hanya meneruskan beritqa dari Jawa Pos.

----- Pesan Diteruskan ----
Dari: bambang kuntjoro <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: [EMAIL PROTECTED]
Terkirim: Senin, 18 Febuari, 2008 7:25:27
Topik: [Forsino-Nusantara] Lapangan Migas Raksasa di Aceh.

Bagi yang belum membaca dan sulit mengakses beritanya di Jawa Pos, saya 
sampaikan berikut dibawah ini.
 
BPPT: Lebih Besar dari Milik Arab Saudi
JAKARTA - Bencana dahsyat tsunami di Aceh 26 Desember 2004 memunculkan berkah 
tak terduga empat tahun kemudian. Berawal dari studi pascagempa tsunami di 
perairan barat Sumatera, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 
kemarin (11/2) mempublikasikan temuan blok dengan potensi kandungan migas 
raksasa.
Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Yusuf Surahman 
mengatakan, Survei BPPT bersama Bundesanspalp fur Geowissnschaften und 
Rohftoffe (BGR Jerman) itu menemukan kawasan perairan yang di dalam buminya 
diperkirakan terkandung migas 107,5 hingga 320,79 miliar barel. Lapangan migas 
tersebut terletak di daerah cekungan busur muka atau fore arc basin perairan 
timur laut Pulau Simeuleu, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). “Kandungan migas itu 
luar biasa besar,” ujar Yusuf di Kantor BPPT Jakarta kemarin (11/2).
Sebagai perbandingan untuk menunjukkan besarnya kandungan migas di Aceh 
tersebut, Yusuf menyebutkan, saat ini cadangan terbukti di Arab Saudi mencapai 
264,21 miliar barel atau hanya 80 persen dari kandungan migas di Aceh. 
Sementara itu, cadangan Lapangan Banyu Urip di Cepu diperkirakan hanya 450 juta 
barel. Lapangan migas dapat dikategorikan raksasa atau giant field jika 
cadangan terhitungnya lebih dari 500 juta barel.
Menurut Yusuf, angka potensi tersebut didapat dari hitungan porositas 30 
persen. Artinya, diasumsikan hanya 30 persen dari volume cekungan batuan itu 
yang mengandung migas. Meski demikian, lanjut dia, belum tentu seluruh cekungan 
tersebut diisi hidrokarbon yang merupakan unsur pembentuk minyak. “Karena itu, 
penemuan ini perlu kajian lebih lanjut,” katanya.Dia menyatakan, meski belum 
diketahui secara pasti, salah satu indikasi awal keberadaan migas di cekungan 
tersebut dapat dilihat dari adanya carbonate build ups sebagai reservoir atau 
penampung minyak serta bright spot yang merupakan indikasi adanya gas.
Sejauh ini, lanjut Yusuf, Tim BPPT optimistis perairan timur laut Pulau 
Simeuleu mengandung migas skala raksasa. Sebab, beberapa daerah yang memiliki 
karakteristik sama sudah terbukti mengandung migas. Di antaranya, di wilayah 
Myanmar, Andaman, serta California, AS.Meski demikian, BPPT akan tetap membuat 
perhitungan realistis. Menurut Yusuf, jika porositas diperkecil menjadi 15 
persen, artinya diasumsikan hanya 15 persen dari volume cekungan yang 
mengandung migas, angka minimal cadangannya masih 53,7 miliar barel. “Tetap 
saja angka itu masih sangat besar,” terangnya.Penemuan BPPT tersebut mendapat 
tanggapan positif dari ahli geologi perminyakan Andang Bachtiar yang kemarin 
juga hadir di Kantor BPPT. Chairman PT Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) 
itu mengatakan, wilayah perairan Indonesia memang memiliki banyak cekungan atau 
basin yang berpotensi mengandung migas. “Banyak di antaranya yang belum 
teridentifikasi,” ujarnya.Hingga saat ini, kata
 dia, sudah ada 66 cekungan plus 6 cekungan fore arc basin yang teridentifikasi 
berisi minyak. Pada 2003, lanjut dia, Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
berhasil mengidentifikasi hipotesis cadangan gas sebesar 26,7 triliun kaki 
kubik (TCF) yang tersebar di beberapa wilayah. “Kebanyakan memang berada di 
sebelah barat Sumatera,” terangnya.
Terkait dengan penemuan BPPT itu, Andang menyatakan masih perlu kajian lebih 
lanjut untuk bisa mendekati hitungan berapa besar cadangan terbuktinya. Menurut 
dia, lokasi studi seismik 2D yang dilakukan BPPT dengan interval jarak 60 km 
masih terlalu longgar. “Harus lebih rapat lagi, paling tidak intervalnya 20 
km,” katanya.
Karena itu, lanjut dia, BPPT harus segera berkoordinasi dengan pemerintah untuk 
segera menindaklanjuti temuan tersebut. Sebab, untuk mengkaji lebih teliti, 
dibutuhkan dana cukup besar.
Dia menyebut, untuk proses studi seismik 2D yang lebih rapat, dibutuhkan dana 
sekitar USD 7 juta. Kemudian, untuk mengetahui angka cadangan migas, perlu 
dilakukan minimal 14 pengeboran sumur di 14 titik cekungan. Biaya pengeboran 
satu sumur, lanjut alumnus Colorado School of Mines, AS, itu, sekitar USD 30 
juta. Dengan demikian, minimal dibutuhkan dana USD 427 juta. “Itu baru untuk 
studi eksplorasi. Untuk pengembangan lapangan, jumlahnya jauh lebih besar,” 
jelasnya.
Andang menambahkan, yang saat ini harus segera dilakukan BPPT dan pemerintah 
adalah koordinasi. Menurut dia, meskipun lapangan migas tersebut paling cepat 
baru dapat dikembangkan dalam waktu tujuh tahun ke depan, pemerintah harus 
bergerak cepat. “Jangan sampai potensi ini salah urus,” tegasnya.
Dia mengatakan, karakter lapangan yang berada di laut dalam (kedalaman lebih 
dari 200 meter) jelas membutuhkan dana besar dan teknologi tinggi yang belum 
tentu dimiliki Pertamina selaku perusahaan nasional. Meski demikian, lanjut 
dia, jangan sampai tersebarnya informasi potensi tersebut justru dimanfaatkan 
pihak-pihak yang punya modal besar dan teknologi, yakni perusahaan asing. 
“Intinya, pemerintah harus berusaha agar potensi ini bisa dimanfaatkan secara 
maksimal untuk kepentingan bangsa,” jelasnya.
Terkait dengan hal itu, Kepala BPPT Said Jenie menyatakan sudah melaporkan 
penemuan tersebut ke Departemen ESDM. Selain itu, pihaknya sudah memberikan 
tembusan yang ditindaklanjuti Pertamina dengan mengirimkan letter of intent 
kerja sama untuk menindaklanjuti temuan tersebut. “Kami harap semua pihak 
terkait bisa cepat merespons temuan ini. Sehingga bisa segera ditindaklanjuti,” 
ujarnya.
BPPT juga telah menyiapkan satu kapal riset yang dilengkapi alat khusus seismik 
untuk meneliti lebih lanjut dan telah meminta kepada pemerintah untuk 
mengamankan daerah perairan barat Aceh tersebut. (owi/kim)
Sumber : Jawa Pos 


Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.
__._,_.___ 
Messages in this topic (1) Reply (via web post) | Start a new topic 
Messages | Files | Photos | Links | Database | Polls | Members | Calendar 
 
Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to 
Traditional 
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe Recent Activity
 21New Photos
Visit Your Group 
Yahoo! Kickstart
Sign up today!
Be a career mentor
for undergrads.
Y! Messenger
Send pics quick
Share photos while
you IM friends.
Best of Y! Groups
Discover groups
that are the best
of their class.. 
__,_._,___


      ________________________________________________________ 
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi 
Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/

Kirim email ke