RE: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance

2007-01-21 Terurut Topik Yudi Yanto
Benar Pak Budi,

Analis AI untuk kasus karbonat mesti super hati2, apalagi kalau
reservoirnya terisi oil akan sangat sulit untuk analisanya. Kalau
reservoirnya terisi gas (yg tebalnya diatas reselusi seismic) mungkin
masih bisa menggunakan AI.

Kalau ada data gather  Shear Sonic-nya bisa menggunakan analisa Elastic
Impedance (metodanya LMR, EI, EEI dan saran Pak Budi simultaneous
inversion (SI) masih serumpun)nyambung dgn email Pak Iman.

Kalau tidak ada data gather  Shear Sonicnya, analisa AI untuk
karakterisasi reservoir bisa dibantu dengan analisa seismic attributes
yang berkorelasi dengan Lhitology.
Dari pengalaman Gabungan antara AI  seismic Attributes cukup membantu
untuk data yg terbatas.

Semoga membantu.

Salam,
Yudi Yanto
Medco EP Indonesia

-Original Message-
From: Budiarto, Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, January 22, 2007 8:01 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance

Kang Oki,

Reservoir characterization batuan carbonate hanya dengan menggunakan
P-Impedance domain saja, menurut pengalaman saya tingkat kegagalannya
cukup besar, karena pada batuan carbonate, sangat sering terjadi overlap
antara porus carbonate yang mengandung hidrokarbon dengan shales.  Tight
carbonate, biasanya sangat gampang dipisahkan dari shale, tapi kan bukan
reservoir ini yang menjadi target pemboran. 
Jadi kalau datanya memungkinkan (ada sumur yang punya shear sonic dan
seismic datanya punya offset stack -- 3D seismic data akan lebih baik),
tidak ada jeleknya untuk mencoba module Simultaneous Inversion.

Tergantung dari kualitas data seismic dan variasi lapisan antara porus
carbonate dengan tight carbonate  shales, dengan kombinasi P  S atau
Vp/Vs, biasanya porus carbonate dapat dipisahkan dari shales.

Selamat mencoba dan semoga sukses.

Budiman Budiarto (Bekas tukangnya Jason)

CONOCOPHILLIPS
Gedung Menara Mulia 
JL. Jend Gatot Subroto KV 9-11
JAKARTA 12930

Phone  524-1631
Mobile  0811-8--1  


-Original Message-
From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Sunday, January 21, 2007 1:41 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance


Frank, tengkiyu.
  Yang memproses impedance nya sih setahu saya Jason.
  Jadi mestinya pakai workbench nya mereka.
   
  Cheers
  Oki

Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Oki,
Pake bahasa awam dan singkat:
pake relatif impedance untuk interpretasi top, bottom, fluid contact
apakah sequence boundary, MFS atau facies outline.

kalau inverted impedance pake untuk prediksi porosity dan rock dan fluid
property yang lain. (pake X-plot, atau least square kalau parameternya
mau pake lebih dari satu)

cukup puas dengan jawabannya? yah silahkan tutup email ini.

kalau belum puas karena pingin tahu kenapa? dan apa pitfall nya?
silahkan baca teks yang dibawah ini.

fbs
=

Oki,
sebelum menjawab pertanyaanmu sebaiknya kita bahas dulu istilah2, karena
setiap software sering pake istilah yang berbeda2.
Seismic Inversion adalah istilah yang dipakai untuk bikin model yang
diambil dari seismic data ke model geology.
awal2nya impedance sudah dianggap model geology karena sudah layer
property, dan prediksi rock  fluid properties nya terbatas di
posisi(lokasi) yang mau di bor.
sekarang kebutuhan 3D model dari properties ini sudah merupakan
keperluan rutin.

Impedance biasanya di kategorikan atas absolute impedance dan relatif
impedance.
kalau absolut berarti nilainya adalah nilai absolut. jadi bisa langsung
di korelasikan dengan parameter2 elastis yang lain dari rock physics.

kalau relatif impedance berarti bukan nilai absolut nya. Nilainya bisa
didapatkan dengan memakai scaling,bisa juga pake perbedaan absolut
impedance (jadi mirip ke reflectivity)

kalau yang scaling awalnya muncul karena keterbatasan display dari
software seismic. dulunya hanya bisa memperlihatkan range yang kecil dan
biasanya harus ada bilangan negatif nya ada positipnya, jadi absolut
impedance harus di scaling. sekarang sudah banyak software yang bisa
kasih lihat image nya walaupun semua bilangan poitip.

Kalau yang perbedaan absolut impedance awalnya muncul karena ada
beberapa hal.
Salah satunya adalah untuk meng akomodir interpreter yang sudah biasa
lihat boundary property bukan layer property.

Untuk mendapatkan absolut impedance diperlukan adanya process merubah
reflectivity menjadi impedance sesudah melakukan process membuang efek
dari wavelet (atau efek dari source energy) nya. (Ingat model
konvolusi),
Kalau relatif impedance bisa dari absolut impedance yang discale atau
dihitung dari seismic nya tanpa melalui penghilangan efek wavelet lalu
dihitung impedance contrast nya (semacam reflectivity juga sih sering di
tampilkan dalam bentuk (delta-Rho/rho) atau (delta P-imp/ Pimp) atau
(delta V-imp/S-imp), atau (delta-Vp/Vp) ataua (delta-Vs / Vs) atau
(delta-poisson-ratio / poisson ratio), atau yang lainnya) 


Sering relatif impedance di rancukan dengan bandpass impedance

RE: [iagi-net-l] HFR

2005-09-09 Terurut Topik Yudi Yanto

Mohon maaf sebelumnya Kang Cepi,...
Tadi saya berfikir via japri karena ada beberapa paper yg saya attach
jg,

u/ rekan2 yg butuh papernya, bisa via japri.

Thx,

-Original Message-
From: Yudi Yanto
Sent: Friday, September 09, 2005 9:39 AM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [iagi-net-l] HFR

Mas Kartiko,
Maaf via japri,

Sekilas gambaran ttg metode HFR,
Untuk metode ini data pendukung yg dibutuhkan adalah data VSP.
Vertikal resolusi data seismik dipengaruhi oleh frekuensi dari
waveletnya. Teknis sederhananya, informasi 'high frequency' wavelet yg
berasal dari data VSP di-merge-kan kedalam wavelet dari data seismic,
kemudian wavelet yg baru tsb. di rekonvolusikan kembali dengan data
seismiknya.

Berikut saya attach beberapa peper u/ lebih jelasnya.

Salam,

-yy-

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Yaa, kenapa mesti japri,buat subject diskusi baru saja lagi, biar
nanti
ferdi yang menyimpulkan. Rasanya ferdi akan menerima dengan senang hati.
banyak orang yang mau tahu lho. saya yakin respons netter akan banyak.

cepi



-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk thinreservoir

2005-09-09 Terurut Topik Yudi Yanto

Mas Aries,

Mengenai resampling, itu berkaitan dengan 'sample-rate' dari data
seismic, standar SEGY data biasanya 4 ms atau 2 ms. Kemudian bisa di
resampling sesuai keperluan kita (bisa naik jadi 8ms or turun 0.5ms).

Mengenai yg ditanyakan, mungkin itu berkaitan dgn bin/fold coverage dari
survey seismic ya,...resampling tdk akan merubah hal tsb.

Salam,
-yy-



-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]


kalau resampling itu dengan pstm processing dengan input 25x25m misalkan
jadi dua kali lipatnya 12.5x12.5m kira2 akan bagus apa nggak? thks.



-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk thin reservoir

2005-09-08 Terurut Topik Yudi Yanto

Betul mas pta, u/ proses resampling dari 2ms ke 4ms bisa jadi seperti
itu.

Untuk proses resampling dari 4 or 2ms ke 0.5ms, 'relatif' masih bisa
dipertanggungjawabkan validitasnya selama kita dapat menjaga agar
spectral containt-nya tidak berubah, (dan menurut saya ini bukan noise).

Lebih lanjut, dengan proses resampling tsb, untuk deskripsi lithologi
'relatif' bisa sedikit lebih detail, dalam konteks inversi dgn
mendapatkan error yang lebih kecil.

-yy-

-Original Message-
From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED]

maksud saya,
kalau dari 2ms kemudian di-resampling menjadi 4 ms, itu kan sebenarnya
secara tidak langsung kita sudah meng-aplikasi-kan proses filtering
thd data.

sedangkan bila kita resampling dari 2 ms ke 0.5 ms maka scr tidak
langsung kita sudah menambahkan data ke dalam original seismic-nya.
pertanyaannya, yg ditambahkan ini apa iya data? bukannya malah cuma
noise saja?

lebih lanjut lagi, detil yg kita lihat, apakah itu memang informasi
tambahan?
kalau cuma interpretasi sih, noise juga bisa dibuat geologically make
sense :)


--pta




-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk thin reservoir

2005-09-08 Terurut Topik Yudi Yanto

Mas Kartiko,

Untuk problem resolusi seismic spt itu, Ada metode HFR (high frequency
restoration) yang mungkin bisa bantu untuk meningkatkan resolusi
seismiknya.
Kali aza bisa u/ melihat yg dibawah 5m,he...he..

Sharing pengalaman aza mas,
Saya pernah mengerjakan 'deltaic' punya vico,...dengan menggunakan
metode EEI (extented elastic impedance), hasil analysis EEI 
spectal-decomp cukup membantu untuk menganalisa deliniasi reservoarnya,
bahkan cukup bisa menggambarkan adanya distribusi sand bar (ke arah
flank) yang belum terekplorasi (walaupun blm terbukti krn blm di test),
tapi ketika divalidasi dgn data well-nya bisa sp 70-80%. Nah..

-yy-


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]

he...he...
20 m di kita udah paling tebel...kalau hitungannya resolusi seismic yang
maksimum 35 m...jadinya thin reservoir semua...



-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk thin reservoir

2005-09-08 Terurut Topik Yudi Yanto

Mas Kartiko,

Via japri aza ya,...

Thx,

-yy-

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
Mas Yanto

mungkin bisa diterangkan sedikit bagaimana prinsip metode HFR ini..?
setahu saya vertical resolution dari seismic ditentukan dari spacing dan
frequency pada saaat akusisi..jadi kayaknya yang paling penting adalah
setting pada saat akusisinya (raw datanya ), sedang processing lebih
cenderung untuk membuat  hasil akhir yang benar...
Tapi kalau raw datanya udah vertical resolutionnya 30 m , apa lalu bisa
diextract sampai 5 m...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk thin reservoir

2005-09-04 Terurut Topik Yudi Yanto


Betul Mas Yosef, saya juga sependapat.

Dalam kasus resampling ini, awalnya coba-coba u/ membandingkan antara yg
di resampling dan yg tidak.
Hasilnya data yg diresampling bisa meningkatkan resolusi walaupun
sedikit.
Resampling ini diilhami dari proses High Frequency Enhancement of
Seismic Data by Reconvolution o/ Kevin Gerlitz (P. Young - PETEX 2004).
Dalam salah satu stepnya ia melakukan resampling (dari 2 atau 4 ms
menjadi 0.5 ms  menjawab pertanyaan mas pta).

Menurut saya (perlu didiskusikan lagi nee), kalo data final stack 4ms
kemudian di resampling menjadi 0.5ms tidak akan banyak berubah secara
fisisnya, karena yg diproses adl final stack dan secara visual tidak
berubah after resampling.
Dan dalam proses inversi, resampling ini cukup membantu mengurangi
pendekatan error, karena secara matematis sampling yg lebih kecil lebih
baik dalam mendekati sesuatu yg lebih tinggi frequency-nya
(cross-correlation-nya lebih tinggi). Sebagai validasinya, kita bisa
meng-crosscheck dengan harga AI hasil Inversi dgn di well.

-yy-



-Original Message-
From: Yosef Khairil Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, September 04, 2005 6:43 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D Modeling
untuk thin reservoir

Betul sekali, kita harus lebih peduli dengan arti fisis nya, karena kalo

tidak, maka seismik tadi hanya akan menjadi gambar indah saja tanpa
makna.
Sedikit kilas balik ke algorithm di seismik processing: hampir semuanya
memerlukan input data yg seragam (in time and space). Padahal pada
kenyataannya (pada saat akusisi data) sangat sulit menempatkan source
dan
receiver secara seragam from place to place. So, If the variations of
the
sampling intervals are too large to be acceptable for data processing,
seismic traces have to be resampled.
Akibat yg sering terjadi adalah proses resampling tadi sering harus
mengorbankan akurasi pada data yg punya high frequency. Belum lagi
kalo
data asalnya sudah banyak dilakukan aliasing atau malah noisy sekali.
Jelas sekali arti fisisnya akan banyak terganggu kalo ternyata
karakter
frekuensi nya menjadi tak akurat lagi.
Yang saya tahu kebanyakan paket software yg melakuan seismic resampling
secara black-box style, artinya kita tidak diberikan keleluasan untuk
memilih/mengontrol parameter secara bebas, tapi hanya diberi window box
dimana kita ditawari untuk memasukkan angka resample yg diinginkan.
Secara
metode, kebanyakan software tadi melakukan spatial resampling along each

constant time slice or each constant frequency slice. Ini memang cukup
lumayan hasilnya untuk data yg noise-free.

-yka-

On 9/3/05, Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 ganti subject dikit supaya tidak mengganggu thread aslinya.

 itu resamplingnya dari 2 atau 4 ms ke 0.5 ms?

 utk komputasinya sih gak masalah
 tapi arti fisisnya apa?


 --pta

 On 31/08/05, Yudi Yanto [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Saya pernah melakukan proses inversi dan mencoba membandingkan
antara
  data seismic yg sdh diresampling 0.5ms dengan data seismik yg
asli-nya,
  kalo di compare terlihat adanya peningkatan resolusi hasil inversi
untuk
  data yg telah di-resampling. Ini cukup membantu untuk analisa thin
  layer.


-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk thin reservoir

2005-08-30 Terurut Topik Yudi Yanto

Maaf nih ikut sharing pengalaman (baru kemarin gabung lagi dgn milist
iagi),

Saya pernah melakukan proses inversi dan mencoba membandingkan antara
data seismic yg sdh diresampling 0.5ms dengan data seismik yg asli-nya,
kalo di compare terlihat adanya peningkatan resolusi hasil inversi untuk
data yg telah di-resampling. Ini cukup membantu untuk analisa thin
layer.

Metode lain yg perlu dicoba untuk meningkatkan resolusi hasil inversi
adalah dengan menggunakan multi-attribute analysis, caranya: hasil
inversi (trace AI) dijadikan input parameter untuk mendekati target (log
AI)yg high frequency dgn multi-attribute dari AI, kemudian di-applay-kan
ke AI section.
Metode ini juga sangat membantu u/ melihat lapisan tipis dari target2
reservoir yg ingin dicari.
Hal yang sama bisa digunakan untuk parameter target yg lainnya, misal
porosity, dll.

-yy-

-Original Message-
From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, August 31, 2005 9:49 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk thin reservoir

seismic resampling?
maksudnya pakai non-linear curve fitting yah?
jadi salah satu parameter fisis (misalkan porosity), dicarikan
persamaan non-linearnya dari gabungan beberapa seismik atribut.

kalau iya, nanti sama pak franc bakal ditanya ttg spurious
correlation-nya tuh :)


--pta


On 30/08/05, Adi Trianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
.
 Ada usulan dari salah satu rekan untuk melakukan seismic resampling
dari
 bbrp jenis cube attribute antara lain : AI, Iso Freq dsb. Dan kemudian
dari
 single atau gabungan cube tsb dicoba dicari koefisien korelasinya (
misal
 dengan Porosity ). Workflow ini banyak menggunakan pendekatan neural
 network. Usulan yang menurut saya perlu dicoba ( sambil menunggu study
 geophycist lanjut ). Moga2 saja untuk thin reservoir pendekatan ini
bisa
 dipakai.



-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-