Re: [iagi-net-l] Petrophyics - Condensate
Saya mau ikutan nanya: apakah angka2 pressure gradient vs fluid type itu hanya berlaku di normal pressure regime interval? bagaimana di abnormal pressure regime salam, Arief Budiman --- Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Barangkali ada yang mau share masalah sederhana yang sedang saya hadapi sekarang. Di plot pressure gradient saya menemukan harga sekitar 0.09 psi/ft. Secara teori kemungkinan adalah wet gas atau kemungkinan laen adalah condensate. Pertanyaan saya apakah condensate itu ada dalam kondisi reservoar masih virgin atau terjadi secara alami dan bukan merupakan hasil penurunan pressure (dew point)? Apakah kita boleh mengartikan bahwa condensate itu sebagai very light oil atau gassy oil? Kalo bisa terjadi secara alamai, bagaimana membedakannya dengan hasil proses kondensasi gas? Di oil coloum, gradientnya sekitar 0.25 - 0.3 psi/ft yang berkorelasi dengan oil 37 degs API, sementara untuk gasnya bervariasi dari 0.025 sampe 0.07psi/ft. Terima kasih sebelumnya. Shofi Bored stiff? Loosen up... Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games. http://games.yahoo.com/games/front Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Tanya Naturally Fracture Reservoir
Sandrya, 1) Pendapat Nelson ttg faktor yg berperan untuk tingkat produktifitas reservoir, bukan spesifik untuk naturally fractured reservoir (NFR), itu juga kan yg merupakan variable penting untuk non fractured reservoir 2) Kalau dari seismik misalnya yakin ada hydrocarbon di dalam fractured rock di sekitar lubang pemboran dan dalam jumlah yg signifikan, fract aja atau side track dg deviated hole yg memotong fracture. kalau interval fract nya panjang, kayaknya akan lebih ekonomis dg deviated hole. 3) Fract job tidak akan menutup pore fract yang ada atau fract yg dibuat. karena pada fract job, naturally fract akan diisi oleh slug berupa vf-fine (100 mesh)grain industrial sand (eg.carbolite) agar saat main fract, fract fluid tidak lari ke naturally fract yg dapat berakibat screen out (fract di near hole akan tertutup karena kehabisan propant). sedangkan fract yg dibuat akan diisi oleh medium-coarse (20/40 mesh) industrial sand (ie.carbolite). Semua industrial sand tersebut dipilih yg memiliki stress yg lebih tinggi dibanding dg natural stress batuan, sehingga dia tidak ambles ke dalam batuan dan karena perfect well rounded dan well sorted, akan diperoleh permeability yg baik. Salam, Arief Budiman Pertamina EP +62-811-911-175 --- Sandrya Laksana [EMAIL PROTECTED] wrote: Mungkin yg menyampaikan itu Dr Roberto Aguilera. Seperti yg dia sampaikan persis seperti apa kata pak bambang satya murti kemukakan. Secara praktis, tidaklah mudah menghadapi naturally fractured reservoir. Kalau menurut Nelson, tingkat produktivitas dari reservoir ini sangat tergantung dari porosity dan permeabilitynya, baik itu utk matriks dan fracturenya. Dia menggolongkan kepada type I, II, III dan IV. Untuk kasus dimana basement sebagai entrapment HC, mungkin tidak akan ada matrix porosity, tetapi akan didrive oleh porosity fracture network. Kalau dari semua study telah dilakukan (baik itu 3D seismic, image log sumur samping) dan kita sudah yakin dengan existnya fracture didaerah dimana sumur di bor, dan saat mem bor pun yakin terdapat mud losses sebagai indikasi yg bagus dari fracture reservoir tapi setelah dilakukan DST atau mini test, ternyata tidak sesuai dengan hasil yg diinginkan. Apakah direkomendasikan utk dilakukan frac job atau stimulation atau sebaiknya di lakukan side track untuk lebih memotong fractured network? Saya tidak tahu, manakah yg lebih ekonomis dari keduanya? Dari yg saya baca, sebagian besar naturally fractured reservoir, ditakutkan pore-nya malah akan tertutup jika dilakukan frac job atau bahkan akan menyebabkan water coning lebih cepat akibat fracture tsb lebih terbuka dan bersentuhan langsung dengan water formation. Jadi bagaimanakah cara yg lebih baik utk meng optimumkan produksi utk naturally fractured reservoir? suwun, SL Pada tanggal 09/06/07, Bambang Satya Murti [EMAIL PROTECTED] menulis: Migrasi kearah down dip? Mungkin case yang jarang terjadi, tetapi bukannya tidak mungkin. Menarik untuk didiskusikan. Pernah baca salah satu paper jaman dulu di AAPG (sekitar tahun 55an). Casenya basement high di Mexico. Disitu author (lupa namanya) berpendapat bahwa proses pe-retak-an basement high yang terjadi setelah entrapment dari hidrokarbon-nya terjadi (jadi, fracture-nya terbentuk post HC migration) akan membuat semacam negative pressure chamber dibawah, dan akan menyedot HC yang telah terakumulasi dilapisan diatasnya. Tentu saja ini memerlukan conduit yang menghubungkan antara basement tersebut dengan reservoir yang berada diatasnya. Jadi, sifatnya adalah secondary atau bahkan tertiary migration, tergantung dari sudut pandang yang mana. Bambang. -[ Received Mail Content ]-- *Subject : *Re: [iagi-net-l] Tanya Naturally Fracture Reservoir *Date : *Thu, 31 May 2007 03:24:21 -0700 (PDT) *From : *Bambang Pujasmadi [EMAIL PROTECTED] *To : [EMAIL PROTECTED] Menurut saya, naturaly fracture reservoir tidak harus selalu dual porosity. Pada sandstone atau limestone yang vuggy mestinya dual porosity, tapi pada basement granit atau limestone yang crystaline bisa saja single porosity. Kalibrasi permeability bisa saja dari core, tapi perlu diingat bahwa permeability core hanya untuk microfracture. Kita tidak pernah bisa kalibrasi macro fracture atau bahkan big open facture, yang justru diharapkan memiliki kontribusi terhadap produksi HC, dari core karena kita jarang bisa mendapatkan core yang highly fartured. Kalau ada well test data, bisa digunakan kH. Untuk source rock dibasement sulit dipahami kalau migrasi dari atas. Migrasi tetap updip atau lateral, tentunya dari batuan yang secara stratigraphy lebih muda, tapi tidak harus di atasnya. Jadi pada saat migrasi, merupakan basement high. Fractured reservoir umumnya terdpat pada batuan yang ductile. Pada soft sand misalnya, kalau terjadi fracture maka kecil
[iagi-net-l] ganti email
Pak Admin, Mohon email address saya diganti ke [EMAIL PROTECTED] Terima kasih Arief Budiman Operasi Sumatra Divisi Eksplorasi-Pertamina 021-350 2150 ext.1735 -Original Message- From: Syamsu Alam [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, January 18, 2007 11:16 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] JCB 2007 = join convention bali 2007 Maksudnya Om Iful 19 - 21 Nov 2007? alam -Original Message- From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, January 18, 2007 8:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] JCB 2007 = join convention bali 2007 menurut sumber yg bisa dipercaya, direncanakan pada 19-22 nopember 2007. jadi? salam, syaiful - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Fw: GIOK DAUN MEJA 153 KG ( AKHIRNYA .......... )
Saya tertarik mang, buat tambah2 ilmu. A R I E F B U D I M A N (Ai) Pertamina EP - Operasi Eksplorasi O : (021) 350 2150 ext.1782 M : (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, December 26, 2006 3:42 PM To: IAGI Subject: [iagi-net-l] Fw: GIOK DAUN MEJA 153 KG ( AKHIRNYA .. ) Rekan-rkan IAGI yang budiman, Mohon maaf, cerita tentang Giok Daun Meja 153 KG yang ditawarkan dengan harga Rp 76,5 milyar ( Rp 500 juta/ kg ) ternyata sulit dilanjutkan karena tidak ada lagi kontak dengan pemiliknya. Hanya mang Okim sudah bisa mengira bahwa giok yang dimaksud tak akan jauh berbeda dengan giok-giok aspal lainnya yang selama ini tidak sedikit yang ditunjukkan ke mang Okim dan bahkan minta dikeluarkan sertifikatnya ( sebagai heavy resin / plastic ). Terima kasih kepada rekan-rekan yang telah memberikan komentar, baik tentang harganya yang fantastis ataupun sifat-sifat fisiknya seperti kekerasannya yang 7,8 dan lain-lain. Mang Okim rasanya pernah juga cerita tentang giok aspal yang punya sertifikat dari sumber yang sangat beken ( sampai-sampai bikin geger banyak orang . maapin deh ya ). Pertanyaannya kini, motif apakah yang menyebabkan banyak orang bergerak untuk mencari giok yang punya sifat-sifat yang tak masuk akal secara ilmiah. Pencarian atau perburuan giok semacam ini ternyata tidak hanya melibatkan orang-orang yang awam akan ilmu perbatuan melainkan ada juga yang menyandang sarjana kebumian. Mengenai motifnya, mang Okim pernah menulis di koran Pikiran Rakyat berjudul : MISTERI DI BALIK PERBURUAN BATU GIOK ( 4 Oktober 1998 ). Bagi rekan-rekan IAGI yang bener-bener serius ingin mengetahui tentang misteri batu giok tersebut, insyaallah bisa mang Okim kirim via japri. Kabarin ya, Salam batumulia, mang Okim - Original Message From: miko [EMAIL PROTECTED] To: IAGI iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, December 7, 2006 3:57:35 PM Subject: [iagi-net-l] GIOK DAUN MEJA 153 KG Rekan-rekan Gems Lovers IAGI, Sudah lama rasanya mang Okim tidak nongol-nongol di milis IAGI. Kebetulan sekali ada sms menarik yang masuk ke HP mang Okim, mudah-mudahan dapat jadi selingan bagi rekan-rekan yang saat ini lagi puyeng mikirin Lusi atau lagi merenungkan isi lagu Jagalah Hati yang diplesetin jadi Jagalah Nafsu. SMS yang masuk ke HP mang Okim berbunyi demikian : Pak Miko , slamat sore, saya H. , akan menawarkan GIOK DAUN MEJA 153 KG , warna merah, tahan panas 25 menit tahan gores. Apakah Bapak masih punya pembeli serius ? Terima kasih ( 27 November 2006, 18.21 ). Mang Okim kemudian nanya : Bapak, apakah daun meja tersebut ada sertifikatnya, dan berapakah harganya ? Pak H.. kemudian membalas : Sertifikat analisa dari Laboratorium ada, skala Mohls 7,8 (?) , tebal 5,2 cm, harga Rp 500 juta / kg. Transaksi di tempat barang, Kudus, Jawa Tengah. Terima kasih ( H), 27 November 2006, 20.24 Rekan-rekan Gems Lovers IAGI, Dialog sms di atas real, bukan rekayasa. Kalau harganya Rp 500 juta / kg, maka daun meja tersebut memiliki harga penawaran Rp 76,5 milyar.. benar-benar luar biasa. Sesuai dengan pesan pemilik, mang Okim coba menawarkan ke rekan-rekan Gems Lovers IAGI, siapa tahu ada yang mau investasi di giok daun meja sehingga mang Okim dapat uang komisi gede... tak iye...( kalau percaya dan punya uang panas-dingin !!! ). Mang Okim siaap jadi konsultannya. Mang Okim tutup di sini dulu ya. Ada yang tertarik atau mau ngasi komentar ??? Nanti mang Okim sambung lagi ceritanya. Salam batumulia, mang Okim. Cheap talk? Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates. http://voice.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to:
RE: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar
Pertanyaan buat siapa nih Pak Ukat? :) A R I E F B U D I M A N (Ai) Pertamina EP - Operasi Eksplorasi O : (021) 350 2150 ext.1782 M : (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Ukat Sukanta [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, December 20, 2006 12:37 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar Gemana Mas, udah lulus belum. Mudah-mudahan yaah, Salam, US -Original Message- From: Taufik Manan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, December 20, 2006 12:25 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar Pak Maryanto Menarik sekali intisari artikel anda. Namun saya baca dalam suatu artikel di sebuah koran bahwa prediksi mendatang suhu bumi tambah panas. Akibatnya adalah kemungkinan mencairnya es di kutub utara. Mohon penjelasannya Salam TAM dari pedalaman Sulawesi - Original Message From: Maryanto (Maryant) [EMAIL PROTECTED] To: Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, December 15, 2006 5:28:12 PM Subject: [iagi-net-l] JAWAH - SALAM Calendar JAWAH (Journal Atmospheric Water Affecting History) Dan Kalender SALAM. Oleh : Maryanto, 15 Desember 2006. Tantangan 35 th kedepan adalah kekurangan air, akibat terutama oleh semakin sedikitnya curah hujan. Setelah separo 70 th yang banyak hujan (tahun 1965-2000), kini akan separo 70 th yang sedikit hujan (2000-2035). Apa yang perlu di lakukan ? Kalender SALAM berupa grafik simpangan sinusoidal versus tahun, dari Big bang hingga 70 Giga tahun kemudian. Simpangan itu juga merefleksikan jumlah curah hujan. Air, atau juga air hujan di duga ada sejak 3.2 Gaa Giga annum ago, di tandai dengan fosil prokariot mulai ada. Lalu perubahan biota 70 juta tahunan, di tandai dengan berbedanya biota, yang menjadikan berbeda nama-nama umur berikut, mulai Kambrium, OrdovisianSilur, Devon, Karbonaferous, PermianTriasik, Jurasik, Kretaseous, dan Senozoik. Lalu evolusi primata pereode 7 Ma, sesuai dengan pereode stage, sejak 49 Maa Millian annum ago, atau lalu pereode 700 Ka Kilo annum sejak Australopititicus, volume otak tambah 200 cc tiap pereode. Juga sejarah dengan siklus 700 th budaya sejak 2800 SM. Grafik hujan ini di sebut Grafik JAWAH Journal Atmospheric Water Affecting History. Grafik JAWAH pada pereode sinusoidal 70 th terakhir, sebagai berikut: jumlah curah hujan global tahunan, mengecil dari th 1930 hingga terkecil th 1952, lalu membesar hingga maximum th 1982, lalu mengecil hingga terkecil tahun 2022, lalu membesar lagi hingga maximum th 2052, lalu mengecil lagi, dst. Jumlah curah hujan JKT sejak 1860 hingga kini, sesuai dengan kurva itu. Data satu lokasi itu mempunyai simpangan yang besar (sekitar 20 %). Di duga, seandainya daerahnya lebih luas maka harga simpangan akan lebih kecil (Maryanto, 2004). Dugaan itu terbukti, yakni untuk daerah yang lebih luas, seluas DAS Daerah Aliran Sungai Citarum, yakni seluas hampir seluruh Jawa Barat, tahun 1960-2000. Curah hujan membesar sejak th 1960, maksimum sekitar 1982, lalu mengecil hingga th 2000 (HAGI Convention, Semarang, November 2006). Korelasi kedua grafik, yakni grafik JAWAH dengan tsb bisa sekitar 90 %. Prediksi selanjutnya adalah bahwa curah hujan 35 th kedepan akan kecil, setelah curah hujan banyak pada era orde baru (1965-2000). Dugaan lain adalah bunga bank yang rendah, inflasi rendah. Paper 2004, 2005, 2006, bicara prediksi parameter lain. Faktor penunjang kekurangan air kedepan lain adalah : pemakai (penduduk) yang semakin banyak, hutan yang berkurang (gundul), sawah yang menjadi bangunan rumah/industri. Jawah (Bahasa Jawa kromo Inggil) berarti udan (Jawa ngoko), yang bhs Indonesianya hujan. Wassalam, Maryanto. Sempol, Harjo Binangun, Pakem, Sleman, (sudah ada akronimnya semua) Ngayojokarto Hadiningrat. - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in
RE: [iagi-net-l] 16 jam seluler diblokir dalam radius 200meter dari mutiara merdeka di pekanbaru
Cuma nanya : Kalau presiden kita ke amerika apa ada peristiwa seperti itu juga gak ya? ... takut kali ya mereka ke kita? A R I E F B U D I M A N (Ai) Pertamina EP - Operasi Eksplorasi O : (021) 350 2150 ext.1782 M : (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, November 08, 2006 9:00 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] 16 jam seluler diblokir dalam radius 200meter dari mutiara merdeka di pekanbaru baca koran: 20 nopember 2006 selama 10 jam, seluler akan diblokir dalam radius 2 km dari istana bogor ketika bush berkunjung ke indonesia (demi keamanan para tetamu amerika) cuma mimpi: 21-22 nopember 2006 selama 16 jam (2x8 jam), seluler akan diblokir dalam radius 200m dari ruangan2 presentasi di hotel mutiara merdeka pekanbaru ketika acara pit iagi 2006 sedang berlangsung... (demi kenyamanan presenter dan peserta tentunya) he..he..., cuma mimipi kok salam, syaiful *presentation is entertainment -- Mohammad Syaiful - Explorationist Mobile: 62-812-9372808 Email: [EMAIL PROTECTED] Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) Head Office: Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] RE: Job Vacancy
Ada titipan informasi, mungkin ada yg berminat? A R I E F B U D I M A N (Ai) Pertamina EP - Operasi Eksplorasi O : (021) 350 2150 ext.1782 M : (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Agung Prasetyo Sent: Tuesday, November 07, 2006 11:22 AM To: Arief Budiman Subject: FW: Job Vacancy Rief, tolong di posting ke milling list IAGI. Salam Agung Prasetyo Geophysicist Region KTI Eksplorasi PERTAMINA Gedung Kwarnas Lt. 12 Jl. Medan Merdeka Timur 6 Office : +62-21- 3502150 Ext. 1963 Facs. : +62-21- 3521567 -Original Message- From: Eko Widianto Sent: Tuesday, November 07, 2006 11:02 AM To: Agung Prasetyo Subject: FW: Job Vacancy Pak Agung, Tolong di forward kan ke milist IAGI Tks. -Original Message- From: Eko Widianto Sent: Tuesday, November 07, 2006 7:59 AM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: Job Vacancy Rekan Geoscientist Indonesia, Saya mendapat amanah dari teman di SK Corporation Korea untuk menginfokan lowongan kerja bagi GG Expert Indonesia yang ingin bergabung. Berikut adalah ringkasannya, semoga bermanfaat. Tolong bisa di posting juga ke mail list asosiasi geoscientist yang lain. SK Corporation is an international Oil Company based in Korea, currently develops and produces oil in 12 countries in Asia, Africa and America. It is founded in 1962, and having around 5 thousand employees. Due to its expansion, SK Corporation is looking for Geology and Geophysics Technical Staff for its project in Indonesia and abroad. Candidates should be in the categories below: 1. Fluent in English 2. Technical experience from 5 ~ 15 years 3. Eligible for working in any country For more information please contact: Mr. T.W. Kim, General Manager of EP Business Team in [EMAIL PROTECTED] Salam, Eko Widianto
RE: [iagi-net-l] high pressured clay minerals
Sejauh yg saya ketahui, overpressure umumnya terjadi pada batuan yg permeabilitynya kecil (misal clay, bisa juga isolated sandstone), Penyebabnya antara lain : 1) Saat sedimentasi air yg ada di dalamnya tidak bisa keluar sebanding dengan penambahan beban di atasnya sehingga batuan mengalami uncercompacted. Lingkungan geologi : di tempat yg sedimentasinya didominasi lempung dan berlangsung cepat (misal delta) 2) Tektonik juga bisa mengakibatkan overpressure Lingkungan geologi : misal accretionary prism di outer arc 3) Penyebab lain : pembentukan/pematangan hidrokarbon, aquathermal, dll A R I E F B U D I M A N (Ai) Pertamina EP - Operasi Eksplorasi O : (021) 350 2150 ext.1782 M : (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Wirawan, Gde [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 06, 2006 2:34 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] high pressured clay minerals Saya cenderung setuju dgn Pak Koesoema, overpressure berhubungan dgn pore pressure oleh fluida tertentu yg terjebak. Dan tektonik stress bisa sebagai salah satu penyebab. Best Regards, GDE WIRAWAN -Original Message- From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 06, 2006 2:26 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] high pressured clay minerals kalau clay yang kena tektonik stress, bukannya yang seperti di Karang Sambung 'Scaly Clay' (Lempung Bersisik). kalau clay yang Overpressure, keadaannya secara mata telanjang 'relatif' lebih baik-baik saja dibandingkan Scaly Clay. On 11/4/06, R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Harus dibedakan antara kedua ini. Overpressure shale itu disebabkan pore-pressure oleh air yang ada dalam pori. Yang satu lagi adalah tectonic stress, yang menyangkut seluruh batuannya (dari luar) - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, November 03, 2006 4:18 PM Subject: Re: [iagi-net-l] high pressured clay minerals Secara fisis seperti keduanya disebabkan oleh tekanan (pressure). Hanya saja yang satu akibat overburden pressure ini yg sering dikonotasikan overpressure shale, karena sifatnya berubah secara vertikal. Sedangkan yang satunya lagi karena tekanan dari samping (akibat tektonik). Aku kok tidak yakin akibat beda genesa tekanan (pressure) ini keduanya mengakibatkan atau menyebabkan adanya perbedaan dalam mineraloginya. Borehole stress analysis (strain-stress elypsoid) mungkin saja bisa mengetahui arah-arah mana yang dominan. Namun kemungkinan munculnya perbedaan adalah adanya asosiasi dengan proses lain pada proses pengkayaan mineralogi ini yaitu adanya faktor suhu atau temperature. Overburden pressure akan sejalan dengan temperature, overburden pressure semakin besar maka semakin besar pula temperaturenya. namun harus diingat bahwa bukan saling dependent looh, karena tekanan tidak menyebabkan suhu tinggi. Walaupun parameter thermal conductivity berubah, bukan berarti tekanan menambah heat/temperature !. -- Suhu dan tekanan overburden bisa saja korelasional tetapi menurutku bukan kausal ! Nah suhu (sangat mungkin) akan mempengaruhi mineralisasi. Ada yang perlu diingat juga tekanan yang merupakan parameter vektoral (bukan skalar), sedangkan suhu ini skalar. Selain itu ya faktor geologi. Secara geologis tentunya perubahan atau perkembangan lempung sewaktu deposisi baik secara lateral maupun vertikal harus dimengerti juga. Lempung di laut tidak sama dengan lempung didarat. Jadi kalau akan melihat bagaimana membedakan mineralogi berdasarkan pertimbangan genesa pressure (overburden vs tectonic) perlu mempertimbangkan faktor2 diatas tadi. Mungkin juga ada parameter lain yg terlewat ? Salam, hef e nais whik en. RDP On 11/3/06, harry_rw [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekans, mungkin ada yang bisa memberikan pencerahan pada saya, tentang bagaimana cara membedakan suatu clay/shale zone yang overpressured dengan yang mengalami tectonic stresses. Apakah ada jenis2 clay mineral tertentu yang bisa dipakai sebagai penciri high pressure zone, atau sebaliknya bisa dipakai sebagai penciri dari tectonic stress. Secara teoritis saya rasa akan ada perbedaan pada claystone mineralogy dari overpressured zone dan tectonic stress zone, karena overpressure berlangsung lebih lama dari tectonic stress, sehingga overpressure akan memberi kesepatan pada mineral untuk berubah ke bentuk yang lebih stabil pada keadaan over pressured, sedangkan tectonic stress akan memberikan mechanical impact pada mineral. Masalahnya saya bukan seorang pakar mineralogy sehingga pengetahuan saya mengenai hal ini sangat awam,... apakah ada kawan2 yang bisa memberi saya pencerahan? harry RW - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in
RE: [iagi-net-l] high pressured clay minerals
Di lingkungan overpressure, undercompacted shale memang relatif lebih ringan dari apabila normal compacted. A R I E F B U D I M A N (Ai) Pertamina EP - Operasi Eksplorasi O : (021) 350 2150 ext.1782 M : (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 06, 2006 2:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] high pressured clay minerals Yang saya tahu, sebagaian besar high pressure shale adalah karena proses dehidrasi air dari shale yang gak sempurna dan biasanya disebabkan adanya kecepatan burial yang tinggi. Compressed shale mungkin saja terjadi tapi mungkin lebih berasosiasi kepada brittlelity dari pada high pressure sehingga akan berpengaruh kepada kesetabilan lubang bor. mohon dikoreksi kalo salah. Kalo kita kembalikan konsep High Pressure Shale atau High Pore Pressure Shale akan langsung berkonotasi dengan Pore Pressure. Yang berhubungan dengan Pore Pressure adalah Fluida. Gak ada fluida gak ada pore pressure. Begitu pengertian saya. Saya sampai sekarang belum bisa memahami bagaimana splintery shale dianggap sebagai high pressure shale karena kalo melihat cuttingnya, ini shale seperti jarum dan ringan sekali, jauh dari kesan bahwa shale tersebut mengandung air. mohon sharing kalau ada yang tahu genesa splintery shale ini. Saya banyak ketemu shale splintery waktu ngebor di selat madura. Salam Shofi On 11/6/06, Wirawan, Gde [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya cenderung setuju dgn Pak Koesoema, overpressure berhubungan dgn pore pressure oleh fluida tertentu yg terjebak. Dan tektonik stress bisa sebagai salah satu penyebab. Best Regards, GDE WIRAWAN -Original Message- From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 06, 2006 2:26 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] high pressured clay minerals kalau clay yang kena tektonik stress, bukannya yang seperti di Karang Sambung 'Scaly Clay' (Lempung Bersisik). kalau clay yang Overpressure, keadaannya secara mata telanjang 'relatif' lebih baik-baik saja dibandingkan Scaly Clay. On 11/4/06, R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Harus dibedakan antara kedua ini. Overpressure shale itu disebabkan pore-pressure oleh air yang ada dalam pori. Yang satu lagi adalah tectonic stress, yang menyangkut seluruh batuannya (dari luar) - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, November 03, 2006 4:18 PM Subject: Re: [iagi-net-l] high pressured clay minerals Secara fisis seperti keduanya disebabkan oleh tekanan (pressure). Hanya saja yang satu akibat overburden pressure ini yg sering dikonotasikan overpressure shale, karena sifatnya berubah secara vertikal. Sedangkan yang satunya lagi karena tekanan dari samping (akibat tektonik). Aku kok tidak yakin akibat beda genesa tekanan (pressure) ini keduanya mengakibatkan atau menyebabkan adanya perbedaan dalam mineraloginya. Borehole stress analysis (strain-stress elypsoid) mungkin saja bisa mengetahui arah-arah mana yang dominan. Namun kemungkinan munculnya perbedaan adalah adanya asosiasi dengan proses lain pada proses pengkayaan mineralogi ini yaitu adanya faktor suhu atau temperature. Overburden pressure akan sejalan dengan temperature, overburden pressure semakin besar maka semakin besar pula temperaturenya. namun harus diingat bahwa bukan saling dependent looh, karena tekanan tidak menyebabkan suhu tinggi. Walaupun parameter thermal conductivity berubah, bukan berarti tekanan menambah heat/temperature !. -- Suhu dan tekanan overburden bisa saja korelasional tetapi menurutku bukan kausal ! Nah suhu (sangat mungkin) akan mempengaruhi mineralisasi. Ada yang perlu diingat juga tekanan yang merupakan parameter vektoral (bukan skalar), sedangkan suhu ini skalar. Selain itu ya faktor geologi. Secara geologis tentunya perubahan atau perkembangan lempung sewaktu deposisi baik secara lateral maupun vertikal harus dimengerti juga. Lempung di laut tidak sama dengan lempung didarat. Jadi kalau akan melihat bagaimana membedakan mineralogi berdasarkan pertimbangan genesa pressure (overburden vs tectonic) perlu mempertimbangkan faktor2 diatas tadi. Mungkin juga ada parameter lain yg terlewat ? Salam, hef e nais whik en. RDP On 11/3/06, harry_rw [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekans, mungkin ada yang bisa memberikan pencerahan pada saya, tentang bagaimana cara membedakan suatu clay/shale zone yang overpressured dengan yang mengalami tectonic stresses. Apakah ada jenis2 clay mineral tertentu yang bisa dipakai sebagai penciri high pressure zone, atau sebaliknya bisa dipakai sebagai penciri dari tectonic stress. Secara teoritis saya rasa akan ada perbedaan pada claystone mineralogy dari overpressured zone dan tectonic stress
RE: [iagi-net-l] PROF RUBINI TELAH TIADA
Inalillahi wa inailaihi rajiun. ..terima kasih Pak Rubini A R I E F B U D I M A N Pertamina EP - Operasi Eksplorasi O : (021) 350 2150 ext.1782 M : (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, October 24, 2006 1:51 AM To: IAGI Subject: [iagi-net-l] PROF RUBINI TELAH TIADA Rekan-rekan IAGI yang budiman, Pesan-pesan SMS yang dikirim oleh beberapa sahabat tentang Prof Rubini, dari sejak beliau semi-coma sampai akhirnya dikabarkan meninggal dunia , telah memastikan bahwa beliau, sesepuh kita, telah benar-benar meninggalkan kita semua untuk selama-lamanya. Prof Rubini rupanya telah memilih dan dipilihkan oleh Sang Maha Pencipta untuk menghadap ke haribaan Nya pada saat dimana jutaan ummat Islam sedang bersiap-siap merayakan hari kemenangannya, setelah selama sebulan penuh berpuasa, menahan nafsu duniawi. Alunan takbir dan tahmid yang mengagungkan asma Nya sayup-sayup mengiringi kepergian beliau. Ketika jenazah beliau disemayamkan di Aula Barat ITB, aula yang besar ini tampak dipenuhi oleh banyak orang penting yang secara tulus berhasrat mengantarkan jenazah beliau. Banyak guru besar senior dan dosen-dosen serta para pensiunan yang memerlukan hadir. Ada yang telah ditopang dengan tongkat, ada pula yang tremor karena stroke. Dari Jakartapun tidak sedikit tokoh-tokoh geologi tua dan muda yang datang seperti Pak Naim, Pak Yanto Sumantri, Pak Utaryo, dan banyak lagi yang lainnya. Rektor ITB, Prof Djoko Santoso, mengantar kepergian beliau dengan membacakan riwayat hidup dan sederetan panjang jasa-jasa beliau kepada almamater ITB yang sulit tertandingi. Memang di lembaga inilah beliau mengabdikan dan menghabiskan sebagian besar masa hidupnya. Rekan-rekan IAGI yang budiman, Prof Rubinipun rupanya telah memilih untuk tidak dikuburkan di komplek pekuburan ITB yang masih luas dan asri, melainkan di TPU Sirnaraga yang sudah sangat sempit. Beliau memilih untuk menemani putri tercinta beliau Rosalie Pendawa Lima Binti R. Soeria-Atmadja yang meninggal dunia di pantai Pangandaran pada 15 Juli 1992 ( lahir 4 Oktober 1964 ) dan isteri beliau Ibu Anggarsih R.Soeria-Atmadja yang menyusul kepergian Rosalie pada 13 Januari 1999 ( lahir 21 Juni 1938 ). Di lokasi pekuburan yang memang sangat sempit tersebut, jasad Rosalie berada ditengah, diapit oleh ibundanya di sebelah kanan ( timur ) dan ayahandanya di sebelah kiri ( barat ). Benar-benar suatu wujud cinta kasih yang dibawa sampai ke alam kubur, Amiin. Di acara penyambutan, sahabat terdekat beliau, Prof Sukendar Asikin, yang didampingi oleh Prof Koesoemadinata dan Prof Soejono Martodjojo melepas kepergian beliau dengan penuh keharuan dan tetesan air mata. Semoga Prof Rubini mendapatkan ketenangan dan ketentraman bersama puteri dan isterinya tercinta , dan semoga dosa-dosanya diampuni, amal ibadahnya diterima , dan keluarga besar yang ditinggalkan dikuatkan iman dan islamnya dalam menghadapi kehilangan besar ini. Amiiin, Salam duka cita, Sujatmiko - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - 60 papers will be orally presented in 15 sessions for 2 days - To Authors: Full paper or Extended Abstract should be submitted - by 6 October 2006 to: - [EMAIL PROTECTED] AND [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Tanya Novrizal
Bagi yg lupa novrizal = bodal A R I E F B U D I M A N (Ai) Pertamina EP - Operasi Eksplorasi O : (021) 350 2150 ext.1782 M : (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 19, 2006 2:13 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Tanya Novrizal Numpang tanya kalau ada yang tahu alamat kontak pak Novrizal (Halliburton) Mohon via japri saja. Terima kasih BPriadi - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - 60 papers will be orally presented in 15 sessions for 2 days - To Authors: Full paper or Extended Abstract should be submitted - by 6 October 2006 to: - [EMAIL PROTECTED] AND [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - 60 papers will be orally presented in 15 sessions for 2 days - To Authors: Full paper or Extended Abstract should be submitted - by 6 October 2006 to: - [EMAIL PROTECTED] AND [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Dialog Special Metro TV
Ngec A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 20, 2006 3:24 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Dialog Special Metro TV karena ini lumpur lapindo, maka kalo mau memanfaatkan lumpur jadi bahan2 produksi katakanlah jadi batubata atau jadi bahan patung ya kudu beli ke lapindo dong wah lapindo diluar migas bisa jadi punya usaha baru nih ar-. Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Kayaknya yang bakal tetap dimarahi adalah Lapindo soalnya orang-orang hanya tahu ini lumpur Lapindo di media2 kan selalu disebut begitu. Atau kalau KLH dan Pemerintah dimarahi, ya gampang saja mereka kemudian akan memarahi Lapindo. Tutup Lapindo, begitu kata Rachmat Witoelar di awal kejadian musibah ini. Maka, Lapindo lagi Lapindo lagi ...(BPMIGAS juga dimarahi, kenapa sih sumur itu disetujui ?). Lo, kalau ada satu perusahaan minyak yang ingin mengeksplorasi migas lebih dalam, daripada main di dangkal saja, lalu secara teknis dan anggaran memenuhi syarat, apa alasannya tidak disetujui ? salam, awang Prasiddha Hestu Narendra wrote: Kalo lumpur diijinkan dibuang kelaut yg dimarahi oleh LSM sama masyarakat pesisir pantai adalah pemerintah alias KLH alias Rahmat Witoelar Kalo lumpur menggenangi warga yg jadi sasaran kemarahan adalah Lapindo pilih mana coba? wassalam, pr At 06:18 AM 9/20/2006 +0700, you wrote: Rahmat Witular memang berani menganggung kemarahan rakyat dan dosa dengan menjalani resiko kalau sudah bahaya baru boleh dibuang kelaut. Beliau sama saja berpendapat bahwa lingkungan biota laut masih lebih tinggi tingkatnya dibandingkan lingkungan, kehidupan Manusia. Mudah-mudahan dia mendapat pencerahan. Yanto Salim -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, September 19, 2006 10:01 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dialog Special Metro TV Pak Kardaya (BPMIGAS), Pak Edy Sunardi (IAGI), Pak Sarwono Kusumaatmadja (DPD RI) dan Pak Rudy Rubiandini (ITB, via telpon) dipandu oleh Frida Lidwina terlibat dalam dialog tersebut. Ada dua pendapat asal semburan ini : underground blow out-UBO (banyak diikuti para petroleum engineers) dan mud volcano eruption (banyak diikuti para geologists). Kalau UBO harapannya bisa diatasi oleh 3 relief well, kalau mud volcano eruption tak akan bisa diatasi dengan relief well, alamiah saja berhentinya. Ketiga narasumber terkesan setuju lumpur dibuang ke laut saja, tokh bukan limbah, bukan B3, dan lumpur itu masih satu habitat dengan laut di Selat Madura, hanya beda umur. Pak Sarwono seperti biasa dengan tegas bilang selamatkan dulu penduduk, baru lingkungan, kalau ada dampak baru diatasi. Ini keadaan darurat, tak bisa diberlakukan prosedur KLH yang normal.Kata Pak Kardaya, relief well akan bekerja dengan baik kalau tak ada serangan lumpur lagi ke titik2 bor relief well. Kalau lagi ngebor tiba2 lokasinya dibanjiri lumpur, ya tentu gak akan selesai2 ngebornya. Tapi, Pak Rachmat Witoelar, menteri KLH, bilang lumpur boleh dibuang ke laut kalau statusnya sudah bahaya. Selama masih darurat tak boleh. Dan, Pemerintah mau bikin tanggul permanen mengelilingi ratusan hektar wilayah Banjar Panji, wah berapa lama tuh ngebangunnya ? Di Azerbaijan sana, tempat paling banyak gunung lumpurnya di dunia, lumpur panas ini dijadikan tempat2 spa, sumber air panas, gas alam (metan biogenik), dan lumpurnya dijadikan batu-bata. Itu sudah lama terjadi, berarti lumpur itu aman-aman saja kelihatannya. Dua bulan dari sekarang, kalau lancar, kita akan lihat apakah relief wells bisa membendung Lusi ? salam, awang iagisek wrote: INFORMASI : Pada Hari ini , tanggal 19 September 2006, Jam 20.30 di Metro TV akan ditayangkan acara DIALOG SPECIAL METRO TV antara Ka BPMIGAS, Ketua PAH2 DPD-RI, wakil IAGI ITB, Topik Penanganan Semburan Lumpur Sidoarjo. Salam, Sekretariat Pusat IAGI - Do you Yahoo!? Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail. - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
RE: [iagi-net-l] Pandangan dari atas.
Pak Leo, Pak Leo, Simulasi itu menarik untuk dicoba, akan saya coba pak di rumah pada week end ini. Namun ada yg perlu saya koreksi, Bahwa subjek yg kita bahas adalah tekanan lumpur yg berwujud fluid. Setahu saya, P = rho x g x h P = fluid pressure Rho = fluid density g = gravity h = fluid column height 1) h = kedalaman titik pengukuran/perhitungan P. h diukur dari permukaan kolom fluida 2) h tidak diukur dari mean sea level, bila fluidanya bukan air yg berhubungan dengan laut dan densitas rata2nya di dalam reservoir tidak sama dengan densitas air laut Di dalam kolom fluida, ke arah bawah dari permukaan fluida tekanan fluidanya meningkat. Tekanan fluida di permukaan kolom fluida tersebut sama dengan nol, relatif terhadap tekanan sekitarnya. Pada kondisi ini fluida berada dalam kondisi statik. Karena itu prinsip dasar usul saya adalah menyelimuti kolom lumpur itu agar lumpur tidak muncul sebelum atau di bawah permukaan potensial kolomnya. Tentang tekanan dari bawah yg dimaksud Pak Leo dg menggunakan nilai Rho (rock) dan h (rock) adalah tekanan matriks batuan, atau kadang orang menyebutnya dg stress batuan. Nilai tekanan ini tidak relevan untuk analisis yg saya kemukakan. Baik tekanan lumpur di permukaan maupun tekanan lumpur di bawah permukaan atau tekanan lumpur di kedalaman manapun di dalam kolom lumpur tersebut adalah tekanan fluida. Mohon dikoreksi bila ada yg kurang tepat. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Leonard Lisapaly [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, August 29, 2006 12:52 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) Subject: RE: [iagi-net-l] Pandangan dari atas. Kalau saya melihat ide peninggian tanggul ini dari sisi berlawanan. Tekanan di permukaan akibat lumpur adalah rho(lum) ge ha(lum), dimana ha(lum) adalah ha lumpur dan rho(lum) adalah rho lumpur. Sedang tekanan dari bawah mestinya adalah rho(rock) ge ha(rock) dimana rho(rock) adalah rho batuan dan ha(rock) adalah adalah ha batuan. Jika masih ada perbedaan tekanan, dimana tekanan bawah lebih kuat dari atas, mestinya lumpur tetap keluar. Sekedar eksperimen sebelum membangun tanggul : Buatlah sebuah bak dan di alas bak diberikan selang yang memuncratkan air vertikal ke atas. Lalu tambahkan air ke dalam kotak sama dengan atau sampai melebihi tinggi muncratan air. Amatilah apakah airnya berhenti. Setelah itu, perbesar tekanan air misalnya dengan membuka kran lebih besar, dan amati apa yang terjadi. LL -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, August 29, 2006 12:12 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pandangan dari atas. Den Bagus Arif, Meninggikan tanggul itu memang yg mudah. Dengan catatan tanggul dibuat sesuai dengan peruntukannya. maksudku tanggul yg selama ini dibuat adalah peninggian dari tanggul darurat dimana, dasar tanggul tidak tertanam. handicapnya hanyalah rembesan seperti yg saya wanti2 sebelumnya dan terbukti dari foto2 itu. Bahwa gorong-gorong menjadi penyebab ambrol dan jebolnya tanggul. Mekanisme rembesannya ya masih berkutet karena rumus hidrostatik. Wah ampuh tenan rumus rho ge ha ini. digambarku aku tulis H dan Rho (BJ) saja. Soale grafitasi ini relatip konstant ditempat itu. Kendala lainnya dengan selubung jebolnya lubang lama yg pernah muncrat juga. Ini menandakan dibawah sono banyak rekahan2nya. Mungkin dicoba dideteksi saja dengan metode seismic ya ... hehehehe ... ya tinggal naruh geophone aja trus dimonitor. kan harga geophone juga ga mahal kok. Sapa tahu bisa jadi thesisnya dosen ITS ... Terinya mestinya seperti teori gunungapi yg memonitor bawah permukaan. Tremor2 kecil yg terrekam aku rasa dapat dipakai sebagai acuan teoritis. Soal cost Kalau melihat kerusakan lokal disini mnurutku masih relatif kecil, tetapi colateral damage karena terganggunya nadi transportasi ini yg sulit diperkirakan. rdp On 8/29/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Kang Vicky, Melanjutkan ide pembicaraan tentang pembangunan selubung lumpur untuk menciptakan kondisi hidrostatik lumpur di lokasi semburan, yg memiliki risiko kegagalan yg paling kecil adalah dengan meninggikan tanggul yg ada sampai 2 atau 3 meter di atas semburan maksimal. Namun yg aku tidak tahu adalah berapa estimasi biayanya, dan akankah lapindo mau/mampu membiayainya? Untuk itu adakah gambar dari permukaan yg menunjukkan geometri dan dimensi tanggul yg sekarang ada? Mas soffian atau yg lain yg bekecimpung di bidang geologi teknik mungkin punya rekan civil engineer yg dapat membuat perkiraan tentang biayanya? Hehehe jangan sampe saya usul sesuatu yg gak mungkin atau naif secara ekonomi. Catatan : 1) Data yg saya ketahui semburan tertinggi = 25 ft di atas permukaan atau 36 ft di atas muka laut. 2) Beberapa hari yang lalu ada kabar bahwa terjadi semburan setinggi 50 m. Menurut
RE: [iagi-net-l] Pandangan dari atas.
Kang Vicky, Melanjutkan ide pembicaraan tentang pembangunan selubung lumpur untuk menciptakan kondisi hidrostatik lumpur di lokasi semburan, yg memiliki risiko kegagalan yg paling kecil adalah dengan meninggikan tanggul yg ada sampai 2 atau 3 meter di atas semburan maksimal. Namun yg aku tidak tahu adalah berapa estimasi biayanya, dan akankah lapindo mau/mampu membiayainya? Untuk itu adakah gambar dari permukaan yg menunjukkan geometri dan dimensi tanggul yg sekarang ada? Mas soffian atau yg lain yg bekecimpung di bidang geologi teknik mungkin punya rekan civil engineer yg dapat membuat perkiraan tentang biayanya? Hehehe jangan sampe saya usul sesuatu yg gak mungkin atau naif secara ekonomi. Catatan : 1) Data yg saya ketahui semburan tertinggi = 25 ft di atas permukaan atau 36 ft di atas muka laut. 2) Beberapa hari yang lalu ada kabar bahwa terjadi semburan setinggi 50 m. Menurut saya semburan 50m kemungkinan akibat tersumbatnya lubang sesaat oleh material padat, atau ada peningkatan fraksi air yg berakibat pada penurunan densitas fluida (lumpur) . Untuk itu perlu kejelasan apakah ada kenampakan bertambahnya fraksi air, adakah gas H2S terdeteksi saat semburan 50m?. saya yakin tekanan formasi masih relatif konstan. 3) Informasi via sms dari mas Soffian, area yg tergenang adalah 240 ha. Apakah usulan say tentang peninggian tanggul sampai 3m di atas tinggi semburan maksimal : 1) Masuk akal secara teknis? 2) Tidak berlebihan dalam skala ekonomi bencana? Mohon rekan2 IAGI memberi pencerahan. Terima kasih salam, A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, August 29, 2006 7:52 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: migas indonesia; HAGI-Net; [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; pedulibencana@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Pandangan dari atas. Gambar dan foto lengkap ada di Dongeng Geologi : http://rovicky.wordpress.com Pandangan dari atas. Untuk memberikan gambaran dalam skala ruang (peta). Berikut saya lampirkan foto-foto yang diambil dari atas. Berapa luas daerah yg terkena dampak lumpur ini ?. Mungkin sulit bagi yg tidak sempat melihat. kalau sebelumnya geologi hanya melihat bawah permukaan saja, sekarang bagaimana seorang geologi melihat dampak di permukaannya. Pandangan dari atas (satelite view). Perhatikan luas area yg terpengaruh. Seberapa skala yg diakibatkan oleh lumpur, bayangkan dari sebuah lubang pengeboran sumur berukuran sekian inci itu (+/- 10 inci) mampu membuat rekahan yg akhirnya mengeluarkan material sebanyak itu. Seberapa besar pressure atau tekanan dibawah tanah. Tekanan yang mampu mendorong seluruh material (lumpur) ke permukaan dengan debit 50 000 m kubik sehari. Juga jangan lupa perhatikan skala jarak 500 m yang ada disebelah kiri, ini bisa dipakai untuk melihat skala luas dampak yg ditimbulkannya. Nantinya dengan pandangan skala ini bisa dibayangkan seberapa besar kemungkinan akan menenggelamkan sebuah kota atau sebuah desa ? Berikutnya disamping kiri ini adalah pandangan miring dari helikopter (helicopter view) ada juga yg menyebutnya bird view. Sekarang kita lihat sama-sama pandangan dari helikopter secara miring ini. Bisa terlihat seandainya jalan itu hanya kecil membelah kolam-kolam lumpur. Digambar ini terlihat bagaimana jalan tol di tengah membelah kolam ini dan bagaimana ketika tanggul disekitar tol ini jebol. Ya kita dapat melihat dan memperkirakan risiko berada jalan tol. Foto ini diambil 29 july lalu. Terlihat bagaimana dampak jebolnya dinding atau tanggul yg membanjiri perumahan disebelahnya. Disamping ini gambaran yg diambil pada tanggal yang sama 29 July 2006 dilihat dari sisi sebelahnya. Terlihat perumahan yg tersapu terendam banjir lumpur akibat jebolnya tanggul sehari sebelumnya. Sangat cepat penjalaran banjir lumpur ini. Hanya dalam sehari saja sudah menghabiskan berpuluh-puluh rumah penduduk. Masih seperti pandangan diatas memperlihatkan lokasi jebolnya tanggul pada tanggal 28 July 2006 lalu. Serta alirannya yang menyebar kemana-mana. Karena topografi daerah ini sangat landai maka penyebaran lumpur ini akan terkonsentrasi di lokasi semburan, dan menyebar kesegala arah. Gorong-gorong sering merupakan titik lemah dalam tanggul. Seperti yg saya gambarkan sebelumnya disini, bahwa bagian dasar dari tanggul ini merupakan daerah yg menerima beban tekanan tinggi kolom air yang terbesar. Gambar sebelah membuktikan bahwa aliran dari bawah ini yg harus diamati ketika ketinggian kolom lumpur sudah mencapai titik maksimum tanggul. Rembesan-rembesan kecil harus diawasi karena akan menjadikan awal jebolnya tanggul. Selain itu kondisi awal atau denah /peta lingkungan sebelum dibangunnya bendung atau tanggul ini perlu diketahui
RE: [iagi-net-l] Pandangan dari atas.
Tentang cost, yg aku maksud adalah untuk pembuatan tanggulnya kang. Mahal banget gak ya, mengingat dimensinya yg cukup besar : luas 240 ha (keliling = ?) dan tinggi 35 ft dari permukaan. Karena menurutku selain kita berfikir kemana kita buang dan bagaimana caranya, sangat penting kita memikirkan bagaimana menghentikan alirannya. Dengan prinsip potensial vs tekanan hidrostatik vs stop mengalir, maka diharapkan lumpur itu berhenti mengalir dengan tidak terlalu memaksanya. Salam, A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, August 29, 2006 12:12 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pandangan dari atas. Den Bagus Arif, Meninggikan tanggul itu memang yg mudah. Dengan catatan tanggul dibuat sesuai dengan peruntukannya. maksudku tanggul yg selama ini dibuat adalah peninggian dari tanggul darurat dimana, dasar tanggul tidak tertanam. handicapnya hanyalah rembesan seperti yg saya wanti2 sebelumnya dan terbukti dari foto2 itu. Bahwa gorong-gorong menjadi penyebab ambrol dan jebolnya tanggul. Mekanisme rembesannya ya masih berkutet karena rumus hidrostatik. Wah ampuh tenan rumus rho ge ha ini. digambarku aku tulis H dan Rho (BJ) saja. Soale grafitasi ini relatip konstant ditempat itu. Kendala lainnya dengan selubung jebolnya lubang lama yg pernah muncrat juga. Ini menandakan dibawah sono banyak rekahan2nya. Mungkin dicoba dideteksi saja dengan metode seismic ya ... hehehehe ... ya tinggal naruh geophone aja trus dimonitor. kan harga geophone juga ga mahal kok. Sapa tahu bisa jadi thesisnya dosen ITS ... Terinya mestinya seperti teori gunungapi yg memonitor bawah permukaan. Tremor2 kecil yg terrekam aku rasa dapat dipakai sebagai acuan teoritis. Soal cost Kalau melihat kerusakan lokal disini mnurutku masih relatif kecil, tetapi colateral damage karena terganggunya nadi transportasi ini yg sulit diperkirakan. rdp On 8/29/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Kang Vicky, Melanjutkan ide pembicaraan tentang pembangunan selubung lumpur untuk menciptakan kondisi hidrostatik lumpur di lokasi semburan, yg memiliki risiko kegagalan yg paling kecil adalah dengan meninggikan tanggul yg ada sampai 2 atau 3 meter di atas semburan maksimal. Namun yg aku tidak tahu adalah berapa estimasi biayanya, dan akankah lapindo mau/mampu membiayainya? Untuk itu adakah gambar dari permukaan yg menunjukkan geometri dan dimensi tanggul yg sekarang ada? Mas soffian atau yg lain yg bekecimpung di bidang geologi teknik mungkin punya rekan civil engineer yg dapat membuat perkiraan tentang biayanya? Hehehe jangan sampe saya usul sesuatu yg gak mungkin atau naif secara ekonomi. Catatan : 1) Data yg saya ketahui semburan tertinggi = 25 ft di atas permukaan atau 36 ft di atas muka laut. 2) Beberapa hari yang lalu ada kabar bahwa terjadi semburan setinggi 50 m. Menurut saya semburan 50m kemungkinan akibat tersumbatnya lubang sesaat oleh material padat, atau ada peningkatan fraksi air yg berakibat pada penurunan densitas fluida (lumpur) . Untuk itu perlu kejelasan apakah ada kenampakan bertambahnya fraksi air, adakah gas H2S terdeteksi saat semburan 50m?. saya yakin tekanan formasi masih relatif konstan. 3) Informasi via sms dari mas Soffian, area yg tergenang adalah 240 ha. Apakah usulan say tentang peninggian tanggul sampai 3m di atas tinggi semburan maksimal : 1) Masuk akal secara teknis? 2) Tidak berlebihan dalam skala ekonomi bencana? Mohon rekan2 IAGI memberi pencerahan. Terima kasih salam, A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, August 29, 2006 7:52 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: migas indonesia; HAGI-Net; [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; pedulibencana@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Pandangan dari atas. Gambar dan foto lengkap ada di Dongeng Geologi : http://rovicky.wordpress.com Pandangan dari atas. Untuk memberikan gambaran dalam skala ruang (peta). Berikut saya lampirkan foto-foto yang diambil dari atas. Berapa luas daerah yg terkena dampak lumpur ini ?. Mungkin sulit bagi yg tidak sempat melihat. kalau sebelumnya geologi hanya melihat bawah permukaan saja, sekarang bagaimana seorang geologi melihat dampak di permukaannya. Pandangan dari atas (satelite view). Perhatikan luas area yg terpengaruh. Seberapa skala yg diakibatkan oleh lumpur, bayangkan dari sebuah lubang pengeboran sumur berukuran sekian inci itu (+/- 10 inci) mampu membuat rekahan yg akhirnya mengeluarkan material sebanyak itu. Seberapa besar
RE: [iagi-net-l] PENELITI BELANDA: SEMBURAN LUMPUR DI PORONG BERSIFAT ALAMIAH
Wajarah kalau wong londo kalah sama lokal A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, August 29, 2006 11:16 AM To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net; migas indonesia; mediacare@yahoogroups.com Subject: [iagi-net-l] PENELITI BELANDA: SEMBURAN LUMPUR DI PORONG BERSIFAT ALAMIAH Jauh-jauh dari londo kok cuman ... sulit ... Apa mungkin ini sekedar menenangkan pihak-pihak yg masih kurang yakin dengan kemampuan engineer lokal, ya ?. rdp nggrundel ! = PENELITI BELANDA: SEMBURAN LUMPUR DI PORONG BERSIFAT ALAMIAH 28/08/2006 21:20 - Nusantara/Top Nine News Robby, salah satu peneliti. (Metro TV) Metrotvnews.com, Sidoarjo: Upaya untuk menghentikan semburan lumpur panas di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, terus dilakukan. sejumlah peneliti dari luar negri seperti dari Belanda didatangkan. Mereka mengkaji dan mendeteksi apakah semburan lumpur di Porong dapat dihentikan atau tidak. Robby, salah seorang peneliti mengungkapkan pihaknya kini masih melakukan pencatatan data seputar lumpur dan topografi di areal sumur lumpur. Berdasarkan hasil penelitian sementara para peneliti asal Belanda, semburan lumpur panas di porong bersifat alamiah. Karena sifatnya alamiah seperti halnya gunung meletus, maka sulit diprediksi kapan semburan tersebut akan berhenti secara alamiah.(BEY) -- http://rovicky.wordpress.com/ - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] kebanggaan sebagai bangsa Indonesia
Benar bang OK, balik kampung bukan karena sudah tidak mampu lagi bertarung di kota besar. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: OK Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, August 25, 2006 4:49 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] kebanggaan sebagai bangsa Indonesia Uni Yuriza , Good point, tapi kalau mo niat balik kampung dan membangun hometown jangan kala pension-lah, mustinya sekaranglah lagi-lagi produktivenya. On 8/25/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Abah yang saya hormati, Menyedihkan memang, tapi saya kira hasil poll tsb sama sekali tidak dapat mewakili 'bangsa Indonesia'. Tanpa dipollpun kita kita yang sering jalan ke daerah (bukan sekedar mampir di kota besarnya) menyadari bahwa 80 % bangsa ini tidak mampu menjawab dengan sadar poll semacam itu. 80 % bangsa Indonesia kemungkinan besar tidak pernah mempertanyakan hal tsb kepada dirinya karena sibuk dengan urusan hidup sehari hari. Kalau kita keluar sekitar 10 km saja dari kota besar di daerah, maka kita seolah olah mundur kemasa lampau dimana listrik belum ditemukan dan air diambil dari kali/sumur dangkal. Tapi hebatnya dengan kehidupan seperti itu saudara saudara kita itu masih punya integritas moral (tidak mencuri, menipu, dan melakukan tindak kriminal lainnya untuk melanjutkan kehidupan). Bahkan dikota besarpun kita menjumpai saudara saudara kita yang berjiwa tangguh begitu, coba bayar tukang becak di depan Melia Purosani 25 rb perak untuk pergi keliling dari Maliobor- Istana - dagadu- balik ke melia, mereka sungkan sekali ( walaupun tetap menerima dengan ratusan terimakasih), bandingkan dengan engineer wireline yang kalau ada downtime pura pura lupa nyatet.. Saya nyetir Samarinda - Balikpapan tengah malam selalu aman, saya dan adik nyetir Jakarta - Padang 27 jam nonstop selalu aman, dimana lagi ada developing country semacam itu ?. Saya tetap merasa sementara ini bangsa Indonesia adalah bangsa yang 'kaya' dan 'besar jiwa'nya. Yang dapat kita lakukan agar setidak tidaknya kekayaan mental itu tetap bertahan adalah tidak mengkotori saudara saudara kita dengan konsumerisme. Ada satu hal mungkin yang perlu sekali dipertimbangkan : bercita cita kembali kedaerah kalau sudah pensiun nanti, bukan rame rame tinggal di jakarta atau bandung saja. (terutama buat yang berasal dari daerah seperti saya). Hidup Indonesia. salam yuriza |-+ | | [EMAIL PROTECTED]| | || | | 25/08/2006 12:39 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ ---| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: [iagi-net-l] kebanggaan sebagai bangsa Indonesia | ---| Rekan Dalam kompas.com ada polling dengan pertanyaan : Apakah Anda bangga sebagai bangsa Indonesia , jawaban-nya (status 25/8/06 jam 11.30 adalah 34 % Bangga dan 66 % Tidak dari 30.958 responden. Tidak diterangkan komposisi responden , karena memang tidak diminta , juga polling ini hanya berisi pertanyaan seperti diaras. Saya sih hanya mengusap dada , karena ini adalah hal yang tidak menggembira- kan (untuk tida mengatakan sangat menyedihkan). So , apa yang harus kita lakukan ? AApakah bangsa dengan hasil polling seperti diatas dapat menjadi bangsa yang besar ? Si-Abah - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru -
RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir -- CAPPING
Kok gak bisa dibuka ya pak? Maksudku bukan capping pak, tapi hanya selubung terbuka (tanpa tutup dan alas) Gambarnya aja tolong dikirim donk kang A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, August 25, 2006 10:37 AM To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net Subject: Re: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir -- CAPPING Aku menggambarkan metode CAPPING disini ini bener sesuai maksud pak Aif ndak ? http://rovicky.wordpress.com/2006/08/25/t-j-tanya-jawab-seputar-lumpur-sidoarjo-dampak-eksplorasi-dan-lainnya/ rdp On 8/25/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Idenya bagus sekali Pak Arief dan keliatannya doable, Saya membayangkan zona erupsi (selain dari wellbore) itu sebuah retakan yg memanjang dengan lubang semburan di tengah/antaranya. Jadi bagaimana caranya atau asumsi yang dipakai untuk menentukan diameter selubung tersebut ? salam, Fauzi |-+--- | | Arief Budiman | | | [EMAIL PROTECTED]| | | a.com | | | | | | 24/08/2006 10:41| | | AM | | | Please respond | | | to iagi-net | | | | |-+--- ---| | | |To: iagi-net@iagi.or.id | |cc: | |Subject: RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir | ---| Mas sonny, 1) Ide saya bukan menyumbat, melainkan membuat selubung atau tanggul untuk meminimalkan area terbentuknya kolom lumpur yang setimbang sesuai formation pressure dan densitasnya; saat ini kesetimbangan terjadi bila terdapat kolom lumpur setinggi 25 ft dari permukaan tanah (= 36 ft di atas muka laut). Selubung dan tanggul terbuka di bagian atas 2) Operasional pembangunannya : - Jika akan dibuat tanggul, caranya adalah meninggikan tanggul yg sekarang ada. Bukan membuat tanggul yg lebih dekat ke titik semburan (di wilayah yg sudah tergenangi lumpur) - jika akan diberi selubung besi, caranya dengan mengangkat dan meletakkan selubung tsb di titik semburan (alternatifnya menggunakan 3-4 helikopter cargo) baik tanggul maupun selubung harus yg bisa ditambahtinggikan, untuk berjaga2 bila ada peningkatan fraksi air dalam lumpur. 3) kita tidak menentang alam, justru mengikuti kemauan alam dalam hal ini lumpur untuk mencapai kestabilan hydrostatic pressurenya. Bila tidak kita lakukan penghentian aliran lumpur, maka selama formation pressure tidak berkurang atau densitas lumpur tidak bertambah, maka selama itu pula lumpur akan menyembur ke permukaan, dan yg akan terjadi adalah : - bila lumpur dialirkan ke laut, maka secara terus menerus laut akan mengalami peningkatan pendangkalan dan kekeruhan, dan suatu ketika akan melampaui batas toleransi kelayakan lingkungan - bila lumpur dibiarkan seperti adanya, makan area di darat yg tergenangi lumpur akan bertambah luas, sampai genangan lumpur itu membentuk danau yg elevasi permukaaanya mencapai 26 ft diatas muka laut Kita tidak akan pernah tahu kapan lumpur akan berhenti mengalir ke permukaan, kecuali kita bisa menghitung laju penurunan formation pressure atau laju peningkatan fluid density. Mungkin reservoir engineer bisa menghitungnya (?) salam, A R I E F B U D I M A N (ex arutmin-west senakin mine) Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Pangestu, Sonny T [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, August 23, 2006 7:30 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir kira2 asumsi apa yang dipakai ? apakah sumbatnya bentuk padatan sehingga bisa bersifat sebagai beban ? dan dari mana padatan itu ? kalo sumbatnya masih bentuk cair, apakah bisa disebut sumbat ? kalo padatan, apakah dari mengendapnya fraksi padatan dari lumpur yang terus diganggu oleh olakan semburan baru ? bukankah pengendapan baru bisa terjadi kalo kondisi tenang. lalu bangunan seperti apa kira2 yang bisa dibangun seperti yang diandaikan oleh pak Arief Budiman ? sementara tempat
RE: [iagi-net-l] Logam berat di Porong, geologist minum air LUSI
Mas Agus, Teman Mas Agus meminum air dari LUSI? Artinya teman Mas Agus minum air dg salinitas 14,500 Cl- ? itu sama saja dg minum air laut lho. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Agus Hendratno [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 24, 2006 10:23 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Logam berat di Porong, geologist minum air LUSI Kalau data-data kimia lumpur dan kimia air sungai di Porong (sebelum dicampur dengan LUSI / Lumpur Sidoarjo), bisa menghubungi geologist-nya Lapindo. Saya dapat informasi : Air Sungai Porong itu malah lebih pollutan. Kamarin, ada teman geologist (dari UGM), minum air yang bercampur dengan Lumpur Panas itu (lumpurnya sudah mengendap, air ekstrak dari LUSI (lokasinya di pinggir jalan tol) di minum karena haus (bawa botol air minum dalam kemasan habis, di tengah oro-oro lumpur sidoarjo). Air LUSI diminum teman saya, tanggal 16 Juni 2006, sampai sekarang, yaa...sehat-sehat saja tuh. Kalau urusan ada Hg di Porong itu dimana yaa., sampling diambil dimana yaa.. Saya kemarin yaa, iseng saja. LUSI saya masukkan ke botol Aqua, saya kocok. Lalu saya diamkan, beberapa saat di mobil, lalu saya lihat lagi, koq cepat sekali lumpur tersebut mengendap,dan air bening di atasnya. Nah, pemandangan yang sederhana ini dan air LUSI yang diminum teman saya itu, kira-kira interpretasi saya : LUSI dibuang ke laut dan selat madura, lumpurnya akan cepat sekali mengendap dan airnya secara suspended menyatu dengan air laut, dan tidak terlalu signifikan untuk kekhawatiran pencemaran laut. Toh saat ini selat madura sudah tercemar dari aliran K.Porong melalui delta K.Porong. Delta K.Porong dan juga Delta K.Brantas, juga mensuplai lumpur ke arah selat madura, sedimentasinya juga cepat. Memang semua ini perlu dilakukan secara kuantitatif. Nah, tapi saat melakukan uji kuantitatif aman tidaknya LUSI dibuang ke Laut; volume lumpur yang keluar terus membludak dan berbahaya. Nah, menggunakan tafsiran yang kualitatif dan komparatif saja, gimana. Mau menyelamatkan warga (nyawa, jiwa, budaya manusia, sosial ekonomi) atau juga ekosistem laut / delta Porong. Semua solusi saat ini taruhlah sebagai solusi yang TERBURUK. Nah, tentunya harus ada SOLUSI Yang TERBAIK diantara YANG TERBURUK itu. Seleksi alam atau proses alam tersebut, pasti akan mencari solusinya sendiri. Perilaku Alam selalu LEBIH BIJAK daripada kekhawatiran kita selama ini, jika melihat kondisi alam dan lingkungan akhir-akhir ini. Tabik... Agus Hendratno (GEOLOGI UGM / Penda IAGI DIY-Jateng) --- Bambang Murti [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah, ini isu yang sangat menarik Vick. Dulu Huffco sering bikin water analysis untuk air-air yang berasosiasi dg seepage, memang tidak secara spesifik melihat keberadaan heavy metal ini, tetapi terbatas kepada Halida dan standard 10 ion analysis. Cuma, kalau memang ada unsur-unsur logam berat tersebut, apalagi sampai logam berbahaya/beracun dalam konsentrasi tinggi, pasti ada asosiasinya lah, ndak mungkin ujug-ujug muncul disitu. Atau, jangan-jangan kemarin ada yang ngukur temperatur disitu, bawa 3000 thermometer, maksudnya supaya distribusi pembacaannya akurat, trus karena kesel, njur ke-3000 thermometer tersebut dipecah-i, nah, sampel yang kecipratan merkuri-nya thermometer lantas idbawa ke lab. Bisa saja kan? One possible explanation ? Toh Busang dulu juga gitu, core-nya dikasih serutan emas murni (salting)...trus remukan sampel yang dibawa ke lab, lha lab-nya kan ndak melihat nature dari sampelnya. Atau, may be I'm wrong, they are right. Who knows then? -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, August 23, 2006 7:27 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: LuSi : Sebuah Simplifikasi Buat temen-temen di mining, . Ada yg tahu kira-kira merkuri ini dari mana ? Proses geologi seperti apa yg membuat penumpukan (enhancement) kadar HG ini ? Apakah volcanicnya ? Saya rasa geologist perlu memberikan proses2 alam yg memungkinkan terbentuknya HG dengan mekanisme alamiah. Atau malah barangkali samplingnya yg dicurigai tidak betul. Ada yg tahu dimana bisa saya dapatkan komposisi kimiawi air Porong, air lumpur sidoarjo, juga air selat Madura ? rdp Dari berita koran aku catat (1) Uji lab dari sampel lumpur yang dilakukan oleh PU/Bina Marga Jatim menunjukkan kandungan fenol yang cukup tinggi. (Kompas, 19/6/06). (2) Lily Pudjiastuti (ITS) mendapati 9 dari10 kandungan fisika dan kimia (yang dijadikan parameter) telah jauh melampaui ambang batas limbah. Sebagai contoh kandungan merkuri (Hg) yang didapati 2,565 mg/liter Hg, padahal ambang batasnya 0,002 mg/liter Hg (Koran Tempo, 16/6/06). -- This e-mail, including any attached files, may
RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir
Maaf, Saya tidak tahu persis bagaimana mengetahui diameter lubang semburan yg saat ini sudah tertutup oleh lumpur. Mungkin ada metode geofisika yg bisa mendeteksinya? - deteksi panas - deteksi low density? Kalau mau gampang tapi biaya mungkin tinggi adalah dengan meninggikan tanggul yg sekarang ada. Jadi kita gak pusing dg geometri lubang semburan. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, August 25, 2006 8:55 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir Idenya bagus sekali Pak Arief dan keliatannya doable, Saya membayangkan zona erupsi (selain dari wellbore) itu sebuah retakan yg memanjang dengan lubang semburan di tengah/antaranya. Jadi bagaimana caranya atau asumsi yang dipakai untuk menentukan diameter selubung tersebut ? salam, Fauzi |-+--- | | Arief Budiman | | | [EMAIL PROTECTED]| | | a.com | | | | | | 24/08/2006 10:41| | | AM | | | Please respond | | | to iagi-net | | | | |-+--- ---| | | |To: iagi-net@iagi.or.id | |cc: | |Subject: RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir | ---| Mas sonny, 1) Ide saya bukan menyumbat, melainkan membuat selubung atau tanggul untuk meminimalkan area terbentuknya kolom lumpur yang setimbang sesuai formation pressure dan densitasnya; saat ini kesetimbangan terjadi bila terdapat kolom lumpur setinggi 25 ft dari permukaan tanah (= 36 ft di atas muka laut). Selubung dan tanggul terbuka di bagian atas 2) Operasional pembangunannya : - Jika akan dibuat tanggul, caranya adalah meninggikan tanggul yg sekarang ada. Bukan membuat tanggul yg lebih dekat ke titik semburan (di wilayah yg sudah tergenangi lumpur) - jika akan diberi selubung besi, caranya dengan mengangkat dan meletakkan selubung tsb di titik semburan (alternatifnya menggunakan 3-4 helikopter cargo) baik tanggul maupun selubung harus yg bisa ditambahtinggikan, untuk berjaga2 bila ada peningkatan fraksi air dalam lumpur. 3) kita tidak menentang alam, justru mengikuti kemauan alam dalam hal ini lumpur untuk mencapai kestabilan hydrostatic pressurenya. Bila tidak kita lakukan penghentian aliran lumpur, maka selama formation pressure tidak berkurang atau densitas lumpur tidak bertambah, maka selama itu pula lumpur akan menyembur ke permukaan, dan yg akan terjadi adalah : - bila lumpur dialirkan ke laut, maka secara terus menerus laut akan mengalami peningkatan pendangkalan dan kekeruhan, dan suatu ketika akan melampaui batas toleransi kelayakan lingkungan - bila lumpur dibiarkan seperti adanya, makan area di darat yg tergenangi lumpur akan bertambah luas, sampai genangan lumpur itu membentuk danau yg elevasi permukaaanya mencapai 26 ft diatas muka laut Kita tidak akan pernah tahu kapan lumpur akan berhenti mengalir ke permukaan, kecuali kita bisa menghitung laju penurunan formation pressure atau laju peningkatan fluid density. Mungkin reservoir engineer bisa menghitungnya (?) salam, A R I E F B U D I M A N (ex arutmin-west senakin mine) Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Pangestu, Sonny T [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, August 23, 2006 7:30 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir kira2 asumsi apa yang dipakai ? apakah sumbatnya bentuk padatan sehingga bisa bersifat sebagai beban ? dan dari mana padatan itu ? kalo sumbatnya masih bentuk cair, apakah bisa disebut sumbat ? kalo padatan, apakah dari mengendapnya fraksi padatan dari lumpur yang terus diganggu oleh olakan semburan baru ? bukankah pengendapan baru bisa terjadi kalo kondisi tenang. lalu bangunan seperti apa kira2 yang bisa dibangun seperti yang diandaikan oleh pak Arief Budiman ? sementara tempat di mana akan membangun bangunan tinggi itu dengan derasnya sepanjang masa disembur lumpur panas. tidak ada kesempatan sedikitpun sekalipun untuk
RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir
Karena itu baik selubung maupun tanggul terbuka di bagian bawah dan atas, sehingga hydrostatic pressurenya terjaga. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Pangestu, Sonny T [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, August 23, 2006 12:48 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir tentunya ini hanya jika lumpur dalam keadaan bisa terus lepas menyembur dgn tekanan seperti sekarang. namun jika nanti dgn cara ini bisa tersumbat maka kemudian di bawah sumbatan akan terkumpullah tekanan itu makin lama makin kuat dan akhirnya pecah meledak lagi nyembur lagi repot lagi. -Original Message- From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 23 Agustus 2006 11:42 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir 2m itu dari ketinggian potentialnya kang (jadi ada space 2 meter dari ketinggian maksimal semburan lumpur). Ketinggian potential lumpur saat ini adalah 36 ft di atas muka laut. (Terukur di lapangan secara visual 25 ft diatas ground level. Sementara ground levelnya 11 ft di atas mean sea level). Karenanya perlu diukur secara geodetic berapa tinggi semburan maksimal. Setelah itu tambahkan 2m (5 meter mungkin lebih baik ya?) A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, August 23, 2006 9:26 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir Wow great !! Ide bagus lagi memanfaatkan potential pressure head. Perlu dilakukan perhitungan ulang saja. Aku kok ngga yakin 2 M potential head. Berapa BJ lumpur (air+lempung), berapa perkiraan downhole pressure (kalau dari sumur Porong-1) ada yg sekitar 16 ppg. Maka bila BJ lumpur 10 ppg, potential headnya akan menjadi lebih dr 2 M tentunya (duh wong geologi ini kalau ketemu angka jadi mumeth :) Kang Arif dihitung doonk ! Nanti aku buatkan gambar kartunnya :) Fakta lain : Saat ini hanya satu yg masih keluar bagaimana dengan lokasi-lokasi lainnya ? Sebelumnya ada 5 titik kalau ngga salah. Mungkin perlu mempersiapkan 5 selubung raksasa. atau tanggul raksasa. Jangan sampai satu nutup yg lain hidup lagi :( Memang mestinya ide-ide (gila) begini dicoba lebih serius dihitung dikaji. Masukkan dalam sekena'rio' jangan hanya sekena'nya' aja. dan penanganan tidak hanya satu tapi mesti dikerubutin. rdp On 8/23/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Ide untuk menghentikan aliran lumpur, mohon dikritisi Buat penampungan lumpur di sekitar titik semburan setinggi 2m di atas semburan maksimal, maka lumpur tidak akan mengalir lagi karena tertahan oleh hidrostatiknya sendiri. (tinggi semburan maksimal yg saya ketahui adalah 25 ft di atas ground level) Konstruksi dapat berupa : 1) tanggul yg ada ditinggikan sampai 2m di atas semburan maksimal 2) titik semburan diselubungi tabung berdiameter lebih besar dari diameter lubang semburan, yg puncaknya 2m di atas semburan maksimal Kedua konstruksi harus memperhatikan jangan sampai ada kebocoran. Dasar teori : Tinggi semburan di atas permukaan = tinggi kolom fluida - kedalaman sumber lumpur dari permukaan Tinggi kolom fluida = fungsi dari formation pressure dan fluid density. Selama formation pressure dan fluid density konstan, tinggi kolom fluida akan konstan, maka tinggi semburan akan konstan Tinggi semburan bertambah bila formation pressure bertambah atau fluid density berkurang Formation pressure saat ini berkecenderungan tetap. - FP bertambah bila ada peningkatan tectonic stress, - FP berkurang bila melampaui titik depletion karena mud recharge mud discharge Fluid density berkurang bila fraksi air dalam lumpur bertambah Sekedar ide saja untuk konstruksi yg diusulkan : - Tanggul yg ada diperkuat dan ditinggikan, atau - Tabung bisa berupa selubung besi yg diangkat oleh 3-4 helicopter terlatih, dan kemudian sedikit dibenamkan (dengan pembebanan atau penumbukan) ke bawah ground level awal, di bawah dasar lumpur di permukaan. Tapi saya berharap kita tidak memperdebatkan kesulitan teknis operasional konstruksinya. Kita serahkan saja pada pihak engineering (dan militer/zeni?) Salam, A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: M Untung [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, August 22, 2006 9:25 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] LuSi : Sebuah Simplifikasi Ide ini sangat bagus dan sangat masuk akal. Perlu ditindaklanjuti untuk pelaksanaan selanjutnya. Jadi tidak ide-ide terus. Laksanakan segala sesuatu setelah dapat diterima oleh para
RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir
Mas sonny, 1) Ide saya bukan menyumbat, melainkan membuat selubung atau tanggul untuk meminimalkan area terbentuknya kolom lumpur yang setimbang sesuai formation pressure dan densitasnya; saat ini kesetimbangan terjadi bila terdapat kolom lumpur setinggi 25 ft dari permukaan tanah (= 36 ft di atas muka laut). Selubung dan tanggul terbuka di bagian atas 2) Operasional pembangunannya : - Jika akan dibuat tanggul, caranya adalah meninggikan tanggul yg sekarang ada. Bukan membuat tanggul yg lebih dekat ke titik semburan (di wilayah yg sudah tergenangi lumpur) - jika akan diberi selubung besi, caranya dengan mengangkat dan meletakkan selubung tsb di titik semburan (alternatifnya menggunakan 3-4 helikopter cargo) baik tanggul maupun selubung harus yg bisa ditambahtinggikan, untuk berjaga2 bila ada peningkatan fraksi air dalam lumpur. 3) kita tidak menentang alam, justru mengikuti kemauan alam dalam hal ini lumpur untuk mencapai kestabilan hydrostatic pressurenya. Bila tidak kita lakukan penghentian aliran lumpur, maka selama formation pressure tidak berkurang atau densitas lumpur tidak bertambah, maka selama itu pula lumpur akan menyembur ke permukaan, dan yg akan terjadi adalah : - bila lumpur dialirkan ke laut, maka secara terus menerus laut akan mengalami peningkatan pendangkalan dan kekeruhan, dan suatu ketika akan melampaui batas toleransi kelayakan lingkungan - bila lumpur dibiarkan seperti adanya, makan area di darat yg tergenangi lumpur akan bertambah luas, sampai genangan lumpur itu membentuk danau yg elevasi permukaaanya mencapai 26 ft diatas muka laut Kita tidak akan pernah tahu kapan lumpur akan berhenti mengalir ke permukaan, kecuali kita bisa menghitung laju penurunan formation pressure atau laju peningkatan fluid density. Mungkin reservoir engineer bisa menghitungnya (?) salam, A R I E F B U D I M A N (ex arutmin-west senakin mine) Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Pangestu, Sonny T [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, August 23, 2006 7:30 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir kira2 asumsi apa yang dipakai ? apakah sumbatnya bentuk padatan sehingga bisa bersifat sebagai beban ? dan dari mana padatan itu ? kalo sumbatnya masih bentuk cair, apakah bisa disebut sumbat ? kalo padatan, apakah dari mengendapnya fraksi padatan dari lumpur yang terus diganggu oleh olakan semburan baru ? bukankah pengendapan baru bisa terjadi kalo kondisi tenang. lalu bangunan seperti apa kira2 yang bisa dibangun seperti yang diandaikan oleh pak Arief Budiman ? sementara tempat di mana akan membangun bangunan tinggi itu dengan derasnya sepanjang masa disembur lumpur panas. tidak ada kesempatan sedikitpun sekalipun untuk membuat / menempatkan fondasi tempat bangunan tinggi itu bisa berdiri kokoh menahan sumbatan tadi. sedanglkan untuk membuat bendungan air irigasi yang kecil saja kita harus bisa utk sementara mengalihkan aliran air selokan agar ketika membangun fondasi kondisi tapaknya kering dan tenang sehingga memungkinkan merekatnya bahan-bahan bangunan bendungan itu. luar biasa sekali kalo kita bisa melaksanakan itu. sumber lumpur panas itupun sesungguhnya suatu kekuatan alam yang besar dan dahsyat. untuk mendekatinyapun kayaknya tidak mungkin karena bisa menewaskan diri kita. usaha apapun untuk menahan (menentang) kekuatan alam, kalaupun itu berhasil, tidaklah akan bertahan, dia akan bobol cepat atau lambat. pendapat saya sih, biarkan alam itu mengalir secara alamiah ke mana dia mau. kitalah yang perlu pandai memahaminya , pandai menempatkan diri dan menyesuaikan diri ini agar tidak merasa dirugikan (oleh ketidakpahaman kita tentang alam). wassalam (sonny) -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 23 Agustus 2006 13:21 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir Mas Sonny, Menurut saya tenaga (tekanan) yg ada disini merupakan tekanan akibat beban (burial) yg diakibatkan oleh gaya grafitasi, bukan gaya tekan dari samping seperti tektonik. (mungkin saja ada, tetepi efeknya mungkin kecil). Sehingga saya ngga yakin akan ada penumpukan tenaga. Yang mungkin akan ada adalah kondisi kritis (statis) yg baru dibandingkan sebelum terjadi, dan apabila kondisi ini terganggu akan sangat mungkin mbledug lagi. Seorang drilling engineer kawan saya punya filosofi bahwa batuan didalam sana saat ini kondisinya statis- kritis dengan rentang toleransi perubahan yg berbeda-beda, ada yg rentang batas kritis-nya sempit ada yg longgar. Ketika dilakukan pengeboran maka manusia melakukan sebuah usikan yg akan mempengaruhi kondisi ini. kalau kondisi statisnya terlampaui yang ditakutkan adalah berubah menjadi kondisi dinamis (bergerak) salah satunya barangkali mudflow ini. Seperti sebuah benda yg berada pada bidang miring tetapi tidak bergerak karena ditahan oleh gaya gesek
RE: [iagi-net-l] LuSi : Sebuah Simplifikasi
11 ft above MSL A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, August 22, 2006 3:22 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] LuSi : Sebuah Simplifikasi just curious : Berapa ketinggian muka tanah di daerah ini ? rdp On 8/22/06, Abdullatif Setyadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Eko, bright idea! --- Eko Prasetyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau boleh, ingin rasanya diri ini bercerita mengenai ide yang terkungking di kepala seminggu ini, ide yang muncul dari simplifikasi masalah: sesuatu yang mengalir perlu diberi jalan, kalau tidak dia akan terus menggerus sisi-sisinya. Galilah parit setinggi 5 meter dan selebar 20 meter yang menghubungkan banjar panji dengan laut jawa atau selat madura, Semen dengan ketebalan 50 centimeter sisi-sisinya agar tak terjadi intrusi air ke tanah, Bangunlah weir structure setiap 100 meter sebagai metode pensedimentasian suspended solid yang terikut oleh Lumpur, sehingga hanya air yang dapat mengalir ke laut. Siapkan industri-industri yang dapat mempergunakan solid phase dari Lumpur ini sebagai bahan baku di sekitar parit raksasa ini, Gunakan tenaga kerja dari penduduk sekitar Banjar Panji, Lumpur akan terus mengalir selama 50.000 m3 bahan terus mengalir per hari dan industri2 ini tak akan kehabisan bahan baku selama bertahun-tahun. Itu ide simple dari saya, dan pastilah akan banyak yang dapat diserang. Tapi perlukah kita menyerang terus ide-ide? - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - -- http://rovicky.wordpress.com/ - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir
Ide untuk menghentikan aliran lumpur, mohon dikritisi Buat penampungan lumpur di sekitar titik semburan setinggi 2m di atas semburan maksimal, maka lumpur tidak akan mengalir lagi karena tertahan oleh hidrostatiknya sendiri. (tinggi semburan maksimal yg saya ketahui adalah 25 ft di atas ground level) Konstruksi dapat berupa : 1) tanggul yg ada ditinggikan sampai 2m di atas semburan maksimal 2) titik semburan diselubungi tabung berdiameter lebih besar dari diameter lubang semburan, yg puncaknya 2m di atas semburan maksimal Kedua konstruksi harus memperhatikan jangan sampai ada kebocoran. Dasar teori : Tinggi semburan di atas permukaan = tinggi kolom fluida - kedalaman sumber lumpur dari permukaan Tinggi kolom fluida = fungsi dari formation pressure dan fluid density. Selama formation pressure dan fluid density konstan, tinggi kolom fluida akan konstan, maka tinggi semburan akan konstan Tinggi semburan bertambah bila formation pressure bertambah atau fluid density berkurang Formation pressure saat ini berkecenderungan tetap. - FP bertambah bila ada peningkatan tectonic stress, - FP berkurang bila melampaui titik depletion karena mud recharge mud discharge Fluid density berkurang bila fraksi air dalam lumpur bertambah Sekedar ide saja untuk konstruksi yg diusulkan : - Tanggul yg ada diperkuat dan ditinggikan, atau - Tabung bisa berupa selubung besi yg diangkat oleh 3-4 helicopter terlatih, dan kemudian sedikit dibenamkan (dengan pembebanan atau penumbukan) ke bawah ground level awal, di bawah dasar lumpur di permukaan. Tapi saya berharap kita tidak memperdebatkan kesulitan teknis operasional konstruksinya. Kita serahkan saja pada pihak engineering (dan militer/zeni?) Salam, A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: M Untung [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, August 22, 2006 9:25 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] LuSi : Sebuah Simplifikasi Ide ini sangat bagus dan sangat masuk akal. Perlu ditindaklanjuti untuk pelaksanaan selanjutnya. Jadi tidak ide-ide terus. Laksanakan segala sesuatu setelah dapat diterima oleh para pakar. Dalam hal ini yang sangat penting ialah topografi daerah tersebut diukur dengan teliti. Jangan sampai airlaut yang masuk ke daratan lewat terusan (parit) yang dibuat. Pasang-surut air laut perlu dipertimbangkan. Pada umumnya pikiran ini saya dukung. Terimakasih. M. Untung - Original Message - From: Eko Prasetyo [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id; '[EMAIL PROTECTED]'; [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, August 22, 2006 1:38 PM Subject: [iagi-net-l] LuSi : Sebuah Simplifikasi Kalau boleh, ingin rasanya diri ini bercerita mengenai ide yang terkungking di kepala seminggu ini, ide yang muncul dari simplifikasi masalah: sesuatu yang mengalir perlu diberi jalan, kalau tidak dia akan terus menggerus sisi-sisinya. Galilah parit setinggi 5 meter dan selebar 20 meter yang menghubungkan banjar panji dengan laut jawa atau selat madura, Semen dengan ketebalan 50 centimeter sisi-sisinya agar tak terjadi intrusi air ke tanah, Bangunlah weir structure setiap 100 meter sebagai metode pensedimentasian suspended solid yang terikut oleh Lumpur, sehingga hanya air yang dapat mengalir ke laut. Siapkan industri-industri yang dapat mempergunakan solid phase dari Lumpur ini sebagai bahan baku di sekitar parit raksasa ini, Gunakan tenaga kerja dari penduduk sekitar Banjar Panji, Lumpur akan terus mengalir selama 50.000 m3 bahan terus mengalir per hari dan industri2 ini tak akan kehabisan bahan baku selama bertahun-tahun. Itu ide simple dari saya, dan pastilah akan banyak yang dapat diserang. Tapi perlukah kita menyerang terus ide-ide? - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To
RE: [iagi-net-l] Fwd: Tanya ke Pak Rovicky soal Sumur Artesis
Saya belum pernah bekerja untuk penentuan sumur artesis. Tapi teorinya adalah : 1) buat potentiometric map 2) overlay-kan potentiometric map di atas topographic map 3) buat peta kontur selisih antara nilai potentiometric terhadap nilai ketinggian topografi (Kontur pada peta potentiometric dikurangi kontur pada peta topographic map) 4) sumur artesis terbaik berada pada titik dengan nilai selisih yg terbesar antara potentiometric dg topographic. Potentiometric map dibuat berdasarkan ketinggian air bawah permukaan dari reservoir yg sama atau yg berhubungan dari berbagai tempat (sumur atau mata air). Untuk itu perlu dibuat terlebih dahulu peta bawah permukaan penyebaran reservoirnya. Ketinggian air diukur dari datum yg sama (misal mean sea level). Untuk uji laboratorium, yg disampling adalah airnya dan diuji di laboratorium Teknik Penyehatan (?) Dep.PU atau yg lain untuk uji kelayakan sebagai air minum (standar WHO) Semoga membantu. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, August 23, 2006 10:23 AM To: HAGI-Net; iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Fwd: Tanya ke Pak Rovicky soal Sumur Artesis Ada yg punya tulisan sederhana ttg hal ini (sumur artesis, pengujian/test air dan geolistrik) , atau ingin menuliskannya nanti aku post di weblog.\ trims rdp -- Forwarded message -- From: Alvin Alfiyansyah [EMAIL PROTECTED] Date: Aug 23, 2006 11:20 AM Subject: Tanya ke Pak Rovicky soal Sumur Artesis To: [EMAIL PROTECTED] Dear Pak Rovicky, Saya mohon pencerahan soal sumur Artesis nih. Bagaimana sih cara penentuan titik bor utk sumur air yang benar dan bagus ? Kalo perlu ditest ke laboratorium, maka sampel apa yang diambil, tanah di kedalaman berapa yang diambil dan dimana bisa ditest ? Berapa titik perlu diambil ? Oiya, katanya ada alat yang namanya Geolistrik utk mencari Air ? Punya katalog, cara kerja dan prinsip operasinya ngga ? Apa benar teknik ini cukup efektif mencari sumber air ? Saya mau rencana ngebor air utk keperluan pribadi dan kampung, juga ada teman yang tanya-tanya soal cara ngebor Air yang baik sampai ttg teknik Geolistrik ini, berhubung saya tidak tahu cara mengebor, saya pingin tahu dari anda. Cara yg pernah dipakai selama ini di dekat saya adalah pakai bantuan orang yang punya indera ke-enam, alhamdulillah masih berhasil termasuk tepat di kedalaman yang beliau beritahukan. Cuma sekarang saya jadi pingin tahu pakai cara science yang benar itu bagaimana utk sumur artesis. Ini out-of the record yach Terimakasih banyak atas perhatiannya. Mohon pencerahannya. Wassalam, Alvin Alfiyansyah __,_._,___ Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com -- http://rovicky.wordpress.com/ - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir
2m itu dari ketinggian potentialnya kang (jadi ada space 2 meter dari ketinggian maksimal semburan lumpur). Ketinggian potential lumpur saat ini adalah 36 ft di atas muka laut. (Terukur di lapangan secara visual 25 ft diatas ground level. Sementara ground levelnya 11 ft di atas mean sea level). Karenanya perlu diukur secara geodetic berapa tinggi semburan maksimal. Setelah itu tambahkan 2m (5 meter mungkin lebih baik ya?) A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, August 23, 2006 9:26 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir Wow great !! Ide bagus lagi memanfaatkan potential pressure head. Perlu dilakukan perhitungan ulang saja. Aku kok ngga yakin 2 M potential head. Berapa BJ lumpur (air+lempung), berapa perkiraan downhole pressure (kalau dari sumur Porong-1) ada yg sekitar 16 ppg. Maka bila BJ lumpur 10 ppg, potential headnya akan menjadi lebih dr 2 M tentunya (duh wong geologi ini kalau ketemu angka jadi mumeth :) Kang Arif dihitung doonk ! Nanti aku buatkan gambar kartunnya :) Fakta lain : Saat ini hanya satu yg masih keluar bagaimana dengan lokasi-lokasi lainnya ? Sebelumnya ada 5 titik kalau ngga salah. Mungkin perlu mempersiapkan 5 selubung raksasa. atau tanggul raksasa. Jangan sampai satu nutup yg lain hidup lagi :( Memang mestinya ide-ide (gila) begini dicoba lebih serius dihitung dikaji. Masukkan dalam sekena'rio' jangan hanya sekena'nya' aja. dan penanganan tidak hanya satu tapi mesti dikerubutin. rdp On 8/23/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Ide untuk menghentikan aliran lumpur, mohon dikritisi Buat penampungan lumpur di sekitar titik semburan setinggi 2m di atas semburan maksimal, maka lumpur tidak akan mengalir lagi karena tertahan oleh hidrostatiknya sendiri. (tinggi semburan maksimal yg saya ketahui adalah 25 ft di atas ground level) Konstruksi dapat berupa : 1) tanggul yg ada ditinggikan sampai 2m di atas semburan maksimal 2) titik semburan diselubungi tabung berdiameter lebih besar dari diameter lubang semburan, yg puncaknya 2m di atas semburan maksimal Kedua konstruksi harus memperhatikan jangan sampai ada kebocoran. Dasar teori : Tinggi semburan di atas permukaan = tinggi kolom fluida - kedalaman sumber lumpur dari permukaan Tinggi kolom fluida = fungsi dari formation pressure dan fluid density. Selama formation pressure dan fluid density konstan, tinggi kolom fluida akan konstan, maka tinggi semburan akan konstan Tinggi semburan bertambah bila formation pressure bertambah atau fluid density berkurang Formation pressure saat ini berkecenderungan tetap. - FP bertambah bila ada peningkatan tectonic stress, - FP berkurang bila melampaui titik depletion karena mud recharge mud discharge Fluid density berkurang bila fraksi air dalam lumpur bertambah Sekedar ide saja untuk konstruksi yg diusulkan : - Tanggul yg ada diperkuat dan ditinggikan, atau - Tabung bisa berupa selubung besi yg diangkat oleh 3-4 helicopter terlatih, dan kemudian sedikit dibenamkan (dengan pembebanan atau penumbukan) ke bawah ground level awal, di bawah dasar lumpur di permukaan. Tapi saya berharap kita tidak memperdebatkan kesulitan teknis operasional konstruksinya. Kita serahkan saja pada pihak engineering (dan militer/zeni?) Salam, A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: M Untung [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, August 22, 2006 9:25 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] LuSi : Sebuah Simplifikasi Ide ini sangat bagus dan sangat masuk akal. Perlu ditindaklanjuti untuk pelaksanaan selanjutnya. Jadi tidak ide-ide terus. Laksanakan segala sesuatu setelah dapat diterima oleh para pakar. Dalam hal ini yang sangat penting ialah topografi daerah tersebut diukur dengan teliti. Jangan sampai airlaut yang masuk ke daratan lewat terusan (parit) yang dibuat. Pasang-surut air laut perlu dipertimbangkan. Pada umumnya pikiran ini saya dukung. Terimakasih. M. Untung - Original Message - From: Eko Prasetyo [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id; '[EMAIL PROTECTED]'; [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, August 22, 2006 1:38 PM Subject: [iagi-net-l] LuSi : Sebuah Simplifikasi Kalau boleh, ingin rasanya diri ini bercerita mengenai ide yang terkungking di kepala seminggu ini, ide yang muncul dari simplifikasi masalah: sesuatu yang mengalir perlu diberi jalan, kalau tidak dia akan terus menggerus sisi-sisinya. Galilah parit setinggi 5 meter dan selebar 20 meter yang menghubungkan banjar panji dengan laut jawa atau selat madura, Semen dengan ketebalan 50 centimeter sisi-sisinya agar tak
RE: [iagi-net-l] energi alternatif
Sekedar saran, beli bbm nya di spbu pertamina donk mas. Mobil saya hard top diesel, saya selalu beli biodiesel di pompa bensin pertamina di jl gatot subroto. Kualitasnya bagus. Relatif dibanding menggunakan solar biasa, tarikan mobil sedikit terasa lebih enteng, asap knalpot lebih sedikit dan aroma yg keluar kurang membuat perut mual). Saya belum hitung dg akurat, terasa lebih hemat. Pompa bensin bersih, luas, dan rapih, servisnya ramah dan profesional. Setelah lapangan minyak kita dipenuhi oleh kps, masak sih masih akan ditambah dg penuhnya pinggiran jalan kita dg pompa bensin non perusahaan minyak indonesia. Kasihan anak2 kita kalau sampai mereka kehilangan kebanggaan atas bangsanya, karena kita tidak melakukan kerja atas nama bangsa dan negara Ayo beli bbm dari pertamina! Kita beli juga dari Lapindo, dan Medco kalau mereka bikin pompa bensin. Dirgahayu Indonesia padamu negeri kami mengabdi A R I E F B U D I M A N Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Winderasta, Wikan (wikanw) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, August 15, 2006 3:52 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] energi alternatif Apakah produk bbm dari pohon jarak berupa ethanol ? Saya pernah mengisi gasoline dari SPBU Shell yang menggunakan 10% ethanol dalam gasoline mereka. Dan itu sudah disebut sebagai produk bbm yang lebih ramah lingkungan. Kalau mengganti berjuta-juta mobil ber-bbm hidrokarbon dengan murni ethanol 100% apa mungkin ? Salam, WW -Original Message- From: B. Pujasmadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 15 Agustus 2006 14:21 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] energi alternatif Pan udah pernah dibahas, bahwa kapasitas produksi jarak, hampir tidak mungkin mengganti 100% konsumsi bbm saat ini. Kalo gak salah itung, satu mobil perlu 1 ha lahan untuk konsumsi 5-10 l/hari. Bisa menggantikan 50% aja udah pol hebat. Yang mobil hibrid ternyata juga masih belum bisa meninggalkan bbm.Yang Hidrogen juga ternyata bahan dasar utama masih berasal dari hidrokarbon. Setidaknya menunggu sampai minyak benar-benar habis, belum akan sepenuhnya tergantikan. Paling tidak aman sampai pensiun lah..heheh. Daripada jadi petani jarak mending jadi pedagang besi tua aja, pan nanti banyak mobil rongsok yang gak bisa jalan kalo bbm gak ada lagi. Salam Prasiddha Hestu Narendra [EMAIL PROTECTED] wrote: saat ini pemerintah sedang menyiapkan rancangan utk mendorong adanya energi alteratif berupa biodisel dari tanaman jarak, setelah sebelumnya pemerintah begitu getol dengan program briket batubara. Tetapi briket batubara ternyata kurang diminati oleh konsumen, dan lagi batubara masih termasuk sumber energi tak terbaharukan. investasi biodisel berupa penyiapan lahan sekitar 2 juta ha dan dana mencapai sekitar 200 trilyun rupiah yg didapatkan dari konsorsium beberapa bank dalam negri, investasi asing dari malaysia, singapura dan china. Kemarin di TV ada tayangan bahwa di Inggris sudah mulai di pasarkan sepeda motor dgn bahan bakar higrogen, cara pengisiannya mudah dan bisa sumber energinya atau semacam akinya bisa dicopot untuk keperluan lain misal penerangan lampu. Asyiknya lagi polusi yg dihasilkan berupa air yg bisa dikonsumsi, oksigen dan panas. Shg sangat ramah lingkungan. Harganya $ 6.000,- dan bisa ditekan lagi jika sudah produksi massal. Sementara di Swedia sudah mulai dikeluarkan insentif yg menarik bagi kendaraan yg menggunakan biodiesel, salah satunya parkir gratis, pajak dll. Hebatnya lagi biodiesel tersebut berasal dari sampah rumah tangga. Memang harga mobilnya lebih tinggi tetapi setelah dihitung dg insentif yg didapat costnya jadi cukup menarik. Nah bagaimana kira2 energi fosil sbg penghasil petro dolar beberapa tahun kedepan? He..he...saya ndak bisa membayangkan para geocientist nanti jadi petani jarak beberapa puluh tahun kedepan. salam, PR - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min.
RE: [iagi-net-l] Kita masih diberi waktu menyelamatkan diri dari Tsunami !
Setidaknya pemerintah memberikan ponsel dinas yg bisa tetap bisa menerima walau tanpa pulsa kepada kepala desa A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Pangestu, Sonny T [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, July 24, 2006 1:07 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kita masih diberi waktu menyelamatkan diri dari Tsunami ! konsekwensinya: pemerintah wajib melengkapi warga negaranya dgn ponsel. lalu yg paling utama adalah edukasi kepada rakyat mengenali sifat-sifat gejala alam itu dan melatih mereka secara berkala tentang hal-hal yg perlu rakyat perbuat. tanpa pernah berlatih tidak akan diketahui letak hambatannya ketika gejala alam itu benar2 terjadi. bisa pahibut , kelindes ban , dll. perlu diperhitungkan ketika terjadi gempabumi, banjir, longsor, dll, semua menara bts operator seluler roboh sehingga sms tidak sampai. lalu apakah masih perlu terlalu bergantung kpd teknologi yg penuh dgn ketergantungan. sangat penting di sini adalah pengetahuan dasar keselamatan diri tanpa bantuan apapun dan siapapun dari luar. teknologi komunikasi dan satelit dan ilmu canggih itu hanya tambahan dan permudahan saja, bukan segala-galanya lalu dianggap beres. wassalam sonny -Original Message- From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 24 Juli 2006 12:57 To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia HAGI Subject: RE: [iagi-net-l] Kita masih diberi waktu menyelamatkan diri dari Tsunami ! Untuk urusan bencana, pemerintah mesti galak : semua operator wajib mengirimkan/menyalurkan informasi gratis ke semua pelanggannya, dengan prioritas utama A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, July 24, 2006 8:25 AM To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia HAGI Subject: Re: [iagi-net-l] Kita masih diberi waktu menyelamatkan diri dari Tsunami ! Kalau operator hanya mikir bisnis ya mudah saja ta, ditawaran saja service alert. Tapi kalau mau menarik pelanggan ya diberi iming2 gratis sms alert. Kan tinggal ngitung berapa rata-rata gempa diatas 6.0 SR terjadi di Indonesia ? Nah dihitung saja berlangganannya berapa gitu. Langganan bisa di on-off tergantung pelanggan. Aku rasa ndak susah, wong sebenernya satu sms biaya riil hanya 100 perak juga kok. Lah spt sms pak SBY saja kan dikirim oleh semua operator dengan gratis juga bisa kok. Nah sekarang tinggal kerja sama dengan BG atau USGS, aku rasa BMG lebih bagus karena stasiun lokal lebih cepat mendapat data getaran dibanding statsiub global. Btw, getaran gempa Aceh itu sampai ke stasiun global terdekat juga baru 5 menit setelah gempa. Bagaimanapun gelombang gempa juga masih memerlukan waktu utk sampai ke sensor seismometer lo btw, ada satu tambahan dr pengamatan Pak Witan. Itu di slide no 5 terlihat si anjing masih tenang2 saja. Artinya tidak semua binatang bisa mendeteksi adanya bahaya. Jadi jangan tanya binatang, tapi gunakan akal yg dibekali kepada manusia. RDP On 7/24/06, Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagus. Tapi gimana caranya ya operator memilih mengirim ke orang-orang tertentu yang pegang HP kebetulan sedang lagi di pantai yang dimaksud? Atau seluruh pengguna dikirimi juga? jangan2 operator ngitung-ngitung untung ruginya... Justru paling efektif adalah dengan semua stasiun-stasiun TV. TV sudah masuk ke pelosok. Itu yang dilakukan di Jepang. Stop press tsunami di TV-TV Jepang datang dengan tayangan gambar peta Jepang, dimana dan jam berapa tsunami diperkirakan akan menerpa pantai-pantai di Jepang. BB Tadi malam sudah saya baca di news stick transtv bahwa BMG akan bekerja sama dengan para operator tlp seluler untuk penyebaran berita gempa via sms. Ini suatu kemajuan. salam, wbs --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Menit-menit mendebarkan saat tsunami tanggal 17 July 2006 di Pangandaran http://rovicky.wordpress.com/2006/07/21/menit-menit-mendebarkan-saat-t sunami-tanggal-17-july-2006-di-pangandaran/ - Berikut foto-foto kiriman kawan saya Mas Sonny yang mendapat slide dari Arianes dan Daniel yg kebetulan berada di Pangandaran waktu terjadi tsunami itu. Mereka sedang memeriksa tambak di Pangandaran. Saya minta ijin Arianes dan Daniel untuk memposting di Blog ini, sebagai ajang berbagi info utk kita semua, belajar. Trimakasih dan bersyukur anda berdua selamat. Kronologi kejadian Jam 08.45 - 15.30 : More...Kami berangkat dari Ancol menuju Pangandaran . Dengan tujuan untuk melakukan sampling di dempond tambak udang daerah Babakan - Pangandaran. Jam 15.30 Kami langsung ke tambak, terlihat 3 kolam yang kering setelah panen. Udara cerah Jam 15.30 Kami
RE: [iagi-net-l] Kita masih diberi waktu menyelamatkan diri dari Tsunami !
Iya ya pager namanya yg bisa aktif nerima tanpa pulsa :) A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, July 24, 2006 1:37 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kita masih diberi waktu menyelamatkan diri dari Tsunami ! itu bukannya pager? --pta On 24/07/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Setidaknya pemerintah memberikan ponsel dinas yg bisa tetap bisa menerima walau tanpa pulsa kepada kepala desa - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Kita masih diberi waktu menyelamatkan diri dari Tsunami !
Untuk urusan bencana, pemerintah mesti galak : semua operator wajib mengirimkan/menyalurkan informasi gratis ke semua pelanggannya, dengan prioritas utama A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, July 24, 2006 8:25 AM To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia HAGI Subject: Re: [iagi-net-l] Kita masih diberi waktu menyelamatkan diri dari Tsunami ! Kalau operator hanya mikir bisnis ya mudah saja ta, ditawaran saja service alert. Tapi kalau mau menarik pelanggan ya diberi iming2 gratis sms alert. Kan tinggal ngitung berapa rata-rata gempa diatas 6.0 SR terjadi di Indonesia ? Nah dihitung saja berlangganannya berapa gitu. Langganan bisa di on-off tergantung pelanggan. Aku rasa ndak susah, wong sebenernya satu sms biaya riil hanya 100 perak juga kok. Lah spt sms pak SBY saja kan dikirim oleh semua operator dengan gratis juga bisa kok. Nah sekarang tinggal kerja sama dengan BG atau USGS, aku rasa BMG lebih bagus karena stasiun lokal lebih cepat mendapat data getaran dibanding statsiub global. Btw, getaran gempa Aceh itu sampai ke stasiun global terdekat juga baru 5 menit setelah gempa. Bagaimanapun gelombang gempa juga masih memerlukan waktu utk sampai ke sensor seismometer lo btw, ada satu tambahan dr pengamatan Pak Witan. Itu di slide no 5 terlihat si anjing masih tenang2 saja. Artinya tidak semua binatang bisa mendeteksi adanya bahaya. Jadi jangan tanya binatang, tapi gunakan akal yg dibekali kepada manusia. RDP On 7/24/06, Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagus. Tapi gimana caranya ya operator memilih mengirim ke orang-orang tertentu yang pegang HP kebetulan sedang lagi di pantai yang dimaksud? Atau seluruh pengguna dikirimi juga? jangan2 operator ngitung-ngitung untung ruginya... Justru paling efektif adalah dengan semua stasiun-stasiun TV. TV sudah masuk ke pelosok. Itu yang dilakukan di Jepang. Stop press tsunami di TV-TV Jepang datang dengan tayangan gambar peta Jepang, dimana dan jam berapa tsunami diperkirakan akan menerpa pantai-pantai di Jepang. BB Tadi malam sudah saya baca di news stick transtv bahwa BMG akan bekerja sama dengan para operator tlp seluler untuk penyebaran berita gempa via sms. Ini suatu kemajuan. salam, wbs --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Menit-menit mendebarkan saat tsunami tanggal 17 July 2006 di Pangandaran http://rovicky.wordpress.com/2006/07/21/menit-menit-mendebarkan-saat-tsunami-tanggal-17-july-2006-di-pangandaran/ - Berikut foto-foto kiriman kawan saya Mas Sonny yang mendapat slide dari Arianes dan Daniel yg kebetulan berada di Pangandaran waktu terjadi tsunami itu. Mereka sedang memeriksa tambak di Pangandaran. Saya minta ijin Arianes dan Daniel untuk memposting di Blog ini, sebagai ajang berbagi info utk kita semua, belajar. Trimakasih dan bersyukur anda berdua selamat. Kronologi kejadian Jam 08.45 - 15.30 : More...Kami berangkat dari Ancol menuju Pangandaran . Dengan tujuan untuk melakukan sampling di dempond tambak udang daerah Babakan - Pangandaran. Jam 15.30 Kami langsung ke tambak, terlihat 3 kolam yang kering setelah panen. Udara cerah Jam 15.30 Kami langsung ke tambak, terlihat 3 kolam yang kering setelah panen. Udara cerah 15 45 16.00 slide6.JPG slide7.JPG slide8.JPG slide9.JPGslide10.JPG slide11.JPG slide12.JPG slide13.JPG slide14.JPG slide15.JPG slide16.JPG slide17.JPG slide18.JPG slide19.JPG slide20.JPG slide21.JPG Ada bahan pelajaran dan data penting buatku buat kita, yang harus dipelajari saat ini. Ternyata tsunami datang sekitar 45 menit - satu jam setelah gempa utama (main shock). Hal ini sebenernya mirip dengan gempa-tsunami di Aceh. Dan . bingo sesuai dengan catatan di blogku sendiri serta yang aku buat di Web IAGI disini. Ini pertanda bagus utk early warning. Ada kemungkinan ada generation time yang bisa saja tidak instan oleh main shock, atau ada kemungkinan lain bahwa traveling speed / kecepatan rambat dari gelombang ini kurang dari 800Km sejam seperti model2 sebelumnya. Ada dua hal yg sangat penting : 1. Kalau memang bener, berarti kita masih punya cukup waktu untuk dimanfaatkan dalam emmberikan warning ke masyarakat. 2. Walaupun dekat dengan pantai Arienes dan Daniel tidak merasakan adanya getaran, hanya sms kawannya yg justru sebenarnya merupakan early warning buatnya. Trimaksih Arienes dan Daniel. Informasi anda ini bermanfaat untuk studi tsunamic warning. - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED]
RE: [iagi-net-l] Fw: [Dosen ITB] Tsunami Pangandaran
Kalau yg saya dengar dari interview dg Pak Kusmayanto Kadiman (Metro TV?) kemarin sore, beliau tidak mengatakan demin menghindari kepanikan namun waktu yg tersedia antara dia menerima informasi tsb dg kejadian hanya selisih 2 menit bisa apa kita dengan 2 menit? A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Y S Yuwono [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, July 21, 2006 3:52 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Fw: [Dosen ITB] Tsunami Pangandaran Ini saya forward millis dari rekan-rekan dosen ITB. Salam, Yatno - Original Message - From: Basuki Suhardiman [EMAIL PROTECTED] To: List tertutup Dosen ITB [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, July 19, 2006 2:36 AM Subject: Re: [Dosen ITB] Tsunami Pangandaran http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/5192716.stm Lack of warning The giant 2m-high wall of water which hit the resort of Pangandaran was triggered by a 7.7 magnitude undersea earthquake. Soon after the quake happened, US and Japanese agencies issued tsunami alerts for parts of Indonesia and Australia, but the Indonesian government says it was unable to relay the message to coastal communities. setahu saya , seperti di Pangandaran , Cilacap , Cipatujah sudah bisa tersambung dengan HP/SMS -bsd- On Wed, 19 Jul 2006, Rinaldi Munir wrote: menerima dua peringatan Tsunami. Demikian dikatakan Menteri Riset dan Tehnologi Kusmayanto Kadiman. Dikatakannya, peringatan itu tidak diumumkan,karena pemerintah tidak menginginkan terjadinya kepanikan. === Mengerikan! Demi menghindari kepanikan, akhirnya harus dibayar dengan pengorbanan 300 lebih nyawa. Andai saja peringatan tsb diberikan tentu korban bisa ditekan. Kepanikan itu hal yang wajar saja terjadi, tapi panik lebih baik daripada nyawa 300 lebih manusia. ___ Dosen mailing list [EMAIL PROTECTED] http://mx1.itb.ac.id/mailman/listinfo/dosen -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.10.2/393 - Release Date: 7/19/2006 - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Fwd: FW: Gempa di ciamis
Pak Rovicky itu Email engineer A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, July 21, 2006 11:39 AM To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia HAGI Subject: [iagi-net-l] Fwd: FW: Gempa di ciamis Nah Lo Ben .. yang ahli gempa itu bukan aku, aku ini hanya penyambung lidah penerjemah bahasa dewa saja. Bapak-bapak di HAGI IAGI yg ahli yg lebih tahu ttg hal-hal begini. Monggo Pak Danny, Mas Hery dkk RDP -- Forwarded message -- From: benyamin sembiring [EMAIL PROTECTED] Date: Jul 21, 2006 12:22 PM Subject: Fwd: FW: Gempa di ciamis To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED], Sekretariat Pengurus Pusat [EMAIL PROTECTED] Salam, Pak Vick, ada yang tanya tentang gempa Ciamis ke sek IAGI. Mungkin bapak bisa memberikan jawaban. terima kasih atas bantuannya salam benz Assalamualaikum, Wr. Wb Kepada bapak Ady/Benz Berita tadi sore memberitahukan bahwa terjadi gempa di ciamis. bagaimana menurut IAGI apakah akan ada gempa tektonik atau vulkanik lagi yang akan menimpa di daerah ciamis? apakah gempa ini akan menjalar ke daerah lain? bagaimana dengan hal ini? apakah gempa ini akan menjalar hingga ke daerah Hegarmanah, Bandung, sampai ke jakarta? informasikan segera ke email saya agar kita dapat berjaga-jaga dan berwaspada terhadap situasi dan kondisi sekarang ini. Terima Kasih (^_^) Wssalam Reska Daniraty [mailto: [EMAIL PROTECTED] __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com -- http://rovicky.wordpress.com/ - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] SEDIKIT TENTANG ROTARY DAN MANG OKIM
Mbantuin Pak Miko menjawab pertanyaan : Kalau Presiden lebih tinggi dari gubernur itu bukan Rotary pak tapi Republik Indonesia. Mungkin maksudnya agar jelas perbedaannya. Kalau nggak nanti kita bingung, di bandung itu yg gubernur pak Miko atau Pak ..? (Maaf saya tidak tahu gub.jabar) :) A R I E F B U D I M A N Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: benyamin sembiring [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, July 13, 2006 2:38 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SEDIKIT TENTANG ROTARY DAN MANG OKIM kok tugas GUBERNUR ROTARY lebih tinggi dari PRESIDEN ROTARY? iseng aja Pak Miko benz Pada tanggal 06/07/13, miko [EMAIL PROTECTED] menulis: Rekan-rekan IAGI dan Gems-Lovers yang budiman, Mang Okim sangat gembira bahwa mang Yatno ( setuju enggak kalau disebut mang Ontay ? ) dapat lebih sering muncul di rubrik gems-lovers IAGI sementara mang Okim akan banyak absen. Soalnya, mulai 1 Juli 2006 sampai 1 Juli 2007, mang Okim sudah harus mulai mengemban tugas pengabdian di Rotary sebagai Gubernur Rotary Indonesia ( gaya deeh, mang Okim punya 102 Presiden ). Tugas wajib seorang Gubernur Rotary adalah keliling Indonesia, mengunjungi kota-kota yang ada Rotary Club nya untuk memberikan inspirasi dan motivasi kepada Presiden dan Board Director serta anggotanya dalam hal organisasi dan pengabdian untuk sesama. Tugas keliling ini misalnya : 1 Juli melantik 9 Presiden Rotary Club yang ada di Bandung, dilanjutkan melantik 7 di Purwokerto ( 2 Juli ), 17 di Jakarta ( 14 Juli ), dll. Tanggal 9-10 Juli mang Okim di Yogyakarta , inter-city meeting yang dihadiri Direktur Rotary Internasional ( dari Thailand ). Pada kesempatan tersebut, selain menyerahkan sumbangan, kami mengunjungi juga daerah bencana gempa Yogya di Bantul dan bunker di lereng Merapi yang menelan jiwa 2 relawan. Rekan-rekan IAGI yang budiman, Mang Okim bangga juga deeh menyaksikan lebih 2000 tenda mewah Shelter Box bikinan Inggeris dan berlogo Rotary yang berdiri megah di lokasi-lokasi pengungsi yang rumahnya hancur lebur ( mang Okim dan neng Ai ikut bantu-bantu bangun tenda pada hari ketiga usai gempa, 1-3 Juli ). Saat inipun program Rotary jalan terus dengan membangun temporary cottages, tent schools, permanent schools, dll. Sumbangan dari dalam dan luar negeripun masih berdatangan , tadi pagi masuk ke rekening mang Okim ( eeh, keliru, ke rekening Rotary ! ) USD 23.000dari Jepang, dan 8000 USD dari Turki. Mengenai Rotary ini, mang Okim bisa juga siih kasi introduction ke rekan- rekan IAGI, tentunya kalau ada yang tertarik. Setahu mang Okim, yang pernah menjadi anggota Rotary adalah Pak Kuntoro, Pak Rubini, Pak Ismet Akil. Yang masih anggota antara lain Prof. Emmy, Ir. Olleke Yassin ( pernah Presiden di Rotary Club Ujung Pandang ), Ir. Suwijanto Pak John Karamoy yang Komisaris Medco bahkan pernah jadi Gubernur tahun 2003-04. Rekan-rekan IAGI yang budiman, Satu hal yang langsung memikat mang Okim di Rotary adalah yang namanya: THE FOUR - WAY TEST OF THE THINGS WE THINK, SAY OR DO : 1. IS IT THE TRUTH ? 2. IS IT FAIR TO ALL CONCERNED ? 3. WILL IT BUILD GOODWILL AND BETTER FRIENDSHIPS ? 4. WILL IT BE BENEFICIAL TO ALL CONCERNED ? Bagi mang Okim yang interpreneur kecil-kecilan batumulia, prinsip di atas rasanya pas bener. Bayangin kalau mang Okim jual kaca dibilang intan , kan hal itu sudah nyimpang dari prinsip The Four-Way Test. Coba para pengusaha dan birokrat Indonesia lulus The Four-Way Test tersebut , pastilah negeri kite maju deeh. Sekian dulu yaa, sekali lagi mohon maaf kalau mang Okim akan jarang muncul. Terima kasih khusus kepada Pak Doktor Yatno yaa, Salam batumulia, mang Okim - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to:
RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat
Ada mas, Itu yg harus diperhitungkan. Karena itu kalau kita sudah pake obm di clay/shale formation (obm handal untuk mengatasi clay problem eg.: swelling, collaps), dan kemudian kita akan ganti dg wbm ketika masuk karbonat, maka mud swap kita lakukan setelah set casing on bottom of shale/clay formation sebelum masuk karbonat. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Ismed Mahmud [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, June 19, 2006 2:34 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Sekedar pengin tahu saja Itu mud kalau diganti-ganti dari OBM ke WBM,apa nantinya tidak ada problem 'swelling clay'? On 6/19/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Riza yg baik, Boleh aja kok mud digonta-ganti obm-wbm vv. Memasuki karbonat dan akan bermain dg loss circ, sebaiknya pake wbm saja karena lebih murah dan obm di loss circ carbonate gak punya advantage lebih dari wbm. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, June 19, 2006 10:31 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Dari kemaren kok nggak ada yang jawab sih ... Arief deh yang jawab ... boleh nggak sih mud digonta ganti gitu ...dari oil base mud kemudian digelontor pake air laut . |-+ | | Arief Budiman | | | [EMAIL PROTECTED]| | | .com| | || | | 19/06/2006 09:17 | | | AM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ --| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat | --| Amir, Teknis memasuki karbonat tergantung karekter karbonat itu dan lithology batuan sebelumnya. Biasanya yg bikin loss circulation itu reef formation. Karakter reef juga macem2, ada yg baru di-cucuk dikit udah loss, ada yg sampe 10m tidak bergeming. Kalau baru di-cucuk dikit udah loss emang ngerepotin. Kalau ini yg ada maka deteksi terbaik dari ROP, tapi hati2 juga biasanya di loss zone ROP juga lumayan cepet. Lithology di atas reef juga macem2, ada yg diawali dg sisipan limestone (bisa mencapai ketebalan 5m-an) di dalam high press shale. Kalau ini yg ada maka repot kalau begitu ketemu lst, langsung turunkan MW, bisa2 kita malah dapet kick di bawah lst tsb. Kalau sebelum masuk loss zone carbonate diawali dg formasi sisipan lst dai dalam high press shale dan (syukur2) lossnya kira2 5-10m di bawah top reef, maka set casing 5m-an di bawah top reef, setelah yakin kita di dalam reef (gak akan ketemu lagi high press shale). Mengatasi loss circ? Prosedur biasa, tergantung seberapa besar lossnya - bisa dng ngurangi pump rates (pump press berkurang, ecd berkurang) - bisa dg LCM kedua langkah di atas dilakukan sambil reduce MW (kalau perlu air sungai/laut yg digelontorkan ke dalam lobang) A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 16, 2006 11:20 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Apa yang dilakukan dengan loss circulation nya? Pump LCM saja continue drilling? Apa musti menurunkan MW? thanks, On 6/16/06, Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] wrote: Dikit masukan, Dari pengalaman saya yang pernah dirigsite,setelah memotong carbonat 5 ft saya minta drillernya untuk cirkulasi dulu sampai lack timenya dan check gas detectornya dulu baru lanjutin ngebornya,biasanya perubahan dari shale layer ke carbonat umumnya ada loss circullasi dan gas. Ini memang akan ada keberatan dari pihak rig. Semua itu dari beberapa lapangan pengeboran di S.Sumatra dan Jawa tengah. Terima
RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat
Banyak maunya nih pak Kumis, Prinsipnya ya itunglah technical economical feasibilitynya Swelling clay atau collaps clay itu kan umumnya di depth yg dangkal jadi yg dibawah karbonat gak masalah kan? sikat aja pake wbm, asal mud propertinya dijaga (terutama kalau hi temp) agar lobang tidak rusak, shg logging hasilnya ok. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, June 19, 2006 2:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Itu kalau targetnya cuma satu interval carbonate reservoir. Tapi kalau juga pengin ambil sandstone di atas / dibawahnya. Sementara juga ada shale yang tebal-tebal. Ya...repot juga ya. On 6/19/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada mas, Itu yg harus diperhitungkan. Karena itu kalau kita sudah pake obm di clay/shale formation (obm handal untuk mengatasi clay problem eg.: swelling, collaps), dan kemudian kita akan ganti dg wbm ketika masuk karbonat, maka mud swap kita lakukan setelah set casing on bottom of shale/clay formation sebelum masuk karbonat. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Ismed Mahmud [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, June 19, 2006 2:34 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Sekedar pengin tahu saja Itu mud kalau diganti-ganti dari OBM ke WBM,apa nantinya tidak ada problem 'swelling clay'? On 6/19/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Riza yg baik, Boleh aja kok mud digonta-ganti obm-wbm vv. Memasuki karbonat dan akan bermain dg loss circ, sebaiknya pake wbm saja karena lebih murah dan obm di loss circ carbonate gak punya advantage lebih dari wbm. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, June 19, 2006 10:31 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Dari kemaren kok nggak ada yang jawab sih ... Arief deh yang jawab ... boleh nggak sih mud digonta ganti gitu ...dari oil base mud kemudian digelontor pake air laut . |-+ | | Arief Budiman | | | [EMAIL PROTECTED]| | | .com| | || | | 19/06/2006 09:17 | | | AM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ --| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat | --| Amir, Teknis memasuki karbonat tergantung karekter karbonat itu dan lithology batuan sebelumnya. Biasanya yg bikin loss circulation itu reef formation. Karakter reef juga macem2, ada yg baru di-cucuk dikit udah loss, ada yg sampe 10m tidak bergeming. Kalau baru di-cucuk dikit udah loss emang ngerepotin. Kalau ini yg ada maka deteksi terbaik dari ROP, tapi hati2 juga biasanya di loss zone ROP juga lumayan cepet. Lithology di atas reef juga macem2, ada yg diawali dg sisipan limestone (bisa mencapai ketebalan 5m-an) di dalam high press shale. Kalau ini yg ada maka repot kalau begitu ketemu lst, langsung turunkan MW, bisa2 kita malah dapet kick di bawah lst tsb. Kalau sebelum masuk loss zone carbonate diawali dg formasi sisipan lst dai dalam high press shale dan (syukur2) lossnya kira2 5-10m di bawah top reef, maka set casing 5m-an di bawah top reef, setelah yakin kita di dalam reef (gak akan ketemu lagi high press shale). Mengatasi loss circ? Prosedur biasa, tergantung seberapa besar lossnya - bisa dng ngurangi pump rates (pump press berkurang, ecd berkurang) - bisa dg LCM kedua langkah di atas dilakukan sambil reduce MW (kalau perlu
RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat
Amir, Teknis memasuki karbonat tergantung karekter karbonat itu dan lithology batuan sebelumnya. Biasanya yg bikin loss circulation itu reef formation. Karakter reef juga macem2, ada yg baru di-cucuk dikit udah loss, ada yg sampe 10m tidak bergeming. Kalau baru di-cucuk dikit udah loss emang ngerepotin. Kalau ini yg ada maka deteksi terbaik dari ROP, tapi hati2 juga biasanya di loss zone ROP juga lumayan cepet. Lithology di atas reef juga macem2, ada yg diawali dg sisipan limestone (bisa mencapai ketebalan 5m-an) di dalam high press shale. Kalau ini yg ada maka repot kalau begitu ketemu lst, langsung turunkan MW, bisa2 kita malah dapet kick di bawah lst tsb. Kalau sebelum masuk loss zone carbonate diawali dg formasi sisipan lst dai dalam high press shale dan (syukur2) lossnya kira2 5-10m di bawah top reef, maka set casing 5m-an di bawah top reef, setelah yakin kita di dalam reef (gak akan ketemu lagi high press shale). Mengatasi loss circ? Prosedur biasa, tergantung seberapa besar lossnya - bisa dng ngurangi pump rates (pump press berkurang, ecd berkurang) - bisa dg LCM kedua langkah di atas dilakukan sambil reduce MW (kalau perlu air sungai/laut yg digelontorkan ke dalam lobang) A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 16, 2006 11:20 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Apa yang dilakukan dengan loss circulation nya? Pump LCM saja continue drilling? Apa musti menurunkan MW? thanks, On 6/16/06, Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] wrote: Dikit masukan, Dari pengalaman saya yang pernah dirigsite,setelah memotong carbonat 5 ft saya minta drillernya untuk cirkulasi dulu sampai lack timenya dan check gas detectornya dulu baru lanjutin ngebornya,biasanya perubahan dari shale layer ke carbonat umumnya ada loss circullasi dan gas. Ini memang akan ada keberatan dari pihak rig. Semua itu dari beberapa lapangan pengeboran di S.Sumatra dan Jawa tengah. Terima kasih. SJN -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 16, 2006 10:13 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Kalau ada yang punya banyak pengalaman mengebor di karbonat, mungkin bisa share pengalaman. Apa yang musti diperhatikan dalam pengeboran di karbonat? Bagaimana strategi setting casingnya? Apakah set casing sebelum masuk karbonat, kemudian . turunkan MW dan ganti dengan water base mud? Apakah (selalu) menggunakan water base mud? Bagaimana picking pressure point di karbonat? Sebelumnya , terima kasih atas ilmunya.. Salam... -- *** Amir Al Amin Operation/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - -- *** Amir Al Amin Operation/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For
RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat
Ferdi, Loss circ itu kan karena MW FP, bukan berarti karbonatnya under pressure A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 16, 2006 3:38 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Mas Adhi Kalau udah loss circulation begitu apa masih ada hidrocarbonnya? apa hcnya masih bisa ditrap bila kita punya banyak loss circulation? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 Soerya Adhi [EMAIL PROTECTED]To: iagi-net@iagi.or.id l.com cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat 16/06/2006 03:19 PM Please respond to iagi-net Loss itu kan karena ada zone yang highly porous and permeable, di karbonat umumnya karena adanya intensive vuggy porosity dan atau fracturing . Tapi bisa juga karena BJ mud yang terlalu tinggi, cuma yang ini tidak akan dibahas di sini. Jika loss ini dicoba dihentikan dengan improper LCM atau yang sejauh saya tau biasanya tipe kulit padi atau sabut kelapa, kedua tipe material ini cenderung akan menyumbat lubang pori sampai jauh ke dalam. Pore size di karbonat itu ukurannya jauh lebih besar dibanding yang ada di sandstone, sehingga material2 ini dengan mudah bisa masuk kedalamnya, apalagi kalo dipompakan.. Kalau sudah begini biarpun di acidizing saat DST atau perforasi ga akan banyak pengaruhnya. Paling2 kalau sudah mentok, ya dilakukan artificial fracturing. Tapi kalau untuk formasi2 karbonat yang benar2 porous, biasanya sih tidak ada masalah dengan tipe LCM, yang gawat kalau porositasnya cuma setengah2 Tapi ini cuma berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya saja, kalau ada yang punya pengalaman lain mungkin bisa di share... -soerya- On 15/06/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagaimana efek sabut kelapa dan kulit padi dalam merusak reservoir? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 Soerya Adhi [EMAIL PROTECTED]To: iagi-net@iagi.or.id l.com cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat 16/06/2006 02:07 PM Please respond to iagi-net Kalau menggunakan LCM, sebaiknya yang jenis apa mas kalo di carbonate?? Saya dulu sering adu mulut dengan orang2 operation karena gara2 LCM nya itu reservoirnya malah jadi rusak... Terutama LCM yang modelnya dari sabut kelapa atau kulit padi itu, paling sering bikin rusak reservoir (maap ya kalo bahasanya lugu, bukan orang operation sih...) -soerya- On 15/06/06, Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Amin, Biasanya dilling punya SOP yang sudah baik,sehingga ada prosedur2 yang diambil sbb: 1.Jika lossnya kecil mereka nurunin MW sambil lanjutin drill dan monitoring circullation. 2.Jika loss cukup besar maka bisa tahap awal dengan LCM dan seterusnya sesuai SOP drilling. Salam SJN -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 16, 2006 11:20 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Apa yang dilakukan dengan loss circulation nya? Pump LCM saja continue drilling? Apa musti menurunkan MW? thanks, On 6/16/06, Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] wrote: Dikit masukan,
RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat
Di Stupa tidak ada karbonat, yg dulu dikira reef ternyata basement (granodiorit) Koreksi ya Riza kalau salah A R I E F B U D I M A N Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 16, 2006 4:03 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Carbonatenya Hydrocarbon reservoir bukan Mbak? Kalau nggak salah Stupa juga karbonat? Mungkin Pak Kartiko masih ingat? Lari jalan terus disini :-), kata orang Larilah sebelum dilarikan...(ke rumah sakit)... salam On 6/16/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: sayang Amir keburu kabur jadi kehilangan temen lari nih .. kita banyak ngedrill well dengan zona loss dicarbonate saat ini .strateginya set casing sebelum masuk karbonat di south mahakam dan snb karena karbonat tipis 5-7 m pun bisa bikin total loss ...tuh si Adi baru nyongkel 2 meter udah total loss kemaren mw 1.15 udah loss, apa mungkin kita anggap lossnya datang dari mw yang bikin facture karbonatenya ?ada boss yang bilang begitu apa boleh gonta ganti mud ...? disini sih kita nggak gonta ganti .. sebenarnya yang repot adalah kalau zona hc kita sand-shale, tapi zone lost kita karbonate yang juga berada di zona hc,dan wellnya sangat deviated, mau diset casing salah, mau pake water base mud nanti lubangnya kayak tangga susah dilogging, mau pake oil base mud nanti total loss. pusing kan kita punya beberapa tempat kayak gini o iya drill bit diangkat agak tinggi segera setelah total loss, takut nanti kejepit oleh cutting yang rontok ke dasar sumur.baru di pompa lcm he he he ini namanya geophy sok ikutan ngedrill. |-+ | | Amir Al Amin | | | [EMAIL PROTECTED]| | | il.com | | || | | 16/06/2006 11:13 | | | AM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ --| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: [iagi-net-l] Mengebor karbonat | --| Kalau ada yang punya banyak pengalaman mengebor di karbonat, mungkin bisa share pengalaman. Apa yang musti diperhatikan dalam pengeboran di karbonat? Bagaimana strategi setting casingnya? Apakah set casing sebelum masuk karbonat, kemudian . turunkan MW dan ganti dengan water base mud? Apakah (selalu) menggunakan water base mud? Bagaimana picking pressure point di karbonat? Sebelumnya , terima kasih atas ilmunya.. Salam... -- *** Amir Al Amin Operation/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma
RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat
Originally benar, karbonat akan hydrostatic, tapi dalam perkembanganya dia bisa menjadi : - overpressure, kalau dia isolated dan mendapet pressure suppled dari formasi sekitarnya atau - underpressure, kalau dia mengalami uplift, erosi atau cooling (jarang terjadi) A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 16, 2006 4:08 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Seorang teman mengatakan, kalau karbonat tidak mungkin overpressure, karena developnya di low sedimentation rate environment. Pressure virginnya selalu hydrostatic, karena fluidnya tidak 'tertekan' oleh butirannya. Apa begitu Pak Adhi? salam, On 6/16/06, Soerya Adhi [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah, kalau itu tergantung, memang ada HC nya atau memang dari asalnya udah dry he Yang jelas tidak ada hubungannya dengan loss. Loss itu kan masalah perbedaan pressure saja... Mungkin maksud kamu kalau reservoirnya sudah depleted, yang dibuktikan dengan adanya loss apa masih ada potensi HC?? Kalau depleted reservoir mungkin saja recoverable reserve-nya berkurang, tapi tetep saja masih ada HC-nya. Pengalaman saya, meskipun reservoirnya strong water drive atau depletion drive, selalu saja terjadi loss circulation saat masuk ke porous/fractured zone. Dan berhubung mainnya di karbonat, zona2 ini yang selalu saya kejar.. hasilnya berantem melulu dengan drilling dept. he On 16/06/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Adhi Kalau udah loss circulation begitu apa masih ada hidrocarbonnya? apa hcnya masih bisa ditrap bila kita punya banyak loss circulation? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 Soerya Adhi [EMAIL PROTECTED]To: iagi-net@iagi.or.id l.com cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat 16/06/2006 03:19 PM Please respond to iagi-net Loss itu kan karena ada zone yang highly porous and permeable, di karbonat umumnya karena adanya intensive vuggy porosity dan atau fracturing . Tapi bisa juga karena BJ mud yang terlalu tinggi, cuma yang ini tidak akan dibahas di sini. Jika loss ini dicoba dihentikan dengan improper LCM atau yang sejauh saya tau biasanya tipe kulit padi atau sabut kelapa, kedua tipe material ini cenderung akan menyumbat lubang pori sampai jauh ke dalam. Pore size di karbonat itu ukurannya jauh lebih besar dibanding yang ada di sandstone, sehingga material2 ini dengan mudah bisa masuk kedalamnya, apalagi kalo dipompakan.. Kalau sudah begini biarpun di acidizing saat DST atau perforasi ga akan banyak pengaruhnya. Paling2 kalau sudah mentok, ya dilakukan artificial fracturing. Tapi kalau untuk formasi2 karbonat yang benar2 porous, biasanya sih tidak ada masalah dengan tipe LCM, yang gawat kalau porositasnya cuma setengah2 Tapi ini cuma berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya saja, kalau ada yang punya pengalaman lain mungkin bisa di share... -soerya- On 15/06/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagaimana efek sabut kelapa dan kulit padi dalam merusak reservoir? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 Soerya Adhi [EMAIL PROTECTED]To: iagi-net@iagi.or.id l.com cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat 16/06/2006 02:07 PM Please respond to iagi-net Kalau menggunakan LCM, sebaiknya yang jenis apa mas kalo di carbonate?? Saya dulu sering adu mulut dengan orang2 operation karena gara2 LCM nya itu reservoirnya malah jadi rusak... Terutama LCM yang modelnya dari sabut kelapa atau kulit padi itu, paling sering bikin rusak reservoir (maap ya kalo bahasanya lugu, bukan orang operation sih...) -soerya- On 15/06/06, Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Amin, Biasanya dilling punya SOP yang sudah baik,sehingga ada prosedur2 yang diambil sbb: 1.Jika lossnya kecil mereka nurunin MW sambil lanjutin drill dan monitoring circullation. 2.Jika loss cukup besar maka bisa tahap awal dengan LCM dan seterusnya sesuai SOP drilling. Salam SJN -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 16, 2006 11:20 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat
RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat
Ferdi, Di tempat kami, loss circ (bisa juga total loss, tergantung kesetimbangan antara MW dg FP saat pemboran) di carbonate yg menjadi main zone. Untuk tau ada atau tidakhnya HC kan bukan hanya saat drill (mud log); bisa dari e-log A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 16, 2006 5:13 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Maksud saya bukan yang depletion (karena produksi), tapi yang memang loss circulationnya cukup signifikan/ total loss. Apa yang Mas Adhi katakan dengan selalu ada lost circulation di hc reservoir carbonate itu apa memang cukup significant/ cuma partial loss saja..? Dan bagaimana kita mengetahui bahwa reservoir itu isinya hc ..kan tidak ada lumpur yang kembali karena total loss...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 Soerya Adhi [EMAIL PROTECTED]To: iagi-net@iagi.or.id l.com cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat 16/06/2006 04:55 PM Please respond to iagi-net Wah, kalau itu tergantung, memang ada HC nya atau memang dari asalnya udah dry he Yang jelas tidak ada hubungannya dengan loss. Loss itu kan masalah perbedaan pressure saja... Mungkin maksud kamu kalau reservoirnya sudah depleted, yang dibuktikan dengan adanya loss apa masih ada potensi HC?? Kalau depleted reservoir mungkin saja recoverable reserve-nya berkurang, tapi tetep saja masih ada HC-nya. Pengalaman saya, meskipun reservoirnya strong water drive atau depletion drive, selalu saja terjadi loss circulation saat masuk ke porous/fractured zone. Dan berhubung mainnya di karbonat, zona2 ini yang selalu saya kejar.. hasilnya berantem melulu dengan drilling dept. he On 16/06/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Adhi Kalau udah loss circulation begitu apa masih ada hidrocarbonnya? apa hcnya masih bisa ditrap bila kita punya banyak loss circulation? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 Soerya Adhi [EMAIL PROTECTED]To: iagi-net@iagi.or.id l.com cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat 16/06/2006 03:19 PM Please respond to iagi-net Loss itu kan karena ada zone yang highly porous and permeable, di karbonat umumnya karena adanya intensive vuggy porosity dan atau fracturing . Tapi bisa juga karena BJ mud yang terlalu tinggi, cuma yang ini tidak akan dibahas di sini. Jika loss ini dicoba dihentikan dengan improper LCM atau yang sejauh saya tau biasanya tipe kulit padi atau sabut kelapa, kedua tipe material ini cenderung akan menyumbat lubang pori sampai jauh ke dalam. Pore size di karbonat itu ukurannya jauh lebih besar dibanding yang ada di sandstone, sehingga material2 ini dengan mudah bisa masuk kedalamnya, apalagi kalo dipompakan.. Kalau sudah begini biarpun di acidizing saat DST atau perforasi ga akan banyak pengaruhnya. Paling2 kalau sudah mentok, ya dilakukan artificial fracturing. Tapi kalau untuk formasi2 karbonat yang benar2 porous, biasanya sih tidak ada masalah dengan tipe LCM, yang gawat kalau porositasnya cuma setengah2 Tapi ini cuma berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya saja, kalau ada yang punya
RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat
Mas Shofi, Seberapa tebal mud cap di anulus? Sepanjang anulus; f/ top to bottom? A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 16, 2006 6:23 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Ada beberapa teknik pemboran yang bisa dilakukan di situasi loss circulation ini. 1. Mud cap drilling, dimana drilling menggunakan air tawar (karena kasusnya di onshore) dan annulus diisi dengan mud. Sewaktu ada loss (sering total loss), fluid yang hilang adalah sebagaian besar air yang dipompa melalui pipa, sementara mud yang di annulus relatif gak begitu besar lossnya (bertindak sebagai cap saja). Kalo kemudian ada kick (karena sebagaian besar karbonate yang di drill selalu saja kick setelah loss), mud yang di annulus bertindak sebagai penjaga tekanan hidrostatik. Teknik ini biasanya menggunakan komponen seal BOP yang disebut sebagai RBOP (Rotary BOP). RBOP ini akan berguna untuk menahan tekanan kalo ada tekanan dari gas yang keluar dari formasi sampai berapa ratus psi (kalo gak salah 300 psi). Setelah tekanan mencapai ambang batas, kemudian gas dialirkan lewat choke manifold dan dibakar. Setelah gas habis terbakar, ngebor jalan lagi. Secara berseloroh saya menyebutnya sebagai flaring while drilling. 2. Yang kedua dengan menggunakan teknik UBD (Underbalance Drilling). Teknik ini mahal karena seperti memindahkan peralatan testing sewaktu drilling. Untuk offshore, teknik ini gak suitable karena masalah akomodasi. Sesuai dengan namanya, teknik dilakukan dengan situasi underbalance. Bagi geologist gak enak karena seluruh flow out mud ditutup dan dialirkan melalui sistem UBD dan kita mendapatkan sample dengan depth yang gak jelas. Semoga membantu On 6/16/06, Romdoni [EMAIL PROTECTED] wrote: Larinya sekarang di Monas yach heheee... Untuk zona yang loses (carbonate fracture atau very depleted reservoir), saya pernah mendengar istilah drilling with air atau nitrogen foam, jadi mud nya diganti dengan nitrogen foam yang beratnya sangat ringan. Cara drilling seperti ini, kondisi underbalance drilling, pernah dilakukan disalah satu field di Aceh. Selain untuk mencegah terjadinya loses, tehnik ini juga untuk mempercepat ROP nya. Tentunya dengan mengisolasi zona yang high pressure terlebih dahulu dengan cara casing-cement sebelum memasuki zona ini. Tetapi kekurangannya, selain cost nya cukup besar dan resiko tinggi, juga cutting kurang representative untuk wellsite menganalisisnya. Salam Romdoni - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat
Kalau sand itu di dalam rapid sedimentation shale, ya artinya dia rapid sed juga, Cuma apakah sand itu : a) isolated di dalam sshale tsb atau b) dia melampar jauh dan connected dg res lain yg ujung2nya ketemu dg water table. Kalau a) maka dia akan highly pressurized, kalau b) dia akan hydrostatic. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 16, 2006 6:52 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Setahu saya (pelajaran bahela) yang bisa diprediksi adalah pore pressure yang di shale berdasarkan trend kompaksi. Formation pressure di sand dan di reservoir laen gak gampang di prediksi kecuali kalo kita punya offset well. persis macam pore pressure shale vs reservoir formation pressure sand. Tapi kayaknya geophysics ada yang berani bicata pore prediction dari seismik tuh, tapi gak tahu apakah dia bicara shale atawa sand. Rapid burial deposition adalah penyebab paling umum overpressure (shale), tapi apakah reservoir (sand) yang diendapkannya juga overpressured? wah ... belum punya ilmunya nih ... kasih pencerahan dong! Salam wiken On 6/16/06, Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote: Seorang teman mengatakan, kalau karbonat tidak mungkin overpressure, karena developnya di low sedimentation rate environment. Pressure virginnya selalu hydrostatic, karena fluidnya tidak 'tertekan' oleh butirannya. Apa begitu Pak Adhi? - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat
Sorry ada yg kurang pada point kedua yg saya tulis, salah satu kata kuncinya adalah isolated Kalau isolated dia bisa menjadi higher atau lower pressure dari originalnya A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, June 19, 2006 9:14 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat On 6/19/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Originally benar, karbonat akan hydrostatic, tapi dalam perkembanganya dia bisa menjadi : - overpressure, kalau dia isolated dan mendapet pressure suppled dari formasi sekitarnya atau - underpressure, kalau dia mengalami uplift, erosi atau cooling (jarang terjadi) Untuk Kujung Karbonat di BD-Ridges kasus kedua yg terjadi. Carbonate kujung ini isolated pinnacle reef (Arse, 2002)! Seperti modelnya yang dibuat Pak Awang juga yg menamakan sebagai offshore isolated platform. Diatasnya shale yg dalam diskripsinya Arse shale ini banyak terlihat gejala slump (aku rasa ini indikasi mobile shale cmiiw ) ... sorri lebih nyaman nyebut Arse di milist :). Mungkin kasusnya akan berbeda dengan yg land attached Platform (Awang) di northern East Java Basin. Btw tulisn kang Arief yg budiman ini yg harus dipegang : Loss circ itu kan karena MW FP, bukan berarti karbonatnya under pressure Pernyataan Mas Arif ini sangat tepat ! rdp - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat
Yakin, di suban, sebelum brf, shale compactionnya normal? A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 16, 2006 6:54 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Mau sharing nih. 1. Kapan kita set casing. a. Pernah nyambi jadi wellsite geologist gelap untuk sumur dekat kota subang, dimana casing bisa di set di sekitar 15 meter diatas formasi karbonate parigi yang diperkirakan berisi gas. Korelasi dengan sumur sekitarnya menunjukkan bahwa (mudah mudahan gak salah), lubang tetep aman di set sampai disekitar 45 meter diatas parigi, karena dari log composite yang ada tidak ada keterangan bahwa ada masalah dengan well testing di pariginya. b. Di daerah ramba, ada baturaja klastik (cemented sandstone, tapi masih bagus permeabilitasnya) yang overlying diatas facies karbonat nya. Saya set casing persis masuk baturaja karbonatenya sekitar setengah meter saja dan itu aman. Karena drilling masih menggunakan kelly system, drilling setengah meter masih bisa terdeteksi dengan baik. c. di daerah suban, set casing sampai masuk sekitar 5 meter di baturaja masih oke. diatas baturaja suban ada shale yang cukup tebal (50 meter?) yang menunjukkan trend kompaksi normal (semakin resistive menuju ke baturajanya). Kita udah memberi aba aba ke drilling untuk menyiapkan lcm sebelum masuk ke brfnya. Pengalaman sumur sebelah, shale akan menjadi problem sewaktu melakukan open hole test kalo kita set casing masih belum menutup shale tersebut. jadi lebih aman masuk sedikit ke karbonate dan set casing. 2. Jenis LCM. Jenis yang paling sering digunakan adalah kalsium karbonat ditambah beberapa mika dan fiber. cuma harus hati hati kalo kita menggunakan LWD/MWD karena bisa jadi akan nge plug screen alat alat itu. 3. Blind drill vs LCM. Serngkali kalo sudah patah arang, blind drill adalah pilihan terbaik karena akan ngirit cost. problem nanti waktu logging kemungkinan stuck menjadi menjadi besar karena differential sticking. beberapa kali dilakukan under-pressure logging untuk menjaga lubang masih terisi oleh mud. Untuk formasi yang resistive seperti granite dan karbonat, pemilihan tool resistivity menjadi sulit karena kalo menggunakan laterolog rasanya gak mungkin mengingat selama blind drilling menggunakan air tawar sementara kalo menggunakan induction, formation resistivity melebihi 200 ohm. jadi dua duanya gak masuk spek tool sama sekali dan perhitungan log analysisnya menjadi gak menentu. Semoga membantu Salam Shofi On 6/16/06, sugeng.hartono [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Amin, Untuk urusan ini, kawan-2 drilling lebih paham. Misalnya untuk sumur dangkal (3000 ft), sebelum pemboran masuk karbonat rangkaian pipa akan dicabut, nozle pada drilling bit akan dilepas, lalu pemboran dilanjutkan. Karena nozle sudah dilepas maka tekanan pada lubang bit-nozle berkurang sehingga tidak akan terjadi loss. Untuk sumur dalam (9000 ft) pemboran hanya dianjurkan menembus karbona max 10 ft saja; setelah logging, pipa casing akan diset dan disement. Selanjutnya pemboran di dalam karbonat akan menggunakan lumpur yang lebih ringan, ini untuk menghindari loss. Menunggu pemboran sampai tembus karbonat (dan hanya boleh dibor 10' ft saja) menjadi tugas wellsite geologist. Repotnya kalau ternyata kedalaman karbonat jauh lebih dalam dari perkiraan (prognosis). Ada yang mencoba pipa casing di-set +/- 200 ft di atas karbonat (kalau ini mah wellsite geologist sama sekali tidak ada beban); namun setelah ada masalah dengan lempung (swelling shale problem) barulah pipa casing di-set 10 ft masuk ke dalam karbonate. Jenis LCM yang dipakai biasanya disesuaikan dengan jenis fracture di karbonat, ada kwik-seal, frac-seal (kasar,sedang, halus), wall nut, serbuk gergaji, CaCO3, LCP-2000 (sejenis gel).l Intinya untuk menyumbat retakan formasi. Kawan drilling biasanya belajar dari pengalaman. Misalnya kalau membor di suatu lapangan (karbonat) selalu mendapat problem loss, maka mereka akan bertanya kepada geologist: Interval mana saja yang berproduksi; maksudnya kalau di bawah sana sudah tidak ada hidrokarbon (di bawah OWC misalnya) dan tidak perlu diproduksi, mengapa mesti dibor dan selalu ada problem loss (biaya menjadi lebih mahal). Dari jawaban geologist, mereka mengusulkan untuk membor hanya sampai lapisan yang produktif saja. Hasilnya: tidak pernah ada problem loss. Tetapi mereka juga pernah lakukan blind drilling artinya membor terus (sambil dipompakan air) walaupun tidak ada cutting sample yang naik ke permukaan. Setelah sampai kedalaman tertentu, mereka bisa lalukan logging (dalam lubang sumur hanya berisi air, tidak ada loss pada saat keadaan statik), lalu di-set pipa casing. Salam, Sugeng Shofi - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat
Riza yg baik, Boleh aja kok mud digonta-ganti obm-wbm vv. Memasuki karbonat dan akan bermain dg loss circ, sebaiknya pake wbm saja karena lebih murah dan obm di loss circ carbonate gak punya advantage lebih dari wbm. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, June 19, 2006 10:31 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Dari kemaren kok nggak ada yang jawab sih ... Arief deh yang jawab ... boleh nggak sih mud digonta ganti gitu ...dari oil base mud kemudian digelontor pake air laut . |-+ | | Arief Budiman | | | [EMAIL PROTECTED]| | | .com| | || | | 19/06/2006 09:17 | | | AM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ --| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] Mengebor karbonat | --| Amir, Teknis memasuki karbonat tergantung karekter karbonat itu dan lithology batuan sebelumnya. Biasanya yg bikin loss circulation itu reef formation. Karakter reef juga macem2, ada yg baru di-cucuk dikit udah loss, ada yg sampe 10m tidak bergeming. Kalau baru di-cucuk dikit udah loss emang ngerepotin. Kalau ini yg ada maka deteksi terbaik dari ROP, tapi hati2 juga biasanya di loss zone ROP juga lumayan cepet. Lithology di atas reef juga macem2, ada yg diawali dg sisipan limestone (bisa mencapai ketebalan 5m-an) di dalam high press shale. Kalau ini yg ada maka repot kalau begitu ketemu lst, langsung turunkan MW, bisa2 kita malah dapet kick di bawah lst tsb. Kalau sebelum masuk loss zone carbonate diawali dg formasi sisipan lst dai dalam high press shale dan (syukur2) lossnya kira2 5-10m di bawah top reef, maka set casing 5m-an di bawah top reef, setelah yakin kita di dalam reef (gak akan ketemu lagi high press shale). Mengatasi loss circ? Prosedur biasa, tergantung seberapa besar lossnya - bisa dng ngurangi pump rates (pump press berkurang, ecd berkurang) - bisa dg LCM kedua langkah di atas dilakukan sambil reduce MW (kalau perlu air sungai/laut yg digelontorkan ke dalam lobang) A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 16, 2006 11:20 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Apa yang dilakukan dengan loss circulation nya? Pump LCM saja continue drilling? Apa musti menurunkan MW? thanks, On 6/16/06, Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] wrote: Dikit masukan, Dari pengalaman saya yang pernah dirigsite,setelah memotong carbonat 5 ft saya minta drillernya untuk cirkulasi dulu sampai lack timenya dan check gas detectornya dulu baru lanjutin ngebornya,biasanya perubahan dari shale layer ke carbonat umumnya ada loss circullasi dan gas. Ini memang akan ada keberatan dari pihak rig. Semua itu dari beberapa lapangan pengeboran di S.Sumatra dan Jawa tengah. Terima kasih. SJN -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 16, 2006 10:13 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Mengebor karbonat Kalau ada yang punya banyak pengalaman mengebor di karbonat, mungkin bisa share pengalaman. Apa yang musti diperhatikan dalam pengeboran di karbonat? Bagaimana strategi setting casingnya? Apakah set casing sebelum masuk karbonat, kemudian . turunkan MW dan ganti dengan water base mud? Apakah (selalu) menggunakan water base mud? Bagaimana picking pressure point di karbonat? Sebelumnya , terima kasih atas ilmunya.. Salam... -- *** Amir Al Amin Operation/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com
RE: [iagi-net-l] Menyambut liburan sekolah (Re: [iagi-net-l]Banjar Panji Mud-Extrusion: Objek wisata)
Dari yogya ke arah magelang. Setelah muntilan ada tempat yg namanya Blabak, belok kanan ada plang nama (Ketep? Volkanology?sorry lupa), di jalan yg menuju Ketep ada pertigaan, belok kanan, terus setelah sungai besar (?) belok kiri itulah jalan ke babadan. Sorry informasinya tidak field geologist banget. Tanya penduduk aja, pos babadan hampir semua penduduk tau A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 14, 2006 2:32 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Menyambut liburan sekolah (Re: [iagi-net-l]Banjar Panji Mud-Extrusion: Objek wisata) Babadan dan ketep itu kalau dari Jogja ke arah mana? Thanks.. On 6/14/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Babadan kayaknya bagus kang A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 14, 2006 8:08 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Menyambut liburan sekolah (Re: [iagi-net-l]Banjar Panji Mud-Extrusion: Objek wisata) Saya berencana membawa anak saya untuk melihat merapi dan mungkin mud extrusi, dalam liburan sekolah mendatang. Kalau merapi dari arah mana yang paling siip dan aman. Kemarin saya melihat dari arah arah deles, klaten (belakang pabrik gula), cukup bagus, namun kalau mendekat malahan tidak kelihatan, terhalang pepohonan. Bagaimana dari arah Selo, atau Kaliurang amankah? Bagi yang punya info mungkin dapat dibagi. Libur sudah dekat..libur sudah dekathore..hore..hore... On 6/14/06, wahyu budi [EMAIL PROTECTED] wrote: Semburan lumpur Banjar Panji ini mengingatkan pada Bledug Kuwu di sebelah timur Purwodadi. Melihat perkembangannya saat ini, rasanya tidak untuk menghentikan semburan lumpur itu. Biaya yang telah dialokasinya untuk menghentikan semburan atau membersihkan lumpur, sebaiknya dipergunakan untuk merelokasi warga. Saya setuju dengan Bung Ujay, sebaiknya lokasi disekitar semburan segera dikosongkan saja dari pemukiman dan aktifitas lain, dan kemudian kawasan itu dijadikan objek wisata alam small catatrophism. tentu akan sangat menarik. Salam WBS --- Ujay [EMAIL PROTECTED] wrote: setahu saya saat ini sudah ada tim independen di lokasi yang melakukan penelitian, kemudian akan disusul oleh tim berikutnya dari institusi yang berbeda. Waktu bagi merteka adalah 2 minggu untuk menentukan/memberikan second opini ke BPMIGAS mengenai yang sedang terjadi di banjarpanji. kalo saya sih lebih baik saat ini dibebaskan dulu 80-100 ha disekitar 5 lokasi hotspring yang sudah terlanjur menjadi ajang lumpur panas, dibangun bendungan atau waduk untuk menghambat pergerakan lumpur tersebut lebih meluas. hal ini untuk melokalisasi bencana. baru kemudian diputuskan apakah akan mematikan lumpur tersebut ataukah didiamkan dan dijadikan objek wisata small catatrophism. udah ga tahan liat lumpur yang makin merajalela sambil kita belum tau gimana matiinnya.. mending warga sekitar direlokasi dikasih kompensasi atas tanah dan rumahnya sesuai dengan harga yang layak... at least dari musibah ini mereka jadi kaya mendadak... apa terlalu gila yah? rgds ujay --- Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Masalah penelitian untuk cost recovery ada saatnya nanti. Itu pun dalam kewenangan BPMIGAS. Semua data tentu akan diteliti. Yang sekarang lebih penting adalah memang penelitian dari mana sumber lumpur di permukaan itu. Sebab, ini akan menentukan tindakan selanjutnya untuk mengatasinya. Kalau dari kemarin2 sudah diketahui dengan pasti asal semburannya, tentu relieve well telah dibor. Kalau kasusnya lain, dan ini mungkin yang berlaku untuk Banjar Panji, tentu tak sesederhana itu. Semua tim bergerak, tim subsurface mencari asal sumber lumpur. Tim surface menanggulangi semburan lumpur dengan menggali kali2 baru, membendung, dll. Untuk informasi saja, ini tak sesederhana blow out Randublatung yang baru2 ini terjadi. Salam, awang -Original Message- From: heri ferius [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, June 13, 2006 4:20 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Informasinya benar (Banjar Panji Mud-Extrusion) Catatan saya dari berberapa milis ini: 1. Sayang sekali info FS dimana @ .DD ?. 2. Apakah di Banjar Panji adalah ekstrusi liquefied clay yang berasal dari Upper Kalibeng clay di kedalalaman 4000-6000 ft apa sudah dicover oleh casing ?. 3. Dari hasil LOT di shoe casing terakhir dan perjalanan profil MW versud
RE: [iagi-net-l] Menyambut liburan sekolah (Re: [iagi-net-l]Banjar Panji Mud-Extrusion: Objek wisata)
Lebih enak lagi nginep di penginepan masih baru) di ketep, atau di muntilan, atau tidur di mobil di pos babadan (biasanya rame dan banyak yg melakukannya), sehingga malam bisa mengamati gururan lava pijarnya, pagi antara jam 6-9 bisa melihat awan panas . biasanya di atas jam 10 merapi sudah tertutup awan. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: wahyu budi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 14, 2006 6:56 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Menyambut liburan sekolah (Re: [iagi-net-l]Banjar Panji Mud-Extrusion: Objek wisata) Pak Amir, kalau ingin melihat Merapi yang aman dan jelas bisa dilakukan dari lintasan Blabak - Ketep - Selo - Cepogo - Boyolali. Pada lintasan ini daerah Ketep terlewati, dan kalau mau bisa berbelok untuk mampir sebentar (berbelok masuk kira-kira 1 km dari jalur itu). Kalau berangkat dari Yogya, anda berjalan ke arah Magelang (jalan Yogya - Magelang). Sesampai di Blabak (Pabrik Kertas Blabak, setelah Muntilan) belok ke kanan (satu-satunya jalan yang ke arah kanan di Blabak). Setelah berjalan sekitar 7 atau 10 km (?, lupa), ada persimpangan yang menunjukkan ke arah Ketep ke arah kiri. Rambunya cukup jelas. Bila ke kiri ke arah Ketep, dan ke kanan (lurus) ke arah Selo - Cepogo - Boyolali. Melalui jalur ini, Merapi dapat dilihat jelas mulai dari simpang tiga Ketep sampai Selo. Jalur ini adalah jalur penghubung Magelang - Boyolali yang dilalui kenderaan penumpang. Rasanya jalur ini cukup aman. Bahaya yang mungkin ada adalah tebing jalan yang longsor di waktu hujan (seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu). Saya melewati jalur ini bersama keluarga pada 25 Mei yang lalu. Sebaiknya melintas daerah itu sebelum tengah hari. Bila lepas tengah hari, kemungkinan puncak Merapi tertutup awan lebih besar. Semoga bermanfaat. Salam, WBS --- Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote: Babadan dan ketep itu kalau dari Jogja ke arah mana? Thanks.. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Menyambut liburan sekolah (Re: [iagi-net-l]Banjar Panji Mud-Extrusion: Objek wisata)
Babadan kayaknya bagus kang A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 14, 2006 8:08 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Menyambut liburan sekolah (Re: [iagi-net-l]Banjar Panji Mud-Extrusion: Objek wisata) Saya berencana membawa anak saya untuk melihat merapi dan mungkin mud extrusi, dalam liburan sekolah mendatang. Kalau merapi dari arah mana yang paling siip dan aman. Kemarin saya melihat dari arah arah deles, klaten (belakang pabrik gula), cukup bagus, namun kalau mendekat malahan tidak kelihatan, terhalang pepohonan. Bagaimana dari arah Selo, atau Kaliurang amankah? Bagi yang punya info mungkin dapat dibagi. Libur sudah dekat..libur sudah dekathore..hore..hore... On 6/14/06, wahyu budi [EMAIL PROTECTED] wrote: Semburan lumpur Banjar Panji ini mengingatkan pada Bledug Kuwu di sebelah timur Purwodadi. Melihat perkembangannya saat ini, rasanya tidak untuk menghentikan semburan lumpur itu. Biaya yang telah dialokasinya untuk menghentikan semburan atau membersihkan lumpur, sebaiknya dipergunakan untuk merelokasi warga. Saya setuju dengan Bung Ujay, sebaiknya lokasi disekitar semburan segera dikosongkan saja dari pemukiman dan aktifitas lain, dan kemudian kawasan itu dijadikan objek wisata alam small catatrophism. tentu akan sangat menarik. Salam WBS --- Ujay [EMAIL PROTECTED] wrote: setahu saya saat ini sudah ada tim independen di lokasi yang melakukan penelitian, kemudian akan disusul oleh tim berikutnya dari institusi yang berbeda. Waktu bagi merteka adalah 2 minggu untuk menentukan/memberikan second opini ke BPMIGAS mengenai yang sedang terjadi di banjarpanji. kalo saya sih lebih baik saat ini dibebaskan dulu 80-100 ha disekitar 5 lokasi hotspring yang sudah terlanjur menjadi ajang lumpur panas, dibangun bendungan atau waduk untuk menghambat pergerakan lumpur tersebut lebih meluas. hal ini untuk melokalisasi bencana. baru kemudian diputuskan apakah akan mematikan lumpur tersebut ataukah didiamkan dan dijadikan objek wisata small catatrophism. udah ga tahan liat lumpur yang makin merajalela sambil kita belum tau gimana matiinnya.. mending warga sekitar direlokasi dikasih kompensasi atas tanah dan rumahnya sesuai dengan harga yang layak... at least dari musibah ini mereka jadi kaya mendadak... apa terlalu gila yah? rgds ujay --- Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Masalah penelitian untuk cost recovery ada saatnya nanti. Itu pun dalam kewenangan BPMIGAS. Semua data tentu akan diteliti. Yang sekarang lebih penting adalah memang penelitian dari mana sumber lumpur di permukaan itu. Sebab, ini akan menentukan tindakan selanjutnya untuk mengatasinya. Kalau dari kemarin2 sudah diketahui dengan pasti asal semburannya, tentu relieve well telah dibor. Kalau kasusnya lain, dan ini mungkin yang berlaku untuk Banjar Panji, tentu tak sesederhana itu. Semua tim bergerak, tim subsurface mencari asal sumber lumpur. Tim surface menanggulangi semburan lumpur dengan menggali kali2 baru, membendung, dll. Untuk informasi saja, ini tak sesederhana blow out Randublatung yang baru2 ini terjadi. Salam, awang -Original Message- From: heri ferius [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, June 13, 2006 4:20 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Informasinya benar (Banjar Panji Mud-Extrusion) Catatan saya dari berberapa milis ini: 1. Sayang sekali info FS dimana @ .DD ?. 2. Apakah di Banjar Panji adalah ekstrusi liquefied clay yang berasal dari Upper Kalibeng clay di kedalalaman 4000-6000 ft apa sudah dicover oleh casing ?. 3. Dari hasil LOT di shoe casing terakhir dan perjalanan profil MW versud depth menunjukkan tak perlu set casing baru di sekuen bawahnya , sementara LOT hanya dilakuan beberapa feet dibawah FS, bukan berarti aman sampai target. 4. Sampai kedalaman 9000Ft, pihak Lapindo diingatkan lagi untuk set casing karena semua orang di lokasi sudah ketar-ketir apabila terjadi semburan, blm ada proteksinya, lagi2, Lapindo menolaknya. 5. Akhirnya di +/- 9200, terjadi loss total (indikasi telah masuk formasi gas), tentu akan terjadi instabilitas lobang bor terutama pada clay Kalibeng . 6. Saat itupun sebenarnya keadaan masih bisa dikendalikan, harusnya langsung dipompakan cement untuk plug sumur, lagi2 Lapindo masih berpikir untuk menyelamatkan sumur yg sudah di bor. 7. Apa di cement plug secara kontinue sampai kedalam casing, sebelum di Abandoned?. Bila tidak, tentu pressure dari bawah sebagai pendorong bisa connect dengan liquefied clay dr Kalibeng dan akan menerus ke fracture2 yang
RE: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv
Kalau nggak jawa masak dia ada di wilayah yogya. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, June 08, 2006 3:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv Merapi ini sepertinya punya karakter orang Jawa ya? Mau meletus saja ndak langsung jlegerrr, tapi kalem, slow, tidak buru-buru. Batuk-batuk dikit, tlelar-tleler lavanya lalu diem,... batuk -batuk lagi, tlelar-tleler diem lagi . bpriadi yg juga jawa Hati-hati dalam me-release berita. Yang terjadi adalah luncuran awan panas dari guguran lava pijar, bukan letusan dalam arti yang sesungguhnya, dan pagi ini (sekitar jam 9.00) memang mencapai jarak lebih 4 km berarti guguran lava pijarnya cukup besar. Sekali lagi Merapi BELUM MELETUS. Salam, Yatno - Original Message - From: mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, June 07, 2006 7:43 PM Subject: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv monitor metro-tv, merapi sedang meletus. wartawan metro-tv (edward ar) sambil terengah-engah, berkomunikasi dg penyiar dlm breaking-news. sekarang! salam, syaiful -- Mohammad Syaiful - Explorationist Mobile: 62-812-9372808 Email: [EMAIL PROTECTED] Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) Head Office: Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 Email: [EMAIL PROTECTED] No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.8.3/358 - Release Date: 6/7/2006 - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv
Rupanya presiden kita anggota milist ini juga kali ya? Jadi bisa baca koreksinya Pak Yatno A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, June 08, 2006 5:49 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv Mungkin harusnya begini cara memberitahukannya : Presiden: Merapi Tidak Meletus Laporan Wartawan Kompas A Wisnu Nugroho Jakarta, Kompas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengemukakan, Gunung Merapi tidak meletus. Gunung Merapi hanya meningkat aktivitasnya dengan keluarnya awan panas seperti terjadi dalam sebulan terakhir. Rakyat tidak usah khawatir. Presiden sudah melakukan pengecekan kepada Gubernur DI Yogyakarta dan Gubbernur Jawa Tengah. Merapi tidak meletus seperti diberitakan sejumlah media, ujar Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie usai menghadap Presiden di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (8/6). Aburizal mengemukakan, karena Gunung Merapi tidak meletus dan hanya meningkat aktivitasnya berupa keluarnya awan panas, masyarakat sekitar Merapi tidak perlu khawatir. Secara ilmiah, awan panas dan gugurannya tidak sampai lebih dari tujuh kilomenter, ujar Aburizal. Untuk antisipasi pengungsi, pemerintah telah meminta para gubernur dan bupati menyiapkan tempat pengungsian dalam radius lebih dari tujuh kilometer dari Merapi. Ini aktivitas biasa, tetapi kita tetap mencegah jatuhnya korban, ujarnya. Dalam jumpa pers, Aburizal didampingi Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. (INU) http://www.kompas.com/utama/news/0606/08/141855.htm On 6/8/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Merapi ini sepertinya punya karakter orang Jawa ya? Mau meletus saja ndak langsung jlegerrr, tapi kalem, slow, tidak buru-buru. Batuk-batuk dikit, tlelar-tleler lavanya lalu diem,... batuk -batuk lagi, tlelar-tleler diem lagi . bpriadi yg juga jawa Hati-hati dalam me-release berita. Yang terjadi adalah luncuran awan panas dari guguran lava pijar, bukan letusan dalam arti yang sesungguhnya, dan pagi ini (sekitar jam 9.00) memang mencapai jarak lebih 4 km berarti guguran lava pijarnya cukup besar. Sekali lagi Merapi BELUM MELETUS. Salam, Yatno - Original Message - From: mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, June 07, 2006 7:43 PM Subject: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv monitor metro-tv, merapi sedang meletus. wartawan metro-tv (edward ar) sambil terengah-engah, berkomunikasi dg penyiar dlm breaking-news. sekarang! salam, syaiful -- Mohammad Syaiful - Explorationist Mobile: 62-812-9372808 Email: [EMAIL PROTECTED] Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) Head Office: Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 Email: [EMAIL PROTECTED] No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.8.3/358 - Release Date: 6/7/2006 - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
RE: [iagi-net-l] Breaking-News on detiknews.com
Kadirejo gimana mak? Ai Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: liamsi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, June 08, 2006 7:09 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Breaking-News on detiknews.com Kalau utara klaten 6,48 itu di Jatinom dan menurut diskusi kemarin itu ujungnya sesar opak, kalau dalamnya 15 km itukan termasuk dangkal apalagi didarat, makanya aku tadi sempat kaget juga buru buru ngecek ( lha kalau bener kampungku itu ada diatasnya ) , memang ada gempa tapi tdk sampai menimbulkan kerusakan, kabarnya tadi juga dirasakan di yogya dan sempat menimbulkan kepanikan. Kabar terakhir yang sempat menimbulkan kepanikan juga adanya Sesar di Jakarta dari Ciputat - Kota melewati Gd.Arsip nasional , sampai banyak yang panik, kabarnya statmen ini diberikan oleh ahli geologi. sekarang ini masyarakat gampang sekali panik, apalagi dg berita berita yang saling bersliweran dari para ahli kebumian . padahal masyarakat itu sulit untuk memahami secara bahasa ilmiah geologi , ada berita sesar langsung berasosiasi ada gempa. Jadi bagaimana memasyarakatkan geologi dan menggeologikan masyarakat menjadi hal yg sangat penting saat ini. ISM - Original Message - From: Haris SaptoWIDYONO [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 08, 2006 3:28 PM Subject: [iagi-net-l] breaking-news on detiknews.com Dari detikmews.com Gempa berpusat di Klaten sekitar 6.48 KM utara klaten ( Dimana...??), dengan kekuatan 4.3 SR 7.8 LS dan 110.3 BT, dengan kedalaman 15 Km http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index. php/detik.read/tahun/2006/bulan/06/tgl/08/time/141900/idnews/612052/idka nal/10 -Original Message- From: johnson achmad paju [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 09, 2006 1:25 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv yth pak yatno bagaimana sebenarnya batasan erupsi dan efusif dalam mekanisme letusan gunung api ? dan kapan dikatakan gunung api itu meletus ? mohon pencerahan salam JAP - Original Message - From: Y S Yuwono [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, June 09, 2006 3:34 AM Subject: Re: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv Hati-hati dalam me-release berita. Yang terjadi adalah luncuran awan panas dari guguran lava pijar, bukan letusan dalam arti yang sesungguhnya, dan pagi ini (sekitar jam 9.00) memang mencapai jarak lebih 4 km berarti guguran lava pijarnya cukup besar. Sekali lagi Merapi BELUM MELETUS. Salam, Yatno - Original Message - From: mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, June 07, 2006 7:43 PM Subject: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv monitor metro-tv, merapi sedang meletus. wartawan metro-tv (edward ar) sambil terengah-engah, berkomunikasi dg penyiar dlm breaking-news. sekarang! salam, syaiful -- Mohammad Syaiful - Explorationist Mobile: 62-812-9372808 Email: [EMAIL PROTECTED] Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) Head Office: Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 Email: [EMAIL PROTECTED] -- -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.8.3/358 - Release Date: 6/7/2006 - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA
RE: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv
Ferdi referensi mereka itu BPPTK (volanologi di yogya yg mengawasi Merapi). Hubungan Sri Sultan dg BPPTK cukup intensif kok (kesimpulan kalau kita baca media masa) A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 09, 2006 7:06 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv Berita ini kok rada aneh ya...? Presiden mencek apakah gunung merapi meletus dengan bertanya kepada Sri Sultan.. Sri Sultan bertanya kepada Mbah Maridjan. Mbah Maridjan nanya sama Ratu Pantai Selatan Apa enggak ada badan yang berkompeten dalam memberikan keterangan masalah gunung api itu ya...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | Rovicky Dwi | | | Putrohari | | | [EMAIL PROTECTED]| | | m | | || | | 08/06/2006 06:48 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ -| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv | -| Mungkin harusnya begini cara memberitahukannya : Presiden: Merapi Tidak Meletus Laporan Wartawan Kompas A Wisnu Nugroho Jakarta, Kompas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengemukakan, Gunung Merapi tidak meletus. Gunung Merapi hanya meningkat aktivitasnya dengan keluarnya awan panas seperti terjadi dalam sebulan terakhir. Rakyat tidak usah khawatir. Presiden sudah melakukan pengecekan kepada Gubernur DI Yogyakarta dan Gubbernur Jawa Tengah. Merapi tidak meletus seperti diberitakan sejumlah media, ujar Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie usai menghadap Presiden di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (8/6). Aburizal mengemukakan, karena Gunung Merapi tidak meletus dan hanya meningkat aktivitasnya berupa keluarnya awan panas, masyarakat sekitar Merapi tidak perlu khawatir. Secara ilmiah, awan panas dan gugurannya tidak sampai lebih dari tujuh kilomenter, ujar Aburizal. Untuk antisipasi pengungsi, pemerintah telah meminta para gubernur dan bupati menyiapkan tempat pengungsian dalam radius lebih dari tujuh kilometer dari Merapi. Ini aktivitas biasa, tetapi kita tetap mencegah jatuhnya korban, ujarnya. Dalam jumpa pers, Aburizal didampingi Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. (INU) http://www.kompas.com/utama/news/0606/08/141855.htm On 6/8/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Merapi ini sepertinya punya karakter orang Jawa ya? Mau meletus saja ndak langsung jlegerrr, tapi kalem, slow, tidak buru-buru. Batuk-batuk dikit, tlelar-tleler lavanya lalu diem,... batuk -batuk lagi, tlelar-tleler diem lagi . bpriadi yg juga jawa Hati-hati dalam me-release berita. Yang terjadi adalah luncuran awan panas dari guguran lava pijar, bukan letusan dalam arti yang sesungguhnya, dan pagi ini (sekitar jam 9.00) memang mencapai jarak lebih 4 km berarti guguran lava pijarnya cukup besar. Sekali lagi Merapi BELUM MELETUS. Salam, Yatno - Original Message - From: mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, June 07, 2006 7:43 PM Subject: [iagi-net-l] merapi meletus: breaking-news on metro-tv monitor metro-tv, merapi sedang meletus. wartawan metro-tv (edward ar) sambil terengah-engah, berkomunikasi dg penyiar dlm breaking-news. sekarang! salam, syaiful -- Mohammad Syaiful - Explorationist Mobile: 62-812-9372808 Email: [EMAIL PROTECTED] Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) Head Office: Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 Email: [EMAIL PROTECTED] No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.394 / Virus Database:
RE: [iagi-net-l] Adakah geoscientist yg tertarik menjadi wartawan metro TV ?
Kaget banget kang, kok Cuma 3.00 minimum IP yg mereka minta? :) A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 09, 2006 7:31 AM To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net; [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Adakah geoscientist yg tertarik menjadi wartawan metro TV ? Saat ini kebutuhan masyarakat akan informasi terus meningkat. Seandainya saja ada lulusan geologi-geofisika yg tertarik menjadi presenter berita di Media ini aku rasa akan bagus utk menyampaikan berita kebumian dengan baik dan benar. Jangan kaget IP min 3.00 RDP INFO LOWONGAN METROTV BERGABUNGLAH UNTUK MENJADI UJUNG TOMBAK PENYAMPAIAN BERITA, DENGAN MENJADI : * PRESENTER BERITA (PB) * PRESENTER PETUALANGAN (PP) * PRESENTER OLAHRAGA (PG) Kualifikasi : * Pendidikan min. S-1 dengan IPK min 3,00 * Usia max. 28 tahun * Mampu berbahasa Inggris lisan/tulisan * Pekerja keras * Untuk presenter Olahraga diutamakan wanita Sertakan : * Surat lamaran dan CV dengan mencantumkan nama dan kode jabatan * Lampirkan foto copy identitas diri dan foto copy ijazah beserta transkip terakhir * Lampirkan foto diri (terbaru) ukuran postcard Berkas lamaran dikirimkan ke : [EMAIL PROTECTED] Paling lambat kami terima tgl 17 Juni 2006. -- How to win the game without breaking the rule -- make the new one ! - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Bambang Sunarwan
Maaf via jarum, Ada yag mengetahui email address/hp/telp mas Bambang Sunarwan (Geologi ITB 1974, Dosen Unpak). Terima kasih A R I E F B U D I M A N (ai) Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Bambang Sunarwan
Pak Untung, terima kasih Tetap sehat dan segar Pak Untung A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: M Untung [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, June 08, 2006 8:39 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bambang Sunarwan Telpon Pak Bambang di UNPAK: 0251 311007. M. Untung - Original Message - From: Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 08, 2006 7:53 AM Subject: [iagi-net-l] Bambang Sunarwan Maaf via jarum, Ada yag mengetahui email address/hp/telp mas Bambang Sunarwan (Geologi ITB 1974, Dosen Unpak). Terima kasih A R I E F B U D I M A N (ai) Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] RE: REDI Merapi
Semoga Mbah Marijan dan semua warga sudah mengungsi. Suka nggak suka, setuju gak setuju,...Mbah Marijan adalah salah satu fenomena merapi, pelengkap hidangan pesta volkanologi yg disajikan oleh si cantik Merapi A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, June 08, 2006 10:52 AM To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) Subject: [iagi-net-l] RE: REDI Merapi Semoga saja simbah dah ngungsi pagi tadi. Kinarjo, 4 km dari puncak. Lava kini menjapai 5 km, (deleted) Wassalam, Maryanto. Jawa Tengah - DIY Awan Panas Besar Sejauh 5 Km Lebih Hanguskan Hutan Kaliadem YOGYAKARTA--MIOL: Awan panas besar dari Gunung Merapi (2.965 mdpl) yang terjadi Kamis sekitar pukul 09.05 WIB teramati meluncur sejauh 5 km lebih mengarah ke hulu Kali Gendol (lereng selatan) dan menghanguskan sebagian kawasan hutan di utara Kaliadem di wilayah Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Wartawan ANTARA yang berada di kawasan Kaliadem melaporkan, luncuran awan panas dari puncak Merapi bergulung-gulung ke arah lereng selatan dan menghanguskan sebagian hutan di utara Kaliadem. Belum diketahui ada korban jiwa manusia atau tidak, karena biasanya setiap pagi ada warga di kawasan kaki Merapi mencari rumput untuk pakan ternak. Panut, petugas di Pos Pengamatan Merapi di Kaliurang, Sleman, DIY ketika dihubungi ANTARA menyebutkan, awan panas besar tersebut jarak luncurnya belum diketahui pasti, tetapi diperkirakan lebih dari lima kilometer. Pihaknya masih sibuk melaporkan kejadian awan panas itu ke Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta. Sebelumnya, dari Pos Kaliurang teramati dari pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB terjadi lima kali awan panas dengan jarak luncur maksimum 3,5 km ke hulu Kali Krasak (lereng barat daya), satu kali dengan jarak luncur 4,5 km ke hulu Kali Boyong (lereng selatan) serta 13 kali awan panas berjarak luncur 3 km ke hulu Kali Gendol (lereng selatan). (ant/OL-1) (deleted) - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Gempa 5.5 SR Menggoyang Menado
Ada lagi yg lebih dahsyat mbak? Apa tuh? Ada prediksi dimana, kapan dan seberapa besar? A R I E F B U D I M A N Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Dr. Premonowati [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, June 06, 2006 2:33 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Gempa 5.5 SR Menggoyang Menado Ini baru fase awal kita...pemanasan untuk menuju yang lebih dahsyat.. Salam Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Nah, maka dalam 10 hari terakhir ini lengkaplah Indonesia dikurung oleh gempa : di selatan ada gempa Yogya, di barat ada gempa Padang, di utara ada gempa Menado, di timur ada gempa Wamena. Pertanda apa ini ? Seperti kata Pak Yatno, silakan menafsirkannya secara kerohanian atau secara sains, mana yang lebih suka, setiap orang tentu berbeda-beda. Yang jelas, kalau Indonesia dikurung oleh jalur-jalur subduksi lempeng, ya memang gempa sudah risikonya. Tapi jangan lupa, negri kita pun kaya akan energi dan mineral juga karena dikurung oleh jalur2 subduksi itu. Yang lebih penting, kita - bangsa Indonesia harus sangat earthquake alert, waspada gempa. Mulai sekarang, coba kita amati rumah kita masing2 ke sisi mana kita sebaiknya segera lari atau bersembunyi bila gempa tiba-tiba datang. We are sleeping with earthquake ! Salam, awang -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.8.2/356 - Release Date: 6/5/2006 __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] JAWABAN/PEDOMAN PRAKTIS-ILMIAH TENTANG GEMPA YOGJA - JATENG 27 MEI 2006
Minta dooonk A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, June 01, 2006 3:51 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] JAWABAN/PEDOMAN PRAKTIS-ILMIAH TENTANG GEMPA YOGJA - JATENG 27 MEI 2006 pak awang dkk lainnya, tampaknya ulasan diskusi 30 mei lalu, tidak beranjak jauh dari yg sudah didiskusikan dlm milis ini atau pun yg beredar di media masa. saya menyimpan file presentasi dari para presenter (*.ppt, diubah menjadi format *.pdf/acrobat); kalau ada yg memerlukannya utk koleksi pribadi, silakan via japri saja; atau nanti juga akan ditaruh di website iagi. salam, syaiful On 6/1/06, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Selasa 30 Mei 2006 yang baru lalu, para ahli gempa dan volkanologi dari instansi2 terkait di bawah koordinasi IAGI telah mengadakan diskusi terbuka di BPPT. Apakah hasil pertemuan ini telah masuk ke selebaran yang akan dicetak ? Di awal selebaran, ditulis tiga pendapat yang berbeda tentang asal-muasal gempa ini. Pendapat Komisi Tektonik PP IAGI ? (komentar Pak Benyamin Sapiie di milis IAGI saya pikir bukan pendapat resmi komisi tersebut, jadi apa sudah dikonfirmasikan ke Pak Ben sendiri ?). Dan, apakah BG-ESDM berpendapat bahwa hanya sesar Opak (sesar Bantul-Klaten)penyebabnya ? Wawancara TV dengan Pak Surono saya pikir tidak begitu. Pak Surono bilang Sesar Opak direaktivasi, bukan prima causa gempa itu sendiri. Mengapa perlu mencantumkan pendapat2 yang berbeda itu, sementara petunjuk2 berikutnya sangat mengesankan bahwa ini gempa tektonik karena gerakan lempeng di laut selatan Yogya. Coba cek. Kalau ini benar gempa karena Merapi, petunjuk2 berikutnya itu bisa tidak berlaku. Sebab pengetahuan kita tentang aftershocks hanya didasarkan atas gempa tektonik. Kalau ini benar gempa karena gerak magma yang menggoncang sesar Opak, tak ada jaminan tak akan ada lagi gempa dalam waktu singkat. Dengan kata lain, diselesaikan dulu perdebatan2 itu sebelum disebarluaskan ke masyarakat. Penyebab utama akan menentukan tindakan2 selanjutnya. Saya tak tahu bagaimana sih hasil diskusi Selasa 30 Mei kemarin itu, mungkin pak Syaiful/Pak Ridwan bisa ulas ? Terima kasih Salam, awang -- Mohammad Syaiful - Explorationist Mobile: 62-812-9372808 Email: [EMAIL PROTECTED] Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) Head Office: Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 Email: [EMAIL PROTECTED] - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Tim Gempa Yogya/Konsep Mitigasi
Attachementnya ke-blok pak, kirim ulang donk atau via aulawi net aja? :) A R I E F B U D I M A N (ai) Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Ismail Zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, June 04, 2006 1:38 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Tim Gempa Yogya/Konsep Mitigasi Konsep Mitigasi Bencana Kebumian oleh Pak MT. Zen , seperti berikut : ISM - Original Message - From: Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, June 04, 2006 6:05 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Tim Gempa Yogya Apakah setelah bencana maha dasyat di Aceh. Sudah ada Standard Operation Procedure menghadapi bencana oleh Pemerintah? Misal : 1 : Cek areal bencana dan kerusakan---oleh siapa 2. : Perkirakan jumlah korban--darimana 3. Kebutuhan --rumah sakit lapangan, dll. 4. Tim evakuasi --berapa , darimana 5. TIM GEOLOGI - GEOFISIKA-- studi kilat, bencana tersebut, siapa juru bicara 6. Sembako. 7. Personnel militer, polri dikerahkan dar mana. dll. Dua jam setelah gempa saya monitor RRI. Ada wawancara dengan Gubernur Jogjakarta oleh Bos RRI Parni Hadi. Gubernur (PH bertanya dengan panggilan Ngarso Dalem, bukan Pak Gubernur. (?) ).bilang semuanya bisa ditangani. Siangnya baru kita terheran2 lho...ribuan orang korban? Sepertinya kekacauan informasi, dan penanganan korban. Juga terjadi di Jogja. Padahal ini di Jawa, Kota-kota sekitar Jogja sarana komunikasi lancar. Jika SOP nasional sudah dibuat, dan ada lokal SOP yang lebih detil. Tentu penanganan bencana akan lebih baik, dan tidak kebingungan. On 6/3/06, R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Nantinya instansi2 itu keluar dengan pendapatnya/kesimpulannya masing-masing, kalau tidak yang mengkoordinasikan. Makin runyem saja. - Original Message - From: Noor Syarifuddin [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, June 03, 2006 2:06 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Tim Gempa Yogya Pak Ismail, Jangan lupa, itupun baru AKAN... jadi memang kelihatannya sangat reaktif terhadap kejadian dan terhadap pertanyaan dari reporter..perkara setelah wawancara atau beritanya masuk koran kemudian tidur lagi gak ada yang tahukhan...? a+ - Original Message - From: Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, June 03, 2006 7:29 AM Subject: [iagi-net-l] Tim Gempa Yogya Trijaya FM memberitakan LIPI akan menurunkan Timnya untuk meneliti Gempa Yogya/ Sesar Opak. Kompas sabtu memberitakan bppt menurunkan Tim untuk mecari Sesar opak ( belum ketemu ), BMG juga menurunkan Tim yang sama , serta Tim Tim dari instansi lain untuk hal yang sama. DPR juga tidak kalah akan menurunkan Tim nya , BPK juga segera akan menurunkan Timnya. DPR kabarnya juga bentuk pansus untuk RUU pembemtukan lembaga bancana alam Kadang kadang saya berpikir , apakah Harus sekarang semuanya bekerja disitu , kok tidak ada semacam skala prioritas, Untuk hal hal yang sama apakah tidak disatukan saja / dikordinir Tim Timnya biar efektif. apalagi semua institusi pemerintah dan pakai sumber APBN semuanya. ( kayaknya kepentingan sektoral lebih diutamakan). ISM - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2:
RE: [iagi-net-l] berita Pak Rubini
Pak Yatno, Apakah maksudnya, bahwa Pak Rubini sebenarnya belum sembuh, tapi beliau minta pulang? Pak Rubini, cepat sembuh ...doa kami A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Y S Yuwono [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, May 19, 2006 7:11 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] berita Pak Rubini Rekan yth Berita terbaru, Prof Rubini sudah dibawa pulang ke rumah pagi tadi sudah tidak di RSHS atas permintaan beliau sendiri. Salam, YSY (Yatno) - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] AADP (Ada Apa Dengan Pressure)
Mas Tony, Tekanan dibawah hidrostatik (=underpressure = subnormal pressure) antara lain disebabkan oleh : 1) Beda discharge vs recharge intinya drainaged volum recharged volum penyebabnya : - K recharge area K discharge area - fluid volum recharge memang discharged (misal di daerah pegunungan yg mengalami kemarau, sementara mata air di bawah sangat deras keluar) 2) Aliran osmotik pada peristiwa osmosa, water mengalir dari high salinity ke lower salinity, mengakibatkan daerah higher salinity berkurang tekanannya notes : syarat terjadi osmosa : ada perbedaan salinitas yg signifikan dan ada membran di antaranya. Membaran terbentuk bila terjadi misal bocor rambut (istilah tukang tambal ban), di alam berupa : - porositas alami pada shale di daerah shallow (tapi tidak terlalu dangkal, karena di daerah yg sangat dangkal porositas shale untuk menjadi membran) - shale di daerah yg cukup dalam (deep) tapi ada fracture yg halus (probabilitas kejadian yg pertama lebih tinggi) 3) Thermal effect Pada penurunan temperatur, volume fluid berkurang -- tekanan berkurang. Biasa terjadi pada isolated hydrocarbon (terutama gas) reservoir yg semula normal hydrostatic pressurized dan kemudian uplifted sampai terjadi perbedaan temperatur yg signifikan. 4) Unloading effect mirip point 3), yaitu peristiwa uplift. Akibat uplifted dari isolated reservoir yg semula normal hydrostatic pressured -- pore space bertambah sementara fluid volum tetap -- tekanan berkurang. Dalam prakteknya point 1) dan 2) sulit diobservasi, point 3) dan 4) yg lebih mudah diobservasi berdasarkan : - isolated atau non isolated reservoir yg diobservasi - pada isolated reservoiu terjadi/tidak uplift yg mengakibatkan penurunan temperatur (point 3) dan/atau pada peningkatan porosity yg signifikan pada perubahan (penurunan) formation pressure. Semoga bisa menjawab A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: tony soelistyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, May 16, 2006 6:43 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] AADP (Ada Apa Dengan Pressure) Rekan-rekan, mohon pencerahannya untuk fenomena tekanan formasi seperti yang saya ilustrasikan sebagai berikut : di suatu cekungan, satu/beberapa formasi yang diketahui pada kedalaman mereka ditemukan seharusnya memiliki tekanan abnormal (i.e. over-pressure). Namun ternyata ketika diukur tekanannya adalah lebih kecil dari yang diperkirakan bahkan beberapa lebih kecil dari tekanan hidrostatik normal. Maka selain kemungkinan reservoir tersebut berhubungan dengan reservoir di tempat lain yang pernah/sedang berproduksi, apakah ada mekanisme natural yang menyebabkan reservoir-reservoir ini bisa memiliki tekanan yang bahkan lebih rendah dari hidrostatik tanpa adanya campur tangan manusia (i.e. produksi) ? salam, tony - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Wedhus Gembel .. wedhus yang tidak dapat mengemb ik
Sepengamatan saya dari pos babadan pada letusan thn 2000 (?) wedhus gembel berwarna sebagaimana deskripsi mas sonny (= ya seperti awan tapi lebih kotor ke arah coklat muda) A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Pangestu, Sonny T [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 17, 2006 1:19 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Wedhus Gembel .. wedhus yang tidak dapat mengembik kayaknya warna kemerahan itu bersumber dari terbiasnya pita frequensi merah cahaya matahari pagi yang pertama x akan muncul ketika matahari akan tebit yg jatuh pada sudut miring ke atmosfir (terbiaskan paling duluan), sedangkan pembiasan pita freq warna lain akan terjadi setelah warna kemerahan ini. warna wedus gembel warnanya putih opaq spt abu gosok. -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 15 Mei 2006 16:52 To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net; migas indonesia; pedulibencana@yahoogroups.com Subject: [iagi-net-l] Wedhus Gembel .. wedhus yang tidak dapat mengembik Namun jangan dibayangkan seperti awan putih bersih seperti biri-biri Australi yang lucu. Awan ini terlihat kemerahan seperti batubata Bagi yg pingin melihat fotonya silahkan ke http://rovicky.blogspot.com/ Trims atas kirimannya mas Komo RDP -- Forwarded message -- From: Raharja, Sulastama [EMAIL PROTECTED] Date: May 15, 2006 5:26 PM Subject: RE: .. Wedhus Gembel To: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] Itu tadi kiriman anak2.. Nek dari propertiesnya hari ini jam 2.55 pm... Ini juga baru ngupdate berita dari rumah sakit sardjito, katanya ada satu pencari rumput yang meninggal terkena wedus gembel... Letusan merapi sering menghantui mimpiku Mas... Sering mimpi berlari-lari dikejar awan panas, sejak kejadian 1994... -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, May 15, 2006 4:11 PM To: Raharja, Sulastama Subject: Re: ].. Wedhus Gembel Waaaduuuh ngeri aku membayangkannya maksudku membayangkan kalau wektu aku sedang di Puncak Garuda itu Ini kapan diambilnya Mo ? On 5/15/06, Raharja, Sulastama [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah kok kayak gini ya wedhus gembelnya? -- uniformity does not necessarily signify connectivity -- uniformity does not necessarily signify connectivity - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
RE: [iagi-net-l] 40 KSO PTM
Wah... recruitment ala ETTI :) A R I E F B U D I M A N Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 18, 2006 8:07 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] 40 KSO PTM ==intro= KORAN TEMPO, Senin, 15 Mei 2006, INDUSTRI, kilas: Pertamina EP Kembangkan 15 Lapangan.Jakarta- Pertamina Explorasi dan Produksi (pertamina EP), anak perusahaan PT Pertamina Persero, akan mengembangkan 15 Lapangan ZExplorasi di Jawa Barat mulai tahun ini. Dari lapangan itu, diperkirakan akan menambah produksi gas sebesar 100 juta kaki kubik per hari dan minyak 5.000 barel per hari. Direktur Utama Pertamina EP Kun Kurnely mengatakan pengembangan lapangan itu untuk membantu Jawa Barat yang sedang mengalami kekurangan pasokan gas. Selain itu, Pertamina mulai menawarkan 40 lapangan lainnya beberapa tahun ke depan dengan pola kemitraan. Diharapkan Juni nanti sudah ada penetapan mitra Pertamina. *MUHAMAD FASABENI ==end of intro Bicara soal membangun Pertamina EP ( such as: going 500KBOPD from 140KBOPD)... sejak KKS (Sep-05) s/d sekarang sudah lebih dari 6 bulan tapi urusan persiapan KSO 40 lapangan Pertamina masih belum beres juga, padahal khan initial-work-nya minimal sudah dirintis sejak awal 2004 (2 tahun lebih). Apa yang terjadi? Apakah masalah teknis: kawan2 di Pertamina tidak mampu (bahkan sekedar) mendeskripsikan secara teknis asset-nya yang 40 lapangan tersebut (it is very unlikely)? Atau masalah legal-administratif: masih mencari-cari bentuk legal kerjasama yang pas supaya gak diincar gedung-bundar (the hear-say: this is the most common answer to the querry)? Atau masalah politis-bisnis: terlalu banyak faksi di PTM yang masing-masing punya kepentingan dengan network-nya untuk bisa mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya (tentunya dengan dalih demi kepentingan Pertamina)..(kalau yang ini berasal dari kecurigaan orang luar yang seringkali berdasar pada pengalaman2 keruwetan berhubungan dengan pertamina)?. Analisis tentang hal KSO di atas menurut saya sangat crucial untuk curing defective part dalam path-way design Pertamina u/maju ke depan. Yang dibutuhkan Pertamina untuk naik ke 500KBOPD dalam 3 tahun ini adalah orang smart yang gila yang NOTHING TO LOSE Di dalam Pertamina (EP) ada banyak yang smart, diantaranya ada yang cukup gila,... tapi tidak cukup banyak yang NTL Untuk orang-orang yang NTL sering saya ungkapkan: So,.. just do the smartest craziest thing u think u can do for Pertamina,. push it hard until u gasp ur breath,... we are all behind u, AND ..If u feel loosing @ Pertamina (after all of those efforts), lets team up with me outside Pertamina to win INDONESIA. ADB Exploration Think Tank Indonesia - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] penundaan jadwal: jalan2 bersama baruna (bppt - i agi)
Pengennya sih kasih materi kuliah tapi untuk yg diprogramkan itu gak punya kompetensi euy A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Ridwan Djamaluddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, May 16, 2006 1:02 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] penundaan jadwal: jalan2 bersama baruna (bppt- i agi) Agenda acaranya sudah disiapkan dengan mantap, termasuk mencoba peralatan, simulasi, kuliah wirausaha bidang geologi, politik sumberdaya alam. Mau nyumbang tenaga, uang, dan bahan? RD On Tue, 16 May 2006 13:02:10 +0700 Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada peragaan bagaimana riset dilakukan di kapal itu gak pak? Kalau tidak ada riset sesungguhnya mungkin bisa dilakukan semacam simulasi dengan akuisisi --sedikit-- data, kemudian prosesing, analisis dan evaluasi yg kesemuanya dilakukan di kapal tsb. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Ridwan Djamaluddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, May 16, 2006 12:21 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] penundaan jadwal: jalan2 bersama baruna (bppt-i agi) Bapak Arief yang Budiman, Yang akan mengadakan acara tsb. adalah IAGI, dengan dukungan Kapal Riset BPPT. Hasilnya akan maksimal. Tenkyu, R i d w a n On Mon, 15 May 2006 15:03:27 +0700 Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Jangkung, Mohon konfirmasi : Siapa yang mengadakan? Resminya ini kegiatan IAGI, karena para pengajar dikerahkan dari anggota IAGI [tak dibayar]. Kapalnya memanfaatkan kapal Baruna Jaya BPPT yang berlayar tanpa kegiatan survey. Artinya para mahasiswa itu akan ditraining oleh ahli2 IAGI di atas kapal Baruna Jaya (yg sedang tidak melakukan survey) Artinya kapal itu hanya sebagai sarana transportasi saja (tentu para mahasiswa bisa melihat2 dalamnya kapal termasuk peralatan survey. Tapi peralatan yg sedang tidak bekerja)? Kok kurang maksimal ya manfaat pelayaran itu buat mahasiswa? A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Ridwan Djamaluddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, May 15, 2006 1:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] penundaan jadwal: jalan2 bersama baruna (bppt-iagi) Berikut ceritanya: BPPT dan BPMigas akan berseminar di Surabaya, 24 Mei 2006; sekalian kunjungan ke Kapal Baruna Jaya BPPT di Dermaga PT PAL. Rencana semula kapal akan berangkat dari Jakarta ke Surabaya, kembali ke Jakarta. Kesempatan ini mau dimanfaatkan untuk pelayaran mahasiswa geologi. Tapi, ternyata ada perubahan jadwal kegiatan survey yang melibatkan kapal2, peralatan, dan personil kapal Baruna Jaya BPPT. Akibatnya, kapal yang akan masuk ke Surabaya adalah kapal yang terdekat dari lokasi, tdak jadi dari Jakarta. Siapa yang mengadakan? Resminya ini kegiatan IAGI, karena para pengajar dikerahkan dari anggota IAGI [tak dibayar]. Kapalnya memanfaatkan kapal Baruna Jaya BPPT yang berlayar tanpa kegiatan survey. Salam, R i d w a n Sekjen IAGI Kepala Baruna Jaya BPPT On Mon, 15 May 2006 10:07:11 +0800 Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Looh ini yang punya gawe (hajatan) IAGI atau BPPT sih ? RDP On 5/15/06, Achmad Luthfi [EMAIL PROTECTED] wrote: Ok lah tertunda...tapi jangan nanti keseringan...bisa2...nanti BPPT...disebut..Badan Pembertahu Perkuliahan Tertundawong kawan2 sdh semangat ikut koq.. -Original Message- From: Ridwan Djamaluddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, May 12, 2006 1:12 PM To: iagi-net@iagi.or.id; iagi-net@iagi.or.id Cc: Hendra Baskara; Ariadi Subandrio; Ridwan Djamaluddin; Elan Biantoro Subject: Re: [iagi-net-l] penundaan jadwal: jalan2 bersama baruna (bppt-iagi) Melanjutkan informasi dari Ustadz Syaiful, saya sampaikan juga penyesalan yang mendalam atas tertundanya rencana ini. Kapal-kapal, personil, dan peralatan BPPT sedang dan akan melaksanakan kegiatan dengan beberapa mitra. Tidak berarti acara BATAL, namun kita tunda dengan jadwal tentatif Agustus 2006. Mudah2an persiapan bisa lebih matang. Mohon dukungan rekan-rekan IAGI untuk rencana tersebut. Tenkyu, R i d w a n [Sekjen IAGI merangkap Kepala Baruna Jaya...] On Thu, 11 May 2006 18:36:17 -0700 mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote: dengan sangat menyesal, kami mohon maaf, acara 'jalan2 bersama kapal baruna' yg direncanakan oleh iagi dan bppt, dengan terpaksa ditunda, disebabkan kapal baruna tsb pada waktu yg telah dijadwalkan (22-26 mei 2006) harus berlayar ke rute lainnya untuk alasan yg lebih penting. dengan ini, kami mohon maaf, terutama kepada rekan2 mahasiswa yg telah banyak mengirimkan lamarannya. lamaran2 tsb tetap kami simpan dan apabila jadwal tertunda sudah
RE: [iagi-net-l] penundaan jadwal: jalan2 bersama baruna (bppt-i agi)
Pak Jangkung, Mohon konfirmasi : Siapa yang mengadakan? Resminya ini kegiatan IAGI, karena para pengajar dikerahkan dari anggota IAGI [tak dibayar]. Kapalnya memanfaatkan kapal Baruna Jaya BPPT yang berlayar tanpa kegiatan survey. Artinya para mahasiswa itu akan ditraining oleh ahli2 IAGI di atas kapal Baruna Jaya (yg sedang tidak melakukan survey) Artinya kapal itu hanya sebagai sarana transportasi saja (tentu para mahasiswa bisa melihat2 dalamnya kapal termasuk peralatan survey. Tapi peralatan yg sedang tidak bekerja)? Kok kurang maksimal ya manfaat pelayaran itu buat mahasiswa? A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Ridwan Djamaluddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, May 15, 2006 1:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] penundaan jadwal: jalan2 bersama baruna (bppt-iagi) Berikut ceritanya: BPPT dan BPMigas akan berseminar di Surabaya, 24 Mei 2006; sekalian kunjungan ke Kapal Baruna Jaya BPPT di Dermaga PT PAL. Rencana semula kapal akan berangkat dari Jakarta ke Surabaya, kembali ke Jakarta. Kesempatan ini mau dimanfaatkan untuk pelayaran mahasiswa geologi. Tapi, ternyata ada perubahan jadwal kegiatan survey yang melibatkan kapal2, peralatan, dan personil kapal Baruna Jaya BPPT. Akibatnya, kapal yang akan masuk ke Surabaya adalah kapal yang terdekat dari lokasi, tdak jadi dari Jakarta. Siapa yang mengadakan? Resminya ini kegiatan IAGI, karena para pengajar dikerahkan dari anggota IAGI [tak dibayar]. Kapalnya memanfaatkan kapal Baruna Jaya BPPT yang berlayar tanpa kegiatan survey. Salam, R i d w a n Sekjen IAGI Kepala Baruna Jaya BPPT On Mon, 15 May 2006 10:07:11 +0800 Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Looh ini yang punya gawe (hajatan) IAGI atau BPPT sih ? RDP On 5/15/06, Achmad Luthfi [EMAIL PROTECTED] wrote: Ok lah tertunda...tapi jangan nanti keseringan...bisa2...nanti BPPT...disebut..Badan Pembertahu Perkuliahan Tertundawong kawan2 sdh semangat ikut koq.. -Original Message- From: Ridwan Djamaluddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, May 12, 2006 1:12 PM To: iagi-net@iagi.or.id; iagi-net@iagi.or.id Cc: Hendra Baskara; Ariadi Subandrio; Ridwan Djamaluddin; Elan Biantoro Subject: Re: [iagi-net-l] penundaan jadwal: jalan2 bersama baruna (bppt-iagi) Melanjutkan informasi dari Ustadz Syaiful, saya sampaikan juga penyesalan yang mendalam atas tertundanya rencana ini. Kapal-kapal, personil, dan peralatan BPPT sedang dan akan melaksanakan kegiatan dengan beberapa mitra. Tidak berarti acara BATAL, namun kita tunda dengan jadwal tentatif Agustus 2006. Mudah2an persiapan bisa lebih matang. Mohon dukungan rekan-rekan IAGI untuk rencana tersebut. Tenkyu, R i d w a n [Sekjen IAGI merangkap Kepala Baruna Jaya...] On Thu, 11 May 2006 18:36:17 -0700 mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote: dengan sangat menyesal, kami mohon maaf, acara 'jalan2 bersama kapal baruna' yg direncanakan oleh iagi dan bppt, dengan terpaksa ditunda, disebabkan kapal baruna tsb pada waktu yg telah dijadwalkan (22-26 mei 2006) harus berlayar ke rute lainnya untuk alasan yg lebih penting. dengan ini, kami mohon maaf, terutama kepada rekan2 mahasiswa yg telah banyak mengirimkan lamarannya. lamaran2 tsb tetap kami simpan dan apabila jadwal tertunda sudah ada, seleksi akan segera dilaksanakan. demikian pula kepada rekan2 profesional yg telah bersedia untuk menjadi instruktur berbagai mata-acara kursus, terimakasih atas persiapan waktunya; mudah2an pada jadwal tertunda nanti masih bisa meluangkan waktu pula. mohon info ini disebarkan kepada rekan2 yg memerlukannya. terimakasih dan salam, syaiful *pp-iagi -- Mohammad Syaiful - Explorationist Mobile: 62-812-9372808 Email: [EMAIL PROTECTED] rencana rute layar yg tertunda: senin, 22 mei: 9:00 meninggalkan tpriok; selasa, 23 mei: 18:00 tiba di tperak; rabu, 24 mei: seminar di sby; 18:00 meninggalkan tperak; jum'at, 26 mei: 9:00 tiba kembali di tpriok. -- - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Fw: GEMSTONE LOVERS : MEJA GIOK RP 18 MILYAR
Saya kasihan dengan laboratoriumnya sebagai institusi. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Y S Yuwono [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, May 12, 2006 5:32 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Fw: GEMSTONE LOVERS : MEJA GIOK RP 18 MILYAR Mas Miko and others!!! Mas Miko hanya cemas atas ketepatan hasil analisa yang tercantum dalam srtifikat itu, saya sebagai senior petrographer petrologist dan penggemar gemstone bukan saja cemas tapi sangat ngeri atas pertaruhan Laboratorium ybs yang telah berani mengeluarkan sertifikat itu, apakah penangg. jwb nya telah cukup berpengalaman dalam bidang gemology bukan hanya sekedar baca-2 buku? Salam gemstone Yatno - Original Message - From: miko [EMAIL PROTECTED] To: IAGI iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, May 09, 2006 8:58 PM Subject: [iagi-net-l] Fw: GEMSTONE LOVERS : MEJA GIOK RP 18 MILYAR Dear Gemstone Lovers, Beberapa hari yang lalu, mang Okim kedatangan seorang kenalan yang menawarkan sebuah daun meja giok. Barangnya tidak dibawa, yang ditunjukkan hanya selembar Sertifikat Batumulia lengkap dengan fotonya. Sertifikat resebut diterbitkan oleh Laboratorium Geologi Optik dari sebuah Universitas yang sangat terkenal di Indonesia. Konon, daun meja giok tersebut milik seorang PATI ABRI, beratnya 85 kg dan ditawarkan dengan harga 18 Milyar Rupiah (lebih 200 juta rupiah per kilogram). Dalam sertifikat disebutkan antara lain : 1. Warna cerat (goresan ?) :Putih 2. Kekerasan :7 skala Mohs 3. Struktur :Masif (padat) 4. Kilap :Kaca 5. Transparansi :Translusen 6. Warna Dispensi :Abu - abu hingga biru muda kehijauan, dengan pola konsentris 7. Kesimpulan :BATUAN ALAMI dengan nama JADEITE 8. Catatan :Bagian atas dan bawah dilapisi pelindung kaca Mempunyai nilai sejarah khas Cina yaitu bergambar 4 naga berkaki empat dan sejumlah huruf Cina Secara umum batu tersebut disebut GIOK Dear Gemstone Lovers, Mang Okim sangat cemas membaca sertifikat di atas karena yang menerbitkan adalah sebuah Laboratorium Geologi Optik. Mang Okim menilai yang memeriksanya benar - benar nekat. Masalahnya, mang Okim telah cukup banyak memeriksa benda serupa dan hasilnya adalah HEAVY PLASTIK / RESIN yang kekerasannya kurang dari 2 ( seperti layaknya plastik / resin di pasaran ). Didapatnya kekerasan yang sampai 7 skala Mohs bukan sesuatu yang mustahil karena yang diujinya pasti kaca pelindungnya ( itupun mestinya tak sampai 7 skala Mohs ). Dan untuk sampai pada kesimpulan JADEITE ( first class nya batu giok ), masih banyak test yang harus dilewati misalnya yang paling sederhana yaitu berat jenisnya ( lebih dari 3 ). Entahlah, apa yang akan terjadi kalau sampai ada transaksi jual beli yang basis harganya 18 Milyar rupiah . Hal ini bukan tidak mungkin karena pemiliknya saja sudah PATI ABRI. Mudah - mudahan saja tidak ya... Salam batumulia, mang Okim No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.392 / Virus Database: 268.5.5/335 - Release Date: 5/9/2006 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Who is in charge ?
Ayo dong bapak2/ibu2 BP Migas kasih penjelasan yg gamblang ke DPR (dan terutama ditembuskan ke seluruh DPRD)serta jangan lupa ke media massa (jangan lupa koran daerah, dan tabloid2 yg dibaca banyak rakyat). Jangan lagi rakyat kita karena ketidaktahuannya mengundang dan menggelar karpet merah untuk penjajahan lagi. Suka atau tidak suka, harus diakui dunia perminyakan kita masih terjajah. Ya Tuhan beri kami kemampuan dan kekuatan. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 11, 2006 5:11 PM To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net; migas indonesia Subject: Re: [iagi-net-l] Who is in charge ? Duh, Mas Arief jangan trus cilaka gitu aah ... ! Ini memang sudah dalam paket sistem PSC ... dalam Production Sharing Contract yang incharge itu ya operator. Tapi satu sisi negatipnya justru pengertian masyarakat karena tertutupi cost recovery. Wajar juga kontraktor yg memperoleh nama, karena kontraktor yg memilki inisiasi dan eksekusi, tidak hanya soal dana. Dan seperti yg saya singgung sebelumnya apakah kalau menunggu dari pemerintah pusat nantinya akan seefisien kalau lewat KPS ? ... duh, maaf ... suudzon deh aku :( Disatu sisi yg dianggap incharge ini memang akan mendapatkan nama baik, tentunya kalau hal yg bagus. Namun seandainya melakukan kesalahan (hal buruk), tentunya kontraktor juga yg akan menanggung dan menjawab. Ini satu paket ! Nah kalau TAC atau saat ini nanti KKS, itu bagaimana ? Siapa yg incharge, Pertamina atau kontraktor ? KKS itu adalah daerah yg diberikan oleh negara cg MIGAS dan dioperasikan Pertamina, namun nantinya perusahaan lain bisa bekerja sama dengan Pertamina mengelola daerah ini. . Nah siapa yg incharge disini ?. Kalau saya ada di BPMIGAS maka saya akan teriak-teriak juga (speak-up !), bahwa akupun ikutan disitu, looh. Ini kadangkala masalahnya hanya keterlibatan secara aktif saja. Itulah pentingnya SPEAK-UP ! ... jangan diem-diem saja. Beritahukan bahwa perbuatan itu juga peranan kita. Bukan untuk sombong tetapi untuk lebih mendudukkan persoalan seperti apa adanya. .. makanya KLAIM itu seringkali sangat perlu. Karena lantangnya teriakan seringkali yg terdengar dianggap yg benar ... looh piye kui ? Kita bisa saja berargumentasi setelahnya ... tapi seringkali -- sudah telat !!!. Howgh ! RDP aku seingkali ndak bisa jadi wong jowo yg lembah manah ... sorry On 5/11/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Cilaka memang, kirain cuma rakyat awam yg tidak tahu tentang hal ini. Kalau ketidaktahuan ini sampai ke level departemen ya parah donk. BP Migas perlu kasih informasi ini ke DPR agar ketika berbicara mewakili rakyat faham siapa sebenarnya malaikat yg membantu rakyat itu. dan juga ke Presiden, agar dalam rapat kabinet dijelaskan lagi ke semua mentri, karena urusan migas ini pasti menyangkut multi departemen. Jangan sampai terjadi : asal bule pasti bagus, asal bule pasti baik A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - -PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru- - Call For Papers until 26 May 2006 - - Submit to: [EMAIL PROTECTED]- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Interactive Merapi
Yg sering tampil kok Mbah Marijan saja. Mbah Marijan memang harus ditampilkan karena itu mewakili realita masyarakat sekitar merapi. Tapi volcanologistnya juga harus tampil dengan penjelasan yg lengkap dan mudah difahami kalau perlu dengan audiovisual/model/simulasi pokoknya yg mudah diterima dan difahami banyak orang. Saya yakin di direktorat volkanologi banyak film tentang gunung api (moga2 ada yg khusus merapi), nah kalau ada berikan itu ke stasiun2 TV (kalau bisa pada jam yg sama, dan pada prime time), rada maksa memang, tapi ini demi kejelasan informasi. Singkat saja 15 menit cukup saya rasa. Mungkin Pak Mentri yg terkait (dalam hal Merapi : ESDM) dan Pak Mentri Informasi beserta seluruh pemimpin TV perlu duduk bersama, untuk membuat program penayangan bersama tentang ilmu pengetahuan yg terkait dg bencana nasional (gunung meletus, banjir bandang, tsunami, dll). Tayangan diprogram sedemikian rupa sehingga masyarakat diberi bekal pengetahuan. Baru setelah itu masyarakat dapat menerima tayangan pemberitaaan kejadian2 tsb dg pemahaman yg baik. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 11, 2006 7:11 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Interactive Merapi Rasanya masalah Merapi meletus, identifikasi+hazard-nya belum pernah dibahas di Layar Kaca oleh ahli Volkanologi. Gemes saja kalau sampai kecolongan lagi seperti masalah Tsunami Aceh. Apa belum ada tawaran dari Media Televisi kepada IAGI atau Departemen Volkanologi? Atau mungkin sistemnya harus mereka yang menawarkan atau bisa dibalik (nara sumber yang menawarkan diri). Tapi menurut saya akan sangat berarti kalau masalah Merapi bisa dikupas di TV oleh ahli yang benar-benar berkompeten dibidangnya (volkanologist). Apalagi berkaitan dengan himbauan Wapres yang meminta semua warga mengungsi dalam 1-2 hari ke depan, sepertinya sekarang-sekarang ini adalah Timing yang tepat untuk meng-'educate' masyarakat mengenai masalah seputar Merapi..at least sudah ada kontribusi dari kaum ahli dalam usaha mengurangi korban jiwa. Kenapa harus lewat TV, karena 'dugaan' saya media ini yang paling efektif sebagai sarana informatif kepada masyarakat. Salam Was-was, Natan - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - -PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru- - Call For Papers until 26 May 2006 - - Submit to: [EMAIL PROTECTED]- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] The Geological Interpretation of Well Logs (Adi Harsono)
Saya juga mau beli itu buku. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 11, 2006 10:02 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Indocita Subject: Re: [iagi-net-l] The Geological Interpretation of Well Logs (Adi Harsono) Kalo pak Adi Harsono merelease bukunya, saya mau beli ya. Saya sudah punya yang basic interpretation. Mas ipul, tolong kasih info. On 5/9/06, mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote: fyi... Dear Colleagues, We, INDOCITA Training would like to invite you in training: *THE GEOLOGICAL INTERPRETATION * *OF WELL LOGS* *that would be held on May 15th-19th 2006, in Bandung* Please kindly find the syllabus below For further information please don't hesitate to contact us. Thank You and Best Regards, -TINA- Marketing PR Officer Mobile: 0818-697730 *INDOCITA Training* Graha INDOCITA 2nd Floor Jl. Pangadegan Timur No. 16 Jakarta 12770 Phone: 021-798 0210, Fax: 021-798 0170 E-mail: [EMAIL PROTECTED] *THE GEOLOGICAL INTERPRETATION* *OF WELL LOGS* * * Grand Preanger Hotel, Bandung May, 15th – 19th 2006 This training presents for participant of the various open hole log tools and the data they generate. In particular it provides comprehensive geological interpretations of the derived data, enabling the geologist to capitalize fully upon well log data. This training also overview each of the principal open hole logging tools and measurements made are discussed in terms of simple theory and acquisition of data. Integrated geological interpretations are then described. *Who should attend?* - Exploration and Development, - Geologists, - Rig Geologists, - Geophysicist, - Explorationists, - Petrophysicists, - Sedimentolo€gists, - Lab Stratigraphers, - Computer Database Specialists and - Advanced Technical Assistants and beginners - Any person who wish to enhance knowledge and skills about above topics *TRAINING OUTLINE * o Introduction o The logging environment o Temperature logging o Caliper logs o Self-potential or SP logs o Resistivity and conductivity logs o The gamma ray and spectral gamma ray logs o Sonic or acoustic logs o The density and photoelectric factor logs o The neutron log o Lithology reconstruction from logs o The dipmeter o Image logs o Facies, sequences and depositional environments from logs o Sequence stratigraphy and stratigraphy o Interactive sharing information and experience o Group discussion, question and answer session o Concluding remarks *TRAINING METHOD* o Lecturing o Case Study o Interactive Sharing Information and Experience o Group Discussion, Question and Answer Session * * *INSTRUCTOR PROFILE * * * *Adi Harsono, B.Sc. M.Sc. *has more 25 years working experience in oil and gas sectors. His carrier start as Field Engineer in Africa at Indonesia Schlumberger* *Wire line. As long at Schlumberger, more focusing in technical engineering task for oil and gas especially in well data processing, evaluation and interpretation both Indonesia region and overseas such as Malaysia, Sydney, Africa, Australia and etc. Beside that he ever hold the strategic position as logistic manager, computing center manager, marketing managers and director and his last position is General Manager. * * Mr. Adi Harsono* *received Bachelor degree in Physic and Master Degree in Nuclear Physic from Gajah Mada University. He also attend at several course and training both domestic and overseas. Beside his expert in International oil and gas business, he also has professional skills in manufacturing process management, business development management and project management. He also active at several professional organization as Indonesia Petroleum Engineer Association, Indonesia America Business Association, Houston-USA and Shanghai-China Broad. * * *TRAINING METHODE* * * ·Lecturer ·Case Study ·Interactive discussion ·Simulation *FEE FOR DELEGATE* * * *US $ 1250,-per persons* (not including hotel Accommodation) *FACILITIES* The above fee including: Hand Out, Bag, Block note, calculator, stationary, certificate attendance, and photo * * *METHODE OF PAYMENT* * *The training fee could be paid by: cash or transfer to the Account PT. INDOCITA Karya Global, at Bank Mandiri Cabang MT Haryono, Jakarta Selatan, Account No.:070-00-0437415-8 *INFORMATION* If you need further information please contact us at: Phone: (62-21) 798 0210 (Hunting) Facs. (62-21) 798 0170 Email: [EMAIL PROTECTED]
RE: [iagi-net-l] Who is in charge ?
Cilaka memang, kirain cuma rakyat awam yg tidak tahu tentang hal ini. Kalau ketidaktahuan ini sampai ke level departemen ya parah donk. BP Migas perlu kasih informasi ini ke DPR agar ketika berbicara mewakili rakyat faham siapa sebenarnya malaikat yg membantu rakyat itu. dan juga ke Presiden, agar dalam rapat kabinet dijelaskan lagi ke semua mentri, karena urusan migas ini pasti menyangkut multi departemen. Jangan sampai terjadi : asal bule pasti bagus, asal bule pasti baik A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 10, 2006 7:38 PM To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net; migas indonesia Subject: [iagi-net-l] Who is in charge ? Ternyata siapa yg lebih berperan (in charge) didalam operasi migas suatu daerah ditentukan siapa kontraktornya. Dalam hal setiap kegiatan walaupun logo BPMIGAS ada disebelahnya tetap saja nama kontraktor tetep lebih diakui. Padahal kita tahu bahwa biayanya juga nantinya masuk cost recovery. Namun itulah keuntungan operator di Indonesia ini. Lah Departemen sosial saja memberikan penghargaannya ke kontraktor bukan ke BPMIGAS. Soalnya kalau BPMIGAS juga yg mendapat penghargaan nanti dibilang jeruk minum jeruk. Namun Itulah yg menyebabkan rakyat didaerah akan sangat mungkin saja beranggapan program 'community development' itu adalah pemberian dari kontraktor ... pemerintah pusat mah ngga mau bantuin. Sulit memang ... karena kalau toh akhirnya ditunggu-tunggu dananya turun melalui pemerintah pusat, apakah juga akan sampai kedaerah seefisien kalau lewat KPS ?... waaah mbulet juga deh ... Disinilah previledge untuk mendapatkan nama bila menjadi operator. Lembu yg diperah sapi yg dapet nama RDP 4/28/2006 8:02:11 AM PEMBERIAN PENGHARGAAN INVESTASI SOSIAL KEPADA KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA (KKKS) AMERADA HESS DAN KONSORSIUM NATUNA BARAT JAKARTA, 27 APRIL 2006 Pada hari ini, Kamis, 27 April 2006, 2 Kontraktor Kontrak Kerja Sama BPMIGAS yang terdiri: Amerada Hess yang beroperasi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur dan Konsorsium Natuna Barat yang merupakan konsorsium dari ConocoPhillips, Premier Oil dan Star Energy yang beroperasi di Kepulauan Natuna memperoleh Penghargaan Investasi Sosial untuk kategori perusahaan tambang minyak dan gas bumi. Penghargaan diberikan atas keberhasilan kedua perusahaan tersebut dalam melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR), yaitu salah satu program yang dilaksanakan agar perusahaan dan komunitas atau elemen-elemen dalam jaringan sosialnya bisa tumbuh dan berkembang bersama. selengkapnya : http://www.bpmigas.com/media-siaranpers-detail.asp?id=2006040110 -- uniformity does not necessarily signify connectivity - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi
Kalau benar bahwa balooning effect adalah akibat dari respon elastisitas batuan atas mud pressure (pump on vs pump off) -- terjadi pada elastic zone suatu material, maka seharusnya ballooning tidak terjadi pada kondisi pore pressure mendekati fracture gradient. Karena sepengetahuan saya, elastisitas suatu material justru berkurang saat mendekati plastic zone-nya. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: M Fakhrur Razi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, May 06, 2006 1:25 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi wah, masalah ballooning jadi tambah seru, Sepemahaman saya, Wellbore breathing atau ballooning lebih disebabkan oleh kondisi dimana margin antara pore pressure (pp) dan fract gradient (fg) sangat dekat. Jadi kondisi ini bisa terjadi di lingkungan depleted interval (dimana fract gradient akan jauh berkurang) ( pengalaman pribadi hahaha)..atau dilingkungan HPHT. Penyebab utamanya tentunya adalah charge and discharge yang terutama terjadi di area yang memiliki permeability (saya kurang percaya dengan pendapat bahwa wellbore breathing ini adalah karena kembang-kempis shale, karena cukup sulit untuk membayangkannya). karena margin yang sangat dekat antara pp dan fg itulah, maka jika well dalam kondisi static (pump-off) maka akan terlihat stabil, tapi jika well dalam kondisi dinamis (pump-on), maka well akan terbaca seperti memiliki loss circulation (dengan rate loss yang tidak terlalu besar). Dugaan saya, pada saat dinamis, akan terbentuk fracture-fracture kecil yang menambah volume borehole (karena nilai ECD yg dekat atau hampir sama dengan FG menekan ke formasi), kemudian pada saat statis, fracture2 yang sudah jenuh terisi oleh mud ini akan memuntahkan kembali mudnya ke borehole dan tertutup kembali (ini hanya khayalan pribadi, kalo salah mohon dikoreksi). jadi dengan kata lain, ballooning ini adalah juga penanda awal terjadinya mudloss (kalo drilling diteruskan dengan mengabaikan ballooning, sangat mungkin fracture2 yang terbentuk semakin bertambah besar dan akibatnya fatal.loss circulation) oleh karena itu, treatment ballooning ini bisa dengan beberapa cara: 1. menurunkan ECD ( bisa dengan menurunkan pump rate, tapi pertimbangkan batas minimum pump rate yg dipakai LWD) 2. pertimbankan untuk reduce MW (cukup sulit kali ya?) 3. gunakan LCM 4. set casing (kalo memang sudah tidak terkontrol) mudah-mudahan membantu memperjelas, kalo ada yg keliru silakan para pendekar dunia persilatan lain yang mengkoreksi Razi - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi
Kang Vicky yg pengen tau banyak hal :) , Prinsipnya LOT adalah fungsi kompaksi batuan. LOT mebesar ketika kompaksi batuan membesar. Pada Pressure regime yg Normal : Semakin dalam (deeper), overburden meningkat, kompaksi batuan meningkat, LOT meningkat. Praktisnya semakin dalam semakin besar LOT. Dalam kondisi abnormal pressure (under compacted) : Pore pressure lebih tinggi dari normal pore pressure, kompaksi batuan lebih kecil dari kondisi normal (seharusnya). Semakin abnormal pore pressurenya (= semakin besar selisih dari normal pore pressurenya), batuan semakin undercompacted, maka LOT semakin kecil. Jadi dalam kondisi abnormal pressure, membesar atau mengecilnya LOT bukan fungsi kedalaman. Sama seperti balon, semakin mendekati titik letusnya (=semakin under compacted), semakin kecil LOT nya. Jangan lupa : 1) LOT adalah penambahan pressure yg mengakibatkan bocornya formasi batuan, bukan total pressure yg dibutuhkan agar batuan itu bocor. 2) Leak off point pressure Fracture point pressure (2 titik ini tidak sama) 3) normal compaction = pore volume sebanding dengan pressure yg ditimbulkan overburden di atasnya dan lateral stress. Dalam kondisi normal compacted, pore pressure = hydrostatic pressure. Bila peningkatan overburden tidak dimbangi dg pengurangan pore volume yg sebanding maka pore volume menjadi lebih tinggi dari normalnya, maka terjadi peningkatan pore pressure melebihi hydrostatic pressurenya, maka batuan dalam kondisi undercompacted (= lebih mudah dibikin bocor dan fractured) moga2 jelas kang. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, May 08, 2006 4:36 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi Pak Arief, Apakah semakin dalam LOT selalu membesar ? Adakah kemungkinan bahwa LOT akan mengecil pada level tertentu ? KArena perubahan lithology etc ... (?) Permasalahannya barangkali kita tidak sering melakukan LOT pada jarak/interval kedalaman tertentu yg relatif pendek, sehingga asumsinya semakin dalam LOT akan semakin besar. cmiiw RDP On 5/8/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau benar bahwa balooning effect adalah akibat dari respon elastisitas batuan atas mud pressure (pump on vs pump off) -- terjadi pada elastic zone suatu material, maka seharusnya ballooning tidak terjadi pada kondisi pore pressure mendekati fracture gradient. Karena sepengetahuan saya, elastisitas suatu material justru berkurang saat mendekati plastic zone-nya. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: M Fakhrur Razi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, May 06, 2006 1:25 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi wah, masalah ballooning jadi tambah seru, Sepemahaman saya, Wellbore breathing atau ballooning lebih disebabkan oleh kondisi dimana margin antara pore pressure (pp) dan fract gradient (fg) sangat dekat. Jadi kondisi ini bisa terjadi di lingkungan depleted interval (dimana fract gradient akan jauh berkurang) ( pengalaman pribadi hahaha)..atau dilingkungan HPHT. Penyebab utamanya tentunya adalah charge and discharge yang terutama terjadi di area yang memiliki permeability (saya kurang percaya dengan pendapat bahwa wellbore breathing ini adalah karena kembang-kempis shale, karena cukup sulit untuk membayangkannya). karena margin yang sangat dekat antara pp dan fg itulah, maka jika well dalam kondisi static (pump-off) maka akan terlihat stabil, tapi jika well dalam kondisi dinamis (pump-on), maka well akan terbaca seperti memiliki loss circulation (dengan rate loss yang tidak terlalu besar). Dugaan saya, pada saat dinamis, akan terbentuk fracture-fracture kecil yang menambah volume borehole (karena nilai ECD yg dekat atau hampir sama dengan FG menekan ke formasi), kemudian pada saat statis, fracture2 yang sudah jenuh terisi oleh mud ini akan memuntahkan kembali mudnya ke borehole dan tertutup kembali (ini hanya khayalan pribadi, kalo salah mohon dikoreksi). jadi dengan kata lain, ballooning ini adalah juga penanda awal terjadinya mudloss (kalo drilling diteruskan dengan mengabaikan ballooning, sangat mungkin fracture2 yang terbentuk semakin bertambah besar dan akibatnya fatal.loss circulation) oleh karena itu, treatment ballooning ini bisa dengan beberapa cara: 1. menurunkan ECD ( bisa dengan menurunkan pump rate, tapi pertimbangkan batas minimum pump rate yg dipakai LWD) 2. pertimbankan untuk reduce MW (cukup sulit kali ya?) 3. gunakan LCM 4. set casing (kalo memang sudah tidak terkontrol) mudah-mudahan membantu
RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi
LOT = Leak Off Test FIT = Formation Integrity Test LOT untuk mengetahui pressure yg mengakibatkan formasi mulai bocor. FIT untuk meyakinkan/ngetest bahwa formasi mampu menahan sampai nilai pressure tertentu. LOT Operational : 1. Formasi diberi tekanan dg MW yg ada + pump on. 2. Pressure yg dialami oleh formasi akan bertambah sebanding dg volum lumpur yg dipompa, membentuk slope (pressure vs mud volum). 3. Pompa distop saat terjadi perubahan slope (mud mulai ada yg masuk ke dalam formasi = formasi mulai bocor) 4. Total pressure (mud pressure + pump pressure) adalah nilai LOT pressure. FIT operational : 1. Formasi diberi tekanan dg MW yg ada + pump on. 2. Pressure yg dialami oleh formasi akan bertambah sebanding dg volum lumpur yg dipompa, membentuk slope (pressure vs mud volum). 3. Pompa distop pada nilai pump pressure tertentu, sebelum terjadi perubahan slope (mud belum ada yg masuk ke dalam formasi = formasi belum bocor) 4. Total pressure (mud pressure + pump pressure) adalah nilai FIT pressure. Jadi operasional FIT mirip LOT, bedanya pada point #3. Ket : 1) Nilai LOT pada suatu formasi pada kedalaman tertentu hanya memiliki 1 nilai (absolut). Sedangkan FIT tergantung kita mau kasih pressure berapa (suka-suka yg ngetest). 2) Total pressure pada FIT atau LOT kemudian dikonversi dari psi menjadi equvalent mud weight, dan kemudian nilai itu yg diproklamirkan sebagai nilai LOT atau FIT Moga2 jelas kang Ipul. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, May 09, 2006 8:07 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi terus, kang arief yg tau banyak hal: apa bedanya dong antara LOT dan FIT? terimakasih dan salam ya, syaiful On 5/8/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Kang Vicky yg pengen tau banyak hal :) , Prinsipnya LOT adalah fungsi kompaksi batuan. LOT mebesar ketika kompaksi batuan membesar. Pada Pressure regime yg Normal : Semakin dalam (deeper), overburden meningkat, kompaksi batuan meningkat, LOT meningkat. Praktisnya semakin dalam semakin besar LOT. Dalam kondisi abnormal pressure (under compacted) : Pore pressure lebih tinggi dari normal pore pressure, kompaksi batuan lebih kecil dari kondisi normal (seharusnya). Semakin abnormal pore pressurenya (= semakin besar selisih dari normal pore pressurenya), batuan semakin undercompacted, maka LOT semakin kecil. Jadi dalam kondisi abnormal pressure, membesar atau mengecilnya LOT bukan fungsi kedalaman. Sama seperti balon, semakin mendekati titik letusnya (=semakin under compacted), semakin kecil LOT nya. Jangan lupa : 1) LOT adalah penambahan pressure yg mengakibatkan bocornya formasi batuan, bukan total pressure yg dibutuhkan agar batuan itu bocor. 2) Leak off point pressure Fracture point pressure (2 titik ini tidak sama) 3) normal compaction = pore volume sebanding dengan pressure yg ditimbulkan overburden di atasnya dan lateral stress. Dalam kondisi normal compacted, pore pressure = hydrostatic pressure. Bila peningkatan overburden tidak dimbangi dg pengurangan pore volume yg sebanding maka pore volume menjadi lebih tinggi dari normalnya, maka terjadi peningkatan pore pressure melebihi hydrostatic pressurenya, maka batuan dalam kondisi undercompacted (= lebih mudah dibikin bocor dan fractured) moga2 jelas kang. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, May 08, 2006 4:36 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi Pak Arief, Apakah semakin dalam LOT selalu membesar ? -- Mohammad Syaiful - Explorationist Mobile: 62-812-9372808 Email: [EMAIL PROTECTED] Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) Head Office: Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 Email: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] DICARI: PESERTA KURSUS SINGKAT!!!
Aahandaikan aku masih mahasiswa Boleh gak ya nyamar jadi mahasiswa. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, May 09, 2006 8:34 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] DICARI: PESERTA KURSUS SINGKAT!!! isu, isu, isu: HANYA UNTUK KONSUMSI MAHASISWA GEOLOGI S1 INDONESIA!!! 20 mei adalah hari kebangkitan nasional. 20 mei 2006 adalah harlah kebangkitan nasional. setelah itu? ya seperti kata iklan-lah: terserah anda... terserah anda, apakah mau ikut naik kapal nasional dari tanjungpriok ke tanjungperak. terus? balik lagi, dari tanjungperak ke tanjungpriok. memangnya berapa lama? sebentar, cuma 4 hari saja. 'ngapain'? namanya saja kursus, ya seperti sekolah-lah, ada 'pelajaran' ttg kapal, ttg seismik, ttg migas indonesia, dsb. yg jelas, sangat langka ada kelas yg tiap detik koordinatnya berubah terus. akhir kata, kalau anda mahasiswa s1 dari jurusan geologi perguruan tinggi di indonesia, berminat ikut, punya uang 50 ribu-an (utk tanda komitmen pas pendaftaran), sehat dan tentunya cinta indonesia. kelas dibuka terbatas untuk 15-20 murid saja, jadi akan diseleksi (antara lain tidak boleh mabuk laut, he..he..). berani menerima tantangan ini? hubungi iagi, eh lewat saya aja deh tulis di pojok kanan-atas, eh di subyek imil: LAMARAN JALAN2 BERSAMA BARUNA - IAGI! salam, syaiful *iagi, katanya -- Mohammad Syaiful - Explorationist Mobile: 62-812-9372808 Email: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi
Bagus dan gamblang gambar2nya A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Herry Maulana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, May 09, 2006 7:52 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi From: Herry Maulana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, 9 May, 2006 8:31:59 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi mudah-mudahan ini ikut membantu pencerahan http://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/tsmileys2/01.gif - Original Message From: Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, 8 May, 2006 7:15:34 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi Kang Vicky yg pengen tau banyak hal :) , Prinsipnya LOT adalah fungsi kompaksi batuan. LOT mebesar ketika kompaksi batuan membesar. Pada Pressure regime yg Normal : Semakin dalam (deeper), overburden meningkat, kompaksi batuan meningkat, LOT meningkat. Praktisnya semakin dalam semakin besar LOT. Dalam kondisi abnormal pressure (under compacted) : Pore pressure lebih tinggi dari normal pore pressure, kompaksi batuan lebih kecil dari kondisi normal (seharusnya). Semakin abnormal pore pressurenya (= semakin besar selisih dari normal pore pressurenya), batuan semakin undercompacted, maka LOT semakin kecil. Jadi dalam kondisi abnormal pressure, membesar atau mengecilnya LOT bukan fungsi kedalaman. Sama seperti balon, semakin mendekati titik letusnya (=semakin under compacted), semakin kecil LOT nya. Jangan lupa : 1) LOT adalah penambahan pressure yg mengakibatkan bocornya formasi batuan, bukan total pressure yg dibutuhkan agar batuan itu bocor. 2) Leak off point pressure Fracture point pressure (2 titik ini tidak sama) 3) normal compaction = pore volume sebanding dengan pressure yg ditimbulkan overburden di atasnya dan lateral stress. Dalam kondisi normal compacted, pore pressure = hydrostatic pressure. Bila peningkatan overburden tidak dimbangi dg pengurangan pore volume yg sebanding maka pore volume menjadi lebih tinggi dari normalnya, maka terjadi peningkatan pore pressure melebihi hydrostatic pressurenya, maka batuan dalam kondisi undercompacted (= lebih mudah dibikin bocor dan fractured) moga2 jelas kang. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, May 08, 2006 4:36 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi Pak Arief, Apakah semakin dalam LOT selalu membesar ? Adakah kemungkinan bahwa LOT akan mengecil pada level tertentu ? KArena perubahan lithology etc ... (?) Permasalahannya barangkali kita tidak sering melakukan LOT pada jarak/interval kedalaman tertentu yg relatif pendek, sehingga asumsinya semakin dalam LOT akan semakin besar. cmiiw RDP On 5/8/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau benar bahwa balooning effect adalah akibat dari respon elastisitas batuan atas mud pressure (pump on vs pump off) -- terjadi pada elastic zone suatu material, maka seharusnya ballooning tidak terjadi pada kondisi pore pressure mendekati fracture gradient. Karena sepengetahuan saya, elastisitas suatu material justru berkurang saat mendekati plastic zone-nya. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: M Fakhrur Razi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, May 06, 2006 1:25 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi wah, masalah ballooning jadi tambah seru, Sepemahaman saya, Wellbore breathing atau ballooning lebih disebabkan oleh kondisi dimana margin antara pore pressure (pp) dan fract gradient (fg) sangat dekat. Jadi kondisi ini bisa terjadi di lingkungan depleted interval (dimana fract gradient akan jauh berkurang) ( pengalaman pribadi hahaha)..atau dilingkungan HPHT. Penyebab utamanya tentunya adalah charge and discharge yang terutama terjadi di area yang memiliki permeability (saya kurang percaya dengan pendapat bahwa wellbore breathing ini adalah karena kembang-kempis shale, karena cukup sulit untuk membayangkannya). karena margin yang sangat dekat antara pp dan fg itulah, maka jika well dalam kondisi static (pump-off) maka akan terlihat stabil, tapi jika well dalam kondisi dinamis (pump-on), maka well akan terbaca seperti memiliki loss circulation
RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi
mainkn A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, May 09, 2006 9:25 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi terimakasih mas arief, sangat jelas keterangannya. tampaknya sampiyan bisa saya ajak utk 'ngajar' teman2 mahasiswa dlm acara 'rig visit', kerja-bareng antara iagi dan ipa. berminat? siapa tahu waktunya tepat... salam, syaiful On 5/8/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: LOT = Leak Off Test FIT = Formation Integrity Test LOT untuk mengetahui pressure yg mengakibatkan formasi mulai bocor. FIT untuk meyakinkan/ngetest bahwa formasi mampu menahan sampai nilai pressure tertentu. LOT Operational : 1. Formasi diberi tekanan dg MW yg ada + pump on. 2. Pressure yg dialami oleh formasi akan bertambah sebanding dg volum lumpur yg dipompa, membentuk slope (pressure vs mud volum). 3. Pompa distop saat terjadi perubahan slope (mud mulai ada yg masuk ke dalam formasi = formasi mulai bocor) 4. Total pressure (mud pressure + pump pressure) adalah nilai LOT pressure. FIT operational : 1. Formasi diberi tekanan dg MW yg ada + pump on. 2. Pressure yg dialami oleh formasi akan bertambah sebanding dg volum lumpur yg dipompa, membentuk slope (pressure vs mud volum). 3. Pompa distop pada nilai pump pressure tertentu, sebelum terjadi perubahan slope (mud belum ada yg masuk ke dalam formasi = formasi belum bocor) 4. Total pressure (mud pressure + pump pressure) adalah nilai FIT pressure. Jadi operasional FIT mirip LOT, bedanya pada point #3. Ket : 1) Nilai LOT pada suatu formasi pada kedalaman tertentu hanya memiliki 1 nilai (absolut). Sedangkan FIT tergantung kita mau kasih pressure berapa (suka-suka yg ngetest). 2) Total pressure pada FIT atau LOT kemudian dikonversi dari psi menjadi equvalent mud weight, dan kemudian nilai itu yg diproklamirkan sebagai nilai LOT atau FIT Moga2 jelas kang Ipul. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, May 09, 2006 8:07 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi terus, kang arief yg tau banyak hal: apa bedanya dong antara LOT dan FIT? terimakasih dan salam ya, syaiful On 5/8/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Kang Vicky yg pengen tau banyak hal :) , Prinsipnya LOT adalah fungsi kompaksi batuan. LOT mebesar ketika kompaksi batuan membesar. Pada Pressure regime yg Normal : Semakin dalam (deeper), overburden meningkat, kompaksi batuan meningkat, LOT meningkat. Praktisnya semakin dalam semakin besar LOT. Dalam kondisi abnormal pressure (under compacted) : Pore pressure lebih tinggi dari normal pore pressure, kompaksi batuan lebih kecil dari kondisi normal (seharusnya). Semakin abnormal pore pressurenya (= semakin besar selisih dari normal pore pressurenya), batuan semakin undercompacted, maka LOT semakin kecil. Jadi dalam kondisi abnormal pressure, membesar atau mengecilnya LOT bukan fungsi kedalaman. Sama seperti balon, semakin mendekati titik letusnya (=semakin under compacted), semakin kecil LOT nya. Jangan lupa : 1) LOT adalah penambahan pressure yg mengakibatkan bocornya formasi batuan, bukan total pressure yg dibutuhkan agar batuan itu bocor. 2) Leak off point pressure Fracture point pressure (2 titik ini tidak sama) 3) normal compaction = pore volume sebanding dengan pressure yg ditimbulkan overburden di atasnya dan lateral stress. Dalam kondisi normal compacted, pore pressure = hydrostatic pressure. Bila peningkatan overburden tidak dimbangi dg pengurangan pore volume yg sebanding maka pore volume menjadi lebih tinggi dari normalnya, maka terjadi peningkatan pore pressure melebihi hydrostatic pressurenya, maka batuan dalam kondisi undercompacted (= lebih mudah dibikin bocor dan fractured) moga2 jelas kang. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, May 08, 2006 4:36 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi Pak Arief, Apakah semakin dalam LOT selalu membesar ? -- Mohammad Syaiful - Explorationist Mobile: 62-812-9372808 Email: [EMAIL PROTECTED] Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) Head Office: Jl. Tebet
RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi
Saya sebenarnya lebih handal dalam hal mall visit. Visit engiinerbukan shopping engineer! A R I E F B U D I M A N Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, May 09, 2006 9:25 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi terimakasih mas arief, sangat jelas keterangannya. tampaknya sampiyan bisa saya ajak utk 'ngajar' teman2 mahasiswa dlm acara 'rig visit', kerja-bareng antara iagi dan ipa. berminat? siapa tahu waktunya tepat... salam, syaiful On 5/8/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: LOT = Leak Off Test FIT = Formation Integrity Test LOT untuk mengetahui pressure yg mengakibatkan formasi mulai bocor. FIT untuk meyakinkan/ngetest bahwa formasi mampu menahan sampai nilai pressure tertentu. LOT Operational : 1. Formasi diberi tekanan dg MW yg ada + pump on. 2. Pressure yg dialami oleh formasi akan bertambah sebanding dg volum lumpur yg dipompa, membentuk slope (pressure vs mud volum). 3. Pompa distop saat terjadi perubahan slope (mud mulai ada yg masuk ke dalam formasi = formasi mulai bocor) 4. Total pressure (mud pressure + pump pressure) adalah nilai LOT pressure. FIT operational : 1. Formasi diberi tekanan dg MW yg ada + pump on. 2. Pressure yg dialami oleh formasi akan bertambah sebanding dg volum lumpur yg dipompa, membentuk slope (pressure vs mud volum). 3. Pompa distop pada nilai pump pressure tertentu, sebelum terjadi perubahan slope (mud belum ada yg masuk ke dalam formasi = formasi belum bocor) 4. Total pressure (mud pressure + pump pressure) adalah nilai FIT pressure. Jadi operasional FIT mirip LOT, bedanya pada point #3. Ket : 1) Nilai LOT pada suatu formasi pada kedalaman tertentu hanya memiliki 1 nilai (absolut). Sedangkan FIT tergantung kita mau kasih pressure berapa (suka-suka yg ngetest). 2) Total pressure pada FIT atau LOT kemudian dikonversi dari psi menjadi equvalent mud weight, dan kemudian nilai itu yg diproklamirkan sebagai nilai LOT atau FIT Moga2 jelas kang Ipul. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, May 09, 2006 8:07 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi terus, kang arief yg tau banyak hal: apa bedanya dong antara LOT dan FIT? terimakasih dan salam ya, syaiful On 5/8/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Kang Vicky yg pengen tau banyak hal :) , Prinsipnya LOT adalah fungsi kompaksi batuan. LOT mebesar ketika kompaksi batuan membesar. Pada Pressure regime yg Normal : Semakin dalam (deeper), overburden meningkat, kompaksi batuan meningkat, LOT meningkat. Praktisnya semakin dalam semakin besar LOT. Dalam kondisi abnormal pressure (under compacted) : Pore pressure lebih tinggi dari normal pore pressure, kompaksi batuan lebih kecil dari kondisi normal (seharusnya). Semakin abnormal pore pressurenya (= semakin besar selisih dari normal pore pressurenya), batuan semakin undercompacted, maka LOT semakin kecil. Jadi dalam kondisi abnormal pressure, membesar atau mengecilnya LOT bukan fungsi kedalaman. Sama seperti balon, semakin mendekati titik letusnya (=semakin under compacted), semakin kecil LOT nya. Jangan lupa : 1) LOT adalah penambahan pressure yg mengakibatkan bocornya formasi batuan, bukan total pressure yg dibutuhkan agar batuan itu bocor. 2) Leak off point pressure Fracture point pressure (2 titik ini tidak sama) 3) normal compaction = pore volume sebanding dengan pressure yg ditimbulkan overburden di atasnya dan lateral stress. Dalam kondisi normal compacted, pore pressure = hydrostatic pressure. Bila peningkatan overburden tidak dimbangi dg pengurangan pore volume yg sebanding maka pore volume menjadi lebih tinggi dari normalnya, maka terjadi peningkatan pore pressure melebihi hydrostatic pressurenya, maka batuan dalam kondisi undercompacted (= lebih mudah dibikin bocor dan fractured) moga2 jelas kang. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, May 08, 2006 4:36 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi Pak Arief, Apakah semakin dalam LOT selalu membesar ? -- Mohammad Syaiful - Explorationist Mobile: 62-812-9372808 Email: [EMAIL PROTECTED] Exploration Think
RE: [iagi-net-l] GemStone Lover : Menteri ESDM Inginkan Ekspor Ba tu Alam Dalam Bentuk Jadi
Ayo Pak miko,... maikn A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, May 05, 2006 2:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] GemStone Lover : Menteri ESDM Inginkan Ekspor Batu Alam Dalam Bentuk Jadi Kamis, 04 Mei 2006 - 14:02 WIB Menteri ESDM Inginkan Ekspor Batu Alam Dalam Bentuk Jadi Potensi batu alam di Indonesia tergolong besar. Hanya disayangkan, seperti disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Badan Geologi Bambang Dwiyanto, selama ini ekspor batu alam maupun batu mulia masih dalam bentuk bahan mentah. Sehingga nilai ekonomisnya masih rendah. Dalam sambutannya pada acara Seminar 'Batu Alam Dalam berbagai Pesona' di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (3/5) , Menteri Purnomo menyatakan bahwa sesungguhnya untuk mengolah batu mulia tidak dibutuhkan teknologi tinggi serta modalnya pun tidak besar. Untuk itu, Menteri Purnomo mengajak baik kalangan swasta maupun pemerintah untuk bersama-sama mengembangkan pengolahan batu mulia sebagai komoditi ekspor. Menurut Menteri Purnomo, pengembangan batu-batuan alam maupun batu mulia sebaiknya dikelola oleh kalangan pengusaha kecil dan menengah bahkan sebaiknya ditangani oleh masyarakat dimana tempat batu-batuan alam ini berada. Alasannya, karena teknologinya sederhana sedang modalnya juga tergolong tidak besar. Sehingga bisa mendorong perekonomian daerah setempat. Acara pembukaan seminar itu dilakukan oleh Wakil Gubernur DKI JAYA Fauzi Bowo. Hadir pada acara tersebut Sekjen Departemen ESDM Luluk Sumiarso, Sekjen Departemen Perindustrian Agus Tjahyana serta sejumlah pejabat Provinsi DKI Jaya. Selain seminar acara yang diselenggarakan oleh Dinas Pertambangan Provinsi DKI Jaya ini juga diadakan pameran batu alam bertempat dilapangan Banteng, Jakarta. Sekjen Departemen ESDM Luluk Sumiarso yang menjadi pembicara dalam seminar tersebut memberikan pendapat senada. ''Saya pikir peran koperasi maupun UKM sangat tepat sebagai pelaku usaha batu mulia ini,'' ujar Luluk. Untuk keperluan itulah Luluk menyebut agar BUMN-BUMN bersedia menyalurkan dana PUKK kepada kalangan koperasi maupun UKM untuk mengembangkan potensi batu alam ini. Selama ini ekspor batu alam masih banyak dilakukan dalam bentuk bahan mentah. Padahal, seperti juga diakui oleh Wagub DKI Fauzi Bowo, setelah diolah di luar negeri produk batu alam jadi ini masuk kembali ke pasar Indonesia. Sehingga selain nilai ekonomisnya rendah, maka yang menikmati nilai tambah adalah pihak pengusaha luar negeri. Besarnya potensi batu-batuan alam di Indonesia, menurut Purnomo, tidak lepas dari posisinya yang berada pada suatu lokasi belahan bumi yang dinamis memungkinkan adanya kejadian proses pembentukan batuan gunung api yang menghasilkan jenis-jenis batuan sendiri. Sedang pembentukan cekungan-cekungan membuat terjadinya batuan metamorphose. Selain itu terdapat pula seuseki atau batuan indah. -- uniformity does not necessarily signify connectivity - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi
(pump di matikan), terjadi penambahan mud (gain). Menurut paper, hal ini terjadi jika mengebor di daerah yang dominan shale. Karena sifat shale yang plastis, seperti balon. Yang bisa kembang terus mengempis lagi. Untuk mengetahui ini baloning efek atau bukan, paling baik dengan menggunakan PWD (pressure while drilling). Dengan mengamati annulus pressure readingnya. Jika balloning efek maka pressurenya berubah dari ECD (equivalent circulating density) menurun menjadi pressure hydrostatik (=MW). Jika menjadi lebih tinggi dari MW berarti memang mudweightnya kurang (gain yang sebenarnya). Menurut pengalaman dengan PWD ini cuma bisa didapat sesaat setelah pump ON. Maka akan terkirim, data pressure ke atas. Jadi datanya putus-putus. (nggak tahu sekarang). Tetapi data yang lebih rapat bisa didapatkan dari memory nanti (sudah terlambat dong :-) ). Jika tidak ada PWD maka flow checknya musti lama, makanya di HPHT well flow check 10 menit nggak cukup. Harus 0.5 jam, atau dilihat rate gainnya, semakin menurun nggak. Jadi kalau gain, jangan buru-buru panik, tutup BOP, pump kill mud. :-) Tetapi diamati gainnya berapa ratenya, apakah menurun trendnya. Tentu hal ini berlaku didaerah-daerah yang punya potensi balloning efek. Jangan coba-coba di daerah lain. Tetapi di Mahakam, tool PWD ini lebih sering rusaknya kalau dipakai di HPHT wells. Begitu saja, cerita balloning efek, sebenarnya domain drilling engineering. Salam, On 5/3/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Rada lupa nih mohon pencerahannya pak kumis, Kalau gak salah Balloning itu kan pembesaran lobang bor karena MW tinggi yg berakibat mud level drop, (seolah2) terjadi mud losses Mohon dikonfirmasi A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 03, 2006 11:49 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Salah dua kelemahan XPT , nggak bisa untuk high temp (150degC). Saya pernah combine dengan PEX nggak masalah, tapi lucunya company man nya takut, karena pressure test berjam-jam sambil bawa2 nuclear source. Akhirnya cabut ke surface dulu untuk unload source. ha..ha..ha..terus apa gunanya ditandem..? betul margin antara LOT dan formation pressurenya tipis. MW ketinggian loss, kerendahan kick. masalah baloning, juga rumit, salah interpretasi bisa berbahaya. tapi biar orang drilling saja yang pusing... :-) kadang2 berhari-hari sirkulasi,baru berani cabut.. padahal masih gain, walaupun ratenya kecil.. On 5/3/06, M Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED] wrote: Betul seperti pak Amir bilang, Vico sudah pernah drilling pake mudweight 19 ppg, bentuknya juga sama, cuma kalo mau menaikkan MW secara manual, rustabout yang stay di hopper pada meringis aja hahaha dan tentunya juga hati-hati karena bakalan sering ketemu loss circulation, akibat balooning affect karena drilling deket-deket dengan frac gradient. tentunya drilling harus punya data LOT dulu sebelum drilling di section high mudweight ini, biar tau batasan maksimumnya. Saya pernah pakai XPT satu kali, hasilnya cukup bagus meskipun tidak semua tight zone bisa dapat hasil yang valid (success ratio ~ 40% - 50%)tantangan utama kalo pake tools ini (apalagi dilingkungan high MW) adalah membedakan antara valid pressure dan supercharged pressure. sepertinya belum ada satu metodepun yang bisa memberikan jawaban pasti ttg masalah ini. satu hal lagi yang perlu diperhatikan, engineer schlumberger tidak semuanya berpengalaman dengan XPT, karena ada beberapa hal yang secara teknis agak berbeda dengan MDT, jadi dipastikan aja right man on the right place. Mereka bisa juga sih diskusi dulu dengan XPT schlumberger champion, ahmed el araby (dulu engineer di vico dan total, sekarang based di europe) kalo CHDT punya resiko yang berbeda, mata bor yang kecil itu gampang patah (betul begitu pak Amir?) dan alat ini kan sebenernya didesain untuk MDT di cased hole salam, Razi On 5/3/06, Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote: Drilling dg MW 2.0sg sudah dilakukoni Vico dan Total di Mahakam. Mudnya tidak 'seekstrim' yang dibayangkan. Memang kental
RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi
, hal ini terjadi jika mengebor di daerah yang dominan shale. Karena sifat shale yang plastis, seperti balon. Yang bisa kembang terus mengempis lagi. Untuk mengetahui ini baloning efek atau bukan, paling baik dengan menggunakan PWD (pressure while drilling). Dengan mengamati annulus pressure readingnya. Jika balloning efek maka pressurenya berubah dari ECD (equivalent circulating density) menurun menjadi pressure hydrostatik (=MW). Jika menjadi lebih tinggi dari MW berarti memang mudweightnya kurang (gain yang sebenarnya). Menurut pengalaman dengan PWD ini cuma bisa didapat sesaat setelah pump ON. Maka akan terkirim, data pressure ke atas. Jadi datanya putus-putus. (nggak tahu sekarang). Tetapi data yang lebih rapat bisa didapatkan dari memory nanti (sudah terlambat dong :-) ). Jika tidak ada PWD maka flow checknya musti lama, makanya di HPHT well flow check 10 menit nggak cukup. Harus 0.5 jam, atau dilihat rate gainnya, semakin menurun nggak. Jadi kalau gain, jangan buru-buru panik, tutup BOP, pump kill mud. :-) Tetapi diamati gainnya berapa ratenya, apakah menurun trendnya. Tentu hal ini berlaku didaerah-daerah yang punya potensi balloning efek. Jangan coba-coba di daerah lain. Tetapi di Mahakam, tool PWD ini lebih sering rusaknya kalau dipakai di HPHT wells. Begitu saja, cerita balloning efek, sebenarnya domain drilling engineering. Salam, On 5/3/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Rada lupa nih mohon pencerahannya pak kumis, Kalau gak salah Balloning itu kan pembesaran lobang bor karena MW tinggi yg berakibat mud level drop, (seolah2) terjadi mud losses Mohon dikonfirmasi A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 03, 2006 11:49 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Salah dua kelemahan XPT , nggak bisa untuk high temp (150degC). Saya pernah combine dengan PEX nggak masalah, tapi lucunya company man nya takut, karena pressure test berjam-jam sambil bawa2 nuclear source. Akhirnya cabut ke surface dulu untuk unload source. ha..ha..ha..terus apa gunanya ditandem..? betul margin antara LOT dan formation pressurenya tipis. MW ketinggian loss, kerendahan kick. masalah baloning, juga rumit, salah interpretasi bisa berbahaya. tapi biar orang drilling saja yang pusing... :-) kadang2 berhari-hari sirkulasi,baru berani cabut.. padahal masih gain, walaupun ratenya kecil.. On 5/3/06, M Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED] wrote: Betul seperti pak Amir bilang, Vico sudah pernah drilling pake mudweight 19 ppg, bentuknya juga sama, cuma kalo mau menaikkan MW secara manual, rustabout yang stay di hopper pada meringis aja hahaha dan tentunya juga hati-hati karena bakalan sering ketemu loss circulation, akibat balooning affect karena drilling deket-deket dengan frac gradient. tentunya drilling harus punya data LOT dulu sebelum drilling di section high mudweight ini, biar tau batasan maksimumnya. Saya pernah pakai XPT satu kali, hasilnya cukup bagus meskipun tidak semua tight zone bisa dapat hasil yang valid (success ratio ~ 40% - 50%)tantangan utama kalo pake tools ini (apalagi dilingkungan high MW) adalah membedakan antara valid pressure dan supercharged pressure. sepertinya belum ada satu metodepun yang bisa memberikan jawaban pasti ttg masalah ini. satu hal lagi yang perlu diperhatikan, engineer schlumberger tidak semuanya berpengalaman dengan XPT, karena ada beberapa hal yang secara teknis agak berbeda dengan MDT, jadi dipastikan aja right man on the right place. Mereka bisa juga sih diskusi dulu dengan XPT schlumberger champion, ahmed el araby (dulu engineer di vico dan total, sekarang based di europe) kalo CHDT punya resiko yang berbeda, mata bor yang kecil itu gampang patah (betul begitu pak Amir?) dan alat ini kan sebenernya didesain untuk MDT di cased hole salam, Razi On 5/3/06, Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote: Drilling dg MW 2.0sg sudah dilakukoni Vico dan Total di Mahakam. Mudnya
RE: [iagi-net-l] Power point mengenai XPT tool
Saya mau kang. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Fariman Wirahadikusumah [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, May 05, 2006 8:59 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Power point mengenai XPT tool Bagi rekan rekan yang mau lihat tentang Pressure Express tool. Saya ada power pointnya, presentasi Schlumberger. Berhububg filenya gede ( 7 MB) Yang mau bisa hubungi saya via japri. Thanks Fariman Whk - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi
Pak Untung Ysh Riza yg baik, MW = Mud Weight = Mud Density Berat jenis lumpur pemboran XPT = Express Formation Pressure Tester XPT adalah logging tool untuk mengukur tekanan lumpur dan tekanan fluida. Keunggulannya dapat mengukur secara cepat dan dalam formasi yg relatif memiliki permeabiliti sangat rendah. LFA = Live Fluid Analyzer MDT = Modular Formation Dynamic Tester MDT adalah logging tool untuk mengukur tekanan lumpur dan tekanan fluida formasi. Di dalam tool ini juga ada LFA untuk menganalisis secara optic jenis fluida yg masuk ke dalam tool (mud filtrate atau formation fluid). Di dalam tool ini juga ada sampling chamber untuk keperluan fluid sampling bila diperlukan TVD = True Vertical Depth Kedalaman vertikal sumur pemboran GR = Gamma Ray Logging tool yg mengukur pancaran sinar gamma di alam. HP Gauge = Pressure Gauge produk Hewlett Packard (HP) Demikian informasi secara umumnya A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: M Untung [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 03, 2006 12:40 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Saya awam pada istilah perminyakan. Tetapi saya ingin tahu agar bisa menyimak lebih jauh. Demikian saya kira teman-teman yang tidak berkecimpung dalam dunia minyak. Singkatan MW, XPT, LFA, MDT, TVD, GR, HP gauge it apa? Mungkin perlu diberikan kepanjangannya dan diartikan. Kalau sg mungkin specific gravity? Maaf ya, mengganggu sedikit. Kan milist ini dibaca orang banyak. Terimakasih. M. Untung - Original Message - From: Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, May 03, 2006 8:49 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Drilling dg MW 2.0sg sudah dilakukoni Vico dan Total di Mahakam. Mudnya tidak 'seekstrim' yang dibayangkan. Memang kental tetapi secara kasat mata tidak terlalu bisa dibedakan dengan mud 1.6sg misalnya. XPT bagus dan relatif lebih cepat tetapi tidak bisa dicombine dengan LFA. Seingat saya sukses rationya lebih tinggi d/p MDT. (XPT pernah dibincangkan kira2 setahun yang lalu di milis ini.) Soal koreksi log, menggunakan chart yang sama. Problemnya , posisinya berada di limit MW nya / 2.0sg, jadi garis2 koreksinya musti dieksten. Kalau koreksi pakai komputer, sih nggak masalah toh equationnya sama. On 5/3/06, Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Barangkali ada yang mau ngasih pencerahan. Ada satu sumur yang di bor di Caspian sea yang menggunakan mud weight 19.2ppg (gak kebayang gimana bentuk fisiknya, mungkin seperti semen beton cor coran yang masih cair ) dan pengukuran pressure data (dengan menggunakan XPT) menunjukan bahwa formation pressure yang di sand menunjukkan angka sekitar 8k - 11k psi yang kalao di convert ke gradient sekitar 17 - 19 ppg (from mean sea level). Oh ya kedalaman sumur TVD sekitar 3800 m saja. Oh ya, jenis mudnya sendiri adalah sintetik oil base mud. Nah pertanyaan saya, kira kira apa saja yang berpengaruh atau mempengaruhi kondisi di bawah ini: 1. Invasion profile, apakah seperti biasa saja? artinya ada flush zone, invaded dan un-invaded zone? 2. Log log apa sajakah yang dipengaruhi: GR, Induction, Density, Neutron dan mungkin log laen. GR jelas berpengaruh besar karena kondisi kalibrasinya menggunakan mudweight 10 ppg di lubang 8. Oh ya, ukuran lubangnya dari 5-5/6 sampai 8.5 3. Mengenai pressure test, saya lihat di buku panduan, batas maximum pembacaan pressure (untuk HP gauge dan mungkin juga untuk strain gauge) adalah sekitar 11k psi. Nah bagaimana validitas pembacaan diatas spek tersebut? 4. Adalah yang pengalaman dengan XPT (Express Pressure Test)? saya mendengar bahwa tool ini cukup baik untuk formasi formasi yang tight karena menggunakan volume drawdown yang lebih kecil, kalo gak salah sekitar 2cc saja. Saya coba cari di websitenya schlumberger, belum ketemu juga. 5. Sekedar info, porositas sandstone sekitar 19 persent dari density log. terima kasih sebelumnya -- Salam hangat Shofi -- *** Amir Al Amin Operation/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi
Dalam hal pengukuran di low K, keunggulan mdt ke xpt kurang lebih analog dari rft ke mdt. Yaitu dalam teknologi penghisapan fluida oleh piston nya : - drawdown pressure test limitation (XPT MDT RFT) - volum fluida yg dihisap (XPT MDT RFT) Tool yg mampu mengukur tekanan (stabil) dg fluida minimal adalah tool yg mampu bekerja pada low K reservoir A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 03, 2006 2:28 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Jadi pengen update apa bedanya XPT dan MDT secara teknis sehingga XPT bisa untuk low permeability...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | Arief Budiman| | | [EMAIL PROTECTED]| | | .com| | || | | 03/05/2006 03:10 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ --- --| | | | To: 'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi | --- --| Pak Untung Ysh Riza yg baik, MW = Mud Weight = Mud Density Berat jenis lumpur pemboran XPT = Express Formation Pressure Tester XPT adalah logging tool untuk mengukur tekanan lumpur dan tekanan fluida. Keunggulannya dapat mengukur secara cepat dan dalam formasi yg relatif memiliki permeabiliti sangat rendah. LFA = Live Fluid Analyzer MDT = Modular Formation Dynamic Tester MDT adalah logging tool untuk mengukur tekanan lumpur dan tekanan fluida formasi. Di dalam tool ini juga ada LFA untuk menganalisis secara optic jenis fluida yg masuk ke dalam tool (mud filtrate atau formation fluid). Di dalam tool ini juga ada sampling chamber untuk keperluan fluid sampling bila diperlukan TVD = True Vertical Depth Kedalaman vertikal sumur pemboran GR = Gamma Ray Logging tool yg mengukur pancaran sinar gamma di alam. HP Gauge = Pressure Gauge produk Hewlett Packard (HP) Demikian informasi secara umumnya A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: M Untung [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 03, 2006 12:40 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Saya awam pada istilah perminyakan. Tetapi saya ingin tahu agar bisa menyimak lebih jauh. Demikian saya kira teman-teman yang tidak berkecimpung dalam dunia minyak. Singkatan MW, XPT, LFA, MDT, TVD, GR, HP gauge it apa? Mungkin perlu diberikan kepanjangannya dan diartikan. Kalau sg mungkin specific gravity? Maaf ya, mengganggu sedikit. Kan milist ini dibaca orang banyak. Terimakasih. M. Untung - Original Message - From: Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, May 03, 2006 8:49 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Drilling dg MW 2.0sg sudah dilakukoni Vico dan Total di Mahakam. Mudnya tidak 'seekstrim' yang dibayangkan. Memang kental tetapi secara kasat mata tidak terlalu bisa dibedakan dengan mud 1.6sg misalnya. XPT bagus dan relatif lebih cepat tetapi tidak bisa dicombine dengan LFA. Seingat saya sukses rationya lebih tinggi d/p MDT. (XPT pernah dibincangkan kira2 setahun yang lalu di milis ini.) Soal koreksi log, menggunakan chart yang sama. Problemnya , posisinya berada di limit MW nya / 2.0sg, jadi garis2 koreksinya musti dieksten. Kalau koreksi pakai komputer, sih nggak masalah toh equationnya sama. On 5/3/06, Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Barangkali ada yang mau ngasih pencerahan. Ada satu sumur yang di bor di Caspian sea yang menggunakan mud weight 19.2ppg (gak kebayang gimana bentuk fisiknya, mungkin seperti semen beton cor coran yang masih cair ) dan pengukuran pressure data (dengan menggunakan XPT) menunjukan bahwa formation pressure yang di sand menunjukkan angka sekitar 8k - 11k psi yang kalao di convert ke gradient sekitar 17 - 19 ppg (from mean sea level). Oh ya kedalaman sumur TVD sekitar 3800 m saja. Oh ya, jenis mudnya sendiri adalah sintetik oil base mud. Nah pertanyaan saya, kira kira apa saja yang berpengaruh atau mempengaruhi kondisi di bawah ini: 1. Invasion profile, apakah seperti biasa saja? artinya
RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi
Tq Yogi untuk tambahan informasi kuantitatifnya. Semoga semakin memperjelas informasi, dan bukan sebaliknya bikin males orang baca/mempelajarinya :) A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 03, 2006 3:38 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Sekedar menambahkan Mas Arief... keunggulan XPT dibanding MDT adalah terutama pada pretest rate dan pretest volumenya yang bisa dibilang cocok untuk formasi2 yang tight.. dimana untuk XPT, bisa di-perform dan valid hasilnya dengan pretest volume yang sangat kecil, hingga 0.1 cc (bandingkan dengan MDT yg biasanya untuk dapet hasil valid butuh minimal 5cc)...begitu juga dengan pre-test rate-nya yang bisa di-set hingga lumayan pelan hampir sekitar 1.2cc/mnt, yang biasanya cocok untuk yang low K, karena kalo langsung di sedot pake rate yg besar...suka ga mau keluar tuh pressure-nya.. kekurangannya cuma ga combinable dengan LFA aja.. thx, YP Arief Budiman [EMAIL PROTECTED]To: 'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id .comcc: Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi 05/03/2006 03:58 PM Please respond to iagi-net Dalam hal pengukuran di low K, keunggulan mdt ke xpt kurang lebih analog dari rft ke mdt. Yaitu dalam teknologi penghisapan fluida oleh piston nya : - drawdown pressure test limitation (XPT MDT RFT) - volum fluida yg dihisap (XPT MDT RFT) Tool yg mampu mengukur tekanan (stabil) dg fluida minimal adalah tool yg mampu bekerja pada low K reservoir A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 03, 2006 2:28 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Jadi pengen update apa bedanya XPT dan MDT secara teknis sehingga XPT bisa untuk low permeability...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | Arief Budiman| | | [EMAIL PROTECTED]| | | .com| | || | | 03/05/2006 03:10 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ --- --| | | | To: 'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi | --- --| Pak Untung Ysh Riza yg baik, MW = Mud Weight = Mud Density Berat jenis lumpur pemboran XPT = Express Formation Pressure Tester XPT adalah logging tool untuk mengukur tekanan lumpur dan tekanan fluida. Keunggulannya dapat mengukur secara cepat dan dalam formasi yg relatif memiliki permeabiliti sangat rendah. LFA = Live Fluid Analyzer MDT = Modular Formation Dynamic Tester MDT adalah logging tool untuk mengukur tekanan lumpur dan tekanan fluida formasi. Di dalam tool ini juga ada LFA untuk menganalisis secara optic jenis fluida yg masuk ke dalam tool (mud filtrate atau formation fluid). Di dalam tool ini juga ada sampling chamber untuk keperluan fluid sampling bila diperlukan TVD = True Vertical Depth Kedalaman vertikal sumur pemboran GR = Gamma Ray Logging tool yg mengukur pancaran sinar gamma di alam. HP Gauge = Pressure Gauge produk Hewlett Packard (HP) Demikian informasi secara umumnya A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: M Untung [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 03, 2006 12:40 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Saya awam pada istilah perminyakan. Tetapi saya ingin tahu agar bisa menyimak lebih jauh. Demikian saya kira teman-teman yang tidak berkecimpung dalam dunia minyak. Singkatan MW, XPT, LFA, MDT, TVD, GR, HP gauge it apa? Mungkin perlu diberikan kepanjangannya dan diartikan. Kalau sg mungkin specific gravity? Maaf ya, mengganggu sedikit. Kan milist ini
RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi
sg (specific gravity = gr/cc), gr/cc (gram per cc), ppg (pound per gallon) itu semua satuan densitas sedangkan %, ppm adalah satuan fraksi volum (misal untuk gas), termasuk unit A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Yan Indryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 04, 2006 8:44 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Mas Ai, Untuk mud weight kok beda2 ya peristilahannya. Ada SG, PPG dan kalo ga salah ada juga yang pake unit (atau mungkin ada istilah lainnya..?). Mungkin bisa kasih pencerahan hubungan dan konversi ke setiap masing2 istilah tsb. Salam, YI -Original Message- From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 03, 2006 2:11 PM To: 'iagi-net@iagi.or.id' Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Pak Untung Ysh Riza yg baik, MW = Mud Weight = Mud Density Berat jenis lumpur pemboran XPT = Express Formation Pressure Tester XPT adalah logging tool untuk mengukur tekanan lumpur dan tekanan fluida. Keunggulannya dapat mengukur secara cepat dan dalam formasi yg relatif memiliki permeabiliti sangat rendah. LFA = Live Fluid Analyzer MDT = Modular Formation Dynamic Tester MDT adalah logging tool untuk mengukur tekanan lumpur dan tekanan fluida formasi. Di dalam tool ini juga ada LFA untuk menganalisis secara optic jenis fluida yg masuk ke dalam tool (mud filtrate atau formation fluid). Di dalam tool ini juga ada sampling chamber untuk keperluan fluid sampling bila diperlukan TVD = True Vertical Depth Kedalaman vertikal sumur pemboran GR = Gamma Ray Logging tool yg mengukur pancaran sinar gamma di alam. HP Gauge = Pressure Gauge produk Hewlett Packard (HP) Demikian informasi secara umumnya A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: M Untung [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 03, 2006 12:40 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Saya awam pada istilah perminyakan. Tetapi saya ingin tahu agar bisa menyimak lebih jauh. Demikian saya kira teman-teman yang tidak berkecimpung dalam dunia minyak. Singkatan MW, XPT, LFA, MDT, TVD, GR, HP gauge it apa? Mungkin perlu diberikan kepanjangannya dan diartikan. Kalau sg mungkin specific gravity? Maaf ya, mengganggu sedikit. Kan milist ini dibaca orang banyak. Terimakasih. M. Untung - Original Message - From: Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, May 03, 2006 8:49 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Drilling dg MW 2.0sg sudah dilakukoni Vico dan Total di Mahakam. Mudnya tidak 'seekstrim' yang dibayangkan. Memang kental tetapi secara kasat mata tidak terlalu bisa dibedakan dengan mud 1.6sg misalnya. XPT bagus dan relatif lebih cepat tetapi tidak bisa dicombine dengan LFA. Seingat saya sukses rationya lebih tinggi d/p MDT. (XPT pernah dibincangkan kira2 setahun yang lalu di milis ini.) Soal koreksi log, menggunakan chart yang sama. Problemnya , posisinya berada di limit MW nya / 2.0sg, jadi garis2 koreksinya musti dieksten. Kalau koreksi pakai komputer, sih nggak masalah toh equationnya sama. On 5/3/06, Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Barangkali ada yang mau ngasih pencerahan. Ada satu sumur yang di bor di Caspian sea yang menggunakan mud weight 19.2ppg (gak kebayang gimana bentuk fisiknya, mungkin seperti semen beton cor coran yang masih cair ) dan pengukuran pressure data (dengan menggunakan XPT) menunjukan bahwa formation pressure yang di sand menunjukkan angka sekitar 8k - 11k psi yang kalao di convert ke gradient sekitar 17 - 19 ppg (from mean sea level). Oh ya kedalaman sumur TVD sekitar 3800 m saja. Oh ya, jenis mudnya sendiri adalah sintetik oil base mud. Nah pertanyaan saya, kira kira apa saja yang berpengaruh atau mempengaruhi kondisi di bawah ini: 1. Invasion profile, apakah seperti biasa saja? artinya ada flush zone, invaded dan un-invaded zone? 2. Log log apa sajakah yang dipengaruhi: GR, Induction, Density, Neutron dan mungkin log laen. GR jelas berpengaruh besar karena kondisi kalibrasinya menggunakan mudweight 10 ppg di lubang 8. Oh ya, ukuran lubangnya dari 5-5/6 sampai 8.5 3. Mengenai pressure test, saya lihat di buku panduan, batas maximum pembacaan pressure (untuk HP gauge dan mungkin juga untuk strain gauge) adalah sekitar 11k psi. Nah bagaimana validitas pembacaan diatas spek tersebut? 4. Adalah yang pengalaman dengan XPT (Express Pressure Test)? saya mendengar bahwa tool ini cukup baik untuk formasi formasi yang tight karena menggunakan volume drawdown yang lebih kecil, kalo gak salah sekitar 2cc saja. Saya coba
RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi
Supercharge lain lagi ceritanya Fer. Peristiwa itu terjadi karena reservoirnya v.low K, sehingga Mud cake tidak terbentuk secara sempurna yg berakibat mud invasion berlangsung terus sehigga saat diukur (pressure test) pressure naik terus secara perlahan dan kalau kita pantheng sampe lama akhirnya akan sama (mendekati) mud pressure. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 03, 2006 3:29 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: 'iagi-net@iagi.or.id' Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi kalau makin sedikit fluid yang dihisap , sementara drilling pakai high MW , apa enggak malah banyak pengukuran yang jadi supercharge...? jangan - jangan malah enggak valid. ada yang pernah bandingkan hasilnya xpt dan mdt...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | Arief Budiman| | | [EMAIL PROTECTED]| | | .com| | || | | 03/05/2006 03:58 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ --- --| | | | To: 'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi | --- --| Dalam hal pengukuran di low K, keunggulan mdt ke xpt kurang lebih analog dari rft ke mdt. Yaitu dalam teknologi penghisapan fluida oleh piston nya : - drawdown pressure test limitation (XPT MDT RFT) - volum fluida yg dihisap (XPT MDT RFT) Tool yg mampu mengukur tekanan (stabil) dg fluida minimal adalah tool yg mampu bekerja pada low K reservoir A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 03, 2006 2:28 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Jadi pengen update apa bedanya XPT dan MDT secara teknis sehingga XPT bisa untuk low permeability...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | Arief Budiman| | | [EMAIL PROTECTED]| | | .com| | || | | 03/05/2006 03:10 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ --- --| | | | To: 'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi | --- --| Pak Untung Ysh Riza yg baik, MW = Mud Weight = Mud Density Berat jenis lumpur pemboran XPT = Express Formation Pressure Tester XPT adalah logging tool untuk mengukur tekanan lumpur dan tekanan fluida. Keunggulannya dapat mengukur secara cepat dan dalam formasi yg relatif memiliki permeabiliti sangat rendah. LFA = Live Fluid Analyzer MDT = Modular Formation Dynamic Tester MDT adalah logging tool untuk mengukur tekanan lumpur dan tekanan fluida formasi. Di dalam tool ini juga ada LFA untuk menganalisis secara optic jenis fluida yg masuk ke dalam tool (mud filtrate atau formation fluid). Di dalam tool ini juga ada sampling chamber untuk keperluan fluid sampling bila diperlukan TVD = True Vertical Depth Kedalaman vertikal sumur pemboran GR = Gamma Ray Logging tool yg mengukur pancaran sinar gamma di alam. HP Gauge = Pressure Gauge produk Hewlett Packard (HP) Demikian informasi secara umumnya A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: M Untung [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 03, 2006 12:40 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Saya awam pada istilah perminyakan. Tetapi saya ingin tahu agar bisa menyimak lebih jauh. Demikian
RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi
Teoritis bisa kang, walaupun teorinya aku juga gak tau. Yg pasti akibat mud pressure (+ pump pressure) batuan yg elastis (clay/shale misalnya) akan menggelembung (volume lubang bertambah yg berdampak pada fenomena seperti mud losses), dan ketika pump off, lubang kembali seperti volume asal (fenomena seperti mud gain). Jadi saat pump on - pump off lubang kembang kempis. Nah yg aku gak tau adalah menghubungkan antara pump pressure vs penambahan volum lubang vs elastisitas batuan. Kedalaman bukan variable. Variablenya : pump pressure, penambahan volum lubang, elastisitas batuan. Orang2 mekanika batuan seharusnya tau hubungan itu. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 03, 2006 4:42 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Apakah balloning effect ini bisa dipelajari utk kebutuhan elestisitas batuan?. Sepertinya ini merupakan fase elastis batuan akibat tekanan. Tentunya harus dibedakan dengan fracturing. Berapa tekanan yg menyebabkan terjadinya balloning effect ini ? Sepertinya dapat dipakai juga untuk geophysical study. Apakah bisa diketahui batuan (kedalaman) yg mengalami balloning effect ini ? rdp On 5/3/06, Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Arief yang Budiman, Sependek pengetahuan saya dari pergaulan dengan orang drilling :-), balloning efek, atau juga disebut juga well breathing : suatu kejadian berkurangnya lumpur pengeboran (loss) dari sistem sirkulasi secara perlahan-lahansaat pengeboran, tetapi saat flow check (pump di matikan), terjadi penambahan mud (gain). Menurut paper, hal ini terjadi jika mengebor di daerah yang dominan shale. Karena sifat shale yang plastis, seperti balon. Yang bisa kembang terus mengempis lagi. Untuk mengetahui ini baloning efek atau bukan, paling baik dengan menggunakan PWD (pressure while drilling). Dengan mengamati annulus pressure readingnya. Jika balloning efek maka pressurenya berubah dari ECD (equivalent circulating density) menurun menjadi pressure hydrostatik (=MW). Jika menjadi lebih tinggi dari MW berarti memang mudweightnya kurang (gain yang sebenarnya). Menurut pengalaman dengan PWD ini cuma bisa didapat sesaat setelah pump ON. Maka akan terkirim, data pressure ke atas. Jadi datanya putus-putus. (nggak tahu sekarang). Tetapi data yang lebih rapat bisa didapatkan dari memory nanti (sudah terlambat dong :-) ). Jika tidak ada PWD maka flow checknya musti lama, makanya di HPHT well flow check 10 menit nggak cukup. Harus 0.5 jam, atau dilihat rate gainnya, semakin menurun nggak. Jadi kalau gain, jangan buru-buru panik, tutup BOP, pump kill mud. :-) Tetapi diamati gainnya berapa ratenya, apakah menurun trendnya. Tentu hal ini berlaku didaerah-daerah yang punya potensi balloning efek. Jangan coba-coba di daerah lain. Tetapi di Mahakam, tool PWD ini lebih sering rusaknya kalau dipakai di HPHT wells. Begitu saja, cerita balloning efek, sebenarnya domain drilling engineering. Salam, On 5/3/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Rada lupa nih mohon pencerahannya pak kumis, Kalau gak salah Balloning itu kan pembesaran lobang bor karena MW tinggi yg berakibat mud level drop, (seolah2) terjadi mud losses Mohon dikonfirmasi A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 03, 2006 11:49 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Salah dua kelemahan XPT , nggak bisa untuk high temp (150degC). Saya pernah combine dengan PEX nggak masalah, tapi lucunya company man nya takut, karena pressure test berjam-jam sambil bawa2 nuclear source. Akhirnya cabut ke surface dulu untuk unload source. ha..ha..ha..terus apa gunanya ditandem..? betul margin antara LOT dan formation pressurenya tipis. MW ketinggian loss, kerendahan kick. masalah baloning, juga rumit, salah interpretasi bisa berbahaya. tapi biar orang drilling saja yang pusing... :-) kadang2 berhari-hari sirkulasi,baru berani cabut.. padahal masih gain, walaupun ratenya kecil.. On 5/3/06, M Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED] wrote: Betul seperti pak Amir bilang, Vico sudah pernah drilling pake mudweight 19 ppg, bentuknya juga sama, cuma kalo mau menaikkan MW secara manual, rustabout yang stay di hopper pada meringis aja hahaha dan tentunya juga hati-hati karena bakalan sering ketemu loss circulation, akibat balooning affect karena drilling deket-deket dengan frac gradient. tentunya drilling harus punya data LOT dulu sebelum drilling di
RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi
Kalau tight samasekali (= clay) itu benar mas, tidak ada mud invasion, tidak ada mud cake karena tidak ada aliran fluida antara bore hole dgn formation. Tapi kalau ada K, tapi kecil sekali maka akan ada mud invasion, namun karena v.low K maka differential pressure yg ada antara mud dg formation tidak efektif dalam pembentukan mud cake (aliran fluida antar borehole dg formation tidak lancar sehingga solid content of mud tidak dapat nempel di dinding), sehingga mud invasion (walaupun perlahan) tetap berlangsung terus. Untuk reservoir dg K yg cukup, mud invasion berlangsung secara cepat (volum/waktu nya tinggi), namun segera berhenti sesaat setelah ada mud cake terbentuk secara cepat pula karena pada K yg cukup differential pressure sangat efektif untuk pembentukan mud cake (solid content nya mud terhisap kuat oleh formation dan menempel/menyumbat dinding sumur) A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 04, 2006 11:40 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Bisa dijelaskan lebih jauh kenapa reservoirnya v.low K bisa terjadi mud invasion berlangsung terus ? Bukannya reservoir yang tight akan lebih sulit dilalui oleh mud filtrate ? Thanks. Iman -Original Message- From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 04, 2006 11:15 AM To: 'iagi-net@iagi.or.id' Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Supercharge lain lagi ceritanya Fer. Peristiwa itu terjadi karena reservoirnya v.low K, sehingga Mud cake tidak terbentuk secara sempurna yg berakibat mud invasion berlangsung terus sehigga saat diukur (pressure test) pressure naik terus secara perlahan dan kalau kita pantheng sampe lama akhirnya akan sama (mendekati) mud pressure. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 03, 2006 3:29 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: 'iagi-net@iagi.or.id' Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi kalau makin sedikit fluid yang dihisap , sementara drilling pakai high MW , apa enggak malah banyak pengukuran yang jadi supercharge...? jangan - jangan malah enggak valid. ada yang pernah bandingkan hasilnya xpt dan mdt...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | Arief Budiman| | | [EMAIL PROTECTED]| | | .com| | || | | 03/05/2006 03:58 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ --- --| | | | To: 'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi | --- --| Dalam hal pengukuran di low K, keunggulan mdt ke xpt kurang lebih analog dari rft ke mdt. Yaitu dalam teknologi penghisapan fluida oleh piston nya : - drawdown pressure test limitation (XPT MDT RFT) - volum fluida yg dihisap (XPT MDT RFT) Tool yg mampu mengukur tekanan (stabil) dg fluida minimal adalah tool yg mampu bekerja pada low K reservoir A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 03, 2006 2:28 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Jadi pengen update apa bedanya XPT dan MDT secara teknis sehingga XPT bisa untuk low permeability...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | Arief Budiman| | | [EMAIL PROTECTED]| | | .com| | || | | 03/05/2006 03:10 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ --- --| | | | To: 'iagi-net@iagi.or.id' iagi
RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi
Pak Ismed (koreksi buat OKT, bukan Ismet)..nanti panggilannya memet donk :) Mau tanya Pak Ismed, Yg dimaksud charge dan discharge itu apakah antara drilling fluid (mud filtrate) dg formation? Kalau iya, yg berperan signifikan itu formation dalam proses itu reservoir (punya K) atau shale (K ~ 0)? A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: OK Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 04, 2006 11:48 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Kalau Pak Ismet sudah turun gunung jadi clearlah buat saya balloning effect ini, karena selama ini masih tanda tanya mana yg lebih dominan yg muncul, pengaruh elastisitas batuan (Shale kata amir) atau charge-discharge dari formasi itu sendiri, kebanyakan orang drilling memang tak menganggap Balloning sebagai parameter untuk menaikkan MW, mereka hanya melakukan circulasi saja sampai beberapa cicle. On 5/4/06, Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote: Betul Pak Ismed, Sebaiknya langsung tutup BOP kalau ada gain saat pump off, kemudian dilihat SIDP (shut in drill pipe pressure) nya. Jika 0 psi,mungkin tidak perlu buru-buru menaikan MW atau pump killing mud. Mungkin itu balloning effect. Tapi jika 0psi, baru MW dinaikan. Ini logika saja, karena saya juga tidak pernah sekolah well kontrol. On 5/4/06, Ismed Mahmud [EMAIL PROTECTED] wrote: 'Balloning effect' ini sepertinya merupakan kesimpulan orang drilling terhadap fenomena loss and gain during drilling khususnya untuk HPHT (High pressure and temperature) well dari pengalaman penyebab 'balloning effect' ini diperkirakan akibat elastisitas batuan atau 'charge and discharge' during drilling. tetapi dari beberapa contoh yang terjadi ,kelihatannya faktor elastisitas menjadi low probability. Didalam 'drilling practice' biasanya faktor 'balloning effect' tidak menjadi standard untuk well control. Jadi kalau kita mendapat 'gain' atau 'kick',yak langsung close BOP dan tidak boleh menunggu atau berfikir bahwa 'gain' ini dari balloning effect. Dari hal diatas,kelihatannya terlampau banyak parameter yang musti diketahui untuk mempelajari elastisitas batuan dari 'balloning effect'. Tekanan yang menyebabkan ini bisa bervariasi dari 1.4 sg ke 2.1 sg EMW dan kedalaman diatas 4000m On 5/3/06, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah balloning effect ini bisa dipelajari utk kebutuhan elestisitas batuan?. Sepertinya ini merupakan fase elastis batuan akibat tekanan. Tentunya harus dibedakan dengan fracturing. Berapa tekanan yg menyebabkan terjadinya balloning effect ini ? Sepertinya dapat dipakai juga untuk geophysical study. Apakah bisa diketahui batuan (kedalaman) yg mengalami balloning effect ini ? rdp On 5/3/06, Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Arief yang Budiman, Sependek pengetahuan saya dari pergaulan dengan orang drilling :-), balloning efek, atau juga disebut juga well breathing : suatu kejadian berkurangnya lumpur pengeboran (loss) dari sistem sirkulasi secara perlahan-lahansaat pengeboran, tetapi saat flow check (pump di matikan), terjadi penambahan mud (gain). Menurut paper, hal ini terjadi jika mengebor di daerah yang dominan shale. Karena sifat shale yang plastis, seperti balon. Yang bisa kembang terus mengempis lagi. Untuk mengetahui ini baloning efek atau bukan, paling baik dengan menggunakan PWD (pressure while drilling). Dengan mengamati annulus pressure readingnya. Jika balloning efek maka pressurenya berubah dari ECD (equivalent circulating density) menurun menjadi pressure hydrostatik (=MW). Jika menjadi lebih tinggi dari MW berarti memang mudweightnya kurang (gain yang sebenarnya). Menurut pengalaman dengan PWD ini cuma bisa didapat sesaat setelah pump ON. Maka akan terkirim, data pressure ke atas. Jadi datanya putus-putus. (nggak tahu sekarang). Tetapi data yang lebih rapat bisa didapatkan dari memory nanti (sudah terlambat dong :-) ). Jika tidak ada PWD maka flow checknya musti lama, makanya di HPHT well flow check 10 menit nggak cukup. Harus 0.5 jam, atau dilihat rate gainnya, semakin menurun nggak. Jadi kalau gain, jangan buru-buru panik, tutup BOP, pump kill mud. :-) Tetapi diamati gainnya berapa ratenya, apakah menurun trendnya. Tentu hal ini berlaku didaerah-daerah yang punya potensi balloning efek. Jangan coba-coba di daerah lain. Tetapi di Mahakam, tool PWD ini lebih sering rusaknya kalau dipakai di HPHT wells. Begitu saja, cerita balloning efek, sebenarnya domain drilling engineering. Salam, On 5/3/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Rada lupa nih mohon
RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi
MW bukan variable. Justru balloning effect itu terjadi karena respon batuan yg berbeda antara kondisi pada static mud pressure dg dynamic (circulated) mud pressure A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 04, 2006 11:45 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! Drilling dengan mudweight tinggi Dan mungkin bisa ditambah variabel lain : MW itu sendiri, dengan pump pressure sama tetapi digunakan MW (mudweight) berbeda akan menghasilkan efek yang berbeda juga, maka MW tinggi akan di-ikuti pump pressure/flow rate rendah, selain biar nggak loss, pompa nggak sering rusak, dan juga biar nggak menghasilkan efek ballonning yang semakin besar (tambah kembang kempis) pula... ap Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] To: 'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id a.com cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challeng ing! 05/04/2006 11:25 Drilling dengan mudweight tinggi AM Please respond to iagi-net Teoritis bisa kang, walaupun teorinya aku juga gak tau. Yg pasti akibat mud pressure (+ pump pressure) batuan yg elastis (clay/shale misalnya) akan menggelembung (volume lubang bertambah yg berdampak pada fenomena seperti mud losses), dan ketika pump off, lubang kembali seperti volume asal (fenomena seperti mud gain). Jadi saat pump on - pump off lubang kembang kempis. Nah yg aku gak tau adalah menghubungkan antara pump pressure vs penambahan volum lubang vs elastisitas batuan. Kedalaman bukan variable. Variablenya : pump pressure, penambahan volum lubang, elastisitas batuan. Orang2 mekanika batuan seharusnya tau hubungan itu. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 03, 2006 4:42 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Balloning effect -- Rock Physics ? --- Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Apakah balloning effect ini bisa dipelajari utk kebutuhan elestisitas batuan?. Sepertinya ini merupakan fase elastis batuan akibat tekanan. Tentunya harus dibedakan dengan fracturing. Berapa tekanan yg menyebabkan terjadinya balloning effect ini ? Sepertinya dapat dipakai juga untuk geophysical study. Apakah bisa diketahui batuan (kedalaman) yg mengalami balloning effect ini ? rdp On 5/3/06, Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Arief yang Budiman, Sependek pengetahuan saya dari pergaulan dengan orang drilling :-), balloning efek, atau juga disebut juga well breathing : suatu kejadian berkurangnya lumpur pengeboran (loss) dari sistem sirkulasi secara perlahan-lahansaat pengeboran, tetapi saat flow check (pump di matikan), terjadi penambahan mud (gain). Menurut paper, hal ini terjadi jika mengebor di daerah yang dominan shale. Karena sifat shale yang plastis, seperti balon. Yang bisa kembang terus mengempis lagi. Untuk mengetahui ini baloning efek atau bukan, paling baik dengan menggunakan PWD (pressure while drilling). Dengan mengamati annulus pressure readingnya. Jika balloning efek maka pressurenya berubah dari ECD (equivalent circulating density) menurun menjadi pressure hydrostatik (=MW). Jika menjadi lebih tinggi dari MW berarti memang mudweightnya kurang (gain yang sebenarnya). Menurut pengalaman dengan PWD ini cuma bisa didapat sesaat setelah pump ON. Maka akan terkirim, data pressure ke atas. Jadi datanya putus-putus. (nggak tahu sekarang). Tetapi data yang lebih rapat bisa didapatkan dari memory nanti (sudah terlambat dong :-) ). Jika tidak ada PWD maka flow checknya musti lama, makanya di HPHT well flow check 10 menit nggak cukup. Harus 0.5 jam, atau dilihat rate gainnya, semakin menurun nggak. Jadi kalau gain, jangan buru-buru panik, tutup BOP, pump kill mud. :-) Tetapi diamati gainnya berapa ratenya, apakah menurun trendnya. Tentu hal ini berlaku didaerah-daerah yang punya potensi balloning efek. Jangan coba-coba di daerah lain. Tetapi di Mahakam, tool PWD ini lebih sering rusaknya kalau dipakai di HPHT wells. Begitu saja, cerita balloning efek, sebenarnya domain drilling engineering. Salam, On 5/3/06, Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Rada lupa nih mohon pencerahannya pak kumis, Kalau gak salah Balloning itu kan pembesaran lobang bor karena MW tinggi yg berakibat mud level drop, (seolah2) terjadi mud losses Mohon dikonfirmasi
RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi
Kalau mud invasionnya jauh tapi mud cake sudah terbentuk sempurna, maka antara formation dg borehole sudah disconnected. Pressure yg terbaca akan sama dg formation pressure (bukan supercharge). A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: OK Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 04, 2006 11:58 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Atau bisa di balik karena mud invasinya terlampau jauh, jadinya yg dibaca MF pressure terus (HP). Pengetahuan Clay mineral sebagai matriks batuan juga penting untuk memakai based mud type, clay mineral yg begitu kuat mengabsorb water (kaolinite dominant) sangat berpengaruh terinvasi WBM, sehingga menyebabkan proses PT, LFA/OFA maupun sampling lebih panjang rentang waktunya sampai mendapatkan Formation Pressure On 5/4/06, Iman Argakoesoemah [EMAIL PROTECTED] wrote: Bisa dijelaskan lebih jauh kenapa reservoirnya v.low K bisa terjadi mud invasion berlangsung terus ? Bukannya reservoir yang tight akan lebih sulit dilalui oleh mud filtrate ? Thanks. Iman -Original Message- From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 04, 2006 11:15 AM To: 'iagi-net@iagi.or.id' Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Supercharge lain lagi ceritanya Fer. Peristiwa itu terjadi karena reservoirnya v.low K, sehingga Mud cake tidak terbentuk secara sempurna yg berakibat mud invasion berlangsung terus sehigga saat diukur (pressure test) pressure naik terus secara perlahan dan kalau kita pantheng sampe lama akhirnya akan sama (mendekati) mud pressure. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 03, 2006 3:29 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: 'iagi-net@iagi.or.id' Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi kalau makin sedikit fluid yang dihisap , sementara drilling pakai high MW , apa enggak malah banyak pengukuran yang jadi supercharge...? jangan - jangan malah enggak valid. ada yang pernah bandingkan hasilnya xpt dan mdt...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | Arief Budiman| | | [EMAIL PROTECTED]| | | .com| | || | | 03/05/2006 03:58 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ --- --| | | | To: 'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi | --- --| Dalam hal pengukuran di low K, keunggulan mdt ke xpt kurang lebih analog dari rft ke mdt. Yaitu dalam teknologi penghisapan fluida oleh piston nya : - drawdown pressure test limitation (XPT MDT RFT) - volum fluida yg dihisap (XPT MDT RFT) Tool yg mampu mengukur tekanan (stabil) dg fluida minimal adalah tool yg mampu bekerja pada low K reservoir A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 03, 2006 2:28 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Jadi pengen update apa bedanya XPT dan MDT secara teknis sehingga XPT bisa untuk low permeability...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | Arief Budiman| | | [EMAIL PROTECTED]| | | .com| | || | | 03/05/2006 03:10 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ --- --| | | | To: 'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi
RE: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi
Rada lupa nih mohon pencerahannya pak kumis, Kalau gak salah Balloning itu kan pembesaran lobang bor karena MW tinggi yg berakibat mud level drop, (seolah2) terjadi mud losses Mohon dikonfirmasi A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 03, 2006 11:49 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Challenging! Drilling dengan mudweight tinggi Salah dua kelemahan XPT , nggak bisa untuk high temp (150degC). Saya pernah combine dengan PEX nggak masalah, tapi lucunya company man nya takut, karena pressure test berjam-jam sambil bawa2 nuclear source. Akhirnya cabut ke surface dulu untuk unload source. ha..ha..ha..terus apa gunanya ditandem..? betul margin antara LOT dan formation pressurenya tipis. MW ketinggian loss, kerendahan kick. masalah baloning, juga rumit, salah interpretasi bisa berbahaya. tapi biar orang drilling saja yang pusing... :-) kadang2 berhari-hari sirkulasi,baru berani cabut.. padahal masih gain, walaupun ratenya kecil.. On 5/3/06, M Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED] wrote: Betul seperti pak Amir bilang, Vico sudah pernah drilling pake mudweight 19 ppg, bentuknya juga sama, cuma kalo mau menaikkan MW secara manual, rustabout yang stay di hopper pada meringis aja hahaha dan tentunya juga hati-hati karena bakalan sering ketemu loss circulation, akibat balooning affect karena drilling deket-deket dengan frac gradient. tentunya drilling harus punya data LOT dulu sebelum drilling di section high mudweight ini, biar tau batasan maksimumnya. Saya pernah pakai XPT satu kali, hasilnya cukup bagus meskipun tidak semua tight zone bisa dapat hasil yang valid (success ratio ~ 40% - 50%)tantangan utama kalo pake tools ini (apalagi dilingkungan high MW) adalah membedakan antara valid pressure dan supercharged pressure. sepertinya belum ada satu metodepun yang bisa memberikan jawaban pasti ttg masalah ini. satu hal lagi yang perlu diperhatikan, engineer schlumberger tidak semuanya berpengalaman dengan XPT, karena ada beberapa hal yang secara teknis agak berbeda dengan MDT, jadi dipastikan aja right man on the right place. Mereka bisa juga sih diskusi dulu dengan XPT schlumberger champion, ahmed el araby (dulu engineer di vico dan total, sekarang based di europe) kalo CHDT punya resiko yang berbeda, mata bor yang kecil itu gampang patah (betul begitu pak Amir?) dan alat ini kan sebenernya didesain untuk MDT di cased hole salam, Razi On 5/3/06, Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote: Drilling dg MW 2.0sg sudah dilakukoni Vico dan Total di Mahakam. Mudnya tidak 'seekstrim' yang dibayangkan. Memang kental tetapi secara kasat mata tidak terlalu bisa dibedakan dengan mud 1.6sg misalnya. XPT bagus dan relatif lebih cepat tetapi tidak bisa dicombine dengan LFA. Seingat saya sukses rationya lebih tinggi d/p MDT. (XPT pernah dibincangkan kira2 setahun yang lalu di milis ini.) Soal koreksi log, menggunakan chart yang sama. Problemnya , posisinya berada di limit MW nya / 2.0sg, jadi garis2 koreksinya musti dieksten. Kalau koreksi pakai komputer, sih nggak masalah toh equationnya sama. On 5/3/06, Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Barangkali ada yang mau ngasih pencerahan. Ada satu sumur yang di bor di Caspian sea yang menggunakan mud weight 19.2ppg (gak kebayang gimana bentuk fisiknya, mungkin seperti semen beton cor coran yang masih cair ) dan pengukuran pressure data (dengan menggunakan XPT) menunjukan bahwa formation pressure yang di sand menunjukkan angka sekitar 8k - 11k psi yang kalao di convert ke gradient sekitar 17 - 19 ppg (from mean sea level). Oh ya kedalaman sumur TVD sekitar 3800 m saja. Oh ya, jenis mudnya sendiri adalah sintetik oil base mud. Nah pertanyaan saya, kira kira apa saja yang berpengaruh atau mempengaruhi kondisi di bawah ini: 1. Invasion profile, apakah seperti biasa saja? artinya ada flush zone, invaded dan un-invaded zone? 2. Log log apa sajakah yang dipengaruhi: GR, Induction, Density, Neutron dan mungkin log laen. GR jelas berpengaruh besar karena kondisi kalibrasinya menggunakan mudweight 10 ppg di lubang 8. Oh ya, ukuran lubangnya dari 5-5/6 sampai 8.5 3. Mengenai pressure test, saya lihat di buku panduan, batas maximum pembacaan pressure (untuk HP gauge dan mungkin juga untuk strain gauge) adalah sekitar 11k psi. Nah bagaimana validitas pembacaan diatas spek tersebut? 4. Adalah yang pengalaman dengan XPT (Express Pressure Test)? saya mendengar bahwa tool ini cukup baik untuk formasi formasi yang tight karena menggunakan volume drawdown yang lebih kecil, kalo gak salah sekitar 2cc saja. Saya coba cari di websitenya schlumberger, belum ketemu juga. 5. Sekedar info, porositas sandstone sekitar 19 persent dari density log.
RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation
Seharusnya begitu, namun ada koreksi Petrophysict bukan meng-QC tapi meng-guide reservoir engineer untuk picking point untuk test atau sampling QCnya diserahkan saja pada Reservoir engineer on board. Wellsite/Ops Geologist pulang untuk membuat final field report dan siap2 untuk next well A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Innaka, Riky [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 28, 2006 2:14 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation Tidak setuju (boleh nggak ya?) MDT acquisition itu idealnya dilakukan oleh Reservoir Engineer dan di QC dari kantor oleh Petrophysicist. InsyaAllah semua masalah data acquisition related dengan pre-calibration tool dan acquisition itu jadi minim atau tidak ada. Nah Operation atau Wellsite Geologist bisa siap-siap untuk next well. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 28, 2006 2:02 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation MDT aquisition idealnya dilakukan oleh Asset / Reservoir Geologist (yang punya reservoir) langsung di rigsite unit, sedangkan Wellsite Geologist atau Operation Geologist hanya menemani untuk QC prosedur mekanik. Terutama untuk Development Field. Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] To: 'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id a.com cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and 28/04/2006 12:05 Interpretation PM Please respond to iagi-net Mas Tony, 1) yg harus dilakukan adalah bahwa flushing flowline terhadap fluid dari test sebelumnya benar2 bersih (=seluruh flow line terisi lumpur). Nahwa kemudian saat LFA ada berbagai jenis fluid, ya memang itu faktanya. Kalau kita samplingpun kita kadang mendapatkan multi fluid di dalamnya. 2) Untuk reservoir dari satu sumur yg terpisah secara vertikal, presure gradien yg berbeda bisa : - tidak berkomunikasi (bila fluid compositionnya sama), - berkomunikasi (bila fluid compositionnya berbeda), - berkomunikasi dan komposisinya sama tapi kedua reservoir tersebut pada pressure transition zone (ada perubahan formation pressure regimenya yg cepat per satuan interval kedalaman) 3) benar, pressure gradient bisa untuk mengukur ketebalan HC column A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: tony soelistyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 27, 2006 8:56 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation *Berikut beberapa point yang mungkin bisa bermanfaat berdasarkan apa yang saya alami.* ** Mas Shofi wrote :adakah pitfall untuk interpretasi dari LFA/OFA ini? *ada, Mas. Data LFA/OFA itu seringkali juga tidak selalu memberikan konfirmasi apakah fluidanya gas atau oil atau filtrate atau water. Pernah mengalami P/O (pump out) lalu melihat LFA/OFA dan disana gas flag ada, oil colouration ada tapi juga channel blue (airnya) ada atau resistivity sensor curve-nya bergerak (artinya ada air)? Atau oil colourationnya rendah terus padahal sudah memompa sekian puluh liter dalam sekian puluh menit (dalam barangkali invasinya ya)? * *Biasanya lalu untuk reservoir yang kiritikal (semuanya biasanya kritikal buat GG...he5x) dilihat dari potential volumenya, setelah OFA/LFA lalu diikuti dengan sampling. Saya tidak bilang setiap LFA/OFA tidak bisa dipercaya lho, karena banyak kasus juga LFA/OFA digabung dengan pretest gradient, log character memberikan data yang sudah sangat cukup untuk mengetahui apa fulidanya dan berapa potential kolomnya. Nah, untuk reservoir yang tipis (low PP), disinilah LFA/OFA comes very handy tapi di reservoir seperti ini pula yang paling sering terjadi ambiguity...:-)* apakah kita bisa memberikan interpretasi bahwa zona gas tersebut dispisahkan oleh permeability barrier and not communication with other sand body? *menyambung komentarnya Mas Syaiful, rule of thumb saya : zona-zona yang tidak segaris (diluar batas toleransi +/- psia) sudah pasti not in communication, tapi bukan berarti zona yang segaris sudah pasti in communication, they're maybe in communication in geology-time but not necessarily in production time.* *tapi sekarang giliran saya yang bertanya : adakah yang pernah mengalami zona-zona yang diinterpretasi not-incommunication dari data pretests ternyata ketika diproduksi dan diambil pretest datanya lagi dan mungkin juga data dari sumur-sumur produksi berikutnya, ternyata menjadi in-comunication dalam masa produksi ?* Mas Romdoni wrote : Just curious
RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation
Lho bukannya roughneck? Mulai kapan berubah? :) juga ah A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Herry Maulana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 28, 2006 3:26 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation MDT acqusition sudah pasti HARUS dilakukan oleh Wireline Field Engineer :-) - Original Message From: Innaka, Riky [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, 28 April, 2006 3:14:21 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation Tidak setuju (boleh nggak ya?) MDT acquisition itu idealnya dilakukan oleh Reservoir Engineer dan di QC dari kantor oleh Petrophysicist. InsyaAllah semua masalah data acquisition related dengan pre-calibration tool dan acquisition itu jadi minim atau tidak ada. Nah Operation atau Wellsite Geologist bisa siap-siap untuk next well. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 28, 2006 2:02 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation MDT aquisition idealnya dilakukan oleh Asset / Reservoir Geologist (yang punya reservoir) langsung di rigsite unit, sedangkan Wellsite Geologist atau Operation Geologist hanya menemani untuk QC prosedur mekanik. Terutama untuk Development Field. Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] To: 'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id a.com cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and 28/04/2006 12:05 Interpretation PM Please respond to iagi-net Mas Tony, 1) yg harus dilakukan adalah bahwa flushing flowline terhadap fluid dari test sebelumnya benar2 bersih (=seluruh flow line terisi lumpur). Nahwa kemudian saat LFA ada berbagai jenis fluid, ya memang itu faktanya. Kalau kita samplingpun kita kadang mendapatkan multi fluid di dalamnya. 2) Untuk reservoir dari satu sumur yg terpisah secara vertikal, presure gradien yg berbeda bisa : - tidak berkomunikasi (bila fluid compositionnya sama), - berkomunikasi (bila fluid compositionnya berbeda), - berkomunikasi dan komposisinya sama tapi kedua reservoir tersebut pada pressure transition zone (ada perubahan formation pressure regimenya yg cepat per satuan interval kedalaman) 3) benar, pressure gradient bisa untuk mengukur ketebalan HC column A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: tony soelistyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 27, 2006 8:56 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation *Berikut beberapa point yang mungkin bisa bermanfaat berdasarkan apa yang saya alami.* ** Mas Shofi wrote :adakah pitfall untuk interpretasi dari LFA/OFA ini? *ada, Mas. Data LFA/OFA itu seringkali juga tidak selalu memberikan konfirmasi apakah fluidanya gas atau oil atau filtrate atau water. Pernah mengalami P/O (pump out) lalu melihat LFA/OFA dan disana gas flag ada, oil colouration ada tapi juga channel blue (airnya) ada atau resistivity sensor curve-nya bergerak (artinya ada air)? Atau oil colourationnya rendah terus padahal sudah memompa sekian puluh liter dalam sekian puluh menit (dalam barangkali invasinya ya)? * *Biasanya lalu untuk reservoir yang kiritikal (semuanya biasanya kritikal buat GG...he5x) dilihat dari potential volumenya, setelah OFA/LFA lalu diikuti dengan sampling. Saya tidak bilang setiap LFA/OFA tidak bisa dipercaya lho, karena banyak kasus juga LFA/OFA digabung dengan pretest gradient, log character memberikan data yang sudah sangat cukup untuk mengetahui apa fulidanya dan berapa potential kolomnya. Nah, untuk reservoir yang tipis (low PP), disinilah LFA/OFA comes very handy tapi di reservoir seperti ini pula yang paling sering terjadi ambiguity...:-)* apakah kita bisa memberikan interpretasi bahwa zona gas tersebut dispisahkan oleh permeability barrier and not communication with other sand body? *menyambung komentarnya Mas Syaiful, rule of thumb saya : zona-zona yang tidak segaris (diluar batas toleransi +/- psia) sudah pasti not in communication, tapi bukan berarti zona yang segaris sudah pasti in communication, they're maybe in communication in geology-time but not necessarily in production time.* *tapi sekarang giliran saya yang bertanya : adakah yang pernah mengalami zona-zona yang diinterpretasi not-incommunication dari data pretests ternyata ketika diproduksi dan diambil pretest datanya lagi dan mungkin juga data dari sumur-sumur produksi berikutnya, ternyata menjadi in-comunication dalam masa
[iagi-net-l] RE: Spam-SMTP Re: [iagi-net-l] Hipotesis Telaga Borobudur dan Let usan Merapi AD 1006
Pertanyaannya : siapa direktur volkanologi pengawas gunung merapi saat itu? (tampaknya airlangga mengikuti saran para ahli yg bekerja baik itu) :) A R I E F B U D I M A N Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Alman [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 25, 2006 4:23 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Spam-SMTP Re: [iagi-net-l] Hipotesis Telaga Borobudur dan Letusan Merapi AD 1006 Lho..? Bukannya Raja Darmawangsa tewas beserta petinggi kerajaan Mataram Hindu justru karena letusan 1006 Merapi tsb. Lalu putranya, Airlangga yang selamat pindah ke Jawa Timur dan mendirikan kerajaan baru... Alman On 4/25/06, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Nah ada angkat tahun 1006 ? Mari kita cocokkan dengan sejarah di Jawa ... yg aku cuplik dibawah sana. Spertinya tahun 1006 agak sdikit mleset dengan pentarikhan yg dilakukan oleh sejarawan. Tahun itu tahun penyerangan Sriwijaya ke Darmawangsa. Perang ini menewaskan Darmawangsa. Dan sepertinya menjadi cikal bakal kerajaan Kediri pada tahun 1042. nah apa yg terjadi tahun 1006 dengan Merapi. Kalau letusannya cukup besar tentunya menjadi catatan sejarah. Tetapi sepertinya tidak ada catatan sejarah mengenai peristiwa itu korelasinya kurang pas barangkali. RDP == http://www.jawapalace.org Zaman Indonesia - Kuno Pada kira-kira th. 78 Masehi : Diperkirakan permulaan Kerajaan dengan nafas Hindu sekaligus merupakan permulaan metode perthitungan Tahun di Jawa. Abad IV-V : Kerajaan Hindu di Jawa Barat Tarumanegara. Raja : Purnawarman.dengan Ibu kota Jansinga. dan di Jawa Tengah berdiri Kerajaan Kalingga. 414 : Perkunjungan Fa Hien musafir Tionghoa ke Indonesia. 433 dan 435 : Dua kali terjadi perkunjungan utusan Tarumanegara ke Tiongkok. Kira-kira th. 450 M : Di Kalimantan : kerajaan Muarakaman atau Kutai. Raja-rajanya : Kudungga, Asjwawarman dan Mulawarman. Kira-kira th. 650 M : Di Sumatera berdiri : kerajaan Melayu dan Sriwijaya.. Kira-kira th. 700 M : Kerajaan Melayu runtuh. Sriwijaya berkuasa. Pusat pemerintahan berada di Palembang sekaligus sebagai pusat agama Budha dan ilmu pengetahuan di Sumatra Kira-kira th. 732 M : Wangsa Sanjaya merubah nama Kalingga dengan Mataram. Ia menjadi raja pertama Mataram Hindu. dengan Ibu kota : Medang Kamulan. Masa ini juga merupakan masa pendirian candi-candi Siwa di Gunung Dieng. Kira-kira th. 750-850 M : Sailendra dari Sriwijaya menguasai Jawa Tengah.,juga masa berdirinya candi-candi : Borobudur, Candi Mendut, Candi Kalasan. Kira-kira th. 800 M : Mataram Hindu terdesak. Keluarga Sanjaya menyingkir ke wilayah Jawa Tengah Kira-kira th. 925 M : Jawa Tengah ditinggalkan, di Jawa Timur mulai didirikan kerajaaan-kerajaan (925-1042) Kira-kira th. 929-947 M : Empu Sindok, raja pertama Jawa Timur, pusat : Singasari. 947-990 : Sri Isyana Tunggawijaya, puteri Sindok memerintah. 990-1007 : Pemerintah Darmawangsa.Pada zaman ini diterjemahkan Kitab Mahabarata dari bahasa Sansekerta ke dalam huruf dan bahasa Jawa. 991-992 : Peristiwa Penyerangan Darmawangsa ke Sriwijaya, namun gagal. 1006-1007 : Sriwijaya menuntut balas. Darmawangsa tewas. 1010 : Utusan terdiri dari bupati-bupati meminta pada Airlangga, menantu Darmawangsa untuk mengendalikan pemerintahan. 1019-1041 : Pemerintahan Airlangga berdiri dengan Ibu kota: Kahuripan. Pada zaman ini Empu Kanwa menciptakan : Kitab Arjunawiwaha. 1028-1035 : Airlangga turun tahta. Kerajaan yang dengan susah payah dibagi dua untuk kedua putranya. Jenggala dengan ibu kota Kahuripan,dan Panjalu atau Kediri dengan ibu kota Daha. Kerajaan Kediri (1042 - 1222) Terjadilah peperangan antara kedua putra Airlangga untuk merebut hegemoni. Akhirnya Kediri berkuasa. Pengaruhnya sampai ke Indonesai Timur. 1115-1134 : Pemerintahan Kamicwara I. Dalam zamannya Empu Darmaja menjiptakan : Smaradahana. 1135-1157 : Jayabaya,merupakan Raja ,sekaligus dikenal ahli-nujum. Masa ini, Empu Sedah menterjemahkan sebagian Mahabrata: Bratayuda. ada juga Pujangga lain yang hidup yaitu :Empu Panuluh. 1157-1171 : Sarweswara 1171-1181 : Areyyeswara 1181-1185 : Kroncharyadipa 1185-1194 : Karmicwara II 1194-1200 : Sarweswara 1200-1222 : Kertajaya 1222 : Kertajaya dikalahkan oleh Ken Angrok, raja Singasari 1222-1227 : Pemerintahan Ken Angrok bergelar Rajasa, raja pertama Singasari. Pusatnya berada di Tumapel 1227 : Ken Angrok dibunuh oleh anak tirinya Anusapati. 1227-1248 : Pemerintahan Anusapati. 1248 : Tohjaya memerintah. 1248-1268 : Ranggawuni ( Sriwisnuwardana). 1268-1292 : Kertanegara raja terakhir Singasari. 1275 : Ekspedisi ke Melayu. Sriwijaya ditaklukan. 1284 : Ekspedisi ke Bali 1289 : Hubungan Singasari dengan Kubilai Khan, Kaisar Tiongkok, menjadi buruk. 1292 : Serangan atas Singasari oleh Jayakatwang, anak Kertajaya. On 4/25/06, Awang Harun Satyana [EMAIL
RE: [iagi-net-l] RUU APP. maaf, sedikit politis...
Tq mas, Maksud saya : Seharusnya email saya tersebut tidak perlu dikirim A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Adriantos [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 25, 2006 4:25 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] RUU APP. maaf, sedikit politis... mas Arief, mungkin ada baiknya anda selesaikan dulu kalimatnya sebelum di-klik :)) atau...saya saja yang nggak mengerti maksudnya? btw, thanks buat administrator yang sudah membuat milis-iagi-non-teknik. Sebelumnya, saya sudah ketakutan karena mengira bahwa IAGI sengaja meng-eksklusifkan dirinya dengan tidak peduli terhadap masalah-masalah besar sosial bangsa kita yang sebenarnya mesti kita fikirkan jalan keluarnya-seperti RUU APP ini (bukannya malahan menghakimi tanpa alasan yang jelas, seperti yang dilakukan oleh salah satu rekan kita, padahal yang membawa topik ini sudah minta maaf sebelumnya!). Ketakutan saya atas mono-kepedulian warga IAGI-net yang hanya untuk masalah geologi, geofisik, teknikal, dsb, adalah karena menurut saya, hal tersebut hanyalah masalah kecil dibandingkan dengan masalah besar dan berat dan keterpurukan yang sedang dihadapi oleh bangsa kita. Syukurlah, ketakutan saya tidak beralasan dengan disediakannya wadah diskusi iagi yang non-teknik yang baru dibuat! Bagaimanapun, yang mungkin bisa merubah nasib bangsa kita dari keterpurukan seperti sekarang adalah kita-kita ini, yang beruntung bisa mendapatkan pendidikan sangat cukup dibandingkan dengan bangsa Indonesia pada umumnya. salam, anto Arief Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Sorry saya baru buka email tadi. Mas Iman udah minta maaf jadi kiriman saya dikirim seharusnya A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone : (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 25, 2006 2:52 PM To: 'iagi-net@iagi.or.id' Subject: RE: [iagi-net-l] RUU APP. maaf, sedikit politis... Setuju, iagi = ikatan ahli geologi indonesia (saja) A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone : (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 - Love cheap thrills? Enjoy PC-to-Phone calls to 30+ countries for just 2¢/min with Yahoo! Messenger with Voice. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation
Pak Shofi, Untuk QC MDT pressure data bisa dilakukan sbb : 1) Lihat build-up curvenya, build-up yg cepat lebih meyakinkan validitasnya (berhubungan dengan mobilitas), maaf di meja saya tidak ada pressure chartnya jadi gak bisa kasih tau berapa psi/sc yg dianggap cepat itu 2) Nilai mobilitinya, lebih dari 1 umumnya valid. 3) Waktu yg pendek untuk mencapai kestabilan pressure juga lebih meyakinkan validitasnya, yg pasti kalau pressure naik terus secara perlahan dan mendekati mud pressure artinya supercharge. Tapi kalau pressure naik cepat dan stabil pada nilai tinggi artinya high formation pressure 4) Hati2 pada pressure test bottom-up, karena menstabilkan temperatur ke arah yg lebih rendah relatif membutuhkan waktu lebih lama dari sebaliknya. Bandingkan Mud Pressure before dg after test untuk mengetahui apakah temperatur alat sudah stabil. 5) Benar, kalau dari LFA sudah menunjukkan formation fluid, yg pasti tidak terjadi supercharge 6) Kalau LFA menunjukkan (100%) mud filtrate, maka kita tidak bisa mengetahui formation fluidnya 7) Kalau Pressure datanya valid, maka kalau 2 reservoir dengan komposisi fluid yg sama memiliki pressure regime yg berbeda maka keduanya terpisah oleh permeability barrier. Hati2 dg komposisi fluid yg berbeda secara vertikal, karena keduanya bisa memiliki pressure regime yg berbeda walaupun connected. Pressure regime diketahui dengan unit pressure dalam equivalent density Semoga bermanfaat. A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 27, 2006 6:45 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Shofiyuddin Subject: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation Barangkali ada yang mau share tentang QC pressure data dari RFT/MDT sebelum kita melakukan interpretasi seperti penarikan fluid gradien dan penentuan batas fluida (GWC/GOC/OWC). Untuk QC, selama ini saya paling banyak menggunakan data mobility, lebih tinggi harganya, validitas data semakin bagus, semakin rendah (semakin tighter formation) akan semakin tinggi ketidakpastiannya. Adakah faktor laen yang berpengaruh? Yang kedua, kalo kita melakukan pre-test data tidak top down, adakah koreksi yang harus dilakukan? misal pengambilan pre-test secara acak dan bottom to top? adakah equation yang memperhatikan efek histerisis? Untuk melakukan interpretasi seperti penentuan gradien, saya juga membandingkannya dengan data dari OFA/LFA dan PO sample. Kalo yang keluar adalah HC, saya berkeyakinan data itu valid dan bagus, adakah pitfall untuk interpretasi dari LFA/OFA ini? Nah kalao yang keluar itu filtrate, adakah cara yang harus dilakukan untuk mengetahui jenis HC atau formation fluid nya? Untuk interpretasi lanjut, seringkali kita menemukan zona zona gas atau oil yang tidak terletak dalam satu garis (different pressure regime), apakah kita bisa memberikan interpretasi bahwa zona gas tersebut dispisahkan oleh permeability barrier and not communication with other sand body? Pitfall apa sajakah yang diperlukan untuk interpretasi pre-test ini. Maaf kebanyakan nanya, soale lagi dikejar deadline ... thanks sebelumnya? kalo ada paper atau reference, bolehlah kirim lewat japri -- Salam hangat Shofi - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation
Pressure gradient bisa digunakan antara lain untuk : 1) penentuan fluid contact dari beberapa reservoir secara vertikal 2) pressure regime pada fluid type yg sama, pada kedalaman yg sama dari lokasi yg secara lateral berbeda 3) pada reservoir yg cukup tebal, untuk mengetahui ada tidaknya perubahan komposisi fluid dan fluid contact A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Romdoni [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 27, 2006 8:05 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation Pak shofi, sekedar sharing pengalaman. Untuk QC pressure, langkah awal, Kita bisa lihat dari PTA analysis nya (bentuk build up, kestabilan atau repeatabilitynya). Sewaktu di oil company sebelumnya, saya menggunakan horner plot antara pressure vs derivative time(excel macro), biasanya dilakukan di lapangan. Kalau grafiknya cembung kebawah berarti data tersebut valid. Tetapi saat ini setahu saya tidak digunakan lagi. Betul pak shofi, mobility bisa dijadikan acuan awal untuk memvalidasi PT. Dan pada umumya, secara statistic PT yang mempunyai mobility less than 1 dpt diinterpretasikan sebagai tight or super charge. (tumb of rule nya salah satu wireline service company). Kecuali kita pakai XPT yang applicable untuk very low mobility. Untuk pretest top-down or btm-top, sebenarnya tidak ada perbedaan yang significant, Tapi effect yang berpengaruh dlm kedua strategy PT tersebut hanyalah kestabilan temperature dalam tool yang dapat mempengaruhi pembacaan Quartz gauge nya yang tentu saja berpengaruh dalam keakuratan PT valuenya. Jadi konsekuensinya, Kalau kita btm-top, karena RIH cepat, maka kita butuh waktu yang lebih lama di bottom (sebelum PT#1) agar temperature di gauge sudah stabil sebelum melakukan PT. Just curious, Kalau sudah ada data fluid analysis, untuk apa di gradient lagi yah mas? Bukankah gradient nya dilakukan untuk mengetahui fluidnya yang sudah diketahui dari LFA nya. Karena pressure gradient sangat banyak keterbatasannya. Sekian -Original Message- From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 27, 2006 6:45 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Shofiyuddin Subject: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation Barangkali ada yang mau share tentang QC pressure data dari RFT/MDT sebelum kita melakukan interpretasi seperti penarikan fluid gradien dan penentuan batas fluida (GWC/GOC/OWC). Untuk QC, selama ini saya paling banyak menggunakan data mobility, lebih tinggi harganya, validitas data semakin bagus, semakin rendah (semakin tighter formation) akan semakin tinggi ketidakpastiannya. Adakah faktor laen yang berpengaruh? Yang kedua, kalo kita melakukan pre-test data tidak top down, adakah koreksi yang harus dilakukan? misal pengambilan pre-test secara acak dan bottom to top? adakah equation yang memperhatikan efek histerisis? Untuk melakukan interpretasi seperti penentuan gradien, saya juga membandingkannya dengan data dari OFA/LFA dan PO sample. Kalo yang keluar adalah HC, saya berkeyakinan data itu valid dan bagus, adakah pitfall untuk interpretasi dari LFA/OFA ini? Nah kalao yang keluar itu filtrate, adakah cara yang harus dilakukan untuk mengetahui jenis HC atau formation fluid nya? Untuk interpretasi lanjut, seringkali kita menemukan zona zona gas atau oil yang tidak terletak dalam satu garis (different pressure regime), apakah kita bisa memberikan interpretasi bahwa zona gas tersebut dispisahkan oleh permeability barrier and not communication with other sand body? Pitfall apa sajakah yang diperlukan untuk interpretasi pre-test ini. Maaf kebanyakan nanya, soale lagi dikejar deadline ... thanks sebelumnya? kalo ada paper atau reference, bolehlah kirim lewat japri -- Salam hangat Shofi - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti
RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation
Mas Tony, 1) yg harus dilakukan adalah bahwa flushing flowline terhadap fluid dari test sebelumnya benar2 bersih (=seluruh flow line terisi lumpur). Nahwa kemudian saat LFA ada berbagai jenis fluid, ya memang itu faktanya. Kalau kita samplingpun kita kadang mendapatkan multi fluid di dalamnya. 2) Untuk reservoir dari satu sumur yg terpisah secara vertikal, presure gradien yg berbeda bisa : - tidak berkomunikasi (bila fluid compositionnya sama), - berkomunikasi (bila fluid compositionnya berbeda), - berkomunikasi dan komposisinya sama tapi kedua reservoir tersebut pada pressure transition zone (ada perubahan formation pressure regimenya yg cepat per satuan interval kedalaman) 3) benar, pressure gradient bisa untuk mengukur ketebalan HC column A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: tony soelistyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 27, 2006 8:56 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation *Berikut beberapa point yang mungkin bisa bermanfaat berdasarkan apa yang saya alami.* ** Mas Shofi wrote :adakah pitfall untuk interpretasi dari LFA/OFA ini? *ada, Mas. Data LFA/OFA itu seringkali juga tidak selalu memberikan konfirmasi apakah fluidanya gas atau oil atau filtrate atau water. Pernah mengalami P/O (pump out) lalu melihat LFA/OFA dan disana gas flag ada, oil colouration ada tapi juga channel blue (airnya) ada atau resistivity sensor curve-nya bergerak (artinya ada air)? Atau oil colourationnya rendah terus padahal sudah memompa sekian puluh liter dalam sekian puluh menit (dalam barangkali invasinya ya)? * *Biasanya lalu untuk reservoir yang kiritikal (semuanya biasanya kritikal buat GG...he5x) dilihat dari potential volumenya, setelah OFA/LFA lalu diikuti dengan sampling. Saya tidak bilang setiap LFA/OFA tidak bisa dipercaya lho, karena banyak kasus juga LFA/OFA digabung dengan pretest gradient, log character memberikan data yang sudah sangat cukup untuk mengetahui apa fulidanya dan berapa potential kolomnya. Nah, untuk reservoir yang tipis (low PP), disinilah LFA/OFA comes very handy tapi di reservoir seperti ini pula yang paling sering terjadi ambiguity...:-)* apakah kita bisa memberikan interpretasi bahwa zona gas tersebut dispisahkan oleh permeability barrier and not communication with other sand body? *menyambung komentarnya Mas Syaiful, rule of thumb saya : zona-zona yang tidak segaris (diluar batas toleransi +/- psia) sudah pasti not in communication, tapi bukan berarti zona yang segaris sudah pasti in communication, they're maybe in communication in geology-time but not necessarily in production time.* *tapi sekarang giliran saya yang bertanya : adakah yang pernah mengalami zona-zona yang diinterpretasi not-incommunication dari data pretests ternyata ketika diproduksi dan diambil pretest datanya lagi dan mungkin juga data dari sumur-sumur produksi berikutnya, ternyata menjadi in-comunication dalam masa produksi ?* Mas Romdoni wrote : Just curious, Kalau sudah ada data fluid analysis, untuk apa di gradient lagi yah mas? *gradient tetap diperlukan karena: * *1. kemungkinan terjadinya ambiguity dari analisa LFA/OFA * *2. dipergunakan untuk mengestimasi tinggi kolom HC dan juga kontak* *malah kalau pakai pakem alm. Unocal dalam explorasi (SX = Saturation Exploration), kalau bisa digradient-khan, seberapa kritikal LFA/OFA dilakukan di zona tersebut (i.e. LFA/OFA hanya pada zona-zona tertentu saja). * *Kalau reservoirnya tebal-tebal dan punya PP yang bagus, mestinya pretest gradient itu reliable lho.* *salam,* *tony (tadi pagi satu LRT kita kayanya, Mas Shofi) * On 4/27/06, Romdoni [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak shofi, sekedar sharing pengalaman. Untuk QC pressure, langkah awal, Kita bisa lihat dari PTA analysis nya (bentuk build up, kestabilan atau repeatabilitynya). Sewaktu di oil company sebelumnya, saya menggunakan horner plot antara pressure vs derivative time(excel macro), biasanya dilakukan di lapangan. Kalau grafiknya cembung kebawah berarti data tersebut valid. Tetapi saat ini setahu saya tidak digunakan lagi. Betul pak shofi, mobility bisa dijadikan acuan awal untuk memvalidasi PT. Dan pada umumya, secara statistic PT yang mempunyai mobility less than 1 dpt diinterpretasikan sebagai tight or super charge. (tumb of rule nya salah satu wireline service company). Kecuali kita pakai XPT yang applicable untuk very low mobility. Untuk pretest top-down or btm-top, sebenarnya tidak ada perbedaan yang significant, Tapi effect yang berpengaruh dlm kedua strategy PT tersebut hanyalah kestabilan temperature dalam tool yang dapat mempengaruhi pembacaan Quartz gauge nya yang tentu saja berpengaruh dalam keakuratan PT valuenya. Jadi konsekuensinya, Kalau kita btm-top, karena RIH cepat, maka kita butuh waktu yang lebih lama di bottom (sebelum PT#1) agar temperature di gauge sudah
RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation
Untuk reservoir yg tipis2, pressure gradient valid untuk fluid type analysis sepanjang reservoir2 itu berada dalam pressure regime yg sama. Sebaliknya, Bila kita yakin fluid typenya sama, maka pressure gradient dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan formation pressure regime Yg repot kalau data pressure dari reservoir berbeda, tidak tau fluid compositionnya, tidak tau pula apakah formation pressure regime dari reservoir2 itu sama atau tidak A R I E F B U D I M A N Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone: (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 -Original Message- From: Romdoni [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 27, 2006 9:32 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation Betul mas tony, Saya setuju. Pressure gradient reliable untuk sand tebal dan punya PP yang bagus. Tapi sayangnya, kita bermain di sand2 yang tipis2. Untuk mendapat 1 data saja sulit, apalagi 2 atau 3 data di satu sand body. Waktu itu kita punya sand yang ckp tebal, kemudian dilakukan Pressure gradient dan menunjukkan water zone, tapi ujung2nya tetap diminta utk di Fluid analysis (dan confirm water). -Original Message- From: tony soelistyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 27, 2006 8:56 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation *Berikut beberapa point yang mungkin bisa bermanfaat berdasarkan apa yang saya alami.* ** Mas Shofi wrote :adakah pitfall untuk interpretasi dari LFA/OFA ini? *ada, Mas. Data LFA/OFA itu seringkali juga tidak selalu memberikan konfirmasi apakah fluidanya gas atau oil atau filtrate atau water. Pernah mengalami P/O (pump out) lalu melihat LFA/OFA dan disana gas flag ada, oil colouration ada tapi juga channel blue (airnya) ada atau resistivity sensor curve-nya bergerak (artinya ada air)? Atau oil colourationnya rendah terus padahal sudah memompa sekian puluh liter dalam sekian puluh menit (dalam barangkali invasinya ya)? * *Biasanya lalu untuk reservoir yang kiritikal (semuanya biasanya kritikal buat GG...he5x) dilihat dari potential volumenya, setelah OFA/LFA lalu diikuti dengan sampling. Saya tidak bilang setiap LFA/OFA tidak bisa dipercaya lho, karena banyak kasus juga LFA/OFA digabung dengan pretest gradient, log character memberikan data yang sudah sangat cukup untuk mengetahui apa fulidanya dan berapa potential kolomnya. Nah, untuk reservoir yang tipis (low PP), disinilah LFA/OFA comes very handy tapi di reservoir seperti ini pula yang paling sering terjadi ambiguity...:-)* apakah kita bisa memberikan interpretasi bahwa zona gas tersebut dispisahkan oleh permeability barrier and not communication with other sand body? *menyambung komentarnya Mas Syaiful, rule of thumb saya : zona-zona yang tidak segaris (diluar batas toleransi +/- psia) sudah pasti not in communication, tapi bukan berarti zona yang segaris sudah pasti in communication, they're maybe in communication in geology-time but not necessarily in production time.* *tapi sekarang giliran saya yang bertanya : adakah yang pernah mengalami zona-zona yang diinterpretasi not-incommunication dari data pretests ternyata ketika diproduksi dan diambil pretest datanya lagi dan mungkin juga data dari sumur-sumur produksi berikutnya, ternyata menjadi in-comunication dalam masa produksi ?* Mas Romdoni wrote : Just curious, Kalau sudah ada data fluid analysis, untuk apa di gradient lagi yah mas? *gradient tetap diperlukan karena: * *1. kemungkinan terjadinya ambiguity dari analisa LFA/OFA * *2. dipergunakan untuk mengestimasi tinggi kolom HC dan juga kontak* *malah kalau pakai pakem alm. Unocal dalam explorasi (SX = Saturation Exploration), kalau bisa digradient-khan, seberapa kritikal LFA/OFA dilakukan di zona tersebut (i.e. LFA/OFA hanya pada zona-zona tertentu saja). * *Kalau reservoirnya tebal-tebal dan punya PP yang bagus, mestinya pretest gradient itu reliable lho.* *salam,* *tony (tadi pagi satu LRT kita kayanya, Mas Shofi) * On 4/27/06, Romdoni [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak shofi, sekedar sharing pengalaman. Untuk QC pressure, langkah awal, Kita bisa lihat dari PTA analysis nya (bentuk build up, kestabilan atau repeatabilitynya). Sewaktu di oil company sebelumnya, saya menggunakan horner plot antara pressure vs derivative time(excel macro), biasanya dilakukan di lapangan. Kalau grafiknya cembung kebawah berarti data tersebut valid. Tetapi saat ini setahu saya tidak digunakan lagi. Betul pak shofi, mobility bisa dijadikan acuan awal untuk memvalidasi PT. Dan pada umumya, secara statistic PT yang mempunyai mobility less than 1 dpt diinterpretasikan sebagai tight or super charge. (tumb of rule nya salah satu wireline service company). Kecuali kita pakai XPT yang applicable untuk very low mobility. Untuk pretest top-down or btm-top, sebenarnya tidak ada perbedaan yang significant, Tapi effect yang berpengaruh dlm kedua strategy PT tersebut hanyalah