RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?

2003-08-14 Terurut Topik mohammad . syaiful

Bang Jos, apakah yg West Coast Africa bukan kiriman dr Nigel Delta?

Salam,
Syaiful


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?

2003-08-14 Terurut Topik Awang Satyana
Persisnya, mana yang dimaksud : South Halmahera Basin, East Halmahera Basin, atau 
North Halmahera Basin. Ketiga2-nya memang tidak punya daerah shelf (200 m depth) yang 
seluas Kutei Basin. Shelf di ketiga basin Halmahera itu sempit saja dan langsung 
bersambung dengan slope yang curam dan langsung masuk ke zone bathyal-abyssal. Jadi 
yang dibilang Jossy benar, kalau sistem shelf dan drainage patternnya memegang 
peranan, kelihatannya di Halmahera basins ga seberkembang seperti di Kutei, 
Mississippi maupun Niger, kecuali kalau kita berhadapan dengan model lain deepwater 
reservoir tidak seperti yang di GOM/Mahakam/Niger seperti kata Ferry. Di samping itu, 
coba kita lihat pula provenance sedimen yang akan memberi sedimen ke Halmahera basins. 
Ofiolit dominan di lengan timur Halmahera kan, seperti juga di Lengan Timur/Tenggara 
Sulawesi. Memang ini tidak otomatis menjadi penghalang reservoir erosinya kan jelek 
kualitasnya. Tapi, ofiolit yang jelas lebih tidak stabil dibanding yang granitik
 sehingga efek diagenesa yang mengakibatkan hilangnya porositas akan lebih gampang 
terjadi di reservoir asal ofiolit daripada di reservoir asal granitik. Mungkin itu 
yang bikin oil company belum apa2 tak minat dengan Halmahera basins. Tapi setahu saya 
Santa Fe dulu pernah evaluasi blok ini.
 
Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas

Jossy C. Inaray [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sebenarnya banyak daerah2 di bumi ini yang di explore tapi tidak
mempunyai present day feeder delta besar maupun kecil, seperti west
coast Africa, west coast California, gulf of Suez, dll.

Present is the key to the past, but can also be regarded with suspicion.
Ini hanya kalimat karangan saya aja. factor pertamanya adalah sediment
hasil erosi has to go somewhere kan, factor kedua accommodation space
untuk menampung sediment ini. Factor2 present day yg biasanya bisa di
gunakan untuk explorasi daerah2 tsb diatas adalah drainage pattern dan
continental shelf.

Sampai disini dulu ya, komentar yg lain?

-Original Message-
From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 07, 2003 3:11 PM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?

 Tadi ketika sedang memperhatikan peta kedalaman dasar laut di daerah
 Indonesia bagian timur, saya melihat bahwa di sekitar pulau Halmahera,
 kedalaman dasar laut ada yang sampai 2000-3000 meter. Seketika
terbersit
 pertanyaan mengapa sampai saat ini belum ada perusahaan besar yang
masuk
 ke sana untuk nyari deepwater petroleum system. Apakah karena tidak
ada
 delta besar yang ditemukan disana sehingga perusahaan tidak berani
ambil
 resiko terlalu besar (apalagi daerahnya sendiri dianggap tergolong
 unexplored, tidak banyak data bawah permukaan yang bisa diandalkan)?
 Selama ini deep water petroleum system yang terkenal kebanyakan
 berhubungan dengan delta besar seperti Mississippi, Baram, dan
Mahakam.
 Lalu apakah tanpa delta besar seperti itu sebagai penyedia sedimen
kita
 tidak bisa menemukan deepwater play?
 
 Minarwan


*** Private and Confidential ***
The information in this email is confidential and is intended only for
the person(s) named. 
Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are
not the intended recipient, 
please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0)
20 7730 


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?

2003-08-14 Terurut Topik Minarwan
Benar, tidak setiap present-day deepwater setting harus memiliki deepwater
reservoir. Arah diskusi yang saya inginkan sebenarnya adalah adakah
deepwater reservoir (clastic) yang bagus (secara umum) di dearah yang tidak
punya feeder delta. 

Jika tidak ada, maka ranking daerah seperti ini akan menjadi kecil, tapi
jika ada cara lain untuk membawa sedimen dari shelf ke deepwater setting,
tentu harapan menjadi lebih besar. Pak Jossy sudah bercerita bahwa di lepas
pantai Afrika barat ada deepwater petroleum province  yang tanpa delta besar
untuk penyuplai sedimen. Offshore Mauritania sepertinya mewakili daerah
seperti (tolong koreksi jika keliru). Daerah di sekitar lepas pantai Afrika
Barat yang secara tektonik dianggap kurang aktif ternyata masih memiliki
potensi, bagaimana dengan kawasan timur Indonesia yang dikenal aktif?

min
-Original Message-

Harus diperjelas dulu definisi deepwater yg dimaksud.

Apa hanya karena present day seabed-nya ada di deepwater ?
Atau memang terbukti ada reservoir yang punya depositional environmentnya
di deepwater ?

Karena belum tentu di deepwater sea yg skrg kita juga akan dealing dg
deepwater reservoir

smg bermanfaat

Ferry



 

Minarwan

[EMAIL PROTECTED]   To: '[EMAIL PROTECTED]'
[EMAIL PROTECTED] 
R-OIL.com cc:

   Subject: [iagi-net-l]
Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?  
08/07/03 03:10

PM

Please respond

to iagi-net

 

 





 Tadi ketika sedang memperhatikan peta kedalaman dasar laut di daerah
 Indonesia bagian timur, saya melihat bahwa di sekitar pulau Halmahera,
 kedalaman dasar laut ada yang sampai 2000-3000 meter. Seketika terbersit
 pertanyaan mengapa sampai saat ini belum ada perusahaan besar yang masuk
 ke sana untuk nyari deepwater petroleum system. Apakah karena tidak ada
 delta besar yang ditemukan disana sehingga perusahaan tidak berani ambil
 resiko terlalu besar (apalagi daerahnya sendiri dianggap tergolong
 unexplored, tidak banyak data bawah permukaan yang bisa diandalkan)?
 Selama ini deep water petroleum system yang  terkenal kebanyakan
 berhubungan dengan delta besar seperti Mississippi, Baram, dan Mahakam.
 Lalu apakah tanpa delta besar seperti itu sebagai penyedia sedimen kita
 tidak bisa menemukan deepwater play?

 Minarwan


***  Private and Confidential   ***
The information in this email is confidential and is intended only for the
person(s) named.
Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are not
the intended recipient,
please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0) 20
7730 






-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


Re: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?

2003-08-14 Terurut Topik ferry . hakim

Harus diperjelas dulu definisi deepwater yg dimaksud.

Apa hanya karena present day seabed-nya ada di deepwater ?
Atau memang terbukti ada reservoir yang punya depositional environmentnya
di deepwater ?

Karena belum tentu di deepwater sea yg skrg kita juga akan dealing dg
deepwater reservoir

smg bermanfaat

Ferry



   
  
Minarwan   
  
[EMAIL PROTECTED]   To: '[EMAIL PROTECTED]' [EMAIL 
PROTECTED] 
R-OIL.com cc: 
  
   Subject: [iagi-net-l] Deepwater Play 
Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?  
08/07/03 03:10 
  
PM 
  
Please respond 
  
to iagi-net
  
   
  
   
  




 Tadi ketika sedang memperhatikan peta kedalaman dasar laut di daerah
 Indonesia bagian timur, saya melihat bahwa di sekitar pulau Halmahera,
 kedalaman dasar laut ada yang sampai 2000-3000 meter. Seketika terbersit
 pertanyaan mengapa sampai saat ini belum ada perusahaan besar yang masuk
 ke sana untuk nyari deepwater petroleum system. Apakah karena tidak ada
 delta besar yang ditemukan disana sehingga perusahaan tidak berani ambil
 resiko terlalu besar (apalagi daerahnya sendiri dianggap tergolong
 unexplored, tidak banyak data bawah permukaan yang bisa diandalkan)?
 Selama ini deep water petroleum system yang  terkenal kebanyakan
 berhubungan dengan delta besar seperti Mississippi, Baram, dan Mahakam.
 Lalu apakah tanpa delta besar seperti itu sebagai penyedia sedimen kita
 tidak bisa menemukan deepwater play?

 Minarwan


***  Private and Confidential   ***
The information in this email is confidential and is intended only for the
person(s) named.
Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are not
the intended recipient,
please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0) 20
7730 






-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?

2003-08-14 Terurut Topik Siregar, Parvita
Ikutan nimbrung dong, saya belum pernah berurusan dengan deepwater tapi
mengikuti diskusi ini.

Setahu saya, istilah delta itu kan berhubungan dengan supply sedimen,
jadi sediment yang ada lebih banyak dari accommodation space, sehingga
terjadi bentuk 'delta' (segitiga).  Apa selalu harus ada process delta
untuk bisa ke deep water, rasanya tidak perlu ya.   

Kalau pengertian saya, deep water sediment itu bisa jadi terjadinya satu
cycle dengan delta.  Jadi, pas sea levelnya drop (lowstand), sediment
yang dari darat is enable to be pushed the distal part of the basin, di
mana di shelfnya dia bisa tererosi, kemudian pas highstand terjadi delta
sediment (kalau supply sedimennya banyak).   

Kembali ke 'apa harus ada delta system', sepengetahuan saya, kalau deep
water sediment itu diendapkannya setelah melalui slope (betul tidak,
coba dikoreksi dong, orang2 laut dalam), begitu sedimen 'berhasil'
melalui slope, ndak perlu tadinya dia delta atau fluvial atau alluvial
pas waktu di shallow waternya.   Seperti yang Mas Awang uraikan, yang
jadi concern sekarang (untuk reservoir quality) adalah source untuk
sediment tersebut.  Apakah banyak volcanic material?  Atau ophiolite
seperti kata Mas Awang?  Kalau shelfnya sempit, bukannya malah
conglomerate yang diendapkan? 


Parvita


-Original Message-
From: KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, August 08, 2003 7:38 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: 
Mungkinkah?


Tetap harus ada supply dari darat
dan kalau dari darat kemungkinannya melalui proses delta dulu baru ke 
laut(kalau clastic lho..) atau mungkin ada process yang 
lain ( seperti 
letusan gunung api yang membawa material 
ke laut tanpa melalui proses delta dulu...?)

nah kalau masalah dulu ada deltanya sekarang enggak...ya mungkin ada 
faktor geologi lain yang menyebabkan delta tersebut tidak aktif lagi...





Jossy C. Inaray [EMAIL PROTECTED]
07/08/2003 05:09 PM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa 
Feeder Delta: Mungkinkah?


Sebenarnya banyak daerah2 di bumi ini yang di explore tapi tidak
mempunyai present day feeder delta besar maupun kecil, seperti west
coast Africa, west coast California, gulf of Suez, dll.

Present is the key to the past, but can also be regarded with 
suspicion.
Ini hanya kalimat karangan saya aja. factor pertamanya adalah sediment
hasil erosi has to go somewhere kan, factor kedua accommodation space
untuk menampung sediment ini. Factor2 present day yg biasanya bisa di
gunakan untuk explorasi daerah2 tsb diatas adalah drainage pattern dan
continental shelf.

Sampai disini dulu ya, komentar yg lain?

-Original Message-
From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 07, 2003 3:11 PM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?

 Tadi ketika sedang memperhatikan peta kedalaman dasar laut di daerah
 Indonesia bagian timur, saya melihat bahwa di sekitar pulau 
Halmahera,
 kedalaman dasar laut ada yang sampai 2000-3000 meter. Seketika
terbersit
 pertanyaan mengapa sampai saat ini belum ada perusahaan besar yang
masuk
 ke sana untuk nyari deepwater petroleum system. Apakah karena tidak
ada
 delta besar yang ditemukan disana sehingga perusahaan tidak berani
ambil
 resiko terlalu besar (apalagi daerahnya sendiri dianggap tergolong
 unexplored, tidak banyak data bawah permukaan yang bisa diandalkan)?
 Selama ini deep water petroleum system yang  terkenal kebanyakan
 berhubungan dengan delta besar seperti Mississippi, Baram, dan
Mahakam.
 Lalu apakah tanpa delta besar seperti itu sebagai penyedia sedimen
kita
 tidak bisa menemukan deepwater play?
 
 Minarwan



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?

2003-08-14 Terurut Topik Jossy C. Inaray
Ipul, Niger Delta bukan Nigel (mentang2 bekas Gmnya Nigel Thorpe)

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 07, 2003 5:22 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?


Bang Jos, apakah yg West Coast Africa bukan kiriman dr Nigel Delta?

Salam,
Syaiful


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?

2003-08-14 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Nah kalo ini yg dikau maksudkan. Aku lebih suka memanfaatkan pendekatan konsep 
petroleum system ... Kedalaman 2000-3000 meter (ultra deep) cukup menantang sebuah 
konsep, karena secara engineering, kedalaman ini memerlukan teknologi konstruksi 
ekstra tuinggi.

Nah beberapa aspek dalam konsep petroleum system jangan dilupakan :
- Matured (effective) Source Rock -- HARUS ada
- Reservoir/seal -- could be any kind of rock  saya jadi inget presentasinya John 
Kaldi ttg seal-reservoir ... keduanya bisa terdapat dalam batuan apapun. Yg 
membedakan adalah porositas dan sifat 'porethroat'nya  bisa saja inter/intra 
granular grain, pore fracture, dsb.
- Trap -- Can be created based on conceptual (?)
- etc (?)

Nah asalkan semua faktor itu berinteraksi dalam waktu yang pas (critical time) -- 
then you have a play ...
Jadi menurut aku yg perlu dijawab dulu adalah -- apakah memungkinkan ada Petroleum 
charging ? Bukan ada tidaknya reservoir rocks.

hef e nais whik en ...

RDP

Benar, tidak setiap present-day deepwater setting harus memiliki deepwater
reservoir. Arah diskusi yang saya inginkan sebenarnya adalah adakah
deepwater reservoir (clastic) yang bagus (secara umum) di dearah yang tidak
punya feeder delta. 

Jika tidak ada, maka ranking daerah seperti ini akan menjadi kecil, tapi
jika ada cara lain untuk membawa sedimen dari shelf ke deepwater setting,
tentu harapan menjadi lebih besar. Pak Jossy sudah bercerita bahwa di lepas
pantai Afrika barat ada deepwater petroleum province  yang tanpa delta besar
untuk penyuplai sedimen. Offshore Mauritania sepertinya mewakili daerah
seperti (tolong koreksi jika keliru). Daerah di sekitar lepas pantai Afrika
Barat yang secara tektonik dianggap kurang aktif ternyata masih memiliki
potensi, bagaimana dengan kawasan timur Indonesia yang dikenal aktif?

min
-Original Message-

Harus diperjelas dulu definisi deepwater yg dimaksud.

Apa hanya karena present day seabed-nya ada di deepwater ?
Atau memang terbukti ada reservoir yang punya depositional environmentnya
di deepwater ?

Karena belum tentu di deepwater sea yg skrg kita juga akan dealing dg
deepwater reservoir

smg bermanfaat

Ferry


 [EMAIL PROTECTED]

 Tadi ketika sedang memperhatikan peta kedalaman dasar laut di daerah
 Indonesia bagian timur, saya melihat bahwa di sekitar pulau Halmahera,
 kedalaman dasar laut ada yang sampai 2000-3000 meter. Seketika terbersit
 pertanyaan mengapa sampai saat ini belum ada perusahaan besar yang masuk
 ke sana untuk nyari deepwater petroleum system. Apakah karena tidak ada
 delta besar yang ditemukan disana sehingga perusahaan tidak berani ambil
 resiko terlalu besar (apalagi daerahnya sendiri dianggap tergolong
 unexplored, tidak banyak data bawah permukaan yang bisa diandalkan)?
 Selama ini deep water petroleum system yang  terkenal kebanyakan
 berhubungan dengan delta besar seperti Mississippi, Baram, dan Mahakam.
 Lalu apakah tanpa delta besar seperti itu sebagai penyedia sedimen kita
 tidak bisa menemukan deepwater play?

 Minarwan



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?

2003-08-14 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Ngga juga Min ... lihat deep water pilipina ..
di pilipin ini deep water reservoirnya karbonate miosen, tapi kayaknya ngga sesuai 
mimpi Minarwan yang deep water sedimen juga ya ... Tapi kalo liat kedalaman laut yg 
kau impikan 2000-3000 itu mah ultra deep !
Saat ini yg dianggap deepwater concession (?play) kalo ga salah kedalaman 200-2000 m

Deepest drilling yg kutahu di Gulf Mexico 2970 drilled by Unocal th 2001.

RDP
'perna evaluasi pilipin ketika Nur Misuari ketemu Bos KPSA, sempet ngimpi punya 
konsesi di LN ... :)'

==
Deep water Fast East 

There are currently only four producing deepwater fields
in the Far East. Two of these are located in the Philippines
and two in China.
In the Philippines, Alcorn cyclically produces from the
West Linapacan A oil field in the North West Palawan
Basin. The field was discovered in 348m of water in 1990
and development was fast tracked with official production
starting in May 1992. The field has proved to be very
challenging and although originally thought to contain
over 100 MMbo recoverable this figure is now put at below
20 MMbo. The second producing field in the Philippines,
also in the North West Palawan Basin, is the ultra deepwater
Malampaya/Camago field in 736m of water. This was
discovered originally by Occidental in 1989 (Camago-1)
but is now operated by Shell. Gas production started from
the field in September 2001 and plans are underway to
develop the oil reserves. Estimated reserves in the Miocene
reef are put at 75 MMbo, 120 MMbc and 3.5 Tcfg. In 1988
in the Philippines, Alcorn produced oil for three months
from the Galoc field in North West Palawan. This field, in
335m of water, remains shut-in despite a number of
attempts to prove its economic viability and bring it back
on stream.


 Tadi ketika sedang memperhatikan peta kedalaman dasar laut di daerah
 Indonesia bagian timur, saya melihat bahwa di sekitar pulau Halmahera,
 kedalaman dasar laut ada yang sampai 2000-3000 meter. Seketika terbersit
 pertanyaan mengapa sampai saat ini belum ada perusahaan besar yang masuk
 ke sana untuk nyari deepwater petroleum system. Apakah karena tidak ada
 delta besar yang ditemukan disana sehingga perusahaan tidak berani ambil
 resiko terlalu besar (apalagi daerahnya sendiri dianggap tergolong
 unexplored, tidak banyak data bawah permukaan yang bisa diandalkan)?
 Selama ini deep water petroleum system yang  terkenal kebanyakan
 berhubungan dengan delta besar seperti Mississippi, Baram, dan Mahakam.
 Lalu apakah tanpa delta besar seperti itu sebagai penyedia sedimen kita
 tidak bisa menemukan deepwater play?
 
 Minarwan


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?

2003-08-14 Terurut Topik Franciscus Sinartio
Mau ikutan juga ah...
seingat saya pertama kali saya di ajar deepwater sedimentation (tolong 
dibetulkan kalau saya salah karena itu bertahun2 yang lalu).  yang sering 
menjadi deep water sedimentation adalah karena slope failure jadi bisa 
jadi slump pada awalnya lalu terbentuk aliran sediment (bisa juga hampir 
serentak).  Jadi terjadinya yah didalam laut tersebut sendiri, tetapi tidak 
selalu harus di self edge.

kalau yang dari delta itu malah sangat jarang dibandingkan yang saya sebut 
di atas secara statistik (apa iya yah ?).

Yang dari delta lebih terkenal di oil business karena bisa membawa sediment 
yang kaya dengan zat organic yang bisa menjadi hydrokarbon pada kondisi yang 
sesuai,  sedangkan yang di awali dengan slope failure harus tergantung dari 
mikroba(pelagic atau disebut apa yah ?) yang ada di deep water tsb (atau 
sediment yang ter-slump nya kaya dengan zat organic).

jadi apakah bisa dibuat kesimpulan bahwa kalau ada deepwater sediment yang 
sediment supply nya tidak dari darat (dan gampang dilihat dengan ada atau 
tidak adanya delta) akan lebih sedikit organic content nya ? (atau mungkin 
harus dibuktikan adanya organic rich deep water organism).

sekian dulu, selamat berakhir pekan (bagi yang tidak harus kerja week end, 
atau tidak cinta kerja weekend)

fbs


From: Siregar, Parvita [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?
Date: Fri, 8 Aug 2003 10:35:07 +0700
Ikutan nimbrung dong, saya belum pernah berurusan dengan deepwater tapi
mengikuti diskusi ini.
Setahu saya, istilah delta itu kan berhubungan dengan supply sedimen,
jadi sediment yang ada lebih banyak dari accommodation space, sehingga
terjadi bentuk 'delta' (segitiga).  Apa selalu harus ada process delta
untuk bisa ke deep water, rasanya tidak perlu ya.
Kalau pengertian saya, deep water sediment itu bisa jadi terjadinya satu
cycle dengan delta.  Jadi, pas sea levelnya drop (lowstand), sediment
yang dari darat is enable to be pushed the distal part of the basin, di
mana di shelfnya dia bisa tererosi, kemudian pas highstand terjadi delta
sediment (kalau supply sedimennya banyak).
Kembali ke 'apa harus ada delta system', sepengetahuan saya, kalau deep
water sediment itu diendapkannya setelah melalui slope (betul tidak,
coba dikoreksi dong, orang2 laut dalam), begitu sedimen 'berhasil'
melalui slope, ndak perlu tadinya dia delta atau fluvial atau alluvial
pas waktu di shallow waternya.   Seperti yang Mas Awang uraikan, yang
jadi concern sekarang (untuk reservoir quality) adalah source untuk
sediment tersebut.  Apakah banyak volcanic material?  Atau ophiolite
seperti kata Mas Awang?  Kalau shelfnya sempit, bukannya malah
conglomerate yang diendapkan?
Parvita

-Original Message-
From: KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, August 08, 2003 7:38 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta:
Mungkinkah?


Tetap harus ada supply dari darat
dan kalau dari darat kemungkinannya melalui proses delta dulu baru ke
laut(kalau clastic lho..) atau mungkin ada process yang
lain ( seperti
letusan gunung api yang membawa material
ke laut tanpa melalui proses delta dulu...?)

nah kalau masalah dulu ada deltanya sekarang enggak...ya mungkin ada
faktor geologi lain yang menyebabkan delta tersebut tidak aktif lagi...





Jossy C. Inaray [EMAIL PROTECTED]
07/08/2003 05:09 PM
Please respond to iagi-net


To: [EMAIL PROTECTED]
cc:
Subject:RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa
Feeder Delta: Mungkinkah?


Sebenarnya banyak daerah2 di bumi ini yang di explore tapi tidak
mempunyai present day feeder delta besar maupun kecil, seperti west
coast Africa, west coast California, gulf of Suez, dll.

Present is the key to the past, but can also be regarded with
suspicion.
Ini hanya kalimat karangan saya aja. factor pertamanya adalah sediment
hasil erosi has to go somewhere kan, factor kedua accommodation space
untuk menampung sediment ini. Factor2 present day yg biasanya bisa di
gunakan untuk explorasi daerah2 tsb diatas adalah drainage pattern dan
continental shelf.

Sampai disini dulu ya, komentar yg lain?

-Original Message-
From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, August 07, 2003 3:11 PM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?

 Tadi ketika sedang memperhatikan peta kedalaman dasar laut di daerah
 Indonesia bagian timur, saya melihat bahwa di sekitar pulau
Halmahera,
 kedalaman dasar laut ada yang sampai 2000-3000 meter. Seketika
terbersit
 pertanyaan mengapa sampai saat ini belum ada perusahaan besar yang
masuk
 ke sana untuk nyari deepwater petroleum system. Apakah karena tidak
ada
 delta besar yang ditemukan disana sehingga perusahaan tidak berani
ambil
 resiko terlalu besar (apalagi daerahnya sendiri dianggap tergolong
 unexplored, tidak banyak data bawah permukaan

Re: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?

2003-08-11 Terurut Topik isarkawi
Ikutan juga...
Setuju dengan konsep slope failure untuk deep water play ( salah 
satu dari beberapa konsep yang proven).
Dulu pernah melihat lihat beberapa seismic line di deep water 
offshore Guyana dan Suriname yang memperlihatkan dengan jelas sekali 
korelasi antara slope failure dengan endapan sub marine fan. Yang 
jadi masalah adalah endapan di shelf dan slope adalah tight 
carbonate dan napal. Jadi walaupun di seismik fan nya kelihatan, 
karena reservoir nya akan diperkirakan jelek, maka agak susah juga 
menjualnya.

Selain itu seperti yang bung Rovicky tulis, 
Petroleum system sangat memegang peranan penting
Karena kalau source rock nya relatif muda dan tidak terkubur dalam 
ditakutkan nggak akan matang deh.. (water column cooling efek akan 
mempengaruhi source rock maturation). 
Deep sea drilling project leg 270 Demerara rise di kedalaman laut 
1900m,  kalau nggak salah berhasil mengambil core dari Cenomanian-
Turonian shale pada kedalaman kurang dari 200 m dibawah dasar laut, 
TOC nya sampai 26%, dengan rata rata 11% dan dinyatakan nggak matang.
Jadi kalau pun dari segi container nya nggak ada masalah, 
keberadaan dan kematangan source rock sangat berperan..

Sekian dulu...
Selamat berakhir pekan juga..
Jabat Erat
Ichsan




--- In [EMAIL PROTECTED], Franciscus Sinartio [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
 
 Mau ikutan juga ah...
 seingat saya pertama kali saya di ajar deepwater sedimentation 
(tolong 
 dibetulkan kalau saya salah karena itu bertahun2 yang lalu).  yang 
sering 
 menjadi deep water sedimentation adalah karena slope failure jadi 
bisa 
 jadi slump pada awalnya lalu terbentuk aliran sediment (bisa juga 
hampir 
 serentak).  Jadi terjadinya yah didalam laut tersebut sendiri, 
tetapi tidak 
 selalu harus di self edge.
 
 kalau yang dari delta itu malah sangat jarang dibandingkan yang 
saya sebut 
 di atas secara statistik (apa iya yah ?).
 
 Yang dari delta lebih terkenal di oil business karena bisa membawa 
sediment 
 yang kaya dengan zat organic yang bisa menjadi hydrokarbon pada 
kondisi yang 
 sesuai,  sedangkan yang di awali dengan slope failure harus 
tergantung dari 
 mikroba(pelagic atau disebut apa yah ?) yang ada di deep water tsb 
(atau 
 sediment yang ter-slump nya kaya dengan zat organic).
 
 jadi apakah bisa dibuat kesimpulan bahwa kalau ada deepwater 
sediment yang 
 sediment supply nya tidak dari darat (dan gampang dilihat dengan 
ada atau 
 tidak adanya delta) akan lebih sedikit organic content nya ? (atau 
mungkin 
 harus dibuktikan adanya organic rich deep water organism).
 
 sekian dulu, selamat berakhir pekan (bagi yang tidak harus kerja 
week end, 
 atau tidak cinta kerja weekend)
 
 fbs
 
 
 From: Siregar, Parvita [EMAIL PROTECTED]
 Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: 
Mungkinkah?
 Date: Fri, 8 Aug 2003 10:35:07 +0700
 
 Ikutan nimbrung dong, saya belum pernah berurusan dengan deepwater 
tapi
 mengikuti diskusi ini.
 
 Setahu saya, istilah delta itu kan berhubungan dengan supply 
sedimen,
 jadi sediment yang ada lebih banyak dari accommodation space, 
sehingga
 terjadi bentuk 'delta' (segitiga).  Apa selalu harus ada process 
delta
 untuk bisa ke deep water, rasanya tidak perlu ya.
 
 Kalau pengertian saya, deep water sediment itu bisa jadi 
terjadinya satu
 cycle dengan delta.  Jadi, pas sea levelnya drop (lowstand), 
sediment
 yang dari darat is enable to be pushed the distal part of the 
basin, di
 mana di shelfnya dia bisa tererosi, kemudian pas highstand terjadi 
delta
 sediment (kalau supply sedimennya banyak).
 
 Kembali ke 'apa harus ada delta system', sepengetahuan saya, kalau 
deep
 water sediment itu diendapkannya setelah melalui slope (betul 
tidak,
 coba dikoreksi dong, orang2 laut dalam), begitu sedimen 'berhasil'
 melalui slope, ndak perlu tadinya dia delta atau fluvial atau 
alluvial
 pas waktu di shallow waternya.   Seperti yang Mas Awang uraikan, 
yang
 jadi concern sekarang (untuk reservoir quality) adalah source untuk
 sediment tersebut.  Apakah banyak volcanic material?  Atau 
ophiolite
 seperti kata Mas Awang?  Kalau shelfnya sempit, bukannya malah
 conglomerate yang diendapkan?
 
 
 Parvita
 
 
  -Original Message-
  From: KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus
  [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Friday, August 08, 2003 7:38 AM
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta:
  Mungkinkah?
  
  
  Tetap harus ada supply dari darat
  dan kalau dari darat kemungkinannya melalui proses delta dulu 
baru ke
  laut(kalau clastic lho..) atau mungkin ada process yang
  lain ( seperti
  letusan gunung api yang membawa material
  ke laut tanpa melalui proses delta dulu...?)
  
  nah kalau masalah dulu ada deltanya sekarang enggak...ya mungkin 
ada
  faktor geologi lain yang menyebabkan delta tersebut tidak aktif 
lagi...
  
  
  
  
  
  Jossy C. Inaray [EMAIL PROTECTED]
  07/08/2003 05:09 PM
  Please respond to iagi-net

RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?

2003-08-08 Terurut Topik Mohammad Syaiful
Wah, mbak Parvita itu pinter lho ttg laut dalam, meskipun katanya nggak tahu, he..he..

Kalau shelf-nya cukup lebar atau sempit, sumber sedimennya dekat atau agak jauh di 
darat (fluvial; memang logikanya tidak perlu ada delta, ya yg penting sumber sedimen 
itu apa pun bentuknya). Tampaknya inilah yg oleh Bouma terakhir dikenal sbg finer 
grained turbidite vs courser grained turbidite. Selama ini, kelihatannya kelompok 
pertama itu yg terbukti mengandung HC.

Salam,
Syaiful

- Original Message -
From: Siregar, Parvita [EMAIL PROTECTED]
Date: Fri, 8 Aug 2003 10:35:07 +0700
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah? 

 Ikutan nimbrung dong, saya belum pernah berurusan dengan deepwater tapi
 mengikuti diskusi ini.
 
 Setahu saya, istilah delta itu kan berhubungan dengan supply sedimen,
 jadi sediment yang ada lebih banyak dari accommodation space, sehingga
 terjadi bentuk 'delta' (segitiga).  Apa selalu harus ada process delta
 untuk bisa ke deep water, rasanya tidak perlu ya.   
 
 Kalau pengertian saya, deep water sediment itu bisa jadi terjadinya satu
 cycle dengan delta.  Jadi, pas sea levelnya drop (lowstand), sediment
 yang dari darat is enable to be pushed the distal part of the basin, di
 mana di shelfnya dia bisa tererosi, kemudian pas highstand terjadi delta
 sediment (kalau supply sedimennya banyak).   
 
 Kembali ke 'apa harus ada delta system', sepengetahuan saya, kalau deep
 water sediment itu diendapkannya setelah melalui slope (betul tidak,
 coba dikoreksi dong, orang2 laut dalam), begitu sedimen 'berhasil'
 melalui slope, ndak perlu tadinya dia delta atau fluvial atau alluvial
 pas waktu di shallow waternya.   Seperti yang Mas Awang uraikan, yang
 jadi concern sekarang (untuk reservoir quality) adalah source untuk
 sediment tersebut.  Apakah banyak volcanic material?  Atau ophiolite
 seperti kata Mas Awang?  Kalau shelfnya sempit, bukannya malah
 conglomerate yang diendapkan? 
 
 
 Parvita
 
 
 -Original Message-
 From: KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus
 [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, August 08, 2003 7:38 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: 
 Mungkinkah?
 
 
 Tetap harus ada supply dari darat
 dan kalau dari darat kemungkinannya melalui proses delta dulu baru ke 
 laut(kalau clastic lho..) atau mungkin ada process yang 
 lain ( seperti 
 letusan gunung api yang membawa material 
 ke laut tanpa melalui proses delta dulu...?)
 
 nah kalau masalah dulu ada deltanya sekarang enggak...ya mungkin ada 
 faktor geologi lain yang menyebabkan delta tersebut tidak aktif lagi...
 
 
 
 
 
 Jossy C. Inaray [EMAIL PROTECTED]
 07/08/2003 05:09 PM
 Please respond to iagi-net
 
  
 To: [EMAIL PROTECTED]
 cc: 
 Subject:RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa 
 Feeder Delta: Mungkinkah?
 
 
 Sebenarnya banyak daerah2 di bumi ini yang di explore tapi tidak
 mempunyai present day feeder delta besar maupun kecil, seperti west
 coast Africa, west coast California, gulf of Suez, dll.
 
 Present is the key to the past, but can also be regarded with 
 suspicion.
 Ini hanya kalimat karangan saya aja. factor pertamanya adalah sediment
 hasil erosi has to go somewhere kan, factor kedua accommodation space
 untuk menampung sediment ini. Factor2 present day yg biasanya bisa di
 gunakan untuk explorasi daerah2 tsb diatas adalah drainage pattern dan
 continental shelf.
 
 Sampai disini dulu ya, komentar yg lain?
 
 -Original Message-
 From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Thursday, August 07, 2003 3:11 PM
 To: '[EMAIL PROTECTED]'
 Subject: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?
 
  Tadi ketika sedang memperhatikan peta kedalaman dasar laut di daerah
  Indonesia bagian timur, saya melihat bahwa di sekitar pulau 
 Halmahera,
  kedalaman dasar laut ada yang sampai 2000-3000 meter. Seketika
 terbersit
  pertanyaan mengapa sampai saat ini belum ada perusahaan besar yang
 masuk
  ke sana untuk nyari deepwater petroleum system. Apakah karena tidak
 ada
  delta besar yang ditemukan disana sehingga perusahaan tidak berani
 ambil
  resiko terlalu besar (apalagi daerahnya sendiri dianggap tergolong
  unexplored, tidak banyak data bawah permukaan yang bisa diandalkan)?
  Selama ini deep water petroleum system yang  terkenal kebanyakan
  berhubungan dengan delta besar seperti Mississippi, Baram, dan
 Mahakam.
  Lalu apakah tanpa delta besar seperti itu sebagai penyedia sedimen
 kita
  tidak bisa menemukan deepwater play?
  
  Minarwan
 
 
 
 -

 To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 

 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

 Komisi SDM/Pendidikan

RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?

2003-08-08 Terurut Topik KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus
Tetap harus ada supply dari darat
dan kalau dari darat kemungkinannya melalui proses delta dulu baru ke 
laut(kalau clastic lho..) atau mungkin ada process yang lain ( seperti 
letusan gunung api yang membawa material 
ke laut tanpa melalui proses delta dulu...?)

nah kalau masalah dulu ada deltanya sekarang enggak...ya mungkin ada 
faktor geologi lain yang menyebabkan delta tersebut tidak aktif lagi...





Jossy C. Inaray [EMAIL PROTECTED]
07/08/2003 05:09 PM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?


Sebenarnya banyak daerah2 di bumi ini yang di explore tapi tidak
mempunyai present day feeder delta besar maupun kecil, seperti west
coast Africa, west coast California, gulf of Suez, dll.

Present is the key to the past, but can also be regarded with suspicion.
Ini hanya kalimat karangan saya aja. factor pertamanya adalah sediment
hasil erosi has to go somewhere kan, factor kedua accommodation space
untuk menampung sediment ini. Factor2 present day yg biasanya bisa di
gunakan untuk explorasi daerah2 tsb diatas adalah drainage pattern dan
continental shelf.

Sampai disini dulu ya, komentar yg lain?

-Original Message-
From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 07, 2003 3:11 PM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?

 Tadi ketika sedang memperhatikan peta kedalaman dasar laut di daerah
 Indonesia bagian timur, saya melihat bahwa di sekitar pulau Halmahera,
 kedalaman dasar laut ada yang sampai 2000-3000 meter. Seketika
terbersit
 pertanyaan mengapa sampai saat ini belum ada perusahaan besar yang
masuk
 ke sana untuk nyari deepwater petroleum system. Apakah karena tidak
ada
 delta besar yang ditemukan disana sehingga perusahaan tidak berani
ambil
 resiko terlalu besar (apalagi daerahnya sendiri dianggap tergolong
 unexplored, tidak banyak data bawah permukaan yang bisa diandalkan)?
 Selama ini deep water petroleum system yang  terkenal kebanyakan
 berhubungan dengan delta besar seperti Mississippi, Baram, dan
Mahakam.
 Lalu apakah tanpa delta besar seperti itu sebagai penyedia sedimen
kita
 tidak bisa menemukan deepwater play?
 
 Minarwan


***  Private and Confidential   ***
The information in this email is confidential and is intended only for
the person(s) named. 
Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are
not the intended recipient, 
please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0)
20 7730 


-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-





-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?

2003-08-07 Terurut Topik Jossy C. Inaray
Sebenarnya banyak daerah2 di bumi ini yang di explore tapi tidak
mempunyai present day feeder delta besar maupun kecil, seperti west
coast Africa, west coast California, gulf of Suez, dll.

Present is the key to the past, but can also be regarded with suspicion.
Ini hanya kalimat karangan saya aja. factor pertamanya adalah sediment
hasil erosi has to go somewhere kan, factor kedua accommodation space
untuk menampung sediment ini. Factor2 present day yg biasanya bisa di
gunakan untuk explorasi daerah2 tsb diatas adalah drainage pattern dan
continental shelf.

Sampai disini dulu ya, komentar yg lain?

-Original Message-
From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 07, 2003 3:11 PM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?

 Tadi ketika sedang memperhatikan peta kedalaman dasar laut di daerah
 Indonesia bagian timur, saya melihat bahwa di sekitar pulau Halmahera,
 kedalaman dasar laut ada yang sampai 2000-3000 meter. Seketika
terbersit
 pertanyaan mengapa sampai saat ini belum ada perusahaan besar yang
masuk
 ke sana untuk nyari deepwater petroleum system. Apakah karena tidak
ada
 delta besar yang ditemukan disana sehingga perusahaan tidak berani
ambil
 resiko terlalu besar (apalagi daerahnya sendiri dianggap tergolong
 unexplored, tidak banyak data bawah permukaan yang bisa diandalkan)?
 Selama ini deep water petroleum system yang  terkenal kebanyakan
 berhubungan dengan delta besar seperti Mississippi, Baram, dan
Mahakam.
 Lalu apakah tanpa delta besar seperti itu sebagai penyedia sedimen
kita
 tidak bisa menemukan deepwater play?
 
 Minarwan


***  Private and Confidential   ***
The information in this email is confidential and is intended only for
the person(s) named. 
Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are
not the intended recipient, 
please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0)
20 7730 


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-