RE: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013
Memang kita jauh tertinggal sehingga perlu ada kerjasama dan lebih aktif melakukan studi atau riset antara jurusan geologi dengan jurusan lain seperti biologi, kimia, fisika, kedokteran, dsb. Barangkali bisa dimulai melalui tesis mahasiswa S1 atau S2, cuma perlu dilihat apakah prosedur utk persiapan dan pelaksanaannya sudah ada dan mudah dilaksanakan dan juga ada peminatnya termasuk mahasiswa dan lapangan kerjanya. Thanks. Iman -Original Message- From: Eddy Subroto [mailto:subr...@gc.itb.ac.id] Sent: Thursday, January 12, 2012 2:39 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto Subject: RE: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013 Mas Iman, Di Teknik Geologi ITB secara harfiah pengajaran tentang geologi medis ini memang belum, akan tetapi bekerjasama dengan Universitas Ehime, Jepang, Kelompok Keilmuan Geologi yang dikomandani Ibu Emmy Suparka telah merintis ke arah sana. Dalam seminar bersama (yang pertama) antara ITB dan Universitas Ehime yang diberi nama ISEGA (First International Seminar of Environmental Geosciences in Asia di ITB tanggal 5-6 Oktober 2011) sebuah makalah hasil penelitian bersama (penulisnya Yuki Kubota, Masayuki Sakakibara, Emmy Suparka, Yayu Indriaty Aripin, Sakae Sano, dan Koichiro Sera) berjudul Hair analysis as a tool in assessing human exposure to heavy metal in Indonesia telah dipaparkan. Catatan: Sdri Yayu dari FMIPA Universitas Negeri Gorontalo, sedangkan peneliti Jepang dari Sekolah Pascasarjana Sains dan Teknologi serta Fakultas Pendidikan (Ehime) dan dari Pusat Penelitian Cyclotron Universitas Medikal Iwate. Unsur yang diamati adalah Hg dan Pb yang menempel di rambut manusia yang hidup di sekitar tambang emas (kalau tidak salah di Pongkor) dibandingkan dengan orang yang hidup di kota tidak bertambang (yang diambil sampel adalah Bandung dan Gorontalo, sesuai dengan domisili peneliti Indonesia). Sampel rambut yang diambil dari orang yang hidup di sekitar tambang emas mencakup orang yang aktif bekerja di tambang, perempuan yang hidup di sekitar tambang, dan anak-anak mereka. Studi ini belum final, akan tetapi kesimpulan sementaranya cukup menyentak: kontaminasi Hg merupakan problem serius tidak hanya bagi pekerja aktif pertambangan emas, akan tetapi juga bagi perempuan dan anak-anak yang tinggal di sekitar tambang. Itu yang dapat saya laporkan. Kalau ada yang berminat dan bertanya atau mau berdiskusi, maka diskusinya secara umum ya alias jangan bertanya ke saya, karena saya tidak ikut meneliti. Saya yakin Bu Emmy ikut membaca tulisan saya ini dan dimohon komentarnya kalau penangkapan saya dalam mendengarkan seminar kurang tepat. Wasalam, EAS Menarik sekali kemajuan medical geology, bahkan ini sudah berkembang di banyak negara termasuk di Nigeria dan Ukraina yang telah menerbitkan buku medical geology hasil research mereka. Bagaimana di Indonesia? Apakah jurusan geologi di perguruan tinggi di negara kita ini sudah menyentuh aspek ini? Any comments? Thanks. Iman From: Yo Sumartojo [mailto:sumar...@bellsouth.net] Sent: Wednesday, January 11, 2012 11:13 PM To: iagi-net Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto Subject: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013 Rekan-rekan geologiwan, Mungkin saja ada rekan-rekan yang tertarik mengikuti konperensi tentang perpaduan geologi dan kesehatan manusia y.a.d. di Washington, DC, A.S. Dr. Bob Finkelman pernah datang di Indonesia dan masih berusaha untuk suatu waktu akan memberikan loka kraya tentang geologi kedokteran. Dr. Hadiyanto adalah teman lama Prof. Finkelman dan pernah bertemu muka di Washington, DC beberapa tahun yang lalu. Terlampir adalah nawala IMGA (International Medical Geology Association) Salam, Sumartojo J. (Yo) Sumartojo, Ph., PG Registered Professional Geologist Interpreter/Translator: Indonesian-Javanese-English (404) 216-0955 (cell.) (770) 565-7663 (line) sumar...@bellsouth.netmailto:sumar...@bellsouth.net Keep it on screen - think before you print Any information in this email is confidential and legally privileged. It is intended solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed and others authorized to receive. If you receive this e-mail in error, please reply this e-mail or call +6221 2995 4777 then delete this email including any attachment(s) from your system since any disclosure, copying, distribution or taking any action in reliance on such contents is strictly prohibited. MedcoEnergi does not accept liability for damage caused by any of the foregoing. This e-mail is from MedcoEnergi Companies (www.medcoenergi.com). PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno
[iagi-net-l] Kontaminasi Hg ke manusaia --- was: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013
Pak Edi, Menarik sekali .adakah makalah-nya yang bisa dibagi? Kesimpulan sementara-nya memang menarik (quote dari pak Edi: kontaminasi Hg merupakan problem serius tidak hanya bagi pekerja aktif pertambangan emas, akan tetapi juga bagi perempuan dan anak-anak yang tinggal di sekitar tambang.). Kalau sampel diambil di sekitar tambang Pongkor, darimana kira-kira Hg hadir? Operasi tambang Pongkor (Antam) sendiri tidak memakai Hg/ merkuri/ air raksa (teman-teman Antam tentunya bisa mengklarifikasi). Jadi kemungkinannya ada 2 yakni Hg ada secara alamiah (bersama system mineralisasi-nya) atau Hg berasal dari limbah penambangan tanpa ijin (PETI) yg memang banyak beroperasi di sekitar Pongkor. Kalau yg kedua yg terjadi, ini lebih membuktikan bahwa PETI membawa dampak negative, selain aspek-aspek negative lainnya, dan menjadi domain pemerintah untuk menertibkannya. Salam - Daru -Original Message- From: Eddy Subroto [mailto:subr...@gc.itb.ac.id] Sent: Thursday, January 12, 2012 2:39 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto Subject: RE: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013 Mas Iman, Di Teknik Geologi ITB secara harfiah pengajaran tentang geologi medis ini memang belum, akan tetapi bekerjasama dengan Universitas Ehime, Jepang, Kelompok Keilmuan Geologi yang dikomandani Ibu Emmy Suparka telah merintis ke arah sana. Dalam seminar bersama (yang pertama) antara ITB dan Universitas Ehime yang diberi nama ISEGA (First International Seminar of Environmental Geosciences in Asia di ITB tanggal 5-6 Oktober 2011) sebuah makalah hasil penelitian bersama (penulisnya Yuki Kubota, Masayuki Sakakibara, Emmy Suparka, Yayu Indriaty Aripin, Sakae Sano, dan Koichiro Sera) berjudul Hair analysis as a tool in assessing human exposure to heavy metal in Indonesia telah dipaparkan. Catatan: Sdri Yayu dari FMIPA Universitas Negeri Gorontalo, sedangkan peneliti Jepang dari Sekolah Pascasarjana Sains dan Teknologi serta Fakultas Pendidikan (Ehime) dan dari Pusat Penelitian Cyclotron Universitas Medikal Iwate. Unsur yang diamati adalah Hg dan Pb yang menempel di rambut manusia yang hidup di sekitar tambang emas (kalau tidak salah di Pongkor) dibandingkan dengan orang yang hidup di kota tidak bertambang (yang diambil sampel adalah Bandung dan Gorontalo, sesuai dengan domisili peneliti Indonesia). Sampel rambut yang diambil dari orang yang hidup di sekitar tambang emas mencakup orang yang aktif bekerja di tambang, perempuan yang hidup di sekitar tambang, dan anak-anak mereka. Studi ini belum final, akan tetapi kesimpulan sementaranya cukup menyentak: kontaminasi Hg merupakan problem serius tidak hanya bagi pekerja aktif pertambangan emas, akan tetapi juga bagi perempuan dan anak-anak yang tinggal di sekitar tambang. Itu yang dapat saya laporkan. Kalau ada yang berminat dan bertanya atau mau berdiskusi, maka diskusinya secara umum ya alias jangan bertanya ke saya, karena saya tidak ikut meneliti. Saya yakin Bu Emmy ikut membaca tulisan saya ini dan dimohon komentarnya kalau penangkapan saya dalam mendengarkan seminar kurang tepat. Wasalam, EAS Menarik sekali kemajuan medical geology, bahkan ini sudah berkembang di banyak negara termasuk di Nigeria dan Ukraina yang telah menerbitkan buku medical geology hasil research mereka. Bagaimana di Indonesia? Apakah jurusan geologi di perguruan tinggi di negara kita ini sudah menyentuh aspek ini? Any comments? Thanks. Iman From: Yo Sumartojo [mailto:sumar...@bellsouth.net] Sent: Wednesday, January 11, 2012 11:13 PM To: iagi-net Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto Subject: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013 Rekan-rekan geologiwan, Mungkin saja ada rekan-rekan yang tertarik mengikuti konperensi tentang perpaduan geologi dan kesehatan manusia y.a.d. di Washington, DC, A.S. Dr. Bob Finkelman pernah datang di Indonesia dan masih berusaha untuk suatu waktu akan memberikan loka kraya tentang geologi kedokteran. Dr. Hadiyanto adalah teman lama Prof. Finkelman dan pernah bertemu muka di Washington, DC beberapa tahun yang lalu. Terlampir adalah nawala IMGA (International Medical Geology Association) Salam, Sumartojo J. (Yo) Sumartojo, Ph., PG Registered Professional Geologist Interpreter/Translator: Indonesian-Javanese-English PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
Re: [iagi-net-l] Kontaminasi Hg ke manusaia --- was: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013
Pak Ndaru, Pada bulan Februari tgl 7-8, kami akan mengadakan konferensi international di Malang, yg akan membahas khusus ttg kondisi merkuri dan small scale mining. Keynote speakers dari NZ, China dan India. Informasi lebih lanjut dpt dilihat di http://www.eshi-asm.fp.ub.ac.id Terima kasih, Dewi Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: S. (Daru) Prihatmoko sd...@indo.net.id Date: Mon, 16 Jan 2012 08:51:58 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: economicgeol...@yahoogroups.com Subject: [iagi-net-l] Kontaminasi Hg ke manusaia --- was: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013 Pak Edi, Menarik sekali .adakah makalah-nya yang bisa dibagi? Kesimpulan sementara-nya memang menarik (quote dari pak Edi: kontaminasi Hg merupakan problem serius tidak hanya bagi pekerja aktif pertambangan emas, akan tetapi juga bagi perempuan dan anak-anak yang tinggal di sekitar tambang.). Kalau sampel diambil di sekitar tambang Pongkor, darimana kira-kira Hg hadir? Operasi tambang Pongkor (Antam) sendiri tidak memakai Hg/ merkuri/ air raksa (teman-teman Antam tentunya bisa mengklarifikasi). Jadi kemungkinannya ada 2 yakni Hg ada secara alamiah (bersama system mineralisasi-nya) atau Hg berasal dari limbah penambangan tanpa ijin (PETI) yg memang banyak beroperasi di sekitar Pongkor. Kalau yg kedua yg terjadi, ini lebih membuktikan bahwa PETI membawa dampak negative, selain aspek-aspek negative lainnya, dan menjadi domain pemerintah untuk menertibkannya. Salam - Daru -Original Message- From: Eddy Subroto [mailto:subr...@gc.itb.ac.id] Sent: Thursday, January 12, 2012 2:39 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto Subject: RE: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013 Mas Iman, Di Teknik Geologi ITB secara harfiah pengajaran tentang geologi medis ini memang belum, akan tetapi bekerjasama dengan Universitas Ehime, Jepang, Kelompok Keilmuan Geologi yang dikomandani Ibu Emmy Suparka telah merintis ke arah sana. Dalam seminar bersama (yang pertama) antara ITB dan Universitas Ehime yang diberi nama ISEGA (First International Seminar of Environmental Geosciences in Asia di ITB tanggal 5-6 Oktober 2011) sebuah makalah hasil penelitian bersama (penulisnya Yuki Kubota, Masayuki Sakakibara, Emmy Suparka, Yayu Indriaty Aripin, Sakae Sano, dan Koichiro Sera) berjudul Hair analysis as a tool in assessing human exposure to heavy metal in Indonesia telah dipaparkan. Catatan: Sdri Yayu dari FMIPA Universitas Negeri Gorontalo, sedangkan peneliti Jepang dari Sekolah Pascasarjana Sains dan Teknologi serta Fakultas Pendidikan (Ehime) dan dari Pusat Penelitian Cyclotron Universitas Medikal Iwate. Unsur yang diamati adalah Hg dan Pb yang menempel di rambut manusia yang hidup di sekitar tambang emas (kalau tidak salah di Pongkor) dibandingkan dengan orang yang hidup di kota tidak bertambang (yang diambil sampel adalah Bandung dan Gorontalo, sesuai dengan domisili peneliti Indonesia). Sampel rambut yang diambil dari orang yang hidup di sekitar tambang emas mencakup orang yang aktif bekerja di tambang, perempuan yang hidup di sekitar tambang, dan anak-anak mereka. Studi ini belum final, akan tetapi kesimpulan sementaranya cukup menyentak: kontaminasi Hg merupakan problem serius tidak hanya bagi pekerja aktif pertambangan emas, akan tetapi juga bagi perempuan dan anak-anak yang tinggal di sekitar tambang. Itu yang dapat saya laporkan. Kalau ada yang berminat dan bertanya atau mau berdiskusi, maka diskusinya secara umum ya alias jangan bertanya ke saya, karena saya tidak ikut meneliti. Saya yakin Bu Emmy ikut membaca tulisan saya ini dan dimohon komentarnya kalau penangkapan saya dalam mendengarkan seminar kurang tepat. Wasalam, EAS Menarik sekali kemajuan medical geology, bahkan ini sudah berkembang di banyak negara termasuk di Nigeria dan Ukraina yang telah menerbitkan buku medical geology hasil research mereka. Bagaimana di Indonesia? Apakah jurusan geologi di perguruan tinggi di negara kita ini sudah menyentuh aspek ini? Any comments? Thanks. Iman From: Yo Sumartojo [mailto:sumar...@bellsouth.net] Sent: Wednesday, January 11, 2012 11:13 PM To: iagi-net Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto Subject: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013 Rekan-rekan geologiwan, Mungkin saja ada rekan-rekan yang tertarik mengikuti konperensi tentang perpaduan geologi dan kesehatan manusia y.a.d. di Washington, DC, A.S. Dr. Bob Finkelman pernah datang di Indonesia dan masih berusaha untuk suatu waktu akan memberikan loka kraya tentang geologi kedokteran. Dr. Hadiyanto adalah teman lama Prof. Finkelman dan pernah bertemu muka di Washington, DC beberapa tahun yang lalu. Terlampir adalah nawala IMGA (International Medical Geology Association) Salam
Re: [iagi-net-l] Kontaminasi Hg ke manusaia --- was: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013
Mas Ndaru yang terhormat, Surel Anda sudah langsung saya teruskan ke Bu Emmy Suparka sebagai salah satu penelitinya. Mohon maaf rupanya Ibu Emmy terputus hubungannya dengan iagi-net, jadi beliau tidak dapat langsung menjawab. Nanti kalau sudah ada jawaban dari Bu Emmy akan saya teruskan ke iagi-net lagi. Wasalam, EAS Pak Edi, Menarik sekali .adakah makalah-nya yang bisa dibagi? Kesimpulan sementara-nya memang menarik (quote dari pak Edi: kontaminasi Hg merupakan problem serius tidak hanya bagi pekerja aktif pertambangan emas, akan tetapi juga bagi perempuan dan anak-anak yang tinggal di sekitar tambang.). Kalau sampel diambil di sekitar tambang Pongkor, darimana kira-kira Hg hadir? Operasi tambang Pongkor (Antam) sendiri tidak memakai Hg/ merkuri/ air raksa (teman-teman Antam tentunya bisa mengklarifikasi). Jadi kemungkinannya ada 2 yakni Hg ada secara alamiah (bersama system mineralisasi-nya) atau Hg berasal dari limbah penambangan tanpa ijin (PETI) yg memang banyak beroperasi di sekitar Pongkor. Kalau yg kedua yg terjadi, ini lebih membuktikan bahwa PETI membawa dampak negative, selain aspek-aspek negative lainnya, dan menjadi domain pemerintah untuk menertibkannya. Salam - Daru -Original Message- From: Eddy Subroto [mailto:subr...@gc.itb.ac.id] Sent: Thursday, January 12, 2012 2:39 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto Subject: RE: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013 Mas Iman, Di Teknik Geologi ITB secara harfiah pengajaran tentang geologi medis ini memang belum, akan tetapi bekerjasama dengan Universitas Ehime, Jepang, Kelompok Keilmuan Geologi yang dikomandani Ibu Emmy Suparka telah merintis ke arah sana. Dalam seminar bersama (yang pertama) antara ITB dan Universitas Ehime yang diberi nama ISEGA (First International Seminar of Environmental Geosciences in Asia di ITB tanggal 5-6 Oktober 2011) sebuah makalah hasil penelitian bersama (penulisnya Yuki Kubota, Masayuki Sakakibara, Emmy Suparka, Yayu Indriaty Aripin, Sakae Sano, dan Koichiro Sera) berjudul Hair analysis as a tool in assessing human exposure to heavy metal in Indonesia telah dipaparkan. Catatan: Sdri Yayu dari FMIPA Universitas Negeri Gorontalo, sedangkan peneliti Jepang dari Sekolah Pascasarjana Sains dan Teknologi serta Fakultas Pendidikan (Ehime) dan dari Pusat Penelitian Cyclotron Universitas Medikal Iwate. Unsur yang diamati adalah Hg dan Pb yang menempel di rambut manusia yang hidup di sekitar tambang emas (kalau tidak salah di Pongkor) dibandingkan dengan orang yang hidup di kota tidak bertambang (yang diambil sampel adalah Bandung dan Gorontalo, sesuai dengan domisili peneliti Indonesia). Sampel rambut yang diambil dari orang yang hidup di sekitar tambang emas mencakup orang yang aktif bekerja di tambang, perempuan yang hidup di sekitar tambang, dan anak-anak mereka. Studi ini belum final, akan tetapi kesimpulan sementaranya cukup menyentak: kontaminasi Hg merupakan problem serius tidak hanya bagi pekerja aktif pertambangan emas, akan tetapi juga bagi perempuan dan anak-anak yang tinggal di sekitar tambang. Itu yang dapat saya laporkan. Kalau ada yang berminat dan bertanya atau mau berdiskusi, maka diskusinya secara umum ya alias jangan bertanya ke saya, karena saya tidak ikut meneliti. Saya yakin Bu Emmy ikut membaca tulisan saya ini dan dimohon komentarnya kalau penangkapan saya dalam mendengarkan seminar kurang tepat. Wasalam, EAS Menarik sekali kemajuan medical geology, bahkan ini sudah berkembang di banyak negara termasuk di Nigeria dan Ukraina yang telah menerbitkan buku medical geology hasil research mereka. Bagaimana di Indonesia? Apakah jurusan geologi di perguruan tinggi di negara kita ini sudah menyentuh aspek ini? Any comments? Thanks. Iman From: Yo Sumartojo [mailto:sumar...@bellsouth.net] Sent: Wednesday, January 11, 2012 11:13 PM To: iagi-net Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto Subject: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013 Rekan-rekan geologiwan, Mungkin saja ada rekan-rekan yang tertarik mengikuti konperensi tentang perpaduan geologi dan kesehatan manusia y.a.d. di Washington, DC, A.S. Dr. Bob Finkelman pernah datang di Indonesia dan masih berusaha untuk suatu waktu akan memberikan loka kraya tentang geologi kedokteran. Dr. Hadiyanto adalah teman lama Prof. Finkelman dan pernah bertemu muka di Washington, DC beberapa tahun yang lalu. Terlampir adalah nawala IMGA (International Medical Geology Association) Salam, Sumartojo J. (Yo) Sumartojo, Ph., PG Registered Professional Geologist Interpreter/Translator: Indonesian-Javanese-English PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
Re: [iagi-net-l] Kontaminasi Hg ke manusaia --- was: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013
Sekitar tahun 1980-an, saya juga pernah membaca artikel di Koran (lupa korannya) mengenai Medical Geology oleh Pak Lambok Hutasoit dimana yang dibahas waktu itu adalah mengenai air tanah di daerah penambangan timah di Bangka yang menyebabkan banyak orang2 Bangka dalam usia muda giginya sudah ompong semua. Berarti, sebetulnya Pak Lambok sudah memikirkan hal itu sejak lama. Salam, Habash Sent via BlackBerry from Maxis -Original Message- From: Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id Date: Mon, 16 Jan 2012 08:58:24 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: e...@gc.itb.ac.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kontaminasi Hg ke manusaia --- was: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013 Mas Ndaru yang terhormat, Surel Anda sudah langsung saya teruskan ke Bu Emmy Suparka sebagai salah satu penelitinya. Mohon maaf rupanya Ibu Emmy terputus hubungannya dengan iagi-net, jadi beliau tidak dapat langsung menjawab. Nanti kalau sudah ada jawaban dari Bu Emmy akan saya teruskan ke iagi-net lagi. Wasalam, EAS Pak Edi, Menarik sekali .adakah makalah-nya yang bisa dibagi? Kesimpulan sementara-nya memang menarik (quote dari pak Edi: kontaminasi Hg merupakan problem serius tidak hanya bagi pekerja aktif pertambangan emas, akan tetapi juga bagi perempuan dan anak-anak yang tinggal di sekitar tambang.). Kalau sampel diambil di sekitar tambang Pongkor, darimana kira-kira Hg hadir? Operasi tambang Pongkor (Antam) sendiri tidak memakai Hg/ merkuri/ air raksa (teman-teman Antam tentunya bisa mengklarifikasi). Jadi kemungkinannya ada 2 yakni Hg ada secara alamiah (bersama system mineralisasi-nya) atau Hg berasal dari limbah penambangan tanpa ijin (PETI) yg memang banyak beroperasi di sekitar Pongkor. Kalau yg kedua yg terjadi, ini lebih membuktikan bahwa PETI membawa dampak negative, selain aspek-aspek negative lainnya, dan menjadi domain pemerintah untuk menertibkannya. Salam - Daru -Original Message- From: Eddy Subroto [mailto:subr...@gc.itb.ac.id] Sent: Thursday, January 12, 2012 2:39 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto Subject: RE: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013 Mas Iman, Di Teknik Geologi ITB secara harfiah pengajaran tentang geologi medis ini memang belum, akan tetapi bekerjasama dengan Universitas Ehime, Jepang, Kelompok Keilmuan Geologi yang dikomandani Ibu Emmy Suparka telah merintis ke arah sana. Dalam seminar bersama (yang pertama) antara ITB dan Universitas Ehime yang diberi nama ISEGA (First International Seminar of Environmental Geosciences in Asia di ITB tanggal 5-6 Oktober 2011) sebuah makalah hasil penelitian bersama (penulisnya Yuki Kubota, Masayuki Sakakibara, Emmy Suparka, Yayu Indriaty Aripin, Sakae Sano, dan Koichiro Sera) berjudul Hair analysis as a tool in assessing human exposure to heavy metal in Indonesia telah dipaparkan. Catatan: Sdri Yayu dari FMIPA Universitas Negeri Gorontalo, sedangkan peneliti Jepang dari Sekolah Pascasarjana Sains dan Teknologi serta Fakultas Pendidikan (Ehime) dan dari Pusat Penelitian Cyclotron Universitas Medikal Iwate. Unsur yang diamati adalah Hg dan Pb yang menempel di rambut manusia yang hidup di sekitar tambang emas (kalau tidak salah di Pongkor) dibandingkan dengan orang yang hidup di kota tidak bertambang (yang diambil sampel adalah Bandung dan Gorontalo, sesuai dengan domisili peneliti Indonesia). Sampel rambut yang diambil dari orang yang hidup di sekitar tambang emas mencakup orang yang aktif bekerja di tambang, perempuan yang hidup di sekitar tambang, dan anak-anak mereka. Studi ini belum final, akan tetapi kesimpulan sementaranya cukup menyentak: kontaminasi Hg merupakan problem serius tidak hanya bagi pekerja aktif pertambangan emas, akan tetapi juga bagi perempuan dan anak-anak yang tinggal di sekitar tambang. Itu yang dapat saya laporkan. Kalau ada yang berminat dan bertanya atau mau berdiskusi, maka diskusinya secara umum ya alias jangan bertanya ke saya, karena saya tidak ikut meneliti. Saya yakin Bu Emmy ikut membaca tulisan saya ini dan dimohon komentarnya kalau penangkapan saya dalam mendengarkan seminar kurang tepat. Wasalam, EAS Menarik sekali kemajuan medical geology, bahkan ini sudah berkembang di banyak negara termasuk di Nigeria dan Ukraina yang telah menerbitkan buku medical geology hasil research mereka. Bagaimana di Indonesia? Apakah jurusan geologi di perguruan tinggi di negara kita ini sudah menyentuh aspek ini? Any comments? Thanks. Iman From: Yo Sumartojo [mailto:sumar...@bellsouth.net] Sent: Wednesday, January 11, 2012 11:13 PM To: iagi-net Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto Subject: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013 Rekan-rekan geologiwan, Mungkin saja ada rekan-rekan yang tertarik mengikuti konperensi tentang perpaduan
RE: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013
Menarik sekali kemajuan medical geology, bahkan ini sudah berkembang di banyak negara termasuk di Nigeria dan Ukraina yang telah menerbitkan buku medical geology hasil research mereka. Bagaimana di Indonesia? Apakah jurusan geologi di perguruan tinggi di negara kita ini sudah menyentuh aspek ini? Any comments? Thanks. Iman From: Yo Sumartojo [mailto:sumar...@bellsouth.net] Sent: Wednesday, January 11, 2012 11:13 PM To: iagi-net Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto Subject: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013 Rekan-rekan geologiwan, Mungkin saja ada rekan-rekan yang tertarik mengikuti konperensi tentang perpaduan geologi dan kesehatan manusia y.a.d. di Washington, DC, A.S. Dr. Bob Finkelman pernah datang di Indonesia dan masih berusaha untuk suatu waktu akan memberikan loka kraya tentang geologi kedokteran. Dr. Hadiyanto adalah teman lama Prof. Finkelman dan pernah bertemu muka di Washington, DC beberapa tahun yang lalu. Terlampir adalah nawala IMGA (International Medical Geology Association) Salam, Sumartojo J. (Yo) Sumartojo, Ph., PG Registered Professional Geologist Interpreter/Translator: Indonesian-Javanese-English (404) 216-0955 (cell.) (770) 565-7663 (line) sumar...@bellsouth.netmailto:sumar...@bellsouth.net Keep it on screen - think before you print Any information in this email is confidential and legally privileged. It is intended solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed and others authorized to receive. If you receive this e-mail in error, please reply this e-mail or call +6221 2995 4777 then delete this email including any attachment(s) from your system since any disclosure, copying, distribution or taking any action in reliance on such contents is strictly prohibited. MedcoEnergi does not accept liability for damage caused by any of the foregoing. This e-mail is from MedcoEnergi Companies (www.medcoenergi.com).
Bls: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013
Selamat pagi, Sekendar menginfokan, sepertinya di Geologi-UGM untuk konsentrasi S2 (Mata kuliah pilihan) juga diajarkan Medical Geology di Semester S (2 SKS pula). untuk selengkapnya bisa dicek di: http://pasca.geologi.ugm.ac.id/info-13-regular.html Sependek pengetahuan saya, Pak Kandar (Prof. Sukandarrumidi) beliau juga aktif mengajar di Kedokteran-UGM. Adapun materi/kurikulum yang diajarkan seperti apa ataupun akan memberikan input, mungkin bisa dikomunikasikan langsung ke kampus, dan di milis juga ada Bapak SekJur Gus Hendratno : ). salam, argo Dari: RM Iman Argakoesoemah iman.argakoesoe...@medcoenergi.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Cc: Dr. Wawan Budianta wbudia...@yahoo.com; Dr. Hadiyanto hadiyanto...@yahoo.co.id Dikirim: Kamis, 12 Januari 2012 8:17 Judul: RE: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013 Menarik sekali kemajuan medical geology, bahkan ini sudah berkembang di banyak negara termasuk di Nigeria dan Ukraina yang telah menerbitkan buku medical geology hasil research mereka. Bagaimana di Indonesia? Apakah jurusan geologi di perguruan tinggi di negara kita ini sudah menyentuh aspek ini? Any comments? Thanks. Iman From:Yo Sumartojo [mailto:sumar...@bellsouth.net] Sent: Wednesday, January 11, 2012 11:13 PM To: iagi-net Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto Subject: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013 Rekan-rekan geologiwan, Mungkin saja ada rekan-rekan yang tertarik mengikuti konperensi tentang perpaduan geologi dan kesehatan manusia y.a.d. di Washington, DC, A.S. Dr. Bob Finkelman pernah datang di Indonesia dan masih berusaha untuk suatu waktu akan memberikan loka kraya tentang geologi kedokteran. Dr. Hadiyanto adalah teman lama Prof. Finkelman dan pernah bertemu muka di Washington, DC beberapa tahun yang lalu. Terlampir adalah nawala IMGA (International Medical Geology Association) Salam, Sumartojo J. (Yo) Sumartojo, Ph., PG Registered Professional Geologist Interpreter/Translator: Indonesian-Javanese-English (404) 216-0955 (cell.) (770) 565-7663 (line) sumar...@bellsouth.net Keep it on screen - think before you print Any information in this email is confidential and legally privileged. It is intended solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed and others authorized to receive. If you receive this e-mail in error, please reply this e-mail or call +6221 2995 4777 then delete this email including any attachment(s) from your system since any disclosure, copying, distribution or taking any action in reliance on such contents is strictly prohibited. MedcoEnergi does not accept liability for damage caused by any of the foregoing. This e-mail is from MedcoEnergi Companies (www.medcoenergi.com).
RE: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013
Mas Iman, Di Teknik Geologi ITB secara harfiah pengajaran tentang geologi medis ini memang belum, akan tetapi bekerjasama dengan Universitas Ehime, Jepang, Kelompok Keilmuan Geologi yang dikomandani Ibu Emmy Suparka telah merintis ke arah sana. Dalam seminar bersama (yang pertama) antara ITB dan Universitas Ehime yang diberi nama ISEGA (First International Seminar of Environmental Geosciences in Asia di ITB tanggal 5-6 Oktober 2011) sebuah makalah hasil penelitian bersama (penulisnya Yuki Kubota, Masayuki Sakakibara, Emmy Suparka, Yayu Indriaty Aripin, Sakae Sano, dan Koichiro Sera) berjudul Hair analysis as a tool in assessing human exposure to heavy metal in Indonesia telah dipaparkan. Catatan: Sdri Yayu dari FMIPA Universitas Negeri Gorontalo, sedangkan peneliti Jepang dari Sekolah Pascasarjana Sains dan Teknologi serta Fakultas Pendidikan (Ehime) dan dari Pusat Penelitian Cyclotron Universitas Medikal Iwate. Unsur yang diamati adalah Hg dan Pb yang menempel di rambut manusia yang hidup di sekitar tambang emas (kalau tidak salah di Pongkor) dibandingkan dengan orang yang hidup di kota tidak bertambang (yang diambil sampel adalah Bandung dan Gorontalo, sesuai dengan domisili peneliti Indonesia). Sampel rambut yang diambil dari orang yang hidup di sekitar tambang emas mencakup orang yang aktif bekerja di tambang, perempuan yang hidup di sekitar tambang, dan anak-anak mereka. Studi ini belum final, akan tetapi kesimpulan sementaranya cukup menyentak: kontaminasi Hg merupakan problem serius tidak hanya bagi pekerja aktif pertambangan emas, akan tetapi juga bagi perempuan dan anak-anak yang tinggal di sekitar tambang. Itu yang dapat saya laporkan. Kalau ada yang berminat dan bertanya atau mau berdiskusi, maka diskusinya secara umum ya alias jangan bertanya ke saya, karena saya tidak ikut meneliti. Saya yakin Bu Emmy ikut membaca tulisan saya ini dan dimohon komentarnya kalau penangkapan saya dalam mendengarkan seminar kurang tepat. Wasalam, EAS Menarik sekali kemajuan medical geology, bahkan ini sudah berkembang di banyak negara termasuk di Nigeria dan Ukraina yang telah menerbitkan buku medical geology hasil research mereka. Bagaimana di Indonesia? Apakah jurusan geologi di perguruan tinggi di negara kita ini sudah menyentuh aspek ini? Any comments? Thanks. Iman From: Yo Sumartojo [mailto:sumar...@bellsouth.net] Sent: Wednesday, January 11, 2012 11:13 PM To: iagi-net Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto Subject: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013 Rekan-rekan geologiwan, Mungkin saja ada rekan-rekan yang tertarik mengikuti konperensi tentang perpaduan geologi dan kesehatan manusia y.a.d. di Washington, DC, A.S. Dr. Bob Finkelman pernah datang di Indonesia dan masih berusaha untuk suatu waktu akan memberikan loka kraya tentang geologi kedokteran. Dr. Hadiyanto adalah teman lama Prof. Finkelman dan pernah bertemu muka di Washington, DC beberapa tahun yang lalu. Terlampir adalah nawala IMGA (International Medical Geology Association) Salam, Sumartojo J. (Yo) Sumartojo, Ph., PG Registered Professional Geologist Interpreter/Translator: Indonesian-Javanese-English (404) 216-0955 (cell.) (770) 565-7663 (line) sumar...@bellsouth.netmailto:sumar...@bellsouth.net Keep it on screen - think before you print Any information in this email is confidential and legally privileged. It is intended solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed and others authorized to receive. If you receive this e-mail in error, please reply this e-mail or call +6221 2995 4777 then delete this email including any attachment(s) from your system since any disclosure, copying, distribution or taking any action in reliance on such contents is strictly prohibited. MedcoEnergi does not accept liability for damage caused by any of the foregoing. This e-mail is from MedcoEnergi Companies (www.medcoenergi.com). PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI
Re: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013
Seingat saya, beberapa tahun lalu, PIT IAGI juga punya satu topik ttg 'unconventional geology' dimana salah satu (atau dua?) makalah membahas ttg 'medical geology' (atau 'geological medics'?). Salam, Syaiful Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id Date: Thu, 12 Jan 2012 07:38:56 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Dr. Wawan Budiantawbudia...@yahoo.com; Dr. Hadiyantohadiyanto...@yahoo.co.id Subject: RE: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013 Mas Iman, Di Teknik Geologi ITB secara harfiah pengajaran tentang geologi medis ini memang belum, akan tetapi bekerjasama dengan Universitas Ehime, Jepang, Kelompok Keilmuan Geologi yang dikomandani Ibu Emmy Suparka telah merintis ke arah sana. Dalam seminar bersama (yang pertama) antara ITB dan Universitas Ehime yang diberi nama ISEGA (First International Seminar of Environmental Geosciences in Asia di ITB tanggal 5-6 Oktober 2011) sebuah makalah hasil penelitian bersama (penulisnya Yuki Kubota, Masayuki Sakakibara, Emmy Suparka, Yayu Indriaty Aripin, Sakae Sano, dan Koichiro Sera) berjudul Hair analysis as a tool in assessing human exposure to heavy metal in Indonesia telah dipaparkan. Catatan: Sdri Yayu dari FMIPA Universitas Negeri Gorontalo, sedangkan peneliti Jepang dari Sekolah Pascasarjana Sains dan Teknologi serta Fakultas Pendidikan (Ehime) dan dari Pusat Penelitian Cyclotron Universitas Medikal Iwate. Unsur yang diamati adalah Hg dan Pb yang menempel di rambut manusia yang hidup di sekitar tambang emas (kalau tidak salah di Pongkor) dibandingkan dengan orang yang hidup di kota tidak bertambang (yang diambil sampel adalah Bandung dan Gorontalo, sesuai dengan domisili peneliti Indonesia). Sampel rambut yang diambil dari orang yang hidup di sekitar tambang emas mencakup orang yang aktif bekerja di tambang, perempuan yang hidup di sekitar tambang, dan anak-anak mereka. Studi ini belum final, akan tetapi kesimpulan sementaranya cukup menyentak: kontaminasi Hg merupakan problem serius tidak hanya bagi pekerja aktif pertambangan emas, akan tetapi juga bagi perempuan dan anak-anak yang tinggal di sekitar tambang. Itu yang dapat saya laporkan. Kalau ada yang berminat dan bertanya atau mau berdiskusi, maka diskusinya secara umum ya alias jangan bertanya ke saya, karena saya tidak ikut meneliti. Saya yakin Bu Emmy ikut membaca tulisan saya ini dan dimohon komentarnya kalau penangkapan saya dalam mendengarkan seminar kurang tepat. Wasalam, EAS Menarik sekali kemajuan medical geology, bahkan ini sudah berkembang di banyak negara termasuk di Nigeria dan Ukraina yang telah menerbitkan buku medical geology hasil research mereka. Bagaimana di Indonesia? Apakah jurusan geologi di perguruan tinggi di negara kita ini sudah menyentuh aspek ini? Any comments? Thanks. Iman From: Yo Sumartojo [mailto:sumar...@bellsouth.net] Sent: Wednesday, January 11, 2012 11:13 PM To: iagi-net Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto Subject: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013 Rekan-rekan geologiwan, Mungkin saja ada rekan-rekan yang tertarik mengikuti konperensi tentang perpaduan geologi dan kesehatan manusia y.a.d. di Washington, DC, A.S. Dr. Bob Finkelman pernah datang di Indonesia dan masih berusaha untuk suatu waktu akan memberikan loka kraya tentang geologi kedokteran. Dr. Hadiyanto adalah teman lama Prof. Finkelman dan pernah bertemu muka di Washington, DC beberapa tahun yang lalu. Terlampir adalah nawala IMGA (International Medical Geology Association) Salam, Sumartojo J. (Yo) Sumartojo, Ph., PG Registered Professional Geologist Interpreter/Translator: Indonesian-Javanese-English (404) 216-0955 (cell.) (770) 565-7663 (line) sumar...@bellsouth.netmailto:sumar...@bellsouth.net Keep it on screen - think before you print Any information in this email is confidential and legally privileged. It is intended solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed and others authorized to receive. If you receive this e-mail in error, please reply this e-mail or call +6221 2995 4777 then delete this email including any attachment(s) from your system since any disclosure, copying, distribution or taking any action in reliance on such contents is strictly prohibited. MedcoEnergi does not accept liability for damage caused by any of the foregoing. This e-mail is from MedcoEnergi Companies (www.medcoenergi.com). PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim