Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks

2006-04-07 Terurut Topik Lambok Parulian Marpaung
Apa ada hubungannya dengan permeabilitas horizontal, karena kalau kita ingat 
shale atau clay kan disusun oleh mineral2 pipih, sehingga tidak mempunyai 
permebilitas sekunder (kv).


lambok

- Original Message - 
From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]
To: Prawoto Ikhwan Syuhada [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]

Cc: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, April 07, 2006 10:20 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from 
Source Rocks



Prawoto,

Info yang menarik, terima kasih. Saya cc-kan ke iagi-net ya. PBS yang di 
fasies delta (delta lakustrin) bisa punya karakter gas-prone yang makin 
minimal menuju deep lakustrin. Walaupun PBS masuk gas window, tetapi ia 
didominasi labile kerogen yang oil-prone, maka hasilnya tetap akan dominan 
oil, hanya light oil. Perlu reafractory kerogen agar gas-prone.


Shale sangat porous sebelum kompaksi, setelah kompaksi ia jelas berkurang, 
tetapi permeabilitas sangat minimal. Jadi, tak cukup hanya dari indikasi 
porous, ia juga harus permeable agar flowing dan shale tak punya itu tanpa 
fracturing. Mungkin metode test harus di-frac juga (metode frac juga harus 
dicoba multiple seperti dengan nitrogen foam atau sclicked water).


Soal Telisa dan Petani shales, CSB punya GG average 4.3 deg F/100 ft (salah 
satu cekungan dengan GG yang paling tinggi di dunia), di beberapa graben 
mereka sudah matang, dan justru tipe generating SR dan potential SR ini yang 
jadi kandidat bagus, lagipula ia lebih gas-prone dibandingkan PSB karena 
mereka diendapkan dalam lingkungan yang lebih oxidized. Kalaupun belum 
matang di beberapa tempat, Petani telah terbukti menghasilkan biogenic gas 
di beberapa blok di CSB (Seng, Segat, Bentu, Korinci dll.).


Salam,
awang

-Original Message-
From: Prawoto Ikhwan Syuhada [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, April 07, 2006 9:56 AM
To: Awang Harun Satyana; [EMAIL PROTECTED]
Subject: FW: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from 
Source Rocks


Maaf karena ngimelnya ke pak awang n Mas bamb.. ajah.. karena imil tidak
bisa nimbus IAGI [mungkin belum ter-recognize oleh IAGI net]

Saya kurang sependapat dengan pak awang mengenai Pematang Brown Shale
(PBS), Sumur yang lumayan terakhir dari Kondur cukup menembus PBS malah
sampai ke Basal Clastic (lower Red Bed)thicknes nya hampir 1800 ft.  Di
dalam section PBS tersebut content-nya diinterpretasikan berbagai facies
dari lacustrine, mulai dari delta sampai deep lacustrine.  Potensi untuk
Shale gas Play terlihat di bagian bawah [kurang lebih tebalnya 120 ft],
dari data gas reading shalenya menunjukan pembacaaan yang cukup besar
[sekali] muncul sampai C5, Total Gas juga besar serta resistivitya nggak
tanggung-tanggung di atas 100 ohm m, sedangkan soniknya responsya high
DT (mungkin karena over pressure efek juga)...
Bule dari Kanada yang melihat log ini pun langsung mengklaim bahwa
typical yang semacam ini di Kanada di kembangkan untuk Fractured Shale
Gas.  Dari segi windownya jugah PBS, di CSB basin, khususnya Bengkalis
sudah masuk gas window.

Kita juga melakukan DST di shale ini (agak Nekat) karena sejak pertama
terpesona oleh Resistivity dan gas reading yang besar serta adanya oil
show di shale, tetapi sayang hasilnya no flow, padahal kita sudah coba
menempatkan interval pada shale yang agak porous [dngn melihat
response NPHI  RHOB serta DT]

Kalau kasus untuk Petani atau Telisa shale dari segi potensi, memang
keduannya berpotensi sebagai source rock, tetapi dari segi maturity
apakah bisa???

Kalau melihat papernya Curtis, 2002 mengenai Fractured Shale-Gas
System [AAPG Buletin November 2002], disitu log type untuk Shale gas
Play memang dibutuhkan shale yang tebal, dan resistivitynya pun tidak
heboh-heboh amat (tidak sampai 50 ohm m).. di Lewis Shale of San Juan
Basin

praw





--
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.5/303 - Release Date: 4/6/2006


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi

Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks

2006-04-07 Terurut Topik Lambok Parulian Marpaung

maksudnya permeabilitas vertikal (kv)

- Original Message - 
From: Lambok Parulian Marpaung [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, April 07, 2006 2:01 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from 
Source Rocks



Apa ada hubungannya dengan permeabilitas horizontal, karena kalau kita 
ingat shale atau clay kan disusun oleh mineral2 pipih, sehingga tidak 
mempunyai permebilitas sekunder (kv).


lambok

- Original Message - 
From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]
To: Prawoto Ikhwan Syuhada [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]

Cc: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, April 07, 2006 10:20 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas 
from Source Rocks



Prawoto,

Info yang menarik, terima kasih. Saya cc-kan ke iagi-net ya. PBS yang di 
fasies delta (delta lakustrin) bisa punya karakter gas-prone yang makin 
minimal menuju deep lakustrin. Walaupun PBS masuk gas window, tetapi ia 
didominasi labile kerogen yang oil-prone, maka hasilnya tetap akan dominan 
oil, hanya light oil. Perlu reafractory kerogen agar gas-prone.


Shale sangat porous sebelum kompaksi, setelah kompaksi ia jelas berkurang, 
tetapi permeabilitas sangat minimal. Jadi, tak cukup hanya dari indikasi 
porous, ia juga harus permeable agar flowing dan shale tak punya itu tanpa 
fracturing. Mungkin metode test harus di-frac juga (metode frac juga harus 
dicoba multiple seperti dengan nitrogen foam atau sclicked water).


Soal Telisa dan Petani shales, CSB punya GG average 4.3 deg F/100 ft 
(salah satu cekungan dengan GG yang paling tinggi di dunia), di beberapa 
graben mereka sudah matang, dan justru tipe generating SR dan potential SR 
ini yang jadi kandidat bagus, lagipula ia lebih gas-prone dibandingkan PSB 
karena mereka diendapkan dalam lingkungan yang lebih oxidized. Kalaupun 
belum matang di beberapa tempat, Petani telah terbukti menghasilkan 
biogenic gas di beberapa blok di CSB (Seng, Segat, Bentu, Korinci dll.).


Salam,
awang

-Original Message-
From: Prawoto Ikhwan Syuhada [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, April 07, 2006 9:56 AM
To: Awang Harun Satyana; [EMAIL PROTECTED]
Subject: FW: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas 
from Source Rocks


Maaf karena ngimelnya ke pak awang n Mas bamb.. ajah.. karena imil tidak
bisa nimbus IAGI [mungkin belum ter-recognize oleh IAGI net]

Saya kurang sependapat dengan pak awang mengenai Pematang Brown Shale
(PBS), Sumur yang lumayan terakhir dari Kondur cukup menembus PBS malah
sampai ke Basal Clastic (lower Red Bed)thicknes nya hampir 1800 ft.  Di
dalam section PBS tersebut content-nya diinterpretasikan berbagai facies
dari lacustrine, mulai dari delta sampai deep lacustrine.  Potensi untuk
Shale gas Play terlihat di bagian bawah [kurang lebih tebalnya 120 ft],
dari data gas reading shalenya menunjukan pembacaaan yang cukup besar
[sekali] muncul sampai C5, Total Gas juga besar serta resistivitya nggak
tanggung-tanggung di atas 100 ohm m, sedangkan soniknya responsya high
DT (mungkin karena over pressure efek juga)...
Bule dari Kanada yang melihat log ini pun langsung mengklaim bahwa
typical yang semacam ini di Kanada di kembangkan untuk Fractured Shale
Gas.  Dari segi windownya jugah PBS, di CSB basin, khususnya Bengkalis
sudah masuk gas window.

Kita juga melakukan DST di shale ini (agak Nekat) karena sejak pertama
terpesona oleh Resistivity dan gas reading yang besar serta adanya oil
show di shale, tetapi sayang hasilnya no flow, padahal kita sudah coba
menempatkan interval pada shale yang agak porous [dngn melihat
response NPHI  RHOB serta DT]

Kalau kasus untuk Petani atau Telisa shale dari segi potensi, memang
keduannya berpotensi sebagai source rock, tetapi dari segi maturity
apakah bisa???

Kalau melihat papernya Curtis, 2002 mengenai Fractured Shale-Gas
System [AAPG Buletin November 2002], disitu log type untuk Shale gas
Play memang dibutuhkan shale yang tebal, dan resistivitynya pun tidak
heboh-heboh amat (tidak sampai 50 ohm m).. di Lewis Shale of San Juan
Basin

praw





--
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.5/303 - Release Date: 4/6/2006


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
To unsubscribe, send

Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks

2006-04-06 Terurut Topik tony soelistyo
menarik sekali Pak Awang, terutama dalam memperkirakan besarnya cadangan
(baca : keekonomian) di serpih ini. Di level teknikal, pemetaan volume,
recovery factor, dll nya bagaimana yah ?

salam,
tony

On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang
 berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas di
 wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir
 batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja
 langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan
 gasnya.

 Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan
 dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central
 Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus
 mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari
 Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di US,
 Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini
 sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon
 Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak 2000
 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale.

 Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula
 shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma)
 yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2
 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari
 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000 ft
 di wilayah Mississippi Embayment.

 Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source rock
 yang baik, gas-generative capacity yang baik,  harus matang, fracturability
 yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka evaluasi
 geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan geo-steering
 yang baik, dan production dengan frac technology  adalah mutlak diperlukan.

 Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah
 ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile zones
 serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin baik.

 Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high
 resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu
 reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik, matang,
 bor horizontal dan frac !

 salam,
 awang


 -
 Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great
 rates starting at 1¢/min.



Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks

2006-04-06 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Saya dulu pernah mencoba menghitung cadangan ini untuk sebuah
prospect (drilled) di Pematang Brown Shale in Central Sumatra. Cukup
menarik memang.
Waktu itu hanya menggunakan drainange area sebagai patokan untuk
memperkirakan cadangan. Memang tidak persis di dalam shalenya, tetapi
gas yg ada diselang-seling pasir diantara shale, fracturenya belum
kehitung.
Keekonomiannya sangat tergantung dari drainage area (radius penurasan)
tiap-tiap sumur, seberapa luas yg dapat terambil. Dan dari model
(masih reka-reka geologi, belum numerik) tentusaja sumur yg
slanted/miring lebih menarik kembang horizontal ataupun vertical.
Intinya nilai sumur akan semakin ekonomis (optimum) sandainya sumurnya
sebanyak mungkin memotong perlapisan (asumsinya gas terdistribusi
sejajar lapisan/fracture).

Ntah sekarang saya tidak tahu bagaimana meneruskan proyek ini. Karena
keburu ke Brunei wektu itu. Sumur ini pernah di re-entry dan gasnya
cukup besar (kick/BO). Mnarik utk diteruskan.

RDP

On 4/6/06, tony soelistyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
 menarik sekali Pak Awang, terutama dalam memperkirakan besarnya cadangan
 (baca : keekonomian) di serpih ini. Di level teknikal, pemetaan volume,
 recovery factor, dll nya bagaimana yah ?

 salam,
 tony

 On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang
  berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas di
  wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir
  batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja
  langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan
  gasnya.
 
  Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan
  dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central
  Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus
  mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari
  Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di US,
  Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini
  sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon
  Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak 2000
  sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale.
 
  Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula
  shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma)
  yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2
  gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari
  50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000 ft
  di wilayah Mississippi Embayment.
 
  Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source rock
  yang baik, gas-generative capacity yang baik,  harus matang, fracturability
  yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka evaluasi
  geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan geo-steering
  yang baik, dan production dengan frac technology  adalah mutlak diperlukan.
 
  Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah
  ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile zones
  serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin baik.
 
  Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high
  resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu
  reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik, matang,
  bor horizontal dan frac !
 
  salam,
  awang
 
 
  -
  Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great
  rates starting at 1¢/min.
 




--
 http://rovicky.blogspot.com/

--Writer needs 10 steps faster than readeR --

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks

2006-04-06 Terurut Topik yrsnki

  Awang

  Bagaimana perbandingan biaya antara Gas from Source Rocks dan
  Coal Bed Methane ?
  Secara geologi kira kira mana yang lebih prospektif untuk Indonesia ?

  Si-Abah

__

  Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang
 berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas
 di wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir
 batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja
 langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan
 gasnya.

   Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan
 dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central
 Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya
 terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas
 dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas
 terbesar di US, Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari
 Barnett shale ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi
 Februari 2006). Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent
 telah mengebor sebanyak 2000 sumur produksi untuk menguras gas di
 Barnett shale.

   Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula
 shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma)
 yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor
 operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale
 bervariasi dari 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma,
 sampai melebihi 1000 ft di wilayah Mississippi Embayment.

   Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source
 rock yang baik, gas-generative capacity yang baik,  harus matang,
 fracturability yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal
 drilling. Maka evaluasi geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal
 drilling dengan geo-steering yang baik, dan production dengan frac
 technology  adalah mutlak diperlukan.

   Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah
 ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile
 zones serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu
 semakin baik.

   Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high
 resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu
 reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik,
 matang, bor horizontal dan frac !

   salam,
   awang


 -
 Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great
 rates starting at 1cent;/min.





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks

2006-04-06 Terurut Topik Shofiyuddin
Menarik sekale pak Awang. Barangkali boleh di share pak kalo punya papernya
lewat japri, boleh juga kalo ada judul buku.

thanks,




On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang
 berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas di
 wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir
 batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja
 langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan
 gasnya.

 Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan
 dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central
 Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus
 mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari
 Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di US,
 Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini
 sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon
 Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak 2000
 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale.

 Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula
 shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma)
 yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2
 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari
 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000 ft
 di wilayah Mississippi Embayment.

 Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source rock
 yang baik, gas-generative capacity yang baik,  harus matang, fracturability
 yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka evaluasi
 geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan geo-steering
 yang baik, dan production dengan frac technology  adalah mutlak diperlukan.

 Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah
 ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile zones
 serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin baik.

 Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high
 resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu
 reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik, matang,
 bor horizontal dan frac !

 salam,
 awang


 -
 Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great
 rates starting at 1¢/min.




--
Salam hangat

Shofi


Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks

2006-04-06 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
kalau sand tipis diapit shale berarti ..kick/bo nya ya dari sand tipis
tersebut...
terus setelah didrilling apa sempat diproduksi...? jangan - jangan setelah
kick langsung abis...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+
| |   Rovicky Dwi |
| |   Putrohari   |
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   m   |
| ||
| |   06/04/2006 02:38 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+
  
-|
  | 
|
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
|
  |   cc:   
|
  |   Subject:  Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing 
Gas from Source Rocks |
  
-|




Saya dulu pernah mencoba menghitung cadangan ini untuk sebuah
prospect (drilled) di Pematang Brown Shale in Central Sumatra. Cukup
menarik memang.
Waktu itu hanya menggunakan drainange area sebagai patokan untuk
memperkirakan cadangan. Memang tidak persis di dalam shalenya, tetapi
gas yg ada diselang-seling pasir diantara shale, fracturenya belum
kehitung.
Keekonomiannya sangat tergantung dari drainage area (radius penurasan)
tiap-tiap sumur, seberapa luas yg dapat terambil. Dan dari model
(masih reka-reka geologi, belum numerik) tentusaja sumur yg
slanted/miring lebih menarik kembang horizontal ataupun vertical.
Intinya nilai sumur akan semakin ekonomis (optimum) sandainya sumurnya
sebanyak mungkin memotong perlapisan (asumsinya gas terdistribusi
sejajar lapisan/fracture).

Ntah sekarang saya tidak tahu bagaimana meneruskan proyek ini. Karena
keburu ke Brunei wektu itu. Sumur ini pernah di re-entry dan gasnya
cukup besar (kick/BO). Mnarik utk diteruskan.

RDP

On 4/6/06, tony soelistyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
 menarik sekali Pak Awang, terutama dalam memperkirakan besarnya cadangan
 (baca : keekonomian) di serpih ini. Di level teknikal, pemetaan volume,
 recovery factor, dll nya bagaimana yah ?

 salam,
 tony

 On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang
  berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain
gas di
  wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir
  batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja
  langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan
produksikan
  gasnya.
 
  Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan
  dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth
north-central
  Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya
terus
  mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari
  Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di
US,
  Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale
ini
  sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon
  Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak
2000
  sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale.
 
  Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula
  shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin
(Arkansas-Oklahoma)
  yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor
operator2
  gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi
dari
  50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi
1000 ft
  di wilayah Mississippi Embayment.
 
  Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source
rock
  yang baik, gas-generative capacity yang baik,  harus matang,
fracturability
  yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka
evaluasi
  geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan
geo-steering
  yang baik, dan production dengan frac technology  adalah mutlak
diperlukan.
 
  Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah
  ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile
zones
  serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin
baik.
 
  Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high
  resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu
  reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya

RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks

2006-04-06 Terurut Topik Subiyantoro, Gantok (gantoks)
1. Kira-kira berapa TOC yang dibutuhkan sehingga terbentuk gas di shale ?
2. Organiknya dari flora atau fauna ?, mengingat ada gas coal bed methan.
3. Apakah ketebalan shale juga berpengaruh ? 


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 06, 2006 1:58 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from 
Source Rocks

Menarik

Pak Awang

kalau di di indoenesia apa pernah kita temukan  source rock yang cukup tebal, 
di kedalaman yang tidak terlalu dalam  untuk dibor (kompaksi faktornya tidak 
terlalu besar , dan memungkinkan horisontal drilling...?) berapa kedalaman dan 
temperature dari  field yang dijadikan contoh oleh Pak Awang ...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+
| |   tony soelistyo |
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   ail.com |
| ||
| |   06/04/2006 02:23 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+
  
-|
  | 
|
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
|
  |   cc:   
|
  |   Subject:  Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing 
Gas from Source Rocks |
  
-|




menarik sekali Pak Awang, terutama dalam memperkirakan besarnya cadangan (baca 
: keekonomian) di serpih ini. Di level teknikal, pemetaan volume, recovery 
factor, dll nya bagaimana yah ?

salam,
tony

On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang 
 berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain 
 gas
di
 wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir 
 batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja 
 langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan 
 produksikan gasnya.

 Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas 
 diproduksikan dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort 
 Worth north-central Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan 
 bahwa potensinya terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan 
 bahwa gas produksi gas dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas 
 dari lapangan gas terbesar di
US,
 Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale 
 ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). 
 Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor 
 sebanyak
2000
 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale.

 Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula 
 shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin 
 (Arkansas-Oklahoma) yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 
 sumur telah dibor operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan 
 gas. Tebal shale bervariasi dari
 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 
 1000
ft
 di wilayah Mississippi Embayment.

 Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source 
 rock yang baik, gas-generative capacity yang baik,  harus matang,
fracturability
 yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka
evaluasi
 geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan
geo-steering
 yang baik, dan production dengan frac technology  adalah mutlak
diperlukan.

 Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah 
 ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile
zones
 serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin
baik.

 Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high 
 resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu 
 reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik,
matang,
 bor horizontal dan frac !

 salam,
 awang


 -
 Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great 
 rates starting at 1¢/min.




This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally privileged 
information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any 
other person. If you are not a named recipient, please contact the sender

RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks

2006-04-06 Terurut Topik Awang Harun Satyana
1. Tidak ada keterangan TOC berapa yang dibutuhkan, tetapi disebutkan very-rich 
organic shale (saya bayangkan itu minimal 2.0 % TOC).
2. Karena ini gas, saya pikir dari tipe kerogen III yang berhubungan dengan 
flora.
3. Ketebalan shale tentu berpengaruh pada produktivitas, stabilitas lubang bor, 
dan ketepatan geo-steering horizontal drilling. Kasus di Arkansas ketebalan 
shale minimal 20-25 meter.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Subiyantoro, Gantok (gantoks) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 06, 2006 2:32 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from 
Source Rocks

1. Kira-kira berapa TOC yang dibutuhkan sehingga terbentuk gas di shale ?
2. Organiknya dari flora atau fauna ?, mengingat ada gas coal bed methan.
3. Apakah ketebalan shale juga berpengaruh ? 


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 06, 2006 1:58 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from 
Source Rocks

Menarik

Pak Awang

kalau di di indoenesia apa pernah kita temukan  source rock yang cukup tebal, 
di kedalaman yang tidak terlalu dalam  untuk dibor (kompaksi faktornya tidak 
terlalu besar , dan memungkinkan horisontal drilling...?) berapa kedalaman dan 
temperature dari  field yang dijadikan contoh oleh Pak Awang ...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+
| |   tony soelistyo |
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   ail.com |
| ||
| |   06/04/2006 02:23 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+
  
-|
  | 
|
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
|
  |   cc:   
|
  |   Subject:  Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing 
Gas from Source Rocks |
  
-|




menarik sekali Pak Awang, terutama dalam memperkirakan besarnya cadangan (baca 
: keekonomian) di serpih ini. Di level teknikal, pemetaan volume, recovery 
factor, dll nya bagaimana yah ?

salam,
tony

On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang 
 berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain 
 gas
di
 wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir 
 batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja 
 langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan 
 produksikan gasnya.

 Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas 
 diproduksikan dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort 
 Worth north-central Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan 
 bahwa potensinya terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan 
 bahwa gas produksi gas dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas 
 dari lapangan gas terbesar di
US,
 Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale 
 ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). 
 Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor 
 sebanyak
2000
 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale.

 Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula 
 shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin 
 (Arkansas-Oklahoma) yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 
 sumur telah dibor operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan 
 gas. Tebal shale bervariasi dari
 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 
 1000
ft
 di wilayah Mississippi Embayment.

 Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source 
 rock yang baik, gas-generative capacity yang baik,  harus matang,
fracturability
 yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka
evaluasi
 geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan
geo-steering
 yang baik, dan production dengan frac technology  adalah mutlak
diperlukan.

 Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah 
 ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile
zones
 serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin
baik.

 Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off

RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks

2006-04-06 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Di Indonesia, saya pikir Gumai shales di South Sumatra Basin salah satu contoh 
yang bagus. Fields dengan shale-gas play di Arkansas itu di kedalaman 2000-6000 
ft, pada temperatur yang membuat gas termogenik telah tergenerasi (jadi pasti 
di atas  150 deg C).

Salam,
awang

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 06, 2006 1:58 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from 
Source Rocks

Menarik

Pak Awang

kalau di di indoenesia apa pernah kita temukan  source rock yang cukup
tebal, di kedalaman yang tidak terlalu dalam  untuk dibor (kompaksi
faktornya tidak terlalu besar , dan memungkinkan horisontal drilling...?)
berapa kedalaman dan temperature dari  field yang dijadikan contoh oleh Pak
Awang ...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+
| |   tony soelistyo |
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   ail.com |
| ||
| |   06/04/2006 02:23 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+
  
-|
  | 
|
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
|
  |   cc:   
|
  |   Subject:  Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing 
Gas from Source Rocks |
  
-|




menarik sekali Pak Awang, terutama dalam memperkirakan besarnya cadangan
(baca : keekonomian) di serpih ini. Di level teknikal, pemetaan volume,
recovery factor, dll nya bagaimana yah ?

salam,
tony

On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang
 berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas
di
 wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir
 batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja
 langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan
 gasnya.

 Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan
 dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central
 Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus
 mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari
 Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di
US,
 Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini
 sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon
 Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak
2000
 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale.

 Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula
 shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma)
 yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2
 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari
 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000
ft
 di wilayah Mississippi Embayment.

 Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source rock
 yang baik, gas-generative capacity yang baik,  harus matang,
fracturability
 yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka
evaluasi
 geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan
geo-steering
 yang baik, dan production dengan frac technology  adalah mutlak
diperlukan.

 Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah
 ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile
zones
 serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin
baik.

 Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high
 resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu
 reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik,
matang,
 bor horizontal dan frac !

 salam,
 awang


 -
 Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great
 rates starting at 1¢/min.




This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named

RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks

2006-04-06 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Bulan Februari 2006 lalu di AAPG Explorer ada dua artikel tentang itu. (1) 
Barnett May Have Arkansas Cousin (Brown, 2006) dan (2) Barnet Shale a 
Stimulating Play (Durham, 2006) bercerita tentang current progress eksplorasi 
dan produksi gas dari shale-gas play. Tidak ada keterangan terperinci tentang 
geologi play ini.

Salam,
Awang

-Original Message-
From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 06, 2006 1:56 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from 
Source Rocks

Menarik sekale pak Awang. Barangkali boleh di share pak kalo punya papernya
lewat japri, boleh juga kalo ada judul buku.

thanks,




On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang
 berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas di
 wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir
 batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja
 langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan
 gasnya.

 Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan
 dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central
 Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus
 mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari
 Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di US,
 Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini
 sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon
 Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak 2000
 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale.

 Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula
 shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma)
 yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2
 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari
 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000 ft
 di wilayah Mississippi Embayment.

 Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source rock
 yang baik, gas-generative capacity yang baik,  harus matang, fracturability
 yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka evaluasi
 geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan geo-steering
 yang baik, dan production dengan frac technology  adalah mutlak diperlukan.

 Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah
 ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile zones
 serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin baik.

 Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high
 resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu
 reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik, matang,
 bor horizontal dan frac !

 salam,
 awang


 -
 Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great
 rates starting at 1¢/min.




--
Salam hangat

Shofi

-- 
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.5/302 - Release Date: 4/5/2006
 

-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.5/302 - Release Date: 4/5/2006
 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks

2006-04-06 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Jawaban sangat awal saja Abah : 

Biaya terutama untuk recovery gasnya baik dari shale-gas dan CBM, akan lebih 
mahal recovery gas dari CBM (terutama untuk dewatering-nya; fract dengan 
nitrogen foam atau slick water pada shale-gas kelihatannya lebih murah).

Buat Indonesia, karena kandidat shale kaya organik tebal langka, maka 
kelihatannya CBM lebih prospektif. Kasus yang ada adalah shale yang umurnya 
karbon, mungkin kita bisa berpaling ke shale2 tebal Aifam Group yang 
Permo-Karbon di Indonesia Timur yang jelas sudah terbukti kaya organik. Atau 
shales Kembelangan Group yang Jurassic yang pasti kaya juga ala Kimmeridgan 
shales. Di Indonesia Barat, minimal kelihatannya dan jauh lebih muda.

Salam,
awang

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 06, 2006 1:52 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from 
Source Rocks


  Awang

  Bagaimana perbandingan biaya antara Gas from Source Rocks dan
  Coal Bed Methane ?
  Secara geologi kira kira mana yang lebih prospektif untuk Indonesia ?

  Si-Abah

__

  Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang
 berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas
 di wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir
 batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja
 langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan
 gasnya.

   Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan
 dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central
 Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya
 terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas
 dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas
 terbesar di US, Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari
 Barnett shale ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi
 Februari 2006). Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent
 telah mengebor sebanyak 2000 sumur produksi untuk menguras gas di
 Barnett shale.

   Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula
 shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma)
 yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor
 operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale
 bervariasi dari 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma,
 sampai melebihi 1000 ft di wilayah Mississippi Embayment.

   Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source
 rock yang baik, gas-generative capacity yang baik,  harus matang,
 fracturability yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal
 drilling. Maka evaluasi geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal
 drilling dengan geo-steering yang baik, dan production dengan frac
 technology  adalah mutlak diperlukan.

   Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah
 ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile
 zones serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu
 semakin baik.

   Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high
 resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu
 reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik,
 matang, bor horizontal dan frac !

   salam,
   awang


 -
 Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great
 rates starting at 1cent;/min.





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-- 
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.5/302 - Release Date: 4/5/2006
 

-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.5/302 - Release Date: 4/5/2006
 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank

RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks

2006-04-06 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Tony,

Volumetriknya ibarat menghitung gas tergenerasi di serpih, itu anggap saja 
OGIP. RF-nya akan sama dengan efisiensi ekspulsi gas dari serpih yang kalau gas 
bisa mencapai 60-80 %. Tinggal dikurangi faktor penyulit engineering seperti 
kegagalan saat fracturing.

Salam,
awang

-Original Message-
From: tony soelistyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 06, 2006 1:23 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from 
Source Rocks

menarik sekali Pak Awang, terutama dalam memperkirakan besarnya cadangan
(baca : keekonomian) di serpih ini. Di level teknikal, pemetaan volume,
recovery factor, dll nya bagaimana yah ?

salam,
tony

On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang
 berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas di
 wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir
 batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja
 langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan
 gasnya.

 Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan
 dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central
 Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus
 mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari
 Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di US,
 Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini
 sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon
 Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak 2000
 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale.

 Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula
 shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma)
 yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2
 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari
 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000 ft
 di wilayah Mississippi Embayment.

 Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source rock
 yang baik, gas-generative capacity yang baik,  harus matang, fracturability
 yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka evaluasi
 geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan geo-steering
 yang baik, dan production dengan frac technology  adalah mutlak diperlukan.

 Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah
 ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile zones
 serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin baik.

 Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high
 resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu
 reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik, matang,
 bor horizontal dan frac !

 salam,
 awang


 -
 Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great
 rates starting at 1¢/min.


-- 
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.5/302 - Release Date: 4/5/2006
 

-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.5/302 - Release Date: 4/5/2006
 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks

2006-04-06 Terurut Topik tony soelistyo
hmm...60-80%...mirip-mirip dengan reservoir kalau begitu, Pak Awang.
Saya membayangkan shale yang sudah direkahkan tapi tetap saja di
bagian yang tidak terekahkan (secara keseluruhan) porositasnya akan
rendah sekali (i.e. 1-8 % ?)  sehingga meskipun expulsi gas terjadi,
tentunya gas-gas tersebut akan relatif lebih susah bergerak ke tempat
rekahan tersebut. Dus, rate gas dari sumur akan jauh lebih kecil
dibanding gas dari reservoir. Atau 60-80% RF dengan waktu yang lipatan
kali lebih lama dibanding gas dari reservoir ?
Apakah salah satu syarat lagi untuk gas-shale ini adalah formation
pressure yang tinggi (over-pressure) ?..supaya gas-nya bisa mengatasi
kecilnya porositas di shale tersebut ?

mohon pencerahan,
tony

On 4/6/06, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Tony,

 Volumetriknya ibarat menghitung gas tergenerasi di serpih, itu anggap saja 
 OGIP. RF-nya akan sama dengan efisiensi ekspulsi gas dari serpih yang kalau 
 gas bisa mencapai 60-80 %. Tinggal dikurangi faktor penyulit engineering 
 seperti kegagalan saat fracturing.

 Salam,
 awang

 -Original Message-
 From: tony soelistyo [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, April 06, 2006 1:23 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from 
 Source Rocks

 menarik sekali Pak Awang, terutama dalam memperkirakan besarnya cadangan
 (baca : keekonomian) di serpih ini. Di level teknikal, pemetaan volume,
 recovery factor, dll nya bagaimana yah ?

 salam,
 tony

 On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang
  berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas di
  wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir
  batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja
  langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan
  gasnya.
 
  Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan
  dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central
  Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus
  mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari
  Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di US,
  Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini
  sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon
  Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak 2000
  sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale.
 
  Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula
  shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma)
  yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2
  gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari
  50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000 ft
  di wilayah Mississippi Embayment.
 
  Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source rock
  yang baik, gas-generative capacity yang baik,  harus matang, fracturability
  yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka evaluasi
  geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan geo-steering
  yang baik, dan production dengan frac technology  adalah mutlak diperlukan.
 
  Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah
  ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile zones
  serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin baik.
 
  Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high
  resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu
  reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik, matang,
  bor horizontal dan frac !
 
  salam,
  awang
 
 
  -
  Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great
  rates starting at 1¢/min.
 

 --
 No virus found in this incoming message.
 Checked by AVG Free Edition.
 Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.5/302 - Release Date: 4/5/2006


 --
 No virus found in this outgoing message.
 Checked by AVG Free Edition.
 Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.5/302 - Release Date: 4/5/2006


 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti

 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks

2006-04-06 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
kalau source rocks shale porositynya bisa sampai 30%, mungkin yang jadi
masalah lebih ke permeabilitynya...
untuk diproduksi mungkin ada 2 type :
1.high pressure sehingga memungkinkan gas/oil itu melewati ambang capillary
pressurenya sehingga bisa bergerak atau
2. additonal permeability melalui rekahan yang bisa karena faulted / bisa
juga antar lapisan (yang tentunya terbukanya juga berhubungan dengan
pengurangan beban diatasnya ).

yang jadi pertanyaan kalau terjadi karena pengurangan beban maka dibutuhkan
struktur yang cukup kuat yang mengangkat shale tersebut ke atas sehingga
dengan adanya erosi maka beban di atas shale tersebut akan berkurang.
Apa memang terjadi seperti itu...mungkin Pak Awang bisa lebih menjelaskan.

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+
| |   tony soelistyo |
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   ail.com |
| ||
| |   06/04/2006 10:39 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+
  
-|
  | 
|
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
|
  |   cc:   
|
  |   Subject:  Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing 
Gas from Source Rocks |
  
-|




hmm...60-80%...mirip-mirip dengan reservoir kalau begitu, Pak Awang.
Saya membayangkan shale yang sudah direkahkan tapi tetap saja di
bagian yang tidak terekahkan (secara keseluruhan) porositasnya akan
rendah sekali (i.e. 1-8 % ?)  sehingga meskipun expulsi gas terjadi,
tentunya gas-gas tersebut akan relatif lebih susah bergerak ke tempat
rekahan tersebut. Dus, rate gas dari sumur akan jauh lebih kecil
dibanding gas dari reservoir. Atau 60-80% RF dengan waktu yang lipatan
kali lebih lama dibanding gas dari reservoir ?
Apakah salah satu syarat lagi untuk gas-shale ini adalah formation
pressure yang tinggi (over-pressure) ?..supaya gas-nya bisa mengatasi
kecilnya porositas di shale tersebut ?

mohon pencerahan,
tony

On 4/6/06, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Tony,

 Volumetriknya ibarat menghitung gas tergenerasi di serpih, itu anggap
saja OGIP. RF-nya akan sama dengan efisiensi ekspulsi gas dari serpih yang
kalau gas bisa mencapai 60-80 %. Tinggal dikurangi faktor penyulit
engineering seperti kegagalan saat fracturing.

 Salam,
 awang

 -Original Message-
 From: tony soelistyo [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, April 06, 2006 1:23 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas
from Source Rocks

 menarik sekali Pak Awang, terutama dalam memperkirakan besarnya cadangan
 (baca : keekonomian) di serpih ini. Di level teknikal, pemetaan volume,
 recovery factor, dll nya bagaimana yah ?

 salam,
 tony

 On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang
  berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain
gas di
  wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir
  batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja
  langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan
produksikan
  gasnya.
 
  Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan
  dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth
north-central
  Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya
terus
  mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari
  Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di
US,
  Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale
ini
  sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon
  Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak
2000
  sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale.
 
  Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula
  shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin
(Arkansas-Oklahoma)
  yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor
operator2
  gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi
dari
  50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi
1000 ft
  di wilayah Mississippi Embayment.
 
  Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale

[iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks

2006-04-06 Terurut Topik Bambang Murti
Kalau geosteering, selama ada kontras impedansi (electrical, bukan akustik) 
dengan lapisan diatas-nya atau dibawahnya, maka masih bisa memiliki akurasi 
yang sangat tinggi. Pakai dual phasor resistivity sebagai sensor-nya.
Pengalaman yang pernah dilakukan, geosteering (tetapi ini di gas sand) setebal 
10 feet sepanjang 1600 feet, ndak ada masalah. 
Bambang

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 06, 2006 4:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from 
Source Rocks

1. Tidak ada keterangan TOC berapa yang dibutuhkan, tetapi disebutkan very-rich 
organic shale (saya bayangkan itu minimal 2.0 % TOC).
2. Karena ini gas, saya pikir dari tipe kerogen III yang berhubungan dengan 
flora.
3. Ketebalan shale tentu berpengaruh pada produktivitas, stabilitas lubang bor, 
dan ketepatan geo-steering horizontal drilling. Kasus di Arkansas ketebalan 
shale minimal 20-25 meter.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Subiyantoro, Gantok (gantoks) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 06, 2006 2:32 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from 
Source Rocks

1. Kira-kira berapa TOC yang dibutuhkan sehingga terbentuk gas di shale ?
2. Organiknya dari flora atau fauna ?, mengingat ada gas coal bed methan.
3. Apakah ketebalan shale juga berpengaruh ? 


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 06, 2006 1:58 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from 
Source Rocks

Menarik

Pak Awang

kalau di di indoenesia apa pernah kita temukan  source rock yang cukup tebal, 
di kedalaman yang tidak terlalu dalam  untuk dibor (kompaksi faktornya tidak 
terlalu besar , dan memungkinkan horisontal drilling...?) berapa kedalaman dan 
temperature dari  field yang dijadikan contoh oleh Pak Awang ...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+
| |   tony soelistyo |
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   ail.com |
| ||
| |   06/04/2006 02:23 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+
  
-|
  | 
|
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
|
  |   cc:   
|
  |   Subject:  Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing 
Gas from Source Rocks |
  
-|




menarik sekali Pak Awang, terutama dalam memperkirakan besarnya cadangan (baca 
: keekonomian) di serpih ini. Di level teknikal, pemetaan volume, recovery 
factor, dll nya bagaimana yah ?

salam,
tony

On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang 
 berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain 
 gas
di
 wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir 
 batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja 
 langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan 
 produksikan gasnya.

 Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas 
 diproduksikan dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort 
 Worth north-central Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan 
 bahwa potensinya terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan 
 bahwa gas produksi gas dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas 
 dari lapangan gas terbesar di
US,
 Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale 
 ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). 
 Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor 
 sebanyak
2000
 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale.

 Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula 
 shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin 
 (Arkansas-Oklahoma) yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 
 sumur telah dibor operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan 
 gas. Tebal shale bervariasi dari
 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 
 1000
ft
 di wilayah Mississippi Embayment.

 Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas

RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks

2006-04-06 Terurut Topik yrsnki

  Awang

  Terima kasih atas jawaban-nya, apapun kesulitan dalam mengimplementasikan
hal diatas (CBM dan SGM /Shale gas metahana bukan Susu gula minyak), juga
termasuk CTL , yang penting kita sependapat adalah bahwa kita memiliki
susuatu untuk dikembangkan.
Ekonomis atau tidak itu perlu pembuktian.

Nah , apakah mau menunggu lagi expert dari luar , dan kita kemudian hanya
menjadi counterparts alias penonton sebagaimana biasa terjadi dalam proyek
loan  dari LN, yang ujung ujung-nya komponen terbesar dari loan ,
merekalah yang lebih menikmati.

Saya hal  memperhatikan satu yang agak menyedihkan , yaitu kurangnya
berperan rekan rekan di BALITBANG ESDM , apakah saya salah ?

Ataukah mereka memakai pepatah silent is deep.

Bukankah hal ini merupakan tantangan bagi mereka , ataukah mereka sudah
menjadi birokrat sejati daripada Peneliti ?

Akh , maaf saya koko jadi menggerutu .

Si-Abah.

__

  Jawaban sangat awal saja Abah :

 Biaya terutama untuk recovery gasnya baik dari shale-gas dan CBM, akan
 lebih mahal recovery gas dari CBM (terutama untuk dewatering-nya; fract
 dengan nitrogen foam atau slick water pada shale-gas kelihatannya lebih
 murah).

 Buat Indonesia, karena kandidat shale kaya organik tebal langka, maka
 kelihatannya CBM lebih prospektif. Kasus yang ada adalah shale yang
 umurnya karbon, mungkin kita bisa berpaling ke shale2 tebal Aifam Group
 yang Permo-Karbon di Indonesia Timur yang jelas sudah terbukti kaya
 organik. Atau shales Kembelangan Group yang Jurassic yang pasti kaya juga
 ala Kimmeridgan shales. Di Indonesia Barat, minimal kelihatannya dan jauh
 lebih muda.

 Salam,
 awang

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, April 06, 2006 1:52 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas
 from Source Rocks


   Awang

   Bagaimana perbandingan biaya antara Gas from Source Rocks dan
   Coal Bed Methane ?
   Secara geologi kira kira mana yang lebih prospektif untuk Indonesia ?

   Si-Abah

 __

   Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang
 berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas
 di wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir
 batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja
 langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan
 gasnya.

   Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas
 diproduksikan
 dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central
 Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya
 terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas
 dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas
 terbesar di US, Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari
 Barnett shale ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi
 Februari 2006). Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent
 telah mengebor sebanyak 2000 sumur produksi untuk menguras gas di
 Barnett shale.

   Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula
 shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma)
 yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor
 operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale
 bervariasi dari 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma,
 sampai melebihi 1000 ft di wilayah Mississippi Embayment.

   Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source
 rock yang baik, gas-generative capacity yang baik,  harus matang,
 fracturability yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal
 drilling. Maka evaluasi geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal
 drilling dengan geo-steering yang baik, dan production dengan frac
 technology  adalah mutlak diperlukan.

   Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah
 ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile
 zones serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu
 semakin baik.

   Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high
 resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu
 reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik,
 matang, bor horizontal dan frac !

   salam,
   awang


 -
 Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great
 rates starting at 1cent;/min.





 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama

RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks

2006-04-06 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Setuju dengan komentar Abah. Silence is golden atau silence is deep mungkin 
perlu direnungkan lagi. Pengalaman menunjukkan, kalau terlalu diam kita selalu 
disalahartikan dan didahului, atau sekedar ditafsirkan tidak peduli...

Salam,
awang

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, April 07, 2006 9:00 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from 
Source Rocks


  Awang

  Terima kasih atas jawaban-nya, apapun kesulitan dalam mengimplementasikan
hal diatas (CBM dan SGM /Shale gas metahana bukan Susu gula minyak), juga
termasuk CTL , yang penting kita sependapat adalah bahwa kita memiliki
susuatu untuk dikembangkan.
Ekonomis atau tidak itu perlu pembuktian.

Nah , apakah mau menunggu lagi expert dari luar , dan kita kemudian hanya
menjadi counterparts alias penonton sebagaimana biasa terjadi dalam proyek
loan  dari LN, yang ujung ujung-nya komponen terbesar dari loan ,
merekalah yang lebih menikmati.

Saya hal  memperhatikan satu yang agak menyedihkan , yaitu kurangnya
berperan rekan rekan di BALITBANG ESDM , apakah saya salah ?

Ataukah mereka memakai pepatah silent is deep.

Bukankah hal ini merupakan tantangan bagi mereka , ataukah mereka sudah
menjadi birokrat sejati daripada Peneliti ?

Akh , maaf saya koko jadi menggerutu .

Si-Abah.

__

  Jawaban sangat awal saja Abah :

 Biaya terutama untuk recovery gasnya baik dari shale-gas dan CBM, akan
 lebih mahal recovery gas dari CBM (terutama untuk dewatering-nya; fract
 dengan nitrogen foam atau slick water pada shale-gas kelihatannya lebih
 murah).

 Buat Indonesia, karena kandidat shale kaya organik tebal langka, maka
 kelihatannya CBM lebih prospektif. Kasus yang ada adalah shale yang
 umurnya karbon, mungkin kita bisa berpaling ke shale2 tebal Aifam Group
 yang Permo-Karbon di Indonesia Timur yang jelas sudah terbukti kaya
 organik. Atau shales Kembelangan Group yang Jurassic yang pasti kaya juga
 ala Kimmeridgan shales. Di Indonesia Barat, minimal kelihatannya dan jauh
 lebih muda.

 Salam,
 awang

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, April 06, 2006 1:52 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas
 from Source Rocks


   Awang

   Bagaimana perbandingan biaya antara Gas from Source Rocks dan
   Coal Bed Methane ?
   Secara geologi kira kira mana yang lebih prospektif untuk Indonesia ?

   Si-Abah

 __

   Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang
 berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas
 di wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir
 batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja
 langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan
 gasnya.

   Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas
 diproduksikan
 dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central
 Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya
 terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas
 dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas
 terbesar di US, Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari
 Barnett shale ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi
 Februari 2006). Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent
 telah mengebor sebanyak 2000 sumur produksi untuk menguras gas di
 Barnett shale.

   Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula
 shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma)
 yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor
 operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale
 bervariasi dari 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma,
 sampai melebihi 1000 ft di wilayah Mississippi Embayment.

   Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source
 rock yang baik, gas-generative capacity yang baik,  harus matang,
 fracturability yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal
 drilling. Maka evaluasi geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal
 drilling dengan geo-steering yang baik, dan production dengan frac
 technology  adalah mutlak diperlukan.

   Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah
 ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile
 zones serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu
 semakin baik.

   Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high
 resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu
 reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik,
 matang, bor horizontal dan frac !

   salam,
   awang

RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks

2006-04-06 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Saya pikir tidak masalah ya, hanya karbonat Saman-Saman di Seram punya tipe 
kerogen II (marin) yang sangat oil-prone, bukan gas-prone; pasti ada perbedaan 
saat ekspulsi via fracturing untuk gas dan minyak.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Nara Nilandaroe [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, April 07, 2006 8:31 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from 
Source Rocks

Pak Awang,

Bagaimana kalau sourcenya carbonate seperti Triassic Saman-Saman Formation
di Seram, fracturability juga pasti sangat bagus ya?

Salam,
Nara 

Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from
Source Rocks

Menarik

Pak Awang

kalau di di indoenesia apa pernah kita temukan  source rock yang cukup
tebal, di kedalaman yang tidak terlalu dalam  untuk dibor (kompaksi
faktornya tidak terlalu besar , dan memungkinkan horisontal drilling...?)
berapa kedalaman dan temperature dari  field yang dijadikan contoh oleh Pak
Awang ...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852

 
menarik sekali Pak Awang, terutama dalam memperkirakan besarnya cadangan
(baca : keekonomian) di serpih ini. Di level teknikal, pemetaan volume,
recovery factor, dll nya bagaimana yah ?

salam,
tony

On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang 
 berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain 
 gas
di
 wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir 
 batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja 
 langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan 
 produksikan gasnya.

 Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas 
 diproduksikan dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort 
 Worth north-central Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan 
 bahwa potensinya terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan 
 bahwa gas produksi gas dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas 
 dari lapangan gas terbesar di
US,
 Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale 
 ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). 
 Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor 
 sebanyak
2000
 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale.

 Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula 
 shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin 
 (Arkansas-Oklahoma) yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 
 sumur telah dibor operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan 
 gas. Tebal shale bervariasi dari
 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 
 1000
ft
 di wilayah Mississippi Embayment.

 Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source 
 rock yang baik, gas-generative capacity yang baik,  harus matang,
fracturability
 yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka
evaluasi
 geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan
geo-steering
 yang baik, dan production dengan frac technology  adalah mutlak
diperlukan.

 Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah 
 ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile
zones
 serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin
baik.

 Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high 
 resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu 
 reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik,
matang,
 bor horizontal dan frac !

 salam,
 awang


 -
 Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great 
 rates starting at 1¢/min.




This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally privileged
information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by,
any other person. If you are not a named recipient, please contact the
sender and delete the e-mail from your system.


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http

RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks

2006-04-06 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Abah,

Saya pikir Bung Karno tepat. Kita juga harus banyak mendengar, membaca, 
meneliti, dan menulis.

Kita adalah ayam jantan dari timur, yang berkokok karena melihat matahari akan 
terbit (Bung Karno)

Matahari telah terbit di negeri kita, jangan lagi orang lain yang berkokok !

salam,
awang

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, April 07, 2006 9:17 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from 
Source Rocks



  Awang

  Saya jadi ingat pidato Bung Karno al mengatakan (dengan gaya oratornya
  yang sampai sekarang belum ada yang menandingi) (kalau ndak
  salah ):

  Saudara saudara ada pepatah bahasa kita yang menurut Aku kurang tepat
  yaitu.sedikti bicara banyak bekerja itu
  salah. yang bener adalah kita harus banyak bicara dan banyak
  bekerja ...dst 

  Si-Abah



  Setuju dengan komentar Abah. Silence is golden atau silence is deep
 mungkin perlu direnungkan lagi. Pengalaman menunjukkan, kalau terlalu diam
 kita selalu disalahartikan dan didahului, atau sekedar ditafsirkan tidak
 peduli...

 Salam,
 awang

 

-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.5/303 - Release Date: 4/6/2006
 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks

2006-04-06 Terurut Topik yrsnki
 petrology, stratigraphy and integrated regional
aeromagnetic/geological evaluations. He has worked extensively in all the
Rocky Mountain Basins, the Cretaceous of the Gulf Coast, and the Eastern
US. He has previously worked with Humble Geochemical Services on the
design of Paleozoic source rock studies in the Rocky Mountain region.

He earned a BS from the University of Wisconsin, MS from University of
Illinois, and PhD (1972) from LSU. He has authored numerous papers on the
importance of wrench faults as a control on field distribution and
potential hydrocarbon entrapment trends, as well as a number of the
productive carbonate units in the Rocky Mountains.

John Horne (consultant)
Frank Mango
Frank Mango is president and founder of Petroleum Habitats LLC and is a
research consultant at Humble Geochemical Services. Frank has specialized
in catalysts related to petroleum refining, light hydrocarbon analysis,
and the impact of transition metals in the conversion of hydrocarbons to
natural gas. He has a Ph.D in chemistry from Stanford University.

PRIMARY LABORATORIES
Humble Geochemical Services will provide all analytical results in organic
geochemistry. Leco TOC, Rock-Eval, vitrinite reflectance, and
compositional fingerprinting will be completed using Humblersquot;s
standard techniques for shale gas evaluation. Petroleum Habitats will
provide detection and quantitation of catalytically active nickel.



For more information, contact:

Dick Inden
LSSI
Telephone: 720-308-3997
Email: richardinden (at) qwest (dot) net
 Hank Alimi
Humble Geochemical Services
Telephone: 281-540-6050
Email: halimi (at) humble-inc (dot) com




  Humble Geochemical Services and LSSI
Division of Humble Instruments  Services, Inc.
P.O. Box 789 Humble, Texas 77347
218 Higgins Street  Humble, Texas 77338
Telephone: 281-540-6050 Fax: 281-540-2864 :Fax
Web site: www.humble-inc.com Email: humble (at) humble-inc (dot) com




   Awang

   Saya jadi ingat pidato Bung Karno al mengatakan (dengan gaya oratornya
   yang sampai sekarang belum ada yang menandingi) (kalau ndak
   salah ):

   Saudara saudara ada pepatah bahasa kita yang menurut Aku kurang tepat
   yaitu.sedikti bicara banyak bekerja itu
   salah. yang bener adalah kita harus banyak bicara dan banyak
   bekerja ...dst 

   Si-Abah

 

   Setuju dengan komentar Abah. Silence is golden atau silence is deep
 mungkin perlu direnungkan lagi. Pengalaman menunjukkan, kalau terlalu
 diam
 kita selalu disalahartikan dan didahului, atau sekedar ditafsirkan tidak
 peduli...

 Salam,
 awang

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, April 07, 2006 9:00 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas
 from Source Rocks


   Awang

   Terima kasih atas jawaban-nya, apapun kesulitan dalam
 mengimplementasikan
 hal diatas (CBM dan SGM /Shale gas metahana bukan Susu gula minyak),
 juga
 termasuk CTL , yang penting kita sependapat adalah bahwa kita memiliki
 susuatu untuk dikembangkan.
 Ekonomis atau tidak itu perlu pembuktian.

 Nah , apakah mau menunggu lagi expert dari luar , dan kita kemudian
 hanya
 menjadi counterparts alias penonton sebagaimana biasa terjadi dalam
 proyek
 loan  dari LN, yang ujung ujung-nya komponen terbesar dari loan ,
 merekalah yang lebih menikmati.

 Saya hal  memperhatikan satu yang agak menyedihkan , yaitu kurangnya
 berperan rekan rekan di BALITBANG ESDM , apakah saya salah ?

 Ataukah mereka memakai pepatah silent is deep.

 Bukankah hal ini merupakan tantangan bagi mereka , ataukah mereka sudah
 menjadi birokrat sejati daripada Peneliti ?

 Akh , maaf saya koko jadi menggerutu .

 Si-Abah.

 __

   Jawaban sangat awal saja Abah :

 Biaya terutama untuk recovery gasnya baik dari shale-gas dan CBM, akan
 lebih mahal recovery gas dari CBM (terutama untuk dewatering-nya; fract
 dengan nitrogen foam atau slick water pada shale-gas kelihatannya lebih
 murah).

 Buat Indonesia, karena kandidat shale kaya organik tebal langka, maka
 kelihatannya CBM lebih prospektif. Kasus yang ada adalah shale yang
 umurnya karbon, mungkin kita bisa berpaling ke shale2 tebal Aifam Group
 yang Permo-Karbon di Indonesia Timur yang jelas sudah terbukti kaya
 organik. Atau shales Kembelangan Group yang Jurassic yang pasti kaya
 juga
 ala Kimmeridgan shales. Di Indonesia Barat, minimal kelihatannya dan
 jauh
 lebih muda.

 Salam,
 awang

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, April 06, 2006 1:52 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas
 from Source Rocks


   Awang

   Bagaimana perbandingan biaya antara Gas from Source Rocks dan
   Coal Bed Methane ?
   Secara geologi kira kira mana yang

RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks

2006-04-06 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Prawoto,

Info yang menarik, terima kasih. Saya cc-kan ke iagi-net ya. PBS yang di fasies 
delta (delta lakustrin) bisa punya karakter gas-prone yang makin minimal menuju 
deep lakustrin. Walaupun PBS masuk gas window, tetapi ia didominasi labile 
kerogen yang oil-prone, maka hasilnya tetap akan dominan oil, hanya light oil. 
Perlu reafractory kerogen agar gas-prone.

Shale sangat porous sebelum kompaksi, setelah kompaksi ia jelas berkurang, 
tetapi permeabilitas sangat minimal. Jadi, tak cukup hanya dari indikasi 
porous, ia juga harus permeable agar flowing dan shale tak punya itu tanpa 
fracturing. Mungkin metode test harus di-frac juga (metode frac juga harus 
dicoba multiple seperti dengan nitrogen foam atau sclicked water).

Soal Telisa dan Petani shales, CSB punya GG average 4.3 deg F/100 ft (salah 
satu cekungan dengan GG yang paling tinggi di dunia), di beberapa graben mereka 
sudah matang, dan justru tipe generating SR dan potential SR ini yang jadi 
kandidat bagus, lagipula ia lebih gas-prone dibandingkan PSB karena mereka 
diendapkan dalam lingkungan yang lebih oxidized. Kalaupun belum matang di 
beberapa tempat, Petani telah terbukti menghasilkan biogenic gas di beberapa 
blok di CSB (Seng, Segat, Bentu, Korinci dll.).

Salam,
awang

-Original Message-
From: Prawoto Ikhwan Syuhada [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, April 07, 2006 9:56 AM
To: Awang Harun Satyana; [EMAIL PROTECTED]
Subject: FW: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from 
Source Rocks

Maaf karena ngimelnya ke pak awang n Mas bamb.. ajah.. karena imil tidak
bisa nimbus IAGI [mungkin belum ter-recognize oleh IAGI net]

Saya kurang sependapat dengan pak awang mengenai Pematang Brown Shale
(PBS), Sumur yang lumayan terakhir dari Kondur cukup menembus PBS malah
sampai ke Basal Clastic (lower Red Bed)thicknes nya hampir 1800 ft.  Di
dalam section PBS tersebut content-nya diinterpretasikan berbagai facies
dari lacustrine, mulai dari delta sampai deep lacustrine.  Potensi untuk
Shale gas Play terlihat di bagian bawah [kurang lebih tebalnya 120 ft],
dari data gas reading shalenya menunjukan pembacaaan yang cukup besar
[sekali] muncul sampai C5, Total Gas juga besar serta resistivitya nggak
tanggung-tanggung di atas 100 ohm m, sedangkan soniknya responsya high
DT (mungkin karena over pressure efek juga)...
Bule dari Kanada yang melihat log ini pun langsung mengklaim bahwa
typical yang semacam ini di Kanada di kembangkan untuk Fractured Shale
Gas.  Dari segi windownya jugah PBS, di CSB basin, khususnya Bengkalis
sudah masuk gas window.

Kita juga melakukan DST di shale ini (agak Nekat) karena sejak pertama
terpesona oleh Resistivity dan gas reading yang besar serta adanya oil
show di shale, tetapi sayang hasilnya no flow, padahal kita sudah coba
menempatkan interval pada shale yang agak porous [dngn melihat
response NPHI  RHOB serta DT]

Kalau kasus untuk Petani atau Telisa shale dari segi potensi, memang
keduannya berpotensi sebagai source rock, tetapi dari segi maturity
apakah bisa???

Kalau melihat papernya Curtis, 2002 mengenai Fractured Shale-Gas
System [AAPG Buletin November 2002], disitu log type untuk Shale gas
Play memang dibutuhkan shale yang tebal, dan resistivitynya pun tidak
heboh-heboh amat (tidak sampai 50 ohm m).. di Lewis Shale of San Juan
Basin

praw



 

-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.5/303 - Release Date: 4/6/2006
 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks

2006-04-05 Terurut Topik Awang Satyana
Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang berkualitas 
sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas di wilayah 
midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir batupasir/karbonat/basement 
yang berindikasi mengandung gas, cari saja langsung batuan induknya (serpih) 
bor, retakkan (fract), dan produksikan gasnya. 
   
  Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan dari 
Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central Texas. 
Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus mengembang, 
bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari Barnett shale bisa 
melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di US, Hugoton Field. 
Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini sampai akhir 2005 
kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon Energy, pemain gas 
terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak 2000 sumur produksi untuk 
menguras gas di Barnett shale.
   
  Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula shale-gas 
play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma) yang seumur 
dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2 gas di wilayah 
ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari 50-75 ft di 
Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000 ft di wilayah 
Mississippi Embayment. 
   
  Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source rock 
yang baik, gas-generative capacity yang baik,  harus matang, fracturability 
yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka evaluasi 
geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan geo-steering yang 
baik, dan production dengan frac technology  adalah mutlak diperlukan.
   
  Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah ekspulsi 
gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile zones serpih kaya 
organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin baik.
   
  Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high resistive, 
jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu reservoir, tak 
perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik, matang, bor horizontal 
dan frac !
   
  salam,
  awang


-
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates 
starting at 1cent;/min.