Re: [keluarga-islam] Re: Subhat Jawaban : Bukankah kuburan Nabi di dalam masjid Nabawi
pak abu... sampeyan kalo diskusi suka nya muter muter... yg dipermasalahin pak bambang adalah sikap sampeyan yg ga konsisten... suka membelokkan obrolan... di lain waktu anda menyuruh orang untuk baca buku2 bid'ah nya sampeyan... tapi di sisi lain anda juga menuduh pandir orang yg baca buku... maksud sampeyan apa lagi??? On 9/12/06, Abu Yahya Adz-Dzahabi [EMAIL PROTECTED] wrote: Belajarlah, belajarlah..karena tidakada seorangpun yang dilahirkandalam keadaan pintar.Dan apakah sama tampaknya antara orang bodoh (jahil) dengang orang pintar ?Dan ambillah ilmu itu dari tempat para shahabat --ridwanullah jami'anmengambilMaha benar Allah tabaraka wa ta'ala (artinya) Katakanlah: Adakah sama orang-orangyang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orangyang berakallahyang dapat menerima pelajaran. (QS[39]:9)abu yahya--- In keluarga-islam@yahoogroups.com , Kartika, Bambang [EMAIL PROTECTED]wrote: Sering dimilisi ini Abu yahya menyampaikan agar saya membaca buku-bukuakan tetapi saya tolak, buat saya tidak perlu, bagaimana sih anda P'Abu ???di email kemarin anda menyuruh saya baca buku-buku kemudian andamelecehkan orang yang membaca buku, coba deh anda amati, kalau tidaksalah anda tidak konsistent. coba anda baca yang saya bold merah,bukankankah anda memerintahkan untuk mencari buku-buku? begitu ada perbedaan anda putar, so...kesimpulan saya anda mengharapkan yang No.1diantara saudara-saudara anda yang ada dimilisi KI ini, anda tahuRosulallah tapi dalam perilaku tak sedikitpun ada pancaran sinarNya. Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links* To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/* Your email settings: Individual Email | Traditional* To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto: [EMAIL PROTECTED]* To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ __._,_.___ Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. SPONSORED LINKS Single family home Family home finance Family home Family home mortgage Family home business Your email settings: Individual Email|Traditional Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe __,_._,___
Re: [keluarga-islam] Re: bid'ah kah khutbah jumat dgn bhs bukan arab ?
mas wandy menurut sampeyan, rukun khotbah kan cuman 5 itu... dan wajib pake bahasa arab... nah... ngapain juga nambah nambahin segala... kata om abu, nambah nambahin dalam hal ibadah kan bid'ah... ambil contoh sholat dwi bahasanya pak suryo (malang): pak suryo dianggap sesat karena menambah2in rukun sholat... sampai keluar dalil : Sholatlah kamu sebagaimana kamu lihat saya sholat... konon katanya, sholatnya pak suryo ga sama dengan sholatnya kanjeng nabi... maka dianggap bid'ah dan sesat... OK? sepakat?? nah, sekarang coba sampeyan bandingkan dengan khutbah jum'at... apa ga kacau? malah ada yg pake bahasa daerah segala... kalau pake teori bid'ahnya pak abu... itu bisa bid'ah kuadrat lho...:) tanya... kenapa... On 9/12/06, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Ananto, seperti yang kita ketahui bahwa dalam Islam Ijmamerupakan sumber hukum ketiga yang dijadikan sandaran ilmu dan din. Dalam masalah ini, para ulama berpendapat khutbah dalam bahasa Arabtidak harus dilakukan sepanjang khutbah dari awal hingga akhir.Tetapi cukup pada bagian rukun-rukunnya saja.Menurut Mazhab Syafi'i Rukun khutbah adalah sbb: 1. Memuji kepada Allah (al-hamdulillah, atau hamdan lillah, dansemacamnya) dalam setiap khutbah pertama dan kedua.2. Membaca salawat untuk Nabi Muhammad saw dalam setiap khutbah,satu dan dua (Allahumma sholli 'ala Muhammad, dan atau semacamnya) 3. Berwasiat untuk melakukan ketakwaan dalam setiap khutbah(ittaqullah, atau athi'ullah, atau ushikum bitaqwallah, dan atausemisalnya)4. Membaca satu atau sebagian ayat al-Qur`an.5. Doa untuk kebaikan dan ampunan bagi orang-orang beriman pada khutbah kedua.Sedangkan pesan-pesan lain yang tidak termasuk rukun menurut madzhabSyafi'i boleh disampaikan dengan bahasa yang dipahami oleh jamaah.Begitu pula menurut madzhab Hanafi dan Hambali. Jadi sekali lagi yang menjadi sandaran dalam masalah khutbah iniadalah pendapat para ulama terdahulu yang tidak melarang kalau diluar rukun itu ditambahi dengan penjelasan dalam bahasa yangdimengerti oleh pendengarnya, sehingga khutbah jumat tidak hanya sekedar mengumpulkan jamaah tanpa ada pesan yang dapat dimengertioleh para jamaah yang hadir.Hal ini tentunya berbeda dengan sholat yang menggunakan dwi bahasa,seperti yang kita ketahui semua ulama melarang dengan tegas amalan yang seperti ini.--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto [EMAIL PROTECTED]wrote: kalo sholat dengan dwi bahasa tempo hari di malang kan dilarang (karena jelas, sholat adalah ibadah), karena tidak sesuai kanjeng nabi... nah, menilik dari kasus di atas... maka khutbah jum'at (salah saturukun jum'at) dengan bahasa non ngarab, harus dilarang juga... salam, semoga ga binun... :)) On 9/10/06, desiyusuf [EMAIL PROTECTED] wrote: he he he.. bener bener banget nih.. pakar bidah mana suaranya ? iya yang sholat jumat juga pada dateng pake pakaian kantor,terus naik mobil pada masuk golongan bid'ah ga ? Masjid juga pake AC bid'ah ga ? Smart Questions Pak Arry Wass, Desi*arry putra [EMAIL PROTECTED]* wrote: Assalamualaikum wr. wb mau nanya nih, bid'ah kah khutbah jumat dgn tdk bahasa arab 100%, krn Rasulullah itu kan khutbahnya dgn bhs arab !! pakar bid'ah harap segera di jwb nih !! - telah di temui jumatan dgn bhs campur, indo + arab - telah di temui jumatan dgn 100% bhs arab - belun nemui jumatan 100% bhs indo ( katanya seh ada yah ) Wassalamualaikum wr. wb__ Yahoo! Movies - Search movie info and celeb profiles and photos. http://sg.movies.yahoo.com/-- All-new Yahoo! Mail http://us.rd.yahoo.com/evt=43256/*http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta- Fire up a more powerful email and get things done faster. Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links* To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/* Your email settings: Individual Email | Traditional* To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto: [EMAIL PROTECTED]* To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ __._,_.___ Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu
RE: [keluarga-islam] Re: Subhat Jawaban : Bukankah kuburan Nabi di dalam masjid Nabawi
Ini lagi,...katanya Islam tidak pakai akal, Alquran dan hadis juga jangan menggunakan akal -Original Message- From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Abu Yahya Adz-Dzahabi Sent: Tuesday, September 12, 2006 12:40 PM To: keluarga-islam@yahoogroups.com Subject: [keluarga-islam] Re: Subhat Jawaban : Bukankah kuburan Nabi di dalam masjid Nabawi Belajarlah, belajarlah..karena tidak ada seorangpun yang dilahirkan dalam keadaan pintar. Dan apakah sama tampaknya antara orang bodoh (jahil) dengang orang pintar ? Dan ambillah ilmu itu dari tempat para shahabat --ridwanullah jami'an mengambil Maha benar Allah tabaraka wa ta'ala (artinya) Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS[39]:9) abu yahya --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Kartika, Bambang [EMAIL PROTECTED] wrote: Sering dimilisi ini Abu yahya menyampaikan agar saya membaca buku-buku akan tetapi saya tolak, buat saya tidak perlu, bagaimana sih anda P'Abu ???di email kemarin anda menyuruh saya baca buku-buku kemudian anda melecehkan orang yang membaca buku, coba deh anda amati, kalau tidak salah anda tidak konsistent. coba anda baca yang saya bold merah, bukankankah anda memerintahkan untuk mencari buku-buku? begitu ada perbedaan anda putar, so...kesimpulan saya anda mengharapkan yang No.1 diantara saudara-saudara anda yang ada dimilisi KI ini, anda tahu Rosulallah tapi dalam perilaku tak sedikitpun ada pancaran sinarNya. Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links This message (including any attachments) is only for the use of the person(s) for whom it is intended. It may contain Mattel confidential, proprietary and/or trade secret information. If you are not the intended recipient, you should not copy, distribute or use this information for any purpose, and you should delete this message and inform the sender immediately. Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Re: Bid'ah lagi ya Om Wandy?
Subhanalloh, Alhamdulillah, Astaghfirullohal'adziim, Semoga Alloh selalu melimpahkan rohmatNYA pada Om Wandy, serta kita semua di majlis ini, amiin. Yang Om Wandy sampaikan sangat tepat, jika akan menilai suatu tindakan itu Bid'ah atau Sunnah, maka harus dikaji Kasus per Kasus, dan tidak dapat disama ratakan (Gebyah Uyah, kata wong Jowo). Dari sini, akan timbul komunikasi, untuk saling memahami sesama Muslim.Siapa tahu, ada yang tidak kita fahami/ belum kita ketahui dasarnya akan amal saudara kita tersebut. Akibatnya, akan terjalin ukhuwah sesama Muslim, yang akan menambah wawasan dalam beragama, meningkatkan kecintaan pada Alloh dan RosulNYA, karena yakin bahwa Islam adalah Rohmatan lil'alamiin.. Sikap saling menghormati pemahaman sesama saudara inilah yang dicontohkan oleh Para Sahabat, Tabi'in, dan Para Ulama Shalih terdahulu, yang sepatutnya kita jadikan suri tauladan dalam diri kita ketika berhubungan dengan sesama Muslim. Silahkan dilanjutkan Om Wandy Wal'asri innal insaanalafii kusrin, illalladziina amannu wa'amilush-sholihati watawashoubilhaqqi watawashoubish-shobri. Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuhu, dodi indra --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Setuju Om Dodi, seperti apa yang saya katakan bahwa dalam menilai suatu amalan itu bid'ah atau bukan maka kita harus melihatnya kasus perkasus. Karena sesuatu yang memiliki landasan dalam syariat tidaklah dinilai sebagai bid'ah, walaupun hal tersebut tidak ada pada masa Rasulullah dan para sahabat. Contoh gampangnya adalah berdakwah atau mengaji via internet. Karena mengaji sendiri adalah sesuatu yang memiliki landasan dalam syariat, maka hal tersebut adalah boleh-boleh saja. Kecuali jika ada dalil yang memang melarang amalan seperti itu, tentunya hal tersebut akan lain lagi ceritanya. Om Dodi mencontohkan dzikir 2000 kali bukanlah sesuatu yang bid'ah, karena ada dalil yang menyuruh kita untuk dzikir sebanyak-banyaknya. Selama kita tidak meyakini bahwa jumlah 2000 tersebut merupakan ketetapan dari Rasulullah (Sunnah) dan tidak meyakini kalau jumlah 2000 tersebut memiliki keutamaan tertentu, ya boleh2 saja. Lain masalah kalau keutamaan tersebut memang ada disebutkan dalam hadits yang shahih. --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, dodindra dodindra@ wrote: Jika dirunut, maka hal-hal yang dituduhkan sebagai bid'ah, kebanyakan adalah bukan menciptakan amal baru secara umumnya namun bermaksud menciptakan langkah atau tindakan bagi perkara yang sudah ada asal usulnya dalam syariat. (Misal : Dzikir 2000 kali, asalnya adalah perintah dzikir sebanyak-banyaknya dalam Al Qur'an , dll.) Jadi, hadits yang Om Wandy contohkan, tidak diFAHAMI KELIRU, namun diambil sebagai qiyas akan azas dasar hadits tersebut. Monggo dilanjutkan lagi Om Wandy, semoga Alloh menolong menambahkan pemahaman pada kita semua, amiin. Wal'asri innal insaanalafii kusrin, illalladziina amannu wa'amilush-sholihati watawashoubilhaqqi watawashoubish-shobri. Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuhu, dodi indra --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra wandysulastra@ wrote: Saya rasa sejauh ini kita masih mencapai kata sepakat untuk diskusi masalah bid'ah ini. Selanjutnya mari kita telaah maksud bid'ah terpuji dan bid'ah tercela lebih jauh. Nabi Muhammad SAW bersabda: Barang siapa menciptakan satu gagasan yang baik dalam Islam, maka dia memperoleh pahalanya dan juga pahala orang yang melaksanakan dengan tanpa dikurangi sedikitpun. Dan barang siapa menciptakan satu gagasan yang jelek dalam Islam, maka dia terkena dosanya dan dosa orang-orang yang melaksanakannya dengan tanpa dikurangi sedikitpun (HR Muslim) Hadits ini dipahami oleh sebagian orang bahwa Rasulullah telah membagi bid'ah menjadi 2, yaitu Bid'ah Hasanah dan Bid'ah Sayyi'ah. Dan hadits ini juga dijadikan alasan bahwa tidak mengapa melakukan bid`ah asalkan ia baik. Sesungguhnya ini adalah bukti daripada pemahaman yang salah. Jika kita merujuk kepada sabab al wurud hadits ini, maka akan nampak apa maksud dari hadits ini yang sesungguhnya. Bunyi lengkap Hadits tersebut adalah sbb: Daripada Jarir bin `Abd Allah katanya: Datang sekumpulan Arab Badawi kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam. Mereka memakai pakaian bulu. Baginda melihat buruknya keadaan mereka. Mereka ditimpa kesusahan. Baginda menggagas orang banyak bersedekah. Namun mereka lambat melakukannya sehingga kelihatan kemarahan pada wajah baginda. (Kata Jarir) Kemudian seorang lelaki daripada golongan Ansar datang dengan sebekas perak (dan mensedekahkannya). Kemudian datang seorang yang lain pula, kemudian orang ramai datang (bersedekah) berturut- turut. Sehingga terlihat kegembiraan pada wajah baginda. (Melihat yang sedemikian) Rasulullah
[keluarga-islam] Re: bid'ah kah khutbah jumat dgn bhs bukan arab ?
Pak Ananto, berdasarkan fatwa ulama yang membolehkan khutbah yang disertai dengan penjelasan dengan bahasa selain arab, saya melihatnya bukanlah suatu hal yang menambah2kan. Kalau kita perhatikan sebenarnya penggunaan bahasa selain arab tersebut adalah dalam rangka menyampaikan pesan seperti yang terkandung dalam rukun khutbah yang no 3. Agar pesan tersebut sampai kepada audiens-nya, maka tentulah pesan tersebut disampaikan dalam bahasa yang dimengerti oleh mereka. Malahan menurut Mazhab Hanafi, membaca bacaan tahmid, atau tasbih, atau tahlil, sudah cukup untuk menggugurkan kewajiban khutbah. Dan khutbah selanjutnya bisa disampaikan dalam bahasa apa saja, tidak harus bahasa Arab, yang terpenting dapat dimengerti oleh para audiens-nya. --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto [EMAIL PROTECTED] wrote: mas wandy menurut sampeyan, rukun khotbah kan cuman 5 itu... dan wajib pake bahasa arab... nah... ngapain juga nambah nambahin segala... kata om abu, nambah nambahin dalam hal ibadah kan bid'ah... ambil contoh sholat dwi bahasanya pak suryo (malang): pak suryo dianggap sesat karena menambah2in rukun sholat... sampai keluar dalil : Sholatlah kamu sebagaimana kamu lihat saya sholat... konon katanya, sholatnya pak suryo ga sama dengan sholatnya kanjeng nabi... maka dianggap bid'ah dan sesat... OK? sepakat?? nah, sekarang coba sampeyan bandingkan dengan khutbah jum'at... apa ga kacau? malah ada yg pake bahasa daerah segala... kalau pake teori bid'ahnya pak abu... itu bisa bid'ah kuadrat lho...:) tanya... kenapa... On 9/12/06, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Ananto, seperti yang kita ketahui bahwa dalam Islam Ijma merupakan sumber hukum ketiga yang dijadikan sandaran ilmu dan din. Dalam masalah ini, para ulama berpendapat khutbah dalam bahasa Arab tidak harus dilakukan sepanjang khutbah dari awal hingga akhir. Tetapi cukup pada bagian rukun-rukunnya saja. Menurut Mazhab Syafi'i Rukun khutbah adalah sbb: 1. Memuji kepada Allah (al-hamdulillah, atau hamdan lillah, dan semacamnya) dalam setiap khutbah pertama dan kedua. 2. Membaca salawat untuk Nabi Muhammad saw dalam setiap khutbah, satu dan dua (Allahumma sholli 'ala Muhammad, dan atau semacamnya) 3. Berwasiat untuk melakukan ketakwaan dalam setiap khutbah (ittaqullah, atau athi'ullah, atau ushikum bitaqwallah, dan atau semisalnya) 4. Membaca satu atau sebagian ayat al-Qur`an. 5. Doa untuk kebaikan dan ampunan bagi orang-orang beriman pada khutbah kedua. Sedangkan pesan-pesan lain yang tidak termasuk rukun menurut madzhab Syafi'i boleh disampaikan dengan bahasa yang dipahami oleh jamaah. Begitu pula menurut madzhab Hanafi dan Hambali. Jadi sekali lagi yang menjadi sandaran dalam masalah khutbah ini adalah pendapat para ulama terdahulu yang tidak melarang kalau di luar rukun itu ditambahi dengan penjelasan dalam bahasa yang dimengerti oleh pendengarnya, sehingga khutbah jumat tidak hanya sekedar mengumpulkan jamaah tanpa ada pesan yang dapat dimengerti oleh para jamaah yang hadir. Hal ini tentunya berbeda dengan sholat yang menggunakan dwi bahasa, seperti yang kita ketahui semua ulama melarang dengan tegas amalan yang seperti ini. --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto pratikno.ananto@ wrote: kalo sholat dengan dwi bahasa tempo hari di malang kan dilarang (karena jelas, sholat adalah ibadah), karena tidak sesuai kanjeng nabi... nah, menilik dari kasus di atas... maka khutbah jum'at (salah satu rukun jum'at) dengan bahasa non ngarab, harus dilarang juga... salam, semoga ga binun... :)) On 9/10/06, desiyusuf desiandri2000@ wrote: he he he.. bener bener banget nih.. pakar bidah mana suaranya ? iya yang sholat jumat juga pada dateng pake pakaian kantor, terus naik mobil pada masuk golongan bid'ah ga ? Masjid juga pake AC bid'ah ga ? Smart Questions Pak Arry Wass, Desi *arry putra arryputra07@* wrote: Assalamualaikum wr. wb mau nanya nih, bid'ah kah khutbah jumat dgn tdk bahasa arab 100%, krn Rasulullah itu kan khutbahnya dgn bhs arab !! pakar bid'ah harap segera di jwb nih !! - telah di temui jumatan dgn bhs campur, indo + arab - telah di temui jumatan dgn 100% bhs arab - belun nemui jumatan 100% bhs indo ( katanya seh ada yah ) Wassalamualaikum wr. wb __ Yahoo! Movies - Search movie info and celeb profiles and photos. http://sg.movies.yahoo.com/ -- All-new Yahoo! Mail http://us.rd.yahoo.com/evt=43256/*http://advision.webevents.yahoo.co m/mailbeta- Fire up a more powerful email and get things done faster. Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila
RE: [keluarga-islam] Re: bid'ah kah khutbah jumat dgn bhs bukan arab ?
Saya ingat zaman wali songo nih, jadinya ... Waliyullah saat itu juga menggunakan media budaya, misalnya wayang, dalam penyebaran Islam di tanah jawa. Berarti, kalau berdasarkan argumen Pak Wandy, cara2 seperti walisongo itu seharusnya bisa difahami ... Tapi, apa hasilnya? Walisongo, waliyullah, kekasih Allah, tetap saja dihujat - bahkan disalahkan dan dianggap sesat oleh orang yang mengaku memurnikan tauhid. Tanya ... kenapa? Astaghfirullah ... -Original Message- From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of wandysulastra Sent: Tuesday, September 12, 2006 2:33 PM To: keluarga-islam@yahoogroups.com Subject: [keluarga-islam] Re: bid'ah kah khutbah jumat dgn bhs bukan arab ? Pak Ananto, berdasarkan fatwa ulama yang membolehkan khutbah yang disertai dengan penjelasan dengan bahasa selain arab, saya melihatnya bukanlah suatu hal yang menambah2kan. Kalau kita perhatikan sebenarnya penggunaan bahasa selain arab tersebut adalah dalam rangka menyampaikan pesan seperti yang terkandung dalam rukun khutbah yang no 3. Agar pesan tersebut sampai kepada audiens-nya, maka tentulah pesan tersebut disampaikan dalam bahasa yang dimengerti oleh mereka. Malahan menurut Mazhab Hanafi, membaca bacaan tahmid, atau tasbih, atau tahlil, sudah cukup untuk menggugurkan kewajiban khutbah. Dan khutbah selanjutnya bisa disampaikan dalam bahasa apa saja, tidak harus bahasa Arab, yang terpenting dapat dimengerti oleh para audiens-nya. This message and any attached files may contain information that is confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the intended recipient. If you are not the intended recipient or the person responsible for delivering the message to the intended recipient, be advised that you have received this message in error and that any dissemination, copying or use of this message or attachment is strictly forbidden, as is the disclosure of the information therein. If you have received this message in error please notify the sender immediately and delete the message. Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [keluarga-islam] Re: bid'ah kah khutbah jumat dgn bhs bukan arab ?
sekarang sederhana aja deh... (ups.. jadi ngewakilin pak abu neh..)... pak abu kan suka nanya' dalil... coba sampeyan tunjukin dalil yg membolehkan khutbah jum'at pake bahasa non arab... lebih bagus sih dalil yg detil... khutbah pake bahasa indonesia itu dibolehkan... hehehehe... kalau kaga ada berarti bid'ah... bukan begitu pa abu? tanya... kenapa... On 9/12/06, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Ananto, berdasarkan fatwa ulama yang membolehkan khutbah yangdisertai dengan penjelasan dengan bahasa selain arab, saya melihatnya bukanlah suatu hal yang menambah2kan. Kalau kitaperhatikan sebenarnya penggunaan bahasa selain arab tersebut adalahdalam rangka menyampaikan pesan seperti yang terkandung dalam rukunkhutbah yang no 3. Agar pesan tersebut sampai kepada audiens-nya, maka tentulah pesan tersebut disampaikan dalam bahasa yangdimengerti oleh mereka.Malahan menurut Mazhab Hanafi, membaca bacaan tahmid, atau tasbih,atau tahlil, sudah cukup untuk menggugurkan kewajiban khutbah. Dan khutbah selanjutnya bisa disampaikan dalam bahasa apa saja, tidakharus bahasa Arab, yang terpenting dapat dimengerti oleh paraaudiens-nya.--- In keluarga-islam@yahoogroups.com , Ananto [EMAIL PROTECTED]wrote: mas wandy menurut sampeyan, rukun khotbah kan cuman 5 itu... dan wajib pakebahasa arab... nah... ngapain juga nambah nambahin segala... kata om abu, nambah nambahin dalam hal ibadah kan bid'ah... ambil contoh sholat dwi bahasanya pak suryo (malang): pak suryo dianggap sesat karena menambah2in rukun sholat... sampaikeluar dalil : Sholatlah kamu sebagaimana kamu lihat saya sholat... konon katanya, sholatnya pak suryo ga sama dengan sholatnya kanjengnabi... maka dianggap bid'ah dan sesat... OK? sepakat?? nah, sekarang coba sampeyan bandingkan dengan khutbah jum'at... apa ga kacau? malah ada yg pake bahasa daerah segala... kalau pake teoribid'ahnya pak abu... itu bisa bid'ah kuadrat lho...:) tanya... kenapa... On 9/12/06, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Ananto, seperti yang kita ketahui bahwa dalam Islam Ijma merupakan sumber hukum ketiga yang dijadikan sandaran ilmu dandin. Dalam masalah ini, para ulama berpendapat khutbah dalam bahasa Arab tidak harus dilakukan sepanjang khutbah dari awal hingga akhir. Tetapi cukup pada bagian rukun-rukunnya saja. Menurut Mazhab Syafi'i Rukun khutbah adalah sbb: 1. Memuji kepada Allah (al-hamdulillah, atau hamdan lillah, dan semacamnya) dalam setiap khutbah pertama dan kedua. 2. Membaca salawat untuk Nabi Muhammad saw dalam setiap khutbah, satu dan dua (Allahumma sholli 'ala Muhammad, dan atausemacamnya) 3. Berwasiat untuk melakukan ketakwaan dalam setiap khutbah (ittaqullah, atau athi'ullah, atau ushikum bitaqwallah, dan atau semisalnya) 4. Membaca satu atau sebagian ayat al-Qur`an. 5. Doa untuk kebaikan dan ampunan bagi orang-orang beriman pada khutbah kedua. Sedangkan pesan-pesan lain yang tidak termasuk rukun menurut madzhab Syafi'i boleh disampaikan dengan bahasa yang dipahami olehjamaah. Begitu pula menurut madzhab Hanafi dan Hambali. Jadi sekali lagi yang menjadi sandaran dalam masalah khutbah ini adalah pendapat para ulama terdahulu yang tidak melarang kalau di luar rukun itu ditambahi dengan penjelasan dalam bahasa yang dimengerti oleh pendengarnya, sehingga khutbah jumat tidak hanya sekedar mengumpulkan jamaah tanpa ada pesan yang dapat dimengerti oleh para jamaah yang hadir. Hal ini tentunya berbeda dengan sholat yang menggunakan dwibahasa, seperti yang kita ketahui semua ulama melarang dengan tegasamalan yang seperti ini. --- In keluarga-islam@yahoogroups.com , Ananto pratikno.ananto@ wrote: kalo sholat dengan dwi bahasa tempo hari di malang kan dilarang (karena jelas, sholat adalah ibadah), karena tidak sesuai kanjeng nabi... nah, menilik dari kasus di atas... maka khutbah jum'at (salahsatu rukun jum'at) dengan bahasa non ngarab, harus dilarang juga... salam, semoga ga binun... :)) On 9/10/06, desiyusuf desiandri2000@ wrote: he he he.. bener bener banget nih.. pakar bidah mana suaranya ? iya yang sholat jumat juga pada dateng pake pakaian kantor, terus naikmobil pada masuk golongan bid'ah ga ? Masjid juga pake AC bid'ah ga ? Smart Questions Pak Arry Wass,Desi *arry putra arryputra07@* wrote: Assalamualaikum wr. wb mau nanya nih, bid'ah kah khutbah jumat dgn tdk bahasa arab 100%, krn Rasulullah itu kan khutbahnya dgn bhsarab !!pakar bid'ah harap segera di jwb nih !! - telah di temui jumatan dgn bhs campur, indo + arab - telah di temui jumatan dgn 100% bhs arab- belun nemui jumatan 100% bhs indo ( katanya seh adayah ) Wassalamualaikum wr. wb __Yahoo! Movies - Search movie info and celeb profiles andphotos. http://sg.movies.yahoo.com/--All-new Yahoo! Mail
Re: [keluarga-islam] Re: Subhat Jawaban : Bukankah kuburan Nabi di dalam masjid Nabawi
hehehe FYI aja... itu dalil favoritnya Al Mukarom Ulil Abshar Abdallah dan kawan2... ternyata dipake juga oleh pa abu On 9/12/06, Kartika, Bambang [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini lagi,...katanya Islam tidak pakai akal, Alquran dan hadis juga jangan menggunakan akal-Original Message- From: keluarga-islam@yahoogroups.com[mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com]On Behalf Of Abu YahyaAdz-Dzahabi Sent: Tuesday, September 12, 2006 12:40 PMTo: keluarga-islam@yahoogroups.comSubject: [keluarga-islam] Re: Subhat Jawaban : Bukankah kuburan Nabidi dalam masjid Nabawi Belajarlah, belajarlah..karena tidakada seorangpun yang dilahirkandalam keadaan pintar.Dan apakah sama tampaknya antara orang bodoh (jahil) dengang orangpintar ?Dan ambillah ilmu itu dari tempat para shahabat --ridwanullah jami'an mengambilMaha benar Allah tabaraka wa ta'ala (artinya) Katakanlah: Adakah sama orang-orangyang mengetahui denganorang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orangyang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS[39]:9)abu yahya--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Kartika, Bambang [EMAIL PROTECTED]wrote: Sering dimilisi ini Abu yahya menyampaikan agar saya membaca buku-bukuakan tetapi saya tolak, buat saya tidak perlu, bagaimana sih anda P'Abu???di email kemarin anda menyuruh saya baca buku-buku kemudian anda melecehkan orang yang membaca buku, coba deh anda amati, kalau tidaksalah anda tidak konsistent. coba anda baca yang saya bold merah,bukankankah anda memerintahkan untuk mencari buku-buku? begitu adaperbedaan anda putar, so...kesimpulan saya anda mengharapkan yang No.1diantara saudara-saudara anda yang ada dimilisi KI ini, anda tahuRosulallah tapi dalam perilaku tak sedikitpun ada pancaran sinarNya.Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups LinksThis message (including any attachments) is only for the use of the person(s) for whom it is intended. It may contain Mattel confidential, proprietary and/or trade secret information. If you are not the intended recipient, you should not copy, distribute or use this information for any purpose, and you should delete this message and inform the sender immediately. Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links* To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/* Your email settings: Individual Email | Traditional* To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto: [EMAIL PROTECTED]* To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ __._,_.___ Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. SPONSORED LINKS Single family home Family home finance Family home Family home mortgage Family home business Your email settings: Individual Email|Traditional Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe __,_._,___
[keluarga-islam] Model Solidaritas Yang Ideal
Model Solidaritas Yang Ideal Hampir tidak ada orang Islam yang belum pernah mendengar nama Ansor dan Muhajirin. Kedua nama tersebut terabadikan dalam al Qur'an dan tersebut dalam teks-teks doa. Muhajirin artinya orang-orang yang hijrah. Yang dimaksud orang-orang Muhajirin dalam al Qur'an adalah penganut Islam generasi awal yang demi memelihara imannya dan menghindar dari gangguan musuh meninggalkan kampung halamannya di Makkah berhijrah ke Madinah. Sedangkan Ansor yang artinya penolong digunakan untuk menyebut penduduk Madinah generasi Islam pertama yang bersedia menerima hijrahnya Nabi dan pengikutnya (Muhajirin Makkah). Kedua kelompok itu akhirnya menjadi pilar masyarakat Madinah yang mengantar sejarah Islam sampai menjadi kekuatan adidaya pada masanya. Baik Muhajirin maupun Ansor, keduanya memiliki tokoh-tokoh besar yang kemudian berperan dalam sejarah. Sebenarnya tabiat penduduk Makkah berbeda dengan penduduk Madinah. Orang Makkah yang pada umumnya pedagang bertabiat keras, lugas dan agak kasar. Sedangkan orang Madinah yang agraris pada umumnya lembut dan ramah. Kaum Muhajirin datang dalam jumlah besar ke Madinah sebagai pengungsi tanpa sempat membawa harta, satu hal yang potensil menimbulkan masalah sosial. Tetapi format persaudaraan antara pendatang (Muhajirin) dan pribumi (Ansor) dibentuk sedemikian rupa oleh Rasulullah sehingga menyatu dalam satu komunitas muslim. Dalam sebuah dokumen tertulis (Sahifah) seperti yang disebut Ibn Hisyam dan Sirah Nabawiyyah, Nabi menetapkan batasan hubungan berikut hak dan kewajiban yang secara tradisionil telah melekat antara Muhajirin Quraisy dan Ansor Madinah di satu pihak dengan orang-orang Yahudi di pihak lain. Dokumen itu mengatur tata pergaulan semua pen-duduk menyangkut pidana, perdata dan politik. Yang sangat menarik ialah bagaimana hubungan Muhajirin dan Ansor diatur dalam format persaudaraan (mu'a khah) laiknya saudara seketurunan. Abu bakar Siddik misalnya dipersaudarakan dengan Kharijah bin Zuhair. Umar bin Khattab dipersaudarakan dengan `Itban bin Malik, Abu `Ubaidah Abdulla al Jarrah dipersaudarakan dengan Asmah `Amir bin Abdullah, begitu seterusnya sehingga tak seorang Muhajirinpun yang tidak memiliki saudara di Madinah. Persaudaraan yang diikat dengan nama Allah ini telah mewujudkan hubungan solidaritas yang sangat tinggi, misalnya orang Ansor membagi hartanya menjadi dua, separoh untuk dirinya dan separoh lain untuk saudara barunya dari Muhajirin. Hubungan persaudaraan seiman itu menjelma bagaikan persaudaraan seketurunan (ikhwah) bukan hanya sekedar merasa bersaudara (ikhwan). Psikologi hubungan persaudaraan seketurunan itu jika sedang mood terjalin perasaan kangen, mesra, tulus yang lebih bernuansa afektip, alami sedikit atau bahkan hamper tidak ada nuansa kognitip. Barangkali model hubungan ukhuwwah Ansor-Muhajirin ini merupa-kan model ideal yang tak pernah terulang dalam masyarakat sesudahnya hingga sekarang, meski Al Qur'an menganjurkan untuk diteruskan. Itulah mengapa al Qur'an menggunakan kata ikhwah yang artinya saudara seketurunan dan bukan kata ikhwan, dalam ayat innamal mu'minuna ikhwah, yang artinya; bahwasanya antara orang-orang mu'min itu ada hubungan persaudaraan' dengan harapan bahwa meskipun mereka bukan saudara seketurunan tetapi hendaknya hubungan seiman itu menyerupai hubungan seketrununan. Al Qur'an memuji kaum Ansor, yang meski dalam keadaan sulit tetapi tetap solider, terhadap kesulitan orang lain. Wayu' tsiruna `ala anfusihim walau kana bihim khashashash. (QS/59:9) (Wallohu a`lam). Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com == Mubarok Institute Center For Indigenous Psychology (Pusat Pengembangan Psikologi Islam) diasuh oleh: Prof. DR Achmad Mubarok MA, Guru Besar Psikologi Islam UI, UIN Jakarta, UIA email: [EMAIL PROTECTED] == Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] bagian tubuh
assalamu'alaikum, aku mau tanya sama Bapak Abu al. hcl bertopeng, dan semua gerombolan KI yang budiman dan ilmuwan, yang mana yang officially disebut makam? misalnya seseorang meninggal dengan cara mengenaskan dan hanya sebagian tubuh tertentu yang ditemukan, kemudian yang ada itu dikuburkan, apakah itu makam?(jika ya, tapi secara fisik hanya sebagian) misalnya seseorang karena kondisi dan musibah tertentu (sakit,kecelakaan) diamputasi, apakah bagian itu disebut makam? (kan sebagian juga, dan ini riil) common sense tentu bukan. tapi karena bagian dari body manusia, bagaimana memperlakukannya? lanjut, trus jika siempunya meninggal, berarti yang dikubur adalah sisa bagian tubuhnya. jadi ada dua tempat kubur, yang mana makam? sekalian nyambung dengan diskusi sebelumnya soal makam, bagaimana rules yang rigid itu diaplikasikan...sebenarya lebih dekat ke rules base atau principles base.. yah, sory pingin tahu. terima kasih dan wassalam bukan gerombolan siberat. Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [keluarga-islam] bagian tubuh
pertanyaan saya tentang kuburan dan mengubur beberapa hari yg lalu saja belon dijawab... saya sampai ngantuk nungguin jawaban dari pa abu... :) salam, ngopi dulu akh... On 9/12/06, imbuhs [EMAIL PROTECTED] wrote: assalamu'alaikum,aku mau tanya sama Bapak Abu al. hcl bertopeng, dan semua gerombolanKI yang budiman dan ilmuwan, yang mana yang officially disebut makam?misalnya seseorang meninggal dengan cara mengenaskan dan hanyasebagian tubuh tertentu yang ditemukan, kemudian yang ada itudikuburkan, apakah itu makam?(jika ya, tapi secara fisik hanyasebagian) misalnya seseorang karena kondisi danmusibah tertentu(sakit,kecelakaan) diamputasi, apakah bagian itu disebut makam?(kansebagian juga, dan ini riil) common sense tentu bukan.tapi karenabagian dari body manusia, bagaimana memperlakukannya? lanjut, trus jika siempunya meninggal, berarti yang dikubur adalahsisa bagian tubuhnya. jadi ada dua tempat kubur, yang mana makam?sekalian nyambung dengan diskusi sebelumnya soal makam, bagaimanarules yang rigid itu diaplikasikan...sebenarya lebih dekat ke rules base atau principles base..yah, sory pingin tahu.terima kasih dan wassalambukan gerombolan siberat.Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links* To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/* Your email settings: Individual Email | Traditional* To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto: [EMAIL PROTECTED]* To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ __._,_.___ Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. SPONSORED LINKS Single family home Family home finance Family home Family home mortgage Family home business Your email settings: Individual Email|Traditional Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe __,_._,___
[keluarga-islam] Re: Hikmah : Ahli Sorga dan Ahli Neraka {Abu Syibr}
ttt mas tiko dan kang dayat, orang lain yang jarkoni kenapa jadi pusing? --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Hidayat, Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Akulah ... Akulah ... Akulah ... Wahai yang suka megaku-ngaku ... Wahai yang gemar menunjuk ... Meski kau berlindung di balik manisnya hujjah Sungguh, padamu ada sebuah contoh yang sangat nyata ... Astaghfirullah ... Allahumma sholli alaa sayyidinaa wahabiibinaa wasyafii'inaa Muhammad wa'alaa aalihii washohbihii ajma'iin ... From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Abu Yahya adz-Dzahabi Sent: Tuesday, September 12, 2006 9:01 AM To: keluarga-islam@yahoogroups.com Subject: RE: [keluarga-islam] Hikmah : Ahli Sorga dan Ahli Neraka {Abu Syibr} InsyaAllah pada kesempatan kali ini kita akan menceritakan 'sedikit' sejarah orang-orang sok tahu sebagaimana yang perna terekam dijaman para generasi salaf didalam kitab-kitabnya, nasehat ini berguna buat siapa saja yang merasa menjadi pribadi yang diceritakan oleh 'ulama salaf --rahimahullah tersebut. Nasehat ini akan selalu ada terselip di topik-topik/balasan/tulisan email tertentu yang layak dicantumkan {Abu Syibr} untuk menjadi pelajaran buat kita agar menjauh dari sifat-sifat si Abu Syibr http://smd.antibidah.net/?p=210 agar makin banyaknya orang berkata tanpa ilmu berkurang dimilis ini, sebagaimana pepatah bijak mengatakan ' permulaan itu adalah letak kesalahan, maka adalah dungu mengganggap seorang yang mengaku baru belajar sebagai seorang guru'. Selamat menyimak dan ambil hikmahnya. wahai abu syibr, ahlul kalam, bid'ah wal ahwa' Simaklah firman Allah kepada Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam berikut : Seandainya dia [Muhammad] mengada-adakan sebagian perkataan atas nama Kami [Allah], niscaya benar-benar Kami pegang ia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya [QS. Al-Haqqah : 44 - 46] Dari Amir bin Abdullah bin Zubair dari bapaknya (Abdullah bin Zubair), ia berkata.Aku bertanya kepada Zubair bin 'Awwam : Mengapakah aku tidak pernah mendengar engkau menceritakan (hadits) dari Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam sebagaimana aku mendengar Ibnu Mas'ud dan si fulan dan si fulan..? Jawabnya : Adapun aku tidak pernah berpisah dari Rasulullah sejak aku (masuk) Islam, akan tetapi aku telah mendengar dari beliau satu kalimat, beliau bersabda : Barangsiapa yang berdusta atas (nama) ku dengan sengaja, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya di neraka. Hadits shahih, dikeluarkan Bukhari (1/35), Abu dawud (No. 3651) dan Ibnu Majah (No. 36 dan ini lafadznya) Al-Hafidz Abul Khathab bin Dihyah berkata : Jagalah dirimu wahai hamba-hamba Allah dari kebohongan orang yang meriwayatkan kepadamu hadist yang dikemukakan untuk memaparkan kebaikan. semoga Allah jalla jalalahu merahmati Syaikh Alawi bin Abdul Qadir as-Saqqaf ketika menyebutkan ciri-ciri gerombolan (mereka) yang merusak islam dari dalam sebagai musuh kita bersama bahwa : 1.Mereka gemar menyandarkan pada hadist-hadits lemah 2.Mereka menolak hadist-hadits shahih, yang tidak sejalan dengan tujuan dan 'madzhab' mereka. 3.Menerka maksud perkataan yang ada dalam al-Qur'an dan as- Sunnah yang berbahasa arab. 4.Mereka menyeleweng dari prinsip-prinsip agama yamg telah jelas dan mengikuti perkara-perkara yang samar (Mutasyabihat) yang mungkin diperselisihkan oleh akal masing-masing orang. 5.Menyimpangkan dalil-dalil dari arti yang sebenarnya bila ada dalil yang membahas perkara tertentu. Allah musta'aan Abu Yahya adz-Dzahabi From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Kartika, Bambang Sent: Tuesday, September 12, 2006 8:30 AM To: keluarga-islam@yahoogroups.com Subject: RE: [keluarga-islam] Hikmah : Ahli Sorga dan Ahli Neraka Assalamualaikum Wr.wb. Aku tambahin dikit ya Kang Anut Ibarat modal dagang yang fardu / wajib adalah modalnya dan yang sunah adalah untungnya, -Original Message- From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of banganut Sent: Friday, September 08, 2006 6:02 PM To: keluarga-islam@yahoogroups.com Subject: [keluarga-islam] Hikmah : Ahli Sorga dan Ahli Neraka Dikisahkan dalam sebuah hadis dari perkataan Nabi saw. yang berbunyi, Ya Rasulallah! Ada seorang wanita yang rajin salat, puasa, dan bersedekah, namun dia suka menyakiti tetangganya dengan ketajaman lidahnya. Jawab Nabi saw.: Dia tempatnya di neraka. Ya Rasulullah ada lagi seorang yang kurang rajin dan sedikit salatnya, sedikit puasanya, bahkan apabila bersedekah terkadang memberikan sesuatu yang hampir basi, tapi tidak pernah menyakiti tetangganya dengan lisannya. Jawab Nabi saw.: Dia di surga. Penj :
[keluarga-islam] Re: Tanya : Kenapa Minum air bekas wudhu ?
3. Dari al-Ja'd bin 'Abdurrahman, ia berkata, "Aku mendengar as-Saib bin Yazid berkata, "Aku pergi bersama bibiku menjumpai Rosulullah. Ia berkata,' Ya Rosulullah sesungguhnya keponakannku sakit. 'Kemudian Rosulullah shallallahu 'alayhi wa sallam mengusap kepalaku dan mendoakankiu supaya diberkati. Beliau berwudhu dan aku meminum air bekas wudhuh beliau. Kemudian aku berdiri dibelakang beliau, maka aku melihat tanda kenabian diantara belikatnya seperti kancing tirai pengantin' (Muttafaqun 'alaih) Ada apa dengan air bekas wudhu ? Dalam rangka apa sahabat minum air bekas wudhu ? Apakah sahabat termasuk musyrik ? Apakah sahabat bikin syariat yang tidak diperintah nabi ? Kenapa nabi tidak melarang ? Bolehkah kita minum air bekas wudhu dari orang yang kita anggap shaleh ? Tanya kenapa ? wassalam anut --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "Abu Yahya adz-Dzahabi" [EMAIL PROTECTED] wrote: Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, serta memohon pertolongan dan ampunan-Nya, Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri dan keburukan amal (ibadah) kita. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tiada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi pula bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Seri ke-5 (Cap Kenabian Rosul shallallahu 'alayhi wa sallam) 1. Dari jabir bin samurah, ia berkata, " aku melihat cap kenabian di antara belikat Rosulullah shallallahu 'alayhi wa sallam berupa segumpal daging merah, seperti telur merpati pada tubuhnya (HR. Muslim) 2. Dari 'Abdullah bin Sirjis, ia berkata, " aku perna melihat Nabi, perna memasuki rumahnya, perna makan bersamanya. Aku juga perna melihat tanda kenabian diatas belikat kiri beliau berupa toh yang mirip kutil (HR.Muslim) 3. Dari al-Ja'd bin 'Abdurrahman, ia berkata, "Aku mendengar as-Saib bin Yazid berkata, "Aku pergi bersama bibiku menjumpai Rosulullah. Ia berkata,' Ya Rosulullah sesungguhnya keponakannku sakit. 'Kemudian Rosulullah shallallahu 'alayhi wa sallam mengusap kepalaku dan mendoakankiu supaya diberkati. Beliau berwudhu dan aku meminum air bekas wudhuh beliau. Kemudian aku berdiri dibelakang beliau, maka aku melihat tanda kenabian diantara belikatnya seperti kancing tirai pengantin' (Muttafaqun 'alaih) Sumber: Quthuuf minasy Syamaaili Lil Muhammadiyyah wal Akhlaaqi an-Nabawaiyyah wal Adaabi al-Islamiyyah (Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu -- hafidzahullah ) __._,_.___ Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. SPONSORED LINKS Single family home Family home finance Family home Family home mortgage Family home business Your email settings: Individual Email|Traditional Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe __,_._,___
[keluarga-islam] Re: Bid'ah lagi ya Om Wandy?
Ass.Wr.Wb. Om Wandy dan saudaraku yang dirohmati Alloh, Dalam Ensiklopedi Fiqih jilid 8 keluaran Kementrian Wakaf dan Urusan Keislaman Kuwait halaman 21 disebutkan bahwa secara umum ada dua kecenderungan orang dalam mendefinisikan bid'ah. Yang pertama Yaitu kecenderungan menganggap apa yang tidak ada di masa Rasulullah SAW sebagai bid'ah meski hukumnya tidak selalu sesat atau haram. Mereka yang meluaskan batasan bid'ah itu mengatakan bahwa bid'ah adalah segala yang baru diada-adakan yang tidak ada dalam kitab dan sunnah. Baik dalam perkara ibadah ataupun adat. Baik pada masalah yang baik atau yang buruk. Diantara para ulama yang mewakili kalangan ini antara lain adalah Al-Imam Asy-Syafi'i dan pengikutnya seperti Al-'Izz ibn Abdis Salam, An-Nawawi, Abu Syaamah. Sedangkan dari kalangan Al-Malikiyah ada Al-Qarafi dan Az-Zarqani.Juga Ibnul Abidin dan dari kalangan Al-Hanabilah adalah Al-Jauzi serta Ibnu Hazm dari kalangan Dzahiri. Dan kedua adalah kecenderungan untuk mengatakan bahwa semua bid'ah adalah sesat. Diantara mereka ada yang mendifiniskan bid'ah itu sebagai sebuah jalan (tariqah) dalam agama yang baru atau tidak ada sebelumnya (mukhtara'ah) yang bersifat syar`i dan diniatkan sebagai tariqah syar'iyah. Diantara mereka yang berpendapat demikian antara lain adalah At-Thurthusy,Asy-Syathibi, Imam Asy-Syumunni dan Al-Aini dari kalangan Al-Hanafiyah. Juga ada Al-Baihaqi, Ibnu Hajar Al-`Asqallany serta Ibnu Hajar Al-Haitami dari kalangan Asy-Syafi'iyah. Dan kalangan al-Hanabilah diwakili oleh Ibnu Rajab dan Ibnu Taymiyah.(Ibnu Taymiah adalah gurunya guru dari Abdullah bin Wahab,yang sekarang dikenal sebagai aliran Wahabi atau Salafi di Indonesia) Selain yang dua golongan besar yang memaknai Bid'ah ini, tentu juga ada Ulama lainnya yang memaknai Bid'ah ini, namun yang masyhur adalah pendefinisian sesuai dengan dua di atas. Lha kalau Om Wandy membahas kaidah Bid'ah sesuai Definisi dari Ulama yang no. 2, untuk diterapkan pada Golongan Ulama yang mendefinisikan sesuai definisi Bid'ah no. 1, tentulah nanti kurang tepat, atau akan menimbulkan perbedaan karena kita tidak tepat menggunakan kaidah yang difahami / dianut beliau itu. Namun, jika akan digunakan juga, ya kita harus faham dahulu, pastilah nanti akan ada perbedaan, sebagaimana jika Kaidah Ilmu Fisika akan kita terapkan pada Kaidah Matematika, tentu akan ada ketidak tepatan. Walaupun kelihatannya bisa dipakai. Dan kita harus sadar, bahwa tujuannya adalah memberi gambaran, bahwa masalah Bid'ah ini, memang banyak penafsiran, terserah mana yang akan kita ikuti masing-masing, Alloh sajalah yang bisa menentukan yang akan difahamkan pada qolbu kita. Semoga kita semua akan diberi pertolongan oleh Alloh agar ditetapkan dipemahaman sesuai shiroothol mustaqiimNYA, amiin. Gitu dulu ya Om Wandy sedikit ulasan saya, monggo dilanjutkan...enaknya membahas Kasus - Perkasus yang dianggap Bid'ah ini. Perlu disadari, Imam Syafi'i menganut faham segala sesuatu itu terlarang jika ada larangan yang jelas melarangnya. Imam Abu Hanifah menganut faham segala sesuatu itu hanya boleh dikerjakan jika ada perintah yang jelas memerintahkannya. Wal'asri innal insaanalafii kusrin, illalladziina amannu wa'amilush-sholihati watawashoubilhaqqi watawashoubish-shobri. Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuhu, dodi indra --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebelumnya kita melihat dari uraian yang disampaikan oleh Pak Dodi Indra, bahwa Ulama Syafi'iyah membagi bid'ah menjadi beberapa bagian. Namun ternyata bid'ah hasanah yang mereka maksudkan bukanlah bid'ah dalam pengertian syara' sebagaimana yang dinilai sesat oleh Rasulullah. Berikut adalah bukti bahwa mereka tidak memandang suatu bid'ah (dalam pengertian Syara') sebagai perbuatan yang hasanah. Contoh Pertama -- Di dalam kitabnya al-Azkar [225-226, nukilan terpisah], al-Imam al- Nawawi rahimahullah menyebutkan: Ketahui sesungguhnya yang betul lagi terpilih yang menjadi amalan al-Salaf al-Salih radhiallahu 'anhum ialah diam ketika mengiringi jenazah. Jangan diangkat suara dengan bacaan, zikir dan selainnya. Hikmahnya nyata, yaitu lebih menenangkan hati dan menghimpunkan fikiran mengenai apa yang berkaitan dengan jenazah. Itulah yang dituntut dalam keadaan tersebut. Inilah cara yang betul. Jangan kamu terpengaruh dengan banyaknya orang yang menyalahinya. Adapun apa yang dilakukan oleh golongan jahil di Damsyik, yaitu menyambung bacaan al-Quran dan bacaan yang lain terhadap jenazah dan berkata- kata mengenai perkara yang tiada kaitan, ini adalah haram dengan ijma' ulama. Sesungguhnya aku telah jelaskan dalam bab Adab al- Qiraah tentang keburukannya. Besar keharamannya dan kefasikannnya bagi siapa saja yang mampu mengingkarinya tetapi tidak mengingkarinya. Jelas sekali Imam Nawawi tidak menamakan perbuatan baru membacakan al-Qur'an ketika mengiringi jenazah sebagai Bid`ah Hasanah, walaupun sekilas amal tersebut
[keluarga-islam] Re: Bid'ah lagi ya Om Wandy?
Setuju Om Dodi, banyak sekali penafsiran2 ulama yang menjelaskan mengenai pengertian bid'ah yang pada akhirnya justru membuat kita bingung sendiri... :) Untuk itulah saya mengambil contoh langsung amalan2 yang menurut ulama Madzhab Syafi'i masuk dalam kategori bid'ah. Dari contoh2 tersebut mudah2an kita dapat mempelajari amalan apa saja sih yang sebenarnya masuk dalam kategori bid'ah menurut Ulama Syafi'iyah tersebut. Kenapa Madzhab Syafi'i? Karena seperti yang kita ketahui mayoritas umat Islam di negeri kita ini menganut madzhab Syafi'i. Jika ada yang mempunyai pendapat lain yang didasari dari pemahaman madzhab lainnya, ya silakan saja... :) --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, dodindra [EMAIL PROTECTED] wrote: Dan kita harus sadar, bahwa tujuannya adalah memberi gambaran, bahwa masalah Bid'ah ini, memang banyak penafsiran, terserah mana yang akan kita ikuti masing-masing, Alloh sajalah yang bisa menentukan yang akan difahamkan pada qolbu kita. Semoga kita semua akan diberi pertolongan oleh Alloh agar ditetapkan dipemahaman sesuai shiroothol mustaqiimNYA, amiin. Gitu dulu ya Om Wandy sedikit ulasan saya, monggo dilanjutkan...enaknya membahas Kasus - Perkasus yang dianggap Bid'ah ini. Perlu disadari, Imam Syafi'i menganut faham segala sesuatu itu terlarang jika ada larangan yang jelas melarangnya. Imam Abu Hanifah menganut faham segala sesuatu itu hanya boleh dikerjakan jika ada perintah yang jelas memerintahkannya. Wal'asri innal insaanalafii kusrin, illalladziina amannu wa'amilush-sholihati watawashoubilhaqqi watawashoubish-shobri. Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuhu, dodi indra --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra wandysulastra@ wrote: Sebelumnya kita melihat dari uraian yang disampaikan oleh Pak Dodi Indra, bahwa Ulama Syafi'iyah membagi bid'ah menjadi beberapa bagian. Namun ternyata bid'ah hasanah yang mereka maksudkan bukanlah bid'ah dalam pengertian syara' sebagaimana yang dinilai sesat oleh Rasulullah. Berikut adalah bukti bahwa mereka tidak memandang suatu bid'ah (dalam pengertian Syara') sebagai perbuatan yang hasanah. Contoh Pertama -- Di dalam kitabnya al-Azkar [225-226, nukilan terpisah], al-Imam al- Nawawi rahimahullah menyebutkan: Ketahui sesungguhnya yang betul lagi terpilih yang menjadi amalan al-Salaf al-Salih radhiallahu 'anhum ialah diam ketika mengiringi jenazah. Jangan diangkat suara dengan bacaan, zikir dan selainnya. Hikmahnya nyata, yaitu lebih menenangkan hati dan menghimpunkan fikiran mengenai apa yang berkaitan dengan jenazah. Itulah yang dituntut dalam keadaan tersebut. Inilah cara yang betul. Jangan kamu terpengaruh dengan banyaknya orang yang menyalahinya. Adapun apa yang dilakukan oleh golongan jahil di Damsyik, yaitu menyambung bacaan al-Quran dan bacaan yang lain terhadap jenazah dan berkata- kata mengenai perkara yang tiada kaitan, ini adalah haram dengan ijma' ulama. Sesungguhnya aku telah jelaskan dalam bab Adab al- Qiraah tentang keburukannya. Besar keharamannya dan kefasikannnya bagi siapa saja yang mampu mengingkarinya tetapi tidak mengingkarinya. Jelas sekali Imam Nawawi tidak menamakan perbuatan baru membacakan al-Qur'an ketika mengiringi jenazah sebagai Bid`ah Hasanah, walaupun sekilas amal tersebut nampak hasanah. Contoh Kedua Dalam Syarh Sahih Muslim [jld.1,hal 115] al-Imam al-Nawawi rahimahullah menyebut: Sesungguhnya yang menjadi sunnah bagi salam dalam solat ialah dengan berkata: Assalamu'alaikum Wa rahmatulloh sebelah kanan, Assalamu'alaikum Wa rahmatulloh sebelah kiri. Tidak disunatkan menambah wa barakatuh. Sekalipun ia ada disebut dalam hadits dhaif dan diisyaratkan oleh sebagian ulama. Namun ia adalah satu bid`ah karena tidak ada hadits yang sahih (yang menganjurkannya). Bahkan yang sahih dalam hadith ini [Shahih Muslim] dan selainnya ialah meninggalkan tambahan itu. Tidakkah penambahan wa Barakatuh merupakan satu penambahan yang pada zahirnya nampak baik? Jika Bid`ah Hasanah dilabelkan pada semua yang nampak baik oleh anggapan manusia, tentu al-Imam al-Nawawi menamakan ini sebagai Bid`ah Mustahabbah (yang disunatkan). Namun ternyata tidak, beliau menyebut sebagai BID'AH walaupun hal tersebut ada disebutkan dalam hadits yang dhoif. Contoh Ketiga - Ketika mensyarahkan hadis berikut: Dari Abi Hurairah radhiallahu 'anh, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, baginda bersabda: Jangan kamu mengkhususkan malam Jumat dengan solat yang berbeda dengan malam-malam yang lain. Jangan kamu mengkhususkan hari Jumat dengan puasa yang berbeda dengan hari- hari yang lain kecuali ia dalam (bilangan hari) puasa yang seseorang kamu berpuasa.[Shahih Muslim hadits no: 1144] al-Imam al-Nawawi rahimahullah berkata: [Syarh Shahih Muslim, jld 3, hal
[keluarga-islam] Re: Imam Nawawi : Al-Adzkar (2)
TEMPAT BERDZIKIR YANG BAIK Sebaiknya tempat berdzikir itu tenang, tidak mudah terganggu dan bersih, demi kemuliaan dzikir dan kebesaran Tuhan yang diingat. Oleh sebab itu berdzikir di mesjid dan tempat yang mulia sangat terpuji. Dari Abu Maisarah r.a. ia berkata: "Dzikir tidak pantas dilakukan dilakukan kecuali pada tempat yang bagus". Sebaiknya mulut orang yangberdzikir itu dalam keadaan bersih. Apabila mulut terasa berubah hendaknya ia bersiwak (bersikat gigi). Jika didalamnya terdapat najis hendaklah ia bersihkan dengan air. Jika berdzikir dalam keadaan mulut bernajis, makruh hukumnya bukan haram, termasuk dalam dzikir ini membaca al-Qur'an.Memang tentang pendapat yang mengatakan haram ada dikalangan Fuqaha, akan tetapi pendapat yang mengatakan tidak haram, itulah yang shah (lebih shahih) dikalangan ashhab. wassalam anut __._,_.___ Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. SPONSORED LINKS Single family home Family home finance Family home Family home mortgage Family home business Your email settings: Individual Email|Traditional Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe __,_._,___
[keluarga-islam] Re: Bid'ah lagi ya Om Wandy? Bid'ah Hasanah?
--lanjutan-- Syubhat Kedua: Pemahaman mereka terhadap perkataan Umar bin Khaththab ra,NI'MAL BID'ATU HAADZIHI (Artinya: inilah sebaik-baik bid'ah) Sanggahan: PERTAMA, jika kita menerima bahwa yang dimaksud oleh perkataan Umar adalah sebagaimana yang mereka inginkan dalam menganggap BAIK perbuatan bid'ah - sekalipun hal ini tidak bisa diterima - maka sesungguhnya tidak dibenarkan mengkonfrontasikan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan perkataan seorangpun dari manusia, siapapun dia baik itu perkataan Abu Bakar sebagai orang terbaik diantara umat setelah Rasulullah dan tidak pula perkataan Umar sebagai orang terbaik kedua pada umat ini, juga dengan perkataan siapapun. Berikut ini perkataan sahabat dan ulama tentang tidak dibolehkannya menyelisihi perkataan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Abdullah bin Abbas radiyallahu anhu berkata: Hampir-hampir batu- batu berjatuhan dari langit menimpa kalian, aku katakan bersabda Rasulullah, kalian justru mengatakan berkata Abu Bakar dan Umar. Umar bin Abdul Aziz berkata: Tidak diterima pendapat seseorang jika telah ada suatu sunnah yang ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Imam as-Syafi'i rahimahullah berkata: Telah sepakat ulama kaum muslimin bahwa barangsiapa yang telah jelas baginya sunnah Rasulullah, maka tidak halal baginya untuk meninggalkan sunnah tersebut hanya karena ada perkataan orang lain.[Habaqaatul Hanaabilah 2/15 dan Al-Ibaanah 1/260] Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata: Barangsiapa yang menolak hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka berarti ia telah berada di pinggir jurang kehancuran.[Ditakhrij oleh Bukhari no.1129] KEDUA, bahwasanya Umar mengeluarkan perkataan tersebut ketika beliau mengumpulkan orang-orang untuk shalat tarawih, dan shalat tarawih itu bukanlah suatu bid'ah bahkan merupakan sunnah. Dalilnya adalah riwayat Aisyah radiyallahu anha bahwasanya suatu malam Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di masjid, lalu orang-orang mengikuti beliau, kemudian beliau shalat pada malam berikutnya maka banyak orang mengikutinya, kemudian mereka berkumpul pada malam ke 3 atau ke 4 tapi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak keluar untuk shalat bersama mereka. Tatkala datang waktu pagi, beliau bersabda: Sungguh aku telah melihat apa yang kalian perbuat (tadi malam), dan tidak ada yang menghalangiku untuk keluar kepada kalian melainkan karena aku khawatir jangan sampai ia akan diwajibkan kepada kalian. Dan hal ini terjadi pada bulan Ramadhan (kata Aisyah).[Al-i'tishaam 1/250] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan sebab- sebab beliau meninggalkan jama'ah shalat tarawih waktu itu. Tatkala Umar melihat bahwa sebab-sebab yang menghalangi jama'ah tarawih itu sudah tiada, maka beliaupun melakukan kembali shalat tarawih secara berjama'ah. Dengan demikian maka apa yang dilakukan oleh Umar itu ada asalnya dari perbuatan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. KETIGA, apabila telah terbukti bahwa apa yang dilakukan Umar itu bukanlah bid'ah, lalu apa yang dimaksudkan dengan bid'ah dalam ucapan beliau tersebut? Sesungguhnya kata bid'ah dalam ucapan beliau tersebut lebih dimaknai sebagai bid'ah dalam pengertian bahasa bukan makna menurut syara' (agama). Bid'ah menurut bahasa adalah MAA FA 'ILA 'ALA GHAIRI MISAALIN SAABIQIN (artinya: apa saja yang dilakukan yang tidak ada contoh sebelumnya). Maka tatkala shalat tarawih tersebut tidak dilakukan pada masa Abu Bakar dan pada awal masa kekhalifahan Umar, berarti ia merupakan bid'ah menurut tinjauan bahasa, yakni tidak ada contoh sebelumnya. Adapun menurut tinjauan syara' tidaklah demikian sebab perbuatan tersebut mempunyai dasar dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Imam asy-Syaathiby berkata: Maka barangsiapa yang menamakannya sebagai bid'ah dalam pengertian semacam itu, maka tidak ada perbedaan pendapat dalam segi penamaan (istilah). Dan dengan demikian tidak boleh berdalil dengan pengertian dari segi bahasa tersebut untuk memperbolehkan melakukan perbuatan bid'ah, sebab hal tersebut merupakan salah satu bentuk pemutarbalikan fakta dari yang sebenarnya.[iqtidhaa-us Shiraathil Mustaqiim, hal. 276] Ditambahkan pula perkataan ulama-ulama salaf yang lain diantaranya: Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: Paling jauh dalam hal bahwa Umar menyebutkan sebagai bid'ah yang dianggap baik, namun merupakan penamaan menurut tinjauan bahasa saja, bukan menurut syara'. Karena bid'ah dalam pengertian bahasa meliputi segala apa yang dikerjakan pertama kali tanpa ada contoh sebelumnya. Adapun bid'ah menurut syara' adalah segala sesuatu yang tidak ada dalilnya dalam syara'[Tafsir Ibni Katsir, terhadap surat al-Baqarah ayat 117] Ibnu Katsir rahimahullah berkata: Bid'ah itu ada dua macam, yakni pertama menurut syara' seperti sabda Raulullahi Shallallahu 'alaihi wa sallam,Karena sesungguhnya setiap perkara yang dibuat-buat dalam agama adalah bid'ah dan setiap
[keluarga-islam] Re: Imam Nawawi : Al-Adzkar (2)
WAKTU YANG DIMAKRUHKAN UNTUK BERDZIKIR Berdzikir senantiasa disukai Allah pada setiap saat kecuali pada waktu-waktu tertentu yang dikecualikan oleh ajaran agama. Diantara pengecualiaan itu, dimakruhkan berdzikir : - ketika buang air, - jima', - ketika mendengar khutbah - ketika berdiri dengan betul dalam shalat untuk membaca al-fatihah, dan - ketika mengantuk. Tidak dimakruhkan berdzikir : - dijalanan dan - tidak pula dalam kamar mandi. Yang kami sebutkan disini hanya sebagian saja, Insya Allah nanti akan dikemukakan masalahnya pada bab yang khusus. Wallahu a'lam. Wassalam Anut __._,_.___ Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. SPONSORED LINKS Single family home Family home finance Family home Family home mortgage Family home business Your email settings: Individual Email|Traditional Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe __,_._,___
[keluarga-islam] Re: Imam Nawawi : Al-Adzkar (2)
TUJUAN DZIKIR Yang dimaksudkan dengan dzikir adalah kehadiran hati. Maka sebaiknya inilah yang menjadi tujuan orang yang berdzikir. Orang yang berdzikir hendaklah ia berusaha untuk menghasilkan dzikir lisan dan dzikir hati dengan memahami apa yang ia ucapkan, sebagaimana ketika membaca al-Qur'an Oleh sebab itu menurut pendapat yang shahih dan mukhtar (terpilih dikalangan ulama) disunatkan bagi orang yang berdzikir dengan kalimat "Laa ilaaha illallah" memanjangkan dzikir itu. Pembicaraan ulama salaf dan khalaf tentang masalah ini sudah masyhur. Wallahu a'lam wassalam anut __._,_.___ Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. SPONSORED LINKS Single family home Family home finance Family home Family home mortgage Family home business Your email settings: Individual Email|Traditional Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe __,_._,___
[keluarga-islam] Re: Bid'ah lagi ya Om Wandy? Bid'ah Hasanah?
Ass.Wr.Wb. Om Fatih yang baik, definisi bid'ah faham siapa yang Om sampaikan disini ? Dalil Hadits yang mana yang Om gunakan ketika menghukumi Ucapan Sayyidina Umar tentang Bid'ah yang Baik ? Apa ada dalil Hadits / Atsar Sahabat yang menjelaskan bahwa Sayyidina Umar berkata itu maksudnya Bid'ah dari segi Lughoh / Bahasa ? Tolong sampaikan. Kutipan Para Imam (Imam Syafi'i dan Imam Hambali) yang Om sampaikan memang sudah sangat jelas, permasalahannya, adalah KASUS PER KASUS yang dianggap Bid'ah oleh satu Golongan, namun dianggap Sunnah oleh Golongan lainnya. Jadi, marikita membahasnya jangan bolak-balik ke masalah Umum soal Bid'ah, tapi mari kita tinjau HAL-HAL yang DIANGGAP BID'AH tadi, agar kita bersama bisa mengambil hikmah, sehingga amal kita kedepan semoga bisa lebih hati-hati (Belajar mengerti Dalil-dalil dari sudut berbeda untuk suatu AMAL), walaupun HAK ALLOH sajalah yang MEMAHAMKAN QOLBU seseorang terhadap segala sesuatu itu, termasuk AMAL MASING-MASING dari diri kita ini, Laa haula wala quwataa ilaa billahil 'aliyyil adziim. Ditunggu lho Om FATIH tauziahnya soal ini, semoga Alloh meridloi niatan baik kita bersama, amiin. Wal'asri innal insaanalafii kusrin, illalladziina amannu wa'amilush-sholihati watawashoubilhaqqi watawashoubish-shobri. Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuhu, dodi indra --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, al.fatih [EMAIL PROTECTED] wrote: --lanjutan-- Syubhat Kedua: Pemahaman mereka terhadap perkataan Umar bin Khaththab ra,NI'MAL BID'ATU HAADZIHI (Artinya: inilah sebaik-baik bid'ah) Sanggahan: PERTAMA, jika kita menerima bahwa yang dimaksud oleh perkataan Umar adalah sebagaimana yang mereka inginkan dalam menganggap BAIK perbuatan bid'ah - sekalipun hal ini tidak bisa diterima - maka sesungguhnya tidak dibenarkan mengkonfrontasikan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan perkataan seorangpun dari manusia, siapapun dia baik itu perkataan Abu Bakar sebagai orang terbaik diantara umat setelah Rasulullah dan tidak pula perkataan Umar sebagai orang terbaik kedua pada umat ini, juga dengan perkataan siapapun. Berikut ini perkataan sahabat dan ulama tentang tidak dibolehkannya menyelisihi perkataan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Abdullah bin Abbas radiyallahu anhu berkata: Hampir-hampir batu- batu berjatuhan dari langit menimpa kalian, aku katakan bersabda Rasulullah, kalian justru mengatakan berkata Abu Bakar dan Umar. Umar bin Abdul Aziz berkata: Tidak diterima pendapat seseorang jika telah ada suatu sunnah yang ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Imam as-Syafi'i rahimahullah berkata: Telah sepakat ulama kaum muslimin bahwa barangsiapa yang telah jelas baginya sunnah Rasulullah, maka tidak halal baginya untuk meninggalkan sunnah tersebut hanya karena ada perkataan orang lain.[Habaqaatul Hanaabilah 2/15 dan Al-Ibaanah 1/260] Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata: Barangsiapa yang menolak hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka berarti ia telah berada di pinggir jurang kehancuran.[Ditakhrij oleh Bukhari no.1129] KEDUA, bahwasanya Umar mengeluarkan perkataan tersebut ketika beliau mengumpulkan orang-orang untuk shalat tarawih, dan shalat tarawih itu bukanlah suatu bid'ah bahkan merupakan sunnah. Dalilnya adalah riwayat Aisyah radiyallahu anha bahwasanya suatu malam Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di masjid, lalu orang-orang mengikuti beliau, kemudian beliau shalat pada malam berikutnya maka banyak orang mengikutinya, kemudian mereka berkumpul pada malam ke 3 atau ke 4 tapi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak keluar untuk shalat bersama mereka. Tatkala datang waktu pagi, beliau bersabda: Sungguh aku telah melihat apa yang kalian perbuat (tadi malam), dan tidak ada yang menghalangiku untuk keluar kepada kalian melainkan karena aku khawatir jangan sampai ia akan diwajibkan kepada kalian. Dan hal ini terjadi pada bulan Ramadhan (kata Aisyah).[Al-i'tishaam 1/250] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan sebab- sebab beliau meninggalkan jama'ah shalat tarawih waktu itu. Tatkala Umar melihat bahwa sebab-sebab yang menghalangi jama'ah tarawih itu sudah tiada, maka beliaupun melakukan kembali shalat tarawih secara berjama'ah. Dengan demikian maka apa yang dilakukan oleh Umar itu ada asalnya dari perbuatan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. KETIGA, apabila telah terbukti bahwa apa yang dilakukan Umar itu bukanlah bid'ah, lalu apa yang dimaksudkan dengan bid'ah dalam ucapan beliau tersebut? Sesungguhnya kata bid'ah dalam ucapan beliau tersebut lebih dimaknai sebagai bid'ah dalam pengertian bahasa bukan makna menurut syara' (agama). Bid'ah menurut bahasa adalah MAA FA 'ILA 'ALA GHAIRI MISAALIN SAABIQIN (artinya: apa saja yang dilakukan yang tidak ada contoh sebelumnya). Maka tatkala shalat tarawih tersebut tidak dilakukan pada masa Abu Bakar
Re: [keluarga-islam] Re: Dalil-dalil tentang Tawasul Minta Syafaat==Rosululloh SAW Agung
Allahuma sholi ala sayidina muhammad wa ala ali sayidina Muhammaddodindra [EMAIL PROTECTED] wrote: Subhanalloh, Alhamdulillah, Astaghfirullohal'adziim.Kalaupun Om Abu Yahya tidak mau mengAGUNGkan Rosululloh, tidaklahmengapasemoga Alloh nantinya akan membalikkan hati Om Abu,sehingga akan mau mengagungkan Rosululloh, Muhammad SAW, manusiaterbaik yang diciptakan Alloh SWT, amiin.Berikut ini Pengagungan pada diri beliau, oleh Alloh SWT, dan Bagindanabi Muhammad SAW akan diri beliau, semoga menjadi renungan kita.Mengagungkan Muhammad ,Rosululloh SAWBismillahirrohmanirrohiim, Alhamdulillaahi Robbil `alamiina, al qooilu fii kitabihil kariim.Wash-sholatu was salaamu'ala asy-syrofil mursaliin sayyidinaMuhammadin shollallohu'alaihi wasallama wa'ala aalihi wa ash-haabihiajma'in ammaaba'du.Saudaraku yang dirohmati Alloh SWT, sudahlah sangat diketahui dandifahami, bahwa Rosululloh, Muhammad SAW, adalah manusia yang sangatagung.Mengagungkan beliau, merupakan perintah dari Alloh SWT, sebagaimanafirmannya :QS Al Ahzab ayat 56 :"INNALLOOHA WA MALAA IKATAHU YUSHOLLUUNA `ALAN NABII YAAAYYUHAL-LADZIINA AMANUU SHOLLUU `ALAIHI WASALLIMU TASLIIMA"Artinya kira-kira:"Sesungguhnya Alloh dan MalaikatNya bersholawat atas nabi, Wahaiorang-2 yang beriman bersholawatlah kamu semua atas Nabi danbersalamlah kamu dengan salam yang sebenar-benarnya"Dari ayat tersebut, Alloh Azza wa jalla pun menyatakan penghormatanNYAkepada kekasihNYA itu, Muhammad Rosululloh Shallallahu Alaihi WaSallam, baik semasa hidup, maupun setelah wafatnya, dan menyebutkedudukannya yang mulia disisiNYA.Jadi, jika mengagungkan Rosululloh SAW, itu adalah wujud melaksanakansalah satu perintah Alloh Ta'ala tersebut.Tentang sholawat kepada nabi Muhammad SAW, Rosululloh yang sangat kitacintai, telah pernah saya sampaikan pada kesempatan yang lalu.Pada tulisan ini, sebagai lanjutan tulisan SHOLAWATULLOH yang lalu,sebagai wujud kecintaan saya, wujud cara pengagungan saya pada beliau,Muhammad Rosululloh SAW yang sangat agung dan mulia, saya akanmenuliskan hadits-hadits yang berisi Sabda Nabi Muhammad SAW tentangdiri Beliau sendiri, yang saya ketahui.Semoga penulisan ini akan berguna bagi saya pribadi, syukur juga akanbermanfaat bagi saudaraku semua yang ingin mengagungkan junjungankita, manusia termulia, Muhammad Rosululloh SAW, sehingga akanmenambah keimanan saya pada Alloh Ta'ala dan cinta saya padaRosululloh SAW, amiin, amiin, yaa Robbul'alamiin. Firman Alloh SWT QS At Taubah , ayat 128 :" Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummusendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan(keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayangterhadap orang-orang mu'min ".Dari firmanNYA itu, seolah-olah Alloh Ta'ala berkata : " Muhammad SAWadalah orang paling baik jiwanya diantara kamu, paling jujurperkataannya, paling bersih perbuatannya, paling mantap prinsiphidupnya, paling mulia tabiatnya, paling baik perilakunya, palingharum namanya, paling banyak mendengar dan mematuhi TUHANNYA, palingtinggi kedudukannya, paling manis bicaranya, paling tangguh dalammengendalikan hawa nafsunya, paling tulus dalam bersalam, paling baikkesabarannya, paling menyenangkan beritanya, paling akrab carabergaulnya, paling agung pangkatnya, paling tepat pertimbangannya,paling unggul keimanannya, paling terang penjelasannya, paling muliatutur katanya, paling nyata pembuktiannya, paling jelas ilmunya,paling erat silaturahminya, paling cemerlang cahayanya, palingberseri-seri kegembiraannya, paling indah penampilannya, paling muliasemasa hidup dan sesudah wafatnya ".Selanjutnya, adalah hadits-hadits terkait masalah pengagungan NabiSAW, dan sabdanya tentang diri beliau sendiri :1. Menulis Shalawat dalam tulisan / kitab :Rosululloh SAW, sang pemimpin yang pengasih dan penyayang itu, bersabda :"Barang siapa menulis sholawat untukku dalam sebuah kitab, maka paramalaikat senantiasa memohonkan ampunan untuknya selagi namaku masihtercantum dalam kitab itu ( HR. Ath-Thabarani dari Abu Hurairah )2. Bacaan Sholawat Akan disampaikan kepada Nabi SAW.Rosululloh SAW, yang tidak pernah berkata menurut kata hawa nafsunya,bersabda :"Sesungguhnya Alloh Tabaroka wa Ta'ala memberikan kepada salah seorangmalaikat nama-nama seluruh ummat manusia. Malaikat itu selalu berdiridikuburku sampai hari kiamat. Tidak seorangpun dari umatku yangmembaca sholawat untukku, kecuali malaikat itu berkata : "HaiMuhammad, fulan bin fulan membaca sholawat untukmu, semoga Allohmencurahkan raohmatNYA kepadamu". Dan , Tuhanku Azza wa Jalla menjaminbahwa siapapun yang membaca sholawat untukku satu kali, maka Allohmerohmati dia karenanya sepuluh kali. Kalau dia menambahi, maka Allohpun menambahi ( HR. Ibnu An-Najjar dari Ammar bin Yasir )".3. Nabi Orang yang pertama diijinkan bersujud pada Hari Kiamat"Sabda Rosululloh SAW, penyandang akhlak yang paling luhur itu : "Akuadalah orang yang pertama diijinkan bersujud pada hari Kiamat, dan Akuadalah orang yang pertama diijinkan
[keluarga-islam] Re: Bid'ah lagi ya Om Wandy? Bid'ah Hasanah?
Assalamu'alaikum wr.wb Om Dodi, sudah baca semuanya belum? Saya sudah sebutkan semua sumbernya termasuk dari kitab apa saya nukil jadi tidak ada istilah faham siapa-siapa. Kalau masalah takhrij hadits dan istimbat ahkam terhadap hadits-hadits seputar bid'ah adalah otoritas ulama salaf dan sudah saya sebutkan di bawah. Silahkan baca pelan-pelan dan fahami dulu. wallahu a'alam bish shawab fAtiH --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, dodindra [EMAIL PROTECTED] wrote: Ass.Wr.Wb. Om Fatih yang baik, definisi bid'ah faham siapa yang Om sampaikan disini ? Dalil Hadits yang mana yang Om gunakan ketika menghukumi Ucapan Sayyidina Umar tentang Bid'ah yang Baik ? Apa ada dalil Hadits / Atsar Sahabat yang menjelaskan bahwa Sayyidina Umar berkata itu maksudnya Bid'ah dari segi Lughoh / Bahasa ? Tolong sampaikan. Kutipan Para Imam (Imam Syafi'i dan Imam Hambali) yang Om sampaikan memang sudah sangat jelas, permasalahannya, adalah KASUS PER KASUS yang dianggap Bid'ah oleh satu Golongan, namun dianggap Sunnah oleh Golongan lainnya. Jadi, marikita membahasnya jangan bolak-balik ke masalah Umum soal Bid'ah, tapi mari kita tinjau HAL-HAL yang DIANGGAP BID'AH tadi, agar kita bersama bisa mengambil hikmah, sehingga amal kita kedepan semoga bisa lebih hati-hati (Belajar mengerti Dalil-dalil dari sudut berbeda untuk suatu AMAL), walaupun HAK ALLOH sajalah yang MEMAHAMKAN QOLBU seseorang terhadap segala sesuatu itu, termasuk AMAL MASING-MASING dari diri kita ini, Laa haula wala quwataa ilaa billahil 'aliyyil adziim. Ditunggu lho Om FATIH tauziahnya soal ini, semoga Alloh meridloi niatan baik kita bersama, amiin. Wal'asri innal insaanalafii kusrin, illalladziina amannu wa'amilush-sholihati watawashoubilhaqqi watawashoubish-shobri. Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuhu, dodi indra --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, al.fatih al.fatih@ wrote: --lanjutan-- Syubhat Kedua: Pemahaman mereka terhadap perkataan Umar bin Khaththab ra,NI'MAL BID'ATU HAADZIHI (Artinya: inilah sebaik-baik bid'ah) Sanggahan: PERTAMA, jika kita menerima bahwa yang dimaksud oleh perkataan Umar adalah sebagaimana yang mereka inginkan dalam menganggap BAIK perbuatan bid'ah - sekalipun hal ini tidak bisa diterima - maka sesungguhnya tidak dibenarkan mengkonfrontasikan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan perkataan seorangpun dari manusia, siapapun dia baik itu perkataan Abu Bakar sebagai orang terbaik diantara umat setelah Rasulullah dan tidak pula perkataan Umar sebagai orang terbaik kedua pada umat ini, juga dengan perkataan siapapun. Berikut ini perkataan sahabat dan ulama tentang tidak dibolehkannya menyelisihi perkataan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Abdullah bin Abbas radiyallahu anhu berkata: Hampir-hampir batu- batu berjatuhan dari langit menimpa kalian, aku katakan bersabda Rasulullah, kalian justru mengatakan berkata Abu Bakar dan Umar. Umar bin Abdul Aziz berkata: Tidak diterima pendapat seseorang jika telah ada suatu sunnah yang ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Imam as-Syafi'i rahimahullah berkata: Telah sepakat ulama kaum muslimin bahwa barangsiapa yang telah jelas baginya sunnah Rasulullah, maka tidak halal baginya untuk meninggalkan sunnah tersebut hanya karena ada perkataan orang lain.[Habaqaatul Hanaabilah 2/15 dan Al-Ibaanah 1/260] Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata: Barangsiapa yang menolak hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka berarti ia telah berada di pinggir jurang kehancuran.[Ditakhrij oleh Bukhari no.1129] KEDUA, bahwasanya Umar mengeluarkan perkataan tersebut ketika beliau mengumpulkan orang-orang untuk shalat tarawih, dan shalat tarawih itu bukanlah suatu bid'ah bahkan merupakan sunnah. Dalilnya adalah riwayat Aisyah radiyallahu anha bahwasanya suatu malam Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di masjid, lalu orang-orang mengikuti beliau, kemudian beliau shalat pada malam berikutnya maka banyak orang mengikutinya, kemudian mereka berkumpul pada malam ke 3 atau ke 4 tapi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak keluar untuk shalat bersama mereka. Tatkala datang waktu pagi, beliau bersabda: Sungguh aku telah melihat apa yang kalian perbuat (tadi malam), dan tidak ada yang menghalangiku untuk keluar kepada kalian melainkan karena aku khawatir jangan sampai ia akan diwajibkan kepada kalian. Dan hal ini terjadi pada bulan Ramadhan (kata Aisyah).[Al- i'tishaam 1/250] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan sebab- sebab beliau meninggalkan jama'ah shalat tarawih waktu itu. Tatkala Umar melihat bahwa sebab-sebab yang menghalangi jama'ah tarawih itu sudah tiada, maka beliaupun melakukan kembali shalat tarawih secara berjama'ah. Dengan demikian maka apa yang dilakukan oleh Umar itu
[keluarga-islam] Wahai Junjunganku Muhammad SAW, Bagian IV
Kontributor: Habib Munzir AlmusawaWednesday, 26 July 2006 Wahai Idolaku Muhammad SAW, Bagian IVSiang dan malam seluruh Ummat ini ruku dan sujud, bermilyar wajah menyungkur sujud kehadirat Nya hingga akhir zaman, mereka mensucikan Nama Nya yang Maha Tunggal, merekalah yang selalu dalam naungan Rahmat dan keridhoan Nya, Sebagaimana sabda beliau saw : “Kujadikan kesenanganku adalah shalat”. Shalat merupakan Ibadah yang paling dicintai oleh beliau saw, dan “Shalat adalah Cahaya”, demikian sabda beliau saw pula mengenalkan Indahnya shalat, suatu ibadah yang diawali dengan Takbiratul Ihram yang membuka gerbang penghadapan dengan Rabbul ‘alamin, lalu lantunan kalimat-kalimat surat Alfatihah yang bila dibaca dengan khusyu maka setiap kalimat itu dijawab oleh Raja Alam Semesta, lalu lantunan kalimatullah itu menerangi seluruh alam sanubarinya, meruntuhkan dosa-dosanya, lalu ia ruku’, bertasbih kepada Nya, bertakbir, bertahmid, lalu bersujud dibawah Naungan Kelembutan dan Kasih Sayang Nya, alangkah indahnya ibadah yang satu ini, suatu ibadah yang terangkai dari hampir seluruh bentuk Ibadah, Wudhu, Niat Mulia, Doa, Alqur’an, Takbir, Tasbih, Tahmid, Tahlil, Istighfar, Ruku’, Sujud, khusyu, Tuma’ninah….., itulah shalat.., Ibadah yang paling sempurna. Demikianlah ummat ini melakukannya siang dan malam untuk sumpah baktinya kepada Allah Pencipta Alam Semesta, Namun dalam Ibadah yang Multi Sempurna ini…, tak luput…., tak luput…, tak luput…., tak seorangpun melakukan shalat terkecuali diwajibkan Nya bersalam pada Muhammad saw…diwajibkan Nya bersalam pada Muhammad saw…diwajibkan Nya bersalam pada Muhammad saw…diwajibkan Nya bersalam pada Muhammad saw…dan diwajibkan Nya bershalawat pada Muhammad saw… “Salam Sejahtera atasmu wahai Nabi dan Rahmat Allah dan keberkahan Nya….”, kalimat ini merupakan kalimat yang diwajibkan Allah yang harus ada dalam Ibadah termulia ini.. Masih kah kita mengingkari kemuliaan Sang Nabi saw?,Diriwayatkan bahwa Abu Sa’id bin Ma’la ra sedang shalat dan ia mendengar panggilan Rasul saw memanggilnya, maka Abu Sa’id meneruskan shalatnya lalu mendatangi Rasul saw dan berkata : Aku tadi sedang shalat Wahai Rasulullah.., maka Rasul saw bersabda : “Apa yang menghalangimu dari mendatangi panggilanku?, bukankah Allah telah berfirman “WAHAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN DATANGILAH PANGGILAN ALLAH DAN RASUL NYA BILA IA MEMANGGIL KALIAN”.(Al Anfal 24). (Shahih Bukhari hadits no.4204, 4370, 4426, 4720). Dan bahwa mendatangi panggilan Rasul saw ketika sedang shalat tak membatalkan shalat, dan mendatangi panggilan beliau lebih mesti didahulukan dari meneruskan shalat, karena panggilan beliau adalah Panggilan Allah swt, perintah beliau saw adalah perintah Allah swt, dan ucapan beliau saw adalah wahyu Allah swt...Masih kah kita mengingkari kemuliaan Sang Nabi saw?, Diriwayatkan pula disaat perang Hunain selesai, Rasul saw memberi pada Sofwan 100 ekor unta, lalu 100 ekor lagi dan 100 ekor lagi, berkata Sofwan : “Sungguh Ia (Rasul saw) adalah orang yang paling kubenci, namun ia tak henti hentinya memberiku sampai ia menjadi orang yang paling kucintai” (Shahih Muslim hadits no.2313). Alangkah penyantunnya Nabi kita ini, bukanlah kecintaan Sofwan karena pmberian harta, namun kebenciannya luntur menghadapi manusia mulia yang memberinya dan saat ia tak berterimakasih justru ia ditambah lagi.. dan lagi…, tidak pernah kita temukan seorang dermawan dimuka Bumi yang setelah ia memberi dan yang diberi tak berterimakasih malah ia menambahnya lagi dan lagi, dan sesekali bukanlah barang yang murah, karena harga seekor Unta hampir menyamai 40 ekor kambing, dan beliau memberikannya 100 ekor onta, (kalau seekor kambing seharga 500 ribu maka 100 ekor unta adalah 500.000 X 40 X 100 = 200 juta rupiah) dan Sofwan tak berterimakasih dan tetap membencinya, beliau menambahnya lagi 100 ekor unta, lalu menambah lagi 100 ekor unta, lunturlah Sofwan.. ia lebur.. tak ada lagi yang lebih dicintainya selain Muhammad saw..Jadilah beliau saw ini idola para sahabat, dan dalam riwayat lain, Salim bin Abdullah ra melakukan shalat sunnah di pinggir sebuah jalan, maka ketika ditanya ia berkata bahwa ayahku shalat sunnah ditempat ini, dan berkata ayahku bahwa Rasulullah saw shalat di tempat ini, dan dikatakan bahwa Ibn Umar ra pun melakukannya. (Shahih Bukhari hadits no.469). Demikianlah keadaan para sahabat Rasul saw, bagi mereka tempat-tempat yang pernah disentuh oleh Tubuh Muhammad saw tetap mulia walau telah diinjak ribuan kaki, mereka mencari keberkahan dengan shalat pula ditempat itu, demikian pengagungan mereka terhadap sang Nabi saw, Dalam riwayat lainnnya dikatakan kepada Abu Muslim, wahai Abu Muslim, kulihat engkau selalu memaksakan shalat ditempat itu?, maka Abu Muslim ra berkata : Kulihat Rasul saw shalat ditempat ini” (Shahih Bukhari hadits no.480). Alangkah besar penghormatan para sahabat pada tempat tempat yg disentuh Tubuh Rasulullah saw, Bahkan gunung Uhud mencintai beliau saw dan dicintai oleh beliau saw
[keluarga-islam] Re: Imam Nawawi : Al-Adzkar (2)
DZIKIR KHUSUS Sebaiknya bagi setiap orang yang mempunyai waktu tertentu untuk mengamalkan dzikirnya. Misalnya pada malam hari atau siang harti atau setiap habis shalat atau dalam keadaan tertentu lainnya. Apabila karena sesuatu halangan maka tidak dapat mengamalkan tepat pada waktunya, dapat saja ia mengamalkan pada waktu yang memungkinkan baginya dan jangan tinggalkan begitu saja. Orang yang sering memudah-mudahkannya berakibat sering meninggalkannya atau melalaikannya. Sebaliknya, orang yang membiasakan diri selalu harus mengamalkan dzikirnya tepat pada waktunya akan terasa sulit pula baginya untuk melalaikan. Orang yang memudah-mudahkannya untuk mengqqadha pada waktu lain. Mudah pula baginya melalaikannya dari pada waktunya. Didalam kitab shahih Muslim disebutkan riwayat dari Umar bin Khathab, Rasulullah s.a.w bersabda : "Barang siapa tertidur sehingga lupa mengamalkan hizibnya (dzikir khususnya) atau sebagian dari hizibnya, lalu dibacanya antara shalat subuh dengan shalat zuhur, dicatat baginya seakan-akan ia membacanya pada malam hari wassalam anut __._,_.___ Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. SPONSORED LINKS Single family home Family home finance Family home Family home mortgage Family home business Your email settings: Individual Email|Traditional Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe __,_._,___
[keluarga-islam] Re: Imam Nawawi : Al-Adzkar (2)
DZIKIR YANG TERPUTUS Disunatkan (mustahab) bagi orang yang berdzikir untuk memutuskan dzikirnya apabila ada sesuatu sebab yang mengharuskan ia berhenti. Kemudian dzikirnya disambung lagi apabila penyebabnya sudah tidak ada. Misalnya: - waktu sedang berdzikir ada orang datang memberi salam kepadanya, ia wajib menjawabnya, kemudian meneruskan dzikirnya. - Ada orang bersin lalu mengucapkan Al-hamdulillah, maka ia sebagai pendengar harus menjawab dengan tasymit yaitu ucapan "Yarhamukallah" - Ketika mendengar khotib berkhutbah - Ketika menjawab bacaan Adzan dan Iqamat sampai selesai - Melihat kemungkaran,lalu ia menyingkirkannya - Melihat kebaikan ia harus memberi petunjuk kepadanya - Kedatangan orang yang meminta petunjuk kebaikan lau ia perkenankan permintaan itu. - Apabila sudah mengantuk lalu ia tidur, sehabis tidur diteruskannya lagi - dan lain-lain wassalam anut __._,_.___ Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. SPONSORED LINKS Single family home Family home finance Family home Family home mortgage Family home business Your email settings: Individual Email|Traditional Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe __,_._,___
[keluarga-islam] Info Tanah Suci : Masjidil haram, Ka'bah, Arafah....dsb (Tulisan + Foto)
Sebagai pusat kota Makkah adalah Masjid Al-Haram, dimana didalamnya terdapat Ka'bah sebagai arah kiblat umat Islam pada waktu sholat. Masjid ini mula-mula dibangun secara permanen oleh Sayyidina Umar bin Al Khattab pada tahun 638 M. Dari masa-ke masa Masjidil Haram selalu mengalami pembaharuan dan perluasan diprakarsai oleh raja-raja Islam yang memberi perhatian terhadap Masjidil Haram.Pembangunan besar-besaran dalam sejarah diprakarsai oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz yang bergelar :Pelayan Dua Tanah Haram Makkah dan Madinah. (Dikatakan Tanah Haram karena Tanah ini diharamkan bagi umat lain, selain umat Muslim).Saat ini luas Masjid Al Haram 328.000 meter persegi dan dapat menampung 730.000 jamaah dalam satu waktu sholat berjamaah. Masjid ini melingkari Ka'bah, maka pintunya banyak. Ada 4 pintu utama dan 45 pintu biasa yang biasanya buka 24 jam sehari. Keistimewaan Masjidil Haram banyak sekali, antara lain : Shalat di masjid ini lebih utama daripada shalat seratus ribu kali di masjid lain. Begitupun berdzikir, berdoa, bersedekah dan beramal baik lainnya. Pada : http://www.hajiumroh.com/content.php?id_menu=135id_submenu=7 Penjelasan ttg Ka'bah, Arafah, Muzdalifah dsb, Insya Allah dpt dilihat pada : Http://www.HajiUmroh.Com Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Re: Imam Nawawi : Al-Adzkar (2)
FADHILAH DZIKIR YANG TIDAK TERBATAS DENGAN KETENTUAN WAKTU Firman Allah : " dan sesungguhnya mengingat Allah lebih besar (keutamaannya) (Qs. Al-Ankabut (29) : 45) " karena itu, ingatlah kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu." (Qs. Al-Baqarah (2) 152) "Sekiranya ia (Yunus) tidak termasuk orang yang bertasbih, pastilah ia akan tinggal di perutnya (ikan) sampai kepada hari berbangkit". "Mereka bertasbih pada malam dan siang tanpa henti-hentinya". Dari Abu Musa Al-Asy'ari r.a. dari Nabi s.a.w, bersabda : "perumpamaan orang dzikir kepada Tuhannya dengan orang yang tidak dzikir kepada-Nya adalah seperti perbandingan antara orang yang hidup dan mati". (riwayat Bukhari) == Cukup sekian dulu yang saya tulis, sekalipun belum sangat mewakili isi buku tersebut hanya sebagian kecil dan diringkas pula yang bisa saya sadurkankan di Keluarga Islam, semoga bermanfaat. Untuk lebih mendalaminya, sebaiknya beli bukunya dan meminta bimbingan dari orang yang lebih memahami atau teman diskusi yang lebih mengerti dari kita, agar lebih memahami Islam secara Kaffah. Semoga bermanfaat, bagi yang sedang mempersiapkan diri berdzikir, dan khususnya bagi yang mempersiapkan diri menjelang Ramadhan Semoga Allah mengampuni orang-orang mukmin sebelum kami, semoga Allah mengampuni kami. Semoga Allah memasukkan kita termasuk orang-orang yang berdzikir Wassalam anut __._,_.___ Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. SPONSORED LINKS Single family home Family home finance Family home Family home mortgage Family home business Your email settings: Individual Email|Traditional Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe __,_._,___
[keluarga-islam] Re: Bid'ah lagi ya Om Wandy? Bid'ah Hasanah? {Abu Syibr}
InsyaAllah pada kesempatan kali ini kita akan menceritakan sikap para ulama salaf yang terekam didalam kitab-kitabnya yang memberikan pelajaran penting bagi manusia-manusia yang gemar melakukan lawakan dalam berdakwah, seperti yang disindir oleh penyair "Jika banyak hal yang telah diatur oleh bid'ah tanpa ada guru, anda akan lihat ia akan berjalan terseok-seok" Nasehat ini akan selalu ada terselip di topik-topik/balasan/tulisan email tertentu yang layak dicantumkan {Abu Syibr} untuk menjadi pelajaran buat kita agar menjauh dari sifat-sifat si Abu Syibr yang memiliki hobby berkata tanpa ilmu, sebagaimana pepatah bijak mengatakan ' permulaan itu adalah letak kesalahan, maka adalah dungu mengganggap seorang yang mengaku baru belajar sebagai seorang guru'. Selamat menyimak dan ambil hikmahnya. Semoga Allah merahmati Imam Tsa'lab,imam penduduk Kuffah yang wafat pada tahun 291H setiap kali ditanya tentang suatu masalah oleh orang lain, ia selalu menjawab "Laa adri / Aku tidak tahu". Dan ketika ada yang mengatakan, "Bagaimana anda bisa menjawab tidak tahu? Bukankah anda ini seorang ulama dan pemimpin ummat yang hebat? Dengan tenang dia menjawab "Laa adri/Aku tidak tahu" (karena beliau mengikut sunnah Nabinya yang mana ketika Beliau shallalllahu 'alayhi wa sallam ditanya sesuatu sebelum adanya wahyu turun, maka Ia menjawab " Laa adri/Aku tidak tahu") Semoga Atha' bin Abu Rabbah memperoleh apa-apa yang diharapkan disisi Rabbnya Jalla wa ta'ala, yang perna mengatakan "Jawaban 'Tidak tahu' adalah separuh ilmu dan jawaban "Katanya" adalah separuh kebodohan. Allah 'azza wa jalla telah berfirman pada kitabnya yang diperuntukkan bagi orang-orang yang beriman(artinya)" Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman " (QS[51]:55) Maka kunasehati diriku dan anda sekalian (yang telah diberi hidayah untuk menerima kebenaran agar dijauhkan sifat sombong yaitu menolak yang haq dengan mempertuhankan hawa nafsu) Bahwa sesuatu yang telah menjadi kesepakatan kaum muslimin yakni Sunnah yang shahih merupakan wahyu yang sederajat dengan al-Qur'an yang didalamnya menjadi sandaran hukum disemua sendi kehidupan baik dalam masalah ghaib, politik, ibadah dll. Tidak boleh seseorang menentangnya dengan menyandarkan rasio,qiyas,ijtihad seperti yang dikatakan oleh Imam syafi'i dalam kitabnya (ar-Risalah) "Tidak boleh menggunakan qiyas jika terdapat khabar (hadits) dalam suatu masalah " Dan disembutkan oleh 'ulama-ulama muthakhirin dalam suatu kaidah utsul " Apabila terdapat atsar dalam suatu masalah maka tertolaklah qiyas " Sebagimana yang disebutkan bahwa " tidak ada ijtihad jika didalamnya terdapat nash" Maka sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam yang mengabarkan makna Bid;ah dengan sabda beliau (yang artinya) "Setiap bid'ah adalah sesat" dan sebaik-baik pengikut beliau adalah para shahabat --ridwanullah jami'an yang mengatakan bahwa "setiap bid'ah ada sesat walaupun manusia memandangnya baik (hasanah)"Lantas muncullah orang-orang bodoh yang gemar memakai akalnya untuk persoalan wahyu yang mereka sendiri tidak mampu merangkai kalimat dengan baik, kecuali menyebarkan kebohongan sehingga tersingkaplah kebodohannya. Dan hanya Allah ta'ala sebaik-baik penyingkap kebathilan. Semoga Allah ta'ala meluruskan niat kita untuk belajar dan belajar, karena tidak ada manusia yang lahir dalam keadaan pintar. Abu Yahya --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "dodindra" [EMAIL PROTECTED] wrote: Ass.Wr.Wb. Om Fatih yang baik, definisi bid'ah faham siapa yang Om sampaikan disini ? Dalil Hadits yang mana yang Om gunakan ketika menghukumi Ucapan Sayyidina Umar tentang Bid'ah yang Baik ? Apa ada dalil Hadits / Atsar Sahabat yang menjelaskan bahwa Sayyidina Umar berkata itu maksudnya Bid'ah dari segi Lughoh / Bahasa ? Tolong sampaikan. Kutipan Para Imam (Imam Syafi'i dan Imam Hambali) yang Om sampaikan memang sudah sangat jelas, permasalahannya, adalah KASUS PER KASUS yang dianggap Bid'ah oleh satu Golongan, namun dianggap Sunnah oleh Golongan lainnya. Jadi, marikita membahasnya jangan bolak-balik ke masalah Umum soal Bid'ah, tapi mari kita tinjau HAL-HAL yang DIANGGAP BID'AH tadi, agar kita bersama bisa mengambil hikmah, sehingga amal kita kedepan semoga bisa lebih hati-hati (Belajar mengerti Dalil-dalil dari sudut berbeda untuk suatu AMAL), walaupun HAK ALLOH sajalah yang MEMAHAMKAN QOLBU seseorang terhadap segala sesuatu itu, termasuk AMAL MASING-MASING dari diri kita ini, Laa haula wala quwataa ilaa billahil 'aliyyil adziim. Ditunggu lho Om FATIH tauziahnya soal ini, semoga Alloh meridloi niatan baik kita bersama, amiin. Wal'asri innal insaanalafii kusrin, illalladziina amannu wa'amilush-sholihati watawashoubilhaqqi watawashoubish-shobri. Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuhu, dodi indra __._,_.___ Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan
[keluarga-islam] Re: Bid'ah lagi ya Om Wandy? Bid'ah Hasanah?
Om Dodi, terkadang saya merasa heran kenapa banyak orang yang menjadikan ucapan Umar ra sebagai hujjah diperbolehkannya Bid'ah... Padahal (kalau menurut saya) jelas bahwa ucapan tersebut adalah bid'ah dari segi bahasa, seperti juga hadits nabi yang Om dodi jadikan dalil adanya bid'ah hasanah. Semua hal tersebut memiliki dasar hukum yang jelas dan bukan me-reka2 ibadah yang sebelumnya belum ada. Berikut saya kutipkan penjelasan Syeikh Yusuf Qardhawi mengenai ucapan Umar ra tersebut. Saya mengambil penjelasan dari Yusuf Qardhawi karena saya pikir Yusuf Qardhawi pada saat ini cukup dapat mewakili banyak golongan dalam Islam. Berikut penjelasannya: Pada masa Umar ra, orang-orang melaksanakan shalat tarawih secara terpisah-terpisah dengan imam shalat masing-masing. Bukhari meriwayatkan dari Abdurrahman bin Abdul Qaari bahwa ia berkata: Aku berjalan bersama Umar Ibnul-Khattab pada malam bulan Ramadhan menuju Masjid. Pada saat itu, kami menemukan masyarakat melakukan shalat tarawih secara terpisah-terpisah. Ada yang shalat sendirian dan ada pula yang shalat dengan diikuti oleh beberapa orang makmum. Melihat itu Umar berkata,'Aku berpendapat seandainya semua orang disatukan dalam jamaah shalat tarawih dibawah pimpinan satu orang imam niscaya akan lebih baik.' Dan rencananya Umar akan mengangkat Ubay bin Ka'ab sebagai Imam shalat mereka. Kemudian pada malam lainnya, aku kembali berjalam bersama Umar menuju masjid. Saat itu kami telah mendapati orang-orang sedang melaksanakan shalat tarawih di bawah pimpinan satu Imam shalat mereka. Melihat itu Umar berkomentar,'Bid'ah yang paling baik adalah ini. (HR Bukhari) Kata BID'AH yang diucapkan oleh Umar ra, yakni kalimat 'bid'ah yang paling baik adalah ini' adalah kata bid'ah dengan pengertian lughawi 'etimologis', bukan dengan pengertian terminologis syariat. Karena, kata bid'ah dalam pengertian etimologis adalah 'sesuatu yang baru diciptakan atau baru diperbuat' yang belum pernah ada sebelumnya. Yang dimaksud Umar dengan ucapannya adalah manusia sebelumnya belum pernah melaksanakan shalat tarawih dalam kesatuan jamaah shalat seperti itu. Namun pada dasarnya, shalat tarawih secara jamaah itu sendiri pernah terjadi pada masa Nabi saw. Karena itu beliau mendorong kaum muslimin untuk melaksanakan shalat itu. Namun, saat Rasulullah mendapati banyak orang yang berkumpul untuk melaksanakan shalat tarawih bersama beliau, beliau tidak menemui mereka lagi untuk shalat bersama. Kemudian pada pagi harinya beliau bersabda: Aku melihat apa yang kalian lakukan itu, dan yang menghalangi diriku untuk keluar dan shalat (tarawih) bersama kalian adalah karena aku takut jika sholat itu sampai diwajibkan atas kalian (Muttafaq alaih) Jadi Rasulullah tidak melanjutkan sholat tarawih bersama pada malam selanjutnya adalah karena beliau khawatir shalat itu akan menjadi wajib. Namun setelah Rasulullah wafat, maka kekhawatiran tersebut menjadi hilang, karena syariat telah dinyatakan sempurna. Dengan begitu maka faktor yang menghalangi dilaksanakannya shalat tarawih dalam satu kesatuan jamaah shalat pun telah hilang. Jadi jelas sekali bahwa sesungguhnya apa yang dikatakan Bid'ah oleh Umar adalah Sunnah, karena Rasulullah pernah melakukan shalat tarawih berjamaah. Dikatakan bid'ah oleh Umar karena pada masa beliau shalat dengan satu kesatuan jamaah shalat belum pernah ada. Jadi jelas sekali bid'ah yang dimaksud adalah bid'ah secara etimologis. -- Demikian, semoga dapat dipahami dengan baik. WnS --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, dodindra [EMAIL PROTECTED] wrote: Ass.Wr.Wb. Om Fatih yang baik, definisi bid'ah faham siapa yang Om sampaikan disini ? Dalil Hadits yang mana yang Om gunakan ketika menghukumi Ucapan Sayyidina Umar tentang Bid'ah yang Baik ? Apa ada dalil Hadits / Atsar Sahabat yang menjelaskan bahwa Sayyidina Umar berkata itu maksudnya Bid'ah dari segi Lughoh / Bahasa ? Tolong sampaikan. Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [keluarga-islam] Hikmah : Ahli Sorga dan Ahli Neraka {Abu Syibr}
ya wis thooo " sing waras ngalah , bedes orang ngerti omongane manungso "...cuman iso lan ngerti ambek omongane deweha..ha - Original Message - From: Ananto To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Tuesday, Sep 12, 2006 12:30 PM Subject: Re: [keluarga-islam] Hikmah : Ahli Sorga dan Ahli Neraka {Abu Syibr} bung... kesan saya, sampeyan sombong sekali... On 9/12/06, Abu Yahya adz-Dzahabi [EMAIL PROTECTED]org wrote: From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com] On Behalf Of Kartika, BambangSent: Tuesday, September 12, 2006 10:21 AM To: keluarga-islam@yahoogroups.comSubject: RE: [keluarga-islam] Hikmah : Ahli Sorga dan Ahli Neraka {Abu Syibr} Apakah di milisi ini anda merasa guru dari para member? sorry saja pak abu, dimilisi ini saya tidak pernah menganggap ada guru saya siapapun orangnya, apalagi kepada anda, buat saya cukup mengetahui anda saja, itupun karena anda melakukan bid'ah di milisi ini (Jarkoni) / Iso ngajar ora nglakoni. -Original Message-From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com] On Behalf Of Abu Yahya adz-DzahabiSent: Tuesday, September 12, 2006 8:01 AMTo: keluarga-islam@yahoogroups.comSubject: RE: [keluarga-islam] Hikmah : Ahli Sorga dan Ahli Neraka {Abu Syibr} InsyaAllah pada kesempatan kali ini kita akan menceritakan 'sedikit' sejarah orang-orang sok tahu sebagaimana yang perna terekam dijaman para generasi salaf didalam kitab-kitabnya, nasehat ini berguna buat siapa saja yang merasa menjadi pribadi yang diceritakan oleh 'ulama salaf -- rahimahullah tersebut. Nasehat ini akan selalu ada terselip di topik-topik/balasan/tulisan email tertentu yang layakdicantumkan {Abu Syibr} untuk menjadi pelajaran buat kita agar menjauh dari sifat-sifat si Abu Syibr agar makin banyaknya orang berkata tanpa ilmu berkurang dimilis ini, sebagaimana pepatah bijak mengatakan ' permulaan itu adalah letak kesalahan, maka adalah dungu mengganggap seorang yang mengaku baru belajar sebagai seorang guru'. Selamat menyimak dan ambil hikmahnya. wahai abu syibr, ahlul kalam, bid'ah wal ahwa' Simaklah firman Allah kepada Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam berikut : "Seandainya dia [Muhammad] mengada-adakan sebagian perkataan atas nama Kami [Allah], niscaya benar-benar Kami pegang ia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya" [QS. Al-Haqqah : 44 - 46] Dari Amir bin Abdullah bin Zubair dari bapaknya (Abdullah bin Zubair), ia berkata.Aku bertanya kepada Zubair bin 'Awwam :" Mengapakah aku tidak pernah mendengar engkau menceritakan (hadits) dari Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam sebagaimana aku mendengar Ibnu Mas'ud dan si fulan dan si fulan..? Jawabnya : " Adapun aku tidak pernah berpisah dari Rasulullah sejak aku (masuk) Islam, akan tetapi aku telah mendengar dari beliau satu kalimat, beliau bersabda : "Barangsiapa yang berdusta atas (nama) ku dengan sengaja, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya di neraka". Hadits shahih, dikeluarkan Bukhari (1/35), Abu dawud (No. 3651) dan Ibnu Majah (No. 36 dan ini lafadznya) Al-Hafidz Abul Khathab bin Dihyah berkata : "Jagalah dirimu wahai hamba-hamba Allah dari kebohongan orang yang meriwayatkan kepadamu hadist yang dikemukakan untuk memaparkan kebaikan. semoga Allah jalla jalalahu merahmati Syaikh Alawi bin Abdul Qadir as-Saqqaf ketika menyebutkan ciri-ciri gerombolan (mereka) yang merusak islam dari dalam sebagai musuh kita bersama bahwa : Mereka gemar menyandarkan pada hadist-hadits lemah Mereka menolak hadist-hadits shahih, yang tidak sejalan dengan tujuan dan 'madzhab' mereka. Menerka maksud perkataan yang ada dalam al-Qur'an dan as-Sunnah yang berbahasa arab. Mereka menyeleweng dari prinsip-prinsip agama yamg telah jelas dan mengikuti perkara-perkara yang samar (Mutasyabihat) yang mungkin diperselisihkan oleh akal masing-masing orang. Menyimpangkan dalil-dalil dari arti yang sebenarnya bila ada dalil yang membahas perkara tertentu. Allah musta'aan Abu Yahya adz-Dzahabi From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com] On Behalf Of Kartika, BambangSent: Tuesday, September 12, 2006 8:30 AMTo: keluarga-islam@yahoogroups.comSubject: RE: [keluarga-islam] Hikmah : Ahli Sorga dan
RE: [keluarga-islam] Re: Bid'ah lagi ya Om Wandy? Bid'ah Hasanah? {Abu Syibr}
Pakai Quran, hadis, Ijma ulama, dan Guru,..anda salahkan, bagaimana dengan anda sendiri malah menggunakan penyair untukmelecehkan orang lain, yang terseok-seok itu siapa? dan yang plinplan itu siapa? -Original Message-From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]On Behalf Of Abu Yahya Adz-DzahabiSent: Wednesday, September 13, 2006 8:31 AMTo: keluarga-islam@yahoogroups.comSubject: [keluarga-islam] Re: Bid'ah lagi ya Om Wandy? Bid'ah Hasanah? {Abu Syibr} InsyaAllah pada kesempatan kali ini kita akan menceritakan sikap para ulama salaf yang terekam didalam kitab-kitabnya yang memberikan pelajaran penting bagi manusia-manusia yang gemar melakukan lawakan dalam berdakwah, seperti yang disindir oleh penyair "Jika banyak hal yang telah diatur oleh bid'ah tanpa ada guru, anda akan lihat ia akan berjalan terseok-seok" Nasehat ini akan selalu ada terselip di topik-topik/balasan/tulisan email tertentu yang layak dicantumkan {Abu Syibr} untuk menjadi pelajaran buat kita agar menjauh dari sifat-sifat si Abu Syibr yang memiliki hobby berkata tanpa ilmu, sebagaimana pepatah bijak mengatakan ' permulaan itu adalah letak kesalahan, maka adalah dungu mengganggap seorang yang mengaku baru belajar sebagai seorang guru'. Selamat menyimak dan ambil hikmahnya. Semoga Allah merahmati Imam Tsa'lab,imam penduduk Kuffah yang wafat pada tahun 291H setiap kali ditanya tentang suatu masalah oleh orang lain, ia selalu menjawab "Laa adri / Aku tidak tahu". Dan ketika ada yang mengatakan, "Bagaimana anda bisa menjawab tidak tahu? Bukankah anda ini seorang ulama dan pemimpin ummat yang hebat? Dengan tenang dia menjawab "Laa adri/Aku tidak tahu" (karena beliau mengikut sunnah Nabinya yang mana ketika Beliau shallalllahu 'alayhi wa sallam ditanya sesuatu sebelum adanya wahyu turun, maka Ia menjawab " Laa adri/Aku tidak tahu")Semoga Atha' bin Abu Rabbah memperoleh apa-apa yang diharapkan disisi Rabbnya Jalla wa ta'ala, yang perna mengatakan "Jawaban 'Tidak tahu' adalah separuh ilmu dan jawaban "Katanya" adalah separuh kebodohan. Allah 'azza wa jalla telah berfirman pada kitabnya yang diperuntukkan bagi orang-orang yang beriman(artinya)" Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman " (QS[51]:55) Maka kunasehati diriku dan anda sekalian (yang telah diberi hidayah untuk menerima kebenaran agar dijauhkan sifat sombong yaitu menolak yang haq dengan mempertuhankan hawa nafsu) Bahwa sesuatu yang telah menjadi kesepakatan kaum muslimin yakni Sunnah yang shahih merupakan wahyu yang sederajat dengan al-Qur'an yang didalamnya menjadi sandaran hukum disemua sendi kehidupan baik dalam masalah ghaib, politik, ibadah dll. Tidak boleh seseorang menentangnya dengan menyandarkan rasio,qiyas,ijtihad seperti yang dikatakan oleh Imam syafi'i dalam kitabnya (ar-Risalah) "Tidak boleh menggunakan qiyas jika terdapat khabar (hadits) dalam suatu masalah " Dan disembutkan oleh 'ulama-ulama muthakhirin dalam suatu kaidah utsul " Apabila terdapat atsar dalam suatu masalah maka tertolaklah qiyas " Sebagimana yang disebutkan bahwa " tidak ada ijtihad jika didalamnya terdapat nash" Maka sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam yang mengabarkan makna Bid;ah dengan sabda beliau (yang artinya) "Setiap bid'ah adalah sesat" dan sebaik-baik pengikut beliau adalah para shahabat --ridwanullah jami'an yang mengatakan bahwa "setiap bid'ah ada sesat walaupun manusia memandangnya baik (hasanah)"Lantas muncullah orang-orang bodoh yang gemar memakai akalnya untuk persoalan wahyu yang mereka sendiri tidak mampu merangkai kalimat dengan baik, kecuali menyebarkan kebohongan sehingga tersingkaplah kebodohannya. Dan hanya Allah ta'ala sebaik-baik penyingkap kebathilan. Semoga Allah ta'ala meluruskan niat kita untuk belajar dan belajar, karena tidak ada manusia yang lahir dalam keadaan pintar. Abu Yahya --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "dodindra" [EMAIL PROTECTED] wrote: Ass.Wr.Wb. Om Fatih yang baik, definisi bid'ah faham siapa yang Om sampaikan disini ? Dalil Hadits yang mana yang Om gunakan ketika menghukumi Ucapan Sayyidina Umar tentang Bid'ah yang Baik ? Apa ada dalil Hadits / Atsar Sahabat yang menjelaskan bahwa Sayyidina Umar berkata itu maksudnya Bid'ah dari segi Lughoh / Bahasa ? Tolong sampaikan. Kutipan Para Imam (Imam Syafi'i dan Imam Hambali) yang Om sampaikan memang sudah sangat jelas, permasalahannya, adalah KASUS PER KASUS yang dianggap Bid'ah oleh satu Golongan, namun dianggap Sunnah oleh Golongan lainnya. Jadi, marikita membahasnya jangan bolak-balik ke masalah Umum soal Bid'ah, tapi mari kita tinjau HAL-HAL yang DIANGGAP BID'AH tadi, agar kita bersama bisa mengambil hikmah, sehingga amal kita
[keluarga-islam] Re: Bid'ah lagi ya Om Wandy?
Om Dodi, yang saya ketahui kaidah dasar dalam beribadah adalah 'asal sesuatu dalam ibadah itu haram kecuali ada dalil yg membolehkan atau mewajibkan'. Dalilnya adalah hadits Nabi yang berbunyi, Barangsiapa yang menciptakan hal yang baru dalam ajaran (agama) kita yang bukan bagian darinya, maka perbuatannya itu tertolak (muttafaq alaih) Ibadah yang dimaksud disini adalah ibadah yang bersifat formal. Kita ambil contoh, sholat lima waktu dilaksanakan karena adanya dalil yang memerintahkan kita untuk mendirikan sholat. Puasa Ramadhan dilaksanakan karena adanya perintah untuk berpuasa. Begitu juga dengan Zakat, berhaji, Qiyamul-lail dan ibadah-ibadah sunnah lainnya dilaksanakan karena adanya dalil yang menyebutkan hal tersebut. Adanya perintah dan atau anjuran kemudian juga diiringi dengan adanya contoh dari Rasulullah, sehingga Ibadah menjadi sebuah kegiatan yang tata cara dan petunjuk teknisnya harus mengacu kepada apa yang diatur oleh Rasulullah SAW. Sedangkan kaidah yang berbunyi: Segala sesuatunya boleh, kecuali jika ada larangan yang jelas melarangnya adalah kaidah dalam urusan duniawi atau muamalah. Hukum dasar pada sesuatu (muamalah) adalah halal (mubah). Dalilnya adalah: Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu (QS Al-Baqarah : 29). Jika kaidah muamalah diterapkan pada urusan ibadah, maka yang terjadi adalah kerusakan. Kita ambil contoh yang terjadi belum lama ini yaitu sholat dwi bahasa yang dilakukan mantan petinju di Malang. Dia beranggapan sholat dengan dwi bahasa ini tujuannya baik, yaitu agar para jamaahnya mengerti apa yang diucapkannya. Dia juga beranggapan karena tidak ada dalil yang melarangnya maka amalan seperti itu dikatakannya boleh2 saja, toh tujuannya baik. Tapi, apa benar demikian? Jika dalam beribadah madzhab Syafi'i menganut faham segala sesuatu itu terlarang jika ada larangan yang jelas melarangnya, maka seharusnya Imam Nawawi tidak perlu menganggap bid'ah orang yang melakukan sholat sunnah Raghaib. Beliau juga tidak perlu menganggap bid'ah orang yang mengiringi jenazah sambil membacakan ayat2 alQuran. Dan beliau juga seharusnya tidak perlu mengatakan bid'ah kepada orang yang dalam sholatnya mengucakan salam dengan penambahan Wa Barakatuh. Bukankah semua itu tidak ada dalil yang melarangnya? WnS --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, dodindra [EMAIL PROTECTED] wrote: Perlu disadari, Imam Syafi'i menganut faham segala sesuatu itu terlarang jika ada larangan yang jelas melarangnya. Imam Abu Hanifah menganut faham segala sesuatu itu hanya boleh dikerjakan jika ada perintah yang jelas memerintahkannya. Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Re: Bid'ah lagi ya Om Wandy?
Ass.Wr.Wb. Om Wandy yang baik, kaidah ibadah itu memang ada beberapa, dan tidak sesederhana yang kita simpulkan . Para Ulama mempunyai pijakan yang sama-sama kuat, hanya dari sudut mana menjalaninya dan menitik beratkan pijakan tadi. Coba Om Wandy jawab, untuk salah satu perintah memakai kaidah seperti yang Om Wandy fahami, bukankah kita diperintahkan SABAR, juga KHUSYU' ? nah, gimana kalau kita nggak sabar , dan Khusyu' ? Kaidah yang menyebutkan bahwa Ibadah itu terlarang jika ada yang melarangnya, dengan pijakan dari Al Qur'an dan Hadits yang shahih pula, tidaklah selalu akan gampang menjadikan rusaknya agama. Om Wandy ingatkan teguran Alloh pada Kanjeng Nabi SAW ketika mengharamkan sesuatu yang oleh Alloh hal itu adalah halal ? ini ayatnya : QS At- Tahrim ayat 1. Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang . Islam ini kan mudah, dan akan menjadi rohmatan lil'alamiin. Untuk itu janganlah membuatnya menjadi sulit. Banyak ayat tentang hal ini, demikian juga hadits yang mendukungnya. Soal perbuatan yang dianggap baik tadi salah atau tidak, Final penilaiannya adalah disisiNYA. Namun, kita juga dituntut untuk mencari pengetahuan soal hal itu semampu dan segigih mungkin, dengan menyandarkan hasilnya hanya pada Alloh SWT saja. Ini salah satu contoh ayat mengenai hal itu : QS Al Baqoroh, al ayat 216 : .Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. QS Al Muzzamiil ayat 20. Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar . Jadi, jika dilandasi kebersihan hati, keikhlasan, dan didasari ilmu yang memadai yang diperoleh baik secara membaca, mengaji pada yang lebih tahu atau berta'lim wa ta'lim, insya Alloh kita akan diberi pertolongan oleh Alloh untuk memahami Agama Islam ini untuk kita amalkan yang lurus. Jika kita Ridlo padaNYA, pasti Alloh akan ridlo pula pada kita. Gitu aja ya Om Wandy, mohon maaf jika ada perbedaan pemahaman, semoga Alloh menyinari kita bersama dengan CahayaNYA , keimanan yang lurus, sehingga kita ditetapkan di shiroothol mustaqiimNYA, amiin. Wal'asri innal insaanalafii kusrin, illalladziina amannu wa'amilush-sholihati watawashoubilhaqqi watawashoubish-shobri. Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuhu, dodi indra --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Om Dodi, yang saya ketahui kaidah dasar dalam beribadah adalah 'asal sesuatu dalam ibadah itu haram kecuali ada dalil yg membolehkan atau mewajibkan'. Dalilnya adalah hadits Nabi yang berbunyi, Barangsiapa yang menciptakan hal yang baru dalam ajaran (agama) kita yang bukan bagian darinya, maka perbuatannya itu tertolak (muttafaq alaih) Ibadah yang dimaksud disini adalah ibadah yang bersifat formal. Kita ambil contoh, sholat lima waktu dilaksanakan karena adanya dalil yang memerintahkan kita untuk mendirikan sholat. Puasa Ramadhan dilaksanakan karena adanya perintah untuk berpuasa. Begitu juga dengan Zakat, berhaji, Qiyamul-lail dan ibadah-ibadah sunnah lainnya dilaksanakan karena adanya dalil yang menyebutkan hal tersebut. Adanya perintah dan atau anjuran kemudian juga diiringi dengan adanya contoh dari Rasulullah, sehingga Ibadah menjadi sebuah kegiatan yang tata cara dan petunjuk teknisnya harus mengacu kepada apa yang diatur oleh Rasulullah SAW. Sedangkan kaidah yang berbunyi: Segala sesuatunya boleh, kecuali jika ada larangan yang jelas melarangnya adalah kaidah dalam urusan duniawi atau muamalah. Hukum dasar pada sesuatu (muamalah) adalah halal (mubah). Dalilnya adalah: Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu (QS Al-Baqarah : 29). Jika kaidah muamalah diterapkan pada urusan ibadah, maka yang terjadi adalah kerusakan. Kita ambil contoh yang terjadi belum lama ini yaitu sholat dwi bahasa yang dilakukan mantan petinju di Malang. Dia beranggapan
[keluarga-islam] Menerima Berarti Memberi
Menerima Berarti Memberi Ada seorang ibu muda bertutur kepada saya lewat email bahwa suaminya telah berselingkuh dengan berbagai macam penderitaan dia telah lewati, disakiti hatinya sampai disaat sang suami membutuhkannya. Toh masih juga setia menemani suaminya. Sungguh sangat luarbiasa ibu muda ini mampu menerima kenyataan hidup dengan ikhlas. Kemampuannya menerima itu berarti telah memberi obat penyembuh bagi suaminya. Saya katakan padanya, mari ibu pada kesempatan yang baik ini kita sama-sama berdoa semoga Allah SWT membimbing suami ibu kembali ke jalan yang benar sehingga dapat berkumpul bersama keluarga, anak dan istrinya. Dan ibu muda itu mengamininya. Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/