RE: [iagi-net-l] Pulau Miang Besar

2003-07-23 Terurut Topik Darman, Herman H BSP-TSX/4
Coba check buku van Bemmelen. Rasanya ada petanya.

Herman

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 23 July 2003 15:59
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Pulau Miang Besar


Teman2 Unocal mungkin tahu, tahun 1972 Union Oil mengebor sumur Miang Besar-1 di 
offshore  Mangkalihat, hampir 11.000 ft, target karbonat Paleogen dan dry. Gas shows 
muncul dari streak2 batupasir Eosen. Batupasir sebagian bersifat volkaniklastik dan 
sangat lempungan. Kalau pun benar ada lapangan  di Pulau Miang Besar, ya paling minyak 
sebab gas belum diusahakan saat-saat itu, dan perusahaannya paling BPM (Bataafsche 
Petroleum Maatschappij), BOM (Balikpapan Olie Maatschappij) atau NKPM (Nederlandsch 
Koninklijke Petroleum Maatschappij). Ini hanya analogi dengan lapangan-lapangan tua 
lainnya di Kalimantan. 
 
Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas

[EMAIL PROTECTED] wrote:

Ada info yg mengatakan bahwa pada jaman pendudukan Belanda (awal abad 19),
di Pulau Miang Besar (di selatan Semenanjung Mangkalihat) pernah ditemukan
migas dan menjadi lapangan migas selama sekian tahun.

Mungkin ada yg tahu info lebih lengkapnya? Apakah pemerintah Hindia-Belanda
yg waktu itu mengelolanya? Apakah sudah ada pemboran seperti yg biasa kita
lakukan dewasa ini? Apakah hidrokarbonnya berupa gas, minyak, atau migas
bumi dua2nya ada?

Terima kasih kalau ada yg mau berbagi pengetahuan ttg si Miang Besar ini.

Salam,

Mohammad Syaiful
Eni Indonesia
Kuningan Plaza - South Tower, 9th Floor
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C 11-14
Jakarta 12940, Indonesia
Phone: 62-21-5236379
Fax: 62-21-30003230
Email: [EMAIL PROTECTED]





-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Pulau Miang Besar

2003-07-23 Terurut Topik Awang Satyana
Kalau peta P. Miang Besar ada, tapi di buku van Bemmelen, jilid II (Economic Geology) 
tidak disebutkan produksi minyak dari P. Miang Besar. Di wilayah Sangkulirang minyak 
sebenarnya diproduksi dari tiga lapangan tua : Kariorang, Sangatta, dan P. Miang 
Besar. Saya belum cek di buku van Bemmelen jilid I (General Geology). Di buku van 
Bemmelen hanya ada keterangan tentang Kariorang dan Sangatta. Tetapi tentang produksi 
minyak di P. Miang Besar, muncul dari sebuah unpublished report 
Beicip-Lemigas-Pertamina tahun 1970 dan beberapa arsip laporan Belanda sebelum perang 
yang kebetulan pernah saya ringkas saat masih di Balikpapan dulu. 
 
Info yang disampaikan kepada Syaiful memang benar. Wilayah Sangatta-Sangkulirang 
dieksplorasi perusahaan2 Belanda cukup ekstensif karena banyak dilaporkan rembesan 
minyak. Beberapa sumur dibor di wilayah : P. Miang Besar, Kariorang, Sembulu, 
Batuhidup, Sekurau, Pinang, Melawan, dan Sangatta. Tentang P. Miang Besar, dilaporkan 
bahwa antara tahun 1900-1905 kira-kira 70 t (ton ?) = 514 barel minyak diproduksi dari 
pulau ini dari lapisan berumur Tf (?) = Misen Tengah (mungkin antara F. 
Pulubalang-Balikpapan) oleh dua perusahaan : Kutei Exploratie Mij dan NKPM. Tahun 1929 
dan 1940 geologi pulau ini juga Semenanjung Mangkalihat masing-masing dipelajari oleh 
Leupold dan Ubaghs, dan sebelum perang 1942 ada survey besar2an di seluruh Mangkalihat 
oleh Llewellijn, van der Maarel, H.H. Renz. Ditemukan beberapa struktur berumur Tf 
yang menarik, gas seepage dan mud volcanoes. Eksplorasi tidak dilanjutkan sehabis 
perang. Tahun 1970 Kaltim Shell dapat daerah ini, tetapi beberapa sumur yang dibor
 negatif hasilnya, juga seperti yang saya sebutkan sebelumnya, sumur Miang Besar-1 
oleh Union di offshore pun kering. Di wilayah ini, yang sekarang masih aktif produksi 
adalah dua lapangan : Sangatta, dan Sangatta-Sangkimah. 

Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas
Darman, Herman H BSP-TSX/4 [EMAIL PROTECTED] wrote:
Coba check buku van Bemmelen. Rasanya ada petanya.

Herman

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 23 July 2003 15:59
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Pulau Miang Besar


Teman2 Unocal mungkin tahu, tahun 1972 Union Oil mengebor sumur Miang Besar-1 di 
offshore Mangkalihat, hampir 11.000 ft, target karbonat Paleogen dan dry. Gas shows 
muncul dari streak2 batupasir Eosen. Batupasir sebagian bersifat volkaniklastik dan 
sangat lempungan. Kalau pun benar ada lapangan di Pulau Miang Besar, ya paling minyak 
sebab gas belum diusahakan saat-saat itu, dan perusahaannya paling BPM (Bataafsche 
Petroleum Maatschappij), BOM (Balikpapan Olie Maatschappij) atau NKPM (Nederlandsch 
Koninklijke Petroleum Maatschappij). Ini hanya analogi dengan lapangan-lapangan tua 
lainnya di Kalimantan. 

Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas

[EMAIL PROTECTED] wrote:

Ada info yg mengatakan bahwa pada jaman pendudukan Belanda (awal abad 19),
di Pulau Miang Besar (di selatan Semenanjung Mangkalihat) pernah ditemukan
migas dan menjadi lapangan migas selama sekian tahun.

Mungkin ada yg tahu info lebih lengkapnya? Apakah pemerintah Hindia-Belanda
yg waktu itu mengelolanya? Apakah sudah ada pemboran seperti yg biasa kita
lakukan dewasa ini? Apakah hidrokarbonnya berupa gas, minyak, atau migas
bumi dua2nya ada?

Terima kasih kalau ada yg mau berbagi pengetahuan ttg si Miang Besar ini.

Salam,

Mohammad Syaiful
Eni Indonesia
Kuningan Plaza - South Tower, 9th Floor
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C 11-14
Jakarta 12940, Indonesia
Phone: 62-21-5236379
Fax: 62-21-30003230
Email: [EMAIL PROTECTED]





-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi

RE: [iagi-net-l] Pulau Miang Besar

2003-07-23 Terurut Topik Adriansyah, Yan (KPC)
Menarik sekali ulasan yang diberikan oleh Kang Awang,
Ada beberapa hal yang ingin saya ketahui berkaitan dengan review tersebut,
secara structural di daerah Sangatta ada struktur dome yang mungkin
menerobos lapisan di atasnya sehingga beberapa seam batubara mempunyai nilai
kalori yang sangat tinggi, sehingga KPC memberikan kategori prima untuk seam
batubara ini, penyebaran seam yang prima ini mungkin masih menerus hingga ke
daerah Bengalon tetapi tidak sama halnya dengan di daerah Melawan yang
kualitas batubata-nya lebih rendah, apalagi secara geoteknik kondisi
material di daerah Melawan sangat lunak (banyak sekali dijumpai unsuitable
material) yang mengakibatkan longsoran pada dinding high wall pit-nya.
Barangkali Kang Awang punya data yang bisa menjelaskan kondisi tersebut di
atas; coverage dome structural sampai sejauh mana mampu mengontrol kualitas
batubara yang ada di daerah tersebut.

Terima kasih sebelumnya
YN

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, July 24, 2003 9:23 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Pulau Miang Besar

Kalau peta P. Miang Besar ada, tapi di buku van Bemmelen, jilid II (Economic
Geology) tidak disebutkan produksi minyak dari P. Miang Besar. Di wilayah
Sangkulirang minyak sebenarnya diproduksi dari tiga lapangan tua :
Kariorang, Sangatta, dan P. Miang Besar. Saya belum cek di buku van Bemmelen
jilid I (General Geology). Di buku van Bemmelen hanya ada keterangan tentang
Kariorang dan Sangatta. Tetapi tentang produksi minyak di P. Miang Besar,
muncul dari sebuah unpublished report Beicip-Lemigas-Pertamina tahun 1970
dan beberapa arsip laporan Belanda sebelum perang yang kebetulan pernah saya
ringkas saat masih di Balikpapan dulu. 
 
Info yang disampaikan kepada Syaiful memang benar. Wilayah
Sangatta-Sangkulirang dieksplorasi perusahaan2 Belanda cukup ekstensif
karena banyak dilaporkan rembesan minyak. Beberapa sumur dibor di wilayah :
P. Miang Besar, Kariorang, Sembulu, Batuhidup, Sekurau, Pinang, Melawan, dan
Sangatta. Tentang P. Miang Besar, dilaporkan bahwa antara tahun 1900-1905
kira-kira 70 t (ton ?) = 514 barel minyak diproduksi dari pulau ini dari
lapisan berumur Tf (?) = Misen Tengah (mungkin antara F.
Pulubalang-Balikpapan) oleh dua perusahaan : Kutei Exploratie Mij dan NKPM.
Tahun 1929 dan 1940 geologi pulau ini juga Semenanjung Mangkalihat
masing-masing dipelajari oleh Leupold dan Ubaghs, dan sebelum perang 1942
ada survey besar2an di seluruh Mangkalihat oleh Llewellijn, van der Maarel,
H.H. Renz. Ditemukan beberapa struktur berumur Tf yang menarik, gas seepage
dan mud volcanoes. Eksplorasi tidak dilanjutkan sehabis perang. Tahun 1970
Kaltim Shell dapat daerah ini, tetapi beberapa sumur yang !
dibor
 negatif hasilnya, juga seperti yang saya sebutkan sebelumnya, sumur Miang
Besar-1 oleh Union di offshore pun kering. Di wilayah ini, yang sekarang
masih aktif produksi adalah dua lapangan : Sangatta, dan Sangatta-Sangkimah.


Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas
Darman, Herman H BSP-TSX/4 [EMAIL PROTECTED] wrote:
Coba check buku van Bemmelen. Rasanya ada petanya.

Herman

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 23 July 2003 15:59
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Pulau Miang Besar


Teman2 Unocal mungkin tahu, tahun 1972 Union Oil mengebor sumur Miang
Besar-1 di offshore Mangkalihat, hampir 11.000 ft, target karbonat Paleogen
dan dry. Gas shows muncul dari streak2 batupasir Eosen. Batupasir sebagian
bersifat volkaniklastik dan sangat lempungan. Kalau pun benar ada lapangan
di Pulau Miang Besar, ya paling minyak sebab gas belum diusahakan saat-saat
itu, dan perusahaannya paling BPM (Bataafsche Petroleum Maatschappij), BOM
(Balikpapan Olie Maatschappij) atau NKPM (Nederlandsch Koninklijke Petroleum
Maatschappij). Ini hanya analogi dengan lapangan-lapangan tua lainnya di
Kalimantan. 

Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas

[EMAIL PROTECTED] wrote:

Ada info yg mengatakan bahwa pada jaman pendudukan Belanda (awal abad 19),
di Pulau Miang Besar (di selatan Semenanjung Mangkalihat) pernah ditemukan
migas dan menjadi lapangan migas selama sekian tahun.

Mungkin ada yg tahu info lebih lengkapnya? Apakah pemerintah Hindia-Belanda
yg waktu itu mengelolanya? Apakah sudah ada pemboran seperti yg biasa kita
lakukan dewasa ini? Apakah hidrokarbonnya berupa gas, minyak, atau migas
bumi dua2nya ada?

Terima kasih kalau ada yg mau berbagi pengetahuan ttg si Miang Besar ini.

Salam,

Mohammad Syaiful
Eni Indonesia
Kuningan Plaza - South Tower, 9th Floor
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C 11-14
Jakarta 12940, Indonesia
Phone: 62-21-5236379
Fax: 62-21-30003230
Email: [EMAIL PROTECTED]





-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi

RE: [iagi-net-l] Pulau Miang Besar

2003-07-23 Terurut Topik Awang Satyana
Saya pikir ini berhubungan dengan intensitas tektonik pada seluruh jalur Samarinda 
Antiklinorium. Pemikiran ini hanya saya dasarkan pada ingatan dulu pada saat pemetaan 
di daerah Sangatta-Pinang-Bungalun-Sangkulirang, dan jalur ke barat di daerah 
Melawan-Runtu. Pada level Formasi Balikpapan dan Kampung Baru, termasuk batubara di 
dalamnya, intensitas tektonik terbesar ada di poros Sangatta-Pinang-Bungalun, lalu 
melemah ke arah barat menuju Melawan-Runtu, dan ke arah timur menuju garis pantai. Di 
sini berperan pula antiklin yang terangkat oleh proses intrusi diapir yang juga 
membentuk Pinang Dome. Data seismik barat-timur di daerah Sangatta-Bungalun sangat 
jelas menggambarkan keberadaan diapir ini. Dalam hubungannya dengan kualitas batubara, 
aktivitas tektonik tinggi akibat kompresi saya pikir wajar saja bisa meningkatkan 
kualitas itu, sementara di tempat yang mild tectonized kualitas batubara-nya 
biasa-biasa saja untuk lapisan yang ekivalen. Di samping itu, makin menuju ke Bungalun,
 Sangkulirang, dan Semenanjung Mangkalihat makin banyak intrusi magmatik dan sisa2 
volkanisme. Saya pikir ini pun bisa meningkatkan kualitas batubara oleh pemanasan.  Di 
jalur barat, tektonik pun kuat sebenarnya, hanya bukan untuk level Balikpapan-Kampung 
Baru, tetapi untuk level lebih ke bawah Pulubalang, Pamaluan, dst. sampai ke Keham 
Haloq. Di samping itu, makin ke barat, tektonik inversi makin besar, sehingga Ro 2.3 % 
yang overmature bisa ditemukan di permukaan. Jadi kalau ke barat, mungkin level 
batubara yang lebih tua dari Pamaluan bisa prospek.
 
Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas
Adriansyah, Yan (KPC) [EMAIL PROTECTED] wrote:
Menarik sekali ulasan yang diberikan oleh Kang Awang,
Ada beberapa hal yang ingin saya ketahui berkaitan dengan review tersebut,
secara structural di daerah Sangatta ada struktur dome yang mungkin
menerobos lapisan di atasnya sehingga beberapa seam batubara mempunyai nilai
kalori yang sangat tinggi, sehingga KPC memberikan kategori prima untuk seam
batubara ini, penyebaran seam yang prima ini mungkin masih menerus hingga ke
daerah Bengalon tetapi tidak sama halnya dengan di daerah Melawan yang
kualitas batubata-nya lebih rendah, apalagi secara geoteknik kondisi
material di daerah Melawan sangat lunak (banyak sekali dijumpai unsuitable
material) yang mengakibatkan longsoran pada dinding high wall pit-nya.
Barangkali Kang Awang punya data yang bisa menjelaskan kondisi tersebut di
atas; coverage dome structural sampai sejauh mana mampu mengontrol kualitas
batubara yang ada di daerah tersebut.

Terima kasih sebelumnya
YN

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, July 24, 2003 9:23 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Pulau Miang Besar

Kalau peta P. Miang Besar ada, tapi di buku van Bemmelen, jilid II (Economic
Geology) tidak disebutkan produksi minyak dari P. Miang Besar. Di wilayah
Sangkulirang minyak sebenarnya diproduksi dari tiga lapangan tua :
Kariorang, Sangatta, dan P. Miang Besar. Saya belum cek di buku van Bemmelen
jilid I (General Geology). Di buku van Bemmelen hanya ada keterangan tentang
Kariorang dan Sangatta. Tetapi tentang produksi minyak di P. Miang Besar,
muncul dari sebuah unpublished report Beicip-Lemigas-Pertamina tahun 1970
dan beberapa arsip laporan Belanda sebelum perang yang kebetulan pernah saya
ringkas saat masih di Balikpapan dulu. 

Info yang disampaikan kepada Syaiful memang benar. Wilayah
Sangatta-Sangkulirang dieksplorasi perusahaan2 Belanda cukup ekstensif
karena banyak dilaporkan rembesan minyak. Beberapa sumur dibor di wilayah :
P. Miang Besar, Kariorang, Sembulu, Batuhidup, Sekurau, Pinang, Melawan, dan
Sangatta. Tentang P. Miang Besar, dilaporkan bahwa antara tahun 1900-1905
kira-kira 70 t (ton ?) = 514 barel minyak diproduksi dari pulau ini dari
lapisan berumur Tf (?) = Misen Tengah (mungkin antara F.
Pulubalang-Balikpapan) oleh dua perusahaan : Kutei Exploratie Mij dan NKPM.
Tahun 1929 dan 1940 geologi pulau ini juga Semenanjung Mangkalihat
masing-masing dipelajari oleh Leupold dan Ubaghs, dan sebelum perang 1942
ada survey besar2an di seluruh Mangkalihat oleh Llewellijn, van der Maarel,
H.H. Renz. Ditemukan beberapa struktur berumur Tf yang menarik, gas seepage
dan mud volcanoes. Eksplorasi tidak dilanjutkan sehabis perang. Tahun 1970
Kaltim Shell dapat daerah ini, tetapi beberapa sumur yang !
dibor
negatif hasilnya, juga seperti yang saya sebutkan sebelumnya, sumur Miang
Besar-1 oleh Union di offshore pun kering. Di wilayah ini, yang sekarang
masih aktif produksi adalah dua lapangan : Sangatta, dan Sangatta-Sangkimah.


Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas
Darman, Herman H BSP-TSX/4 wrote:
Coba check buku van Bemmelen. Rasanya ada petanya.

Herman

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 23 July 2003 15:59
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Pulau Miang Besar


Teman2 Unocal mungkin tahu, tahun 1972 Union Oil mengebor

RE: [iagi-net-l] Pulau Miang Besar

2003-07-23 Terurut Topik mohammad . syaiful

Pak Awang, kembali ke Pulau Miang Besar ya,

Saya ingin konfirmasi nih. Dari keterangan pak Awang, sebelum sumur Miang
Besar-1 dibor oleh Union Oil Co. of Ina pada tahun 1972, sudah ada pemboran
sumur2 sebelumnya di wilayah tsb. Apakah ada data sumur2 tsb ya? Kalau ada,
bagaimana bisa melihatnya?

Salam,
Syaiful



   

Awang Satyana  

awangsatyana@   To: [EMAIL PROTECTED] 
  
yahoo.com   cc:   

 Subject: RE: [iagi-net-l] Pulau Miang 
Besar   
07/24/03 09:23 

AM 

Please respond 

to iagi-net

   

   





Saya pikir ini berhubungan dengan intensitas tektonik pada seluruh jalur
Samarinda Antiklinorium. Pemikiran ini hanya saya dasarkan pada ingatan
dulu pada saat pemetaan di daerah Sangatta-Pinang-Bungalun-Sangkulirang,
dan jalur ke barat di daerah Melawan-Runtu. Pada level Formasi Balikpapan
dan Kampung Baru, termasuk batubara di dalamnya, intensitas tektonik
terbesar ada di poros Sangatta-Pinang-Bungalun, lalu melemah ke arah barat
menuju Melawan-Runtu, dan ke arah timur menuju garis pantai. Di sini
berperan pula antiklin yang terangkat oleh proses intrusi diapir yang juga
membentuk Pinang Dome. Data seismik barat-timur di daerah Sangatta-Bungalun
sangat jelas menggambarkan keberadaan diapir ini. Dalam hubungannya dengan
kualitas batubara, aktivitas tektonik tinggi akibat kompresi saya pikir
wajar saja bisa meningkatkan kualitas itu, sementara di tempat yang mild
tectonized kualitas batubara-nya biasa-biasa saja untuk lapisan yang
ekivalen. Di samping itu, makin menuju ke Bungalun,
 Sangkulirang, dan Semenanjung Mangkalihat makin banyak intrusi magmatik
dan sisa2 volkanisme. Saya pikir ini pun bisa meningkatkan kualitas
batubara oleh pemanasan.  Di jalur barat, tektonik pun kuat sebenarnya,
hanya bukan untuk level Balikpapan-Kampung Baru, tetapi untuk level lebih
ke bawah Pulubalang, Pamaluan, dst. sampai ke Keham Haloq. Di samping itu,
makin ke barat, tektonik inversi makin besar, sehingga Ro 2.3 % yang
overmature bisa ditemukan di permukaan. Jadi kalau ke barat, mungkin level
batubara yang lebih tua dari Pamaluan bisa prospek.

Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas
Adriansyah, Yan (KPC) [EMAIL PROTECTED] wrote:
Menarik sekali ulasan yang diberikan oleh Kang Awang,
Ada beberapa hal yang ingin saya ketahui berkaitan dengan review tersebut,
secara structural di daerah Sangatta ada struktur dome yang mungkin
menerobos lapisan di atasnya sehingga beberapa seam batubara mempunyai
nilai
kalori yang sangat tinggi, sehingga KPC memberikan kategori prima untuk
seam
batubara ini, penyebaran seam yang prima ini mungkin masih menerus hingga
ke
daerah Bengalon tetapi tidak sama halnya dengan di daerah Melawan yang
kualitas batubata-nya lebih rendah, apalagi secara geoteknik kondisi
material di daerah Melawan sangat lunak (banyak sekali dijumpai unsuitable
material) yang mengakibatkan longsoran pada dinding high wall pit-nya.
Barangkali Kang Awang punya data yang bisa menjelaskan kondisi tersebut di
atas; coverage dome structural sampai sejauh mana mampu mengontrol kualitas
batubara yang ada di daerah tersebut.

Terima kasih sebelumnya
YN

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, July 24, 2003 9:23 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Pulau Miang Besar

Kalau peta P. Miang Besar ada, tapi di buku van Bemmelen, jilid II
(Economic
Geology) tidak disebutkan produksi minyak dari P. Miang Besar. Di wilayah
Sangkulirang minyak sebenarnya diproduksi dari tiga lapangan tua :
Kariorang, Sangatta, dan P. Miang Besar. Saya belum cek di buku van
Bemmelen
jilid I (General Geology). Di buku van Bemmelen hanya ada keterangan
tentang
Kariorang dan Sangatta. Tetapi tentang produksi minyak di P. Miang Besar,
muncul dari sebuah unpublished report Beicip-Lemigas-Pertamina tahun 1970
dan beberapa arsip laporan Belanda sebelum perang yang kebetulan pernah
saya
ringkas saat masih di Balikpapan dulu