RE: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance
Benar Pak Budi, Analis AI untuk kasus karbonat mesti super hati2, apalagi kalau reservoirnya terisi oil akan sangat sulit untuk analisanya. Kalau reservoirnya terisi gas (yg tebalnya diatas reselusi seismic) mungkin masih bisa menggunakan AI. Kalau ada data gather Shear Sonic-nya bisa menggunakan analisa Elastic Impedance (metodanya LMR, EI, EEI dan saran Pak Budi simultaneous inversion (SI) masih serumpun)nyambung dgn email Pak Iman. Kalau tidak ada data gather Shear Sonicnya, analisa AI untuk karakterisasi reservoir bisa dibantu dengan analisa seismic attributes yang berkorelasi dengan Lhitology. Dari pengalaman Gabungan antara AI seismic Attributes cukup membantu untuk data yg terbatas. Semoga membantu. Salam, Yudi Yanto Medco EP Indonesia -Original Message- From: Budiarto, Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 22, 2007 8:01 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance Kang Oki, Reservoir characterization batuan carbonate hanya dengan menggunakan P-Impedance domain saja, menurut pengalaman saya tingkat kegagalannya cukup besar, karena pada batuan carbonate, sangat sering terjadi overlap antara porus carbonate yang mengandung hidrokarbon dengan shales. Tight carbonate, biasanya sangat gampang dipisahkan dari shale, tapi kan bukan reservoir ini yang menjadi target pemboran. Jadi kalau datanya memungkinkan (ada sumur yang punya shear sonic dan seismic datanya punya offset stack -- 3D seismic data akan lebih baik), tidak ada jeleknya untuk mencoba module Simultaneous Inversion. Tergantung dari kualitas data seismic dan variasi lapisan antara porus carbonate dengan tight carbonate shales, dengan kombinasi P S atau Vp/Vs, biasanya porus carbonate dapat dipisahkan dari shales. Selamat mencoba dan semoga sukses. Budiman Budiarto (Bekas tukangnya Jason) CONOCOPHILLIPS Gedung Menara Mulia JL. Jend Gatot Subroto KV 9-11 JAKARTA 12930 Phone 524-1631 Mobile 0811-8--1 -Original Message- From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, January 21, 2007 1:41 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance Frank, tengkiyu. Yang memproses impedance nya sih setahu saya Jason. Jadi mestinya pakai workbench nya mereka. Cheers Oki Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED] wrote: Oki, Pake bahasa awam dan singkat: pake relatif impedance untuk interpretasi top, bottom, fluid contact apakah sequence boundary, MFS atau facies outline. kalau inverted impedance pake untuk prediksi porosity dan rock dan fluid property yang lain. (pake X-plot, atau least square kalau parameternya mau pake lebih dari satu) cukup puas dengan jawabannya? yah silahkan tutup email ini. kalau belum puas karena pingin tahu kenapa? dan apa pitfall nya? silahkan baca teks yang dibawah ini. fbs = Oki, sebelum menjawab pertanyaanmu sebaiknya kita bahas dulu istilah2, karena setiap software sering pake istilah yang berbeda2. Seismic Inversion adalah istilah yang dipakai untuk bikin model yang diambil dari seismic data ke model geology. awal2nya impedance sudah dianggap model geology karena sudah layer property, dan prediksi rock fluid properties nya terbatas di posisi(lokasi) yang mau di bor. sekarang kebutuhan 3D model dari properties ini sudah merupakan keperluan rutin. Impedance biasanya di kategorikan atas absolute impedance dan relatif impedance. kalau absolut berarti nilainya adalah nilai absolut. jadi bisa langsung di korelasikan dengan parameter2 elastis yang lain dari rock physics. kalau relatif impedance berarti bukan nilai absolut nya. Nilainya bisa didapatkan dengan memakai scaling,bisa juga pake perbedaan absolut impedance (jadi mirip ke reflectivity) kalau yang scaling awalnya muncul karena keterbatasan display dari software seismic. dulunya hanya bisa memperlihatkan range yang kecil dan biasanya harus ada bilangan negatif nya ada positipnya, jadi absolut impedance harus di scaling. sekarang sudah banyak software yang bisa kasih lihat image nya walaupun semua bilangan poitip. Kalau yang perbedaan absolut impedance awalnya muncul karena ada beberapa hal. Salah satunya adalah untuk meng akomodir interpreter yang sudah biasa lihat boundary property bukan layer property. Untuk mendapatkan absolut impedance diperlukan adanya process merubah reflectivity menjadi impedance sesudah melakukan process membuang efek dari wavelet (atau efek dari source energy) nya. (Ingat model konvolusi), Kalau relatif impedance bisa dari absolut impedance yang discale atau dihitung dari seismic nya tanpa melalui penghilangan efek wavelet lalu dihitung impedance contrast nya (semacam reflectivity juga sih sering di tampilkan dalam bentuk (delta-Rho/rho) atau (delta P-imp/ Pimp) atau (delta V-imp/S-imp), atau (delta-Vp/Vp) ataua (delta-Vs / Vs) atau (delta-poisson-ratio / poisson ratio), atau yang lainnya) Sering relatif impedance di rancukan dengan bandpass impedance
RE: [iagi-net-l] HFR
Mohon maaf sebelumnya Kang Cepi,... Tadi saya berfikir via japri karena ada beberapa paper yg saya attach jg, u/ rekan2 yg butuh papernya, bisa via japri. Thx, -Original Message- From: Yudi Yanto Sent: Friday, September 09, 2005 9:39 AM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: RE: [iagi-net-l] HFR Mas Kartiko, Maaf via japri, Sekilas gambaran ttg metode HFR, Untuk metode ini data pendukung yg dibutuhkan adalah data VSP. Vertikal resolusi data seismik dipengaruhi oleh frekuensi dari waveletnya. Teknis sederhananya, informasi 'high frequency' wavelet yg berasal dari data VSP di-merge-kan kedalam wavelet dari data seismic, kemudian wavelet yg baru tsb. di rekonvolusikan kembali dengan data seismiknya. Berikut saya attach beberapa peper u/ lebih jelasnya. Salam, -yy- -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Yaa, kenapa mesti japri,buat subject diskusi baru saja lagi, biar nanti ferdi yang menyimpulkan. Rasanya ferdi akan menerima dengan senang hati. banyak orang yang mau tahu lho. saya yakin respons netter akan banyak. cepi - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk thinreservoir
Mas Aries, Mengenai resampling, itu berkaitan dengan 'sample-rate' dari data seismic, standar SEGY data biasanya 4 ms atau 2 ms. Kemudian bisa di resampling sesuai keperluan kita (bisa naik jadi 8ms or turun 0.5ms). Mengenai yg ditanyakan, mungkin itu berkaitan dgn bin/fold coverage dari survey seismic ya,...resampling tdk akan merubah hal tsb. Salam, -yy- -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] kalau resampling itu dengan pstm processing dengan input 25x25m misalkan jadi dua kali lipatnya 12.5x12.5m kira2 akan bagus apa nggak? thks. - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk thin reservoir
Betul mas pta, u/ proses resampling dari 2ms ke 4ms bisa jadi seperti itu. Untuk proses resampling dari 4 or 2ms ke 0.5ms, 'relatif' masih bisa dipertanggungjawabkan validitasnya selama kita dapat menjaga agar spectral containt-nya tidak berubah, (dan menurut saya ini bukan noise). Lebih lanjut, dengan proses resampling tsb, untuk deskripsi lithologi 'relatif' bisa sedikit lebih detail, dalam konteks inversi dgn mendapatkan error yang lebih kecil. -yy- -Original Message- From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] maksud saya, kalau dari 2ms kemudian di-resampling menjadi 4 ms, itu kan sebenarnya secara tidak langsung kita sudah meng-aplikasi-kan proses filtering thd data. sedangkan bila kita resampling dari 2 ms ke 0.5 ms maka scr tidak langsung kita sudah menambahkan data ke dalam original seismic-nya. pertanyaannya, yg ditambahkan ini apa iya data? bukannya malah cuma noise saja? lebih lanjut lagi, detil yg kita lihat, apakah itu memang informasi tambahan? kalau cuma interpretasi sih, noise juga bisa dibuat geologically make sense :) --pta - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk thin reservoir
Mas Kartiko, Untuk problem resolusi seismic spt itu, Ada metode HFR (high frequency restoration) yang mungkin bisa bantu untuk meningkatkan resolusi seismiknya. Kali aza bisa u/ melihat yg dibawah 5m,he...he.. Sharing pengalaman aza mas, Saya pernah mengerjakan 'deltaic' punya vico,...dengan menggunakan metode EEI (extented elastic impedance), hasil analysis EEI spectal-decomp cukup membantu untuk menganalisa deliniasi reservoarnya, bahkan cukup bisa menggambarkan adanya distribusi sand bar (ke arah flank) yang belum terekplorasi (walaupun blm terbukti krn blm di test), tapi ketika divalidasi dgn data well-nya bisa sp 70-80%. Nah.. -yy- -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] he...he... 20 m di kita udah paling tebel...kalau hitungannya resolusi seismic yang maksimum 35 m...jadinya thin reservoir semua... - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk thin reservoir
Mas Kartiko, Via japri aza ya,... Thx, -yy- -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] Mas Yanto mungkin bisa diterangkan sedikit bagaimana prinsip metode HFR ini..? setahu saya vertical resolution dari seismic ditentukan dari spacing dan frequency pada saaat akusisi..jadi kayaknya yang paling penting adalah setting pada saat akusisinya (raw datanya ), sedang processing lebih cenderung untuk membuat hasil akhir yang benar... Tapi kalau raw datanya udah vertical resolutionnya 30 m , apa lalu bisa diextract sampai 5 m...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk thin reservoir
Betul Mas Yosef, saya juga sependapat. Dalam kasus resampling ini, awalnya coba-coba u/ membandingkan antara yg di resampling dan yg tidak. Hasilnya data yg diresampling bisa meningkatkan resolusi walaupun sedikit. Resampling ini diilhami dari proses High Frequency Enhancement of Seismic Data by Reconvolution o/ Kevin Gerlitz (P. Young - PETEX 2004). Dalam salah satu stepnya ia melakukan resampling (dari 2 atau 4 ms menjadi 0.5 ms menjawab pertanyaan mas pta). Menurut saya (perlu didiskusikan lagi nee), kalo data final stack 4ms kemudian di resampling menjadi 0.5ms tidak akan banyak berubah secara fisisnya, karena yg diproses adl final stack dan secara visual tidak berubah after resampling. Dan dalam proses inversi, resampling ini cukup membantu mengurangi pendekatan error, karena secara matematis sampling yg lebih kecil lebih baik dalam mendekati sesuatu yg lebih tinggi frequency-nya (cross-correlation-nya lebih tinggi). Sebagai validasinya, kita bisa meng-crosscheck dengan harga AI hasil Inversi dgn di well. -yy- -Original Message- From: Yosef Khairil Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, September 04, 2005 6:43 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk thin reservoir Betul sekali, kita harus lebih peduli dengan arti fisis nya, karena kalo tidak, maka seismik tadi hanya akan menjadi gambar indah saja tanpa makna. Sedikit kilas balik ke algorithm di seismik processing: hampir semuanya memerlukan input data yg seragam (in time and space). Padahal pada kenyataannya (pada saat akusisi data) sangat sulit menempatkan source dan receiver secara seragam from place to place. So, If the variations of the sampling intervals are too large to be acceptable for data processing, seismic traces have to be resampled. Akibat yg sering terjadi adalah proses resampling tadi sering harus mengorbankan akurasi pada data yg punya high frequency. Belum lagi kalo data asalnya sudah banyak dilakukan aliasing atau malah noisy sekali. Jelas sekali arti fisisnya akan banyak terganggu kalo ternyata karakter frekuensi nya menjadi tak akurat lagi. Yang saya tahu kebanyakan paket software yg melakuan seismic resampling secara black-box style, artinya kita tidak diberikan keleluasan untuk memilih/mengontrol parameter secara bebas, tapi hanya diberi window box dimana kita ditawari untuk memasukkan angka resample yg diinginkan. Secara metode, kebanyakan software tadi melakukan spatial resampling along each constant time slice or each constant frequency slice. Ini memang cukup lumayan hasilnya untuk data yg noise-free. -yka- On 9/3/05, Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED] wrote: ganti subject dikit supaya tidak mengganggu thread aslinya. itu resamplingnya dari 2 atau 4 ms ke 0.5 ms? utk komputasinya sih gak masalah tapi arti fisisnya apa? --pta On 31/08/05, Yudi Yanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya pernah melakukan proses inversi dan mencoba membandingkan antara data seismic yg sdh diresampling 0.5ms dengan data seismik yg asli-nya, kalo di compare terlihat adanya peningkatan resolusi hasil inversi untuk data yg telah di-resampling. Ini cukup membantu untuk analisa thin layer. - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk thin reservoir
Maaf nih ikut sharing pengalaman (baru kemarin gabung lagi dgn milist iagi), Saya pernah melakukan proses inversi dan mencoba membandingkan antara data seismic yg sdh diresampling 0.5ms dengan data seismik yg asli-nya, kalo di compare terlihat adanya peningkatan resolusi hasil inversi untuk data yg telah di-resampling. Ini cukup membantu untuk analisa thin layer. Metode lain yg perlu dicoba untuk meningkatkan resolusi hasil inversi adalah dengan menggunakan multi-attribute analysis, caranya: hasil inversi (trace AI) dijadikan input parameter untuk mendekati target (log AI)yg high frequency dgn multi-attribute dari AI, kemudian di-applay-kan ke AI section. Metode ini juga sangat membantu u/ melihat lapisan tipis dari target2 reservoir yg ingin dicari. Hal yang sama bisa digunakan untuk parameter target yg lainnya, misal porosity, dll. -yy- -Original Message- From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, August 31, 2005 9:49 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk thin reservoir seismic resampling? maksudnya pakai non-linear curve fitting yah? jadi salah satu parameter fisis (misalkan porosity), dicarikan persamaan non-linearnya dari gabungan beberapa seismik atribut. kalau iya, nanti sama pak franc bakal ditanya ttg spurious correlation-nya tuh :) --pta On 30/08/05, Adi Trianto [EMAIL PROTECTED] wrote: . Ada usulan dari salah satu rekan untuk melakukan seismic resampling dari bbrp jenis cube attribute antara lain : AI, Iso Freq dsb. Dan kemudian dari single atau gabungan cube tsb dicoba dicari koefisien korelasinya ( misal dengan Porosity ). Workflow ini banyak menggunakan pendekatan neural network. Usulan yang menurut saya perlu dicoba ( sambil menunggu study geophycist lanjut ). Moga2 saja untuk thin reservoir pendekatan ini bisa dipakai. - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -