[keluarga-islam] Kondisi jiwa dan dosa

2008-01-24 Terurut Topik syamsuri149
Kondisi jiwa dan dosa
Oleh: Syamsuri Rifai

Jiwa adalah pangkal utama penyebab perbuatan dosa. Jiwa adalah pusat 
manusia berpikir dan merasa. Jiwa juga merupakan medan pertempuran 
antara pasukan Ilahi dan pasuka setan. Jika pasuka Ilahi mengalahkan 
pasukan setan, maka manusia akan menjadi hamba yang saleh. Tetapi 
sebaliknya, jika pasukan setan mengalahkan pasukan Ilahi, maka 
manusia akan menjadi sahabat setan dan musuh Allah dan para kekasih-
Nya. Topik ini akan kami ringkas ke dalam pembahasan:

1.  Kepribadian dan kemuliaan diri (`izzatun nafs)
2.  Perbaikan ekomoni untuk kemulian diri 

Kepribadian dan kemuliaan diri
Allah swt menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling mulia, dan 
mengkaruniakan kepadanya potensi yang paling istimewa.

Allah swt berfirman:
Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin memiliki `izzah 
(kemuliaan diri). (Al-Munafiqun/63: 8)

 Kami telah memuliakan anak-cucu Adam, Kami bawa mereka di daratan 
dan di lautan, Kami beri mereka rizki dari yang baik-baik, Kami 
berikan kepada mereka keutamaan yang sempurna ketimbang kebanyakan 
makhluk-makhluk yang telah Kami ciptakan. (Al-Isra'/17: 70) 

Rasulullah saw bersabda:
Seseorang  tidak akan berdusta kecuali karena kehinaan pribadinya. 
(Biharul Anwar, jld 72, hlm 249)

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata dalam mutiara hikmahnya:
 Hitunglah bahwa kamu adalah makhluk yang kecil, dan dalam dirimu 
ada alam yang paling besar. (Nahjul Balaghah, hikmah 456)

Celakalah orang yang tidak mengenal kadarnya. (Nahjul Balaghah, 
hikmah 149)

 Orang yang berilmu adalah orang yang mengenal kadarnya, 
sempurnalah kejahilan seseorang yang tidak mengenal kadarnya. 
(Nahjul Balaghah, khutbah 16)

Imam Zainal Abidin (sa) berkata:
Barangsiapa yang mulia dirinya, maka dunia hina (kecil) di 
hadapannya. (Tuhaful `Uqul, hlm 318)

Memperbaiki ekomoni untuk menjaga `izzah

Rasulullah saw bersabda:
Bukanlah dari golongan kami orang yang memiliki kesempatan yang 
luas, tetapi ia menelantarkan keluarganya.

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:
Sesungguhnya Allah Maha Indah mencintai keindahan, dan suka melihat 
pengaruh kenikmatan-Nya atas hamba-Nya. (Furu' Al-Kafi, jld 6, hlm 
438)

Mengatur Waktu

Rasulullah saw bersabda:
…Wahai raja yang celaka dan ghurur (tertipu oleh hawa nafsunya), 
aku tidak mengutus (seseorang) kepadamu agar kamu mengumpulkan dunia 
dari sebagian orang untuk sebagian yang lain. Tetapi aku mengutus 
kepadamu agar kamu tidak menolak permohonan orang yang mazhlum, 
karena sesungguhnya aku tidak menolaknya walaupun permohonan itu 
dari orang yang kafir. Bagi orang yang berakal selama tidak dikuasai 
(hawa nafsunya), ia dapat membagi waktu: waktu untuk bermunajat 
kepada Tuhannya, waktu untuk muhasabah (evaluasi) diri, waktu untuk 
mentafakkuri ciptaan Allah, waktu berkhalwat untuk merenungi bagian 
dirinya dari apa-apa yang halal. Sesungguhnya waktu ini dapat 
membantu waktu-waktu yang lain, mengistirahatkan hati dan 
mengosongkannya... (Al-Wasail 16: 96)   

Rasulullah saw bersabda:
 Malaikat pencatat amal baik pemimpin malaikat pencatat amal buruk. 
Ketika seorang hamba melakukan amal buruk, malaikat pencatat amal 
baik berkata kepada malaikat pencatat amal buruk: Jangan terburu-
buru, tunggu ia tujuh jam, setelah berlalu tujuh jam dan ia tidak 
memohon ampun, malaikat pencatat amal baik berkata: catatlah, hamba 
ini tidak punya rasa malu. (Al-Wasail 16: 70)
 
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berwasiat kepada puteranya Al-Hasan 
(sa): 
Wahai anakku, orang yang fakir tidak lebih parah dari orang yang 
jahil, dan tidak ada yang lebih parah dari orang yang tak berakal. 
Wahai anakku, seorang mukmin memiliki tiga waktu: waktu untuk 
bermunajat kepada Tuhannya, waktu untuk muhasabah (evaluasi) diri, 
waktu untuk berkhalwat antara dirinya dan kelezatan yang dirasakan 
dirinya dalam hal yang dihalalkan dan terpuji. Dan dalam tiga waktu 
itu seorang mukmin harus menjadi orang yang memiliki penghidupan 
yang baik, bagian untuk akhirat, atau kenikmatan dalam rizki yang 
halal.  (Biharul Anwar 1: 88).

Lebih rinci Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
Orang yang berakal semestinya memiliki empat waktu: (1) waktu untuk 
bermunajat kepada Tuhannya, (2) waktu untuk muhasabah (merenungi 
diri), (3) waktu untuk mentafakkuri makhluk Allah swt, (4) waktu 
untuk mencari nafkah untuk keperluan makanan, pakaian dan kebutuhan 
keluarganya.

Mirza Muhsin Al-`Ushfur mengatakan dalam bukunya Ta'bir ru'ya Al-
Manam: waktu untuk makan, minum, hubungan suami-isteri, tidur dan 
lainnya cukup sepertiga dari sehari-semalam (24 jam). Seorang mukmin 
harus mengatur dan membagi waktu: waktu untuk urusan dunia dan waktu 
untuk urusan akhirat. Al-Kasyani seorang ulama ahli hadis mengatakan 
dalam kitabnya Manhaj An-Najah: Syariat mengizinkan seseorang untuk 
tidur (istirahat) selama 8 jam dalam sehari-semalam, yakni sepertiga 
dari 24 jam. Jika seorang berusia 60 tahun, maka waktu tidurnya 
adalah 20 tahun. 

Untuk tek arab ayat dan hadis, juga amalan praktis 

Re: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat Dzikir

2008-01-24 Terurut Topik Dadang Suryana
Ya saya faham akhi Ahmad..., barangkali itu sudah sunnatullah! hanya saja 
kita tidak perlu berlebihan terhadap suatu kelompok tertentu baik mengagungkan 
atau menjelekkan.

 istilah tanduk syetan disinyalir oleh Rasulullah SAW sendiri.  Sementara 
pernyataan (atau hujatan, dan sejenisnya) oleh Wahabi .

Saya khawatir kita salah memahami  memaknai apa yang dikatakan Rosululloh saw 
(seperti diatas) wallohu 'alam. Bagaimanapun Kita adalah muslim (pengikut 
Nahdiyin, pengikut wahabi, jamaah tabligh, persis atau muhammadiyah) tidak 
sepatutnya kita saling menghujat, kalaupun ada perbedaan  yang menimbulakn 
persengketaan (apakah itu berupa hujatan dsb...) Hal inipun saya khawatir 
karena keterbatasan Ilmu kita.

Waktu kecil saya pernah belajar Kitab Safinah  lainnya termasuk 
amalan-amalannya, tetapi itu belum cukup bagi saya untuk menyalahkan atau 
membenarkan kelompok.

Sekarang saya sering ikut kajian Wahabi atau Salafi bahkan pernah sedikit 
belajar usulul fiqih  Ilmu hadist tetapi itupun rasanya sangat jauh apabila 
saya menyalahkan atau menghujat kelompok yang lain  hal itu sangat tidak 
mungkin apalagi KITA INI MASIH SESAMA MUSLIM.
Sepertinya kita harus banyak beristigfar ya.. Akhi Ahmad...!

Marilah kita menjungjung tinggi ajaran Islam ini dengan melaksanakan 
kewajiban-kewajibanNya serta menghidupkan Sunnah-sunnah Rosululloh saw.

Semoga Allah SWT senantiasa membimbing, memberikan jalan serta petunjuk kepada 
kita agar selalu diberikan Rahmat serta Hidayah.. Amin..

Wassalmu'alikum wr wb...



  - Original Message -
  From: Hidayat, Akhmad
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com
  Sent: Wednesday, January 23, 2008 4:46 PM
  Subject: RE: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU 
Menggugat Sholawat  Dzikir



  Wa'alaikum salam wr.wb.,



  Mohon maaf Pak Dadang bila kurang berkenan.  Sekadar kegundahan pribadi atas 
merajalelanya fenomena ini .

  Tetapi setahu saya istilah tanduk syetan disinyalir oleh Rasulullah SAW 
sendiri.  Sementara pernyataan (atau hujatan, dan sejenisnya) oleh Wahabi, 
mungkin Anda lebih tahu seperti apa .



  BTW, apakah ini tidak termasuk cross-posting?  Di milis assunnah dulu saya 
beberapa kali pernah posting, tetapi tidak pernah (di)lolos(kan).



  Sekali lagi, mohon maaf buat saudara2ku yang lain atas hal ini.



  Salam,

  Hidayat




--

  From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of 
Dadang Suryana
  Sent: Wednesday, January 23, 2008 5:26 PM
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Cc: keluarga-islam@yahoogroups.com
  Subject: Fw: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU 
Menggugat Sholawat  Dzikir



  Assalamu'alaikum wr wb



  Hati-hati dengan kalimat sodara kita akhi Hidayat, akhmad dengan kalimat:



  Wahabi?  Awas, hati-hati .  mereka banyak berada di sekitar kita.  Semoga 
Allah SWT senantiasa melindungi kita dari segala fitnah dari tanduk syetan 
tersebut.

  jangan terpancing emosi, berikan kalimat santun agar tidak terjadi hujat 
menghujat sesama muslim (apapun pemahamannya).



  Wassalamau'alikum wr wb

  Syukron







  - Original Message -

  From: Hidayat, Akhmad

  To: keluarga-islam@yahoogroups.com

  Sent: Wednesday, January 23, 2008 1:53 PM

  Subject: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU 
Menggugat Sholawat  Dzikir



  786,

  Assalamu'alaykum wr.wb.

  Fenomena seperti ini sungguh memprihatinkan.  Seakan-akan menggunakan 
bermacam cara untuk berdakwah (?) - memfitnah saudaranya sendiri sesama muslim.

  Setelah dulu ada Fatwa 'bohong' dari beberapa ulama NU Jombang (atau Jatim, 
ya?), kini muncul kembali dalam bentuk buku.

  Alhamdulillah, semuanya semakin jelas sekarang .

  Bagi rekan2 yang biasa mengamalkan amalan2 sebagaimana warga NU - sholawat, 
dzikir, tahlil, bermadzhab, dll., jangan merasa ragu.  Insya Allah semua 
berdasarkan dalil yang kuat .

  Saya bukan warga NU (soalnya nggak punya KTA), namun untuk beberapa amalan 
yang lebih mendekatkan kepada Gusti Allah - terutama nawafil atau amalan 
sunnah, kebetulan banyak kesamaan dengan saudara2 di NU.

  Wahabi?  Awas, hati-hati .  mereka banyak berada di sekitar kita.  Semoga 
Allah SWT senantiasa melindungi kita dari segala fitnah dari tanduk syetan 
tersebut.

  Amin.

  Mohon maaf bila kurang berkenan.

  Salam sayang,

  Hidayat


--

  From: Arul Cool
  Sent: Wednesday, January 23, 2008 10:07 AM
  Subject: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat  Dzikir

  Terbit, Buku Bantahan Sholawat dan Dzikir Syirik
  Selasa, 22 Januari 2008 16:24
  Surabaya, NU Online


  Warga Nahdliyyin tidak perlu resah dengan beredarnya buku Mantan
  Kiai NU Menggugat Sholawat  Dzikir Syirik karangan H Mahrus Ali.
  Pasalnya Lembaga Bahtsul Masa'il (LBM) NU Jember bekerjasama dengan penerbit
  Khalista Surabaya menerbitkan buku 

RE: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat Dzikir

2008-01-24 Terurut Topik Hidayat, Akhmad

Pak Dadang,

 

Mudah2an pengikut Wahabi atau Salafi semuanya seperti Anda, tidak mau
menghujat sesama muslim.  Namun sayang pada kenyataannya tidak seperti
itu.  Ini juga terjadi di daerah saya ...

 

Anjuran Anda untuk banyak beristighfar Insya Allah saya sambut dengan
baik, dan saya setuju.  Mudah2an anjuran itu juga Anda sampaikan ke
rekan2 sepengajian Anda, sehingga mereka juga bisa menahan diri dari
setiap bentuk hujatan (menganggap selainnya musyrik, sesat, bid'ah,
masuk neraka, dll dll ...  na'udzubillah).  Tidak akan ada tanggapan
sekeras itu jika tidak ada yang memulainya.  Dan sekali2 ini diperlukan
- Insya Allah untuk mengingatkan kaum muslimin lainnya.

 

Himbauan untuk belajar semakin dalam pasti berlaku untuk semuanya, kan?
Karena kecenderungannya, kelompok yang sering menyalahkan atau
menganggap bid'ah, sesat dll. dikarenakan kurangnya ilmu - hanya
mengikuti pemahaman guru2nya saja, dengan mengabaikan pemahaman yang
lain.

 

Terima kasih atas nasihatnya.

Astaghfirullah ...  al'afwu minkum.

 

Salam,

Hidayat

 



From: keluarga-islam@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dadang Suryana
Sent: Wednesday, January 23, 2008 10:33 PM
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Subject: Re: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai
NU Menggugat Sholawat  Dzikir

 

Ya saya faham akhi Ahmad..., barangkali itu sudah sunnatullah! hanya
saja kita tidak perlu berlebihan terhadap suatu kelompok tertentu baik
mengagungkan atau menjelekkan.

 

 istilah tanduk syetan disinyalir oleh Rasulullah SAW sendiri.
Sementara pernyataan (atau hujatan, dan sejenisnya) oleh Wahabi . 

 

Saya khawatir kita salah memahami  memaknai apa yang dikatakan
Rosululloh saw (seperti diatas) wallohu 'alam. Bagaimanapun Kita adalah
muslim (pengikut Nahdiyin, pengikut wahabi, jamaah tabligh, persis atau
muhammadiyah) tidak sepatutnya kita saling menghujat, kalaupun ada
perbedaan  yang menimbulakn persengketaan (apakah itu berupa hujatan
dsb...) Hal inipun saya khawatir karena keterbatasan Ilmu kita. 

 

Waktu kecil saya pernah belajar Kitab Safinah  lainnya termasuk
amalan-amalannya, tetapi itu belum cukup bagi saya untuk menyalahkan
atau membenarkan kelompok. 

 

Sekarang saya sering ikut kajian Wahabi atau Salafi bahkan pernah
sedikit belajar usulul fiqih  Ilmu hadist tetapi itupun rasanya sangat
jauh apabila saya menyalahkan atau menghujat kelompok yang lain  hal
itu sangat tidak mungkin apalagi KITA INI MASIH SESAMA MUSLIM. 

Sepertinya kita harus banyak beristigfar ya.. Akhi Ahmad...!

 

Marilah kita menjungjung tinggi ajaran Islam ini dengan melaksanakan
kewajiban-kewajibanNya serta menghidupkan Sunnah-sunnah Rosululloh saw. 

 

Semoga Allah SWT senantiasa membimbing, memberikan jalan serta petunjuk
kepada kita agar selalu diberikan Rahmat serta Hidayah.. Amin..

 

Wassalmu'alikum wr wb...

 

 

 

- Original Message - 

From: Hidayat, Akhmad mailto:[EMAIL PROTECTED]  

To: keluarga-islam@yahoogroups.com
mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com  

Sent: Wednesday, January 23, 2008 4:46 PM

Subject: RE: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku
Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat  Dzikir

 

Wa'alaikum salam wr.wb.,

Mohon maaf Pak Dadang bila kurang berkenan.  Sekadar kegundahan
pribadi atas merajalelanya fenomena ini ...

Tetapi setahu saya istilah tanduk syetan disinyalir oleh
Rasulullah SAW sendiri.  Sementara pernyataan (atau hujatan, dan
sejenisnya) oleh Wahabi, mungkin Anda lebih tahu seperti apa ...

BTW, apakah ini tidak termasuk cross-posting?  Di milis assunnah
dulu saya beberapa kali pernah posting, tetapi tidak pernah
(di)lolos(kan).

Sekali lagi, mohon maaf buat saudara2ku yang lain atas hal ini.

Salam,

Hidayat






From: keluarga-islam@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dadang Suryana
Sent: Wednesday, January 23, 2008 5:26 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: keluarga-islam@yahoogroups.com
Subject: Fw: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku
Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat  Dzikir

Assalamu'alaikum wr wb

Hati-hati dengan kalimat sodara kita akhi Hidayat, akhmad dengan
kalimat:

Wahabi?  Awas, hati-hati ...  mereka banyak berada di sekitar
kita.  Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita dari segala fitnah
dari tanduk syetan tersebut.

jangan terpancing emosi, berikan kalimat santun agar tidak
terjadi hujat menghujat sesama muslim (apapun pemahamannya).

Wassalamau'alikum wr wb

Syukron

- Original Message - 

From: Hidayat, Akhmad mailto:[EMAIL PROTECTED]  

To: keluarga-islam@yahoogroups.com
mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com  

Sent: Wednesday, January 23, 2008 1:53 PM

Subject: [keluarga-islam] FW: Membongkar 

Bls: [keluarga-islam] KESEMPURNAAN AL-QUR’AN

2008-01-24 Terurut Topik Pagi Cerah
kalo gitu jangan ngaku muslim donk berarti kebanyakan orang 'maaf yah' 
kafir ? iya ga sih...

- Pesan Asli 
Dari: OK Taufik [EMAIL PROTECTED]
Kepada: keluarga-islam@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 23 Januari, 2008 8:34:57
Topik: Re: [keluarga-islam] KESEMPURNAAN AL-QUR’AN













bacaannya bukan Al Quran...itu saja.


2008/1/9 wong ma'ruf [EMAIL PROTECTED] com:


















ori atau kenyataan, kalau kenyataan kenapa kehidupan manusia yang 
katanya mayoritas muslim nggak ada mirip dengan prinsip-prinsip al Quran'annya, 
malah lebih mirip Amerikanisasi yang sudah kedaluwarsa (bukan modern seperti 
sekarang)




Mujiarto Karuk [EMAIL PROTECTED] com wrote:

KESEMPURNAAN AL-QUR'AN


   SUMBER PETUNJUK


Al-Qur'an sebagai sebuah Kitab yang diturunkan oleh Allah pencipta semesta alam 
berfungsi sebagai petunjuk bagi orang-orang yang takut kepada Tuhan (takwa).  
Allah tidak ada menetapkan kitab lain untuk dijadikan sebagai sumber
 petunjuk.


Kitab ini, tidak ada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi orang yang takwa.  
[Q.S. 2:2]

 

Bls: [keluarga-islam] Re: PANDANGAN ISLAM TERHADAP AGAMA NON ISLAM

2008-01-24 Terurut Topik Pagi Cerah
kayanya ada pandangan yang berbeda wong bilang diin... yang lain bilang 
agama mungkin ini dulu yang harus di luruskan


- Pesan Asli 
Dari: Arland [EMAIL PROTECTED]
Kepada: keluarga-islam@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 24 Januari, 2008 10:45:51
Topik: [keluarga-islam] Re: PANDANGAN ISLAM TERHADAP AGAMA NON ISLAM









  



Assalamu'alaikum wr wb.



Wong Ma'ruf, sebenarnya jujur saja; saya sangat jarang membaca 

komentar-komentar anda di milis KI, tapi karena traed ini dikomentari 

rekan Sarifah, Mas Bambang dan Mas Naufal, saya jadi tertarik untuk 

membaca komentar anda dalam tred ini.



Anda mengatakan (Saya Kutip) :

===Padahal Allah tidak pernah mengajarkan agama apapun, yang Allah 

ajarkan adalah diin yaitu tatanan hidup yang dipandu dengan ketaatan 

kepada hukum Allah apapun kepercayaan dan keyakinan orang itu.



Ini menurut hemat saya komentar yang SANGAT BERBAHAYA dalam milis 

Keluarga Islam. Dan menurut imam-imam manapun dalam mazhab apapun 

dalam Agama Islam, Komentar semacam ini sudah dapat dikatagorikan 

menjadi kafir murtad.



Alasannya :

Sudah sangat banyak ayat-ayat Al-Qur'an yang mengajarkan dan 

melegitimasi bahwa HANYA Agama Islam-lah yang benar, tidak ada agama 

lain.

Dan karena Al-Qur'an adalah (salah satu) PEDOMAN dan SUMBER HUKUM 

bagi pemeluk Agama Islam, maka HANYA AL-QUR'AN lah yang jadi tolak 

ukurnya, bukan pendapat anda secara pribadi.

Kalau anda tidak menjadikan Al-Qur'an itu sebagai PEDOMAN dan SUMBER 

HUKUM, berarti anda BUKAN BERAGAMA ISLAM.

Dan menurut hemat saya ; Anda TIDAK LAYAK berada di Komunitas 

KELUARGA ISLAM.

Dan sayapun dapat mengajukan usul kepada moderator untuk mendepak 

anda dari milis KI ini.



Untuk itu sebelum mendepakan itu terjadi, alangkah baiknya bilamana 

anda masih mengaku Muslim, apapun ALIRAN anda sudah selayaknya anda 

membaca dan mempelajari lagi ayat-ayat Al-Qur'an, khususnya Ayat-Ayat 

berikut :



Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, 

demikian pula Ya`qub. (Ibrahim berkata): Hai anak-anakku! 

Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah 

kamu mati kecuali dalam memeluk AGAMA ISLAM.

(Al-Baqarah 132)



Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (UMAT ISLAM), umat 

yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) 

manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) 

kamu. (Al-Baqarah 143)



Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam ISLAM secara 

keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. 

Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (Al-Baqarah 208)



Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (ISLAM); sesungguhnya telah 

jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu 

barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka 

sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang 

tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

(Al-Baqarah 256)



Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah ISLAM. (Ali 

Imran 19)



Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka 

katakanlah: Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) 

orang-orang yang mengikutiku . Dan katakanlah kepada orang-orang yang 

telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: Apakah kamu 

(mau) masuk ISLAM? Jika mereka masuk ISLAM, sesungguhnya mereka 

telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban 

kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat 

akan hamba-hamba- Nya. (Ali-Imran 20)



Barangsiapa mencari agama selain AGAMA ISLAM, maka sekali-kali 

tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat 

termasuk orang-orang yang rugi. 

(Ali Imran 85)



Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar 

takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam 

keadaan BERAGAMA ISLAM. (Ali Imran 102)



Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) 

agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah 

kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan 

telah Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai ISLAM itu 

jadi agama bagimu. (Al-Maidah 3)



Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum 

ISLAM) maka hapuslah amalannya dan ia di hari akhirat termasuk orang-

orang merugi. (Al-Maidah 5)



Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya 

petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) 

ISLAM. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya 

Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang 

mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-

orang yang tidak beriman. (Al-An'aam 125)



agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil 

(syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak 

Bls: [keluarga-islam] PANDANGAN ISLAM TERHADAP AGAMA NON ISLAM

2008-01-24 Terurut Topik Pagi Cerah
nabi yang mana? agama yang mana? aku ketinggalan berita nih...

- Pesan Asli 
Dari: Naufal [EMAIL PROTECTED]
Kepada: keluarga-islam@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 24 Januari, 2008 9:50:26
Topik: Re: [keluarga-islam] PANDANGAN ISLAM TERHADAP AGAMA NON ISLAM

















wong... setelah nabi anda sendiri gak mau lagi
mengaku sebagai nabi lalu apakah anda sekarang mengatakan tidak ada
agama?

kasihan banget deh...!!



Salam



www.arivean. tk,
tempat download MP3 ayat suci Al Qur'an
 Mencintai takkan kehabisan waktu
untuk memuji 
 Membenci takkan kehabisan waktu untuk mencela




 

Bls: [keluarga-islam] PANDANGAN ISLAM TERHADAP AGAMA NON ISLAM

2008-01-24 Terurut Topik Pagi Cerah
ap sih diin.? dan apa sih agama?

- Pesan Asli 
Dari: Kartika, Bambang [EMAIL PROTECTED]
Kepada: keluarga-islam@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 24 Januari, 2008 7:30:19
Topik: RE: [keluarga-islam] PANDANGAN ISLAM TERHADAP AGAMA NON ISLAM


















Untuk
Wong...

Kalau
begitu agama Wong ma'ruf apa? dan mengapa anda memilih,




  -Original Message-
From:
  keluarga-islam@ yahoogroups. com [mailto:keluarga- [EMAIL PROTECTED] s.com]On
  Behalf Of wong ma'ruf
Sent: Thursday, January 24, 2008 1:18
  AM
To: keluarga-islam@ yahoogroups. com
Subject: Re:
  [keluarga-islam] PANDANGAN ISLAM TERHADAP AGAMA NON ISLAM




  Ciri agama apapun agamanya adalah

1. Mengklaim agama sendiri
  paling benar.
2. Menjadikan agama bisnis.
3. Mejadikan
  ulama/pendetanya sebagai dewa-dewa yang mampu memberikan kekuatan magis dengan
  janji sorga dan kesejahteraan hidup.

Padahal Allah tidak pernah
  mengajarkan agama apapun, yang Allah ajarkan adalah diin yaitu tatanan hidup
  yang dipandu dengan ketaatan kepada hukum Allah apapun kepercayaan dan
  keyakinan orang itu.

Percumah ngaku Islam tetapi tidak patuh kepada
  hukum Islam, percumah ngaku islam tetapi tidak menjadikan hukum Allah sebagai
  sumber hukum bagi kehidupan manusia disegala bisang. Masak yang begini minta
  masuk sorga ?


[keluarga-islam] Re: PANDANGAN ISLAM TERHADAP AGAMA NON ISLAM - Wong Ma'ruf !!

2008-01-24 Terurut Topik kang nceps
Assalamualaikum ,
kepada saudara Wong ma'ruf kami tunggu klarifikasi anda dan pendirian
anda mengenai masalah ini, secara jelas dan gamblang dengan bahasa
yang sesimple mungkin, 

wassalam
KnC


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamu'alaikum wr wb.
 
 Wong Ma'ruf, sebenarnya jujur saja; saya sangat jarang membaca 
 komentar-komentar anda di milis KI, tapi karena traed ini dikomentari 
 rekan Sarifah, Mas Bambang dan Mas Naufal, saya jadi tertarik untuk 
 membaca komentar anda dalam tred ini.
 
 Anda mengatakan (Saya Kutip) :
 ===Padahal Allah tidak pernah mengajarkan agama apapun, yang Allah 
 ajarkan adalah diin yaitu tatanan hidup yang dipandu dengan ketaatan 
 kepada hukum Allah apapun kepercayaan dan keyakinan orang itu.
 
 Ini menurut hemat saya komentar yang SANGAT BERBAHAYA dalam milis 
 Keluarga Islam. Dan menurut imam-imam manapun dalam mazhab apapun 
 dalam Agama Islam, Komentar semacam ini sudah dapat dikatagorikan 
 menjadi kafir murtad.
 
 Alasannya :
 Sudah sangat banyak ayat-ayat Al-Qur'an yang mengajarkan dan 
 melegitimasi bahwa HANYA Agama Islam-lah yang benar, tidak ada agama 
 lain.
 Dan karena Al-Qur'an adalah (salah satu) PEDOMAN dan SUMBER HUKUM 
 bagi pemeluk Agama Islam, maka HANYA AL-QUR'AN lah yang jadi tolak 
 ukurnya, bukan pendapat anda secara pribadi.
 Kalau anda tidak menjadikan Al-Qur'an itu sebagai PEDOMAN dan SUMBER 
 HUKUM, berarti anda BUKAN BERAGAMA ISLAM.
 Dan menurut hemat saya ; Anda TIDAK LAYAK berada di Komunitas 
 KELUARGA ISLAM.
 Dan sayapun dapat mengajukan usul kepada moderator untuk mendepak 
 anda dari milis KI ini.
 
 Untuk itu sebelum mendepakan itu terjadi, alangkah baiknya bilamana 
 anda masih mengaku Muslim, apapun ALIRAN anda sudah selayaknya anda 
 membaca dan mempelajari lagi ayat-ayat Al-Qur'an, khususnya Ayat-Ayat 
 berikut :
 
 Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, 
 demikian pula Ya`qub. (Ibrahim berkata): Hai anak-anakku! 
 Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah 
 kamu mati kecuali dalam memeluk AGAMA ISLAM.
 (Al-Baqarah 132)
 
 Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (UMAT ISLAM), umat 
 yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) 
 manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) 
 kamu. (Al-Baqarah 143)
 
 Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam ISLAM secara 
 keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. 
 Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (Al-Baqarah 208)
 
 Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (ISLAM); sesungguhnya telah 
 jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu 
 barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka 
 sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang 
 tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
 (Al-Baqarah 256)
 
 Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah ISLAM. (Ali 
 Imran 19)
 
 Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka 
 katakanlah: Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) 
 orang-orang yang mengikutiku. Dan katakanlah kepada orang-orang yang 
 telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: Apakah kamu 
 (mau) masuk ISLAM? Jika mereka masuk ISLAM, sesungguhnya mereka 
 telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban 
 kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat 
 akan hamba-hamba-Nya. (Ali-Imran 20)
 
 Barangsiapa mencari agama selain AGAMA ISLAM, maka sekali-kali 
 tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat 
 termasuk orang-orang yang rugi. 
 (Ali Imran 85)
 
 Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar 
 takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam 
 keadaan BERAGAMA ISLAM. (Ali Imran 102)
 
 Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) 
 agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah 
 kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan 
 telah Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai ISLAM itu 
 jadi agama bagimu. (Al-Maidah 3)
 
 Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum 
 ISLAM) maka hapuslah amalannya dan ia di hari akhirat termasuk orang-
 orang merugi. (Al-Maidah 5)
 
 Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya 
 petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) 
 ISLAM. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya 
 Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang 
 mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-
 orang yang tidak beriman. (Al-An'aam 125)
 
 agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil 
 (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak 
 menyukainya. (Al-Anfaal 8)
 
 Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di 

[keluarga-islam] Kondisi Ekonomi dan Dosa

2008-01-24 Terurut Topik syamsuri149
Kondisi Ekonomi dan Dosa
Oleh: Syamsuri Rifai

Di antara masalah ekonomi yang dapat menjerumuskan manusia ke dalam 
perbuatan dosa adalah: 

1.  Kekayaan dan harta
2.  Kefakiran dan kemiskinan

Harta dapat menjadi sarana yang sangat efektif untuk ibadah dan 
ketaatan kepada Allah, membantu hamba-hamba-Nya yang membutuhkan, 
dan perjuangan di jalan Allah swt. Sebagaimana hal ini telah 
dicontohkan oleh Sayyidah Khadijah (ra) isteri tercinta Rasulullah 
saw, sahabat-sahabat terdekatnya dan kaum mukminin yang dermawan. 
Tapi juga sebaliknya, harta dapat menjadi penyebab yang ampuh untuk 
menjerumuskan manusia ke lembah dosa dan kehinaan. Harta juga dapat 
melupakan manusia pada Tuhannya, menggoncang hidupnya dan menzalimi 
orang lain.

Banyak ayat Al-Qur'an yang mengisahkan tentang malapetaka yang 
disebabkan oleh dunia dan harta, juga tentang keberkahan dan 
kebahagiaan harta yang berada dalam kendali oleh orang-orang mukmin 
dan bertakwa.

Harta penyebab kezaliman
Allah swt berfirman:
 Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena ia 
memandang dirinya kaya. (Al-`Alaq 96: 6-7)

 Jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan 
pada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati 
Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan di negeri itu, maka 
sudah sepantasnya berlaku terhadap mereka ketentuan Kami, kemudian 
Kami hancurkan negeri itu sehancurnya. (17: 16)

 Apakah mereka tidak mengambil pelajaran betapa banyak generasi 
yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) 
telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan 
yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan 
yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di 
bawahh mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka 
sendiri, dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain. (6: 6)

Harta sebagai ujian
Pengakuan Nabi Sulaiman (as):
Ini adalah sebagian dari karunia Tuhanku sebagai ujian bagiku, 
apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). (An-Naml/27: 40)

Kesombongan Qarun:
Sesungguhnya aku diberi harta itu karena ilmuku sendiri. (Al-
Qashash/28: 78). Ketika Nabi Musa (as) meminta Qarun agar 
mengeluarkan zakat hartanya sebagai perintah Allah swt, Qarun 
menentangnya, maka Allah swt murka padanya:

Maka Kami benamkan Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Sehingga 
tidak ada satupun golongan yang dapat menolongnya dari azab Allah 
selain-Nya, dan ia bukan termasuk orang-orang yang memberi 
pertolongan. (Al-Qashash/28: 81)

Janji Allah: harta sebagai karunia dan keberkahan
Allah swt berfirman:
 Sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan 
melimpahkan kepada mereka keberkahan-keberkahan dari langit dan 
bumi, tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Kami, maka Kami siksa 
mereka karena perbuatan mereka. (Al-A'raf/7: 96)

 Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Allah) di 
kediaman mereka ada dua kebon di sebelah kanan dan kiri. (dikatakan 
kepada mereka) makan dan minumlah rizki dari Tuhanmu, dan 
bersyukurlah kepada-Nya. Negerimu adalah negeri yang baik dan 
Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Pengampun. (Saba'/34: 15)

Janji Allah bagi orang-orang yang tertindas

 Kami hendak memberikan karunia kepada orang-orang yang tertindas 
di muka bumi, dan hendak menjadikan dari mereka pemimpin dan 
menjadikannya pewaris bumi. (Al-Qashash/28: 5)

Kemiskinan dan dosa
Sebagaimana kekayaan, kefakiran dapat mengantarkan manusia menjadi 
orang yang tawadhu', rendah hati dan merendahkan diri di hadapan 
Allah Yang Maha Kaya. Juga sebaliknya, kemiskinan dapat mengantarkan 
manusia pada puncak dosa yaitu kekufuran, sebagaimana yang 
dinyatakan oleh Rasulullah saw dalam hadis yang masyhur:

Kefakiran mendekatkan pada kekufuran.

Imam Ali bin Abi Thalib (sa):
Kefakiran adalah kematian yang paling besar. (Nahjul Balaghah, 
hikmah 163)

 Sesungguhnya kefakiran itu dapat mengurangi agama, membingungkan 
akal dan mengajak pada kebencian. (Nahjul Balaghah, hikmah 319)

 Kuburan lebih baik dari pada kefakiran. (Fahras Al-Ghurar, bab 
kefakiran)

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) juga berkata:
Sekiranya kefakiran itu berwujud, niscaya aku akan membunuhnya.

Perintah menyelamatkan diri dari kefakiran
Rasulullah saw bersabda:
Terlaknatlah orang yang menyandarkan seluruh kebutuhannya pada 
manusia. (Furu' Al-Kafi, jld 5, hlm 72)

Tentang pentingnya kebutuhan-kebutuhan yang pokok sebagai sarana 
untuk melaksanakan ibadah dan kewajiban, Rasulullah saw menyebutkan 
dalam sebagian doanya:

 Ya Allah, alirkan keberkahan ke dalam roti kami, jangan pisahkan 
antara kami dan roti, sekiranya tidak ada roti niscaya kami tidak 
dapat melakukan shalat, puasa dan menunaikan kewajiban-kewajiban 
dari Tuhan kami. (Furu' Al-Kafi, jld 5, hlm 73)

Tek arab ayat Al-Qur'an dan hadis dapat dicopi dari Milis Keluarga 
Bahagia dan milis Shalat-doa berikut ini.

Artikel2 Islami, Amalan Praktis dan doa-doa pilihan, klik di sini:

[keluarga-islam] Informasi Download Gratis eBooks Doa2 Pilihan dan lainnya

2008-01-24 Terurut Topik syamsuri149
Assalamu'alaikum wr.wb

Bagi Bapak dan Ibu, Ikhwan dan teman2 yang berminat eBooks doa-doa 
pilihan (dilengkapi bacaan tek latin) dan keutamaan surat-surat 
pilihan Al-Qur'an dapat mendownload gratis di bagian File, Milis:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Wassalam
Syamsuri Rifai




RE: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat Dzikir

2008-01-24 Terurut Topik Kartika, Bambang
Assalamu'alaikum Wr.wb
 
Alhamdulillah,...saya ikut berbahagia dengan kondisi seperti ini, semua 
mengambil hikmah apa yang ada di Alquran dan hadish, mengenai kemantapanya 
kembali kepada diri masing-masing itulah ilmu yang kita dapat sesuai dengan 
kodrat ilahiyahnya.
 
Wassalamualaikum Wr.wb
 
Bambang Kartika
 

-Original Message-
From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Dadang 
Suryana
Sent: Wednesday, January 23, 2008 9:33 PM
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Subject: Re: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU 
Menggugat Sholawat  Dzikir





Ya saya faham akhi Ahmad..., barangkali itu sudah sunnatullah! hanya saja 
kita tidak perlu berlebihan terhadap suatu kelompok tertentu baik mengagungkan 
atau menjelekkan.
 
 istilah tanduk syetan disinyalir oleh Rasulullah SAW sendiri.  Sementara 
pernyataan (atau hujatan, dan sejenisnya) oleh Wahabi . 
 
Saya khawatir kita salah memahami  memaknai apa yang dikatakan Rosululloh saw 
(seperti diatas) wallohu 'alam. Bagaimanapun Kita adalah muslim (pengikut 
Nahdiyin, pengikut wahabi, jamaah tabligh, persis atau muhammadiyah) tidak 
sepatutnya kita saling menghujat, kalaupun ada perbedaan  yang menimbulakn 
persengketaan (apakah itu berupa hujatan dsb...) Hal inipun saya khawatir 
karena keterbatasan Ilmu kita. 
 
Waktu kecil saya pernah belajar Kitab Safinah  lainnya termasuk 
amalan-amalannya, tetapi itu belum cukup bagi saya untuk menyalahkan atau 
membenarkan kelompok. 
 
Sekarang saya sering ikut kajian Wahabi atau Salafi bahkan pernah sedikit 
belajar usulul fiqih  Ilmu hadist tetapi itupun rasanya sangat jauh apabila 
saya menyalahkan atau menghujat kelompok yang lain  hal itu sangat tidak 
mungkin apalagi KITA INI MASIH SESAMA MUSLIM. 
Sepertinya kita harus banyak beristigfar ya.. Akhi Ahmad...!
 
Marilah kita menjungjung tinggi ajaran Islam ini dengan melaksanakan 
kewajiban-kewajibanNya serta menghidupkan Sunnah-sunnah Rosululloh saw. 
 
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing, memberikan jalan serta petunjuk kepada 
kita agar selalu diberikan Rahmat serta Hidayah.. Amin..
 
Wassalmu'alikum wr wb...
 
 
 

- Original Message - 
From: Hidayat, Akhmad mailto:[EMAIL PROTECTED]  
To: keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com yahoogroups.com 
Sent: Wednesday, January 23, 2008 4:46 PM
Subject: RE: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU 
Menggugat Sholawat  Dzikir





Wa'alaikum salam wr.wb.,



Mohon maaf Pak Dadang bila kurang berkenan.  Sekadar kegundahan pribadi atas 
merajalelanya fenomena ini ...

Tetapi setahu saya istilah tanduk syetan disinyalir oleh Rasulullah SAW 
sendiri.  Sementara pernyataan (atau hujatan, dan sejenisnya) oleh Wahabi, 
mungkin Anda lebih tahu seperti apa ...



BTW, apakah ini tidak termasuk cross-posting?  Di milis assunnah dulu saya 
beberapa kali pernah posting, tetapi tidak pernah (di)lolos(kan).



Sekali lagi, mohon maaf buat saudara2ku yang lain atas hal ini.



Salam,

Hidayat




  _  


From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of 
Dadang Suryana
Sent: Wednesday, January 23, 2008 5:26 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: keluarga-islam@yahoogroups.com
Subject: Fw: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU 
Menggugat Sholawat  Dzikir



Assalamu'alaikum wr wb



Hati-hati dengan kalimat sodara kita akhi Hidayat, akhmad dengan kalimat:



Wahabi?  Awas, hati-hati ...  mereka banyak berada di sekitar kita.  Semoga 
Allah SWT senantiasa melindungi kita dari segala fitnah dari tanduk syetan 
tersebut.

jangan terpancing emosi, berikan kalimat santun agar tidak terjadi hujat 
menghujat sesama muslim (apapun pemahamannya).



Wassalamau'alikum wr wb

Syukron







- Original Message - 

From: Hidayat, Akhmad mailto:[EMAIL PROTECTED]  

To: keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com yahoogroups.com 

Sent: Wednesday, January 23, 2008 1:53 PM

Subject: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU 
Menggugat Sholawat  Dzikir



786,

Assalamu'alaykum wr.wb.

Fenomena seperti ini sungguh memprihatinkan.  Seakan-akan menggunakan bermacam 
cara untuk berdakwah (?) - memfitnah saudaranya sendiri sesama muslim.

Setelah dulu ada Fatwa 'bohong' dari beberapa ulama NU Jombang (atau Jatim, 
ya?), kini muncul kembali dalam bentuk buku.

Alhamdulillah, semuanya semakin jelas sekarang ...

Bagi rekan2 yang biasa mengamalkan amalan2 sebagaimana warga NU - sholawat, 
dzikir, tahlil, bermadzhab, dll., jangan merasa ragu.  Insya Allah semua 
berdasarkan dalil yang kuat ...

Saya bukan warga NU (soalnya nggak punya KTA), namun untuk beberapa amalan yang 
lebih mendekatkan kepada Gusti Allah - terutama nawafil atau amalan sunnah, 
kebetulan banyak kesamaan dengan saudara2 di NU.

Wahabi?  Awas, hati-hati ...  mereka banyak berada di sekitar kita.  Semoga 
Allah SWT senantiasa melindungi kita dari segala fitnah dari tanduk syetan 
tersebut.

Amin.


[keluarga-islam] the best of you....

2008-01-24 Terurut Topik ***hajikhan***
  
   
   
   
Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) reported: 
  The Messenger of Allah Sall-Allahu alayhi wa sallam said, 
   
The most perfect man in his faith among the believers 
  is the one whose behaviour is most excellent; and the 
  best of you are those who are the best to their wives.''

   
  [At-Tirmidhi]. 
   
   
   
   


Re: [keluarga-islam] FW: Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat Dziki

2008-01-24 Terurut Topik OK Taufik
wong..klo sesukanya tanta tuntunan kan bid'ah...,

2008/1/24 wong ma'ruf [EMAIL PROTECTED]:

   Manusia itu biar saja bertindak sesukanya mau shalawat, dzikir, tahlil
 dll selama tujuannya untuk menguatkan imannya ya nggak apa-apa, tetapi kalau
 semua itu dilakukan untuk memperoleh sorga, pengampunan, rahmat kok enak
 tenan tanpa usaha bisa memperoleh pahala.

 Ajaran yang seperti ini harus diberikan kepemahaman yang benar/lurus agar
 kehidupan manusia itu berjalan sesuai dengan kehendak Allah yaitu menjadikan
 kalimatillah itu memilki kedudukan tinggi dalam kehidupan manusia..

 *Hidayat, Akhmad [EMAIL PROTECTED]* wrote:

   786,
 Assalamu'alaykum wr.wb.

 Fenomena seperti ini sungguh memprihatinkan.  Seakan-akan menggunakan
 bermacam cara untuk berdakwah (?) – memfitnah saudaranya sendiri sesama
 muslim.
 Setelah dulu ada Fatwa 'bohong' dari beberapa ulama NU Jombang (atau
 Jatim, ya?), kini muncul kembali dalam bentuk buku.
 Alhamdulillah, semuanya semakin jelas sekarang …

 Bagi rekan2 yang biasa mengamalkan amalan2 sebagaimana warga NU –
 sholawat, dzikir, tahlil, bermadzhab, dll., jangan merasa ragu.  Insya Allah
 semua berdasarkan dalil yang kuat …
 Saya bukan warga NU (soalnya nggak punya KTA), namun untuk beberapa amalan
 yang lebih mendekatkan kepada Gusti Allah – terutama nawafil atau amalan
 sunnah, kebetulan banyak kesamaan dengan saudara2 di NU.

 Wahabi?  Awas, hati-hati …  mereka banyak berada di sekitar kita.  Semoga
 Allah SWT senantiasa melindungi kita dari segala fitnah dari tanduk syetan
 tersebut.
 Amin.

 Mohon maaf bila kurang berkenan.

 Salam sayang,
 Hidayat

  --
  *From:* Arul Cool
 *Sent:* Wednesday, January 23, 2008 10:07 AM
 *Subject:* Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat 
 Dzikir

   *Terbit, Buku Bantahan Sholawat dan Dzikir Syirik*
 Selasa, 22 Januari 2008 16:24
 Surabaya, NU Online

 Warga Nahdliyyin tidak perlu resah dengan beredarnya buku Mantan
 Kiai NU Menggugat Sholawat  Dzikir Syirik karangan H Mahrus Ali.
 Pasalnya Lembaga Bahtsul Masa'il (LBM) NU Jember bekerjasama dengan
 penerbit
 Khalista Surabaya menerbitkan buku jawaban dari tuduhan itu.

 Buku yang layak menjadi benteng bagi warga NU itu diberi judul
 Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat 
 Dzikir Syirik. Buku setebal 254 ditambah beberapa lampiran itu terbit
 pada
 pertengahan bulan Januari ini.

 Direktur Khalista, A Ma'ruf Asrori mengatakan, buku yang baru
 diterbitkan itu merupakan jawaban atas permintaan sekian banyak warga
 NU yang merasa keberatan dengan beredarnya buku karya H Mahrus Ali
 tersebut. Apalagi buku itu mendapatkan kata pengantar dari KH Muammal
 Hamidy yang tokoh organisasi Persis dan konon menjadi bagian dari buku
 wajib mata kuliah agama di Unmuh Malang.

 Alhamdulillah, baru sekarang kami bisa memenuhi keinginan itu,
 kata Ma'ruf , yang juga pengurus LTN NU Jawa Timur, kepada NU Online di
 Surabaya, Selasa (22/1).

 Ma'ruf menjelaskan, dalam buku karya H Mahrus itu, banyak amalan yang
 sudah biasa dilakukan oleh kaum Nahdliyin dimentahkan oleh penulis yang
 beraliran Wahabi itu. Misalnya tentang Sholawat Badar, Nariyah, Fatih,
 Munjiyat, Tibbul Qulub, hizb, burdah, tawassul, bermadzhab, ilmu
 kekebalan, dan lain sebagainya yang dikatakan syirik oleh Mahrus.

 Pementahan Mahrus tampak meyakinkan, karena ia banyak menggunakan dasar
 Al-Quran, Al-Hadits dan kitab-kitab kuning, baik yang beraliran
 Syafi'iyah maupun yang Wahabiyah. Ia memahami kitab-kitab
 Syafi'iyah karena pernah belajar di sebuah pesantren salaf di daerah
 Tuban.
 Sementara ia juga paham pada kitab-kitab Wahabiyah, karena memang murid
 dari *Syeikh Bin Baz, tokoh kunci kaum Wahabi di Makkah.*

 Namun buku bantahan dari LBM NU Jember tidak kalah hebat. Selain
 menggunakan semua dasar yang dipakai H Mahrus, juga dilengkapi
 kitab-kitab lain, termasuk kitab-kitab sejarah sebagai pendukung.

 Ini sangat menarik, karena bantahan dalam buku ini tidak hanya
 menggunakan dalil Syafi'iyah, tapi banyak juga *menggunakan dalil
 Wahabiyah dan Ibnu Taimiyah yang menjadi panutan H Mahrus. Ibaratnya
 menyerang balik lawan dengan menggunakan senjata milik lawan, sangat
 menarik*, tutur Ma'ruf.

 Putra KH Asrori Ahmad Magelang itu menjelaskan lebih lanjut, lewat
 paparan yang begitu teliti dan detail, tim LBM NU Jember bisa
 meyakinkan bahwa *semua amaliah yang selama ini dilakukan oleh kaum
 Nahdliyin
 adalah memiliki dasar yang sangat kuat.* Tidak seperti yang dituduhkan
 selama
 ini oleh mereka yang tidak senang kepada orang NU.

 Poin yang juga menarik, dalam buku itu diungkapkan siapa sebenarnya H
 Mahrus itu. Benarkah dia orang NU, lalu berhak memakai judul buku
 Mantan Kiai NU sehingga mengesankan ia memang bekas kiai NU yang
 telah bertobat?

 Sebagai bukti keotentikan siapa sebenarnya penulis yang berjenggot
 panjang itu, dalam buku terbitan baru itu disertakan pula kesaksian
 dari dua pengurus NU. Pertama, Ranting NU Sidomukti, Kebomas, Gresik, yang

 

[keluarga-islam] (Do'a of the Day) 16 Muharram 1429H

2008-01-24 Terurut Topik Ananto
Bismillah irRahman irRaheem
In the Name of Allah, The Most Gracious, The Most Kind

Assalamu'alaika yaa baabar rahmati, 'alaika wa 'alayyas salaamu.
Semoga keselamatan itu tetap atas dirimu wahai pintu rahmat, dan semoga
keselamatan itu tetap atas dirimu dan diriku juga.