Hal: Hal: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI

2007-09-24 Terurut Topik yanto salim
Pak Heri, 

CSB itu singkatan dari apa?.



- Pesan Asli 
Dari: heri ferius [EMAIL PROTECTED]
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Terkirim: Sabtu, 22 September, 2007 3:30:44
Topik: Re: Hal: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI


Tanya pak, bisa dipakai buat cari kerja ngak?.
Anggap saja, Pengalaman  13 thn di CSB sebagai wellsite geologist dan
merangkap virtual office geologist dalam evaluasi (maklum pekerja
kontrak-kontrak alias labour supply) dan geologist kumpeni nya pada
baru-baru kemaren sore, dengan keahlian Click engineer. Pokoke serba tahu
CSB, kalau ada yang ingin tahu detil dan tetek bengek nya CSB, rugi kalau 
ngak
sempat diskusi. Trus nyari sertifikat seperti yang dimaksud, bisa diapply ke
kumpani dan diterima.  Jaminan ?.

HF as a unemployment.

- Original Message - 
From: benyamin sembiring [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, September 19, 2007 1:40 PM
Subject: Re: Hal: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI


 sertifikasi di bidang drilling, juru tembak seismik sangat berbeda sekali
 dengan sertifikasi yang diberikan oleh IAGI. Itu adalah sertifikat/ijazah
 yang diberikan apabila seseorang ikut kursus drilling, juru tembak dan
 dinyatakan lulus.


 untuk mendapatkan sertifikasi di IAGI pelamar tidak perlu harus mengikuti
 kursus (belajar), test tertulis untuk menyatakan lulus atau tidak lulus
 dan
 mendapatkan sertifikat.
 Sertifikasi di IAGI lebih cenderung kepada pengalaman, pengakuan terhadap
 kemampuan seseorang di bidang tertentu sesuai dengan pengalaman.
 Pengalaman
 disini bisa diartikan tingkat pendidikan, pengalaman bekerja (mengerjakan
 pekerjaan sesuai sertifikasi yg diminta),  adanya pengakuan dari orang
 lain,
 karya ilmiah, dll
 Jadi bisa dikatakan bahwa IAGI memberikan lebel kepada seseorang yang
 memang
 benar-banar ahli dibidang tertentu.

 Satu sisi ini sangat baik, mengapa
 Kita gak perlu kecolongan mempekerjakan seseorang yang tidak ahlinya, jika
 kita butuh ahli geologi di central sumatra basin, kita gak perlu salah
 mencari orang yang ahli di well site geologist, dll.
 Atau maukah pekerjaan kita dikerjakan oleh orang yang bukan ahlinya.
 Mungkin
 saja orang tersebut S3 geologi sudah banyak pengalaman, tapi tidak semua
 dia
 akan tau tentang geologi.

 Jadi untuk itulah sertifikasi ahli diberikan

 salam
 benz (pernah kerja di sekretariat IAGI)






 Pada tanggal 19/09/07, yanto salim [EMAIL PROTECTED] menulis:

 Inilah justifikasi untuk menjalankan Sertifikasi, dan permainan kata kata
 yang tentunya sah sah saja, selama sertifikasi itu bukan merupakan
 keharusan
 sehingga akhirnya menjadi beban biaya baik oleh perorangan maupun
 perusahaan
 dan kalau cost recovery akan menjadi biaya negara. Hitungannya sederhana
 saja 1,000 geologist membayar Rp. 100.000 maka jumlah itu sudah menjadi
 Rp.100.000.000.
 Tolong di lihat bahwa sistim sertifikasi inisudah menjalar sedemikian
 banyaknya apapun alasannya , dibidang drilling, jurutembak seismik
 dsb.nyadsbnya. Bayangkan kalau sertfikasi itu hanya berlaku setahun maka
 harus
 diperpanjang lagi atau di[perbarui, berapa besar biayanya?, waktu yang
 hilang.

 Susahnya kalau hal ini sudah menjadi tujuan maka akan dicarikan alasan
 yang sangat bagus dan lalu dikeluarkan undang undang habislah mau tak mau
 harus dilaksanakan.

 Apakah dosen dosen yang membuat kita jadi professional tidak diakui
 sebagai ahli geologi?

 bagi kita harus jeli melihat apakah seorang yang ditatar selama 40 jam
 dan
 belum berpengalaman, akan bisa menilai seorang geologist yang sudah
 berpengalaman dilapangan lebih banyak dari dia.

 Kalau sudah berpengalaman kerja sertifikasi kegunaanya ???.
 Sadarlah bahwa dengan sertifikasi ini kita menyuburkan lagi kebudayaan
 secarik kertas sebagai pengakuan  kemampuan dan ini bisa berakibat
 negatif
 karena dalam proses pembuatan itu ada peluang  walaupun sertifikasinya
 gratis.

 QUO VADIS.

 Yanto Salim





 - Pesan Asli 
 Dari: Chairul Nas [EMAIL PROTECTED]
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Terkirim: Rabu, 19 September, 2007 11:59:21
 Topik: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI


 Rekans Anggota IAGI,

 Setelah lulus dari jurusan Geologi kita dinyatakan berhak menyandang
 predikat sebagai seorang Sarjana Geologi, bukan Ahli Geologi
 (geologist).
 Lain soal, apabila seorang yang sudah menjadi ahli geologi lebih dulu -
 kuliah kembali untuk sekedar mendapat ijazah S1 sarjana geologi, sudah
 barang tentu merupakan sarjana yang juga ahli geologi. Untuk fresh
 graduates dari jurusan geologi, diperlukan waktu untuk menjadi ahli
 geologi. Setelah itu, tingkat keahliannya perlu diukur (di-ases) oleh
 assessor yang diakui oleh BNSP (jika kita mengikuti aturan BNSP).
 Asesor
 yang diakui (certified assessor) adalah jebolan penataran asesor 40 jam
 yang
 diselenggarakan oleh BNSP. Penataran asesor pada dasarnya adalah
 penataran
 tentang penggunaan metoda baku  dalam melakukan assessment untuk
 Sertifikasi
 Profesi. 

Re: Hal: Hal: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI

2007-09-24 Terurut Topik nyoto - ke-el
Central Sumatra Basin ya ?  Sebagian besar Field-nya Caltex ?




On 9/25/07, yanto salim [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak Heri,

 CSB itu singkatan dari apa?.



 - Pesan Asli 
 Dari: heri ferius [EMAIL PROTECTED]
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Terkirim: Sabtu, 22 September, 2007 3:30:44
 Topik: Re: Hal: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI


 Tanya pak, bisa dipakai buat cari kerja ngak?.
 Anggap saja, Pengalaman  13 thn di CSB sebagai wellsite geologist dan
 merangkap virtual office geologist dalam evaluasi (maklum pekerja
 kontrak-kontrak alias labour supply) dan geologist kumpeni nya pada
 baru-baru kemaren sore, dengan keahlian Click engineer. Pokoke serba
 tahu
 CSB, kalau ada yang ingin tahu detil dan tetek bengek nya CSB, rugi kalau
 ngak
 sempat diskusi. Trus nyari sertifikat seperti yang dimaksud, bisa diapply
 ke
 kumpani dan diterima.  Jaminan ?.

 HF as a unemployment.

 - Original Message -
 From: benyamin sembiring [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, September 19, 2007 1:40 PM
 Subject: Re: Hal: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI


  sertifikasi di bidang drilling, juru tembak seismik sangat berbeda
 sekali
  dengan sertifikasi yang diberikan oleh IAGI. Itu adalah
 sertifikat/ijazah
  yang diberikan apabila seseorang ikut kursus drilling, juru tembak dan
  dinyatakan lulus.
 
 
  untuk mendapatkan sertifikasi di IAGI pelamar tidak perlu harus
 mengikuti
  kursus (belajar), test tertulis untuk menyatakan lulus atau tidak lulus
  dan
  mendapatkan sertifikat.
  Sertifikasi di IAGI lebih cenderung kepada pengalaman, pengakuan
 terhadap
  kemampuan seseorang di bidang tertentu sesuai dengan pengalaman.
  Pengalaman
  disini bisa diartikan tingkat pendidikan, pengalaman bekerja
 (mengerjakan
  pekerjaan sesuai sertifikasi yg diminta),  adanya pengakuan dari orang
  lain,
  karya ilmiah, dll
  Jadi bisa dikatakan bahwa IAGI memberikan lebel kepada seseorang yang
  memang
  benar-banar ahli dibidang tertentu.
 
  Satu sisi ini sangat baik, mengapa
  Kita gak perlu kecolongan mempekerjakan seseorang yang tidak ahlinya,
 jika
  kita butuh ahli geologi di central sumatra basin, kita gak perlu salah
  mencari orang yang ahli di well site geologist, dll.
  Atau maukah pekerjaan kita dikerjakan oleh orang yang bukan ahlinya.
  Mungkin
  saja orang tersebut S3 geologi sudah banyak pengalaman, tapi tidak semua
  dia
  akan tau tentang geologi.
 
  Jadi untuk itulah sertifikasi ahli diberikan
 
  salam
  benz (pernah kerja di sekretariat IAGI)
 
 
 
 
 
 
  Pada tanggal 19/09/07, yanto salim [EMAIL PROTECTED] menulis:
 
  Inilah justifikasi untuk menjalankan Sertifikasi, dan permainan kata
 kata
  yang tentunya sah sah saja, selama sertifikasi itu bukan merupakan
  keharusan
  sehingga akhirnya menjadi beban biaya baik oleh perorangan maupun
  perusahaan
  dan kalau cost recovery akan menjadi biaya negara. Hitungannya
 sederhana
  saja 1,000 geologist membayar Rp. 100.000 maka jumlah itu sudah menjadi
  Rp.100.000.000.
  Tolong di lihat bahwa sistim sertifikasi inisudah menjalar sedemikian
  banyaknya apapun alasannya , dibidang drilling, jurutembak seismik
  dsb.nyadsbnya. Bayangkan kalau sertfikasi itu hanya berlaku setahun
 maka
  harus
  diperpanjang lagi atau di[perbarui, berapa besar biayanya?, waktu yang
  hilang.
 
  Susahnya kalau hal ini sudah menjadi tujuan maka akan dicarikan alasan
  yang sangat bagus dan lalu dikeluarkan undang undang habislah mau tak
 mau
  harus dilaksanakan.
 
  Apakah dosen dosen yang membuat kita jadi professional tidak diakui
  sebagai ahli geologi?
 
  bagi kita harus jeli melihat apakah seorang yang ditatar selama 40 jam
  dan
  belum berpengalaman, akan bisa menilai seorang geologist yang sudah
  berpengalaman dilapangan lebih banyak dari dia.
 
  Kalau sudah berpengalaman kerja sertifikasi kegunaanya ???.
  Sadarlah bahwa dengan sertifikasi ini kita menyuburkan lagi kebudayaan
  secarik kertas sebagai pengakuan  kemampuan dan ini bisa berakibat
  negatif
  karena dalam proses pembuatan itu ada peluang  walaupun sertifikasinya
  gratis.
 
  QUO VADIS.
 
  Yanto Salim
 
 
 
 
 
  - Pesan Asli 
  Dari: Chairul Nas [EMAIL PROTECTED]
  Kepada: iagi-net@iagi.or.id
  Terkirim: Rabu, 19 September, 2007 11:59:21
  Topik: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI
 
 
  Rekans Anggota IAGI,
 
  Setelah lulus dari jurusan Geologi kita dinyatakan berhak menyandang
  predikat sebagai seorang Sarjana Geologi, bukan Ahli Geologi
  (geologist).
  Lain soal, apabila seorang yang sudah menjadi ahli geologi lebih dulu -
  kuliah kembali untuk sekedar mendapat ijazah S1 sarjana geologi, sudah
  barang tentu merupakan sarjana yang juga ahli geologi. Untuk fresh
  graduates dari jurusan geologi, diperlukan waktu untuk menjadi ahli
  geologi. Setelah itu, tingkat keahliannya perlu diukur (di-ases) oleh
  assessor yang diakui oleh BNSP (jika kita mengikuti aturan BNSP).
  

Hal: Hal: Hal: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI

2007-09-24 Terurut Topik yanto salim
terimakasih.

Salam 
Yanto Salim.


- Pesan Asli 
Dari: nyoto - ke-el [EMAIL PROTECTED]
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Terkirim: Selasa, 25 September, 2007 8:12:40
Topik: Re: Hal: Hal: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI


Central Sumatra Basin ya ?  Sebagian besar Field-nya Caltex ?




On 9/25/07, yanto salim [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak Heri,

 CSB itu singkatan dari apa?.



 - Pesan Asli 
 Dari: heri ferius [EMAIL PROTECTED]
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Terkirim: Sabtu, 22 September, 2007 3:30:44
 Topik: Re: Hal: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI


 Tanya pak, bisa dipakai buat cari kerja ngak?.
 Anggap saja, Pengalaman  13 thn di CSB sebagai wellsite geologist dan
 merangkap virtual office geologist dalam evaluasi (maklum pekerja
 kontrak-kontrak alias labour supply) dan geologist kumpeni nya pada
 baru-baru kemaren sore, dengan keahlian Click engineer. Pokoke serba
 tahu
 CSB, kalau ada yang ingin tahu detil dan tetek bengek nya CSB, rugi kalau
 ngak
 sempat diskusi. Trus nyari sertifikat seperti yang dimaksud, bisa diapply
 ke
 kumpani dan diterima.  Jaminan ?.

 HF as a unemployment.

 - Original Message -
 From: benyamin sembiring [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, September 19, 2007 1:40 PM
 Subject: Re: Hal: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI


  sertifikasi di bidang drilling, juru tembak seismik sangat berbeda
 sekali
  dengan sertifikasi yang diberikan oleh IAGI. Itu adalah
 sertifikat/ijazah
  yang diberikan apabila seseorang ikut kursus drilling, juru tembak dan
  dinyatakan lulus.
 
 
  untuk mendapatkan sertifikasi di IAGI pelamar tidak perlu harus
 mengikuti
  kursus (belajar), test tertulis untuk menyatakan lulus atau tidak lulus
  dan
  mendapatkan sertifikat.
  Sertifikasi di IAGI lebih cenderung kepada pengalaman, pengakuan
 terhadap
  kemampuan seseorang di bidang tertentu sesuai dengan pengalaman.
  Pengalaman
  disini bisa diartikan tingkat pendidikan, pengalaman bekerja
 (mengerjakan
  pekerjaan sesuai sertifikasi yg diminta),  adanya pengakuan dari orang
  lain,
  karya ilmiah, dll
  Jadi bisa dikatakan bahwa IAGI memberikan lebel kepada seseorang yang
  memang
  benar-banar ahli dibidang tertentu.
 
  Satu sisi ini sangat baik, mengapa
  Kita gak perlu kecolongan mempekerjakan seseorang yang tidak ahlinya,
 jika
  kita butuh ahli geologi di central sumatra basin, kita gak perlu salah
  mencari orang yang ahli di well site geologist, dll.
  Atau maukah pekerjaan kita dikerjakan oleh orang yang bukan ahlinya.
  Mungkin
  saja orang tersebut S3 geologi sudah banyak pengalaman, tapi tidak semua
  dia
  akan tau tentang geologi.
 
  Jadi untuk itulah sertifikasi ahli diberikan
 
  salam
  benz (pernah kerja di sekretariat IAGI)
 
 
 
 
 
 
  Pada tanggal 19/09/07, yanto salim [EMAIL PROTECTED] menulis:
 
  Inilah justifikasi untuk menjalankan Sertifikasi, dan permainan kata
 kata
  yang tentunya sah sah saja, selama sertifikasi itu bukan merupakan
  keharusan
  sehingga akhirnya menjadi beban biaya baik oleh perorangan maupun
  perusahaan
  dan kalau cost recovery akan menjadi biaya negara. Hitungannya
 sederhana
  saja 1,000 geologist membayar Rp. 100.000 maka jumlah itu sudah menjadi
  Rp.100.000.000.
  Tolong di lihat bahwa sistim sertifikasi inisudah menjalar sedemikian
  banyaknya apapun alasannya , dibidang drilling, jurutembak seismik
  dsb.nyadsbnya. Bayangkan kalau sertfikasi itu hanya berlaku setahun
 maka
  harus
  diperpanjang lagi atau di[perbarui, berapa besar biayanya?, waktu yang
  hilang.
 
  Susahnya kalau hal ini sudah menjadi tujuan maka akan dicarikan alasan
  yang sangat bagus dan lalu dikeluarkan undang undang habislah mau tak
 mau
  harus dilaksanakan.
 
  Apakah dosen dosen yang membuat kita jadi professional tidak diakui
  sebagai ahli geologi?
 
  bagi kita harus jeli melihat apakah seorang yang ditatar selama 40 jam
  dan
  belum berpengalaman, akan bisa menilai seorang geologist yang sudah
  berpengalaman dilapangan lebih banyak dari dia.
 
  Kalau sudah berpengalaman kerja sertifikasi kegunaanya ???.
  Sadarlah bahwa dengan sertifikasi ini kita menyuburkan lagi kebudayaan
  secarik kertas sebagai pengakuan  kemampuan dan ini bisa berakibat
  negatif
  karena dalam proses pembuatan itu ada peluang  walaupun sertifikasinya
  gratis.
 
  QUO VADIS.
 
  Yanto Salim
 
 
 
 
 
  - Pesan Asli 
  Dari: Chairul Nas [EMAIL PROTECTED]
  Kepada: iagi-net@iagi.or.id
  Terkirim: Rabu, 19 September, 2007 11:59:21
  Topik: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI
 
 
  Rekans Anggota IAGI,
 
  Setelah lulus dari jurusan Geologi kita dinyatakan berhak menyandang
  predikat sebagai seorang Sarjana Geologi, bukan Ahli Geologi
  (geologist).
  Lain soal, apabila seorang yang sudah menjadi ahli geologi lebih dulu -
  kuliah kembali untuk sekedar mendapat ijazah S1 sarjana geologi, sudah
  barang tentu merupakan sarjana