RE: [iagi-net] Arti strategis FSRU Lampung

2016-04-04 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Abah Yanto Yth.,

Bukannya Lampung Regas tidak beroperasi? Menurut catatan sudah 4 kali import 
LNG (Jul, Okt, Nov 2014 dan Okt 2015). Namun beritanya FSRU Lampung ini konon 
tidak banyak beroperasi alias mangkrak, namun PGN tetap harus menanggung biaya 
operasional yang mencapai ratusan ribu US$/hari. Harga regas dari FSRU tersebut 
sebesar US$3.40/mmbtu tambah toll fee pipa ke Cilegon sebesar US$1.5/mmbtu. 
Harga regas tersebut konon merupakan harga regas yang termahal didunia, 
sehingga terjadi dispute antara PGN sebagai gas supplier dan gas offtaker (PLN).

Salam,
Bambang


From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Yanto R. 
Sumantri - yrs_nki@
Sent: Monday, April 04, 2016 9:38 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Arti strategis FSRU Lampung

Cak.Phi

Tks atas pencerahannya yg lebih kpmprehensif.

si Abah

Sent from Yahoo Mail on 
Android

On Mon, 4 Apr, 2016 at 10:37, - kangim...@yahoo.com

RE: [iagi-net] Re: [PP-IAGI] - Laporan Rapat Lapindo Brantas (4 Feb 2016)

2016-02-14 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Selamat pagi,...



Mas Sugeng, saya sudah lama tidak di Lapindo, jadi kalau ngundang sebagai 
pertemanan aja yaah.



Ada beberapa hal menarik yang diangkat teman2 saat diskusi ISPG-IAGI rabu lalu 
(10/2) mengenai rencana pemboran di Sidoarjo, antara lain yang saya tangkap:

·Sumur tersebut meskipun sumur pengembangan tapi merupakan sumur 
“taruhan”, kalau berhasil akan membuka peluang untuk pemboran lainnya di Jawa 
Timur dan daerah lainnya. Kekhawatiran masyarakat akan berkurang bila terbukti 
pemboran aman. Disaat pemboran sedang lesu di Indonesia, kegiatan pemboran 
seharusnya didorong dan diberi insentif.

·Tantangan sosial lebih berat timbang tantangan teknis. Secara teknis, 
sumur2 pengembangan yang akan dibor berada diluar area terdampak dan tidak 
dipengaruhi oleh aktifitas LUSI karena selama ini lapangan tersebut 
berproduksi, ada data2 produksi, data2 tekanan formasi, data2 sumur offset dll. 
Sumur2 yang akan dibor relatif dangkal diatas zona overpressured pada BJP-1.

·2 sumur relief wells dibor lebih dekat jaraknya dengan BJP-1 dan pusat 
semburan, tidak masalah saat pemboran dan dilakukan geomechanic study sebelum 
pemboran dan trajectory sumur menghindari patahan.

·Meskipun ada blow out Macondo di Gulf of Mexico, kegiatan pemboran 
tetap diperbolehkan bahkan rebound beberapa tahun setelah bencana tersebut. 
Memang pada awalnya ada larangan dan moratorium untuk deep water drilling 
selama 6 bulan dan perubahan peraturan dan kebijakan.



Secara pribadi pendapat dan pertanyaan saya sbb: Seismic survey untuk mengambil 
data baru, sifatnya ”nice to have” atau “a must” sebelum pemboran bisa 
dilakukan? Tujuannya untuk delineasi dan pemboran Tanggulangin atau untuk LUSI? 
Kalau untuk LUSI, apakah energy yang dihasilkan dinamit atau vibroseismic cukup 
kuat dan tidak hilang terserap lumpur yang cukup tebal? Bila ternyata hasil 
seismic tidak bagus karena hal diatas, apakah artinya tidak boleh melakukan 
pemboran? Disisi lain, PSCnya akan berakhir di tahun 2020, perusahaan harus 
tetap survive dan berproduksi. Butuh waktu untuk persiapan, survey seismic, 
processing dan interpretasi sebelum pemboran (bila ini urutan yang diwajibkan). 
Bila demikian investasi yang dilakukan belum tentu bisa balik, akan ada 
unrecovered dan depreciated sunk cost. Apa ada yang mau investasi tapi tidak 
balik modal? Apa perusahaan akan dibiarkan pailit? Bila demikian, hutang dan 
kewajiban bisa jadi tidak akan terbayarkan. Ini pendapat saya probadi lhoo.



Salam,

Bambang





-Original Message-
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Sugeng 
Hartono - sugeng.harton...@yahoo.com
Sent: Sunday, February 14, 2016 4:35 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Re: [PP-IAGI] - Laporan Rapat Lapindo Brantas (4 Feb 
2016)



Selamat pagi :)



Selama ini saya hanya mengikuti lewat diskusi milis ini, tidak pernah terlibat 
langsung. Melihat bahwa pada sumur BJP-1 ternyata formasi Kujung sekian ratus 
feet lebih dalam dari prognosis, saya rasa program dilakukan seismik akan 
bermanfaat.

Kalau akan dilakukan pemboran lagi, saya (dan pak Made) siap mendaftar jadi wsg 
dan operation geologist...kami masih cukup sehat untuk begadang jaga pemboran. 
Sokur Mas Bambang Istadi berkenan mengundang kami.



Salam hangat dari Lebakbulus

Sugeng (geologist merdeka sejak 1 Jan,2016)



On Fri, 2/12/16, rakhmadi avianto 
> wrote:



Subject: Re: [iagi-net] Re: [PP-IAGI] - Laporan Rapat Lapindo Brantas (4 Feb 
2016)

To: iagi-net@iagi.or.id

Date: Friday, February 12, 2016, 1:36 PM

 Benar

selali pak Yanto data seismik akan membantu banyak hal,  sehingga sebelum komit 
bikin sumur bikin estimasi hubungan  leak data tsb dg keadaan sub-surfacenya 
... cuman masalahnya  perusahhan kecil ...mana mau buang uang untuk alasan  
mitigasi bencana dan kepastian teknisnya bahwa iya minyak  itu kira2 dari 
struktur yg A B atau C.

Salam

KjA

--> Do not give up and do not ever look back and  tawakkal ilallah <--

 2016-02-11 13:45

GMT+07:00 Yanto R. Sumantri 

RE: [iagi-net] ESDM Klaim Temukan Cadangan Migas 21,8 miliar Barel

2016-01-06 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Selamat tahun baru juga Vita, dan rekan2 sekalian,..

Untuk beberapa perusahaan public, termasuk beberapa Majors, jumlah cadangannya, 
”booked reserves” terpaksa malah harus diturunkan karena TIDAK ekonomis untuk 
diproduksi dengan kondisi harga minyak rendah saat ini. Pertanyaan saya, untuk 
Klaim ESDM, apakah temuan Cadangan Migas 21,8 miliar Barel sudah 
memperhitungkan nilai keekonomian bahwa “cadangan” tersebut bisa dikuras secara 
ekonomis??

Salam,
Bambang


From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Parvita 
Siregar
Sent: Thursday, January 07, 2016 11:35 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] ESDM Klaim Temukan Cadangan Migas 21,8 miliar Barel

Selamat tahun baru bagi semua rekan2 IAGI dimanapun kita berada.

Sekedar pertanyaan sehubungan dengan cadangan hydrocarbon, dari sejumlah PSC 
yang ditandatangani 10 tahun yang lalu, ada berapa yang menjadi PSC produksi?   
Apakah ada grafiknya?

Terimakasih,

Parvita

2016-01-06 6:51 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari 
>:
Kalau usaha eksplorasi dimulai dari perpustakaan, penemuan migas juga dapat 
ditemukan juga dari usaha yang sama. Yaitu dengan "re-classification".

Mirip dengan jaman dulu gas bukan merupakan sebuah energi, karena belum ada 
mesin "gas turbine", sekarang gas menjadi energi handal. Demikian juga cadangan 
minyak, dulu karena tehnologi dan mungkin klasifikasi tertentu menyebutkan itu 
bukan penemuan, padahal sudah dibor, sudah ditest, sudah dihitung.

Usaha KEN ini adalah salah satunya melakukan reklasifikasi sehingga kita tidak 
lagi menganggap sebuah "penemuan" yang tersia-siakan.

"Penemuan kembali" ini juga tidak akan menjadi pundi-pundi yang memiliki nilai 
keekonomian yang berarti tanpa peninjauan ulang secara saintifik, termasuk 
didalam remapping, review dan revisit. Masih ada PeeR untuk para eksplorer !

Dan ketahuilah  biaya yang dikeluarkan untuk meingkatkan klasifikasi ini 
pasti lebih murah ketimbang ngebor sendiri !

Salam eksplorasi !

RDP
ESDM Klaim Temukan Cadangan Migas 21,8 miliar Barel

KATADATA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said 
mengumumkan beberapa capaian terbesar di sektor hulu migas sepanjang tahun 
lalu. Salah satu capainnya adalah penemuan cadangan migas.

“Beberapa capaiannya, keputusan pengelolaan 17 wilayah kerja (WK) migas, 
terdiri dari 12 WK baru dan 5 pengelolaan lanjut. Capaian lainnya adalah 
penemuan cadangan eksplorasi migas sebesar 21,8 miliar barel setara minyak,” 
ujarnya pekan lalu.

Ketua Komite Energi Nasional (KEN) Andang Bachtiar mengatakan dari cadangan 
tersebut, ada 5,2 miliar barel yang sudah terbukti, yakni 2,7 miliar barel 
minyak dan 14 triliun kaki kubik gas. Cadangan ini berasal dari 108 struktur 
sumur yang sudah dibor dan sudah diuji memiliki kandungan migas. Akan tetapi 
belum ditingkatkan statusnya menjadi cadangan nasional.

Sementara sisanya 16,6 miliar barel berasal dari 120 struktur sumur yang 
merupakan target eksplorasi dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS). Sumur 
ini sudah dibor tapi belum sempurna dan masih membutuhkan pengeboran lebih 
lanjut. Namun, KKKS tidak menganggap sumur-sumur ini sebagai prioritas untuk 
dieksplorasi tahun lalu.

“Semoga 2016 sumur migas tersebut sudah PoD (menjadi rencana pengembangan 
lapangan KKKS) dan bisa terealisasi menjadi cadangan nasional,” ujar Andang.

Sebelumnya dia sempat menyatakan dari 5,2 miliar barel cadangan tersebut, 
kemungkinan yang akan masuk dalam cadangan nasional tahun ini hanya 580 juta 
barel saja. Penambahan ini mengacu pada persetujuan PoD sepanjang tahun lalu. 
Temuan cadangan ini merupakan tindak lanjut dari adanya identifikasi cadangan 
migas dari tujuh sumur.

Setidaknya penambahan ini bisa memperbaiki cadangan migas nasional yang selama 
ini terus menurun. Data Kementerian ESDM menyebut tahun lalu cadangan minyak 
Indonesia turun 0,95 persen menjadi hanya 7,30 miliar barel. Sementara cadangan 
gas memang ada peningkatan 1,36 persen menjadi 151,33 triliun kaki 
kubik.cadangan minyak
--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: 
iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by 

[iagi-net] Masalah tumpang tindih

2015-11-19 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Masalah tumpang tindih peruntukkan lahan dan perizinan lintas sektor sering 
bermasalah, yang dibawah ini  malah pada sektor yang sama dan berujung di 
pengadilan arbitrase. Kalau sudah berurusan dengan pengadilan diluar negeri, 
Indonesia sering kalah dan harus bayar denda yang tinggi sekali,… Ooh 
Indonesiaku,…

Indian Metal and Ferro Alloys Ltd (IMFA) has filed a lawsuit against the 
Indonesian government with an arbitration court in The Hague after the company 
failed to carry out mining operations at its concession in Kalimantan due to 
overlapping permits.
Director General of Mineral and Coal Bambang Gatot Ariyono said Wednesday that 
the Indian firm also demanded compensation worth US$581 million (about Rp 7.7 
trillion).
IMFA, which filed the arbitration lawsuit in September, acquired the concession 
from an Indonesian firm PT Sri Rahayu Indah (SRI) in 2010 for $8.7 million, 
said Heriyanto, Head of the directorate’s legal division.
SRI obtained an IUP mining business permit for a combined concession of 3,600 
hectares, spanning the regencies of East Barito, South Barito (South 
Kalimantan) and Tabalong (Central Kalimantan).
Problem emerged for IMFA after the local regency administrations issued permits 
to other seven investors.
The problem of overlapping permit emerged after the central government handed 
over the authority in issuing mining permits to local administrations as part 
of their greater autonomy power. This has been seen as one of the key 
challenges of investing in the Indonesian mining sectors.
Heriyanto said that IMFA has failed to conduct proper due diligence process in 
acquiring SRI. He said that the Indian firm should have consulted the central 
government before making the investment.



RE: [iagi-net] FGMI-MAGI bercerita tentang Geowisata

2015-06-23 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Betul sekali,.. gunung Gede paling banyak dikunjungi dan paling banyak 
sampahnya. Rinjani agak lumayan, mungkin karena banyak turis asing dari pada 
orang Indonesia. Turis asing lebih sadar kebersihan dan menjaga keindahan alam.

Kalau teman2 berkesempatan trekking ke Himalaya,.. begitu kita mendarat di 
Lukla dari Katmandu, dan mulai trekking Phakding, Namche Bazaar, lalu ke 
Tengboche atau ambil jalur Gokyo dst,.. ke Everest Base Camp,… pasti terkesan 
bukan hanya pemandangannya yang spektakuler tapi bagaimana treknya bersih dari 
sampah. Sepertinya rakyatnya sadar pentingnya Geowisata bisa membawa berkah.

Salam,
Bambang

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of wijaya ary 
putu
Sent: Tuesday, June 23, 2015 11:21 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] FGMI-MAGI bercerita tentang Geowisata

Mendaki Gunung sekarang mulai menjadi Hits, Tren dan mungkin Gaya HIdup dari 
masyarakat kini, setiap weekend atau 17 agustusan sudah pasti gunung-gunung di 
sekitaran Jawa Barat (Ciremai, Papandayan, Guntur, Cikuray) , jawa tengah dan 
timur ramai oleh pendaki. Hal yang sangat berbeda ketika saya baru masuk kuliah 
di 2005, mungkin sudah ramai namun tak seramai sekarang. Yang unik saya lihat 
adalah sampah, iya itu sampah, antara enggan membawa turun sampah atau memang 
males (sama aja) membawa sampah seperti botol minum, plastik mie instant dll. 
Salah satunya Rinjani, yang salah satu gunung tertinggi dan sampah nya 
bertebaran dimana mana, bukan hanya di Plawangan Sembalunnya, tapi juga di 
danau Segara Anak.

Mungkin dengan adanya acara FGMI - MAGI ini , bisa memberikan wawasan mengenai 
bagaimana menjaga harmonisme antara manusia dan alam begitu juga keselamatan 
dalam berbagai perjalanan khususnya pendakian gunung, sudah beberapa kali di 
tahun ini pendaki ditemukan meninggal ataupun hilang saat pendakian.


salam lestari

wijayaryputu

2015-06-23 9:06 GMT+07:00 Bambang P. Istadi 
bambang.ist...@energi-mp.commailto:bambang.ist...@energi-mp.com:
Setiap kali saya ada kesempatan mengunjungi tempat2 wisata di Indonesia, bahkan 
naik beberapa gunung yang biasanya hanya dikunjungi oleh klub2 pencinta alam,.. 
namun apa yang saya lihat sangat menyedihkan,.. yaitu sampah dimana2, plastic 
bungkus mie instan dibuang sembarangan. Menjelang puncak Gunung Ceremei, karena 
adanya mitos tidak boleh buang air kecil sembarangan, maka buang air diplastik 
lalu digantung didahan2 dan ranting,.

Sungguh ironis bangsa ini tidak ramah lingkungan, sampah betebaran dimana 
mana,.. padahal tempat2 geowisata banyak sekali dan sangat Indah bila tanpa 
sampah. Mudah2an FGMI-MAGI bisa menjadi solusi masalah ini.

Salam,
Bambang


From: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id 
[mailto:iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Roni 
Permadi
Sent: Tuesday, June 23, 2015 4:45 AM
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] FGMI-MAGI bercerita tentang Geowisata

iya, karena selain rekreasi mereka juga diajarkan bagaimana cara mencintai alam 
seperti anak sendiri. ya kita lihat ke depan sambil berkarya dan memikirkan 
bagaimana cara industri migas dan tambang agar tetap jaya seperti tahun - tahun 
ke belakang.
geowisata itu 3M, Menyukai, Mencintai dan Menjaga alam agar tetap seimbang 
dengan ekosistem.
Salam
RP

Roni Permadi
Geologi Teknik
Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP - Bandung
081912515074tel:081912515074

Pada 22 Juni 2015 14.15, Aveliansyah 
avelians...@gmail.commailto:avelians...@gmail.com menulis:

Kita punya harapan yang sama Pak Roni, dengan lesu-nya bursa transfer pemain di 
industri migas dan tambang, geowisata sepertinya bisa menjadi opsi lain untuk 
berkarya.

Beberapa rekan sudah mulai menjalankan usaha travelling dengan membawakan 
konsep geowisata, dan perkembangannya cukup menggembirakan.

salam,
Avel
On Jun 21, 2015 8:27 PM, Roni Permadi 
ronipermadi...@gmail.commailto:ronipermadi...@gmail.com wrote:
alhamdulilah, MAGI sekarang dapat bergerak. semoga menjadi awal pengembangan 
geowisata kita. segi keilmuannya ada, ekonomi kreatifnya juga ada.
salam
RP

Roni Permadi
Geologi Teknik
Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP - Bandung
081912515074tel:081912515074

Pada 20 Juni 2015 07.01, Aveliansyah 
avelians...@gmail.commailto:avelians...@gmail.com menulis:

Dear IAGI-net,

Minggu depan, Forum Geosaintis Muda Indonesia (FGMI) bersama dengan Masyarakat 
Geowisata Indonesia (MAGI) akan mengadakan acara diskusi yang mengangkat tema 
tentang geowisata.

Disini, Pak Heryadi Rachmat dan Pak Sinung Baskoro dari MAGI akan bercerita 
tentang pengembangan kawasan geowisata. Tentunya akan menjadi topik yg sangat 
menarik untuk diikuti sembari ngabuburit menunggu buka puasa.

Acara akan ditutup dg buka puasa bersama. Jadi silahkan jika ada rekan-rekan 
yang berminat hadir utk segera mendaftar, karena kuota kita hanya bisa 
menampung 50 orang saja.

Salam,
Aveliansyah



Visit IAGI Website

RE: [iagi-net] FGMI-MAGI bercerita tentang Geowisata

2015-06-22 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Setiap kali saya ada kesempatan mengunjungi tempat2 wisata di Indonesia, bahkan 
naik beberapa gunung yang biasanya hanya dikunjungi oleh klub2 pencinta alam,.. 
namun apa yang saya lihat sangat menyedihkan,.. yaitu sampah dimana2, plastic 
bungkus mie instan dibuang sembarangan. Menjelang puncak Gunung Ceremei, karena 
adanya mitos tidak boleh buang air kecil sembarangan, maka buang air diplastik 
lalu digantung didahan2 dan ranting,.

Sungguh ironis bangsa ini tidak ramah lingkungan, sampah betebaran dimana 
mana,.. padahal tempat2 geowisata banyak sekali dan sangat Indah bila tanpa 
sampah. Mudah2an FGMI-MAGI bisa menjadi solusi masalah ini.

Salam,
Bambang


From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Roni Permadi
Sent: Tuesday, June 23, 2015 4:45 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] FGMI-MAGI bercerita tentang Geowisata

iya, karena selain rekreasi mereka juga diajarkan bagaimana cara mencintai alam 
seperti anak sendiri. ya kita lihat ke depan sambil berkarya dan memikirkan 
bagaimana cara industri migas dan tambang agar tetap jaya seperti tahun - tahun 
ke belakang.
geowisata itu 3M, Menyukai, Mencintai dan Menjaga alam agar tetap seimbang 
dengan ekosistem.
Salam
RP

Roni Permadi
Geologi Teknik
Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP - Bandung
081912515074

Pada 22 Juni 2015 14.15, Aveliansyah 
avelians...@gmail.commailto:avelians...@gmail.com menulis:

Kita punya harapan yang sama Pak Roni, dengan lesu-nya bursa transfer pemain di 
industri migas dan tambang, geowisata sepertinya bisa menjadi opsi lain untuk 
berkarya.

Beberapa rekan sudah mulai menjalankan usaha travelling dengan membawakan 
konsep geowisata, dan perkembangannya cukup menggembirakan.

salam,
Avel
On Jun 21, 2015 8:27 PM, Roni Permadi 
ronipermadi...@gmail.commailto:ronipermadi...@gmail.com wrote:
alhamdulilah, MAGI sekarang dapat bergerak. semoga menjadi awal pengembangan 
geowisata kita. segi keilmuannya ada, ekonomi kreatifnya juga ada.
salam
RP

Roni Permadi
Geologi Teknik
Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP - Bandung
081912515074tel:081912515074

Pada 20 Juni 2015 07.01, Aveliansyah 
avelians...@gmail.commailto:avelians...@gmail.com menulis:

Dear IAGI-net,

Minggu depan, Forum Geosaintis Muda Indonesia (FGMI) bersama dengan Masyarakat 
Geowisata Indonesia (MAGI) akan mengadakan acara diskusi yang mengangkat tema 
tentang geowisata.

Disini, Pak Heryadi Rachmat dan Pak Sinung Baskoro dari MAGI akan bercerita 
tentang pengembangan kawasan geowisata. Tentunya akan menjadi topik yg sangat 
menarik untuk diikuti sembari ngabuburit menunggu buka puasa.

Acara akan ditutup dg buka puasa bersama. Jadi silahkan jika ada rekan-rekan 
yang berminat hadir utk segera mendaftar, karena kuota kita hanya bisa 
menampung 50 orang saja.

Salam,
Aveliansyah



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: 
iagi-net-unsubscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of
any information posted on IAGI mailing list.





Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: 
iagi-net-unsubscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 

RE: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing

2015-06-21 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Slmt pagi Abah, pak Ong, Cak Noor dan rekan2 sekalian,

Pengalaman kami, SKKMIGAS sangat terlibat dalam proses sertifikasi cadangan 
gas, bahkan ikut dalam diskusi detail mengenai parameter petrophysics yang 
digunakan dalam static model. Keterlibatan juga mencakup dynamic model sebagai 
proses lanjut dari static model. Sehingga cadangan yang digunakan operator 
sudah memenuhi standar yang digunakan industry dan ketentuan SKKMIGAS. Selain 
itu, untuk penjualan gas, SKKMIGAS mengaplikasikan “risk factor” sebagai buffer 
bila ternyata dalam perjalanan gas yang diproduksikan tidak sesuai dengan 
cadangan.

Untuk penjualan minyak, SKKMIGAS sangat terlibat dalam “Ship Coord” dimana 
masing2 produsen melakukan koordinasi pelaporan dan pengapalan minyak 
kepembeli. Dalam hal ini SKKMIGAS tahu persis berapa besar produksi masing2 K3S 
dan berapa yang dijual dan pembelinya karena operator harus mengantongi izin 
export.

Pelaporan cadangan masing2 operator juga dilakukan tiap2 tahun. Nah, jadi saya 
kira data cadangan dan produksi tersebut ada, mungkin saja tidak dishare keumum 
dan forum ini . Namun saya setuju, karena pelaporan cadangan sangat terkati 
dengan teknologi dan keekonomian, maka mungkin saja beberapa lapangan marginal  
sudah tidak ekomonis untuk diproduksikan atau dikembangkan disaat harga minyak 
rendah, maka cadangan terbukti-nya sudah tidak layak dikatagorikan sebagai 
“terbukti” . Oleh sebab itu cadangan bersifat dinamis, berubah setiap waktu.

Cadangan baiknya dikompilasi dan dilaporkan tiap tahun ke masyarkat luas 
(seperti US EIA). Kalau kita mengacu pada pasal 33 UUD-45 yang antara lain 
mengatur Perekonomian dan Pemanfaatan SDA, dan “dikuasai oleh Negara dan 
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”, maka rakyat perlu tahu 
berapa besar cadangan yang dikuasi dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat.

Salam dan semangat pagi,
Bambang


From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Yanto R. 
Sumantri - yrs_nki@
Sent: Sunday, June 21, 2015 8:02 PM
To: iagi-net@iagi or. id
Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing

Tulisan pak Ong sangat baik sebagai bahan kajian skk migas atau nantinyg 
berfungsi sbg itu.
Jadi pertanyaan juga ya kali data cadangan tidak pernah di update oleh skk 
migas.

Si Abah


Sent from Yahoo Mail on 
Androidhttps://overview.mail.yahoo.com/mobile/?.src=Android


From:noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com
Date:Sun, 21 Jun, 2015 at 17:41
Subject:Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing
Selamat sore Pak Ong,
Sepengetahuan saya semua Operator melakukan pelaporan status cadangan tiap awal 
tahun baik kepada SKKMigas maupun Migas, namun entah kenapa data2 ini rupanya 
tdk terkonsolidasi dgn baik sehingga data cadangan kita tdk pernah terupdate.. 
Nah kalau yg aktif produksi saja tdk terkonsolodisasi maka saya jd maklum kalau 
yg blm produksi jg amburadul akurasinya... #128516;

Salam

On Saturday, June 20, 2015, - kangim...@yahoo.comjavascript:return 
SRS0-AEjo=G6=yahoo.comhttp://yahoo.com=kangim...@iagi.or.idjavascript:return
 wrote:
Informasi geologi termasuk diantaranya info sumberdaya mineral, minyak, gas dan 
batubara harusnya menjadi faktor kunci kebijakan strategis negara. Hal ini bisa 
terjadi kalau badan geologi nasional ada dibawah presiden dan memiliki 
fasilitas kunci menjaga keakuratan data. Sejak 2005 IAGI mengusulkan 
dibentuknya Badan Geologi Nasional. Mari kita angkat lagi issue 
ini.imhttp://ini.im
Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Sat, 20 Jun 2015 11:44:01 +0700
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing

Menarik Pak Ong
Ijin di share di blog boleh kan ?
Salam
Rdp

Sent from my iPhone

On 20 Jun 2015, at 11.33, Ong Han Ling 
hl...@geoservices.co.idmailto:hl...@geoservices.co.id wrote:
Teman2 IAGI,

Memang cadangan Mineral Resources Indonesia, migas dan batubara, dapat 
dikatakan kacau. Padahal cadangan merupakan segalanya untuk planning.  Pada 
kesempatan ini saya ingin membahas sedikit ttg. cadangan migas.

Banyak data dari ESDM keliru dan kurang teliti. Umpama banyak peta ESDM yang 
mengambarkan cadangan terbukti (proven) lebih besar, sampai 3X, dari cadangan 
potential. Ini  ditayangkan bertahun-tahun tanpa ada yang berkomentar/peduli.

Besarnya cadangan migas Indonesia merupakan teka-teki. Sebelum 2000, cadangan 
masih diurusi Pertamina/MPS hingga hingga dapat dikatakan datanya up to date. 
Setelah itu tidak ada yang peduli.

Banyak orang mengutib cadangan minyak Indonesia sekarang 3.7 billion bbl 
minyak. Tidak banyak berubah sejak 10 tahun yang lalu, padahal tiap tahun 
dikeluarkan sekitar 300,000 bbl. Namun kalau kita bandingkan dengan cadangan 
dari Inggris yang kira-kira tidak banyak beda dan maturity lapangan minyak 

RE: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing

2015-06-14 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Kang Yudi dan rekan2 sekalian,

Jika apa yang disinyalir oleh Kang Yudi soal perubahan paradigma undang2 Migas 
menjadi “Nasionalis”, bisa jadi kebalikan dengan apa yang sedang berkembang 
dibelahan dunia lain.

Ambil contoh, Mexico, karena produksinya menurun dari sekitar 3 juta bopd 
ditahun 2010 dan diperkirakan tinggal sekitar 1.8 juta bopd ditahun 2025, maka 
mereka melakukan energy reform, yaitu berupa reformasi kebijakan yang membuka 
peluang bagi investor untuk masuk dan mengakhiri monopoli Pemex selama 75 tahun 
terakhir dari bentuk service contract kebentuk lain yang lebih menarik bagi 
investor seperti Profit-sharing contract, Production-sharing contracts dan 
Licenses. Ketiga jenis kontrak ini yang di-introdusir oleh legislator Mexico.

Begitu juga di Brazil, sekarang menuju suatu perubahan “energy reform package” 
yang membuka peluang untuk investasi perusahaan asing untuk melakukan explorasi 
dan pengembangan pada “pre-salt oil” yang sebelumnya hanya dimonopoli oleh 
Petrobras yang kini dirudung utang. Tentunya harapan dengan keterlibatan asing 
akan mempercepat pengembangan potensi pre-salt.

Bagaimana dengan Indonesia, produksi kita sudah jauh menurun dari 1.6 juta bopd 
dimasa silam menjadi tinggal setengahnya. Harapan kenaikan produksi hanya 
tinggal dari Cepu saja dan lapangan2 kecil lainnya. Ketertarikan asing 
sepertinya tidak seperti dulu, apalagi pemerintah juga sudah tidak menjadikan 
sektor ini menjadi prioritas. Saat IPA convention lalu, presiden selalu 
diharapkan membuka convention tersebut, ternyata tidak terjadi, bahkan tidak 
juga dibuka wapres. Meskipun tidak sebesar dulu, tapi kontribusi pendapatan 
negara dari Migas masih besar, dan menciptakan banyak lapangan kerja.

Mungkin kita beli saja minyak toh saat ini produksi dunia melimpah akibat 
revolusi shale oil/gas dan juga OPEC enggan menurunkan produksi, serta lemahnya 
permintaan konsumen yang menguntungkan net importer seperti Indonesia.

Memang tidak ada salahnya kita berharap Pertamina lebih berperan dimasa 
mendatang dengan mengelola lapangan yang akan berakhir kontraknya atau yang 
ditinggalkan asing. Ada contoh kenaikan produksi diblok ONWJ dan WMO, soal 
besarnya biaya dan minimnya keberhasilan eksplorasi pada blok2 ini untuk 
menambah cadangan mungkin tidak dipermasalahkan. Namun kalau kita berpaling ke 
Northsea, perusahaan2 besar malah mulai meninggalkan assetnya disana, dijual 
karena kuatir akan “liability” atau kewajiban untuk abandonment fasilitas2 
produksi yang sudah mulai tua. Kalau ditinjau dari perspektif ini, maka 
“kewajiban” ASR, atau abandonment and site restoration malah akan beralih 
menjadi tanggungan Pertamina dimasa mendatang.

Salam dan semangat pagi,..
Bambang



From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yudie 
iskandar
Sent: Saturday, June 13, 2015 11:47 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing

Selamat malam, bapaks, ibus ysh,
Kebetulan ada yang ngasih draf RUU migas, sehingga sekilas saya bisa intip apa 
isinya.
Yang paling mencolok dari draf tersebut adalah adanya terminologi baru yaitu 
Izin Usaha Hulu Migas yang termaktub dalam bab III (Penguasaan dan 
Pengusahaan).
iZIN ini diberikan kepada PT PERTAMINA (PERSERO), baru kemudian jika PTM tidak 
mau, maka diberikan kepada BUMN-K (Badan Usaha Milik Negara Pelaksana Kerjasama 
Hulu -- SSOE (Special State-Owned Enterprise). Jadi bentuk yang dipilih oleh 
rezim sekarang itu jelas bentuknya, yaitu BUMN Khusus, bukan Badan Pelaksana 
atau bagian dari Pertamina.
Dalam Draf ini, Pertamina (sepanjang sahamnya 100% dikuasai oleh GoI) mendapat 
privelege untuk memilih blok yang akan dilelang terlebih dahulu,(FIRST RIGHT of 
REFUSAL), baru kalau Pertamina  ogah, Izin diberikan kepada BUMNK untuk 
ditawarkan kepada BU/BUT (Badan Usaha/Tetap) via lelang, jika ada yang 
berminat, maka akan dibuatkan kontraknya antara BUMNK dengan Kontraktor.
Jadi tingkatannya sesuai bab III tsb adalah:
1. Negara sebagai pemilik SDA {MINERAL Right= The right that deal with the 
ownership of the mineral in the ground (in situ)}
2. Penguasaan oleh Negara kemudian didelegasikan kepada pemerintah sebagai 
pemegang KP (Kuasa Pertambangan,Mining Right= The right to bring the mineral to 
surface)
3. GOI sbg pemegang KP memberi izin Usaha hulu (IUH) Kepada Pertamina atau 
(kemudian) BUMNK untuk setiap WK.
4. BUMNK menandatangani kontrak dengan K2S.
Disini jelas bahwa IUH yang diberikan kepada Pertamina adalah hak pengusahaan 
(Economic right)
IUH berlaku 30 tahun dan dapat diperpanjang selama maksimum 20 thn. 
PERPANJANGAN KEDUA otomatis diberikan kepada PTM.

Jadi RUU ini sangat nasionalis dan Pertamina heavy karena mempunyai hak first 
right of refusal dengan memilih terlebih dahulu blok yang akan dilelang, baru 
dibelakangnya antri Saka Energi, EMP, Medco, Petronas dll.In another word, 
others will only get working area that is not managed by Pertamina.

Selain nasionalis, daerah 

[iagi-net] FW: SPE Special Panel Discussion Distinguished Lecture, 18 February 2015

2015-02-15 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Mungkin ada rekan2 yang tertarik untuk ikut acara ini yang membahas rendahnya 
harga minyak dan dampaknya pada industry Migas.

Salam,
Bambang

From: SPE Indonesia [mailto:speindone...@slb.com]


SPE SPECIAL PANEL DISCUSSION  DISTINGUISHED LECTURE
Outlook for Indonesia's Oil Industry in Response to Low Oil Prices
[cid:image002.jpg@01D03FC3.1E8D8C70]
Wednesday, 18 February 2015
08:00 AM - 14:00 PM (registration starts at 08:00 AM)
Balai Kartini 2nd Floor, Cempaka Room
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 37
Jakarta 12950

Please join us for a SPE Special Panel Discussion on:
Outlook for Indonesia's Oil Industry in Response to Low Oil Prices
followed by lunch and a SPE Distinguished Lecture on:
Diamonds in the Noise - Treasures Lurking in Acoustic Data

ABSTRACT:
The recent drop in oil price has had varying degrees of impact on every 
country, Indonesia included. For motorists the cheaper fuel means huge savings, 
whilst many industries enjoy lower production costs. The industry that suffers 
the most is the oil and gas industry with many projects being reevaluated, 
postponed, and even cancelled.
The same question is asked repeatedly on the oil price: how low and how long?
What is the outlook of the industry in Indonesia given the low oil price? What 
is the impact in the short term and the longer term? What can be done? What are 
the solutions? Creative solutions often come when we are desperate.
Come, listen and participate in our SPE Talkshow, and hear representatives from 
the regulator, industry association, national and independent EP companies, 
service companies and the consulting world.

The speakers will be:
- Aussie Gautama, Deputy Chairman for Planning Control, SKKMIGAS
- Craig Stewart, President of IPA and President of Salamander
- Tenny Wibowo, President of Pertamina Hulu Energi
- Thomas Schievenbusch, SPE Java Chairman
- Peter Adam, Head of Engineering, Energi Mega Persada
- Chris Graham, VP and Head of Asia Pacific for Markets Research, WoodMac
- Andika Mahardika, Head of Operations, Cougar Drilling Services Indonesia

Reservation with Mega at speindone...@slb.commailto:speindone...@slb.com or 
j...@spe.or.idmailto:j...@spe.or.id







Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] Kepala SKK tidak tahu jumlah cadangan minyak??

2014-12-15 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Terus terang, banyak orang yang sudah lama berkecimpung didunia migas pun, 
termasuk saya, tidak tahu berapa sebenarnya cadangan minyak Indonesia. Cak Noor 
bilang simpang siur tergantung mau merujuk ke hitungan siapa .  data 
siapa yang dipakai, dan kapan?... Angka DEN, ESDM dan SKKMIGAS bisa saja 
berbeda. Ada juga data OPEC, EIA, BP statistical review dst dst.

Cadangan atau reserves sifatnya dinamis, tergantung waktu, teknologi, 
keekonomian bahkan politik. Dalam definisi SPE - PRMS ada unsur keekonomian dan 
komersialitas. Bila ternyata cadangan tersebut berada didaerah hutan lindung 
dan tidak bisa diproduksi, tidak bisa dikatagorikan sebagai cadangan. Bila 
teknologi ekstraksi yang digunakan ternyata mahal dan tidak ekonomis saat harga 
minyak turun, maka tidak layak dikatagorikan sebagai cadangan. Bila potilik 
bermain, negara kacau atau approval tidak turun-turun dan jangka waktu 
produksinya akan terpotong dengan masa kontrak PSC yang akan berakhir,.. Angka 
cadanganpun seharusnya dipotong.

Memang sudah selayaknya cadangan minyak Indonesia direview dan dipublish tiap 
tahun, karena harus dikurangi dengan jumlah yang sudah diproduksikan. Dengan 
semakin jarangnya temuan minyak dalam jumlah besar, mungkin saja cadangan 
Indonesia berkurang.

Mungkin saja perihal cadangan tidak terlalu penting,.. Ada hal lain yang lebih 
penting yaitu soal strategic petroleum reserves yang menyangkut persediaan, 
inventories atau stockpiles yang dimiliki Indonesia. Intinya dalam keadaan 
darurat kita bisa bertahan berapa lama? Negara2 lain menimbun persediaan minyak 
sampai beberapa bulan, Indonesia mungkin hanya sekitar 2-3 minggu (??), itupun 
konon sudah termasuk yang berada dalam tanker2. Jika kita dalam keadaan 
darurat, kita bergantung pada import dari negara tetangga (produk minyak 
olahan), minyak mentah timur tengah, karena persediaan kita sangat tipis... 

Mungkin kita orang Indonesia, hidup didaerah tropis tidak terbiasa seperti 
orang barat dengan antisipasi terburuk saat musim dingin, badai salju 
datang,... Dengan cara Tarsok, kumaha engke, mangan ora mangan kumpul,... 
Ternyata survive juga,.. Amazing !! Sekaligus Alhamdulillah.

Salam,
Bambang


 On 16 Des 2014, at 10.22, noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com 
 wrote:
 
 bukan saya mau membela tapi memang main objective yang beliau
 terima dari pak menteri ESDM adalah untuk restore public trust
 terhadap institusi tsb ... itulah maka keliahatannya akan fokus lebih
 ke bussiness process and procurement revamping terlebih dahulu..
 
 
 salam,
 
 On 12/16/14, ssoenarwi ssoena...@gmail.com wrote:
 Tapi sudah bbrp hari sejak dipilihnya ybs utk memimpin instansi penting
 Pemerintah, koq tidak ada persiapan mengetahui data2 dasar ki piye to ?
 Klihatannya ybs masih terlalu lugu  nggak aware dg object yg dipimpinnya,
 apa males (skeptis) atau mmg nggak ngerti atau mmg gak mau tahu yaa ?  Jujur
  bersih mmg diperlukan, tetapi kompetensi ya lebih perlu lagi kan ?
 
 Wass,
 Nyoto
 
 
 Sent from Samsung Mobile
 
 div Original message /divdivFrom: noor syarifuddin
 noorsyarifud...@gmail.com /divdivDate:16/12/2014  10:29  (GMT+08:00)
 /divdivTo: iagi-net@iagi.or.id /divdivCc:  /divdivSubject: Re:
 [iagi-net] Kepala SKK tidak tahu jumlah cadangan minyak?? /divdiv
 /divDari bberapa pertemuan dengan beliau, secara jujur beliau mengakui
 tidak paham apa-apa dan akan belajar untuk memahami industri migas
 Ini termasuk waktu bertemu dengan IAGI kemarin: jangan kaget kalau
 nanti akan banyak tanya ke IAGI...
 
 Saya sangat menghargai keterbukaan dan kejujuran beliau dan tidak
 ingin memberikan penilaian sebelum masa belajar beliau lewat.. :-)
 
 btw, asal tahu saja jumlah cadangan migas kita memang simpang siur
 tergantung mau merujuk ke hitungan siapa... jadi wajar saja beliau
 yang baru masuk akan bingung..
 
 
 
 salam,
 
 
 On 12/16/14, ssoenarwi ssoena...@gmail.com wrote:
 Dalam nenjawab pertanyaan2pun juga kurang mantabs...?
 
 Nyoto
 
 
 Sent from Samsung Mobile
 
 div Original message /divdivFrom: yrs_nki -
 yrs_...@yahoo.com SRS0-mUZs=BD=yahoo.com=yrs_...@iagi.or.id
 /divdivDate:16/12/2014  06:12  (GMT+08:00) /divdivTo:
 iagi-net@iagi.or.id /divdivCc:  /divdivSubject: Re: [iagi-net]
 Kepala SKK tidak tahu jumlah cadangan minyak?? /divdiv
 /div
 
 
 
 Sent from Samsung Mobile
 
 
  Original message 
 From: seno aji
 Date:15/12/2014 21:32 (GMT+07:00)
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net] Kepala SKK tidak tahu jumlah cadangan minyak??
 
 Dari wawancara economitkc challenges mtero. TV sungguh sangat ironis waktu
 ditanya jummlah cadangan minyak, kepala SKK migas tidak tahu. Padahal itu
 adalah hal dasar yang harus diketahui..
 
 Gimana ini? Sebaru apapun dia sudah harus ON. Tidak musti belajar dulu.
 
 Salam
 SA
 Sent from my@smartmail
 
 
 
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi 

RE: [iagi-net] Pentingnya Eksplorasi -- was: Harga Minyak menyentuh level US$60

2014-12-05 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Ikut nimbrung Abah, pak Ong,

Masalah “Pentingnya Eksplorasi” dalam subjek diatas, mungkin kita musti 
melongok apa yang sedang terjadi dinegara-negara lain, seperti Mexico yang 
sedang melakukan reformasi industri migas, baik di upstream, mid-stream dan 
downstream. Konon produksinya turun, yang dulu mencapai 3.7 juta menjadi 
tinggal 2.5 juta bopd. Meskipun produksinya masih memenuhi kebutuhan dalam 
negeri dan masih export minyak ke US, tapi pemerintah Mexico merasa perlu 
melakukan reformasi dengan perubahan konstitusi yang telah disahkan akhir tahun 
lalu. Pemerintah Mexico saat inipun sadar hasilnya hanya akan dinikmati oleh 
pemerintah masa mendatang atau partai lain. Selama ini mereka menganut service 
contract,… kontrak jasa, berupa cost + fee yang tidak menarik bagi investor, 
tapi dalam format baru, akan ada PSC, joint venture dengan Pemex, dan investor 
bisa membukukan cadangan dll.

Contoh lain adalah Colombia yang melakukan reformasi kebijakan fiscal dan 
peraturan migas tahun 2003 yang merupakan insentif bagi investor. Hasilnya bisa 
dilihat sekarang, produksi minyaknya naik secara signifikan, hampir 2 kali 
lipat.

Bagaimana dengan Indonesia? Puncak produksi minyak terjadi di tahun 1977 dan 
1996 yang berbanding lurus dengan banyaknya jumlah sumur yang dibor, meningkat 
jumlah penemuan sekaligus naiknya produksi sehingga mencapai puncak. Saat ini 
penemuan lapangan baru, jarang dan kecil2, karena kegiatan ekplorasi menurun. 
Penemuan lapangan skala besar terakhir tahun 1992 (lapangan Banyu Urip Cepu).

Kalau kita kembali kecontoh Mexico, apa yang terjadi di Indonesia malah 
sebaliknya,… yang sedang hangat untuk kontrak baru adalah pilihan lain selain 
PSC dengan memberlakukan service contract. Selain itu masalah POD ring-fencing 
atau cost recovery per lapangan, tidak lagi per PSC. Apa dampaknya terhadap 
eksplorasi? Kemungkinan besar perusahaan minyak menjadi enggan melakukan 
eksplorasi, karena resiko explorasi tidak lagi bisa dicost recovery. Kalaupun 
bisa dicost recovery, jangka waktu yang panjang antara penemuan dengan 
komersialisasi bisa membuat perusahaan minyak goyah. Beberapa contoh jangka 
waktu lama antara lain Tangguh, Donggi-Senoro, Natuna D-Alpha bahkan sudah 
sekitar 30an tahun sejak penemuan. Dengan demikian, perusahaan hanya akan 
memproduksi apa yang sudah ditemukan saja, tanpa usaha explorasi. Soal lain 
adalah masalah tidak adanya depresiasi yang dipercepat. Perusahaan tentunya 
tidak akan meninggalkan sunk cost yang tinggi pada akhir kontrak karena tidak 
ada jaminan PSC bisa diperpanjang/ diperbaharui. Artinya tidak akan ada 
investasi baru pada 5 tahun sebelum masa kontrak berakhir.

Jadi, pentingkah eksplorasi? Mungkin saja tidak karena hal2 diatas membuat 
kegiatan eksplorasi tidak menarik, ie. Kontrak jasa, POD ring fencing, jangka 
waktu lama untuk komersialisasi, depresiasi tidak bisa dipercepat. Apalagi 
dengan issue2 lain seperti pajak bumi dan bangunan (pbb) blok explorasi, 
banyaknya perizinan, kurangnya data2 subsurface dll.

Adakah solusi? Seorang kawan bijak mengatakan “look at history”. Bayangkan pada 
tahun 1967-1968, Indonesia saat itu masih kacau, tidak aman, politik 
bergejolak, tidak ada infrastruktur,… tapi berhasil mengundang investor untuk 
masuk dan bereksplorasi. Diantaranya menemukan Arun dan Badak yang menjadi 
cikal bakal industry LNG di Indonesia. Bontang bahkan menjadi proyek LNG 
tercepat didunia yang selesai dalam 5 tahun. Duniapun kagum dengan Indonesia 
dan banyak yang datang belajar cara mengelola industri migas. Konon saat itu 
“everything was simple” managemen Pertamina memiliki wewenang untuk mengambil 
keputusan2 penting secara cepat.

Mungkin saja dengan look at history, cara2 dan filosofi yang dianut pada pionir 
industry migas dimasa lalu bisa dijadikan refleksi kita untuk meningkatkan 
kegiatan eksplorasi dan masalah2 yang dihadapi IDD, Masela, Tangguh 3 bisa 
cepat terselesaikan, sehingga Indonesia tidak perlu impor LNG,.. Wallahu a’lam 
bi shawab.

Selamat berakhir pekan.

Salam,
Bambang


From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yrs_nki - 
yrs_...@yahoo.com
Sent: Thursday, December 04, 2014 12:48 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] Pentingnya Eksplorasi -- was: Harga Minyak menyentuh 
level US$60

Kalau dulu berfikir spt yg disampaikam pal Ong adalah  berfikir secara 
holistik. Dulu sering diajarkan oleh lemhanas.Apa pemikiran ini sekarang maasih 
dianut ?


Sent from Samsung Mobile

 Original message 
From: yrs_nki - yrs_...@yahoo.com
Date:04/12/2014 12:03 (GMT+07:00)
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] Pentingnya Eksplorasi -- was: Harga Minyak menyentuh 
level US$60

Informasi yg sangat komprehensif pak
Ong.teroma kasih.persoalam diatas hanya dapat dilihat..dipelajari oleh fihak 
yang dapat melihat persoaln oni secara menyeluruh. Ambil contoh harga gas yang 
dilpatpk oleh skk migas rendah. Ya krn menurit pod yang disepakati tentunya 
memberikan gvt 

RE: [iagi-net] Sekarang Saatnya Tambang dan Laut

2014-11-07 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Kapalnya dari negara tetangga juga, operasi besar2an dengan sistim “PIR”; kapal 
kecil setor ikan kekapal yang lebih besar yang berfungsi sebagai supply ship 
untuk memenuhi kebutuhan kapal2 yang lebih kecil ini. Kapal besarnya bisa 
proses langsung menjadi ikan kemasan dalam bentuk kaleng dan kemasan lainnya. 
Untuk menunjang operasi besar2an kapal2 ilegal ini, beli solarnya bersubsidi 
pula. Perusahaan ikan dari negara tetangga ini listed di bursa saham Amerika.

Zaman pak Sarwono pernah ada “shock therapy” dengan operasi meledakkan beberapa 
kapal asing yang tak memiliki izin ini. Tapi sekarang sudah tidak terdengar 
lagi usaha menghentikan atau mengurangi pengurasan kekayaan laut Indonesia. 
Mungkin saja ada yang melindungi, atau sudah tahu adat istiadat tradisional 
Indonesia, yaitu “mel”.

Salam,
Bambang


From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Eko Prasetyo
Sent: Friday, November 07, 2014 2:23 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Sekarang Saatnya Tambang dan Laut


Kenapa tidak mau sebutkan negara mana asal kapal2 itu? Takut investor marah? 
Lalu soal tambang, tambang apa?
On Nov 7, 2014 11:33 AM, lia...@indo.net.idmailto:lia...@indo.net.id wrote:
Apa ini artinya Tambang akan naik daun


ISM

==


Jokowi: Dulu Kita Booming Minyak, Sekarang Saatnya Tambang dan
LautZulfi Suhendra - detikfinance
Jumat, 07/11/2014 11:02 WIB


Jakarta -Sektor kelautan dan pertambangan akan menjadi andalan
bagi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Kedua sektor ini harus
bisa menjadi tulang punggung ekonomi.
Ini kesempatan kita, jangan sampai lepas lagi dan ekonomi kita
tak terdongkrak gara-gara tak perhatian ke sana (tambang dan
laut). Waktu itu kitabooming minyak, booming kayu, kita tak
bisa manfaatkan itu, ujar Presiden Jokowi.
Sekarang kita punya kesempatan dua, minerba (mineral dan
tambang), dan laut. Jangan sampai kesempatan itu hilang lagi,
tegas Jokowi pada acara Kompas 100 CEO Forum di Hotel Four
Seasons, Jakarta, Jumat (7/11/2014).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, pertumbuhan kelas
menengah Indonesia yang tinggi harus dimanfaatkan untuk
membangun sektor-sektor produktif tadi. Subsidi BBM harus
ditekan untuk membangun kedua sektor ekonomi tadi.
Jokowi juga menyampaikan informasi, kapal-kapal asing di lautan
Indonesia banyak sekali. Kapal-kapal asing ini mengambil
ikan-ikan dan sumber daya laut lainnya.
Bapak-ibu sekali-sekali datang saja ke sekitar Maluku di
tengah laut, jangan siang, malam hari itu kayak pasar malam.
Dari data kita kira-kira ada 4.500-an kapal yang mengambil ikan
yang di lautan kita izin ataupun tak izin. Tapi saya yakin, 90%
nggak ada izin. Habis, papar Jokowi.
Kemarin kita cek, hanya 10% kapal kita. Ikannya dibawa ke
mana? Nggak jelas. Sebenarnya saya mengerti negara mana, tapi
saya tak mau sebutkan, ungkap Jokowi.



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: 
iagi-net-unsubscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of
any information posted on IAGI mailing list.



Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 

RE: [iagi-net] Oil price: how low can you go.

2014-10-23 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Harga minyak yang rendah sebenarnya bagus juga untuk Indonesia yang sudah 
menjadi negara net importer,.. semakin tinggi harga minyak, semakin dalam 
merogoh kocek beli minyak dan bbm import dan menambah beban deficit yang 
semakin besar,.. Jika harga minyak naik terus, JW-JK harus segera menaikan 
harga bbm supaya bisa bayar gaji pegawai negeri,.. yang jelas negara2 
pengeksport timur tengah saat ini bisa beri discount yang besar untuk jual 
minyaknya.

Apa penurunan harga disengaja diarahkan untuk menyerang shale oil seperti 
yang disinggung Paulus? Mungkin karena, kita lihat produksi US semakin besar 
saja. Tapi ada juga scenario lain, yaitu kesengajaan aliansi US-Saudi untuk 
menekan ISIS dengan harga minyak yang rendah karena ketergantungan mereka yang 
besar untuk mendanai kegiatan “terorisme” dari pendapatan minyak. Hal “politik 
minyak” seperti ini pernah dilakukan untuk menekan Vladimir Putin dan Ayatollah 
Ali Khamenei dimasa lalu. Namun, how low can you go? Seorang kawan yang dekat 
dengan trader minyak mengatakan sekarang ini bisa dapat minyak dari black 
market di Caspian Sea dengan harga $40-50/barel. Sekarang tinggal kuat2an saja, 
karena masing2 Saudi, Iran, Libya punya spare capacity ~2 juta bbls. Masing2 
menjaga market share yang tinggi, jika harga rendah, disiasati dengan pompa 
volume yang lebih tinggi.

Sepuluh tahun lalu bila ada perang di timur tengah, harga minyak akan melonjak, 
nah kali ini terbalik, negara2 produsen minyak besar, Libya, Iraq, Nigeria dan 
Syria sedang kalut dengan kekacauan dalam negeri serta perang, tambah lagi ada 
sangsi terhadap Iran, tapi harga minyak malah turun. Salah satu penyebabnya, 
selain meningkatnya produksi di US sebagai konsumen minyak terbesar, juga 
karena lemahnya perekonomian Cina dan Eropa.

Salam,
Bambang


From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of rakhmadi 
avianto
Sent: Thursday, October 23, 2014 8:40 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Oil price: how low can you go.

Menurut Bernake Gov Bank Central USA (yg sekarang Janet Allen), harga crude oil 
dunia akan hovering around USD 80.0, sebenernya ya masih sekitar itu terendah 
$79.7 ... tertinggi $147, bahkan turun ke $30 Dec 2008. kalo melihat di 
Internet Oil Price History maka terlihat disitu harga minyak 70-72 sekitar $13, 
naik ke $35 sekitar 72-80, naik ke $60 80-84 (pada waktu itu saat KjA baru 
lulus gampang banget cari kerja sampe bingung milih yg mana), 84 mulai goyang 
dan turun ke $30 dan bottom $20 pada 86, shg para angkatan 80-81 pada sulit 
cari kerja di Oil, harga berkisar itu 17-20 dari 86-96, tahun 98 malah terjadi 
krisis dunia minyak jatuh ke harga 70an jadi sekitar $13-15, tapi ngga lama 
kerena mulai naik lagi sejak 2002 yg puncaknya terjadi di Juli 2008  pada 
saat harga minyak diatas $100 maka Bernake yg saat itu Gov Fed USA pidato bahwa 
krisis di Eropa dan lain2 krn harga minyak terlalu tinggi dan menurut beliau yg 
wajar adalah sekitar $80, critanya mungkin USA dan Europe belum siap 
industrinya untuk beli minyak di atas $80. Maka dari itu mungkin yg realistis 
harga minyak akan ada di sekitar $80.

Saya amati ibu Jenet Alleh PhD kok ya belum komen apa ini artinya dia makmum dg 
Bernake yah, buat yg lagi rajin melakukan Merger dan Akuisisi sebaiknya patokan 
harga tersebut di hormati, artinya kalau harga minyak diatas $80 anggap aja itu 
sebagai bonus dan jangan berassumsi akan begitu terus.

Yg paling ngeri sebenernya kalau harga minyak sama dg harga minyak rata2 dari 
70-2000an yg mean-nya ada di $35, tapi KjA yakin makmum Bernake saja akan 
hovering around $80.

Shale gas masih OK dg oil price di $80 Vick... Saka ra bakal rugi dan had 
mad strong decision.

Salam
KjA

-- Do not give up and do not ever look back and tawakkal ilallah --

On Thu, Oct 23, 2014 at 8:02 AM, Paulus Tangke Allo 
paulu...@gmail.commailto:paulu...@gmail.com wrote:
penurunan harga minyak ini, memang diarahkan untuk menyerang shale oil atau 
justru akibat dari produksi shale oil yang besar  tapi tidak ada peningkatan 
demand (supply lebih besar daripada demand)?

ketika harga turun, selain produksi shale oil yang akan tertahan, nilai 
ekonomis dari lapangan marginal juga makin turun (atau bahkan tidak ekonomis)...
mudah-mudahan pertemuan OPEC mendatang bisa membawa harga minyak kembali dalam 
rentang USD 90-100 (ngarep dot com ceritanya...)


--paulus


On Thu, Oct 23, 2014 at 6:24 AM, Rovicky Dwi Putrohari 
rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com wrote:

How low can you go.

Peran OPEC. Tekanan harga minyak ini kelihatannya diarahkan untuk menyerang 
shale oil yg produksinya sangat tergantung operasi pengeboran. Ketika biaya 
drilling sudah terlalu mahal utk dibiayai maka produksi shale oil akan 
tertahan. Dan harga akan stabil ? Let see. 
http://mobile.bloomberg.com/news/2014-10-20/wti-crude-oil-seen-supported-near-75-a-barrel.html?



Rdp

Sent from my iPhone




RE: [iagi-net] Doa untuk Ariadi, Mantan Sekjen IAGI

2014-10-12 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Turut prihatin dan ikut mendoakan agar Cak Ar lekas sembuh dari penyakitnya 
atau diberikan yang terbaik. Untuk keluarganya, semoga diberi kekuatan dalam 
menghadapi cobaan ini.

Salam,
Bambang

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Rimbawan
Sent: Monday, October 13, 2014 10:02 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Doa untuk Ariadi, Mantan Sekjen IAGI

Up date kemaren

Info AR, ini fwd kiriman WA teman :
Update : cak ar di icu pagi ini j 9.30an. Keputusan ini membuat akses tamu dan 
keluarga terbatas j tertentu. Cak ar dipasang ventilator/alat bantu napas yg 
dimasukkan kdlm kerongkongan.
Kondisi ini serba sulit. Sebab tindakan icu ini tdk mudah diakhiri. Sebab kep 
membawa pulang menyebabkan gagal napaa. Jika diteruskan membuat cak ar tdk bs 
dituntun zikir/talkin
Padahal di icu ini, kenungkinan perbaikan jg kecil. Karena fungsi organ dia : 
liver,empedu,ginjal sdh failure. Paruparu jg terinfeksi.
Dan satu lagi tdk bs kencing.
Saat ini pkl 18.20. Dokter sdg melakukan winning.
Yaitu melepas ventilator. Untuk menguji apkh fgsi cardio mampu
Jika mampu berarti kans cak ar dibawa plg msh memungkinkan
Jk tidak..berarti keluar icu artibya sengaja menghentikan napasnya.
Home Care provider sdh dihubungi. Jk hrs ke rumah...kita akan menyiapkan 
peralatan pengganti di rmh
Dari ranjang, ventilator, perawat 24jam dll
Sebenarnya dgn failurenya organ penting..sulit unt merawat di rmh
Ada wacana begini. Biarkan cak ar tetap di icu. Namun dgn tindakan minimal. 
Menghilangkan semua obat penunjang scr bertahap. Agar cak ar dgn alamiah 
meninggal di icu
Diperkirakan jk hsl winning jelek..cak ar mmg sdh tdk bs diharapkan lagi. Jd 
wacana di atas lbh manusiawi drpd di rwt di rmh

Salam
Rmp

Sent from my iPhone

On 13 Oct 2014, at 09:44, Yanto R. Sumantri - 
yrs_...@yahoo.commailto:yrs_...@yahoo.com 
SRS0-lhef=7E=yahoo.com=yrs_...@iagi.or.idmailto:SRS0-lhef=7E=yahoo.com=yrs_...@iagi.or.id
 wrote:
Semoga Sdr. Ariadi Subandrio diberikan kekuatan lahir dan bathin untuk berjuang 
dan  sembuh , dan Allah SWT berkenan untuk memberikn kesembuhan kepada 
Ariadi.Amin.

Mohon info RSCM -nya paviliun mana ?

si Abah


On Sunday, October 12, 2014 10:31 PM, 
lia...@indo.net.idmailto:lia...@indo.net.id 
lia...@indo.net.idmailto:lia...@indo.net.id wrote:

Semoga diberi kekuatan dalam menghadapi Cobaan ini , dan lekas sembuh dari 
penyakitnya , Amin

Bulan kemarin  saya juga nengok  Kozin Sahudi Geologist  Pertamina di RSCM juga

Ism

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Date: Sun, 12 Oct 2014 21:59:15
To: IAGI-netiagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id; 
pp-iagi-2...@iagi.or.idmailto:pp-iagi-2...@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Doa untuk Ariadi, Mantan Sekjen IAGI
Kawan2 Sahabat2 IAGI ytc.
Mungkin anda sudah mendengar kabar kawan dan juga sahabat kita Ariadi, mantan 
sekjen IAGI, yg sedang dirawat di RSCM. Marilah kita sedikit meluangkan waktu 
untuk mendoakan untuk kebaikannya. Ya Allah berikanlah yg terbaik untuk 
saudaraku Ariadi Subandrio. Berikanlah kedamaian dan keikhlasan padanya juga 
pada kami.
Amien.

Rovicky Dwi Putrohari

Sent from my iPhone
Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.idhttp://iagi.or.id/
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: 
iagi-net-unsubscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of
any information posted on IAGI mailing list.




Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi 

RE: [iagi-net] Mohon doa

2014-08-06 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Saya turut prihatin dan mendoakan agar Car Ariadi segera diberikan kesembuhan, 
cepat pulih dan dapat kembali beraktifitas, amiin.

Salam,
Bambang

-Original Message-
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of noor 
syarifuddin
Sent: Wednesday, August 06, 2014 12:49 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Mohon doa

ikut mengamini doa rekan-rekan IAGI net semua

saya juga kaget dengar info terakhir ini karena katanya pas Ramadhan kemarin 
sudah hampir boleh pulang dari RS di Tangerang..

salam,

On 8/6/14, riawan...@gmail.com riawan...@gmail.com wrote:
 Semoga, Pak Ariadi segera diberikan kesembuhan. Amin.

 Ika R


 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: Rudy Ryacudu rryac...@pertamina.com
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Wed, 6 Aug 2014 05:16:28
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net] Mohon doa
 Turut mendoakan semoga rekan Ariadi segera dikaruniakan kesembuhan 
 seperti sedia kala.

 Salam,
 Rudy Ryacudu

 From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
 Ricky Adi Wibowo
 Sent: 06 Agustus 2014 11:02
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Mohon doa

 Semoga Mas Ariadi segera sembuh dan pulih untuk kembali beraktifitas.

 Salam sehat,
 Ricky

 2014-08-06 8:10 GMT+07:00
 abacht...@cbn.net.idmailto:abacht...@cbn.net.id:
 Rekan-rekan IAGI,

 Mohon doanya untuk kesembuhan rekan kita Ariadi Subandrio ex Sekjen 
 IAGI
 2000-2005 yg skrg sedang dirawat di RS di Singapore (sempat 11 hari 
 terakhir sebelum lebaran dirawat di RS di Tanggerang).

 Salam
 ADB
 IAGI-0800
 Powered by Telkomsel BlackBerry(r)



 --
 Ricky Adi Wibowo

 
 Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
 JAKARTA,15-18 September 2014
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) 
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara 
 Mulia No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe:
 iagi-net-subscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe:
 iagi-net-unsubscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but 
 not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind 
 whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out 
 of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
 mailing list.
 
 * This message may contain confidential and/or privileged information.
 If you are not the addressee or authorized to receive this for the 
 addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based 
 on this message or any information herein. If you have received this 
 communication in error, please notify us immediately by responding to 
 this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) 
 is neither liable for the proper and complete transmission of the 
 information contained in this communication nor for any delay in its 
 receipt. *

 

 Siapkan waktu PIT IAGI ke-43

 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition

 JAKARTA,15-18 September 2014

 

 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

 

 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

 No. Rek: 123 0085005314

 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

 Bank BCA KCP. Manara Mulia

 No. Rekening: 255-1088580

 A/n: Shinta Damayanti

 

 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

 

 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information

 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.

 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but 
 not limited

 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, 
 resulting


 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection 
 with the 

[iagi-net] Pertamina secures more US LNG

2014-07-07 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Negara kita yang pernah menjadi pengexport LNG terbesar didunia,.. Bahkan 
pernah akan export LNG ke US, namun sekarang terbalik,.. akhirnya musti 
mengimport. Indonesia bukan hanya import minyak, tapi gas juga,.. suatu saat 
nanti mungkin akan import batu bara juga,.. mungkinkah?
Bagaimana pengelolaan energy di Indonesia? Baca artikel cak Andang Bakhtiar 
soal peran DEN, juga artikel bung Rovicky mengenai perbandingan fiscal term 
antara Indonesia dan Negara-negara tetangga, dan artikel pak Abdul Muin 
mengenai krisis energy dan PR buat presiden dan kabinet barunya,.. sumua dalam 
edisi terbaru SPE Newsletter. Baca juga executive interview dengan presiden ANH 
Colombia yang telah berhasil menaikkan produksi minyaknya sebesar 80% dalam 
kurun waktu 10 tahun, lebih dari 1 juta bopd saat ini, dan export gas ke 
Venezuela yang memiliki cadangan 20 kali lebih besar.
Selamat berbuka puasa rekan2,.. salam,.. Bambang

Indonesia's Pertamina secures more US LNG as it prepares for gas shortage
Jakarta (Platts)--2Jul2014/828 am EDT/1228 GMT
Indonesia's state-owned Pertamina has signed a second LNG sales and purchase 
agreement with US-based Cheniere Energy as it tries to secure volumes to meet 
an impending gas shortage.

In a statement released Wednesday, Pertamina said that it will buy 760,000 
mt/year from Cheniere's Corpus Christi LNG plant for 20 years starting 2019.

This adds to the 760,000 mt/year that Pertamina has already committed to buy 
from Cheniere for 20 years starting 2018 -- the SPA for which was signed in 
December last year -- taking its total LNG imports from Corpus Christi to 1.52 
million mt/year, Pertamina said Wednesday. The company had previously said the 
first LNG deal was for 800,000 mt/year for 20 years. The reason for the 
discrepancy in volumes was not immediately clear. The [latest] agreement is 
consistent with Pertamina's strategy to [keep pace with] Indonesia's [growing] 
gas demand, Pertamina's gas director, Hari Karyuliarto, said in the statement.
Under the agreement, Pertamina will buy the LNG on a free on board basis for a 
purchase price indexed to the monthly Henry Hub price plus a fixed component, 
the company said, adding that Pertamina will use its own vessels to ship the 
LNG.

Indonesia is projected to be short on gas from 2019 when demand -- for domestic 
use and LNG exports -- is forecast by the energy ministry to reach 9.66 Bcf/d 
compared with supply of 9.35 Bcf/d, and the country will need to boost LNG 
imports to supplement domestic supply.

According to Salis S. Aprilian, senior vice president at Pertamina's Gas 
Directorate, Indonesia is targeting to secure LNG supplies of 3 million mt/year 
from 2020 in order to be able to meet its domestic demand while maintaining its 
LNG export commitments.

Most of the demand growth is going to come from the power and industrial 
sectors as they switch from other fuels to gas, Aprilian told Platts in an 
interview in May.

Indonesia, traditionally an LNG exporter, launched a drive to build floating 
storage regasification units a few years ago, mainly to facilitate gas delivery 
to the demand centers, which are located mostly on the islands of Java and 
Sumatra, from supply sources offshore Kalimantan and Papua, in the absence of a 
pipeline network.

The country's first FSRU -- a 3 million mt/year facility in West Java -- 
jointly owned by Pertamina and state-owned gas utility Perusahaan Gas Negara 
started up in May 2012.

Pertamina is also in the process of converting its Arun liquefaction plant in 
Aceh, North Sumatra, into a regasification facility. This facility, with a 
capacity of 3 million mt/year, is scheduled to start up in 2015.

The company is also conducting feasibility studies to build three more FSRUs 
which, if constructed, could increase the country's LNG import capacity by 
another 5 million mt/year.

Indonesia does not import any LNG currently and the West Java FSRU is 
regasifying LNG from the BP-led Tangguh project located on the eastern Papua 
island.

--Anita Nugraha, newsd...@platts.commailto:newsd...@platts.com
--Mriganka Jaipuriyar, 
mriganka.jaipuri...@platts.commailto:mriganka.jaipuri...@platts.com
--Edited by Deepa Vijiyasingam, 
deepa.vijiyasin...@platts.commailto:deepa.vijiyasin...@platts.com



Siapkan waktu PIT IAGI ke-43

Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition

JAKARTA,15-18 September 2014



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti


RE: [iagi-net] Acara Jakarta Lawyer's Club 21 Jan 2014

2014-01-22 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Rekan2 sekalian,

Bagi rekan yang mau speak up dengan nulis secara parallel untuk SPE Newsletter 
juga welcome,.. silahkan,... supaya jangkauannya lebih luas. Diseminasi 
informasi perlu disebarluaskan dengan berbagai cara. Untuk SPE Newsletter, 
silahkan hubungi saya japri.

Sebagai informasi, SPE Indonesia Java Section Newsletter terbit tiap 2 bulan, 
dicetak 60an halaman, 2000 exemplar dalam bahasa Inggris dan didistribusi 
sekitar Asia Pacific dan HQ di Dallas selain diposting di web. Edisi terakhir 
dengan cover dan cerita pak Syamsu Alam, sedangkan edisi sebelumnya pak Arie 
Sumarno (mantan dirut Pertamina). Pak Luthfi, mbak Nuning, pak Haposan dan mas 
Awang pernah ngisi dengan topik2 menarik, informatif yang berkaitan dengan 
indusri migas.

Silahkan teman2 speak up di SPE Newsletter,.. ditunggu.

Salam,
Bambang


From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Rovicky Dwi 
Putrohari
Sent: Wednesday, January 22, 2014 5:28 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] Acara Jakarta Lawyer's Club 21 Jan 2014

Bu Nuning dan anggota IAGI
Silahkan menuliskan untuk Berita IAGI. Tentunya dapat menuliskan ya sebagai 
seorang anggota IAGI. Distribusi Berita IAGI juga ke pihak2 yg mungkin 
memerlukan informasi, memang bukan ke orang awam.
Monggo silahkan speakup lewat berita IAGI.
Bahkan kalau bersedia menjadi pembicara IAGI bersedia untuk menyelenggaran 
talkshow khusus utk diskusi , nanti saya dapat mengundang media supaya 
coveragenya lebih luas.

Silahkan siapapun monggo speak up !

Rovicky Dwi Putrohari

Sent from my Windows Phone

From: Nugrahanimailto:nugrah...@skkmigas.go.id
Sent: 1/22/2014 4:36 PM
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] Acara Jakarta Lawyer's Club 21 Jan 2014


Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: 
iagi-net-unsubscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of
any information posted on IAGI mailing list.

Lah... memang mau speak up kemana ?
Ke milis ini ? kan udah sering .. speak speak up up...  di milis ini.
Klo ke ILC kan belum tentu dikasih giliran (Elan pun cuman kebagian ngomong 
sedikit di ILC kemarin, sementara tuduhan ngawurnya banyak, gak dapat 
kesempatan untuk menjelaskan semua), dan untuk ngomong ke Media itu juga gak 
mudah, belum tentu dimuat/ditampilkan (dan sangat mungkin juga kita2 gak pernah 
ditanyain atau dijadikan nara sumber... :)).
Kalo gak bisa ngomong karena gak punya sarana, menulis mungkin bagus juga tapi 
perlu difikirkan bahasanya supaya layak tayang.
Pernah juga ada teman yang mengirim tulisan (tentang BPMIGAS/SKK Migas) ke 
berbagai media, tapi enggak dimuat, dan ketika ada salah satu media (koran) 
yang memuatnya, ternyata yang ditampilkan cuman sedikit saja, beberapa kutipan 
saja itupun dalam judul berita yang berbeda. Mungkin dianggap nilai beritanya 
dianggap kecil / atau tidak punya nilai berita.

Ya ... paling mungkin adalah enggak usah menonton ILC sembari serius, apalagi 
sembari marah (klo udah mulai gak tahan menahan marah biasanya aku langsung 
ganti saluran teve aja... :)).
Atau ya kita nonton ILK aja... yang Lawak Klub itu...jelas penuh tawa... 
semboyannya adalah menyajikan masalah tanpa solusi dan membahas solusi tanpa 
masalah !! Huahahahaha...!


Salam,
Nuning


From: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id 
[mailto:iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
Sijabathotma
Sent: Wednesday, January 22, 2014 3:11 PM
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] Acara Jakarta Lawyer's Club 21 Jan 2014

Setuju Pak Rovicky, speak up.

From: Rovicky Dwi Putrohari
Sent: 22/01/2014 14:05
To: 

RE: [iagi-net] Dagelan

2013-08-19 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Ini sih namanya karena Nila setitik rusak susu sebelanga,.. Namun saya kira 
tidak bisa dipukul rata begitu saja cak, saya yakin masih banyak teman2 di 
skkmigas dan teman2 dimilis ini yang masih punya integritas dan punya idealisme 
untuk memajukan sektor migas dan bidangnya masing2. Kasihan kalau semua dicap 
mulut dower ngga accountable dan pemain watak semua.

Memang masalah korupsi sudah jadi budaya bangsa kita,.. dalam arti mendholimi 
hak orang lain. Bila ada kesempatan bisa terjadi dengan yang berpendidikan 
maupun orang kecil sekali pun,...  Contoh kecil trotoar haknya pejalan kaki, 
diambil pedagang dan motor, bahkan banyak motor yang jalan berlawanan arah,.. 
busway dilewati mobil pribadi,.. bukankah ini mendholimi hak orang lain? Bila 
ada kesempatan korupsi, kemungkinan mereka juga akan merampas haknya orang 
lain.  Sepertinya semboyan bangsa kita sekarang ini sekali merdeka, merdeka 
sekali bebas melakukan apa saja tanpa aturan.

Salam,


From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Hadiyanto 
Sapardi
Sent: Tuesday, August 20, 2013 8:42 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] Dagelan

SKK MIGAS MULUTNYA DOWER CAK LUTF. WIS ORA ACCOUNTABLE MANEH, PEMAIN WATAK 
KABEH. NGGILANI REK.

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
aluthfi...@gmail.com
Sent: Tuesday, August 20, 2013 8:28 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Dagelan


Wah mas Band bikin istilahnya Mudah2an dalam ILCnya bang Karni Ilyas ini 
tak masuk thek sek.. Nanti malam ILC bang Karni mulai tayang lagi, ada yg 
bilang topiknya hiruk pikuk migas. ... Saya dengar skk migas diundang, saya 
dengar lagi skk migas tak kirim wakil...lhoh mestinya ini kesempatan skk 
migas menjelaskan ke publikbahwa skk migas kooperatif dengan kpk, skk migas 
akan membantu kpk dalam membongkar kasus ini, skk migas extrovert dan tidak 
introvert..dsb. Lha koq malah diam gak hadir..mudah2an ini gak thek 
sekmungkin karena pimpinan (para deputi yg 5 orang itu hanya 1 orang 
yang bukan loncatan dari luar) pilih nurut/patuh diam dari pada memenuhi 
kewajiban kepada bangsa yang ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi...
Sent from my BlackBerry(r)
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: bandon...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 20 Aug 2013 00:09:46 +
To: Iagiiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Dagelan

Theksek istilahnya, K O kalo ditinju ?
Salam theksek.
Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

From: aluthfi...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 20 Aug 2013 00:02:13 +
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Dagelan


Lucunya sebelum ada prahara skk migas, Iwan R dengan lantang bilang 
bpmigas/skk migas dituduh .. Buktikan kalau ada buktinyadst. Setelah 
dia dicekal KPK, nyaris thak therdengar suaranya..bahkan thak therdengar 
blas..
Sent from my BlackBerry(r)
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 20 Aug 2013 06:52:09 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Dagelan


Cerita lucunya apa ya Pak Luthfi ? Kebetulan tidak bisa akses youtube di kantor.
On Aug 20, 2013 6:13 AM, aluthfi...@gmail.commailto:aluthfi...@gmail.com 
wrote:

Mas Noor terima kasih info yg lengkap bahwa ybs itu kutu loncat atau high 
flyer...
Sent from my BlackBerry(r)
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: noor syarifuddin 
noorsyarifud...@gmail.commailto:noorsyarifud...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 20 Aug 2013 06:06:05 +0700
To: 
iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Dagelan

Dear Pak Luthfi,

Sekedar meluruskan bahwa pak IR tdk pernah bekerja di Total Indonesia, tapi 
memang benar beliau pernah bekerja do Total Internasional. Untuk melengkapi, 
beliau sebelumnya bekerja di Bontang LNG, juga pernah di Gulf sebelum kerja di 
Timteng dan kemudian bekerja dgn Total Internasional di Paris untuk proyek di 
Rusia.



Salam,

On Tuesday, August 20, 2013, wrote:

Dagelan Iwan Ratman (ex_total ep indonesie) yang tercekal:
Debat Migas Sindo TV Des 12   Sutan Bahoegana, Iwan Ratman, Kurtubi part 
05http://www.youtube.com/watch?v=83wGIQpCsDgsns=em

Sent from my BlackBerry(r)
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

[iagi-net] Prof Sukendar Asikin

2013-03-14 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Inna Lillahi wa inna ilaihi raji'un, telah berpulang bapak Prof Dr Sukendar 
Asikin hari ini 14 Maret 2013 sekitar jam 20.25 WIB di Bandung. Semoga amal 
ibadah beliau diterima Allah SWT dan memberikan tempat terbaik serta 
keluarganya diberikan kekuatan,... Amiin

Wass.w.w.
Bambang






Re: [iagi-net] Prof Sukendar Asikin

2013-03-14 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Rumah duka  Kompleks Graha Puspa blok A3 no 25 , jl.Sersan Bajuri Bandung



On Mar 14, 2013, at 9:03 PM, Bambang P. Istadi 
bambang.ist...@energi-mp.commailto:bambang.ist...@energi-mp.com wrote:

Inna Lillahi wa inna ilaihi raji'un, telah berpulang bapak Prof Dr Sukendar 
Asikin hari ini 14 Maret 2013 sekitar jam 20.25 WIB di Bandung. Semoga amal 
ibadah beliau diterima Allah SWT dan memberikan tempat terbaik serta 
keluarganya diberikan kekuatan,... Amiin

Wass.w.w.
Bambang






Re: [iagi-net] Prof Sukendar Asikin

2013-03-14 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Akan disemayamkan besok pagi di Aula ITB
Dimakamkan di Pemakaman keluarga ITB Cibarunai Bandung



On Mar 14, 2013, at 9:16 PM, Bambang P. Istadi 
bambang.ist...@energi-mp.commailto:bambang.ist...@energi-mp.com wrote:

Rumah duka  Kompleks Graha Puspa blok A3 no 25 , jl.Sersan Bajuri Bandung



On Mar 14, 2013, at 9:03 PM, Bambang P. Istadi 
bambang.ist...@energi-mp.commailto:bambang.ist...@energi-mp.com wrote:

Inna Lillahi wa inna ilaihi raji'un, telah berpulang bapak Prof Dr Sukendar 
Asikin hari ini 14 Maret 2013 sekitar jam 20.25 WIB di Bandung. Semoga amal 
ibadah beliau diterima Allah SWT dan memberikan tempat terbaik serta 
keluarganya diberikan kekuatan,... Amiin

Wass.w.w.
Bambang






RE: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih

2013-03-03 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Rekan sekalian,

Sepertinya POVEREP gusar juga melihat kondisi migas Indonesia. Kalau soal 
orang2 pinter untuk mengelola migas kita, saya yakin di Indonesia banyak sekali 
orang pintar. Namun disisi lain, faktanya kita tidak memiliki strategi 
pengelolaan energi yang memadai. Produksi minyak yang dulu sempat mencapai 1.6 
juta bbl/hari, sekarang hanya sekitar 800 ribu bbl/hari.  Produksi lapangan2 
tua sulit dipertahankan dan minim investasi explorasi, penambahan cadangan dan 
sentuhan teknologi untuk meningkatkan recovery factor. Refining capacity-pun 
tidak bertambah dalam 20 tahun terakhir.

Karena keterbatasan refining capacity, untuk memenuhi kebutuhan domestik, kita 
musti impor. Ditahun 2005, kita satu-satunya anggota OPEC yang jadi net impor 
minyak. Impor bbm yang mahal, lalu dijual murah karena harga jual disubsidi. 
Hasil penjualan gas/LNG pun tergerus untuk subsidi. Besarnya subsidipun tidak 
tanggung-tanggung, Rp 300 triliun lebih!! Bisa jadi subsidi besar ini (Rp 
211.9T-bbm dan Rp 94.6T-listrik ditahun 2012) mengorbankan anggaran yang 
sebenarnya bisa dialokasikan untuk pendidikan dan infrastruktur. Proyek 
MRT/monorail yang Rp 11T belum dibangun sampai saat ini. Ketergantungan pada 
impor yang harganya tidak bisa dikontrol, membuat Indonesia sangat rentan 
terhadap gejolak harga minyak. Apa mungkin kita memenuhi kebutuhan dimasa 
mendatang dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi kita yang cukup tinggi? Strategic 
Petroleum Reserve (SPR) kita kurang dari 3 minggu, jauh dari 3 bulan yang 
disyaratkan IEA bagi para anggotanya agar punya kemampuan hedging atas gejolak 
harga minyak.

Gambaran diatas bisa jadi mencerminkan kegagalan kita mengelola sumber daya 
kekayaan alam Indonesia. Kemana saja orang2 pintar Indonesia? Apa mungkin 
merubah KEGAGALAN menjadi cerita SUKSES?

Minggu lalu saya bertemu dengan Duta besar Brazil (Paulo Soares) dan Colombia 
(Alfonso Garzon) didua kesempatan yang berbeda. Kedua negara ini dianggap 
contoh keberhasilan dalam mengelola sumber daya migasnya. Colombia saat ini 
telah menjadi penghasil minyak nomer 3 di Amerika Selatan setelah  Venezuela 
dan Brazil dan dianggap oleh beberapa kalangan sebagai one of the most 
exciting EP investment markets. Colombia berhasil mereformasi berbagai 
institusi yang mengontrol dan mengelola migas serta term kontrak menarik untuk 
para explorer. Foreign direct investment (FDI) Colombia untuk sektor migas naik 
dari $500 juta pada tahun 2001 menjadi lebih dari $9 miliar di tahun 2011.

Less politics and more policies adalah salah satu statement yang saya 
dapatkan dari Dubes Brazil saat kami bicara soal energy matrix policy 
negaranya. Dulu Brazil memberikan subsidi para rakyatnya, tapi dampaknya sangat 
buruk menurutnya, tidak mendidik dan tidak mendorong usaha efisiesi dan 
penggunaan sumber energi lainnya. Brazil mengembangkan biofuel-ethanol serta 
renewables (angin, solar dll) selain oil and gas, padahal cadangan minyaknya 
besar 11 miliar bbls (sumber daya di Campos dan Santos basin diperkirakan jauh 
lebih besar lagi) dan produksi minyaknya lebih dari 2 juta bbl/hari.

Nah, bagaimana kelanjutan dari cerita sebuah kegagalan menjadi cerita sukses 
kedua Negara tersebut? Ikuti Plenary session pada IPA convention bulan Mei 
mendatang karena beberapa petinggi pengelola migas kedua Negara tersebut 
diundang sebagai keynote speaker. Daftarkan, mumpung masih ada discount early 
bird registration di www.ipaconvex.comhttp://www.ipaconvex.com

Salam,
Bambang


From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
aluthfi...@gmail.com
Sent: Saturday, March 02, 2013 2:32 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih


Ini Paguyuban tanpa pengurus, untuk masing2 kegiatan ada relawannya. Untuk RUU 
Migas ada Tim Kecil Poverep diketuai pak Zanial Achmad. Minggu lalu sekitar 34 
orang Poverep wisata geokulinar spirit of Pagaruyung. Di Bukit Tinggi ketemu 
kang ADB. Relawannya Uda Indra Kusuma, Uda Nazirman, dll. Jadi paguyuban ini 
tanpa pengurus tapi banyak kegiatane.
Sent from my BlackBerry(r)
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Date: Sat, 2 Mar 2013 10:36:45 +0700
To: 
iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id%3ciagi-...@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih

Kalau boleh satu siapa saja tokoh dan pengurusnya ?

Rdp

On Saturday, March 2, 2013, wrote:

POVEREP (POnggawa VEteRan Eksplorasi_Produksi)

Sent from my BlackBerry(r)
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Yudie Iskandar yudieiskan...@gmail.comjavascript:;
Sender: iagi-net@iagi.or.idjavascript:;
Date: Sat, 2 Mar 2013 03:19:09
To: iagi-net@iagi.or.idjavascript:;
Reply-To: iagi-net@iagi.or.idjavascript:;
Subject: Re: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih

RE: [iagi-net] Fwd: Berita duka

2013-02-03 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Innalillahi wa inna ilaihi wa inna ilaihi roji'un,
Kang Avi, saya turut bela sungkawa. Semoga dosa Almarhum diampuni oleh Allah 
SWT dan amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT,.. Amiin YRA.

Wass.
Bambang


From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Rovicky Dwi 
Putrohari
Sent: Saturday, February 02, 2013 7:49 PM
To: geologi...@googlegroups.com; IAGI; pp-iagi-2...@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Fwd: Berita duka

Innalilahi wainna ilaihi rojiun,
Kami sekeluarga menghaturkan duka cita atas meninggalnya Ayahanda tercinta dari 
Pak Avianto, Bendahara PP IAGI.
Semoga almarhum mendapatkan khusnul khatimah. Dan Mas Avi sekeluarga 
mendapatkan kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi.
Wassalam

Rovicky Dwi Putrohari

-- Forwarded message --
From: rakhmadi avianto
Date: Saturday, February 2, 2013
Subject: Fwd: Berita duka
To: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com

-- Forwarded message --
From: rakhmadi avianto 
rakhmadi.avia...@gmail.comjavascript:_e(%7b%7d,%20'cvml',%20'rakhmadi.avia...@gmail.com');
Date: Feb 2, 2013 5:26 PM
Subject: Berita duka
To: 
erunbach...@yahoo.comjavascript:_e(%7b%7d,%20'cvml',%20'erunbach...@yahoo.com');


Innalillahi wa inna ilaihi wa inna ilaihi roji'un
Telah meninggal dg tenang papaku tercinta Haji Drs Moh Saleh Tjokroasmoro, hari 
Sabtu 3 Feb 2013 di Depok. Akan dikebumikan besok siang jam 12:30 setelah solat 
Dluhur.

Jenazah di semayamkan di Jl Kenari 204 Depok Utara (Perumnas). Kotip Bogor

Mohon do'a restu bapak2 dan ibu2 agar dosa2 papaku tercinta bisa di ampuni 
dosa2nya.

Salam
Avi dan keluarga



--
- Seorang manusia terlihat tinggi bila dia tidak merendahkan yang lain -


RE: [iagi-net-l] Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?

2012-11-01 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Kang Ismail, apa iyaa hasil panen di Indonesia lebih murah? Beras import lebih 
murah, gula dan kedele, daging, bawang putih, kentang import lebih murah. 
Bahkan sekarang kita import garam dan kopi,..

Salam,
Bambang

-Original Message-
From: Ismail [mailto:lia...@indo.net.id]
Sent: Friday, November 02, 2012 6:40 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?

Ibaratnya Punya sawah sendiri dikerjakan sendiri ,  buruh sendiri/buruh lokal  
dg upah murah shg hasil panennya bisa  murah untuk memenuhi kebutuhan keluarga 
sendiri dg harga yg terjangkau,{ maklum keluarganya hanya bisa beli dg harga  
murah} Kalau puso ditanggung sendiri sendiri


Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Thu, 1 Nov 2012 23:15:05
To: Iagiiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?

Nggak laku dijual? Pakai sendiri saja, wong rAkyat di jawa banyak yang pake 
gas, dan sering agak sulit dapatnya. Atau mobil2 tambang di bpakai kon verter 
supaya pakai gas, hemat diesel/solar yang jauh lebih mahal.
Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

-Original Message-
From: yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com
Date: Thu, 1 Nov 2012 22:37:59
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?
Itung-itungan profit dan resiko yang bagus sekali P Ong, Yang gini-gini memang 
harus dicermati bok!
Salam,
YSY

On 11/1/12, Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg wrote:
 Pak Avi,



 Saya berpikir mengapa teman-teman dari IAGI, tetap berpikir pokoknya
 Pertamina. Mungkin kita berbeda  karena persepsi risiko yang berbeda
 perihal extension Mahakam?



 Saya melihanya begini:

 1.   Total telah mengambil risiko besar sekali tahun 1967 dengan
 ditemukan gas yang pada waktu itu tidak ada harganya di Kalimantan.
 Badak adalah salah satu dari tiga world Class LNG plant pertama
 didunia.  Karena memang gas pada waktu itu tidak laku dipasar domestik, DMO 
 tidak ada.
 Inilah
 adalah salah satu penyebab utama perusahaan Perncis CFP (Compagnie
 Francaise du Petrole) yang masuk Indonesia tahun 1967, menjadi
 perusahaan raksasa Internasional Total. LNG dijual dengan harga tinggi
 karena dipatok dengan harga minyak. Reward-nya bagi Total juga besar
 sekali selama 45 tahun tanpa dibebania DMO. Teori high risk - high
 reward berlaku. Waktu CFP masuk Indonesia tidak ada apa-apanya
 dibandingkan Pertamina. Sekarang terbalik.
 Dengan demikian juga dapat dimengerti bahwa keuntungan yang demikian
 besarnya menjadi orang iri dan sebagai konsekwensi kita katakan pada
 Total, Enoug is enough, dan Pertamina akan ambil over.

 2.   Mahakam sudah dioperasikan selama 40 tahun hingga subsurface,
 perilaku reservoir, dan production decline curve sudah kita ketahui
 sifat-sifatnya dengan betul.  Jadi dari sudut production, dari sudut
 cadangan, dari sudut operasi dengan memakai orang-orang Indonesia
 sendiri, dan dari sudut marketing ke Taiwan dan Jepang semua sudah
 confirm sampai selesainya kontrak tahun 2017 dan tidak akan ada soal.
 Tingkat keberhasilan tinggi sekali, 90%.

 3.   Menurut saya teman-teman dari IAGI melihatnya sampai disini saja.
 Risiko kecil. Keuntungan besar. Kenapa tidak diberikan saja kepada
 Pertamina.

 4.   Namun saya melihatnya beyond 2017, yaitu setelah selesainya
 kontrak
 dengan Total dan lapangan minyak dikembalikan kepada ESDM. Dengan
 selesainya kontrak, putuslah kontrak dengan pembeli luar negeri. Harga
 LNG dilempar ke pasar bebas dan harus dirunding lagi. Pembeli lama
 tidak mau dengan harga lama karena kebetulan sekarang pasaran LNG
 sangat berlainan. Pembeli ingin melepaskan terkaitannya dari harga
 minyak. Hal ini disebabkan karena penemuan gas secara besar-bersaran
 di Western Australia, CBM di Queenland, dan baru-baru ini shale gas di
 USA dan Canada.  Sekarang ini sekeliling Pacific basin sedang dibangun
 9 LNG Plant dan 14 dalam perencanaan. Harga gas di USA anjlok dari
 $7/mmbtu beberapa tahun yang lalu menjadi $2/mmbtu.
 Semua receiving LNG terminals di US dirubah menjadi LNG plant untuk ekspor.
 Karena harga gas di US anjlok, Quatar akan mengalihkan penjualan LNG
 ke Asia Pacific yang paling lucrative. Demikian juga Alaska yang
 kelebihan gas karena terlalu mahal untuk kirim lewat pipa ke
 continental US dan bahkan Lousiana lewat Panama canal yang telah
 diperlebar (lih., email Bambang Istadi, 25 Oct.). Petronas sedang
 menungu izin ekspor dari Canada dan jika diberikan akan menanam US$5.5
 milliar untuk LNG Plant dari shale gas di British Columbia dengan
 tujuan exspor ke Malaysia.

 5.   Disinilah risiko timbul. Saat ini harga LNG sangat tidak menentu.
 Bagaimana dengan envronmental issue untuk CBM dan shale gas? Bagaimana
 kalau US dan Canada membatasi atau bahkan melarang ekspor LNG
 mengingat security energy dimana mereka tidak ingin ketergantungan

RE: [iagi-net-l] Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?

2012-11-01 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Kalau para pendekar sudah angkat bicara,.. pak Ong yang tulisannya sangat 
menarik untuk dibaca, RDP dengan argumen2 cerdasnya,. Juga cak Noor yang 
kritis,.. dunia persilatan jadi sangat menarik.

Soal BEJ,.. baiknya tanya dulu ke perusahaan2 yang sudah listing, tidak semudah 
yang dibayangkan dan menambah kompleksitas dengan berbagai regulasi yang musti 
dipenuhi. Jelas urusan mencari dan memproduksi akan menjadi jauh lebih rumit, 
dibutuhkan lebih banyak orang finance dan legal, bisa jadi GGRE bukan lagi 
backbone perusahaan minyak.

Yang jadi pertanyaan mendasar, apakah diskusi ini semua akan menaikkan produksi 
minyak Indonesia dan meningkatkan kegiatan eksplorasi dan memenuhi kebutuhan 
energi nasional? Saya pikir hal ini yang mendasari pemikiran pak Wamen.

Salam,

From: noor syarifuddin [mailto:noorsyarifud...@yahoo.com]
Sent: Friday, November 02, 2012 7:34 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?

Yang diusulkan PP-IAGI sejak lama adalah mewajibkan perusahaan yang akan 
berproduksi (setelah POD disetujui) adalah menjual sahamnya ke BEJ (stoock 
Exchenage dalam negeri). Ini yang akan menjadikan perusahaan ini akan diaudit 
secara terbuka. Menutup
(mengurangi) potensi intervensi parlemen maupun partai atau pejabat nekat yang 
minta upeti. Karena akan ada audit publik.

saya heran, IAGI kok mau masuk sejauh ini. listing di bursa saham itu 
urusan perusahaan masing-masing kalau mau soal audit, semua operasional KPS 
itu diaudit habis oleh BPMIGAS, BPK, BPKP, independent Audit, internal audit 
dll...
mungkin dibanding industri lain, migas itu termasuk yang paling birokratis dan 
regulated: coba saja dari mulai mau investasi sampai mau produksi semua harus 
ada persetujuan dari otoritas bahkan mau nempatin orang pun harus ada 
persetujuan dari 3 otoritas sekarang ini (BPMIGAS, MIGAS, 
DEPNAKER)bandingkan dengan industri manufaktur atau yang lainnya... mereka 
disediakan kompleks industri, proses ijin satu atap, tidak pernah ada proses 
WPB, AFE dll kalau dikaitkan dengan CR, tentunya ini hanya valid untuk 
blok yang sudah produksi... lha kalau masih eksplorasi ?

rasanya terlalu menyederhanakan masalah kalau listing di bursa akan 
menyelesaikan itu semua :-)


salam,



From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, November 2, 2012 8:19 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?


2012/11/1 Ong Han Ling wim...@singnet.com.sgmailto:wim...@singnet.com.sg
Pak Avi,

Saya berpikir mengapa teman-teman dari IAGI, tetap berpikir “pokoknya 
Pertamina”. Mungkin kita berbeda  karena persepsi risiko yang berbeda perihal 
extension Mahakam?

Saya melihanya begini:
1.   Total telah mengambil risiko besar sekali tahun 1967 dengan ditemukan 
gas yang pada waktu itu tidak ada harganya di Kalimantan. Badak adalah salah 
satu dari tiga world Class LNG plant pertama didunia.  Karena memang gas pada 
waktu itu tidak laku dipasar domestik, DMO tidak ada. Inilah adalah salah satu 
penyebab utama perusahaan Perncis CFP (Compagnie Francaise du Petrole) yang 
masuk Indonesia tahun 1967, menjadi perusahaan raksasa Internasional Total. LNG 
dijual dengan harga tinggi karena dipatok dengan harga minyak. Reward-nya bagi 
Total juga besar sekali selama 45 tahun tanpa dibebania DMO. Teori high risk – 
high reward berlaku. Waktu CFP masuk Indonesia tidak ada apa-apanya 
dibandingkan Pertamina. Sekarang terbalik. Dengan demikian juga dapat 
dimengerti bahwa keuntungan yang demikian besarnya menjadi orang iri dan 
sebagai konsekwensi kita katakan pada Total,  “Enoug is enough”, dan Pertamina 
akan ambil over.

Kalau pemikiran saya bukan soal enough is enough karena iri. Tetapi kontrak is 
kontrak. Sudah harus dimulai kesepakatan sesuai kesepakatan. Bahwa dalam 
kontrak tidak dikenal istilah perpanjangan. Sistim BOT (Build Opertae Transfer) 
hasru dijalankan sesuai kesepakatan. Dam saat diserahkan semua asset dan 
cadangan menjadi milik negara. Itu dulu yang harus dijalankan. Setelah itu ya 
mestinya di tenderkan lagi. Dengan eksplorasi masih menjadi menjadi kegiatan 
awal 3+3+2+2 (10 tahun) pertama sebagai masa eksplorasi.
Jadi tidak dikenal perpanjangan (extension) yang semestinya dilakukan adalah 
pembaharuan kontrak (contract renewal). Term kontrak harus diubah, karena 
kondisinya jelas sudah berubah. Sebelumnya belum ada produksi menjadi ada 
produksi, sebelumnya belum ada fasilitas infra struktur, sekarang sudah ada 
infra struktur. Jadi semangatnya adalah PEMBAHARUAN KONTRAK !
Nah perkara siapa yng menjadi operatornya itu perkara lain. Jadi biarkan saja 
kontrak berakhir sesuai kesepakatan. Karena itulah komitmen yg harus dihargai 
baik kontraktor maupun negara tuan rumah.

2.   Mahakam sudah dioperasikan selama 40 tahun hingga subsurface, perilaku 
reservoir, dan production decline curve sudah kita ketahui sifat-sifatnya 
dengan 

RE: [iagi-net-l] Re: Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?

2012-10-25 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Ide menarik nih om OQ,..

Pembangunan receiving terminal cocok juga, apalagi untuk Indonesia Timur, 
paling tidak pembeli utama adalah PLN bisa menghemat $10/mmbtu meskipun pakai 
LNG import karena kebanyakan masih pakai bbm yang bersubsidi. Andaikata US 
sudah bisa meng-export LNG, penghematan bahkan akan lebih banyak lagi, karena 
harga sampai disini bisa $9-10 atau dibawah dengan asumsi harga Henry Hub  
masih sama. Saat ini di Louisiana (Sabine Pass milik Total, Chevron, Cheniere) 
dengan LNG 3 train sudah hampir jalan, ExxonMobil saya denger buat juga di 
Texas, begitu pula Canada (Kitimat, milik Encana, Apache, EOG) sudah dapat 
persetujuan pemerintah BC untuk bangun 2 LNG train.

Kenapa import LNG? Karena LNG receiving terminal satu2nya, Nusantara Regas, 
dengan kapasitas 3 juta MT, paling baru kepakai sekitar sepertiganya, artinya 
masih ada spare capacity untuk alirkan gas kepasar domestik. TAPI, mau cari 
posokan tambahan dari dalam negeri belum dapat, yaa import saja. Saya pikir 
Jawa Barat masih kekurangan pasokan gas, masih ada industri yang mau beli gas 
dengan harga LNG internasional, apalagi kalau sekarang masih pakai BBM. Lokasi 
FSRU hanya beberapa kilometer saja dari pipa SSWJ, bisa interkoneksi agar bisa 
memenuhi kebutuhan gas Jawa Barat.

Pompa gas untuk kendaraan yang om OQ sebut, nah,.. ini dia,.. energi alternatif 
dan CNG ngga bakalan bisa bersaing, karena harga BBM subsidi masih dibawah 
harga keekonomian CNG. Mana ada yang mau beli conversion kit dan investor 
tanamkan uang di infrastruktur SPBG, atau mother-daughter station dan NGV kalau 
harga BBM bersubsidi lebih murah. Saya kira para investor yang mau bergerak di 
tanaman jarak, minyak jelantah untuk biodiesel atau tebu untuk methanol, mati 
suri ngga bakalan jalan selama BBM subsidi lebih murah daripada harga 
keekonomian bahan bakar alternatif ini.

Pertanyaannya bila Natuna disimpan saja untuk anak cucu, boleh ngga import LNG? 
Saya dengar dari teman2, ada lebih 100 perizinan yang musti didapat untuk buat 
receiving terminal,.. weleh weleh,..

Untuk teman2 yang merayakan,.. saya mengucapkan SELAMAT IDUL ADHA 1433 H.

Salam,
Bambang


From: o - musakti [mailto:o_musa...@yahoo.com.au]
Sent: Thursday, October 25, 2012 3:26 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?

Kenapa kita gak moratorium semua proyek gas baru.
Konsentrasi pada pembangunan receiving LNG terminal, backbone distribusi ( pipa 
gas dari ujung sumatra sampai bali atau lombok), infrastruktur town gas dan 
pompa gas untuk kendaraan ?

Ini untuk antisipasi jatuhnya harga LNG saat proyek CBM, floating LNG dan shale 
gas export bareng2 on stream.jadi bisa impor Gas dengan harga murah

Kemaren kita teriak kekayaan alam kita dirampok ke LN, besok kita bisa bangga 
merampok kekayaan alam Australia dan Amrik, hitung2 perubahan paradigma...



From: Muharram Jaya Panguriseng 
muharr...@ymail.commailto:muharr...@ymail.com;
To: Iagi-net iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id; 
yrs_...@yahoo.commailto:yrs_...@yahoo.com 
yrs_...@yahoo.commailto:yrs_...@yahoo.com;
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?
Sent: Thu, Oct 25, 2012 7:39:39 AM

Daripada memaksakan diri mengembangkan gas Natuna sekarang hanya untuk dijual 
murah ke negara tetangga, kenapa kita tidak menunggu momentum booming shale gas 
Amerika lewat untuk kita kembangkan Natuna kemudian? Katakanlah dicadangkan 
untuk kebutuhan domestik 10 tahun yang akan datang yang akan kekurangan seperti 
yang Abah sampaikan.
Shale gas selain produksi per sumurnya lebih kecil, decline-nya juga akan 
cepat. Saya kira itu yang Paman Sam sadari makanya masih senang mengumbar 
ancaman untuk mendapatkan lapangan gas conventional di negara lain. Tak 
tanggung2 kalau betul Obama dan Armada 7 ikut bergerak he he he...

Selamat idul adha 10 Zulhijjah 1433 H bagi yang merayakan. Mari rame2 kita 
potong koruptor...eh maaf salah... maksudnya mari kita potong sifat hewan dalam 
diri koruptor, save Indonesia.

Salam,
MJP

Sent from Yahoo! Mail on Android





RE: [iagi-net-l] Berpulang Rekan Kita Ondos

2012-09-24 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Selamat jalan kawan, semoga perjuanganmu tak sia-sia,.. rasanya belum lama ini 
ngobrol dan becanda dengan brur Ondos dikantor cak Ariadi,.. koq tahu2 sudah 
pergi meninggalkan kita semua. Umur orang memang rahasia Allah, mungkin Ondos 
kontraknya dan masa tugasnya sudah selesai dan sudah lulus,... sedangkan 
kita-kita ini masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri,..

Untuk kang  Aussie, dan Cak Nur selamat menunaikan tugas,... semoga sukses 
selalu.

Salam,
Bambang

From: aussie gautama [mailto:aussiegaut...@yahoo.com]
Sent: Monday, September 24, 2012 1:58 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Berpulang Rekan Kita Ondos

Turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulangnya rekan kita Ondos: semoga 
diterima di sisi Allah SWT sesuai amalannya dan semoga keluarga yang 
ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran menghadapi cobaan ini. Selamat 
jalan Ondos, geologis, politikus, pejuang rakyat, rekan sejalan.
aussie gautama



From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com
To: IAGI iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, September 24, 2012 10:43 AM
Subject: [iagi-net-l] Berpulang Rekan Kita Ondos

Telah berpulang kerahmatullah rekan kita ondos,  kecelakaan di
sidoarjo Semoga diampuni semua dosanya dan diterima semua amal
ibadah semasa hidupnya dan keluarga yg ditinggalkan diberi
kesabaran...
(info dari Ariadi Subandrio)

Nama Lengkap : THEODORUS JACOB KOEKERITS, Ir.
Tempat Lahir: Makassar
Tanggal Lahir: 9 February 1962
Komisi: Anggota DPR Komisi VIII (periode 2005-2010)
Jabatan di Fraksi: Sekretaris I
Jabatan di DPR-RI: Anggota
Alat Kelengkapan: Badan Anggaran
Jabatan di MPR-RI: Anggota

PP IAGI sangat berduka dan sangat kehilangan seorang Ahli Geologi yang
telah berjasa dalam membangun negeri ini. Secara aktif menyuarakan
rakyat melalui keanggotaannya dalam DPR. Almarhum sering menjadi
penghubung dengan DPR pada saat almarhum menjadi anggota Dewan.
Semoga allah menerima disisi terbaikNya

Ketua Umum IAGI
Rovicky Dwi Putrohari

--


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
REGISTER NOW !
Contact Person:
Email : pit.iagi.2...@gmail.commailto:pit.iagi.2...@gmail.com
Phone : +62 82223 222341 (lisa)

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.idmailto:o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-




[iagi-net-l] FW: SPE Luncheon Talk Fundamentals of CBM Wednesday, 12 September 2012 @Gran Melia Hotel

2012-09-07 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Rekan2 sekalian,

Saat ini sudah di-award lebih dari 50 CBM PSC di Indonesia. Sejauh manakah 
perkembangannya? Apakah memang bisa menjadi andalan dalam bauran penyediaan 
energy di Indonesia? Apa saja kendalanya? Bagaimana cara mengembangkannya?

On Rovicky, numpang promosi acara mengenai CBM dibawah. Bagi rekan2 DOSEN, yang 
ingin ikut acara silahkan mendaftar kesaya dengan cc ke  
speindone...@slb.commailto:speindone...@slb.com dan  
spe_java_sect...@spemail.orgmailto:spe_java_sect...@spemail.org dan Gratis 
tidak akan dipungut biaya khusus bagi rekan2 dosen. Terima kasih.

Salam,
Bambang


From: SPE Indonesia [mailto:speindone...@slb.com]
Sent: Wednesday, September 05, 2012 1:03 PM
To: spe_java_sect...@spemail.orgmailto:spe_java_sect...@spemail.org
Subject: SPE Luncheon Talk Fundamentals of CBM Wednesday, 12 September 2012 
@Gran Melia Hotel

Society of Petroleum Engineers
Indonesia - Java Section

  [cid:image001.jpg@01CD8B5F.C1A40BC0]

  Wednesday, 12 September 2012
11.30 AM - 02.00 PM
Legian Room, Ground Floor
Gran Melia Hotel, Jl. HR. Rasuna Said Kav. X-O Kuningan, Jakarta

Luncheon Session on:
FUNDAMENTALS OF COAL BED METHANE AND FIELD DEVELOPMENT PLANNING
by
Laurent Alessio (Managing Partner of LEAP Energy, Malaysia)
ABSTRACT:
Resource plays such as Coal Bed Methane fields typically exhibit a number of 
unique characteristics that set them apart from other hydrocarbon 
accumulations. We address the fundamentals of CBM, the steps associated with 
appraisal and development of CBM assets as well as the markedly different 
required for CBM development when compared with conventional oil and gas fields.

BIOGRAPHY:
Laurent Alessio is a managing partner of LEAP Energy, an independent Subsurface 
Consulting and Technology services group headquartered in Kuala Lumpur, 
Malaysia with operations throughout the Asia-Pacific region.
He has a wide industry experience in conventional and unconventional 
hydrocarbon recovery, through a wide range of consulting assignments, previous 
roles as petroleum engineer, subsurface manager and development manager with 
Shell and joint operating companies in the Netherlands, UK and Malaysia. 
Laurent holds an engineering degree from Ecole Centrale de Lyon and Imperial 
College London.

Entrance fee (cash only)*:SPE member with reservation  Rp 
300,000.-
Non-member with reservation 
 Rp 350,000,-
All walk-ins (without 
reservation) Rp 350,000,- (assuming availability)
SPE student members 
Rp   25,000,-
*NO-SHOW WILL BE CHARGED DUE TO HEADCOUNT GUARANTEE

Seats are limited. Write a reservation to attend this luncheon session to Mega: 
speindone...@slb.commailto:speindone...@slb.com

Looking forward to seeing you,
Geoff Thompson
Program Chair 2012/2013
inline: image001.jpg

Re: [iagi-net-l] Berita Dukacita

2012-08-16 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Turut berduka atas meninggalnya ibunda rekan Avi, semoga diterima amal 
ibadahnya.

Salam,
Bambang



On Aug 16, 2012, at 7:05 PM, ipranto wignyowinoto 
ipra...@yahoo.commailto:ipra...@yahoo.com wrote:


Innalillahi, turut berduka cita, semoga arwah almarhumah diampuni segala 
dosanya dan diterima semua amal ibadahnya. Keluarga yg ditinggalkan diberi 
ketabahan. Amin.

Ipranto81



Sent from Yahoo! Mail on Android



From: suryadi_oe...@yahoo.commailto:suryadi_oe...@yahoo.com 
suryadi_oe...@yahoo.commailto:suryadi_oe...@yahoo.com;
To: Geoga76 
geoga76_gr...@yahoogroups.commailto:geoga76_gr...@yahoogroups.com; Geologi 
UGM geologi...@googlegroups.commailto:geologi...@googlegroups.com; IAGI 
iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id;
Subject: [iagi-net-l] Berita Dukacita
Sent: Thu, Aug 16, 2012 12:04:29 PM

Innalillahi wa inna lillahi wa inna ilaihi roji'un, telah meninggal dunia 
ibunda dari rekan kita Rachmadi Avianto (ibu Koesminingsih Saleh) tadi pas 
magrib, semoga almarhumah diampuni segala dosanya, diterima disisi Allah swt 
dan meninggal dg khusnul khotimah. Amin.

Wassalam,
SO

Powered by Telkomsel BlackBerry®



Re: [iagi-net-l] MK Pengujian UU Migas

2012-08-15 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Cak Ismail,

Beberapa konferensi tingkat internasional yang diadakan di Indonesia sering 
minta pejabat untuk membuka konferensi tersebut atau memberikan keynote speech, 
namun sayangnya pakai bahasa Indonesia karena menurutnya terbentur UU Bahasa. 
Begitu dipanggung ada foto RI-12, dan bendera merah putih, menurutnya wajib 
memberikan speechnya dalam Bahasa Indonesia. Padahal hal yang disampaikan 
sangat menarik untuk didengar delegasi asing. Sayangnya tidak semua konferesi 
menyediakan penerjemah ataupun sang pejabat memberikan paper ulasan 
presentasi/keynote speech yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Inggris. 
Nampaknya local wisdom hanya untuk orang lokal saja,..

Salam,
Bambang



On Aug 16, 2012, at 6:55 AM, Ruskamto rsoeri...@yahoo.com wrote:

 Betul, menurut UU, kita harus memakai bahasa Indonesia baku dan bangga 
 berbahasa indonesia.  Namun kenyataannya hidup mungkin tidak demikian.  Di 
 jaman globalisasi, anak-anak disekolahkan  TK/SD  yg ada bhs Inggrisnya, 
 di-les-kan bhs Inggris.. Interview pkai bhs ingriss.. India merebut pasar 
 aplikasi komputer, Singapur dan mysia gampang cari pertner kerja 
 internasional krn berbahasa internt'l.. Bahkan TKW philipine digaji jauh lbh 
 tinggi dari TKI..
 Para Doctor tetangga banyak karya Ilmiah I'tl dalam bahasa asing, kita blm 
 sama..
 Menurut saya harus ada Peraturan yang menterjemakan maksud UU tsb. Supaya 
 kita gak terbang rendah hanya sekitar kawasan kita saja...
 Ruskamto 1061

 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id
 Date: Thu, 16 Aug 2012 05:51:26
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] MK Pengujian UU Migas

 Soal bahasa Indonesia ini sudah ada aturannya lho ( UU No.24
 tahun 2009 ttg Bahasa ), Yaitu bahasa Indonesia WAJIB digunakan
 untuk antara lain :- Komunikasi nasional, transaksi  dokumentasi Niaga , 
 Iptek
 - Dalam dokumen instansi pemerintah/negara
 - Perjanjian yg melibatkan instansi negara/pemerintah ( Kontrak
 PSC kan termasuk hal ini )- Forum Nasional dan Internasional di Indonesia ( 
 misal PIT)
 - Untuk Komunikasi resmi dg intansi pemerintah ( presentasi
 /laporan di BP Migas masuk ini )- Pegawai dilingkungan Pemerintah dan Swasta 
 di Indonesia yg
 belum mampu bhs Indonesia wajib mengikuti pelajaran bhs
 Indonesia sampai mampu ( TKA, apalagi di K3S  masuk ini)- Untuk Laporan ke 
 Intansi Pemerintah/negara ( Lap ke BP Migas
 kan masuk ini )- Untuk Penulisan karya Ilmiah/publikasi ilmiah di Indonesaia (
 PIT kan masuk ini ),
 ( Persolaannya kita mau menghormati UU kita sendiri atau tidak
 ... )Dan pada pembukaan UU tsb dinyatakan bhw Bendera, Bahasa
 Indonesia, lambang negara merupakan simbol kedaulatan dan
 kehormatan Negara sebagaimana amanat UU 45 , ( persolaaanya
 maukah kedaulatan kita  bisa didekte. ( Persoalan agar dapat bergaul dan 
 diterima di pergaulan
 internasional.. ini persoalan lain.)
 Sumberada daya alam ( Minerba, Migas ) adalah milik dan
 dikuasai Negara , siapaun yg berhubungan dg ( bisnis ) dg SDA
 sudah semestinya juga tunduk dg aturan Negara ( UU ) tsb (
 Negara harus berada diatasnya ).Lebih baik Bule jadi keindonesia-indonesian 
 daripada Indonesia
 yg jadi ke Bule-bulean Tak iye.
 ISM



 Sewaktu masih aktif di lingkungan hidup, kadang bertemu dgn
 ahli lh pertamina. Mereka bilang ini kan Indonesia, jadi
 pakailah bahasa Indonesia, maka kita tidak peduli kalau
 orang asing mengemukakan pendapat dlm bahasa Inggris, mereka
 diminta kembali menerangkan dlm bahasa Indonesia.
 Lho
 nyatanya ya mau tu memakai bahasa Indonesia.
 Kita nii takut dibilang tidak go internasional, kalau di
 negeri sendiri tidak mau pakai bahasa sendiri, mana orang
 asing mau memandang kita sebagai suatu bangsa?
 Salam.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
 Date: Thu, 16 Aug 2012 04:35:23
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] MK Pengujian UU Migas
 Mengenai bahasa inggris ini, saya kok merasa tdk bermasalah
 ya...kadang
 enak juga presentasi dan diskusi dgn bahasa
 indonesia...bener kata ibu
 nugrahani biar bule itu jg
 belajar bhs indonesia. Kalau di tempat kami
 bulenya memang
 belajar bhs indonesia dan bahkan saat meeting dengan
 bpmigas
 mereka bisa mengerti 60/70 % materi yg
 didiskusikan, sehingga saya cukup
 hanya menerangkan
 tambahan sisanya...

 On Aug 15, 2012 7:39 AM, Nugrahani
 nugrah...@bpmigas.go.id wrote:


 Terima kasih atas kritiknya pd BPMIGAS, mas Avi.
 Hanya saja perlu dijelaskan bhw masalahnya tidak
 sesederhana yg
 dikemukakan. Soal tanah, misalnya, bukan juklak BPMIGAS yg
 menentukan harga
 melainkan PERDA-PERDA setempat. Hambatan
 dalam masalah tanah di Cepu,
 bukanlah dari BPMIGAS (dalam
 hal ini ExxonMobil dan BPMIGAS satu suara /
 dalam posisi yg
 sama) namun melainkan dgn Pemda setempat. BPMIGAS sudah
 berusaha keras menyelesaikan masalah ini.

 Dalam hal tenaga kerja asing Sialakan aja teman2 lain
 (yg 

Re: [iagi-net-l] MK Pengujian UU Migas

2012-08-13 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Mbak Nuning,

Saya cenderung setuju dengan kang Fariman. Selama ini saya berinteraksi dengan 
BPMIGAS, saya merasa terbantu. Rekan2 di BPMIGAS selalu mencari solusi, 
bersama-sama mencari jalan keluar masalah yang dihadapi namun tidak melanggar 
fungsinya sebagai pengawas. So maju terus pantang mundur mbak. Tapi disisi lain 
kita tidak boleh memandang remeh kritik, ngga ada asap kalau ngga ada api khan. 
Buat saja angket tingkat kepuasan dan kinerja, siapa tahu memang ada aspek2 
yang dirasakan sebagai micro management atau yang bisa diperbaiki sebagai 
bagian dari continous improvement BPMIGAS. Toch tujuan KKKS dan BPMIGAS sama2 
menaikkan produksi seefisien mungkin. Saya dukung mbak!

Kalau kritik datang dari politisi seperti pak Rizal pastinya punya agenda 
tersendiri. Apalagi single out BPMIGAS sebagai sasaran tembak. Politisi pasti 
ada maunya. Mungkin saja tuduhan produksi turun sementara cost recovery naik 
karena ada faktor2 lain dan tidak melulu kesalahan BPMIGAS. Mungkin saja karena 
rongrongan didaerah dan fasilitas produksi dan lapangan sudah tua. Jangankan 
lapangan, orang sudah tua aja perlu berbagai macam vitamin, suplemen dan lebih 
sering kedokter, dan faktor U ngga bisa dibohongin, ngga fit dan bisa lari 
kencang seperti yang masih muda. Jadi lapanganpun mungkin saja demikian.

Soal usir asing biar dikelola nasional,. Kita juga musti lihat kasus per kasus. 
Kalau kita lihat ONWJ, produksinya naik setelah dipengang oleh PHE. Kalau WMO, 
karena ketidak pastian perpanjangan, maka tidak ada investasi setahun lebih, 
produksi langsung terjun bebas, meskipun sekarang cenderung naik walau belum 
sebesar dulu. Kalau CPP, setelah diambil alih, produksinya sulit naik, tidak 
sebesar jaman Caltex,.. Namun saya percaya bakalan naik karena ada kang Suryadi 
disana. Kalau MS produksi stabil dan jumlah recovery jauh lebih besar dari 
prediksi Hudbay setelah diambil alih Kondur. Tapi coba tenggok TAC dan KSO yang 
sebagian besar dikelola nasional. Berapa banyak yang perform dan kontribusi 
terhadap produksi nasional?

Ini baru bicara produksi, belum soal eksplorasi dan reserve replacement. 
Lapangan yang ditemukan akhir2 ini on average lebih kecil, penemuan lebih 
jarang dan makan waktu lebih lama untuk dikembangkan. Dalam hal attracting 
exploration money, kita kalah bersaing dengan Thailand dan Vietnam. Apakah ini 
kesalahan BPMIGAS atau kebijakan fiskal DepKeu yang membuat kurang menarik 
untuk investor?

Penyakit perusahaan nasional biasanya klasik. Kemauan ada, kemampuan ada, 
teknologi bisa dibeli, opportunity bisa diciptakan, tapi access terhadap dana 
sulit. Kalau perusahaan asing punya access ke-money market dan berbagai 
instrumen financial, saham, bond issuance, warrant dan kadang dibantu 
pemerintahnya, eg. Jepang. Namun perusahaan nasional, mau pinjem ke bank 
nasional bunganya tinggi sekali, mau pinjem dari luar ratenya dapet LIBOR+++. 
Nah, kalau begini dan investor asing tidak tertarik, atau yang tertarik 
perusahaan itu2 saja, tidak attract new players, atau peran asing dikerdilkan, 
apakah bisa tergantikan oleh perusahaan nasional? Apakah nasional siap masuk 
frontier exploration, wildcat drilling dan deepwater plays dan menguak potensi 
yang masih banyak ini?

salam,
Bambang


On Aug 12, 2012, at 9:38 AM, Nugrahani nugrah...@bpmigas.go.id wrote:



 Terima kasih atas penjelasan ini, kang Fariman.

 Memang paling asyik tuh bila bisa mengkritik atau makian2, atau memberi saran 
 atau masukan2, namun sebaiknya juga coba memahami keseluruhannya, jangan 
 sepotong-sepotong.

 Untuk info saja, saat ini ada 290-an KKKS dan diantaranya hanya 74 WK yang 
 berproduksi, sisanya, lebih dari 200 Wilayah Kerja (Blok), masih tahap 
 eksplorasi, masih membutuhkan investasi (investor nasional + asing, nanti aku 
 cari info perbandingan investor asing vs domestik di bidang eksplorasi ini,  
 sekarang internet di rumahku lagi ngadat, cuman bisa pake BB).  Jumlah 
 pegawai BPMIGAS kalo gak salah sekitar 700-an orang. Sekarang lagi mengadakan 
 rekruitmen  (menggunakan EO), utk mengisi sekitar 60-an posisi yg saat ini 
 belum terisi. Pengalaman kerja yg dibutuhkan 0-15 tahun. Dan katanya ada 
 35.000 pelamar (iya, 35 ribu-an orang) yg berjuang utk mengisi 60 kursi di 
 BPMIGAS (ini utk posisi staf dan kasubdin. Klo utk posisi Kadiv yg saat ini 
 beberapa kosong, kayaknya tetep pake rekruitmennya khusus). Jadi meskipun 
 sering dimaki-maki di berbagai jejaring dan milis, tetap aja banyak 
 peminatnya tuh BPMIGAS.

 Info juga bhw saat ini komposisi pegawai BPMIGAS, mayoritas adalah eks KKKS 
 (oil company) dan oil services, yaitu sekitar 60%. Pegawai yg eks Pertamina 
 sekarang hanya sekitar 20%. Sisanya dari yg lain (Lemigas, Migas, dll). Jadi, 
 anda2 yg sekarang kerja di oil company dan oil services, tugas anda juga utk 
 membina mental para yunior (dan eks yunior) yg kerja (atau akan kerja) di 
 BPMIGAS supaya tetap memiliki etos kerja seperti di tempat saudara, yang amat 
 anda banggakan itu ! Jangan 

RE: [iagi-net-l] PETROLEUM FUND -- Dokumen Kontrak PSC dan Kontrak Karya dinyatakan terbuka u/publik!!

2012-07-31 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Rekan2 sekalian, berikut adalah tulisan pak Eddy Purwanto, mantan Deputi 
Keuangan dan Deputi Operasi BPMIGAS dengan judul So What's the Fuss about 
Petroleum Fund yang kami muat di newsletter SPE Java Section.

Energy security is a key government priority, or is it?

Indonesia faces many threats.  Two serious ones are collapse of a main pillar 
of the state budget, namely oil and gas revenue, and loss of energy security.

Our nation relies heavily on revenue from oil and gas.  Yet oil production, 
needed to sustain economic growth and to maintain energy security, in declining 
and continues to fall below target.   On the other hand, Government spending is 
rising.  This is alarming!  If this trend continues, we may fall over the brink 
and become a failed State!

Indonesia's remaining proven oil reserves as of 2012 are 3.9 billion barrels.  
Its reserves replacement ratio in the last five years has been below 1, so 
newly discovered reserves are not able to offset oil production.  So we can 
expect oil production to continue to decline.

Exploration does not resonate because Indonesia's investment climate is 
considered less attractive that its competitors.  This is why we lack quality 
geophysical and meaningful geological data, especially in Eastern Indonesia and 
frontier regions, where the future of Indonesian oil and gas might lie.

Efforts are needed to avoid the threat and to reverse the declining oil 
production trend.  We need exploration success stories.  Our government needs 
to find a better way to lure investment to explore our unexplored basins, which 
are high risk due to limited data.  The government needs to improve the fiscal 
conditions and to better facilitate oil and gas investors in the form of the 
provision of complete data to promote exploration.

So how to mitigate this situation?

First, change our paradigm.

The 1945 Constitution mandates that benefit from extraction of natural 
resources is to be used for the greater good of the people. People as 
referred by the founders of the republic includes not only the present 
generation but also future generations.  All have the right to natural 
resources, especially non-renewable natural resources . Each generation bears 
the responsibility to extend the benefits of natural wealth so that the next 
generation can also enjoy its rights.

Since the New Order, the Government and Parliament has spent oil and gas 
revenue through the State Budget Act.  This is unconstitutional, because it 
erodes the nation's wealth of non-renewable natural resources, especially oil 
and gas.  Oil and gas proceeds should not be categorized as revenue in the 
Nation's state budget, because these resources are permanently reduced.

It is hard for the Government.  If oil and gas revenues were not treated as 
income, the deficit would swell and suffocate Indonesia.  Look at 2012.  Even 
with expected State oil and gas revenue of Rp 156 trillion, the budget deficit 
is still huge.  This has forced the Government to seek an additional Rp 124 
trillion of funds through foreign loans, privatization, debt issuance and 
others.  If oil and gas revenue were taken out from the state budget, the 
deficit would swell to Rp 280 trillion!

Never-the-less, we need to ensure resource sustainability to benefit our 
children and grandchildren.  We need to consider oil and gas income to be a 
transfer of physical resources to money resources.  A portion of oil and gas 
income should go into a Petroleum Fund.  The Petroleum Fund, would be managed 
by an independent agency and supervised by the Board of Trustees whose members 
may consist of the Minister of Finance, ESDM Minister and Head of BP Migas.  It 
would be used to finance an Oil and Gas Investment Center (PIM).

The PIM would have the task to manage and grow oil and gas revenue through safe 
investment portfolios so that real-value is always maintained and continues to 
grow as a national oil and gas endowment fund.  The PIM would manage data 
collection, conduct regional surveys of general geology and geophysics, seismic 
surveys and processing, as well as wild cat drilling particularly in the 
frontier region of East Indonesia to attract domestic and foreign investors.  
The Center would also be required to co-finance the advancement of human 
resources capabilities to create an oil and gas talent pool and to conduct 
research on upstream oil and gas, to support projects at home and abroad.

Profit generated from Petroleum Fund investments could then be categorized as 
revenue in the State budget.

Seed funding for the Petroleum Fund could come from a percentage of 
government take, and signature and production bonuses in the amount set by and 
endorsed by the Parliament through the Budget Act and supported by the Oil and 
Gas Act.


Ideally the Petroleum Fund would have been established previously when 
Indonesia enjoyed a state budget surplus.  But this era has passed.  The 
Indonesian state budget is in deficit, 

Re: [iagi-net-l] Dokumen Kontrak PSC dan Kontrak Karya dinyatakan terbuka u/publik!!

2012-07-30 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Bicara soal data, koran hari ini bicara soal Petroleum Fund, dalam hal ini 
anggota komisi VII DPR, Satya W Yudha berpendapat sebaiknya penerimaan APBN 
hasil migas sebesar 10% disisihkan untuk petroleum fund. Pendapatan negara dari 
sektor migas saat ini sebesar Rp.275 triliun. Sementara Penerimaan Negara Bukan 
Pajak (PNBP) dari sumber daya alam migas sebesar Rp. 68,7 triliun atau 34,7% 
dari target APBN-P 2012 yang sebesar 198,3 triliun. Petroleum fund dapat 
dipergunakan untuk pengumpulan data hasil eksplorasi migas dalam menentukan 
data cadangan migas yang akurat.  Dengan adanya data-data yang kuat maka dapat 
mempermudah menarik investor migas ke Indonesia. Saat ini Indonesia masih minim 
data mengenai data seismik Indonesia khususnya di Indonesia Timur. Pengumpulan 
data hasil eksplorasi migas juga dapat dipergunakan untuk menambah data 
mengenai cadangan migas 10 hingga 20 tahun ke depan sebagai usaha dalam menjaga 
stabilitas migas di masa mendatang.

Pingin tahu Lebih jauh soal petroleum fund? Silahkan baca newsletter SPE Java 
Section yang terbaru, terbit bulan Juli ini.

Salam,
Bambang


On Jul 31, 2012, at 8:41 AM, 
abacht...@cbn.net.idmailto:abacht...@cbn.net.id 
abacht...@cbn.net.idmailto:abacht...@cbn.net.id wrote:

Dokumen Kontrak Karya Freeport, KPC, Newmont dan Kontrak Bagi Hasil Chevron yg 
selama ini dianggap sakral akhirnya dinyatakan sbg dokumen terbuka untuk 
publik!!

Sesuai dg semangat UU Keterbukaan Informasi Publik, Komisi Informasi Republik 
Indonesia pd hari Rabu 25Juli 2012 yg lalu memutuskan mengabulkan gugatan 
197/VI/KIP-PS-M-A/2011 antara Pemohon, Yayasan Pusat Pengembangan Informasi 
Publik (YP2IP) dengan Termohon, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 
Republik Indonesia yg meminta dokumen Kontrak Karya Freeport, KPC, dan Newmont 
dan Kontrak Bagi Hasil Chevron Indonesia dibuka untuk publik!!!

Selanjutnya: dokumen2 data teknis migas yg sdh 4th (raw), 6th (processed), 8th 
(interpreted) sejak diakuisisi harusnya juga dinyatakan terbuka sesuai dg UU 
Migas dan UU KIP tsb, spy usaha2 eksplorasi kita bisa makin maju!! Ayo 
IAGI-HAGI bikin surat permohonan pengajuan ke Komisi Informasi

ADB
IAGI-800
Powered by Telkomsel BlackBerry®


RE: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas

2012-06-13 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Nah, pak Natan sudah sambut gayung agar bisa terbuka tabir kebenaran,... 
seperti kata2 bijak Cak Amien,.. jangan membelokkan ke sisi (mistis).  Mari 
kita kembali ke data2 teknis dan bedah secara menyeluruh data2 pemboran dan 
data2 geologi,.. silahkan dimainkan pak. Yang penting jangan interpretasi 
sepotong2 dan ambil data atau fakta yang sepengal dan hanya memilih data yang 
mendukung teori kesalahan pemboran tanpa meintegrasikan seluruh data2 teknis 
yang ada,.. silahkan pak.

Salam,
Bambang


From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com]
Sent: Thursday, June 14, 2012 7:59 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas


iagi sudah dikomandani orang yang pro pemboran. wamen esdm juga pro pemboran. 
tinggal dilihat saja akan ada kah secercah harapan agar bisa terbuka tabir 
kebenaran.
On Jun 14, 2012 7:31 AM, amien widodo 
amienwid...@yahoo.commailto:amienwid...@yahoo.com wrote:
Sejarah buruk ahli geologist

Ini hasil para geolog yang expert menafsirkan bawah permukaan yang selalu 
beda satu sama lain. Perbedaan penafsiran ini akan tercatat dalam sejarah 
sebagai sejarah buruk ahli geologi, sampai sampai ada yang berusaha membelokkan 
ke sisi (mistis) yang lain (Timun Emas) dengan harapan akan terpengaruh oleh 
itu dan memeprcayai bahwa lumpur bagian dari hidup mereka.

Masyarakat internasional tidak sama dengan kita dan bahkan masyarakat tidak 
percaya geolog, tidak butuh geolog, rakyat tidak butuh timun emas, rakyat tidak 
butuh cerita kontoversi penyebab keluarnya lumpur. YANG MEREKA PERCAYA LUMPUR 
ITU KELUAR AKIBAT PENGEBORAN MIGAS.

Penghentian kegiatan eksplorasi migas merupakan kerugian yang tidak sediikit 
dan semua itu akan diklaimkan ke pemerintah dan yang jelas akan menurunkan 
invetasi migas di Indonesia yang lagi butuh ini

Inikah yang ingin kita kehendaki? Wahai para geosain


From: Ariadi Subandrio 
ariadisuband...@yahoo.commailto:ariadisuband...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id 
iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, June 12, 2012 2:05 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas

Identifikasi saya atas istilah ...semua pihak. :
1. Pemerintah Pusat (ESDM)
2. BPMigas
3. ESDM Provinsi
4. Pelaku Migas (KKKS)
5. Rakyat Indonesia
6. Rakyat setempat.

Identifikasi saya atas istilah KEARIFAN,
- tengok fakta bagi hasil migas untuk daerah
- tengok fakta antara besaran monetisasi sumberdaya alam yang keluar dari perut 
bumi setempat thd ekonomic drive kawasan setempat.


MAKA mari kita saling berkaca, mari kita saling mengaca.


salam,
ariadi subandrio-



From: amien widodo amienwid...@yahoo.commailto:amienwid...@yahoo.com
To: Itsnet ITS its...@milis.its.ac.idmailto:its...@milis.its.ac.id
Cc: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id 
iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, June 12, 2012 7:20 AM
Subject: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas

Sebuah Dilema

Sementara produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan migas 
baru untuk mendukung pembangunan Indonesia , sementara masyarakat Jawa Timur 
sangat resisten terhadap kegiatan migas (berita Jawa pos pagi ini).
Masyarakat Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan lumpur 
di Sidoarjo yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang membahayakan 
masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, dan penanganan semburan lumpur yang 
berlarut-larut malah menimbulkan dampak lain yang lebih luas serta takut karean 
setiap semburan lumpur akan  dibencana alamkan. Padahal apa yang dipikiran 
masyarakat kalau tidak ada kegiatan eksplorasi migas maka tidak akan keluar 
semburan lumpur'.
Korban akaibat ketakutan ini antara lain:
1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang dihentikan
2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT Energi Mineral Langgeng (EML) 
yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman 5.602 feet dihenntikan warga Desa 
Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang potensial di Indonesia, 
agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan kearifan semua pihak untuk 
mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan tinggi dan asosiasi 
profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkan semua pihak.

AW




Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM...

2012-04-01 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Artinya peluang dapat keuntungan lebih besar dengan praktek2 pengoplosan yang 
selama ini terjadi.

On Apr 1, 2012, at 5:31 AM, Bandono Salim 
bandon...@gmail.commailto:bandon...@gmail.com wrote:

Wah aku pakai pertamax, harga sdh naik lagi jadi 9950/lt. Sudah dua kali naik 
dlm sebulan.
Kalau dah gak mampu bbeli mau ganti pake premiuum, biar disubsidi.
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.commailto:yrs_...@yahoo.com
Date: Sat, 31 Mar 2012 07:55:35 -0700 (PDT)
To: 
iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM...

Kartiko .

Ikh ngeri  Kebayang yang akan demonstrasi adalah mahasoswa kaya ,para 
middle manager dan para calo perkara yang mobilnya baru naru dan buanyak , 
Dikompleksku hampir tida ada yang mobilnya lebih dari satu tukh.

si Abah


From: kartiko samodro 
kartiko.samo...@gmail.commailto:kartiko.samo...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Sent: Saturday, March 31, 2012 3:06 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM...

Pak Ismail berhubung BBM tidak jadi naik...

bersedia tidak ditambahin pajak kendaraan pribadi sebesar 40 - 80 ribu / hari * 
240 hari =  9.6 jt - 19.2 jt / tahun ?

Bayangkan berapa pendapatan negara kalau pajak kendaraan pribadi bisa 
diterapkan sebagai pengganti kenaikan bbm... kalikan saja dengan berapa jumlah 
kendaraan di jakarta/Indonesia

Tentunya banyak yang tidak akan keberatan mambayar pajak kalau memang digunakan 
sebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat dan bukan hanya segelintir orang / 
golongan.

2012/3/31 
mailto:lia...@indo.net.idlia...@indo.net.idmailto:lia...@indo.net.id
Berikut disampaikan perhitungan harga keekonomian per liter
Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mencapai Rp 8.400 per liter:1.Harga dasar minyak 
mentah sebesar kurang lebih Rp 5.940 per
liter diperoleh dari Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP)
dikalikan kurs dolar (Rp.9.000) dibagi 159 (faktor pembagi dari
barel ke liter).2.Harga LRT (Lifting, Refinery, Transportation) sebesar $24.1
per barel atau  Rp 1.360 per liter.3.Subtotal dari poin (1) dan (2) mencapai Rp 
7.300 per liter.
4.Ditambah pajak dan lain-lain (15%) sebesar Rp 1.100 per
liter, maka total harga keekonomian BBM mencapai Rp 8.400 per
liter.
=
Trima kasih para pendemo kemarin krn saya masih bisa
mendapatkan sumbangan dari pemerintah Rp.3900,- perliter kalau
kita beli bensin ( yg sekrang ini harganya 4500,-perliter ) ,
padahal satu hari bisa bolak balik pakai mobil habis 10-20
liter , berarti dapat sumbangan 39000- 78.000 Rp perhari,
inipun akan naik sumbangan yg saya terima setiap kenaikan harga
crude 1 dollar/brl.
Kasihan para tetangga yg tidak punya mobil atau tetangga
dikampung sono jangankan mobil, motorpun tidak punya shg tidak
bisa menikmati sumbangan sebanyak itu ( apalagi kalau mobilnya
lbh dari satu sumbangannya lbh banyak lagi ) ..

ISM



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id 
http://indomail.indo.net.id




PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, 
rovicky[at]http://gmail.comgmail.comhttp://gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]http://ymail.comymail.comhttp://ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: 
pit.iagi.2012[at]http://gmail.comgmail.comhttp://gmail.com. Batas akhir 
pengiriman abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: 
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.idhttp://iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.idhttp://iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: mailto:o...@iagi.or.id o...@iagi.or.idmailto:o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: 
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0AIAGI-net 
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or 

RE: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM...

2012-03-27 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Teman2 sekalian,

Kalau kita lihat grafik konsumsi minyak Indonesia, trendnya meningkat, jelas 
karena jumlah penduduk Indonesia juga meningkat,.. kalau di tahun 2000 masih 
sekitar 205 juta jiwa, ditahun 2010 sudah lebih dari 237 juta jiwa, naiknya 
cukup signifikan 32 juta jiwa lebih dalam 10 tahun. Jelas konsumsi minyaknya 
akan meningkat siring dengan pertambahan jumlah penduduk ini. Dari sisi 
produksi minyak sudah banyak dipaparkan teman2,.. turun terus dan sudah jadi 
net importer.

Namun, ada hal yang menarik dari trend konsumsi minyak ini. Kalau kita lihat 
tahun 1998, konsumsi meningkat secara tajam!! Padahal kita tahu pada saat itu 
sedang terjadi krismon, banyak pabrik2 yang tutup, banyak penduduk pemilik 
pabrik yang eksodus keluar negeri dan banyak juga yang takut keluar rumah 
karena situasi tidak menentu,.. anehnya konsumsi malah meningkat secara tajam, 
ada apa? Kita ingat bahwa pada saat krisis itu rupiah melemah, bahkan sampai 
lebih dari Rp 12 ribu/ dollar dari sekitar Rp 4 ribu/dollar, artinya bensin di 
Indonesia jadi sangat murah sekali dalam dollar, sehingga disparitas harga 
bensin di Indonesia dengan negara2 tetangga yang menganut sistim pasar menjadi 
besar sekali. Bisa saja saya berandai-andai, kalau diselundupkan keluar negeri 
untungnya jadi berlipat-lipat. Jadi bukan saja disparitas harga yang besar 
sehingga ada keuntungan besar dengan mengoplos minyak tanah, solar, premium 
dengan pertamax umpamanya, tapi bisa jadi ada pemain2 besar yang cukup 
memberikan dampak pada trend konsumsi yang naik tajam dengan menyelundupkan 
keluar. Jadi mungkin banyak pihak2 yang diuntungkan dengan harga bbm murah ini.

Hal serupa kita  dilhat di tahun 2008, ada kenaikan konsumsi yang tajam saat 
harga minyak dunia melambung diatas $100/barel. Subsidi minyak dan listrik saat 
itu lebih dari Rp 220 triliun, atau hampir seperempat APBN dialokasikan hanya 
untuk subsidi minyak dan listrik. Saya hanya bisa berfikir tanpa bisa melakukan 
apa2,.. mana ada sisa anggaran untuk pendidikan, kesehatan, infrastruktur kalau 
dananya habis untuk subsidi transportasi dan listrik.

Salam,
Bambang


From: noor syarifuddin [mailto:noorsyarifud...@yahoo.com]
Sent: Tuesday, March 27, 2012 2:56 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM...

yuppp...
dan peran utama adalah talkshow televisi yang tidak pernah menuju arah 
positifisinya malah bikin panas kepala penontonnya...:-)


--- On Tue, 3/27/12, Agus Budiluhur agus.budilu...@gmail.com wrote:

From: Agus Budiluhur agus.budilu...@gmail.com
Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM...
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tuesday, March 27, 2012, 12:03 AM
Rekans

Fenomena yang terjadi saat ini, sangat kemungkinan dipicu oleh kondisi 
psikologis masyarakat, dimana masyarakat (atau setidaknya terwakili oleh saya) 
hampir setiap hari disuguhuin oleh berita-berita yang menggambarkan betapa 
tidak efesien-nya penyelenggaraan administrasi (kekuasaan) negara sekarang ini 
(baik yang di eksekutif, legislatif atau bahkan yudikatif), yaitu dengan 
banyaknya kebocoran keuangan negara, dan problem yang menyakitkan adalah 
hal-hal tersebut tidak pernah tuntas terselesaikan tetapi malah ditimpa dengan 
penyimpangan (kasus2 korupsi) yang lain! Dan kita sudah terlalu muak untuk 
melihat kondisi ini, tanpa bisa melakukan apa-apa hanya bengong2 aja 
menyaksikan para badut2 tersebut bermain di panggung sandiwara. Maka tidak 
heran, logika para antidemonstran hanyalah suatu penolakan yang recessive, 
lebih2 kalau kemudian ditunggangi oleh badut2 politisi yang saat tidak kebagian 
kue...

Kalau dibilang bahwa waktunya (untuk menaikkan harga BBM) tidak tepat, terus 
kapan? Kapan republik ini bisa membenahi administrasinya (regardless mereka 
berasal dari existing partai manapun)? Belum lagi masalah pembangunan nasional 
yang tak tahu arah (tak jelas) di hampir semuuuaa sektor.

Kalau mau melogikakan kondisi saat ini apakah harga BBM atau tidak perlu, 
sebaiknya jangan pakai logika!

Salam

-abl- (rakyat kecil yang berharap situasi ini tetap dalam koridor damai dan 
tidak mengganggu kepentingan umum)
NPA 2156
2012/3/27 PRAKOSO, Anton 
prakoso.an...@gmail.comhttp://us.mc1604.mail.yahoo.com/mc/compose?to=prakoso.an...@gmail.com
sebenarnya subsidi BBM itu bisa ditekan kalau sarana dan prasarana yang ada itu 
nyaman, aman dan efisien; misalkan public transportation contohnya

kalau ini bisa dibikin nyaman, aman dan efisien (tepat waktu), banyak mungkin 
yang nggak ke kantor bawa kendaraan pribadi tetapi naik public transport; 
berapa konsumsi BBM yang bisa dikurangi/ditekan

lhah di jakarta yang nggak lihat jam dan hari; dimana-mana macet, bahkan sempat 
denger ada yang bilang bahwa jakarta sudah bukan 'macet' lagi istilahnya, tapi 
'kendaraan parkir di jalan' plus mesin dan AC yang hidup terus, berapa konsumsi 
BBM yg terbuang sia-sia hanya untuk diam di jalan ataupun kalau jalan hanya 10 
meter/jam apalagi klo hujan

jalanan sempit dan rusak pun 

Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM...

2012-03-27 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Cak Noor betul sekali, dengan meningkatnya GDP per capita Indonesia yang saat 
ini hampir $1145, konsumsi bbm pasti meningkat. Tapi pertumbuhan penduduk 
Indonesia juga tinggi juga mempengaruhi tingkat konsumsi secara kuantitas 
absolut, tahun 1960 sekitar 93 juta jiwa, tahun 2010 lebih dari 237 juta jiwa, 
perubahan 155% dalam 50 tahun. Yang disayangkan adalah produktifitas, jumlah 
konsumsi per capita untuk mencapai GDP tersebut masih rendah, jadi Indonesia 
termasuk negara boros bbm. Mungkin karena harganya murah, merasa gak perlu 
dihemat dan belum ada kesadaran bbm adalah non-renewable energy. Mungkin kalau 
mahal dan langka baru dihemat.

Yang tadi saya mau garis bawahi soal konsumsi adalah adanya kenaikan tajam 
secara tiba2 berupa spike saat harga bbm di Indonesia menjadi sangat murah 
relatif terhadap negara2 lain atau disparitas harga interfuel, perbedaan yang 
cukup tajam diatara berbagai jenis bahan bakar. Adanya spike ini aneh, saya 
pikir seharusnya pertumbuhan secara gradual. Meningkatnya jumlah kendaraan juga 
gradual khan.

Salam,
Bambang



On Mar 27, 2012, at 6:07 PM, noor syarifuddin 
noorsyarifud...@yahoo.commailto:noorsyarifud...@yahoo.com wrote:

Pak Bambang,

Kenaikan konsumsi BBM kita bukan hanya karena kenaikkan jumlah penduduk, tapi 
yang lebih signifikan adalah karena kenaikan konsumsi per kapita. Perkiraan 
saya ini adalah berbanding lurus dengan naiknya pendapatan per kapita rakyat 
Indonesia

Yang dulu jalan, sekarang naik motor (perlu bensin), yang naik motor kemudian 
bisa nyicil mobil (perlu bensin lebih besar lagi). Yang tadinya belum 
berlistrik dan gak ada TV, sekarang berlistrik dan pasang TV (PLN perlu solar 
untuk pembangkitnya)dst..

Menyoal tentang penyelundupan: itu kemungkinan besar benar...sekarang saja 
masih banyak ditemukan timbunan solar di mana-mana:-)


salam,


--- On Tue, 3/27/12, Bambang P. Istadi 
bambang.ist...@energi-mp.commailto:bambang.ist...@energi-mp.com wrote:

From: Bambang P. Istadi 
bambang.ist...@energi-mp.commailto:bambang.ist...@energi-mp.com
Subject: RE: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM...
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id 
iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Date: Tuesday, March 27, 2012, 5:06 AM


Teman2 sekalian,



Kalau kita lihat grafik konsumsi minyak Indonesia, trendnya meningkat, jelas 
karena jumlah penduduk Indonesia juga meningkat,.. kalau di tahun 2000 masih 
sekitar 205 juta jiwa, ditahun 2010 sudah lebih dari 237 juta jiwa, naiknya 
cukup signifikan 32 juta jiwa lebih dalam 10 tahun. Jelas konsumsi minyaknya 
akan meningkat siring dengan pertambahan jumlah penduduk ini. Dari sisi 
produksi minyak sudah banyak dipaparkan teman2,.. turun terus dan sudah jadi 
net importer.



Namun, ada hal yang menarik dari trend konsumsi minyak ini. Kalau kita lihat 
tahun 1998, konsumsi meningkat secara tajam!! Padahal kita tahu pada saat itu 
sedang terjadi krismon, banyak pabrik2 yang tutup, banyak penduduk pemilik 
pabrik yang eksodus keluar negeri dan banyak juga yang takut keluar rumah 
karena situasi tidak menentu,.. anehnya konsumsi malah meningkat secara tajam, 
ada apa? Kita ingat bahwa pada saat krisis itu rupiah melemah, bahkan sampai 
lebih dari Rp 12 ribu/ dollar dari sekitar Rp 4 ribu/dollar, artinya bensin di 
Indonesia jadi sangat murah sekali dalam dollar, sehingga disparitas harga 
bensin di Indonesia dengan negara2 tetangga yang menganut sistim pasar menjadi 
besar sekali. Bisa saja saya berandai-andai, kalau diselundupkan keluar negeri 
untungnya jadi berlipat-lipat. Jadi bukan saja disparitas harga yang besar 
sehingga ada keuntungan besar dengan mengoplos minyak tanah, solar, premium 
dengan pertamax umpamanya, tapi bisa jadi ada pemain2 besar yang cukup 
memberikan dampak pada trend konsumsi yang naik tajam dengan menyelundupkan 
keluar. Jadi mungkin banyak pihak2 yang diuntungkan dengan harga bbm murah ini.



Hal serupa kita  dilhat di tahun 2008, ada kenaikan konsumsi yang tajam saat 
harga minyak dunia melambung diatas $100/barel. Subsidi minyak dan listrik saat 
itu lebih dari Rp 220 triliun, atau hampir seperempat APBN dialokasikan hanya 
untuk subsidi minyak dan listrik. Saya hanya bisa berfikir tanpa bisa melakukan 
apa2,.. mana ada sisa anggaran untuk pendidikan, kesehatan, infrastruktur kalau 
dananya habis untuk subsidi transportasi dan listrik.



Salam,

Bambang





From: noor syarifuddin [mailto:noorsyarifud...@yahoo.com]
Sent: Tuesday, March 27, 2012 2:56 PM
To: mailto:iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM...



yuppp...

dan peran utama adalah talkshow televisi yang tidak pernah menuju arah 
positifisinya malah bikin panas kepala penontonnya...:-)


--- On Tue, 3/27/12, Agus Budiluhur 
agus.budilu...@gmail.commailto:agus.budilu...@gmail.com wrote:

From: Agus Budiluhur agus.budilu...@gmail.commailto:agus.budilu...@gmail.com
Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM

Re: [iagi-net-l] Re: Susunan Acara Sarasehan BKP BENCANA KATASTROPIK PURBA - SKP BSB

2012-01-30 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Waduh, nama saya disebut-sebut. Saya pikir terlepas dari layak tidaknya dibuat 
acara ini, pertemuan untuk bertukar pikiran, beradu argumentasi, saling 
mengerti posisi masing2, bertukar data, sah2 saja meskipun berakhir dengan 
agree to disagree tidak masalah. Tidak ada salahnya kalau kita coba mengerti 
dari perspektif mereka dan tidak mengunakan kacamata kuda. Mungkin saja dengan 
masukan2 dari para pakar geologi, penelitian dan survey yang mereka lakukan 
lebih tajam dan akan membuktikan bahwa tidak ada piramda, hanya fenomena alam 
belaka.

Kalau soal lumpur, prinsip saya keterbukaan, saya paparkan ke-3 hipotesa 
(blowout, mud volcano dan geothermal), ungkapan fakta, data serta argumentasi 
masing2, biarkan publik yang menentukan pilihannya. Penelitian Mazzini baru2 
ini, hasil isotop deuterium, Helium malah memperkuat adanya proses hydrothermal 
yang cukup dalam. Disinilah profesionalitas dan integritas kita diuji, yang 
penting jangan sampai melakukan kebohongan publik. Sayapun selalu menawarkan 
rekan2 dalam dan luar negeri untuk datang, lihat dan menguji data2 pemboran. 
Diluar pendapat masing2, secara pribadi, yang kontrapun saya tetap respect dan 
menghargai pendapat mereka, tidak masalah. Saya beberapa kali ngopi2 dengan 
Davies, Manga atau makan siang dengan Tingay, berkunjung kekantor cak Andang 
dan ikut menghadiri perkawian emasnya pak Koesoema. Baru2 malah saya 
menginterview kang Rudi Rubiandini untuk majalah SPE. Jadi, apapun pendapat 
kita soal piramida asalkan masih dalam ranah scientific dan berargumentasi 
dengan kaidah2 ilimiah secara profesional, saya pikir tidak masalah.

Salam,
Bambang


On Jan 30, 2012, at 10:14 PM, bosman batubara 
bosman200...@yahoo.commailto:bosman200...@yahoo.com wrote:


 1.  Saya sepakat dengan Pak Taufiq. Saya tidak bisa mengikuti dengan lengkap, 
tetapi sepertinya Mang Okim yang membantah dengan survey lapangan. Saya pikir 
tidak usah dilayani saja kelompok istana ini, kecuali kalau memang benar2 
percaya bahwa Gunung apa namanya itu, adalah piramida. Kalau percaya ya, 
silahkan... agak cari-cari pekerjaan juga kelompok istana ini, padahal 
sebenarnya banyak yang bisa dikerjakan. Apalagi yang berhubungan dengan 
bencana. Kok malah seminar soal katastrofi purba, wong bencana yang sekarang 
aja enggak terurus. Apa alasannya ya? kok nama timnya Katastrofi Purba? Kalau 
mau tau sejarah, rasanya enggak usah perlu kayak gini, dari awal saya sudah 
belajar geologi sejarah dan terbiasa menerangkan sejarah geologi.
 2.  Yang kedua, boleh2 aja sih riset, tetapi enggak perlulah gembar-gembor 
begini. kalau ngerasa emang risetnya kelas dunia dan berbobot, silahkan 
disubmit ke journal2, selesai, dan orang dunia jadi tahu. ini malah 
publikasinya di portal berita. Untuk yang beini, sekali lagi saya salut sama 
Pak Bambang Istadi, seperti apapun sikap dan posisinya soal Lumpur.
 3.  di satu sisi ini ada bagusnya untuk ilmu kebumian, karena menjadi ajang 
sosialisasi bagi masyarkat luas, tetapi di sisi lain bisa menjadi bumerang 
kalau pakar kebumian banyak yang terlibat dan di kemudian hari ternyata cuma 
besar di gembar-gembor.
 4.  Kira-kira begitu, selamat sarasehan aja ya..., semoga nemu sesuatu yang 
baru, :)
 5.  Oh ya, satu lagi, saya jadi gatal menanggapi karena ini melibatkan istana. 
andai ada milyuner yang mau riset sesuka hatinya dan berkoar2 sesuka hatinya, 
mungkin tidak segatal ini perasaan pengen komen.

tabik
bosman batubara


From: Ok Taufik ok.tau...@gmail.commailto:ok.tau...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, January 30, 2012 3:05 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Susunan Acara Sarasehan BKP BENCANA KATASTROPIK 
PURBA - SKP BSB

Lucu juga sarasehan ini, dari judulnya saja sudah rancu dengan para 
pembicaranya, saya tak habis pikir bagaimana mereka berani mengundng para ahli 
kebumian dengan keprofesian yang tak ada hubungannya dengan topik seminar itu 
sendiri.
Di samping itu semangat para founder piramida ini memang luar biasa rancunya, 
bagaimana mereka bisa menyimpulkan ada piramida?..dari bisikan gaib dan lantas 
pendekatan kenampakan visual alam?..mirip-mirip gitu. Kenapa logika yang rancu 
begini harus diteruskan, di seminarkan, di kasi angin pula oleh ahli kebumian 
dengan berpartisipasi diseminarnya, bagaimana kegiatan yang keilmiah-ilmiahan 
ini harus dilanggengkan?, kenapa para ahli kebumian tak berani katakan kasus 
ini adalah pepesan kosong mirip kasus blue Energy terdahulu, apakah 
besok-besok ada yang mengklaim bahwa Tangkuban Perahu adalah Kapal Nabi Nuh 
yang terbalik?..untuk membuktikannya perlu di survey lah, di geolistrik dan 
terakhir di bor sekalian, jelas butuh waktu 30 tahun untuk membektikannya..demi 
sains jelas perlu waktu, atau kalau tak terbukti..bisa diseminarkan dan 
dikemukakan bahwa perbedaan pendapat diantara earth science adalah rahmat:). 
Kenapa para geologis kondang yang diundang sebagai pembicara, tidak menolak 
saja secara tegas bahwa isu 

Re: [iagi-net-l] Telah berpulang (Info Pak Benny N Wahyu)

2012-01-21 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Innalilahi wa Innailaihi rojiun, semoga arwahnya diterima Allah SWT sesuai 
dengan amal baiknya,.. Amiin




On Jan 21, 2012, at 11:04 AM, andangbacht...@yahoo.com 
andangbacht...@yahoo.com wrote:

 Innalillahi wa innailaihi rojiun 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 -Original Message-
 From: mohammadsyai...@gmail.com
 Date: Sat, 21 Jan 2012 04:06:01 
 To: iagi-net@iagi.or.id; board-pp-i...@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Telah berpulang (Info Pak Benny N Wahyu)
 
 Info berikutnya jam 11 yg baru saya terima:
 
 Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun..
 Telah berpulang ke haribaan Yang Maha Kuasa, bapak, sahabat kita, Bapak Benny 
 Wahyu, hari ini Sabtu 21 Januari 2012 jam 9:30 wib di RS Pondok Indah. Semoga 
 almarhum diampuni dosanya, diterima amal baiknya, dan dijauhkan dari siksa 
 kubur.
 
 Direncanakan tengah hari ini dibawa pulang ke rumah di Jeruk Purut, Jakarta 
 dan sore nanti langsung akan dikebumikan di pemakaman Blender, Kebon Pedes, 
 Bogor.
 
 Salam,
 Syaiful 
 
 --Original Message--
 From: Arif Zardi Dahlius
 To: board-pp-i...@iagi.or.id
 To: iagi-net@iagi.or.id
 To: pengurusm...@googlegroups.com
 To: economicgeol...@yahoogroups.com
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Info Pak Benny N Wahyu
 Sent: Jan 21, 2012 07:51
 
 Dear Geologist...
 
 Baru saja saya dapat info, sesepuh Geologist Indonesia, Pak Benny N Wahyu 
 (Dewan Penasihat MGEI, peraih award IAGI 2011) , sekarang sedang dlm kondisi 
 kritis di Rumah Sakit Pondok Indah Jkt.
 
 Semoga yg terbaik buat Bp BN Wahyu.
 
 Salam,
 
 zardi®
 Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [iagi-net-l] Susahnya akses data Lapindo_[BPLS]

2011-11-27 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Bang Bosman,

Saya ada beberapa data saat awal, tahun2 pertama. Kalau tertarik, akan saya 
cari dan kirim lewat japri. Lengkapnya saya pikir memang ada di BPLS atau BG.

Salam,
Bambang



On Nov 26, 2011, at 12:00 AM, 
abacht...@cbn.net.idmailto:abacht...@cbn.net.id 
abacht...@cbn.net.idmailto:abacht...@cbn.net.id wrote:

Ada Deputi Operasi BPLS di milis ini, mudah2an Cak Soffian Hadi bisa membantu 
mas Bosman dg data2 yg dicarinya itu. Selain itu di milis ini juga ada mas 
Untung Sudarsono yg juga mengetahui banyak tentang riset2 Badan Geologi terkait 
dg hidrogeologi daerah sekitar Lumpur Lapindo dlm kurun waktu 2008-2010. Semua 
penelitian baik di BPLS maupun di BG tentunya menggunakan APBN, dan mestinya 
data2nya juga jadi data publik. Nah, perkara dimuat di website atau tidak : ini 
masalah yg dr sejak awal kita teriakkan, termasuk kemungkinan data subsurface 
terkait dg semburan lumpur tsb, yg dlm hal ini menjadi tinggi urgensinya krn 
menyangkut kepentingan/keselamatan orang banyak dimana diperlukan urun rembug 
dr semua lapisan masyarakat ahli. Sayangnya sampai skrg belum terwujud sempurna.
Monggo
ADB
Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: bosman batubara bosman200...@yahoo.commailto:bosman200...@yahoo.com
Date: Fri, 25 Nov 2011 08:29:03 -0800 (PST)
To: iagi netiagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Susahnya akses data Lapindo_[BPLS]

Hallo warga milis yang baik,

saya mau curhat aja, siapa tahu ada yang bisa membantu. Saya punya mata kuliah, 
namanya Social, Environmental, Economic, Political and Institutional Aspects 
of Integrated Water Resources Managaement. Saya mau menulis soal Lumpur 
Lapindo biar bisa lulus saja mata kuliah itu, kira-kira judulnya, Lusi Mudflow 
Impacts on Water Systems, East Java, Indonesia. Saya hanya mencoba melist 
dampak Lusi bagi water systems (groundwater dan surface water: sungai dan 
estuarine/coastal area). Saya tahu bahwa BPLS melakukan monitoring terhadap 
kualitas lingkungan, salah satunya beberapa indikator kualitas air. Setidaknya 
itu yang saya baca dari website BPLS:

http://www.bpls.go.id/pemantauan-lingkunganhttp://www.bpls.go.id/pemantauan-lingkungan

Tapi setelah saya coba ikuti website tersebut, saya tidak menemukan data 
terkait. Susah sekali ya menemukan data itu? Apakah ada warga milis yang bisa 
memberikan saran bagaimana caranya mendapatkan data itu? Haduhhh... masak harus 
ditulis dulu di blog, dikritik dulu, dihubung2kan dengan uang anggaran dan 
keterbukaan informasi, disebarkan kemana2, baru BPLS memasang data itu? Tetapi 
mudah2an data itu dipasang di website ya, saya saja yang belum melihatnya.

Terima kasih duluan atas bantuannya.
tabik
bosman batubara



RE: [iagi-net-l] berita duka

2011-10-24 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Innalillahi wa innailaihi rajiun.. Oki, saya turut mengucapkan turut berduka 
cita atas meninggalnya ibunda, semoga diterima disisi Allah SWT diampuni dan 
diterima amal ibadahnya, amiin.

Salam,
Bambang Istadi



-Original Message-
From: noor syarifuddin [mailto:noorsyarifud...@yahoo.com] 
Sent: Monday, October 24, 2011 8:20 PM
To: ge...@yahoogroups.com; berita_dari_...@yahoogroups.com; iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] berita duka

innalillahi wa innailaihi rajiun..
duka cita mendalam dan doa menyertai rekan Oki Musakti atas berpulangnya Ibunda 
tercinta: Ibu Titi Said (78 thn), senin sore jam 6.45 di RS Medistra. Rumah 
duka Jl Pejaten raya no. 28, Pejaten bara Ps Minggu.

NSy



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Hasil Pemilihan KETUM

2011-09-29 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Selamat pada Rovicky sebagai pemimpin baru IAGI. Semoga sukses dalam mengemban 
amanah...  Tanggung jawab sebagai pimpinan IAGI berat namun semoga harapan 
anggota untuk menjadikan IAGI lebih baik serta organisasi yang terhormat dan 
disegani bisa tercapai,...



Selamat bekerja dan berkarya,...



Salam,

Bambang Istadi

NPA 1247

From: Yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id]
Sent: Thursday, September 29, 2011 3:23 PM
To: iagi-net
Cc: Rovicky Putrrohari
Subject: [iagi-net-l] Hasil Pemilihan KETUM



Rekan rekan

Saya mendapat informasi bahwa hasil Pemilihan KETUM di menangkan oleh RDP .
Hasil pemungutan suara sbb:

RDP - 306
LH-  302
MS-  133
Kartu suara yang rusak 14.

Selamat kepada Ketua Umum yang baru , dan selamat bekerja., saya yakin LH dan 
MS akan tetap berada dijajaran terdepan dalam mendukung Ketua yang baru.


si Abah


--
___
Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma 
hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.


RE: [iagi-net-l] Lusi

2011-09-23 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Pak Avianto yang sudah mumpuni,.. selamat bergabung ke IAGI-net,.. apa kabarnya 
bro?

Alhamdulillah masih banyak yang concern tentang Lusi dan mau mematikan.  Siapa 
tahu bisa betul2 dimatikan. Dulu aliran lumpur 150 ribu m3, lebih dari 1 juta 
bbl/d. sekarang 10 ribu m3, jadi sudah sangat kecil dan malah sering berhenti 
secara total, tidak ada kepulan steam sama sekali mencapai belasan menit. Jadi 
mungkin saja lebih gampang untuk dimatikan,.. atau memang sudah masuk dalam 
tahap akan mati dengan sendirinya.

Mematikan boleh2 saja tapi perlu dipertimbangkan, peta bawah permukaan seperti 
apa? Bukan hanya berdasarkan asumsi, oleh kerenanya, kita sepakat dengan ide 3D 
untuk mengetahui kondisi bawah permukaan. Kalau mau melakukan sesuatu, seperti 
kata mbak Suro “Dalam kondisi seperti sekarang, pertanyaan simple yg muncul, 
dititik mana (koordinat) dan kedalaman berapa anda akan pompakan kill-mud / 
cement ato apapun, berapa volume yg anda butuhkan etc…etc…??”

Diperkirakan pastinya sudah banyak multiple faults, fractures baik reactivated 
ataupun baru yang bisa dilihat dari banyaknya gas seeps/gas bubbles di lebih 
dari 200 lokasi. Mungkin saja disebabkan oleh subsidence, pergerakan tektonik, 
sumur dan loading dangkal, atau kombinasi dari faktor2 tersebut.

Perllu jadi bahan pertimbangan: Studi oleh Badan Geologi soal gas dan 
temperature yang dipublish IAGI saat PIT di Lombok, Sutaningsih et al., 2010, 
yang saya cuplik “Isotop Gas Geothermometer C-13. Salah satu cara untuk 
memperkirakan suhu bawah permukaan adalah dengan isotop C-13 yang terdapat 
dalam CH4 dan CO2 dari sampel gas (Blattner, P., and Hoefs, J., 1994) dengan 
rumus :
13CCO2-CH4 = ((15650/(t + 168)) – 9
t (°C) = 15650/( + 9 ) + 168
Data hasil analisis isotop C-13 yang terdapat dalam CH4 dan CO2 yang terkandung 
dalam gas kering dari semburan gas di sekitar semburan lumpur panas Sidoarjo 
dipakai untuk memperkirakan suhu bawah permukaan. Dengan rumus tersebut diatas 
dan diperoleh hasil yang disajikan dalam tabel 7. Dari tabel 7 diperoleh suhu 
rata-rata bawah permukaan semburan Lumpur panas Sidoarjo dan sekitarnya adalah 
548 oC.”

Hal lain yang perlu dipertimbangkan “Hasil analisis isotop H-2 dan O-18, air 
lumpur dari pusat semburan lumpur panas Sidoarjo mempunyai nilai simpangan 
konsentrasi H-2 dari -17,5 ‰ sampai -2,7 ‰ dan simpangan konsentrasi O-18 dari 
+5,28 ‰ sampai +10,11 ‰ yang semuanya mengindikasikan cairan berasosiasi dengan 
batuan beku panas (igneous rock) yang berasal dari magma”. Bukankah pak Avi 
bertujuan untuk menghentikan dengan saya quote kata2 pak Avi “, kita bor ke 
reservoirnya kemudian di spot lumpur berat shg lama2 aliran dari bawah bisa di 
stop” Apa yakin semburan, at least airnya berasal dari reservoir? Reservoir 
yang mana? Reservoir properties seperti apa yang bisa menghasilkan lebih dari 
satu juta barel perhari, katakanlah diawal semburan rasionya 70:30, dimana yang 
70% berupa air, jadi reservoir tersebut harus bisa menghasilkan rate sebesar 
700 ribu barel/hari. Kalau hanya berasal dari lubang sumur, seberapa besar 
lubangnya? Kenapa fish dalam lubang sumur ngga jatuh?

Mungkin saja menurut pak Avi relief well adalah solusi yang paling tepat, tapi 
saya rasa ngga perlu melecehkan soal bola2 beton daripada nanti ada yang 
kesinggung,.. Bola2 beton merupakan purely ide temen2 ITB diusulkan oleh kang 
Bagus Endar cs dan disetujui oleh Timnas..

Peace bro,

Bambang

From: rakhmadi avianto [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com]
Sent: Thursday, September 22, 2011 4:10 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi

Ide DR Rubiandini DR Kusuma dan kawan2 ini brilliant lho, secara fisika dg 
relief well suksess rasionya lebih tinggi
pak Doktor telah berhasil menjinakkan sumur JOB PPEJ di Gersik dg gejala awal 
yg sama dg Lusi.Kita alumnus Geologi UGM pernah minta waktu khusus ke pak DR 
Rubiandini untuk mempresenasikan ide beliau dan kita lihat dari segi operation 
Geologist dan drilling kayaknya yg paling masuk akal, sehingga kita yg datang 
waktu semua setuju dg ide DR Rubiandini. SEbagai info tambahan kita2 Alumini 
Geologi UGM yg datang di presntasi tersebut sudah berpengalaman kerja di 
Chevron, ExxonMobil, CNOOC, IAPCO, BP dan Pertamina dg penglaman 15-28 th jadi 
sudah tuwuk makan asam garam drilling operation, seismik, sekwen strat, 
petrophysik dll. Kita menilai bukan kita anti pemerintah tapi sebagai saintis 
kita terpanggil untuk menkontribusikan solusi yg paling tepat, dan kesimpulan 
kita, SETUJU dg DR Rubiandini at all.

Kalo 3D seismik selain datanya akan tidak bagus at the end juga akan mengarah 
ke relief well, ojo di cemplungin beton dari atas mas itu ga bener, kita bor ke 
reservoirnya kemudian di spot lumpur berat shg lama2 aliran dari bawah bisa di 
stop

Salam
Avi
2011/9/22 kartiko samodro 
kartiko.samo...@gmail.commailto:kartiko.samo...@gmail.com
sepertinya kalau relief well sekarang sudah terlambat...sudah jebol dan  rekah 
di mana mana...

3d seismic mungkin bisa untuk 

RE: [iagi-net-l] Mendukung M. Syaiful Re:update balon

2011-08-02 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Nama Bambang Istadi ikut mendukung M Syaiful menjadi balon ketua IAGI periode 
mendatang karena Syaiful tetangga yang baik, pencinta sepeda dan mau potong 
rambut,… ngga ada hubungannya yaa?? Hehe

Tentunya karena Syaiful sudah terbukti loyal dan commit berorganisasi, 
berdedikasi tanpa pamrih meluangkan waktu demi memajukan IAGI, terlibat dalam 
memasyarakatkan ilmu geologi/bencana dan ikut berpartisipasi mencetak calon2 
geologist masa depan.

Butuh berapa suara lagi agar genap bisa dicalonkan Pul??

Salam,
Bambang Istadi


From: Didik Fotunadi [mailto:didik_fotun...@yahoo.com]
Sent: Wednesday, August 03, 2011 11:49 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bls: [iagi-net-l] Mendukung M. Syaiful Re:update balon

Nama Didik Fotunadi ikut mendukung Kang Syaiful menjadi ketua IAGI periode 
mendatang. Karena integritas dan loyalitasnya pada organisasi IAGI telah 
terbukti.

Regards
DF


Dari: Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk
Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Terkirim: Rab, 3 Agustus, 2011 12:38:27
Judul: Re: [iagi-net-l] Mendukung M. Syaiful Re:update balon
Saya turut mendukung Mas Syaiful menjadi Ketua IAGI periode yg akan datang. 
Karena sama2 orang Bogor dab beliau terbukti tangguh baik di dataran maupun di 
pegunungan!

Salam,
FF

Sent from my Apple

On 3 Agu 2011, at 11:08 AM, Franciscus B Sinartio 
fbsinar...@yahoo.commailto:fbsinar...@yahoo.com wrote:
Belum telat.
saya mencalonkan M. Syaiful karena sudah terbukti kerja keras tanpa pamrihnya 
untuk IAGI selama bertahun2.

kita tunggu 24 suara lagi.

harus ada persaingan supaya lebih tajam program kerja balon2 nya.

fbs


RE: [iagi-net-l] LUSI : Pengaruh fault terhadap penyebaran erupsi ?

2011-06-14 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Pak Made benar sekali,.. perlu data2 lain dan perhitungan seberapa safe sumur 
bisa mempunyai open hole, tidak bisa langsung hantam dengan komentar open hole 
sepanjang itu berbahaya,… tapi ini yang banyak dituduhkan orang bahwa sumur 
Banjarpanji menyebabkan lumpur keluar karena bor ngga pakai casing, 
openhole-nya terlalu panjang!!

Contoh2 sumur dengan open hole yang panjang pada e-mail saya sebelumnya hanya 
sebagai catatan bahwa major oil companies pun mempunyai sumur dengan open hole 
yang panjang. Pandangan kebanyakan orang bahwa sumur dengan open hole yang 
panjang ‘berbahaya’ - belum tentu benar, dan diperlukan perhitungan yang 
berdasarkan data2 yang seperti pak Made uraikan.

Untuk kasus Banjarpanji, perhitungan dengan Casing Seat program (software dari 
Landmark - Halliburton) menunjukkan bahwa drilling dapat diteruskan dengan safe 
sampai kedalaman 9,400 ft.  Jadi saat berhenti pada kedalaman 9,297 ft. Masih 
dianggap safe.

Mengenai SPE paper yang pak Made sitir soal losses while drilling (SPE 74518-MS 
dan SPE 78205-MS). Dari judulnya sangat menarik – terutama yang mengenai 
Geo-Mechanics mungkin bisa membuka wawasan saya untuk mendalami apa yang 
terjadi disumur. Kalau pak Made punya soft copy, bisa dong di share lewat Japri 
boleh. Terima kasih sebelumnya

Mas Sugeng, apa kabarnya mas? Terima kasih sharing ceritanya. Pada sumur 
Banjarpanji, untuk mengantisipasi reaktif shale/claystone swelling, clay gumbo 
dan kemungkinan akan selalu runtuh, yang bisa  menyebabkan stuck drillpipe, 
maka diputuskan untuk memakai synthetic oil based mud dan ada contingency plan 
set 11-3/4” casing bila diperlukan.  Rencananya juga akan set casing setelah 10 
ft. masuk didalam karbonat. Tapi kabonat yang diperkirakan tidak/belum 
ditembus, calcimetry dan ROP tidak ada perubahan, tahu2 loss. Kami pikir sudah 
masuk karbonat tanpa melalui “hard pan” diatas karbonat seperti sumur Porong-1, 
ternyata timing loss hampir bersamaan dengan gempa.

Sekalian saya mau jawab pak Agus Sudarsana dan pak Leo mengenai timing. 
Kejadian loss yang kami paparkan di paper Sawolo et.al, bukan berdasarkan 
laporan tertulis driller, tapi hasil scan ‘real time chart’ yang di-record 
computer yang ada di mud logging unit. Soal waktunya yang dikomputer mereka, 
saya ngga tahu apakan waktunya dikalibrasi dengan GMT atau disesuaikan dengan 
waktu dijam tangan yang bisa berubah2 seperti kata kang Shofi.

Wass.w.,
Bambang

From: Made Sulitra [mailto:made.suli...@petrochina.co.id]
Sent: Friday, June 10, 2011 7:40 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] LUSI : Pengaruh fault terhadap penyebaran erupsi ?

Mas Bambang,
Analogy anda dibawah terlalu general mas!
Sebaiknya dilakukan dengan Technical Approach mas!, seperti dengan cara melihat 
Local geo-pressure regime, Sub-basin reservoir model vs. Most likely 
PP(Pore-pressure)  FG (Fract Gradient minimum rock stress) plot, etc!

Made
- Original Message -
From: Bambang P. Istadimailto:bambang.ist...@energi-mp.com
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, June 09, 2011 1:48 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] LUSI : Pengaruh fault terhadap penyebaran erupsi ?


Pak Yogi,..



Saya mau jawab penasaran bapak,.. -masih agak penasaran ada openhole vertikal 
2800m-



Saya koreksi Banjarpanji 1,742m bukan 2,800m. Dibawah beberapa contoh sumur 
dengan openhole panjang



Jeruk-1   Santos  Selat Madura  5,951 ft

Jeruk-2   Santos  Selat Madura  6,782 ft

YY-1  Premier Natuna6,300 ft

Sumur2 Dalam  Total   Kalimantan 6,000 ft

Sumur2 Arun   Mobil   Aceh   7,500 ft
Banjar Panji-1Lapindo Jawa Timur   5,717 ft



Dari 4 cluster di Arun, lihat deh sumur2 vertikalnya, berapa panjang openhole 
tanpa casing?? Yang diperhitungkan kick tolerance bukan berapa panjang 
openhole. Kalau di GOM dan North Sea openhole panjang banyak. Beberapa contoh 
di North Sea:



West Lulu-4   Maersk Oil  North Sea   7,562 ft

West Lulu-3   Maersk Oil  North Sea   7,526 ft

West Lulu-2   Maersk Oil  North Sea   7,778 ft'

West Lulu-1   Maersk Oil  North Sea   7,392 ft

W-1X  Chevron North Sea   7,693 ft

V-1X  Chevron North Sea   6,913 ft

RAVN-2Amoco   North Sea   7,894 ft

RAVN-1Amoco   North Sea   8,067 ft

Q-1X  GulfNorth Sea   6,247 ft

OLAF-1Chevron North Sea   7,208 ft

NORA-1Chevron North Sea   7,009 ft

MONA-1Chevron North Sea   7,102 ft

LULITA-1XCMaersk Oil  North Sea   7,414 ft

LONE-1Chevron North Sea   7,291 ft

JENS-1Chevron North Sea   5,723 ft

LIVA-1Chevron North Sea   7,793 ft

KIM-1 Chevron North Sea   8,750 ft

KARL-1Chevron North Sea   9,626 ft

ISAK-1Danop   North Sea   7,359 ft

I-1X  GulfNorth 

RE: [iagi-net-l] LUSI : Pengaruh fault terhadap penyebaran erupsi ?

2011-06-09 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Pak Yogi,..



Saya mau jawab penasaran bapak,.. -masih agak penasaran ada openhole vertikal 
2800m-



Saya koreksi Banjarpanji 1,742m bukan 2,800m. Dibawah beberapa contoh sumur 
dengan openhole panjang



Jeruk-1   Santos  Selat Madura  5,951 ft

Jeruk-2   Santos  Selat Madura  6,782 ft

YY-1  Premier Natuna6,300 ft

Sumur2 Dalam  Total   Kalimantan 6,000 ft

Sumur2 Arun   Mobil   Aceh   7,500 ft
Banjar Panji-1Lapindo Jawa Timur   5,717 ft



Dari 4 cluster di Arun, lihat deh sumur2 vertikalnya, berapa panjang openhole 
tanpa casing?? Yang diperhitungkan kick tolerance bukan berapa panjang 
openhole. Kalau di GOM dan North Sea openhole panjang banyak. Beberapa contoh 
di North Sea:



West Lulu-4   Maersk Oil  North Sea   7,562 ft

West Lulu-3   Maersk Oil  North Sea   7,526 ft

West Lulu-2   Maersk Oil  North Sea   7,778 ft'

West Lulu-1   Maersk Oil  North Sea   7,392 ft

W-1X  Chevron North Sea   7,693 ft

V-1X  Chevron North Sea   6,913 ft

RAVN-2Amoco   North Sea   7,894 ft

RAVN-1Amoco   North Sea   8,067 ft

Q-1X  GulfNorth Sea   6,247 ft

OLAF-1Chevron North Sea   7,208 ft

NORA-1Chevron North Sea   7,009 ft

MONA-1Chevron North Sea   7,102 ft

LULITA-1XCMaersk Oil  North Sea   7,414 ft

LONE-1Chevron North Sea   7,291 ft

JENS-1Chevron North Sea   5,723 ft

LIVA-1Chevron North Sea   7,793 ft

KIM-1 Chevron North Sea   8,750 ft

KARL-1Chevron North Sea   9,626 ft

ISAK-1Danop   North Sea   7,359 ft

I-1X  GulfNorth Sea   6,846 ft

GERT-2Chevron North Sea   8,830 ft

GERT-1Chevron North Sea   8,742 ft

FALK-1Amoco   North Sea   7,447 ft

FELICIA-1 Statoil North Sea   8,461 ft

ELLY-2Maersk Oil  North Sea   7,317 ft

ELLY-1Chevron North Sea   6,784 ft

ELIN-1Chevron North Sea   7,070 ft

EDNA-1Chevron North Sea   5,768 ft

EG-1  Agip DenmarkNorth Sea   7,949 ft

DIAMANT-1 PhilipisNorth Sea   6,943 ft

CLEO-1Chevron North Sea   6,811 ft





Wass.w.w.

Bambang





-Original Message-
From: yogi priyadi [mailto:yogieswo...@gmail.com]
Sent: Wednesday, June 08, 2011 4:56 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] LUSI : Pengaruh fault terhadap penyebaran erupsi ?



Pak Samodro,



Sebenernya baik teori dipicu gempa maupun dipicu pemboran atau

dua-duanya, ujung2-nya cuma pendekatan saja...seperti asumsi diatas

asumsi (seperti kata Om Danny) karena yang dibicarakan adalah kondisi

bawah permukaan yg tidak kasat mata hehe



kalo mau agak real...ya harus dilakukan akuisisi seismik 3D Hi-Res

(ide lama sebenernya)ntar bisa dimodelkan itu struktur-nya,

sekalian bisa dihitung volume mud-nyacuma ya siapa yang mau

sponsorin? :)



-masih agak penasaran ada openhole vertikal 2800m-



rgds,

YP



2011/6/6 kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com:

 LUSI : Pengaruh fault terhadap penyebaran erupsi ?












RE: [iagi-net-l] Re: LUSI : Pengaruh fault terhadap penyebaran erupsi ?

2011-06-09 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Kang Shof, pak Sawolo mantan driller SX, Unocal,.. lalu terlibat di Banjarpanji 
dan akhirnya kami nulis bersama beberapa paper soal Lusi dan kontroversi 
drilling trigger. Karena dia sebagai main author, jadi saya quote sebagai 
Sawolo et.al

Salam,


-Original Message-
From: Shofiyuddin [mailto:shofiyud...@gmail.com]
Sent: Thursday, June 09, 2011 12:44 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: LUSI : Pengaruh fault terhadap penyebaran erupsi ?

Mas Mbang,
Boleh cerita sedikit siapa itu pak Sawolo? soale banyak dikutif je.


2011/6/9 Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com:
 Wah, pak Kartiko semangat nih untuk berdiskusi isu trigger UGBO LUSI,..
 sebaliknya saya yang belum sempet bales karena sibuk urusan yang lain,...
 mudah2an belum basi dan rekan2 lain tidak bosen,.. tapi ini komentar saya:

 FKS:  Drilling dengan ECD diatas batas LOT bukan langsung menyebabkan UGBO
 tapi akan membuat formasi terfracture (prinsip hydraulic fracturing)
 sehingga menyebabkan loss . Karena loss dan tidak ada /kurang lumpur di
 dalam sumur untuk  menahan pressure dari formasi maka bisa
 menimbulkan ketidakstabilan  lubang bor  serta  menyebabkan influx dan cross
 flow dari overpressure ke  pressure yang lebih rendah yaitu di area yang
 loss tersebut.

 BI: Yang perlu dipertanyakan apakah ini memang terjadi? Driller di rig sudah
 mengantisipasi adanya influx tersebut (Sawolo 2009). Tetapi apakah loss akan
 selalu diikuti dengan kick? Pada kenyataanya mereka membuktikannya dengan
 menunggu. Ternyata setelah ditunggu 7 jam sambil membuat lumpur baru influx
 tersebut tidak terjadi, seharusnya terjadi lebih cepat dari 7 jam khan,..

 FKS : Perbedaan pembacaan LOT dapat terjadi pada saat penentuan defleksi
 pertama dari pressure saat formasi pecah dan lumpur mulai masuk ke formasi.

 BI:  Cara menetapkan LOT saat penentuan defleksi pertama, konon menurut
 teman2 drilling hanya cocok untuk drilling dengan wáter based mud. Sedangkan
 untuk synthetic oil based mud seperti yang dipakai di Banjarpanji, bersifat
 Compressible Fluid tidak bisa dipakai seperti yang disebut pak Kartiko,
 harus pakai methoda lain,... sepertinya sudah terlalu jauh dan mungkin tidak
 menarik untuk dibahas di milis kita ini,...

 FKS : Di paper Sawolo 2010, saya setuju dengan nilai davies di 15.8 ppg,
 karena di situ terdapat  perpotongan antara 2 trend ( coba anda ambil
 penggaris, tarik garis dari titik 0 ke point 15. 8 dan dari titik 15.8 anda
 tarik ke atas mengikuti  garis merah di plot tersebut maka anda akan lihat
 perpotongan antara 2 garis tersebut di 15.8 )

 BI: Angka LOT yang dipakai Davies yang pak Kartiko percayai, tidak masuk
 dalam kelompok ataupun trend LOT pada sekitar 19 sumur yang sudah dibor
 disekitar situ, dan ke 19 sumur tersebut bukan dibor oleh Lapindo saja lhoo,
 ntar dibilang salah semua,.. hehe

 FKS: Dan kalau memang ingin tahu tentang pengaruh gempa atau ECD terhadap
 LOT batuan,  bisa dilakukan test geomekanik kalau anda punya core di formasi
 dan kondisi yang sama dengan BJP-1. Saya kira lab di Indonesia sudah punya
 lab geomekanik yang melayani study fracturing.

 BI: Kita juga sudah melakukan test geomekanik, tapi khan after the fact.
 Hasil tersebut kita pakai waktu ngebor relief wells.

 FKS : Kenapa lumpur tidak keluar dari sumur,  karena  sumur sudah pack off
 dan menutup lubang diatas bit buktinya bit menjadi stuck dan tidak bisa
 ditarik. Tekanan lumpur tidak bisa melewati lubang sehingga  mencari
 formasi/retakan yang lebih lemah dan keluar 150 m di luar BJP-1.  Setelah
 itu juga dilakukan penyemenan sehingga lubang sumur tidak terhubung lagi
 dengan formasi sehingga 1 bulan kemudian well head utuh dan tidak
 mengeluarkan apa - apa.

 BI: saya akan ikuti alur pikiran pak Kartiko,... katakanlah LOT terlewati dan
 pecah di casing shoe, lalu apa yang terjadi??  Khan pak kartiko bilang pack
 off dibawah, berarti LOT di casing shoe ngga berlaku dong !!  Kalaupun pack
 off dan juga sudah disemen, katakanlah ada hydro fracturing,... berapa
 incremental porosity dan permeability yang didapat? Cukup untuk mengalirkan
 lumpur ekuivalen 1 juta barrel?  Lubangnya jadinya seberapa besar? Pack off
 nya bakalan ter-erosi ngga menurut bapak?  Memang dilakukan penyemanan
 seperti yang pak Kartiko sebut diatas,... tapi kapan?? Sesudah atau sebelum
 semburan keluar?? Nah, baca lagi deh kronologisnya.



 Thanks pak,..



 Wass.w.w.

 Bambang





 From: Made Sulitra [mailto:made.suli...@petrochina.co.id]
 Sent: Wednesday, June 08, 2011 7:40 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: kartiko samodro
 Subject: Re: [iagi-net-l] Re: LUSI : Pengaruh fault terhadap penyebaran
 erupsi ?



 ECD (Equivalent Circulating Density) adalah penamabahan bottomhole
 pressure(pump pressure) pada saat lumpur mengalami sirkulasi, biasanya
 berkisar 0.25-0.5 ppg.

 Sedangkan LOT(Leak Off Test) adalah minimun stress rock property, harus
 diatas water gradient(8.5-9.0 ppg).



 Kalau MW+ ECD  LOT bisa terjadi ballooning or propagated

RE: [iagi-net-l] TERSANDERA

2011-06-09 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Cak Andang,

Aku dengar kegundahan hatimu soal data,.. saya pikir good idea juga kalau data 
tersebut diserahkan supaya bisa diteliti bersama atau secara independen oleh 
para pemerhati dan peneliti. Karena saya tidak punya otoritas soal ini, dan 
juga bukan orang Lapindo lagi, tapi saya akan coba teruskan masalah penyerahan 
data ini.  Yang jelas sudah banyak betebaran dan sudah pula dipublish oleh 
beberapa pihak, dan Lapindo pun sudah kena teguran instansi pemerintah yang 
berwewenang soal data2 yang betebaran ini,..

Wass.w.w.,
Bambang


-Original Message-
From: Andang Bachtiar [mailto:abacht...@cbn.net.id]
Sent: Thursday, June 09, 2011 1:52 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] TERSANDERA

kemaren selasa aku melihat dari dekat
wajah pemimpin2 negara yg tersandera

bkn hanya bicara soal moral,
bicara ranah hukum yg hitam putih ttg data-pun,
teriakanku ngambang di udara
ditelan terlalu keras,
dimuntahkan terlalu pedas

mungkin aku terlalu naïf untuk mengerti
arti keseimbangan dan ?for the good old-time sake? filosofi;
yg kutahu hanya: uu dan pp mengharuskan
lapindo menyetor data
terkait pemboran bjp-1, seismik2 dan survei2 geofisiknya ke pemerintah
krn sdh lebih dr 4 tahun stlah akuisisi
: shg masyarakat ?minimal komunitas periset- bisa memanfaatkannya
tanpa harus repot2 setiap kali
musti datang ke kantor si perusahaan eksplorasi

kalau lapindo gak mau nyerahkan dan pemerintah gak ngotot memintanya
: apapula namanya itu kalau bukan tersandera?

lalu juga kusaksikan
lingkaran setan yg turun pangkat jadi kambing hitam
: ttg kengototan bicara
perlunya meneliti lagi klaim orang2 sengsara
yg berteriak hampir putus asa
: rumahnya tak layak hidupnya ketlarak
gara2 bencana lumpur yg bukan jadi kehendak

meski curiga ada mafia tanah bermain di sana
tapi mbok ya o hormatilah juga
integritas kawan2 its dan unair yg independen
menentukan nasib 45RT yg perlu digantirugi
krn jawabannya juga ngambang
: dikaitkan dg pembayaran 400miliar dr bakrie
dan juga 1,2 triliun sisa utang yg 2012 akan dilunasi
dan juga ungkapan beliau bhw perlu ditimbang2 lagi
terintegrasi, menyeluruh, dari semua sisi
: atas klaim 45RT tersebut(??)
kurang melingkar gimana si lingkaran setan?
kurang hitam apa si kambing hitam?

lalu ketika kukeluhkan distorsi informasi
ttg seismic 3d yg diplintir jadi alat verifikasi
kerusakan kehidupan di permukaan yg existing,
shg masyarakat tdk lagi mau terima disosialisasi,
krn takut nanti dari seismic 3d
yg harusnya dia dpt ganti di 45RT jadi gak dpt ganti
maka terkendalalah seismic 3d
dan yg mendistorsi ini juga orang2 dan lembaga pemerintah,
yg mustinya diperingati!!
malahan pemimpinku mengangguk2 dan mengungkapkan
spy kita sabar, krn itu politisasi
satu2 akan  diberesi;
smentara pada saat yg sama
mrk minta kita kasi rekomendasi permanen solusi
(yg tergantung dr interpretasi atas data seismic 3d yg gak kunjung jadi itu),?
nah, lak mbuleth to?

tapi melegakan juga bisa bebas diskusi,
lempar uneg2 tanpa halangan dg pucuk2 pimpinan
mungkin juga ini satu2nya paparan ke presiden di ruang itu
yg waktunya sampai 2 jam
karena katanya biasanya maksimum 45 menit saja
dan serunya: ini miting resmi dg presiden
yg 2 peseta mitingnya datang telat
wisnu datang 3:30, didit jam 4
padahal acara sudah dimulai sejak jam 3
untungnya sby mau terima
wkwkwkwk

adb
juni 2011



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-06-06 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Rekan2 sekalian, saya merasa perlu mengkomentari pernyataan beberapa rekan2


* Pak Frank, pak Yogi, Bukan terjadi KICK, melainkan LOSS yang terjadi 
hanya berselang beberapa menit setelah gempa Jogya.  Kalau sempet lihat paper 
Sawolo et.al 2009, seismograph dan mud logger real time chart yang menunjukan 
loss tersebut dipaparkan dalam figure 12, juga dibahas oleh Davies 2008.

* Pak Frank, Lumpur tidak pernah keluar dari sumur.  Bahkan pada saat 
rate lumpur besar sekali setara dengan 1 juta barel per hari, tidak pernah 
keluar lumpur, gas maupun steam dari sumur, meskipun BOP dalam keadaan terbuka. 
Begitupun sewaktu re-entry 1 bulan kemudian, wellhead dalam keadaan utuh tidak 
mengluarkan apa2. Bukankah kalau berasal dari sumur, lubang sudah menjadi 
sangat besar dan kemungkinan sumur runtuh? Contohnya banyak pada sumur2 yang 
mengalami UGBO,.. di Total, Unocal dan Vico ada contoh2 yang klasik dari 
BO/UGBO dan sumur runtuh bahkan rig terbakar.

* BOP dalam keadaan terbuka pak Nyoto, jadi merupakan jalam tol bebas 
hambatan, harusnya lumpur paling gampang keluar dari lubang daripada memecah 
batuan. Lubang bor adalah path of least resistance. Silahkan baca kronologi 
pada Sawolo et.al 2009 soal BOP ini.

* Pak Danny, penjelasannya sangat bagus dan mengesankan. Saya salut dan 
sangat impressed dengan detail yang pak Danny paparkan. Selain gempa ada 
beberapa faktor lain yang disebut-sebut sebagai penyebab munculnya LUSI, yaitu 
UGBO, sudah matangnya diapir/ over pressure zone, tektonik yang menyebabkan 
piercement structure, dan aktifitas geothermal. Data2 hasil analisa gas 
(Deuterium) yang lakukan oleh Badan Geologi, serta sampling dan analisa gas 
Helium yang dilakukan Mazzini dan dipresentasikan di Simposium kemarin 
menunjukan hubungan magmatic (intrusive) dan berbeda karakter dengan hasil 
analisa gas Wunut.

 *   Menarik juga konsep yang dilemparkan oleh pak Kartiko mengenai LOT akan 
berubah apabila terjadi gempa. Begitu pula pak Cepi, yang dengan ringannya 
memberikan tanggapan (devil's advocate) kalau gempa yang bisa menurunkan LOT, 
sehingga secara teknis sumur merupakan korban gempa. Kembali ke pak Kartiko, 
yang mebeberkan cuplikan referensi baik dari Davies (2008), Mazzini (2007) dan 
Sawolo (2010) mengenai FIT (?) dan LOT. Marilah kita menyamakan persepsi sesuai 
dengan paper2 tersebut. Memang Davies maupun Sawolo memberikan beberapa angka 
LOT (bukan FIT karena tidak pernah dilakukan FIT pada casing shoe tersebut) 
pada casing shoe 13-3/8:
*   Davies (2008) LOT antara 15.3 ppg dan 16.4 ppg
*   Davies (2010) LOT adalah 15.4 ppg dan 15.8 ppg

o   Sawolo (2009 dan 2010) LOT adalah 16.4 ppg

o   Apakah bisa satu casing shoe memberikan empat angka LOT? Angka LOT sebesar 
16.4 ppg EMW di support oleh data sumur2 terdekat sumur dilapangan Wunut dan 
Tanggulangin

o   Konsep LOT turun dengan adanya gempa. Apakah ini saling berhubungan? Secara 
logika penurunan ini mungkin saja terjadi. Kita bisa argue adanya dua LOSSES 
sesudah terjadi gempa membuktikan hal ini telah terjadi, bisa pada casing shoe 
atau dimanapun pada openhole section. Penurunan LOT berapa setelah gempa? 
Apakah ada referensinya dan dimana pernah terjadi? Apakah dilakukan LOT lagi 
sesudah gempa? Kalau pak Kartiko punya referensinya mohon dapat di share agar 
kita bisa diskusikan bersama. Tanpa angka ini maka analisa tekanan yang 
didasari oleh konsep penurunan LOT karena gempa akan terasa ngambang.

o   Pernyataan pak Kartiko, bisa terjadi UGBO bila mud weight serta ECDnya 
melebihi LOT. Apakah kalau ECD diatas LOT maka akan terjadi UGBO? Tentunya kita 
semua pernah melakukan LOT dan injection test. Dimana pada kedua aktifitas 
tersebut diberikan tekanan pada open hole yang melebihi besaran LOT. Belum 
pernah kita dengar dimana  sumur mengalami UGBO saat dilakukan LOT maupun 
injection test. Kecuali pak Kartiko bisa share referensi adanya UGBO karena ECD 
yang melebihi LOT

o   Masih banyak lagi faktor lain dalam melakukan analisa tekanan yang perlu 
diketahui secara akurat, termasuk BHP dari formasi, BHA, fluida yang ada 
didalam sumur serta tekanan yang terekam pada BOP baik di drill pipe dan 
annulus, selain LOT dan MW (serta ECD) yang pak Kartiko sebut2.

* Pak Oki, saya tidak berkompeten untuk mengkomentari masalah sosial, 
tapi 1 hal yang saya tahu, Lapindo tidak pernah lari dan menghindar dan masih 
tetap komit menyelesaikan masalah sosial meskipun sudah ada ketetapan hukum. 
Sampai saat ini sudah dikeluarkan sebesar Rp. 7 triliun lebih dimana sebagian 
besar untuk menangani masalah2 sosial kemasyarakatan.  Kalau ke Sidoarjo, 
sempatkan diri mampir ke pemukiman baru perumahan Kahuripan Nirwana Village. 
Kenapa dicicil?  Ya memang kebutuhannya sangat besar karena harga tanahnya sama 
dengan harga di Bintaro, bank sebesar apapun kalau di-rush oleh nasabahnya 
pasti ambruk. Mungkin kalau Medco tidak melepaskan diri dan ikut 
berkontribusi, korban bisa dibayar langsung tanpa 

RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Dear pak Nyoto, 

 

Daripada suudzon data2 tsb tidak dipakai apalagi kalau misalnya data
tsb kebetulan bertentangan dengan tulisannya. Tolong tunjukkan data
yang mana yang saya pilih2 dan tidak dipakai? Atau ada data yang
diumpetin?  Atau ada yang saya tutup2i??  Justru disini saya berharap
kita semua sebagai geologist professional musti mengungkapkan semua data
dan mengintegrasinya, jangan sepotong-sepotong. Semua informasi atau
data yang ada dipakai. Begitu pula kalau data tersebut tidak dipakai
maka harus dijelaskan mengapa tidak bisa dipakai dengan menujukkan
alasannya. Inilah etika menulis secara ilmiah yang kami terapkan dalam
Lusi. Ibaratnya kalau men-deskripsi gajah, jangan hanya pegang
buntutnya,.. pasti misleading.

 

Dalam contoh yang saya angkat di AAPG Cape Town tadi mengenai 'Pressure
Analysis' di casing shoe yang oleh Davies et al. (2008) dinyatakan telah
'fractured' tetapi dibantah oleh Sawolo et al. (2009) karena analisa
tekanan didalam drill string tidak valid. Ditunjukkan bahwa didalam
drill string terdapat float valve yang memutus hubungan hydrostatis
antara drill string dan open hole, sehingga analisa tekanan didalam
drill string (analisa Davies et al.) tidak valid dan harus dilakukan
pada sisi annulus (seperti yang dilakukan Dr. Rubiandini maupun Sawolo
et al.). 

 

Pada paper Sawolo et al. 2009 tersebut dibeberkan pula skematik dari
drill string serta data2 pengeboran lain termasuk semua pressure data
yang ada seperti Bottom Hole Pressure, Leak Off Test, Pressure data dari
Mud Logger Real Time Data, dll yang diperlukan oleh setiap ilmuwan untuk
melakukan analisa. Data2 pemboran tersebut sengaja dipublish agar bisa
dipakai dalam analisa ilmuwan ataupun driller yang serius ingin
mengetahui duduk perkara sumur yang diduga sebagai penyebab semburan.
Selain itu mungkin sekali Davies et al. benar2 tidak tahu atau tidak
mempunyai data yang lengkap. Tetapi rupanya data2 tersebut tetap tidak
dipakai juga,... hehehe

 

Davies et al. (2010) tidak setuju dengan bantahan Sawolo et al. (2009)
karena menurutnya dilakukan pemompaan slow circulation dan spesifikasi
float valve yang membuat analisa tersebut valid, TANPA memberikan data2
penunjang atau sumber2 yang bisa di trace back. Ini adalah statement dan
informasi menyesatkan karena tidak bisa dilacak balik oleh peneliti
lain. Dari sinilah Davies et al. mulai tidak menulis secara ilmiah dan
mulai melakukan 'cherry picking'. Disisi lain paper Sawolo et al.
(2010), sudah memuat semua data beserta back up nya, menunjukkan dimana
kesalahan dilakukan tetapi Dr. Davies tetap bersiteguh pada 'informasi
sesat' tanpa memberikan back up nya.

 

Saya sarankan kalau pak Nyoto memang ingin mengetahui duduk perkara
tersebut secara ilmiah, sempatkan baca keempat paper tersebut. Cermati
dan ambil kesimpulan sendiri manakah yang lebih mengutamakan etika
penulisan ilmiah dan memakai data yang lengkap dan benar. Ini perlu agar
kita semua tahu duduk perkaranya secara jelas dan tidak terkesan
'asbun'. 

 

Piiis pak!!

 

Wass.

Bambang Istadi

Tetap menghormati yang berbeda pendapat

 

From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] 
Sent: Monday, May 30, 2011 9:58 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan
'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak
pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung
hipotesanya... 

 

Sudah menjadi kecenderungan setiap penulis (paper) termasuk skirpsi,
thesis, bahwa akan selalu mencari data2 yg mendukung tulisannya, kalau
misalnya ada data yg kurang pas dengan tulisannya atau mungkin dipikir
tidak akan mendukung tulisannya, maka kecenderungan si penulis utk
melakukan data2 tsb tidak dipakai apalagi kalau misalnya data tsb
kebetulan bertentangan dengan tulisannya. Dalam kasus trigger Lusi
(bukan Lumpur Lapindo ?), disadari atau tidak, kedua belah pihak
melakukan hal yg sama, terutama terlihat waktu di acara AAPG Cape Town
Afsel, dalam skala besar terlihat juga dalam pertemuan IAGI dua tahun
yll dibawah kepemimpinan pak Ludfi yg kesimpulannya sudah diatur
sebelumnya dg penggiringan, dan dalam Symposium Lusi di Sidoardjo
minggu lalu juga bisa dilihat dari undangan atau pembicara yg diundang.

 

 

Wass,

nyoto

 

 

 



 

2011/5/30 Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com

Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. 

 

Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab
symposium kepada Richard Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab
dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian
bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,..  saya jadi berfikir,
mungkin  orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain
kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa
menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat,
berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan
mengkadali. Kalau saja datang

RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-29 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. 

 

Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab
symposium kepada Richard Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab
dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian
bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,..  saya jadi berfikir,
mungkin  orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain
kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa
menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat,
berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan
mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin akan
berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada symposium tsb, yang
saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai suhu
mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak
datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama,
sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi
oleh wartawan. 

 

Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah
dipaparkan dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah,
diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin
motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama
yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana
Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan
antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru' adanya sudden pressure drop
penurunan tekanan secara tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi
bocornya sumur dan breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010).
Namun asumsi tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report
terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi
berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al
2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan
'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak
pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung
hipotesanya.

 

Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat
professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah
antara Davies dan Sawolo sbb:

1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009) 

2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et
al (2010) secara ilmiah pula.

3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta
analisanya. Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu
diketahui bahwa keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier.

 

Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah
dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada
teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada
kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat
Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan
analisa kebenarannya, kecuali mazhab rekan2 iaginet sudah berubah
menjadi tendensius dan memojokkan Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak
berbasis pada science.

 

Wass.w.w

Bambang Istadi 

 

 

 

From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] 
Sent: Friday, May 27, 2011 9:36 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling
tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru
besar Teknik Geologi ITB  juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata 
pak Andang Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi
Indonesia yg paling top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya
Allah tunjukkanlah Kebesaran  KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia,
khususnya masyarakat korban Lusi ...aameeen YRA.

 

 

Wass,

nyoto

 



 

2011/5/27 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya
pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan
jelas kemana arahnya.

Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri
simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca
flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun
menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara
presentasi/rapat di Jakarta.

Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu
diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan
oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang
wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai
dunia perminyakan Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara
berlangsung di kamar hotel di Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin
lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo.
Off the record saya katakan, kalian itu bagaimana, kan saya tahu siapa
yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan jelas saya
utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti kalau sudah sampai di

RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - Migas S.O.S ?

2010-12-07 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Kang Vicky dan rekan2,

Beberapa masalah serius sedang dihadapi dunia migas indonesia yang akan
berpengaruh pada kemampuan produksi dan pendapatan negara dimasa datang.
Saat ini hampir seperempat pendapatan Negara dari sektor ini :

Pertama, jualan blok tidak laku. Tender blok kurang diminati seperti
yang sudah dilaporkan kang Vicky. Kecuali saat Blok Semai ditawarkan
yang terbukti sangat kompetitif.

Kedua, banyak blok eksplorasi yang sudah diaward tidak kekerjakan pula.
Ini bisa dilihat betapa rendahnya pemenuhan firm commitment untuk
melakukan kegiatan eksplorasi maupun jumlah uang yang sudah dijanjikan
akan diinvestasikan PSC2 baru. Realisasi rencana survey seismic dan
pemboran sumur eksplorasi jumlahnya tidak sampai setengahnya dari firm
commitment. 

Ketiga, Produksi cenderung turun terus. Untuk meningkatkan produksi
dibutuhkan penemuan cadangan baru, padahal kegiatan ekaplorasi cenderung
rendah dengan tidak lakunya jualan blok dan blok yang sudah lakupun
banyak yang tidak dikerjakan, jadi gimana mau nambah cadangan baru dan
naikkan produksi?

Keempat, konsumsi dalam negeri meningkat terus. Kita ketahui bahwa
Indonesia sudah menjadi net importer sejak 2004 dimana konsumsi lebih
besar daripada produksi. Hal ini sangat memberatkan APBN karena subsidi
meningkat terus, apalagi jika harga minyak dunia sedang tinggi. Sebagai
gambaran subsidi mencapai Rp.100 trilliun lebih ditahun 2009 dan 2010,
sedangkan pada 2008 saat harga minyak diatas $100/bbl, subsidi lebih
dari Rp. 200 trilliun (hampir seperempat APBN untuk subsidi).

Kelima, sedikitnya penemuan lapangan dengan katagori giant, kalaupun ada
penemuan besar, butuh waktu yang sangat lama untuk bisa mulai
berproduksi, bahkan mencapai belasan tahun. Coba saja kita lihat,
lapangan Cepu (Banyu Urip dibor Humpuss tahun 1998, saat ini sudah
berproduksi tapi belum full capacity), Tangguh (Roabiba ditemukan tahun
1990, Wiriagar Deep dan Vorwata tahun 199596, baru berproduski 2009!)
dan Masela (ditemukan tahun 2000, baru akan produksi tahun 2016). Senoro
Toili (Senoro ditemuan tahun 1999, entah kapan akan mulai berproduksi).

Ini masalah yang cukup serius, dan masih banyak lagi masalah2 lain yang
berpengaruh terhadap iklim investasi di migas, seperti masalah fiscal
competitiveness, perpajakan, insentif, perizinan dan approval process,
otonomi daerah dan keterlibatan masyarakat didaerah produksi,
proaktifnya wakil2 rakyat bisa jadi seprti pisau bermata dua, dan
masalah lain seperti asas cabotage yang bisa dipandang sebagai anugerah
dan hambatan, tergantung pakai kacamata mana.

Pertanyaannya apa ada solusi? Tentu ada dan harus ada. Pelajaran bisa
kita petik dari penawaran blok2 Semai dengan adanya data spec survey
menjadi sangat menarik investor. Kata kuncinya data.  Kalau saja 5% dari
anggaran subsidi, jumlahnya sudah ratusan juta dollar bisa dipakai untuk
survey seismic baru dan bor sumur, mungkin faktor resiko subsurface akan
berkurang dan meningkatkan minat investor, jualan laku. Tapi semua juga
tergantung dari political will dari semua stake holder dan kita semua.
Apakah waktu kita pakai secara efisien mengolah data, membuat play
concept dan proving up petroleum system? Atau lebih banyak urusan
administrative dan approval perizinan? Apakah kondisi saat ini sudah
dianggap sebagai krisis?

Salam,
Bambang Istadi



-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] 
Sent: Monday, December 06, 2010 5:01 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Forum HAGI; migas_indone...@yahoogroups.com;
geologi...@googlegroups.com; Indoenergy
Subject: Re: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok

2010/12/6 Setiabudi Djaelani setiabudi.djael...@energi-mp.com

 Kang Rovicky,

 Berarti Company yang melakukan joint study pun ada/ banyak yang tidak
 melakukan penawaran ?


Betul Mas Budi,

Ya beberapa kumpeni melakukan joint studi tetapi tidak memasukkan
tender.
Sawahku juga pernah mengalami hal ini karena memang tidak dijumpai
potential
resources (prospect/leads) yang sesuai portofolionya perusahaan. Memang
bukan berarti ngga ada potensi, hanya saja tidak menarik secara ekonomi
(saat itu). Ini jelas fiskal sbg pertimbangan.

Penawaran kedua tahun 2010 ini ada inovasi baru utk daerah-daerah yang
'high
risk'. Inovasinya yaitu pada minimum tender tidak diharuskan ngebor pada
tahun ke tiga, tetapi tahun ke empat. Artinya drilling bukan sebagai
komitmen pasti. Ini mnurutku langkah strategis untuk mencari dan
menambah
data. Seolah seperti extended JSA. Lah wong sekarang ngebor di laut
dalam
bisa 100 juta (hampir satu trilliun !)

Saya ngga ngerti apakah MIGAS (dan BPMIGAS) memiliki peta lead prospect
seluruh Indonesia sehingga dapat dipakai sebagai patokan dalam
memberikan
harga pada sebuah blok atau tidak. Salah sorang manajer dalam diskusi
Mesozoic di Bandung beberapa bulan lalu oleh IAGI mengatakan pada
dasarnya
perusahaan ini berpikir duit artinya fiskal term. Walaupun kurang data
serta
risiko besar, asalkan kalkulasi bisnisnya bisa 'masuk' ya OK-OK 

RE: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - Migas S.O.S ?]

2010-12-07 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Abah dan rekan sekalian,

Tentunya banyak faktor dan alasan yang berbeda2, saya dengar sebagian,
saya anggap sebagai gossip saja dan tidak etis kalau saya tulis karena
tidak terlibat langsung. Yang saya ungkapkan faktanya saja secara umum
bahwa butuh waktu yang lama untuk mengkomersialkan suatu discovery. Dan
ini merupakan masalah dalam usaha mempertahankan dan meningkatkan
produksi dimasa mendatang dan dalam menjaga penerimaan Negara.

Enaknya IAGI buat kumpul2 dan ngobrol soal tantangan yang dihadapi
sektor migas dan solusinya. Kalau bisa kita amalogikan sebagai sapi
perah, kalau sapinya tidak dikasih makan, lama2 habis dan tidak ada lagi
yang bisa diperah. Saya mengimpikan makin banyaknya spec survey dan
pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi untuk menambah data2.  Begitu
banyaknya basin yang belum ada data dan masih dianggap frontier.
Terlepas dari basin versi siapa yang mau dipakai, tapi intinya masih
perlu banyak data untuk memahaminya.

Soal subsidi, ada yang menarik kalau kita lihat trend konsumsi, ditahun
krismon, 1998/99, konsumsi melonjak tajam, begitu pula dengan import.
Pada saat yang sama tengah terjadi devaluasi rupiah. Apa memang terjadi
lonjakan konsumsi yang tajam? Bukankah pabrik banyak yang tutup? Atau
disparitas harga yang semakin lebar yang mendorong kegiatan yang
bersifat illegal?

Wass.
Bambang Istadi


-Original Message-
From: yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id] 

-
Kelima, sedikitnya penemuan lapangan dengan katagori
giant, kalaupun ada
penemuan besar, butuh waktu yang sangat lama
untuk bisa mulai
berproduksi, bahkan mencapai belasan tahun. Coba
saja kita lihat,
lapangan Cepu (Banyu Urip dibor Humpuss tahun 1998,
saat ini sudah
berproduksi tapi belum full capacity), Tangguh
(Roabiba ditemukan tahun
1990, Wiriagar Deep dan Vorwata tahun
199596, baru berproduski 2009!)
dan Masela (ditemukan tahun
2000, baru akan produksi tahun 2016). Senoro
Toili (Senoro ditemuan
tahun 1999, entah kapan akan mulai berproduksi).

Mbang .dan
Rekan rekan 

Yang Anda tuliskan diatas sangat menarik , apakah
Anda tahu alasan alasan apa saja yang menyebabkan keterlambatan dari
pengembangan masig masong penemuan ???
Saya kira setiap lapangan
tersebut diatas mempunyai alasan yang ber-beda 2.
Terima kasigh atas
pencerahannya..

si Abah.


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] BERITA DUKA ATAS TELAH BERPULANGNYA DR. M. UNTUNG

2010-11-22 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Innalilahi wainna ilaihi rojiun, Turut berduka cita Atas meninggalnya pak 
Untung, mari kita doakan agar arwah beliau diterima disisi Allah Swt sesuai 
dengan Amal ibadahnya, Amien.

Wass.
Bambang


Sent from my iPad

On Nov 23, 2010, at 9:37 AM, premonow...@gmail.com premonow...@gmail.com 
wrote:

 Atas nama Pengda IAGI D.I. Y turut berduka cita. Salam hormat. Premonowati 
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...!
 
 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 Date: Tue, 23 Nov 2010 09:12:34 
 To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesiafo...@hagi.or.id; 
 IAGIiagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] BERITA DUKA ATAS TELAH BERPULANGNYA 
 DR. M. UNTUNG
 Innalilahi wainna ilaihi rojiun.
 Semoga Allah mengampuni khilafnya, melapangkan jalannya dan menerima
 disisi terbaikNya. Amien
 
 Rdp
 
 On 23/11/2010, Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina-ep.com wrote:
 Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.
 Telah berpulang kehadirat-Nya, orang tua kita, sesepuh dan pendiri HAGI, Bp.
 DR. M. Untung di rumah kediaman beliau di Bandung subuh tadi pukul 2.00 WIB.
 Beliau akan dimakamkan pagi ini pukul 10.00 WIB di Bandung.
 
 Informasi ini baru saja kami peroleh dari sms Bp. Yosi Hirosiadi (Presiden
 HAGI 2010-2012) yang kelihatannya merupakan estafet info dari Bp. Wawan.
 
 Kepada bapak/ibu yang memiliki info mengenai alamat rumah duka mohon
 ditambahkan ...
 
 Salam,
 MJP
 
 -- SMS --
 From: +628128171824
 Sent: Nov 23, 2010 06:18
 Subject: Innalilallahi Wainnalillahi...
 
 Innalilallahi Wainnalillahi Rojiun, Telah Meninggal Dunia Pak Untung tadi
 pagi jam 2.00 di rumahnya. Rencananya akan dimakamkan pagi ini jam 10.00.
 Salam, Wawan
 Powered by Telkomsel BlackBerryR
 
 
 ___
 Note: The information contained in this e-mail is intended only for the use
 of the individual or entity named above and may contain information that is
 privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable law. If
 you are not the intended party to receive the message and its attachment(s),
 you are hereby notified that any dissemination, distribution or copy of the
 message is strictly prohibited. Please immediately notify the sender and
 delete the message as soon as possible. Thank you for kind attention.
 
 Catatan: Informasi yang terdapat dalam e-mail ini ditujukan hanya untuk
 penggunaan individu atau kelompok yang disebutkan di atas dan mungkin berisi
 informasi yang istimewa, rahasia dan dikecualikan dari pengungkapan menurut
 hukum yang berlaku. Jika Anda bukan pihak yang ditujukan untuk menerima
 pesan ini beserta lampirannya, dengan ini Anda diberitahukan bahwa
 penyebaran, pendistribusian atau penyalinan pesan ini adalah sangat
 dilarang. Harap segera memberitahu pengirim dan menghapus pesan ini
 secepatnya. Terima kasih atas perhatian Anda.
 
 __
 The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list.
 fo...@hagi.or.id | www.hagi.or.id
 ---*** for administrative query please send your email to
 itweb.supp...@hagi.or.id
 
 
 
 
 
 -- 
 Sent from my mobile device
 
 *Pray for  JOGJA*
 
 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...
 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
 on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
 IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or 
 indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of 
 use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
 information posted on IAGI mailing list.
 -
 


Re: [iagi-net-l] FW: Prof.Dr.Ir. Sukendar Asikin Dirawat di RS Medistra Jkt

2010-06-29 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Rupanya beliau belum masuk dalam milis IAGI dan tidak tahu ada posting ucapan 
lekas sembuh.

Pak moderator, atas permintaan pak Kendar, mohon dimasukan dalam milis: 
asikin_suken...@yahoo.com

Terima kasih
Bambang

--Original Message--
From: ET Paripurno
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] FW: Prof.Dr.Ir. Sukendar Asikin Dirawat di RS 
Medistra Jkt
Sent: Jun 29, 2010 11:52 AM

Semoga Tuhan memberikan kesehatan dan kesembuhan gabi guru kita, Prof.
Sukendar Asikin.

Salam

ET

On 6/29/10, edi hidayat edihidayat.kar...@yahoo.com wrote:
 Semoga Beliau diberikan kekuatan dan kesembuhan oleh Allah SWT, amin.

 Edi Hidayat
 Staf LIPI Karangsambung

 --- On Mon, 6/28/10, yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote:

 From: yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] FW: Prof.Dr.Ir. Sukendar Asikin Dirawat di RS
 Medistra Jkt
 To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
 Date: Monday, June 28, 2010, 4:10 AM




 Rekan rekan

     Saya baru teleponan
 dengan Beliau, sudah keluar dari RS , dan berada di Bogor.
     Memang masih dalam perawatan jalan.
     Semoga Allah SWT memberikan kekuatan pada Beliau
 untuk bisa sehat kembali
     seperti sedia kala.

     Si Abah

    Yth
 Bpk/Ibu,

 Kami sampaikan informasi bahwa saat ini
 Prof.Dr.Ir. Sukendar Asikin (Dosen
 Purnabakti Teknik Geologi)
 sedang menderita sakit dan saat ini beliau
 sedang dirawat di RS
 Medistra Jl. Gatot Subroto Jakarta Ruang VIP, Kamar
 822.

 Untuk itu kami mohon doa semoga beliau segera diberi
 kesembuhan supaya
 dapat beraktifitas seperti sedia kala.

 Demikian, terima kasih.

 Salam,


 -

 Subbag. Sistim Informasi FITB
 Jl. Ganesha 10 Bandung

 Telp. 022-2514990 ext 107


 ___

--Original Message Truncated--


--
Sent from my BlackBerry Wireless
Hosted by Petrodata System


Re: [iagi-net-l] Istri rekan Noor berpulang

2010-06-27 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Noor,

Innalillahi wa innailaihi rojiun..

Turut berduka cita atas meninggalnya istri, semoga arwahnya diterima disisi 
Allah Swt,..

Wass.
Bambang


--
Sent from my BlackBerry Wireless
Hosted by Petrodata System

-Original Message-
From: Muhammad Walfajri walfa...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Sent: Sat Jun 26 11:22:47 2010
Subject: Re: [iagi-net-l] Istri rekan Noor berpulang

Innalillahi wa innailaihi rojiun..

Kami turut berduka cita atas berpulangnya istri Pak Noor. Semoga almarhumah
diberikan kelapangan di alam kuburnya, dilipatgandakan pahala amal ibadah 
amal solehnya, diringankan dosa2nya dan termasuk sebagai khusnul khotimah.
Utk keluarga yg ditinggalkan, semoga senantiasa diberikan ketabahan oleh
Allah SWT. Amin3x..

Salam,
Muhammad Walfajri
Abu Dhabi

2010/6/26 yaniarief yaniar...@yahoo.com

 Innalillahi wa inna ilaihi rojiun

 Turut berduka cita dan mendoaakan semoga almarhumah mendapat tempat terbaik
 disisiNya dan khusnul khotimah.

 Yang tabah sobat
 --Original Message--
 From: Abdullatif Setyadi
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Istri rekan Noor berpulang
 Sent: Jun 26, 2010 04:41

 Inna liLLahi wa inna ilaiHi rooji'uun

 Ikut menyampaikan belasungkawa sebesar-besarnya kepada Mas Noor Syarifudin
 atas berpulangnya almarhumah istri. Semoga almarhumah diampuni dosa-dosanya
 dan beroleh khusnul khotimah. Semoga pula keluarga yang ditinggalkan tetap
 sabar dan ikhlas.

 Wassalam
 ALS




 
 From: mohammadsyai...@gmail.com mohammadsyai...@gmail.com
 To: Milis IAGI-net iagi-net@iagi.or.id; Milis Berita dari GEA 
 berita_dari_...@yahoogroups.com; Milis Geo85 geo85-...@yahoogroups.com
 Sent: Sat, June 26, 2010 3:17:20 AM
 Subject: [iagi-net-l] Istri rekan Noor berpulang

 Berita duka, telah meninggalkan dunia yg fana ini,  istri mas Noor
 Syarifudin (Geologi ITB angkatan 84), mba Diah, di Yogya hari Jum'at.

 Semoga almarhumah diampuni dosa2nya, diterima amal baiknya oleh Allah swt,
 dan dijauhkan dari siksa kubur. Mudah2an rekan Noor serta keluarga tabah dan
 sabar menghadapi cobaan ini.

 Info selanjutnya, rumah duka: Jl. Bumijo JT I/1181, Yogya. Insya
 Allah dimakamkan di Yogya sebelum Dhuhur (Sabtu hari ini).

 Salam,
 Syaiful

 Mohammad Syaiful
 * handphone:
 +62-812-9372808begin_of_the_skype_highlighting  +62-812-9372808   
end_of_the_skype_highlighting
 * business: msyai...@etti.co.id





 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!


RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-17 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Pak Natan,

Perbedaan pendapat adalah biasa, malah saya harus berterima kasih karena
terus men-challenge pendapat saya dan teman2 drilling ex-Lapindo.

Analogi yang pak Natan paparkan menarik. Dalam hal ini, apakah korek api
dan bensinnya sebagai pemicu ikut terbakar? Kalam kasus BJP-1 saat
semburan semakin besar, diperkirakan sumur ikut terbakar yaitu lubang
menjadi sangat besar dan fish yang ditinggal akan jatuh, bahkan lokasi
pemboran akan tenggelam seperti kasus2 blowout lainnya

-Original Message-
From: Santoso, Hendro [mailto:hend...@chevron.com] 
Sent: Wednesday, March 17, 2010 1:54 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Perumpamaan yg menarik. Seandainya disekitar korek gas tsb tidak
terdapat faktor-faktor pendukung (tumpukan kertas, bbm, tata kota yg
ndak beres, dll) untuk case satu kampung akhirnya terbakar, maka
kebakaran satu kampung tsb tentunya tidak akan terjadi. Seperti halnya
kick and loss, korek gas yg meledak adalah suatu resiko operasi tapi
tidak semua kasus korek gas meledak menyebabkan kebarakan satu kampung
atau kecelakaan/bencana fatal lain. Setuju untuk perlu dipahami trigger,
sub-trigger dan faktor2x pendukung tetapi tidak berarti satu dengan
lainnya dapat dipisahkan dalam melakukan root cause analysis.

-HendroHS

-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, March 16, 2010 2:23 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Pak Bambang,

Mohon maaf jika saya berpendapat beda dengan keterangan dan hitung2an
bapak
di bawah ini. Menurut saya, kemungkinan tidak ada yang salah dengan
hitungan
tersebut dan juga paper yang mengatakan bahwa volume Lusi 150x Kujung
properties (page 15 Lusi controversy..). Mungkin logikanya saja yang
menurut
saya kurang tepat.

Akar kunci dari perdebatan Lusi ada di faktor apa yang mentrigger? Jadi
kata
kuncinya adalah TRIGGER.

Kita pasti sangat familiar dengan kasus di kehidupan sehari-hari dimana
di
Indonesia ini sangat rentan terhadap kebakaran. Ada suatu deretan
perumahan
yang terkadang habis terbakar api dalam waktu lebih dari 6jam. Yang
terbakar
pun tidak tanggung2, kadang deretan rumah, kadang juga 1 pasar. Setelah
polisi melakukan olah TKP, disimpulkan bahwa kebakaran tersebut ternyata
'hanya' dipicu (di TRIGGER) oleh meledaknya 1 buah korek gas saja
(bahasa
Sunda disebut bensin). 'Bensin' meledak lalu menimbulkan sedikit
percikan
api, lalu disekitarnya banyak tumpukan kertas dan juga BBM. Ditambah
beberapa rumah sangat banyak menggunakan material dari kayu.

Tidak ada yang aneh dan semua bisa dijelaskan/diterima oleh logika semua
orang. Kalau dipikir, berapa volume bahan bakar yang di 'bensin'
tersebut,
kenapa mampu membakar beberapa rumah dan dalam waktu yang sangat lama
(jika
dibandingkan dengan volume bahan bakarnya).

Logika inilah yang menurut saya berlaku di kasus Lusi ini, jadi 14ft
tersebut jangan dianggap remeh dan jangan coba diabaikan. Bisa saja
(kalau
saya malah yakin), bahwa logika inilah yang terjadi dikasus Lusi. 14ft
tersebut adalah 'bensin'nya lalu kertas, BBM, dan rumah yang terbuat
dari
kayu beranalog dengan Watukosek fault, Mud Volcano, dan Kalibeng shale.
Maka
terjadilah Lusi yang ditrigger oleh adanya kesalahan pemboran di well
BJP-1
(menembus 14ft unidentified lithology).

Salam,
Natan

On 3/9/10, Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com wrote:

 Pak Natan, pak RDP,...

 Anggaplah 14ft yang samplenya belum sampai permukaan dan tidak bisa
 didiskripsi tersebut adalah porous carbonate, dan kita asumsikan
sebagai
 exposure thickness,.. lalu kita masukkan beberapa parameter lainnya,..

 Flow dimension :
 Well depth = 9297 ft
 Well radius = 0.51 ft (1/2 x 12-1/4)
 Radius of investigation = +50 ft (optimistic value)

 Fluid properties :
 Viscosity = 0.5 cp (water @ high temperature)
 Formation Volume Factor = 1 (water)

 Rock property :
 Permeability = 22.5 mDarcy (perkiraan dari sumur2 existing yang
dianggap
 sebagai high producer well yang bisa memproduksikan 7000 barrel
fluida
 per hari dari karbonat)

 System pressures :
 Reservoir static pressure = 7130 psi (equivalent 14.7 ppg).
 Bottom hole flowing pressure = 4026 psi (minimum value @ zero friction
 loss)

 Lalu coba hitung berapa banyak fluida yang bisa dihasilkan perhari?
 Anggap saja ini sumber airnya, sedangkan lumpurnya berasal dari Upper
 Kalibeng Formation diatasnya, karena nanno dan foram nya berkorelasi
 dengan yang yang keluar dari pusat semburan LUSI. Anggap saja
komposisi
 air 70% pada awal2 semburan.  Berapa rate air yang didapat dari
formasi
 karbonat ini? Matching ngga dengan debit lumpur yang keluar selama
 hampir 4 tahun ini? Dulu debit lumpur hampir 1 juta barel per hari,
sama
 dengan produksi minyak Indonesia. Perlu diingat saat re-entry BJP-1
mau
 melewati/mendorong/menarik fish disumur yang dianggap berproduksi 1
 juta barel saja tidak bisa,... seharusnya diameter lubang sumur sudah
 sangat besar.

 Soal loss dan asumsi adanya

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-17 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Maaf, kepencet,.. saya sambung lagi dibawah

Pak Natan,

Perbedaan pendapat adalah biasa, malah saya harus berterima kasih karena
terus men-challenge pendapat saya dan teman2 drilling ex-Lapindo.

Analogi yang pak Natan paparkan menarik. Dalam hal ini, apakah korek api
dan bensinnya sebagai pemicu ikut terbakar? Kalam kasus BJP-1 saat
semburan semakin besar, diperkirakan sumur ikut terbakar yaitu lubang
menjadi sangat besar dan fish yang ditinggal akan jatuh, bahkan lokasi
pemboran akan tenggelam seperti kasus2 blowout lainnya.  Namun
kenyataannya tidak begitu,.. bahkan korek dan bensin nya tidak ikut
terbakar, fishnya pun tidak bergeming dan tidak jatuh, tidak ada flow
behind casing dll.
 
Kalau saya boleh saran, pak Natan kan sudah baca paper kami, nah
sekarang tinggal buat paper sanggahan saja. Kalau perlu data2, termasuk
masterlog yang pak Natan masalahkan, silahkan datang ke Lapindo, soal
perizinan akan dibantu.

Terima kasih atas peer review-nya pak.

Salam,
Bambang 


-Original Message-
From: Santoso, Hendro [mailto:hend...@chevron.com] 
Sent: Wednesday, March 17, 2010 1:54 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Perumpamaan yg menarik. Seandainya disekitar korek gas tsb tidak
terdapat faktor-faktor pendukung (tumpukan kertas, bbm, tata kota yg
ndak beres, dll) untuk case satu kampung akhirnya terbakar, maka
kebakaran satu kampung tsb tentunya tidak akan terjadi. Seperti halnya
kick and loss, korek gas yg meledak adalah suatu resiko operasi tapi
tidak semua kasus korek gas meledak menyebabkan kebarakan satu kampung
atau kecelakaan/bencana fatal lain. Setuju untuk perlu dipahami trigger,
sub-trigger dan faktor2x pendukung tetapi tidak berarti satu dengan
lainnya dapat dipisahkan dalam melakukan root cause analysis.

-HendroHS

-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, March 16, 2010 2:23 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Pak Bambang,

Mohon maaf jika saya berpendapat beda dengan keterangan dan hitung2an
bapak
di bawah ini. Menurut saya, kemungkinan tidak ada yang salah dengan
hitungan
tersebut dan juga paper yang mengatakan bahwa volume Lusi 150x Kujung
properties (page 15 Lusi controversy..). Mungkin logikanya saja yang
menurut
saya kurang tepat.

Akar kunci dari perdebatan Lusi ada di faktor apa yang mentrigger? Jadi
kata
kuncinya adalah TRIGGER.

Kita pasti sangat familiar dengan kasus di kehidupan sehari-hari dimana
di
Indonesia ini sangat rentan terhadap kebakaran. Ada suatu deretan
perumahan
yang terkadang habis terbakar api dalam waktu lebih dari 6jam. Yang
terbakar
pun tidak tanggung2, kadang deretan rumah, kadang juga 1 pasar. Setelah
polisi melakukan olah TKP, disimpulkan bahwa kebakaran tersebut ternyata
'hanya' dipicu (di TRIGGER) oleh meledaknya 1 buah korek gas saja
(bahasa
Sunda disebut bensin). 'Bensin' meledak lalu menimbulkan sedikit
percikan
api, lalu disekitarnya banyak tumpukan kertas dan juga BBM. Ditambah
beberapa rumah sangat banyak menggunakan material dari kayu.

Tidak ada yang aneh dan semua bisa dijelaskan/diterima oleh logika semua
orang. Kalau dipikir, berapa volume bahan bakar yang di 'bensin'
tersebut,
kenapa mampu membakar beberapa rumah dan dalam waktu yang sangat lama
(jika
dibandingkan dengan volume bahan bakarnya).

Logika inilah yang menurut saya berlaku di kasus Lusi ini, jadi 14ft
tersebut jangan dianggap remeh dan jangan coba diabaikan. Bisa saja
(kalau
saya malah yakin), bahwa logika inilah yang terjadi dikasus Lusi. 14ft
tersebut adalah 'bensin'nya lalu kertas, BBM, dan rumah yang terbuat
dari
kayu beranalog dengan Watukosek fault, Mud Volcano, dan Kalibeng shale.
Maka
terjadilah Lusi yang ditrigger oleh adanya kesalahan pemboran di well
BJP-1
(menembus 14ft unidentified lithology).

Salam,
Natan

On 3/9/10, Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com wrote:

 Pak Natan, pak RDP,...

 Anggaplah 14ft yang samplenya belum sampai permukaan dan tidak bisa
 didiskripsi tersebut adalah porous carbonate, dan kita asumsikan
sebagai
 exposure thickness,.. lalu kita masukkan beberapa parameter lainnya,..

 Flow dimension :
 Well depth = 9297 ft
 Well radius = 0.51 ft (1/2 x 12-1/4)
 Radius of investigation = +50 ft (optimistic value)

 Fluid properties :
 Viscosity = 0.5 cp (water @ high temperature)
 Formation Volume Factor = 1 (water)

 Rock property :
 Permeability = 22.5 mDarcy (perkiraan dari sumur2 existing yang
dianggap
 sebagai high producer well yang bisa memproduksikan 7000 barrel
fluida
 per hari dari karbonat)

 System pressures :
 Reservoir static pressure = 7130 psi (equivalent 14.7 ppg).
 Bottom hole flowing pressure = 4026 psi (minimum value @ zero friction
 loss)

 Lalu coba hitung berapa banyak fluida yang bisa dihasilkan perhari?
 Anggap saja ini sumber airnya, sedangkan lumpurnya berasal dari Upper
 Kalibeng Formation diatasnya, karena nanno dan foram nya berkorelasi
 dengan yang yang keluar dari pusat semburan

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-09 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Pak Doddy,... saya mau tambahkan keterangan sedikit yaa,..

Drilling plan dari Banjarpanji direncanakan berdasarkan asumsi pore pressure, 
mud weight dan leak off tests dari offset wells. Dalam proses planning, ketiga 
partners lama berdiskusi berdasarkan pengalaman masing masing untuk pengeboran 
karbonat yang dijadikan target, yang pada akhirnya well plan disetujui seperti 
dalam drilling program tersebut. Pada actual drilling nya, ketiga factor pore 
pressure, mud weight dan leak off test nya berbeda secara signifikan sehingga 
casing setting depth nya pun disesuaikan dengan kick tolerance yang berdasarkan 
dari pressure aktual dan tidak lagi mengacu kepada original drilling plan, 
seperti yang saya kemukakan pada e-mail sebelumnya. 

Pada sumur Banjarpanji ini apabila dilihat pore pressurenya, jelas kenaikan 
pore pressurenya ada di upper hole section (bisa dibaca pada paper kami di 
Elsevier). Sedangkan kenaikan pressure diparuh bawah dari sumur tidak terlalu 
signifikan dan sangat berlainan dengan rencana sumur semula. Dilihat dari 
formasi (volkaniklastik s/s) yang ditembus, drilling problem yang hampir tidak 
ada (sandstone dan pemakaian synthetic based mud), belum dicapainya formasi 
Kujung dan leak off test yang kuat dari casing shoe sebelumnya maka open hole 
sampai ~9400 ft diperhitungkan masih aman dari segi drilling. Jadi benar asumsi 
pak Doddy bahwa keputusan bersama adalah untuk menempatkan 9-5/8 casing shoe 
didalam formasi Kujung seperti pengalaman Santos di Jeruk dan rencana sumur 
semula.

Jangan dilupakan pula bahwa Banjarpanji ini adalah sumur exploration, semi wild 
cat dimana data yang ada sangat minim. Sehingga meskipun memakai Dc-exponent 
untuk memperkirakan pore pressure nya, dilakukan juga Static Influx Tests (SIT) 
dan teknik lain untuk menemukan pore pressure yang sebenarnya secara akurat. 
SIT adalah simulated drill pipe connection dimana yang dibaca adalah besaran 
dari connection gas sehingga kita mengetahui approximate actual pore pressure 
dari formasi. Jadi yang sepertinya 'hole instability' seperti losses dan 
cavings di casing depth pada kedalaman 2300 ft dan 3600 ft tersebut adalah 
bagian untuk mengetahui pore pressure secara aman. Pak Doddy pasti masih ingat 
teknik ini waktu di Kaltim dimana banyak sumur explorasi dan wildcat dibor 
secara aman waktu dilakukan SX saturation exploration drilling campaign yang 
menghasilkan banyak cadangan baru di deep water. 

Kalau mengenai TriTech Petroleum Consultant, ini bukan konsultan Lapindo. 
'Finding' merekapun terkesan mengabaikan data2 primer sumur tanpa technical 
analysis yang matang. Contohnya mengenai tidak diperlukannya casing 11-3/4 
mereka terkesan kaget, sedangkan dari mulai well planning sudah jelas dirancang 
bersama dimana dan mengapa casing seat di design begitu. Waktu ditemukan 
tekanan didalam sumur yang berbeda dengan rencana dan harus dilakukan revisi 
penempatan casing semua partner juga ikut menghitung dan memutuskannya. Hal ini 
tertuang dalam minutes of meeting bersama. Juga wakil dari Medco sebagai 
partner pun ada di drilling rig tanpa melakukan protes, sewaktu pemboran lobang 
12-1/4 didalamkan. Jadi pertanyaan fungsi analisa TriTech dan mengapa suatu 
report yang 'Privileged and Confidential' dibocorkan adalah jelas bukan untuk 
porsi teknikal tetapi untuk aspek lain dari LUSI. Sedangkan untuk milis IAGI 
lebih baik kita konsentrasi dalam aspek teknis tanpa terlibat dalama aspek 
politik, aspek bisnis atau yang sejenis.

Wass.
Bambang


-Original Message-
From: Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com] 
Sent: Tuesday, March 09, 2010 10:11 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Pak Doddy, mas Sugeng,

Saya jawab satu2 dulu yaa, sambil cari waktu senggang. Soal karbonat dulu,..

Adanya interpretasi bahwa lapisan karbonat sudah ditembus seperti yang di-claim 
oleh Davies bahwa lapisan Kujung sudah ditembus dan terjadi 'kick' (Davies et 
al., 2007. Birth of a mud volcano: East Java, 29 May 2006). Ini bertolak 
belakang dengan data yang menunjukan bahwa yang terjadi waktu pengeboran pada 
9297 ft adalah 'loss circulation' bukan 'kick' yang seperti ia claim. 
interpretasi bahwa sudah mencium Kujung - ya boleh2 saja. Namun experienced 
well site geologist kita yang ada di rig pada waktu itu tidak setuju dengan 
interpretasi tersebut. Beberapa data yang dilihatnya tidak mendukung dengan 
klaim tersebut; 

Nilai analisa Calcimetry yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak ada kenaikan 
angka calcimetry secara signifikan yang menandakan bahwa lapisan karbonat belum 
tertembus.  Besaran calcimetry tetap sekitar 5-10% dan tidak meningkat dengan 
kedalaman. Angka ini konstan karena calcimetry analisis dilakukan setiap 10 ft 
dari cutting sample sejak pemboran memasuki kedalaman 7000 ft. Kalau pemboran 
menembus atau menyentuh lapisan carbonate akan menunjukkan nilai perubahan dari 
analisis calcimetry akan meningkat secara signifikan.

Analisa onsite

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-09 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Pak Natan, pak RDP,...

Anggaplah 14ft yang samplenya belum sampai permukaan dan tidak bisa
didiskripsi tersebut adalah porous carbonate, dan kita asumsikan sebagai
exposure thickness,.. lalu kita masukkan beberapa parameter lainnya,..

Flow dimension :
Well depth = 9297 ft
Well radius = 0.51 ft (1/2 x 12-1/4)
Radius of investigation = +50 ft (optimistic value)

Fluid properties :
Viscosity = 0.5 cp (water @ high temperature)
Formation Volume Factor = 1 (water)

Rock property :
Permeability = 22.5 mDarcy (perkiraan dari sumur2 existing yang dianggap
sebagai high producer well yang bisa memproduksikan 7000 barrel fluida
per hari dari karbonat)

System pressures :
Reservoir static pressure = 7130 psi (equivalent 14.7 ppg).
Bottom hole flowing pressure = 4026 psi (minimum value @ zero friction
loss)

Lalu coba hitung berapa banyak fluida yang bisa dihasilkan perhari?
Anggap saja ini sumber airnya, sedangkan lumpurnya berasal dari Upper
Kalibeng Formation diatasnya, karena nanno dan foram nya berkorelasi
dengan yang yang keluar dari pusat semburan LUSI. Anggap saja komposisi
air 70% pada awal2 semburan.  Berapa rate air yang didapat dari formasi
karbonat ini? Matching ngga dengan debit lumpur yang keluar selama
hampir 4 tahun ini? Dulu debit lumpur hampir 1 juta barel per hari, sama
dengan produksi minyak Indonesia. Perlu diingat saat re-entry BJP-1 mau
melewati/mendorong/menarik fish disumur yang dianggap berproduksi 1
juta barel saja tidak bisa,... seharusnya diameter lubang sumur sudah
sangat besar. 

Soal loss dan asumsi adanya kick,.. silahkan datang ke Lapindo dan
periksa data2 drilling dan real time chart,.. soal perizinan BPMIGAS dan
MIGAS, nanti saya bantu urus deh,.. gimana?? Makin asik niih
diskusinya,.. 

Wass.
Bambang



-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, March 09, 2010 3:30 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010/3/9 Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com:
 Pak Nyoto..terimakasih untuk pencerahannya. Ternyata 14ft interval
mulai
 dari 9284, 9285, 9286, 9287, 9288, 9289, 9290, 9291, 9292, 9293, 9294,
9295,
 9296 dan 9297ft itu batuannya hanya 'imajinatif' toh. Ngapain
ngeributin itu
 Kujung atau bukan Kujung..lalu yakin itu masih VS..ternyata semua
keyakinan
 tsb hanya bermodalkan imajinasi..bukan data yah. Atau mungkin kalau
sudah
 'senior/experienced banget' boleh yah yakin terhadap imajinasi?
Menurut
 saya, tidak ada 1 manusia pun yang tahu formasi di TD apa jika tidak
ada
 cutting/logging.

Gimana dapet cutting ? kalau ada cuttingnya saya malah curiga itu
cutting palsu !
Lah sesuai cerita Pak Bambang Istadi yang mendapati adanya gejala loss
pada saat drilling. Jadi cutting terakhir ya bablas wes-ewes masuk ke
formasi ikut-ikutan dengan lumpur pemborannya. Kalau toh ada sisanya
pasti sudah ga akurat lagi sumbernya.
Davies mengatakan Kick sedangnya Pak BI mengatakan loss. Konon menurut
drilling engineer, setiap loss sering diikuti gain. Dan kalau gain ini
tidak terkontrol menyebabkan kick (semburan balik).

Nah perlu diselidiki apakah sumur mengalami kick atau tidak.
Btw, apa sih definisi well kick ?

rdp



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...


Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
2010

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.
-



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-09 Terurut Topik Bambang P. Istadi
 yang bisa kita lakukan hanya mendaur ulang data dan men-challenge 
interpretasi dr kawan2 yg punya kemewahan untuk memamerkan data dan 
perhitungan itu terlebih dulu di paper2 maupun di milis ini. Yang akan
aku 
soroti adalah counter argumen dr broer BPI maupun mungkin dr 1 atau 2
kawan 
sebelumnya (mas Sunu kalau nggak salah), yang mempertentangkan secara 
ekstrim bahwa UGBO terus terjadi SAMPAI SEKARANG, dan itu tdk masuk akal

karena itung2an rate, volume dan asal-usul fluidanya selalu gak match dg

kondisi lobang dan petrofisika formasi yg bisa dihitung dr data2 mereka
yg 
ada. Dari dulu saya selalu menawarkan analisis penyebab yg bukan
menganggap 
in adalah UGBO abadi. UGBO terjadi pada waktu awal2 akibat loss dan
kick, 
kemudian UGBO itu memicu ketidak stabilan lapisan MUD-DIAPIR di sekitar 
lobang bor yang tadinya waktu ditembus pada pemboran turun kondisinya 
aman-aman saja. Adalah liquifaction dari mud-diapir itulah yang terus 
menerus terjadi sampai sekarang membentuk MUD VOLCANO di permukaan.
Jadi, 
sekarang sudah tdk ada UGBO itu. Yang ada adalah proses pembentukan 
mud-volcano yg dipicu oleh UGBO. Loss, kick, dan gain itu jelas2 ada dan

terlaporkan dalam DDR yg pernah saya lihat (waduh, ... mudah2an gak ada
yg 
iseng melaporkan aku ke migas krn ngliat data2 tsb, tapi aku juga punya 
dalih: waktu itu polisi yang nyuruh ngliat koq..). Dan yang saya tangkap

dari keseluruhan argumen dalam paper2 yang berevolusi makin ke sini
makin 
menunjukkan reluctancy kawan2 penulis itu untuk mengatakan adanya UGBO
pada 
waktu mengatasi kick tsb. Adanya foto crack di rig-site yang memotong 
panjang sampai ke casing(pipe?) rack setelah penanganan kick,
kemungkinan 
besar juga bisa dikaitkan dengan UGBO ini. Selain itu di DDR juga
disebutkan 
adanya komunikasi antara lubang bor dengan lubang semburan pertama. Nah,

jadi, point saya yang tanpa data otentik yg bisa dituliskan krn tdk ada
ijin 
ini ingin menyodorkan sedikit pencerahan baik ke kawan2 penonton maupun 
terutama ke broer BPI, mas Sunu, maupun pihak2 terkait lainnya bahwa ada

alternatif mekanisme penyebab lain yang lebih masuk akal dibandingkan
dengan 
sekedar UGBO forever. LuSi adalah kelahiran mud-volcano dr mud diapirism
yg 
dipicu oleh UGBO.

Salam
Yayang


- Original Message - 
From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, March 09, 2010 4:45 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI


Pak Natan, pak RDP,...

Anggaplah 14ft yang samplenya belum sampai permukaan dan tidak bisa
didiskripsi tersebut adalah porous carbonate, dan kita asumsikan sebagai
exposure thickness,.. lalu kita masukkan beberapa parameter lainnya,..

Flow dimension :
Well depth = 9297 ft
Well radius = 0.51 ft (1/2 x 12-1/4)
Radius of investigation = +50 ft (optimistic value)

Fluid properties :
Viscosity = 0.5 cp (water @ high temperature)
Formation Volume Factor = 1 (water)

Rock property :
Permeability = 22.5 mDarcy (perkiraan dari sumur2 existing yang dianggap
sebagai high producer well yang bisa memproduksikan 7000 barrel fluida
per hari dari karbonat)

System pressures :
Reservoir static pressure = 7130 psi (equivalent 14.7 ppg).
Bottom hole flowing pressure = 4026 psi (minimum value @ zero friction
loss)

Lalu coba hitung berapa banyak fluida yang bisa dihasilkan perhari?
Anggap saja ini sumber airnya, sedangkan lumpurnya berasal dari Upper
Kalibeng Formation diatasnya, karena nanno dan foram nya berkorelasi
dengan yang yang keluar dari pusat semburan LUSI. Anggap saja komposisi
air 70% pada awal2 semburan.  Berapa rate air yang didapat dari formasi
karbonat ini? Matching ngga dengan debit lumpur yang keluar selama
hampir 4 tahun ini? Dulu debit lumpur hampir 1 juta barel per hari, sama
dengan produksi minyak Indonesia. Perlu diingat saat re-entry BJP-1 mau
melewati/mendorong/menarik fish disumur yang dianggap berproduksi 1
juta barel saja tidak bisa,... seharusnya diameter lubang sumur sudah
sangat besar.

Soal loss dan asumsi adanya kick,.. silahkan datang ke Lapindo dan
periksa data2 drilling dan real time chart,.. soal perizinan BPMIGAS dan
MIGAS, nanti saya bantu urus deh,.. gimana?? Makin asik niih
diskusinya,..

Wass.
Bambang



-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
Sent: Tuesday, March 09, 2010 3:30 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010/3/9 Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com:
 Pak Nyoto..terimakasih untuk pencerahannya. Ternyata 14ft interval
mulai
 dari 9284, 9285, 9286, 9287, 9288, 9289, 9290, 9291, 9292, 9293, 9294,
9295,
 9296 dan 9297ft itu batuannya hanya 'imajinatif' toh. Ngapain
ngeributin itu
 Kujung atau bukan Kujung..lalu yakin itu masih VS..ternyata semua
keyakinan
 tsb hanya bermodalkan imajinasi..bukan data yah. Atau mungkin kalau
sudah
 'senior/experienced banget' boleh yah yakin terhadap imajinasi?
Menurut
 saya, tidak ada 1 manusia pun yang tahu formasi di TD apa jika tidak
ada
 cutting/logging.

Gimana

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-08 Terurut Topik Bambang P. Istadi
drilling mau meneruskan mengebor sampe 
top kujung karena secara kalkulasi, kekuatan shoe di 13-3/8 cukup besar dan 
adanya lampu hijau dari GG yang berpendapat bahwa tidak ada zona yang 
membahayakan di kedalaman 3500ft ke bawah. Walaupun kenyataannya justru di 
kedalaman ini pressure mulai bertambah karena sumur harus melewati section yang 
build up pressure.

Selain itu, design sumur Banjarpanji kok sepertinya menantang menembus Kujung 
tepat ditengah2 conjugate fault yang secara teori merupakan zona lemah dan 
rawan loss. Bukankah formasi yang ditembus juga tanda tanya waktu sumur 
Banjarpanji-1 dipropose.

Berbeda dengan design sumur Porong yang menembus di samping collapse structure 
(di papernya Kusumastuti, 1999).

Ini cuma uneg2 saya seputar LUSI ditinjau dari sudut pandang yang lain yang 
tidak begitu menekankan factor drilling tetapi lebih menekankan factor GG 
dimana umumnya drilling akan berdiskusi dgn kita saat ketidakpastian bawah 
permukaan akan dilewati...

 

Salam,

-DS-

  

 

-Original Message-
From: Sugeng Hartono [mailto:sugeng.hart...@petrochina.co.id] 
Sent: Saturday, 06 March, 2010 10:27 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 

Pak Doddy Yth,

 

Untuk mengetahui apakah bit sudah mencium formasi Kujung (gamping)tentunya 
kita perlu melihat Mudlog atau Masterlog (dibuat oleh crew mudloggers) dan 
progress sample log (oleh wellsite geologist). Ini bukan pekerjaan yang sulit, 
ibarat sudah menjadi makanan wsg. Dan, kedua log ini pun sangat bergantung 
kepada pengalaman mudloggers dan wsg (crew yg kurang pengalaman biasanya kurang 
konfiden untuk menentukan ini). Sebenarnya perubahan litologi dari bukan 
gamping ke gamping juga akan ditengarai adanya perubahan ROP (rate of 
penetration)yg cukup mencolok. Rekaman ROP (juga RPM, hookload,pump pressure, 
dll)dapat dilihat dengan jelas di Chart Geolograph yang berada di ruang 
driller. Sayang sekali, lebih dari 15 th terakhir ini yg namanya Geolograph 
sudah pada rusak...:( Biasanya rig mechanic mengatakan tidak ada spare-part 
(atau memang tidak mampu memperbaikinya?).

Tentang batu pasir (very porous volcanic sand?)yang begitu tebal (sampai 
3000'?)pernah dipertanyakan seorang kawan yg geologist-mudlogger: bagaimana 
menjelaskannya, aktivitas volkanik sampai dapat menghasilkan batu pasir begitu 
tebal; mungkin ada letusan yg hebat dan berlangsung cukup lama. Mungkin ada 
kawan-2 lain yg dapat menerangkannya.

Jadi, diskusi ini akan lebih bermakna kalau kita dapat melihat Mudlog-nya.

Demikian komentar saya, semoga berguna.

 

Salam,

sugeng

 

 

 

 

 

 

-Original Message-

From: Doddy Suryanto [mailto:dod...@pttep.com]

Sent: Fri 3/5/2010 2:24 PM

To: iagi-net@iagi.or.id

Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 

Terima kasih pak Bambang atas penjelasannya. Sangat menarik untuk

dicermati lebih dalam.

 

Mengenai look ahead seismic, waktu ketemu Wayne Basden (ex chief

Geophysics-nya Santos) yang lagi operasi lutut di Bangkok beberapa tahun

kemarin, dia bilang sepertinya bit sudah mencium lapisan Kujung.

 

Tapi ya ini dari cerita ngobrol-ngobrol karena waktu sumur Banjarpanji

mengalami BO saya sudah tidak merumput di Santos lagi.

 

Mengenai Jeruk, sependek ingatan saya, di Jeruk tidak dijumpai lapisan

batupasir yang sangat tebal sampe ~3000'. Bahkan waktu Dukuh yang

terletak di selatan Jeruk dibor juga tidak dijumpai lapisan batupasir

yang tebal seperti di Banjarpanji-1. Mungkin Pak Awang bisa menjelaskan

secara regional karena pengetahuan saya di offshore madura cuma

sejengkal jari saja.

 

Akan tetapi, saya sangat menikmati diskusi ini sekarang karena lebih

ilmiah dan menggunakan penjelasan yang bisa diperdebatkan secara ilmiah

juga.

 

Semoga Pak Koesoema juga bisa menambahkan cerita-cerita seputar Kujung

karena beliau juga salah satu pakar soal Kujung.

 

Dan saya juga menyampaikan terima kasih ke Pak Bambang yang telah

mengirim beberapa paper tentang LUSI via Pak Sawolo.

 

Saya juga mengenal pak Sawolo waktu merumput di Unocal dulu.

 

Terima kasih pak dan salam buat Pak Sawolo dan Mas Edy.

 

 

 

-DS- 

 

 

 

-Original Message-

From: Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com] 

Sent: Friday, 05 March, 2010 8:58 AM

To: iagi-net@iagi.or.id

Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 

 

 

Pak Doddy yang baik,

 

 

 

Menurut teman2 drilling, fungsi dari 16 intermediate liner di

 

Banjarpanji adalah sebagai casing pertama yang harus dipasang sesudah

 

memasuki transition zone. Ini disebabkan casing 20 tidak di design

 

untuk menahan tekanan transisi. Rupanya transition zone disumur ini

 

lebih dangkal dari yang diprediksi (berdasarkan sumur offset Porong),

 

sehingga 16 intermediate liner tersebut harus dipasang disekitar 2200

 

ft untuk menjaga kick tolerance yang memadai.

 

 

 

Soal secondary target Lapisan karbonat yang hilang merupakan prognosis

 

yang diinterpretasikan sebagai

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-05 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Pak Natan yang baik,..

Saya sebenernya ngga keberatan nunjukin data yang dimaksud, apalagi
untuk tujuan scientific bukan komersial. Tapi soal data khan ada aturan
Migas soal data release yang musti minta izin dulu. Kalau bapak pernah
ikut proses farm-in suatu PSC, selalu musti tanda tangan confidentiality
agreement standard milik Migas. Setiap kali mau publish paper yang
berhubungan dengan data sumur/seismic saja musti minta izin BPMIGAS. Ini
alasan pertama. 

Alasan kedua, saya sudah beberapa tahun ini tidak di Lapindo lagi, masa
mau buka2 data milik orang lain,.. Nah, mungkin ada teman2 Lapindo yang
ikut milis ini dan mau komentar?? Kalau pak Natan ke kantor Lapindo
untuk inspeksi data, saya ikutan nimbrung deh, supaya diskusinya enak.
Nanti bisa bapak buatkan sari dan simpulkan untuk milis,.. gimana? Pak
Nyoto ikut sekalian? 

Wass.
Bambang


-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com] 
Sent: Friday, March 05, 2010 3:08 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Pak Bambang yang baik,

Fyi saja. Sekarang sudah jamannya teknologi maju. Belum pernah ada
Mudloging company yang TIDAK memprovide masterlog dalam bentuk Soft
copy (pdf/tiff/jpg/dlsb). Masterlog juga biasanya sizenya tidak
melebihi 5M from Surface to TD.

So..saya ga ngeliat ada kesulitan berarti untuk mempostingnya di milis
ini, dengan bantuan moderator tentunya.

Karena, saya yakin pasti ada juga yang ingin melihatnya. Minimal 1
orang lah..Pak Nyoto (bener kan Pak? he3).

Trimakasih lagi Pak Bambang

On 3/5/10, Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com wrote:
 Pak Natan,

 Silahkan baca email saya sebelumnya ...Saya tidak pernah mengatakan
 gempa sebagai penyebab LUSI, yang kami amati adalah kondisi sumur,...

 Soal yang lain,.. saya sarankan pak Natan baca 2 paper kami yang sudah
 dipublish di Elsevier mengenai drilling,.. juga kalau mau lihat
 mudlog/materlog,.. silahkan datang ke Lapindo, saya akan minta teman2
di
 Lapindo untuk menunjukan mudlog yang dimaksud.

 Wass.
 Bambang


 -Original Message-
 From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com]
 Sent: Friday, March 05, 2010 12:45 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 saya suka kalimat Pak Bambang yang ini: Jadi timing dari loss
diberikan
 sebagai informasi, dan bukan pembenaran dari gempa sebagai penyebab
 LUSI.
 jadi, yang meyakinkan Pak Bambang bahwa Gempa adalah penyebab Lusi apa
 Pak?
 dan datanya apa? karena yang Loss sepertinya Pak Bambang bilang bukan
 pembenaran dari gempa sebagai penyebab LUSI. atau jangan2 Pak bambang
 tidak
 berpendapat bahwa Lusi disebabkan oleh Gempa..(?)

 1 hal lagi yang menurut saya sangat patut dipertanyakan. Saat Total
 Loss,
 artinya tidak ada return..lalu bagaimana Lapindo yakin bahwa formasi
 saat
 Total Loss masih sama (Volcanoclastic Sand/VS)?

 selain itu untuk VS, apa sama sekali dalam interval 6000 to 9297 ft
(TD)
 samaskali tidak ada shale/calystone yang bagus untuk pasang casing?
agak
 aneh juga Sand bisa develop setebal 3297ft/1100m?? karena salah satu
 reason
 open hole panjang di sumur ini katanya Tidak Ada impermeabel layer
yang
 bagus untuk set shoe.

 1 lagi Pak..bisa kah dikirim Mudlog/Masterlog ke milis via admin, biar
 lebih
 afdol, dan siapa tau juga ada rekan2 yang belum lihat dan tertarik
ingin
 lihat.

 Trims Pak..

 2010/3/4 Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com

 Pak Natan,

 Menjawan pertanyaan pak Natan, secara umum, Mud Loss terjadi apabila
 pore press  hydrostatic press dari mud sesudah ECD, mud cakes dan
 pressure loss lainnya diperhitungkan. Beberapa saat sesudah
terjadinya
 gempa Yogya, sumur mengalami dua mud loss. Sebelumnya, tidak ada mud
 losses pada hole section ini. Juga tidak ada penaikan berat lumpur
 pada
 interval 5000 ft terakhir.

 Yang menjadikan loss ini menarik adalah 'timing' dan 'rate of loss'.
 Mengapa timingnya dekat dengan terjadinya gempa? Mengapa rate of loss
 nya demikian besar? Data2 nya yang bisa dibaca di paper kami adalah:
 Mud
 Loss pertama terjadi ~7 minutes sesudah terjadinya gempa Yogya; Mud
 Loss
 kedua ~90 minutes sesudah terjadi dua gempa susulan; Rate of loss
 pertama adalah ~300 bph dan yang kedua ~900 bph.

 Rate of loss yang sebegitu besar menunjukkan bahwa ini bukan seepage
 loss atau loss of mud yang normal terjadi di drilling. Ini adalah
 suatu
 rate yang besar yang bisa terjadi karena memasuki formasi karbonat
 dengan lobang yang besar (cavern) atau formasi yang tiba2 merekah dan
 terciptanya rongga yang sangat besar. Pertanyaanya adalah mengapa
 waktu
 loss ini berdekatan dengan waktu terjadinya gempa? Apakah ini hanya
 suatu 'kebetulan' saja atau memang ada kaitannya? Wallahu alam.

 Jadi apakah kita menyalahkan loss ini kepada gempa? Tidak juga, dalam
 Paper tersebut kami memberikan informasi adanya loss of mud dan gempa
 Yogya yang berdekatan dan mengatakan '. the proximity of the
 two
 events suggests a temporal connection exists

Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-05 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Broer ADB,

Saya yakin diizinkan. Sebagai contoh, kita semua tahu Mark Tingay adalah 
pendukung UGBO dan sudah menulis beberapa paper tentang LUSI. Dia minta lihat 
data2 sesimic dan sumur BJP-1, lalu oleh Lapindo diproses mintakan perizinan ke 
Migas, dan diberikan izin untuk jangka waktu tertentu. Saya lupa persisnya, 
kalau ngga salah 6 bulan. Dalam hal ini saya yakin Lapindo tidak ada yang 
ditutup-tutupi, dan sudah disampaikan dibeberapa pertemuan internasional data2 
drilling bisa dilihat dan di-scrutinize. Undangan ini disampaikan juga ke 
Davies dan Manga, supaya tidak sekedar pakai sebagian data atau asumsi.

Soal kawan dari ITB, kalau ngga salah duduk perkaranya data-data hasil survey 
yang dibiayai oleh Lapindo dipublikasi tanpa sepengetahuan dan seizin Lapindo 
dan BPMIGAS/ Migas, padahal dalam setiap service kontrak ada klausul 
confidentiality. Saya pikir kalau dimintakan izin sesuai dengan prosedur yang 
selama ini diterapkan oleh BPMIGAS dan Migas, tidak akan menjadi masalah. Juga 
biasanya sebagai courtesy disebut dalam acknowledgement. Kalau kita lihat 
publikasi2 di IPA, IAGI,.. Selalu mencantumkan terima kasih pada BPMIGAS dan 
Migas atas izin yang diberikan untuk mempublikasikan paper tersebut. Saya pikir 
ini masalah standard.

Khusus untuk permintaan pak Natan, saya ngga mau menjadi orang yang mem-posting 
data tsb, tahu dong ada konsekuensi hukum soal data. Kalau nunjukin atau 
dipakai sebagai bahan diskusi perorangan atau di forum, lain soal. Meskipun 
saya tahu data tersebut sudah beredar dimana-mana, malah ada yang 
mempublikasi,.. Entah ada izin dari Migas atau tidak. 

Begitu Cak Yayang,.. 

Wass.
Bambang


--
Sent from my BlackBerry Wireless
Hosted by Petrodata System

-Original Message-
From: abachtiar_CBN abacht...@cbn.net.id
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri Mar 05 16:53:34 2010
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

BPI, my broer,..mumpung bicara soal data: ... aku jadi penasaran nich, ... 
kalau misalnya data yang notabene dipegang oleh Lapindo, yang secara hukum 
adalah milik Negara Republik Indonesia, sehingga untuk memakainya dalam 
publikasi harus meminta ijin Lapindo, BPMigas, bahkan Ditjen Migas itu semua 
kita pakai untuk mendasari paper yang mendukung teori UGBO sumur BJP-1 
sebagai pemicu proses lahirnya mudvolcano Sidoardjo itu, kira2 diijinkan 
nggak ya? Kalau nggak salah ada kasus dimana waktu itu ada kawan professor 
dr ITB yang memakai data yang notabene adalah milik Lapindo (tapi dia yang 
mengakuisisinya atas dasar kontrak dg Lapindo) untuk menulis paper 
bersama-sama dengan Richard Davies, tapi kabarnya kemudian dia dituntut 
oleh pihak Lapindo. Hal ini juga yg menurut saya menjelaskan kenapa 
paper-paper publikasi yang keluar dari dalam negeri umumnya adalah paper2 
yang ditulis oleh kawan2 Lapindo, atau BPMigas, yang punya akses lebih lega 
leluasa terhadap data data itu secara legal, dan tentunya punya kepentingan 
yang sangat kuat untuk mempublikasikannya. Sementara itu untuk pihak2 lain 
yg sangat terbatas aksesnya terhadap data - terutama data pemboran, 
seismik, dan sejenisnya yg notabene hanya bisa diakusisi oleh/lewat 
Lapindo - dan mereka ingin menuliskan paper ilmiah tentang bgmn 
counter-argument ilmiah terhadap gencarnya publikasi kematangan tektonik 
yg memicu mudvolcano, jadi tidak bisa bebas melakukannya,..Hal ini 
diperparah lagi dengan posisi sebagian besar praktisi saintis EP Indonesia 
(termasuk engineers) yang umumnya terikat bekerja di PSC-PSC Indonesia yg 
tidak bebas atau malahan tidak punya kepentingan untuk melakukan riset dn 
penulisan itu. Ada juga sich kawan2 dr Perguruan Tinggi yg punya minat untuk 
menuliskan paper dr data2 yg mereka punya (umumnya surficial dan regional), 
tetapi jarang dr kawan2 geosains university yang mempunyai pengalaman dan 
pengertian yg mendalam tentang data pemboran, parameter2 pemboran yg punya 
arti terhadap data geologi, dan juga ihwal seluk beluk tekanan terkait dg 
mekanika batuan praktis dari data pemboran. Orang2 yang paham ttg itu pada 
umumnya mereka yang bergelut dg profesi wellsite geology, pressure engineer, 
tdc engineer, mudlogger dan sejenisnya. Jarang peneliti2 perguruan tinggi yg 
pernah jadi wellsite geologist, mudlogger, apalagi pressure engineer suatu 
sumur eksplorasi. Makanya walaupun mungkin mereka menulis paper ttg Lapindo 
mud volcano, kemungkinan yg mereka singgung adalah surficial geology, data 
seismic, regional tectonics, dan sejenisnya. Ada juga sich yang sampai ke 
petrofisika, tapi itupun sejauh menganalisa log saja. Tidak menginkorporasi 
data pemboran. Jadi, secara saintifik, tidaklah pula mengherankan kenapa dr 
dalam negeri hanya paper2 ttg Sidoardjo Mud Volcano yang begitu2 saja yang 
keluar.

Salam

Yayang

- Original Message - 
From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, March 05, 2010 4:11 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI


Pak Natan yang

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-04 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Pak Yanyan,

Silahkan baca paper dengan link dibawah ini pak. Pertanyaan bapak bisa terjawab 
semua.

http://www.sciencedirect.com/science?_ob=ArticleURL_udi=B6V9Y-4W0WJ9J-1_user=10_origUdi=B6V9Y-4W3HX9X-1_fmt=high_coverDate=11%2F30%2F2009_rdoc=1_orig=article_acct=C50221_version=1_urlVersion=0_userid=10md5=3553c39ad1eefd5e156746cb637c87e1

Atau bisa juga saya kirim softfile via japri kalau bisa terima file besar.

wass.
Bambang



-Original Message-
From: Yanyan Triyana [mailto:yanyantriy...@yahoo.co.uk] 
Sent: Thursday, March 04, 2010 3:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Pak Bambang,

Selama ini, adakah clue tentang keberadaan Lusi ini dari seismic? Misalkan 
penampakan seperti halnya salt, mud diapir, ataukah velocity anomaly?.
Kalau ada dan kebetulan bisa dipetakan geobody-nya, mungkin bisa di estimasi 
volumenya dan kemudian bisa dijadikan acuan untuk memperkirakan berapa lama 
semburan ini akan berlangsung.
Saya pikir hal ini akan sangat penting sebagai salah satu input utk proses 
penanganan lumpur selanjutnya.

Wass,

=Yanyan=





From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wed, 3 March, 2010 15:56:36
Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Betul cak Yayang,.. selama dalam ranah ilimiah, diskusi ini sehat dan
konstruktif,.. lanjutkan,..

Wass.
Bambang


-Original Message-
From: abachtiar_CBN [mailto:abacht...@cbn.net.id] 
Sent: Wednesday, March 03, 2010 2:02 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Jangan berhenti, Nathan. Jangan berkecil hati. Komentar-komentar-mu bisa

jadi pemicu diskusi yang berat-berat untuk menguraikan ini semua.
Paling 
tidak menguraikan keruwetan status LuSi itu di otak kita, karena bagi 
sebagian politisi, bisnisman, birokrat, ahli hukum, sebagian asosiasi 
profesi, dan sebagian saintis, status penyebab LuSi itu sudah final.
Jangan 
ikut2an terimbas panas dan ngambek.

salam broer,
adb
===
- Original Message - 
From: Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, March 03, 2010 12:20 PM

===
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
No comment Pak Awang. Penilaian bapak terlalu personal, dan subjektif.
Panas adalah istilah bpk, ngambek pun istilah bpk Awang yg terhormat.
Saya tidak menginisiasi 2 kata tsb di pembahasan yang saintifik ini.





PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...


Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
2010

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.
-



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-04 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Pak Natan,

Menjawan pertanyaan pak Natan, secara umum, Mud Loss terjadi apabila
pore press  hydrostatic press dari mud sesudah ECD, mud cakes dan
pressure loss lainnya diperhitungkan. Beberapa saat sesudah terjadinya
gempa Yogya, sumur mengalami dua mud loss. Sebelumnya, tidak ada mud
losses pada hole section ini. Juga tidak ada penaikan berat lumpur pada
interval 5000 ft terakhir.

Yang menjadikan loss ini menarik adalah 'timing' dan 'rate of loss'.
Mengapa timingnya dekat dengan terjadinya gempa? Mengapa rate of loss
nya demikian besar? Data2 nya yang bisa dibaca di paper kami adalah: Mud
Loss pertama terjadi ~7 minutes sesudah terjadinya gempa Yogya; Mud Loss
kedua ~90 minutes sesudah terjadi dua gempa susulan; Rate of loss
pertama adalah ~300 bph dan yang kedua ~900 bph.

Rate of loss yang sebegitu besar menunjukkan bahwa ini bukan seepage
loss atau loss of mud yang normal terjadi di drilling. Ini adalah suatu
rate yang besar yang bisa terjadi karena memasuki formasi karbonat
dengan lobang yang besar (cavern) atau formasi yang tiba2 merekah dan
terciptanya rongga yang sangat besar. Pertanyaanya adalah mengapa waktu
loss ini berdekatan dengan waktu terjadinya gempa? Apakah ini hanya
suatu 'kebetulan' saja atau memang ada kaitannya? Wallahu alam.

Jadi apakah kita menyalahkan loss ini kepada gempa? Tidak juga, dalam
Paper tersebut kami memberikan informasi adanya loss of mud dan gempa
Yogya yang berdekatan dan mengatakan '. the proximity of the two
events suggests a temporal connection exists ..'. Jadi timing dari
loss diberikan sebagai informasi, dan bukan pembenaran dari gempa
sebagai penyebab LUSI.

Paper tersebut sengaja kami tidak membahas hypotheses lain seperti gempa
/ fault reactivation atau geothermal process karena kami bukan ahlinya.
Yang dibahas secara rinci dan transparan adalah analisa tekanan yang ada
di sumur dan kesimpulan bahwa sumur tidak dalam keadaan bocor. Tujuan
kedua dari paper tersebut adalah untuk membuka data2 pengeboran, 'black
box', evidence dan informasi agar para ilmuwan dimasa depan dapat
melakukan research berdasarkan dengan data dan bukan asumsi.

Drilling data yang bapak maksud sebagai berikut:
* MW in 14.7 ppg. Berat lumpur yang sama dipakai pada 5000 ft terakhir
* ECD ~15 ppg dari perhitungan(Mud Eng dan Mud Logger keduanya melakukan
perhitungan tersebut). PWD tool atau pressure measurement tool lainnya
tidak dipakai
* LOT 16.4 ppg @ 3580 ft, 12-1/4 hole section.
* Formasi dari kedalaman ~6000 ft adalah batuan volkani-klastic sampai
pada kedalaman 9297 ft TD.

Berdasarkan mud logs, tidak ada formasi baru yang di bor. Formasi tetap
volkani-klastic dan belum ada indikasi bahwa lapisan karbonat sudah
dibor. Perlu ditambahkan bahwa top of karbonat di offset wells
menunjukkan adanya sekitar 50 ft hard pan pada top of carbonate tanpa
adanya mud loss.

Wass.
Bambang


-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com] 
Sent: Thursday, March 04, 2010 12:54 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Pak Bambang,

Mari bicara teknis..

Tolong dijelaskan apa hubungannya Loss Circulation dan Total Loss,
dengan
gempa? Apa bapak yakin Loss tersebut karena Gempa? Dalam drilling, loss
adalah hal biasa..even total loss. Dan tidak harus ada gempa, loss
circulation bisa terjadi. Kenapa digiring ke Gempa? Apa memang tidak
bisa
dijelaskan dengan mekanisme drilling yang biasa? Apa tidak ada Formasi
yang
bisa menyebabkan loss di depth segitu ataupun depth di atasnya?

Lalu..saat loss tersebut berapa MWin? ECD diukur dengan ECD tool atau
hanya
based on calculation? Loss circulation tidak harus karena ECD  Leak
pressure.

2010/3/4 Paulus Tangke Allo paulu...@gmail.com

 -- Forwarded message --
 From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com


 Pak Bosman yang baik,

 Terima kasih atas pertanyaan dan komentarnya soal ketabahan,.. memang
 sudah konsekuensi dari seorang geologist yang berasosiasi dengan
masalah
 LUSI. Dengan senang hati saya menjawabnya jika bisa.

 Berikut saya kirimkan data2 yang dimaksud,.. silahkan
diinterpretasikan
 sendiri, yang kiri berupa seismograph dari stasion BMG Tretes
sedangkan
 yang kanan adalah real time chart atau yang sering disebut sebagai
 black box. Saya masukkan juga phase report yang ada remark Off
 Scalle serta peta USGS Intensity map.

 Wass.
 Bambang


 -Original Message-
 From: bosman batubara [mailto:bosman200...@yahoo.com]
 Sent: Wednesday, March 03, 2010 4:21 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

  Pak Bambang y tabah menjawabi e-mail2...

 Saya ingin mempertajam diskusi kita pada perihal pengukuran gempa
 Yogyakarta 27 Mei 2006 pada stasiun BMG Tretes. Pak Bambang bilang BMG
 Tretes menyatakan mereka mencatat Gempa Yogya 27 Mei 2006 sebagai
 magnitude off scale dan entah artinya seberapa kuatnya gempa ini.

 Pernyataan2:

1. Saya bukan pakar, akan tetapi secara pemikiran saya, kalau
 pada saya ada suatu

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-04 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Pak Doddy yang baik,

Menurut teman2 drilling, fungsi dari 16 intermediate liner di
Banjarpanji adalah sebagai casing pertama yang harus dipasang sesudah
memasuki transition zone. Ini disebabkan casing 20 tidak di design
untuk menahan tekanan transisi. Rupanya transition zone disumur ini
lebih dangkal dari yang diprediksi (berdasarkan sumur offset Porong),
sehingga 16 intermediate liner tersebut harus dipasang disekitar 2200
ft untuk menjaga kick tolerance yang memadai.

Soal secondary target Lapisan karbonat yang hilang merupakan prognosis
yang diinterpretasikan sebagai mounding feature yang kemungkinan besar
karbonat, tapi ternyata bukan. Sumur wildcat memang sering tidak
menjumpai apa yang sebelumnya diperkirakan. Saya pernah melakukan
statistics antara prognosis dengan actual encountered dibeberapa
lapangan produksi di Kaltim, ternyata meskipun sudah banyak sumurpun
tingkat akurasinya kecil, apalagi sumur eksplorasi wildcat.

Mengenai kenapa 12-1/4 section di bor sampai 9297'. Asumsi pak Doddy
benar bahwa karena LOT di 13-3/8 casing cukup tinggi (16.4 ppg), dan
yang di bor adalah volcaniclastic sandstone dengan MW yang relatif
rendah (14.7 ppg), maka sumur bisa di bor sampai kedalaman ~9400 ft
dengan safe. Safety dari sumur ini serta perhitungannya di bahas secara
rinci di paper yang linknya sudah saya berikan. Kalau ingin copynya,
bisa bisa saya kirim melalui japri.

GG dilibatkan dalam pemilihan casing seat. Kedalaman top of
Kujung/Prupuh tersebut diprediksi dengan look ahead seismic dan hasilnya
kita diskusikan dengan drilling apakah sumur aman untuk dibor sampai
kedalaman tersebut.

Benar, pengalaman dari Edi Sutriono dan Ralph Adam pun mengatakan bahwa
untuk berhasil menembus lapisan karbonat Kujung Fm/Prupuh, dan bisa
melakukan test, maka casing 9-5/8 harus dipasang di top of karbonat.
Disumur Jeruk, open hole section 12-1/4 mereka lebih panjang dari
Banjarpanji. Jeruk 1 dan 2 adalah 5951 ft dan 6782 ft sedangkan
Banjarpanji adalah 5720 ft., yang relative lebih pendek. Sehingga apa
yang dituduhkan tidak pakai casing karena mau ngirit atau open hole yang
panjang tanpa casing, sebenarnya sudah ada beberapa operator lain yang
mem-bor dengan openhole yang lebih panjang dengan stratigraphic section
yang sama secara aman, Kuncinya adalah cukup tidak nya kick tolerance.

Wass.
Bambang


-Original Message-
From: Doddy Suryanto [mailto:dod...@pttep.com] 
Sent: Thursday, March 04, 2010 4:47 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Pak Bambang yth,

Ada beberapa hal yang menurut saya juga menarik dari sumur Banjarpanji-1
ini.

Beberapa diantaranya adalah peletakan 16 casing yang jauh lebih dangkal
dari prognosisnya. Apakah ini karena terdapat lapisan yang bertekanan
tinggi di kedalaman yang relatif dangkal (1135' lebih dangkal dari
rencana)? 

Dan juga yang menarik lagi adalah tidak munculnya lapisan batu gamping
bagian atas seperti di prognosis yang digantikan oleh keberadaan batu
pasir yang tebal (3000'?). 

Pak Awang pernah bercerita soal hilangnya lapisan batu gamping atas dan
munculnya batu pasir yang tebal ini di milis beberapa waktu yang lalu.

Karena batu pasir adalah salah satu lapisan yang release pressure dan
hasil LOT di 13 3/8 casing yang masih bisa menahan besarnya ECD di
section bawahnya, saya berasumsi pihak drilling berhak saja melanjutkan
pengeboran karena masih aman.

Tetapi apakah ada diskusi dgn GG kenapa lapisan batuan yang diprediksi
tidak dijumpai di sumur banjarpanji pada saat pengeboran berlangsung dan
apakah efek yang dapat terjadi kalo kita meneruskan pengeboran tanpa
memasang casing di section yang cukup panjang (~6000'?).

Saya yakin drilling pasti bertanya ke GG soal pemasangan casing lebih
dalam apalagi kalo mau menggabungkan Kujung dan lapisan atasnya.
Pengalaman dgn mas Edy Sutrisno, beliau dulu juga sering berdiskusi soal
pemasangan casing yang lebih dalam di salah satu sumur Jeruknya Santos
di Sampang.

 

Salam,

-DS-  

 

-Original Message-
From: Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com] 
Sent: Thursday, 04 March, 2010 4:20 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 

Sungguh bijak dan benar sekali kata-kata dari pak Koesoema,.. mungkin
hanya waktu yang akan memutuskan.

 

Bagi saya ini bukan masalah kalah menang, tetapi mencari jawaban apa
yang sesungguhnya terjadi. Dalam hal ini tidak ada pihak yang menang,
baik Lapindo, rakyat sekitar maupun Davies cs. Lusi merupakan fenomena
kelas dunia, masa hanya peneliti asing saja yang asik menggeluti
kejadian dipekarangan rumah kita dan hanya mereka yang nulis di jurnal2
scientific. Karena itulah saya tergelitik untuk mencoba memahami
fenomena ini. Tidak ada salahnya kita terus menggali dan melakukan studi
berdasarkan data2 yang ada.

 

Pada awalnya kita semua, termasuk saya mengira ini bersumber dari sumur,
namun ada beberapa kejanggalan yang saya amati. Jika lumpur bersumber
dari bocornya sumur karena hydro-fractured, kenapa sumur dalam

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-04 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Pak Natan,

Silahkan baca email saya sebelumnya ...Saya tidak pernah mengatakan
gempa sebagai penyebab LUSI, yang kami amati adalah kondisi sumur,...

Soal yang lain,.. saya sarankan pak Natan baca 2 paper kami yang sudah
dipublish di Elsevier mengenai drilling,.. juga kalau mau lihat
mudlog/materlog,.. silahkan datang ke Lapindo, saya akan minta teman2 di
Lapindo untuk menunjukan mudlog yang dimaksud. 

Wass.
Bambang


-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com] 
Sent: Friday, March 05, 2010 12:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

saya suka kalimat Pak Bambang yang ini: Jadi timing dari loss diberikan
sebagai informasi, dan bukan pembenaran dari gempa sebagai penyebab
LUSI.
jadi, yang meyakinkan Pak Bambang bahwa Gempa adalah penyebab Lusi apa
Pak?
dan datanya apa? karena yang Loss sepertinya Pak Bambang bilang bukan
pembenaran dari gempa sebagai penyebab LUSI. atau jangan2 Pak bambang
tidak
berpendapat bahwa Lusi disebabkan oleh Gempa..(?)

1 hal lagi yang menurut saya sangat patut dipertanyakan. Saat Total
Loss,
artinya tidak ada return..lalu bagaimana Lapindo yakin bahwa formasi
saat
Total Loss masih sama (Volcanoclastic Sand/VS)?

selain itu untuk VS, apa sama sekali dalam interval 6000 to 9297 ft (TD)
samaskali tidak ada shale/calystone yang bagus untuk pasang casing? agak
aneh juga Sand bisa develop setebal 3297ft/1100m?? karena salah satu
reason
open hole panjang di sumur ini katanya Tidak Ada impermeabel layer yang
bagus untuk set shoe.

1 lagi Pak..bisa kah dikirim Mudlog/Masterlog ke milis via admin, biar
lebih
afdol, dan siapa tau juga ada rekan2 yang belum lihat dan tertarik ingin
lihat.

Trims Pak..

2010/3/4 Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com

 Pak Natan,

 Menjawan pertanyaan pak Natan, secara umum, Mud Loss terjadi apabila
 pore press  hydrostatic press dari mud sesudah ECD, mud cakes dan
 pressure loss lainnya diperhitungkan. Beberapa saat sesudah terjadinya
 gempa Yogya, sumur mengalami dua mud loss. Sebelumnya, tidak ada mud
 losses pada hole section ini. Juga tidak ada penaikan berat lumpur
pada
 interval 5000 ft terakhir.

 Yang menjadikan loss ini menarik adalah 'timing' dan 'rate of loss'.
 Mengapa timingnya dekat dengan terjadinya gempa? Mengapa rate of loss
 nya demikian besar? Data2 nya yang bisa dibaca di paper kami adalah:
Mud
 Loss pertama terjadi ~7 minutes sesudah terjadinya gempa Yogya; Mud
Loss
 kedua ~90 minutes sesudah terjadi dua gempa susulan; Rate of loss
 pertama adalah ~300 bph dan yang kedua ~900 bph.

 Rate of loss yang sebegitu besar menunjukkan bahwa ini bukan seepage
 loss atau loss of mud yang normal terjadi di drilling. Ini adalah
suatu
 rate yang besar yang bisa terjadi karena memasuki formasi karbonat
 dengan lobang yang besar (cavern) atau formasi yang tiba2 merekah dan
 terciptanya rongga yang sangat besar. Pertanyaanya adalah mengapa
waktu
 loss ini berdekatan dengan waktu terjadinya gempa? Apakah ini hanya
 suatu 'kebetulan' saja atau memang ada kaitannya? Wallahu alam.

 Jadi apakah kita menyalahkan loss ini kepada gempa? Tidak juga, dalam
 Paper tersebut kami memberikan informasi adanya loss of mud dan gempa
 Yogya yang berdekatan dan mengatakan '. the proximity of the
two
 events suggests a temporal connection exists ..'. Jadi timing dari
 loss diberikan sebagai informasi, dan bukan pembenaran dari gempa
 sebagai penyebab LUSI.

 Paper tersebut sengaja kami tidak membahas hypotheses lain seperti
gempa
 / fault reactivation atau geothermal process karena kami bukan
ahlinya.
 Yang dibahas secara rinci dan transparan adalah analisa tekanan yang
ada
 di sumur dan kesimpulan bahwa sumur tidak dalam keadaan bocor. Tujuan
 kedua dari paper tersebut adalah untuk membuka data2 pengeboran,
'black
 box', evidence dan informasi agar para ilmuwan dimasa depan dapat
 melakukan research berdasarkan dengan data dan bukan asumsi.

 Drilling data yang bapak maksud sebagai berikut:
 * MW in 14.7 ppg. Berat lumpur yang sama dipakai pada 5000 ft terakhir
 * ECD ~15 ppg dari perhitungan(Mud Eng dan Mud Logger keduanya
melakukan
 perhitungan tersebut). PWD tool atau pressure measurement tool lainnya
 tidak dipakai
 * LOT 16.4 ppg @ 3580 ft, 12-1/4 hole section.
 * Formasi dari kedalaman ~6000 ft adalah batuan volkani-klastic sampai
 pada kedalaman 9297 ft TD.

 Berdasarkan mud logs, tidak ada formasi baru yang di bor. Formasi
tetap
 volkani-klastic dan belum ada indikasi bahwa lapisan karbonat sudah
 dibor. Perlu ditambahkan bahwa top of karbonat di offset wells
 menunjukkan adanya sekitar 50 ft hard pan pada top of carbonate tanpa
 adanya mud loss.

 Wass.
 Bambang


 -Original Message-
 From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com]
  Sent: Thursday, March 04, 2010 12:54 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 Pak Bambang,

 Mari bicara teknis..

 Tolong dijelaskan apa hubungannya Loss Circulation dan Total Loss

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-03 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Betul cak Yayang,.. selama dalam ranah ilimiah, diskusi ini sehat dan
konstruktif,.. lanjutkan,..

Wass.
Bambang


-Original Message-
From: abachtiar_CBN [mailto:abacht...@cbn.net.id] 
Sent: Wednesday, March 03, 2010 2:02 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Jangan berhenti, Nathan. Jangan berkecil hati. Komentar-komentar-mu bisa

jadi pemicu diskusi yang berat-berat untuk menguraikan ini semua.
Paling 
tidak menguraikan keruwetan status LuSi itu di otak kita, karena bagi 
sebagian politisi, bisnisman, birokrat, ahli hukum, sebagian asosiasi 
profesi, dan sebagian saintis, status penyebab LuSi itu sudah final.
Jangan 
ikut2an terimbas panas dan ngambek.

salam broer,
adb
===
- Original Message - 
From: Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, March 03, 2010 12:20 PM

===
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
No comment Pak Awang. Penilaian bapak terlalu personal, dan subjektif.
Panas adalah istilah bpk, ngambek pun istilah bpk Awang yg terhormat.
Saya tidak menginisiasi 2 kata tsb di pembahasan yang saintifik ini.





PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...


Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
2010

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.
-



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-02 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Pak Natan,

Sangat disayangkan jika pak Natan dan kita semua mengabaikan data dan
fakta. Padahal sebagai geologist/scientist kita selalu bergelut dengan
data dan melakukan analisa berdasarkan data,... mungkin anggota DPR yang
bapak sebut lebih meng honour data,..

Salam,
Bambang


2010/3/2 Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com

 Saya tidak akan menghabiskan konsentrasi di data dlsbnya. Saya hanya
 gemes..hebat sekali pendapat Gempa pemicu Lusi itu. Dianut DPR, jadi
 official pendapat iagi periode kemarin, dan si SP3kan polisi/jaksa.




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-02 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Pak Natan,

Saya pikir tidak ada oposisi dalam kasus Lusi, malah saya sangat respect
dan menghargai para senior dan rekan2 yang pak Natan sebut, meskipun ada
perbedaan pendapat. Begitupun dengan Davies, Tingay dan Manga,.. di
panggung dan podium kami berdebat, tapi diluar,.. kami ngobrol dan
bertukar pikiran sambil ngopi atau makan siang,.. terakhir bulan
Desember lalu kami berdiskusi panjang dengan Manga yang tertarik dengan
findings sewaktu melakukan relief well.  Tingay pun juga sangat
professional, dia sudah beberapa kali kekantor Lapindo untuk melihat
data2 seismic yang melalui relic atau paleo mud volcano seputar Lusi.

Soal data yang bapak tuduhkan bahwa kami meng-eliminir data, ini sama
sekali tidak benar dan ini tuduhan yang sangat serius.  Kami mencoba
menyajikan semua data, baik mendukung maupun tidak,... silahkan diuji di
kedua paper yang saya sebut sebelumnya dan silahkan diperiksa
keabsahannya. Sebaliknya data yang disajikan oleh Davies et.al di Afrika
Selatan terkesan sebagai cherry-picking dimana data yang mendukung
saja yang dipakai.

Didalam drilling kita harus memakai data dan analisis method yang
industry standard. Data sudah di publish, controlled dengan data dari
offset wells dan bisa di scrutinized secara transparent, silahkan dibaca
dan dipahami. Hal serupa perlu dilakukan dengan data2 Davies. Inilah
salah satu inti perdebatan Davies vs. Sawolo. 

wass,
Bambang


-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com] 
Sent: Wednesday, March 03, 2010 10:07 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Tambahan..

Saya mohon maaf harus menyebut nama2 berikut.

Dr. Ir. Rudi Rubiandini, Ir. Kersam Sumanta, Prof. Koesoemadinata, Dr.
Ir.
Andang Bachtiar, Harry Eddyarso.

Saya yakin orang2 tersebut semua bicara based on data, dan mereka adalah
real scientist/geologist (RPK dan ADB).

Akhirnya untuk pertama kalinya dalam sejarah (setau saya), tim Lapindo
(yang berpendapat bahwa semburan Lumpur adalah bencana alam)
dipertemukan
- head to head - dengan tim oposisi yang berpendapat bahwa semburan
lumpur
adalah dampak dari operasi pengeboran di sumur Banjar Panji #1.
Pertemuan
tsb difasilitasi oleh Forum Komunikasi Masyarakat Jawa Timur, bertempat
di
Sheraton - Surabaya, pada hari Kamis, tanggal 28 February 2008.

Tim Lapindo terdiri dari:

1. Mas Edi Sutriono - VP Drilling EMP
2. Dr. Ir. Agus Guntoro - Geologist (Univ. Trisakti)
3. Prof. Sukendar Asikin - Pakar geology tektonik dan dosen senior ITB
4. Dr. Ir. Dody Nawangsidi - Pakar dan dosen Teknik Perminyakan ITB
5. Dr. Adriano Manzini - Geologist dan pakar mud volcano dari Norwegia
(?)

Tim oposisi terdiri dari:

1. Dr. Ir. Rudi Rubiandini - Pakar pengeboran dan dosen Teknik
Perminyakan
ITB
2. Ir. Kersam Sumanta - Pakar pengeboran yang berpengalaman dalam
mematikan
semburan liar (Pertamina)
3. Prof. Koesoemadinata - Pakar geology dan dosen senior ITB
4. Dr. Ir. Andang Bachtiar - Pakar geology dan mantan ketua IAGI
5. Harry Eddyarso - Tukang Ngebor


2010/3/3 Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com

 Ok Pak Bambang. Salut lah buat DPR sekarang..ternyata mereka semua
tidak
 asal..semuanya based on data. Great!

 Maaf ya Pak..mungkin saya memang tidak berdasarkan data. Tapi yang
jelas
 saya yakin Rudi Rubiandini cs..dan geologist2 di Afsel ga ngasal tanpa
data.
 Tapi yah itu tadi..lebih hebat DPR ternyata..respect dan salute buat
DPR RI.

 Tapi data itu kadang bisa dimainkan oleh orang yang ingin mendrive
data ke
 keinginannya. Pasti semua tau apa yang saya maksud disini. Asalkan pak
 Bambang + DPR tidak mengeliminir data, tidak 'buta' terhadap data yang
lain,
 tidak berpihak pada data yang 'pro Gempa' saja..yah berarti memang Pak
 Bambang sudah tepat pada pendirian bapak.

 Sebentar lagi Indonesia akan maju pasti..karena DPR sudah sangat meng
 'honour' data. Baguslah..

 2010/3/3 Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com

 Pak Natan,

 Sangat disayangkan jika pak Natan dan kita semua mengabaikan data dan
 fakta. Padahal sebagai geologist/scientist kita selalu bergelut
dengan
 data dan melakukan analisa berdasarkan data,... mungkin anggota DPR
yang
 bapak sebut lebih meng honour data,..

 Salam,
 Bambang


 2010/3/2 Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com

  Saya tidak akan menghabiskan konsentrasi di data dlsbnya. Saya
hanya
  gemes..hebat sekali pendapat Gempa pemicu Lusi itu. Dianut DPR,
jadi
  official pendapat iagi periode kemarin, dan si SP3kan polisi/jaksa.
 
 





 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...




 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2
Desember
 2010

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-01 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Pak Natan yang baik,

Saya sarankan bapak baca paper yang linknya saya cantumkan kemarin, hal2 rinci 
point by point debat antara Davies et al. dan Sawolo et al. bisa dibaca. Asumsi 
dan data yang dipakai kedua kubu untuk menentukan apakah sumurnya bocor, 
terjadi hydrofracturing, soal UGBO atau blowout dan argumentasi semburan 
berasal dari sumur dan masalah casing dibahas. Melihat dan menganalisa data 
perlu agar kita tidak naif atau terjebak pada ASUMSI-ASUMSI yang menyesatkan. 

Phenomena LUSI masih menarik, buktinya AGU San Francisco diakhir 2009 masih ada 
special session untuk LUSI dimana yang dibicarakan adalah bagaimana semua 
cabang keilmuan bersama2 membicarakan masalah penanganan. Semburannya belum 
berubah, yang berubah adalah makin dewasanya (Maturity) understanding kita 
semua dalam menanggapi LUSI tersebut. Scientific community didunia tidak lagi 
peduli dengan penyebab tetapi lebih mengenai bagaimana menyelesaikannya. 
Artinya mereka biarkan saja kedua kubu berdebat dalam keilmuannya.

Dalam hal drilling, seperti geologist, mereka pun bebas mengutarakan pendapat 
dan melakukan analisa mereka. Yang berlainan disini adalah starting point 
(dataset) dan metode analisa yang dipakai. Apakah dalam melakukan analisa 
mereka memakai semua data yang ada ataukah hanya sebagian  data yang menunjang 
saja (Cherry-picking). Silahkan dibaca pak dan kalau perlu, semua data2 
authenticnya diperiksa,.. silahkan supaya tidak ada keraguan,..

Wass.
Bambang


-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com] 
Sent: Monday, March 01, 2010 5:47 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Pak Bambang,

Kalau boleh saya bertanya. Apa pendapat bapak tentang keadaan seperti berikut:
1. Geologist2 sewaktu acara besar di Afsel, kebanyakan setuju Lusi
karena pemboran.
2. Kubu drilling, yang dwakili Rubi Rubiandini cs berpendapat ada
Under Ground Blow Out di Lusi.

Nah apa tanggapan Pak Bambang terhadap 2 hal di atas? Apa semua
analisa mereka salah? Atau data2 mereka unvalid? Atau kredibilitas
mereka patut dipertanyakan? Atau bagaimana pak?

Saya merasa keputusan Iagi periode kemarin terlalu berat sebelah.
Kalau tidak salah, saya pernah baca postingan salah satu ahli gempa di
iaginet dia mengatakan terlalu naif untuk mengaitkan Lusi dgn Gempa.
Lalu ahli drilling (RR) juga mengatakan ada UGBO. Kalau saya lihat
pendapat mereka saling cocok. Tapi kenapa iagi malah berpendapat
berbeda?

Tapi sepertinya topik Lusi ini sudah tidak menarik. Jadi mungkin yah
mohon maaf atas imil Uneg2 Lusi ini.

Salam,
Natan

On 3/1/10, Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com wrote:
 Rekan-rekan yang budiman,

 Sebenarnya data2 pemboran sudah di publish dibeberapa paper oleh Elsevier.
 Linknya sebagai berikut:

 http://www.sciencedirect.com/science?_ob=ArticleURL_udi=B6V9Y-4W3HX9X-1_user=10_origUdi=B6V9Y-4YC1K86-2_fmt=high_coverDate=11%2F30%2F2009_rdoc=1_orig=article_acct=C50221_version=1_urlVersion=0_userid=10md5=f062453cf4a76ff59bd4f1d14df87677

 Dan juga:

 http://www.sciencedirect.com/science?_ob=ArticleURL_udi=B6V9Y-4YC1K86-2_user=10_coverDate=02%2F10%2F2010_alid=1203988505_rdoc=1_fmt=high_orig=mlkt_cdi=5911_sort=v_st=17_docanchor=view=c_ct=1101_acct=C50221_version=1_urlVersion=0_userid=10md5=3179ef242ab5be1f5e08530f79f125d8

 atau saya bisa kirim melalui japri, tapi filenya cukup besar.  Silahkan
 dianalisa, dikritisi dan ditanggapi secara ilimiah, bukan hanya dengan hati
 nurani.  Kalau saya bisa sitir beberapa kalimat dari editor:

 In geology, sometimes it's not about being right or wrong, it's about being
 reasonable or unreasonable, said [Elsevier] editor Octavian Catuneanu,
 geologist at the University of Alberta. The funny thing is that sometimes
 datasets can be interpreted by different people in different ways, and this
 leads to arguments and controversies.

 Catuneanu said that no matter who the scientists were working for, they
 still had to meet the scientific standards of the journal.

 I guess there would be some bias there, but as a journal editor, what I
 need to make sure is that the authors of an article stick to the science,
 he said. If they want to have something publishable, they have to bring
 data and discuss it in a scientific manner.

 Jadi bagi teman2 yang merasa ada kejanggalan ataupun kesalahan dalam
 pengeboran, silahkan disanggah secara scientific. LUSI mencakup banyak sisi,
 geologi, drilling, politik, sosial, ekonomi dll. Saya fikir sah sah saja
 bagi setiap geologis untuk mempunyai pendapat sendiri, hati nurani sendiri,
 dll. Namun kita musti ingat kata2 bijak Abah, jangan sampai kita diperalat
 oleh pihak2 tertentu.

 Salam,
 Bambang


 -Original Message-
 From: yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id]
 Sent: Friday, February 26, 2010 9:24 PM
 To: iagi-net
 Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI




 Rekan

 Sinayalemen dibawah ini mungkin lebih dekat
 benarnya.
 Kita harus hati hati jangan sampai tanpa terasa

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-01 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Pak Bosman yang baik,

Saya tidak pernah mengatakan gempa sebagai penyebab LUSI, yang kami
amati adalah kondisi sumur, yaitu adanya loss circulation disumur dengan
rate yang cukup signifikan dalam ruang dan waktu yang hampir bersamaan
dengan gempa. Selang beberapa menit setelah gempa Jogya, sumur mengalami
loss dengan rate 300 bbl/jam, lalu diikuti dengan total loss circulation
siang harinya setelah beberapa kali after shock. BMG dalam tabel
laporannya mengatakan magnitude offscale entah artinya seberapa
kuatnya gempa ini. Apakah ini suatu kebetulan? Coincidence atau adanya
keterkaitan? Wallahu Alam,...

Dilain pihak, Harris and Ripepe dalam papernya, GEOPHYSICAL RESEARCH
LETTERS, VOL. 34, L02304, doi:10.1029/2006GL028251, 2007. Menunjukan
peningkatan aktifitas Gunung Merapi dan Semeru yang jaraknya lebih jauh
dari Jogya disaat lahirnya LUSI. Harris and Ripepe mengaitkan kenaikan
aktifitas gunung-gunung ini dengan gempa Jogya.

BTW, good luck dengan program S2nya pak.

Wass.
Bambang 


-Original Message-
From: bosman batubara [mailto:bosman200...@yahoo.com] 
Sent: Tuesday, March 02, 2010 10:32 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Pak Bambang y baik,
Saya punya satu pertanyaan yang belum saya temukan jawabnya, termasuk di
dalam paper2 tentang Lusi. Dalam beberapa kali keterlibatannya, melalui
grafiknya, Manga hanya menyatakan bahwa gempa jogja terlalu kecil secara
magnitude dan terlalu jauh secara jarak untuk memicu Lusi. Saya baru
saja menemukan informasi (yang bagi saya) baru bahwa gempa 27 Mei di
sekitar Jogja hanya tercatat sekitar 1,5 MMI di stasiun observasi Tretes
(sekitar 11 km di sebelah selatan Lusi). Apa pendapat Pak Bambang soal
ini? Terima kasih ya Pak. 

 
tabik
bosman batubara 

weblog: http://annelis.wordpress.com





From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tue, March 2, 2010 10:05:42 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Pak Natan yang baik,

Saya sarankan bapak baca paper yang linknya saya cantumkan kemarin, hal2
rinci point by point debat antara Davies et al. dan Sawolo et al. bisa
dibaca. Asumsi dan data yang dipakai kedua kubu untuk menentukan apakah
sumurnya bocor, terjadi hydrofracturing, soal UGBO atau blowout dan
argumentasi semburan berasal dari sumur dan masalah casing dibahas.
Melihat dan menganalisa data perlu agar kita tidak naif atau terjebak
pada ASUMSI-ASUMSI yang menyesatkan. 

Phenomena LUSI masih menarik, buktinya AGU San Francisco diakhir 2009
masih ada special session untuk LUSI dimana yang dibicarakan adalah
bagaimana semua cabang keilmuan bersama2 membicarakan masalah
penanganan. Semburannya belum berubah, yang berubah adalah makin
dewasanya (Maturity) understanding kita semua dalam menanggapi LUSI
tersebut. Scientific community didunia tidak lagi peduli dengan penyebab
tetapi lebih mengenai bagaimana menyelesaikannya. Artinya mereka biarkan
saja kedua kubu berdebat dalam keilmuannya.

Dalam hal drilling, seperti geologist, mereka pun bebas mengutarakan
pendapat dan melakukan analisa mereka. Yang berlainan disini adalah
starting point (dataset) dan metode analisa yang dipakai. Apakah dalam
melakukan analisa mereka memakai semua data yang ada ataukah hanya
sebagian  data yang menunjang saja (Cherry-picking). Silahkan dibaca pak
dan kalau perlu, semua data2 authenticnya diperiksa,.. silahkan supaya
tidak ada keraguan,..

Wass.
Bambang


-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com] 
Sent: Monday, March 01, 2010 5:47 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Pak Bambang,

Kalau boleh saya bertanya. Apa pendapat bapak tentang keadaan seperti
berikut:
1. Geologist2 sewaktu acara besar di Afsel, kebanyakan setuju Lusi
karena pemboran.
2. Kubu drilling, yang dwakili Rubi Rubiandini cs berpendapat ada
Under Ground Blow Out di Lusi.

Nah apa tanggapan Pak Bambang terhadap 2 hal di atas? Apa semua
analisa mereka salah? Atau data2 mereka unvalid? Atau kredibilitas
mereka patut dipertanyakan? Atau bagaimana pak?

Saya merasa keputusan Iagi periode kemarin terlalu berat sebelah.
Kalau tidak salah, saya pernah baca postingan salah satu ahli gempa di
iaginet dia mengatakan terlalu naif untuk mengaitkan Lusi dgn Gempa.
Lalu ahli drilling (RR) juga mengatakan ada UGBO. Kalau saya lihat
pendapat mereka saling cocok. Tapi kenapa iagi malah berpendapat
berbeda?

Tapi sepertinya topik Lusi ini sudah tidak menarik. Jadi mungkin yah
mohon maaf atas imil Uneg2 Lusi ini.

Salam,
Natan

On 3/1/10, Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com wrote:
 Rekan-rekan yang budiman,

 Sebenarnya data2 pemboran sudah di publish dibeberapa paper oleh
Elsevier.
 Linknya sebagai berikut:


http://www.sciencedirect.com/science?_ob=ArticleURL_udi=B6V9Y-4W3HX9X-1
_user=10_origUdi=B6V9Y-4YC1K86-2_fmt=high_coverDate=11%2F30%2F2009_
rdoc=1_orig=article_acct=C50221_version=1_urlVersion=0_userid=1
0md5

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-02-28 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Rekan-rekan yang budiman,

Sebenarnya data2 pemboran sudah di publish dibeberapa paper oleh Elsevier. 
Linknya sebagai berikut:

http://www.sciencedirect.com/science?_ob=ArticleURL_udi=B6V9Y-4W3HX9X-1_user=10_origUdi=B6V9Y-4YC1K86-2_fmt=high_coverDate=11%2F30%2F2009_rdoc=1_orig=article_acct=C50221_version=1_urlVersion=0_userid=10md5=f062453cf4a76ff59bd4f1d14df87677

Dan juga:

http://www.sciencedirect.com/science?_ob=ArticleURL_udi=B6V9Y-4YC1K86-2_user=10_coverDate=02%2F10%2F2010_alid=1203988505_rdoc=1_fmt=high_orig=mlkt_cdi=5911_sort=v_st=17_docanchor=view=c_ct=1101_acct=C50221_version=1_urlVersion=0_userid=10md5=3179ef242ab5be1f5e08530f79f125d8

atau saya bisa kirim melalui japri, tapi filenya cukup besar.  Silahkan 
dianalisa, dikritisi dan ditanggapi secara ilimiah, bukan hanya dengan hati 
nurani.  Kalau saya bisa sitir beberapa kalimat dari editor: 

In geology, sometimes it's not about being right or wrong, it's about being 
reasonable or unreasonable, said [Elsevier] editor Octavian Catuneanu, 
geologist at the University of Alberta. The funny thing is that sometimes 
datasets can be interpreted by different people in different ways, and this 
leads to arguments and controversies.

Catuneanu said that no matter who the scientists were working for, they still 
had to meet the scientific standards of the journal.

I guess there would be some bias there, but as a journal editor, what I need 
to make sure is that the authors of an article stick to the science, he said. 
If they want to have something publishable, they have to bring data and 
discuss it in a scientific manner.

Jadi bagi teman2 yang merasa ada kejanggalan ataupun kesalahan dalam 
pengeboran, silahkan disanggah secara scientific. LUSI mencakup banyak sisi, 
geologi, drilling, politik, sosial, ekonomi dll. Saya fikir sah sah saja bagi 
setiap geologis untuk mempunyai pendapat sendiri, hati nurani sendiri, dll. 
Namun kita musti ingat kata2 bijak Abah, jangan sampai kita diperalat oleh 
pihak2 tertentu.  

Salam,
Bambang


-Original Message-
From: yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id] 
Sent: Friday, February 26, 2010 9:24 PM
To: iagi-net
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI




 Rekan

Sinayalemen dibawah ini mungkin lebih dekat
benarnya.
Kita harus hati hati jangan sampai tanpa terasa
kita diperalat oleh fihak tertentu, masihbanyak yang dapat kita lakukan
sebagai ahli kebumian .
Memang kita IDAK boleh main politik , tetapi
kita juga tidak boleh buta politik sehingga jadi kuda tunggangan orang
lain.
Kalau dilihat timing nya , pantaslah kalau kita
agak bercuriga:  Ada apa ini ujug ujug Lusi kok muncul
?.

Tetapi mengungkit PADA SAAT SEKARANG kiranya kurang
bijaksana.
Yang kita dapat lakukan (tentunya BPLS sedang
melakukannya) adalah memonitor kelakuan lumpur saat ini ,
dengan memonitor saya kira kita dapat menemukan karakter /meknisme
lumpurnya. Yang kelak ( kalau sudah selesai Century heheheh, mungkin ???)
dapat kita manfaatkan untuk mencoba melihat secara jernih sejarah 
terjadinya semburan lumpur Si-DoArJo ini.
 
Ada
peribahasa yang Benar akan tetap Benar , akan tetapi yang paling
Benar adalah Kebenaran yang sesuai dengan waktunya . Wallhualam
..

Wassalam


Si Abah


    sepengetahuan saya data DDR itu sudah dilihat oleh
beberapa ahli kita, dan
 kebanyakan mereka mengatakan kasus LUSI
adalah kesalahan pemboran, dari
 ahli
 perminyakan ada
Pak Rudy dari Geologi dalam wawancara di beberapa TV pak
 ADB
 juga condong mengatakan LUSI akibat pemboran. Kalau akhirnya
pihak
 kepolisian dan DPR lebih memilih gempalah yang
mengakibatkan kasus LUSI
 banyak kepentingan yang bermain. Salah
satunya mungkin alasan
 politis..termasuk juga di luar sana orang
mau ungkit lagi kasus ini, lebih
 banyak unsur politisnya.
 
 2010/2/26 Yoga Negara yneg...@caledon.com.au
 

Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate
jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: 

RE: Bls: [iagi-net-l] Lusi lagi

2009-07-23 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Karena nama saya disebut-sebut, saya merasa perlu berkomentar.

Perbedaan pendapat dan interpretasi dalam geologi adalah hal biasa dan
lumrah. Bahkan jika ada 3 ahli geologi, bisa ada 4 atau 5 pendapat.
Sangat wajar jadi tidak perlu terpecah-belah. Selama dalam ranah
scientific, tidak dipolitisir, tanpa target tertentu, pembahasan soal
Lusi menjadi sangat menarik dan jadi pembelajaran yang mungkin terjadi
dimasa depan. Apalagi di Jawa Timur saja sudah teridentifikasi 15 mud
volcano, baik on maupun offshore. Apa yang terjadi disiring Barat baru2
ini sudah terprediksi kalau saja kita mau pelajari seismic, amblesan dan
multiple conduit pada Porong collapse structure. Di Bleduk Kuwu mud
volcano complex ditemukan banyak pusat2 semburan dalam radius 1.5 km,
jadi tidak mengherankan kalau disekitar Lusi muncul semburan2 baru.
Dengan berbasis sejarah, analogi dan data serta survey2 kita bisa
memprediksi kemungkinan2 apa yang akan dan telah terjadi. Dengan itikad
seperti ini saya sempat ngobrol dengan Rovicky soal perlunya lihat data
yang tidak sepotong2, bila perlu dalam suatu workshop.

Berbekal data kita akan lebih enak untuk berpendapat. Hal ini baru2 ini
dilakukan antara lain oleh Mark Tingay yang kita kenal berpendapat Lusi
disebabkan oleh drilling dan dia terlibat dalam analisa Champion field
blowout serta relief wells-nya. Dia datang ke Lapindo beberapa kali,
masing2 seminggu untuk melihat dan mempelajari data. Tidak ada yang
di-tutup2i dan izin dari instansi2 terkaitpun dimintakan oleh rekan2 di
Lapindo. Dengan datang, melihat dan menganalisa data lalu berpendapat,
saya pikir sangat profesional.

Kenapa perlu dilakukan? Saya pikir kita semua tertarik pada solusi. Apa
mungkin ditutup, dihentikan? Ada saja yang dilakukan di Champion field,
apa yang akan terjadi, proses evolusi mud volcano, dampak dll. Perlu,
supaya bisa berantisipasi dan melakukan perencanaan.

Masalah laporan internal Medco yang bertebaran, wah saya ngga mau
komentar deh, ini porsinya pak Lukman atau teman2 Medco lainnya. Kalau
soal substansinya, jelas masalah drilling bukan kompetensi saya. Namun
teman2 drilling berpendapat banyak yang tidak konsisten dan tidak sesuai
fakta. Tapi jangan percaya kata2 saya, silahkan dipelajari secara
menyeluruh dan biarkan data dan fakta yang berbicara.

Wass.
Bambang Istadi


-Original Message-
From: bosman batubara [mailto:bosman200...@yahoo.com] 
Sent: Thursday, July 23, 2009 4:00 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Lusi lagi

Wah keren itu Pakdhe kalo bisa diskusi/workshop itu bisa ada. tetapi
diskusinya dengan kepala dinginlah, jangan terlalu dikejar2 target dan
kepentingan. konteksnya ilmiah. tujuannya mencari apa yang terjadi
sebenarnya, bukan mengarahkan opini.
 
tabik
bosman batubara 

weblog: http://annelis.wordpress.com


From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, July 23, 2009 3:42:29 PM
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Lusi lagi

Sepakat dengan Pak Awang ...
Lusi is a learning subject ... new problem with very complex phenomena.

Ada banyak aspek disitu yang sering menjadi masalah adalah ketika kita
mencampuradukkan segala aspek menjadi satu. Ada kasus science, ada
bisnis,
ada legal dan ada politik. Masing-masing memiliki keunikan metode
analisa,
data, kacamata, tata cara serta protokol yang berbeda.
Ketika melihat laporan itupun, secara tak sadar sudah banyak yang (serta
merta) mencoba menilai dari sisi yang diminatinya. Saya sepkat dengan
Pak
Awang laporan itdibuat untuk keperluan bisnis. Ndak ada yang salah dari
kacamata bisnis, tapi menjadi lutju ketika masuh ranah ilmiah atau ranah
politik. Menjadi janggal ketika dipakai kasus hukum dst.

Workshop

Bulan lalu ketika ketemu Pak Bambang Istadi (di acara seminar new
Indonesian
Basin) ada obrolan singkat yang menarik. Beliau menawarkan ... Adakah
kawan-kawan di IAGI yang menginginkan bersama-sama melihat data LUSI
yang
ada di lapindo, digelar dan dipakai sebagai bahan diskusi bersama ? yaah
semacam workshop gitu lah.
Jangan hanya asal menuduh tanpa bukti. Jangan berbicara tanpa
berpendapat
tanpa data  Mari kita lihat data asli yang telah dikumpulkan di
Museum
Lusi. Kita pakai kasus ini sebagai bahan pembelajaran bersama.
Data-data
itu kini, konon menurut Pak Bambang Istadi, boleh dilihat siapa saja.
Namun
untuk mempermudah prosedur sebaiknya ya jangan satu-satu dateng kesana.
Mungkin kita masuk kesana lewat IAGI, maksudnye tentu bukan mencari
pendapat
IAGI, tapi IAGI hanya memfasilitasi (mengkoordinir) bersama Lapindo
untuk
secara bersama berdiksusi, ngobrol, berargumentasi dan saya kira akan
menarik kalau bertemu bersama dengan data-data yang sama yang ada
disitu.
Selama ini setiap orang berpendapat dengan datanya sendiri-sendiri,
dianalisa sendiri-sendiri, kemudian diadu hasil interpretasinya. Kalau
kita
berawal dari data yang sama mungkin akan jauuh lebih berkesan.
Tentunya
kalau anda pernah melakukan pengukuran sendiri boleh saja 

RE: [iagi-net-l] Innalillahiwainnailaihi roji'un... Pak Seno berpulang ke Rahmatullah

2008-11-30 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Innalillahiwainnailaihi roji'un,.. 

Jenasah akan dishalatkan waktu shalat subuh di masjid Al Muhajirin 
dimakamkan di Syara'i Mekah.

selamat jalan mas Seno,.. semoga amal baikmu diterima Allah SWT.

Wass.
Bambang

-Original Message-
From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, December 01, 2008 5:26 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Innalillahiwainnailaihi roji'un... Pak Seno
berpulang ke Rahmatullah

Atas nama Pengurus Pusat IAGI, kami sampaikan ikut berbela-sungkawa
atas kepulangan rekan sejawat kita, Bp. Seno Pudji Sardjono, ke
haribaan Allah swt. Semoga almarhum diampuni dosanya, diterima amal
baiknya, dan dijauhkan dari siksa kubur.

salam,
mohammad syaiful
*sekjen iagi

2008/11/30 Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]:
 Innalillahiwainnailaihi roji'un
 Semoga diterima segala amal ibadahnya diampuni dosanya dan dilapangkan
 jalannya, serta arwahnya diterima allah SWT

 Selamat Jalan Pak Seno

 Turut berduka
 Rovicky DP


 -- Forwarded message --
 From: Agus MU [EMAIL PROTECTED]
 Date: 2008/11/30
 Subject: [geofisika-its] Innalillahiwainnailaihi roji'un... Pak Seno
 berpulang ke Rahmatullah
 To: [EMAIL PROTECTED]


 Dear All,

 Assalamualaikum Wr Wb

 Barusan dapet kabar dari pak Syaiful, bahwa salah satu dosen kita
 tercinta, Pak Seno Pudji Sardjono, meninggal dunia di tanah suci
 Mekkah... Sedih rasanya, dan pastinya kita sangat merasa kehilangan...
 Tidak ada kata yang bisa terucap lagi, semoga ini merupakan takdir
 yang terbaik buat beliau dan beliau mendapatkan tempat yang terbaik di
 sisiNya,,,

 Agus MU
 08111986684


-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
[EMAIL PROTECTED] (business)
[EMAIL PROTECTED]

Technical Manager of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)



serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...


ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI and its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.
-



serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...

ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 

RE: [iagi-net-l] Bikin njenggirat kedua di hari ini -- STOP PRESS!! Hasil Seminar AAPG di Cape Town --

2008-11-04 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Kasus LUSI atau Lumpur Sidoarjo memanas lagi minggu-minggu ini karena
masalah voting yang menghebohkan di forum internasional AAPG  di Cape
Town Afrika Selatan.  Timpangnya pemilih drilling sebagai penyebab
diberitakan menjadi suatu pembenaran. Padahal dari sekitar 120 orang
yang hadir pada sesi khusus tersebut, kalau 42 orang yang memilih
drilling, sisanya lebih dari 60% yang tidak yakin drilling semata
sebagai penyebab bahkan memilih golput. Voting ini sama layaknya
pemilihan Indonesian Idol, bukan lagunya, tapi kemampuan penyanyinya
dalam memaparkan argumen2 yang mendukung hipotesa serta penampilan dan
gaya bahasa presentasi dalam waktu yang sangat terbatas.

Sebagai orang yang berafiliasi dengan Lapindo yang hadir pada acara
tersebut, rekan Amerika dari Houston  sebelah saya binggung karena saya
tidak ikut tunjuk tangan saat voting gempa sebagai penyebab. Diapun sama
dengan saya serta puluhan orang lainnya yang sama-sama tidak ikut
voting, lalu diapun berkomentar ini baru pertama kali ada voting semacam
ini diforum ilimiah.  Proses voting adalah proses demokrasi, sedangkan
ilimiah tidak mengenal voting karena mencerminkan kebenaran yang
diyakini seseorang dengan berbasis data, fakta, hasil analisa,
interpretasi dan hipotesa mengunakan dalil dan berbagai rumus yang telah
dipelajari. Sama halnya dengan agama yang tidak bisa di voting, untuk
menentukan agama mana yang paling benar untuk seseorang.

Dalam kasus LUSI, sebagai professional kita bisa menjadi bagian dari
pemecahan masalah atau sebaliknya meramaikan masalah. Proses Voting
berlangsung 2 menit berdasarkan presentasi masing-masing 20 menit tanpa
perdebatan dan diskusi yang berarti, hanya menjawab pertanyaan dari
floor yang menunjukan majoritas  baru dalam tahap mengetahui tentang
LUSI, bukan ahli yang terlibat penelitian langsung. Apa iyaa bisa
memecahkan masalah 2.5 tahun? Kejanggalanpun terjadi saat moderator
diganti dan melarang orang2 yang dianggap berafiliasi bertanya atau
memberi komentar, praktis tidak ada diskusi ataupun rangkuman dari
masing-masing presenter. 

Menarik untuk dikaji persoalan LUSI tidak pernah selesai, bahkan
terkesan sengaja dihidupkan terus.  Kalau kita mundur selangkah dan
melihat pemberitaan lumpur seperti ada master mind yang menggulirkan
isu-isu tertentu dimedia secara sistimatis. Hampir bisa diprediksi kapan
isu-isu tertentu akan muncul dimedia mana, bahkan banyak isu direcycle
dimunculkan kembali. Kasus LUSI memang menarik dijadikan kendaraan
banyak pihak baik dalam maupun luar negeri untuk berbagai kepentingan
yang tidak jauh dari kepentingan politik, bisnis, kompetisi dan
kekuasaan. Tidak bisa dipungkiri media sangat perperan, berpengaruh dan
sering memihak.  

Apakah proses pemboran telah mengakibatkan underground blowout? Ini
masih berupa hipotesa yang masih perlu dibuktikan kebenarannya dengan
TIDAK mengabaikan fakta-fakta serta data dilapangan secara menyeluruh,
dan tidak boleh menggunakan data sepotong2 yang tidak jelas sumber serta
tidak di cross check dengan data2 lainnya dan hanya pilih data yang
menguntungkan. Judul paper dan abstract baik di AAPG Cape Town maupun di
Sediment Remobilization Conference, London, dimana ada sesi khusus LUSI
juga, menyatakan LUSI sebagai mud volcano. Salah satu pendiri gerakan
GMLL dan sebagai ketua tim independen dalam laporannya mengenai pemboran
sumur Banjarpanji kepada Menteri ESDM menyatakan Dari evaluasi
keteknikan Dapat disimpulkan kegiatan telah dilakukan dengan
BENAR, WAJAR dan DAPAT DIPERTANGGUNG JAWABKAN secara keteknikan...
ditulis dengan huruf besar, tanpa saya tambah atau kurangi. Selanjutnya
dalam sebuah wawancara ia menyatakan Kalau mud volcano yang terjadi,
tidak ada hubungannya dengan sumur LBI, Jika ini yang terjadi, maka
ini bencana alam, Penghentian mud volcano dalam sejarah eksplorasi
dan dari sisi bisnis sangat kecil kemungkinanya untuk dimatikan dan
...kalau mud volcano tidak pernah dimatikan karena memang tidak ada
sumurnya (www.suarasurabaya.net tanggal 08/08/2006).  

Rekan inipun turut menjadi penulis paper pada AAPG yang heboh ini yang
dibuat bersama Davies dkk dengan judul yang  dimulai dengan kata-kata
The East Java Mud Volcano,... Ironisnya rekan ini dan kelompoknya juga
yang sangat gencar nekat mematikan semburan tanpa berbekal pengetahuan
yang rinci mengenai kondisi geologi bawah permukaan dengan berbagai
resikonya, meskipun ia sendiri yang juga mengatakan bahwa mud volcano
tidak pernah dimatikan karena memang tidak ada sumurnya. Rekan2 dalam
kubunya sendiri, Tingay dan Davies juga tidak percaya mud volcano ini
bisa dimatikan, bahkan Swarbrick, rekannya dalam paper yang sama
memprediksi LUSI akan berlangsung 7-140 tahun, dengan best estimate 32
tahun, tidak jauh beda dengan prediksi seorang dosen dari ITB yang juga
masuk dalam rangkuman BPPT, yaitu 31 tahun. Relief well dengan cara-cara
yang dilakukan di Champion field Brunei hanya akan mempercepat
subsidence. Sesuatu yang akan terjadi 10 tahun lagi dipangkas,
dipercepat menjadi 

Re: [iagi-net-l] Lumpur Lapindo Tidak Dapat Ditutup, Kata Geolog Internasional

2008-10-23 Terurut Topik Bambang P. Istadi
He he, pak Nyoto, undangan untuk scrutinize data2 dan fakta2 sumur Banjarpanji 
saya dulu msh terbuka lho. Silahkan,.. Tentukan sendiri apakah telah terjadi 
kick yang tidak terkendali, apakah casing shoe pecah, terjadi underground 
blowout dan ada hydraulic fracturing karena ada sustained high propagation 
pressure yg memecah titik terlemah disumur dan menerus sampai permukaan. 
Silahkan datang pak,..

Undangan yg sama juga saya sampaikan ke Davies, Swarbrick, Manga danTingay, 
serta para peneliti lainnya. Kami sempat diskusi panjang lebar 4 orang yang 
saya sebut diatas, saling terbuka dan konstruktif dengan mereka, dan masih akan 
berlanjut. Kita semua cari kebenaran, bukan saling menyalahkan, semua data 
direview dan di cross check dengan fakta dilapangan. Ini pertama kali kita 
duduk bersama.

Temperatur yang dimaksud adalah temp diatas fish satu setengah bulan setelah 
terjadi semburan pada saat melakukan re-entry operation, 140 degF sedangkan 
lumpur lebih dari 200 degF
 
Masalah fish yang jatuh adalah prediksi seseorang yg mengatakan semburan 
berasal dari lubang, dengan rate lebih dari 300 ribu bbl/hari diawal bahkan 
mencapai sejuta barel/hari, maka lubang akan membesar dan fish seberat puluhan 
ton akan jatuh kedasar sumur. Ternyata tidak jatuh.

Soal SOBM, meski telah terjadi semburan, tidak ada losses didalam lubang dan 
komposisi kimia semburan beda dengan SOBM.

Salam.
Bambang


--
Sent from my BlackBerry Wireless Handheld,
Hosted by Petrodata System

-Original Message-
From: nyoto - ke-el [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thu Oct 23 20:44:22 2008
Subject: Re: [iagi-net-l] Lumpur Lapindo Tidak Dapat Ditutup, Kata Geolog 
Internasional

Semua concern-nya pak Natan itu memang masuk akal sekali, justru semua data
yg disampaikan pak Bambang Istadi dari EMP itu yg patut diragukan, soalnya
nggak masuk akal, sepertinya memang ada kecenderungan mau ngakali orang
saja dengan dalih data2nya yg paling akurat, padahal tidak masuk akal ...
kevaldian data2nya MERAGUKAN ...

wass,
nyoto




2008/10/23 Nataniel Mangiwa [EMAIL PROTECTED]

 Sekedar uneg-uneg..

 Suhunya sangat rendah untuk kedalaman 3000m (sam seperti yang diungkapkan
 Firdaus). Bukan tidak mungkin, tapi yah tetep saja agak unusual. Yang
 menarik juga, itu kira2 data temperature 140F @9000feet datanya dapat
 darimana? Apa dari Mud temperatur waktu drilling, atau dari temperatur
 sensor yang lain.

 Terus untuk kasus bit tidak jatuh, itu kan memang Stuck BHA. Mungkin saja,
 bitnya juga stuck/terjepit. Pertanyaannya, apa mampu tekanan lumpur dari
 bawah me-release stuck bit tersebut? Kira-kira lebih nyaman mana buat
 lumpur
 untuk membobol formasi daripada me-realease stuck bit (BHA)?

 Dan terakhir masalah tidak ditemukannya SOBM (Synthetic Oil Based Mud)
 disekitar semburan. Apa mungkin volume SOBM yang jika dibandingkan volume
 lumpur dari alam masih bisa terdeteksi? Karena perbandingan SOBM dgn lumpur
 dari alam akan sangat kecil sekali. Dengan perbandingan yang sangat kecil
 tersebut, apa masih bisa dideteksi 'trace' dari SOBM tersebut ya? Jangan2
 SOBMnya sudah tercampur dengan mud dari alam?

 No offense..just curious
 Natan

 2008/10/23 [EMAIL PROTECTED]

  Rekan Iagi,
 
  Kok agak aneh pernyataannya tersebut dibawah (see quote):
  suhu lumpur yang disebutkan sangat rendah di kedalaman +/-3000m hanya 140
 F
  (60 C)?
 
  Berapa gradient geothermal di daerah sekitarnya?
  Kalau kita pakai rule of thumb 30 C/1000m saja harusnya sudah 90 C.
 Apalagi
  jika ditambah suhu permukaan +/- 30 C.
  Jadi estimasi temperatur harusnya sudah mencapai 120 C (+/- 250 F).
 
  Tentunya ada faktor penurunan suhu pada saat lumpur naik dari subsurface
 ke
  surface.
   Ada yang bisa bantu untuk penjelasannya?
 
  Salam
 
  Firdaus
 
  Quote:
  Menurut Bambang, data rekaman tes temperatur dan sonan selama 50 hari
  terhadap sumur BJP I menunjukan hasil menolak fenomena blowout.
  Analisa suhu pada kedalaman 9000 kaki sumur adalah 140 derajat F,
  sedangkan suhu fluida di atas permukaan justru 200 derajat F.
 
 
 
 
 
  Rovicky Dwi
  Putrohari
  [EMAIL PROTECTED]
  To
  miagi-net@iagi.or.id
iagi-net@iagi.or.id, Forum
  23/10/2008 09:11  Himpunan Ahli Geofisika Indonesia
[EMAIL PROTECTED]
 cc
  Please respond to
  [EMAIL PROTECTED]
 Subject
.id[iagi-net-l] Lumpur Lapindo Tidak
Dapat Ditutup, Kata Geolog
Internasional
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  Mungkin dengan imbuhan international menjadi lebih diperhatikan.
 
  RDP
  -
  22/10/08 18:04
  Lumpur Lapindo Tidak Dapat Ditutup, Kata 

Re: [iagi-net-l] Lumpur Lapindo Tidak Dapat Ditutup, Kata Geolog Internasional

2008-10-23 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Pak Natan,

Saya tidak pernah bilang sumurnya sehat. Yang saya katakan setelah semburan 
telah menjadi sangat besar sekali, operasi re-entry dilakukan dengan snubbing 
unit. Saat perbaikan lokasi dilakukan, disekitar wellhead dan dari sumur tidak 
mengeluarkan apa2 tidak ada gas, uap panas atau lumpur. Jika blowout telah 
terjadi diharapkan paling tidak ada flow behind casing dan mengeluarkan gas 
sekitar sumur atau yang terburuk wellheadnya collapse.

Loss pertama terjadi 7 menit stelah gempa pagi hari. Ada beberapa aftershock 2 
yang besar lalu sumur mengalami complete loss circulation. Pompa lcm dan stabil 
7 jam sebelum cabut. Ada kick saat POOH, diflare tidak bisa, ternyata air. Gain 
sangat besar tapi sumur mati dalam 40 menit. Pressure di bled off dan BOP 
dibuka. Stuck tidak bisa dicabut tapi bisa sirkulasi. Semua ada di real time 
chart black box yang copynya dipegang Lapindo atau yang jadi barang bukti di 
polisi. Silahkan lihat dan periksa sendiri supaya yakin. Jangan percaya begitu 
saja apa yang saya katakan, apalagi yang ada di media.

Bambang Istadi


--
Sent from my BlackBerry Wireless Handheld,
Hosted by Petrodata System

-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri Oct 24 01:23:44 2008
Subject: Re: [iagi-net-l] Lumpur Lapindo Tidak Dapat Ditutup, Kata Geolog 
Internasional

Dengan anggapan bahwa semua data sudah di scrutinize, maka kira-kira apa
hubungannya antara 'timing' terjadinya kick (sewaktu cabut BHA) dengan saat
terjadinya semburan awal di sekitar daerah pemboran (bukan di BJP-1)? Mana
yang lebih dulu terjadi:
- Ada kasus kick dulu, lalu ada semburan di tempat lain?
- Ada semburan di tempat lain, lalu setelah itu ada kick?
Atau malah mungkin terjadinya bersamaan? Atau malah berbeda hari?

Dan juga..kira-kira apakah ada hubungan antara kick dengan semburan tersebut
(seandainya 2 hal tersebut terjadi dalam selang waktu yang relatif
berdekatan)? Atau memang sama sekali tidak ada..atau malah mungkin hanya
sekedar coincidence..kebetulan ada kasus kick di BJP-1, dan kebetulan juga
ada  semburan di sekitar sumur BJP-1?

Quote: Semua fakta menunjukkan sumur BJP I masih sehat dan tidak terkoneksi
dengan semburan, jelasnya.

2008/10/23 Bambang P. Istadi [EMAIL PROTECTED]

 He he, pak Nyoto, undangan untuk scrutinize data2 dan fakta2 sumur
 Banjarpanji saya dulu msh terbuka lho. Silahkan,.. Tentukan sendiri apakah
 telah terjadi kick yang tidak terkendali, apakah casing shoe pecah, terjadi
 underground blowout dan ada hydraulic fracturing karena ada sustained high
 propagation pressure yg memecah titik terlemah disumur dan menerus sampai
 permukaan. Silahkan datang pak,..

 Undangan yg sama juga saya sampaikan ke Davies, Swarbrick, Manga danTingay,
 serta para peneliti lainnya. Kami sempat diskusi panjang lebar 4 orang yang
 saya sebut diatas, saling terbuka dan konstruktif dengan mereka, dan masih
 akan berlanjut. Kita semua cari kebenaran, bukan saling menyalahkan, semua
 data direview dan di cross check dengan fakta dilapangan. Ini pertama kali
 kita duduk bersama.

 Temperatur yang dimaksud adalah temp diatas fish satu setengah bulan
 setelah terjadi semburan pada saat melakukan re-entry operation, 140 degF
 sedangkan lumpur lebih dari 200 degF

 Masalah fish yang jatuh adalah prediksi seseorang yg mengatakan semburan
 berasal dari lubang, dengan rate lebih dari 300 ribu bbl/hari diawal bahkan
 mencapai sejuta barel/hari, maka lubang akan membesar dan fish seberat
 puluhan ton akan jatuh kedasar sumur. Ternyata tidak jatuh.

 Soal SOBM, meski telah terjadi semburan, tidak ada losses didalam lubang
 dan komposisi kimia semburan beda dengan SOBM.

 Salam.
 Bambang


 --
 Sent from my BlackBerry Wireless Handheld,
 Hosted by Petrodata System

 -Original Message-
 From: nyoto - ke-el [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thu Oct 23 20:44:22 2008
 Subject: Re: [iagi-net-l] Lumpur Lapindo Tidak Dapat Ditutup, Kata Geolog
 Internasional

 Semua concern-nya pak Natan itu memang masuk akal sekali, justru semua data
 yg disampaikan pak Bambang Istadi dari EMP itu yg patut diragukan, soalnya
 nggak masuk akal, sepertinya memang ada kecenderungan mau ngakali orang
 saja dengan dalih data2nya yg paling akurat, padahal tidak masuk akal ...
 kevaldian data2nya MERAGUKAN ...

 wass,
 nyoto




 2008/10/23 Nataniel Mangiwa [EMAIL PROTECTED]

  Sekedar uneg-uneg..
 
  Suhunya sangat rendah untuk kedalaman 3000m (sam seperti yang diungkapkan
  Firdaus). Bukan tidak mungkin, tapi yah tetep saja agak unusual. Yang
  menarik juga, itu kira2 data temperature 140F @9000feet datanya dapat
  darimana? Apa dari Mud temperatur waktu drilling, atau dari temperatur
  sensor yang lain.
 
  Terus untuk kasus bit tidak jatuh, itu kan memang Stuck BHA. Mungkin
 saja,
  bitnya juga stuck/terjepit. Pertanyaannya, apa mampu tekanan lumpur dari
  bawah me

Re: [iagi-net-l] Prof Katili wafat

2008-06-19 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Innalillahi wa inna lillahi roji'un. Semoga Allah SWT mengampuni dosa2 beliau 
dan menerima amal baiknya, amien. 

Wass.
Bambang


-Original Message-
From: koesoema [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thu Jun 19 18:28:39 2008
Subject: [iagi-net-l] Prof Katili wafat

Innalillahi wa inna lillahi roji'un
Kami baru mendapat berikta duka bahwa 
Prof. Dr. John A. Katili 
elah wafat sore ini hari Kamis tgl 19 Juni 2007. Berita selanjutnya belum
kami peroleh. Kami mendo'akan semoga arwah beliau diterima Allah
Subhannallahi wa ta'ala
Kami yang turut berduka cita.
R.P.Koesoemadinata


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru

2008-02-29 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Cak Noor, Oden, pak Nyoto,

Jangan berkecil hati,... silahkan datang ke Lapindo, nanti saya mintakan
teman2 Lapindo untuk membukakan data2 Banjarpanji. Selama bapak2 masih
objektif dalam menyikapi masalah ini dan masih dalam koridor peraturan
pemerintah soal informasi dan atas persetujuan partner Lapindo, akan
saya mintakan untuk dibuka, silahkan datang,... saya tunggu.

Undangan yang sama telah saya lontarkan ke Richard Davies dan Mark
Tingay beberapa waktu yang lalu. Tapi mereka tidak nongol. Daripada
bapak2 mengambil konklusi dini dengan basis data dan fakta yang salah
seperti Davies lalu menghujat Lapindo,... silahkan saya tunggu.

Beberapa waktu yang lalu KMI dan IATMI berinisiatif untuk
menyelenggarakan Drilling Forum mengupas data Banjarpanji, dan kami
setuju untuk berbagi data,.. tapi kandas ditengah jalan karena ada
pihak2 tertentu yang tidak setuju,.. yang jelas bukan Lapindo, tiada
niatan kami untuk menutup-nutupi.

Satu hal yang saya ingin garis bawahi,.. kita boleh berdebat dan
berpolemik terus soal penyebab dan trigger lumpur, tapi selama ini kami
lebih banyak diam karena berkonsentrasi untuk terus berbuat
menyelesaikan masalah2 sosial kemasyarakatan, juga berbagai macam
persoalan dilapangan. Kami tidak akan lari dan akan terus menyelesaikan
masalah2 sosial kemasyarakatan.  Ini suatu komitmen dan tidak memikirkan
untuk menagih ke Pemerintah biaya yang sudah dikeluarkan saat ini
sebesar Rp. 2.9T maupun yang akan dikeluarkan dan tetap patuh amanah
PerPres 14 tahun 2007.

Silahkan,.. saya tunggu
Wass.w.w.
Bambang Istadi






CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011  !
PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008
PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru

2008-02-29 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Pak Nyoto,

Para penulis minta saya untuk jadi co-author untuk menunjukan pada scientific 
community bahwa mereka punya access ke data yang dimiliki oleh Lapindo, karena 
menurut mereka di scientific community paper Davies dianggap tidak credible dan 
spekulatif karena mengunakan data dari internet dan sumber2 yang tidak jelas.

Saya sempat keberatan, nanti paper tersebut akan dianggap sebagai pesan sponsor 
Lapindo,... tapi sebaliknya mereka beranggapan paper tersebut akan memiliki 
credibility kalau ada sumber data yang jelas. 

Apakah Lapindo atau saya bisa mempengaruhi mereka untuk mengatakan sesuatu yang 
bertentangan dengan keyakinan mereka? Apakah kredibilitas mereka sebagai 
scientist yang telah mereka bangun lama dan meneliti mud volcano lebih dari 11 
tahun diberbagai belahan dunia bisa saya pengaruhi dan bisa dibeli?

Please deh pak Nyoto,.. jangan beranggapan kita2 ini sebagai professional akan 
mempertaruhkan kredibilitas dan profesionalisme demi gaji! Saya sebagai pegawai 
bisa dipecat kapan saja,.. lalu pendapat saya akan berubah tergantung siapa 
yang menggaji saya? 

Wass.w.w.
Bambang Istadi 


-Original Message-
From: nyoto - ke-el [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, February 29, 2008 4:23 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru

Mazzini dg pak Bb.Istadi ? Oooo 


yo wis, met whiken nek ngono





2008/2/29 Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]:

 Mazzini menuliskannya juga di Earth Planetary science bersama Pak Bambang
 Istadi

 Triggering and dynamic evolution of the LUSI mud volcano, Indonesia

 A. Mazzini a,⁎, H. Svensen a, G.G. Akhmanov b, G. Aloisi c, S. Planke a,d,

 A. Malthe-Sørenssen a, B. Istadi e
 Silahkn donlod disini :
 http://folk.uio.no/hensven/Mazzini_EPSL_07.pdf
 Seperti kata Koenil, ini perang science bukan main ... jelan bukan
 mainan
 Tetapi kalau memang masih ada pro kontra begini, dari sisi hukum jelas
 teori
 relasi gempa - MV ini tidak (*belum*) bisa dipakai sebagai pisau operasi
 kalau kata Pak Awang.

 RDP
 2008/2/29 [EMAIL PROTECTED]:

  Tidak hanya di Indonesia yang sibuk soal lumpur.
  Di Belanda juga ada presentasi LUSI. Ini yang kedua kalinya. Tahun lalu
  oleh Rick Swarbrick. Rick mempresentasikan seismik data dan beberapa
 data
  pengeboran. Dan kronologis drilling dan terjadinya mud volcano. Seismic
  sectionnya juga menunjukkan analog blow out crater alami yang terjadi
 jauh
  sebelumnya di daerah yang sama. Konklusinya LUSI di trigger oleh
 drilling.
 
  Dengar-dengar Adriano Mazzini akan memberikan ide tandingan yang
  menyatakan bahwa LUSI diakibatkan oleh gempa bumi.
 
  Nanti saya kasih updatenya.
 
  Salam dari negara kincir angin.
 
  Herman Darman
 
  ___
 
  activity.
 
  Dear PGK Member,
 
  Please find attached your copy of the PGK March Newsletter. This month's
  meeting will be held on Wednesday, March 19th, 2008.
 
  The agenda outline is as follows:
 
  17:00 - 18:00 hrs: Social hour (free drinks)
 
  18:00 - 19:00 hrs: Lecture by Adriano Mazzini
 
 Title:  Causes and Triggers of the LUSI Mud Volcano, Indonesia
 
  Furthermore we'd like to remind you of the short PGK excursion on
  Wednesday March 5th from 17:00-18:00 pm to  the Shell iScope
 Visualisation
  Centre in Rijswijk. For registration please contact Gary Ingram:
  [EMAIL PROTECTED] before 12 noon March 4th.
 
  We hope to see you all there!
 
  Best regards,
 
  Wieske Paulissen
 
  Secretary PGK
 
  NL_March_08.pdf
 
  **
  Wieske E. Paulissen
 
  Delft University of Technology
  Dept. of Geotechnology
  Stevinweg 1 - 2628 CN Delft
  The Netherlands
 
  Office: 0031 15 2782576
  E-mail: [EMAIL PROTECTED]
 
  -Original Message-
  From: Bambang P. Istadi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Friday, February 29, 2008 9:47 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
   Subject: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling berseteru
 
 
  Cak Noor, Oden, pak Nyoto,
 
  Jangan berkecil hati,... silahkan datang ke Lapindo, nanti saya mintakan
  teman2 Lapindo untuk membukakan data2 Banjarpanji. Selama bapak2 masih
  objektif dalam menyikapi masalah ini dan masih dalam koridor peraturan
  pemerintah soal informasi dan atas persetujuan partner Lapindo, akan
  saya mintakan untuk dibuka, silahkan datang,... saya tunggu.
 
  Undangan yang sama telah saya lontarkan ke Richard Davies dan Mark
  Tingay beberapa waktu yang lalu. Tapi mereka tidak nongol. Daripada
  bapak2 mengambil konklusi dini dengan basis data dan fakta yang salah
  seperti Davies lalu menghujat Lapindo,... silahkan saya tunggu.
 
  Beberapa waktu yang lalu KMI dan IATMI berinisiatif untuk
  menyelenggarakan Drilling Forum mengupas data Banjarpanji, dan kami
  setuju untuk berbagi data,.. tapi kandas ditengah jalan karena ada
  pihak2 tertentu yang tidak setuju,.. yang jelas bukan Lapindo, tiada
  niatan kami untuk menutup-nutupi.
 
  Satu hal yang saya ingin garis bawahi,.. kita boleh berdebat dan
  berpolemik terus soal

RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak, Statistik dan Strategi

2005-10-31 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Beberapa kata2 kunci yang dilontarkan Paulus sebenarnya menarik untuk
disimak, yaitu soal ke-nekat-an dan agresif. Untuk kasus Indonesia,
kita sangat bergantung pada investor asing untuk bereksplorasi untuk
menemukan cadangan2 baru, padahal kita tahu jumlah mereka tidak banyak
dan semakin berkurang.  Lihat saja OGJ200 yang me-ranking perusahaan
minyak berbasis di US yang publicly traded, berdasarkan asset, revenue,
net income, stockholder equity, CapEx dll perusahaan2 tersebut.  Laporan
tahunan ini bermula dari OGJ400, lalu menjadi OGJ300 pada tahun 1991.
Ditahun 1996 namanya menjadi OGJ200, sesuai dengan jumlah perusahaan.
Ditahun 2001 listnya berkurang menjadi 197 perusahaan, sedangkan
perusahaan US sebenarnya hanya 154.  Apa yang terjadi?  Banyak diantara
perusahaan minyak tersebut saling merger dan saling akuisisi,... Exxon
dengan Mobil, Conoco dengan Phillips, Total dengan Fina dan Elf, Unocal
dicaplok, Lasmo hilang.  Padahal perusahaan2 sedang dan kecil tersebut
sebelumnya betul2 explorer, eg. Unocal dengan program deep water
Mahakan-nya, sedangkan mungkin saja setelah diambil ChevronTexaco
strateginya beda.  Yang jelas perusahaan2 besar sekarang LEBIH BANYAK
dan LEBIH SENANG MAIN PORTFOLIO dan kurang tertarik dengan frontier
exploration meskipun size of the prize bisa besar sekali.  Mereka
lebih tertarik dengan metrics dan berbagai indikator statistik demi
me-maximize share holder value.  Managemen dan komando perusahaan juga
lebih banyak dipegang accountants, laywers, MBA, engineers dll., dan
mungkin sedikit yang dipegang geologist dengan intuisi sebagai
explorationist.

Kalau kita hanya bertumpu pada investor perusahaan2 besar ini,
konsekuensinya yaa yang sudah dipaparkan Paulus, cadangan yang ditemukan
kecil, konsentrasinya pada didaerah mature dengan strategi step out
exploration atau exploration tail dari development program.  Yang
dikejar sudah jelas, naikkan produksi selagi harga minyak tinggi, dan
bisa saja karena mereka berpegang pada statistik yang menunjukkan bahwa
reserve dunia masih cukup untuk 56 tahun lagi, tapi kapasitas produksi
yang kecil. Sehingga program explorasinya kurang agresif. 

Pertanyaannya adalah: bagaimana menyiasati agar ada yang mau melakukan
frontier exploration agar jumlah basin yang sudah berproduksi di
Indonesia bertambah??  IAGI sebenarnya punya kiat2 juga, karena kalau
hanya bertumpu pada memperbaiki fiscal terms, untuk daerah2 frontier
sebenarnya sudah cukup menarik,... 

Wass.w.w.
Bambang Istadi,... Sekalian mau minta maaf lahir dan bathin, Selamat
hari Raya Idul Fitri 1426 H.


-Original Message-
From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] 

kalau melihat statistical energy review-nya BP,
rasio cadangan terbukti terhadap produksi (proved reserves/production
ratio)
di daerah Asia Pacific selama hampir 25 tahun terakhir (1980-2004)
cenderung menurun.
dari sekitar hampir 20 tahun (pada awal 80-an) kecenderungannya turun
menjadi 14 tahun (tahun 2004).

saya melihatnya,
eksplorasi yg dilakukan selama ini *plus* penemuan2 baru yg ada *plus*
teknologi2 GGRE terbaru ternyata tidak mampu utk menambah cadangan
terbukti secara signifikan. bahkan utk melawan laju produksi saja
sudah kewalahan.
padahal asia pacific terdiri dari negara2 (plus perusahaan2 yg berbeda
tingkat ke-nekat-annya) yg (mungkin) memiliki iklim investasi,
kebijakan pemerintah yg berbeda2.

bukan bermaksud ingin pesimis,
mungkin ada yg bisa memberikan pencerahan,
apakah ini diakibatkan karena negara2 di asia pacific memang tidak ada
yg agresif atau memang karena isi-nya sudah menipis atau karena
sebab lainnya?

thanks.

--pta

On 28/10/05, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
...(deleted)...
 Maka, cadangan minyak berapa tahun lagi (15-20 tahun) adalah
 terminologi untuk existing fields, itu pun untuk yang proven
reserve-nya yang saat ini sekitar 4.5 BBO, tidak termasuk yang probable
dan possible-nya
 yang bisa menaikkan angka cadangan ke hampir 9.0 BBO. Dan, kita belum
 bicara potensi-potensi 46 basin yang lain, apalagi Paleozoic deposits.

 Jadi, seperti kata Pak Andang, kalau mau eksplorasi marilah kita
 melihat dengan optimisme-kreatif, jangan pesimisme-apatis.
Optimisme-kreatif
 dengan perhitungan teknis dan ekonomis yang baik, tepatnya.

 salam,
 awang



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi 

RE: [iagi-net-l] Buku untuk Universitas

2005-10-30 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Karena sudah disinggung2 Vita, saya mau share lesson learnt dari
program IATMI Houston dengan program Book Drive for Indonesian
Universities yang mungkin saja bisa dipetik hikmahnya jika rekan2 akan
melakukan hal serupa.

Kerja sama.  Menjalin kerja sama dengan beberapa organisasi sangat
efektif karena masing2 punya network dan resources.  IATMI menggandeng
AAPG Publication Pipiline karena punya sumber2 buku sumbangan dari
anggota yang sudah pensiun atau meninggal, juga dengan IPA karena punya
uang untuk distribusi buku di Indonesia, sedangkan dengan KJRI untuk
berbagai surat dan perizinan.

Sumber buku. Pencarian dan pengumpulan buku didapatkan dari anggota,
rekan2 perusahaan minyak, berbagai perpustakaan dan AAPG Pipeline
Publication, dengan segala jerih payah, terkumpul 1 kontainer buku2 dan
jurnal yang akhirnya didistribusikan ke 13 universitas.

Storage. Perlu kerjasama dengan perusahaan2 sponsor yang memiliki gudang
cukup luas dan fork lift untuk sortir, pengepakan dan pengapalan.

Biaya. IATMI Houston melakukan berbagai fund raising, i.e. charity golf,
bazaar, charity dinners (salah satunya dengan pak Koesoema sewaktu
mengunjungi Adam) untuk membiayai sewa container dan ongkos pengiriman
dll.

Perizinan. Meskipun berbekal surat dari KJRI dengan tembusan ke Deplu,
Dikti, Depkeu (cq. Dirjen Pajak), namun masalah perizinan di Indonesia
sangat pelik, berbelit yang ujung2nya duit juga. Musti pakai koneksi2
dan uang untuk bisa import buku bebas pajak, meskipun dengan dalih
sumbangan untuk membantu universitas.

Pelajaran penting yang kami dapatkan ternyata bukan pengumpulan buku,
melainkan akses terhadap 'ONLINE LIBRARY'. Beberapa organisasi memiliki
perpustakaan digital yang bisa diakses oleh anggota yang membayar.  Jika
universitas2 di Indonesia memiliki BAPAK ANGKAT perusahaan yang bisa
membayar iuran tahunan, maka mahasiswa dan dosen bisa membaca publikasi2
berbagai topik paling upto date.  Iurannya tidak besar, malahan kami
sempat mendiskusikan discount dengan AAPG untuk universitas2 di
Indonesia.  Jika perusahaan2 minyak yang sudah berproduksi bisa
dihimbau untuk menjadi bapak angkat, akan sangat membantu, toh mungkin
juga bisa di cost recovery, jumlahnya ngga sampai ribu2an dolar.

Wass.
Bambang


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, October 27, 2005 2:41 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Buku untuk Universitas


Pak Eddy,

Terimakasih sudah membuka wawasan saya.  Maaf kalau menyinggung perasaan
Anda.  Mungkin saya salah tangkap tetapi dari email Pak Bandono yang
saya
baca, kesannya apa tidak ada budget untuk buku dari kampus?  Lepas dari
UAC, bukankan perguruan tinggi musti punya budget paling tidak 2 text
booklah per tahun, untuk koleksi di perpustakaan?  Maaf ya, mungkin
pertanyaan ini polos, soalnya saya ndak tahu.  Kalau memang tidak ada
budget buku baru untuk jurusan per tahun, wah, kasihan sekali ya.
Artinya
dunia pendidikan di Indonesia memang tidak termasuk dalam prioritas
utama.
Ya mirislah, Pak, namanya juga orang punya perasaan.  Sedih campur kaget
(campur lapar) aja gitu.

Kalau UAC-IPA sudah pasti mengirimkan buku2 sumbangan dan lain2 untuk
universitas2  karena sadar dengan keterbatasan perguruan2 tinggi.
Tetapi
dari email2 yang saya baca sebagaian follow upnya email Pak Bandono,
sepertinya PT kok sulit sekali keluar uang untuk sebuah buku.

Kalau dosen punya library sendiri itu sudah biasa, Pak, dan dipinjamkan
ke
mahasiswa sampai dedel duel dicopy.  Dosen saya di Amerika juga begitu
kok
dulu.  Dan percayalah, halal kok, kalau atas nama pencerdasan.

Seperti kata Mas Noor, kalau butuh buku, sila kontak UAC-IPA.  Dan juga
saya ingat dulu Mas Bambang Istadi dan Pak Fadjar sempat juga bagi2
buku2
waktu mereka di Houston untuk universitas2 di sini.  Mungkin ada buku2
yang
penting dan esensial untuk dimiliki jurusan2, bisa diusahakan dari jalur
ini.

salam damai,

Parvita H. Siregar
Geologist-ENI Indonesia
Atrium Mulia 3A floor
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B10-11
Jakarta 12910 Indonesia
Tel: (62-21) 3000-3200, 5296-2200
Fax: (62-21) 3000-3230
mailto:[EMAIL PROTECTED]




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)

RE: [iagi-net-l] Dosa Berjamaahnya IAGI

2005-10-20 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Saya cukup tergelitik juga berkomentar topic yang cukup provokatif ini,
seakan kita semua ikut berdosa terhadap kondisi saat ini,.. apa iyaa
kita berdosa dan tidak berbuat apa2 dan  punya kontribusi terhadap
naiknya harga BBM ?

Bukan mencoba untuk defensive tapi saya malah berfikir sebaiknya, ini
suatu keputusan tidak poluler, berani tapi musti diambil.  Kalau kita
lihat tren konsumsi, jelas ada peningkatan yang cukup pesat, apalagi
setelah tahun 1998, padahal kita mengalami krismon dan banyak pabrik2
yang tutup, jadi kemana larinya BBM? Disinyalir banyaknya penyelundupan
dan pengoplosan karena disparitas harga yang begitu tinggi dengan
negara2 tetangga dan diantara jenis BBM itu sendiri sehingga bayak
oknum yang tergiur untuk bermain.  Banyak rekan yang berargumen, itu
urusan polisi untuk mencegah dan penangkap penjahat dan rakyat patut
disubsidi.  Saya pikir kalau kita pusing justru cari dan obati sumber
penyakitnya, bukan efek dari penyakit. Disisi lain berbagai energi
alternatif tidak akan berkembang jika energi dari minyak masih murah,
apalagi disubsidi,.. seharusnya energi alternatif yang musti disubsidi,
karena tidak bakal kompetitif dengan BBM yang disubsidi karena economic
of scale-nya masih sangat kecil.

IAGI berdiam diri? Saya malah melihat pemerintah dalam state of denial,
tidak mengakui atau menutupi bahwa kita belum menjadi net importir
minyak, padahal issue ini sudah berkembang dimasyarakat sudah lama.
Dibeberapa kesempatan IAGI meperlihatkan data/slides bahwa setelah
dipotong cost recovery dan porsi KPS, produksi minyak bagian pemerintah
sudah kecil, sehingga kita sudah jadi net importer sudah lama.

Dari sisi supply, kalau kita mau berexplorasi, akan makan waktu lama
dari block offer, explorasi, discovery, POD sampai ke produksi.  Selain
itu dibeberapa kesempatan IAGI juga memperlihatkan bahwa jumlah basin
yang berproduksi itu2 saja, tidak bertambah, dan tergolong mature,
success rate tidak tinggi (kecuali beberapa basin), mean field size
distribution tidak terlalu besar, sehingga risk reward tidak terlalu
menarik bagi investor besar, apalagi fiscal regime kita termaksud yang
kurang menguntungkan.  Jadi investor banyak yang berpaling ke West
Africa, Rusia dan South America dengan potensi penemuan
cadangan/resources yang jauh lebih besar. Penambahan resources dan
reserves replacement penting bagi perusahaan2 public yang sudah listed
di bursa2 dunia.  Justru sebaliknya kita musti berkaca diri, apa yang
bisa kita offer? Kalau memang kita menggantungkan diri pada investor
asing?  Kalau investor lokal, kita tahu kebanyakan hanya broker.  

Salah satu cara untuk menambah produksi adalah dengan mempercepat
produksi dari lapangan2 marginal, tapi meskipun ada insentif, tapi
kayaknya gaungnya belum terdengar,...  Apa ini semua bergantung pada
IAGI ??

Salam,
Bambang Istadi


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, October 20, 2005 4:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Dosa Berjamaahnya IAGI

Setuju usulan Pak Mino, tapi tunggu dulu.
Esplorasi dan segala tetek bengeknya itu kan butuh uang buaanyak, dari
mana? Pemerintah pasti sudah gak punya uang sampai tega menjual mahal
BBM
ke rakyatnya sendiri, investor mikir-mikir kondisi hukum di Indonesia
yang
penuh mafia dan tidak jelas juntrungnya, semua lapisan korup semua, plus
adanya kondisi keamanan dengan teror bom segala, jadi..?

Salam,
Yatno


 Ya, kembali kalau kebutuhan naik suplai harus lebih banyak...telepas
 dari berbagai operasi pendistribusian yang kacau..

 Jelasnya penambahan reserve tidak ada..eksplorasi macet..prospect/lead
 banyak tapi pemboran eksplorasi tidak banyak...ya buntut-2nya
 kekurangan.IAGI jelas bisa dan harus berkontribusi terutama dalam
 masalah reserve certifikasi dan eksplorasi secara umum. Kita semua
 (IAGI) harus bisa menjawab pertanyaan dibawah ini sehingga bisa bantu
 pemerintah...

 Berapa candagan minyak kita sebenarnya?
 Apakah kita masih akan mendapatkan/menemukan cadangan baru yg
 signifikan? Apakah kita sudah mengeksplorasi semua potensi basin kita?
 .mungkin masih banyak lagi .

 Ini seharusnya peran utama IAGI saya kira...

 Salam,

 Ben Sapiie

 Gara-gara pertanyaan meditatif dari Abah, 2 minggu lalu saya bertanya
 kepada
 seorang ekonom ttg apa sebabnya harga BBM di republik ini naik.
Minggu
 lalu
 saya masih meneruskan memikirkan pertanyaan tsb, sekali ini melalui
 diskusi
 dengan seorang pengusaha Pakistan yang saya jumpai di kereta Argo
 sepulang dari kuliah di Bdg.

 Sang ekonom bilang:

 1. Dari sisi kebutuhan, jumlah penduduk kita naik, sehingga kebutuhan
 energy
 (termasuk bbm) naik.
 2. Kita mengusahakan industri semakin maju, maka kebutuhan energy
 (termasuk
 bbm) melonjak lebih lagi.
 3. Kedua hal kebutuhan diatas adalah terukur dan dapat di prediksi.
 Jadi mestinya tingkat kebutuhan tinggi tsb sudah dapat diantisipasi.
 4. Tapi nyatanya tidak ada peningkatan supply yang menonjol dalam 5

RE: [iagi-net-l] CBM pake CO2

2005-09-21 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Frank,

Di majalah IATMI (JTMGB) yang baru ada beberapa artikel menarik mengenai
CO2 flooding. Antara lain, potensi peningkatan recovery factor lapangan
Jatibarang sebagai studi kasus dan ada juga artikel mengenai kriteria
penapisan reservoir pada injeksi CO2 dan aplikasinya.

Wass.
Bambang

-Original Message-
From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, September 21, 2005 9:13 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] CBM pake CO2

yth Bapak2 dan Ibu2
Ada yang tahu tentang ekstraksi CH4 dari coal dengan
menyuntikkan CO2 dan bukan air ?
Dimana saja pernah dilakukan, dan CO2 nya sesudah
dipisahkan bisa dipakai lagi kan.
terus perbandingan cost nya vs yang pakai air gimana?
tambahan lagi biaya CO2 treatment sebelum dan sesudah
disuntikkan berapa % dari total cost nya?
saya pernah diberitahu kawan bahwa ada di salah satu
publikasi SPE.

sorry banyak pertanyaan nya, soalnya lagi bikin
inventory pemakaian CO2.

terima kasih seblumnya
fbs
nb: salah satu kemungkinan yang dimasukkin dalam study
ini adalah bikin es kering dan di export ke daerah
gurun atau sebagai pendingin musim panas.

kalau bikin pocari sweat atau cocacola sih tidak
dimasukin. soalnya nanti dimarahin sama dokter yang
selalu menganjurkan minum air putih saja.


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Kontrak Cepu-Exxon Ditandatangani 90 hari lagi

2005-06-27 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Saya mau ikutan komentar sisi lain dari Cepu, karena masalah untung
rugi, kalau dioperasikan EM, apakah Pertamina ataupun Negara dirugikan
dst dst, teman2 lain, Cak Ar atau Cak Vicky lebih tahu. Kekhawatiran,
jangan2 pemerintah hanya dapat FTP nya saja, dengan cost yang mahal,
karena musti nyetor 45% mungkin saja sangat beralasan.

Sisi lain yang saya maksud adalah target pemerintah soal produksi minyak
Indonesia mencapai 1.3 juta bopd pada tahun 2009.   Sedangkan mayoritas
lapangan minyak indonesia merupakan lapangan tua dengan decline alamiah
sebesar 15% per tahun.  Katakanlah produksi kita sekarang 1 juta bopd,
dan decline rate bisa ditekan dengan secondary/tertiary recovery dan
adanya beberapa lapangan baru yang onstream. Jika kita asumsikan decline
rate bisa mencapai 5% saja setahun, artinya produksi Indonesia pada
tahun 2009 sekitar 815 ribu bopd, berarti ada kekurangan 485 ribu bopd
dari target.  Dibutuhkan tambahan produksi sama dengan 2.5 kali produksi
Cepu yang 180,000 ribu bopd. 

Saya ber-tanya2 darimana datangnya angka target 1.3 juta bopd? Asumsi
saya angka ini proyeksi yang mendekati demand Indonesia pada saat itu,
sehingga kita tidak perlu mengimport minyak dalam jumlah besar.  Nah,
kalau perkiraan tsb meleset, katakanlah worse case scenario konsumsi
lebih besar. Demand sangat sensitif terhadap pertumbuhan ekonomi, dan
bisa mencapai 1.5 juta bopd.  Sedangkan produksi sangat mungkin tidak
mencapai target. Nah, berapa besar shortfall ? berapa target produksi
minyak yang di POD ? punyakah uang untuk import ? dari mana kita import?
Mungkinkan kita punya security of supply, padahal mungkin saja kita
tidak lagi menjadi anggota OPEC yang bisa me-lobby pada anggota yang
produksinya besar.
 
Kita tahu bahwa pemegang working area terbesar di Indonesia saat ini
adalah Pertamina.  Bisa saja Pertamina dan kita semua terlena masalah
Cepu, tapi yang jadi tantangan bagi Pertamina dan kita semua, bukan saja
bagaimana caranya memenangkan kasus Cepu, tapi bagaimana menemukan 2-3
Cepu lagi, mungkinkah menemukan 2-3 giant lainnya sebelum 2009 ?

Wass.
Bambang Istadi 

-Original Message-
From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, June 27, 2005 11:05 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI); migas
indonesia
Subject: Re: [iagi-net-l] Kontrak Cepu-Exxon Ditandatangani 90 hari lagi

hasil paling penting (prinsip) kesepakatan dari ngobrol-ngobrolnya orang
pemerintah dan ExxonMobil itu adalah : 
1. ExxonMobil difasilitasi untuk mengelola blok Cepu (semua mengatakan
sampai 30 tahun, bukan hingga tahun 2030, yg bener yg mana neh). Artinya
: kontrak ExxonMobil di Cepu akan diperpanjang.
== secara prinsip apa yang pernah disampaikan Kwik Kian Gie (+ acuan
dari Boeng Hatta  Boeng Karno) telah kalah. Persis seperti yang
pernah disampaikan Bang Hilman di milis ini jangan main2 dengan AS
adalah benar adanya.
 
2. Moda untuk pengelolaanya belum jelas : Joint Venture (JV) Company
kah, apakah entitas baru dengan label Pertamina-ExxonMobil-Bojonegoro
Oil Company yang akan menjadi operatorship blok ini (yang pasti
masing-masing party kudu setor saham pada proporsi 45:45:10 jika juga
ingin bagian yang sesuai dengan split-nya)
== Kalau Pertamina dan Bojonegoro gak mampu bayar setoran participating
interest? -- ya akan ditomboki oleh EM, biasanya dibayar pake minyak
yang keangkat dengan uplift (bunga) 50%. Tinggal anda hitung aja kapan
atau tahun berapa Pertamina  Bojonegoro dapat menikmati hasil Cepu.
mungkin saat tinggal ampas2nya nanti. Kalau JV, siapakah yang akan
pegang sebagai Presdir-nya, CFO-nya, COO-nya karena mereka2 yang akan
menentukan pencarian sumber pendanaan, besaran klaim biaya recovery,
dll. Kalau itu semua yang pegang adalah orang EM,  nikmati aja gigit
jari.
 
3. Moda Kontrak jelas : PSC dengan adjusted split pada kisaran harga
tertentu. Ini mirip Paket Insentif III (?) tahun 1994an, paket yg banyak
dinilai kaum investor kala itu sebagai ketidakpastian. gak laku
 
4. Semua pemberitaan menyatakan keuntungan yang jauh lebih baik bagi
pemerintah/pertamina == lho kok, kalau begitu ada sisi kerugian yang
sangat banyak dong pada ExxonMobil. EM kok mau ya (win-win, win-lose
... atau memang win-win?)
 
Betul Pak Rov, bahwa detil-detil menjadi sangat perlu agar negeri ini
bisa menunjukkan bahwa telah merdeka 60 tahun. cermati saja Investment
credit-nya berapa, sealing Cost recovery nya berapa, Cost per barel, DMO
feenya dan last but not least klaim sunk cost-nya.
 
ar-. 


Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
Seorang wartwan memberitahukan ke saya kontrak ini akan di ttd sabtu
kemaren, ternyata batal.
Kalau berita yg kali ini benar, berarti masih ada waktu untuk
memberikan masukan terhadap pemerintah tentang bentuk kontrak yg akan
di ttd, kalau tidak dibatalkan perpanjangannya. Salah satunya mungkin
ide crafting (pengembalian daerah non produktip), hanya area yg
produktip saja yg diperpanjang kontraknya. Bentuk kontrak ini yg masih
dapat