Re: [keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar

2007-01-09 Terurut Topik bos gila
makasih ngkong wandi.. hebat juga ngkongku ini..
  
  sekedar memperjelas untuk semua, perlu diketahui bahwa shalat fajar  adalah 
shalat subuh, shalat sunnah fajar adalah shalat qabliyah subuh,  ada beberapa 
pemahaman yg rancu dikalangan muslimin bahwa shalat fajar  itu laen lagi dg 
shalat subuh.

wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Yap betul sekali, terimakasih atas koreksinya..
  
  Dan yang dilarang oleh sahabat waktu itu adalah sholat SUNNAH fajar 
  yang lebih dari dua rakaat. Karena Rasulullah tidak pernah melakukan 
  sholat sunnah tersebut lebih dari dua rakaat.
  
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] 
  wrote:
  
   beda dong antara shalat fajar, dengan shalat sunnah di waktu 
  fajar.. 
   
   wandysulastra [EMAIL PROTECTED] 
  wrote:  Dalam masalah 
  ini pemahaman kita memang berbeda, jadi itu yang 
 seharusnya juga ente fahami... :)
 
 Karena perbedaan tersebut, sepertinya masalah ini tidak akan ada 
 habisnya dibahas, diulang dan diulang lagi. Saya hanya berusaha 
 mengemukakan dalil2 ataupun riwayat2 yang saya ketahui yang 
 berkenaan dengan masalah ini. Mengenai kesimpulan akhirnya, 
  silakan 
 anda pikirkan sendiri...
 
 Salam :)
 WnS
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 
 arland_hmd098@ wrote:
 
  Assalamu a'laikum wr. wb.
  
  Mas Wandy yang diRahmati Allah,
  Alhamdulillah saya hanya belajar ngaji nguping di masjid-
  masjid, 
  jikalau pemahaman ada ketidak cocokan, ya mohon dimaklumi saja, 
  nguping sih soalnya ...:)
  
  Saya memahami bahwa hadits pertama yang anda sampaikan itu 
  bukan 
  suatu pelarangan secara mutlak dalam sholat fajar lebih dari 2 
 rakaat.
  Andaikan anda memahaminya sebagai suatu pelarangan, itu 
  sifatnya 
  khusus, yaitu dalam niat sholatnya itu memang sholat fajar, 
  dan 
  Rasulullah SAW memang tidak pernah lebih dari 2 rakaat dalam 
  melakukan sholat fajar, tapi beliau SAW tidak pernah 
  melarangnya 
  secara tegas untuk tidak melakukan sholat fajar lebih dari 2 
 rakaat, 
  bahkan Rasulullah SAW mengajurkan memperbanyak sholat sunnah 
  untuk 
  menambal kekurangan pahala/kesempurnaan sholat wajib.
  
  Dalam hadits tsb, Kalau saja seandainya seseorang yang ditegur 
 oleh 
  Sa'id bin Musayyab Ra itu mengatakan, saya tidak sholat fajar, 
 saya 
  hanya sholat sunnah mutlak, atau saya sholat qodho atau saya 
 sholat 
  qodho sunnah wudhu dan qodho tahyatul masjid, maka riwayat 
  hadits 
  tsb akan lain lagi.
  Sa'id bin Musayyab Ra tidak mungkin akan melarangnya.
  
 =
  
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra 
  wandysulastra@ wrote:
  
   Wa'alaikum salam wr wb...
   
   Bang Arland, bagaimana dengan keterangan berikut:
   
   Dari Sa'id bin Musayyab Radhiyallahu 'anhu, bahwa dia melihat
   seseorang mengerjakan lebih dari dua rakaat shalat setelah 
  terbit
   fajar. Lalu beliau melarangnya. Maka orang tersebut 
 berkata, Wahai
   Abu Muhammad (nama panggilan Sa'id bin Musayyab), apakah 
  Allah 
 akan
   menyiksa saya karena shalat? Ia menjawab : Tidak, tetapi 
  Allah 
  akan
   menyiksa kamu karena menyalahi Sunnah (HR Baihaqi dalam As-
  Sunan
   Al-Kubra II/466)
   
   Adakah dalil yang melarangan sholat SUNNAH fajar LEBIH dari 
  dua 
   rakaat? Kenapa sahabat melarang orang melakukan sholat sunnah 
 fajar 
   lebih dari dua rakaat? Itu semua karena sahabat tersebut 
 mengetahui 
   bahwa Rasulullah sepanjang hidupnya mencontohkan melaksanakan 
  sholat 
   Sunnah Fajar HANYA dua Rakaat, walaupun tidak ada dalil yang 
   melarangnya.
   
   Diriwayatkan oleh Nafi' Radhiyallahu 'anhu, Seseorang bersin 
  di 
   samping Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu, lalu ia 
   berkata, 'Alhamdulillah wassalamu 'ala Rasulih (segala puji 
  bagi 
   Allah dan kesejahteraan kepada RasulNya)'. Maka Ibnu Umar 
   berkata, Dan saya mengatakan, Alhamdulillah wassalamu 'ala 
   Rasulillah. Tetapi tidak demikian Rasulullah 
  Shallallahu'alaihi 
 wa 
   sallam mengajarkan kami. Beliau mengajarkan agar kami 
   mengatakan, Alhamdulillah 'ala kulli hal (segala puji bagi 
 Allah 
   dalam segala hal) (HR Tirmidzi 2738, Hakim IV/265-266, Harits 
 bin 
   Usamah Al-Baghdadi dalam Musnadnya 200)
   
   Bahkan untuk SEKEDAR menjawab bersin pun kita diminta untuk 
   mengikuti apa yang diajarkan Rasulullah.
   
   Sufyan bin Uyainah berkata, Saya mendengar bahwa seseorang 
 datang
   kepada Malik bin Anas Radhiyallahu 'anhu lalu berkata, Wahai 
  Abu
   Abdullah (nama panggilan Malik), dari mana saya ihram? Ia 
 berkata,
   

Re: [keluarga-islam] Re: Mengapa Harus Dibaca 33 Kali?

2007-01-09 Terurut Topik bos gila
nah,,,die baru sadar sekarang, elu baru tau kalau otak elu itu masih cakepan 
otak udang..?
  
  hue...he...he..., 
  
  ini pujian, bukan hinaan, sebab otak orng yg mengkritik hadits adalah otak 
orang yg murtad, 
  
  gue ga bilang otak elu murtad, cuma kalah aja ama otak udang.

banganut [EMAIL PROTECTED] wrote: 
 Wah baru kusadari di sini selain ada yang mengingari hadits ada juga
  yang berakal hewan
  
  wassalam
  
  anut
  
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   yah.. betul, tapi akal hewan jauh lebih baik dari akal yg mengingkari
  hadits...
  
   banganut [EMAIL PROTECTED] wrote: Perbedaan hewan dengan manusia itu adalah
  akal, kalau hewan nyerodok
 saja seperti babi ngak mikir, sedangkan manusia menggunakan akal
 memahami apa maksud sesungguhnya dari kehendak Allah itu.
  
 wassalam
  
 anut
  
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila pemudasuci@ wrote:
 
  memang tidak pantas seorang ngaku muslim mengkritik hadits shohih
  nabi
 Muhammad saw,
 
naudzubillah.. hewan aja ngerti memuliakan muhammad saw..
 
  Ananto pratikno.ananto@ wrote:
  ga boleh dikritisi bang...
nanti dimarahin ama om wandy...:))
 
salam,
ananto
 
 
On 1/2/07, banganut banganut@ wrote:Enak sekali ...
  cukup baca 33 kali dosa terhapus sekalipun sebanyak buih dilautan.
 
  Mohon di kritisi ...
 
  wassalam
 
  anut
 
  --- In   keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila pemudasuci@
  wrote:
  
   Sabda Rasulullah saw :
  
   barangsiapa yg membacas setiap selesai shalat subhanallah 33X,
  lalu
  alhamdulillah 33X, lalu Allah Akbar 33X maka dihapus dosanya walau
  sebanyak buih di lautan (Shahih Bukhari)
  
   gotholoco gotholoco@ wrote: Kalau dieja atau dilafazkan, tulisan
 
  33 kali adalah Tiga puluh tiga
   kali.
   Ini hanya sekedar menghitung-hitung, namun entah mengapa saya
  kurang
   paham mengapa Allah SWT berfirman dalam Surat Ar Rahman, dan
   mengulang-ngulang ayat yang berbunyi:
  
   (entah apakah karena manusia sering/suka lupa akan nikmat yang
  telah
   dikaruniakan kepada dirinya?).
  
   Tarjamahan ayat itu adalah:
  
   Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
  Sebanyak
  30
   kali.
  
   Maka untuk mengingatkan akan nikmat yang telah Allah SWT
  anugerahkan
   kepada kita semua maka baca lah tashbih, ingat ayat-ayat yang
  Allah
   Swt sendiri ulang-ulang sebanyak 30 kali.
  
   Jadi untuk mengucapkan tasyakur bil nikmah, bacalah tashbih
  tiga
   puluh tiga kali,
  
   (namun percuma juga seh kalau mulut mengucap, kelakuan
  menguap).
  
   Yang jelas kutipan ayat itu dulunya adalah favoritnya Kang Ucup
  Al
   Bandungi.
   (walaupun sekarang mottonya berubah menjadi mencintai tanah air
   adalah sebagian dari iman).
  
   Salam
  
   --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto pratikno.ananto  @
  wrote:
   
*Mengapa Harus Dibaca 33 Kali?*
   
An-Nisa : 103-104
Sesungguhnya, kalau mau membalik atau membaca acak, mau
  mengurangi
  atau
menambah tidak ada Nash yang tegas melarang. Masalahnya, bahwa
   bacaan itu
sudah paket dari Nabi Muhammad SAW langsung. Ibarat resep yang
  sudah
   jadi
dan tinggal menelan saja. Soal kenapa dan kenapa ? Hanya Allah
  dan
   RasulNya
saja yang mengetahui.
   
Tapi, jika boleh dikira-kira, maka begini: Bacaan tasbih
  (Subhanallah),
adalah ungkapan seorang hamba mensucikan Tuhannya. Tuhan yang
  Maha
   Sempurna
dan bersih dari segala sifat kurang. Pensucian ini adalah
  refleksi
  tulus
dengan harapan jiwa hamba tersebut bisa bersih dan tajam
  melihat
  maslah,
jernih melihat Tuhan, melihat segala pemberian Tuhan. jernih
  melihat
   rahmat
Tuhan. Dan ternyata Tuhan serba Maha Memeberi, tak terbatas
  dan
  tak
hitungan.
   
   
   
Setelah begitu bersih, begitu jernih mampu melihat betap Tuhan
  serba
memberi, barulah jiwa itu bisa bersyukur, bisa berucap terima
  kasih,
   bisa
memuji keMaha-MuliaanNya.
   
Memang hanya jiwa yang jernih saja yang mampu bersyukur. Hanya
  jiwa yang
bersih saja yang pandai berterima kasih. Ekspresi berterima
  kasih
  itulah
diungkap dalam kata-kata al-Hamdu lillah (Segala puji hanya
  bagai
   Allah).
   
Ternyata si hamba itu sudah menyadari keadaan dirinya di
  hadapan
   Tuhan. Diri
seorang hamba yang lemah dan Diri Dzat Tuhan Yang Maha Segala.
  Tak
  ada
apa-apanya diri ini di hadapan Tuhan. Betapa Maha 

[keluarga-islam] Tamu Istimewa

2007-01-09 Terurut Topik wandysulastra
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=278196kat_id=3

'Tamu Istimewa' itu Yusuf Qaradhawi 

Pekan ini menjadi waktu yang sangat istimewa bagi warga Indonesia. 
Seorang tamu istimewa, ulama terpandang, Syekh Yusuf Qaradhawi 
berkunjung. Tokoh yang buku-bukunya sangat populer di kalangan Muslim 
Indonesia ini akan bertemu para pemimpin pemerintahan Indonesia, 
ulama, tokoh ormas, juga masyarakat umum lewat khutbah Jumatnya di 
Masjid Istiqlal.

Hari ini, dijadwalkan ulama yang berkedudukan di Qatar tersebut 
dijadwalkan bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana 
Negara. Setelah itu, Syekh Qaradhawi bertemu Ketua MPR, Hidayat Nur 
Wahid, dan Ketua DPR, Agung Laksono. Malam harinya, Syekh Qaradhawi 
akan menghadiri jamuan makan malam dengan para tokoh orpol Islam.

Keesokan harinya, penulis buku 'Fatwa-fatwa Kontemporer' ini 
mengunjungi Pesantren Darunnajah, Jakarta, dan Universitas Islam 
Negeri (UIN), Syarif Hidayatullah, Jakarta. Selanjutnya, Syekh 
Qaradhawi menghadiri acara makan malam dengan menteri agama dan para 
tokoh ormas lintasagama.

Pertemuan Syekh Qaradhawi dengan PP Muhammadiyah dan PBNU dijadwalkan 
berlangsung Kamis (11/1). Pada hari Jumatnya, ulama yang pernah 
dipenjara oleh pemerintah Mesir ini akan mengisi khutbah Jumat di 
Istiqlal dan sekaligus bertemu dengan para pimpinan Majelis Ulama 
Indonesia. Setelah bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla, Syekh 
Qaradhawi dijadwalkan kembali ke Qatar.

Kunjungan ini dilakukan Syekh Qaradhawi untuk memenuhi undangan 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sempat berkunjung ke Qatar 
pertengahan tahun lalu. Dalam kunjungan itu, selain meminta nasihat, 
Yudhoyono juga mengundang Qaradhawi untuk hadir ke Indonesia. Undanan 
itu pun disambut sangat positif. ''Saya akan hadir tidak sebagai 
tamu, karena saya telah lama menjadi bagian dari bangsa Indonesia,'' 
tutur dia waktu menerima undangan itu.

Ucapan itu telah lama menemukan bukti kebenarannya. Ulama yang lahir 
di Desa Shafth, Turab, Provinsi Manovia, Mesir, pada 1926 ini memang 
pemikirannya telah banyak dikenal di Indonesia. Sekitar 70 bukunya 
telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Sudah lebih dari 125 
judul buku dia tulis untuk menjawab berbagai persoalan terkini yang 
dihadapi umat. Tak hanya dikenal, fatwa-fatwa Qaradhawi juga mudah 
dicerna dan diterima berbagai lapisan umat.

Qaradhawi dikenal sebagai ulama yang selalu menampilkan Islam secara 
santun dan moderat. Hal ini membuat berbagai pemikirannya mampu 
menengahi persoalan-persoalan kontroversial yang kerap menghadirkan 
titik-titik ekstrem dalam pemikiran Islam. Pandangannya juga tidak 
terpatok pada satu madzhab pemikiran tertentu.

Pandangan yang seperti itu membuat umat Islam menjadi mudah dalam 
menjalankan agamanya. Pada hakikatnya, Islam memang agama yang 
memudahkan umat dalam menjalankan perintah-perintah Allah dan Rasul-
Nya. Hal inilah yang terus diterjemahkan Qaradhawi melalui berbagai 
fatwanya yang sangat mudah dicerna.

Tak hanya persoalan besar yang dibahas dalam buku-buku Qaradhawi. Hal-
hal kecil yang kerap mengundang pertanyaan pun tak pernah lepas dari 
pemikirannya. Persoalan seperti jabat tangan pria-wanita, menonton 
televisi, hukum memotret, dan sebagainya, dibahas secara lugas dalam 
bukunya 'Fatwa-fatwa Kontemporer'.

Sedang dalam buku 'Halal Haram dalam Islam', Qaradhawi banyak memberi 
penjelasan tentang kedua hukum tersebut. Selain dengan makanan, 
persoalan halal dan haram dalam buku tersebut juga dikaitkan dengan 
pakaian, rumah, perdagangan, dan sebagainya. Semuanya dibahas sangat 
rinci dengan pandangan yang menengahi.

Adalagi bukunya yang juga banyak dijadikan rujukan, yakni 'Hukum-
hukum Zakat'. Dalam buku ini, Qaradhawi memberi banyak penjelasan 
mengenai zakat profesi. Beberapa waktu lalu, zakat profesi sempat 
menjadi persoalan yang cukup dibicarakan keabsahannya. Dengan ruukan 
hadis yang sangat lengkap, penjelasannya soal zakat profesi ini 
menjadi sangat argumentatif. Persoalan zakat ini memang telah lama 
menjadi concern dia. Untuk mendapatkan gelar doktor pada 1972, dia 
menyusun disertasi berjudul 'Zakat dan Dampaknya dalam Penanggulangan 
Kemiskinan'. Disertasi ini kemudian disempurnakan menjadi Fikih Zakat.

Selain dikenal moderat, ulama yang pernah aktif dalam pergerakan 
Ikhwanul Muslimin ini juga bersikap sangat tegas terhadap kesewenang-
wenangan Barat terhadap dunia Islam. Dia ikut menyerukan untuk 
memboikot produk-produk AS, karena pemerintahan negara tersebut yang 
banyak berbuat sewenang-wenang terhadap dunia Islam.

Eksekusi hukuman gantung terhadap Saddam Hussein juga dikecamnya. 
Dalam khutbah yang dikutip Gulf Times, dia mengatakan eksekusi yang 
berlangsung bersamaan dengan perayaan Idul Adha tersebut sangat 
mengerikan dan sama sekali tidak Islami. ''Saya tidak pernah menjadi 
pendukung Partai Baath atau pendukung Saddam. Tapi saya tidak bisa 
terima cara yang ditempuh untuk mengeksekusi Saddam,'' tutur ayah 
tujuh anak itu. Dia menilai, kematian 

Re: [keluarga-islam] SHOLATUL UNSHYI.

2007-01-09 Terurut Topik wandysulastra
http://www.eramuslim.com/usm/shl/4559421b.htm

Ass. Wr. wb.

Ustadz saya mau nanya tentang shalat hadiah untuk orang tua kita yang 
telah meninggal dunia. Bagaimana tata caranya dan ayat apa yang 
paling bagus kita bacakan dan doa yang harus kita bacakan? Mohon 
bantuannya ustadz.

Wasalam

Iin Erpianto
erpianto at eramuslim.com 

Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 

Kalau pun ada dalil tentang shalat yang diniatkan untuk hadiah kepada 
seseorang yang telah wafat, maka shalat itu adalah shalat jenazah. 
Sedangkan shalat khusus tertentu yang judulnya untuk dihadiahkan 
kepada orang yang sudah wafat, kami belum menemukan dasar 
masyru'iyahnya dari sumber-sumber yang valid.

Hal ini berbeda dengan berhaji dengan niat untuk dihadiahkan kepada 
seseorang, baik masih hidup atau sudah wafat, yang memang ada dasar 
masyru'iyahnya. Istilahnya adalah haji badal.

Dari Ibnu Abbas ra. bahwa seorang wanita dari Juhainnah datang kepada 
Nabi SAW dan bertanya, Sesungguhnya ibuku nadzar untuk hajji, namun 
belum terlaksana sampai ia meninggal, apakah saya melakukah haji 
untuknya? Rasul menjawab, Ya, bagaimana pendapatmu kalau ibumu 
mempunyai hutang, apakah kamu membayarnya? Bayarlah hutang Allah, 
karena hutang Allah lebih berhak untuk dibayar. (HR Bukhari)

Dengan adanya dasar masyru'iyahnya, maka boleh buat kita untuk 
melakukannya. Semua teknisnya sama persis dengan haji untuk diri 
sendiri, kecuali niatnya saja yang dikhususkan untuk orang yang 
dibadalkan.

Namun untuk ibadah shalat, kami belum pernah mendengar adanya badal, 
baik untuk orang yang masih hidup atau pun untuk mereke yang sudah 
wafat. Baik hubungannya antara orang tua dan anak, atau pun tidak ada 
hubungannya.

Karena itu kami mohon maaf karena tidak bisa menjawab pertanyaan 
anda. Bahkan kami tidak merekomendasikan anda untuk melakukannya, 
lantaran belum jelas dasar-dasarnya. Padahal masalah yang anda 
tanyakan itu benar-benar masalah ibadah mahdhah, yang rujukannya 
harus pasti dari apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Doa, Ilmu, Amal Jariah dan Bacaan Quran

Namun bila anda berniat ingin membahagiakan orang tua yang sudah di 
alam barzakh, anda masih bisa melakukan banyak hal. Dan tentunya 
pahalanya akan bisa disampaikan kepada almarhum.

Misalnya, anda berdoa memohon kepada Allah SWT agar almarhum di alam 
kuburnya diberikan kelapangan, cahaya, kenikmatan dan kebahagiaan. 
Doa yang anda panjatkan ini insya Allah akan dikabulkan, asalkan 
memenuhi semua syarat dan aturan dalam berdoa. Esensinya bisa dalam 
bentuk memintakan ampunan kepada Allah SWT, sebagaimana diterangkan 
dalam hadits berikut ini:

Bagaimana pendapatmu kalau saya memohonkan ampun untuk ahli kubur? 
Rasul SAW menjawab, Ucapkan: (salam sejahtera semoga dilimpahkan 
kepada ahli kubur baik mu'min maupun muslim dan semoga Allah 
memberikan rahmat kepada generasi pendahulu dan generasi mendatang 
dan sesungguhnya -insya Allah- kami pasti menyusul). (HR Muslim)

Selain itu anda boleh juga memberi sedekah, infaq atau mengikhlaskan 
harta kekayaan tertentu di jalan Allah, untuk diniatkan agar 
pahalanya disampaikan kepada almarhum di alam barzakh. Teknik ini pun 
jelas dasar masyru'iyahnya dan insya Allah akan disampaikan.

Dari Abdullah bin Abbas ra. bahwa Saad bin Ubadah ibunya meninggal 
dunia ketika ia tidak ada di tempat, lalu ia datang kepada Nabi SAW 
unntuk bertanya, Wahai Rasulullah SAW sesungguhnya ibuku telah 
meninggal sedang saya tidak ada di tempat, apakah jika saya 
bersedekah untuknya bermanfaat baginya? Rasul SAW menjawab, Ya. 
Saad berkata, Saksikanlah bahwa kebunku yang banyak buahnya aku 
sedekahkan untuknya. (HR Bukhari).

Anda juga bisa memanfaatkan ilmu yang barangkali pernah diajarkan 
oleh almarhum sejak masih hidup, dalam bentuk apa saja yang penting 
bermanfaat. Ketika ilmu yang pernah almarhum ajarkan itu menjadi 
bermanfaat, maka beliau di alam barzakh tetap akan menerima aliran 
pahala kebajikan dari Allah.

Semua hal di atas telah dilandasi dengan sunnah Rasulullah SAW yang 
telah bersabda:

Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga 
hal: Sedekah jariyah, anak yang shalih yang mendo'akannya atau ilmu 
yang bermanfaat sesudahnya. (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, 
Nasa'i dan Ahmad).

Membaca Al-Quran untuk Orang Meninggal

Adapun membaca Al-Quran dengan niat agar pahalanya disampaikan kepada 
orang yang sudah wafat, memang menjadi perbedaan di kalangan para 
ulama. Bukan karena tidak ada dalilnya, namun karena dalil itu multi 
tafsir, bisa ditafsirkan dengan beragam versi.Di antaranya:

Dari Ma'qil bin Yasar ra. berkata bahwa Rasulullah SAW 
bersabda, Bacakanlah surat Yaasiin atas orang yang meninggal di 
antara kalian. (HR Abu Daud, An-Nasaa'i dan dishahihkan oleh Ibnu 
Hibban)

Jantungnya Al-Quran adalah surat Yaasiin. Tidak seorang yang 
mencintai Allah dan negeri akhirat membacanya kecuali dosa-dosanya 
diampuni. Bacakanlah (Yaasiin) atas orang-orang mati di antara 
kalian. (ibnu Majah, Ibnu 

[keluarga-islam] mafatih al-janna

2007-01-09 Terurut Topik ***hajikhan***
  Mafâtih al-janna shahadatu an lâ ilâha illallâh.   The keys to 
Paradise are the witnessing that there is no god but Allah.
   
  Ahmad related it from Mu`adh and Haythami said in Majma` al-zawa'id.
   
  
   







Re: [keluarga-islam] Re: foto saddam

2007-01-09 Terurut Topik Ananto

aib sape bos? aibnya saddam, hakim, syiah, sunni ato amrik?

On 1/9/07, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote:


  ngapain sih membuka buka aibnya orang?

*wandysulastra [EMAIL PROTECTED]* wrote:

 Beberapa hari lalu saya juga mendapat kiriman rekaman VIDEO eksekusi
Saddam dalam format 3GP (kamera hp). Saya coba kirim ke milis ternyata
ditolak krn ukuran filenya terlalu besar. Bagi yg berminat bisa lewat
japri, ukuran file sekitar 1,5MB.

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com keluarga-islam%40yahoogroups.com,
Ananto [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 assalamu'alaikum...

 nuwun sewu,
 saya baru dapet kiriman dari teman, foto eksekusi saddam hussein...
bagi yg
 berminat boleh japri ke saya... atau saya posting ke milis aja...
terima
 attachment ga milis?

 salam,
 ananto





__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com





[keluarga-islam] Keberanian

2007-01-09 Terurut Topik Ananto

Keberanian
Oleh: KH. A. Mustofa Bisri

Keberanian adalah sesuatu yang anda perlukan agar anda dapat berdiri dan
berbicara, tapi ia juga sesuatu yang anda perlukan agar anda dapat duduk dan
mendengarkan.


[keluarga-islam] (Do'a of the Day) 20 Dzulhijjah 1427H

2007-01-09 Terurut Topik Ananto

Bismillah irRahman irRaheem
In the Name of Allaah, The Most Gracious, The Most Kind

Subhanalladzi sakh-khara lana hadza wama kunna lahu muqrinin wainna ila
robbina lamunqalibun

Maha suci zat yang merendahkan bagiku ini kendaraan dan tiada aku padanya
bisa menundukkan dan sesungguhnya pada rabb kami dikembalikan


[keluarga-islam] Re: SHOLATUL UNSHYI.

2007-01-09 Terurut Topik wandysulastra
--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote:

 semua amal ibadah boleh dihadiahkan  kepada yg sudah wafat kok, 
sunnah, Nash nya jelas dan shahih, dan para  Muhaddisin melakukannya, 
kirim amal pd yg wafat.
   
   kalau shalat ini gue baru denger neh, au deh.. ngeri kalo blm tau 
sumbernye.
   

Kata Ngkong:
Loh, kenapa harus ngeri... Katanya kalau bermanfaat dan baik bagi 
muslimin kan jadi bid'ah hasanah... Kenapa juga harus mikirin ada nash 
yang jelas dan shahih, yang pentingkan hasanah, karena yang namanya 
bid'ah (walaupun hasanah) pasti tidak memiliki nash yang jelas dan 
shahih. Kalau nashnya jelas dan shahih sih itu namanya bukan 
bid'ah... :)

Anda yang bingung, atau saya yang bingung ya... Disatu sisi anda 
menyadari bahwa yang namanya ibadah memerlukan nash yang jelas dan 
shahih. Tapi disisi lain anda juga memahami bahwa ada bid'ah hasanah 
dalam urusan agama. Seperti pada masalah dzikir setelah sholat yang 
dalam hadits disebutkan masing2 berjumlah 33x dapat menghapus dosa. 
Anda berkata kita harus menerimanya apa adanya, dan jangan dipikirkan 
dengan logika. Padahal kalau kita berprinsip ada bid'ah hasanah, 
bukankah kalau dirubah hitungannya menjadi lebih banyak misalnya 
1000x, hal itu termasuk bid'ah yang hasanah...? 

Kalau istilah bid'ah hasanah itu diterapkan bukan pada urusan agama, 
nah itu baru pas. Setiap segala penemuan baru yang selaras dengan al-
quran dan sunnah, maka hal itu akan menjadi bid'ah hasanah, jika 
sebaliknya hal itu akan menjadi bid'ah sayyiah. Dan untuk urusan non 
agama, kita memang tidak memerlukan dalil yang jelas karena asalnya 
mubah, yang penting tidak bertentangan dengan Al-Quran dan Sunnah.  

Jadi kalau anda meyakini adanya bid'ah hasanah dalam ibadah, 
seharusnya anda tidak memerlukan lagi dalil yang jelas dan shahih. 
Karena yang namanya bid'ah tentu tidak akan memiliki dalil yang jelas. 
Kalau begitu berarti petunjuk dan contoh Rasulullah dalam beribadah 
baik yang wajib maupun yang sunah boleh diikuti, boleh juga tidak. Mau 
mengikuti Rasulullah boleh, mau merekayasa dan membuat ibadah model 
baru juga boleh, yang penting baik dan bermanfaat. Contohnya seperti 
ibadah model baru yang diciptakan oleh seorang mantan petinju beberapa 
waktu lalu yaitu sholat dengan dwi bahasa. Dia berkilah walaupun hal 
itu adalah hal baru, tapi apa yang dilakukannya adalah baik dan 
bermanfaat (bid'ah hasanah) dan TIDAK ADA satu dalil pun yang 
melarangnya. Seharusnya para Ulama mendukungnya ya, bukan malah 
melarangnya

Terus kalau begitu, kira-kira buat apa ya dahulu Rasulullah mewanti-
wanti kita untuk BERPEGANG TEGUH kepada SUNNAHnya dan Sunnah Khulafaur 
Rasyidin kalau pada akhirnya kita boleh BERIBADAH semaunya...?




Re: {Disarmed} Re: [keluarga-islam] Baca berita di DETIK Com..Astagfirulloh...

2007-01-09 Terurut Topik Ananto

soale lawan wajib adalah haram yak... :)
bagi yg ga ngerjain wajib, maka dosa dan nyemplung ke neraka...

kalo pake jilbab, wajib apa sunnah muakkadah bos??

salam,
ananto


On 1/7/07, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote:


  shalat fardhu tidak wajib di masjid. tapi sunnah muakkadah..
enak aje nambah2in yg fardhu semaunya..

*Ahmadi Agung [EMAIL PROTECTED]* wrote:

 Caranya, MUDAH

TOBAT.

MAKMUR-kan MASJID

Sholat wajib yg benar.

Benar dlm arti yg BENAR-BENAR..TEPAT WAKTU  bagi yg pria, HARUS selalu
sholat wajib berjama'ah di Masjid

Trus

Sholat Sunnah yg rajin.Sholat malam ( Qiyamul lail ) yg rajin.

Nah, sehabis menjalankan semua Sholat wajib maupun Sholat Sunnah, Mohon
AMPUN pada ALLAH swt, berdo'a  mohon petunjuk pada ALlah swt, agar Pesawat
Adam air  seluruh BENCANA yg melanda negara Indonesia di angkat alias di
SUDAHI..

Tapiii.

Ada Tapi - nya.

Salam JIHAD
AL-Pacitan

-Original Message-
*From:* keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
s.com]*On Behalf Of *Ananto
 sampeyan ada saran ga bijimane caranya nemuin ntu barang?



--
This message has been scanned for viruses and
dangerous content by *MailScanner* http://www.mailscanner.info/, and is
believed to be clean.


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com





[keluarga-islam] Indonesia adalah Negara GUNDUL APEX

2007-01-09 Terurut Topik Ahmadi Agung


 Indonesia sesungguhnya adalah negara Yg amat indah  kaya raya, jika di 
 kelola dng baik  benar.
 
 Sayang seribu sayang, semua oknum pemimpin yg silih berganti memimpin negara 
 Indonesia, mental-nya mental MALOS alias MALING  JONGOS...
 
 Sehingga Negara Indonesia menjadi Negara GUNDUL APEX hingga saat ini... 
 
 
 Zaman Soekarno
 
 Presiden Soekarno pernah me- ngibuli Daud Beureh dng kata- kata manisnya 
 begini .
 
  ...Aduh kang Mas, saya minta bantuan-nya untuk melawan Penjajah Belanda , 
 nanti jika Indonesia merdeka, Aceh akan saya beri otonomi kusus..., begitu 
 kurang lebih kata-kata Soekarno pada Daud Beureuh waktu itu...
 
 Eh begitu Indonesia Merdeka, Soekarno ternyata NGGEDOBOS alias Ngibul alias 
 Ingkar Janji
 
 Boro-boro Aceh di kasih otonomi kusus, tapi Daud Beureuh malah di musuhi.
 
 
 Zaman Soeharto Lain lagi ceritanya...
 
 Jutaan macam Ulah Soeharto dng GOLAR ARBA-nya yg amat sangat menyakiti 
 rakyat, bahkan terlalu banyak jika di sebutkan satu-persatu.
 
 Soeharto menjadikan Negara Indonesia bak tanah warisan milik dia pribadi 
 seperti tanah warisan dari Embah -nya..
 
 Setelah Soeharto berhasil meng-KUDETA Soekarno  mengirim Soekarno beserta 
 sebagian besar pendukung-nya ke liang kubur, Soeharto tahun demi tahun terus 
 mbalelo dng Ulah gendeng-nya.
 
 
 Bersambung, kalo ada waktu...
 
 Salam
 AL-Pacitan
 
 
 

-- 
This message has been scanned for viruses and
dangerous content by MailScanner, and is
believed to be clean.