Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks
Apa ada hubungannya dengan permeabilitas horizontal, karena kalau kita ingat shale atau clay kan disusun oleh mineral2 pipih, sehingga tidak mempunyai permebilitas sekunder (kv). lambok - Original Message - From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] To: Prawoto Ikhwan Syuhada [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Cc: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, April 07, 2006 10:20 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks Prawoto, Info yang menarik, terima kasih. Saya cc-kan ke iagi-net ya. PBS yang di fasies delta (delta lakustrin) bisa punya karakter gas-prone yang makin minimal menuju deep lakustrin. Walaupun PBS masuk gas window, tetapi ia didominasi labile kerogen yang oil-prone, maka hasilnya tetap akan dominan oil, hanya light oil. Perlu reafractory kerogen agar gas-prone. Shale sangat porous sebelum kompaksi, setelah kompaksi ia jelas berkurang, tetapi permeabilitas sangat minimal. Jadi, tak cukup hanya dari indikasi porous, ia juga harus permeable agar flowing dan shale tak punya itu tanpa fracturing. Mungkin metode test harus di-frac juga (metode frac juga harus dicoba multiple seperti dengan nitrogen foam atau sclicked water). Soal Telisa dan Petani shales, CSB punya GG average 4.3 deg F/100 ft (salah satu cekungan dengan GG yang paling tinggi di dunia), di beberapa graben mereka sudah matang, dan justru tipe generating SR dan potential SR ini yang jadi kandidat bagus, lagipula ia lebih gas-prone dibandingkan PSB karena mereka diendapkan dalam lingkungan yang lebih oxidized. Kalaupun belum matang di beberapa tempat, Petani telah terbukti menghasilkan biogenic gas di beberapa blok di CSB (Seng, Segat, Bentu, Korinci dll.). Salam, awang -Original Message- From: Prawoto Ikhwan Syuhada [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 07, 2006 9:56 AM To: Awang Harun Satyana; [EMAIL PROTECTED] Subject: FW: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks Maaf karena ngimelnya ke pak awang n Mas bamb.. ajah.. karena imil tidak bisa nimbus IAGI [mungkin belum ter-recognize oleh IAGI net] Saya kurang sependapat dengan pak awang mengenai Pematang Brown Shale (PBS), Sumur yang lumayan terakhir dari Kondur cukup menembus PBS malah sampai ke Basal Clastic (lower Red Bed)thicknes nya hampir 1800 ft. Di dalam section PBS tersebut content-nya diinterpretasikan berbagai facies dari lacustrine, mulai dari delta sampai deep lacustrine. Potensi untuk Shale gas Play terlihat di bagian bawah [kurang lebih tebalnya 120 ft], dari data gas reading shalenya menunjukan pembacaaan yang cukup besar [sekali] muncul sampai C5, Total Gas juga besar serta resistivitya nggak tanggung-tanggung di atas 100 ohm m, sedangkan soniknya responsya high DT (mungkin karena over pressure efek juga)... Bule dari Kanada yang melihat log ini pun langsung mengklaim bahwa typical yang semacam ini di Kanada di kembangkan untuk Fractured Shale Gas. Dari segi windownya jugah PBS, di CSB basin, khususnya Bengkalis sudah masuk gas window. Kita juga melakukan DST di shale ini (agak Nekat) karena sejak pertama terpesona oleh Resistivity dan gas reading yang besar serta adanya oil show di shale, tetapi sayang hasilnya no flow, padahal kita sudah coba menempatkan interval pada shale yang agak porous [dngn melihat response NPHI RHOB serta DT] Kalau kasus untuk Petani atau Telisa shale dari segi potensi, memang keduannya berpotensi sebagai source rock, tetapi dari segi maturity apakah bisa??? Kalau melihat papernya Curtis, 2002 mengenai Fractured Shale-Gas System [AAPG Buletin November 2002], disitu log type untuk Shale gas Play memang dibutuhkan shale yang tebal, dan resistivitynya pun tidak heboh-heboh amat (tidak sampai 50 ohm m).. di Lewis Shale of San Juan Basin praw -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.5/303 - Release Date: 4/6/2006 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi
Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks
maksudnya permeabilitas vertikal (kv) - Original Message - From: Lambok Parulian Marpaung [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, April 07, 2006 2:01 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks Apa ada hubungannya dengan permeabilitas horizontal, karena kalau kita ingat shale atau clay kan disusun oleh mineral2 pipih, sehingga tidak mempunyai permebilitas sekunder (kv). lambok - Original Message - From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] To: Prawoto Ikhwan Syuhada [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Cc: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, April 07, 2006 10:20 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks Prawoto, Info yang menarik, terima kasih. Saya cc-kan ke iagi-net ya. PBS yang di fasies delta (delta lakustrin) bisa punya karakter gas-prone yang makin minimal menuju deep lakustrin. Walaupun PBS masuk gas window, tetapi ia didominasi labile kerogen yang oil-prone, maka hasilnya tetap akan dominan oil, hanya light oil. Perlu reafractory kerogen agar gas-prone. Shale sangat porous sebelum kompaksi, setelah kompaksi ia jelas berkurang, tetapi permeabilitas sangat minimal. Jadi, tak cukup hanya dari indikasi porous, ia juga harus permeable agar flowing dan shale tak punya itu tanpa fracturing. Mungkin metode test harus di-frac juga (metode frac juga harus dicoba multiple seperti dengan nitrogen foam atau sclicked water). Soal Telisa dan Petani shales, CSB punya GG average 4.3 deg F/100 ft (salah satu cekungan dengan GG yang paling tinggi di dunia), di beberapa graben mereka sudah matang, dan justru tipe generating SR dan potential SR ini yang jadi kandidat bagus, lagipula ia lebih gas-prone dibandingkan PSB karena mereka diendapkan dalam lingkungan yang lebih oxidized. Kalaupun belum matang di beberapa tempat, Petani telah terbukti menghasilkan biogenic gas di beberapa blok di CSB (Seng, Segat, Bentu, Korinci dll.). Salam, awang -Original Message- From: Prawoto Ikhwan Syuhada [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 07, 2006 9:56 AM To: Awang Harun Satyana; [EMAIL PROTECTED] Subject: FW: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks Maaf karena ngimelnya ke pak awang n Mas bamb.. ajah.. karena imil tidak bisa nimbus IAGI [mungkin belum ter-recognize oleh IAGI net] Saya kurang sependapat dengan pak awang mengenai Pematang Brown Shale (PBS), Sumur yang lumayan terakhir dari Kondur cukup menembus PBS malah sampai ke Basal Clastic (lower Red Bed)thicknes nya hampir 1800 ft. Di dalam section PBS tersebut content-nya diinterpretasikan berbagai facies dari lacustrine, mulai dari delta sampai deep lacustrine. Potensi untuk Shale gas Play terlihat di bagian bawah [kurang lebih tebalnya 120 ft], dari data gas reading shalenya menunjukan pembacaaan yang cukup besar [sekali] muncul sampai C5, Total Gas juga besar serta resistivitya nggak tanggung-tanggung di atas 100 ohm m, sedangkan soniknya responsya high DT (mungkin karena over pressure efek juga)... Bule dari Kanada yang melihat log ini pun langsung mengklaim bahwa typical yang semacam ini di Kanada di kembangkan untuk Fractured Shale Gas. Dari segi windownya jugah PBS, di CSB basin, khususnya Bengkalis sudah masuk gas window. Kita juga melakukan DST di shale ini (agak Nekat) karena sejak pertama terpesona oleh Resistivity dan gas reading yang besar serta adanya oil show di shale, tetapi sayang hasilnya no flow, padahal kita sudah coba menempatkan interval pada shale yang agak porous [dngn melihat response NPHI RHOB serta DT] Kalau kasus untuk Petani atau Telisa shale dari segi potensi, memang keduannya berpotensi sebagai source rock, tetapi dari segi maturity apakah bisa??? Kalau melihat papernya Curtis, 2002 mengenai Fractured Shale-Gas System [AAPG Buletin November 2002], disitu log type untuk Shale gas Play memang dibutuhkan shale yang tebal, dan resistivitynya pun tidak heboh-heboh amat (tidak sampai 50 ohm m).. di Lewis Shale of San Juan Basin praw -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.5/303 - Release Date: 4/6/2006 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - To unsubscribe, send
Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks
menarik sekali Pak Awang, terutama dalam memperkirakan besarnya cadangan (baca : keekonomian) di serpih ini. Di level teknikal, pemetaan volume, recovery factor, dll nya bagaimana yah ? salam, tony On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas di wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan gasnya. Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di US, Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak 2000 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale. Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma) yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000 ft di wilayah Mississippi Embayment. Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source rock yang baik, gas-generative capacity yang baik, harus matang, fracturability yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka evaluasi geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan geo-steering yang baik, dan production dengan frac technology adalah mutlak diperlukan. Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile zones serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin baik. Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik, matang, bor horizontal dan frac ! salam, awang - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min.
Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks
Saya dulu pernah mencoba menghitung cadangan ini untuk sebuah prospect (drilled) di Pematang Brown Shale in Central Sumatra. Cukup menarik memang. Waktu itu hanya menggunakan drainange area sebagai patokan untuk memperkirakan cadangan. Memang tidak persis di dalam shalenya, tetapi gas yg ada diselang-seling pasir diantara shale, fracturenya belum kehitung. Keekonomiannya sangat tergantung dari drainage area (radius penurasan) tiap-tiap sumur, seberapa luas yg dapat terambil. Dan dari model (masih reka-reka geologi, belum numerik) tentusaja sumur yg slanted/miring lebih menarik kembang horizontal ataupun vertical. Intinya nilai sumur akan semakin ekonomis (optimum) sandainya sumurnya sebanyak mungkin memotong perlapisan (asumsinya gas terdistribusi sejajar lapisan/fracture). Ntah sekarang saya tidak tahu bagaimana meneruskan proyek ini. Karena keburu ke Brunei wektu itu. Sumur ini pernah di re-entry dan gasnya cukup besar (kick/BO). Mnarik utk diteruskan. RDP On 4/6/06, tony soelistyo [EMAIL PROTECTED] wrote: menarik sekali Pak Awang, terutama dalam memperkirakan besarnya cadangan (baca : keekonomian) di serpih ini. Di level teknikal, pemetaan volume, recovery factor, dll nya bagaimana yah ? salam, tony On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas di wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan gasnya. Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di US, Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak 2000 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale. Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma) yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000 ft di wilayah Mississippi Embayment. Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source rock yang baik, gas-generative capacity yang baik, harus matang, fracturability yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka evaluasi geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan geo-steering yang baik, dan production dengan frac technology adalah mutlak diperlukan. Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile zones serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin baik. Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik, matang, bor horizontal dan frac ! salam, awang - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. -- http://rovicky.blogspot.com/ --Writer needs 10 steps faster than readeR -- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks
Awang Bagaimana perbandingan biaya antara Gas from Source Rocks dan Coal Bed Methane ? Secara geologi kira kira mana yang lebih prospektif untuk Indonesia ? Si-Abah __ Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas di wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan gasnya. Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di US, Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak 2000 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale. Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma) yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000 ft di wilayah Mississippi Embayment. Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source rock yang baik, gas-generative capacity yang baik, harus matang, fracturability yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka evaluasi geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan geo-steering yang baik, dan production dengan frac technology adalah mutlak diperlukan. Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile zones serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin baik. Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik, matang, bor horizontal dan frac ! salam, awang - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1cent;/min. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks
Menarik sekale pak Awang. Barangkali boleh di share pak kalo punya papernya lewat japri, boleh juga kalo ada judul buku. thanks, On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas di wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan gasnya. Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di US, Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak 2000 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale. Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma) yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000 ft di wilayah Mississippi Embayment. Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source rock yang baik, gas-generative capacity yang baik, harus matang, fracturability yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka evaluasi geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan geo-steering yang baik, dan production dengan frac technology adalah mutlak diperlukan. Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile zones serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin baik. Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik, matang, bor horizontal dan frac ! salam, awang - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. -- Salam hangat Shofi
Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks
kalau sand tipis diapit shale berarti ..kick/bo nya ya dari sand tipis tersebut... terus setelah didrilling apa sempat diproduksi...? jangan - jangan setelah kick langsung abis...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | Rovicky Dwi | | | Putrohari | | | [EMAIL PROTECTED]| | | m | | || | | 06/04/2006 02:38 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ -| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks | -| Saya dulu pernah mencoba menghitung cadangan ini untuk sebuah prospect (drilled) di Pematang Brown Shale in Central Sumatra. Cukup menarik memang. Waktu itu hanya menggunakan drainange area sebagai patokan untuk memperkirakan cadangan. Memang tidak persis di dalam shalenya, tetapi gas yg ada diselang-seling pasir diantara shale, fracturenya belum kehitung. Keekonomiannya sangat tergantung dari drainage area (radius penurasan) tiap-tiap sumur, seberapa luas yg dapat terambil. Dan dari model (masih reka-reka geologi, belum numerik) tentusaja sumur yg slanted/miring lebih menarik kembang horizontal ataupun vertical. Intinya nilai sumur akan semakin ekonomis (optimum) sandainya sumurnya sebanyak mungkin memotong perlapisan (asumsinya gas terdistribusi sejajar lapisan/fracture). Ntah sekarang saya tidak tahu bagaimana meneruskan proyek ini. Karena keburu ke Brunei wektu itu. Sumur ini pernah di re-entry dan gasnya cukup besar (kick/BO). Mnarik utk diteruskan. RDP On 4/6/06, tony soelistyo [EMAIL PROTECTED] wrote: menarik sekali Pak Awang, terutama dalam memperkirakan besarnya cadangan (baca : keekonomian) di serpih ini. Di level teknikal, pemetaan volume, recovery factor, dll nya bagaimana yah ? salam, tony On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas di wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan gasnya. Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di US, Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak 2000 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale. Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma) yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000 ft di wilayah Mississippi Embayment. Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source rock yang baik, gas-generative capacity yang baik, harus matang, fracturability yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka evaluasi geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan geo-steering yang baik, dan production dengan frac technology adalah mutlak diperlukan. Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile zones serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin baik. Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya
RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks
1. Kira-kira berapa TOC yang dibutuhkan sehingga terbentuk gas di shale ? 2. Organiknya dari flora atau fauna ?, mengingat ada gas coal bed methan. 3. Apakah ketebalan shale juga berpengaruh ? -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 06, 2006 1:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks Menarik Pak Awang kalau di di indoenesia apa pernah kita temukan source rock yang cukup tebal, di kedalaman yang tidak terlalu dalam untuk dibor (kompaksi faktornya tidak terlalu besar , dan memungkinkan horisontal drilling...?) berapa kedalaman dan temperature dari field yang dijadikan contoh oleh Pak Awang ...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | tony soelistyo | | | [EMAIL PROTECTED]| | | ail.com | | || | | 06/04/2006 02:23 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ -| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks | -| menarik sekali Pak Awang, terutama dalam memperkirakan besarnya cadangan (baca : keekonomian) di serpih ini. Di level teknikal, pemetaan volume, recovery factor, dll nya bagaimana yah ? salam, tony On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas di wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan gasnya. Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di US, Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak 2000 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale. Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma) yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000 ft di wilayah Mississippi Embayment. Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source rock yang baik, gas-generative capacity yang baik, harus matang, fracturability yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka evaluasi geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan geo-steering yang baik, dan production dengan frac technology adalah mutlak diperlukan. Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile zones serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin baik. Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik, matang, bor horizontal dan frac ! salam, awang - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender
RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks
1. Tidak ada keterangan TOC berapa yang dibutuhkan, tetapi disebutkan very-rich organic shale (saya bayangkan itu minimal 2.0 % TOC). 2. Karena ini gas, saya pikir dari tipe kerogen III yang berhubungan dengan flora. 3. Ketebalan shale tentu berpengaruh pada produktivitas, stabilitas lubang bor, dan ketepatan geo-steering horizontal drilling. Kasus di Arkansas ketebalan shale minimal 20-25 meter. Salam, awang -Original Message- From: Subiyantoro, Gantok (gantoks) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 06, 2006 2:32 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks 1. Kira-kira berapa TOC yang dibutuhkan sehingga terbentuk gas di shale ? 2. Organiknya dari flora atau fauna ?, mengingat ada gas coal bed methan. 3. Apakah ketebalan shale juga berpengaruh ? -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 06, 2006 1:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks Menarik Pak Awang kalau di di indoenesia apa pernah kita temukan source rock yang cukup tebal, di kedalaman yang tidak terlalu dalam untuk dibor (kompaksi faktornya tidak terlalu besar , dan memungkinkan horisontal drilling...?) berapa kedalaman dan temperature dari field yang dijadikan contoh oleh Pak Awang ...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | tony soelistyo | | | [EMAIL PROTECTED]| | | ail.com | | || | | 06/04/2006 02:23 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ -| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks | -| menarik sekali Pak Awang, terutama dalam memperkirakan besarnya cadangan (baca : keekonomian) di serpih ini. Di level teknikal, pemetaan volume, recovery factor, dll nya bagaimana yah ? salam, tony On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas di wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan gasnya. Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di US, Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak 2000 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale. Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma) yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000 ft di wilayah Mississippi Embayment. Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source rock yang baik, gas-generative capacity yang baik, harus matang, fracturability yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka evaluasi geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan geo-steering yang baik, dan production dengan frac technology adalah mutlak diperlukan. Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile zones serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin baik. Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off
RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks
Di Indonesia, saya pikir Gumai shales di South Sumatra Basin salah satu contoh yang bagus. Fields dengan shale-gas play di Arkansas itu di kedalaman 2000-6000 ft, pada temperatur yang membuat gas termogenik telah tergenerasi (jadi pasti di atas 150 deg C). Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 06, 2006 1:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks Menarik Pak Awang kalau di di indoenesia apa pernah kita temukan source rock yang cukup tebal, di kedalaman yang tidak terlalu dalam untuk dibor (kompaksi faktornya tidak terlalu besar , dan memungkinkan horisontal drilling...?) berapa kedalaman dan temperature dari field yang dijadikan contoh oleh Pak Awang ...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | tony soelistyo | | | [EMAIL PROTECTED]| | | ail.com | | || | | 06/04/2006 02:23 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ -| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks | -| menarik sekali Pak Awang, terutama dalam memperkirakan besarnya cadangan (baca : keekonomian) di serpih ini. Di level teknikal, pemetaan volume, recovery factor, dll nya bagaimana yah ? salam, tony On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas di wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan gasnya. Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di US, Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak 2000 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale. Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma) yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000 ft di wilayah Mississippi Embayment. Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source rock yang baik, gas-generative capacity yang baik, harus matang, fracturability yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka evaluasi geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan geo-steering yang baik, dan production dengan frac technology adalah mutlak diperlukan. Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile zones serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin baik. Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik, matang, bor horizontal dan frac ! salam, awang - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named
RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks
Bulan Februari 2006 lalu di AAPG Explorer ada dua artikel tentang itu. (1) Barnett May Have Arkansas Cousin (Brown, 2006) dan (2) Barnet Shale a Stimulating Play (Durham, 2006) bercerita tentang current progress eksplorasi dan produksi gas dari shale-gas play. Tidak ada keterangan terperinci tentang geologi play ini. Salam, Awang -Original Message- From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 06, 2006 1:56 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks Menarik sekale pak Awang. Barangkali boleh di share pak kalo punya papernya lewat japri, boleh juga kalo ada judul buku. thanks, On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas di wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan gasnya. Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di US, Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak 2000 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale. Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma) yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000 ft di wilayah Mississippi Embayment. Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source rock yang baik, gas-generative capacity yang baik, harus matang, fracturability yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka evaluasi geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan geo-steering yang baik, dan production dengan frac technology adalah mutlak diperlukan. Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile zones serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin baik. Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik, matang, bor horizontal dan frac ! salam, awang - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. -- Salam hangat Shofi -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.5/302 - Release Date: 4/5/2006 -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.5/302 - Release Date: 4/5/2006 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks
Jawaban sangat awal saja Abah : Biaya terutama untuk recovery gasnya baik dari shale-gas dan CBM, akan lebih mahal recovery gas dari CBM (terutama untuk dewatering-nya; fract dengan nitrogen foam atau slick water pada shale-gas kelihatannya lebih murah). Buat Indonesia, karena kandidat shale kaya organik tebal langka, maka kelihatannya CBM lebih prospektif. Kasus yang ada adalah shale yang umurnya karbon, mungkin kita bisa berpaling ke shale2 tebal Aifam Group yang Permo-Karbon di Indonesia Timur yang jelas sudah terbukti kaya organik. Atau shales Kembelangan Group yang Jurassic yang pasti kaya juga ala Kimmeridgan shales. Di Indonesia Barat, minimal kelihatannya dan jauh lebih muda. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 06, 2006 1:52 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks Awang Bagaimana perbandingan biaya antara Gas from Source Rocks dan Coal Bed Methane ? Secara geologi kira kira mana yang lebih prospektif untuk Indonesia ? Si-Abah __ Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas di wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan gasnya. Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di US, Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak 2000 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale. Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma) yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000 ft di wilayah Mississippi Embayment. Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source rock yang baik, gas-generative capacity yang baik, harus matang, fracturability yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka evaluasi geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan geo-steering yang baik, dan production dengan frac technology adalah mutlak diperlukan. Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile zones serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin baik. Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik, matang, bor horizontal dan frac ! salam, awang - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1cent;/min. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.5/302 - Release Date: 4/5/2006 -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.5/302 - Release Date: 4/5/2006 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank
RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks
Tony, Volumetriknya ibarat menghitung gas tergenerasi di serpih, itu anggap saja OGIP. RF-nya akan sama dengan efisiensi ekspulsi gas dari serpih yang kalau gas bisa mencapai 60-80 %. Tinggal dikurangi faktor penyulit engineering seperti kegagalan saat fracturing. Salam, awang -Original Message- From: tony soelistyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 06, 2006 1:23 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks menarik sekali Pak Awang, terutama dalam memperkirakan besarnya cadangan (baca : keekonomian) di serpih ini. Di level teknikal, pemetaan volume, recovery factor, dll nya bagaimana yah ? salam, tony On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas di wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan gasnya. Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di US, Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak 2000 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale. Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma) yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000 ft di wilayah Mississippi Embayment. Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source rock yang baik, gas-generative capacity yang baik, harus matang, fracturability yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka evaluasi geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan geo-steering yang baik, dan production dengan frac technology adalah mutlak diperlukan. Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile zones serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin baik. Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik, matang, bor horizontal dan frac ! salam, awang - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.5/302 - Release Date: 4/5/2006 -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.5/302 - Release Date: 4/5/2006 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks
hmm...60-80%...mirip-mirip dengan reservoir kalau begitu, Pak Awang. Saya membayangkan shale yang sudah direkahkan tapi tetap saja di bagian yang tidak terekahkan (secara keseluruhan) porositasnya akan rendah sekali (i.e. 1-8 % ?) sehingga meskipun expulsi gas terjadi, tentunya gas-gas tersebut akan relatif lebih susah bergerak ke tempat rekahan tersebut. Dus, rate gas dari sumur akan jauh lebih kecil dibanding gas dari reservoir. Atau 60-80% RF dengan waktu yang lipatan kali lebih lama dibanding gas dari reservoir ? Apakah salah satu syarat lagi untuk gas-shale ini adalah formation pressure yang tinggi (over-pressure) ?..supaya gas-nya bisa mengatasi kecilnya porositas di shale tersebut ? mohon pencerahan, tony On 4/6/06, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Tony, Volumetriknya ibarat menghitung gas tergenerasi di serpih, itu anggap saja OGIP. RF-nya akan sama dengan efisiensi ekspulsi gas dari serpih yang kalau gas bisa mencapai 60-80 %. Tinggal dikurangi faktor penyulit engineering seperti kegagalan saat fracturing. Salam, awang -Original Message- From: tony soelistyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 06, 2006 1:23 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks menarik sekali Pak Awang, terutama dalam memperkirakan besarnya cadangan (baca : keekonomian) di serpih ini. Di level teknikal, pemetaan volume, recovery factor, dll nya bagaimana yah ? salam, tony On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas di wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan gasnya. Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di US, Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak 2000 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale. Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma) yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000 ft di wilayah Mississippi Embayment. Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source rock yang baik, gas-generative capacity yang baik, harus matang, fracturability yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka evaluasi geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan geo-steering yang baik, dan production dengan frac technology adalah mutlak diperlukan. Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile zones serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin baik. Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik, matang, bor horizontal dan frac ! salam, awang - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.5/302 - Release Date: 4/5/2006 -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.5/302 - Release Date: 4/5/2006 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks
kalau source rocks shale porositynya bisa sampai 30%, mungkin yang jadi masalah lebih ke permeabilitynya... untuk diproduksi mungkin ada 2 type : 1.high pressure sehingga memungkinkan gas/oil itu melewati ambang capillary pressurenya sehingga bisa bergerak atau 2. additonal permeability melalui rekahan yang bisa karena faulted / bisa juga antar lapisan (yang tentunya terbukanya juga berhubungan dengan pengurangan beban diatasnya ). yang jadi pertanyaan kalau terjadi karena pengurangan beban maka dibutuhkan struktur yang cukup kuat yang mengangkat shale tersebut ke atas sehingga dengan adanya erosi maka beban di atas shale tersebut akan berkurang. Apa memang terjadi seperti itu...mungkin Pak Awang bisa lebih menjelaskan. Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | tony soelistyo | | | [EMAIL PROTECTED]| | | ail.com | | || | | 06/04/2006 10:39 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ -| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks | -| hmm...60-80%...mirip-mirip dengan reservoir kalau begitu, Pak Awang. Saya membayangkan shale yang sudah direkahkan tapi tetap saja di bagian yang tidak terekahkan (secara keseluruhan) porositasnya akan rendah sekali (i.e. 1-8 % ?) sehingga meskipun expulsi gas terjadi, tentunya gas-gas tersebut akan relatif lebih susah bergerak ke tempat rekahan tersebut. Dus, rate gas dari sumur akan jauh lebih kecil dibanding gas dari reservoir. Atau 60-80% RF dengan waktu yang lipatan kali lebih lama dibanding gas dari reservoir ? Apakah salah satu syarat lagi untuk gas-shale ini adalah formation pressure yang tinggi (over-pressure) ?..supaya gas-nya bisa mengatasi kecilnya porositas di shale tersebut ? mohon pencerahan, tony On 4/6/06, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Tony, Volumetriknya ibarat menghitung gas tergenerasi di serpih, itu anggap saja OGIP. RF-nya akan sama dengan efisiensi ekspulsi gas dari serpih yang kalau gas bisa mencapai 60-80 %. Tinggal dikurangi faktor penyulit engineering seperti kegagalan saat fracturing. Salam, awang -Original Message- From: tony soelistyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 06, 2006 1:23 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks menarik sekali Pak Awang, terutama dalam memperkirakan besarnya cadangan (baca : keekonomian) di serpih ini. Di level teknikal, pemetaan volume, recovery factor, dll nya bagaimana yah ? salam, tony On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas di wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan gasnya. Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di US, Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak 2000 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale. Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma) yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000 ft di wilayah Mississippi Embayment. Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale
[iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks
Kalau geosteering, selama ada kontras impedansi (electrical, bukan akustik) dengan lapisan diatas-nya atau dibawahnya, maka masih bisa memiliki akurasi yang sangat tinggi. Pakai dual phasor resistivity sebagai sensor-nya. Pengalaman yang pernah dilakukan, geosteering (tetapi ini di gas sand) setebal 10 feet sepanjang 1600 feet, ndak ada masalah. Bambang -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 06, 2006 4:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks 1. Tidak ada keterangan TOC berapa yang dibutuhkan, tetapi disebutkan very-rich organic shale (saya bayangkan itu minimal 2.0 % TOC). 2. Karena ini gas, saya pikir dari tipe kerogen III yang berhubungan dengan flora. 3. Ketebalan shale tentu berpengaruh pada produktivitas, stabilitas lubang bor, dan ketepatan geo-steering horizontal drilling. Kasus di Arkansas ketebalan shale minimal 20-25 meter. Salam, awang -Original Message- From: Subiyantoro, Gantok (gantoks) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 06, 2006 2:32 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks 1. Kira-kira berapa TOC yang dibutuhkan sehingga terbentuk gas di shale ? 2. Organiknya dari flora atau fauna ?, mengingat ada gas coal bed methan. 3. Apakah ketebalan shale juga berpengaruh ? -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 06, 2006 1:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks Menarik Pak Awang kalau di di indoenesia apa pernah kita temukan source rock yang cukup tebal, di kedalaman yang tidak terlalu dalam untuk dibor (kompaksi faktornya tidak terlalu besar , dan memungkinkan horisontal drilling...?) berapa kedalaman dan temperature dari field yang dijadikan contoh oleh Pak Awang ...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | tony soelistyo | | | [EMAIL PROTECTED]| | | ail.com | | || | | 06/04/2006 02:23 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ -| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks | -| menarik sekali Pak Awang, terutama dalam memperkirakan besarnya cadangan (baca : keekonomian) di serpih ini. Di level teknikal, pemetaan volume, recovery factor, dll nya bagaimana yah ? salam, tony On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas di wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan gasnya. Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di US, Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak 2000 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale. Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma) yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000 ft di wilayah Mississippi Embayment. Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas
RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks
Awang Terima kasih atas jawaban-nya, apapun kesulitan dalam mengimplementasikan hal diatas (CBM dan SGM /Shale gas metahana bukan Susu gula minyak), juga termasuk CTL , yang penting kita sependapat adalah bahwa kita memiliki susuatu untuk dikembangkan. Ekonomis atau tidak itu perlu pembuktian. Nah , apakah mau menunggu lagi expert dari luar , dan kita kemudian hanya menjadi counterparts alias penonton sebagaimana biasa terjadi dalam proyek loan dari LN, yang ujung ujung-nya komponen terbesar dari loan , merekalah yang lebih menikmati. Saya hal memperhatikan satu yang agak menyedihkan , yaitu kurangnya berperan rekan rekan di BALITBANG ESDM , apakah saya salah ? Ataukah mereka memakai pepatah silent is deep. Bukankah hal ini merupakan tantangan bagi mereka , ataukah mereka sudah menjadi birokrat sejati daripada Peneliti ? Akh , maaf saya koko jadi menggerutu . Si-Abah. __ Jawaban sangat awal saja Abah : Biaya terutama untuk recovery gasnya baik dari shale-gas dan CBM, akan lebih mahal recovery gas dari CBM (terutama untuk dewatering-nya; fract dengan nitrogen foam atau slick water pada shale-gas kelihatannya lebih murah). Buat Indonesia, karena kandidat shale kaya organik tebal langka, maka kelihatannya CBM lebih prospektif. Kasus yang ada adalah shale yang umurnya karbon, mungkin kita bisa berpaling ke shale2 tebal Aifam Group yang Permo-Karbon di Indonesia Timur yang jelas sudah terbukti kaya organik. Atau shales Kembelangan Group yang Jurassic yang pasti kaya juga ala Kimmeridgan shales. Di Indonesia Barat, minimal kelihatannya dan jauh lebih muda. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 06, 2006 1:52 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks Awang Bagaimana perbandingan biaya antara Gas from Source Rocks dan Coal Bed Methane ? Secara geologi kira kira mana yang lebih prospektif untuk Indonesia ? Si-Abah __ Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas di wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan gasnya. Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di US, Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak 2000 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale. Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma) yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000 ft di wilayah Mississippi Embayment. Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source rock yang baik, gas-generative capacity yang baik, harus matang, fracturability yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka evaluasi geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan geo-steering yang baik, dan production dengan frac technology adalah mutlak diperlukan. Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile zones serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin baik. Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik, matang, bor horizontal dan frac ! salam, awang - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1cent;/min. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama
RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks
Setuju dengan komentar Abah. Silence is golden atau silence is deep mungkin perlu direnungkan lagi. Pengalaman menunjukkan, kalau terlalu diam kita selalu disalahartikan dan didahului, atau sekedar ditafsirkan tidak peduli... Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 07, 2006 9:00 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks Awang Terima kasih atas jawaban-nya, apapun kesulitan dalam mengimplementasikan hal diatas (CBM dan SGM /Shale gas metahana bukan Susu gula minyak), juga termasuk CTL , yang penting kita sependapat adalah bahwa kita memiliki susuatu untuk dikembangkan. Ekonomis atau tidak itu perlu pembuktian. Nah , apakah mau menunggu lagi expert dari luar , dan kita kemudian hanya menjadi counterparts alias penonton sebagaimana biasa terjadi dalam proyek loan dari LN, yang ujung ujung-nya komponen terbesar dari loan , merekalah yang lebih menikmati. Saya hal memperhatikan satu yang agak menyedihkan , yaitu kurangnya berperan rekan rekan di BALITBANG ESDM , apakah saya salah ? Ataukah mereka memakai pepatah silent is deep. Bukankah hal ini merupakan tantangan bagi mereka , ataukah mereka sudah menjadi birokrat sejati daripada Peneliti ? Akh , maaf saya koko jadi menggerutu . Si-Abah. __ Jawaban sangat awal saja Abah : Biaya terutama untuk recovery gasnya baik dari shale-gas dan CBM, akan lebih mahal recovery gas dari CBM (terutama untuk dewatering-nya; fract dengan nitrogen foam atau slick water pada shale-gas kelihatannya lebih murah). Buat Indonesia, karena kandidat shale kaya organik tebal langka, maka kelihatannya CBM lebih prospektif. Kasus yang ada adalah shale yang umurnya karbon, mungkin kita bisa berpaling ke shale2 tebal Aifam Group yang Permo-Karbon di Indonesia Timur yang jelas sudah terbukti kaya organik. Atau shales Kembelangan Group yang Jurassic yang pasti kaya juga ala Kimmeridgan shales. Di Indonesia Barat, minimal kelihatannya dan jauh lebih muda. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 06, 2006 1:52 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks Awang Bagaimana perbandingan biaya antara Gas from Source Rocks dan Coal Bed Methane ? Secara geologi kira kira mana yang lebih prospektif untuk Indonesia ? Si-Abah __ Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas di wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan gasnya. Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di US, Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak 2000 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale. Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma) yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000 ft di wilayah Mississippi Embayment. Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source rock yang baik, gas-generative capacity yang baik, harus matang, fracturability yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka evaluasi geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan geo-steering yang baik, dan production dengan frac technology adalah mutlak diperlukan. Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile zones serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin baik. Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik, matang, bor horizontal dan frac ! salam, awang
RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks
Saya pikir tidak masalah ya, hanya karbonat Saman-Saman di Seram punya tipe kerogen II (marin) yang sangat oil-prone, bukan gas-prone; pasti ada perbedaan saat ekspulsi via fracturing untuk gas dan minyak. Salam, awang -Original Message- From: Nara Nilandaroe [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 07, 2006 8:31 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks Pak Awang, Bagaimana kalau sourcenya carbonate seperti Triassic Saman-Saman Formation di Seram, fracturability juga pasti sangat bagus ya? Salam, Nara Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks Menarik Pak Awang kalau di di indoenesia apa pernah kita temukan source rock yang cukup tebal, di kedalaman yang tidak terlalu dalam untuk dibor (kompaksi faktornya tidak terlalu besar , dan memungkinkan horisontal drilling...?) berapa kedalaman dan temperature dari field yang dijadikan contoh oleh Pak Awang ...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 menarik sekali Pak Awang, terutama dalam memperkirakan besarnya cadangan (baca : keekonomian) di serpih ini. Di level teknikal, pemetaan volume, recovery factor, dll nya bagaimana yah ? salam, tony On 4/6/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas di wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan gasnya. Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di US, Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak 2000 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale. Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma) yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000 ft di wilayah Mississippi Embayment. Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source rock yang baik, gas-generative capacity yang baik, harus matang, fracturability yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka evaluasi geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan geo-steering yang baik, dan production dengan frac technology adalah mutlak diperlukan. Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile zones serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin baik. Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik, matang, bor horizontal dan frac ! salam, awang - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http
RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks
Abah, Saya pikir Bung Karno tepat. Kita juga harus banyak mendengar, membaca, meneliti, dan menulis. Kita adalah ayam jantan dari timur, yang berkokok karena melihat matahari akan terbit (Bung Karno) Matahari telah terbit di negeri kita, jangan lagi orang lain yang berkokok ! salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 07, 2006 9:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks Awang Saya jadi ingat pidato Bung Karno al mengatakan (dengan gaya oratornya yang sampai sekarang belum ada yang menandingi) (kalau ndak salah ): Saudara saudara ada pepatah bahasa kita yang menurut Aku kurang tepat yaitu.sedikti bicara banyak bekerja itu salah. yang bener adalah kita harus banyak bicara dan banyak bekerja ...dst Si-Abah Setuju dengan komentar Abah. Silence is golden atau silence is deep mungkin perlu direnungkan lagi. Pengalaman menunjukkan, kalau terlalu diam kita selalu disalahartikan dan didahului, atau sekedar ditafsirkan tidak peduli... Salam, awang -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.5/303 - Release Date: 4/6/2006 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks
petrology, stratigraphy and integrated regional aeromagnetic/geological evaluations. He has worked extensively in all the Rocky Mountain Basins, the Cretaceous of the Gulf Coast, and the Eastern US. He has previously worked with Humble Geochemical Services on the design of Paleozoic source rock studies in the Rocky Mountain region. He earned a BS from the University of Wisconsin, MS from University of Illinois, and PhD (1972) from LSU. He has authored numerous papers on the importance of wrench faults as a control on field distribution and potential hydrocarbon entrapment trends, as well as a number of the productive carbonate units in the Rocky Mountains. John Horne (consultant) Frank Mango Frank Mango is president and founder of Petroleum Habitats LLC and is a research consultant at Humble Geochemical Services. Frank has specialized in catalysts related to petroleum refining, light hydrocarbon analysis, and the impact of transition metals in the conversion of hydrocarbons to natural gas. He has a Ph.D in chemistry from Stanford University. PRIMARY LABORATORIES Humble Geochemical Services will provide all analytical results in organic geochemistry. Leco TOC, Rock-Eval, vitrinite reflectance, and compositional fingerprinting will be completed using Humblersquot;s standard techniques for shale gas evaluation. Petroleum Habitats will provide detection and quantitation of catalytically active nickel. For more information, contact: Dick Inden LSSI Telephone: 720-308-3997 Email: richardinden (at) qwest (dot) net Hank Alimi Humble Geochemical Services Telephone: 281-540-6050 Email: halimi (at) humble-inc (dot) com Humble Geochemical Services and LSSI Division of Humble Instruments Services, Inc. P.O. Box 789 Humble, Texas 77347 218 Higgins Street Humble, Texas 77338 Telephone: 281-540-6050 Fax: 281-540-2864 :Fax Web site: www.humble-inc.com Email: humble (at) humble-inc (dot) com Awang Saya jadi ingat pidato Bung Karno al mengatakan (dengan gaya oratornya yang sampai sekarang belum ada yang menandingi) (kalau ndak salah ): Saudara saudara ada pepatah bahasa kita yang menurut Aku kurang tepat yaitu.sedikti bicara banyak bekerja itu salah. yang bener adalah kita harus banyak bicara dan banyak bekerja ...dst Si-Abah Setuju dengan komentar Abah. Silence is golden atau silence is deep mungkin perlu direnungkan lagi. Pengalaman menunjukkan, kalau terlalu diam kita selalu disalahartikan dan didahului, atau sekedar ditafsirkan tidak peduli... Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 07, 2006 9:00 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks Awang Terima kasih atas jawaban-nya, apapun kesulitan dalam mengimplementasikan hal diatas (CBM dan SGM /Shale gas metahana bukan Susu gula minyak), juga termasuk CTL , yang penting kita sependapat adalah bahwa kita memiliki susuatu untuk dikembangkan. Ekonomis atau tidak itu perlu pembuktian. Nah , apakah mau menunggu lagi expert dari luar , dan kita kemudian hanya menjadi counterparts alias penonton sebagaimana biasa terjadi dalam proyek loan dari LN, yang ujung ujung-nya komponen terbesar dari loan , merekalah yang lebih menikmati. Saya hal memperhatikan satu yang agak menyedihkan , yaitu kurangnya berperan rekan rekan di BALITBANG ESDM , apakah saya salah ? Ataukah mereka memakai pepatah silent is deep. Bukankah hal ini merupakan tantangan bagi mereka , ataukah mereka sudah menjadi birokrat sejati daripada Peneliti ? Akh , maaf saya koko jadi menggerutu . Si-Abah. __ Jawaban sangat awal saja Abah : Biaya terutama untuk recovery gasnya baik dari shale-gas dan CBM, akan lebih mahal recovery gas dari CBM (terutama untuk dewatering-nya; fract dengan nitrogen foam atau slick water pada shale-gas kelihatannya lebih murah). Buat Indonesia, karena kandidat shale kaya organik tebal langka, maka kelihatannya CBM lebih prospektif. Kasus yang ada adalah shale yang umurnya karbon, mungkin kita bisa berpaling ke shale2 tebal Aifam Group yang Permo-Karbon di Indonesia Timur yang jelas sudah terbukti kaya organik. Atau shales Kembelangan Group yang Jurassic yang pasti kaya juga ala Kimmeridgan shales. Di Indonesia Barat, minimal kelihatannya dan jauh lebih muda. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 06, 2006 1:52 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks Awang Bagaimana perbandingan biaya antara Gas from Source Rocks dan Coal Bed Methane ? Secara geologi kira kira mana yang
RE: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks
Prawoto, Info yang menarik, terima kasih. Saya cc-kan ke iagi-net ya. PBS yang di fasies delta (delta lakustrin) bisa punya karakter gas-prone yang makin minimal menuju deep lakustrin. Walaupun PBS masuk gas window, tetapi ia didominasi labile kerogen yang oil-prone, maka hasilnya tetap akan dominan oil, hanya light oil. Perlu reafractory kerogen agar gas-prone. Shale sangat porous sebelum kompaksi, setelah kompaksi ia jelas berkurang, tetapi permeabilitas sangat minimal. Jadi, tak cukup hanya dari indikasi porous, ia juga harus permeable agar flowing dan shale tak punya itu tanpa fracturing. Mungkin metode test harus di-frac juga (metode frac juga harus dicoba multiple seperti dengan nitrogen foam atau sclicked water). Soal Telisa dan Petani shales, CSB punya GG average 4.3 deg F/100 ft (salah satu cekungan dengan GG yang paling tinggi di dunia), di beberapa graben mereka sudah matang, dan justru tipe generating SR dan potential SR ini yang jadi kandidat bagus, lagipula ia lebih gas-prone dibandingkan PSB karena mereka diendapkan dalam lingkungan yang lebih oxidized. Kalaupun belum matang di beberapa tempat, Petani telah terbukti menghasilkan biogenic gas di beberapa blok di CSB (Seng, Segat, Bentu, Korinci dll.). Salam, awang -Original Message- From: Prawoto Ikhwan Syuhada [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 07, 2006 9:56 AM To: Awang Harun Satyana; [EMAIL PROTECTED] Subject: FW: [iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks Maaf karena ngimelnya ke pak awang n Mas bamb.. ajah.. karena imil tidak bisa nimbus IAGI [mungkin belum ter-recognize oleh IAGI net] Saya kurang sependapat dengan pak awang mengenai Pematang Brown Shale (PBS), Sumur yang lumayan terakhir dari Kondur cukup menembus PBS malah sampai ke Basal Clastic (lower Red Bed)thicknes nya hampir 1800 ft. Di dalam section PBS tersebut content-nya diinterpretasikan berbagai facies dari lacustrine, mulai dari delta sampai deep lacustrine. Potensi untuk Shale gas Play terlihat di bagian bawah [kurang lebih tebalnya 120 ft], dari data gas reading shalenya menunjukan pembacaaan yang cukup besar [sekali] muncul sampai C5, Total Gas juga besar serta resistivitya nggak tanggung-tanggung di atas 100 ohm m, sedangkan soniknya responsya high DT (mungkin karena over pressure efek juga)... Bule dari Kanada yang melihat log ini pun langsung mengklaim bahwa typical yang semacam ini di Kanada di kembangkan untuk Fractured Shale Gas. Dari segi windownya jugah PBS, di CSB basin, khususnya Bengkalis sudah masuk gas window. Kita juga melakukan DST di shale ini (agak Nekat) karena sejak pertama terpesona oleh Resistivity dan gas reading yang besar serta adanya oil show di shale, tetapi sayang hasilnya no flow, padahal kita sudah coba menempatkan interval pada shale yang agak porous [dngn melihat response NPHI RHOB serta DT] Kalau kasus untuk Petani atau Telisa shale dari segi potensi, memang keduannya berpotensi sebagai source rock, tetapi dari segi maturity apakah bisa??? Kalau melihat papernya Curtis, 2002 mengenai Fractured Shale-Gas System [AAPG Buletin November 2002], disitu log type untuk Shale gas Play memang dibutuhkan shale yang tebal, dan resistivitynya pun tidak heboh-heboh amat (tidak sampai 50 ohm m).. di Lewis Shale of San Juan Basin praw -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.3.5/303 - Release Date: 4/6/2006 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Shale-Gas Play : Exploring and Producing Gas from Source Rocks
Belakangan, konsep eksplorasi dan memproduksi gas dari serpih yang berkualitas sebagai batuan induk ramai dikerjakan perusahaan2 pemain gas di wilayah midcontinent US. Tak perlu lagi mencari reservoir batupasir/karbonat/basement yang berindikasi mengandung gas, cari saja langsung batuan induknya (serpih) bor, retakkan (fract), dan produksikan gasnya. Metode ini sebenarnya sudah terbukti sejak 1998, saat gas diproduksikan dari Barnett shale (berumur Karbon) di cekungan Fort Worth north-central Texas. Pekerjaan2 tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa potensinya terus mengembang, bahkan ada yang memprediksikan bahwa gas produksi gas dari Barnett shale bisa melampaui produksi gas dari lapangan gas terbesar di US, Hugoton Field. Sebanyak 1 TCFG telah diproduksikan dari Barnett shale ini sampai akhir 2005 kemarin (AAPG Explorer edisi Februari 2006). Devon Energy, pemain gas terbesar di US midcontinent telah mengebor sebanyak 2000 sumur produksi untuk menguras gas di Barnett shale. Apakah hanya di Fort Worth Basin ? Tidak, belakangan ditemukan pula shale-gas play di Fayetteville shale di Arkoma Basin (Arkansas-Oklahoma) yang seumur dengan Barnett shale. Sebanyak 80 sumur telah dibor operator2 gas di wilayah ini dan umumnya menemukan gas. Tebal shale bervariasi dari 50-75 ft di Arkansas, 300 ft di bagian timur Arkoma, sampai melebihi 1000 ft di wilayah Mississippi Embayment. Apa syarat-syarat utama play ini ? Shale harus punya kualitas source rock yang baik, gas-generative capacity yang baik, harus matang, fracturability yang tinggi-bedded (agar mudah di-frac), horizontal drilling. Maka evaluasi geologi-geokimia yang baik, teknik horizontal drilling dengan geo-steering yang baik, dan production dengan frac technology adalah mutlak diperlukan. Frac technology dalam hal ini sama saja dengan meniru proses alamiah ekspulsi gas dari shale yang memang melalui microfracturing di fissile zones serpih kaya organik tersebut. Maka semakin fissile shale itu semakin baik. Kalau suatu saat ditemukan shale dengan log GR off-scale dan high resistive, jangan dilewatkan, itu berpotensi shale-gas play. Tak perlu reservoir, tak perlu perangkap, hanya perlu shale yang kaya organik, matang, bor horizontal dan frac ! salam, awang - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1cent;/min.