Hal: Hal: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI
Pak Heri, CSB itu singkatan dari apa?. - Pesan Asli Dari: heri ferius [EMAIL PROTECTED] Kepada: iagi-net@iagi.or.id Terkirim: Sabtu, 22 September, 2007 3:30:44 Topik: Re: Hal: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI Tanya pak, bisa dipakai buat cari kerja ngak?. Anggap saja, Pengalaman 13 thn di CSB sebagai wellsite geologist dan merangkap virtual office geologist dalam evaluasi (maklum pekerja kontrak-kontrak alias labour supply) dan geologist kumpeni nya pada baru-baru kemaren sore, dengan keahlian Click engineer. Pokoke serba tahu CSB, kalau ada yang ingin tahu detil dan tetek bengek nya CSB, rugi kalau ngak sempat diskusi. Trus nyari sertifikat seperti yang dimaksud, bisa diapply ke kumpani dan diterima. Jaminan ?. HF as a unemployment. - Original Message - From: benyamin sembiring [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 19, 2007 1:40 PM Subject: Re: Hal: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI sertifikasi di bidang drilling, juru tembak seismik sangat berbeda sekali dengan sertifikasi yang diberikan oleh IAGI. Itu adalah sertifikat/ijazah yang diberikan apabila seseorang ikut kursus drilling, juru tembak dan dinyatakan lulus. untuk mendapatkan sertifikasi di IAGI pelamar tidak perlu harus mengikuti kursus (belajar), test tertulis untuk menyatakan lulus atau tidak lulus dan mendapatkan sertifikat. Sertifikasi di IAGI lebih cenderung kepada pengalaman, pengakuan terhadap kemampuan seseorang di bidang tertentu sesuai dengan pengalaman. Pengalaman disini bisa diartikan tingkat pendidikan, pengalaman bekerja (mengerjakan pekerjaan sesuai sertifikasi yg diminta), adanya pengakuan dari orang lain, karya ilmiah, dll Jadi bisa dikatakan bahwa IAGI memberikan lebel kepada seseorang yang memang benar-banar ahli dibidang tertentu. Satu sisi ini sangat baik, mengapa Kita gak perlu kecolongan mempekerjakan seseorang yang tidak ahlinya, jika kita butuh ahli geologi di central sumatra basin, kita gak perlu salah mencari orang yang ahli di well site geologist, dll. Atau maukah pekerjaan kita dikerjakan oleh orang yang bukan ahlinya. Mungkin saja orang tersebut S3 geologi sudah banyak pengalaman, tapi tidak semua dia akan tau tentang geologi. Jadi untuk itulah sertifikasi ahli diberikan salam benz (pernah kerja di sekretariat IAGI) Pada tanggal 19/09/07, yanto salim [EMAIL PROTECTED] menulis: Inilah justifikasi untuk menjalankan Sertifikasi, dan permainan kata kata yang tentunya sah sah saja, selama sertifikasi itu bukan merupakan keharusan sehingga akhirnya menjadi beban biaya baik oleh perorangan maupun perusahaan dan kalau cost recovery akan menjadi biaya negara. Hitungannya sederhana saja 1,000 geologist membayar Rp. 100.000 maka jumlah itu sudah menjadi Rp.100.000.000. Tolong di lihat bahwa sistim sertifikasi inisudah menjalar sedemikian banyaknya apapun alasannya , dibidang drilling, jurutembak seismik dsb.nyadsbnya. Bayangkan kalau sertfikasi itu hanya berlaku setahun maka harus diperpanjang lagi atau di[perbarui, berapa besar biayanya?, waktu yang hilang. Susahnya kalau hal ini sudah menjadi tujuan maka akan dicarikan alasan yang sangat bagus dan lalu dikeluarkan undang undang habislah mau tak mau harus dilaksanakan. Apakah dosen dosen yang membuat kita jadi professional tidak diakui sebagai ahli geologi? bagi kita harus jeli melihat apakah seorang yang ditatar selama 40 jam dan belum berpengalaman, akan bisa menilai seorang geologist yang sudah berpengalaman dilapangan lebih banyak dari dia. Kalau sudah berpengalaman kerja sertifikasi kegunaanya ???. Sadarlah bahwa dengan sertifikasi ini kita menyuburkan lagi kebudayaan secarik kertas sebagai pengakuan kemampuan dan ini bisa berakibat negatif karena dalam proses pembuatan itu ada peluang walaupun sertifikasinya gratis. QUO VADIS. Yanto Salim - Pesan Asli Dari: Chairul Nas [EMAIL PROTECTED] Kepada: iagi-net@iagi.or.id Terkirim: Rabu, 19 September, 2007 11:59:21 Topik: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI Rekans Anggota IAGI, Setelah lulus dari jurusan Geologi kita dinyatakan berhak menyandang predikat sebagai seorang Sarjana Geologi, bukan Ahli Geologi (geologist). Lain soal, apabila seorang yang sudah menjadi ahli geologi lebih dulu - kuliah kembali untuk sekedar mendapat ijazah S1 sarjana geologi, sudah barang tentu merupakan sarjana yang juga ahli geologi. Untuk fresh graduates dari jurusan geologi, diperlukan waktu untuk menjadi ahli geologi. Setelah itu, tingkat keahliannya perlu diukur (di-ases) oleh assessor yang diakui oleh BNSP (jika kita mengikuti aturan BNSP). Asesor yang diakui (certified assessor) adalah jebolan penataran asesor 40 jam yang diselenggarakan oleh BNSP. Penataran asesor pada dasarnya adalah penataran tentang penggunaan metoda baku dalam melakukan assessment untuk Sertifikasi Profesi.
Re: Hal: Hal: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI
Central Sumatra Basin ya ? Sebagian besar Field-nya Caltex ? On 9/25/07, yanto salim [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Heri, CSB itu singkatan dari apa?. - Pesan Asli Dari: heri ferius [EMAIL PROTECTED] Kepada: iagi-net@iagi.or.id Terkirim: Sabtu, 22 September, 2007 3:30:44 Topik: Re: Hal: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI Tanya pak, bisa dipakai buat cari kerja ngak?. Anggap saja, Pengalaman 13 thn di CSB sebagai wellsite geologist dan merangkap virtual office geologist dalam evaluasi (maklum pekerja kontrak-kontrak alias labour supply) dan geologist kumpeni nya pada baru-baru kemaren sore, dengan keahlian Click engineer. Pokoke serba tahu CSB, kalau ada yang ingin tahu detil dan tetek bengek nya CSB, rugi kalau ngak sempat diskusi. Trus nyari sertifikat seperti yang dimaksud, bisa diapply ke kumpani dan diterima. Jaminan ?. HF as a unemployment. - Original Message - From: benyamin sembiring [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 19, 2007 1:40 PM Subject: Re: Hal: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI sertifikasi di bidang drilling, juru tembak seismik sangat berbeda sekali dengan sertifikasi yang diberikan oleh IAGI. Itu adalah sertifikat/ijazah yang diberikan apabila seseorang ikut kursus drilling, juru tembak dan dinyatakan lulus. untuk mendapatkan sertifikasi di IAGI pelamar tidak perlu harus mengikuti kursus (belajar), test tertulis untuk menyatakan lulus atau tidak lulus dan mendapatkan sertifikat. Sertifikasi di IAGI lebih cenderung kepada pengalaman, pengakuan terhadap kemampuan seseorang di bidang tertentu sesuai dengan pengalaman. Pengalaman disini bisa diartikan tingkat pendidikan, pengalaman bekerja (mengerjakan pekerjaan sesuai sertifikasi yg diminta), adanya pengakuan dari orang lain, karya ilmiah, dll Jadi bisa dikatakan bahwa IAGI memberikan lebel kepada seseorang yang memang benar-banar ahli dibidang tertentu. Satu sisi ini sangat baik, mengapa Kita gak perlu kecolongan mempekerjakan seseorang yang tidak ahlinya, jika kita butuh ahli geologi di central sumatra basin, kita gak perlu salah mencari orang yang ahli di well site geologist, dll. Atau maukah pekerjaan kita dikerjakan oleh orang yang bukan ahlinya. Mungkin saja orang tersebut S3 geologi sudah banyak pengalaman, tapi tidak semua dia akan tau tentang geologi. Jadi untuk itulah sertifikasi ahli diberikan salam benz (pernah kerja di sekretariat IAGI) Pada tanggal 19/09/07, yanto salim [EMAIL PROTECTED] menulis: Inilah justifikasi untuk menjalankan Sertifikasi, dan permainan kata kata yang tentunya sah sah saja, selama sertifikasi itu bukan merupakan keharusan sehingga akhirnya menjadi beban biaya baik oleh perorangan maupun perusahaan dan kalau cost recovery akan menjadi biaya negara. Hitungannya sederhana saja 1,000 geologist membayar Rp. 100.000 maka jumlah itu sudah menjadi Rp.100.000.000. Tolong di lihat bahwa sistim sertifikasi inisudah menjalar sedemikian banyaknya apapun alasannya , dibidang drilling, jurutembak seismik dsb.nyadsbnya. Bayangkan kalau sertfikasi itu hanya berlaku setahun maka harus diperpanjang lagi atau di[perbarui, berapa besar biayanya?, waktu yang hilang. Susahnya kalau hal ini sudah menjadi tujuan maka akan dicarikan alasan yang sangat bagus dan lalu dikeluarkan undang undang habislah mau tak mau harus dilaksanakan. Apakah dosen dosen yang membuat kita jadi professional tidak diakui sebagai ahli geologi? bagi kita harus jeli melihat apakah seorang yang ditatar selama 40 jam dan belum berpengalaman, akan bisa menilai seorang geologist yang sudah berpengalaman dilapangan lebih banyak dari dia. Kalau sudah berpengalaman kerja sertifikasi kegunaanya ???. Sadarlah bahwa dengan sertifikasi ini kita menyuburkan lagi kebudayaan secarik kertas sebagai pengakuan kemampuan dan ini bisa berakibat negatif karena dalam proses pembuatan itu ada peluang walaupun sertifikasinya gratis. QUO VADIS. Yanto Salim - Pesan Asli Dari: Chairul Nas [EMAIL PROTECTED] Kepada: iagi-net@iagi.or.id Terkirim: Rabu, 19 September, 2007 11:59:21 Topik: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI Rekans Anggota IAGI, Setelah lulus dari jurusan Geologi kita dinyatakan berhak menyandang predikat sebagai seorang Sarjana Geologi, bukan Ahli Geologi (geologist). Lain soal, apabila seorang yang sudah menjadi ahli geologi lebih dulu - kuliah kembali untuk sekedar mendapat ijazah S1 sarjana geologi, sudah barang tentu merupakan sarjana yang juga ahli geologi. Untuk fresh graduates dari jurusan geologi, diperlukan waktu untuk menjadi ahli geologi. Setelah itu, tingkat keahliannya perlu diukur (di-ases) oleh assessor yang diakui oleh BNSP (jika kita mengikuti aturan BNSP).
Hal: Hal: Hal: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI
terimakasih. Salam Yanto Salim. - Pesan Asli Dari: nyoto - ke-el [EMAIL PROTECTED] Kepada: iagi-net@iagi.or.id Terkirim: Selasa, 25 September, 2007 8:12:40 Topik: Re: Hal: Hal: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI Central Sumatra Basin ya ? Sebagian besar Field-nya Caltex ? On 9/25/07, yanto salim [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Heri, CSB itu singkatan dari apa?. - Pesan Asli Dari: heri ferius [EMAIL PROTECTED] Kepada: iagi-net@iagi.or.id Terkirim: Sabtu, 22 September, 2007 3:30:44 Topik: Re: Hal: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI Tanya pak, bisa dipakai buat cari kerja ngak?. Anggap saja, Pengalaman 13 thn di CSB sebagai wellsite geologist dan merangkap virtual office geologist dalam evaluasi (maklum pekerja kontrak-kontrak alias labour supply) dan geologist kumpeni nya pada baru-baru kemaren sore, dengan keahlian Click engineer. Pokoke serba tahu CSB, kalau ada yang ingin tahu detil dan tetek bengek nya CSB, rugi kalau ngak sempat diskusi. Trus nyari sertifikat seperti yang dimaksud, bisa diapply ke kumpani dan diterima. Jaminan ?. HF as a unemployment. - Original Message - From: benyamin sembiring [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 19, 2007 1:40 PM Subject: Re: Hal: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI sertifikasi di bidang drilling, juru tembak seismik sangat berbeda sekali dengan sertifikasi yang diberikan oleh IAGI. Itu adalah sertifikat/ijazah yang diberikan apabila seseorang ikut kursus drilling, juru tembak dan dinyatakan lulus. untuk mendapatkan sertifikasi di IAGI pelamar tidak perlu harus mengikuti kursus (belajar), test tertulis untuk menyatakan lulus atau tidak lulus dan mendapatkan sertifikat. Sertifikasi di IAGI lebih cenderung kepada pengalaman, pengakuan terhadap kemampuan seseorang di bidang tertentu sesuai dengan pengalaman. Pengalaman disini bisa diartikan tingkat pendidikan, pengalaman bekerja (mengerjakan pekerjaan sesuai sertifikasi yg diminta), adanya pengakuan dari orang lain, karya ilmiah, dll Jadi bisa dikatakan bahwa IAGI memberikan lebel kepada seseorang yang memang benar-banar ahli dibidang tertentu. Satu sisi ini sangat baik, mengapa Kita gak perlu kecolongan mempekerjakan seseorang yang tidak ahlinya, jika kita butuh ahli geologi di central sumatra basin, kita gak perlu salah mencari orang yang ahli di well site geologist, dll. Atau maukah pekerjaan kita dikerjakan oleh orang yang bukan ahlinya. Mungkin saja orang tersebut S3 geologi sudah banyak pengalaman, tapi tidak semua dia akan tau tentang geologi. Jadi untuk itulah sertifikasi ahli diberikan salam benz (pernah kerja di sekretariat IAGI) Pada tanggal 19/09/07, yanto salim [EMAIL PROTECTED] menulis: Inilah justifikasi untuk menjalankan Sertifikasi, dan permainan kata kata yang tentunya sah sah saja, selama sertifikasi itu bukan merupakan keharusan sehingga akhirnya menjadi beban biaya baik oleh perorangan maupun perusahaan dan kalau cost recovery akan menjadi biaya negara. Hitungannya sederhana saja 1,000 geologist membayar Rp. 100.000 maka jumlah itu sudah menjadi Rp.100.000.000. Tolong di lihat bahwa sistim sertifikasi inisudah menjalar sedemikian banyaknya apapun alasannya , dibidang drilling, jurutembak seismik dsb.nyadsbnya. Bayangkan kalau sertfikasi itu hanya berlaku setahun maka harus diperpanjang lagi atau di[perbarui, berapa besar biayanya?, waktu yang hilang. Susahnya kalau hal ini sudah menjadi tujuan maka akan dicarikan alasan yang sangat bagus dan lalu dikeluarkan undang undang habislah mau tak mau harus dilaksanakan. Apakah dosen dosen yang membuat kita jadi professional tidak diakui sebagai ahli geologi? bagi kita harus jeli melihat apakah seorang yang ditatar selama 40 jam dan belum berpengalaman, akan bisa menilai seorang geologist yang sudah berpengalaman dilapangan lebih banyak dari dia. Kalau sudah berpengalaman kerja sertifikasi kegunaanya ???. Sadarlah bahwa dengan sertifikasi ini kita menyuburkan lagi kebudayaan secarik kertas sebagai pengakuan kemampuan dan ini bisa berakibat negatif karena dalam proses pembuatan itu ada peluang walaupun sertifikasinya gratis. QUO VADIS. Yanto Salim - Pesan Asli Dari: Chairul Nas [EMAIL PROTECTED] Kepada: iagi-net@iagi.or.id Terkirim: Rabu, 19 September, 2007 11:59:21 Topik: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI Rekans Anggota IAGI, Setelah lulus dari jurusan Geologi kita dinyatakan berhak menyandang predikat sebagai seorang Sarjana Geologi, bukan Ahli Geologi (geologist). Lain soal, apabila seorang yang sudah menjadi ahli geologi lebih dulu - kuliah kembali untuk sekedar mendapat ijazah S1 sarjana geologi, sudah barang tentu merupakan sarjana