Re: [iagi-net-l] TEMUAN ARTEFAK : ADA SARAN ??? Kontak Pemda Ponorogo??
Dear Pak Agus, Monggo Pak. Hanya sampai Juli 2007 nanti mang Okim masih sibuk dengan kunjungan kerja ke Rotary Clubs di luar Jawa Barat sehingga sulit kalau diminta ada pertemuan ( masih ada 30 dari 100 clubs yang harus saya kunjungi; besok lusa juga ke Denpasar 3 hari, etc ). Salam batumulia, mang Okim - Original Message - From: Agus Hendratno [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, January 29, 2007 1:04 PM Subject: Re: [iagi-net-l] TEMUAN ARTEFAK : ADA SARAN ??? Kontak Pemda Ponorogo?? Pak Miko Yth. Bolehkah informasi pak miko ini saya sampaikan ke Ketua Bappeda Ponorogo. Saya kebetulan dekat dengan ketua Bappeda PONOROGO tersebut, yang juga punyak staf geologi lulusan ITB, UGM, dan UPN. Saya tidak bermaksud apa-apa, hanya karena kami sering kabar kabari dengan kawan-kawan di Pemda PONOROGO, maka alangkah baiknya ini disampaikan ke Pemda, kemudian kita tunggu responnya atau kita arahkan, bagaimana baiknya tentang temuan ARTEFAK tersebut. Saya pribadi sering ke daerah Slahung - Tegalombo atau di K.Baksoko, Punung (PACITAN), tapi untuk main-main saja dengan beberapa mahasiswa kami. Sehingga informasi ini bisa jadi menjadi potensi unggulan wisata alam Ponorogo yang sekarang ini cenderung menurun. Budaya REOG di Ponorogo dan Budaya ARTEFAK yang ditemukan di Slahung Ponorogo, kalau bisa dikemas dan dipersepsikan atau dikondisikan dengan pemaknaan ilmiah dan kebudayaan yang adiluhung, saya kira sangat baik untuk upayakan keberadaanya dan dijaga eksistensinya bagi generasi di kemudian hari. Salam Agus Hendratno / Geologi UGM / IAGI DIY-Jateng Hp.0815.686.8523 --- miko [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Rovicky, Ide penyimpanan benda prasejarah di ruang maya tentunya sangat bagus. Hal ini rasanya telah dilakukan oleh Museum Geologi Bandung. Hanya kalau bisa memamerkannya langsung ke masyarakat yang tak punya akses ke ruang maya, tentunya akan lebih bagus lagi. Masalah tempat ? Walahaula .. kalau Tuhan menghendaki, maka tak ada hal yang tak mungkin. Sebetulnya sangat sayang kalau ribuan artefak karnelian berkualitas batumulia yang berkaitan dengan peradaban manusia Paleolitikum sampai Neolitikum tersebut tersimpan terus di peti (seperti halnya benda2 tinggalan manusia pra-sejarah dari Situs Gua Pawon hasil temuan KRCB dan Balai Arkeologi Bandung). Inilah yang jadi pikiran mang Okim dan rekan2 di KRCB . Salam batumulia, mang Okim Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] Date: Sun, 28 Jan 2007 09:57:28 To:iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] TEMUAN ARTEFAK : ADA SARAN ??? Mang Okim pernah diberi kesempatan melihat koleksi artefak di Museum Geologi termasuk yang dari Kali Baksoko / von Konigswald. Sebagian besar koleksi tersebut masih tersimpan rapih di laci2 tertutup dalam ruang penyimpanan koleksi , tidak dipamerkan. Masalahnya tentu tempat. Kalimat Mak Okim diatas sebenernya sudah sering terdengar di kalangan musium-ist ... wah ini isitilah ngawunya librarians. Bagi mereka yg berkecimpung atau konsen dengan barang2 yg perlu dilestarikan tentunya tempat, space atau ruang sering menjadi kendala untuk menyimpan. Termasuk kita juga, bagaimana sulitnya menyimpan barang2 kenangan semasa SMA dulu, foto, buku2 kecil, catatan, bahkan mungkin surat cinta pertama yg ditulis di kertas merah jambu ... wupst. Perlukah menyimpan barang2 kunoi begini? ya tentu saja buat kita perlu. Sebenarnya bukan hanya kita yang konsen dengan milik kita saja. Barang langka merupakan hasil budaya. Budaya pun bisa dicuri. Sebagai contoj kongkrit Malaysia sedang mengumpulan hasil kebudayaan bangsa melayu bahkan Jawa untuk di klaim sebagai budaya Malaysia. Batik sudah beberapa dipatenkan di Malaysia, Sayangnya menyimpan barang lama-lama akan menumpuk. Ruang almaripun tak cukup. Sehingga kita memerlukan ruang khusus menyimpan koleksi kita. Salah satu ruang koleksi yaitu gedung musium tetapi gedung ini terbatas. Nah ruang yang masih luas hanyalah ruang maya ... virtual space. Mungkin saatnya kita menympan barang-barang artefak2 seperti ini dalam ruang maya. Semua parameter fisis diukur, geometri juga diukur, didiskripsikan dan disimpan dalam ruang maya utk disebar luasakan. rdp - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran
Re: [iagi-net-l] TEMUAN ARTEFAK : ADA SARAN ??? Kontak Pemda Ponorogo??
Sebetulnya artefact di Pacitan itu sudah lama diketahui, bahkan Prof Sartono alm. banyak meneliti artefak itu. RPK - Original Message - From: Agus Hendratno [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, January 29, 2007 1:04 PM Subject: Re: [iagi-net-l] TEMUAN ARTEFAK : ADA SARAN ??? Kontak Pemda Ponorogo?? Pak Miko Yth. Bolehkah informasi pak miko ini saya sampaikan ke Ketua Bappeda Ponorogo. Saya kebetulan dekat dengan ketua Bappeda PONOROGO tersebut, yang juga punyak staf geologi lulusan ITB, UGM, dan UPN. Saya tidak bermaksud apa-apa, hanya karena kami sering kabar kabari dengan kawan-kawan di Pemda PONOROGO, maka alangkah baiknya ini disampaikan ke Pemda, kemudian kita tunggu responnya atau kita arahkan, bagaimana baiknya tentang temuan ARTEFAK tersebut. Saya pribadi sering ke daerah Slahung - Tegalombo atau di K.Baksoko, Punung (PACITAN), tapi untuk main-main saja dengan beberapa mahasiswa kami. Sehingga informasi ini bisa jadi menjadi potensi unggulan wisata alam Ponorogo yang sekarang ini cenderung menurun. Budaya REOG di Ponorogo dan Budaya ARTEFAK yang ditemukan di Slahung Ponorogo, kalau bisa dikemas dan dipersepsikan atau dikondisikan dengan pemaknaan ilmiah dan kebudayaan yang adiluhung, saya kira sangat baik untuk upayakan keberadaanya dan dijaga eksistensinya bagi generasi di kemudian hari. Salam Agus Hendratno / Geologi UGM / IAGI DIY-Jateng Hp.0815.686.8523 --- miko [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Rovicky, Ide penyimpanan benda prasejarah di ruang maya tentunya sangat bagus. Hal ini rasanya telah dilakukan oleh Museum Geologi Bandung. Hanya kalau bisa memamerkannya langsung ke masyarakat yang tak punya akses ke ruang maya, tentunya akan lebih bagus lagi. Masalah tempat ? Walahaula .. kalau Tuhan menghendaki, maka tak ada hal yang tak mungkin. Sebetulnya sangat sayang kalau ribuan artefak karnelian berkualitas batumulia yang berkaitan dengan peradaban manusia Paleolitikum sampai Neolitikum tersebut tersimpan terus di peti (seperti halnya benda2 tinggalan manusia pra-sejarah dari Situs Gua Pawon hasil temuan KRCB dan Balai Arkeologi Bandung). Inilah yang jadi pikiran mang Okim dan rekan2 di KRCB . Salam batumulia, mang Okim Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] Date: Sun, 28 Jan 2007 09:57:28 To:iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] TEMUAN ARTEFAK : ADA SARAN ??? Mang Okim pernah diberi kesempatan melihat koleksi artefak di Museum Geologi termasuk yang dari Kali Baksoko / von Konigswald. Sebagian besar koleksi tersebut masih tersimpan rapih di laci2 tertutup dalam ruang penyimpanan koleksi , tidak dipamerkan. Masalahnya tentu tempat. Kalimat Mak Okim diatas sebenernya sudah sering terdengar di kalangan musium-ist ... wah ini isitilah ngawunya librarians. Bagi mereka yg berkecimpung atau konsen dengan barang2 yg perlu dilestarikan tentunya tempat, space atau ruang sering menjadi kendala untuk menyimpan. Termasuk kita juga, bagaimana sulitnya menyimpan barang2 kenangan semasa SMA dulu, foto, buku2 kecil, catatan, bahkan mungkin surat cinta pertama yg ditulis di kertas merah jambu ... wupst. Perlukah menyimpan barang2 kunoi begini? ya tentu saja buat kita perlu. Sebenarnya bukan hanya kita yang konsen dengan milik kita saja. Barang langka merupakan hasil budaya. Budaya pun bisa dicuri. Sebagai contoj kongkrit Malaysia sedang mengumpulan hasil kebudayaan bangsa melayu bahkan Jawa untuk di klaim sebagai budaya Malaysia. Batik sudah beberapa dipatenkan di Malaysia, Sayangnya menyimpan barang lama-lama akan menumpuk. Ruang almaripun tak cukup. Sehingga kita memerlukan ruang khusus menyimpan koleksi kita. Salah satu ruang koleksi yaitu gedung musium tetapi gedung ini terbatas. Nah ruang yang masih luas hanyalah ruang maya ... virtual space. Mungkin saatnya kita menympan barang-barang artefak2 seperti ini dalam ruang maya. Semua parameter fisis diukur, geometri juga diukur, didiskripsikan dan disimpan dalam ruang maya utk disebar luasakan. rdp - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Re: [iagi-net-l] TEMUAN ARTEFAK : ADA SARAN ??? Kontak Pemda Ponorogo??
Pak Miko Yth. Bolehkah informasi pak miko ini saya sampaikan ke Ketua Bappeda Ponorogo. Saya kebetulan dekat dengan ketua Bappeda PONOROGO tersebut, yang juga punyak staf geologi lulusan ITB, UGM, dan UPN. Saya tidak bermaksud apa-apa, hanya karena kami sering kabar kabari dengan kawan-kawan di Pemda PONOROGO, maka alangkah baiknya ini disampaikan ke Pemda, kemudian kita tunggu responnya atau kita arahkan, bagaimana baiknya tentang temuan ARTEFAK tersebut. Saya pribadi sering ke daerah Slahung - Tegalombo atau di K.Baksoko, Punung (PACITAN), tapi untuk main-main saja dengan beberapa mahasiswa kami. Sehingga informasi ini bisa jadi menjadi potensi unggulan wisata alam Ponorogo yang sekarang ini cenderung menurun. Budaya REOG di Ponorogo dan Budaya ARTEFAK yang ditemukan di Slahung Ponorogo, kalau bisa dikemas dan dipersepsikan atau dikondisikan dengan pemaknaan ilmiah dan kebudayaan yang adiluhung, saya kira sangat baik untuk upayakan keberadaanya dan dijaga eksistensinya bagi generasi di kemudian hari. Salam Agus Hendratno / Geologi UGM / IAGI DIY-Jateng Hp.0815.686.8523 --- miko [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Rovicky, Ide penyimpanan benda prasejarah di ruang maya tentunya sangat bagus. Hal ini rasanya telah dilakukan oleh Museum Geologi Bandung. Hanya kalau bisa memamerkannya langsung ke masyarakat yang tak punya akses ke ruang maya, tentunya akan lebih bagus lagi. Masalah tempat ? Walahaula .. kalau Tuhan menghendaki, maka tak ada hal yang tak mungkin. Sebetulnya sangat sayang kalau ribuan artefak karnelian berkualitas batumulia yang berkaitan dengan peradaban manusia Paleolitikum sampai Neolitikum tersebut tersimpan terus di peti (seperti halnya benda2 tinggalan manusia pra-sejarah dari Situs Gua Pawon hasil temuan KRCB dan Balai Arkeologi Bandung). Inilah yang jadi pikiran mang Okim dan rekan2 di KRCB . Salam batumulia, mang Okim Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] Date: Sun, 28 Jan 2007 09:57:28 To:iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] TEMUAN ARTEFAK : ADA SARAN ??? Mang Okim pernah diberi kesempatan melihat koleksi artefak di Museum Geologi termasuk yang dari Kali Baksoko / von Konigswald. Sebagian besar koleksi tersebut masih tersimpan rapih di laci2 tertutup dalam ruang penyimpanan koleksi , tidak dipamerkan. Masalahnya tentu tempat. Kalimat Mak Okim diatas sebenernya sudah sering terdengar di kalangan musium-ist ... wah ini isitilah ngawunya librarians. Bagi mereka yg berkecimpung atau konsen dengan barang2 yg perlu dilestarikan tentunya tempat, space atau ruang sering menjadi kendala untuk menyimpan. Termasuk kita juga, bagaimana sulitnya menyimpan barang2 kenangan semasa SMA dulu, foto, buku2 kecil, catatan, bahkan mungkin surat cinta pertama yg ditulis di kertas merah jambu ... wupst. Perlukah menyimpan barang2 kunoi begini? ya tentu saja buat kita perlu. Sebenarnya bukan hanya kita yang konsen dengan milik kita saja. Barang langka merupakan hasil budaya. Budaya pun bisa dicuri. Sebagai contoj kongkrit Malaysia sedang mengumpulan hasil kebudayaan bangsa melayu bahkan Jawa untuk di klaim sebagai budaya Malaysia. Batik sudah beberapa dipatenkan di Malaysia, Sayangnya menyimpan barang lama-lama akan menumpuk. Ruang almaripun tak cukup. Sehingga kita memerlukan ruang khusus menyimpan koleksi kita. Salah satu ruang koleksi yaitu gedung musium tetapi gedung ini terbatas. Nah ruang yang masih luas hanyalah ruang maya ... virtual space. Mungkin saatnya kita menympan barang-barang artefak2 seperti ini dalam ruang maya. Semua parameter fisis diukur, geometri juga diukur, didiskripsikan dan disimpan dalam ruang maya utk disebar luasakan. rdp - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. Try the Yahoo! Mail Beta.