Re: [iagi-net-l] Nasehat Imran pada anaknya... Fwd: ARTIKEL KORAN PR

2012-02-26 Terurut Topik mohammadsyaiful
Om Amien,
Tampaknya cerita aslinya pakai keledai, jadi memang tidak muat dua orang. Kalo 
kuda, mungkin kuda poni ya, he..he..

Sent from my deep hart

On Feb 26, 2012, at 1:25 PM, amienwid...@yahoo.com wrote:

 Suatu hari Imran mengajak anaknya jalan jalan membawa kuda untuk mengenal 
 hiruk pikuknya kehidupan. 
 Mereka berjalan bersama sambil menuntun kudanya, masyarakat yang melihat 
 langsung nyeletuk orang orang aneh, bawa kuda cuma dituntun
 Imran kemudian menaiki kuda dan dituntun anaknya, masyarakat yang melihat 
 langsung nyeletuk orang tua tak tahu diri
 Imran meminta anaknya naik kuda, masyarakat yang melihat langsung nyeletuk 
 anak tidak berbakti
 Imran dan anaknya bersama sama mengangkat kuda, masyarakat yang melihat 
 langsung nyeletuk orang gila, orang gila
 Imran berkata pada anaknya itulah kehidupan , anaknya manggut2.
 
 The show must go on
 Do the best 
 
 
 AW
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 From: andangbacht...@yahoo.com
 Date: Sun, 26 Feb 2012 05:40:01 +
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR
 
 Mas Avi, Al Hajj,
 Nyuwun sewu juga, mudah2an semakin memanjat usia kita semakin dimudahkan oleh 
 Gusti Allah untuk menyebarkan kata2 dan kalimat2 toyibah yg menenangkan, 
 terutama di pergaulan ilmiah seperti di IAGI-NET ini.
 
 Bahkan menegur orang dg Mangkanya jangan asal ngomong tapi dipikir dulu pun 
 saya pikir agak mengkalutkan, bukan malah menenangkan. Karena kita tahu 
 persis teguran tsb ditujukan pada scientist peneliti yg sudah banyak pula 
 menuliskan pemikirannya di jurnal2 ilmiah baik di dalam maupun di luar negeri 
 yg insyaallah sudah dipikirkan betul dan ditimbang2 kalimat2 yg akan 
 dituliskannya.
 
 Selain itu pernyataan bahwa saya dan Danny mungkin sdh tidak ada masalah 
 perut sehingga tertarik mempelajari Holocene sediment, nampaknya perlu 
 dikoreksi juga. Dalam riset2 sebagai sedimentologist saya juga harus sering 
 berhubungan dg sedimen 
 Kwarter - Holosen, spt delta Mahakam modern, Endapan Danau Toba, Delta 
 Cimanuk, Sungai Tamiang, dsb,... Selain itu Danny sbg earthquake geologist 
 otomatis juga berhubungan dg peristiwa2 (dan sedimen2) Holosen-lah. Jadi itu 
 semua adalah adalah masalah militansi riset, kepedulian, dan tentui saja 
 profesionalisme. Kalau kita mengkampanyekan dg benar riset2 spt yg kami 
 lakukan kepada anak2 geologi (yang baru lulus), insyaallah akan makin banyak 
 yang mau terjun terlibat dalam usaha2 mitigasi bencana. Dan selanjutnya akan 
 makin banyak sumberdaya alam yg telah ditemukan bisa lebih diefisienkan 
 penggunaannya untuk hidup berdampingan dg potensi bencana. 
 
 Sebagian dari kita mungkin tidak terlalu beruntung bisa meluaskan wawasan 
 keilmuan di luar bidang profesi yg kita geluti. Tetapi tentunya itu tidak 
 membuat kita terus menutup diri dan menganggap kebenaran persepsi kita adalah 
 segalanya (kebenaran kita yg paling benar). Kalau kita tidak mengerti suatu 
 disiplin ilmu lain secara mendalam, marilah kita belajar menyimak dan 
 mendengarkan dengan baik, supaya bisa mendapatkan berkah hidayah pengetahuan 
 yg bermanfaat darinya. Kalau ingin bertanya dan beropini, marilah bertanya, 
 berdiskusi, beropini dengan sehat, sopan, santun dan menyenangkan.
 
 Insyaallah semua jadi berkah, kalau kita bisa saling menyebarkan ukhuwah.
 
 Salam Njagong (Reunian) juga, cak!!!
 
 ADB
 
 Note: mudah2an kawan2 admin milis ini (selain PTA, pak ketum RDP juga khan?) 
 bisa lebih aktif juga memoderasi diskusi suatu thread shg lebih banyak 
 manfaat yg bisa diambil drpd sekedar saling berbalas melontar pernyataan yg 
 tdk essensial...
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 From: rakhmadi.avia...@gmail.com
 Date: Sun, 26 Feb 2012 04:46:03 +
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR
 
 Mangkanya jangan asal ngomong tapi dipikir dulu kalo memang nulis lewat desk 
 top dibaca lagi, karena topik anda ini menurut saya agak antagonis dari main 
 stream science. Saya kira anda dan ADB tidak ada masalah perut mungkin tapi 
 buat adik2 yg belum lulus dan akan lulus tentu mrk lebih senang mempelajari 
 yg bisa menghasilkan uang banyak jadi wajar kalo mereka tidak terarik dg 
 holocene sedimen
 
 Avi 0666
 Lagi jagong
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
 Date: Sun, 26 Feb 2012 11:35:25 +0700
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR
 
 Mohon tidak dicampur-adukan dengan Kualitas Lulusan Pak.
 Yang saya ulas hanya tentang pengembangan/pendidikan bidang geologi yang 
 mempelajari proses dan bentang alam muda/sekarang (Kuarter – Resen), termasuk 
 Geologi Kuarter, patahan aktif, gunung api, kebencanaan, dan arkeo-geologi.  
 Senada dengan apa yang dikemukakan olek Pak Zaim ttg kurangnya minat 
 mahasiswa di bidang yang beliau ajarkan.
 Silahkan teman-teman dosen yang lebih punya pengetahuan tentang masalah ini 

Re: [iagi-net-l] Nasehat Imran pada anaknya... Fwd: ARTIKEL KORAN PR

2012-02-26 Terurut Topik amienwidodo
Oh iya ceritanya kurang 1 keledainya dinaiki Imran dan anaknya, terus diomeli 
orang karena tidak punya belas kasihan 
He he he , cerita lama jadi agak lupa. Tks
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Sun, 26 Feb 2012 19:42:08 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Nasehat Imran pada anaknya...  Fwd: ARTIKEL KORAN PR

Om Amien,
Tampaknya cerita aslinya pakai keledai, jadi memang tidak muat dua orang. Kalo 
kuda, mungkin kuda poni ya, he..he..

Sent from my deep hart

On Feb 26, 2012, at 1:25 PM, amienwid...@yahoo.com wrote:

 Suatu hari Imran mengajak anaknya jalan jalan membawa kuda untuk mengenal 
 hiruk pikuknya kehidupan. 
 Mereka berjalan bersama sambil menuntun kudanya, masyarakat yang melihat 
 langsung nyeletuk orang orang aneh, bawa kuda cuma dituntun
 Imran kemudian menaiki kuda dan dituntun anaknya, masyarakat yang melihat 
 langsung nyeletuk orang tua tak tahu diri
 Imran meminta anaknya naik kuda, masyarakat yang melihat langsung nyeletuk 
 anak tidak berbakti
 Imran dan anaknya bersama sama mengangkat kuda, masyarakat yang melihat 
 langsung nyeletuk orang gila, orang gila
 Imran berkata pada anaknya itulah kehidupan , anaknya manggut2.
 
 The show must go on
 Do the best 
 
 
 AW
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 From: andangbacht...@yahoo.com
 Date: Sun, 26 Feb 2012 05:40:01 +
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR
 
 Mas Avi, Al Hajj,
 Nyuwun sewu juga, mudah2an semakin memanjat usia kita semakin dimudahkan oleh 
 Gusti Allah untuk menyebarkan kata2 dan kalimat2 toyibah yg menenangkan, 
 terutama di pergaulan ilmiah seperti di IAGI-NET ini.
 
 Bahkan menegur orang dg Mangkanya jangan asal ngomong tapi dipikir dulu pun 
 saya pikir agak mengkalutkan, bukan malah menenangkan. Karena kita tahu 
 persis teguran tsb ditujukan pada scientist peneliti yg sudah banyak pula 
 menuliskan pemikirannya di jurnal2 ilmiah baik di dalam maupun di luar negeri 
 yg insyaallah sudah dipikirkan betul dan ditimbang2 kalimat2 yg akan 
 dituliskannya.
 
 Selain itu pernyataan bahwa saya dan Danny mungkin sdh tidak ada masalah 
 perut sehingga tertarik mempelajari Holocene sediment, nampaknya perlu 
 dikoreksi juga. Dalam riset2 sebagai sedimentologist saya juga harus sering 
 berhubungan dg sedimen 
 Kwarter - Holosen, spt delta Mahakam modern, Endapan Danau Toba, Delta 
 Cimanuk, Sungai Tamiang, dsb,... Selain itu Danny sbg earthquake geologist 
 otomatis juga berhubungan dg peristiwa2 (dan sedimen2) Holosen-lah. Jadi itu 
 semua adalah adalah masalah militansi riset, kepedulian, dan tentui saja 
 profesionalisme. Kalau kita mengkampanyekan dg benar riset2 spt yg kami 
 lakukan kepada anak2 geologi (yang baru lulus), insyaallah akan makin banyak 
 yang mau terjun terlibat dalam usaha2 mitigasi bencana. Dan selanjutnya akan 
 makin banyak sumberdaya alam yg telah ditemukan bisa lebih diefisienkan 
 penggunaannya untuk hidup berdampingan dg potensi bencana. 
 
 Sebagian dari kita mungkin tidak terlalu beruntung bisa meluaskan wawasan 
 keilmuan di luar bidang profesi yg kita geluti. Tetapi tentunya itu tidak 
 membuat kita terus menutup diri dan menganggap kebenaran persepsi kita adalah 
 segalanya (kebenaran kita yg paling benar). Kalau kita tidak mengerti suatu 
 disiplin ilmu lain secara mendalam, marilah kita belajar menyimak dan 
 mendengarkan dengan baik, supaya bisa mendapatkan berkah hidayah pengetahuan 
 yg bermanfaat darinya. Kalau ingin bertanya dan beropini, marilah bertanya, 
 berdiskusi, beropini dengan sehat, sopan, santun dan menyenangkan.
 
 Insyaallah semua jadi berkah, kalau kita bisa saling menyebarkan ukhuwah.
 
 Salam Njagong (Reunian) juga, cak!!!
 
 ADB
 
 Note: mudah2an kawan2 admin milis ini (selain PTA, pak ketum RDP juga khan?) 
 bisa lebih aktif juga memoderasi diskusi suatu thread shg lebih banyak 
 manfaat yg bisa diambil drpd sekedar saling berbalas melontar pernyataan yg 
 tdk essensial...
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 From: rakhmadi.avia...@gmail.com
 Date: Sun, 26 Feb 2012 04:46:03 +
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR
 
 Mangkanya jangan asal ngomong tapi dipikir dulu kalo memang nulis lewat desk 
 top dibaca lagi, karena topik anda ini menurut saya agak antagonis dari main 
 stream science. Saya kira anda dan ADB tidak ada masalah perut mungkin tapi 
 buat adik2 yg belum lulus dan akan lulus tentu mrk lebih senang mempelajari 
 yg bisa menghasilkan uang banyak jadi wajar kalo mereka tidak terarik dg 
 holocene sedimen
 
 Avi 0666
 Lagi jagong
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
 Date: Sun, 26 Feb 2012 11:35:25 +0700
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR
 
 Mohon tidak dicampur-adukan dengan

Re: [iagi-net-l] Nasehat Imran pada anaknya... Fwd: ARTIKEL KORAN PR

2012-02-26 Terurut Topik kartiko samodro
kalau di jawa ada istilah sarasehan...

sarasehan itu beda dengan ngadu ilmu...kalau ngadu ilmu itu ada yang menang
ada yang kalah,
Dalam sarasehan kita boleh mengutarakan pendapat / ilmu kedigdayaan kita
masing masing tapi dalam konteks sharing dan saling belajar bersama...tidak
ada yang menang dan kalah karena memang tidak ada penilaian..semua hasil
dan manfaat diserahkan pada peserta sarasehan itu sendiri...semua
senang,semua gembira karena semua mendapat manfaat dan tambahan ilmu.
syarat sarasehan memang kita harus mengosongkan diri dan terbuka agar kita
bisa mendapat manfaatnya.

Mari lanjutkan sarasehan kita agar makin memperkaya ilmu dan pengetahuan
kita masing masing.


  --
 *From: *andangbacht...@yahoo.com
 *Date: *Sun, 26 Feb 2012 05:40:01 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR

 Mas Avi, Al Hajj,
 Nyuwun sewu juga, mudah2an semakin memanjat usia kita semakin dimudahkan
 oleh Gusti Allah untuk menyebarkan kata2 dan kalimat2 toyibah yg
 menenangkan, terutama di pergaulan ilmiah seperti di IAGI-NET ini.

 Bahkan menegur orang dg Mangkanya jangan asal ngomong tapi dipikir dulu
 pun saya pikir agak mengkalutkan, bukan malah menenangkan. Karena kita tahu
 persis teguran tsb ditujukan pada scientist peneliti yg sudah banyak pula
 menuliskan pemikirannya di jurnal2 ilmiah baik di dalam maupun di luar
 negeri yg insyaallah sudah dipikirkan betul dan ditimbang2 kalimat2 yg akan
 dituliskannya.

 Selain itu pernyataan bahwa saya dan Danny mungkin sdh tidak ada masalah
 perut sehingga tertarik mempelajari Holocene sediment, nampaknya perlu
 dikoreksi juga. Dalam riset2 sebagai sedimentologist saya juga harus sering
 berhubungan dg sedimen
 Kwarter - Holosen, spt delta Mahakam modern, Endapan Danau Toba, Delta
 Cimanuk, Sungai Tamiang, dsb,... Selain itu Danny sbg earthquake geologist
 otomatis juga berhubungan dg peristiwa2 (dan sedimen2) Holosen-lah. Jadi
 itu semua adalah adalah masalah militansi riset, kepedulian, dan tentui
 saja profesionalisme. Kalau kita mengkampanyekan dg benar riset2 spt yg
 kami lakukan kepada anak2 geologi (yang baru lulus), insyaallah akan makin
 banyak yang mau terjun terlibat dalam usaha2 mitigasi bencana. Dan
 selanjutnya akan makin banyak sumberdaya alam yg telah ditemukan bisa lebih
 diefisienkan penggunaannya untuk hidup berdampingan dg potensi bencana.

 Sebagian dari kita mungkin tidak terlalu beruntung bisa meluaskan wawasan
 keilmuan di luar bidang profesi yg kita geluti. Tetapi tentunya itu tidak
 membuat kita terus menutup diri dan menganggap kebenaran persepsi kita
 adalah segalanya (kebenaran kita yg paling benar). Kalau kita tidak
 mengerti suatu disiplin ilmu lain secara mendalam, marilah kita belajar
 menyimak dan mendengarkan dengan baik, supaya bisa mendapatkan berkah
 hidayah pengetahuan yg bermanfaat darinya. Kalau ingin bertanya dan
 beropini, marilah bertanya, berdiskusi, beropini dengan sehat, sopan,
 santun dan menyenangkan.

 Insyaallah semua jadi berkah, kalau kita bisa saling menyebarkan ukhuwah.

 Salam Njagong (Reunian) juga, cak!!!

 ADB

 Note: mudah2an kawan2 admin milis ini (selain PTA, pak ketum RDP juga
 khan?) bisa lebih aktif juga memoderasi diskusi suatu thread shg lebih
 banyak manfaat yg bisa diambil drpd sekedar saling berbalas melontar
 pernyataan yg tdk essensial...
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: *rakhmadi.avia...@gmail.com
 *Date: *Sun, 26 Feb 2012 04:46:03 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR

 Mangkanya jangan asal ngomong tapi dipikir dulu kalo memang nulis lewat
 desk top dibaca lagi, karena topik anda ini menurut saya agak antagonis
 dari main stream science. Saya kira anda dan ADB tidak ada masalah perut
 mungkin tapi buat adik2 yg belum lulus dan akan lulus tentu mrk lebih
 senang mempelajari yg bisa menghasilkan uang banyak jadi wajar kalo mereka
 tidak terarik dg holocene sedimen

 Avi 0666
 Lagi jagong
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: *Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
 *Date: *Sun, 26 Feb 2012 11:35:25 +0700
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *RE: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR

  Mohon tidak dicampur-adukan dengan Kualitas Lulusan Pak.

 Yang saya ulas hanya tentang pengembangan/pendidikan bidang geologi yang
 mempelajari proses dan bentang alam muda/sekarang (Kuarter – Resen),
 termasuk Geologi Kuarter, patahan aktif, gunung api, kebencanaan, dan
 arkeo-geologi.  Senada dengan apa yang dikemukakan olek Pak Zaim ttg
 kurangnya minat mahasiswa di bidang yang beliau ajarkan.

 Silahkan teman-teman dosen yang lebih punya pengetahuan tentang masalah
 ini berkontribusi, supaya berimbang wacana-nya.

 ** **

 Sejalan dengan wacana ini, alangkah baiknya melihat “the big picture”
 dibalik masalah 

[iagi-net-l] Nasehat Imran pada anaknya... Fwd: ARTIKEL KORAN PR

2012-02-25 Terurut Topik amienwidodo
Suatu hari Imran mengajak anaknya jalan jalan membawa kuda untuk mengenal hiruk 
pikuknya kehidupan. 
Mereka berjalan bersama sambil menuntun kudanya,  masyarakat yang melihat 
langsung nyeletuk orang orang aneh, bawa kuda cuma dituntun
Imran kemudian menaiki kuda dan dituntun anaknya,  masyarakat yang melihat 
langsung nyeletuk orang tua tak tahu diri
Imran meminta anaknya naik kuda, masyarakat yang melihat langsung nyeletuk 
anak tidak berbakti
Imran dan anaknya bersama sama mengangkat kuda, masyarakat yang melihat 
langsung nyeletuk orang gila, orang gila
Imran berkata pada anaknya itulah kehidupan , anaknya manggut2.

The show must go on
Do the best 


AW
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: andangbacht...@yahoo.com
Date: Sun, 26 Feb 2012 05:40:01 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR

Mas Avi, Al Hajj,
Nyuwun sewu juga, mudah2an semakin memanjat usia kita semakin dimudahkan oleh 
Gusti Allah untuk menyebarkan kata2 dan kalimat2 toyibah yg menenangkan, 
terutama di pergaulan ilmiah seperti di IAGI-NET ini.

Bahkan menegur orang dg Mangkanya jangan asal ngomong tapi dipikir dulu pun 
saya pikir agak mengkalutkan, bukan malah menenangkan. Karena kita tahu persis 
teguran tsb ditujukan pada scientist peneliti yg sudah banyak pula menuliskan 
pemikirannya di jurnal2 ilmiah baik di dalam maupun di luar negeri yg 
insyaallah sudah dipikirkan betul dan ditimbang2 kalimat2 yg akan dituliskannya.

Selain itu pernyataan bahwa saya dan Danny mungkin sdh tidak ada masalah perut 
sehingga tertarik mempelajari Holocene sediment, nampaknya perlu dikoreksi 
juga. Dalam riset2 sebagai sedimentologist saya juga harus sering berhubungan 
dg sedimen 
Kwarter - Holosen, spt delta Mahakam modern, Endapan Danau Toba, Delta Cimanuk, 
Sungai Tamiang, dsb,... Selain itu Danny sbg earthquake geologist otomatis juga 
berhubungan dg peristiwa2 (dan sedimen2) Holosen-lah. Jadi itu semua adalah 
adalah masalah militansi riset, kepedulian, dan tentui saja profesionalisme. 
Kalau kita mengkampanyekan dg benar riset2 spt yg kami lakukan kepada anak2 
geologi (yang baru lulus), insyaallah akan makin banyak yang mau terjun 
terlibat dalam usaha2 mitigasi bencana. Dan selanjutnya akan makin banyak 
sumberdaya alam yg telah ditemukan bisa lebih diefisienkan penggunaannya untuk 
hidup berdampingan dg potensi bencana. 
 
Sebagian dari kita mungkin tidak terlalu beruntung bisa meluaskan wawasan 
keilmuan di luar bidang profesi yg kita geluti. Tetapi tentunya itu tidak 
membuat kita terus menutup diri dan menganggap kebenaran persepsi kita adalah 
segalanya (kebenaran kita yg paling benar). Kalau kita tidak mengerti suatu 
disiplin ilmu lain secara mendalam, marilah kita belajar menyimak dan 
mendengarkan dengan baik, supaya bisa mendapatkan berkah hidayah pengetahuan yg 
bermanfaat darinya. Kalau ingin bertanya dan beropini, marilah bertanya, 
berdiskusi, beropini dengan sehat, sopan, santun dan menyenangkan.

Insyaallah semua jadi berkah, kalau kita bisa saling menyebarkan ukhuwah.

Salam Njagong (Reunian) juga, cak!!!

ADB

Note: mudah2an kawan2 admin milis ini (selain PTA, pak ketum RDP juga khan?) 
bisa lebih aktif juga memoderasi diskusi suatu thread shg lebih banyak manfaat 
yg bisa diambil drpd sekedar saling berbalas melontar pernyataan yg tdk 
essensial...

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Sun, 26 Feb 2012 04:46:03 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR

Mangkanya jangan asal ngomong tapi dipikir dulu kalo memang nulis lewat desk 
top dibaca lagi, karena topik anda ini menurut saya agak antagonis dari main 
stream science. Saya kira anda dan ADB tidak ada masalah perut mungkin tapi 
buat adik2 yg belum lulus dan akan lulus tentu mrk lebih senang mempelajari yg 
bisa menghasilkan uang banyak jadi wajar kalo mereka tidak terarik dg holocene 
sedimen

Avi 0666
Lagi jagong

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
Date: Sun, 26 Feb 2012 11:35:25 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR
Mohon tidak dicampur-adukan dengan Kualitas Lulusan Pak.

Yang saya ulas hanya tentang pengembangan/pendidikan bidang geologi yang
mempelajari proses dan bentang alam muda/sekarang (Kuarter - Resen),
termasuk Geologi Kuarter, patahan aktif, gunung api, kebencanaan, dan
arkeo-geologi.  Senada dengan apa yang dikemukakan olek Pak Zaim ttg
kurangnya minat mahasiswa di bidang yang beliau ajarkan.

Silahkan teman-teman dosen yang lebih punya pengetahuan tentang masalah ini
berkontribusi, supaya berimbang wacana-nya.

 

Sejalan dengan wacana ini, alangkah baiknya melihat the big picture
dibalik masalah 'piramida' , tidak terlalu di'cupat'kan ( J maap. nebeng
istilah ADB).

 

Salam

DHN

 

Catatan: