[keluarga-islam] Kondisi jiwa dan dosa
Kondisi jiwa dan dosa Oleh: Syamsuri Rifai Jiwa adalah pangkal utama penyebab perbuatan dosa. Jiwa adalah pusat manusia berpikir dan merasa. Jiwa juga merupakan medan pertempuran antara pasukan Ilahi dan pasuka setan. Jika pasuka Ilahi mengalahkan pasukan setan, maka manusia akan menjadi hamba yang saleh. Tetapi sebaliknya, jika pasukan setan mengalahkan pasukan Ilahi, maka manusia akan menjadi sahabat setan dan musuh Allah dan para kekasih- Nya. Topik ini akan kami ringkas ke dalam pembahasan: 1. Kepribadian dan kemuliaan diri (`izzatun nafs) 2. Perbaikan ekomoni untuk kemulian diri Kepribadian dan kemuliaan diri Allah swt menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling mulia, dan mengkaruniakan kepadanya potensi yang paling istimewa. Allah swt berfirman: Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin memiliki `izzah (kemuliaan diri). (Al-Munafiqun/63: 8) Kami telah memuliakan anak-cucu Adam, Kami bawa mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rizki dari yang baik-baik, Kami berikan kepada mereka keutamaan yang sempurna ketimbang kebanyakan makhluk-makhluk yang telah Kami ciptakan. (Al-Isra'/17: 70) Rasulullah saw bersabda: Seseorang tidak akan berdusta kecuali karena kehinaan pribadinya. (Biharul Anwar, jld 72, hlm 249) Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata dalam mutiara hikmahnya: Hitunglah bahwa kamu adalah makhluk yang kecil, dan dalam dirimu ada alam yang paling besar. (Nahjul Balaghah, hikmah 456) Celakalah orang yang tidak mengenal kadarnya. (Nahjul Balaghah, hikmah 149) Orang yang berilmu adalah orang yang mengenal kadarnya, sempurnalah kejahilan seseorang yang tidak mengenal kadarnya. (Nahjul Balaghah, khutbah 16) Imam Zainal Abidin (sa) berkata: Barangsiapa yang mulia dirinya, maka dunia hina (kecil) di hadapannya. (Tuhaful `Uqul, hlm 318) Memperbaiki ekomoni untuk menjaga `izzah Rasulullah saw bersabda: Bukanlah dari golongan kami orang yang memiliki kesempatan yang luas, tetapi ia menelantarkan keluarganya. Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: Sesungguhnya Allah Maha Indah mencintai keindahan, dan suka melihat pengaruh kenikmatan-Nya atas hamba-Nya. (Furu' Al-Kafi, jld 6, hlm 438) Mengatur Waktu Rasulullah saw bersabda: Wahai raja yang celaka dan ghurur (tertipu oleh hawa nafsunya), aku tidak mengutus (seseorang) kepadamu agar kamu mengumpulkan dunia dari sebagian orang untuk sebagian yang lain. Tetapi aku mengutus kepadamu agar kamu tidak menolak permohonan orang yang mazhlum, karena sesungguhnya aku tidak menolaknya walaupun permohonan itu dari orang yang kafir. Bagi orang yang berakal selama tidak dikuasai (hawa nafsunya), ia dapat membagi waktu: waktu untuk bermunajat kepada Tuhannya, waktu untuk muhasabah (evaluasi) diri, waktu untuk mentafakkuri ciptaan Allah, waktu berkhalwat untuk merenungi bagian dirinya dari apa-apa yang halal. Sesungguhnya waktu ini dapat membantu waktu-waktu yang lain, mengistirahatkan hati dan mengosongkannya... (Al-Wasail 16: 96) Rasulullah saw bersabda: Malaikat pencatat amal baik pemimpin malaikat pencatat amal buruk. Ketika seorang hamba melakukan amal buruk, malaikat pencatat amal baik berkata kepada malaikat pencatat amal buruk: Jangan terburu- buru, tunggu ia tujuh jam, setelah berlalu tujuh jam dan ia tidak memohon ampun, malaikat pencatat amal baik berkata: catatlah, hamba ini tidak punya rasa malu. (Al-Wasail 16: 70) Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berwasiat kepada puteranya Al-Hasan (sa): Wahai anakku, orang yang fakir tidak lebih parah dari orang yang jahil, dan tidak ada yang lebih parah dari orang yang tak berakal. Wahai anakku, seorang mukmin memiliki tiga waktu: waktu untuk bermunajat kepada Tuhannya, waktu untuk muhasabah (evaluasi) diri, waktu untuk berkhalwat antara dirinya dan kelezatan yang dirasakan dirinya dalam hal yang dihalalkan dan terpuji. Dan dalam tiga waktu itu seorang mukmin harus menjadi orang yang memiliki penghidupan yang baik, bagian untuk akhirat, atau kenikmatan dalam rizki yang halal. (Biharul Anwar 1: 88). Lebih rinci Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata: Orang yang berakal semestinya memiliki empat waktu: (1) waktu untuk bermunajat kepada Tuhannya, (2) waktu untuk muhasabah (merenungi diri), (3) waktu untuk mentafakkuri makhluk Allah swt, (4) waktu untuk mencari nafkah untuk keperluan makanan, pakaian dan kebutuhan keluarganya. Mirza Muhsin Al-`Ushfur mengatakan dalam bukunya Ta'bir ru'ya Al- Manam: waktu untuk makan, minum, hubungan suami-isteri, tidur dan lainnya cukup sepertiga dari sehari-semalam (24 jam). Seorang mukmin harus mengatur dan membagi waktu: waktu untuk urusan dunia dan waktu untuk urusan akhirat. Al-Kasyani seorang ulama ahli hadis mengatakan dalam kitabnya Manhaj An-Najah: Syariat mengizinkan seseorang untuk tidur (istirahat) selama 8 jam dalam sehari-semalam, yakni sepertiga dari 24 jam. Jika seorang berusia 60 tahun, maka waktu tidurnya adalah 20 tahun. Untuk tek arab ayat dan hadis, juga amalan praktis
Re: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat Dzikir
Ya saya faham akhi Ahmad..., barangkali itu sudah sunnatullah! hanya saja kita tidak perlu berlebihan terhadap suatu kelompok tertentu baik mengagungkan atau menjelekkan. istilah tanduk syetan disinyalir oleh Rasulullah SAW sendiri. Sementara pernyataan (atau hujatan, dan sejenisnya) oleh Wahabi . Saya khawatir kita salah memahami memaknai apa yang dikatakan Rosululloh saw (seperti diatas) wallohu 'alam. Bagaimanapun Kita adalah muslim (pengikut Nahdiyin, pengikut wahabi, jamaah tabligh, persis atau muhammadiyah) tidak sepatutnya kita saling menghujat, kalaupun ada perbedaan yang menimbulakn persengketaan (apakah itu berupa hujatan dsb...) Hal inipun saya khawatir karena keterbatasan Ilmu kita. Waktu kecil saya pernah belajar Kitab Safinah lainnya termasuk amalan-amalannya, tetapi itu belum cukup bagi saya untuk menyalahkan atau membenarkan kelompok. Sekarang saya sering ikut kajian Wahabi atau Salafi bahkan pernah sedikit belajar usulul fiqih Ilmu hadist tetapi itupun rasanya sangat jauh apabila saya menyalahkan atau menghujat kelompok yang lain hal itu sangat tidak mungkin apalagi KITA INI MASIH SESAMA MUSLIM. Sepertinya kita harus banyak beristigfar ya.. Akhi Ahmad...! Marilah kita menjungjung tinggi ajaran Islam ini dengan melaksanakan kewajiban-kewajibanNya serta menghidupkan Sunnah-sunnah Rosululloh saw. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing, memberikan jalan serta petunjuk kepada kita agar selalu diberikan Rahmat serta Hidayah.. Amin.. Wassalmu'alikum wr wb... - Original Message - From: Hidayat, Akhmad To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Wednesday, January 23, 2008 4:46 PM Subject: RE: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat Dzikir Wa'alaikum salam wr.wb., Mohon maaf Pak Dadang bila kurang berkenan. Sekadar kegundahan pribadi atas merajalelanya fenomena ini . Tetapi setahu saya istilah tanduk syetan disinyalir oleh Rasulullah SAW sendiri. Sementara pernyataan (atau hujatan, dan sejenisnya) oleh Wahabi, mungkin Anda lebih tahu seperti apa . BTW, apakah ini tidak termasuk cross-posting? Di milis assunnah dulu saya beberapa kali pernah posting, tetapi tidak pernah (di)lolos(kan). Sekali lagi, mohon maaf buat saudara2ku yang lain atas hal ini. Salam, Hidayat -- From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dadang Suryana Sent: Wednesday, January 23, 2008 5:26 PM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: keluarga-islam@yahoogroups.com Subject: Fw: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat Dzikir Assalamu'alaikum wr wb Hati-hati dengan kalimat sodara kita akhi Hidayat, akhmad dengan kalimat: Wahabi? Awas, hati-hati . mereka banyak berada di sekitar kita. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita dari segala fitnah dari tanduk syetan tersebut. jangan terpancing emosi, berikan kalimat santun agar tidak terjadi hujat menghujat sesama muslim (apapun pemahamannya). Wassalamau'alikum wr wb Syukron - Original Message - From: Hidayat, Akhmad To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Wednesday, January 23, 2008 1:53 PM Subject: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat Dzikir 786, Assalamu'alaykum wr.wb. Fenomena seperti ini sungguh memprihatinkan. Seakan-akan menggunakan bermacam cara untuk berdakwah (?) - memfitnah saudaranya sendiri sesama muslim. Setelah dulu ada Fatwa 'bohong' dari beberapa ulama NU Jombang (atau Jatim, ya?), kini muncul kembali dalam bentuk buku. Alhamdulillah, semuanya semakin jelas sekarang . Bagi rekan2 yang biasa mengamalkan amalan2 sebagaimana warga NU - sholawat, dzikir, tahlil, bermadzhab, dll., jangan merasa ragu. Insya Allah semua berdasarkan dalil yang kuat . Saya bukan warga NU (soalnya nggak punya KTA), namun untuk beberapa amalan yang lebih mendekatkan kepada Gusti Allah - terutama nawafil atau amalan sunnah, kebetulan banyak kesamaan dengan saudara2 di NU. Wahabi? Awas, hati-hati . mereka banyak berada di sekitar kita. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita dari segala fitnah dari tanduk syetan tersebut. Amin. Mohon maaf bila kurang berkenan. Salam sayang, Hidayat -- From: Arul Cool Sent: Wednesday, January 23, 2008 10:07 AM Subject: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat Dzikir Terbit, Buku Bantahan Sholawat dan Dzikir Syirik Selasa, 22 Januari 2008 16:24 Surabaya, NU Online Warga Nahdliyyin tidak perlu resah dengan beredarnya buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat Dzikir Syirik karangan H Mahrus Ali. Pasalnya Lembaga Bahtsul Masa'il (LBM) NU Jember bekerjasama dengan penerbit Khalista Surabaya menerbitkan buku
RE: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat Dzikir
Pak Dadang, Mudah2an pengikut Wahabi atau Salafi semuanya seperti Anda, tidak mau menghujat sesama muslim. Namun sayang pada kenyataannya tidak seperti itu. Ini juga terjadi di daerah saya ... Anjuran Anda untuk banyak beristighfar Insya Allah saya sambut dengan baik, dan saya setuju. Mudah2an anjuran itu juga Anda sampaikan ke rekan2 sepengajian Anda, sehingga mereka juga bisa menahan diri dari setiap bentuk hujatan (menganggap selainnya musyrik, sesat, bid'ah, masuk neraka, dll dll ... na'udzubillah). Tidak akan ada tanggapan sekeras itu jika tidak ada yang memulainya. Dan sekali2 ini diperlukan - Insya Allah untuk mengingatkan kaum muslimin lainnya. Himbauan untuk belajar semakin dalam pasti berlaku untuk semuanya, kan? Karena kecenderungannya, kelompok yang sering menyalahkan atau menganggap bid'ah, sesat dll. dikarenakan kurangnya ilmu - hanya mengikuti pemahaman guru2nya saja, dengan mengabaikan pemahaman yang lain. Terima kasih atas nasihatnya. Astaghfirullah ... al'afwu minkum. Salam, Hidayat From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dadang Suryana Sent: Wednesday, January 23, 2008 10:33 PM To: keluarga-islam@yahoogroups.com Subject: Re: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat Dzikir Ya saya faham akhi Ahmad..., barangkali itu sudah sunnatullah! hanya saja kita tidak perlu berlebihan terhadap suatu kelompok tertentu baik mengagungkan atau menjelekkan. istilah tanduk syetan disinyalir oleh Rasulullah SAW sendiri. Sementara pernyataan (atau hujatan, dan sejenisnya) oleh Wahabi . Saya khawatir kita salah memahami memaknai apa yang dikatakan Rosululloh saw (seperti diatas) wallohu 'alam. Bagaimanapun Kita adalah muslim (pengikut Nahdiyin, pengikut wahabi, jamaah tabligh, persis atau muhammadiyah) tidak sepatutnya kita saling menghujat, kalaupun ada perbedaan yang menimbulakn persengketaan (apakah itu berupa hujatan dsb...) Hal inipun saya khawatir karena keterbatasan Ilmu kita. Waktu kecil saya pernah belajar Kitab Safinah lainnya termasuk amalan-amalannya, tetapi itu belum cukup bagi saya untuk menyalahkan atau membenarkan kelompok. Sekarang saya sering ikut kajian Wahabi atau Salafi bahkan pernah sedikit belajar usulul fiqih Ilmu hadist tetapi itupun rasanya sangat jauh apabila saya menyalahkan atau menghujat kelompok yang lain hal itu sangat tidak mungkin apalagi KITA INI MASIH SESAMA MUSLIM. Sepertinya kita harus banyak beristigfar ya.. Akhi Ahmad...! Marilah kita menjungjung tinggi ajaran Islam ini dengan melaksanakan kewajiban-kewajibanNya serta menghidupkan Sunnah-sunnah Rosululloh saw. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing, memberikan jalan serta petunjuk kepada kita agar selalu diberikan Rahmat serta Hidayah.. Amin.. Wassalmu'alikum wr wb... - Original Message - From: Hidayat, Akhmad mailto:[EMAIL PROTECTED] To: keluarga-islam@yahoogroups.com mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Wednesday, January 23, 2008 4:46 PM Subject: RE: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat Dzikir Wa'alaikum salam wr.wb., Mohon maaf Pak Dadang bila kurang berkenan. Sekadar kegundahan pribadi atas merajalelanya fenomena ini ... Tetapi setahu saya istilah tanduk syetan disinyalir oleh Rasulullah SAW sendiri. Sementara pernyataan (atau hujatan, dan sejenisnya) oleh Wahabi, mungkin Anda lebih tahu seperti apa ... BTW, apakah ini tidak termasuk cross-posting? Di milis assunnah dulu saya beberapa kali pernah posting, tetapi tidak pernah (di)lolos(kan). Sekali lagi, mohon maaf buat saudara2ku yang lain atas hal ini. Salam, Hidayat From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dadang Suryana Sent: Wednesday, January 23, 2008 5:26 PM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: keluarga-islam@yahoogroups.com Subject: Fw: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat Dzikir Assalamu'alaikum wr wb Hati-hati dengan kalimat sodara kita akhi Hidayat, akhmad dengan kalimat: Wahabi? Awas, hati-hati ... mereka banyak berada di sekitar kita. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita dari segala fitnah dari tanduk syetan tersebut. jangan terpancing emosi, berikan kalimat santun agar tidak terjadi hujat menghujat sesama muslim (apapun pemahamannya). Wassalamau'alikum wr wb Syukron - Original Message - From: Hidayat, Akhmad mailto:[EMAIL PROTECTED] To: keluarga-islam@yahoogroups.com mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Wednesday, January 23, 2008 1:53 PM Subject: [keluarga-islam] FW: Membongkar
Bls: [keluarga-islam] KESEMPURNAAN AL-QUR’AN
kalo gitu jangan ngaku muslim donk berarti kebanyakan orang 'maaf yah' kafir ? iya ga sih... - Pesan Asli Dari: OK Taufik [EMAIL PROTECTED] Kepada: keluarga-islam@yahoogroups.com Terkirim: Rabu, 23 Januari, 2008 8:34:57 Topik: Re: [keluarga-islam] KESEMPURNAAN AL-QUR’AN bacaannya bukan Al Quran...itu saja. 2008/1/9 wong ma'ruf [EMAIL PROTECTED] com: ori atau kenyataan, kalau kenyataan kenapa kehidupan manusia yang katanya mayoritas muslim nggak ada mirip dengan prinsip-prinsip al Quran'annya, malah lebih mirip Amerikanisasi yang sudah kedaluwarsa (bukan modern seperti sekarang) Mujiarto Karuk [EMAIL PROTECTED] com wrote: KESEMPURNAAN AL-QUR'AN SUMBER PETUNJUK Al-Qur'an sebagai sebuah Kitab yang diturunkan oleh Allah pencipta semesta alam berfungsi sebagai petunjuk bagi orang-orang yang takut kepada Tuhan (takwa). Allah tidak ada menetapkan kitab lain untuk dijadikan sebagai sumber petunjuk. Kitab ini, tidak ada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi orang yang takwa. [Q.S. 2:2]
Bls: [keluarga-islam] Re: PANDANGAN ISLAM TERHADAP AGAMA NON ISLAM
kayanya ada pandangan yang berbeda wong bilang diin... yang lain bilang agama mungkin ini dulu yang harus di luruskan - Pesan Asli Dari: Arland [EMAIL PROTECTED] Kepada: keluarga-islam@yahoogroups.com Terkirim: Kamis, 24 Januari, 2008 10:45:51 Topik: [keluarga-islam] Re: PANDANGAN ISLAM TERHADAP AGAMA NON ISLAM Assalamu'alaikum wr wb. Wong Ma'ruf, sebenarnya jujur saja; saya sangat jarang membaca komentar-komentar anda di milis KI, tapi karena traed ini dikomentari rekan Sarifah, Mas Bambang dan Mas Naufal, saya jadi tertarik untuk membaca komentar anda dalam tred ini. Anda mengatakan (Saya Kutip) : ===Padahal Allah tidak pernah mengajarkan agama apapun, yang Allah ajarkan adalah diin yaitu tatanan hidup yang dipandu dengan ketaatan kepada hukum Allah apapun kepercayaan dan keyakinan orang itu. Ini menurut hemat saya komentar yang SANGAT BERBAHAYA dalam milis Keluarga Islam. Dan menurut imam-imam manapun dalam mazhab apapun dalam Agama Islam, Komentar semacam ini sudah dapat dikatagorikan menjadi kafir murtad. Alasannya : Sudah sangat banyak ayat-ayat Al-Qur'an yang mengajarkan dan melegitimasi bahwa HANYA Agama Islam-lah yang benar, tidak ada agama lain. Dan karena Al-Qur'an adalah (salah satu) PEDOMAN dan SUMBER HUKUM bagi pemeluk Agama Islam, maka HANYA AL-QUR'AN lah yang jadi tolak ukurnya, bukan pendapat anda secara pribadi. Kalau anda tidak menjadikan Al-Qur'an itu sebagai PEDOMAN dan SUMBER HUKUM, berarti anda BUKAN BERAGAMA ISLAM. Dan menurut hemat saya ; Anda TIDAK LAYAK berada di Komunitas KELUARGA ISLAM. Dan sayapun dapat mengajukan usul kepada moderator untuk mendepak anda dari milis KI ini. Untuk itu sebelum mendepakan itu terjadi, alangkah baiknya bilamana anda masih mengaku Muslim, apapun ALIRAN anda sudah selayaknya anda membaca dan mempelajari lagi ayat-ayat Al-Qur'an, khususnya Ayat-Ayat berikut : Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya`qub. (Ibrahim berkata): Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk AGAMA ISLAM. (Al-Baqarah 132) Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (UMAT ISLAM), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. (Al-Baqarah 143) Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam ISLAM secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (Al-Baqarah 208) Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (ISLAM); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al-Baqarah 256) Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah ISLAM. (Ali Imran 19) Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku . Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: Apakah kamu (mau) masuk ISLAM? Jika mereka masuk ISLAM, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba- Nya. (Ali-Imran 20) Barangsiapa mencari agama selain AGAMA ISLAM, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (Ali Imran 85) Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan BERAGAMA ISLAM. (Ali Imran 102) Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai ISLAM itu jadi agama bagimu. (Al-Maidah 3) Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum ISLAM) maka hapuslah amalannya dan ia di hari akhirat termasuk orang- orang merugi. (Al-Maidah 5) Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) ISLAM. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang- orang yang tidak beriman. (Al-An'aam 125) agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak
Bls: [keluarga-islam] PANDANGAN ISLAM TERHADAP AGAMA NON ISLAM
nabi yang mana? agama yang mana? aku ketinggalan berita nih... - Pesan Asli Dari: Naufal [EMAIL PROTECTED] Kepada: keluarga-islam@yahoogroups.com Terkirim: Kamis, 24 Januari, 2008 9:50:26 Topik: Re: [keluarga-islam] PANDANGAN ISLAM TERHADAP AGAMA NON ISLAM wong... setelah nabi anda sendiri gak mau lagi mengaku sebagai nabi lalu apakah anda sekarang mengatakan tidak ada agama? kasihan banget deh...!! Salam www.arivean. tk, tempat download MP3 ayat suci Al Qur'an Mencintai takkan kehabisan waktu untuk memuji Membenci takkan kehabisan waktu untuk mencela
Bls: [keluarga-islam] PANDANGAN ISLAM TERHADAP AGAMA NON ISLAM
ap sih diin.? dan apa sih agama? - Pesan Asli Dari: Kartika, Bambang [EMAIL PROTECTED] Kepada: keluarga-islam@yahoogroups.com Terkirim: Kamis, 24 Januari, 2008 7:30:19 Topik: RE: [keluarga-islam] PANDANGAN ISLAM TERHADAP AGAMA NON ISLAM Untuk Wong... Kalau begitu agama Wong ma'ruf apa? dan mengapa anda memilih, -Original Message- From: keluarga-islam@ yahoogroups. com [mailto:keluarga- [EMAIL PROTECTED] s.com]On Behalf Of wong ma'ruf Sent: Thursday, January 24, 2008 1:18 AM To: keluarga-islam@ yahoogroups. com Subject: Re: [keluarga-islam] PANDANGAN ISLAM TERHADAP AGAMA NON ISLAM Ciri agama apapun agamanya adalah 1. Mengklaim agama sendiri paling benar. 2. Menjadikan agama bisnis. 3. Mejadikan ulama/pendetanya sebagai dewa-dewa yang mampu memberikan kekuatan magis dengan janji sorga dan kesejahteraan hidup. Padahal Allah tidak pernah mengajarkan agama apapun, yang Allah ajarkan adalah diin yaitu tatanan hidup yang dipandu dengan ketaatan kepada hukum Allah apapun kepercayaan dan keyakinan orang itu. Percumah ngaku Islam tetapi tidak patuh kepada hukum Islam, percumah ngaku islam tetapi tidak menjadikan hukum Allah sebagai sumber hukum bagi kehidupan manusia disegala bisang. Masak yang begini minta masuk sorga ?
[keluarga-islam] Re: PANDANGAN ISLAM TERHADAP AGAMA NON ISLAM - Wong Ma'ruf !!
Assalamualaikum , kepada saudara Wong ma'ruf kami tunggu klarifikasi anda dan pendirian anda mengenai masalah ini, secara jelas dan gamblang dengan bahasa yang sesimple mungkin, wassalam KnC --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaikum wr wb. Wong Ma'ruf, sebenarnya jujur saja; saya sangat jarang membaca komentar-komentar anda di milis KI, tapi karena traed ini dikomentari rekan Sarifah, Mas Bambang dan Mas Naufal, saya jadi tertarik untuk membaca komentar anda dalam tred ini. Anda mengatakan (Saya Kutip) : ===Padahal Allah tidak pernah mengajarkan agama apapun, yang Allah ajarkan adalah diin yaitu tatanan hidup yang dipandu dengan ketaatan kepada hukum Allah apapun kepercayaan dan keyakinan orang itu. Ini menurut hemat saya komentar yang SANGAT BERBAHAYA dalam milis Keluarga Islam. Dan menurut imam-imam manapun dalam mazhab apapun dalam Agama Islam, Komentar semacam ini sudah dapat dikatagorikan menjadi kafir murtad. Alasannya : Sudah sangat banyak ayat-ayat Al-Qur'an yang mengajarkan dan melegitimasi bahwa HANYA Agama Islam-lah yang benar, tidak ada agama lain. Dan karena Al-Qur'an adalah (salah satu) PEDOMAN dan SUMBER HUKUM bagi pemeluk Agama Islam, maka HANYA AL-QUR'AN lah yang jadi tolak ukurnya, bukan pendapat anda secara pribadi. Kalau anda tidak menjadikan Al-Qur'an itu sebagai PEDOMAN dan SUMBER HUKUM, berarti anda BUKAN BERAGAMA ISLAM. Dan menurut hemat saya ; Anda TIDAK LAYAK berada di Komunitas KELUARGA ISLAM. Dan sayapun dapat mengajukan usul kepada moderator untuk mendepak anda dari milis KI ini. Untuk itu sebelum mendepakan itu terjadi, alangkah baiknya bilamana anda masih mengaku Muslim, apapun ALIRAN anda sudah selayaknya anda membaca dan mempelajari lagi ayat-ayat Al-Qur'an, khususnya Ayat-Ayat berikut : Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya`qub. (Ibrahim berkata): Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk AGAMA ISLAM. (Al-Baqarah 132) Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (UMAT ISLAM), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. (Al-Baqarah 143) Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam ISLAM secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (Al-Baqarah 208) Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (ISLAM); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al-Baqarah 256) Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah ISLAM. (Ali Imran 19) Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku. Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: Apakah kamu (mau) masuk ISLAM? Jika mereka masuk ISLAM, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Ali-Imran 20) Barangsiapa mencari agama selain AGAMA ISLAM, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (Ali Imran 85) Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan BERAGAMA ISLAM. (Ali Imran 102) Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai ISLAM itu jadi agama bagimu. (Al-Maidah 3) Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum ISLAM) maka hapuslah amalannya dan ia di hari akhirat termasuk orang- orang merugi. (Al-Maidah 5) Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) ISLAM. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang- orang yang tidak beriman. (Al-An'aam 125) agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya. (Al-Anfaal 8) Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di
[keluarga-islam] Kondisi Ekonomi dan Dosa
Kondisi Ekonomi dan Dosa Oleh: Syamsuri Rifai Di antara masalah ekonomi yang dapat menjerumuskan manusia ke dalam perbuatan dosa adalah: 1. Kekayaan dan harta 2. Kefakiran dan kemiskinan Harta dapat menjadi sarana yang sangat efektif untuk ibadah dan ketaatan kepada Allah, membantu hamba-hamba-Nya yang membutuhkan, dan perjuangan di jalan Allah swt. Sebagaimana hal ini telah dicontohkan oleh Sayyidah Khadijah (ra) isteri tercinta Rasulullah saw, sahabat-sahabat terdekatnya dan kaum mukminin yang dermawan. Tapi juga sebaliknya, harta dapat menjadi penyebab yang ampuh untuk menjerumuskan manusia ke lembah dosa dan kehinaan. Harta juga dapat melupakan manusia pada Tuhannya, menggoncang hidupnya dan menzalimi orang lain. Banyak ayat Al-Qur'an yang mengisahkan tentang malapetaka yang disebabkan oleh dunia dan harta, juga tentang keberkahan dan kebahagiaan harta yang berada dalam kendali oleh orang-orang mukmin dan bertakwa. Harta penyebab kezaliman Allah swt berfirman: Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena ia memandang dirinya kaya. (Al-`Alaq 96: 6-7) Jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan pada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan di negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadap mereka ketentuan Kami, kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancurnya. (17: 16) Apakah mereka tidak mengambil pelajaran betapa banyak generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawahh mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain. (6: 6) Harta sebagai ujian Pengakuan Nabi Sulaiman (as): Ini adalah sebagian dari karunia Tuhanku sebagai ujian bagiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). (An-Naml/27: 40) Kesombongan Qarun: Sesungguhnya aku diberi harta itu karena ilmuku sendiri. (Al- Qashash/28: 78). Ketika Nabi Musa (as) meminta Qarun agar mengeluarkan zakat hartanya sebagai perintah Allah swt, Qarun menentangnya, maka Allah swt murka padanya: Maka Kami benamkan Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Sehingga tidak ada satupun golongan yang dapat menolongnya dari azab Allah selain-Nya, dan ia bukan termasuk orang-orang yang memberi pertolongan. (Al-Qashash/28: 81) Janji Allah: harta sebagai karunia dan keberkahan Allah swt berfirman: Sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan-keberkahan dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Kami, maka Kami siksa mereka karena perbuatan mereka. (Al-A'raf/7: 96) Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Allah) di kediaman mereka ada dua kebon di sebelah kanan dan kiri. (dikatakan kepada mereka) makan dan minumlah rizki dari Tuhanmu, dan bersyukurlah kepada-Nya. Negerimu adalah negeri yang baik dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Pengampun. (Saba'/34: 15) Janji Allah bagi orang-orang yang tertindas Kami hendak memberikan karunia kepada orang-orang yang tertindas di muka bumi, dan hendak menjadikan dari mereka pemimpin dan menjadikannya pewaris bumi. (Al-Qashash/28: 5) Kemiskinan dan dosa Sebagaimana kekayaan, kefakiran dapat mengantarkan manusia menjadi orang yang tawadhu', rendah hati dan merendahkan diri di hadapan Allah Yang Maha Kaya. Juga sebaliknya, kemiskinan dapat mengantarkan manusia pada puncak dosa yaitu kekufuran, sebagaimana yang dinyatakan oleh Rasulullah saw dalam hadis yang masyhur: Kefakiran mendekatkan pada kekufuran. Imam Ali bin Abi Thalib (sa): Kefakiran adalah kematian yang paling besar. (Nahjul Balaghah, hikmah 163) Sesungguhnya kefakiran itu dapat mengurangi agama, membingungkan akal dan mengajak pada kebencian. (Nahjul Balaghah, hikmah 319) Kuburan lebih baik dari pada kefakiran. (Fahras Al-Ghurar, bab kefakiran) Imam Ali bin Abi Thalib (sa) juga berkata: Sekiranya kefakiran itu berwujud, niscaya aku akan membunuhnya. Perintah menyelamatkan diri dari kefakiran Rasulullah saw bersabda: Terlaknatlah orang yang menyandarkan seluruh kebutuhannya pada manusia. (Furu' Al-Kafi, jld 5, hlm 72) Tentang pentingnya kebutuhan-kebutuhan yang pokok sebagai sarana untuk melaksanakan ibadah dan kewajiban, Rasulullah saw menyebutkan dalam sebagian doanya: Ya Allah, alirkan keberkahan ke dalam roti kami, jangan pisahkan antara kami dan roti, sekiranya tidak ada roti niscaya kami tidak dapat melakukan shalat, puasa dan menunaikan kewajiban-kewajiban dari Tuhan kami. (Furu' Al-Kafi, jld 5, hlm 73) Tek arab ayat Al-Qur'an dan hadis dapat dicopi dari Milis Keluarga Bahagia dan milis Shalat-doa berikut ini. Artikel2 Islami, Amalan Praktis dan doa-doa pilihan, klik di sini:
[keluarga-islam] Informasi Download Gratis eBooks Doa2 Pilihan dan lainnya
Assalamu'alaikum wr.wb Bagi Bapak dan Ibu, Ikhwan dan teman2 yang berminat eBooks doa-doa pilihan (dilengkapi bacaan tek latin) dan keutamaan surat-surat pilihan Al-Qur'an dapat mendownload gratis di bagian File, Milis: http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa Wassalam Syamsuri Rifai
RE: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat Dzikir
Assalamu'alaikum Wr.wb Alhamdulillah,...saya ikut berbahagia dengan kondisi seperti ini, semua mengambil hikmah apa yang ada di Alquran dan hadish, mengenai kemantapanya kembali kepada diri masing-masing itulah ilmu yang kita dapat sesuai dengan kodrat ilahiyahnya. Wassalamualaikum Wr.wb Bambang Kartika -Original Message- From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Dadang Suryana Sent: Wednesday, January 23, 2008 9:33 PM To: keluarga-islam@yahoogroups.com Subject: Re: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat Dzikir Ya saya faham akhi Ahmad..., barangkali itu sudah sunnatullah! hanya saja kita tidak perlu berlebihan terhadap suatu kelompok tertentu baik mengagungkan atau menjelekkan. istilah tanduk syetan disinyalir oleh Rasulullah SAW sendiri. Sementara pernyataan (atau hujatan, dan sejenisnya) oleh Wahabi . Saya khawatir kita salah memahami memaknai apa yang dikatakan Rosululloh saw (seperti diatas) wallohu 'alam. Bagaimanapun Kita adalah muslim (pengikut Nahdiyin, pengikut wahabi, jamaah tabligh, persis atau muhammadiyah) tidak sepatutnya kita saling menghujat, kalaupun ada perbedaan yang menimbulakn persengketaan (apakah itu berupa hujatan dsb...) Hal inipun saya khawatir karena keterbatasan Ilmu kita. Waktu kecil saya pernah belajar Kitab Safinah lainnya termasuk amalan-amalannya, tetapi itu belum cukup bagi saya untuk menyalahkan atau membenarkan kelompok. Sekarang saya sering ikut kajian Wahabi atau Salafi bahkan pernah sedikit belajar usulul fiqih Ilmu hadist tetapi itupun rasanya sangat jauh apabila saya menyalahkan atau menghujat kelompok yang lain hal itu sangat tidak mungkin apalagi KITA INI MASIH SESAMA MUSLIM. Sepertinya kita harus banyak beristigfar ya.. Akhi Ahmad...! Marilah kita menjungjung tinggi ajaran Islam ini dengan melaksanakan kewajiban-kewajibanNya serta menghidupkan Sunnah-sunnah Rosululloh saw. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing, memberikan jalan serta petunjuk kepada kita agar selalu diberikan Rahmat serta Hidayah.. Amin.. Wassalmu'alikum wr wb... - Original Message - From: Hidayat, Akhmad mailto:[EMAIL PROTECTED] To: keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com yahoogroups.com Sent: Wednesday, January 23, 2008 4:46 PM Subject: RE: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat Dzikir Wa'alaikum salam wr.wb., Mohon maaf Pak Dadang bila kurang berkenan. Sekadar kegundahan pribadi atas merajalelanya fenomena ini ... Tetapi setahu saya istilah tanduk syetan disinyalir oleh Rasulullah SAW sendiri. Sementara pernyataan (atau hujatan, dan sejenisnya) oleh Wahabi, mungkin Anda lebih tahu seperti apa ... BTW, apakah ini tidak termasuk cross-posting? Di milis assunnah dulu saya beberapa kali pernah posting, tetapi tidak pernah (di)lolos(kan). Sekali lagi, mohon maaf buat saudara2ku yang lain atas hal ini. Salam, Hidayat _ From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dadang Suryana Sent: Wednesday, January 23, 2008 5:26 PM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: keluarga-islam@yahoogroups.com Subject: Fw: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat Dzikir Assalamu'alaikum wr wb Hati-hati dengan kalimat sodara kita akhi Hidayat, akhmad dengan kalimat: Wahabi? Awas, hati-hati ... mereka banyak berada di sekitar kita. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita dari segala fitnah dari tanduk syetan tersebut. jangan terpancing emosi, berikan kalimat santun agar tidak terjadi hujat menghujat sesama muslim (apapun pemahamannya). Wassalamau'alikum wr wb Syukron - Original Message - From: Hidayat, Akhmad mailto:[EMAIL PROTECTED] To: keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com yahoogroups.com Sent: Wednesday, January 23, 2008 1:53 PM Subject: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat Dzikir 786, Assalamu'alaykum wr.wb. Fenomena seperti ini sungguh memprihatinkan. Seakan-akan menggunakan bermacam cara untuk berdakwah (?) - memfitnah saudaranya sendiri sesama muslim. Setelah dulu ada Fatwa 'bohong' dari beberapa ulama NU Jombang (atau Jatim, ya?), kini muncul kembali dalam bentuk buku. Alhamdulillah, semuanya semakin jelas sekarang ... Bagi rekan2 yang biasa mengamalkan amalan2 sebagaimana warga NU - sholawat, dzikir, tahlil, bermadzhab, dll., jangan merasa ragu. Insya Allah semua berdasarkan dalil yang kuat ... Saya bukan warga NU (soalnya nggak punya KTA), namun untuk beberapa amalan yang lebih mendekatkan kepada Gusti Allah - terutama nawafil atau amalan sunnah, kebetulan banyak kesamaan dengan saudara2 di NU. Wahabi? Awas, hati-hati ... mereka banyak berada di sekitar kita. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita dari segala fitnah dari tanduk syetan tersebut. Amin.
[keluarga-islam] the best of you....
Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) reported: The Messenger of Allah Sall-Allahu alayhi wa sallam said, The most perfect man in his faith among the believers is the one whose behaviour is most excellent; and the best of you are those who are the best to their wives.'' [At-Tirmidhi].
Re: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat Dziki
wong..klo sesukanya tanta tuntunan kan bid'ah..., 2008/1/24 wong ma'ruf [EMAIL PROTECTED]: Manusia itu biar saja bertindak sesukanya mau shalawat, dzikir, tahlil dll selama tujuannya untuk menguatkan imannya ya nggak apa-apa, tetapi kalau semua itu dilakukan untuk memperoleh sorga, pengampunan, rahmat kok enak tenan tanpa usaha bisa memperoleh pahala. Ajaran yang seperti ini harus diberikan kepemahaman yang benar/lurus agar kehidupan manusia itu berjalan sesuai dengan kehendak Allah yaitu menjadikan kalimatillah itu memilki kedudukan tinggi dalam kehidupan manusia.. *Hidayat, Akhmad [EMAIL PROTECTED]* wrote: 786, Assalamu'alaykum wr.wb. Fenomena seperti ini sungguh memprihatinkan. Seakan-akan menggunakan bermacam cara untuk berdakwah (?) – memfitnah saudaranya sendiri sesama muslim. Setelah dulu ada Fatwa 'bohong' dari beberapa ulama NU Jombang (atau Jatim, ya?), kini muncul kembali dalam bentuk buku. Alhamdulillah, semuanya semakin jelas sekarang … Bagi rekan2 yang biasa mengamalkan amalan2 sebagaimana warga NU – sholawat, dzikir, tahlil, bermadzhab, dll., jangan merasa ragu. Insya Allah semua berdasarkan dalil yang kuat … Saya bukan warga NU (soalnya nggak punya KTA), namun untuk beberapa amalan yang lebih mendekatkan kepada Gusti Allah – terutama nawafil atau amalan sunnah, kebetulan banyak kesamaan dengan saudara2 di NU. Wahabi? Awas, hati-hati … mereka banyak berada di sekitar kita. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita dari segala fitnah dari tanduk syetan tersebut. Amin. Mohon maaf bila kurang berkenan. Salam sayang, Hidayat -- *From:* Arul Cool *Sent:* Wednesday, January 23, 2008 10:07 AM *Subject:* Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat Dzikir *Terbit, Buku Bantahan Sholawat dan Dzikir Syirik* Selasa, 22 Januari 2008 16:24 Surabaya, NU Online Warga Nahdliyyin tidak perlu resah dengan beredarnya buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat Dzikir Syirik karangan H Mahrus Ali. Pasalnya Lembaga Bahtsul Masa'il (LBM) NU Jember bekerjasama dengan penerbit Khalista Surabaya menerbitkan buku jawaban dari tuduhan itu. Buku yang layak menjadi benteng bagi warga NU itu diberi judul Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat Dzikir Syirik. Buku setebal 254 ditambah beberapa lampiran itu terbit pada pertengahan bulan Januari ini. Direktur Khalista, A Ma'ruf Asrori mengatakan, buku yang baru diterbitkan itu merupakan jawaban atas permintaan sekian banyak warga NU yang merasa keberatan dengan beredarnya buku karya H Mahrus Ali tersebut. Apalagi buku itu mendapatkan kata pengantar dari KH Muammal Hamidy yang tokoh organisasi Persis dan konon menjadi bagian dari buku wajib mata kuliah agama di Unmuh Malang. Alhamdulillah, baru sekarang kami bisa memenuhi keinginan itu, kata Ma'ruf , yang juga pengurus LTN NU Jawa Timur, kepada NU Online di Surabaya, Selasa (22/1). Ma'ruf menjelaskan, dalam buku karya H Mahrus itu, banyak amalan yang sudah biasa dilakukan oleh kaum Nahdliyin dimentahkan oleh penulis yang beraliran Wahabi itu. Misalnya tentang Sholawat Badar, Nariyah, Fatih, Munjiyat, Tibbul Qulub, hizb, burdah, tawassul, bermadzhab, ilmu kekebalan, dan lain sebagainya yang dikatakan syirik oleh Mahrus. Pementahan Mahrus tampak meyakinkan, karena ia banyak menggunakan dasar Al-Quran, Al-Hadits dan kitab-kitab kuning, baik yang beraliran Syafi'iyah maupun yang Wahabiyah. Ia memahami kitab-kitab Syafi'iyah karena pernah belajar di sebuah pesantren salaf di daerah Tuban. Sementara ia juga paham pada kitab-kitab Wahabiyah, karena memang murid dari *Syeikh Bin Baz, tokoh kunci kaum Wahabi di Makkah.* Namun buku bantahan dari LBM NU Jember tidak kalah hebat. Selain menggunakan semua dasar yang dipakai H Mahrus, juga dilengkapi kitab-kitab lain, termasuk kitab-kitab sejarah sebagai pendukung. Ini sangat menarik, karena bantahan dalam buku ini tidak hanya menggunakan dalil Syafi'iyah, tapi banyak juga *menggunakan dalil Wahabiyah dan Ibnu Taimiyah yang menjadi panutan H Mahrus. Ibaratnya menyerang balik lawan dengan menggunakan senjata milik lawan, sangat menarik*, tutur Ma'ruf. Putra KH Asrori Ahmad Magelang itu menjelaskan lebih lanjut, lewat paparan yang begitu teliti dan detail, tim LBM NU Jember bisa meyakinkan bahwa *semua amaliah yang selama ini dilakukan oleh kaum Nahdliyin adalah memiliki dasar yang sangat kuat.* Tidak seperti yang dituduhkan selama ini oleh mereka yang tidak senang kepada orang NU. Poin yang juga menarik, dalam buku itu diungkapkan siapa sebenarnya H Mahrus itu. Benarkah dia orang NU, lalu berhak memakai judul buku Mantan Kiai NU sehingga mengesankan ia memang bekas kiai NU yang telah bertobat? Sebagai bukti keotentikan siapa sebenarnya penulis yang berjenggot panjang itu, dalam buku terbitan baru itu disertakan pula kesaksian dari dua pengurus NU. Pertama, Ranting NU Sidomukti, Kebomas, Gresik, yang
[keluarga-islam] (Do'a of the Day) 16 Muharram 1429H
Bismillah irRahman irRaheem In the Name of Allah, The Most Gracious, The Most Kind Assalamu'alaika yaa baabar rahmati, 'alaika wa 'alayyas salaamu. Semoga keselamatan itu tetap atas dirimu wahai pintu rahmat, dan semoga keselamatan itu tetap atas dirimu dan diriku juga.