RE: [iagi-net-l] Fred Meissner (1932-2007) : Think Like Oil
Setuju ulasan pak Awang luar biasa...terimakasih banyak. Beliau juga seorang guru yang patut di contoh dalam ketegasannya dan disiplin dalam hal meng evaluasi kerjaan / pr yang diberikan...untuk membuta murid nya ngerti... Selamat jalan Fred... -Original Message- From: Win Aldy [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 26, 2007 6:04 PM To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS Subject: Re: [iagi-net-l] Fred Meissner (1932-2007) : Think Like Oil Sebagai salah satu pembimbing thesis waktu itu, antusiasme dan pencerahan beliau sangat banyak membantu dalam menyelesaikan study saya di sana. Terima Kasih Fred, Win Aldy - Original Message From: batu gamping [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad [EMAIL PROTECTED]; Eksplorasi BPMIGAS [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 26, 2007 6:15:59 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Fred Meissner (1932-2007) : Think Like Oil Pa Awang Terima kasih banyak atas informasinya. Apa yang Pa Awang ceritakan tentang Fred semuanya sangat tepat dengan yang pernah saya alami selama saya mengambil beberapa mata kuliah beliau. Selamat jalan Fred Yusak --- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Untuk rekan-rekan yang menekuni petroleum system dan petroleum geochemistry, nama Fred Meissner tentu tidak asing lagi. Dia adalah salah satu tokohnya, seperti Tod Harding dan James Lowell dalam struktur geologi, Qing Sun dan Mateu Esteban dalam carbonate sedimentology, atau John van Wagoner dan Henry Posamentier dalam sequence stratigraphy. Di dalam mengembangkan petroleum system, Fred Meissner sebanding dengan Leslie Magoon atau Wallace Dow. 18 September lalu, Fred Meissner menghembuskan nafasnya yang terakhir setelah sekian lama berjuang melawan kanker kerongkongan. AAPG Explorer edisi terbaru (November 2007) memuat berita meninggalnya tokoh penemu hydrocarbon machine ini. Keahlian Meissner adalah terutama dalam bidang hydrocarbon generation, migration, dan accumulation. Hydrocarbon machine yang ditemukannya adalah sebuah gambar sederhana, tepat, dan praktis yang melukiskan hubungan antara ketiga proses ini bersama elemen-elemen petroleum system, yaitu ada elemen-elemen batuan : source rocks, carrier beds, reservoir rocks, sealing rocks, burial rocks; digambarkan bersatu dengan proses-proses : generasi hidrokarbon, ekspulsi, migrasi, dan akumulasi di perangkap struktur, stratigrafi, maupun kombinasi keduanya. Kita barangkali sering menggunakan gambar ini, Fred Meissner-lah yang memperkenalkannya untuk pertama kalinya. Gambar ini praktis, dan hubungan hydrocarbon machine itulah yang sebenarnya dicari2 para eksplorasionis di suatu daerah. Fred Meissner lahir di Denver dan menamatkan sekolahnya di Colorado School of Mines (master degree) tahun 1954. Setelah menjalankan dinas militer dalam Perang Korea, Meissner bekerja selama 17 tahun untuk Shell. Di sini dia bertemu dengan M. King Hubbert, tokoh terkenal dalam petroleum geology yang menerapkan prinsip2 mekanika fluida dalam proses migrasi dan akumulasi hidrokarbon. Meissner menyebut Hubbert sebagai gurunya. Setelah Shell, Meissner bergabung dengan Trend Exploration pada awal 1970-an, dan bersama tokoh2 legendaris penemu minyak di perusahaan itu, Tom Jordan dan Norm Foster, Fred Meissner menemukan lapangan-lapangan minyak besar dalam reservoir karbonat di Cekungan Salawati, Kepala Burung, Irian Jaya (lapangan2 Kasim, Walio, Jaya). Tahun 1986-2004, Meissner mengajar di almamaternya sambil bekerja sebagai seorang konsultan. Tahun 2004, dia resmi pensiun, tetapi sekali-sekali masih suka diminta mengajar dan memimpin field trip di seputar Rocky Mountains. Tiga minggu sebelum kematiannya, dalam usia 75 tahun Meissner masih memimpin sebuah fieldtrip yang diikuti 30 peserta. Tahun 1997, ketika IPA mengadakan simposium internasional petroleum system SE Asia-Australasia di Jakarta, Fred Meissner diundang IPA bersama tokoh2 petroleum system lainnya (Leslie Magoon dan Dietrich Welte). Meissner memberikan keynote lecture berjudul, The Role of Depositional Sequences in Creating and Controlling Petroleum Systems - Basic Principles and Examples. Di situ Meissner memunculkan hydrocarbon machine-nya yang terkenal, elemen2 petroleum system-nya dimodifikasi dengan menerapkan sequence stratigraphy. Fred Meissner pun dalam simposium ini mengajar short course dua hari berjudul Subsurface Pressures and Petroleum Systems : Pressure Relationships to the Generation,Migration, and Accumulation of Hydrocarbons. Barangkali ada rekan2 yang kebetulan ikut kursusnya ? Meissner adalah seorang guru yang baik, jauh lebih baik daripada gurunya sendiri, King Hubbert yang terkenal garang dalam mengajar. Selain hydrocarbon machine, Fred Meissner juga terkenal sebagai orang pertama yang menemukan bahwa source rocks juga dapat merupakan reservoir rocks, khususnya bahwa produksi gas bisa
Re: [iagi-net-l] Fred Meissner (1932-2007) : Think Like Oil
Sebagai salah satu pembimbing thesis waktu itu, antusiasme dan pencerahan beliau sangat banyak membantu dalam menyelesaikan study saya di sana. Terima Kasih Fred, Win Aldy - Original Message From: batu gamping [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad [EMAIL PROTECTED]; Eksplorasi BPMIGAS [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 26, 2007 6:15:59 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Fred Meissner (1932-2007) : Think Like Oil Pa Awang Terima kasih banyak atas informasinya. Apa yang Pa Awang ceritakan tentang Fred semuanya sangat tepat dengan yang pernah saya alami selama saya mengambil beberapa mata kuliah beliau. Selamat jalan Fred Yusak --- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Untuk rekan-rekan yang menekuni petroleum system dan petroleum geochemistry, nama Fred Meissner tentu tidak asing lagi. Dia adalah salah satu tokohnya, seperti Tod Harding dan James Lowell dalam struktur geologi, Qing Sun dan Mateu Esteban dalam carbonate sedimentology, atau John van Wagoner dan Henry Posamentier dalam sequence stratigraphy. Di dalam mengembangkan petroleum system, Fred Meissner sebanding dengan Leslie Magoon atau Wallace Dow. 18 September lalu, Fred Meissner menghembuskan nafasnya yang terakhir setelah sekian lama berjuang melawan kanker kerongkongan. AAPG Explorer edisi terbaru (November 2007) memuat berita meninggalnya tokoh penemu “hydrocarbon machine” ini. Keahlian Meissner adalah terutama dalam bidang hydrocarbon generation, migration, dan accumulation. “Hydrocarbon machine” yang ditemukannya adalah sebuah gambar sederhana, tepat, dan praktis yang melukiskan hubungan antara ketiga proses ini bersama elemen-elemen petroleum system, yaitu ada elemen-elemen batuan : source rocks, carrier beds, reservoir rocks, sealing rocks, burial rocks; digambarkan bersatu dengan proses-proses : generasi hidrokarbon, ekspulsi, migrasi, dan akumulasi di perangkap struktur, stratigrafi, maupun kombinasi keduanya. Kita barangkali sering menggunakan gambar ini, Fred Meissner-lah yang memperkenalkannya untuk pertama kalinya. Gambar ini praktis, dan hubungan “hydrocarbon machine” itulah yang sebenarnya dicari2 para eksplorasionis di suatu daerah. Fred Meissner lahir di Denver dan menamatkan sekolahnya di Colorado School of Mines (master degree) tahun 1954. Setelah menjalankan dinas militer dalam Perang Korea, Meissner bekerja selama 17 tahun untuk Shell. Di sini dia bertemu dengan M. King Hubbert, tokoh terkenal dalam petroleum geology yang menerapkan prinsip2 mekanika fluida dalam proses migrasi dan akumulasi hidrokarbon. Meissner menyebut Hubbert sebagai gurunya. Setelah Shell, Meissner bergabung dengan Trend Exploration pada awal 1970-an, dan bersama tokoh2 legendaris penemu minyak di perusahaan itu, Tom Jordan dan Norm Foster, Fred Meissner menemukan lapangan-lapangan minyak besar dalam reservoir karbonat di Cekungan Salawati, Kepala Burung, Irian Jaya (lapangan2 Kasim, Walio, Jaya). Tahun 1986-2004, Meissner mengajar di almamaternya sambil bekerja sebagai seorang konsultan. Tahun 2004, dia resmi pensiun, tetapi sekali-sekali masih suka diminta mengajar dan memimpin field trip di seputar Rocky Mountains. Tiga minggu sebelum kematiannya, dalam usia 75 tahun Meissner masih memimpin sebuah fieldtrip yang diikuti 30 peserta. Tahun 1997, ketika IPA mengadakan simposium internasional petroleum system SE Asia-Australasia di Jakarta, Fred Meissner diundang IPA bersama tokoh2 petroleum system lainnya (Leslie Magoon dan Dietrich Welte). Meissner memberikan keynote lecture berjudul, “The Role of Depositional Sequences in Creating and Controlling Petroleum Systems – Basic Principles and Examples”. Di situ Meissner memunculkan hydrocarbon machine-nya yang terkenal, elemen2 petroleum system-nya dimodifikasi dengan menerapkan sequence stratigraphy. Fred Meissner pun dalam simposium ini mengajar short course dua hari berjudul “Subsurface Pressures and Petroleum Systems : Pressure Relationships to the Generation,Migration, and Accumulation of Hydrocarbons”. Barangkali ada rekan2 yang kebetulan ikut kursusnya ? Meissner adalah seorang guru yang baik, jauh lebih baik daripada gurunya sendiri, King Hubbert yang terkenal garang dalam mengajar. Selain hydrocarbon machine, Fred Meissner juga terkenal sebagai orang pertama yang menemukan bahwa source rocks juga dapat merupakan reservoir rocks, khususnya bahwa produksi gas bisa berasal dari coal beds dan carbonaceous shales. Meissner mempublikasikan hal ini dalam paper-papernya tahun 1977-1978. Kita sekarang mengenalnya sebagai CBM (coal bed methane). Meissner juga menemukan bahwa perubahan fase dari solid organic matter menjadi liquid selama generasi hidrokarbon telah menyebabkan abnormally high pressure dalam batuan induk, dan kemudian menyebabkan fracturing di batuan induk maupun reservoir di dekatnya. Pemikiran ini merupakan salah satu mekanisme
[iagi-net-l] Fred Meissner (1932-2007) : Think Like Oil
Untuk rekan-rekan yang menekuni petroleum system dan petroleum geochemistry, nama Fred Meissner tentu tidak asing lagi. Dia adalah salah satu tokohnya, seperti Tod Harding dan James Lowell dalam struktur geologi, Qing Sun dan Mateu Esteban dalam carbonate sedimentology, atau John van Wagoner dan Henry Posamentier dalam sequence stratigraphy. Di dalam mengembangkan petroleum system, Fred Meissner sebanding dengan Leslie Magoon atau Wallace Dow. 18 September lalu, Fred Meissner menghembuskan nafasnya yang terakhir setelah sekian lama berjuang melawan kanker kerongkongan. AAPG Explorer edisi terbaru (November 2007) memuat berita meninggalnya tokoh penemu hydrocarbon machine ini. Keahlian Meissner adalah terutama dalam bidang hydrocarbon generation, migration, dan accumulation. Hydrocarbon machine yang ditemukannya adalah sebuah gambar sederhana, tepat, dan praktis yang melukiskan hubungan antara ketiga proses ini bersama elemen-elemen petroleum system, yaitu ada elemen-elemen batuan : source rocks, carrier beds, reservoir rocks, sealing rocks, burial rocks; digambarkan bersatu dengan proses-proses : generasi hidrokarbon, ekspulsi, migrasi, dan akumulasi di perangkap struktur, stratigrafi, maupun kombinasi keduanya. Kita barangkali sering menggunakan gambar ini, Fred Meissner-lah yang memperkenalkannya untuk pertama kalinya. Gambar ini praktis, dan hubungan hydrocarbon machine itulah yang sebenarnya dicari2 para eksplorasionis di suatu daerah. Fred Meissner lahir di Denver dan menamatkan sekolahnya di Colorado School of Mines (master degree) tahun 1954. Setelah menjalankan dinas militer dalam Perang Korea, Meissner bekerja selama 17 tahun untuk Shell. Di sini dia bertemu dengan M. King Hubbert, tokoh terkenal dalam petroleum geology yang menerapkan prinsip2 mekanika fluida dalam proses migrasi dan akumulasi hidrokarbon. Meissner menyebut Hubbert sebagai gurunya. Setelah Shell, Meissner bergabung dengan Trend Exploration pada awal 1970-an, dan bersama tokoh2 legendaris penemu minyak di perusahaan itu, Tom Jordan dan Norm Foster, Fred Meissner menemukan lapangan-lapangan minyak besar dalam reservoir karbonat di Cekungan Salawati, Kepala Burung, Irian Jaya (lapangan2 Kasim, Walio, Jaya). Tahun 1986-2004, Meissner mengajar di almamaternya sambil bekerja sebagai seorang konsultan. Tahun 2004, dia resmi pensiun, tetapi sekali-sekali masih suka diminta mengajar dan memimpin field trip di seputar Rocky Mountains. Tiga minggu sebelum kematiannya, dalam usia 75 tahun Meissner masih memimpin sebuah fieldtrip yang diikuti 30 peserta. Tahun 1997, ketika IPA mengadakan simposium internasional petroleum system SE Asia-Australasia di Jakarta, Fred Meissner diundang IPA bersama tokoh2 petroleum system lainnya (Leslie Magoon dan Dietrich Welte). Meissner memberikan keynote lecture berjudul, The Role of Depositional Sequences in Creating and Controlling Petroleum Systems Basic Principles and Examples. Di situ Meissner memunculkan hydrocarbon machine-nya yang terkenal, elemen2 petroleum system-nya dimodifikasi dengan menerapkan sequence stratigraphy. Fred Meissner pun dalam simposium ini mengajar short course dua hari berjudul Subsurface Pressures and Petroleum Systems : Pressure Relationships to the Generation,Migration, and Accumulation of Hydrocarbons. Barangkali ada rekan2 yang kebetulan ikut kursusnya ? Meissner adalah seorang guru yang baik, jauh lebih baik daripada gurunya sendiri, King Hubbert yang terkenal garang dalam mengajar. Selain hydrocarbon machine, Fred Meissner juga terkenal sebagai orang pertama yang menemukan bahwa source rocks juga dapat merupakan reservoir rocks, khususnya bahwa produksi gas bisa berasal dari coal beds dan carbonaceous shales. Meissner mempublikasikan hal ini dalam paper-papernya tahun 1977-1978. Kita sekarang mengenalnya sebagai CBM (coal bed methane). Meissner juga menemukan bahwa perubahan fase dari solid organic matter menjadi liquid selama generasi hidrokarbon telah menyebabkan abnormally high pressure dalam batuan induk, dan kemudian menyebabkan fracturing di batuan induk maupun reservoir di dekatnya. Pemikiran ini merupakan salah satu mekanisme kejadian overpressure dan ekspulsi hidrokarbon dari batuan induk melalui micro-fracturing. Mekanisme inilah yang sampai sekarang banyak diterima orang, dan Meissner-lah yang menemukannya. Ketika ditanya orang bagaimana menjadi sukses menemukan hidrokarbon, inilah jawaban Fred Meissner. To be successful at finding oil and gas you have to think like a bubble of oil and gas. Where and how was it matured, how did it travel through the rocks and why and where was the logical place for it to end up Bayangkanlah bahwa kau sendiri adalah butir minyak dan gas itu, begitu kira-kira. Begitulah Fred Meissner, selain ahli menemukan lapangan minyak, ia juga peneliti, pengajar, dan penulis yang baik. Para penekun petroleum geology, lebih
Re: [iagi-net-l] Fred Meissner (1932-2007) : Think Like Oil
Pa Awang Terima kasih banyak atas informasinya. Apa yang Pa Awang ceritakan tentang Fred semuanya sangat tepat dengan yang pernah saya alami selama saya mengambil beberapa mata kuliah beliau. Selamat jalan Fred Yusak --- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Untuk rekan-rekan yang menekuni petroleum system dan petroleum geochemistry, nama Fred Meissner tentu tidak asing lagi. Dia adalah salah satu tokohnya, seperti Tod Harding dan James Lowell dalam struktur geologi, Qing Sun dan Mateu Esteban dalam carbonate sedimentology, atau John van Wagoner dan Henry Posamentier dalam sequence stratigraphy. Di dalam mengembangkan petroleum system, Fred Meissner sebanding dengan Leslie Magoon atau Wallace Dow. 18 September lalu, Fred Meissner menghembuskan nafasnya yang terakhir setelah sekian lama berjuang melawan kanker kerongkongan. AAPG Explorer edisi terbaru (November 2007) memuat berita meninggalnya tokoh penemu hydrocarbon machine ini. Keahlian Meissner adalah terutama dalam bidang hydrocarbon generation, migration, dan accumulation. Hydrocarbon machine yang ditemukannya adalah sebuah gambar sederhana, tepat, dan praktis yang melukiskan hubungan antara ketiga proses ini bersama elemen-elemen petroleum system, yaitu ada elemen-elemen batuan : source rocks, carrier beds, reservoir rocks, sealing rocks, burial rocks; digambarkan bersatu dengan proses-proses : generasi hidrokarbon, ekspulsi, migrasi, dan akumulasi di perangkap struktur, stratigrafi, maupun kombinasi keduanya. Kita barangkali sering menggunakan gambar ini, Fred Meissner-lah yang memperkenalkannya untuk pertama kalinya. Gambar ini praktis, dan hubungan hydrocarbon machine itulah yang sebenarnya dicari2 para eksplorasionis di suatu daerah. Fred Meissner lahir di Denver dan menamatkan sekolahnya di Colorado School of Mines (master degree) tahun 1954. Setelah menjalankan dinas militer dalam Perang Korea, Meissner bekerja selama 17 tahun untuk Shell. Di sini dia bertemu dengan M. King Hubbert, tokoh terkenal dalam petroleum geology yang menerapkan prinsip2 mekanika fluida dalam proses migrasi dan akumulasi hidrokarbon. Meissner menyebut Hubbert sebagai gurunya. Setelah Shell, Meissner bergabung dengan Trend Exploration pada awal 1970-an, dan bersama tokoh2 legendaris penemu minyak di perusahaan itu, Tom Jordan dan Norm Foster, Fred Meissner menemukan lapangan-lapangan minyak besar dalam reservoir karbonat di Cekungan Salawati, Kepala Burung, Irian Jaya (lapangan2 Kasim, Walio, Jaya). Tahun 1986-2004, Meissner mengajar di almamaternya sambil bekerja sebagai seorang konsultan. Tahun 2004, dia resmi pensiun, tetapi sekali-sekali masih suka diminta mengajar dan memimpin field trip di seputar Rocky Mountains. Tiga minggu sebelum kematiannya, dalam usia 75 tahun Meissner masih memimpin sebuah fieldtrip yang diikuti 30 peserta. Tahun 1997, ketika IPA mengadakan simposium internasional petroleum system SE Asia-Australasia di Jakarta, Fred Meissner diundang IPA bersama tokoh2 petroleum system lainnya (Leslie Magoon dan Dietrich Welte). Meissner memberikan keynote lecture berjudul, The Role of Depositional Sequences in Creating and Controlling Petroleum Systems Basic Principles and Examples. Di situ Meissner memunculkan hydrocarbon machine-nya yang terkenal, elemen2 petroleum system-nya dimodifikasi dengan menerapkan sequence stratigraphy. Fred Meissner pun dalam simposium ini mengajar short course dua hari berjudul Subsurface Pressures and Petroleum Systems : Pressure Relationships to the Generation,Migration, and Accumulation of Hydrocarbons. Barangkali ada rekan2 yang kebetulan ikut kursusnya ? Meissner adalah seorang guru yang baik, jauh lebih baik daripada gurunya sendiri, King Hubbert yang terkenal garang dalam mengajar. Selain hydrocarbon machine, Fred Meissner juga terkenal sebagai orang pertama yang menemukan bahwa source rocks juga dapat merupakan reservoir rocks, khususnya bahwa produksi gas bisa berasal dari coal beds dan carbonaceous shales. Meissner mempublikasikan hal ini dalam paper-papernya tahun 1977-1978. Kita sekarang mengenalnya sebagai CBM (coal bed methane). Meissner juga menemukan bahwa perubahan fase dari solid organic matter menjadi liquid selama generasi hidrokarbon telah menyebabkan abnormally high pressure dalam batuan induk, dan kemudian menyebabkan fracturing di batuan induk maupun reservoir di dekatnya. Pemikiran ini merupakan salah satu mekanisme kejadian overpressure dan ekspulsi hidrokarbon dari batuan induk melalui micro-fracturing. Mekanisme inilah yang sampai sekarang banyak diterima orang, dan Meissner-lah yang menemukannya. Ketika ditanya orang bagaimana menjadi sukses menemukan hidrokarbon, inilah jawaban Fred Meissner. To be successful at finding oil and gas you have to think like a bubble of oil and gas. Where and how was it matured, how did it travel through
RE: [iagi-net-l] Fred Meissner (1932-2007) : Think Like Oil
Salah satu coretannya Rocky Mountain Giants sekarang mulai terbukti. Basin-centered GGRB yang sangat senang dibahas beliau karena OP yg berhubungan dgn hydrocarbon generation juga telah diexplore dan diexploitasi dgn intensif oleh kumpeni2 disana. PTTC yang banyak berkecimpung di Lewis Shale (unconventional HCs) banyak sekali menggunakan jasanya. Salah satu yang membuat kagum adalah ketekunannya menerangkan dgn coretan tangannya tanpa bantuan software. Benar2 geologist yang handal. Tidak lupa dasi model koboi yang selalu menghiasi kemejanya. Dasi model ini mirip dengan yang sering dipakai Pak Andri dan Pak Miko selaku penggemar batu2 mulia :-). Semoga ilmu2nya terus membawa inspirasi. -doddy- -Original Message- From: batu gamping [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 26, 2007 10:16 AM To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS Subject: Re: [iagi-net-l] Fred Meissner (1932-2007) : Think Like Oil Pa Awang Terima kasih banyak atas informasinya. Apa yang Pa Awang ceritakan tentang Fred semuanya sangat tepat dengan yang pernah saya alami selama saya mengambil beberapa mata kuliah beliau. Selamat jalan Fred Yusak --- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Untuk rekan-rekan yang menekuni petroleum system dan petroleum geochemistry, nama Fred Meissner tentu tidak asing lagi. Dia adalah salah satu tokohnya, seperti Tod Harding dan James Lowell dalam struktur geologi, Qing Sun dan Mateu Esteban dalam carbonate sedimentology, atau John van Wagoner dan Henry Posamentier dalam sequence stratigraphy. Di dalam mengembangkan petroleum system, Fred Meissner sebanding dengan Leslie Magoon atau Wallace Dow. 18 September lalu, Fred Meissner menghembuskan nafasnya yang terakhir setelah sekian lama berjuang melawan kanker kerongkongan. AAPG Explorer edisi terbaru (November 2007) memuat berita meninggalnya tokoh penemu hydrocarbon machine ini. Keahlian Meissner adalah terutama dalam bidang hydrocarbon generation, migration, dan accumulation. Hydrocarbon machine yang ditemukannya adalah sebuah gambar sederhana, tepat, dan praktis yang melukiskan hubungan antara ketiga proses ini bersama elemen-elemen petroleum system, yaitu ada elemen-elemen batuan : source rocks, carrier beds, reservoir rocks, sealing rocks, burial rocks; digambarkan bersatu dengan proses-proses : generasi hidrokarbon, ekspulsi, migrasi, dan akumulasi di perangkap struktur, stratigrafi, maupun kombinasi keduanya. Kita barangkali sering menggunakan gambar ini, Fred Meissner-lah yang memperkenalkannya untuk pertama kalinya. Gambar ini praktis, dan hubungan hydrocarbon machine itulah yang sebenarnya dicari2 para eksplorasionis di suatu daerah. Fred Meissner lahir di Denver dan menamatkan sekolahnya di Colorado School of Mines (master degree) tahun 1954. Setelah menjalankan dinas militer dalam Perang Korea, Meissner bekerja selama 17 tahun untuk Shell. Di sini dia bertemu dengan M. King Hubbert, tokoh terkenal dalam petroleum geology yang menerapkan prinsip2 mekanika fluida dalam proses migrasi dan akumulasi hidrokarbon. Meissner menyebut Hubbert sebagai gurunya. Setelah Shell, Meissner bergabung dengan Trend Exploration pada awal 1970-an, dan bersama tokoh2 legendaris penemu minyak di perusahaan itu, Tom Jordan dan Norm Foster, Fred Meissner menemukan lapangan-lapangan minyak besar dalam reservoir karbonat di Cekungan Salawati, Kepala Burung, Irian Jaya (lapangan2 Kasim, Walio, Jaya). Tahun 1986-2004, Meissner mengajar di almamaternya sambil bekerja sebagai seorang konsultan. Tahun 2004, dia resmi pensiun, tetapi sekali-sekali masih suka diminta mengajar dan memimpin field trip di seputar Rocky Mountains. Tiga minggu sebelum kematiannya, dalam usia 75 tahun Meissner masih memimpin sebuah fieldtrip yang diikuti 30 peserta. Tahun 1997, ketika IPA mengadakan simposium internasional petroleum system SE Asia-Australasia di Jakarta, Fred Meissner diundang IPA bersama tokoh2 petroleum system lainnya (Leslie Magoon dan Dietrich Welte). Meissner memberikan keynote lecture berjudul, The Role of Depositional Sequences in Creating and Controlling Petroleum Systems - Basic Principles and Examples. Di situ Meissner memunculkan hydrocarbon machine-nya yang terkenal, elemen2 petroleum system-nya dimodifikasi dengan menerapkan sequence stratigraphy. Fred Meissner pun dalam simposium ini mengajar short course dua hari berjudul Subsurface Pressures and Petroleum Systems : Pressure Relationships to the Generation,Migration, and Accumulation of Hydrocarbons. Barangkali ada rekan2 yang kebetulan ikut kursusnya ? Meissner adalah seorang guru yang baik, jauh lebih baik daripada gurunya sendiri, King Hubbert yang terkenal garang dalam mengajar. Selain hydrocarbon machine, Fred Meissner juga terkenal sebagai orang pertama yang