RE: [iagi-net-l] Investasi Mineral 2006 Naik
Royalti dibayarkan oleh perusahaan yang telah berproduksi. Sedangkan investasi yang dimaksud adalah untuk perusahaan yang baru, bisa pada tahap eksplorasi, konstruksi ataupun peningkatan bagi yang telah produksi. Perkiraan royalty batubara tahun 2006 sejumlah Rp. 4,8 trilyun saya pikir cukup realistis. Dengan asumsi total produksi batubara Indonesia tahun 2006 adalah 130 juta ton, dimana tariff royalty (bagian Pemerintah) adalah 13,5%, maka itu berarti total royalty yang diterima Pemerintah tahun 2006 adalah 17,5 juta ton batubara. Jika harga batubara tahun 2006 rata-rata US$30 per ton maka akan didapat total royalty sekitar US$5,2 milyar. Jika asumsi kurs rata rata tahun 2006 US$1 adalah Rp9500 maka itu berarti total royalty akan sekitar Rp4,9 trilyun. Salam, Laung -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 11, 2006 7:43 AM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Investasi Mineral 2006 Naik Tahun 2005 -- investasi Rp 830 Milyar Tahun 2006 -- investasi Rp 900 Milyar Adakah yg tahu berapa rata2 US$ rate tahun 2005 ? berapa perkiraan rate 2006 ? Yg buat aku 'rada' heran dengan invest cuma segitu Milyar segitu tetapi royaltinya kok bisa (sepertinya wartawan salah kutip = kurang tips .. upst !). Target royalti 2005 sebesar Rp 4,05 triliun. Realisasinya Rp 4,7 triliun. Pada 2006 ditargetkan PNBP bisa mencapai Rp 4,8 triliun. Lah yg begini ini kan suangat menarik ta ... Pak Laung, Pak nDaru atau temen tambang lain ada yg bisa njelasin ? RDP == http://www.minergynews.com/berita/20060104/20060104_1.shtml Rabu 4 Januari 2006 17:11:54 WIB Investasi Mineral 2006 Naik Target royalti 2005 sebesar 4,05 triliun rupiah. Realisasinya bisa mencapai mencapai 4,7 triliun rupiah. Pada 2006 ditargetkan PNBP bisa mencapai 4,8 triliun rupiah. (MNC-4) - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Di mana Proceedings PIT IAGI ke-1 s.d. ke-34 ? Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ?
Bagaimana kalau untuk yang akan datang diadakan PIT bi-kameral (kayak parlemen aja). Satu kamar untuk makalah dan presentasi harus bahasa inggris dengan iming-iming proceeding go international, dan satu kamar lagi makalah dan presentasi dalam bahasa Indonesia yang tentunya untuk konsumsi lokal?. Laung -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, December 09, 2005 12:54 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Di mana Proceedings PIT IAGI ke-1 s.d. ke-34 ? Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ? Bagaimana jalan terbaik dan cepat agar proceedings IAGI go-international ? - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
[iagi-net-l] air tanah jakarta terancam minimnya suplai
Kompas - Kamis, 24 November 2005 Di Jakarta Terancam Minimnya Suplai Denpasar, Kompas - Hasil penelitian suplai air tanah di Jakarta menunjukkan, daur hidrologi ternyata tidak membawa air dari kawasan Bogor masuk ke cekungan air tanah Ibu Kota. Konsekuensinya adalah perlunya konservasi dan pengawasan eksploitasi air tanah untuk mencegah datangnya krisis. Selama puluhan tahun para ahli meyakini kawasan Bogor sebagai penyuplai air tanah di Jakarta. Anggapan itu ternyata salah, kata peneliti di pusat penelitian geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr Robert F Delinom, ketika ditemui di sela-sela Simposium Ekohidrologi Internasional di Denpasar, Bali, Selasa (22/11). Menurut penelitian yang dikerjakan tiga peneliti itu, air tanah dari Bogor menuju Jakarta terhalang formasi batuan masif Bojong Manik dan Kelapa Dua -yang usianya lebih tua dari lapisan batuan di bawah Jakarta. Halangan formasi batuan itu menyebabkan air tanah yang mengalir ke Jakarta keluar menjadi air permukaan di kawasan timur Jakarta. Limpahan itu, bersamaan dengan hujan, kemudian berdampak banjir. Dari 54 titik pemantauan menggunakan data geologi dan suhu, kami hanya menemukan dua lokasi imbuhan air tanah (recharge) Jakarta, masing-masing di selatan Jakarta dan sekitar Bekasi. Dua lokasi itulah yang sebenarnya mengisi cekungan air tanah Jakarta, kata peneliti yang belajar tentang air tanah di Universitas Chiba, Jepang, itu. Sejauh ini, penelitian belum menyentuh kuantitas dan kualitas air tanah di Jakarta, termasuk sejauh mana intrusi air laut masuk ke daratan. Menurut Robert, dirinya bersama Research Institute for Human Nature (RIHN) Kyoto, Jepang, baru merencanakan penelitian kondisi lingkungan air tanah di Jakarta dalam program penelitian kawasan megacity tahun 2006 mendatang. Penelitian diarahkan untuk mengetahui percepatan intrusi air laut, anjloknya permukaan tanah, dan rekomendasi yang mungkin dilakukan terkait dampak dan ancaman eksploitasi air tanah yang berlebihan. (GSA) - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Cepu lagi .. siapa yang tanda tangan WK Cepu?
Status TAC kan BELUM diubah menjadi PSC, tetapi akan di PSC-kan. Peraturan menyangkut hukum, hukum tergantung argument dan penafsirannya. CEPU Kuasa Pertambangan Migas Cepu dipegang oleh PEMERINTAH (Menurut UU) Pemerintah memberikan Kuasa kepada PERTAMINA untuk mengembangkan PERTAMINA 100% sahamnya dimiliki oleh PEMERINTAH. Dus Pemerintah sebagai pemilik Pertamina berhak untuk menentukan arah kemana jalannya permainan ini, tinggal rakyat/melalui DPR yang mengawasi jalannya permainan. Pertanyaannya: BERANI nggak Pertamina melawan/menggugat PEMILIKnya? Ya misalnya lewat PTUN itu. Aku rasa nggak lah. -Original Message- From: O.K Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 22, 2005 1:08 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Cepu lagi .. siapa yang tanda tangan WK Cepu? Ya itu masalahnya bang, lapangan itu statusnyakan TAC kapan berubahnya jadi PSC?, menurut saya kalau pemerintah RI sendiri tak peduli dengan aturan yg pernah dikeluarkannya.. Pertaminalah yg harus melakukan legal action. Bagaimana juga lapangan itu asset mereka PTUN-kan saja pemerintah. -Original Message- From: Parlaungan (RTI) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 22, 2005 12:50 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Cepu lagi .. siapa yang tanda tangan WK Cepu? Upst, ini bukan extension contract lho, yang saya baca dan dengar di media adalah negosiasi contract baru (PSC) antara Pemerintah RI vs kontraktor. -Original Message- From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 22, 2005 12:13 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Cepu lagi .. siapa yang tanda tangan WK Cepu? Deleted apakah itu semua jawabannya adalah extention contract Cepu? deleted - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Cepu lagi .. siapa yang tanda tangan WK Cepu?
Cak, Kita kan butuh minyak secepatnya, kalau nunggu habis masa TAC tahun 2010 baru dikembangkan oleh Pertamina, lha produksinya tahun berapa? apa rakyat sabar rek?. Apa EM bisa dipaksa untuk produksi sebelum tahun 2010? Kemudian 2010 lalu angkat kaki? Kalau rakyat sih kayaknya saat ini nggak begitu peduli siapa nya tetapi hasilnya he he. -Original Message- From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 22, 2005 9:40 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Cepu lagi .. siapa yang tanda tangan WK Cepu? Kontrak KKS WK Cepu - . Seperti yang disampaikan oleh Rizal Malarangeng (juru bicara tim negosiasi versi pemerintah untuk penanganan blok Migas Cepu) semalam dalam acara Economic Challenge di Metro TV, bahwa kemungkinan besar skim yang akan diterapkan untuk pengelolaan Cepu adalah PSC dengan komposisi split 85:15. Kontraktor yang berada pada split 15% tersebut adalah terdiri dari share ExxonMobil 45%, Pertamina 45% dan Pemda Bojonegoro 10% tanpa satu kata pun dijelaskan siapa yang akan menjadi Operator atas blok Cepu tersebut. Maka menjadi pertanyaan antara lain tentang : Kontrak/Legall Kepemilikan: Akankah kontrak existing (TAC) akan diputus saat ini, kemudian berubah menjadi kontrak PSC? Ataukah kontrak TAC tetap berjalan hingga 2010, kemudian WK kembali ke Negara melalui pemerintah, kemudian dilanjutkan dengan kontrak PSC? Dalam kontrak PSC tersebut, siapakah yang akan bertanda tangan kontrak atas WK tersebut? BP Migas dengan ExxonMobil atau Pertamina ? Jika yang bertanda tangan adalah Exxon Mobil, artinya kontrak WK Cepu beralih dari Pertamina (TAC) menjadi WK ExxonMobil (PSC), gimana dengan preseden hukumnya? Seandainya Tim Negosiasi Pemerintah membela anaknya sendiri, mengapa komposisi kepemilikan pada saham tak menggambarkan keberpihakan pd sang anak, misalnya EM 45%, Pertamina 46% dan Pemda Bojonegoro 9%, sehingga posisi sebagai operator adalah valid pada Pertamina. Bagaimanakah sistem akuntansi antara dua sistem kontrak tersebut (Pertamina/TAC hingga 2010 dan ExxonMobil/PSC paska 2010) - kebayang ruwetnya, keruwetanlah yang menjadi potensi ke-mbelingan nantinya. Tidakkah poin nomer 4 diatas menjadi preseden bagi kontrak-kontrak TAC yang lain. Medco juga berhak dong merubah kontrak TAC sanga-sanga menjadi kontrak PSC, kenapa hanya ExxonMobil yang memperoleh privilege?, juga dengan yang lain-lainnya. UU 22/2001 yang dilanjutkan dengan PP.35 (Hulu Migas) sebagai produk hukum Indonesia dengan memberikan jaminan kelangsungan kontrak TAC yang akan kembali ke Pertamina, kenapa musti dapat berubah wujud menjadi kontrak PSC dengan penghentian atas WK tersebut. maka tegakkah hukum Indonesia? bingung aku. Kemampuan : Apa yang disampaikan oleh Kurtubi, pengamat ekonomi perminyakan kondang Indonesia dengan konsep nasional-pragmatis, menyatakan jika kita tendang ExxonMobil sekarang, toh Pertamina nantinya juga akan menggandeng pihak lain untuk pembiayaan pengembangan Cepu. Kan Pertamina kesulitan cash flow. ## kalimat beliau seolah menihilkan pola-pola pendanaan suatu project. Seolah dalam pengelolaan lapangan minyak kudu selalu bergantung pada dana perusahaan minyak asing. Padahal pasar uang diluaran sudah begitu banyaknya, NEXI, NEDO, HSBC, BCA, Konsorsium2 lembaga keuangan bahkan Lembaga Keuangan Syariah pun kini dengan mudah akan mengeluarkan dana untuk pola project financing bagi lapangan produksi (bukan eksplorasi) Lain-lain : Pengelolaan teknis? - gak usah diragukan dengan SDM kita. Pengelolaan manajemen ? Korupsi? - Tugas bersamalah untuk memeranginya. Topik yang hampir selalu ditampilkan oleh tim negosiasi versi pemerintah ini adalah busung lapar, keperluan dana besar, posisi net importer kita, dll sebagai bagian penjelasan kepada publik. Seolah menjadi tanggung jawab extension contract Cepu untuk masalah keseluruhan negeri. Sementara parameter-parameter penting seperti besaran kompensasi, besaran klaim sunk cost yang disetujui, adusted split, perolehan kelola atas 29 struktur pada WK PSC versus satu struktur (Banyu Urip) pada sistem TAC, dll tak muncul kepermukaan. Yang penting biasanya disebut konfidensial, sementara sisi lain ada eksploitasi opini. Gelap banget sih negeri ini. Mungkin pertanyaan-pertanyaan diatas terlalu naïf, aa akhirnya, hanya sabar dan tawakal-lah yang menjadi pilihan. lam-salam, ar-. Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:On 6/21/05, ismail wrote: Dari Economic chall. MetroTV Selasa malam ini, Kayaknya hampir dipastikan Exxon akan tetap di Cepu, apalagi juga ada dukungan dari Pengamat Perminyakannya. Dari diskusi yang sudah panjang lebar selama ini diberbagai forum tentang kasus ini, kayaknya dari apa yang disampaikan di MetroTV tsb, Alasan Pragmatislah yg diperhitungkan untuk memutuskannya.karena memang problemnya ada di pihak Indoz ( supaya cepat berproduksi shg dapat menambah penghasilan negara
RE: [iagi-net-l] Cepu lagi .. siapa yang tanda tangan WK Cepu?
Upst, ini bukan extension contract lho, yang saya baca dan dengar di media adalah negosiasi contract baru (PSC) antara Pemerintah RI vs kontraktor. -Original Message- From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 22, 2005 12:13 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Cepu lagi .. siapa yang tanda tangan WK Cepu? Deleted apakah itu semua jawabannya adalah extention contract Cepu? deleted - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] batu besi (Virus Checked)
Sedikit tambahan, di Indonesia bijih besi umumnya dikenal dalam bentuk Pasir Besi, Lateritik Besi dan Besi Primer. Pasir Besi (Titanomagnetite) adalah hasil pengendapan besi sekunder dan umum terdapat di pantai, misalnya di pantai selatan Jawa (sudah diusahakan). Lateritik Besi (berupa goethite dan limonite) merupakan endapan hasil proses pelapukan dari batuan ultra basa dengan kadar besi rendah, saat ini sudah dicoba dikembangkan di Pulau Sebuku. Potensi Lateritik Besi ini sangat besar terdapat di Sulawesi, Halmahera, Kalsel dan Papua. Dan Besi Primer (hematite dan magnetite) seperti yang disebut Pak Daru di Indonesia dapat berasosiasi dengan Skarn, disamping di Pulau Bangka daerah yang berpotensi terdapat Bijih Besi Primer ini adalah di Kalimantan Barat (Kab. Ketapang), Belitung, Lampung, Aceh dan Sumatera Barat. Salam, Laung -Original Message- From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, June 20, 2005 4:01 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] batu besi (Virus Checked) Abah dan rekans, Kalau yang dimaksud dengan batu besi adalah iron ore, di Indonesia memang sangat jarang (belum) ditemui karena kondisi geologinya. Secara umum ada 2 genesa iron ore (yang saya tahu) dan biasanya membentuk layers (cms s.d beberapa meter). (1) Iron ore diendapkan sebagai volcanogenic exhalatives pada gunung-gunung api bawah laut, sama persis mekanismenya dengan VMS (volcanogenic massive sulfide - Pb - Zn - Cu). Komposisi ore deposit ini memang sangat tergantung dari komposisi magma di bawahnya. Ada beberapa tempat di Indonesia yang mengindikasikan type deposit ini; (2) Iron ore tebentuk sebagai sedimentary exhalative/ sedex). Host rock dari type ini murni sediment. Artinya larutan hydrothermal yang kaya Fe keluar dari fractures (structures) di dasar laut berinteraksi dengan air laut dan diendapkan menjadi semacam layer sediment. Di Australia type iron ore spt ini biasanya diketemukan pada batuan sangat tua dan termetamorfisme, sering disebut sebagai BIF (banded iron formation). Tapi ada beberapa penulis yang menyangkal bahwa BIF bukanlah sedex, tapi terbentuk sebagai type deposit replacement (jadi tebentuk belakangan dibanding sediment-nya, kadang disebut sebagai epigenetic deposit). Ada beberapa lagi genesa iron ore tetapi sangat khusus seperti misalnya yang berasosiasi dengan skarn (di Freeport ada tidak ya skarn yang iron rich??), atau iron ore yang terbentuk seperti halnya lava (dimuntahkan oleh gunung api yang komposisi magmanya iron-rich). Saya belum pernah ke Bangka jadi tidak punya bayangan ttg batu besi di sana. Mungkin rekan dari PT Timah atau Kobatin bisa lebih menjelaskan. Tambahan lagi: pada saat orang bilang iron ore, itu bukan berarti 100% besi, biasanya komposisi Fe-nya berkisar 60 - 80%, sisanya disusun oleh mineral lain spt zircon, rutile, kuarsa, dll. Salam - Daru - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, June 20, 2005 9:22 AM Subject: [Fwd: [iagi-net-l] batu besi] Rekans Sampai hari ini Senen 20 Juni 2004 , belum ada yang respons, kenapa ya Apakah memang belum ada rekan yang mengetahuinya ? Aku memang beber bener pengen tahu lho. Si Abah - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
RE: [iagi-net-l] geophysicist di mining co. (Berapa jumlah geoscience di perusahaan anda?)
Pak Syaiful, Dalam mineral exploration sering dilakukan survey geofisik yaitu airborne geomagnet/EM survey untuk skala regional dan surface geomagnet/EM dan IP untuk skala prospek. Seperti lumrahnya pekerjaan geophysicist dia bertanggung jawab untuk melakukan data akuisisi, pengolahan data sampai interpretasi/modeling. Akuisisi data dilapangan untuk yang simple (misal surface geomagnet/EM) dilakukan sendiri akan tetapi yang rumit dikontrakkan (misal IP dan airborne magnetic/EM). Salam, Laung -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 08, 2005 4:48 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] geophysicist di mining co. (Berapa jumlah geoscience di perusahaan anda?) pak laung, ingin tahu saja, apa kerjaan geophysicist di kumpeni seperti rio tinto tsb? saya kira di sana hanya ada gerombolan geolog saja. salam, syaiful Parlaungan (RTI) To: iagi-net@iagi.or.id [EMAIL PROTECTED] cc: nto.co.id Subject: RE: [iagi-net-l] Berapa jumlah geoscience di perusahaan anda ? 06/08/2005 07:52 AM Please respond to iagi-net Nama Perusahaan : Rio Tinto Exploration Bidang Usaha : Mining Jumlah Geologist : 6 Jumlah Geophysicist : 1 - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Berapa jumlah geoscience di perusahaan anda ?
Nama Perusahaan : Rio Tinto Exploration Bidang Usaha : Mining Jumlah Geologist : 6 Jumlah Geophysicist : 1 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 08, 2005 2:18 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Berapa jumlah geoscience di perusahaan anda ? Sorry ada kesalahan : Geologist : 5 Geophysicist : 6 Ini cuma yang Melayu aja... [EMAIL PROTECTED] esia.co.id To: iagi-net@iagi.or.id cc: 06/08/2005 02:04 PMSubject: Re: [iagi-net-l] Berapa jumlah geoscience di Please respond to perusahaan anda ? iagi-net Vick, cukup yang orang melayu aja atau termasuk londo2.? di Eni (melayu): Geologist : 4 orang Geophy : 7 Rovicky Dwi PutrohariTo: iagi-net@iagi.or.id, Himpunan Ahli Geofisika [EMAIL PROTECTED]Indonesia (HAGI) [EMAIL PROTECTED] .comcc: Subject: Re: [iagi-net-l] Berapa jumlah geoscience di 06/07/2005perusahaan anda ? 03:24 PM Please respond to iagi-net Trims , Ini tentunya bukan hanya utk perusahaan minyak looh ya. Masih banyak nih yg belum ... yg lain lagi ? ENI/LASMO, VICO, MOBIL, BP, CNOOC, Petrochina, CPI, MEDCO ? Sekali lagi angkanya ngga harus tepat, eror 30% is OK. Namun kalau anda yg didalem yg memperkirakan akan lebih baik ketimbang saya yg memperkirakannya. sukur2 ada jumlah bule vs nationalnya. Kepedulian anda ttg profesi anda sendiri sangat diperlukan disini. Seringkali kita teriak2 bahwa DPR ngga ngerti geologi, inilah saatnya kita kasih tahu ke mereka. Info ini akan dipakai utk bahan RDP utk ber-RDP (rapat dengar pendapat) dengan DPR. RDP tambahan. di Petronas : Indonesian Geophycisit 17, Geologist 19 On 6/7/05, Zein, Munir (KPC) [EMAIL PROTECTED] wrote: Nama Perusahaan : Kaltim Prima Coal Bidang Usaha : Coal Mining Jumlah Geologist : 18 Jumlah Geophysicist : - Jumlah geotech engineer (gak tahu termasuk geoscientist enggak) : 4 Sori, lewat japri, karena siapa tahu yang mas vicki butuhin hanya perusahaan minyak saja. Damar - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Pertamina Geothermal
Kegiatan hulu pengusahaan Panas Bumi akan diurusi oleh Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi yang akan diresmikan dalam waktu dekat (Keppresnya sudah ditandatangan). Laung -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, May 17, 2005 8:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina Geothermal Panasbumi adalah sumber panas yg terkandung didalam airpanas,uappanas dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yg secara ginetik tdk bisa dipisahkan dalam sistem panasbumi yang untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.Jadi Panasbumi tdk sama dg Migas, oleh karena itu pengusahaannya ditur tersendiri dala UU no 27 thn 2003 , tidak mengacu ke UU MIgas oleh karenanya tdk dibawah BP MIgas. Yang diatur dalam UU no 27/2003 ttg Panasbumi hanya masalah Eksplorasi dan eksploitasinya ( kegiatan hulu), untuk pemanfaatannya untuk listrik diatur dalam UU 15/1985 ttg kelistrikan ( sebelumnya dg UU no 20 / 2002 yg telah dibatalkan oleh mahkamah kostitusi).Jadi untuk investasi dipanasbumi ini disamping mengetahui kondisi hulunya, maka harus juga dikaji maslah hilirnya, karena investasi di panasbumi tidak bisa berhenti di hulunya, karena uap panas tidak ada nilai ekonominya apabila belum dikonversikan kebentuk energi listriknya. ISM BPMIGAS, sesuai dengan regulasi yang berlaku (PP 42/2002), tidak mengurusi kegiatan panasbumi (geotermal), tetapi hanya mengurusi minyak dan gas bumi yang didefinisikan pada Ketentuan Umum UU 22/2001 Kutipan Pembukaan PP 42/2002 (PP BPMIGAS) : Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (3), Pasal 41 ayat (2), Pasal 43, Pasal 44, dan Pasal 49 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, dipandang perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi; Kutipan Bab 1 (Ketentuan Umum) Pasal 1 UU 22/2001 (UU MIGAS) : 1. Minyak Bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperatur atmosfer berupa fasa cair atau padat, termasuk aspal, lilin mineral atau ozokerit, dan bitumen yang diperoleh dari proses penambangan, tetapi tidak termasuk batubara atau endapan hidrokarbon lain yang berbentuk padat yang diperoleh dari kegiatan yang tidak berkaitan dengan kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi; 2. Gas Bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperatur atmosfer berupa fasa gas yang diperoleh dari proses penambangan Minyak dan Gas Bumi; 3. Minyak dan Gas Bumi adalah Minyak Bumi dan Gas Bumi; 4. Bahan Bakar Minyak adalah bahan bakar yang berasal dan/atau diolah dari Minyak Bumi; salam, Awang Harun Satyana Divisi Eksplorasi BPMIGAS [EMAIL PROTECTED] wrote: RDP Menurut definisi-nya geothermal itu BUKAN - lah gas bumi (walaupun sama sama muncul dari bumi). Kalau saya denger denger , PT yang akan didirikan itu akan merupakan anak perusahan PT Pertamina (Persero) , cuman jangan kaget kalau jalan menuju kesana akan sangat panjang , karena PT yang satu ini banyak sekali yang merasa berhak ngurus , termasuk bagaimana arah dari pengusahaan-nya dus jangan mimpi dulu PT yang satu ini akan cepat bangkit dan mengejar Petlonas. Si Abah. Sorri resend yg sebelumnya salah judul - Pertamina sudah menjadi PT tentunya sudah mandiri, Nah kalau Pertamina Geothermal ini apakah juga dibawah BP MIGAS ? Geothermal ini masuk gas bumi bukan ya ? Saya support banget kalau energi Geothermal lebih diberdayakan dan ditingkatkan pemanfaatannya. RDP --- In [EMAIL PROTECTED], IndoExplo wrote: Cybernews http://www.pertamina.com Jakarta, 03 May 2005 14:05 :: Geothermal for Future Energy Jakarta, Pertamina Geothermal has prepared itself for the new era. Upon the Government Regulation No.31 of 2003, Pertamina, as a Limited Liability Company, is to establish a subsidiary to handle geothermal. PT Pertamina Geothermal Energy is then targeted to be established this year. The President Director and CEO of PT Pertamina (Persero), Widya Purnama, stated that geothermal is expected to be future energy. Geothermal workers' commitment is required for the development of Pertamina Geothermal. The plan to develop Pertamina Geothermal is also supported by the condition where Indonesia possesses the biggest geothermal reserve in the world. At the moment, Pertamina has completed pre qualification study for future geothermal projects of 540 MW. Those projects include Kamojang Unit Five, Ulubelu Unit One to Four, Lumutbalai Unit one to Four, and Lahendong Unit Four and Five. Pertamina possesses 15 geothermal working areas all over Indonesia. Seven of which are own operation, six areas are joint operation contract and the other two are join venture with PLN (a state power firm) through PT Geodipa in Dieng and Patuha. Three out of seven Pertamina's own operation areas i.e Kamojang, Lahendong and Sibayak have producing, while
RE: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] 1 ons bukan 100 gram
Kalau di bidang pertambangan yang umum dipakai dalam perhitungan cadangan ataupun harga di LME (London Metal Exchange) adalah 1 ounce = 31.10 gram. Laung -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 12, 2005 3:30 PM To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] 1 ons bukan 100 gram Harusnya, teman si penulis yang di-PHK itu menunjukkan buku2 di Indonesia sebab sampai sekarang pun masih diajarkan bahwa di Indonesia 1 ons = 100 gram, 1 pound = 500 gram, sehingga 1 kg = 10 ons dan 1 kg = 2 pound. Kalau dicari di referensi asing memang tidak seperti yang berlaku di Indonesia. Nah, mengapa kok di Indonesia seperti begitu ? Akan sangat menarik untuk menelusurinya, bisa jadi ini warisan zaman dahulu alias sejak zaman Belanda. Bukan Depdikbud/Depdiknas yang bersalah, tetapi lembaga yang mengawasi sistem ukuran (metrologi) yang mestinya memberitahukan ke masyarakat luas dan lembaga2 terkait bahwa selama ini kita menggunakan konversi yang salah dibandingkan dengan yang berlaku secara internasional. Kalau sudah ada pemberitahuan resmi begitu, maka saya yakin akan ada perubahan di buku2 dan kehidupan sehari2 di Indonesia. Di warung2 memang tidak peduli 250 gram itu 2 1/2 ons atau berapa, yang penting itu 250 gram, dan kita biasanya kalau mau membeli sesuatu hanya bilang 1/4 kg dan digunakan anak timbangan 250 gram (2 1/2 ons kata kita), tapi memang tidak jarang yang kalau membeli 1 ons maka dipakai anak timbangan 100 gram. Belum semua anak timbangan ons dimusnahkan. Sebenarnya, 1 ons itu tidak selalu 28.35 gram seperti ditulis di bawah. Itu bergantung kepada sistem ukuran apa dulu yang dipakai. Istilah ons muncul buat sistem ukuran yang mencantumkan pound. Ada tiga : sistem avoirdupois, sistem troy weight, dan sistem apothecaries weight. Di sistem avoirdupois memang 1 ons = 1/16 pound = 28.35 gram, tetapi di sistem troy weight dan sistem apoteker, 1 ons = 1/12 pound = 31.10 gram. Nah, asal kata ounce sendiri itu dari bahasa Latin yang artinya seperduabelas. Nah, Indonesia kan menganut sistem metrik, memang bukan saatnya lagi menggunakan pound atau ounce, pakai kg dan gram saja. Tapi, kalau seseorang mau mencoba resep kue dari buku berbahasa Inggris dan di situ tercantum misalnya menggunakan 2 ounce bahan anu, maka akan ditimbang 2 x 28,35 gram = 56,70 gram dan sama sekali bukan 200 gram. Tapi kalau sedang mencoba resep tulisan orang Indonesia dan diterbitkan di Indonesia maka akan sebaliknya : menimbang 200 gram dan bukan 56.70 gram. Kecuali kalau sudah ada pengumuman resmi oleh pemerintah Indonesia bahwa konversi 1 ons = 28,35 gram. Hanya, sebuah salah kaprah akan sulit memperbaikinya. Tetapi, kesalahan memang harus diperbaiki walaupun itu sudah berjalan puluhan-ratusan tahun. salam, awang Lambok Parulian [EMAIL PROTECTED] wrote: From: arie fiantisca [EMAIL PROTECTED] *1 ONS BUKAN 100 GRAM.* PENDIDIKAN YANG MENJADI BOOMERANG. Seorang teman saya yang bekerja pada sebuah perusahaan asing, di PHK akhir tahun lalu. Penyebabnya adalah kesalahan menerapkan dosis pengolahan limbah, yang telah berlangsung bertahun-tahun. Kesalahan ini terkuak ketika seorang pakar limbah dari suatu negara Eropa mengawasi secara langsung proses pengolahan limbah yang selama itu dianggap selalu gagal. Pasalnya adalah, takaran timbang yang dipakai dalam buku petunjuknya menggunakan satuan pound dan ounce. Kesalahan fatal muncul karena yang bersangkutan mengartikan 1 pound = 0,5 kg. dan 1 ounce (ons) = 100 gram, sesuai pelajaran yang ia terima dari sekolah. Sebelum PHK dijatuhkan, teman saya diberi tenggang waktu 7 hari untuk membela diri dgn. cara menunjukkan acuan ilmiah yang menyatakan 1 ounce (ons) = 100 g. Usaha maksimum yang dilakukan hanya bisa menunjukkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mengartikan ons(bukan ditulis ounce) adalah satuan berat senilai 1/10 kilogram. Acuan lain termasuk tabel-tabel konversi yang berlaku sah atau dikenal secara internasional tidak bisa ditemukan. SALAH KAPRAH YANG TURUN-TEMURUN. Prihatin dan penasaran atas kasus diatas, saya mencoba menanyakan hal ini kepada lembaga yang paling berwenang atas sistem takar-timbang dan ukur di Indonesia, yaitu Direktorat Metrologi . Ternyata, pihak Dir. Metrologi pun telah lama melarang pemakaian satuan ons untuk ekivalen 100 gram. Mereka justru mengharuskan pemakaian satuan yang termasuk dalam Sistem Internasional (metrik) yang diberlakukan resmi di Indonesia. Untuk ukuran berat, satuannya adalah gram dan kelipatannya. Satuan *Ons bukanlah bagian dari sistem metrik* ini dan untuk menghilangkan kebiasaan memakai satuan ons ini, Direktorat Metrologi sejak lama telah memusnahkan semua anak timbangan (bandul atau timbal) yang bertulisan ons dan pound. Lepas dari adanya kebiasaan kita mengatakan 1 onfiltered= 100 gram dan 1 pound = 500 gram, ternyata *tidak pernah ada acuan sistem takar-timbang legal* atau pengakuan internasional atas satuan ons
RE: [iagi-net-l] apa yg ada dibenak mereka ?-- Warga Kampar Sempat Mengungsi Akibat Isu Bendungan Jebol
Tak ada gempa saja Bekasi bisa banjir besar karena tanggul/dam jebol, apatah lagi masyarakat yang tinggal di hilir bendungan besar dan dekat jalur gempa lagi, wajar khawatir. PU perlu klarifikasi keamanan seluruh struktur bangunan besarnya yang ada disepanjang zona patahan Sumatera. 2005-04-03 17:40:00 Warga Kampar Sempat Mengungsi Akibat Isu Bendungan Jebol Reporter: Chaidir Anwar Tanjung detikcom - Pekanbaru, Isu yang memanfaatkan kekhawatiran masyarakat akan gempa liar beredar. Warga Kampar sampai sempat mengungsi karena __ Yahoo! Messenger Show us what our next emoticon should look like. Join the fun. http://www.advision.webevents.yahoo.com/emoticontest - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Pak Ardhie, Bagaimana dengan orang yang tinggal, bekerja dan menetap di LN lebih dari 6 bulan dalam setahunnya apakah masih menjadi wajib pajak dalam negeri?. Sebagai perbandingan misalnya expat Australia yang bekerja di Indonesia lebih dari 6 bulan dalam setahunnya baru menjadi wajib pajak Indonesia, jika kurang dari 6 bulan tidak harus menjadi wajib pajak Indonesia. Dengan Negara mana saja Indonesia mempunyai perjanjian mengenai perpajakan? Laung -Original Message- From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Bapak2 ibu2 .. Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan. Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah memiliki penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun. Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban melaporkan penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut. Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak yang nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun. Untuk bapak2 ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005. Regards, Ardhie Permadi - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 2:06 PM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Di Brunei tidak ada pajak penghasilan Pajak Indonesia juga tidak ada karena anda sudah membayar fiskal. Kalo ga salah fiskal itu dianggap sebagai pajak terhutang, yg ditagih duluan karena anda bepergian ke LN. Kalo soal ketahuan pajak atau engga, pasti deh si tukang palak itu ... eh tukang pajak itu sudah punya jurus macem-macem kok kalo mau majekin kita :) RDP On Thu, 17 Mar 2005 15:07:24 +0800, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Para pekerja migran mungkin bisa share, bagaimana pembayaran pajak penghasilan? Misal kerja di brunei penghasilan X $/bln, Berapa pajak di brunei, dan berapa pajak penghasilan ke RI? Atau pada gak bayar pajak?? Kalau takut ketahuan sama orang pajak, japri juga boleh...he..he.. Regards, = AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO TOTAL EP INDONESIE BALIKPAPAN (62-542)-534283 - (62)-811592277 = -- - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] RE: [PP-IAGI] DAFTAR PESERTA KEM's MINE CLOSURE
Saya daftar ya. _ From: Sekretariat Pengurus Pusat [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 14, 2005 10:35 AM To: PP-IAGI; IAGI-NET Subject: [PP-IAGI] DAFTAR PESERTA KEM's MINE CLOSURE Berikut Daftar Peserta LT KEM's MINE CLOSURE 1. Arif Zardi ITB 2. Hoediatmo Freeport 3. Esterini Freeport 4. Keith Perriv Freeport 5. Budiyono Elnusa Geosciens 6. T.S. WinarsoElnusa Geosciens 7. Didik Setiyono Cibaliung 8. Bambang PriadiITB 9. Dr. Imam ITB 10. GeovaniStudent 11. Bambang Istiadi..?? ConocoPhillips 12. Antam - Geomin 13. Antam - Geomin Yang lainnya antara lain : 1. Andang Bachtiar 2. Ariadi Soebandrio 3. Sukmandaru...??? 4. Parlaungan...??? 5. M. Syaiful...??? 6. Sumardiman DW 7. Yanto R. Sumantri Yang belum daftar situnggu sampai senin sore Nb: Pak AR, berhubung Mas Tumbur ikut Rapat Sertifikasi CEPU, Jadi mohon kesediaan untuk membuka LT Tersebut Salam - Sekretariat
RE: [iagi-net-l] Re: tsunami -- Menjadi anggota IAGI/HAGI
Setuj. Ya sesuai namanyalah ahli geologi atauuu orang yang merasa tahu geologi atau minimal pernah mengecap pendidikan geologi atauuu berkontribusi luarrr biasa pada perkembangan ilmu geologi. -Original Message- From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 11, 2005 2:14 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: tsunami -- Menjadi anggota IAGI/HAGI Setahu aku status anggota luar biasa itu diberikan ke orang-orang di luar profesi Geologi tapi telah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam perkembangan ilmu kegeologian..jadi bukan sebagai alternatif dari anggota biasatapi lebih merupakan suatu penghargaan. Kalau nggak nanti bisa-bisa ada bakul pecel yang jadi anggota luar biasa IAGI...:-) Buat mbak dari Asuransi (gile koneksinya Rovicky cewek zemua...), khan gak perlu jadi anggota IAGI, tapi cukup jadi anggota IAGI-net yang keanggotaannya sama sekali tidak diatur oleh AD/ART IAGI..atau kalau mau lebih gampang khan dia juga bisa baca arsipnya saja.(gak tahu apa milis IAGI-net masih diarsip secara otomatis seperti dulu...). salam, - Original Message - From: andang bachtiar [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 10, 2005 3:22 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: tsunami -- Menjadi anggota IAGI/HAGI keanggotaan perorangan non-geologist dapat diakomodir di dalam AD/ART, beberapa anggota IAGI-Nusra juga bukan geologist, mereka menjadi anggota luar biasa... andang ketum iagi Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: sebagian diskusiku dengan temen dr asuransi Boleh kah seseorang yg berkecimpung dalam bidang risk analisis perush asuransi yg tentusaja kerjaan sehari2nya berhubungan dg bencana menjadi anggota IAGI atau HAGI ? bagaimana dengan AD/ART-nya, sudah terakomodasi kah ? keanggotaan perorangan atau perusahaan ? sepertinya ini bagian dari sosialisasi organisasi kita :) RDP Oh ya Mas, saya boleh tau bagaimana untuk menjadi member IAGI atau HAGI? Atau Mas bisa memberi saran kira-kira organisasi apa yang ada di Indonesia yang cukup sering membahas hal-hal gempa bumi, tsunami, gunung api, longsor, topan, perubahan iklim, banjir dll. Apakah pihak asuransi seperti kami ini bisa jadi anggota? Terima kasih. - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - Do you Yahoo!? Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term' - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Fwd: Re: [IndoEnergy] BATUBARA - (Legal / Illegal) ?
Setiap manusia dalam hidupnya wajib mempunyai etika, begitupun dalam bisnis ada etikanya. Sebagai geologist pernahkan anda membayangkan apa yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar tersebut di periode sebelum tahun 1990?, semisal KPC, Arutmin, Kitadin, dll. Mereka mengerahkan sumberdaya mereka melakukan eksplorasi dari grassroot sampai pengembangan dengan biaya jutaan dollar. Pada akhirnya usaha eksplorasi mereka itu membuahkan hasil deposit yang besar dan berkualitas bagus. Lalu mereka mulai menambang. Mereka membuat production plan untuk menambang dalam misalnya 25 tahun. Penambangan dilakukan secara terencana dan progressive. Eh tiba-tiba datanglah PETI yg melihat sebagian daerah yang belum ditambang sebagai sumber penghasilan dan dengan semena-mena mengerahkan alat berat dan truk mereka ke lokasi tsb dan melakukan penjarahan, dimana etikanya?. Masyarakat dan Pemda menerima baik PETI kenapa? Karena mereka mendapat bagian hasil jarahan. Kenapa mereka mau menerima? Kembali lagi karena tidak punya etika. Apa kerugian akibat PETI?. PETI tidak membayar pajak kepada Negara, PETI tidak melakukan reklamasi dan rehabilitasi daerah bekas tambang, dan dampak yang paling penting adalah PETI membuat moral masyarakat dan aparat menjadi rusak. -Original Message- From: Yunianto Wibowo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 12, 2005 12:02 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Re: [IndoEnergy] BATUBARA - (Legal / Illegal) ? Bisnis kan masalah semua sama2 senang..dan pemda juga senang begitu juga Distamben daerah. - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] How scientists and victims watched helplessly
Hayo, kita usulkan ke Depdiknas agar pelajaran Bencana Alam Geologi dan mitigasinya masuk dalam kurikulum pendidikan sekolah. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 03, 2005 9:14 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI); iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] How scientists and victims watched helplessly Importance: High jelas musibah di Aceh itu ga perlu terjadi,,kalau.. semua ilmu kita yang 'hebat' ini bisa dimengerti oleh masyrakat awam..sedikit saja ga usah semua dimengerti - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Perlukah Undang-Undang Batubara?
Pada saat ini Pemerintah sedang menyiapkan RUU Pertambangan Mineral dan Batubara yang dimaksudkan untuk menggantikan UU No.11 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan. Menimbang karakteristik Batubara yang berbeda dengan mineral lainnya dimana batubara disamping sebagai komoditas juga merupakan sumber energi alternative maka mungkin diperlukan suatu kebijakan yang khusus, Permasalahan ini sudah pernah dilangsir dalam pemikiran IAGI tentang batubara yang dikeluarkan pada waktu PIT di Bandung yang lalu. Sebagai tindak lanjutnya apakah perlu IAGI memberikan masukan kepada Pemerintah untuk membuat Undang Undang tentang Batubara tersendiri?. Salam, Laung
RE: [iagi-net-l] FW: [geounpad] FW: [iagi-net-l] harga elpiji
Untuk orang Malaysia harga segitu murah karena pendapatan perkapita mereka 5000 USD, sedangkan Indonesia pendapatan perkapitanya hanya 1000 USD. Jadi di Malaysia mungkin tidak perlu demo kan. Laung -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, December 22, 2004 8:32 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] FW: [geounpad] FW: [iagi-net-l] harga elpiji 48.000 vs 51.000, hanya 3000 selisihnya. Tapi akan lebih objektif bila kita melihat hal lain dibalik angka2 tersebut, pertanyaan yang muncul. - Apakah dimalaysia ada demonstrasi waktu diumumkannya kenaikan harga Elpiji ?? - Apakah dimalaysia ada pemimbunan di pihak oknum distributor sehingga elpiji dibeberapa daerah langka dipasaran, sehingga harganya diatas dari ketentuan ? - Best Regard, Romdoni (DKS/OPG/WGO) Telp. 0542-53-4028 (HP) 0812-53-54328 Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] 22/12/2004 09:18 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:RE: [iagi-net-l] FW: [geounpad] FW: [iagi-net-l] harga elpiji Mungkin aja selisih harga LPG 12 kg,Negara jiran dgn Negara kita untuk elpiji yg untuk biaya tak terduga...!!(biasanya dulu selalu ada ?), kali gitu. SYN -Original Message- From: Birean Sagala [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, December 22, 2004 8:03 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] FW: [geounpad] FW: [iagi-net-l] harga elpiji Saya dapat informasi dari Negara jiran meraka hanya merogoh kocek RM 20 = Rp 48000 untuk LPG isi 12 kg, sementara kita harus mengeluarkan Rp 51000 (harga baru). Sangat berbeda dengan keterangan Manager Gas Domestik Pertamina, dimana harga LPG di Negara anggota OPEC ini lebih murah banding Malaysia. Sgl -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, December 22, 2004 7:19 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [geounpad] FW: [iagi-net-l] harga elpiji Birean, Dari thesis saya yang dibuat tahun 2002 memang mengindikasikan bahwa Elpiji kita termurah diantara negara Asia Tenggara + Jepang dan Taiwan. Besar subsidi dari pemerintah sangat besar, hampir 50%. Saya lupa cost breakdown detailnya, CDnya di Jakarta. Kebanyakan user Elpiji ini adalah golongan menengah ke atas. Lama penggunaannya per keluarga antara 2 - 3 minggu. Dari questioner yang terkumpul banyak juga keluarga yang kecewa dengan isi tabung yang kadang-kadang tidak jujur isinya. Di tahun 2004/2005 , Untuk perbandingan, di KL 12 kg = RM20 atau RP.48,000. - untuk penggunaan lebih dari 5 bulan (1 keluarga + 1 anak). Di Jakarta 12 kg = Rp.51,000,- untuk penggunaan maksimum 1 Bulan (1 Keluarga + 1 anak). Jadi dengan posisi sekarang 2004, Pertamina jelas lebih mahal dari Petronas. Dan yang penting lagi Isinya masih belon bisa dipercaya (banyak manipulasi ke consumer). Disini, konsumen itu dijamin penggunaannya, karena supplynya dari Shell, ExxonMobil dan Petronas. Jadi ngak ada dominasi dari satu perusahaan. Dari data yang ada, pengguna Elpiji cuma 0,5% dari penduduk Indonesia. Harusnya turunlah sikit di bawah Malaysia. wass, Edison Sirodj Birean Sagala [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] com cc: Subject: [geounpad] FW: [iagi-net-l] harga elpiji 21/12/2004 05:13 PM Please respond to geounpad Benar tidak sih Pertamina belum pernah untung menjual elpiji di Indonesia (?). Setahu saya cost man hour untuk Pekerja di Indonesia jauh lebih murah di banding Singapore maupun Malaysia. Pak Edison kalau tidak salah pernah studi elipji di Indonesia. Bisa kita kasih gambaran cost breakdown untuk menghasilakan elpiji 12 kg (isi bersih. Salam Sagala -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, December 21, 2004 9:21 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] harga elpiji Tadi pagi di radio Trijaya Manager Gas domestiknya Pertamina mengatkan bahwa LPG diIndonesia masih lebih murah dg Malaysia, Singapura, Tahiland dan Vietnam.Sebelum keputusan ini diambil Pertamina sudah melakukan kajian banding di Malaysia ( petronas) dan yg lain, begitu kira kira .Beliau juga bilang kalau harga pokoknya ( dg harga minyak 55 $ ) maka dg harga tsb masih merugi Pertamina sebagai produsen, makanya tidak ada stupun produsen selain Pertamina yg teretarik inves di LPG, padahal kran sudah dibuka lebar lebar,Juga dikatakan yg masih diimpor itu kira kira 30 an % ISM Ada informasi nggak, berapa sih harga LPG per kg di Malaysia (kalau bisa sekalian dengan Thailand dan Vietnam. Hampir semua negara ASEAN punya cadangan gas yang cukup lumayan (kecuali Singapura tentunya), jadi mestinya harga LPG di semua negara tidak akan beda terlalu jauh. Oki -Original Message- From:
RE: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak Batalk an UU Migas
Barangkali Pertamina keberatan dengan konsep ring fencing, yang mengharuskannya untuk membentuk satu perusahaan (Badan Hukum) tersendiri untuk setiap wilayah kerja KKS yang tentu akan menambah beban biaya overhead. Laung -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, December 20, 2004 2:52 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak Batalk an UU Migas Jangan jangan Pak Rus sudah dapat bocoran , kalau UU - Migas mau di batalkan oleh MK , makanya memerintahkan Pertamina jangan mentangani KKS (Hu gosip Si Abah - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] UU Migas - intens dalam penggodokan di MK
Abah, Tugas MK itu fokus pada hal-hal: a. pengujian undang-undang terhadap UUD45 b. sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD45; c. pembubaran partai politik; d. perselisihan tentang hasil pemilihan umum; atau e. pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga telah melakukan pelanggaran hukum. Secara umum putusan MK atas gugatan akan sbb: - Permohonan tidak dapat diterima jika tidak memenuhi syarat, - Permohonan dikabulkan jika alasan dapat diterima, - Permohonan ditolak jika alasan tidak dapat diterima. MK hanya memutus gugatan perkara, tidak berwenang memberikan saran/usul jalan keluar. Kalau untuk saran/usul biasanya diajukan kepada Mahkamah Agung dalam bentuk permintaan pendapat/fatwa. Laung -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, December 17, 2004 9:15 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] UU Migas - intens dalam penggodokan di MK Oh kit Den , nuhun pisan ! Cuma kalau itu dibatalkan , akan terjadi banyak sekali ikatan ikatan yang dilakukan oleh Pemerintah yang menjadi batal secara hukum. Wah pasti rame pisan kalau kejadian . Tanya lagi : Apakah mungkin Mhakamh Konstitusi , bukan hanya membatalkan tapi juga memberikan saran jalan keluar agar hal hal yang ngariweuhkeun dapat dihindarkan. Tah pertanyaannya buat Pak Laung. Si Abah Abah, Yang saya tahu penggugat atas UU Migas bukan hanya SP Pertamina, tetapi ada ada lebih dari 6 kelompok elemen masyarakat (LBH Jakarta, PBHI, APHI, SNB, DHN'45, Yayasan 234, SP KEP/Pertamina, dll) dengan didampingi oleh 29 pengacara a.l : Hendardi, Johnson Panjaitan, dll. Setahu saya lagi, dasar yang dijadikan tuntutan bukanlah masalah ketidakadilan yang terjadi terhadap karyawan Pertamina seperti yang Abah sampaikan, tetapi atas suatu pendapat bahwa UU Migas melanggar konstitusi (UUD 45), justru SP KEP/Pertamina berpendapat bahwa Pekerja Pertamina tidak dirugikan oleh UU Migas, namun dalam kajian SP KEP melihat bahwa UU Migas tersebut merugikan Negara dan rakyat Indonesia, maka bergabung dengan elemen masyarakat spt diatas mengajukan tuntutan pencabutan UU tersebut. Demikian yang saya ketahui. lam-salam. ar-. [EMAIL PROTECTED] wrote: Ar, Kalau pengugatnya SP Pertamina , mestinya yang ditonjolkan adalah kepentingan yang terganggu dan ketidak adilan yang terjadi terhdap karyawan Pertamina. Apakah Anda tahu konsideran dari SP Pertamina secara rinci , boleh dong kita dibagi biar mengerti kemana araha penggugat itu !!! Kalau dari segi nasional makronya sih UU No 22 itu masih OK lah , hanya sayang memang sama sekali atau sangat kurang memberikan keleluasan kepada Pertamina sebagai BUMN.Sampai akhirnya KKS -nya pun tidak di TT oleh Pak WP. Karena dalam alam liberal ini kita tidak tahu persis apakah satu perusahaan nasional itu majoritas sahamnya adalah WNI atau bukan , atau lebih jelasnya lagi sulit untuk mendefinisikan apa itu namanya perusahaaan nasional, Apa iy ya Wah siapa yang bisa kasih penjelasan. Si Abah Pembacaan atas keputusan Judicial Review UU Migas oleh MK akan dibacakan 21 Desember 2004 jam 10 pagi. Pemohon dari SP Pertamina (dh. SPKEP) dll dengan pembelanya sama dengan JR UU Kelistrikan. --- Ariadi Subandrio wrote: Saya tidak tahu implementasi dari dicabutnya UU Ketenaga listrikan, apakah berarti kita tidak membayar listrik lagi? Terlampir adalah putusan Mahkamah Konstitusi tentang Ketenagalistrikan, semoga bisa bermanfaat. Terima Kasih. ar-. P U T U S A N PERKARA NOMOR 001-021-022/PUU-I/2003 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa, mengadili, dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam permohonan pengujian Undang-undang Nomor 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang diajukan oleh:--- -- I. Pemohon Perkara 001/PUU-I/2003:--- 1. APHI (Asosiasi Penasehat Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia); 2. PBHI (Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia); 3. Yayasan 324; --- Dalam hal ini, memberikan kuasa kepada:-- 1. Hotma Timbul Hutapea, S.H.;-- 2. Johnson Panjaitan, S.H.;--- - 3. Saor Siagian, S.H.;--- - 4. Ecoline Situmorang, S.H.;--- 5. Mangapul Silalahi,
RE: [iagi-net-l] UU Migas - intens dalam penggodokan di MK
Pada kenyataannya memang semua orang yang merasa dirugikan dapat mengajukan gugatan seperti kutipan UU MK berikut: Pasal 51. Pemohon adalah pihak yang menganggap hak dan/atau kewenangan konstitusionalnya dirugikan oleh berlakunya undang-undang, yaitu: a. perorangan warga negara Indonesia; b. kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diatur dalam undang-undang; c. badan hukum publik atau privat; atau d. lembaga negara. Laung -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, December 16, 2004 9:31 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] UU Migas - intens dalam penggodokan di MK Fik, Justru itu yang aku pertanyakan , kok UU yang demikian besar implikasinya , yang menggugat kok cuma SP Pertamina , jadi pertanyaannya melebar : 1.apakah memang setiap manusia WNI boleh melakukan gugatan kepada UU yang telah dikaji melalui Mahkamah Konstitusi. Dimana kewajarannya ? 2.apakah Mahkamah Konstitusi harus sekali lagi harus melakukan peninjauan hukum ,terhadap setiap guagatan ? Saya tidak tahu jawabnya , cuma kalau melihat logikanya , kok para pemain dalam industri tidak mau (apa tidak berani) melakukan gugatan ??? Kok organisasi yang relatif kecil seperti SP Pertamina mempunyai keberanian seperti itu ?? ( Padahal persentase karyawan Pertamina yang jadi anggota SP itu kelihatannya sedikit lho). Kok Ada apa ini , kan begitu fikirannya a man on the street . Tah bagaimana kang Sodik ?Tolong saya dicerahkan akh. Si Abah - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Geologi untuk Sampah (TPA) ---- was: Pernyataan...
Wah ini bahasa LSM lagi, dan seperti biasanya tanpa didukung fakta dan analisis yang benar. -Original Message- From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, December 08, 2004 7:29 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Geologi untuk Sampah (TPA) was: Pernyataan... natan, tulisannya bagus. baru tau saya kalo ada perbedaan standard itu. artinya perusahaan tau bahwa air di situ tidak laik minum (yg kemungkinan besarnya akibat aktifitas perusahaan tsb. dan bila alasannya adalah itu maka arti lebih lanjutnya adalah bahwa perusahaan tidak yakin dg penanganan limbahnya. dan artinya perusahaan itu buajingan banget). saya pernah kerja di perusahaan batubara (yg memiliki limbah juga) tapi gak gitu2 amat tuh. arief budiman - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Fwd: PRESS RELEASE IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia) - BUYAT
Kembali lagi lihat rona awalnya, data ada di kajian amdal. Laung -Original Message- From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, December 03, 2004 8:55 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: PRESS RELEASE IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia) - BUYAT Ada yang tahu bacotan itu apa seh? Kalau bacotan itu ngomong tanpa dasar. mari kita lihat secara teliti press release-nya IAGI, kemudian kita lihat juga komentar-komentar yang muncul itu.akan ketahuanlah Ambil contoh komentar-nya DS:. bagaimana anda menerangkan orang buyat yang sudah hidup beratus tahun di wilayah itu (apakah DS punya informasi sahih bahwa orang buyat telah beratus tahun tinggal di sana?) Selamat hari Jum'at' Daru - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, December 03, 2004 8:30 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: PRESS RELEASE IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia) - BUYAT Inilah bahasa dalam diskusi dengan temen-temen di LSM. Bahasa mereka lugas dan bahkan kasar. Kalau ngomong sembarangan. Mungkin ini memang perlu bagi mereka untuk berteriak, atau meneriakkan 'kegalauan orang bawah' (dalam tanda petik). Pak Andang pernah cerita bahwa mereka itu memang modalnya berani berbicara. Sedangkan kita ini (anggota IAGI) jarang yg punya keberanian dalam hal berbicara ini, walopun merasa benar. Terusterang saja saya sulit mencari temen-temen geologist yg saat ini ada di LSM lingkungan. Ada yg tahu atau punya temen di LSM lingkungan yg bisa diajak diskusi ? RDP On Fri, 3 Dec 2004 08:37:14 +0700, witan [EMAIL PROTECTED] wrote: Tapi kok prejudice banget dia menilai IAGI, asal jangan cuma bacotan doang...:) (ini dikutip dari kata2 bung Dedi lho). Apa bung Dedi ini ikut diskusi langsung dgn IAGI dan melihat data2 yg dipakai IAGI utk press release tsb. Mungkin perlu penjelasan yg lebih rinci sehingga tak ada dusta diantara kita.. Witan - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] 12 blok baru
Junior company biasanya nyari modal di bursa, kalau pengawasan tidak jalan bisa jadi pepesan kosong kayak kasus Busang. Laung -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, November 04, 2004 9:13 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] 12 blok baru Mungkin pengalaman di Dunia Perbankan yang lalu bisa menjadi pengalaman juga di dunia migas, seperti diketahui pada pertengahan delapan puluhan, di buka lebar lebar kesempatan untuk membuka Bank bank baru , yang terjadi disetiap pojok jalan bermunculan bank bank baru dan selanjutnya seperti yang telah kita ketahui bersama akibat dari kebijakan tsb, jangan sampai BPPN yang sudah ditutup menjadi BPPM ( Badan Penyehatan Perusahaan Minyak)Meskipun di UU nya membolehkan setiap Badan Usaha untuk masuk dalam industri ini, namun juga persaratan minimalnya juga harus diperhatikan, Persaratan minimal apa yang dibutuhkan, ini tugas dari pemerintah ( BP migas ) dan yang lebih penting proses dan persaratanya setransparan mungkin. ISM Siapa bilang hanya perusahaan besar dan terkenal di dunia perminyakan saja yang mampu menguasai perminyakan di Indonesia? Di luaran sanapun kita dengar banyak tradisi independen yang memainkan prospek-prospek migas skala kecil dan menengah tumbuh subur. Bahkan kalau kita lihat di WEBSITEnya,... Anadarko-pun dulunya adalah perusahaan kecil independen (yang tidak punya nama) kemudian jadi besar karena kemampuan profesional bisnis dan teknikal-nya. Lha ayo Pak Andang segera bikin kayak.. Anadargo2 di negeri sendirikita nunggu nih, biar pada pulang kampung. Salam mBong - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru
Tentang subsidi BBM ini aku teringat tulisan Kwik Kian Gie di Kompas beberapa hari lalu, bahwa Subsidi BBM tidak berarti Pemerintah harus mengeluarkan uang untuk membayarnya, karena harga BBM local saat ini masih bisa menutup biaya produksinya bahkan Indonesia masih bisa untung. Mungkin ini bisa dianalogikan dengan harga Cocacola di Indonesia yang bisa dijual eceran 5000 rp per kaleng tetapi di luar negeri harganya lebih dari 1 USD, ttp tidak berarti bahwa konsumen Indonesia disubsidi oleh pabrik. -Original Message- From: nsyarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, October 22, 2004 2:09 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru ada berita sedih lagi.: hari ini aku baca di koran lokal, menteri ekonomi perancis membentuk tim untuk menghitung 'windfall profit' dari harga minyak yang melejit.rencananya akan dibagi ke masyarakat banyak via program jaminan sosial. sementara negara kita yang produsen malah megap-megap karena menanggung beban subsidi yang makin berat.. salahnya di mana aku nggak ngerti, tapi mudah-mudahan menteri ESDM yang baru tapi lama bisa menjawab ironi inidalam program-programnya salam dari rantau, - Original Message - From: Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 21, 2004 17:56 Subject: Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru sedih dengerin kekalahan Pertamina pada local maupun US Court. gara2 Keppres jaman nya Pak Harto, Pertamina jadi ketempuhan kudu bayar hampir 300an juta dolar pada KBC. Tapi udahlah, apa mau dikata, awardnya udah mengikat. (padahal denger2 sebagian KBC itu juga miliknya anak negeri lho, kok tega ya). Usaha litigasi Pertamina sendiri kayaknya juga gak pol-polan. Tentang aset yg diuber2 oleh KBC, salah satunya adalah PT. PETRAL (anak Perusahaan Pertamina), padahal Petral adalah arm Pertamina untuk 60% impor Crude dan BBM, maka kalo ini tersita, udah pasti untuk impor2 tsb. LC2 pertamina dapat diterima tapi dengan cost of money yang membengkak, artinya adalah cost BBM pun membengkak, ujungnya adalah subsidi pun membengkak. sedih. disadarikah ini oleh DPR DPR kita, entah. Tentang Industri minyak sektor hilir dikaitkan dengan lahirnya PP. 036 ttg pengaturan migas sektor hilir, dijelaskan oleh Iin Arifin Takhyan sbg, dirjen : sesuai dg UU Migas, mulai November 2005 sektor ini akan dilepas pada publik, jadi tidak akan menjadi monopoli pertamina. harga komoditi BBM tetep akan diatur pemerintah. persoalan adalah pada daerah2 remote, yang tidak ekonomis, untuk ini bisa dilakukan oleh badan usaha pemerintah (Pertamina kah?) atau dilakukan tender terbuka dengan peserta yang dapat mengajukan harga paling rendah sbg pemenang, jika pertamina tidak mau, maka fasilitas2 pertamina kudu bisa dikerjasamakan. interpretasi saya : dg PP 036 ini, diwajibkan pada Pertamina untuk melakukan open akses pada fasilitas2nya. komen : 1. Open Access bagus2 aja, sepanjang dilakukan dengan pendekatan B2B. jika tidak B2B ya hanyalah versi lain dari drama KBC 2. Seingat saya jiwa, roh UU migas yang liberal adalah untuk menarik investor, yang tentunya akan berimplikasi pada pembangunan infrastruktur industri migas (hilir). lha kalo investor yang dateng hanya bermodal kekuatan kemudian difasilitasi dengan kebijakan open akses, lantas pergi menguap kemana sang roh, jiwa perubahan UU itu? infrastruktur kagak bakalan nambah, investor (pemain kuat ) dapat rejeki nomplok. Demikian aja tambahan saya. lam-salam, ar-. (denger2 sebentar lagi minyak tanah untuk rumah tangga gak bakalan bisa digunakan oleh industri, jika industri berani2 ngoplos BBMnya dengan minyak tanah RT, bakalan ngrusak mesin2nya. konsekuensinya minyak tanah rumah tangga agak-agak smoky gitu. Jadi, ati2 bagi para pengoplos ANDANG BACHTIAR [EMAIL PROTECTED] wrote: Hari ini 21 Oktober 2004, ADB (ketum iagi) bersama AS (sekjen iagi) sempat menghadiri ramah-tamah dengan Menteri ESDM baru yang lama, yaitu Pak Purnomo Yusgiantoro, bertempat di Kantor Menteri ESDM Lt Dasar, Jam 13:00 s/d 15:00. Kenapa sampai 2 jam? Karena setelah acara ramahtamah dan ucapan selamat yang didahului dg pidato Pak Pur, yang hanya setengah jam dah selesai itu, kami juga coba ikutan masuk di acara berikutnya yaitu Konprensi Press di Lt.2. Beberapa informasi yang perlu kami share dengan kawan=kawan baik dari pidatonya Pak Pur maupun dari Press Confrence-nya adalah: 1. Purnomo pada mulanya di-set oleh SBY untuk duduk di posisi MENKO EKUIN (dia dan timnya sudah menyiapkan 2 program 100 hari, yang satu untuk Menko Ekuin, yang lainnya untuk ESDM). Barulah kemudian pada jam 7:45pm semalam, terjadi perubahan mendadak (bersamaan dengan datangnya JK ke istana), dimana akhirnya Purnomo harus kembali menempati posisinya di ESDM, dan Ical Bakri jadi Menko Ekuin. Entah apa yang terjadi, silakan ditafsirkan sendiri. 2. Fokus pembangunan
[iagi-net-l] Berita duka
Berita dari Pak Yulian Taruna di Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Tengah: Telah meninggal dunia Ir. Alfried Edy Nandjan (Wakil Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Tengah) pada 12 July 2004 yang lalu. Menurut informasi tsb beliau adalah alumnus Teknik Geologi UGM. Semoga arwah almarhum diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa. Salam, Laung
RE: [iagi-net-l] Tragedi Buyat
Dalam operasi pertambangan emas, hampir 99,9% batuan yang ditambang akan menjadi tailing atau limbah, karena kadar mineral ekonomis misalnya emas dalam batuan adalah dalam orde ppm (part per million). Sebagai contoh kandungan emas di tambang Kelian (PT. KEM) hanya rata - rata 2 ppm (2 gram per ton), kandungan emas di Messel (Newmont Minahasa) kurang lebih 5 gram per ton. Dan tentu sisa batuan hasil pengolahan yang 99,9% tersebut menjadi tailing dan harus ditempatkan di tempat yang aman bagi lingkungan. Untuk PT. Newmont Minahasa telah ditetapkan untuk dibuang ke dasar laut menggunakan system Submarine Tailing Disposal (STD), dengan jumlah seperti yang dikutip di koran adalah 2000 ton per hari. Keputusan penempatan didasar laut itu setelah dilakukan kajian AMDAL. Kriteria aman untuk limbah/tailing mengacu kepada peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah baik Pusat maupun Daerah yang dinamakan Standar Baku Mutu Limbah dalam bentuk Peraturan Pemerintah, Kep Menteri dan Kep. Gubernur. Baku mutu tersebut mencakup kadar logam, jumlah total solid dalam suspensi, pH, dll. Perusahaan tambang hanya boleh membuang limbah/tailingnya ke perairan umum setelah memenuhi baku mutu limbah tersebut, kecuali dikatakan lain pada AMDALnya. Sampling untuk mengecek baku mutu limbah harus dilakukan secara teratur oleh perusahaan. Detail teknis pemantauan dan pengelolaan lingkungan tersebut tertera pada RKL dan RPL yang harus terus direvisi sesuai perkembangan dan waktu. Hasil dari pengelolaan dan pemantauan lingkungan tsb harus dilaporkan secara regular kepada instansi yang berwenang. Dep. ESDM sebagai principal perusahaan tambang melakukan inspeksi secara teratur. Juga setiap tahunnya sekarang Kementrian LH melakukan Proper lingkungan yaitu semacam Audit terhadap perusahaan yang berpotensi mengakibatkan dampak terhadap lingkungan. Regards, Laung -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, August 06, 2004 10:38 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Tragedi Buyat untuk daerah tambang dekat pantai tempat pembuangan di bawah laut dapat menjadi alternative yang aman, akan tetapi keputusan akhir dimana tempat pembuangan tailing tersebut tetap dilakukan oleh Komisi AMDAL (Pemerintah) Jadi ada kemungkinan benar bahwa limbah tailing tersebut di buang di Teluk Buyat...? Nah kemudian bagaimana kriteria amannya...? kalau saya punya 1 ton limbah , apakah saya akan memproses 1 ton limbah tersebut jadi suatu barang yang aman untuk dibuang ke laut...? untuk memproses 1 ton limbah tentu perlu suatu proses yang sangat besar dan biaya yang tidak sedikit...dan ada kemungkinan error yang besar... mis 1 ton limbah saya butuh 1kg zat kimia yang menetralisir racunnya dan membutuhkan pengolahan (pengadukan ) 1minggu baru semua limbah tersebut benar - benar netral...nah apakah ada pengawasan terhadap proses ini? Bisa saja terjadi obatnya kurang/ pengadukannya terlalu cepat sehingga tidak berjalan sebagaimana mestinya...atau kalau mau suudhon bisa saja untuk menghemat biaya. Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 Parlaungan (RTI) [EMAIL PROTECTED] 06/08/2004 10:50 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Tragedi Buyat Untuk memulai eksploitasi pertambangan yang dapat menimbulkan dampak penting wajib dilakukan studi AMDAL. Dalam prakteknya kategori yang menimbulkan dampak penting ini adalah tambang pada skala menengah dan besar (Newmont masuk dalam skala ini). Sedangkan untuk tambang skala kecil yang tidak menimbulkan dampak penting (misalnya tambang pasir dan batu/quarry) tidak diperlukan AMDAL akan tetapi cukup RKL dan RPL (Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan). Dalam pertambangan skala menengah dan besar kajian AMDAL merupakan bagian tak terpisahkan dari Studi Kelayakan. Jadi suatu operasi pertambangan tidak akan bisa dimulai jika AMDALnya belum disetujui oleh yang berwenang. AMDAL itu sendiri terdiri dari KA (Kerangka Acuan), ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan),RKL dan RPL. Untuk cara pembuangan tailing dilihat dari perspektif lingkungan telah dikaji pada waktu dilakukan AMDAL/Studi Kelayakan. Secara umum memang terdapat dua alternative untuk tempat pembuangan tailing yaitu di darat atau di bawah laut. Untuk daerah tambang dekat pantai tempat pembuangan di bawah laut dapat menjadi alternative yang aman, akan tetapi keputusan akhir dimana tempat pembuangan tailing tersebut tetap dilakukan oleh Komisi AMDAL (Pemerintah). Sedangkan untuk tempat pembuangan tailing di bawah permukaan tanah (ditimbun) hanya dapat dilakukan pada tambang dengan volume tailing sedikit, misal pada tambang bawah tanah (under ground) yang dapat dipakai sebagai back filling. Akan tetapi untuk tambang terbuka apalagi yang besar dengan jumlah tailing dalam orde ribuan sampai ratusan ribu ton per hari maka hal tersebut hampir
RE: [iagi-net-l] Pengembangan Wilayah Sulawesi Berbasis Geologi
Aku masih mengimpikan untuk dapat naik KA dari Jakarta ke Medan, kapan nyambungnya ya. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, June 21, 2004 7:33 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Pengembangan Wilayah Sulawesi Berbasis Geologi maaf, hanya mau komentar soal jalur ka di jawa. tampaknya tidak betul kalau seronok cuma jkt-bdg. jalur jkt ke kota2 lainnya, smg, solo, ygy, sby, juga sangat seronok. lihat saja bagaimana para calon penumpang masih sering kesulitan utk mendapatkan karcis, tidak hanya pas lebaran saja. yg pekerja pjka, sangat banyak jkt-solo. tanya saja teman2 di pertamina/kwarnas atau yg kerja di banyak bank di jkt, yg jum'at malam meninggalkan gambir pakai beberapa argo maupun senja, dan minggu malam meninggalkan solo/ygy utk senin pagi sudah siap lagi di ibukota. ini hanyalah utk meluruskan fakta saja lho. salam, syaiful *anggota roker bogor (roker, rombongan kereta, istilah utk konsumen krl jabotabek) OK Taufik [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] amail.com cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Pengembangan Wilayah Sulawesi Berbasis 06/19/04 09:17 Geologi AM Please respond to iagi-net kenapa musti jalur kereta api untuk menghubungkan titik-tk komunitas, kenapa pula Jalur ka bisa meningkatakan perekonomian?. Apa mereka tak belajar dari, jalur ka di Indonesia barat yg mati karena tak ekonomis, di sumbar misalnya bukittinggi, sawahlunto. di sumut jlr ka itu hanya sampai R.prapat ke riau putus, di sumsel hanya hanya m.enim s/d tg.karang lampung yg hidup, itupun karena ngangkut coal dari PTBA, klo cadangannya habis mati juga seperti kasus Sawahlunto. Di jawa, hanya jkt-bdg yg seronok, karena pekerja PJKA (Pulang Jumat Kembali Ahad), kalau jalur Jl Tol sadang ke padalarang selesai bisa-bisa mereka juga mengalami penurunan, bayangkan JKT-BDG jl tol terus hanya 1.5 jam, kalau mereka mengantisipasi mau buka 2 jalur, masih 50-50 kemungkinan mereka untung. Pembukaan jalur baru KA untuk membuka daerah yg terisolir bukan cara yg popular saat ini, jalan raya mungkin lebih flexible. Jalur KA mungkin bermanfaat untuk angkutan massal di urban metropolitan, di singapura, di tokyo dan jakarta dengan monelnya. Agak aneh juga kalau pemda sulawesi, kalimantan ngotot buka jalur ka, dengan kerapatan penduduk yg begitu jarang, denyut ekonomi yg lebih banyak menggunakan sungai, laut..kenapa itu yg tak di optimalkan untuk kalimantan ini, atau jln raya untuk sulawesi. -- - Original Message - DATE: Fri, 18 Jun 2004 14:00:56 From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Cc: Kamis, 17 Juni 2004 - 11:02 WIB Pengembangan Wilayah Sulawesi Berbasis Geologi Secara geologis, Pulau Sulawesi sangat menarik karena merupakan tempat pertemuan tiga lempeng besar yaitu lempeng samudera Hindia-Australia, lempeng Samudera Pasifik dan Benua Eurasia. Pertemuan ketiga lempeng ini selain menghasilkan berbagai jenis sumber daya mineral dan energi juga rawan terhadap bencana geologi dan karena itu perlu dikelola dengan baik dan berdasar prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Demikian antara lain sambutan Menteri Energi dan SDM yang dibacakan oleh Sekretaris Jenderal DESDM, Luluk Sumiarso, pada Seminar Pengembangan Wilayah Pulau Sulawesi Berbasis Geologi di Makassar, hari ini. Wilayah Sulawesi memiliki potensi mineral dan energi yang cukup berlimpah antara lain migas, panasbumi, nikel, emas, tembaga, pasir besi, dan kromit yang dapat dijadikan sebagai modal dasar bagi wilayah Sulawesi untuk mempercepat laju pembangunannya. Menteri Purnomo selanjutnya mengemukakan pentingnya dilakukan terobosan dalam percepatan pembangunan wilayah Sulawesi. Sehubungan dengan hal ini, Menteri Purnomo menyambut baik gagasan pembangunan jalur kereta api lintas propinsi di Sulawesi karena akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Menurut Menteri Purnomo, kebijakan otonomi daerah telah memberi keleluasan bagi pemerintah propinsi dan kabupaten/kota untuk mengelola daerahnya. Menteri Purnomo juga mengharapkan agar terdapat sinergi dalam penerapan kebijakan antara propinsi dan antar kabupaten/kota agar pembangunan wilayah Sulawesi dapat berjalan dengan baik dan optimal. _ Tired of spam? Get advanced junk mail protection with MSN 8. http://join.msn.com/?page=features/junkmail - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED]) -http://fosi.iagi.or.id
RE: [iagi-net-l] Phd in Indonesia
Apa sih bedanya PhD dengan Doktor (Dr), misalnya Pak Ketum itu apakah ia masuk kategori PhD atau Doktor ?. Salam, Laung -Original Message- From: D.H. Natawidjaja [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 19, 2004 4:34 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Phd in Indonesia Halo Sanggam, Ah kalo Cak Nur bener ngomong gitu pasti lagi ngelindur :-) Masa iya cuma 65 orang. Di ITB saja kayanya lebih dari segitu. Entah kalo maksudnya yang lulusan AS tok. Tapi meski yang cuma dari AS pun kayanya lebih dari 65. Kalo isyu kekurangan PhDs secara umum dibanding negara lain mungkin benar. Baik juga kalo ada orang yang mau melakukan statistik tentang ini. Tapi bukan hanya itu, masalahnya mungkin lebih prihatin lagi, karena para PhDs yang jumlahnya terbilang sedikitpun yang benar-benar bisa mengamalkan ilmunya dengan optimal sesuai bidangnya saya kira lebih sedikit lagi karena sebagian (besar?) lebih memilih untuk jadi birokrat atau kerjaan administrasi (karena umumnya lebih dihargai) atau terpaksa sibuk buka warung apa-ajah untuk dapat hidup, atau sebagian lagi, yang masih mau bertahan untuk mengamalkan ilmu di bidangnya 'lari' ke luar negeri. Kalau tidak salah bulan Juni-Juli 2003 pernah ramai diisyukan di Kompas, Tempa,dll. (termasuk di IAGI-net?) tentang brain-drain di Indonesia dan Malaysia menculik Doktor-Doktor Indonesia Di LIPI hal ini pernah juga hangat didiskusikan karena 40 Ph.D dari LIPI tidak pulang ke Indonesia setelah menyelesaikan studinya. Kemudian sekitar 20 orang Ph.D lainnya di LIPI yang sudah bekerja dan habis masa ikatan dinasnya mengajukan permohonan untuk berhenti karena ingin bekerja di luar... Entah apakah para expert (SDM berkualitas/berpendidikan tinggi) di dunia industri sudah juga mulai tersedot ke luar negeri? Salam, Danny Hilman N - Original Message - From: Sanggam Hutabarat [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 19, 2004 12:33 PM Subject: [iagi-net-l] Phd in Indonesia ini cukilan Cak Nur di KBRI Washinton newspaper local/online hari ini: Salah satu tolok ukur kepedulian terhadap pendidikan adalah jumlah doktor atau philosophiae doctor (PhD, doctor of philosophy) yang di Indonesia jumlahnya hanya 65 orang, itu pun termasuk yang beli-beli di pinggir jalan, katanya. Sebagai perbandingan, AS memilih sekitar 6.500 PhD, India sekitar 1.200-an, dan negara-negara Eropa rata-rata 2.000 sampai 4.000 orang. Yang terbanyak adalah Israel, sekitar 16.500 orang, kata Cak Nur. Karena itu, tidak ada jalan lain kecuali meningkatkan mutu dan jumlah pendidikan di Indonesia, dan Cak Nur merasa bertanggung jawab untuk melakukan hal itu. Apa bener PhD kita 65.. koq dikit ya ?? minta konfirmasi teman2 khususnya dari kampus..soalnya ngubungi Cak Nur saya nggak tau sgm --- - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] rekonstruksi tektonik dalam hipotesa salam
Menurut sahibul hikayat dizaman para nabi, hitungan waktunya adalah satu purnama = 14 hari, dari purnama ke purnama lagi = 28 hari, agar perulangan hari waktu ibadah terjadi tetapi tidak keseringan maka angka 28 dicoba dibagi, kalau dibagi 4 didapat angka 7 (kayaknya nggak kelamaan), ya udah satu putaran ibadah ditetapkan = 7 hari dan sekarang disebut satu minggu. -Original Message- From: Koesoema [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 11, 2003 1:09 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] rekonstruksi tektonik dalam hipotesa salam Gampang dijelaskan: 1 minggu adalah 7 hari itu sih didefinisikan saja. Lucunya definisi ini dituruti semua orang - Original Message - From: Jossy C. Inaray [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 10, 2003 3:26 PM Subject: RE: [iagi-net-l] rekonstruksi tektonik dalam hipotesa salam Sama seperti yg satu ini. Tidak ada fenomena alam yg bisa menjelaskan kenapa 1 minggu = 7 hari. JCI -Original Message- From: Riyadi, Slamet S [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, September 09, 2003 4:51 PM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: RE: [iagi-net-l] rekonstruksi tektonik dalam hipotesa salam intermezzo, Begitu misteri angka 7 ?! Bila kita melihat jumlah titik/dot-merah pada sebuah dadu di bagian atas ... maka kita bisa menebak angka dadu di bagian bawahnya/alasnya ... yaitu dengan mengurangi angka 7 dengan jumlah dot diatasnya . . . silahkan coba? Salam, rekonstruksi sebuah dadu -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, September 09, 2003 4:53 PM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] rekonstruksi tektonik dalam hipotesa salam deleteee Tentang siklus 7 dalam Hipotesa Salam Mengapa perulangan siklus selalu angka 7 dan kelipatannya. Mengapa angka ini begitu istimewa di Hipotesa Salam ? Dalam geologi angka adalah random dan variabel. Hanya di tradisi Ibrani angka 7 menguasai keseluruhan tradisi hidup dan mati bangsa ini, tapi ini pun bukan eksplisit, hanya perlambang kepenuhan/kegenapan... Awang H. Satyana Eksplorasi BP Migas EOM NOTICE - This message and any attached files may contain information that is confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the intended recipient. If you are not the intended recipient or the person responsible for delivering the message to the intended recipient, be advised that you have received this message in error and that any dissemination, copying or use of this message or attachment is strictly forbidden, as is the disclosure of the information therein. If you have received this message in error please notify the sender immediately and delete the message. - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi
RE: [iagi-net-l] Renungan IAGI Lingkungan
Dalam diskusi-diskusi sering muncul dua kubu yang berlawanan, yang satu berpegang pada pembangunan ekonomi dan dikubu yang lain berpegang pada pelestarian lingkungan (lingkungan fisik dan non fisik). Pada kenyataannya pembangunan ekonomi terutama di Negara sedang berkembang seperti Indonesia akan selalu bertumpu pada pembangunan ekonomi yang mengakibatkan dampak terhadap lingkungan baik fisik maupun non fisik karena lebih berorientasi kepada pembangunan pertanian, kehutanan, agribisnis, pertambangan ataupun industri manufaktur. Hal ini sangat berbeda dengan di Negara kaya dan maju dimana mungkin pembangunan ekonominya lebih terfokus pada bidang teknologi tinggi (termasuk teknologi informasi) dan jasa, sehingga dampaknya terhadap lingkungan mungkin akan lebih kecil. Pada saat ini arus informasi dan opini dunia lebih dikuasai oleh Negara maju nan kaya tersebut, dimana sebenarnya mereka dulu telah dengan sepuas-puasnya mengeksploitasi sumberdaya (alam)nya dan telah berhasil mendapatkan hasil yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan teknologi mereka, sehingga mereka tidak perlu lagi mengeksploitasi sumber daya mereka. Terjadi perubahan paradigma yang drastis pada mereka, dari bagaimana mengeksploiasi alam kepada melestarikan alam. Dus, kemudian agenda mereka apa?. Untuk mereka bisa hidup nyaman tentu mereka memerlukan lingkungan yang juga nyaman, bagaimana caranya?. Tentu dengan cara mengusahakan agar lingkungan (fisik) belahan dunia lain yang belum terganggu agar bisa dijaga agar lingkungan global dimana mereka berada tidak berubah. Apa dampaknya terhadap Negara-negara sedang berkembang?. Negara-negara tersebut diharapkan untuk juga membangun industri seperti yang mereka punya yaitu yang tidak banyak dampaknya terhadap lingkungan. Maka dimulailah pengenalan industri teknologi tinggi, industri teknologi bersih, industri informasi dan jasa dimana semua expertisenya adalah milik mereka. Maka muncullah ekoindustri, ekolabeling, eko dan eko lainnya yang kriterianya semua mereka yang menetapkan. Apakah semua teknologi tersebut gratis?, tentu saja tidak, kita harus bayar. Bayarnya dengan apa?. Apakah semua itu cukup?. Ternyata tidak. Mereka ternyata masih memerlukan bahan-bahan hasil industri yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan tersebut, misalnya hasil industri ekstraktif. Maka ramai-ramailah pemodal dari Negara maju ke Negara sedang berkembang lagi, misalnya Indonesia, dan ini juga di support oleh Negara ybs. Jadi disini ada tarik ulur kepentingan yang sangat rumit. Tetapi yang penting untuk kita apa? Sebenarnya kita cukup memutuskan untuk memprioritaskan apa? Pembangunan ekonomi atau pelestarian lingkungan, atau kedua-duanya sekaligus secara bersamaan? Apa mungkin? perlu policy yang jelas. Dalam hal industri ekstraktif terutama pertambangan kita belum punya arah kebijakan yang jelas seperti apa yang di luar negeri disebut sebagai Mining Policy (Apa IAGI bisa berperan disini? Yaitu dalam memberikan masukan di tingkat kebijakan?) Sebagai intermezzo, saya teringat kepada apa yang sering dikemukakan oleh Pak Wimpy tentang hubungan antara manusia dan lingkungan. Katanya manusia itu akan dengan sendirinya peduli terhadap lingkungan seiring dengan pertumbuhan ekonominya. Dia mencontohkan, bahwa ketika masih miskin dan hidup secara sederhana di kampung dulu maka ia cukup (maaf) buang hajat di sungai di belakang rumah, ketika telah punya pengasilan sedikit maka ia buang hajat di WC yang dibangun dikebun di belakang rumah, dan setelah mendapat penghasilan yang lumayan maka dibangunlan WC jongkok di dalam rumah (hanya satu buah) untuk bareng-bareng, Pas ketika ketiban rejeki yang lebih besar maka dibangunlah WC duduk yang lengkap di samping kamar tidurnya untuk pribadi. Salam, Laung -Original Message- From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 10, 2003 10:05 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Renungan IAGI Lingkungan Berbicara masalah industri ekstraktif kebumian versus (dan) kerusakan lingkungan saya bisa mengamatinya paling tidak dengan dua skala. Pada skala mikro (pinjam istilahnya Pak Andang) atau wilayah (dan komunitas) kecil, dua hal tsb tidak perlu dipertentangkan. Karena pada dasarnya industri ekstraktif itu membawa dampak lingkungan baik lingkungan alam (perubahan bentang alam, air tanah dst...dst) maupun lingkungan sosial kemasyarakatannya. Tapi kalau kita mau jujur, mana ada sih kegiatan industri yang tidak membawa dampak lingkungan (ini agak melenceng sedikit...). Isunya memang kemudian bisa dilokalisir menjadi seberapa penting dan diperlukannyakah industri tsb untuk suatu daerah (dan kelompok masyarakat), dan seberapa jauhkah dampak lingkungan yang (akan) ditimbulkan dapat dihambat dan direhabilitasi. Dengan kacamata yang jernih (tanpa dikotori aspek politis, ekonomi yang berlebihan dsb) saya yakin keberadaan industri ekstraktif di suatu tempat bisa ditimbang-timbang manfaat dan
RE: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus diminimalisir
Mineral occurrence (keterdapatan mineral) di Indonesia umumnya erat kaitannya dengan keberadaan jalur gunung api purba maupun aktif dan pola tektonik Indonesia. Kita dapat mengharapkan untuk menemukan prospek emas atau tembaga epitermal maupun porfiri di jalur Busur Sunda yaitu pada pegunungan Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku ataupun jalur emas (Gold Belt) yang membelah Kalimantan Barat - Kalimantan Tengah sampai Kalimantan Timur. Prospek emas dan tembaga juga kita bisa dapatkan di pegunungan Median Irian Jaya. Endapan nickel laterit kita bisa dapatkan di pulau-pulau kecil Maluku ataupun Sulawesi. Daerah-daerah potensial tersebut saat ini mayoritas telah di deklarasikan sebagai HUTAN LINDUNG, kenapa?. Karena criteria untuk hutan lindung antara lain adalah: - daerah dengan ketinggian 2000 m diatas muka laut, - daerah dengan kemiringan lapangan 40% (atau sekitar 21 derajad)(catatan: bahkan daerah Cinere di selatan Jakarta akan masuk klasifikasi Hutan Lindung). Jalur pegunungan Busur Sunda dari Sumatera hingga Nusa Tenggara, Sulawesi dan Halmahera, serta Median Irian Jaya mayoritas telah masuk ke kategori HUTAN LINDUNG. Setelah total kawasan hutan dikurangi hutan lindung dan konservasi maka daerah yang tinggal untuk dieksplorasi tambangnya adalah PANTAI TIMUR SUMATERA, Sebagian JAWA, SEDIKIT DI NUSA TENGGARA, sedikit di SULAWESI, sebagian besar KALIMANTAN, sedikit di Maluku dan bagian utara Irian Jaya. Daerah sisa ini memang overlap dengan HPH dan umumnya sudah rusak hutannya. TETAPI daerah yang secara geologi prospek untuk eksplorasi mineral dimana?. Yang tersisa hanya KALIMANTAN. Salam, Laung -Original Message- From: Budi Brahmantyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, August 29, 2003 8:14 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus diminimalisir Saya pikir nggak perlu pake rumus-rumusan: Tambak terbuka merusak hutan, HPH memang tujuannya menebangi hutan Hutan lindung, apakah di rusak tambang terbuka atau HPH atau penjarahan oleh rakyat, atau untuk tambak udang, semuanya salah Kita masih sangat memerlukan hutan lindung. Kalau hutan non-lindung sudah porak poranda, kemudian hutan lindung diincar juga...apalagi yang kita punya? Apakah tidak dicoba mencari dari areal HPH yang ada komoditas tambangnya? Kan jadinya dua-duanya bisa didapat. Salam, BB Berita di media tsb memang sangat tendensius, banyak pernyataan yang dikutip, sepertinya nyambung satu sama lain, padahal tidak (bisa dipertanyakan). Saya harap ini karena ke-piawai-an wartawan saja dalam menyajikan berita. Contohnya: ...Pemerintah dan DPR diminta tidak meloloskan lagi pertambangan terbuka di hutan lindung. Perusakan hutan lindung secara terus-menerus akan berdampak pada kekeringan yang semakin parah di masa-masa mendatang. .(saya kutip seperti aslinya). Pertambangan terbuka di hutan lindung mengakibatkan perusakan hutan lindung = masih nyambung; perusakan hutan lindung mengakibatkan kekeringan = masih nyambung juga. Tapi menyambungkan pertambangan di hutan lindung dengan kekeringan = nanti dulu, karena ini bukan matematika dimana kalau A = B dan B = C, maka A = C. Karena kita musti lihat berapa banyak seh pertambangan di hutan lindung, kemudian seberapa banyak hutan lindung yang rusak (secara keseluruhan), serta seberapa luas hutan lindung yang rusak karena pertambangan. Itu tadi satu conto saja.. masih ada beberapa lagi pernyataan yang tidak saling nyambung tapi enak dibaca. Ini saya kutipkan data ttg hutan dan tambang Indonesia, sumbernya Made Astawa Rai, 2002 (Seminar - Isu dan Kendala Pengelolaan Sumberdaya Pertambangan dan Kehutanan). (1) Area Kontrak Karya = 21 juta ha (termasuk wilayah eksplorasi) (2) Area tambang = 0,135 juta ha (3) Luas hutan total Indonesia = 120 juta ha (4) HPH = 66 juta ha (5) Hutan lindung = 33,5 juta ha (6) Hutan konservasi = 20,5 juta ha (7) Laju kerusakan hutan dalam 7 tahun terakhir (hutan konservasi, hutan lindung, dan hutan produksi) = 1,36 juta ha/ tahun (Kongres Kehutanan Indonesia, Jakarta, 2001). Jika diasumsikan seluruh area tambang rusak, berarti hanya 10% dari laju kerusakan hutan per tahun. Padahal kenyataanya tidak demikian karena banyak lahan bekas tambang yang telah direklamasi. (Meskipun, tidak perlu dipungkiri pasti ada juga perusahaan nakal yang tidak beres reklamasinya). Jadi silakan tebak sendiri yang 90% itu dilakukan oleh siapa. Salam - Daru - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 28, 2003 10:46 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus diminimalisir Saya setuju dengan Mas Bondan Brillianto. Jangan gebyah uyah bahwa kerusakan hutan semata-mata disebabkan hanya oleh perusahaan Tambang. Mari kita buka mata dan telinga, berapa hutan yang rusak (area) dan apakah ada kontribusi perusahaan tambang disana (jangan-jangan di
RE: [iagi-net-l] Cost Recovery
Sekedar pembanding, Kalau pada Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B)dan Kontrak Karya Pertambangan Mineral (KK) kelihatannya pengawasannya lebih sederhana karena memakai system royalty dan pajak. Pada pra-produksi perusahaan membayar iuran tetap plus PBB dengan besar bervariasi dari US$ 10 sampai US$ 30 per km2 per tahun tergantung dari tahapannya. Menyetor deposito jaminan US$ 1000 per km2, dan harus mengeluarkan minimum expenditure US$ per km2 yang besarnya tergantung dari tingkat kesulitan daerahnya. Pada tahap produksi, PKP2B (batubara) misalnya, untuk setiap ton batubara yang ditambang maka 13,5%nya adalah bagian Pemerintah (Royalti ++), kemudian perusahaan akan dikenakan pajak penghasilan badan (PPh Badan) untuk pendapatan yang diperoleh dan juga dikenakan pajak-pajak dan retribusi lainnya yang jumlahnya cukup banyak. Sedangkan untuk KK (emas) tariff royaltinya sekarang 3,75% dan kemudian perusahaan akan dikenakan pajak penghasilan badan (PPh Badan) untuk pendapatan yang diperoleh dan juga dikenakan pajak-pajak dan retribusi lainnya yang jumlahnya juga cukup banyak. Tarif pajak PPh Badan di Indonesia tergolong cukup tinggi berkisar maksimum 30% sampai 45% dari penghasilan kotor. Jadi kalau perusahaan mau untung maka costnya harus ditekan agar marjin cukup besar, tetapi tentu saja harus tetap dalam kerangka good mining practice. Pengawasan produksi oleh Pemerintah cukup di ujungnya saja (minimal) yaitu pada saat pengapalan ataupun penjualan/ekspor. Salam, Laung -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, August 01, 2003 2:39 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery Pendapat Pak Rovicky benar sekali, kita terlalu sering menganggap diri tanpa modal, padahal di bawah sanalah (migas, batubara, mineral, dll.) modal kita. Tanpa mengundang investor pun nanti-nanti juga bisa kita gali dan manfaatkan sendiri. Hanya nantinya itu yang gak jelas sebab saat kita pertama ngundang investor itu pada saat itu kita gak punya teknologi dan gak punya uang buat mengeluarkannya. Harusnya memang karena kita bayari 85 % lebih ketat pengawasannya. Tapi kadang dilema, tujuannya ketat dibilang birokratis.. Sekali mengeluarkan sistem PSC memang pengawasan harus ketat. Saya kemarin lihat presentasi orang2 MMS (Mineral Management Service) - Ditjen Migas-nya Amerika - presentasi cara mereka menjual lahan di sebagian wilayah GOM (Gulf of Mexico). Mungkin rekan2 ada yang sudah tahu induk2 perusahaan mereka mengambil sistem ini di GOM (Unocal, Shell, dll.). MMS menjual lahan2 dengan blok yang luasnya sangat kecil (max 23 kmsq). Company2 mencari data daerah itu di luar sebab MMS tidak menyediakan data (jadi ini lahan subur buat private company penyedia data). Company2 memasukkan tawaran (tanpa WPB, tanpa komitmen), yang jelas mau ngasih cash bonus berapa. Pemenang tender adalah yang memberi cash bonus terbesar (cash bonus diperhitungkan sama atau lebih besar dari resource value). Mereka diberi primary term of lease yang lamanya bisa bervariasi dari 5, 8, 10 tahun. Ini adalah periode non-production. Selama periode tersebut kontraktor harus bayar annual rental fee yang besarnya bervariasi dari $1235/km2 per year - 1852.5/km2 per year. Setelah produksi maka dikenakan royalty yang harus dibayar ke pemerintah sebesar 12.5 % - 16.67 % based on value of production. Di samping itu mereka dikenakan minimum surety bond (guarantee bond) sebesar $ 50,000 - $ 3,000,000. Tidak ada cost recovery, tidak ada pengawasan. Dari sistem ini, tahun 2000 yl pemerintah dapat revenue $ 4.74 billion dari luas lahan yang dikontrak sekitar 193.441 km2 (Central GOM) dan 145.283 km2 (Western GOM). Teman2 di Ditjen Migas kelihatannya tertarik untuk melihat lebih jauh sistem ini. Tetapi di Indonesia sistem ini di beberapa kasus sulit diterapkan. Siapa yang mau beli lahan 23 km2 di Indonesia Timur yang frontier ? Apakah berbenturan dengan UU Migas 2001 pun harus dikaji dulu. Apapun, ini sebuah sistem kemitraan lain dari PSC/JOA/JOB/TAC. Kalau punya kita lemah, ya kita benahi agar benar2 sesuai dengan amanat UUD 45 ... untuk kemakmuran rakyat. Salam, Awang H. Satyana Eksplorasi BP Migas Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Miturut aku ... ini pendapat saja yak ... Sistem PSC dengan cost recovery scheme ini mempunyai mempunyai (banyak) kelemahan. Karena awalnya sistem ini kan toh dibuat dengan tujuan baik, jadi tidak ada yg salah atau tidak dapat dibuktikan kesalahannya. Namun ternyata setelah implementasinya berjalan diketahui mengandung beberapa kelemahan setelah cukup lama (luaaamaaa dink ... wong udah puluhan tahun kok). Kelemahan ini salah duanya ya - diperlukannya pengawasan yang ketat - mudah 'dipermainkan' ini istilah kang awang :) - ... Diperlukannya pengawasan yg ketat ini tentunya sudah harus dipikirkan oleh si 'pengawas' Saat ini ada di tangan BP migas ... Nah si pengawas ya musti tahu bener sejauh mana 'kekuatan' pengawasan ini
RE: [iagi-net-l] [PHYSICS-UI] Edaran 01: Seminar Nasional Bahan Magnet III
Sedikit meluruskan tulisan Pak Pranoto pada kalimat-kalimat terakhir: Dalam konsep kita Negara adalah yang menguasai sumber daya alam sedangkan pemiliknya adalah bangsa Indonesia?. Kemudian tentang royalti (atau bagian pemerintah dari produksi batubara) dalam PKP2B adalah ditetapkan 13,5% dari produksi tidak tergantung kualitasnya. Beban pajak-pajak memang cukup besar, antara lain PPh badan yang mengikuti peraturan pada saat kontrak ditandatangani (misalnya tarif PPh badan PT. KPC setelah tahun ke 10 adalah 45% dari laba sebelum pajak), ditambah kewajiban2 lain misalnya Landrent, retribusi daerah (penerangan, air, PKB, BBnKB, dll),dll. Salam, Laung -Original Message- From: Pranoto, Imanuel W [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 14, 2003 7:27 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] [PHYSICS-UI] Edaran 01: Seminar Nasional Bahan Magnet III Pak Ndaru, maaf bukan mengenai magnet. Menanggapi pernyataan kawan kita itu tentunya harus berhati-hati. Beberapa kenyataan di tempat saya bekerja mungkin bisa memberikan tambahan kejelasan mengenai praktek bisnis pertambangan batubara di era otoda: 1. Desentralisasi memang memberikan kemudahan bagi semua pengusaha (bukan hanya pengusaha nasional), terutama mengenai perizinan yg tidak harus ke pusat (dlm hal ini cukup ke propinsi atau pemkab/kota sesuai dgn locus drpd otoda). Namun hal ini mensyaratkan sdm pemda yg berkualitas spt pengetahuan geologi, pemahaman yg komprehensif thd pengelolaan sda, manajemen lingkungan dan implikasinya thdp strategi pembangunan daerah. Sayangnya, tdk semua daerah sdh memiliki itu, shg izin2 dlm bentuk KP, SIPD dll mudah sekali dikeluarkan dan cenderung belum terkelola sesuai dgn peruntukannya. 2. Saya tdk tahu pandangan birokrat di Jkt thdp pengusaha lokal, namun yg namanya efisiensi tentu bukan hanya menyangkut jumlah orang tapi juga jumlah produksi (material yg dipindahkan, resource yg dikeluarkan, enhanced process, recovery, dll). Maksudnya, jika jumlah total karyawan 40-100 namun produksi batubara cuma 500 ribu ton/tahun tentu sgt tdk efisien dibanding dgn perusahaan yg mempekerjakan 1000 org tapi berproduksi 11-16 juta ton/tahun. Belum lagi kalau menyangkut enhanced process (preparasi: washing, crushing, de-ashing, dll) dimana jml labor hrs ditingkatkan utk memperbaiki recovery shg sda milik rakyat ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Skrg menyangkut kontribusi tdhp negara sbg pemilik sda, perusahaan batubara besar umumnya adl pemegang PKP2B (Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara) yg wajib menyerahkan royalti kepada pemerintah sesuai dgn value dari batubara (rank, type, market value, dll). Benar seperti yg dikatakan Pak Ndaru, selain royalti, ada pajak2 lain yg harus dibayarkan baik ke pusat maupun pemda dan yg paling signifikan besarnya adalah corporate tax (pajak atas keuntungan perusahaan). Semoga bisa menambahkan. Salam, Noel -Original Message- From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 13, 2003 3:40 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] [PHYSICS-UI] Edaran 01: Seminar Nasional Bahan Magnet III Agar IAGI gak berlepotan minyak melulu seperti sentilan bung RDP (padahal gak ada salahnya lho dengan minyak..), ini aku postingkan masukan seorang pengusaha kecil (?) tambang batubara (geologist juga) mengenai aspek praktis bisnis pertambangan batubara di era otoda yang disampaikan melalui salah seorang kawan di PP IAGI. (1) Positip: Disentralisasi dirasakan banyak memberi kemudahan bagi pengusaha tambang batubara nasional di daerah, yang tentu saja berimplikasi pada efisiensi investasi (2) Negatifnya: pandangan para birokrat di Jakarta yang masih diskriminatif terhadap pengusaha lokal. Padahal berdasarkan pengalamannya dengan jumlah karyawan 40 - 100 orang, perusahaannya jauh lebih efisien dibandingkan perusahaan multinasional di sebelah KP-nya yang memiliki 1000an orang karyawan. Dan yang paling 'menggusar'kan adalah, royalty yang hanya 13 % ('padahal menurutnya keuntungan mereka bisa 100 - 150 %, apalagi mereka ekspor'). Jual batubara US $ 25 - 26 / ton, sementara biaya produksi paling top US$ 12. Secara eksplisit ybs minta IAGI untuk melakukan advokasi tentang hal ini (penghapusan diskriminasi perlakuan 'oknum birokrat' thd pengusaha tambang batubara nasional, sekaligus untuk penciptaan iklim usaha yang kondusif -- akses perbankan). Saya sudah menanggapi hal ini terutama masalah pendapatan negara yang tidak hanya dari royalty seperti tax dan restribusi lainnya yang jumlahnya bisa di atas 50% (mestinya beliau ini tahu masalah ini ya..). Salam - SP RDP.aku gak tahu banyak ttg magnet, mungkin kawan lain bisa kasih input.. - Original Message - From: PUTROHARI Rovicky [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 13, 2003 9:50 AM Subject: [iagi-net-l] [PHYSICS-UI] Edaran 01: Seminar Nasional Bahan Magnet III Sebagai geologist aku kok ngga tahu ya .. mineral bahan
RE: [iagi-net-l] PAKAR Tolak Tiga Perusahaan Pertambangan di Sumbawa
NGO tersebut hanya Asbun (Asal Bunyi), karena daerah Kontrak Karya PT. Mitra Sumbawa Minerals (milik Rio Tinto) telah dikembalikan kepada Pemerintah RI (terminasi kontrak) pada akhir tahun 1999. Laung -Original Message- From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, January 15, 2003 6:33 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] PAKAR Tolak Tiga Perusahaan Pertambangan di Sumbawa Sabtu 11 Januari 2003 10:31:08 WIB PAKAR Tolak Tiga Perusahaan Pertambangan di Sumbawa MinergyNews.Com, Sumbawa Besar - Berita akan beroperasinya tiga perusahaan pertambangan di Sumbawa yaitu PT Sumbawa Timur Minning, PT Newcrest Sumbawa Jaya dan PT Mitra Sumbawa Mineral mendapat reaksi keras dari NGO. Ketiga perusahaan ini merupakan perusahaan tambang pemegang KK Generasi I. Ketua Yayasan Peduli Alam dan Kesejahteraan Rakyat (PAKAR), Abdul Maula, dalam memperjuangkan konsistensi kelestarian sumber daya lingkungan, khususnya dalam penolakan terhadap pembukaan pertambangan baru akan meminta dukungan NGO lingkungan seperti WALHI, WWF, Bird Life serta LOH Sumbawa. Kami juga akan menyurati Green Peace, ujarnya seperti juga dilansir Harian Jaring Sumbawa Ekspres. Selain menentang terhadap rencana eksplorasi tiga perusahaan dimaksud, Abdul Maula juga mengkhawatirkan kemungkinan ekspans(perluasan wilayah konsensi) PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) di Elang/Dodo seluas 97.204,60 hektare. Kekhawatiran kami karena ekspansi ini akan menelurkan kerusakan sumber daya hutan dan perairan laut yang selama ini dijadikan perusahaan tambang sebagai tong sampah, tegas Maula. Apalagi menurut Maula, dampak dari STD (Submarine Tailings Disposal) yang kini dilakukan PTNNT dipastikan akan menyebabkan terjadinya pencemaran baik di darat maupun di perairan laut. Persoalan pertambangan harus menjadi tanggung jawab kita, bukan hanya PAKAR, tegasnya. Dia juga berharap agar pemerintah kabupaten untuk sementara menolak dulu tiga KK perusahan tambang tersebut, dengan alasan saat ini kerusakan hutan di Sumbawa sudah sangat memprihatinkan. Sementara di tempat terpisah, Ketua Perhimpunan Advokasi Lingkungan untuk Emansipasi Masyarakat (PALEM) Indonesia, Bambang Mei Finarwanto, SH., mengatakan, agar terjadi penyeimbang informasi, dalam waktu dekat akan melakukan hearing bersama pihak-pihak yang tentunya mengerti masalah tambang. Salah seorang dari mereka adalah Bapak Badrul Munir yang akan menjadi pembicara, jelas Bambang. (MNC-12) - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Berapa range gaji di kumpeni anda...??
Kalau di mining kompeni setiap tahun ada survey yang dilakukan oleh konsultan Mercer atau McDermott, data tsb tersedia buat perusahaan pelanggannya. Laung -Original Message- From: PUTROHARI Rovicky [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, January 14, 2003 9:04 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Berapa range gaji di kumpeni anda...?? Yang ada di website IAGI itu personal, artinya hanya satu data saja tiap orang, dan jumlah pesertanya sangat terbatas. Juga saya tidak tau latar belakang dari data tersebut (peg negri apa kumpeni, apa mining ?). Metode survey web ini akan lebih bagus kalao semua dianggap rata-rata sama, lah kalo dibandingkan peg negeri dengan yg di mining kumpeni nanti malah ketimpangannya buesar sekaleee... :-p Yang kuinginkan adalah range gaji di perusahaan tersebut, beserta title -- yg mengindikasikan years experiences, kalo terlihat dalam jenjangnya yng lengkap dari Jr Geol (entry level) hingga Chief/Mgr geol. Sampai sat ini baru 2 yg kuperoleh. Yang lucu kemaren ketika ngobrol dg beberapa gg di jkt, banyak yg kaget ternyata di kumpeni lain rangenya sudah besar. Karena mereka ndak saling ngomong maka kenaikan gaji setelah krisis kemaren sudah memuaskan mereka. Seolah gajiku di kumpeni ini sudah cukup . (banyak yg beranggapan di kumpeni lain ndak pada naik gajinya ... . Namun ketika aku cross dengan dataku di kumpeni yg lain sebenernya ya emang semua sudah pada naik kok ...hi hi hi :-) inilah kalo ndak sering ngobrol dan sharing informasi ... 'Bargaining position'nya jadi lemah seperti indikasi Kang Andang. Ada yg mau nyumbang data silahkan ?! ... (lah malah kebanyakan pada nanya ketimbang ngasih tau je ... :-( Japri ya ? RDP [EMAIL PROTECTED] 14/01/2003 08:17 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Berapa range gaji di kumpeni anda...?? Pak Rovicky, kalo gak salah beberapa waktu yang lalu di website IAGI sempat mengadakan survey gaji geologist. Mungkin bisa dimanfaatkan?? - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] horeee....BBM naik.....
ttp kata org lingkungan premium lebih banyak menghasilkan gas buang CO dibanding solar. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, January 02, 2003 9:09 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] horeeeBBM naik. Mungkin dasarnya lingkungan. Yg bikin polusi lebih parah, mesti bayar lebih mahal... Allo, Paulus T Paulus.T.Allo@conocophi To: [EMAIL PROTECTED] llips.com cc: Subject: RE: [iagi-net-l] horeeeBBM naik. 01/02/03 09:07 AM Please respond to iagi-net yg repot yg biasa naik bus nih, soalnya harga solar lebih tinggi dari harga bensin, jadi kenaikannya lebih berasa kereta subway kapan jadinya yah? kali ajah bisa lebih murah... -- paulus Selamat Tahun Baru 2003 Happy New Year Horeee... bensin harganya lebih rendah, ongkos angkot ngga naek lagi asiik. Trims buat Pemerintah,sangat menghormati penduduknya yang belum punya kendaraan Ferdi RIZAL Jr. Wellsite Geologist - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED]) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Sipadan - Ligitan
Ya udahlah, percaya nggak katanya kekuasaan itu akan dipergilirkan. Dulu Sriwijaya pernah menguasai Malaysia, kemudian lepas, kemudian Majapahit kembali menguasai Malaysia, kemudian lepas, kemudian .., kemudian Indonesia coba menguasai Sabah dan Serawak ttp gagal ha ha, kemudian Malaysia coba menguasai Sipadan Ligitan dan berhasil, kemudian Singapore coba menguasai Indosat, dan berhasil, dan nantinya Indonesia nggak tau yah, tunggu giliran. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, December 18, 2002 6:07 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Sipadan - Ligitan Yahh sudahlahmasih banyak pulau kita yang tidak terurus.. hs Original Message: - From: BASKARA Hendra [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 18 Dec 2002 17:00:00 +0800 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Sipadan - Ligitan ada lagi vick yg sudah (?) di-caplok : taman nasional komodo (p. komodo, p. rinca dan p. padar) yg diserahkan pengelolaan-nya ke investor malaysia saya cuma berharap semoga pergantian management ini bisa menjadikan bangsa kita di sana lebih makmur dan mudah-2an mereka juga bisa menjaga segala potensi sda yg ada. tambahan info : di kl selain nama yg sudah disebutkan masih ada lagi, setidaknya yg aku tahu, ada lagi 2 geologists kita yg kerja di sana + 4 engineers. malah masih ada 1 geologist lagi yg mau nyusul. Rovicky Dwi Putrohari To: [EMAIL PROTECTED] explore@centr cc: in.net.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sipadan - Ligitan 12/18/02 03:09 PM Please respond to iagi-net Malaysia emang ndak tanggung-tanggung mencaplok permennya Indonesia Kemaren Sipadan-Ligitan padahal sudah banyak geologist yg dicaploknya jugak Ada Herry Andiarbowo (Petronas), Iswani (Murphy), ada Teguh (Murphy), Ada Adit (Petronas) . bener-bener deh pengelola yang handal Duh siapa yang mau 'suka rela' dicaplok Malaysia ...? emang Malaysia . boljug deh loe :-( rdp - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - mail2web - Check your email from the web at http://mail2web.com/ . - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/