RE: [iagi-net-l] Investasi Mineral 2006 Naik

2006-01-10 Terurut Topik Parlaungan (RTI)

Royalti dibayarkan oleh perusahaan yang telah berproduksi. Sedangkan
investasi yang dimaksud adalah untuk perusahaan yang baru, bisa pada
tahap eksplorasi, konstruksi ataupun peningkatan bagi yang telah
produksi.

Perkiraan royalty batubara tahun 2006 sejumlah Rp. 4,8 trilyun saya
pikir cukup realistis. Dengan asumsi total produksi batubara Indonesia
tahun 2006 adalah 130 juta ton, dimana tariff royalty (bagian
Pemerintah) adalah 13,5%, maka itu berarti total royalty yang diterima
Pemerintah tahun 2006 adalah 17,5 juta ton batubara. Jika harga batubara
tahun 2006 rata-rata US$30 per ton maka akan didapat total royalty
sekitar US$5,2 milyar. Jika asumsi kurs rata rata tahun 2006 US$1 adalah
Rp9500 maka itu berarti total royalty akan sekitar Rp4,9 trilyun.

Salam,
Laung
-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, January 11, 2006 7:43 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Investasi Mineral 2006 Naik

Tahun 2005 -- investasi Rp 830 Milyar
Tahun 2006 -- investasi Rp 900 Milyar

Adakah yg tahu berapa rata2 US$ rate tahun 2005 ?
berapa perkiraan rate 2006 ?

Yg buat aku 'rada' heran dengan invest cuma segitu Milyar segitu
tetapi royaltinya kok bisa  (sepertinya wartawan salah kutip =
kurang tips .. upst !).
Target royalti 2005 sebesar Rp 4,05 triliun. Realisasinya Rp 4,7
triliun.
Pada 2006 ditargetkan PNBP bisa mencapai Rp 4,8 triliun.
Lah yg begini ini kan suangat menarik ta ... Pak Laung, Pak nDaru atau
temen tambang lain ada yg bisa njelasin ?

RDP
==
http://www.minergynews.com/berita/20060104/20060104_1.shtml

 Rabu 4 Januari 2006 17:11:54 WIB
Investasi Mineral 2006 Naik


Target royalti 2005 sebesar 4,05 triliun rupiah. Realisasinya bisa
mencapai mencapai 4,7 triliun rupiah. Pada 2006 ditargetkan PNBP bisa
mencapai 4,8 triliun rupiah. (MNC-4)



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Di mana Proceedings PIT IAGI ke-1 s.d. ke-34 ? Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ?

2005-12-08 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Bagaimana kalau untuk yang akan datang diadakan PIT bi-kameral (kayak
parlemen aja). Satu kamar untuk makalah dan presentasi harus bahasa
inggris dengan iming-iming proceeding go international, dan satu kamar
lagi makalah dan presentasi dalam bahasa Indonesia yang tentunya untuk
konsumsi lokal?.

Laung

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, December 09, 2005 12:54 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Di mana Proceedings PIT IAGI ke-1 s.d. ke-34 ? 
Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ? 


Bagaimana jalan terbaik dan cepat agar proceedings
IAGI go-international ? 



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] air tanah jakarta terancam minimnya suplai

2005-11-23 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Kompas - Kamis, 24 November 2005  
  

Di Jakarta Terancam Minimnya Suplai 


Denpasar, Kompas - Hasil penelitian suplai air tanah di Jakarta
menunjukkan, daur hidrologi ternyata tidak membawa air dari kawasan
Bogor masuk ke cekungan air tanah Ibu Kota. Konsekuensinya adalah
perlunya konservasi dan pengawasan eksploitasi air tanah untuk mencegah
datangnya krisis.

Selama puluhan tahun para ahli meyakini kawasan Bogor sebagai penyuplai
air tanah di Jakarta. Anggapan itu ternyata salah, kata peneliti di
pusat penelitian geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Dr Robert F Delinom, ketika ditemui di sela-sela Simposium Ekohidrologi
Internasional di Denpasar, Bali, Selasa (22/11).

Menurut penelitian yang dikerjakan tiga peneliti itu, air tanah dari
Bogor menuju Jakarta terhalang formasi batuan masif Bojong Manik dan
Kelapa Dua -yang usianya lebih tua dari lapisan batuan di bawah Jakarta.

Halangan formasi batuan itu menyebabkan air tanah yang mengalir ke
Jakarta keluar menjadi air permukaan di kawasan timur Jakarta. Limpahan
itu, bersamaan dengan hujan, kemudian berdampak banjir.

Dari 54 titik pemantauan menggunakan data geologi dan suhu, kami hanya
menemukan dua lokasi imbuhan air tanah (recharge) Jakarta, masing-masing
di selatan Jakarta dan sekitar Bekasi. Dua lokasi itulah yang sebenarnya
mengisi cekungan air tanah Jakarta, kata peneliti yang belajar tentang
air tanah di Universitas Chiba, Jepang, itu.

Sejauh ini, penelitian belum menyentuh kuantitas dan kualitas air tanah
di Jakarta, termasuk sejauh mana intrusi air laut masuk ke daratan.

Menurut Robert, dirinya bersama Research Institute for Human Nature
(RIHN) Kyoto, Jepang, baru merencanakan penelitian kondisi lingkungan
air tanah di Jakarta dalam program penelitian kawasan megacity tahun
2006 mendatang.

Penelitian diarahkan untuk mengetahui percepatan intrusi air laut,
anjloknya permukaan tanah, dan rekomendasi yang mungkin dilakukan
terkait dampak dan ancaman eksploitasi air tanah yang berlebihan. (GSA)




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Cepu lagi .. siapa yang tanda tangan WK Cepu?

2005-06-22 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Status TAC kan BELUM diubah menjadi PSC, tetapi akan di PSC-kan.

Peraturan menyangkut hukum, hukum tergantung argument dan
penafsirannya.

CEPU  Kuasa Pertambangan Migas Cepu dipegang oleh PEMERINTAH (Menurut
UU)  Pemerintah memberikan Kuasa kepada PERTAMINA untuk
mengembangkan  PERTAMINA 100% sahamnya dimiliki oleh PEMERINTAH. Dus
Pemerintah sebagai pemilik Pertamina berhak untuk menentukan arah
kemana jalannya permainan ini, tinggal rakyat/melalui DPR yang mengawasi
jalannya permainan. 

Pertanyaannya: BERANI nggak Pertamina melawan/menggugat PEMILIKnya? Ya
misalnya lewat PTUN itu. Aku rasa nggak lah.


-Original Message-
From: O.K Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, June 22, 2005 1:08 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Cepu lagi .. siapa yang tanda tangan WK Cepu?

Ya itu masalahnya bang, lapangan itu statusnyakan TAC kapan berubahnya
jadi PSC?, menurut saya kalau pemerintah RI sendiri tak peduli dengan
aturan yg pernah dikeluarkannya.. Pertaminalah yg harus melakukan  legal
action. Bagaimana juga lapangan itu asset mereka PTUN-kan saja
pemerintah.

-Original Message-
From: Parlaungan (RTI) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, June 22, 2005 12:50 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Cepu lagi .. siapa yang tanda tangan WK Cepu?

Upst, ini bukan extension contract lho, yang saya baca dan dengar di
media adalah negosiasi contract baru (PSC) antara Pemerintah RI vs
kontraktor. 

-Original Message-
From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, June 22, 2005 12:13 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Cepu lagi .. siapa yang tanda tangan WK Cepu?


Deleted

apakah itu semua jawabannya adalah extention contract Cepu?

 
deleted


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Cepu lagi .. siapa yang tanda tangan WK Cepu?

2005-06-21 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Cak,

Kita kan butuh minyak secepatnya, kalau nunggu habis masa TAC tahun 2010 baru 
dikembangkan oleh Pertamina, lha produksinya tahun berapa? apa rakyat sabar 
rek?. Apa EM bisa dipaksa untuk produksi sebelum tahun 2010? Kemudian 2010 lalu 
angkat kaki? Kalau rakyat sih kayaknya saat ini nggak begitu peduli siapa nya 
tetapi hasilnya he he. 


-Original Message-
From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, June 22, 2005 9:40 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Cepu lagi .. siapa yang tanda tangan WK Cepu?


Kontrak KKS WK Cepu - .

 

Seperti yang disampaikan oleh Rizal Malarangeng (juru bicara tim negosiasi 
versi pemerintah untuk penanganan blok Migas Cepu) semalam dalam acara Economic 
Challenge di Metro TV,  bahwa kemungkinan besar skim yang akan diterapkan untuk 
pengelolaan Cepu adalah PSC dengan komposisi split 85:15. Kontraktor yang 
berada pada split 15% tersebut adalah terdiri dari share ExxonMobil 45%, 
Pertamina 45% dan Pemda Bojonegoro 10% tanpa satu kata pun dijelaskan siapa 
yang akan menjadi Operator atas blok Cepu tersebut. 

 

Maka menjadi pertanyaan antara lain tentang :

 

Kontrak/Legall  Kepemilikan:

   Akankah kontrak existing (TAC) akan diputus saat ini, kemudian berubah 
menjadi kontrak PSC?
   Ataukah kontrak TAC tetap berjalan hingga 2010, kemudian WK kembali ke 
Negara melalui pemerintah, kemudian dilanjutkan dengan kontrak PSC?
   Dalam kontrak PSC tersebut, siapakah yang akan bertanda tangan kontrak atas 
WK tersebut? BP Migas dengan ExxonMobil atau Pertamina ?
   Jika yang bertanda tangan adalah Exxon Mobil, artinya kontrak WK Cepu 
beralih dari Pertamina (TAC) menjadi WK ExxonMobil (PSC), gimana dengan 
preseden hukumnya?
   Seandainya Tim Negosiasi Pemerintah membela anaknya sendiri, mengapa 
komposisi kepemilikan pada saham tak menggambarkan keberpihakan pd sang anak, 
misalnya EM 45%, Pertamina 46% dan Pemda Bojonegoro 9%, sehingga posisi sebagai 
operator adalah valid pada Pertamina.
   Bagaimanakah sistem akuntansi antara dua sistem kontrak tersebut 
(Pertamina/TAC hingga 2010 dan ExxonMobil/PSC paska 2010) - kebayang ruwetnya, 
keruwetanlah yang menjadi potensi ke-mbelingan nantinya.
   Tidakkah poin nomer 4 diatas menjadi preseden bagi kontrak-kontrak TAC yang 
lain. Medco juga berhak dong merubah kontrak TAC sanga-sanga menjadi kontrak 
PSC, kenapa hanya ExxonMobil yang memperoleh privilege?, juga dengan yang 
lain-lainnya.
   UU 22/2001 yang dilanjutkan dengan PP.35 (Hulu Migas) sebagai produk hukum 
Indonesia dengan memberikan jaminan kelangsungan kontrak TAC yang akan kembali 
ke Pertamina, kenapa musti dapat berubah wujud menjadi kontrak PSC dengan 
penghentian atas WK tersebut.
   maka tegakkah hukum Indonesia? bingung aku.

 Kemampuan :

   Apa yang disampaikan oleh Kurtubi, pengamat ekonomi perminyakan kondang 
Indonesia dengan konsep nasional-pragmatis, menyatakan jika kita tendang 
ExxonMobil sekarang, toh Pertamina nantinya juga akan menggandeng pihak lain 
untuk pembiayaan pengembangan Cepu. Kan Pertamina kesulitan cash flow. ## 
kalimat beliau seolah menihilkan pola-pola pendanaan suatu project. Seolah 
dalam pengelolaan lapangan minyak kudu selalu bergantung pada dana perusahaan 
minyak asing. Padahal pasar uang diluaran sudah begitu banyaknya, NEXI, NEDO, 
HSBC, BCA, Konsorsium2 lembaga keuangan bahkan Lembaga Keuangan Syariah pun 
kini dengan mudah akan mengeluarkan dana untuk pola project financing bagi 
lapangan produksi (bukan eksplorasi)

 Lain-lain :

   Pengelolaan teknis? - gak usah diragukan dengan SDM kita.
   Pengelolaan manajemen ? Korupsi? - Tugas bersamalah untuk memeranginya.

Topik yang hampir selalu ditampilkan oleh tim negosiasi versi pemerintah ini 
adalah busung lapar, keperluan dana besar, posisi net importer kita, dll 
sebagai bagian penjelasan kepada publik. Seolah menjadi tanggung jawab 
extension contract Cepu untuk masalah keseluruhan negeri. Sementara 
parameter-parameter penting seperti besaran kompensasi, besaran klaim sunk cost 
yang disetujui, adusted split, perolehan kelola atas 29 struktur pada WK PSC 
versus satu struktur (Banyu Urip) pada sistem TAC, dll tak muncul kepermukaan. 
Yang penting biasanya disebut konfidensial, sementara sisi lain ada eksploitasi 
opini. Gelap banget sih negeri ini.

 

Mungkin pertanyaan-pertanyaan diatas terlalu naïf, aa akhirnya, hanya 
sabar dan tawakal-lah yang menjadi pilihan.

 

lam-salam,
ar-.

Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:On 6/21/05, ismail 
wrote:
 Dari Economic chall. MetroTV Selasa malam ini, Kayaknya hampir dipastikan
 Exxon akan tetap di Cepu, apalagi juga ada dukungan dari Pengamat
 Perminyakannya.
 Dari diskusi yang sudah panjang lebar selama ini diberbagai forum tentang
 kasus ini, kayaknya dari apa yang disampaikan di MetroTV tsb, Alasan
 Pragmatislah yg diperhitungkan untuk memutuskannya.karena memang problemnya
 ada di pihak Indoz ( supaya cepat berproduksi shg dapat menambah penghasilan
 negara 

RE: [iagi-net-l] Cepu lagi .. siapa yang tanda tangan WK Cepu?

2005-06-21 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Upst, ini bukan extension contract lho, yang saya baca dan dengar di
media adalah negosiasi contract baru (PSC) antara Pemerintah RI vs
kontraktor. 

-Original Message-
From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, June 22, 2005 12:13 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Cepu lagi .. siapa yang tanda tangan WK Cepu?


Deleted

apakah itu semua jawabannya adalah extention contract Cepu?

 
deleted


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] batu besi (Virus Checked)

2005-06-20 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Sedikit tambahan, di Indonesia bijih besi umumnya dikenal dalam bentuk
Pasir Besi, Lateritik Besi dan Besi Primer. Pasir Besi (Titanomagnetite)
adalah hasil pengendapan besi sekunder dan umum terdapat di pantai,
misalnya di pantai selatan Jawa (sudah diusahakan). Lateritik Besi
(berupa goethite dan limonite) merupakan endapan hasil proses pelapukan
dari batuan ultra basa dengan kadar besi rendah, saat ini sudah dicoba
dikembangkan di Pulau Sebuku. Potensi Lateritik Besi ini sangat besar
terdapat di Sulawesi, Halmahera, Kalsel dan Papua. Dan Besi Primer
(hematite dan magnetite) seperti yang disebut Pak Daru di Indonesia
dapat berasosiasi dengan Skarn, disamping di Pulau Bangka daerah yang
berpotensi terdapat Bijih Besi Primer ini adalah di Kalimantan Barat
(Kab. Ketapang), Belitung, Lampung, Aceh dan Sumatera Barat.

Salam,
Laung

-Original Message-
From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, June 20, 2005 4:01 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] batu besi (Virus Checked)

Abah dan rekans,

Kalau yang dimaksud dengan batu besi adalah iron ore, di Indonesia
memang
sangat jarang (belum) ditemui karena kondisi geologinya. Secara umum ada
2
genesa iron ore (yang saya tahu) dan biasanya membentuk layers (cms
s.d
beberapa meter).  (1) Iron ore diendapkan sebagai volcanogenic
exhalatives
pada gunung-gunung api bawah laut, sama persis mekanismenya dengan VMS
(volcanogenic massive sulfide - Pb - Zn - Cu). Komposisi ore deposit ini
memang sangat tergantung dari komposisi magma di bawahnya. Ada beberapa
tempat di Indonesia yang mengindikasikan type deposit ini; (2) Iron ore
tebentuk sebagai sedimentary exhalative/ sedex). Host rock dari type
ini
murni sediment. Artinya larutan hydrothermal yang kaya Fe keluar dari
fractures (structures) di dasar laut berinteraksi dengan air laut dan
diendapkan menjadi semacam layer sediment. Di Australia type iron ore
spt
ini biasanya diketemukan pada batuan sangat tua dan termetamorfisme,
sering
disebut sebagai BIF (banded iron formation). Tapi ada beberapa penulis
yang
menyangkal bahwa BIF bukanlah sedex, tapi terbentuk sebagai type
deposit
replacement (jadi tebentuk belakangan dibanding sediment-nya, kadang
disebut
sebagai epigenetic deposit).

Ada beberapa lagi genesa iron ore tetapi sangat khusus seperti
misalnya
yang berasosiasi dengan skarn (di Freeport ada tidak ya skarn yang
iron
rich??), atau iron ore yang terbentuk seperti halnya lava (dimuntahkan
oleh
gunung api yang komposisi magmanya iron-rich).

Saya belum pernah ke Bangka jadi tidak punya bayangan ttg batu besi di
sana.
Mungkin rekan dari PT Timah atau Kobatin bisa lebih menjelaskan.

Tambahan lagi: pada saat orang bilang iron ore, itu bukan berarti 100%
besi,
biasanya komposisi Fe-nya berkisar 60 - 80%, sisanya disusun oleh
mineral
lain spt zircon, rutile, kuarsa, dll.

Salam - Daru


- Original Message - 
From: [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, June 20, 2005 9:22 AM
Subject: [Fwd: [iagi-net-l] batu besi]


Rekans

Sampai hari ini Senen 20 Juni 2004 , belum ada yang respons,
kenapa ya 
Apakah memang belum ada rekan yang mengetahuinya ?
Aku memang beber bener pengen tahu lho.

Si Abah


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)

RE: [iagi-net-l] geophysicist di mining co. (Berapa jumlah geoscience di perusahaan anda?)

2005-06-08 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Pak Syaiful,

Dalam mineral exploration sering dilakukan survey geofisik yaitu
airborne geomagnet/EM survey untuk skala regional dan surface
geomagnet/EM dan IP untuk skala prospek. Seperti lumrahnya pekerjaan
geophysicist dia bertanggung jawab untuk melakukan data akuisisi,
pengolahan data sampai interpretasi/modeling. Akuisisi data dilapangan
untuk yang simple (misal surface geomagnet/EM) dilakukan sendiri akan
tetapi yang rumit dikontrakkan (misal IP dan airborne magnetic/EM).

Salam,
Laung 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, June 08, 2005 4:48 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] geophysicist di mining co. (Berapa jumlah
geoscience di perusahaan anda?)


pak laung, ingin tahu saja, apa kerjaan geophysicist di kumpeni seperti
rio
tinto tsb?
saya kira di sana hanya ada gerombolan geolog saja.

salam,
syaiful



 

Parlaungan

(RTI)  To:
iagi-net@iagi.or.id 
[EMAIL PROTECTED]   cc:

nto.co.id  Subject: RE:
[iagi-net-l] Berapa jumlah geoscience di perusahaan anda 
 ?

06/08/2005 07:52

AM

Please respond to

iagi-net

 

 





Nama Perusahaan : Rio Tinto Exploration
 Bidang Usaha : Mining
 Jumlah Geologist : 6
 Jumlah Geophysicist :  1







-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Berapa jumlah geoscience di perusahaan anda ?

2005-06-07 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Nama Perusahaan : Rio Tinto Exploration
 Bidang Usaha : Mining
 Jumlah Geologist : 6
 Jumlah Geophysicist :  1

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, June 08, 2005 2:18 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Berapa jumlah geoscience di perusahaan anda ?


Sorry ada kesalahan :

Geologist : 5
Geophysicist : 6

Ini cuma yang Melayu aja...



 

[EMAIL PROTECTED]

esia.co.id To:
iagi-net@iagi.or.id 
   cc:

06/08/2005 02:04 PMSubject: Re:
[iagi-net-l] Berapa jumlah geoscience di 
Please respond to   perusahaan anda ?

iagi-net

 

 






Vick,

cukup yang orang melayu aja atau termasuk londo2.?

di Eni (melayu):

Geologist : 4 orang
Geophy : 7






Rovicky Dwi

PutrohariTo: iagi-net@iagi.or.id,
Himpunan Ahli Geofisika
[EMAIL PROTECTED]Indonesia (HAGI)
[EMAIL PROTECTED]
.comcc:

 Subject: Re: [iagi-net-l]
Berapa jumlah geoscience di
06/07/2005perusahaan anda ?

03:24 PM

Please respond

to iagi-net







Trims ,
Ini tentunya bukan hanya utk perusahaan minyak looh ya. Masih banyak
nih yg belum ... yg lain lagi ?
ENI/LASMO, VICO, MOBIL, BP, CNOOC, Petrochina, CPI, MEDCO ?

Sekali lagi angkanya ngga harus tepat, eror 30% is OK. Namun kalau
anda yg didalem yg memperkirakan akan lebih baik ketimbang saya yg
memperkirakannya.
sukur2 ada jumlah bule vs nationalnya.

Kepedulian anda ttg profesi anda sendiri sangat diperlukan disini.
Seringkali kita teriak2 bahwa DPR ngga ngerti geologi, inilah saatnya
kita kasih tahu ke mereka. Info ini akan dipakai utk bahan RDP utk
ber-RDP (rapat dengar pendapat) dengan DPR.

RDP

tambahan.
di Petronas : Indonesian Geophycisit 17, Geologist 19

On 6/7/05, Zein, Munir (KPC) [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Nama Perusahaan : Kaltim Prima Coal
 Bidang Usaha : Coal Mining
 Jumlah Geologist : 18
 Jumlah Geophysicist :  -
 Jumlah geotech engineer (gak tahu termasuk geoscientist enggak) : 4


 Sori, lewat japri, karena siapa tahu yang mas vicki butuhin hanya
 perusahaan minyak saja.

 Damar

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-






-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-






-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-






RE: [iagi-net-l] Pertamina Geothermal

2005-05-16 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Kegiatan hulu pengusahaan Panas Bumi akan diurusi oleh Direktorat
Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi yang akan diresmikan dalam
waktu dekat (Keppresnya sudah ditandatangan).

Laung

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, May 17, 2005 8:47 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina Geothermal

Panasbumi adalah sumber panas yg terkandung didalam
airpanas,uappanas dan batuan bersama mineral ikutan dan gas
lainnya yg secara ginetik tdk bisa dipisahkan dalam sistem
panasbumi yang untuk pemanfaatannya diperlukan proses
penambangan.Jadi Panasbumi tdk sama dg Migas, oleh karena itu
pengusahaannya ditur tersendiri dala UU no 27 thn 2003 , tidak
mengacu ke UU MIgas oleh karenanya tdk dibawah BP MIgas. Yang
diatur dalam UU no 27/2003 ttg Panasbumi hanya masalah
Eksplorasi dan eksploitasinya ( kegiatan hulu), untuk
pemanfaatannya untuk listrik diatur dalam UU 15/1985 ttg
kelistrikan ( sebelumnya dg UU no 20 / 2002 yg telah dibatalkan
oleh mahkamah kostitusi).Jadi untuk investasi dipanasbumi ini disamping
mengetahui
kondisi hulunya, maka harus juga dikaji maslah hilirnya, karena
investasi di panasbumi tidak bisa berhenti di hulunya, karena
uap panas tidak ada nilai ekonominya apabila belum
dikonversikan kebentuk energi listriknya.
ISM


 BPMIGAS, sesuai dengan regulasi yang berlaku (PP 42/2002),
 tidak mengurusi kegiatan panasbumi (geotermal), tetapi hanya
 mengurusi minyak dan gas bumi yang didefinisikan pada
 Ketentuan Umum UU 22/2001

 Kutipan Pembukaan PP 42/2002 (PP BPMIGAS)  :

 Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (3), Pasal
 41 ayat (2), Pasal 43, Pasal 44, dan Pasal 49 Undang-undang
 Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, dipandang
 perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Badan
 Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi;

 Kutipan Bab 1 (Ketentuan Umum) Pasal 1 UU 22/2001 (UU MIGAS)
 :

 1. Minyak Bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon
 yang dalam kondisi tekanan dan temperatur atmosfer berupa
 fasa cair atau padat, termasuk aspal, lilin mineral atau
 ozokerit, dan bitumen yang diperoleh dari proses
 penambangan, tetapi tidak termasuk batubara atau endapan
 hidrokarbon lain yang berbentuk padat yang diperoleh dari
 kegiatan yang tidak berkaitan dengan kegiatan usaha Minyak
 dan Gas Bumi;

 2. Gas Bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon
 yang dalam kondisi tekanan dan temperatur atmosfer berupa
 fasa gas yang diperoleh dari proses penambangan Minyak dan
 Gas Bumi;

 3. Minyak dan Gas Bumi adalah Minyak Bumi dan Gas Bumi;

 4. Bahan Bakar Minyak adalah bahan bakar yang berasal
 dan/atau diolah dari Minyak Bumi;

 salam,

 Awang Harun Satyana

 Divisi Eksplorasi BPMIGAS


 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 RDP

 Menurut definisi-nya geothermal itu BUKAN - lah gas bumi
 (walaupun sama sama muncul dari bumi).
 Kalau saya denger denger , PT yang akan didirikan itu akan
 merupakan anak perusahan PT Pertamina (Persero) , cuman
 jangan kaget kalau jalan menuju kesana akan sangat panjang ,
 karena PT yang satu ini banyak sekali yang merasa berhak
 ngurus , termasuk bagaimana arah dari pengusahaan-nya dus
 jangan mimpi dulu PT yang satu ini akan cepat bangkit dan
 mengejar Petlonas.

 Si Abah.

 Sorri resend yg sebelumnya salah judul
 -
 Pertamina sudah menjadi PT tentunya sudah mandiri,
 Nah kalau Pertamina Geothermal ini apakah juga dibawah BP
 MIGAS ? Geothermal ini masuk gas bumi bukan ya ?

 Saya support banget kalau energi Geothermal lebih
 diberdayakan dan ditingkatkan pemanfaatannya.

 RDP
 --- In [EMAIL PROTECTED], IndoExplo wrote:
 Cybernews http://www.pertamina.com

 Jakarta, 03 May 2005 14:05
 :: Geothermal for Future Energy

 Jakarta, Pertamina Geothermal has prepared itself for the
 new era. Upon the Government Regulation No.31 of 2003,
 Pertamina, as a Limited Liability Company, is to establish
 a subsidiary to handle geothermal. PT Pertamina Geothermal
 Energy is then targeted to be established this year.

 The President Director and CEO of PT Pertamina (Persero),
 Widya
 Purnama, stated that geothermal is expected to be future
 energy. Geothermal workers' commitment is required for the
 development of Pertamina Geothermal. The plan to develop
 Pertamina Geothermal is also supported by the condition
 where Indonesia possesses the biggest geothermal reserve in
 the world.

 At the moment, Pertamina has completed pre qualification
 study for future geothermal projects of 540 MW. Those
 projects include Kamojang Unit Five, Ulubelu Unit One to
 Four, Lumutbalai Unit one to Four, and Lahendong Unit Four
 and Five.

 Pertamina possesses 15 geothermal working areas all over
 Indonesia. Seven of which are own operation, six areas are
 joint operation
 contract and the other two are join venture with PLN (a
 state power firm) through PT Geodipa in Dieng and Patuha.

 Three out of seven Pertamina's own operation areas i.e
 Kamojang, Lahendong and Sibayak have producing, while
 

RE: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] 1 ons bukan 100 gram

2005-05-12 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Kalau di bidang pertambangan yang umum dipakai dalam perhitungan
cadangan ataupun  harga di LME (London Metal Exchange) adalah 1 ounce =
31.10 gram.

Laung

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, May 12, 2005 3:30 PM
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] 1 ons bukan 100 gram

Harusnya, teman si penulis yang di-PHK itu menunjukkan buku2 di
Indonesia sebab sampai sekarang pun masih diajarkan bahwa di Indonesia 1
ons = 100 gram, 1 pound = 500 gram, sehingga 1 kg = 10 ons dan 1 kg = 2
pound. Kalau dicari di referensi asing memang tidak seperti yang berlaku
di Indonesia. Nah, mengapa kok di Indonesia seperti begitu ? Akan sangat
menarik untuk menelusurinya, bisa jadi ini warisan zaman dahulu alias
sejak zaman Belanda.
 
Bukan Depdikbud/Depdiknas yang bersalah, tetapi lembaga yang mengawasi
sistem ukuran (metrologi) yang mestinya memberitahukan ke masyarakat
luas dan lembaga2 terkait bahwa selama ini kita menggunakan konversi
yang salah dibandingkan dengan yang berlaku secara internasional.
Kalau sudah ada pemberitahuan resmi begitu, maka saya yakin akan ada
perubahan di buku2 dan kehidupan sehari2 di Indonesia. Di warung2 memang
tidak peduli 250 gram itu 2 1/2 ons atau berapa, yang penting itu 250
gram, dan kita biasanya kalau mau membeli sesuatu hanya bilang 1/4 kg
dan digunakan anak timbangan 250 gram (2 1/2 ons kata kita), tapi memang
tidak jarang yang kalau membeli 1 ons maka dipakai anak timbangan 100
gram. Belum semua anak timbangan ons dimusnahkan.
 
Sebenarnya, 1 ons itu tidak selalu 28.35 gram seperti ditulis di bawah.
Itu bergantung kepada sistem ukuran apa dulu yang dipakai. Istilah ons
muncul buat sistem ukuran yang mencantumkan pound. Ada tiga : sistem
avoirdupois, sistem troy weight, dan sistem apothecaries weight. Di
sistem avoirdupois memang 1 ons = 1/16 pound = 28.35 gram, tetapi di
sistem troy weight dan sistem apoteker, 1 ons = 1/12 pound = 31.10 gram.
Nah, asal kata ounce sendiri itu dari bahasa Latin yang artinya
seperduabelas.
 
Nah, Indonesia kan menganut sistem metrik, memang bukan saatnya lagi
menggunakan pound atau ounce, pakai kg dan gram saja. Tapi, kalau
seseorang mau mencoba resep kue dari buku berbahasa Inggris dan di situ
tercantum misalnya menggunakan 2 ounce bahan anu, maka akan ditimbang 2
x 28,35 gram = 56,70 gram dan sama sekali bukan 200 gram. Tapi kalau
sedang mencoba resep tulisan orang Indonesia dan diterbitkan di
Indonesia maka akan sebaliknya : menimbang 200 gram dan bukan 56.70
gram. Kecuali kalau sudah ada pengumuman resmi oleh pemerintah Indonesia
bahwa konversi 1 ons = 28,35 gram.
 
Hanya, sebuah salah kaprah akan sulit memperbaikinya. Tetapi, kesalahan
memang harus diperbaiki walaupun itu sudah berjalan puluhan-ratusan
tahun.
 
salam,
awang

Lambok Parulian [EMAIL PROTECTED] wrote:
From:  arie fiantisca [EMAIL PROTECTED]

*1 ONS BUKAN 100 GRAM.* 

PENDIDIKAN YANG MENJADI BOOMERANG.

Seorang teman saya yang bekerja pada sebuah perusahaan asing, di PHK
akhir tahun lalu. Penyebabnya adalah kesalahan menerapkan dosis
pengolahan limbah, yang telah berlangsung bertahun-tahun. Kesalahan ini
terkuak ketika seorang pakar limbah dari suatu negara Eropa mengawasi
secara langsung proses pengolahan limbah yang selama itu dianggap selalu
gagal. Pasalnya adalah, takaran timbang yang dipakai dalam buku
petunjuknya menggunakan satuan pound 
dan ounce. Kesalahan fatal muncul karena yang bersangkutan mengartikan 1
pound = 0,5 kg. dan 1 ounce (ons) = 100 gram, sesuai pelajaran yang ia
terima dari sekolah. Sebelum PHK dijatuhkan, teman saya diberi tenggang
waktu 7 hari untuk membela diri dgn. cara menunjukkan acuan ilmiah yang
menyatakan 1 ounce (ons) = 100 g. Usaha maksimum yang dilakukan hanya
bisa menunjukkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mengartikan ons(bukan
ditulis ounce) adalah satuan berat senilai 1/10 kilogram. Acuan lain
termasuk tabel-tabel konversi yang berlaku sah atau dikenal secara
internasional tidak bisa ditemukan.

SALAH KAPRAH YANG TURUN-TEMURUN.

Prihatin dan penasaran atas kasus diatas, saya mencoba menanyakan hal
ini kepada lembaga yang paling berwenang atas sistem takar-timbang dan
ukur di Indonesia, yaitu Direktorat Metrologi . Ternyata, pihak Dir.
Metrologi pun telah lama melarang pemakaian satuan ons untuk ekivalen
100 gram. Mereka justru mengharuskan pemakaian satuan yang termasuk
dalam Sistem Internasional (metrik) yang diberlakukan resmi di
Indonesia. Untuk ukuran berat, satuannya adalah gram dan kelipatannya.
Satuan *Ons bukanlah bagian dari sistem metrik* ini dan untuk
menghilangkan kebiasaan memakai satuan ons ini, Direktorat Metrologi
sejak lama telah memusnahkan semua anak timbangan (bandul atau timbal)
yang bertulisan ons dan pound.

Lepas dari adanya kebiasaan kita mengatakan 1 onfiltered= 100 gram dan 1
pound = 500 gram, ternyata *tidak pernah ada acuan sistem takar-timbang
legal* atau pengakuan internasional atas satuan ons 

RE: [iagi-net-l] apa yg ada dibenak mereka ?-- Warga Kampar Sempat Mengungsi Akibat Isu Bendungan Jebol

2005-04-03 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Tak ada gempa saja Bekasi bisa banjir besar karena tanggul/dam jebol,
apatah lagi masyarakat yang tinggal di hilir bendungan besar dan dekat
jalur gempa lagi, wajar khawatir. PU perlu klarifikasi keamanan seluruh
struktur bangunan besarnya yang ada disepanjang zona patahan Sumatera.

  
 
  2005-04-03 17:40:00
   Warga Kampar Sempat Mengungsi Akibat Isu Bendungan
  Jebol
 
  Reporter: Chaidir Anwar Tanjung
 
  detikcom - Pekanbaru, Isu yang memanfaatkan
  kekhawatiran masyarakat
  akan gempa liar beredar. Warga Kampar sampai sempat
  mengungsi karena
 



__
Yahoo! Messenger
Show us what our next emoticon should look like. Join the fun.
http://www.advision.webevents.yahoo.com/emoticontest

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-






-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-17 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Pak Ardhie,

Bagaimana dengan orang yang tinggal, bekerja  dan menetap di LN lebih
dari 6 bulan dalam setahunnya apakah masih menjadi wajib pajak dalam
negeri?. Sebagai perbandingan misalnya expat Australia yang bekerja di
Indonesia lebih dari 6 bulan dalam setahunnya baru menjadi wajib pajak
Indonesia, jika kurang dari 6 bulan tidak harus menjadi wajib pajak
Indonesia.  Dengan Negara mana saja Indonesia mempunyai perjanjian
mengenai perpajakan?

Laung

-Original Message-
From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

Bapak2  ibu2 ..
Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan.

Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah
memiliki
penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif
pajak
(persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang
tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun.
Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang
bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja
dan
memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban
melaporkan
penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah
memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut.
Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum
merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak
yang
nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun.
Untuk bapak2  ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya
sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004
selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005.

Regards,
Ardhie Permadi


- Original Message -
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, March 17, 2005 2:06 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


 Di Brunei tidak ada pajak penghasilan
 Pajak Indonesia juga tidak ada karena anda sudah membayar fiskal. Kalo
 ga salah fiskal itu dianggap sebagai pajak terhutang, yg ditagih
 duluan karena anda bepergian ke LN.

 Kalo soal ketahuan pajak atau engga, pasti deh si tukang palak itu ...
 eh tukang pajak itu sudah punya jurus macem-macem kok kalo mau majekin
 kita :)

 RDP

 On Thu, 17 Mar 2005 15:07:24 +0800, [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Para pekerja migran mungkin bisa share,
  bagaimana pembayaran pajak penghasilan?
 
  Misal kerja di brunei penghasilan X $/bln,
  Berapa pajak di brunei, dan berapa pajak penghasilan ke RI?
 
  Atau pada gak bayar pajak??
  Kalau takut ketahuan sama orang pajak, japri juga boleh...he..he..
 
  Regards,
 
  =
  AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO
  TOTAL EP INDONESIE
  BALIKPAPAN
  (62-542)-534283 - (62)-811592277
  =
 
 


 --


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] RE: [PP-IAGI] DAFTAR PESERTA KEM's MINE CLOSURE

2005-03-13 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Saya daftar ya.

 

  _  

From: Sekretariat Pengurus Pusat [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 14, 2005 10:35 AM
To: PP-IAGI; IAGI-NET
Subject: [PP-IAGI] DAFTAR PESERTA KEM's MINE CLOSURE

 

Berikut Daftar Peserta LT KEM's MINE CLOSURE

 

1.  Arif Zardi ITB
2.  Hoediatmo   Freeport
3.  Esterini Freeport
4.  Keith Perriv  Freeport
5.  Budiyono  Elnusa Geosciens
6.  T.S. WinarsoElnusa Geosciens
7.  Didik Setiyono  Cibaliung
8.  Bambang PriadiITB
9.  Dr. Imam  ITB
10. GeovaniStudent
11. Bambang Istiadi..??  ConocoPhillips
12. Antam - Geomin 
13. Antam - Geomin

 

 

Yang lainnya antara lain :

1.  Andang Bachtiar
2.  Ariadi Soebandrio
3.  Sukmandaru...???
4.  Parlaungan...???
5.  M. Syaiful...???
6.  Sumardiman DW
7.  Yanto R. Sumantri

 

Yang belum daftar situnggu sampai senin sore

 

Nb: Pak AR, berhubung Mas Tumbur ikut Rapat Sertifikasi CEPU,

Jadi mohon kesediaan untuk membuka LT Tersebut

 

Salam - Sekretariat



RE: [iagi-net-l] Re: tsunami -- Menjadi anggota IAGI/HAGI

2005-02-10 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Setuj.

Ya sesuai namanyalah ahli geologi atauuu orang yang merasa tahu
geologi atau minimal pernah mengecap pendidikan geologi atauuu
berkontribusi luarrr biasa pada perkembangan ilmu geologi. 
 

-Original Message-
From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, February 11, 2005 2:14 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: tsunami -- Menjadi anggota IAGI/HAGI

Setahu aku status anggota luar biasa itu diberikan ke orang-orang di
luar
profesi Geologi tapi telah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam
perkembangan ilmu kegeologian..jadi bukan sebagai alternatif dari
anggota biasatapi lebih merupakan suatu penghargaan.

Kalau nggak nanti bisa-bisa ada bakul pecel yang jadi anggota luar biasa
IAGI...:-)

Buat mbak dari Asuransi (gile koneksinya Rovicky cewek zemua...), khan
gak
perlu jadi anggota IAGI, tapi cukup jadi anggota IAGI-net yang
keanggotaannya sama sekali tidak diatur oleh AD/ART IAGI..atau kalau
mau
lebih gampang khan dia juga bisa baca arsipnya saja.(gak tahu apa
milis
IAGI-net masih diarsip secara otomatis seperti dulu...).

salam,





- Original Message -
From: andang bachtiar [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, February 10, 2005 3:22 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: tsunami -- Menjadi anggota IAGI/HAGI


 keanggotaan perorangan non-geologist dapat diakomodir di dalam AD/ART,
 beberapa anggota IAGI-Nusra juga bukan geologist, mereka menjadi
anggota
luar biasa...


 andang
 ketum iagi

 Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
 sebagian diskusiku dengan temen dr asuransi

 Boleh kah seseorang yg berkecimpung dalam bidang risk analisis perush
 asuransi yg tentusaja kerjaan sehari2nya berhubungan dg bencana
 menjadi anggota IAGI atau HAGI ?
 bagaimana dengan AD/ART-nya, sudah terakomodasi kah ?
 keanggotaan perorangan atau perusahaan ?

 sepertinya ini bagian dari sosialisasi organisasi kita :)

 RDP

  Oh ya Mas, saya boleh tau bagaimana untuk menjadi member IAGI atau
HAGI?
  Atau Mas bisa memberi saran kira-kira organisasi apa yang ada di
Indonesia
  yang cukup sering membahas hal-hal gempa bumi, tsunami, gunung api,
longsor,
  topan, perubahan iklim, banjir dll. Apakah pihak asuransi seperti
kami
ini
  bisa jadi anggota?
 
  Terima kasih.

 -
 To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -



 -
 Do you Yahoo!?
  Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term'



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Fwd: Re: [IndoEnergy] BATUBARA - (Legal / Illegal) ?

2005-01-11 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Setiap manusia dalam hidupnya wajib mempunyai etika, begitupun dalam
bisnis ada etikanya. Sebagai geologist pernahkan anda membayangkan apa
yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar tersebut di periode
sebelum tahun 1990?, semisal KPC, Arutmin, Kitadin, dll. Mereka
mengerahkan sumberdaya mereka melakukan eksplorasi dari grassroot sampai
pengembangan dengan biaya jutaan dollar. Pada akhirnya usaha eksplorasi
mereka itu membuahkan hasil deposit yang besar dan berkualitas bagus.
Lalu mereka mulai menambang. Mereka membuat production plan untuk
menambang dalam misalnya 25 tahun. Penambangan dilakukan secara
terencana dan progressive. Eh tiba-tiba datanglah  PETI yg melihat
sebagian daerah yang belum ditambang sebagai sumber penghasilan dan
dengan semena-mena mengerahkan alat berat dan truk mereka ke lokasi tsb
dan melakukan penjarahan, dimana etikanya?. Masyarakat dan Pemda
menerima baik PETI kenapa? Karena mereka mendapat bagian hasil jarahan.
Kenapa mereka mau menerima? Kembali lagi karena tidak punya etika. Apa
kerugian akibat PETI?. PETI tidak membayar pajak kepada Negara, PETI
tidak melakukan reklamasi dan rehabilitasi daerah bekas tambang, dan
dampak yang paling penting adalah PETI membuat moral masyarakat dan
aparat menjadi rusak. 

-Original Message-
From: Yunianto Wibowo [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, January 12, 2005 12:02 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Re: [IndoEnergy] BATUBARA - (Legal /
Illegal) ?

Bisnis kan masalah semua 
sama2 senang..dan pemda juga senang begitu juga Distamben daerah.



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] How scientists and victims watched helplessly

2005-01-02 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Hayo, kita usulkan ke Depdiknas agar pelajaran Bencana Alam Geologi dan
mitigasinya masuk dalam kurikulum pendidikan sekolah.

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, January 03, 2005 9:14 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI); iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] How scientists and victims watched helplessly
Importance: High

jelas musibah di Aceh itu ga perlu terjadi,,kalau..
semua ilmu kita yang 'hebat' ini bisa dimengerti oleh masyrakat
awam..sedikit saja ga usah semua 
dimengerti


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] Perlukah Undang-Undang Batubara?

2004-12-22 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Pada saat ini Pemerintah sedang menyiapkan RUU Pertambangan Mineral dan
Batubara yang dimaksudkan untuk menggantikan UU No.11 tahun 1967 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan. Menimbang karakteristik Batubara
yang berbeda dengan mineral lainnya dimana batubara disamping sebagai
komoditas juga merupakan sumber energi alternative maka mungkin
diperlukan suatu kebijakan yang khusus, Permasalahan ini sudah pernah
dilangsir dalam  pemikiran IAGI tentang batubara yang dikeluarkan pada
waktu PIT di Bandung yang lalu. Sebagai tindak lanjutnya apakah perlu
IAGI memberikan masukan kepada Pemerintah untuk membuat Undang Undang
tentang Batubara tersendiri?. 

 

Salam,

Laung



RE: [iagi-net-l] FW: [geounpad] FW: [iagi-net-l] harga elpiji

2004-12-21 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Untuk orang Malaysia harga segitu murah karena pendapatan perkapita
mereka 5000 USD, sedangkan Indonesia pendapatan perkapitanya hanya 1000
USD. Jadi di Malaysia mungkin tidak perlu demo kan.

Laung

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, December 22, 2004 8:32 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] FW: [geounpad] FW: [iagi-net-l] harga elpiji

48.000 vs 51.000, hanya 3000 selisihnya.

Tapi akan lebih objektif bila kita melihat hal lain dibalik angka2 
tersebut, pertanyaan yang muncul.
-  Apakah dimalaysia ada demonstrasi  waktu diumumkannya kenaikan harga 
Elpiji ??
-  Apakah dimalaysia ada pemimbunan di pihak oknum distributor sehingga 
elpiji dibeberapa daerah langka dipasaran, sehingga harganya diatas dari

ketentuan ?
-
Best Regard,
Romdoni (DKS/OPG/WGO)
Telp. 0542-53-4028
(HP) 0812-53-54328





Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED]
22/12/2004 09:18 AM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] FW: [geounpad] FW: [iagi-net-l]
harga elpiji



Mungkin aja selisih harga LPG 12 kg,Negara jiran dgn Negara kita untuk 
elpiji yg untuk biaya tak terduga...!!(biasanya dulu selalu ada ?), 
kali gitu.

SYN

-Original Message-
From: Birean Sagala [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, December 22, 2004 8:03 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] FW: [geounpad] FW: [iagi-net-l] harga elpiji


Saya dapat informasi dari Negara jiran meraka hanya merogoh kocek RM 20
= Rp 48000 untuk LPG isi 12 kg, sementara kita harus mengeluarkan Rp
51000 (harga baru). Sangat berbeda dengan keterangan Manager Gas
Domestik Pertamina, dimana harga LPG di Negara anggota OPEC ini lebih
murah banding Malaysia. 


Sgl

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Sent: Wednesday, December 22, 2004 7:19 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [geounpad] FW: [iagi-net-l] harga elpiji



Birean,

Dari thesis saya yang dibuat tahun 2002 memang mengindikasikan bahwa
Elpiji
kita  termurah diantara negara Asia Tenggara + Jepang dan Taiwan.
Besar subsidi dari pemerintah sangat besar, hampir 50%. Saya lupa cost
breakdown detailnya, CDnya di Jakarta.
Kebanyakan user Elpiji ini adalah golongan menengah ke atas. Lama
penggunaannya per keluarga antara 2 - 3 minggu. Dari questioner yang
terkumpul banyak juga keluarga yang kecewa dengan isi tabung yang
kadang-kadang tidak jujur isinya.

Di tahun 2004/2005 , Untuk perbandingan, di KL 12 kg = RM20 atau
RP.48,000.
- untuk penggunaan lebih dari 5 bulan (1 keluarga + 1 anak).
Di Jakarta 12 kg = Rp.51,000,- untuk penggunaan maksimum 1 Bulan (1
Keluarga + 1 anak).

Jadi dengan posisi sekarang 2004, Pertamina jelas lebih mahal dari
Petronas. Dan yang penting lagi Isinya masih belon bisa dipercaya
(banyak
manipulasi ke consumer). Disini, konsumen itu dijamin penggunaannya,
karena
supplynya dari Shell, ExxonMobil dan Petronas. Jadi ngak ada dominasi
dari
satu perusahaan. Dari data yang ada, pengguna Elpiji cuma 0,5% dari
penduduk Indonesia. Harusnya turunlah sikit di bawah Malaysia.

wass,
Edison Sirodj





  Birean Sagala

  [EMAIL PROTECTED] To:
[EMAIL PROTECTED]

  com cc:

   Subject: [geounpad] FW:
[iagi-net-l] harga elpiji 

  21/12/2004 05:13

  PM

  Please respond

  to geounpad











Benar tidak sih Pertamina belum pernah untung menjual elpiji di
Indonesia (?). Setahu saya cost man hour untuk Pekerja di Indonesia jauh
lebih murah di banding Singapore maupun Malaysia. Pak Edison kalau tidak
salah pernah studi elipji di Indonesia. Bisa kita kasih gambaran cost
breakdown untuk menghasilakan elpiji 12 kg (isi bersih.

Salam
Sagala

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, December 21, 2004 9:21 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] harga elpiji

 Tadi pagi di radio Trijaya Manager Gas domestiknya Pertamina
 mengatkan bahwa LPG diIndonesia masih lebih murah dg Malaysia,
 Singapura, Tahiland dan Vietnam.Sebelum keputusan ini diambil
 Pertamina sudah melakukan kajian banding di Malaysia (
 petronas) dan yg lain, begitu kira kira .Beliau juga bilang kalau harga
pokoknya ( dg harga minyak 55 $
) maka dg harga tsb masih merugi Pertamina sebagai produsen,
makanya tidak ada stupun produsen selain Pertamina yg teretarik
inves di LPG, padahal kran sudah dibuka lebar lebar,Juga
dikatakan yg masih diimpor itu kira kira 30 an %
ISM


 Ada informasi nggak, berapa sih harga LPG per kg di Malaysia
 (kalau bisa sekalian dengan Thailand dan Vietnam.
 Hampir semua negara ASEAN punya cadangan gas yang cukup
 lumayan (kecuali Singapura tentunya), jadi mestinya harga
 LPG di semua negara tidak akan beda terlalu jauh.
 Oki

 -Original Message-
 From: 

RE: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak Batalk an UU Migas

2004-12-20 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Barangkali Pertamina keberatan dengan konsep ring fencing, yang
mengharuskannya untuk membentuk satu perusahaan (Badan Hukum) tersendiri
untuk setiap wilayah kerja KKS yang tentu akan menambah beban biaya
overhead.

Laung

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, December 20, 2004 2:52 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak
Batalk an UU Migas




Jangan jangan Pak Rus sudah dapat bocoran , kalau UU - Migas mau di
batalkan oleh MK , makanya memerintahkan Pertamina jangan mentangani
KKS (Hu gosip 

Si Abah





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] UU Migas - intens dalam penggodokan di MK

2004-12-16 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Abah,

Tugas MK itu fokus pada hal-hal:
a.  pengujian undang-undang terhadap UUD45
b.  sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan
oleh UUD45; 
c.  pembubaran partai  politik; 
d.  perselisihan tentang hasil pemilihan umum; atau 
e.  pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga telah
melakukan pelanggaran hukum.

Secara umum putusan MK atas gugatan akan sbb:
- Permohonan tidak dapat diterima jika tidak memenuhi syarat,
- Permohonan dikabulkan jika alasan dapat diterima,
- Permohonan ditolak jika alasan tidak dapat diterima.

MK hanya memutus gugatan perkara, tidak berwenang memberikan saran/usul
jalan keluar. Kalau untuk saran/usul biasanya diajukan kepada Mahkamah
Agung dalam bentuk permintaan pendapat/fatwa.

Laung

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, December 17, 2004 9:15 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] UU Migas - intens dalam penggodokan di MK


  Oh kit  Den , nuhun pisan !
  Cuma kalau itu dibatalkan , akan terjadi banyak sekali   ikatan ikatan
yang dilakukan oleh Pemerintah yang menjadi batal secara hukum.
Wah pasti rame pisan kalau kejadian .
Tanya lagi :

Apakah mungkin Mhakamh Konstitusi , bukan hanya membatalkan tapi juga
memberikan saran jalan keluar agar hal hal yang ngariweuhkeun dapat
dihindarkan.
Tah pertanyaannya buat Pak Laung.

Si Abah

  Abah,
 Yang saya tahu penggugat atas UU Migas bukan hanya SP Pertamina,
tetapi
 ada ada lebih dari 6 kelompok elemen masyarakat (LBH Jakarta, PBHI,
APHI,
 SNB, DHN'45, Yayasan 234, SP KEP/Pertamina, dll) dengan didampingi
oleh 29
 pengacara a.l : Hendardi, Johnson Panjaitan, dll.

 Setahu saya lagi, dasar yang dijadikan tuntutan bukanlah masalah
 ketidakadilan yang terjadi terhadap karyawan Pertamina seperti yang
Abah
 sampaikan, tetapi atas suatu pendapat bahwa UU Migas melanggar
konstitusi
 (UUD 45), justru SP KEP/Pertamina berpendapat bahwa Pekerja Pertamina
 tidak dirugikan oleh UU Migas, namun dalam kajian SP KEP melihat bahwa
UU
 Migas tersebut merugikan Negara dan rakyat Indonesia, maka bergabung
 dengan elemen masyarakat spt diatas mengajukan tuntutan pencabutan UU
 tersebut. Demikian yang saya ketahui.


 lam-salam.
 ar-.


 [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ar,

 Kalau pengugatnya SP Pertamina , mestinya yang ditonjolkan adalah
 kepentingan yang terganggu dan ketidak adilan yang terjadi terhdap
 karyawan Pertamina.
 Apakah Anda tahu konsideran dari SP Pertamina secara rinci , boleh
dong
 kita dibagi biar mengerti kemana araha penggugat itu !!!

 Kalau dari segi nasional makronya sih UU No 22 itu masih OK lah ,
hanya
 sayang memang sama sekali atau sangat kurang memberikan keleluasan
kepada
 Pertamina sebagai BUMN.Sampai akhirnya KKS -nya pun tidak di TT oleh
Pak
 WP.
 Karena dalam alam liberal ini kita tidak tahu persis apakah satu
 perusahaan nasional itu majoritas sahamnya adalah WNI atau bukan ,
atau
 lebih jelasnya lagi sulit untuk mendefinisikan apa itu namanya
perusahaaan
 nasional, Apa iy ya  Wah siapa yang bisa kasih penjelasan.

 Si Abah


 Pembacaan atas keputusan Judicial Review UU Migas oleh
 MK akan dibacakan 21 Desember 2004 jam 10 pagi.
 Pemohon dari SP Pertamina (dh. SPKEP) dll dengan
 pembelanya sama dengan JR UU Kelistrikan.

 --- Ariadi Subandrio
 wrote:


 Saya tidak tahu implementasi dari dicabutnya UU
 Ketenaga listrikan, apakah berarti kita tidak
 membayar listrik lagi?



 Terlampir adalah putusan Mahkamah Konstitusi tentang
 Ketenagalistrikan, semoga bisa bermanfaat.



 Terima Kasih.

 ar-.



 P U T U S A N

 PERKARA NOMOR 001-021-022/PUU-I/2003



 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA



 Yang memeriksa, mengadili, dan memutus pada tingkat
 pertama dan terakhir telah menjatuhkan putusan
 sebagai berikut, dalam permohonan pengujian
 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2002 tentang
 Ketenagalistrikan terhadap Undang-Undang Dasar
 Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang diajukan


oleh:---
--



 I. Pemohon Perkara


001/PUU-I/2003:---

 1. APHI (Asosiasi Penasehat Hukum dan Hak
 Asasi Manusia Indonesia);

 2. PBHI (Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak
 Asasi Manusia Indonesia);

 3. Yayasan


324;
---

 Dalam hal ini, memberikan kuasa

 kepada:--

 1. Hotma Timbul Hutapea,

 S.H.;--

 2. Johnson Panjaitan,


S.H.;---
-

 3. Saor Siagian,


S.H.;---
-

 4. Ecoline Situmorang,


S.H.;---

 5. Mangapul Silalahi,



RE: [iagi-net-l] UU Migas - intens dalam penggodokan di MK

2004-12-15 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Pada kenyataannya memang semua orang yang merasa dirugikan dapat
mengajukan gugatan seperti kutipan UU MK berikut:
Pasal 51.
Pemohon adalah pihak yang menganggap hak dan/atau kewenangan
konstitusionalnya dirugikan oleh berlakunya undang-undang, yaitu:
a.  perorangan warga negara Indonesia; 
b.  kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan sesuai
dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang diatur dalam undang-undang; 
c.  badan hukum  publik atau privat; atau 
d.  lembaga negara.

Laung

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, December 16, 2004 9:31 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] UU Migas - intens dalam penggodokan di MK


  Fik,

  Justru itu yang aku pertanyakan , kok  UU yang demikian besar
implikasinya , yang menggugat kok cuma SP Pertamina , jadi
pertanyaannya melebar :
1.apakah memang setiap manusia WNI boleh melakukan gugatan kepada UU
yang
telah dikaji melalui Mahkamah Konstitusi. Dimana kewajarannya ?
2.apakah Mahkamah Konstitusi harus  sekali lagi harus melakukan
peninjauan hukum ,terhadap setiap guagatan ?

Saya tidak tahu jawabnya , cuma kalau melihat logikanya , kok para
pemain dalam industri tidak mau (apa tidak berani) melakukan gugatan ???
Kok organisasi yang relatif kecil seperti SP Pertamina mempunyai
keberanian seperti itu ?? ( Padahal persentase karyawan Pertamina yang
jadi anggota SP itu  kelihatannya sedikit lho).

Kok  Ada apa ini , kan begitu fikirannya a man on the street .

Tah bagaimana kang Sodik ?Tolong saya dicerahkan akh.

Si Abah



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Geologi untuk Sampah (TPA) ---- was: Pernyataan...

2004-12-07 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Wah ini bahasa LSM lagi, dan seperti biasanya tanpa didukung fakta dan
analisis yang benar.


-Original Message-
From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, December 08, 2004 7:29 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Geologi untuk Sampah (TPA)  was:
Pernyataan... 

natan,
tulisannya bagus.  baru tau saya kalo ada perbedaan standard itu.
artinya
perusahaan tau bahwa air di situ tidak laik minum (yg kemungkinan
besarnya
akibat aktifitas perusahaan tsb.  dan bila alasannya adalah itu maka
arti
lebih lanjutnya adalah bahwa perusahaan tidak yakin dg penanganan
limbahnya.
dan artinya perusahaan itu buajingan banget).  saya pernah kerja di
perusahaan batubara (yg memiliki limbah juga) tapi gak gitu2 amat tuh.


arief budiman



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Fwd: PRESS RELEASE IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia) - BUYAT

2004-12-02 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Kembali lagi lihat rona awalnya, data ada di kajian amdal.

Laung

-Original Message-
From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, December 03, 2004 8:55 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: PRESS RELEASE IAGI (Ikatan Ahli Geologi
Indonesia) - BUYAT

Ada yang tahu bacotan itu apa seh? Kalau bacotan itu ngomong
tanpa
dasar. mari kita lihat secara teliti press release-nya IAGI,
kemudian
kita lihat juga komentar-komentar yang muncul itu.akan
ketahuanlah

Ambil contoh komentar-nya DS:. bagaimana anda menerangkan
orang
buyat yang sudah hidup beratus tahun di wilayah itu (apakah DS
punya
informasi sahih bahwa orang buyat telah beratus tahun tinggal di
sana?)

Selamat hari Jum'at'

Daru


- Original Message -
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, December 03, 2004 8:30 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: PRESS RELEASE IAGI (Ikatan Ahli Geologi
Indonesia) - BUYAT


 Inilah bahasa dalam diskusi dengan temen-temen di LSM.
 Bahasa mereka lugas dan bahkan kasar. Kalau ngomong sembarangan.
 Mungkin ini memang perlu bagi mereka untuk berteriak, atau meneriakkan
 'kegalauan orang bawah' (dalam tanda petik).

 Pak Andang pernah cerita bahwa mereka itu memang modalnya berani
 berbicara. Sedangkan kita ini (anggota IAGI) jarang yg punya
 keberanian dalam hal berbicara ini, walopun merasa benar.

 Terusterang saja saya sulit mencari temen-temen geologist yg saat ini
 ada di LSM lingkungan. Ada yg tahu atau punya temen di LSM lingkungan
 yg bisa diajak diskusi ?

 RDP

 On Fri, 3 Dec 2004 08:37:14 +0700, witan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Tapi kok prejudice banget dia menilai IAGI, asal jangan cuma bacotan
  doang...:) (ini dikutip dari kata2 bung Dedi lho). Apa bung Dedi ini
  ikut diskusi langsung dgn IAGI dan melihat data2 yg dipakai IAGI utk
  press release tsb. Mungkin perlu penjelasan yg lebih rinci sehingga
tak
  ada dusta diantara kita..
 
  Witan
 

 -
 To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -




-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] 12 blok baru

2004-11-03 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Junior company biasanya nyari modal di bursa, kalau pengawasan tidak
jalan bisa jadi pepesan kosong kayak kasus Busang.

Laung

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, November 04, 2004 9:13 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] 12 blok baru


 Mungkin pengalaman di Dunia Perbankan yang lalu bisa menjadi
 pengalaman juga di dunia migas, seperti diketahui pada
 pertengahan delapan puluhan, di buka lebar lebar kesempatan
 untuk membuka Bank bank baru , yang terjadi disetiap pojok
 jalan bermunculan bank bank baru dan selanjutnya seperti yang
 telah kita ketahui bersama akibat dari kebijakan tsb, jangan
 sampai BPPN yang sudah ditutup menjadi BPPM ( Badan Penyehatan
 Perusahaan Minyak)Meskipun di UU nya membolehkan setiap Badan Usaha
untuk masuk
dalam industri ini, namun juga persaratan minimalnya juga harus
diperhatikan, Persaratan minimal apa yang dibutuhkan, ini tugas
dari pemerintah ( BP migas ) dan yang lebih penting proses dan
persaratanya setransparan mungkin.
ISM

  Siapa bilang hanya perusahaan besar dan terkenal di
 dunia
 perminyakan saja yang mampu menguasai perminyakan di
 Indonesia? Di luaran sanapun kita dengar banyak tradisi
 independen yang memainkan prospek-prospek migas skala
 kecil dan menengah tumbuh subur. Bahkan kalau kita lihat di
 WEBSITEnya,... Anadarko-pun dulunya adalah
 perusahaan kecil independen (yang tidak punya
 nama) kemudian jadi besar karena kemampuan profesional
 bisnis dan
 teknikal-nya.

 Lha ayo Pak Andang segera bikin kayak.. Anadargo2 di negeri
 sendirikita nunggu nih, biar pada pulang kampung.

 Salam

 mBong



 -
To unsubscribe, send email to:
 [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net
 Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi
 SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
 Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi :
 Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -


___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdm baru

2004-10-21 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Tentang subsidi BBM ini aku teringat tulisan Kwik Kian Gie di Kompas
beberapa hari lalu, bahwa Subsidi BBM tidak berarti Pemerintah harus
mengeluarkan uang untuk membayarnya, karena harga BBM local saat ini
masih bisa menutup biaya produksinya bahkan Indonesia masih bisa untung.


Mungkin ini bisa dianalogikan dengan harga Cocacola di Indonesia yang
bisa dijual eceran 5000 rp per kaleng tetapi di luar negeri harganya
lebih dari 1 USD, ttp tidak berarti bahwa konsumen Indonesia disubsidi
oleh pabrik. 

-Original Message-
From: nsyarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, October 22, 2004 2:09 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg
menteri esdm baru

ada berita sedih lagi.:

hari ini aku baca di koran lokal, menteri ekonomi perancis membentuk tim
untuk menghitung 'windfall profit' dari harga minyak yang
melejit.rencananya akan dibagi ke masyarakat banyak via
program
jaminan sosial.
sementara negara kita yang produsen malah megap-megap karena menanggung
beban subsidi yang makin berat..

salahnya di mana aku nggak ngerti, tapi mudah-mudahan menteri ESDM yang
baru
tapi lama bisa menjawab ironi inidalam program-programnya

salam dari rantau,



- Original Message -
From: Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, October 21, 2004 17:56
Subject: Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg
menteri
esdm baru


 sedih dengerin kekalahan Pertamina pada local maupun US Court. gara2
Keppres jaman nya Pak Harto, Pertamina jadi ketempuhan kudu bayar hampir
300an juta dolar pada KBC. Tapi udahlah, apa mau dikata, awardnya udah
mengikat. (padahal denger2 sebagian KBC itu juga miliknya anak negeri
lho,
kok tega ya). Usaha litigasi Pertamina sendiri kayaknya juga gak
pol-polan.

 Tentang aset yg diuber2 oleh KBC, salah satunya adalah PT. PETRAL
(anak
Perusahaan Pertamina), padahal Petral adalah arm Pertamina untuk 60%
impor
Crude dan BBM, maka kalo ini tersita, udah pasti untuk impor2 tsb. LC2
pertamina dapat diterima tapi dengan cost of money yang membengkak,
artinya
adalah cost BBM pun membengkak, ujungnya adalah subsidi pun membengkak.
sedih. disadarikah ini oleh DPR DPR kita, entah.

 Tentang Industri minyak sektor hilir dikaitkan dengan lahirnya PP. 036
ttg
pengaturan migas sektor hilir, dijelaskan oleh Iin Arifin Takhyan sbg,
dirjen : sesuai dg UU Migas, mulai November 2005 sektor ini akan dilepas
pada publik, jadi tidak akan menjadi monopoli pertamina. harga komoditi
BBM
tetep akan diatur pemerintah. persoalan adalah pada daerah2 remote, yang
tidak ekonomis, untuk ini bisa dilakukan oleh badan usaha pemerintah
(Pertamina kah?) atau dilakukan tender terbuka dengan peserta yang dapat
mengajukan harga paling rendah sbg pemenang, jika pertamina tidak mau,
maka
fasilitas2 pertamina kudu bisa dikerjasamakan.

 interpretasi saya : dg PP 036 ini, diwajibkan pada Pertamina untuk
melakukan open akses pada fasilitas2nya.

 komen :
 1. Open Access bagus2 aja, sepanjang dilakukan dengan pendekatan B2B.
jika
tidak B2B ya hanyalah versi lain dari drama KBC

 2. Seingat saya jiwa, roh UU migas yang liberal adalah untuk menarik
investor, yang tentunya akan berimplikasi pada pembangunan infrastruktur
industri migas (hilir). lha kalo investor yang dateng hanya bermodal
kekuatan kemudian difasilitasi dengan kebijakan open akses, lantas
pergi
menguap kemana sang roh, jiwa perubahan UU itu?
 infrastruktur kagak bakalan nambah, investor (pemain kuat ) dapat
rejeki
nomplok.

 Demikian aja tambahan saya.

 lam-salam,
 ar-.
 (denger2 sebentar lagi minyak tanah untuk rumah tangga gak bakalan
bisa
digunakan oleh industri, jika industri berani2 ngoplos BBMnya dengan
minyak
tanah RT, bakalan ngrusak mesin2nya. konsekuensinya minyak tanah rumah
tangga agak-agak smoky gitu. Jadi, ati2 bagi para pengoplos



 ANDANG BACHTIAR [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Hari ini 21 Oktober 2004, ADB (ketum iagi) bersama AS (sekjen iagi)
sempat
menghadiri
 ramah-tamah dengan Menteri ESDM baru yang lama, yaitu Pak Purnomo
 Yusgiantoro, bertempat di Kantor Menteri ESDM Lt Dasar, Jam 13:00 s/d
15:00.
 Kenapa sampai 2 jam? Karena setelah acara ramahtamah dan ucapan
selamat
yang
 didahului dg pidato Pak Pur, yang hanya setengah jam dah selesai itu,
kami
 juga coba ikutan masuk di acara berikutnya yaitu Konprensi Press di
Lt.2.
 Beberapa informasi yang perlu kami share dengan kawan=kawan baik dari
 pidatonya Pak Pur maupun dari Press Confrence-nya adalah:

 1. Purnomo pada mulanya di-set oleh SBY untuk duduk di posisi MENKO
EKUIN
 (dia dan timnya sudah menyiapkan 2 program 100 hari, yang satu untuk
Menko
 Ekuin, yang lainnya untuk ESDM). Barulah kemudian pada jam 7:45pm
semalam,
 terjadi perubahan mendadak (bersamaan dengan datangnya JK ke istana),
dimana
 akhirnya Purnomo harus kembali menempati posisinya di ESDM, dan Ical
Bakri
 jadi Menko Ekuin. Entah apa yang terjadi, silakan ditafsirkan sendiri.

 2. Fokus pembangunan 

[iagi-net-l] Berita duka

2004-08-15 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Berita dari Pak Yulian Taruna di Kantor Dinas Pertambangan dan Energi
Provinsi Kalimantan Tengah:
 
Telah meninggal dunia Ir. Alfried Edy Nandjan (Wakil Kepala Dinas
Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Tengah) pada 12 July 2004
yang lalu. Menurut informasi tsb beliau adalah alumnus Teknik Geologi
UGM.
Semoga arwah almarhum diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa.
 
Salam,
Laung


RE: [iagi-net-l] Tragedi Buyat

2004-08-05 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Dalam operasi pertambangan emas, hampir 99,9% batuan yang ditambang akan
menjadi tailing atau limbah, karena kadar mineral ekonomis misalnya emas
dalam batuan adalah dalam orde ppm (part per million). Sebagai contoh
kandungan emas di tambang Kelian (PT. KEM) hanya rata - rata 2 ppm (2
gram per ton), kandungan emas di Messel (Newmont Minahasa) kurang lebih
5 gram per ton. Dan tentu sisa batuan hasil pengolahan yang 99,9%
tersebut menjadi tailing dan harus ditempatkan di tempat yang aman bagi
lingkungan. Untuk PT. Newmont Minahasa telah ditetapkan untuk dibuang ke
dasar laut menggunakan system Submarine Tailing Disposal (STD), dengan
jumlah seperti yang dikutip di koran adalah 2000 ton per hari. Keputusan
penempatan didasar laut itu setelah dilakukan kajian AMDAL.

Kriteria aman untuk limbah/tailing mengacu kepada peraturan yang
dikeluarkan oleh Pemerintah baik Pusat maupun Daerah yang dinamakan
Standar Baku Mutu Limbah dalam bentuk Peraturan Pemerintah, Kep
Menteri dan Kep. Gubernur. Baku mutu tersebut mencakup kadar logam,
jumlah total solid dalam suspensi, pH, dll. Perusahaan tambang hanya
boleh membuang limbah/tailingnya ke perairan umum setelah memenuhi baku
mutu limbah tersebut, kecuali dikatakan lain pada AMDALnya. Sampling
untuk mengecek baku mutu limbah harus dilakukan secara teratur oleh
perusahaan. Detail teknis pemantauan dan pengelolaan lingkungan tersebut
tertera pada RKL dan RPL yang harus terus direvisi sesuai perkembangan
dan waktu.

Hasil dari pengelolaan dan pemantauan lingkungan tsb harus dilaporkan
secara regular kepada instansi yang berwenang. Dep. ESDM sebagai
principal perusahaan tambang melakukan inspeksi secara teratur. Juga
setiap tahunnya sekarang Kementrian LH melakukan Proper lingkungan
yaitu semacam Audit terhadap perusahaan yang berpotensi mengakibatkan
dampak terhadap lingkungan.

Regards,
Laung

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, August 06, 2004 10:38 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Tragedi Buyat

untuk daerah tambang dekat pantai tempat pembuangan
di bawah laut dapat menjadi alternative yang aman, akan tetapi keputusan

akhir dimana tempat pembuangan tailing tersebut tetap dilakukan oleh 
Komisi AMDAL (Pemerintah)

Jadi ada kemungkinan benar bahwa limbah tailing tersebut di buang di
Teluk 
Buyat...?

Nah kemudian bagaimana kriteria amannya...?

kalau saya punya 1 ton limbah , apakah saya akan memproses 1 ton limbah 
tersebut jadi suatu barang yang aman untuk dibuang ke laut...?
untuk memproses 1 ton limbah tentu perlu suatu proses yang sangat besar 
dan biaya yang tidak sedikit...dan ada kemungkinan error yang besar...
mis 1 ton limbah saya butuh 1kg zat kimia yang menetralisir racunnya dan

membutuhkan pengolahan (pengadukan ) 1minggu baru semua limbah tersebut 
benar - benar netral...nah apakah ada pengawasan terhadap proses
ini?
Bisa saja terjadi obatnya kurang/ pengadukannya terlalu cepat sehingga 
tidak berjalan sebagaimana mestinya...atau kalau mau suudhon bisa saja 
untuk menghemat biaya. 

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/GG 
0542- 533852






Parlaungan (RTI) [EMAIL PROTECTED]
06/08/2004 10:50 AM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] Tragedi Buyat


Untuk memulai eksploitasi pertambangan yang dapat menimbulkan dampak
penting wajib dilakukan studi AMDAL. Dalam prakteknya kategori  yang
menimbulkan dampak penting ini adalah tambang pada skala menengah dan
besar (Newmont masuk dalam skala ini). Sedangkan untuk tambang skala
kecil yang tidak menimbulkan dampak penting (misalnya tambang pasir dan
batu/quarry) tidak diperlukan AMDAL akan tetapi cukup RKL dan RPL
(Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan). 

Dalam pertambangan skala menengah dan besar kajian AMDAL merupakan
bagian tak terpisahkan dari Studi Kelayakan. Jadi suatu operasi
pertambangan tidak akan bisa dimulai jika AMDALnya belum disetujui oleh
yang berwenang. AMDAL itu sendiri terdiri dari KA (Kerangka Acuan),
ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan),RKL dan RPL. 

Untuk cara pembuangan tailing dilihat dari perspektif lingkungan telah
dikaji pada waktu dilakukan AMDAL/Studi Kelayakan. Secara umum memang
terdapat dua alternative untuk tempat pembuangan tailing yaitu di darat
atau di bawah laut. Untuk daerah tambang dekat pantai tempat pembuangan
di bawah laut dapat menjadi alternative yang aman, akan tetapi keputusan
akhir dimana tempat pembuangan tailing tersebut tetap dilakukan oleh
Komisi AMDAL (Pemerintah). Sedangkan untuk tempat pembuangan tailing di
bawah permukaan tanah (ditimbun) hanya dapat dilakukan pada tambang
dengan volume tailing sedikit, misal pada tambang bawah tanah (under
ground) yang dapat dipakai sebagai back filling. Akan tetapi untuk
tambang terbuka apalagi yang besar dengan jumlah tailing dalam orde
ribuan sampai ratusan ribu ton per hari maka hal tersebut hampir

RE: [iagi-net-l] Pengembangan Wilayah Sulawesi Berbasis Geologi

2004-06-20 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Aku masih mengimpikan untuk dapat naik KA dari Jakarta ke Medan, kapan
nyambungnya ya.

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, June 21, 2004 7:33 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Pengembangan Wilayah Sulawesi Berbasis Geologi


maaf, hanya mau komentar soal jalur ka di jawa.
tampaknya tidak betul kalau seronok cuma jkt-bdg. jalur jkt ke kota2
lainnya, smg, solo, ygy, sby, juga sangat seronok. lihat saja bagaimana
para calon penumpang masih sering kesulitan utk mendapatkan karcis,
tidak
hanya pas lebaran saja. yg pekerja pjka, sangat banyak jkt-solo. tanya
saja
teman2 di pertamina/kwarnas atau yg kerja di banyak bank di jkt, yg
jum'at
malam meninggalkan gambir pakai beberapa argo maupun senja, dan minggu
malam meninggalkan solo/ygy utk senin pagi sudah siap lagi di ibukota.

ini hanyalah utk meluruskan fakta saja lho.

salam,
syaiful
*anggota roker bogor (roker, rombongan kereta, istilah utk konsumen krl
jabotabek)



 

OK Taufik

[EMAIL PROTECTED]   To: [EMAIL PROTECTED]

amail.com cc:

   Subject: Re: [iagi-net-l]
Pengembangan Wilayah Sulawesi Berbasis  
06/19/04 09:17  Geologi

AM

Please respond

to iagi-net

 

 





kenapa musti jalur kereta api untuk menghubungkan titik-tk komunitas,
kenapa pula Jalur ka  bisa meningkatakan perekonomian?. Apa mereka tak
belajar dari, jalur ka di Indonesia barat yg mati karena tak ekonomis,
di
sumbar misalnya bukittinggi, sawahlunto. di sumut jlr ka itu hanya
sampai
R.prapat ke riau putus, di sumsel hanya hanya m.enim s/d tg.karang
lampung
yg hidup, itupun karena ngangkut coal dari PTBA, klo cadangannya habis
mati
juga seperti kasus Sawahlunto. Di jawa, hanya jkt-bdg yg seronok, karena
pekerja PJKA (Pulang Jumat Kembali Ahad), kalau jalur Jl Tol sadang ke
padalarang selesai bisa-bisa mereka juga mengalami penurunan, bayangkan
JKT-BDG jl tol terus hanya 1.5 jam, kalau mereka mengantisipasi mau buka
2
jalur, masih 50-50 kemungkinan mereka untung.

Pembukaan jalur baru KA untuk membuka daerah yg terisolir bukan cara yg
popular saat ini, jalan raya mungkin lebih flexible. Jalur KA mungkin
bermanfaat untuk angkutan massal di urban metropolitan, di singapura, di
tokyo dan jakarta dengan monelnya.
Agak aneh juga kalau pemda sulawesi, kalimantan ngotot buka jalur ka,
dengan kerapatan penduduk yg begitu jarang, denyut ekonomi yg lebih
banyak
menggunakan sungai, laut..kenapa itu yg tak di optimalkan untuk
kalimantan
ini, atau jln raya untuk sulawesi.
--

- Original Message -

DATE: Fri, 18 Jun 2004 14:00:56
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc:

Kamis, 17 Juni 2004 - 11:02 WIB
Pengembangan Wilayah Sulawesi Berbasis Geologi

Secara geologis, Pulau Sulawesi sangat menarik karena merupakan tempat
pertemuan tiga lempeng besar yaitu lempeng samudera Hindia-Australia,
lempeng Samudera Pasifik dan Benua Eurasia. Pertemuan ketiga lempeng
ini
selain menghasilkan berbagai jenis sumber daya mineral dan energi juga
rawan
terhadap bencana geologi dan karena itu perlu dikelola dengan baik dan
berdasar prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Demikian antara lain sambutan Menteri Energi dan SDM yang dibacakan
oleh
Sekretaris Jenderal DESDM, Luluk Sumiarso, pada Seminar Pengembangan
Wilayah
Pulau Sulawesi Berbasis Geologi di Makassar, hari ini.

Wilayah Sulawesi memiliki potensi mineral dan energi yang cukup
berlimpah
antara lain migas, panasbumi, nikel, emas, tembaga, pasir besi, dan
kromit

yang dapat dijadikan sebagai modal dasar bagi wilayah Sulawesi untuk
mempercepat laju pembangunannya. Menteri Purnomo selanjutnya
mengemukakan
pentingnya dilakukan terobosan dalam percepatan pembangunan wilayah
Sulawesi. Sehubungan dengan hal ini, Menteri Purnomo menyambut baik
gagasan
pembangunan jalur kereta api lintas propinsi di Sulawesi karena akan
dapat

meningkatkan perekonomian masyarakat. Menurut Menteri Purnomo,
kebijakan
otonomi daerah telah memberi keleluasan bagi pemerintah propinsi dan
kabupaten/kota untuk mengelola daerahnya. Menteri Purnomo juga
mengharapkan
agar terdapat sinergi dalam penerapan kebijakan antara propinsi dan
antar
kabupaten/kota agar pembangunan wilayah Sulawesi dapat berjalan dengan
baik
dan optimal.

_
Tired of spam? Get advanced junk mail protection with MSN 8.
http://join.msn.com/?page=features/junkmail


-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])
-http://fosi.iagi.or.id


RE: [iagi-net-l] Phd in Indonesia

2004-05-20 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Apa sih bedanya PhD dengan Doktor (Dr), misalnya Pak Ketum itu apakah ia
masuk kategori PhD atau Doktor ?.

Salam,
Laung

-Original Message-
From: D.H. Natawidjaja [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, May 19, 2004 4:34 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Phd in Indonesia

Halo Sanggam,
Ah kalo Cak Nur bener ngomong gitu pasti lagi ngelindur :-)
Masa iya cuma 65 orang.  Di  ITB saja kayanya lebih dari segitu.
Entah kalo maksudnya yang lulusan AS tok.  Tapi meski yang cuma dari AS
pun
kayanya lebih dari 65.
Kalo isyu kekurangan PhDs secara umum dibanding negara lain mungkin
benar.
Baik juga kalo ada orang yang mau melakukan statistik tentang ini.  Tapi
bukan hanya itu, masalahnya mungkin lebih prihatin lagi, karena para
PhDs
yang jumlahnya terbilang sedikitpun yang benar-benar bisa mengamalkan
ilmunya dengan optimal sesuai bidangnya saya kira lebih sedikit lagi
karena
sebagian (besar?) lebih memilih untuk jadi birokrat atau kerjaan
administrasi  (karena umumnya lebih dihargai) atau terpaksa sibuk buka
warung apa-ajah untuk dapat hidup, atau sebagian lagi, yang masih mau
bertahan untuk mengamalkan ilmu di bidangnya 'lari' ke luar negeri.
Kalau
tidak salah bulan Juni-Juli 2003 pernah ramai diisyukan di Kompas,
Tempa,dll. (termasuk di IAGI-net?) tentang brain-drain di Indonesia
dan
Malaysia menculik Doktor-Doktor Indonesia
Di LIPI hal ini pernah juga hangat didiskusikan karena 40 Ph.D dari LIPI
tidak pulang ke Indonesia setelah menyelesaikan studinya.  Kemudian
sekitar
20 orang Ph.D lainnya di LIPI yang sudah bekerja dan habis masa ikatan
dinasnya mengajukan permohonan untuk berhenti karena ingin bekerja di
luar...
Entah apakah para expert (SDM berkualitas/berpendidikan tinggi) di dunia
industri sudah juga mulai tersedot ke luar negeri?

Salam,
Danny Hilman N


- Original Message -
From: Sanggam Hutabarat [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, May 19, 2004 12:33 PM
Subject: [iagi-net-l] Phd in Indonesia


 ini cukilan Cak Nur di KBRI Washinton newspaper local/online hari
ini:
 Salah satu tolok ukur kepedulian terhadap pendidikan adalah jumlah
doktor
 atau philosophiae doctor (PhD, doctor of philosophy) yang di Indonesia
 jumlahnya hanya 65 orang, itu pun termasuk yang beli-beli di pinggir
 jalan, katanya. Sebagai perbandingan, AS memilih sekitar 6.500 PhD,
India
 sekitar 1.200-an, dan negara-negara Eropa rata-rata 2.000 sampai 4.000
 orang. Yang terbanyak adalah Israel, sekitar 16.500 orang, kata Cak
Nur.
 Karena itu, tidak ada jalan lain kecuali meningkatkan mutu dan jumlah
 pendidikan di Indonesia, dan Cak Nur merasa bertanggung jawab untuk
 melakukan hal itu. 

 Apa bener PhD kita 65.. koq dikit ya ?? minta konfirmasi teman2
khususnya
 dari kampus..soalnya ngubungi Cak Nur saya nggak tau

 sgm
 ---



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] rekonstruksi tektonik dalam hipotesa salam

2003-09-11 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Menurut sahibul hikayat dizaman para nabi, hitungan waktunya adalah satu
purnama = 14 hari, dari purnama ke purnama lagi = 28 hari, agar
perulangan hari waktu ibadah terjadi tetapi tidak keseringan maka angka
28 dicoba dibagi, kalau dibagi 4 didapat angka 7 (kayaknya nggak
kelamaan), ya udah satu putaran ibadah ditetapkan = 7 hari dan sekarang
disebut satu minggu.

-Original Message-
From: Koesoema [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, September 11, 2003 1:09 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] rekonstruksi tektonik dalam hipotesa salam

Gampang dijelaskan: 1 minggu adalah 7 hari itu sih didefinisikan saja.
Lucunya definisi ini dituruti semua orang

- Original Message -
From: Jossy C. Inaray [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, September 10, 2003 3:26 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] rekonstruksi tektonik dalam hipotesa salam


 Sama seperti yg satu ini. Tidak ada fenomena alam yg bisa menjelaskan
 kenapa 1 minggu = 7 hari.

 JCI

 -Original Message-
 From: Riyadi, Slamet S [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, September 09, 2003 4:51 PM
 To: '[EMAIL PROTECTED]'
 Subject: RE: [iagi-net-l] rekonstruksi tektonik dalam hipotesa salam

 intermezzo,
 Begitu misteri angka 7 ?!
 Bila kita melihat jumlah titik/dot-merah pada sebuah dadu di bagian
atas
 ... maka kita bisa menebak angka dadu di bagian bawahnya/alasnya ...
 yaitu dengan mengurangi angka 7 dengan jumlah dot diatasnya . . .
 silahkan coba?


 Salam,
 rekonstruksi sebuah dadu


 -Original Message-
 From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, September 09, 2003 4:53 PM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Cc: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [iagi-net-l] rekonstruksi tektonik dalam hipotesa salam


 deleteee

 Tentang siklus 7 dalam Hipotesa Salam

 Mengapa perulangan siklus selalu angka 7 dan kelipatannya. Mengapa
angka
 ini begitu istimewa di Hipotesa Salam ? Dalam geologi angka adalah
 random dan variabel. Hanya di tradisi Ibrani angka 7 menguasai
 keseluruhan tradisi hidup dan mati bangsa ini, tapi ini pun bukan
 eksplisit, hanya perlambang kepenuhan/kegenapan...

 Awang H. Satyana
 Eksplorasi BP Migas

 EOM

 NOTICE - This message and any attached files may contain information
 that is confidential and/or subject of legal privilege intended only
for
 use by the intended recipient. If you are not the intended recipient
or
 the person responsible for delivering the message to the intended
 recipient, be advised that you have received this message in error and
 that any dissemination, copying or use of this message or attachment
is
 strictly forbidden, as is the disclosure of the information therein.
If
 you have received this message in error please notify the sender
 immediately and delete the message.

 -
 To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -




-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi 

RE: [iagi-net-l] Renungan IAGI Lingkungan

2003-09-10 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Dalam diskusi-diskusi sering muncul dua kubu yang berlawanan, yang satu berpegang pada 
pembangunan ekonomi dan dikubu yang lain berpegang pada pelestarian lingkungan 
(lingkungan fisik dan non fisik). Pada kenyataannya pembangunan ekonomi terutama di 
Negara sedang berkembang seperti Indonesia akan selalu bertumpu pada pembangunan 
ekonomi yang mengakibatkan dampak terhadap lingkungan baik fisik maupun non fisik 
karena lebih berorientasi kepada pembangunan pertanian, kehutanan, agribisnis, 
pertambangan ataupun industri manufaktur. Hal ini sangat berbeda dengan di Negara kaya 
dan maju dimana mungkin pembangunan ekonominya lebih terfokus pada bidang teknologi 
tinggi (termasuk teknologi informasi) dan jasa, sehingga dampaknya terhadap lingkungan 
mungkin akan lebih kecil. 

Pada saat ini arus informasi dan opini dunia lebih dikuasai oleh Negara maju nan kaya 
tersebut, dimana sebenarnya mereka dulu telah dengan sepuas-puasnya mengeksploitasi 
sumberdaya (alam)nya dan telah berhasil mendapatkan hasil yang bermanfaat bagi ilmu 
pengetahuan dan teknologi mereka, sehingga mereka tidak perlu lagi mengeksploitasi 
sumber daya mereka. Terjadi perubahan paradigma yang drastis pada mereka, dari 
bagaimana mengeksploiasi alam kepada melestarikan alam. Dus, kemudian agenda mereka 
apa?. Untuk mereka bisa hidup nyaman tentu mereka memerlukan lingkungan yang juga 
nyaman, bagaimana caranya?. Tentu dengan cara mengusahakan agar lingkungan (fisik) 
belahan dunia lain yang belum terganggu agar bisa dijaga agar lingkungan global dimana 
mereka berada tidak berubah. Apa dampaknya terhadap Negara-negara sedang berkembang?. 
Negara-negara tersebut diharapkan untuk juga membangun industri seperti yang mereka 
punya yaitu yang tidak banyak dampaknya terhadap lingkungan. Maka dimulailah 
pengenalan industri teknologi tinggi, industri teknologi bersih, industri informasi 
dan jasa dimana semua expertisenya adalah milik mereka. Maka muncullah 
ekoindustri, ekolabeling, eko dan eko lainnya yang kriterianya semua mereka yang 
menetapkan. Apakah semua teknologi tersebut gratis?, tentu saja tidak, kita harus 
bayar. Bayarnya dengan apa?. Apakah semua itu cukup?. Ternyata tidak. Mereka ternyata 
masih memerlukan bahan-bahan hasil industri yang menimbulkan dampak terhadap 
lingkungan tersebut, misalnya hasil industri ekstraktif. Maka ramai-ramailah pemodal 
dari Negara maju ke Negara sedang berkembang lagi, misalnya Indonesia, dan ini juga di 
support oleh Negara ybs. Jadi disini ada tarik ulur kepentingan yang sangat rumit.

Tetapi yang penting untuk kita apa? Sebenarnya kita cukup memutuskan untuk 
memprioritaskan apa? Pembangunan ekonomi atau pelestarian lingkungan, atau 
kedua-duanya sekaligus secara bersamaan? Apa mungkin? perlu policy yang jelas. Dalam 
hal industri ekstraktif terutama pertambangan kita belum punya arah kebijakan yang 
jelas seperti apa yang di luar negeri disebut sebagai Mining Policy (Apa IAGI bisa 
berperan disini? Yaitu dalam memberikan masukan di tingkat kebijakan?) 

Sebagai intermezzo, saya teringat kepada apa yang sering dikemukakan oleh Pak Wimpy 
tentang hubungan antara manusia dan lingkungan. Katanya manusia itu akan dengan 
sendirinya peduli terhadap lingkungan seiring dengan pertumbuhan ekonominya. Dia 
mencontohkan, bahwa ketika masih miskin dan hidup secara sederhana di kampung dulu 
maka ia cukup (maaf) buang hajat di sungai di belakang rumah, ketika telah punya 
pengasilan sedikit maka ia buang hajat di WC yang dibangun dikebun di belakang rumah, 
dan setelah mendapat penghasilan yang lumayan maka dibangunlan WC jongkok di dalam 
rumah (hanya satu buah) untuk bareng-bareng, Pas ketika ketiban rejeki yang lebih 
besar maka dibangunlah WC duduk yang lengkap di samping kamar tidurnya untuk pribadi. 

Salam,
Laung



-Original Message-
From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, September 10, 2003 10:05 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Renungan IAGI  Lingkungan

Berbicara masalah industri ekstraktif kebumian versus (dan) kerusakan
lingkungan saya bisa mengamatinya paling tidak dengan dua skala. Pada skala
mikro (pinjam istilahnya Pak Andang) atau wilayah (dan komunitas) kecil, dua
hal tsb tidak perlu dipertentangkan. Karena pada dasarnya industri
ekstraktif itu membawa dampak lingkungan baik lingkungan alam (perubahan
bentang alam, air tanah dst...dst) maupun lingkungan sosial
kemasyarakatannya. Tapi kalau kita mau jujur, mana ada sih kegiatan industri
yang tidak membawa dampak lingkungan (ini agak melenceng sedikit...). Isunya
memang kemudian bisa dilokalisir menjadi seberapa penting dan
diperlukannyakah industri tsb untuk suatu daerah (dan kelompok masyarakat),
dan seberapa jauhkah dampak lingkungan yang (akan) ditimbulkan dapat
dihambat dan direhabilitasi. Dengan kacamata yang jernih (tanpa dikotori
aspek politis, ekonomi yang berlebihan dsb) saya yakin keberadaan industri
ekstraktif di suatu tempat bisa ditimbang-timbang manfaat dan 

RE: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus diminimalisir

2003-08-29 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Mineral occurrence (keterdapatan mineral) di Indonesia umumnya erat
kaitannya dengan keberadaan jalur gunung api purba maupun aktif dan pola
tektonik Indonesia.  Kita dapat mengharapkan untuk menemukan prospek
emas atau tembaga epitermal maupun porfiri di jalur Busur Sunda yaitu
pada pegunungan  Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku ataupun
jalur emas (Gold Belt) yang membelah Kalimantan Barat - Kalimantan
Tengah sampai Kalimantan Timur. Prospek emas dan tembaga juga kita bisa
dapatkan di pegunungan Median Irian Jaya. Endapan nickel laterit kita
bisa dapatkan di pulau-pulau kecil Maluku ataupun Sulawesi. 

Daerah-daerah potensial tersebut saat ini mayoritas telah di
deklarasikan sebagai HUTAN LINDUNG, kenapa?. Karena criteria untuk hutan
lindung antara lain adalah:
- daerah dengan ketinggian  2000 m diatas muka laut,
- daerah dengan kemiringan lapangan  40% (atau sekitar 21
derajad)(catatan: bahkan daerah Cinere di selatan Jakarta akan masuk
klasifikasi Hutan Lindung).

Jalur pegunungan Busur Sunda dari Sumatera hingga Nusa Tenggara,
Sulawesi dan Halmahera, serta Median Irian Jaya mayoritas telah masuk ke
kategori HUTAN LINDUNG.  

Setelah total kawasan hutan dikurangi hutan lindung dan konservasi maka
daerah yang tinggal untuk dieksplorasi tambangnya adalah PANTAI TIMUR
SUMATERA, Sebagian JAWA, SEDIKIT DI NUSA TENGGARA, sedikit di SULAWESI,
sebagian besar KALIMANTAN, sedikit di Maluku dan bagian utara Irian
Jaya. Daerah sisa ini memang overlap dengan HPH dan umumnya sudah rusak
hutannya. TETAPI daerah yang secara geologi prospek untuk eksplorasi
mineral dimana?. Yang tersisa hanya KALIMANTAN. 

Salam,
Laung

-Original Message-
From: Budi Brahmantyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, August 29, 2003 8:14 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus
diminimalisir

Saya pikir nggak perlu pake rumus-rumusan:
Tambak terbuka merusak hutan,
HPH memang tujuannya menebangi hutan

Hutan lindung, apakah di rusak tambang terbuka atau HPH atau penjarahan
oleh rakyat, atau untuk tambak udang, semuanya salah
Kita masih sangat memerlukan hutan lindung. Kalau hutan non-lindung
sudah
porak poranda, kemudian hutan lindung diincar juga...apalagi yang kita
punya?

Apakah tidak dicoba mencari dari areal HPH yang ada komoditas
tambangnya?
Kan jadinya dua-duanya bisa didapat.

Salam,
BB





 Berita di media tsb memang sangat tendensius, banyak pernyataan yang
 dikutip, sepertinya nyambung satu sama lain, padahal tidak (bisa
 dipertanyakan). Saya harap ini karena ke-piawai-an wartawan saja
dalam
 menyajikan berita. Contohnya:
 ...Pemerintah dan DPR diminta tidak meloloskan lagi pertambangan
 terbuka di hutan lindung. Perusakan hutan lindung secara terus-menerus
 akan berdampak pada kekeringan yang semakin parah di masa-masa
 mendatang. .(saya kutip seperti aslinya).

 Pertambangan terbuka di hutan lindung mengakibatkan perusakan hutan
 lindung = masih nyambung; perusakan hutan lindung mengakibatkan
 kekeringan = masih nyambung juga. Tapi menyambungkan pertambangan di
 hutan lindung dengan kekeringan = nanti dulu, karena ini bukan
 matematika dimana kalau A = B dan B = C, maka A = C. Karena kita musti
 lihat berapa banyak seh
 pertambangan di hutan lindung, kemudian seberapa banyak hutan lindung
 yang rusak (secara keseluruhan), serta seberapa luas hutan lindung
yang
 rusak karena pertambangan.

 Itu tadi satu conto saja.. masih ada beberapa lagi pernyataan
 yang tidak saling nyambung tapi enak dibaca.

 Ini saya kutipkan data ttg hutan dan tambang Indonesia, sumbernya Made
 Astawa Rai, 2002 (Seminar - Isu dan Kendala Pengelolaan Sumberdaya
 Pertambangan dan Kehutanan).
 (1) Area Kontrak Karya = 21 juta ha (termasuk wilayah eksplorasi)
 (2) Area tambang = 0,135 juta ha
 (3) Luas hutan total Indonesia = 120 juta ha
 (4) HPH = 66 juta ha
 (5) Hutan lindung = 33,5 juta ha
 (6) Hutan konservasi = 20,5 juta ha
 (7) Laju kerusakan hutan dalam 7 tahun terakhir (hutan konservasi,
hutan
 lindung, dan hutan produksi) = 1,36 juta ha/ tahun (Kongres Kehutanan
 Indonesia, Jakarta, 2001).

 Jika diasumsikan seluruh area tambang rusak, berarti hanya 10% dari
laju
 kerusakan hutan per tahun. Padahal kenyataanya tidak demikian karena
 banyak lahan bekas tambang yang telah direklamasi. (Meskipun, tidak
 perlu dipungkiri pasti ada juga perusahaan nakal yang tidak beres
 reklamasinya).

 Jadi silakan tebak sendiri yang 90% itu dilakukan oleh siapa.

 Salam - Daru

 - Original Message -
 From: [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, August 28, 2003 10:46 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus
 diminimalisir


 Saya setuju dengan Mas Bondan Brillianto.

 Jangan gebyah uyah bahwa kerusakan hutan semata-mata disebabkan
 hanya
 oleh
 perusahaan Tambang.
 Mari kita buka mata dan telinga, berapa hutan yang rusak (area) dan
 apakah ada kontribusi perusahaan tambang disana (jangan-jangan di
 

RE: [iagi-net-l] Cost Recovery

2003-08-01 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Sekedar pembanding, Kalau pada Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan
Batubara (PKP2B)dan Kontrak Karya Pertambangan Mineral (KK) kelihatannya
pengawasannya lebih sederhana karena memakai system royalty dan pajak.
Pada pra-produksi perusahaan membayar iuran tetap plus PBB dengan besar
bervariasi dari US$ 10 sampai US$ 30 per km2 per tahun tergantung dari
tahapannya. Menyetor deposito jaminan US$ 1000 per km2, dan harus
mengeluarkan minimum expenditure US$ per km2 yang besarnya tergantung
dari tingkat kesulitan daerahnya. 

Pada tahap produksi, PKP2B (batubara) misalnya, untuk setiap ton
batubara yang ditambang maka 13,5%nya adalah bagian Pemerintah (Royalti
++), kemudian perusahaan akan dikenakan pajak penghasilan badan (PPh
Badan) untuk pendapatan yang diperoleh dan juga dikenakan pajak-pajak
dan retribusi lainnya yang jumlahnya cukup banyak. Sedangkan untuk KK
(emas) tariff royaltinya sekarang 3,75% dan kemudian  perusahaan akan
dikenakan pajak penghasilan badan (PPh Badan) untuk pendapatan yang
diperoleh dan juga dikenakan pajak-pajak dan retribusi lainnya yang
jumlahnya juga cukup banyak. Tarif pajak PPh Badan di Indonesia
tergolong cukup tinggi berkisar maksimum 30% sampai 45% dari penghasilan
kotor. Jadi kalau perusahaan mau untung maka costnya harus ditekan agar
marjin cukup besar, tetapi tentu saja harus tetap dalam kerangka good
mining practice. Pengawasan produksi oleh Pemerintah cukup di ujungnya
saja (minimal) yaitu pada saat pengapalan ataupun penjualan/ekspor. 

Salam,
Laung

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, August 01, 2003 2:39 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery

Pendapat Pak Rovicky benar sekali, kita terlalu sering menganggap diri
tanpa modal, padahal di bawah sanalah (migas, batubara, mineral, dll.)
modal kita. Tanpa mengundang investor pun nanti-nanti juga bisa kita
gali dan manfaatkan sendiri. Hanya nantinya itu yang gak jelas sebab
saat kita pertama ngundang investor itu pada saat itu kita gak punya
teknologi dan gak punya uang buat mengeluarkannya. Harusnya memang
karena kita bayari 85 % lebih ketat pengawasannya. Tapi kadang dilema,
tujuannya ketat dibilang birokratis..  Sekali mengeluarkan sistem PSC
memang pengawasan harus ketat.
 
Saya kemarin lihat presentasi orang2 MMS (Mineral Management Service) -
Ditjen Migas-nya Amerika - presentasi cara mereka menjual lahan di
sebagian wilayah GOM (Gulf of Mexico). Mungkin rekan2 ada yang sudah
tahu induk2 perusahaan mereka mengambil sistem ini di GOM (Unocal,
Shell, dll.). MMS menjual lahan2 dengan blok yang luasnya sangat kecil
(max 23 kmsq). Company2 mencari data daerah itu di luar sebab MMS tidak
menyediakan data (jadi ini lahan subur buat private company penyedia
data). Company2 memasukkan tawaran (tanpa WPB, tanpa komitmen), yang
jelas mau ngasih cash bonus berapa. Pemenang tender adalah yang memberi
cash bonus terbesar (cash bonus diperhitungkan sama atau lebih besar
dari resource value). Mereka diberi primary term of lease yang lamanya
bisa bervariasi dari 5, 8, 10 tahun. Ini adalah periode non-production.
Selama periode tersebut kontraktor harus bayar annual rental fee yang
besarnya bervariasi dari $1235/km2 per year - 1852.5/km2 per year.
Setelah produksi
 maka dikenakan royalty yang harus dibayar ke pemerintah sebesar 12.5 %
- 16.67 % based on value of production. Di samping itu mereka dikenakan
minimum surety bond (guarantee bond) sebesar $ 50,000 - $ 3,000,000.
Tidak ada cost recovery, tidak ada pengawasan. Dari sistem ini, tahun
2000 yl pemerintah dapat revenue $ 4.74 billion dari luas lahan yang
dikontrak sekitar 193.441 km2 (Central GOM) dan 145.283 km2 (Western
GOM).
 
Teman2 di Ditjen Migas kelihatannya tertarik untuk melihat lebih jauh
sistem ini. Tetapi di Indonesia sistem ini di beberapa kasus sulit
diterapkan. Siapa yang mau beli lahan 23 km2 di Indonesia Timur yang
frontier ? Apakah berbenturan dengan UU Migas 2001 pun harus dikaji
dulu. Apapun, ini sebuah sistem kemitraan lain dari PSC/JOA/JOB/TAC.
Kalau punya kita lemah, ya kita benahi agar benar2 sesuai dengan amanat
UUD 45 ... untuk kemakmuran rakyat.
 
Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas

Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
Miturut aku ... ini pendapat saja yak ...
Sistem PSC dengan cost recovery scheme ini mempunyai mempunyai
(banyak) kelemahan. Karena awalnya sistem ini kan toh dibuat dengan
tujuan baik, jadi tidak ada yg salah atau tidak dapat dibuktikan
kesalahannya. Namun ternyata setelah implementasinya berjalan diketahui
mengandung beberapa kelemahan  setelah cukup lama (luaaamaaa dink
... wong udah puluhan tahun kok).

Kelemahan ini salah duanya ya 
- diperlukannya pengawasan yang ketat  
- mudah 'dipermainkan' ini istilah kang awang :)
- ...

Diperlukannya pengawasan yg ketat ini tentunya sudah harus dipikirkan
oleh si 'pengawas' Saat ini ada di tangan BP migas ... Nah si pengawas
ya musti tahu bener sejauh mana 'kekuatan' pengawasan ini 

RE: [iagi-net-l] [PHYSICS-UI] Edaran 01: Seminar Nasional Bahan Magnet III

2003-03-13 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Sedikit meluruskan tulisan Pak Pranoto pada kalimat-kalimat terakhir:
Dalam konsep kita Negara adalah yang menguasai sumber daya alam
sedangkan pemiliknya adalah bangsa Indonesia?. Kemudian tentang royalti
(atau bagian pemerintah dari produksi batubara) dalam PKP2B adalah
ditetapkan 13,5% dari produksi tidak tergantung kualitasnya. 

Beban pajak-pajak memang cukup besar, antara lain PPh badan yang
mengikuti peraturan pada saat kontrak ditandatangani (misalnya tarif PPh
badan PT. KPC setelah tahun ke 10 adalah 45% dari laba sebelum pajak),
ditambah kewajiban2 lain misalnya Landrent, retribusi daerah
(penerangan, air, PKB, BBnKB, dll),dll. 

Salam,
Laung



-Original Message-
From: Pranoto, Imanuel W [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, March 14, 2003 7:27 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] [PHYSICS-UI] Edaran 01: Seminar Nasional Bahan
Magnet III

Pak Ndaru, maaf bukan mengenai magnet.
Menanggapi pernyataan kawan kita itu tentunya harus berhati-hati.
Beberapa kenyataan di tempat saya bekerja mungkin bisa memberikan
tambahan kejelasan mengenai praktek bisnis pertambangan batubara di era
otoda:
1. Desentralisasi memang memberikan kemudahan bagi semua pengusaha
(bukan hanya pengusaha nasional), terutama mengenai perizinan yg tidak
harus ke pusat (dlm hal ini cukup ke propinsi atau pemkab/kota sesuai
dgn locus drpd otoda). Namun hal ini mensyaratkan sdm pemda yg
berkualitas spt pengetahuan geologi, pemahaman yg komprehensif thd
pengelolaan sda, manajemen lingkungan dan implikasinya thdp strategi
pembangunan daerah. Sayangnya, tdk semua daerah sdh memiliki itu, shg
izin2 dlm bentuk KP, SIPD dll mudah sekali dikeluarkan dan cenderung
belum terkelola sesuai dgn peruntukannya.
2. Saya tdk tahu pandangan birokrat di Jkt thdp pengusaha lokal, namun
yg namanya efisiensi tentu bukan hanya menyangkut jumlah orang tapi juga
jumlah produksi (material yg dipindahkan, resource yg dikeluarkan,
enhanced process, recovery, dll). Maksudnya, jika jumlah total karyawan
40-100 namun produksi batubara cuma 500 ribu ton/tahun tentu sgt tdk
efisien dibanding dgn perusahaan yg mempekerjakan 1000 org tapi
berproduksi 11-16 juta ton/tahun. Belum lagi kalau menyangkut enhanced
process (preparasi: washing, crushing, de-ashing, dll) dimana jml labor
hrs ditingkatkan utk memperbaiki recovery shg sda milik rakyat ini dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin. 
Skrg menyangkut kontribusi tdhp negara sbg pemilik sda, perusahaan
batubara besar umumnya adl pemegang PKP2B (Perjanjian Karya Pengusahaan
Pertambangan Batubara) yg wajib menyerahkan royalti kepada pemerintah
sesuai dgn value dari batubara (rank, type, market value, dll). Benar
seperti yg dikatakan Pak Ndaru, selain royalti, ada pajak2 lain yg harus
dibayarkan baik ke pusat maupun pemda dan yg paling signifikan besarnya
adalah corporate tax (pajak atas keuntungan perusahaan).

Semoga bisa menambahkan.

Salam, Noel

-Original Message-
From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, March 13, 2003 3:40 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] [PHYSICS-UI] Edaran 01: Seminar Nasional Bahan
Magnet III


Agar IAGI gak berlepotan minyak melulu seperti sentilan bung RDP
(padahal
gak ada salahnya lho dengan minyak..), ini aku postingkan masukan
seorang pengusaha kecil (?) tambang batubara (geologist juga) mengenai
aspek
praktis bisnis pertambangan batubara di era otoda yang disampaikan
melalui
salah seorang kawan di PP IAGI.
(1) Positip: Disentralisasi dirasakan banyak memberi kemudahan bagi
pengusaha tambang batubara nasional di daerah, yang tentu saja
berimplikasi
pada efisiensi investasi
(2) Negatifnya: pandangan para birokrat di Jakarta yang masih
diskriminatif
terhadap pengusaha lokal. Padahal berdasarkan pengalamannya dengan
jumlah
karyawan 40 - 100 orang, perusahaannya jauh lebih efisien dibandingkan
perusahaan multinasional di sebelah KP-nya yang memiliki 1000an orang
karyawan. Dan yang paling 'menggusar'kan adalah, royalty yang hanya 13 %
('padahal menurutnya keuntungan mereka bisa 100 - 150 %, apalagi mereka
ekspor'). Jual batubara US $ 25 - 26 / ton, sementara biaya produksi
paling
top US$ 12.

Secara eksplisit ybs minta IAGI untuk melakukan advokasi tentang hal ini
(penghapusan diskriminasi perlakuan 'oknum birokrat' thd pengusaha
tambang
batubara nasional, sekaligus untuk penciptaan iklim usaha yang kondusif
--
akses perbankan).

Saya sudah menanggapi hal ini terutama masalah pendapatan negara yang
tidak
hanya dari royalty seperti tax dan restribusi lainnya yang jumlahnya
bisa di
atas 50% (mestinya beliau ini tahu masalah ini ya..).

Salam - SP
RDP.aku gak tahu banyak ttg magnet, mungkin kawan lain bisa kasih
input..


- Original Message -
From: PUTROHARI Rovicky [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, March 13, 2003 9:50 AM
Subject: [iagi-net-l] [PHYSICS-UI] Edaran 01: Seminar Nasional Bahan
Magnet
III


 Sebagai geologist aku kok ngga tahu ya .. mineral bahan 

RE: [iagi-net-l] PAKAR Tolak Tiga Perusahaan Pertambangan di Sumbawa

2003-01-14 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
NGO tersebut hanya Asbun (Asal Bunyi), karena daerah Kontrak Karya PT. Mitra Sumbawa 
Minerals (milik Rio Tinto) telah dikembalikan kepada Pemerintah RI (terminasi kontrak) 
pada akhir tahun 1999.

Laung

-Original Message-
From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Wednesday, January 15, 2003 6:33 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] PAKAR Tolak Tiga Perusahaan Pertambangan di
Sumbawa 


Sabtu 11 Januari 2003 10:31:08 WIB 
PAKAR Tolak Tiga Perusahaan Pertambangan di Sumbawa 
MinergyNews.Com, Sumbawa Besar - Berita akan beroperasinya tiga perusahaan 
pertambangan di Sumbawa yaitu PT Sumbawa Timur Minning, PT Newcrest Sumbawa Jaya dan 
PT Mitra Sumbawa Mineral mendapat reaksi keras dari NGO. Ketiga perusahaan ini 
merupakan perusahaan tambang pemegang KK Generasi I. 

Ketua Yayasan Peduli Alam dan Kesejahteraan Rakyat (PAKAR), Abdul Maula, dalam 
memperjuangkan konsistensi kelestarian sumber daya lingkungan, khususnya dalam 
penolakan terhadap pembukaan pertambangan baru akan meminta dukungan NGO lingkungan 
seperti WALHI, WWF, Bird Life serta LOH Sumbawa. Kami juga akan menyurati Green 
Peace, ujarnya seperti juga dilansir Harian Jaring Sumbawa Ekspres. 

Selain menentang terhadap rencana eksplorasi tiga perusahaan dimaksud, Abdul Maula 
juga mengkhawatirkan kemungkinan ekspans(perluasan wilayah konsensi) PT Newmont Nusa 
Tenggara (PTNNT) di Elang/Dodo seluas 97.204,60 hektare. 

Kekhawatiran kami karena ekspansi ini akan menelurkan kerusakan sumber daya hutan dan 
perairan laut yang selama ini dijadikan perusahaan tambang sebagai tong sampah, tegas 
Maula. 

Apalagi menurut Maula, dampak dari STD (Submarine Tailings Disposal) yang kini 
dilakukan PTNNT dipastikan akan menyebabkan terjadinya pencemaran baik di darat maupun 
di perairan laut. Persoalan pertambangan harus menjadi tanggung jawab kita, bukan 
hanya PAKAR, tegasnya. 

Dia juga berharap agar pemerintah kabupaten untuk sementara menolak dulu tiga KK 
perusahan tambang tersebut, dengan alasan saat ini kerusakan hutan di Sumbawa sudah 
sangat memprihatinkan. 

Sementara di tempat terpisah, Ketua Perhimpunan Advokasi Lingkungan untuk Emansipasi 
Masyarakat (PALEM) Indonesia, Bambang Mei Finarwanto, SH., mengatakan, agar terjadi 
penyeimbang informasi, dalam waktu dekat akan melakukan hearing bersama pihak-pihak 
yang tentunya mengerti masalah tambang. 

Salah seorang dari mereka adalah Bapak Badrul Munir yang akan menjadi pembicara, 
jelas Bambang. (MNC-12) 


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




RE: [iagi-net-l] Berapa range gaji di kumpeni anda...??

2003-01-13 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Kalau di mining kompeni setiap tahun ada survey yang dilakukan oleh konsultan Mercer 
atau McDermott, data tsb tersedia buat perusahaan pelanggannya.

Laung

-Original Message-
From: PUTROHARI Rovicky [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Tuesday, January 14, 2003 9:04 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Berapa range gaji di kumpeni anda...??


Yang ada di website IAGI itu personal, artinya hanya satu data saja tiap 
orang, dan jumlah pesertanya sangat terbatas. Juga saya tidak tau latar 
belakang dari data tersebut (peg negri apa kumpeni, apa mining ?). Metode 
survey web ini akan lebih bagus kalao semua dianggap rata-rata sama, lah 
kalo dibandingkan peg negeri dengan yg di mining kumpeni nanti malah 
ketimpangannya buesar sekaleee... :-p
 Yang kuinginkan adalah range gaji di perusahaan tersebut, beserta title 
-- yg mengindikasikan years experiences, kalo terlihat dalam jenjangnya 
yng lengkap dari Jr Geol (entry level) hingga Chief/Mgr geol.

Sampai sat ini baru 2 yg kuperoleh. Yang lucu kemaren ketika ngobrol dg 
beberapa gg di jkt, banyak yg kaget ternyata di kumpeni lain rangenya 
sudah besar. Karena mereka ndak saling ngomong maka kenaikan gaji setelah 
krisis kemaren sudah memuaskan mereka. Seolah gajiku di kumpeni ini sudah 
cukup . (banyak yg beranggapan di kumpeni lain ndak pada naik gajinya 
... . Namun ketika aku cross dengan dataku di kumpeni yg lain sebenernya 
ya emang semua sudah pada naik kok ...hi hi hi :-) inilah kalo ndak sering 
ngobrol dan sharing informasi ... 'Bargaining position'nya jadi lemah 
seperti indikasi Kang Andang.

Ada yg mau nyumbang data silahkan ?! ... 
(lah malah kebanyakan pada nanya ketimbang ngasih tau je ... :-(
Japri ya ?

RDP






[EMAIL PROTECTED]
14/01/2003 08:17 AM Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Berapa range gaji di kumpeni anda...??



Pak Rovicky,
kalo gak salah beberapa waktu yang lalu di website  IAGI sempat mengadakan
survey gaji geologist. Mungkin bisa dimanfaatkan??




-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




RE: [iagi-net-l] horeee....BBM naik.....

2003-01-01 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
ttp kata org lingkungan premium lebih banyak menghasilkan gas buang CO dibanding solar.

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Thursday, January 02, 2003 9:09 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] horeeeBBM naik.



Mungkin dasarnya lingkungan. Yg bikin polusi lebih parah, mesti bayar lebih
mahal...



   
  
Allo, Paulus T   
  
Paulus.T.Allo@conocophi   To: [EMAIL PROTECTED]   
  
llips.com cc: 
  
   Subject: RE: [iagi-net-l] 
horeeeBBM naik. 
01/02/03 09:07 AM  
  
Please respond to  
  
iagi-net   
  
   
  
   
  




yg repot yg biasa naik bus nih,
soalnya harga solar lebih tinggi dari harga bensin,
jadi kenaikannya lebih berasa
kereta subway kapan jadinya yah? kali ajah bisa lebih murah...

--
paulus

 Selamat Tahun Baru 2003
 Happy New Year

 Horeee... bensin harganya lebih rendah, ongkos angkot
 ngga naek lagi
 asiik.

 Trims buat Pemerintah,sangat menghormati penduduknya yang belum punya
 kendaraan

 Ferdi RIZAL
 Jr. Wellsite Geologist

-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])
-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-






-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




RE: [iagi-net-l] Sipadan - Ligitan

2002-12-18 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Ya udahlah, percaya nggak katanya kekuasaan itu akan dipergilirkan. Dulu Sriwijaya 
pernah menguasai Malaysia, kemudian lepas, kemudian Majapahit kembali menguasai 
Malaysia, kemudian lepas, kemudian .., kemudian Indonesia coba menguasai Sabah 
dan Serawak ttp gagal ha ha, kemudian Malaysia coba menguasai Sipadan Ligitan dan 
berhasil, kemudian Singapore coba menguasai Indosat, dan berhasil, dan nantinya 
Indonesia  nggak tau yah, tunggu giliran.

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Wednesday, December 18, 2002 6:07 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Sipadan - Ligitan



Yahh sudahlahmasih banyak pulau kita yang tidak terurus..

hs

Original Message:
-
From: BASKARA Hendra [EMAIL PROTECTED]
Date: Wed, 18 Dec 2002 17:00:00 +0800
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Sipadan - Ligitan



ada lagi vick yg sudah (?) di-caplok :
taman nasional komodo (p. komodo, p. rinca dan p. padar) yg diserahkan
pengelolaan-nya ke investor malaysia  

saya cuma berharap semoga pergantian management ini bisa menjadikan
bangsa kita di sana lebih makmur  dan mudah-2an mereka juga bisa menjaga
segala potensi sda yg ada.

tambahan info :
di kl selain nama yg sudah disebutkan masih ada lagi, setidaknya yg aku
tahu, ada lagi  2 geologists kita yg kerja di sana + 4 engineers.
malah masih ada 1 geologist lagi  yg mau nyusul.




 
Rovicky Dwi   

Putrohari   To: [EMAIL PROTECTED] 

explore@centr   cc:   

in.net.id   Subject: Re: [iagi-net-l]
Sipadan - Ligitan 

 
12/18/02 03:09 

PM 

Please respond 

to iagi-net


 

 




Malaysia emang ndak tanggung-tanggung mencaplok permennya Indonesia 

Kemaren Sipadan-Ligitan 
padahal sudah banyak geologist yg dicaploknya jugak 
Ada Herry Andiarbowo (Petronas), Iswani (Murphy), ada Teguh (Murphy), Ada
Adit (Petronas) .
bener-bener deh pengelola yang handal 

Duh siapa yang mau 'suka rela' dicaplok Malaysia ...?

emang Malaysia . boljug deh loe  :-(

rdp







-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




mail2web - Check your email from the web at
http://mail2web.com/ .



-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/