Re: [iagi-net-l] Petrophyics - Condensate

2007-06-21 Terurut Topik arief budiman
Saya mau ikutan nanya:
apakah angka2 pressure gradient vs fluid type itu
hanya berlaku di normal pressure regime interval?
bagaimana di abnormal pressure regime

salam,
Arief Budiman

--- Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Barangkali ada yang mau share masalah sederhana yang
 sedang saya hadapi
 sekarang.
 Di plot pressure gradient saya menemukan harga
 sekitar 0.09 psi/ft. Secara
 teori kemungkinan adalah wet gas atau kemungkinan
 laen adalah condensate.
 
 Pertanyaan saya apakah condensate itu ada dalam
 kondisi reservoar masih
 virgin atau terjadi secara alami dan bukan merupakan
 hasil penurunan
 pressure (dew point)? Apakah kita boleh mengartikan
 bahwa condensate itu
 sebagai very light oil atau gassy oil? Kalo bisa
 terjadi secara alamai,
 bagaimana membedakannya dengan hasil proses
 kondensasi gas?
 
 Di oil coloum, gradientnya sekitar 0.25 - 0.3 psi/ft
 yang berkorelasi dengan
 oil 37 degs API, sementara untuk gasnya bervariasi
 dari 0.025 sampe 0.07psi/ft.
 
 Terima kasih sebelumnya.
 
 Shofi
 



 

Bored stiff? Loosen up... 
Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.
http://games.yahoo.com/games/front


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Tanya Naturally Fracture Reservoir

2007-06-12 Terurut Topik arief budiman
Sandrya,
1) Pendapat Nelson ttg faktor yg berperan untuk
tingkat produktifitas reservoir, bukan spesifik untuk
naturally fractured reservoir (NFR), itu juga kan yg
merupakan variable penting untuk non fractured
reservoir

2) Kalau dari seismik misalnya yakin ada hydrocarbon
di dalam fractured rock di sekitar lubang pemboran dan
dalam jumlah yg signifikan, fract aja atau side track
dg deviated hole yg memotong fracture.  kalau interval
fract nya panjang, kayaknya akan lebih ekonomis dg
deviated hole.

3) Fract job tidak akan menutup pore fract yang ada
atau fract yg dibuat.  karena pada fract job,
naturally fract akan diisi oleh slug berupa vf-fine
(100 mesh)grain industrial sand (eg.carbolite) agar
saat main fract, fract fluid tidak lari ke naturally
fract yg dapat berakibat screen out (fract di near
hole akan tertutup karena kehabisan propant).
sedangkan fract yg dibuat akan diisi oleh
medium-coarse  (20/40 mesh) industrial sand
(ie.carbolite).  Semua industrial sand tersebut
dipilih yg memiliki stress yg lebih tinggi dibanding
dg natural stress batuan, sehingga dia tidak ambles ke
dalam batuan dan karena perfect well rounded dan well
sorted, akan diperoleh permeability yg baik.


Salam,

Arief Budiman
Pertamina EP
+62-811-911-175
 

 



--- Sandrya Laksana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mungkin yg menyampaikan itu Dr Roberto Aguilera.
 Seperti yg dia sampaikan
 persis seperti apa kata pak bambang satya murti
 kemukakan. Secara praktis,
 tidaklah mudah menghadapi naturally fractured
 reservoir. Kalau menurut
 Nelson, tingkat produktivitas dari reservoir ini
 sangat tergantung dari
 porosity dan permeabilitynya, baik itu utk matriks
 dan fracturenya. Dia
 menggolongkan kepada type I, II, III dan IV. Untuk
 kasus dimana basement
 sebagai entrapment HC, mungkin tidak akan ada matrix
 porosity, tetapi akan
 didrive oleh porosity fracture network.
 
 Kalau dari semua study telah dilakukan (baik itu 3D
 seismic, image log sumur
 samping) dan kita sudah yakin dengan existnya
 fracture didaerah dimana sumur
 di bor, dan saat mem bor pun yakin terdapat mud
 losses sebagai indikasi yg
 bagus dari fracture reservoir tapi setelah dilakukan
 DST atau mini test,
 ternyata tidak sesuai dengan hasil yg diinginkan.
 Apakah direkomendasikan
 utk dilakukan frac job atau stimulation atau
 sebaiknya di lakukan side track
 untuk lebih memotong fractured network? Saya tidak
 tahu, manakah yg lebih
 ekonomis dari keduanya?
 
 Dari yg saya baca, sebagian besar naturally
 fractured reservoir, ditakutkan
 pore-nya malah akan tertutup jika dilakukan frac job
 atau bahkan akan
 menyebabkan water coning lebih cepat akibat fracture
 tsb lebih terbuka dan
 bersentuhan langsung dengan water formation. Jadi
 bagaimanakah cara yg lebih
 baik utk meng optimumkan produksi utk naturally
 fractured reservoir?
 
 
 
 suwun,
 SL
 
 
 Pada tanggal 09/06/07, Bambang Satya Murti
 [EMAIL PROTECTED] menulis:
 
 
  Migrasi kearah down dip? Mungkin case yang jarang
 terjadi, tetapi bukannya
  tidak mungkin. Menarik untuk didiskusikan.
 
  Pernah baca salah satu paper jaman dulu di AAPG
 (sekitar tahun 55an).
  Casenya basement high di Mexico. Disitu author
 (lupa namanya) berpendapat
  bahwa proses pe-retak-an basement high yang
 terjadi setelah entrapment
  dari hidrokarbon-nya terjadi (jadi, fracture-nya
 terbentuk post HC
  migration) akan membuat semacam negative pressure
 chamber dibawah, dan akan
  menyedot HC yang telah terakumulasi dilapisan
 diatasnya. Tentu saja ini
  memerlukan conduit yang menghubungkan antara
 basement tersebut dengan
  reservoir yang berada diatasnya. Jadi, sifatnya
 adalah secondary atau bahkan
  tertiary migration, tergantung dari sudut pandang
 yang mana.
 
  Bambang.
 
 
 
-[ Received Mail Content ]--
 
  *Subject : *Re: [iagi-net-l] Tanya Naturally
 Fracture Reservoir
 
  *Date : *Thu, 31 May 2007 03:24:21 -0700 (PDT)
 
  *From : *Bambang Pujasmadi [EMAIL PROTECTED]
 
  *To : [EMAIL PROTECTED]
 
 
   Menurut saya, naturaly fracture reservoir tidak
 harus selalu dual
  porosity. Pada sandstone atau limestone yang vuggy
 mestinya dual porosity,
  tapi pada basement granit atau limestone yang
 crystaline bisa saja single
  porosity. Kalibrasi permeability bisa saja dari
 core, tapi perlu diingat
  bahwa permeability core hanya untuk microfracture.
 Kita tidak pernah bisa
  kalibrasi macro fracture atau bahkan big open
 facture, yang justru
  diharapkan memiliki kontribusi terhadap produksi
 HC, dari core karena kita
  jarang bisa mendapatkan core yang highly fartured.
 Kalau ada well test data,
  bisa digunakan kH.
 
 
 
  Untuk source rock dibasement sulit dipahami kalau
 migrasi dari atas.
  Migrasi tetap updip atau lateral, tentunya dari
 batuan yang secara
  stratigraphy lebih muda, tapi tidak harus di
 atasnya. Jadi pada saat
  migrasi, merupakan basement high.
 
 
 
  Fractured reservoir umumnya terdpat pada batuan
 yang ductile. Pada soft
  sand misalnya, kalau terjadi fracture maka kecil

[iagi-net-l] ganti email

2007-01-17 Terurut Topik Arief Budiman
Pak Admin,
Mohon email address saya diganti ke [EMAIL PROTECTED]


Terima kasih


Arief Budiman
Operasi Sumatra Divisi Eksplorasi-Pertamina
021-350 2150 ext.1735

-Original Message-
From: Syamsu Alam [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, January 18, 2007 11:16 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] JCB 2007 = join convention bali 2007

Maksudnya Om Iful 19 - 21 Nov 2007?

alam

-Original Message-
From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, January 18, 2007 8:47 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] JCB 2007 = join convention bali 2007

menurut sumber yg bisa dipercaya, direncanakan pada 19-22 nopember 2007.
jadi?

salam,
syaiful


-
siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini???
ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau
Dewata!!!
semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini???
ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!!
semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Fw: GIOK DAUN MEJA 153 KG ( AKHIRNYA .......... )

2006-12-26 Terurut Topik Arief Budiman
Saya tertarik mang, buat tambah2 ilmu.




A R I E F   B U D I M A N (Ai)
Pertamina EP -  Operasi Eksplorasi
O : (021) 350 2150 ext.1782
M : (021) 70 23 73 63



-Original Message-
From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, December 26, 2006 3:42 PM
To: IAGI
Subject: [iagi-net-l] Fw: GIOK DAUN MEJA 153 KG ( AKHIRNYA .. )

Rekan-rkan IAGI yang budiman,

Mohon maaf, cerita tentang Giok Daun Meja 153 KG yang ditawarkan dengan
harga Rp 76,5 milyar ( Rp 500 juta/ kg ) ternyata sulit dilanjutkan karena
tidak ada lagi kontak dengan pemiliknya. Hanya mang Okim sudah bisa mengira
bahwa giok yang dimaksud tak akan jauh berbeda dengan giok-giok aspal
lainnya yang selama ini tidak sedikit yang ditunjukkan ke mang Okim dan
bahkan minta dikeluarkan sertifikatnya ( sebagai heavy resin / plastic ).

Terima kasih kepada rekan-rekan yang telah memberikan komentar, baik tentang
harganya yang fantastis ataupun sifat-sifat fisiknya seperti kekerasannya
yang 7,8 dan lain-lain. Mang Okim rasanya pernah juga  cerita tentang giok
aspal yang punya sertifikat dari sumber yang sangat beken ( sampai-sampai
bikin geger banyak orang . maapin deh ya ).

Pertanyaannya kini, motif apakah yang menyebabkan banyak orang bergerak
untuk mencari giok yang punya sifat-sifat yang tak masuk akal secara ilmiah.
Pencarian atau perburuan giok semacam ini ternyata tidak hanya melibatkan
orang-orang yang awam akan ilmu perbatuan melainkan ada juga yang menyandang
sarjana kebumian. Mengenai motifnya, mang Okim pernah menulis di koran
Pikiran Rakyat berjudul : MISTERI DI BALIK PERBURUAN BATU GIOK ( 4 Oktober
1998 ). Bagi rekan-rekan IAGI yang bener-bener serius ingin mengetahui
tentang misteri batu giok tersebut, insyaallah bisa mang Okim kirim via
japri. Kabarin ya,

Salam batumulia, mang Okim

 - Original Message 
 From: miko [EMAIL PROTECTED]
 To: IAGI iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, December 7, 2006 3:57:35 PM
 Subject: [iagi-net-l] GIOK DAUN MEJA 153 KG


 Rekan-rekan Gems Lovers IAGI,

 Sudah lama rasanya mang Okim tidak nongol-nongol  di milis IAGI. Kebetulan
 sekali ada sms menarik yang masuk ke HP mang Okim, mudah-mudahan dapat
jadi
 selingan bagi rekan-rekan yang saat ini lagi puyeng mikirin Lusi atau lagi
 merenungkan isi lagu Jagalah Hati yang diplesetin jadi Jagalah Nafsu.

 SMS yang masuk ke HP mang Okim berbunyi demikian :

 Pak Miko , slamat sore, saya H. , akan menawarkan GIOK DAUN MEJA
153
 KG , warna merah, tahan panas 25 menit  tahan gores. Apakah Bapak masih
 punya pembeli serius ? Terima kasih ( 27 November 2006, 18.21 ).

 Mang Okim kemudian nanya :  Bapak, apakah daun meja tersebut ada
 sertifikatnya, dan berapakah harganya ?

 Pak H.. kemudian  membalas :

 Sertifikat analisa dari Laboratorium ada, skala Mohls 7,8 (?) , tebal 5,2
 cm, harga Rp 500 juta / kg. Transaksi di tempat barang, Kudus, Jawa
Tengah.
 Terima kasih ( H), 27 November 2006, 20.24

 Rekan-rekan Gems Lovers IAGI,

 Dialog sms di atas real, bukan rekayasa. Kalau harganya Rp 500 juta / kg,
 maka daun meja tersebut memiliki harga penawaran Rp 76,5 milyar..
 benar-benar luar biasa.

 Sesuai dengan pesan pemilik, mang Okim coba menawarkan ke rekan-rekan Gems
 Lovers IAGI, siapa tahu ada yang mau investasi di giok daun meja sehingga
 mang Okim dapat uang komisi gede... tak iye...( kalau percaya dan punya
uang
 panas-dingin !!! ). Mang Okim siaap jadi konsultannya.

 Mang Okim tutup di sini dulu ya.  Ada yang tertarik atau mau ngasi
komentar
 ??? Nanti mang Okim sambung lagi ceritanya.

 Salam batumulia, mang Okim.





 
 Cheap talk?
 Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates.
 http://voice.yahoo.com



-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: 

RE: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar

2006-12-19 Terurut Topik Arief Budiman
Pertanyaan buat siapa nih Pak Ukat?

:)



A R I E F   B U D I M A N (Ai)
Pertamina EP -  Operasi Eksplorasi
O : (021) 350 2150 ext.1782
M : (021) 70 23 73 63



-Original Message-
From: Ukat Sukanta [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, December 20, 2006 12:37 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar

Gemana Mas, udah lulus belum.

Mudah-mudahan yaah,

Salam,
US

-Original Message-
From: Taufik Manan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, December 20, 2006 12:25 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar

Pak Maryanto

Menarik sekali intisari artikel anda.
Namun saya baca dalam suatu artikel di sebuah koran bahwa prediksi
mendatang suhu bumi tambah panas. Akibatnya adalah kemungkinan
mencairnya es di kutub utara.

Mohon penjelasannya

Salam 

TAM
dari pedalaman Sulawesi

- Original Message 
From: Maryanto (Maryant) [EMAIL PROTECTED]
To: Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)
[EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, December 15, 2006 5:28:12 PM
Subject: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar


JAWAH (Journal Atmospheric Water Affecting History) Dan Kalender
SALAM.
Oleh : Maryanto, 15 Desember 2006.

Tantangan 35 th kedepan adalah kekurangan air, akibat terutama oleh
semakin sedikitnya curah hujan. Setelah separo 70 th yang banyak hujan
(tahun 1965-2000), kini akan separo 70 th yang sedikit hujan
(2000-2035). Apa yang perlu di lakukan ?

Kalender SALAM berupa grafik simpangan sinusoidal versus tahun, dari Big
bang hingga 70 Giga tahun kemudian. Simpangan itu juga merefleksikan
jumlah curah hujan. Air, atau juga air hujan di duga ada sejak 3.2 Gaa
Giga annum ago, di tandai dengan fosil prokariot mulai ada. Lalu
perubahan biota 70 juta tahunan, di tandai dengan berbedanya biota, yang
menjadikan berbeda nama-nama umur berikut, mulai Kambrium,
OrdovisianSilur, Devon, Karbonaferous, PermianTriasik, Jurasik,
Kretaseous, dan Senozoik. Lalu evolusi primata pereode 7 Ma, sesuai
dengan pereode stage, sejak 49 Maa Millian annum ago, atau lalu
pereode 700 Ka Kilo annum sejak Australopititicus, volume otak tambah
200 cc tiap pereode. Juga sejarah dengan siklus 700 th budaya sejak 2800
SM. Grafik hujan ini di sebut Grafik JAWAH Journal Atmospheric Water
Affecting History.

Grafik JAWAH pada pereode sinusoidal 70 th terakhir, sebagai berikut:
jumlah curah hujan global tahunan, mengecil dari th 1930 hingga terkecil
th 1952, lalu membesar hingga maximum th 1982, lalu mengecil hingga
terkecil tahun 2022, lalu membesar lagi hingga maximum th 2052, lalu
mengecil lagi, dst. 

Jumlah curah hujan JKT sejak 1860 hingga kini, sesuai dengan kurva itu.
Data satu lokasi itu mempunyai simpangan yang besar (sekitar 20 %). Di
duga, seandainya daerahnya lebih luas maka harga simpangan akan lebih
kecil (Maryanto, 2004).

Dugaan itu terbukti, yakni untuk daerah yang lebih luas, seluas DAS
Daerah Aliran Sungai Citarum, yakni seluas hampir seluruh Jawa Barat,
tahun 1960-2000. Curah hujan membesar sejak th 1960, maksimum sekitar
1982, lalu mengecil hingga th 2000 (HAGI Convention, Semarang, November
2006). Korelasi kedua grafik, yakni grafik JAWAH dengan tsb bisa sekitar
90 %.

Prediksi selanjutnya adalah bahwa curah hujan 35 th kedepan akan kecil,
setelah curah hujan banyak pada era orde baru (1965-2000). Dugaan lain
adalah bunga bank yang rendah, inflasi rendah. Paper 2004, 2005, 2006,
bicara prediksi parameter lain. Faktor penunjang kekurangan air kedepan
lain adalah : pemakai (penduduk) yang semakin banyak, hutan yang
berkurang (gundul), sawah yang menjadi bangunan rumah/industri. Jawah
(Bahasa Jawa kromo Inggil) berarti udan (Jawa ngoko), yang bhs
Indonesianya hujan.

Wassalam,
Maryanto.
Sempol, Harjo Binangun, Pakem, Sleman, (sudah ada akronimnya semua)
Ngayojokarto Hadiningrat. 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in 

RE: [iagi-net-l] 16 jam seluler diblokir dalam radius 200meter dari mutiara merdeka di pekanbaru

2006-11-07 Terurut Topik Arief Budiman
Cuma nanya :
Kalau presiden kita ke amerika apa ada peristiwa seperti itu juga gak ya?

... takut kali ya mereka ke kita?


A R I E F   B U D I M A N (Ai)
Pertamina EP -  Operasi Eksplorasi
O : (021) 350 2150 ext.1782
M : (021) 70 23 73 63



-Original Message-
From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, November 08, 2006 9:00 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] 16 jam seluler diblokir dalam radius 200meter dari 
mutiara merdeka di pekanbaru

baca koran:
20 nopember 2006
selama 10 jam, seluler akan diblokir dalam radius 2 km dari istana bogor
ketika bush berkunjung ke indonesia
(demi keamanan para tetamu amerika)

cuma mimpi:
21-22 nopember 2006
selama 16 jam (2x8 jam), seluler akan diblokir dalam radius 200m
dari ruangan2 presentasi di hotel mutiara merdeka pekanbaru
ketika acara pit iagi 2006 sedang berlangsung...
(demi kenyamanan presenter dan peserta tentunya)

he..he..., cuma mimipi kok

salam,
syaiful
*presentation is entertainment

-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist
Mobile: 62-812-9372808
Email: [EMAIL PROTECTED]

Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
Head Office:
Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] RE: Job Vacancy

2006-11-06 Terurut Topik Arief Budiman
Ada titipan informasi, mungkin ada yg berminat?

 

 

 

A R I E F   B U D I M A N (Ai)

Pertamina EP -  Operasi Eksplorasi

O : (021) 350 2150 ext.1782

M : (021) 70 23 73 63

 

 

-Original Message-
From: Agung Prasetyo 
Sent: Tuesday, November 07, 2006 11:22 AM
To: Arief Budiman
Subject: FW: Job Vacancy

 

Rief, tolong di posting ke milling list IAGI.

 

Salam

Agung Prasetyo

Geophysicist Region KTI

Eksplorasi PERTAMINA

Gedung Kwarnas Lt. 12 Jl. Medan Merdeka Timur 6

Office : +62-21- 3502150 Ext. 1963

Facs.  : +62-21- 3521567

 

-Original Message-
From: Eko Widianto 
Sent: Tuesday, November 07, 2006 11:02 AM
To: Agung Prasetyo
Subject: FW: Job Vacancy

 

Pak Agung,

 

Tolong di forward kan ke milist IAGI

 

Tks.

 

-Original Message-
From: Eko Widianto 
Sent: Tuesday, November 07, 2006 7:59 AM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: Job Vacancy

 

Rekan Geoscientist Indonesia,

 

Saya mendapat amanah dari teman di SK Corporation Korea untuk
menginfokan lowongan kerja bagi GG Expert Indonesia yang ingin
bergabung. Berikut adalah ringkasannya, semoga bermanfaat. Tolong bisa
di posting juga ke mail list asosiasi geoscientist yang lain.

 

SK Corporation is an international Oil Company based in Korea, currently
develops and produces oil in 12 countries in Asia, Africa and America.
It is founded in 1962, and having around 5 thousand employees. Due to
its expansion, SK Corporation is looking for Geology and Geophysics
Technical Staff for its project in Indonesia and abroad.

Candidates should be in the categories below:

1.   Fluent in English

2.   Technical experience from 5 ~ 15 years

3.   Eligible for working in any country

 

For more information please contact: Mr. T.W. Kim, General Manager of
EP Business Team in [EMAIL PROTECTED]

 

 

Salam,

Eko Widianto

 



RE: [iagi-net-l] high pressured clay minerals

2006-11-05 Terurut Topik Arief Budiman
Sejauh yg saya ketahui, overpressure umumnya terjadi pada batuan yg 
permeabilitynya kecil (misal clay, bisa juga isolated sandstone), 

Penyebabnya antara lain :
1) Saat sedimentasi air yg ada di dalamnya tidak bisa keluar sebanding dengan 
penambahan beban di atasnya sehingga batuan mengalami uncercompacted.
Lingkungan geologi : di tempat yg sedimentasinya didominasi lempung dan 
berlangsung cepat (misal delta)

2) Tektonik juga bisa mengakibatkan overpressure  
Lingkungan geologi : misal accretionary prism di outer arc

3) Penyebab lain : pembentukan/pematangan hidrokarbon, aquathermal, dll




A R I E F   B U D I M A N (Ai)
Pertamina EP -  Operasi Eksplorasi
O : (021) 350 2150 ext.1782
M : (021) 70 23 73 63



-Original Message-
From: Wirawan, Gde [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, November 06, 2006 2:34 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] high pressured clay minerals

Saya cenderung setuju dgn Pak Koesoema, overpressure berhubungan dgn
pore pressure oleh fluida tertentu yg terjebak. Dan tektonik stress bisa
sebagai salah satu penyebab.

Best Regards,
 
GDE WIRAWAN

-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, November 06, 2006 2:26 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] high pressured clay minerals

kalau clay yang kena tektonik stress, bukannya yang seperti di Karang
Sambung 'Scaly Clay' (Lempung Bersisik).

kalau clay yang Overpressure, keadaannya secara mata telanjang
'relatif' lebih baik-baik saja dibandingkan Scaly Clay.

On 11/4/06, R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Harus dibedakan antara kedua ini. Overpressure shale itu disebabkan
 pore-pressure oleh air yang ada dalam pori. Yang satu lagi adalah
tectonic
 stress,  yang menyangkut seluruh batuannya (dari luar)
 - Original Message -
 From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Friday, November 03, 2006 4:18 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] high pressured clay minerals


  Secara fisis seperti keduanya disebabkan oleh tekanan (pressure).
  Hanya saja yang satu akibat overburden pressure ini yg sering
  dikonotasikan overpressure shale, karena sifatnya berubah secara
  vertikal.
 
  Sedangkan yang satunya lagi karena tekanan dari samping (akibat
tektonik).
 
  Aku kok tidak yakin akibat beda genesa tekanan (pressure) ini
keduanya
  mengakibatkan atau menyebabkan adanya perbedaan dalam mineraloginya.
  Borehole stress analysis (strain-stress elypsoid) mungkin saja bisa
  mengetahui arah-arah mana yang dominan.
 
  Namun kemungkinan munculnya perbedaan adalah adanya asosiasi dengan
  proses
  lain pada proses pengkayaan mineralogi ini yaitu adanya faktor suhu
atau
  temperature. Overburden pressure akan sejalan dengan temperature,
  overburden
  pressure semakin besar maka semakin besar pula temperaturenya. namun
harus
  diingat bahwa bukan saling dependent looh, karena tekanan tidak
  menyebabkan
  suhu tinggi. Walaupun  parameter thermal conductivity berubah, bukan
  berarti
  tekanan menambah heat/temperature !.
 
  --  Suhu dan tekanan overburden bisa saja korelasional tetapi
menurutku
  bukan kausal !
 
  Nah suhu (sangat mungkin) akan mempengaruhi mineralisasi. Ada yang
perlu
  diingat juga tekanan yang merupakan parameter vektoral (bukan
skalar),
  sedangkan suhu ini skalar.
 
  Selain itu ya faktor geologi. Secara geologis tentunya perubahan
atau
  perkembangan lempung sewaktu deposisi baik secara lateral maupun
vertikal
  harus dimengerti juga. Lempung di laut tidak sama dengan lempung
didarat.
  Jadi kalau akan melihat bagaimana membedakan mineralogi berdasarkan
  pertimbangan genesa pressure (overburden vs tectonic) perlu
  mempertimbangkan
  faktor2 diatas tadi.
 
  Mungkin juga ada parameter lain yg terlewat ?
 
  Salam, hef e nais whik en.
 
  RDP
 
  On 11/3/06, harry_rw  [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Rekans,
 
  mungkin ada yang bisa memberikan pencerahan pada saya, tentang
  bagaimana cara membedakan suatu clay/shale zone yang overpressured
  dengan yang mengalami tectonic stresses. Apakah ada jenis2 clay
  mineral tertentu yang bisa dipakai sebagai penciri high pressure
  zone, atau sebaliknya bisa dipakai sebagai penciri dari tectonic
  stress. Secara teoritis saya rasa akan ada perbedaan pada claystone
  mineralogy dari overpressured zone dan tectonic stress zone, karena
  overpressure berlangsung lebih lama dari tectonic stress, sehingga
  overpressure akan memberi kesepatan pada mineral untuk berubah ke
  bentuk yang lebih stabil pada keadaan over pressured, sedangkan
  tectonic stress akan memberikan mechanical impact pada mineral.
 
  Masalahnya saya bukan seorang pakar mineralogy sehingga pengetahuan
  saya mengenai hal ini sangat awam,... apakah ada kawan2
  yang bisa memberi saya pencerahan?
 
  harry RW

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in 

RE: [iagi-net-l] high pressured clay minerals

2006-11-05 Terurut Topik Arief Budiman
Di lingkungan overpressure, undercompacted shale memang relatif lebih ringan 
dari apabila normal compacted.



A R I E F   B U D I M A N (Ai)
Pertamina EP -  Operasi Eksplorasi
O : (021) 350 2150 ext.1782
M : (021) 70 23 73 63



-Original Message-
From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, November 06, 2006 2:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] high pressured clay minerals

Yang saya tahu, sebagaian besar high pressure shale adalah karena proses
dehidrasi air dari shale yang gak sempurna dan biasanya disebabkan
adanya kecepatan burial yang tinggi. Compressed shale mungkin saja terjadi
tapi mungkin lebih berasosiasi kepada brittlelity dari pada high pressure
sehingga akan berpengaruh kepada kesetabilan lubang bor.
mohon dikoreksi kalo salah.

Kalo kita kembalikan konsep High Pressure Shale atau High Pore Pressure
Shale akan langsung berkonotasi dengan Pore Pressure. Yang berhubungan
dengan Pore Pressure adalah Fluida. Gak ada fluida gak ada pore
pressure. Begitu pengertian saya.  Saya sampai sekarang belum bisa memahami
bagaimana splintery shale dianggap sebagai high pressure shale karena kalo
melihat cuttingnya, ini shale seperti jarum dan ringan sekali, jauh dari
kesan bahwa shale tersebut mengandung air.
mohon sharing kalau ada yang tahu genesa splintery shale ini. Saya banyak
ketemu shale splintery waktu ngebor di selat madura.

Salam

Shofi




On 11/6/06, Wirawan, Gde [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya cenderung setuju dgn Pak Koesoema, overpressure berhubungan dgn
 pore pressure oleh fluida tertentu yg terjebak. Dan tektonik stress bisa
 sebagai salah satu penyebab.

 Best Regards,

 GDE WIRAWAN

 -Original Message-
 From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, November 06, 2006 2:26 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] high pressured clay minerals

 kalau clay yang kena tektonik stress, bukannya yang seperti di Karang
 Sambung 'Scaly Clay' (Lempung Bersisik).

 kalau clay yang Overpressure, keadaannya secara mata telanjang
 'relatif' lebih baik-baik saja dibandingkan Scaly Clay.

 On 11/4/06, R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Harus dibedakan antara kedua ini. Overpressure shale itu disebabkan
  pore-pressure oleh air yang ada dalam pori. Yang satu lagi adalah
 tectonic
  stress,  yang menyangkut seluruh batuannya (dari luar)
  - Original Message -
  From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Friday, November 03, 2006 4:18 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] high pressured clay minerals
 
 
   Secara fisis seperti keduanya disebabkan oleh tekanan (pressure).
   Hanya saja yang satu akibat overburden pressure ini yg sering
   dikonotasikan overpressure shale, karena sifatnya berubah secara
   vertikal.
  
   Sedangkan yang satunya lagi karena tekanan dari samping (akibat
 tektonik).
  
   Aku kok tidak yakin akibat beda genesa tekanan (pressure) ini
 keduanya
   mengakibatkan atau menyebabkan adanya perbedaan dalam mineraloginya.
   Borehole stress analysis (strain-stress elypsoid) mungkin saja bisa
   mengetahui arah-arah mana yang dominan.
  
   Namun kemungkinan munculnya perbedaan adalah adanya asosiasi dengan
   proses
   lain pada proses pengkayaan mineralogi ini yaitu adanya faktor suhu
 atau
   temperature. Overburden pressure akan sejalan dengan temperature,
   overburden
   pressure semakin besar maka semakin besar pula temperaturenya. namun
 harus
   diingat bahwa bukan saling dependent looh, karena tekanan tidak
   menyebabkan
   suhu tinggi. Walaupun  parameter thermal conductivity berubah, bukan
   berarti
   tekanan menambah heat/temperature !.
  
   --  Suhu dan tekanan overburden bisa saja korelasional tetapi
 menurutku
   bukan kausal !
  
   Nah suhu (sangat mungkin) akan mempengaruhi mineralisasi. Ada yang
 perlu
   diingat juga tekanan yang merupakan parameter vektoral (bukan
 skalar),
   sedangkan suhu ini skalar.
  
   Selain itu ya faktor geologi. Secara geologis tentunya perubahan
 atau
   perkembangan lempung sewaktu deposisi baik secara lateral maupun
 vertikal
   harus dimengerti juga. Lempung di laut tidak sama dengan lempung
 didarat.
   Jadi kalau akan melihat bagaimana membedakan mineralogi berdasarkan
   pertimbangan genesa pressure (overburden vs tectonic) perlu
   mempertimbangkan
   faktor2 diatas tadi.
  
   Mungkin juga ada parameter lain yg terlewat ?
  
   Salam, hef e nais whik en.
  
   RDP
  
   On 11/3/06, harry_rw  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Rekans,
  
   mungkin ada yang bisa memberikan pencerahan pada saya, tentang
   bagaimana cara membedakan suatu clay/shale zone yang overpressured
   dengan yang mengalami tectonic stresses. Apakah ada jenis2 clay
   mineral tertentu yang bisa dipakai sebagai penciri high pressure
   zone, atau sebaliknya bisa dipakai sebagai penciri dari tectonic
   stress. Secara teoritis saya rasa akan ada perbedaan pada claystone
   mineralogy dari overpressured zone dan tectonic stress 

RE: [iagi-net-l] PROF RUBINI TELAH TIADA

2006-10-30 Terurut Topik Arief Budiman
Inalillahi wa inailaihi rajiun.
..terima kasih Pak Rubini



A R I E F   B U D I M A N 
Pertamina EP -  Operasi Eksplorasi
O : (021) 350 2150 ext.1782
M : (021) 70 23 73 63



-Original Message-
From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, October 24, 2006 1:51 AM
To: IAGI
Subject: [iagi-net-l] PROF RUBINI TELAH TIADA

Rekan-rekan IAGI yang budiman,

Pesan-pesan SMS yang dikirim oleh  beberapa sahabat tentang Prof Rubini, dari 
sejak beliau semi-coma sampai akhirnya dikabarkan meninggal dunia , telah 
memastikan bahwa beliau, sesepuh kita, telah benar-benar meninggalkan kita 
semua untuk selama-lamanya.

Prof Rubini rupanya telah memilih dan dipilihkan oleh Sang Maha Pencipta untuk 
menghadap ke haribaan Nya pada saat dimana jutaan ummat Islam sedang 
bersiap-siap merayakan hari kemenangannya,  setelah selama sebulan penuh 
berpuasa, menahan nafsu duniawi. Alunan takbir dan tahmid yang mengagungkan 
asma Nya sayup-sayup mengiringi kepergian beliau.

Ketika jenazah beliau disemayamkan di Aula Barat ITB, aula yang besar ini 
tampak dipenuhi oleh banyak orang penting yang secara tulus berhasrat 
mengantarkan jenazah beliau. Banyak guru besar senior dan dosen-dosen serta 
para pensiunan yang memerlukan hadir. Ada yang telah ditopang dengan tongkat, 
ada pula yang tremor karena stroke. Dari Jakartapun tidak sedikit tokoh-tokoh 
geologi tua dan muda yang datang seperti Pak Naim, Pak Yanto Sumantri, Pak 
Utaryo, dan banyak lagi yang lainnya. Rektor ITB, Prof Djoko Santoso, mengantar 
kepergian beliau dengan membacakan riwayat hidup dan sederetan panjang  
jasa-jasa beliau kepada almamater ITB yang sulit tertandingi. Memang di lembaga 
inilah beliau mengabdikan dan menghabiskan sebagian besar masa hidupnya.

Rekan-rekan IAGI yang budiman,

Prof Rubinipun rupanya  telah memilih  untuk tidak dikuburkan di komplek 
pekuburan ITB yang masih luas dan asri, melainkan di TPU Sirnaraga yang sudah 
sangat sempit. Beliau memilih untuk  menemani putri tercinta beliau Rosalie 
Pendawa Lima Binti R. Soeria-Atmadja yang  meninggal dunia di pantai 
Pangandaran  pada 15 Juli 1992 ( lahir 4 Oktober 1964 )  dan isteri  beliau Ibu 
Anggarsih R.Soeria-Atmadja yang menyusul kepergian Rosalie pada 13 Januari 1999 
( lahir 21 Juni 1938 ). 

Di lokasi pekuburan yang memang sangat sempit tersebut, jasad Rosalie berada 
ditengah, diapit oleh ibundanya di sebelah kanan  ( timur ) dan ayahandanya di 
sebelah kiri ( barat ). Benar-benar suatu wujud cinta kasih yang dibawa sampai 
ke alam kubur, Amiin.

Di acara penyambutan, sahabat terdekat beliau, Prof Sukendar Asikin, yang 
didampingi oleh Prof Koesoemadinata dan Prof Soejono Martodjojo melepas 
kepergian beliau dengan penuh keharuan dan tetesan air mata. Semoga Prof Rubini 
mendapatkan ketenangan dan ketentraman  bersama puteri dan isterinya tercinta , 
dan semoga dosa-dosanya diampuni, amal ibadahnya diterima , dan keluarga besar 
yang ditinggalkan dikuatkan iman dan islamnya dalam menghadapi kehilangan besar 
ini. Amiiin,

Salam duka cita, Sujatmiko











-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-  60 papers will be orally presented in 15 sessions for 2 days
-  To Authors: Full paper or Extended Abstract should be submitted
-  by 6 October 2006 to:
-  [EMAIL PROTECTED] AND [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Tanya Novrizal

2006-10-30 Terurut Topik Arief Budiman
Bagi yg lupa  novrizal = bodal



A R I E F   B U D I M A N (Ai)
Pertamina EP -  Operasi Eksplorasi
O : (021) 350 2150 ext.1782
M : (021) 70 23 73 63



-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, October 19, 2006 2:13 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Tanya Novrizal

Numpang tanya kalau ada yang tahu alamat kontak pak Novrizal (Halliburton)
Mohon via japri saja.

Terima kasih
BPriadi



-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-  60 papers will be orally presented in 15 sessions for 2 days
-  To Authors: Full paper or Extended Abstract should be submitted
-  by 6 October 2006 to: 
-  [EMAIL PROTECTED] AND [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-  60 papers will be orally presented in 15 sessions for 2 days
-  To Authors: Full paper or Extended Abstract should be submitted
-  by 6 October 2006 to:
-  [EMAIL PROTECTED] AND [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Dialog Special Metro TV

2006-09-20 Terurut Topik Arief Budiman
Ngec 

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, September 20, 2006 3:24 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Dialog Special Metro TV

karena ini lumpur lapindo, maka kalo mau memanfaatkan lumpur jadi bahan2 
produksi katakanlah jadi batubata atau jadi bahan patung ya kudu beli ke 
lapindo dong wah lapindo diluar migas bisa jadi punya usaha baru nih
   
  ar-.
  

Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kayaknya yang bakal tetap dimarahi adalah Lapindo soalnya orang-orang hanya 
tahu ini lumpur Lapindo di media2 kan selalu disebut begitu. Atau kalau KLH 
dan Pemerintah dimarahi, ya gampang saja mereka kemudian akan memarahi Lapindo. 
Tutup Lapindo, begitu kata Rachmat Witoelar di awal kejadian musibah ini. 

Maka, Lapindo lagi Lapindo lagi ...(BPMIGAS juga dimarahi, kenapa sih sumur itu 
disetujui ?). Lo, kalau ada satu perusahaan minyak yang ingin mengeksplorasi 
migas lebih dalam, daripada main di dangkal saja, lalu secara teknis dan 
anggaran memenuhi syarat, apa alasannya tidak disetujui ? 

salam,
awang


Prasiddha Hestu Narendra 
wrote:
Kalo lumpur diijinkan dibuang kelaut yg dimarahi oleh LSM sama masyarakat 
pesisir pantai adalah pemerintah alias KLH alias Rahmat Witoelar
Kalo lumpur menggenangi warga yg jadi sasaran kemarahan adalah Lapindo

pilih mana coba?

wassalam,
pr

At 06:18 AM 9/20/2006 +0700, you wrote:
Rahmat Witular memang berani menganggung kemarahan rakyat dan dosa
dengan menjalani resiko kalau sudah bahaya baru boleh dibuang kelaut.
Beliau sama saja berpendapat bahwa lingkungan biota laut masih lebih
tinggi tingkatnya dibandingkan lingkungan, kehidupan Manusia.
Mudah-mudahan dia mendapat pencerahan.

Yanto Salim

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, September 19, 2006 10:01 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Dialog Special Metro TV

Pak Kardaya (BPMIGAS), Pak Edy Sunardi (IAGI), Pak Sarwono Kusumaatmadja
(DPD RI) dan Pak Rudy Rubiandini (ITB, via telpon) dipandu oleh Frida
Lidwina terlibat dalam dialog tersebut.

 Ada dua pendapat asal semburan ini : underground blow out-UBO (banyak
diikuti para petroleum engineers) dan mud volcano eruption (banyak
diikuti para geologists). Kalau UBO harapannya bisa diatasi oleh 3
relief well, kalau mud volcano eruption tak akan bisa diatasi dengan
relief well, alamiah saja berhentinya.

 Ketiga narasumber terkesan setuju lumpur dibuang ke laut saja, tokh
bukan limbah, bukan B3, dan lumpur itu masih satu habitat dengan laut di
Selat Madura, hanya beda umur. Pak Sarwono seperti biasa dengan tegas
bilang selamatkan dulu penduduk, baru lingkungan, kalau ada dampak baru
diatasi. Ini keadaan darurat, tak bisa diberlakukan prosedur KLH yang
normal.Kata Pak Kardaya, relief well akan bekerja dengan baik kalau tak
ada serangan lumpur lagi ke titik2 bor relief well. Kalau lagi ngebor
tiba2 lokasinya dibanjiri lumpur, ya tentu gak akan selesai2 ngebornya.

 Tapi, Pak Rachmat Witoelar, menteri KLH, bilang lumpur boleh dibuang
ke laut kalau statusnya sudah bahaya. Selama masih darurat tak boleh.
Dan, Pemerintah mau bikin tanggul permanen mengelilingi ratusan hektar
wilayah Banjar Panji, wah berapa lama tuh ngebangunnya ?

 Di Azerbaijan sana, tempat paling banyak gunung lumpurnya di dunia,
lumpur panas ini dijadikan tempat2 spa, sumber air panas, gas alam
(metan biogenik), dan lumpurnya dijadikan batu-bata. Itu sudah lama
terjadi, berarti lumpur itu aman-aman saja kelihatannya.

 Dua bulan dari sekarang, kalau lancar, kita akan lihat apakah relief
wells bisa membendung Lusi ?

 salam,
 awang

iagisek wrote:
 INFORMASI :

Pada Hari ini , tanggal 19 September 2006, Jam 20.30 di Metro TV akan
ditayangkan acara DIALOG SPECIAL METRO TV antara Ka BPMIGAS, Ketua PAH2
DPD-RI, wakil IAGI  ITB, Topik Penanganan Semburan Lumpur Sidoarjo.


Salam,
Sekretariat Pusat IAGI



-
Do you Yahoo!?
 Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail.

-
- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
- Call For Papers until 26 May 2006
- Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

RE: [iagi-net-l] Pandangan dari atas.

2006-09-01 Terurut Topik Arief Budiman
Pak Leo,

Pak Leo,

Simulasi itu menarik untuk dicoba, akan saya coba pak di rumah pada week end 
ini.

Namun ada yg perlu saya koreksi, 
Bahwa subjek yg kita bahas adalah tekanan lumpur yg berwujud fluid.

Setahu saya, 

P = rho x g x h

P = fluid pressure
Rho = fluid density
g = gravity
h = fluid column height


1) h = kedalaman titik pengukuran/perhitungan P.  h diukur dari permukaan kolom 
fluida
2) h tidak diukur dari mean sea level, bila fluidanya bukan air yg berhubungan 
dengan laut dan densitas rata2nya di dalam reservoir tidak sama dengan densitas 
air laut

Di dalam kolom fluida, ke arah bawah dari permukaan fluida tekanan fluidanya 
meningkat.
Tekanan fluida di permukaan kolom fluida tersebut sama dengan nol, relatif 
terhadap tekanan sekitarnya.  Pada kondisi ini fluida berada dalam kondisi 
statik.

Karena itu prinsip dasar usul saya adalah menyelimuti kolom lumpur itu agar 
lumpur tidak muncul sebelum atau di bawah permukaan potensial kolomnya.

Tentang tekanan dari bawah yg dimaksud Pak Leo dg menggunakan nilai Rho (rock) 
dan h (rock) adalah tekanan matriks batuan, atau kadang orang menyebutnya dg 
stress batuan.  Nilai tekanan ini tidak relevan untuk analisis yg saya 
kemukakan.

Baik tekanan lumpur di permukaan maupun tekanan lumpur di bawah permukaan atau 
tekanan lumpur di kedalaman manapun di dalam kolom lumpur tersebut adalah 
tekanan fluida.


Mohon dikoreksi bila ada yg kurang tepat.

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Leonard Lisapaly [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, August 29, 2006 12:52 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)
Subject: RE: [iagi-net-l] Pandangan dari atas.


Kalau saya melihat ide peninggian tanggul ini dari sisi berlawanan. Tekanan
di permukaan akibat lumpur adalah rho(lum) ge ha(lum), dimana ha(lum) adalah
ha lumpur dan rho(lum) adalah rho lumpur. Sedang tekanan dari bawah mestinya
adalah rho(rock) ge ha(rock) dimana rho(rock) adalah rho batuan dan ha(rock)
adalah adalah ha batuan. Jika masih ada perbedaan tekanan, dimana tekanan
bawah lebih kuat dari atas, mestinya lumpur tetap keluar.

Sekedar eksperimen sebelum membangun tanggul : Buatlah sebuah bak dan di alas
bak diberikan selang yang memuncratkan air vertikal ke atas. Lalu tambahkan
air ke dalam kotak sama dengan atau sampai melebihi tinggi muncratan air.
Amatilah apakah airnya berhenti. Setelah itu, perbesar tekanan air misalnya
dengan membuka kran lebih besar, dan amati apa yang terjadi.

LL

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, August 29, 2006 12:12 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pandangan dari atas.

Den Bagus Arif,
Meninggikan tanggul itu memang yg mudah. Dengan catatan tanggul dibuat
sesuai dengan peruntukannya. maksudku tanggul yg selama ini dibuat
adalah peninggian dari tanggul darurat dimana, dasar tanggul tidak
tertanam.
handicapnya hanyalah rembesan seperti yg saya wanti2 sebelumnya dan
terbukti dari foto2 itu. Bahwa gorong-gorong menjadi penyebab ambrol
dan jebolnya tanggul. Mekanisme rembesannya ya masih berkutet karena
rumus hidrostatik. Wah ampuh tenan rumus rho ge ha  ini. digambarku
aku tulis H dan Rho (BJ) saja. Soale grafitasi ini relatip konstant
ditempat itu.

Kendala lainnya dengan selubung jebolnya lubang lama yg pernah muncrat
juga. Ini menandakan dibawah sono banyak rekahan2nya. Mungkin dicoba
dideteksi saja dengan metode seismic ya ... hehehehe ... ya tinggal
naruh geophone aja trus dimonitor. kan harga geophone juga ga mahal
kok. Sapa tahu bisa jadi thesisnya dosen ITS ... Terinya mestinya
seperti teori gunungapi yg memonitor bawah permukaan. Tremor2 kecil yg
terrekam aku rasa dapat dipakai sebagai acuan teoritis.

Soal cost
Kalau melihat kerusakan lokal disini mnurutku masih relatif kecil,
tetapi colateral damage karena terganggunya nadi transportasi ini yg
sulit diperkirakan.

rdp

On 8/29/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kang Vicky,
 Melanjutkan ide pembicaraan tentang pembangunan selubung lumpur untuk
menciptakan kondisi hidrostatik lumpur di lokasi semburan, yg memiliki
risiko kegagalan yg paling kecil adalah dengan meninggikan tanggul yg ada
sampai 2 atau 3 meter di atas semburan maksimal.  Namun yg aku tidak tahu
adalah berapa estimasi biayanya, dan akankah lapindo mau/mampu membiayainya?
Untuk itu adakah gambar dari permukaan yg menunjukkan geometri dan dimensi
tanggul yg sekarang ada? Mas soffian atau yg lain yg bekecimpung di bidang
geologi teknik mungkin punya rekan civil engineer yg dapat membuat perkiraan
tentang biayanya?  Hehehe jangan sampe saya usul sesuatu yg gak mungkin atau
naif secara ekonomi.


 Catatan :
 1) Data yg saya ketahui semburan tertinggi = 25 ft di atas permukaan atau
36 ft di atas muka laut.
 2) Beberapa hari yang lalu ada kabar bahwa terjadi semburan setinggi 50 m.
Menurut

RE: [iagi-net-l] Pandangan dari atas.

2006-08-28 Terurut Topik Arief Budiman
Kang Vicky,
Melanjutkan ide pembicaraan tentang pembangunan selubung lumpur untuk 
menciptakan kondisi hidrostatik lumpur di lokasi semburan, yg memiliki  risiko 
kegagalan yg paling kecil adalah dengan meninggikan tanggul yg ada sampai 2 
atau 3 meter di atas semburan maksimal.  Namun yg aku tidak tahu adalah berapa 
estimasi biayanya, dan akankah lapindo mau/mampu membiayainya?  Untuk itu 
adakah gambar dari permukaan yg menunjukkan geometri dan dimensi tanggul yg 
sekarang ada? Mas soffian atau yg lain yg bekecimpung di bidang geologi teknik 
mungkin punya rekan civil engineer yg dapat membuat perkiraan tentang biayanya? 
 Hehehe jangan sampe saya usul sesuatu yg gak mungkin atau naif secara ekonomi.


Catatan :
1) Data yg saya ketahui semburan tertinggi = 25 ft di atas permukaan atau 36 ft 
di atas muka laut.
2) Beberapa hari yang lalu ada kabar bahwa terjadi semburan setinggi 50 m.  
Menurut saya semburan 50m kemungkinan akibat tersumbatnya lubang sesaat oleh 
material padat, atau ada peningkatan fraksi air yg berakibat pada penurunan 
densitas fluida (lumpur) .  Untuk itu perlu kejelasan apakah ada kenampakan 
bertambahnya fraksi air, adakah gas H2S terdeteksi saat semburan 50m?.  saya 
yakin tekanan formasi masih relatif konstan. 
3) Informasi via sms dari mas Soffian, area yg tergenang adalah 240 ha.  

Apakah usulan say tentang peninggian tanggul sampai 3m di atas tinggi semburan 
maksimal :
1) Masuk akal secara teknis?
2) Tidak berlebihan dalam skala ekonomi bencana?

Mohon rekan2 IAGI memberi pencerahan.


Terima kasih  salam,
 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, August 29, 2006 7:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: migas indonesia; HAGI-Net; [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
pedulibencana@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Pandangan dari atas.

Gambar dan foto lengkap ada di Dongeng Geologi : http://rovicky.wordpress.com

Pandangan dari atas.

Untuk memberikan gambaran dalam skala ruang (peta). Berikut saya
lampirkan foto-foto yang diambil dari atas. Berapa luas daerah yg
terkena dampak lumpur ini ?. Mungkin sulit bagi yg tidak sempat
melihat. kalau sebelumnya geologi hanya melihat bawah permukaan saja,
sekarang bagaimana seorang geologi melihat dampak di permukaannya.

Pandangan dari atas (satelite view).
Perhatikan luas area yg terpengaruh. Seberapa skala yg diakibatkan
oleh lumpur, bayangkan dari sebuah lubang pengeboran sumur berukuran
sekian inci itu (+/- 10 inci) mampu membuat rekahan yg akhirnya
mengeluarkan material sebanyak itu. Seberapa besar pressure atau
tekanan dibawah tanah. Tekanan yang mampu mendorong seluruh material
(lumpur) ke permukaan dengan debit 50 000 m kubik sehari.

Juga jangan lupa perhatikan skala jarak 500 m yang ada disebelah kiri,
ini bisa dipakai untuk melihat skala luas dampak yg ditimbulkannya.
Nantinya dengan pandangan skala ini bisa dibayangkan seberapa besar
kemungkinan akan menenggelamkan sebuah kota atau sebuah desa ?

Berikutnya disamping kiri ini adalah pandangan miring dari helikopter
(helicopter view) ada juga yg menyebutnya bird view.

Sekarang kita lihat sama-sama pandangan dari helikopter secara miring
ini. Bisa terlihat seandainya jalan itu hanya kecil membelah
kolam-kolam lumpur. Digambar ini terlihat bagaimana jalan tol di
tengah membelah kolam ini dan bagaimana ketika tanggul disekitar tol
ini jebol. Ya kita dapat melihat dan memperkirakan risiko berada jalan
tol. Foto ini diambil 29 july lalu. Terlihat bagaimana dampak jebolnya
dinding atau tanggul yg membanjiri perumahan disebelahnya.

Disamping ini gambaran yg diambil pada tanggal yang sama 29 July 2006
dilihat dari sisi sebelahnya. Terlihat perumahan yg tersapu terendam
banjir lumpur akibat jebolnya tanggul sehari sebelumnya.

Sangat cepat penjalaran banjir lumpur ini. Hanya dalam sehari saja
sudah menghabiskan berpuluh-puluh rumah penduduk.

Masih seperti pandangan diatas memperlihatkan lokasi jebolnya tanggul
pada tanggal 28 July 2006 lalu. Serta alirannya yang menyebar
kemana-mana. Karena topografi daerah ini sangat landai maka penyebaran
lumpur ini akan terkonsentrasi di lokasi semburan, dan menyebar
kesegala arah.

Gorong-gorong sering merupakan titik lemah dalam tanggul. Seperti yg
saya gambarkan sebelumnya disini, bahwa bagian dasar dari tanggul ini
merupakan daerah yg menerima beban tekanan tinggi kolom air yang
terbesar. Gambar sebelah membuktikan bahwa aliran dari bawah ini yg
harus diamati ketika ketinggian kolom lumpur sudah mencapai titik
maksimum tanggul. Rembesan-rembesan kecil harus diawasi karena akan
menjadikan awal jebolnya tanggul. Selain itu kondisi awal atau denah
/peta lingkungan sebelum dibangunnya bendung atau tanggul ini perlu
diketahui 

RE: [iagi-net-l] Pandangan dari atas.

2006-08-28 Terurut Topik Arief Budiman
Tentang cost, yg aku maksud adalah untuk pembuatan tanggulnya kang.  Mahal 
banget gak ya, mengingat dimensinya yg cukup besar : luas 240 ha (keliling = ?) 
dan tinggi 35 ft dari permukaan.

Karena menurutku selain kita berfikir kemana kita buang dan bagaimana caranya, 
sangat penting kita memikirkan bagaimana menghentikan alirannya.

Dengan prinsip potensial vs tekanan hidrostatik vs stop mengalir, maka 
diharapkan lumpur itu berhenti mengalir dengan tidak terlalu memaksanya.


Salam,
 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, August 29, 2006 12:12 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pandangan dari atas.

Den Bagus Arif,
Meninggikan tanggul itu memang yg mudah. Dengan catatan tanggul dibuat
sesuai dengan peruntukannya. maksudku tanggul yg selama ini dibuat
adalah peninggian dari tanggul darurat dimana, dasar tanggul tidak
tertanam.
handicapnya hanyalah rembesan seperti yg saya wanti2 sebelumnya dan
terbukti dari foto2 itu. Bahwa gorong-gorong menjadi penyebab ambrol
dan jebolnya tanggul. Mekanisme rembesannya ya masih berkutet karena
rumus hidrostatik. Wah ampuh tenan rumus rho ge ha  ini. digambarku
aku tulis H dan Rho (BJ) saja. Soale grafitasi ini relatip konstant
ditempat itu.

Kendala lainnya dengan selubung jebolnya lubang lama yg pernah muncrat
juga. Ini menandakan dibawah sono banyak rekahan2nya. Mungkin dicoba
dideteksi saja dengan metode seismic ya ... hehehehe ... ya tinggal
naruh geophone aja trus dimonitor. kan harga geophone juga ga mahal
kok. Sapa tahu bisa jadi thesisnya dosen ITS ... Terinya mestinya
seperti teori gunungapi yg memonitor bawah permukaan. Tremor2 kecil yg
terrekam aku rasa dapat dipakai sebagai acuan teoritis.

Soal cost
Kalau melihat kerusakan lokal disini mnurutku masih relatif kecil,
tetapi colateral damage karena terganggunya nadi transportasi ini yg
sulit diperkirakan.

rdp

On 8/29/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kang Vicky,
 Melanjutkan ide pembicaraan tentang pembangunan selubung lumpur untuk 
 menciptakan kondisi hidrostatik lumpur di lokasi semburan, yg memiliki  
 risiko kegagalan yg paling kecil adalah dengan meninggikan tanggul yg ada 
 sampai 2 atau 3 meter di atas semburan maksimal.  Namun yg aku tidak tahu 
 adalah berapa estimasi biayanya, dan akankah lapindo mau/mampu membiayainya?  
 Untuk itu adakah gambar dari permukaan yg menunjukkan geometri dan dimensi 
 tanggul yg sekarang ada? Mas soffian atau yg lain yg bekecimpung di bidang 
 geologi teknik mungkin punya rekan civil engineer yg dapat membuat perkiraan 
 tentang biayanya?  Hehehe jangan sampe saya usul sesuatu yg gak mungkin atau 
 naif secara ekonomi.


 Catatan :
 1) Data yg saya ketahui semburan tertinggi = 25 ft di atas permukaan atau 36 
 ft di atas muka laut.
 2) Beberapa hari yang lalu ada kabar bahwa terjadi semburan setinggi 50 m.  
 Menurut saya semburan 50m kemungkinan akibat tersumbatnya lubang sesaat oleh 
 material padat, atau ada peningkatan fraksi air yg berakibat pada penurunan 
 densitas fluida (lumpur) .  Untuk itu perlu kejelasan apakah ada kenampakan 
 bertambahnya fraksi air, adakah gas H2S terdeteksi saat semburan 50m?.  saya 
 yakin tekanan formasi masih relatif konstan.
 3) Informasi via sms dari mas Soffian, area yg tergenang adalah 240 ha.

 Apakah usulan say tentang peninggian tanggul sampai 3m di atas tinggi 
 semburan maksimal :
 1) Masuk akal secara teknis?
 2) Tidak berlebihan dalam skala ekonomi bencana?

 Mohon rekan2 IAGI memberi pencerahan.


 Terima kasih  salam,


 A R I E F B U D I M A N
 Pertamina - Eksplorasi Sumatra
 Phone: (021) 350 2150 ext.1782
 Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, August 29, 2006 7:52 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: migas indonesia; HAGI-Net; [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com; 
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
 pedulibencana@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [iagi-net-l] Pandangan dari atas.

 Gambar dan foto lengkap ada di Dongeng Geologi : http://rovicky.wordpress.com

 Pandangan dari atas.

 Untuk memberikan gambaran dalam skala ruang (peta). Berikut saya
 lampirkan foto-foto yang diambil dari atas. Berapa luas daerah yg
 terkena dampak lumpur ini ?. Mungkin sulit bagi yg tidak sempat
 melihat. kalau sebelumnya geologi hanya melihat bawah permukaan saja,
 sekarang bagaimana seorang geologi melihat dampak di permukaannya.

 Pandangan dari atas (satelite view).
 Perhatikan luas area yg terpengaruh. Seberapa skala yg diakibatkan
 oleh lumpur, bayangkan dari sebuah lubang pengeboran sumur berukuran
 sekian inci itu (+/- 10 inci) mampu membuat rekahan yg akhirnya
 mengeluarkan material sebanyak itu. Seberapa besar

RE: [iagi-net-l] PENELITI BELANDA: SEMBURAN LUMPUR DI PORONG BERSIFAT ALAMIAH

2006-08-28 Terurut Topik Arief Budiman
Wajarah kalau wong londo kalah sama lokal

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, August 29, 2006 11:16 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net; migas indonesia; mediacare@yahoogroups.com
Subject: [iagi-net-l] PENELITI BELANDA: SEMBURAN LUMPUR DI PORONG BERSIFAT 
ALAMIAH

Jauh-jauh dari londo kok cuman  ... sulit ...
Apa mungkin ini sekedar menenangkan pihak-pihak yg masih kurang yakin
dengan kemampuan engineer lokal, ya ?.

rdp
nggrundel !
=
PENELITI BELANDA: SEMBURAN LUMPUR DI PORONG BERSIFAT ALAMIAH
28/08/2006 21:20 - Nusantara/Top Nine News
Robby, salah satu peneliti.
(Metro TV)

Metrotvnews.com, Sidoarjo: Upaya untuk menghentikan semburan lumpur
panas di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, terus dilakukan. sejumlah
peneliti dari luar negri seperti dari Belanda didatangkan. Mereka
mengkaji dan mendeteksi apakah semburan lumpur di Porong dapat
dihentikan atau tidak. Robby, salah seorang peneliti mengungkapkan
pihaknya kini masih melakukan pencatatan data seputar lumpur dan
topografi di areal sumur lumpur.

Berdasarkan hasil penelitian sementara para peneliti asal Belanda,
semburan lumpur panas di porong bersifat alamiah. Karena sifatnya
alamiah seperti halnya gunung meletus, maka sulit diprediksi kapan
semburan tersebut akan berhenti secara alamiah.(BEY)

-- 
http://rovicky.wordpress.com/

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] kebanggaan sebagai bangsa Indonesia

2006-08-27 Terurut Topik Arief Budiman
Benar bang OK, balik kampung bukan karena sudah tidak mampu lagi bertarung di 
kota besar.

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63

-Original Message-
From: OK Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, August 25, 2006 4:49 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] kebanggaan sebagai bangsa Indonesia

Uni Yuriza ,

Good point, tapi kalau mo niat balik kampung dan membangun hometown jangan
kala pension-lah, mustinya sekaranglah lagi-lagi produktivenya.



On 8/25/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Abah yang saya hormati,

 Menyedihkan memang, tapi saya kira hasil poll tsb sama sekali tidak dapat
 mewakili 'bangsa Indonesia'.
 Tanpa dipollpun kita kita yang sering jalan ke daerah (bukan sekedar
 mampir
 di kota besarnya) menyadari  bahwa 80 % bangsa ini tidak mampu menjawab
 dengan sadar poll semacam itu.
 80 % bangsa Indonesia kemungkinan besar tidak pernah mempertanyakan hal
 tsb
 kepada dirinya karena sibuk dengan urusan hidup sehari hari.
 Kalau kita keluar sekitar 10 km saja dari kota besar di daerah, maka kita
 seolah olah mundur kemasa lampau dimana listrik belum ditemukan dan air
 diambil dari kali/sumur dangkal.
 Tapi hebatnya dengan kehidupan seperti itu saudara saudara kita itu masih
 punya integritas moral (tidak mencuri, menipu, dan melakukan tindak
 kriminal lainnya untuk melanjutkan kehidupan).
 Bahkan dikota besarpun kita menjumpai saudara saudara kita yang berjiwa
 tangguh begitu, coba bayar tukang becak di depan Melia Purosani 25 rb
 perak
 untuk pergi keliling dari Maliobor- Istana - dagadu- balik ke melia,
 mereka
 sungkan sekali ( walaupun tetap menerima dengan ratusan terimakasih),
 bandingkan dengan engineer wireline yang kalau ada downtime pura pura lupa
 nyatet..
 Saya nyetir Samarinda - Balikpapan tengah malam selalu aman, saya dan adik
 nyetir Jakarta - Padang 27 jam nonstop selalu aman, dimana lagi ada
 developing country semacam itu ?.
 Saya tetap merasa sementara ini bangsa Indonesia adalah bangsa yang 'kaya'
 dan 'besar jiwa'nya. Yang dapat kita lakukan agar setidak tidaknya
 kekayaan
 mental itu tetap bertahan adalah tidak mengkotori saudara saudara kita
 dengan konsumerisme.
 Ada satu hal mungkin yang perlu sekali dipertimbangkan : bercita cita
 kembali kedaerah kalau sudah pensiun nanti, bukan rame rame tinggal di
 jakarta atau bandung saja. (terutama buat yang berasal dari daerah seperti
 saya).
 Hidup Indonesia.

 salam
 yuriza



 |-+
 | |   [EMAIL PROTECTED]|
 | ||
 | |   25/08/2006 12:39 |
 | |   PM   |
 | |   Please respond to|
 | |   iagi-net |
 | ||
 |-+

 ---|
 |
 |
 |   To:   iagi-net@iagi.or.id
 |
 |
 cc:
 |
 |   Subject:  [iagi-net-l] kebanggaan sebagai bangsa
 Indonesia 
  |

 ---|






Rekan

Dalam kompas.com ada polling dengan pertanyaan : Apakah Anda bangga
 sebagai bangsa Indonesia , jawaban-nya (status 25/8/06 jam 11.30
 adalah
 34 % Bangga dan 66 % Tidak dari 30.958 responden.
 Tidak diterangkan komposisi responden , karena memang tidak diminta , juga
 polling ini hanya berisi pertanyaan seperti diaras.
 Saya sih hanya mengusap dada , karena ini adalah hal yang tidak
 menggembira-
 kan (untuk tida mengatakan sangat menyedihkan).
 So , apa yang harus kita lakukan ?
 AApakah bangsa dengan hasil polling seperti diatas dapat menjadi bangsa
 yang besar ?


 Si-Abah


 -
 -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
 -  Call For Papers until 26 May 2006
 -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -





 -
 -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
 -  

RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir -- CAPPING

2006-08-25 Terurut Topik Arief Budiman
Kok gak bisa dibuka ya pak?

Maksudku bukan capping pak, tapi hanya selubung terbuka (tanpa tutup dan alas)

Gambarnya aja tolong dikirim donk kang

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, August 25, 2006 10:37 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net
Subject: Re: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir -- CAPPING

Aku menggambarkan metode CAPPING disini ini bener sesuai maksud pak Aif ndak ?

http://rovicky.wordpress.com/2006/08/25/t-j-tanya-jawab-seputar-lumpur-sidoarjo-dampak-eksplorasi-dan-lainnya/

rdp

On 8/25/06, [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Idenya bagus sekali Pak Arief dan keliatannya doable,
 Saya membayangkan zona erupsi  (selain dari wellbore) itu sebuah retakan yg
 memanjang dengan lubang semburan di tengah/antaranya.
 Jadi bagaimana caranya  atau asumsi yang dipakai untuk menentukan diameter
 selubung  tersebut ?

 salam,
 Fauzi


 |-+---
 | |   Arief Budiman |
 | |   [EMAIL PROTECTED]|
 | |   a.com  |
 | |   |
 | |   24/08/2006 10:41|
 | |   AM  |
 | |   Please respond  |
 | |   to iagi-net |
 | |   |
 |-+---
   
 ---|
   |   
 |
   |To:  iagi-net@iagi.or.id 
 |
   |cc:
 |
   |Subject: RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir   
 |
   
 ---|



 Mas sonny,

 1) Ide saya bukan menyumbat, melainkan membuat selubung atau tanggul untuk
 meminimalkan area terbentuknya kolom lumpur yang setimbang sesuai formation
 pressure dan densitasnya; saat ini kesetimbangan terjadi bila terdapat
 kolom lumpur setinggi 25 ft dari permukaan tanah (= 36 ft di atas muka
 laut).  Selubung dan tanggul terbuka di bagian atas

 2) Operasional pembangunannya :
 - Jika akan dibuat tanggul, caranya adalah meninggikan tanggul yg sekarang
 ada.  Bukan membuat tanggul yg lebih dekat ke titik semburan (di wilayah yg
 sudah tergenangi lumpur)
 - jika akan diberi selubung besi, caranya dengan mengangkat dan meletakkan
 selubung tsb di titik semburan (alternatifnya menggunakan 3-4 helikopter
 cargo)

 baik tanggul maupun selubung harus yg bisa ditambahtinggikan, untuk
 berjaga2 bila ada peningkatan fraksi air dalam lumpur.

 3) kita tidak menentang alam, justru mengikuti kemauan alam dalam hal ini
 lumpur untuk mencapai kestabilan hydrostatic pressurenya.

 Bila tidak kita lakukan penghentian aliran lumpur, maka selama formation
 pressure tidak berkurang atau densitas lumpur tidak bertambah, maka selama
 itu pula lumpur akan menyembur ke permukaan, dan yg akan terjadi adalah :

 - bila lumpur dialirkan ke laut, maka secara terus menerus laut akan
 mengalami peningkatan pendangkalan dan kekeruhan, dan suatu ketika akan
 melampaui batas toleransi kelayakan lingkungan
 - bila lumpur dibiarkan seperti adanya, makan area di darat yg tergenangi
 lumpur akan bertambah luas, sampai genangan lumpur itu membentuk danau yg
 elevasi permukaaanya mencapai 26 ft diatas muka laut

 Kita tidak akan pernah tahu kapan lumpur akan berhenti mengalir ke
 permukaan, kecuali kita bisa menghitung laju penurunan formation pressure
 atau laju peningkatan fluid density.
 Mungkin reservoir engineer bisa menghitungnya (?)


 salam,


 A R I E F B U D I M A N (ex arutmin-west senakin mine)
 Pertamina - Eksplorasi Sumatra
 Phone: (021) 350 2150 ext.1782
 Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


 -Original Message-
 From: Pangestu, Sonny T [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, August 23, 2006 7:30 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir

 kira2 asumsi apa yang dipakai ?
 apakah sumbatnya bentuk padatan sehingga bisa bersifat sebagai beban ?
 dan dari mana padatan itu ?
 kalo sumbatnya masih bentuk cair, apakah bisa disebut sumbat ?
 kalo padatan, apakah dari mengendapnya fraksi padatan dari lumpur yang
 terus diganggu oleh olakan semburan baru ?
 bukankah pengendapan baru bisa terjadi kalo kondisi tenang.
 lalu bangunan seperti apa kira2 yang bisa dibangun seperti yang
 diandaikan oleh pak Arief Budiman ? sementara tempat

RE: [iagi-net-l] Logam berat di Porong, geologist minum air LUSI

2006-08-24 Terurut Topik Arief Budiman
Mas Agus,
Teman Mas Agus meminum air dari LUSI? Artinya teman Mas Agus minum air dg 
salinitas 14,500 Cl- ? itu sama saja dg minum air laut lho.

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Agus Hendratno [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 24, 2006 10:23 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Logam berat di Porong, geologist minum air LUSI

Kalau data-data kimia lumpur dan kimia air sungai di
Porong (sebelum dicampur dengan LUSI / Lumpur
Sidoarjo), bisa menghubungi geologist-nya Lapindo.
Saya dapat informasi : Air Sungai Porong itu malah
lebih pollutan. 

Kamarin, ada teman geologist (dari UGM), minum air
yang bercampur dengan Lumpur Panas itu (lumpurnya
sudah mengendap, air ekstrak dari LUSI (lokasinya di
pinggir jalan tol) di minum karena haus (bawa botol
air minum dalam kemasan habis, di tengah oro-oro
lumpur sidoarjo). Air LUSI diminum teman saya, tanggal
16 Juni 2006, sampai sekarang, yaa...sehat-sehat saja
tuh.
Kalau urusan ada Hg di Porong itu dimana yaa.,
sampling diambil dimana yaa..
Saya kemarin yaa, iseng saja. LUSI saya masukkan ke
botol Aqua, saya kocok. Lalu saya diamkan, beberapa
saat di mobil, lalu saya lihat lagi, koq cepat sekali
lumpur tersebut mengendap,dan air bening di atasnya.
Nah, pemandangan yang sederhana ini dan air LUSI yang
diminum teman saya itu, kira-kira interpretasi saya :
LUSI dibuang ke laut dan selat madura, lumpurnya akan
cepat sekali mengendap dan airnya secara suspended
menyatu dengan air laut, dan tidak terlalu signifikan
untuk kekhawatiran pencemaran laut. Toh saat ini selat
madura sudah tercemar dari aliran K.Porong melalui
delta K.Porong. Delta K.Porong dan juga Delta
K.Brantas, juga mensuplai lumpur ke arah selat madura,
sedimentasinya juga cepat. Memang semua ini perlu
dilakukan secara kuantitatif. Nah, tapi saat melakukan
uji kuantitatif aman tidaknya LUSI dibuang ke Laut;
volume lumpur yang keluar terus membludak dan
berbahaya. Nah, menggunakan tafsiran yang kualitatif
dan komparatif saja, gimana. Mau menyelamatkan warga
(nyawa, jiwa, budaya manusia, sosial ekonomi) atau
juga ekosistem laut / delta Porong. Semua solusi saat
ini taruhlah sebagai solusi yang TERBURUK. Nah,
tentunya harus ada SOLUSI Yang TERBAIK diantara YANG
TERBURUK itu. Seleksi alam atau proses alam tersebut,
pasti akan mencari solusinya sendiri. Perilaku Alam
selalu LEBIH BIJAK daripada kekhawatiran kita selama
ini, jika melihat kondisi alam dan lingkungan
akhir-akhir ini.
Tabik...

Agus Hendratno
(GEOLOGI UGM / Penda IAGI DIY-Jateng)

--- Bambang Murti [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Wah, ini isu yang sangat menarik Vick. Dulu Huffco
 sering bikin water
 analysis untuk air-air yang berasosiasi dg seepage,
 memang tidak secara
 spesifik melihat keberadaan heavy metal ini,
 tetapi terbatas kepada
 Halida dan standard 10 ion analysis.
 Cuma, kalau memang ada unsur-unsur logam berat
 tersebut, apalagi sampai
 logam berbahaya/beracun dalam konsentrasi tinggi,
 pasti ada asosiasinya
 lah, ndak mungkin ujug-ujug muncul disitu.
 Atau, jangan-jangan kemarin ada yang ngukur
 temperatur disitu, bawa 3000
 thermometer, maksudnya supaya distribusi
 pembacaannya akurat, trus
 karena kesel, njur ke-3000 thermometer tersebut
 dipecah-i, nah, sampel
 yang kecipratan merkuri-nya thermometer lantas
 idbawa ke lab.
 Bisa saja kan? One possible explanation ? Toh Busang
 dulu juga gitu,
 core-nya dikasih serutan emas murni
 (salting)...trus remukan sampel
 yang dibawa ke lab, lha lab-nya kan ndak melihat
 nature dari sampelnya.
 Atau, may be I'm wrong, they are right. Who knows
 then?
 
 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Wednesday, August 23, 2006 7:27 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Re: LuSi : Sebuah
 Simplifikasi
 
 Buat temen-temen di mining, . Ada yg tahu
 kira-kira merkuri ini dari
 mana ?
 Proses geologi seperti apa yg membuat penumpukan
 (enhancement) kadar HG
 ini
 ?
 Apakah volcanicnya ?
 
 Saya rasa geologist perlu memberikan proses2 alam yg
 memungkinkan
 terbentuknya HG dengan mekanisme alamiah. Atau malah
 barangkali
 samplingnya
 yg dicurigai tidak betul.
 
 Ada yg tahu dimana bisa saya dapatkan komposisi
 kimiawi air Porong, air
 lumpur sidoarjo, juga air selat Madura ?
 
 rdp
 
  Dari berita koran aku catat (1) Uji lab dari
 sampel lumpur
  yang dilakukan oleh PU/Bina Marga Jatim
 menunjukkan kandungan
  fenol yang cukup tinggi. (Kompas, 19/6/06). (2)
 Lily
  Pudjiastuti (ITS) mendapati 9 dari10 kandungan
 fisika dan
  kimia (yang dijadikan parameter) telah jauh
 melampaui ambang
  batas limbah. Sebagai contoh kandungan merkuri
 (Hg) yang
  didapati 2,565 mg/liter Hg, padahal ambang
 batasnya 0,002
  mg/liter Hg (Koran Tempo, 16/6/06).

--
 This e-mail, including any attached files, may
 

RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir

2006-08-24 Terurut Topik Arief Budiman
Maaf, Saya tidak tahu persis bagaimana mengetahui diameter lubang semburan yg 
saat ini sudah tertutup oleh lumpur.

Mungkin ada metode geofisika yg bisa mendeteksinya?
- deteksi panas
- deteksi low density?

Kalau mau gampang tapi biaya mungkin tinggi adalah dengan meninggikan tanggul 
yg sekarang ada.  Jadi kita gak pusing dg geometri lubang semburan.

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, August 25, 2006 8:55 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir


Idenya bagus sekali Pak Arief dan keliatannya doable,
Saya membayangkan zona erupsi  (selain dari wellbore) itu sebuah retakan yg
memanjang dengan lubang semburan di tengah/antaranya.
Jadi bagaimana caranya  atau asumsi yang dipakai untuk menentukan diameter
selubung  tersebut ?

salam,
Fauzi


|-+---
| |   Arief Budiman |
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   a.com  |
| |   |
| |   24/08/2006 10:41|
| |   AM  |
| |   Please respond  |
| |   to iagi-net |
| |   |
|-+---
  
---|
  | 
  |
  |To:  iagi-net@iagi.or.id   
  |
  |cc:  
  |
  |Subject: RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir 
  |
  
---|



Mas sonny,

1) Ide saya bukan menyumbat, melainkan membuat selubung atau tanggul untuk
meminimalkan area terbentuknya kolom lumpur yang setimbang sesuai formation
pressure dan densitasnya; saat ini kesetimbangan terjadi bila terdapat
kolom lumpur setinggi 25 ft dari permukaan tanah (= 36 ft di atas muka
laut).  Selubung dan tanggul terbuka di bagian atas

2) Operasional pembangunannya :
- Jika akan dibuat tanggul, caranya adalah meninggikan tanggul yg sekarang
ada.  Bukan membuat tanggul yg lebih dekat ke titik semburan (di wilayah yg
sudah tergenangi lumpur)
- jika akan diberi selubung besi, caranya dengan mengangkat dan meletakkan
selubung tsb di titik semburan (alternatifnya menggunakan 3-4 helikopter
cargo)

baik tanggul maupun selubung harus yg bisa ditambahtinggikan, untuk
berjaga2 bila ada peningkatan fraksi air dalam lumpur.

3) kita tidak menentang alam, justru mengikuti kemauan alam dalam hal ini
lumpur untuk mencapai kestabilan hydrostatic pressurenya.

Bila tidak kita lakukan penghentian aliran lumpur, maka selama formation
pressure tidak berkurang atau densitas lumpur tidak bertambah, maka selama
itu pula lumpur akan menyembur ke permukaan, dan yg akan terjadi adalah :

- bila lumpur dialirkan ke laut, maka secara terus menerus laut akan
mengalami peningkatan pendangkalan dan kekeruhan, dan suatu ketika akan
melampaui batas toleransi kelayakan lingkungan
- bila lumpur dibiarkan seperti adanya, makan area di darat yg tergenangi
lumpur akan bertambah luas, sampai genangan lumpur itu membentuk danau yg
elevasi permukaaanya mencapai 26 ft diatas muka laut

Kita tidak akan pernah tahu kapan lumpur akan berhenti mengalir ke
permukaan, kecuali kita bisa menghitung laju penurunan formation pressure
atau laju peningkatan fluid density.
Mungkin reservoir engineer bisa menghitungnya (?)


salam,


A R I E F   B U D I M A N (ex arutmin-west senakin mine)
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Pangestu, Sonny T [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, August 23, 2006 7:30 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir

kira2 asumsi apa yang dipakai ?
apakah sumbatnya bentuk padatan sehingga bisa bersifat sebagai beban ?
dan dari mana padatan itu ?
kalo sumbatnya masih bentuk cair, apakah bisa disebut sumbat ?
kalo padatan, apakah dari mengendapnya fraksi padatan dari lumpur yang
terus diganggu oleh olakan semburan baru ?
bukankah pengendapan baru bisa terjadi kalo kondisi tenang.
lalu bangunan seperti apa kira2 yang bisa dibangun seperti yang
diandaikan oleh pak Arief Budiman ? sementara tempat di mana akan
membangun bangunan tinggi itu dengan derasnya sepanjang masa disembur
lumpur panas. tidak ada kesempatan sedikitpun sekalipun untuk

RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir

2006-08-23 Terurut Topik Arief Budiman
Karena itu baik selubung maupun tanggul terbuka di bagian bawah dan atas, 
sehingga hydrostatic pressurenya terjaga.

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Pangestu, Sonny T [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, August 23, 2006 12:48 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir

tentunya ini hanya jika lumpur dalam keadaan bisa terus lepas menyembur dgn 
tekanan seperti sekarang.
namun jika nanti dgn cara ini bisa tersumbat maka kemudian di bawah sumbatan 
akan terkumpullah tekanan itu makin lama makin kuat dan akhirnya pecah meledak 
lagi nyembur lagi repot lagi.

-Original Message-
From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 23 Agustus 2006 11:42
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir

2m itu dari ketinggian potentialnya kang (jadi ada space 2 meter dari 
ketinggian maksimal semburan lumpur).

Ketinggian potential lumpur saat ini adalah 36 ft di atas muka laut.
(Terukur di lapangan secara visual 25 ft diatas ground level.  Sementara ground 
levelnya 11 ft di atas mean sea level).

Karenanya perlu diukur secara geodetic berapa tinggi semburan maksimal.  
Setelah itu tambahkan 2m (5 meter mungkin lebih baik ya?)


 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, August 23, 2006 9:26 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir

Wow great !!
Ide bagus lagi memanfaatkan potential pressure head.
Perlu dilakukan perhitungan ulang saja. Aku kok ngga yakin 2 M potential head.
Berapa BJ lumpur (air+lempung), berapa perkiraan downhole pressure (kalau dari 
sumur Porong-1) ada yg sekitar 16 ppg. Maka bila BJ lumpur 10 ppg, potential 
headnya akan menjadi lebih dr 2 M tentunya   (duh wong geologi ini kalau 
ketemu angka jadi mumeth :) Kang Arif dihitung doonk ! Nanti aku buatkan gambar 
kartunnya :)

Fakta lain :
Saat ini hanya satu yg masih keluar  bagaimana dengan lokasi-lokasi lainnya 
? Sebelumnya ada 5 titik kalau ngga salah. Mungkin perlu mempersiapkan 5 
selubung raksasa. atau tanggul raksasa. Jangan sampai satu nutup yg lain 
hidup lagi :(

Memang mestinya ide-ide (gila) begini dicoba lebih serius dihitung dikaji.
Masukkan dalam sekena'rio' jangan hanya sekena'nya' aja. dan penanganan tidak 
hanya satu tapi mesti dikerubutin.

rdp

On 8/23/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ide untuk menghentikan aliran lumpur, mohon dikritisi

 Buat penampungan lumpur di sekitar titik semburan setinggi 2m di atas 
 semburan maksimal, maka lumpur tidak akan mengalir lagi karena 
 tertahan oleh hidrostatiknya sendiri. (tinggi semburan maksimal yg 
 saya ketahui adalah 25 ft di atas ground level)

 Konstruksi dapat berupa :
 1) tanggul yg ada ditinggikan sampai 2m di atas semburan maksimal
 2) titik semburan diselubungi tabung berdiameter lebih besar dari 
 diameter lubang semburan, yg puncaknya 2m di atas semburan maksimal

 Kedua konstruksi harus memperhatikan jangan sampai ada kebocoran.

 Dasar teori :
 Tinggi semburan di atas permukaan = tinggi kolom fluida - kedalaman 
 sumber lumpur dari permukaan

 Tinggi kolom fluida = fungsi dari formation pressure dan fluid density.

 Selama formation pressure dan fluid density konstan, tinggi kolom 
 fluida akan konstan, maka tinggi semburan akan konstan

 Tinggi semburan bertambah bila formation pressure bertambah atau fluid 
 density berkurang

 Formation pressure saat ini berkecenderungan tetap.
 - FP bertambah bila ada peningkatan tectonic stress,
 - FP berkurang bila melampaui titik depletion karena mud recharge  
 mud discharge

 Fluid density berkurang bila fraksi air dalam lumpur bertambah


 Sekedar ide saja untuk konstruksi yg diusulkan :
 - Tanggul yg ada diperkuat dan ditinggikan, atau
 - Tabung bisa berupa selubung besi yg diangkat oleh 3-4 helicopter 
 terlatih, dan kemudian sedikit dibenamkan (dengan pembebanan atau
 penumbukan) ke bawah ground level awal, di bawah dasar lumpur di permukaan.

 Tapi saya berharap kita tidak memperdebatkan kesulitan teknis 
 operasional konstruksinya.
 Kita serahkan saja pada pihak engineering (dan militer/zeni?)


 Salam,


 A R I E F B U D I M A N
 Pertamina - Eksplorasi Sumatra
 Phone: (021) 350 2150 ext.1782
 Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


 -Original Message-
 From: M Untung [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, August 22, 2006 9:25 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]; 
 [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [iagi-net-l] LuSi : Sebuah Simplifikasi

 Ide ini sangat bagus dan sangat masuk akal. Perlu ditindaklanjuti 
 untuk pelaksanaan selanjutnya. Jadi tidak ide-ide terus. Laksanakan 
 segala sesuatu setelah dapat diterima oleh para

RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir

2006-08-23 Terurut Topik Arief Budiman
Mas sonny,

1) Ide saya bukan menyumbat, melainkan membuat selubung atau tanggul untuk 
meminimalkan area terbentuknya kolom lumpur yang setimbang sesuai formation 
pressure dan densitasnya; saat ini kesetimbangan terjadi bila terdapat kolom 
lumpur setinggi 25 ft dari permukaan tanah (= 36 ft di atas muka laut).  
Selubung dan tanggul terbuka di bagian atas

2) Operasional pembangunannya :
- Jika akan dibuat tanggul, caranya adalah meninggikan tanggul yg sekarang ada. 
 Bukan membuat tanggul yg lebih dekat ke titik semburan (di wilayah yg sudah 
tergenangi lumpur)
- jika akan diberi selubung besi, caranya dengan mengangkat dan meletakkan 
selubung tsb di titik semburan (alternatifnya menggunakan 3-4 helikopter cargo)

baik tanggul maupun selubung harus yg bisa ditambahtinggikan, untuk berjaga2 
bila ada peningkatan fraksi air dalam lumpur.  

3) kita tidak menentang alam, justru mengikuti kemauan alam dalam hal ini 
lumpur untuk mencapai kestabilan hydrostatic pressurenya.

Bila tidak kita lakukan penghentian aliran lumpur, maka selama formation 
pressure tidak berkurang atau densitas lumpur tidak bertambah, maka selama  itu 
pula lumpur akan menyembur ke permukaan, dan yg akan terjadi adalah :

- bila lumpur dialirkan ke laut, maka secara terus menerus laut akan mengalami 
peningkatan pendangkalan dan kekeruhan, dan suatu ketika akan melampaui batas 
toleransi kelayakan lingkungan
- bila lumpur dibiarkan seperti adanya, makan area di darat yg tergenangi 
lumpur akan bertambah luas, sampai genangan lumpur itu membentuk danau yg 
elevasi permukaaanya mencapai 26 ft diatas muka laut

Kita tidak akan pernah tahu kapan lumpur akan berhenti mengalir ke permukaan, 
kecuali kita bisa menghitung laju penurunan formation pressure atau laju 
peningkatan fluid density.
Mungkin reservoir engineer bisa menghitungnya (?)


salam,
 
 
A R I E F   B U D I M A N (ex arutmin-west senakin mine)
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Pangestu, Sonny T [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, August 23, 2006 7:30 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir

kira2 asumsi apa yang dipakai ?
apakah sumbatnya bentuk padatan sehingga bisa bersifat sebagai beban ?
dan dari mana padatan itu ?
kalo sumbatnya masih bentuk cair, apakah bisa disebut sumbat ?
kalo padatan, apakah dari mengendapnya fraksi padatan dari lumpur yang
terus diganggu oleh olakan semburan baru ?
bukankah pengendapan baru bisa terjadi kalo kondisi tenang.
lalu bangunan seperti apa kira2 yang bisa dibangun seperti yang
diandaikan oleh pak Arief Budiman ? sementara tempat di mana akan
membangun bangunan tinggi itu dengan derasnya sepanjang masa disembur
lumpur panas. tidak ada kesempatan sedikitpun sekalipun untuk membuat /
menempatkan fondasi tempat bangunan tinggi itu bisa berdiri kokoh
menahan sumbatan tadi.
sedanglkan untuk membuat bendungan air irigasi yang kecil saja kita
harus bisa utk sementara mengalihkan aliran air selokan agar ketika
membangun fondasi kondisi tapaknya kering dan tenang sehingga
memungkinkan merekatnya bahan-bahan bangunan bendungan itu.
luar biasa sekali kalo kita bisa melaksanakan itu.
sumber lumpur panas itupun sesungguhnya suatu kekuatan alam yang besar
dan dahsyat.
untuk mendekatinyapun kayaknya tidak mungkin karena bisa menewaskan diri
kita.
usaha apapun untuk menahan (menentang) kekuatan alam, kalaupun itu
berhasil, tidaklah akan bertahan, dia akan bobol cepat atau lambat.
pendapat saya sih, biarkan alam itu mengalir secara alamiah ke mana dia
mau.
kitalah yang perlu pandai memahaminya , pandai menempatkan diri dan
menyesuaikan diri ini agar tidak merasa dirugikan (oleh  ketidakpahaman
kita tentang alam).

wassalam
(sonny)


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 23 Agustus 2006 13:21
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir

Mas Sonny,
Menurut saya tenaga (tekanan) yg ada disini merupakan tekanan akibat
beban
(burial) yg diakibatkan oleh gaya grafitasi, bukan gaya tekan dari
samping seperti tektonik. (mungkin saja ada, tetepi efeknya mungkin
kecil). Sehingga saya ngga yakin akan ada penumpukan tenaga. Yang
mungkin akan ada adalah kondisi kritis (statis) yg baru dibandingkan
sebelum terjadi, dan apabila kondisi ini terganggu akan sangat mungkin
mbledug lagi.

Seorang drilling engineer kawan saya punya filosofi bahwa batuan didalam
sana saat ini kondisinya statis- kritis dengan rentang toleransi
perubahan yg berbeda-beda, ada yg rentang batas kritis-nya sempit ada yg
longgar.
Ketika dilakukan pengeboran maka manusia melakukan sebuah usikan yg
akan mempengaruhi kondisi ini. kalau kondisi statisnya terlampaui yang
ditakutkan adalah berubah menjadi kondisi dinamis (bergerak) salah
satunya barangkali mudflow ini.

Seperti sebuah benda yg berada pada bidang miring tetapi tidak bergerak
karena ditahan oleh gaya gesek

RE: [iagi-net-l] LuSi : Sebuah Simplifikasi

2006-08-22 Terurut Topik Arief Budiman
11 ft above MSL

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, August 22, 2006 3:22 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] LuSi : Sebuah Simplifikasi

just curious :
Berapa ketinggian muka tanah di daerah ini ?

rdp

On 8/22/06, Abdullatif Setyadi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mas Eko, bright idea!

 --- Eko Prasetyo [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Kalau boleh, ingin rasanya diri ini bercerita
  mengenai ide yang
  terkungking di kepala seminggu ini, ide yang muncul
  dari simplifikasi
  masalah: sesuatu yang mengalir perlu diberi jalan,
  kalau tidak dia
  akan terus menggerus sisi-sisinya.
 
  Galilah parit setinggi 5 meter dan selebar 20 meter
  yang menghubungkan
  banjar panji dengan laut jawa atau selat madura,
 
  Semen dengan ketebalan 50 centimeter sisi-sisinya
  agar tak terjadi
  intrusi air ke tanah,
 
  Bangunlah weir structure setiap 100 meter sebagai
  metode
  pensedimentasian suspended solid yang terikut oleh
  Lumpur, sehingga
  hanya air yang dapat mengalir ke laut.
 
  Siapkan industri-industri yang dapat mempergunakan
  solid phase dari
  Lumpur ini sebagai bahan baku di sekitar parit
  raksasa ini,
 
  Gunakan tenaga kerja dari penduduk sekitar Banjar
  Panji,
 
  Lumpur akan terus mengalir selama 50.000 m3 bahan
  terus mengalir per
  hari dan industri2 ini tak akan kehabisan bahan baku
  selama
  bertahun-tahun.
 
  Itu ide simple dari saya, dan pastilah akan banyak
  yang dapat
  diserang. Tapi perlukah kita menyerang terus
  ide-ide?
 
 
 -
  -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
  -  Call For Papers until 26 May 2006
 
  -  Submit to:
  [EMAIL PROTECTED]
 
 -
  To unsubscribe, send email to:
  iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to:
  iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  IAGI-net Archive 1:
  http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2:
  http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
 -
 
 


 __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
 http://mail.yahoo.com

 -
 -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
 -  Call For Papers until 26 May 2006
 -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -




-- 
http://rovicky.wordpress.com/

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir

2006-08-22 Terurut Topik Arief Budiman
Ide untuk menghentikan aliran lumpur, mohon dikritisi

Buat penampungan lumpur di sekitar titik semburan setinggi 2m di atas semburan 
maksimal, maka lumpur tidak akan mengalir lagi karena tertahan oleh 
hidrostatiknya sendiri. (tinggi semburan maksimal yg saya ketahui adalah 25 ft 
di atas ground level)

Konstruksi dapat berupa :
1) tanggul yg ada ditinggikan sampai 2m di atas semburan maksimal
2) titik semburan diselubungi tabung berdiameter lebih besar dari diameter 
lubang semburan, yg puncaknya 2m di atas semburan maksimal

Kedua konstruksi harus memperhatikan jangan sampai ada kebocoran.

Dasar teori :
Tinggi semburan di atas permukaan = tinggi kolom fluida - kedalaman sumber 
lumpur dari permukaan 

Tinggi kolom fluida = fungsi dari formation pressure dan fluid density.

Selama formation pressure dan fluid density konstan, tinggi kolom fluida akan 
konstan, maka tinggi semburan akan konstan

Tinggi semburan bertambah bila formation pressure bertambah atau fluid density 
berkurang

Formation pressure saat ini berkecenderungan tetap.
- FP bertambah bila ada peningkatan tectonic stress, 
- FP berkurang bila melampaui titik depletion karena mud recharge  mud 
discharge 

Fluid density berkurang bila fraksi air dalam lumpur bertambah


Sekedar ide saja untuk konstruksi yg diusulkan : 
- Tanggul yg ada diperkuat dan ditinggikan, atau 
- Tabung bisa berupa selubung besi yg diangkat oleh 3-4 helicopter terlatih, 
dan kemudian sedikit dibenamkan (dengan pembebanan atau penumbukan) ke bawah 
ground level awal, di bawah dasar lumpur di permukaan.

Tapi saya berharap kita tidak memperdebatkan kesulitan teknis operasional 
konstruksinya.
Kita serahkan saja pada pihak engineering (dan militer/zeni?)


Salam,
 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: M Untung [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, August 22, 2006 9:25 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] LuSi : Sebuah Simplifikasi

Ide ini sangat bagus dan sangat masuk akal. Perlu ditindaklanjuti untuk
pelaksanaan selanjutnya. Jadi tidak ide-ide terus. Laksanakan segala sesuatu
setelah dapat diterima oleh para pakar. Dalam hal ini yang sangat penting
ialah topografi daerah tersebut diukur dengan teliti. Jangan sampai airlaut
yang masuk ke daratan lewat terusan (parit) yang dibuat. Pasang-surut air
laut perlu dipertimbangkan. Pada umumnya pikiran ini saya dukung.
Terimakasih.
M. Untung
- Original Message -
From: Eko Prasetyo [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id; '[EMAIL PROTECTED]';
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, August 22, 2006 1:38 PM
Subject: [iagi-net-l] LuSi : Sebuah Simplifikasi


 Kalau boleh, ingin rasanya diri ini bercerita mengenai ide yang
 terkungking di kepala seminggu ini, ide yang muncul dari simplifikasi
 masalah: sesuatu yang mengalir perlu diberi jalan, kalau tidak dia
 akan terus menggerus sisi-sisinya.

 Galilah parit setinggi 5 meter dan selebar 20 meter yang menghubungkan
 banjar panji dengan laut jawa atau selat madura,

 Semen dengan ketebalan 50 centimeter sisi-sisinya agar tak terjadi
 intrusi air ke tanah,

 Bangunlah weir structure setiap 100 meter sebagai metode
 pensedimentasian suspended solid yang terikut oleh Lumpur, sehingga
 hanya air yang dapat mengalir ke laut.

 Siapkan industri-industri yang dapat mempergunakan solid phase dari
 Lumpur ini sebagai bahan baku di sekitar parit raksasa ini,

 Gunakan tenaga kerja dari penduduk sekitar Banjar Panji,

 Lumpur akan terus mengalir selama 50.000 m3 bahan terus mengalir per
 hari dan industri2 ini tak akan kehabisan bahan baku selama
 bertahun-tahun.

 Itu ide simple dari saya, dan pastilah akan banyak yang dapat
 diserang. Tapi perlukah kita menyerang terus ide-ide?

 -
 -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
 -  Call For Papers until 26 May 2006
 -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To 

RE: [iagi-net-l] Fwd: Tanya ke Pak Rovicky soal Sumur Artesis

2006-08-22 Terurut Topik Arief Budiman
Saya belum pernah bekerja untuk penentuan sumur artesis.  Tapi teorinya adalah :


1) buat potentiometric map
2) overlay-kan potentiometric map di atas topographic map
3) buat peta kontur selisih antara nilai potentiometric terhadap nilai 
ketinggian topografi (Kontur pada peta potentiometric dikurangi kontur pada 
peta topographic map)
4) sumur artesis terbaik berada pada titik dengan nilai selisih yg terbesar 
antara potentiometric dg topographic.

Potentiometric map dibuat berdasarkan ketinggian air bawah permukaan dari 
reservoir yg sama atau yg berhubungan dari berbagai tempat (sumur atau mata 
air).
Untuk itu perlu dibuat terlebih dahulu peta bawah permukaan penyebaran 
reservoirnya.  Ketinggian air diukur dari datum yg sama (misal mean sea level).

Untuk uji laboratorium, yg disampling adalah airnya dan diuji di laboratorium 
Teknik Penyehatan (?) Dep.PU atau yg lain untuk uji kelayakan sebagai air minum 
(standar WHO)

Semoga membantu.

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, August 23, 2006 10:23 AM
To: HAGI-Net; iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Fwd: Tanya ke Pak Rovicky soal Sumur Artesis

Ada yg punya tulisan sederhana ttg hal ini (sumur artesis, pengujian/test
air dan geolistrik) , atau ingin menuliskannya nanti aku post di weblog.\
trims

rdp
-- Forwarded message --
From: Alvin Alfiyansyah [EMAIL PROTECTED]
Date: Aug 23, 2006 11:20 AM
Subject: Tanya ke Pak Rovicky soal Sumur Artesis
To: [EMAIL PROTECTED]

Dear Pak Rovicky,

Saya mohon pencerahan soal sumur Artesis nih. Bagaimana sih cara penentuan
titik bor utk sumur air yang benar dan bagus ? Kalo perlu ditest ke
laboratorium, maka sampel apa yang diambil, tanah di kedalaman berapa yang
diambil dan dimana bisa ditest ? Berapa titik perlu diambil ?


Oiya, katanya ada alat yang namanya Geolistrik utk mencari Air ? Punya
katalog, cara kerja dan prinsip operasinya ngga ? Apa benar teknik ini cukup
efektif mencari sumber air ?

Saya mau rencana ngebor air utk keperluan pribadi dan kampung, juga ada
teman yang tanya-tanya soal cara ngebor Air yang baik sampai ttg teknik
Geolistrik ini, berhubung saya tidak tahu cara mengebor, saya pingin tahu
dari anda.

Cara yg pernah dipakai selama ini di dekat saya adalah pakai bantuan orang
yang punya indera ke-enam, alhamdulillah masih berhasil termasuk tepat di
kedalaman yang beliau beritahukan. Cuma sekarang saya jadi pingin tahu pakai
cara science yang benar itu bagaimana utk sumur artesis. Ini out-of the
record yach

Terimakasih banyak atas perhatiannya.
Mohon pencerahannya.

Wassalam,
Alvin Alfiyansyah

__,_._,___


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com


-- 
http://rovicky.wordpress.com/

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir

2006-08-22 Terurut Topik Arief Budiman
2m itu dari ketinggian potentialnya kang (jadi ada space 2 meter dari 
ketinggian maksimal semburan lumpur).

Ketinggian potential lumpur saat ini adalah 36 ft di atas muka laut.
(Terukur di lapangan secara visual 25 ft diatas ground level.  Sementara ground 
levelnya 11 ft di atas mean sea level).

Karenanya perlu diukur secara geodetic berapa tinggi semburan maksimal.  
Setelah itu tambahkan 2m (5 meter mungkin lebih baik ya?)


 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, August 23, 2006 9:26 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir

Wow great !!
Ide bagus lagi memanfaatkan potential pressure head.
Perlu dilakukan perhitungan ulang saja. Aku kok ngga yakin 2 M potential
head.
Berapa BJ lumpur (air+lempung), berapa perkiraan downhole pressure (kalau
dari sumur Porong-1) ada yg sekitar 16 ppg. Maka bila BJ lumpur 10 ppg,
potential headnya akan menjadi lebih dr 2 M tentunya   (duh wong geologi
ini kalau ketemu angka jadi mumeth :)
Kang Arif dihitung doonk ! Nanti aku buatkan gambar kartunnya :)

Fakta lain :
Saat ini hanya satu yg masih keluar  bagaimana dengan lokasi-lokasi
lainnya ? Sebelumnya ada 5 titik kalau ngga salah. Mungkin perlu
mempersiapkan 5 selubung raksasa. atau tanggul raksasa. Jangan sampai satu
nutup yg lain hidup lagi :(

Memang mestinya ide-ide (gila) begini dicoba lebih serius dihitung dikaji.
Masukkan dalam sekena'rio' jangan hanya sekena'nya' aja. dan penanganan
tidak hanya satu tapi mesti dikerubutin.

rdp

On 8/23/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ide untuk menghentikan aliran lumpur, mohon dikritisi

 Buat penampungan lumpur di sekitar titik semburan setinggi 2m di atas
 semburan maksimal, maka lumpur tidak akan mengalir lagi karena tertahan oleh
 hidrostatiknya sendiri. (tinggi semburan maksimal yg saya ketahui adalah 25
 ft di atas ground level)

 Konstruksi dapat berupa :
 1) tanggul yg ada ditinggikan sampai 2m di atas semburan maksimal
 2) titik semburan diselubungi tabung berdiameter lebih besar dari diameter
 lubang semburan, yg puncaknya 2m di atas semburan maksimal

 Kedua konstruksi harus memperhatikan jangan sampai ada kebocoran.

 Dasar teori :
 Tinggi semburan di atas permukaan = tinggi kolom fluida - kedalaman sumber
 lumpur dari permukaan

 Tinggi kolom fluida = fungsi dari formation pressure dan fluid density.

 Selama formation pressure dan fluid density konstan, tinggi kolom fluida
 akan konstan, maka tinggi semburan akan konstan

 Tinggi semburan bertambah bila formation pressure bertambah atau fluid
 density berkurang

 Formation pressure saat ini berkecenderungan tetap.
 - FP bertambah bila ada peningkatan tectonic stress,
 - FP berkurang bila melampaui titik depletion karena mud recharge  mud
 discharge

 Fluid density berkurang bila fraksi air dalam lumpur bertambah


 Sekedar ide saja untuk konstruksi yg diusulkan :
 - Tanggul yg ada diperkuat dan ditinggikan, atau
 - Tabung bisa berupa selubung besi yg diangkat oleh 3-4 helicopter
 terlatih, dan kemudian sedikit dibenamkan (dengan pembebanan atau
 penumbukan) ke bawah ground level awal, di bawah dasar lumpur di permukaan.

 Tapi saya berharap kita tidak memperdebatkan kesulitan teknis operasional
 konstruksinya.
 Kita serahkan saja pada pihak engineering (dan militer/zeni?)


 Salam,


 A R I E F B U D I M A N
 Pertamina - Eksplorasi Sumatra
 Phone: (021) 350 2150 ext.1782
 Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


 -Original Message-
 From: M Untung [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, August 22, 2006 9:25 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [iagi-net-l] LuSi : Sebuah Simplifikasi

 Ide ini sangat bagus dan sangat masuk akal. Perlu ditindaklanjuti untuk
 pelaksanaan selanjutnya. Jadi tidak ide-ide terus. Laksanakan segala
 sesuatu
 setelah dapat diterima oleh para pakar. Dalam hal ini yang sangat penting
 ialah topografi daerah tersebut diukur dengan teliti. Jangan sampai
 airlaut
 yang masuk ke daratan lewat terusan (parit) yang dibuat. Pasang-surut air
 laut perlu dipertimbangkan. Pada umumnya pikiran ini saya dukung.
 Terimakasih.
 M. Untung
 - Original Message -
 From: Eko Prasetyo [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id; '[EMAIL PROTECTED]';
 [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, August 22, 2006 1:38 PM
 Subject: [iagi-net-l] LuSi : Sebuah Simplifikasi


  Kalau boleh, ingin rasanya diri ini bercerita mengenai ide yang
  terkungking di kepala seminggu ini, ide yang muncul dari simplifikasi
  masalah: sesuatu yang mengalir perlu diberi jalan, kalau tidak dia
  akan terus menggerus sisi-sisinya.
 
  Galilah parit setinggi 5 meter dan selebar 20 meter yang menghubungkan
  banjar panji dengan laut jawa atau selat madura,
 
  Semen dengan ketebalan 50 centimeter sisi-sisinya agar tak

RE: [iagi-net-l] energi alternatif

2006-08-15 Terurut Topik Arief Budiman
Sekedar saran,
beli bbm nya di spbu pertamina donk mas.

Mobil saya hard top diesel, saya selalu beli biodiesel di pompa bensin 
pertamina di jl gatot subroto.  Kualitasnya bagus.  Relatif dibanding 
menggunakan solar biasa, tarikan mobil sedikit terasa lebih enteng, asap 
knalpot lebih sedikit dan aroma yg keluar kurang membuat perut mual).  Saya 
belum hitung dg akurat, terasa lebih hemat.  Pompa bensin bersih, luas, dan 
rapih, servisnya ramah dan profesional.  

Setelah lapangan minyak kita dipenuhi oleh kps, masak sih masih akan ditambah 
dg penuhnya pinggiran jalan kita dg pompa bensin non perusahaan minyak 
indonesia.
Kasihan anak2 kita kalau sampai mereka kehilangan kebanggaan atas bangsanya, 
karena kita tidak melakukan kerja atas nama bangsa dan negara  

Ayo beli bbm dari pertamina!
Kita beli juga dari Lapindo, dan Medco kalau mereka bikin pompa bensin.

Dirgahayu Indonesia
padamu negeri kami mengabdi

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Winderasta, Wikan (wikanw) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, August 15, 2006 3:52 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] energi alternatif

Apakah produk bbm dari pohon jarak berupa ethanol ? 

Saya pernah mengisi gasoline dari SPBU Shell yang menggunakan 10% ethanol dalam 
gasoline mereka. Dan itu sudah disebut sebagai produk bbm yang lebih ramah 
lingkungan. Kalau mengganti berjuta-juta mobil ber-bbm hidrokarbon dengan murni 
ethanol 100% apa mungkin ?

Salam,
WW

-Original Message-
From: B. Pujasmadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 15 Agustus 2006 14:21
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] energi alternatif

Pan udah pernah dibahas, bahwa kapasitas produksi jarak, hampir tidak mungkin 
mengganti 100% konsumsi bbm saat ini. Kalo gak salah itung, satu mobil perlu 1 
ha lahan untuk konsumsi 5-10 l/hari. Bisa menggantikan 50% aja udah pol hebat. 
Yang mobil hibrid  ternyata juga masih belum bisa meninggalkan bbm.Yang  
Hidrogen juga ternyata bahan dasar utama masih berasal dari hidrokarbon.  
Setidaknya menunggu sampai minyak benar-benar habis, belum akan sepenuhnya 
tergantikan. Paling tidak aman sampai pensiun lah..heheh. 
   
  Daripada jadi petani jarak mending jadi pedagang besi tua aja, pan nanti 
banyak mobil rongsok yang gak bisa jalan kalo bbm gak ada lagi.
   
  Salam
  
Prasiddha Hestu Narendra [EMAIL PROTECTED] wrote:
  saat ini pemerintah sedang menyiapkan rancangan utk mendorong adanya energi 
alteratif berupa biodisel dari tanaman jarak, setelah sebelumnya pemerintah 
begitu getol dengan program briket batubara. Tetapi briket batubara ternyata 
kurang diminati oleh konsumen, dan lagi batubara masih termasuk sumber energi 
tak terbaharukan.
investasi biodisel berupa penyiapan lahan sekitar 2 juta ha dan dana mencapai 
sekitar 200 trilyun rupiah yg didapatkan dari konsorsium beberapa bank dalam 
negri, investasi asing dari malaysia, singapura dan china.

Kemarin di TV ada tayangan bahwa di Inggris sudah mulai di pasarkan sepeda 
motor dgn bahan bakar higrogen, cara pengisiannya mudah dan bisa sumber 
energinya atau semacam akinya bisa dicopot untuk keperluan lain misal 
penerangan lampu. Asyiknya lagi polusi yg dihasilkan berupa air yg bisa 
dikonsumsi, oksigen dan panas. Shg sangat ramah lingkungan. Harganya $
6.000,- dan bisa ditekan lagi jika sudah produksi massal.
Sementara di Swedia sudah mulai dikeluarkan insentif yg menarik bagi kendaraan 
yg menggunakan biodiesel, salah satunya parkir gratis, pajak dll. 
Hebatnya lagi biodiesel tersebut berasal dari sampah rumah tangga. Memang harga 
mobilnya lebih tinggi tetapi setelah dihitung dg insentif yg didapat costnya 
jadi cukup menarik.

Nah bagaimana kira2 energi fosil sbg penghasil petro dolar beberapa tahun 
kedepan?
He..he...saya ndak bisa membayangkan para geocientist nanti jadi petani jarak 
beberapa puluh tahun kedepan.

salam,
PR


-
- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
- Call For Papers until 26 May 2006
- Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI 
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. 
Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-




-
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates 
starting at 1¢/min.



RE: [iagi-net-l] Kita masih diberi waktu menyelamatkan diri dari Tsunami !

2006-07-24 Terurut Topik Arief Budiman
Setidaknya pemerintah memberikan ponsel dinas yg bisa tetap bisa menerima walau 
tanpa pulsa kepada kepala desa

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Pangestu, Sonny T [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, July 24, 2006 1:07 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kita masih diberi waktu menyelamatkan diri dari 
Tsunami !

konsekwensinya:
pemerintah wajib melengkapi warga negaranya dgn ponsel.

lalu yg paling utama adalah edukasi kepada rakyat mengenali sifat-sifat gejala 
alam itu dan melatih mereka secara berkala tentang hal-hal yg perlu rakyat 
perbuat. 
tanpa pernah berlatih tidak akan diketahui letak hambatannya ketika gejala alam 
itu benar2 terjadi.
bisa pahibut , kelindes ban , dll.
perlu diperhitungkan ketika terjadi gempabumi, banjir, longsor, dll, semua 
menara bts operator seluler roboh sehingga sms tidak sampai. lalu apakah masih 
perlu terlalu bergantung kpd teknologi yg penuh dgn ketergantungan.
sangat penting di sini adalah pengetahuan dasar keselamatan diri tanpa bantuan 
apapun dan siapapun dari luar.
teknologi komunikasi dan satelit dan ilmu canggih itu hanya tambahan dan 
permudahan saja, bukan segala-galanya lalu dianggap beres.

wassalam
sonny

-Original Message-
From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 24 Juli 2006 12:57
To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia HAGI
Subject: RE: [iagi-net-l] Kita masih diberi waktu menyelamatkan diri dari 
Tsunami !

Untuk urusan bencana, pemerintah mesti galak : semua operator wajib 
mengirimkan/menyalurkan informasi gratis ke semua pelanggannya, dengan 
prioritas utama

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, July 24, 2006 8:25 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia HAGI
Subject: Re: [iagi-net-l] Kita masih diberi waktu menyelamatkan diri dari 
Tsunami !

Kalau operator hanya mikir bisnis ya mudah saja ta, ditawaran saja service 
alert.
Tapi kalau mau menarik pelanggan ya diberi iming2 gratis sms alert.
Kan tinggal ngitung berapa rata-rata gempa diatas 6.0 SR terjadi di Indonesia ? 
Nah dihitung saja berlangganannya berapa gitu. Langganan bisa di on-off 
tergantung pelanggan.
Aku rasa ndak susah, wong sebenernya satu sms biaya riil hanya 100 perak juga 
kok. Lah spt sms pak SBY saja kan dikirim oleh semua operator dengan gratis 
juga bisa kok.

Nah sekarang tinggal kerja sama dengan BG atau USGS, aku rasa BMG lebih bagus 
karena stasiun lokal lebih cepat mendapat data getaran dibanding statsiub 
global. Btw, getaran gempa Aceh itu sampai ke stasiun global terdekat juga baru 
5 menit setelah gempa. Bagaimanapun gelombang gempa juga masih memerlukan waktu 
utk sampai ke sensor seismometer lo

btw, ada satu tambahan dr pengamatan Pak Witan. Itu di slide no 5 terlihat si 
anjing masih tenang2 saja. Artinya tidak semua binatang bisa mendeteksi
adanya bahaya. Jadi jangan tanya binatang, tapi gunakan akal yg dibekali 
kepada manusia.

RDP

On 7/24/06, Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bagus. Tapi gimana caranya ya operator memilih mengirim ke orang-orang 
 tertentu yang pegang HP kebetulan sedang lagi di pantai yang dimaksud?
 Atau seluruh pengguna dikirimi juga? jangan2 operator ngitung-ngitung 
 untung ruginya...

 Justru paling efektif adalah dengan semua stasiun-stasiun TV.
 TV sudah masuk ke pelosok.
 Itu yang dilakukan di Jepang. Stop press tsunami di TV-TV Jepang 
 datang dengan tayangan gambar peta Jepang,  dimana dan jam berapa 
 tsunami diperkirakan akan menerpa pantai-pantai di Jepang.

 BB



  Tadi malam sudah saya baca di news stick transtv bahwa BMG akan 
  bekerja sama dengan para operator tlp seluler untuk penyebaran 
  berita gempa via sms.
  Ini suatu kemajuan.
 
  salam,
  wbs
 
  --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Menit-menit mendebarkan saat tsunami tanggal 17 July
  2006 di Pangandaran
 
 
 http://rovicky.wordpress.com/2006/07/21/menit-menit-mendebarkan-saat-t
 sunami-tanggal-17-july-2006-di-pangandaran/
  -
 
  Berikut foto-foto kiriman kawan saya Mas Sonny yang mendapat slide 
  dari Arianes dan Daniel yg kebetulan berada di Pangandaran waktu 
  terjadi tsunami itu. Mereka sedang memeriksa tambak di Pangandaran.
  Saya minta ijin Arianes dan Daniel untuk memposting di Blog ini, 
  sebagai ajang berbagi info utk kita semua, belajar.
  Trimakasih dan
  bersyukur anda berdua selamat.
 
  Kronologi kejadian Jam 08.45 - 15.30 :
  More...Kami berangkat dari Ancol menuju Pangandaran .
  Dengan tujuan untuk melakukan sampling di dempond tambak udang 
  daerah Babakan - Pangandaran.
 
  Jam 15.30 Kami langsung ke tambak, terlihat 3 kolam yang kering 
  setelah panen. Udara cerah Jam 15.30 Kami

RE: [iagi-net-l] Kita masih diberi waktu menyelamatkan diri dari Tsunami !

2006-07-24 Terurut Topik Arief Budiman
Iya ya pager namanya yg bisa aktif nerima tanpa pulsa :)


 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, July 24, 2006 1:37 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kita masih diberi waktu menyelamatkan diri dari 
Tsunami !

itu bukannya pager?


--pta


On 24/07/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Setidaknya pemerintah memberikan ponsel dinas yg bisa tetap bisa menerima 
 walau tanpa pulsa kepada kepala desa

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Kita masih diberi waktu menyelamatkan diri dari Tsunami !

2006-07-23 Terurut Topik Arief Budiman
Untuk urusan bencana, pemerintah mesti galak : semua operator wajib 
mengirimkan/menyalurkan informasi gratis ke semua pelanggannya, dengan 
prioritas utama

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, July 24, 2006 8:25 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia HAGI
Subject: Re: [iagi-net-l] Kita masih diberi waktu menyelamatkan diri dari 
Tsunami !

Kalau operator hanya mikir bisnis ya mudah saja ta, ditawaran saja service
alert.
Tapi kalau mau menarik pelanggan ya diberi iming2 gratis sms alert.
Kan tinggal ngitung berapa rata-rata gempa diatas 6.0 SR terjadi di
Indonesia ? Nah dihitung saja berlangganannya berapa gitu. Langganan bisa di
on-off tergantung pelanggan.
Aku rasa ndak susah, wong sebenernya satu sms biaya riil hanya 100 perak
juga kok. Lah spt sms pak SBY saja kan dikirim oleh semua operator dengan
gratis juga bisa kok.

Nah sekarang tinggal kerja sama dengan BG atau USGS, aku rasa BMG lebih
bagus karena stasiun lokal lebih cepat mendapat data getaran dibanding
statsiub global. Btw, getaran gempa Aceh itu sampai ke stasiun global
terdekat juga baru 5 menit setelah gempa. Bagaimanapun gelombang gempa juga
masih memerlukan waktu utk sampai ke sensor seismometer lo

btw, ada satu tambahan dr pengamatan Pak Witan. Itu di slide no 5 terlihat
si anjing masih tenang2 saja. Artinya tidak semua binatang bisa mendeteksi
adanya bahaya. Jadi jangan tanya binatang, tapi gunakan akal yg dibekali
kepada manusia.

RDP

On 7/24/06, Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bagus. Tapi gimana caranya ya operator memilih mengirim ke orang-orang
 tertentu yang pegang HP kebetulan sedang lagi di pantai yang dimaksud?
 Atau seluruh pengguna dikirimi juga? jangan2 operator ngitung-ngitung
 untung ruginya...

 Justru paling efektif adalah dengan semua stasiun-stasiun TV.
 TV sudah masuk ke pelosok.
 Itu yang dilakukan di Jepang. Stop press tsunami di TV-TV Jepang datang
 dengan tayangan gambar peta Jepang,  dimana dan jam berapa tsunami
 diperkirakan akan menerpa pantai-pantai di Jepang.

 BB



  Tadi malam sudah saya baca di news stick transtv bahwa
  BMG akan bekerja sama dengan para operator tlp seluler
  untuk penyebaran berita gempa via sms.
  Ini suatu kemajuan.
 
  salam,
  wbs
 
  --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Menit-menit mendebarkan saat tsunami tanggal 17 July
  2006 di Pangandaran
 
 
 http://rovicky.wordpress.com/2006/07/21/menit-menit-mendebarkan-saat-tsunami-tanggal-17-july-2006-di-pangandaran/
  -
 
  Berikut foto-foto kiriman kawan saya Mas Sonny yang
  mendapat slide
  dari Arianes dan Daniel yg kebetulan berada di
  Pangandaran waktu
  terjadi tsunami itu. Mereka sedang memeriksa tambak
  di Pangandaran.
  Saya minta ijin Arianes dan Daniel untuk memposting
  di Blog ini,
  sebagai ajang berbagi info utk kita semua, belajar.
  Trimakasih dan
  bersyukur anda berdua selamat.
 
  Kronologi kejadian Jam 08.45 - 15.30 :
  More...Kami berangkat dari Ancol menuju Pangandaran
  .
  Dengan tujuan untuk melakukan sampling di dempond
  tambak udang daerah
  Babakan - Pangandaran.
 
  Jam 15.30 Kami langsung ke tambak, terlihat 3 kolam
  yang kering
  setelah panen. Udara cerah Jam 15.30
  Kami langsung ke tambak, terlihat 3 kolam yang
  kering setelah panen.
  Udara cerah
  15 45 16.00 slide6.JPG slide7.JPG slide8.JPG
  slide9.JPGslide10.JPG
  slide11.JPG slide12.JPG slide13.JPG slide14.JPG
  slide15.JPG
  slide16.JPG slide17.JPG slide18.JPG slide19.JPG
  slide20.JPG
  slide21.JPG
 
  Ada bahan pelajaran dan data penting buatku buat
  kita, yang harus
  dipelajari saat ini.
 
  Ternyata tsunami datang sekitar 45 menit - satu jam
  setelah gempa
  utama (main shock). Hal ini sebenernya mirip dengan
  gempa-tsunami di
  Aceh. Dan . bingo sesuai dengan catatan di
  blogku sendiri serta
  yang aku buat di Web IAGI disini. Ini pertanda bagus
  utk early
  warning. Ada kemungkinan ada generation time yang
  bisa saja tidak
  instan oleh main shock, atau ada kemungkinan lain
  bahwa traveling
  speed / kecepatan rambat dari gelombang ini kurang
  dari 800Km sejam
  seperti model2 sebelumnya.
 
  Ada dua hal yg sangat penting :
 
 1. Kalau memang bener, berarti kita masih punya
  cukup waktu untuk
  dimanfaatkan dalam emmberikan warning ke masyarakat.
 2. Walaupun dekat dengan pantai Arienes dan
  Daniel tidak merasakan
  adanya getaran, hanya sms kawannya yg justru
  sebenarnya merupakan
  early warning buatnya.
 
  Trimaksih Arienes dan Daniel. Informasi anda ini
  bermanfaat untuk
  studi tsunamic warning.
 
 
  -
  -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
  -  Call For Papers until 26 May 2006
  -  Submit to:
  [EMAIL PROTECTED]
 
  

RE: [iagi-net-l] Fw: [Dosen ITB] Tsunami Pangandaran

2006-07-20 Terurut Topik Arief Budiman
Kalau yg saya dengar dari interview dg Pak Kusmayanto Kadiman (Metro TV?) 
kemarin sore, beliau tidak mengatakan demin menghindari kepanikan namun waktu 
yg tersedia antara dia menerima informasi tsb dg kejadian hanya selisih 2 menit 
bisa apa kita dengan 2 menit?

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Y S Yuwono [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, July 21, 2006 3:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Fw: [Dosen ITB] Tsunami Pangandaran

Ini saya forward millis dari rekan-rekan dosen ITB.
Salam,
Yatno

- Original Message - 
From: Basuki Suhardiman [EMAIL PROTECTED]
To: List tertutup Dosen ITB [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, July 19, 2006 2:36 AM
Subject: Re: [Dosen ITB] Tsunami Pangandaran




 http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/5192716.stm

 Lack of warning

 The giant 2m-high wall of water which hit the resort of Pangandaran was
 triggered by a 7.7 magnitude undersea earthquake.

 Soon after the quake happened, US and Japanese agencies issued tsunami
 alerts for parts of Indonesia and Australia, but the Indonesian government
 says it was unable to relay the message to coastal communities.
   

 setahu saya ,
 seperti di Pangandaran , Cilacap , Cipatujah
 sudah bisa tersambung dengan HP/SMS

 -bsd-


 On Wed, 19 Jul 2006, Rinaldi Munir wrote:

 menerima dua peringatan Tsunami. Demikian dikatakan Menteri Riset dan
 Tehnologi Kusmayanto Kadiman. Dikatakannya, peringatan itu tidak
 diumumkan,karena pemerintah tidak menginginkan terjadinya  kepanikan.
   

 === Mengerikan! Demi menghindari kepanikan, akhirnya harus dibayar
 dengan pengorbanan 300 lebih nyawa. Andai saja peringatan tsb diberikan
 tentu korban bisa ditekan. Kepanikan itu hal yang wajar saja terjadi,
 tapi panik lebih baik daripada nyawa 300 lebih manusia.

 ___
 Dosen mailing list
 [EMAIL PROTECTED]
 http://mx1.itb.ac.id/mailman/listinfo/dosen


 -- 
 No virus found in this incoming message.
 Checked by AVG Free Edition.
 Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.10.2/393 - Release Date: 7/19/2006

 


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Fwd: FW: Gempa di ciamis

2006-07-20 Terurut Topik Arief Budiman
Pak Rovicky itu Email engineer

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, July 21, 2006 11:39 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia HAGI
Subject: [iagi-net-l] Fwd: FW: Gempa di ciamis

Nah Lo Ben .. yang ahli gempa itu bukan aku, aku ini hanya penyambung
lidah penerjemah bahasa dewa saja.
Bapak-bapak di HAGI  IAGI yg ahli yg lebih tahu ttg hal-hal begini.

Monggo Pak Danny, Mas Hery dkk

RDP
-- Forwarded message --
From: benyamin sembiring [EMAIL PROTECTED]
Date: Jul 21, 2006 12:22 PM
Subject: Fwd: FW: Gempa di ciamis
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED], Sekretariat Pengurus Pusat [EMAIL PROTECTED]


Salam,
Pak Vick, ada yang tanya tentang gempa Ciamis ke sek IAGI. Mungkin
bapak bisa memberikan jawaban.

terima kasih atas bantuannya


salam
benz


Assalamualaikum, Wr. Wb

Kepada bapak Ady/Benz

Berita tadi sore memberitahukan bahwa terjadi gempa di ciamis.
bagaimana menurut IAGI apakah akan ada gempa tektonik atau vulkanik
lagi yang akan menimpa di daerah ciamis? apakah gempa ini akan
menjalar ke daerah lain?

bagaimana dengan hal ini?

apakah gempa ini akan menjalar hingga ke daerah Hegarmanah, Bandung,
sampai ke jakarta?

informasikan  segera ke email saya agar kita dapat berjaga-jaga dan
berwaspada terhadap situasi dan kondisi sekarang ini.


Terima Kasih (^_^)


Wssalam

Reska Daniraty [mailto: [EMAIL PROTECTED]

 __
 Apakah Anda Yahoo!?
 Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
 http://id.mail.yahoo.com

-- 
http://rovicky.wordpress.com/

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] SEDIKIT TENTANG ROTARY DAN MANG OKIM

2006-07-13 Terurut Topik Arief Budiman
Mbantuin Pak Miko menjawab pertanyaan :

Kalau Presiden lebih tinggi dari gubernur itu bukan Rotary pak tapi Republik 
Indonesia.  Mungkin maksudnya agar jelas perbedaannya.

Kalau nggak nanti kita bingung, di bandung itu yg gubernur pak Miko atau Pak 
..? (Maaf saya tidak tahu gub.jabar)

:) 
 
A R I E F   B U D I M A N
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: benyamin sembiring [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, July 13, 2006 2:38 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] SEDIKIT TENTANG ROTARY DAN MANG OKIM

kok tugas GUBERNUR ROTARY lebih tinggi dari PRESIDEN ROTARY?

iseng aja Pak Miko

benz

Pada tanggal 06/07/13, miko [EMAIL PROTECTED] menulis:

 Rekan-rekan IAGI dan Gems-Lovers yang budiman,

 Mang Okim sangat gembira bahwa mang Yatno (  setuju enggak kalau
 disebut mang Ontay ? ) dapat lebih sering muncul di rubrik gems-lovers
 IAGI sementara mang Okim akan banyak absen. Soalnya, mulai 1 Juli 2006
 sampai 1 Juli 2007, mang Okim sudah harus mulai mengemban tugas
 pengabdian di Rotary sebagai Gubernur Rotary Indonesia ( gaya deeh,
 mang Okim punya 102 Presiden ).

 Tugas wajib seorang Gubernur Rotary adalah keliling Indonesia, mengunjungi
 kota-kota yang ada Rotary Club nya  untuk  memberikan inspirasi dan
 motivasi
 kepada  Presiden dan Board Director serta anggotanya dalam hal  organisasi
 dan pengabdian untuk sesama. Tugas keliling ini misalnya : 1
 Juli  melantik
 9 Presiden
 Rotary Club yang ada di Bandung, dilanjutkan melantik 7 di Purwokerto ( 2
 Juli ),
 17 di Jakarta ( 14 Juli ), dll. Tanggal 9-10 Juli mang Okim di Yogyakarta
 ,
 inter-city meeting yang dihadiri Direktur Rotary Internasional ( dari
 Thailand ).
 Pada kesempatan tersebut, selain menyerahkan sumbangan, kami mengunjungi
 juga daerah bencana gempa Yogya di Bantul  dan bunker di lereng Merapi
 yang menelan jiwa 2 relawan.

 Rekan-rekan IAGI yang budiman,

 Mang Okim bangga juga deeh menyaksikan lebih 2000 tenda mewah  Shelter
 Box
 
 bikinan Inggeris dan berlogo Rotary yang berdiri megah di lokasi-lokasi
 pengungsi
 yang rumahnya hancur lebur ( mang Okim dan neng Ai ikut bantu-bantu bangun
 tenda pada hari ketiga usai gempa, 1-3 Juli ). Saat inipun program Rotary
 jalan terus
 dengan membangun temporary cottages, tent schools, permanent schools, dll.
 Sumbangan dari dalam dan luar negeripun masih berdatangan , tadi pagi
 masuk
 ke rekening mang Okim ( eeh, keliru, ke rekening Rotary ! ) USD 23.000dari
 Jepang,
 dan 8000 USD dari Turki.

 Mengenai Rotary ini,  mang Okim bisa juga siih kasi introduction ke rekan-
 rekan IAGI, tentunya kalau ada yang tertarik. Setahu mang Okim, yang
 pernah menjadi anggota Rotary adalah Pak Kuntoro, Pak Rubini, Pak Ismet
 Akil.
 Yang masih anggota antara lain Prof. Emmy, Ir. Olleke Yassin ( pernah
 Presiden di
 Rotary Club Ujung Pandang ), Ir. Suwijanto Pak John Karamoy yang
 Komisaris
 Medco bahkan pernah jadi Gubernur tahun 2003-04.

 Rekan-rekan IAGI yang budiman,

 Satu hal yang langsung memikat mang Okim di Rotary adalah yang namanya:

 THE FOUR - WAY TEST OF THE THINGS WE THINK, SAY OR DO :

 1.  IS IT THE TRUTH ?
 2.  IS IT FAIR TO ALL CONCERNED ?
 3. WILL IT BUILD GOODWILL AND BETTER FRIENDSHIPS ?
 4. WILL IT BE BENEFICIAL TO ALL CONCERNED ?

 Bagi mang Okim yang interpreneur kecil-kecilan batumulia, prinsip di atas
 rasanya pas bener. Bayangin kalau mang Okim jual kaca dibilang intan , kan
 hal itu
 sudah nyimpang dari prinsip The Four-Way Test.
 Coba para pengusaha dan birokrat Indonesia  lulus The Four-Way Test
 tersebut , pastilah negeri kite maju deeh.

 Sekian dulu yaa, sekali lagi mohon maaf kalau mang Okim akan jarang
 muncul.
 Terima kasih khusus kepada Pak Doktor Yatno yaa, Salam batumulia, mang
 Okim






 -
 -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
 -  Call For Papers until 26 May 2006
 -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -



-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: 

RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

2006-06-19 Terurut Topik Arief Budiman
Ada mas,
Itu yg harus diperhitungkan.

Karena itu kalau kita sudah pake obm di clay/shale formation (obm handal untuk 
mengatasi clay problem eg.: swelling, collaps), dan kemudian kita akan ganti dg 
wbm ketika masuk karbonat, maka mud swap kita lakukan setelah set casing on 
bottom of shale/clay formation sebelum masuk karbonat.

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Ismed Mahmud [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, June 19, 2006 2:34 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

Sekedar pengin tahu saja
Itu mud kalau diganti-ganti dari OBM ke WBM,apa nantinya tidak ada problem
'swelling clay'?

On 6/19/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Riza yg baik,

 Boleh aja kok mud digonta-ganti obm-wbm vv.
 Memasuki karbonat dan akan bermain dg loss circ, sebaiknya pake wbm saja
 karena lebih murah dan obm di loss circ carbonate gak punya advantage lebih
 dari wbm.



 A R I E F B U D I M A N
 Pertamina - Eksplorasi Sumatra
 Phone: (021) 350 2150 ext.1782
 Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, June 19, 2006 10:31 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

 Dari kemaren kok nggak ada yang jawab sih ...
 Arief deh yang jawab ... boleh nggak sih mud digonta ganti gitu ...dari
 oil
 base mud kemudian digelontor pake air laut .



 |-+
 | |   Arief Budiman  |
 | |   [EMAIL PROTECTED]|
 | |   .com|
 | ||
 | |   19/06/2006 09:17 |
 | |   AM   |
 | |   Please respond to|
 | |   iagi-net |
 | ||
 |-+

 --|

 | 
  |
 |   To:   iagi-net@iagi.or.id
  
 |
 |
 cc:   
  |
 |   Subject:  RE: [iagi-net-l] Mengebor
 karbonat
 |

 --|




 Amir,
 Teknis memasuki karbonat tergantung karekter karbonat itu dan lithology
 batuan sebelumnya.

 Biasanya yg bikin loss circulation itu reef formation.
 Karakter reef juga macem2, ada yg baru di-cucuk dikit udah loss, ada yg
 sampe 10m tidak bergeming.  Kalau baru di-cucuk dikit udah loss emang
 ngerepotin.  Kalau ini yg ada maka deteksi terbaik dari ROP, tapi hati2
 juga biasanya di loss zone ROP juga lumayan cepet.

 Lithology di atas reef juga macem2, ada yg diawali dg sisipan limestone
 (bisa mencapai ketebalan 5m-an) di dalam high press shale.  Kalau ini yg
 ada maka repot kalau begitu ketemu lst, langsung turunkan MW, bisa2 kita
 malah dapet kick di bawah lst tsb.

 Kalau sebelum masuk loss zone carbonate diawali dg formasi sisipan lst dai
 dalam high press shale dan (syukur2) lossnya kira2 5-10m di bawah top
 reef,
 maka set casing 5m-an di bawah top reef, setelah yakin kita di dalam reef
 (gak akan ketemu lagi high press shale).

 Mengatasi loss circ?
 Prosedur biasa, tergantung seberapa besar lossnya
 - bisa dng ngurangi pump rates (pump press berkurang, ecd berkurang)
 - bisa dg LCM
 kedua langkah di atas dilakukan sambil reduce MW (kalau perlu air
 sungai/laut yg digelontorkan ke dalam lobang)
 A R I E F B U D I M A N
 Pertamina - Eksplorasi Sumatra
 Phone: (021) 350 2150 ext.1782
 Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


 -Original Message-
 From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, June 16, 2006 11:20 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

 Apa yang dilakukan dengan loss circulation nya?
 Pump LCM saja continue drilling?
 Apa musti menurunkan MW?

 thanks,

 On 6/16/06, Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Dikit masukan,
 
  Dari pengalaman saya yang pernah dirigsite,setelah memotong carbonat 5
 ft
 saya minta drillernya untuk cirkulasi dulu sampai lack timenya dan check
 gas detectornya dulu baru lanjutin ngebornya,biasanya perubahan dari shale
 layer ke carbonat umumnya ada loss circullasi dan gas.
 
  Ini memang akan ada keberatan dari pihak rig.
 
  Semua itu dari beberapa lapangan pengeboran di S.Sumatra dan Jawa
 tengah.
 
 
  Terima

RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

2006-06-19 Terurut Topik Arief Budiman
Banyak maunya nih pak Kumis,

Prinsipnya ya itunglah technical  economical feasibilitynya

Swelling clay atau collaps clay itu kan umumnya di depth yg dangkal jadi yg 
dibawah karbonat gak masalah kan? sikat aja pake wbm, asal mud propertinya 
dijaga (terutama kalau hi temp) agar lobang tidak rusak, shg logging hasilnya 
ok.

  
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, June 19, 2006 2:53 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

Itu kalau targetnya cuma satu interval carbonate reservoir.

Tapi kalau juga pengin ambil sandstone di atas / dibawahnya.
Sementara  juga ada shale yang tebal-tebal.
Ya...repot juga ya.

On 6/19/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Ada mas,
 Itu yg harus diperhitungkan.

 Karena itu kalau kita sudah pake obm di clay/shale formation (obm handal 
 untuk mengatasi clay problem eg.: swelling, collaps), dan kemudian kita akan 
 ganti dg wbm ketika masuk karbonat, maka mud swap kita lakukan setelah set 
 casing on bottom of shale/clay formation sebelum masuk karbonat.



 A R I E F B U D I M A N
 Pertamina - Eksplorasi Sumatra
 Phone: (021) 350 2150 ext.1782
 Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


 -Original Message-
 From: Ismed Mahmud [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, June 19, 2006 2:34 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

 Sekedar pengin tahu saja
 Itu mud kalau diganti-ganti dari OBM ke WBM,apa nantinya tidak ada problem
 'swelling clay'?

 On 6/19/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Riza yg baik,
 
  Boleh aja kok mud digonta-ganti obm-wbm vv.
  Memasuki karbonat dan akan bermain dg loss circ, sebaiknya pake wbm saja
  karena lebih murah dan obm di loss circ carbonate gak punya advantage lebih
  dari wbm.
 
 
 
  A R I E F B U D I M A N
  Pertamina - Eksplorasi Sumatra
  Phone: (021) 350 2150 ext.1782
  Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
 
 
  -Original Message-
  From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Monday, June 19, 2006 10:31 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat
 
  Dari kemaren kok nggak ada yang jawab sih ...
  Arief deh yang jawab ... boleh nggak sih mud digonta ganti gitu ...dari
  oil
  base mud kemudian digelontor pake air laut .
 
 
 
  |-+
  | |   Arief Budiman  |
  | |   [EMAIL PROTECTED]|
  | |   .com|
  | ||
  | |   19/06/2006 09:17 |
  | |   AM   |
  | |   Please respond to|
  | |   iagi-net |
  | ||
  |-+
 
  --|
 
  |   
 |
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id
 
|
  |
  cc: 
 |
  |   Subject:  RE: [iagi-net-l] Mengebor
  karbonat
  |
 
  --|
 
 
 
 
  Amir,
  Teknis memasuki karbonat tergantung karekter karbonat itu dan lithology
  batuan sebelumnya.
 
  Biasanya yg bikin loss circulation itu reef formation.
  Karakter reef juga macem2, ada yg baru di-cucuk dikit udah loss, ada yg
  sampe 10m tidak bergeming.  Kalau baru di-cucuk dikit udah loss emang
  ngerepotin.  Kalau ini yg ada maka deteksi terbaik dari ROP, tapi hati2
  juga biasanya di loss zone ROP juga lumayan cepet.
 
  Lithology di atas reef juga macem2, ada yg diawali dg sisipan limestone
  (bisa mencapai ketebalan 5m-an) di dalam high press shale.  Kalau ini yg
  ada maka repot kalau begitu ketemu lst, langsung turunkan MW, bisa2 kita
  malah dapet kick di bawah lst tsb.
 
  Kalau sebelum masuk loss zone carbonate diawali dg formasi sisipan lst dai
  dalam high press shale dan (syukur2) lossnya kira2 5-10m di bawah top
  reef,
  maka set casing 5m-an di bawah top reef, setelah yakin kita di dalam reef
  (gak akan ketemu lagi high press shale).
 
  Mengatasi loss circ?
  Prosedur biasa, tergantung seberapa besar lossnya
  - bisa dng ngurangi pump rates (pump press berkurang, ecd berkurang)
  - bisa dg LCM
  kedua langkah di atas dilakukan sambil reduce MW (kalau perlu

RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

2006-06-18 Terurut Topik Arief Budiman
Amir,
Teknis memasuki karbonat tergantung karekter karbonat itu dan lithology batuan 
sebelumnya.

Biasanya yg bikin loss circulation itu reef formation.
Karakter reef juga macem2, ada yg baru di-cucuk dikit udah loss, ada yg sampe 
10m tidak bergeming.  Kalau baru di-cucuk dikit udah loss emang ngerepotin.  
Kalau ini yg ada maka deteksi terbaik dari ROP, tapi hati2 juga biasanya di 
loss zone ROP juga lumayan cepet.

Lithology di atas reef juga macem2, ada yg diawali dg sisipan limestone (bisa 
mencapai ketebalan 5m-an) di dalam high press shale.  Kalau ini yg ada maka 
repot kalau begitu ketemu lst, langsung turunkan MW, bisa2 kita malah dapet 
kick di bawah lst tsb.

Kalau sebelum masuk loss zone carbonate diawali dg formasi sisipan lst dai 
dalam high press shale dan (syukur2) lossnya kira2 5-10m di bawah top reef, 
maka set casing 5m-an di bawah top reef, setelah yakin kita di dalam reef (gak 
akan ketemu lagi high press shale).

Mengatasi loss circ?
Prosedur biasa, tergantung seberapa besar lossnya
- bisa dng ngurangi pump rates (pump press berkurang, ecd berkurang)
- bisa dg LCM
kedua langkah di atas dilakukan sambil reduce MW (kalau perlu air sungai/laut 
yg digelontorkan ke dalam lobang)

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, June 16, 2006 11:20 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

Apa yang dilakukan dengan loss circulation nya?
Pump LCM saja continue drilling?
Apa musti menurunkan MW?

thanks,

On 6/16/06, Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Dikit masukan,

 Dari pengalaman saya yang pernah dirigsite,setelah memotong carbonat 5 ft 
 saya minta drillernya untuk cirkulasi dulu sampai lack timenya dan check gas 
 detectornya dulu baru lanjutin ngebornya,biasanya perubahan dari shale layer 
 ke carbonat umumnya ada loss circullasi dan gas.

 Ini memang akan ada keberatan dari pihak rig.

 Semua itu dari beberapa lapangan pengeboran di S.Sumatra dan Jawa tengah.


 Terima kasih.

 SJN

 -Original Message-
 From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, June 16, 2006 10:13 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Mengebor karbonat


 Kalau ada yang punya banyak pengalaman mengebor di karbonat,
 mungkin bisa share pengalaman.

 Apa yang musti diperhatikan dalam pengeboran di karbonat?

 Bagaimana strategi setting casingnya? Apakah set casing sebelum masuk 
 karbonat,
 kemudian . turunkan MW dan ganti dengan water base mud?

 Apakah (selalu) menggunakan water base mud?

 Bagaimana  picking pressure point di karbonat?


 Sebelumnya , terima kasih atas ilmunya..


 Salam...


 --
 ***
 Amir Al Amin
 Operation/ Wellsite Geologist
 (62)811592902
 amir13120[at]yahoo.com
 amir.al.amin[at]gmail.com
 

 -
 -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
 -  Call For Papers until 26 May 2006
 -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -


 -
 -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
 -  Call For Papers until 26 May 2006
 -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -




-- 
***
Amir Al Amin
Operation/ Wellsite Geologist
(62)811592902
amir13120[at]yahoo.com
amir.al.amin[at]gmail.com


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For 

RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

2006-06-18 Terurut Topik Arief Budiman
Ferdi,

Loss circ itu kan karena MW  FP, bukan berarti karbonatnya under pressure

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, June 16, 2006 3:38 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

Mas Adhi

Kalau udah loss circulation begitu apa masih ada hidrocarbonnya?
apa hcnya masih bisa ditrap bila kita punya banyak loss circulation?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852




   
  Soerya Adhi 
   
  [EMAIL PROTECTED]To:   iagi-net@iagi.or.id   

  l.com   cc:  
   
   Subject:  Re: [iagi-net-l] 
Mengebor karbonat
  16/06/2006 03:19  
   
  PM
   
  Please respond to 
   
  iagi-net  
   

   

   




Loss itu kan karena ada zone yang highly porous and permeable, di
karbonat umumnya karena adanya intensive vuggy porosity dan atau
fracturing . Tapi bisa juga karena BJ mud yang terlalu tinggi, cuma yang
ini
tidak akan dibahas di sini.

Jika loss ini dicoba dihentikan dengan improper LCM atau yang sejauh saya
tau biasanya tipe kulit padi atau sabut kelapa,  kedua tipe material ini
cenderung akan menyumbat lubang pori sampai jauh ke dalam. Pore size di
karbonat itu ukurannya jauh lebih besar dibanding yang ada di sandstone,
sehingga material2 ini dengan mudah bisa masuk kedalamnya, apalagi kalo
dipompakan.. Kalau sudah begini biarpun di acidizing saat DST atau
perforasi
ga akan banyak pengaruhnya. Paling2 kalau sudah mentok, ya dilakukan
artificial fracturing.
Tapi kalau untuk formasi2 karbonat yang benar2 porous, biasanya sih tidak
ada masalah dengan tipe LCM, yang gawat kalau porositasnya cuma
setengah2

Tapi ini cuma berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya saja, kalau ada
yang punya pengalaman lain mungkin bisa di share...

-soerya-




On 15/06/06, [EMAIL PROTECTED] 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bagaimana efek sabut kelapa dan kulit padi dalam merusak reservoir?

 Regards

 Kartiko-Samodro
 Telp : 3852




  Soerya Adhi
  [EMAIL PROTECTED]To:
 iagi-net@iagi.or.id
  l.com   cc:
   Subject:  Re: [iagi-net-l]
 Mengebor karbonat
  16/06/2006 02:07
  PM
  Please respond to
  iagi-net






 Kalau menggunakan LCM, sebaiknya yang jenis apa mas kalo di carbonate??
 Saya dulu sering adu mulut dengan orang2 operation karena gara2 LCM nya
 itu
 reservoirnya malah jadi rusak...
 Terutama LCM yang modelnya dari sabut kelapa atau kulit padi itu, paling
 sering bikin rusak reservoir
 (maap ya kalo bahasanya lugu, bukan orang operation sih...)


 -soerya-


 On 15/06/06, Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Mas Amin,
 
  Biasanya dilling punya SOP yang sudah baik,sehingga ada prosedur2 yang
  diambil sbb:
  1.Jika lossnya kecil mereka nurunin MW sambil lanjutin drill dan
  monitoring circullation.
  2.Jika loss cukup besar maka bisa tahap awal dengan LCM dan seterusnya
  sesuai SOP drilling.
 
  Salam
  SJN
 
  -Original Message-
  From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Friday, June 16, 2006 11:20 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat
 
 
  Apa yang dilakukan dengan loss circulation nya?
  Pump LCM saja continue drilling?
  Apa musti menurunkan MW?
 
  thanks,
 
  On 6/16/06, Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Dikit masukan,
  
   

RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

2006-06-18 Terurut Topik Arief Budiman
Di Stupa tidak ada karbonat, yg dulu dikira reef ternyata basement (granodiorit)

Koreksi ya Riza kalau salah

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, June 16, 2006 4:03 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

Carbonatenya Hydrocarbon reservoir bukan Mbak?
Kalau nggak salah Stupa juga karbonat? Mungkin Pak Kartiko masih ingat?

Lari jalan terus disini :-),
kata orang Larilah sebelum dilarikan...(ke rumah sakit)...

 salam

On 6/16/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
 sayang Amir keburu kabur jadi kehilangan temen lari nih .. kita
 banyak ngedrill well dengan zona loss dicarbonate saat ini .strateginya
 set casing sebelum masuk karbonat di south mahakam dan snb karena
 karbonat tipis 5-7 m pun bisa bikin total loss ...tuh si Adi baru nyongkel
 2 meter udah total loss kemaren 

 mw 1.15 udah loss, apa mungkin kita anggap lossnya datang dari mw yang
 bikin facture karbonatenya ?ada boss yang bilang begitu 
 apa boleh gonta ganti mud ...?  disini sih kita nggak gonta ganti ..

 sebenarnya yang repot adalah kalau zona hc kita sand-shale, tapi zone lost
 kita karbonate yang juga berada di zona hc,dan wellnya sangat deviated,
 mau diset casing salah, mau pake water base mud nanti lubangnya kayak
 tangga susah dilogging, mau pake oil base mud nanti total loss. pusing
 kan  kita punya beberapa tempat kayak gini

 o iya drill bit diangkat agak tinggi segera setelah total loss, takut nanti
 kejepit oleh cutting yang rontok ke dasar sumur.baru di pompa lcm  
 he he he ini namanya geophy sok ikutan ngedrill.




 |-+
 | |   Amir Al Amin   |
 | |   [EMAIL PROTECTED]|
 | |   il.com  |
 | ||
 | |   16/06/2006 11:13 |
 | |   AM   |
 | |   Please respond to|
 | |   iagi-net |
 | ||
 |-+
  
 --|
  |
   |
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id
   |
  |   cc:  
   |
  |   Subject:  [iagi-net-l] Mengebor karbonat 
   |
  
 --|




 Kalau ada yang punya banyak pengalaman mengebor di karbonat,
 mungkin bisa share pengalaman.

 Apa yang musti diperhatikan dalam pengeboran di karbonat?

 Bagaimana strategi setting casingnya? Apakah set casing sebelum masuk
 karbonat,
 kemudian . turunkan MW dan ganti dengan water base mud?

 Apakah (selalu) menggunakan water base mud?

 Bagaimana  picking pressure point di karbonat?


 Sebelumnya , terima kasih atas ilmunya..


 Salam...


 --
 ***
 Amir Al Amin
 Operation/ Wellsite Geologist
 (62)811592902
 amir13120[at]yahoo.com
 amir.al.amin[at]gmail.com
 

 -
 -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
 -  Call For Papers until 26 May 2006
 -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -





 -
 -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
 -  Call For Papers until 26 May 2006
 -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma 

RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

2006-06-18 Terurut Topik Arief Budiman
Originally benar, karbonat akan hydrostatic, tapi dalam perkembanganya dia bisa 
menjadi :
- overpressure, kalau dia isolated dan mendapet pressure suppled dari formasi 
sekitarnya atau 
- underpressure, kalau dia mengalami uplift, erosi atau cooling (jarang terjadi)

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, June 16, 2006 4:08 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

Seorang teman mengatakan,
kalau karbonat tidak mungkin overpressure, karena developnya
di low sedimentation rate environment.

Pressure virginnya selalu hydrostatic, karena fluidnya tidak 'tertekan'
oleh butirannya.
Apa begitu Pak Adhi?


salam,

On 6/16/06, Soerya Adhi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Wah, kalau itu tergantung, memang ada HC nya atau memang dari asalnya udah
 dry  he 
 Yang jelas tidak ada hubungannya dengan loss. Loss itu kan masalah perbedaan
 pressure saja...

 Mungkin maksud kamu kalau reservoirnya sudah depleted, yang dibuktikan
 dengan adanya loss apa masih ada potensi HC??  Kalau depleted reservoir
 mungkin saja recoverable reserve-nya berkurang, tapi tetep saja masih ada
 HC-nya.

 Pengalaman saya, meskipun reservoirnya strong water drive atau depletion
 drive, selalu saja terjadi loss circulation saat masuk ke porous/fractured
 zone. Dan berhubung mainnya di karbonat, zona2 ini yang selalu saya kejar..
 hasilnya berantem melulu dengan drilling dept. he 


 On 16/06/06, [EMAIL PROTECTED] 
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Mas Adhi
 
  Kalau udah loss circulation begitu apa masih ada hidrocarbonnya?
  apa hcnya masih bisa ditrap bila kita punya banyak loss circulation?
 
  Regards
 
  Kartiko-Samodro
  Telp : 3852
 
 
 
 
   Soerya Adhi
   [EMAIL PROTECTED]To:
  iagi-net@iagi.or.id
   l.com   cc:
Subject:  Re: [iagi-net-l]
  Mengebor karbonat
   16/06/2006 03:19
   PM
   Please respond to
   iagi-net
 
 
 
 
 
 
  Loss itu kan karena ada zone yang highly porous and permeable, di
  karbonat umumnya karena adanya intensive vuggy porosity dan atau
  fracturing . Tapi bisa juga karena BJ mud yang terlalu tinggi, cuma yang
  ini
  tidak akan dibahas di sini.
 
  Jika loss ini dicoba dihentikan dengan improper LCM atau yang sejauh saya
  tau biasanya tipe kulit padi atau sabut kelapa,  kedua tipe material ini
  cenderung akan menyumbat lubang pori sampai jauh ke dalam. Pore size di
  karbonat itu ukurannya jauh lebih besar dibanding yang ada di sandstone,
  sehingga material2 ini dengan mudah bisa masuk kedalamnya, apalagi kalo
  dipompakan.. Kalau sudah begini biarpun di acidizing saat DST atau
  perforasi
  ga akan banyak pengaruhnya. Paling2 kalau sudah mentok, ya dilakukan
  artificial fracturing.
  Tapi kalau untuk formasi2 karbonat yang benar2 porous, biasanya sih tidak
  ada masalah dengan tipe LCM, yang gawat kalau porositasnya cuma
  setengah2
 
  Tapi ini cuma berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya saja, kalau ada
  yang punya pengalaman lain mungkin bisa di share...
 
  -soerya-
 
 
 
 
  On 15/06/06, [EMAIL PROTECTED] 
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Bagaimana efek sabut kelapa dan kulit padi dalam merusak reservoir?
  
   Regards
  
   Kartiko-Samodro
   Telp : 3852
  
  
  
  
Soerya Adhi
[EMAIL PROTECTED]To:
   iagi-net@iagi.or.id
l.com   cc:
 Subject:  Re: [iagi-net-l]
   Mengebor karbonat
16/06/2006 02:07
PM
Please respond to
iagi-net
  
  
  
  
  
  
   Kalau menggunakan LCM, sebaiknya yang jenis apa mas kalo di carbonate??
   Saya dulu sering adu mulut dengan orang2 operation karena gara2 LCM nya
   itu
   reservoirnya malah jadi rusak...
   Terutama LCM yang modelnya dari sabut kelapa atau kulit padi itu, paling
   sering bikin rusak reservoir
   (maap ya kalo bahasanya lugu, bukan orang operation sih...)
  
  
   -soerya-
  
  
   On 15/06/06, Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
Mas Amin,
   
Biasanya dilling punya SOP yang sudah baik,sehingga ada prosedur2 yang
diambil sbb:
1.Jika lossnya kecil mereka nurunin MW sambil lanjutin drill dan
monitoring circullation.
2.Jika loss cukup besar maka bisa tahap awal dengan LCM dan seterusnya
sesuai SOP drilling.
   
Salam
SJN
   
-Original Message-
From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, June 16, 2006 11:20 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat
   
   

RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

2006-06-18 Terurut Topik Arief Budiman
Ferdi,

Di tempat kami, loss circ (bisa juga total loss, tergantung kesetimbangan 
antara MW dg FP saat pemboran) di carbonate yg menjadi main zone.
Untuk tau ada atau tidakhnya HC kan bukan hanya saat drill (mud log); bisa dari 
e-log

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, June 16, 2006 5:13 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

Maksud saya bukan yang depletion (karena produksi), tapi yang memang loss
circulationnya cukup signifikan/ total loss.
Apa yang Mas Adhi katakan dengan selalu ada lost circulation di hc
reservoir carbonate itu apa memang cukup significant/ cuma partial loss
saja..?
Dan bagaimana kita mengetahui bahwa reservoir itu isinya hc ..kan tidak ada
lumpur yang kembali karena total loss...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852




   
  Soerya Adhi 
   
  [EMAIL PROTECTED]To:   iagi-net@iagi.or.id   

  l.com   cc:  
   
   Subject:  Re: [iagi-net-l] 
Mengebor karbonat
  16/06/2006 04:55  
   
  PM
   
  Please respond to 
   
  iagi-net  
   

   

   




Wah, kalau itu tergantung, memang ada HC nya atau memang dari asalnya udah
dry  he 
Yang jelas tidak ada hubungannya dengan loss. Loss itu kan masalah
perbedaan
pressure saja...

Mungkin maksud kamu kalau reservoirnya sudah depleted, yang dibuktikan
dengan adanya loss apa masih ada potensi HC??  Kalau depleted reservoir
mungkin saja recoverable reserve-nya berkurang, tapi tetep saja masih ada
HC-nya.

Pengalaman saya, meskipun reservoirnya strong water drive atau depletion
drive, selalu saja terjadi loss circulation saat masuk ke porous/fractured
zone. Dan berhubung mainnya di karbonat, zona2 ini yang selalu saya kejar..
hasilnya berantem melulu dengan drilling dept. he 


On 16/06/06, [EMAIL PROTECTED] 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mas Adhi

 Kalau udah loss circulation begitu apa masih ada hidrocarbonnya?
 apa hcnya masih bisa ditrap bila kita punya banyak loss circulation?

 Regards

 Kartiko-Samodro
 Telp : 3852




  Soerya Adhi
  [EMAIL PROTECTED]To:
 iagi-net@iagi.or.id
  l.com   cc:
   Subject:  Re: [iagi-net-l]
 Mengebor karbonat
  16/06/2006 03:19
  PM
  Please respond to
  iagi-net






 Loss itu kan karena ada zone yang highly porous and permeable, di
 karbonat umumnya karena adanya intensive vuggy porosity dan atau
 fracturing . Tapi bisa juga karena BJ mud yang terlalu tinggi, cuma yang
 ini
 tidak akan dibahas di sini.

 Jika loss ini dicoba dihentikan dengan improper LCM atau yang sejauh saya
 tau biasanya tipe kulit padi atau sabut kelapa,  kedua tipe material ini
 cenderung akan menyumbat lubang pori sampai jauh ke dalam. Pore size di
 karbonat itu ukurannya jauh lebih besar dibanding yang ada di sandstone,
 sehingga material2 ini dengan mudah bisa masuk kedalamnya, apalagi kalo
 dipompakan.. Kalau sudah begini biarpun di acidizing saat DST atau
 perforasi
 ga akan banyak pengaruhnya. Paling2 kalau sudah mentok, ya dilakukan
 artificial fracturing.
 Tapi kalau untuk formasi2 karbonat yang benar2 porous, biasanya sih tidak
 ada masalah dengan tipe LCM, yang gawat kalau porositasnya cuma
 setengah2

 Tapi ini cuma berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya saja, kalau ada
 yang punya 

RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

2006-06-18 Terurut Topik Arief Budiman
Mas Shofi,

Seberapa tebal mud cap di anulus? Sepanjang anulus; f/ top to bottom? 
 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, June 16, 2006 6:23 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

Ada beberapa teknik pemboran yang bisa dilakukan di situasi loss circulation
ini.
1. Mud cap drilling, dimana drilling menggunakan air tawar (karena kasusnya
di onshore) dan annulus diisi dengan mud. Sewaktu ada loss (sering total
loss), fluid yang hilang adalah sebagaian besar air yang dipompa melalui
pipa, sementara mud yang di annulus relatif gak begitu besar lossnya
(bertindak sebagai cap saja). Kalo kemudian ada kick (karena sebagaian besar
karbonate yang di drill selalu saja kick setelah loss), mud yang di annulus
bertindak sebagai penjaga tekanan hidrostatik. Teknik ini biasanya
menggunakan komponen seal BOP yang disebut sebagai RBOP (Rotary BOP). RBOP
ini akan berguna untuk menahan tekanan kalo ada tekanan dari gas yang keluar
dari formasi sampai berapa ratus psi (kalo gak salah 300 psi). Setelah
tekanan mencapai ambang batas, kemudian gas dialirkan lewat choke manifold
dan dibakar. Setelah gas habis terbakar, ngebor jalan lagi. Secara
berseloroh saya menyebutnya sebagai flaring while drilling.
2. Yang kedua dengan menggunakan teknik UBD (Underbalance Drilling). Teknik
ini mahal karena seperti memindahkan peralatan testing sewaktu drilling.
Untuk offshore, teknik ini gak suitable karena masalah akomodasi. Sesuai
dengan namanya, teknik dilakukan dengan situasi underbalance. Bagi geologist
gak enak karena seluruh flow out mud ditutup dan dialirkan melalui sistem
UBD dan kita mendapatkan sample dengan depth yang gak jelas.

Semoga membantu



On 6/16/06, Romdoni [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Larinya sekarang di Monas yach heheee...
 Untuk zona yang loses (carbonate fracture atau very depleted reservoir),
 saya pernah mendengar istilah drilling with air atau nitrogen foam,
 jadi mud nya diganti dengan nitrogen foam yang beratnya sangat ringan.
 Cara drilling seperti ini, kondisi underbalance drilling, pernah
 dilakukan disalah satu field di Aceh. Selain untuk mencegah terjadinya
 loses, tehnik ini juga untuk mempercepat ROP nya.
 Tentunya dengan mengisolasi zona yang high pressure terlebih dahulu
 dengan cara casing-cement sebelum memasuki zona ini.
 Tetapi kekurangannya, selain cost nya cukup besar dan resiko tinggi,
 juga cutting kurang representative untuk wellsite menganalisisnya.

 Salam
 Romdoni


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

2006-06-18 Terurut Topik Arief Budiman
Kalau sand itu di dalam rapid sedimentation shale, ya artinya dia rapid sed 
juga, Cuma apakah sand itu :
a) isolated di dalam sshale tsb atau 
b) dia melampar jauh dan connected dg res lain yg ujung2nya ketemu dg water 
table.

Kalau a) maka dia akan highly pressurized, kalau b) dia akan hydrostatic.

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, June 16, 2006 6:52 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

Setahu saya (pelajaran bahela) yang bisa diprediksi adalah pore pressure
yang di shale berdasarkan trend kompaksi. Formation pressure di sand dan di
reservoir laen gak gampang di prediksi kecuali kalo kita punya offset well.
persis macam pore pressure shale vs reservoir formation pressure sand. Tapi
kayaknya geophysics ada yang berani bicata pore prediction dari seismik tuh,
tapi gak tahu apakah dia bicara shale atawa sand.
Rapid burial deposition adalah penyebab paling umum overpressure (shale),
tapi apakah reservoir (sand) yang diendapkannya juga overpressured? wah ...
belum punya ilmunya nih ... kasih pencerahan dong!

Salam wiken

On 6/16/06, Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Seorang teman mengatakan,
 kalau karbonat tidak mungkin overpressure, karena developnya
 di low sedimentation rate environment.

 Pressure virginnya selalu hydrostatic, karena fluidnya tidak 'tertekan'
 oleh butirannya.
 Apa begitu Pak Adhi?




-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

2006-06-18 Terurut Topik Arief Budiman
Sorry ada yg kurang pada point kedua yg saya tulis, salah satu kata kuncinya 
adalah isolated

Kalau isolated dia bisa menjadi higher atau lower pressure dari originalnya

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, June 19, 2006 9:14 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

On 6/19/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Originally benar, karbonat akan hydrostatic, tapi dalam perkembanganya dia 
 bisa menjadi :
 - overpressure, kalau dia isolated dan mendapet pressure suppled dari formasi 
 sekitarnya atau
 - underpressure, kalau dia mengalami uplift, erosi atau cooling (jarang 
 terjadi)

Untuk Kujung Karbonat di BD-Ridges kasus kedua yg terjadi.
Carbonate kujung ini isolated pinnacle reef (Arse, 2002)! Seperti
modelnya yang dibuat Pak Awang juga yg menamakan sebagai offshore
isolated platform. Diatasnya shale yg dalam diskripsinya Arse shale
ini banyak terlihat gejala slump (aku rasa ini indikasi mobile shale
cmiiw ) ... sorri lebih nyaman nyebut Arse di milist :).

Mungkin kasusnya akan berbeda dengan yg land attached Platform
(Awang) di northern East Java Basin.

Btw tulisn kang Arief yg budiman  ini yg harus dipegang :
 Loss circ itu kan karena MW  FP, bukan berarti karbonatnya under pressure

Pernyataan Mas Arif ini sangat tepat !

rdp

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

2006-06-18 Terurut Topik Arief Budiman
Yakin,  di suban, sebelum brf, shale compactionnya normal?

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, June 16, 2006 6:54 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

Mau sharing nih.
1. Kapan kita set casing.
a. Pernah nyambi jadi wellsite geologist gelap untuk sumur dekat kota
subang, dimana casing bisa di set di sekitar 15 meter diatas formasi
karbonate parigi yang diperkirakan berisi gas. Korelasi dengan sumur
sekitarnya menunjukkan bahwa (mudah mudahan gak salah), lubang tetep aman di
set sampai disekitar 45 meter diatas parigi, karena dari log composite yang
ada tidak ada keterangan bahwa ada masalah dengan well testing di pariginya.

b. Di daerah ramba, ada baturaja klastik (cemented sandstone, tapi masih
bagus permeabilitasnya) yang overlying diatas facies karbonat nya. Saya set
casing persis masuk baturaja karbonatenya sekitar setengah meter saja dan
itu aman. Karena drilling masih menggunakan kelly system, drilling setengah
meter masih bisa terdeteksi dengan baik.

c. di daerah suban, set casing sampai masuk sekitar 5 meter di baturaja
masih oke. diatas baturaja suban ada shale yang cukup tebal (50 meter?) yang
menunjukkan trend kompaksi normal (semakin resistive menuju ke baturajanya).
Kita udah memberi aba aba ke drilling untuk menyiapkan lcm sebelum masuk ke
brfnya. Pengalaman sumur sebelah, shale akan menjadi problem sewaktu
melakukan open hole test kalo kita set casing masih belum menutup shale
tersebut. jadi lebih aman masuk sedikit ke karbonate dan set casing.

2. Jenis LCM. Jenis yang paling sering digunakan adalah kalsium karbonat
ditambah beberapa mika dan fiber. cuma harus hati hati kalo kita menggunakan
LWD/MWD karena bisa jadi akan nge plug screen alat alat itu.

3. Blind drill vs LCM. Serngkali kalo sudah patah arang, blind drill adalah
pilihan terbaik karena akan ngirit cost. problem nanti waktu logging
kemungkinan stuck menjadi menjadi besar karena differential sticking.
beberapa kali dilakukan under-pressure logging untuk menjaga lubang masih
terisi oleh mud.
Untuk formasi yang resistive seperti granite dan karbonat, pemilihan tool
resistivity menjadi sulit karena kalo menggunakan laterolog rasanya gak
mungkin mengingat selama blind drilling menggunakan air tawar sementara kalo
menggunakan induction, formation resistivity melebihi 200 ohm. jadi dua
duanya gak masuk spek tool sama sekali dan perhitungan log analysisnya
menjadi gak menentu.

Semoga membantu

Salam

Shofi



On 6/16/06, sugeng.hartono [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak Amin,

 Untuk urusan ini, kawan-2 drilling lebih paham.
 Misalnya untuk sumur dangkal (3000 ft), sebelum pemboran masuk karbonat
 rangkaian pipa akan dicabut, nozle pada drilling bit akan dilepas, lalu
 pemboran dilanjutkan. Karena nozle sudah dilepas maka tekanan pada lubang
 bit-nozle berkurang sehingga tidak akan terjadi loss.
 Untuk sumur dalam (9000 ft) pemboran hanya dianjurkan menembus karbona max
 10 ft saja; setelah logging, pipa casing akan diset dan disement.
 Selanjutnya pemboran di dalam karbonat akan menggunakan lumpur yang lebih
 ringan, ini untuk menghindari loss.
 Menunggu pemboran sampai tembus karbonat (dan hanya boleh dibor 10' ft
 saja)
 menjadi tugas wellsite geologist. Repotnya kalau ternyata kedalaman
 karbonat
 jauh lebih dalam dari perkiraan (prognosis).
 Ada yang mencoba pipa casing di-set +/- 200 ft di atas karbonat (kalau ini
 mah wellsite geologist sama sekali tidak ada beban); namun setelah ada
 masalah dengan lempung (swelling shale problem) barulah pipa casing di-set
 10 ft masuk ke dalam karbonate.

 Jenis LCM yang dipakai biasanya disesuaikan dengan jenis fracture di
 karbonat, ada kwik-seal, frac-seal (kasar,sedang, halus), wall nut, serbuk
 gergaji, CaCO3, LCP-2000 (sejenis gel).l Intinya untuk menyumbat retakan
 formasi.
 Kawan drilling biasanya belajar dari pengalaman. Misalnya kalau membor di
 suatu lapangan (karbonat) selalu mendapat problem loss, maka mereka akan
 bertanya kepada geologist: Interval mana saja yang berproduksi; maksudnya
 kalau di bawah sana sudah tidak ada hidrokarbon (di bawah OWC misalnya)
 dan
 tidak perlu diproduksi, mengapa mesti dibor dan selalu ada problem loss
 (biaya menjadi lebih mahal). Dari jawaban geologist, mereka mengusulkan
 untuk membor hanya sampai lapisan yang produktif saja. Hasilnya: tidak
 pernah ada problem loss.

 Tetapi mereka juga pernah lakukan blind drilling artinya membor terus
 (sambil dipompakan air) walaupun tidak ada cutting sample yang naik ke
 permukaan. Setelah sampai kedalaman tertentu, mereka bisa lalukan logging
 (dalam lubang sumur hanya berisi air, tidak ada loss pada saat keadaan
 statik), lalu di-set pipa casing.

 Salam,
 Sugeng


 Shofi

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru

RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

2006-06-18 Terurut Topik Arief Budiman
Riza yg baik, 

Boleh aja kok mud digonta-ganti obm-wbm vv.
Memasuki karbonat dan akan bermain dg loss circ, sebaiknya pake wbm saja karena 
lebih murah dan obm di loss circ carbonate gak punya advantage lebih dari wbm.

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, June 19, 2006 10:31 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

Dari kemaren kok nggak ada yang jawab sih ...
Arief deh yang jawab ... boleh nggak sih mud digonta ganti gitu ...dari oil
base mud kemudian digelontor pake air laut .



|-+
| |   Arief Budiman  |
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   .com|
| ||
| |   19/06/2006 09:17 |
| |   AM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+
  
--|
  | 
 |
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id   
 |
  |   cc:   
 |
  |   Subject:  RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat  
 |
  
--|




Amir,
Teknis memasuki karbonat tergantung karekter karbonat itu dan lithology
batuan sebelumnya.

Biasanya yg bikin loss circulation itu reef formation.
Karakter reef juga macem2, ada yg baru di-cucuk dikit udah loss, ada yg
sampe 10m tidak bergeming.  Kalau baru di-cucuk dikit udah loss emang
ngerepotin.  Kalau ini yg ada maka deteksi terbaik dari ROP, tapi hati2
juga biasanya di loss zone ROP juga lumayan cepet.

Lithology di atas reef juga macem2, ada yg diawali dg sisipan limestone
(bisa mencapai ketebalan 5m-an) di dalam high press shale.  Kalau ini yg
ada maka repot kalau begitu ketemu lst, langsung turunkan MW, bisa2 kita
malah dapet kick di bawah lst tsb.

Kalau sebelum masuk loss zone carbonate diawali dg formasi sisipan lst dai
dalam high press shale dan (syukur2) lossnya kira2 5-10m di bawah top reef,
maka set casing 5m-an di bawah top reef, setelah yakin kita di dalam reef
(gak akan ketemu lagi high press shale).

Mengatasi loss circ?
Prosedur biasa, tergantung seberapa besar lossnya
- bisa dng ngurangi pump rates (pump press berkurang, ecd berkurang)
- bisa dg LCM
kedua langkah di atas dilakukan sambil reduce MW (kalau perlu air
sungai/laut yg digelontorkan ke dalam lobang) 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, June 16, 2006 11:20 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat

Apa yang dilakukan dengan loss circulation nya?
Pump LCM saja continue drilling?
Apa musti menurunkan MW?

thanks,

On 6/16/06, Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Dikit masukan,

 Dari pengalaman saya yang pernah dirigsite,setelah memotong carbonat 5 ft
saya minta drillernya untuk cirkulasi dulu sampai lack timenya dan check
gas detectornya dulu baru lanjutin ngebornya,biasanya perubahan dari shale
layer ke carbonat umumnya ada loss circullasi dan gas.

 Ini memang akan ada keberatan dari pihak rig.

 Semua itu dari beberapa lapangan pengeboran di S.Sumatra dan Jawa tengah.


 Terima kasih.

 SJN

 -Original Message-
 From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, June 16, 2006 10:13 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Mengebor karbonat


 Kalau ada yang punya banyak pengalaman mengebor di karbonat,
 mungkin bisa share pengalaman.

 Apa yang musti diperhatikan dalam pengeboran di karbonat?

 Bagaimana strategi setting casingnya? Apakah set casing sebelum masuk
karbonat,
 kemudian . turunkan MW dan ganti dengan water base mud?

 Apakah (selalu) menggunakan water base mud?

 Bagaimana  picking pressure point di karbonat?


 Sebelumnya , terima kasih atas ilmunya..


 Salam...


 --
 ***
 Amir Al Amin
 Operation/ Wellsite Geologist
 (62)811592902
 amir13120[at]yahoo.com
 amir.al.amin[at]gmail.com

RE: [iagi-net-l] Menyambut liburan sekolah (Re: [iagi-net-l]Banjar Panji Mud-Extrusion: Objek wisata)

2006-06-14 Terurut Topik Arief Budiman
Dari yogya ke arah magelang.  Setelah muntilan ada tempat yg namanya Blabak, 
belok kanan ada plang nama (Ketep? Volkanology?sorry lupa), di jalan yg 
menuju Ketep ada pertigaan, belok kanan, terus setelah sungai besar (?) belok 
kiri itulah jalan ke babadan.

Sorry informasinya tidak field geologist banget.
Tanya penduduk aja, pos babadan hampir semua penduduk tau

 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, June 14, 2006 2:32 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Menyambut liburan sekolah (Re: [iagi-net-l]Banjar 
Panji Mud-Extrusion: Objek wisata)

Babadan dan ketep itu kalau dari Jogja ke arah mana?

Thanks..

On 6/14/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Babadan kayaknya bagus kang



 A R I E F B U D I M A N
 Pertamina - Eksplorasi Sumatra
 Phone: (021) 350 2150 ext.1782
 Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


 -Original Message-
 From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, June 14, 2006 8:08 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Menyambut liburan sekolah (Re: [iagi-net-l]Banjar Panji 
 Mud-Extrusion: Objek wisata)

 Saya berencana membawa anak saya untuk melihat merapi dan mungkin mud
 extrusi, dalam liburan sekolah mendatang.

 Kalau merapi dari arah mana yang paling siip dan aman.
 Kemarin saya melihat dari arah arah deles, klaten (belakang pabrik gula),
 cukup bagus, namun kalau mendekat malahan tidak kelihatan, terhalang
 pepohonan.
 Bagaimana dari arah Selo, atau Kaliurang amankah?
 Bagi yang punya info mungkin dapat dibagi.

 Libur sudah dekat..libur sudah dekathore..hore..hore...

 On 6/14/06, wahyu budi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Semburan lumpur Banjar Panji ini mengingatkan pada
  Bledug Kuwu di sebelah timur Purwodadi. Melihat
  perkembangannya saat ini, rasanya tidak untuk
  menghentikan semburan lumpur itu. Biaya yang telah
  dialokasinya untuk menghentikan semburan atau
  membersihkan lumpur, sebaiknya dipergunakan untuk
  merelokasi warga.
 
  Saya setuju dengan Bung Ujay, sebaiknya lokasi
  disekitar semburan segera dikosongkan saja dari
  pemukiman dan aktifitas lain, dan kemudian kawasan itu
  dijadikan objek wisata alam small catatrophism.
  tentu akan sangat menarik.
 
  Salam
  WBS
 
 
 
 
 
  --- Ujay [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
   setahu saya saat ini sudah ada tim independen di
   lokasi yang melakukan penelitian, kemudian akan
   disusul oleh tim berikutnya dari institusi yang
   berbeda. Waktu bagi merteka adalah 2 minggu untuk
   menentukan/memberikan second opini ke BPMIGAS
   mengenai
   yang sedang terjadi di banjarpanji.
  
   kalo saya sih lebih baik saat ini dibebaskan dulu
   80-100 ha disekitar 5 lokasi hotspring yang sudah
   terlanjur menjadi ajang lumpur panas, dibangun
   bendungan atau waduk untuk menghambat pergerakan
   lumpur tersebut lebih meluas. hal ini untuk
   melokalisasi bencana. baru kemudian diputuskan
   apakah
   akan mematikan lumpur tersebut ataukah didiamkan dan
   dijadikan objek wisata small catatrophism.
  
   udah ga tahan liat lumpur yang makin merajalela
   sambil
   kita belum tau gimana matiinnya.. mending warga
   sekitar direlokasi dikasih kompensasi atas tanah dan
   rumahnya sesuai dengan harga yang layak... at least
   dari musibah ini mereka jadi kaya mendadak...
  
   apa terlalu gila yah?
  
  
   rgds
   ujay
  
   --- Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
Masalah penelitian untuk cost recovery ada saatnya
nanti. Itu pun dalam kewenangan BPMIGAS. Semua
   data
tentu akan diteliti. Yang sekarang lebih penting
adalah memang penelitian dari mana sumber lumpur
   di
permukaan itu. Sebab, ini akan menentukan tindakan
selanjutnya untuk mengatasinya. Kalau dari
   kemarin2
sudah diketahui dengan pasti asal semburannya,
   tentu
relieve well telah dibor. Kalau kasusnya lain, dan
ini mungkin yang berlaku untuk Banjar Panji, tentu
tak sesederhana itu.
   
Semua tim bergerak, tim subsurface mencari asal
sumber lumpur. Tim surface menanggulangi semburan
lumpur dengan menggali kali2 baru, membendung,
   dll.
Untuk informasi saja, ini tak sesederhana blow out
Randublatung yang baru2 ini terjadi.
   
Salam,
awang
   
-Original Message-
From: heri ferius [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, June 13, 2006 4:20 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Informasinya benar
   (Banjar
Panji Mud-Extrusion)
   
Catatan saya dari berberapa milis ini:
1. Sayang sekali info  FS dimana @ .DD ?.
2. Apakah di Banjar Panji adalah ekstrusi
   liquefied
clay yang berasal dari
Upper Kalibeng clay di kedalalaman 4000-6000 ft
   apa
sudah dicover oleh
casing ?.
3. Dari hasil  LOT di shoe casing terakhir dan
perjalanan profil MW versud

RE: [iagi-net-l] Menyambut liburan sekolah (Re: [iagi-net-l]Banjar Panji Mud-Extrusion: Objek wisata)

2006-06-14 Terurut Topik Arief Budiman
Lebih enak lagi nginep di penginepan masih baru) di ketep, 
atau di muntilan, 
atau tidur di mobil di pos babadan (biasanya rame dan banyak yg melakukannya), 
sehingga malam bisa mengamati gururan lava pijarnya, pagi antara jam 6-9 bisa 
melihat awan panas .  biasanya di atas jam 10 merapi sudah tertutup awan.

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: wahyu budi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, June 14, 2006 6:56 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Menyambut liburan sekolah (Re: [iagi-net-l]Banjar 
Panji Mud-Extrusion: Objek wisata)

Pak Amir, kalau ingin melihat Merapi yang aman dan
jelas bisa dilakukan dari lintasan Blabak - Ketep -
Selo - Cepogo - Boyolali. Pada lintasan ini daerah
Ketep terlewati, dan kalau mau bisa berbelok untuk
mampir sebentar (berbelok masuk kira-kira 1 km dari
jalur itu).

Kalau berangkat dari Yogya, anda berjalan ke arah
Magelang (jalan Yogya - Magelang). Sesampai di Blabak
(Pabrik Kertas Blabak, setelah Muntilan) belok ke
kanan (satu-satunya jalan yang ke arah kanan di
Blabak). Setelah berjalan sekitar 7 atau 10 km (?,
lupa), ada persimpangan yang menunjukkan ke arah Ketep
ke arah kiri. Rambunya cukup jelas. Bila ke kiri ke
arah Ketep, dan ke kanan (lurus) ke arah Selo - Cepogo
- Boyolali.

Melalui jalur ini, Merapi dapat dilihat jelas mulai
dari simpang tiga Ketep sampai Selo.

Jalur ini adalah jalur penghubung Magelang - Boyolali
yang dilalui kenderaan penumpang. Rasanya jalur ini
cukup aman. Bahaya yang mungkin ada adalah tebing
jalan yang longsor di waktu hujan (seperti yang
terjadi beberapa waktu yang lalu). Saya melewati jalur
ini bersama keluarga pada 25 Mei yang lalu.

Sebaiknya melintas daerah itu sebelum tengah hari.
Bila lepas tengah hari, kemungkinan puncak Merapi
tertutup awan lebih besar.

Semoga bermanfaat.

Salam,
WBS



--- Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Babadan dan ketep itu kalau dari Jogja ke arah mana?
 
 Thanks..
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Menyambut liburan sekolah (Re: [iagi-net-l]Banjar Panji Mud-Extrusion: Objek wisata)

2006-06-13 Terurut Topik Arief Budiman
Babadan kayaknya bagus kang

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, June 14, 2006 8:08 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Menyambut liburan sekolah (Re: [iagi-net-l]Banjar Panji 
Mud-Extrusion: Objek wisata)

Saya berencana membawa anak saya untuk melihat merapi dan mungkin mud
extrusi, dalam liburan sekolah mendatang.

Kalau merapi dari arah mana yang paling siip dan aman.
Kemarin saya melihat dari arah arah deles, klaten (belakang pabrik gula),
cukup bagus, namun kalau mendekat malahan tidak kelihatan, terhalang
pepohonan.
Bagaimana dari arah Selo, atau Kaliurang amankah?
Bagi yang punya info mungkin dapat dibagi.

Libur sudah dekat..libur sudah dekathore..hore..hore...

On 6/14/06, wahyu budi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Semburan lumpur Banjar Panji ini mengingatkan pada
 Bledug Kuwu di sebelah timur Purwodadi. Melihat
 perkembangannya saat ini, rasanya tidak untuk
 menghentikan semburan lumpur itu. Biaya yang telah
 dialokasinya untuk menghentikan semburan atau
 membersihkan lumpur, sebaiknya dipergunakan untuk
 merelokasi warga.

 Saya setuju dengan Bung Ujay, sebaiknya lokasi
 disekitar semburan segera dikosongkan saja dari
 pemukiman dan aktifitas lain, dan kemudian kawasan itu
 dijadikan objek wisata alam small catatrophism.
 tentu akan sangat menarik.

 Salam
 WBS





 --- Ujay [EMAIL PROTECTED] wrote:

  setahu saya saat ini sudah ada tim independen di
  lokasi yang melakukan penelitian, kemudian akan
  disusul oleh tim berikutnya dari institusi yang
  berbeda. Waktu bagi merteka adalah 2 minggu untuk
  menentukan/memberikan second opini ke BPMIGAS
  mengenai
  yang sedang terjadi di banjarpanji.
 
  kalo saya sih lebih baik saat ini dibebaskan dulu
  80-100 ha disekitar 5 lokasi hotspring yang sudah
  terlanjur menjadi ajang lumpur panas, dibangun
  bendungan atau waduk untuk menghambat pergerakan
  lumpur tersebut lebih meluas. hal ini untuk
  melokalisasi bencana. baru kemudian diputuskan
  apakah
  akan mematikan lumpur tersebut ataukah didiamkan dan
  dijadikan objek wisata small catatrophism.
 
  udah ga tahan liat lumpur yang makin merajalela
  sambil
  kita belum tau gimana matiinnya.. mending warga
  sekitar direlokasi dikasih kompensasi atas tanah dan
  rumahnya sesuai dengan harga yang layak... at least
  dari musibah ini mereka jadi kaya mendadak...
 
  apa terlalu gila yah?
 
 
  rgds
  ujay
 
  --- Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
   Masalah penelitian untuk cost recovery ada saatnya
   nanti. Itu pun dalam kewenangan BPMIGAS. Semua
  data
   tentu akan diteliti. Yang sekarang lebih penting
   adalah memang penelitian dari mana sumber lumpur
  di
   permukaan itu. Sebab, ini akan menentukan tindakan
   selanjutnya untuk mengatasinya. Kalau dari
  kemarin2
   sudah diketahui dengan pasti asal semburannya,
  tentu
   relieve well telah dibor. Kalau kasusnya lain, dan
   ini mungkin yang berlaku untuk Banjar Panji, tentu
   tak sesederhana itu.
  
   Semua tim bergerak, tim subsurface mencari asal
   sumber lumpur. Tim surface menanggulangi semburan
   lumpur dengan menggali kali2 baru, membendung,
  dll.
   Untuk informasi saja, ini tak sesederhana blow out
   Randublatung yang baru2 ini terjadi.
  
   Salam,
   awang
  
   -Original Message-
   From: heri ferius [mailto:[EMAIL PROTECTED]
   Sent: Tuesday, June 13, 2006 4:20 PM
   To: iagi-net@iagi.or.id
   Subject: Re: [iagi-net-l] Informasinya benar
  (Banjar
   Panji Mud-Extrusion)
  
   Catatan saya dari berberapa milis ini:
   1. Sayang sekali info  FS dimana @ .DD ?.
   2. Apakah di Banjar Panji adalah ekstrusi
  liquefied
   clay yang berasal dari
   Upper Kalibeng clay di kedalalaman 4000-6000 ft
  apa
   sudah dicover oleh
   casing ?.
   3. Dari hasil  LOT di shoe casing terakhir dan
   perjalanan profil MW versud
   depth menunjukkan tak perlu set casing baru di
   sekuen bawahnya , sementara
   LOT hanya dilakuan beberapa feet dibawah FS, bukan
   berarti aman sampai
   target.
   4. Sampai kedalaman 9000Ft, pihak Lapindo
  diingatkan
   lagi untuk set casing
   karena semua orang di lokasi sudah ketar-ketir
   apabila terjadi semburan, blm
   ada proteksinya, lagi2, Lapindo menolaknya.
   5. Akhirnya di +/- 9200, terjadi loss total
   (indikasi telah masuk formasi
   gas), tentu akan terjadi instabilitas lobang bor
   terutama pada clay Kalibeng
   .
   6. Saat itupun sebenarnya keadaan masih bisa
   dikendalikan, harusnya langsung
   dipompakan cement untuk plug sumur, lagi2 Lapindo
   masih berpikir untuk
   menyelamatkan sumur yg sudah di bor.
   7. Apa di cement plug secara kontinue sampai
  kedalam
   casing, sebelum di
   Abandoned?. Bila tidak,  tentu pressure dari bawah
   sebagai pendorong bisa
   connect dengan liquefied clay dr Kalibeng dan akan
   menerus ke fracture2 yang
   

RE: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv

2006-06-08 Terurut Topik Arief Budiman
Kalau nggak jawa masak dia ada di wilayah yogya.

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, June 08, 2006 3:58 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv

Merapi ini sepertinya punya karakter orang Jawa ya?
Mau meletus saja ndak langsung jlegerrr, tapi kalem, slow, tidak
buru-buru. Batuk-batuk dikit, tlelar-tleler lavanya lalu diem,... batuk
-batuk lagi, tlelar-tleler diem lagi .

bpriadi yg juga jawa






 Hati-hati dalam me-release berita.
 Yang terjadi adalah luncuran awan panas dari guguran lava pijar, bukan
 letusan dalam arti yang sesungguhnya, dan pagi ini (sekitar jam 9.00)
 memang  mencapai jarak lebih 4 km berarti guguran lava pijarnya cukup
 besar. Sekali  lagi Merapi BELUM MELETUS.

 Salam,
 Yatno
 - Original Message -
 From: mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, June 07, 2006 7:43 PM
 Subject: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv


 monitor metro-tv, merapi sedang meletus. wartawan metro-tv
 (edward ar) sambil terengah-engah, berkomunikasi dg penyiar dlm
 breaking-news. sekarang!

 salam,
 syaiful

 --
 Mohammad Syaiful - Explorationist
 Mobile: 62-812-9372808
 Email: [EMAIL PROTECTED]

 Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
 Head Office:
 Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
 Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
 Email: [EMAIL PROTECTED]



 


 No virus found in this incoming message.
 Checked by AVG Free Edition.
 Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.8.3/358 - Release Date: 6/7/2006


 -
 -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
 -  Call For Papers until 26 May 2006
 -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
 - To
 unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -




-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv

2006-06-08 Terurut Topik Arief Budiman
Rupanya presiden kita anggota milist ini juga kali ya? 
Jadi bisa baca koreksinya Pak Yatno

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, June 08, 2006 5:49 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv

Mungkin harusnya begini cara memberitahukannya :

Presiden: Merapi Tidak Meletus
Laporan Wartawan Kompas A Wisnu Nugroho
Jakarta, Kompas

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengemukakan, Gunung Merapi tidak
meletus. Gunung Merapi hanya meningkat aktivitasnya dengan keluarnya
awan panas seperti terjadi dalam sebulan terakhir. Rakyat tidak usah
khawatir.

Presiden sudah melakukan pengecekan kepada Gubernur DI Yogyakarta dan
Gubbernur Jawa Tengah. Merapi tidak meletus seperti diberitakan
sejumlah media, ujar Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
Aburizal Bakrie usai menghadap Presiden di Kantor Presiden, Jakarta,
Kamis (8/6).

Aburizal mengemukakan, karena Gunung Merapi tidak meletus dan hanya
meningkat aktivitasnya berupa keluarnya awan panas, masyarakat sekitar
Merapi tidak perlu khawatir. Secara ilmiah, awan panas dan gugurannya
tidak sampai lebih dari tujuh kilomenter, ujar Aburizal.

Untuk antisipasi pengungsi, pemerintah telah meminta para gubernur dan
bupati menyiapkan tempat pengungsian dalam radius lebih dari tujuh
kilometer dari Merapi. Ini aktivitas biasa, tetapi kita tetap
mencegah jatuhnya korban, ujarnya.

Dalam jumpa pers, Aburizal didampingi Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah
dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. (INU)

http://www.kompas.com/utama/news/0606/08/141855.htm

On 6/8/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Merapi ini sepertinya punya karakter orang Jawa ya?
 Mau meletus saja ndak langsung jlegerrr, tapi kalem, slow, tidak
 buru-buru. Batuk-batuk dikit, tlelar-tleler lavanya lalu diem,... batuk
 -batuk lagi, tlelar-tleler diem lagi .

 bpriadi yg juga jawa






  Hati-hati dalam me-release berita.
  Yang terjadi adalah luncuran awan panas dari guguran lava pijar, bukan
  letusan dalam arti yang sesungguhnya, dan pagi ini (sekitar jam 9.00)
  memang  mencapai jarak lebih 4 km berarti guguran lava pijarnya cukup
  besar. Sekali  lagi Merapi BELUM MELETUS.
 
  Salam,
  Yatno
  - Original Message -
  From: mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED]
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Wednesday, June 07, 2006 7:43 PM
  Subject: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv
 
 
  monitor metro-tv, merapi sedang meletus. wartawan metro-tv
  (edward ar) sambil terengah-engah, berkomunikasi dg penyiar dlm
  breaking-news. sekarang!
 
  salam,
  syaiful
 
  --
  Mohammad Syaiful - Explorationist
  Mobile: 62-812-9372808
  Email: [EMAIL PROTECTED]
 
  Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
  Head Office:
  Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
  Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
  Email: [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
  
 
 
  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition.
  Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.8.3/358 - Release Date: 6/7/2006
 
 
  -
  -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
  -  Call For Papers until 26 May 2006
  -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
  - To
  unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
  -




 -
 -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
 -  Call For Papers until 26 May 2006
 -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 

RE: [iagi-net-l] Breaking-News on detiknews.com

2006-06-08 Terurut Topik Arief Budiman
Kadirejo gimana mak?

 
 
Ai
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: liamsi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, June 08, 2006 7:09 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Breaking-News on detiknews.com

Kalau utara klaten 6,48 itu di Jatinom dan menurut diskusi kemarin itu
ujungnya sesar opak, kalau dalamnya 15 km itukan termasuk dangkal apalagi
didarat, makanya aku tadi sempat kaget juga buru buru ngecek ( lha kalau
bener kampungku itu  ada diatasnya ) , memang ada gempa tapi tdk sampai
menimbulkan kerusakan, kabarnya tadi juga dirasakan di yogya dan sempat
menimbulkan kepanikan.
Kabar terakhir yang sempat menimbulkan kepanikan juga adanya Sesar di
Jakarta dari Ciputat -  Kota melewati Gd.Arsip nasional  , sampai banyak
yang panik, kabarnya statmen ini diberikan oleh ahli geologi.
sekarang ini masyarakat gampang sekali panik, apalagi dg berita berita yang
saling bersliweran dari para ahli kebumian . padahal masyarakat itu sulit
untuk memahami secara bahasa ilmiah geologi , ada berita sesar langsung
berasosiasi ada gempa.
Jadi bagaimana memasyarakatkan geologi dan menggeologikan masyarakat menjadi
hal yg sangat penting saat ini.
ISM

- Original Message -
From: Haris SaptoWIDYONO [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, June 08, 2006 3:28 PM
Subject: [iagi-net-l] breaking-news on detiknews.com


Dari detikmews.com

Gempa berpusat di Klaten sekitar 6.48 KM utara klaten ( Dimana...??),
dengan kekuatan 4.3 SR
7.8 LS dan 110.3 BT, dengan kedalaman 15 Km
http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.
php/detik.read/tahun/2006/bulan/06/tgl/08/time/141900/idnews/612052/idka
nal/10

-Original Message-
From: johnson achmad paju [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, June 09, 2006 1:25 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv

yth
pak yatno

bagaimana sebenarnya batasan erupsi dan efusif dalam mekanisme letusan
gunung api ?
dan kapan dikatakan gunung api itu meletus ? mohon pencerahan salam JAP

- Original Message -
From: Y S Yuwono [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, June 09, 2006 3:34 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv


 Hati-hati dalam me-release berita.
 Yang terjadi adalah luncuran awan panas dari guguran lava pijar, bukan

 letusan dalam arti yang sesungguhnya, dan pagi ini (sekitar jam 9.00)
memang
 mencapai jarak lebih 4 km berarti guguran lava pijarnya cukup besar.
Sekali
 lagi Merapi BELUM MELETUS.

 Salam,
 Yatno
 - Original Message -
 From: mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, June 07, 2006 7:43 PM
 Subject: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv


  monitor metro-tv, merapi sedang meletus. wartawan metro-tv (edward
  ar) sambil terengah-engah, berkomunikasi dg penyiar dlm
  breaking-news. sekarang!
 
  salam,
  syaiful
 
  --
  Mohammad Syaiful - Explorationist
  Mobile: 62-812-9372808
  Email: [EMAIL PROTECTED]
 
  Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) Head Office:
  Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
  Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
  Email: [EMAIL PROTECTED]
 


 --
 
--


 No virus found in this incoming message.
 Checked by AVG Free Edition.
 Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.8.3/358 - Release Date:
 6/7/2006


 -
 -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
 -  Call For Papers until 26 May 2006
 -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit
 IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara
 Mulia No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -




-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA 

RE: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv

2006-06-08 Terurut Topik Arief Budiman
Ferdi referensi mereka itu BPPTK (volanologi di yogya yg mengawasi Merapi).
Hubungan Sri Sultan dg BPPTK cukup intensif kok (kesimpulan kalau kita baca 
media masa)

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, June 09, 2006 7:06 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv

Berita ini kok rada aneh ya...?

Presiden mencek apakah gunung merapi meletus dengan bertanya kepada Sri
Sultan..
Sri Sultan bertanya kepada Mbah Maridjan.
Mbah Maridjan nanya sama Ratu Pantai Selatan

Apa enggak ada badan yang berkompeten dalam memberikan keterangan masalah
gunung api itu ya...?


Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+
| |   Rovicky Dwi |
| |   Putrohari   |
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   m   |
| ||
| |   08/06/2006 06:48 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+
  
-|
  | 
|
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
|
  |   cc:   
|
  |   Subject:  Re: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv  
|
  
-|




Mungkin harusnya begini cara memberitahukannya :

Presiden: Merapi Tidak Meletus
Laporan Wartawan Kompas A Wisnu Nugroho
Jakarta, Kompas

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengemukakan, Gunung Merapi tidak
meletus. Gunung Merapi hanya meningkat aktivitasnya dengan keluarnya
awan panas seperti terjadi dalam sebulan terakhir. Rakyat tidak usah
khawatir.

Presiden sudah melakukan pengecekan kepada Gubernur DI Yogyakarta dan
Gubbernur Jawa Tengah. Merapi tidak meletus seperti diberitakan
sejumlah media, ujar Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
Aburizal Bakrie usai menghadap Presiden di Kantor Presiden, Jakarta,
Kamis (8/6).

Aburizal mengemukakan, karena Gunung Merapi tidak meletus dan hanya
meningkat aktivitasnya berupa keluarnya awan panas, masyarakat sekitar
Merapi tidak perlu khawatir. Secara ilmiah, awan panas dan gugurannya
tidak sampai lebih dari tujuh kilomenter, ujar Aburizal.

Untuk antisipasi pengungsi, pemerintah telah meminta para gubernur dan
bupati menyiapkan tempat pengungsian dalam radius lebih dari tujuh
kilometer dari Merapi. Ini aktivitas biasa, tetapi kita tetap
mencegah jatuhnya korban, ujarnya.

Dalam jumpa pers, Aburizal didampingi Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah
dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. (INU)

http://www.kompas.com/utama/news/0606/08/141855.htm

On 6/8/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Merapi ini sepertinya punya karakter orang Jawa ya?
 Mau meletus saja ndak langsung jlegerrr, tapi kalem, slow, tidak
 buru-buru. Batuk-batuk dikit, tlelar-tleler lavanya lalu diem,... batuk
 -batuk lagi, tlelar-tleler diem lagi .

 bpriadi yg juga jawa






  Hati-hati dalam me-release berita.
  Yang terjadi adalah luncuran awan panas dari guguran lava pijar, bukan
  letusan dalam arti yang sesungguhnya, dan pagi ini (sekitar jam 9.00)
  memang  mencapai jarak lebih 4 km berarti guguran lava pijarnya cukup
  besar. Sekali  lagi Merapi BELUM MELETUS.
 
  Salam,
  Yatno
  - Original Message -
  From: mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED]
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Wednesday, June 07, 2006 7:43 PM
  Subject: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv
 
 
  monitor metro-tv, merapi sedang meletus. wartawan metro-tv
  (edward ar) sambil terengah-engah, berkomunikasi dg penyiar dlm
  breaking-news. sekarang!
 
  salam,
  syaiful
 
  --
  Mohammad Syaiful - Explorationist
  Mobile: 62-812-9372808
  Email: [EMAIL PROTECTED]
 
  Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
  Head Office:
  Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
  Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
  Email: [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 


 
 
  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition.
  Version: 7.1.394 / Virus Database: 

RE: [iagi-net-l] Adakah geoscientist yg tertarik menjadi wartawan metro TV ?

2006-06-08 Terurut Topik Arief Budiman
Kaget banget kang, kok Cuma 3.00 minimum IP yg mereka minta?  :)

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, June 09, 2006 7:31 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Adakah geoscientist yg tertarik menjadi wartawan metro TV 
?

Saat ini kebutuhan masyarakat akan informasi terus meningkat.
Seandainya saja ada lulusan geologi-geofisika yg tertarik menjadi
presenter berita di Media ini aku rasa akan bagus utk menyampaikan
berita kebumian dengan baik dan benar.

Jangan kaget IP min 3.00

RDP

INFO LOWONGAN METROTV

BERGABUNGLAH UNTUK MENJADI UJUNG TOMBAK PENYAMPAIAN BERITA, DENGAN 
MENJADI :

* PRESENTER BERITA (PB)
* PRESENTER PETUALANGAN (PP)
* PRESENTER OLAHRAGA (PG)

Kualifikasi :

* Pendidikan min. S-1 dengan IPK min 3,00
* Usia max. 28 tahun
* Mampu berbahasa Inggris lisan/tulisan
* Pekerja keras
* Untuk presenter Olahraga diutamakan wanita

Sertakan :

* Surat lamaran dan CV dengan mencantumkan nama dan kode jabatan
* Lampirkan foto copy identitas diri dan foto copy ijazah beserta
transkip terakhir
* Lampirkan foto diri (terbaru) ukuran postcard

Berkas lamaran dikirimkan ke : [EMAIL PROTECTED]
Paling lambat kami terima tgl 17 Juni 2006.

-- 
How to win the game without breaking the rule -- make the new one !

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Bambang Sunarwan

2006-06-07 Terurut Topik Arief Budiman
Maaf via jarum,
Ada yag mengetahui email address/hp/telp mas Bambang Sunarwan (Geologi ITB 
1974, Dosen Unpak).


Terima kasih

 
 
A R I E F   B U D I M A N (ai)
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63




-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Bambang Sunarwan

2006-06-07 Terurut Topik Arief Budiman
Pak Untung, terima kasih

Tetap sehat dan segar Pak Untung

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: M Untung [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, June 08, 2006 8:39 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bambang Sunarwan

Telpon Pak Bambang di UNPAK: 0251 311007.
M. Untung
- Original Message -
From: Arief Budiman [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, June 08, 2006 7:53 AM
Subject: [iagi-net-l] Bambang Sunarwan


 Maaf via jarum,
 Ada yag mengetahui email address/hp/telp mas Bambang Sunarwan (Geologi ITB
1974, Dosen Unpak).


 Terima kasih



 A R I E F B U D I M A N (ai)
 Pertamina - Eksplorasi Sumatra
 Phone: (021) 350 2150 ext.1782
 Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63




 -
 -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
 -  Call For Papers until 26 May 2006
 -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -



-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] RE: REDI Merapi

2006-06-07 Terurut Topik Arief Budiman
Semoga Mbah Marijan dan semua warga sudah mengungsi.

Suka nggak suka, setuju gak setuju,...Mbah Marijan adalah salah satu fenomena 
merapi, pelengkap hidangan pesta volkanologi yg disajikan oleh si cantik Merapi

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, June 08, 2006 10:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)
Subject: [iagi-net-l] RE: REDI Merapi

 Semoga saja simbah dah ngungsi pagi tadi. Kinarjo, 4 km dari puncak.
Lava kini menjapai 5 km, 

(deleted)


Wassalam,
Maryanto. 



Jawa Tengah - DIY 
Awan Panas Besar Sejauh 5 Km Lebih Hanguskan Hutan Kaliadem 
 
 YOGYAKARTA--MIOL: Awan panas besar dari Gunung Merapi (2.965 mdpl) yang
terjadi Kamis sekitar pukul 09.05 WIB teramati meluncur sejauh 5 km
lebih mengarah ke hulu Kali Gendol (lereng selatan) dan menghanguskan
sebagian kawasan hutan di utara Kaliadem di wilayah Kabupaten Sleman,

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Wartawan ANTARA yang berada di kawasan Kaliadem melaporkan, luncuran
awan panas dari puncak Merapi bergulung-gulung ke arah lereng selatan
dan menghanguskan sebagian hutan di utara Kaliadem.

Belum diketahui ada korban jiwa manusia atau tidak, karena biasanya
setiap pagi ada warga di kawasan kaki Merapi mencari rumput untuk pakan
ternak.

Panut, petugas di Pos Pengamatan Merapi di Kaliurang, Sleman, DIY ketika
dihubungi ANTARA menyebutkan, awan panas besar tersebut jarak luncurnya
belum diketahui pasti, tetapi diperkirakan lebih dari lima kilometer.

Pihaknya masih sibuk melaporkan kejadian awan panas itu ke Balai
Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK)
Yogyakarta.

Sebelumnya, dari Pos Kaliurang teramati dari pukul 00.00 WIB hingga
06.00 WIB terjadi lima kali awan panas dengan jarak luncur maksimum 3,5
km ke hulu Kali Krasak (lereng barat daya), satu kali dengan jarak
luncur 4,5 km ke hulu Kali Boyong (lereng selatan) serta 13 kali awan
panas berjarak luncur 3 km ke hulu Kali Gendol (lereng selatan).
(ant/OL-1)
 
 

(deleted)


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Gempa 5.5 SR Menggoyang Menado

2006-06-06 Terurut Topik Arief Budiman
Ada lagi yg lebih dahsyat mbak? Apa tuh? Ada prediksi dimana, kapan dan 
seberapa besar?

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Dr. Premonowati [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, June 06, 2006 2:33 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Gempa 5.5 SR Menggoyang Menado

Ini baru fase awal kita...pemanasan untuk menuju yang lebih dahsyat..
Salam
  
Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Nah, maka dalam 10 hari terakhir ini lengkaplah Indonesia dikurung oleh gempa 
: di selatan ada gempa Yogya, di barat ada gempa Padang, di utara ada gempa 
Menado, di timur ada gempa Wamena. Pertanda apa ini ? Seperti kata Pak Yatno, 
silakan menafsirkannya secara kerohanian atau secara sains, mana yang lebih 
suka, setiap orang tentu berbeda-beda. 

Yang jelas, kalau Indonesia dikurung oleh jalur-jalur subduksi lempeng, ya 
memang gempa sudah risikonya. Tapi jangan lupa, negri kita pun kaya akan energi 
dan mineral juga karena dikurung oleh jalur2 subduksi itu. 

Yang lebih penting, kita - bangsa Indonesia harus sangat earthquake alert, 
waspada gempa. Mulai sekarang, coba kita amati rumah kita masing2 ke sisi mana 
kita sebaiknya segera lari atau bersembunyi bila gempa tiba-tiba datang.

We are sleeping with earthquake !

Salam,
awang

-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.8.2/356 - Release Date: 6/5/2006



 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] JAWABAN/PEDOMAN PRAKTIS-ILMIAH TENTANG GEMPA YOGJA - JATENG 27 MEI 2006

2006-06-04 Terurut Topik Arief Budiman
Minta dooonk

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, June 01, 2006 3:51 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] JAWABAN/PEDOMAN PRAKTIS-ILMIAH TENTANG GEMPA YOGJA - 
JATENG 27 MEI 2006

pak awang dkk lainnya,
tampaknya ulasan diskusi 30 mei lalu, tidak beranjak jauh dari yg sudah
didiskusikan dlm milis ini atau pun yg beredar di media masa. saya menyimpan
file presentasi dari para presenter (*.ppt, diubah menjadi format
*.pdf/acrobat); kalau ada yg memerlukannya utk koleksi pribadi, silakan via
japri saja; atau nanti juga akan ditaruh di website iagi.

salam,
syaiful


On 6/1/06, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Selasa 30 Mei 2006 yang baru lalu, para ahli gempa dan volkanologi dari
 instansi2 terkait di bawah koordinasi IAGI telah mengadakan diskusi terbuka
 di BPPT. Apakah hasil pertemuan ini telah masuk ke selebaran yang akan
 dicetak ?

 Di awal selebaran, ditulis tiga pendapat yang berbeda tentang asal-muasal
 gempa ini. Pendapat Komisi Tektonik PP IAGI ? (komentar Pak Benyamin Sapiie
 di milis IAGI saya pikir bukan pendapat resmi komisi tersebut, jadi apa
 sudah dikonfirmasikan ke Pak Ben sendiri ?). Dan, apakah BG-ESDM berpendapat
 bahwa hanya sesar Opak (sesar Bantul-Klaten)penyebabnya ? Wawancara TV
 dengan Pak Surono saya pikir tidak begitu. Pak Surono bilang Sesar Opak
 direaktivasi, bukan prima causa gempa itu sendiri.

 Mengapa perlu mencantumkan pendapat2 yang berbeda itu, sementara petunjuk2
 berikutnya sangat mengesankan bahwa ini gempa tektonik karena gerakan
 lempeng di laut selatan Yogya. Coba cek. Kalau ini benar gempa karena
 Merapi, petunjuk2 berikutnya itu bisa tidak berlaku. Sebab pengetahuan kita
 tentang aftershocks hanya didasarkan atas gempa tektonik. Kalau ini benar
 gempa karena gerak magma yang menggoncang sesar Opak, tak ada jaminan tak
 akan ada lagi gempa dalam waktu singkat.

 Dengan kata lain, diselesaikan dulu perdebatan2 itu sebelum disebarluaskan
 ke masyarakat. Penyebab utama akan menentukan tindakan2 selanjutnya.

 Saya tak tahu bagaimana sih hasil diskusi Selasa 30 Mei kemarin itu,
 mungkin pak Syaiful/Pak Ridwan bisa ulas ? Terima kasih

 Salam,
 awang

 --
 Mohammad Syaiful - Explorationist
 Mobile: 62-812-9372808
 Email: [EMAIL PROTECTED]

 Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
 Head Office:
 Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
 Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
 Email: [EMAIL PROTECTED]

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Tim Gempa Yogya/Konsep Mitigasi

2006-06-04 Terurut Topik Arief Budiman
Attachementnya ke-blok pak, kirim ulang donk atau via aulawi net aja? :)

 
 
A R I E F   B U D I M A N (ai)
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Ismail Zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Sunday, June 04, 2006 1:38 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Tim Gempa Yogya/Konsep Mitigasi

Konsep Mitigasi Bencana Kebumian oleh Pak MT. Zen , seperti berikut :


ISM

- Original Message - 
From: Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Sunday, June 04, 2006 6:05 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Tim Gempa Yogya


 Apakah setelah bencana maha dasyat di Aceh.
 Sudah ada Standard Operation Procedure menghadapi bencana oleh Pemerintah?
 Misal :

 1 : Cek areal bencana dan kerusakan---oleh siapa
 2. : Perkirakan jumlah korban--darimana
 3. Kebutuhan --rumah sakit lapangan, dll.
 4. Tim evakuasi --berapa , darimana
 5. TIM GEOLOGI - GEOFISIKA-- studi kilat, bencana tersebut, siapa juru 
 bicara
 6. Sembako.
 7. Personnel militer, polri dikerahkan dar mana.

 dll.

 Dua jam setelah gempa saya monitor RRI. Ada wawancara dengan
 Gubernur Jogjakarta oleh Bos RRI Parni Hadi. Gubernur (PH bertanya
 dengan panggilan  Ngarso Dalem, bukan Pak Gubernur. (?) ).bilang
 semuanya bisa ditangani. Siangnya baru kita terheran2 lho...ribuan orang 
 korban?

 Sepertinya kekacauan informasi, dan penanganan korban. Juga terjadi di 
 Jogja.
 Padahal ini di Jawa, Kota-kota sekitar Jogja sarana komunikasi lancar.

 Jika SOP nasional sudah dibuat, dan ada lokal SOP yang lebih detil.
 Tentu penanganan bencana akan lebih baik, dan tidak kebingungan.



 On 6/3/06, R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Nantinya instansi2 itu keluar dengan pendapatnya/kesimpulannya
 masing-masing, kalau tidak yang mengkoordinasikan. Makin runyem saja.

 - Original Message -
 From: Noor Syarifuddin [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Saturday, June 03, 2006 2:06 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Tim Gempa Yogya


  Pak Ismail,
 
  Jangan lupa, itupun baru AKAN... jadi memang kelihatannya sangat
  reaktif
  terhadap kejadian dan terhadap pertanyaan dari reporter..perkara
  setelah
  wawancara atau beritanya masuk koran kemudian tidur lagi gak ada yang
  tahukhan...?
 
  a+
 
  - Original Message -
  From: Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED]
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Saturday, June 03, 2006 7:29 AM
  Subject: [iagi-net-l] Tim Gempa Yogya
 
 
  Trijaya FM memberitakan LIPI akan menurunkan Timnya untuk meneliti 
  Gempa
  Yogya/  Sesar Opak. Kompas sabtu memberitakan bppt menurunkan Tim 
  untuk
  mecari Sesar opak ( belum ketemu ), BMG juga menurunkan Tim yang sama 
  ,
  serta Tim Tim dari instansi lain untuk hal yang sama.
  DPR juga tidak kalah akan menurunkan Tim nya , BPK juga  segera akan
  menurunkan Timnya. DPR kabarnya juga bentuk pansus untuk  RUU 
  pembemtukan
  lembaga bancana  alam
  Kadang kadang saya berpikir , apakah Harus sekarang semuanya bekerja
  disitu
  , kok tidak ada semacam skala prioritas, Untuk hal hal yang sama 
  apakah
  tidak disatukan saja / dikordinir Tim Timnya biar efektif. apalagi 
  semua
  institusi pemerintah dan pakai sumber APBN semuanya.
  ( kayaknya kepentingan sektoral lebih diutamakan).
 
  ISM
 
 
 
 
  -
  -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
  -  Call For Papers until 26 May 2006
  -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
  -
  To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
  -
 
 
 
 
  -
  -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
  -  Call For Papers until 26 May 2006
  -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
  -
  To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: 

RE: [iagi-net-l] berita Pak Rubini

2006-05-18 Terurut Topik Arief Budiman
Pak Yatno,
Apakah maksudnya, bahwa Pak Rubini sebenarnya belum sembuh, tapi beliau
minta pulang?

Pak Rubini, cepat sembuh ...doa kami

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Y S Yuwono [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, May 19, 2006 7:11 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] berita Pak Rubini

Rekan yth

Berita terbaru, Prof Rubini sudah dibawa pulang ke rumah pagi tadi sudah 
tidak di RSHS atas permintaan beliau sendiri.

Salam,
YSY (Yatno)


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] AADP (Ada Apa Dengan Pressure)

2006-05-17 Terurut Topik Arief Budiman
Mas Tony,

Tekanan dibawah hidrostatik (=underpressure = subnormal pressure) antara
lain disebabkan oleh :

1) Beda discharge vs recharge
intinya drainaged volum  recharged volum
penyebabnya :
- K recharge area  K discharge area
- fluid volum recharge memang  discharged (misal di daerah pegunungan yg
mengalami kemarau, sementara mata air di bawah sangat deras keluar)

2) Aliran osmotik
pada peristiwa osmosa, water mengalir dari high salinity ke lower salinity,
mengakibatkan daerah higher salinity berkurang tekanannya

notes : syarat terjadi osmosa : ada perbedaan salinitas yg signifikan dan
ada membran di antaranya.  
Membaran terbentuk bila terjadi misal bocor rambut (istilah tukang tambal
ban), di alam berupa :
- porositas alami pada shale di daerah shallow (tapi tidak terlalu dangkal,
karena di daerah yg sangat dangkal porositas shale  untuk menjadi membran)
- shale di daerah yg cukup dalam (deep) tapi ada fracture yg halus
(probabilitas kejadian yg pertama lebih tinggi)

3) Thermal effect
Pada penurunan temperatur, volume fluid berkurang -- tekanan berkurang.
Biasa terjadi pada isolated hydrocarbon (terutama gas) reservoir yg semula
normal hydrostatic pressurized dan kemudian uplifted sampai terjadi
perbedaan temperatur yg signifikan.

4) Unloading effect
mirip point 3), yaitu peristiwa uplift.
Akibat uplifted dari isolated reservoir yg semula normal hydrostatic
pressured -- pore space bertambah sementara fluid volum tetap -- tekanan
berkurang.

Dalam prakteknya point 1) dan 2) sulit diobservasi, point 3) dan 4) yg lebih
mudah diobservasi berdasarkan :
- isolated atau non isolated reservoir yg diobservasi
- pada isolated reservoiu terjadi/tidak uplift yg mengakibatkan penurunan
temperatur (point 3) dan/atau pada peningkatan porosity yg signifikan pada
perubahan (penurunan) formation pressure.


Semoga bisa menjawab

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: tony soelistyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, May 16, 2006 6:43 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] AADP (Ada Apa Dengan Pressure)

Rekan-rekan,

mohon pencerahannya untuk fenomena tekanan formasi seperti yang saya
ilustrasikan sebagai berikut :
di suatu cekungan, satu/beberapa formasi yang diketahui pada kedalaman
mereka ditemukan seharusnya memiliki tekanan abnormal (i.e. over-pressure).
Namun ternyata ketika diukur tekanannya adalah lebih kecil dari yang
diperkirakan bahkan beberapa lebih kecil dari tekanan hidrostatik normal.
Maka selain kemungkinan reservoir tersebut berhubungan dengan reservoir di
tempat lain yang pernah/sedang berproduksi, apakah ada mekanisme
natural yang menyebabkan reservoir-reservoir ini bisa memiliki tekanan yang
bahkan lebih rendah dari hidrostatik tanpa adanya campur tangan manusia
(i.e.
produksi) ?

salam,
tony

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Wedhus Gembel .. wedhus yang tidak dapat mengemb ik

2006-05-17 Terurut Topik Arief Budiman
Sepengamatan saya dari pos babadan pada letusan thn 2000 (?) wedhus gembel
berwarna sebagaimana deskripsi mas sonny (= ya seperti awan tapi lebih kotor
ke arah coklat muda)

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Pangestu, Sonny T [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, May 17, 2006 1:19 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Wedhus Gembel .. wedhus yang tidak dapat mengembik

kayaknya warna kemerahan itu bersumber dari terbiasnya pita frequensi
merah cahaya matahari pagi yang pertama x akan muncul ketika matahari
akan tebit yg jatuh pada sudut miring ke atmosfir (terbiaskan paling
duluan), sedangkan pembiasan pita freq warna lain akan terjadi setelah
warna kemerahan ini.
warna wedus gembel warnanya putih opaq spt abu gosok.

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 15 Mei 2006 16:52
To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net; migas indonesia;
pedulibencana@yahoogroups.com
Subject: [iagi-net-l] Wedhus Gembel .. wedhus yang tidak dapat mengembik

Namun jangan dibayangkan seperti awan putih bersih seperti biri-biri
Australi yang lucu. Awan ini terlihat kemerahan seperti batubata 
Bagi yg pingin melihat fotonya silahkan ke http://rovicky.blogspot.com/

Trims atas kirimannya mas Komo 

RDP
-- Forwarded message --
From: Raharja, Sulastama [EMAIL PROTECTED]
Date: May 15, 2006 5:26 PM
Subject: RE: .. Wedhus Gembel
To: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]


Itu tadi kiriman anak2.. Nek dari propertiesnya hari ini jam 2.55 pm...
Ini juga baru ngupdate berita dari rumah sakit sardjito, katanya ada
satu pencari rumput yang meninggal terkena wedus gembel...

Letusan merapi sering menghantui mimpiku Mas...
Sering mimpi berlari-lari dikejar awan panas, sejak kejadian 1994...

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, May 15, 2006 4:11 PM
To: Raharja, Sulastama
Subject: Re: ].. Wedhus Gembel

Waaaduuuh ngeri aku membayangkannya 
maksudku membayangkan kalau wektu aku sedang di Puncak Garuda itu 
Ini kapan diambilnya Mo ?


On 5/15/06, Raharja, Sulastama [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Wah kok kayak gini ya wedhus gembelnya?






--
uniformity does not necessarily signify connectivity




--
uniformity does not necessarily signify connectivity

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara
Mulia No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

RE: [iagi-net-l] 40 KSO PTM

2006-05-17 Terurut Topik Arief Budiman
Wah... recruitment ala ETTI :)

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, May 18, 2006 8:07 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] 40 KSO PTM

==intro=
KORAN TEMPO, Senin, 15 Mei 2006, INDUSTRI, kilas:
Pertamina EP Kembangkan 15 Lapangan.Jakarta- Pertamina Explorasi dan
Produksi (pertamina EP), anak perusahaan PT Pertamina Persero, akan
mengembangkan 15 Lapangan ZExplorasi di Jawa Barat mulai tahun ini. Dari
lapangan itu, diperkirakan akan menambah produksi gas sebesar 100 juta
kaki kubik per hari dan minyak 5.000 barel per hari. Direktur Utama
Pertamina EP Kun Kurnely mengatakan pengembangan lapangan itu untuk
membantu Jawa Barat yang sedang mengalami kekurangan pasokan gas. Selain
itu, Pertamina mulai menawarkan 40 lapangan lainnya beberapa tahun ke
depan dengan pola kemitraan. Diharapkan Juni nanti sudah ada penetapan
mitra Pertamina. *MUHAMAD FASABENI
==end of intro

Bicara soal membangun Pertamina EP ( such as: going 500KBOPD from
140KBOPD)... sejak KKS (Sep-05) s/d sekarang sudah lebih dari 6 bulan tapi
urusan persiapan KSO 40 lapangan Pertamina masih belum beres juga, padahal
khan initial-work-nya minimal sudah dirintis sejak awal 2004 (2 tahun
lebih). Apa yang terjadi? Apakah masalah teknis: kawan2 di Pertamina tidak
mampu (bahkan sekedar) mendeskripsikan secara teknis asset-nya yang 40
lapangan tersebut (it is very unlikely)? Atau masalah legal-administratif:
masih mencari-cari bentuk legal kerjasama yang pas supaya gak diincar
gedung-bundar (the hear-say: this is the most common answer to the
querry)? Atau masalah politis-bisnis: terlalu banyak faksi di PTM yang
masing-masing punya kepentingan dengan network-nya untuk bisa mengambil
keuntungan sebanyak-banyaknya (tentunya dengan dalih demi kepentingan
Pertamina)..(kalau yang ini berasal dari kecurigaan orang luar yang
seringkali berdasar pada pengalaman2 keruwetan berhubungan dengan
pertamina)?. Analisis tentang hal KSO di atas menurut saya sangat
crucial untuk curing defective part dalam path-way design Pertamina
u/maju ke depan.

Yang dibutuhkan Pertamina untuk naik ke 500KBOPD dalam 3 tahun ini adalah
orang smart yang gila yang NOTHING TO LOSE Di dalam Pertamina (EP) ada
banyak yang smart, diantaranya ada yang cukup gila,... tapi tidak cukup
banyak yang NTL Untuk orang-orang yang NTL sering saya ungkapkan:
So,.. just do the smartest  craziest thing u think u can do for
Pertamina,. push it hard until u gasp ur breath,... we are all behind u, 
AND ..If u feel loosing @ Pertamina (after all of those efforts), lets
team up with me outside Pertamina to win INDONESIA.

ADB
Exploration Think Tank Indonesia


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] penundaan jadwal: jalan2 bersama baruna (bppt - i agi)

2006-05-16 Terurut Topik Arief Budiman
Pengennya sih kasih materi kuliah tapi untuk yg diprogramkan itu gak punya
kompetensi euy

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Ridwan Djamaluddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, May 16, 2006 1:02 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] penundaan jadwal: jalan2 bersama baruna (bppt- i
agi)

Agenda acaranya sudah disiapkan dengan mantap, termasuk 
mencoba peralatan, simulasi, kuliah wirausaha bidang 
geologi, politik sumberdaya alam. 

Mau nyumbang tenaga, uang, dan bahan?

RD


On Tue, 16 May 2006 13:02:10 +0700
  Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ada peragaan bagaimana riset dilakukan di kapal itu gak 
pak?
Kalau tidak ada riset sesungguhnya mungkin bisa dilakukan 
semacam simulasi
dengan akuisisi --sedikit-- data, kemudian prosesing, 
analisis dan evaluasi
yg kesemuanya dilakukan di kapal tsb.

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Ridwan Djamaluddin 
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, May 16, 2006 12:21 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] penundaan jadwal: jalan2 
bersama baruna (bppt-i
agi)

Bapak Arief yang Budiman,

Yang akan mengadakan acara tsb. adalah IAGI, dengan 
dukungan Kapal Riset BPPT. Hasilnya akan maksimal.

Tenkyu, R i d w a n


On Mon, 15 May 2006 15:03:27 +0700
   Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pak Jangkung,

Mohon konfirmasi :
Siapa yang mengadakan? Resminya ini kegiatan IAGI, karena 
para pengajar dikerahkan dari anggota IAGI [tak dibayar]. 
Kapalnya memanfaatkan kapal Baruna Jaya BPPT yang 
berlayar 
tanpa kegiatan survey.

Artinya para mahasiswa itu akan ditraining oleh ahli2 
IAGI di atas kapal
Baruna Jaya (yg sedang tidak melakukan survey)
Artinya kapal itu hanya sebagai sarana transportasi saja 
(tentu para
mahasiswa bisa melihat2 dalamnya kapal termasuk peralatan 
survey.  Tapi
peralatan yg sedang tidak bekerja)?

Kok kurang maksimal ya manfaat pelayaran itu buat 
mahasiswa?

  
  
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Ridwan Djamaluddin 
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, May 15, 2006 1:58 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] penundaan jadwal: jalan2 
bersama baruna
(bppt-iagi)

Berikut ceritanya: 

BPPT dan BPMigas akan berseminar di Surabaya, 24 Mei 
2006; 
sekalian kunjungan ke Kapal Baruna Jaya BPPT di Dermaga 
PT 
PAL. Rencana semula kapal akan berangkat dari Jakarta ke 
Surabaya, kembali ke Jakarta. Kesempatan ini mau 
dimanfaatkan untuk pelayaran mahasiswa geologi.

Tapi, ternyata ada perubahan jadwal kegiatan survey yang 
melibatkan kapal2, peralatan, dan personil kapal Baruna 
Jaya BPPT. Akibatnya, kapal yang akan masuk ke Surabaya 
adalah kapal yang terdekat dari lokasi, tdak jadi dari 
Jakarta.

Siapa yang mengadakan? Resminya ini kegiatan IAGI, karena 
para pengajar dikerahkan dari anggota IAGI [tak dibayar]. 
Kapalnya memanfaatkan kapal Baruna Jaya BPPT yang 
berlayar 
tanpa kegiatan survey.

Salam, 
R i d w a n
Sekjen IAGI
Kepala Baruna Jaya BPPT


On Mon, 15 May 2006 10:07:11 +0800
   Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
Looh ini yang punya gawe (hajatan) IAGI atau BPPT sih ?

RDP

On 5/15/06, Achmad Luthfi [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ok lah tertunda...tapi jangan nanti 
keseringan...bisa2...nanti
BPPT...disebut..Badan Pembertahu Perkuliahan 
Tertundawong kawan2 sdh
semangat ikut koq..

-Original Message-
From: Ridwan Djamaluddin 
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, May 12, 2006 1:12 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; iagi-net@iagi.or.id
Cc: Hendra Baskara; Ariadi Subandrio; Ridwan Djamaluddin; 
Elan Biantoro
Subject: Re: [iagi-net-l] penundaan jadwal: jalan2 
bersama baruna
(bppt-iagi)

Melanjutkan informasi dari Ustadz Syaiful, saya sampaikan
juga penyesalan yang mendalam atas tertundanya rencana
ini. Kapal-kapal, personil, dan peralatan BPPT sedang dan
akan melaksanakan kegiatan dengan beberapa mitra.

Tidak berarti acara BATAL, namun kita tunda dengan jadwal
tentatif Agustus 2006. Mudah2an persiapan bisa lebih
matang. Mohon dukungan rekan-rekan IAGI untuk rencana
tersebut.

Tenkyu, R i d w a n
[Sekjen IAGI merangkap Kepala Baruna Jaya...]


On Thu, 11 May 2006 18:36:17 -0700
  mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote:
dengan sangat menyesal, kami mohon maaf, acara 'jalan2
bersama kapal baruna'
yg direncanakan oleh iagi dan bppt, dengan terpaksa
ditunda, disebabkan
kapal baruna tsb pada waktu yg telah dijadwalkan (22-26
mei 2006) harus
berlayar ke rute lainnya untuk alasan yg lebih penting.
dengan ini, kami
mohon maaf, terutama kepada rekan2 mahasiswa yg telah
banyak mengirimkan
lamarannya. lamaran2 tsb tetap kami simpan dan apabila
jadwal tertunda sudah

RE: [iagi-net-l] penundaan jadwal: jalan2 bersama baruna (bppt-i agi)

2006-05-15 Terurut Topik Arief Budiman
Pak Jangkung,

Mohon konfirmasi :
Siapa yang mengadakan? Resminya ini kegiatan IAGI, karena 
para pengajar dikerahkan dari anggota IAGI [tak dibayar]. 
Kapalnya memanfaatkan kapal Baruna Jaya BPPT yang berlayar 
tanpa kegiatan survey.

Artinya para mahasiswa itu akan ditraining oleh ahli2 IAGI di atas kapal
Baruna Jaya (yg sedang tidak melakukan survey)
Artinya kapal itu hanya sebagai sarana transportasi saja (tentu para
mahasiswa bisa melihat2 dalamnya kapal termasuk peralatan survey.  Tapi
peralatan yg sedang tidak bekerja)?

Kok kurang maksimal ya manfaat pelayaran itu buat mahasiswa?

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Ridwan Djamaluddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, May 15, 2006 1:58 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] penundaan jadwal: jalan2 bersama baruna
(bppt-iagi)

Berikut ceritanya: 

BPPT dan BPMigas akan berseminar di Surabaya, 24 Mei 2006; 
sekalian kunjungan ke Kapal Baruna Jaya BPPT di Dermaga PT 
PAL. Rencana semula kapal akan berangkat dari Jakarta ke 
Surabaya, kembali ke Jakarta. Kesempatan ini mau 
dimanfaatkan untuk pelayaran mahasiswa geologi.

Tapi, ternyata ada perubahan jadwal kegiatan survey yang 
melibatkan kapal2, peralatan, dan personil kapal Baruna 
Jaya BPPT. Akibatnya, kapal yang akan masuk ke Surabaya 
adalah kapal yang terdekat dari lokasi, tdak jadi dari 
Jakarta.

Siapa yang mengadakan? Resminya ini kegiatan IAGI, karena 
para pengajar dikerahkan dari anggota IAGI [tak dibayar]. 
Kapalnya memanfaatkan kapal Baruna Jaya BPPT yang berlayar 
tanpa kegiatan survey.

Salam, 
R i d w a n
Sekjen IAGI
Kepala Baruna Jaya BPPT


On Mon, 15 May 2006 10:07:11 +0800
  Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
Looh ini yang punya gawe (hajatan) IAGI atau BPPT sih ?

RDP

On 5/15/06, Achmad Luthfi [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ok lah tertunda...tapi jangan nanti 
keseringan...bisa2...nanti
BPPT...disebut..Badan Pembertahu Perkuliahan 
Tertundawong kawan2 sdh
semangat ikut koq..

-Original Message-
From: Ridwan Djamaluddin 
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, May 12, 2006 1:12 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; iagi-net@iagi.or.id
Cc: Hendra Baskara; Ariadi Subandrio; Ridwan Djamaluddin; 
Elan Biantoro
Subject: Re: [iagi-net-l] penundaan jadwal: jalan2 
bersama baruna
(bppt-iagi)

Melanjutkan informasi dari Ustadz Syaiful, saya sampaikan
juga penyesalan yang mendalam atas tertundanya rencana
ini. Kapal-kapal, personil, dan peralatan BPPT sedang dan
akan melaksanakan kegiatan dengan beberapa mitra.

Tidak berarti acara BATAL, namun kita tunda dengan jadwal
tentatif Agustus 2006. Mudah2an persiapan bisa lebih
matang. Mohon dukungan rekan-rekan IAGI untuk rencana
tersebut.

Tenkyu, R i d w a n
[Sekjen IAGI merangkap Kepala Baruna Jaya...]


On Thu, 11 May 2006 18:36:17 -0700
  mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote:
dengan sangat menyesal, kami mohon maaf, acara 'jalan2
bersama kapal baruna'
yg direncanakan oleh iagi dan bppt, dengan terpaksa
ditunda, disebabkan
kapal baruna tsb pada waktu yg telah dijadwalkan (22-26
mei 2006) harus
berlayar ke rute lainnya untuk alasan yg lebih penting.
dengan ini, kami
mohon maaf, terutama kepada rekan2 mahasiswa yg telah
banyak mengirimkan
lamarannya. lamaran2 tsb tetap kami simpan dan apabila
jadwal tertunda sudah
ada, seleksi akan segera dilaksanakan.

demikian pula kepada rekan2 profesional yg telah bersedia
untuk menjadi
instruktur berbagai mata-acara kursus, terimakasih atas
persiapan waktunya;
mudah2an pada jadwal tertunda nanti masih bisa meluangkan
waktu pula.

mohon info ini disebarkan kepada rekan2 yg memerlukannya.

terimakasih dan salam,
syaiful
*pp-iagi

--
Mohammad Syaiful - Explorationist
Mobile: 62-812-9372808
Email: [EMAIL PROTECTED]

rencana rute layar yg tertunda:
senin, 22 mei: 9:00 meninggalkan tpriok;
selasa, 23 mei: 18:00 tiba di tperak;
rabu, 24 mei: seminar di sby; 18:00 meninggalkan tperak;
jum'at, 26 mei: 9:00 tiba kembali di tpriok.
--


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: 
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: 
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: 
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-





RE: [iagi-net-l] Fw: GEMSTONE LOVERS : MEJA GIOK RP 18 MILYAR

2006-05-11 Terurut Topik Arief Budiman
Saya kasihan dengan laboratoriumnya sebagai institusi.


 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Y S Yuwono [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, May 12, 2006 5:32 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Fw: GEMSTONE LOVERS : MEJA GIOK RP 18 MILYAR

Mas Miko and others!!!

Mas Miko hanya cemas atas ketepatan hasil analisa yang tercantum dalam 
srtifikat itu, saya sebagai senior petrographer  petrologist dan penggemar 
gemstone bukan saja cemas tapi sangat ngeri atas pertaruhan Laboratorium 
ybs yang telah berani mengeluarkan sertifikat itu, apakah penangg. jwb nya 
telah cukup berpengalaman dalam bidang gemology bukan hanya sekedar baca-2 
buku?

Salam gemstone
Yatno

- Original Message - 
From: miko [EMAIL PROTECTED]
To: IAGI iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, May 09, 2006 8:58 PM
Subject: [iagi-net-l] Fw: GEMSTONE LOVERS : MEJA GIOK RP 18 MILYAR



Dear Gemstone Lovers,

Beberapa hari yang lalu, mang Okim kedatangan seorang kenalan yang 
menawarkan sebuah daun meja giok. Barangnya tidak dibawa, yang ditunjukkan 
hanya selembar Sertifikat Batumulia lengkap dengan fotonya. Sertifikat 
resebut  diterbitkan oleh Laboratorium Geologi Optik dari sebuah Universitas

yang sangat terkenal di Indonesia. Konon, daun meja giok tersebut milik 
seorang PATI ABRI, beratnya 85 kg dan ditawarkan dengan harga 18 Milyar 
Rupiah  (lebih 200 juta rupiah per kilogram).

Dalam sertifikat disebutkan antara lain :
1. Warna cerat (goresan ?)  :Putih
2. Kekerasan  :7 skala Mohs
3. Struktur  :Masif (padat)
4. Kilap  :Kaca
5. Transparansi   :Translusen
6. Warna Dispensi   :Abu - abu hingga biru muda kehijauan, 
dengan pola konsentris
7. Kesimpulan :BATUAN ALAMI dengan nama JADEITE

8. Catatan   :Bagian atas dan bawah dilapisi 
pelindung kaca
   Mempunyai nilai sejarah khas 
Cina yaitu bergambar 4 naga berkaki empat dan sejumlah huruf Cina
   Secara umum batu tersebut 
disebut GIOK

Dear Gemstone Lovers,

Mang Okim sangat cemas membaca sertifikat di atas karena yang menerbitkan 
adalah sebuah Laboratorium Geologi Optik. Mang Okim menilai yang 
memeriksanya benar - benar nekat. Masalahnya, mang Okim telah cukup banyak 
memeriksa benda serupa dan hasilnya adalah HEAVY PLASTIK / RESIN yang 
kekerasannya kurang dari 2 ( seperti layaknya plastik / resin di pasaran ). 
Didapatnya kekerasan yang sampai 7 skala Mohs bukan sesuatu yang mustahil 
karena yang diujinya pasti kaca pelindungnya ( itupun mestinya tak sampai 7 
skala Mohs ). Dan untuk sampai pada kesimpulan JADEITE ( first class nya 
batu giok ), masih banyak test yang harus dilewati misalnya yang paling 
sederhana yaitu berat jenisnya ( lebih dari 3 ).

Entahlah, apa yang akan terjadi kalau sampai ada transaksi jual beli yang 
basis harganya 18 Milyar rupiah . Hal ini bukan tidak mungkin karena 
pemiliknya saja sudah PATI ABRI. Mudah - mudahan saja tidak ya...

Salam batumulia, mang Okim







No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.392 / Virus Database: 268.5.5/335 - Release Date: 5/9/2006


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Who is in charge ?

2006-05-11 Terurut Topik Arief Budiman
Ayo dong bapak2/ibu2 BP Migas kasih penjelasan yg gamblang ke DPR (dan
terutama ditembuskan ke seluruh DPRD)serta jangan lupa ke media massa
(jangan lupa koran daerah, dan tabloid2 yg dibaca banyak rakyat).

Jangan lagi rakyat kita karena ketidaktahuannya mengundang dan menggelar
karpet merah untuk penjajahan lagi.

Suka atau tidak suka, harus diakui dunia perminyakan kita masih terjajah.

Ya Tuhan beri kami kemampuan dan kekuatan.
 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, May 11, 2006 5:11 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net; migas indonesia
Subject: Re: [iagi-net-l] Who is in charge ?

Duh, Mas Arief jangan trus cilaka gitu aah ... !

Ini memang sudah dalam paket sistem PSC ... dalam Production Sharing
Contract yang incharge itu ya operator. Tapi satu sisi negatipnya
justru pengertian masyarakat karena tertutupi cost recovery. Wajar
juga kontraktor yg memperoleh nama, karena kontraktor yg memilki
inisiasi dan eksekusi, tidak hanya soal dana. Dan seperti yg saya
singgung sebelumnya apakah kalau menunggu dari pemerintah pusat
nantinya akan seefisien kalau lewat KPS ? ... duh, maaf ... suudzon
deh aku :(

Disatu sisi yg dianggap incharge ini memang akan mendapatkan nama
baik, tentunya kalau hal yg bagus. Namun seandainya melakukan
kesalahan (hal buruk), tentunya kontraktor  juga yg akan menanggung
dan menjawab. Ini satu paket !

Nah kalau TAC atau saat ini nanti KKS, itu bagaimana ? Siapa yg
incharge, Pertamina atau kontraktor ?
KKS itu adalah daerah yg diberikan oleh negara cg MIGAS dan
dioperasikan Pertamina, namun nantinya perusahaan lain bisa bekerja
sama dengan Pertamina mengelola daerah ini. . Nah siapa yg
incharge disini ?.

Kalau saya ada di BPMIGAS maka saya akan teriak-teriak  juga
(speak-up !), bahwa akupun ikutan disitu, looh. Ini kadangkala
masalahnya hanya keterlibatan secara aktif saja.
Itulah pentingnya SPEAK-UP ! ... jangan diem-diem saja. Beritahukan
bahwa perbuatan itu juga peranan kita. Bukan untuk sombong tetapi
untuk lebih mendudukkan persoalan seperti apa adanya. .. makanya
KLAIM itu seringkali sangat perlu.

Karena  lantangnya teriakan seringkali yg terdengar dianggap yg
benar ... looh piye kui ? Kita bisa saja berargumentasi setelahnya
... tapi seringkali --  sudah telat !!!.

Howgh !

RDP
aku seingkali ndak bisa jadi wong jowo yg lembah manah ... sorry

On 5/11/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Cilaka memang, kirain cuma rakyat awam yg tidak tahu tentang hal ini.
 Kalau ketidaktahuan ini sampai ke level departemen ya parah donk.

 BP Migas perlu kasih informasi ini ke DPR agar ketika berbicara mewakili
 rakyat faham siapa sebenarnya malaikat yg membantu rakyat itu. dan juga ke
 Presiden, agar dalam rapat kabinet dijelaskan lagi ke semua mentri, karena
 urusan migas ini pasti menyangkut multi departemen.

 Jangan sampai terjadi : asal bule pasti bagus, asal bule pasti baik



 A R I E F B U D I M A N
 Pertamina - Eksplorasi Sumatra
 Phone: (021) 350 2150 ext.1782
 Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru-
- Call For Papers until 26 May 2006 -
- Submit to: [EMAIL PROTECTED]-
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Interactive Merapi

2006-05-11 Terurut Topik Arief Budiman
Yg sering tampil kok Mbah Marijan saja.

Mbah Marijan memang harus ditampilkan karena itu mewakili realita masyarakat
sekitar merapi.  
Tapi volcanologistnya juga harus tampil dengan penjelasan yg lengkap dan
mudah difahami kalau perlu dengan audiovisual/model/simulasi pokoknya yg
mudah diterima dan difahami banyak orang.

Saya yakin di direktorat volkanologi banyak film tentang gunung api (moga2
ada yg khusus merapi), nah kalau ada berikan itu ke stasiun2 TV (kalau bisa
pada jam yg sama, dan pada prime time), rada maksa memang, tapi ini demi
kejelasan informasi.  Singkat saja 15 menit cukup saya rasa.

Mungkin Pak Mentri yg terkait (dalam hal Merapi : ESDM) dan Pak Mentri
Informasi beserta seluruh pemimpin TV perlu duduk bersama, untuk membuat
program penayangan bersama tentang ilmu pengetahuan yg terkait dg bencana
nasional (gunung meletus, banjir bandang, tsunami, dll).  Tayangan diprogram
sedemikian rupa sehingga masyarakat diberi bekal pengetahuan.  Baru setelah
itu masyarakat dapat menerima tayangan pemberitaaan kejadian2 tsb dg
pemahaman yg baik.

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, May 11, 2006 7:11 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Interactive Merapi

Rasanya masalah Merapi meletus, identifikasi+hazard-nya belum pernah
dibahas di Layar Kaca oleh ahli Volkanologi. Gemes saja kalau sampai
kecolongan lagi seperti masalah Tsunami Aceh.

Apa belum ada tawaran dari Media Televisi kepada IAGI atau Departemen
Volkanologi? Atau mungkin sistemnya harus mereka yang menawarkan atau
bisa dibalik (nara sumber yang menawarkan diri). Tapi menurut saya
akan sangat berarti kalau masalah Merapi bisa dikupas di TV oleh ahli
yang benar-benar berkompeten dibidangnya (volkanologist).

Apalagi berkaitan dengan himbauan Wapres yang meminta semua warga
mengungsi dalam 1-2 hari ke depan, sepertinya sekarang-sekarang ini
adalah Timing yang tepat untuk meng-'educate' masyarakat mengenai
masalah seputar Merapi..at least sudah ada kontribusi dari kaum ahli
dalam usaha mengurangi korban jiwa. Kenapa harus lewat TV, karena
'dugaan' saya media ini yang paling efektif sebagai sarana informatif
kepada masyarakat.

Salam Was-was,
Natan

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru-
- Call For Papers until 26 May 2006 -
- Submit to: [EMAIL PROTECTED]-
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] The Geological Interpretation of Well Logs (Adi Harsono)

2006-05-11 Terurut Topik Arief Budiman
Saya juga mau beli itu buku.

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, May 11, 2006 10:02 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Indocita
Subject: Re: [iagi-net-l] The Geological Interpretation of Well Logs (Adi
Harsono)

Kalo pak Adi Harsono merelease bukunya, saya mau beli ya. Saya sudah punya
yang basic interpretation.
Mas ipul, tolong kasih info.


On 5/9/06, mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote:

 fyi...

 Dear Colleagues,



 We, INDOCITA Training would like to invite you in training:



 *THE GEOLOGICAL INTERPRETATION *

 *OF WELL LOGS*

 *that would be held on May 15th-19th 2006, in Bandung*



 Please kindly find the syllabus below

 For further information please don't hesitate to contact us.



 Thank You and Best Regards,

 -TINA-

 Marketing  PR Officer

 Mobile: 0818-697730

 

 *INDOCITA Training*

 Graha INDOCITA 2nd Floor

 Jl. Pangadegan Timur No. 16 Jakarta 12770

 Phone: 021-798 0210, Fax: 021-798 0170

 E-mail: [EMAIL PROTECTED]

 



 *THE GEOLOGICAL INTERPRETATION*

 *OF WELL LOGS*

 * *

 Grand Preanger Hotel, Bandung

 May, 15th – 19th   2006



 This training presents for participant of the various open hole log tools
 and the data they generate. In particular it provides comprehensive
 geological interpretations of the derived data, enabling the geologist to
 capitalize fully upon well log data. This training also overview each of
 the
 principal open hole logging tools and measurements made are discussed in
 terms of simple theory and acquisition of data. Integrated geological
 interpretations are then described.


 *Who should attend?*

 - Exploration and Development,

 - Geologists,

 - Rig Geologists,

 - Geophysicist,

 - Explorationists,

 - Petrophysicists,

 - Sedimentolo€gists,

 - Lab Stratigraphers,

 - Computer Database Specialists and

 - Advanced Technical Assistants and beginners

 - Any person who wish to enhance knowledge and skills about above
 topics



 *TRAINING OUTLINE

 *

 o Introduction

 o The logging environment

 o Temperature logging

 o Caliper logs

 o Self-potential or SP logs

 o Resistivity and conductivity logs

 o The gamma ray and spectral gamma ray logs

 o Sonic or acoustic logs

 o The density and photoelectric factor logs

 o The neutron log

 o Lithology reconstruction from logs

 o The dipmeter

 o Image logs

 o Facies, sequences and depositional environments from logs

 o Sequence stratigraphy and stratigraphy

 o Interactive sharing information and experience

 o Group discussion, question and answer session

 o Concluding remarks



 *TRAINING METHOD*

 o Lecturing

 o Case Study

 o Interactive Sharing Information and Experience

 o Group Discussion, Question and Answer Session

 * *

 *INSTRUCTOR PROFILE *

 * *

 *Adi Harsono, B.Sc. M.Sc. *has more 25 years working experience in oil and
 gas sectors. His carrier start as Field Engineer in Africa at Indonesia
 Schlumberger* *Wire line. As long at  Schlumberger, more focusing in
 technical engineering task for oil and gas especially in well data
 processing, evaluation and interpretation both Indonesia region and
 overseas
 such as Malaysia, Sydney, Africa, Australia and etc. Beside that he ever
 hold the strategic position as logistic manager, computing center manager,
 marketing managers and director and his last position is General Manager.

 * *

 Mr. Adi Harsono* *received Bachelor degree in Physic and Master Degree in
 Nuclear Physic from Gajah Mada University. He also attend at several
 course
 and training both domestic and overseas. Beside his expert in
 International
 oil and gas business, he also has professional skills in manufacturing
 process management, business development management and project
 management.
 He also active at several professional organization as Indonesia Petroleum
 Engineer Association, Indonesia America Business Association, Houston-USA
 and Shanghai-China Broad.

 * *

 *TRAINING METHODE*

 * *

 ·Lecturer

 ·Case Study

 ·Interactive discussion

 ·Simulation



 *FEE FOR DELEGATE*

 * *

 *US $ 1250,-per persons*

 (not including hotel Accommodation)



 *FACILITIES*

 The above fee including: Hand Out, Bag, Block note, calculator,
 stationary,
 certificate attendance, and photo

 * *

 *METHODE OF PAYMENT*

 * *The training fee could be paid by: cash or transfer to the Account PT.

 INDOCITA Karya Global, at Bank Mandiri Cabang MT Haryono, Jakarta Selatan,
 Account No.:070-00-0437415-8



 *INFORMATION*



 If you need further information please contact us at:

 Phone: (62-21) 798 0210 (Hunting)

 Facs. (62-21) 798 0170

 Email: [EMAIL PROTECTED]



 

RE: [iagi-net-l] Who is in charge ?

2006-05-10 Terurut Topik Arief Budiman
Cilaka memang, kirain cuma rakyat awam yg tidak tahu tentang hal ini.
Kalau ketidaktahuan ini sampai ke level departemen ya parah donk.

BP Migas perlu kasih informasi ini ke DPR agar ketika berbicara mewakili
rakyat faham siapa sebenarnya malaikat yg membantu rakyat itu. dan juga ke
Presiden, agar dalam rapat kabinet dijelaskan lagi ke semua mentri, karena
urusan migas ini pasti menyangkut multi departemen.

Jangan sampai terjadi : asal bule pasti bagus, asal bule pasti baik

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, May 10, 2006 7:38 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net; migas indonesia
Subject: [iagi-net-l] Who is in charge ?

Ternyata siapa yg lebih berperan (in charge) didalam operasi migas
suatu daerah ditentukan siapa kontraktornya. Dalam hal setiap kegiatan
walaupun logo BPMIGAS ada disebelahnya tetap saja nama kontraktor
tetep lebih diakui. Padahal kita tahu bahwa biayanya juga nantinya
masuk cost recovery. Namun itulah keuntungan operator di Indonesia
ini. Lah Departemen sosial saja memberikan penghargaannya ke
kontraktor bukan ke BPMIGAS. Soalnya kalau BPMIGAS juga yg mendapat
penghargaan nanti dibilang jeruk minum jeruk. Namun   Itulah yg
menyebabkan rakyat didaerah akan sangat mungkin saja beranggapan
program 'community development' itu adalah pemberian dari kontraktor
... pemerintah pusat mah ngga mau bantuin.

Sulit memang ... karena kalau toh akhirnya ditunggu-tunggu dananya
turun melalui pemerintah pusat, apakah juga akan sampai kedaerah
seefisien kalau lewat KPS ?...
waaah mbulet juga deh ...

Disinilah previledge untuk mendapatkan nama bila menjadi operator.
Lembu yg diperah sapi yg dapet nama 


RDP

4/28/2006 8:02:11 AM
PEMBERIAN PENGHARGAAN INVESTASI SOSIAL KEPADA KONTRAKTOR KONTRAK KERJA
SAMA (KKKS) AMERADA HESS DAN KONSORSIUM NATUNA BARAT
JAKARTA, 27 APRIL 2006

Pada hari ini, Kamis, 27 April 2006, 2 Kontraktor Kontrak Kerja Sama
BPMIGAS yang terdiri: Amerada Hess yang beroperasi di Kabupaten
Gresik, Jawa Timur dan Konsorsium Natuna Barat yang merupakan
konsorsium dari ConocoPhillips, Premier Oil dan Star Energy yang
beroperasi di Kepulauan Natuna memperoleh Penghargaan Investasi Sosial
untuk kategori perusahaan tambang minyak dan gas bumi. Penghargaan
diberikan atas keberhasilan kedua perusahaan tersebut dalam
melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR), yaitu
salah satu program yang dilaksanakan agar perusahaan dan komunitas
atau elemen-elemen dalam jaringan sosialnya bisa tumbuh dan berkembang
bersama.

selengkapnya :
http://www.bpmigas.com/media-siaranpers-detail.asp?id=2006040110


-- 
uniformity does not necessarily signify connectivity

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi

2006-05-08 Terurut Topik Arief Budiman
Kalau benar bahwa balooning effect adalah akibat dari respon elastisitas
batuan atas mud pressure (pump on vs pump off) -- terjadi pada elastic zone
suatu material, maka seharusnya ballooning tidak terjadi pada kondisi pore
pressure mendekati fracture gradient.  Karena sepengetahuan saya,
elastisitas suatu material justru berkurang saat mendekati plastic zone-nya.

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: M Fakhrur Razi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, May 06, 2006 1:25 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? ---
Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

wah, masalah ballooning jadi tambah seru,

Sepemahaman saya, Wellbore breathing atau ballooning lebih disebabkan oleh
kondisi dimana margin antara pore pressure (pp) dan fract gradient (fg)
sangat dekat. Jadi kondisi ini bisa terjadi di lingkungan depleted interval
(dimana fract gradient akan jauh berkurang) ( pengalaman pribadi
hahaha)..atau dilingkungan HPHT. Penyebab utamanya tentunya adalah
charge and discharge yang terutama terjadi di area yang memiliki
permeability (saya kurang percaya dengan pendapat bahwa wellbore breathing
ini adalah karena kembang-kempis shale, karena cukup sulit untuk
membayangkannya).

karena margin yang sangat dekat antara pp dan fg itulah, maka jika well
dalam kondisi static (pump-off) maka akan terlihat stabil, tapi jika well
dalam kondisi dinamis (pump-on), maka well akan terbaca seperti memiliki
loss circulation (dengan rate loss yang tidak terlalu besar). Dugaan saya,
pada saat dinamis, akan terbentuk fracture-fracture kecil yang menambah
volume borehole (karena nilai ECD yg dekat atau hampir sama dengan FG
menekan ke formasi), kemudian pada saat statis, fracture2 yang sudah jenuh
terisi oleh mud ini akan memuntahkan kembali mudnya ke borehole dan tertutup
kembali (ini hanya khayalan pribadi, kalo salah mohon dikoreksi).

jadi dengan kata lain, ballooning ini adalah juga penanda awal terjadinya
mudloss (kalo drilling diteruskan dengan mengabaikan ballooning, sangat
mungkin fracture2 yang terbentuk semakin bertambah besar dan akibatnya
fatal.loss circulation)

oleh karena itu, treatment ballooning ini bisa dengan beberapa cara:
1. menurunkan ECD ( bisa dengan menurunkan pump rate, tapi pertimbangkan
batas minimum pump rate yg dipakai LWD)
2. pertimbankan untuk reduce MW (cukup sulit kali ya?)
3. gunakan LCM
4. set casing (kalo memang sudah tidak terkontrol)


mudah-mudahan membantu memperjelas, kalo ada yg keliru silakan para pendekar
dunia persilatan lain yang mengkoreksi

Razi

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi

2006-05-08 Terurut Topik Arief Budiman
Kang Vicky yg pengen tau banyak hal :) ,

Prinsipnya LOT adalah fungsi kompaksi batuan.
LOT mebesar ketika kompaksi batuan membesar.

Pada Pressure regime yg Normal : 
Semakin dalam (deeper), overburden meningkat, kompaksi batuan meningkat, LOT
meningkat.
Praktisnya semakin dalam semakin besar LOT.

Dalam kondisi abnormal pressure (under compacted) :
Pore pressure lebih tinggi dari normal pore pressure, kompaksi batuan lebih
kecil dari kondisi normal (seharusnya).

Semakin abnormal pore pressurenya (= semakin besar selisih dari normal pore
pressurenya), batuan semakin undercompacted, maka LOT semakin kecil.
Jadi dalam kondisi abnormal pressure, membesar atau mengecilnya LOT bukan
fungsi kedalaman.  Sama seperti balon, semakin mendekati titik letusnya
(=semakin under compacted), semakin kecil LOT nya.

Jangan lupa : 
1) LOT adalah penambahan pressure yg mengakibatkan bocornya formasi batuan,
bukan total pressure yg dibutuhkan agar batuan itu bocor.

2) Leak off point pressure  Fracture point pressure (2 titik ini tidak
sama)

3) normal compaction = pore volume sebanding dengan pressure yg ditimbulkan
overburden di atasnya dan lateral stress.  Dalam kondisi normal compacted,
pore pressure = hydrostatic pressure.  
Bila peningkatan overburden tidak dimbangi dg pengurangan pore volume yg
sebanding maka pore volume menjadi lebih tinggi dari normalnya, maka terjadi
peningkatan pore pressure melebihi hydrostatic pressurenya, maka batuan
dalam kondisi undercompacted (= lebih mudah dibikin bocor dan fractured)


moga2 jelas kang.

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, May 08, 2006 4:36 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng
ing! Drilling dengan mudweight tinggi

Pak Arief,
Apakah semakin dalam LOT selalu membesar ?
Adakah kemungkinan bahwa LOT akan mengecil pada level tertentu ?
KArena perubahan lithology etc ... (?)
Permasalahannya barangkali kita tidak sering melakukan LOT pada
jarak/interval kedalaman tertentu yg relatif pendek, sehingga
asumsinya semakin dalam LOT akan semakin besar.
cmiiw

RDP

On 5/8/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kalau benar bahwa balooning effect adalah akibat dari respon elastisitas
 batuan atas mud pressure (pump on vs pump off) -- terjadi pada elastic
zone
 suatu material, maka seharusnya ballooning tidak terjadi pada kondisi pore
 pressure mendekati fracture gradient.  Karena sepengetahuan saya,
 elastisitas suatu material justru berkurang saat mendekati plastic
zone-nya.



 A R I E F B U D I M A N
 Pertamina - Eksplorasi Sumatra
 Phone: (021) 350 2150 ext.1782
 Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


 -Original Message-
 From: M Fakhrur Razi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Saturday, May 06, 2006 1:25 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? ---
 Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

 wah, masalah ballooning jadi tambah seru,

 Sepemahaman saya, Wellbore breathing atau ballooning lebih disebabkan oleh
 kondisi dimana margin antara pore pressure (pp) dan fract gradient (fg)
 sangat dekat. Jadi kondisi ini bisa terjadi di lingkungan depleted
interval
 (dimana fract gradient akan jauh berkurang) ( pengalaman pribadi
 hahaha)..atau dilingkungan HPHT. Penyebab utamanya tentunya adalah
 charge and discharge yang terutama terjadi di area yang memiliki
 permeability (saya kurang percaya dengan pendapat bahwa wellbore breathing
 ini adalah karena kembang-kempis shale, karena cukup sulit untuk
 membayangkannya).

 karena margin yang sangat dekat antara pp dan fg itulah, maka jika well
 dalam kondisi static (pump-off) maka akan terlihat stabil, tapi jika well
 dalam kondisi dinamis (pump-on), maka well akan terbaca seperti memiliki
 loss circulation (dengan rate loss yang tidak terlalu besar). Dugaan saya,
 pada saat dinamis, akan terbentuk fracture-fracture kecil yang menambah
 volume borehole (karena nilai ECD yg dekat atau hampir sama dengan FG
 menekan ke formasi), kemudian pada saat statis, fracture2 yang sudah jenuh
 terisi oleh mud ini akan memuntahkan kembali mudnya ke borehole dan
tertutup
 kembali (ini hanya khayalan pribadi, kalo salah mohon dikoreksi).

 jadi dengan kata lain, ballooning ini adalah juga penanda awal terjadinya
 mudloss (kalo drilling diteruskan dengan mengabaikan ballooning, sangat
 mungkin fracture2 yang terbentuk semakin bertambah besar dan akibatnya
 fatal.loss circulation)

 oleh karena itu, treatment ballooning ini bisa dengan beberapa cara:
 1. menurunkan ECD ( bisa dengan menurunkan pump rate, tapi pertimbangkan
 batas minimum pump rate yg dipakai LWD)
 2. pertimbankan untuk reduce MW (cukup sulit kali ya?)
 3. gunakan LCM
 4. set casing (kalo memang sudah tidak terkontrol)


 mudah-mudahan membantu

RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi

2006-05-08 Terurut Topik Arief Budiman
LOT = Leak Off Test
FIT = Formation Integrity Test

LOT untuk mengetahui pressure yg mengakibatkan formasi mulai bocor.
FIT untuk meyakinkan/ngetest bahwa formasi mampu menahan sampai nilai
pressure tertentu.


LOT Operational :
1. Formasi diberi tekanan dg MW yg ada + pump on. 
2. Pressure yg dialami oleh formasi akan bertambah sebanding dg volum lumpur
yg dipompa, membentuk slope (pressure vs mud volum).  
3. Pompa distop saat terjadi  perubahan slope (mud mulai ada yg masuk ke
dalam formasi = formasi mulai bocor)
4. Total pressure (mud pressure + pump pressure) adalah nilai LOT pressure.


FIT operational :
1. Formasi diberi tekanan dg MW yg ada + pump on. 
2. Pressure yg dialami oleh formasi akan bertambah sebanding dg volum lumpur
yg dipompa, membentuk slope (pressure vs mud volum).  
3. Pompa distop pada nilai pump pressure tertentu, sebelum terjadi
perubahan slope (mud belum ada yg masuk ke dalam formasi = formasi belum
bocor)
4. Total pressure (mud pressure + pump pressure) adalah nilai FIT pressure.


Jadi operasional FIT mirip LOT, bedanya pada point #3. 

Ket :
1) Nilai LOT pada suatu formasi pada kedalaman tertentu hanya memiliki 1
nilai (absolut).  Sedangkan FIT tergantung kita mau kasih pressure berapa
(suka-suka yg ngetest).  
2) Total pressure pada FIT atau LOT kemudian dikonversi dari psi menjadi
equvalent mud weight, dan kemudian nilai itu yg diproklamirkan sebagai nilai
LOT atau FIT

Moga2 jelas kang Ipul.

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, May 09, 2006 8:07 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng
ing! Drilling dengan mudweight tinggi

terus, kang arief yg tau banyak hal:
apa bedanya dong antara LOT dan FIT?

terimakasih dan salam ya,
syaiful


On 5/8/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kang Vicky yg pengen tau banyak hal :) ,

 Prinsipnya LOT adalah fungsi kompaksi batuan.
 LOT mebesar ketika kompaksi batuan membesar.

 Pada Pressure regime yg Normal :
 Semakin dalam (deeper), overburden meningkat, kompaksi batuan meningkat,
 LOT
 meningkat.
 Praktisnya semakin dalam semakin besar LOT.

 Dalam kondisi abnormal pressure (under compacted) :
 Pore pressure lebih tinggi dari normal pore pressure, kompaksi batuan
 lebih
 kecil dari kondisi normal (seharusnya).

 Semakin abnormal pore pressurenya (= semakin besar selisih dari normal
 pore
 pressurenya), batuan semakin undercompacted, maka LOT semakin kecil.
 Jadi dalam kondisi abnormal pressure, membesar atau mengecilnya LOT bukan
 fungsi kedalaman.  Sama seperti balon, semakin mendekati titik letusnya
 (=semakin under compacted), semakin kecil LOT nya.

 Jangan lupa :
 1) LOT adalah penambahan pressure yg mengakibatkan bocornya formasi
 batuan,
 bukan total pressure yg dibutuhkan agar batuan itu bocor.

 2) Leak off point pressure  Fracture point pressure (2 titik ini tidak
 sama)

 3) normal compaction = pore volume sebanding dengan pressure yg
 ditimbulkan
 overburden di atasnya dan lateral stress.  Dalam kondisi normal compacted,
 pore pressure = hydrostatic pressure.
 Bila peningkatan overburden tidak dimbangi dg pengurangan pore volume yg
 sebanding maka pore volume menjadi lebih tinggi dari normalnya, maka
 terjadi
 peningkatan pore pressure melebihi hydrostatic pressurenya, maka batuan
 dalam kondisi undercompacted (= lebih mudah dibikin bocor dan fractured)


 moga2 jelas kang.



 A R I E F B U D I M A N
 Pertamina - Eksplorasi Sumatra
 Phone: (021) 350 2150 ext.1782
 Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, May 08, 2006 4:36 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng
 ing! Drilling dengan mudweight tinggi

 Pak Arief,
 Apakah semakin dalam LOT selalu membesar ?


 --
 Mohammad Syaiful - Explorationist
 Mobile: 62-812-9372808
 Email: [EMAIL PROTECTED]

 Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
 Head Office:
 Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
 Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
 Email: [EMAIL PROTECTED]

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] DICARI: PESERTA KURSUS SINGKAT!!!

2006-05-08 Terurut Topik Arief Budiman
Aahandaikan aku masih mahasiswa
Boleh gak ya nyamar jadi mahasiswa.

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, May 09, 2006 8:34 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] DICARI: PESERTA KURSUS SINGKAT!!!

isu, isu, isu:
HANYA UNTUK KONSUMSI MAHASISWA GEOLOGI S1 INDONESIA!!!

20 mei adalah hari kebangkitan nasional.
20 mei 2006 adalah harlah kebangkitan nasional.
setelah itu? ya seperti kata iklan-lah: terserah anda...

terserah anda, apakah mau ikut naik kapal nasional dari tanjungpriok ke
tanjungperak.
terus? balik lagi, dari tanjungperak ke tanjungpriok.
memangnya berapa lama? sebentar, cuma 4 hari saja.
'ngapain'? namanya saja kursus, ya seperti sekolah-lah, ada 'pelajaran' ttg
kapal, ttg seismik, ttg migas indonesia, dsb. yg jelas, sangat langka ada
kelas yg tiap detik koordinatnya berubah terus.

akhir kata, kalau anda mahasiswa s1 dari jurusan geologi perguruan tinggi di
indonesia,
berminat ikut, punya uang 50 ribu-an (utk tanda komitmen pas pendaftaran),
sehat dan tentunya cinta indonesia.
kelas dibuka terbatas untuk 15-20 murid saja, jadi akan diseleksi (antara
lain tidak boleh mabuk laut, he..he..).

berani menerima tantangan ini? hubungi iagi, eh lewat saya aja deh
tulis di pojok kanan-atas, eh di subyek imil: LAMARAN JALAN2 BERSAMA BARUNA
- IAGI!

salam,
syaiful
*iagi, katanya


--
Mohammad Syaiful - Explorationist
Mobile: 62-812-9372808
Email: [EMAIL PROTECTED]

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi

2006-05-08 Terurut Topik Arief Budiman
Bagus dan gamblang gambar2nya

 

 

 

A R I E F   B U D I M A N

Pertamina - Eksplorasi Sumatra

Phone: (021) 350 2150 ext.1782

Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63

 

-Original Message-
From: Herry Maulana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, May 09, 2006 7:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing!
Drilling dengan mudweight tinggi

 

From: Herry Maulana [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, 9 May, 2006 8:31:59 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng
ing! Drilling dengan mudweight tinggi

mudah-mudahan ini ikut membantu pencerahan
http://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/tsmileys2/01.gif 

- Original Message 
From: Arief Budiman [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, 8 May, 2006 7:15:34 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng
ing! Drilling dengan mudweight tinggi

Kang Vicky yg pengen tau banyak hal :) ,

Prinsipnya LOT adalah fungsi kompaksi batuan.
LOT mebesar ketika kompaksi batuan membesar.

Pada Pressure regime yg Normal : 
Semakin dalam (deeper), overburden meningkat, kompaksi batuan meningkat, LOT
meningkat.
Praktisnya semakin dalam semakin besar LOT.

Dalam kondisi abnormal pressure (under compacted) :
Pore pressure lebih tinggi dari normal pore pressure, kompaksi batuan lebih
kecil dari kondisi normal (seharusnya).

Semakin abnormal pore pressurenya (= semakin besar selisih dari normal pore
pressurenya), batuan semakin undercompacted, maka LOT semakin kecil.
Jadi dalam kondisi abnormal pressure, membesar atau mengecilnya LOT bukan
fungsi kedalaman.  Sama seperti balon, semakin mendekati titik letusnya
(=semakin under compacted), semakin kecil LOT nya.

Jangan lupa : 
1) LOT adalah penambahan pressure yg mengakibatkan bocornya formasi batuan,
bukan total pressure yg dibutuhkan agar batuan itu bocor.

2) Leak off point pressure  Fracture point pressure (2 titik ini tidak
sama)

3) normal compaction = pore volume sebanding dengan pressure yg ditimbulkan
overburden di atasnya dan lateral stress.  Dalam kondisi normal compacted,
pore pressure = hydrostatic pressure.  
Bila peningkatan overburden tidak dimbangi dg pengurangan pore volume yg
sebanding maka pore volume menjadi lebih tinggi dari normalnya, maka terjadi
peningkatan pore pressure melebihi hydrostatic pressurenya, maka batuan
dalam kondisi undercompacted (= lebih mudah dibikin bocor dan fractured)


moga2 jelas kang.

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, May 08, 2006 4:36 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng
ing! Drilling dengan mudweight tinggi

Pak Arief,
Apakah semakin dalam LOT selalu membesar ?
Adakah kemungkinan bahwa LOT akan mengecil pada level tertentu ?
KArena perubahan lithology etc ... (?)
Permasalahannya barangkali kita tidak sering melakukan LOT pada
jarak/interval kedalaman tertentu yg relatif pendek, sehingga
asumsinya semakin dalam LOT akan semakin besar.
cmiiw

RDP

On 5/8/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kalau benar bahwa balooning effect adalah akibat dari respon elastisitas
 batuan atas mud pressure (pump on vs pump off) -- terjadi pada elastic
zone
 suatu material, maka seharusnya ballooning tidak terjadi pada kondisi pore
 pressure mendekati fracture gradient.  Karena sepengetahuan saya,
 elastisitas suatu material justru berkurang saat mendekati plastic
zone-nya.



 A R I E F B U D I M A N
 Pertamina - Eksplorasi Sumatra
 Phone: (021) 350 2150 ext.1782
 Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


 -Original Message-
 From: M Fakhrur Razi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Saturday, May 06, 2006 1:25 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? ---
 Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

 wah, masalah ballooning jadi tambah seru,

 Sepemahaman saya, Wellbore breathing atau ballooning lebih disebabkan oleh
 kondisi dimana margin antara pore pressure (pp) dan fract gradient (fg)
 sangat dekat. Jadi kondisi ini bisa terjadi di lingkungan depleted
interval
 (dimana fract gradient akan jauh berkurang) ( pengalaman pribadi
 hahaha)..atau dilingkungan HPHT. Penyebab utamanya tentunya adalah
 charge and discharge yang terutama terjadi di area yang memiliki
 permeability (saya kurang percaya dengan pendapat bahwa wellbore breathing
 ini adalah karena kembang-kempis shale, karena cukup sulit untuk
 membayangkannya).

 karena margin yang sangat dekat antara pp dan fg itulah, maka jika well
 dalam kondisi static (pump-off) maka akan terlihat stabil, tapi jika well
 dalam kondisi dinamis (pump-on), maka well akan terbaca seperti memiliki
 loss circulation

RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi

2006-05-08 Terurut Topik Arief Budiman
mainkn

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, May 09, 2006 9:25 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng
ing! Drilling dengan mudweight tinggi

terimakasih mas arief, sangat jelas keterangannya. tampaknya sampiyan bisa
saya ajak utk 'ngajar' teman2 mahasiswa dlm acara 'rig visit', kerja-bareng
antara iagi dan ipa. berminat? siapa tahu waktunya tepat...

salam,
syaiful


On 5/8/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:

 LOT = Leak Off Test
 FIT = Formation Integrity Test

 LOT untuk mengetahui pressure yg mengakibatkan formasi mulai bocor.
 FIT untuk meyakinkan/ngetest bahwa formasi mampu menahan sampai nilai
 pressure tertentu.


 LOT Operational :
 1. Formasi diberi tekanan dg MW yg ada + pump on.
 2. Pressure yg dialami oleh formasi akan bertambah sebanding dg volum
 lumpur
 yg dipompa, membentuk slope (pressure vs mud volum).
 3. Pompa distop saat terjadi  perubahan slope (mud mulai ada yg masuk ke
 dalam formasi = formasi mulai bocor)
 4. Total pressure (mud pressure + pump pressure) adalah nilai LOT
 pressure.


 FIT operational :
 1. Formasi diberi tekanan dg MW yg ada + pump on.
 2. Pressure yg dialami oleh formasi akan bertambah sebanding dg volum
 lumpur
 yg dipompa, membentuk slope (pressure vs mud volum).
 3. Pompa distop pada nilai pump pressure tertentu, sebelum terjadi
 perubahan slope (mud belum ada yg masuk ke dalam formasi = formasi belum
 bocor)
 4. Total pressure (mud pressure + pump pressure) adalah nilai FIT
 pressure.


 Jadi operasional FIT mirip LOT, bedanya pada point #3.

 Ket :
 1) Nilai LOT pada suatu formasi pada kedalaman tertentu hanya memiliki 1
 nilai (absolut).  Sedangkan FIT tergantung kita mau kasih pressure berapa
 (suka-suka yg ngetest).
 2) Total pressure pada FIT atau LOT kemudian dikonversi dari psi menjadi
 equvalent mud weight, dan kemudian nilai itu yg diproklamirkan sebagai
 nilai
 LOT atau FIT

 Moga2 jelas kang Ipul.



 A R I E F B U D I M A N
 Pertamina - Eksplorasi Sumatra
 Phone: (021) 350 2150 ext.1782
 Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


 -Original Message-
 From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, May 09, 2006 8:07 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng
 ing! Drilling dengan mudweight tinggi

 terus, kang arief yg tau banyak hal:
 apa bedanya dong antara LOT dan FIT?

 terimakasih dan salam ya,
 syaiful


 On 5/8/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Kang Vicky yg pengen tau banyak hal :) ,
 
  Prinsipnya LOT adalah fungsi kompaksi batuan.
  LOT mebesar ketika kompaksi batuan membesar.
 
  Pada Pressure regime yg Normal :
  Semakin dalam (deeper), overburden meningkat, kompaksi batuan meningkat,
  LOT
  meningkat.
  Praktisnya semakin dalam semakin besar LOT.
 
  Dalam kondisi abnormal pressure (under compacted) :
  Pore pressure lebih tinggi dari normal pore pressure, kompaksi batuan
  lebih
  kecil dari kondisi normal (seharusnya).
 
  Semakin abnormal pore pressurenya (= semakin besar selisih dari normal
  pore
  pressurenya), batuan semakin undercompacted, maka LOT semakin kecil.
  Jadi dalam kondisi abnormal pressure, membesar atau mengecilnya LOT
 bukan
  fungsi kedalaman.  Sama seperti balon, semakin mendekati titik letusnya
  (=semakin under compacted), semakin kecil LOT nya.
 
  Jangan lupa :
  1) LOT adalah penambahan pressure yg mengakibatkan bocornya formasi
  batuan,
  bukan total pressure yg dibutuhkan agar batuan itu bocor.
 
  2) Leak off point pressure  Fracture point pressure (2 titik ini tidak
  sama)
 
  3) normal compaction = pore volume sebanding dengan pressure yg
  ditimbulkan
  overburden di atasnya dan lateral stress.  Dalam kondisi normal
 compacted,
  pore pressure = hydrostatic pressure.
  Bila peningkatan overburden tidak dimbangi dg pengurangan pore volume yg
  sebanding maka pore volume menjadi lebih tinggi dari normalnya, maka
  terjadi
  peningkatan pore pressure melebihi hydrostatic pressurenya, maka batuan
  dalam kondisi undercompacted (= lebih mudah dibikin bocor dan fractured)
 
 
  moga2 jelas kang.
 
 
 
  A R I E F B U D I M A N
  Pertamina - Eksplorasi Sumatra
  Phone: (021) 350 2150 ext.1782
  Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
 
 
  -Original Message-
  From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Monday, May 08, 2006 4:36 PM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? ---
 Challeng
  ing! Drilling dengan mudweight tinggi
 
  Pak Arief,
  Apakah semakin dalam LOT selalu membesar ?
 
 
  --
  Mohammad Syaiful - Explorationist
  Mobile: 62-812-9372808
  Email: [EMAIL PROTECTED]
 
  Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
  Head Office:
  Jl. Tebet

RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi

2006-05-08 Terurut Topik Arief Budiman
Saya sebenarnya lebih handal dalam hal mall visit.

Visit engiinerbukan shopping engineer!
 
 
A R I E F   B U D I M A N
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, May 09, 2006 9:25 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng
ing! Drilling dengan mudweight tinggi

terimakasih mas arief, sangat jelas keterangannya. tampaknya sampiyan bisa
saya ajak utk 'ngajar' teman2 mahasiswa dlm acara 'rig visit', kerja-bareng
antara iagi dan ipa. berminat? siapa tahu waktunya tepat...

salam,
syaiful


On 5/8/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:

 LOT = Leak Off Test
 FIT = Formation Integrity Test

 LOT untuk mengetahui pressure yg mengakibatkan formasi mulai bocor.
 FIT untuk meyakinkan/ngetest bahwa formasi mampu menahan sampai nilai
 pressure tertentu.


 LOT Operational :
 1. Formasi diberi tekanan dg MW yg ada + pump on.
 2. Pressure yg dialami oleh formasi akan bertambah sebanding dg volum
 lumpur
 yg dipompa, membentuk slope (pressure vs mud volum).
 3. Pompa distop saat terjadi  perubahan slope (mud mulai ada yg masuk ke
 dalam formasi = formasi mulai bocor)
 4. Total pressure (mud pressure + pump pressure) adalah nilai LOT
 pressure.


 FIT operational :
 1. Formasi diberi tekanan dg MW yg ada + pump on.
 2. Pressure yg dialami oleh formasi akan bertambah sebanding dg volum
 lumpur
 yg dipompa, membentuk slope (pressure vs mud volum).
 3. Pompa distop pada nilai pump pressure tertentu, sebelum terjadi
 perubahan slope (mud belum ada yg masuk ke dalam formasi = formasi belum
 bocor)
 4. Total pressure (mud pressure + pump pressure) adalah nilai FIT
 pressure.


 Jadi operasional FIT mirip LOT, bedanya pada point #3.

 Ket :
 1) Nilai LOT pada suatu formasi pada kedalaman tertentu hanya memiliki 1
 nilai (absolut).  Sedangkan FIT tergantung kita mau kasih pressure berapa
 (suka-suka yg ngetest).
 2) Total pressure pada FIT atau LOT kemudian dikonversi dari psi menjadi
 equvalent mud weight, dan kemudian nilai itu yg diproklamirkan sebagai
 nilai
 LOT atau FIT

 Moga2 jelas kang Ipul.



 A R I E F B U D I M A N
 Pertamina - Eksplorasi Sumatra
 Phone: (021) 350 2150 ext.1782
 Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


 -Original Message-
 From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, May 09, 2006 8:07 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng
 ing! Drilling dengan mudweight tinggi

 terus, kang arief yg tau banyak hal:
 apa bedanya dong antara LOT dan FIT?

 terimakasih dan salam ya,
 syaiful


 On 5/8/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Kang Vicky yg pengen tau banyak hal :) ,
 
  Prinsipnya LOT adalah fungsi kompaksi batuan.
  LOT mebesar ketika kompaksi batuan membesar.
 
  Pada Pressure regime yg Normal :
  Semakin dalam (deeper), overburden meningkat, kompaksi batuan meningkat,
  LOT
  meningkat.
  Praktisnya semakin dalam semakin besar LOT.
 
  Dalam kondisi abnormal pressure (under compacted) :
  Pore pressure lebih tinggi dari normal pore pressure, kompaksi batuan
  lebih
  kecil dari kondisi normal (seharusnya).
 
  Semakin abnormal pore pressurenya (= semakin besar selisih dari normal
  pore
  pressurenya), batuan semakin undercompacted, maka LOT semakin kecil.
  Jadi dalam kondisi abnormal pressure, membesar atau mengecilnya LOT
 bukan
  fungsi kedalaman.  Sama seperti balon, semakin mendekati titik letusnya
  (=semakin under compacted), semakin kecil LOT nya.
 
  Jangan lupa :
  1) LOT adalah penambahan pressure yg mengakibatkan bocornya formasi
  batuan,
  bukan total pressure yg dibutuhkan agar batuan itu bocor.
 
  2) Leak off point pressure  Fracture point pressure (2 titik ini tidak
  sama)
 
  3) normal compaction = pore volume sebanding dengan pressure yg
  ditimbulkan
  overburden di atasnya dan lateral stress.  Dalam kondisi normal
 compacted,
  pore pressure = hydrostatic pressure.
  Bila peningkatan overburden tidak dimbangi dg pengurangan pore volume yg
  sebanding maka pore volume menjadi lebih tinggi dari normalnya, maka
  terjadi
  peningkatan pore pressure melebihi hydrostatic pressurenya, maka batuan
  dalam kondisi undercompacted (= lebih mudah dibikin bocor dan fractured)
 
 
  moga2 jelas kang.
 
 
 
  A R I E F B U D I M A N
  Pertamina - Eksplorasi Sumatra
  Phone: (021) 350 2150 ext.1782
  Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
 
 
  -Original Message-
  From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Monday, May 08, 2006 4:36 PM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? ---
 Challeng
  ing! Drilling dengan mudweight tinggi
 
  Pak Arief,
  Apakah semakin dalam LOT selalu membesar ?
 
 
  --
  Mohammad Syaiful - Explorationist
  Mobile: 62-812-9372808
  Email: [EMAIL PROTECTED]
 
  Exploration Think

RE: [iagi-net-l] GemStone Lover : Menteri ESDM Inginkan Ekspor Ba tu Alam Dalam Bentuk Jadi

2006-05-05 Terurut Topik Arief Budiman
Ayo Pak miko,... maikn


 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, May 05, 2006 2:53 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] GemStone Lover : Menteri ESDM Inginkan Ekspor Batu
Alam Dalam Bentuk Jadi

Kamis, 04 Mei 2006 - 14:02 WIB
Menteri ESDM Inginkan Ekspor Batu Alam Dalam Bentuk Jadi

Potensi batu alam di Indonesia tergolong besar. Hanya disayangkan,
seperti disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Purnomo Yusgiantoro dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala
Badan Geologi Bambang Dwiyanto, selama ini ekspor batu alam maupun
batu mulia masih dalam bentuk bahan mentah. Sehingga nilai ekonomisnya
masih rendah.

Dalam sambutannya pada acara Seminar 'Batu Alam Dalam berbagai Pesona'
di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (3/5) , Menteri Purnomo menyatakan
bahwa sesungguhnya untuk mengolah batu mulia tidak dibutuhkan
teknologi tinggi serta modalnya pun tidak besar. Untuk itu, Menteri
Purnomo mengajak baik kalangan swasta maupun pemerintah untuk
bersama-sama mengembangkan pengolahan batu mulia sebagai komoditi
ekspor.

Menurut Menteri Purnomo, pengembangan batu-batuan alam maupun batu
mulia sebaiknya dikelola oleh kalangan pengusaha kecil dan menengah
bahkan sebaiknya ditangani oleh masyarakat dimana tempat batu-batuan
alam ini berada. Alasannya, karena teknologinya sederhana sedang
modalnya juga tergolong tidak besar. Sehingga bisa mendorong
perekonomian daerah setempat.

Acara pembukaan seminar itu dilakukan oleh Wakil Gubernur DKI JAYA
Fauzi Bowo. Hadir pada acara tersebut Sekjen Departemen ESDM Luluk
Sumiarso, Sekjen Departemen Perindustrian Agus Tjahyana serta sejumlah
pejabat Provinsi DKI Jaya. Selain seminar acara yang diselenggarakan
oleh Dinas Pertambangan Provinsi DKI Jaya ini juga diadakan pameran
batu alam bertempat dilapangan Banteng, Jakarta.

Sekjen Departemen ESDM Luluk Sumiarso yang menjadi pembicara dalam
seminar tersebut memberikan pendapat senada. ''Saya pikir peran
koperasi maupun UKM sangat tepat sebagai pelaku usaha batu mulia
ini,'' ujar Luluk. Untuk keperluan itulah Luluk menyebut agar
BUMN-BUMN bersedia menyalurkan dana PUKK kepada kalangan koperasi
maupun UKM untuk mengembangkan potensi batu alam ini.

Selama ini ekspor batu alam masih banyak dilakukan dalam bentuk bahan
mentah. Padahal, seperti juga diakui oleh Wagub DKI Fauzi Bowo,
setelah diolah di luar negeri produk batu alam jadi ini masuk kembali
ke pasar Indonesia. Sehingga selain nilai ekonomisnya rendah, maka
yang menikmati nilai tambah adalah pihak pengusaha luar negeri.

Besarnya potensi batu-batuan alam di Indonesia, menurut Purnomo, tidak
lepas dari posisinya yang berada pada suatu lokasi belahan bumi yang
dinamis memungkinkan adanya kejadian proses pembentukan batuan gunung
api yang menghasilkan jenis-jenis batuan sendiri. Sedang pembentukan
cekungan-cekungan membuat terjadinya batuan metamorphose. Selain itu
terdapat pula seuseki atau batuan indah.


--
uniformity does not necessarily signify connectivity

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi

2006-05-04 Terurut Topik Arief Budiman
 (pump di matikan), terjadi penambahan mud (gain).

 Menurut paper, hal ini terjadi jika mengebor di daerah yang
dominan
shale.
 Karena sifat shale yang plastis, seperti balon. Yang bisa kembang
 terus mengempis lagi.

 Untuk mengetahui ini baloning efek atau bukan, paling baik dengan
 menggunakan PWD (pressure while drilling). Dengan mengamati
annulus
pressure
 readingnya. Jika balloning efek maka pressurenya berubah dari ECD
 (equivalent circulating density) menurun menjadi pressure
hydrostatik
 (=MW). Jika menjadi
 lebih tinggi dari MW berarti memang mudweightnya kurang (gain yang
sebenarnya).
 Menurut pengalaman dengan PWD ini cuma bisa didapat sesaat setelah
pump
ON.
 Maka akan terkirim, data pressure ke atas. Jadi datanya
putus-putus.
 (nggak tahu sekarang). Tetapi data yang lebih rapat bisa
didapatkan
 dari memory nanti (sudah terlambat dong :-) ).
 Jika tidak ada PWD maka flow checknya musti lama, makanya di HPHT
well
 flow check 10 menit nggak cukup. Harus 0.5 jam, atau dilihat rate
 gainnya, semakin menurun nggak.

 Jadi kalau gain, jangan buru-buru panik, tutup BOP, pump kill mud.
:-)
 Tetapi diamati gainnya berapa ratenya, apakah menurun trendnya.
 Tentu hal ini berlaku didaerah-daerah yang punya potensi balloning
 efek. Jangan coba-coba di daerah lain.

 Tetapi di Mahakam, tool PWD ini lebih sering rusaknya kalau
dipakai di
 HPHT wells.

 Begitu saja, cerita balloning efek, sebenarnya domain drilling
engineering.

 Salam,






 On 5/3/06, Arief Budiman  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Rada lupa nih mohon pencerahannya pak kumis,
  Kalau gak salah Balloning itu kan pembesaran lobang bor karena
MW
tinggi yg
  berakibat mud level drop, (seolah2) terjadi mud losses
 
  Mohon dikonfirmasi
 
 
 
  A R I E F B U D I M A N
  Pertamina - Eksplorasi Sumatra
  Phone: (021) 350 2150 ext.1782
  Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
 
 
  -Original Message-
  From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Wednesday, May 03, 2006 11:49 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight
tinggi
 
  Salah dua kelemahan XPT , nggak bisa untuk high temp (150degC).
  Saya pernah combine dengan PEX nggak masalah, tapi lucunya
  company man nya takut, karena pressure test berjam-jam
  sambil bawa2 nuclear source.
 
  Akhirnya cabut ke surface dulu untuk unload source.
  ha..ha..ha..terus apa gunanya ditandem..?
 
  betul margin antara LOT dan formation pressurenya tipis.
  MW ketinggian loss, kerendahan kick.
 
  masalah baloning, juga rumit, salah interpretasi
  bisa berbahaya. tapi biar orang drilling saja yang pusing... :-)
  kadang2 berhari-hari sirkulasi,baru berani cabut..
  padahal masih gain, walaupun ratenya kecil..
 
 
 
 
 
  On 5/3/06, M Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Betul seperti pak Amir bilang, Vico sudah pernah drilling pake
mudweight 
   19 ppg, bentuknya juga sama, cuma kalo mau menaikkan MW secara
manual,
   rustabout yang stay di hopper pada meringis aja hahaha
   dan tentunya juga hati-hati karena bakalan sering ketemu loss
circulation,
   akibat balooning affect karena drilling deket-deket dengan
frac
gradient.
   tentunya drilling harus punya data LOT dulu sebelum
drilling di
  section
   high mudweight ini, biar tau batasan maksimumnya.
  
   Saya pernah pakai XPT satu kali, hasilnya cukup bagus meskipun
tidak
semua
   tight zone bisa dapat hasil yang valid (success ratio ~ 40% -
  50%)tantangan
   utama kalo pake tools ini (apalagi dilingkungan high MW)
adalah
membedakan
   antara valid pressure dan supercharged pressure. sepertinya
belum
ada satu
   metodepun yang bisa memberikan jawaban pasti ttg masalah ini.
   satu hal lagi yang perlu diperhatikan, engineer schlumberger
tidak
  semuanya
   berpengalaman dengan XPT, karena ada beberapa hal yang secara
teknis
agak
   berbeda dengan MDT, jadi dipastikan aja right man on the
right
place.
   Mereka bisa juga sih diskusi dulu dengan XPT schlumberger
champion,
ahmed
  el
   araby (dulu engineer di vico dan total, sekarang based di
europe)
  
   kalo CHDT punya resiko yang berbeda, mata bor yang kecil itu
gampang
patah
   (betul begitu pak Amir?) dan alat ini kan sebenernya didesain
untuk
MDT di
   cased hole
  
  
  
   salam,
   Razi
  
  
  
   On 5/3/06, Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
Drilling dg MW  2.0sg sudah dilakukoni Vico dan Total di
Mahakam.
Mudnya tidak 'seekstrim' yang dibayangkan. Memang kental

RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi

2006-05-04 Terurut Topik Arief Budiman
, hal ini terjadi jika mengebor di daerah yang
dominan
 shale.
  Karena sifat shale yang plastis, seperti balon. Yang bisa
kembang
  terus mengempis lagi.
 
  Untuk mengetahui ini baloning efek atau bukan, paling baik
dengan
  menggunakan PWD (pressure while drilling). Dengan mengamati
annulus
 pressure
  readingnya. Jika balloning efek maka pressurenya berubah dari
ECD
  (equivalent circulating density) menurun menjadi pressure
hydrostatik
  (=MW). Jika menjadi
  lebih tinggi dari MW berarti memang mudweightnya kurang (gain
yang
 sebenarnya).
  Menurut pengalaman dengan PWD ini cuma bisa didapat sesaat
setelah pump
 ON.
  Maka akan terkirim, data pressure ke atas. Jadi datanya
putus-putus.
  (nggak tahu sekarang). Tetapi data yang lebih rapat bisa
didapatkan
  dari memory nanti (sudah terlambat dong :-) ).
  Jika tidak ada PWD maka flow checknya musti lama, makanya di
HPHT well
  flow check 10 menit nggak cukup. Harus 0.5 jam, atau dilihat
rate
  gainnya, semakin menurun nggak.
 
  Jadi kalau gain, jangan buru-buru panik, tutup BOP, pump kill
mud. :-)
  Tetapi diamati gainnya berapa ratenya, apakah menurun trendnya.
  Tentu hal ini berlaku didaerah-daerah yang punya potensi
balloning
  efek. Jangan coba-coba di daerah lain.
 
  Tetapi di Mahakam, tool PWD ini lebih sering rusaknya kalau
dipakai di
  HPHT wells.
 
  Begitu saja, cerita balloning efek, sebenarnya domain drilling
 engineering.
 
  Salam,
 
 
 
 
 
 
  On 5/3/06, Arief Budiman  [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Rada lupa nih mohon pencerahannya pak kumis,
   Kalau gak salah Balloning itu kan pembesaran lobang bor karena
MW
 tinggi yg
   berakibat mud level drop, (seolah2) terjadi mud losses
  
   Mohon dikonfirmasi
  
  
  
   A R I E F B U D I M A N
   Pertamina - Eksplorasi Sumatra
   Phone: (021) 350 2150 ext.1782
   Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
  
  
   -Original Message-
   From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
   Sent: Wednesday, May 03, 2006 11:49 AM
   To: iagi-net@iagi.or.id
   Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan
mudweight
 tinggi
  
   Salah dua kelemahan XPT , nggak bisa untuk high temp
(150degC).
   Saya pernah combine dengan PEX nggak masalah, tapi lucunya
   company man nya takut, karena pressure test berjam-jam
   sambil bawa2 nuclear source.
  
   Akhirnya cabut ke surface dulu untuk unload source.
   ha..ha..ha..terus apa gunanya ditandem..?
  
   betul margin antara LOT dan formation pressurenya tipis.
   MW ketinggian loss, kerendahan kick.
  
   masalah baloning, juga rumit, salah interpretasi
   bisa berbahaya. tapi biar orang drilling saja yang pusing...
:-)
   kadang2 berhari-hari sirkulasi,baru berani cabut..
   padahal masih gain, walaupun ratenya kecil..
  
  
  
  
  
   On 5/3/06, M Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED] wrote:
Betul seperti pak Amir bilang, Vico sudah pernah drilling
pake
 mudweight 
19 ppg, bentuknya juga sama, cuma kalo mau menaikkan MW
secara
 manual,
rustabout yang stay di hopper pada meringis aja hahaha
dan tentunya juga hati-hati karena bakalan sering ketemu
loss
 circulation,
akibat balooning affect karena drilling deket-deket dengan
frac
 gradient.
tentunya drilling harus punya data LOT dulu sebelum
drilling di
   section
high mudweight ini, biar tau batasan maksimumnya.
   
Saya pernah pakai XPT satu kali, hasilnya cukup bagus
meskipun tidak
 semua
tight zone bisa dapat hasil yang valid (success ratio ~ 40%
-
   50%)tantangan
utama kalo pake tools ini (apalagi dilingkungan high MW)
adalah
 membedakan
antara valid pressure dan supercharged pressure. sepertinya
belum
 ada satu
metodepun yang bisa memberikan jawaban pasti ttg masalah
ini.
satu hal lagi yang perlu diperhatikan, engineer schlumberger
tidak
   semuanya
berpengalaman dengan XPT, karena ada beberapa hal yang
secara teknis
 agak
berbeda dengan MDT, jadi dipastikan aja right man on the
right
 place.
Mereka bisa juga sih diskusi dulu dengan XPT schlumberger
champion,
 ahmed
   el
araby (dulu engineer di vico dan total, sekarang based di
europe)
   
kalo CHDT punya resiko yang berbeda, mata bor yang kecil itu
gampang
 patah
(betul begitu pak Amir?) dan alat ini kan sebenernya
didesain untuk
 MDT di
cased hole
   
   
   
salam,
Razi
   
   
   
On 5/3/06, Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Drilling dg MW  2.0sg sudah dilakukoni Vico dan Total di
Mahakam.
 Mudnya

RE: [iagi-net-l] Power point mengenai XPT tool

2006-05-04 Terurut Topik Arief Budiman
Saya mau kang.

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Fariman Wirahadikusumah [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, May 05, 2006 8:59 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Power point mengenai XPT tool



Bagi rekan rekan yang mau lihat tentang Pressure Express tool.
Saya ada power pointnya, presentasi Schlumberger.
Berhububg filenya gede ( 7 MB)
Yang mau bisa hubungi saya via japri.

Thanks

Fariman Whk

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

2006-05-03 Terurut Topik Arief Budiman
Pak Untung Ysh  Riza yg baik,

MW = Mud Weight = Mud Density
Berat jenis lumpur pemboran

XPT = Express Formation Pressure Tester
XPT adalah logging tool untuk mengukur tekanan lumpur dan tekanan fluida.
Keunggulannya dapat mengukur secara cepat dan dalam formasi yg relatif
memiliki permeabiliti sangat rendah.

LFA = Live Fluid Analyzer 

MDT = Modular Formation Dynamic Tester
MDT adalah logging tool untuk mengukur tekanan lumpur dan tekanan fluida
formasi.  Di dalam tool ini juga ada LFA untuk menganalisis secara optic
jenis fluida yg masuk ke dalam tool (mud filtrate atau formation fluid).  Di
dalam tool ini juga ada sampling chamber untuk keperluan fluid sampling bila
diperlukan

TVD = True Vertical Depth
Kedalaman vertikal sumur pemboran

GR = Gamma Ray
Logging tool yg mengukur pancaran sinar gamma di alam.

HP Gauge = Pressure Gauge produk Hewlett Packard (HP)


Demikian informasi secara umumnya

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: M Untung [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, May 03, 2006 12:40 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

Saya awam pada istilah perminyakan. Tetapi saya ingin tahu agar bisa
menyimak lebih jauh. Demikian saya kira teman-teman yang tidak berkecimpung
dalam dunia minyak. Singkatan MW, XPT, LFA, MDT, TVD, GR, HP gauge it apa?
Mungkin perlu diberikan kepanjangannya dan diartikan. Kalau sg mungkin
specific gravity? Maaf ya, mengganggu sedikit. Kan milist ini dibaca orang
banyak.
Terimakasih.
M. Untung
- Original Message -
From: Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, May 03, 2006 8:49 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi


 Drilling dg MW 2.0sg sudah dilakukoni Vico dan Total di Mahakam.
 Mudnya tidak 'seekstrim' yang dibayangkan. Memang kental tetapi secara
 kasat mata  tidak terlalu bisa dibedakan dengan mud 1.6sg misalnya.

 XPT bagus dan relatif lebih cepat tetapi tidak bisa dicombine dengan LFA.
 Seingat saya sukses rationya lebih tinggi d/p MDT.
 (XPT pernah dibincangkan kira2 setahun yang lalu di milis ini.)

 Soal koreksi log, menggunakan chart yang sama. Problemnya , posisinya
 berada di limit MW nya / 2.0sg, jadi garis2 koreksinya musti dieksten.
 Kalau koreksi pakai komputer, sih nggak masalah toh equationnya sama.



 On 5/3/06, Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Barangkali ada yang mau ngasih pencerahan.
  Ada satu sumur yang di bor di Caspian sea yang menggunakan mud weight
  19.2ppg (gak kebayang gimana bentuk fisiknya, mungkin seperti semen
  beton cor
  coran yang masih cair ) dan pengukuran pressure data (dengan menggunakan
  XPT) menunjukan bahwa formation pressure yang di sand menunjukkan angka
  sekitar 8k - 11k psi yang kalao di convert ke gradient sekitar 17 - 19
ppg
  (from mean sea level). Oh ya kedalaman sumur TVD sekitar 3800 m saja. Oh
ya,
  jenis mudnya sendiri adalah sintetik oil base mud.
  Nah pertanyaan saya, kira kira apa saja yang berpengaruh atau
mempengaruhi
  kondisi di bawah ini:
  1. Invasion profile, apakah seperti biasa saja? artinya ada flush zone,
  invaded dan un-invaded zone?
  2. Log log apa sajakah yang dipengaruhi: GR, Induction, Density, Neutron
dan
  mungkin log laen. GR jelas berpengaruh besar karena kondisi kalibrasinya
  menggunakan mudweight 10 ppg di lubang 8. Oh ya, ukuran lubangnya dari
  5-5/6 sampai 8.5
  3. Mengenai pressure test, saya lihat di buku panduan, batas maximum
  pembacaan pressure (untuk HP gauge dan mungkin juga untuk strain gauge)
  adalah sekitar 11k psi. Nah bagaimana validitas pembacaan diatas spek
  tersebut?
  4. Adalah yang pengalaman dengan XPT (Express Pressure Test)? saya
mendengar
  bahwa tool ini cukup baik untuk formasi formasi yang tight karena
  menggunakan volume drawdown yang lebih kecil, kalo gak salah sekitar 2cc
  saja. Saya coba cari di websitenya schlumberger, belum ketemu juga.
  5. Sekedar info, porositas sandstone sekitar 19 persent dari density
log.
 
  terima kasih sebelumnya
 
 
  --
  Salam hangat
 
  Shofi
 
 


 --
 ***
 Amir Al Amin
 Operation/ Wellsite Geologist
 (62)811592902
 amir13120[at]yahoo.com
 amir.al.amin[at]gmail.com
 

 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti

 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 

RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

2006-05-03 Terurut Topik Arief Budiman
Dalam hal pengukuran di low K, keunggulan mdt ke xpt kurang lebih analog
dari rft ke mdt.

Yaitu dalam teknologi penghisapan fluida oleh piston nya :
- drawdown pressure test limitation (XPT  MDT  RFT)
- volum fluida yg dihisap (XPT  MDT  RFT)

Tool yg mampu mengukur tekanan (stabil) dg fluida minimal adalah tool yg
mampu bekerja pada low K reservoir


 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, May 03, 2006 2:28 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

Jadi pengen update
apa bedanya XPT dan MDT secara teknis sehingga XPT bisa untuk low
permeability...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852




|-+
| |   Arief Budiman|
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   .com|
| ||
| |   03/05/2006 03:10 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+
 
---
--|
  |
|
  |   To:   'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id
|
  |   cc:
|
  |   Subject:  RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight
tinggi  |
 
---
--|




Pak Untung Ysh  Riza yg baik,

MW = Mud Weight = Mud Density
Berat jenis lumpur pemboran

XPT = Express Formation Pressure Tester
XPT adalah logging tool untuk mengukur tekanan lumpur dan tekanan fluida.
Keunggulannya dapat mengukur secara cepat dan dalam formasi yg relatif
memiliki permeabiliti sangat rendah.

LFA = Live Fluid Analyzer

MDT = Modular Formation Dynamic Tester
MDT adalah logging tool untuk mengukur tekanan lumpur dan tekanan fluida
formasi.  Di dalam tool ini juga ada LFA untuk menganalisis secara optic
jenis fluida yg masuk ke dalam tool (mud filtrate atau formation fluid).
Di
dalam tool ini juga ada sampling chamber untuk keperluan fluid sampling
bila
diperlukan

TVD = True Vertical Depth
Kedalaman vertikal sumur pemboran

GR = Gamma Ray
Logging tool yg mengukur pancaran sinar gamma di alam.

HP Gauge = Pressure Gauge produk Hewlett Packard (HP)


Demikian informasi secara umumnya 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: M Untung [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, May 03, 2006 12:40 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

Saya awam pada istilah perminyakan. Tetapi saya ingin tahu agar bisa
menyimak lebih jauh. Demikian saya kira teman-teman yang tidak berkecimpung
dalam dunia minyak. Singkatan MW, XPT, LFA, MDT, TVD, GR, HP gauge it apa?
Mungkin perlu diberikan kepanjangannya dan diartikan. Kalau sg mungkin
specific gravity? Maaf ya, mengganggu sedikit. Kan milist ini dibaca orang
banyak.
Terimakasih.
M. Untung
- Original Message -
From: Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, May 03, 2006 8:49 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi


 Drilling dg MW 2.0sg sudah dilakukoni Vico dan Total di Mahakam.
 Mudnya tidak 'seekstrim' yang dibayangkan. Memang kental tetapi secara
 kasat mata  tidak terlalu bisa dibedakan dengan mud 1.6sg misalnya.

 XPT bagus dan relatif lebih cepat tetapi tidak bisa dicombine dengan LFA.
 Seingat saya sukses rationya lebih tinggi d/p MDT.
 (XPT pernah dibincangkan kira2 setahun yang lalu di milis ini.)

 Soal koreksi log, menggunakan chart yang sama. Problemnya , posisinya
 berada di limit MW nya / 2.0sg, jadi garis2 koreksinya musti dieksten.
 Kalau koreksi pakai komputer, sih nggak masalah toh equationnya sama.



 On 5/3/06, Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Barangkali ada yang mau ngasih pencerahan.
  Ada satu sumur yang di bor di Caspian sea yang menggunakan mud weight
  19.2ppg (gak kebayang gimana bentuk fisiknya, mungkin seperti semen
  beton cor
  coran yang masih cair ) dan pengukuran pressure data (dengan
menggunakan
  XPT) menunjukan bahwa formation pressure yang di sand menunjukkan angka
  sekitar 8k - 11k psi yang kalao di convert ke gradient sekitar 17 - 19
ppg
  (from mean sea level). Oh ya kedalaman sumur TVD sekitar 3800 m saja.
Oh
ya,
  jenis mudnya sendiri adalah sintetik oil base mud.
  Nah pertanyaan saya, kira kira apa saja yang berpengaruh atau
mempengaruhi
  kondisi di bawah ini:
  1. Invasion profile, apakah seperti biasa saja? artinya

RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

2006-05-03 Terurut Topik Arief Budiman
Tq Yogi untuk tambahan informasi kuantitatifnya.
Semoga semakin memperjelas informasi, dan bukan sebaliknya bikin males orang
baca/mempelajarinya :)

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, May 03, 2006 3:38 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

Sekedar menambahkan Mas Arief...

keunggulan XPT dibanding MDT adalah terutama pada pretest rate dan pretest
volumenya yang bisa dibilang cocok untuk formasi2 yang tight..

dimana untuk XPT, bisa di-perform dan valid hasilnya dengan pretest volume
yang sangat kecil, hingga 0.1 cc (bandingkan dengan MDT yg biasanya untuk
dapet hasil valid butuh minimal 5cc)...begitu juga dengan pre-test rate-nya
yang bisa di-set hingga lumayan pelan hampir sekitar 1.2cc/mnt, yang
biasanya cocok untuk yang low K, karena kalo langsung di sedot pake rate yg
besar...suka ga mau keluar tuh pressure-nya..

kekurangannya cuma ga combinable dengan LFA aja..

thx,
YP



 

  Arief Budiman

  [EMAIL PROTECTED]To:
'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id

  .comcc:

   Subject:  RE: [iagi-net-l]
Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi 
  05/03/2006 03:58

  PM

  Please respond to

  iagi-net

 

 





Dalam hal pengukuran di low K, keunggulan mdt ke xpt kurang lebih analog
dari rft ke mdt.

Yaitu dalam teknologi penghisapan fluida oleh piston nya :
- drawdown pressure test limitation (XPT  MDT  RFT)
- volum fluida yg dihisap (XPT  MDT  RFT)

Tool yg mampu mengukur tekanan (stabil) dg fluida minimal adalah tool yg
mampu bekerja pada low K reservoir 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, May 03, 2006 2:28 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

Jadi pengen update
apa bedanya XPT dan MDT secara teknis sehingga XPT bisa untuk low
permeability...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852




|-+
| |   Arief Budiman|
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   .com|
| ||
| |   03/05/2006 03:10 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+

---

--|
  |
|
  |   To:   'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id
|
  |   cc:
|
  |   Subject:  RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight
tinggi  |

---

--|




Pak Untung Ysh  Riza yg baik,

MW = Mud Weight = Mud Density
Berat jenis lumpur pemboran

XPT = Express Formation Pressure Tester
XPT adalah logging tool untuk mengukur tekanan lumpur dan tekanan fluida.
Keunggulannya dapat mengukur secara cepat dan dalam formasi yg relatif
memiliki permeabiliti sangat rendah.

LFA = Live Fluid Analyzer

MDT = Modular Formation Dynamic Tester
MDT adalah logging tool untuk mengukur tekanan lumpur dan tekanan fluida
formasi.  Di dalam tool ini juga ada LFA untuk menganalisis secara optic
jenis fluida yg masuk ke dalam tool (mud filtrate atau formation fluid).
Di
dalam tool ini juga ada sampling chamber untuk keperluan fluid sampling
bila
diperlukan

TVD = True Vertical Depth
Kedalaman vertikal sumur pemboran

GR = Gamma Ray
Logging tool yg mengukur pancaran sinar gamma di alam.

HP Gauge = Pressure Gauge produk Hewlett Packard (HP)


Demikian informasi secara umumnya
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: M Untung [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, May 03, 2006 12:40 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

Saya awam pada istilah perminyakan. Tetapi saya ingin tahu agar bisa
menyimak lebih jauh. Demikian saya kira teman-teman yang tidak berkecimpung
dalam dunia minyak. Singkatan MW, XPT, LFA, MDT, TVD, GR, HP gauge it apa?
Mungkin perlu diberikan kepanjangannya dan diartikan. Kalau sg mungkin
specific gravity? Maaf ya, mengganggu sedikit. Kan milist ini

RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

2006-05-03 Terurut Topik Arief Budiman
sg (specific gravity = gr/cc), gr/cc (gram per cc), ppg (pound per gallon)
itu semua satuan densitas
sedangkan %, ppm adalah satuan fraksi volum (misal untuk gas), termasuk
unit 


 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Yan Indryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, May 04, 2006 8:44 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

Mas Ai,
Untuk mud weight kok beda2 ya peristilahannya. Ada SG, PPG dan kalo ga salah
ada juga yang pake unit (atau mungkin ada istilah lainnya..?). Mungkin bisa
kasih pencerahan hubungan dan konversi ke setiap masing2 istilah tsb.

Salam,
YI

-Original Message-
From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, May 03, 2006 2:11 PM
To: 'iagi-net@iagi.or.id'
Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

Pak Untung Ysh  Riza yg baik,

MW = Mud Weight = Mud Density
Berat jenis lumpur pemboran

XPT = Express Formation Pressure Tester
XPT adalah logging tool untuk mengukur tekanan lumpur dan tekanan fluida.
Keunggulannya dapat mengukur secara cepat dan dalam formasi yg relatif
memiliki permeabiliti sangat rendah.

LFA = Live Fluid Analyzer 

MDT = Modular Formation Dynamic Tester
MDT adalah logging tool untuk mengukur tekanan lumpur dan tekanan fluida
formasi.  Di dalam tool ini juga ada LFA untuk menganalisis secara optic
jenis fluida yg masuk ke dalam tool (mud filtrate atau formation fluid).  Di
dalam tool ini juga ada sampling chamber untuk keperluan fluid sampling bila
diperlukan

TVD = True Vertical Depth
Kedalaman vertikal sumur pemboran

GR = Gamma Ray
Logging tool yg mengukur pancaran sinar gamma di alam.

HP Gauge = Pressure Gauge produk Hewlett Packard (HP)


Demikian informasi secara umumnya

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: M Untung [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, May 03, 2006 12:40 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

Saya awam pada istilah perminyakan. Tetapi saya ingin tahu agar bisa
menyimak lebih jauh. Demikian saya kira teman-teman yang tidak berkecimpung
dalam dunia minyak. Singkatan MW, XPT, LFA, MDT, TVD, GR, HP gauge it apa?
Mungkin perlu diberikan kepanjangannya dan diartikan. Kalau sg mungkin
specific gravity? Maaf ya, mengganggu sedikit. Kan milist ini dibaca orang
banyak.
Terimakasih.
M. Untung
- Original Message -
From: Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, May 03, 2006 8:49 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi


 Drilling dg MW 2.0sg sudah dilakukoni Vico dan Total di Mahakam.
 Mudnya tidak 'seekstrim' yang dibayangkan. Memang kental tetapi secara
 kasat mata  tidak terlalu bisa dibedakan dengan mud 1.6sg misalnya.

 XPT bagus dan relatif lebih cepat tetapi tidak bisa dicombine dengan LFA.
 Seingat saya sukses rationya lebih tinggi d/p MDT.
 (XPT pernah dibincangkan kira2 setahun yang lalu di milis ini.)

 Soal koreksi log, menggunakan chart yang sama. Problemnya , posisinya
 berada di limit MW nya / 2.0sg, jadi garis2 koreksinya musti dieksten.
 Kalau koreksi pakai komputer, sih nggak masalah toh equationnya sama.



 On 5/3/06, Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Barangkali ada yang mau ngasih pencerahan.
  Ada satu sumur yang di bor di Caspian sea yang menggunakan mud weight
  19.2ppg (gak kebayang gimana bentuk fisiknya, mungkin seperti semen
  beton cor
  coran yang masih cair ) dan pengukuran pressure data (dengan menggunakan
  XPT) menunjukan bahwa formation pressure yang di sand menunjukkan angka
  sekitar 8k - 11k psi yang kalao di convert ke gradient sekitar 17 - 19
ppg
  (from mean sea level). Oh ya kedalaman sumur TVD sekitar 3800 m saja. Oh
ya,
  jenis mudnya sendiri adalah sintetik oil base mud.
  Nah pertanyaan saya, kira kira apa saja yang berpengaruh atau
mempengaruhi
  kondisi di bawah ini:
  1. Invasion profile, apakah seperti biasa saja? artinya ada flush zone,
  invaded dan un-invaded zone?
  2. Log log apa sajakah yang dipengaruhi: GR, Induction, Density, Neutron
dan
  mungkin log laen. GR jelas berpengaruh besar karena kondisi kalibrasinya
  menggunakan mudweight 10 ppg di lubang 8. Oh ya, ukuran lubangnya dari
  5-5/6 sampai 8.5
  3. Mengenai pressure test, saya lihat di buku panduan, batas maximum
  pembacaan pressure (untuk HP gauge dan mungkin juga untuk strain gauge)
  adalah sekitar 11k psi. Nah bagaimana validitas pembacaan diatas spek
  tersebut?
  4. Adalah yang pengalaman dengan XPT (Express Pressure Test)? saya
mendengar
  bahwa tool ini cukup baik untuk formasi formasi yang tight karena
  menggunakan volume drawdown yang lebih kecil, kalo gak salah sekitar 2cc
  saja. Saya coba

RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

2006-05-03 Terurut Topik Arief Budiman
Supercharge lain lagi ceritanya Fer.
Peristiwa itu terjadi karena reservoirnya v.low K, sehingga Mud cake tidak
terbentuk secara sempurna yg berakibat mud invasion berlangsung terus
sehigga saat diukur (pressure test) pressure naik terus secara perlahan dan
kalau kita pantheng sampe lama akhirnya akan sama (mendekati) mud pressure.

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, May 03, 2006 3:29 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: 'iagi-net@iagi.or.id'
Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

kalau makin sedikit fluid yang dihisap , sementara drilling pakai high MW ,
apa enggak  malah  banyak pengukuran yang jadi supercharge...?
jangan - jangan malah enggak valid.
ada yang pernah bandingkan hasilnya xpt dan mdt...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+
| |   Arief Budiman|
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   .com|
| ||
| |   03/05/2006 03:58 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+
 
---
--|
  |
|
  |   To:   'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id
|
  |   cc:
|
  |   Subject:  RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight
tinggi  |
 
---
--|




Dalam hal pengukuran di low K, keunggulan mdt ke xpt kurang lebih analog
dari rft ke mdt.

Yaitu dalam teknologi penghisapan fluida oleh piston nya :
- drawdown pressure test limitation (XPT  MDT  RFT)
- volum fluida yg dihisap (XPT  MDT  RFT)

Tool yg mampu mengukur tekanan (stabil) dg fluida minimal adalah tool yg
mampu bekerja pada low K reservoir 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, May 03, 2006 2:28 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

Jadi pengen update
apa bedanya XPT dan MDT secara teknis sehingga XPT bisa untuk low
permeability...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852




|-+
| |   Arief Budiman|
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   .com|
| ||
| |   03/05/2006 03:10 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+

---

--|
  |
|
  |   To:   'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id
|
  |   cc:
|
  |   Subject:  RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight
tinggi  |

---

--|




Pak Untung Ysh  Riza yg baik,

MW = Mud Weight = Mud Density
Berat jenis lumpur pemboran

XPT = Express Formation Pressure Tester
XPT adalah logging tool untuk mengukur tekanan lumpur dan tekanan fluida.
Keunggulannya dapat mengukur secara cepat dan dalam formasi yg relatif
memiliki permeabiliti sangat rendah.

LFA = Live Fluid Analyzer

MDT = Modular Formation Dynamic Tester
MDT adalah logging tool untuk mengukur tekanan lumpur dan tekanan fluida
formasi.  Di dalam tool ini juga ada LFA untuk menganalisis secara optic
jenis fluida yg masuk ke dalam tool (mud filtrate atau formation fluid).
Di
dalam tool ini juga ada sampling chamber untuk keperluan fluid sampling
bila
diperlukan

TVD = True Vertical Depth
Kedalaman vertikal sumur pemboran

GR = Gamma Ray
Logging tool yg mengukur pancaran sinar gamma di alam.

HP Gauge = Pressure Gauge produk Hewlett Packard (HP)


Demikian informasi secara umumnya
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: M Untung [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, May 03, 2006 12:40 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

Saya awam pada istilah perminyakan. Tetapi saya ingin tahu agar bisa
menyimak lebih jauh. Demikian

RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi

2006-05-03 Terurut Topik Arief Budiman
Teoritis bisa kang, walaupun teorinya aku juga gak tau.

Yg pasti akibat mud pressure (+ pump pressure) batuan yg elastis (clay/shale
misalnya) akan menggelembung (volume lubang bertambah yg berdampak pada
fenomena seperti mud losses), dan ketika pump off, lubang kembali seperti
volume asal (fenomena seperti mud gain).

Jadi saat pump on - pump off lubang kembang kempis.

Nah yg aku gak tau adalah menghubungkan antara pump pressure vs penambahan
volum lubang vs elastisitas batuan.

Kedalaman bukan variable.
Variablenya : pump pressure, penambahan volum lubang, elastisitas batuan.

Orang2 mekanika batuan seharusnya tau hubungan itu.

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, May 03, 2006 4:42 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challenging!
Drilling dengan mudweight tinggi

Apakah balloning effect ini bisa dipelajari utk kebutuhan elestisitas
batuan?.
Sepertinya ini merupakan fase elastis batuan akibat tekanan. Tentunya
harus dibedakan dengan fracturing.
Berapa tekanan yg menyebabkan terjadinya balloning effect ini ?
Sepertinya dapat dipakai juga untuk geophysical study.
Apakah bisa diketahui batuan (kedalaman) yg mengalami balloning effect ini ?

rdp

On 5/3/06, Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Pak Arief yang Budiman,

 Sependek pengetahuan saya dari pergaulan dengan orang drilling :-),
 balloning efek, atau juga disebut juga well breathing :

 suatu kejadian  berkurangnya lumpur pengeboran (loss) dari sistem
 sirkulasi secara perlahan-lahansaat pengeboran, tetapi saat flow check
 (pump di matikan), terjadi penambahan mud (gain).

 Menurut paper, hal ini terjadi jika mengebor di daerah yang dominan shale.
 Karena sifat shale yang plastis, seperti balon. Yang bisa kembang
 terus mengempis lagi.

 Untuk mengetahui ini baloning efek atau bukan, paling baik dengan
 menggunakan PWD (pressure while drilling). Dengan mengamati annulus
pressure
 readingnya. Jika balloning efek maka pressurenya berubah dari ECD
 (equivalent circulating density) menurun menjadi pressure hydrostatik
 (=MW). Jika menjadi
 lebih tinggi dari MW berarti memang mudweightnya kurang (gain yang
sebenarnya).
 Menurut pengalaman dengan PWD ini cuma bisa didapat sesaat setelah pump
ON.
 Maka akan terkirim, data pressure ke atas. Jadi datanya putus-putus.
 (nggak tahu sekarang). Tetapi data yang lebih rapat bisa didapatkan
 dari memory nanti (sudah terlambat dong :-) ).
 Jika tidak ada PWD maka flow checknya musti lama, makanya di HPHT well
 flow check 10 menit nggak cukup. Harus 0.5 jam, atau dilihat rate
 gainnya, semakin menurun nggak.

 Jadi kalau gain, jangan buru-buru panik, tutup BOP, pump kill mud. :-)
 Tetapi diamati gainnya berapa ratenya, apakah menurun trendnya.
 Tentu hal ini berlaku didaerah-daerah yang punya potensi balloning
 efek. Jangan coba-coba di daerah lain.

 Tetapi di Mahakam, tool PWD ini lebih sering rusaknya kalau dipakai di
 HPHT wells.

 Begitu saja, cerita balloning efek, sebenarnya domain drilling
engineering.

 Salam,






 On 5/3/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Rada lupa nih mohon pencerahannya pak kumis,
  Kalau gak salah Balloning itu kan pembesaran lobang bor karena MW tinggi
yg
  berakibat mud level drop, (seolah2) terjadi mud losses
 
  Mohon dikonfirmasi
 
 
 
  A R I E F B U D I M A N
  Pertamina - Eksplorasi Sumatra
  Phone: (021) 350 2150 ext.1782
  Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
 
 
  -Original Message-
  From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Wednesday, May 03, 2006 11:49 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi
 
  Salah dua kelemahan XPT , nggak bisa untuk high temp (150degC).
  Saya pernah combine dengan PEX nggak masalah, tapi lucunya
  company man nya takut, karena pressure test berjam-jam
  sambil bawa2 nuclear source.
 
  Akhirnya cabut ke surface dulu untuk unload source.
  ha..ha..ha..terus apa gunanya ditandem..?
 
  betul margin antara LOT dan formation pressurenya tipis.
  MW ketinggian loss, kerendahan kick.
 
  masalah baloning, juga rumit, salah interpretasi
  bisa berbahaya. tapi biar orang drilling saja yang pusing... :-)
  kadang2 berhari-hari sirkulasi,baru berani cabut..
  padahal masih gain, walaupun ratenya kecil..
 
 
 
 
 
  On 5/3/06, M Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Betul seperti pak Amir bilang, Vico sudah pernah drilling pake
mudweight 
   19 ppg, bentuknya juga sama, cuma kalo mau menaikkan MW secara manual,
   rustabout yang stay di hopper pada meringis aja hahaha
   dan tentunya juga hati-hati karena bakalan sering ketemu loss
circulation,
   akibat balooning affect karena drilling deket-deket dengan frac
gradient.
   tentunya drilling harus punya data LOT dulu sebelum drilling di

RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

2006-05-03 Terurut Topik Arief Budiman
Kalau tight samasekali (= clay) itu benar mas, tidak ada mud invasion, tidak
ada mud cake karena tidak ada aliran fluida antara bore hole dgn formation.

Tapi kalau ada K, tapi kecil sekali maka akan ada mud invasion, namun karena
v.low K maka differential pressure yg ada antara mud dg formation tidak
efektif dalam pembentukan mud cake (aliran fluida antar borehole dg
formation tidak lancar sehingga solid content of mud tidak dapat nempel di
dinding), sehingga mud invasion (walaupun perlahan) tetap berlangsung terus.

Untuk reservoir dg K yg cukup, mud invasion berlangsung secara cepat
(volum/waktu nya tinggi), namun segera berhenti sesaat setelah ada mud cake
terbentuk secara cepat pula karena pada K yg cukup differential pressure
sangat efektif untuk pembentukan mud cake (solid content nya mud terhisap
kuat oleh formation dan menempel/menyumbat dinding sumur)

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, May 04, 2006 11:40 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

Bisa dijelaskan lebih jauh kenapa reservoirnya v.low K bisa terjadi mud
invasion berlangsung terus ? Bukannya reservoir yang tight akan lebih sulit
dilalui oleh mud filtrate ?

Thanks. Iman

-Original Message-
From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, May 04, 2006 11:15 AM
To: 'iagi-net@iagi.or.id'
Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi


Supercharge lain lagi ceritanya Fer.
Peristiwa itu terjadi karena reservoirnya v.low K, sehingga Mud cake tidak
terbentuk secara sempurna yg berakibat mud invasion berlangsung terus
sehigga saat diukur (pressure test) pressure naik terus secara perlahan dan
kalau kita pantheng sampe lama akhirnya akan sama (mendekati) mud pressure.

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, May 03, 2006 3:29 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: 'iagi-net@iagi.or.id'
Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

kalau makin sedikit fluid yang dihisap , sementara drilling pakai high MW ,
apa enggak  malah  banyak pengukuran yang jadi supercharge...?
jangan - jangan malah enggak valid.
ada yang pernah bandingkan hasilnya xpt dan mdt...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+
| |   Arief Budiman|
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   .com|
| ||
| |   03/05/2006 03:58 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+
 
---
--|
  |
|
  |   To:   'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id
|
  |   cc:
|
  |   Subject:  RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight
tinggi  |
 
---
--|




Dalam hal pengukuran di low K, keunggulan mdt ke xpt kurang lebih analog
dari rft ke mdt.

Yaitu dalam teknologi penghisapan fluida oleh piston nya :
- drawdown pressure test limitation (XPT  MDT  RFT)
- volum fluida yg dihisap (XPT  MDT  RFT)

Tool yg mampu mengukur tekanan (stabil) dg fluida minimal adalah tool yg
mampu bekerja pada low K reservoir 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, May 03, 2006 2:28 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

Jadi pengen update
apa bedanya XPT dan MDT secara teknis sehingga XPT bisa untuk low
permeability...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852




|-+
| |   Arief Budiman|
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   .com|
| ||
| |   03/05/2006 03:10 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+

---

--|
  |
|
  |   To:   'iagi-net@iagi.or.id' iagi

RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi

2006-05-03 Terurut Topik Arief Budiman
Pak Ismed (koreksi buat OKT, bukan Ismet)..nanti panggilannya memet donk :)

Mau tanya Pak Ismed,
Yg dimaksud charge dan discharge itu apakah antara drilling fluid (mud
filtrate) dg formation?
Kalau iya, yg berperan signifikan itu formation dalam proses itu reservoir
(punya K) atau shale (K ~ 0)?


 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: OK Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, May 04, 2006 11:48 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? ---
Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

Kalau Pak Ismet sudah turun gunung jadi clearlah buat saya balloning
effect ini, karena selama ini masih tanda tanya mana yg lebih dominan
yg muncul, pengaruh elastisitas batuan (Shale kata amir) atau
charge-discharge dari formasi itu sendiri, kebanyakan orang drilling
memang tak menganggap Balloning sebagai parameter untuk menaikkan MW,
mereka hanya melakukan circulasi saja sampai beberapa cicle.

On 5/4/06, Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Betul Pak Ismed,

 Sebaiknya langsung tutup BOP kalau ada gain saat pump off,
 kemudian dilihat SIDP (shut in drill pipe pressure) nya.

 Jika 0 psi,mungkin tidak perlu buru-buru menaikan MW atau
 pump killing mud. Mungkin itu balloning effect.

 Tapi jika 0psi, baru MW dinaikan.

 Ini logika saja, karena saya juga tidak pernah sekolah well
 kontrol.


 On 5/4/06, Ismed Mahmud [EMAIL PROTECTED] wrote:
  'Balloning effect' ini sepertinya merupakan kesimpulan orang drilling
  terhadap fenomena loss and gain during drilling khususnya untuk HPHT
(High
  pressure and temperature) well
  dari pengalaman penyebab 'balloning effect' ini diperkirakan akibat
  elastisitas batuan atau 'charge and discharge' during drilling.
  tetapi dari beberapa contoh yang terjadi ,kelihatannya faktor
elastisitas
  menjadi low probability.
  Didalam 'drilling practice' biasanya faktor 'balloning effect' tidak
menjadi
  standard untuk well control. Jadi kalau kita mendapat 'gain' atau
'kick',yak
  langsung close BOP dan tidak boleh menunggu atau berfikir bahwa 'gain'
ini
  dari balloning effect.
  Dari hal diatas,kelihatannya terlampau banyak parameter yang musti
diketahui
  untuk mempelajari elastisitas batuan dari 'balloning effect'.
  Tekanan yang menyebabkan ini bisa bervariasi dari 1.4 sg ke 2.1 sg EMW
dan
  kedalaman diatas 4000m
 
 
  On 5/3/06, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Apakah balloning effect ini bisa dipelajari utk kebutuhan elestisitas
   batuan?.
   Sepertinya ini merupakan fase elastis batuan akibat tekanan. Tentunya
   harus dibedakan dengan fracturing.
   Berapa tekanan yg menyebabkan terjadinya balloning effect ini ?
   Sepertinya dapat dipakai juga untuk geophysical study.
   Apakah bisa diketahui batuan (kedalaman) yg mengalami balloning effect
ini
   ?
  
   rdp
  
   On 5/3/06, Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pak Arief yang Budiman,
   
Sependek pengetahuan saya dari pergaulan dengan orang drilling :-),
balloning efek, atau juga disebut juga well breathing :
   
suatu kejadian  berkurangnya lumpur pengeboran (loss) dari sistem
sirkulasi secara perlahan-lahansaat pengeboran, tetapi saat flow
check
(pump di matikan), terjadi penambahan mud (gain).
   
Menurut paper, hal ini terjadi jika mengebor di daerah yang dominan
   shale.
Karena sifat shale yang plastis, seperti balon. Yang bisa kembang
terus mengempis lagi.
   
Untuk mengetahui ini baloning efek atau bukan, paling baik dengan
menggunakan PWD (pressure while drilling). Dengan mengamati annulus
   pressure
readingnya. Jika balloning efek maka pressurenya berubah dari ECD
(equivalent circulating density) menurun menjadi pressure
hydrostatik
(=MW). Jika menjadi
lebih tinggi dari MW berarti memang mudweightnya kurang (gain yang
   sebenarnya).
Menurut pengalaman dengan PWD ini cuma bisa didapat sesaat setelah
pump
   ON.
Maka akan terkirim, data pressure ke atas. Jadi datanya putus-putus.
(nggak tahu sekarang). Tetapi data yang lebih rapat bisa didapatkan
dari memory nanti (sudah terlambat dong :-) ).
Jika tidak ada PWD maka flow checknya musti lama, makanya di HPHT
well
flow check 10 menit nggak cukup. Harus 0.5 jam, atau dilihat rate
gainnya, semakin menurun nggak.
   
Jadi kalau gain, jangan buru-buru panik, tutup BOP, pump kill mud.
:-)
Tetapi diamati gainnya berapa ratenya, apakah menurun trendnya.
Tentu hal ini berlaku didaerah-daerah yang punya potensi balloning
efek. Jangan coba-coba di daerah lain.
   
Tetapi di Mahakam, tool PWD ini lebih sering rusaknya kalau dipakai
di
HPHT wells.
   
Begitu saja, cerita balloning efek, sebenarnya domain drilling
   engineering.
   
Salam,
   
   
   
   
   
   
On 5/3/06, Arief Budiman  [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Rada lupa nih mohon

RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi

2006-05-03 Terurut Topik Arief Budiman
MW bukan variable.  
Justru balloning effect itu terjadi karena respon batuan yg berbeda antara
kondisi pada static mud pressure dg dynamic (circulated) mud pressure

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, May 04, 2006 11:45 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng
ing! Drilling dengan mudweight tinggi


Dan mungkin bisa ditambah variabel lain :  MW itu sendiri, dengan pump
pressure sama tetapi digunakan MW (mudweight) berbeda akan menghasilkan
efek yang berbeda juga, maka MW tinggi akan di-ikuti pump pressure/flow
rate rendah, selain biar nggak loss, pompa nggak sering rusak, dan juga
biar nggak menghasilkan efek ballonning yang semakin besar (tambah kembang
kempis) pula...

ap




 

  Arief Budiman

  [EMAIL PROTECTED] To:
'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id

  a.com   cc:

   Subject: RE: [iagi-net-l]
Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! 
  05/04/2006 11:25 Drilling dengan mudweight
tinggi
  AM

  Please respond

  to iagi-net

 

 




Teoritis bisa kang, walaupun teorinya aku juga gak tau.

Yg pasti akibat mud pressure (+ pump pressure) batuan yg elastis
(clay/shale
misalnya) akan menggelembung (volume lubang bertambah yg berdampak pada
fenomena seperti mud losses), dan ketika pump off, lubang kembali seperti
volume asal (fenomena seperti mud gain).

Jadi saat pump on - pump off lubang kembang kempis.

Nah yg aku gak tau adalah menghubungkan antara pump pressure vs penambahan
volum lubang vs elastisitas batuan.

Kedalaman bukan variable.
Variablenya : pump pressure, penambahan volum lubang, elastisitas batuan.

Orang2 mekanika batuan seharusnya tau hubungan itu.



A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, May 03, 2006 4:42 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challenging!
Drilling dengan mudweight tinggi

Apakah balloning effect ini bisa dipelajari utk kebutuhan elestisitas
batuan?.
Sepertinya ini merupakan fase elastis batuan akibat tekanan. Tentunya
harus dibedakan dengan fracturing.
Berapa tekanan yg menyebabkan terjadinya balloning effect ini ?
Sepertinya dapat dipakai juga untuk geophysical study.
Apakah bisa diketahui batuan (kedalaman) yg mengalami balloning effect ini
?

rdp

On 5/3/06, Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Pak Arief yang Budiman,

 Sependek pengetahuan saya dari pergaulan dengan orang drilling :-),
 balloning efek, atau juga disebut juga well breathing :

 suatu kejadian  berkurangnya lumpur pengeboran (loss) dari sistem
 sirkulasi secara perlahan-lahansaat pengeboran, tetapi saat flow check
 (pump di matikan), terjadi penambahan mud (gain).

 Menurut paper, hal ini terjadi jika mengebor di daerah yang dominan
shale.
 Karena sifat shale yang plastis, seperti balon. Yang bisa kembang
 terus mengempis lagi.

 Untuk mengetahui ini baloning efek atau bukan, paling baik dengan
 menggunakan PWD (pressure while drilling). Dengan mengamati annulus
pressure
 readingnya. Jika balloning efek maka pressurenya berubah dari ECD
 (equivalent circulating density) menurun menjadi pressure hydrostatik
 (=MW). Jika menjadi
 lebih tinggi dari MW berarti memang mudweightnya kurang (gain yang
sebenarnya).
 Menurut pengalaman dengan PWD ini cuma bisa didapat sesaat setelah pump
ON.
 Maka akan terkirim, data pressure ke atas. Jadi datanya putus-putus.
 (nggak tahu sekarang). Tetapi data yang lebih rapat bisa didapatkan
 dari memory nanti (sudah terlambat dong :-) ).
 Jika tidak ada PWD maka flow checknya musti lama, makanya di HPHT well
 flow check 10 menit nggak cukup. Harus 0.5 jam, atau dilihat rate
 gainnya, semakin menurun nggak.

 Jadi kalau gain, jangan buru-buru panik, tutup BOP, pump kill mud. :-)
 Tetapi diamati gainnya berapa ratenya, apakah menurun trendnya.
 Tentu hal ini berlaku didaerah-daerah yang punya potensi balloning
 efek. Jangan coba-coba di daerah lain.

 Tetapi di Mahakam, tool PWD ini lebih sering rusaknya kalau dipakai di
 HPHT wells.

 Begitu saja, cerita balloning efek, sebenarnya domain drilling
engineering.

 Salam,






 On 5/3/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Rada lupa nih mohon pencerahannya pak kumis,
  Kalau gak salah Balloning itu kan pembesaran lobang bor karena MW
tinggi
yg
  berakibat mud level drop, (seolah2) terjadi mud losses
 
  Mohon dikonfirmasi

RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

2006-05-03 Terurut Topik Arief Budiman
Kalau mud invasionnya jauh tapi mud cake sudah terbentuk sempurna, maka
antara formation dg borehole sudah disconnected.  Pressure yg terbaca akan
sama dg formation pressure (bukan supercharge).



 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: OK Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, May 04, 2006 11:58 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

Atau bisa di balik karena mud invasinya terlampau jauh, jadinya yg
dibaca MF pressure terus (HP). Pengetahuan Clay mineral sebagai
matriks batuan juga penting untuk memakai based mud type, clay mineral
yg begitu kuat mengabsorb water (kaolinite dominant) sangat
berpengaruh terinvasi WBM, sehingga menyebabkan proses PT, LFA/OFA
maupun sampling lebih panjang rentang waktunya sampai mendapatkan
Formation Pressure

On 5/4/06, Iman Argakoesoemah [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Bisa dijelaskan lebih jauh kenapa reservoirnya v.low K bisa terjadi mud
invasion berlangsung terus ? Bukannya reservoir yang tight akan lebih sulit
dilalui oleh mud filtrate ?

 Thanks. Iman

 -Original Message-
 From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, May 04, 2006 11:15 AM
 To: 'iagi-net@iagi.or.id'
 Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi


 Supercharge lain lagi ceritanya Fer.
 Peristiwa itu terjadi karena reservoirnya v.low K, sehingga Mud cake tidak
 terbentuk secara sempurna yg berakibat mud invasion berlangsung terus
 sehigga saat diukur (pressure test) pressure naik terus secara perlahan
dan
 kalau kita pantheng sampe lama akhirnya akan sama (mendekati) mud
pressure.



 A R I E F B U D I M A N
 Pertamina - Eksplorasi Sumatra
 Phone: (021) 350 2150 ext.1782
 Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED]
 [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, May 03, 2006 3:29 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: 'iagi-net@iagi.or.id'
 Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

 kalau makin sedikit fluid yang dihisap , sementara drilling pakai high MW
,
 apa enggak  malah  banyak pengukuran yang jadi supercharge...?
 jangan - jangan malah enggak valid.
 ada yang pernah bandingkan hasilnya xpt dan mdt...?

 Regards

 Kartiko-Samodro
 Telp : 3852



 |-+
 | |   Arief Budiman|
 | |   [EMAIL PROTECTED]|
 | |   .com|
 | ||
 | |   03/05/2006 03:58 |
 | |   PM   |
 | |   Please respond to|
 | |   iagi-net |
 | ||
 |-+


---
 --|
   |
 |
   |   To:   'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id
 |
   |   cc:
 |
   |   Subject:  RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan
mudweight
 tinggi  |


---
 --|




 Dalam hal pengukuran di low K, keunggulan mdt ke xpt kurang lebih analog
 dari rft ke mdt.

 Yaitu dalam teknologi penghisapan fluida oleh piston nya :
 - drawdown pressure test limitation (XPT  MDT  RFT)
 - volum fluida yg dihisap (XPT  MDT  RFT)

 Tool yg mampu mengukur tekanan (stabil) dg fluida minimal adalah tool yg
 mampu bekerja pada low K reservoir
 A R I E F B U D I M A N
 Pertamina - Eksplorasi Sumatra
 Phone: (021) 350 2150 ext.1782
 Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED]
 [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, May 03, 2006 2:28 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

 Jadi pengen update
 apa bedanya XPT dan MDT secara teknis sehingga XPT bisa untuk low
 permeability...?

 Regards

 Kartiko-Samodro
 Telp : 3852




 |-+
 | |   Arief Budiman|
 | |   [EMAIL PROTECTED]|
 | |   .com|
 | ||
 | |   03/05/2006 03:10 |
 | |   PM   |
 | |   Please respond to|
 | |   iagi-net |
 | ||
 |-+


---

 --|
   |
 |
   |   To:   'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id
 |
   |   cc:
 |
   |   Subject:  RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan
mudweight
 tinggi

RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

2006-05-02 Terurut Topik Arief Budiman
Rada lupa nih mohon pencerahannya pak kumis,
Kalau gak salah Balloning itu kan pembesaran lobang bor karena MW tinggi yg
berakibat mud level drop, (seolah2) terjadi mud losses

Mohon dikonfirmasi

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, May 03, 2006 11:49 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi

Salah dua kelemahan XPT , nggak bisa untuk high temp (150degC).
Saya pernah combine dengan PEX nggak masalah, tapi lucunya
company man nya takut, karena pressure test berjam-jam
sambil bawa2 nuclear source.

Akhirnya cabut ke surface dulu untuk unload source.
ha..ha..ha..terus apa gunanya ditandem..?

betul margin antara LOT dan formation pressurenya tipis.
MW ketinggian loss, kerendahan kick.

masalah baloning, juga rumit, salah interpretasi
bisa berbahaya. tapi biar orang drilling saja yang pusing... :-)
kadang2 berhari-hari sirkulasi,baru berani cabut..
padahal masih gain, walaupun ratenya kecil..





On 5/3/06, M Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Betul seperti pak Amir bilang, Vico sudah pernah drilling pake mudweight 
 19 ppg, bentuknya juga sama, cuma kalo mau menaikkan MW secara manual,
 rustabout yang stay di hopper pada meringis aja hahaha
 dan tentunya juga hati-hati karena bakalan sering ketemu loss circulation,
 akibat balooning affect karena drilling deket-deket dengan frac gradient.
 tentunya drilling harus punya data LOT dulu sebelum drilling di
section
 high mudweight ini, biar tau batasan maksimumnya.

 Saya pernah pakai XPT satu kali, hasilnya cukup bagus meskipun tidak semua
 tight zone bisa dapat hasil yang valid (success ratio ~ 40% -
50%)tantangan
 utama kalo pake tools ini (apalagi dilingkungan high MW) adalah membedakan
 antara valid pressure dan supercharged pressure. sepertinya belum ada satu
 metodepun yang bisa memberikan jawaban pasti ttg masalah ini.
 satu hal lagi yang perlu diperhatikan, engineer schlumberger tidak
semuanya
 berpengalaman dengan XPT, karena ada beberapa hal yang secara teknis agak
 berbeda dengan MDT, jadi dipastikan aja right man on the right place.
 Mereka bisa juga sih diskusi dulu dengan XPT schlumberger champion, ahmed
el
 araby (dulu engineer di vico dan total, sekarang based di europe)

 kalo CHDT punya resiko yang berbeda, mata bor yang kecil itu gampang patah
 (betul begitu pak Amir?) dan alat ini kan sebenernya didesain untuk MDT di
 cased hole



 salam,
 Razi



 On 5/3/06, Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Drilling dg MW 2.0sg sudah dilakukoni Vico dan Total di Mahakam.
  Mudnya tidak 'seekstrim' yang dibayangkan. Memang kental tetapi secara
  kasat mata  tidak terlalu bisa dibedakan dengan mud 1.6sg misalnya.
 
  XPT bagus dan relatif lebih cepat tetapi tidak bisa dicombine dengan
LFA.
  Seingat saya sukses rationya lebih tinggi d/p MDT.
  (XPT pernah dibincangkan kira2 setahun yang lalu di milis ini.)
 
  Soal koreksi log, menggunakan chart yang sama. Problemnya , posisinya
  berada di limit MW nya / 2.0sg, jadi garis2 koreksinya musti dieksten.
  Kalau koreksi pakai komputer, sih nggak masalah toh equationnya sama.
 
 
 
  On 5/3/06, Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Barangkali ada yang mau ngasih pencerahan.
   Ada satu sumur yang di bor di Caspian sea yang menggunakan mud weight
   19.2ppg (gak kebayang gimana bentuk fisiknya, mungkin seperti semen
   beton cor
   coran yang masih cair ) dan pengukuran pressure data (dengan
menggunakan
   XPT) menunjukan bahwa formation pressure yang di sand menunjukkan
angka
   sekitar 8k - 11k psi yang kalao di convert ke gradient sekitar 17 - 19
  ppg
   (from mean sea level). Oh ya kedalaman sumur TVD sekitar 3800 m saja.
Oh
  ya,
   jenis mudnya sendiri adalah sintetik oil base mud.
   Nah pertanyaan saya, kira kira apa saja yang berpengaruh atau
  mempengaruhi
   kondisi di bawah ini:
   1. Invasion profile, apakah seperti biasa saja? artinya ada flush
zone,
   invaded dan un-invaded zone?
   2. Log log apa sajakah yang dipengaruhi: GR, Induction, Density,
Neutron
  dan
   mungkin log laen. GR jelas berpengaruh besar karena kondisi
kalibrasinya
   menggunakan mudweight 10 ppg di lubang 8. Oh ya, ukuran lubangnya
dari
   5-5/6 sampai 8.5
   3. Mengenai pressure test, saya lihat di buku panduan, batas maximum
   pembacaan pressure (untuk HP gauge dan mungkin juga untuk strain
gauge)
   adalah sekitar 11k psi. Nah bagaimana validitas pembacaan diatas spek
   tersebut?
   4. Adalah yang pengalaman dengan XPT (Express Pressure Test)? saya
  mendengar
   bahwa tool ini cukup baik untuk formasi formasi yang tight karena
   menggunakan volume drawdown yang lebih kecil, kalo gak salah sekitar
2cc
   saja. Saya coba cari di websitenya schlumberger, belum ketemu juga.
   5. Sekedar info, porositas sandstone sekitar 19 persent dari density
  log.
  

RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation

2006-04-28 Terurut Topik Arief Budiman
Seharusnya begitu, namun ada koreksi Petrophysict bukan meng-QC tapi
meng-guide reservoir engineer untuk picking point untuk test atau sampling

QCnya diserahkan saja pada Reservoir engineer on board.

Wellsite/Ops Geologist pulang untuk membuat final field report dan siap2
untuk next well

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Innaka, Riky [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, April 28, 2006 2:14 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation

Tidak setuju (boleh nggak ya?)

MDT acquisition itu idealnya dilakukan oleh Reservoir Engineer dan di QC
dari kantor oleh Petrophysicist. InsyaAllah semua masalah data acquisition
related dengan pre-calibration tool dan acquisition itu jadi minim atau
tidak ada.

Nah Operation atau Wellsite Geologist bisa siap-siap untuk next well.


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Sent: Friday, April 28, 2006 2:02 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation


MDT aquisition idealnya dilakukan oleh Asset / Reservoir Geologist (yang
punya reservoir) langsung di rigsite unit, sedangkan Wellsite Geologist atau
Operation Geologist hanya menemani untuk QC prosedur  mekanik.
Terutama untuk Development Field.



 

  Arief Budiman

  [EMAIL PROTECTED] To:
'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id  
  a.com   cc:

   Subject: RE: [iagi-net-l]
Pressure data QC and  
  28/04/2006 12:05 Interpretation

  PM

  Please respond

  to iagi-net

 

 




Mas Tony,
1) yg harus dilakukan adalah bahwa flushing flowline terhadap fluid dari
test sebelumnya benar2 bersih (=seluruh flow line terisi lumpur).  Nahwa
kemudian saat LFA ada berbagai jenis fluid, ya memang itu faktanya.  Kalau
kita samplingpun kita kadang mendapatkan multi fluid di dalamnya.

2) Untuk reservoir dari satu sumur yg terpisah secara vertikal, presure
gradien yg berbeda bisa :
- tidak berkomunikasi (bila fluid compositionnya sama),
- berkomunikasi (bila fluid compositionnya berbeda),
- berkomunikasi dan komposisinya sama tapi kedua reservoir tersebut pada
pressure transition zone (ada perubahan formation pressure regimenya yg
cepat per satuan interval kedalaman)

3) benar, pressure gradient bisa untuk mengukur ketebalan HC column




A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: tony soelistyo [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, April 27, 2006 8:56 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation

*Berikut beberapa point yang mungkin bisa bermanfaat berdasarkan apa yang
saya alami.*
**
Mas Shofi wrote :adakah pitfall
untuk
interpretasi dari LFA/OFA ini?
*ada, Mas. Data LFA/OFA itu seringkali juga tidak selalu memberikan
konfirmasi apakah fluidanya gas atau oil atau filtrate atau water. Pernah
mengalami P/O (pump out) lalu melihat LFA/OFA dan disana gas flag ada, oil
colouration ada tapi juga channel blue (airnya) ada atau resistivity sensor
curve-nya bergerak (artinya ada air)? Atau oil colourationnya rendah terus
padahal sudah memompa sekian puluh liter dalam sekian puluh menit (dalam
barangkali invasinya ya)? * *Biasanya lalu untuk reservoir yang kiritikal
(semuanya biasanya kritikal buat GG...he5x) dilihat dari potential
volumenya, setelah OFA/LFA lalu diikuti dengan sampling. Saya tidak bilang
setiap LFA/OFA tidak bisa dipercaya lho, karena banyak kasus juga LFA/OFA
digabung dengan pretest gradient, log character memberikan data yang sudah
sangat cukup untuk mengetahui apa fulidanya dan berapa potential kolomnya.
Nah, untuk reservoir yang tipis (low PP), disinilah LFA/OFA comes very
handy tapi di reservoir seperti ini pula yang paling sering terjadi
ambiguity...:-)*

apakah
kita bisa memberikan interpretasi bahwa zona gas tersebut dispisahkan oleh
permeability barrier and not communication with other sand body?
*menyambung komentarnya Mas Syaiful, rule of thumb saya : zona-zona yang
tidak segaris (diluar batas toleransi +/- psia) sudah pasti not in
communication, tapi bukan berarti zona yang segaris sudah pasti in
communication, they're maybe in communication in geology-time but not
necessarily in production time.* *tapi sekarang giliran saya yang bertanya :
adakah yang pernah mengalami zona-zona yang diinterpretasi
not-incommunication dari data pretests ternyata ketika diproduksi dan
diambil pretest datanya lagi dan mungkin juga data dari sumur-sumur produksi
berikutnya, ternyata menjadi in-comunication dalam masa produksi ?*

Mas Romdoni wrote : Just curious

RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation

2006-04-28 Terurut Topik Arief Budiman
Lho bukannya roughneck?
Mulai kapan berubah?

:) juga ah

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Herry Maulana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, April 28, 2006 3:26 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation

MDT acqusition sudah pasti HARUS dilakukan oleh Wireline Field Engineer
:-)


- Original Message 
From: Innaka, Riky [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, 28 April, 2006 3:14:21 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation


Tidak setuju (boleh nggak ya?)

MDT acquisition itu idealnya dilakukan oleh Reservoir Engineer dan di QC
dari kantor oleh Petrophysicist. InsyaAllah semua masalah data acquisition
related dengan pre-calibration tool dan acquisition itu jadi minim atau
tidak ada.

Nah Operation atau Wellsite Geologist bisa siap-siap untuk next well.


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Sent: Friday, April 28, 2006 2:02 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation


MDT aquisition idealnya dilakukan oleh Asset / Reservoir Geologist (yang
punya reservoir) langsung di rigsite unit, sedangkan Wellsite Geologist atau
Operation Geologist hanya menemani untuk QC prosedur  mekanik.
Terutama untuk Development Field.



 

  Arief Budiman

  [EMAIL PROTECTED] To:
'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id  
  a.com   cc:

   Subject: RE: [iagi-net-l]
Pressure data QC and  
  28/04/2006 12:05 Interpretation

  PM

  Please respond

  to iagi-net

 

 




Mas Tony,
1) yg harus dilakukan adalah bahwa flushing flowline terhadap fluid dari
test sebelumnya benar2 bersih (=seluruh flow line terisi lumpur).  Nahwa
kemudian saat LFA ada berbagai jenis fluid, ya memang itu faktanya.  Kalau
kita samplingpun kita kadang mendapatkan multi fluid di dalamnya.

2) Untuk reservoir dari satu sumur yg terpisah secara vertikal, presure
gradien yg berbeda bisa :
- tidak berkomunikasi (bila fluid compositionnya sama),
- berkomunikasi (bila fluid compositionnya berbeda),
- berkomunikasi dan komposisinya sama tapi kedua reservoir tersebut pada
pressure transition zone (ada perubahan formation pressure regimenya yg
cepat per satuan interval kedalaman)

3) benar, pressure gradient bisa untuk mengukur ketebalan HC column




A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: tony soelistyo [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, April 27, 2006 8:56 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation

*Berikut beberapa point yang mungkin bisa bermanfaat berdasarkan apa yang
saya alami.*
**
Mas Shofi wrote :adakah pitfall
untuk
interpretasi dari LFA/OFA ini?
*ada, Mas. Data LFA/OFA itu seringkali juga tidak selalu memberikan
konfirmasi apakah fluidanya gas atau oil atau filtrate atau water. Pernah
mengalami P/O (pump out) lalu melihat LFA/OFA dan disana gas flag ada, oil
colouration ada tapi juga channel blue (airnya) ada atau resistivity sensor
curve-nya bergerak (artinya ada air)? Atau oil colourationnya rendah terus
padahal sudah memompa sekian puluh liter dalam sekian puluh menit (dalam
barangkali invasinya ya)? * *Biasanya lalu untuk reservoir yang kiritikal
(semuanya biasanya kritikal buat GG...he5x) dilihat dari potential
volumenya, setelah OFA/LFA lalu diikuti dengan sampling. Saya tidak bilang
setiap LFA/OFA tidak bisa dipercaya lho, karena banyak kasus juga LFA/OFA
digabung dengan pretest gradient, log character memberikan data yang sudah
sangat cukup untuk mengetahui apa fulidanya dan berapa potential kolomnya.
Nah, untuk reservoir yang tipis (low PP), disinilah LFA/OFA comes very
handy tapi di reservoir seperti
 ini pula yang paling sering terjadi ambiguity...:-)*

apakah
kita bisa memberikan interpretasi bahwa zona gas tersebut dispisahkan oleh
permeability barrier and not communication with other sand body?
*menyambung komentarnya Mas Syaiful, rule of thumb saya : zona-zona yang
tidak segaris (diluar batas toleransi +/- psia) sudah pasti not in
communication, tapi bukan berarti zona yang segaris sudah pasti in
communication, they're maybe in communication in geology-time but not
necessarily in production time.* *tapi sekarang giliran saya yang bertanya :
adakah yang pernah mengalami zona-zona yang diinterpretasi
not-incommunication dari data pretests ternyata ketika diproduksi dan
diambil pretest datanya lagi dan mungkin juga data dari sumur-sumur produksi
berikutnya, ternyata menjadi in-comunication dalam masa

[iagi-net-l] RE: Spam-SMTP Re: [iagi-net-l] Hipotesis Telaga Borobudur dan Let usan Merapi AD 1006

2006-04-27 Terurut Topik Arief Budiman
Pertanyaannya :
siapa direktur volkanologi  pengawas gunung merapi saat itu?
(tampaknya airlangga mengikuti saran para ahli yg bekerja baik itu)

:)

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Alman [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, April 25, 2006 4:23 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Spam-SMTP Re: [iagi-net-l] Hipotesis Telaga Borobudur dan Letusan
Merapi AD 1006

Lho..?
Bukannya Raja Darmawangsa tewas beserta petinggi kerajaan Mataram Hindu
justru karena letusan 1006 Merapi tsb. Lalu putranya, Airlangga yang selamat
pindah ke Jawa Timur dan mendirikan kerajaan baru...

Alman

On 4/25/06, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Nah ada angkat tahun 1006 ?
 Mari kita cocokkan dengan sejarah di Jawa ... yg aku cuplik dibawah sana.

 Spertinya tahun 1006 agak sdikit mleset dengan pentarikhan yg
 dilakukan oleh sejarawan. Tahun itu tahun penyerangan Sriwijaya ke
 Darmawangsa. Perang ini menewaskan Darmawangsa. Dan sepertinya menjadi
 cikal bakal kerajaan Kediri pada tahun 1042.

 nah apa yg terjadi tahun 1006 dengan Merapi.
 Kalau letusannya cukup besar tentunya menjadi catatan sejarah. Tetapi
 sepertinya tidak ada catatan sejarah mengenai peristiwa itu

 korelasinya kurang pas barangkali.

 RDP

 ==
 http://www.jawapalace.org

   Zaman Indonesia - Kuno

 Pada kira-kira th. 78 Masehi : Diperkirakan permulaan Kerajaan dengan
 nafas Hindu sekaligus merupakan permulaan metode perthitungan Tahun di
 Jawa.

 Abad IV-V : Kerajaan Hindu di Jawa Barat Tarumanegara. Raja :
 Purnawarman.dengan Ibu kota Jansinga. dan di Jawa Tengah berdiri
 Kerajaan Kalingga.

 414 : Perkunjungan Fa Hien musafir Tionghoa ke Indonesia.
 433 dan 435 : Dua kali terjadi perkunjungan utusan Tarumanegara ke
 Tiongkok.
 Kira-kira th. 450 M : Di Kalimantan : kerajaan Muarakaman atau Kutai.
 Raja-rajanya : Kudungga, Asjwawarman dan Mulawarman.
 Kira-kira th. 650 M : Di Sumatera berdiri : kerajaan Melayu dan
 Sriwijaya..
 Kira-kira th. 700 M : Kerajaan Melayu runtuh. Sriwijaya berkuasa.
 Pusat pemerintahan berada di  Palembang sekaligus sebagai  pusat agama
 Budha dan ilmu pengetahuan di Sumatra

 Kira-kira th. 732 M : Wangsa Sanjaya merubah nama Kalingga dengan
 Mataram. Ia menjadi raja pertama Mataram Hindu. dengan Ibu kota :
 Medang Kamulan. Masa ini juga merupakan masa pendirian candi-candi
 Siwa di Gunung Dieng.

 Kira-kira th. 750-850 M : Sailendra dari Sriwijaya menguasai Jawa
 Tengah.,juga masa berdirinya candi-candi : Borobudur, Candi Mendut,
 Candi Kalasan.

 Kira-kira th. 800 M : Mataram Hindu terdesak. Keluarga Sanjaya
 menyingkir ke  wilayah  Jawa Tengah

 Kira-kira th. 925 M : Jawa Tengah ditinggalkan, di Jawa Timur mulai
 didirikan kerajaaan-kerajaan  (925-1042)

 Kira-kira th. 929-947 M : Empu Sindok, raja pertama Jawa Timur, pusat
 : Singasari.

 947-990 : Sri Isyana Tunggawijaya, puteri Sindok memerintah.
 990-1007 : Pemerintah Darmawangsa.Pada  zaman ini diterjemahkan Kitab
 Mahabarata dari bahasa Sansekerta ke dalam huruf dan bahasa Jawa.
 991-992 : Peristiwa Penyerangan Darmawangsa ke Sriwijaya, namun gagal.
 1006-1007 : Sriwijaya menuntut balas. Darmawangsa tewas.
 1010 : Utusan terdiri dari bupati-bupati meminta pada Airlangga,
 menantu Darmawangsa untuk mengendalikan pemerintahan.
 1019-1041 : Pemerintahan Airlangga berdiri dengan  Ibu kota:
 Kahuripan. Pada zaman ini  Empu Kanwa menciptakan : Kitab
 Arjunawiwaha.
 1028-1035 : Airlangga turun tahta. Kerajaan yang dengan susah payah
 dibagi dua untuk kedua putranya. Jenggala dengan ibu kota
 Kahuripan,dan Panjalu atau Kediri dengan ibu kota Daha.

 Kerajaan Kediri (1042 - 1222)

 Terjadilah peperangan antara kedua putra Airlangga untuk merebut
 hegemoni. Akhirnya Kediri berkuasa. Pengaruhnya sampai ke Indonesai
 Timur.
 1115-1134 : Pemerintahan Kamicwara I. Dalam zamannya Empu Darmaja
 menjiptakan : Smaradahana.
 1135-1157 : Jayabaya,merupakan  Raja ,sekaligus dikenal ahli-nujum.
 Masa ini, Empu Sedah menterjemahkan sebagian Mahabrata: Bratayuda. ada
 juga Pujangga lain yang hidup yaitu :Empu Panuluh.
 1157-1171 : Sarweswara
 1171-1181 : Areyyeswara
 1181-1185 : Kroncharyadipa
 1185-1194 : Karmicwara II
 1194-1200 : Sarweswara
 1200-1222 : Kertajaya
 1222 : Kertajaya dikalahkan oleh Ken Angrok, raja Singasari
 1222-1227 : Pemerintahan Ken Angrok bergelar Rajasa, raja pertama
 Singasari. Pusatnya berada di  Tumapel
 1227 : Ken Angrok dibunuh oleh anak tirinya Anusapati.
 1227-1248 : Pemerintahan Anusapati.
 1248 : Tohjaya memerintah.
 1248-1268 : Ranggawuni ( Sriwisnuwardana).
 1268-1292 : Kertanegara raja terakhir Singasari.
 1275 : Ekspedisi ke Melayu. Sriwijaya ditaklukan.
 1284 : Ekspedisi ke Bali
 1289 : Hubungan Singasari dengan Kubilai Khan, Kaisar Tiongkok, menjadi
 buruk.
 1292 : Serangan atas Singasari oleh Jayakatwang, anak Kertajaya.

 On 4/25/06, Awang Harun Satyana [EMAIL 

RE: [iagi-net-l] RUU APP. maaf, sedikit politis...

2006-04-27 Terurut Topik Arief Budiman
Tq mas,

Maksud saya :
Seharusnya email saya tersebut tidak perlu dikirim

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Adriantos [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, April 25, 2006 4:25 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] RUU APP. maaf, sedikit politis...

mas Arief, mungkin ada baiknya anda selesaikan dulu kalimatnya sebelum
di-klik  :))
  atau...saya saja yang nggak mengerti maksudnya?
   
  btw, thanks buat administrator yang sudah membuat milis-iagi-non-teknik. 
   
  Sebelumnya, saya sudah ketakutan karena mengira bahwa IAGI sengaja
meng-eksklusifkan dirinya dengan tidak peduli terhadap masalah-masalah
besar sosial bangsa kita yang sebenarnya mesti kita fikirkan jalan
keluarnya-seperti RUU APP ini (bukannya malahan menghakimi tanpa alasan yang
jelas, seperti yang dilakukan oleh salah satu rekan kita, padahal yang
membawa topik ini sudah minta maaf sebelumnya!). 
   
  Ketakutan saya atas mono-kepedulian warga IAGI-net yang hanya untuk
masalah geologi, geofisik, teknikal, dsb, adalah karena menurut saya, hal
tersebut hanyalah masalah kecil dibandingkan dengan masalah besar dan berat
dan keterpurukan yang sedang dihadapi oleh bangsa kita.
   
  Syukurlah, ketakutan saya tidak beralasan dengan disediakannya wadah
diskusi iagi yang non-teknik yang baru dibuat! Bagaimanapun, yang mungkin
bisa merubah nasib bangsa kita dari keterpurukan seperti sekarang adalah
kita-kita ini, yang beruntung bisa mendapatkan pendidikan sangat cukup
dibandingkan dengan bangsa Indonesia pada umumnya.
   
  salam,
  anto
  
Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Sorry saya baru buka email tadi.
Mas Iman udah minta maaf jadi kiriman saya dikirim seharusnya

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone : (021) 350 2150 ext.1782
Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, April 25, 2006 2:52 PM
To: 'iagi-net@iagi.or.id'
Subject: RE: [iagi-net-l] RUU APP. maaf, sedikit politis...

Setuju, iagi = ikatan ahli geologi indonesia (saja)


 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone : (021) 350 2150 ext.1782
Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-
Love cheap thrills? Enjoy PC-to-Phone  calls to 30+ countries for just
2¢/min with Yahoo! Messenger with Voice.

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation

2006-04-27 Terurut Topik Arief Budiman
Pak Shofi,

Untuk QC MDT pressure data bisa dilakukan sbb :
1) Lihat build-up curvenya, build-up yg cepat lebih meyakinkan validitasnya
(berhubungan dengan mobilitas), maaf di meja saya tidak ada pressure
chartnya jadi gak bisa kasih tau berapa psi/sc yg dianggap cepat itu
2) Nilai mobilitinya, lebih dari 1 umumnya valid. 
3) Waktu yg pendek untuk mencapai kestabilan pressure juga lebih meyakinkan
validitasnya, yg pasti kalau pressure naik terus secara perlahan dan
mendekati mud pressure artinya supercharge.  Tapi kalau pressure naik cepat
dan stabil pada nilai tinggi artinya high formation pressure
4) Hati2 pada pressure test bottom-up, karena menstabilkan temperatur ke
arah yg lebih rendah relatif membutuhkan waktu lebih lama dari sebaliknya.
Bandingkan Mud Pressure before dg after test untuk mengetahui apakah
temperatur alat sudah stabil.
5) Benar, kalau dari LFA sudah menunjukkan formation fluid, yg pasti tidak
terjadi supercharge
6) Kalau LFA menunjukkan (100%) mud filtrate, maka kita tidak bisa
mengetahui formation fluidnya
7) Kalau Pressure datanya valid, maka kalau 2 reservoir dengan komposisi
fluid yg sama memiliki pressure regime yg berbeda maka keduanya terpisah
oleh permeability barrier.  Hati2 dg komposisi fluid yg berbeda secara
vertikal, karena keduanya bisa memiliki pressure regime yg berbeda walaupun
connected.  Pressure regime diketahui dengan unit pressure dalam equivalent
density

Semoga bermanfaat.

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 27, 2006 6:45 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Shofiyuddin
Subject: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation

Barangkali ada yang mau share tentang QC pressure data dari RFT/MDT sebelum
kita melakukan interpretasi seperti penarikan fluid gradien dan penentuan
batas fluida (GWC/GOC/OWC). Untuk QC, selama ini saya paling banyak
menggunakan data mobility, lebih tinggi harganya, validitas data semakin
bagus, semakin rendah (semakin tighter formation) akan semakin tinggi
ketidakpastiannya. Adakah faktor laen yang berpengaruh?

Yang kedua, kalo kita melakukan pre-test data tidak top down, adakah koreksi
yang harus dilakukan? misal pengambilan pre-test secara acak dan bottom to
top? adakah equation yang memperhatikan efek histerisis?

Untuk melakukan interpretasi seperti penentuan gradien, saya juga
membandingkannya dengan data dari OFA/LFA dan PO sample. Kalo yang keluar
adalah HC, saya berkeyakinan data itu valid dan bagus, adakah pitfall untuk
interpretasi dari LFA/OFA ini? Nah kalao yang keluar itu filtrate, adakah
cara yang harus dilakukan untuk mengetahui jenis HC atau formation fluid
nya?

Untuk interpretasi lanjut, seringkali kita menemukan zona zona gas atau oil
yang tidak terletak dalam satu garis (different pressure regime), apakah
kita bisa memberikan interpretasi bahwa zona gas tersebut dispisahkan oleh
permeability barrier and not communication with other sand body?

Pitfall apa sajakah yang diperlukan untuk interpretasi pre-test ini.

Maaf kebanyakan nanya, soale lagi dikejar deadline ...
thanks sebelumnya? kalo ada paper atau reference, bolehlah kirim lewat japri



--
Salam hangat

Shofi

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation

2006-04-27 Terurut Topik Arief Budiman
Pressure gradient bisa digunakan antara lain untuk :
1) penentuan fluid contact dari beberapa reservoir secara vertikal
2) pressure regime pada fluid type yg sama, pada kedalaman yg sama dari
lokasi yg secara lateral berbeda
3) pada reservoir yg cukup tebal, untuk mengetahui ada tidaknya perubahan
komposisi fluid dan fluid contact




 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Romdoni [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 27, 2006 8:05 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation

Pak shofi, sekedar sharing pengalaman.
Untuk QC pressure, langkah awal, Kita bisa lihat dari PTA analysis nya
(bentuk build up, kestabilan atau repeatabilitynya).  Sewaktu di oil
company sebelumnya, saya menggunakan horner plot antara pressure vs
derivative time(excel macro), biasanya dilakukan di lapangan. Kalau
grafiknya cembung kebawah berarti data tersebut valid.  Tetapi saat ini
setahu saya tidak digunakan lagi.

Betul pak shofi, mobility bisa dijadikan acuan awal untuk memvalidasi
PT.
Dan pada umumya, secara statistic PT yang mempunyai mobility less than 1
dpt diinterpretasikan sebagai tight or super charge. (tumb of rule nya
salah satu wireline service company).  Kecuali kita pakai XPT yang
applicable untuk very low mobility.

Untuk pretest top-down or btm-top, sebenarnya tidak ada perbedaan yang
significant, Tapi effect yang berpengaruh dlm kedua strategy PT tersebut
hanyalah kestabilan temperature dalam tool yang dapat mempengaruhi
pembacaan Quartz gauge nya yang tentu saja berpengaruh dalam keakuratan
PT valuenya. 
Jadi konsekuensinya, Kalau kita btm-top, karena RIH cepat, maka kita
butuh waktu yang lebih lama di bottom (sebelum PT#1) agar temperature di
gauge sudah stabil sebelum melakukan PT.

Just curious, Kalau sudah ada data fluid analysis, untuk apa di gradient
lagi yah mas?
Bukankah gradient nya dilakukan untuk mengetahui fluidnya yang sudah
diketahui dari LFA nya.  Karena pressure gradient sangat banyak
keterbatasannya.

Sekian 

-Original Message-
From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 27, 2006 6:45 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Shofiyuddin
Subject: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation

Barangkali ada yang mau share tentang QC pressure data dari RFT/MDT
sebelum
kita melakukan interpretasi seperti penarikan fluid gradien dan
penentuan
batas fluida (GWC/GOC/OWC). Untuk QC, selama ini saya paling banyak
menggunakan data mobility, lebih tinggi harganya, validitas data semakin
bagus, semakin rendah (semakin tighter formation) akan semakin tinggi
ketidakpastiannya. Adakah faktor laen yang berpengaruh?

Yang kedua, kalo kita melakukan pre-test data tidak top down, adakah
koreksi
yang harus dilakukan? misal pengambilan pre-test secara acak dan bottom
to
top? adakah equation yang memperhatikan efek histerisis?

Untuk melakukan interpretasi seperti penentuan gradien, saya juga
membandingkannya dengan data dari OFA/LFA dan PO sample. Kalo yang
keluar
adalah HC, saya berkeyakinan data itu valid dan bagus, adakah pitfall
untuk
interpretasi dari LFA/OFA ini? Nah kalao yang keluar itu filtrate,
adakah
cara yang harus dilakukan untuk mengetahui jenis HC atau formation fluid
nya?

Untuk interpretasi lanjut, seringkali kita menemukan zona zona gas atau
oil
yang tidak terletak dalam satu garis (different pressure regime), apakah
kita bisa memberikan interpretasi bahwa zona gas tersebut dispisahkan
oleh
permeability barrier and not communication with other sand body?

Pitfall apa sajakah yang diperlukan untuk interpretasi pre-test ini.

Maaf kebanyakan nanya, soale lagi dikejar deadline ...
thanks sebelumnya? kalo ada paper atau reference, bolehlah kirim lewat
japri



--
Salam hangat

Shofi

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti


RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation

2006-04-27 Terurut Topik Arief Budiman
Mas Tony,
1) yg harus dilakukan adalah bahwa flushing flowline terhadap fluid dari
test sebelumnya benar2 bersih (=seluruh flow line terisi lumpur).  Nahwa
kemudian saat LFA ada berbagai jenis fluid, ya memang itu faktanya.  Kalau
kita samplingpun kita kadang mendapatkan multi fluid di dalamnya.  

2) Untuk reservoir dari satu sumur yg terpisah secara vertikal, presure
gradien yg berbeda bisa :
- tidak berkomunikasi (bila fluid compositionnya sama), 
- berkomunikasi (bila fluid compositionnya berbeda), 
- berkomunikasi dan komposisinya sama tapi kedua reservoir tersebut pada
pressure transition zone (ada perubahan formation pressure regimenya yg
cepat per satuan interval kedalaman)

3) benar, pressure gradient bisa untuk mengukur ketebalan HC column


 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: tony soelistyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 27, 2006 8:56 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation

*Berikut beberapa point yang mungkin bisa bermanfaat berdasarkan apa yang
saya alami.*
**
Mas Shofi wrote :adakah pitfall
untuk
interpretasi dari LFA/OFA ini?
*ada, Mas. Data LFA/OFA itu seringkali juga tidak selalu memberikan
konfirmasi apakah fluidanya gas atau oil atau filtrate atau water. Pernah
mengalami P/O (pump out) lalu melihat LFA/OFA dan disana gas flag ada, oil
colouration ada tapi juga channel blue (airnya) ada atau resistivity sensor
curve-nya bergerak (artinya ada air)? Atau oil colourationnya rendah terus
padahal sudah memompa sekian puluh liter dalam sekian puluh menit (dalam
barangkali invasinya ya)? *
*Biasanya lalu untuk reservoir yang kiritikal (semuanya biasanya kritikal
buat GG...he5x) dilihat dari potential volumenya, setelah OFA/LFA lalu
diikuti dengan sampling. Saya tidak bilang setiap LFA/OFA tidak bisa
dipercaya lho, karena banyak kasus juga LFA/OFA digabung dengan pretest
gradient, log character memberikan data yang sudah sangat cukup untuk
mengetahui apa fulidanya dan berapa potential kolomnya. Nah, untuk reservoir
yang tipis (low PP), disinilah LFA/OFA comes very handy tapi di reservoir
seperti ini pula yang paling sering terjadi ambiguity...:-)*

apakah
kita bisa memberikan interpretasi bahwa zona gas tersebut dispisahkan
oleh
permeability barrier and not communication with other sand body?
*menyambung komentarnya Mas Syaiful, rule of thumb saya : zona-zona yang
tidak segaris (diluar batas toleransi +/- psia) sudah pasti not in
communication, tapi bukan berarti zona yang segaris sudah pasti in
communication, they're maybe in communication in geology-time but not
necessarily in production time.*
*tapi sekarang giliran saya yang bertanya : adakah yang pernah mengalami
zona-zona yang diinterpretasi not-incommunication dari data pretests
ternyata ketika diproduksi dan diambil pretest datanya lagi dan mungkin juga
data dari sumur-sumur produksi berikutnya, ternyata menjadi
in-comunication dalam masa produksi ?*

Mas Romdoni wrote : Just curious, Kalau sudah ada data fluid analysis, untuk
apa di gradient
lagi yah mas?
*gradient tetap diperlukan karena: *
*1. kemungkinan terjadinya ambiguity dari analisa LFA/OFA *
*2. dipergunakan untuk mengestimasi tinggi kolom HC dan juga kontak*
*malah kalau pakai pakem alm. Unocal dalam explorasi (SX = Saturation
Exploration), kalau bisa digradient-khan, seberapa kritikal LFA/OFA
dilakukan di zona tersebut (i.e. LFA/OFA hanya pada zona-zona tertentu
saja). *
*Kalau reservoirnya tebal-tebal dan punya PP yang bagus, mestinya pretest
gradient itu reliable lho.*

*salam,*
*tony (tadi pagi satu LRT kita kayanya, Mas Shofi)
*
On 4/27/06, Romdoni [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak shofi, sekedar sharing pengalaman.
 Untuk QC pressure, langkah awal, Kita bisa lihat dari PTA analysis nya
 (bentuk build up, kestabilan atau repeatabilitynya).  Sewaktu di oil
 company sebelumnya, saya menggunakan horner plot antara pressure vs
 derivative time(excel macro), biasanya dilakukan di lapangan. Kalau
 grafiknya cembung kebawah berarti data tersebut valid.  Tetapi saat ini
 setahu saya tidak digunakan lagi.

 Betul pak shofi, mobility bisa dijadikan acuan awal untuk memvalidasi
 PT.
 Dan pada umumya, secara statistic PT yang mempunyai mobility less than 1
 dpt diinterpretasikan sebagai tight or super charge. (tumb of rule nya
 salah satu wireline service company).  Kecuali kita pakai XPT yang
 applicable untuk very low mobility.

 Untuk pretest top-down or btm-top, sebenarnya tidak ada perbedaan yang
 significant, Tapi effect yang berpengaruh dlm kedua strategy PT tersebut
 hanyalah kestabilan temperature dalam tool yang dapat mempengaruhi
 pembacaan Quartz gauge nya yang tentu saja berpengaruh dalam keakuratan
 PT valuenya.
 Jadi konsekuensinya, Kalau kita btm-top, karena RIH cepat, maka kita
 butuh waktu yang lebih lama di bottom (sebelum PT#1) agar temperature di
 gauge sudah 

RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation

2006-04-27 Terurut Topik Arief Budiman
Untuk reservoir yg tipis2, pressure gradient valid untuk fluid type analysis
sepanjang reservoir2 itu berada dalam pressure regime yg sama.

Sebaliknya, Bila kita yakin fluid typenya sama, maka pressure gradient dapat
digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan formation pressure regime

Yg repot kalau data pressure dari reservoir berbeda, tidak tau fluid
compositionnya, tidak tau pula apakah formation pressure regime dari
reservoir2 itu sama atau tidak

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Romdoni [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 27, 2006 9:32 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation

Betul mas tony, Saya setuju.  Pressure gradient reliable untuk sand
tebal dan punya PP yang bagus.  Tapi sayangnya, kita bermain di sand2
yang tipis2.  Untuk mendapat 1 data saja sulit, apalagi 2 atau 3 data di
satu sand body. 

Waktu itu kita punya sand yang ckp tebal, kemudian dilakukan Pressure
gradient dan menunjukkan water zone, tapi ujung2nya tetap diminta utk di
Fluid analysis (dan confirm water).

-Original Message-
From: tony soelistyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 27, 2006 8:56 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation

*Berikut beberapa point yang mungkin bisa bermanfaat berdasarkan apa
yang
saya alami.*
**
Mas Shofi wrote :adakah pitfall
untuk
interpretasi dari LFA/OFA ini?
*ada, Mas. Data LFA/OFA itu seringkali juga tidak selalu memberikan
konfirmasi apakah fluidanya gas atau oil atau filtrate atau water.
Pernah
mengalami P/O (pump out) lalu melihat LFA/OFA dan disana gas flag ada,
oil
colouration ada tapi juga channel blue (airnya) ada atau resistivity
sensor
curve-nya bergerak (artinya ada air)? Atau oil colourationnya rendah
terus
padahal sudah memompa sekian puluh liter dalam sekian puluh menit (dalam
barangkali invasinya ya)? *
*Biasanya lalu untuk reservoir yang kiritikal (semuanya biasanya
kritikal
buat GG...he5x) dilihat dari potential volumenya, setelah OFA/LFA lalu
diikuti dengan sampling. Saya tidak bilang setiap LFA/OFA tidak bisa
dipercaya lho, karena banyak kasus juga LFA/OFA digabung dengan pretest
gradient, log character memberikan data yang sudah sangat cukup untuk
mengetahui apa fulidanya dan berapa potential kolomnya. Nah, untuk
reservoir
yang tipis (low PP), disinilah LFA/OFA comes very handy tapi di
reservoir
seperti ini pula yang paling sering terjadi ambiguity...:-)*

apakah
kita bisa memberikan interpretasi bahwa zona gas tersebut dispisahkan
oleh
permeability barrier and not communication with other sand body?
*menyambung komentarnya Mas Syaiful, rule of thumb saya : zona-zona yang
tidak segaris (diluar batas toleransi +/- psia) sudah pasti not in
communication, tapi bukan berarti zona yang segaris sudah pasti in
communication, they're maybe in communication in geology-time but not
necessarily in production time.*
*tapi sekarang giliran saya yang bertanya : adakah yang pernah mengalami
zona-zona yang diinterpretasi not-incommunication dari data pretests
ternyata ketika diproduksi dan diambil pretest datanya lagi dan mungkin
juga
data dari sumur-sumur produksi berikutnya, ternyata menjadi
in-comunication dalam masa produksi ?*

Mas Romdoni wrote : Just curious, Kalau sudah ada data fluid analysis,
untuk
apa di gradient
lagi yah mas?
*gradient tetap diperlukan karena: *
*1. kemungkinan terjadinya ambiguity dari analisa LFA/OFA *
*2. dipergunakan untuk mengestimasi tinggi kolom HC dan juga kontak*
*malah kalau pakai pakem alm. Unocal dalam explorasi (SX = Saturation
Exploration), kalau bisa digradient-khan, seberapa kritikal LFA/OFA
dilakukan di zona tersebut (i.e. LFA/OFA hanya pada zona-zona tertentu
saja). *
*Kalau reservoirnya tebal-tebal dan punya PP yang bagus, mestinya
pretest
gradient itu reliable lho.*

*salam,*
*tony (tadi pagi satu LRT kita kayanya, Mas Shofi)
*
On 4/27/06, Romdoni [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak shofi, sekedar sharing pengalaman.
 Untuk QC pressure, langkah awal, Kita bisa lihat dari PTA analysis nya
 (bentuk build up, kestabilan atau repeatabilitynya).  Sewaktu di oil
 company sebelumnya, saya menggunakan horner plot antara pressure vs
 derivative time(excel macro), biasanya dilakukan di lapangan. Kalau
 grafiknya cembung kebawah berarti data tersebut valid.  Tetapi saat
ini
 setahu saya tidak digunakan lagi.

 Betul pak shofi, mobility bisa dijadikan acuan awal untuk memvalidasi
 PT.
 Dan pada umumya, secara statistic PT yang mempunyai mobility less than
1
 dpt diinterpretasikan sebagai tight or super charge. (tumb of rule nya
 salah satu wireline service company).  Kecuali kita pakai XPT yang
 applicable untuk very low mobility.

 Untuk pretest top-down or btm-top, sebenarnya tidak ada perbedaan yang
 significant, Tapi effect yang berpengaruh dlm kedua strategy PT
tersebut
 hanyalah 

  1   2   3   >