Bls: [iagi-net] Re: [economicgeology] Peran Geologist dalam Penanganan Bencana Longsor

2014-12-19 Terurut Topik Dr. marsudi
Terharu dan prihatin tentang Geohazard Map yang perlu dikenalkan dan 
disosialisasikan ke masyarakatyang tinggal pada daerah-daerah yang komplek 
utamanya bencana akibat tanah longsor, mungkinkita sebagai Geologist bisa dan 
memberikan masukan kepada Pemda Tk II (Kabupaten  Kota) sbb:
1. Pembuatan Peta detil skala 1: 25.000 menggunakan GIS dengan Peta-peta 
tematik mulai dari    jenis tanah / batuan, sifat fisik - mekaniknya, bentuk 
lereng, stabilitas lereng, curah hujan/ fluktuasi    muka airtanah, geologi 
struktur, dan sejarah geologi daerah kajian  (hasilnya Geohazard Map).2. 
Pengambilan data akibat kesulitan mengamati tiap jengkal daerah, ada teknologi 
yang tidak mahal    menggunakan Drone yang bisa diprogram untuk memfoto tiap 
meter daerah bencana dengan waktu    dan hasil yang cepat. Ada beberapa ahli 
Drone yang menggunakan teknik pengambilan data dengan    covering zone yang 
cukup luas (puluhan - ratusan Ha)  dan biaya murah untuk back up data pada 
    pembuatan Geohazard Map, hal ini sangat membantu Geologist atau Geotechnist 
membuat Peta.
    Peta hasil GIS dan data hasil Drone (foto-foto tiap jengkal tanah) bisa 
dibuat peta 3 Dimensi untuk    analisis dan prediksi kelongsoran dengan cepat. 
Teknologi Drone untuk survey Environment n Geological 
    Hazard ini mudah dibuat dan cepat dalam memprediksi kemungkinan bencana 
longsor akan terjadi.
3. Monitoring hasil pemetaan GEOHAZARD yang telah ada dengan menggunakan Google 
Earth yang    bisa di update tiap beberapa bulan (3 bulan atau 6 bulan) sesuai 
perubahan musim pada peta tematik    sekecil apapun dengan membuat perubahan 
warna (misal Hijau aman, kuning awas dan merah bahaya)    warna bisa bergradasi 
disesuaikan dengan tingkat bahaya longsoran tanah. Cross check setiap adanya    
perubahan menggunakan Teknologi Drone yang diprogram dalam survei, sangat 
membantu pengamatan    lokasi yang kemungkinan akan longsor.
 
Demikian sumbang saran pada rekan-rekan Geologist/ Geotechnist utamanya IAGI 
dalam memberikanmasukan ke Pemda-2 yang daerahnya rawan bencana geologi. 
Mudah-mudahan peran IAGI makin membumibagi masyarakat dan negara dalam 
menanggulangi bencana.

 Pada Jumat, 19 Desember 2014 8:37, Purnama - purnama_suan...@yahoo.com 
SRS0-cuMY=BH=yahoo.com=purnama_suan...@iagi.or.id menulis:
   

 Menurut saya, proses yang sangat penting selain pembuatan peta rawan bencana 
serta proses update yg berkelanjutan adalah bagaimana mengimplementasikan upaya 
mitigasi dan sosialisasinya kepads masyarakat di sekitar daerah terdampak 
bahaya geologi. Selama ini saya pikir upaya pembuatan peta dari instansi 
pemerintahan maupun akademik sudah baik. Masalah yg seringkali kita lupa adalah 
bagaimana membahasakan    Sekian banyak peta warna warni, laporan laporan 
teknis tersebut menjadi bahasa sederhana, mampu dipahami masyarakat awam bahkan 
mampu dijadikan petunjuk di dalam kehidupan sehari2. Ilmu sosialisasi ini yang 
sepertinya seringkali kita lupakan. IAGI dan anak organisasinya seharusnya bisa 
bahu membahu mengingatkan potensi kerawanan bencana geologi terhadap masyarakat 
awam terdampak. 
Mari bahu membahu menjadi corong sosialisasi kerawanan bencana geologi paling 
tidak diselitar lingkungan kita sendiri.
Salam hangat dari padhepokan tebet,PURNAMA

Sent from my iPhone
On 19 Des 2014, at 08.18, Gatot M Soedradjat gm.soedrad...@gmail.com wrote:


Om RDP betl overlay 2 peta ini kiranya cukup. Itu hasil PVMBG tiap bulan di 
up date. Bisa kita bantu sosialisasinya. Tapi yg lebih penting lagi adalah 
hypotesatgl kejadian longsor dng curah hujan harian 10 hari sebelumnya. 
PASTI Kalo itu kita dapatkan akan ketahuan pemicu longsor di suatu daerah pada 
curah hujan berapa (mm/hr). Kalo kita tahu sejarah tsb..maka kiranya bisa kita 
tentukan system peringatan dini longsor di suatu daerah.Dng berpatokan kejadian 
 longsor dan curah hujan harian sbg picu longsor. Tentang data curah hujan 
harian ini kita bisa masang alat pengukur curah hujan manual..( murah 
harganya).manfaatkan para relawan- relawan di dari BPBD atau TAGANA.Alat 
pengukur curah hujan bisa dipasang di rumah masing2 relawan dng kita GPS 
koordinatnya.data bisa dicatat tiap hari...kirim ke Pusdalops BPBD. 
Masalahnya tinggal kemauan dan koordinasi



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

Re: Bls: [iagi-net] Re: [economicgeology] Peran Geologist dalam Penanganan Bencana Longsor

2014-12-19 Terurut Topik Gatot M Soedradjat
Mas Marsuditks informasi dan sarannya. Semua sumbang saran dan
pemikiran yg disampaikan teman2 melalui milist ini sangat baik dan
bermanfaat. Masalahnya para pengambil keputusan bukan anggota milis ini he
he he
BTW kita sepakat peta2 rawan bencana longsor...apapun jenisnya dan
diterbitkan or dibuat oleh siapa / Instansi yg berwenang. Yuk yg sdh ada
kita manfaatkan dan kita bantu sosialisasikan kpd masyarakat. Sos bukan
perkara mudah loh perlu suatu kiat2 dan cara yg sesuai cara pandang masy
(frame nya harus disamakan). Kadang2 Sos bisa membuat masy tambah
resah(terutama sos yg dilakukan pd saat tanggap darurat) karena masy
saat ini lagi dlm keadaan trauma, sedih, putus asa mungkin dlsb
Keaadaan ini memerlukan perhatian dan cara2 khusus..Untuk itu kiranya
kita bisa bikin masukan berupa usulan kpd Pemda...utk mewaspadai daerah2
lain di Kab Banjarnegara khususnya dan daerah lain di Indonesia pd umumnya.
Senin 15 Desember saya melalui BNPB sudah mempresentasikan data2 hasil
inventarisasi dan SOP untuk menghadapi ancaman banjir dan longsor (BANSOR).
Di lima Provinsi di P Jawa. (Banten, DKI, Jabar, Jateng, Jatim) Dokumen ini
berupa RENAS menghadapi ancaman bansor 2015 - 2016. Rapat yg di prakarsai
BNPB ini dihadiri oleh UTUSAN dari BPBD di lima Prov tsb. Diharapkan dok
ini dapat dipakai acuan dan rujukan utk menghadapi ancaman bansor.
.Bola saat ini sdh ada di tangan BPBDtinggal kita mendorong dan
memberikan support .Tks...(P.nDaru monggo ditindak lanjutisy siap
membantu). Wass ww.

.
 Pada 20 Des 2014 03.07, Dr. marsudi marsud...@yahoo.co.id menulis:

 Terharu dan prihatin tentang Geohazard Map yang perlu dikenalkan dan
 disosialisasikan ke masyarakat
 yang tinggal pada daerah-daerah yang komplek utamanya bencana akibat tanah
 longsor, mungkin
 kita sebagai Geologist bisa dan memberikan masukan kepada Pemda Tk II
 (Kabupaten  Kota) sbb:

 1. Pembuatan Peta detil skala 1: 25.000 menggunakan GIS dengan Peta-peta
 tematik mulai dari
 jenis tanah / batuan, sifat fisik - mekaniknya, bentuk lereng,
 stabilitas lereng, curah hujan/ fluktuasi
 muka airtanah, geologi struktur, dan sejarah geologi daerah kajian
  (hasilnya Geohazard Map).
 2. Pengambilan data akibat kesulitan mengamati tiap jengkal daerah, ada
 teknologi yang tidak mahal
 menggunakan Drone yang bisa diprogram untuk memfoto tiap meter daerah
 bencana dengan waktu
 dan hasil yang cepat. Ada beberapa ahli Drone yang menggunakan teknik
 pengambilan data dengan
 covering zone yang cukup luas (puluhan - ratusan Ha)  dan biaya murah
 untuk back up data pada
 pembuatan Geohazard Map, hal ini sangat membantu Geologist atau
 Geotechnist membuat Peta.
 Peta hasil GIS dan data hasil Drone (foto-foto tiap jengkal tanah)
 bisa dibuat peta 3 Dimensi untuk
 analisis dan prediksi kelongsoran dengan cepat. Teknologi Drone untuk
 survey Environment n Geological
 Hazard ini mudah dibuat dan cepat dalam memprediksi kemungkinan
 bencana longsor akan terjadi.
 3. Monitoring hasil pemetaan GEOHAZARD yang telah ada dengan menggunakan
 Google Earth yang
 bisa di update tiap beberapa bulan (3 bulan atau 6 bulan) sesuai
 perubahan musim pada peta tematik
 sekecil apapun dengan membuat perubahan warna (misal Hijau aman,
 kuning awas dan merah bahaya)
 warna bisa bergradasi disesuaikan dengan tingkat bahaya longsoran
 tanah. Cross check setiap adanya
 perubahan menggunakan Teknologi Drone yang diprogram dalam survei,
 sangat membantu pengamatan
 lokasi yang kemungkinan akan longsor.

 Demikian sumbang saran pada rekan-rekan Geologist/ Geotechnist utamanya
 IAGI dalam memberikan
 masukan ke Pemda-2 yang daerahnya rawan bencana geologi. Mudah-mudahan
 peran IAGI makin membumi
 bagi masyarakat dan negara dalam menanggulangi bencana.

   Pada Jumat, 19 Desember 2014 8:37, Purnama - purnama_suan...@yahoo.com
 SRS0-cuMY=BH=yahoo.com=purnama_suan...@iagi.or.id menulis:


 Menurut saya, proses yang sangat penting selain pembuatan peta rawan
 bencana serta proses update yg berkelanjutan adalah bagaimana
 mengimplementasikan upaya mitigasi dan sosialisasinya kepads masyarakat di
 sekitar daerah terdampak bahaya geologi. Selama ini saya pikir upaya
 pembuatan peta dari instansi pemerintahan maupun akademik sudah baik.
 Masalah yg seringkali kita lupa adalah bagaimana membahasakanSekian
 banyak peta warna warni, laporan laporan teknis tersebut menjadi bahasa
 sederhana, mampu dipahami masyarakat awam bahkan mampu dijadikan petunjuk
 di dalam kehidupan sehari2. Ilmu sosialisasi ini yang sepertinya seringkali
 kita lupakan. IAGI dan anak organisasinya seharusnya bisa bahu membahu
 mengingatkan potensi kerawanan bencana geologi terhadap masyarakat awam
 terdampak.

 Mari bahu membahu menjadi corong sosialisasi kerawanan bencana geologi
 paling tidak diselitar lingkungan kita sendiri.

 Salam hangat dari padhepokan tebet,
 PURNAMA


 Sent from my iPhone

 On 19 Des 2014, at 08.18, Gatot M Soedradjat 

Re: Bls: [iagi-net] Re: [economicgeology] Peran Geologist dalam Penanganan Bencana Longsor

2014-12-19 Terurut Topik liamsi
Kadang masyarakat itu Tidak ada pilihan lain , Sebetulnya sudah tahu kalau 
rumahnya masuk daerah yg rawan Bansor namun apa daya tidak punya alternatif 
lain mau pindah kemana, inilah problem besarnya  


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Gatot M Soedradjat gm.soedrad...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Sat, 20 Dec 2014 04:07:12 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net] Re: [economicgeology] Peran Geologist dalam
 Penanganan Bencana Longsor
Mas Marsuditks informasi dan sarannya. Semua sumbang saran dan
pemikiran yg disampaikan teman2 melalui milist ini sangat baik dan
bermanfaat. Masalahnya para pengambil keputusan bukan anggota milis ini he
he he
BTW kita sepakat peta2 rawan bencana longsor...apapun jenisnya dan
diterbitkan or dibuat oleh siapa / Instansi yg berwenang. Yuk yg sdh ada
kita manfaatkan dan kita bantu sosialisasikan kpd masyarakat. Sos bukan
perkara mudah loh perlu suatu kiat2 dan cara yg sesuai cara pandang masy
(frame nya harus disamakan). Kadang2 Sos bisa membuat masy tambah
resah(terutama sos yg dilakukan pd saat tanggap darurat) karena masy
saat ini lagi dlm keadaan trauma, sedih, putus asa mungkin dlsb
Keaadaan ini memerlukan perhatian dan cara2 khusus..Untuk itu kiranya
kita bisa bikin masukan berupa usulan kpd Pemda...utk mewaspadai daerah2
lain di Kab Banjarnegara khususnya dan daerah lain di Indonesia pd umumnya.
Senin 15 Desember saya melalui BNPB sudah mempresentasikan data2 hasil
inventarisasi dan SOP untuk menghadapi ancaman banjir dan longsor (BANSOR).
Di lima Provinsi di P Jawa. (Banten, DKI, Jabar, Jateng, Jatim) Dokumen ini
berupa RENAS menghadapi ancaman bansor 2015 - 2016. Rapat yg di prakarsai
BNPB ini dihadiri oleh UTUSAN dari BPBD di lima Prov tsb. Diharapkan dok
ini dapat dipakai acuan dan rujukan utk menghadapi ancaman bansor.
.Bola saat ini sdh ada di tangan BPBDtinggal kita mendorong dan
memberikan support .Tks...(P.nDaru monggo ditindak lanjutisy siap
membantu). Wass ww.

.
 Pada 20 Des 2014 03.07, Dr. marsudi marsud...@yahoo.co.id menulis:

 Terharu dan prihatin tentang Geohazard Map yang perlu dikenalkan dan
 disosialisasikan ke masyarakat
 yang tinggal pada daerah-daerah yang komplek utamanya bencana akibat tanah
 longsor, mungkin
 kita sebagai Geologist bisa dan memberikan masukan kepada Pemda Tk II
 (Kabupaten  Kota) sbb:

 1. Pembuatan Peta detil skala 1: 25.000 menggunakan GIS dengan Peta-peta
 tematik mulai dari
 jenis tanah / batuan, sifat fisik - mekaniknya, bentuk lereng,
 stabilitas lereng, curah hujan/ fluktuasi
 muka airtanah, geologi struktur, dan sejarah geologi daerah kajian
  (hasilnya Geohazard Map).
 2. Pengambilan data akibat kesulitan mengamati tiap jengkal daerah, ada
 teknologi yang tidak mahal
 menggunakan Drone yang bisa diprogram untuk memfoto tiap meter daerah
 bencana dengan waktu
 dan hasil yang cepat. Ada beberapa ahli Drone yang menggunakan teknik
 pengambilan data dengan
 covering zone yang cukup luas (puluhan - ratusan Ha)  dan biaya murah
 untuk back up data pada
 pembuatan Geohazard Map, hal ini sangat membantu Geologist atau
 Geotechnist membuat Peta.
 Peta hasil GIS dan data hasil Drone (foto-foto tiap jengkal tanah)
 bisa dibuat peta 3 Dimensi untuk
 analisis dan prediksi kelongsoran dengan cepat. Teknologi Drone untuk
 survey Environment n Geological
 Hazard ini mudah dibuat dan cepat dalam memprediksi kemungkinan
 bencana longsor akan terjadi.
 3. Monitoring hasil pemetaan GEOHAZARD yang telah ada dengan menggunakan
 Google Earth yang
 bisa di update tiap beberapa bulan (3 bulan atau 6 bulan) sesuai
 perubahan musim pada peta tematik
 sekecil apapun dengan membuat perubahan warna (misal Hijau aman,
 kuning awas dan merah bahaya)
 warna bisa bergradasi disesuaikan dengan tingkat bahaya longsoran
 tanah. Cross check setiap adanya
 perubahan menggunakan Teknologi Drone yang diprogram dalam survei,
 sangat membantu pengamatan
 lokasi yang kemungkinan akan longsor.

 Demikian sumbang saran pada rekan-rekan Geologist/ Geotechnist utamanya
 IAGI dalam memberikan
 masukan ke Pemda-2 yang daerahnya rawan bencana geologi. Mudah-mudahan
 peran IAGI makin membumi
 bagi masyarakat dan negara dalam menanggulangi bencana.

   Pada Jumat, 19 Desember 2014 8:37, Purnama - purnama_suan...@yahoo.com
 SRS0-cuMY=BH=yahoo.com=purnama_suan...@iagi.or.id menulis:


 Menurut saya, proses yang sangat penting selain pembuatan peta rawan
 bencana serta proses update yg berkelanjutan adalah bagaimana
 mengimplementasikan upaya mitigasi dan sosialisasinya kepads masyarakat di
 sekitar daerah terdampak bahaya geologi. Selama ini saya pikir upaya
 pembuatan peta dari instansi pemerintahan maupun akademik sudah baik.
 Masalah yg seringkali kita lupa adalah bagaimana membahasakanSekian
 banyak peta warna warni, laporan laporan teknis tersebut menjadi bahasa
 sederhana, mampu