Re: [keluarga-islam] Re: Subhat Jawaban : Bukankah kuburan Nabi di dalam masjid Nabawi

2006-09-12 Terurut Topik Ananto



pak abu...

sampeyan kalo diskusi suka nya muter muter... yg dipermasalahin pak bambang adalah sikap sampeyan yg ga konsisten... suka membelokkan obrolan...

di lain waktu anda menyuruh orang untuk baca buku2 bid'ah nya sampeyan... tapi di sisi lain anda juga menuduh pandir orang yg baca buku...

maksud sampeyan apa lagi???
On 9/12/06, Abu Yahya Adz-Dzahabi [EMAIL PROTECTED] wrote:
Belajarlah, belajarlah..karena tidakada seorangpun yang dilahirkandalam keadaan pintar.Dan apakah sama tampaknya antara orang bodoh (jahil) dengang orang
pintar ?Dan ambillah ilmu itu dari tempat para shahabat --ridwanullah jami'anmengambilMaha benar Allah tabaraka wa ta'ala (artinya) Katakanlah: Adakah sama orang-orangyang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orangyang berakallahyang dapat menerima pelajaran. (QS[39]:9)abu yahya--- In keluarga-islam@yahoogroups.com
, Kartika, Bambang [EMAIL PROTECTED]wrote: Sering dimilisi ini Abu yahya menyampaikan agar saya membaca buku-bukuakan tetapi saya tolak, buat saya tidak perlu, bagaimana sih anda P'Abu
???di email kemarin anda menyuruh saya baca buku-buku kemudian andamelecehkan orang yang membaca buku, coba deh anda amati, kalau tidaksalah anda tidak konsistent. coba anda baca yang saya bold merah,bukankankah anda memerintahkan untuk mencari buku-buku? begitu ada
perbedaan anda putar, so...kesimpulan saya anda mengharapkan yang No.1diantara saudara-saudara anda yang ada dimilisi KI ini, anda tahuRosulallah tapi dalam perilaku tak sedikitpun ada pancaran sinarNya.
Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.
Yahoo! Groups Links* To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/* Your email settings:
 Individual Email | Traditional* To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join (Yahoo! ID required)
* To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:
[EMAIL PROTECTED]* To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED]
* Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/

__._,_.___





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.








   






  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Single family home
  
  
Family home finance
  
  
Family home
  
  


Family home mortgage
  
  
Family home business
  

   
  






  
  Your email settings: Individual Email|Traditional 
  Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
  Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured 
   
Visit Your Group 
   |
  
Yahoo! Groups Terms of Use
   |
  
   Unsubscribe 
   
 

  




__,_._,___



Re: [keluarga-islam] Re: bid'ah kah khutbah jumat dgn bhs bukan arab ?

2006-09-12 Terurut Topik Ananto



mas wandy

menurut sampeyan, rukun khotbah kan cuman 5 itu... dan wajib pake bahasa arab... nah... ngapain juga nambah nambahin segala... kata om abu, nambah nambahin dalam hal ibadah kan bid'ah...

ambil contoh sholat dwi bahasanya pak suryo (malang):
pak suryo dianggap sesat karena menambah2in rukun sholat... sampai keluar dalil : Sholatlah kamu sebagaimana kamu lihat saya sholat... konon katanya, sholatnya pak suryo ga sama dengan sholatnya kanjeng nabi... maka dianggap bid'ah dan sesat... OK? sepakat??


nah, sekarang coba sampeyan bandingkan dengan khutbah jum'at... apa ga kacau? malah ada yg pake bahasa daerah segala... kalau pake teori bid'ahnya pak abu... itu bisa bid'ah kuadrat lho...:)

tanya... kenapa...
On 9/12/06, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pak Ananto, seperti yang kita ketahui bahwa dalam Islam Ijmamerupakan sumber hukum ketiga yang dijadikan sandaran ilmu dan din.
Dalam masalah ini, para ulama berpendapat khutbah dalam bahasa Arabtidak harus dilakukan sepanjang khutbah dari awal hingga akhir.Tetapi cukup pada bagian rukun-rukunnya saja.Menurut Mazhab Syafi'i Rukun khutbah adalah sbb:
1. Memuji kepada Allah (al-hamdulillah, atau hamdan lillah, dansemacamnya) dalam setiap khutbah pertama dan kedua.2. Membaca salawat untuk Nabi Muhammad saw dalam setiap khutbah,satu dan dua (Allahumma sholli 'ala Muhammad, dan atau semacamnya)
3. Berwasiat untuk melakukan ketakwaan dalam setiap khutbah(ittaqullah, atau athi'ullah, atau ushikum bitaqwallah, dan atausemisalnya)4. Membaca satu atau sebagian ayat al-Qur`an.5. Doa untuk kebaikan dan ampunan bagi orang-orang beriman pada
khutbah kedua.Sedangkan pesan-pesan lain yang tidak termasuk rukun menurut madzhabSyafi'i boleh disampaikan dengan bahasa yang dipahami oleh jamaah.Begitu pula menurut madzhab Hanafi dan Hambali.
Jadi sekali lagi yang menjadi sandaran dalam masalah khutbah iniadalah pendapat para ulama terdahulu yang tidak melarang kalau diluar rukun itu ditambahi dengan penjelasan dalam bahasa yangdimengerti oleh pendengarnya, sehingga khutbah jumat tidak hanya
sekedar mengumpulkan jamaah tanpa ada pesan yang dapat dimengertioleh para jamaah yang hadir.Hal ini tentunya berbeda dengan sholat yang menggunakan dwi bahasa,seperti yang kita ketahui semua ulama melarang dengan tegas amalan
yang seperti ini.--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto [EMAIL PROTECTED]wrote: kalo sholat dengan dwi bahasa tempo hari di malang kan dilarang
(karena jelas, sholat adalah ibadah), karena tidak sesuai kanjeng nabi... nah, menilik dari kasus di atas... maka khutbah jum'at (salah saturukun jum'at) dengan bahasa non ngarab, harus dilarang juga...
 salam, semoga ga binun... :)) On 9/10/06, desiyusuf [EMAIL PROTECTED] wrote:  he he he.. bener bener banget nih.. pakar bidah mana suaranya ?
   iya yang sholat jumat juga pada dateng pake pakaian kantor,terus naik  mobil pada masuk golongan bid'ah ga ?   Masjid juga pake AC bid'ah ga ? 
  Smart Questions Pak Arry   Wass,  Desi*arry putra [EMAIL PROTECTED]* wrote:  Assalamualaikum wr. wb
   mau nanya nih, bid'ah kah khutbah jumat dgn tdk bahasa  arab 100%, krn Rasulullah itu kan khutbahnya dgn bhs  arab !!  pakar bid'ah harap segera di jwb nih !!
   - telah di temui jumatan dgn bhs campur, indo + arab  - telah di temui jumatan dgn 100% bhs arab  - belun nemui jumatan 100% bhs indo ( katanya seh ada  yah )
   Wassalamualaikum wr. wb__  Yahoo! Movies - Search movie info and celeb profiles and photos.  
http://sg.movies.yahoo.com/--  All-new Yahoo! Mail 
http://us.rd.yahoo.com/evt=43256/*http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta-  Fire up a more powerful email and get things done faster.  
Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.
Yahoo! Groups Links* To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/* Your email settings:
 Individual Email | Traditional* To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join (Yahoo! ID required)
* To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:
[EMAIL PROTECTED]* To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED]
* Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/

__._,_.___





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 

RE: [keluarga-islam] Re: Subhat Jawaban : Bukankah kuburan Nabi di dalam masjid Nabawi

2006-09-12 Terurut Topik Kartika, Bambang
Ini lagi,...katanya Islam tidak pakai akal, Alquran dan hadis juga jangan 
menggunakan akal

-Original Message-
From: keluarga-islam@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Abu Yahya
Adz-Dzahabi
Sent: Tuesday, September 12, 2006 12:40 PM
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Subject: [keluarga-islam] Re: Subhat  Jawaban : Bukankah kuburan Nabi
di dalam masjid Nabawi


Belajarlah, belajarlah..karena tidak  ada seorangpun yang dilahirkan
dalam keadaan pintar.
Dan apakah sama tampaknya antara orang bodoh (jahil) dengang orang
pintar ?
Dan ambillah ilmu itu dari tempat para shahabat --ridwanullah jami'an
mengambil

Maha benar Allah tabaraka wa ta'ala (artinya)
 Katakanlah: Adakah sama orang-orang  yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang  yang berakallah
yang dapat menerima pelajaran. (QS[39]:9)

abu yahya


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Kartika, Bambang [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Sering dimilisi ini Abu yahya menyampaikan agar saya membaca buku-buku
akan tetapi saya tolak, buat saya tidak perlu, bagaimana sih anda P'Abu
???di email kemarin anda menyuruh saya baca buku-buku kemudian anda
melecehkan orang yang membaca buku, coba deh anda amati, kalau tidak
salah anda tidak konsistent. coba anda baca yang saya bold merah,
bukankankah anda memerintahkan untuk mencari buku-buku? begitu ada
perbedaan anda putar, so...kesimpulan saya anda mengharapkan yang No.1
diantara saudara-saudara anda yang ada dimilisi KI ini, anda tahu
Rosulallah tapi dalam perilaku tak sedikitpun ada pancaran sinarNya.









Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links






 


This message (including any attachments) is only for the use of the person(s) 
for whom it is intended. It may contain Mattel confidential, proprietary and/or 
trade secret information. If you are not the intended recipient, you should not 
copy, distribute or use this information for any purpose, and you should delete 
this message and inform the sender immediately.


Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] Re: Bid'ah lagi ya Om Wandy?

2006-09-12 Terurut Topik dodindra
Subhanalloh, Alhamdulillah, Astaghfirullohal'adziim,
Semoga Alloh selalu melimpahkan rohmatNYA pada Om Wandy, serta kita
semua di majlis ini, amiin.

Yang Om Wandy sampaikan sangat tepat, jika akan menilai suatu tindakan
itu Bid'ah atau Sunnah, maka harus dikaji Kasus per Kasus, dan tidak
dapat disama ratakan (Gebyah Uyah, kata wong Jowo).
Dari sini, akan timbul komunikasi, untuk saling memahami sesama
Muslim.Siapa tahu, ada yang tidak kita fahami/ belum kita ketahui
dasarnya  akan amal saudara kita tersebut.
Akibatnya, akan terjalin ukhuwah sesama Muslim, yang akan menambah
wawasan dalam beragama, meningkatkan kecintaan pada Alloh dan
RosulNYA, karena yakin bahwa Islam adalah Rohmatan lil'alamiin..
Sikap saling menghormati pemahaman sesama saudara inilah yang
dicontohkan oleh Para Sahabat, Tabi'in, dan Para Ulama Shalih
terdahulu, yang sepatutnya kita jadikan suri tauladan dalam diri kita
ketika berhubungan dengan sesama Muslim.

Silahkan dilanjutkan Om Wandy
Wal'asri innal insaanalafii kusrin, illalladziina amannu
wa'amilush-sholihati watawashoubilhaqqi watawashoubish-shobri.

Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuhu,
dodi indra
 


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Setuju Om Dodi, seperti apa yang saya katakan bahwa dalam menilai 
 suatu amalan itu bid'ah atau bukan maka kita harus melihatnya kasus 
 perkasus. Karena sesuatu yang memiliki landasan dalam syariat 
 tidaklah dinilai sebagai bid'ah, walaupun hal tersebut tidak ada 
 pada masa Rasulullah dan para sahabat. Contoh gampangnya adalah 
 berdakwah atau mengaji via internet. Karena mengaji sendiri adalah 
 sesuatu yang memiliki landasan dalam syariat, maka hal tersebut 
 adalah boleh-boleh saja. Kecuali jika ada dalil yang memang melarang 
 amalan seperti itu, tentunya hal tersebut akan lain lagi ceritanya.
 
 Om Dodi mencontohkan dzikir 2000 kali bukanlah sesuatu yang bid'ah, 
 karena ada dalil yang menyuruh kita untuk dzikir sebanyak-banyaknya. 
 Selama kita tidak meyakini bahwa jumlah 2000 tersebut merupakan 
 ketetapan dari Rasulullah (Sunnah) dan tidak meyakini kalau jumlah 
 2000 tersebut memiliki keutamaan tertentu, ya boleh2 saja. Lain 
 masalah kalau keutamaan tersebut memang ada disebutkan dalam hadits 
 yang shahih.
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, dodindra dodindra@ 
  wrote:
  
  Jika dirunut, maka hal-hal yang dituduhkan sebagai bid'ah, 
 kebanyakan
  adalah bukan menciptakan amal baru secara umumnya namun bermaksud
  menciptakan langkah atau tindakan bagi perkara  yang sudah ada asal
  usulnya dalam syariat.
  
  (Misal : Dzikir 2000 kali, asalnya adalah perintah dzikir
  sebanyak-banyaknya dalam Al Qur'an , dll.)
  
  Jadi, hadits yang Om Wandy contohkan, tidak diFAHAMI KELIRU, namun
  diambil sebagai qiyas akan azas dasar hadits tersebut.
  
  Monggo dilanjutkan lagi Om Wandy, semoga Alloh menolong menambahkan
  pemahaman pada kita semua, amiin.
  
  Wal'asri innal insaanalafii kusrin, illalladziina amannu
  wa'amilush-sholihati watawashoubilhaqqi watawashoubish-shobri.
  
  Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuhu,
  
  dodi indra
  
  
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra
  wandysulastra@ wrote:
  
   Saya rasa sejauh ini kita masih mencapai kata sepakat untuk 
 diskusi 
   masalah bid'ah ini. Selanjutnya mari kita telaah maksud bid'ah 
   terpuji dan bid'ah tercela lebih jauh.
   
   Nabi Muhammad SAW bersabda:
   
   Barang siapa menciptakan satu gagasan yang baik dalam Islam, 
 maka
   dia memperoleh pahalanya dan juga pahala orang yang melaksanakan
   dengan tanpa dikurangi sedikitpun. Dan barang siapa menciptakan 
 satu
   gagasan yang jelek dalam Islam, maka dia terkena dosanya dan dosa
   orang-orang yang melaksanakannya dengan tanpa dikurangi 
 sedikitpun 
   (HR Muslim)
   
   Hadits ini dipahami oleh sebagian orang bahwa Rasulullah telah 
   membagi bid'ah menjadi 2, yaitu Bid'ah Hasanah dan Bid'ah 
 Sayyi'ah. 
   Dan hadits ini juga dijadikan alasan bahwa tidak mengapa 
 melakukan 
   bid`ah asalkan ia baik. 
   
   Sesungguhnya ini adalah bukti daripada pemahaman yang salah. 
 Jika 
   kita merujuk kepada sabab al wurud hadits ini, maka akan nampak 
 apa 
   maksud dari hadits ini yang sesungguhnya.
   
   Bunyi lengkap Hadits tersebut adalah sbb:
   
   Daripada Jarir bin `Abd Allah katanya: Datang sekumpulan Arab 
 Badawi 
   kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam. Mereka memakai 
   pakaian bulu. Baginda melihat buruknya keadaan mereka. Mereka 
 ditimpa 
   kesusahan. Baginda menggagas orang banyak bersedekah. Namun 
 mereka 
   lambat melakukannya sehingga kelihatan kemarahan pada wajah 
 baginda. 
   (Kata Jarir) Kemudian seorang lelaki daripada golongan Ansar 
 datang 
   dengan sebekas perak (dan mensedekahkannya). Kemudian datang 
 seorang 
   yang lain pula, kemudian orang ramai datang (bersedekah) 
 berturut-
   turut. Sehingga terlihat kegembiraan pada wajah baginda.
   
   (Melihat yang sedemikian) Rasulullah 

[keluarga-islam] Re: bid'ah kah khutbah jumat dgn bhs bukan arab ?

2006-09-12 Terurut Topik wandysulastra
Pak Ananto, berdasarkan fatwa ulama yang membolehkan khutbah yang 
disertai dengan penjelasan dengan bahasa selain arab, saya 
melihatnya bukanlah suatu hal yang menambah2kan. Kalau kita 
perhatikan sebenarnya penggunaan bahasa selain arab tersebut adalah 
dalam rangka menyampaikan pesan seperti yang terkandung dalam rukun 
khutbah yang no 3. Agar pesan tersebut sampai kepada audiens-nya, 
maka tentulah pesan tersebut disampaikan dalam bahasa yang 
dimengerti oleh mereka.

Malahan menurut Mazhab Hanafi, membaca bacaan tahmid, atau tasbih, 
atau tahlil, sudah cukup untuk menggugurkan kewajiban khutbah. Dan 
khutbah selanjutnya bisa disampaikan dalam bahasa apa saja, tidak 
harus bahasa Arab, yang terpenting dapat dimengerti oleh para 
audiens-nya.

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 mas wandy
 
 menurut sampeyan, rukun khotbah kan cuman 5 itu... dan wajib pake 
bahasa
 arab... nah... ngapain juga nambah nambahin segala... kata om abu, 
nambah
 nambahin dalam hal ibadah kan bid'ah...
 
 ambil contoh sholat dwi bahasanya pak suryo (malang):
 pak suryo dianggap sesat karena menambah2in rukun sholat... sampai 
keluar
 dalil : Sholatlah kamu sebagaimana kamu lihat saya sholat... 
konon
 katanya, sholatnya pak suryo ga sama dengan sholatnya kanjeng 
nabi... maka
 dianggap bid'ah dan sesat... OK? sepakat??
 
 nah, sekarang coba sampeyan bandingkan dengan khutbah jum'at... 
apa ga
 kacau? malah ada yg pake bahasa daerah segala... kalau pake teori 
bid'ahnya
 pak abu... itu bisa bid'ah kuadrat lho...:)
 
 tanya... kenapa...
 
 
 On 9/12/06, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Pak Ananto, seperti yang kita ketahui bahwa dalam Islam Ijma
  merupakan sumber hukum ketiga yang dijadikan sandaran ilmu dan 
din.
  Dalam masalah ini, para ulama berpendapat khutbah dalam bahasa 
Arab
  tidak harus dilakukan sepanjang khutbah dari awal hingga akhir.
  Tetapi cukup pada bagian rukun-rukunnya saja.
 
  Menurut Mazhab Syafi'i Rukun khutbah adalah sbb:
 
  1. Memuji kepada Allah (al-hamdulillah, atau hamdan lillah, dan
  semacamnya) dalam setiap khutbah pertama dan kedua.
  2. Membaca salawat untuk Nabi Muhammad saw dalam setiap khutbah,
  satu dan dua (Allahumma sholli 'ala Muhammad, dan atau 
semacamnya)
  3. Berwasiat untuk melakukan ketakwaan dalam setiap khutbah
  (ittaqullah, atau athi'ullah, atau ushikum bitaqwallah, dan atau
  semisalnya)
  4. Membaca satu atau sebagian ayat al-Qur`an.
  5. Doa untuk kebaikan dan ampunan bagi orang-orang beriman pada
  khutbah kedua.
 
  Sedangkan pesan-pesan lain yang tidak termasuk rukun menurut 
madzhab
  Syafi'i boleh disampaikan dengan bahasa yang dipahami oleh 
jamaah.
  Begitu pula menurut madzhab Hanafi dan Hambali.
 
  Jadi sekali lagi yang menjadi sandaran dalam masalah khutbah ini
  adalah pendapat para ulama terdahulu yang tidak melarang kalau di
  luar rukun itu ditambahi dengan penjelasan dalam bahasa yang
  dimengerti oleh pendengarnya, sehingga khutbah jumat tidak hanya
  sekedar mengumpulkan jamaah tanpa ada pesan yang dapat dimengerti
  oleh para jamaah yang hadir.
 
  Hal ini tentunya berbeda dengan sholat yang menggunakan dwi 
bahasa,
  seperti yang kita ketahui semua ulama melarang dengan tegas 
amalan
  yang seperti ini.
 
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto pratikno.ananto@
  wrote:
  
   kalo sholat dengan dwi bahasa tempo hari di malang kan dilarang
  (karena
   jelas, sholat adalah ibadah), karena tidak sesuai kanjeng 
nabi...
  
   nah, menilik dari kasus di atas... maka khutbah jum'at (salah 
satu
  rukun
   jum'at) dengan bahasa non ngarab, harus dilarang juga...
  
   salam,
   semoga ga binun... :))
  
  
   On 9/10/06, desiyusuf desiandri2000@ wrote:
   
 he he he.. bener bener banget nih.. pakar bidah mana 
suaranya ?
   
iya yang sholat jumat juga pada dateng pake pakaian kantor,
  terus naik
mobil pada masuk golongan bid'ah ga ?
   
Masjid juga pake AC bid'ah ga ?
   
Smart Questions Pak Arry
   
Wass,
Desi
   
   
*arry putra arryputra07@* wrote:
   
 Assalamualaikum wr. wb
   
mau nanya nih, bid'ah kah khutbah jumat dgn tdk bahasa
arab 100%, krn Rasulullah itu kan khutbahnya dgn bhs
arab !!
pakar bid'ah harap segera di jwb nih !!
   
- telah di temui jumatan dgn bhs campur, indo + arab
- telah di temui jumatan dgn 100% bhs arab
- belun nemui jumatan 100% bhs indo ( katanya seh ada
yah )
   
Wassalamualaikum wr. wb
   
   
__
Yahoo! Movies - Search movie info and celeb profiles and 
photos.
http://sg.movies.yahoo.com/
   
   
   
 --
All-new Yahoo! Mail
   
  
http://us.rd.yahoo.com/evt=43256/*http://advision.webevents.yahoo.co
  m/mailbeta-
Fire up a more powerful email and get things done faster.
   
   
  
 
 
 
 
 
 
  Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala 
kepada
  seluruh manusia yang akan bertambah bila 

RE: [keluarga-islam] Re: bid'ah kah khutbah jumat dgn bhs bukan arab ?

2006-09-12 Terurut Topik Hidayat, Akhmad

Saya ingat zaman wali songo nih, jadinya ...

Waliyullah saat itu juga menggunakan media budaya, misalnya wayang,
dalam penyebaran Islam di tanah jawa.  Berarti, kalau berdasarkan
argumen Pak Wandy, cara2 seperti walisongo itu seharusnya bisa difahami
...

Tapi, apa hasilnya?  Walisongo, waliyullah, kekasih Allah, tetap saja
dihujat - bahkan disalahkan dan dianggap sesat oleh orang yang mengaku
memurnikan tauhid.

Tanya ...  kenapa?

Astaghfirullah ...


-Original Message-
From: keluarga-islam@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of wandysulastra
Sent: Tuesday, September 12, 2006 2:33 PM
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Subject: [keluarga-islam] Re: bid'ah kah khutbah jumat dgn bhs bukan
arab ?

Pak Ananto, berdasarkan fatwa ulama yang membolehkan khutbah yang
disertai dengan penjelasan dengan bahasa selain arab, saya
melihatnya bukanlah suatu hal yang menambah2kan. Kalau kita
perhatikan sebenarnya penggunaan bahasa selain arab tersebut adalah
dalam rangka menyampaikan pesan seperti yang terkandung dalam rukun
khutbah yang no 3. Agar pesan tersebut sampai kepada audiens-nya,
maka tentulah pesan tersebut disampaikan dalam bahasa yang
dimengerti oleh mereka.

Malahan menurut Mazhab Hanafi, membaca bacaan tahmid, atau tasbih,
atau tahlil, sudah cukup untuk menggugurkan kewajiban khutbah. Dan
khutbah selanjutnya bisa disampaikan dalam bahasa apa saja, tidak
harus bahasa Arab, yang terpenting dapat dimengerti oleh para
audiens-nya.


This message and any attached files may contain information that is 
confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the 
intended recipient. If you are not the intended recipient or the person 
responsible for delivering the message to the intended recipient, be advised 
that you have received this message in error and that any dissemination, 
copying or use of this message or attachment is strictly forbidden, as is the 
disclosure of the information therein. If you have received this message in 
error please notify the sender immediately and delete the message.


Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [keluarga-islam] Re: bid'ah kah khutbah jumat dgn bhs bukan arab ?

2006-09-12 Terurut Topik Ananto



sekarang sederhana aja deh... (ups.. jadi ngewakilin pak abu neh..)...

pak abu kan suka nanya' dalil... coba sampeyan tunjukin dalil yg membolehkan khutbah jum'at pake bahasa non arab... lebih bagus sih dalil yg detil... khutbah pake bahasa indonesia itu dibolehkan... hehehehe... kalau kaga ada berarti bid'ah... bukan begitu pa abu?


tanya... kenapa...
On 9/12/06, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pak Ananto, berdasarkan fatwa ulama yang membolehkan khutbah yangdisertai dengan penjelasan dengan bahasa selain arab, saya
melihatnya bukanlah suatu hal yang menambah2kan. Kalau kitaperhatikan sebenarnya penggunaan bahasa selain arab tersebut adalahdalam rangka menyampaikan pesan seperti yang terkandung dalam rukunkhutbah yang no 3. Agar pesan tersebut sampai kepada audiens-nya,
maka tentulah pesan tersebut disampaikan dalam bahasa yangdimengerti oleh mereka.Malahan menurut Mazhab Hanafi, membaca bacaan tahmid, atau tasbih,atau tahlil, sudah cukup untuk menggugurkan kewajiban khutbah. Dan
khutbah selanjutnya bisa disampaikan dalam bahasa apa saja, tidakharus bahasa Arab, yang terpenting dapat dimengerti oleh paraaudiens-nya.--- In keluarga-islam@yahoogroups.com
, Ananto [EMAIL PROTECTED]wrote: mas wandy menurut sampeyan, rukun khotbah kan cuman 5 itu... dan wajib pakebahasa arab... nah... ngapain juga nambah nambahin segala... kata om abu,
nambah nambahin dalam hal ibadah kan bid'ah... ambil contoh sholat dwi bahasanya pak suryo (malang): pak suryo dianggap sesat karena menambah2in rukun sholat... sampaikeluar dalil : Sholatlah kamu sebagaimana kamu lihat saya sholat...
konon katanya, sholatnya pak suryo ga sama dengan sholatnya kanjengnabi... maka dianggap bid'ah dan sesat... OK? sepakat?? nah, sekarang coba sampeyan bandingkan dengan khutbah jum'at...
apa ga kacau? malah ada yg pake bahasa daerah segala... kalau pake teoribid'ahnya pak abu... itu bisa bid'ah kuadrat lho...:) tanya... kenapa... On 9/12/06, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Pak Ananto, seperti yang kita ketahui bahwa dalam Islam Ijma  merupakan sumber hukum ketiga yang dijadikan sandaran ilmu dandin.  Dalam masalah ini, para ulama berpendapat khutbah dalam bahasa
Arab  tidak harus dilakukan sepanjang khutbah dari awal hingga akhir.  Tetapi cukup pada bagian rukun-rukunnya saja.   Menurut Mazhab Syafi'i Rukun khutbah adalah sbb:
   1. Memuji kepada Allah (al-hamdulillah, atau hamdan lillah, dan  semacamnya) dalam setiap khutbah pertama dan kedua.  2. Membaca salawat untuk Nabi Muhammad saw dalam setiap khutbah,
  satu dan dua (Allahumma sholli 'ala Muhammad, dan atausemacamnya)  3. Berwasiat untuk melakukan ketakwaan dalam setiap khutbah  (ittaqullah, atau athi'ullah, atau ushikum bitaqwallah, dan atau
  semisalnya)  4. Membaca satu atau sebagian ayat al-Qur`an.  5. Doa untuk kebaikan dan ampunan bagi orang-orang beriman pada  khutbah kedua.   Sedangkan pesan-pesan lain yang tidak termasuk rukun menurut
madzhab  Syafi'i boleh disampaikan dengan bahasa yang dipahami olehjamaah.  Begitu pula menurut madzhab Hanafi dan Hambali.   Jadi sekali lagi yang menjadi sandaran dalam masalah khutbah ini
  adalah pendapat para ulama terdahulu yang tidak melarang kalau di  luar rukun itu ditambahi dengan penjelasan dalam bahasa yang  dimengerti oleh pendengarnya, sehingga khutbah jumat tidak hanya
  sekedar mengumpulkan jamaah tanpa ada pesan yang dapat dimengerti  oleh para jamaah yang hadir.   Hal ini tentunya berbeda dengan sholat yang menggunakan dwibahasa,
  seperti yang kita ketahui semua ulama melarang dengan tegasamalan  yang seperti ini.   --- In keluarga-islam@yahoogroups.com
, Ananto pratikno.ananto@  wrote: kalo sholat dengan dwi bahasa tempo hari di malang kan dilarang  (karena   jelas, sholat adalah ibadah), karena tidak sesuai kanjeng
nabi... nah, menilik dari kasus di atas... maka khutbah jum'at (salahsatu  rukun   jum'at) dengan bahasa non ngarab, harus dilarang juga...  
   salam,   semoga ga binun... :))   On 9/10/06, desiyusuf desiandri2000@ wrote:  he he he.. bener bener banget nih.. pakar bidah mana
suaranya ?   iya yang sholat jumat juga pada dateng pake pakaian kantor,  terus naikmobil pada masuk golongan bid'ah ga ?   
Masjid juga pake AC bid'ah ga ?   Smart Questions Pak Arry   Wass,Desi   
   *arry putra arryputra07@* wrote:  Assalamualaikum wr. wb   mau nanya nih, bid'ah kah khutbah jumat dgn tdk bahasa
arab 100%, krn Rasulullah itu kan khutbahnya dgn bhsarab !!pakar bid'ah harap segera di jwb nih !!   - telah di temui jumatan dgn bhs campur, indo + arab
- telah di temui jumatan dgn 100% bhs arab- belun nemui jumatan 100% bhs indo ( katanya seh adayah )   Wassalamualaikum wr. wb
  __Yahoo! Movies - Search movie info and celeb profiles andphotos.
http://sg.movies.yahoo.com/--All-new Yahoo! Mail   
 

Re: [keluarga-islam] Re: Subhat Jawaban : Bukankah kuburan Nabi di dalam masjid Nabawi

2006-09-12 Terurut Topik Ananto



hehehe FYI aja... itu dalil favoritnya Al Mukarom Ulil Abshar Abdallah dan kawan2... ternyata dipake juga oleh pa abu

On 9/12/06, Kartika, Bambang [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ini lagi,...katanya Islam tidak pakai akal, Alquran dan hadis juga jangan menggunakan akal-Original Message-
From: keluarga-islam@yahoogroups.com[mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com]On Behalf Of Abu YahyaAdz-Dzahabi
Sent: Tuesday, September 12, 2006 12:40 PMTo: keluarga-islam@yahoogroups.comSubject: [keluarga-islam] Re: Subhat  Jawaban : Bukankah kuburan Nabidi dalam masjid Nabawi
Belajarlah, belajarlah..karena tidakada seorangpun yang dilahirkandalam keadaan pintar.Dan apakah sama tampaknya antara orang bodoh (jahil) dengang orangpintar ?Dan ambillah ilmu itu dari tempat para shahabat --ridwanullah jami'an
mengambilMaha benar Allah tabaraka wa ta'ala (artinya) Katakanlah: Adakah sama orang-orangyang mengetahui denganorang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orangyang berakallah
yang dapat menerima pelajaran. (QS[39]:9)abu yahya--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Kartika, Bambang [EMAIL PROTECTED]wrote:
 Sering dimilisi ini Abu yahya menyampaikan agar saya membaca buku-bukuakan tetapi saya tolak, buat saya tidak perlu, bagaimana sih anda P'Abu???di email kemarin anda menyuruh saya baca buku-buku kemudian anda
melecehkan orang yang membaca buku, coba deh anda amati, kalau tidaksalah anda tidak konsistent. coba anda baca yang saya bold merah,bukankankah anda memerintahkan untuk mencari buku-buku? begitu adaperbedaan anda putar, so...kesimpulan saya anda mengharapkan yang 
No.1diantara saudara-saudara anda yang ada dimilisi KI ini, anda tahuRosulallah tapi dalam perilaku tak sedikitpun ada pancaran sinarNya.Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.
Yahoo! Groups LinksThis message (including any attachments) is only for the use of the person(s) for whom it is intended. It may contain Mattel confidential, proprietary and/or trade secret information. If you are not the intended recipient, you should not copy, distribute or use this information for any purpose, and you should delete this message and inform the sender immediately.
Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.
Yahoo! Groups Links* To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/* Your email settings:
 Individual Email | Traditional* To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join (Yahoo! ID required)
* To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:
[EMAIL PROTECTED]* To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED]
* Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/

__._,_.___





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.








   






  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Single family home
  
  
Family home finance
  
  
Family home
  
  


Family home mortgage
  
  
Family home business
  

   
  






  
  Your email settings: Individual Email|Traditional 
  Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
  Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured 
   
Visit Your Group 
   |
  
Yahoo! Groups Terms of Use
   |
  
   Unsubscribe 
   
 

  




__,_._,___



[keluarga-islam] Model Solidaritas Yang Ideal

2006-09-12 Terurut Topik agussyafii
Model Solidaritas Yang Ideal

Hampir tidak ada orang Islam yang belum pernah mendengar nama Ansor 
dan Muhajirin. Kedua nama tersebut terabadikan dalam al Qur'an dan 
tersebut dalam teks-teks doa. Muhajirin artinya orang-orang yang 
hijrah. Yang dimaksud orang-orang  Muhajirin dalam al Qur'an adalah 
penganut Islam generasi awal yang demi memelihara imannya dan 
menghindar dari gangguan musuh meninggalkan kampung halamannya di 
Makkah berhijrah ke Madinah. Sedangkan Ansor yang artinya penolong 
digunakan untuk menyebut penduduk Madinah generasi Islam pertama 
yang bersedia menerima hijrahnya Nabi dan pengikutnya (Muhajirin 
Makkah). 

Kedua kelompok itu akhirnya menjadi pilar masyarakat Madinah yang 
mengantar sejarah Islam sampai menjadi kekuatan adidaya pada 
masanya. Baik Muhajirin maupun Ansor, keduanya memiliki tokoh-tokoh 
besar yang kemudian berperan dalam sejarah. Sebenarnya tabiat 
penduduk Makkah berbeda dengan penduduk Madinah. Orang Makkah yang 
pada umumnya pedagang bertabiat keras, lugas dan agak kasar. 
Sedangkan orang Madinah yang agraris pada umumnya lembut dan ramah. 
Kaum Muhajirin datang dalam jumlah besar ke Madinah sebagai 
pengungsi tanpa sempat membawa harta, satu hal yang potensil 
menimbulkan masalah sosial. Tetapi format persaudaraan antara 
pendatang (Muhajirin) dan pribumi (Ansor) dibentuk sedemikian rupa 
oleh Rasulullah sehingga menyatu dalam satu komunitas muslim. 

Dalam sebuah dokumen tertulis (Sahifah) seperti yang disebut Ibn 
Hisyam dan Sirah Nabawiyyah, Nabi menetapkan batasan hubungan 
berikut hak dan kewajiban yang secara tradisionil telah melekat 
antara Muhajirin Quraisy dan Ansor Madinah di satu pihak dengan 
orang-orang Yahudi di pihak lain. Dokumen itu mengatur tata 
pergaulan semua pen-duduk menyangkut pidana, perdata dan politik. 
Yang sangat menarik ialah bagaimana hubungan Muhajirin dan Ansor 
diatur dalam format persaudaraan (mu'a khah) laiknya saudara 
seketurunan. Abu bakar Siddik misalnya dipersaudarakan dengan 
Kharijah bin Zuhair.  Umar bin Khattab dipersaudarakan dengan `Itban 
bin Malik, Abu `Ubaidah Abdulla al Jarrah dipersaudarakan dengan 
Asmah `Amir bin Abdullah, begitu seterusnya sehingga tak seorang 
Muhajirinpun yang tidak memiliki saudara di Madinah. Persaudaraan 
yang diikat dengan nama Allah ini telah mewujudkan hubungan 
solidaritas yang sangat tinggi, misalnya orang Ansor membagi 
hartanya menjadi dua, separoh untuk dirinya dan separoh lain untuk 
saudara barunya dari Muhajirin. 

Hubungan persaudaraan seiman itu menjelma bagaikan persaudaraan 
seketurunan (ikhwah) bukan hanya sekedar merasa bersaudara (ikhwan). 
Psikologi hubungan persaudaraan seketurunan itu jika sedang mood 
terjalin perasaan kangen, mesra, tulus yang lebih bernuansa afektip, 
alami sedikit atau bahkan hamper tidak ada nuansa kognitip. 

Barangkali model hubungan ukhuwwah Ansor-Muhajirin ini merupa-kan 
model ideal yang tak pernah terulang dalam masyarakat sesudahnya 
hingga sekarang, meski Al Qur'an menganjurkan untuk diteruskan. 
Itulah mengapa al Qur'an menggunakan kata ikhwah yang artinya 
saudara seketurunan dan bukan kata ikhwan, dalam ayat innamal 
mu'minuna ikhwah, yang artinya; bahwasanya antara orang-orang mu'min 
itu ada hubungan persaudaraan' dengan harapan bahwa meskipun mereka 
bukan saudara seketurunan tetapi hendaknya hubungan seiman itu 
menyerupai hubungan seketrununan. Al Qur'an memuji kaum Ansor, yang 
meski dalam keadaan sulit tetapi tetap solider, terhadap kesulitan 
orang lain. 
Wayu' tsiruna `ala anfusihim walau kana bihim  khashashash. (QS/59:9)
(Wallohu a`lam).

Wassalam,
agussyafii
http://mubarok-institute.blogspot.com

==
Mubarok Institute
Center For Indigenous Psychology
(Pusat Pengembangan Psikologi Islam)
diasuh oleh: Prof. DR Achmad Mubarok MA,
Guru Besar Psikologi Islam UI, UIN Jakarta, UIA
email: [EMAIL PROTECTED]
==






Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

[keluarga-islam] bagian tubuh

2006-09-12 Terurut Topik imbuhs
assalamu'alaikum,

aku mau tanya sama Bapak Abu al. hcl bertopeng, dan semua gerombolan 
KI yang budiman dan ilmuwan, yang mana yang officially disebut 
makam?  
misalnya seseorang meninggal dengan cara mengenaskan dan hanya 
sebagian tubuh tertentu yang ditemukan, kemudian yang ada itu 
dikuburkan, apakah itu makam?(jika ya, tapi secara fisik hanya 
sebagian)
misalnya seseorang karena kondisi dan  musibah tertentu 
(sakit,kecelakaan) diamputasi, apakah bagian itu disebut makam?  (kan 
sebagian juga, dan ini riil) common sense tentu bukan.  tapi karena 
bagian dari body manusia, bagaimana memperlakukannya?
lanjut, trus jika siempunya meninggal, berarti yang dikubur adalah 
sisa bagian tubuhnya. jadi ada dua tempat kubur, yang mana makam?
sekalian nyambung dengan diskusi sebelumnya soal makam, bagaimana 
rules yang rigid itu diaplikasikan...sebenarya lebih dekat ke rules 
base atau principles base..

yah, sory pingin tahu.
terima kasih dan wassalam

bukan gerombolan siberat.









Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [keluarga-islam] bagian tubuh

2006-09-12 Terurut Topik Ananto



pertanyaan saya tentang kuburan dan mengubur beberapa hari yg lalu saja belon dijawab...
saya sampai ngantuk nungguin jawaban dari pa abu... :)

salam,
ngopi dulu akh...
On 9/12/06, imbuhs [EMAIL PROTECTED] wrote:
assalamu'alaikum,aku mau tanya sama Bapak Abu al. hcl bertopeng, dan semua gerombolanKI yang budiman dan ilmuwan, yang mana yang officially disebut
makam?misalnya seseorang meninggal dengan cara mengenaskan dan hanyasebagian tubuh tertentu yang ditemukan, kemudian yang ada itudikuburkan, apakah itu makam?(jika ya, tapi secara fisik hanyasebagian)
misalnya seseorang karena kondisi danmusibah tertentu(sakit,kecelakaan) diamputasi, apakah bagian itu disebut makam?(kansebagian juga, dan ini riil) common sense tentu bukan.tapi karenabagian dari body manusia, bagaimana memperlakukannya?
lanjut, trus jika siempunya meninggal, berarti yang dikubur adalahsisa bagian tubuhnya. jadi ada dua tempat kubur, yang mana makam?sekalian nyambung dengan diskusi sebelumnya soal makam, bagaimanarules yang rigid itu diaplikasikan...sebenarya lebih dekat ke rules
base atau principles base..yah, sory pingin tahu.terima kasih dan wassalambukan gerombolan siberat.Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.
Yahoo! Groups Links* To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/* Your email settings:
 Individual Email | Traditional* To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join (Yahoo! ID required)
* To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:
[EMAIL PROTECTED]* To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED]
* Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/

__._,_.___





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.








   






  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Single family home
  
  
Family home finance
  
  
Family home
  
  


Family home mortgage
  
  
Family home business
  

   
  






  
  Your email settings: Individual Email|Traditional 
  Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
  Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured 
   
Visit Your Group 
   |
  
Yahoo! Groups Terms of Use
   |
  
   Unsubscribe 
   
 

  




__,_._,___



[keluarga-islam] Re: Hikmah : Ahli Sorga dan Ahli Neraka {Abu Syibr}

2006-09-12 Terurut Topik imbuhs
ttt mas tiko dan kang dayat, orang lain yang jarkoni kenapa jadi 
pusing?  


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Hidayat, Akhmad 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Akulah ...  Akulah ...  Akulah ...
 
 
 
 Wahai yang suka megaku-ngaku ...
 
 Wahai yang gemar menunjuk ...
 
 
 
 Meski kau berlindung di balik manisnya hujjah
 
 Sungguh, padamu ada sebuah contoh yang sangat nyata ...
 
 
 
 Astaghfirullah ...
 
 Allahumma sholli alaa sayyidinaa wahabiibinaa wasyafii'inaa Muhammad
 wa'alaa aalihii washohbihii ajma'iin ...
 
 
 
 
 
 
 
 From: keluarga-islam@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Abu Yahya
 adz-Dzahabi
 Sent: Tuesday, September 12, 2006 9:01 AM
 To: keluarga-islam@yahoogroups.com
 Subject: RE: [keluarga-islam] Hikmah : Ahli Sorga dan Ahli Neraka 
{Abu
 Syibr}
 
 
 
 InsyaAllah pada kesempatan kali ini kita akan menceritakan 'sedikit'
 sejarah orang-orang sok tahu sebagaimana yang perna terekam dijaman 
para
 generasi salaf didalam kitab-kitabnya, nasehat ini berguna buat 
siapa
 saja yang merasa menjadi pribadi yang diceritakan oleh 'ulama salaf
 --rahimahullah tersebut.
 
 Nasehat ini akan selalu ada terselip di topik-topik/balasan/tulisan
 email tertentu yang layak dicantumkan {Abu Syibr} untuk menjadi
 pelajaran buat kita agar menjauh dari sifat-sifat si Abu Syibr
 http://smd.antibidah.net/?p=210 agar makin banyaknya orang berkata
 tanpa ilmu berkurang dimilis ini,   sebagaimana pepatah bijak 
mengatakan
 ' permulaan itu adalah letak kesalahan, maka adalah dungu 
mengganggap
 seorang yang mengaku baru belajar sebagai seorang guru'.
 
 Selamat menyimak dan ambil hikmahnya.
 
 
 
 wahai abu syibr, ahlul kalam, bid'ah wal ahwa'
 
 Simaklah firman Allah kepada Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam
 berikut :
 
 Seandainya dia [Muhammad] mengada-adakan sebagian perkataan atas 
nama
 Kami [Allah], niscaya benar-benar Kami pegang ia pada tangan 
kanannya.
 Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya
 [QS. Al-Haqqah : 44 - 46]
 
 Dari Amir bin Abdullah bin Zubair dari bapaknya (Abdullah bin 
Zubair),
 ia berkata.Aku bertanya kepada Zubair bin 'Awwam :
  Mengapakah aku tidak pernah mendengar engkau menceritakan (hadits)
 dari Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam sebagaimana aku 
mendengar
 Ibnu Mas'ud dan si fulan dan si fulan..?
 
 Jawabnya :  Adapun aku tidak pernah berpisah dari Rasulullah sejak 
aku
 (masuk) Islam, akan tetapi aku telah mendengar dari beliau satu 
kalimat,
 beliau bersabda : Barangsiapa yang berdusta atas (nama) ku dengan
 sengaja, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya di neraka. 
Hadits
 shahih, dikeluarkan Bukhari (1/35), Abu dawud (No. 3651) dan Ibnu 
Majah
 (No. 36 dan ini lafadznya)
 
 Al-Hafidz Abul Khathab bin Dihyah berkata : Jagalah dirimu wahai
 hamba-hamba Allah dari kebohongan orang yang meriwayatkan kepadamu
 hadist yang dikemukakan untuk memaparkan kebaikan.
 
 
 semoga Allah jalla jalalahu merahmati Syaikh Alawi bin Abdul Qadir
 as-Saqqaf ketika menyebutkan ciri-ciri gerombolan (mereka) yang 
merusak
 islam dari dalam sebagai musuh kita bersama bahwa :
 
 1.Mereka gemar menyandarkan pada hadist-hadits lemah
 2.Mereka menolak hadist-hadits shahih, yang tidak sejalan dengan
 tujuan dan 'madzhab' mereka.
 3.Menerka maksud perkataan yang ada dalam al-Qur'an dan as-
Sunnah
 yang berbahasa arab.
 4.Mereka menyeleweng dari prinsip-prinsip agama yamg telah jelas
 dan mengikuti perkara-perkara yang samar (Mutasyabihat) yang mungkin
 diperselisihkan oleh akal masing-masing orang.
 5.Menyimpangkan dalil-dalil dari arti yang sebenarnya bila ada
 dalil yang membahas perkara tertentu.
 
 Allah musta'aan
 
 Abu Yahya adz-Dzahabi
 
 
 
 
 
 From: keluarga-islam@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Kartika, 
Bambang
 Sent: Tuesday, September 12, 2006 8:30 AM
 To: keluarga-islam@yahoogroups.com
 Subject: RE: [keluarga-islam] Hikmah : Ahli Sorga dan Ahli Neraka
 
 
 
 Assalamualaikum Wr.wb.
 
 
 
 Aku tambahin dikit ya Kang Anut
 
 
 
 Ibarat modal dagang yang fardu / wajib adalah modalnya dan yang 
sunah
 adalah untungnya,
 
   -Original Message-
   From: keluarga-islam@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of banganut
   Sent: Friday, September 08, 2006 6:02 PM
   To: keluarga-islam@yahoogroups.com
   Subject: [keluarga-islam] Hikmah : Ahli Sorga dan Ahli Neraka
 
   Dikisahkan dalam sebuah hadis dari perkataan Nabi saw. yang
 berbunyi, Ya Rasulallah! Ada seorang wanita yang rajin salat, 
puasa,
 dan bersedekah, namun dia suka menyakiti tetangganya dengan 
ketajaman
 lidahnya. Jawab Nabi saw.: Dia tempatnya di neraka. Ya Rasulullah 
ada
 lagi seorang yang kurang rajin dan sedikit salatnya, sedikit 
puasanya,
 bahkan apabila bersedekah terkadang memberikan sesuatu yang hampir 
basi,
 tapi tidak pernah menyakiti tetangganya dengan lisannya. Jawab Nabi
 saw.: Dia di surga.
 
   Penj :
   

[keluarga-islam] Re: Tanya : Kenapa Minum air bekas wudhu ?

2006-09-12 Terurut Topik banganut



 3.	Dari al-Ja'd bin 'Abdurrahman, ia berkata, "Aku mendengar as-Saib

 bin Yazid berkata, "Aku pergi bersama bibiku menjumpai Rosulullah. Ia

 berkata,' Ya Rosulullah sesungguhnya keponakannku sakit. 'Kemudian

 Rosulullah shallallahu 'alayhi wa sallam mengusap kepalaku dan mendoakankiu

 supaya diberkati. Beliau berwudhu dan aku meminum air bekas wudhuh beliau.

 Kemudian aku berdiri dibelakang beliau, maka aku melihat tanda kenabian

 diantara belikatnya seperti kancing tirai pengantin' (Muttafaqun 'alaih)



Ada apa dengan air bekas wudhu ?

Dalam rangka apa sahabat minum air bekas wudhu ?

Apakah sahabat termasuk musyrik ?

Apakah sahabat bikin syariat yang tidak diperintah nabi ?

Kenapa nabi tidak melarang ?

Bolehkah kita minum air bekas wudhu dari orang yang kita anggap shaleh ?



Tanya kenapa ?



wassalam



anut


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "Abu Yahya adz-Dzahabi" [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, serta memohon pertolongan dan
 ampunan-Nya, Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri dan keburukan
 amal (ibadah) kita. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak
 ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah,
 maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
 
 Aku bersaksi bahwa tiada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi dengan
 benar selain Allah dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi pula bahwa
 Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
 
 Seri ke-5 (Cap Kenabian Rosul shallallahu 'alayhi wa sallam)
 
 1.	Dari jabir bin samurah, ia berkata, " aku melihat cap kenabian di
 antara belikat Rosulullah shallallahu 'alayhi wa sallam berupa segumpal
 daging merah, seperti telur merpati pada tubuhnya (HR. Muslim)
 2.	Dari 'Abdullah bin Sirjis, ia berkata, " aku perna melihat Nabi,
 perna memasuki rumahnya, perna makan bersamanya. Aku juga perna melihat
 tanda kenabian diatas belikat kiri beliau berupa toh yang mirip kutil
 (HR.Muslim)
 3.	Dari al-Ja'd bin 'Abdurrahman, ia berkata, "Aku mendengar as-Saib
 bin Yazid berkata, "Aku pergi bersama bibiku menjumpai Rosulullah. Ia
 berkata,' Ya Rosulullah sesungguhnya keponakannku sakit. 'Kemudian
 Rosulullah shallallahu 'alayhi wa sallam mengusap kepalaku dan mendoakankiu
 supaya diberkati. Beliau berwudhu dan aku meminum air bekas wudhuh beliau.
 Kemudian aku berdiri dibelakang beliau, maka aku melihat tanda kenabian
 diantara belikatnya seperti kancing tirai pengantin' (Muttafaqun 'alaih)
 
 Sumber: Quthuuf minasy Syamaaili Lil Muhammadiyyah wal Akhlaaqi
 an-Nabawaiyyah wal Adaabi al-Islamiyyah 
 (Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu -- hafidzahullah )

__._,_.___





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.








   






  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Single family home
  
  
Family home finance
  
  
Family home
  
  


Family home mortgage
  
  
Family home business
  

   
  






  
  Your email settings: Individual Email|Traditional 
  Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
  Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured 
   
Visit Your Group 
   |
  
Yahoo! Groups Terms of Use
   |
  
   Unsubscribe 
   
 

  




__,_._,___



[keluarga-islam] Re: Bid'ah lagi ya Om Wandy?

2006-09-12 Terurut Topik dodindra
Ass.Wr.Wb.

Om Wandy dan saudaraku yang dirohmati Alloh,

Dalam Ensiklopedi Fiqih jilid 8 keluaran Kementrian Wakaf dan Urusan
Keislaman Kuwait halaman 21 disebutkan bahwa secara umum ada dua
kecenderungan orang dalam mendefinisikan bid'ah. 

Yang pertama Yaitu kecenderungan menganggap apa yang tidak ada di masa
Rasulullah SAW sebagai bid'ah meski hukumnya tidak selalu sesat atau
haram.
Mereka yang meluaskan batasan bid'ah itu mengatakan bahwa bid'ah
adalah segala yang baru diada-adakan yang tidak ada dalam kitab dan
sunnah. Baik dalam perkara ibadah ataupun adat. Baik pada masalah yang
baik atau yang buruk.

Diantara para ulama yang mewakili kalangan ini antara lain adalah
Al-Imam Asy-Syafi'i dan pengikutnya seperti Al-'Izz ibn Abdis Salam,
An-Nawawi, Abu Syaamah. Sedangkan dari kalangan Al-Malikiyah ada
Al-Qarafi dan Az-Zarqani.Juga Ibnul Abidin dan dari kalangan
Al-Hanabilah adalah Al-Jauzi serta Ibnu Hazm dari kalangan Dzahiri.
 
Dan kedua adalah kecenderungan untuk mengatakan bahwa semua bid'ah
adalah sesat.
Diantara mereka ada yang mendifiniskan bid'ah itu sebagai sebuah jalan
(tariqah) dalam agama yang baru atau tidak ada sebelumnya
(mukhtara'ah) yang bersifat syar`i dan diniatkan sebagai tariqah
syar'iyah.

Diantara mereka yang berpendapat demikian antara lain adalah
At-Thurthusy,Asy-Syathibi, Imam Asy-Syumunni dan Al-Aini dari kalangan
Al-Hanafiyah. Juga ada Al-Baihaqi, Ibnu Hajar Al-`Asqallany serta Ibnu
Hajar Al-Haitami dari kalangan Asy-Syafi'iyah. Dan kalangan
al-Hanabilah diwakili oleh Ibnu Rajab dan Ibnu Taymiyah.(Ibnu Taymiah
adalah gurunya guru dari Abdullah bin Wahab,yang sekarang dikenal
sebagai aliran Wahabi atau Salafi di Indonesia)

Selain yang dua golongan besar yang memaknai Bid'ah ini, tentu juga
ada Ulama lainnya yang memaknai Bid'ah ini, namun yang masyhur adalah
pendefinisian sesuai dengan dua di atas.

Lha kalau Om Wandy membahas kaidah Bid'ah sesuai Definisi dari Ulama
yang no. 2, untuk diterapkan pada Golongan Ulama yang mendefinisikan
sesuai definisi Bid'ah no. 1, tentulah nanti kurang tepat, atau akan
menimbulkan perbedaan karena kita tidak tepat menggunakan kaidah yang
difahami / dianut beliau itu.

Namun, jika akan digunakan juga, ya kita harus faham dahulu, pastilah
nanti akan ada perbedaan, sebagaimana jika Kaidah Ilmu Fisika akan
kita terapkan pada Kaidah Matematika, tentu akan ada ketidak tepatan.
Walaupun kelihatannya bisa dipakai.
Dan kita harus sadar, bahwa tujuannya adalah memberi gambaran, bahwa
masalah Bid'ah ini, memang banyak penafsiran, terserah mana yang akan
kita ikuti masing-masing, Alloh sajalah yang bisa menentukan yang akan
difahamkan pada qolbu kita.

Semoga kita semua akan diberi pertolongan oleh Alloh agar ditetapkan
dipemahaman sesuai shiroothol mustaqiimNYA, amiin.

Gitu dulu ya Om Wandy sedikit ulasan saya, monggo
dilanjutkan...enaknya membahas Kasus - Perkasus yang dianggap Bid'ah ini.

Perlu disadari, Imam Syafi'i menganut faham segala sesuatu itu
terlarang jika ada larangan yang jelas melarangnya.

Imam Abu Hanifah menganut faham segala sesuatu itu hanya boleh
dikerjakan jika ada perintah yang jelas memerintahkannya.

Wal'asri innal insaanalafii kusrin, illalladziina amannu
wa'amilush-sholihati watawashoubilhaqqi watawashoubish-shobri.

Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuhu,

dodi indra


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sebelumnya kita melihat dari uraian yang disampaikan oleh Pak Dodi 
 Indra, bahwa Ulama Syafi'iyah membagi bid'ah menjadi beberapa 
 bagian. Namun ternyata bid'ah hasanah yang mereka maksudkan bukanlah 
 bid'ah dalam pengertian syara' sebagaimana yang dinilai sesat oleh 
 Rasulullah. Berikut adalah bukti bahwa mereka tidak memandang suatu 
 bid'ah (dalam pengertian Syara') sebagai perbuatan yang hasanah.
 
 Contoh Pertama
 --
 Di dalam kitabnya al-Azkar [225-226, nukilan terpisah], al-Imam al-
 Nawawi rahimahullah menyebutkan:
 
 Ketahui sesungguhnya yang betul lagi terpilih yang menjadi amalan 
 al-Salaf al-Salih radhiallahu 'anhum ialah diam ketika mengiringi 
 jenazah. Jangan diangkat suara dengan bacaan, zikir dan selainnya. 
 Hikmahnya nyata, yaitu lebih menenangkan hati dan menghimpunkan 
 fikiran mengenai apa yang berkaitan dengan jenazah. Itulah yang 
 dituntut dalam keadaan tersebut. Inilah cara yang betul. Jangan kamu 
 terpengaruh dengan banyaknya orang yang menyalahinya. …… Adapun apa 
 yang dilakukan oleh golongan jahil di Damsyik, yaitu menyambung 
 bacaan al-Quran dan bacaan yang lain terhadap jenazah dan berkata-
 kata mengenai perkara yang tiada kaitan, ini adalah haram dengan 
 ijma' ulama. Sesungguhnya aku telah jelaskan dalam bab Adab al-
 Qiraah tentang keburukannya. Besar keharamannya dan kefasikannnya 
 bagi siapa saja yang mampu mengingkarinya tetapi tidak 
 mengingkarinya.
 
 Jelas sekali Imam Nawawi tidak menamakan perbuatan baru membacakan 
 al-Qur'an ketika mengiringi jenazah sebagai Bid`ah Hasanah, walaupun 
 sekilas amal tersebut 

[keluarga-islam] Re: Bid'ah lagi ya Om Wandy?

2006-09-12 Terurut Topik wandysulastra
Setuju Om Dodi, banyak sekali penafsiran2 ulama yang menjelaskan 
mengenai pengertian bid'ah yang pada akhirnya justru membuat kita 
bingung sendiri... :) Untuk itulah saya mengambil contoh langsung 
amalan2 yang menurut ulama Madzhab Syafi'i masuk dalam kategori 
bid'ah. Dari contoh2 tersebut mudah2an kita dapat mempelajari amalan 
apa saja sih yang sebenarnya masuk dalam kategori bid'ah menurut 
Ulama Syafi'iyah tersebut. Kenapa Madzhab Syafi'i? Karena seperti 
yang kita ketahui mayoritas umat Islam di negeri kita ini menganut 
madzhab Syafi'i. Jika ada yang mempunyai pendapat lain yang didasari 
dari pemahaman madzhab lainnya, ya silakan saja... :)

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, dodindra [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Dan kita harus sadar, bahwa tujuannya adalah memberi gambaran, 
bahwa
 masalah Bid'ah ini, memang banyak penafsiran, terserah mana yang 
akan
 kita ikuti masing-masing, Alloh sajalah yang bisa menentukan yang 
akan
 difahamkan pada qolbu kita.
 
 Semoga kita semua akan diberi pertolongan oleh Alloh agar 
ditetapkan
 dipemahaman sesuai shiroothol mustaqiimNYA, amiin.
 
 Gitu dulu ya Om Wandy sedikit ulasan saya, monggo
 dilanjutkan...enaknya membahas Kasus - Perkasus yang dianggap 
Bid'ah ini.
 
 Perlu disadari, Imam Syafi'i menganut faham segala sesuatu itu
 terlarang jika ada larangan yang jelas melarangnya.
 
 Imam Abu Hanifah menganut faham segala sesuatu itu hanya boleh
 dikerjakan jika ada perintah yang jelas memerintahkannya.
 
 Wal'asri innal insaanalafii kusrin, illalladziina amannu
 wa'amilush-sholihati watawashoubilhaqqi watawashoubish-shobri.
 
 Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuhu,
 
 dodi indra
 
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra
 wandysulastra@ wrote:
 
  Sebelumnya kita melihat dari uraian yang disampaikan oleh Pak 
Dodi 
  Indra, bahwa Ulama Syafi'iyah membagi bid'ah menjadi beberapa 
  bagian. Namun ternyata bid'ah hasanah yang mereka maksudkan 
bukanlah 
  bid'ah dalam pengertian syara' sebagaimana yang dinilai sesat 
oleh 
  Rasulullah. Berikut adalah bukti bahwa mereka tidak memandang 
suatu 
  bid'ah (dalam pengertian Syara') sebagai perbuatan yang hasanah.
  
  Contoh Pertama
  --
  Di dalam kitabnya al-Azkar [225-226, nukilan terpisah], al-Imam 
al-
  Nawawi rahimahullah menyebutkan:
  
  Ketahui sesungguhnya yang betul lagi terpilih yang menjadi 
amalan 
  al-Salaf al-Salih radhiallahu 'anhum ialah diam ketika 
mengiringi 
  jenazah. Jangan diangkat suara dengan bacaan, zikir dan 
selainnya. 
  Hikmahnya nyata, yaitu lebih menenangkan hati dan menghimpunkan 
  fikiran mengenai apa yang berkaitan dengan jenazah. Itulah yang 
  dituntut dalam keadaan tersebut. Inilah cara yang betul. Jangan 
kamu 
  terpengaruh dengan banyaknya orang yang menyalahinya. …… Adapun 
apa 
  yang dilakukan oleh golongan jahil di Damsyik, yaitu menyambung 
  bacaan al-Quran dan bacaan yang lain terhadap jenazah dan 
berkata-
  kata mengenai perkara yang tiada kaitan, ini adalah haram dengan 
  ijma' ulama. Sesungguhnya aku telah jelaskan dalam bab Adab al-
  Qiraah tentang keburukannya. Besar keharamannya dan 
kefasikannnya 
  bagi siapa saja yang mampu mengingkarinya tetapi tidak 
  mengingkarinya.
  
  Jelas sekali Imam Nawawi tidak menamakan perbuatan baru 
membacakan 
  al-Qur'an ketika mengiringi jenazah sebagai Bid`ah Hasanah, 
walaupun 
  sekilas amal tersebut nampak hasanah.
   
  Contoh Kedua
  
  Dalam Syarh Sahih Muslim [jld.1,hal 115] al-Imam al-Nawawi 
  rahimahullah menyebut:
  
  Sesungguhnya yang menjadi sunnah bagi salam dalam solat ialah 
dengan 
  berkata: Assalamu'alaikum Wa rahmatulloh sebelah 
  kanan, Assalamu'alaikum Wa rahmatulloh sebelah kiri. Tidak 
  disunatkan menambah wa barakatuh. Sekalipun ia ada disebut 
dalam 
  hadits dhaif dan diisyaratkan oleh sebagian ulama. Namun ia 
adalah 
  satu bid`ah karena tidak ada hadits yang sahih (yang 
  menganjurkannya). Bahkan yang sahih dalam hadith ini [Shahih 
Muslim] 
  dan selainnya ialah meninggalkan tambahan itu.
  
  Tidakkah penambahan wa Barakatuh merupakan satu penambahan 
yang 
  pada zahirnya nampak baik? Jika Bid`ah Hasanah dilabelkan pada 
semua 
  yang nampak baik oleh anggapan manusia, tentu al-Imam al-Nawawi 
  menamakan ini sebagai Bid`ah Mustahabbah (yang disunatkan). 
Namun 
  ternyata tidak, beliau menyebut sebagai BID'AH walaupun hal 
tersebut 
  ada disebutkan dalam hadits yang dhoif.
  
   
  Contoh Ketiga
  -
  Ketika mensyarahkan hadis berikut:
  
  Dari Abi Hurairah radhiallahu 'anh, dari Nabi 
shallallahu 'alaihi 
  wasallam, baginda bersabda: Jangan kamu mengkhususkan malam 
Jumat 
  dengan solat yang berbeda dengan malam-malam yang lain. Jangan 
kamu 
  mengkhususkan hari Jumat dengan puasa yang berbeda dengan hari-
hari 
  yang lain kecuali ia dalam (bilangan hari) puasa yang seseorang 
kamu 
  berpuasa.[Shahih Muslim – hadits no: 1144]
  
  al-Imam al-Nawawi rahimahullah berkata: [Syarh Shahih Muslim, 
jld 3, 
  hal 

[keluarga-islam] Re: Imam Nawawi : Al-Adzkar (2)

2006-09-12 Terurut Topik banganut



TEMPAT BERDZIKIR YANG BAIK

Sebaiknya tempat berdzikir itu tenang, tidak mudah terganggu dan bersih, demi kemuliaan dzikir dan kebesaran Tuhan yang diingat.
Oleh sebab itu berdzikir di mesjid dan tempat yang mulia sangat terpuji.

Dari Abu Maisarah r.a. ia berkata: "Dzikir tidak pantas dilakukan dilakukan kecuali pada tempat yang bagus".

Sebaiknya mulut orang yangberdzikir itu dalam keadaan bersih. Apabila
mulut terasa berubah hendaknya ia bersiwak (bersikat gigi). Jika
didalamnya terdapat najis hendaklah ia bersihkan dengan air. Jika
berdzikir dalam keadaan mulut bernajis, makruh hukumnya bukan haram,
termasuk dalam dzikir ini membaca al-Qur'an.Memang tentang pendapat
yang mengatakan haram ada dikalangan Fuqaha, akan tetapi pendapat yang
mengatakan tidak haram, itulah yang shah (lebih shahih) dikalangan
ashhab.

wassalam

anut


__._,_.___





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.








   






  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Single family home
  
  
Family home finance
  
  
Family home
  
  


Family home mortgage
  
  
Family home business
  

   
  






  
  Your email settings: Individual Email|Traditional 
  Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
  Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured 
   
Visit Your Group 
   |
  
Yahoo! Groups Terms of Use
   |
  
   Unsubscribe 
   
 

  




__,_._,___



[keluarga-islam] Re: Bid'ah lagi ya Om Wandy? Bid'ah Hasanah?

2006-09-12 Terurut Topik al.fatih
--lanjutan--

Syubhat Kedua:
Pemahaman mereka terhadap perkataan Umar bin Khaththab ra,NI'MAL 
BID'ATU HAADZIHI (Artinya: inilah sebaik-baik bid'ah)

Sanggahan:
PERTAMA, jika kita menerima bahwa yang dimaksud oleh perkataan Umar 
adalah sebagaimana yang mereka inginkan dalam menganggap BAIK 
perbuatan bid'ah - sekalipun hal ini tidak bisa diterima - maka 
sesungguhnya tidak dibenarkan mengkonfrontasikan sabda Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan perkataan seorangpun dari 
manusia, siapapun dia baik itu perkataan Abu Bakar sebagai orang 
terbaik diantara umat setelah Rasulullah dan tidak pula perkataan 
Umar sebagai orang terbaik kedua pada umat ini, juga dengan 
perkataan siapapun.

Berikut ini perkataan sahabat dan ulama tentang tidak dibolehkannya 
menyelisihi perkataan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Abdullah bin Abbas radiyallahu anhu berkata: Hampir-hampir batu-
batu berjatuhan dari langit menimpa kalian, aku katakan bersabda 
Rasulullah, kalian justru mengatakan berkata Abu Bakar dan Umar.

Umar bin Abdul Aziz berkata: Tidak diterima pendapat seseorang jika 
telah ada suatu sunnah yang ditetapkan oleh Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Imam as-Syafi'i rahimahullah berkata: Telah sepakat ulama kaum 
muslimin bahwa barangsiapa yang telah jelas baginya sunnah 
Rasulullah, maka tidak halal baginya untuk meninggalkan sunnah 
tersebut hanya karena ada perkataan orang lain.[Habaqaatul 
Hanaabilah 2/15 dan Al-Ibaanah 1/260]

Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata: Barangsiapa yang 
menolak hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka berarti ia 
telah berada di pinggir jurang kehancuran.[Ditakhrij oleh Bukhari 
no.1129]

KEDUA, bahwasanya Umar mengeluarkan perkataan tersebut ketika beliau 
mengumpulkan orang-orang untuk shalat tarawih, dan shalat tarawih 
itu bukanlah suatu bid'ah bahkan merupakan sunnah. Dalilnya adalah 
riwayat Aisyah radiyallahu anha bahwasanya suatu malam Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di masjid, lalu orang-orang 
mengikuti beliau, kemudian beliau shalat pada malam berikutnya maka 
banyak orang mengikutinya, kemudian mereka berkumpul pada malam ke 3 
atau ke 4 tapi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak keluar 
untuk shalat bersama mereka. Tatkala datang waktu pagi, beliau 
bersabda:
Sungguh aku telah melihat apa yang kalian perbuat (tadi malam), dan 
tidak ada yang menghalangiku untuk keluar kepada kalian melainkan 
karena aku khawatir jangan sampai ia akan diwajibkan kepada kalian. 
Dan hal ini terjadi pada bulan Ramadhan (kata Aisyah).[Al-i'tishaam 
1/250]
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan sebab-
sebab beliau meninggalkan jama'ah shalat tarawih waktu itu. Tatkala 
Umar melihat bahwa sebab-sebab yang menghalangi jama'ah tarawih itu 
sudah tiada, maka beliaupun melakukan kembali shalat tarawih secara 
berjama'ah. Dengan demikian maka apa yang dilakukan oleh Umar itu 
ada asalnya dari perbuatan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

KETIGA, apabila telah terbukti bahwa apa yang dilakukan Umar itu 
bukanlah bid'ah, lalu apa yang dimaksudkan dengan bid'ah dalam 
ucapan beliau tersebut?
Sesungguhnya kata bid'ah dalam ucapan beliau tersebut lebih 
dimaknai sebagai bid'ah dalam pengertian bahasa bukan makna menurut 
syara' (agama).
Bid'ah menurut bahasa adalah MAA FA 'ILA 'ALA GHAIRI MISAALIN 
SAABIQIN (artinya: apa saja yang dilakukan yang tidak ada contoh 
sebelumnya). Maka tatkala shalat tarawih tersebut tidak dilakukan 
pada masa Abu Bakar dan pada awal masa kekhalifahan Umar, berarti ia 
merupakan bid'ah menurut tinjauan bahasa, yakni tidak ada contoh 
sebelumnya. Adapun menurut tinjauan syara' tidaklah demikian sebab 
perbuatan tersebut mempunyai dasar dari Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Imam asy-Syaathiby berkata: Maka barangsiapa yang menamakannya 
sebagai bid'ah dalam pengertian semacam itu, maka tidak ada 
perbedaan pendapat dalam segi penamaan (istilah). Dan dengan 
demikian tidak boleh berdalil dengan pengertian dari segi bahasa 
tersebut untuk memperbolehkan melakukan perbuatan bid'ah, sebab hal 
tersebut merupakan salah satu bentuk pemutarbalikan fakta dari yang 
sebenarnya.[iqtidhaa-us Shiraathil Mustaqiim, hal. 276]

Ditambahkan pula perkataan ulama-ulama salaf yang lain diantaranya:

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: Paling jauh dalam hal bahwa 
Umar menyebutkan sebagai bid'ah yang dianggap baik, namun merupakan 
penamaan menurut tinjauan bahasa saja, bukan menurut syara'. 
Karena bid'ah dalam pengertian bahasa meliputi segala apa yang 
dikerjakan pertama kali tanpa ada contoh sebelumnya. Adapun bid'ah 
menurut syara' adalah segala sesuatu yang tidak ada dalilnya dalam 
syara'[Tafsir Ibni Katsir, terhadap surat al-Baqarah ayat 117]

Ibnu Katsir rahimahullah berkata: Bid'ah itu ada dua macam, yakni 
pertama menurut syara' seperti sabda Raulullahi Shallallahu 'alaihi 
wa sallam,Karena sesungguhnya setiap perkara yang dibuat-buat dalam 
agama adalah bid'ah dan setiap 

[keluarga-islam] Re: Imam Nawawi : Al-Adzkar (2)

2006-09-12 Terurut Topik banganut





WAKTU YANG DIMAKRUHKAN UNTUK BERDZIKIR




Berdzikir senantiasa disukai Allah pada setiap saat kecuali pada
waktu-waktu tertentu yang dikecualikan oleh ajaran agama.


Diantara pengecualiaan itu, dimakruhkan berdzikir :
- ketika
buang air, 
- jima', 
- ketika mendengar khutbah 
- ketika berdiri dengan betul dalam
shalat untuk membaca al-fatihah, dan 
- ketika mengantuk.




Tidak dimakruhkan berdzikir :
- dijalanan dan 
- tidak pula dalam
kamar mandi.


Yang kami sebutkan disini hanya sebagian saja, Insya Allah
nanti akan dikemukakan masalahnya pada bab yang khusus. Wallahu a'lam.






Wassalam




Anut




__._,_.___





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.








   






  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Single family home
  
  
Family home finance
  
  
Family home
  
  


Family home mortgage
  
  
Family home business
  

   
  






  
  Your email settings: Individual Email|Traditional 
  Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
  Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured 
   
Visit Your Group 
   |
  
Yahoo! Groups Terms of Use
   |
  
   Unsubscribe 
   
 

  




__,_._,___



[keluarga-islam] Re: Imam Nawawi : Al-Adzkar (2)

2006-09-12 Terurut Topik banganut



TUJUAN DZIKIR

Yang dimaksudkan dengan dzikir adalah kehadiran hati. Maka sebaiknya inilah yang menjadi tujuan orang yang berdzikir. Orang yang berdzikir hendaklah ia berusaha untuk menghasilkan dzikir lisan dan dzikir hati dengan memahami apa yang ia ucapkan, sebagaimana ketika membaca al-Qur'an

Oleh sebab itu menurut pendapat yang shahih dan mukhtar (terpilih
dikalangan ulama) disunatkan bagi orang yang berdzikir dengan kalimat
"Laa ilaaha illallah" memanjangkan dzikir itu. Pembicaraan ulama salaf
dan khalaf tentang masalah ini sudah masyhur. Wallahu a'lam

wassalam

anut


__._,_.___





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.








   






  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Single family home
  
  
Family home finance
  
  
Family home
  
  


Family home mortgage
  
  
Family home business
  

   
  






  
  Your email settings: Individual Email|Traditional 
  Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
  Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured 
   
Visit Your Group 
   |
  
Yahoo! Groups Terms of Use
   |
  
   Unsubscribe 
   
 

  




__,_._,___



[keluarga-islam] Re: Bid'ah lagi ya Om Wandy? Bid'ah Hasanah?

2006-09-12 Terurut Topik dodindra
Ass.Wr.Wb.

Om Fatih yang baik, definisi bid'ah faham siapa yang Om sampaikan disini ?
Dalil Hadits yang mana yang Om gunakan ketika menghukumi Ucapan
Sayyidina Umar tentang Bid'ah yang Baik ? Apa ada dalil Hadits / Atsar
Sahabat yang menjelaskan bahwa Sayyidina Umar berkata itu maksudnya
Bid'ah dari segi Lughoh / Bahasa ? Tolong sampaikan.

Kutipan Para Imam (Imam Syafi'i dan Imam Hambali) yang Om sampaikan
memang sudah sangat jelas, permasalahannya, adalah KASUS PER KASUS
yang dianggap Bid'ah oleh satu Golongan, namun dianggap Sunnah oleh
Golongan lainnya.
Jadi, marikita membahasnya jangan bolak-balik ke masalah Umum soal
Bid'ah, tapi mari kita tinjau HAL-HAL yang DIANGGAP BID'AH tadi, agar
kita bersama bisa mengambil hikmah, sehingga amal kita kedepan semoga
bisa lebih hati-hati (Belajar mengerti Dalil-dalil dari sudut berbeda
untuk suatu AMAL), walaupun HAK ALLOH sajalah yang MEMAHAMKAN QOLBU
seseorang terhadap segala sesuatu itu, termasuk AMAL MASING-MASING
dari diri kita ini, Laa haula wala quwataa ilaa billahil 'aliyyil adziim.

Ditunggu lho Om FATIH tauziahnya soal ini, semoga Alloh meridloi
niatan baik kita bersama, amiin.

Wal'asri innal insaanalafii kusrin, illalladziina amannu
wa'amilush-sholihati watawashoubilhaqqi watawashoubish-shobri.

Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuhu,

dodi indra


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, al.fatih [EMAIL PROTECTED] wrote:

 --lanjutan--
 
 Syubhat Kedua:
 Pemahaman mereka terhadap perkataan Umar bin Khaththab ra,NI'MAL 
 BID'ATU HAADZIHI (Artinya: inilah sebaik-baik bid'ah)
 
 Sanggahan:
 PERTAMA, jika kita menerima bahwa yang dimaksud oleh perkataan Umar 
 adalah sebagaimana yang mereka inginkan dalam menganggap BAIK 
 perbuatan bid'ah - sekalipun hal ini tidak bisa diterima - maka 
 sesungguhnya tidak dibenarkan mengkonfrontasikan sabda Rasulullah 
 Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan perkataan seorangpun dari 
 manusia, siapapun dia baik itu perkataan Abu Bakar sebagai orang 
 terbaik diantara umat setelah Rasulullah dan tidak pula perkataan 
 Umar sebagai orang terbaik kedua pada umat ini, juga dengan 
 perkataan siapapun.
 
 Berikut ini perkataan sahabat dan ulama tentang tidak dibolehkannya 
 menyelisihi perkataan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
 
 Abdullah bin Abbas radiyallahu anhu berkata: Hampir-hampir batu-
 batu berjatuhan dari langit menimpa kalian, aku katakan bersabda 
 Rasulullah, kalian justru mengatakan berkata Abu Bakar dan Umar.
 
 Umar bin Abdul Aziz berkata: Tidak diterima pendapat seseorang jika 
 telah ada suatu sunnah yang ditetapkan oleh Rasulullah 
 Shallallahu 'alaihi wa sallam.
 
 Imam as-Syafi'i rahimahullah berkata: Telah sepakat ulama kaum 
 muslimin bahwa barangsiapa yang telah jelas baginya sunnah 
 Rasulullah, maka tidak halal baginya untuk meninggalkan sunnah 
 tersebut hanya karena ada perkataan orang lain.[Habaqaatul 
 Hanaabilah 2/15 dan Al-Ibaanah 1/260]
 
 Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata: Barangsiapa yang 
 menolak hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka berarti ia 
 telah berada di pinggir jurang kehancuran.[Ditakhrij oleh Bukhari 
 no.1129]
 
 KEDUA, bahwasanya Umar mengeluarkan perkataan tersebut ketika beliau 
 mengumpulkan orang-orang untuk shalat tarawih, dan shalat tarawih 
 itu bukanlah suatu bid'ah bahkan merupakan sunnah. Dalilnya adalah 
 riwayat Aisyah radiyallahu anha bahwasanya suatu malam Rasulullah 
 Shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di masjid, lalu orang-orang 
 mengikuti beliau, kemudian beliau shalat pada malam berikutnya maka 
 banyak orang mengikutinya, kemudian mereka berkumpul pada malam ke 3 
 atau ke 4 tapi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak keluar 
 untuk shalat bersama mereka. Tatkala datang waktu pagi, beliau 
 bersabda:
 Sungguh aku telah melihat apa yang kalian perbuat (tadi malam), dan 
 tidak ada yang menghalangiku untuk keluar kepada kalian melainkan 
 karena aku khawatir jangan sampai ia akan diwajibkan kepada kalian. 
 Dan hal ini terjadi pada bulan Ramadhan (kata Aisyah).[Al-i'tishaam 
 1/250]
 Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan sebab-
 sebab beliau meninggalkan jama'ah shalat tarawih waktu itu. Tatkala 
 Umar melihat bahwa sebab-sebab yang menghalangi jama'ah tarawih itu 
 sudah tiada, maka beliaupun melakukan kembali shalat tarawih secara 
 berjama'ah. Dengan demikian maka apa yang dilakukan oleh Umar itu 
 ada asalnya dari perbuatan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
 
 KETIGA, apabila telah terbukti bahwa apa yang dilakukan Umar itu 
 bukanlah bid'ah, lalu apa yang dimaksudkan dengan bid'ah dalam 
 ucapan beliau tersebut?
 Sesungguhnya kata bid'ah dalam ucapan beliau tersebut lebih 
 dimaknai sebagai bid'ah dalam pengertian bahasa bukan makna menurut 
 syara' (agama).
 Bid'ah menurut bahasa adalah MAA FA 'ILA 'ALA GHAIRI MISAALIN 
 SAABIQIN (artinya: apa saja yang dilakukan yang tidak ada contoh 
 sebelumnya). Maka tatkala shalat tarawih tersebut tidak dilakukan 
 pada masa Abu Bakar 

Re: [keluarga-islam] Re: Dalil-dalil tentang Tawasul Minta Syafaat==Rosululloh SAW Agung

2006-09-12 Terurut Topik desiyusuf



Allahuma sholi ala sayidina muhammad wa ala ali sayidina Muhammaddodindra [EMAIL PROTECTED] wrote:  Subhanalloh, Alhamdulillah, Astaghfirullohal'adziim.Kalaupun Om Abu Yahya tidak mau mengAGUNGkan Rosululloh, tidaklahmengapasemoga Alloh nantinya akan membalikkan hati Om Abu,sehingga akan mau mengagungkan Rosululloh, Muhammad SAW, manusiaterbaik yang diciptakan Alloh SWT, amiin.Berikut ini Pengagungan pada diri beliau, oleh Alloh SWT, dan
 Bagindanabi Muhammad SAW akan diri beliau, semoga menjadi renungan kita.Mengagungkan Muhammad ,Rosululloh SAWBismillahirrohmanirrohiim, Alhamdulillaahi Robbil `alamiina, al qooilu fii kitabihil kariim.Wash-sholatu was salaamu'ala asy-syrofil mursaliin sayyidinaMuhammadin shollallohu'alaihi wasallama wa'ala aalihi wa ash-haabihiajma'in ammaaba'du.Saudaraku yang dirohmati Alloh SWT, sudahlah sangat diketahui dandifahami, bahwa Rosululloh, Muhammad SAW, adalah manusia yang sangatagung.Mengagungkan beliau, merupakan perintah dari Alloh SWT, sebagaimanafirmannya :QS Al Ahzab ayat 56 :"INNALLOOHA WA MALAA IKATAHU YUSHOLLUUNA `ALAN NABII YAAAYYUHAL-LADZIINA AMANUU SHOLLUU `ALAIHI WASALLIMU TASLIIMA"Artinya kira-kira:"Sesungguhnya Alloh dan MalaikatNya bersholawat atas nabi, Wahaiorang-2 yang beriman bersholawatlah kamu semua atas Nabi danbersalamlah kamu dengan salam yang
 sebenar-benarnya"Dari ayat tersebut, Alloh Azza wa jalla pun menyatakan penghormatanNYAkepada kekasihNYA itu, Muhammad Rosululloh Shallallahu Alaihi WaSallam, baik semasa hidup, maupun setelah wafatnya, dan menyebutkedudukannya yang mulia disisiNYA.Jadi, jika mengagungkan Rosululloh SAW, itu adalah wujud melaksanakansalah satu perintah Alloh Ta'ala tersebut.Tentang sholawat kepada nabi Muhammad SAW, Rosululloh yang sangat kitacintai, telah pernah saya sampaikan pada kesempatan yang lalu.Pada tulisan ini, sebagai lanjutan tulisan SHOLAWATULLOH yang lalu,sebagai wujud kecintaan saya, wujud cara pengagungan saya pada beliau,Muhammad Rosululloh SAW yang sangat agung dan mulia, saya akanmenuliskan hadits-hadits yang berisi Sabda Nabi Muhammad SAW tentangdiri Beliau sendiri, yang saya ketahui.Semoga penulisan ini akan berguna bagi saya pribadi, syukur juga akanbermanfaat bagi saudaraku semua yang ingin
 mengagungkan junjungankita, manusia termulia, Muhammad Rosululloh SAW, sehingga akanmenambah keimanan saya pada Alloh Ta'ala dan cinta saya padaRosululloh SAW, amiin, amiin, yaa Robbul'alamiin. Firman Alloh SWT QS At Taubah , ayat 128 :" Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummusendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan(keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayangterhadap orang-orang mu'min ".Dari firmanNYA itu, seolah-olah Alloh Ta'ala berkata : " Muhammad SAWadalah orang paling baik jiwanya diantara kamu, paling jujurperkataannya, paling bersih perbuatannya, paling mantap prinsiphidupnya, paling mulia tabiatnya, paling baik perilakunya, palingharum namanya, paling banyak mendengar dan mematuhi TUHANNYA, palingtinggi kedudukannya, paling manis bicaranya, paling tangguh dalammengendalikan hawa nafsunya, paling tulus dalam bersalam, paling
 baikkesabarannya, paling menyenangkan beritanya, paling akrab carabergaulnya, paling agung pangkatnya, paling tepat pertimbangannya,paling unggul keimanannya, paling terang penjelasannya, paling muliatutur katanya, paling nyata pembuktiannya, paling jelas ilmunya,paling erat silaturahminya, paling cemerlang cahayanya, palingberseri-seri kegembiraannya, paling indah penampilannya, paling muliasemasa hidup dan sesudah wafatnya ".Selanjutnya, adalah hadits-hadits terkait masalah pengagungan NabiSAW, dan sabdanya tentang diri beliau sendiri :1. Menulis Shalawat dalam tulisan / kitab :Rosululloh SAW, sang pemimpin yang pengasih dan penyayang itu, bersabda :"Barang siapa menulis sholawat untukku dalam sebuah kitab, maka paramalaikat senantiasa memohonkan ampunan untuknya selagi namaku masihtercantum dalam kitab itu ( HR. Ath-Thabarani dari Abu Hurairah )2. Bacaan Sholawat Akan disampaikan kepada Nabi
 SAW.Rosululloh SAW, yang tidak pernah berkata menurut kata hawa nafsunya,bersabda :"Sesungguhnya Alloh Tabaroka wa Ta'ala memberikan kepada salah seorangmalaikat nama-nama seluruh ummat manusia. Malaikat itu selalu berdiridikuburku sampai hari kiamat. Tidak seorangpun dari umatku yangmembaca sholawat untukku, kecuali malaikat itu berkata : "HaiMuhammad, fulan bin fulan membaca sholawat untukmu, semoga Allohmencurahkan raohmatNYA kepadamu". Dan , Tuhanku Azza wa Jalla menjaminbahwa siapapun yang membaca sholawat untukku satu kali, maka Allohmerohmati dia karenanya sepuluh kali. Kalau dia menambahi, maka Allohpun menambahi ( HR. Ibnu An-Najjar dari Ammar bin Yasir )".3. Nabi Orang yang pertama diijinkan bersujud pada Hari Kiamat"Sabda Rosululloh SAW, penyandang akhlak yang paling luhur itu : "Akuadalah orang yang pertama diijinkan bersujud pada hari Kiamat, dan Akuadalah orang yang pertama diijinkan
 

[keluarga-islam] Re: Bid'ah lagi ya Om Wandy? Bid'ah Hasanah?

2006-09-12 Terurut Topik al.fatih
Assalamu'alaikum wr.wb

Om Dodi, sudah baca semuanya belum?
Saya sudah sebutkan semua sumbernya termasuk dari kitab apa saya 
nukil jadi tidak ada istilah faham siapa-siapa. Kalau masalah 
takhrij hadits dan istimbat ahkam terhadap hadits-hadits seputar 
bid'ah adalah otoritas ulama salaf dan sudah saya sebutkan di bawah. 
Silahkan baca pelan-pelan dan fahami dulu.

wallahu a'alam bish shawab
fAtiH 

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, dodindra [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Ass.Wr.Wb.
 
 Om Fatih yang baik, definisi bid'ah faham siapa yang Om sampaikan 
disini ?
 Dalil Hadits yang mana yang Om gunakan ketika menghukumi Ucapan
 Sayyidina Umar tentang Bid'ah yang Baik ? Apa ada dalil Hadits / 
Atsar
 Sahabat yang menjelaskan bahwa Sayyidina Umar berkata itu maksudnya
 Bid'ah dari segi Lughoh / Bahasa ? Tolong sampaikan.
 
 Kutipan Para Imam (Imam Syafi'i dan Imam Hambali) yang Om sampaikan
 memang sudah sangat jelas, permasalahannya, adalah KASUS PER KASUS
 yang dianggap Bid'ah oleh satu Golongan, namun dianggap Sunnah oleh
 Golongan lainnya.
 Jadi, marikita membahasnya jangan bolak-balik ke masalah Umum 
soal
 Bid'ah, tapi mari kita tinjau HAL-HAL yang DIANGGAP BID'AH tadi, 
agar
 kita bersama bisa mengambil hikmah, sehingga amal kita kedepan 
semoga
 bisa lebih hati-hati (Belajar mengerti Dalil-dalil dari sudut 
berbeda
 untuk suatu AMAL), walaupun HAK ALLOH sajalah yang MEMAHAMKAN QOLBU
 seseorang terhadap segala sesuatu itu, termasuk AMAL MASING-MASING
 dari diri kita ini, Laa haula wala quwataa ilaa billahil 'aliyyil 
adziim.
 
 Ditunggu lho Om FATIH tauziahnya soal ini, semoga Alloh meridloi
 niatan baik kita bersama, amiin.
 
 Wal'asri innal insaanalafii kusrin, illalladziina amannu
 wa'amilush-sholihati watawashoubilhaqqi watawashoubish-shobri.
 
 Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuhu,
 
 dodi indra
 
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, al.fatih al.fatih@ 
wrote:
 
  --lanjutan--
  
  Syubhat Kedua:
  Pemahaman mereka terhadap perkataan Umar bin Khaththab 
ra,NI'MAL 
  BID'ATU HAADZIHI (Artinya: inilah sebaik-baik bid'ah)
  
  Sanggahan:
  PERTAMA, jika kita menerima bahwa yang dimaksud oleh perkataan 
Umar 
  adalah sebagaimana yang mereka inginkan dalam menganggap BAIK 
  perbuatan bid'ah - sekalipun hal ini tidak bisa diterima - maka 
  sesungguhnya tidak dibenarkan mengkonfrontasikan sabda 
Rasulullah 
  Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan perkataan seorangpun dari 
  manusia, siapapun dia baik itu perkataan Abu Bakar sebagai orang 
  terbaik diantara umat setelah Rasulullah dan tidak pula 
perkataan 
  Umar sebagai orang terbaik kedua pada umat ini, juga dengan 
  perkataan siapapun.
  
  Berikut ini perkataan sahabat dan ulama tentang tidak 
dibolehkannya 
  menyelisihi perkataan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
  
  Abdullah bin Abbas radiyallahu anhu berkata: Hampir-hampir batu-
  batu berjatuhan dari langit menimpa kalian, aku katakan bersabda 
  Rasulullah, kalian justru mengatakan berkata Abu Bakar dan Umar.
  
  Umar bin Abdul Aziz berkata: Tidak diterima pendapat seseorang 
jika 
  telah ada suatu sunnah yang ditetapkan oleh Rasulullah 
  Shallallahu 'alaihi wa sallam.
  
  Imam as-Syafi'i rahimahullah berkata: Telah sepakat ulama kaum 
  muslimin bahwa barangsiapa yang telah jelas baginya sunnah 
  Rasulullah, maka tidak halal baginya untuk meninggalkan sunnah 
  tersebut hanya karena ada perkataan orang lain.[Habaqaatul 
  Hanaabilah 2/15 dan Al-Ibaanah 1/260]
  
  Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata: Barangsiapa yang 
  menolak hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka berarti 
ia 
  telah berada di pinggir jurang kehancuran.[Ditakhrij oleh 
Bukhari 
  no.1129]
  
  KEDUA, bahwasanya Umar mengeluarkan perkataan tersebut ketika 
beliau 
  mengumpulkan orang-orang untuk shalat tarawih, dan shalat 
tarawih 
  itu bukanlah suatu bid'ah bahkan merupakan sunnah. Dalilnya 
adalah 
  riwayat Aisyah radiyallahu anha bahwasanya suatu malam 
Rasulullah 
  Shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di masjid, lalu orang-orang 
  mengikuti beliau, kemudian beliau shalat pada malam berikutnya 
maka 
  banyak orang mengikutinya, kemudian mereka berkumpul pada malam 
ke 3 
  atau ke 4 tapi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak 
keluar 
  untuk shalat bersama mereka. Tatkala datang waktu pagi, beliau 
  bersabda:
  Sungguh aku telah melihat apa yang kalian perbuat (tadi malam), 
dan 
  tidak ada yang menghalangiku untuk keluar kepada kalian 
melainkan 
  karena aku khawatir jangan sampai ia akan diwajibkan kepada 
kalian. 
  Dan hal ini terjadi pada bulan Ramadhan (kata Aisyah).[Al-
i'tishaam 
  1/250]
  Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan sebab-
  sebab beliau meninggalkan jama'ah shalat tarawih waktu itu. 
Tatkala 
  Umar melihat bahwa sebab-sebab yang menghalangi jama'ah tarawih 
itu 
  sudah tiada, maka beliaupun melakukan kembali shalat tarawih 
secara 
  berjama'ah. Dengan demikian maka apa yang dilakukan oleh Umar 
itu 
  

[keluarga-islam] Wahai Junjunganku Muhammad SAW, Bagian IV

2006-09-12 Terurut Topik Nashir Ahmad M.



Kontributor: Habib Munzir AlmusawaWednesday, 26 July 2006 Wahai Idolaku Muhammad SAW, Bagian IVSiang dan malam seluruh Ummat ini ruku dan sujud, bermilyar wajah menyungkur sujud kehadirat Nya hingga akhir zaman, mereka mensucikan Nama Nya yang Maha Tunggal, merekalah yang selalu dalam naungan Rahmat dan keridhoan Nya, Sebagaimana sabda beliau saw : “Kujadikan kesenanganku adalah shalat”. Shalat merupakan Ibadah yang paling dicintai oleh beliau saw, dan “Shalat adalah Cahaya”, demikian sabda beliau saw pula mengenalkan Indahnya shalat, suatu ibadah yang diawali dengan Takbiratul Ihram yang membuka gerbang penghadapan dengan Rabbul ‘alamin, lalu lantunan kalimat-kalimat surat Alfatihah yang bila dibaca dengan khusyu maka setiap kalimat itu dijawab oleh Raja Alam Semesta, lalu lantunan kalimatullah itu menerangi seluruh alam sanubarinya, meruntuhkan dosa-dosanya, lalu ia ruku’, bertasbih kepada Nya, bertakbir, bertahmid,
 lalu bersujud dibawah Naungan Kelembutan dan Kasih Sayang Nya, alangkah indahnya ibadah yang satu ini, suatu ibadah yang terangkai dari hampir seluruh bentuk Ibadah, Wudhu, Niat Mulia, Doa, Alqur’an, Takbir, Tasbih, Tahmid, Tahlil, Istighfar, Ruku’, Sujud, khusyu, Tuma’ninah….., itulah shalat.., Ibadah yang paling sempurna.  Demikianlah ummat ini melakukannya siang dan malam untuk sumpah baktinya kepada Allah Pencipta Alam Semesta, Namun dalam Ibadah yang Multi Sempurna ini…, tak luput…., tak luput…, tak luput…., tak seorangpun melakukan shalat terkecuali diwajibkan Nya bersalam pada Muhammad saw…diwajibkan Nya bersalam pada Muhammad saw…diwajibkan Nya bersalam pada Muhammad saw…diwajibkan Nya bersalam pada Muhammad saw…dan diwajibkan Nya bershalawat pada Muhammad saw… “Salam Sejahtera atasmu wahai Nabi dan Rahmat Allah dan keberkahan Nya….”, kalimat ini merupakan kalimat
 yang diwajibkan Allah yang harus ada dalam Ibadah termulia ini.. Masih kah kita mengingkari kemuliaan Sang Nabi saw?,Diriwayatkan bahwa Abu Sa’id bin Ma’la ra sedang shalat dan ia mendengar panggilan Rasul saw memanggilnya, maka Abu Sa’id meneruskan shalatnya lalu mendatangi Rasul saw dan berkata : Aku tadi sedang shalat Wahai Rasulullah.., maka Rasul saw bersabda : “Apa yang menghalangimu dari mendatangi panggilanku?, bukankah Allah telah berfirman “WAHAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN DATANGILAH PANGGILAN ALLAH DAN RASUL NYA BILA IA MEMANGGIL KALIAN”.(Al Anfal 24). (Shahih Bukhari hadits no.4204, 4370, 4426, 4720). Dan bahwa mendatangi panggilan Rasul saw ketika sedang shalat tak membatalkan shalat, dan mendatangi panggilan beliau lebih mesti didahulukan dari meneruskan shalat, karena panggilan beliau adalah Panggilan Allah swt, perintah
 beliau saw adalah perintah Allah swt, dan ucapan beliau saw adalah wahyu Allah swt...Masih kah kita mengingkari kemuliaan Sang Nabi saw?, Diriwayatkan pula disaat perang Hunain selesai, Rasul saw memberi pada Sofwan 100 ekor unta, lalu 100 ekor lagi dan 100 ekor lagi, berkata Sofwan : “Sungguh Ia (Rasul saw) adalah orang yang paling kubenci, namun ia tak henti hentinya memberiku sampai ia menjadi orang yang paling kucintai” (Shahih Muslim hadits no.2313). Alangkah penyantunnya Nabi kita ini, bukanlah kecintaan Sofwan karena pmberian harta, namun kebenciannya luntur menghadapi manusia mulia yang memberinya dan saat ia tak berterimakasih justru ia ditambah lagi.. dan lagi…, tidak pernah kita temukan seorang dermawan dimuka Bumi yang setelah ia memberi dan yang diberi tak berterimakasih malah ia menambahnya lagi dan lagi, dan sesekali bukanlah barang
 yang murah, karena harga seekor Unta hampir menyamai 40 ekor kambing, dan beliau memberikannya 100 ekor onta, (kalau seekor kambing seharga 500 ribu maka 100 ekor unta adalah 500.000 X 40 X 100 = 200 juta rupiah) dan Sofwan tak berterimakasih dan tetap membencinya, beliau menambahnya lagi 100 ekor unta, lalu menambah lagi 100 ekor unta, lunturlah Sofwan.. ia lebur.. tak ada lagi yang lebih dicintainya selain Muhammad saw..Jadilah beliau saw ini idola para sahabat, dan dalam riwayat lain, Salim bin Abdullah ra melakukan shalat sunnah di pinggir sebuah jalan, maka ketika ditanya ia berkata bahwa ayahku shalat sunnah ditempat ini, dan berkata ayahku bahwa Rasulullah saw shalat di tempat ini, dan dikatakan bahwa Ibn Umar ra pun melakukannya. (Shahih Bukhari hadits no.469). Demikianlah keadaan para sahabat Rasul saw, bagi mereka tempat-tempat yang pernah
 disentuh oleh Tubuh Muhammad saw tetap mulia walau telah diinjak ribuan kaki, mereka mencari keberkahan dengan shalat pula ditempat itu, demikian pengagungan mereka terhadap sang Nabi saw, Dalam riwayat lainnnya dikatakan kepada Abu Muslim, wahai Abu Muslim, kulihat engkau selalu memaksakan shalat ditempat itu?, maka Abu Muslim ra berkata : Kulihat Rasul saw shalat ditempat ini” (Shahih Bukhari hadits no.480). Alangkah besar penghormatan para sahabat pada tempat tempat yg disentuh Tubuh Rasulullah saw, Bahkan gunung Uhud mencintai beliau saw dan dicintai oleh beliau saw 

[keluarga-islam] Re: Imam Nawawi : Al-Adzkar (2)

2006-09-12 Terurut Topik banganut



DZIKIR KHUSUS

Sebaiknya bagi setiap orang yang mempunyai waktu tertentu untuk mengamalkan dzikirnya. 
Misalnya pada malam hari atau siang harti atau setiap habis shalat atau dalam keadaan tertentu lainnya.
Apabila karena sesuatu halangan maka tidak dapat mengamalkan tepat pada
waktunya, dapat saja ia mengamalkan pada waktu yang memungkinkan
baginya dan jangan tinggalkan begitu saja.

Orang yang sering memudah-mudahkannya berakibat sering meninggalkannya atau melalaikannya. 
Sebaliknya, orang yang membiasakan diri selalu harus mengamalkan
dzikirnya tepat pada waktunya akan terasa sulit pula baginya untuk
melalaikan.
Orang yang memudah-mudahkannya untuk mengqqadha pada waktu lain. Mudah pula baginya melalaikannya dari pada waktunya.

Didalam kitab shahih Muslim disebutkan riwayat dari Umar bin Khathab, Rasulullah s.a.w bersabda :
"Barang siapa tertidur sehingga lupa mengamalkan hizibnya (dzikir
khususnya) atau sebagian dari hizibnya, lalu dibacanya antara shalat
subuh dengan shalat zuhur, dicatat baginya seakan-akan ia membacanya
pada malam hari

wassalam

anut


__._,_.___





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.








   






  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Single family home
  
  
Family home finance
  
  
Family home
  
  


Family home mortgage
  
  
Family home business
  

   
  






  
  Your email settings: Individual Email|Traditional 
  Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
  Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured 
   
Visit Your Group 
   |
  
Yahoo! Groups Terms of Use
   |
  
   Unsubscribe 
   
 

  




__,_._,___



[keluarga-islam] Re: Imam Nawawi : Al-Adzkar (2)

2006-09-12 Terurut Topik banganut





DZIKIR YANG TERPUTUS




Disunatkan (mustahab) bagi orang yang berdzikir untuk
memutuskan dzikirnya apabila ada sesuatu sebab yang mengharuskan ia berhenti.
Kemudian dzikirnya disambung lagi apabila penyebabnya sudah tidak ada. 




















Misalnya:
- waktu sedang berdzikir ada orang datang memberi salam
kepadanya, ia wajib menjawabnya, kemudian meneruskan dzikirnya.
- Ada orang
bersin lalu mengucapkan Al-hamdulillah, maka ia sebagai pendengar harus
menjawab dengan tasymit yaitu ucapan "Yarhamukallah"
- Ketika mendengar khotib berkhutbah
- Ketika menjawab bacaan Adzan dan Iqamat sampai selesai
- Melihat kemungkaran,lalu ia menyingkirkannya
- Melihat kebaikan ia harus memberi petunjuk kepadanya
- Kedatangan orang yang meminta petunjuk kebaikan lau ia
perkenankan permintaan itu.
- Apabila sudah mengantuk lalu ia tidur, sehabis tidur
diteruskannya lagi
- dan lain-lain

wassalam

anut




__._,_.___





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.








   






  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Single family home
  
  
Family home finance
  
  
Family home
  
  


Family home mortgage
  
  
Family home business
  

   
  






  
  Your email settings: Individual Email|Traditional 
  Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
  Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured 
   
Visit Your Group 
   |
  
Yahoo! Groups Terms of Use
   |
  
   Unsubscribe 
   
 

  




__,_._,___



[keluarga-islam] Info Tanah Suci : Masjidil haram, Ka'bah, Arafah....dsb (Tulisan + Foto)

2006-09-12 Terurut Topik irawanmuslim
Sebagai pusat kota Makkah adalah Masjid Al-Haram, dimana didalamnya 
terdapat Ka'bah sebagai arah kiblat umat Islam pada waktu sholat. 
Masjid ini mula-mula dibangun secara permanen oleh Sayyidina Umar 
bin Al Khattab pada tahun 638 M.

Dari masa-ke masa Masjidil Haram selalu mengalami pembaharuan dan 
perluasan diprakarsai oleh raja-raja Islam yang memberi perhatian 
terhadap Masjidil Haram.Pembangunan besar-besaran dalam sejarah 
diprakarsai oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz yang bergelar :Pelayan 
Dua Tanah Haram Makkah dan Madinah.

(Dikatakan Tanah Haram karena Tanah ini diharamkan bagi umat lain, 
selain umat Muslim).Saat ini luas Masjid Al Haram 328.000 meter 
persegi dan dapat menampung 730.000 jamaah dalam satu waktu sholat 
berjamaah.

Masjid ini melingkari Ka'bah, maka pintunya banyak. Ada 4 pintu 
utama dan 45 pintu biasa yang biasanya buka 24 jam sehari.

Keistimewaan Masjidil Haram banyak sekali, antara lain : Shalat di 
masjid ini lebih utama daripada shalat seratus ribu kali di masjid 
lain. Begitupun berdzikir, berdoa, bersedekah dan beramal baik 
lainnya.

Pada : http://www.hajiumroh.com/content.php?id_menu=135id_submenu=7

Penjelasan ttg Ka'bah, Arafah, Muzdalifah dsb,
Insya Allah dpt dilihat pada : Http://www.HajiUmroh.Com





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[keluarga-islam] Re: Imam Nawawi : Al-Adzkar (2)

2006-09-12 Terurut Topik banganut





FADHILAH DZIKIR YANG TIDAK TERBATAS DENGAN KETENTUAN WAKTU




Firman Allah :


"… dan sesungguhnya mengingat Allah lebih besar
(keutamaannya) (Qs. Al-Ankabut (29) : 45)




"… karena itu, ingatlah kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)
kepadamu." (Qs. Al-Baqarah (2) 152)




"Sekiranya ia (Yunus) tidak termasuk orang yang bertasbih,
pastilah ia akan tinggal di perutnya (ikan) sampai kepada hari berbangkit".




"Mereka bertasbih pada malam dan siang tanpa
henti-hentinya".




Dari Abu Musa Al-Asy'ari r.a. dari Nabi s.a.w, bersabda :


"perumpamaan orang dzikir kepada Tuhannya dengan orang yang
tidak dzikir kepada-Nya adalah seperti perbandingan antara orang yang hidup dan
mati". (riwayat Bukhari)






==


Cukup sekian dulu yang saya tulis, sekalipun belum sangat
mewakili isi buku tersebut hanya sebagian kecil dan diringkas pula yang bisa saya
sadurkankan di Keluarga Islam, semoga bermanfaat.


Untuk lebih mendalaminya, sebaiknya beli bukunya dan meminta
bimbingan dari orang yang lebih memahami atau teman diskusi yang lebih mengerti
dari kita, agar lebih memahami Islam secara Kaffah.




Semoga bermanfaat, bagi yang sedang mempersiapkan diri
berdzikir, dan khususnya bagi yang mempersiapkan diri menjelang Ramadhan …






Semoga Allah mengampuni orang-orang mukmin sebelum kami,
semoga Allah mengampuni kami. Semoga Allah memasukkan kita termasuk orang-orang yang
berdzikir





Wassalam





anut



__._,_.___





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.








   






  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Single family home
  
  
Family home finance
  
  
Family home
  
  


Family home mortgage
  
  
Family home business
  

   
  






  
  Your email settings: Individual Email|Traditional 
  Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
  Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured 
   
Visit Your Group 
   |
  
Yahoo! Groups Terms of Use
   |
  
   Unsubscribe 
   
 

  




__,_._,___



[keluarga-islam] Re: Bid'ah lagi ya Om Wandy? Bid'ah Hasanah? {Abu Syibr}

2006-09-12 Terurut Topik Abu Yahya Adz-Dzahabi





InsyaAllah pada kesempatan kali ini kita akan
menceritakan sikap para ulama salaf yang terekam didalam kitab-kitabnya yang
memberikan pelajaran penting bagi manusia-manusia yang gemar melakukan lawakan
dalam berdakwah, seperti yang disindir oleh penyair "Jika banyak hal yang
telah diatur oleh bid'ah tanpa ada guru, anda akan lihat ia akan berjalan
terseok-seok"



Nasehat ini akan selalu ada terselip di topik-topik/balasan/tulisan
email tertentu yang layak dicantumkan {Abu Syibr} untuk menjadi pelajaran buat
kita agar menjauh dari sifat-sifat si Abu Syibr yang memiliki hobby berkata
tanpa ilmu, sebagaimana pepatah bijak
mengatakan ' permulaan itu adalah letak kesalahan, maka adalah dungu
mengganggap seorang yang mengaku baru belajar sebagai seorang guru'. 



Selamat menyimak dan ambil hikmahnya.



Semoga Allah merahmati Imam Tsa'lab,imam penduduk Kuffah
yang wafat pada tahun 291H setiap kali ditanya tentang suatu masalah oleh orang
lain, ia selalu menjawab "Laa adri / Aku tidak tahu". Dan ketika ada
yang mengatakan, "Bagaimana anda bisa menjawab tidak tahu? Bukankah anda
ini seorang ulama dan pemimpin ummat yang hebat? Dengan tenang dia menjawab
"Laa adri/Aku tidak tahu" (karena beliau mengikut sunnah Nabinya yang mana ketika Beliau shallalllahu 'alayhi wa sallam ditanya sesuatu sebelum adanya wahyu turun, maka Ia menjawab " Laa adri/Aku tidak tahu")

Semoga Atha' bin Abu Rabbah memperoleh apa-apa yang diharapkan disisi Rabbnya
Jalla wa ta'ala, yang perna mengatakan "Jawaban 'Tidak tahu' adalah
separuh ilmu dan jawaban "Katanya" adalah separuh kebodohan.



Allah 'azza wa jalla telah berfirman pada kitabnya yang
diperuntukkan bagi orang-orang yang beriman(artinya)" Dan tetaplah memberi
peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang
beriman " (QS[51]:55)



Maka kunasehati diriku dan anda sekalian (yang telah
diberi hidayah untuk menerima kebenaran agar dijauhkan sifat sombong yaitu menolak
yang haq dengan mempertuhankan hawa nafsu) 

Bahwa sesuatu yang telah menjadi kesepakatan kaum muslimin yakni Sunnah yang
shahih merupakan wahyu yang sederajat dengan al-Qur'an yang didalamnya menjadi
sandaran hukum disemua sendi kehidupan baik dalam masalah ghaib, politik,
ibadah dll. Tidak boleh seseorang menentangnya dengan menyandarkan rasio,qiyas,ijtihad
seperti yang dikatakan oleh Imam syafi'i dalam kitabnya (ar-Risalah)
"Tidak boleh menggunakan qiyas jika terdapat khabar (hadits) dalam suatu
masalah " Dan disembutkan oleh 'ulama-ulama muthakhirin dalam suatu kaidah
utsul " Apabila terdapat atsar dalam suatu masalah maka tertolaklah qiyas
" Sebagimana yang disebutkan bahwa " tidak ada ijtihad jika didalamnya
terdapat nash"



Maka sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad
shallallahu 'alayhi wa sallam yang mengabarkan makna Bid;ah dengan sabda beliau
(yang artinya) "Setiap bid'ah adalah sesat" dan sebaik-baik pengikut
beliau adalah para shahabat --ridwanullah jami'an yang mengatakan bahwa "setiap
bid'ah ada sesat walaupun manusia memandangnya baik (hasanah)"Lantas muncullah orang-orang bodoh yang gemar memakai
akalnya untuk persoalan wahyu yang mereka sendiri tidak mampu merangkai kalimat
dengan baik, kecuali menyebarkan kebohongan sehingga tersingkaplah
kebodohannya.

Dan hanya Allah ta'ala sebaik-baik penyingkap kebathilan.



Semoga Allah ta'ala meluruskan niat kita untuk belajar
dan belajar, karena tidak ada manusia yang lahir dalam keadaan pintar. 



Abu Yahya 

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "dodindra" [EMAIL PROTECTED] wrote: Ass.Wr.Wb.  Om Fatih yang baik, definisi bid'ah faham siapa yang Om sampaikan disini ? Dalil Hadits yang mana yang Om gunakan ketika menghukumi Ucapan Sayyidina Umar tentang Bid'ah yang Baik ? Apa ada dalil Hadits / Atsar Sahabat yang menjelaskan bahwa Sayyidina Umar berkata itu maksudnya Bid'ah dari segi Lughoh / Bahasa ? Tolong sampaikan.  Kutipan Para Imam (Imam Syafi'i dan Imam Hambali) yang Om sampaikan memang sudah sangat jelas, permasalahannya, adalah KASUS PER KASUS yang dianggap Bid'ah oleh satu Golongan, namun dianggap Sunnah oleh Golongan lainnya. Jadi, marikita membahasnya jangan bolak-balik ke masalah Umum soal Bid'ah, tapi mari kita tinjau HAL-HAL yang DIANGGAP BID'AH tadi, agar kita bersama bisa mengambil hikmah, sehingga amal kita kedepan semoga bisa lebih hati-hati (Belajar mengerti Dalil-dalil dari sudut berbeda untuk suatu AMAL), walaupun HAK ALLOH sajalah yang MEMAHAMKAN QOLBU seseorang terhadap segala sesuatu itu, termasuk AMAL MASING-MASING dari diri kita ini, Laa haula wala quwataa ilaa billahil 'aliyyil adziim.  Ditunggu lho Om FATIH tauziahnya soal ini, semoga Alloh meridloi niatan baik kita bersama, amiin.  Wal'asri innal insaanalafii kusrin, illalladziina amannu wa'amilush-sholihati watawashoubilhaqqi watawashoubish-shobri.  Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuhu,  dodi indra


__._,_.___





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan 

[keluarga-islam] Re: Bid'ah lagi ya Om Wandy? Bid'ah Hasanah?

2006-09-12 Terurut Topik wandysulastra
Om Dodi, terkadang saya merasa heran kenapa banyak orang yang 
menjadikan ucapan Umar ra sebagai hujjah diperbolehkannya Bid'ah...
Padahal (kalau menurut saya) jelas bahwa ucapan tersebut adalah bid'ah 
dari segi bahasa, seperti juga hadits nabi yang Om dodi jadikan dalil 
adanya bid'ah hasanah. Semua hal tersebut memiliki dasar hukum yang 
jelas dan bukan me-reka2 ibadah yang sebelumnya belum ada.

Berikut saya kutipkan penjelasan Syeikh Yusuf Qardhawi mengenai ucapan 
Umar ra tersebut. Saya mengambil penjelasan dari Yusuf Qardhawi karena 
saya pikir Yusuf Qardhawi pada saat ini cukup dapat mewakili banyak 
golongan dalam Islam. Berikut penjelasannya:

Pada masa Umar ra, orang-orang melaksanakan shalat tarawih secara 
terpisah-terpisah dengan imam shalat masing-masing. Bukhari 
meriwayatkan dari Abdurrahman bin Abdul Qaari bahwa ia berkata:
Aku berjalan bersama Umar Ibnul-Khattab pada malam bulan Ramadhan 
menuju Masjid. Pada saat itu, kami menemukan masyarakat melakukan 
shalat tarawih secara terpisah-terpisah. Ada yang shalat sendirian dan 
ada pula yang shalat dengan diikuti oleh beberapa orang makmum. 
Melihat itu Umar berkata,'Aku berpendapat seandainya semua orang 
disatukan dalam jamaah shalat tarawih dibawah pimpinan satu orang imam 
niscaya akan lebih baik.' Dan rencananya Umar akan mengangkat Ubay bin 
Ka'ab sebagai Imam shalat mereka. Kemudian pada malam lainnya, aku 
kembali berjalam bersama Umar menuju masjid. Saat itu kami telah 
mendapati orang-orang sedang melaksanakan shalat tarawih di bawah 
pimpinan satu Imam shalat mereka. Melihat itu Umar berkomentar,'Bid'ah 
yang paling baik adalah ini. (HR Bukhari)

Kata BID'AH yang diucapkan oleh Umar ra, yakni kalimat 'bid'ah yang 
paling baik adalah ini' adalah kata bid'ah dengan  pengertian 
lughawi 'etimologis', bukan dengan pengertian terminologis syariat. 
Karena, kata bid'ah dalam pengertian etimologis adalah 'sesuatu yang 
baru diciptakan atau baru diperbuat' yang belum pernah ada sebelumnya. 
Yang dimaksud Umar dengan ucapannya adalah manusia sebelumnya belum 
pernah melaksanakan shalat tarawih dalam kesatuan jamaah shalat 
seperti itu. 

Namun pada dasarnya, shalat tarawih secara jamaah itu sendiri pernah 
terjadi pada masa Nabi saw. Karena itu beliau mendorong kaum muslimin 
untuk melaksanakan shalat itu. Namun, saat Rasulullah mendapati banyak 
orang yang berkumpul untuk melaksanakan shalat tarawih bersama beliau, 
beliau tidak menemui mereka lagi untuk shalat bersama. Kemudian pada 
pagi harinya beliau bersabda:
Aku melihat apa yang kalian lakukan itu, dan yang menghalangi diriku 
untuk keluar dan shalat (tarawih) bersama kalian adalah karena aku 
takut jika sholat itu sampai diwajibkan atas kalian (Muttafaq alaih)

Jadi Rasulullah tidak melanjutkan sholat tarawih bersama pada malam 
selanjutnya adalah karena beliau khawatir shalat itu akan menjadi 
wajib. Namun setelah Rasulullah wafat, maka kekhawatiran tersebut 
menjadi hilang, karena syariat telah dinyatakan sempurna. Dengan 
begitu maka faktor yang menghalangi dilaksanakannya shalat tarawih 
dalam satu kesatuan jamaah shalat pun telah hilang.

Jadi jelas sekali bahwa sesungguhnya apa yang dikatakan Bid'ah oleh 
Umar adalah Sunnah, karena Rasulullah pernah melakukan shalat tarawih 
berjamaah. Dikatakan bid'ah oleh Umar karena pada masa beliau shalat 
dengan satu kesatuan jamaah shalat belum pernah ada. Jadi jelas sekali 
bid'ah yang dimaksud adalah bid'ah secara etimologis.
--

Demikian, semoga dapat dipahami dengan baik.

WnS

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, dodindra [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ass.Wr.Wb.
 
 Om Fatih yang baik, definisi bid'ah faham siapa yang Om sampaikan 
disini ?
 Dalil Hadits yang mana yang Om gunakan ketika menghukumi Ucapan
 Sayyidina Umar tentang Bid'ah yang Baik ? Apa ada dalil Hadits / 
Atsar
 Sahabat yang menjelaskan bahwa Sayyidina Umar berkata itu maksudnya
 Bid'ah dari segi Lughoh / Bahasa ? Tolong sampaikan.
 
 






Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [keluarga-islam] Hikmah : Ahli Sorga dan Ahli Neraka {Abu Syibr}

2006-09-12 Terurut Topik Naufal





ya wis thooo " sing waras ngalah , bedes orang 
ngerti omongane manungso "...cuman iso lan ngerti ambek omongane 
deweha..ha


  - Original Message - 
  From: 
  Ananto 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  
  Sent: Tuesday, Sep 12, 2006 12:30 
PM
  Subject: Re: [keluarga-islam] Hikmah : 
  Ahli Sorga dan Ahli Neraka {Abu Syibr}
  
  
  
  bung...
  kesan saya, sampeyan sombong sekali...
  On 9/12/06, Abu Yahya 
  adz-Dzahabi [EMAIL PROTECTED]org wrote: 
  









From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com] On Behalf Of Kartika, 
BambangSent: Tuesday, 
September 12, 2006 10:21 AM
To: keluarga-islam@yahoogroups.comSubject: RE: [keluarga-islam] Hikmah : 
Ahli Sorga dan Ahli Neraka {Abu Syibr}






Apakah di milisi 
ini anda merasa guru dari para member? sorry saja pak abu, dimilisi ini saya 
tidak pernah menganggap ada guru saya siapapun orangnya, apalagi kepada 
anda, buat saya cukup mengetahui anda saja, itupun karena anda melakukan 
bid'ah di milisi ini (Jarkoni) / Iso ngajar ora nglakoni. 


  -Original 
  Message-From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com] On Behalf Of Abu Yahya 
  adz-DzahabiSent: 
  Tuesday, September 12, 2006 8:01 AMTo: keluarga-islam@yahoogroups.comSubject: RE: [keluarga-islam] Hikmah 
  : Ahli Sorga dan Ahli Neraka {Abu Syibr}
  InsyaAllah pada kesempatan 
  kali ini kita akan menceritakan 'sedikit' sejarah orang-orang sok tahu 
  sebagaimana yang perna terekam dijaman para generasi salaf didalam 
  kitab-kitabnya, nasehat ini berguna buat siapa saja 
  yang merasa menjadi pribadi yang diceritakan oleh 'ulama salaf -- rahimahullah tersebut. 
  Nasehat ini akan selalu ada terselip di 
  topik-topik/balasan/tulisan email tertentu yang 
  layakdicantumkan {Abu 
  Syibr} untuk menjadi pelajaran buat kita agar menjauh dari 
  sifat-sifat si Abu Syibr 
  agar makin banyaknya orang berkata tanpa ilmu berkurang dimilis ini,  sebagaimana pepatah bijak 
  mengatakan ' permulaan itu adalah letak 
  kesalahan, maka adalah dungu mengganggap seorang yang mengaku baru belajar 
  sebagai seorang guru'. Selamat menyimak dan ambil 
  hikmahnya. 
  
  wahai 
  abu syibr, ahlul kalam, bid'ah wal ahwa'
  Simaklah firman Allah kepada 
  Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam berikut : 
  "Seandainya dia [Muhammad] 
  mengada-adakan sebagian perkataan atas nama Kami [Allah], niscaya 
  benar-benar Kami pegang ia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami 
  potong urat tali jantungnya" [QS. Al-Haqqah : 44 - 46] 
  
  Dari Amir bin Abdullah bin 
  Zubair dari bapaknya (Abdullah bin Zubair), ia berkata.Aku bertanya kepada 
  Zubair bin 'Awwam :" Mengapakah aku tidak pernah mendengar engkau 
  menceritakan (hadits) dari Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam 
  sebagaimana aku mendengar Ibnu Mas'ud dan si fulan dan si fulan..? 
  Jawabnya : " Adapun aku tidak pernah berpisah dari Rasulullah 
  sejak aku (masuk) Islam, akan tetapi aku telah mendengar dari beliau satu 
  kalimat, beliau bersabda : "Barangsiapa yang berdusta atas (nama) ku 
  dengan sengaja, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya di neraka". 
  Hadits shahih, dikeluarkan Bukhari (1/35), Abu dawud (No. 3651) dan Ibnu 
  Majah (No. 36 dan ini lafadznya) 
  Al-Hafidz Abul Khathab bin 
  Dihyah berkata : "Jagalah dirimu wahai hamba-hamba Allah dari kebohongan 
  orang yang meriwayatkan kepadamu hadist yang dikemukakan untuk memaparkan 
  kebaikan. 
  semoga Allah jalla jalalahu merahmati Syaikh 
  Alawi bin Abdul Qadir as-Saqqaf ketika menyebutkan ciri-ciri gerombolan 
  (mereka) yang merusak islam dari dalam sebagai musuh kita bersama bahwa : 
  
  
Mereka gemar menyandarkan 
pada hadist-hadits lemah 
Mereka menolak 
hadist-hadits shahih, yang tidak sejalan dengan tujuan dan 'madzhab' 
mereka. 
Menerka maksud perkataan 
yang ada dalam al-Qur'an dan as-Sunnah yang berbahasa 
arab. 
Mereka menyeleweng dari 
prinsip-prinsip agama yamg telah jelas dan mengikuti perkara-perkara 
yang samar (Mutasyabihat) yang mungkin diperselisihkan oleh akal 
masing-masing orang. 
Menyimpangkan dalil-dalil 
dari arti yang sebenarnya bila ada dalil yang membahas perkara 
tertentu. 
  Allah 
  musta'aan
  Abu Yahya 
  adz-Dzahabi
  
  
  
  
  
  From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com] On Behalf Of Kartika, 
  BambangSent: Tuesday, 
  September 12, 2006 8:30 AMTo: keluarga-islam@yahoogroups.comSubject: RE: [keluarga-islam] Hikmah 
  : Ahli Sorga dan 

RE: [keluarga-islam] Re: Bid'ah lagi ya Om Wandy? Bid'ah Hasanah? {Abu Syibr}

2006-09-12 Terurut Topik Kartika, Bambang


	


		
Pakai 
Quran, hadis, Ijma ulama, dan Guru,..anda salahkan, bagaimana dengan anda 
sendiri malah menggunakan penyair untukmelecehkan orang lain, yang 
terseok-seok itu siapa? dan yang plinplan itu siapa?


  -Original Message-From: 
  keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]On 
  Behalf Of Abu Yahya Adz-DzahabiSent: Wednesday, September 13, 
  2006 8:31 AMTo: keluarga-islam@yahoogroups.comSubject: 
  [keluarga-islam] Re: Bid'ah lagi ya Om Wandy? Bid'ah Hasanah? {Abu 
  Syibr}
  InsyaAllah pada kesempatan kali ini kita akan 
  menceritakan sikap para ulama salaf yang terekam didalam kitab-kitabnya yang 
  memberikan pelajaran penting bagi manusia-manusia yang gemar melakukan lawakan 
  dalam berdakwah, seperti yang disindir oleh penyair "Jika banyak hal yang 
  telah diatur oleh bid'ah tanpa ada guru, anda akan lihat ia akan berjalan 
  terseok-seok"
  Nasehat ini akan selalu ada terselip di 
  topik-topik/balasan/tulisan email tertentu yang layak dicantumkan {Abu Syibr} 
  untuk menjadi pelajaran buat kita agar menjauh dari sifat-sifat si Abu Syibr 
  yang memiliki hobby berkata tanpa ilmu, sebagaimana pepatah 
  bijak mengatakan ' permulaan itu adalah letak kesalahan, maka adalah dungu 
  mengganggap seorang yang mengaku baru belajar sebagai seorang guru'. 
  
  Selamat menyimak dan ambil hikmahnya.
  Semoga Allah merahmati Imam Tsa'lab,imam penduduk 
  Kuffah yang wafat pada tahun 291H setiap kali ditanya tentang suatu masalah 
  oleh orang lain, ia selalu menjawab "Laa adri / Aku tidak tahu". Dan 
  ketika ada yang mengatakan, "Bagaimana anda bisa menjawab tidak tahu? Bukankah 
  anda ini seorang ulama dan pemimpin ummat yang hebat? Dengan tenang dia 
  menjawab "Laa adri/Aku tidak tahu" (karena beliau mengikut sunnah 
  Nabinya yang mana ketika Beliau shallalllahu 'alayhi wa sallam ditanya sesuatu 
  sebelum adanya wahyu turun, maka Ia menjawab " Laa adri/Aku tidak 
  tahu")Semoga Atha' bin Abu Rabbah memperoleh apa-apa yang 
  diharapkan disisi Rabbnya Jalla wa ta'ala, yang perna mengatakan "Jawaban 
  'Tidak tahu' adalah separuh ilmu dan jawaban "Katanya" adalah separuh 
  kebodohan.
  Allah 'azza wa jalla telah berfirman pada kitabnya yang 
  diperuntukkan bagi orang-orang yang beriman(artinya)" Dan tetaplah memberi 
  peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang 
  yang beriman " (QS[51]:55)
  Maka kunasehati diriku dan anda sekalian (yang telah 
  diberi hidayah untuk menerima kebenaran agar dijauhkan sifat sombong 
  yaitu menolak yang haq dengan mempertuhankan hawa nafsu) 
  Bahwa sesuatu yang telah menjadi kesepakatan kaum 
  muslimin yakni Sunnah yang shahih merupakan wahyu yang sederajat dengan 
  al-Qur'an yang didalamnya menjadi sandaran hukum disemua sendi kehidupan baik 
  dalam masalah ghaib, politik, ibadah dll. Tidak boleh seseorang menentangnya 
  dengan menyandarkan rasio,qiyas,ijtihad seperti yang dikatakan oleh Imam 
  syafi'i dalam kitabnya (ar-Risalah) "Tidak boleh menggunakan qiyas jika 
  terdapat khabar (hadits) dalam suatu masalah " Dan disembutkan oleh 
  'ulama-ulama muthakhirin dalam suatu kaidah utsul " Apabila terdapat atsar 
  dalam suatu masalah maka tertolaklah qiyas " Sebagimana yang disebutkan 
  bahwa " tidak ada ijtihad jika didalamnya terdapat nash"
  Maka sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad 
  shallallahu 'alayhi wa sallam yang mengabarkan makna Bid;ah dengan sabda 
  beliau (yang artinya) "Setiap bid'ah adalah sesat" dan sebaik-baik pengikut 
  beliau adalah para shahabat --ridwanullah jami'an yang mengatakan bahwa 
  "setiap bid'ah ada sesat walaupun manusia memandangnya baik 
  (hasanah)"Lantas muncullah orang-orang bodoh yang gemar memakai 
  akalnya untuk persoalan wahyu yang mereka sendiri tidak mampu merangkai 
  kalimat dengan baik, kecuali menyebarkan kebohongan sehingga tersingkaplah 
  kebodohannya. 
  Dan hanya Allah ta'ala sebaik-baik penyingkap 
  kebathilan.
  Semoga Allah ta'ala meluruskan niat kita untuk belajar 
  dan belajar, karena tidak ada manusia yang lahir dalam keadaan pintar. 
  
  Abu Yahya --- In 
  keluarga-islam@yahoogroups.com, "dodindra" [EMAIL PROTECTED] 
  wrote: Ass.Wr.Wb.  Om Fatih yang baik, 
  definisi bid'ah faham siapa yang Om sampaikan disini ? Dalil Hadits 
  yang mana yang Om gunakan ketika menghukumi Ucapan Sayyidina Umar 
  tentang Bid'ah yang Baik ? Apa ada dalil Hadits / Atsar Sahabat yang 
  menjelaskan bahwa Sayyidina Umar berkata itu maksudnya Bid'ah dari 
  segi Lughoh / Bahasa ? Tolong sampaikan.  Kutipan Para 
  Imam (Imam Syafi'i dan Imam Hambali) yang Om sampaikan memang sudah 
  sangat jelas, permasalahannya, adalah KASUS PER KASUS yang dianggap 
  Bid'ah oleh satu Golongan, namun dianggap Sunnah oleh Golongan 
  lainnya. Jadi, marikita membahasnya jangan bolak-balik ke masalah 
  Umum soal Bid'ah, tapi mari kita tinjau HAL-HAL yang DIANGGAP BID'AH 
  tadi, agar kita bersama bisa mengambil hikmah, sehingga amal kita 

[keluarga-islam] Re: Bid'ah lagi ya Om Wandy?

2006-09-12 Terurut Topik wandysulastra
Om Dodi, yang saya ketahui kaidah dasar dalam beribadah adalah
'asal sesuatu dalam ibadah itu haram kecuali ada dalil yg 
membolehkan atau mewajibkan'. Dalilnya adalah hadits Nabi yang 
berbunyi, Barangsiapa yang menciptakan hal yang baru dalam ajaran 
(agama) kita yang bukan bagian darinya, maka perbuatannya itu 
tertolak (muttafaq alaih)

Ibadah yang dimaksud disini adalah ibadah yang bersifat formal. Kita 
ambil contoh, sholat lima waktu dilaksanakan karena adanya dalil 
yang memerintahkan kita untuk mendirikan sholat. Puasa Ramadhan 
dilaksanakan karena adanya perintah untuk berpuasa. Begitu juga 
dengan Zakat, berhaji, Qiyamul-lail dan ibadah-ibadah sunnah lainnya 
dilaksanakan karena adanya dalil yang menyebutkan hal tersebut.

Adanya perintah dan atau anjuran kemudian juga diiringi dengan 
adanya contoh dari Rasulullah, sehingga Ibadah menjadi sebuah 
kegiatan yang tata cara dan petunjuk teknisnya harus mengacu kepada 
apa yang diatur oleh Rasulullah SAW. 

Sedangkan kaidah yang berbunyi: Segala sesuatunya boleh, kecuali 
jika ada larangan yang jelas melarangnya adalah kaidah dalam urusan 
duniawi atau muamalah. Hukum dasar pada sesuatu (muamalah) adalah 
halal (mubah). Dalilnya adalah: Dia-lah Allah, yang menjadikan 
segala yang ada di bumi untuk kamu (QS Al-Baqarah : 29).

Jika kaidah muamalah diterapkan pada urusan ibadah, maka yang 
terjadi adalah kerusakan. Kita ambil contoh yang terjadi belum lama 
ini yaitu sholat dwi bahasa yang dilakukan mantan petinju di Malang. 
Dia beranggapan sholat dengan dwi bahasa ini tujuannya baik, yaitu 
agar para jamaahnya mengerti apa yang diucapkannya. Dia juga 
beranggapan karena tidak ada dalil yang melarangnya maka amalan 
seperti itu dikatakannya boleh2 saja, toh tujuannya baik. Tapi, apa 
benar demikian?

Jika dalam beribadah madzhab Syafi'i menganut faham segala sesuatu 
itu terlarang jika ada larangan yang jelas melarangnya, maka 
seharusnya Imam Nawawi tidak perlu menganggap bid'ah orang yang 
melakukan sholat sunnah Raghaib. Beliau juga tidak perlu menganggap 
bid'ah orang yang mengiringi jenazah sambil membacakan ayat2 
alQuran. Dan beliau juga seharusnya tidak perlu mengatakan bid'ah 
kepada orang yang dalam sholatnya mengucakan salam dengan 
penambahan Wa Barakatuh. Bukankah semua itu tidak ada dalil yang 
melarangnya?

WnS

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, dodindra [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
 
 Perlu disadari, Imam Syafi'i menganut faham segala sesuatu itu
 terlarang jika ada larangan yang jelas melarangnya.
 
 Imam Abu Hanifah menganut faham segala sesuatu itu hanya boleh
 dikerjakan jika ada perintah yang jelas memerintahkannya.
 







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[keluarga-islam] Re: Bid'ah lagi ya Om Wandy?

2006-09-12 Terurut Topik dodindra
Ass.Wr.Wb.

Om Wandy yang baik, kaidah ibadah itu memang ada beberapa, dan tidak
sesederhana yang kita simpulkan .
Para Ulama  mempunyai pijakan yang sama-sama kuat, hanya dari sudut
mana menjalaninya dan menitik beratkan pijakan tadi.

Coba Om Wandy jawab, untuk salah satu perintah memakai kaidah seperti
yang Om Wandy fahami, bukankah kita diperintahkan SABAR, juga KHUSYU'
? nah, gimana kalau kita nggak sabar , dan Khusyu' ? 

Kaidah yang menyebutkan bahwa Ibadah itu terlarang jika ada yang
melarangnya, dengan pijakan dari Al Qur'an dan Hadits yang shahih
pula, tidaklah selalu akan gampang menjadikan rusaknya agama.

Om Wandy ingatkan teguran Alloh pada Kanjeng Nabi SAW ketika
mengharamkan sesuatu yang oleh Alloh hal itu adalah halal ?
ini ayatnya :

QS At- Tahrim  ayat 1.   Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang
Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati
isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang .

Islam ini kan mudah, dan akan menjadi rohmatan lil'alamiin. Untuk itu
janganlah membuatnya menjadi sulit. Banyak ayat tentang hal ini,
demikian juga hadits yang mendukungnya.
Soal perbuatan yang dianggap baik tadi salah atau tidak, Final
penilaiannya adalah disisiNYA.
Namun, kita juga dituntut untuk mencari pengetahuan soal hal itu
semampu dan segigih mungkin, dengan menyandarkan hasilnya hanya pada
Alloh SWT saja.

Ini salah satu contoh ayat mengenai hal itu :

QS Al Baqoroh, al ayat 216 : .Boleh jadi kamu membenci sesuatu,
padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai
sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu
tidak mengetahui.

QS Al Muzzamiil  ayat 20.  Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya
kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua
malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari
orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan
siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan
batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu,
karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an. Dia
mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan
orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah;
dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka
bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an dan dirikanlah
sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah
pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk
dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah sebagai
balasan yang paling baik dan yang paling besar . 

Jadi, jika dilandasi kebersihan hati, keikhlasan, dan didasari ilmu
yang memadai yang diperoleh baik secara membaca, mengaji pada yang
lebih tahu atau berta'lim wa ta'lim, insya Alloh kita akan diberi
pertolongan oleh Alloh untuk memahami Agama Islam ini untuk kita
amalkan yang lurus.
Jika kita Ridlo padaNYA, pasti Alloh akan ridlo pula pada kita.

Gitu aja ya Om Wandy, mohon maaf jika ada perbedaan pemahaman, semoga
Alloh menyinari kita bersama dengan CahayaNYA , keimanan yang lurus,
sehingga kita ditetapkan di shiroothol mustaqiimNYA, amiin.

Wal'asri innal insaanalafii kusrin, illalladziina amannu
wa'amilush-sholihati watawashoubilhaqqi watawashoubish-shobri.

Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuhu,

dodi indra




--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Om Dodi, yang saya ketahui kaidah dasar dalam beribadah adalah
 'asal sesuatu dalam ibadah itu haram kecuali ada dalil yg 
 membolehkan atau mewajibkan'. Dalilnya adalah hadits Nabi yang 
 berbunyi, Barangsiapa yang menciptakan hal yang baru dalam ajaran 
 (agama) kita yang bukan bagian darinya, maka perbuatannya itu 
 tertolak (muttafaq alaih)
 
 Ibadah yang dimaksud disini adalah ibadah yang bersifat formal. Kita 
 ambil contoh, sholat lima waktu dilaksanakan karena adanya dalil 
 yang memerintahkan kita untuk mendirikan sholat. Puasa Ramadhan 
 dilaksanakan karena adanya perintah untuk berpuasa. Begitu juga 
 dengan Zakat, berhaji, Qiyamul-lail dan ibadah-ibadah sunnah lainnya 
 dilaksanakan karena adanya dalil yang menyebutkan hal tersebut.
 
 Adanya perintah dan atau anjuran kemudian juga diiringi dengan 
 adanya contoh dari Rasulullah, sehingga Ibadah menjadi sebuah 
 kegiatan yang tata cara dan petunjuk teknisnya harus mengacu kepada 
 apa yang diatur oleh Rasulullah SAW. 
 
 Sedangkan kaidah yang berbunyi: Segala sesuatunya boleh, kecuali 
 jika ada larangan yang jelas melarangnya adalah kaidah dalam urusan 
 duniawi atau muamalah. Hukum dasar pada sesuatu (muamalah) adalah 
 halal (mubah). Dalilnya adalah: Dia-lah Allah, yang menjadikan 
 segala yang ada di bumi untuk kamu (QS Al-Baqarah : 29).
 
 Jika kaidah muamalah diterapkan pada urusan ibadah, maka yang 
 terjadi adalah kerusakan. Kita ambil contoh yang terjadi belum lama 
 ini yaitu sholat dwi bahasa yang dilakukan mantan petinju di Malang. 
 Dia beranggapan 

[keluarga-islam] Menerima Berarti Memberi

2006-09-12 Terurut Topik agussyafii
Menerima Berarti Memberi

Ada seorang ibu muda bertutur kepada saya lewat email bahwa suaminya 
telah berselingkuh dengan berbagai macam penderitaan dia telah 
lewati, disakiti hatinya sampai  disaat sang suami membutuhkannya. 
Toh masih juga setia menemani suaminya.

Sungguh sangat luarbiasa ibu muda ini mampu menerima kenyataan hidup 
dengan ikhlas. Kemampuannya menerima itu berarti telah memberi obat 
penyembuh bagi suaminya. Saya katakan padanya, mari ibu pada 
kesempatan yang baik ini kita sama-sama berdoa semoga Allah SWT 
membimbing suami ibu kembali ke jalan yang benar sehingga dapat 
berkumpul bersama keluarga, anak dan istrinya. Dan ibu muda itu 
mengamininya.

Wassalam,
Agussyafii
http://agussyafii.blogspot.com









Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/