RE: [iagi-net-l] Berita apa yg kau cari ?

2005-07-05 Terurut Topik Jossy C. Inaray
Mungkin artikel seperti ini yang dicari dan enak untuk dibaca bahwa
sekarang education CAN really stop natural disaster, apa iya bo? Simak
berita ini.

Astrologist sues NASA over comet crash
Tue Jul 5, 2005 09:42 AM ET 

MOSCOW (Reuters) - A Russian astrologist who says NASA has altered her
horoscope by crashing a spacecraft into a comet is suing the U.S. space
agency for damages of $300 million, local media reported Monday. 
NASA deliberately crashed its probe, named Deep Impact, into the Tempel
1 comet to unleash a spray of material formed billions of years ago
which scientists hope will shed new light on the composition of the
solar system. 
It is obvious that elements of the comet's orbit, and correspondingly
the ephemeris, will change after the explosion, which interferes with my
astrology work and distorts my horoscope, Izvestia daily quoted
astrologist Marina Bai as saying in legal documents submitted before
Monday's collision. 
A spokeswoman for a Moscow district court said initial preparations for
the case were underway but could not say when the hearing would begin.
NASA representatives in Moscow were unavailable for comment. 

JCI

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, July 05, 2005 9:27 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI);
[EMAIL PROTECTED]; migas indonesia; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Berita apa yg kau cari ?

[My Comments, JCI] Delete
-- 
Education can't stop natural disasters from occurring, 
but it can help people prepare for the possibilities ---

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] OOT:Fenomena Mobil Mewah di Negeri Miskin (mungkin berhubungan dengan otoda di daerah kaya minyak..)

2005-06-15 Terurut Topik Jossy C. Inaray
Noor, dianggap sekurity karena penampilan atau kumis?

JCI

-Original Message-
From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Sunday, June 12, 2005 10:32 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] OOT:Fenomena Mobil Mewah di Negeri Miskin
(mungkin berhubungan dengan otoda di daerah kaya minyak..)

Balik ke akar dasar kultur kita : Orang dihargai dari penampilan...

- kalau dia pakai jas dan dasi, maka dia akan dihargai oleh orang karena
dianggap eksekutif.
- kalau orang naik mobil mewah, dia lebih dihargai oleh orang karena
dianggap sukses

TAPI, pernahkan masyarakat kita menghargai :
- para anggota pemadam kebakaran yang setiap saat harus berjuang dengan
maut
dalam pekerjaannya..?
- para guru sekolah negeri yang harus menyambung hidup dengan mengojek
di
malam hari..?

Jadi penghargaan lebih cenderung karena penamipilan dan kekayaan
TIDAK
PEDULI kekayaan itu datangnya dari hasil korupsi atau hasil merampok
uang
rakyat..


salam,

(pernah dianggap security VICO oleh kasir bank, karena ngantornya gak
pake
dasi...hik..hik...)





- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, June 10, 2005 3:09 AM
Subject: [iagi-net-l] OOT:Fenomena Mobil Mewah di Negeri Miskin (mungkin
berhubungan dengan otoda di daerah kaya minyak..)


 Sori rada enggak nyambung ama geologi...
 mungkin berhubungan dengan otoda di daerah kaya minyak juga...

 ---
 Fenomena Mobil Mewah di Negeri Miskin

 Walau masuk dalam deretan negeri termiskin (dan terkorup) di dunia,
gaya
 hidup pejabat Indonesia amatlah glamour. Ada kisah menarik dari Prof.
 Nurcholish madjid. Kala masih sehat. Menjelang pemilu legislative 2004
 lalu, Cak Nur menyempatkan diri berkunjung ke Redaksi Pikiran Rakyat,
 Bandung. Saat itu Cak Nur didaulat berbagai komponen masyarakat untuk
 mencalonkan diri jadi presiden. Dalam kesempatan itu, Cak Nur
 menyinggung gaya hidup para pejabat tinggi Indonesia yang sering jadi
 bahan perbincangan sinis para petinggi negara-negara lain. Mereka
 bilang, Indonesia itu dikenal sebagai negara yang utang luar negerinya
 sangat besar, tapi gaya hidupnya mewah, ujar Cak Nur.

 Ia memberi contoh konkret. Ketika para pejabat tinggi kita melawat ke
 luar negeri untuk menghadiri sidang-sidang bilateral, multilateral
atau
 berskala internasional lainnya. Rombongan delegasi kita itu datang ke
 tempat sidang dengan mengendarai mobil mewah. Sebaliknya delegasi dari
 negara-negara lain yang juga datang ke sidang yang sama justru
 mengendarai trem atau kendaraan umum. Padahal mereka adalah para
 pejabat tinggi dari negara-negara kaya, termasuk yang memberi utang
 kepada Indonesia, ujar Cak Nur.

 Orang asing pun heran melihat kenyataan sehari-hari di Indonesia pada
 tahun-tahun awal krisis moneter yang berlanjut jadi krisis ekonomi.
 Dalam suasana krisis pun, mobil mewah tetap berseliweran di jalanan
 kota-kota besar di negeri ini. Sebagian masyarakat tetap menjalani
hidup
 mewah layaknya tanpa suasana krisis.

 Sense of crisis agaknya memang barang teramat langka yang dimiliki
 pejabat kita. Belum kering daratan Aceh akibat terjangan tsunami tiga
 bulan lalu, pemerintah SBY-kalla sudah menghambur-hamburkan uang
rakyat
 untuk membeli 60 unit mobil Toyota Camry untuk pejabat negara senilai
Rp
 21 miliar, yang awalnya dipakai untuk mobil delegasi peserta KTT Asia
 Afrika di Bandung kemarin. Padahal Aceh dan pelosok negeri, masih
 teramat banyak orang kelaparan.

 Setelah digunakan untuk kegiatan KTT Asia Afrika, semua mobil itu akan
 dijadikan mobil dinas pejabat negara. Sekretaris Negara Yusril Ihza
 Mahendra memaparkan, 18 unit mobil akan digunakan oleh ketua dan wakil
 ketua lembaga negara, 35 unit untuk para menteri, satu unit untuk
 pejabat setingkat menteri, dua unit untuk isteri presiden dan wapres,
 serta empat unit untuk cadangan.

 Anggarannya akan diambil dari APBN, ucapnya enteng. Tidak dikatakan
 bahwa APBN itu asalnya uang rakyat yang dipajakin negara. Dengan kata
 lain, rakyat Indonesia gajinya dipotong guna membelikan para pejabat
 yang sudah makmur itu, termasuk isteri SBY dan isteri Kalla yang
 sebenarnya tidak ikut dipilih rakyat, sebuah mobil Camry luks berikut
 biaya perawatan dan segala aksesorisnya.
 Walau hanya seharga Rp 350 juta per unit, hal ini juga dianggap
 pemborosan. Sebab, mobil dinas para pejabat yang sekarangpun
sebenarnya
 masih sangat bagus.

 Kalau pun untuk 'menjamu' kepala negara delegasi KTT,maka mengapa
tidak
 menyewa mobil secara harian saja. Harga rental mobil mewah hanya
sekitar
 5 juta perhari lengkap dengan supir dan biaya perawatan. Dengan sewa
60
 unit mobil mewah hanya butuh biaya Rp 300 juta. Bukankah ini jauh
lebih
 murah ketimbang harus merogoh kocek Rp 21 miliar? Banyak kalangan
 menyatakan ini hanyalah akal-akalan pejabat negara untuk ganti mobil
 baru. Gila, memang.
 Sikap rezim SBY-Kalla tidak ada bedanya dengan kelakuan rezim-rezim
 sebelumnya. Saat Mega berkuasa, saat KTT 

[iagi-net-l] Present Day Transgressive Event

2005-06-09 Terurut Topik Jossy C. Inaray
Lari lebih jauh ke inland bukan karena takut tsunami, tapi takut
transgressiion.

JCI

Climate changes spur plan for village move
Thu Jun 9, 2005 09:57 AM ET 
By Yereth Rosen 

ANCHORAGE (Reuters) - With sea ice shrinking, permafrost thawing and sea
storms becoming more frequent, residents of a remote Eskimo village in
Alaska are preparing to move their entire community to more solid ground
within four years, officials said on Wednesday. 

Located on a narrow Chukchi Sea barrier island, the Inupiat village of
Shishmaref has lost so much ground in recent years that it has become an
internationally famous case study into the effects of global warming. It
is likely to become the first U.S. community to move because of a
warming climate, many scientists have said. 

The situation facing Shishmaref needs to be categorized as an
emergency, Luci Eningowuk, head of the Shishmaref Erosion and
Relocation Council, told the Coastal Engineering Research Board, an U.S.
Army Corps of Engineers advisory panel. 

Erosion at Shishmaref, an Inupiat island village of 600, is so dramatic
that residents plan to start moving to a new site about 13.5 miles
inland by 2009. 

A quicker move may be necessary if big storms arrive, Eningowuk said.
She asked for help in securing federal funding for possible temporary
village quarters if an emergency move is needed to the selected mainland
site, called Tin Creek. 

From 2001 to 2003, bluff erosion at Shishmaref has proceeded at a rate
of 13 feet to 22.6 feet per year, said Alan Jeffries, a civil engineer
with the Corps' Alaska district. That compares to an annual estimated
rate of erosion of three to nine feet over the past two decades. 

The loss of sea ice, the thawing earth and the growing incidence of
powerful sea storms have made the island's fine sand vulnerable,
Jeffries said. There's nothing to hold it in, he said. 

The cost of moving Shishmaref is currently estimated at $150 million to
$180 million, said Bruce Sexauer, a senior planner for the Corps' Alaska
district. 

Consolidation into a larger community is unacceptable and would have a
devastating impact on how we exist and who we are, Eningowuk said. 

The village has its own distinct culture, including a reputation for
finely crafted Inupiat arts and sled-dog racing, and it has maintained
its food-gathering traditions. 

In all, 184 Alaska villages are in serious danger of erosion or
flooding, according to a government report issued last year. Four,
including Shishmaref and Newtok, already have relocation plans,
according to the report. 

Although the case of Shishmaref is probably the most severe in Alaska,
residents of Newtok, a Yupik Eskimo village of 300, are also planning a
similar move. 

The springtime is getting earlier each year. In the fall time, it's not
as snowy as it used to be, said Stanley Tom, a liaison for the Newtok
tribal council. 

Buildings are starting to slump in the thawing permafrost, and water
levels are rising, Tom said, Now the villagers are saying, Let's move
to the solid land.' 


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Cepu Giant Oil Field: Revealing the (Geological, Technical, Business, and Political) Mystery

2005-06-07 Terurut Topik Jossy C. Inaray
Kalau bisa salah satu panelis nya juga ada dari pihak regulatory misal
BPMIGAS atau MIGAS.

Saya mau daftar ah.

JCI

-Original Message-
From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, June 07, 2005 3:59 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Cepu Giant Oil Field: Revealing the (Geological,
Technical, Business, and Political) Mystery 

Mark your agenda!!!

This is a pre-announcement:

IAGI will conduct a half-day panel-discussion:
CEPU GIANT OIL FIELD: REVEALING THE (GEOLOGICAL, TECHNICAL, BUSINESS,
AND POLITICAL) MYSTERY

Wednesday, 15 June 2005
Time: 08:30 - 12:00 (morning refreshment and lunch provided)
Venue: Jakarta

Panelis:
RP Koesoemadinata
Kwik Kian Gie (under confirmation)
Rizal Mallarangeng (under confirmation)
Kurtubi
Rovicky Dwiputro Hari

Moderator:
Andang Bachtiar

Mark your agenda!

For further information, contact:
Ady/Lina/Benz/Sutar @ [EMAIL PROTECTED]
ph: 021-83702848 or 021-83702577

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Geologi untuk Sampah (TPA) ---- was: Pernyataan ...

2004-12-08 Terurut Topik Jossy C. Inaray
Bung Ipul ini minum airnya pada saat mandi, dia mah camping terus.

JCI

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, December 09, 2004 10:50 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Geologi untuk Sampah (TPA)  was:
Pernyataan ...


tapi kurang tepat, kalau dikatakan: kerna kualitas air pdam tidak layak
minum terus dibuat 'aqua'.

sejarahnya bukan begitu. yg lebih benar (setahu saya), aqua terinspirasi
oleh bagaimana agar orang dg mudah membawa air (utk diminum) ke-mana pun
bepergian atau berada, tidak tergantung dg teko yg ada di dapur atau
meja
makan. nah, jadilah kemasan awal berupa air minum dlm botol plastik.
demikian pula sejarah kemasan botol belingnya teh. silakan cari sejarah
'aqua', yg mulai di tanah-air dan merambah ke dunia.

mau air tanah (sumur) atau pdam, kalau sekedar utk minum, silakan
direbus
hingga mendidih; dijamin lebih sehat dan layak dibandingkan 'aqua'.
'aqua'
adalah sebagian dari 'gaya hidup' kita.

salam,
syaiful



 

[EMAIL PROTECTED]

otal.com To: [EMAIL PROTECTED]

 cc:

12/08/2004   Subject: RE: [iagi-net-l]
Geologi untuk Sampah (TPA)  was:   
08:38 AM  Pernyataan  ...

Please respond

to iagi-net

 

 





belum tentu juga karena aktifitas di perusahaan?,
air tanah tidak selalu layak diminum kan?
makanya ada pdam, dan itupun dianggap tidak cukup, dan dibuatlah aqua.

seharusnya pdam (perusahaan daerah air minum) kualitasnya seperti aqua,
langsung bisa diminum.










-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Suvenir dari Pilbara Continental Shield - West Australia

2004-09-29 Terurut Topik Jossy C. Inaray
Jadi ngiler euy, Pak Awang boleh nitip nggak?

JCI
worth trying

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, September 30, 2004 8:17 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Suvenir dari Pilbara Continental Shield - West
Australia

Menarik sekali di depan Opera House Sydney dijual souvenir batu-batuan
yang sudah digosok yang didatangkan dari Pilbara, West Australia. Itu
adalah salah satu dari sedikit wilayah di Bumi tempat tersingkapnya
batuan berumur lebih dari 3500 juta tahun - Proterozoikum -
wilayah-wilayah continental shield. Batuan yang dijual a.l. granit,
amfibolit, dan banyak batuan metamorfik lainnya. Bahkan, lantai
pelataran Opera House Sydney adalah granit yang didatangkan dari Pilbara
di utara Perth. Digosok dengan rapih dan profesional oleh seorang tua
bergaya cowboy di bawah tenda, menunggu pembeli sambil memainkan
harmonika, lengkap dengan pengetahuan geologi batuan beku, hm bukan
main Satu batuan yang sudah digosok sebesar setengah telapak tangan
adalah 10 dollar Australia (65.500 rupiah). Sayang kalau dilewatkan
begitu saja. 
 
Salam,
awang - lagi di kiosk internet di Adelaide




-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail - 50x more storage than other providers!

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] ICP

2004-09-27 Terurut Topik Jossy C. Inaray
Yth,
Adakah diantara rekan2 yang dapat menjelaskan kenapa ya minyak di jual
harus dengan patokan harga ICP? Apakah hanya terjadi di Indonesia?
Apakah karena ada PSC? Apa sih itu ICP? Kenapa pricing systemnya tidakk
bias ditentukan oleh oil cos?

IPA luncheon talk hari ini mungkin menyinggung subject ini kali ya?

Trims,

JCI
semestinya hadir di LT trus nanya kali ya



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] OOT: Bom! lagiiiiiiii

2004-09-09 Terurut Topik Jossy C. Inaray
Kantor ENI dan VICO, kalo nggak salah pas disebelahnya kan?

JCI

-Original Message-
From: Parlaungan (RTI) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, September 09, 2004 1:38 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] OOT: Bom! lag

Kaca-kaca kantor disekitarnya pada pecah berantakan, termasuk Gedung
Plaza 89 yang berlokasi tepat didepan Kedubes Australia dimana juga
berkantor PT. Freeport Indonesia. Bagaimana keadaan teman-teman di
kantor Freeport tsb?.

-Original Message-
From: Agung Reksahutama [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, September 09, 2004 11:05 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] OOT: Bom! lag

Barusan nonton berita di TV bom meledak di Kedubes Australia
Sampe pagarnya amblas!!! Belum jelas berapa korban nya

-Original Message-
From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, September 09, 2004 10:59 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] OOT: Bom! lag


15 menit lalu terdengar suara letusan, disusul munculnya cendawan asap
putih ke atas.
Ada yang tahu persisnya dimana? saya dengar sekitar Sentra Mulia, Rasuna
Said dan Kedubes Australia.

 



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] An optimistic lesson from Krakatau blast

2004-08-31 Terurut Topik Jossy C. Inaray
Everything that lives will die; nothing is eternal including our
blue-green planet.

.that the universe has not existed forever, ...yet it is now
taken for granted. We are not yet certain whether the universe will have
an end.. Stephen Hawking.

JCI

-Original Message-
From: Sanggam Hutabarat [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, August 31, 2004 2:03 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] An optimistic lesson from Krakatau blast

dan prof. pantur silaban dr itb bilang umurnya masing panjang karenanya 
jangan takut investasi dibumi..

sgm
==

At 06:45 PM 8/30/2004 -0700, you wrote:
Ini konsep GAIA - Mother Earth - John Lovelock (1979), bahwa Bumi itu
seperti makhluk hidup yang bisa mengobati lukanya sendiri. Betul, ia
butuh waktu dan simpati manusia penghuninya. Berapa katastrofisme yang
pernah Bumi alami sejak 4.65 Ga (milyar tahun) yang lalu ? Tokh, sampai
sekarang ia tetap planet mungil hijau kebiru-biruan. Namun, sebagai
makhluk hidup tentu ia punya keterbatasan juga. Semoga hijau dan
birunya tak menjadi semakin pudar, seperti a pale blue dot (Carl Sagan,
1989).

Salam,
awang

Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
start quote ===
An optimistic lesson: That tropical rainforest ecosystems are capable
of

recovery from extreme, traumatic damage, if left alone and given time.
Within a century the remnant of Krakatau, Rakata, on which not a blade
of
grass was visible for a year, is now clothed in tropical forest from
the

shore to its 800-meter peak. On the three islands devastated in 1883
there
are now over 400 species of vascular plants, thousands of species of
arthropods including 54 species of butterflies, over 30 species of
birds,18
species of land mollusks, 17 species of bats and 9 reptiles. And these
components of the system have had to cross 44 kilometres of sea water
to

even reach the islands, never mind to become established on them.
=== end quote
http://whyfiles.org/031volcano/lessons.html


Ternyata alam bisa menyembuhkan dirinya ...
jauh lebih baik dari manusia ?

Jangan coba-coba merusak sekelilingmu ...
karena anda tidak lebih pandai dari Krakatau

RDP

_
Add photos to your messages with MSN 8. Get 2 months FREE*.
http://join.msn.com/?page=features/featuredemail


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



-
Do you Yahoo!?
New and Improved Yahoo! Mail - Send 10MB messages!


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Masih soal bawah tanah di Jogja ... Pertama di Dunia, Bendungan di dalam Tanah

2004-08-04 Terurut Topik Jossy C. Inaray
Ya nasib ya nasib, kalo gagal ya Indonesia, kalo rugi ya Indonesia.
Alasan nya macem2, kan Indonesia geologically is an earth lab, kan
Indonesia nggak punya dana utk lakukan research seperti ini, kan
Indonesia masih harus belajar banyak, kan..kan...kan, maapin aja ya.

JCI

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, August 04, 2004 1:55 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Masih soal bawah tanah di Jogja ... Pertama di
Dunia, Bendungan di dalam Tanah

Walaupun umurku sudah kepala empat mungkin kacamataku masih minus, lebih

banyak utk melihat jarah jauh ketimbang utk jarak deket, terlalu sering 
mimpi kali yee :D. Saya kok ngeliatnya berbeda soal 'bendungan' ini.
Apalagi 
dengan imbuhan yang pertama di dunia. Sesuatu yg pertama di dunia
tentulah 
bukan sesuatu yg menguntungkan dalam arti material jangka pendek.
Pasti 
proyek semacam ini akan banyak menyangkut soal research, soal percobaan,

soal trial-error,  dan yg lebih penting lagi soal BELAJAR.

Kalau saja proyek ini dibaca sebagai proyek investasi yg menguntungkan

dalam jangka pendek, tentunya bakalan rugi besar (-$$$). Itu sudah jelas

terbaca pada judul artikel. Kecuali judulnya terbaca Pertamakali di
dunia 
sebagai proyek yg menguntungkan .. :D

Apakah proyek beginian selalu merugi ? Sebagai proyek percobaan
tentunya 
ini akan terbaca rugi dalam tahun anggaran berjalan, bisa saja
berjalan 
dua atau tiga bahkan lima tahun berikutnya.
Bagaimana menghadapinya terutama sebagai Indonesia yg disebut-sebut
sebagai 
yg menerima sumbangan ?
Kalau emang ini sebagai proyek percobaan tentunya tidak ada (atau
sedikit) 
aspek ekonomi yg dipakai sebagai alat ukur untuk menilainya. Bahkan
kalau 
sudah beroperasi sekalipun mungkin biaya operasi akan lebih mahal
ketimbang 
harga air ataupun listriknya.

Jadi kalau ada grant, sumbangan, pinjaman ataupun investasi semua mesti 
dilihat untuk apa peruntukannya, juga bagaimana kita berharap dari
sebuah 
proyek yg mempunyai nilai multi dolar ini. Kalau proyek seperti
bendungan 
bawah tanah ini semestinya bukan berupa pinjaman yg harus dikembalikan,
kan 
?

Semestinyalah kita tahu bahwa proyek ini bukan proyek pembangkit listrik

pengganti proyek PLTN atau PLTG. Proyek ini mestinya dapat disikapi
sebagai 
proyek belajar bersama dengan pihak luar yg kebetulan bersedia untuk 
menyediaan dana serta teknologinya. Kita (Indonesia) bermodalkan tempat 
serta mungkin bantuan tenaga (kasar maupun halus). Nah belajar bersama
ini 
yg dapat kita optimumkan. Jadi libatkan saja semua pihak yg terkait baik

engineering geology maupun energy alternatif.

Sebagai geoscientist, ada hal yang perlu kita selalu sadari bersama,
salah 
satunya adalah -- This country, Indonesia, is a good earth science 
laboratory. Ada tiga plate tectonic raksasa yg bergabung disini, ada
jalur 
volkanisme aktif, ada banyak proses-proses desert (gurun) seperti di
gumuk 
pasir parang tritis, ada juga proses glasiasi di Irian Jaya. Jadi
tentunya 
banyak orang yg tertarik dan belajar di daerah ini. Baik untuk belajar 
ekstraksi maupun belajar utk tujuan konservasi.

Jerman sebagai salah satu negara eropa yg kuat tentunya melihat atau 
melakukan sesuatu proyek akan sangat berbeda dengan gaya American.
Setahuku 
sejak Jerman kalah perang dalam PD II, Jerman sering memberikan
bantuannya 
dalam bentuk grant dan pemberian atau bunga rendah. Bandingkan dengan
gaya 
Americans yang materialising in short term (mungkin termasuk
sekutunya). 
Ini bukan masalah mana yg bener mana yg salah looh. Tetapi bagaimana 
filosofi keduanya berbeda, namun tentunya masing-masing mempunyai
kelebihan. 
Mungkin Pak Widya yg juga sempat ikutan dalam proyek bribin dan sempat 
sekolah (tinggal) di Jerman lebih tahu bagaimana Jerman berprinsip, juga
Pak 
Leo serta Pak HEru Hendrayana yg banyak bekerja dengan GTZ. Juga rekan
yg 
pernah ke Amrik (termasuk Pak Koesoema) mungkin akan dapat memberikan 
gambaran berlainan bagaimana kedua negara ini berbeda dalam memandang
sebuah 
perkembangan dunia.

So, what will you learn there ?

Salam
RDP

tapi kenapa justru Pak Mentri lebih menyoroti (mengomentari) teknologi 
nuklirnya yg justru bukan teknologi yg mutakhir karena sudah
diaplikasikan 
dimana-mana ?, entah siapa yg salah, mungkin wartawannya suka dengan 
kata-kata nuklir atau kacamataku sudah burem :)



From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Masih soal bawah tanah di Jogja ... Pertama
di 
Dunia,  Bendungan di dalam Tanah Date: Wed, 4 Aug 2004 12:37:59 +0700

Itulah masalahnya, sumber energi alternatif itu (juga geothermal)
selalu
kalah dari segi pembiyaan dibanding dengan sumber minyak bumi. Pasang 
diesel
tentu akan jauh lebih murah, walaupun harga minyak melonjak tajam
hari-hari
ini.
Tetapi  kan projek PLTA ini tidak perlu BBM, tidak perlu disubsidi, dan
mungkin dalam jangka panjang akan menguntungkan. Diesel kan masa
jabatannya
tidak lama, 

RE: [iagi-net-l] rekonstruksi tektonik dalam hipotesa salam

2003-09-10 Terurut Topik Jossy C. Inaray
Pak Maryanto,

Saya salut kepada anda, terima kasih atas penjelasan nya. Namun
demikian, menurut saya fenomena alam adalah fakta dan bersifat universal
(dimana pun anda berada, anda kan melihat fenomena alam yg sama dan
mempunyai notasi angka yang sama pula), seperti contohnya 1 tahun =
365.2425 - 365.25 hari.

Sekali lagi, terima kasih ya Pak.

Salam,

JCI

-Original Message-
From: Maryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, September 11, 2003 8:29 AM
To: Ukat Sukanta at CPI
Cc: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [iagi-net-l] rekonstruksi tektonik dalam hipotesa salam


Pak Jossy,

Ya itu teori saya, mecoba menghubungkan fakta-fakta, lalu dicari
korelasinya.

Ada pemakaian seminggu 7 hari.
Fenomena alamnya : ada 7 hari dimana satu siklus untuk bulan mulai
timbul di
suatu satuan waktu adalh seperemptan dari 24 jam. Bahwa 24 jam adalah
sehari-semalam. Lalu itulah yang saya dapatkan adanya fenomena alam
dengan
mengapa ada satuan 7 hari (disingkat menjadi seminggu itu). Seumur hidup
ya
baru 3 bulaan lalu saya mengerti jawaban siklus 7 hari itu atas
keterangan
Pak Moedji Raharto, Boscca, Lembang. Ini saya anggap sudah berlaku
universal, memakai logika dan perhitungan manusia.

Sering satuan pereode ada yang dibagai 2, 3, 4. Untuk tahun maka akan
menjadi berturut-turut : smester, 4 bulanan, kwartal. Untuk hari
berturut-turut : siang-malam, (1/3 tak lazim, walau ada kata sepertiga
malam
terakhir disuatu malam), seperempatan adalah 6 jam'an : jam 0-6, 6-12,
12-18, 18-24.

Fenomena alam lain untuk 7 harian itu adalah:
Kami dapatkan juga waktu pengeraman telor :
burung 2x7 hari, ayam 3x 7 hari, mentog 4 x 7 hari, angsa 5 x 7 hari,
dst.
Makin besar badan, semakin lama pengeramannya. Jadi ada siklus satu
minggu
(7 hari itu di fenomena alam).

Yah kerjaan bikin teori adalah menggabung-gabung, mengkorelasikan. Kalau
mendapatkan sesuatu, wah kadang jadi seneng. Tapi ya gag akan puas-puas,
karena mau coba lain...

Pak Ukat,

Ilmiah berarti dengan analisa data, lalu dicari polanya lalu dibuat
teorinya. Banyak sekali fakta/data yang tak diketahui teorinya. Manusia
hanya diberi tahu sedikit ilmu universal. Yang belum tahu disebut
metafisika
(magis, mejik, abstrat, gag bisa dirasakan indra manusia dan tak dapat
diruntun balik). Metafisika adalah disamping fisika.  Pak Koesoema
menyebutkannya itu dan menghubungkan bahwa diperpustakaan, maka buku
metafisika diletakkan di dekat fisika. Dan ini gag ilmiah. Nah bila
metafisika itu suatu saat didapatkan teorinya, maka menjadi ilmiah,
science.
Itu menjadi tidak metafisika lagi, lalu menjadi ilmiah. Yang sudah
diketahui
teorinya, tapi ada fakta baru menjadi salah teorinya, maka disebut
abstak
lagi, tak diketahui (kayaknya mungkin ada kasus ini, misal banyak
berguguran
teori semula kuat tentang turbidid).

Yang saya tekankan adalah banyak 7 muncul dialam, seratusan ya mudah
mendapatkannya. Jauh lebih banyak yang tak diketahui teorinya ilmiahnya.
Menjadikan bahwa mengapa detektif kok pakai 007, gag 008 atau yang lain,
mengapa 7 dipakai boeng, mengapa tidak 6 tutunan, pusing 5 keliling,
arah
6'an tapi tujuan, setuju tidak seenam, misalnya. Tak mau, dan tak bisa
saya
jawab mengapa 7 dipakai disana, kecuali bilang ya dari sononya he...
Tapi
kalau memang bermanfaat, tentu akan ada yang mau mencari mengapanya.
Prioritas, kebutuhan, ekonomi,...Wah banyak data, banyak yang akan bisa
dikerjakan. (He..he... ada yang se7).

Salam,
Maryanto
-Original Message-
From: Ukat Sukanta at CPI 
Sent: Thursday, September 11, 2003 7:54 Pagi
To: Maryanto
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: FW: [iagi-net-l] rekonstruksi tektonik dalam hipotesa salam


Par Maryanto,

Mungkin sebaiknya,  terangkan dulu asal ilmiahnya angka 7...kalau memang
angka ini angka mejik. 

Contoh: detektif 007, boing 747, 7 turunan, cemara 7, pusing 7 keliling,
bintang 7, 7an, se7.sepertinya tidak ilmiah.

Salam,
US 

-Original Message-
From: Jossy C. Inaray [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, September 11, 2003 7:44 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] rekonstruksi tektonik dalam hipotesa salam


Ini mah logika dan perhitungan manusia aja, bukan fenomena alam (yg
berlaku secara universal)

Salam,

JCI

-Original Message-
From: Maryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, September 10, 2003 4:03 PM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [iagi-net-l] rekonstruksi tektonik dalam hipotesa salam



Tujuh hari dalam seminggu adalah banyaknya hari untuk bulan terbit pada
seperempat 24 jam.
Misal banyaknya hari untuk bulan terbit dari jam :
0-6 = 7 hari
6-12 = 7 hari
12-18 = 7 hari
18-24 = 7 hari.

Seratusan angka 7 yang kami catat muncul di alam, tapi hanya sedikit
yang
bisa kami jawab mengapanya. Diantaranya : atom kulit maksimum 7, 7
keajaiban
dunia, detektif 007, boing 747, 7 turunan, cemara 7, pusing 7 keliling,
bintang 7, 7an, se7. 

7 adalah bilangan prima. Semakin kecil bilangan prima, mungkin semakin
banyak muncul dialam. Angka 7 sering muncul, tak semua akan 7, karena

RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?

2003-08-14 Terurut Topik Jossy C. Inaray
Ipul, Niger Delta bukan Nigel (mentang2 bekas Gmnya Nigel Thorpe)

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 07, 2003 5:22 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?


Bang Jos, apakah yg West Coast Africa bukan kiriman dr Nigel Delta?

Salam,
Syaiful


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?

2003-08-07 Terurut Topik Jossy C. Inaray
Sebenarnya banyak daerah2 di bumi ini yang di explore tapi tidak
mempunyai present day feeder delta besar maupun kecil, seperti west
coast Africa, west coast California, gulf of Suez, dll.

Present is the key to the past, but can also be regarded with suspicion.
Ini hanya kalimat karangan saya aja. factor pertamanya adalah sediment
hasil erosi has to go somewhere kan, factor kedua accommodation space
untuk menampung sediment ini. Factor2 present day yg biasanya bisa di
gunakan untuk explorasi daerah2 tsb diatas adalah drainage pattern dan
continental shelf.

Sampai disini dulu ya, komentar yg lain?

-Original Message-
From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 07, 2003 3:11 PM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?

 Tadi ketika sedang memperhatikan peta kedalaman dasar laut di daerah
 Indonesia bagian timur, saya melihat bahwa di sekitar pulau Halmahera,
 kedalaman dasar laut ada yang sampai 2000-3000 meter. Seketika
terbersit
 pertanyaan mengapa sampai saat ini belum ada perusahaan besar yang
masuk
 ke sana untuk nyari deepwater petroleum system. Apakah karena tidak
ada
 delta besar yang ditemukan disana sehingga perusahaan tidak berani
ambil
 resiko terlalu besar (apalagi daerahnya sendiri dianggap tergolong
 unexplored, tidak banyak data bawah permukaan yang bisa diandalkan)?
 Selama ini deep water petroleum system yang  terkenal kebanyakan
 berhubungan dengan delta besar seperti Mississippi, Baram, dan
Mahakam.
 Lalu apakah tanpa delta besar seperti itu sebagai penyedia sedimen
kita
 tidak bisa menemukan deepwater play?
 
 Minarwan


***  Private and Confidential   ***
The information in this email is confidential and is intended only for
the person(s) named. 
Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are
not the intended recipient, 
please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0)
20 7730 


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] RPP Hulu Migas

2003-07-28 Terurut Topik Jossy C. Inaray
Berapa ya kira2 biaya foto kopi dan antar di Jakarta?

Trims,

JCI

-Original Message-
From: IAGI Pusat [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, July 28, 2003 2:47 PM
To: Andang Bachtiar; Sekjen
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] RPP Hulu Migas

Salam sejahtera,
Siang ini, Sekretariat IAGI menerima RPP Hulu Migas. Bagi Bapak/Ibu yang
berminat bisa hubungi sekretariat dan membayar biaya fotocopy dan biaya
antar.


salam
benz

Berikut  suratnya :

Nomor : 885/06/SDM/200323 JUli 2003
Lamp. : 1 (satu) berkas
Perihal : RPP Hulu Migas


Yang terhormat 
Ketua Umum Pengurus Pusat
Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Gedung Geologi dan Sumber Daya Mineral
Jl. Prof. dr. supomo, S. H., Lt 4
Jakarta Selatan


Menunjuk surat Saudara kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No:
060/IAGI/VII/2003 tanggal 2 Juli 2003 perihal RPP Kegiatan Usaha Hulu
Migas, terlampir kami sampaikan draft RPP Kegiatan Usaha Hulu Migas.

Dapat kami informaskan kepada Saudara bahwa RPP tersebut telah selesai
disusun oleh Kelompok Kerja Penyusunan RPP Kegiatan Usaha Hulu Migas dan
telah dimintakan pendapat kepada para stake holder (Pertamina, IPA, BP
Migas dan PT. PGN). Saat ini, RPP tersebut telah disampaikan kepada
Sekretaris Jenderal DESDM guna persiapan pembahasan pada tingkat
interdep.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima
kasih.


Sekretaris Direktorat Jenderal Migas


Waryono Karno



IAGI SECRETARIAT
Geologi  Sumberdaya Mineral Building, 4th Floors
Jl. Prof. Soepomo, No.10
JAKARTA-12870, INDONESIA
Phone/Facs : (62-21) 8370-2848 / 2577
email : [EMAIL PROTECTED]

 

 


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Re: sistem psc di indonesia

2003-02-17 Terurut Topik Jossy C. Inaray
I think this is misleading, and no need to explain lah. Sometimes we just need to 
perceive from the Republic point of view.

-Original Message-
From:   [EMAIL PROTECTED] [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Monday, February 17, 2003 11:08 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:[iagi-net-l] Re: sistem psc di indonesia

fyi
dari salah seorang teman di milist sebelah

Best Regards
Ujay
- Forwarded by Sunjaya Eka Saputra/PMU/PETH/Petronas on 02/17/03 11:05
AM -
   

  Abdullatif Setyadi   

  [EMAIL PROTECTED]  To:  [EMAIL PROTECTED]   

  Sent by: cc: 

  geologiugm-bounce@fr Subject: [Geologi UGM] Re: sistem 
psc di indonesia  
  eelists.org  

   

   

  02/14/03 03:03 PM

  Please respond to

  geologiugm   

   

   





saya mau tanya tentang sistem pembagian keuntungan psc
atau tac di indonesia apakah benar.. bahwa harga oil
pricenya sudah ditentukan dahulu. sehigga fluktuasi
harga minyak dunia tidak berepengaruh terhadap
pembagian keuntungan?

Benar sekali Jay, harga minyak sudah ditetapkan lebih
dahulu. Hal itu disebabkan karena oil price
forecasting sangat sulit dilakukan karena terlalu
banyak parameter yang mempengaruhi. Dalam
perhitungan-perhitungan ekonomis, beberapa hal memang
perlu hanya dipatok dengan asumsi atau konstatnta,
karena jika tidak maka perhitungan menjadi terlalu
sulit untuk dilakukan. Termasuk di dalamnya.
Oil price yang naik dan turun tidak mempengaruhi
prosentase dari Equity to be Shared (ES) atau
prosentase sharing. Tetapi naik dan turunnya oil price
akan berpengaruh terhadap Total Revenue dan Total
Contractor dan Govermnent Cash Flow secara nominal.
Kalau harga minyak lebih tinggi dari yang diasumsikan
sebelumnya, maka pemerintah akan memperoleh apa yang
disebut dengan windfall profit. Sebaliknya kalau oil
pricenya turun.
Untuk menanggulangi hal tersebut biasanya pada
perhitungan ekonomis pre-sanction (pada saat project
belum didanai), dilakukan analisis sensitivitas
terhadap oil price, Production, Intangible dan
Tangible Cost serta Operating Cost. Ujay bisa
melakukan hal itu dengan gampang (bisa di Merak
Software-nya Schlumberger, atau bahkan bisa secara
manual denga Excel)

 ex.. didlm agreement disebutkan harga minyaknya
20USD, splitnya 60:40, maka kalo harganya 25USD yang 5
dollar itu kemana? trus 60:40 itu berdasarkan harga
langsung atau gimana?

Yang $ 5 tetep dibagi menurut perjanjian sebelumnya,
setelah dikurangi Cost Recovery (CR). Tetapi harga
minyak yang naik seperti itu menyebabkan Recoverable
yang lebih cepat dari Cost Recovery (CR). Ini
menguntungkan Government karena akan lebih cepat
memperoleh Cash Flow; sekaligus menguntungkan
Contractor karena akan lebih cepat memperoleh laju
pengembalian modal. Itulah yang oleh Pertamina disebut
dengan windfall profit.

apakah pembagian keuntungan itu setelah dipotong biaya
produksi, pajak, biaya eksplorasi?

Pembagian Share (85:15) dilakukan sebelum pajak dan
operating cost; tetapi setelah Revenuenya dikurangi
Cost Recovery atau (CR). Inilah yang disebut dengan
Equity to be splitted (ES). ES akan kena pajak sebesar
48% dan sisanya disebut Contractor Cash Flow (CCF).
CCF akan dikurangi Operating Cost (OC) dan sisanya
disebut dengan Net Contractor Cash Flow (NCCF). NCCF
ditambahkan dengan Cost Recovery (CR) yang dibayarkan
oleh pemerintah akan menjadi Total Contractor Cash
Flow (TCCF). Yang terakhir inilah (TCCF) yang disebut
dengan keuntungan bersih Contractor atau perusahaan
asing. sedangkan Government dapat dari share sebesar
85% dari Revenue - CR plus 48% dari ES. Total hasil
akhir pembagian biasanya bukan 85% : 15% sebagaimana
sering kita dengar (karena itu hanya Production
Share); tetapi real profit sharing yang terajdi
biasanya 54% Government dan 46% Contractor. Ironis
khan?

bagaimana sistemnya, apakah ada sistem nasionalisasi

RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia

2003-02-14 Terurut Topik Jossy C. Inaray
Not too fast. Is it the system or the people? Or is it both?

-Original Message-
From:   Koesoema [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Saturday, February 15, 2003 5:33 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia

Makanya hilangkan saja apa yang namanya cost recovery itu!, biar splitnya
naik.
Usul saja IAGI ke Pemerintah supaya cost recovery di hapuskan, kalau perlu
dengan demo

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, February 13, 2003 7:06 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia


 Pak Witan,

 Kalau... geram... terus kita diam-diam saja khan?
 Mau lapor ke Pertamina / Migas ngak ada gunanya khan?
 Di atas langit ada langit juga khan, meskipun langit dari antara kita
 sendiri?

 Herman

 -Original Message-
 From: Witan OA [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: 14 February 2003 09:34
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia


 Jitu sekali pak Koesoema (pengalaman pribadi waktu di Humpuss pak?).
 Hal lain yang harus diwaspadai adalah proyek TSA (Technical Service from
 Abroad). Biayanya biasanya besar sekali, sangat kolusif nuansanya, data
kita
 dikerjakan di pusat riset mereka, atau mereka datangkan konsultan seabreg
ke
 Indonesia.Seakan-akan  di Indonesia tak ada ahlinya atau fasilitas utk
 mengerjakan proyek tsb.Bayangkan berapa banyak devisa negara kita yg
pindah
 ke negara mereka.
 Belum lagi kalau perusahaan tsb punya PSC area yg sudah produksi dan yang
 masih eksporasi, biasanya beban biaya di PSC eksplorasi secara terselubung
 dimasukan ke biaya PSC yg sudah tahap produksi karena adanya mekanisme
cost
 recovery tadi. Sehingga kalau eksplorasinya gagal sebagian cost nya masih
 bisa diselamatkan.
 Masalah pekerja expat /RPTKmemang kadang2 bikin geram, diawal tahun 80an
 sering sekali pekerja Indonesia di hire hanya untuk mengimbangi jumlah
expat
 yg didatangkan. Setelah itu jenjang karir diperpanjang,misalnya tadinya
dari
 Jr. Geologist - Geologist-Sr Geologist dirubah jadi Geologist
IV,Geologists
 III,II,I, baru ke level Sr Geologist, dengan memasukan 2 level tambahan
tsb
 jelas memperlambat orang Indonesia menggantikan expat. Di level yg lebih
 atas sama saja, anda naik jadi chief geologist diatas anda ada expat
manager
 geology, anda diangkat jadi exploration manager diatas ada expat sbg VP
 exploration. pokoknya diatas langit ada langit.
 Dengan dibentuknya BP Migas saya mempunyai optimisme yg besar terhadap
 teman2 kita disana utk lebih ketat lagi mengadakan pengawasan dan menelaah
 kembali peraturan2 yg akan merugikan negara kita.

 wass
 Witan
 - Original Message -
 From: Koesoema [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, February 14, 2003 7:57 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia


  Menurut hemat saya kelemahan dari sistim PSC ini adalah adanya cost
  recovery, karena ini adalah sumber korupsi, dan menjadikan perusahaan
  cenderung tidak efficient. Perusahaan PSC akan berusaha membebankan
segala
  cost (bahkan mungkin cost yang pegawai mereka yang tidak secara langsung
  bekerja untuk contract area)  pada cost recovery, walaupun ada kontrol
 dari
  Badan Migas (tapi kan bisa diajak jalan-jalan ke luar negeri). termasuk
  sumbangan, misalnya ke Perguruan Tinggi . Sehingga pada akhirnya
sumbangan
  itu seolah-olah diberikan si oil company (dengan upacara dsb) tetapi
  sebetulnya pemerintah yang memberikan. Setiap kali diminta sumbangan
untuk
  aktivitas ilmiah /research mereka bilang sih setuju saja kalau  BPPK
  Pertamina (dulu Badan Pelaksana Migas, sekarang) setuju. Kalau tidak
  disetujui
  seolah-olah BPPK yang menghalang-halangi, kalau disetujui si PSC itu
yang
  dapat nama menyumbang.
  Kalau saya boleh sedikit suudzon soal expat saja. Kalau tidak ada cost
  recovery mungkin PSC akan mengurangi mereka, karena tentu geologist
lokal
  dengan kwalifikasi yang sama akan jauh lebih murah. Tetapi dengan adanya
  cost recovery mereka akan memasukkan konco-konco karena tokh akan
 dibebankan
  pada cost recovery, walaupun soal ini diatur oleh BP Migas, tapi kan
bisa
  diatur. Ini suudzon saja. Suudzon lain adalah bahwa adanya sistim cost
  recovery akan mendorong pula sedikit mungkin dilakukannya investasi,
 segala
  sesuatu seperti mobil, peralatan, bahkan storage tank, lebih baik
menyewa
  daripada membeli. Ini juga sumber KKN.
  Saya kira sebaiknya cost recovery itu dihilangkan saja seperti dulu
zaman
  Ibnu Sutowo, tetapi splitnya dinaikkan seperti dulu 40-60, tetapi semua
 cost
  ditanggung oleh PSC, dan pemerintah terima 60% clean. Memang sebaiknya
 split
  ini dikaitkan dengan harga minyak international, sehingga mereka tidak
  mendapatkan wind-fall profit terlalu besar. Jadi misalnya kalau harga
 minyak
  naik sampai 30 USD/barrel, splitnya diturunkan menjadi 20-80.
  Adanya cost recovery itu dalihnya adalah supaya Pemerintah (dulu cq
  Pertamina) ikut dalam management, tetapi 

RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.

2002-12-23 Terurut Topik Jossy C. Inaray
Kalau opini saya sih mengatakan bahwa bukan natural resources yang hilang
atau abis, tapi orang2 perminyakannya yang belum mau mengeluarkan idea2 atau
concept2 yg baru utk menemukan cadangan yg baru pula. Kalau Herman
mengatakan kita mempunyai human resources yang bagus, saya setuju, tapi, ada
tapinya, belum tentu dapat membagi atau mengeluarkan ide2 dan concept2 yang
bagus. Kalau jepang punya human resources dan ide2 bagus, tapi tidak punya
playground sendiri, ya cari di luar, dan berhasil. Kalau kita punya
playground yang masih luas, bagaimana kalau kita bermain didalam dulu. Kan
ada +/- 66 cekungan, yang sudah di explore baru setengah, dari setengah yg
sudah di explore, baru kira2 20'an yang terbukti ada HC system.

JCI

-Original Message-
From:   Herman Darman [EMAIL PROTECTED]
[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, December 24, 2002 10:51 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:[iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.

Indonesia struggling to find new oil. 
Apakah artinya kita akan kehilangan natural resources? Apakah artinya 
kita perlu siap-siap mengantisipasi kemungkinan yang lebih buruk? 
Mungkin kita harus belajar dari Jepang, yang tidak punya minyak 
dinegaranya sendiri tapi bisa cari minyak di negara orang lain. Kita 
sudah siap? 

Kalau kita punya human resources yang bagus, mungkin kita bisa go 
international. Tapi apakah human resources kita cukup bagus untuk 
dijual?

Herman
_

Indonesia, Asia's only OPEC member, has been struggling to find new 
oil reserves. It mostly stumbled in its efforts to lure investors' 
interest in other oil blocks this year. 

We will open for tender eleven oil blocks mostly in offshore East 
Java in 2003 in addition to 15 areas which have been offered for 
tender this year but were not taken up, Purnomo told reporters. 

I am optimistic the (eleven) areas will attract investors. We need 
natural gas to supply growing energy needs on Java, he added. 

The vast archipelago held tenders for 17 exploration areas at the 
beginning of 2002 but only two were taken up, an official at the 
ministry said. 

The official said the oil blocks included eight located in offshore 
East Java, two in onshore central Sumatra, and one in offshore and 
onshore East Kalimantan. 

Indonesia produced 1.12 million barrels per day of crude oil in 
November, unchanged from October. 

The country also produced 145,000 bpd of condensate in November, 
compared with 150,000 bpd in October. 

(C) Reuters Limited 2002.




-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.

2002-12-23 Terurut Topik Jossy C. Inaray
'Bagus' untuk diri sendiri dan kumpeni, kan bagus juga. Dan hanya segelintir
yg bagus utk rame2.

Gitu maksudnya.

JCI

-Original Message-
From:   [EMAIL PROTECTED] [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, December 24, 2002 1:52 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.

Herry, 
Yes...kalau finding oil that is not a problem, tapi berapa banyak, dan
dengan catatan punya 'head' (baca: ide).

Jossy,
Kalau anda bilang HR (geologist) kita tidak dapat membagi atau mengeluarkan
ide2 dan concept2 yang bagus. Apakah masih dikategorikan 'bagus'?

Herman


-Original Message-
From: s=iagi-net-return-1094-herman.h.darman=she;ou1=mime;p=SHELL;a=GOLD
400;c=GB;dda:HPMEXT1=iagi-net-return-1094-herman.h.darman=shell.com.bn(a
)iagi.or.id; 
Sent: 24 December 2002 11:29
To: s=iagi-net;ou1=mime;p=SHELL;a=GOLD
400;c=GB;dda:HPMEXT1=iagi-net(a)iagi.or.id;
Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.


Kalau opini saya sih mengatakan bahwa bukan natural resources yang hilang
atau abis, tapi orang2 perminyakannya yang belum mau mengeluarkan idea2 atau
concept2 yg baru utk menemukan cadangan yg baru pula. Kalau Herman
mengatakan kita mempunyai human resources yang bagus, saya setuju, tapi, ada
tapinya, belum tentu dapat membagi atau mengeluarkan ide2 dan concept2 yang
bagus. Kalau jepang punya human resources dan ide2 bagus, tapi tidak punya
playground sendiri, ya cari di luar, dan berhasil. Kalau kita punya
playground yang masih luas, bagaimana kalau kita bermain didalam dulu. Kan
ada +/- 66 cekungan, yang sudah di explore baru setengah, dari setengah yg
sudah di explore, baru kira2 20'an yang terbukti ada HC system.

JCI

-Original Message-
From:   Herman Darman [EMAIL PROTECTED]
[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, December 24, 2002 10:51 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:[iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.

Indonesia struggling to find new oil. 
Apakah artinya kita akan kehilangan natural resources? Apakah artinya 
kita perlu siap-siap mengantisipasi kemungkinan yang lebih buruk? 
Mungkin kita harus belajar dari Jepang, yang tidak punya minyak 
dinegaranya sendiri tapi bisa cari minyak di negara orang lain. Kita 
sudah siap? 

Kalau kita punya human resources yang bagus, mungkin kita bisa go 
international. Tapi apakah human resources kita cukup bagus untuk 
dijual?

Herman
_

Indonesia, Asia's only OPEC member, has been struggling to find new 
oil reserves. It mostly stumbled in its efforts to lure investors' 
interest in other oil blocks this year. 

We will open for tender eleven oil blocks mostly in offshore East 
Java in 2003 in addition to 15 areas which have been offered for 
tender this year but were not taken up, Purnomo told reporters. 

I am optimistic the (eleven) areas will attract investors. We need 
natural gas to supply growing energy needs on Java, he added. 

The vast archipelago held tenders for 17 exploration areas at the 
beginning of 2002 but only two were taken up, an official at the 
ministry said. 

The official said the oil blocks included eight located in offshore 
East Java, two in onshore central Sumatra, and one in offshore and 
onshore East Kalimantan. 

Indonesia produced 1.12 million barrels per day of crude oil in 
November, unchanged from October. 

The country also produced 145,000 bpd of condensate in November, 
compared with 150,000 bpd in October. 

(C) Reuters Limited 2002.




-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])