RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?
Bang Jos, apakah yg West Coast Africa bukan kiriman dr Nigel Delta? Salam, Syaiful - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?
Persisnya, mana yang dimaksud : South Halmahera Basin, East Halmahera Basin, atau North Halmahera Basin. Ketiga2-nya memang tidak punya daerah shelf (200 m depth) yang seluas Kutei Basin. Shelf di ketiga basin Halmahera itu sempit saja dan langsung bersambung dengan slope yang curam dan langsung masuk ke zone bathyal-abyssal. Jadi yang dibilang Jossy benar, kalau sistem shelf dan drainage patternnya memegang peranan, kelihatannya di Halmahera basins ga seberkembang seperti di Kutei, Mississippi maupun Niger, kecuali kalau kita berhadapan dengan model lain deepwater reservoir tidak seperti yang di GOM/Mahakam/Niger seperti kata Ferry. Di samping itu, coba kita lihat pula provenance sedimen yang akan memberi sedimen ke Halmahera basins. Ofiolit dominan di lengan timur Halmahera kan, seperti juga di Lengan Timur/Tenggara Sulawesi. Memang ini tidak otomatis menjadi penghalang reservoir erosinya kan jelek kualitasnya. Tapi, ofiolit yang jelas lebih tidak stabil dibanding yang granitik sehingga efek diagenesa yang mengakibatkan hilangnya porositas akan lebih gampang terjadi di reservoir asal ofiolit daripada di reservoir asal granitik. Mungkin itu yang bikin oil company belum apa2 tak minat dengan Halmahera basins. Tapi setahu saya Santa Fe dulu pernah evaluasi blok ini. Salam, Awang H. Satyana Eksplorasi BP Migas Jossy C. Inaray [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebenarnya banyak daerah2 di bumi ini yang di explore tapi tidak mempunyai present day feeder delta besar maupun kecil, seperti west coast Africa, west coast California, gulf of Suez, dll. Present is the key to the past, but can also be regarded with suspicion. Ini hanya kalimat karangan saya aja. factor pertamanya adalah sediment hasil erosi has to go somewhere kan, factor kedua accommodation space untuk menampung sediment ini. Factor2 present day yg biasanya bisa di gunakan untuk explorasi daerah2 tsb diatas adalah drainage pattern dan continental shelf. Sampai disini dulu ya, komentar yg lain? -Original Message- From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 07, 2003 3:11 PM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah? Tadi ketika sedang memperhatikan peta kedalaman dasar laut di daerah Indonesia bagian timur, saya melihat bahwa di sekitar pulau Halmahera, kedalaman dasar laut ada yang sampai 2000-3000 meter. Seketika terbersit pertanyaan mengapa sampai saat ini belum ada perusahaan besar yang masuk ke sana untuk nyari deepwater petroleum system. Apakah karena tidak ada delta besar yang ditemukan disana sehingga perusahaan tidak berani ambil resiko terlalu besar (apalagi daerahnya sendiri dianggap tergolong unexplored, tidak banyak data bawah permukaan yang bisa diandalkan)? Selama ini deep water petroleum system yang terkenal kebanyakan berhubungan dengan delta besar seperti Mississippi, Baram, dan Mahakam. Lalu apakah tanpa delta besar seperti itu sebagai penyedia sedimen kita tidak bisa menemukan deepwater play? Minarwan *** Private and Confidential *** The information in this email is confidential and is intended only for the person(s) named. Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are not the intended recipient, please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0) 20 7730 - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?
Benar, tidak setiap present-day deepwater setting harus memiliki deepwater reservoir. Arah diskusi yang saya inginkan sebenarnya adalah adakah deepwater reservoir (clastic) yang bagus (secara umum) di dearah yang tidak punya feeder delta. Jika tidak ada, maka ranking daerah seperti ini akan menjadi kecil, tapi jika ada cara lain untuk membawa sedimen dari shelf ke deepwater setting, tentu harapan menjadi lebih besar. Pak Jossy sudah bercerita bahwa di lepas pantai Afrika barat ada deepwater petroleum province yang tanpa delta besar untuk penyuplai sedimen. Offshore Mauritania sepertinya mewakili daerah seperti (tolong koreksi jika keliru). Daerah di sekitar lepas pantai Afrika Barat yang secara tektonik dianggap kurang aktif ternyata masih memiliki potensi, bagaimana dengan kawasan timur Indonesia yang dikenal aktif? min -Original Message- Harus diperjelas dulu definisi deepwater yg dimaksud. Apa hanya karena present day seabed-nya ada di deepwater ? Atau memang terbukti ada reservoir yang punya depositional environmentnya di deepwater ? Karena belum tentu di deepwater sea yg skrg kita juga akan dealing dg deepwater reservoir smg bermanfaat Ferry Minarwan [EMAIL PROTECTED] To: '[EMAIL PROTECTED]' [EMAIL PROTECTED] R-OIL.com cc: Subject: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah? 08/07/03 03:10 PM Please respond to iagi-net Tadi ketika sedang memperhatikan peta kedalaman dasar laut di daerah Indonesia bagian timur, saya melihat bahwa di sekitar pulau Halmahera, kedalaman dasar laut ada yang sampai 2000-3000 meter. Seketika terbersit pertanyaan mengapa sampai saat ini belum ada perusahaan besar yang masuk ke sana untuk nyari deepwater petroleum system. Apakah karena tidak ada delta besar yang ditemukan disana sehingga perusahaan tidak berani ambil resiko terlalu besar (apalagi daerahnya sendiri dianggap tergolong unexplored, tidak banyak data bawah permukaan yang bisa diandalkan)? Selama ini deep water petroleum system yang terkenal kebanyakan berhubungan dengan delta besar seperti Mississippi, Baram, dan Mahakam. Lalu apakah tanpa delta besar seperti itu sebagai penyedia sedimen kita tidak bisa menemukan deepwater play? Minarwan *** Private and Confidential *** The information in this email is confidential and is intended only for the person(s) named. Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are not the intended recipient, please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0) 20 7730 - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?
Harus diperjelas dulu definisi deepwater yg dimaksud. Apa hanya karena present day seabed-nya ada di deepwater ? Atau memang terbukti ada reservoir yang punya depositional environmentnya di deepwater ? Karena belum tentu di deepwater sea yg skrg kita juga akan dealing dg deepwater reservoir smg bermanfaat Ferry Minarwan [EMAIL PROTECTED] To: '[EMAIL PROTECTED]' [EMAIL PROTECTED] R-OIL.com cc: Subject: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah? 08/07/03 03:10 PM Please respond to iagi-net Tadi ketika sedang memperhatikan peta kedalaman dasar laut di daerah Indonesia bagian timur, saya melihat bahwa di sekitar pulau Halmahera, kedalaman dasar laut ada yang sampai 2000-3000 meter. Seketika terbersit pertanyaan mengapa sampai saat ini belum ada perusahaan besar yang masuk ke sana untuk nyari deepwater petroleum system. Apakah karena tidak ada delta besar yang ditemukan disana sehingga perusahaan tidak berani ambil resiko terlalu besar (apalagi daerahnya sendiri dianggap tergolong unexplored, tidak banyak data bawah permukaan yang bisa diandalkan)? Selama ini deep water petroleum system yang terkenal kebanyakan berhubungan dengan delta besar seperti Mississippi, Baram, dan Mahakam. Lalu apakah tanpa delta besar seperti itu sebagai penyedia sedimen kita tidak bisa menemukan deepwater play? Minarwan *** Private and Confidential *** The information in this email is confidential and is intended only for the person(s) named. Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are not the intended recipient, please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0) 20 7730 - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?
Ikutan nimbrung dong, saya belum pernah berurusan dengan deepwater tapi mengikuti diskusi ini. Setahu saya, istilah delta itu kan berhubungan dengan supply sedimen, jadi sediment yang ada lebih banyak dari accommodation space, sehingga terjadi bentuk 'delta' (segitiga). Apa selalu harus ada process delta untuk bisa ke deep water, rasanya tidak perlu ya. Kalau pengertian saya, deep water sediment itu bisa jadi terjadinya satu cycle dengan delta. Jadi, pas sea levelnya drop (lowstand), sediment yang dari darat is enable to be pushed the distal part of the basin, di mana di shelfnya dia bisa tererosi, kemudian pas highstand terjadi delta sediment (kalau supply sedimennya banyak). Kembali ke 'apa harus ada delta system', sepengetahuan saya, kalau deep water sediment itu diendapkannya setelah melalui slope (betul tidak, coba dikoreksi dong, orang2 laut dalam), begitu sedimen 'berhasil' melalui slope, ndak perlu tadinya dia delta atau fluvial atau alluvial pas waktu di shallow waternya. Seperti yang Mas Awang uraikan, yang jadi concern sekarang (untuk reservoir quality) adalah source untuk sediment tersebut. Apakah banyak volcanic material? Atau ophiolite seperti kata Mas Awang? Kalau shelfnya sempit, bukannya malah conglomerate yang diendapkan? Parvita -Original Message- From: KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, August 08, 2003 7:38 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah? Tetap harus ada supply dari darat dan kalau dari darat kemungkinannya melalui proses delta dulu baru ke laut(kalau clastic lho..) atau mungkin ada process yang lain ( seperti letusan gunung api yang membawa material ke laut tanpa melalui proses delta dulu...?) nah kalau masalah dulu ada deltanya sekarang enggak...ya mungkin ada faktor geologi lain yang menyebabkan delta tersebut tidak aktif lagi... Jossy C. Inaray [EMAIL PROTECTED] 07/08/2003 05:09 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah? Sebenarnya banyak daerah2 di bumi ini yang di explore tapi tidak mempunyai present day feeder delta besar maupun kecil, seperti west coast Africa, west coast California, gulf of Suez, dll. Present is the key to the past, but can also be regarded with suspicion. Ini hanya kalimat karangan saya aja. factor pertamanya adalah sediment hasil erosi has to go somewhere kan, factor kedua accommodation space untuk menampung sediment ini. Factor2 present day yg biasanya bisa di gunakan untuk explorasi daerah2 tsb diatas adalah drainage pattern dan continental shelf. Sampai disini dulu ya, komentar yg lain? -Original Message- From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 07, 2003 3:11 PM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah? Tadi ketika sedang memperhatikan peta kedalaman dasar laut di daerah Indonesia bagian timur, saya melihat bahwa di sekitar pulau Halmahera, kedalaman dasar laut ada yang sampai 2000-3000 meter. Seketika terbersit pertanyaan mengapa sampai saat ini belum ada perusahaan besar yang masuk ke sana untuk nyari deepwater petroleum system. Apakah karena tidak ada delta besar yang ditemukan disana sehingga perusahaan tidak berani ambil resiko terlalu besar (apalagi daerahnya sendiri dianggap tergolong unexplored, tidak banyak data bawah permukaan yang bisa diandalkan)? Selama ini deep water petroleum system yang terkenal kebanyakan berhubungan dengan delta besar seperti Mississippi, Baram, dan Mahakam. Lalu apakah tanpa delta besar seperti itu sebagai penyedia sedimen kita tidak bisa menemukan deepwater play? Minarwan - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?
Ipul, Niger Delta bukan Nigel (mentang2 bekas Gmnya Nigel Thorpe) -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 07, 2003 5:22 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah? Bang Jos, apakah yg West Coast Africa bukan kiriman dr Nigel Delta? Salam, Syaiful - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?
Nah kalo ini yg dikau maksudkan. Aku lebih suka memanfaatkan pendekatan konsep petroleum system ... Kedalaman 2000-3000 meter (ultra deep) cukup menantang sebuah konsep, karena secara engineering, kedalaman ini memerlukan teknologi konstruksi ekstra tuinggi. Nah beberapa aspek dalam konsep petroleum system jangan dilupakan : - Matured (effective) Source Rock -- HARUS ada - Reservoir/seal -- could be any kind of rock saya jadi inget presentasinya John Kaldi ttg seal-reservoir ... keduanya bisa terdapat dalam batuan apapun. Yg membedakan adalah porositas dan sifat 'porethroat'nya bisa saja inter/intra granular grain, pore fracture, dsb. - Trap -- Can be created based on conceptual (?) - etc (?) Nah asalkan semua faktor itu berinteraksi dalam waktu yang pas (critical time) -- then you have a play ... Jadi menurut aku yg perlu dijawab dulu adalah -- apakah memungkinkan ada Petroleum charging ? Bukan ada tidaknya reservoir rocks. hef e nais whik en ... RDP Benar, tidak setiap present-day deepwater setting harus memiliki deepwater reservoir. Arah diskusi yang saya inginkan sebenarnya adalah adakah deepwater reservoir (clastic) yang bagus (secara umum) di dearah yang tidak punya feeder delta. Jika tidak ada, maka ranking daerah seperti ini akan menjadi kecil, tapi jika ada cara lain untuk membawa sedimen dari shelf ke deepwater setting, tentu harapan menjadi lebih besar. Pak Jossy sudah bercerita bahwa di lepas pantai Afrika barat ada deepwater petroleum province yang tanpa delta besar untuk penyuplai sedimen. Offshore Mauritania sepertinya mewakili daerah seperti (tolong koreksi jika keliru). Daerah di sekitar lepas pantai Afrika Barat yang secara tektonik dianggap kurang aktif ternyata masih memiliki potensi, bagaimana dengan kawasan timur Indonesia yang dikenal aktif? min -Original Message- Harus diperjelas dulu definisi deepwater yg dimaksud. Apa hanya karena present day seabed-nya ada di deepwater ? Atau memang terbukti ada reservoir yang punya depositional environmentnya di deepwater ? Karena belum tentu di deepwater sea yg skrg kita juga akan dealing dg deepwater reservoir smg bermanfaat Ferry [EMAIL PROTECTED] Tadi ketika sedang memperhatikan peta kedalaman dasar laut di daerah Indonesia bagian timur, saya melihat bahwa di sekitar pulau Halmahera, kedalaman dasar laut ada yang sampai 2000-3000 meter. Seketika terbersit pertanyaan mengapa sampai saat ini belum ada perusahaan besar yang masuk ke sana untuk nyari deepwater petroleum system. Apakah karena tidak ada delta besar yang ditemukan disana sehingga perusahaan tidak berani ambil resiko terlalu besar (apalagi daerahnya sendiri dianggap tergolong unexplored, tidak banyak data bawah permukaan yang bisa diandalkan)? Selama ini deep water petroleum system yang terkenal kebanyakan berhubungan dengan delta besar seperti Mississippi, Baram, dan Mahakam. Lalu apakah tanpa delta besar seperti itu sebagai penyedia sedimen kita tidak bisa menemukan deepwater play? Minarwan - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?
Ngga juga Min ... lihat deep water pilipina .. di pilipin ini deep water reservoirnya karbonate miosen, tapi kayaknya ngga sesuai mimpi Minarwan yang deep water sedimen juga ya ... Tapi kalo liat kedalaman laut yg kau impikan 2000-3000 itu mah ultra deep ! Saat ini yg dianggap deepwater concession (?play) kalo ga salah kedalaman 200-2000 m Deepest drilling yg kutahu di Gulf Mexico 2970 drilled by Unocal th 2001. RDP 'perna evaluasi pilipin ketika Nur Misuari ketemu Bos KPSA, sempet ngimpi punya konsesi di LN ... :)' == Deep water Fast East There are currently only four producing deepwater fields in the Far East. Two of these are located in the Philippines and two in China. In the Philippines, Alcorn cyclically produces from the West Linapacan A oil field in the North West Palawan Basin. The field was discovered in 348m of water in 1990 and development was fast tracked with official production starting in May 1992. The field has proved to be very challenging and although originally thought to contain over 100 MMbo recoverable this figure is now put at below 20 MMbo. The second producing field in the Philippines, also in the North West Palawan Basin, is the ultra deepwater Malampaya/Camago field in 736m of water. This was discovered originally by Occidental in 1989 (Camago-1) but is now operated by Shell. Gas production started from the field in September 2001 and plans are underway to develop the oil reserves. Estimated reserves in the Miocene reef are put at 75 MMbo, 120 MMbc and 3.5 Tcfg. In 1988 in the Philippines, Alcorn produced oil for three months from the Galoc field in North West Palawan. This field, in 335m of water, remains shut-in despite a number of attempts to prove its economic viability and bring it back on stream. Tadi ketika sedang memperhatikan peta kedalaman dasar laut di daerah Indonesia bagian timur, saya melihat bahwa di sekitar pulau Halmahera, kedalaman dasar laut ada yang sampai 2000-3000 meter. Seketika terbersit pertanyaan mengapa sampai saat ini belum ada perusahaan besar yang masuk ke sana untuk nyari deepwater petroleum system. Apakah karena tidak ada delta besar yang ditemukan disana sehingga perusahaan tidak berani ambil resiko terlalu besar (apalagi daerahnya sendiri dianggap tergolong unexplored, tidak banyak data bawah permukaan yang bisa diandalkan)? Selama ini deep water petroleum system yang terkenal kebanyakan berhubungan dengan delta besar seperti Mississippi, Baram, dan Mahakam. Lalu apakah tanpa delta besar seperti itu sebagai penyedia sedimen kita tidak bisa menemukan deepwater play? Minarwan - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?
Mau ikutan juga ah... seingat saya pertama kali saya di ajar deepwater sedimentation (tolong dibetulkan kalau saya salah karena itu bertahun2 yang lalu). yang sering menjadi deep water sedimentation adalah karena slope failure jadi bisa jadi slump pada awalnya lalu terbentuk aliran sediment (bisa juga hampir serentak). Jadi terjadinya yah didalam laut tersebut sendiri, tetapi tidak selalu harus di self edge. kalau yang dari delta itu malah sangat jarang dibandingkan yang saya sebut di atas secara statistik (apa iya yah ?). Yang dari delta lebih terkenal di oil business karena bisa membawa sediment yang kaya dengan zat organic yang bisa menjadi hydrokarbon pada kondisi yang sesuai, sedangkan yang di awali dengan slope failure harus tergantung dari mikroba(pelagic atau disebut apa yah ?) yang ada di deep water tsb (atau sediment yang ter-slump nya kaya dengan zat organic). jadi apakah bisa dibuat kesimpulan bahwa kalau ada deepwater sediment yang sediment supply nya tidak dari darat (dan gampang dilihat dengan ada atau tidak adanya delta) akan lebih sedikit organic content nya ? (atau mungkin harus dibuktikan adanya organic rich deep water organism). sekian dulu, selamat berakhir pekan (bagi yang tidak harus kerja week end, atau tidak cinta kerja weekend) fbs From: Siregar, Parvita [EMAIL PROTECTED] Reply-To: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah? Date: Fri, 8 Aug 2003 10:35:07 +0700 Ikutan nimbrung dong, saya belum pernah berurusan dengan deepwater tapi mengikuti diskusi ini. Setahu saya, istilah delta itu kan berhubungan dengan supply sedimen, jadi sediment yang ada lebih banyak dari accommodation space, sehingga terjadi bentuk 'delta' (segitiga). Apa selalu harus ada process delta untuk bisa ke deep water, rasanya tidak perlu ya. Kalau pengertian saya, deep water sediment itu bisa jadi terjadinya satu cycle dengan delta. Jadi, pas sea levelnya drop (lowstand), sediment yang dari darat is enable to be pushed the distal part of the basin, di mana di shelfnya dia bisa tererosi, kemudian pas highstand terjadi delta sediment (kalau supply sedimennya banyak). Kembali ke 'apa harus ada delta system', sepengetahuan saya, kalau deep water sediment itu diendapkannya setelah melalui slope (betul tidak, coba dikoreksi dong, orang2 laut dalam), begitu sedimen 'berhasil' melalui slope, ndak perlu tadinya dia delta atau fluvial atau alluvial pas waktu di shallow waternya. Seperti yang Mas Awang uraikan, yang jadi concern sekarang (untuk reservoir quality) adalah source untuk sediment tersebut. Apakah banyak volcanic material? Atau ophiolite seperti kata Mas Awang? Kalau shelfnya sempit, bukannya malah conglomerate yang diendapkan? Parvita -Original Message- From: KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, August 08, 2003 7:38 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah? Tetap harus ada supply dari darat dan kalau dari darat kemungkinannya melalui proses delta dulu baru ke laut(kalau clastic lho..) atau mungkin ada process yang lain ( seperti letusan gunung api yang membawa material ke laut tanpa melalui proses delta dulu...?) nah kalau masalah dulu ada deltanya sekarang enggak...ya mungkin ada faktor geologi lain yang menyebabkan delta tersebut tidak aktif lagi... Jossy C. Inaray [EMAIL PROTECTED] 07/08/2003 05:09 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah? Sebenarnya banyak daerah2 di bumi ini yang di explore tapi tidak mempunyai present day feeder delta besar maupun kecil, seperti west coast Africa, west coast California, gulf of Suez, dll. Present is the key to the past, but can also be regarded with suspicion. Ini hanya kalimat karangan saya aja. factor pertamanya adalah sediment hasil erosi has to go somewhere kan, factor kedua accommodation space untuk menampung sediment ini. Factor2 present day yg biasanya bisa di gunakan untuk explorasi daerah2 tsb diatas adalah drainage pattern dan continental shelf. Sampai disini dulu ya, komentar yg lain? -Original Message- From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 07, 2003 3:11 PM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah? Tadi ketika sedang memperhatikan peta kedalaman dasar laut di daerah Indonesia bagian timur, saya melihat bahwa di sekitar pulau Halmahera, kedalaman dasar laut ada yang sampai 2000-3000 meter. Seketika terbersit pertanyaan mengapa sampai saat ini belum ada perusahaan besar yang masuk ke sana untuk nyari deepwater petroleum system. Apakah karena tidak ada delta besar yang ditemukan disana sehingga perusahaan tidak berani ambil resiko terlalu besar (apalagi daerahnya sendiri dianggap tergolong unexplored, tidak banyak data bawah permukaan
Re: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?
Ikutan juga... Setuju dengan konsep slope failure untuk deep water play ( salah satu dari beberapa konsep yang proven). Dulu pernah melihat lihat beberapa seismic line di deep water offshore Guyana dan Suriname yang memperlihatkan dengan jelas sekali korelasi antara slope failure dengan endapan sub marine fan. Yang jadi masalah adalah endapan di shelf dan slope adalah tight carbonate dan napal. Jadi walaupun di seismik fan nya kelihatan, karena reservoir nya akan diperkirakan jelek, maka agak susah juga menjualnya. Selain itu seperti yang bung Rovicky tulis, Petroleum system sangat memegang peranan penting Karena kalau source rock nya relatif muda dan tidak terkubur dalam ditakutkan nggak akan matang deh.. (water column cooling efek akan mempengaruhi source rock maturation). Deep sea drilling project leg 270 Demerara rise di kedalaman laut 1900m, kalau nggak salah berhasil mengambil core dari Cenomanian- Turonian shale pada kedalaman kurang dari 200 m dibawah dasar laut, TOC nya sampai 26%, dengan rata rata 11% dan dinyatakan nggak matang. Jadi kalau pun dari segi container nya nggak ada masalah, keberadaan dan kematangan source rock sangat berperan.. Sekian dulu... Selamat berakhir pekan juga.. Jabat Erat Ichsan --- In [EMAIL PROTECTED], Franciscus Sinartio [EMAIL PROTECTED] wrote: Mau ikutan juga ah... seingat saya pertama kali saya di ajar deepwater sedimentation (tolong dibetulkan kalau saya salah karena itu bertahun2 yang lalu). yang sering menjadi deep water sedimentation adalah karena slope failure jadi bisa jadi slump pada awalnya lalu terbentuk aliran sediment (bisa juga hampir serentak). Jadi terjadinya yah didalam laut tersebut sendiri, tetapi tidak selalu harus di self edge. kalau yang dari delta itu malah sangat jarang dibandingkan yang saya sebut di atas secara statistik (apa iya yah ?). Yang dari delta lebih terkenal di oil business karena bisa membawa sediment yang kaya dengan zat organic yang bisa menjadi hydrokarbon pada kondisi yang sesuai, sedangkan yang di awali dengan slope failure harus tergantung dari mikroba(pelagic atau disebut apa yah ?) yang ada di deep water tsb (atau sediment yang ter-slump nya kaya dengan zat organic). jadi apakah bisa dibuat kesimpulan bahwa kalau ada deepwater sediment yang sediment supply nya tidak dari darat (dan gampang dilihat dengan ada atau tidak adanya delta) akan lebih sedikit organic content nya ? (atau mungkin harus dibuktikan adanya organic rich deep water organism). sekian dulu, selamat berakhir pekan (bagi yang tidak harus kerja week end, atau tidak cinta kerja weekend) fbs From: Siregar, Parvita [EMAIL PROTECTED] Reply-To: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah? Date: Fri, 8 Aug 2003 10:35:07 +0700 Ikutan nimbrung dong, saya belum pernah berurusan dengan deepwater tapi mengikuti diskusi ini. Setahu saya, istilah delta itu kan berhubungan dengan supply sedimen, jadi sediment yang ada lebih banyak dari accommodation space, sehingga terjadi bentuk 'delta' (segitiga). Apa selalu harus ada process delta untuk bisa ke deep water, rasanya tidak perlu ya. Kalau pengertian saya, deep water sediment itu bisa jadi terjadinya satu cycle dengan delta. Jadi, pas sea levelnya drop (lowstand), sediment yang dari darat is enable to be pushed the distal part of the basin, di mana di shelfnya dia bisa tererosi, kemudian pas highstand terjadi delta sediment (kalau supply sedimennya banyak). Kembali ke 'apa harus ada delta system', sepengetahuan saya, kalau deep water sediment itu diendapkannya setelah melalui slope (betul tidak, coba dikoreksi dong, orang2 laut dalam), begitu sedimen 'berhasil' melalui slope, ndak perlu tadinya dia delta atau fluvial atau alluvial pas waktu di shallow waternya. Seperti yang Mas Awang uraikan, yang jadi concern sekarang (untuk reservoir quality) adalah source untuk sediment tersebut. Apakah banyak volcanic material? Atau ophiolite seperti kata Mas Awang? Kalau shelfnya sempit, bukannya malah conglomerate yang diendapkan? Parvita -Original Message- From: KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, August 08, 2003 7:38 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah? Tetap harus ada supply dari darat dan kalau dari darat kemungkinannya melalui proses delta dulu baru ke laut(kalau clastic lho..) atau mungkin ada process yang lain ( seperti letusan gunung api yang membawa material ke laut tanpa melalui proses delta dulu...?) nah kalau masalah dulu ada deltanya sekarang enggak...ya mungkin ada faktor geologi lain yang menyebabkan delta tersebut tidak aktif lagi... Jossy C. Inaray [EMAIL PROTECTED] 07/08/2003 05:09 PM Please respond to iagi-net
RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?
Wah, mbak Parvita itu pinter lho ttg laut dalam, meskipun katanya nggak tahu, he..he.. Kalau shelf-nya cukup lebar atau sempit, sumber sedimennya dekat atau agak jauh di darat (fluvial; memang logikanya tidak perlu ada delta, ya yg penting sumber sedimen itu apa pun bentuknya). Tampaknya inilah yg oleh Bouma terakhir dikenal sbg finer grained turbidite vs courser grained turbidite. Selama ini, kelihatannya kelompok pertama itu yg terbukti mengandung HC. Salam, Syaiful - Original Message - From: Siregar, Parvita [EMAIL PROTECTED] Date: Fri, 8 Aug 2003 10:35:07 +0700 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah? Ikutan nimbrung dong, saya belum pernah berurusan dengan deepwater tapi mengikuti diskusi ini. Setahu saya, istilah delta itu kan berhubungan dengan supply sedimen, jadi sediment yang ada lebih banyak dari accommodation space, sehingga terjadi bentuk 'delta' (segitiga). Apa selalu harus ada process delta untuk bisa ke deep water, rasanya tidak perlu ya. Kalau pengertian saya, deep water sediment itu bisa jadi terjadinya satu cycle dengan delta. Jadi, pas sea levelnya drop (lowstand), sediment yang dari darat is enable to be pushed the distal part of the basin, di mana di shelfnya dia bisa tererosi, kemudian pas highstand terjadi delta sediment (kalau supply sedimennya banyak). Kembali ke 'apa harus ada delta system', sepengetahuan saya, kalau deep water sediment itu diendapkannya setelah melalui slope (betul tidak, coba dikoreksi dong, orang2 laut dalam), begitu sedimen 'berhasil' melalui slope, ndak perlu tadinya dia delta atau fluvial atau alluvial pas waktu di shallow waternya. Seperti yang Mas Awang uraikan, yang jadi concern sekarang (untuk reservoir quality) adalah source untuk sediment tersebut. Apakah banyak volcanic material? Atau ophiolite seperti kata Mas Awang? Kalau shelfnya sempit, bukannya malah conglomerate yang diendapkan? Parvita -Original Message- From: KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, August 08, 2003 7:38 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah? Tetap harus ada supply dari darat dan kalau dari darat kemungkinannya melalui proses delta dulu baru ke laut(kalau clastic lho..) atau mungkin ada process yang lain ( seperti letusan gunung api yang membawa material ke laut tanpa melalui proses delta dulu...?) nah kalau masalah dulu ada deltanya sekarang enggak...ya mungkin ada faktor geologi lain yang menyebabkan delta tersebut tidak aktif lagi... Jossy C. Inaray [EMAIL PROTECTED] 07/08/2003 05:09 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah? Sebenarnya banyak daerah2 di bumi ini yang di explore tapi tidak mempunyai present day feeder delta besar maupun kecil, seperti west coast Africa, west coast California, gulf of Suez, dll. Present is the key to the past, but can also be regarded with suspicion. Ini hanya kalimat karangan saya aja. factor pertamanya adalah sediment hasil erosi has to go somewhere kan, factor kedua accommodation space untuk menampung sediment ini. Factor2 present day yg biasanya bisa di gunakan untuk explorasi daerah2 tsb diatas adalah drainage pattern dan continental shelf. Sampai disini dulu ya, komentar yg lain? -Original Message- From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 07, 2003 3:11 PM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah? Tadi ketika sedang memperhatikan peta kedalaman dasar laut di daerah Indonesia bagian timur, saya melihat bahwa di sekitar pulau Halmahera, kedalaman dasar laut ada yang sampai 2000-3000 meter. Seketika terbersit pertanyaan mengapa sampai saat ini belum ada perusahaan besar yang masuk ke sana untuk nyari deepwater petroleum system. Apakah karena tidak ada delta besar yang ditemukan disana sehingga perusahaan tidak berani ambil resiko terlalu besar (apalagi daerahnya sendiri dianggap tergolong unexplored, tidak banyak data bawah permukaan yang bisa diandalkan)? Selama ini deep water petroleum system yang terkenal kebanyakan berhubungan dengan delta besar seperti Mississippi, Baram, dan Mahakam. Lalu apakah tanpa delta besar seperti itu sebagai penyedia sedimen kita tidak bisa menemukan deepwater play? Minarwan - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan
RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?
Tetap harus ada supply dari darat dan kalau dari darat kemungkinannya melalui proses delta dulu baru ke laut(kalau clastic lho..) atau mungkin ada process yang lain ( seperti letusan gunung api yang membawa material ke laut tanpa melalui proses delta dulu...?) nah kalau masalah dulu ada deltanya sekarang enggak...ya mungkin ada faktor geologi lain yang menyebabkan delta tersebut tidak aktif lagi... Jossy C. Inaray [EMAIL PROTECTED] 07/08/2003 05:09 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah? Sebenarnya banyak daerah2 di bumi ini yang di explore tapi tidak mempunyai present day feeder delta besar maupun kecil, seperti west coast Africa, west coast California, gulf of Suez, dll. Present is the key to the past, but can also be regarded with suspicion. Ini hanya kalimat karangan saya aja. factor pertamanya adalah sediment hasil erosi has to go somewhere kan, factor kedua accommodation space untuk menampung sediment ini. Factor2 present day yg biasanya bisa di gunakan untuk explorasi daerah2 tsb diatas adalah drainage pattern dan continental shelf. Sampai disini dulu ya, komentar yg lain? -Original Message- From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 07, 2003 3:11 PM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah? Tadi ketika sedang memperhatikan peta kedalaman dasar laut di daerah Indonesia bagian timur, saya melihat bahwa di sekitar pulau Halmahera, kedalaman dasar laut ada yang sampai 2000-3000 meter. Seketika terbersit pertanyaan mengapa sampai saat ini belum ada perusahaan besar yang masuk ke sana untuk nyari deepwater petroleum system. Apakah karena tidak ada delta besar yang ditemukan disana sehingga perusahaan tidak berani ambil resiko terlalu besar (apalagi daerahnya sendiri dianggap tergolong unexplored, tidak banyak data bawah permukaan yang bisa diandalkan)? Selama ini deep water petroleum system yang terkenal kebanyakan berhubungan dengan delta besar seperti Mississippi, Baram, dan Mahakam. Lalu apakah tanpa delta besar seperti itu sebagai penyedia sedimen kita tidak bisa menemukan deepwater play? Minarwan *** Private and Confidential *** The information in this email is confidential and is intended only for the person(s) named. Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are not the intended recipient, please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0) 20 7730 - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah?
Sebenarnya banyak daerah2 di bumi ini yang di explore tapi tidak mempunyai present day feeder delta besar maupun kecil, seperti west coast Africa, west coast California, gulf of Suez, dll. Present is the key to the past, but can also be regarded with suspicion. Ini hanya kalimat karangan saya aja. factor pertamanya adalah sediment hasil erosi has to go somewhere kan, factor kedua accommodation space untuk menampung sediment ini. Factor2 present day yg biasanya bisa di gunakan untuk explorasi daerah2 tsb diatas adalah drainage pattern dan continental shelf. Sampai disini dulu ya, komentar yg lain? -Original Message- From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 07, 2003 3:11 PM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: [iagi-net-l] Deepwater Play Tanpa Feeder Delta: Mungkinkah? Tadi ketika sedang memperhatikan peta kedalaman dasar laut di daerah Indonesia bagian timur, saya melihat bahwa di sekitar pulau Halmahera, kedalaman dasar laut ada yang sampai 2000-3000 meter. Seketika terbersit pertanyaan mengapa sampai saat ini belum ada perusahaan besar yang masuk ke sana untuk nyari deepwater petroleum system. Apakah karena tidak ada delta besar yang ditemukan disana sehingga perusahaan tidak berani ambil resiko terlalu besar (apalagi daerahnya sendiri dianggap tergolong unexplored, tidak banyak data bawah permukaan yang bisa diandalkan)? Selama ini deep water petroleum system yang terkenal kebanyakan berhubungan dengan delta besar seperti Mississippi, Baram, dan Mahakam. Lalu apakah tanpa delta besar seperti itu sebagai penyedia sedimen kita tidak bisa menemukan deepwater play? Minarwan *** Private and Confidential *** The information in this email is confidential and is intended only for the person(s) named. Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are not the intended recipient, please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0) 20 7730 - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -