu
 nanti lebih dari 50% penduduk Indonesia masuk dalam usia produktif.


 Adalah tanggung jawab generasi saat ini, yang rata-rata sedang menduduki
 posisi kunci, untuk menyediakan sumberdaya alam dan energi untuk membuat
 mereka sibuk dan berprestasi. Tidak hanya migas dan energi, namun juga
 bahan mineral tambang dan sumberdaya alam lainnya termasuk air bersih serta
 lingkungan yang sehat dan aman.

 Dalam diskusinya saya menekankan untuk penyediaan energi ini tidak hanya
 dari eksplorasi saja, karena proyeksi supply produksi domestik serta
 eksplorasi pada tahun 2020 akan masih jauh dibawah dari kebutuhan. Sehingga
 menjadi tugas para pemerhati dan investor energi untuk mulai membangun 
 *recieving
 LNG terminal* di Indonesia.

 Proyeksi saya memperkirakan Indonesia akan menjadi net 

Bls: [iagi-net] Batubara di Foreland Basin dan Passive Margin

2013-01-29 Terurut Topik Hadiyanto Sapardi
Mantab Kyai PANUT an... he...he...yok opo kabare rek.




 Dari: aluthfi...@gmail.com aluthfi...@gmail.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Selasa, 29 Januari 2013 20:48
Judul: Re: [iagi-net] Batubara di Foreland Basin dan Passive Margin
 

Satuju Kang, kita harus pahami garis waktu agar kita bisa mengkorelasikan dalam 
pemanfaatan/penggunaan waktu, agar kita tidak termasuk orang yang 
merugi Ingat wal asyri innal insana lafikhusrin.. 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 29 Jan 2013 10:34:36 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Batubara di Foreland Basin dan Passive Margin
di warukin, di muara enim, di foreland basin
: tak ada yang meragukanmu menarik kesamaan waktu
di sepanjang pelamparan batubara berkilo-kilometer jauh.

di mahakam purba, di endapan delta; di passive margin, di kutai basin
: batubara terputus-putus, di sela jari-jari saluran distributary
lebih baik kau gantungkan waktumu
pada serpih panas radioaktif tinggi atau batugamping tipis sama sekali

yang begitu itu jauh lebih baik dan berarti
bagi orang-orang yang mengerti
korelasi

sudah kau tarikkah
garis kesamaan waktumu
pagi ini?

adb, samarinda, 28 jan 2013

[iagi-net] OOT: LOGIKA PROFESIONALISME

2013-01-29 Terurut Topik abachtiar

Skrg jadi sulit menjelaskan ke anak-anak ttg perlunya rajin belajar ilmu 
tertentu demi cita2 masa depan berprofesi di bidang itu.

Karena doktor perminyakan dan ekonomi mineral ternyata ngurusi alutsista, 
pertahanan, dan keamanan nasional.

Karena insinyur mesin pengusaha, pembuat buku bimbingan test disuruh ngurusi 
energi - migas - mineral - batubara dan geothermal.

Karena pengamat keaslian foto/film digital yg ngaku ga paham olahraga bisa jadi 
menteri urusan olahraga dan pemuda (dan dg sedikit silat lidah, menerima amanah)

Karena doktor2 dan profesor2 politik dan tatanegara hanya jadi pemain panggung 
talkshow media2

Mungkin yg mimpin negeri ini sdg memainkan jurus pendekar mabuk.

Yang dipimpinnya pontang-panting, yg nggrogoti kekayaan negeri asyik  sibuk.

Siapa(apa)-pun penyebabnya, tetap saja susah menjelaskan ke anak didik kita ttg 
logika profesionalisme politik negara.

ADB
Jan 2013
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Re: [iagi-net] OOT: LOGIKA PROFESIONALISME

2013-01-29 Terurut Topik rahardjo_76
Cak Andang yg Arema, 
Apa iki balik ke jaman Kalatida (ragu2, membingungkan) jaman yg semakin 
membingungkan, lha wong kita aza bingun kok palagi nak anak cucu kita we lha 
dalah...
Takutnya kita kena juga jaman kalabendu jaman penghukuman /penghakiman...
Piye cak ...?

RS 0848
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: abacht...@cbn.net.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wed, 30 Jan 2013 03:39:20 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] OOT: LOGIKA PROFESIONALISME


Skrg jadi sulit menjelaskan ke anak-anak ttg perlunya rajin belajar ilmu 
tertentu demi cita2 masa depan berprofesi di bidang itu.

Karena doktor perminyakan dan ekonomi mineral ternyata ngurusi alutsista, 
pertahanan, dan keamanan nasional.

Karena insinyur mesin pengusaha, pembuat buku bimbingan test disuruh ngurusi 
energi - migas - mineral - batubara dan geothermal.

Karena pengamat keaslian foto/film digital yg ngaku ga paham olahraga bisa jadi 
menteri urusan olahraga dan pemuda (dan dg sedikit silat lidah, menerima amanah)

Karena doktor2 dan profesor2 politik dan tatanegara hanya jadi pemain panggung 
talkshow media2

Mungkin yg mimpin negeri ini sdg memainkan jurus pendekar mabuk.

Yang dipimpinnya pontang-panting, yg nggrogoti kekayaan negeri asyik  sibuk.

Siapa(apa)-pun penyebabnya, tetap saja susah menjelaskan ke anak didik kita ttg 
logika profesionalisme politik negara.

ADB
Jan 2013
Powered by Telkomsel BlackBerry®

[iagi-net] IAGI Student Chapter

2013-01-29 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
IAGI Student Chapter 

Rapat Pleno PP IAGI Senin malam (28 Jan 2013) memutuskan pembentukan SC
IAGI akan didukung penuh oleh PP IAGI. Silahkan kampus2 menghubungi FGMI,
Forum Geosaintis Muda Indonesia. Nanti akan dibimbing oleh FGMI untuk
pembentukannya serta penyelenggaraan kegiatannya.

FGMI website : http://fgmi.iagi.or.id/

Salam kompak.
Rovicky Dwi Putrohari

Mohon para alumni memforeward ke milist himpunan atau kampus
masing-masing.

-- 
***Good idea is important key to success, working on it will make it
real.*


Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-29 Terurut Topik Sarwanto Sutan Alamsyah
Maaf Pak Hadiyanto...saya geolog asli, tapi banyak teman dan orang awam
menyebut saya sebagai tukang batu. Saya bukannya sedih tapi malah bangga
dengan julukan itu. Betapa tidak??

Sebagai geolog lapangan, pekerjaan saya yang utama adalah pemetaan geologi.
Dan mustahil kita bisa melakukan pemetaan geologi tanpa mengenal dan
memahami batu. Di dunia hardrock pemetaan geologi sangatlah tidak simpel,
pengenalan alterasi dan mineralisasi tidak cukup hanya didapat dari buku.
Proses mineralisasi dan alterasi sering tumpang tindih dan berulang-ulang
pada batu yang sama. Oleh karena itu pengamatan dan DISKRIPSI di lapangan
terutama BATU-nya sangatlah penting. Salah deskripsi...salah interpretasi.

Pulang dari lapangan selalu bawa BATU, waktu turun gunung, menyusuri sungai
ke Camp maupun waktu naik pesawat. Bahkan kepulan asap dapur saya pun
berakar dari BATU. Jadi meski saya GEOLOG ASLI saya bangga disebut TUKANG
BATU.

Salam BATU,

Sarwanto


2013/1/28 Hadiyanto Sapardi hadiyanto...@yahoo.co.id

 Asal jangan sampai
 Seperti Geologist padahal tukang batu.  kalau sudah gitu bubrah negara
 ini??? Jangan sampai!!! Tetap Optimis dan SEMANGAT!

   --
 *Dari:* Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
 *Kepada:* iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 *Dikirim:* Selasa, 29 Januari 2013 9:21
 *Judul:* Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

 Ndang dan teman teman

 Apa segitu jeleknya kah negara kita ini ?
 Sehingga kita tidak bisa membeda - bedakan kelinci dengan tikus atau
 kucing daripada anjing atau dosen daripada tukang ngobyek ,atau doktor
 daripada ukang obat

 Amboi , menyedihkan sekali kalau begitu .

 Dengar diskusi  Menteri ESDM plus Herman Affif dan Errie di ruangannya
 Sugeng Saryadi kalau denger katanya pak Jero , kayaknya Indonesia
 ini sorga kok.


 si Abah

   --
 *From:* aluthfi...@gmail.com aluthfi...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Tuesday, January 29, 2013 7:36 AM
 *Subject:* Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali


 Ha ha ha . Selamat pagi Kang Bacanya seperti mimpi padahal
 beneran.. Seperti air padahal tak basah. Seperti mengalir
 padahal ogah. Seperti daya magis padahal lagi tiarap... Seperti
 berpikir sistimatis padahal banyak yang diharap Seperti padahal
 hh. Padahal seperti.


 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 -Original Message-
 From: andangbacht...@yahoo.com
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Tue, 29 Jan 2013 00:26:37
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
 Seperti pesinden padahal penari
 Seperti presiden padahal penyanyi

 Seperti asisten padahal menteri
 Seperti dosen padahal administrasi

 Seperti superman padahal selebriti
 Seperti wartawan padahal polisi

 Seperti pertemuan padahal nggele'-party
 Seperti pengajian padahal nyebar benci

 Seperti demonstran padahal diskusi
 Seperti negarawan padahal politisi

 Seperti.seniman padahal pandai besi
 Seperti usulan padahal instruksi

 Seperti independen padahal dibayari
 Seperti manajemen padahal kuli

 Seperti teman padahal beda visi
 Seperti pemberian padahal korupsi

 Seperti komentator padahal pemain inti
 Seperti pensiunan padahal mroyek lagi

 Seperti genangan padahal banjir lagi
 Seperti baru kejadian padahal berkali-kali

 Seperti tektonik padahal stratigrafi
 Seperti struktur padahal sedimentologi

 Seperti mantra padahal puisi
 Seperti paranormal padahal geologi

 Seperti malam padahal sudah pagi
 Tersenyumlah menawan, wahai matahari

 Merdeka!! (Berkali-kali)
 ADB, 29 Jan 2013
 Powered by Telkomsel BlackBerry®






Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-29 Terurut Topik mohammad syaiful
Saya pun sering memperkenalkan diri sbg 'tukang batu', agar mudah dipahami
oleh awam. Setelah itu barulah digiring, apa sih sebenarnya 'tukang batu'
alias geolog itu.

Tentu saja, kalo mau lebih 'benar', ya batuan, bukan hanya batu. Domain
kita adalah 'batuan', bukan 'batu'.

Salam,
Syaiful

2013/1/30 Sarwanto Sutan Alamsyah sarwan...@gmail.com


 Maaf Pak Hadiyanto...saya geolog asli, tapi banyak teman dan orang awam
 menyebut saya sebagai tukang batu. Saya bukannya sedih tapi malah bangga
 dengan julukan itu. Betapa tidak??

 Sebagai geolog lapangan, pekerjaan saya yang utama adalah pemetaan
 geologi. Dan mustahil kita bisa melakukan pemetaan geologi tanpa mengenal
 dan memahami batu. Di dunia hardrock pemetaan geologi sangatlah tidak
 simpel, pengenalan alterasi dan mineralisasi tidak cukup hanya didapat dari
 buku. Proses mineralisasi dan alterasi sering tumpang tindih dan
 berulang-ulang pada batu yang sama. Oleh karena itu pengamatan dan
 DISKRIPSI di lapangan terutama BATU-nya sangatlah penting. Salah
 deskripsi...salah interpretasi.

 Pulang dari lapangan selalu bawa BATU, waktu turun gunung, menyusuri
 sungai ke Camp maupun waktu naik pesawat. Bahkan kepulan asap dapur saya
 pun berakar dari BATU. Jadi meski saya GEOLOG ASLI saya bangga disebut
 TUKANG BATU.

 Salam BATU,

 Sarwanto


 2013/1/28 Hadiyanto Sapardi hadiyanto...@yahoo.co.id

 Asal jangan sampai
 Seperti Geologist padahal tukang batu.  kalau sudah gitu bubrah
 negara ini??? Jangan sampai!!! Tetap Optimis dan SEMANGAT!

--
 *Dari:* Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
 *Kepada:* iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 *Dikirim:* Selasa, 29 Januari 2013 9:21
 *Judul:* Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

 Ndang dan teman teman

 Apa segitu jeleknya kah negara kita ini ?
 Sehingga kita tidak bisa membeda - bedakan kelinci dengan tikus atau
 kucing daripada anjing atau dosen daripada tukang ngobyek ,atau doktor
 daripada ukang obat

 Amboi , menyedihkan sekali kalau begitu .

 Dengar diskusi  Menteri ESDM plus Herman Affif dan Errie di ruangannya
 Sugeng Saryadi kalau denger katanya pak Jero , kayaknya Indonesia
 ini sorga kok.


 si Abah

   --
 *From:* aluthfi...@gmail.com aluthfi...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Tuesday, January 29, 2013 7:36 AM
 *Subject:* Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali


 Ha ha ha . Selamat pagi Kang Bacanya seperti mimpi padahal
 beneran.. Seperti air padahal tak basah. Seperti mengalir
 padahal ogah. Seperti daya magis padahal lagi tiarap... Seperti
 berpikir sistimatis padahal banyak yang diharap Seperti padahal
 hh. Padahal seperti.


 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 -Original Message-
 From: andangbacht...@yahoo.com
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Tue, 29 Jan 2013 00:26:37
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
 Seperti pesinden padahal penari
 Seperti presiden padahal penyanyi

 Seperti asisten padahal menteri
 Seperti dosen padahal administrasi

 Seperti superman padahal selebriti
 Seperti wartawan padahal polisi

 Seperti pertemuan padahal nggele'-party
 Seperti pengajian padahal nyebar benci

 Seperti demonstran padahal diskusi
 Seperti negarawan padahal politisi

 Seperti.seniman padahal pandai besi
 Seperti usulan padahal instruksi

 Seperti independen padahal dibayari
 Seperti manajemen padahal kuli

 Seperti teman padahal beda visi
 Seperti pemberian padahal korupsi

 Seperti komentator padahal pemain inti
 Seperti pensiunan padahal mroyek lagi

 Seperti genangan padahal banjir lagi
 Seperti baru kejadian padahal berkali-kali

 Seperti tektonik padahal stratigrafi
 Seperti struktur padahal sedimentologi

 Seperti mantra padahal puisi
 Seperti paranormal padahal geologi

 Seperti malam padahal sudah pagi
 Tersenyumlah menawan, wahai matahari

 Merdeka!! (Berkali-kali)
 ADB, 29 Jan 2013
 Powered by Telkomsel BlackBerry®







-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
msyai...@etti.co.id (business)
mohammadsyai...@gmail.com

President Director of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)


Re: [iagi-net] Apa iya ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?

2013-01-29 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Mas Ipranta 

Syukur , kalau begitu , sudah ada denyutnya , akan tetapi  pemasaran nya yang 
kurang merata ya.
.
IAGI , secara finansial tentu saja tidak bisa diharapkan  , akan tetapi sebagai 
corong , maka asosiasi asosiasi  akan dapat memasyarakatkan idee yang timbul 
dalam kegiatan2 spt itu ke fihak yang bergerak ditataran bisnis atau sektor 
birokrasi lainnya.
Sehingga ada kepedulian yang lebih.

 Jadi akan sangat menguntungkan seluruh fihak apabila teman teman di Badan 
badan Penelitian spt Badan Geologi lebih rajin menyampaikan hasil atau 
kegiatan spt itu , ya al di IAGI millis ini.

si Abah

 





 From: mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, January 29, 2013 3:17 PM
Subject: Re: [iagi-net] Apa iya ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?
 

Sebenarnya pun, IAGI ketika kerjasama dengan HAGI, di JCS (Surabaya) 2005 dan 
JCB (Bali) 2007, membuka satu topik unconventional geology. Atau malah mulai 
JCJ (Jakarta) 2003? Di dalam topik inilah termasuk medical geology, army 
geology, dll. Yg memenangkan presentasi poster adalah dari kelompok 
unconventional geology ini, yaitu om Maryanto dengan Teori Salam-nya.

Salam,
Syaiful


2013/1/29 Hadiyanto Sapardi hadiyanto...@yahoo.co.id

Setuju bung Ipranta IAGI harus jemput bola utk bersinergi dg organisasi profesi 
lainnya dan juga institusi terkait baik yg dari dlm/luar negeri. Banyak 
cabang-2 ilmu geologi lama tapi mungkin baru utk di Indonesia seperti salah 
satu contohnya  Medical Geology yg lagi ngetrend di mana-2 sehingga beberapa 
perguruan tinggi di Amerika, Kanada, beberapa negara-2di Eropa dan Australia 
punya program study Medical Geology. MG seyogyanya juga dikembangkan di 
Indonesia, mengingat aktivitas tektonik dan vulkanik kita yang kompleks dan 
juga berbagai aktivitas penambangan dan aktivitas lainnya yg terkait dengan 
Medical Geology. Tahun 2000 kita pernah mengadakan South East Asia Coal Geology 
Conference di Bandung yg dibuka bpk SBY pada saat beliau menjadi Menteri 
Tamben, diacara itu ada workshop Medical Geology yg diberikan oleh rekan2 dari 
USGS, Prof Bob Flinkelman dan mas Yok Sumartoyo (alumni ITB) yg sdh lama sekali 
tinggal di Amrik.

Salam
Hadiyanto







 Dari: ipranto wignyowinoto ipra...@yahoo.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Selasa, 29 Januari 2013 11:20
Judul: Bls: [iagi-net] Apa iya   ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?
 


Abah, kita sudah mulai kesana khususnya Badan Geologi sudah mulai cuma mungkin 
gaungnya belum membumi, ini tantangan saja untuk IAGI agar selalu mendekat dan 
mensuport juga ke institusi pemerintah, karena iagi khan gak mungkin sendiri, 
terus terang gak punya supportnya he he he.
tahun kemarin Badan Geologi ngadain seminar/workshop/lokakarya juga mengenai 
perubahan iklim di Jakarta ada pembicara dari Lapan, BMKG, BPPT selain dari 
para Geologis sendiri. Geopark bahkan sudah menelorkan Geopark Batur, sekarang 
BG gencar untuk mengusulkan Rinjani, Toba, Raja Ampat dan masih ada beberapa 
lagi, bahkan untuk Geo kesehatan sudah mulai juga. Disini mungkin IAGI bisa 
mengambil manfaat dengan mendekatkan atau bisa urun rembug.

Terima kasih.

Ipranto







 Dari: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Selasa, 29 Januari 2013 10:18
Judul: [iagi-net] Apa iya   ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?
 





Rekan rekan 


Iseng iseng saya copy-kan acara /seminar dari IUGS , saya melihat begitu 
bsnysk bidang ilmu geologi yang belum saya dengar ada seminarnya di Indonesia .
Dimana pemikiran pemikiran yang muncul , kemudian menjadi bahan pertimbangan 
parapengambil kebijakan.
Kelihatannya masih banyak cabang ilmu geologi yang harus dilirik oleh IAGI .
Apa saya ketinggalan informasi ?


si Abah


February 20-21, 2013. Mountains Under Watch, Observing
Climate Change Effects in the
Alps,
Forte di Bard, Aosta Valley – Italy:___ ___Mountains Under Watch is an
interdisciplinary conference that aims at bringing together scientists and
experts working in the diverse fields of climate change studies in mountain
areas around the world. The specific goal of the conference is to share
experiences, methods and strategies for long term observations and monitoring
of the climate change effects on different alpine environments ranging from the
cryosphere to the biosphere. Details can be found at: 
http://www.muw2013.it/program/


Note : Kita sudah merasakan derita akibat climate change ini !! Banjir dan 
longsor di-mana 2./
 
May 17-20th, 2013 Hammamet, Tunisia. The Tunisian
Association of Applied Geology
(ATGA)
and The Tunisian Association of Geomatics (ATG) in collaboration with the
Research Laboratory « Water-Energy-Environment» (Sfax University), the North
African Group for Earthquakes and Tsunamis Studies (NAGET) and the Center for
Research on terrestrial Environment (CRET, Lausanne, 

Bls: [iagi-net] Apa iya ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?

2013-01-29 Terurut Topik ipranto wignyowinoto
Abah, sudah saya mulai, tahun 2012 kemarin. Pak Ketua, Pak Sekjen, Pak Syaiful 
dan beberapa anggota lain saya ajak kegiatan badan Geologi untuk Sosialisasi 
Guru guru Kebumian (SD - SMenengah) di Kendari, Tomohon, Bandar Lampung dan 
Pontianak. Sekaligus beranjang sana ke Pengda yang ada atopun ketemu para 
geologis disana. Bahkan tahun ini saya minta untuk ikut bergabung dalam Focus 
Grop Diskusi tentang Migas, Peta Geologi skala 50 di Pusat Survei Geologi, biar 
IAGI punya andil dan membumi. Saya sudah usulkan temen temen yang di BNPB untuk 
ngajak IAGI dalam kegiatan mitigasinya, termasuk untuk ke PU mengenai Tata 
Ruang karena Pada UU tata Ruang Geologi harus masuk. Laporan lengkapnya ada di 
berita IAGI yang akan datang.

Abah perlu sekali sekali ikut sosialisasi guru guru kebumian (Geografi, IPS, 
Umum dll)

Salam.

Ipranta





 Dari: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Rabu, 30 Januari 2013 12:53
Judul: Re: [iagi-net] Apa iya ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?
 

Mas Ipranta 

Syukur , kalau begitu , sudah ada denyutnya , akan tetapi  pemasaran nya yang 
kurang merata ya.
.
IAGI , secara finansial tentu saja tidak bisa diharapkan  , akan tetapi sebagai 
corong , maka asosiasi asosiasi  akan dapat memasyarakatkan idee yang timbul 
dalam kegiatan2 spt itu ke fihak yang bergerak ditataran bisnis atau sektor 
birokrasi lainnya.
Sehingga ada kepedulian yang lebih.

 Jadi akan sangat menguntungkan seluruh fihak apabila teman teman di Badan 
badan Penelitian spt Badan Geologi lebih rajin menyampaikan hasil atau 
kegiatan spt itu , ya al di IAGI millis ini.

si Abah

 





 From: mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, January 29, 2013 3:17 PM
Subject: Re: [iagi-net] Apa iya ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?
 

Sebenarnya pun, IAGI ketika kerjasama dengan HAGI, di JCS (Surabaya) 2005 dan 
JCB (Bali) 2007, membuka satu topik unconventional geology. Atau malah mulai 
JCJ (Jakarta) 2003? Di dalam topik inilah termasuk medical geology, army 
geology, dll. Yg memenangkan presentasi poster adalah dari kelompok 
unconventional geology ini, yaitu om Maryanto dengan Teori Salam-nya.

Salam,
Syaiful


2013/1/29 Hadiyanto Sapardi hadiyanto...@yahoo.co.id

Setuju bung Ipranta IAGI harus jemput bola utk bersinergi dg organisasi profesi 
lainnya dan juga institusi terkait baik yg dari dlm/luar negeri. Banyak 
cabang-2 ilmu geologi lama tapi mungkin baru utk di Indonesia seperti salah 
satu contohnya  Medical Geology yg lagi ngetrend di mana-2 sehingga beberapa 
perguruan tinggi di Amerika, Kanada, beberapa negara-2di Eropa dan Australia 
punya program study Medical Geology. MG seyogyanya juga dikembangkan di 
Indonesia, mengingat aktivitas tektonik dan vulkanik kita yang kompleks dan 
juga berbagai aktivitas penambangan dan aktivitas lainnya yg terkait dengan 
Medical Geology. Tahun 2000 kita pernah mengadakan South East Asia Coal Geology 
Conference di Bandung yg dibuka bpk SBY pada saat beliau menjadi Menteri 
Tamben, diacara itu ada workshop Medical Geology yg diberikan oleh rekan2 dari 
USGS, Prof Bob Flinkelman dan mas Yok Sumartoyo (alumni ITB) yg sdh lama sekali 
tinggal di Amrik.

Salam
Hadiyanto







 Dari: ipranto wignyowinoto ipra...@yahoo.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Selasa, 29 Januari 2013 11:20
Judul: Bls: [iagi-net] Apa iya   ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?
 


Abah, kita sudah mulai kesana khususnya Badan Geologi sudah mulai cuma mungkin 
gaungnya belum membumi, ini tantangan saja untuk IAGI agar selalu mendekat dan 
mensuport juga ke institusi pemerintah, karena iagi khan gak mungkin sendiri, 
terus terang gak punya supportnya he he he.
tahun kemarin Badan Geologi ngadain seminar/workshop/lokakarya juga mengenai 
perubahan iklim di Jakarta ada pembicara dari Lapan, BMKG, BPPT selain dari 
para Geologis sendiri. Geopark bahkan sudah menelorkan Geopark Batur, sekarang 
BG gencar untuk mengusulkan Rinjani, Toba, Raja Ampat dan masih ada beberapa 
lagi, bahkan untuk Geo kesehatan sudah mulai juga. Disini mungkin IAGI bisa 
mengambil manfaat dengan mendekatkan atau bisa urun rembug.

Terima kasih.

Ipranto







 Dari: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Selasa, 29 Januari 2013 10:18
Judul: [iagi-net] Apa iya   ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?
 





Rekan rekan 


Iseng iseng saya copy-kan acara /seminar dari IUGS , saya melihat begitu 
bsnysk bidang ilmu geologi yang belum saya dengar ada seminarnya di Indonesia .
Dimana pemikiran pemikiran yang muncul , kemudian menjadi bahan pertimbangan 
parapengambil kebijakan.
Kelihatannya masih banyak cabang ilmu geologi yang harus dilirik oleh IAGI .
Apa saya ketinggalan informasi ?


si Abah


February 20-21, 2013. 

Re: [iagi-net] OOT: LOGIKA PROFESIONALISME

2013-01-29 Terurut Topik Bandono Salim
Nhaa itu dia. 
Tiada profesionalisme. 
Kalo sdh prof DR dll kan diharap mampu mengelola segalanya.
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: abacht...@cbn.net.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wed, 30 Jan 2013 03:39:20 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] OOT: LOGIKA PROFESIONALISME

Skrg jadi sulit menjelaskan ke anak-anak ttg perlunya rajin belajar ilmu 
tertentu demi cita2 masa depan berprofesi di bidang itu.

Karena doktor perminyakan dan ekonomi mineral ternyata ngurusi alutsista, 
pertahanan, dan keamanan nasional.

Karena insinyur mesin pengusaha, pembuat buku bimbingan test disuruh ngurusi 
energi - migas - mineral - batubara dan geothermal.

Karena pengamat keaslian foto/film digital yg ngaku ga paham olahraga bisa jadi 
menteri urusan olahraga dan pemuda (dan dg sedikit silat lidah, menerima amanah)

Karena doktor2 dan profesor2 politik dan tatanegara hanya jadi pemain panggung 
talkshow media2

Mungkin yg mimpin negeri ini sdg memainkan jurus pendekar mabuk.

Yang dipimpinnya pontang-panting, yg nggrogoti kekayaan negeri asyik  sibuk.

Siapa(apa)-pun penyebabnya, tetap saja susah menjelaskan ke anak didik kita ttg 
logika profesionalisme politik negara.

ADB
Jan 2013
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Re: [iagi-net] IAGI Student Chapter

2013-01-29 Terurut Topik andang bachtiar

Pak Ketua RDP, sebagai bentuk dukungan kongkrit saya sbg geologist
anggota IAGI atas pembentukan SC-SC IAGI di berbagai Perg. Tinggi, bersama ini
saya nyatakan bahwa: ADB siap untuk menjadi Tour Lecturer dg topik
Applied Sedimentologi in Oil  Gas  Coal Industry yg siap
mengunjungi setiap IAGI-SC pada acara perdana mereka u/memberikan 1-day lecture
+ 1-day trip di sekitar daerah lokasi Perg. Tinggi mrk berada. Semua pembiayaan
terkait dg kedatangan saya di kampus mrk akan saya tanggung sendiri. Yg perlu
mrk siapkan: ruang presentasi yg mencukupi, transport dan meal mrk sendiri2
saat field observation esok hari. Tentunya harus diatur kecocokan waktu mrk dg
waktu saya yg tersedia. Kalau perlu hari biasa (weekdays) ok-ok saja. Makin 
jauh2 hari menyiapkannya makin fleksible
skedulnya. Monggo. 

#ANDANG BACHTIAR - geologist merdeka - IAGI-0800#



--- On Tue, 1/29/13, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote:

From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Subject: [iagi-net] IAGI Student Chapter
To: IAGI iagi-net@iagi.or.id
Date: Tuesday, January 29, 2013, 9:15 PM

IAGI Student Chapter  

Rapat Pleno PP IAGI Senin malam (28 Jan 2013) memutuskan pembentukan SC IAGI 
akan didukung penuh oleh PP IAGI. Silahkan kampus2 menghubungi FGMI, Forum 
Geosaintis Muda Indonesia. Nanti akan dibimbing oleh FGMI untuk pembentukannya 
serta penyelenggaraan kegiatannya. 


FGMI website : http://fgmi.iagi.or.id/ 

Salam kompak. 
Rovicky Dwi Putrohari

Mohon para alumni memforeward ke milist himpunan atau kampus masing-masing.


-- 
Good idea is important key to success, working on it will make it real.



Re: [iagi-net] OOT: LOGIKA PROFESIONALISME

2013-01-29 Terurut Topik Bandono Salim
Karena raguragu, maka tindakan selalu terlambat dan serba salah. 
Kan yang dipimpin sudah kena bendu akibat keraguan, yang memimpin tinggal 
tunggu waktu dibendu rakyatnya.
Semoga tidak terjadi revolusi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: rahardjo...@yahoo.co.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wed, 30 Jan 2013 03:52:01 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] OOT: LOGIKA PROFESIONALISME
Cak Andang yg Arema, 
Apa iki balik ke jaman Kalatida (ragu2, membingungkan) jaman yg semakin 
membingungkan, lha wong kita aza bingun kok palagi nak anak cucu kita we lha 
dalah...
Takutnya kita kena juga jaman kalabendu jaman penghukuman /penghakiman...
Piye cak ...?

RS 0848
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: abacht...@cbn.net.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wed, 30 Jan 2013 03:39:20 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] OOT: LOGIKA PROFESIONALISME


Skrg jadi sulit menjelaskan ke anak-anak ttg perlunya rajin belajar ilmu 
tertentu demi cita2 masa depan berprofesi di bidang itu.

Karena doktor perminyakan dan ekonomi mineral ternyata ngurusi alutsista, 
pertahanan, dan keamanan nasional.

Karena insinyur mesin pengusaha, pembuat buku bimbingan test disuruh ngurusi 
energi - migas - mineral - batubara dan geothermal.

Karena pengamat keaslian foto/film digital yg ngaku ga paham olahraga bisa jadi 
menteri urusan olahraga dan pemuda (dan dg sedikit silat lidah, menerima amanah)

Karena doktor2 dan profesor2 politik dan tatanegara hanya jadi pemain panggung 
talkshow media2

Mungkin yg mimpin negeri ini sdg memainkan jurus pendekar mabuk.

Yang dipimpinnya pontang-panting, yg nggrogoti kekayaan negeri asyik  sibuk.

Siapa(apa)-pun penyebabnya, tetap saja susah menjelaskan ke anak didik kita ttg 
logika profesionalisme politik negara.

ADB
Jan 2013
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Re: [iagi-net] IAGI Student Chapter

2013-01-29 Terurut Topik yan_adrian97
Mantap sekali dedikasi Pak ADB untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa, 
menjadi spirit dan patut dicontoh oleh kita.

Geologist merdeka bangeetttss.

Salam,
Yan 
 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: andang bachtiar andangbacht...@yahoo.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wed, 30 Jan 2013 15:06:28 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] IAGI Student Chapter


Pak Ketua RDP, sebagai bentuk dukungan kongkrit saya sbg geologist
anggota IAGI atas pembentukan SC-SC IAGI di berbagai Perg. Tinggi, bersama ini
saya nyatakan bahwa: ADB siap untuk menjadi Tour Lecturer dg topik
Applied Sedimentologi in Oil  Gas  Coal Industry yg siap
mengunjungi setiap IAGI-SC pada acara perdana mereka u/memberikan 1-day lecture
+ 1-day trip di sekitar daerah lokasi Perg. Tinggi mrk berada. Semua pembiayaan
terkait dg kedatangan saya di kampus mrk akan saya tanggung sendiri. Yg perlu
mrk siapkan: ruang presentasi yg mencukupi, transport dan meal mrk sendiri2
saat field observation esok hari. Tentunya harus diatur kecocokan waktu mrk dg
waktu saya yg tersedia. Kalau perlu hari biasa (weekdays) ok-ok saja. Makin 
jauh2 hari menyiapkannya makin fleksible
skedulnya. Monggo. 

#ANDANG BACHTIAR - geologist merdeka - IAGI-0800#



--- On Tue, 1/29/13, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote:

From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Subject: [iagi-net] IAGI Student Chapter
To: IAGI iagi-net@iagi.or.id
Date: Tuesday, January 29, 2013, 9:15 PM

IAGI Student Chapter  

Rapat Pleno PP IAGI Senin malam (28 Jan 2013) memutuskan pembentukan SC IAGI 
akan didukung penuh oleh PP IAGI. Silahkan kampus2 menghubungi FGMI, Forum 
Geosaintis Muda Indonesia. Nanti akan dibimbing oleh FGMI untuk pembentukannya 
serta penyelenggaraan kegiatannya. 


FGMI website : http://fgmi.iagi.or.id/ 

Salam kompak. 
Rovicky Dwi Putrohari

Mohon para alumni memforeward ke milist himpunan atau kampus masing-masing.


-- 
Good idea is important key to success, working on it will make it real.




[iagi-net] Re: IAGI Student Chapter

2013-01-29 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Terimakasih dukungan penuh Pak ADB.
Sebagai dukungan khusus dari PP IAGI adalah sumbangan dana yg akan
disesuaikan dengan kegiatannya, terutama TOUR LECTURING. Sumbangan bantuan
dana ini tidak otomatis tapi akan turun berdasarkan PROPOSAL yg diajukan
oleh masing-masing student chapter yg sudah terbentuk.

Silahkan mebentuk SC, hubungi FGMI dan ajukan proposal.

Salam blajar !

Rovicky.
On Wednesday, January 30, 2013,  yan_adria...@yahoo.com wrote:
 Mantap sekali dedikasi Pak ADB untuk mencerdaskan generasi penerus
bangsa, menjadi spirit dan patut dicontoh oleh kita.

 Geologist merdeka bangeetttss.

 Salam,
 Yan
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 

 Pak Ketua RDP, sebagai bentuk dukungan kongkrit saya sbg geologist
anggota IAGI atas pembentukan SC-SC IAGI di berbagai Perg. Tinggi, bersama
ini saya nyatakan bahwa: ADB siap untuk menjadi Tour Lecturer dg topik
Applied Sedimentologi in Oil  Gas  Coal Industry yg siap mengunjungi
setiap IAGI-SC pada acara perdana mereka u/memberikan 1-day lecture + 1-day
trip di sekitar daerah lokasi Perg. Tinggi mrk berada. Semua pembiayaan
terkait dg kedatangan saya di kampus mrk akan saya tanggung sendiri. Yg
perlu mrk siapkan: ruang presentasi yg mencukupi, transport dan meal mrk
sendiri2 saat field observation esok hari. Tentunya harus diatur kecocokan
waktu mrk dg waktu saya yg tersedia. Kalau perlu hari biasa (weekdays)
ok-ok saja. Makin jauh2 hari menyiapkannya makin fleksible skedulnya.
Monggo.

 #ANDANG BACHTIAR - geologist merdeka - IAGI-0800#

 --- On Tue, 1/29/13, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote:

 From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 Subject: [iagi-net] IAGI Student Chapter
 To: IAGI iagi-net@iagi.or.id
 Date: Tuesday, January 29, 2013, 9:15 PM

 IAGI Student Chapter 

 Rapat Pleno PP IAGI Senin malam (28 Jan 2013) memutuskan pembentukan SC
IAGI akan didukung penuh oleh PP IAGI. Silahkan kampus2 menghubungi FGMI,
Forum Geosaintis Muda Indonesia. Nanti akan dibimbing oleh FGMI untuk
pembentukannya serta penyelenggaraan kegiatannya.

 FGMI website : http://fgmi.iagi.or.id/

 Salam kompak.
 Rovicky Dwi Putrohari

 Mohon para alumni memforeward ke milist himpunan atau kampus
masing-masing.

 --
 Good idea is important key to success, working on it will make it
real.

-- 
- Seorang manusia terlihat tinggi bila dia tidak merendahkan yang lain -


Re: [iagi-net] OOT: LOGIKA PROFESIONALISME

2013-01-29 Terurut Topik ES
maaf ikut nimbrung,
sering dengar juga sih istilah pengamat geopolitik di telepisi tp gak tau juga 
apa dia pernah belajar geologi atau geografi...tp minimal tahu istilah 
morfologi,tektonik etc sudah ok
pada akhirnya profesional penguasa atau yg dekat dengan penguasa sesungguhnya 
dia sedang berpolitik...masalahnya apa dia mau berpolitik lurus atau abu2 itu 
pilihan
untuk yang mau memilih politik idealis hitam/putih mau tak mau harus masuk ke 
politik praktis...itupun kalo mau merubah sistem
 
kalo propesional penguasa yang ngekor sistem politik abu2???...yang penting do 
it...
 
wslkm
ES
 
 


 From: abacht...@cbn.net.id abacht...@cbn.net.id
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, January 30, 2013 10:39 AM
Subject: [iagi-net] OOT: LOGIKA PROFESIONALISME
  

Skrg jadi sulit menjelaskan ke anak-anak ttg perlunya rajin belajar ilmu 
tertentu demi cita2 masa depan berprofesi di bidang itu.

Karena doktor perminyakan dan ekonomi mineral ternyata ngurusi alutsista, 
pertahanan, dan keamanan nasional.

Karena insinyur mesin pengusaha, pembuat buku bimbingan test disuruh ngurusi 
energi - migas - mineral - batubara dan geothermal.

Karena pengamat keaslian foto/film digital yg ngaku ga paham olahraga bisa jadi 
menteri urusan olahraga dan pemuda (dan dg sedikit silat lidah, menerima amanah)

Karena doktor2 dan profesor2 politik dan tatanegara hanya jadi pemain panggung 
talkshow media2

Mungkin yg mimpin negeri ini sdg memainkan jurus pendekar mabuk.

Yang dipimpinnya pontang-panting, yg nggrogoti kekayaan negeri asyik  sibuk.

Siapa(apa)-pun penyebabnya, tetap saja susah menjelaskan ke anak didik kita ttg 
logika profesionalisme politik negara.

ADB
Jan 2013
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Re: [iagi-net] OOT: LOGIKA PROFESIONALISME

2013-01-29 Terurut Topik Bandono Salim
DO IT apa duit ?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: ES ec...@yahoo.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 29 Jan 2013 23:32:51 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] OOT: LOGIKA PROFESIONALISME
maaf ikut nimbrung,
sering dengar juga sih istilah pengamat geopolitik di telepisi tp gak tau juga 
apa dia pernah belajar geologi atau geografi...tp minimal tahu istilah 
morfologi,tektonik etc sudah ok
pada akhirnya profesional penguasa atau yg dekat dengan penguasa sesungguhnya 
dia sedang berpolitik...masalahnya apa dia mau berpolitik lurus atau abu2 itu 
pilihan
untuk yang mau memilih politik idealis hitam/putih mau tak mau harus masuk ke 
politik praktis...itupun kalo mau merubah sistem
 
kalo propesional penguasa yang ngekor sistem politik abu2???...yang penting do 
it...
 
wslkm
ES
 
 


 From: abacht...@cbn.net.id abacht...@cbn.net.id
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, January 30, 2013 10:39 AM
Subject: [iagi-net] OOT: LOGIKA PROFESIONALISME
  

Skrg jadi sulit menjelaskan ke anak-anak ttg perlunya rajin belajar ilmu 
tertentu demi cita2 masa depan berprofesi di bidang itu.

Karena doktor perminyakan dan ekonomi mineral ternyata ngurusi alutsista, 
pertahanan, dan keamanan nasional.

Karena insinyur mesin pengusaha, pembuat buku bimbingan test disuruh ngurusi 
energi - migas - mineral - batubara dan geothermal.

Karena pengamat keaslian foto/film digital yg ngaku ga paham olahraga bisa jadi 
menteri urusan olahraga dan pemuda (dan dg sedikit silat lidah, menerima amanah)

Karena doktor2 dan profesor2 politik dan tatanegara hanya jadi pemain panggung 
talkshow media2

Mungkin yg mimpin negeri ini sdg memainkan jurus pendekar mabuk.

Yang dipimpinnya pontang-panting, yg nggrogoti kekayaan negeri asyik  sibuk.

Siapa(apa)-pun penyebabnya, tetap saja susah menjelaskan ke anak didik kita ttg 
logika profesionalisme politik negara.

ADB
Jan 2013
Powered by Telkomsel BlackBerry®